Ftabel yaitu 11,219 > 2,74.\nTabel 6. Lanjutan Tabel 6. Lanjutan Tabel 6. Lanjutan 4 Aminatun Nisa dan Luki Zulaika (2017) 5 Sartika Susanti (2018) 6 Ni Ketut Sinta Suci Prasini (2021) 7 Lilis Dian Syaputri (2021) Pengaruh Pemahaman Investasi, Modal Minimal Investasi dan Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Berinvestasi di Galeri Investasi Universitas Negeri Makassar Pengaruh Motivasi, Modal Investasi Minimal dan Persepsi Resiko terhadap Minat Mahasiswa Universitas Negeri Bali untuk Berinvestasi di Pasar Modal Pengaruh Pengetahuan Investasi, Modal Investasi Minimal, Persepsi Return dan Risiko, Motivasi dan Kemajuan Teknologi terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal 22 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman investasi yang diperoleh mahasiswa ketika mendapat mata kuliah manajemen investasi dan pasar modal tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal. Namun, dengan adanya modal minimal yang kecil dan motivasi dari diri sendiri maupun orang lain sangat mempengaruhi mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal Hasil penelitian menunjukkan faktor individu, faktor psikologis dan faktor sosial secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi, sedangkan secara persial hanya faktor psikologis yang memiliki pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di Galeri Investasi Universitas Negeri Makassar Hasil penelitian menunjukan motivasi dan modal investasi minimal berpengaruh positif secara signifikan, untuk persepsi resiko berpengaruh negatif secara signifikan terhadap minat berinvestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pengetahuan investasi, modal investasi minimal, persepsi return dan risiko, motivasi, dan kemajuan\n23 Tabel 6. Lanjutan (Studi Pada Mahasiswa yang Terdaftar di Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo) teknologi berpengaruh terhadap minat investasi mahasiswa di pasar modal. Sumber: Schoolar Google C. Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan suatu bentuk konseptual tentang hubungan berbagai variabel yang diidentifikasi. Sugiyono (2015: 93) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Minat adalah perilaku seseorang atau individu yang memiliki ketertarikan atau keinginan terhadap sesuatu dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan. Selain itu, ketertarikan atau keinginan tersebut tidak hanya terbesit di dalam pikiran dan perkataan, akan tetapi diikuti dengan tindakan realisasi. Minat dapat naik dan turun disebabkan oleh tingkat pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, dan motivasi investasi. Berikut adalah kerangka piker dalam penelitian ini. 1. Pengaruh Pengetahuan Investasi terhadap Minat Investasi Tujuan investor yaitu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan yang diharapkan guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup. Investor yang mendapat pemahaman terhadap jenis investasi akan jelas memberikan kontribusi yang besar terhadap investasi apa yang akan diambilnya. Dengan mengetahui metode yang cocok dalam berinvestasi di pasar saham, khususnya untuk investor pemula, diharapkan dapat meningkatkan minat investasi sehingga jumlah investor pasar modal akan lebih banyak.\n2. Pengaruh Modal Minimal terhadap Minat Investasi Investasi bukan seseuatu yang orang sering lakukan, karena banyak orang yang memiliki persepsi bahwa investasi itu mahal. Di era sekarang, investasi tidak memerlukan biaya yang tinggi, cukup dengan memenuhi modal minimal yang telah ditetapkan sudah dapat membuka rekening di pasar modal. Adanya modal minimal tersebut diharapkan dapat membuat seseorang melakukan investasi. Jika modal minimal untuk berinvestasi semakin kecil, maka calon investor akan cenderung meningkat minatnya dalam melakukan investasi. 3. Pengaruh Kemajuan Teknologi terhadap Minat Investasi Teknologi cenderung mempermudah kegiatan investasi secara rutin. Penggunaan teknologi sangat dibutuhkan dalam berinvestasi untuk menopang proses investasi seseorang mulai dari analisis pasar, grafik harga, dan tren yang ada dalam kurun waktu tertentu. Kemajuan teknologi sebagai salah satu sarana diharapkan mampu membuat investor lebih tertarik untuk berinvestasi, hal tersebut dikarenakan tanpa adanya sarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan investasi, sikap atau pandangan serta intensi untuk berinvestasi tidak akan berguna. 4. Pengaruh Motivasi Diri terhadap Minat Investasi Motivasi merupakan dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal. Jika seseorang sudah menemukan motivasinya untuk berinvestasi, maka ia akan melakukannya. Minat investasi seseorang akan meningkat ketika motivasi dalam dirinya untuk berinvestasi timbul. Berdasarkan uaraian di atas, dugaan adanya pengaruh pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa dapat digambarkan dalam sebuah paradigma sebagai berikut. 24\n25 Pengetahuan Investasi (X1) Modal Minimal (X2) Minat Investasi (Y) Kemajuan Teknologi (X3) Motivasi Diri (X4) Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan: X Y = Variabel independen = Variabel dependen = Pengaruh secara parsial = Pengaruh secara simultan D. Hipotesis Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan serta penggambaran kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. 2. Ada pengaruh modal minimal terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. 3. Ada pengaruh kemajuan teknologi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. 4. Ada pengaruh motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. 5. Ada pengaruh secara simultan pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal.\nIII. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode dalam suatu penelitian diperlukan untuk menentukan data penelitan, menguji kebenaran, menemukan, mengembangkan serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek atau subyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain). Sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003: 63). Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegiatan tersebut (Sugiono, 2008:7). Sedangkan pendekatan survey bertujuan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiono, 2008: 12). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam sebuah penelitian jenis kuantitatif dikenal adanya istilah populasi. Menurut Sanusi (2017) populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang\nmenunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Definisi tersebut dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan yang menjadi bahan penelitian dengan ciri memiliki karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung angkatan 2019 dan 2020. Tabel 7. Data Jumlah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung Angkatan 2019 dan 2020 Angkatan No. 2019 1 2020 2 Total Sumber: Tata Usaha Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Jumlah Mahasiswa 64 79 143 Lampung Tahun 2021 Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung angkatan 2019 berjumlah 64 mahasiswa, dan angkatan 2020 berjumlah 79 mahasiswa, sehingga total mahasiswa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 143 mahasiswa. 2. Sampel Setelah menentukan populasi yang akan menjadi subjek penelitian, selanjutnya diambil beberapa dari banyaknya populasi tesebut yang dikenal dengan istilah sampel. Menurut Sugiyono (2015: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Banyaknya sampel dalam penelitian ini ditentukan dan dihitung berdasarkan rumus Slovin. n = N N.e2 + 1 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e² = tingkat signifikansi 27\n28 Diketahui bahwa populasi dalam penelitian ini sebanyak 143 mahasiswa dan tingkat signifikansi atau α (alpha) yang ditetapkan adalah 0,05, maka perhitungan jumlah sampelnya sebagai berikut. n = 143 (143)(0,05)2 + 1 n = 105,3 dibulatkan menjadi 105 Berdasarkan perhitungan di atas, maka banyaknya sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini berjumlah 105 mahasiswa. C. Teknik Pengambilan Sampel Apabila populasi dan sampel yang menjadi subjek penelitian telah ditentukan. Selanjutnya akan dibahas penjabaran mengenai teknik pengambilan sampel yang akan digunakan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan simple random sampling. Sugiyono (2015: 118) ia menyatakan bahwa teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih untuk menjadi sampel. Kemudian, agar sampel yang dipilih lebih proporsional, maka perlu ditentukan besaran sampel pada setiap angkatan dengan melakukan alokasi proporsional. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Jumlah sampel = Jumlah mahasiswa tiap angkatan Jumlah populasi × Jumlah sampel Perhitungan sampel dengan cara di atas disajikan pada tabel sebagai berikut. Tabel 8. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Mahasiswa Angkatan 2019 dan 2020 No Angkatan Populasi Jumlah Sampel 1 2019 64 143 ×105 = 46,9 47\nTabel 8. Lanjutan 2 2020 79 143 ×105 = 58,0 58 Total 105 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2021 D. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat ialah variabel yang akan berubah nilainya karena pengaruh dari perubahan nilai pada variabel bebas. Menurut Sugiyono (2016: 39) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah minat investasi (Y). 2. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas dapat disebut juga sebagai variabel stimulus, predictor, atau antecedent. Menurut Sugiyono (2016: 39) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependent). Penelitian ini memiliki 4 (empat) variabel bebas yang diteliti yaitu pengetahuan investasi (X1), modal minimal (X2), kemajuan teknologi (X3), dan motivasi diri (X4). E. Definisi Konseptual Variabel 1. Minat Investasi (Y) Minat merupakan suatu ketertarikan atau kecenderungan seseorang atas suatu hal, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Sedangkan investasi adalah penanaman modal di masa sekarang untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dapat juga diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Maka dari itu dapat diketahui bahwa minat investasi 29\nmerupakan suatu pemusatan perhatian pada investasi karena adanya ketertarikan, rasa suka, keinginan untuk mempelajari, keinginan untuk mengetahui, dan membuktikan lebih lanjut mengenai investasi. 2. Pengetahuan Investasi (X1) Secara umum pengetahuan identik dengan sekumpulan informasi yang dimiliki oleh seseorang, kelompok, atau budaya tertentu. Pengetahuan investasi merupakan informasi yang harus diketahui oleh investor sebelum berinvestasi. Dimulai dari pemahaman mengenai apa itu investasi, tujuan, jenis, dan penggunaan metode yang cocok agar dana yang diinvestasikan dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Menanam aset pada waktu dan tempat yang tepat akan menghasilkan profit yang cukup baik untuk kelangsungan hidup di masa yang akan datang. 3. Modal Minimal (X2) Modal minimal adalah modal untuk pembukaan rekening perdana sebelum melangsungkan aktivitas investasi di pasar modal. Dengan kata lain, modal minimal adalah batas minimal modal (uang) yang harus disetorkan oleh calon investor kepada perusahaan sekuritas untuk membuka rekening efek. 4. Kemajuan Teknologi (X3) Teknologi adalah segala sesuatu yang dapat kita manfaatkan untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Dalam bahasa sehari-hari, kata teknologi berdekatan dengan istilah tata cara. Teknologi juga dapat dimaknai sebagai perkembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi responden akan ketersediaan sarana akibat dari kemajuan teknologi seperti pada onlinetrading saham, kemampuan 30\n31 mobiletrading system yang membuat proses investasi saham menjadi lebih mudah apakah mempengaruhi minat investasi mereka atau tidak. 5. Motivasi Diri (X4) Motivasi diri adalah daya pendorong atau penarik menyangkut minat, konsentrasi, ketajaman perhatian, dan ketekunan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam penelitian ini motivasi yang dimaksud adalah motivasi diri untuk berinvestasi yang merupakan suatu kondisi psikologis dari dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan investasi demi masa depan yang lebih baik. F. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut. Tabel 9. Indikator dan Sub Indikator Masing-Masing Variabel Variabel Minat Investasi (Y) Indikator 1. Perasaan senang dengan investasi 2. Ketertarikan berinvestasi 3. Perhatian terhadap Sub Indikator 1. Suka membaca buku panduan berinvestasi 2. Menentukan jenis investasi yang akan diambil Skala investasi 3. Memanfaatkan 4. Keterlibatan untuk berinvestasi berbagai media untuk mendapakan informasi mengenai investasi 4. Mengikuti pelatihan dan seminar terkait investasi Interval 5. Membaca artikel dan menonton video tutorial cara berinvestasi Pengetahua n (X1) Investasi (Slameto, 2013) 1. Informasi terkait investasi 2. Mengetahui tujuan berinvestasi 3. Mempelajari hal- hal yang berkaitan 6. Melakukan analisis pada perusahaan sebelum berinvestasi 1. Mencari tahu dasar- dasar tentang investasi 2. Mengetahui tujuan investasi jangka pendek dan jangka Interval\nTabel 9. Lanjutan dengan investasi 4. Mengetahui metode yang cocok dalam berinvestasi Modal Minimal (X2) (Martalena & Malinda, 2017) 1. Tingkat setoran awal saat pembukaan rekening 2. Estimasi dana untuk berinvestasi 3. Kemampuan finansial serta pertimbangan harga instrumen investasi Kemajuan Teknologi (X3) (Susilowati, 2017 dan Syaputri 2021) 1. Kemudahan akan ketersediaan fasilitas yang memudahkan berinvestasi 2. Teknologi terbarukan yang menunjang investasi menjadi lebih praktis Motivasi Diri (X4) (Tandio, 2016 dan Syaputri, 2021) 1. Adanya ketertarikan teradap investasi 2. Adanya dorongan dan kebutuhan untuk berinvestasi 3. Adanya keinginan mencapai tujuan berinvestasi panjang 3. Memahami pengetahuan dasar sebelum melakukan investasi 4. Mengetahui metode yang cocok untuk melakukan investasi 5. Mengetahui tingkat risiko dan return pada instrumen investasi yang akan dipilih 1. Mempertimbangkan modal minimal antara sekuritas satu dengan sekuritas yang lainnya 2. Mempertimbangkan estimasi dana sebelum berinvestasi 3. Mempertimbangkan kemampuan finansial 4. Mempertimbangkan harga instrumen investasi 1. Kemudahan investasi dengan akses internet 2. Fasilitas Raltime Online Trading System 3. Fasilitas mobile app yang memadai 4. Ketersediaan portal informasi berupa situs web 5. Ketersediaan perangkat lunak pada perangkat desktop 1. Bersemangat mengikuti perkuliahan yang berkaitan dengan investasi 2. Antusias untuk mengikuti pelatihan atau seminar investasi 3. Menyisihkan uang 32 Interval Interval Interval\n33 Tabel 9. Lanjutan 4. Ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan untuk memulai investasi 4. Mulai mengatur anggaran keuangan 5. Menyusun rencana investasi jangka pendek atau jangka panjang 6. Membeli buku panduan dan tips-tips investasi (Pajar, 2016) 7. Mengunduh video tutorial berinvestasi G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah tahap yang sangat penting dalam metode penelitian ilmiah karena data yang dihimpun akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Data yang digunakan pada penelitian ini ialah data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan kuesioner. 1. Observasi Sugiyono (2016: 145) menyatakan bahwa teknik ini digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dilakukan pada saat penelitian pendahuluan untuk menelaah latar belakang permasalahan yang terjadi pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung. 2. Wawancara Sugiyono (2016: 137) mengungkapkan bahwa wawancara merupakan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara bebas terhadap mahasiswa tanpa menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis.\n3. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2016: 240) Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa tulisan, gambar, buku, majalah, agenda, notulen rapat dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder yang berkaitan dengan data jumlah mahasiswa, dan hal lainnya yang berkaitan. 4. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden (Sugiyono, 2016: 142). Teknik ini akan digunakan pada saat akan melakukan penelitian dengan mempertibangkan indikator-indikator variabel dan penelitian terdahulu. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik yang termasuk ke dalam statistik inferensial, tujuannya untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk sebuah populasi. Dikarenakan penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian sosial, maka dari itu taraf kebenaran yang digunakan adalah 95% atau peluang kesalahannya 5% dengan kata lain nilai taraf signifikansinya adalah 0,05. Untuk mempermudah penulis dalam mengolah dan menganalisis data, dalam penelitian ini dibantu dengan software SPSS 15.0 for Windows. I. Uji Persyaratan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam sebuah penelitian diharuskan memenuhi pengujian tertentu agar kemudian dapat disebarkan kepada responden. Pengujian instrument tersebut yaitu dengan uji validitas dan uji reliabilitas. 34\n35 1. Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang diinginkan. Apabila sebuah instrumen mampu mengukur apa yang inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat maka instrumen tersebut dikatakan valid. Validitas sebuah instrumen dapat diuji menggunakan rumus korelasi product moment. 𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌) √{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2} . √{𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2} Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah sampel yang diteliti X = jumlah skor item X Y = jumlah skor total (item) Y Kriteria pengujiannya yaitu jika harga rhitung > rtabel dengan α yang ditetapkan 0,05 dan n sampel yang diteliti, maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya, jika harga rhitung ≤ rtabel maka alat ukur tersebut tidak valid (Rusman, 2016 : 65). Hasil uji coba instrumen penelitian berupa angket yang dilakukan kepada 20 responden, artinya n = 20 maka rtabel = 0,444. Perhitungan ini dilakukan dengan bantuan software pengolah data SPSS. Tabel 10. Hasil Uji Validitas Pengetahuan Investasi (X1) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,798 0,464 0,700 0,467 0,720 0,643 0,664 0,547 0,728 0,524 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022\n36 Berdasarkan hasil pengolahan data uji validitas angket pada variabel pengetahuan investasi yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan, diketahui dari masing-masing butir rhitung > rtabel. Dengan demikian semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan pengujian selanjutnya. Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Modal Minimal (X2) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,725 0,652 0,805 0,807 0,493 0,488 0,587 0,519 0,750 0,551 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022 Hasil pengolahan data uji validitas angket pada variabel modal minimal yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan dari masing-masing butir menunjukkan rhitung > rtabel. Dengan demikian semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan tahap pengujian selanjutnya. Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kemajuan Teknologi (X3) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,769 0,842 0,717 0,796 0,883 0,826 0,814 0,828 0,749 0,765 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022\n37 Berdasarkan hasil pengolahan data pada variabel kemajuan teknologi yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan dari masing-masing butir menunjukkan rhitung > rtabel. Dengan demikian semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan tahap pengujian selanjutnya. Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Motivasi Diri (X4) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,792 0,787 0,912 0,784 0,835 0,757 0,699 0,912 0,620 0,783 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022 Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kondisi rhitung > rtabel dari masing-masing butir pada variabel motivasi diri yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan, dengan kata lain tidak ada butir yang di drop. Artinya semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan tahap pengujian selanjutnya. Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Minat Investasi (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,712 0,768 0,911 0,771 0,843 0,780 0,715 0,915 0,717 0,789 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022\nHasil pengolahan data menunjukkan bahwa kondisi rhitung > rtabel dari masing-masing butir pada variabel minat investasi yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan, dengan kata lain tidak ada butir yang di drop. Artinya semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan tahap pengujian selanjutnya. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha untuk menguji reliabilitas, yaitu: r11 = [ 𝑘 𝑘 − 1 ] [1 − 2 Σ𝜎𝑏 2 ] 𝜎𝑡 Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan Σ𝜎𝑏 𝜎𝑏 2 = jumlah varians butir 2 = varians total (Rusman, 2016: 71) Kriteria pengujiannya yaitu jika rhitung > rtabel, dengan α 0,05 maka alat ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut tidak reliabel. Kemudian untuk menginterprestasikan besarnya nilai korelasi data dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 15. Daftar interprestasi koefisien r Koefisien r 0,8000 - 1,0000 0,6000 - 0,7999 0,4000 - 0,5999 0,2000 - 0,3999 0,0000 - 0,1999 Reliabilitas Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah 38\n39 Berdasarkan pengolahan data uji coba instrumen dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No Variabel 1 Pengetahuan Investasi (X1) 2 Modal Minimal (X2) 3 Kemajuan Teknologi (X3) 4 Motivasi Diri (X4) 5 Minat Investasi (Y) Cronbahc's Alpha 0,826 0,842 0,933 0,933 0,934 N of Items 10 10 10 10 10 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2022 Diketahui hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan 10 butir pertanyaan/ pernyataan pada masing-masing variabel pengetahuan investasi (0,826), modal minimal (0,842), kemajuan teknologi (0,933), motivasi diri (0,933), dan minat investasi (0,934) menunjukkan nilai korelasi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. J. Uji Persyaratan Statistik Parametrik 1. Uji Normalitas Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas distribusi data populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ststistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Rumusan hipotesis: H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujian menggunakan nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila menggunakan ukuran ini maka harus dibandingkan dengan α (alpha)\n40 yang ditetapkan. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), dengan begitu kriteria pengujiannya tolak H0 apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 yang berarti distribusi sampel tidak normal. Terima H0 apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yang berarti distribusi sampel adalah normal (Sudarmanto, 2005 : 105-108). 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Peneliti menggunakan model Anova dalam melakukan pengujian ini. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan rumusan hipotesis. Rumusan hipotesis: H0 : Data populasi bervarians homogen H1 : Data populasi tidak bervarians homogen Kriteria pengujian menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini harus dibandingkan dengan tingkat α yang ditentukan sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka kriterianya yaitu terima H0 apabila nilai Sig. > 0,05, tolak H0 apabila nilai Sig. < 0,05 (Sudarmanto, 2005 : 123). K. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Kelinieran Regresi Uji kelinieran regresi atau uji linearitas garis regresi dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier dan berarti atau tidak. Pengujian kelinieran dan keberartian regresi dapat digunakan statistik F melalui tabel ANOVA (Analisis Varians) yang terlebih dahulu dicari besaran-besaran untuk ANOVA dengan rumus sebagai berikut.\nJK (T) = ΣY2 (Σ(𝑌)2) JK (a) = 𝑛 (Σ(𝑋)(Σ(𝑌))) JK (b/a) = b {∑ 𝑋𝑌 − JK (S) = JK (T) - JK (a) - JK (b/a) JK (G) = ∑ {∑ 𝑌2 − } 𝑛 (Σ(𝑌))2 𝑛𝑖 } JK (TC) = JK (S) - JK (G) Keterangan: JK (T) = Jumlah kuadrat total JK (a) = Jumlah kuadrat regresi a JK (b/a) = Jumlah kuadrat regresi b/a JK (S) = Jumlah kuadrat sisa JK (G) = Jumlah kuadrat galat JK (TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok (Rusman, 2016) Besaran-besaran tersebut dimasukkan ke dalam tabel daftar ANOVA sebagai berikut. Tabel 17. Tabel Daftar ANOVA Sumber Variasi dk JK n Total 1 Regresi (a) 1 Regresi (b/a) n-2 Sisa ΣY2 JK (a) JK (b/a) JK (S) Tuna Cocok k-2 JK (TC) Galat n-k JK (G) KT ΣY2 JK (a) S2 S2 S2 S2 reg = JK(b/a) 𝐽𝐾 (𝑆) sis = 𝑛−2 𝐽𝐾 (𝑇𝐶) TC = 𝑘−2 𝐽𝐾 (𝐺) G = 𝑛−𝑘 F 2 𝑆 𝑟𝑒𝑔 2 𝑆 𝑠𝑖𝑠 2 𝑆 𝑇𝐶 2 𝑆 𝐺 Rumusan hipotesis: H0 : Model regresi berbentuk linier H1 : Model regresi berbentuk non-linier Kriteria pengujian dapat dilakukan dengan dua cara diantaranya. 1) Menggunakan koefisien signifikansi (Sig.) dengan membandingkan nilai Sig. dari Deviation from linearity pada tabel ANOVA dengan α = 0,05 dengan kriteria apabila nilai Sig. pada Deviation from linearity > α maka H0 diterima. Sebaliknya H0 tidak diterima. 41 (i) (ii) cara\n2) Menggunakan harga koefisien F pada baris Deviation from linearity atau F Tuna Cocok (TC) pada tabel ANOVA dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = k-2. Sebaliknya H0 ditolak. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi untuk membuktikan ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas satu dengan variabel bebas yang lainnya. Dalam analisis regresi linear berganda, maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas yang diduga akan mempengaruhi variabel terikatnya. Pendugaan tersebut akan dapat dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya hubungan yang linear (multikolinearitas) di antara varaibel-variabel independen. Adanya hubungan yang linear antar variabel bebasnya akan menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebasnya terhadap variabel terikatnya. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi hubungan yang linier (multikolinieritas) maka akan mengakibatkan sebagai berikut. 1) Tingkat ketelitian koefisien regresi sebagai penduga sangat rendah, dengan demikian menjadi kurang akurat. 2) Koefisien regresi serta ragamnya akan bersifat tidak stabil, sehingga adanya sedikit perubahan pada data akan mengakibatkan ragamnya berubah sangat berarti. 3) Tidak dapat memisahkan pengaruh tiap-tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen (Sudarmanto, 2013: 137). 42\n43 Model uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Correlation yaitu dengan membandingkan antara nilai R Square dengan nilai koefisien korelasi parsial untuk semua independent variabel yang diteliti, dengan kriteria apabila nilai R Square > Correlation Partial dari masing-masing variabel bebas, maka pada model regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala multikolinear (Suliyanto dalam Rusman, 2015: 61). 3. Uji Autokorelasi Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians minimum (Gujarati dalam Sudarmanto, 2013: 142). Metode uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik Durbin-Waston. Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin- Waston sebagai berikut. 1) Mencari nilai-nilai residu dengan OLS (Ordinary Least Square) dari persamaan yang akan diuji dan hitung statistik d dengan 𝑡 (𝑈𝑡 − 𝑈𝑡−1)2|Σ1 𝑡𝑢𝑡 2 menggunakan persamaan 𝑑 = Σ2 2) Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian lihat tabel statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Waston Upper, du dan nilai Durbin-Waston, dl 3) Dengan menggunakan terlebih dahulu hipotesis nol bahwa tidak ada autokorelasi positif dan hipotesis alternatif. H0 : ρ < 0 (tidak ada autokorelasi positif) H1 : ρ < 0 (ada autokorelasi positif) Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda pertama, uji d dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis\nsama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada autokorelasi. H0 : ρ = 0 H0 : ρ = 0 Rumusan hipotesis: H0: tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan. H1: terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan Kriteria pengujiannya apabila nilai statistik Durbin-Waston berada diantara angka 2 atau mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak memiliki autokorelasi. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah varians residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Heteroskedastisitas artinya ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama (Suliyanto dalam Rusman, 2015: 63). Banyak metode yang dapat digunakan untuk menguji heteroskedastisitas, akan tetapi dalam penelitian ini metode yang akan digunakan oleh penulis adalah Spearmans Rank Correlation. Rumusan hipotesis: H0 : Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya. H1 : Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya. Kriteria pengujian: Apabila koefisien signifikansi (Sig.) lebih besar dari α yang dipilih (0,05), maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut, yang berarti menerima H0, dan sebaliknya 44\n45 apabila koefisien signifikansi (Sig.) lebih kecil dari α yang dipilih (0,05), maka dapat dinyatakan terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut, yang berarti menolak H0. L. Pengujian Hipotesis Untuk menguji pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) perlu dilakukan analasis regresi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sebuah variabel atau lebih terhadap variabel yang lain. Diketahui dalam penelitian ini terdapat empat variabel independent yang diduga mempengaruhi variabel dependent, maka digunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. 1. Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana atau biasa juga disebut sebagai uji parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependent secara individual. Persamaan umum regresi linier sederhana yaitu sebagai berikut. Ŷ = a + bX Keterangan: Ŷ = Nilai ramalan untuk variabel Y a = Bilangan konstan b = koefisien regresi X = Nilai variabel independen. Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus: a = b = (Σ𝑌𝑖)(ΣX𝑖 2)−(Σ𝑋𝑖)(Σ𝑋𝑖Σ𝑌𝑖) 2−(Σ𝑋𝑖)2 𝑛ΣX𝑖 𝑛ΣX𝑖𝑌𝑖− (Σ𝑋𝑖)(Σ𝑌𝑖) 2−(Σ𝑋𝑖)2 𝑛ΣX𝑖 (Sudjana dalam Rusman, 2016: 88) Selanjutnya untuk pengujian hipotesis regresi linier sederhana dapat dilakukan dengan statistik t.\n𝑡𝑜 = 𝑏 𝑆𝑏 Keterangan: 𝑡𝑜 = nilai t observasi 𝑏 = koefisien arah b 𝑆𝑏 = Standar deviasi b Dimana Sb dicari dengan rumus: Sb = 𝑆𝑒 2 √Σ𝑥𝑖 Se = √𝑆𝑒 Σ𝑦𝑖 2 = Se 2 2 2−𝑏2. Σ𝑋𝑖 𝑛−2 2 = Σ𝑋2 − (ΣX)2 𝑛 (ΣY)2 𝑛 Σ𝑥𝑖 2 = Σ𝑌2 − Σ𝑦𝑖 Kriteria pengujian: Tolak H0 jika to hasil perhitungan > ttabel dengan dk=n-2 dan α 0,05 sebaliknya H0 diterima. atau jika nilai (Sig.) < 0,05 maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai (Sig.) > 0,05 maka H0 diterima. 2. Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda adalah model untuk menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, dimana variabel independent terdiri dari dua peubah atau lebih, dalam penelitian ini terdapat empat buah variabel independent. Untuk menguji keempat variabel tersebut digunakan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut. Ŷ = a + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑏4𝑋4 Keterangan: a b1-b4 = Koefisien arah regresi = Konstanta 46\nX1-X4 = Variabel bebas = Variabel terikat Ŷ Selanjutnya untuk menguji hipotesis penelitian dalam regresi berganda menggunakan statistik Fisher (F) dengan formula sebagai berikut. 𝐹 = 𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑔) 𝑘 𝐽𝐾(𝑆) 𝑛 − 𝑘 − 1 dimana JK(Reg) = b1(Σx1y) + b2(Σx2y) + b3(Σx3y) + b4(Σx4y) JK(S) = Σy2 - JK(Reg) Keterangan: = Jumlah sampel n = jumlah variable bebas k JK (Reg) = jumlah kuadrat regresi JK (Res) = jumlah kuadrat residu Kriteria pengujian: 1. Apabila Fhitung > Ftabel dengan dk pembilang k dan dk penyebut n-k-1 dan α 0,05 maka H0 ditolak. Sebaliknya H0 diterima. 2. Apabila nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti signifikan. Sebaliknya H0 diterima. 47\nV. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika pengetahuan investasi mahasiswa baik maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu juga sebaliknya, jika pengetahuan investasi mahasiswa tidak baik maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. 2. Ada pengaruh modal minimal terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika modal minimal rendah maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu sebaliknya, jika modal minimal investasi tinggi maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. 3. Ada pengaruh kemajuan teknologi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika kemajuan teknologi dalam menunjang aktivitas berinvestasi baik maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu juga sebaliknya, jika kemajuan teknologi dalam menunjang aktivitas berinvestasi tidak baik maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. 4. Ada pengaruh motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika motivasi dalam diri mahasiswa tinggi maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi dalam diri mahasiswa rendah maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. juga\n5. Ada pengaruh pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika pengetahuan investasi mahasiswa baik, modal minimal rendah, kemajuan teknologi dalam menunjang aktivitas berinvestasi baik, dan motivasi dalam diri mahasiswa tinggi maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu juga sebaliknya, jika pengetahuan investasi mahasiswa tidak baik, modal minimal tinggi, kemajuan teknologi dalam menunjang aktivitas berinvestasi tidak baik, dan motivasi dalam diri mahasiswa rendah maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,tentang pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi dan motivasi diri terhada minat investasi mahasiswa, maka peneliti menyarankan sebagai berikut. 1. Bagi mahasiswa yang masih mempelajari investasi hanya sekedar teori di kampus, disarankan untuk mulai mencoba diiringi dengan praktik secara langsung. Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat yang lebih tinggi untuk berinvestasi, salah satunya di pasar modal. 2. Bagi mahasiswa yang masih kurang dalam hal pengetahuan investasi diharakan untuk dapat mencari tahu lebih dalam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti seminar-seminar atau pelatihan tentang investasi di pasar modal, baik itu di kampus atau di luar kampus. 3. Bagi mahasiswa yang memiliki kendala finansial dalam berinvestasi di pasar modal, disarankan untuk mulai menabung atau menyisihkan uang saku. Hal tersebut dikarenakan di era saat ini berinvestasi di pasar modal tidak memerlukan modal awal yang tinggi. Sudah banyak perusahaan sekuritas yang menerapkan modal yang cukup terjangkau. 4. Mahasiswa diharapkan mampu memilih perusahaan sekuritas yang menerapkan teknologi terbarukan untuk menunjang fasilitas berinvestasi. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah aktivitas berinvestasi, seperti 87\n88 dapat melakukan transaksi secara online yang dapat di lakukan di mana saja. 5. Bagi mahasiswa yang masih merasa kurang percaya diri untuk mulai berinvestasi di pasar modal, disarankan untuk mencoba mencari tahu dan menggali lebih dalam lagi. Hal tersebut diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dalam diri agar dapat meningkatkan minat untuk berinvestasi.\nDAFTAR PUSTAKA Ajzen, I. 1991. Theory of Planned Behavior. diakses 2021. [Online]. Tersedia di tanggal 3 November Baihaqi, M. 2016. Pengantar Psikologi Kognitif. Bandung: PT Refika Aditama. Christanti, N. 2011. Faktor-Faktor yang dipertimbangkan Investor dalam Melakukan Investasi. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. 4(3): 37-51. Gumanti, A. 2011. Manajemen Investasi: Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media Hadi, N. 2013. Acuan Teoretis dan Praktis Investasi dl Instrumen Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu Halim, A. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Jakarta: Mitra Wavana Media. Hartono, J. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kesepuluh). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Hartono, S. 2018. Strategi Dollar Cost Averaging untuk Menarik Minat Masyarakat Berinvestasi di Pasar Modal dalam Rangka Peningkatan Penerimaan Pajak. Jurnal Info Artha. 2 (1): 53-64. Husnan, S. 2019. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP STIM YKPN Khairani, M. 2017. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. KSEI. 2018. Menuju Pasar Modal Modern di Era Ekonomi Digital. Jakarta: Kustodian Sentral Efek Indonesia. Kusmawati. 2011. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius). 1(2).\nLatifah, S. 2019. Pengaruh Pengetahuan, Modal Minimal dan Motivasi Investasi terhadap Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar Modal Syariah (Studi Kasus pada Galeri Investasi Syari'ah UMP). (Skripsi). Purwokerto: IAIN Purwokerto. Martalena & Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi. Martono, N. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Postmodern, dan Postkolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Maryono, B., Patmi, I. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1 SMP Kelas VII. Bogor: Quadra. Nisa, A., dan Zulaika, L. 2017. Pengaruh Pemahaman Investasi, Modal Minimal Investasi dan Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal. Jurnal PETA. 2(2): 22-35. Pajar, R.C. 2017. Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi terhadap Minat Investasi di Pasar Modal Pada Mahasiswa FE UNY. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Prasini, N. 2021. Pengaruh Motivasi, Modal Investasi Minimal dan Persepsi terhadap Minat Mahasiswa Universitas Negeri Bali untuk Resiko Berinvestasi di Pasar Modal. (Skripsi). Bali: Undiksha. Quiserto, R. 2021. Minimum Deposit Modal Trading Saham (Broker Paling Kecil dan Murah). [Online]. Tersedia di diakses tanggal 5 November 2021. Raditya. 2014. Pengaruh Modal Investasi Minimal di BNI Sekuritas, Return dan Persepsi terhadap Risiko pada Minat Investasi Mahasiswa, dengan Penghasilan Sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 3(7): 377-390. Rusman, T. 2015. Statistika Penelitian: Aplikasinya dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. . 2016. Statistik Parametrik. (Bahan Ajar). Bandar Lampung: PSPE Universitas Lampung. Sanusi, A. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Situmorang, M. 2014. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal Dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat. JOM FEKON. 1(2): 1-18. 90\nSlameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudarmanto, R. G. 2013. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS Statistic 19. Jakarta: PT. Mitra Wacana Media. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono . 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Sukirno, S. 2012. Makro Ekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Susanti, S. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Berinvestasi di Galeri Investasi Universitas Negeri Makassar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Ekonomi 2018. ISBN 978-602-60061-2-7. Susilowati, Y. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Syariah Untuk Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah (Studi di IAIN Surakarta). (Skripsi). Surakarta: PPs Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Suteja, J., dan Gunardi, A. 2016. Manajemen Investasi dan Portofolio. Bandung: Refika Aditama. Syaputri, L. 2021. Pengaruh Pengetahuan Investasi, Modal Investasi Minimal, Persepsi Return dan Risiko, Motivasi dan Kemajuan Teknologi terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa yang Investasi Fakultas Ekonomi Universitas Terdaftar Muhammadiyah Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo. di Galeri Ponorogo). (Skripsi). Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Konisius Tandio, T.,dan Widanaputra. 2016. Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi Risiko, Gender dan Kemajuan Teknologi pada Minat Investasi Mahasiswa. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 16(3): 2316-2341. Wibowo, A., dan Purwohandoko. 2019. Pengaruh Pengetahuan Investasi, Kebijakan Modal Minimal Investasi, dan Pelatihan Pasar Modal Terhadap Minat Investasi (Studi Kasus Mahasiswa FE Unesa yang Terdaftar di Galeri Investasi FE Unesa). Jurnal Ilmu Manajemen. 7(1): 192-201. Yuliati, L. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Sukuk. Jurnal Walisongo. 19(1): 103-126 91"}}},{"rowIdx":2037369,"cells":{"text":{"kind":"string","value":"ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya ISSN:2654-2587 (Print); ISSN:2654-735X (Online) Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020, Hal. 39-50 Available online at: ANALISIS PERBEDAAN REDUPLIKASI DIALEK RAHONG DAN DIALEK KOLANG DALAM BAHASA MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Fransiskus Mariano Jer1, Ramdhan Mahmoed2, Marhaendra Putra Hutama3 Universitas Dr.Soetomo Informasi Artikel Submit: 2 - 3 - 2020 Diterima: 10 - 4 - 2020 Dipublikasikan: 15- 4 - 2020 ABSTRACT Language style is the way that an author conveys his or her opinion using a language that is beautiful and harmonious and able to address meaning and atmosphere that can touch the intellectual power and emotion of the reader. The style of comparative language is this majas trying to reveal things by comparing sutu things or circumstances with a thing or other specialists comparing something to another, it is trying to find traits that show similarities between the two. Researchers determined two problems in the study, among others: 1) How the Association of Language of the corporation in a white Love Black book by Nabil Hamid Al-Ma'az?, and 2) How to style comparative personification in love books Black Love White by Nabil Hamid Al-Ma'az?. The research methodelogi used in this research is a qualitative design, this is because the data of research results is described by not prioritizing numeric figures, but prioritizing the depth of the passion for interactions Which is being examined by empirical researchers. The data analysis techniques used are: 1) data reduction, 2) data presentation, 3) data verification, and 4) data removal. From the results of this study, were found three language style comparison data personification, and five data style comparison association languages. Keywords: manggarai language circumstance. According to other reduplication, rahong dialect, kolang dialect, Penerbit Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Budi Utomo, Malang, Indonesia ABSTRAK Reduplikasi adalah perulangan suatu bentuk dasar yang menghasilkan bentuk baru, yaitu kata ulang. Dialek Rahong adalah variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Rahong manggarai bagian Tengah. Dialek Kolang adalah variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kolang Manggarai Barat bagian Timur. Dalam dialek Rahong 39\nALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 disebut juga dialek murni atau biasa disebut monodialek, akan tetapi dalam dialek Kolang mempunyai perubahahan dari segi fonologi atau biasa disebut dialek SH, CS, dan GH. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik meneliti dua hal yaitu (2) Bentuk (1) Bentuk reduplikasi dialek Rahong. reduplikasi dialek Kolang. (3) Bentuk perbedaan reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata yang tertulis atau lisan orang lain dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini memaparkan tentang Reduplikasi dilek Rahong dan Reduplikasi dialek Kolang yang dianalisis dengan menggunakan teori Reduplikas. Hasil dari penelitian ini adalah berupa reduplikasi fonologis dan reduplikasi sintaksis serta perbedaan reduplikasi antara reduplikasi dialek Rahong dan reduplikasi dialek Kolang baik fonologis maupun sintaksis dalam bahasa Manggarai Propinsi Nusa Tengara Timur. Kata Kunci: reduplikasi, dialek rahong, dialek kolang, bahasa manggarai PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan symbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbriter, yang dapat diperkuat dengan gerak gerik badaniah yang nyata. Bahasa juga sering disebut bersifat dinamis, artinya bahasa selalu berkembang, sejalan dengan perkembangan manusia sebagai pemakai bahasa. Bahasa bersifat produktif, artinya bahasa itu terus menghasilkan sesuatu meskipun unsur- unsurnya terbatas. Bersifat sistematis berarti bahasa tersusun menurut suatu pola dan bersifat sistemis berarti bahasa terdiri dari sub-subsistem. Selanjutnya, bahasa itu bermakna. Jadi, bahasa harus selalu dipelajari untuk menemukan makna yang tepat sesuai dengan perkembangan pemakai bahasa. Linguistik sebagai ilmu bahasa terdiri dari beberapa cabang, salah satunya yaitu morfologi. morfologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang kata dan proses embentukannya. Proses morfologis bermacam-macam. Menurut Chaer terdiri dari afiksasi, reduplikasi, komposisi, akronimisasi, dan proses konversi. (2008: 27), proses morfologi Penelitian ini terfokus pada proses reduplikasi. Reduplikasi adalah perulangan suatu bentuk dasar yang menghasilkan bentuk baru, yaitu kata ulang (Rohmadi, 2010: 95) Salah satu fungsi reduplikasi adalah mengubah bentuk tunggal menjadi bentuk jamak fungsi tersebut senada dengan bentuk fisik kata ulang. Hal inilah yang mempengaruhi pola sebagian besar pengguna bahasa dalam memaknai reduplikasi. Mereka memaknai semua kata ulang sebagai bentuk jamak dan atau sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang. Bahasa Indonesia di Indonesia yang amat luas wilayah pemakaianny dan bermacam ragam penuturnya, sehingga harus mengikuti perubahan yang dialami. Arah perubahan itu selalu tak terelakan karena siapapun tidak dapat mengubah bahasa secara berancana. Adanya faktor sosilal dan faktor-faktor situasional mempengaruhi pemakaian bahasa atau lebih tepatnya pemakaian Bahasa itu bersifat beragam (heterogen). Keanekaragaman bahasa nampak pemakaiannya baik secara individu maupun secara berkelompok. Ragam bahasa itu ditinjau dari sudut pandangan penutur dapat diperinci menurut patokan daerah, pendidikan, 40 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur\nALFABETA Vol. 3, Nomor 1, April 2020 Halaman 39-50 dan sikap penutur. Bahasa daerah merupakan salah satu unsur kebudayaan daerah yang harus dilestarikan dan dikembangkan untuk mengembangkan fungsi kedaerahannya, karena bahasa daerah sangat berperan dalam memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Bahasa Manggarai salah satu bahasa daerah di kabupaten Manggrai yang dipelihara baik oleh masyarakat Manggarai. Bahasa Manggarai layaknya bahasa-bahasa yang lain tentunya memiliki unsur-unsur bahasa yang turut mengatur bahasa itu sendiri, seperti unsure fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. P. Jilis Verheijen (1950), antropolog dan pakar linguistik adalah yang pertama kali membagi wilayah daerah bahasa Manggarai ke dalam 4 bagian: dialek barat, timur, tengah dan dialek SH. Di bagian barat ada dialek Kempo, Boleng, Matawae, Welak dan dialek Komodo di pulau Komodo. Bagian Manggarai tengah meliputi Rahong, Cibal dan Satar Mese menggunakan bahasa Manggarai \"murni\" dan dianggap sebagai monodialektis dengan aksen yang spesifikal sekali. Di bagian timur ditemukan dialek dan bahasa-bahasa Rongga, Mbaen, Bai'/Toe', Pae', Rembong dan Ning, masing-masing dengan spesifik yang memuat pengaruh besar dari bahasa-bahasa Flores Tengah, seperti Ngada, Nage Keo dan Lio. Dialek SH dan CH lebih mengacu kepada daerah-daerah Kolang, Pacar, Berit, Rego dan Nggalak, di mana huruf \"S\" dari bahasa Manggarai diucapkan sebagai \"H\". Misalnya: \"salang\" (jalan) diucapkan \"halang\", 'cio'' (kencing) diucapkan ''sio''. atau Semua bahasa dan dialek di atas memiliki struktur dan gramatika yang mirip dengan bahasa induk (Manggarai), meskipun banyak perbedaan dalam kosakata, lafal dan pengucapan. Pengelompokan dialek tersebut sekaligus mengisyaratkan secara umum kelompok budaya di Manggarai yang erat kaitanya dengan corak kesatuan geologis, sebab kesatuan geologis yang besar di Manggarai adalah Wa'u (klen patrilineal) dan perkawinanpun patrilikal patrilokal, disinilah Bahasa dipelihara dan berkembang sampai sekarang secara turun temurun. Pada kali ini peneliti hanya mengangkat dua dialek diantaranya dilek barat yatu Kolang dan dialek tengah yaitu Rahong. Berbagai pertimbangan-pertimbangan yang mendasar alasan dalam penelitian ini, pertama alasan peneliti karena peneliti merasa bahwa reduplikasi dialek kolang itu sesuatu yang unik dalam pengucapan atau kalu dikaji perbedannya sangat jauh misalkan dalam dialek kata makan dialek dituis \"ghang\" sedangkan dalam dialek Rahong kata makan ditulis ''hang'' karena dalam dialek Rahong menggunakan dialek murni sedangkan dialeh kolang menggunakan dialek gh, c, dan h. yang kedua di dalam masyarakat tidak lepas menggunakan reduplikasi dalam berkomunikasi antar masyarakat sehingga sangat penting untuk diteliti Pentingnya pengkajian ini dapat ditinjau dari berbagai segi. Dari segi bahasa Manggarai, pengkajian ini dianggap sebagai suatu upaya penyelamatan data kebudayaan dan latar belakang sosial budaya yang dikuatirkan akan mengalami kepunahan. Dari segi bahasa Indonesia pengkajian ini sangat penting karena data kebahasaan Bahasa Manggarai ini mungkin dapat membantu memperkaya kata-kata dalam bahasa indonesia yang mungkin dapat dipergunakan sebagai sumber pembentukan istilah-istilah baru. Pengkajian ini juga berfungsi sebagai pengembangan linguistik nusantara khususnya di NTT. Di samping itu, data tentang bahasa Mnnggarai tersebut dapat dipergunakan sebagai informasi bagi pemahaman kemestaan bahasa. Hal ini berarti bahwa, semakin banyak data bahasa yang dipergunakan dari pengkajian lapangan, semakin banyak pula kita peroleh sifat keharmonisan fenomena kebahasaan. Sekiranya hal-hal di ataslah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap bentuk reduplikasi bahasa Manggarai barat dialeg kolang agar unsur- unsure tersebut tidak hilang atau punah. Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 41\nALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 METODE PENELITIAN Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksud untuk memperoleh informasi mengenai bahasa tutur dialek Kolang dan dialek Rahong di Bangka Kiong dan di Bangka Ruang secara mendalam. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi yang dialami dalam kegunaan reduplikasi. lebih mendorong pada pencapaian data yang bersifat lebih Maka pendekatan kualitatif akan mendalam terutama dengan keterlibatan peneliti sendiri di lapangan. Dalam penelitian instrumen utama dalam mengumpulkan data yang dapat kualitatif, peneliti menjadi berhubungan langsung dengan instrument atau objek penelitian. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa bentuk reduplikasi dialeg Kolang dan dialek Rahong di Manggarai Nusa Tenggara Timur. Sumber data dalam penelitian ini adalah bahasa yaang digunakan oleh masyarakat daerah Kolang yaitu reduplikasi dialek Kolang. Masyarakat nantinya akan menceritakan tentang reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang. Sumber data dalam penelitian ini berwujud tuturan berupa dialek yang didapatkan penulis melalui masyarakat. Dialek itu merupakan hasil tuturan lisan masyarakat penutur dalam bahasa Manggarai yang mengandung kemampuan atau pengetahuan tentang bahasa Manggarai. Adapun kriteria dalam pemilihan informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Berumur antara 20 s.d 50 tahun. Hal ini berdasarkan atas asumsi bahwa informan yang berumur antara 20 s.d 50 tahun memiliki kematangan dalam berbicara. b. Informasi bersifat jujur. Hal ini dimaksudkan data yang diambil betul-betul alamiah c. Tidak memiliki cacat wicara. Hal ini dapat memunculkan data yang tidak sesuai dengan keinginan peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh peneliti maka diperoleh beberapa jenis reduplikasi yaitu. 1. Reduplikasi Fonologis Berdasarkan data temuan peneliti akan memdeskripsikan reduplikasi fonologis dialek Rahong sebagai berikut: Tabel 1. Reduplikasi fonologis dialek Rahong No Reduplikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 Dialeg Rahong hole-hales cali celong cali-caluk cabi-cebong cari-curup hang-hang curup-curup curu-curu Arti membalikan badan meminjam tertukar memandikan mengatakan makanan perkataan menjemput 42 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur\nALFABETA 9 10 saung-haung ces-ces Vol. 3, Nomor 1, April 2020 dedaunan kedinginan Halaman 39-50 Berdasarkan data temuan peneliti akan memdeskripsikan reduplikasi fonologis dialek Kolang sebagai berikut: Tabel 2 Reduplikasi fonologis dialek Kolang No Reduplikasi Dialeg Kolang Arti 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ghole-ghales sali - selong sali -saluki sabi-sebong Sari-surup ghang-ghang Surup-surup Suru-suru Haung-haung She-seh membalikan badan meminjam tertukar memandikan mengatakan makanan perkataan menjemput dedaunan kedinginan Tabel di bawah ini peneliti akan membandingkan data reduplikasi fonoligis dialek Rahong dan data dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai sebagai berikut: Tabel 3. Perbedaan reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang Reduplikasi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dialeg Rahong hole-hales cali celong cali-caluk cabi-cebong cari-curup hang-hang curup-curup curu-curu saung-haung ces-ces Dialek kolang ghole-ghales sali - selong sali -saluki sabi-sebong Sari-surup ghang-ghang Surup-surup Suru-suru Haung-haung Seh-seh Arti membalikan badan meminjam tertukar memandikan mengatakan makanan perkataan menjemput dedaunan kedinginan 2. Reduplikasi Sintaksis Pada tabel berikut peneliti akan mendeskripsikan data reduplikasi sintaksis dialek Rahong dalam Bahasa Manggarai sebagai berikut: Tabel 4. Reduplikasi Sintaksis dialek Rahong Reduplikasi No 1 2 Dialek Rahong cei-cei ata main cua-sua kat eme ata lako Arti siapa-sipa yang datang dua-dua kalua mau pergi Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 43\nALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 3 4 5 6 7 8 9 10 campe-campe tau eme kerja hia-hia taung ata tombo ne ngitu hang-hang ne nggo kat ata mangan ta kae Cari-curup hau ta naka cau-cau taung bola hitu hia cambi-cembur kat one tiwu hau ata cali caluk taung sendal daku de enu capi copel kaut hau bo g kalau berkerja saling membantu kamu selalu berbicara seperti itu bang makan begini saja kamu yang mengatakan jangan kau pegang bola itu dia menyembur saja ke kolam kamu yang selalu menukar sandal saya aduh nona mungkin ini ajalmu Pada tabel berikut peneliti akan mndeskripsikan data reduplikasi sintaksis dailek Kolang dalam Bahasa Manggarai sebagai berikut. Tabel 5. Reduplikasi Sintaksis dialek Kolang No Reduplikasi 1 Dialek Kolang sei-sei ata main Arti siapa-sipa yang datang 2 hua-hua kat ata lako dua-dua kalua mau pergi 3 sampe-sampe tau eme kerja kalau berkerja saling membantu 4 ghia-ghia taung ata tombo ne ngitu kamu selalu berbicara seperti itu 5 6 ghang-ghang ne nggo kat ata mangan ta kae sari-surup hau ta bang makan begini saja kamu yang mengatakan 7 neka sau-sau taung bola hitu jangan kau pegang bola itu 8 hia hambi-hembur kat one tiwu dia menyembur saja ke kolam 9 10 sei ata sali saluk taung sendal daku de nana sapi sopel kaut hau bo g kamu yang selalu menukar sandal saya aduh nona mungkin ini ajalmu Pada Tabel di bawah ini peneliti akan membandigkan data reduplikasi sintaksis dialek Rahong dan data dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai sebagai berikut: Tabel 6 Perbedaan reduplikasi dialek Kolang dan dialek Rahong Reduplikasi No 1 2 3 4 Dialeg Rahong cei-cei ata main cua-sua kat eme lako campe-campe tau eme kerja hia-hia taung ata tombo ne ngitu Dialek kolang sei-sei ata main hua-hua kat ata lako sampe-sampe tau eme kerja hia-ghia tombo ne ngitu taung ata Arti siapa-sipa yang datang dua-dua pergi kalau membantu dia seperti itu kalua mau berkerja saling selalu berbicara 44 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur\nALFABETA 5 6 hang-hang ne nggo kat ata mangan ta kae Cari-curup hau ta Vol. 3, Nomor 1, April 2020 ghang-ghang ne nggo kat ata mangan ta kae sari-surup hau ta Halaman 39-50 bang makan begini saja apa adanya kamu yang mengatakan 7 8 9 10 naka cau-cau taung bola hitu hia cambi-cembur kat one tiwu hau ata cali caluk taung sendal daku enu capi copel kaut hau bo g neka bola hitu hia hambi-hembur kat one tiwu sei ata sali saluk taung sendal daku de nana sapi sopel kaut hau bo g sau-sau taung jangan kau pegang terus bola itu dia menyembur saja ke kolam kamu menukar sandal saya nona ajalmu yang selalu mungkin ini Dalam penelitian ini, tidak menemukan reduplikasi morfologis dan semantis, hanya ditemukan reduplikasi fonologi dan sintaksis. Adapun perbedaan reduplikasi Dialek Rahong (DR) dan Dialek Kolang (DK) dalam bahasa Manggarai Nusa Tenggara Timur yang memiliki proses morfologi dan sintaksis antara lain sebagai berikut: 1. Analisis data fonologis bentuk reduplikasi dialek Rahong a. Reduplikasi sebagian bentuk dasar (dikopi sebagian bentuk dasar). Silabel yang dikopi dari si label kedua bentuk dasar seperti pada data berikut 1) Data 1 /DR hole-hales yang berarti membalikkan badan scara terus menerus. kata dasar holes yang berarti membalikkan badan ditambah dengan hales menjadi membalikkan badan secara terus menerus holes → membalikan badan holes + hales → membalikan bada secara terus menerus 2) Data 2 /DR cali-caluk yang berarti tukar-menukar scara terus menerus. kata dasar caluk yang berarti tukar ditambah dengan hales menjadi tukar-menukar scara terus menerus caluk→ tukar cali + caluk → tukar-menukar scara terus menerus 3) Data 3 /DR cali-celong yang berarti meinjam terus-menerus. kata dasar celong yang berarti meminjam ditambah dengan cali menjadi meinjam terus-menerus celong: meminjam cali + celong → meminjam terus-menerus 4) Data 4 /DR cabi-cebong yang berarti mandi terus menerus. kata dasar cebong yang berarti mandi ditambah dengan cabi menjadi mandi terus menerus cebong: mandi cabi-cebong→ mendi terus 5) Data 5 /DR cari-curup yang berarti mengatakan terus menerus. kata dasar curup yang b. berarti mengatakan ditambah dengan cari menjadi mengatakan terus menerus curup: mengatakan cari + curup→ mengatakan terus reduplikasi bentuk pengulangan secara utuh dan dasarnya tidak berstatus sebagai akar seperti pada data berikut 1) Data 6 /DR hang-hang yang berarti mkan-makan kata dasar makan ditambah dengan Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 45\nALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 silabe makan menjadi makan-makan hang: makan hang + hang → makan-makan 2) Data 7/DR curup-curup yang berarti mengatakan berkali-kali kata dasar curup ditambah dengan silabe cari menjadi mengatakan berkali-kali curup: mengatakan curup + curup → mengatakan berkali-kali 3) Data 8 /DR curu-curu yang berarti jemput-jemput kata dasar jemput ditambah dengan silabe curu menjadi jemput-jemput curu-curu curu: jemput curu + curu → jemput-jemput 4) Data 9 /DR saung-saung yang berarti daun-daun kata dasar daun ditambah dengan silabe daun menjadi daun-daun saung: daun saung + saung → daun-daun 5) Data 10 /DR ces-ces yang berarti dingin-dingin kata dasar ces ditambah dengan silabe ces menjadi ces-ces ces + ces ces: dingin ces + ces → dingin-dingin 2. Analisis data fonologis bentuk reduplikasi dialek Kolang a. Reduplikasi sebagian bentuk dasar (dikopi sebagian bentuk dasar). Silabel yang dikopi dari silabel kedua bentuk dasar seperti pada data berikut 1) Data 1 /DK hole-haleh yang berarti membalikkan badan scara terus menerus. kata dasar holes yang berarti membalikkan badan ditambah dengan haleh menjadi membalikkan badan secara terus menerus holeh→ membalikan badan holeh+ haleh → membalikan bada secara terus menerus 2) Data 2 /DK sali-saluk yang berarti menukar secara terus menerus. kata dasar salik yang berarti menukar ditambah dengan saluk menjadi tukar menukar secara terus menerus saluk→ menukar sali + saluk → tukar-menukar secara terus menerus 3) Data 3 /DK sali-selong yang berarti dipinjam terus-menerus. kata dasar selong yang berarti meinjam ditambah dengan cali menjadi meminjam berkali-kali selong: meminjam sali + selong → meminjam terus-menerus 4) Data 4 /DK sabi-sebong yang berarti mandi terus menerus. kata dasar sebong yang berarti mandi ditambah dengan silabe cabi menjadi mandi terus menerus sebong: mandi sabi-sebong→ mendi terus menerus 5) Data 5 /DK sari-surup yang berarti mengatakan terus menerus. kata dasar surup yang berarti mengatakan ditambah dengan cari menjadi mengatakan terus menerus surup: mengatakan 46 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur\nALFABETA Vol. 3, Nomor 1, April 2020 Halaman 39-50 sari + surup→ mengatakan terus terus b. Reduplikasi bentuk pengulangan secara utuh dan dasarnya tidak berstatus sebagai akar seperti pada data berikut 1) Data 6 /DK ghang-ghang yang berarti mkan-makan kata dasar makan ditambah dengan silabe makan menjadi makan-makan ghang: makan ghang + ghang → makan makan 2) Data 7 /DK surup-surup yang berarti mengatakan berkali-kali kata dasar surup ditambah dengan silabe sari menjadi mengatakan berkali-kali surup: mengatakan suri + surup → mengatakan berkali-kali 3) Data 8 /DK suru-suru yang berarti jemput-jemput kata dasar suru ditambah dengan silabe suru menjadi jemput-jemput Jemput suru + suru → jemput-jemput 4) Data 9 /DK haung-haung yang berarti daun-daun kata dasar haung 5) ditambah dengan silabe haung menjadi daun-daun haung: daun haung + haung → daun-daun 6) Data 10 /DK she-seh yang berarti dingin-dingin kata dasar ces ditambah dengan silabe seh menjadi she-she seh + she she: dingin she + seh→ dingin-dingin 3. Analisis perbedaan data fonologis reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolan a. Data 1 /DR dan Data 1 /DK Terdapat reduplikasi hole-haleh yang berarti membalikan badan pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata ghole-ghaleh juga berarti membalikan badan. Pada kata hole- hales dan ghole-ghaleh terdapat perbedaan fonem yaitu /h/ dan /gh/. b. Data 2 /DR dan Data 2 /DK Pada dialek Rahong reduplikasi cali-celong yang berarti meminjam dan dialek Kolang reduplikasi sali-selong juga berarti meminjam. Pada reduplikasi cali-celong dan sali- selong terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. c. Data 3 /DR dan Data 3 /DK Pada reduplikasi cali-caluk dan sali-saluk yang berarti memegang. Reduplikasi cali-caluk berasal dari dialek Rahong sedangkan, reduplikasi sali-saluk berasal dari dialek Kolang. Pada reduplikasi cali-caluk dan sali-saluk terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. d. Data 4 /DR dan Data 4 /DK Pada reduplikasi cambi-cembur dan sambi-sembur yang berarti menyembur. Reduplikasi cambi-cembur berasal dari dialek Rahong sedangkan, reduplikasi sambi-sembur berasal terdapat dari dialek Kolang. Pada reduplikasi cambi-cembur dan sambi-sembur perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 47\nALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 e. Data 6/DR dan Data 6 /DK Terdapat reduplikasi cabi-cebong berarti memandi pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata sabi-sebong juga berarti memandi. Pada reduplikasi cabi- cebong dan sabi-sebong terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. f. Data 1 /DR dan Data 1 /DK Pada reduplikasi hang-hang dan ghang-ghang yang berarti makan-makan. Reduplikasi hang-hang berasal dari dialek Rahong sedangkan, reduplikasi ghang-ghang berasal dari dialek Kolang. Pada reduplikasi hang-hang dan ghang-ghang terdapat perbedaan fonem yaitu /h/ dan /gh/. g. Data 9 /DR dan Data 9 /DK Terdapat reduplikasi curup-curup yang berarti perkataan pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata surup-surup juga berarti perkataan. Pada kata curup-curup dan surup- surup terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. h. Data 8 /DR dan Data 8/DK Terdapat reduplikasi curu-curu yang berarti menjemput pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata suru-suru juga berarti menjemput. Pada kata curu-curu dan suru-suru terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. i. Data 9/DR dan Data 9/DK Terdapat reduplikasi saung-haung yang berarti menjemput pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata haung-haung juga berarti menjemput. Pada kata curu-curu dan suru- suru terdapat perbedaan fonem yaitu /s/ dan /h/. j. Data 10 /DR dan Data 10/DK Pada reduplikasi ces-ces dalam dialek rahong yang berarti kedinginan sedang kan pada reduplikasi dialek Kolang reduplijasi seh-seh yang berarti kedinganan juga. Pada kata ces-ces dan seh-seh terdapat perbedaan fonem awal dan akhir yaitu /c/ dan /s, h/. 4. Analisis perbedaan data sintaksis reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang a. Data 1 /DR dan Data 1/DK Data kalimat cei-cei ata main pada dialek Rahong yang berarti siapa-siapa yang datang dan pada kalimat sei-sei ata main mempunyai arti yang sama siapa- siapa yang datang. Pada kedua reduplikasi cei-cei dan sei-sei terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/ b. Data 2/DR dan Data 2/DK Terdapat reduplikasi pada kalimat cua-sua kat eme lako yang berarti dua-dua kalau mau pergi dialek Rahong dan pada dialek Kolang pada hua-hua kat eme lako juga berarti perkataan. Pada reduplikasi sua-sua dan hua-hua terdapat perbedaan fonem yaitu /s/ dan /h//. c. Data 3 /DR dan Data 3/DK Terdapat reduplikasi pada kalimat campe-campe tau eme kerja yang berarti kalau berkerja saling membantu pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang sampe-sampe tau eme kerja juga berarti kalau berkerja saling membantu. Pada reduplikasi campe-campe dan sampe-sampe terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s//. d. Data 4 /DR dan Data 4 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat hia-hia taung ata tombo ne ngitu yang berarti dia selalu berbicara seperti itu pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang ghia-ghia taung ata tombo ne ngitu juga berarti dia selalu berbicara seperti itu. Pada reduplikasi hia-hia dan ghia-ghia terdapat perbedaan fonem yaitu /h/ dan /gh/. e. Data 5 /DR dan Data 5 /DK 48 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur\nALFABETA Vol. 3, Nomor 1, April 2020 Halaman 39-50 Terdapat reduplikasi pada kalimat hang-hang ne nggo kat ata mangan ta kae yang berarti bang makan begini saja apa adanya pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang ghang- ghang ne nggo kat ata mangan ta kae berarti bang makan begini saja apa adanya. Pada reduplikasi hang-hang dan ghang-ghang terdapat perbedaan fonem yaitu /h/ dan /gh/. f. Data 6 /DR dan Data 6 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat cari-curup hau ta yang berarti kamu yang mengatakan pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang sari-surup hau ta berarti kamu yang mengatakan. Pada reduplikasi hang-hang dan ghang-ghang terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. g. Data 5 /DR dan Data 5 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat hia cambi-cembur kat one tiwu yang dia menyembur saja ke kolam pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang hia hambi-hembur kat one tiwu berarti jangan dia menyembur saja ke kolam. Pada reduplikasi cambi-cembur dan sambi-sembur terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. h. Data 5 /DR dan Data 5 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat hia cambi-cembur kat one tiwu yang dia menyembur saja ke kolam pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang hia hambi-hembur kat one tiwu berarti jangan dia menyembur saja ke kolam. Pada reduplikasi cambi-cembur dan sambi-sembur terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. i. Data 5 /DR dan Data 5 /DK\\ Terdapat reduplikasi pada kalimat hau ata cali caluk taung sendal daku yang berarti kamu yang selalu menukar sandal saya pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang sei ata sali saluk taung sendal daku berarti kamu yang selalu menukar sandal saya. Pada reduplikasi cali caluk dan sali saluk terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. j. Data 5 /DR dan Data 5 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat enu capi copel kaut hau bo g yang berarti nona mungkin ini ajalmu pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang Nana sapi sopel kaut hau bo g berarti nona mungkin ini ajalmu. Pada reduplikasi capi copel dan capi copel terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. Berdasarkan data yang sudah dianalisis di atas hasil penelitian sebagai berikut 1) berupa bentuk reduplikasi dialek Rahong dan Dialek Kolang, 2) berupa redupliksi fonologis dialek Rahong dan Dialek Kolang, 3) berupa reduplikasi sintaksis dialek Rahong dan Dialek Kolang. Reduplikasi fonologis dialek Rahong mempunyai dua bentuk yaitu bentuk dasar dan bentuk berubah bunyi, sedangkan redupikasi dialek Kolang bentuknya sama persis dengan reduplikasi dialek Rahong hanya yang membedakan adalah dari segi pelafalan atau bunyinya saja. Reduplikasi bentuk sintaksis yang di temukan tidak berbeda jauh dengan bentuk fonologis hanya yang membedakkan dari bentuk kata dan bentuk kalimat. Pada dialek Kolang sering disebut juga dialek SH, CS, dan GH dikarenakan pada dialek ini mempunyai perubahan /c/, /s/, dan /gh/. Dalam perbandingannya pada fonem c dalam dialek rahong menjadi fonem s dalam dialek Kolang, fonem s dalam dialek Rahong menjadi fonem h dalam dialek Kolang dan pada fonem g pada dialek Rahong menjadi fonem gh pada dialek Kolang. Meskipun dari segi unsur fonologis dan sintsksis kedua dialek ini berbeda, namun maknanya sama persis dikarenakan sama-sama menggunakan bahasa manggarai. Hanya saja dialek rahong menggunakan dialek murni dan dianggap sebagai monodialek sedangkan dialek Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 49\nALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 Kolang menggunakan dialek SH, CS, dan GH Seperti ditegaskan oleh Kridalakasana secara umum mengelompokkan reduplikasi atau pengulangan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: reduplikasi fonologis, reduplikasi morfemis, dan reduplikasi sintaktis. KESIMPULAN Adapun simpulan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Dalam dialek Rahong dan dialek Kolang terdapat dua jenis reduplikasi yaitu reduplikasi fonologis dan reduplikasi sintaksis 2. Dalam reduplikasi fonologis maupun sintaksis hanya memiliki dua jenis tipe yaiti tipe pengulangan utuh dan tipe berubah bunyi 3. Reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang terjadi perbedaan pada segi fonem sebagai berikut: a. Reduplikasi dialek rahong terdapat fonrm yaitu Fonem /h/, /c/, dan /s/ b. Reduplikasi dialek Kolang terdapat fonrm yaitu Fonem /gh/, /s/, dan /sh/ Jadi, letak perbedaan reduplikasi antara dialek Rahong dan dialek Kolang yang ada dalam Bahasa Manggarai terletak pada fonem /h/, /c/, /s/, /gh/, dan /sh/. RUJUKAN Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka , Abdul. 2015. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Congka sae (2010 11 Agustus) Dialek Manus/Toe' Di Manggarai Timur Djajasudarma. 1993. \"Semantik I Pengantar Kearah Ilmu Makna\". Jakarta. PT ERESCO Anggota IKAPI Finosa, Laminudin.2001. komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Hadari, Nawawi. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Harimurti, Kridalaksan.1989. Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. J.W.M. verhaar.1990. Pengantar linguistik jilid I. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Keraf, Gorys. 2004.Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah. Kiki (2008, 4 Juli). Mengenai dan Ragam Bahasa Indonesia h Mahsun. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Ramlan, M. 1979. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: U.P. Karyono. Rohmadi, Muhammad dkk. 2010. Morfologi: Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka. Rubianto, Rubianto. 2013. Penelitian Pendidikan. Surakarta: BP- FKIP UMS. Siany dkk (2009). Khazanah Antropologi 1: Untuk Kelas XI SMA dan MA, Jakarta: Depdiknas Simatupang. 1983. Reduplikasi morfemis bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan. William dll. 2003. Morphology: the analysis of word structure. New York. 50 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur"}}}],"truncated":false,"partial":true},"paginationData":{"pageIndex":20373,"numItemsPerPage":100,"numTotalItems":2037370,"offset":2037300,"length":100}},"jwt":"eyJhbGciOiJFZERTQSJ9.eyJyZWFkIjp0cnVlLCJwZXJtaXNzaW9ucyI6eyJyZXBvLmNvbnRlbnQucmVhZCI6dHJ1ZX0sImlhdCI6MTczMzMzODIzNCwic3ViIjoiL2RhdGFzZXRzL3NhaWxvcjIvc2VhLXBkZi10ZXh0IiwiZXhwIjoxNzMzMzQxODM0LCJpc3MiOiJodHRwczovL2h1Z2dpbmdmYWNlLmNvIn0.MW7Ri-St8k0KfYkZQCPITG31-6El1E-3w2tfP3We85M4rQ8AVuiDmUO7kD1boO5ziI8mCCBon2Z1dcS2lOWkCg","displayUrls":true},"discussionsStats":{"closed":1,"open":0,"total":1},"fullWidth":true,"hasGatedAccess":true,"hasFullAccess":true,"isEmbedded":false}">
text
stringlengths 60
5.28M
|
|---|
35 KAMAR BANJ)OSA Wiwit jam loro awan udané 'teka deres banget, kaworan angin pisan. Mençlungé isih kandel ireng ngençlanu ana ing tawang. Nganti jam nem soré udané meksa durung terang, agawé seçlihé pak Jaka. Jana isih énak énak gawé walesan, jaréné arep mancing menyang kali. Seçlihé pak Jaka merga wis nyepakaké barang mateng, kang kanggo jaminan wong melèk mengko soré. Klasa sepuluh wis cumawis, diyan kecèran lima wis cume pak kabèh. Cekaké persiyapan jagongan wis komplit. Mangka udané isih deres, gèk durung ana ututé arep te rang, mençlungé isih kandel. Kahanan saya munçlak peteng lan sepi nyenyet, gawé mrindinging gitok. Swara gumrojoging kali Buntung kang pernahé ana buri omah kurn rosak nggegirisi ati, saya gawé tambahing miris atiné pak Jaka. Pak Jaka lungguh <;lelog-çlelog karo sangga uwang, dongané ndremimil. Weruh kahanan kaya ngono Jana gumuyu klécam-klècem, ngerti apa sing lagi dipikir déning pak Jaka. Mula lawang énggal ditutup, amrihé supaya pak Jaka ora nyawang wit rançlu alas ing kuburan Kobra kang angker. Lampu kecèran loro wis dipasang mubal-mubal urubé. 'Kang, wanguné udané arep sawengi natas, mençlungé isih kandel.' 'Ayaké ya ngono, Jon,' wangsulané sajak aras-arasen. 'Yèn ngono mengko ora ana wong njagong mréné.' 'Mestiné, wong udané isih deres ngono. Coba saiki rasakna, sepiné kaya ngéné, gèk omahé mencil. Saupama ana apa-apa mbok mbengoka nganti cangkemé suwèk, ora bakal ana wong teka. Mula-mula sing kumentus ya kowé, wong omah kaya ngéné kok gelem ngenggoni.' 'Sarèh çlisik, kang, aja banjur nesu. Witikna coba pikiren, yèn aku nolak omah iki, gantiné banjur end i. Omah iki wis kdbèt banget kanggo pon <;lokané sakanca. Suk yèn kanca-kanca wis teka, rak ora sepi kaya iki.' Pak Jaka ora mangsuli. Awit durnadakan keprungu swaraning manuk bencé lan kolik ngganter. 'Trèmbèlané! Isih soré wis ana manuk keparat muni.' 'Lha wis uniné ngono kepriyé manèh, kang. Kaé ya kéwan duwé nyawa, lan ya butuh muni.' 'Ambumu! Ngertia kuwi sasmita ala.' 'Kok ngerti.'? J.J. Ras - 9789004287198 Downloaded from 09/13/2024 07:39:25AM via Open Access. This is an open access book distributed under the terms of the CC-BY-NC 4.0 License.
162 Javanese Literature since Independenee 'Manut unining buku primbon.' 'Ah, kang, mbok aja percaya nemen-nemen karo tahayul, munçlak nyiksa menyang batiné 'çléwé.' 'Lagi sepisan ji iki dadi wong kemançlahan bara mborong ngalami lela kon kang durung naté tinemu salawasé urip,' ngono grenengané pak Jaka karo ngiling wédang tèh kentel kang lagi baé digoçlog. Jana uga mèlu ngiling ana gelasé. Kanti nyruput wédang kang isih manget-manget Jana nyambungi gunemé pak Jaka diénggokaké liya. 'Gilo, kang, wajik lan rasikané anggoné maringi bu lurah rak isih.' 'Va kono, panganen çléwé, wetengku wis wareg.' Jana mèsem karo njupuk wajik mangan télap~tèlep ora lèrèn-Ièrèn, let seç1.éla wajik lan rasikan sepiring wis babI as mlebu wetengé Jana. 'É ... la lala, rada klalèn aku. Iki dinané rak malem Slasa-Kliwon ta, Jon.' 'Yèn malem Slasa-Kliwon banjur arep apa, kang?' 'Aku durung gawé sajèn.' 'Sajèn kanggo apa, kang?' '1;)apurmu! Sajèn ya kanggo sing 'tunggu omah kéné, goblog,' wangsulané pak J aka setengah nesu. 'Yèn ngono, kanggo nyajèni awaké ·çléwé. Wong sing tunggu omah ya mung wong loro til iki,' karo mèsem. 'Gobiogrnu kebangeten banget, Jon. Mestiné ya kanggo nyajèni sing ora katon.' 'Kaya ta, angin lésus, ya kang?' 'Trèmbèlané! Guneman karo wong ndableg. Wis ora urusan.' Bubar celatu ngono pak Jaka banjur menyat, nanging lagi limang jangkah banjur mak jegagig mbalik ora sida, nuli lungguh lincak manèh, awit atiné krasa mrinding. Udané saya deres. 'Udan keparat ora 'terang-terang.' 'É, kang, aja misuh. Witikna piyé, lagi usum rençleng, sap a bisa ngowahi lakuning mangsa.' 'Iya yèn énggal terang. Yèn sawengi nçleçlet, rak sida ora ana wong sing teka mréné.' 'Yèn aku malah kebeneran, kang, sawengi bisa natas anggonku turu kepénak, ora dibribèni wong jagong.' 'Ambumu!' Dumadakan Jana njingkat, pak Jaka mèlu kagèt. 'Trèmbèlané! Omahé tampuh, ngendi-endi bocor. Iki mengko arep turu ngendi, kang?' 'Va turu kéné. Yèn bocor ya dibenakaké <}isik.' J.J. Ras - 9789004287198 Downloaded from 09/13/2024 07:39:25AM via Open Access. This is an open access book distributed under the terms of the CC-BY-NC 4.0 License.
Kamar BanQosa 163 'Aku wegah njupuk an~a ana njaba, kang. Arep ngranggèh ara gadug.' 'Ayo punjèn.' Jana nuli dipunji pak Jaka mbeneraké gen~èng sing tampuh. Nanging merga suwé, pak Jaka suwé-suwé awaké ora kuwat banjur n~re~eg, wu sana mak gentawil Jana ,tiba. Tibané natab lawang kamar sepèn sing wiwit ~èk wingi angèl dibukak. Mak grobyag, Jana mbengok sambat lara. Lawang sepèn menga ngeblak. Pak Jaka, tanpa mikir menyang Jana sing tiba lagi ngelus-elus sirahé, mbengok seneng karo tu ding-tu ding njero kamar sepèn. 'Begja kemayangan banget saiki. Tibané kamar sepèn iki isi temp at tidur komplit karo klambuné. Ayo, Jon, pa~a turu kana baé kepénak, anget ora ketampuhan.' Jana, sing isih pringisan, mèlu nyawang kamar sepèn. Trengginas banjur menyat mlebu kamar, kuwatir ke~isikan karo pak Jaka. Nanging sepira kagèté bareng ce~ak lan ditama:také, sing diarani temp at tidur mau tibané ... ban~osa salurubé komplit. Sanalika mbalik mlayu. Tekan lawang mak gabrus tumbukan karo pak Jaka sing arep mlebu. Wong loro pa:ting cekakar pa~a tiba kabèh. Jana tambah benjnt sirahé ketatab saka lawang, déné pak Jaka sirahé uga benjut ketatab lingir saka. 'Trèmbèlané! Mlayu ara ndelok,' gunemé karo ngemèk-emèk sirahé uga benjut. 'Aja misuh, kang. Coba tamatna tempat ti dur kaé, apa bener tempat tidur kanggo wong urip.' Pak Jaka namataké sing dikira tempa:t tidur mau. Sanalika awaké banjur n<;lre~eg wèl-wèlan, awit lagi ngerti, sing diarani tempat tidur mau tibané ban~osa salurubé kang wis rontang-ranting. Malah payungé isih katon sumén<;lé ing san~ingé. 'A~uh mati ... hiyungé semprul! Ora ngimpi, ora ujar, salawasé aku urip, ya nembé sepisan iki nemahi ana lelakon sing kaya ngéné seremé. Nyata sembrana tenan pak Sura, karo pak lurah iki, ana wong tuwa kok kanggo dolanan. Iya awas mengko titènana.' Ngono gunemé pak Jaka genti misuh kam pak lurah lan pak Sura, terus marani Jana kang isih pl'ingisan lara. Awaké isih katon n~re~eg wedi. Tangané Jana dicekeli kenceng. 'Piyé, Jon? Aku wis ora kuwat manggan omah sing angker kaya ngéné. Yèn terus-terus, kiraku sida mati kak u tenan awakku. Sapa gelem turu ana amah iki kang isi ban<;losa. Sing kebangeten banget ya pak lurah. Aya Jon, rikat,lawangé sepèn Itutupen manèh.' Jana alan-alon menyat, lawang sepèn ditutup rapet, banjur lungguh J.J. Ras - 9789004287198 Downloaded from 09/13/2024 07:39:25AM via Open Access. This is an open access book distributed under the terms of the CC-BY-NC 4.0 License.
164 J avanese Literature since Independenee ana lincak. Pak Jaka nututi ing sançlingé. 'Sabar çisik, kang. Saupama kang Jaka ora gelem turu ana kéné, lha arep turu ana ngendi? Gèk mangka udané isih deres ngéné. Mbok ditata <J.isik atiné, aja kaya bocah cilik. Aku çéwé bareng weruh kahanan kaya ngéné, atiku ya paça baé karo kang Jaka. Nanging bareng dak-pikir jero, wong mung ban<J.osa baé 'teka diwedèni, awaké çéwé rak tukang kayu, sok gawé ban<J.osa kaya ngono. Karo manèh barang mati, mangsa bisaa urip. Mula atimu kendel-kendelna ta, kang!' Lagitekan semono dumadakan unining manuk buntel mayÎ!t muni saut-sautan ora kaya sabaéné, saya agawé mirisé atiné pak Jaka sing wis kebacut cilik. '~naké ayo wong loro pa<J.a mapan turu baé. Yèn wis turu rak ora wedi,' sambungé J ana. 'Kang, gajegé kang Jaka nggawa kantong kang isi rajah. Mbok coba dijajal, awit sakabèhing piandel mau kudu disentosani karo batin,' sam bungé Jana manèh bareng ora olèh wangsulan. Kanti rikuh pak Jaka banjur nyan<J.ak kasangé, kabèh isining kasang diwetokaké. Dlingo benglé nuli digècèk ana waton ambèn, banjur dipi lisaké ing pilingané, kan<J.ané sumrepet. Bubar kuwi wong loro pa<J.a mapan turu ing ambèn dadi siji. Lampuné isih tetep kencar-kencar pa<J.ang. Let se<J.éla Jana wis turu ngorok. Mung pak Jaka sing isih klisikan wedi, mripaté tansah mandeng lawang kamar sepèn. Nanging suwé-suwé, saka dayané awak kesel, banjur les sida turu kepa:ti. Byar trontong-trontong wayah ésuk pak Jaka tangi ucek-ucek mripaté, karo lingak-linguk nggolèki Jana ora katon. Dikira Jana wis tangi <J.èk mau-mau lan lagi resik-resik, mula pak Jaka banjur mèlu metu. Digolèki menyang sumur sepi, pawon uga sepi, banjur menyang pakebonan uga sepi. Pak Jaka wiwit arep muring rnanèh, dikira Jana lunga tanpa pamit ninggal çèwèké. 'Cah sembrana kurang duga. Minggattanpa pamit. Iya dititènana suk yèn ketemu.' Lagi ,tekan semono anggoné grenengan, dumadakan banjur keprungu sambaté Jana njaluk tulung. Pak Jaka banjur nilingaké swara mau pinangkané saka endi. Bareng ditilingaké, tekané saka pèrèngan kali sing njuleg. 'Cah kurang ajar, dolanan baé ana pèrèng kali,' batiné karo marani. Nanging kaya ngapa kagèté bareng nginguk mengisor, weruh Jana ngglétak ana lowahan bambing karo bengok-bengok njaluk tulung. Di kira Jana tiba keplèsèd mrono, mula énggal bali menyang omah njupuk J.J. Ras - 9789004287198 Downloaded from 09/13/2024 07:39:25AM via Open Access. This is an open access book distributed under the terms of the CC-BY-NC 4.0 License.
Kamar Bançlosa 165 tambang dawa. Tambang nuli diuncalaké mengisor, sing nc.luwur digu bedaké wit. Kanti ngrekasa Jana bisa munggah, ambegané munggah mec.lun. Karo isih grundelan pak Jaka ngomèl: 'Wong ora urus. Dolanan mbok sing patut. Untung ora modar.' 'Mengko sik ta, kang. Kok cepak temen nesuné. Ana rembug dirembug c.lisik, aja sok nyalahaké,' wangsulané karo isih krenggosan. 'Lho kepriyé ta sing sabeneré?' 'Ngéné, kang. 'Bener kan<;lamu <;lèk mau bengi, énaké luwih becik lunga saka omah sétan kéné. Pancèn omah iki kebak sétan lanc.lemit, gandar wa lan ilu-ilu tètèkan. Saiki aku wis ngandel. Buktiné wis ana. 1!èk mau bengi aku turu rak bareng karo sampéyan ta, kang?' 'I ya bener, kowé turu ana sanc.lingku.' 'Lha ya kuwi. Ngerti-ngerti bareng aku tangi wis ana lowahan bambing kana, kanti ara dingertèni ngalihku. Saiki wis ceta yèn omah kéné pancèn omah <;lemit, omah sing angker lan gawat 'temenan. Mula beciké ayo énggal tata-tata, ninggal omah kéné.' Wang loro énggal-énggal mlebu ngomah terus tata-tata. Bareng wis rampung banjur énggal-énggal ninggalaké omah mau, dikancing rapet. Niyaté wang loro arep nemoni pak lurah, awit rumangsa digawé dolanan. Any Asmara, Gendruwo Kali Buntung (in: Tulaçla No. 2, Surabaya, 1967). J.J. Ras - 9789004287198 Downloaded from 09/13/2024 07:39:25AM via Open Access. This is an open access book distributed under the terms of the CC-BY-NC 4.0 License. |
Galasia 1:1 i Galasia 1:5 Layangé rasul Paulus marang pasamuan-pasamuan nang bawah Galasia Pembukakan lan pamuji slamet 1 Para sedulur, iki layang sangka nggonku, Paulus. Aku ngélingké marang kowé nèk aku iki dadi rasul ora sangka kekarepané manungsa. Dudu manungsa sing ndadèkké aku dadi rasul, nanging Gusti Yésus sing manggil aku lan uga sangka kekarepané Gusti Allah, Bapaké awaké déwé, sing wis nangèké Gusti Yésus Kristus sangka pati. 2 Aku lan sedulur-sedulur sing nang kéné karo aku kirim slamet marang kowé kabèh sing nang pasamuan-pasamuan nang bawah Galasia. 3 Muga-muga Gusti Allah Bapaké awaké déwé lan Gusti Yésus Kristus ngétokké kabetyikané lan katentremané marang kowé kabèh. 4 Kristus wis masrahké uripé kanggo nebus salahé awaké déwé, supaya awaké déwé bisa utyul sangka pangwasané jaman sing ala iki. Mengkono kuwi Dèkné nuruti kekarepané Gusti Allah, Ba- paké awaké déwé. 5 Muga jenengé Gusti Allah kagunggung slawas- lawasé! Amèn. Ora ènèng kabar kabungahan sing liyané
Galasia 1:6 ii Galasia 1:12 6 Para sedulur, aku kok nggumun tenan ngrasakké kowé. Lah kowé kok gelis temen ninggal Gusti Allah. Lak Dèkné ta sing manggil kowé, jalaran Kristus trésna lan melas marang kowé. Lah saiki kowé kok pada katut karo "kabar kabungahan" sing liyané, sing wujuté dudu kabar kabungahan. 7 "Kabar kabungahan" liyané kuwi ora ènèng! Nanging aku ngomongké bab "kabar kabunga- han" sing liyané kuwi jalaran ènèng wong sing pada mbingungké kowé. Wong-wong kuwi arep malik kabar sing bener bab Kristus. 8 Nanging, senajana awaké déwé iki apa mulékat sangka swarga nggawa kabar sing séjé karo sing wis tak wulangké marang kowé, muga-muga dis- etrapa karo Gusti Allah. 9 Mbiyèn aku wis ngomong lan saiki tak balèni menèh: nèk ènèng wong nggawa kabar sing séjé karo sing wis tak wulangké marang kowé, muga- muga wong kuwi disetrapa karo Gusti Allah. 10 Aku iki ora nuruti karepé manungsa, ora, nanging aku manut karepé Gusti Allah. Aku ora nggolèk lemlemané manungsa. Nèk aku kepéngin dielem manungsa aku ora bisa dadi peladèné Kris- tus. Panggilané Paulus dadi rasul 11 Para sedulur, kowé kudu ngerti iki! Kabar kabungahan bab Gusti Yésus Kristus sing tak gelarké kuwi ora metu sangka akalé lan pikirané manungsa, ora. 12 Aku ya ora nampa kabar iki sangka ma- nungsa. Karomenèh, dudu manungsa sing mu- langi aku bab kabar kabungahan iki, nanging
Galasia 1:13 iii Galasia 1:18 Gusti Yésus Kristus déwé sing nggelarké marang aku. 13 Kowé mesti wis pada krungu bab uripku mbiyèn. Aku dadi wong Ju sing temen nglakoni pernatané agama Ju. Kowé uga mesti wis pada krungu enggonku mempeng sak inter-interku ngrusak pasamuané Gusti Allah lan nyiya-nyiya wong-wong sing pada nurut Gusti Yésus Kristus. 14 Enggonku nglakoni pernatané agama Ju ya ora étok-étokan. Temenku ngungkuli liya-liyané sing tunggal umuré karo aku. Semono uga eng- gonku netepi adat lan tata-tyara tinggalané mbah- mbahané awaké déwé, ngungkul-ungkuli liya- liyané temené enggonku nglakoni kuwi kabèh. 15 Nanging pantyèn Gusti Allah milih aku kawit sakdurungé aku lair, jalaran Dèkné trésna marang aku. Lan Gusti Allah manggil aku kongkon dadi peladèné. 16 Gusti Allah ngétokké Anaké marang aku, su- paya aku budal nggelarké kabar kabungahan bab Gusti Yésus Kristus marang bangsa-bangsa liya sing durung kenal marang Gusti Allah. Sakwisé aku éntuk panggilané Gusti Allah iki aku ora terus takon apa pertimbangan karo manungsa sapa waé, ora. 17 Aku uga ora terus budal nang kuta Yérusalèm metuki wong-wong sing wis dipanggil dadi rasul sing ndisik déwé karo Gusti Allah, ora. Aku malah terus lunga nang bawah Arab lan sangka kono aku terus balik menèh nang kuta Damaskus. 18 Sakwisé telung taun aku terus budal menèh nang Yérusalèm, kepéngin metuki lan ngenali rasul
Galasia 1:19 iv Galasia 2:2 Pétrus. Aku nginep rong minggu nang omahé rasul Pétrus. 19 Aku ya ora ketemu karo rasul-rasul liyané, kejaba namung Yakobus, adiké Gusti Yésus. 20 Sing tak tulis iki sak beneré. Gusti Allah ngerti nèk aku ora goroh. 21 Sakwisé kuwi aku terus lunga nang werna- werna panggonan turut negara Siria lan negara Silisia. ing waktu kuwi pasamuan- pasamuan Kristen nang Yudéa durung pada kenal marang aku. 22 Nanging 23 Namung krungu bab aku sangka wong liya- liyané sing ngomong ngéné: "Wong sing mbiyèn nyiya-nyiya awaké déwé kaé saiki malih. Mauné dèkné sak kuwat-kuwaté ngrusak pengandelé awaké déwé marang Gusti Yésus. Lah saiki dèkné kok malah ngomongi kabèh wong kongkon pada pretyaya marang Gusti Yésus Kristus." 24 Dadiné jalaran sangka aku wong-wong terus pada nggunggung Gusti Allah. 2 Rasul Paulus lan para rasul liyané 1 Let patbelas taun aku terus balik menèh nang Yérusalèm karo Barnabas. Titus mbarang tak ejèk. 2 Enggonku budal nang Yérusalèm kuwi jalaran Gusti Allah déwé sing ngongkon aku. Nang kana aku terus rembukan karo penuntun-penuntuné pasamuan. Aku ndunung-ndunungké bab kabar kabungahané Gusti Yésus sing tak gelarké marang liya-liya bangsa. Aku nggenah-nggenahké kuwi mau kabèh. Aku kepéngin ngerti wong-wong iki
Galasia 2:3 v Galasia 2:7 setuju apa ora karo penggawéan sing wis tak lakoni wiwit mbiyèn tekané saiki. Aku kepéngin ngerti enggonku nyambutgawé iki muspra apa ora. 3 Nanging wujuté Titus, kantyaku ngladèni Gusti, ya ora dipeksa kongkon sunat kaya wong Ju, senajan dèkné kuwi wong Grik. 4 Ya bener ènèng sing pada mèlu rembukan nang kono lan ngomong nèk Titus kudu sunat. Kuwi wong sing namung ngaku nèk Kristen, nang- ing tekané nang begandringan kono namung kepéngin ngerti sing diwulangké awaké déwé iki apa: awaké déwé mulangi wong-wong kongkon nglakoni pernatané agama Ju apa ora. Lan awaké déwé iki kabèh ya wis ora usah manut pernatané agama Ju, jalaran awaké déwé wis wèké Gusti Yésus Kristus. Karepé wong-wong kuwi awaké déwé arep digawé slafé pernatané agama Ju. 5 Nanging awaké déwé blas ora mundur. Awaké déwé ora gelem nuruti karepé wong-wong kuwi, jalaran kanggo awaké déwé sing penting déwé awaké déwé kudu nggelarké kabar yakuwi: kabungahan sing tus marang kowé. 6 Wujuté penuntun-penuntun kono, sing jaréné gedé banget pangkaté, ya ora ngomong apa-apa bab sing tak wulangké. Kanggo aku ya ora dadi sebab wong-wong kuwi gedé pangkaté apa ora, jalaran Gusti Allah ya ora nyawang pangkaté wong. 7 Nanging wong-wong kuwi malah pada dunung nèk aku iki pantyèn dikèki bagèan liyané karo Gusti Allah, yakuwi: aku kudu nggelarké kabar kabungahané Gusti Yésus marang liya
Galasia 2:8 vi Galasia 2:12 bangsa, sing dudu bangsa Ju. Ora béda kaya rasul Pétrus, sing dipanggil karo Gusti uga, nanging dèkné éntuk bagèan bangsa Ju. 8 Gusti Allah sing mréntah lan ngekèki kekuwatan marang rasul Pétrus kanggo nggelarké kabar kabungahan marang bangsa Ju, Gusti Allah uga sing mréntah lan ngekèki kekuwatan marang aku kanggo nggelarké kabar kabungahan iki marang liya-liya bangsa. 9 Rasul Yakobus, rasul Pétrus, rasul lan Yohanes, sing pada dianggep pengarepé pasamuan, pada dunung kabèh nèk Gusti Allah déwé sing ngekèki penggawéan iki marang aku. Mulané terus pada salaman tangan karo aku lan Barnabas, kanggo tanda nèk pada setuju, tegesé, dèkné pada nyam- butgawé nang tengahé bangsa Ju lan awaké déwé iki nyambutgawé nang tengahé liya-liya bangsa. 10 Nanging sedulur-sedulur kuwi nyuwun iki marang awaké déwé, yakuwi, barang siji awaké déwé aja sampèk lali marang sedulur- sedulur sing ora nduwé nang sak tengahé pasamuan-pasamuan bangsa Ju. Prekara kuwi ya pantyèn tak emen-emenké tenan. Rasul Paulus nyenèni rasul Pétrus 11 Nanging dongé rasul Pétrus teka nang kuta Antioki aku pantyèn blaka tenan karo dèkné. Pantyèn tak senèni, jalaran dèkné klèru banget. Apa klèruné? 12 Mauné rasul Pétrus gelem mangan bareng karo sedulur-sedulur Kristen sing ora sunat. Kadung wongé Yakobus sangka Yérusalèm teka nang Antioki kono kok rasul Pétrus terus ora
Galasia 2:13 vii Galasia 2:16 gelem mangan bareng menèh karo sedulur- Jalaran dèkné wedi karo sedulur Kristen kuwi. sedulur-sedulur Kristen sing sangka Yérusalèm. Awit karepé wong-wong Ju sing sangka Yérusalèm iki, kabèh wong sing pretyaya marang Gusti uga kudu nglakoni sunat. Mulané wong-wong iki mikir nèk mangan bareng karo wong sing ora sunat kuwi ora apik. 13 Ora namung rasul Pétrus déwé, nanging sedulur-sedulur Ju sing liyané mbarang terus étok-étoké mèlu mundur niru rasul Pétrus. Malah Barnabas mbarang mèlu-mèlu klakuan sing kaya ngono kuwi. 14 Nanging kadung aku nitèni nèk sing ditin- dakké karo rasul Pétrus lan sedulur-sedulur liyané kuwi ora tyotyok karo piwulang sangka kabar kabungahané Gusti Yésus, aku terus nyenèni ra- sul Pétrus nang ngarepé wong okèh kono. Aku ngomong ngéné: "Senajan kowé kuwi wong Ju, nanging kowé déwé wis ora nurut pernatané wong Ju. Lah kok kowé arep meksa wong sing dudu Ju kongkon urip kaya wong Ju." 15 Bener, awaké déwé iki wong Ju sangka lairan, dudu bangsa liya sing nglanggar wèté Gusti Allah. 16 Nanging senajan awaké déwé iki ngerti wèté Gusti Allah kawit tyilik, saiki awaké déwé ngerti nèk manungsa bisané ketampa karo Gusti Allah kuwi ora jalaran nglakoni wèté agama Ju, nang- ing manungsa ketampa, jalaran pretyaya marang Gusti Yésus Kristus. Semono uga awaké déwé, awaké déwé pretyaya marang Gusti Yésus Kristus supaya awaké déwé bisa rukun karo Gusti Allah. Tegesé, awaké déwé
Galasia 2:17 viii Galasia 2:21 ditampa karo Gusti Allah kuwi jalaran awaké déwé pretyaya marang Gusti Yésus Kristus, ora jalaran awaké déwé iki nglakoni wèté agama Ju. Ora ènèng wong bisa ketampa Gusti Allah jalaran wong kuwi nglakoni wèté agama. 17 Lah awaké déwé iki sing wong Ju kepéngin ke- tampa Gusti Allah lantaran dadi siji karo Kristus. Dadiné saiki awaké déwé dunung nèk awaké déwé iki uga wong dosa, tunggalé waé karo wong liya bangsa sing ora ngerti pituturé Gusti Allah. Lo, lah nèk ngono, apa Kristus marakké awaké déwé dosa? Pisan-pisan ora! 18 Nanging semunggoné aku ijik mikir nèk aku bisa ketampa Gusti Allah lantaran nglakoni wèt- wèté agama, aku mesti klèru tenan. 19 Miturut wèté agama Ju aku iki wis mati, jalaran aku wis ora nglakoni kuwi menèh, supaya aku saiki bisa urip kanggo Gusti Allah. 20 Aku saiki wis katut mati kapentèng karo Kris- tus, sing ijik urip iku dudu aku menèh, nang- ing Kristus sing urip ing aku. Lan suwéné aku urip ing donya kéné, enggonku bisa nuruti karepé Gusti Allah namung jalaran aku pretyaya marang Anaké Gusti Allah sing nrésnani aku. Dèkné sing masrahké uripé dipatèni nglabuhi aku. 21 Namung mengkono kuwi kawelasané lan ka- betyikané Gusti Allah bisa migunani kanggo aku. Semunggoné manungsa bisa ketampa Gusti Allah lantaran nglakoni wèté agama, tibaké Kristus eng- goné mati ya tanpa guna. 3
Galasia 3:1 ix Galasia 3:8 Slamet jalaran pretyaya 1 Para sedulurku nang Galasia! Kowé jan klèru Sapa ta sing mblingerké kowé? Ora banget! kurang-kurang enggonku ndunungké marang kowé nèk Kristus mati nglabuhi awaké déwé. 2 Jajal dipikir sing apik: apa enggonmu nampa Roh Sutyi kuwi jalaran kowé nglakoni wèt-wèté agama apa jalaran kowé ngrungokké lan pretyaya marang kabar kabungahané Gusti Yésus Kristus? 3 Kok kebangeten klèrumu kuwi? Lah kowé wis molai urip anyar sangka Rohé Gusti Allah kok saiki uripmu sing anyar kuwi arep mbok teruské nganggo kekuwatanmu déwé? 4 Tibaké enggonmu nglakoni kangèlan nglabuhi Gusti Yésus kuwi ora ènèng gunané blas. Ora kaya ngono ta? 5 Gusti Allah lak wis ngekèki Roh Sutyi lan nindakké mujijat nang tengahmu ta? Apa kuwi mau kabèh klakon jalaran kowé nglakoni wèt- wèté agama apa jalaran kowé pada ngrungokké lan pretyaya marang kabar kabungahané Gusti Yésus? 6 Diéling Bapa Abraham. Dèkné pretyaya marang Gusti Allah, mulané dèkné ketampa. 7 Dadiné kowé saiki dunung nèk wong-wong turunané Bapa Abraham kuwi ya wong-wong sing pada pretyaya marang Gusti Allah kaya Bapa Abraham. 8 Kitab Sutyi wis ngomongké sakdurungé, nèk bangsa liya, sing dudu Ju, bakal ketampa Gusti Al- lah jalaran sangka pretyaya. Mulané Gusti Allah ngomong marang Bapa Abraham ngéné: "Jalaran
Galasia 3:9 x Galasia 3:14 sangka kowé kabèh bangsa nang bumi bakal tak berkahi." 9 Bapa Abraham pretyaya, mulané dèkné Semono uga, kabèh wong sing diberkahi. pretyaya pada diberkahi kaya Bapa Abraham. 10 Nanging kabèh wong sing pada njagakké wèté agama wis dianggep salah karo Gusti Allah. Nang Kitab Sutyi ketulis ngéné: "Sapa waé sing ora nglakoni wèté agama sak kabèhé kaya sak mestiné, wong kuwi dianggep salah karo Gusti Allah." 11 Lan uga ya wis terang banget nèk ora ènèng wong ketampa Gusti Allah jalaran wong kuwi nglakoni wèté agama. Awit Kitab Sutyi wis "Wong sing kaanggep bener ngomong ngéné: lan ketampa Gusti Allah kuwi bakal urip jalaran sangka pretyaya." 12 Wèté agama kuwi ora nganggokké pengan- del. Kitab Sutyi ngomongké ngéné bab iki: "Sapa waé sing nglakoni wèté agama bakal urip jalaran sangka nglakoni wèt-wèt mau." 13 Nanging awaké déwé wis ora dianggep salah karo Gusti Allah, jalaran Kristus wis dadi wak- ilé awaké déwé nyangga salahé awaké déwé. Nang Kitab Sutyi ketulis ngéné: "Sapa waé sing kapentèng nang kayu dianggep salah karo Gusti Allah." 14 Enggoné Kristus nglakoni kuwi mau tujuané supaya kabèh bangsa bisa nampa berkahé Gusti Allah, sing wis dijanji marang Bapa Abraham. Tegesé, kabèh bangsa sing pretyaya marang Gusti Yésus Kristus. Sapa sing pretyaya uga bisa nampa Roh Sutyi sing wis dijanji karo Gusti Allah.
Galasia 3:15 xi Galasia 3:19 Prejanjiané Gusti Allah 15 Para sedulur! Saiki arep tak dunungké karo gambar sing luwih gampang. Nèk ènèng wong loro pada setuju ing sakwijiné prekara, wong loro kuwi terus nggawé prejanjian lan prejan- jian kuwi terus ditanda-tangan. Senajan namung prejanjiané manungsa, nanging nèk wis ditanda- tangan prejanjian iku ora kenèng dipedot lan ora kenèng ditambahi apa-apa. 16 Mengkono uga, Gusti Allah wis nggawé prejanjian karo Bapa Abraham lan karo "tu- runané." Kitab Sutyi ora ngomong "lan karo turun-turunané," tegesé wong okèh, ora. Nanging Kitab Sutyi terang banget ngomong "lan karo tu- runané," tegesé namung karo wong siji, yakuwi Kristus. 17 Para sedulur, aku sakjané arep ndunungké apa marang kowé? Aku ndunungké iki: Gusti Allah wis nggawé prejanjian lan Dèkné janji nèk bakal netepi prejanjian kuwi. Terus patang atus telung puluh taun sakwisé nggawé prejanjian kuwi Gusti Allah ngekèki wèt-wèt sing kudu ditu- rut. Nanging, ora jalaran saiki Gusti Allah ngekèki wèt-wèt kuwi terus prejanjiané ora mlaku apa ora kanggo, ora ngono. 18 Awit, semunggoné pawèhé Gusti Allah gu- mantung karo wèt-wèté agama, tibaké Gusti Allah enggoné pawèh ya ora jalaran prejanjiané. Nang- ing wujuté kepriyé? Jalaran Gusti Allah wis janji, mulané Dèkné ya netepi janji kuwi lan ngekèki Bapa Abraham apa sing wis dijanji marang dèkné. 19 Lah nèk ngono, wèt-wèté agama kuwi tibaké kanggo ngapa? Gusti Allah ngekèki wèt-wèt kuwi
Galasia 3:20 xii Galasia 3:23 kanggo ngétokké salahé manungsa. Wèt-wèt kuwi kanggoné namung nganti tekané Turunané Bapa Abraham, yakuwi Gusti Yésus Kristus. Dèkné sing diomong ing prejanjian lan Dèkné sing nampani prejanjiané Gusti Allah. Wèt-wèt kuwi tekané ora terusan waé sangka Gusti Allah marang manungsa, ora, nanging Gusti Allah ngongkon mulékat-mulékat ngekèkké wèt-wèt kuwi marang nabi Moses, terus sangka nabi Moses bisa tekan nggoné wong-wong. Dadiné nabi Moses dadi lan- taran. 20 Nanging enggoné Gusti Allah netepi prejan- jiané marang Bapa Abraham Dèkné ora mbutuhké jalaran Gusti Allah déwé wong dadi lantaran, sing kudu tumandang lan Bapa Abraham namung kudu nampani. Tujuané wèt-wèté nabi Moses 21 Lo, lah nèk ngono tibaké wèté Gusti Allah tatapan karo prejanjiané Gusti Allah? Ora ngono! Semunggoné wèté Gusti Allah bisa ngekèki urip langgeng marang wong-wong, ya pantyèn bener nèk wong-wong sing pada nglakoni wèt-wèt kuwi bisa ketampa Gusti Allah. 22 Nanging wujuté ora ngono! Malah Kitab Sutyi ndunungké nèk manungsa sak jagat wis dik- wasani ala. Dadiné sing nampa prejanjiané Gusti Allah kuwi namung wong sing pretyaya nèk Gusti Yésus Kristus bisa ngluwari sangka kwasané ala. 23 Sakdurungé awaké déwé bisa pretyaya marang Gusti Yésus Kristus, awaké déwé dikurung karo wèt-wèté agama, kaya wong nang setrapan
Galasia 3:24 xiii Galasia 4:2 kaé, ngentèni wantyiné awaké déwé bisa ketampa Gusti Allah lantaran pretyaya. 24 Dadiné wèt-wèt kuwi kanggo nata awaké déwé nganti tekané Kristus, supaya awaké déwé bisa ketampa Gusti Allah lantaran pretyaya marang Kristus. 25 Mulané, jalaran saiki awaké déwé wis pada pretyaya marang Kristus, wèt-wèt kuwi wis ora kanggo menèh. 26 Kowé saiki wis dadi anaké Gusti Allah, jalaran kowé pretyaya marang Kristus Yésus lan dadi siji karo Dèkné. 27 Kowé wis pada dibaptis, kuwi tegesé kowé dikumpulké dadi siji karo Kristus. Kaya wong nganggo salin kaé, kowé saiki nganggo Kristus. 28 Dadiné saiki wis ora ènèng bédané kowé wong Ju apa wong Grik, slaf apa wong merdéka, wong lanang apa wong wédok. Kanggo Gusti Allah kowé tunggalé kabèh, jalaran kowé wèké Kristus Yésus. 29 Nèk kowé wèké Kristus, kowé dadi turunané Bapa Abraham lan kowé uga bisa nampa prejan- jian sing wis dijanji karo Gusti Allah marang Bapa Abraham. 4 1 Para sedulur, jajal tak dunungké ngéné saiki: nèk ahliwaris kuwi ijik botyah, dèkné ora ènèng bédané karo slaf, sing ora nduwé apa-apa, senajan ahliwaris kuwi sing nduwèni sembarangé. 2 Suwéné dèkné ijik botyah wong liyané sing dipasrahi ngrumati dèkné lan ngurusi apa- Nanging nèk wis tekan dinané sing apané.
Galasia 4:3 xiv Galasia 4:9 wis ditetepké karo bapaké, ahliwaris mau bisa ngurusi sembarang-mbarangé déwé. 3 Awaké déwé iki dèk mbiyèn ya ngono kuwi. Sakdurungé awaké déwé diwasa ing kasukman, awaké déwé iki dadi slafé pangwasa-pangwasa sing nang jagat kéné. 4 Nanging kadung wis tekan wayahé, Gusti Allah ngongkon Anaké teka nang jagat kéné. Tekané kaya bayi sing lair sangka wong wédok lan Dèkné uga manut nglakoni wèté agama kaya sak mestiné. 5 Nanging tekané Dèkné kuwi tujuané ngutyuli kabèh wong sing dikurung karo wèt-wèté agama, supaya bisa dadi anaké Gusti Allah. 6 Lan jalaran kowé anaké Gusti Allah, mulané Gusti Allah ngongkon Rohé Anaké manggon ing atimu. Ya Roh iki sing marakké awaké déwé bisa nyebut marang Gusti Allah: "Aba, Bapakku!" 7 Dadiné kowé saiki wis ora ngladèni Gusti Allah kaya slaf menèh, ora, nanging saiki kowé wis dadi anaké. Lan jalaran kowé wis dadi anaké Gusti Allah, kowé bakal nampa sembarang kabèh sing wis wèké anaké Gusti Allah. Sumelangé rasul Paulus 8 Nanging mauné ora ngono ta! Mauné kowé ora kenal marang Gusti Allah, mulané kowé pada dadi slafé gusti allah-gusti allah sing wujuté ora ènèng. 9 Nanging saiki kowé wis pada kenal marang Gusti Allah, luwih bener, saiki Gusti Allah wis kenal marang kowé. Mosok kowé saiki arep nge- tutké lan nyembah marang pangwasa-pangwasa
Galasia 4:10 xv Galasia 4:17 sing ora mbejaji kuwi? Apa kowé arep molai kaya mauné menèh? 10 Lah kowé kok merlok-merlokké dinan, sasèn, werna-werna wayah lan ènèng taun sing apik lan taun sing mbok siriki. 11 Aku kok sangsi! Mengko enggonku nglabuhi kowé tibaké muspra kabèh? 12 Para sedulur! Aku nyuwun tenan marang kowé! Mbok kaya aku iki! Senajan aku iki wong Ju, nanging aku malih dadi kaya wong sing dudu Ju, kaya kowé kuwi mauné, aku merdéka, wis ora merlok-merlokké wèt-wèté agama. Dongé aku sepisanan nang nggonmu, wujuté ya ora ènèng klèru-kurangé blas enggonmu nampa aku. 13 Kowé mesti ijik kélingan, dongé aku teka sepisanan nang nggonmu nggawa kabar kabun- gahané Gusti Yésus Kristus, kaé dongé aku lara. 14 Enggonku lara kuwi sakjané kenèng mbok gawé jalaran kanggo nampik aku, nanging wujuté kowé ya ora ngono. Aku malah mbok tampani kaya mulékaté Gusti Allah waé, malah ngungkuli kuwi, aku mbok tampa kaya Kristus Yésus déwé. 15 Jaréné mbiyèn aku marakké kowé bungah, Aku déwé ngerti lah saiki kowé kok malih. gedéné katrésnanmu marang aku. Semunggoné bisa ngono kowé ora éman nyuplik mripatmu mbok kèkné aku kanggo ngganti mripatku sing lara. 16 Lah kok saiki aku dadi mungsuhmu? Apa kowé mungsuh marang aku jalaran aku iki ngomong sak beneré marang kowé? 17 Wong-wong liyané sing tak omong kuwi jan pada nggatèkké tenan marang kowé, nanging tu-
Galasia 4:18 xvi Galasia 4:24 juané ora apik. Karepé namung misah kowé sangka aku, supaya kowé pada nggatèkké marang wong-wong kuwi. 18 Pantyèn apik banget nèk ènèng sing nggatèkké marang kowé, nanging ya kudu nekakké betyik tenan kanggo kowé. Lan menèh, ora namung nèk dongé aku nang nggonmu waé, nanging sak terusé. 19 Anak-anakku sing tak trésnani! Nèk aku mikirké kowé aku krasa lara kaya wong arep mbayi kaé. Kapan kowé bakal dunung nèk awaké déwé iki bisané ketampa Gusti Allah namung lan- taran pretyaya marang Kristus? 20 Kaya ngapa kepénginku bisa nang nggonmu saiki, supaya aku bisa omong-omongan sing pener karo kowé. Aku jan sedi tenan ngrasakké kowé? Ibu Hagar lan ibu Sarah kanggo gambar 21 Para sedulur, kowé sing pada njagakké wèt- wèté agama, aku saiki kepéngin takon marang kowé? Apa kowé ora pada ngerti sing diomong nang wèt-wèt kuwi. 22 Nang kono ketulis nèk Bapa Abraham nduwé anak loro: siji karo slafé lan liyané karo bojoné déwé, wong sing merdéka. 23 Anak sing karo slafé kuwi lairé kaya sak lum- rahé, tegesé, sangka karepé manungsa. Nanging anak sing karo bojoné déwé kuwi lairé sangka prejanjiané Gusti Allah. 24 Iki ènèng piwulangé sing jeru! Wong wédok loro kuwi nggambarké prejanjian sing rong
Galasia 4:25 xvii Galasia 4:29 werna. Sing slaf, yakuwi Hagar, nurunké anak- anak sing dadi slaf. Kuwi nggambarké prejanjian sing tekané sangka gunung Sinai. Sing liyané, sing bojoné déwé, kuwi nggambarké Yérusalèm sing nang swarga. 25 Gunung Sinai kuwi nang negara Arab, nang kana jenengé Hagar. Kuwi gambaré kuta Yérusalèm sing jaman saiki. Yérusalèm kuwi éling- éling kaya ibu sing dadi slaf kaé, awit wongé sing manggon nang kono pada manut wèt-wèté nabi Moses lan adat tata-tyarané nabi Moses. 26 Nanging Yérusalèm sing nang swarga kuwi kaya Ibu Sarah, merdéka. Mulané awaké déwé uga merdéka, jalaran awaké déwé pretyaya marang Kristus lan awaké déwé ora usah nglakoni wèt- wèté nabi Moses. 27 Kitab Sutyi wis tau ngomongké bab iki dèk mbiyèn. Uniné ngéné: "Bungah-bungaha, kowé wong wédok sing gabuk, sing ora tau nduwé anak! Bungah-bungaha lan surak-suraka, kowé sing ora tau nglarani. Jalaran wong wédok sing ditinggal karo bojoné bakal nduwé anak okèhé ngungkuli sing nyanding bojoné." 28 Para sedulur, awaké déwé iki anak-anak sing dijanji karo Gusti Allah marang Bapa Abraham, kaya Bapa Isak, anak prejanjian. 29 Ing jaman kuwi anak sing lairé sangka karepé lan akalé manungsa wis nyiya-nyiya anak sing
Galasia 4:30 xviii Galasia 5:5 lairé sangka Rohé Gusti Allah. Ing dinané saiki ya ijik ngono. 30 Nanging Kitab Sutyi ngomong kepriyé? "Slaf kuwi sak anaké kongkon lunga waé, jalaran anaké slaf kuwi ora bakal éntuk panduman. Sing bakal nampa pandumané namung anaké wong wédok sing merdéka, sing dudu slaf." 31 Mulané para sedulur! Kabèh kuwi mau sing klakon ing jaman mbiyèn, ndunungké marang awaké déwé nèk awaké déwé kenèng dipadakké karo anaké wong sing merdéka, ora anaké wong sing slaf. 5 Wong Kristen wis merdéka 1 Para sedulur, saiki awaké déwé wis merdéka tenan, Kristus wis marakké merdéka awaké déwé. Mulané, pada ngadeka sing jejek lan aja gelem dadi slaf menèh. 2 Sing arep tak omong saiki kudu mbok gatèkké sing apik tenan. Aku, Paulus, ngomongi kowé: nèk kowé nglakoni sunat, tibaké Kristus enggoné nglabuhi kowé ora ènèng gunané. 3 Sepisan menèh aku ngomongi kowé kabèh sing pada nglakoni sunat: nèk kowé nglakoni sunat, kowé uga kudu nglakoni wèt-wèté agama sak kabèhé. 4 Nèk kowé kepéngin ketampa Gusti Allah lan- taran nglakoni wèt-wèt kuwi, kowé malah pe- dot sangka Kristus lan kowé kélangan kawelasané Gusti Allah. 5 Kanggo awaké déwé iki, awaké déwé njagakké Roh Sutyi sing ngréwangi awaké déwé pretyaya
Galasia 5:6 xix Galasia 5:12 nèk Gusti Allah nampa awaké déwé lantaran Kris- tus. 6 Nèk awaké déwé wis dadi siji karo Kristus Yésus, nglakoni sunat apa ora kuwi wis ora dadi sebab. Sing penting lan perlu yakuwi: pretyaya marang Kristus lan pengandel iki bisané kétok nèk awaké déwé pada trésna-tinrésnan. 7 Para sedulur! Kowé mauné wis bener-bener, lah saiki kok ora pada manut kekarepané Gusti Allah? Sapa ta sing malik angen-angenmu? 8 Ya embuh sapa, nanging aku ngerti nèk wong kuwi dudu Gusti Allah sing ngongkon. Awit Gusti Allah manggil kowé supaya kowé merdéka. 9 Senajana namung wong siji waé ta sing ora bener, suwi-suwi liya-liyané bakal ketularan lan katut kabèh. 10 Nanging, jalaran awaké déwé iki wis dadi siji karo Gusti, aku ngerti nèk kowé setuju karo sing tak omong. Mung waé, sapa waé sing ng- gawé bingungé atimu, Gusti Allah déwé sing bakal ngrampungké wong kuwi. Ora perduli sapa! 11 Para sedulur, ènèng sing pada ngomong nèk aku déwé mulangi wong-wong kongkon pada nglakoni sunat. Lah kuwi kepriyé! Semunggoné aku ijik mulangi ngono, mosok aku ijik disiya- siya wong? Ya ora ta? Nèk aku ijik mulangi kongkon pada sunat, mesti ya ora ènèng wong nesu karo aku, senajana aku mulangi nèk awaké déwé ketampa Gusti Allah, jalaran Kristus mati nang kayu pentèngan nglabuhi awaké déwé. 12 Wong-wong sing pada mbingungké atimu kuwi, apiké bèn pada sunat diketok tekan poké pisan.
Galasia 5:13 xx Galasia 5:19-21 13 Nanging kowé, para sedulur, kowé kuwi wis dipanggil karo Gusti Allah supaya kowé dadi wong merdéka, ora usah nglakoni wèt-wèté agama. Mung waé, ora dumèh kowé merdéka terus kowé arep sak karepé. Kamerdékaan kuwi aja digawé jalaran kanggo ngumbar kesenengan. Malah apiké kowé pada tulung-tinulung nganggo katrésnan. 14 Pantyèn tenan, nèk kowé nglakoni barang siji iki, kowé nglakoni wèté Gusti Allah kabèh. Barang siji sing kudu mbok lakoni kuwi ya iki: Trésna marang liyané kaya enggonmu trésna marang awakmu déwé. 15 Nanging nèk kowé pada kerah kaya kéwan, awas, mengko entèk-entèké bubar kabèh. Urip manut Roh Sutyi 16 Para sedulur, karepku ngéné: uripmu kudu manut Roh Sutyi. Aja pada nuruti kekareping daging. 17 Kekareping daging kuwi nglawan marang kekareping Roh Sutyi lan Roh Sutyi nglawan marang kekareping daging. Pangwasa loro kuwi perang terus ing uripé awaké déwé. Dadiné apa sing mbok karepké ora bisa keturutan. 18 Nanging nèk kowé dituntun karo Roh Sutyi, kowé ora usah nganggokké wèt-wèté agama. 19-21 Pantyèn ya wis ketara banget klakuan sing metu sangka kekareping daging, yakuwi: Laku bédang, angen-angen lan klakuan sing ko- tor, ora urus, nyembah brahala, santèt-santètan, memungsuh, seneng padu, mèri, ngumbar ne- suné, apiké dienggo déwé ora perduli liyané,
Galasia 5:22-23 xxi Galasia 6:1 seneng èngkèl-èngkèlan lan rétyok, sengit-sengitan, mematèni, mabuk lan ramé ora nggenah lan liya- liyané menèh. Bab kuwi mau kabèh aku wis tau ngomong marang kowé dèk mbiyèn, nanging saiki tak élingké menèh: wong sing klakuané kaya ngono kuwi ora bakal ditampa ing Kratoné Gusti Allah. 22-23 Nanging nèk Roh Sutyi sing ngwasani uripé awaké déwé, awaké déwé bakal bisa trésna, bun- gah, tentrem, sabar, gemati, nindakké betyik, temen, andap-asor lan bisa ngendek hawa sing ora apik. Ora ènèng wèt siji-sijia sing menging barang kaya ngono kuwi. 24 Lan sapa sing nurut Kristus wis matèni kekareping daging lan pepénginan sing ora apik, kuwi kabèh wis katut kapentèng. 25 Jalaran Roh Sutyi wis nganyarké uripé awaké déwé, hayuk awaké déwé pada urip manut penun- tuné Roh Sutyi sak kabèhé. 26 Awaké déwé aja pada sombong, aja pada njalari liyané lan aja pada mèri marang liyané. 6 Nulung sakpada-pada 1 Para sedulur, nèk ènèng wong konangan nglakoni ala, kowé sing katuntun Roh Sutyi kudu nuntun sedulur kuwi balik menèh nurut dalan sing bener. Nanging enggonmu ngélingké sedulur kuwi kudu karo ati sing sabar. Lan kowé déwé ya kudu sing ati-ati karo awakmu déwé, jalaran kowé déwé uga bisa kenèng pantyoba.
Galasia 6:2 xxii Galasia 6:10 2 Kangèlané tunggal sedulur kudu disangga bebarengan. Mengkono kuwi kowé nglakoni kekarepané Kristus. 3 Nèk ènèng sedulur sing nganggep apik déwé, nanging wujuté ora, sedulur kuwi namung nga- pusi dèkné déwé. 4 Mulané, kabèh kudu nimbang klakuané déwé- déwé. Nèk rumangsa bener, sedulur kuwi bisa lega bab uripé, nanging aja madak-madakké karo klakuané liyané. 5 Jalaran, kabèh wong kudu nggarap kangèlané lan karingkihané déwé-déwé. 6 Wong sing nampa piwulang sangka pituturé Gusti Allah kudu mbales kabetyikan marang sing mulangi. 7 Aja pada sembrana karo uripmu déwé! Gusti Allah ora kenèng digawé geguyon. Apa sing mbok sebar, kuwi sing bakal mbok unduh. 8 Nèk sing disebar namung kekarepané dag- ing, sing diunduh karusakan. Nanging nèk sing disebar kekarepané Roh Sutyi, sing diunduh urip langgeng. 9 Mulané, hayuk aja pada kesel nindakké sing betyik. Nèk awaké déwé ora kendo, mbésuk nèk wis wantyiné, mesti awaké déwé bakal ngunduh wohé. 10 Mulané, pumpung ijik ènèng kelunggarané, hayuk awaké déwé pada nggawé betyik marang wong kabèh, luwih-luwih marang sedulur- sedulur tunggal pretyaya. Tujuané wong-wong sing mulang kongkon sunat
Galasia 6:11 xxiii Galasia 6:16 11 Para sedulur, sakdurungé aku nutup layang iki aku arep mbalèni menèh bab nglakoni sunat. Iki sakwijiné prekara sing penting banget, mu- lané ya tak tulis déwé karo tulisan sing gedé-gedé. 12 Wong-wong sing pada meksa kowé kongkon nglakoni sunat kuwi sakjané sing digolèki na- mung apa? Wong-wong kuwi namung kepéngin dielem lan diajèni karo wong Ju. Gusti Yésus Kristus mati nang kayu pentèngan nglabuhi ma- nungsa, supaya manungsa ketampa Gusti Allah. Lan kowé ngerti nèk wong sing pretyaya kuwi bakal disiya-siya lan kangèlan. Mulané, wong- wong kuwi pada wedi disiya-siya lan pada wedi kangèlan. Kuwi jalarané wong-wong pada meksa kowé kongkon pada nglakoni sunat waé. 13 Senajan wong-wong kuwi nglakoni sunat, nanging sakjané ya ora nglakoni wèt-wèté agama sak kabèhé. Wong-wong meksa kowé, supaya kowé kenèng dienggo pamèran karo wong-wong kuwi nèk kowé uga pada nglakoni sunat. 14 Nanging kanggo aku barang kaya ngono kuwi ora pisan-pisan bakal tak enggo pamèran. Sing tak enggo pamèran ya namung Yésus Kristus, Gustiné awaké déwé, sing mati nang kayu pentèngan nglabuhi aku. Saiki donya wis ora penting kanggo aku lan aku ya wis ora penting kanggo donya. 15 Kanggo Gusti Allah blas ora penting nglakoni Sing perlu déwé yakuwi: apa sunat apa ora. awaké déwé nduwèni urip anyar? Penutup lan pamuji slamet 16 Sing tak suwun, muga-muga kabèh sing pada manut marang pitutur kuwi lan kabèh sing wis
Galasia 6:17 xxiv Galasia 6:18 wèké Gusti Allah bisaa nampa katentreman lan kabetyikan. 17 Para sedulur, wiwit saiki mbok aja pada ngrusui aku menèh karo prekara kuwi. Tatu-tatu nang awakku iki tandané nèk aku iki namung peladèné Gusti Yésus déwé. 18 Tyukup semono layang iki! Muga-muga Gusti Yésus Kristus ngétokké kabetyikané marang kowé kabèh. Paulus
xxv Kitab sutyi prejanjian anyar ing Basa Jawa Suriname sing gampang New Testament in Javanese, Caribbean (NS:jvn:Javanese, Caribbean) copyright © 2009 Wycliffe Bible Translators, Inc. Language: Javanese, Caribbean Translation by: Wycliffe Bible Translators, Inc. Javanese, Caribbean jvn Suriname Copyright Information © 2009, Wycliffe Bible Translators, Inc. All rights reserved. This translation text is made available to you under the terms of the Creative Commons License: Attribution-Noncommercial-No Derivative creativecommons.org/ licenses/ by-nc-nd/ 3.0/) In addition, Works. you have permission to port the text to different file formats, as long as you do not change any of the text or punctuation of the Bible. You may share, copy, distribute, transmit, and extract portions or quo- tations from this work, provided that you include the above copyright information: You must give Attribution to the work. You do not sell this work for a profit. You do not make any derivative works that change any of the actual words or punctuation of the Scriptures. Permissions beyond the scope of this license may be available if you contact us with your request. The New Testament in Javanese, Caribbean © 2009, Wycliffe Bible Translators, Inc. All rights reserved. This translation is made available to you under the terms of the Creative Commons Attribution-Noncommercial-No Derivatives license 4.0. You may share and redistribute this Bible translation or extracts from it in any format, provided that: You include the above copyright and source information. You do not sell this work for a profit.
xxvi You do not change any of the words or punctuation of the Scriptures. Pictures included with Scriptures and other documents on this site are licensed just for use with those Scriptures and documents. For other uses, please contact the respective copyright owners. 2014-04-27 PDF generated using Haiola and XeLaTeX on 25 Aug 2024 from source files dated 29 Jan 2022 |
LINGUISTIKA FUNGSI BAHASA (Dalam Legenda Rakyat Kalimantan Tengah) Maria Arina Luardini Universitas Palangka Raya Abstrak Bahasa sebagai tanda dalam perspektif semiotik sosial mempunyai dua dimensi, yaitu ekspresi (expression) dan makna atau isi (content). Ekspresi tidak akan mempunyai makna apabila bahasa tersebut tidak mempunyai fungsi. Membahas fungsi bahasa sama artinya dengan membahas penggunaan (use) bahasa karena bahasa tidak akan bermakna jika bahasa tersebut tidak digunakan atau difungsikan (Halliday dan Hasan, 1985: 17) Fungsi bahasa pada teks berupa legenda milik komunitas Dayak Ngaju (LDN) di Kalimantan Tengah ternyata menempati kerangka fungsi bahasa yang diajukan Halliday dan Hasan (1985: 17) daripada teori fungsi bahasa yang lain. Fungsi bahasa pada LDN terdiri atas tiga kategori fungsi bahasa, yaitu fungsi informatif, interaktif, dan fungsi imaginatif. Abstract From the perspective of social semiotics, language has two dimensions: expression and content. The expression will not have a content (meaning) when it is not in used (Halliday dan Hasan, 1985: 17). Language function which is expressed in the legends belonged to the Dayak Ngaju community (LDN) in Central Kalimantan is suitable to the theory of language function proposed by Halliday and Hasan (1985: 17) rather than other theories. The language function within LDN consists of informative function, interactive, and imaginative. Kata Kunci: Semiotik sosial, fungsi informative, interatif dan imajinatif, 1. Pendahuluan Di Kalimantan Tengah (KT), legenda tidak asing bagi masyarakatnya karena beberapa legenda merupakan bagian dari tuturan ritual yang dimuat dalam Panaturan (Kitab Suci agama Hindu Kaharingan). Legenda juga digunakan masyarakat sebagai pemelihara budaya serta alat edukasi bagi generasi muda dan bagi orang di luar komunitas ini. Dari fungsi legenda secara umum tersebut, LDN mempunyai fungsi tersendiri bagi penutur bahasa DN dan bagi orang luar yang mendengarnya. Fungsi-fungsi tersebut dapat diuraikan dengan teori fungsi bahasa sebagai berikut. 2. Teori fungsi bahasa Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA Banyak ahli bahasa telah membahas fungsi bahasa secara umum. Beberapa ahli beranggapan bahwa fungsi (function) bahasa sama dengan penggunaan (use) bahasa. Namun demikian, Kutha-Ratna (2005: 122) menguraikan bahwa fungsi dan kegunaan mempunyai sedikit perbedaan: use lebih mengacu pada struktur eksternal dan function lebih pada struktur internal. Dengan memberikan contoh pada bentuk 'obat', Kutha-Ratna memberikan gambaran use sebagai manfaat obat, yaitu mengobati penyakit, sedangkan function-nya adalah untuk meningkatkan ketahanan tubuh dan selanjutnya memberikan (makna) kesembuhan bagi pasien. Di pihak lain, Halliday dan Hasan (1985: 15) menyamakan fungsi dan kegunaan bahasa dengan dasar bahwa menelaah fungsi bahasa berarti mengupas penggunaan bahasa itu sendiri. Halliday dan Hasan memaparkan fungsi bahasa yang dimulai dengan pendapat Malinowski sampai dengan pendapat Morris dan menyempurnakan pendapat-pendapat pendahulunya dengan pembagian fungsi bahasa yang lebih terperinci. Paparan Halliday dan Hasan tersebut dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut. Pragmatic Narrative Active Magical Malinowski (1923) Representational (3rd person) Conative (2nd person) expressive (1st peron) Bühler (1934) Transanctional Informative conative Expressive Poetic Britton (1970) Information Grooming Mood Exploratory Morris (1967) Talking Talking Talking Talking Informative uses interactive uses Control other mutual support Express self Imaginative uses ritual Poetic Halliday dan Hasan (1985) Tabel: Fungsi Bahasa (Halliday dan Hasan, 1985: 17) Dibandingkan dengan pendapat Jakobson (dalam Leech, 1974: 52) yang membagi fungsi bahasa dalam lima kategori: fungsi informasional, fungsi ekspresif, fungsi direktif, fungsi fatik, dan fungsi estetik, fungsi bahasa yang dikemukakan oleh Halliday dan Hasan di atas lebih tepat digunakan untuk menganalisis bahasa, baik sebagai teks tertulis maupun lisan. Hal ini disebabkan Jakobson yang hanya membagi fungsi bahasa berdasarkan fungsi komunikatifnya. Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA 3. Metodologi Teks-teks LDN yang dijadikan objek penelitian ini adalah teks legenda berbahasa Dayak Ngaju dengan latar sungai1, dengan tema cerita kehidupan, yaitu kehidupan manusia dan binatang di/ dekat sungai (legenda Tambak Baja'i 'tempat buaya' - LDN TB dan legenda Lauk je Dia Batisik 'ikan yang tidak bersisik' - LDN LDB), kehidupan manusia dan tumbuhan di/ dekat dengan sungai (legenda Nyai Talong Ngambun - LDN NTNg dan legenda Tambi Uwan Bawin Pampahilep 'nenek uban dan perempuan pampahilep' - LDN TUBP), dan kehidupan manusia dengan sesamanya dan dengan alam sekitar yang berada di sepanjang sungai (legenda Tampara Tatum 'permulaan tatum' - LDN TTdan legenda Karing Ewen Epat Hampahari 'Karing empat bersaudara' - LDN KEEH). 4. Fungsi Bahasa pada Teks Legenda Dayak Ngaju Bahasa yang terdapat pada teks LDN mempunyai beberapa fungsi, yaitu: fungsi informatif yang terdiri atas informatif tentang adat-istiadat, kesenian, kekayaan alam, dan sejarah; fungsi interaktif yang terdiri atas fungsi kontrol sesama, saling mendukung dan ekspresi diri; dan fungsi imaginatif yaitu fungsi ritual dan puitik. Fungsi bahasa tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 4.1. Fungsi informatif Fungsi informatif bahasa dapat disamakan dengan fungsi dalam memberikan informasi mengenai suatu hal. Fungsi tersebut berorientasi pada isi bahasa yang akan disampaikan. Berdasarkan bentuk kalimat dalam teks LDN yang didominasi oleh kalimat deklaratif penuh, maka fungsi bahasa utama dalam teks LDN adalah fungsi informatif, yaitu memberikan informasi sesuai dengan tema LDN. Fungsi informatif dalam teks LDN adalah seperti paparan berikut. 4.1.1. Fungsi Informatif Tentang Adat-istiadat Masyarakat Dayak Ngaju Fungsi informatif dari keenam LDN terutama mengungkapkan makna budaya atau akal budi manusia. Budaya yang paling menonjol pada dalam teks LDN adalah adat-istiadat masyarakat DN sebagai pesan dari teks tersebut. Adat -istiadat dimaksud adalah aturan/ nilai yang mengikat seseorang untuk berprilaku sesuai dengan aturan/ nilai dalam masyarakat tertentu. Adat-istiadat sering disamakan dengan kebiasaan karena belum mempunyai struktur yang baku (Bawa, 2005). Adat istiadat yang kental pada teks LDN adalah dilakukankannya upacara adat pada tiap-tiap kejadian penting seperti pada data (1) sampai (4) di bawah ini. (1) Damang bapander, "aku akan manggau andiku, amun huang telu andau aku dia buli, aku matey balalu ketun haru malalus Ngayau Danum" 'Damang berkata, aku akan mencari adikku dan jika dalam tiga hari aku tidak pulang aku mati maka kalian lakukan upacara Mengayau Danum' (LDN TB - 06). 1 Sebagian dari legenda-legenda tersebut telah dibukukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997) serta Departemen Pariwisata Seni dan Budaya (1999). Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA (2) Ewen tuh mampunduk sahur parapah, balaku uka eweningalindung bara kare amuk asang te. 'Mereka membuat sahur parapah (tempat pemujaan)untuk meminta perlindungan dari segala serangan musuh' (LDN TUBP - 17) (3) Sahindai malalus kapakat te salabih helu ewen Manajah Antang, iete balaku patunjuk bara Hatalla pahayak burung Antang ka kueh eka ewen pindah. 'Sebelum melakukan kesepakatan, mereka melakukan Manajah Antang, yaitu memohon petunjuk pada Tuhan dengan menggunakan burung antang ke arah mana tempat yang baik bagi mereka' (LDN TT - 11) (4) Kaputusan oloh lewu Runting Dungan ije imimpin awi Damang bapa Sangarang, ewen epat te dia ilian buli lewuu tapi akan impatey hapa Tiwah liaw tatu hiang ewen 'Keputusan penduduk Desa Runting Dungan bahwa mereka berempat tidak akan dikembalikan ke desa mereka tetapi akan dibunuh untuk (upacara) Tiwah bagi nenek moyang orang Runting Dungan'(LDN KEEH - 31) Dari kalimat-kalimat di atas, fungsi informatif tentang adat-istiadat masyarakat DN yang religius tercermin dengan diadakanya upacara adat: Mengayau Danum apabila ada kecelakaan yang mengakibatkan kematian di air - terutama di sungai, Manajah Antang untuk memohon petunjuk, dan Tiwah untuk mempersembahkan korban bagi arwah nenek moyang. Selanjutnya, Sahur Parapah adalah mediasi untuk berkomunikasi dengan Ranying Hatalla 'Tuhan' yang dapat dilakukan setiap waktu atau setiap dibutuhkan. Fungsi informatif tentang adat-istiadat masyarakat DN yang lain adalah cara hidup masyarakat yang sebagian besar memilih tinggal dekat dengan sungai. Keenam LDN menggambarkan kehidupan masyarakat DN yang mempunyai keterikatan dengan sungai sebagai sumber kehidupan, seperti pada ungkapan di bawah ini. (5) Balalu ih iye mampisik ije biti jipen ayue akan maagah iye muhun mandui akan lanting 'Langsung saja dia (Bawi Nyai) membangunkan seorang budak untuk mengantarkannya mandi ke sungai' (LDN TB - 02). (6) Melai ketun te tukep-tukep dengan sungey, mikeh ewen te dumah hindai 'Tinggallah kalian dekat dengan sungai karena kami kuatir mereka (cacing) akan datang lagi' (LDN LDB - 17). (7) Metuh te Nyai ewen ndue andi lagi muhun mandui, hasundau dengan Sangkuak. 'Ketika itu Nyai dan adiknya sedang pergi untuk mandi, (diperjalanan) berjumpa dengan Sangkuak' (LDN NTNg - 05). (8) Kare kawan manantun Tambi Uwan tuh handak manungkat arep ewen pindah akan Sungey Palabangan, iete dia kejaw bara eka ewen je helu. Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA 'Semua anak menantu Nenek Uwan ingin pindah ke Sungai Palabangan yang tidak jauh dari tempat mereka yang dulu' (LDN TUBP - 15) (9) Rakou manjadi tatum je pangkasulak melai intu Sungey Kahayan iye paling ngawa, iete inyewut lewu Tumbang Rungan. 'Rakou menjadi turunan pertama yang tinggal di Sungai Kahayan paling hilir yaitu di desa Tumbang Rungan' (LDN TT - 67) (10) Limbah te tatum ije paling ngaju iete melai Tumbang Miri. 'Sedangkan, keturunan yang paling hulu berada di Tumbang Miri' (LDN TT - 68) (11) Karing, Burow, Lamiang tuntang Timpung uras balua bara lawang kuwu awi umba mangaruhi 'Karing, Burow, Lamiang, serta Timpung keluar dari pingitan dan ikut mencari ikan' (LDN KEEH - 16) Dari keenam LDN yang memberikan informasi tentang cara hidup masyarakat DN yang sebagian besar memilih hidup dekat dengan sungai lebih disebabkan oleh faktor alam dengan ketersediaan sumber hidup, seperti tersedianya ikan dan sejenisnya, juga tersedianya sarana hidup, seperti untuk mandi dan transportasi. Adat-istiadat komunitas DN juga tercermin dalam bentuk tabu dan pantangan yang bermakna larangan untuk melakukan sesuatu di sungai yang terbentuk dari paduan bentuk modatitas dan bentuk negatif disertai sirkumstan tertentu tergolong tabu non-linguistik atau tindakan yang ditabukan (Saville-Troike 1982: 203; Regina 2002: 125; Darma Laksana 2003: 45). Berikut adalah ekspresi-ekspresi tabu dan pantangan tersebut. (12) Basa ulun kalunen bajanji uka dia mandui intu sungey huang bentuk andau metuh matanandau pas melai hunjun takuluk awi kangkalingei dia gitan melai sungey. 'Bahwa umat manusia berjanji tidak mandi di sungai pada tengah hari saat matahari berada di atas kepala karena bayangan tidak kelihatan di sungai' (LDN TB - 12) (13) ... ulun kalunen ije metuh malalus pangawin dia tau mandui atawa manampa jalanae jalan sungey katahin uju andau uju alem awi ewau ewen sama kilau ewau mayang pinang ije harum bukei ' ... umat manusia yang baru melaksanakan perkawinan tidak boleh mandi atau melakukan perjalanan melewati sungai selama tujuh hari tujuh malam karena bau mereka sama seperti bau mayang pinang yang harum sekali' (LDN TB - 13). (14) ... kalunen dia tau barangai mampatei atawa mawi baja'i kecuali amun baja'i te puna tege kasalae Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA '... manusia tidak boleh sembarangan membunuh atau menyiksa buaya kecuali memang buaya yang mempunyai kesalahan' (LDN TB - 14). (15) Ewen dia akan hindai kuman lauk je dia batisik. 'Mereka tidak akan (mau) lagi makan ikan yang tidak bersisik' (LDN LDB - 21). (16) ... sama sinde ketun ela manganan apis parey, bulun behas intu danum sungey '... sama sekali kalian jangan membuang gabah padi dan dedak beras ke dalam air sungai' (LDN TUBP - 24). Data (12 sampai 14) dan (16) dapat diklasifikasikan ke dalam tabu non-linguistik karena merupakan suatu tindakan yang ditabukan. Sementara itu, data (15) termasuk pantangan. Tabu dan pantangan pada hakekatnya mempunyai makna yang sama, yaitu larangan (Darma Laksana, 2003: 35). Hanya sanksi bagi pelanggarnya yang berbeda: pelanggar tabu akan terkena tulah, tetapi pelanggar pantangan hanya terkena sanksi fisik atau sanksi sosial. Ekspresi tabu di atas lebih mengacu kepada ajaran untuk menghormati mahluk hidup lainnya dan menghormati alam agar kehidupan di dunia dapat harmonis dan seimbang. Namun demikian, bagi masyarakat DN ekspresi tabu (14) didasari oleh kepercayaan/ agama yang mengajarkan bahwa baja'i 'buaya' adalah jelmaan dari Jatha2 'penguasa alam air/ sungai' maka sudah selayaknya diperlakukan sama dengan manusia sebagai 'penguasa bumi/ alam darat'. Kepercayaan tersebut menimbulkan ekspresi tabu pada (14). Demikian juga halnya dengan buaya, apabila terdapat buaya yang memangsa manusia, maka manusia atau pawang buaya akan mencari buaya tersebut sampai buaya tersebut menyerahkan diri. Sampai saat ini, pawang buaya belum pernah membunuh buaya selain buaya yang memang melakukan kesalahan. Dalam hal ini, manusia pun menghormati hak buaya yang biasanya keluar dari sungai pada tengah hari saat udara panas dan hal tersebut memunculkan ekspresi tabu (12). Sementara itu, ekspresi tabu pada data (13) merupakan rangkaian kepercayaan yang menganggap bahwa pengantin yang biasanya berendam air bunga sebelum melaksanakan pernikahan merupakan incaran buaya karena buaya mempunyai penciuman yang peka. Ekspresi tabu pada (16), yaitu 'untuk tidak membuang gabah beras dan dedak padi ke sungai' merupakan larangan yang berkaitan dengan kepercayaan/ agama Hindu Kaharingan. Dalam Kitab Panaturan terdapat tuturan ritual Tawur yang menyatakan bahwa padi (dengan segala bentuknya) merupakan perantara manusia kepada Tuhan. Oleh sebab itu, manusia tidak boleh menyia-nyiakan tanaman yang diberkati ini. Lebih lanjut, ditulis dalam tuturan ritual tersebut bahwa apabila manusia tidak menghormati 'padi' maka orang tersebut disamakan dengan anak kecil yang tidak mengetahui apa-apa. 2 Jatha dipercaya komunitas Hindu Kaharingan sebagai penguasa sungai yang berasal dari turunan yang sama dengan manusia sebagai penguasa bumi. Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA Di lain pihak, ekspresi 'pantangan' pada data (15) untuk 'tidak lagi makan ikan yang tidak bersisik' hanya dijalankan dan dipercaya sebagian kelompok tertentu saja karena golongan masyarakat tersebut merasakan 'rasa gatal' (alergi) apabila memakan ikan yang tidak bersisik. Bentuk-bentuk larangan/ tabu3 yang ada pada teks LDN turut memberikan informasi tentang adat-istiadat/ kepercayaan kepada generasi muda maupun masyarakat luar karena sampai sekarang tabu tersebut masih dianut dan dijalankan oleh masyarakat DN tertentu. Fungsi informatif teks LDN juga digambarkan oleh kebiasaan atau adat-istiadat dalam kehidupan yang mengutamakan kebersamaan. Kebersamaan tersebut disebutkan dalam LDN TUBP dan LDN TT, yaitu kehidupan dalam rumah Betang (rumah adat) atau kehidupan dalam lanting (rakit). (17) Ewen mampunduk huma Betang 'Mereka membuat rumah Betang' (LDN TUBP - 16) (18) Limbah lanting te jadi, Sempung dengan sawae maatur lanting te uka ulih eka ewen ije kalewu balindung. 'setelah rakit selesai, Sempung dengan istrinya mengatur tempat supaya semua penduduk desa mendapat tempat dalam rakit tersebut' (LDN TT - 19) Rumah Betang adalah rumah panggung yang panjang dan biasanya dihuni oleh beberapa keluarga. Dalam LDN TUBP, rumah Betang tersebut dihuni oleh anak-anak dan menantu Nenek Uwan. Lanting, yang saat ini dapat berupa rumah terapung, pun dapat menampung beberapa keluarga. Kedua bentuk bangunan tersebut memberikan informasi tentang nilai kebersamaan dalam masyarakat DN. 4.1.2. Fungsi informatif tentang kesenian Selain fungsi informatif tentang adat -istiadat yang merupakan bagian dari budaya, teks LDN juga memberikan informasi tentang budaya dalam hal seni karya manusia yang telah memiliki aturan/ nilai yang terstruktur atau baku, seperti pada kalimat berikut. (19) Disamping ewen puna bahalap, rajin bagawi manampa amak,... 'Disamping mereka cantik, rajin bekerja membuat tikar...' (LDN NTNg - 02) Tikar yang biasanya terbuat dari rotan atau purun (rumput rawa) adalah seni kerajinan tangan yang terkenal di KT karena bahan dan coraknya yang berbeda dari etnik lainnya di Indonesia. 3 Dalam Bahasa DN, pantangan dan tabu disebut dengan 'pali' Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA Selain budaya dalam hal kerajinan tangan, teks LDN juga memberikan informasi tentang budaya seni musik tradisional dan menari yang menjadi kebiasaan, seperti pada kalimat di bawah. (20) Lanting bahantung masuh, oloh hatue ije barigas mambesei lanting, ije beken mamantu garantung, kenong, tuntang gandang mangat ewen dia mangkemae kauyuh 'Rakit menghilir dan para laki-laki yang kuat mendayung rakit, sedangkan yang lainnya memukul gong, kenong, dan gendang supaya mereka tidak merasa kecapaian' (LDN TT - 24) Alat musik tradisional masyarakat DN termasuk sederhana karena hanya terdiri atas garantung (gong), kenong dan gandang. Alat musik tersebut biasanya juga mengiringi kesenian karungut (nyanyian tradisional). Menari juga merupakan kesenian tradisional yang dilakukan tidak saja pada saat pesta, namun dalam upacara adat seperti menyembuhkan orang sakit oleh balian 'tabib' ataupun dalam upacara adat Tiwah. Balian akan menari saat memanggil Sangiang untuk menyembuhkan si sakit. Dalam upacara adat Tiwah, masyarakat atau anggota keluarga juga melakukan tarian tradisional mengelilingi 'sapundu' 'tempat meletakkan kurban'. Oleh sebab itu, musik dan tarian sangat kental dalam kehidupan komunitas DN, walaupun 'menari' kadang kala disertai dengan minuman beralkohol seperti pada kalimat berikut. (21) Kajarean oloh lewu te rami-rami mihup babusaw hayak manganjan 'Saat itu orang desa ramai-ramai mabuk sambil menari' (LDN KEEH - 42) Mabuk bukanlah jenis budaya. Namun, komunitas DN mempunyai minuman tradisional yang disebut baram. Baram merupakan minuman dari hasil fermentasi beras ketan. Minuman tradisional tersebut mengandung alkohol dan biasanya dihidangkan untuk menyambut tamu atau dihidangkan saat acara adat, seperti acara pinangan. Dalam bidang kesenian, bahasa DN terdapat seni permaian bunyi, yaitu pada bentuk possessive 'kepemilikan' dan pronoun 'kata ganti kata benda'. Untuk membentuk posesif adjektiva digunakan sufiks ' - n', seperti bitin ewen, lewun beja'i, janjin ketun 'tubuh mereka' 'desa buaya' 'janji kalian' (LDN TB - 19) (LDN TB - 09) (LDN LDB - 19) Namun, untuk membentuk deskriptif posesif dan pronomina, sufiks akan berbentuk seperti berikut. andie → andi -e 'adiknya' Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA (LDN TB - 07) akae → aka -e 'untuknya' (LDN TB - 11) esuu → esu - u 'cucunya' (LDN TUBP - 01) lewuu → lewu -u desanya (LDN KEEH - 31) Gawii → gawi -i 'kerjanya/ pekerjaannya' (LDN KEEH - 25) manyarangaa → manyaranga -a 'menyerangnya' (LDN TUBP - 06) tampaa → tampa -a 'bentuknya' (LDN TUBP - 13) Bentuk-bentuk posesif dan pronomina merupakan permainan bunyi vokal karena bentukan tersebut disesuaikan dengan bunyi akhir vokal pada nomina atau verba yang dilekati. Pada dasarnya, bentuk posesif dan pronomina adalah /-e/, yang berasal dari iye 'dia', namun pada beberapa verba dan nomina, bentuk-bentuk tersebut mengikuti bunyi akhir vokal. Permainan bunyi tersebut merupakan informasi dalam bidang seni bahasa. 4.1.3. Fungsi informatif tentang kekayaan alam Fungsi informatif pada teks LDN selain mengomunikasikan budaya juga memberikan gambaran tentang kekayaan alam. Fungsi ini sebenarnya bertujuan untuk memberikan informasi pada generasi penerus maupun masyarakat luar tentang tempat-tempat yang layak untuk dikunjungi sebagai bagian dari kekayaan alam di KT, terutama untuk tujuan wisata. (22) Harian andau kaleka jete palus inanggare Tambak Baja'i intu lewu Mangkatip" 'Kemudian, tempat itu dinamakan Tempat Buaya di Desa Mengkatip' (LDN TB - 21) Desa Tambak Baja'i pada (22) mempunyai keunikan yaitu bau anyir seperti bau darah, yang dihubungkan dengan buaya yang kalah perang dengan Damang Bahandang Balau. Bahkan, Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA senjata dan rambut Damang (bahandang balau: rambut merah) masih ada sampai saat ini. Hal ini dijadikan sebagai objek wisata, seperti juga batu-batu alam yang unik sebagai kekayaan alam. (23) Limbah jadi sampey intu simpang Sungey Tangining eka Tambi Uwan manyauk te, taragitan telu kabawak batu te tampaa dare-dare rinjet-rinjet kilau daren sauk. 'Setelah sampai di simpang Sungai Tangining tempat Nenek Uwan menangguk terlihat tiga buah batu yang bentuknya berkilap dan berpilin-pilin seperti bentuk jalinan tangguk' (LDN TUBP - 32) (24) Intu bentuk lewu Tumbang Pajangey tuh atun ije batu hai ije bagare Batu Bulan 'Di tengah desa Tumbang Pajangai terdapat satu batu besar bernama Batu Bulan' (LDN KEEH - 07) Tiga buah batu yang berbentuk berpilin-pilin seperti sauk 'alat penangkap ikan' pada teks LDN TUBP dinamakan Saka Batu dan dipercaya sebagai jelmaan Nenek Uwan dan dua cucunya yang akan mencari ikan. LDN KEEH juga menyebutkan keindahan alam yang berupa jembatan tua dan Batu Bulan, seperti pada data (24) dan (25). (25) Hapa dimpah Sungey Pajangey huang bentuk lewu te, Bungay ewen dengan Tambun manampa tetean bara batang tabalien hai ije iandak hamparang Sungey Pajangey te sama kilaw jambatan. 'Untuk menyeberang ke tengah desa dibuat titian dari kayu ulin oleh Bungai dan Tambun' (LDN KEEH - 11) Batu Bulan merupakan batu yang menurut LDN KEEH dahulu bercahaya. Batu tersebut menjadi tempat wisata di desa Tumbang Pajangai. Sementara itu, jembatan yang terbuat dari kayu ulin dan dinamakan jembatan Bungai merupakan jembatan tua yang sampai sekarang masih kuat. Hal ini disebabkan kayu ulin, yang sering disebut dengan kayu besi, mempunyai kekuatan seperti besi dan akan semakin kuat apabila berada di air. Kayu tersebut merupakan hasil alam yang terkenal namun keberadaannya semakin menyusut saat ini. 4.1.4. Fungsi informatif tentang sejarah Fungsi informatif pada teks LDN tentang sejarah adalah menyangkut asal usul Dayak Ot Danum, yang merupakan kerabat dari DN. Dapat dikatakan bahwa sejarah dalam suatu legenda adalah kebenaran yang tidak pernah teruji. Dari keenam LDN, fungsi informatif mengenai sejarah berada pada LDN TT dan KEEH. Nama-nama tokoh dan nama tempat dalam LDN KEEH masih dipakai sampai sekarang, seperti nama Gedung Pertemuan 'Tambun Bungai' dan Pelabuhan Sungai 'Rambang' di Palangka Raya. LDN yang dianggap pernah terjadi dan merupakan sejarah tertuang dalam LDN TT seperti pada kalimat-kalimat di bawah. Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA (26) Rakou manjadi tatum je pangkasulak melai intu Sungey Kahayan iye paling ngawa, iete inyewut lewu Tumbang Rungan. 'Rakou menjadi turunan pertama yang tinggal di Sungai Kahayan paling hilir yaitu di desa Tumbang Rungan' (LDN TT - 19) (27) Limbah te tatum ije paling ngaju iete melai Tumbang Miri 'Sedangkan, keturunan yang paling hulu adalah yang berada di Tumbang Miri' (LDN TT - 20) Data (26) menyebutkan bahwa kerabat Dayak Ot Danum yang tinggal di sepanjang Sungai Kahayan paling hilir yaitu di Desa Tumbang Rungan dan yang paling hulu berada di Tumbang Rungan. Dilihat dari kenyataan, desa-desa yang disebutkan dalam LDN TT memang terletak pada satu aliran sungai, yaitu sepanjang Sungai Kahayan. Namun, tidak semua nama tempat pada LDN merupakan sejarah, seperti asul-usul terjadinya sungai (Sungai Talong) atau nama tempat (Tambak Baja'i) atau asal-usul tumbuhan tidak dapat digolongkan dalam suatu sejarah namun lebih tepat digolongkan dalam suatu mitos. 4.2. Fungsi interaktif Fungsi interaktif dari suatu bahasa berorientasi pada efek dari pemakaian bahasa itu sendiri. Fungsi tersebut terbagi dalam tiga kategori fungsi yaitu fungsi kontrol sesama, fungsi saling mendukung, dan fungsi ekspresi diri. Teks LDN mempunyai ketiga fungsi tersebut. 4.2.1. Fungsi kontrol sesama Fungsi kontrol sesama pada teks LDN lebih banyak ditunjukkan oleh modalitas (modalisasi dan modulasi dengan bentuk negasi dan imperatif) yang disertai sirkumstan tertentu dengan maksud sebagai larangan atau tindakan yang ditabukan. Pada data (12 sampai 16) telah diuraikan tentang tindakan yang ditabukan, seperti ungkapan di bawah. (28) ... ulun kalunen ije metuh malalus pangawin dia tau mandui atawa manampa jalanae jalan sungey katahin uju andau uju alem awi ewau ewen sama kilau ewau mayang pinang ije harum bukei ' ... umat manusia yang baru melaksanakan perkawinan tidak boleh mandi atau melakukan perjalanan melewati sungai selama tujuh hari tujuh malam karena bau mereka sama seperti bau mayang pinang yang harum sekali' (LDN TB - 13) (29) ... sama sinde ketun ela manganan apis parey, bulun behas intu danum sungey '... sama sekali kalian jangan membuang gabah padi dan dedak beras ke dalam air sungai' (LDN TUBP - 24) Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA Ungkapan tidak boleh membunuh buaya dengan sembarangan, tidak boleh melakukan perjalanan melewati sungai dalam waktu tujuh hari setelah menikah, atau jangan sama sekali membuang gabah padi di sungai' adalah efek dari pemakaian modalitas dalam kalimat pada teks LDN. Terlepas dari kepercayaan masyarakat DN yang masih ada, di balik pemakaian modalitas tersebut tersimpan ajaran untuk saling mengontrol: tidak boleh membunuh buaya dengan sembarangan ditujukan untuk mengontrol kepunahan buaya dari habitatnya, tidak boleh mandi di tengah hari ditujukan untuk mengontrol kesehatan karena di tengah panasnya matahari tidak baik untuk berendam dalam air, tidak boleh membuang padi (dengan segala bentuknya) bertujuan untuk mengontrol pangan karena KT sebagian besar terdiri atas tanah gambut yang relatif sulit untuk ditanami padi. Dengan demikian, larangan atau tindakan yang ditabukan tersebut bertujuan untuk mengontrol tingkah laku manusia terhadap diri sendiri, binatang, tumbuhan, dan alam sekitarnya, terutama sungai, yaitu untuk menjaga keseimbangan ekologi, yaitu alam, manusia, binatang, dan tumbuhan. 4.2.2. Fungsi saling mendukung Efek dari pemakaian modalitas selain memunculkan fungsi kontrol sesama juga dapat dikategorikan dalam fungsi saling mendukung. Keterkaitan larangan/ tindakan yang ditabukan pada data (28 dan 29) di atas merupakan bentuk dukungan dalam hal kepercayaan masyarakat setempat yang tergolong religius. Fungsi tindakan tabu seperti 'tidak boleh membunuh buaya dengan sembarangan' merupakan dukungan dalam kepercayaan masyarakat DN, terutama dari masyarakat Hindu Kaharingan yang menyatakan bahwa buaya adalah salah satu turunan dari Jatha yang juga keluarga dari manusia. Di pihak lain, tabu 'tidak boleh membuang gabah padi di sungai' juga merupakan kepercayaan bahwa padi adalah perantara manusia untuk berhubungan dengan Ranying Hatalla (Panaturan, 2003). Dari fungsi tabu tersebut, maka dapat dikatakan bahwa fungsi saling mendukung pada teks LDN dimulai dari bahasa yang terdapat dalam LDN yang mempunyai efek mendukung kepercayaan masyarakat setempat dan mendukung tingkah laku manusia terhadap manusia dan tumbuhan sebagai sesama mahluk hidup. 4.2.3. Fungsi ekspresi diri Teks LDN mempunyai fungsi ekspresi diri, yaitu ekspresi diri masyarakat dalam hal identitas diri dan kebiasaan masyarakat DN di KT. Ekspresi diri bagi komunitas DN, tertuang dalam fungsi sungai. Selain fungsinya dalam kehidupan sehari-hari, sungai merupakan identitas diri, yaitu menunjukkan identitas etnik atau subetnik tempat seseorang berasal. Masyarakat akan dengan mudah menemukan asal-usul seseorang dengan menyebutkan identitas diri sebagai oloh Kahayan 'orang Kahayan', oloh Kapuas, atau oloh Mahakam, seperti pada penggalan berikut. (30) Melai jalanan, ewen hasundau dengan rombongan pamandup bara Mahakam. 'Dalam perjalanan mereka bertemu rombongan pemburu dari Mahakam'(LDN TT - 05) Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA Pada data (30) nama sungai, Mahakam, dijadikan sebagai identitas kelompok pemburu yang merupakan bagian dari suatu komunitas/ etnis. Fungsi ekspresi diri dari efek bahasa dalam LDN yang lain adalah sifat dasar yang dimiliki komunitas DN, yaitu ekpresi dari sifat kekeluargaan/ kebersamaan (gotong royong) dan cenderung untuk menghindari pertikaian. Disebutkan dalam LDN TUBP dan TT sebagai berikut. (31) Ewen mampunduk huma betang 'Mereka membuat rumah betang' (LDN TUBP - 16) (32) Limbah lanting te jadi, Sempung dengan sawae maatur lanting te uka ulih eka ewen ije kalewu balindung. 'setelah rakit selesai, Sempung dengan istrinya mengatur tempat supaya semua penduduk desa mendapat tempat dalam rakit tersebut' (LDN TT - 19) Rumah betang" pada (31) dan lanting" pada (32) adalah lambang dari kekeluargaan dan kebersamaan karena di dalam bangunan tersebut terdapat beberapa keluarga. Sifat cinta perdamaian dengan menghindari pertikaian juga menjadi ekspresi diri masyarakat DN, seperti tertuang dalam LDN TUBP dan TT. (33) Tapi tege palakungku dengan ketun iete ketun mamindah arep ketun akan hila hulu Sungey Palabangan tuh, mangat kare auh tandun manuk, kuek bawuy dia tahining awi asang. 'Tapi ada permintaanku pada kalian yaitu kalian pindah ke hulu Sungai Palabangan ini supaya bunyi kokok ayam dan kuek babi tidak terdengar oleh para perampok' (LDN TUBP - 23) (34) Manjeneh kabar jete, oloh lewu Rangan Marau ije inambakas awi Sempung mamakat uka pindah bara lewu Rangan Marau akan lewu beken ije aman bara oloh Mahakam. 'Menerima berita tersebut, penduduk desa Rangan Marau yang dipimpin oleh Sempung bersepakat untuk pindah dari desa Rangan Marau ke desa yang lebih aman' (LDN TT - 10) Pada data (33) dituturkan bahwa keluarga Nenek Uban hidup berkelompok, maka apabila ada musuh datang mereka dapat menangani secara bersama. Namun, keluarga ini lebih memilih menurut Dewa Pelindung mereka untuk pindah, menghindari pertikaian dengan kawanan perampok. Demikian juga pada (34) dituturkan bahwa pemimpin Desa Rangan Marau adalah pemimpin yang gagah berani, tetapi kelompok ini juga memilih untuk memindahkan diri mereka ke tempat yang aman dari pertikaian. Menghindari pertikaian tersebut merupakan cerminan dari sifat mencintai perdamaian. Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA 4.3. Fungsi imaginatif Fungsi imaginatif bahasa dibagi dalam dua kategori fungsi, yaitu fungsi ritual dan fungsi puitik. Teks LDN sangat minim dalam menjalankan fungsi puitik karena semua bentuk kalimat di dalamnya hanya menjalankan realisasi kehidupan sehari-hari. Namun, fungsi tersebut masih dapat dilihat sebagai berikut. 4.3.1 Fungsi ritual Fungsi ritual bahasa yang dikemukakan Halliday dan Hasan (1985: 17) menempati fungsi yang sama dengan yang dikemukakan oleh Malinowski sebagai fungsi magis. Teks LDN mempunyai fungsi tersebut namun dikemukakan dalam bahasa sehari-hari. Kalimat pada data (15) dan (16) sebenarnya mempunyai unsur magis di dalamnya. Unsur magis tersebut dapat disimak dari data tersebut. (35) ... kalunen dia tau barangai mampatei atawa mawi baja'i kecuali amun baja'i te puna tege kasalae '... manusia tidak boleh sembarangan membunuh atau menyiksa buaya kecuali memang buaya yang mempunyai kesalahan'(LDN TB - 14) (36) ... sama sinde ketun ela manganan apis parey, bulun behas intu danum sungey '... sama sekali kalian jangan membuang gabah padi dan dedak beras ke dalam air sungai'(LDN TUBP - 24) Pada kedua data di atas, ungkapan 'tidak boleh membunuh buaya' dan 'jangan sama sekali membuang gabah padi' sebenarnya mengandung usur magis yang tercantum dalam Kitab Panaturan, yaitu Kitab Suci Hindu Kaharingan dan dirangkum oleh Ukur (2004: 9) ... kedua insan ini kemudian menikah dan mendapatkan turunan pertama berupa babi, ayam, kucing, anjing, dan segala binatang. Keturunan kedua berwujud manusia, yaitu Maharaja Sangiang, Maharaja Sangen, dan Maharaja Buno. ... . Oleh sebab itu, menyiksa atau membunuh buaya secara magis disamakan dengan menyiksa saudara sendiri karena manusia dan buaya berasal dari keturunan yang sama. Lebih lanjut, pada Mantra Ritual Tawur (Panaturan, 2003: 204), yaitu tentang asal-usul 'padi', kalimat 5 dan kalimat 35 berbunyi, Ela bitim nanggare arepmu hataburan untang garing tabela belum ije dia handung hakatawan panamparam belum, isen nasuwa balitam hatatayan sihung ringit ije batuana panapatukmu maharing 'Jangan Engkau menyebutkan dirimu ditabur oleh anak-anak yang tidak mengetahui awal kejadianmu' Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA Kalabiem bitim hatalla tuntung tahaseng Pantai Danum Kalunen, kalambungan balitam Jatha tambing nyaman Luwuk Kampungan Bunu, bitim tau injam duhuing luang rawai, balitam pandai pulang tasih panyaruhan tisui. 'Kelebihan Engkau selain sebagai penyambung hidup dan makanan bagi manusia, Engkau pula yang dapat menjadikan perantara dan penghubung atas kehendak manusia menuju Yang Maha Kuasa beserta segala manifestasinya' Dengan demikian, kalimat pada data (5 dan 37) 'tidak boleh membuang gabah padi' mengandung unsur magis dan sama dengan yang diekspresikan dalam tuturan ritual Tawur. Legenda Dayak Ngaju juga menyebutkan beberapa upacara adat yang menyiratkan fungsi ritual, seperti ritual Mengayau Danum, Manajah Antang, dan Tiwah. (37) Damang bapander,"... balalu ketun haru malalus Ngayau Danum" 'Damang berkata, "... lalu kalian lakukan upacara Mengayau Danum" (LDN TB - 06) (38) Sahindai malalus kapakat te salabih helu ewen Manajah Antang.... 'Sebelum melakukan kesepakatan, mereka melakukan Manajah Antang ...' (LDN TT - 11) (39) Kaputusan oloh lewu Runting Dungan ... ewen epat te dia ilia buli lewuu tapi akan impatey hapa Tiwah liaw tatu hiang ewen 'Keputusan penduduk Runting Dungan, ... mereka berempat tidak akan dikembalikan ke desa mereka tetapi akan dibunuh untuk Tiwah bagi nenek moyang orang Runting Dungan' (LDN KEEH - 31) Ungkapan Ngayau Danum, Manajah Antang, dan Tiwah menunjukkan adanya fungsi ritual dalam LDN. 4.3.2 Fungsi puitik Satu-satunya LDN yang mempunyai fungsi puitik adalah LDN TT, yaitu dari pengucapan kalimat-kalimat yang mirip dengan bait-bait puisi yang berulang. Pengulangan tersebut terjadi pada kalimat 24 sampai 65, berbunyi, (40) Lanting bahantung masuh ...Atung Sempung manandu... Kaleka te inyewut... Ewen tarus miar... Atung Sempung manandu tinai... Kaleka te inyewut... 'Rakit besar menghilir ... Atung Sempung berkokok .... Tempat itu disebut ... Mereka terus maju ... Atung Sempung berkokok lagi ... Tempat itu disebut...' (LDN TT - 24 sampai 65) Pengulangan tersebut terjadi repetisi klausa sebanyak dua belas (12) kali atau sebanyak keluarga yang ikut pindah menaiki rakit besar menyebar di sepanjang Sungai Kahayan. Repetisi klausa-klausa tersebut dapat dikategorikan dalam fungsi puitik. Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA Fungsi puitik yang lain terjadi pada ungkapan yang diujarkan secara berulang (secara paralel), seperti untuk menyatakan verba sasar 'tersesat' yang diungkapkan dengan verba lain untuk memberikan tekanan pada verba tersebut, yaitu verba mananjung 'berjalan' (KEEH - 21). Hal tersebut juga terjadi pada pengungkapan verba babusaw 'mabuk' yang diucapkan dengan verba lain mihup 'minum' (KEEH 42). Pengungkapan secara paralel semantis (Kridalaksana, 1993: 154), seperti mananjung sasar 'berjalan tersesat' atau mihup babusaw 'minum mabuk' mendapatkan pengaruh dari Bahasa Sangen, yang saat ini hanya digunakan untuk tuturan dalam ritual. Beberapa ungkapan paralelisme semantis, misalnya: muhun mandui 'turun mandi', miar masuh 'maju menuju hilir', dan miar manetei 'maju menyusur'. Pengulangan secara semantis tersebut dapat digolongkan ke dalam fungsi puitik bahasa. 5. Simpulan Dari paparan tentang fungsi bahasa pada teks LDN, dapat disimpulkan bahwa teks LDN mempunyai semua fungsi bahasa seperti yang dikembangkan oleh Halliday dan Hasan (1985). Fungsi bahasa utama teks LDN adalah fungsi informatif, meliputi informasi tentang adat- istiadat, kesenian (kerajinan tangan, musik dan seni bahasa), kekayaan alam dan sejarah. Fungsi interaktif direalisasikan dalam fungsi kontrol sesama antara manusia dengan binatang, tumbuhan, alam sekitar dan dengan sesama manusia; fungsi saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari dan kepercayaan masyarakat; dan ekspresi diri masyarakat DN. Fungsi imaginatif yang dibagi dalam fungsi ritual dan puitik terdapat juga dalam teks LDN. Fungsi ritual ditemukan dengan diadakannya upacara adat. Fungsi puitik dalam teks ditemukan dalam bentuk pengulangan klausa pada LDN TT dan ungkapan dengan paralelisme semantis. Fungsi bahasa pada teks LDN dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut. Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA upacara adat Adat- istiadat hidup dekat sungai tabu/ larangan kebersamaan Kerajinan tangan, Kesenian musik, dan tarian Fungsi Informatif S i b h Tambak Baja'i Kekayaan alam Tunggul Balu Saka Batu l Sejarah Keturunan Dayak OT Danum Fungsi Bahasa pada Teks LDN Manusia dan binatang Manusia dan tumbuhan Kontrol sesama Manusia dengan sesama dan alam Fungsi Interaktif Saling mendukung Bentuk tabu Kepercayaan Ekspresi diri Identitas diri Karakter masyarakat Fungsi Imaginatif Ritual Tuturan ritual Upacara adat Puitik Repetisi kalimat - Paralelisme semantis Bagan: Fungsi Bahasa yang Terdapat Pada LDN Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006
LINGUISTIKA DAFTAR PUSTAKA Bawa, I Wayan. 2004. Pengantar Filsafat. Denpasar: Universitas Udayana. Darma Laksana, I Ketut. 2003. Tabu dalam Bahasa Bali (Disertasi). Depok: Universitas Indonesia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1979. Cerita Rakyat: Tokoh Utama Mitologis dan Legendaris Daerah Kalimantan Tengah. Palangkaraya: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1979. Ceritera Rakyat Daerah Kalimantan Tengah. Palangkaraya: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Departemen Pariwisata Seni dan Budaya. 1999. Legenda Rakyat Kalimantan Tengah. Palangkaraya: Depparsenibud Kalimantan Tengah Halliday, MAK dan Ruqaiyah Hasan. 1985. Language, context, and text: Aspect of language in a social-semiotic perspective. Victoria: Deakin University Press. Kridalaksana, Harimukti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Kutha-Ratna, I Nyoman. 2005. Sastra dan Cultural Studies. Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Leech, Geoffrey. 1997. Semantics (terjemahan). Solo: UNS Press. Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MB-AHK). 2003. Panaturan. Palangka Raya: MB- AHK. Regina. 2002. The Nature of Taboo in Dayak Kanayatn Community (Disertasi) Malang: Universitas Negeri Malang. Saville-Troike, Muriel.1982. The Ethnography of Communication. An Introduction England: Basil Blackwell Publisher Ltd. Ukur, Fridolin. 1994. "Makna Religi dari Alam Sekitar Dalam Kebudayaan Dayak". Kebudayaan Dayak. Aktualisasi dan Transformasi. Jakarta: Gramedia Widiasara Indonesia. Vol. 16, No. 30, Maret 2009 SK Akreditasi Nomor: 007/BAN PT/Ak-V/S2/VIII/2006 |
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Proses perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Mbakdiskon dimulai dari menciptakan tokoh fiktif, menentukan visi misi, logo, sistem pemasaran dan penjualan, target audiens, pemilihan media, penetapan tujuan komunikasi, perencanaan pesan, hingga pengumpulan feedback. Penciptaan tokoh fiktif ini dilakukan dengan tujuan untuk menjalin kedekatan dengan pihak konsumen. Tokoh fiktif yang diciptakan juga disesuaikan dengan target konsumen yang dituju. Proses berikutnya adalah menentukan visi misi yang akan menjadi acuan bagi perkembangan Mbakdiskon kedepannya. Visi misi ini juga menjadi pegangan bagi Mbakdiskon dalam menentukan aktivitas-aktivitas yang mereka gunakan untuk mencapainya. Logo dibuat berdasarkan filosofi dari nama Mbakdiskon dengan menampilkan sosok "mbak-mbak" yang membawa tas belanjaan dalam jumlah banyak dikedua tangannya, menggunakan pakaian dengan lambang % (diskon), dengan wajah yang tersenyum ramah. Sistem pemasaran dan penjualan yang digunakan oleh Mbakdiskon adalah word of mouth dengan melibatkan konsumen untuk mengajak teman-temannya membeli kupon diskon yang ditawarkan. Target audiens yang dipilih adalah mahasiswa/i di Yogyakarta, karena menurut pemilik Mbakdiskon mahasiswa lebih melek akan media online terutama media sosial. 118
Media promosi yang digunakan adalah media online dan offline dengan porsi media online yang lebih sering digunakan. Melalui media tersebut, Mbakdiskon menetapkan tujuan komunikasinya untuk kepentingan branding, edukasi layanan daily deals ke konsumen, dan penjualan. Tujuan komunikasi ini menjadi landasan Mbakdiskon dalam merencanakan pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen dan konten pesan tersebut disesuaikan dengan deal yang sedang ditawarkan saat itu. Proses yang terakhir adalah pengumpulan feedback yang digunakan untuk kepentingan pengembangan Mbakdiskon. Implementasi dari proses perencanaan tersebut terlihat dari aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Mbakdiskon pada tahun 2011 dan tahun 2012. Selama tahun 2011, Mbakdiskon melakukan pencarian pangsa pasar seluas-luasnya dengan menggunakan word of mouth, mengedukasi layanan daily deals, membentuk komunitas internal (pasukan diskon), melakukan promosi dengan menggunakan media sosial (Facebook dan Twitter) dan email, mengadakan event GREPE, dan event Friendship Photo Competition. Selama tahun 2012, Mbakdiskon melakukan ekspansi keluar Yogyakarta, membuat aplikasi mobile untuk smartphones, memasang direct link di warnet, memasang banner di website dan tabloid. Secara keseluruhan dapat disimpulkan sentra promosi yang dilakukan oleh Mbakdiskon untuk menjual kupon diskon adalah kombinasi dari push, pull dan profile strategy serta promotion mix. Implementasi dari kombinasi strategi yang dilakukan oleh Mbakdiskon tersebut lebih banyak dilakukan secara online karena memang jasa daily deals itu sendiri berbasis online. Hal ini terlihat jelas terutama 119
pada strategi yang digunakan untuk memasarkan kupon diskon ke arah konsumen akhir (user). Meskipun berbasis online, namun dalam menjual jasa ini ke pihak merchant Mbakdiskon masih menggunakan penjualan secara tatap muka (offline). Penggunaan media online sebagai bagian dari strategi komunikasi pemasaran Mbakdiskon untuk kepentingan promosi ini dilakukan melalui sosial media dan email untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya guna mencari tahu informasi yang berkaitan hingga melakukan tindakan pembelian. Selain difungsikan untuk memasarkan kupon diskon, Mbakdiskon juga memanfaatkan sosial media untuk kepentingan branding. Aktivitas branding ini dilakukan oleh Mbakdiskon untuk membangun citra positif pada merek Mbakdiskon. Pembangunan citra positif pada merek Mbakdiskon ini dilakukan agar Mbakdiskon selalu menempati posisi teratas dibenak user sebagai penyedia jasa layanan daily deals pertama di Yogyakarta dan mempertahankan ataupun menambah jumlah user yang sudah ada. Berdasarkan perolehan data, Mbakdiskon tidak memiliki strategi yang terencana dalam sebuah dokumen ataupun bukti fisik lainnya yang menunjukkan progress Mbakdiskon dalam mencapai tujuan akhirnya dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dapat terjadi dikarenakan keberadaan Mbakdiskon sendiri yang masih terbilang baru, yakni berdiri pada tahun 2011 hingga 2012 saat penelitian ini dilakukan, merupakan jangka waktu yang cukup singkat bagi sebuah perusahaan dalam menentukan strategi yang diinginkan. Strategi yang digunakan oleh Mbakdiskon selama ini hanyalah berdasarkan intuisi dari pemilik Mbakdiskon itu sendiri (intuitif) dan belum strategik. Strategi ini juga kemudian 120
muncul secara intuitif ketika peneliti mewawancarai pemilik Mbakdiskon. Tujuan akhir yang ingin dicapai Mbakdiskon dalam jangka panjang belum terencana dan terformalisasi secara konkrit dalam dokumen-dokumen yang berisi tentang perencanaan strategi tersebut, sehingga Mbakdiskon belum dapat dikatakan memiliki sebuah strategi secara strategik dalam menjalankan bisnisnya. B. Saran Mengacu pada hasil analisis dan kesimpulan diatas, peneliti dapat memberikan saran bahwa penggunaan sosial media terutama Facebook dapat lebih dimaksimalkan lagi dengan menyediakan cara kerja Mbakdiskon di halaman akun Mbakdiskon. Hal ini akan lebih memudahkan user di Facebook yang belum mengerti akan cara kerja Mbakdiskon untuk memahami cara kerja Mbakdiskon tanpa harus mengakses website Mbakdiskon lagi. Selain itu, berdasarkan hasil observasi peneliti, penggunaan Facebook oleh admin Mbakdiskon untuk kepentingan interaksi dengan user yang menggunakan Facebook juga masih terlihat sangat jarang dilakukan. Admin terlihat lebih banyak menggunakan Twitter untuk berinteraksi dengan user, meskipun tweet interaksi tersebut dishare juga ke akun Facebook Mbakdiskon. Padahal tidak semua user menggunakan Twitter begitu pula sebaliknya. Hal ini menyebabkan akun Facebook terlihat tidak aktif dalam menyapa user yang menggunakan Facebook. Fasilitas "komen-komenan" yang memungkinkan user untuk bertanya kepada admin melalui Facebook juga menjadi tidak aktif, karena komen-komenan tersebut tidak dapat di-share balik ke Twitter. Ketidak-aktifan ini akan 121
menyebabkan user yang hanya memiliki akun Facebook tidak dapat bertanya lebih lanjut atau menyapa balik sehingga akan meninggalkan kesan yang tidak baik bagi brand Mbakdiskon. Jika dibiarkan lebih lanjut tidak menutup kemungkinan akan mengurangi jumlah user yang berarti juga akan semakin mengurangi jumlah calon pembeli kupon diskon. Saran yang bisa diberikan peneliti berkaitan dengan hal ini adalah admin Mbakdiskon lebih aktif juga dalam menggunakan sosial media Facebook untuk menyapa para user. Peneliti juga menyarankan untuk kedepannya Mbakdiskon dapat mulai merencanakan strategi dan tujuan akhir yang ingin dicapai sebagai penyedia jasa layanan daily deals secara strategik dan merealisasikannya dalam bentuk fisik seperti dokumen-dokumen yang berisi tahapan-tahapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan akhir tersebut. Tahapan-tahapan untuk merealisasikan tujuan akhir tersebut dapat berupa aktivitas-aktivitas pemasaran maupun komunikasi pemasaran yang harus dilakukan oleh Mbakdiskon dalam jangka pendek. Perencanaan strategi ini perlu dilakukan agar Mbakdiskon memiliki progress yang lebih baik dengan mengacu pada tujuan akhir yang ditetapkan, dan semakin berkembang ke arah yang positif. 122
Daftar Pustaka Fill, Chris. 1999. Marketing Communications: Context, Contents, amd Strategies Second Edition. Hertfordshire: Prentice Hall Europe Jr., Orville C. Walker, John W. Mullins, Harper W. Boyd, Jr. dan Jean-Claude Larréché. 2006. Marketing Strategy : A Decision-Focused Approach. New York : McGraw-Hill/Irwin Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2010. Principles of Marketing 13th Edition ; Global Edition. New Jersey: Pearson Education Inc Kriyantono, Rachmat, S.Sos., M.Si. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Pemasaran Modern ; Acuan Wajib Mahasiswa & Profesional. Yogyakarta: Cakra Ilmu Moeloeng, J. Lexy. 1991. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Smith, Paul, Chris Berry dan Alan Pulford. 2003. Handbook of Strategic Marketing Communications: New Ways To Build and Integrate Communication. New Delhi: Crest Publishing House Strauss, Judy dan Raymond Frost. 2012. E-Marketing: Sixth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc Sustina. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 123
mengenal-layanan-daily-deals/1/ buying/prweb9062773.htm 124
LAMPIRAN 1 PRINTSCREEN FACEBOOK MBAKDISKON - "KOMEN-KOMENAN" LAMPIRAN 2 PRINTSCREEN TWITTER - "TAG-TAGAN" 126
LAMPIRAN 3 PRINTSCREEN TOMBOL SHARE DI WEBSITE MBAKDISKON (1) LAMPIRAN 4 PRINTSCREEN TOMBOL SHARE DI WEBSITE MBAKDISKON (2) 127
LAMPIRAN 5 PRINTSCREEN TWEET EVENT MBAKDISKON LAMPIRAN 6 PRINTSCREEN "TAG-TAGAN" DI FACEBOOK 128
LAMPIRAN 7 Interview Guide (Ditujukan kepada pemilik Mbakdiskon) Tentang strategi komunikasi pemasaran Mbakdiskon : 1. Apa dan bagaimana strategi komunikasi pemasaran Mbakdiskon dalam memasarkan kupon diskon merchant-merchant di Yogyakarta? Strategi kita, kita bikin seperti game. Maksudnya seperti game-nya adalah diskon ini bisa kamu dapatkan kalau memang nanti kuota minimalnya terpenuhi terlebih dahulu. Misalnya ya kuotanya 10, aku mau beli tapi masih 2, kalo aku belikan baru 3 kan. Kebetulan aku pengin dapetin diskonnya, aku juga harus bantuin mbakdiskon untuk nyari orang lagi. Nah di website itu biasanya kita kasih share button sih entah dalam Facebook atau apa. Jadi kalau misalnya kamu komen itu bisa langsung ke- share ke Facebook-mu. Biasanya orang disitu word of mouth-nya keliatan juga ngetag-ngetag orang lain kek misalnya, "eh mbo beli ini.." gitu. Jadi ada keterlibatan secara langsung juga user kita. Itu sih strategi utama kita untuk menjual kupon. Selain itu sebenarnya tiap tahun kita juga punya rencana, jadi untuk taon ini, di taon 2012 ini rencananya sebenarnya ekspansi. Jadi rencananya mbakdiskon itu ga cuma ada di Jogja aja, tapi juga di kota-kota lain. Satu itu, kedua, secara penggunaan alat atau interface itu juga kita ekspansikan. Itu maksudnya gini, kalau misalnya dulu mbakdiskon itu hanya bisa di 129
akses paling enak via laptop, sekarang kita siapin mobile web sehingga apa ya, ekspansi itu menjangkau user lebih banyak. 2. Apa yang melatarbelakangi pemilihan dan perencanaan strategi tersebut? Yang jelas user. Jadi kita selalu bertolak belakang pada kira-kira kebutuhan user itu seperti apa, preferensinya seperti apa, misalnya user kita kan rata-rata mahasiswa ya, masih berjiwa muda dan kebanyakan senang dengan permainan, jadi ketika kita ngasih game kek tadi itu mereka cenderung seneng buat ngajak teman-temannya, terutama yang cewek- cewek. Kalo soal kebutuhannya kita ngeliat rata-rata mahasiswa Jogja punya kebiasaan nyari barang-barang yang diskonnya gede, trus kenapa kita milih social media juga karena memang mahasiswa itu sangat dekat dengan social media. 3. Apa saja faktor yang mempengaruhi dan mendasari strategi tersebut? Ya karena itu tadi, mahasiswa lebih cenderung senang ketika dikasih tantangan yang reward-nya tu worth it buat mereka. Jadi diskonnya semakin gede dan barangnya menarik, semakin gencar juga mereka cari teman. 4. Bagaimana pelaksanaannya di lapangan? Kalau pelaksanaannya sih ya pakai media website dan share button ke social media itu tadi. Yang jelas sih secara organisasi kita punya tim promo, dimana tim promosi mengkoordinir semua kegiatan terkait itu. Tentang aktivitas komunikasi pemasaran Mbakdiskon : 130
5. Apa saja dan bagaimana aktivitas komunikasi pemasaran yang sudah/akan Mbakdiskon lakukan? Err kalau aktivitas markomnya yang jelas sih kita punya dua ya, yang rutin jalan tu via social media ada, juga via email berupa newsletter selalu kita kirimkan begitu ada deal baru, sama kalau yang konvensional media ada radio. Jadi setiap ada deal baru selalu kita publish ke radio, lewat iklan ad lips juga ada, spot juga ada, kadang-kadang talkshow. Nah kalau yang modelnya yang ga rutin itu, kadang-kadang kita bikin event. Tiap bulan tu kita sih selalu mentargetkan pokoknya ada event buat user apapun itu. Jadi kalau untuk markomnya sendiri bukan untuk menjual tapi juga untuk maintain community-nya. 6. Apa saja faktor yang melandasi pemilihan dan penggunaan aktivitas komunikasi pemasaran tersebut? Ya balik lagi ke user kita yang kebanyakan dari kalangan mahasiswa, dimana mereka lebih mobile dan dekat dengan social media dalam aktivitas sehari-harinya. 7. Bagaimana pelaksanaannya di lapangan? Err inti dari aktivitas mbakdiskon kan jualan diskon, jualan deal-deal itu tadi. Aktivitas setiap harinya di lapangan ya gimana caranya kita menjual deal sebanyak-banyaknya, istilahnya supaya merchant senang user ya senang, jadi diskon segede-gedenya tapi kupon sebanyak-banyaknya. Jadi yang dilakukan di lapangan sih dimulai dari bagaimana kita membuat review deal, desain, newsletter setiap ada deal baru, dan kemudian 131
bagaimana kita mengkomunikasikan ke user lewat social media. Setiap harinya seperti itu, dan sampe ke titik financial juga. Jadi gimana supaya user begitu membayar langsung dapat kupon. 8. Bagaimana hasil yang dicapai dengan menjalankan aktivitas tersebut terkait dengan strategi komunikasi pemasaran Mbakdiskon? Hasilnya cukup memuaskan karena mereka jadi lebih aktif mencari teman sebanyak-banyaknya buat beli kupon yang kita tawarkan. Keliatan kok dari komen-komennya mereka di Twitter ataupun Facebook yang di share ke teman-teman yang lainnya. Tentang bentuk aktivitas komunikasi pemasaran melalui website : Desain Website : 9. Menurut anda website yang bagaimanakah yang menarik dan menjual di mata target konsumen anda? Kalau website sih kita sebenarnya sebisa mungkin bikin yang simple aja, tapi jelas informasi yang mau disampaikan ke user. Jadi user paham dengan isi website kita tu apa aja, karena menurut kita yang membuat menarik itu produknya dan besarnya diskon dari deal itu, bukan desain website-nya. 10. Bagaimana dengan website Mbakdiskon saat ini? Selama ini sih desain kita masih berusaha merepresentatifkan dari logo mbakdiskon sendiri yang itu tadi, sosok cewek yang bawa tas belanjaan banyak banget. Kita bikin desain yang kira-kira sesuai dengan karakter logo Mbakdiskon juga, tapi tetap simple dan nyaman buat user. 132
11. Mengapa memilih menggunakan desain website seperti saat ini? Ya itu tadi, karena kita sesuain dengan karakter logo kita juga. Selain itu mungkin karena user kita juga ya, kebanyakan dari mahasiswa terutama cewek, jadi kita bikin yang kira-kira bisa jadi "partner" yang cute buat mereka berbelanja. Kira-kira seperti itu. Kelengkapan informasi dalam website : 12. Bagaimana dengan kelengkapan informasi di dalam website Mbakdiskon? Hmm, itu sebenarnya masih kita evaluasi ya, kalau menurut kita terakhir sih sebenarnya secara aktivitas inti itu sudah cukup yang di jogja, tapi dari komplain user kemarin itu masih banyak juga yang belum cukup ternyata. Masih ada informasi yang harus kita provide ya ternyata, jadi kek misalnya konfirmasi tiket, user tu sebenarnya butuh mengkonfirmasi misalnya aku uda mbayar, trus aku butuh ngomong ama mbakdiskon, "aku uda mbayar lo mbak" tapi itu paling formnya khusus ya, standar gitu. Pokoknya ada proses setelah kamu mbayar tu kamu menuliskan sesuatu dimana, kek gitu. 13. Informasi apa sajakah yang harus tersedia di dalam website Mbakdiskon? Banyak hal sih, misalnya informasi buat user kalau user masuk ke kota mana perlu diperjelas lagi, karena masih kurang jelasnya adalah ketika kamu masuk kamu kadang ga tau kamu di kota mana karena button-nya masih kecil banget. Lebih ke display informasi yang jelas, jadi mungkin sudah ada, tapi tidak di bold atau digedein font-nya jadinya kurang keliatan. Terutama pemilihan kata-kata yang cocok untuk user tu yang 133
seperti apa. Sampe sekarang yang paling gampang tu cara kerja masih kita evaluasi, masih kita bikin baru dengan tampilan komik, gambar-gambar gitu ternyata masih kurang jelas. Seperti itu sih menurutku kekurangannya, kekurangannya lebih ke menampilkan bagaimana tampilan informasi yang istilahnya gini, kalau dari sisi website itu jangan sampe user nanya. Jadi dia tau sendiri tu lo. Kita harus bikin flow yang seperti itu sih. 14. Mengapa informasi tersebut harus tersedia? Kita sih mikirnya jadi jangan sampe user tu bingung dengan website kita, website apapun sih, kalo bisa seperti itu. Menyediakan informasi, mengkomunikasikan arti dari semua interface yang ditampilkan, entah berita, button, dll. Apalagi istilahnya mbakdiskon tu kan website e- commerce. Nah e-commerce tu kan lebih sensitif ya, soalnya yang penting kan kepercayaan user ya, apalagi kita megang uang mereka, istilahnya membawa uang mereka, tahan dulu seminggu, baru dikasih ke merchant. Perlu menguatkan brand, menguatkan trust kepada brand tu lewat itu juga, lewat desain, lewat informasi-informasi yang disajikan. Interaksi dengan user/merchant melalui website : 15. Apakah interaksi dengan user / merchant merupakan hal yang penting bagi Mbakdiskon?Mengapa? Penting, karena kita sebenarnya sangat membutuhkan interaksi itu sebagai pool of idea gitu. Kita kan pengennya user yang menggunakan website kita ngerasa senyaman-nyamannya ketika user pake, dan kita memang user oriented. Makanya sejarang-jarangnya kita komunikasi langsung ma 134
user, walaupun pesannya yang negatif, misalnya kalau sampe nanya dan marah tu kan komplain ya, itupun kita tetep membangun relasi yang ibaratnya positif sih di facebook-nya user. Trus kadang-kadang user via email juga mengirimkan sesuatu. Email itu sebenarnya kita ga provide program khusus, pokoknya kita pajang email kita disana, sehingga ketika user mungkin mau ngomongin apa bisa langsung, dan itu jalan sih tanpa kita sendiri yang cari tau. 16. Bagaimana dengan interaksi antara user-merchant-Mbakdiskon di dalam website Mbakdiskon selama ini? Interaksinya berupa kadang-kadang user juga memberikan masukan atau komplain tapi bukan untuk kita. Jadi misalnya gini, dia beli kupon, dia nukerin di merchant-nya, pas dia nukerin tu makanannya tu ga lengkap, jadi komplainnya kek curhat gitu. Sering banget ngeliat email yang panjang isinya curhat kek gitu. Hal-hal seperti itu kita jaga sih sebenarnya. Contohnya kita jaga dengan kasih ucapan terima kasih ke user. Kemudian kita bilang ke user itu, komplainnya akan kita sampaikan ke merchant dan biasanya seperti itu user-nya dapat bonus dari merchant-nya, kek gitu. Jadi kesannya buat user komplainku kui di hargai juga, kek gitu lo. Jadi nanti merchant-nya kek ngasih free apa gitu kalau user-nya kesana lagi, tapi nunjukkin email-nya itu. Kalau ke merchant sih, merchant kita sebagian besar long term modelnya. Jadi ga cuma sekali pasang, kalau long term itu biasane ada bonus-bonus sih. Jadi misalnya dia pasang lebih dari berapa kali, gratis satu kali, atau 135
diskon komisi ke kita. Merchant itu dia lebih banyak offline-nya, karena ga banyak pemilik merchant di jogja yang online, tapi sebagian ada lah. Kalau yang sama-sama online si biasanya kita saling backup. Jadinya misalnya pas promosi apa, itu merchant juga ikut membantu ngasih informasi. Entah sahut-sahutan di Twitter ato di Facebook, tapi kalau interaksi kita secara internal ke merchant sih biasanya lebih ke offline, dan gitu sih, kita pokoknya kasih bonus-bonus ke merchant sih, biar mereka juga tetap dengan kita terus. 17. Apakah Mbakdiskon telah memfasilitasi ketiga pihak tersebut untuk saling berinteraksi didalam website-nya?jika sudah, bagaimana bentuk fasilitas tersebut?jika belum, mengapa? Sudah, selama ini sih paling cuma via email aja ya ama komen-komenan via social media Twitter, Facebook. Paling cuma gitu-gitu. Sarana promosi : 18. Sarana promosi apa yang digunakan oleh Mbakdiskon? Social media yang pasti, Facebook, Twitter, Kaskus pernah tapi cuma bentar. 19. Mengapa memilih menggunakan sarana promosi tersebut? Balik lagi ke user kita sih ya, kebanyakan mahasiswa zaman sekarang lebih dekat dengan social media jadi lebih cocok aja ketika kita dekatin mereka lewat social media. 20. Apakah sarana promosi tersebut efektif? 136
Twitter. Twitter itu karena dia kan mobile ya, jadi orang sudah istilahnya addicted gitu. Orang buka dia kan setiap saat, kalau Facebook gitu gitu kan paling nyaman sebenarnya di laptop. Pokoknya kalau kita Facebook frekuensinya tidak sedinamik kalau di Twitter 21. Mengapa sarana promosi tersebut lebih efektif dibandingkan dengan sarana promosi lainnya? Antara iya dan engga, karena gini, kalau diliat dari statistiknya tu Facebook, tapi emang orang aktif di Facebook kan ga everytime ya. Jadi Twitter itu kita bilang lebih efektif. Kenapa kita provide mobile web karena itu juga sih. Jadi orang bisa akses langsung dari sini, ketika dia ngeliat Twitter, twit-twit-nya masuk. Tapi kejelekkannya Indonesia kan susah ngupdate ketika kamu loading disini aja masih lama banget. Ya sebenarnya dua-duanya efektif sih kalau kamu liat dari sisi statistik website, itu emang yang paling banyak masuk dari Facebook, tapi ketika kita ngeliat pembeli sebenarnya paling banyak Twitter sih. Dari situ banyak menghasilkan pembeli. Media promosi : 22. Media promosi apa saja yang digunakan oleh Mbakdiskon selain melalui website Mbakdiskon? Media promosi berarti yang diluar online ya, sebenarnya media promosi dengan yang kita bilang partnership tu sebenarnya sama. Sama karena rata-rata itu semua barter. Jadi kita ga ada yang bener-bener harian iklan dimana, sampe ke event itu kita barter, kecuali kita bikin sendiri, kek 137
kemarin DBL itu kita barter. Itu kita kerjasama, jadi kita kek bagiin kipas- kipas. Kipas itu berhadiah, kita kayak bikinin semacam acara sendiri yang nambahi hadiah pengunjung. Untuk radio cuma tukar nama, sama web web lain juga tukaran nama. Modelnya kek tukeran banner ato apa gitu. 23. Mengapa memilih menggunakan media promosi tersebut? Hmm karena familiar dengan user kita yang kebanyakan mahasiswa itu tadi. Media-media tersebut dekat dengan target user yang kita sasar. Selain itu media-media promosi itu juga pada ga pake uang, jadi maksudnya gini kita lebih ke barteran gitu sehingga sebisa mungkin ga pake uang dulu untuk belanja iklan. Diusahakan seperti itu sih sebenarnya, tapi yo kalaupun ada uangnya, uangnya itu untuk produksi-produksi kayak misalnya banner gitu gitu doank, tapi ga sampe yang bayar iklan itu sih kita usahakan jangan dulu. Sebenarnya sih sempat kek gitu sama Swaragama sih, tapi ta pikir sekarang masih efektif ga ya, keknya ga terlalu juga. Media partner : 24. Media partner apa sajakah yang bekerja sama dengan website Mbakdiskon? Swaragama, Geronimo, Unisi, Openrice, Jizfm, Ssfm, Suaramerdeka remaja, Harjo, dll. 25. Mengapa memilih menggunakan media partner tersebut? Ya target kitakan mahasiswa ya, jadi kita cari media-media yang kira-kira sesuai dengan anak muda juga. Misalnya radio ya, kita milih radio-radio 138
yang cocok sama mahasiswa..jadi misalnya Swaragama, Geronimo, Unisi, itu tadi. Kalau koran sih lebih ke yang general ya, maksudnya yang kira- kira memang ada dimana-mana. Koran anak muda juga pernah, kek Cekidot juga pernah ngajak kerjasama. 26. Bagaimana fungsi dan manfaat media partner tersebut bagi website Mbakdiskon? Lebih ke promosi juga, barteran gitu. Kadang-kadang kita juga ngiklanin deal-deal yang lagi kita tawarin juga kalau ke radio-radio gitu. Kalau ke koran gitu kita juga pernah tapi lebih sering ke edukasi Mbakdiskon tu apa sih. 27. Bagaimana timbal balik dari bentuk kerjasama tersebut? Mereka juga kita pasang logonya di website Mbakdiskon yang kalau di klik logonya bisa langsung direct link ke website mereka juga. Seperti itu timbal baliknya. 139
LAMPIRAN 8 (Ditujukan kepada Merchant) Interview Guide Wawancara dengan Anastassia Tri Hapsari selaku staff marketing W&W Spa : Tentang Mbakdiskon : 1. Apa yang anda ketahui tentang Mbakdiskon? Mbakdiskon itu web yang kemudian menyediakan layanan untuk memberikan diskon-diskon yang besar dari merchant-merchant yang misalnya ditempatku ya, kita memang diskonnya banting harga banget untuk mencari target pasar baru. 2. Bagaimana anda bisa mengetahui keberadaan Mbakdiskon? Kalau Mbakdiskon karena emang aku suka cari yang diskonan. Kalau awalnya ya secara pribadi emang suka cari yang diskonan dan begitu buka diskon tu ada Mbakdiskon, juga. Jadi memang tau dari situ, dari web di internet, dikasih tau teman juga. Dasarnya emang hobi nyari diskonan. Diceritain teman juga, lewat akun Facebook juga, kalau dari W&WSpa sendiri emang sebelum aku masuk disini uda pake. Aku disinikan dari Oktober, W&WSpa uda pasang di mbakdiskon tu uda dari Agustus. Kabar-kabarnya dari yang marketing dulu sih, mulanya juga dia kenal duluan ama yang punya Mbakdiskon, karena itu kita jadi masang di situ. 3. Mengapa anda memilih menggunakan Mbakdiskon? ikut 140
Aku udah pernah pake Dealkeren, cuma kita punya sedikit pengalaman buruk sama Dealkeren. Kita pikir kita cari, marketing yang dulu cari kebetulan kenal juga sama owner-nya si Mbakdiskon ini, kita coba pasang disitu. Intinya kita emang mencoba untuk menyasar ke mahasiswa, karena sebagian besar pembelinya dan targetnya si Mbakdiskon itu mahasiswa, ngeliat dari bahasanya yang digunakan di web, di Twitter dan sebagainya, kita menyasar kesitu, mahasiswa dengan SES A, karena target kita emang konsumen dengan SES A. Tentang website Mbakdiskon : Desain Website : 4. Menurut anda, bagaimana dengan desain website Mbakdiskon selama ini? Kalau yang sekarang sih uda bagus, karena merekakan baru maintenance web-nya itu kan beberapa bulan yang kemarin. Itu uda bagus dibandingkan dengan website yang sebelumnya. Bagus disini emang artinya informatif. Mereka juga apa ya, ya betul-betul membantu merchant untuk mempromosikan gitu. Benar-benar desainnya juga bagus. 5. Apakah desain website Mbakdiskon selama ini sudah cukup memfasilitasi dan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anda sebagai pihak Merchant dalam mengkomunikasikan program diskon anda?Mengapa? Kalau saya rasa sih sudah, dalam mengkomunikasikan sudah. Jadi kalau Mbakdiskon itu kan sistemnya materi tu dari kami, jadi desain dan lain sebagainya, trus kalimat, kalau aku juga mencari plus judul. Jadi aku pilih judulku sendiri untuk paketku dan itu harus ditaruh di atas, dan mereka 141
harus pake judul itu. Judul dan harga di atas itu uda cukup informatif sih, cuma kalau dari desain emang dari kami sendiri, dari foto dan konten- konten apa yang harus ada disana itu tetep kami cek. Selalu atas dasar request kita. Jadi mbakdiskon ini cuma memediasi kita, tapi konten diserahkan sepenuhnya ke merchant. 6. Menurut anda, apa yang masih kurang di dalam desain website Mbakdiskon dalam mengkomunikasikan program diskon anda?Mengapa? Kalau yang kurang menurutku mereka terlalu banyak uraian di bagian bawah terlalu panjang gitu lo kayaknya. Jadi mereka dibagi atas bawah. Atas tu cuma judul, gambar, mungkin dibawahnya tu deskripsi lengkapnya. Kalau menurut kami yang uda memakai beberapa kali tu rasanya kek monoton gitu lo. Terlalu panjang informasi yang diberikan Mbakdiskon. Jadi menurutku tu menariknya cukup di gambar dan tulisan harga diskonnya itu aja sih. Jadi kurangnya terlalu panjang memberikan deskripsi sih menurutku. Kelengkapan informasi dalam website : 7. Menurut anda, bagaimana dengan kelengkapan informasi di dalam website Mbakdiskon berkaitan dengan program diskon anda? Lengkap sih lengkap, tapi kadang jadi terlalu kepanjangan juga. Ya bagus sih sebetulnya, cuman kalo aku sendiri, aku pribadi sih ngeliat deal di Mbakdiskon tu pasti yang ta liat tu harga, isinya apa, diskonnya berapa, uda sebatas itu doank. Bawahnya tu ga pernah aku baca, dibawahnya tu kadang suka ada penjelasan-penjelasan yang detail tapi sebenarnya ga 142
perlu sedetail itu, tapi kalau balik lagi soal kelengkapannya sih iya lengkap. 8. Apakah kelengkapan informasi tentang program diskon anda di dalam website Mbakdiskon sudah cukup memadai?Mengapa? Sudah, sudah memadai. Karena memang sesuai dengan brief yang saya kasih diinformasikan dengan tepat dan tidak meleset. 9. Informasi apa sajakah yang harus tersedia di dalam website Mbakdiskon berkaitan dengan program diskon anda?Mengapa? Err apa ya, soalnya disitu memang sudah mencakup semua informasi yang saya mau bilang itu uda disampaikan jadi sebenarnya ga ada yang kurang sih kayaknya. Cuman kadang mungkin menjadi sedikit lebih menarik kalau dikasih besar diskonnya tu berapa dan lebih ditampilkan. Jadi misalnya W&WSpa diskon April tujuh puluh persen. Ada lebih baiknya jika diskonnya tu jauh lebih besar tulisannya, tampilan font-nya, tapi sejauh ini emang sudah cukup bagus kok. 10. Berdasarkan keharusan tersebut, informasi apa sajakah yang sudah dan belum tersedia di dalam website Mbakdiskon saat ini? Itu sudah ada sih cuma mungkin kurang sedikit lebih besar atau ditonjolkan. Sama ini, mungkin update komenannya itu kan kadang Mbakdiskon punya update komentar di bawah tu lo, mereka update-nya kadang kurang cepet. Jadi misalnya begitu ada yang nanya gitu, mereka kadang balasnya tu suka lama, jadi kadang kita juga suka bantuin buat 143
jawabin kalau pertanyaan seputar W&Wspa. Tetep ada sih sebenarnya, cuma kadang uda beberapa jam yang lalu. Interaksi melalui website : 11. Bagaimana interaksi Mbakdiskon dengan anda melalui website-nya selama ini terkait dengan program diskon anda? Kalau lewat website karena merchant keknya ga ada deh. Kalau lewat website kalau komunikasinya biasanya kalau mau pakai, menghubungi merchant pasti lewat website, tapi ketika di follow-up-nya dia akan datang kesini. Ada kok di website-nya itu contact us, ada kok. Biasanya mereka akan menghubungi kembali. Biasanya tu mereka kesini tu sebelum pasang deal dan sesudah pasang deal, dua kali, tapi kalau materi dan sebagainya biasanya email by email tok. 12. Bentuk interaksi seperti bagaimanakah yang biasanya terjadi didalam website (Mbakdiskon-Merchant / Merchant-Mbakdiskon)? Cuma sebatas saran dan contact us via email itu ya kalau mau bikin deal. Begitu pula sebaliknya kalau Mbakdiskon mengontak aku biasanya lewat email atau kalau engga via handphone, tapi lebih sering lewat handphone sih, sms gitu, tapi emang pertama kali biasanya lewat email dulu baru setelah itu via sms di handphone. Kalau email hanya untuk konfirmasi uda kirim materi. Selebihnya langsung ke personal yang bersangkutan. 13. Apakah Mbakdiskon telah memfasilitasi bentuk interaksi tersebut didalam website-nya?jika sudah, bagaimana bentuk fasilitas tersebut? 144
Ada, udah. Contact us, dan jalan kok. Maksudnya bukan contact us yang jarang dipake, masih dipake kok. 14. Bagaimana interaksi antara anda dengan pihak user yang tertarik dengan program diskon anda di dalam website Mbakdiskon? Itu biasanya kadangkan dia nanyanya si akun ini ke Mbakdiskon. Jadi misalnya "mbak, diskonnya gimana tuh?" biasanya merekakan kurang jelas soal materi yang sudah disampaikan disitu. Itu biasanya kalau pas kami ngecek dan belum dibalas, biasanya kami bantu bales, tapi ketika uda di jawab oleh Mbakdiskon ya kita ga ikutan. 15. Adakah keterlibatan pihak Mbakdiskon ketika anda berinteraksi dengan pihak user yang tertarik dengan program diskon anda?jika ada, bagaimana bentuk keterlibatan tersebut? Kalau dia emang biasanya deal dipasang, dia biasanya langsung promo sendiri. Ayo dibeli ato gimana gitu, tapi ketika ada user yang nanya, dia biasanya akan jawab tapi sedikit lebih lama. Biasanya kalau pas W&WSpa yang buka, kita akan bantu ngejawab pertanyaan user tadi. Jadi ga tumpang tindih. Kadang kita juga pake akun kita disana untuk ngajak beli para user yang komen disitu. Mereka lebih ke promonya sih sebenarnya. Lebih ke promo dan penjelasan tentang promo yang dipasang. Intinya sih itu kalau interaksi. Jadi, emang bener-bener dia tu web yang sebenernya satu arah karena dia hanya memberikan informasi diskon. Menjadi dua arah ketika memang ada yang menanyakan tentang deal yang dipasang itu. Modelnya komen-komenan yang di-share via akun Facebook kita. Jadi 145
fasilitas di website-nya Mbakdiskon itu cuma sebatas komen-komen tadi itu untuk interaksinya, karena kalau contact us itu kita ga langsung ngobrol di web itu tapi via email tadi. 146
LAMPIRAN 9 (Ditujukan kepada User) Interview Guide Wawancara dengan Hera selaku User : Tentang Mbakdiskon : 1. Apa yang anda ketahui tentang Mbakdiskon? Ok, yang saya ketahui adalah itu semacam servis jual jasa pokoknya ngasih tau sama publik bahwa ada merchant apa aja yang disitu tu kita bisa dapet dengan harga yang jauh lebih murah dari harga normalnya. Bagi saya sih itu semacam, err sebenarnya sama aja dengan jasa promosi tentang sesuatu barang atau dari toko tertentu tapi dengan harga yang jauh lebih murah. 2. Bagaimana anda bisa mengetahui keberadaan Mbakdiskon? Seandainya saya tidak berteman dengan Anggit, mungkin saya akan tau dari teman-teman saya, karena ternyata setelah saya dapat email dari Anggit dan saya tanya ke Anggit kalau ada program seperti itu, saya ngomong sama teman saya yang dia ga punya afiliasi sama Anggit sama sekali, dia juga uda dapat itu gitu lo. Walaupun mungkin dia dapatnya dari Anggit ya, tapi kan sesama kita kenal, jadi pasti saya tau dari teman..kalau untuk sisi saya sendiri sih saya tau dari Anggit, kalau saya. 3. Mengapa anda memilih menggunakan Mbakdiskon? Karena saya terhubung gara-gara Anggit itu. Kalau misalnya saya engga terhubung secara langsung dengan Anggit mungkin saya juga ga akan 147
menggunakan Dealkeren, Mbakdiskon, dan lain-lain. Gara-gara Mbakdiskon ini saya jadi tau bahwa ada Dealkeren, Jadi saya taunya yang pertama servis kek ginian justru Mbakdiskon. Soalnya kata teman saya, Dealkeren ama yang satu lagi tu uda dari dulu. Tentang website Mbakdiskon : Desain Website : 4. Menurut anda, bagaimana dengan desain website Mbakdiskon selama ini? Menarik sih, tapi aku ngerasa kenapa tu kalau aku masuk ke website-nya mereka, itu yang ga bisa lama-lama gitu lo. Cuma ngeliat ada apa aja, misalnya ngeliat ada apa aja, oh gitu oh ya udah gitu. Biasa iya, justru karena itu, saya tu orangnya gini kalau misalnya melihat sebuah website, begitu uda ga menarik, yo wis aku ra ndelok meneh gitu lo, tapi kalau website-nya lucu, visualnya menarik, uda aku betah disitu terus buka yang lain, buka yang lain. Aku tu suka tipe-tipe website yang bisa di klik klik gambarnya kek gitu, karena mungkin Mbakdiskon tu ga kayak gitu ya, web aja ya, terlalu biasa. Selebihnya aku ga terlalu ngematke, karena aku selama ini tau ada deal itu dari email yang dia kirim langsung, tapi aku malah ga pernah buka atau secara sengaja buka website-nya langsung gitu untuk tau ada diskon apa aja ya. Aku emang pasif sih, nunggu email dari mereka, yang ngasih tau ada penawaran apa aja, kalau aku tertarik baru aku klik langsung buka. Kalau aku ga tertarik aku tutup lagi email-nya. Ga pernah yang secara 148
sengaja membuka, trus pengen tau ada apa aja, engga. Aku nunggu email, karena mereka kan pasti ngirim email kalau lagi ada penawaran apapun. 5. Apakah desain website Mbakdiskon selama ini sudah cukup memfasilitasi dan sesuai dengan kebutuhan anda sebagai pihak User dalam menggunakannya?Mengapa? Uda sih, secara aku tu yang dibutuhkan tu website yang gampang banget. Nah selama ini kan kalau misalnya di email itu ada penawaran, trus aku klik tu kan otomatis aku masuk website-nya. Disitu sudah memfasilitasi saya dengan langkah-langkah berikutnya, selanjutnya ngapain, selanjutnya ngapain. Saya sangat senang sekali dengan itunya jadi ya uda aku klik, aku masuk ke website-nya, habis itu paling saya tinggal bilang saya mau beli berapa orang, uda trus bayar. Buat saya itu friendly, easy to use. 6. Menurut anda, apa yang masih kurang di dalam desain website Mbakdiskon selama ini?Mengapa? Sesuatu yang bisa membikin orang macam saya yang ga terlalu suka lama- lama ngeliat website itu bisa bikin orang apa istilahnya, menjeratmu untuk melihatmu lebih lama gitu lo. Kurasa mungkin dari penampilan kali ya, ga attractive, trus kalau tentang Mbakdiskonnya sendiri sih menurut saya dia masih kurang variasi ininya, dagangannya. Jadi kalau ngeliat Dealkeren keknya semuanya uda dijual disitu deh, tapi kalau Mbakdiskon keknya belum sevariatif dia. Kelengkapan informasi dalam website : 149
7. Menurut anda, bagaimana dengan kelengkapan informasi di dalam website Mbakdiskon? Hahahaha, ga ada yang nyangkut. Warnanya apa aja gua ga inget. Soalnya kalau di email itu yang kebuka kan langsung ininya, langsung fotonya si merchant-nya. Misalnya aku buka salon, ya uda dari dulu foto-foto salonnya, uda, berikutnya ambil apa engga. 8. Apakah kelengkapan informasi di dalam website Mbakdiskon sudah cukup memadai?Mengapa? Kalau masalah itu tentang kebutuhan saya, karena kebutuhan saya paling cuman untuk beli barangnya, cuman liat-liat ada barang apa ada apa lagi yang lain, bagi saya itu udah ok dan menurutku mereka cukup mengerti sekali. Mungkin karena yang ngurusin cewek, aku juga ga tau ya. Jadi misalnya gini, contohnya spa tadi ya, kalau kita mengambil paket spa, itukan jelas dengan harga segitu kita pengen spa itu nanti dapatnya apa aja, karena ga waton misalnya orang ngeluarin duit tiga ratus ribu cuma dipijet doank kan?nanti dapetnya apa aja trus aku sendiri juga ga pernah nanya tar dapatnya apa aja karena uda jelas di website dan email-nya nantinya dapatnya apa aja, waktunya berapa lama, sesudah fasilitas spa beres kita dapat mungkin yang lain atau ga, itu uda dikasih tau semuanya lengkap, dan ya menurutku itu uda info yang cukup banget buat aku. Termasuk sama kalau ada tawaran tentang makan ya, misalnya dapat paket yang dari tadinya harga segini jadi segini. Aku kan sering ke merchant itu sebelum ada Mbakdiskon, dan aku pernah pesan paket itu, nah pas dia nawarin kok 150
ada diskon lima puluh persen kan pertanyaan yang ada di kepalakan iki podo ora dengan makanan yang biasanya aku beli dengan harga segitu itu disana. Apa jadi dikuranginkan harganya jadi murah banget. Nah itu juga mereka kasih rinciannya apa aja sih, dan ternyata sama, ya berarti emang jatuhnya jauh. 9. Informasi apa sajakah yang harus tersedia di dalam website Mbakdiskon?Mengapa? Hahaha. Berhubung saya tidak ingat sama sekali dengan website-nya, jadi saya ga bisa ngasih jawaban yang pasti juga, tapi yang jelas sejauh ini tanpa website sekalipun saya sudah dapat informasi yang saya perlukan untuk bertransaksi melalui itu tadi, email. Interaksi melalui website : 10. Bagaimana interaksi Mbakdiskon dengan anda melalui website-nya selama ini? Hmm, telepon sama email. Dua kali itu langsung waktu bayar, cuma saya ga suka yang langsung, karena mereka ternyata terbatas urusan waktu, terbatas urusan administrasi. Saya ngerasa ga nyaman jadi akhirnya saya mutusin kalau saya mau saya pake transfer lewat internet banking aja. Pengalamanku dulu kalau aku harus bayar secara offline ke Swaragama, saya datang jam lima lebih sepuluh, oke saya tau saya telat, kan dia tutupnya jam lima kan, trus uda, di tolak, dan saya sebal waktu itu, udalah, ga akan offline lagi. 151
11. Bentuk interaksi seperti bagaimanakah yang biasanya terjadi didalam website (Mbakdiskon-User / User-Mbakdiskon)? Aku di hubungi cuma dua hal, pertama email, trus email itu kan ketika aku uda menentukan, ok aku mau beli benda ini. Habis itukan yang kita lakukan berikutnya kan bayar. Nah bayar, pilihannya kan cuma dua, langsung ke face to face gini, ke Swaragama atau transfer kan?dulu aku dah pernah melakukan hal yang kontak fisik itu bayarnya dan aku tu ga suka, banyak halangan. Misalnya waktunya terbatas, harus nunggu operatornya bisanya kapan, kan bagaimanapun mereka itu kan pasti menugaskan orang-orang di katakanlah Swaragama buat ngatasi itu, tapi kadang mereka malah ga bisa ditemui, trus kadang misalnya kepentok jam kerja uda selesai, kan cuma sampe jam setengah lima kalau ga salah, setengah lima sore, aku dulu pernahnya Swaragama. Habis itu aku mikir, ah udahlah lebih enak transfer aja, lebih gampang aja sih, trus kadang beberapa kali juga rada maksa ama Anggit. Jadi deal-nya uda lewat, uda lewat sehari ato setengah hari, uda telat kan harusnya, aku coba langsung hubungi Anggit buat minta satu kupon lagi dan ternyata masih bisa, trus bayarnya via transfer aja, hehe. 12. Apakah Mbakdiskon telah memfasilitasi bentuk interaksi tersebut didalam website-nya?jika sudah, bagaimana bentuk fasilitas tersebut? Paling cuma lewat email ya. Setau saya sih cuma lewat situ buat menghubungi mereka, dan biasanya mereka tanggapi kok meskipun ga langsung saat itu juga, tapi pasti ditanggapi kok sejauh ini. 152
13. Bagaimana interaksi antara anda dengan pihak merchant yang ingin anda beli kupon diskonnya di dalam website Mbakdiskon? Pernah, malah nanyanya langsung ke merchant-nya engga lewat via Mbakdiskon gitu, tapi aku nanyanya semacam, aku lagi beli kupon di Mbakdiskon, ini aku ma temanku, aku inget aku harus beli kuponnya Mbakdiskon trus apa yang harus saya lakukan sesudah itu untuk bisa mengambil barang yang udah saya beli. 153
LAMPIRAN 10 TRANSKRIP WAWANCARA (Owner) Wawancara dengan Anggit Tut Pinilih selaku owner Mbakdiskon : Strategi markomnya? Err kalau strategi markomnya yang jelas sih kita punya dua ya..yang rutin jalan tu via social media ada..juga via email, newsletter selalu kita kirimkan begitu ada deal baru..sama kalau yang konvensional media ada radio..jadi setiap ada deal baru selalu kita publish ke radio, lewat iklan ad lips juga ada, spot juga ada, kadang-kadang talkshow..nah kalau yang modelnya yang ga rutin itu, kadang- kadang kita bikin event..tiap bulan tu kita sih selalu mentargetkan pokoknya ada event buat user apapun itu..jadi kalau untuk markomnya sendiri bukan untuk menjual tapi juga untuk maintain communitynya.. Apa yang melatar belakangi pemilihan dan perencanaan strategi tersebut? Yang jelas user..jadi kita selalu bertolak belakang pada kira-kira kebutuhan user itu seperti apa, preferensinya seperti apa, misalnya user kita kan rata-rata mahasiswa ya..jadi kenapa kita milih sosial media karena memang mahasiswa itu sangat dekat dengan sosial media..soalnya jogja terkenal dengan pengguna twitter terbesar di Indonesia juga nomor dua to..jadi itu juga melatar belakangi kita.. Jadi sebelumnya ada riset dulu ya? Err..iya pasti..karena, pas awal kita berdiri kita nembak semua pasar ya..tapi lama- lama memang terfokuskan ke mahasiswa.. Apa saja faktor yang mempengaruhi dan mendasari strategi komunikasi tersebut? Kita melihat dari sisi pasar ukuran pasar terbesar kita di mahasiswa, jadi mungkin lebih ke market sizenya kita seperti itu..trus juga buying behaviour kek gitu mungkin..jadi ketika di dalam pasar mahasiswa itu juga nanti banyak segmen- segmen lagi..jadi misalnya kita kan dealnya ada dua macam ya, biasanya kalau ga kuliner itu ada perawatan kecantikan gitu..kalau yang kuliner itu biasanya lebih banyak cowok ceweknya..kalau yang spa gitu lebih banyak ceweknya..jadi mungkin lebih ke pasar sih kalau kita latar belakangnya..faktor yang paling utama tu pasar.. Trus pelaksanaan di lapangan? 154
Kalau pelaksanaannya sih ya pakai media itu tadi ya..yang jelas sih secara organisasi kita punya tim promo..dimana tim promosi mengkoordinir semua kegiatan terkait itu.. Jadi untuk strategi komunikasinya mbakdiskon? itu sejalan dengan strategi bisnisnya sih sebenarnya..sebenarnya tiap tahun itu kita punya rencana, jadi untuk taon ini, di taon 2012 ini rencananya sebenarnya ekspansi..jadi rencananya mbakdiskon itu ga cuma ada di jogja aja..tapi juga di kota-kota lain..satu itu..kedua secara penggunaan alat atau interface itu juga kita ekspansikan..itu maksudnya gini, kalau misalnya dulu mbakdiskon itu hanya bisa di akses paling enak via laptop, sekarang kita siapin mobile web kan ada app kek gitu..sehingga apa ya, ekspansi itu menjangkau user lebih banyak..seperti itu..jadi planning kita yang kita plan kan itu dalam hal ini yang diliat kalau kota-kota itu err istilahnya taon ini, ok gini aj kota ini gitu kan..jadi sehingga kredibilitasnya juga menyesuaikan jadi yang lebih orientasinya ke yang aku tetap lokalize di masing-masing kota, kita tetap apa ya..bangun kayak community disana kek bangun tempat disana yang orientasinya lebih langsung..kita pake alat-alat yang mungkin..misalnya disemua kota..sekarangkan lokalize banget to, tapi juga tidak akan menutup kemungkinan ya..begitu aku ngiklan disini tu keliatan Sementara ini pengen di jateng dulu ato gmn? Err iya sih, karenakan sebenarnya buka cabang itu ga gampang..aku sih pengen nyoba dulu salah satu cabang dulu..kalau yang ini sukses baru ke yang lainnya..sebenarnya ga cuma jateng sih..sebenarnya untuk jakarta juga, bandung juga..karena jakarta bandung itu dah banyak to, banyak website yang sama, sehingga secara edukasi itu kita ga perlu mulai dari nol, secara komunikasi kan juga seperti itu berarti, komunikasinya ga perlu mulai dari nol..membuat orang belajar dari mulai err beli seperti apa, tapi mereka sudah tau jadi tinggal pilih aja.. Err ekspansi ya..sebenarnya sih uda, jadi kalau soal itu sudah saya rencakan sejak tahun lalu untuk dilaksanakan tahun ini..jadi sejak bulan januari,februari itu kita coba di Semarang, tapi belum launching..nah maret itu baru keluar tapi belum 20an maret..kantornya benar-benar sebenarnya juga sama kek gini ya, tempat nongkrongnya anak-anak undip, karena disana kita patungan sama anak-anak undip ekspansi gede-gedean..sekitar tanggal Yang megang cabang di semarang? Kl dari sisi managementnya sih anak-anak mhs juga sih..hampir sama kek disini..cuma ya statusnya cabang, jadi kita hire dari sini..kita bagi dari sini.. 155
Ada yang bertanggung jawab di situ? Ada, ada..tapi tidak semua fungsi..jadi mbakdiskon kan fungsinya banyak to..ada marketing dan lain-lain..nah cuman kalau di cabang tidak semua fungsi diambil..jadi cuma marketing sama promosi sebagai fungsi utamanya..ada juga finance sebagai pembantu di bagian kasir.. Pusatnya? Yang jelas sih pusatnya disini aja..karena lahirnya juga disini..tapi aku juga ga tau kalau someday akan memindahkan pusatnya ke jakarta.. Kalau aktivitasnya dari sisi strategi seperti itu sih memang..apa ya..yang jelas sih pertama kalau kita ekspansi kita mempersiapkan internal dulu..dari sisi team..yang jelas team pasti dari masing-masing kota..itu kalau dari sisi aktivitas komunikasi kita cenderungnya cari PIC yang kira-kira bisa pegang disana..satu itu..dua,kita minta sarana n media promosi yang bisa ndukung..contohnya kalau sarana itu kan internetnya..jadi di internetnya itu produk detail akan kita siapkan di masing- masing kota..sama kalau media promosinya juga kayak media partner, kemudian campaign-campaign diluar dotcom, endorser, radio, koran..simpelnya seperti itu sih sebenarnya.. Dan kalau yang sudah jalan sih, ya semarang seperti itu aktivitas komunikasi pemasarannya..pokoknya kita mempersiapkan semua media promosi sebaik mungkin.. Jangka pendeknya sih kan kalo sekarang kita liat yang kita punya yang runningkan ada dua kota ya..jogja semarang..jogja sendirikan secara userkan dah lumayan ya, maksudnya kita liat angka usernya sudah banyak..tapi kita sih tetap merasa bahwa sebenarnya masih bisa lebih..untuk dari jogjanya sendiri..target jangka pendeknya sebenarnya tetep meningkatkan brand, namun brand kan skrg uda ada..jadi mungkin dari sisi aktivitas komunikasi pemasarannya itu, setiap bulannya di jogja kita selalu bikin program-program yang goalnya itu sih kalau ga menambah, tetap mempertahankan user yang sudah ada..yang jelas kita tetap mencari target market yang belum kita sasar..contohnya misalnya aku punya program untuk anak-anak SMA yang akan kita proses..anak SMA kan blm banyak yang jadi user ya..nah disinikan kita ingin menambah user, jadinya begini dari user mbakdiskon yang udah jadi follower kita bikin tweet, nah itukan uda ada user yang uda jadi follower..mungkin kalau di jogja seperti itu ya..kalau di semarang sih fokusnya lebih ke nambah uang ya..karena memang sedang membangun ya.. sisi di Apa yang dilakukan di setiap hari? 156
Kalau website sih setiap hari..err yang jelaskan inti dari aktivitas mbakdiskon kan jualan diskon, jualan deal-deal itu tadi..tapi yang jelas aktivitas setiap harinya yaitu gimana caranya kita menjual deal sebanyak-banyaknya..istilahnya supaya merchant senang user ya senang, jadi diskon segede-gedenya tapi kupon sebanyak-banyaknya..jadi yang dilakukan setiap harinya sih dimulai dari bagaimana kita membuat review deal, desain, newsletter setiap ada deal baru, dan kemudian bagaimana kita mengkomunikasikan ke user lewat social media..setiap harinya seperti itu, dan sampe ke..mungkin kita dari sisi komunikasi ya..kalau diluar komunikasi yang dilakukan sampe ke titik financial..jadi gimana supaya user begitu membayar langsung dapat kupon..jadi, ini sebenarnya juga terkait istilahnya brand kita juga mereka jadi ga dengan komunikasi percaya..ibaratnya kan kalau orang dah bayar tapi lama terima barangnya kan tidak percayanya lebih tinggi..jadi kita sih dari sisi servis tetep err apa ya..apa yang terjadi di web tu pengennya user puas.. juga sih..jadi jadi kalau mau dibilang finance itu terkait komunikasi pemasaran itu juga bisa..karenakan tetep aja brand building ya..ketika servisnya jelek brandnya juga kena..jadi kita mencoba untuk core activitynya itu lebih kuat ke gimana caranya user punya pemahaman tentang brand mbakdiskon sebenarnya sih dari sisi..err..ini nanti bukan strategi komunikasi pemasaran tapi strategi pemasaran juga ya?strategi marketing kita itu sebenarnya kupon diskon yang kita jual itu tidak dengan mudah orang dapatkan..artinya begini, kita memang selalu mencoba mempertahankan diskon seperti selalu diatas 20%..untuk barang-barang yang menarik..istilahnya, kulinerpun tidak sembarang kuliner..gak soto kita diskon..jadi kuliner-kuliner yang memang punya brand dan kira-kira oke atau memang punya menu yang kira-kira oke buat user..tapi memang kita juga seperti game..i mean, seperti gamenya adalah err diskon ini bisa kamu dapatkan kalau memang nanti kuota minimalnya terpenuhi terlebih dahulu..itu sebenarnya strategi utama kita untuk menjual kupon tu seperti itu..dan kalau dari sisi komunikasi pemasaran..terkait tadi ya..sebenarnya hampir sama kayak sarana promosi yang digunakan media promosi yang digunakan..itu juga menjadi hmm apa ya.. kalau dilihat dari bagaimana cara kita menjual kupon juga lewat sini juga sih..jadi mekanisme yang tadi, yang game itu tadi juga kita keluarkan aja ke semuanya..lewat facebook lewat twitter, pokoknya gimana caranya tu orang-orang berlomba-lomba untuk ngumpulin temannya juga untuk beli.. nah untuk masing-masing deal yang kita bikin emang seperti itu sih..kalo kamu, misalnya ya kuotanya 10..aku mau beli tapi masih 2, kalo aku belikan baru 3 kan..kebetulan ketika aku pengin dapetin diskonnya aku juga harus bantuin mbakdiskon juga untuk nyari 2 orang kemudian..nah itu di website itu biasanya 157
kita kasih share button sih entah dalam facebook atau apa..jadi kalau misalnya kamu komen itu bisa langsung ke share ke facebookmu..biasanya orang disitu word of mouthnya keliatan juga ngetag-ngetag orang lain tu lo..jadi kek ngetag orang lain, eh mbo beli ini..gitu..itu mungkin strategi yang kita gunakan juga untuk jualan.. kalau diluar online?offline? kalau diluar online sih ada sih sebenarnya..jadi terkait sama mungkin nanti media partner ya..seperti swaragama radio, koran harian jogja, sama warnet-warnet kek platinum..jadi kita pasang kek link di desktop-desktop mereka..jadi begitu ada yang datang masuk langsung ngeklik icon mbakdiskon itu langsung masuk ke website.. konten di media apa aja? Ada dua ya..jadi satu terkait sama penjualan ya..jadi kalau penjualan terkait sama deal..misalnya minggu ini ada deal ini, minggu depan deal apa..itu satu..yang ikut kedua lebih terkait ke edukasi konsumen sih..kenapa kamu harus mbakdiskon, mbakdiskon cara kerjanya seperti apa, kadang-kadang juga deal kita pasarkan secara konvensional..karena secara konvensional kan kita mentarget orang-orang yang awam soal internet untuk masuk ke website kita..kalau di koran itu lebih ke memperkenalkan mbakdiskon itu apa.. Kalau lewat online sudah tidak memperkenalkan mbakdiskon itu apa? Sebenarnya masih sih..tapi lebih diprioritasin bt jualan aja..cuma kalau yang konvensional prioritasnya lebih ke itu tadi..keknya lebih nyocokin nyocokin ke konsumennya sih..kalau konsumennya konvensional kita juga pelan-pelan bt nyocokinnya, istilahnya tidak hard selling..takutnya tar malah mereka resisten.. Sebenarnya ga secara sengaja sih..itu hanya karena kita melihat bahwa target audiencenya ki sopo..asumsinya adalah ketika mereka sudah terbiasa dengan facebook, twitter..di facebook kan banyak banget ya, maksudnya kamu bisa ngeshare apapun segala macam, bisa ngegame segala macam..kan biasanya otomatis udah terbiasa dengan mekanisme yang terjadi di online..asumsi kita bahwa..mereka akan sangat mudah untuk beradaptasi dengan website kita daripada yang konvensional..jadi cara yang kemudian digunakan juga berbeda sapa sih..kalau radio ki sopo..kalau misalnya online Harus belinya bareng teman-teman? Walaupun sebenarnya mekanismenya tidak harus seperti itu, maksudnya ketika kamu beli kuponnya dan lupa ngajak teman ga pa pa sih jadi ga bener-bener harus 158
ngajak teman-teman juga..cuman kalau misalnya cuman beli satu takutnya quota tidak tercapai, dealnya juga ga jadi..tapi karena itu online jadi kita ngajak teman yang kita ga kenalpun biasanya ga masalah.. Kalau berhasil ngajak teman, dapat komisi? Engga sih sebenernya..tapi kan intinya gini, kalau kamu bisa ngumpulin orang sejumlah minimal kuota itu, kamu dapat diskon..tinggal kamunya mau ato engga..karena kamu sendiri ngeshare untuk diskon itu.. Err gimana ya..di website itu ada kok tulisannya jadi misalnya kalau kamu ngajak temanmu disini..gitu doank sih..sebenernya kek komen di facebook.. Ga ada embel-embel komisi? Komisi itu cuma untuk orang internal..jadi kita tu kan punya tim management sama orang-orang magang yang bantuin di promo..ya paling mereka aja, jadi mereka fungsinya kayak sales agent..tapi mereka bukan by komisi tapi sebagai membership..jadi ketika kamu sebagai member, kamu berhak mendapatkan potongan tambahan sebesar 10% atau cashback..kalau cashback kan otomatis dia bisa memanfaatkan si cashback itu untuk menjual ke temannya..jadi misalnya kamu dapat cashback 10% dari setiap penjualan..ketika, ok, nek aku beli sendiri aku kan cuma dapat 1x10%..tapi nek misalnya aku jual ke orang kan aku bisa dapat banyak banget to cashbacknya.. Jadi itu sebagai daya tariknya untuk ngajak teman? Iya..tapi maksudnya kalau dari user yang biasa, user yang tidak menjadi team internal sih ya kek gitu aja..jadi pokoknya diskonnya gede, tapi kamu harus ngajak bareng-bareng ngumpulin orang-orang Nah jadi istilahnya tu setiap kali kita diskon untuk jaring kampus-kampus itu dari tu kita mulai coba dengan beberapa kampus dulu awalnya..jadi waktu awal kampus sih sebenarnya..ada anak atma, ada anak sadhar, ada anak ugm..mereka istilahnya ikut program membership intership, itu bisa dapat kesempatan kerja disini, kalau mau ngambil data kayak skrispi tu bisa,kamu mau magang bisa..kita bisa bikin surat segala macem..tapi istilahnya kamu juga silahkan beli kupon banyak-banyak juga..karena kamu bakalan dapat cashback juga.. Sekarang sih baru dua angkatan..tapi ga tau nih mungkin taon ini mau bulan agustus Sebenarnya sih tiap 4 bulan..biar rada panjang..jadi setaon 3 kali.. 159
Pasukan diskon melakukan aktivitas komunikasi juga? Ya bisa dibilang iya..tapi, itu lebih ke word of mouth ya..ya mereka kayak brand endorser sih fungsinya..tapi walaupun sebenarnya dia secara kualitas, misalnya followernya berapa..itu sih ga terlalu diliat ya..cuman ketika dia punya hal seperti itu dia bisa menyebar lebih ke banyak orang.. Ya lumayan sih..soalnya dari pasukan diskon 1 dan 2 itu, penyebarannya lumayan.. Bagaimana dengan logo? Itu ketika kita bikin logo itu sangat di prepare..engga logo sih, namalah..nama mbak diskon itu sangat di prepare..jadi sejak awal kita analisis itu, ini kita mau bikin website seperti apa..awalnya pokoknya kita harus jualan dengan tipe-tipe seperti ini ya..jadi seperti ini cocoknya buat sapa, kita survei..ternyata cewek tu lebih banyak suka belanja seperti ini lo dibanding cowok..dan ternyata jika soal IT tu lebih banyak ngertinya di cowok ya..yang paling gampang misalnya, orang transaksi di kaskus tuh paling banyak cowok..kenapa bisa gitu soalnya biasanya yang dibeli kan barang barang kek misalnya otomotif, reptil, barang-barang yang lebih cowok.. Awalnya tu banyak yang bilang bahwa mbakdiskon kayaknya lebih nyasar ke cowok..tapikan kita ga nyasar ke cowok..kita jual produk kuliner, spa kan ga mungkin kan..kita coba liat cewek tu ternyata di facebook aktif juga kok untuk berjualan..maka jangan heran kalau online shop tu sangat banyak, tapi bukan berarti trus kemudian ga ada harapan..berarti kita fokusin cewek aja dulu..ok akhirnya kita ciptakan brand yang emang lebih friendly untuk cewek dengan mbakdiskon gitukan..dan kita pikir mbakdiskon kalau untuk cowok juga tampilannya oke kok..maksudnya daripada kita mikirnya daripada cowok..kalau cowok pasti tar kek ada distance gitu lo..kalau mbakdiskon kan lebih ke teman belanja gitu..akan lebih deket kek gitu..dan kenapa lebih ke cewek karena secara teorinya sih cewek lebih bisa bikin word of mouth yang lebih banyak daripada cowok..jadi word of mouthnya lebih tinggi daripada cowok..dari sejak itu dari segi nama, logo kita bikin seperti itu..sampai kemudian kita desain pun seperti itu..jadi gimana caranya cewek-cewek tu senang..dari background segala macam..warna.. Pernah bagi kuesioner? Ada sih tapi kecil-kecilan..ga survei se jogja gitu..pokoknya kita ambil sampel- sampel dari kampus-kampus.. 160
Lebih ke visualisasi ga? Oh kalau visualisasi sih ga, lebih ke brand image kali ya..awalnya kita sediain list nama trus aku sebarin kemana-mana..nah mbakdiskon salah satu yang paling banyak dipilih..dan aku ngeliat kecenderungannya mereka lebih milih yang lucu- lucu tu lo..seperti itu..yang cute gitu lo.. Tapi kalau untuk cowok gitu ga masalah ya? Sebenarnya tergantung dealnya sih kalau cowok tu..tapi tetep yang memulai tu cewek..jadi yang mulai tu ceweknya dulu tapi nanti cowoknya beli-beli juga no problem akhirnya..walaupun sebenarnya yang cerewet menceritakan ke teman- temannya tu ceweknya..tapi yang cowok tu tetep beli nanti..tapi memang kalau misalnya kita nargetin ke cowok kan ga nyebar beritanya..kan sebenernya cewek trus tar pasti cewek nyebarin ke cowok kok..entah itu pacarnya ato dulu, temannya..juga pada beli..jadi kita juga ngeliat dari threadnya ya contohnya kek deal-deal yang kuliner itu cowok banyak yang beli.. Itu lebih banyak cowoknya ya? Sebenarnya ga banyak cowoknya juga sih..fifty fifty..tapi cukup banyak..kalau spa sih sebenernya banyak cewek..tapi cowoknya juga mau beli..tapi karena ceweknya ngajaknya ngajak pacarnya..boleh ga mbak ngajak cowok..beliin..ceweknya beliin..jadi itu sih..maksudnya, soalnya gini kalau kita secara komunikasi pemasaran bergantung sama murni online..jadi kek misalnya kita pasang iklan di google, itu menurutku belum tentu lebih kuat dari word of mouth..istilahnya beda kan aku yang ngomong sama kamu sama buku yang ngomong sama kamu..karena aku adalah temanmu, kamu akan lebih percaya pada temanmu to..kek ibaratnya kita ngomongin rekomendasi tempat makan gitu lo..daripada kita liat di koran..kalau temanmu bilang enak loh..kan lebih piye ya..ada penelitian yang bilang bahwa setengahnya kamu terpengaruh temanmu bahwa itu enak.. itu sebenarnya komunikasi yang kita pengenin tu ya seperti Ketersediaan informasi di website? Hmm..itu sebenarnya masih kita evaluasi ya..kalau menurut kita terakhir sih..sebenarnya secara aktivitas inti itu sudah cukup yang di jogja..tapi dari komplain user kemarin itu masih banyak juga yang belum cukup ternyata..masih ada informasi yang harus kita provide ya ternyata..jadi kek misalnya konfirmasi tiket..jadi mereka tu sebenarnya butuh mengkonfirmasi misalnya aku uda mbayar, trus aku butuh ngomong ama mbakdiskon.. "aku uda mbayar lo mbak"..tapi itu form khusus ya, standar..pokoknya ada proses setelah kamu mbayar tu kamu menuliskan sesuatu dimana..kek gitu.. 161
Itu belum ada? itu uda ada..tapi belum bisa benar-benar launch di buttonnya aja sih..cuma dibuttonnya aja.. kan via transaksi bank sudah ada..cuman kadang-kadang tu kesalahan user..jadi misalnya gini kan..udah pernah beli ya?ada id pemesanan kan, id order itu?ya itu kadang-kadang user lupa..jadi ketika mereka transfer lupa dicantumin, akhirnya ga bisa kedetect ini siapa..apalagi kalau misalnya dia transfer pake rekening yang beda dengan usernamenya..kan sering terjadi user mentransfer pake punya bapak atau ibunya..itu nanti fungsi form konfirmasi tambahan.. jadi kita punya sistem mengevaluasi setiap bulannya..kira-kira ada fitur apa yang harus ditambahin supaya user lebih nyaman.. lebih fokus ke konfirmasi itu tadi ya saat ini di website, sejauh ini mnrt mbak anggit sendiri yang masih kurang itu form itu tadi ya? Sebenarnya ga cuma itu ya..masih banyak hal sih..misalnya informasi buat user kalau user masuk ke kota mana..perlu diperjelas lagi, karena masih kurang jelasnya adalah ketika kamu masuk kamu kadang ga tau kamu di kota mana karena buttonnya masih kecil banget..lebih ke display informasi yang jelas..jadi mungkin sudah ada, tapi tidak di bold atau digedein fontnya jadinya kurang keliatan..terutama pemilihan kata-kata yang cocok untuk user tu yang seperti apa..yang paling gampang tu cara kerja masih kita evaluasi sampe sekarang masih kita bikin baru dengan tampilan komik, gambar-gambar gitu ternyata masih kurang jelas..seperti itu sih menurutku kekurangannya..kekurangannya lebih ke menampilkan bagaimana tampilan informasi yang istilahnya gini, kalau dari sisi website itu jangan sampe user nanya..jadi dia tau sendiri tu lo..kita harus bikin flow yang seperti itu sih Jadi jangan sampe user tu bingung dengan website kita sih..website apapun sih..kalo bisa sih seperti itu sih, menyediakan informasi, mengkomunikasikan arti dari semua interface yang ditampilkan..entah berita, button, dll..apalagi istilahnya mbakdiskon tu kan website e-commerce..nah e-commerce tu kan lebih sensitif ya, soalnya yang penting kan kepercayaan user ya..apalagi kita megang uang mereka, istilahnya membawa uang mereka..tahan dulu seminggu baru dikasih ke merchant..perlu menguatkan brand, menguatkan trust kepada brand tu lewat itu juga, lewat desain, lewat informasi-informasi yang disajikan.. Interaksi menjadi ga penting lagi berarti? 162
Eerrr..mungkin tetap penting ya..tapi maksudnya tu bukan berarti ga berinteraksi lagi..tapi lebih ke ini, apa yang mau kita sampaikan dia tau..dia tidak menanyakan lagi hal itu..tapi ketika dia merasa bahwa kek konfirmasi, itukan sebenarnya ga perlu..kita anggap itu ga perlu karena istilahnya ya wes kamu dah bayar kamu percaya aja ma kita..tapi dia ternyata membutuhkan channel, aku butuh ngomong nih sama mbakdiskon kalo aku ki wes mbayar..kek gitu..trus interaksi itu juga penting tapi lebih ke..kita sebenarnya sangat membutuhkan interaksi itu sebagai kek pool of idea gitu..jadi kalau kita, istilahnya kita kan pengennya user yang menggunakan websitenya kita pengen senyaman-nyamannya user pake..dan kita user oriented gitu lo..makanya sejarang-jarangnya kita komunikasi langsung ma user, walaupun itu kesannya yang negatif..jadi kalau sampe nanya dan marah tu kan komplain ya..tapi kita tetep membangun relasi yang ibaratnya positif sih..jadi kek misalnya di facebooknya user..trus kadang-kadang user tu via email juga mengirimkan sesuatu..itu si kita bangun lewat program-program ya kadang- kadang entah di twitter, facebook atau kalau ada program-program yang bersifat offline..kalau yang lain sih sebenarnya kek email kita ga provide program, pokoknya kita pajang email kita disana, sehingga ketika user mungkin mau ngomongin apa mungkin langsung, nah itu jalan sih tanpa kita sendiri yang cari tau..benar-benar user tu memberikan kayak masukan kayak komplain tapi bukan untuk kita..jadi misalnya gini, dia beli kupon, dia nukerin di merchantnya..pas dia nukerin tu makanannya tu kurang..jadi komplainnya tu kek curhat..sering banget ngeliat email yang panjang..hal-hal seperti itu kita jaga sih sebenarnya..contohnya kita jaga dengan kasih ucapan terima kasih ke user..kemudian kita bilang ke user ini akan kita sampaikan ke merchant dan biasanya seperti itu usernya dapat bonus dari merchantnya..kek gitu..jadi kesannya komplainku kui di hargai juga..kek gitu lo..jadi nanti merchantnya kek ngasih free apa gitu kalau usernya kesana lagi..tapi nunjukkin emailnya itu Kejadian seperti itu sering? Ada,ya 3-4 kali ada.. Penting ga komplain menurut anda? Penting sih..sakjane yo komplain ki juga full of idea..jadi kita ga murni pengen seratus persen menghilangkan komplain yo ngga..karena tanpa user yang ngomplain kita sebenere ga tau kalau ni tuh dah benar ato blm..tapi sejauh ini sih masih banyak kok..ada juga komplain yang kadang-kadang bukan kita ya..kayak login lambat itukan kita ga tau..kita sebenarnya sudah menyediakan server yang bagus..koneksi yang ringan..tapi tetap lambat juga karena dia di wifi kampus yang lambat banget..ya itu kan kita ga bisa kontrol..tapi dia masih tetap ngomong..ya udah gapapa sih.. 163
Kek gitu di tanggapi ga ma mbakdiskon? Paling ya ucapan terima kasih..tapi kalau koneksinya lambat, biasanya sih kita pokoknya dengan stylenya mbakdiskon mboh piye carane dijawablah..entah "refresh lagi cyn.." ato apa..tapi kalau ga ada yang kek gitu pasti kita juga ga mikirin buat bikin mobile app.. Itu juga masukan dari user? Engga..tapi kita yang mikir demi efektif ki solusine kudu opo yo buat hal-hal seperti ini..ketoke nek dibikin mobile lebih enak yo..jadi orang bawa BB, ato android, jadi ga perlu loading-loading lagi kan enteng..tinggal klik klik klik klik, udah.. Kalau ke merchant? Jadi kalau ke merchant sih, merchant kita sebagian besar long term modelnya..jadi ga cuma sekali pasang..kalau long term itu biasane ada bonus-bonus sih..jadi misalnya dia pasang lebih dari berapa kali, gratis satu kali..atau diskon komisi ke kita.. Interaksi dari merchant ke konsumen langsung berupa masukan itu gimana? Err..mungkin gini ya..merchant itu dia lebih banyak offlinenya..karena ga banyak pemilik merchant di jogja yang online..dia ga terlalu banyak..tapi sebagian adalah..kalau yang sama-sama online si biasanya kita saling backup..jadinya misalnya pas promosi ikut membantu ngasih itu merchant informasi..entah sahut-sahutan di twitter ato di facebook..tapi kalau interaksi kita secara internal ke merchant sih..biasanya lebih ke offline, dan gitu sih..kita pokoknya kasih bonus-bonus ke merchant sih, biar mereka juga tetap dengan kita terus.. apa, juga Berarti lebih ke waktu ketemu aja ya? Iya lebih ke waktu ketemu Pernah ga gathering untuk menjaga relasi? Pernah sih..user pernah dua kali..user itu yang pertama di dixie tanggal 2 Agustus pa ya..waktu itu kita bagi-bagi 100 pizza gitu..kalau yang kedua itu pas ulang tahun di vredeburg tu sempat gathering..kalau merchant keknya belum, tapi pengen sih sebenernya pengen melakukan tindakan itu..gathering merchant..tapi biasanya sih..apa ya..pokoknya marketing-marketing merchant kita itulah yang jadi ujung tombak untuk jaga hubungan sih.. 164
Biasanya kalau acara kan dari kita ya..biasanya kita ada game, ya standar sih..pokoknya yang penting tu intinya berhadiah..mesti ada sesuatu yang lebih dari itu.. Kalau interaksi user yang kemudian dia komplain langsung itu malah ga ada..aku juga bingung..sebenarnya kita minta untuk kuesioner segala macem juga ga terlalu ini sih..negatif..lebih ke senang aj ngumpul bareng mbakdiskon..lebih ke maintance hubungan aja.. Ini sebenarnya mau sampai mana..soalnya aku kan juga lagi penelitian..aku mau bikin sekalian ke merchant sih..jadi kamu bikin testimoni merchant tentang tentang mbakdiskon..maksudnya tuh lebih ke menggali komplain..soalnya kadang-kadang kan dari merchant kita ga tau kan..karena dia tidak mengeluarkan langsung.. dari merchant ke mbakdiskon Jadi mungkin gathering ke merchant lebih ke..? Aku ga tau itu gathering apa bukan..tapi pokoknya.. Lebih ke ngumpul bareng gitu? Aku ga tau..soalnya merchant itu lebih sulit dikumpulin e daripada user.. Yang datang ke gathering sapa aja boleh asal jadi follower? Biasanya sih yang menang sesuatu..kalau transaksinya lebih sebenarnya juga bisa kayak buyer get free member gitukan..kemarin sih uda ada beberapa yang..jadi karena mereka mau deposit..tapi sekarang kita belum buka lagi karena belum banyak sih..jadi kalaupun ditawarkan ya..jadi transfer gede-gedean, kadang kelebihan sepuluh ribu dua puluh ribu..kita tawarkan deposit aja ga mau..balikin atau jadi pulsa atau apa gitu..kalau ta pikir-pikir kalau deposit, kayaknya kalau orang jogja tu belum begitu percaya..jadikan istilahnya kamu naruh uang di mbakdiskon untuk pembelianmu taon depan atau dua bulan kedepan paling engga..nah itu keknya belum belum untuk jangka panjang..pokoknya kalau ada deal beli, ada deal beli..cuman kalau semarang mungkin beda sih..tapi kita liat aja sih.. Nah itu jadi satu hal yang menjadi poin penting juga sih..ketika saya percaya bisa deposit tapi sistem automatic di dalam mbakdiskon tu bisa jalan..jadi misalnya kamu punya tabungan di mbakdiskon, otomatis tabunganmu itu langsung kepotong..jadi kamu perlu buru-buru ato nunggu transfer..tapi disini keknya masih terlalu beresiko untuk orang berpikir seperti itu.. Yang ikut gathering yang menang sesuatu? 165
Ya..jadikan tar ada kuis, menang, dia boleh bawa 2 orang temannya lagi..jadi menang 1 dapat 2.. trus dia menang..tapi sistemnya gini..jadi 1 orang Sarana promosi diluar website? Social media yang pasti..facebook, twitter..kaskus pernah tapi cuma bentar.. Diantara itu semua yang paling sering digunakan? Twitter..twitter itu karena dia kan mobile ya..jadi orang sudah, istilahnya addicted gitu lo..orang buka dia kan setiap saat..kalau facebook gitu gitu kan paling nyamankan sebenarnya di laptop to..pokoknya kalau kita facebook frekuensinya tidak sedinamik kalau di twitter Tapi yang paling efektif juga twitter? Antara iya dan engga, karena gini kalau diliat dari statistiknya tu facebook..tapi emang orang aktif di facebook kan ga everytime ya..jadi twitter itu kita bilang efektif ya..jadi gini kenapa kita provide mobile web karena itu sih..jadi orang bisa akses langsung dari sini, ketika dia ngeliat twitnya masuk..tapi kejelekkannya indonesia kan susah ngupdate ketika kamu loading disini aja masih lama banget..satu hal..ya sebenarnya karena dua-duanya sih kalau kamu liat dari sisi statistik website, itu emang yang paling banyak masuk dari facebook, tapi ketika kita ngeliat pembeli sebenarnya paling banyak twitter sih..banyak menghasilkan pembeli.. twitter..twit Ya mungkin karena kaskus tu kebanyakan lanang ya..jadi misalnya kuliner atau voucher tu ga pas.. Kalo bbm? Iya kalau itu sudah dibikin..tapi emang kita pikir-pikir masih perlu apa engga kan bbm kan terbatas juga kan ya..ketika kita broadcast buanyak itu kan juga jebol bbnya..bbm itu mungkin lebih ke fungsinya customer service aja sih..kalau ke promo keknya engga.. Tapi bukan untuk promosi..kalau emailkan untuk promosi bisa to.. Untuk media promosi? Media promosi berarti yang diluar online ya..sebenarnya media promosi dengan yang kita bilang partnership tu sebenarnya sama..sama karena rata-rata itu semua barter..jadi kita ga ada yang bener-bener harian iklan dimana..sampe ke event itu kita barter..kecuali kita bikin sendiri..kek kemarin DBL kita barter..itu kita 166
kerjasama..untuk radio cuma tukar nama..sama web web lain juga tukaran nama..modelnya kek tukeran banner ato apa gitu.. untuk barterannya tu kek gimana? Jadi gini..kita ngasih kupon ke dia..hadiah-hadiah kuisnya dia..dia ngasihkan kita.. Biasanya di twitter mention-mentionan..kalau di DBL itu jadi kita kek bagiin kipas-kipas..kipas itu berhadiah..kita kayak bikinin semacam acara sendiri yang nambahi hadiah pengunjung Jadi ga berupa uang gitu? Diusahakan seperti itu sih sebenarnya..tapi yo uangnya itu untuk produksi- produksi kayak misalnya banner gitu gitu doank..tapi ga sampe yang bayar iklan itu sih kita usahakan jangan dulu..sebenarnya sih sempat kek gitu sama swaragama sih..tapi ta pikir sekarang masih efektif ga ya, keknya ga terlalu juga.. Kalau untuk radio kek gitu barterannya juga publikasi juga?swaragama juga kalau ga salah pembayaran offline juga ya? Yup..jadi biasanya juga kek gitu sih..iklan barter dengan kupon..Swaragama dulu iya..sekarang ga, sekarang cuma pembayaran offline tok.. Kenapa memilih media partner itu? Ya target kitakan mahasiswa..ya kita cari media-media yang kira-kira sesuai dengan anak muda..jadi misalnya radio ya..kita milih radio-radio yang cocok sama mahasiswa..jadi misalnya swaragama, geronimo, unisi, openrice, jizfm, ssfm, suaramerdeka remaja, harjo, dll..kalau koran sih lebih ke yang general ya..maksudnya yang kira-kira memang ada dimana-mana..koran anak muda juga pernah, kek cekidot juga pernah ngajak kerjasama.. My magz? My magz tu kita pernah masuk sebenarnya..tapi cuma nego profile, tapi kalau iklan perbulan itu keknya..majalah tu sebenarnya gini..jadi kalau misalnya kita mau masuk tiap bulan..marketing tu baru dapat deal seminggu sebelumnya..jadi ketika kita mau masukin di depan tu sulit..ketika kita berhadapan dengan media partner..ada halangan perbulan..di awal bulan keluar, jadi kita mau masukin apa tu kita masih bingung, kek koran kan masih mending karena harian..jadi masih bisa..sebenarnya kita sangat cocok dengan media-media yang progresnya tu tiap hari..jangka pendek, jangka pendek.. Jadi kalau di majalah lebih ke edukasi.. 167
Kalau spanduk, banner, baliho gitu? Nanti kayaknya mau pasang beberapa..tapi kita sih berusaha tidak sekonvensional mungkin sih sebenarnya..karena kalau terlalu konvensional juga sekarang ngapain sih..sekarang kan x-banner dimana-mana, murah dan semua orang make..kita cuma mikir masih efektif ga..jadi kalau konvensional tu lebih ke bawa orang trus dari sisi onlinenya baru orang kita follow up lebih lanjut.. 168
LAMPIRAN 11 TRANSKRIP WAWANCARA (Merchant) Wawancara dengan Anastassia Tri Hapsari selaku staff marketing W&W Spa : Apa yang anda ketahui tentang mbakdiskon? Mbakdiskon itu web yang kemudian menyediakan layanan untuk memberikan diskon-diskon yang besar dari merchant-merchant yang misalnya ditempatku ya kita memang diskonnya banting harga banget..untuk mencari target pasar baru.. Bagaimana anda bisa mengetahui keberadaan mbakdiskon? Kalau mbakdiskon karena emang aku suka cari yang diskonan..kalau awalnya ya secara pribadi emang suka cari yang diskonan..dan begitu buka diskon tu ada mbakdiskon, juga..jadi memang tau dari situ..dari web di internet..ya dikasih tau teman sih..dasarnya emang hobi nyari diskonan..diceritain teman juga..lewat akun facebook juga..kalau dari W&WSpa sendiri emang sebelum aku masuk disini uda pake..karena aku disinikan dari Oktober, W&WSpa uda pasang di mbakdiskon dari Agustus.. Brarti anda sendiri tidak tahu kalau W&WSpa sendiri tu tau darimana tentang keberadaan mbakdiskon? Hmm..kalau aku sendiri sih tidak tau..cuma kalau kabar-kabar dari yang marketing dulu, itu juga dia kenal duluan ama yang punya mbakdiskon..karena itu kita jadi ikut masang di situ.. Kenapa mbakdiskon, bukan yang lainnya? Aku udah pernah pake dealkeren..cuma kita punya sedikit pengalaman buruk sama dealkeren..kita pikir kita cari, marketing yang dulu cari kebetulan kenal juga sama ownernya si mbakdiskon ini..kita coba pasang disitu..intinya kita emang mencoba untuk menyasar ke mahasiswa..karena sebagian besar pembelinya dan targetnya si mbakdiskon itu mahasiswa..ngeliat dari bahasanya yang digunakan di web, di twitter dan sebagainya, kita menyasar kesitu..mahasiswa dengan SES A..karena target kita emang konsumen dengan SES A.. Desain websitenya selama ini gimana? 169
Kalau yang sekarang sih uda bagus..karena merekakan baru maintenance webnya itu kan beberapa bulan yang kemarin..itu uda bagus dibandingkan dengan website yang sebelumnya..bagus disini emang artinya informatif..mereka juga apa ya, ya betul-betul membantu merchant untuk mempromosikan gitu..benar-benar desainnya juga bagus.. Websitenya selama ini uda memfasilitasi dan sesuai dengan kebutuhan anda sebagai pihak merchant? Kalau saya rasa sih sudah..dalam mengkomunikasikan sudah..jadi kalau mbakdiskon itu kan sistemnya materi tu dari kami..jadi desain dan lain sebagainya..trus kalimat, kalau aku juga mencari plus judul..jadi aku pilih judulku sendiri untuk paketku, dan itu harus ditaruh di atas, dan mereka harus pake judul itu..judul dan harga, kan mereka punya judul dan harga tu kan di atas..itu uda cukup informatif sih..cuma kalau dari desain emang dari kami sendiri..dari foto dan konten-konten apa yang harus ada disana itu tetep kami cek..selalu atas dasar request kita..jadi mbakdiskon ini cuma memediasi kita..tapi konten diserahkan sepenuhnya ke merchant.. Kalau menurut anda apa yang masih kurang di dalam websitenya mbakdiskon dalam mengkomunikasikan program diskon anda selama ini? Kalau yang kurang menurutku, mereka terlalu banyak uraian di bagian bawah..terlalu panjang gitu lo kayaknya..tapi di atas itu, jadi mereka dibagi atas tu deskripsi bawah..atas lengkapnya..kalau menurut kami yang uda memakai beberapa kali tu rasanya kek monoton gitu lo..terlalu panjang informasi yang diberikan mbakdiskon..jadi menurutku tu menariknya cukup di gambar dan tulisan harga diskonnya itu aja sih..jadi kurangnya terlalu panjang memberikan deskripsi.. tu cuma judul, gambar..mungkin dibawahnya Tapi deskripsi itu permintaan dari kalian juga atau gimana? Permintaan itukan aku hanya memberikan sedikit tentang materi itukan..biasanya aku bikin promo itu aku bikinkan paket, jadi diluar paket reguler..jadi materinya apa aja..aku cuma kasih treatmentnya tu apa aja..itu sama judul sama harga, udah..trus aku biasanya minta nanti fotonya yang dipasang pertama kali yang ini yang urutan pertama sama backgroundnya yang ini..tapi kalimat dan deskripsi segala tu emang mereka yang bikin sendiri.. Menurut anda itu tidak perlu? Ya perlu sih..cuma terlalu panjang aja..dan kadang tu sama tu lo..misalnya kayak W&WSpa merupakan tempat spa yang bla bla bla..itukan kalau kita pasang tiga 170
bulan berturut-turut itu kalimatnya sama gitu lo..sebagian besar garis besarnya tu sama.. Untuk kelengkapan informasi di dalam website terkait dengan program diskon anda? Lengkap sih lengkap..tapi kadang jadi sih sebetulnya, cuman kalo aku sendiri, aku pribadi sih ngeliat deal di mbakdiskon tu pasti yang ta liat isinya apa, diskonnya berapa..uda sebatas itu doank..bawahnya tu ga pernah aku baca..dibawahnya tu kadang suka ada penjelasan-penjelasan yang detail tapi sebenarnya ga perlu sedetail itu..tapi kalau balik lagi soal kelengkapannya sih iya lengkap.. terlalu kepanjangan..ya bagus tu harga, Selama ini kelengkapan informasi tentang voucher diskonnya W&WSpa sendiri di website mbakdiskon sendiri tu sudah memadai ya? Sudah, sudah memadai..karena memang sesuai dengan brief yang saya kasih diinformasikan dengan tepat..tidak meleset.. Menurut anda informasi apa saja yang sekiranya tu harus tersedia di website mbakdiskon berkaitan dengan program diskon anda? Err apa ya..soalnya disitu memang sudah mencakup semua informasi yang saya mau bilang itu uda disampaikan jadi sebenarnya ga ada yang kurang sih kayaknya..cuman kadang mungkin menjadi sedikit lebih menarik kalau dikasih besar diskonnya tu berapa dan lebih ditampilkan..jadi misalnya W&WSpa diskon april tujuh puluh persen..ada lebih baiknya jika diskonnya tu jauh lebih besar tulisannya..tampilan fontnya..tapi sejauh ini emang sudah cukup bagus kok.. Berdasarkan keharusan yang anda sebut bagaimana? tadi, sebelum-sebelumnya Itu sudah ada sih cuma mungkin kurang sedikit lebih besar atau ditonjolkan..sama ini mungkin update komenannya itu kan kadang mbakdiskon punya update komentar di bawah tu lo..mereka updatenya kadang kurang cepet..jadi misalnya begitu ada yang nanya gitu, mereka kadang balasnya tu suka lama..jadi kadang kita juga suka bantuin buat jawabin kalau pertanyaan seputar W&WSpa..tetep ada sih sebenarnya, cuma kadang uda beberapa jam yang lalu.. Apakah tersedia fasilitas yang bisa membuat pihak mbakdiskon dan W&WSpa untuk berinteraksi tanpa tatap muka di website? 171
Kalau lewat website karena merchant keknya ga ada deh..kalau lewat website kalau komunikasinya..biasanya kalau mau pakai, menghubungi merchant pasti lewat website..tapi ketika di follow-up-nya dia akan datang kesini.. Menghubungi lewat websitenya itu lewat email apa..? Ada kok di websitenya itu contact us..ada kok..biasanya mereka akan menghubungi kembali..biasanya tu mereka kesini tu sebelum pasang deal dan sesudah pasang deal..dua kali..tapi kalau materi dan sebagainya biasanya email..by email tok.. Bentuk interaksi yang seperti bagaimanakah yang biasanya terjadi di website? Cuma sebatas saran dan kontak us via email itu ya kalau mau bikin deal..begitu pula sebaliknya kalau mbakdiskon mengontak aku biasanya lewat email atau kalau engga via handphone..tapi lebih sering lewat handphone sih..sms..tapi emang pertama kali biasanya lewat email dulu baru setelah itu via sms di handphone..kalau email hanya untuk konfirmasi uda kirim materi..selebihnya langsung ke personal yang bersangkutan.. Fasilitas interaksi tertutup di websitenya uda tersedia lagi ya? Ada, udah..contact us, dan jalan kok..maksudnya bukan contact us yang sama, jarang dipake..masih dipake kok.. Kalau misalnya interaksi antara merchant dengan user yang tertarik dengan program diskon anda di websitenya mbakdiskon tu bagaimana? Itu biasanya kadangkan dia nanyanya si akun ini ke mbakdiskon..jadi misalnya "mbak, diskonnya gimana tuh?" biasanya merekakan kurang jelas soal materi yang sudah disampaikan disitu..itu biasanya kalau pas kami ngecek dan belum dibalas, biasanya kami bantu bales..tapi ketika uda di jawab oleh mbakdiskon ya kita ga ikutan.. Ada ga keterlibatan mbakdiskon ketika merchant dan user uda berinteraksi? Kalau dia emang biasanya deal dipasang, dia biasanya langsung promo sendiri..ayo dibeli ato gimana gitu..tapi ketika ada user yang nanya, dia biasanya akan jawab tapi sedikit lebih lama..biasanya kalau pas W&WSpa yang buka, kita akan bantu ngejawab pertanyaan user tadi..jadi ga tumpang tindih..kadang kita juga pake akun kita disana untuk ngajak beli para user yang komen disitu..mereka 172
lebih ke promonya sih sebenarnya..lebih ke promo dan penjelasan tentang promo yang dipasang.. Intinya sih itu kalau interaksi..jadi, emang bener-bener dia tu web yang sebenernya satu arah karena dia hanya memberikan informasi diskon..menjadi dua arah ketika memang ada yang menanyakan tentang deal yang dipasang itu..modelnya komen-komenan yang dishare via akun facebook kita..jadi fasilitas itu untuk di websitenya mbakdiskon itu cuma sebatas komen-komen tadi interaksinya..karena kalau contact us itu kita ga langsung ngobrol di web itu tapi via email tadi.. 173
LAMPIRAN 12 TRANSKRIP WAWANCARA (User) Wawancara dengan Hera selaku user : Untuk mbakdiskon sendiri..kalau mbak hera apa yang mbak hera ketahui tentang mbakdiskon? Ok, yang saya ketahui adalah itu semacam servis jual jasa pokoknya ngasih tau sama publik bahwa ada merchant apa aja yang disitu tu kita bisa dapet dengan harga yang jauh lebih murah dari harga normalnya. Bagi saya sih itu semacam err sebenarnya sama aja dengan jasa promosi tentang sesuatu barang atau dari toko tertentu tapi dengan harga yang jauh lebih murah. Mbak hera sendiri tau keberadaan mbakdiskon dari siapa? Seandainya saya tidak berteman dengan Anggit, mungkin saya akan tau dari teman-teman saya..karena ternyata setelah saya dapat email dari Anggit dan saya tanya ke Anggit kalau ada program seperti itu, saya ngomong sama teman saya yang dia ga punya afiliasi sama Anggit sama sekali, dia juga uda dapat itu gitu lo..walaupun mungkin dia dapatnya dari Anggit ya..tapi kan sesama kita kenal..jadi pasti saya tau dari teman..kalau untuk sisi saya sendiri sih saya tau dari Anggit..kalau saya.. Dari sekian banyak layanan daily deals, knp mbak Hera menggunakan Mbakdiskon? Karena saya terhubung gara-gara Anggit itu..kalau misalnya saya engga terhubung secara langsung dengan Anggit mungkin saya juga ga akan menggunakan Dealkeren, Mbakdiskon, dan lain-lain..gara-gara Mbakdiskon ini saya jadi tau bahwa ada Dealkeren, saya taunya yang pertama servis kek ginian justru Mbakdiskon..soalnya kata teman saya, Dealkeren ama yang satu lagi tu uda dari dulu. Tapi belum pernah pakai yang Dealkeren? Belum..belum pernah, belum..tetap Mbakdiskon aja.. Menurut mbak Hera desain websitenya gimana? Aku ga terlalu ngematke..karena aku selama ini tau ada deal itu dari email yang dia kirim langsung..tapi aku malah ga pernah buka atau secara sengaja buka 174
websitenya langsung gitu untuk tau ada diskon apa aja ya..aku emang pasif sih..nunggu email dari mereka, yang ngasih tau ada penawaran apa aja..kalau aku tertarik baru aku klik langsung buka..kalau aku ga tertarik aku tutup lagi emailnya..ga pernah yang secara sengaja membuka, trus pengen tau ada apa aja..engga..aku nunggu email, karena mereka kan pasti ngirim email kalau lagi ada penawaran apapun.. Tapi pernah buka ga mbak selama ini? Sekali dua kali..secara sengaja pas awal tau..ga begitu ada yang berkesan sama sekali tentang websitenya.. brarti ga ada yang nyangkut ya? He eh.. kalau menurut mbak Hera, kan pernah ya sekali dua kali ya? Iya, lumayan, sering..haha.. Kira-kira websitenya itu memfasilitasi kebutuhan mbak Hera sebagai konsumen ga? Uda sih, secara aku tu yang dibutuhkan tu website yang gampang banget..nah selama ini kan kalau misalnya di email itu ada penawaran, trus aku klik tu kan otomatis aku masuk websitenya..disitu ada memfasilitasi saya dengan langkah- langkah berikutnya, selanjutnya ngapain, selanjutnya ngapain..saya sangat senang sekali dengan itunya jadi ya uda aku klik, aku masuk ke websitenya, habis itu paling saya tinggal bilang saya mau beli, berapa orang, uda trus bayar.. Berarti ga membingungkan ya? Engga, buat saya itu friendly..easy to use.. Kira-kira kekurangannya masih ada ga?tentang website dan tentang mbakdiskonnya? Kalau tentang websitenya aku ga bisa jawab, karena kembali ke itu tadi..aku ga pernah merhatiin di websitenya bagus apa engga, gimana ato engga..trus kalau tentang mbakdiskonnya sendiri sih menurut saya dia masih kurang variasi ininya, dagangannya..jadi kalau ngeliat deal keren keknya semuanya uda dijual disitu deh..tapi kalau mbakdiskon keknya belum sevariatif dia.. Kalau untuk kelengkapan informasi di websitenya? 175
Hahahaha..ga ada yang nyangkut..warnanya apa aja gua ga inget..ga, soalnya langsung fotonya si kalau di email merchantnya..misalnya foto-foto salonnya..uda..berikutnya ambil apa engga.. itu yang kebuka kan langsung ininya, aku buka salon, ya uda dari dulu Berarti selama ini informasi dari mbakdiskon cuma via email aja ya? Iya via email aja..iya hooh via email..kan langsung kalau ada email langsung dikasih tau dari handphone.. Kalau untuk interaksi mbak hera dengan mbakdiskon selama ini kira-kira menggunakan media apa? Hmm..telepon sama email..sama sekali, dua kali itu langsung waktu bayar..cuma saya ga terbatas urusan waktu..terbatas urusan administrasi..saya ngerasa ga nyaman jadi akhirnya saya mutusin banking aja..pengalamanku dulu kalau aku harus bayar secara offline ke swaragama, saya datang jam lima lebih sepuluh, oke saya tau saya telat..kan dia tutupnya jam lima kan..trus uda di tolak..dan saya sebal waktu itu, udalah, ga akan offline lagi.. suka yang langsung..karena mereka ternyata kalau saya mau saya pake transfer lewat internet Nah, kemarin kata mbak hera websitenya jarang buka ya? Iya..hehe..sekali dua kali iya pernah..terutama pasti buka website kalau aku tertarik sama penawaran..kan di email itu kan ada menu atau apa, namanya kalau mau klik sini..nah kalau gitu kan kita otomatis masuk ke webnya kan..gitu..paling cuma gitu.. Kalau untuk websitenya sendiri menurut mbak menarik ga?seingatnya aja.. Hmmm..menarik sih..tapi aku ngerasa kenapa tu kalau aku masuk ke websitenya mereka, itu yang ga bisa lama-lama gitu lo..cuma ngeliat ada apa aja..misalnya ngeliat ada apa aja, oh gitu oh ya udah..gitu.. Informasi sebatas yang mbak Hera tau dari websitenya itu kira-kira sudah sesuai dengan kebutuhannya mbak Hera ga? Kalau masalah itu tentang kebutuhan saya, karena kebutuhan saya paling cuman untuk beli..beli barangnya, cuman liat-liat ada barang apa ada apa lagi yang lain..bagi saya itu udah ok.. Kekurangannya setau mbak Hera soal websitenya? Mungkin itu tadi ya..err, sesuatu yang bisa membikin orang macam saya yang ga apa terlalu suka lama-lama ngeliat website itu bisa bikin orang 176
istilahnya..menjeratmu untuk melihatmu lebih lama..gitu lo..kurasa mungkin dari penampilan kali ya..ga attractive.. Website-website yang mengajak usernya untuk terlibat lebih jauh.. Selama membuka website, informasinya sudah lengkap ato belum? Bingung iya..justru karena itu, saya tu orangnya gini kalau misalnya melihat sebuah website, begitu uda ga dong, yo wis aku ra ndelok meneh..gitu lo..tapi kalau websitenya lucu, visualnya menarik, uda aku betah disitu terus buka yang lain, buka yang lain..aku tu suka tipe-tipe website yang bisa di klik klik gambarnya..kek gitu, karena mungkin mbakdiskon tu ga kayak gitu ya..web aja ya..terlalu biasa.. Interaksi antara mbakdiskon ma mbak hera sebagai user selama ini gimana? Aku di hubungi cuma dua hal..pertama email, trus email itu kan ketika aku uda menentukan, ok aku mau beli benda ini..habis itukan yang kita lakukan berikutnya kan bayar..nah bayar, pilihannya kan cuma dua, langsung ke face to face gini..ke swaragama ya kalau ga salah ya..atau transfer kan?dulu aku dah pernah melakukan hal yang kontak fisik itu bayarnya..dan aku tu ga suka, banyak halangan..misalnya waktunya terbatas, harus nunggu operatornya bisanya kapan..kan bagaimanapun mereka kan, itu kan pasti menugaskan orang-orang di katakanlah swaragama buat ngatasi itu..tapi kadang mereka malah ga bisa ditemui..trus kadang misalnya kepentok jam kerja uda selesai..kan cuma sampe jam setengah lima kalau ga salah..setengah lima sore..aku dulu pernahnya swaragama..habis itu aku mikir, ah udahlah lebih enak transfer aja..lebih gampang aja sih..trus kadang beberapa kali juga rada maksa ama Anggit..jadi dealnya uda lewat, uda lewat sehari ato setengah hari..uda telat kan harusnya..aku coba langsung hubungi Anggit buat minta satu kupon lagi dan ternyata masih bisa..trus bayarnya via transfer aja..hehe.. Pernah komplain ga mbak selama menggunakan mbakdiskon? Engga, pernahpun itu gara-gara kesalahan saya..jadi aku pesan untuk dua orang..trus habis itu setelah aku pesan kan ada email konfirmasi masuk tuh, yang disitu ngasih tau nomer kodemu tu berapa, nah waktu itu aku lupa ternyata dibawahnya masih ada satu lembar lagi..dengan nomer kode berbeda yang untuk pemesanan yang satu lagi..saya waktu itu mikirnya satu kode itu untuk pemesanan dua orang..ya uda..trus bawa ke merchantnya kan..trus ditanyain loh ini satunya lagi mana..trus ta jawab, loh kan ini..tapi untungnya waktu itu mereka baik, jadi cukup nunjukin emailnya aja..ga usah print-printannya..kayaknya semuanya menyarankan print-printannya harus dibawa, tapi waktu itu aku bilang saya punya 177
buktinya berupa email, trus aku buka dari handphoneku ta liatin, trus mereka bilang, ow ya uda ga pa pa.. Tapi sama mbakdiskonnya sendiri ga pernah ada komplain ya mbak? Engga, ok kok mereka secara pelayanan.. Trus pernah ga kasih saran atau masukan ke mereka? Sering, jadi gini..aku tu sama temanku sering ngomong sama Anggit, karena kita kenal juga ma Anggit jadi langsung ke dia..Git, mbok kowe ngelebokke salon iki ning nggonmu..restoran iki ning nggonmu..paling kita cuma itu sih, bukan tentang lain-lainnya ya..cuma tentang masukan merchant aja..kek misalnya aku sama temanku pergi ke restoran apa, atau ke tempat spa apa gitu, kita juga kepikirannya gini, iki wis mlebu mbakdiskon durung yo? Oh belum, telepon Anggit.. Biasanya via apa kasih masukan kek gitu? Kalau ga pas kita ketemuan, kalau engga pas lagi di tempatnya itu..misalnya kita lagi makan dimana, oh ini belum masuk mbakdiskon ya..langsung ku sms, eh lu uda masukin ini belum ke mbakdiskon.. Ga lewat website gitu atau via email gitu? Engga, engga pernah..haha..saya masih konvensional..iya aku ngerti maksudmu yang secara resmi yang dari websitenya kan..engga pernah malahan.. Biasanya kan di website ada seperti kritik dan saran gitu kan? Iya ya?belum pernah..oo rekomendasikan merchant itu ya..ada itu ya..hooh..belom belom..haha.. Waktu beli kupon diskon itu ada ga keterlibatan merchantnya langsung? Pernah, malah nanyanya langsung ke merchantnya..engga lewat via mbakdiskon gitu..tapi aku nanyanya semacam, aku lagi beli kupon di mbakdiskon..ini aku ma temanku..aku inget aku harus beli kuponnya mbakdiskon trus apa yang harus saya lakukan sesudah itu untuk bisa mengambil barang yang udah saya beli.. Bingung dengan paket yang ditawarin trus gmn? Engga, karena selalu sudah lengkap sih ya..di emailnya tu uda dikasih tau apa aja yang kita dapat.. Brarti mbakdiskon sudah memberikan informasi yang lengkap ya? 178
Hooh, dan menurutku mereka cukup mengerti sekali..mungkin karena yang ngurusin cewek, aku juga ga tau ya..jadi misalnya gini, contohnya spa tadi ya..kalau kita mengambil paket spa, itukan jelas dengan harga segitu kita pengen spa itu nanti dapatnya apa aja..karena ga waton misalnya orang ngeluarin duit tiga ratus ribu cuma dipijet doank kan?nanti dapetnya apa aja trus aku sendiri juga ga pernah nanya tar dapatnya apa aja karena uda jelas di emailnya nantinya dapatnya apa aja, waktunya berapa lama, sesudah fasilitas spa beres kita dapat mungkin yang lain atau ga itu uda dikasih tau semuanya lengkap, dan ya menurutku itu uda info yang cukup banget buat aku..termasuk sama kalau ada tawaran tentang makan ya..misalnya dapat paket yang dari tadinya harga segini jadi segini..aku kan sering ke merchant itu sebelum ada mbakdiskon..dan aku pernah pesan paket itu, nah pas dia nawarin kok ada diskon lima puluh persen kan pertanyaan yang ada di kepalakan iki podo ora dengan makanan yang biasanya aku beli dengan harga segitu itu disana..apa jadi dikuranginkan harganya jadi murah banget..nah itu juga mereka kasih rinciannya apa aja sih..dan ternyata sama, ya berarti emang jatuhnya jauh.. Kalau menurutku kalau udah masuk ke ini lo ya..apa..ke spesifik barang itu lewat email, beda lagi dengan kalau liat di website aku ga tau..malah mboh..yah begitulah.. Untuk interaksi ke merchant langsung ke tempatnya ato? Engga, aku orangnya paling malas untuk pergi keluar dulu dan buang-buang jadi mendingan aku nyari apa yang bisa waktu dan menghabiskan bensin, dihubungin dari rumah..either telepon, atau bbm, terakhir email.. Jadi misalnya sekalipun ada komplain ke merchant pun dilakukan via email? Hooh, hooh.. Bahkan temannya terima dikandani.. Dari websitenya sendiri ribet ga?mudah dipahami? Mudah sih, mudah dipahami..cuma itu tadi..dia tidak punya kekuatan untuk membuat saya stay disitu lama.. Walaupun logo eh iconnya aku seneng sih..boneka berkepala bundar selalu membawa tas belanjaan banyak sekali itu aku seneng..lucu.. Uda berapa lama pakai jasa mbakdiskon? 179
2011 yang jelas, aku inget paling inget..tapi aku lupa di 2010 itu aku bikin transaksi atau engga..aku ga inget, aku ingetnya yang di 2011 tu beberapa kali.. Lebih dari 10 kali ga? Engga, engga..paling sekitar empat kali di tahun 2011 kemarin..trus yang ini yang 2012 ini, baru ini..yang 2010 aku ga inget..tapi mungkin sekali dua kali ya..ga sampe sebanyak 2011..yah kalau di total mungkin ada sekitar tujuh kali.. Rata-rata transaksi yang paling mahal tu sekitar seratus tiga puluh ribu.. Ada yang jadi merchantnya mbakdiskon..fotografer juga..namanya Gede..aku sering banget ngeliat promosinya dia..jadi dia sebagai merchant juga promosiin di facebooknya..kalau dia lagi bikin promosi tapi lewat mbakdiskon.. 180 |
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF Prof. Dr. Thomas Santoso, M.Si. i
METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF Penulis: Prof. Dr. Thomas Santoso, M.Si. Copyright © 2022 ISBN 978-623-7692-49-2 Diterbitkan Oleh: CV. Saga Jawadwipa Pustaka Saga Jl. Kedinding Lor, Gg. Delima 4A, Surabaya Email: HP: 085655396657 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit ii
Kata Pengantar M etodologi Penelitian merupakan matakuliah wajib di Perguruan Tinggi. Tujuannya untuk memperoleh kebenaran dan membantu mahasiswa dalam menyusun skripsi/tesis/disertasi maupun tugas akhir. Ada kecenderungan pengajaran Metodologi Penelitian lebih mengedepankan kuantitatif di banding kualitatif. Oleh karena itu, pengajaran dan buku referensi Metodologi Penelitian Kualitatif perlu didukung untuk dikembangkan. Buku ini disusun berdasarkan studi literatur, pengalaman mengajar dan membimbing skripsi/tesis/disertasi dengan metode penelitian kualitatif. ini mencoba memperkenalkan definisi, dasar filosofi, dan langkah-langkah dalam penelitian kualitatif. Di samping itu beberapa jenis penelitian kualitatif seperti grounded theory, etnografi, fenomenologi, studi kasus, narasi, etnometodologi, dan analisis historis dijelaskan dengan contoh penelitian yang pernah dilakukan. Kelemahan buku ini adalah adanya beberapa sumber pernyataan yang belum/tidak ditemukan kutipannya; serta tata tulis berbeda dalam contoh penelitian, karena ingin mempertahankan orisinalitas dan pedoman tata tulis yang berlaku di institusi tempat penelitian tersebut berlangsung. Semoga kehadiran buku ini bermanfaat bagi peminat penelitian kualitatif. Isi buku lagi Surabaya, 19 Juli 2022. Prof. Dr. Thomas Santoso, M.Si. iii
Daftar Isi Kata Pengantar | iii Daftar Isi | iv 1. Pendahuluan | 1 2. Metode Kualitatif | 5 3. Etnografi | 66 4. Fenomenologi | 112 5. Studi Kasus | 157 6. Narasi | 183 7. Grounded Theory | 239 8. Etnometodologi | 258 9. Analisis Historis dan Wacana Tafsiriah | 267 10. Objektivitas Penelitian Kualitatif | 285 Daftar Referensi | 334 Lampiran 1 | 336 Lampiran 2 | 339 Daftar Riwayat Hidup | 377 iv
1. Pendahuluan M anusia selalu menghadapi masalah yang menuntut adanya pemecahan atau penyelesaian. Biasanya lebih mudah orang yang berpengalaman menyelesaikan masalah. Ilmu pengetahuan yang kita pelajari dan sebenarnya pengetahuan manusia. Walaupun ilmu telah berkembang dengan pesat, namun acapkali manusia sulit menyelesaikan tahu memecahkan masalah masalah karena kurang (kekurangan formal/metodologik) dan atau kekurangan fakta (kekurangan material). Untuk menyelesaikan masalah dapat dilakukan dengan cara analitik/deduktif/apriori yaitu beranjak dari pemikiran yang umum menuju pada hal yang lebih khusus, atau dengan cara sintetik/induktif/aposteriori yaitu beranjak dari pemikiran yang khusus menuju pada satu kesimpulan yang lebih umum. merupakan kumpulan pengalaman Salah satu masalah dalam kehidupan manusia adalah mencari kebenaran. Usaha untuk memperoleh kebenaran telah dimulai ketika seorang anak bertanya tentang hal-ikhwal yang ada di sekelilingnya. Selama ini dikenal dua pendekatan untuk memperoleh kebenaran, yaitu: 1. Pendekatan non ilmiah: a. Akal sehat berupa pemikiran praktis, tanpa diuji kenyataannya, tidak sistematik, tidak konsisten dan seringkali tidak mau menerima kritik (tertutup); 1
b. Prasangka berupa pemikiran sebab akibat yang terlalu sederhana atau penarikan kesimpulan yang terlalu umum dan tergesa-gesa; c. Pendekatan intuitif akibat pemikiran sesaat yang dirasakan masuk akal ataupun pad a sesuatu yang bersifat irasional; d. Penemuan secara kebetulan dan coba-coba; e. Pendapat otoritas ilmiah yaitu pendapat logis dari seorang ahli tanpa diuji lagi kebenarannya. 2. Pendekatan ilmiah: a. melalui penelitian ilmiah dengan melalui tahapan- tahapan, antara lain, mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menyusun kerangka teoritis, menyusun hipotesis, mengumpulkan data, menarik kesimpulan sampai pada implikasinya; b. bersifat obyektif; c. dapat diuji kebenarannya. Penelitian yang dilaksanakan di Perguruan Tinggi (termasuk tugas akhir/skripsi) merupakan salah satu usaha mencari kebenaran, di samping melaksanakan dharma kedua dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penelitian dalam rangka tugas akhir merupakan pengalaman yang menyusun menyenangkan, karena mahasiswa dapat bebas berpikir, bertanggungjawab atas suatu tugas mandiri dan dapat membuktikan bahwa dia lebih tahu dari dosen untuk bidang yang diteliti. Untuk kemampuan/pengetahuan: melaksanakan penelitian diperlukan 2
a. logika, dapat berpikir secara logis baik deduktif maupun induktif; b. teori, memahami dan menggunakan teori yang paling mutakhir (up to date) dan penad (relevan); c. metode riset, mampu menggunakan metode penelitian yang cocok dengan situasi lapangan; d. bahasa, agar hasil penelitian dapat disampaikan dengan baik kepada pembaca. Penelitian dapat dibedakan menurut: a. bidangnya: penelitian pendidikan, penelitian sejarah, penelitian ekonomi, penelitian kepariwisataan, dsb.; b. tempat: penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan dan penelitian lapangan; c. pemakaian: penelitian murni dan penelitian terapan; d. tujuan: penelitian eksploratif, penelitian pengembangan dan penelitian verifikatif; e. taraf: penelitian deskriptif dan penelitian inferensial; f. jenis: penelitian eksperimen, penelitian evaluasi, penelitian teori grounded, penelitian partisipan, penelitian survai, dsb. Metode penelitian sosial adalah cara-cara yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk memperoleh kebenaran. Cara-cara tersebut dapat dipelajari oleh peneliti dan dapat pula diuji kebenarannya oleh peneliti lain. Dalam paradigma sain, dibedakan hard science (cenderung deterministik) dan soft science (enabling). Hard science melalui penelitian kuantitatif berupa angka-angka yang mengarah pada hasil yang pasti. Sedangkan soft science lewat penelitian kualitatif melihat proses yang dilakukan manusia berupa pemikiran maupun tindakan. 3
manusia menterjemahkan apa yang semula merupakan personal trouble ke dalam public issues (C.W. Mills). Penelitian kualitatif harus berpihak pada underdog dari satu masyarakat yang tidak forum yang dapat mereka gunakan untuk memiliki mengutarakan pendapat mereka. Penelitian kualitatif berupaya mencari keseimbangan antara persepsi resmi dan persepsi underdog terhadap suatu realitas sosial yang sama. Penelitian kualitatif ingin mengungkapkan kebenaran yang utuh dalam artian sebuah kebenaran yang dianggap benar baik dari segi akademik maupun dari kacamata masyarakat yang diteliti (Howard Becker). Kelemahan penelitian kualitatif adalah tidak ada prosedur standar tentang bagaimana membuat data-data yang terkumpul itu cukup tinggi akurasinya. Namun tidak berarti penelitian asal-asalan, atau tanpa prosedur ilmiah yang harus ditaati. Penelitian kualitatif membantu deskriptif, mengutamakan proses, perspektif dalam, simbolik, emik (pandangan masyarakat), soft data (persepsi dan perilaku), dan meaning. Jenis penelitian kualitatif diantaranya grounded theory, etnometodologi, etnografi, fenomenologi, studi kasus, narasi, interaksionisme simbolik, hermeneutik, individual life history, konstruktivisme, dramaturgi, cultural studies, dan masih banyak lagi. Penelitian kualitatif cenderung Beberapa tema strategis yang harus dipertimbangkan dalam penelitian kualitatif adalah sifat naturalistik (wajar), analisis induktif, perspektif holistik, data kualitatif, kontak dan penghayatan pribadi, menekankan proses (sistem dinamis), berorientasi pada kasus unik, kepekaan terhadap konteks, empati yang netral, dan fleksibilitas desain. 4
2. Metode Kualitatif *⁾ M etode kualitatif menunjukkan pendekatan yang berbeda untuk penyelidikan ilmiah di banding metode penelitian kuantitatif. Meskipun prosesnya serupa, metode kualitatif mengandalkan data teks dan gambar, memiliki langkah-langkah unik dalam analisis data, dan menggunakan desain yang beragam. Menulis bagian metode untuk proposal atau studi untuk penelitian kualitatif membutuhkan pemahaman pembaca tentang maksud penelitian kualitatif, menyebutkan desain khusus, secara hati-hati merenungkan peran yang dimainkan peneliti dalam penelitian, serta mendeskripsikan jenis penelitian yang terus berkembang. Sumber data, menggunakan protokol khusus untuk merekam data, menganalisis informasi melalui beberapa langkah analisis, dan menyebutkan pendekatan untuk mendokumentasikan integritas atau akurasi metodologis - atau validitas - dari data yang dikumpulkan. Tulisan ini membahas komponen-komponen penting dalam menulis bagian metode kualitatif yang baik ke dalam proposal atau studi. Tabel 2.1 menyajikan daftar periksa untuk meninjau bagian metode kualitatif dari proyek Anda untuk menentukan apakah Anda telah membahas topik-topik penting. Bagian metode kualitatif dari proposal memerlukan perhatian pada topik yang mirip dengan proyek kuantitatif (atau metode campuran). Ini melibatkan pembaca tentang desain yang digunakan dalam penelitian dan, dalam hal ini, penggunaan penelitian kualitatif dan maksud dasarnya. Ini juga melibatkan pembahasan sampel untuk penelitian dan prosedur pengumpulan dan perekaman data secara keseluruhan. Ini lebih lanjut 5
memperluas langkah-langkah analisis data dan metode yang data, menafsirkannya, digunakan memvalidasinya, dan menunjukkan potensi hasil penelitian. Berbeda dengan desain lain, pendekatan kualitatif mencakup komentar oleh peneliti tentang peran mereka dan refleksi diri mereka (atau disebut refleksivitas), dan jenis spesifik dari strategi kualitatif yang digunakan. Selanjutnya, karena struktur penulisan proyek kualitatif dapat sangat bervariasi dari studi ke studi, bagian metode juga harus mencakup komentar tentang sifat produk akhir tertulis. untuk menyajikan Tabel 2.1. Daftar Pertanyaan untuk Merancang Prosedur Kualitatif ___________ Apakah karakteristik dasar studi kualitatif disebutkan? ___________ Apakah tipe spesifik dari desain kualitatif yang akan digunakan dalam penelitian disebutkan? adalah sejarah, definisi, dan aplikasi untuk desain disebutkan? ___________ Apakah pembaca memperoleh pemahaman tentang refleksivitas peran peneliti dalam penelitian (pengalaman sejarah, sosial, budaya, koneksi pribadi ke situs dan orang-orang, langkah-langkah dalam mendapatkan entri, dan isu-isu etika yang sensitif) dan bagaimana interpretasi yang mereka dapat membentuk dibuat dalam penelitian? 6
___________ Apakah strategi pengambilan sampel yang telah bertujuan untuk diidentifikasi? lokasi dan individu ___________ Apakah disebutkan strategi rekrutmen yang jelas untuk mendaftarkan peserta? ___________ Apakah bentuk-bentuk khusus pengumpulan data disebutkan dan alasan penggunaannya diberikan? ___________ Apakah prosedur untuk merekam informasi (seperti selama pengumpulan data dirinci protokol)? ___________ Apakah langkah-langkah analisis data diidentifikasi? ___________ Apakah ada bukti bahwa peneliti mengorganisasikan data untuk dianalisis? ___________ Apakah peneliti telah meninjau data secara umum untuk memperoleh pengertian informasi? ___________ Apakah cara data akan direpresentasikan disebutkan seperti dalam tabel, grafik, dan gambar? ___________ Apakah peneliti mengkodekan data? ___________ Apakah kode-kode tersebut telah dikembangkan dan/atau membentuk untuk mengidentifikasi tema? deskripsi ___________ Apakah tema saling terkait untuk menunjukkan tingkat analisis dan abstraksi yang lebih tinggi? ___________ Apakah dasar untuk menafsirkan analisis telah literatur, ditentukan pertanyaan, agenda tindakan)? (pengalaman pribadi, 7 telah telah
telah menyebutkan hasil penelitian (mengembangkan teori, memberikan gambaran tema yang kompleks) ? ___________ Apakah beberapa strategi telah dikutip untuk ___________ Apakah peneliti memvalidasi temuan? Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif Selama bertahun-tahun, penulis kualitatif harus mendiskusikan dan meyakinkan akademisi dan audiens tentang legitimasi mereka. Sekarang diskusi ini kurang sering ditemukan dalam literatur dan ada beberapa konsensus mengenai apa yang merupakan penyelidikan kualitatif. Dengan demikian, saran kami tentang bagian metode proyek atau proposal adalah sebagai berikut: Tinjau kebutuhan audiens potensial untuk proposal atau studi. Putuskan cukup berpengetahuan tentang karakteristik penelitian kualitatif sehingga bagian ini tidak diperlukan. Misalnya, meskipun penelitian kualitatif biasanya diterima dan terkenal dalam ilmu sosial, penelitian ini baru muncul dalam ilmu kesehatan dalam beberapa dekade terakhir. Dengan demikian, bagi khalayak tinjauan karakteristik dasar menjadi penting. karakteristik kualitatif penelitian anggota apakah audiens ilmu kesehatan, Jika ada pertanyaan tentang pengetahuan audiens, sajikan karakteristik dasar penelitian kualitatif dan pertimbangkan untuk membahas artikel (atau studi) penelitian kualitatif untuk digunakan terbaru menggambarkan karakteristik. sebagai contoh untuk Jika Anda menyajikan karakteristik dasar, apa yang harus teks pengantar sebutkan? Sejumlah penulis Anda 8
menyampaikan karakteristik ini, seperti Creswell (2016), Hatch (2002), dan Marshall dan Rossman (2016). Pengaturan cenderung Peneliti mengumpulkan data di lapangan di lokasi di mana partisipan mengalami masalah atau masalah yang diteliti. Peneliti tidak membawa individu ke dalam laboratorium (situasi yang dibuat-buat), mereka juga tidak biasanya mengirimkan instrumen untuk diselesaikan individu. Informasi dari dekat yang dikumpulkan dengan benar-benar berbicara langsung kepada orang-orang dan melihat mereka berperilaku dan bertindak dalam konteks mereka merupakan karakteristik utama dari penelitian kualitatif. Dalam setting alami, para peneliti memiliki seringkali berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Peneliti sebagai instrumen kunci: Peneliti kualitatif mengumpulkan data sendiri melalui pemeriksaan dokumen, mengamati perilaku, atau mewawancarai partisipan. Mereka mungkin menggunakan protokol - alat untuk merekam data - tetapi penelitilah yang sebenarnya mengumpulkan informasi dan menafsirkannya. Mereka cenderung tidak menggunakan atau mengandalkan kuesioner atau instrumen yang dikembangkan oleh peneliti lain. Berbagai sumber data: Peneliti kualitatif biasanya mengumpulkan berbagai bentuk data, seperti wawancara, observasi, dokumen, dan informasi audio visual dari pada mengandalkan satu sumber data. Ini semua adalah bentuk data terbuka di mana para peserta berbagi ide mereka secara bebas, tidak dibatasi oleh skala atau instrumen yang telah ditentukan. Kemudian peneliti meninjau semua data, alami: kualitatif interaksi tatap muka, 9
memahaminya, dan mengaturnya ke dalam kode dan tema yang melintasi semua sumber data. Analisis data induktif dan deduktif: Peneliti kualitatif biasanya bekerja secara induktif, membangun pola, kategori, dan tema dari bawah ke atas dengan mengatur data menjadi unit informasi yang semakin abstrak. Proses induktif ini mengilustrasikan kerja bolak-balik antara tema dan database sampai para peneliti telah menetapkan satu set tema yang komprehensif. Kemudian secara deduktif, peneliti melihat kembali data mereka dari tema untuk menentukan apakah lebih banyak bukti dapat mendukung setiap tema atau apakah mereka perlu mengumpulkan informasi tambahan. Jadi, sementara proses dimulai secara induktif, pemikiran deduktif juga memainkan peran penting saat analisis bergerak maju. Makna partisipan: Dalam keseluruhan proses penelitian kualitatif, peneliti tetap fokus mempelajari makna yang dipegang partisipan tentang masalah atau isu, bukan makna yang peneliti bawa ke penelitian atau yang diungkapkan penulis dalam literatur. Desain yang muncul: Proses penelitian untuk peneliti kualitatif muncul. Ini berarti bahwa rencana awal penelitian tidak dapat ditentukan secara ketat, dan beberapa atau semua fase proses dapat berubah atau bergeser setelah peneliti memasuki lapangan dan mulai mengumpulkan data. Misalnya, pertanyaan dapat berubah, bentuk pengumpulan data dapat berubah, dan individu yang dipelajari dan situs yang dikunjungi dapat dimodifikasi. Pergeseran ini menandakan bahwa para peneliti menggali lebih dalam dan lebih dalam ke topik atau fenomena yang diteliti. Ide kunci 10
di balik penelitian kualitatif adalah mempelajari masalah atau isu dari partisipan dan mengarahkan penelitian untuk mendapatkan informasi tersebut. Refleksivitas: Dalam penelitian kualitatif, penyelidik merefleksikan tentang bagaimana peran mereka dalam penelitian dan latar belakang pribadi, budaya, dan pengalaman mereka memiliki potensi untuk membentuk interpretasi mereka, seperti tema yang mereka kemukakan dan makna yang mereka anggap berasal dari data. Aspek metode ini lebih dari sekadar memajukan bias dan nilai dalam penelitian, tetapi bagaimana latar belakang peneliti sebenarnya dapat membentuk arah penelitian. Catatan kualitatif mencoba Peneliti mengembangkan gambaran kompleks dari masalah atau isu yang diteliti. Ini melibatkan pelaporan berbagai perspektif, mengidentifikasi banyak faktor yang terlibat dalam suatu situasi, dan umumnya membuat sketsa gambaran yang lebih besar yang muncul. Gambaran yang lebih besar ini belum tentu merupakan model linier sebab dan akibat melainkan model berbagai faktor yang berinteraksi dengan cara yang berbeda. Gambaran ini, menurut para peneliti kualitatif, mencerminkan kehidupan nyata dan cara peristiwa-peristiwa beroperasi di dunia nyata. Model visual dari banyak segi dari suatu proses atau fenomena sentral membantu dalam membangun gambaran holistik ini (lihat, misalnya, Creswell & Brown, 1992). holistik: Desain Kualitatif Di luar karakteristik umum ini ada pendekatan yang lebih spesifik (yaitu, strategi penyelidikan, desain, atau 11
prosedur) dalam melakukan penelitian kualitatif (Creswell & Poth, 2018). Pendekatan-pendekatan ini telah muncul dalam bidang penelitian kualitatif sejak awal 1990-an. Hal ini termasuk prosedur pengumpulan data, analisis, dan penulisan, yang berasal dari disiplin ilmu sosial. Banyak pendekatan yang ada, seperti 28 yang diidentifikasi oleh Tesch (1990), 22 jenis dalam pohon Wolcott (2009), dan lima pendekatan untuk penyelidikan kualitatif oleh Creswell dan Poth (2018), dan Creswell (2016). Marshall dan Rossman (2016) membahas lima jenis umum di lima penulis yang berbeda. Kami merekomendasikan agar peneliti kemungkinan- kemungkinan, seperti narasi, fenomenologi, etnografi, studi kasus, dan grounded theory. Kami memilih lima ini karena mereka populer di seluruh ilmu sosial dan kesehatan saat ini. Lainnya ada yang telah dibahas secara memadai dalam buku- buku kualitatif, seperti penelitian tindakan partisipatif (Kemmis & Wilkinson, 1998), analisis wacana (Cheek, 2004), atau tindakan partisipatif (Ivankova, 2015). Dalam penelitian pendekatan (narasi, fenomenologi); mengeksplorasi proses, aktivitas, dan peristiwa (studi kasus, grounded theory); atau belajar tentang perilaku berbagi budaya yang luas dari individu atau kelompok (etnografi). Dalam menulis prosedur proposal kualitatif, perhatikan tips penelitian berikut ini: kualitatif memilih di antara ini, peneliti mempelajari individu Identifikasi pendekatan spesifik yang akan Anda gunakan dan berikan literatur yang membahas pendekatan tersebut. Berikan beberapa referensi ke tentang pendekatan tersebut, seperti asal disiplinnya, penerapannya (sebaiknya untuk bidang Anda), dan definisi singkatnya. informasi latar belakang 12
Diskusikan mengapa ini merupakan strategi yang tepat
untuk digunakan dalam studi yang diusulkan. Identifikasi bagaimana penggunaan pendekatan akan membentuk banyak aspek dari proses desain, seperti judul, masalah, pertanyaan penelitian, pengumpulan dan analisis data, dan penulisan laporan. Peran Peneliti dan Refleksivitas Sebagaimana disebutkan dalam daftar karakteristik, penelitian kualitatif adalah penelitian interpretatif; penanya biasanya terlibat dalam pengalaman yang berkelanjutan dan intensif dengan peserta. Ini memperkenalkan berbagai isu strategis, etis, dan pribadi ke dalam proses penelitian kualitatif (Locke, Spirduso, & Silverman, 2013). Dengan pertimbangan ini, penanya secara eksplisit mengidentifikasi secara refleks bias, nilai, dan latar belakang pribadi mereka, seperti jenis kelamin, sejarah, budaya, dan status sosial ekonomi (SES) yang terbentuk selama membentuk penelitian. Selain itu, mendapatkan akses ke situs penelitian dan masalah etika yang mungkin muncul juga merupakan elemen dari peran peneliti. Refleksivitas membutuhkan komentar pada dua poin penting: Pengalaman masa lalu. Sertakan pernyataan tentang pengalaman masa lalu dengan masalah penelitian atau dengan partisipan atau setting yang membantu pembaca memahami hubungan antara peneliti dan penelitian. Pengalaman ini mungkin melibatkan partisipasi dalam pengaturan, pendidikan atau pengalaman kerja masa lalu, atau budaya, etnis, ras, SES, atau demografi lain yang mengikat peneliti langsung ke penelitian. interpretasi mereka yang 13
Bagaimana pengalaman masa eksplisit, lalu membentuk tentang kemudian, interpretasi. bagaimana pengalaman ini berpotensi membentuk interpretasi yang dibuat peneliti selama penelitian. Misalnya, pengalaman dapat menyebabkan peneliti untuk condong ke tema tertentu, untuk secara aktif mencari bukti untuk mendukung posisi mereka, dan untuk membuat kesimpulan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang situs atau peserta. Jadilah Bagaimana pemikiran refleksif dapat dimasukkan ke dalam studi kualitatif Anda (Creswell, 2016)? Anda dapat menulis catatan tentang pengalaman pribadi Anda selama penelitian. Catatan ini mungkin termasuk pengamatan tentang proses pengumpulan data, firasat tentang apa yang Anda pelajari, dan kekhawatiran tentang reaksi peserta terhadap proses penelitian. Ide-ide ini dapat ditulis sebagai memo - catatan yang ditulis selama proses penelitian yang mencerminkan proses atau yang membantu membentuk pengembangan kode dan tema. Dalam menulis catatan reflektif ini, bagaimana Anda tahu apakah Anda cukup reflektif untuk studi kualitatif? Refleksivitas yang cukup terjadi ketika peneliti mencatat catatan selama proses penelitian, merefleksikan pengalaman pribadi mereka sendiri, dan mempertimbangkan bagaimana pengalaman pribadi mereka dapat membentuk interpretasi mereka terhadap hasil. Juga, peneliti kualitatif perlu membatasi diskusi mereka tentang pengalaman pribadi sehingga mereka tidak mengesampingkan pentingnya isi atau metode dalam sebuah penelitian. Aspek lain dari refleksi peran peneliti adalah menyadari hubungan antara peneliti dan partisipan atau lokasi penelitian 14
yang mungkin terlalu mempengaruhi interpretasi peneliti. Penelitian "halaman belakang" (Glesne & Peshkin, 1992) melibatkan mempelajari organisasi peneliti sendiri, atau teman- teman, atau ini sering menyebabkan kompromi dalam kemampuan peneliti untuk mengungkapkan dan mengangkat masalah ketidakseimbangan kekuatan antara penanya dan peserta. Ketika peneliti mengumpulkan data di tempat kerja mereka sendiri (atau ketika mereka memiliki peran yang lebih tinggi dari partisipan), informasi tersebut mungkin nyaman dan mudah dikumpulkan, tetapi mungkin bukan informasi yang akurat dan dapat membahayakan peran peneliti dan partisipan. Jika mempelajari halaman belakang sangat penting, maka peneliti bertanggung jawab untuk menunjukkan bagaimana data tidak akan dikompromikan dan bagaimana informasi tersebut tidak akan menempatkan peserta (atau peneliti) pada risiko. Selain itu, beberapa strategi untuk validasi diperlukan untuk menunjukkan keakuratan informasi. lingkungan kerja langsung. Hal informasi Selanjutnya, tunjukkan langkah-langkah yang diambil untuk mendapatkan izin dari badan penelitian dan pengembangan untuk melindungi hak-hak peserta manusia. Lampirkan, sebagai lampiran, surat persetujuan dari institusi berwenang dan diskusikan proses yang terlibat dalam mendapatkan izin. Diskusikan langkah-langkah yang diambil untuk mendapatkan akses ke pengaturan dan untuk mengamankan izin untuk mempelajari peserta atau situasi (Marshall & Rossman, 2016). Penting untuk mendapatkan akses ke situs penelitian atau arsip dengan meminta persetujuan penjaga gerbang, individu di situs yang menyediakan akses ke situs dan mengizinkan atau mengizinkan penelitian dilakukan. 15
Proposal singkat mungkin perlu dikembangkan dan diajukan untuk ditinjau oleh penjaga gerbang. Bogdan dan Biklen (1992) topik lanjutan yang dapat dibahas dalam proposal seperti itu: Mengapa lokasi yang dipilih untuk penelitian? Kegiatan apa yang akan terjadi di lokasi selama studi penelitian? Apakah penelitian akan mengganggu? Bagaimana hasilnya akan dilaporkan? Apa yang akan diperoleh penjaga gerbang dari penelitian? Berikan komentar tentang masalah etika sensitif yang mungkin muncul. Untuk setiap masalah yang diangkat, diskusikan bagaimana studi penelitian akan mengatasinya. Misalnya, ketika mempelajari topik sensitif, perlu untuk menutupi nama orang, tempat, dan aktivitas. Dalam situasi ini, proses penyembunyian informasi memerlukan diskusi dalam proposal. Prosedur Pengumpulan Data Komentar tentang peran peneliti mengatur panggung untuk diskusi tentang isu-isu yang terlibat dalam pengumpulan data. Langkah-langkah pengumpulan data termasuk menetapkan batas-batas penelitian melalui pengambilan theoretical sampling dan rekrutmen; mengumpulkan informasi melalui observasi dan wawancara tidak terstruktur atau semi terstruktur, dokumen, dan materi visual; serta menetapkan protokol untuk merekam informasi. Identifikasi situs atau individu yang dipilih secara sengaja untuk studi yang diusulkan. Ide di balik penelitian kualitatif adalah untuk secara sengaja memilih partisipan atau tempat (atau dokumen atau materi visual) yang paling membantu peneliti memahami masalah dan pertanyaan 16
penelitian. Ini tidak selalu menyarankan pengambilan sampel acak atau pemilihan sejumlah besar peserta dan lokasi, seperti yang biasanya ditemukan dalam penelitian kuantitatif. Diskusi tentang partisipan dan lokasi dapat mencakup empat aspek yang diidentifikasi oleh Miles dan Huberman (1994): (a) latar (yaitu, di mana penelitian akan dilakukan), (b) aktor (yaitu, siapa yang akan diamati atau diwawancarai ), (c) peristiwa (yaitu, apa yang dilakukan oleh aktor yang akan diamati atau diwawancarai), dan (d) proses (yaitu, sifat peristiwa yang berkembang yang dilakukan oleh aktor dalam latar). Diskusikan strategi yang digunakan untuk merekrut individu (atau kasus) untuk penelitian. Ini adalah aspek penelitian cara menantang. menginformasikan peserta yang tepat tentang penelitian ini, dan kutip pesan rekrutmen yang sebenarnya dikirim kepada mereka. Diskusikan cara memberikan insentif bagi individu untuk berpartisipasi, dan renungkan pendekatan yang akan digunakan jika salah satu metode rekrutmen tidak berhasil. Berikan komentar tentang jumlah peserta dan lokasi yang terlibat dalam penelitian. Selain jumlah kecil yang menjadi ciri penelitian kualitatif, berapa banyak situs dan peserta yang harus Anda miliki? Pertama-tama, tidak ada jawaban khusus untuk pertanyaan ini; literatur berisi berbagai perspektif (misalnya, lihat, Creswell & Poth, 2018). Theoretical sampling tergantung pada desain kualitatif yang digunakan (misalnya, etnografi, studi kasus). Dari tinjauan banyak studi penelitian kualitatif, kami memiliki beberapa perkiraan kasar untuk maju. Narasi mencakup satu atau dua individu; fenomenologi melibatkan kisaran 3-10; grounded 17 yang Tunjukkan
theory, 20-30; etnografi mengkaji satu kelompok berbagi budaya tunggal dengan banyak artefak, wawancara, dan observasi; dan studi kasus mencakup sekitar empat sampai lima kasus. Ini tentu saja merupakan salah satu pendekatan untuk masalah ukuran sampel. Pendekatan lain sama-sama layak. Ide kejenuhan berasal dari grounded theory. Charmaz (2006) mengatakan berhenti bahwa mengumpulkan data ketika kategori (atau tema) jenuh ketika mengumpulkan data baru tidak lagi memicu wawasan baru atau mengungkapkan properti baru. Ini adalah saat Anda memiliki sampel yang memadai. seseorang Tunjukkan jenis atau tipe data yang akan dikumpulkan. Dalam penyelidik mengumpulkan berbagai bentuk data dan menghabiskan untuk banyak waktu mengumpulkan informasi. Prosedur pengumpulan dalam penelitian kualitatif melibatkan empat tipe dasar beserta kekuatan dan keterbatasannya, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.2. pengaturan dalam alami banyak penelitian kualitatif, 18
Tabel 2.2. Jenis Pengumpulan Data Kualitatif, Opsi, Kelebihan, dan Keterbatasan 19
Observasi kualitatif adalah ketika peneliti membuat catatan lapangan tentang perilaku dan aktivitas individu di lokasi penelitian. Dalam catatan lapangan ini, peneliti mencatat, dengan cara yang tidak terstruktur atau semi terstruktur (menggunakan beberapa pertanyaan sebelumnya yang ingin diketahui oleh penanya), kegiatan disitus penelitian. Pengamat kualitatif juga dapat terlibat dalam peran yang bervariasi dari nonpartisipan hingga partisipan lengkap. Biasanya pengamatan ini bersifat terbuka di mana peneliti mengajukan pertanyaan umum kepada peserta yang memungkinkan peserta untuk secara bebas memberikan pandangan mereka. Dalam wawancara kualitatif, peneliti melakukan wawancara tatap muka dengan partisipan, wawancara telepon, atau terlibat dalam wawancara kelompok terarah dengan enam sampai delapan orang yang diwawancarai di setiap kelompok. Wawancara ini melibatkan pertanyaan tidak terstruktur dan umumnya terbuka yang jumlahnya sedikit dan dimaksudkan untuk memperoleh pandangan dan pendapat dari para peserta. Selama proses penelitian, peneliti dapat mengumpulkan dokumen kualitatif. Ini mungkin dokumen publik (misalnya, surat kabar, risalah rapat, laporan resmi) atau dokumen pribadi (misalnya, jurnal pribadi dan buku harian, surat, e-mail). Kategori terakhir dari data kualitatif terdiri dari materi audio visual dan digital kualitatif (termasuk materi media sosial). Data ini dapat berupa foto, benda seni, video tape, halaman utama situs web, e-mail, pesan teks, teks media sosial, atau segala bentuk suara. Sertakan prosedur pengumpulan data kreatif yang termasuk dalam kategori etnografi visual (Pink, 2001) dan yang mungkin mencakup kisah hidup, narasi visual metaforis, dan arsip digital (Clandinin, 2007). 20
Dalam diskusi tentang formulir pengumpulan data, spesifikkan jenisnya dan sertakan argumen tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing jenis, seperti yang dibahas pada Tabel 2.2. Biasanya, dalam penelitian kualitatif yang baik, para peneliti menggunakan berbagai sumber data kualitatif untuk membuat interpretasi tentang masalah penelitian. Sertakan jenis pengumpulan data yang melampaui observasi dan wawancara biasa. Bentuk-bentuk yang tidak biasa ini membuat pembaca tertarik pada sebuah proposal dan dapat menangkap informasi berguna yang mungkin terlewatkan oleh observasi dan wawancara. Misalnya, periksa ringkasan jenis data pada Tabel 2.3 yang dapat digunakan, untuk memperluas imajinasi tentang kemungkinan, seperti mengumpulkan suara atau item berharga untuk mendapatkan komentar selama wawancara. Peregangan tersebut akan dilihat secara positif oleh anggota komite pascasarjana dan editor jurnal. selera, atau menggunakan Tabel 2.3. Daftar Sumber Pengumpulan Data Kualitatif Pengamatan Melakukan observasi sebagai partisipan atau pengamat. Melakukan observasi pergeseran posisi dari partisipan ke observer (dan sebaliknya). Wawancara Lakukan wawancara satu-satu di ruangan yang sama, atau secara virtual melalui platform berbasis web atau email. Lakukan wawancara kelompok fokus di ruangan yang sama, atau secara virtual melalui platform berbasis web atau email. 21
Dokumen Buat jurnal penelitian selama penelitian, atau mintalah peserta membuat jurnal atau buku harian. Periksa dokumen pribadi (misalnya, surat, email, blog pribadi). Menganalisis dokumen organisasi (misalnya, laporan, rencana strategis, grafik, catatan medis). Menganalisis dokumen publik (misalnya, memo resmi, blog, catatan, informasi arsip). Periksa otobiografi dan biografi. Materi Audio Visual dan Digital Mintalah peserta mengambil foto atau merekam video (yaitu, pengambilan foto). Gunakan video atau film dalam situasi sosial atau individu. Periksa foto atau video. Periksa situs web, tweet, pesan Facebook. Kumpulkan suara (misalnya, suara musik, tawa anak, klakson mobil). Kumpulkan pesan berbasis telepon atau komputer. Periksa harta benda atau benda-benda ritual. Sumber: Diadaptasi dari Creswell & Poth (2018). Prosedur Perekaman Data Sebelum memasuki lapangan, peneliti kualitatif merencanakan pendekatan mereka terhadap perekaman data. Proposal atau proyek kualitatif harus mengidentifikasi prosedur yang akan digunakan peneliti untuk merekam data. Protokol pengamatan. Rencanakan untuk mengembangkan dan menggunakan protokol untuk merekam observasi dalam 22
studi kualitatif. Peneliti sering terlibat dalam beberapa pengamatan selama studi kualitatif dan menggunakan protokol observasional untuk merekam informasi saat mengamati. Ini mungkin satu halaman dengan garis pemisah di tengah untuk memisahkan catatan deskriptif (potret peserta, rekonstruksi dialog, deskripsi latar fisik, catatan peristiwa tertentu, atau kegiatan) dari catatan refleksif (catatan pribadi peneliti). Pikiran, seperti "spekulasi, perasaan, masalah, ide, firasat, kesan, dan prasangka"; Bogdan & Biklen, 1992, hal. 121). Juga tertulis pada formulir ini mungkin informasi demografis tentang waktu, tempat, dan tanggal setting lapangan di mana pengamatan berlangsung. Protokol wawancara. Rencanakan untuk mengembangkan dan menggunakan protokol wawancara untuk mengajukan pertanyaan dan mencatat jawaban selama wawancara kualitatif. Peneliti merekam informasi dari wawancara dengan membuat catatan tulisan tangan, dengan rekaman audio, atau dengan rekaman video. Bahkan jika wawancara direkam, kami merekomendasikan agar peneliti membuat catatan jika peralatan perekaman gagal. Jika rekaman audio digunakan, peneliti perlu merencanakan terlebih dahulu untuk transkripsi rekaman itu. Protokol wawancara harus sekitar dua halaman. Harus ada jarak antara pertanyaan untuk pewawancara untuk menulis catatan pendek dan kutipan jika perangkat perekam audio tidak berfungsi. Jumlah total pertanyaan harus berkisar antara 5 dan 10, meskipun tidak ada angka pasti yang dapat diberikan. Ini harus disiapkan sebelum wawancara, dan digunakan secara konsisten dalam semua wawancara. Akan 23
sangat membantu bagi pewawancara untuk mengingat pertanyaan sehingga dia tidak tampak hanya membaca protokol wawancara. Protokol wawancara terdiri dari beberapa komponen penting. Ini adalah informasi dasar tentang wawancara, pendahuluan, pertanyaan isi wawancara dengan penyelidikan, dan instruksi penutup (lihat juga, Creswell, 2016). Lihat Gambar 2.1. a. Informasi dasar tentang wawancara. Ini adalah sebuah bagian dari wawancara di mana pewawancara merekam informasi dasar tentang isu wawancara, jadi isu database dapat diatur dengan baik. Sebaiknya termasuk waktu dan tanggal wawancara. tempat wawancara berlangsung, dan nama kedua pewawancara dan orang yang diwawancarai. Itu proyek panjang dari wawancara bisa juga dicatat sebagai nama file untuk digital salinan dari audio rekaman dan transkripsi. b. Pengantar. Bagian protokol ini menyediakan instruksi kepada pewawancara jadi informasi yang berguna itu tidak diabaikan selama periode yang berpotensi menimbulkan kecemasan melakukan wawancara. Itu pewawancara perlu memperkenalkan diri, dan mendiskusikan tujuan penelitian. Ini tujuan dapat ditulis dalam maju dan hanya dibaca oleh pewawancara. Dia juga harus berisi prompt ke pewawancara untuk mengumpulkan salinan yang ditandatangani dan diberitahukan formulir persetujuan (sebagai alternatif, peserta mungkin telah mengirimkan formulir kepada pewawancara). Pewawancara juga dapat berbicara tentang struktur umum wawancara (misalnya, bagaimana wawancara akan dimulai, jumlah pertanyaan, 24
waktu yang dibutuhkan), dan menanyakan orang yang diwawancarai apakah dia memiliki pertanyaan sebelum memulai wawancara. Akhirnya, sebelum wawancara dimulai, pewawancara mungkin perlu mendefinisikan beberapa istilah penting yang akan digunakan dalam wawancara. c. Pertanyaan pembuka. Langkah pertama yang penting dalam wawancara adalah membuat orang yang diwawancarai merasa nyaman. Kami biasanya mulai dengan jenis pertanyaan pemecah kebekuan. Ini adalah pertanyaan di mana peserta diminta untuk berbicara tentang diri mereka sendiri dengan cara yang tidak membuat mereka terasing. Kita mungkin bertanya kepada mereka tentang pekerjaan mereka, peran mereka, atau bahkan bagaimana mereka menghabiskan hari itu. Kami tidak mengajukan pertanyaan pribadi (misalnya, "Berapa penghasilan Anda?"). Orang- orang suka berbicara tentang diri mereka sendiri, dan pertanyaan pembuka ini harus dilacak untuk menyelesaikan kebekuan ini. d. Pertanyaan konten. Pertanyaan-pertanyaan ini adalah sub- pertanyaan penelitian dalam penelitian ini, diutarakan dengan cara yang tampak ramah bagi orang yang diwawancarai. Mereka pada dasarnya mengurai fenomena sentral ke dalam bagian-bagiannya - menanyakan tentang berbagai segi dari fenomena sentral. Apakah pertanyaan terakhir akan menjadi pernyataan kembali dari pertanyaan sentral terbuka untuk diperdebatkan. Diharapkan setelah orang yang diwawancarai menjawab semua sub-pertanyaan, peneliti kualitatif akan memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana pertanyaan utama telah dijawab. 25
e. Menggunakan probe. Pertanyaan konten ini juga perlu menyertakan penyelidikan. Probe adalah pengingat bagi peneliti dari dua jenis: untuk meminta informasi lebih lanjut, atau untuk meminta penjelasan ide. Kata-kata spesifiknya ini dapat mungkin sebagai berikut dimasukkan ke dalam protokol wawancara sebagai pengingat bagi pewawancara): "Ceritakan lebih banyak" (meminta informasi lebih (dan kata-kata lanjut) "Saya membutuhkan lebih banyak detail" (meminta informasi lebih lanjut) "Bisakah Anda menjelaskan tanggapan Anda lebih lanjut?" (meminta penjelasan) "Apa artinya 'tidak banyak'?" (meminta penjelasan) Terkadang peneliti kualitatif pemula merasa tidak nyaman dengan sejumlah kecil pertanyaan dan mereka merasa bahwa wawancara mungkin cukup singkat dengan hanya beberapa (5-10) pertanyaan. Benar, beberapa orang mungkin memiliki sedikit untuk dikatakan (atau sedikit informasi untuk tetapi dengan diberikan memasukkan penyelidikan dalam wawancara, peneliti dapat memperluas durasi wawancara serta informasi yang berguna. Pertanyaan terakhir yang berguna mungkin. "Siapa yang harus saya hubungi selanjutnya untuk mempelajari lebih lanjut?" atau "Apakah ada informasi lebih lanjut yang ingin Anda bagikan yang belum kami bahas?" Pertanyaan tindak lanjut ini pada dasarnya menutup wawancara dan menunjukkan keinginan peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik wawancara. 26 tentang fenomena sentral),
f. Instruksi penutupan. Penting untuk berterima kasih kepada orang yang diwawancarai atas waktunya dan menanggapi setiap pertanyaan terakhir. Yakinkan orang yang diwawancarai tentang kerahasiaan wawancara. Tanyakan apakah Anda dapat menindaklanjuti dengan wawancara lain jika diperlukan untuk mengklarifikasi poin-poin tertentu. Satu pertanyaan yang mungkin muncul adalah bagaimana peserta akan belajar tentang hasil proyek Anda. Penting untuk memikirkan dan memberikan jawaban atas pertanyaan ini karena ini melibatkan waktu dan sumber daya Anda. Cara mudah untuk memberikan informasi kepada orang yang untuk diwawancarai mengirimkan akhir kepada mereka. Komunikasi hasil yang singkat ini efisien dan nyaman bagi sebagian besar peneliti. adalah abstrak dengan menawarkan studi Gambar 2.1. Contoh Protokol Wawancara Prosedur Analisis Data Pembahasan metode dalam proposal atau penelitian kualitatif juga perlu menjabarkan langkah-langkah dalam menganalisis berbagai bentuk data kualitatif. Secara umum, tujuannya adalah untuk memahami data teks dan gambar. Ini melibatkan segmentasi dan pembongkaran data (seperti mengupas lapisan bawang) serta menyatukannya kembali. Diskusi dalam studi Anda tentang analisis data kualitatif mungkin dimulai dengan beberapa poin umum tentang keseluruhan proses: Prosedur simultan. Analisis data dalam penelitian kualitatif akan berjalan seiring dengan bagian lain dari pengembangan penelitian kualitatif, yaitu pengumpulan data dan penulisan 27
temuan. Selama wawancara berlangsung, misalnya, peneliti mungkin menganalisis wawancara yang dikumpulkan sebelumnya, menulis memo yang pada akhirnya dapat dimasukkan sebagai narasi dalam laporan akhir, dan mengatur struktur laporan akhir. Proses ini tidak seperti penelitian kuantitatif di mana peneliti mengumpulkan data, kemudian menganalisis informasi, dan akhirnya menulis laporan. Menampi data. Karena data teks dan gambar begitu padat dan kaya, semua informasi tidak dapat digunakan dalam studi kualitatif. Oleh karena itu, dalam analisis data, peneliti perlu "menampi" data (Guest, MacQueen, & Namey, 2012), sebuah proses memusatkan perhatian pada beberapa data dan mengabaikan bagian lainnya. Proses ini juga berbeda dari penelitian kuantitatif di mana peneliti berusaha keras untuk melestarikan semua data dan merekonstruksi atau mengganti data yang hilang. Dalam penelitian kualitatif, dampak dari proses ini adalah mengumpulkan data menjadi sejumlah kecil tema, antara lima dan tujuh tema (Creswell, 2013). Menggunakan program perangkat lunak komputer kualitatif untuk bantuan. Juga tentukan apakah Anda akan menggunakan program analisis data komputer kualitatif untuk membantu Anda menganalisis data (atau apakah Anda akan memberikan kode data). Pengkodean tangan adalah proses yang melelahkan dan memakan waktu, bahkan untuk data dari beberapa individu. Dengan demikian, program perangkat lunak kualitatif telah menjadi sangat populer, dan membantu peneliti mengatur, mengurutkan, dan mencari 28
informasi dalam basis data teks atau gambar tentang lunak perangkat komputer yang sangat baik tersedia, dan mereka memiliki fitur serupa: tutorial dan file demonstrasi yang baik, kemampuan untuk menggabungkan data teks dan gambar (misalnya, foto), fitur penyimpanan dan pengorganisasian data, kapasitas pencarian untuk menemukan semua teks terkait dengan kode tertentu, kode yang saling terkait untuk membuat pertanyaan tentang hubungan antar kode, dan impor dan ekspor data kualitatif ke program kuantitatif, seperti spreadsheet atau program analisis data. Ide dasar di balik program ini adalah bahwa menggunakan komputer adalah cara yang efisien untuk menyimpan dan menemukan data kualitatif. Meskipun peneliti masih harus melalui setiap baris teks (seperti dalam pengkodean tangan dengan melalui transkripsi) dan menetapkan kode, proses ini mungkin lebih cepat dan lebih efisien dari pada pengkodean tangan. Juga, dalam database yang besar, peneliti dapat dengan cepat menemukan semua bagian (atau segmen teks) yang dikodekan sama dan menentukan apakah partisipan merespons ide kode dengan cara yang sama atau berbeda. Di dapat memfasilitasi luar komputer menghubungkan kode-kode yang berbeda (misalnya, laki-laki dan perempuan - kode gender Bagaimana pertama - berbeda dalam hal sikap mereka terhadap merokok - kode kedua?). Ini hanyalah beberapa fitur dari program perangkat lunak yang menjadikannya pilihan logis untuk kualitatif analisis data melalui pengkodean tangan. Seperti halnya program perangkat lunak lainnya, program lunak kualitatif memerlukan waktu dan perangkat lunak. Beberapa program perangkat ini, program 29
keterampilan untuk dipelajari dan digunakan secara efektif, meskipun buku untuk mempelajari program tersedia secara luas. Demo tersedia untuk enam program perangkat lunak analisis MAXqda Atlas.ti Provalis dan QDA Miner Dedoose ( NVivo dan Program-program ini tersedia untuk platform PC dan MAC. data kualitatif populer: QSR Gambaran umum proses analisis data (lihat Gambar 2.2). 30
Menafsirkan Arti Tema/ DeskripsiTema/ Deskripsi yang Saling Berkaitan (misalnya, grounded theory, studi kasus) Tema DeskripsiMemvalidasi Akurasi InformasiMengkodekan Data (tangan atau komputer)Membaca Semua DataMengatur dan Mempersiapkan Data untuk AnalisisData Mentah (transkrip, catatan lapangan, gambar, dll.)Gambar 2.2. Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif 31
Sebagai tip penelitian, kami mendorong para peneliti untuk melihat analisis data kualitatif sebagai proses yang memerlukan langkah-langkah berurutan yang harus diikuti, dari yang khusus ke umum, dan melibatkan berbagai tingkat analisis: Langkah 1 Atur dan siapkan data untuk analisis. Ini melibatkan transkrip wawancara, pemindaian materi secara optik, mengetik catatan lapangan, membuat katalog semua materi visual, dan menyortir dan mengatur data ke dalam jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi. Langkah 2 Baca atau lihat semua data. Langkah pertama ini memberikan pengertian umum dari informasi dan kesempatan untuk merenungkan makna keseluruhannya. Apa gagasan umum yang dikatakan peserta? Apa nada dari ide-ide itu? Apa kesan keseluruhan kedalaman, kredibilitas, dan penggunaan informasi? Terkadang peneliti kualitatif menulis catatan di pinggir transkrip atau catatan lapangan observasional, atau mulai merekam pemikiran umum tentang data pada tahap ini. Untuk data visual, sketsa ide dapat mulai terbentuk. Langkah 3 Mulai coding semua data. Coding adalah proses pengorganisasian data dengan mengurung potongan (atau teks atau segmen gambar) dan menulis kata yang mewakili kategori di margin (Rossman & Rallis, 2012). Ini melibatkan pengambilan data teks atau gambar yang dikumpulkan selama pengumpulan data, segmentasi kalimat (atau paragraf) atau gambar ke dalam kategori, dan pelabelan kategori tersebut dengan istilah, sering kali didasarkan pada bahasa peserta yang sebenarnya (disebut istilah in vivo). Langkah 4 Buat deskripsi dan tema. Gunakan proses pengkodean untuk menghasilkan deskripsi latar atau orang 32
serta kategori atau tema untuk analisis. Deskripsi melibatkan rendering informasi rinci tentang orang, tempat, atau peristiwa dalam pengaturan. Peneliti dapat menghasilkan kode untuk deskripsi ini. Analisis ini berguna dalam merancang deskripsi rinci untuk studi kasus, etnografi, dan proyek penelitian naratif. Gunakan pengkodean juga untuk menghasilkan sejumlah kecil tema atau kategori mungkin lima sampai tujuh tema untuk studi penelitian. Tema-tema ini adalah yang muncul sebagai temuan utama dalam studi kualitatif dan sering digunakan sebagai judul di bagian temuan studi (atau di bagian temuan disertasi atau tesis). Mereka harus menampilkan berbagai perspektif dari individu dan didukung oleh beragam kutipan dan bukti spesifik. Selain mengidentifikasi tema selama proses pengkodean, peneliti kualitatif dapat melakukan banyak hal dengan tema untuk membangun lapisan tambahan dari analisis kompleks. Misalnya, peneliti menghubungkan tema (seperti dalam narasi) atau ke dalam alur cerita mengembangkannya menjadi model teoretis (seperti dalam grounded theory). Tema-tema dianalisis untuk setiap kasus individual dan lintas kasus yang berbeda (seperti dalam studi kasus) atau dibentuk menjadi deskripsi umum (seperti dalam fenomenologi). Studi kualitatif yang canggih melampaui deskripsi dan identifikasi tema dan membentuk hubungan tema yang kompleks. Langkah 5 Mewakili deskripsi dan tema. Majukan bagaimana deskripsi dan tema akan direpresentasikan dalam narasi kualitatif. Pendekatan yang paling populer adalah dengan menggunakan bagian naratif untuk menyampaikan temuan analisis. Ini mungkin diskusi yang menyebutkan 33
kronologi peristiwa, diskusi rinci beberapa tema (lengkap dengan subtema, ilustrasi khusus, berbagai perspektif dari individu, dan kutipan) atau diskusi dengan tema yang saling terkait. Banyak peneliti kualitatif juga menggunakan visual, gambar, atau tabel sebagai pelengkap diskusi. Mereka menyajikan model proses (seperti dalam grounded theory), memajukan gambar situs penelitian tertentu (seperti dalam etnografi), atau menyampaikan informasi deskriptif tentang setiap peserta dalam sebuah tabel (seperti dalam studi kasus dan etnografi). Prosedur pengkodean khusus. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.4, Tesch (1990) memberikan delapan langkah yang biasanya digunakan dalam membentuk kode. Selain itu, perhatikan jenis kode yang akan dikembangkan saat menganalisis transkrip teks atau gambar (atau jenis objek visual lainnya). Tabel 2.4. Delapan Langkah Tesch dalam Proses Coding 1. Dapatkan rasa keseluruhan. Baca semua transkripsi dengan cermat. Mungkin tuliskan beberapa ide yang muncul di benak Anda saat Anda membaca. Pilih satu dokumen (yaitu, satu wawancara) - yang paling terpendek, yang paling atas. Telusurilah, menarik, tanyakan pada diri Anda, "Tentang apa ini?" Jangan berpikir tentang substansi informasi tetapi makna yang mendasarinya. Tulis pemikiran di margin. 2. 3. Ketika Anda telah menyelesaikan tugas ini untuk beberapa peserta, buatlah daftar semua topik. Kelompokkan topik 34
4. 5. serupa. Bentuk topik ini ke dalam kolom, mungkin disusun sebagai topik utama, unik, dan sisa. Sekarang ambil daftar ini dan kembali ke data Anda. Singkat topik sebagai kode dan tulis kode di sebelah segmen teks yang sesuai. Cobalah skema pengorganisasian awal ini untuk melihat apakah kategori dan kode baru muncul. Temukan kata-kata yang paling deskriptif untuk topik Anda dan ubah menjadi kategori. Cari cara untuk mengurangi total daftar kategori Anda dengan mengelompokkan topik yang berhubungan satu sama lain. Mungkin menarik garis di antara kategori Anda untuk menunjukkan keterkaitan. 6. Buat keputusan akhir tentang singkatan untuk setiap kategori dan urutkan kode-kode ini menurut abjad. 7. Kumpulkan bahan data milik setiap kategori di satu tempat dan lakukan analisis awal. Jika perlu, kode ulang data yang ada. 8. Kita cenderung menganggap kode terbagi dalam tiga kategori: a. Kode yang diharapkan. Kode pada topik yang pembaca harapkan untuk ditemukan, berdasarkan literatur dan akal sehat. Saat mempelajari intimidasi di sekolah, kita mungkin mengkodekan beberapa segmen sebagai "sikap terhadap diri sendiri." Kode ini diharapkan dalam studi tentang intimidasi di sekolah. b. Kode yang mengejutkan. Kode pada temuan yang mengejutkan dan tidak dapat diantisipasi sebelum penelitian dimulai. Dalam studi kepemimpinan dalam organisasi nirlaba, kita mungkin belajar tentang dampak 35
pemanasan geografis pada pembangunan organisasi dan bagaimana hal ini membentuk lokasi dan kedekatan individu satu sama lain. Tanpa pergi ke gedung sebelum studi dimulai dan melihatnya, kita tidak perlu memikirkan kode geo-warming dan lokasi kantor dalam studi kepemimpinan saya. c. Kode yang tidak biasa atau kepentingan konseptual. Kode ide-ide yang tidak biasa, dan ide-ide yang dalam dan dari dirinya sendiri, menarik konseptual bagi pembaca. Kami akan menggunakan salah satu kode yang kami temukan dalam studi kualitatif kami tentang terhadap seorang pria bersenjata respons kampus (Asmussen & Creswell, tidak mengantisipasi kode "pemicu ulang" untuk muncul dalam penelitian kami, dan kode itu muncul dari sudut pandang seorang psikolog yang dipanggil ke kampus untuk menilai responsnya. Fakta bahwa individu diingatkan akan trauma masa lalu insiden - pemicu ulang - mendorong kami untuk menggunakan istilah tersebut sebagai kode penting dan akhirnya menjadi tema dalam analisis kami. 1995). Kami Pada penggunaan kode yang telah ditentukan. Isu lain tentang pengkodean adalah apakah peneliti harus (a) mengembangkan kode hanya berdasarkan informasi yang muncul yang dikumpulkan dari peserta, (b) menggunakan kode yang telah ditentukan dan kemudian menyesuaikan data dengan mereka, atau (c) menggunakan beberapa kombinasi yang muncul dan kode-kode yang telah ditentukan. Pendekatan tradisional dalam ilmu-ilmu sosial adalah membiarkan kode-kode itu muncul selama analisis 36
data. Dalam ilmu kesehatan, pendekatan yang populer telah adalah dengan menggunakan kode-kode yang ditentukan sebelumnya berdasarkan teori yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti dapat mengembangkan buku kode kualitatif, sebuah tabel yang berisi daftar kode yang telah ditentukan sebelumnya yang digunakan peneliti untuk mengkodekan data. Tamu dan rekan (2012) membahas dan mengilustrasikan penggunaan buku kode dalam penelitian kualitatif. Maksud dari codebook adalah untuk memberikan definisi untuk kode dan untuk memaksimalkan koherensi antara kode terutama ketika beberapa coders yang terlibat. Buku kode ini akan memberikan daftar kode, label kode untuk setiap kode, definisi singkatnya, definisi lengkapnya, informasi tentang kapan harus menggunakan kode dan kapan tidak menggunakannya, dan contoh kutipan yang menggambarkan kode. Buku kode ini dapat berkembang dan berubah selama penelitian berdasarkan analisis data yang cermat ketika peneliti tidak memulai dari perspektif kode yang muncul. Untuk peneliti yang memiliki teori berbeda yang ingin mereka uji dalam proyek mereka, kami akan merekomendasikan mengembangkan buku kode awal untuk pengkodean data dan kemudian mengizinkan buku kode untuk berkembang dan berubah berdasarkan informasi yang dipelajari selama analisis data. Pengkodean disebutkan sebelumnya, data visual menjadi lebih sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Sumber data ini mewakili gambar yang diambil dari foto, video, film, dan gambar (Creswell, 2016). Peserta mungkin akan diberikan kamera dan diminta untuk mengambil gambar dari apa yang mereka gambar visual. Seperti 37
lihat. Sebagai alternatif, mereka mungkin diminta untuk menggambar fenomena yang sedang dipelajari, atau merefleksikan gambar atau objek favorit yang akan menimbulkan tanggapan. Tantangan dalam menggunakan gambar visual memang muncul dalam penelitian kualitatif. Gambar mungkin mencerminkan tren budaya atau masyarakat daripada perspektif individu tunggal. Sulit untuk menghormati anonimitas ketika gambar individu dan tempat mewakili data kualitatif. Izin diperlukan untuk menghormati privasi individu yang memberikan data visual. Terlepas dari kekhawatiran ini, begitu peneliti kualitatif memperoleh data visual, proses pengkodean ikut bermain. Langkah-langkah ini sering mengikuti prosedur ini: Langkah 1 Siapkan data atau analisis Anda. Jika pengkodean tangan, cetak setiap gambar dengan margin lebar (atau tempelkan ke selembar kertas yang lebih besar) untuk memberikan ruang untuk menetapkan label kode. Jika menggunakan komputer, impor semua gambar ke dalam aplikasi. Langkah 2 Beri kode pada gambar dengan menandai area gambar dan memberi label kode. Beberapa kode mungkin melibatkan detail meta (misal, sudut kamera). Langkah 3 Kompilasi semua kode untuk gambar pada lembar terpisah. Langkah 4 Tinjau kode untuk menghilangkan redundansi dan tumpang tindih. Langkah ini juga mulai mengurangi kode menjadi tema potensial. Langkah 5 Kelompokkan kode ke dalam tema yang mewakili ide umum. 38
Langkah 6 Tetapkan kode/tema ke dalam tiga kelompok: yang diharapkan, kode/tema mengejutkan, dan kode/tema yang tidak biasa. Langkah ini membantu memastikan "temuan" kualitatif akan mewakili perspektif yang beragam. Langkah 7 Susun kode/tema ke dalam peta konseptual yang menunjukkan aliran ide pada bagian "temuan". Alur dapat mewakili penyajian tema dari gambaran yang lebih umum ke gambaran yang lebih spesifik. Langkah 8 Tulis narasi untuk setiap tema yang akan masuk ke bagian "temuan" dari sebuah penelitian atau untuk rangkuman umum yang akan masuk ke bagian "diskusi" sebagai keseluruhan temuan dalam penelitian ini. (Creswell, 2016, hlm. 169-170). yang kode/tema Selanjutnya analisis data berdasarkan jenis pendekatan. Konseptualisasi yang membantu untuk maju di bagian metode adalah bahwa analisis data kualitatif akan dilanjutkan pada dua lapisan: (a) lapisan dasar pertama adalah prosedur yang lebih umum dalam menganalisis data, dan (b) lapisan kedua yang lebih maju akan menjadi langkah-langkah analisis yang tertanam dalam desain kualitatif naratif mempekerjakan kembali cerita peserta menggunakan perangkat struktural, seperti plot, pengaturan, kegiatan, klimaks, dan akhir (Clandinin & Connelly, 2000). Penelitian fenomenologis menggunakan analisis pernyataan signifikan, pembangkitan unit makna, dan pengembangan apa yang disebut Moustakas (1994) sebagai deskripsi esensi. Grounded theory memiliki langkah-langkah yang sistematis (Corbin & Strauss, 2015; Strauss & Corbin, 1990, 1998). Ini tertentu. Misalnya, penelitian 39
melibatkan menghasilkan kategori informasi (pengkodean terbuka), memilih salah satu kategori dan memposisikannya dalam model teoretis (pengkodean aksial), dan kemudian menjelaskan ini (pengkodean selektif). Studi kasus dan penelitian etnografi melibatkan deskripsi rinci tentang latar atau individu, diikuti dengan analisis data untuk tema atau masalah (lihat, Stake, 1995; Wolcott, 1994). Deskripsi lengkap tentang analisis data dalam proposal, ketika penanya menggunakan salah satu strategi ini, pertama-tama akan menjelaskan proses umum analisis diikuti dengan langkah-langkah spesifik dalam strategi. cerita dari interkoneksi kategori Penafsiran Interpretasi dalam penelitian kualitatif melibatkan beberapa prosedur: meringkas temuan secara keseluruhan, membandingkan temuan dengan literatur, membahas pandangan temuan, dan menyatakan keterbatasan dan pribadi dari penelitian masa depan. Dalam hal temuan secara keseluruhan, pertanyaan "Apa pelajaran yang didapat?" menangkap esensi dari ide ini (Lincoln & Guba, 1985). Pelajaran-pelajaran ini dapat berupa interpretasi pribadi peneliti, yang dituangkan dalam pemahaman yang dibawa oleh penyelidik ke dalam penelitian dari budaya, sejarah, dan pengalaman pribadi. Bisa juga makna yang diperoleh dari perbandingan temuan dengan informasi yang diperoleh dari literatur atau teori. temuan Dengan cara mengkonfirmasi informasi masa lalu atau menyimpang darinya. Hal ini juga dapat menyarankan pertanyaan baru yang perlu diajukan - pertanyaan yang diajukan oleh data dan analisis yang ini, penulis menyarankan bahwa 40
sebelumnya tidak diramalkan oleh penyelidik dalam penelitian. Etnografer dapat mengakhiri penelitian, kata Wolcott (1994), dengan mengajukan pertanyaan lanjut. Pendekatan bertanya juga digunakan dalam pendekatan transformatif pada penelitian kualitatif. Terlebih lagi, ketika peneliti kualitatif menggunakan teoretis, mereka dapat membentuk interpretasi yang menyerukan agenda aksi untuk reformasi dan perubahan. Peneliti mungkin menjelaskan bagaimana hasil naratif akan dibandingkan dengan teori dan literatur umum tentang topik tersebut. Dalam banyak artikel kualitatif, peneliti juga membahas literatur di akhir penelitian. Dengan demikian, interpretasi dalam penelitian kualitatif dapat mengambil banyak bentuk; disesuaikan untuk berbagai jenis desain; dan fleksibel untuk menyampaikan makna pribadi, berdasarkan penelitian, dan tindakan. lebih lensa interpretasi melibatkan menyarankan keterbatasan dalam sebuah proyek dan memajukan arah penelitian masa depan. Keterbatasan sering melekat pada metode penelitian (misalnya, ukuran sampel yang tidak memadai, kesulitan dalam perekrutan), dan mereka mewakili kelemahan dalam penelitian yang penulis akui sehingga penelitian masa depan tidak akan mengalami masalah yang sama. Saran untuk penelitian masa depan mengusulkan tema penelitian yang studi mungkin membahas untuk memajukan literatur, untuk memperbaiki beberapa kelemahan dalam penelitian ini, atau untuk memajukan arahan atau arahan baru yang dapat menunjukkan aplikasi atau pengetahuan yang berguna. Akhirnya, bagian dari 41
Validitas dan Keandalan Meskipun validasi temuan terjadi di seluruh langkah dalam proses penelitian, diskusi ini berfokus pada bagaimana peneliti menulis bagian dalam proposal atau studi tentang prosedur yang harus dilakukan untuk memvalidasi temuan studi yang diusulkan. Peneliti perlu menyampaikan langkah-langkah yang akan mereka ambil dalam studi mereka untuk memeriksa keakuratan dan kredibilitas temuan mereka. Validitas tidak membawa konotasi yang sama dalam penelitian kualitatif seperti halnya dalam penelitian kuantitatif; juga bukan pendamping reliabilitas (memeriksa stabilitas) atau generalisasi (validitas eksternal menerapkan hasil ke pengaturan baru, orang, atau sampel). Validitas kualitatif berarti bahwa peneliti memeriksa keakuratan temuan dengan menggunakan prosedur tertentu, bahwa sedangkan pendekatan peneliti konsisten di antara peneliti yang berbeda dan di antara proyek yang berbeda (Gibbs, 2007). reliabilitas kualitatif menunjukkan Mendefinisikan validitas kualitatif. Validitas adalah salah satu kekuatan penelitian kualitatif dan didasarkan pada menentukan apakah temuan itu akurat dari sudut pandang peneliti, partisipan, atau pembaca suatu laporan (Creswell & Miller, 2000). Istilah berlimpah dalam literatur kualitatif yang membahas validitas, seperti kepercayaan, keaslian, dan kredibilitas (Creswell & Miller, 2000), dan itu adalah topik yang banyak dibahas (Lincoln, Lynham, & Guba, 2011). Menggunakan beberapa prosedur validitas. Perspektif prosedural yang kami rekomendasikan untuk proposal penelitian adalah mengidentifikasi dan mendiskusikan satu atau tersedia untuk memeriksa keakuratan temuan. Peneliti harus secara aktif memasukkan lebih strategi yang 42
strategi validitas ke dalam proposal mereka. Kami merekomendasikan penggunaan beberapa pendekatan, yang harus meningkatkan kemampuan peneliti untuk menilai keakuratan temuan serta meyakinkan pembaca tentang keakuratan itu. Ada delapan strategi utama, disusun dari yang paling sering digunakan dan paling mudah diterapkan hingga yang kadang-kadang digunakan dan lebih sulit diimplementasikan: 1. Triangulasi sumber data yang berbeda dengan memeriksa bukti dari sumber dan menggunakannya untuk membangun pembenaran yang koheren untuk tema. Jika tema ditetapkan berdasarkan konvergensi beberapa sumber data atau perspektif dari partisipan, maka proses ini dapat diklaim sebagai penambah validitas penelitian. 2. Gunakan pemeriksaan anggota untuk menentukan keakuratan temuan kualitatif dengan mengambil laporan akhir atau deskripsi atau tema tertentu kembali ke peserta dan menentukan apakah peserta merasa bahwa mereka akurat. Ini tidak berarti mengambil kembali transkrip mentah untuk memeriksa keakuratannya; sebaliknya, peneliti mengambil kembali bagian dari produk yang sudah dipoles atau semi-poles, seperti temuan utama, tema, analisis kasus, grounded theory, deskripsi budaya, dan ini dapat melibatkan melakukan wawancara tindak lanjut dengan peserta dalam penelitian dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengomentari temuan. 3. Gunakan deskripsi yang kaya dan tebal untuk menyampaikan temuan. Deskripsi ini dapat membawa sebagainya. Prosedur 43
pembaca ke latar dan memberikan diskusi elemen pengalaman bersama. Ketika peneliti kualitatif memberikan deskripsi rinci tentang latar, misalnya, atau menawarkan banyak perspektif tentang sebuah tema, hasilnya menjadi lebih realistis dan lebih kaya. Prosedur ini dapat menambah validitas temuan. 4. Memperjelas bias yang dibawa peneliti ke dalam penelitian. Refleksi diri ini menciptakan keterbukaan dan kejujuran narasi yang akan beresonansi dengan baik dengan pembaca. Refleksivitas telah disebutkan sebagai ciri utama penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif yang baik berisi komentar para peneliti tentang bagaimana interpretasi mereka terhadap temuan dibentuk oleh latar belakang mereka, seperti jenis kelamin, budaya, sejarah, dan asal sosio ekonomi mereka. 5. Menyajikan informasi negatif atau tidak sesuai yang bertentangan dengan tema. Karena kehidupan nyata terdiri dari perspektif berbeda yang tidak selalu menyatu, membahas informasi yang berlawanan menambah kredibilitas sebuah akun. Seorang peneliti dapat mencapai ini dengan mendiskusikan bukti tentang suatu tema. Sebagian besar bukti akan membangun kasus untuk tema tersebut; peneliti juga dapat menyajikan informasi yang bertentangan dengan perspektif umum tema. Dengan menghadirkan bukti yang kontradiktif ini, akun menjadi lebih realistis dan lebih valid. 6. Menghabiskan waktu lama di lapangan. Dengan cara ini, peneliti mengembangkan pemahaman mendalam tentang fenomena yang diteliti dan dapat menyampaikan detail tentang situs dan orang-orang yang memberikan 44
kredibilitas pada akun naratif. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki peneliti dengan partisipan dalam setting mereka, semakin akurat atau valid temuannya. 7. Gunakan peer debriefing untuk meningkatkan akurasi akun. Proses ini melibatkan penempatan seseorang (peer debriefer) yang meninjau dan mengajukan pertanyaan tentang studi kualitatif sehingga akun tersebut akan beresonansi dengan orang lain selain peneliti. Strategi ini - melibatkan luar peneliti dan diinvestasikan pada orang lain - menambah validitas untuk sebuah akun. interpretasi di 8. Gunakan auditor eksternal untuk meninjau keseluruhan proyek. Berbeda dari peer debriefer, auditor ini tidak akrab dengan peneliti atau proyek dan dapat memberikan penilaian objektif proyek selama proses penelitian atau pada akhir penelitian. Perannya mirip dengan auditor fiskal, dan ada pertanyaan spesifik yang mungkin ditanyakan oleh auditor (Lincoln & Guba, 1985). Prosedur untuk meminta penyelidik independen memeriksa banyak aspek proyek (misalnya, akurasi transkripsi, hubungan antara pertanyaan penelitian dan data, tingkat analisis data dari data mentah melalui interpretasi) meningkatkan validitas keseluruhan dari penelitian kualitatif. Menggunakan reliabilitas kualitatif. Bagaimana peneliti kualitatif memeriksa untuk menentukan apakah pendekatan mereka dapat diandalkan (yaitu, konsisten atau stabil)? Yin (2009) menyarankan bahwa peneliti kualitatif perlu 45
mendokumentasikan prosedur studi kasus mereka dan mendokumentasikan langkah-langkah prosedur sebanyak mungkin. Dia juga merekomendasikan untuk membuat protokol dan database studi kasus yang terperinci, sehingga orang lain dapat mengikuti prosedurnya. Gibbs (2007) menyarankan beberapa prosedur reliabilitas kualitatif: Periksa transkrip untuk memastikan bahwa transkrip tersebut tidak mengandung kesalahan nyata yang dibuat selama transkripsi. Pastikan tidak ada penyimpangan dalam definisi kode, pergeseran makna kode selama proses pengkodean. Hal ini dapat dicapai dengan terus-menerus membandingkan data dengan kode-kode dan dengan menulis memo tentang kode-kode dan definisinya (lihat pembahasan pada buku kode kualitatif). Untuk penelitian tim, koordinasikan komunikasi di antara para pembuat kode dengan pertemuan rutin yang didokumentasikan dan dengan berbagi analisis. Kode cek silang yang dikembangkan oleh peneliti yang berbeda dengan membandingkan hasil yang diperoleh secara mandiri. Penulis proposal perlu menyertakan beberapa prosedur ini sebagai bukti bahwa mereka akan mendapatkan hasil yang konsisten dalam studi yang mereka usulkan. Kami merekomendasikan bahwa beberapa prosedur disebutkan dalam proposal dan peneliti tunggal menemukan orang lain yang dapat memeriksa silang kode mereka untuk apa yang disebut perjanjian intercoder (atau pemeriksaan silang) (juga lihat, Guest et al., 2012; Creswell, 2016) . Kesepakatan 46
semacam itu mungkin didasarkan pada apakah dua atau lebih pembuat kode setuju pada kode yang digunakan untuk bagian yang sama dalam teks. Bukan karena mereka mengkode bagian teks yang sama; melainkan mereka akan pembuat menentukan mengkodekannya dengan kode yang sama atau serupa. Sub- program keandalan dalam paket perangkat lunak komputer kualitatif kemudian dapat digunakan untuk menentukan tingkat konsistensi pengkodean. Miles dan Huberman (1994) merekomendasikan bahwa konsistensi pengkodean sesuai setidaknya 80% dari waktu untuk keandalan kualitatif yang baik. apakah kode lain Generalisasi kualitatif adalah istilah yang digunakan secara terbatas dalam penelitian kualitatif, karena maksud dari bentuk penyelidikan ini bukan untuk menggeneralisasi temuan ke individu, situs, atau tempat di luar yang diteliti (lihat, Gibbs, 2007, untuk catatan peringatannya tentang generalisasi kualitatif). Padahal, nilai penelitian kualitatif terletak pada deskripsi dan tertentu yang dikembangkan dalam konteks situs tertentu. Kekhususan daripada generalisasi (Greene & Caracelli, 1997) adalah ciri dari penelitian kualitatif yang baik. Namun, ada beberapa diskusi dalam tentang generalisasi, terutama yang diterapkan pada penelitian studi kasus di mana penyelidik mempelajari beberapa kasus. Yin (2009), misalnya, merasa bahwa hasil studi kasus kualitatif dapat luas. digeneralisasikan ke beberapa Generalisasi terjadi ketika peneliti kualitatif mempelajari kasus tambahan dan menggeneralisasi temuan ke kasus baru. Ini sama dengan logika replikasi yang digunakan dalam tema literatur kualitatif teori yang lebih 47
penelitian eksperimental. Namun, untuk mengulangi temuan studi kasus dalam pengaturan kasus baru memerlukan dokumentasi prosedur kualitatif yang baik, seperti protokol untuk mendokumentasikan masalah secara rinci dan pengembangan database studi kasus yang menyeluruh. Menulis Laporan Kualitatif Rencana metode kualitatif harus diakhiri dengan beberapa komentar tentang narasi yang akan muncul dari analisis data. Banyak jenis narasi yang ada, dan contoh dari jurnal ilmiah menggambarkan model ini. Dalam rencana studi, pertimbangkan untuk memajukan beberapa poin tentang narasi: a. Prosedur dasar dalam melaporkan hasil studi kualitatif adalah mengembangkan deskripsi dan tema dari data (lihat tema yang Gambar 2.1), menyajikan deskripsi dan menyampaikan berbagai perspektif dari partisipan dan deskripsi rinci tentang setting atau individu. Menggunakan juga dapat strategi kualitatif penyelidikan, hasil memberikan narasi kronologis kehidupan individu (penelitian naratif), deskripsi rinci tentang pengalaman mereka (fenomenologi), teori yang dihasilkan dari data (teori grounded), potret rinci dari kelompok berbagi budaya (etnografi), atau analisis mendalam terhadap satu atau lebih kasus (studi kasus). ini b. Mengingat strategi yang berbeda ini, bagian temuan dan interpretasi dari rencana studi mungkin membahas bagaimana bagian akan disajikan: sebagai catatan objektif, pengalaman kerja lapangan (Van Maanen, 1988), kronologi, model proses, cerita panjang, analisis berdasarkan kasus atau lintas kasus, atau potret deskriptif yang terperinci. 48
c. Pada tingkat tertentu, mungkin ada beberapa penyertaan dalam proposal atau proyek tentang strategi penulisan yang akan digunakan untuk menyampaikan penelitian kualitatif. Ini mungkin termasuk yang berikut: Kutipan: Dari bagian pendek hingga panjang yang disematkan Dialog yang mencerminkan budaya peserta, bahasa mereka, dan kepekaan terhadap budaya atau etnis mereka, dan jalinan kata-kata dari peserta dan interpretasi penulis Bentuk narasi yang bervariasi, seperti matriks, tabel perbandingan, dan diagram Kata ganti orang pertama "aku" atau kolektif "kami" dalam narasi Metafora dan analogi (lihat, misalnya, Richardson, 1990) Bentuk naratif yang terkait dengan strategi kualitatif tertentu (misalnya, deskripsi dalam studi kasus dan etnografi, cerita terperinci dalam penelitian naratif) Contoh 2.1 adalah bagian metode kualitatif lengkap yang disertakan dalam proposal Miller (1992). Ini berisi sebagian besar topik untuk bagian metode kualitatif yang baik yang dibahas dalam bab ini. Contoh 2.1 Prosedur Kualitatif Proyek Miller adalah studi etnografi pengalaman tahun pertama dari presiden perguruan tinggi 4 tahun. Saat kami menyajikan diskusi ini, kami merujuk kembali ke bagian yang dibahas dalam bab ini dan menyorotinya dengan huruf tebal. Juga, kami telah mempertahankan 49
penggunaan istilah informan oleh Miller, meskipun saat ini, istilah partisipan yang lebih tepat harus digunakan. Paradigma Penelitian Kualitatif Paradigma penelitian kualitatif berakar pada antropologi budaya dan sosiologi Amerika (Kirk & Miller, 1986). Baru-baru ini saja diadopsi oleh peneliti pendidikan (Borg & Gall, 1989). Maksud dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami situasi sosial, peristiwa, peran, kelompok, atau interaksi tertentu (Locke, Spirduso, & Silverman, 1987). Ini sebagian besar merupakan proses investigasi di mana peneliti secara bertahap dengan membandingkan, memahami mereplikasi, membuat katalog, dan mengklasifikasikan objek studi (Miles & Huberman, 1984). Marshall dan Rossman (1989) ini memerlukan pencelupan dalam menyarankan bahwa kehidupan sehari-hari dari pengaturan yang dipilih untuk penelitian; peneliti memasuki dunia informan dan melalui interaksi yang berkelanjutan, mencari perspektif dan makna informan. [Asumsi kualitatif disebutkan.] fenomena sosial Para ahli berpendapat bahwa penelitian kualitatif dapat dibedakan dari metodologi kuantitatif dengan berbagai karakteristik unik yang melekat dalam desain. Berikut ini adalah sintesis dari asumsi umum diartikulasikan mengenai karakteristik yang disajikan oleh berbagai peneliti: 1. Penelitian kualitatif terjadi dalam setting alam, di mana perilaku dan peristiwa manusia terjadi. 2. Penelitian kualitatif didasarkan pada asumsi yang sangat berbeda dari desain kuantitatif. Teori atau hipotesis tidak ditetapkan secara apriori. 50
3. Peneliti adalah instrumen utama dalam pengumpulan data daripada beberapa mekanisme material (Eisner, 1991; Fraenkel & Wallen, 1990; Lincoln & Guba, 1985; Merriam, 1988). 4. Data yang muncul dari penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Artinya, data dilaporkan dalam kata-kata (terutama kata-kata peserta) atau gambar, bukan dalam angka (Fraenkel & Wallen, 1990; Locke et al., 1987; Marshall & Rossman, 1989; Merriam, 1988). 5. Fokus penelitian kualitatif adalah pada persepsi dan pengalaman partisipan, dan cara mereka memahami kehidupan mereka (Fraenkel & Wallen, 1990; Locke et al., 1987; Merriam, 1988). Oleh karena itu, upayanya adalah untuk memahami bukan hanya satu, tetapi banyak realitas (Lincoln & Guba, 1985). 6. Penelitian kualitatif berfokus pada proses yang terjadi serta produk atau hasil. Para peneliti sangat tertarik untuk memahami bagaimana sesuatu terjadi (Fraenkel & Wallen, 1990; Merriam, 1988). 7. Interpretasi lain, perhatian diberikan pada hal-hal khusus; dan data ditafsirkan dalam kaitannya dengan hal-hal khusus dari suatu kasus daripada generalisasi. idiografik digunakan. Dengan kata 8. Penelitian kualitatif adalah desain yang muncul dalam hasil yang dinegosiasikan. Makna dan interpretasi dinegosiasikan dengan sumber data manusia karena realitas subyeklah yang coba direkonstruksi oleh peneliti (Lincoln & Guba, 1985; Merriam, 1988). 9. Tradisi penelitian ini bertumpu pada pemanfaatan pengetahuan tacit (pengetahuan intuitif dan pengetahuan 51
yang dirasakan) karena seringkali nuansa dari berbagai realitas paling dapat diapresiasi dengan cara ini (Lincoln & Guba, 1985). Oleh karena itu, data tidak dapat diukur secara tradisional arti kata. 10. Objektivitas dan kebenaran sangat penting bagi kedua tradisi penelitian. Namun, kriteria untuk menilai penelitian kualitatif berbeda dari penelitian kuantitatif. Pertama dan terpenting, peneliti mencari kepercayaan, berdasarkan koherensi, wawasan dan utilitas instrumental (Eisner, 1991) dan kepercayaan (Lincoln & Guba, 1985) melalui proses verifikasi daripada melalui validitas tradisional dan ukuran reliabilitas. [Karakteristik kualitatif disebutkan.] Desain Penelitian Etnografi Penelitian ini akan memanfaatkan tradisi penelitian etnografi. Desain ini muncul dari bidang antropologi, terutama dari kontribusi Bronislaw Malinowski, Robert Park dan Franz Boas (Jacob, 1987; Kirk & Miller, 1986). Maksud dari penelitian etnografi adalah untuk memperoleh gambaran holistik dari subjek penelitian dengan penekanan pada penggambaran individu dengan mengamati dan pengalaman sehari-hari mewawancarai mereka dan orang lain yang relevan (Fraenkel & Wallen, 1990). Studi etnografi mencakup wawancara mendalam dan observasi partisipan yang terus-menerus dan berkelanjutan terhadap suatu situasi (Jacob, 1987) dan dalam upaya menangkap gambaran keseluruhan mengungkapkan bagaimana orang menggambarkan dan menyusun dunia mereka (Fraenkel & Wallen, 1990). [Penulis menggunakan pendekatan etnografi.] 52
Peran Peneliti Khususnya dalam penelitian kualitatif, peran peneliti sebagai instrumen pengumpulan data primer memerlukan identifikasi nilai-nilai pribadi, asumsi dan bias pada awal penelitian. Kontribusi peneliti untuk pengaturan penelitian dapat bermanfaat dan positif daripada merugikan (Locke et al., 1987). Persepsi saya tentang pendidikan tinggi dan kepresidenan perguruan tinggi telah dibentuk oleh pengalaman pribadi saya. Dari Agustus 1980 hingga Mei 1990 saya menjabat sebagai administrator perguruan tinggi di kampus swasta dengan 600 hingga 5.000 mahasiswa. Baru-baru ini (1987-1990), saya menjabat sebagai Dekan untuk Kehidupan Mahasiswa di sebuah perguruan tinggi kecil di Midwest. Sebagai anggota kabinet Presiden, saya terlibat dengan semua kegiatan dan keputusan kabinet administratif tingkat atas dan bekerja erat dengan fakultas, pejabat kabinet, presiden, dan dewan pengawas. Selain melapor kepada presiden, saya bekerja dengannya selama tahun tentang pertamanya menjabat. Saya percaya pemahaman konteks dan peran ini meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan kepekaan saya terhadap banyak tantangan, keputusan dan masalah yang dihadapi sebagai presiden tahun pertama dan akan membantu saya dalam bekerja dengan informan dalam penelitian ini. Saya membawa pengetahuan tentang struktur tinggi. pendidikan Perhatian khusus akan diberikan pada peran presiden baru dalam memulai perubahan, membangun hubungan, pengambilan keputusan, dan memberikan kepemimpinan dan visi. tinggi dan peran presiden perguruan Karena pengalaman sebelumnya bekerja sama dengan presiden perguruan tinggi baru, saya membawa bias tertentu untuk penelitian ini. Meskipun segala upaya akan dilakukan 53
untuk memastikan objektivitas, bias ini dapat membentuk cara saya melihat dan memahami data yang saya kumpulkan dan cara saya menafsirkan pengalaman saya. Saya memulai studi ini dengan perspektif bahwa rektor perguruan tinggi adalah posisi yang beragam dan seringkali sulit. Meskipun harapannya sangat besar, saya mempertanyakan seberapa besar kekuatan yang dimiliki presiden untuk memulai perubahan dan memberikan kepemimpinan dan visi. Saya melihat tahun pertama sebagai tahun yang kritis; penuh dengan penyesuaian, frustrasi, kejutan dan tantangan yang tidak terduga. [Penulis merefleksikan perannya dalam penelitian ini.] Membatasi Studi Peneliti harus memahami keterbatasan studinya dari aspek waktu, tenaga, biaya, dan arah penelitian. Pengaturan ini akan dilakukan di kampus sebuah perguruan tinggi negeri di Midwest. Perguruan tinggi ini terletak di komunitas pedesaan Midwestern. 1.700 siswa institusi tersebut hampir tiga kali lipat populasi kota yang berjumlah 1.000 ketika kelas sedang berlangsung. Lembaga ini memberikan gelar associate, sarjana dan master di 51 jurusan. Penelitian Aktor Informan dalam penelitian ini adalah Presiden baru sebuah perguruan tinggi negeri di Midwest. Informan utama dalam penelitian ini adalah Presiden. Namun, saya akan mengamatinya dalam konteks rapat kabinet administrasi. Kabinet presiden terdiri dari tiga Wakil Presiden (Akademik, 54
Administrasi, Kemahasiswaan) dan dua Dekan Pascasarjana dan Pendidikan Berkelanjutan). Acara (Studi Dengan menggunakan metodologi penelitian etnografi, fokus penelitian ini adalah pengalaman dan peristiwa sehari-hari di perguruan tinggi baru presiden, serta persepsi dan makna yang melekat pada pengalaman tersebut sebagaimana diungkapkan oleh informan. Ini termasuk asimilasi peristiwa atau informasi yang mengejutkan, dan memahami peristiwa dan masalah kritis yang muncul. Proses Perhatian khusus akan diberikan pada peran presiden baru dalam memulai perubahan, membangun hubungan, pengambilan keputusan, dan memberikan kepemimpinan dan visi. [Penulis menyebutkan batasan pengumpulan data.] Pertimbangan Etis Kebanyakan penulis yang membahas desain penelitian kualitatif membahas pentingnya pertimbangan etis (Locke et al., 1982; Marshall & Rossman, 1989; Merriam, 1988; Spradley, 1980). Pertama dan terpenting, peneliti memiliki kewajiban untuk menghormati hak, kebutuhan, nilai, dan keinginan informan. Sampai batas tertentu, penelitian etnografi selalu menonjol. Observasi partisipan menyerang kehidupan informan (Spradley, 1980) dan informasi sensitif seringkali terungkap. Hal ini menjadi perhatian khusus dalam penelitian ini dimana posisi dan institusi informan sangat terlihat. Perlindungan berikut akan digunakan untuk melindungi hak-hak informan: 1) tujuan penelitian akan diungkapkan secara lisan dan tertulis 55
sehingga dapat dipahami dengan jelas oleh informan (termasuk deskripsi tentang bagaimana data akan digunakan), 2) izin tertulis sebagaimana diartikulasikan akan diterima dari informan, 3) formulir pengecualian penelitian akan diajukan ke Badan Peninjau Kelembagaan, 4) informan akan diberitahu tentang semua perangkat dan kegiatan pengumpulan data, 5 ) transkripsi verbatim dan interpretasi tertulis dan laporan akan tersedia bagi informan, 6) hak, kepentingan, dan keinginan informan akan dipertimbangkan terlebih dahulu ketika pilihan dibuat mengenai pelaporan data, dan 7) keputusan akhir mengenai anonimitas informan akan berada di tangan informan. [Penulis membahas masalah etika dan tinjauan hak asasi]. untuk melanjutkan penelitian Strategi Pengumpulan Data Data akan dikumpulkan dari Februari sampai Mei 1992. Ini akan mencakup wawancara minimal dua bulanan, rekaman wawancara dengan informan selama 45 menit (pertanyaan wawancara awal), pengamatan dua jam setiap rapat kabinet administrasi, dua bulanan dua pengamatan jam kegiatan sehari- hari dan analisis dua bulanan kalender dan dokumen presiden (risalah rapat, memo, publikasi). Selain itu, informan telah setuju untuk mencatat kesan pengalaman, pikiran, dan perasaannya dalam rekaman buku harian (pedoman untuk rekaman refleksi). Dua wawancara lanjutan dijadwalkan pada akhir Mei 1992. [Penulis mengusulkan untuk menggunakan wawancara tatap muka, berpartisipasi sebagai pengamat, dan mendapatkan dokumen pribadi.] Untuk membantu dalam fase pengumpulan data, saya akan menggunakan catatan lapangan, memberikan penjelasan 56
rinci rencanakan untuk menghabiskan waktu saya ketika saya berada di lokasi, dan dalam fase transkripsi dan analisis (juga membandingkan catatan ini dengan bagaimana waktu sebenarnya dihabiskan). terkait dengan Saya bermaksud untuk merekam detail pengamatan saya di buku catatan lapangan dan membuat catatan harian lapangan untuk mencatat pemikiran, perasaan, pengalaman, dan persepsi saya sendiri selama proses penelitian. [Penulis mencatat informasi deskriptif dan reflektif.] tentang cara-cara yang saya Prosedur Analisis Data Merriam (1988) dan Marshall dan Rossman (1989) berpendapat bahwa pengumpulan data dan analisis data harus merupakan proses simultan dalam penelitian kualitatif. Schatzman dan Strauss (1973) mengklaim bahwa analisis data kualitatif terutama memerlukan pengklasifikasian hal-hal, orang, dan peristiwa dan sifat-sifat yang mencirikannya. Biasanya selama proses analisis data, para etnografer mengindeks atau mengkodekan data mereka menggunakan kategori sebanyak mungkin (Jacob, 1987). Mereka berusaha untuk mengidentifikasi dan menggambarkan pola dan tema dari perspektif peserta, kemudian mencoba untuk memahami dan menjelaskan pola dan tema ini (Agar, 1980). Selama analisis data, data akan diatur secara kategoris dan kronologis, ditinjau berulang kali, dan terus-menerus dikodekan. Daftar ide-ide utama yang muncul ke permukaan akan dicatat (seperti yang disarankan oleh Merriam, 1988). Rekaman wawancara dan rekaman catatan harian peserta akan ditranskripsikan secara verbatim. Catatan lapangan dan entri buku harian akan ditinjau 57
secara berkala. [Penulis menjelaskan langkah-langkah dalam analisis data.] Selain itu, proses analisis data akan dibantu dengan penggunaan program komputer analisis data kualitatif yang disebut HyperQual. Raymond Padilla (Arizona State University) merancang HyperQual pada tahun 1987 untuk digunakan dengan komputer Macintosh. HyperQual menggunakan perangkat lunak HyperCard dan memfasilitasi perekaman dan analisis data tekstual dan grafik. Tumpukan khusus dirancang untuk menyimpan dan mengatur data. Dengan menggunakan HyperQual peneliti dapat langsung "memasukkan data lapangan, meliputi data wawancara, observasi, memo peneliti, dan ilustrasi. . . (dan) memberi tag (atau kode) semua atau sebagian dari data sumber sehingga potongan data dapat ditarik keluar dan kemudian dipasang kembali dalam konfigurasi baru dan mencerahkan" (Padilla, 1989, hlm. 69-70). Potongan data yang diisolasi, dikelompokkan dan dikelompokkan kembali untuk analisis. Kategori atau nama kode dapat dimasukkan pada awalnya atau di kemudian hari. Kode dapat ditambahkan, diubah atau dihapus dengan editor HyperQual dan teks dapat dicari untuk kategori kunci, tema, kata atau frasa. [Penulis menyebutkan usulan penggunaan perangkat lunak komputer untuk analisis data.] berarti dapat diidentifikasi, diambil, Verifikasi Dalam memastikan validitas internal, strategi berikut akan digunakan: 1. Triangulasi data - Data akan dikumpulkan melalui berbagai termasuk wawancara, observasi dan analisis sumber dokumen; 58
2. Pemeriksaan anggota - Informan akan berfungsi sebagai pemeriksaan selama proses analisis. Dialog berkelanjutan mengenai interpretasi saya tentang realitas dan makna informan akan memastikan nilai kebenaran data; 3. Pengamatan lokasi penelitian - Pengamatan terhadap fenomena dan pengaturan serupa akan terjadi di lokasi selama periode waktu empat bulan; jangka panjang dan berulang di rutin dan berulang 4. Pemeriksaan sejawat - seorang mahasiswa doktoral dan asisten pascasarjana di Departemen Psikologi Pendidikan akan bertindak sebagai pemeriksa sejawat; 5. Model penelitian partisipatif - Informan akan dilibatkan dalam sebagian besar fase penelitian ini, mulai dari desain proyek hingga pemeriksaan interpretasi dan kesimpulan; dan 6. Klarifikasi bias peneliti - Pada awal penelitian ini bias peneliti akan diartikulasikan secara tertulis dalam proposal disertasi di bawah judul, "Peran Peneliti." Strategi utama yang digunakan dalam proyek ini untuk memastikan validitas eksternal adalah penyediaan deskripsi yang kaya, tebal, dan terperinci sehingga siapa pun yang tertarik pada transferabilitas akan memiliki kerangka kerja yang solid untuk perbandingan (Merriam, 1988). Tiga teknik untuk memastikan keandalan akan digunakan dalam penelitian ini. Pertama, peneliti akan memberikan penjelasan rinci tentang fokus penelitian, peran peneliti, posisi informan dan dasar pemilihan, dan konteks dari mana data akan dikumpulkan (LeCompte & Goetz, 1984). Kedua, triangulasi atau beberapa metode pengumpulan dan analisis data akan digunakan, yang memperkuat reliabilitas serta validitas internal (Merriam, 1988). Akhirnya, strategi pengumpulan dan analisis data akan 59
dilaporkan secara rinci untuk memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Semua fase proyek ini akan diperiksa oleh auditor eksternal yang berpengalaman dalam metode penelitian kualitatif. [Penulis mengidentifikasi strategi validitas yang akan digunakan dalam penelitian.] Melaporkan Temuan Lofland (1974) menunjukkan bahwa meskipun pengumpulan data dan strategi analisis serupa di seluruh metode kualitatif, cara temuan dilaporkan beragam. Miles dan Huberman (1984) membahas pentingnya membuat tampilan data dan menyarankan bahwa teks naratif telah menjadi bentuk tampilan yang paling sering untuk data kualitatif. Ini adalah studi naturalistik. Oleh karena itu, hasilnya akan disajikan dalam bentuk deskriptif, naratif, bukan sebagai laporan ilmiah. Deskripsi untuk mengkomunikasikan gambaran holistik tentang pengalaman seorang rektor perguruan tinggi yang baru. Tugas akhir akan menjadi konstruksi pengalaman informan dan makna yang dia lekatkan padanya. Ini akan memungkinkan pembaca untuk mengalami sendiri tantangan yang dia hadapi dan memberikan lensa di mana pembaca dapat melihat dunia subjek. [Hasil penelitian disebutkan.] yang tebal akan menjadi sarana Ringkasan Bab ini mengeksplorasi komponen-komponen yang digunakan untuk mengembangkan dan menulis bagian metode kualitatif untuk sebuah proposal. Menyadari variasi yang ada dalam studi kualitatif, bab ini memajukan pedoman umum untuk 60
prosedur. Pedoman ini mencakup diskusi tentang karakteristik umum penelitian kualitatif jika khalayak tidak akrab dengan pendekatan penelitian ini. Ciri-ciri tersebut adalah bahwa penelitian berlangsung dalam setting alami, mengandalkan peneliti sebagai instrumen pengumpulan data, menggunakan berbagai metode pengumpulan data, bersifat induktif dan deduktif, didasarkan pada makna partisipan, termasuk refleksivitas peneliti, dan bersifat menyeluruh. Pedoman tersebut merekomendasikan untuk membahas desain penelitian, seperti studi individu (narasi, fenomenologi); eksplorasi proses, aktivitas, dan kejadian (studi kasus, grounded theory); atau pemeriksaan perilaku berbagi budaya yang luas dari individu atau kelompok (etnografi). Pilihan desain perlu dihadirkan dan dipertahankan. Selanjutnya, proposal atau studi perlu membahas peran peneliti: pengalaman masa lalu, sejarah, budaya, dan bagaimana hal ini berpotensi membentuk interpretasi data. Ini juga mencakup diskusi tentang koneksi pribadi ke situs, langkah-langkah untuk mendapatkan entri, dan antisipasi masalah etika yang sensitif. Diskusi pengumpulan data harus mengedepankan pendekatan pengambilan sampel yang bertujuan dan bentuk data yang akan dikumpulkan (yaitu, observasi, wawancara, dokumen, dan materi audio visual dan digital). Juga berguna untuk menunjukkan jenis protokol perekaman data yang akan digunakan. Analisis data adalah proses yang berkelanjutan selama penelitian. Ini melibatkan menganalisis informasi peserta, dan peneliti biasanya menggunakan langkah-langkah analisis umum serta langkah-langkah yang ditemukan dalam desain tertentu. Langkah-langkah yang lebih umum termasuk mengatur dan informasi; menyiapkan data; pembacaan awal melalui 61
pengkodean data; mengembangkan dari kode-kode deskripsi tematik; menggunakan program komputer; dan analisis merepresentasikan temuan dalam tabel, grafik, dan gambar; dan menafsirkan temuan. Interpretasi ini melibatkan menyatakan pelajaran, membandingkan temuan dengan literatur dan teori masa lalu, mengajukan pertanyaan, menawarkan perspektif pribadi, menyatakan keterbatasan, dan memajukan agenda reformasi. Proyek ini juga harus berisi bagian tentang hasil yang diharapkan untuk penelitian. Terakhir, langkah penting tambahan dalam merencanakan proposal adalah menyebutkan strategi yang akan digunakan untuk memvalidasi keakuratan temuan dan menunjukkan keandalan kode dan tema. Latihan Menulis 1. Tulislah rencana prosedur yang akan digunakan dalam studi kualitatif Anda. Setelah menulis rencana, gunakan Tabel 2.1 sebagai daftar periksa untuk menentukan kelengkapan rencana Anda. 2. Kembangkan tabel yang mencantumkan, di kolom di sebelah kiri, langkah-langkah yang Anda rencanakan untuk menganalisis data Anda. Di kolom di sebelah kanan, tunjukkan langkah-langkah yang diterapkan langsung ke proyek Anda, strategi penelitian yang Anda rencanakan untuk digunakan, dan data yang telah Anda kumpulkan. 62
Bacaan Tambahan Creswell, J. W. (2016). 30 keterampilan penting bagi peneliti kualitatif. Thousand Oaks, CA: Sage. Ini adalah buku John Creswell yang paling banyak langkah-langkah khusus untuk diterapkan. Ini mencakup melakukan banyak prosedur penyelidikan kualitatif yang paling penting. Ini membahas sifat penting dari penelitian kualitatif, prosedur khusus untuk melakukan observasi dan wawancara, prosedur rinci analisis data, penggunaan program komputer untuk membantu dalam analisis data kualitatif, strategi validitas, dan prosedur untuk pemeriksaan kesepakatan intercoder. Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Penyelidikan kualitatif dan desain penelitian: Memilih di antara lima pendekatan (edisi ke-4). Thousand Oaks, CA: Sage. Premis dasar buku ini adalah bahwa semua penelitian kualitatif tidak sama, dan seiring waktu, variasi dalam prosedur melakukan penyelidikan kualitatif telah berkembang. Buku ini membahas lima pendekatan penelitian kualitatif: (a) penelitian naratif, (b) fenomenologi, (c) grounded theory, (d) etnografi, dan (e) studi kasus. Pendekatan proses diambil di seluruh buku di mana pembaca melanjutkan dari asumsi filosofis yang luas langkah-langkah melakukan studi kualitatif dan melalui (misalnya, penelitian, mengembangkan mengumpulkan dan menganalisis data, dan sebagainya). Buku ini juga menyajikan perbandingan antara lima pendekatan sehingga pendekatan kualitatif penelitian dapat membuat pilihan informasi tentang strategi apa yang terbaik untuk studi tertentu. pertanyaan 63
Flick, U. (Ed.). (2007). Kit penelitian kualitatif Sage. Thousand Oaks, CA: Sage. Ini adalah kit delapan jilid - diedit oleh Uwe Flick - yang ditulis oleh peneliti kualitatif kelas dunia yang berbeda dan dibuat untuk secara kolektif mengatasi masalah inti yang muncul ketika para peneliti benar-benar melakukan penelitian kualitatif. Ini membahas bagaimana merencanakan dan merancang studi kualitatif, pengumpulan dan produksi data kualitatif, analisis data (misalnya, data visual, analisis wacana), dan masalah kualitas. Secara keseluruhan, ini menyajikan jendela terbaru dan terkini ke bidang penelitian kualitatif. Guest, G., MacQueen, K. M., & Namey, E. E. (2012). Analisis tematik terapan. Thousand Oaks, CA: Sage. Buku ini menyajikan kajian yang praktis dan mendetail tentang tema dan analisis data dalam penelitian kualitatif. Ini berisi bagian rinci tentang pengembangan kode, buku kode, dan tema, serta pendekatan untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas (termasuk kesepakatan intercoder) dalam penelitian kualitatif. reduksi data dan perbandingan tema. Ini menyajikan informasi yang berguna tentang perangkat lunak analisis data kualitatif serta prosedur untuk mengintegrasikan data kuantitatif dan kualitatif. Marshall, C., & Rossman, G. B. (2011). Merancang penelitian kualitatif (edisi ke-5). Thousand Oaks, CA: Sage. dan Gretchen Rossman memperkenalkan prosedur untuk merancang studi kualitatif dan proposal kualitatif. Topik yang dibahas bersifat komprehensif. Mereka termasuk membangun kerangka konseptual di sekitar studi; logika dan asumsi dari keseluruhan desain dan metode; tata cara pengelolaan, metode pengumpulan data dan Ini mengeksplorasi teknik Catherine Marshall 64
pencatatan, dan analisis data kualitatif; dan sumber daya yang dibutuhkan untuk suatu penelitian, seperti waktu, tenaga, dan dana. Ini adalah teks yang komprehensif dan berwawasan luas dari mana pemula dan peneliti kualitatif yang lebih berpengalaman dapat belajar. Siswa dan instruktur, silakan kunjungi situs web pendamping untuk video yang menampilkan John W. Creswell, artikel jurnal SAGE teks lengkap, kuis dan kegiatan, ditambah alat tambahan untuk desain penelitian. Catatan: ⁾Sebuah resitasi bersumber dari John W. Creswell & J. David Creswell, Research Design, Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, Los Angeles, Sage, 2018, Chapter 9. Qualitative Methods. 65
3. Etnografi E tnografi adalah deskripsi lengkap tentang kehidupan masyarakat tertentu berupa kebudayaan. Etnografi merupakan 'potret diri' masyarakat tertentu yang ditulis peneliti. Pembaca diajak hidup dan berada di tengah-tengah masyarakat yang bersangkutan. Obyek etnografi bisa meliputi semua aspek atau holistik, maupun aspek tertentu saja. Etnografi termasuk aliran cognitive yang menekankan pemahaman. Tujuan etnografi adalah memahami manusia, informasi teori, memahami masyarakat yang budaya, menemukan kompleks, memahami pelayanan kemanusiaan, dan untuk kepentingan masa depan (karena yang ada sekarang akan hilang dilindas globalisasi). Meaning dalam etnografi muncul dari interaksi sosial. Meaning berupa apa yang dipahami informan, apa yang diceritakan informan, apa yang didengar peneliti, dan apa yang dipahami peneliti. perilaku manusia, jaringan kinship, friendship, dan relationship. Etnografi modern meneliti perilaku masyarakat kota atu modern terkait dengan etnis. Etnografi postmodern meneliti masyarakat yang beragam (struktur majemuk), dan sistem yang tidak teratur. Etnografi kritis meneliti masyarakat yang cenderung menentang mainstream. Etnografi klasik meneliti budaya berupa Peneliti etnografi perlu mempersiapkan diri dalam penguasaan bahasa untuk merekonstruksi kenyataan, dan mengetahui siklus kehidupan setempat. Peneliti harus mampu mencari informan yang baik, membangun hubungan yang baik dengan informan, perencanaan yang baik dalam wawancara 66
karena informan dipengaruhi identitas kelompok, peneliti sedikit bicara dan informan banyak cerita. Informan yang baik adalah informan yang paham kehidupan setempat, mengetahui karakteristik yang terjadi sekarang, dikenal dalam lingkup kebudayaan tersebut, memadai dalam waktu, dan tidak menganalisis sesuatu. Informan dinilai gagal jika minta bayaran, menggurui, menonjolkan diri, melihat atau tidak melihat ekspresi (tergantung kebudayaan setempat). Informasi dari informan yang bersifat subjektif harus dibandingkan dengan informan lain atau catatan peneliti lain agar menjadi intersubjektif. Etnografi Modern Penelitian etnografi modern dalam bidang ekonomi dilakukan Thomas Santoso tentang Perilaku Kerja Pialang Tembakau di Madura. Perilaku Kerja Pialang Tembakau: Studi Komparatif Tentang Perilaku Kerja Orang Madura dan Orang Keturunan Cina di Taraban Madura Latar Belakang Masalah Tembakau adalah tanaman perdagangan yang utama di bagian Timur Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Sesuai dengan sifat usahanya, tanaman perdagangan bukan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan petani tembakau sendiri. Sebagian besar, bahkan mungkin seluruh hasil tanaman tersebut, dijual dalam 67
bentuk krosok (daun tembakau yang dikeringkan) dan tembakau rajangan (daun tembakau yang telah diiris menjadi potongan- potongan yang lebih kecil). Kedua bentuk daun tembakau tersebut dijual untuk memenuhi kebutuhan pabrik rokok dan kebutuhan tembakau pada pasaran internasional. Salah satu masalah utama yang dihadapi petani tembakau di Madura adalah masalah perdagangan. Masalah perdagangan ini melibatkan hubungan antara penjual, dalam hal ini petani tembakau, dengan pembeli, dalam hal ini tauke atau pembeli dari pabrik rokok. Kurangnya pengetahuan para petani tentang tata cara penjualan tembakau pada tauke atau pembeli dari pabrik rokok telah melahirkan peran baru yang disebut juragan dan bandol. Juragan adalah orang yang mendapat kepercayaan dari tauke, atau pembeli dari pabrik rokok, untuk tembakau dengan mutu dan harga yang telah membeli ditentukan terlebih dahulu. Sedangkan bandol adalah asisten atau pembantu juragan dalam usaha untuk mendapatkan tembakau dari para petani. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa juragan dan bandol berperan sebagai pialang atau perantara dalam perdagangan tembakau di Madura. Perdagangan tembakau di Madura sebagian besar dikuasai oleh orang keturunan Cina. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi rokok dan cukai yang dibayar pada tahun 1993, 95% produk rokok dihasilkan oleh pabrik rokok milik orang keturunan Cina. Pusat Informasi Pasar Tembakau pada tahun 1993 melaporkan bahwa sekitar 88% gudang tembakau di Madura dimiliki oleh juragan keturunan Cina, sedangkan jumlah orang keturunan Cina yang menjadi bandol sekitar 20%. tembakau Madura di tangan orang keturunan Cina mendorong upaya untuk Terkonsentrasinya perdagangan 68
mengkaji perilaku kerja orang Madura dan orang keturunan Cina. Perilaku kerja adalah tingkah laku pada waktu bekerja, seperti: rajin, berdedikasi, bertanggungjawab, berhati-hati, teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas dan kewajibannya, suka membantu sesama, atau sebaliknya. Pembahasan perilaku kerja orang Madura dan orang keturunan Cina tidak dimaksudkan untuk menurunkan atau memudarkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sedang dibina. Sebaliknya, sebagai suatu kerangka analisis untuk lebih memahami perilaku kerja orang Madura dan orang keturunan Cina, yang sebenarnya merupakan aset nasional apabila dimanfaatkan secara optimal. Studi mengenai orang Madura dan orang keturunan Cina tergolong peka, sulit dan rumit. Oleh karena itu, dengan keterbatasan kemampuan penulis, orang Madura hanya merujuk pada masyarakat Taraban (pseudonym). Sedangkan orang keturunan Cina diulas tanpa membedakan Cina totok dan Cina peranakan serta keanekaragaman suku masyarakat keturunan Cina. Perumusan Masalah Bertumpu pada gagasan di muka, melalui pendekatan sosiologis dan antropologis, penelitian ini berhasrat menelusuri dan mencari jawaban atas masalah berikut ini : 1. apakah betul dalam perdagangan tembakau di Madura, perilaku kerja orang keturunan Cina berbeda dengan orang Madura? 2. apakah yang mendorong perilaku kerja mereka: untuk memenuhi dorongan bertahan hidup karena pada 69
mereka memang tidak ada pilihan lain, ataukah mereka melakukannya sebagai ungkapan dari world view mereka atas sesuatu yang dipandang luhur yaitu agama. Kerangka Dasar Teori Untuk rnenganalisis perilaku kerja orang Madura dan orang keturunan Cina dalam kaitannya dengan agarna diperlukan kerangka pemikiran Weberian, karena Max Weber itulah yang pertamakali membahas perilaku kerja serta rnembandingkannya dengan latar belakang agama dan kepercayaan." Kerangka pemikiran Weberian mengakui bahwa struktur-struktur sosial mempengaruhi pemikiran dan perilaku anggota rnasyarakat. Namun teori sosial tak dapat sepenuhnya dicapai melalui aplikasi teknik- teknik dan metode-metode keilmuan tanpa pernahaman atas aspek -aspek subyektif real ita kehidupan sosiaL Dengan demikian teori sosial harus tidak hanya rnengenai kesadaran-kesadaran obyektif, melainkan terutama harus mengenai bagaimana dunia subyektif kehidupan kernasyarakatan diciptakan, dipelihara, dan mengalami perubahan-perubahan. Oleh karena itu untuk menganalisis perilaku kerja orang Madura dan orang keturunan Cina digunakan pula Teori Pertukaran (Exchange Theory) George C. Homans dan Peter M. Blau yang lebih menekankan aspek-aspek subyektif dari realita kehidupan sosial. Proposisi-proposisi mengenai bentuk-bentuk perilaku sosial menurut Homans dan Blau ialah : 1. Dalam segala hal yang dilakukan oleh seseorang, semakin sering sesuatu tindakan mendapatkan ganjaran 70
(mendatangkan respon yang positif dari orang lain), maka akan semakin sering pula tindakan dilakukan oleh orang yang bersangkutan; 2. Jika suatu stimulus tertentu telah merupakan kondisi di mana tindakan seseorang mendapatkan ganjaran, maka semakin serupa stimulus yang ada dengan stimulus tersebut akan sernakin besar kemungkinannya bagi orang itu untuk mengulang tindakannya seperti yang ia lakukan pada waktu yang lalu; 3. Semakin bermanfaat hasil tindakan seseorang bagi dirinya, maka akan semakin besar kemungkinan tindakan tersebut diulangi. Proposisi rasionalitas menyatakan bahwa di dalam memilih suatu tindakan yang mungkin dilaksanakan, maka seseorang akan memilih tindakan yang paling menguntungkan, dilihat dari segi waktu, nilai hasil, dan perkembangan berdasar berbagai kemungkinan pencapaian hasil; 4. Semakin sering seseorang menerima ganjaran yang istimewa, maka ganjaran tersebut akan menjadi kurang bermakna; 5. Jika seseorang tidak menerima ganjaran seperti yang ia inginkan, atau mendapat hukuman yang tidak ia harapkan, ia akan menjadi marah dan akan semakin besar kemungkinan bagi orang tersebut untuk mengadakan perlawanan atau menentang, dan hasil dari perilaku semacam ini akan menjadi lebih berharga bagi dirinya; 6. Bila tindakan seseorang mendatangkan ganjaran seperti yang ia harapkan bahkan berlebihan, atau tindakan tersebut tidak mendatangkan hukuman seperti 71
keinginannya, maka ia akan merasa senang, dan akan semakin besar kemungkinannya bagi orang tersebut untuk menunjukkan perilaku persetujuan terhadap perilaku yang dilakukan, dan hasil perilaku semacam ini akan menjadi semakin berharga bagi dirinya. Pertukaran akan dilihat pula sebagai suatu interaksi antara agensi dan struktur, yang tidak hanya memberi peran pada individu selaku aktor, namun juga masih memberi peran pada arti pentingnya struktur/norma yang ideal. lnteraksi antara agensi dan struktur dikenal sebagai Teori Strukturasi Anthony Giddens. Teori strukturasi dari Anthony Giddens mengkritik teori sosiologi interpretative dan struktural, yang menggambarkan adanya tendensi dalam ilmu-ilmu sosial yang memisahkan antara teori sosial struktural dan teori subjektif, sehingga menghasilkan dualisme agensi dan struktur. Teori strukturasi diciptakan justru untuk merekonsiliasi kedua teori di muka dengan menolak dualisme struktur, tetapi dengan menonjolkan dualitas struktur. Dualitas struktur sebagai pendekatan sintesis tidak melihat agen dan struktur terpisah, tetapi berkaitan dan saling membutuhkan. Ada empat hal pokok dalam teori strukturasi yang bertalian dengan perilaku, yaitu: a. Struktur dan agen berinteraksi dalam hubungan produksi dan reproduksi. Perilaku agen adalah reproduksi struktur, sedangkan struktur diproduksi oleh agen. Struktur tidak hanya bersifat deterministik I constraint, tetapi juga memberi kebebasan/ enabling; b. Perilaku agen bisa bersifat rutin, teoritik, atau strategik. Perilaku rutin dilakukan oleh agen untuk mencari rasa aman atau menghindari risiko yang belum terbayangkan. 72
Dalam perilaku rutin, agen cenderung meminimalkan risiko. Perilaku teoritik dilakukan agen yang mcmiliki kemampuan memelihara jarak antara dirinya dengan struktur masyarakat, sehingga memiliki pemahaman lebih jelas tentang struktur masyarakat tersebut. Agen dapat merespon apa yang dibebankan struktur kepadanya. Perilaku strategik dilakukan oleh agen yang memiliki kepentingan tertentu terhadap struktur, sehingga dia dapat memantau apa saja tindakan struktur. Dengan demikian dalam perilaku rutin tidak ada dualisme subjek-objek, sedangkan dalam perilaku teoritik dan strategik terdapat dualisme subjek-objek; c. Perilaku terjadi pada konteks ruang dan waktu yang bisa menjadi constraint atau bisa juga enabling; d. Individu harus dipahami sebagai subjek dan objek (double hermeunetics atau pemahaman ganda). Perlu dialog untuk merekonsiliasi pemahaman ilmuwanl peneliti dengan pemahaman masyarakat. Giddens melihat agen sebagai partisipan yang aktif dalam mengkonstruksi kehidupan sosial, setidak-tidaknya menjadi tuan atas nasibnya sendiri. Setiap tindakan manusia, sebagai agen, seIalu mempunyai tujuan. lni berarti bahwa agen secara rutin selalu memantau apa yang sedang dia lakukan, bagaimana reaksi orang terhadap tindakannya, dan lingkungan di mana dia melakukan kegiatan tersebut. Struktur selain dapat membatasi kegiatan manusia, juga dapat memberikan kebebasan bertindak kepada manusia. Dengan demikian teori strukturasi masih memberi peran pada arti pentingnya struktur atau norma yang ideal. 73
Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan sebagaimana dirumuskan di atas, maka metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif digunakan, karena metode ini menfokuskan pada analisis pemahaman dan pemaknaan. Metode kualitatif berupaya menelaah esensi, mencari makna di balik perilaku kerja orang Madura dan orang keturunan Cina. dengan pengembangan secara "snowballing" dari informan yang menjadi pialang tembakau. "Snowballing Sampling" tidak menekankan jumlah pialang tembakau yang diwawancara, melainkan informasi yang dikumpulkan dari pialang tembakau semakin lama semakin besar seperti bola salju yang menggelinding. Apabila informasi yang dikumpulkan sudah jenuh dapat mengakhiri penelitiannya. Pembentukan focus group diperlukan agar kontrol penelitian dapat terus dilakukan. Sampling ditentukan secara purposive (saturated), maka peneliti Data primer diperoleh dari observasi dan keterangan informan melalui wawancara mendalam untuk menggali life history mereka yang dituangkan dalam catatan lapangan (field notes). lapangan, digunakan pendekatan yang disebut dialogical interpretation yaitu suatu dialog antara pemahaman informan (emic atau local knowledge) dengan pemahaman peneliti (etic). Hasil dialog tersebut disebut negotiate meaning. Dalam usaha memahami suatu gejala di Sebelum memperoleh paparan dalam bentuk storying, beberapa tahap yang harus dikerjakan dalam kaitannya dengan koding ialah tahap jelajah dan open coding, tahap pemusatan 74
dan axial coding, tahap integrasi dan selective coding, dan akhirnya disusun conditional matrixt. Pialang Tembakau: Juragan dan Bandol Kekurangpahaman petani dalam mekanisme perdagangan telah merangsang pihak yang sangat mengerti seluk-beluk tata niaga tembakau untuk mengambil kesempatan dalam kesempitan. Muncullah apa yang dikenal di masyarakat pertembakauan dengan sebutan tautan juragan dan bandol. Dalam mekanisme pasar mereka disebut pialang tembakau. Di Madura dikenal dua sistem perdagangan tembakau, yaitu sistem perdagangan tembakau pasaran, dan sistem perdagangan tembakau melalui juragan dan bandol. Sistem perdagangan tembakau pasaran adalah cara penjualan tembakau pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. Pada hari pasaran yaitu Minggu, Selasa dan Jumat, petani membawa hasil panen tembakaunya untuk dijual di pasar. Jumlah tembakau yang dijual tidak terlampau banyak. Biasanya seorang petani membawa satu bal tembakau yang beratnya antara 20 kg sampai 60 kg. Sistem perdagangan tembakau yang kedua disebut juragan dan bandol. Juragan adalah orang yang mendapat kepercayaan dari pembeli dari pabrik rokok untuk membeli tembakau dengan mutu dan harga yang telah ditentukan terIebih dahulu. Juragan biasanya memiliki gudang tembakau untuk tempat membeli, membungkus, dan menyimpan tembakau. Sedangkan bandol adalah asisten atau pembantu juragan dalam usaha untuk mendapatkan tembakau dari para petani. Ada dua macam bandol dalam perdagangan tembakau di Madura, yaitu bandol terikat dan bandol tidak terikat. Dalam 75
usaha untuk mendapatkan tembakau dari para petani, seorang bandol terikat akan menerima uang kas dari juragan. Uang kas tersebut merupakan modal untuk membeli tembakau dari para petani. Semua tembakau yang dibeli dari petani harus dikirirn kepada juragan untuk disortir atau diseleksi. Pembayaran tembakau yang sesuai dengan kebutuhan juragan akan diperhitungkan dengan uang kas. Tembakau yang tidak sesuai dengan kebutuhan juragan diperkenankan dijual kepada juragan lain. Bandol tidak terikat adalah asisten atau pembantu juragan dalam usaha untuk mendapatkan tembakau dari para petani, namun yang bersangkutan tidak memperoleh uang kas. Untuk membeli tembakau dari para petani, bandol tidak terikat menggunakan uangnya sendiri. Tembakau yang dibeli dari petani boleh dijual dengan bebas, namun biasanya bandol tidak terikat mengirirnkan tembakau kepada juragan tertentu. Hal ini disebabkan adanya tautan antara bandol tidak terikat dengan juragan tertentu. Tautan tersebut bisa terjadi karena adanya persamaan pandangan tentang mutu tembakau dan harga. Selain bandol, dikenal pula istilah tukang tongko. Seorang bandol yang membeli tembakau dari para petani, akan mengirimkan seluruh tembakaunya kepada juragan. Ia harus memperhitungkan harga pembelian, ongkos angkutan dan keuntungan yang ingin diraihnya. Ia menanggung resiko yang cukup besar seandainya tembakau yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan juragan atau tidak ada kesepakatan harga. Sedangkan tukang tongko hanya membawa contoh tembakau yang dimiliki petani, untuk kemudian ditawarkan kepada juragan. Apabila ada kesepakatan mutu dan harga, maka 76
tembakau itu dikirim kepada juragan. Tukang tongko akan memperoleh komisi dari petani. Komisi yang diterima pada tahun 1993 rata-rata sebesar Rp 200,00/kg. Dalam transaksi tersebut, tukang tongko memperoleh komisi yang relatif kecil, namun ia tidak menanggung risiko yang besar. Dari beberapa sistem perdagangan tembakau di atas, sistem perdagangan tembakau yang disebut juragan dan bandol lebih menonjol, Menurut para juragan di Madura, bekerjasama dengan bandol lebih menguntungkan, karena bisa memperlancar perdagangan. Apabila harus berhubungan langsung dengan para petani, maka juragan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyortir tembakau, karena terlampau banyak tidak sesuai dengan kebutuhan. Bandol berfungsi sebagai filter, yaitu menyaring tembakau yang sesuai dengan kebutuhan juragan. Asal-usul tautan juragan dan bandol berkaitan erat dengan faktor-faktor berikut ini : 1. Kelangkaan. Dalam perdagangan tembakau di Madura, pengetahuan tembakau tatacara tergolong langka. Seorang juragan dan atau bandol tahu dari mana asal tiap jenis tembakau, di mana ada pasarannya, bagaimana warna, aroma, dan kualitasnya. Ia dapat membedakan tembakau yang sempurna dan yang kurang sempurna keringnya, serta dapat menetapkan apakah sesuatu partai sesuai atau tidak sesuai dengan contohnya. Karena pengetahuan dan keahlian inilah maka juragan dan atau bandol mendapat kepercayaan dari petani tembakau dan pabrik rokok. Pabrik rokok akan memberitahukan kepada juragan tentang tembakau yang diperlukan, jumlah serta kualitasnya, dan bila perIu harga tembakau yang tentang penjualan 77
tertinggi yang disanggupi akan dibayar. Sebaliknya, petani tembakau menyatakan kepada bandol tentang tembakau yang hendak dijualnya, dengan atau tanpa menentukan harga serendah-rendahnya yang diminta. Juragan dan bandol selalu mengadakan hubungan dengan relasinya. Dengan demikian tawar menawar antara pembeli dan penjual tidak banyak memakan waktu. Apabila ada kesepakatan tentang harga, persetujuan jual beli dapat segera ditutup. 2. Ketidakamanan. Selain kurangnya pengetahuan para petani tentang tata cara penjualan tembakau, mereka juga menghadapi persaingan yang ketat untuk dapat memasarkan tembakaunya. Para petani tembakau selalu dihadapkan pada resiko kerugian yang besar apabila mereka gagal dalam persaingan. Salah satu cara untuk mengatasi ketidakamanan tersebut, seperti persaingan ketat dan resiko kerugian yang besar, adalah meminta bantuan bandol untuk menjualkan tembakaunya. Di kalangan pabrik rokok, juga selalu diliputi ketidakamanan jika mereka harus berhubungan langsung dengan para petani tembakau. Kebutuhan tembakau tentu tidak akan terpenuhi seandainya mereka sendiri yang harus mendatangi ke tempat petani tembakau. Kalau pabrik rokok mendirikan pusat pembelian tembakau di Madura, acapkali dirasa tidak aman karena kurang memahami sistem kesatuan hidup setempat. Pabrik rokok minta bantuan juragan dan bandol untuk menjadi wakilnya di suatu daerah (tanean lanjang, koren, ataupun desa). Biasanya juragan dan bandol adalah penduduk daerah tersebut yang memiliki keahlian dalam bidang perdagangan tembakau, disiplin, jujur, bisa dipercaya dan mempunyai 78
jiwa pengabdian kepada pemilik pabrik rokok. 3. Tidak tersedianya cara untuk memperoleh bantuan dan yang kelangkaan dalam pengetahuan tata cara penjualan tembakau, bantuan juragan dan bandol rnerupakan pilihan yang terbaik. Belum ada pihak lain yang mampu menyediakan cara untuk memberi bantuan secara baik. Misalnya, usaha pemerintah untuk mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD) belum mampu untuk menggantikan kedudukan juragan dan bandol. Dalam soal harga, pengelolaan dan penggunaan waktu, KUD masih jauh dan bandol. ketinggalan jika dibandingkan juragan Kegiatan KUD yang memperpanjang mata rantai perdagangan cenderung memperkecil keuntungan petani tembakau. Tautan juragan dan bandol seperti diuraikan di atas, berkenaan dengan kenyataan kenyataan berikut ini: a. Juragan dan bandol menguasai sumber daya yang tidak dapat diperbandingkan. lain. Untuk mengatasi ketidakamanan tentang Artinya dalam tautan tersebut, sumber daya yang dirniliki oleh juragan - berupa perlindungan ekonomi - tidaklah dapat diperbandingkan dengan sumber daya yang dimiliki oleh bandol - berupa dukungan, bantuan serta pelayanan yang bersifat pribadi. b. Hubungan bersifat pribadi Hubungan tersebut tidak hanya diartikan sebagai hubungan tatap muka saja. Syarat serupa itu berlebihan, sebab dalam dalam bentuk hubungan yang melibatkan dua pihak hal itu sudah wajar. Oleh karena itu, hubungan tatap muka yang dimaksud bersifat akrab, mesra (menunjuk pada keadaan 79
emosionall perasaan), istimewa dan berlangsung berulang kali. Hubungan pribadi biasanya berlangsung antara pihak-pihak yang memiliki sifat-sifat yang sarna. Hal ini terlihat jelas apabila juragan membutuhkan tambahan bandol, pertama kali akan menunjuk anggota keluarga atau kerabatnya. Jatuhnya pilihan kepada keluarga sendiri ini di samping untuk menjamin kesungguhan kerja dan juga biasanya secara kebetulan anggota pengabdian, keluarga yang bersangkutan memang memenuhi syarat untuk menjadi bandol. Misalnya pengetahuan tentang tata- cara penjualan tembakau dan memiliki kemampuan untuk mendapat tembakau dari petani. Seorang bandol harus mampu menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan yang diucapkan juragan. c. Hubungan antara juragan dan bandol bersifat timbal balik dan saling menguntungkan. Hubungan timbal balik artinya kedua belah pihak saling saling mengharapkan. menguntungkan ditandai oleh pihak juragan yang menguasai sumber daya yang langka dan pihak bandol yang memberi kewajiban umum tetapi tidak merasa dirugikan. Hal ini terlihat pada saat juragan mengambil sasoler tembakau dari tiap bal tembakau untuk dijadikan contoh. Dari sasoler tembakau yang beratnya sekitar dua kg, yang dijadikan contoh hanya sekitar satuons, Kelebihannya yang disebut ret ret dapatlah dianggap semacam "kewajiban umum" yang tidak dirasa sebagai suatu hal yang merugikan. Uraian di atas menunjukkan bahwa pihak juragan yang sering menjadi pemrakarsa tautan juragan dan bandol. Dalam tukar menukar itu, pihak bandol berkedudukan sebagai Sedangkan hubungan 80
"lumbung nilai" temp at pihakjuragan menyimpan kredit sosial yang dapat diambil kembali diwaktu yang akan datang demi keuntungan juragan memberikan perlindungan yang bersifat ekonomis kepada bandol. Bandol akan memperoleh perlindungan dalam pemasaran tembakau. Bahkan seorang bandol akan memperoleh uang kas sebagai modal dalam perdagangan tembakau. Pihak bandol setelah menikmati perlindungan yang diberikan olehjuragan, barn berkewajiban membalasnya. Kalau dikaji lebih mendalam, sebenarnya ret-ret adalah "upeti" bandol kepada juragan. Dalam tautan tersebut pihak bandol tidak merasa dirugikan. dirinya. Seorang Bandol merupakan tulang punggung yang setia dari juragan, membantu terselenggaranya upacara-upacara keluarga, mencegah pergunjingan bahkan seringkali mempertaruhkan jiwa demi kepentingan juragan. Jadi tautan juragan dan bandol tidak hanya terjadi pada musim tembakau saja, tetapi juga pada kehidupan sehari-hari terikat dalam hubungan pertemanan. Dalam tautan juragan dan bandol terjalin hubungan yang saling menguntungkan, saling mengisi dan saling membutuhkan. Oleh karena itu, berlakulah prinsip ABS. Dalam keadaan tertentu, singkatan ABS bisa berarti "Asal Bapak Senang" dan "Asal Bawahan Suka". Walaupun kedua belah pihak saling menguntungkan, namun keuntungan yang dipetik - secara ekonomi -lebih condong ke pihak juragan. Sehingga dapat dikatakan secara ekonomi bahwa tautan tersebut adalah "persahabatan yang berat sebelah". Perilaku Kerja Pialang Tembakau Selama ini perbincangan mengenai tata niaga tembakau difokuskan di seputar masalah harga. Kenyataannya, tata niaga 81
tembakau tidak semudah itu. Banyak faktor yang cukup kompleks - seperti masalah pemasaran, sistem informasi, rafaksi, kuantum contoh, percampuran tembakau, tingkat mutu, permainan timbangan, sampai keterlibatan pemerintah - bertalian satu sama lain. Dalam wah ana the general socio-economic setting seperti itulah para pialang tembakau berperilaku dalam kegiatan kerja. Pialang tembakau tidak akan berperilaku persis sarna pada semua keadaan. Pada saat tertentu dia akan berperilaku dengan cara tertentu, dan di saat yang lain dapat pula berperilaku dengan cara yang lain. Rational choices telah menempatkan mereka pada suatu keadaan yang mereka anggap paling baik. Pemerian komparasi liku-liku rational choices oleh lima pialang tembakau ditinjau dari individual life history mereka. Beberapa persamaan perilaku kerja orang Madura dan orang ketunman Cina dalam penelitian ini ialah : 1. Bekerja keras pada musim panen tembakau, karena panen tembakau hanya berlangsung dua atau tiga bulan saja dalam satu tahun. Mereka bekerja lebih dari delapan jam/ hari. Grader tembakau rajangan (Haji Ali, Haji Syamsul, Sing, dan Hok) hanya dapat bekerja sampai pukul 17.00 WIB saja, karena penilaian warna tembakau rajangan hanya dapat dilaksanakan dengan bantuan cahaya matahari. Cahaya matahari tidak terlalu berpengaruh pada penilaian warna tembakau krosok, karena daunnya lebih besar dan warnanya mudah dilihat. Oleh karena itu, Beng dapat bekerja sampai pukul 22.00 WIB; 2. Penilaian mutu tembakau bersifat manual yang lebih didasarkan atas penglihatan, pegangan, dan penciuman. 82
Selera dari pabrik rokok menentukan unsur mana yang lebih dipentingkan. Urutan jenis tembakau yang disenangi ialah tembakau gunung, tembakau tegal, baru kemudian tembakau sawah; 3. Transaksi perdagangan dengan para bandol lebih banyak didasarkan pada kepercayaan, misalnya pemberian uang kas tanpa bunga dan agunan; 4. Memperoleh perlindungan dari pabrikan berupa modal tanpa bunga dan agunan, komisi dalam tiap transaksi, serta seluruh biaya pemrosesan (unting, pres, dsb.) ditanggung pabrikan; 5. Memanfaatkan arus inforrnasi yang bersifat tradisional, yang telah ber langsung selama beberapa generasi. Arus informasi keadaan tanaman tembakau berasal dari petani, kemudian berturut-turut secara hirarkhis kepada bandol, juragan, dan pembeli dari pabrik rokok. Sedangkan arus informasi rencana pembelian tembakau berasal dari pembeli dari pabrik rokok, kemudian berturut-turut kepada juragan, bandol, dan petani. Haji Ali dan Hok memanfaatkan selamatan gudang sebagai sarana penyebaran informasi, sedangkan Haji Syamsul, Beng, dan Sing menggunakan pertemuan yang bersifat informal. Mereka enggan melibatkan lembaga-lembaga yang dibentuk pemerintah - seperti Pusat Informasi Tembakau, Koperasi Unit Desa, Lembaga Tembakau Jawa Timur, maupun Dinas Perkebunan - dalam arus informasi; 6. Modal awal diperoleh dari warisan (Haji Ali dan Sing) atau usaha sendiri (Haji Syamsul, Beng, dan Hok). Perbedaan perilaku kerja orang Madura dan orang keturunan Cina dalam penelitian ini ialah: 83
1. Haji Ali dan Haji Syamsul melibatkan anggota keluarga dalam kegiatan kerja mereka. Tidak demikian halnya dengan Beng, Sing, dan Hok; 2. Penghasilan pada musim panen tembakau yang diperoleh Sing dan Hok lebih besar dibanding Haji Ali dan Haji Syamsul. Penghasilan yang terbesar diperoleh Haji Ali dan Hok dari komisi pabrikan, Haji Syamsul dan Beng dari potongan berat timbangan, sedangkan Sing dari rekayasa harga. Haji Ali memperoleh penghasilan dengan cara-cara yang lazim dalam perdagangan tembakau Madura yaitu komisi dari pabrikan, ret-ret, gur-gur, serta kenaikan harga tembakau yang disimpan. Cara-cara yang kurang lazim digunakan oleh Haji Syamsul dan Beng berupa potongan berat/timbangan, Sing berupa rekayasa harga, dan bahkan serta Hok menggunakan potongan berat/timbangan rekayasa harga sekaligus; 3. Di samping untuk memenuhi kebutuhan keluarga, penghasilan mereka digunakan untuk maksud yang berbeda. Haji Ali menyisihkan untuk naik Haji, zakat dan dakwah, sedangkan Sing dan Hok acapkali memberi sumbangan sosial melalui pemuka agama / masyarakat dengan kalkulasi untung-rugi; 4. Sebagian penghasilan mereka diinvestasikan dalam bentuk simpanan tembakau. Sisanya dalam berbagai bentuk investasi lain. Namun, akumulasi modal lebih mungkin dilakukan oleh Beng, Sing, dan Hok, karena mereka bertumpu pada keluarga inti; 5. Perbedaan paling mencolok ialah di luar musim panen tembakau. Beng dan Hok memanfaatkan waktu untuk bekerja di bidang yang ada kaitannya dengan keahlian 84
mereka. Sing memanfaatkan waktu untuk merintis bidang usaha lain. Haji Ali tidak bekerja. Haji Syamsul mencoba membuka pabrik rokok, namun gagal. Beng, Sing, dan Hok memiliki jaringan kerja yang lebih luas, serta lebih berani menanggung risiko untuk memaksimalkan keuntungan, jika dibanding Haji Ali dan Haji Syamsul. Penghasilan terbesar diperoleh oleh Sing, kemudian berturut-turut di bawahnya ialah Hok, Haji Ali, Beng dan Haji Syamsul. Namun, apabila keberhasilan perilaku kerja diukur dari rasio antara jumlah pembelian dengan luas gudang, maka urutan keberhasilan adalah Bcng 457 kg/m2, Hok 332 kg/m2, Sing 291 kg/m2, Haji Ali 248 kg/m2, dan Haji Syamsul 133 kg/m2. Sedangkan rasio antara penghasilan dengan jumlah pembelian ialah Hok Rp 749,OO/kg, Sing Rp 605,OO/kg, Haji Syamsul Rp 592,OO/kg, Haji Ali Rp 349,OO/kg, dan Beng Rp 223,OO/kg. Rasio untuk Beng paling rendah, karena Beng membeli tembakau krosok yang harga pembeliannya hanya 1/5 harga tembakau rajangan. Bagi Haji Ali, bekerja keras merupakan ibadah yang sesuai dengan ajaran agama Islam dan nilai budaya Madura. Perilaku kerja Haji Ali merupakan ungkapan dari world view yang dipandang luhur yaitu agama Islam dan norma yang ideal. Bagi Haji Syamsul, Beng, Sing, dan Hok, bekerja lebih condong untuk memenuhi dorongan bertahan hidup, karena pada mereka memang tidak ada pilihan lain. Haji Syamsul bekerja keras karena tidak ada pilihan lain, di samping pengaruh nilai budaya Madura dan meniru perilaku orang keturunan Cina dalam berdagang. Beng, Sing, dan Hok bekerja keras karena tidak ada pilihan lain, di samping pengaruh nilai budaya orang keturunan Cina. Pengaruh nilai budaya orang keturunan Cina 85
berupa kalkulasi untung-rugi nampak terlihat pada Sing dan Hok, yang cenderung mencerminkan sikap "haus uang" (greedy). Dalam perdagangan tembakau di Madura, orang Madura dan orang keturunan Cina terjalin dalam hubungan yang saling menguntungkan, saling membutuhkan. Beng, Sing, dan Hok membina hubungan dengan para bandol, yang beberapa diantaranya adalah orang Madura. Sedangkan Haji Ali dan Haji Syamsul walaupun berhubungan dengan para bandol yang semuanya orang Madura, namun mereka memasok tembakau kepada orang keturunan Cina yang merupakan pembeli dari pabrik rokok. Namun, nampaknya keuntungan yang dipetik - secara ekonomi - lebih condong ke pihak orang keturunan Cina. saling mengisi dan Kesimpulan Juragan dan bandol merupakan pialang dalam perdagangan tembakau di Madura. Perilaku kerja pialang tembakau tidak persis sama pada semua keadaan. Pada saat tertentu dia akan berperilaku dengan cara tertentu, dan di saat lain bisa juga telah berperilaku dengan cara menempatkan mereka pada suatu keadaan yang mereka anggap paling baik. lain. Rational choices Perilaku kerja orang keturunan Cina berbeda dengan orang Madura. Orang keturunan Cina memiliki jaringan kerja yang lebih luas, lebih berani mengambil risiko, dan memiliki cara khas untuk memperoleh keuntungan tambahan dalam perdagangan tembakau. Cara untuk memperoleh keuntungan tambahan terlihat pada upaya untuk merekayasa harga, potongan berat atau rafaksi, maupun permainan timbangan. 86
Perilaku kerja pialang tembakau lebih dipengaruhi oleh dorongan untuk bertahan hidup, karena pada mereka memang tidak ada pilihan lain. Namun ada pula perilaku kerja yang dilakukan sebagai ungkapan dari world view mereka atas sesuatu yang dipandang luhur yaitu agama. Catatan Referensi : 1 Tembakau sebagai bahan baku utama pembuatan rokok merupakan komoditas yang kontroversial. Di satu sisi, rokok mengandung dapat mengganggu kesehatan. Namun industri rokok tetap dibutuhkan, karena terkait dengan pendapatan negara. Pada tahun 1993, sekitar empat triliun rupiah pendapatan pemerintah berasal dari rokok. (Surya, 29 Maret 1994). Bahkan pada tahun 1994, RAPBN membebankan target enam triliun rupiah dari rokok (Jawa Pos, 17 Februari 1994). tar dan nikotin yang 2 Jawa Pos, 3 Maret 1994 dan 21 Juni 1994. 3 Dinas Perkebunan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pamekasan, Evaluasi Pemasaran Tembakau Di Kabupaten Tembakau), Pamekasan Pamekasan, 1993, hal. 38-42. (Pusat Informasi Pasar 4 Dinas Perkebunan Daerah Pamekasan,Nama Dan Alamat Bandol Tembakau Dan Pedagang Pengumpul Komoditi Perkebunan Di Kabupaten Pamekasan, Pamekasan, 1993, hal. 4-12. 5 Budhi Paramita, Masalah Keserasian Budaya Dan Manajemen Di Indonesia, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1984, hal. 5; Doddi M. Judanto, "Mentalitas Agraris Dan Budaya 87
Kerja" dalam Economica, no. 26 tahun 1992, hal. 21. 6 Ray P. Cuzzort and Edith W. King, 20th Century Social Thought, New York, 1980, hal.77. ibid., hal. 81-86. 7 8 Nasikun, Suatu Strategi Pembangunan Masyarakat Desa Berparadigma Ganda", dalam Agro Ekonomika, no. 22 - XIX, tahun 1983, hal. 89. "Mencari 9 Margaret M. Poloma, Sosiologi kontemporer, Jakarta: C.V. Rajawali, 1984, hal. 5l. 10 R.A. Wallace & Alison Wolf, Contemporary Sociological Theory: Continuing The Classical Tradition, Englewood: Prentice Hall Inc, 1986, hal. 145-186; Zamroni, Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992, hal. 66-67. 11 Anthony Giddens and Jonathan H. Turner, Social Theory Today, California, 1987, hal. 195-221; Anthony Giddens & David Held, Perdebatan Klasik dan Konfemporer Mengenai Kelompok, Kekuasaan, dan Konjlik, Jakarta: Rajawali Pers, 198:2,hal.119-127. 12 Irfan Islamy, Beberapa Pandangan Tentang Kekuasaan (Suatu Catatan Ringkas), Malang, 1993, hal.5. 13 Anthony Giddens and Jonathan H. Turner, op.cit., hal. 195-221,273-306; Anthony Giddens & David Held, op.cit., hal. 119-142. 14 Irfan Islamy, op.cit., hal. 6. 15 Koentjaraningrat, "Metode Penggunaan Data Pengalaman Individu", dalam Koentjaraningrat (Ed.), Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1981, hal. 197- 212; James Dananjaya, Antropologi Psikologi, Jakarta: Rajawali Pers, 1988, hal. 111-117; Oscar Lewis, Kisah 88
Lima Keluarga, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1988, hal. 3-21. 16 Mohamad Sobary, "Kesalehan, Etos Kerja, dan Tingkah Laku Ekonomi: Studi Kasus Sektor Informal Di Ciater", dalam Sofian Effendi dkk. (Ed.), Membangun Martabat Manusia, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1993, hal. 583. ----------ooOoo---------- Etnografi Kritis*⁾ Etnografi kritis adalah etnografi konvensional dengan tujuan politik. Menurut Madison, etnografi kritis diperlukan untuk menjelaskan dua hal yaitu: posisi etnografi kritis dan dialog yang berbeda. Posisi etnografi kritis dimulai dengan tanggung jawab etis untuk menangani proses ketidakadilan. Tanggung jawab etis yang dimaksudkan adalah rasa kewajiban dan komitmen yang kuat berdasarkan pada prinsip-prinsip moral Etnografer kritis kebebasan manusia dan kesejahteraan. mengkritik status quo terhadap asumsi yang diterima begitu saja dengan mengungkap operasi kekuasaan. Etnografi kritis menyelidiki kemungkinan lain untuk menantang institusi, rezim pengetahuan, dan praktik sosial yang membatasi pilihan, membatasi makna, dan merendahkan identitas dan komunitas. Etnografi kritis menolak domestikasi dan menambah pengertian tentang politik. Artinya etnografi kritis harus melanjutkan tujuannya dari sekadar politik ke politik posisionalitas. Dia akan menggunakan sumber daya, keterampilan, dan hak istimewa yang tersedia untuk membuat aksesibilitas terhadap suara dan pengalaman subjek yang kisahnya. Ini berarti etnografer kritis berkontribusi pada pengetahuan emansipatoris dan wacana 89
keadilan sosial. Mengikuti pemikiran Michelle Fine (1994), maka posisi etnografer kritis adalah sebagai advokat dalam mengungkap efek material dari lokasi yang terpinggirkan sambil menawarkan alternatif untuk melawan struktur kekuasaan yang mengelilingi subyek. Etnografi kritis juga memiliki makna sebagai "etnografi refleksif". Sebuah paradigma penelitian tentang diri, posisi otoritas diri, dan memiliki tanggung jawab moral terhadap representasi dan interpretasi diri. Paradigma ini memulai dengan bertanya tentang apa yang akan dilakukan dengan penelitiannya dan siapa yang akhirnya akan mendapat manfaat? Siapa yang memberi wewenang untuk mengklaim di mana diri berada? Bagaimana pekerjaan akan membuat perbedaan dalam kehidupan orang-orang? Etnografi refleksif disebut juga sebagai etnografi postkritik karena kritiknya terhadap objektivitas yang bersifat kontras dengan filosofi metodologi kerja lapangan yang bebas nilai yang mendukung evaluasi analitik dari model ilmu alam. Etnografi kritis juga disebut oleh sebagian orang sebagai "etnografi baru" (Goodall, 2000) yang tidak hanya mengkritik gagasan tentang objektivitas, tetapi juga harus mengkritik gagasan tentang subjektivitas. Artinya etnografi baru kritis terhadap peneliti agar mencerminkan posisi, pilihan, dan efek kekuatannya sendiri. Etnografi "baru" atau pascakritik ini adalah langkah untuk mengontekstualisasikan posisi kita sendiri, sehingga membuatnya mudah diakses, transparan, dan rentan terhadap penilaian dan evaluasi. Dengan cara ini, etnografer mengambil tanggung jawab etis untuk subjektivitas dan perspektif politik sendiri, dan menolak jebakan egoisme. Peneliti etnografi kritis menciptakan dialog yang mendalam dan berbeda karena berhadapan dengan dunia empiris 90
yang 'berbeda' (otherness). Hal ini menunjukkan adanya unsur subyektifitas. Namun demikian seorang etnografer kritis tidak identik dengan subjektivitas. Subjektivitas berada dalam domain posisionalitas yang mensyaratkan melampaui diri sendiri. Peneliti etnografi kritis adalah subyek dalam dialog dengan yang berbeda menciptakan pertemuan dengan berbagai pihak dalam suatu perjumpaan yang di dalamnya ada negosiasi dan dialog layak yang menuju makna-makna yang substansial dan membuat perbedaan di dunia pihak lain. Conquergood membingkai dialog sebagai kinerja untuk menyatukan diri dan yang Lain sehingga mereka dapat saling bertanya, berdebat, dan saling menantang. Dialog dibingkai sebagai kinerja untuk menekankan persekutuan yang hidup dari interaksi yang dirasakan, diwujudkan dan keterlibatan antara manusia. Dialog adalah perbedaan dan persatuan, baik kesepakatan maupun ketidaksepakatan, baik pemisahan dan penyatuan. Mengutip pendapat Mikhail Bakhtin (1984) menulis bahwa saya sadar akan diri saya dan menjadi diri sendiri hanya sambil mengungkapkan diri saya untuk orang lain, melalui orang lain, dan dengan bantuan orang lain. Tindakan paling penting yang membentuk kesadaran diri ditentukan oleh hubungan dengan kesadaran lain. Selanjutnya Madison menjelaskan bahwa peneliti yang terlibat dalam etnografi kritis membutuhkan teori dan metode. Ketegangan antara teori dan metode ini dapat diatasi dengan menekankan apa yang signifikan tentang masing-masing sebagai bidang yang terpisah dan sebagai entitas yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Joe L. Kinchloe dan Peter McLaren (2000), teori kritis menemukan metodenya dalam etnografi kritis. Dalam pengertian ini, etnografi menjadi "melakukan" atau 91
"kinerja" dari teori kritis. Etnografi kritis adalah teori kritis menggambarkan dalam pendekatan teori kritis sama artinya dengan menggambarkan tujuan etnografi kritis. Akar pemikiran kritis sebagai "pemberontakan intelektual" menyiratkan penilaian evaluatif makna dan metode dalam penelitian, kebijakan, dan aktivitas manusia. Pemikiran kritis menyiratkan kebebasan dengan mengakui bahwa keberadaan sosial yang beragam untuk bertindak dan mengubah interpretasi subyektif dan kondisi objektif. tindakan. Jim Thomas (1993), Metode dalam Etnografi Kritis. Menurut Madison, metode adalah serangkaian prosedur untuk mencapai tujuan. Mengutip pendapat Corrine Glesne (1999) menjelaskan bahwa prosedur metodologis untuk peneliti kualitatif meliputi: (a) menyatakan tujuan, (b) merumuskan masalah, (d) mengembangkan kerangka waktu, (e) mengumpulkan dan menganalisis data, dan (f) menyajikan hasil. Selanjutnya mengutip pendapat James Spradley (1979) menyatakan urutan metodologis yang mirip dengan Glesne's yaitu: (a) memilih masalah, (b) merumuskan hipotesis, (c) mengumpulkan data, (d) menganalisis data, dan (e) menuliskan hasilnya. (c) menentukan populasi penelitian, langkah-langkah untuk membantu dalam proses pengembangan pertanyaan penelitian secara spesifik dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: Madison selanjutnya menjelaskan Setelah meninjau literatur tentang topik, catat apa yang memicu minat penelitian. 92
Gabungkan daftar ini dengan minat peneliti kemudian menulis dan terus menulis. Ketika peneliti kehabisan tenaga menuliskan semua pertanyaan, tema menyeluruh akan muncul. Hal ini bertujuan untuk membuat koneksi dan membangun kelompok ide. Buatlah kalimat topik atau sub-judul baru dalam bentuk pertanyaan yang paling mencerminkan gabungan dari pertanyaan dalam masing-masing kelompok. Setelah peneliti mengembangkan ringkasan atau topikal untuk masing-masing cluster, pertanyaan peneliti lebih fokus terhadap masalah penelitian. Proses selanjutnya yang dijelaskan oleh Madison adalah mempersiapkan lapangan penelitian. Ada dua bagian yang dapat dilakukan dalam mempersipakan lapangan yaitu The Research Design and Lay Summary. The research design (desain penelitian) adalah perhatian utama dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan akses. Sebagai seorang peneliti kualitatif harus mempertimbangkan bagaimana peneliti memasuki wilayah subyek dengan etis dan efektif. Poin-poin yang perlu diperhatikan dalam desain penelitian: Merumuskan pertanyaan penelitian. Menjelaskan metode pengumpulan Merumuskan pertanyaan penelitian. Menjelaskan metode pengumpulan yang (a) peneliti sebagai coperformer memperhatikan: (peserta); (b) jenis, gaya, dan teknik wawancara; (c) catatan lapangan dan teknik pencatatan data; (d) proses pengkodean data; dan (e) kerangka kerja teoritis untuk analisis dan interpretasi data 93
Penggambaran metode etis peneliti dalam menempatkan hak, kesejahteraan kepentingan, privasi, kepekaan, dan memberikan laporan Mendeskripsikan populasi penelitian yang meliputi (a) lokasi geografis, (b) deskripsi mata pelajaran, (c) norma dan aturan, (d) signifikan sejarah dan konteks budaya, dan informan kunci atau coperformer dalam populasi (e) ekspektasi untuk subjek untuk melindungi Garis besar kerangka penelitian untuk menjelaskan (a) bidang, (b) pengumpulan data, (c) keberangkatan, (d) pengkodean dan analisis, dan (e) penyelesaian laporan tertulis. Law Summary (ringkasan awal) subjek berfungsi untuk membantu memahami siapa peneliti, apa yang peneliti lakukan, dan apa peran mereka dalam proses tersebut. Ringkasan awam, seperti desain penelitian, hanya berfungsi sebagai panduan atau peta dan bertujuan untuk menjelaskan proyek penelitian anda kepada orang-orang yang menjadi pusatnya. Oleh karena itu, mereka punya hak untuk tahu, dan peneliti memiliki jawab untuk menjelaskan keberadaan peneliti dalam hidup mereka. Law Summary harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: tentang tanggung 1. Siapa peneliti? Apa latar belakang peneliti dan dari mana peneliti datang? Peneliti menjelaskan afiliasi atau sponsor institusi, dan jika diperlukan, informasi tentang budaya kultur, etnis, atau identitas pribadi. 2. Apa yang peneliti lakukan dan mengapa? Kenapa peneliti ada di tempat khusus ini? 3. Apa sebenarnya yang direncanakan peneliti untuk dilakukan di sini dan untuk tujuan apa? Peneliti 94
menjelaskan: (a) apa yang memotivasi atau mengilhami peneliti tentang kehidupan mereka, (b) metode penelitian apa yang digunakan atau bagaimana peneliti untuk mengumpulkan data, (c) hasil seperti apa yang diinginkan peneliti dan apa yang peneliti harapkan untuk berkontribusi terhadap perubahan sosial. 4. Apa yang akan peneliti lakukan dengan hasil studinya? Apa yang terjadi pada informasi yang peneliti kumpulkan setelah peneliti pergi? Bentuk informasi (buku, apa yang disampaikan peneliti seperti pertunjukan, kelas, tugas dll). Peneliti akan menjelaskan bagaimana, di mana, dan kepada siapa ini akan diberikan atau didistribusikan. kebijakan, laporan, informasi 5. Bagaimana informan dipilih? Mekanisme apa yang akan digunakan peneliti untuk mendapatkan akses ke informan untuk berbicara dan berinteraksi? Peneliti menjelaskan metode dan bagaimana peneliti bisa menemukan dan menemui mereka. Misalnya, melalui pengantar dari peserta kunci atau penghubung masyarakat, dengan bantuan dari lembaga dan jaringan terkait, melalui mulut ke mulut, melalui "efek bola salju" atau "selentingan," sebagian juga dengan "nongkrong" di situs lokal seperti gereja, pertemuan sosial, aksi unjuk rasa, dan sebagainya. 6. Apa manfaat atau risiko yang mungkin bagi peserta? Apa yang akan didapatkan peserta dengan kehadiran peneliti dalam kehidupan mereka? Peneliti akan mengungkapkan apa perbedaan kehadiran peneliti pada situasi atau informan. Bila pengalaman yang mempengaruhi 95
diperlukan peneliti memastikan kerahasiaan dan anonimitas informan. 7. Seberapa sering dan berapa lama peneliti bertemu untuk wawancara dan melakukan observasi? Peneliti akan memberi tahu mengapa harus bertemu dengan mereka 8. Bagaimana dan dengan cara apa peneliti meminta izin peserta, mencatat tindakan, pengalaman, dan kata-kata mereka? Pada bagian selanjutnya, Madison menjelaskan tentang interviewing and field techniques (wawancara dan tehniknya di lapangan). Mengutip pendapat Rubin & Rubin (1995), Madison menjelaskan bahwa wawancara adalah pengalaman khas penelitian lapangan. Wawancara etnografis bertujuan membuka makna dan menemukan "kebenaran. Orang yang diwawancarai bukan objek, tetapi subjek sebagai agensi dan pelaku sejarah. Pewawancara dan orang yang diwawancarai adalah bentuk kemitraan dan berdialog untuk membangun memori, makna, dan pengalaman bersama. Tujuan utama adalah untuk mencari informasi yang valid dan dapat diandalkan, dengan pewawancara mengarahkan pertanyaan dan orang yang diwawancara menjawab mereka sejujur mungkin. Wawancara etnografi adalah wawancara untuk membuka jendela subjektivitas individu dan milik kolektif, yang dipahami sebagai I am because we are and we are because I am (aku karena kita dan kita karena aku). Wawancara etnografis dapat meliputi tiga bentuk: 1) oral history, yang menceritakan peristiwa sosial historis yang tercermin dalam kehidupan atau kehidupan individu yang mengingatnya dan mengalaminya; 2) personal narative yang merupakan perspektif, pengalaman, atau sudut pandang; dan 96
3) topical interview, bertujuan untuk menampilkan kepada subjek tertentu, seperti program, masalah, atau proses. Pada penjelasan berikutnya Madison menekankan pentingnya memformulasi pertanyaan sebagai bagian yang menarik dan penting dalam wawancara. Secara umum disarankan bagi peneliti memiliki tingkat pemahaman dasar tentang bidang-bidang terkait sejarah umum, makna, praktik, institusi, dan kepercayaan. Peneliti dalam melakukan wawancara harus menghabiskan waktu untuk mendengarkan, mengamati, dan berinteraksi di lapangan sambil menyusun catatan lapangan yang luas agar dapat memberikan dasar pengetahuan dan pengalaman yang memadai. Madison menyajikan dua model untuk mengembangkan pertanyaan yang mengadaptasi model yang telah dikembangkan oleh Michael Patton (1990) dan James P. Spradley (1979). a. Model Patton Peneliti melakukan wawancara yang menggunakan model Patton, mengembangkan pertanyaan dengan mengikuti prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Pertanyaan Perilaku atau Pengalaman. Pertanyaan perilaku atau pengalaman membahas tindakan nyata manusia dan cara "melakukan." Contoh: Saya perhatikan bahwa sebagian besar siswa kulit hitam bersatu dan mengklaim ruang mereka sendiri di kampus. Mereka makan bersama di ruang makan; mereka berkumpul di antara mereka sendiri di luar Wicker Hall; mereka duduk bersama di kelas dan sebagainya. 2. Pertanyaan Opini atau Nilai. Opini atau pertanyaan nilai membahas tentang keyakinan, penilaian, kepercayaan, atau persuasi tertentu terhadap suatu 97
fenomena. Pertanyaan opini lebih bersifat individual, sementara pertanyaan nilai lebih condong ke arah prinsip panduan dan cita-cita yang berasal dari pengaturan sosial formal atau informal. Contoh: Menurut pendapatmu, mengapa siswa kulit hitam berperilaku seperti ini? Nilai apa yang diyakini dalam berperilaku tersebut? 3. Pertanyaan Perasaan. Pertanyaan perasaan membahas emosi, sentimen, dan nafsu. Pewawancara tidak peduli dengan kebenaran atau validitas sebuah fenomena, tetapi bagaimana perasaan seseorang tentang hal itu atau secara emosional terpengaruh olehnya. Contoh: Bagaimana perasaan anda secara pribadi tentang perilaku ini? Bagaimana perasaan anda tentang kehadiran siswa kulit hitam? 4. Pertanyaan Pengetahuan. Pertanyaan pengetahuan membahas informasi yang dimiliki peserta fenomena seperti dari mana pengetahuan ini berasal dan bagaimana pengetahuan itu diperoleh. Contoh: Apa akar sejarah dari perilaku semacam ini? Bagaimana pengaruhnya terhadap masyarakat yang lebih besar? Apakah siswa kulit hitam berkeinginan untuk berperilaku seperti ini? tentang suatu 5. Pertanyaan Sensorik. indera dan manusia. Pertanyaan sensorik membahas Pertanyaan ini menekankan pada sensasi tentang bagaimana tubuh mendengar, merasakan, menyentuh, mencium, dan melihat fenomena. Contoh: Bagaimana tubuh anda, indra anda, bereaksi pada saat-saat melihat penderitaan siswa kulit hitam lainnya? 98
6. Pertanyaan Demografis. latar belakang dan demografis membahas Pertayaan informasi konkret dan praktis mengenai lokasi, populasi termasuk kelahiran, kematian, dan lainnya. Informasi ini "Berapa terkait dengan populasinya mahasiswa kulit hitam di kampus dan berasal dari negara mana sajakah mereka? Lebih banyak pria atau wanita? Mereka berasal dari etnis mana sajakah? statistik populasi. Contoh: b. Model Spradley Spradley (1979) mengembangkan pertanyaan penelitian dalam penelitian kualitatif dengan memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut: 1. Descriptive Questions. Pertanyaan deskriptif merupakan penggambaran fenomena konkret. Fokusnya bukan ide, abstraksi, dan emosi. Spradley menambahkan bahwa pertanyaan deskripsi meliputi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: a. Tour Question ini (pertanyaan menggambarkan ruang, waktu, peristiwa, orang, kegiatan, atau objek sebagai deskripsi verbal tentang ciri-ciri budaya. Contoh: Bisakah anda menggambarkan rata-rata hari kerja di kafetaria? Bisa anda menggambarkan ruang kafetaria itu sendiri, yaitu, berbagai ruangan, area memasak, dan lounge ? tur). Pertanyaan b. Example Question (pertanyaan contoh). Pertanyaan contoh diajukan untuk mendapatkan contoh tentang kekhususan atau kejelasan fenomena. Contoh: Dapatkah anda menceritakan contoh hari kerja tertentu c. Experience Questions (pertanyaan pengalaman). agar pertanyaan Spradley (1979) menyarankan 99
pengalaman digunakan setelah mengajukan pertanyaan tur. Contoh: pada dasarnya, anda bertanya kepada para peserta bagaimana caranya mengalami adegan atau subjek yang baru saja dijelaskan. Bagaimana kamu mendeskripsikan pengalaman hari itu ketika anda dan pekerja untuk mogok? Apa yang anda lakukan dengan tepat dan bagaimana perasaan anda tentang hal itu? kafetaria lainnya memutuskan d. Native-Language Questions (pertanyaan bahasa asli). Menurut Spradley (1979), informan dan ahli etnografi memiliki budaya masing-masing. Peneliti etnografi harus bisa menyikapi makna yang lebih besar, implikasi, dan simbolis nilai yang tertanam dalam bahasa sehari- hari informan. Contoh: Mengapa anda memilih teman yang berhidung pesek? 2. Structural or Explanation Questions. Pertanyaan struktural atau penjelasan adalah pertanyaan tentang struktur sosial sistem atau kekuasaan. Pertanyaan struktural merujuk pada pertanyaan yang membutuhkan penjelasan untuk melengkapi dan pertanyaan ditanyakan deskriptif. Contoh: Bisakah Anda membantu saya memahami bagaimana para pekerja melakukan mogok agar mendapatkan tuntutannya? bersamaan dengan atau seperti dalam institusi 3. Contrast Questions. Pertanyaan kontras adalah pertanyaan perbandingan. Spradley (1979) menguraikan tiga prinsip untuk memunculkan pertanyaan kontras, yaitu: (1) the use principle: yaitu pertanyaan yang digunakan untuk menemukan makna simbol secara unik dan berbeda; (2) the similarity principle: yaitu pertanyaan tentang kesamaan 100
makna simbol yang dapat ditemukan dengan mencari tahu bagaimana itu mirip dengan simbol lain; (3) the contrast principle, pertanyaan untuk mencari tahu bagaimana perbedaan simbol-simbol itu muncul. Pertanyaan kontras dapat berupa berbagai bentuk perbedaan yang bersifat implisit atau eksplisit. Pertanyaan kontras juga berasal dari dua atau lebih fenomena. Contoh: Bagaimana pemogokan jika dibandingkan dengan pemogokan buruh kampus lainnya? Bagaimana dengan pemogokan sampah? Selain dua model di atas, Madison menambahkan lima elemen untuk memperkaya formulasi pertanyaan dalam wawancara yaitu: 1. Advice Questions. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan saran sebagai pilihan lain model, formula. Contoh: "Apa saran yang akan anda berikan kepada ..." atau "Apa yang akan anda katakan kepada orang lain yang ...." "Nasihat apa yang akan anda berikan kepada buruh kampus lain yang dibayar rendah, terlalu banyak bekerja?" Pertanyaan saran sangat membantu membahas beberapa saran yang ditetapkan oleh Patton (1990), seperti perilaku, perasaan, pengetahuan, dan pendapat. 2. Quotation Questions. Peneliti mengulangi kutipan langsung dari orang lain dan meminta tanggapan adalah model lain yang efektif untuk menambah pemahaman peneliti tentang masalah-masalah abstrak, seperti perasaan dan pendapat. Contoh: "Seseorang pernah berkata, ... ' Bagaimana menurut anda?" 3. Once-Upon-a-Time Descriptive Questions. 101
Pertanyaan ini paling efektif ketika pewawancara yakin bahwa orang yang diwawancarai mampu menceritakan kisah berdasarkan pertanyaan sebelumnya yang mengungkapkan pengalaman, pendapat, pengetahuan, dan sebagainya. Contoh: "Bisakah Anda menggambarkan waktu kapan ..." atau "Apakah anda akan memberi tahu cerita tentang waktu ketika anda. ... "" Bisakah anda memberi tahu saya tentang saat ketika anda merasa paling tidak dihargai oleh seorang siswa dan memutuskan untuk membiarkan orang itu tahu bagaimana perasaanmu? " 4. Initial Brainstorming. Ketika peneliti pertama kali mulai mencoba merumuskan pertanyaan anda, peneliti membaca ulang pertanyaan atau masalah penelitian beberapa kali dan kemudian bertanya pada diri sendiri: "Jika ini yang harus saya pahami, lalu apa yang saya butuhkan untuk mengetahuinya agar menjawab pertanyaan atau mengatasi masalah? " proses selanjutnya peneliti akan membuat daftarkan semua pertanyaan muncul dan mencatatnya. 5. The Puzzlement. Mengikuti pendapat Lofland dan Lofland (1984) yang menyarankan peneliti untuk melatih menjawab pertanyaan: "Ada apa dengan hal ini yang merupakan teka-teki bagi saya? Apa yang saya lihat di depan saya?" Lofland dan Lofland menyatakan bahwa dengan menyortir pertanyaan, peneliti diharapkan dapat melanjutkan membuat pertanyaan yang umum menuju topik yang memiliki desain global atau komprehensif . 102
Pada bagian selanjutnya, Madison menjelaskan tentang etika melakukan wawancara agar peneliti dan informan dapat membangun hubungan yang harus memperhatikan hal-hal berikut ini: 1. Mindful Rapport. Penting untuk diingat di awal bahwa hubungan antara perasaan peneliti dan informan adalah menjaga antara kenyamanan, kesepakatan, dan kepercayaan pewawancara dan orang yang diwawancarai. Hal yang perlu diingat peneliti bahwa menjadi pendengar yang baik adalah seni dan kebajikan. 2. Anticipation Peneliti memiliki perasaan antisipasi tentang sukacita ataupun kecemasan. Peneliti harus bisa membuat catatan untuk menggambarkan tersebut, lapangan mengembangkan tingkat dan memahami kegembiraan dan kecemasan menjadi informasi yang baik. hal bahwa 3. Positive Naiveness Sebagai ahli etnografi, harus berangkat dari tingkat ketidaktahuan dengan bertanya pada yang tahu. Di lapangan, peneliti menampilkan diri sebagai individu yang polos. Kenaifan positif adalah mengakui bahwa peneliti tidak tahu dan peneliti harus mengandalkan kerendahan hati pada orang lain dan percaya pada pengetahuan dari orang yang tahu. 4. Active Thinking and Sympathetic Listening Dalam etnografi kritis orang yang diwawancarai dan pewawancara sebagaimana digambarkan oleh Rubin dan Rubin (1995) merupakan "mitra percakapan." Kualitas percakapan yang berkembang dari wawancara menjadi hal 103
yang bermakna dan merupakan faktor kunci dari hubungan yang dihasilkan oleh pemikiran aktif dan mendengarkan dengan penuh simpatik. 5. Status Difference Hal penting untuk disadari oleh peneliti adalah perbedaan dan status kekuatan. Seorang peneliti memiliki kekuatan untuk mewakili informan untuk menjelaskan suatu fenomena. Peneliti harus memiliki cara-cara untuk memberikan keuntungan bagi orang lain. 6. Patiently Probing Selama sesi wawancara, terus bermunculan dan membuat peneliti merasa perlu mendapatkan pemahaman yang lebih dalam atau lebih jelas. Peneliti harus menyelidiki lebih jauh dan membutuhkan kesabaran dan pengertian. Oleh karena itu, penyelidikan harus dilakukan dengan lembut, dengan hormat, dan, bila perlu, dengan bantuan. topik dan pertanyaan 7. The Gorden Model Mengutip pendapat Raymond L. Gorden (2003), Madison menambahkan penjelasan tentang pentingnya serangkaian dimensi sosiopsikologis yang mempengaruhi wawancara untuk membantu peneliti dalam memahami subyektif tentang apa yang dikatakan dan bagaimana dikatakan. Dimensi-dimensi tersebut adalah: a. Degree of Ego Threat. Gorden (2003) menjelaskan bahwa responden cenderung untuk menahan informasi yang dia khawatirkan dapat mengancam harga dirinya. Informan akan menghindari pertanyaan atau menanggapi dengan cara yang memutarbalikkan realitas dalam upaya untuk melindungi 104
dirinya sendiri. Ketika ancaman terhadap ego diakui, ahli etnografi harus memutuskan untuk tidak mengejar pertanyaan atau untuk menutupinya dengan kata-kata penghibur secara tidak langsung. b. Degree of Forgetting. Penting untuk diingat bahwa ingatan informan adalah faktor utama dalam setiap wawancara dan bukan hanya untuk membantu orang yang diwawancarai, tetapi melihat bagaimana ingatannya diungkapkan. c. Degree of Subjective Experience. Sebagai manusia, kita menangkap pengalaman dengan menggeneralisasi fenomena. Namun sebagai peneliti, kita harus menyadari ketika generalisasi mengambil bentuk "kebenaran" yang benar-benar istimewa, hal itu merupakan pengalaman terbatas atau merupakan hasil dari pandangan dunia tertentu. d. Conscious Versus Unconscious Experience. Pengalaman bawah sadar adalah kekuatan yang kuat dalam membentuk apa artinya menjadi manusia. Kesadaran terdiri dari apa yang kita sadari dan hanya jiwa kita; membentuk bagian yang sangat kecil ketidaksadaran membentuk bagian terbesar dari keberadaan kita. Freud (1927) membandingkan alam sadar dan bawah sadar dengan gunung es, di mana kesadaran mewakili ujungnya, kesadaran adalah medium antara kesadaran dan ketidaksadaran, dan ketidaksadaran adalah massa gunung es yang membentuk hampir 90 persen dari apa yang tidak terlihat di bawahnya air. e. Degree of Trauma. 105
Trauma adalah area yang membutuhkan hubungan untuk mendengarkan dengan simpati, mengikuti narator, menunjukkan penghargaan melalui kontak mata dan tanggapan dengan empati yang lembut. f. Degree of Etiquette. Peneliti membentuk, mengendalikan dan menulis tentang dunia sosial sehingga wawancara adalah proses dinamis yang mendasar bagi etnografi. Sehingga saat mempersiapkan wawancara dan mulai berinteraksi di lapangan peneliti hendaklah memiliki etika sebagai pendengar dan penulis yang baik. Sebagai akhir pekerjaan lapangan penelitian etnografi, menurut Madison hal yang diperlukan adalah mengkoleksi data yang diperoleh dari catatan, kaset wawancara, dan dokumen serta artefak lain. Madison mengutip pendapat Lofland & Lofland (1984) untuk melanjutkan pada tahap coding dan logging data. Coding and logging data (pengkodean dan pencatatan data) adalah proses pengelompokan dan kategori data berdasarkan tema yang telah dikumpulkan peneliti. Adapun langkah untuk menyusun coding and logging data adalah: 1. Peneliti mengelompokkan semua data yang diperoleh terhadap fokus tertentu untuk memudahkan analisis. Peneliti memilah data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung, rekaman, tempat, informan, topik umum atau masalah utama. Peneliti memisahkan jenis pengkodean tingkat tinggi yang berkaitan dengan ide-ide yang bersifat abstrak dan pengkodean tingkat rendah yang berkaitan dengan data konkret. pengelompokan kategori tentang namun hanya serupa menempatkan tidak yang 2. Proses 106
pengelompokan juga menciptakan sudut pandang untuk memandu analisis peneliti. 3. Pengkodean yang baik diperoleh dari hasil wawancara yang tepat dan detail. Karena hal ini mempertahankan presisi secara spesifik dan tematis. 4. Ketika rumpun atau kelompok data mulai terbentuk, maka peneliti akan melakukan langkah-langkah berikut: a) peneliti memeriksa setiap topik spesifik; b) peneliti membandingkan dan membedakan topik tertentu; c) peneliti akan terus memeriksa dan mencatat topik dalam setiap klaster; d) peneliti akan menemukan topik yang tumpang tindih, perbedaan, dan persamaan sebuah topik; e) setelah topik dalam setiap cluster diperiksa, peneliti akan melakukan penyesuaian untuk perbandingan dan membuat hubungan terhadap sebuah tema; f) Tema akan terus bertambah dan menemukan pola penjelasan terhadap fokus penelitian. 5. Ketika peneliti telah selesai melakukan coding dan logging data, peneliti membuat grafik atau gambar kerangka kerja organisasi, membuat pohon, klaster, kotak, atau tabel dari apa yang telah dikembangkan untuk menjelaskan koneksi, hierarki, dan perbedaan yang lebih jelas Penelitian Sjafiatul Mardliyah tentang "Aksi Budaya dan Konsientisasi pada Praktik Pendidikan Kesetaraan: Studi Etnografi Kritis di Sanggar Anak Alam dalm Perspektif Freirean" menggunakan metode etnografi kritis. 107
Aksi Budaya dan Konsientisasi pada Praktik Pendidikan Kesetaraan: Studi Etnografi Kritis di Sanggar Anak Alam dalam Perspektif Freiran**⁾ Sanggar Anak Alam Yogyakarta adalah salah satu lembaga pendidikan non formal yang memiliki visi membuka akses pendidikan, menciptakan keberdayaan dan memberikan kontribusi terhadap kebijakan wajib belajar 9 tahun yang menampilkan wajah humanis. Salam menampilkan potret pendidikan kesetaraan yang mandiri dan dibutuhkan oleh sebagian masyarakat Indonesia yang tidak bisa beradaptasi dengan pendidikan mainstream. Pendidikan mainstream dianggap hanya memudahkan mereka yang mampu menapaki tangga mobilitas sosial-ekonomi dan berhasil menempati stratifikasi sosial. Bagi yang bersangkutan, itulah keberhasilan. Bagi itulah prestasi dan kebanggan. Namun sesungguhnya yang sedang berlangsung adalah reproduksi dan peneguhan dari sebuah sistem dan bentuk kehidupan bersama yang sarat ketidakadilan. Pendidikan tidak menyentuh dimensi ekonomi-sosial yang lebih luas, karena praktik pembelajaran hanya sekedar sosialisasi dan transfer pengetahuan. Praktik pembelajaran belum mampu membantu menyelesaikan problem personal siswa, kolektif siswa di kelas, sekolah, masyarakat, dan problem ini menyebabkan kesadaran siswa tidak terbangun dan mampu sosial di berkontribusi dalam menyelesaikan problem lembaga yang meluluskannya, sosial. Faktor 108
masyarakat. Ada dua hal yaitu aksi budaya dan konsientisasi sebagai modal sosial yang sampai saat ini belum banyak mendapat perhatian serius, padahal dapat dijadikan tolok ukur untuk melihat apakah suatu sistem pendidikan itu demokratis atau otoriter dan memberdayakan siswa atau membelenggu siswa. Atas dasar alasan tersebut penelitian ini bertujuan untuk: pertama, memberikan pemahaman tentang proses aksi budaya dalam penyelenggaraan pendidikan. Kedua, memberikan pemahaman tentang bentuk aksi budaya dalam penyelenggaraan pendidikan. Ketiga, memberikan pemahaman bahwa aksi budaya dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendekatan penelitian dapat mengembangkan konsientisasi ini menggunakan pendekatan etnografi kritis. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Sekolah Salam (Sanggar Anak Alam) yang berlokasi di Nitiprayan RT 04, Jomegatan, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. Pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan menentukan jenis sampling purposeful. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Tehnik analisa data pada penelitian ini mengikuti pemikiran Miles dan Huberman. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan (verifikasi).yang bersifat siklis. Hasil penelitian ini adalah: pertama, aksi budaya (cultural action) adalah sumber daya untuk membuka aset dan mengurangi ketergantungan terhadap dominasi pendidikan Freire mainstream. mempersyaratkan praksis kepemimpinan yang bersifat revolusioner sebagai dasar lahirnya aksi budaya. Tahapan yang dilalui Sri Wahyaningsih adalah melakukan tindakan sosial, Pendidikan yang dikembangkan 109
tindakan politik berlanjut untuk tindakan budaya, dan tentang membangun kesepahaman dengan masyarakat pendidikan yang humanis. Kedua, bentuk aksi budaya yang dipraktikkan Salam adalah dialog. Dialog diciptakan dengan membentuk kehidupan baru antara pemimpin dan rakyat menjadi sebuah komuni. Perjuangan membentuk komuni dengan rakyat dilakukan dengan tekun dan telaten. Komuni mempunyai konsekuensi komunikasi dengan berbagai pihak yang mendorong terjadinya kerjasama mulai lokal, nasional, dan internasional. Dialog melahirkan ekosistem Salam yang menciptakan hubungan antara sekolah, fasilitator, orangtua dan anak yang melandasi nilai-nilai demokrasi dan kepercayaan yang bersifat politis. Hal mendasar yang dilakukan Salam adalah percaya bahwa dialog dengan rakyat dilakukan untuk merebut kepercayaan dengan memunculkan aksi pendidikan untuk kemudian mulai terdapat hubungan eksplisit antara aksi budaya untuk kebebasan, konsientisasi sebagai proyek utama, dan transendensi tingkat kesadaran. Salam mengembangkan aksi budaya dan melahirkan konsientisasi melalui upaya dialektika objektifikasi. Dialektika objektifikasi berjalan melalui praktik kurikulum dan metode belajar-mengajar sebagai hasil dari kesadaran diri-refleksi-aksi nyata. Kurikulum yang disusun sendiri dan metode riset dalam proses belajar, menunjukkan kemampuan dan ketrampilan anak di Salam untuk melihat dan mengerti kenyataan melalui Bahasa serta memahami struktur dan fenomena sosial secara umum. Praktek konsientisasi di Salam dapat dilihat pada: (1) konsientisasi dalam praktek belajar, (2) konsientisasi dalam praktek mengajar, (3) konsientisasi dalam sistem sekolah. revolusi kebudayaan. Ketiga, ----------ooOoo---------- 110
Catatan: ⁾Sebuah resitasi karya D. Soyini Madison, Critical Ethnography: Method, Ethics, and Performance, Thousand Oaks, London - New Delhi, Sage, Publications, 2005. **⁾Sjafiatul Mardliyah, Disertasi Program Doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga, 2022, dengan Promotor Prof. Dr. Hotman Siahaan dan Co-Promotor Prof. Dr. Thomas Santoso. 111
4. Fenomenologi F enomenologi adalah studi yang mempelajari fenomena, seperti gejala yang nampak, segala hal yang muncul sebagaimana dalam dikemukakan juga oleh pemikir fenomenologi, mengatakan bahwa peristiwa yang telah terjadi dapat dipahami dalam tiap proses, yaitu: (1) memahami sudut pandang atau gagasan para pelaku asli; (2) memahami arti atau makna kegiatan- kegiatan mereka pada hal-hal yang langsung berhubungan dengan peristiwa tersebut; (3) menilai peristiwa-peristiwa tersebut berdasarkan gagasan yang berlaku pada saat informan itu hidup. Proses (1) dan (2) merupakan first order understanding dan proses (3) merupakan second order understanding. pengalaman kita. Dilthey, secara Metode yang digunakan oleh fenomenologi untuk memperoleh first order understading adalah meminta peneliti aliran ini untuk menanyakan pada pihak yang diteliti guna mendapatkan penjelasan yang benar. Di sisi lain, peneliti belum cukup memahami permasalahan dengan berdasar pada informasi-informasi Peneliti berkewajiban untuk melakukan rekonstruksi agar informasi yang satu dapat dijelaskan dalam pertaliannya dengan informasi yang lain. Dalam hal ini peneliti memberikan penjelasan atau pemahaman sehingga akan diperoleh suatu makna yang baru. Makna baru inilah yang disebut second order understanding dalam metode fenomenologi atau objektivasi menurut pemahaman Berger. dari informan tersebut. Penelitian berupa deskripsi tentang Proses Pengambilan 112
Keluarga Keputusan Perjalanan Wisata Multigenerasi dan Belakang, Peran, Indonesia: PertimbanganPerjalanan, termasuk rumpun fenomenologi. Hasil wawancara disajikan secara deskriptif merupakan first order understanding. Sedangkan penilaian terhadap deskripsi dengan menggunakan análisis isi kualitatif merupakan second order understanding. Kajian Latar Proses Pengambilan Keputusan Perjalanan Wisata Multigenerasi Keluarga Indonesia: Kajian Latar Belakang, Peran, dan Pertimbangan Perjalanan*⁾ Abstrak Perjalanan wisata multigenerasi merupakan tren wisata keluarga yang terus meningkat. Perjalanan wisata multigenerasi merupakan perjalanan keluarga yang dilakukan bersama tiga atau lebih generasi, misalnya kakek-nenek, orang tua, dan anak- anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengambilan keputusan perjalanan wisata multigenerasi keluarga perjalanan multigenerasi sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif rumpun fenomenologi. Wawancara dilakukan dengan empat keluarga Indonesia yang telah melakukan perjalanan wisata multigenerasi selama lima tahun terakhir. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya beberapa pertimbangan yang berfokus pada kehadiran generasi pertama, kehadiran generasi ketiga, Indonesia serta pertimbangan 113
dan kenyamanan bersama saat merencanakan perjalanan wisata multigenerasi. Pertimbangan setiap keluarga menjadi lebih banyak setelah pandemi Covid-19 yang menunjukkan bahwa mereka menjadi lebih selektif dan berhati-hati saat merencanakan perjalanan setelah pandemi Covid-19. Secara keseluruhan, perempuan lebih banyak terlibat daripada laki- laki saat merencanakan perjalanan dan ibu merupakan anggota keluarga yang dominan dalam sebagian besar tahapan proses pengambilan keputusan perjalanan wisata multigenerasi. Hal ini menunjukkan bahwa strategi dan pesan pemasaran harus disesuaikan dengan perempuan. Keywords: Wisata keluarga, perjalanan wisata multigenerasi, pengambilan keputusan perjalanan wisata, pengambilan keputusan keluarga, perilaku konsumen. Pendahuluan Liburan merupakan saat yang tepat untuk berkumpul bersama anggota keluarga, baik di rumah ataupun melakukan perjalanan bersama ke tempat wisata. Perjalanan keluarga merupakan aktivitas bepergian jauh dari tempat tinggal dengan waktu lebih dari satu hari dan dilakukan oleh anggota keluarga minimal satu anak dan satu orang dewasa (Schänzel, Yeoman, & Backer, 2012). Perjalanan keluarga memiliki banyak manfaat baik untuk orang tua maupun untuk anak-anak, tak hanya meningkatkan keharmonisan, perjalanan keluarga juga bermanfaat untuk meningkatkan komunikasi antar anggota keluarga (Hallman & Benbow, 2007; Larsen, 2005). Dalam beberapa tahun terakhir, perjalanan multigenerasi menjadi perjalanan keluarga yang populer 114
(Yang, Khoo-Lattimore, & Yang, 2020). Perjalanan multigenerasi diartikan sebagai perjalanan keluarga yang dilakukan bersama tiga atau lebih generasi, misalnya kakek- nenek, orang tua, dan anak-anak (Lowry, 2017). Keluarga besar yang tinggal terpisah secara geografis menyebabkan ikatan multigenerasi yang lebih kuat (OECD, 2008). Perjalanan multigenerasi memungkinkan anggota keluarga yang tersebar secara geografis untuk terikat dan menciptakan kenangan abadi. Semakin banyak baby boomer menjadi kakek-nenek yang lebih sehat, lincah, dan ingin menghabiskan waktu berkualitas dan menyenangkan bersama cucu-cucu mereka (Schänzel & Yeoman, 2015). Tren perjalanan multigenerasi akan meningkat seiring dengan munculnya pandemi Covid-19. MarkPlus Inc, konsultan pemasaran di Indonesia melakukan survei cepat terkait dengan tren perjalanan setelah pandemi Covid-19. Dari survei tren perjalanan diperkirakan akan berubah setelah pandemi Covid-19, salah satunya yaitu tren liburan bersama teman akan bergeser menjadi wisata bersama keluarga dikarenakan ketakutan wisatawan pada wabah Covid-19. Griscavage, direktur pemasaran McCabe World Travel di McLean, Virginia juga memperkirakan adanya lonjakan besar dalam perjalanan keluarga dan perjalanan multigenerasi begitu orang bersedia melakukan perjalanan lagi. perjalanan wisata mengungkapkan bahwa staycation adalah tipe perjalanan yang paling diminati setelah pandemi Covid-19 dimana keluarga memilih berlibur di hotel atau tempat menginap yang tak jauh dari lokasi tempat tinggalnya 2020). tersebut, Survei Wego, situs web Penting bagi pemasar pariwisata untuk meneliti dan 115
memahami cara wisatawan mengambil keputusan agar dapat mengevaluasi strategi dan mengembangkan rencana pemasaran (Swarbrooke & Horner, 2007). Pengambilan keputusan keluarga oleh pasangan suami-istri dan peran anak-anak dalam pengambilan keputusan keluarga telah menarik minat yang cukup besar dari para peneliti pemasaran dan pariwisata (Decrop, 2005). Penelitian sebelumnya terkait pengambilan keputusan keluarga sangat berfokus pada keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak (Schänzel & Yeoman, 2015). Salah satu terus mengalami peningkatan yaitu perjalanan wisata multigenerasi (Lowry, 2017). Namun demikian, penelitian yang menggali tentang pengambilan keluarga multigenerasi masih terbatas (Yang et al., 2020). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana proses pengambilan keputusan perjalanan wisata multigenerasi dari perspektif keluarga Indonesia dan berusaha menjawab pertanyaan berikut: (a) Apa saja hal-hal yang dipertimbangkan saat merencanakan perjalanan wisata multigenerasi sebelum pandemi Covid-19? (b) Apa saja hal-hal yang dipertimbangkan saat merencanakan perjalanan wisata multigenerasi setelah pandemi Covid-19? (c) Bagaimana peran setiap anggota keluarga dalam proses pengambilan keputusan perjalanan wisata multigenerasi? tren wisata keluarga yang keputusan perjalanan wisata Tinjauan Literatur Perjalanan Multigenerasi Perjalanan keluarga menurut Schänzel et al. (2012) adalah aktivitas bepergian jauh dari tempat tinggal dengan waktu lebih dari satu hari dan dilakukan oleh anggota keluarga 116
minimal satu anak dan satu orang dewasa. Perjalanan keluarga merupakan suatu kesempatan untuk menghabiskan waktu berkumpul bersama dan melakukan aktivitas bersama- sama, hal tersebut dapat meningkatkan ikatan, waktu yang berkualitas dan kebersamaan (Hilbrecht, Shaw, Delamere, & Havitz, 2008). Perjalanan yang dilakukan oleh kelompok keluarga non-tradisional terdiri dari perjalanan kakek-nenek dengan cucu, perjalanan multigenerasi, perjalanan bersama dengan anggota dari keluarga besar (seperti bibi dan paman melakukan perjalanan dengan keponakannya), dan perjalanan orang tua dengan anak tanpa disertai oleh pasangannya (solo-parent travel) (Schänzel, Smith, & Weaver, 2005). Perjalanan multigenerasi diartikan sebagai perjalanan keluarga yang dilakukan bersama tiga atau lebih generasi, misalnya kakek-nenek, orang tua, dan anak-anak. Selama dekade terakhir, perjalanan multigenerasi telah menarik perhatian dari penyedia layanan karena beberapa alasan, seperti perubahan dalam sosio-demografi dan pola perjalanan, komposisi keluarga yang beragam dengan anggota keluarga yang tersebar, lebih banyak baby boomers menjadi kakek-nenek, dan juga anggota keluarga secara geografis hidup lebih jauh dari satu sama lain dibandingkan masa lalu (Lowry, 2017). Menurut Preferred Hotel Group (2011), perjalanan multigenerasi secara umum tumbuh karena adanya perubahan demografis dan sikap. Proses Pengambilan Keputusan Perjalanan Wisata pengambilan keputusan untuk mendefinisikan perilaku wisatawan. Menurut Rosca (2017), model perilaku wisatawan yang terlihat paling Terdapat beberapa model proses 117
lengkap merupakan model perilaku pembelian perjalanan wisata milik Mathieson dan Wall (1982) yang berisi lima tahap proses pengambilan keputusan seorang wisatawan. Berbeda dengan model perilaku wisatawan lainnya, pada tahap keempat dalam model Mathieson dan Wall (1982) terdapat tahap persiapan perjalanan yang merupakan aktivitas mempersiapkan suatu liburan (termasuk mengambil cuti dari pekerjaan, membuat bagasi, dan sebagainya) dimana menurut Rosca (2017) tahap ini harus dianggap penting untuk disebutkan dalam model perilaku pembelian perjalanan wisata yang potensial. Kemudian menurut Stanciu (2010), meskipun setiap model memiliki formulasi yang berbeda, terdapat lima tahap yang harus diikuti untuk mendefinisikan perilaku yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Lima tahap tersebut telah tercakup dalam model perilaku pembelian perjalanan wisata milik Mathieson dan Wall (1982) yang terdiri dari: ● Kebutuhan atau keinginan untuk melakukan perjalanan. Keinginan untuk melakukan perjalanan dirasakan oleh calon wisatawan dan selanjutnya dipertimbangkan apakah perjalanan tersebut memang harus dilakukan atau tidak. Pencarian informasi dan evaluasi. Pencarian informasi misalnya dengan menghubungi agen perjalanan, mempelajari brosur dan iklan-iklan, atau mendiskusikan dengan orang-orang yang berpengalaman atau dengan teman dan kerabat. Informasi ini dievaluasi dari berbagai segi seperti waktu dan uang yang 118 dilakukan
tersedia, dan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Keputusan melakukan perjalanan wisata. Keputusan ini meliputi daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi, cara bepergian, jenis akomodasi, dan aktivitas yang akan dilakukan di daerah tujuan wisata. Persiapan perjalanan dan pengalaman wisata. Wisatawan melakukan pemesanan, mempersiapkan segala kebutuhan pribadi, dan akhirnya perjalanan wisata dilakukan. Evaluasi kepuasan perjalanan wisata. Selama perjalanan, tinggal di daerah tujuan wisata, dan setelah kembali ke negara asal, wisatawan secara sadar maupun tidak sadar melakukan evaluasi terhadap perjalanan wisatanya yang akan memengaruhi keputusan perjalanan wisatanya di masa yang akan datang. Pengambilan Keputusan Keluarga Pengambilan keputusan keluarga merupakan proses yang kompleks dan dinamis karena adanya kemungkinan keputusan bersama dan adanya peran yang berbeda dari anggota keluarga dalam proses pengambilan keputusan (Ekasasi, 2005). Anggota keluarga saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain saat mengambil keputusan, dimana satu orang dapat memainkan peran tertentu atau bahkan semua peran dalam proses pengambilan keputusan. Peran-peran tersebut antara lain (Nanda, Hu, & Bai, 2007; Schiffman, Kanuk, & Hansen, 2012; Solomon, 2018): ● Inisiator: Anggota keluarga yang mengemukakan ide atau mengidentifikasi kebutuhan. Pencari informasi: Anggota keluarga yang 119
melakukan pencarian informasi. Penjaga gawang: Anggota keluarga yang merupakan pencari informasi utama dan mengontrol arus informasi mengenai produk atau layanan pada keluarga. ● Pemberi pengaruh: Anggota keluarga yang mencoba memengaruhi hasil keputusan. Pengambil keputusan: Anggota keluarga yang memiliki kekuatan formal atau informal untuk membuat keputusan pembelian akhir. Pembeli: Anggota keluarga yang sesungguhnya melakukan pembelian produk atau layanan tertentu. ● Asisten yang menyiapkan: Anggota keluarga yang menyiapkan produk untuk dikonsumsi oleh anggota keluarga lainnya. Pengguna: Anggota keluarga yang menggunakan atau mengonsumsi produk atau layanan tertentu. Terdapat dua tipe dasar keputusan pembelian dalam keluarga menurut Solomon (2018) yaitu keputusan pembelian konsensual dan akomodatif. Dalam tipe keputusan pembelian konsensual, anggota keluarga menyetujui pembelian yang diinginkan tetapi mungkin ada diskusi atau perbedaan kecil tentang bagaimana pembelian dilakukan. Dalam tipe keputusan pembelian akomodatif, anggota keluarga memiliki preferensi atau prioritas yang berbeda dan anggota keluarga tidak dapat menyetujui keputusan pembelian tertentu. Anggota keluarga mungkin menggunakan tawar-menawar, paksaan, kompromi atau mungkin menggunakan kekuatannya untuk mendapatkan kesepakatan. 120
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif fenomenologi. Penelitian deskriptif menyajikan gambaran detail tentang masalah atau jawaban atas pertanyaan penelitian yang berfokus pada bagaimana suatu fenomena sosial terjadi (Neuman, 2014). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan memahami bagaimana proses pengambilan keputusan perjalanan wisata multigenerasi dari perspektif keluarga Indonesia. rumpun Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini merupakan keluarga Indonesia yang pernah melakukan perjalanan wisata multigenerasi yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek- nenek, orang tua, dan anak-anak tanpa keluarga inti dari anggota keluarga lain seperti keluarga bibi atau paman. Perjalanan multigenerasi harus dilakukan selama lima tahun terakhir, yaitu dari tahun 2016 hingga 2020. Dalam penelitian ini, perjalanan wisata didefinisikan sebagai perjalanan jauh dari rumah selama lebih dari tiga hari dimana keluarga menggunakan fasilitas penginapan komersial dan tujuan utamanya bukan untuk bisnis atau mengunjungi kerabat. Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan satu informan kunci dari setiap keluarga yang banyak terlibat dalam perencanaan perjalanan multigenerasi. Informan kunci setiap keluarga berasal dari generasi kedua. Selain melakukan wawancara dengan empat informan kunci, wawancara juga dilakukan dengan satu informan yang merupakan generasi Empat keluarga 121
pertama dari salah satu keluarga dan satu informan yang merupakan generasi ketiga dari salah satu keluarga, sehingga terdapat enam orang informan yang berpartisipasi. Profil sosiodemografi informan dapat dilihat pada Tabel 1. Deskripsi lebih lanjut mengenai keluarga yang berpartisipasi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Profil Sosiodemografi Informan Tabel 2. Deskripsi Empat Keluarga yang Berpartisipasi 122
Wawancara dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2020. Wawancara perorangan dengan panduan wawancara semi-terstruktur dilakukan dengan setiap informan selama 30 menit hingga 1,5 jam. Karena keadaan pandemi Covid-19, wawancara tatap muka secara langsung hanya dapat dilakukan dengan dua informan, sementara wawancara dengan tiga informan dilakukan melalui video call dan wawancara dengan satu informan yang merupakan informan generasi pertama dilakukan melalui telepon. Setiap wawancara direkam dengan persetujuan dari informan dan ditranskrip. Untuk melindungi identitas informan, nama dalam seluruh penelitian ini menggunakan pseudonym. Triangulasi sumber dan teknik digunakan untuk menguji keabsahan data. Triangulasi sumber menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui sumber lain, sedangkan triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang (Sugiyono, 2018). sama dengan Triangulasi dengan sumber membandingkan jawaban dari informan kunci dengan informan lain dari keluarga yang sama untuk memastikan kebenaran dari informasi yang didapatkan. Peneliti juga mengecek keabsahan data yang diperoleh dari hasil wawancara untuk teknik yang berbeda dilakukan peneliti dengan dokumen seperti foto yang didapatkan dari media sosial informan sebagai triangulasi teknik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis isi kualitatif (qualitative content analysis). Analisis isi kualitatif dideskripsikan sebagai metode yang mereduksi dan meringkas data, dimana analisis difokuskan pada bagian-bagian 123
materi yang relevan dengan pertanyaan penelitian untuk diambil maknanya ke tingkat abstraksi yang lebih tinggi (Schreier, 2012). Proses analisis data model Miles dan Huberman (2014) terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi. Mereduksi data berarti merangkum dan memilih hal-hal yang pokok/penting untuk dicari tema dan polanya. Setelah mereduksi data, tahap selanjutnya yaitu menyajikan data dengan teks yang bersifat naratif supaya lebih mudah memahami apa yang terjadi dan merencanakan analisis lebih lanjut berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Tahap terakhir, kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih gelap dan setelah diteliti menjadi jelas. Temuan dan Pembahasan Pertimbangan Perjalanan Wisata Multigenerasi sebelum Pandemi Covid-19 Dalam melakukan perjalanan multigenerasi, terdapat tiga generasi dengan karakteristik dan kebutuhan yang berbeda- beda. Generasi pertama yang sudah senior memiliki perbedaan karakteristik dan kebutuhan dengan generasi ketiga yang masih itu ketika merencanakan perjalanan junior, oleh karena multigenerasi ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.Tabel 3 menunjukkan contoh hasil reduksi data wawancara terkait perjalanan wisata dalam pertimbangan multigenerasi sebelum pandemi Covid 19. perencanaan 124
Tabel dari 3. Contoh Koding-Kategori-Tema Pertimbangan Perjalanan Wisata Multigenerasi sebelum Pandemi Covid-19 Tema 1: Pertimbangan Berfokus pada Kehadiran Generasi Ketiga Saat merencanakan perjalanan wisata multigenerasi, terdapat beberapa pertimbangan yang berfokus pada kehadiran anak. Menurut Perret (2010), usia anak menjadi salah satu pertimbangan saat mempersiapkan perjalanan dengan anak. Feni yang melakukan perjalanan wisata multigenerasi bersama bayi berusia lima bulan mengatakan, 'kita ya nyari tempat sing bisa dijangkau bawa anak bayi 5 bulan kemana makane milihe Surabaya.' Feni memilih destinasi yang mudah dijangkau dan familiar, pergi menggunakan transportasi pribadi seperti mobil, dan melakukan liburan yang tidak terlalu lama menyesuaikan kondisi bayi. Melakukan multigenerasi menggunakan pesawat dengan anak kecil juga dapat menjadi pertimbangan untuk memilih jam penerbangan malam seperti pernyataan Lina, 'waktu itu ambil yang penerbangan perjalanan wisata 125
malam, maksudnya supaya pas di pesawat ga rewel jadi tidur itu, waktu untuk melakukan perjalanan gitu.' Selain multigenerasi bisa saja menyesuaikan waktu luang anak-anak yang sudah bersekolah yaitu pada saat libur sekolah. Dina mengungkapkan, 'kita harus mencari waktu yang mereka sama-sama bisa tanpa meninggalkan sekolah gitu, misalnya pas liburan kenaikan kelas atau pas liburan akhir tahun.' Tema 2: Pertimbangan Berfokus pada Kehadiran Generasi Pertam Melakukan perjalanan multigenerasi bersama kakek- nenek dapat menyebabkan munculnya pertimbangan memilih destinasi yang aman menyesuaikan kondisi kesehatan kakek- nenek. Dina mengatakan, 'jadi kita cari tempat-tempat yang memang aman untuk nenek yang usianya 70 tahun dan kakinya juga bermasalah.' Terkait dengan pengaturan jadwal, Nisa menjelaskan, 'aku buat itinerary ga bisa terlalu banyak gitu, ga bisa terlalu padat, jadi apa yang kurang bagus aku skip biar mereka (kakek-nenek) ga kecapekan.' Tempat penginapan yang dipilih mengutamakan kenyamanan kakek-nenek. Lina mengungkapkan: Pertimbangannya kenapa ga hotel karena kalau hotel kan biasanya kecil-kecil dan pasti kan cuma berdua-berdua gitu, nah takutnya mereka (kakek-nenek) terpisah berdua, kita di kamar yang lain, yang orang tuanya, jadi lebih lega kalo jadi satu semua kan, pasti kan mereka juga nervous misalnya mau apa, mau nanya sungkan, ga bisa ngomong gitu kan nanti bingung, jadi nyarinya kalau bisa semua 126
kumpul jadi satu. Nah gitu makanya pilihannya coba cari ke Airbnb. Tema 3: Pertimbangan Berfokus pada Kenyamanan Bersama Selain berfokus pada kehadiran anak atau kakek-nenek, terdapat perencanaan pertimbangan perjalanan wisata multigenerasi yang berfokus pada jauh kenyamanan menggunakan pesawat dengan anak dan kakek-nenek dapat menjadi pertimbangan untuk memilih pesawat direct tanpa transit dan pesawat full service supaya semua anggota keluarga merasa nyaman. Lina mengatakan: beberapa dalam bersama. Melakukan perjalanan Kalau pesawat itu kita cuma cari intinya yang bisa direct ga transit, karena kan bawa orang tua dan bawa anak kecil, berangkatnya sendirian dan bagasi yang dibawa banyak, dan yang dituntun semuanya dituntun gitu kan, jadi basically everybody else itu dependence gitu, jadi aku carinya yang direct. Terus yang pertimbangan lagi waktu itu kita naik pesawat full service juga biar kita juga nyaman gitu, emang harus merelakanlah lebih mahal daripada ga worth it kan, jadi experience-nya itu biar baguslah. Teori perilaku konsumen Kotler dan Keller (2016) mengungkapkan yang memengaruhi perilaku konsumen adalah jumlah orang dalam keluarga. Ukuran keluarga yang besar dapat menjadi pertimbangan untuk memilih cara bepergian menggunakan tour yang dapat memberikan kenyamanan bagi semua anggota keluarga. Dina menjelaskan: salah satu faktor personal 127
Saya ga berani (jalan sendiri) kecuali yang deket- deket kayak Asia Tenggara ya. Kalau udah Eropa atau Amerika kayanya enggak deh, lebih seneng pake tour aja walaupun kadang-kadang kan tour itu capek ya mengikuti, ga santai lah ya, tapi karena saya membawa banyak orang kalau jatuh-jatuhnya juga akan lebih mahal kalau kita jalan sendiri gitu. Pertimbangan Perjalanan Wisata Multigenerasi setelah Pandemi Covid-19 Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan calon wisatawan menjadi lebih berhati-hati dalam merencanakan perjalanan. Setiap keluarga memiliki pertimbangan yang dapat memengaruhi keputusan perjalanan wisata multigenerasi di masa yang akan datang setelah pandemi Covid-19. Contoh hasil reduksi data wawancara terkait pertimbangan perjalanan wisata multigenerasi setelah pandemi Covid-19 dapat dilihat pada Tabe 128
Tabel dari 4. Contoh Koding-Kategori-Tema Pertimbangan Perjalanan Wisata Multigenerasi setelah Pandemi Covid-19 Tema 1: Penyusunan Jadwal Waktu berlibur. Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan munculnya pertimbangan untuk memilih pergi berlibur pada saat sepi seperti pada hari biasa, mencari tanggal saat tempat wisata tidak terlalu ramai, dan datang lebih awal ke tempat wisata untuk menghindari jam-jam ramai. Pemilihan destinasi. lain saat merencanakan perjalanan wisata Pertimbangan multigenerasi setelah pandemi Covid-19 yaitu memilih destinasi jarak dekat dan tempat wisata outdoor seperti pernyataan Lina, 'enakan outdoor, kalau outdoor merasa lebih aman, lebih less risk ya.' Hal ini sejalan dengan ungkapan Regional Director, South Asia, Vikas Bhola yang menyatakan sejumlah tren wisata setelah pandemi Covid- 19, salah satunya yaitu memilih destinasi jarak dekat dan destinasi outdoor. 129
Pemilihan aktivitas. pandemi Covid-19 menyebabkan munculnya Adanya pertimbangan untuk memilih aktivitas outdoor dan aktivitas private yang tidak berkumpul dengan banyak orang yaitu seperti melihat hewan dari dalam mobil di taman safari atau staycation. Tema 2: Pemilihan Akomodasi Pemilihan tempat penginapan. Tempat penginapan yang sepi dan bersih dengan menerapkan protokol kesehatan menjadi pilihan utama setelah pandemi Covid-19. Dina perjalanan multigenerasi setelah pandemi Covid-19 mengatakan, 'menginap di hotel berani, yang penting kita sebelum booking kita tanya bagaimana protokol kesehatan di sana gitu kan, kalau protokol kesehatannya oke ya oke.' Tak hanya itu, tempat penginapan yang menyediakan fasilitas lengkap atau memiliki pemandangan yang indah menjadi pilihan untuk staycation. Tempat penginapan yang direkomendasikan oleh orang terdekat lebih dipercaya di masa pandemi Covid-19. yang sudah melakukan Pemilihan transportasi. Transportasi yang dipilih untuk melakukan perjalanan setelah pandemi Covid-19 adalah transportasi pribadi. Namun apabila terpaksa harus menggunakan pesawat, pesawat yang berkapasitas penuh akan dihindari. Transportasi yang disediakan oleh hotel lebih dipercaya daripada transportasi umum seperti pernyataan Nisa, 'kita kepengennya turun 130
pesawat ada dari pihak hotelnya sendiri yang langsung jemput kita, jadi bukan kita pake taksi, kan sudah pasti mereka punya protokol. Pertimbangan perjalanan setelah pandemi Covid-19 merupakan pertimbangan yang baru terpikirkan dan masih berada dibayangan Feni, Lina, dan Nisa yang belum melakukan perjalanan wisata multigenerasi setelah pandemi Covid-19. Pertimbangan setiap keluarga saat merencanakan perjalanan wisata multigenerasi sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Pertimbangan Perjalanan Wisata Multigenerasi sebelum dan setelah Pandemi Covid-19 Pertimbangan sebelum pandemi Covid-19 merupakan pertimbangan dari perjalanan wisata multigenerasi yang telah 131
dilakukan setiap keluarga dengan kondisi perjalanan yang berbeda-beda. Adanya pandemi Covid-19 menyebabkan kondisi perjalanan mereka menjadi lebih terbatas dan setiap keluarga memiliki pandangan serupa terhadap pertimbangan-pertimbangan yang lebih mengarah pada kesehatan dan keamanan. Tabel 5 menunjukkan bahwa pertimbangan setiap keluarga menjadi lebih banyak setelah pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa mereka menjadi lebih selektif dan berhati-hati saat merencanakan perjalanan setelah pandemi Covid-19. Proses Pengambilan Keputusan Perjalanan Wisata Multigenerasi Proses pengambilan keputusan perjalanan wisata multigenerasi pada penelitian ini didasarkan pada model proses pengambilan keputusan wisatawan milik Mathieson dan Wall (1982) yang terdiri dari lima tahap. Tahap 1: Kebutuhan atau Keinginan untuk Melakukan Perjalanan Keinginan melakukan perjalanan wisata multigenerasi bisa saja berasal dari ajakan nenek. Sebelum menjadi seorang nenek, ibu Feni rutin mengajak anaknya pergi berlibur saat libur Lebaran dan Natal, kemudian setelah menjadi seorang nenek, ketika cucu pertamanya lahir, nenek juga ingin mengajak cucu pertamanya pergi berlibur. Feni menjelaskan perjalanan wisata alasan multigenerasi: keluarganya melakukan Yang pertama karena libur Lebaran memang biasanya selalu pergi bareng, libur Lebaran, 132
terus karena ini juga cucu pertama jadi ya pengen diajak pergi juga, kan ndak mungkin ditinggal to yaan, waktu itu kan masih 6 bulan atau 5 bulan.. 5 bulan mungkin. Tidak hanya mengajak untuk melakukan perjalanan wisata multigenerasi saja, nenek juga mengusulkan Surabaya sebagai destinasi yang dituju karena nenek mendapatkan informasi dari temannya bahwa terdapat hotel bagus di Surabaya. Keinginan melakukan perjalanan wisata multigenerasi juga bisa berasal dari ibu yang ingin mengajak kakek-nenek pergi berlibur ke suatu destinasi. Lina yang sudah pernah pergi ke Jepang ingin membahagiakan kakek-nenek dengan mengajak kakek-nenek pergi berlibur ke Jepang. Jepang merupakan destinasi yang berkesan bagi Lina mengungkapkan: Sebenernya jalan-jalannya kan karena pengen membahagiakan orang tua gitu ya, terus pengen supaya mereka tu punya kesempatan melihat Jepang karena Jepang itu negaranya unik gitu, sangat maju tapi juga masih mempertahankan tradisi, culture-nya juga kuat terus kita bisa lihat etos kerjanya orang-orang, terus sifat mereka sekali membawa mereka supaya punya kesempatan lah ngerasain di sana itu kayak gimana. Lagian kan bahasanya juga berbeda, orang tua pergi sendiri biasa takut terkendala sama komunikasi, kalau tour pasti juga experience-nya berbeda, kita bener-bener bisa ngerasain hidup di sana itu kayak apa gitu. seperti apa, jadi pengen 133
Kekaguman Lina pada Jepang menyebabkan Lina ingin berkunjung kembali ke Jepang dan memperkenalkan Jepang kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan penelitian Sim dan Lee (2013) yang menyatakan bahwa kepuasan wisatawan akan membawa hasil positif pada keinginan berkunjung kembali dan keinginan untuk memberikan rekomendasi. Nisa yang awalnya pergi ke Lombok dan Gili Trawangan karena menyukai pantai juga mengajak kakek-nenek karena kebetulan Lombok merupakan destinasi yang ingin dikunjungi nenek sejak dulu. Alasan tersebut diungkapkan oleh Nisa dengan pernyataan sebagai berikut: Alesannya (mengajak kakek-nenek ke Lombok dan Gili Trawangan) karena mama dari dulu pengen ke Lombok tapi belum kesampean jadi ya sekalian aja ajak mama papa ke sana. Keinginan untuk melakukan perjalanan keluarga bisa saja muncul karena kenangan masa kecil yang kurang baik dari orang tua. Sebagai contoh, Dina yang ingin berlibur supaya memiliki kedekatan dengan anak-anaknya menjelaskan alasan terkait kekecewaan di masa kecilnya: Sejak kita menikah saya yang suka bikin planning kan, jadi saya nggak mau seperti saya dulu gitu, maksudnya karena dulu orang tua saya papa itu ya di luar kota, jadi kebersamaannya kurang, jadi saya mau saya punya anak-anak harus deket gitu ya, jadi seperti itulah jadinya, dan Pak Tio pun akhirnya ikut ya. 134
Ungkapan Dina ini didukung oleh Shaw, Havitz, & Delemere (2008) yang menyatakan bahwa ingatan terkait perjalanan orang tua di masa kecil memiliki pengaruh tertentu pada niat mereka untuk memberikan pengalaman liburan yang positif bagi generasi berikutnya. Dina mengatakan: Kebersamaan itu penting ya, jadi itu aja, selagi kita masih bisa karena kalau anak-anak sudah besar kita susah ya untuk ngumpulinnya ya, jadi mumpung quality time anak-anak masih bersama kita itu yang saya kejar gitu. Dina sangat menghargai kebersamaan dengan anak-anaknya. tua Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa orang menghargai kesempatan bersama anak-anak mereka selama liburan keluarga (Nickerson & Jurowski, 2001). Menurut Li, Wang, Xu, & Mao (2017), liburan keluarga telah diidentifikasi oleh orang tua sebagai kesempatan untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan anak-anak mereka yang bermanfaat untuk interaksi keluarga dan ikatan keluarga. Dina juga mengajak nenek bepergian karena nenek senang berjalan-jalan. Carr (2011) mengungkapkan bahwa responden dengan emosi nostalgia lebih cenderung memaksakan ide mereka sendiri pada anak-anak mereka dalam hal perjalanan keluarga. Sebagai contoh, Findra, anak perempuan Dini yang pernah tidak setuju dengan destinasi pilihan Dina mengatakan hal berikut: Pernah sih (tidak setuju dengan destinasi pilihan mama), sebenernya waktu ke China itu kan tadinya waktu kita search-search gitu kan itu kebanyakan ke alamnya gitu, habis itu kayak 'aduh, apa iya' gitu 'gapapa lah Fin, orang bagus 135
gitu' ya mama kayak ngebujuk-bujuk gitu, terus kayak kita yaudah deh kapan lagi gitu, yaudah akhirnya setuju-setuju aja hahaha. Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa keinginan untuk melakukan perjalanan multigenerasi bisa saja berasal dari nenek yang ingin berkumpul bersama keluarga atau ibu yang ingin membahagiakan kakek-nenek dengan mengajak kakek-nenek pergi berlibur. Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif untuk melakukan perjalanan multigenerasi cenderung berasal dari perempuan pada generasi pertama maupun kedua, yaitu nenek atau ibu. Tahap 2: Pencarian Informasi dan Evaluasi informasi hotel yang Setelah nenek menyampaikan didapatkan dari temannya, kemudian Feni dan suaminya mencari informasi hotel tersebut di Traveloka. Atribut yang dilihat dari hotel tersebut antara lain lokasi, harga, fasilitas, rating, kebersihan, dan makanan. Berikut tanggapan Feni setelah mendapatkan informasi mengenai hotel tersebut: Oh itu di sini deket e Galaxy Mall, oh ya lumayan hargane ndak terlalu mahal, oh ya ternyata ini kamar e ada banyak ada 2, masih ada dapur e, masih ada ruang tamune, enak. Feni dan suaminya yang pernah berkuliah di Surabaya cukup mengerti tempat-tempat yang ada di Surabaya sehingga mereka tidak banyak mencari informasi terkait tempat wisata, pusat perbelanjaan, atau tempat makan yang ada di Surabaya. 136
Lina mencari informasi mengenai tempat penginapan, pesawat, transportasi lokal, dan tempat wisata yang akan dikunjungi di Jepang. Lina memilih untuk menginap di apartemen sehingga Lina menggunakan Airbnb untuk mencari tempat penginapan. Kriteria apartemen yang diinginkan oleh Lina adalah lokasi apartemen yang dekat dengan stasiun, bersih, serta tersedia fasilitas dapur dan mesin cuci. Lina mengatakan: Fasilitasnya aku mau yang ada dapur sama ada mesin cuci karena kan bawa anak takutnya ada keperluan untuk nyuci atau perlu motong buah atau nyimpen makanan. Nisa mencari informasi tempat penginapan di Traveloka lokasi serta dengan melihat rating, kebersihan, fasilitas, informasi pesawat di Traveloka atau Pegipegi dengan melihat transit, jam penerbangan, dan harga tiket pesawat. Nisa menggunakan Tripadvisor untuk mencari tempat wisata Lombok dan Gili Trawangan dengan melihat review tempat wisata tersebut. Nisa mencari informasi mobil sewaan yang akan digunakan di Lombok dengan cara menghubungi rental mobil kenalannya. Setelah menentukan destinasi yang akan dikunjungi, Dina kemudian mencari informasi beberapa tour di website dan datang ke pameran perjalanan untuk melihat diskon atau special price. Dina mengambil brosur berisi itinerary beberapa tour pilihan Dina dari pameran dan memberikannya kepada anak-anak. Anak-anak kemudian mencari tempat- tempat yang tercantum pada itinerary setiap tour untuk membandingkan dan memilih tempat yang mereka suka. 137
Kemudian anak-anak menyampaikan pendapat mereka dan berdiskusi dengan Dina. Setelah berdiskusi dengan anak-anak, Dina membandingkan secara keseluruhan kelebihan dan kelemahan setiap tour. Dina membandingkan harga dan yang akan itinerary dikunjungi, hotel, dan makanan yang disediakan oleh setiap tour. Pencarian informasi dan evaluasi secara umum dilakukan oleh ibu. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya terkait dengan liburan keluarga yang mengungkapkan fakta bahwa ibu mendominasi tahap pencarian informasi (Barlés-Arizón, Fraj-Andrés, & Martínez-Salinas, 2013; Srnec, Lončarić, & Perišić-Prodan, 2016). Pencarian informasi tempat penginapan dan tiket pesawat banyak dilakukan melalui online travel agency (OTA) seperti Agoda, Traveloka, Pegipegi, Tempat penginapan yang banyak dicari saat melakukan perjalanan multigenerasi yaitu tempat penginapan yang memungkinkan semua anggota keluarga dapat berkumpul bersama, seperti apartemen atau hotel yang memiliki beberapa kamar atau tempat tidur dalam satu ruangan, atau terdapat ruang tamu untuk berkumpul bersama, atau terdapat kamar connecting room. Selain itu, fasilitas seperti dapur dan mesin cuci merupakan fasilitas tempat penginapan yang dicari saat melakukan perjalanan multigenerasi. yang meliputi tempat-tempat Tahap 3: Keputusan Perjalanan Wisata Setelah melakukan pencarian informasi, Feni yang sudah merasa yakin dengan hotel tersebut kemudian membahas keputusan untuk menginap di hotel tersebut bersama 138
anggota keluarga yang lain, kakek hanya mengikuti keputusan bersama. Lina memutuskan sendiri tempat penginapan dan pesawat yang akan digunakan. Lina selalu berusaha untuk berdiskusi dengan kakek-nenek, namun kakek-nenek menyerahkan semuanya kepada Lina. Suami Lina juga menyerahkan semua perencanaan dan keputusan kepada Lina sehingga segala akomodasi diurus sendiri oleh Lina. Nisa yang sudah melakukan pencarian informasi kemudian menyusun rencana perjalanan di Excel secara detail. Nisa kemudian mengirim rencana perjalanan yang telah ia buat ke grup Whatsapp untuk didiskusikan bersama anggota keluarga lain. Nenek memberi masukan mengenai tempat wisata dan juga memberi komentar mengenai hotel di Gili Trawangan yang dipilih Nisa. Dalam memutuskan tour yang akan digunakan, Dina hanya berdiskusi dengan suaminya. Anak-anak hanya mengikuti keputusan Dina dan suaminya saja. Dina mengungkapkan: Ya saya paling sama bapak aja (diskusi memutuskan tour yang akan digunakan), dan anak-anak itu cuma misalnya "ini kita ambil yang ada ininya ya karena harganya lebih miring" atau gimana itu biasanya anak-anak sih "terserah mama aja deh" gitu, yang jelas pasti saya sama bapak aja. Meskipun pihak yang mengambil keputusan pada setiap keluarga berbeda-beda, namun secara keseluruhan keputusan perjalanan tidak lepas dari ibu. Hal ini didukung oleh Srnec et al. (2016) yang mengungkapkan bahwa ibu memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan akhir dalam proses pengambilan 139
keputusan tipe keputusan pembelian keluarga menurut Solomon (2018), keempat keluarga termasuk dalam tipe keputusan pembelian konsensual dimana anggota keluarga menyetujui pembelian tanpa adanya tawar-menawar, paksaan, atau kompromi untuk mendapatkan kesepakatan. liburan keluarga. Berdasarkan Tahap 4: Persiapan Perjalanan dan Pengalaman Wisata Pemesanan hotel dilakukan oleh suami Feni yang telah mengumpulkan banyak poin Traveloka, kemudian kakek- nenek mengganti uang pemesanan hotel tersebut. Saat melakukan perjalanan multigenerasi, Feni melakukan perpanjangan menginap satu malam di hotel yang ia tinggali dengan alasan berikut: Sebenere nek diliat-liat tu mungkin ya gara-gara hotel e enak, balik lagi, jadine kita nyaman, terus isa family time e bisa lebih lama gitu lho, ndak tahu ya kenapa mesti nek hotel biasane kan kamu nek per kamar tu yawes nek dah di kamarmu di kamarmu, nek ini kan ada kayak living room e gitu, malem-malem pesen makan Gojek, nek ndak keluar, Gojek, nek keluar ya keluar. 140
Peristiwa lain yang dialami Feni saat melakukan perjalanan multigenerasi yaitu kakek tidak suka makanan asing dan hanya mau makan masakan Indonesia sehingga keluarga Feni harus mencari rumah makan yang menyediakan masakan Indonesia. tiket pesawat, tempat penginapan, dan Lina memesan membeli tiket Shinkansen. Pada awalnya, Lina berencana untuk membayar segala keperluan kakek-nenek, namun kakek-nenek menolak dan mengganti segala pengeluaran untuk keperluan mereka sendiri setelah perjalanan selesai dilakukan. Saat melakukan perjalanan multigenerasi bisa saja kakek-nenek yang memerlukan perhatian lebih seperti peristiwa yang dialami Lina saat berjalan-jalan di suatu tempat wisata di Jepang, nenek sempat hilang. Lina menjelaskan: Oh iya dia (nenek) ilang karena kan emang sukanya ngilang. Sibuk sendiri apa lagi kalau udah nemu pernak-pernik gitu kan dia udah deh liat-liat. Terus dia tadi di sini sekarang ilang, pindah ke toko sebelah ga ada, sebelah ga ada, sebelah ga ada, ya udah deh ilang deh. Orang telpon juga ga bisa, wifi juga kagak ngerti tapi ya emang sukanya gitu sih. Nisa melakukan pemesanan hotel, tiket pesawat, dan rental mobil. Kakek-nenek kemudian mengganti segala pengeluaran untuk keperluan mereka sendiri. Saat di Gili Trawangan, keluarga Nisa melakukan snorkeling bersama. Setelah memutuskan tour yang akan digunakan, Dina kemudian melakukan pemesanan dengan cara menghubungi contact person dari tour tersebut. Segala keperluan berlibur nenek dan anak-anak ditanggung oleh Dina dan suaminya. Nenek memiliki peran yang cukup besar dalam persiapan 141
perjalanan. Dina mengatakan: tinggal di rumah seperti, ya Nenek udah maksudnya udah jadi satu kesatuan karena anak- anak kan dari kecil sama nenek ya, diurusin ya, jadi kalau nenek ga ikut rempong hahaha.. karena dia bagian konsumsi dan lain-lain, jadi untuk apa-apa nenek udah siap deh, kayak misalnya dari makanan, terus susu anak-anak, dan semua itu biasanya tugasnya nenek, jadi nenek yang menyiapkan konsumsi. Berdasarkan pihak-pihak yang mengeluarkan dana untuk membeli keperluan wisata dari keempat keluarga, ditemukan tiga macam tipe pengeluaran dana dalam persiapan perjalanan multigenerasi. Tipe yang pertama yaitu kakek-nenek yang membiayai keperluan wisata semua anggota keluarga, seperti keluarga Feni dimana kakek-nenek membayar hotel untuk semua anggota keluarga. Tipe yang kedua yaitu kakek-nenek dan ayah-ibu membayar sendiri keperluan wisata masing- masing seperti keluarga Lina dan Nisa dimana kakek-nenek mengganti segala pengeluaran untuk keperluan wisata mereka sendiri. Tipe yang ketiga yaitu ayah dan ibu yang membiayai keperluan wisata semua anggota keluarga, seperti keluarga Dina dimana Dina dan suaminya yang membayar tour untuk nenek dan anak-anaknya. Kakek-nenek yang masih bekerja seperti kakek-nenek pada keluarga Feni, Lina, dan Nisa cenderung terlibat dalam pengeluaran dana. Tahap 5: Evaluasi Kepuasan Perjalanan Wisata Feni merasa puas dengan perjalanan yang dilakukan hingga ingin melakukan perpanjangan selama dua malam. Feni 142
merasa puas dengan hotel yang ia tinggali dan ingin kembali menginap di hotel tersebut. Feni berbicara baik mengenai hotel tersebut dan juga merekomendasikannya kepada orang lain. Lina merasa puas dengan perjalanan multigenerasi yang ia lakukan karena setidaknya Lina memiliki pengalaman melakukan perjalanan bersama orang tua dan anaknya. Lina mengatakan: (Puas) karena berhasil, maksud e paling ga punya experience jalan-jalan bareng orang tua dan anak gitu. Itu juga pertama kali kan dan maksudku udah dari awal lho ekspektasinya itu di-maintain gitu kan daripada kecewa, jadi pokoknya enjoy aja deh gitu kalau emang mau jalan-jalan sepuas-puasnya ya jalan sendiri gitu kan, tapi kalau ini kan emang mau nunjukin anak supaya ngerasain pergi ke luar negeri sama orang tuanya juga ngerasain ini lho Jepang kayak gini unik gitu. tahu gitu Setelah melakukan perjalanan multigenerasi ke Lombok dan Gili Trawangan, Nisa merasa puas karena dapat berkumpul bersama keluarga sambil bermain dan juga dapat mewujudkan impian nenek yang sejak dulu ingin pergi ke Lombok. Dina mengungkapkan bahwa terdapat satu hal yang kurang menyenangkan dari perjalanan multigenerasi ke Eropa Timur yang dilakukannya yaitu tour leader yang memimpin acara tour kurang komunikatif dan perhatian. Dina yang merasa kecewa dengan tour leader tersebut kemudian menyampaikan keluhannya kepada contact person tour terkait. Hal ini sesuai dengan teori Kotler dan Keller (2016) dimana konsumen 143
yang puas cenderung membeli produk yang sama dan berbicara baik mengenai produk atau merek tersebut kepada orang lain, sedangkan konsumen yang tidak puas dapat mengambil tindakan seperti mengadu ke perusahaan. Terlepas dari kekecewaan Dina pada tour leader, Dina merasa puas dengan perjalanan multigenerasi yang dilakukan karena Dina merasa perjalanannya berjalan dengan lancar. Peran dalam Proses Pengambilan Keputusan Perjalanan Wisata Multigenerasi keputusan perjalanan wisata multigenerasi yang dilakukan setiap keluarga, salah satu temuan yang menarik dari penelitian ini adalah munculnya peran sebagai funder yaitu anggota keluarga yang memberikan dana. Hal ini dikarenakan pada kenyataannya, anggota keluarga yang melakukan pembelian belum tentu membeli produk menggunakan uangnya sendiri. Sebagai contoh yang terjadi pada keluarga Feni dimana ayah yang berperan sebagai pembeli (buyer) melakukan pembelian (memesan hotel) menggunakan uang kakek-nenek (funder). Selain itu, dalam pembelian suatu produk bisa saja ada beberapa anggota keluarga yang ikut mengeluarkan uang tetapi tidak ikut melakukan pembelian sehingga anggota keluarga tersebut berperan sebagai pemberi dana (funder). Berdasarkan proses pengambilan Secara keseluruhan, kakek tidak banyak terlibat dalam perencanaan perjalanan, mereka hanya terlibat sebagai pemberi dana (funder) dan cenderung mengikuti hasil keputusan bersama. Berbeda dengan nenek, nenek lebih banyak terlibat dalam perencanaan perjalanan, seperti mengajak keluarga untuk melakukan perjalanan dan 144
mengusulkan destinasi (initiator), memberi masukan tempat wisata dan tempat penginapan (influencer), memutuskan rencana perjalanan (decision maker), memberi dana (funder) serta menyiapkan segala kebutuhan seperti konsumsi dan membantu packing anak-anak (preparer). Ayah juga tidak banyak terlibat dalam perencanaan perjalanan. Ayah yang cukup banyak terlibat dalam perencanaan perjalanan wisata merupakan ayah pada keluarga Feni yang informasi terlibat dalam proses pencarian (information gatherer), pengambilan keputusan (decision maker), dan juga pembelian (buyer). Hal ini mungkin disebabkan karena latar belakang suami Feni yang sering teman-temannya pergi berlibur bersama keluarga dan sehingga terlibat dalam lebih banyak merencanakan perjalanan. Berbeda dengan latar belakang ayah pada tiga keluarga lainnya yang jarang pergi berlibur sejak kecil. ia cenderung Ibu merupakan pihak yang paling banyak terlibat dalam perencanaan perjalanan. Ibu mengajak keluarga termasuk kakek-nenek untuk melakukan perjalanan (initiator), (gatekeeper), mencari dan mengontrol arus mengevaluasi berbagai alternatif (influencer), mengajak anggota keluarga lain berdiskusi dan mengambil keputusan (decision maker), dan melakukan pembelian (buyer). Hal ini didukung oleh hasil penelitian Srnec et al. (2016) yang menunjukkan bahwa dalam sebagian besar tahapan proses pengambilan keputusan liburan keluarga, ibu merupakan anggota keluarga yang dominan. informasi Secara umum, dapat dilihat bahwa perencanaan perjalanan wisata multigenerasi, mulai dari inisiatif untuk 145
melakukan perjalanan hingga persiapan segala keperluan wisata lebih banyak dilakukan oleh perempuan, baik ibu maupun nenek. Hal ini sejalan dengan hasil survei tahun 2013 yang dilakukan oleh Skyscanner, situs pencarian akomodasi liburan yang menunjukkan bahwa perempuan lebih dominan dalam merencanakan liburan. Dari hasil survei tersebut, laki- laki mengakui bahwa perempuan lebih cakap dalam mengerjakan perencanaan dan mampu menemukan tawaran wisata yang lebih menarik. Hal tersebut dikarenakan laki- laki berpikir bahwa tuntutan perempuan dalam merencanakan liburan lebih banyak. Sementara itu, satu dari sepuluh laki-laki mengakui bahwa mereka memang terlalu malas untuk mengerjakannya. Hasil penelitian Koc (2004), Therkelsen (2010), Barlés-Arizón et al. (2013), dan Srnec et al. (2016) juga menunjukkan bahwa peran perempuan dominan dalam perencanaan liburan keluarga dimana perempuan sangat berpengaruh dalam tugas pembelian seperti pencarian informasi, evaluasi, dan penentuan paket liburan tertentu yang akan dibeli. Li et al. (2017) menyatakan bahwa peran anak dalam pengambilan keputusan keluarga akan berubah seiring dengan bertambahnya usia. Anak pada keluarga Feni, Lina, dan Nisa yang saat melakukan perjalanan multigenerasi masih berusia di bawah lima tahun tidak terlibat dalam perencanaan perjalanan dan hanya mengikuti keputusan perjalanan yang akan dilakukan. Berbeda dengan anak-anak pada keluarga Dina yang sudah remaja, mereka memiliki keterlibatan dalam perencanaan perjalanan pada tahap pencarian informasi. Mereka mencari tempat yang tercantum pada itinerary dan memilih tempat yang mereka suka untuk 146
kemudian didiskusikan dengan ibu, namun keputusan akhir yang diambil merupakan hasil kesepakatan antara ayah dan ibu. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Gram (2007) yang menyatakan bahwa secara keseluruhan, pengaruh anak-anak terbatas dalam keputusan akhir. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya mengenai proses pengambilan keputusan perjalanan wisata multigenerasi keluarga Indonesia dengan kajian latar belakang, peran, dan pertimbangan perjalanan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, kehadiran generasi pertama dan ketiga dalam perjalanan multigenerasi menyebabkan adanya beberapa hal yang dipertimbangkan saat merencanakan perjalanan wisata multigenerasi seperti pemilihan destinasi, pengaturan jadwal, pemilihan tempat penginapan, pemilihan transportasi, cara bepergian, waktu berlibur, dan lamanya berlibur. Setiap keluarga memiliki kondisi yang bebeda-beda sehingga hal-hal yang dipertimbangkan setiap keluarga tidak sama. Hal-hal yang dipertimbangkan bisa saja berfokus pada kehadiran generasi pertama atau generasi ketiga atau kenyamanan bersama. Kedua, terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan saat merencanakan perjalanan wisata multigenerasi setelah adanya pandemi Covid-19 yaitu waktu berlibur, pemilihan destinasi, pemilihan aktivitas, pemilihan tempat penginapan, dan pemilihan transportasi. Pertimbangan setiap keluarga setelah adanya pandemi Covid-19 menjadi lebih banyak dimana 147
pertimbangan segala hal berfokus pada kesehatan dan keamanan. Informan memilih pergi pada saat sepi ke destinasi dekat atau tempat wisata luar ruangan menggunakan transportasi pribadi. Informan juga memilih aktivitas outdoor atau private seperti staycation. Hal ini menjadi peluang besar bagi tempat penginapan seperti hotel, apartemen, villa untuk menarik konsumen. Tempat penginapan yang menerapkan protokol kesehatan merupakan kriteria tempat penginapan yang dicari oleh informan setelah pandemi Covid-19. Ketiga, rasa puas dalam melakukan perjalanan multigenerasi bisa saja dikarenakan tempat penginapan nyaman untuk berkumpul bersama keluarga sehingga tempat penginapan memiliki peran penting dalam perjalanan wisata juga dapat menjadi multigenerasi. Tempat penginapan alasan seseorang memilih destinasi untuk melakukan perjalanan multigenerasi. Terakhir, dalam merencanakan perjalanan, secara umum terlihat bahwa perempuan lebih banyak terlibat daripada laki- laki dan ibu merupakan anggota keluarga yang dominan dalam sebagian besar tahapan proses pengambilan keputusan perjalanan wisata multigenerasi. Ibu mengajak keluarga termasuk kakek-nenek untuk melakukan perjalanan, mencari informasi dan mengevaluasi berbagai alternatif, mengajak anggota keluarga lain berdiskusi dan mengambil keputusan, serta melakukan pemesanan segala keperluan wisata. Kakek tidak banyak terlibat dalam perencanaan perjalanan, mereka hanya terlibat dalam pendanaan dan cenderung mengikuti hasil keputusan bersama. Berbeda dengan nenek, nenek lebih banyak terlibat dalam perencanaan perjalanan, seperti 148
mengajak melakukan perjalanan, mengusulkan destinasi, memberi masukan tempat wisata dan tempat penginapan, serta menyiapkan segala kebutuhan seperti konsumsi dan membantu packing anak-anak. Secara terlibat dalam keseluruhan, ayah perencanaan perjalanan. Keterlibatan anak dalam perencanaan perjalanan bergantung pada usia anak. Anak berusia di bawah 5 tahun cenderung tidak terlibat dalam perencanaan dan hanya mengikuti keputusan yang diambil anggota keluarga lain, sedangkan anak yang sudah remaja cenderung terlibat dalam perencanaan perjalanan seperti mencari informasi seputar destinasi. Namun secara keseluruhan, pengaruh anak-anak terbatas dalam keputusan akhir. keluarga untuk juga tidak banyak Topik mengenai proses pengambilan keputusan perjalanan wisata multigenerasi merupakan topik yang luas untuk bisa diteliti. Setiap keluarga memiliki karakteristik dan latar belakang yang berbeda-beda sehingga menarik untuk menggali pengalaman dari berbagai macam keluarga. Mengingat ini melakukan perjalanan multigenerasi dengan anak berusia di bawah lima remaja, maka penelitian selanjutnya dapat tahun dan dilakukan dengan informan yang melakukan perjalanan multigenerasi dengan anak yang sudah dewasa. Penelitian selanjutnya juga dapat dilakukan dengan informan yang melakukan perjalanan multigenerasi dengan keluarga besar atau keluarga yang luas, misalnya perjalanan multigenerasi bersama keluarga paman atau keluarga lainnya. Saran lain untuk penelitian selanjutnya yaitu perjalanan multigenerasi yang diambil terbatas pada perjalanan yang dilakukan oleh tiga generasi saja, penelitian informan dalam penelitian lebih tidak hanya 149
selanjutnya dapat mengambil perjalanan multigenerasi yang dilakukan oleh empat generasi atau bahkan lebih. Bagi pelaku industri pariwisata, temuan dari penelitian ini memberikan beberapa implikasi manajerial yang menarik untuk dapat ditindaklanjuti. Penelitian ini mengungkap bahwa tempat penginapan memiliki peran penting dalam perjalanan wisata multigenerasi. Hal ini dapat menjadi masukan bagi tempat penginapan yang beriorientasi pada keluarga untuk melakukan promosi yang menargetkan segmen keluarga multigenerasi. Tempat penginapan yang dimaksud seperti hotel, resort, apartemen, villa, dan tempat penginapan lainnya yang dapat digunakan untuk berkumpul bersama banyak anggota keluarga. Berdasarkan pengamatan peneliti sampai sejauh ini, belum ditemukan tempat penginapan di Indonesia yang melakukan promosi khusus untuk segmen keluarga multigenerasi. Promosi yang dilakukan tempat penginapan biasanya hanya berfokus pada tampilan kamar atau bangunan yang ditujukan untuk khalayak umum. Tren perjalanan multigenerasi yang meningkat setiap tahun dapat menjadi peluang bagi tempat penginapan untuk menargetkan segmen ini. Selain itu, staycation menjadi aktivitas pilihan calon wisatawan ketika akan melakukan perjalanan multigenerasi wisatawan setelah mengutamakan tempat penginapan yang menerapkan protokol kesehatan. Oleh karena tempat penginapan perlu itu, menyampaikan protokol kesehatan yang jelas saat melakukan promosi. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh tempat penginapan yaitu dengan membuat konten berupa video kesehatan yang diterapkan dan mengenai pandemi Covid-19. Calon protokol 150
mengunggahnya ke media sosial. Penggunaan media sosial untuk melakukan promosi perlu dimaksimalkan terutama di masa pandemi seperti ini karena penggunaan media sosial semakin meningkat. Cara lain yang dapat dilakukan tempat penginapan untuk melakukan promosi melalui media sosial yaitu dengan meminta bantuan influencer untuk membuat konten yang memberikan review mengenai protokol kesehatan tempat penginapan tersebut. Adanya fasilitas antar jemput bandara juga perlu disampaikan dalam promosi karena calon wisatawan yang memerlukan transportasi dari bandara ke tempat penginapan akan lebih percaya dan memilih untuk menggunakan transportasi tempat penginapan dengan protokol kesehatan yang jelas daripada menggunakan transportasi umum. Tempat wisata di ruang terbuka menjadi pilihan calon wisatawan setelah adanya pandemi Covid-19. Oleh karena itu, tempat wisata keluarga di ruang terbuka yang dapat dinikmati oleh semua generasi mulai dari anak-anak hingga kakek-nenek seperti tempat wisata kebun dan buah, wisata edukasi, wisata alam, dan wisata lainnya juga dapat melakukan promosi untuk menarik keluarga multigenerasi. ini juga menunjukkan bahwa perempuan terlibat dalam perencanaan perjalanan wisata multigenerasi, yang mengimplikasikan bahwa strategi dan pesan pemasaran harus disesuaikan dengan perempuan. Salah satu strategi pemasaran yang banyak dilakukan untuk menarik konsumen perempuan adalah dengan memberikan potongan harga atau diskon. Mengingat keinginan untuk melakukan perjalanan multigenerasi berkaitan dengan rasa ingin berkumpul bersama keluarga dan Hasil penelitian lebih banyak 151
keinginan untuk membahagiakan kakek-nenek, pesan pemasaran dapat dirancang untuk fokus pada kebersamaan keluarga. Misalnya, menambahkan kakek-nenek dalam materi promosi untuk menunjukkan kebersamaan dan momen bahagia dengan generasi kedua dan ketiga dapat menarik segmen keluarga multigenerasi. Promosi dapat dilakukan melalui media yang dapat menarik perhatian perempuan generasi pertama dan kedua seperti melalui internet, media sosial Facebook dan Instagram, atau billboard. Selain itu, tempat penginapan sebaiknya juga terdaftar di online travel agency (OTA) karena pencarian tempat penginapan saat ini banyak dilakukan melalui OTA. Daftar Referensi Barlés-Arizón, M.J., Fraj-Andrés, E., & Martínez-Salinas, E. (2013). Family vacation decision making: The role of woman. Journal of Travel and Tourism Marketing, 30(8), 873-890. Carr, N. (2011). Children's and families holiday experience. Routledge. Decrop, A. (2005). Group processes in vacation decision- making. Journal of Travel and Tourism Marketing, 18(3), 23-36. Ekasasi, S.R. (2005), The role of children in family decisions making: a theoretical review. Journal Siasat Bisnis, 3, 25-41. Gram, M. (2007). Children as co-decision makers in the family? The case of family holidays. Young Consumers: Insight and Ideas for Responsible 152
Marketers, 8(1), 19-28. Hallman, B. C., & Benbow, S. M. P. (2007). Family leisure, family photography and zoos: Exploring the emotional geographies of families. Social & Cultural Geography, 8,871-918. Hilbrecht, M., Shaw, S.M., Delamere, F.M. & Havitz, M.E. (2008), Experiences, perspectives, and meanings of family vacations for children. Leisure/Loisir, 32(2), 541-571. Koc, E. (2004). The role of family members in the family process. holiday International Journal of Hospitality & Tourism Administration, 5(2), 61-83. purchase decision-making Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management, 15th (2005). edition. Pearson Education. Larsen, Families seen sightseeing: performativity of tourist photography. Space and Culture, 8(4), 416-34. J. Li, M., Wang, D., Xu, W., & Mao, Z. (2017). Motivation for family vacations with young children: anecdotes from the Internet. Journal of Travel and Tourism Marketing, 34(8), 1047-1057. Lowry, L. L. (2017). The SAGE international encyclopedia of travel and tourism. SAGE Publications, Inc. Mathieson, A., & Wall, G. (1982). Tourism: Economic, physical, and social impacts. New York Longman. Miles, M.B., Huberman, A.M., & Saldana, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook, edition 3. Sage Publications. Nanda, D., Hu, C., & Bai, B. (2007). Exploring family roles in 153
purchasing decisions during vacation planning. Journal of Travel & Tourism Marketing, 20(3-4), 107- 125. Neuman, W. L. (2014). Social research methods: Qualitative and quantitative approaches,7th edition. Pearson Education Limited. Nickerson, N. P., & Jurowski, C. (2001). The influence of children on vacation travel patterns. Journal of Vacation Marketing, 7(1), 19-30. OECD. (2008). The future of the family to 2030-A scoping report. OECD International Futures Programme. Perret, C. (2010). Traveling with kids. International Journal of Infectious Diseases, 14(1), e3. Preferred Hotel Group. (2011). Multigenerational travel: The next powerful growth opportunity in the travel industry. Retrieved May 12, 2020, from Rosca, I. (2017). Consumer's behavioural patterns: the Romanian tourists. [Doctoral dissertation, University en Xarxa. Tesis Doctorals of Girona]. Schänzel, H. A., Smith, K. A., & Weaver, A. (2005). Family holidays: A research review and application to New Zealand. Annals of Leisure Research, 8(2-3), 105- 123. Schänzel, H. A., & Yeoman, I. (2015). Trends in family tourism. Journal of Tourism Futures,1(2), 141-147. Schänzel, H. A., Yeoman, I., & Backer, E. (2012). Family 154
tourism: Multidisciplinary perspectives. Short Run Press Ltd. Schiffman, L. G., Kanuk, L. L., & Hansen, H. (2012). Consumer behaviour: A European outlook, second edition. Pearson Education. Schreier, M. (2012). Qualitative content analysis in practice. Sage Publications. Shaw, S. M., Havitz, M. E., & Delemere, F. M. (2008). I decided to invest in my kid's memories: Family vacation, memories, and the social construction of the family. Tourism Culture & Communication, 8(1), 13- 26. Sim, K. W., & Lee, J. H. (2013). An examination of visitors' satisfaction and revisiting recommendations: A case study of the national natural recreation forests in Korea. Forest Science and Technology, 9, 126-130. on intention Solomon, M. (2018). Consumer Behavior. Pearson Education. Srnec, T., Lončarić, D. and Perišić-Prodan, M. (2016). Family vacation decision making process: Evidence from Croatia. Proceedings of the Congress on Tourism & Hospitality Industry, 432- 445. Stanciu, S. (2010). Particularities concerning the creation and in public implementation of the marketing mix institutions. Lex ET Scientia International Journal (LESIJ),17(1), 369-381. Sugiyono. (2018). Metode penelitian kualitatif. Alfabeta. Sunarto, K. (2004). Pengantar sosiologi (edisi ketiga). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas 155
Indonesia. Swarbrooke, J., & Horner, S. (2007). Consumer behaviour in tourism second edition. ElsevierLtd. Therkelsen, A. (2010). Deciding on family holidays: Role distribution and strategies in use.Journal of Travel & Tourism Marketing, 27(8), 765-779. Yang, M. J. H., Khoo-Lattimore, C., & Yang, E. C. L. (2020). the Three generations on a holiday: Exploring influence of Neo-Confucian values on Korean Multigenerational Family vacation decision making. Tourism Management, 78. Wego. (2020). Tren wisata Indonesia pasca pandemi. Retrieved from 13, November pandemi/ 2020, -----ooOoo----- Catatan: *⁾Vania Ika Hapsari, Thomas Santoso, Serli Wijaya, Program Studi Magister Manajemen, Universitas Kristen Petra, sumber dana penelitian berasal dari Dana Hibah Penelitian UK Petra, 2021. 156
5. Studi Kasus S tudi kasus adalah salah satu pendekatan penelitian kualitatif yang menggambarkan sebuah fenomena yang belum jelas dalam suatu konteks terbatas (Punch, 1998). Fenomena yang telah berlangsung namun masih menyisakan dampak dan pengaruh yang luas, kuat atau khusus pada saat penelitian dilakukan (Yin K, 2012). Ada sesuatu yang unik atau khas dalam studi kasus, dibanding penelitian kualitatif lainnya. terjadi sedang berlangsung atau Tujuan studi kasus adalah menyelidiki suatu peristiwa, situasi, atau kondisi sosial tertentu dan memberikan wawasan dalam proses yang menjelaskan bagaimana peristiwa atau situasi tertentu terjadi. Studi kasus menunjukkan hal-hal penting yang menjadi perhatian, proses sosial masyarakat dalam peristiwa konkret, pengalaman pemangku kepentingan. Studi kasus ingin menguji pertanyaan dan masalah penelitian, yang tidak dapat dipisahkan antara fenomena dan konteks di mana fenomena tersebut terjadi. Harapannya dapat memberikan deskripsi, menguji teori, dan menghasilkan teori. Studi kasus semakin berkembang dalam ilmu-ilmu sosial, termasuk dalam bidang yang berorientasi pada praktik seperti studi lingkungan, pendidikan, maupun bisnis (Johanson, 2003). Studi kasus digunakan pada konteks yang sempit dan luas, misalnya organisasi bisnis. Juga mengeksplorasi kasus yang 'aneh' atau ekstrim. Diharapkan dapat menangkap sifat yang muncul dan berubah dalam organisasi bisnis, yang tidak dapat ditangkap melalui survei karena proses atau aliran aktivitasnya yang demikian cepat. Studi kasus dapat 157
mengeksplorasi perilaku organisasi informal, tidak biasa, rahasia, bahkan terlarang. Tipe studi kasus sangat tepat digunakan pada penelitian kualitatif yang bertujuan menjawab pertanyaan 'bagaimana' dan 'mengapa' terhadap kasus yang diteliti (Yin, 1994). 'Apa' dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan deskriptif. 'Bagaimana' untuk memperoleh pengetahuan eksploratif. 'Mengapa' untuk memperoleh pengetahuan eksplanatif. Menurut Yin (2002), studi kasus memiliki struktur desain yang ketat. Peneliti perlu meyakinkan bahwa desain yang dipilih merupakan desain yang ketat dan kuat dengan melakukan pengecekan secara terperinci. Jika terjadi perubahan desain pada saat pengambilan data, terutama ketika terjadi perubahan besar pada desain, peneliti seharusnya kembali ke langkah pertama konseptualisasi dan memulai kembali merancang penelitian. Peneliti mengandalkan bukti kegiatan dan berbagai sumber dan triangulasi. Desain studi kasus dimulai dari memilih tema, topik dan kasusnya. Setelah studi literatur terkait, baru menentukan fokus penelitian. dalam pengumpulan data. Kemudian data diolah dan dianalisis, serta dilakukan triangulasi temuan. Pembahasan berupa dialog teoritik diperlukan untuk mengkonstruksi proposisi dalam membangun teori baru. Pedoman wawancara dibutuhkan Kritik yang paling sering adalah ketergantungan pada kasus tunggal yang menjadikannya tidak dapat digeneralisasi. Studi sejumlah kecil kasus dalam studi kasus tidak dapat digunakan untuk membangun keandalan temuan. Penelitian studi kasus dianggap mengandung bias terhadap verifikasi, dengan kata lain studi kasus memiliki kecenderungan untuk 158
mengkorfirmasi ide-ide yang terbentuk sebelumnya oleh peneliti (Idowu, 2016 dan Zahara Tussoleha Rony, 2020).*⁾ Penelitian studi kasus yang pernah dilakukan bertalian dengan proses suksesi kepemilikan dan manajemen pada suatu perusahaan bisnis keluarga. Proses Suksesi Kepemilikan dan Manajerial di PT Cemerlang Samarinda**⁾ Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses suksesi kepemilikan dan manajerial di PT Cemerlang. PT Cemerlang sebagai perusahaan keluarga akan menghadapi tahap pergantian pemimpin atau suksesi, di mana suksesi merupakan salah satu proses penting karena memiliki konsekuensi jangka panjang bagi masa depan perusahaan keluarga. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif rumpun studi kasus, dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian proses suksesi ini menunjukkan bahwa terdapat tujuh tahap dalam proses suksesi kepemilikan dan manajerial di PT Cemerlang. PT Cemerlang sendiri sudah melakukan empat tahap, yaitu mengevaluasi struktur kepemilikan, mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah suksesi, mengevaluasi keinginan keluarga dan contingency plan, dan melakukan aktivitas team building dari keluarga. Satu tahap, yaitu mengembangkan proses pemilihan, melatih, dan mentoring penerus masa depan sedang 159
dilakukan dan hanya dilakukan sebagian saja. Satu tahap lainnya lagi sedang dilaksanakan, yaitu menciptakan dewan direksi yang efektif. Satu tahap terakhir, yaitu memasukan penerus pada saat terbaik belum dilakukan. Kata kunci - perusahaan keluarga, proses suksesi, suksesi kepemilikan, suksesi manajerial. Pendahuluan "Perusahaan keluarga telah menjadi suatu fenomena tersendiri dalam dunia bisnis. Selain jumlahnya yang sangat banyak, perusahaan keluarga juga mempunyai andil yang cukup signifikan bagi pendapatan negara" (Susanto et al., 2007, p. 3) serta menurut Astrachan dan Carey (1994) dapat dikatakan juga bahwa perusahaan keluarga telah menjadi salah satu jenis usaha yang paling berkembang di era globalisasi (dalam Poza, 2010). Perkembangan yang sangat pesat ini membuat perusahaan keluarga menjadi salah satu fenomena yang banyak menarik perhatian baik bagi anggota perusahaan keluarga maupun para ahli perusahaan keluarga. Menurut (2019), Indonesia menunjukkan angka Perusahaan keluarga di pertumbuhan yang sangat baik di tahun 2018. Survei menunjukkan bahwa sebanyak 35% perusahaan keluarga mengalami pertumbuhan sebanyak dua digit, 30% mengalami pertumbuhan sebanyak satu digit, dan hanya tujuh persen yang ini menunjukkan mengalami penurunan penjualan. Hal pertumbuhan perusahaan keluarga yang sangat potensial di Indonesia. Sinha dan Govindaraj (2020) juga menyatakan, pada tahun 2020 andil perusahaan keluarga di Indonesia bagi data PricewaterhouseCoopers 160
pendapatan negara adalah lebih dari $ 100 miliar (sekitar 10% dari PDB). Walaupun pencapaian perusahaan keluarga di Indonesia sangat baik, bukan berarti membangun perusahaan keluarga merupakan hal yang mudah. Menurut Poza (2010), sebanyak 85 persen perusahaan keluarga gagal bertahan dalam lima tahun pertamanya. Sementara itu, 15 persennya dapat bertahan. Kemampuan perusahaan keluarga untuk bertahan menjadi semakin susah dengan merosotnya kemampuan perusahaan keluarga untuk bertahan lintas generasi. Menurut Poza (2010), "hanya 30 persen perusahaan keluarga yang dapat melakukan transisi ke generasi kedua. Sementara itu, keberhasilan transisi ke generasi ketiga sebesar 12% dan transisi ke generasi keempat sebesar 4%" (p. 4). Aronoff et al. (2011) menyatakan bahwa, "keberhasilan transisi yang semakin menurun antargenerasi disebabkan karena tidak adanya atau tidak mapannya perencanaan suksesi ataupun karena pengelolaan perencanaan suksesi yang salah" (p. 1). Hal ini menunjukkan salah satu tantangan bagi perusahaan keluarga berkaitan dengan suksesi. Menurut Ward (2004), suksesi adalah "pelimpahan bisnis dari generasi yang sedang menguasai bisnis ke kepemimpinan dan kepemilikan generasi berikutnya" (dalam Susanto, 2005, p. 147). Menurut Susanto (2005), "salah satu kelemahan yang sering dimiliki oleh perusahaan keluarga di Indonesia adalah pengelolaan persiapan suksesi untuk tujuan jangka panjang" (p. 136). Perencanaan suksesi merupakan salah satu elemen penting agar perusahaan keluarga dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama. Meskipun Antoro (2017) menyatakan bahwa perusahaan keluarga yang ditelitinya sudah membuat perencanaan suksesi dan enam dari delapan tahap 161
perencanaan telah dilakukan. Namun sayangnya, masih banyak tidak perusahaan keluarga yang mengabaikan bahkan merancang proses suksesi yang bisa jadi kemudian menjadi sumber konflik dan kekacauan dalam perusahaan keluarga. Menurut survei perusahaan keluarga tahun 2018 oleh PricewaterhouseCoopers (2019), di Indonesia hanya 13% perusahaan keluarga yang memiliki perencanaan suksesi yang tertulis, dan dikomunikasikan. Selanjutnya, 39% mapan, memiliki rencana suksesi yang belum didokumentasikan dan sebanyak 48% sisanya tidak memiliki atau mengetahui perencanaan suksesi. Kurangnya perhatian dari beberapa perusahaan keluarga terhadap masalah suksesi ini, membuat kemampuan perusahaan keluarga untuk bertahan lintas generasi menurun. Selain itu, sering juga terdapat miskonsepsi terkait suksesi. Menurut Susanto (2005), "suksesi sering kali diartikan sebagai peralihan pemimpin puncak saja. Padahal, suksesi merupakan hal yang menjangkau berbagai lapisan manajerial. Suksesi akan berdampak terhadap kebijakan perusahaan" (p. 135). Dalam kata lain, suksesi memiliki konsekuensi jangka panjang bagi arah dan keberlangsungan perusahaan keluarga. Berdasarkan pernyataan yang disebutkan di atas, peneliti memutuskan untuk meneliti proses suksesi manajerial dan kepemilikan di PT Cemerlang (Pseudonym). PT Cemerlang merupakan salah satu perusahaan keluarga yang berdiri pada tahun 2000 dan bergerak di sektor retail perabotan elektronik dan rumah tangga yang berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur. PT Cemerlang sendiri dapat dikategorikan sebagai sebuah perusahaan keluarga karena adanya keterlibatan beberapa generasi dalam manajemennya dan penguasaan kepemilikan yang seluruhnya masih dimiliki oleh keluarga. Hal 162
ini sesuai dengan definisi perusahaan keluarga menurut Donnelley (2002), "suatu organisasi dinamakan perusahaan keluarga apabila paling sedikit ada keterlibatan dua generasi dalam keluarga itu dan mereka dapat memberikan dampak terhadap kebijakan perusahaan" (dalam Susanto, 2005, p. 3). Saat ini PT Cemerlang dipimpin oleh generasi kedua, yaitu Frederick yang berusia 45 tahun. Sementara, generasi ketiga terdiri dari tiga anak kandung laki-laki, yakni Edward yang berumur 22 tahun, Jason 21 tahun, dan Hendrik 17 tahun. Sebagai salah satu perusahaan keluarga, PT Cemerlang nantinya akan menghadapi tahap pergantian pemimpin atau suksesi. Pergantian pemimpin dari generasi kedua ke generasi ketiga sangat sarat dengan konflik, tekanan, dan kegagalan. Sebagaimana muncul sebuah klise yang mengatakan "Generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan" (Susanto et al., 2007, p. 312). Oleh sebab itu, perlu bagi PT Cemerlang untuk mempersiapkan proses suksesi baik manajerial maupun kepemilikan yang matang untuk mencegah kekacauan di perusahaan keluarga. Menurut Susanto et al. (2007) ada tujuh langkah proses lain mengevaluasi struktur kepemilikan, suksesi, antara mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah suksesi, mengevaluasi keinginan keluarga dan contingency plan, mengembangkan proses pemilihan, melatih, dan mentoring penerus masa depan, melakukan aktivitas team building dari keluarga, menciptakan dewan direksi yang efektif, dan memasukan penerus pada saat terbaik. Menurut Yonathan (2017), perusahaan keluarga yang ditelitinya telah melakukan lima dari tujuh langkah dalam proses suksesi. Sementara menurut Kuncoro (2018), perusahaan keluarga yang ditelitinya 163
telah melakukan tahap pertama sampai dengan tahap keempat, yaitu melatih dan mentoring penerus masa depan. Sementara itu, proses suksesi di PT Cemerlang belum diketahui dengan jelas bagaimana pelaksanaannya. Hal-hal yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa PT Cemerlang akan menghadapi tahap pergantian pemimpin atau suksesi. Pemimpin PT Cemerlang sendiri telah memiliki keinginan serta pemikiran untuk melakukan suksesi. Hanya saja, tahapan-tahapan dalam proses suksesi masih belum diketahui dengan jelas bagaimana pelaksanaannya di PT Cemerlang sehingga dalam penelitian ini akan dilakukan studi deskriptif mengenai proses suksesi kepemilikan dan manajerial yang akan atau sedang dilaksanakan di PT Cemerlang. Kerangka Pemikiran Proses Suksesi (Susanto et al., 2007): 1. Mengevaluasi struktur kepemilikan 2. Mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah suksesi 3. Mengevaluasi keinginan keluarga dan contingency plan 4. Mengembangkan proses pemilihan, melatih, dan mentoring penerus masa depan 5. Melakukan aktivitas team building dari keluarga 6. Menciptakan dewan direksi yang efektif 7. Memasukan penerus pada saat terbaik. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2020), "metode 164
kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna" (p.18). Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif rumpun studi kasus. Metode ini digunakan untuk mencari tahu informasi dan gambaran yang lebih lengkap terkait fenomena suksesi di PT Cemerlang. Data dan informasi penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan observasi sehingga mampu memperoleh informasi yang mendalam. Sumber Data Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2020), "sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data" (p. 296). Sumber data primer berasal dari hasil wawancara dengan narasumber dan observasi pada PT Cemerlang. Sementara itu, sumber data sekunder berasal dari sumber-sumber dokumentasi tertulis mengenai sejarah perusahaan dan struktur organisasi maupun struktur keluarga yang ada di perusahaan. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu: a. Teknik wawancara Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi teknik terstruktur. Proses wawancara semi 165
terstruktur dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara kepada narasumber PT Cemerlang yang telah ditetapkan. Dengan demikian diharapkan data yang diperoleh melalui teknik wawancara mampu memberikan gambaran yang lebih terbuka untuk dianalisa lebih lanjut. b. Teknik observasi Teknik observasi yang digunakan adalah teknik observasi partisipatif. Observasi partisipatif akan melihat aktivitas manajerial dan interaksi antar anggota keluarga di PT Cemerlang terkait dengan proses suksesi kepemilikan dan manajerialnya. Selain melakukan observasi partisipatif, peneliti juga melakukan observasi untuk mendapatkan data berupa sumber-sumber dokumentasi tertulis yang berkaitan dengan struktur organisasi perusahaan PT Cemerlang. sejarah perusahaan dan Teknik Pemilihan Informan Teknik yang digunakan dalam pemilihan informan adalah teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2020), teknik purporsive sampling adalah "teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu" (p. 289). Informan penelitian terdiri dari: (1) Frederick selaku dewan direksi PT Cemerlang; (2) Lucy selaku istri pemimpin yang dapat disebut juga sebagai pemimpin di PT Cemerlang; dan (3) Edward selaku salah satu calon penerus di PT Cemerlang. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data model Miles dan 166
Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan serta verifikasi. Uji Keabsahan Data Untuk menguji kredibilitas data pada penelitian ini, digunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Sugiyono (2020), "triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber" (p. 369). Untuk menguji kredibilitas data, peneliti nantinya akan melakukan wawancara pada narasumber PT Cemerlang, dan hasil wawancara dari berbagai sumber yang diperoleh, akan dideskripsikan, dikategorisasikan, dan ditarik kesimpulan. Selain itu, juga digunakan triangulasi teknik. Menurut Sugiyono (2020), "triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda" (p. 369). Peneliti nantinya akan memastikan keabsahan data yang diperoleh dari wawancara dengan data yang diperoleh melalui observasi. Hasil Penelitian dan Pembahasan Struktur Keluarga PT Cemerlang Struktur keluarga merupakan salah satu hal penting untuk membantu memahami siapa saja anggota keluarga pada perusahaan PT Cemerlang. 167
Gambar 1 Struktur keluarga PT Cemerlang Sumber: Data diolah PT Cemerlang sebagai Perusahaan Keluarga PT Cemerlang dapat disebut sebagai perusahaan keluarga karena terdapat kontrol keluarga dalam menetukan arah perusahaan melalui kepemilikan saham yang semuanya masih dimiliki oleh keluarga pendiri PT Cemerlang. Dengan komposisi saham saat ini, yaitu 50% persen dimiliki oleh Frederick, 25% oleh Juan, dan 25% sisanya oleh Patrick. Di dalam PT Cemerlang saat ini juga terlihat adanya keterlibatan beberapa generasi seperti Juan anggota generasi pertama yang menjabat sebagai komisaris, Frederick dan Lucy anggota generasi kedua yang menjabat sebagai pemimpin atau dewan direksi serta Edward dan Jason anggota generasi ketiga yang 168
terlibat dalam aktivitas toko sehari-hari. Sebagai salah satu perusahaan keluarga maka PT Cemerlang akan menghadapi tahap suksesi kepemilkan dan manajerial. Pemimpin PT Cemerlang sendiri telah memiliki harapan untuk meneruskan perusahaan ke generasi selanjutnya. Jenis Perusahaan Keluarga Berdasarkan jenis perusahaan keluarga yang dikemukan oleh Susanto et al. (2007), PT Cemerlang dapat dikategorikan dalam jenis perusahaan keluarga FBE (Family Business Enterprise) karena pengelolaan dan kepemilikan saham semuanya masih dikendalikan oleh keluarga pendiri perusahaan. Di dalam struktur perusahaan PT Cemerlang saat ini, posisi penting dijabat semuanya oleh anggota keluarga dan saham 100% masih dikendalikan oleh keluarga pendiri. PT Cemerlang juga belum memperkerjakan profesional non keluarga di level manajer atau pengambilan keputusan. Karakteristik Perusahaan Keluarga pada PT Cemerlang (2007) mengungkapkan sejumlah karakeristik perusahaan keluarga. Di PT Cemerlang, beberapa karakteristik yang terlihat antara lain: a) Keterlibatan anggota keluarga. Susanto et al. Dalam manajemen PT Cemerlang terlihat bahwa ada keterlibatan beberapa anggota keluarga seperti Juan anggota generasi pertama yang berperan sebagai komisaris, Frederick dan Lucy anggota generasi kedua yang berperan sebagai direktur, dan Patrick anggota generasi kedua yang berperan sebagai pemegang saham. 169
Selain itu, Edward dan Jason anggota generasi ketiga yang membantu aktivitas toko sehari-hari. b) Tingginya saling keterandalan. Saat pengambilan keputusan selalu melibatkan Frederick dan Lucy. Dalam pengambilan keputusan juga sesekali melibatkan generasi pertama, yaitu Juan untuk dimintai saran dan pertimbangannya. Namun, sering kali hanya melibatkan Frederick dan Lucy karena mereka sudah dianggap mapan untuk mengambil keputusan. c) Lingkungan pembelajaran yang saling berbagi. Di dalam PT Cemerlang, ada pembelajaran yang diberikan generasi kedua kepada generasi ketiga terkait alur kerja, cara menentukan harga, cara melayani pengunjung toko, dan sebagainya. d) Kepemimpinan ganda. Di dalam PT Cemerlang, Frederick memimpin toko Baru Elektronik dan Lucy memimpin toko Andalan Jaya. Namun, sering kali Frederick juga memberikan perintah dan mengambil keputusan di toko Andalan Jaya, dan begitu pula sebaliknya. e) Kurang formal. Di dalam PT Cemerlang, meskipun Frederick dan Lucy menjabat sebagai direksi, juga melakukan tugas dari admin seperti mencetak nota penjualan, surat jalan, dll. terkadang mereka Struktur Perusahaan Keluarga Friedman & Friedman (1994), menjelaskan empat macam struktur perusahaan keluarga, yaitu: kepemilikan terbatas, dan tunggal, perkongsian umum, perkongsian 170
perusahaan (dalam Susanto, 2007, pp. 139-141). Struktur perusahaan keluarga PT Cemerlang pada awalnya dapat dikategorikan sebagai perkongsian umum (general partnership) karena awalnya merupakan asosiasi sukarela antara Frederick, Lucy, dan Juan. Ketiga orang ini bekerja sama yang mana sebagian besar modal berasal dari Juan, sementara Frederick dan Lucy lebih bertugas untuk memimpin dan mengawasi perusahaan. Kemudian pada tahun 2010 berubah menjadi badan hukum PT dan dapat dikategorikan sebagai perusahaan (corporation) yang mana di dalam perusahaan saat itu telah ada pembagian saham sebesar 50% untuk Frederick, 25% untuk Juan, dan 25% sisanya untuk Patrick. Struktur kepemilikan tersebut masih tetap sama hingga saat ini. Pola Suksesi Menurut Susanto et al. (2007), "pada umumnya terdapat tiga pola suksesi untuk manajemen level puncak yang biasanya diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia" (p. 300). Berdasarkan tiga pola yang diungkapkan, pola suksesi yang terjadi di PT Cemerlang adalah planned succession yang berfokus pada penerus yang akan menduduki posisi kunci dan selanjutnya diberikan accelerated development program untuk memberikan exposure dan untuk meningkatkan pengalaman dan kebijakan berpikir. Dalam PT Cemerlang, generasi kedua mengasah kemampuan dan pengalaman generasi ketiga yang nantinya akan memimpin PT Cemerlang. Hal ini terlihat dari pendidikan yang ditempuh generasi kedua adalah di program studi manajemen yang berkaitan dengan aspek manajerial perusahaan. Selain itu, generasi kedua juga memberikan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan penerus melalui 171
keterlibatan generasi ketiga di perusahaan sejak dini. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar generasi ketiga dapat menjiwai perusahan dan mengembangkannya. Proses Suksesi Mengevaluasi Struktur Kepemilikan Di PT Cemerlang, nantinya struktur kepemilikan saham akan dibagi sama rata 25% di antara Frederick dan anggota generasi ketiga. Struktur kepemilikan PT Cemerlang ini memiliki kemiripan dengan salah satu skenario yang dikemukakan oleh Carlock dan Ward (2001), "struktur kepemilikan yang menunjukkan keputusan keluarga dalam mentransfer kepemilikan kepada generasi berikutnya akan berdampak pada bisnis. Salah satu skenarionya adalah adanya persamaan distribusi kepada semua ahli waris" (dalam Susanto et al., 2007, p. 427). Struktur kepemilikan saham PT Cemerlang akan dibagi rata dengan tujuan agar ada perlakuan yang adil bagi anggota keluarga. Selain itu, agar dalam pengambilan keputusan dilakukan dengan hati-hati terutama dalam RUPS. Adanya kepemilikan saham yang sama rata 25% membuat pengambilan keputusan dalam RUPS tidak dapat dilakukan secara sepihak, melainkan harus dilakukan dengan persetujuan setidaknya tiga anggota keluarga pemegang saham sebelum keputusan tersebut dapat direalisasikan. Selanjutnya, juga agar anggota keluarga nantinya dapat berkembang bersama dan tidak saling meninggalkan. Hal yang disebutkan di atas menunjukkan juga bahwa tahap pertama, yaitu mengevaluasi struktur kepemilikan telah dilakukan oleh PT Cemerlang. 172
Mengembangkan Gambaran Struktur yang Diharapkan Setelah Suksesi Posisi kunci dalam struktur organisasi PT Cemerlang saat ini dijabat semuanya oleh anggota keluarga pendiri di mana Frederick dan Lucy sebagai pemimpin atau dewan direksi, Juan sebagai Komisaris, dan Patrick sebagai pemegang saham. Ketika generasi ketiga terlibat di dalam perusahaan, gambaran struktur organisasi akan mengalami perubahan. Pengembangan gambaran struktur tersebut ialah Frederick akan menjabat sebagai komisaris menggantikan Juan. Sementara itu, Edward, Jason, dan Patrick akan menduduki posisi dewan direksi menggantikan Frederick dan Lucy. Antara saudara generasi ketiga nantinya akan menduduki posisi manajerial yang sama, yaitu dewan direksi. Hal ini menunjukkan lagi salah satu skenario yang dikemukakan oleh Carlock dan Ward (2001) berkaitan dengan suksesi dari perspektif kepemilikan dan manajemen. Salah satu skenarionya adalah adanya persamaan distrbusi manajemen kepada semua ahli waris (dalam Susanto et al., 2007). Selain itu, struktur manajerial yang dikembangkan oleh Frederick telah memberikan kejelasan mengenai penempatan posisi anggota keluarga generasi kedua dan ketiga secara eksplisit. Hal ini sesuai dengan pernyataan Susanto et al. (2007), "dengan memiliki struktur yang baik dan jelas maka tanggung jawab, wewenang, serta hak dan kewajiban setiap anggota keluarga yang mempunyai posisi dalam bisnis tersebut juga akan menjadi jelas" (p. 424). Oleh karenanya, akan muncul juga pemahaman anggota keluarga berkaitan dengan tanggung jawab, hak, wewenang, dan kewajibannya sesuai posisi yang dijabat. 173
Di PT Cemerlang, Juan nantinya akan keluar dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena umur Juan sudah pada masa pensiunnya. Adanya keinginan dari Juan untuk keluar secara tegas dari perusahaan membuat PT Cemerlang dapat mencegah prince charles syndrome. Susanto et al. (2007) menggambarkan prince Charles syndrome sebagai sebuah kondisi di mana pemimpin tidak mau melepas posisinya padahal pemimpin sudah bukan berada pada periode optimalnya dan generasi penerus berada pada posisi stagnan menunggu pergantian pemimpin. Sementara Frederick akan menduduki posisi komisaris karena Frederick dianggap sebagai salah satu sosok pemimpin yang telah memberikan dampak positif bagi perusahaan sehingga memiliki pengetahuan dan pengalaman yang dapat digunakan untuk memantau performa perusahaan dan memberikan saran demi masa depan perusahaan. Selain itu, sosok Frederick sebagai ayah membuat Frederick dapat menjadi mediator yang menjembatani perbedaan pendapat antara anggota generasi ketiga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Susanto et al. (2007), "dalam perusahaan keluarga, suami atau istri memainkan peran sebagai pengawal emosional keluarga, yang secara konstan membentengi keluarga dari isu-isu suksesi yang sensitif" (p. 322). Mengevaluasi Keinginan Keluarga dan Contingency Plan "Keluarga lebih bersifat emosional karena disatukan oleh ikatan mendalam yang mempengaruhinya di dalam berbisnis" (Susanto et al., 2007, p. 64). Keinginan keluarga bisa menjadi problematis bilamana terdapat ketidaksetujuan dari anggota keluarga terhadap struktur kepemilikan dan manajerial 174
yang telah dirancang oleh Frederick. Namun, di PT Cemerlang sejauh ini belum ada ketidaksetujuan dari anggota keluarga terhadap struktur kepemilikan dan manajerial yang telah dirancang. Meskipun saat ini rancangan struktur kepemilikan dan manajerial masih mendapatkan persetujuan dari anggota keluarga, Frederick telah merancang sebuah contingency plan terhadap bilamana suatu saat rancangan struktur kepemilikan dan manajerial. Contingency plan di PT Cemerlang berisi rencana generasi kedua yang akan mendorong salah satu anggota dari generasi ketiga untuk memulai bisnis di bidang usaha yang lain atau di bidang usaha yang sama tapi di daerah yang lain. Dasar pertimbangannya adalah agar tidak terjadi persaingan atau pergesekkan antara saudara. Adanya contingency plan di PT Cemerlang sesuai dengan apa yang dibahas dalam Poza (2010), yaitu contingency plan mengacu pada rangkaian rencana alternatif yang akan terhadap hal-hal yang jika diambil direncanakan. terdapat sebuah gangguan terjadi gangguan Mengembangkan Proses Pemilihan, Melatih, dan Mentoring Penerus Masa Depan Proses pemilihan di PT Cemerlang terhadap penerus masa depan dilakukan secara adil. Frederick merancang nantinya semua anggota generasi ketiga akan memiliki kesempatan sendiri-sendiri yang adil. Edward sebagai salah satu calon penerus mengungkapkan bahwa di dalam PT Cemerlang tidak ada kriteria khusus dalam memilih calon penerus. Padahal, Susanto et al. (2007), mengungkapkan dalam memilih penerus yang dianggap memiliki talenta dilakukan dengan "melibatkan 175
beberapa aspek yang meliputi kepribadian (personality), minat (ability), dan (interest), bakat kompetensi" adanya pertimbangan- pertimbangan ini dalam memilih penerus memperlihatkan bahwa PT Cemerlang telah melakukan proses pemilihan namun belum mengembangkan proses pemilihan tersebut. (aptitude), kemampuan (p. 343). Belum Proses pelatihan dan mentoring generasi ketiga dilakukan dengan melibatkan generasi ketiga secara langsung di dalam perusahaan. Generasi ketiga sudah mulai dilibatkan di toko sehingga mereka dapat memahami alur kerja perusahaan. Selain itu, generasi ketiga juga diajak ke toko agar mereka dapat menjiwai perusahaan. Dalam proses pelatihan dan mentoring ini, Frederick dan Lucy berperan sebagai mentor. Sementara itu, Edward, Jason, dan Hendrik merupakan mentee yang sedang dibekali pengalaman dan pengetahuan. Melakukan Aktivitas Team Building dari Keluarga Aktivitas team building dalam perusahaan keluarga PT Cemerlang dilakukan di antara anggota keluarga dalam bentuk diskusi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bisnis dan non bisnis. Diskusi ini terjadi ketika ada kesempatan untuk melakukan hal tersebut seperti ketika suasana toko sedang santai, di mobil, ketika lagi makan, dan lain-lain. Aktivitas team building juga dilakukan pada setiap hari Minggu yang melibatkan semua anggota keluarga. Aktivitas pada hari Minggu dilakukan dalam bentuk jalan bersama, makan bersama, dan lain lain. Dalam aktivitas team building di PT Cemerlang selain mempererat kohesi keluarga melalui interaksi sosial, juga memunculkan pemahaman berkaitan dengan implementasi suatu kebijakan di PT Cemerlang. Hal ini sesuai dengan yang 176
dibahas dalam Susanto et al. (2007), Team building dapat membangkitkan semangat bekerja dalam perusahaan. Team building yang dimulai dari keluarga akan mempererat hubungan keluarga maupun ketika anggota keluarga sudah terlibat di perusahaan keluarga. Menciptakan Dewan Direksi yang Efektif Di PT Cemerlang saat ini, dewan direksi dijabat oleh Frederick dan Lucy. Ke depannya Edward, Jason, dan Hendrik akan menjabat sebagai dewan direksi. Susanto et al. (2007), "dewan direksi yang dirancang dengan baik adalah sumber keahlian dan perspektif yang banyak dibutuhkan selama perencanaan suksesi. Dewan direksi berfungsi sebagai pemantau dengan mengawasi peralihan tanggung jawab manajemen dari satu generasi ke generasi berikutnya sesuai dengan rencana yang telah disusun" (p. 331). Generasi kedua yang masih menjabat sebagai dewan direksi di PT Cemerlang memantau dan mengawasi peralihan tanggung jawab manajemen ke generasi selanjutnya sebagaimana adanya pengawasan, pelatihan, dan pemberian wewenang kepada generasi ketiga terkait pemesanan barang, pengelolaan toko online, dan lain sebagainya. Hal ini juga yang mengungkapkan dalam melakukan tanggung jawab manajemen terkadang Edward bertanya kepada Frederick dan Lucy untuk dimintai sarannya yang menunjukkan peran generasi kedua sebagai pemantau yang mengawasi kinerja generasi ketiga. Dalam menciptakan dewan direksi yang efektif juga ada usaha memperkaya wawasan penerus seperti penanaman nilai-nilai keluarga dan pemberian pengetahuan nirwujud ketika aktivitas team building atau mentoring. Hal yang diungkapkan di atas dipertegas dengan pernyataan Edward 177
menunjukkan bahwa tahap ini sedang dilakukan di dalam PT Cemerlang. Memasukan Penerus Pada Saat Terbaik Tahap terakhir dalam proses suksesi yang dikemukakan oleh Susanto et al. (2007). Frederick dan Lucy sebagai generasi kedua nantinya akan menyerahkan PT Cemerlang kepada generasi ketiga untuk dipimpin ketika generasi ketiga sudah dianggap siap dan mapan. Frederick dan Lucy juga mengungkapkan ketika nanti penerus sudah aktif di perusahaan, maka Frederick dan Lucy berencana untuk mencari kesibukan baru yang tidak terlalu berat seperti melakukan hobi, bersantai di rumah, dan Lucy mungkin sesekali ke toko. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Susanto et al. (2007), "apabila benar- benar sudah waktunya bagi anak-anak untuk memegang peran utama dalam perusahaan, sebaiknya pendiri atau pemilik mulai mencari atau melakukan hobinya dan tidak berkutat dengan perusahaan lagi sehingga tidak terjadi Prince Charles Syndrome dan proses suksesi dapat berjalan mulus" p. (314). Hingga hari ini, tahap ini masih belum dilakukan di PT Cemerlang karena peran utama dalam perusahaan masih dipegang oleh generasi kedua sebagai pemimpin atau direksi. Sementara itu, Edward sebagai salah satu calon penerus mengungkapkan bahwa dirinya masih perlu belajar dan melatih kemampuannya hingga dia merasa siap untuk memimpin perusahaan. Pada saat Edward merasa siap, barulah Edward akan masuk memimpin dan mengambil alih peran utama dalam perusahaan. 178
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai proses suksesi kepemilikan dan manajerial di PT Cemerlang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a) PT Cemerlang dapat dikategorikan sebagai perusahaan keluarga. Sebagai perusahaan keluarga, maka PT Cemerlang akan menghadapi proses suksesi kepemilikan dan manajerial. Proses suksesi kepemilikan dan manajerial sendiri terdiri dari tujuh tahap. Di PT Cemerlang empat tahap telah dilakukan, satu sedang dilakukan, satu sedang dilakukan tapi hanya dilakukan sebagian, dan satu tahap belum dilakukan. b) Proses suksesi yang telah dilakukan PT Cemerlang struktur adalah kepemilikan, tahap kedua mengembangkan gambaran struktur yang diharapkan setelah suksesi, tahap ketiga mengevaluasi keinginan keluarga dan contingency plan, dan tahap kelima melakukan aktivitas team building dari keluarga. tahap pertama mengevaluasi c) Proses suksesi yang sedang dilakukan di PT Cemerlang adalah tahap keenam, yaitu menciptakan dewan direksi yang efektif. Saat ini dewan direksi masih dijabat oleh jawab generasi kedua dan beberapa manajemen telah didelegasikan kepada generasi ketiga. Generasi kedua sebagai dewan direksi saat ini berperan sebagai pemantau yang mengawasi kinerja manajerial generasi ketiga. tanggung d) Proses suksesi yang sedang dilakukan tapi hanya dilakukan sebagian di PT Cemerlang adalah tahap 179
keempat, yaitu mengembangkan proses pemilihan, melatih, dan mentoring penerus masa depan. Proses pemilihan di PT Cemerlang tidak dikembangkan dengan menilai sifat, bakat, minat, dan lain-lain. Pemilihan penerus di PT Cemerlang justru dilakukan secara adil kepada anggota generasi ketiga, sedangkan proses pelatihan dan mentoring sedang dilakukan kepada generasi ketiga. e) Proses suksesi yang belum dilakukan di PT Cemerlang adalah tahap ketujuh, yaitu memasukan penerus pada saat terbaik karena saat ini peran utama di PT Cemerlang masih berada pada generasi kedua. f) Saran Berdasarkan hasil dari analisis data dan kesimpulan di atas maka peneliti bermaksud memberikan beberapa saran sebagai bentuk terima kasih peneliti kepada PT Cemerlang dan ini dapat bermanfaat bagi PT diharapkan saran-saran Cemerlang. Saran-saran tersebut, yaitu: a) PT Cemerlang dapat mengembangkan proses pemilihan penerus dengan menilai kepribadian, minat, bakat, kemampuan, dan kompetensi karena tanpa adanya hal tersebut, generasi penerus bisa jadi tidak memiliki cukup komitmen sehingga perusahaan keluarga nantinya dapat terjebak dalam kondisi stagnan bahkan kemunduran. b) Sebaiknya ketika peran utama dalam PT Cemerlang telah dipegang oleh generasi ketiga, generasi kedua yang sudah tidak menjabat lagi tidak perlu ke toko mengurus toko. Adanya kehadiran generasi sebelumnya di dalam 180
aktivitas perusahaan ditakutkan dapat menjadi hambatan atau isu di dalam proses suksesi. c) Generasi kedua yang sedang memimpin sebaiknya mengumumkan dengan tegas kepada pemangk kepentingan bahwa generasi ketiga akan menggantikan peran generasi kedua di dalam perusahaan sehingga muncul kejelasan mengenai masa depan perusahaan dan akan memunculkan dukungan dari semua pihak. Daftar Referensi Antoro, N.P. (2017). Perencanaan suksesi pada perusahaan keluarga PT Wijaya Panca Sentosa Food. (Undergraduate Thesis). Universitas Kristen Petra. Aronoff, C.E., McClure, S.L., & Ward, J.L. (2011). Family Business Succession: The Final Test of Greatness. New York, NY: Palgrave Macmillan. Kuncoro, C.E. (2018). Analisis proses suksesi pada PT Langgeng Sejahtera Abadi Cranindo.(Undergraduate Thesis). Universitas Kristen Petra. Poza, E.J. (2010). Family Business: Third Edition. Mason, OH: Cengage Learning Academic Resource Center. Price water house Coopers. (2019). Family Business Survey 2018 - Indonesia results. Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung, Indonesia: Alfabeta. Susanto, A.B. (2005). World Class Family Business. Jakarta, Indonesia: Quantum Bisnis & Manajemen. PT Mizan Pustaka. Susanto, A.B., Himawan, W., Susanto, P., & Mertosono, S. (2007). The Jakarta Consulting Group on Family 181
Business. Jakarta: Publishing Division The Jakarta Consulting Group. Sinha, J., & Govindaraj, V. (2020). Great Family Businesses Need Good Governance. Boston, MA: Boston Consulting Group Henderson Institute. Tirdasari, N.L., & Dhewanto, W. (2020). When is the right time for succession? Multiple cases of family businesses in Indonesia. Journal of Family Business Management, (10) 4, 349-359. Yonathan, D. (2017). Analisis perencanaan suksesi pada CV Baja Putra. (Undergraduate Thesis). Universitas Kristen Petra. -----ooOoo----- Catatan: ⁾ PPt, Zahara Tussoleha Rony, 2020. **⁾Jeffry Halim & Thomas Santoso, Program Business Management, Universitas Kristen Petra, 2022. 182
6. Narasi N arasi atau kisahan berasal dari kata Latin narre, yang artinya memberitahu. Narasi berhubungan dengan usaha untuk memberitahu sesuatu atau peristiwa (wikipedia). Penelitian narasi adalah laporan yang menceritakan urutan peristiwa secara terperinci. Dalam desain penelitian narasi, peneliti menggambarkan kehidupan individu, mengumpulkan cerita tentang kehidupan orang-orang, dan menuliskan cerita pengalaman individu (Clandinin, 2007). Penelitian Hana Angriyani Mardika tentang Kepemimpinan Kontemporer menggunakan narasi kehidupan individu. Narasi berasal dari pengalaman, perspektif, dan sudut pandang informan. Kepemimpinan Kontemporer di Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Surabaya*⁾ Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan melihat kepemimpinan kontemporer yang dijalankan oleh Iwapi Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data wawancara semi terstruktur dan observasi. Hasil wawancara dan observasi diolah dalam bentuk narasi. Penentuan informan 183
dengan purposive sampling. Uji keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemimpin di Iwapi Surabaya telah menerapkan pola kepemimpinan kontemporer. Namun, penerapan kepemimpinan kontemporer di ini memiliki kekurangan dalam meningkatkan konsiderasi pribadi, motivasi inspirasional, dan dalam melakukan kolaborasi cerdas. Iwapi Surabaya Kata Kunci: konsiderasi pribadi, motivasi inspirasional, kolaborasi cerdas. Pemimpin, kepemimpinan kontemporer, Pendahuluan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) telah survive dari tahun 1975 sampai sekarang (Sejarah dan tokoh, n.d.). Organisasi ini merupakan organisasi pengusaha wanita berbadan hukum tertua di Indonesia. Keberlanjutan organisasi ini tidak akan lepas dari perubahan serta penyesuaian yang dilakukan pemimpin di dalamnya. Fenomena ini disebut dengan kepemimpinan kontemporer. Pada masa sekarang, organisasi tidak dapat selalu berperilaku seperti zaman dulu karena mereka memerlukan inovasi untuk dapat menyesuaikan diri dengan zaman. Kepemimpinan yang juga demikian. Kepemimpinan di zaman sekarang dinilai berbeda dengan kepemimpinan di zaman dahulu. Kepemimpinan kontemporer merupakan kepemimpinan yang menghadapi pemahaman orang di zaman sekarang tentang kepemimpinan. sama terdapat di dalamnya Menurut pemahaman orang terhadap sosok pemimpin 184
pada abad ke-20, pemimpin lebih dipandang sebagai sosok yang cenderung ditakuti dan sangat dihormati karena kedudukan dan kekuasaannya. Akan tetapi, pada zaman sekarang orang melihat pemimpin sebagai sosok yang biasa saja serta tidak istimewa. Sekarang pemimpin lebih dilihat sebagai sosok pertama di antara yang setara, namun yang mampu melayani orang lain menggunakan kata-kata, gagasan, dan kehadiran fisik dalam menjalankan organisasinya (Hartanto, 2009, p. 503). Sosok pemimpin yang seperti itu disebut sebagai pemimpin dengan kepemimpinan kontemporer. Perubahan tuntutan dan perspektif zaman seperti itu telah membuat orang membutuhkan sosok pemimpin dengan sifat kepemimpinan kontemporer tersebut. Berkaitan dengan perubahan, dalam ilmu manajemen terdapat sindrom yang dinamakan The Boiling Frog Syndrome (Senge, 1990, p. 22). Sindrom tersebut menceritakan mengenai organisasi yang merasa aman-aman saja dengan kondisinya sehingga tidak melakukan analisis untuk dapat melakukan perubahan terhadap yang terjadi di sekitar mereka. Umumnya, organisasi yang terserang sindrom ini adalah organisasi besar yang sudah berumur. Mereka tetap terjebak dengan euphoria saat zaman organisasi tersebut berjaya sehingga tidak memikirkan dan melakukan inovasi. Organisasi menjadi tidak sensitif terhadap perubahan sehingga akhirnya perubahan yang tidak mereka rasakan tersebut dapat membunuh mereka. Penelitian ini akan melihat kepemimpinan kontemporer yang dimiliki pemimpin di Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Surabaya. Iwapi Surabaya dipilih sebagai lokasi penelitian ini karena merupakan cabang Iwapi terbesar yang 185
berada di Jawa Timur dengan jumlah keanggotaan yang tercatat sebanyak 250 orang anggota. Kepemimpinan kontemporer memiliki tiga pola yang dianggap tepat untuk menjawab tantangan yang dihadapi organisasi di zaman kontemporer ini. Ketiga pola tersebut meliputi kepemimpinan transformasional, kepemimpinan sinergistik, dan kepemimpinan visioner (Hartanto, 2009, p. 504). Ketiga pola kepemimpinan ini hendaknya dipadukan untuk menjawab perubahan di zaman ini. Pemimpin dituntut untuk mampu mengambil tindakan penyesuaian yang baik pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat cara pemimpin melakukan kepemimpinan kontemporer. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dalam bentuk narasi. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2010, p. 6). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber primer yang digunakan peneliti adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber, meliputi data wawancara mengenai kepemimpinan kontemporer pada ketua Iwapi Surabaya dan data wawancara dengan beberapa Wakil Ketua Umum Iwapi Surabaya. Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara semi terstruktur. Sumber primer yang juga digunakan dalam penelitian 186
ini adalah observasi terbuka. Observasi ini merupakan observasi, di mana peneliti dapat melakukan pengamatan karena telah diberi kesempatan oleh subjek (Moleong, 2010, p. 176). Pada observasi terbuka ini, para subjek mengetahui bahwa ada yang sedang mengamati mereka. Hal tersebut karena mereka yang memberikan kesempatan sukarela kepada pengamat untuk mengamati peristiwa yang sedang terjadi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen atau foto-foto yang dimiliki oleh Iwapi Surabaya. Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan informan penelitian yang terdiri dari: (1) Reny Widya Lestari selaku Ketua Umum Iwapi Surabaya; (2) Evy Puspita Lestari selaku Wakil Ketua Umum V Iwapi Surabaya yang membawahi bidang Properti, Infrastruktur, dan Sumber Daya Manusia. (3) Sofi Riandini selaku Wakil Ketua Umum (WKU) I Iwapi Surabaya yang membawahi bidang organisasi, kesekjenan, dan kelembagaan . Analisis data dilaksanakan melalui 3 tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2013). Uji keabsahan data dengan uji triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Hasil Penelitian dan Pembahasan Kepemimpinan Transformasional a. Konsiderasi Pribadi Meningkatkan konsiderasi pribadi anggota dilakukan pemimpin dengan mengirimkan anggota-anggota untuk 187
menghadiri undangan-undangan acara sebagai perwakilan dari Iwapi Surabaya. Konsiderasi pribadi anggota juga diciptakan dengan dijalinnya relasi yang akrab dan informal dari pemimpin Iwapi Surabaya dengan anggota mereka. Bentuknya diwujudkan berupa mengobrol secara informal walaupun tidak berkaitan dengan organisasi maupun bisnis mereka, seperti membicarakan mengenai sekolah dan permasalahan tentang anak, serta mengenai keluarga. Pendekatan personal juga dilakukan dengan adanya acara-acara tidak wajib yang dapat diikuti oleh anggota organisasi seperti acara pengajian, jalan-jalan, ngopi, mengikuti lomba memasak bersama, dan melakukan aktivitas menembak. Pemimpin transformasional hendaknya melihat tiap individu unik, yang harus anggota organisasi sebagai diperhatikan secara personal di dalam kebutuhan dan permasalahan mereka (Hartanto, 2009, p. 514). telah melakukan pendekatan personal dalam menyepakati hal tersebut. Dengan demikian, anggota akan merasa diperhatikan dengan tulus dan sepenuh hati, sehingga anggota akan merasa memiliki harga diri sebagai sosok yang dihormati. Pemimpin Iwapi Namun, berkaitan dengan menimbulkan konsiderasi pribadi di dalam diri anggota, Reny selaku ketua umum Iwapi Surabaya memiliki kelemahan. Reny dianggap terlalu menonjol, sehingga membuat orang-orang dibawahnya merasa bahwa mereka tidak mampu menyamai pemimpinnya. Hal itu yang membuat delapan orang dari Wakil Ketua Umum Iwapi di Surabaya, belum ada orang yang menonjol, yang kira-kira dapat menjadi calon suksesor menggantikan 188
Reny yang sudah hampir dua periode pada 2021 tersebut. tahun b. Stimulasi Intelektual Dalam melakukan stimulasi intelektual, Ketua Umum Iwapi Surabaya yang dibantu dengan wakil-wakilnya menggagas beberapa usaha di dalam bentuk program yang diselenggarakan. Program-program ini diharapkan dapat mendorong kemampuan analisis dan inovasi anggota. Program-program yang dibuat oleh Iwapi Surabaya dalam mendorong kemampuan anggota adalah seperti adanya worskhop, sharing, dan diskusi. Program edukatif di Iwapi Surabaya yakni dinamakan Edubis (Edukasi Bisnis), yang diadakan setiap dua bulan sekali. Edubis mendatangkan praktisi sebagai pembicara untuk mengedukasi soft skill dan hard skill anggota. c. Motivasi Inspirasional inspirasi kepada pengikutnya, pemimpin hendaknya menunjukkan bahwa dia merupakan orang yang pekerja keras dan cerdas (Hartanto, 2009, p.517). Berkaitan dengan memberikan Reny merupakan sosok pemimpin yang dikenal aktif dan cerdas. Reny memiliki latar belakang pendidikan yang berkualitas sebagai lulusan arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Selain itu, Reny memiliki semangat yang tinggi untuk dapat mengerjakan banyak hal. Reny merupakan ibu rumah tangga, yang juga merupakan Ketua Umum Iwapi Surabaya, pebisnis, aktivis partai politik, 189
dan aktivis di beberapa organisasi lainnya. Keaktifan Reny tersebut diketahui oleh anggota-anggota Iwapi Surabaya, karena Reny pernah mengirimkan info di grup Whatsapp anggota berkaitan dengan aktifitasnya seperti mengenai pencalonannya sebagai calon legislatif. Reny juga aktif memposting aktifitas-aktifitasnya di akun Instagram dan Facebook miliknya. Dengan demikian, Reny dikenal sebagai sosok yang aktif, sibuk, dan semangat. segudang dan semangatnya saja yang terkenal, namun aura positif dan easy going dari Reny dianggap mampu menyebar dan mempengaruhi kondisi internal organisasi menjadi makin positif. Tidak hanya dengan aktifitas Namun, kelemahan yang Reny miliki berkaitan dengan motivasi inspirasional adalah Reny belum mampu menggunakan karismanya untuk memotivasi orang lain, sehingga bawahannya merasa tidak ada gairah untuk berusaha menjadi seperti dirinya. Hal itu ditunjukkan dari belum adanya WKU yang menonjol untuk menjadi calon suksesor penerus Reny, karena para WKU merasa tidak mampu untuk menjadi pemimpin. d. Idealisasi Pengaruh Reny Widya Lestari mempengaruhi anggota organisasi di dalamnya dengan cara memberi teladan. Citra ideal yang dibangun oleh pemimpin kepada anggotanya membuat pemimpin tersebut menjadi sosok yang dipilih oleh anggota untuk menjadi panutan mereka. Di mata bawahannya, Reny dikenal sebagai sosok yang lincah dan mampu memberikan teladan untuk selalu 190
semangat. Reny dianggap pengaruh kepada kondisi internal organisasi. telah mampu memberikan Kesuksesan seorang pemimpin dalam melakukan idealisasi pengaruh di dalam kepemimpinan transformasional juga dilihat dari kesuksesan pemimpin dalam membawa anggota organisasi untuk mencapai sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya dapat dicapai. Ketua umum Iwapi Surabaya dianggap memiliki kemampuan untuk melakukan hal tersebut. Sofi mengatakan bahwa Reny biasanya memaksa anggota untuk menjalankan sesuatu yang kelihatan mustahil. Misalnya dalam pelaksanaan suatu program, Reny biasanya memberi target yang sulit untuk direalisasikan. Dengan demikian, hal ini dapat meningkatkan rasa kompeten di dalam diri anggota. Anggota menjadi sadar bahwa ternyata mereka mampu mengerjakan lebih dari ekspektasi yang mereka tetapkan. Reny Widya Lestari melakukan transformasi terhadap anggotanya untuk menjadi orang yang bersemangat dan optimis dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab mereka. Kepemimpinan Sinergistik a. Manajemen Konflik Reny berusaha untuk memberikan solusi pada permasalahan yang dianggap masalah utama di Iwapi Surabaya yaitu mengenai keaktifan anggota. Dalam menghadapi konflik mengenai keaktifan ini, Reny Widya Lestari menunjukkan kepeduliannya kepada anggota dengan menjadikan kebutuhan mereka sebagai fokus utama. berusaha Reny dibantu dengan wakil-wakilnya 191
meningkatkan keaktifan anggota dengan berusaha untuk membuatacara-acara yang diadakan Iwapi Surabaya menjadi lebih menjawab kebutuhan anggota. Dengan demikian, Reny berusaha untuk menyaring kembali pihak-pihak yang akan berkolaborasi dengan Iwapi Surabaya, sehingga Reny dapat memastikan bahwa acara yang akan dibuat akan memberi banyak manfaat bagi anggota Iwapi Surabaya. Selain itu, dalam tempat kerja kontemporer, perbedaan primordial merupakan hal yang seharusnya dapat menjadi peluang bagi organisasi untuk berkembang. Itu sebabnya Reny akan turun tangan secara langsung jika ada anggota yang melakukan diskriminasi terhadap perbedaan yang ada misalnya seperti membicarakan mengenai SARA di grup Whatsapp. Iwapi Surabaya mengenai masalah pertemanan antaranggota, maka Reny mengurus permasalahan tersebut dengan cara yang lebih santai. Reny tidak ingin terlalu ikut campur ke penyelesaian konflik urusan pribadi, walaupun akan mempengaruhi kinerja anggota di dalam organisasi. Dalam Manajemen konflik di b. Membangun Solidaritas Pemimpin yang sinergistik seharusnya memiliki kapasitas untuk membangun jejaring kerja sama internal dengan sesama anggota organisasi dalam menciptakan aliansi strategik yang dapat digunakan untuk memajukan organisasi (Hartanto, 2009, p. 536). Iwapi Surabaya memiliki anggota yang bahkan membuat komunitas sendiri sesuai bidang mereka yaitu di bidang busana. Hal itu menunjukkan bahwa pemimpin mampu membangun jejaring kerja sama 192
internal dengan sesama anggota organisasi. Pemimpin Iwapi Surabaya meningkatkan kekompakan dari semua anggotanya dengan cara sering bertemu dan mengadakan acara-acara di luar kegiatan Iwapi, yang tidak berhubungan dengan organisasi untuk meningkatkan bonding antarmereka. Iwapi menyadari bahwa untuk membangun solidaritas, pemimpin harus melakukan dialog tulus di antara para anggotanya. Anggota akan yang merasakan makna dari suatu kerja sama cerdas yang tulus, yang didasari dengan tidak membeda-bedakan antara satu sama lain. Solidaritas juga ditunjukkan dari hasil observasi peneliti di Universitas Tujuh Belas Agustus pada tanggal 19 September 2018 saat Iwapi mengadakan seminar, dan di seminar tersebut Reny yang duduk di barisan depan terlihat bercanda dengan ramah dan dekat dengan banyak anggota di sana. Beberapa kali Reny didatangi anggota yang memakai seragam Iwapi untuk berfoto bersama. Pemimpin di c. Kolaborasi Cerdas Kepemimpinan sinergistik di Iwapi Surabaya ditunjukkan oleh sosok pemimpin yang menghargai aspirasi dan gagasan semua anggotanya yang berbeda-beda. Pemimpin di Iwapi Surabaya ingin mendorong anggota untuk berpartisipasi di dalam pencarian solusi akan masalah yang ingin diselesaikan di dalam organisasi. Pemimpin Iwapi Surabaya mampu menciptakan dan membangun kerjasama-kerjasama dengan pihak yang kira- kira sanggup membawa manfaat bagi anggota, caranya dengan selalu melihat kebutuhan atau kepentingan anggota (needs oriented). Dengan demikian, jika ada pihak yang 193
meminta pada Iwapi Surabaya untuk bekerjasama, akan dilihat dengan sungguh-sungguh terlebih dahulu mengenai manfaat yang akan didapatkan setelah berlangsungnya kerjasama tersebut. Selain itu, Reny sering memiliki koneksi untuk mendapatkan info-info yang berguna bagi bisnis anggotanya. Info-info tersebut memudahkan anggota Iwapi Surabaya misalnya mengenai kebijakan terbaru pemerintah, lalu dalam mengurus BPOM, logo halal MUI, info adanya seminar, lalu dalam mencari tempat bazaar untuk menjual produk Namun, berkaitan dengan berkolaborasi, ketua umum Iwapi Surabaya ini dikenal memiliki sifat dominan, sehingga Iwapi Surabaya memiliki suasana di mana beberapa anggotanya tidak terlalu ingin melakukan sesuatu demi organisasi karena mereka merasa tidak kompeten dikarenakan membandingkan diri dengan ketua umum mereka. Kepemimpinan Visioner a. Panutan Moral Reny berusaha untuk menjaga kualitas relasi dengan anggota organisasi agar kepemimpinan berlangsung dengan efektif dan dapat memberi manfaat kepada tiap anggota di dalam organisasi. Reny juga berusaha agar relasi tersebut mampu membuat nyaman, agar anggota berkenan untuk melihat pemimpin sebagai suatu pribadi yang baik dan layak untuk menjadi panutan. Reny Widya Lestari berusaha untuk menjaga sikap 194
dirinya agar dapat menjadi sosok yang memiliki perilaku moral yang baik. Reny ingin menjadi pribadi yang dilihat orang lain sebagai sosok yang semangat, terbuka, dan selalu berusaha aktif untuk beradaptasi dengan perubahan. Tanggung jawab juga ditunjukkan oleh ketua umum dengan bersedia menjadi mediator yang menghubungkan antara anggota yang bermasalah dengan pihak pemberi modal. Hal tersebut karena di dalam membangun atau membesarkan bisnis, anggota Iwapi Surabaya terkadang menggunakan pinjaman dari pihak funding atau pihak pemberi modal. Dalam hal tersebut anggota membutuhkan rekomendasi dari Iwapi Surabaya dan terkadang anggota tidak mampu untuk meneruskan proses pengembalian modal, sehingga Iwapi Surabaya menjadi mediator untuk menghubungkan lembaga funding tersebut dengan anggota yang bersangkutan. Namun Reny merasa bahwa ia belum mampu untuk berkarya di organisasi dengan mengerahkan potensi terbaiknya karena kesibukan aktifitas yang dimiliki, sehingga terkadang Reny harus terlambat untuk mendatangi suatu tempat, atau ia merasa tidak dapat care kepada anggota organisasi dengan sepenuhnya. b. Pengembangan Aspirasi Pengembangan aspirasi bersama anggota organisasi dilakukan oleh pemimpin Iwapi Surabaya dengan cara membantu anggota organisasi untuk melihat masa depan dengan penuh gairah dan optimisme. Sofi menganggap bahwa dengan memberikan wadah untuk seringnya bertemu satu sama lain, maka pemimpin akan memberikan semangat dan optimisme baru kepada anggota karena anggota dapat saling 195
berbagi pengalaman, serta saling menguatkan. Pemimpin di Iwapi Surabaya membantu anggota organisasi untuk melihat masa depan sebagai keadaan yang penuh peluang dan harapan baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka anggota organisasi harus bekerja keras dan melakukan kerja sama yang cerdas (Hartanto, 2009, p. 536). Di Iwapi Surabaya, pemimpin mendorong anggota untuk memiliki kepercayaan diri terhadap produk mereka misalnya dengan membahas produk yang dimiliki anggota di grup Whatsapp, serta pemimpin juga mendorong anggota untuk berusaha memasarkan produknya dengan rasa optimis. Dengan demikian, anggota akan selalu berorientasi terhadap masa depan dan selalu melihat masa depan dengan kerja keras. c. Pemaknaan Kerja Untuk dapat membuat anggota organisasi bekerja dengan semakin baik, pemimpin di Iwapi Surabaya berusaha untuk membuat anggota menjadi merasa bangga terhadap karya mereka. Hal telah dilakukan dengan cara mengucapkan pujian misalnya saat ada produk dari anggota yang dimuat di koran, lalu apresiasi juga dilakukan dengan membeli barang dagangan mereka, lalu memberi pujian atau juga dengan memberi saran yang membangun. itu Dengan memberikan penghargaan dan perhatian terhadap karya mereka, anggota menjadi merasa bangga kepada karya dan diri mereka sendiri. Ini merupakan cara pemimpin dalam usaha membangun harga diri anggota. 196
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis, kesimpulan yang dapat diambil di dalam kepemimpinan kontemporer di Iwapi Surabaya yaitu dalam memperhatikan konsiderasi pribadi, Reny telah melakukan pendekatan personal. Reny mengadakan acara-acara yang tidak wajib diikuti oleh anggota seperti lomba memasak, menembak, pengajian, dan sekedar jalan-jalan untuk menambah keakraban antarpemimpin dan anggota. Reny juga terkadang mengirimkan anggota untuk mewakili Iwapi Surabaya dalam menghadiri undangan, untuk meningkatkan harga diri yang dimiliki anggota. Namun, di dalam memperhatikan konsiderasi pribadi anggota, Reny dianggap oleh bawahannya terlalu menonjol, sehingga belum dapat membuat anggota merasa memiliki kompetensi yang sebanding untuk menggantikan Reny sebagai calon suksesor saat periode jabatannya yang kedua di Iwapi Surabaya pada tahun 2021 berakhir. intelektual, pemimpin Iwapi Surabaya telah mengadakan program atau acara berupa workshop, sharing, dan diskusi. Dalam idealisasi pengaruh, Reny melakukannya dengan memberi teladan berupa sosok yang ambisius dan semangat. Reny juga mempengaruhi untuk menghasilkan kinerja yang diluar ekspektasi anggota, hingga target tersebut tercapai dan anggota menjadi merasa optimis dengan kinerjanya. Dalam memperhatikan stimulasi anggota dengan memaksa kepemimpinan sinergistik, Reny melakukan manajemen konflik dengan cara Berkaitan dengan penerapan 197
mencari solusi yang berfokus pada kebutuhan anggota. Dalam melakukan penanganan konflik, Reny menganggap bahwa adanya konflik akan membawa perkembangan bagi Iwapi Surabaya. Di dalam membangun solidaritas, Reny berusaha untuk meningkatkan kekompakan antaranggota dengan inisiatif mengadakan acara-acara untuk bertemu di luar urusan organisasi. Reny juga menunjukkan kedekatan secara personal dengan anggotanya yang ditunjukkan dari hasil observasi di Universitas Tujuh Belas Agustus pada tanggal 19 September 2018. Dalam melakukan kolaborasi cerdas, Reny menerapkan asas demokrasi di dalam rapat pleno, rapat kerja, dan rapat cabang. Namun, sikap Reny yang menonjol dianggap belum mampu mempengaruhi anggota untuk melakukan kolaborasi secara ideal. Hal tersebut dilihat dari belum adanya Wakil Ketua Umum atau anggota yang terlihat menonjol untuk meneruskan kepemimpinannya di Iwapi Surabaya. Di dalam melakukan kepemimpinan visioner, Reny melakukan panutan moral dengan menjaga kualitas relasi dengan anggota tetap baik, melalui mengadakan pengajian bersama untuk menjalin hubungan personal yang nyaman, agar anggota berkenan melihat pemimpin sebagai pribadi yang layak untuk menjadi panutan. Dalam mengembangkan aspirasi, pemimpin Iwapi Surabaya memberi wadah untuk anggota saling bertemu satu sama lain. Pemimpin juga mengembangkan aspirasi dengan mendorong optimisme anggota dalam menjual produk mereka melalui membahas produk anggota di grup Whatsapp, lalu dengan membeli, memberi testimoni, dan mengajak anggota lain untuk membeli 198
produk anggota tersebut dalam rangka melakukan pemaknaan kerja. Saran Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diberikan saran bagi Iwapi Surabaya sebagai berikut: 1. Pemimpin Iwapi Surabaya hendaknya mulai memberikan perhatian untuk mempersiapkan calon suksesor, beserta mempersiapkan proses regenerasi yang sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Proses regenerasi tersebut misalkan dengan menetapkan secara sementara dan informal untuk calon-calon ketua periode selanjutnya, mengajak berdiskusi, dan melihat minat calon-calon suksesor tersebut di Iwapi Surabaya, misalnya melalui mengadakan tender program atau dengan mengadakan project bersama untuk melihat cara kepemimpinan calon-calon tersebut. 2. Melalui karismanya, pemimpin di Iwapi Surabaya sebaiknya lebih mampu memotivasi anggota untuk mengikuti jejaknya serta untuk memiliki konsiderasi dengan pribadi. Hal tersebut dapat membebaskan anggota dari rasa frustasi saat bekerja, sehingga pemimpin harus mampu melakukan pendekatan personal sebelum berkolaborasi dengan anggota. Dengan demikian, anggota tidak merasa dipaksa atau terbebani saat bekerja diwujudkan 199
Daftar Referensi Eynde, D. F., & Bledsoe, J. A. (1990) The Changing Practice of Organisation Development, Leadership & Organization Development Journal, Vol. 11 Issue: 2, Paradigma baru manajemen Hartanto, F. M. (2009). Indonesia.Bandung: Mizan. Ismaniar, H. (2015). Manajemen unit kerja.Yogyakarta: 2016, Retrieved Deepublish. QBAJ&pg=PR8&dq=definisi+gaya+k bLAhVQxY4KHRd2AI44ChDoAQgdM n&f=false. March4, Moleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moleong, L.J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moleong, L.J. (2012). : Remaja Metode Penelitian Kualitatif. Bandung Rosdakarya. Nico, H., & Jeremias, J. (2018). Servant leadership and the Scrum team's effectiveness, Leadership & Organization Development Journal, Vol. 39 Issue: 7, pp.873-882, 0193 Sadli, S. (2010). Berbeda tetapi setara: pemikiran tentang kajian perempuan. Jakarta: Kompas 200
Media Nusantara.Sejarah & Tokoh Pendiri Ikatan Wanita wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). (n.d.).Retrieved from Senge, P. M., Kleiner, A., Roberts, C., Ross, R. B., & Smith, B. J. (1994). The fifth discipline fieldbook: Strategies and tools for building a learning organization. New York, USA: Currency Doubleday. Shelley D. D., Francis J. Y., Leanne E. A., & William D. S. (2004). Transformational team performance. Journal of Organizational Change Management, Vol. 2, pp.177-193, leadership and 17 Issue: Sudarwati D., & Jupriono. (1997). Betina, Wanita, Perempuan: Telaah Semantik Leksikal, Semantik Historis, Pragmatik, Limelight, Vol. 5. Issue: 1 July 1997. from, Retrieved rempuan_Wanita_atau_Betina Sugiyono. (2012). Metode penelitian bisnis: Pendekatan kuantitatif, kualitatif (R&D). Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013). Metode penelitian bisnis: Pendekatan kuantitatif, kualitatif (R&D). Bandung: Alfabeta. Suyono, C. C., & Josephine. (2015). Analisa pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap employee Surabaya engagement Christian (Undergraduate from, University,2015). 2 di D'Season Hotel thesis, Petra Retrieved 201
Yukl, G. (2015). Kepemimpinan dalam organisasi (7thed). Jakarta: PT. Indeks. -----ooOoo----- Narasi merupakan kekuatan dari penelitian kualitatif, tekniknya sama dengan bentuk story telling dimana cara penguraian menggunakan pendekatan kronologis. Peristiwa demi peristiwa diuraikan dan dibentangkan secara perlahan mengikuti proses waktu. Ketika menjelaskan subyek studi mengenai budaya saling berbagi di dalam kelompok. Narasi kehidupan seseorang, atau evolusi sebuah program atau sebuah organisasi. Penelitian yang dilakukan Stefani Meliana Kusuma tentang Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia menggunakan narasi untuk suatu organisasi bisnis. Studi Deskriptif Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada D'Season Hotel Surabaya**⁾ Latar Belakang Salah satu sektor pembangunan yang sedang digalakkan olen pemerintah saat ini adalah sektor pariwisata. Hal tersebut disebabkan oleh peranan pariwisata yang sangat penting dalam pembangunan di Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa negara. Wakil Menteri Pariwisata dan 202
Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, menyatakan pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen Iebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo. Co, 2014, para. 2). Sektor pariwisata juga menempati urutan keempat sebagai penyumbang devisa negara tahun 2013 semakin bertumbuhnya pariwisata di Indonesia serta pertambahan jumlah wisatawan baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara, maka hal ini ditangkap oleh beberapa pengusaha tempat penginapan atau hotel bagi tempat beristirahat para wisatawan. Menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara mengalami peningkatan. Hal ini juga berdampak pada meningkatnya wisatawan yang memanfaatkan salah satu akomodasi pariwisata yaitu tempat penginapan atau hotel. Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur total jumlah wisatawan mancanegara yang menginap di akomodasi pada tahun 2014 sebanyak 445.596 orang, sedangkan jumlah wisatawan nusantara yang menginap di akomodasi sebanyak 5.540.815 orang. (Bappeda.jatimprov.go.id). (Tempo.Co, 2014, para. 4). Dengan sebagai peluang untuk membangun Saat ini persaingan bisnis perhoteIan semakin berkembang didukung dengan banyaknya tempat wisata di berbagai kota di Indonesia. Banyak tempat penginapan atau hotel-hotel baru bermunculan dengan menawarkan keunikan serta pelayanan terbaik yang tujuannya adalah untuk menarik konsumen dan menjadi yang terbaik di antara pesaing-pesaing yang ada. Tentunya kualitas tempat 203
penginapan atau hotel yang baik tidak akan lepas dari kinerja para karyawan yang optimal. Pihak manajemen tempat penginapan atau hotel harus mampu mernberikan fasilitas untuk terus mengembangkan keahlian serta kepercayaan diri seseorang terhadap pekerjaan mereka agar dapat bekerja secara optimal yang akan meningkatkan pendapatan perusahaan secara tidak langsung Suatu perusahaan harus memiliki suatu kekuatan sebagai pendukung untuk menghadapi pesaing-pesaingnya di dalam persaingan bisnis global saat ini. Salah satu hal penting yang harus dikembangkan oleh perusahaan itu sendiri adalah aset sumber daya manusia (SDM). SejaIan dengan penelitian yang dilakukan untuk menguji strategi pelatihan dan pengembangan pada komitmen karyawan di Kenya bahwa sangat penting bagi organisasi agar tetap unggul dengan mempunyai karyawan yang loyal dan selalu menerima pembelajaran dan penerapan ilmu baru yang diperoleh dari program pelatihan (Kamau, Goren, Okemwa, and Biwott, 2015). Menurut Straub dan Attner (1985), yang dikutip dalam Gaol (2014, p. 44), manusia merupakan sumber daya yang paling penting dari sebuah organisasi. Manusia memberikan bakat, keahlian, pengetahuan, dan pengalaman untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memberikan suatu keuntungan tersendiri bagi perusahaan, oleh karena itu selain harus merekrut sumber daya manusia yang kompeten, perusahaan sebaiknya juga mendukung sumber daya manusia yang dimiliki dengan melakukan ini sejalan dengan pelatihan dan pengembangan. Hal 204
penelitian yang dilakukan di Nigerian Banking Industries bahwa pelatihan telah menjadi salah satu aspek yang paling penting dalam manajemen untuk membantu karyawan untuk menguasai keahlian, pengetahuan, dan kemampuan tertentu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas. Dalam penelitian ini tidak ada organisasi yang bisa menjadi efisien dan efektif apabila karyawan belum mempunyai dan menerapkan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dengan tidak adanya program pelatihan dan pengembangan dapat menimbulkan beberapa permasalahan bagi organisasi seperti ketidakmampuan karyawan, kinerja karyawan tidak efisien dan tidak efektif. Pelatihan memiliki dampak yang positif pada kinerja dan motivasi kerja karyawan dan secara langsung maupun tidak Iangsung dapat mencapai tujuan dari organisasi (Abegukil, Paul, Akinrole, and David, 2014). Menyiapkan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia setelah perusahaan dengan ketat mendapatkan sumber daya manusia melalui proses rekrutmen dan seleksi bermanfaat agar mereka dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perkembangan perusahaan di masa kini juga di masa yang akan datang. Pelatihan sendiri merupakan bagian dari pendidikan. Pelatihan sumber daya manusia bersifat spesifik, praktis dan segera. Spesifik berarti pelatihan berhubungan dengan bidang pekerjaan yang dilakukan. Praktis dan segera berarti yang sudah dilatihkan dapat dipraktikkan. Umumnya pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan kerja dalam waktu yang relatif 205
singkat (pendek). Suatu pelatihan berupaya menyiapkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan yang dihadapi. Dapat juga diadakan suatu latihan sebagai akibat adanya tingkat kecelakaan atau pemborosan yang cukup tinggi, semangat kerja serta motivasi yang rendah, atau masalah-rnasalah operasional yang lainnya (Yusuf, 2015, p. 141). Pengembangan sumber daya manusia adalah penyiapan rnanusia atau karyawan untuk memikul tanggung jawab lebih tinggi dalam organisasi atau perusahaan. Pengembangan daya rnanusia berhubungan erat dengan peningkatan kemampuan intelektual yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. Pengembangan sumber daya manusia berpijak pada fakta bahwa setiap tenaga kerja membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang lebih baik. Pengembangan Iebih terfokus pada kebutuhan jangka panjang dan hasilnya hanya dapat diukur dalam jangka waktu yang panjang. Pengembangan juga membantu karyawan untuk rnempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan pekerjaan atau jabatan yang diakibatkan oleh adanya teknologi baru atau pasar produk baru (Yusuf,2015, p. 133). sumber Saat ini D'Season Hotel memiliki 3 cabang yaitu terletak di Surabaya, Jepara dan juga Pulau Karimun Jawa. D'Season Hotel Surabaya sendiri didirikan oleh Budhi Gunawan pada 18 Maret 2009. D'Season Hotel pertama kali dibuka di Surabaya dan saat ini telah memiliki sumber daya manusia sebanyak 40 orang dengan jumlah kamar sebanyak 69 unit. Dalam penelitian ini, diputuskan 206
untuk dilakukan penelitian di D'Season Hotel Surabaya. Proses pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan oleh D'Season Hotel Surabaya. Setelah karyawan direkrut, diseleksi, dan akhirnya ditempatkan, selanjutnya karyawan harus dikembangkan agar sesuai dengan pekerjaan dan organisasi. Pengembangan meliputi baik pelatihan (training) untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu maupun pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan (Gaol, 2014, p. 210). Dari penelitian sebelumnya mengenai proses rekrutmen dan seleksi karyawan di D'Season Hotel Surabaya, kendala rekrutmen yang dihadapi adalah kurangnya memperoleh karyawan yang memiliki kemampuan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing departemen (Pangow, 2016, p. 29). Kendala tersebut seharusnya dapat diatasi dengan memberikan pelatihan maupun pengembangan kepada sumber daya manusia, namun dalam hal ini permasalahan yang dihadapi oleh D'Season Hotel Surabaya dalam hal pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia adalah pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia masih belum terencana. Hal ini dikarenakan pada departemen Human Resource and Development (HRD) hanya ditangani oleh satu orang saja, yaitu Ria Setiana sebagai Executive Assistant Manajer (EAM) pada departemen HRD. Keterbatasan inilah yang membuat Ria harus mengurus segala hal yang berkaitan dengan SDM seorang diri. Oleh karena itu, departemen HRD memberikan kebebasan kepada para coordinator di setiap departemen untuk 207
melaksanakan pelatihan kepada SDM dengan kebutuhan di lapangan namun tetap dikoordinasikan dengan EAM yang bersangkutan. Sejauh ini kendala dalam pelatihan dan pengembangan SDM di D'Season Hotel Surabaya adalah pelatihan dan pengembangan tidak dilakukan secara dan pengembangan dalam kurun waktu tertentu yang pasti, Hal ini disebabkan sulitnya merencanakan waktu pelatihan serta terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki oleh D'Season Hotel Surabaya. Pada saat kondisi hotel sedang ramai oleh tamu yang menginap, maka seluruh karyawan akan difokuskan untuk melayani tamu-tamu tersebut mengingat jumlah terbatas, sehingga pada akhimya jadwaI karyawan yang pelatihan atau pengembangan yang telah direncanakan terpaksa ditunda sampai coordinator menemukan waktu pelaksanaan yang tepat. Model pelatihan yang selama ini telah dijalankan di D'Season Hotel Surabaya adalah departement training. Pada departement training ini akan dilakukan praktek langsung di dalam pekerjaan. Misalnya dalam departemen Housekeeping, contoh bagaimana cara merapikan kamar yang benar atau karyawan yang diminta untuk mengerjakan lebih dulu kemudian coordinator yang akan mengkoreksi apakah ada yang masih kurang atau tidak. sesuai atau rutin tidak ada rencana pelatihan coordinator akan memberikan Melihat kebutuhan dari D'Season Hotel yang membutuhkan sumber daya rnanusia dengan pengetahuan dan kemampuan yang optimal di bidangnya serta masih belum terencananya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, maka diputuskan untuk dilakukan penelitian mengenai pelatihan dan pengembangan sumber 208
daya manusia yang sejauh ini telah dijalankan di D'Season Hotel Surabaya sehingga dapat mengetahui secara jelas alasan belum terencananya pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia serta mengetahui metode pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang seperti apa yang selama ini diterapkan. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana penerapan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada D'Season Hotel Surabaya? b. Bagaimana hasil pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada D'Season Hotel Surabaya? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dijelaskan sebagai berikut: a. Mendeskripsikan penerapan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada 'D'Season Hotel Surabaya. b. Mengetahui hasil pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada D'Season Hotel Surabaya. 209
Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif ini menggunakan metode deksriptif. Dalam penelitian kualitatif deskriptif karena dapat menunjukkan kondisi nyata yang terjadi mengenai tahapan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang diterapkan di dalam perusahaan yang diteliti, memaparkan masalah masalah dengan menggunakan hasil wawancara, dan dapat merumuskan teknik pelatihan dan pengembangan yang efektif di D'Season Hotel Surabaya. pelatihan dan pengembangan Definisi Konseptual Pelatihan Pelatihan adalah suatu aktivitas yang didesain untuk menyediakan karyawan dengan pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan mereka saat ini. Adapun empat tahapan dalam pelatihan yaitu: 1. Analisis Kebutuhan Perusahaan menilai kebutuhan akan pelatihan agar dapat menentukan materi pelatihan dan menetapkan peserta pelatihan dengan tiga langkah berikut: a. Analisis Organisasi, melihat kondisi internal dan eksternal perusahaan untuk menentukan pelatihan yang perlu dilakukan. b. Analisis Tugas, melihat job description dan job specification untuk menentukan materi pelatihan yang 211
dibutuhkan. c. Analisis Karyawan, menentukan karyawan mana yang membutuhkan pelatihan. 2. Desain Untuk mendesain pelatihan perusahaan difokuskan pada: a. Tujuan pelatihan. Hasil yang diinginkan dari pelaksanaan pelatihan. b. Kesiapan karyawan dan motivasi. Kesiapan dilihat dari pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki karyawan untuk menerima materi pelatihan. c. Prinsip-prinsip pembelajaran. Mendorong peserta pelatihan untuk memasang target, materi harus sesuai dapat berkaitan dengan hal yang familiar dengan peserta dan diurutkan, menghargai perbedaan individu, serta melakukan latihan dan pengulangan terus-menerus. d. Karakteristik Instruktur. Pentingnya keahlian mengajar dan karakteristik personal yang harus dimiliki oleh instruktur pelatihan. 3. Implementasi Pelatihan sumber daya manusia berdasarkan tempat pelaksanaannya dapat dilaksanakan pada dua tempat yaitu: 1. On the job training atau pelatihan di tempat kerja. Metode utama pelatihan di tempat kerja antara lain adalah: a. Demonstrasi b. Praktek langsung c. Mengerjakan sendiri d. Rotasi keria 212
2. Off the job training atau pelatihan di luar tempat kerja. Beberapa metode dalam pelatihan di luar tempat kerja antara lain: a. Role play b. Diskusi kelompok c. Pusat pengembangan d. Ceramah 4. Evaluasi Harus ada peningkatan tingkah laku dan kinerja pekerjaan yang dapat diukur. 2. Off the job training atau pelatihan di luar tempat kerja. Beberapa metode dalam pelatihan di luar tempat kerja antara lain: a. Role play b. Diskusi kelompok c. Pusat pengembangan d. Ceramah 4. Evaluasi Harus ada peningkatan tingkah laku dan kinerja pekerjaan yang dapat diukur. b. Pembelajaran. Peserta pelatihan diuji pengetahuan dan kemampuannya sebelum dan setelah mengikuti pelatihan, kemudian dinilai apakah mereka telah berhasil melakukan perbaikan dalam pekerjaan. c. Kebiasaan dan tingkah laku. Pelatihan akan efektif apabila diterapkan sebagai kebiasaan saat bekerja. d. Hasil. Keuntungan dapat berupa tingkat pendapatan yang lebih tinggi, peningkatan produktivitas, peningkatan kualitas, beban biaya yang lebih kecil, kepuasan konsumen yang semakin bertambah, kepuasan terhadap pekerjaan semakin tinggi, dan tingkat kesalahan karyawan yang semakin kecil. Pengembangan Pengembangan adalah penyiapan manusia atau karyawan untuk memikul tanggung jawab lebih tinggi dalam organisasi atau perusahaan. Adapun kelima tahapan pengembangan yaitu: 213
1. Penentuan kebutuhan. Harus mampu melihat masalah-masalah yang dihadapi sekarang dan tantangan baru yang diperkirakan akan timbul di masa depan. 2. Penentuan sasaran. Sasaran yang ingin dicapai tetapi dapat juga teknikal akan dapat bersifat menyangkut keperilakuan, atau mungkin juga kedua- duanya. 3. Penetapan isi program. Menetapkan materi yang akan diberikan dalam pengembangan. 4. Identifikasi prinsip-prinsip belajar. Menerapkan prinsip pembelajaran yang tepat kepada peserta pengembangan. 5. Pelaksanaan program. Berbagai teknik pengembangan manajemen di dalam perusahaan yang biasa dilakukan, antara lain rotasi pekerjaan, bimbingan, dewan junior, dan praktek Iangsung. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah D'Season Hotel Surabaya. Objek dalam penelitian ini yaitu studi deskriptif pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. 214
Jenis dan Sumber Data Data Primer Sumber data pnmer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara, Menggunakan wawancara agar memperoleh informasi dari berbagai narasumber mengenai pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang diterapkan di D'Season Hotel Surabaya. Data Sekunder Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah struktur organisasi, job description, visi dan misi perusahaan, serta informasi lain yang dibutuhkan melalui website perusahaan. Penentuan Informan Metode penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014, p. 54). Peneliti menggunakan teknik ini dengan tujuan agar informan yang dipilih benar benar sesuai dan tepat dengan kebutuhan penelitian. Dalam penyelesaian penelitian ini, maka peneliti terlebih dahulu memilih informan sebagai narasumber dalam pemberian informasi yang dibutuhkan. Para informan yang dipilih yaitu: 1. Ria Setiana sebagai Executive Assistant Manager (EAM) departemen Human Resource Development, usia 57 tahun, telah bekerja selama 7 tahun di D'Season Hotel Surabaya. 2. Roni Setiawan sebagai Executive Assistant Manager (EAM) departemen Food and Beverage, Front Office, 215
dan merangkap Housekeeping, usia 30 tahun, telah bekerja selama 6 tahun di D'Season Hotel Surabaya. 3. Fendi sebagai Coordinator departemen Food and beverage, usia 23 tahun, telah bekerja selama 4 tahun di D'Season Hotel Surabaya. 4. Ayu sebagai Coordinator departemen Front Office, usia 24 tahun, telah bekerja selama 4 tahun di D'Season Hotel Surabaya. 5. Heri sebagai Coordinator departemen Housekeeping, usia 33 tahun, telah bekerja selama 4 tahun di D'Season Hotel Surabaya. Kelima narasumber di atas sudah pemah mengikuti pelatihan dan pengembangan di D'Season Hotel Surabaya. Saat ini kelima orang tersebut juga merupakan pihak-pihak yang memberikan pelatihan pada staff di departemen mereka masing-masing. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara Iebih terbuka di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat yang dikemukakan oleh informan (Sugiyono, 2014, p. 73-74). 216
Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan tiga tahapan dalam menganalisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. a. Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah untuk melakukan peneliti pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2014, p. 92). b. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut (Sugiyono, 2014, p. 95). c. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan ada. temuan baru yang sebelumnya belum Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,dapat berupa hubungan kausal atau interakti f, hipotesis atau teori (Sugiyono, 2014, p. 99). pernah Metode Pengujian Data Metode pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Menurut (Sugiyono, 217
2014, p. 83), triangulasi surnber berarti untuk rnendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Analisis Pelatihan pada D'Season Hotel Surabaya Analisis Kebutuhan: Analisis Organisasi Pelatihan merupakan kegiatan yang sangat penting bagi D'Season Hotel Surabaya, karena dengan terbatasnya jumlah SDM yang dimiliki, pelatihan sangat dibutuhkan agar karyawan mampu menguasai berbagai bidang pekerjaan dengan baik, Sejalan dengan banyaknya hotel-hotel baru yang bermunculan di area Jemursari, memang membuat jumlah tamu hotel yang datang ke D'Season Hotel Surabaya mengalami sedikit penurunan. Oleh karena itu, kualitas SDM yang dimiliki oleh D'Season Hotel Surabaya harus dapat ditingkatkan agar dapat bersaing dengan kompetitor yang lain, dan salah satu cara yang diterapkan oleh D'Season Hotel Surabaya adalah dengan menjalankan pelatihan. Proses pertama yang dilakukan sebelum pelatihan dilakukan adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini terbagi menjadi 3 proses yaitu : analisis organisasi, analisis tugas, dan analisis karyawan. Proses yang pertama adalah analisis organisasi. Dalam melakukan analisis organisasi, hal yang menjadi pertimbangan D'Season Hotel Surabaya dalam melakukan pelatihan adalahminimnya jumlah sumber daya manusia yang dimiliki. Oleh karena jumlah sumber daya manusia yang terbatas ini, membuat apabila kondisi hotel sedang 218
ramai maka seluruh karyawan akan difokuskan untuk melayani tamu-tamu yang datang, sehingga pelatihan di D'Season Hotel Surabaya lebih banyak dilakukan dengan praktek langsung di lapangan karena dirasa lebih efektif di dalam pelaksanaannya. Faktor lain yang mendasari dilaksanakannya pelatihan di D'Season Hotel Surabaya adalah berasal dari guest comment yang diberikan oleh customer. Dengan melihat saran ataupun kritikan yang diterima, maka D'Season Hotel Surabaya dapat melihat pelayanan apa yang masih kurang maksimal atau kesalahan apa yang mungkin dilakukan oleh karyawan. Berdasarkan saran dan kritikan inilah dapat dilakukan pelatihan kepada departemen yang menerima kritikan dari customer. Sejauh ini D'Season Hotel Surabaya telah melakukan analisis organisasi. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Snell & Bohlander (2010,p.308) bahwa langkah pertama dalam penilaian kebutuhan adalah mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi kebutuhan pelatihan perusahaan. Analisis Tugas Proses yang kedua dari analisis kebutuhan adalah analisis tugas. Menurut Snell & Bohlander (2010, p. 311) dalam tahapan ini perlu melakukan pembelajaran mengenai job description dan job specification untuk mengidentifikasi aktivitas yang dilakukan dalam pekerjaan tertentu. Langkah pertama dalam melakukan anal isis tugas adalah mencatat semua tugas dan kewajiban yang ada dalam suatu pekerjaan. Langkah kedua adalah mencatat langkah-langkah yang dilakukan oleh karyawan untuk menyelesaikan setiap tugas. 219
Dalam melakukan analisis tugas, D'Season Hotel Surabaya masih belum memiliki job specification yang menjelaskan syarat -syarat dalam melakukan job description. Sehingga sejauh ini penilaian mengenai keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan karyawan dalam melaksanakan suatu pekerjaan hanya dilihat dari job description saja. Dengan tidak adanya job specification maka bisa saja dalam mengerjakan suatu uraian pekerjaan karyawan tersebut sebenarnya tidak memenuhi syarat untuk mengerjakan pekerjaan tersebut, sehingga pada akhimya karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan secara maksimal. Analisis Karyawan Menurut Snell & Bohlander (2010, p. 314) dalam analisis karyawan terdapat langkah dalam menentukan karyawan mana yang membutuhkan pelatihan. Melakukan analisis karyawan penting dengan alasan anal isis yang mendalam membantu organisasi untuk menghindari kesalahan daiam menempatkan semua karyawan dalam tidak program pelatihan ketika beberapa karyawan memerlukannya. Hal ini tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh D'Season Hotel Surabaya, karena D'Season Hotel Surabaya mewajibkan seluruh karyawan untuk mengikuti pelatihan yang diadakan tanpa menilai karyawan mana yang sebenarnya tidak memerlukan pelatihan tersebut. Hanya saja di D'Season Hotel Surabaya karyawan yang memiliki keahlian lebih, dapat memberikan contoh kepada rekannya yang lain untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan tepat. 220
Desain Tujuan Pelatihan Snell & Bohlander (2010, p, 315) menjelaskan tujuan pelatihan merupakan gambaran mengenai hasil apa yang diinginkan dari pelatihan yang diadakan. Secara Iebih tepatnya merupakan dan keahlian, pengetahuan apa yang ingin lebih dikuasai maupun adanya perubahan perilaku oleh peserta pelatihan setelah mengikuti program pelatihan. Dalam hal ini D'Season Hotel Surabaya telah menetapkan tujuan pelatihan yang ingin dicapai dari pelatihan yang dilakukan. Tujuan dari pelaksanaan pelatihan agar karyawan dapat adalah memberikan peningkatan dan perubahan di dalam pekerjaan. keterampilan Kesiapan Karyawan dan Motivasi Menurut hasil wawancara, karyawan di D'Season Hotel Surabaya telah siap untuk menerima pelatihan, hanya saja kendala waktu yang membuat pelaksanaan pelatihan di D'Season Hotel Surabaya menjadi tidak pasti. Sejauh ini dalam menilai kesiapan karyawan sebelum mengikuti pelatihan, D'Season Hotel Surabaya hanya melihat dari kinerja karyawan saja. Apabila karyawan mengalami penurunan kinerja maka karyawan tersebut akan diberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka di lapangan, namun hal ini dapat menjadi sebuah masalah ketika kebutuhan karyawan di lapangan berbeda-beda, sehingga akan ada sebagian karyawan yang tidak maksimal dalam mengikuti pelatihan tersebut atau dapat dibilang menjadi salah sasaran. 221
Menilai kesiapan karyawan hanya dari kinerja saja juga sebenamya tidak tepat. Hal ini dikarenakan dalam melakukan penilaian kinerja, D'Season Hotel Surabaya hanya melakukannya dua kali dalam satu tahun. Pada tahun ini penilaian kinerja rencananya akan dilakukan pada akhir Juli dan akhir Desember, sehingga akhirnya kinerja saja tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam menilai kesiapan dan motivasi karyawan mengingat dalam mendesain pelatihan D'Season Hotel Surabaya melakukannya setiap bulan. Dengan mendesain pelatihan setiap bulan namun menjadikan penilaian kinerja sebagai acuan, maka hal tersebut tidak tepat karena data yang digunakan untuk mendesain pelatihan tidak update. Menurut Snell & Bohlander (2010, p, 315) kesiapan dan penerimaan peserta pelatihan dalam program pelatihan dapat ditingkatkan dengan meminta mereka untuk mengisi kuisioner ten tang mengapa mereka menghadiri pelatihan dan apa yang mereka harapkan ketika menyelesaikan program pelatihan, Namun sejauh ini D'Season Hotel Surabaya masih belum memberikan kuisioner tersebut kepada karyawan, sehingga artinya D'Season Hotel Surabaya belum melakukan analisis terhadap motivasi karyawan sebelum pelatihan dilaksanakan. Prinsip-prinsip Pembelajaran Dalam melakukan pelatihan, D'Season Hotel Surabaya lebih cenderung melakukan pengulangan terus menerus, misalnya materi grooming, kepemimpinan, dan cara berkomunikasi terus diingatkan kepada karyawan di dalam general meeting. Contoh lainnya adalah apabila 222
dalam pelatihan karyawan diberikan suatu materi, lalu setelah dilakukan evaluasi di lapangan materi tersebut masih belum diterapkan oleh karyawan di dalam pekerjaan, maka akan di remind ulang di dalam pelatihan selanjutnya. Selain itu juga akan dicari kendala apa yang dimiliki oleh karyawan sehingga membuat materi pelatihan belum dapat diterima dan dimanfaatkan dalam pekerjaan mereka, karena dalam menentukan materi pelatihan sebenarnya telah disesuaikan dengan kebutuhan karyawan di lapangan. Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip pembelajaran yang dikemukakan oleh Snell & Bohlander (2010, p. 317) yaitu prinsip latihan dan pengulangan terus menerus. Di dalam prinsip tersebut, peserta seharusnya diberikan kesempatan untuk berlatih terhadap tugas pekerjaan dengan cara yang diharapkan dilakukan setelah program pelatihan. Nilai dari latihan ini sebenarnya adalah untuk menjadikan perilaku sebagai kebiasaan. Karakteristik Instruktur Hal keempat yang harus diperhatikan dalam mendesain pelatihan adalah mengenai karakteristik pelatih dalam membawakan materi selama pelaksanaan pelatihan. Kesuksesan dari pelatihan ini bergantung pada keahlian dari pelatih yang dipilih, yaitu berupa keahlian mengajar, penguasaan terhadap materi dan karakteristik yang dimiliki. Kesuksesan dari pelatihan ini bergantung kepada pelatih dikarenakan pelatih inilah yang bertanggung jawab terhadap penyampaian materi pelatihan kepada peserta beserta cara yang digunakan untuk menyampaikan materi tersebut hingga peserta memahami materi dan akhirnya 223
mendapat tambahan keahlian, keterampilan dan pengetahuan baru. Pelatih yang dipilih untuk memberikan materi pelatihan di D'Season Hotel Surabaya adalah EAM dan coordinator. Mereka dipilih dengan mempertimbangkan jam terbang dan pengalaman dalam pekerjaan yang telah dimiliki. Untuk departement training, coordinator yang dalam menjadi merupakan seseorang yang bertanggung jawab pada suatu departemen, sehingga apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh karyawan tertentu, maka coordinator departemen karyawan tersebut adalah orang pertama yang akan diminta pertanggung jawabannya oleh EAM. Coordinator juga merupakan orang yang lebih tahu pasti kondisi dan kebutuhan dari karyawan di departemennya, sehingga sudah sesuai untuk dipilih menjadi pelatih. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Snell & Bohlander (2010, p. 319) bahwa salah satu kategori dari sifat yang diinginkan dari seorang pelatih adalah pengetahuan pelatihan. Karyawan subjek mengharapkan pelatih untuk mengetahui subjek pelatihan secara mendalam. Lebih jauh lagi, pelatih diharapkan untuk memberi contoh tentang pengetahuan itu. pelatih di pelatihan. Coordinator akan Implementasi Dalam langkah dalam pemilihan metode pelatihan yang akan digunakan untuk menyampaikan materi pelatihan kepada karyawan. Terdapat dua metode pelatihan yang telah dilakukan di D'Season Hotel Surabaya. Yang pertama yaitu general tahapan ini merupakan 224
meeting. General meeting merupakan pelatihan yang dilakukan setiap satu bulan sekali dan pesertanya adalah seluruh karyawan dari semua departemen. Pelatihan ini dalam pelaksanaannya akan di bagi shift dan instruktur pelatihannya sendiri adalah EAM. Dalam general meeting ini cenderung merupakan pertemuan yang dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi dari masingmasing departemen dan penyampaian materi coaching dan teaching dari EAM. Materi yang disampaikan EAM lebih kepada cara berkomunikasi, kepemimpinan, dan juga grooming. Yang kedua adalah departement training. Departement training merupakan pelatihan yang diberikan oleh coordinator di masing-masing departemen. Dalam departement training Iebih kepada praktek langsung di lapangan karena dari segi waktu lebih efektif dan akan Iebih cepat diterima oleh karyawan. Terkadang coordinator atau karyawan di departemen yang Iebih ahli juga dapat memberikan contoh langsung kepada peserta pelatihan yang lain mengenai suatu materi yang sedang dilatihkan. Seharusnya general meeting tidak termasuk sebagai metode pelatihan. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaannya general meeting sendiri Iebih seperti pertemuan yang dilakukan untuk lebih mengakrabkan karyawan yang ada di D'Season Hotel Surabaya. Metode pelatihan yang diterapkan di D'Season Hotel Surabaya sejauh ini lebih kepada on-the-job training. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan pelatihan, D'Season Hotel Surabaya melakukannya pada saat karyawan sedang melakukan pekerjaan mereka. Karyawan akan dilatih dengan praktek langsung di lapangan dengan pendampingan dari 225
coordinator. Contohnya di departemen housekeeping akan langsung praktek di dalam kamar untuk prosedur making bed. Dalam hal ini coordinator ataupun karyawan yang sudah menguasai materi akan memberikan contoh kepada peserta pelatihan yang lain. Pada departemen food and beverage, misalnya karyawan bagian service akan membuat minuman untuk dua orang customer dengan pesanan yang sama, lalu dari pesanan tersebut dapat terlihat langsung apakah karyawan telah membuat minuman sesuai dengan standart atau belum, Untuk di departemen front office sendiri, karyawan akan lebih banyak dihadapkan dengan complain langsung yang datangnya dari customer, misalnya proses check-in yang terlalu lama, atau pendingin di kamar kurang dingin, maka karyawan akan dilatih bagaimana untuk menghandle complain dari customer tersebut. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Triyono (2012, p.77) bahwa di dalam on-the-job training atau pelatihan di tempat kerja ada beberapa metode pelatihan yang dapat digunakan diantaranya adalah demonstrasi, praktek langsung, metode mengerjakan sendiri dan rotasi kerja. Sejauh ini D'Season telah menerapkan metode demontrasi dan praktek langsung di dalam pelatihan sumber daya manusia. Evaluasi Evaluasi yang telah dilakukan D'Season Hotel yaitu dengan melihat kinerja karyawan di lapangan. Evaluasi pelatihan dilaksanakan oleh coordinator dan EAM. Dalam evaluasi akan dilihat apakah karyawan memperlihatkan 226
peningkatan dan perubahan di dalam pekerjaan mereka atau justru malah ada penurunan. Apabila dilihat dari hasil di lapangan masih belum ada peningkatan, maka akan dilakukan review ulang dan karyawan akan diberikan konseling agar apabila ada permasalahan yang dihadapi dapat dicari solusinya bersama-sama. Sejauh ini D'Season Hotel Surabaya masih belum memiliki sarana untuk mengukur reaksi peserta setelah diberikan pelatihan, juga belum melakukan pengujian sebelum dan setelah pelatihan dilaksanakan di mana hal tersebut dapat menguji apakah peserta telah mendapatkan pembelajaran setelah mengikuti pelatihan. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan Snell & Bohlander (2010, p. 333) bahwa dalam melakukan evaluasi pelatihan ada empat tingkatan yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan suatu pelatihan yaitu reaksi, pembelajaran, kebiasaan dan tingkah laku, serta hasil. Saat ini dalam melakukan evaluasi, D'Season Hotel Surabaya masih berada pada level pertama yaitu mengevaluasi dalam tahap reaksi. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan evaluasi belum ada ukuran dalam menilai keberhasilan suatu pelatihan dimana hal tersebut sebenamya penting agar perusahaan dapat terus menyesuaikan materi pelatihan agar tepat sasaran. Hal ini sejaian dengan penelitian yang dilakukan pada Retailing Industry In a Metropolitan City bahwa organisasi harus melatih karyawan untuk memperkaya mereka di bidangnya dan mengubah keterampilan teknis maupun pengetahuan dari waktu ke waktu. Program pelatihan apa yang telah sukses kemarin belum tentu besok juga akan 227
menjadi program yang efektif. Mampu mengukur hasil pelatihan akan membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan kondisi tersebut ( Rama & Vaishnavi, 2012). Selain itu juga menurut penelitian yang dilakukan pada Banking Sector in Malaysia bahwa setiap program pelatihan harus dievaluasi. Evaluasi adalah sebuah proses yang sulit, tetapi proses evaluasi adalah untuk meningkatkan standard dan efektivitas program-program yang ditawarkan. Evaluasi pelatihan adalah sarana yang digunakan untuk menentukan nilai pelatihan. Hal ini merupakan proses penilaian hasil atau hasil dari pelatihan. Dengan demikian, evaluasi pelatihan tidak dapat diabaikan (Mohamed & Alias, 2012) Analisis Pengembangan pada D'Season Hotel Surabaya Menurut Siagian (2008) yang dikutip dalam Yusuf (2015, p. 137) bahwa tahapan dalam menyelenggarakan pengembangan sumber daya manusia. Kelima tahapan tersebut adalah penentuan kebutuhan, penentuan sasaran, penetapan isi program, identifikasi prinsip-prinsip belajar, dan pelaksanaan program. Hal ini sejalan dengan yang telah dilakukan oleh D'Season Hotel Surabaya dalam melakukan pengembangan bagi karyawan. terdapat lima Tahap pertama yaitu penentuan kebutuhan. Dalam menentukan kebutuhan pengembangan, kekosongan posisi merupakan hal yang mendasari D'Season Hotel Surabaya dalam melaksanakan ada coordinator di suatu departemen yang keluar, maka otomatis staff pada departemen tersebut yang dinilai telah siap dan dilihat dari loyalitas serta senioritasnya akan ditawarkan untuk naik jabatan menjadi coordinator. pengembangan. Misalnya 228
Tahap kedua dalam menyelenggarakan pengembangan yaitu penentuan sasaran. Sasaran yang ditetapkan oleh D'Season Hotel Surabaya dalam pengembangan adaIah perkembangan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Dalam menentukan sasaran D'Season Hotel Surabaya lebih ingin mencapai sasaran yang bersifat teknikal. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Siagian (2008) yang dikutip dalam Yusuf (2015, p. 137) bahwa sasaran yang ingin dicapai dapat bersifat teknikal akan tetapi dapat pula menyangkut keperilakuan, atau mungkin juga kedua-duanya. Tahap ketiga yaitu penetapan isi program. Setelah ingin dicapai dalam suatu diketahui sasaran apa yang program pengembangan SDM, maka selanjutnya ialah menentukan apa saja isi program yang ingin diberikan kepada karyawan sebagai upaya peningkatan kualitas SDM. Materi pengembangan yang diberikan oleh D'Season Hotel Surabaya yaitu mengenai kepemimpinan, peningkatan skill di lapangan, dan cara berkomunikasi disampaikan oleh EAM, sedangkan pengetahuan secara administrasi baik yang berkaitan dengan cuti, absensi, serta pengambilan schedule akan diberikan oleh coordinator. Tahap keempat dalam penyelenggaraan pengembangan adalah identifikasi prinsip-prinsip belajar. Setelah penetapan isi, selanjutnya ditentukan bagaimana prinsip-prinsip atau metode pembelajaran yang ingin diterapkan dalam pengembangan tersebut. Hal ini dilakukan agar peserta merasa bahwa prinsip pembelajaran yang dilakukan sudah tepat. Sejauh ini pembelajaran yang diterapkan oleh D'Season Hotel Surabaya dalam 229
upaya pengembangan sumber daya manusia adalah dengan tugas. Dalam pendelegasian tugas, pendelegasian karyawan akan diberikan tanggung jawab yang lebih besar di dalam pekerjaannya, kemudian akan dinilai apakah karyawan tersebut berhasil atau tidak dalam menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan. Selain itu, karyawan juga diminta untuk mencoba membantu mengerjakan pekerjaan karyawan di departemen lain. Hal tersebut bertujuan agar keahlian karyawan bisa lebih berkembang dan tidak terbatas hanya di departemennya sendiri saja. yang menye1enggarakan pengembangan program. Tahap pengembangan. Dalam pelaksanaannya, pengembangan lebih sering terjadi di D'Season Hotel Surabaya. Minat karyawan sendiri kurang apabila diberikan tawaran untuk mengembangkan karirnya ke cabang D'Season yang lain seperti Jepara dan Karimun. Dalam hal ini, sesuai dengan yang dipaparkan oleh Bangun (2012, p. 214) terdapat empat teknik pengembangan sumber daya manusia, yaitu rotasi pekerjaan; bimbingan; dewan junior; dan praktek langsung. Sejauh telah diterapkan oleh D'Season lebih mengarah kepada teknik rotasi pekerjaan dan bimbingan. Tahap terakhir dalam diperlukan adalah pelaksanaan ini merupakan puncak dari kegiatan ini pengembangan yang Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu pelatihan yang dilakukan dalam 230
D'Season Hotel Surabaya sejauh ini adalah departement training saja, karena general meeting bukan termasuk sebagai pelatihan. Sebelum melaksanakan pelatihan, D'Season Hotel Surabaya telah menerapkan tahap-tahap analisis pelatihan, kebutuhan, mendesain mengimplementasikan pelatihan, dan evaluasi peiatihan. Dalam analisis kebutuhan, pelatihan di D'Season Hotel Surabaya dibutuhkan karena jumlah karyawan yang dimiliki terbatas, sehingga karyawan yang ada harus dapat dioptimalkan pengetahuan dan keahliannya agar kinerja bisa terus meningkat, selain itu juga kebutuhan pelatihan berasal dari guest comment yang diberikan oleh customer. D'Season Hotel Surabaya belum memiliki job specification, sehingga dalam menilai kesesuaian kinerja hanya dilihat dari job description saja. Sejauh ini D'Season Hotel Surabaya masih belum melakukan anal isis karyawan, karena pelatihan di D'Season lebih bersifat wajib sehingga seluruh karyawan harus mengikuti pelatihan tersebut. program Dalam tahapan mendesain program pelatihan, dalam D'Season Hotel Surabaya telah ditetapkan tujuan yang ingin dicapai dan pelatih yang dipilih disesuaikan dengan materi pelatihan. Dalam menilai kesiapan karyawan sebelum mengikuti pelatihan D'Season Hotel Surabaya seharusnya tidak menggunakan kinerja sebagai acuan dalam mendesain pelatihan, karena penilaian kinerja hanya dilakukan dua kali dalam satu tahun sedangkan pelatihan di desain setiap bulan, sehingga apabila menggunakan kinerja maka desain yang ditetapkan akan kurang tepat karena mengacu pada data yang tidak update. D'Season Hotel Surabaya juga belum 231
melakukan analisis terhadap motivasi karyawan sebelum pelatihan dilaksanakan. Prinsip pembelajaran juga telah ditetapkan di D'Season Hotel Surabaya. Dalam tahapan implementasi pelatihan, metode yang digunakan adalah dengan demonstrasi dan praktek langsung. Namun masih dapat menerapkan metode pelatihan yang lain agar karyawan tidak merasa jenuh. Dalam tahapan terakhir yaitu evaluasi pelatihan, D'Season Hotel masih belum melakukan evaluasi dengan menilai reaksi ataupun menguji pengetahuan dan kemampuan dari peserta pelatihan sebelum dan setelah program pelatihan dilaksanakan. Sejauh ini evaluasi yang dilakukan masih berada pada level yang pertama yaitu level reaksi, karena dalam mengevaluasi hasil pelatihan hanya berupa pengamatan kinerja saja. Dalam pengembangan sumber daya manusia, D'Season Hotel telah menerapkan tahap penentuan kebutuhan, penentuan sasaran, penetapan isi program, identifikasi prinsip-prinsip belajar, dan pelaksanaan program. Di dalam penentuan kebutuhan, D'Season Hotel belum melakukan analisis yang mendalam, hanya melakukannya pada saat ada posisi yang sedang kosong di perusahaan. D.'Season telah menetapkan sasaran teknikal dalam tahap penentuan sasaran pengembangan. D'Season juga telah melakukan penetapan isi program dan mengidentifikasi prinsip belajar di dalam melakukan persiapan pengembangan. Pengembangan juga 232
telah dilaksanakan di D'Season Hotel Surabaya, namun lebih sering dilakukan di cabang Surabaya. Saran Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diberikan beberapa saran bagi D'Season Hotel Surabaya sebagai berikut: 1. Membuat job specification sehingga akan lebih rinci dan lebih jelas mengenai syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi karyawan agar dapat optimal dalam mengerjakan job description. Selain itu juga dengan pembuatan job specification, D'Season Hotel Surabaya akan lebih mudah dalam menentukan keahlian dan pengetahuan yang dapat dibutuhkan dimaksimalkan. oleh karyawan agar kinerja 2. Sebelum mengikuti pelatihan, sebaiknya karyawan terlebih dahulu dilihat kesiapan dan motivasinya. Hal ini bertujuan apabila ada karyawan yang masih belum siap dan kurang termotivasi maka dapat diberikan penjelasan mengenai pentingnya pelatihan dan manfaat yang akan didapat, sehingga penyampaian materi dapat berjalan efektif. Selain itu, dengan mengetahui kesiapan dan motivasi karyawan dapat membantu dalam menentukan cara penyampaian materi yang menarik sehingga karyawan dapat menerima materi pelatihan dengan baik. 3. Memberikan kuisioner kepada karyawan mengenai alasan mereka mengikuti pelatihan dan harapan mereka setelah pelatihan dilakukan, serta menguji kemampuan keahlian dan pengetahuan karyawan sebelum dan setelah 233
dilakukan pelatihan sehingga dapat dilihat dan dapat telah diukur dilaksanakan. Selain itu dengan memberikan kuesioner, maka akan dapat dilihat apakah materi pelatihan telah benar-benar sesuai dengan kebutuhan karyawan dan apakah karyawan sudah merasa puas terhadap pelatihan tersebut. seberapa berhasilkah pelatihan yang 4. Melakukan penilaian kinerja setiap bulan, agar data yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan desain pelatihan dapat selalu menggunakan data yang terbaru. 5. Dengan jumlah karyawan yang terbatas, maka bisa menggunakan pemberian insentif agar karyawan menjadi terpacu untuk meningkatkan produktivitas kinerjanya di dalam pekerjaan. dapat 6. Sebaiknya perusahaan dapat menambahkan met ode pelatihan yang lain misalnya seperti diskusi kelompok. Hal ini bertujuan agar kekompakan tim dalam suatu departemen ataupun dalam satu perusahaan dapat lebih ditingkatkan, selain itu juga agar karyawan tidak merasa jenuh dengan metode pelatihan yang ada. 7. Menyusun materi pelatihan dan pengembangan yang terencana, sehingga tidak hanya melihat kebutuhan di lapangan saja melainkan juga ditetapkan rnaterimateri pokok yang harus diberikan dan materi tersebut sifatnya tingkat kesulitannya masing-masing di setiap departemen, sehingga dengan begitu diharapkan perusahaan dapat lebih mudah untuk menilai pencapaian target dalam suatu pelatihan maupun pengembangan sumber daya manusia. lebih diurutkan sesuai dengan 234
Daftar Referensi Abegukil, O.E, Paul, S.O., Akinrole, 0.0., David, AU. (2014). Strategic Role of Human Resource Training and Development on Organizational Effectiveness in Nigerian Banking Industries. Global Journal of Human Resource Management, 2 (4), 24-39. from: Retrieved Train Industriesl.pdf Ardana, I.K., Mujiati, N.W. & Utama, LW.M. (2012). March 17, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Azwar, S. (2005). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Tirnur. (2015). Buku Data Dinamis Provinsi Jawa Timur. Retrieved from: (2012). bappeda.jatimprov.go.id Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Bateman, T.S. & Snell, S.A (2007). Management Leading & Collaborating in a Competitive World (7th ed.) New York: McGraw-Hill Companies. February 29, 2016, Bangun, W. Enojo, A, Ojonemi, P.S. & Williams, I.A (2015). Training and Development in Lokoja Local Government Council Kogi State, Nigeria. European Journal of Training and Development Studies, 2(3), 51-70. 235
Retrieved 16, Lokoja-Lo Nigeria-2003-2009-1.pdf March 2016, from: Gaol, I.L. (2014). A to Z Human Capital. Jakarta: PT. Grasindo Anggota Ikapi. Herrero, P.P., Belvis. E, Moreno. V., Bellonch, M.M.D. & U'car, X. (2011).Evaluation of Training Effectiveness in the Spanish Health Sector. Emerald Journal. Journal of Workplace Learning, 23(5), 315-330. from: Retrieved 08/13665621111141911 March 17, 2016, Imran, M. & Tanveer, A (2015), Impact of Training & Development on Employees Performance in Banks of Pakistan. European. European Journal of Training and Development Studies, 3( 1), 22-44. Retrieved 2016, March 23, Kamau, M., Goren, P., Okemwa, D. & Biwott. G. (2015). Training and Develop ment Strategies on Employee Commitment in Kenya. International Journal of Quantitative and Qualitative Research Methods, from: 3(1),25-31. Retrieved March 17, 2016. 236
approach.pdf Mathis, R.L & Jackson, J.R. (2006). Human Resource Management (10thed.). Jakarta: Salemba Empat. Mohamed, R. & Alias, AAS. (2012). Evaluating the Effectiveness ofa Training Program Using the Four Level Kirkpatrick Model in the Banking Sector In Malaysia. International Conference On Business and Economic Research Proceeding. Retrieved June 6, 2016, from: df Mondy, R.W. (2008). Human Resource Management (10thed.). New Jersey: Pearson Education, Inc. Noe, R.A., Hollenbeck, J.R., Gerhart,B. & Wrigl1t, P.M. (2010). Human Resource Management (7th ed.).New York: McGraw-Hill Companies. Pangow, C.L (2015). Studi Deskriptif Proses Rekrutmen dan Seleksi Karyawan di D'Season Hotel Surabaya. (TA shed No.31011081/MANI2016). undergraduate thesis, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Unpubli Pariwisata Indonesia Lampaui Pertumbuhan Ekonomi. (2014, March 06). Tempo.Co Travel. from: Retrieved February 29,2016, 869/pariwisata-indonesia-lampu i-pertumbuhan- ekonomi Rama, M.J, & Vaishnavi, R. (2012). Measuring Training 237
Effectiveness a Study: a Study In a Leading Retailing Industry In a Metropolitan City. EXCEL International of Multidisciplinary Management Studies, 2(4). Retrieved June, 6, 2016, from: prillEIJMMS/2_ELTMMS_VOL2_I SSUE4.pdf Journal Snell, S. & Bohlander, G. (2010). Principles of Human Resource Cengage Learning. Sugiyono (2014). Memahami Peneliti:anKualitatif Bandung: Alfabeta. Triyono, A. (2012). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Y ogyakarta: Oryza. Yusuf, B. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah. (AI Arif, M. N. R.). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. -----ooOoo----- Catatan: *⁾Skripsi Hana Angriyani Mardika di Program Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra, 2017, dengan Dosen Pembimbing Thomas Santoso. **⁾Skripsi Stefani Meliana Kusuma di Program Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra, 2016, dengan Dosen Pembimbing Thomas Santoso. 238
7. Grounded Theory M etode penelitian yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial terdiri atas metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kuantitatif berpedoman pada fakta empirik yang dapat diukur, menjelaskan hubunqan antar variabel, theoretical testing, ada populasi dan sampling, uji statistik, dapat digeneralisasi, tidak perlu konfirmasi dengan responden, dst. Sedangkan metode penelitian kualitatif berpedoman pada makna sosial yang dapat dipahami, jumlah informan tidak penting, theoritical bulding, theoretical sampling, tidak dapat digeneralisasi, perlu konfirmasi dengan informan, dst.ˡ Grounded theory² yang dibahas dalam tulisan ini terbilang ke dalam kerabat penelitian kualitatif.ᶟ Grounded theory dikerjakan tidak dengan cara berangkat secara deduktif dari suatu kerangka teoritik, melainkan dengan cara secara langsung turun ke kancah untuk bekerja secara induktif. Kegiatan tidak bermula dari teori untuk menguji teori, atau bermula dari hipotesis⁴ untuk menguji hipotesis, melainkan dari data untuk membangun teori atau hipotesis." Dengan demikian grounded theory tidak mengedepankan hipotesis apapun untuk diuji dan acapkali dilakukan tanpa menyusun proposal terlebih dahulu.⁵ Dalam grounded theory, seorang peneliti harus menguasai teori-teori sosial secara lengkap. Teori tersebut bukan untuk membuat kategori, tetapi untuk bahan acuan. Instrumen dalam grounded theory adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu pengalaman penelitian sangat pentinq.⁶ 239
Pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data dalam grounded theory sebenarnya dilaksanakan secara berbarengan. Namun dalam tulisan ini dianalisis untuk masing-masing tahap, dengan menggunakan contoh-contoh dari sebagian data yang dihimpun dalam grounded theory yang pernah dilakukan.⁷ Pengumpulan data dilakukan dengan langsung terjun ke kancah untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, melalui dua tahap: a. Observasi Partisipan Sebagian dari kegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk memperoleh gambaran tentang situasi setempat atau social setting yang menjadi ajang kegiatan dari kehidupan yang tengah diteliti. Social setting diperoleh melalui observasi partisipan yaitu melihat dan mendengar ceritera tentang kehidupan sosial di daerah penelitian dari versi atau penglihatan warga-warga setempat. Informasi yang diperoleh ditulis dalam field notes. Contoh field notes observasi partisipan: Ada dua pendapat tentang asal-usul tanaman tembakau di Madura. Pendapat pertama mengatakan bahwa tanaman tembakau diperkenalkan di Madura oleh orang Portugis pada akhir abad ke-16. Pendapat kedua mengatakan bahwa pada waktu kedatangan bangsa Belanda di Madura sekitar abad ke-16, tanaman tembakau telah banyak dibudidayakan rakyat. Tanaman tembakau telah ada sebelum kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia, sehingga timbul dugaan bahwa tanaman asli Madura. Hal ini tembakau merupakan 240
rakyat yang berkembang di diperkuat oleh cerita tembakau masyarakat Madura, bahwa diperkenalkan pertamakali oleh Pangeran Katandur sekitar abad ke 12. tanaman Keterangan: Penjelasan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Pamekasan, dan H. Syamsul di Pamekasan tanggal 12 Juli 1993 pada kesempatan yang berlainan. Daerah dataran tinggi di sebelah Utara Pulau Madura, mulai Pakong, Kabupaten Pamekasan, sampai 8atuputih, Kabupaten Sumenep, ditanami tembakau oleh sebagian besar petani menanam petani. Awalnya tembakau untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Hanya sedikit yang diperjualbelikan di pasar. Percobaan penanaman komoditas tembakau secara besar-besaran dimulai pada tahun 1830 dengan adanya Cultuurstelsel untuk memenuhi pasar Eropa. Keterangan: Penjelasan Kepala Pusat Informasi Pasar Tembakau Madura di Pamekasan, dan hasil observasi di lokasi tersebut tanggal 13 dan 14 Juli 1993. b. Wawancara Mendalam (fokus penelitian) diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pendekatan emik. Wawancara mendalam dilaksanakan terhadap key informants dan informan-informan yang terpilih atas dasar keandalannya dalam menerangkan dan menjelaskan tentang pengalaman kehidupan dirinya atau orang lain. Informan-informan ini dipilih tidak atas dasar asas representativeness dan adequacy dalam gayutannya dengan populasi, melainkan atas dasar pertimbangan kualitas Informasi tentang kehidupan itu sendiri 241
.keterandalan sang ini sebagai sumber yang sungguh informatif. Informan dipilih secara purposif (melalui theoritical sampling secara snowballing, extrem, deviance, dll)8 oleh peneliti, dengan mempertimbangkan informasi yang sungguh kualitasnya informative itu. Untuk menumbuhkan rapports peneliti harus hidup dan membaur di lingkungan informan, walaupun cuma dalam tenggang waktu terbatas. informan sebagai sumber Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara (bukan kuesioner), dan dalam hal ini pertanyaan-pertanyaan harus dikembangkan di lapangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa si peneliti rnerupakan "instrumen" penelitian. Subjektivitas peneliti sendiri akan dikontrol dengan cara mengadakan diskusi dalam peer group atau membandingkannya dengan hasil penelitian lainnya yang sejenis. Semua data yang dikumpulkan lewat wawancara mendalam ditulis dalam field notes. Contoh field notes wawancara mendalam: Perdagangan tembakau merupakan jenis pekerjaan yang unsur spekulasinya cukup besar. Mereka yang bisa kaya terlibat dalam perdagangan mendadak, namun bisa juga bangkrut seketika. Biasanya usaha itu jatuh setelah dialihkan ke generasi berikutnya. Hanya sedikit di antara mereka mampu melanggengkan usaha warisan itu. Haji Ali orang Madura, agama Islam, usia 56 tahun, mungkin salah satu yang berhasil. la mewarisi usaha ayahnya, Haji Nawawi, yang meninggal dunia tahun 1987. Sebenarnya ia telah mengambil alih pengelolaan usaha itu sejak tahun 1977. tembakau 242
Keterangan: H. Ali dipilih sebagai key informant, karena berasal dari keluarga Madura yang paling lama menekuni perdagangan tembakau. Pembelian dilaksanakan di gudangnya yang teridri atas lima bangunan, yaitu dua bangunan masing-masing berukuran panjang 40 meter, lebar 20 meter, tinggi 6 meter; satu bangunan berukuran panjang 50 meter, lebar 14 meter, tinggi 5 meter; satu bangunan berukuran panjang 28 meter, lebar 21 meter, tinggi 6 meter; dan satu bangunan berukuran panjang 23 meter, lebar 6 meter, tinggi 5 meter. Gudang tembakau tersebut dibangun berhadapan dengan rumah Haji Ali dalam satu tanean lanjang. Bentuk tanean lanjang sejajar dengan arah membujurnya Pulau Madura dari Barat ke Timur. Keterangan: Luas gudang sesuai dengan data yang tercantum di Pusat Informasi Pasar Tembakau Madura. Pengolahan data dikerjakan dalam beberapa tahap yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. a. Tahap Jelajah dan Open Coding Pada tahap ini diupayakan menemukan sebanyak mungkin variasi-variasi perilaku yang terjadi dan terpola. Open coding meliputi proses merinci (breaking down), (examining), mengkomparasikan (comparing), mengkonsep tualisasikan (conceptualizing), dan mengkategorikan (categorizing) data mengenai perilaku.⁹ Contoh open coding: Open coding ditempuh melalui empat tahap yaitu memeriksa 243
penentuan (A) fenomena, (B) kategori, (C) properti, dan (d) dimensi. Informasi yang dihimpun di lapangan dapat dirumuskan ke dalam lima fenomena, yaitu (a) kondisi sosial Haji Ali, (b) cara Haji Ali memperoleh modal, (c) cara Haji Ali memperoleh tembakau, (d) cara Haji Ali memperoleh keuntungan pada musim panen tembakau, (e) kegiatan di luar musim panen. Open coding diuraikan satu persatu sebagai berikut: (a)Kondisi sosial Haji AliA.Fenomena: Kondisi sosial Haji AliB.KategoriC. PropertiD. Dimensi1Jumlah keluargabanyaknyabanyak - - - rendahbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetaplamanyabulan - tahun4Pengeluaran frekuensitinggi - rendahbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetaplamanyabulan - tahun5Pekerjaanfrekuensikeras - santaibanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetaplamanyabulan - tahun 244
(b)Cara Haji Ali memperoleh modalA.Fenomena: Cara Haji Ali memperoleh modal dalam perdagangan tembakauB.KategoriC. PropertiD. Dimensi1Warisanfrekuensisering - jarangbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap2Usaha sendirifrekuensisering - - sedikitintensitastetap - tidak tetap3Uang kas darifrekuensisering - jarangpabrik rokokbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap4Pinjam ke bankfrekuensisering - jarangbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap5Pinjam ke rentenirfrekuensisering - jarangbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap 245
(c)Cara Haji Ali memperoleh tembakauA.Fenomena: Cara Haji Ali memperoleh tembakau pada musim panenB.KategoriC. PropertiD. Dimensi1Pembelian di frekuensisering - jaranggudangbanyaknyabanyak - sedikitlamanyalama - sebentarluasnyaluas - sempit2Tembakau yangjenisrajangan - krosokdibelimutubaik - jelek3Tautan denganfrekuensisering - jarangbandolbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetaplamanyalama - sebentar 246
(d)Cara Haji Ali memperoleh keuntungan pada musim panen tembakauA.Fenomena: Cara Haji Ali memperoleh keuntungan pada musim panen tembakau B.KategoriC. PropertiD. Dimensi1Komisifrekuensisering - jarangbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap2ret-retfrekuensisering - jarangbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap3gur-gurfrekuensisering - jarangbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap4Kenaikan hargafrekuensisering - jarangbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap5Potongan berat/frekuensisering - jarangtimbanganbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap6Rekayasa hargafrekuensisering - jarangbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetap 247
(e)Kegiatan Haji Ali di luar musim panenA.Fenomena: Kegiatan Haji Ali di luar musim panenB.KategoriC. PropertiD. Dimensi1Pekerjaan yangfrekuensisering - tidak pernahbertalian denganbanyaknyabanyak - sedikittembakauintensitastetap - tidak tetaplamanyalama - sebentar2Pekerjaan lainfrekuensisering - tidak pernahbanyaknyabanyak - sedikitintensitastetap - tidak tetaplamanyalama - sebentar a. Tahap Pemusatan dan Axial Coding Hasil open coding diorganisir kembali berdasarkan kategori-kategori untuk dikembangkan hipotesis-hipotesis. Pada axial coding dianalisis hubungan antar suatu kategori dan sub-sub kateqorinya.¹⁰ Contoh axial coding: Axial coding menggunakan paradigma sebagai berikut: (A) causal conditional, (B) phenomenon, (C) context, (D) intervening conditions (E) action/interactions strategies, (F) consequences. Di bawah ini dibahas satu per satu sebagai berikut: Kategori-kategori pertama mencakup: 1. jumlah keluarga; 2. pendidikan; 3. penghasilan; 4. pengeluaran; 248
5. pekerjaan. A. Causal Conditional: jumlah anggota keluarga Haji Ali tergolong besar dan tingkat pendidikan rendah B. Phenomenon: kondisi social Haji Ali baik C. Context: kehidupan keluarga Haji Ali cukup baik, hamper semua kebutuhan ekonomi dapat dipenuhi. D. Intervening conditional: pengeluaran Haji Ali cukup besar, namun dapat ditutup dari penghasilannya yang jauh lebih besar. E. Action/interaction strategies: pada musim panen tembakau Haji Ali bekerja keras dari pagi sampai sore. F. Consequences: Haji Ali hidupnya berkecukupan. Kategori-kategori ke dua mencakup: 1. warisan; 2. usaha sendiri; 3. uang kas dari pabrik rokok; 4. pinjam ke bank; 5. pinjam ke rentenir. A. Causal Conditional: Haji Ali memiliki modal yang cukup untuk berdagang tembakau. B. Phenomenon: pertamakali Haji Ali memperoleh modal berupa warisan dari orang tuanya. C. Context: Haji Ali memperoleh uang kas dari pabrik rokok dan juga menabung untuk menambah modal pembelian tembakau. D. Intervening conditional: modalnya tidak tetap, karena sangat tergantung pada musim atau cuaca. E. Action/interaction strategies: modal milik sendiri disimpan dalam bentuk tembakau, rumah, perhiasan, dan mobil. 249
F. Consequences: apabila ada kebutuhan hidup mendadak, maka modal dalam bentuk barang seperti disebut di muka akan dijual dengan harga yang relative murah. Kategori-kategori ke tiga mencakup: 1. pembelian di gudang; 2. tembakau yang dibeli; 3. tautan dengan bandol; A. Causal Conditional: Haji Ali membeli tembakau pada musim panen. B. Phenomenon: cara Haji Ali memperoleh tembakau. C. Context: Haji Ali membeli tembakau yang sesuai dengan selera pabrik rokok. D. Intervening conditional: membeli tembakau dari petani melalui bandol-nya. E. Action/interaction strategies: mengadakan pembelian tembakau di gudangnya. F. Consequences: perolehan tembakau, baik jumlah maupun mutunya, sangat tergantung pada bandol. Kategori-kategori ke empat mencakup: 1. komisi dari pabrik rokok; 2. ret-ret; 3. gur-gur; 4. kenaikan harga; 5. potongan berat-timbangan; 6. rekayasa harga; A. Causal Conditional: Haji Ali berupayamemperoleh keuntungan dalam perdagangan tembakau. B. Phenomenon: cara Haji Ali memperoleh keuntungan. C. Context: Haji Ali memperoleh komisi 5% dari pabrik 250
rokok untuk setiap transaksi pembelian. D. Intervening conditional: dalam transaksi pembelian tembakau diperoleh ret-ret dan gur-gur. E. Action/interaction strategies: Haji Ali memperoleh keuntungan dalam batas-batas yang dibenarkan oleh agama atau nilai-nilai budaya. Haji Ali tidak mau menggunakan rekayasa harga, permainan timbangan, ataupun potongan berat timbangan. F. Consequences: keuntungan Haji Ali dalam perdagangan tembakau relative kecil jika disbanding dengan luas gudang yang dimiliki atau modal yang ditanam. Kategori-kategori ke lima mencakup: 1. Pekerjaan yang bertalian dengan tembakau; 2. pekerjaan lain. A. Causal Conditional: Haji Ali bekerja pada musim panen tembakau. B. Phenomenon: cara Haji Ali tidak bekerja di luar musim panen tembakau. C. Context: jaringan kerja Haji Ali terbatas pada musim panen tembakau. D. Intervening conditional: Haji Ali tidak mau mengambil risiko bekerja di luar musim panen tembakau. E. Action/interaction lebih memperhatikan keluarga dan kepentingan agama pada waktu tidak musim panen tembakau. strategies: Haji Ali F. Consequences: kehidupan Haji Ali dan keluarganya sangat tergantung pada panen tembakau b. Tahap Integrasi dan Selective Coding Pada tahap ini dicari fenomena sentral yang 251
merupakan lokus tempat menyatu atau terintegrasinya kategori-kategori lain, dengan memanfaatkan hasil axial coding. Pada selective coding dianalisis hubungan antar kategori itu sendiri." Contoh selective coding: Setelah axial coding selesai, beberapa kategori yang ada diseleksi, inti atau pokoknya saja. Dari kategori-kategori di atas secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut: (a) Kondisi social Haji Ali. Kategori-kategorinya mencakup: 1. jumlah keluarga; 2. pendidikan; 3. penghasilan; 4. pengeluaran; 5. pekerjaan. (b) Cara Haji Ali memperoleh modal Kategori-kategorinya mencakup: 1. warisan; 2. usaha sendiri; 3. uang kas dari pabrik rokok; 4. pinjam ke bank; 5. pinjam ke rentenir. (c) Cara Haji Ali memperoleh tembakau Kategori-kategorinya mencakup: 1. pembelian di gudang; 2. tembakau yang dibeli; 3. tautan dengan bandol; 252
(d) Cara Haji Ali memperoleh keuntungan pada musim panen tembakau Kategori-kategorinya mencakup: 1. komisi dari pabrik rokok; 2. ret-ret; 3. gur-gur; 4. kenaikan harga; (e) Kegiatan Haji Ali di luar musim panen tembakau Kategori-kategorinya mencakup: 1. Pekerjaan yang bertalian dengan tembakau; 2. pekerjaan lain. Analisis data dilakukan secara berbarengan pada setiap tahap pengumpulan data dengan berpedoman pada lima pertanyaan: a. manakah kelompok-kelompok atau individu- individu yang penting harus diperbandingkan? b. apakah persamaan dan perbedaan di antara kelompok-kelompok itu? (kategori) c. apakah ciri-ciri yang penting dari setiap kategori? d. bagaimanakah kategori-kategori yang utama berhubungan satu dengan lainnya? e. bagaimanakah hipotesis-hipotesis berhubungan satu dengan yang lain?¹² Sepanjang proses, apa yang disebut contant comparison (analisis perbandingan antar gejala secara terus menerus) dan questioning di antara dan pada berbagai kategori berdasarkan dimensi dan propertinya (untuk menanyakan secara rinci what, who, why, where, when, how dan how much/many) akan terus dikerjakan. 253
Langkah selanjutnya adalah mencari hubungan di antara berbagai kategori. Hubungan berbagai kategori berupa contional matrixt yang dijelaskan dengan -- dan terjelaskan oleh -- data empirik yang ada.¹³ Hasil-hasil anal isis ditulis dalam lembar-Iembar kertas merno.¹⁴ Contoh conditional matrixt dalam memo: Dari proses axial coding dan selective coding dapat dikemukakan beberapa contional matrixt perilaku kerja Haji Ali sebagai berikut: 1. Haji Ali bekerja keras pada musim panen tembakau, sehingga penghasilannya cukup memenuhi kebutuhan hidup sepanjang tahun; 2. jaringan kerja Haji Ali hanya terbatas pada perdagangan di musim panen tembakau, di luar itu dia lebih memperhatikan keluarga dan kepentingan agama; 3. Haji Ali memperoleh keuntungan yang dibenarkan oleh ajaran agama atau nilai budaya yaitu komisi dari pabrik rokok, ret-ret, gur-gur, dan kenaikan harga. Dia menolak rekayasa harga, permainan timbangan, dan potongan berat timbangan; 4. keuntungan yang diperoleh Haji Ali relatif kecil jika dibanding luas gudang yang dimiliki dan modal yang ditanam; 5. investasi dalam bentuk rumah, perhiasan dan mobil nampaknya kurang menguntungkan. Apabila ada kebutuhan hidup mendadak, maka barang-barang tersebut dijual dengan harga murah; 6. kehidupan Haji Ali dan keluarganya sangat tergantung 254
pada panen tembakau. Dalam usaha memahami suatu gejala di lapangan, digunakan dialogical pendekatan yang disebut interpretation yaitu suatu dialog antara pemahaman informan (emic atau local knowledge) dengan pemahaman peneliti (etic). Hasil dialog tersebut disebut negotiate meaning. Negotiate meaning yang bertalian dengan social setting dan life history dipaparkan dalam bentuk storying yang holistik. Hasil penelitian dalam bentuk storying harus dikonfirmasikan dengan informan dan atau peer group (pakar dalam bidang yang diteliti). Dengan melakukan konfirmasi, beberapa kesalahan seperti observasi tergesa-gesa, menyimpulkan terlalu informasi yang direkayasa, argumentasi yang tidak logis, kesimpulan yang terlalu dini - dapat dikurangi. luas, Catatan Referensi: 1. Perbedaan metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif secara rinci dapat dibaca dalam J.H. Pompe, Quantitative and Qualitative Two Social Research: Methodological Approaches?, Jakarta: UI, 1989; dan Robert C. Bogdan & Sari Knopp Biklen, Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods, Allyn and Bacon, 1992, hal. 50-52. Uncompromising 2. Penelitian grounded dapat dibaca dalam Barney G. Glaser & Anselm Strauss, The Discovery of Grounded Theory: Strategies for Qualitative Research, Chicago: Aldine, 1967; Stuart A. Schlegel, Penelitiain 255
Grounded dalam IImu IImu Sosia/, Surakarta, 1984; Dede Oetomo, Penelitian Kualitatif, Surabaya: Unair, 1992. 3. Mengenai kerabat penelitian kualitatif dapat dibaca dalam Dede Oetomo, Penelitian Kualitatif Dalam IImu Sosia/, Surabaya: Unair, 1993; Noeng Muhadjir, Kualitatif, Penelitian Yogyakarta: Rake Sarasin, 1992; Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991. Metodologi J. 4. Sebagai untuk memahami metode penelitian kualitatif, antara lain dapat dibaca dalam Robert Bogdan & Steven J. Taylor, Introduction to Qualitative A the Social Phenomenological Approach to Sciences, John Wiley & Sons, 1975; Lourdes S. Bautista & Stella P. Go, Introduction to Qualitative Research Methods, Manila, 1985. pengantar Research Methods. 5. Catherine Marshall & Gretchen B. Rossman, Designing Qualitative Research, London: Sage Publication, 1990. 6. Program Studi Ilmu-Ilmu Sosial, Program Sarjana Universitas mengizinkan mahasiswanya melakukan penelitian grounded setelah yang bersangkutan melaksanakan beberapa penelitian kuantitatif dengan baik. Airlangga hanya 7. Thomas Santoso, Perilaku Kerja Pialang Tembakau: Studi Komparatif Tentang Perilaku Kekrja Orang Madura dan Orang Keturunan Cina Di Pamekasan, Madura, Kecamatan Larangan, 256
Surabaya, 1994. 8. Mengenai theoretical sampling baca Michael Quinn Patton, Qualitative Evaluation And Research Methods, Sage Publications, 1990. 9. Anselm Strauss & Juliet Corbin, Basics of Qualitative Research. Grounded Theory Procedures and Techniques, Sage Publication, 1990, hal. 61-74. 10. ibid., hal. 96-115. 11. ibid., hal. 116-142. 12. Stuart A. Schlegel, op.cit., hal. 19. 13. Anselm Strauss & Juliet Corbin, op.cit., hal. 158- 175. 14. Matthew B. Miles & A. Michael Huberman, Analisis Data Kualaitatif. Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, Jakarta: UI Press, 1992, hal. 116-122. 257
8. Etnometodologi E tnometodologi termasuk rumpun penelitian kualitatif dari paradigma fenomenologi. yang filsafat Fenomenologi kontemporer yang asumsi-asumsi dasarnya diletakkan oleh Edmund Husserl (1859-1938). Sebagai suatu epistemologi, intuisi (kemampuan untuk fenomenologi menggunakan memahami sesuatu tanpa dipelajari) sebagai sarana untuk mencapai kebenaran. beranjak adalah aliran sejarah Etnometodologi pada dasarnya adalah anak dari fenomenologi Schutzian. la mengangkat reflective glance (tengokan reflektif) yang dianggap penting oleh Schutz dalam memberikan makna bagi perilaku dalam investigasi sosiologis. Garfinkel, tokoh penemu tradisi etnometodologi, berusaha mengarahkan studi empiris dalam aktivitas sehari-hari yang sifatnya umum dan rutin (Poloma, 1979 : 283-287). la berpendapat bahwa ciri utamanya adalah ciri 'reflektif'-nya. Ini berarti bahwa cara orang bertindak dan mengatur struktur sosialnya adalah sama dengan prosedur pemberian nilai terhadap struktur tersebut. Memberikan penilaian adalah merefleksi pada perilaku dan berusaha membuatnya menjadi terpahami, atau bermakna, bagi seseorang dan orang lain. Manusia dianggap melakukan hal ini secara terus menerus serta secara praktis manusia menciptakan dan membuat ulang dunia sosial. Dalam memberikan penilaian dan mencipta dunia, manusia dianggap sangat kompeten dan trampil dalam menjelaskan 'setting' pengalaman sosial setiap hari. Etnometodologi 258
berusaha mengemukakan pemahaman yang semestinya tentang bagaimana tidak diinterpretasikan oleh sosiolog lain (Craib, 1992: 137- 147). menggunakan ini kompetensi untuk dunia sosial bekerja yang Penilaian (account) yang diberikan partisipan tergolong jarang dilakukan sampai akhir dan lengkap. Mereka (reporter) menandai asumsi yang memberikan penilaian mereka bahwa beberapa hal dapat dipahami, tanpa rnenjelaskannya, dengan mengguna-kan klausa. Demikian pula pendengar (auditor) akan lebih banyak menunggu penjelasan yang akhirnya akan dibuat daripada menuntutnya dengan segera. Jadi penilaian akan dibentuk secara serial sepanjang waktu sebagai elemen khusus sehingga menjadi relevan dengan kepentingan 'reporter' maupun 'auditor'. Ini berarti bahwa penilaian dan tindakan yang menjadi sasaran refleksinya, tidak dapat dinilai terhadap standar rasionalitas sosiologis atau ideal lainnya. Tindakan lebih bersifat rasional atau sensible (terpahami) atau obyektif dalam kaitannya dengan lokasi yang sifatnya spasial (sebagian), temporal dan organisasional yang menjadi tempat terjadi tindakan tersebut. Dalam istilah Garfinkel, penilaian lebih merupakan ekspresi yang bersifat 'indeks' dari pada 'obyektif ilmiah' - makna dan rasionalitasnya dikaitkan dengan konteks kegunaannya (Waters, 1994 : 37). Singkatnya argumen ini menekankan bahwa makna tindakan diberikan dalam penilaiannya dan rasionalitas penilaian ditunjukkan oleh konteks pemberian penilaian tersebut. 259
Tulisan Oscar Lewis, Kisah Lima Keluarga. Telaah- Orang Meksiko Dalam Kebudayaan Kasus telaah Kemiskinan, Yayasan Obor Indonesia, 1988 mendeskripsikan kehidupan sehari-hari keluarga-keluarga miskin serta keluarga "Orang Kaya Baru" di Meksiko. Lewis menguraikan pengalaman hidupnya tinggal bersama keluarga-keluarga tersebut baik dari sisi antropologis, psikologis, maupun sosiologis. Kebudayaan kemiskinan memang telah membelenggu mereka sekian lamanya. Kemiskinan di Meksiko juga menunjukkan pertentangan kelas, masalah masalah sosial dan perlunya perubahan. Kemiskinan menjadi suatu faktor dinamis yang menciptakan subkultur tersendiri. James T. Siegel dalam Early Thoughts on the Violence of May 13 and 14, 1998 in Jakarta, SEAP Indonesia, number 66, Cornell University, 1999 mendeskripsikan Kekerasan 13 dan 14 Mei 1998 di Jakarta lewat pengalaman sehari-hari Alya Rohali. Uraian berikut ini merupakan terjemahan dari sebagian tulisan Siegel tersebut. Berikut pengalaman seorang mahasiswa Universitas Trisaksi tempat empat demonstran ditembak mati. Alya Rohali adalah seorang aktris televisi dan juga seorang mahasiswa. Dia pergi ke kampus Trisakti, tiga kilometer dari rumahnya, pada Rabu, 13 Mei, satu hari setelah empat mahasiswa ditembak mati dan satu hari setelah pecahnya kerusuhan besar, dengan mengendarai mobilnya. Berbagai 260
orasi dalam bahasa Indonesia dikemukakan oleh berbagai orator termasuk Adnan Buyung Nasution, lawyer ternama dan aktifis hak asasi manusia (HAM). Mahasiswa berbondong- bondong ke upacara pemakaman untuk dua kawan mereka. tinggal di universitas. Kelompok Yang mahasiswa ini masih ada di halaman universitas sejak terjadi kerusuhan. Militer mengizinkan demonstrasi berdasar syarat bahwa aktifitas mereka harus dibatasi pada kampus universitas saja. Dalam pernyataannya, Alya mengatakan bahwa orang-orang di jalanan minta agar mahasiswa bergabung dengan mereka. lainnya tetap "Saya benar-benar ingat bagaimana pada saat itu banyak orang menghendaki kami untuk berkumpul di luar kampus (di jalanan). Tetapi kami menolaknya. Karena mereka ("mereka" disini mengacu pada perusuh, mengacu pada "massa") mulai melemparkan benda-benda ke karnpus," sambung Alya. "Untungnya, aksi massa tersebut tidak mengenai kami," tambah Alya. Alya sangat khawatir ketika dia menyaksikan suasana di sekitar kampus diwarnai dengan bentrok antara massa dan aparat keamanan. Untuk mengendalikan aksi brutal massa, petugas menggunakan gas air mata. Memang, Alya panik ketika dia terkena gas itu. "Sepanjang kehidupan baru kali ini terkena gas air saya, saya rnata," kata Alya. "Untungnya, saya memakai soft/ens," katanya sambil tersenyum. Para aktivis mahasiswa, banyak dari mereka datang ke 261
Jakarta dari berbagai daerah untuk berpartisipasi dalam peristiwa politik, terkejut melihat aksi yang dilakukan di jalanan dan dengan cepat mereka menyatakan tidak mengakui aksi itu. Dalam hal ini, Alya takut untuk bergabung dengan orang-orang yang mulai menjarah, membakar rumah, dan memperkosa yang berlangsung pada dua hari berikutnya. Selama ini dia ikut ke jalan untuk menghadapi atau menentang tentara dan untuk mengetahui orang-orang yang ada di jalan." Di jalan rasanya sangat sulit membedakan antara kawan dan lawan dan juga sulit mengetahui orang- orang "yang menyusup dengan tujuan lain," katanya. Dia takut dengan siapa yang ada pada saat itu. Mereka yang "menyusup dengan tujuan lain" mungkin saja perusuh, keluar mencari apa yang mereka inginkan, sehingga menyimpang dari tujuan mahasiswa dan mungkin diprovokasi oleh demonstran lain dengan tujuan yang tidak jelas tetapi berbeda. Atau yang lebih mungkin mereka boleh jadi elemen dari tentara atau polisi yang hendak memancing mahasiswa untuk membuat kekerasan, sehingga membuat panggung untuk balas dendam yang keji. Baik mahasiswa maupun mereka yang ada di jalan mempunyai tujuan politik. Menurut Alya, tentu ada perbedaan antara mahasiswa dan mereka yang ada di jalanan. Perbedaannya, kawan- kawan Alya, meski tidak jelas dari sisi hukum, setidaknya berbuat dengan memahami penguasa militer yang, misalnya, membolehkan mereka menuju ke halaman Gedung MPR dan mengizinkan mereka untuk mengadakan demonstrasi di batas kampusnya. Perbedaan lainnya antara dia dan massa terletak pada harta benda. Dia dan kawan-kawannya tidak mau mengambil sesuatu yang 262
bukan hak miliknya. Hubungan perusuh dengan barang- barang bahkan jauh lebih ambigu atau tidak jelas. Di satu sisi, banyak peristiwa umum dikatakan melibatkan "penjarahan"; di sisi lainnya, agen kegiatan ini jarang dikatakan "menjarah" atau "mencuri", tetapi hanya dikatakan "mengambil" apa yang dirasakan sebagai hak miliknya. Ada perbedaan ketika seseorang memilih apakah mengganggap orang rru sebagai "massa" atau sebagai "rakyat"; "rakyat" mengambil kebutuhan; "massa" menjarahnya. Ketika mereka menyaksikan peristiwa di jalanan, Alya dan kawan-kawannya takut tinggal di kampus dan juga takut untuk meninggalkannya. Akhirnya, mereka memanjat universitas kampus tetangganya, Tarumanegera, dimana di sana lebih tenang. Mereka masih takut untuk memasuki jalan utama; mereka tinggal dengan seorang kawan yang tinggal di sekitarnya hingga, pada pukul sembilan malam, ayahnya menyusul dia "Saya betul-betul lega mengetahui papa menjemput saya." kata gadis kelahiran Jakarta 1 Desember 1975. dinding menuju Meskipun dia takut, keesokan harinya dia keluar lagi. Situasi sudah tenang, dan dia kembali ke kampus. Alya bergegas mengendarai sedan Cakra kesukaannya dan meluncur ke rumah neneknya di kampung Melayu, Jakarta Timur. Sungguh beruntung mobil Alya selamat dari aksi brutal massa. [Kenyataannya, 1119 mobil dibakar massa] "Jika mobil saya ikut dibakar, saya sungguh sangat sedih. Harga mobil belakangan 263
ini melangit dan pekerjaan makin susah didapat," katanya seraya tersenyum. Peristiwa 13 dan 14 Mei sungguh menyeramkan dan mencekam bagi Alya. Alya menambahkan, "Peristiwa Mei itu seperti perang saja. Tetapi saya berharap peristiwa seperti itu jangan pernah terjadi lagi. Peristiwa tersebut sungguh menyeramkan .. ," Alya mempunyai pengalaman menarik yang dapat dipakai para mahasiswa universitas yang ingin menjadi demonstran aktif, khususnya mereka yang memakai kaca mata untuk rabun dekat. Selama demo di kampus saya beruntung memakai softlens, Gas air mata tidak dapat mengenai mata saya. Ini berbeda dengan kawan-kawan saya; mata mereka terasa pedih dan berair. Pengalaman saya ini dapat dibuat pelajaran. Siapa saja yang ingin ikut berdemo, pakai softlens untuk melindungi mata dari gas air mata," kata mahasiswa dari Fakultas Hukum semester VIII dengan senyum. Dia, seperti mahasiswa lainnya, tidak takut dengan polisi tetapi "sangat takut" dengan rnassa. Polisi (ada rumor kalau kelak mereka menjadi tentara) menembak empat kawan mahasiswanya. Tetapi Alya benar-benar aman dari polisi; dia memakai softlens. Apa yang dilakukan polisi sama sekali tidak membahayakan Alya. Yang melindungi dia adalah alat kosmetik (Iensa) yang biasa dia kenakan. Alya menghendaki "Reformasi" dan dia sendiri mendukung reformasi ekonomi. Dia menghendaki perubahan pemerintah dan mengatakan dia ingin Presiden Habibi punya kesempatan untuk 264
membuktikan diri. Dia berpendapat Pangab, Jenderal Wiranto, akan menjadi presiden yang baik. Dia menentang korupsi, bingung dengan cara yang dijalankan pemerintah sekarang, dan dia concern dengan ekonomi. Tetapi apa yang "menterornya" adalah "massa" yang, menurut wacana Alya, mereka bertindak sendiri, tanpa arahan dari atas (maksudnya: provokasi dari atas), sebagaimana banyak dilansir kemudian. Anda dapat mempertimbangkan bahwa pernyataannya dibuat sebelum cerita perkosaan mulai beredar. Dia melihat dua jenis kekerasan. Kekerasan pertama, berupa pencurian dan penjarahan oleh "massa". Kekerasan kedua, dimana dia tidak melihatnya sendiri tetapi cukup banyak mempengaruhi dia untuk kembali ke universitas setelah penembakan, adalah pembunuhan empat kawannya oleh polisi. Hanya satu dari kedua peristiwa ini yang sangat menyeramkan bagi dia: yaitu "massa." Peristiwa kedua menyebabkan dia berpindah tetapi dia benar-benar selamat. Pembagian sentimen ini tersebar luas jika tidak universal dan menjadi bagian dari asumsi-asumsi Jakarta yang kelihatannya tidak terungkap ke permukaan. Polisi menembak kawannya tetapi dia takut "massa." Ini persoalan softlens. Bukan dengan softlens dia mampu melihat dengan lebih baik. Tetapi, melindungi dia dari gas air mata yang biasa digunakan polisi untuk menghadang massa, hal inilah membuat dia tidak takut massa (karena massa sudah disemprot dengan gas air mata itu, sedang Alya tidak, disamping dia memakai softlens, dia juga berasal dari kelas yang biasa dilindungi polisi). Lensa kontaknya merupakan satu elemen yang membangun penampilannya, seperti halnya sedan Cakranya, yang menjamin dia dikenal sebagai orang yang punya posisi: 265
anggota kelas yang biasa dilindungi polisi. Jika polisi itu tidak mengubah posisi menembak kawan-kawannya, pentinqnya terhadap mereka atau terhadap mereka dari kelas bawah yang menjadi perhatiannya. Visi politiknya, setidaknya, aman dengan softlensnya (maka, softlens disini punya arti: dia adalah anggota kelas yang biasa dilindungi polisi). Dengan gaya yang berbeda, James T. Siegel dalam Penjahat Gaya (Orde) Baru. Eksplorasi Politik dan Kriminalitas, LkiS, 2000, melakukan wacana tafsiriah atas pemberitaan Pos Kota, sebuah media massa yang sehari-hari banyak dibaca oleh rakyat jelata. Menarik untuk disimak bagaimana rakyat menggambarkan kawan dan lawan dalam citra dirinya, batas antara pahlawan dan penjahat, profil anak haram, makna kepalsuan, sampai pada pembunuhan ganda. -----ooOoo----- 266
9. Analisis Historis dan Wacana Tafsiriah D unia ilmu jaman sekarang telah memberikan perhatian yang besar pada hubungan antara sejarah (sering disebut "fakta") dan fiksi sastra, persoalan yang banyak diungkapkan dalam abad 19 sebagai kategori mendasar tentang realitas dan oleh keberangkatan bahwa sejarah berasal dari sastra dalam pencariannya akan status otonomi sebagai disiplin yang lebih ilmiah. Salah satu hasil dari penelitian teoritis jaman sekarang adalah persetujuan ulang terhadap keterkaitan antara diskursus sastra dan sejarah, posisi yang berlandaskan pada pemahaman bahwa sejarah bukan terdiri dari peristiwa semata tetapi lebih sebagai peristiwa yang digambarkan, peristiwa yang muncul dalam bentuk yang naratif atau diolah secara naratif sebagai alat pemahaman. Namun bukti tentang sifat naratif pada sejarah tidak menunjukkan versi mana yang harus digunakan, dan tidak ada model arsitektur yang inheren dalam peristiwa tersebut. Karena itu pertimbangan "faktual" yang berasal dari narasi peristiwa menghasilkan demikian banyak interpretasi yang menginginkan suatu versi yang definitif, makna obyektif, kesimpulan bermoral yang tidak memiliki bukti dan peristiwa. Observasi tersebut telah terbentuk dalam tradisi yang menyokong teori tekstual kontemporer, tradisi yang diganggu oleh, apa yang oleh Edward Said dirangkum sebagai, "kontaminasi dari apa yang dianggap sebagai pengetahuan positif solid oleh interpretasi, tingkah laku, keinginan, bias, 267
landasan pada kepribadian, radikal, keduniawian manusia, situasi radikal manusia, keduniawian manusia". Said kemudian mengungkapkan bahwa Friedrich Nietzsche, Karl Marx, dan Sigmund Freud masing-masing langkah-langkah yang dengan caranya mengakui bahwa tampaknya aman seperti ini dalam produksi pengetahuan sebagaipengumpulan dan pengolahan bukti, atau pembacaan dan pemahaman suatu tafsiran teks, semuanya melibatkan tingkatan ruang yang sangat tinggi, yang tidak banyak mengacu pada kontrol rasionalitas dan keilmiahan tetapi pada penentuan keinginan, spekulasi arbitrer, penilaian represif (dan yang menindas). Pengaruh-pengaruh subyektif terhadap data, kerangka analisa yang tidak netral, penentuan terhadap apa yang dianggap relevan atau tidak, apa yang membentuk suatu kesatuan hubungan, tentang apa yang harus diberi penekanan dan tidak, semuanya melahirkan suatu kesamaan antara teks yang diungkapkan sebagai persoalan fakta dan hal lain yang ditulis dan diakui sebagai fiksi. Jika seseorang telah menstigma dengan pertanyaan epistemologis menyangkut organisasi "fakta-fakta" dalam kaitannya dengan struktur kesimpulan, maka ia lebih mengarah pada bentuk representasi peristiwa, dan bukan pada "sebuah diskursus yang dibuat-buat agar membuat dunia berbicara sendiri dan berbicara sendiri sebagai sebuah kisah dan sebagai kisah yang bisa dipahami secara berbeda berdasarkan sebuah paradigma alternatif (atau "metafisika"). Struktur, konteks, moral, kebenaran dan makna naratif bukan merupakan realitas metafisik, eksistensi platonik yang bebas dari kognisi manusia, tetapi lebih merupakan konstruksi yang dihasilkan oleh sifat-sifat performatif suatu diskursus yang membawa realitas manusia menjadi ada. situasi manusia 268
Ketidakmungkinan bahwa dunia akan mengungkapkan dirinya, dalam kisah-kisah koheren yang secara alami diungkapkan oleh subyek-subyek sentral, dengan organisasi struktur alur yang sangat rapi, dengan interpretasi tematis, dan dengan kesimpulan moral dengan demikian meningkatkan kesadaran bahwa peristiwa historis yang tampaknya bisa "menceritakan diri sendiri" sesungguhnya merupakan konstruksi-konstruksi yang ditulis dalam hubungan luas dan kompleks dengan sumber produksinya. Dengan kata lain suatu kekacauan peristiwa dunia (yang bisa diamati oleh orang kebanyakan) dengan sendirinya dapat mengklaim bahwa tidak ada suatu struktur formal apapun, tetapi yang ada adalah semacam koherensi naratif yang kita kaitkan dengan "kisah" yang dikonstruksikan dengan baik. Bila struktur seperti ini dimasukkan dalam peristiwa-peristiwa tidak beraturan untuk membentuk koherensinya, maka struktur tersebut akan menuturkan peristiwa-peristiwa tersebut dalam kaitan dengan suatu paradigma khusus, yang tidak pernah netral, yang karena usaha seseorang peristiwa-peristiwa tersebut menjadi terorganisir dan bermoral, sehingga membentuk suatu jenis makna, sejarah, kebenaran yang tidak netral. Bahkan keengganan untuk menyetujui peristiwa tersebut sebagai sepenuhnya acak, tetapi hanya sebagai penerima pasif koherensi formal yang diberikan dari luar, akhirnya mengarahkan seseorang pada pengakuan bahwa hubungan sebab akibat dalam historical narrative (sejarah secara yang bersifat naratif) disuplai paling komplementer oleh beberapa struktur tersirat (dan kemudian ditafsirkan) dalam peristiwa-peristiwa itu sendiri misalnya, tindakan bermakna pria dan wanita dan disuplai oleh tidak 269
sociolect (dialek sosial) yang "menulis bersama" narasi tersebut dan meresapkannya ke dalam kerangka konseptual suatu masyarakat; di sini, hubungan antara kontribusi peristiwa dan kontribusi sosiolek menjadi berbanding terbalik. "Operasi yang seimbang" ini, untuk merujuk pada ungkapan Wolfgang Iser, sudah cukup untuk dijadikan sebagai argumen, karena kapasitas untuk menggambarkan suatu rangkaian peristiwa dalam tatanan yang sama, memerlukan paradigma penghantar yang di dalamnya kohesi yang diklaim historical narrative sebagai sesuatu yang inheren, lebih bersifat produksi dari pada temuan. Dalam hal ini diskursus dibentuk dan dimasukkan ke dalam suatu wadah besar dari gagasan-gagasan pengakuan diri dalam kasus sekarang adalah gagasan "dirty war" yang berkontribusi lebih jauh pada substantiasi retroaktif dan tautologis paradigma yang menguasai narativisasi. Pergantian fokus dari apa yang secara tradisional dipahami sebagai muatan historis menjadi bentuk diskursif yang lebih bersifat menghasilkan dari pada mewakili suatu tatanan peristiwa masa lalu, membutuhkan suatu metodologi yang peka terhadap strategi dan sifat tekstual tetapi sekaligus memiliki gagasan yang luas untuk menghindari hermetikisme yang tekstual keluar dari referensi non lingkupnya. Karena itu saya menggunakan definisi luas Gerard Genette tentang "analisa naratif" sebagai "studi tentang totalitas aksi dan situasi dalam dirinya sendiri, tanpa memperhitungkan medium, bahasa atau yang lainnya, yang melaluinya suatu pengetahuan tentang totalitas disalurkan pada kita". Saya juga mengacu pada pandangan Tzvetan Todorov yang berpendapat bahwa "tidak ada lagi alasan yang membatasi sastra sebagai jenis studi yang terkristal dalam puisi: kita harus mengetahui terjadi ketika 270
bahwa untuk 'hal seperti ini' bukan saja merupakan teks sastra tetapi semuanya adalah teks, bukan saja produksi verbal tetapi semuanya adalah simbolisme". Saya akan mendekati naratif "dirty war" sebagai suatu "totalitas" yang sesuai dengan gambaran Genette, yang mempertimbangkan aspek-aspek figuratif maupun literal tindakan-tindakan dan diskursus, dan secara khusus hubungan tindakan dan diskursus dalam kedua catatan ini karena keduanya bersama-sama membentuk suatu artefak budaya yang tunggal. Pertimbangan-pertimbangan teoritis yang penting dalam mengarahkan analisa ini, dirangkum berikut. Penjelasannya yang ringkas dalam hal ini dimaksudkan tidak sebagai sistematisasi metodologis yang komprehensif tetapi lebih sebagai usulan tentang posisi teoritis. selama posisi tersebut berdiri terpisah dengan analisa yang mewujudkan dan membentuknya "suatu bahasa dalam proses pembentukan formasi". dalam penjelasan-penjelasan sebagai 1. Sejarah berjalan ke depan tetapi dibaca mundur. Apa yang aktor dalam rangkaian sejarah tertentu hidup sebagai suatu "kerja terbuka" yang dicirikan oleh terjadinya peristiwa yang tak diharapkan dan kesimpulan yang tidak bisa ditafsirkan (siapa yang akan menang dalam perang, apa yang akan terjadi jika mobil berbelok di pojokan, bagaimana suatu peristiwa dipengaruhi oleh hilangnya aktor ini 271
atau aktor itu) kemudian dibaca secara retrospektif oleh penafsir yang memahami terjadinya peristiwa tersebut dengan penghapusan apa yang tidak diketahui, dengan penutupan narrative, dengan pengendapan interpretasi yang telah ditanamkan sebelumnya. terbuka pada pengalaman hidup yang bertentangan dengan sifat tertutup pada historical narrative yang merepresentasikannya, disejajarkan pada daerah tekstual oleh dua tahap pembacaan, yang satu bersifat heuristik yang lain bersifat retroaktif. Selama tahapan heuristik, pemahaman dan ekspektasi seorang pembaca dipandu oleh keterbukaan sintakmatis teks, misalnya, sebagaimana suatu alur dan tema novel perlahan-lahan diungkapkan. Dalam pembacaan tahap pertama ini seseorang tetap belum menyadari bagaimana persepsinya akan berubah atau bahkan dikuasai oleh perkembangan yang akan muncul kemudian dalam narative. Dalam tahapan retroaktif, sekali seorang pembaca telah mengakhiri narrative dan sadar akan perkembangan baru tersebut, maka ia kemudian "mengingat apa yang baru saja ia baca dan mengubah pemahaman tentangnya dari sudut pandang apa yang ia urai/tandai sekarang... meninjaunya kembali, ulang," mengkontekstualisasikan kembali semua bagian teks dari sudut pandang masing-masing bagian dan dari sudut pandang keseluruhan bagian. Sebagaimana suatu peristiwa kehidupan mempengaruhi peristiwa-peristiwa yang mendahului dan menyusulnya, "korelasi masing-masing kalimat intensional (dengan sengaja) membuka satu wawasan tertentu, yang dimodifikasi, jika tidak sepenuhnya diubah, oleh kalimat- kalimat berikutnya". Revisi kalimat-kalimat tersebut - atau Sifat merevisi, membandingkan 272
narativisasi (penuturan) peristiwa historis kemudian disusun sebagai rangkaian sintakmatis yang dibaca mundur "melalui" perkembangan-perkembangan baru yang terus-menerus memberi kontribusi keterangan respektif, retroaktif pada diskursus yang mendahuluinya. Ketegangan yang timbul oleh pengsejajaran bacaan heuristik dan retroaktif dalam teks sastra dikonsentrasikan dengan cara enjambment, khususnya cara yang menggunakan teknik dimana versi kedua dari suatu kuplet yang di-enjamb mengubah makna yang dibentuk oleh versi pertama. Meskipun baris "engkau akan duduk mendengarkan sampai saya pergi" mewakili suatu makna dalam tahap heuristik, misalnya, namun ambiguitas dan polisemi akan muncul jika baris ini di-enjamb dan kemudian dibaca. secara retroaktif (sebagaimana cara ahli sejarah membacanya) dengan kombinasi dua baris frasa: "engkau akan duduk mendengarkan sampai saya pergi/menyemai di antara pohon-pohon pir. " Baris pertama menunjukkan kematian dan ketiadaan sampai bacaan tersebut direvisi secara retroaktif ketika baris kedua membenturkan padanya tema peremajaan dan pembuahan. Akhirnya, yang mendominasi frasa ini bukan satu makna atau makna yang lainnya tetapi makna ketiga yang terbentuk dalam ruang yang dibuka oleh interaksi dinamisnya dan diliputi oleh ketegangan yang tercipta ketika makna-makna tersebut saling bertemu. Dalam baris-baris berikut dari karya Sophocles Oedipus the King, efek persaingan antara bacaan heuristik dan retroaktif ini diekspresikan dengan cara yang lebih relevan dengan maksud saya. Ketika berbicara tentang Oedipus, Pemimpin berkata: "Tetapi inilah ratunya, isterinya dan ibu / 273
dari anak-anaknya." Baris pertama membuktikan apa yang telah diketahui masyarakat Athenia dari tradisi yang menjadi basis drama ini: Jocasta adalah isteri dan ibu Oedipus. Namun baris kedua melunturkan pengetahuan tersebut ("ibu/dari anak-anaknya, " yang melepaskan "ibu dari hubungan parentalnya dengan Oedipus) karena audiens drama tersebut belum mengetahui apa yang belum diketahui Oedipus (bahwa isterinya adalah ibunya). Audiens yang mengetahui atau tidak mengetahui sejalan dengan posisi dimana para ahli sejarah menemukan dirinya, karena pertama kali mereka menemukan kerangka açuan sosio-kultural dan berbagai langkah penutupan naratif tetapi kemudian melarang "proyeksi masa lalu mereka ke dalam suatu diskursus yang sedang mengalami proses menjadi." Jika apa yang diyakini para sejarahwan adalah apa yang mereka ketahui dengan pasti (Oedipus menikahi ibunya) tidak dimasukkan dalam pertimbangan tentang signifikansi tersebut representasi yang dikomunikasikan pada mereka (Oedipus Si Raja merupakan variasi polisemi dalam tema tradisional, yang mengkristal dalam enjambment), maka makna yang dibentuk oleh nuansa tersebut akan hilang. Dalam proses ini, nilai unik suatu pengungkapan dari teks tertentu sebelum para sejarahwan mengurangi atau menambahkannya untuk menjadi suatu pengetahuan sejarah, lebih bersifat menghambat dan sangat menyederhanakan pemahaman. melaluinya pengetahuan 274
2. Suatu teks menyembunyikan sebanyak apa yang ia ungkapkan. "Suatu teks bukanlah sebuah teks," dalam dalil terkenal Jacques Derrida, "kecuali ia bersembunyi dari pendatang pertama, dari tengokan pertama, hukum komposisi dan aturan permainannya." Doktrin tentang teks yang menyembunyikan sebanyak yang diungkapkan ini, yang secara strategis memindahkan fokusnya, tentu saja menjadi bagian dari psikoanalisa (salah satu fungsi utama berbicara ... bukan tetapi menyembunyikannya, khususnya dari diri kita sendiri) yang sebagaimana yang diungkapkan mengungkapkan "bahwa apa yang telah ditulis sejauh ini merupakan simptom dari apa yang sejauh telah dibungkam" dan yang menekankan bahwa "setiap filsafat juga menyembunyikan suatu filsafat; setiap opini juga merupakan opini tersebunyi, setiap kata juga merupakan topeng. untuk mengungkapkan pemikiran, Nietzsche, ini Karena suatu subyek sering mengungkapkan suatu opini atau emosi saat mengungkapkan opini atau emosi lain dan demikian pula psiognomi seseorang sering mengkhianati ketika apa yang dipikirkan dan diungkapkan ternyata tidak sejalan, maka demikian pula suatu teks diletakkan dalam strata pengungkapan dan penyamaran, yang masing-masing memberikan indeks dan entri kepada yang lainnya, makna dalam satu tingkatan sering bertentangan dengan makna di tingkat yang lain. Konsep differance Derrida, yang dijelaskan dengan baik oleh Christopher Norris, menunjukkan bahwa "makna tidak hadir di satu tempat secara tepat dalam bahasa, tetapi ia selalu mengacu pada semacam keselipan 275
semantik yang mencegah suatu tanda untuk bertemu dengan dirinya sendiri dan suatu momentum genggaman yang sempurna." Jadi dekonstruksi bermaksud untuk menghindari "penyimpangan yang diplatonisasikan yang akan menyimpan interpretasi untuk suatu pencaharian akan makna dan kebenaran yang diungkapkan sendiri". Ia berusaha mencari "titik-titik atau momen-momen kontradiksi diri jika suatu teks mengkhianati ketegangan antara retorika dan logika antara apa yang dimaksudkan untuk diungkapkan (means to say) dan apa yang dipaksa untuk bermakna (constrained to mean) ". Aspek-aspek suatu teks yang seringkali merupakan rincian tidak relevan yang diungkapkan oleh penafsir persuasi yang lebih ortodoks - biasanya 11 menekankan pada hukum komposisi dan aturan permainan yang tidak itu sendiri akan terungkapkan. Akibatnya suatu menelusuri tatabahasa paradigma yang menjadi acuannya dan yang di dalamnya terjadi banyak inkonsistensi. Strategi utama suatu bacaan yang peka terhadap pengungkapan seperti ini (di suatu sisi mengikuti Derrida dan di sisi lain mengikuti Michel Foucault) dengan demikian mengeksplorasi "konspirasi diam- diam antara tekanan superstruktural suatu metafisika dan ketidaktahuan ambigu seorang pengarang tentang suatu rincian pada tingkat dasar". Seperti di ungkapkan sebelumnya, satu-satunya kebenaran otentik diskursus Junta Argentina timbul dari kesalahan ketika "persekongkolan diam-diam" mewujudkan dirinya tanpa sengaja. teks Jika dunia, sebagaimana diamati Martin Heidegger, "merupakan tempat dimana realitas manusia mengungkapkan pada dirinya apa yang dimaksudkan dengan realitas tersebut," maka apa yang termanifestasi dalam diskursus tersebut lebih 276
signifikan dari apa yang dimaksudkannya, dan tidak ada rinciannya yang tidak signifikan atau netral. Apa yang dimaknai oleh suatu metode penyiksaan yang naratif, ritual, melalui strata bentuk manifestasi yang membentuknya, adalah maksud dari analisa ini dan bukan apa yang ingin dimaknai dari naratif, ritual, dan metode penyiksaan tersebut. karena itu saya akan mengeksplorasi kaitan yang dilukiskan dengan suatu maksud dan hasil yang persimpangan diaktualisasikannya. Penulis tersirat dari suatu diskursus dan perbuatan yang berbicara dan dibicarakan, yang melakukan dan dilakukan secara bersamaan adalah apa yang oleh Derrida disebut "pendatang pertama" (first comer). antara Selama perhatian kita ditujukan pada kesenjangan antara suatu maksud dan manifestasinya, Jacques Lacan merangkum posisi psikoanalisa yang pada mulanya dikembangkan oleh Freud dalam Psychopathology of Everyday Life dengan frasa "setiap parapraksis merupakan diskursus yang sukses. " Dengan mengacu pada posisi tersebut, saya akan memberi perhatian khusus pada hubungan antara apa yang dikatakan dan apa yang dimaksudkan dalam diskursus militer, dengan memahami bahwa hubungan ini - seperti hubungan antara kuplet enjambed yang dibahas sebelumnya - membentuk bidang di mana pensejajaran ini bermakna. Tindakan yang mewujudkan dan mengkhianati suatu maksud ia ditekan oleh terutama karena kontraproduktivitasnya dalam kaitannya dengan maksud tersebut - akan dianggap dan diperlakukan sama sebagai suatu diskursus yang sukses. Dan dengan memperluas parapraksis sebagai suatu diskursus yang berhasil ke dalam perlahan-lahan sejarah
secara keseluruhan,
akan 277
menunjukkan bahwa "dirty war" (yang diperkuat oleh struktur alurnya yang sangat tragis) "tidak saja terdiri dari atau melakukan dekonstruksi diri, tetapi temanya adalah menyangkut dekonstruksi diri. Satu kontradiksi penting yang mendorong akses awal terhadap "dirty war" yang "mendekonstruksi diri" terdapat dalam kesenjangan antara diskursus Kristen mesianik Junta di satu sisi dan agenda represi secara kekerasan di sisi lain. Hal disangkal secara sistematis dalam proklamasi resmi yang menjalankan citacita muluk rejim. Para pengamat umum, para pembela hak asasi manusia, para sejarahwan, dan ilmuwan sebagai sosial kemunafikan dan sinisisme: Junta mendirikan pusat-pusat penahanan, memberi sanksi dalam bentuk penyiksaan, dan menetapkan standar "penghilangan" sebagai suatu strategi, sementara pada saat yang sama dengan munafik ia menyangkal metode ini, mengalihkan tanggung jawab atas "ekses-ekses" tersebut kepada rakyat jelata, dan mencuci tangan dari barbarismenya dengan diskursus suci yang memperjuangkan kebajikan "peradaban Barat dan Kristen". cenderung menilai kesenjangan ini Tentu saja ada suatu ukuran kebenaran umum yang adil untuk suatu bacaan yang berlandaskan kemunafikan, namun interpretasi seperti ini, dalam analisa terakhir, justru menghilangkan masalah dari menguraikannya. Kekejaman yang dilakukan selama "dirty war" dan diskursus suci yang disisipi dengan tujuan eskatologis (berkaitan dengan wahyu) akhirnya membentuk bukannya suatu kontradiksi atau suatu ekspresi kemunafikan dan sinisisme, bukannya suatu perkembangan retorika politik yang berusaha membenarkan perkembangan tidak merata perbuatan-perbuatan barbar, tetapi 278
justru merupakan suatu penataan ulang kebenaran, suatu mitologisasi realitas di mana kata-kata dan perbuatan Junta merupakan komponen terpadu suatu agenda koheren yang tunggal. saya akan mengarahkan perhatian saya dalam analisa berikut terutama pada paradigma yang di bawah perlindungannya suatu rekonsiliasi bisa dimungkinkan. Dengan menguraikan "master fiction" (fiksi utama) "dirty war" melalui keterikatan ideologis dari otoritas yang mereka hasilkan, saya akan meruntuhkan pemisahan hirarkis antara Junta dan kekejaman berdasarkan landasan yang lebih kuat dari pada kemunafikan, dengan menunjukkan bagaimana terkait dengan dan saling salah satu unsurnya saling bergantung pada yang lainnya dan bagaimana Junta (dimana "dirty war" pada dasarnya merupakan suatu pengalaman politik keagamaan) dan penyiksaan (yang darinya "dirty war" dapat dipahami sebagai pengalaman psikoseksual) memiliki hubungan yang sama yang didalamnya diskursus dan perbuatan menjadi sinkron. Kemudian saya akan berhenti pada penekanan terhadap kontradiksi lain, diantaranya bagaimana yang "dihilangkan" bisa dilakukan secara sistematis dan dengan sewenang-wenang; mengapa pemusnahan korban selalu disertai - sampai eksekusi terakhir - dengan usaha membiarkan korban tetap hidup; dan bagaimana kekejaman "dirty war", yang ritual seolah-olah dianggap klandestin, menjadi spektakuler kekuasaan yang memperlakukan masyarakat sebagai audiens. pemilihan desaparecidos (orang 279
3. Aksi sosial secara simbolis mendaur ulang apa yang disembunyikannya. Dengan mengikuti Freud, dan mengakui bahwa simbol dan aksi simbolis yang berasal dari hasrat bersama untuk menindas dan memuaskan suatu gejolak, Derrida menyatakan kontradiksi "koherensi mengekspresikan kekuatan suatu hasrat." Analisa distorsi dan perpindahan (sering dipengaruhi oleh cara penyangkalan dan persetujuan) akan memberi kontribusi bagi tentang koherensi paradigmatis dimana eksplorasi saya kontradiksi-kontradiksi "dirty war" dirukunkan kembali. Koherensi tersebut pada gilirannya akan mengusahakan akses terhadap "kekuatan hasrat" yang membentuk kekerasan menjadi bentuk ritual khusus yang sama-sama membentuk mitologi "dirty war" sebagai agen rekontekstualisasi untuk mempertahankan kekejaman dengan tujuan politis dan eskatologis. "Adalah efektivitas simbol yang menjamin perkembangan paralel yang harmonis antara mitos dan aksi," demikian Claude Levi-Strauss mengamati, tetapi menurut saya justru menghindari perkembangan "interpretasi analogis yang non dialektis dan simplistik" dari "simbolisme monoton yang tidak menjelaskan apa-apa" dari berapa psikoanalisa klasik (di sini sebuah penis, di sana seorang ibu) atau simbolisme morfologisasi mekanistis yang padanya strukturalisme akhirnya mengalah. Keduanya adalah contoh dimana interpretasi yang efektif dikacaukan oleh reduksionisme sistem-tertutup yang menerjemahkan permainan bebas salah satu struktur menjadi kekakuan (rigidity) struktur lain. bahwa dalam simbolik paralel tersebut 280
Levi-Strauss (dan, dengan pedekatan lain, Marcel Mauss) mengakui bahwa realitas sosial pada dasarnya bersifat ini dalam sistem simbolis, dan diekspresikan seperti kepercayaan, Ritual monumen, merupakan paradigma ekspresi sosial simbolik yang merespon masalah-masalah sosial dengan "merorganisir" - menggunakan istilah yang dipilih oleh Junta Argentina - terkait masalah, dengan mengganti aksi yang realitas berorientasi solusi dengan drama simbolik yang, sebagai hasil ikutannya, yang menyimpan hasrat tertentu di balik pergantian tersebut. Bila pergantian simbolik berhasil, maka ritual sebagai "suatu bentuk komunikasi non verbal, yang sejalan dengan tingkatan" menunjukkan hubungan yang kompleks dengan audiensnya. adat, institusinya. bahasa setidaknya pada beberapa Walter Burkert mengamati bahwa fungsi komunikatif dan suatu ritual adalah fungsi yang dominan, yang mendapatkan otonominya dari situasi pragmatis yang mempengaruhi. Dengan pesan tindakan simbolik yang terlebih dahulu memiliki kemanjuran tindakan pragmatis, dengan dominasi agenda yang tidak saling terkait, komunikasi ritual berkontribusi bagi "reorganisasi" yang disebutkan di atas: kekerasan spektakuler di Argentina "tidak saja memberikan seringkali berpengaruh tetapi langsung bagi orang yang ditunjukkan dan bisa juga pada 'pengirimnya' juga". Dalam analisa tentang "dirty war" (termasuk ritualnya), kita harus mempertimbangkan apa yang diungkapkan Burkert dan Lacan tentang siapa yang berbicara dan kepada siapa, dengan mengingat bahwa "jika suatu diskursus diterapkan, maka di atas panggungnya yang ada bukan saja anggota koornya, tetapi juga pengamatnya." informasi, 281
Ritual yang diungkapkan dengan tindakan, dan yang dalam prosesnya mempengaruhi perubahan pada aktor dan terbalik bagi audiensnya, memberikan suatu pelengkap tindakan berbicara yang dianggap tindakan "performatif" yang dilakukan dengan berbicara. Pernyataan performatif (contohnya "sekarang saya menyatakan engkau sebagai suami dan isteri") tidak menjelaskan suatu tindakan justru membentuknya karena konteks dimana tetapi pernyataan tersebut diucapkan bersifat "baik/tepat" (pastor, rabbi, atau hakim, pasangan yang terlibat dan lain-lain). Sebagaimana akan tampak lebih jelas dalam analisa berikut tentang penyangkalan tanggung jawab militer terhadap desaparecidos, tindakan berbicara yang sifatnya performatif yang didukung oleh ritual dengan sendirinya memiliki fungsi performatif yang tidak saling bersambungan dan yang berkontribusi bagi "reorganisasi" realitas sosial Argentina dengan kekerasan. sebagai 4. Semua diskursus dipahami berlebihan dan bersifat intertekstual. Suatu teks merupakan "simpul dari suara-suara yang berbeda, dari banyak kode, yang terjalin bersama namun tidak secara utuh." "Jika seseorang mengatakan bahwa setiap praktek penting merupakan suatu bidang transposisi dari berbagai sistem-sistem penting (suatu intertekstualitas)," demikian Julia Kristeva, yang mengikuti Mikhail Bakhtin sebagai pendukung terpenting konsep intertekstualitas, "maka ia akan memahami bahwa 'tempat' 282
ucapan dan 'obyek' tersiratnya tidak pernah tunggal, utuh, dan identik dengan tempat dan obyeknya, tetapi selalu dalam bentuk jamak, terpecah-pecah, dan bisa ditabulasikan. Dalam hal ini polisemi juga bisa dianggap sebagai hasil dari polivalensi semiotik - suatu kemiripan dengan sistem tanda yang berbeda. Intertekstualitas diwujudkan menjadi suatu permainan melalui penggunaan bahasa umum ("kata tersebut sampai pada konteks seseorang dari konteks lain yang dijenuhkan dengan interpretasi orang lain") dan melalui kutipan langsung, kata pinjaman, alusi pada diskursus lain, pengakuan dan pengaruh yang diakui, dan berbagai bentuk lain yang oleh Bakhtin disebut "diskursus asing" yang memasuki "koor suara-suara lain yang kompleks" dari seseorang. Konsep ini juga mengacu kembali pada "tekanan superstruktural metafisika", yang fungsinya sebagai mengatur interteks yang ada pada level diskursus yang sama dengan tata bahasa yang ada pada level kalimat. istilah psikoanalisa oleh konsepsi Lacan tentang ketidaksadaran pada "suatu yang terstruktur seperti bahasa" (suatu bahasa, yang telah saya ungkapkan dengan mengikuti Bakhtin, "dihuni", "dijenuhkan oleh interpretasi orang lain", dan "terserap oleh maksud-maksud"). Prinsip Lacanian tentang ketidaksadaran sebagai "Diskursus orang lain" mendebat singularitas semu seseorang secara parsial "karena penuturan subyek berkaitan dengan penuturnya - dengan kata lain, penutur tersebut dibentuk di dalamnya sebagai suatu intersubyektivitas". Lacan menambahkan, "bukan hanya manusia yang berbicara, tetapi dalam manusia dan oleh manusia ia (id) berbicara ... sifatnya tersusun oleh pengaruh-pengaruh dimana Intertekstualitas disejajarkan dalam 283
struktur bahasa, yang dengan materinya ia menjadi, dipulihkan". Ketika seseorang membuka "simpul suara-suara berbeda" dalam analisa tentang diskursus "dirty war", adalah penting untuk mengidentifikasi koornya tidak saja suara- suara interteks yang membuktikan "kehadiran superstruktur suatu metafisika" tetapi juga "diskursus orang Lain" yang berdialog dengan metafisika tersebut dalam subyek yang berbicara. Dan kita juga mengingat bahwa pemisahan satu suara dengan suara lain merupakan suatu eksposisi yang menyenangkan dan bukan suatu strategi pembedahan hermenetik, karena interteks memberikan signifikansi utuhnya hanya setelah semua strand (untai) mereka berintegrasi ulang ke dalam "simpul" tekstual yang mereka bentuk bersama. 284
10. Objektivitas Penelitian Kualitatif *⁾ Objektivitas P enelitian ilmu sosial tidak hanya berisikan hal-hal yang bersifat ilmiah melainkan juga ideologis. Semua cabang ilmu sebagai contoh, ilmu phenologi dan ilmu eugenetik telah dirancang lebih jauh demi kepentingan politik; dewasa ini ilmu tersebut telah didiskreditkan secara luas karena konsep dasar, metode dan hasilnya yang dicampuri oleh kesepakatan-kesepakatan bernada politis. Tidak jarang ilmu pengetahuan diselewengkan untuk melindungi sebuah masalah besar yang dilaksanakan secara rahasia. Bahkan teori-teori dalam cabang telah dieksploitasi seperti halnya kuda Trojan oleh suatu ideologi yang dibuat hanya untuk tampak mendukung atau jika perlu dengan memunculkan penjaminan secara ilmiah. Penggunaan dan penyelewengan dari pengujian IQ dalam ilmu psikologi; ilmu historigrafi yang cenderung mengarah pada bangsa Soviet, paham kreasisme dalam ilmu paleo-antropologi, sosiologi tentang rasisme dari penduduk Afrika-Amerika; dan etnografi tentang penduduk asli yang ditulis oleh para apologis dari kaum imperialis yang beberapa diantara contoh yang ada dalam ilmu sosial bersifat propaganda mengangkat nilai-nilai tertentu bahkan jika perlu akan memutar balikkan kebenaran seolah-olah agar dapat diselesaikan dengan baik. ilmu pengetahuan dasar Beberapa pemikir, saat dihadapkan pada kasus-kasus semacam ini, telah menolak untuk menjadi kritis. Mereka menyatakan bahwa kebenaran tidak akan berarti dari sekedar 285
pembenaran secara politis, dan berdasarkan hal ini menyangkal adanya perbedaan antara ilmu pegetahuan dan propaganda. Para ilmuwan sosial bangsa Soviet, contohnya, sering menyatakan kebenaran yang ditentukan oleh partai komunis dalam membagi kelas pekerja. Beberapa ilmuwan postmodern telah membantah meskipun hal ini hanya sia-sia belaka, sebagaimana Hayden White (1987, p.80) tanpa beralasan menulis tentang pandangan kaum Zionis terhadap Holocaust bahwa "kebenarannya merupakan interpretasi sejarah yang berisikan efektivitas yang disesuaikan bagi suatu tujuan secara keseluruhan mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan kaum Israel...". Para ilmuwan postmodern lainnya telah menyatakan semakin merosotnya perbedaan antara kebenaran dan kekuatan, dan secara konsekuen telah mengakui semakin lemahnya perbedaan antara propaganda dan ilmu pengetahuan. Seperti halnya Michael Foucault secara keras proklamirkan bahwa pengaruh kuat dari ilmu sosial adalah suatu senjata dalam gudang senjata para pejabat yang terikat pada sikap untuk "menormalisasikan" permasalahannya dan dengan cara ini meredam gejolak yang timbul dari permasalahan tersebut melalui pengakuan; bagi Foucault apa yang disebutnya "kebenaran" adalah suatu alat dari kekuatan yang berkuasa dan disebarkan melalui masyarakat. Tak jarang para ilmuwan sosial berpengaruh tidak memperdulikan alur dari pemikiran ini sebagai hal yang bersifat benar berbahaya. Mereka memperlihatkan banyak masalah yang mengecoh pihak yang bersangkutan karena kesalahan dalam membedakan apa yang benar apa yang dianggap bernilai atau kekuatan yang tengah berkuasa (dari keputusan bersalah yang dijatuhkan pada Galileo secara permukaan dan 286
oleh Gereja Katolik sampai pembohongan-pembohongan yang disebarkan oleh Komunis Cina mengenai Mao dan apa yang dikenal dengan "Lompatan Raksasa untuk Masa depan". Mereka juga menuduh penyelewengan intelektual tersebut dinyatakan melalui kesalahan dalam membedakan "kebenaran" dengan "apa yang diinginkan". Banyak para praktisi ilmu sosial yang sangat menyadari bila ilmu-ilmu sosial demikian rentan untuk disalahgunakan sebagai propaganda. Ilmu-ilmu ini merujuk pada permasalahan-permasalahan penting yang memerlukan pertimbangan langsung terhadap segala hal yang bersifat sosial dan politis dengan kaitannya pada faktor pendukung dari sains untuk menyokong rencana dan nilai- nilainya. Untuk alasan semacam ini, umumnya para ilmuwan sosial bekerja keras untuk menemukan suatu pertahanan yang kuat terhadap usaha mereka dalam menghilangkan kesan tampak seperti propaganda. Obyektivitas sejak telah menjadi benteng lama pertahanan. Obyektivitas menuntut para ilmuwan menolak intimidasi oleh atau menjadi alat untuk terwujudnya kepentingan politik kebijaksanaan-kebijaksanaan konvensional, ia juga mendikte bahwa para ilmuwan tidak sewajarnya bertopengkan kepentingan politik dan kepentingan pribadi dalam menghasilkan sains mengenai bagaimana masyarakat dan manusia berfungsi didalamnya. Lalu bagaimana obyektivitas dapat dipahami? Secara historis hal yang paling penting berkenaan dengan obyektivitas telah diterangkan oleh paham objektivisme. Untuk menggambarkan arti dari obyektivitas sebagaimana ia telah menjadi pemahaman yang paling berpengaruh selanjutnya memerlukan bahwa obyektivitas diterangkan dalam konteks yang terdapat atau laporan 287
pada paham objektivisme. (Singkatnya, Objektivisme dapat didefinisikan sebagai tesis bahwa kenyataan eksis dalam kenyataan itu sendiri terlepas dari pikiran dan kenyataan yang dapat diketahui seperti yang diinginkan.) pengikut dengan menginterpretasikan perbedaan antara propaganda dan sains dalam hal mengenai perbedaan antara pikiran-pikiran kita dan mengenai apa pikiran-pikiran kita. Saat kita masih muda kebanyakan dari kita percaya (atau dilakukan seolah-olah kita percaya) bahwa jalan berpikir yang mudah akan memudahkan sesuatu juga. Kita seolah-olah beranggapan jika dunia berputar mengitari kita-sebagai contoh, semua tindakan orang lain harus sesuai atau diatur oleh kita, atau bila kita menginginkan sesuatu kita akan berusaha mewujudkannya. Tetapi setelah kita menjadi lebih sadar mengenai dunia diluar kita dan tidak begitu pentingnya peranan kita didalamnya, dari terbatasnya karakter dari kekuatan yang kita miliki dan kemerdekaan dari orang lain, kita secara bertahap belajar untuk membedakan apa yang kita pikirkan atau harapkan adalah persoalan dari apa persoalan yang sesungguhnya. Tidak penting bagaimana kerasnya kita berharap kita tidak akan terikat dengan dunia (orangtua kita atau saudara kandung kita atau teman-teman kita) demi tujuan kita, ataupun mampunya kita bergantung pada apa yang kita pikir yang semestinya kita raih. Perkembangan kita untuk keluar dari masa kanak-kanak berisikan bagian dari suatu proses dari kematangan pengetahuan dimana kita mampu membedakan antara pikiran kita dan tentang apa pikiran-pikiran tersebut, antara pemikiran kita dan dunia nyata diluar pikiran kita, antara kebenaran dan kesalahan. Para objektivisme mulai 288
tidak hanya sekedar belajar untuk menarik perbedaan-perbedaan ini, melainkan kita juga menangkap nilai kebenaran, keinginan untuk menerima apa yang sebenarnya terjadi berbeda dengan apa yang terlintas dalam lautan ilusi. Bagaimana cara lain agar kita dapat meraih keinginan-keinginan kita diluar pengetahuan terhadap apa yang dapat memuaskan yang menghalanginya? Bagaimana juga untuk memuaskan rasa keinginantahuan kita terhadap diri kita sendiri dan dunia kita? Bagaimana juga caranya agar kita dapat memperoleh pengetahuan tentang diri kita sendiri, untuk mengetahui apa dan siapa kita sebagaimana hal ini berbeda dengan apa yang kita pikir atau harapkan (atau takutkan) mengenai diri kita sendiri? (Tentu saja, kita tidak selalu menghargai komitmen kebenaran; seringkali kita lebih senang untuk tak menghiraukan atau lebih senang berada dialam bawah sadar kita yang penuh kebohongan. Bahkan saat kita menolak keras tuntutan dari kebenaran kita mengetahui bagaimana mahalnya melakukan hal tersebut (atau saat kita mengetahui adanya kebohongan- kebohongan yang kita lakukan dialam bawah sadar). Dengan cara ini kita menghargai kebenaran meskipun secara setengah hati.) Kita keinginan kita dan apa Bagaimana menerangkan kebenaran dalam proses seperti ini? Titik sentralnya adalah perbedaan antara apa yang ada didalam dipikiran kita dan apa yang sebenarnya terjadi diluar kehendak kita. Sehingga cukup alamiah untuk berpikir bahwa dalam kasus-kasus semacam itu yang mana isi dari benak kita dapat berlainan dengan kenyataan yang ada maka ini berarti apa yang ada dibenak kita adalah salah; dan bila apa yang ada dibenak kita mencerminkan apa yang ada diluar kita 289
maka itu berarti apa yang kita pikirkan adalah benar. Sehingga akhirnya kita akan berpikir mengenai pengetahuan sebagai semacam replikasi dimana ini akan menjadi isi benak kita (bagaimana kita mengartikan kenyataan) secara tepatnya akan menghasilkan lagi kenyataan sebagaimana ia terlepas dari kita. Mengetahui perbedaan antara pikiran kita dan realitas diluar pikiran kita, dan berharap agar pikiran kita dapat sejalan dengan kenyataan dalam hal mereplikasikannya, bagaimana semestinya kita memprosesnya? Apakah tidak akan tampak bila rintangan terbesar untuk menyesuaikan pikiran kita dengan realitas merupakan distorsi yang dihasilkan oleh benak kita sendiri? Keinginan-keinginan kita, ketakutan-ketakutan kita, prasangka-prasangka kita hal semacam ini dan elemen- elemen subyektif lainnya yang tidak terhingga mengaburkan cermin dari pikiran kita, visi mental kita dan bersamaan itu akan mencegah kita dari melihat kenyataan secara jernih. Sehingga kita perlu membebaskan diri dari elemen-elemen distorsi semacam ini agar kita dapat menerima cahaya dari kenyataan untuk bersinar secara langsung pada kita dengan baik. Elemen-elemen distorsi semacam ini semuanya adalah subyektif dalam artian mereka berasal dari kita, subyeknya. Jika kita dapat menghilangkan mereka maka elemen-elemen subyektif akan berhenti membentuk pengaruh pentingnya dan obyek dari persepsi serta pikiran-pikiran kita akan menjadi pandangan yang jelas. Pernyataan dan teori- teori kita kemudian akan sejalan dengan obyek yang ada diluar pikiran kita, kepercayaan kita kemudian akan menjadi "objektif". Dalam hal ini, obyektivitas hanyalah milik dari pikiran dalam memandang apa yang sejalan dengan masalah yang sebenarnya terjadi. Dalam hal ini "obyektivitas" 290
adalah bagian dari pikiran kita yang lebih jauh adalah benar adanya, sehingga sesuai dengan paham objektivisme mengenai "obyektivitas" yang sebenarnya sinonim dengan "benar." Hal ini sering kali terdapat dalam frase umum sebagai "secara objektif adalah benar." Definisi tambahan dari obyektivitas berasal dari pentingnya untuk menghapuskan elemen-elemen subyektif tersebut yang mana akan mengaburkan persepsi mental kita. Karena kebenaran yang objektif dicapai dengan membebaskan diri kita sendiri elemen-elemen mental yang sifatnya tipu daya, obyektivitas dapat juga diartikan sebagai keadaan kognitif dari berkurangnya kategori-kategori a priori dan pikiran, keinginan, emosi, hal-hal yang dianggap bernilai, dan semacamnya yang dapat membelokkan arah dan mencegah tercapainya kebenaran secara objektif. Adanya faktor-faktor penipu yang mencegah kita dari belajar mengenai kenyataan maupun tidak adalah apa yang dapat kita simpulkan dengan istilah "tertarik" dalam artian menjadi risau tentang hasil dari sesuatu. Karena kita takut atau kita ingin atau kita perduli terhadap X kita tidak dapat mempelajarinya secara sukahati untuk menunjukkan apakah X adalah suatu kasus atau bukan. Hanya jika kita dapat membuat diri kita menjadi tidak tertarik atau jika kita gagal melakukannya, menekan diri kita bertindak seolah-olah kita tidak tertarik maka realitas dapat muncul dengan sendirinya pada kita. Sama halnya dengan paham objektivisme, obyektivitas memerlukan rasa tidak tertarik dan semua tanda- tanda dari rasa tidak tertarik : suatu rasa suka yang tidak emosionil, tingkah laku yang tidak terikat apapun, gaya yang tenang, netral, tidak terburu napsu. Dalam hal ini obyektivitas 291
dapat juga dikira sebagai suatu bentuk dari pengosongan diri sendiri dari elemen-elemen diri yang ditumpas melalui aktivitas-aktivitas kognitif. Tidak berhasilnya membebaskan pikiran mereka dari elemen-elemen subyektifnya membuat para propagandis tampak seperti para penghasut. Para ilmuwan sejati akan menjauhkan diri dari hal semacam ini, menjadi sindiran kosong terhadap apa yang realitas dapat tuliskan tentang kenyataan itu sendiri. Bahkan, "metode ilmiah" yang bersikukuh terhadap observasi terkontrol, pengujian secara double-blind, laporan-laporan yang sifatnya tidak personal, dan perkiraan- perkiraan yang tidak parsial dari hipotesa satu-satunya cara dalam mendapatkan pengosongan diri. Orientasi penting yang menekankan pikiran dalam menangkap realitas secara luas umumnya terdapat pada kaum positivis. Aliran positivisme yang menghendaki pengetahuan tergantung pada kemampuan untuk menerima secara kognitif aspek-aspek tidak langsung dari realitas ("fakta"), dan untuk memperkirakan penjelasan terhadap fakta-fakta ini melalui cara pengujian yang sifatnya dapat diamati secara umum, empirik. Sehingga para obyektivis mengambil keuntungan dari obyektivitas yang mengacu pada epistemologi positivis. Ia juga awalnya dikira sebagai ontologi para realis. Paham realisme sebagaimana saya mesti menggunakan istilah tersebut sebagai dua bagian dari tesis filsafat, yang pertama, suatu realitas terlepas dari persepsi manusia dan perasaan- perasaan yang timbul, dan kedua, adalah realitas mempunyai urutan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. (Perhatikan bila seringkali dalam literatur paham "realisme" digunakan untuk mengartikan satu atau yang lainnya dari pikiran-pikiran 292
ini.) Objektivisme sebagaimana telah saya terangkan ia menolak bila struktur dari realitas keberadaannya terpisah dari pikiran dan sehingga kebenaran secara objektif yang ada tidak perduli apakah mereka yang terlalu emosionil mengetahuinya atau tidak, atau menganggapnya bernilai atau tidak, atau berharap hal itu sebagai suatu cara sebagaimana adanya atau menyenangi adanya beberapa alternatif. Keadaan-keadaan dari dunia telah terjadi dalam dunia itu sendiri, dan pengetahuan berisikan penemuan alam dari keadaan-keadaan ini. Dengan demikian realitas harus disusun lebih dahulu dalam arti keadaan- keadaannya disana menunggu para orang yang haus pengetahuan untuk menemukannya. Pada pandangan seorang obyektivis struktur dasar dari realitas sifatnya terbuka, tidak tersamar, tidak dibuat oleh orang yang paham mengenai manusia; mereka telah ada dibentuk dari awal oleh kenyataan itu sendiri. (Suatu analogi yang berguna disini adalah adanya teka-teki. Menurut paham realisme, realitas berisikan sejumlah potongan dari suatu teka-teki yang diatur untuk membentuk gambar yang tersusun dan untuk menyesuaikannya secara bersama-sama sehingga akan menghasilkan Tekateki Realitas.) Jika susunan awal munculnya realitas ditemukan maka keyakinan seseorang akan mereplikasi hal iņi. Ini berarti, apa yang diklaim seseorang menjadi suatu masalah yang berhubungan dengan apa yang sebenarnya merupakan kasus nyata. Hal ini apa yang membuatnya benar: keyakinan yang benar merupakan kopi dari wujud pikiran yang independen. Sehingga, kebenaran dari suatu keyakinan tidak berisikan hal yang sejalan dengan beberapa persepsi atau 293
rencana dari dunia sebagaimana ia tampak pada beberapa kelompok tertentu, melainkan berhubungan dengan dunia itu sendiri. Bahkan, keterkaitan semacam inilah yang semata-mata merupakan kebenaran. Akhirnya, karena realitas disusun secara awal dan totalitas dari bentuk dasarnya diperbaiki untuk mendapatkan Satu Gambaran Yang Benar dari susunan ini. Ilmu pengetahuan yang objektif sepenuhnya akan berisikan suatu Teori dari Segala Sesuatu yang diduplikasi secara tepat semua elemen dari Gambar ini dalam susunannya yang tepat. Kemajuan ilmu terjadi sedemikian jauh sebagaimana halnya para ilmuwan telah mendekati dan semakin mendekati untuk menggambarkan Satu Gambaran Yang Benar. Semua hal ini dapat lebih diperjelas dengan cara dari memberi suatu analogi. Mempertimbangkan penghargaan atas permainan menguasai pikiran. Tujuan dari penguasaan pikiran (Mastermind) adalah untuk menentukan susunan dari suatu rangkaian yang berasal dari empat patokan berwarna diletakkan kedalam empat lubang oleh seorang pemain (si pembuat kode) dan kemudian ditutupi dengan suatu perisai untuk menyembunyikannya dari pemain yang lain (si pemecah kode). Si pemecah kode berusaha untuk menduplikasi warna dengan tepat dan lokasi dari patokan-patokan milik si pembuat kode. Dalam melaksanakannya si pemecah kode akan mencoba suatu terhadap identitas kode; selanjutnya si pembuat kode akan merespon dengan informasi seperti bagaimana tebakan itu mirip dan tidak mirip dengan susunan terhadap informasi ini si pemecah kode kemudian meletakkan kedepan hipotesa lainnya, si pembuat kode meresponnya dengan lebih untuk tebakan aslinya. Berdasarkan interpretasinya 294
banyak informasi, si pemecah kode menyimpulkan sementara tersebut, dan pengaturan sebagainya. Proses dari hipotesa - bukti responsif - hipotesa baru berdasarkan pada interpretasi terhadap bukti tersebut - lebih banyak bukti respon - dan seterusnya berproses sampai pengaturan patokan dari si pemecah kode benar-benar sesuai dengan yang telah dibuat si pembuat kode. Pada titik ini si untuk akan memindahkan pembuat memperlihatkan patokan-patokan asli, menunjukkan bila dua pengaturan tersebut identik. lainnya dari patokan-patokan kode perisai Relevansi dari penguasaan pikiran (Mastermind) dengan paham objektivisme dan epistemologi positivis yang mendasarinya serta ontologi realis haruslah tampak nyata, ia menstimulasikan situasi dari para ilmuwan dan kosmik tersebut sebagaimana dapat dipahami dengan baik melalui paham objektivisme. Kosmik tersebut berisikan struktur yang belum diketahui dan yang dapat diketahui yang eksis secara terpisah dari segala usaha ilmiah untuk memahaminya; sehingga, struktur tersebut "telah ada" didalam kosmik. Sains adalah usaha untuk memastikan struktur ini melalui suatu proses dari formasi hipotesa dan pengujian. Pada proses ini para ilmuwan harus menghilangkan dari diri mereka sendiri segala distorsi yang dapat mencampuri kemampuan mereka untuk melihat bukti adanya, pada akhirnya dapat menerima struktur dasar. (seorang pemecah kode mungkin saja membenci warna dari patokan-patokan tersebut atau "hanya mengetahui" kegemaran si pembuat kode terhadap jenis warna tertentu, atau ingin suatu pengaturan tertentu untuk alasan-alasan pribadi, atau tak menyukai si pembuat kode; tetapi jika si pemecah kode ingin memenangkan permainan dia harus membebaskan 295
dirinya dari preferensi tersebut, prasangka dan keinginan untuk membiarkan informasi yang relevan berbicara secara langsung. Suatu teori yang benar adalah yang dapat menduplikasi secara tepat struktur keberadaannya secara awal, dan bila ini berhasil dilakukan teori tersebut adalah "objektif". Kemajuan sains merupakan akumulasi secara bertahap dari teori-teori objektif sejalan dengan ditemukannya lebih banyak struktur dasar. paham objektivisme merupakan pikiran-pikiran yang kompleks. Ini termasuk suatu ontologi realis; epistemologi positivis, suatu teori yang berkorespondensi terhadap kebenaran dan kemajuan sains, dan suatu aksiologi dari rasa tidak tertarik. Diantara kompleksnya hal ini, obyektivitas dipahami sebagai suatu bagian dari hasil yang dibutuhkan, yaitu bagian dari hasil-hasil ini yang menjadi benar. Suatu teori atau suatu fakta dikatakan objektif jika ia sesuai dengan realitas sebagaimana adanya. Sebagai tambahan, orang atau metode dikatakan objektif apabila mereka menghapuskan elemen-elemen subyektif yang mana secara tipikal akan mencegah tercapainya kebenaran secara objektif. Sebagaimana analogi ini tunjukkan, Fallibilitas Kita telah mengetahui bila aspek-aspek tertentu dari gambaran yang ada pada obyektivis merupakan hal yang problematis. Pertama, pengetahuannya yang berakar pada positivis tidak dapat diterima lagi. Fakta tidak berbicara dengan sendirinya, dunia tidak pernah dijumpai dalam cara yang apa adanya, pengalaman, sensasi, dan pemikiran-pemikiran lainnya memerlukan apriori pada 296
sumber-sumber konseptual untuk terjadi, dan bahasa dimana kita berpikir dan mengartikulasikan pikiran kita benar-benar dilandasi Paham konseptual perspektivisme telah mengajarkan pada kita segala teori bagaimana kosmik tersebut bekerja pentingnya hal itu terjadi dalam suatu skema konseptual atau lainnya, dan bagaimana pengetahuan pola secara mendalam mencari untuk menetapkan konstruksi penemuan-penemuannya melalui imaginatif. oleh komitmen kita. banyaknya Kedua, kita juga telah mengetahui bahwa untuk memahami fenomena yang ada melibatkan evaluasi terhadap rasionalitas mereka. Dimensi evaluasi ini adalah suatu bagian yang tidak dapat dihindari dari strategi penjelasan yang mencari untuk menyatakan tindakan-tindakan yang sengaja dilakukan dan hasil-hasilnya yang dapat dimengerti. Sehingga apa yang dicita-citakan para positivis untuk melakukan pengulangan dalam membuat penilaian yang bersifat evaluatif mengenai peristiwa dan obyek yang mesti dijelaskan harus ditinggalkan. Sifat dari ilmu sosial yang paradigmatis dan evaluatif mengakibatkan suatu pernyataan menjadi suatu sindiran kosong yang mesti ditinggalkan, bersamaan dengan anggapan pengetahuan sebagai semacam cermin mengenai realitas yang terpisah dari pikiran. Hal ini sebaliknya berarti para ilmuwan obyektivis mementingkan obyektivitas dimana pikiran didalam dirinya yang tidak sesuai dengan struktur diluar dirinya dari dunia tersebut mesti dihilangkan. Demikian juga semestinya definisi sekunder dari paham objektivisme mengenai obyektivitas adalah menghapuskan rasa tertarik atau minat terhadap sesuatu: sebab bila para ilmuwan merasa 297
tertarik secara bersamaan sikap itu akan berhubungan dengan pengamatan-pengamatan yang mereka lakukan. Adanya keterkaitan antara satu dengan lainnya pada obyektivitas dapat dipahami menurut aturan-aturan ilmuwan obyektivis, banyak diantaranya yang menyimpulkan bila obyektivitas adalah hal yang mustahil. Mereka ini mengklaim bahwa kita semua dapat dibiaskan, terkunci dalam paradigma kita secara kultural dan konseptual, cenderung parsial dan berburuk sangka. Tidak akan pernah ada penilaian terhadap konstruksi kita mengenai dunia : suatu teori dapat dinilai lebih dibandingkan yang lainnya hanya dalam suatu perspektif tertentu, dan seseorang tidak akan bisa memisahkan diri dari persepektifnya dalam menilai nilai- nilainya secara relatif. Teori ilmiah kita pada akhirnya merupakan konstruksi-konstruksi yang sifatnya random, tak lain merupakan refleksi dari ketertarikan-ketertarikan kita. Apakah ini terdengar cukup akrab ditelinga kita? Semestinya begitu: ini adalah paham relativisme yang kita diskusikan. Tampaknya hal itu terlalu condong ke arah perspektivisme yang tak dapat dihentikan akan mengarah pada paham relativisme. Selain itu kita melihat bahwa hal ini telah dianggap sebagai suatu kesalahan, tak semestinya paham perspektivisme berakhir pada paham relativisme. Tidak mungkinkah hal yang sama akan menjadi suatu kasus disini? Begitulah, tidak mungkin kegagalan dari para obyektivis dalam tidak akan mengarah pada memperlakukan obyektivitas hilangnya hal tersebut, melainkan mengarah pada suatu rekonseptualisasi dari hal tersebut? Untuk melihat apakah ini mungkin telah terjadi, pertimbangkan masalah lain melalui 298
pertimbangan obyektivitas sebagaimana telah dirumuskan dalam paham objektivisme. Yaitu, persamaan obyektivitas dengan kebenaran. Setelah diteliti masalah tersebut maka suatu pemikiran alternatif dari obyektivitas akan menjadi dapat dipahami dengan jelas. timbul dari kesulitan dalam menemukan kapan suatu teori dapat menjadi benar dan kapan tidak. Sebaiknya dimulai dengan kebenaran yang ada pada suatu teori. Dengan beranggapan bahwa kita mempunyai suatu hipotesa (H) yang akan memprediksikan dalam kondisi-kondisi tertentu peristiwa tertentu dapat diamati secara empirik akan terjadi; menyebut peristiwa-peristiwa semacam ini sebagai implikasi empiris (atau yang disingkat dengan EI) dari H. Ini berarti jika H adalah benar, maka EI harus terjadi saat H terjadi, kita dapat mengatakan bahwa mereka akan menyimbolkan situasi ini dengan rumusan "Jika H, maka EI akan terjadi." Sekarang dengan menganggap EI terjadi sebagaimana yang H prediksikan, inilah sebenarnya bahwa semua tes empiris kita terhadap H adalah konsisten dengan H. Bisakah kita simpulkan dari peristiwa ini bila H adalah benar? Tidak, kita tidak dapat melakukannya. Mungkin saja EI disebabkan oleh sesuatu yang lain, berbeda dengan apa yang H klaim menjadi penyebabnya, sehingga meskipun EI terjadi H mungkin saja salah. Masalah tersebut Suatu contoh mungkin akan membantu disini. Dalam ilmu ekonomi Teori Kuantitas Kasar terhadap Uang dan Harga memperkirakan bila tingkat harga (price level yang selanjutnya disingkat P) bergerak secara langsung dengan perbandingan terhadap persediaan uang (money supply yang selanjutnya disingkat M). Masukkan dalam rumus aritmatika, 299
Teori Kuantitas Kasar dapat dituliskan P KM dimana k adalah variabel positif yang konstan yang menyeimbangkan perbandingan antara P dan M. Rumus ini merupakan suatu hipotesa empiris dengan implikasi empiris tertentu yang mengikuti hipotesa ini, sebagai contoh jika persediaan uang meningkat jumlahnya maka tingkat harga akan meningkat dengan sendirinya. Tetapi jika akibat-akibat empiris terjadi dan tingkat harga naik sebagaimana diprediksikan oleh kenaikan pada persediaan uang, ini tidak menunjukkan bahwa kenaikan pada P disebabkan oleh kenaikan pada M: mungkin saja baik P dan M dipengaruhi oleh faktor-faktor yang belum diketahui. Cara lainnya untuk memperlihatkan masalah ini adalah mempelajari suatu silogisme yang terdapat pada kasus dibawah ini : (1) Jika H benar, maka pernyataan bahwa El akan terjadi juga benar; (2) pernyataan bahwa El terjadi adalah benar; (3) Sehingga, H adalah benar. Masalahnya adalah mungkin saja silogisme ini tidak valid; (1) dan (2) secara bersamaan terlepas dari (3). Silogime ini pada kenyataan merupakan suatu contoh dari apa yang dikenal dengan Kesalahan dari Memperkirakan Akibat, dapat diketahui dari bentuk umumnya sebagai berikut : (1) Jika Р adalah q; (2) q; (3) Maka adalah p Meskipun p mengakibatkan q dan q muncul, tapi ia tidak diikuti dengan munculnya p: atau dengan kata lain p hanya menghasilkan q. Sehingga, meskipun munculnya EI sesuai dengan kebenaran dari H, tapi antara satu dengan lainnya tidak 300
dapat saling menjamin : H mungkin salah meskipun EI terjadi. yang mengikuti pertimbangan ini : kita tidak akan pernah tahu untuk memastikan apakah suatu hipotesa ilmiah benar bahkan jika ia sejalan dengan semua pengamatan empiris kita. Cara lain untuk mengatakan hal ini adalah kita tidak akan pernah bisa membuktikan suatu ilmiah adalah benar; "bukti" merupakan standar yang tidak sesuai pada saat mengevaluasi teori-teori ilmiah. (Ini tidak berarti bahwa beberapa teori mungkin tidak benar dan yang lainnya salah, ini hanya berarti bahwa kita tidak akan pernah tahu secara pasti yang mana diantara teori-teori tersebut benar secara nyata.) Nilai yang sangat penting teori Apa yang dimaksud dengan kesalahan suatu teori? Ini merupakan, bila kita tidak dapat mengetahui untuk memastikan apakah suatu teori adalah benar, kemudian bisakah kita tahu secara pasti bahwa teori itu salah? Tampaknya demikian, karena jika H memprediksikan suatu akibat akan selalu terjadi dan jika tidak, maka ini menjadi jelas bahwa H adalah salah. (Sehingga, jika kuantitas uang meningkat tetapi tingkat harga tidak, maka Teori Kuantitas Kasar yang mengatakan bahwa kenaikan dalam jumlah uang akan selalu menghasilkan kenaikan pada tingkat harga, adalah salah. Hanya satu kesalahan dari EI yang terjadi yaitu saat H mengatakan bahwa kemunculan mereka cukup untuk memperlihatkan H salah. Sehingga semestinya harus ada asimetris antara konfirmasi dan diskonfirmasi: kita dapat mengetahui begitu saja untuk memastikan apakah suatu teori salah meskipun kita tidak akan pernah bisa tahu untuk memastikan apakah suatu teori dapat benar. (Beberapa filsuf, seperti Karl Popper (1959; 1968) telah terkesan dengan asimetris ini dimana mereka telah 301
membangun suatu illmu filsafat secara keseluruhan disebut dengan falsificationism yang mengelilinginya. Menurut ilmu falsificationism terdiri dari terbentuknya formasi perkiraan empiris dan kemudian menyalahkannya). Tetapi kemudahan dari diskonfirmasi adalah suatu jebakan. Pada saat pertama kita tidak akan pernah bisa memastikan bahwa EI telah benar-benar terjadi. Hal ini terjadi mungkin muncul bila mereka seolah-olah meskipun secara nyata tidak, atau sebaliknya, EI tidak terjadi meskipun secara nyata mereka benar-benar terjadi (kesalahan dalam pengukuran tingkat harga adalah hal yang umum, sebagai contoh). Pada saat yang kedua, syarat-syarat yang melatar belakangi perputaran permintaan yang ada dicapai juga terbuka bagi munculnya masalah. Bila suatu tes tidak dapat hipotesa mengklaimnya bila menyelesaikannya semestinya hal itu selalu terbuka bagi para ilmuwan untuk membantah bilamana sample telah terkontaminasi, dan sehingga tetap mempercayai H meskipun EI tidak terjadi sebagaimana mereka diramalkan. telah suatu tes atau situasi tes Lebih lanjut, H mungkin dimodifikasi dalam beberapa cara agar ia dapat terus menjadi kebenaran secara substansial meskipun formulasi spesifiknya pada akhirnya dinilai salah. Sehingga, sebagai contoh, Teori Kuantitas Kasar menyatakan mudahnya adalah P KM dimana k sesuatu yang konstan. Tetapi para ekonom menemukan bila situasi semudah ini tidak saling terkait kecuali dalam siklus-siklus khusus dimana output secara nyata tetap sedemikian adanya. Apakah hal ini telah menunjukkan bila Teori Kuantitas salah? Tidak : teori tersebut hanya perlu dimodifikasi suatu waktu, dengan tetap menjaga intinya tetapi membentuknya menjadi lebh 302
kompleks sehingga menjadi konsisten dengan data empiris. Kemudian teori kasar tersebut ditransformasikan kedalam versi yang jauh lebih baik dimana P = VM dimana V adalah laju peredaran uang (kurs dimana stok uang berada berubah-ubah setiap tahun). Tidak seperti k, V tidak konstan sifatnya tetapi berubah-ubah sedemikian rupa sehingga hubungan antara P dan M tidak lagi sederhana. Perhitungan yang jauh lebih kompleks ini dari Teori Kuantitas lebih lanjut lebih konsisten dengan data yang tersedia (meskipun masalah yang ditimbulkannya telah memicu kolaborasi secara lebih luas dari teori trsebut; sebagai contoh, lebih majunya versi-versi transaksi dalam memasukkan suatu peran bagi peekonomian (T), sehingga Teori Kuantitas digambarkan sebagai P MV/T). dapat tingkat terjadi sebagaimana H prediksikan kita tidak dapat menyimpulkan secara pasti bahwa H salah menurut hukum perkiraan yang untuk terdapat pada menyangkal bagaimanapun falsificationism berisikan suatu cara pandang yang penting. Dari kesalahan yang terdapat pada El kita tahu bahwa sesuatu ada diluar susunan, meskipun kita tidak dapat memastikan apa itu sesungguhnya. Pada kasus-kasus kesalahan EI, bola tersebut berada dalam ruang lapangan milik H yang lebih jauh memerlukan tersedianya beberapa penyangkalan, beberapa penyesuaian dalam teori atau perkiraan mengenai kondisi- kondisi tes. Sebab hanya secara terbatas saja diskonfirmasi asimetris dengan konfirmasi. Pada umumnya, kita tidak akan tahu dari contoh-contoh mengenai diskonfirmasi bila H benar-benar salah, atau dengan mengetahuinya caranya secara Kemudian dari fakta dimana EI tidak paham falsificationism. Bukan juga paham 303
semata-mata. Suatu kesimpulan yang dangkal akan mengikuti ketidak mampuan kita untuk mengetahui apakah suatu teori benar atau salah. Hampir semua teori yang kita percayai, bahkan beberapa dimana kita mempunyai alasan kuat untuk mempercayainya, mungkin saja salah. Kesimpulan ini adalah jantung atau inti dari tesis filosofis yang disebut paham fallibilism. Menurut paham fallibilism, tidak ada satupun didunia ini yang dapat diketahui secara pasti, kepastian bukanlah sesuatu yang dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan pada kita. Hal ini tidak disebabkan karena sains dewasa ini tidak sempurna, suatu kelemahan yang dapat diperbaiki dengan cara yang lebih baik, tes yang lebih baik, atau hipotesa yang lebih baik. Hal ini merupakan ciri yang tidak terlepas dari epistemologi sains dan alasan-alasan ilmiah itu sendiri; tidak adanya jumlah ataupun kualitas dari konfirmasi empiris atau diskonfirmasi cukup untuk menjamin penemuan terhadap nilai kebenaran atau kesalahan. Ini mengikuti paham fallibilsm bahwa kita semestinya tidak pernah boleh menjadi arogan atau berlebih-lebihan mengenai dijamin kebenarannya, karena mungkin saja beberapa diantaranya salah. Sesungguhnya, berat dari bukti mungkin berubah secara cepat terhadap beberapa teori temuan kita dan kita mungkin pada akhirnya akan meninggalkannya (meskipun bukti tidak pernah menunjukkan kesalahan secara pasti!). Sejarah dari sains sesungguhnya menunjukkan hal ini. Banyak diantaranya merupakan teori-teori yang sangat berharga dimasa lampau teori fisika Newton, astronomy Protema, teori humor tentang penyakit, teori ekonomi niaga telah sampai pada titik dinilai tidak benar bahkan secara virtualitas tidak ada satu orangpun keyakinan-keyakinan kita yang 304
yang mempercayainya sekarang. Memang tidak semestinya kita mudah merasa puas karena dalam jangka waktu seratus tahun yang akan datang orang-orang akan melihat kembali dengan yakinnya pada pembetulan-pembetulan ilmiah yang kita agung- terkejut terhadap kekunoan dari agungkan dengan rasa pandangan kita jika mereka mempercayai teori asal dari penyakit? Pada teori kuantitas uang? pada teori alam bawah sadar?). Bahkan ini mungkin akan mengubah teori-teori yang kita tolak secara halus dimunculkan kembali dengan bentuk yang diubah secara ilmiah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Tampaknya paham (bisakah anda bayangkan fallibilism konsisten dengan kepercayaan bahwa suatu struktur independen tidak bisa terlepas dalam kosmik. Paham fallibilism singkatnya menekankan bahwa secara epistemologis manusia itu terbatas, sehingga mereka tidak akan pernah bisa memastikan apakah pada kenyataannya mereka telah mereplikasi struktur ini dalam teori-teori ilmiahnya. Dengan sendirinya ini tidak menyangkal keberadaan struktur semacam itu. Pendek katanya: paham fallibilism konsisten dengan paham realisme. Bagaimana dapat paham realisme tetap persuasif sementara menggunakan pendekatan paham fallibilism? Jika seseorang tidak akan pernah tahu apakah dirinya telah meraih Satu Gambaran Benar mengenai kosmos tersebut, lalu diatas pijakan apakah dia dapat memperkirakan mengenai apakah suatu gambaran dasar yang berada secara terpisah eksis secara nyata? Tampaknya mirip dengan "benda yang berada didalam dirinya sendiri" (noume - non) mulai terlihat seperti sesuatu yang sia-sia dalam filosofi Kant saat seseorang mengklaim Kant bahwa kita semua dapat mengetahui segala hal melalui 305
bagaimana mereka menampakkan dirinya pada kita ("segala hal terlihat sebagaimana tampaknya" atau fenomena), demikian juga dengan pemikiran dari suatu bentuk awal dunia yang terlepas dari pemikiran manusia mungkin mulai kehilangan kebenarannya yang selama ini diyakini sementara ditinggalkannya ide mengenai semua potongan dari Teka-teki Realitas yang telah diketahui dikumpulkan secara bersama- sama. Pertimbangkan kembali permainan untuk menguasai pikiran (Mastermind). Paham fallibilism menunjukkan analogi obyektivis antara sains dan permainan yang tidak berharga ini. Jika paham fallibilism benar, para ilmuwan - tidak seperti para pemain permainan penguasaan pikiran (mastermind) - harus menentukan bagi diri mereka sendiri materi dasar apa dari kosmik permainan tersebut. Dalam permainan Mastermind para pemain telah mengetahui sebelumnya patokan-patokan, warna dan lubang-lubang yang digunakan demikian rintangan- rintangan yang dibangun dari dunia kosmik mereka yang kecil, tetapi dalam sains kosmos yang ada merupakan suatu pertanyaan tersendiri yang harus dijawab para ilmuwan berkaitan dengan sumber-sumber konseptual yang tersedia bagi mereka. Lebih jauh, berlainan dengan para pemain pemecah kode dalam Mastermind, para ilmuwan tidak dapat memastikan keadaan susunan kosmos alam. Apakah unsur dari susunan itu suatu pertanyaan bagi para ilmuwan bukan bagi para pemecah kode (tidak ada yang tahu bahwa hal ini patokan-patokan berisikan berwarna) : apakah ini merupakan rumus matematika? suatu penjelasan nomologis? suatu narasi mengenai sejarah genetis? Lebih jauh, bahkan jika para ilmuwan berniat menentukan bagi suatu pengaturan terhadap 306
diri mereka sendiri materi dasar dan susunan dari permainan kosmik, tidak ada dalam sains hal yang bersifat analog dalam memindahkan perisai yang terdapat pada permainan Mastermind dimana para pemain dapat melihat dan menyaksikan secara langsung apa dan bagaimana pengaturan dari patokan-patokan asli sesuai dengan yang dihasilkan para pemecah kode. Menurut paham fallibilism dasar penting dari hipotesa tidak pernah jelas secara keseluruhan. Bahkan sesungguhnya, pada bidang fallibilistik para ilmuwan tidak akan pernah dapat memastikan suatu penguasaan kode dari macam-macamnya yang benar-benar eksis secara nyata menunggu untuk ditemukan, sedangkan para pemecah kode dalam permainan Mastermind diyakinkan dengan adanya aturan-aturan permainan yang telah diketahui ilmuwan hanya dapat oleh para pemain, semampunya melakukan hipotesa mengenai penguasaan kode yang tak terlepas dalam kosmos dan hipotesa semacam itu mungkin saja salah. tetapi para Menginterpretasikan ilmu pengetahuan sebagaimana halnya permainan fallibilis dan memperhatikan bagaimana arahnya akan berbeda dari yang terdapat pada permainan Mastermind: (1) pada permainan ada materi awal yang diberikan yang mempunyai perbedaan dan pada alam nyata anda harus memperkirakannya sendiri; (2) menentukan suatu kesatuan susunan dalam materi-materi tersebut, sedangkan dalam alam nyata anda melakukannya tanpa ada jaminan mengenai keberadaan awal dari susunan yang eksis didalamnya, atau kejelasan mengenai terdiri dari apakah susunan itu; (3) pada permainan anda hanya menampakkan kembali susunan tersebut, sedangkan dalam alam nyata anda 307
harus menentukan sendiri apa arti dari hal-hal yang tampak itu; (4) menguji bermacam-macam susunan yang diajukan agar dapat sesuai dengan susunan yang ada, tetapi secara alam nyata anda harus menentukan sendiri komponen- tes cukup memadai; (5) komponen apa yang membuat bermain secara terbatas, sedangkan secara kenyataan anda tidak akan pernah tahu apakah anda telah menemukan suatu kesatuan susunan, atau apakah benar-benar susunan semacam itu yang eksis secara nyata. Bagaimana cara berpikir ilmiah secara fallibilis ini memerlukan realisme dalam memecahkan masalah? Dalam permainan semacam ini pernyataan mengenai suatu susunan awal dari kosmos merupakan suatu kesia-siaan, ia tidak dapat diketahui, tidak ada yang dapat dikatakan mengenainya secara pasti, dan ia tidak punya aturan sebagaimana permainan sesungguhnya. Dalam suatu permainan fallibilis pernyataan dari struktur bentuk awal yang eksis lepas dari susunan kosmik telah kehilangan titiknya. Untuk menguatkan hilangnya titik tersebut dari susunan kosmik, pertimbangkan analogi lainnya yang bermaksud untuk memberikan titik terang alam sains yang terkandung pada aturan-aturan fallibilism, yaitu, seperti yang terdapat antara sains dan kartografi, perhatikan juga perbedaan antara kartografi dan permainan Mastermind. Pada kartografi para pembuat peta berusaha untuk menggambarkan aspek-aspek tertentu dari suatu dataran (dataran ini tidak diperlukan secara fisik sebagaimana peta-peta tentang sejarah pemikiran dapat menjadi sebanyak jumlah garis-garis pantai di Maine diatas peta). Para kartografer merancang bentuk-bentuk dari representasi dan proyeksi untuk memunculkan aspek-aspek ini. 308
Tetapi meskipun pembuatan peta dan permainan Mastermind tidak memerlukan data, mereka berbeda dalam cara-cara yang dinilai penting. Pada kesempatan pertama, aspek-aspek dari dataran tersebut oleh para kartografer akan dipetakan sedemikian mudahnya, melainkan, minat mereka dan kegunaan-kegunaan dari peta-peta mereka harus diletakkan untuk mengarah pada fokus dari tujuan mereka. Area yang topografis sama dapat menghasilkan gambaran-gambaran diatas peta, informasi tentang populasi, gambaran mengenai jalan, gambaran tentang dunia tumbuh-tumbuhan, peta-peta juga menunjukkan pembagian dari kesejahteraan, afiliasi religi, dan semua bentuk dari perbedaan lainnya. Kedua, model dari representasi bagaimana yang diperlakukan sebagai suatu fungsi dari kumpulan representasi tersebut, apa yang mesti dipresentasikan dan untuk tujuan apa, dan dimana serta bagaimana para pembuat peta tersebut memandang suatu dataran pada tingkat apa, bagaimana mengatakannya, sebagaimana mereka menerimanya. Peta mengenai dunia dari perspektif terhadap perpindahan bulan secara substansial dengan yang dibuat berdasarkan bentuk dunia semata-mata, peta dunia yang menggunakan proyeksi Mercator berbeda secara dramatis dengan yang menggunakan proyeksi Gall- Peters demikian juga peta dua dimensi dengan peta tiga dimensi, dan sebagainya. Dalam hal ini para pembuat peta berbeda cukup jauh dengan para pemecah kode yang terdapat pada permainan Mastermind yang mempunyai bentuk dari representasi yang didikte oleh permainan itu sendiri. Ketiga, berbeda dengan dunia permainan Mastermind yang sempit dimana elemen dan hubungannya eksis dengan tidak tergantung pada para pemainnya, sedangkan pada kartografi 309
tidak ada permukaan dataran yang eksis secara terpisah dari bentuk yang berusaha mewakilinya. Dataran merupakan suatu wujud yang merupakan bagian yang mendasari beberapa bentuk yang mewakilinya. (Sehingga, jika seorang kartografer berharap untuk memetakan garis-garis pantai disepanjang Amerika Utara, apa yang harus dipetakan harus diseleksi dan dipahami sebagai suatu wujud oleh pembuat peta tersebut. Sehingga garis pantai tersebut mendasari wujudnya secara jelas diluar akibat yang timbul dari perbedaan yang diberikan kartografer tersebut. Garis-garis pantai dapat gagal dibedakan dan peta mengenai garis-garis pantai tersebut tidak pernah ada.) Pada kartografi tidak ada "Satu Peta Yang Terbaik" mengenai dataran-dataran tertentu kegunaannya yang tak terbatas mungkin saja, masing-masing tergantung pada aspek dari dataran tersebut dikilas balikkan sebagai sesuatu bentuk, bentuk gambaran yang diwakilinya sendiri terlepas pada kegunaan dimana peta tersebut akan diletakkan, dan pada perspektif dimana peta tersebut digambar. Tidak seperti pada permainan Mastermind, dalam pembuatan peta tidak ada pengertian yang eksis seperti mengenai dataran tersebut telah tugas para dipetakan, melainkan hal kartografer untuk menemukan peta yang telah ada sejak permulaan. Para pembuat peta tidak sedang berusaha mengerjakan cara mereka mengenai Satu Peta Yang Benar melainkan merupakan bagian dari dunia yang menanti untuk ditemukan. Bagi para pembuat peta tersebut ide mengenai dunia yang sama sekali belum dipetakan sama sekali tidak berarti apapun. itu merupakan 310
Perhatikan bahwa ini tidak mengikuti dari tidak adanya perbedaan yang dapat ditarik antara peta yang baik dan buruk (sebagaimana berguna merupakan lawan kata dari tidak berguna, akurat sebagai lawan kata dari tidak akurat, jelas sebagai lawan kata dari membingungkan), atau ini berarti semua peta sama baiknya. Pembuatan peta tidak seluruhnya berupa aktivitas imaginatif, tetapi juga didukung oleh fakta sehingga mereka dapat digambarkan dengan baik, dan oleh tuntutan terhadap praktek dari pembuatan peta itu sendiri baik konstruksi dan kegunaannya. Keberadaan dunia maya secara epistemologis dari paham nihilisme yang ditakutkan para paham obyektivis objektivisme dengan epistemologi positivisnya dan ontologi realis tidak mempunyai tempat disini. Peta dapat menjadi lebih baik atau sebaliknya (lebih nyata, lebih banyak penjelasan, lebih detil, lebih sesuai, lebih berdaya guna) tanpa membutuhkan Satu Peta Yang Benar untuk bertindak sebagai suatu pola terhadap beberapa peta yang dapat dievaluasi. Konstruksi dan evaluasi pada peta berproses cukup baik tanpa menggunakan pola atau template semacam itu. akan mengakibatkan berakhirnya Peran dari para pemecah kode pada permainan Mastermind adalah untuk menemukan struktur yang saling terkait yang eksis "dengan sendirinya" dalam penyusunan awal patokan-patokan berwarna. Sedangkan peran dari pembuat peta adalah untuk memunculkan kembali suatu dunia yang terdapat dalam pengalaman kedalam suatu dunia lain yang dapat dipahami secara mudah. Pada permainan Mastermind seseorang dapat menanyakan, apakah hipotesa telah sesuai dengan susunan "yang telah ada" (yang diletakkan oleh seorang pembuat kode). Pada kartografi perkiraan awal yang 311
sifatnya konseptual akan membantu untuk mendefinisikan bagaimana susunan tersebut, dan hipotesa dinilai berkaitan dengan cara penerimaan mereka yang rasional (dengan sendirinya ditentukan oleh praktek epistemik yang telah dilakukan dan usaha sosial yang jauh lebih luas dimana hal ini merupakan bagian). Pada permainan Mastermind, kemampuan pemahaman adalah suatu bagian dari permasalahan yang terjadi secara terpisah, sedangkan dalam pembuatan peta untuk kemampuan alat membandingkan bermacam-macam hipotesa yang terkait dengan kemampuan mereka untuk menyatakannya dan mewujudkannya. pemahaman adalah suatu Jika anda berpikir bila sains demikian analogisnya sebagaimana dengan permainan Mastermind yang didorong oleh paham fallibilism agar anda melakukan cara tersebut sampai akhirnya paham objektivisme dan realisme yang mendasarinya akan kehilangan objektivisme kekuatannya memperkirakan bahwa Realitas Akhir disusun dan dibentuk "dalam dirinya sendiri", sama halnya dengan keadaan patokan- patokan berwarna yang terdapat pada permainan Mastermind. Sebab itu paham objektivisme menyakinkan kepercayaan bahwa hanya Satu Gambaran Yang Benar benar-benar eksis berhubungan dengan bentuk awal Realitas Akhir. (Ini sebaliknya menyakinkan pemahaman bahwa seorang pembuat kode pada permainan Mastermind telah membuat Realitas yang telah disusun ini. Paham objektivisme merupakan suatu kelanjutan dengan keterkaitannya yang lain dengan suatu bacaan berpengaruh mengenai pandangan Judeo-Christian mengenai dunia.) Paham fallibilism mengatakan hal ini sebagai pembuatan peta dibandingkan atas diri anda. Paham 312
pandangan keseluruhan yang merupakan suatu pertanyaan. Menyarankan bahwa kita semuanya seharusnya menemukan diri kita sedang mengorekgorek alam sekitar berusaha untuk membentuk pengalaman kita dan dunia kita agar dapat dipahami menurut kehendak kita, diberinya batasan-batasan penting yang dangkal agar kita dapat melaksanakannya. Demikian juga mengenai bermacam-macam susunan yang pada akhirnya kita temui merupakan bagian dari suatu produk dari perspektif kita sendiri, imajinasi dan kepentingan- kepentingan kita, bukan sesuatu yang didiktekan pada kita melalui Realitas Itu Dengan Sendirinya. Bagi paham fallibilism, tidak ada satupun Suatu Peta Yang Paling Benar dari Realitas Akhir ataupun mengenai dunia atau sejarah kosmik atau kehidupan sosial manusia, suatu Peta hanya seolah-olah terkait dengan hal-hal semacam ini. Hanya ada peta-peta yang kita bentuk secara masuk akal yaitu yang mengenai gelombang pengalaman kita mengenai dunia dan diri kita sendiri yang berada didalamnya, dan hanya kita yang dapat menilai apakah peta tersebut bernilai atau tidak. Intersubjektivitas Secara Kritis ini yang mempengaruhi pemahaman terhadap obyektivitas? Mudahnya begini : diberinya paham fallibilism, suatu obyektivitas penting agar dapat diterima meskipun tidak terikat secara langsung dengan pemahaman ide dari "kebenaran objektif" tergantung pada sejumlah posisi yaitu realisme, positivisme dan keadaan hilangnya rasa tertarik yang membuatnya tidak dapat diterima. Obyektivitas tidak dapat menjadi suatu kualitas dari pikiran-pikiran dalam cara Apakah semua telah ditunjukkan tentang kebenaran karena 313
pandang yang mereka ini merupakan cermin terhadap masalah yang terpisah dari pikran-pikiran. Sehingga "objektif" tidak dapat berarti "benar secara objektif" jika obyektivitas tetap sebagai sesuatu yang idealis. Jika obyektivitas tidak membentuk hasil akhir dari riset, fallibilism lalu apa yang mungkin dibentuknya? Paham menyarankan suatu alternatif yang mementingkan sisi obyektivitas dimana sesuatu yang mendukung obyektivitas bukanlah bagian dari hasil yang dibutuhkan melainkan sebagai bagian dari proses yang diperlukan itu sendiri. Bagi para fallibilis metode dari analisa ilmiah, bukan kesimpulannya, adalah apa yang dinilai objektif atau tidak. Diperlukan suatu obyektivitas pendukung yang dikonstruksikan kembali sebagai suatu pergantian dari kekurangan yang bersifat substantif sampai prosedur. suatu proses memerlukan obyektivitas? Pendek kata, bahwa apa yang dimaksud jujur adalah prosedur dan penilaiannya yang mendasarinya merupakan hal yang responsif terhadap bukti yang ada sehingga dapat ditentukan dengan baik, dan responsif terhadap interpretasi-interpretasi lainnya yang mungkin timbul dari bukti tersebut. Menjadi objektif sebagaimana suatu pengamatan membutuhkan praktisinya untuk mencari fakta yang muncul secara relevan dengan kasus, mengikuti ujung dari fakta - fakta ini meskipun bila ia akan bertolak belakang dengan pemikiran atau komitmen awal yang telah diterima, meletakkan penjelasannya untuk bertolak belakang dengan penjelasan yang lain yang ditunjukkan dengan kelebihan yang mereka miliki, dan bersedia untuk memperbaiki atau meninggalkan kesimpulan mereka meskipun pekerjaan berikutnya akan Apa yang membuat 314
menjamin hal itu. Pengamatan semacam ini "objektif" tidak dalam hal bahwa hasil akhirnya mencerminkan dunia secara objektif, tetapi dalam arti bahwa para praktisinya dalam aktivitas intinya telah mengatasi hubungan mereka yang sifatnya sempit dan subyektif demikian juga dengan perkiraan awal. Perlunya obyektivitas adalah sesuatu dimana pihak yang memerlukannya harus menghindari pikiran yang ditimbulkan dari adanya harapan, membuang interpretasi yang dapat disetujui disaat mereka tidak dapat menghasilkan kebenaran sesungguhnya, mengurung perspektif mereka sendiri untuk mendapatkan simpati dari perspektif yang timbul dari rivalnya, dan secara kritis meneliti perspektif yang sampai pada mereka secara mudah. Obyektivitas kemudian mendukung suatu proses yang menghapuskan kepicikan dimana para pengamat dapat mengatasi hal-hal yang sifatnya sepihak, personal, dan konvensional. Obyektivitas tidak berisikan kehampaan atau penghapusan rasa terttarik pada sesuatu, sebagaimana yang terdapat pada paham objektivisme melainkan hal ini sebagai bagian yang melekat pada komitmen seseorang secara pribadi sehingga menjadi lebih memadai untuk membuatnya sebagai subyek terhadap penelitian, menjadi cukup terbuka terhadap pertimbangan yang mungkin timbul dari pandangan lainnya. Dipahami menurut cara seperti ini karena perlunya obyektivitas berisikan keadaan sebagai suatu proses sosial yang terbuka terhadap kritik. Merupakan suatu proses sosial karena obyektivitas memerlukan respon-respon terhadap teori dan pengamatan dari pihak lain, dan kesiapan untuk memperbaiki berdasarkan kritik-kritik yang mereka terima. Pemeriksaan 315
secara objektif terdiri dari proses-proses perbandingan. Bahkan, kepentingan untuk melibatkan pihak lain jauh lebih kuat dibandingkan hal ini. Menurut paham fallibilism kita tidak pernah dapat memastikan bahwa kita benar, semua dari kita dapat berharap bahwa keyakinan kita lebih baik dibandingkan alternatif-alternatif yang ada. Akibatnya, pemeriksaan secara objektif harus menjamin koalisi antara perspektif rivalnya. Para praktisinya harus menemukan secara positif kemungkinan opini-opini lainnya dan secara aktif meminta reaksi dari pihak lain dengan menjamin bantahan mereka bahwa hanyalah milik mereka merupakan pilihan yang paling sesuai yang ada. Lebih jauh, suatu pemeriksaaan dapat menjadi objektif hanya dalam arti bahwa ia merupakan suatu proses pemeriksaan yang tengah berlangsung. Tidak ada dapat pengamatan membantunya menjadi objektif dengan sendirinya. Paham fallibilism menunjukkan bahwa tidak ada metode atau penilaian yang dapat pasti, dapat diketahui benar atau salah, karena semua metode dan penilaian hanyalah bersifat sementara. Paham ini lebih mementingkan suatu sikap yang tampak dari kejauhan mengarah pada kesimpulan. Sehingga, obyektivitas memerlukan para pengamat agar bersedia menanggapi penemuan-penemuan yang akan datang, analisa atau kritik sebanyak yang telah ada pada saat pengamatan mula-mula dilakukan. tertentu atau kesimpulan yang Obyektivitas yang terdapat pada cara ini diistilahkan sebagai intersubjektivitas secara kritis. Intersubjektivitas karena ia berisikan suatu dialog yang terjadi antara para pemeriksa yang datang dari pihak rival setiap dari mereka berusaha memahami pihak lain dalam suatu sikap yang pada dasarnya 316
terbuka terhadap kemungkinan bahwa pandangan mereka akan banyak mendapatkan pertimbangan dibandingkan yang seseorang miliki). Kritis karena melibatkan penelitian sistematis terhadap pertimbangan-pertimbangan lawan dan metode dalam suatu cara yang sifatnya hati-hati, teliti, dan terbuka. Obyektivitas adalah suatu ciri dari perbincangan yang sifatnya koperatif terikat secara kolektif dalam menemukan nilai penting dari teori-teori yang berbeda-beda dan bentuk-bentuk dari penelitian terhadap perspektif yang melekat (meskipun tidak perlu menghapuskan rasa ketertarikan). pertimbangan (bahkan lebih Penting dicatat bila obyektivitas yang telah dipahami sebagai intersubjektivitas secara kritis tidak memerlukan para pengamat meninggalkan sebagian dan semua perkiraan awal sebagaimana menurut cara paham objektivisme. Pertanyaan yang diajukan pihak pemeriksa, metode yang mereka berlakukan untuk menjawabnya, konsep yang terkait dengan bagaimana jalan berpikir mereka terhadap hal tersebut, dan standar yang mereka gunakan untuk menilai kesimpulan- kesimpulan mereka semuanya memerlukan komitmen awal yang bersifat konseptual. Sedangkan hasil dari pengamatan tidak perlu ditentukan oleh perkiraan awalnya, karena perkiraan awal dapat dengan sendirinya menjadi alat yang menentukan secara awal suatu akibat. Perkiraan awal hanya sementara sifatnya dan dapat diperbaiki untuk menjadi lebih baik dan tidak dapat berubah-ubah, dan ini terjadi melalui suatu proses respon mengenai bukti yang yang sebelumnya tidak disubstansialkan. Memiliki perkiraan awal yang terlalu mudah sama artinya dengan menjadi bias atau telah berisikan prasangka. Ini terbuka terhadap tidak ditemukan dan 317
merupakan suatu kesalahan karena hal yang bersifat bias dan didahului prasangka adalah jenis perkiraan awal tertentu dimana hal ini telah dinilai sebelum pengamatan dimulai, yang menjadi tertutup sifatnya dan kebal terhadap revisi. Meskipun tidak semua perkiraan awal demikian. Obyektivitas sebagai intersubjektivitas secara kritis memerlukan para juri penilai yang memperlakukan yang diyakininya dan berdasarkan bukti yang telah disaring secara hati-hati dari keadaan bias. argumentasi-argumentasi tidak memerlukan adanya pandangan yang merupakan hasil dari suatu proses intersubjektivitas secara kritis pada kenyataannya benar. Bahkan, menurut paham fallibilism suatu teori atau klaim dapat merupakan suatu hasil dari pengamatan objektif meskipun belum dapat dikatakan benar. Suatu usulan mungkin diperkirakan berdasarkan prosedur-prosedur relevan yang tersedia bagi tercapai dan terangkatnya bukti, meskipun ini tidak menjamin usulan tersebut benar. Sebagaimana paham fallibilism tunjukkan, tidak ada adanya jaminan dalam usaha untuk memastikan kebenaran. Demikian juga ilmu ekonomi Marxis menjadi salah sebagaimana teori dari ekonomi kapitalis, tetapi setiap bacaan mengenai Kapital akan menunjukkan bahwa Marx sangatlah objektif dalam sikap yang dia ungkapkan melalui kesimpulannya (dia memotong bukti ekstensif agar mendukung sebagaimana dia mengambilnya dari teori-teori lawannya dan me - nanggapi kritik mereka yang aktual dan masuk akal dimana dia mengajukan tes-tes umum dengan cara yang dia perkirakan dalam teorinya, dan seterusnya). Obyektivitas tidak mengikut sertakan kebenaran. Dengan mengamati bahwa dalam hal ini teorinya, 318
adanya kesepakatan. Beberapa filsuf telah membantah bahwa kesimpulan yang objektif adalah sesuatu dimana "menjamin penerimaan oleh semua pihak yang secara serius mengamati" (Walsh, 1960, hal.96). Ini adalah suatu kesalahan. Para peneliti dapat memproses analisa-analisanya dalam cara yang objektif tetapi sampai pada kesimpulan yang berlainan. Bahkan, mereka mungkin tidak pernah sepakat, meskipun mereka selanjutnya bertindak Bukti sikap yang objektif, tidak harus selalu berbicara dengan kejelasan semacam itu bahwa ia telah mendukung hanya satu kesimpulan. Bahkan, seperti halnya paham fallibilism yang sarankan, teori-teori yang mengatur kesepakatan pada suatu saat mungkin akan ditolak dikemudian hari hanya dengan melakukan pembaharuan terhadap teori tersebut untuk menjadi suatu teori dengan versi baru yang berbeda di masa mendatang. Selanjutnya, pada suatu saat bukti mungkin diartikan dalam berbagai cara secara objektif, mungkin pula akan mendukung teori-teori yang sifatnya antagonis. Tidak ada metode, persoalan yang telah dipercaya dan responsif terhadap bukti dan kritikan dapat menjamin jawaban yang mesti didapat pada semua saksi yang rasional. Obyektivitas tidak juga menginginkan Tetapi karena kita tidak dapat pasti mengenai apa kasus itu sesungguhnya, atau karena kita mungkin tetap tidak sepakat walaupun telah melalui proses yang dilakukan dalam sikap intersubjektivitas secara kritis, tidak ada jaminan bagi para relativis untuk membantah bahwa teori sama baiknya dengan yang lain. Paham fallibilism tidak perlu mengarah pada skeptisme mengenai terkaitan ilmiah. Sebab hanya beberapa teori yang dapat diterima tidak berarti teori tersebut, atau 319
bukti dari teori tersebut sama baiknya dengan yang lain. Karena penilaian tidak mengandung kepastian sehingga tidak ada alasan untuk berpikir bila semua penilaian yang ada berdasarkan opini semata. "Segala sesuatu mungkin terjadi" tidak berarti "segala sesuatu harus diterima dengan serius" tidak juga berarti "tidak ada dasar untuk menilai suatu teori lebih baik dibandingkan dengan yang lain". Para hakim, insinyur, pekerja klinik, kritikus, dan detektif harus menginterpretasikan bukti sebaik mereka dapat menentukannya, mempertimbangkan interpretasi-interpretasi telah dicapai alternatif, dan menilai bila suatu situasi dibandingkan yang lainnya. Saat melakukannya mereka tidak perlu berpura-pura bahwa mereka tidak akan pernah melakukan kesalahan, karena semua kolega ilmuwan mereka bukanlah orang yang bodoh, tidak perduli, atau hanya bisa mengiyakan akan merasa perlunya bersepakat dengan mereka, atau karena mereka mungkin tidak ditunjukkan pada kesempatan mendatang tentang kesalahan yang telah mereka buat. Disamping itu, penilaian mereka dapat menjadi objektif dalam arti yang dibutuhkan untuk menjadi berhasil, berdasarkan penggunaan secara kritis bukti sebagaimana praktek-prakteknya yang dapat didefinisikannya secara baik. Pertimbangan-pertimbangan mereka dapat jujur, benar-benar dapat diterima, dipertimbangkan, responsif terhadap data dan juga kritikan-kritikan dari pihak lain. Jika tidak demikian, kita singkirkan orang-orang yang mengeluarkan kritikan tidak berbobot tersebut, dan mencari orang lain yang mampu bertindak dalam sikap yang lebih adil, jujur dan dewasa. (Bayangkan bagaimana anda akan bersikap jika saat anda mencari nasihat bantuan mengenai kesehatan atau keuangan 320
anda, anda menjumpai seorang dokter atau penasihat finansial yang tidak bertindak objektif, sebagaimana disini klaim terhadap setiap penilaian sifatnya "bias" dan "semata-mata hanya subyektif" tiba-tiba terlihat benar-benar retorik.) Tidak ada alasan mengapa ilmuwan sosial tidak dapat menjadi objektif sepenuhnya seperti halnya para fallibilis. Apakah sesungguhnya, tidak semua ilmuwan sosial bertindak seperti ini setiap saat (bahkan beberapa diantaranya tetap menolak bahwa mereka objektif)? Meskipun mereka bekerja dalam tradisi kebiasaan yang memberikan mereka sumber- sumber konseptual yang diperlukan untuk dilanjutkan pada kerja mereka, tradisi ini tidak tertutup, statis, kebal terhadap kritikan yang datang dari dalam atau luar sifatnya. Umumnya, sosial mengangkat itu akan argumentasi yang bertentangan dengan perkiraan awal mereka atau komitmen nilai mereka. Demikian halnya para ilmuwan sosial dalam kesimpulan-kesimpulan mereka, mencari menyerahkan pekerjaan mereka pada pihak luar untuk bertindak sebagai evaluator, tanggap terhadap kritikan dan secara umum berusaha bersikap jujur dalam hubungan dengan pekerjaan mereka. para jauh ilmuwan lebih baik meskipun bagi bukti ini yang dapat dipastikan (sebagaimana pentingnya propaganda dan ideologi dalam sejarah manusia tunjukkan.) Untuk bertindak secara objektif dalam sikap fallibilis seperti ini, dan untuk melibatkan aturan-aturan dalam menemukan riset yang dijamin objektif, merupakan suatu prestasi yang luar biasa dari nilai yang tidak dapat diprediksikan. Satu dari pentingnya membentuk obyektivitas dalam aturan fallibilis yaitu intersubjektivitas Tidak ada dari hal 321
secara kritis dimana ini merupakan prestasi yang dapat dinyalakan. Kemampuan Dalam Membuat Pertimbangan Satu dimensi dari pengertian obyektivitas sebagai intersubjektivitas secara kritis memerlukan istilah tertentu. Dimensi ini adalah apa yang dikenal dengan kemampuan dalam membuat pertimbangan (accountability). Penelitian ilmu sosial adalah penelitian yang mempertimbangkan baik komitmennya yang sifatnya kognitif dan penempatan posisinya. Marilah saya jelaskan hal ini satu persatu. yang dapat dikaji obyektivitas berisikan suatu cara pandang yang baik dalam memandang dunia yang mana semua minat dan perkiraan awal dari orang yang melakukan hal ini dihapuskan dan dunia dilihat secara langsung sebagaimana adanya. Cara lain dalam melakukan hal ini adalah dengan cara pandang idealis dari seorang obyektivis mengenai ketidak nampakan seorang penulis berpengaruh menjadi suatu alat perekam terhadap Realitas yang ditulis. Masalah seperti ini menggambarkan epistemologinya yang tidak koheren. Semua penelitian ulang harus perspektif sifatnya dan hasilnya muncul secara parsial dan menimbulkan minat. Semua pengetahuan membantah perlunya terikat dalam cara tertentu untuk berhubungan dengan dunia. Mengikuti obyektivitas yang tidak dapat dijauhkan dari penghapusan semua perkiraan awal yang bersifat kognitif dan moral kemudian membuka mata terhadap para penilai yang potensial meskipun eliminasi semacam itu kenyataannya akan membutakan mereka, tidak mampu melihat apapun. Menurut pandangan objektivisme, 322
Paham fallibilism mengajarkan untuk meninggalkan suatu cara pandang yang terlalu idealis. Mengubah dalam pikiran kita obyektivitas tidak sebagai pelarian dari keterkaitan kognitif dan sisi penangkapan terhadap masalah, melainkan sebagai bagian dari kognitasi kembali secara kritis terhadap dua hal tersebut. Dengan begitu kognitasi ulang secara kritis tidak hanya berarti membuat perkiraan awal seseorang yang epistemologis menjadi jelas dan nyata, melainkan kognitasi ulang semacam ini lebih lanjut memerlukan hubungan yang bersifat reflektif dan kritis dengan sendirinya dengan ikatan kognitif tertentu dan perkiraan awal seseorang. Bagi seorang fallibilis obyektivitas memerlukan saksi yang mengetahui tidak hanya batasan-batasan yang tidak tertentu sifatnya dari praktek-praktek mereka yang teoritis dan etnografis, tetapi juga kritikan-kritikan mengenainya dan tanggapan-tanggapan atas kritikan tersebut. Selanjutnya, kognitasi ulang yang kritis harus memasukkan suatu penelitian ulang ilmiah dan tidak hanya terpatok pada titik awalnya. Kadangkala mereka yang meminta perkiraan awal dari penelitian ulang dibuat secara eksplisit hanya diawal penelitian, dengan tdak adanya penjelasan atau kesadaran mengenai bagaimana perkiraan awal tersebut beroperasi ditubuh penelitian tersebut. Meninggalkan masalah tersebut hanya pada bagian awalnya tidak cukup semata-mata dikarenakan penelitian ulang secara utuh dibidik melalui premise-premisenya yang bersifat konseptual dan evaluatif. Sehingga kognitasi ulang yang kritis harus memperlihatkan dengan sendirinya dalam hasil kerjanya tidak hanya dalam bagian pembukaannya. 323
Kognitasi ulang kritis semacam ini setidaknya harus terjadi pada sedikitnya tiga bagian utama. Pada bagian pertama, ikatan dasar yang konseptual dari suatu skema konseptual tertentu menyediakan materi yang dipandang sebagai fenomena yang akan diteliti, dikategorikan, diberi karakter, dan diinterpretasikan dimana ini merupakan suatu faktor yang mampu membelokkan deskripsi dan penjelasan dari penelitian pada kenyataannya yang semestinya adalah bagian dari batang tubuh suatu analisa ilmu sosial. Pengetahuan sosial yang objektif adalah sesuatu dimana ikatan dasar yang mendasarinya dibuat secara jelas. Yang kedua, para peneliti yang objektif haruslah sadar dan kritis dengan sendirinya terhadap konsepsi mereka mengenai bukti. Sehingga, tampak sesuai dengan skema yang konseptual dipertimbangkan sebagai bukti, bukti mengenai apakah hal itu, dan asumsi apa yang terletak dibelakang hubungan dari bukti tersebut yang mesti diteliti dan dipertahankan. Dengan kata lain para peneliti harus membuat jelas konsepsinya mengenai bukti yang telah membentuk penelitian ulang yang harus mereka lakukan berikut hasilnya. tertentu dari fenomena tertentu Ketiga, obyektivitas membutuhkan para peneliti menjadi kritis dengan kesadarannya sendiri terhadap standar mereka mengenai signifikasi. Skala konseptual yang berbeda terhadap apa yang mempunyai maksud yang berlainan menurutnya menarik, penting secara epistemologis. Maksud dari signifikasi sifatnya krusial tidak hanya karena pentingnya pemilihan topik yang harus diteliti dan serangkaian fenomena yang diyakini berharga untuk dipelajari; mereka juga menunjuk secara langsung pada atau produktif 324
beragamnya deskripsi dari fenomena yang diterima dan penjelasan yang ditemukan untuk membuatnya dapat dimengerti. Signifikasi tidak hanya suatu faktor yang semata- mata didahului suatu penelitian ulang, mencapainya dengan arah tertentu, bukannya hal ini membentuk masalah secara keseluruhan terhadap deskripsi dan penjelasannya sendiri. Ini berarti obyektivitas meminta para peneliti agar menghubungkan secara kritis perkiraan awal mereka yang intelektual dan evaluatif meskipun tidak berarti bahwa hal ini merupakan satu-satunya aktivitas mereka atau aktivitas primer mereka. Beberapa usaha dewasa ini terinspirasi oleh paham "postmodernisme" menjadi kritis secara sadar dipenga-ruhi semacam sesuatu yang ekstrim bahwa ilmu sosial pada akhirnya menjadi suatu bentuk biografi dimana para ahli teori ilmu sosial menunjukkan satu masalah besar mengenai diri mereka sendiri yang sama sekali tidak ada kaitan dengan apa yang sedang mereka pelajari. Beberapa etnografi dewasa ini telah mengalami penurunan dan berubah menjadi sesuatu terlalu melebih-lebihkan display mereka dengan yang menamakannya secara "kesadaran epistemologis". Tetapi dengan adanya ikatan tidak berarti seseorang terperangkap dalam cermin yang mempunyai beragam sisi dimana seseorang hanya dapat melihat aspek- aspek dari dirinya sendiri, bukannya obligasi untuk membuat ikatan ini menjadi eksplisit berarti hal ini merupakan tingkatan dari penelitian ulang sosial. Obyektivitas memang membutuhkan kesadaran sendiri yang sifatnya epistemologis meskipun tidak terbatas pada kesadaran sendiri semacam itu. Pada akhir analisa nilai berharga dari ilmu sosial adalah apa yang dikatakannya kepada kita mengenai studi sebagai sendiri. 325
tersebut, tidak hanya apa yang ditunjukkan mengenai ilmuwan sosial. Kognitasi ulang yang kritis merupakan suatu aspek kunci dari kemampuan dalam mempertimbangkan meskipun ini bukan berarti hal tersebut secara keseluruhan. Obyektivitas menuntut para peneliti tidak hanya mampu mempertimbangkan tapi juga mengenai ikatan mereka yang bersifat intelektual dan politis. Ini juga memerlukan pertimbangan mereka terhadap cara-cara investigasi mereka yang ditempatkan secara sosial. Semua penelitian disituasikan dalam suatu network dari hubungan sosial yang terdiri dari para peneliti diluar mereka, para audiensi yang sangat bervariasi, dan subyek dari riset. Pembuat pernyataan adalah mereka yang mampu berbicara, yang dikenal sebagai pihak yang berwenang dan mengapa, yang mempunyai pertimbangan dalam memberikan tanggapan, yang mempunyai akses terhadap materi dan bagaimana wewenang ini mendukung dan mendorong bentuk yang sangat beragam mengenai hubungan sosial dan tingkah laku sosial. Analisa terhadap kemampuan diri sendiri terhadap keadaan sosial harus termasuk didalamnya itu sendiri jawaban terhadap permasalahan, apakah yang dikerjakan analisa sosial ini? Kepada siapa hal ini ditujukan dan mengapa? Dibicarakan dalam bahasa apa yang ada? Aturan-aturan yang bagaimanakah, naratif atau secara laporan yang harus diikutinya? Siapa yang diijinkan atau mampu menanggapi tanggapan atas nama pihak mana dan dengan efek yang bagaimana? Untuk menjawab ini para penelti harus cerdik dalam pertanyaan seperti melibatkan analisa penggunaan kekuatan dimana para peneliti mendefinisikan cara-cara yang diperlukan dalam 326
dan tidak membatasi identitas hal yang terdapat pada penelitian tersebut dengan menghadapi risiko untuk berbicara mengenainya Ilmu sosial diartikan secara tradisional sebagai suara yang sifatnya tidak personal, ditujukan oleh pihak ketiga. Dengan mengangkat bentuk retorik ini, para ilmuwan sosial melaporkan bagaimana hal tersebut seolah-olah laporan tersebut berasal dari hal yang sifatnya anonim, terkait, netral semata-mata pada diri peneliti. Bentuk ini dapat membelokkan arah karena menyarankan suatu netralitas dalam usahanya yang tidak dapat dipisahkan dari interrelasi dengan pihak lain dalam cara-cara yang sangat spesifik. Para peneliti ditempatkan secara spesifik dalam situasi dari suatu cara pandang tertentu dari suatu pandangan tertentu dengan jenis efek tertentu. Semisalnya, mereka dapat meraih dimensi- dimensi penting dari suatu masyarakat atau budaya atau tindakan dan hubungan dari cabang-cabang yang terkait. ini mereka mengundang Dalam mengoperasikan cara setidaknya respon yang implisit dari pihak lain dengan perspektif yang berlainan, termasuk hal-hal yang dilaporkan. Respon-respon terhadap suatu situasi dibuat dari suatu posisi tertentu yang timbal balik atau vis-a-vis dengan pihak luar tetapi menempatkan diri mereka dalam cara tertentu. Obyektivitas menuntut penempatan posisi tidak hanya dapat diketahui pihak lain demikian juga halnya dengan opini mereka dalam menemukan cara-caranya kedalam laporan dan analisa ilmu sosial. Beberapa ilmuwan sosial telah mengalami secara nyata dengan tingkat kesuksesan yang berbeda dengan bentuk literatur yang tampak jauh lebih sesuai dalam membuat suara dari para pihak luar yang potensial 327
menjadi (penggunaan orang pertama, dimasukkanya suara langsung dari subyek yang dipelajari, penulisan secara dua bahasa dan seterusnya). Beberapa usaha untuk mengetahui letak posisi menunjukkan bagaimana penelitian dan penjelasan mereka secara nyata dimana bentuk dari interaksi sosial ditandai oleh kekuatan penting yang berlainan dengan membuat hal ini suatu aspek eksplisit dari analisa mereka. Usaha lainnya adalah dengan membawa suara dari pihak lain (terutama mereka yang berada dalam situasi penelitian) secara benar kedalam teks itu sendiri sehingga suara tersebut tidak terbungkam. lebih eksplisit Eksperimen ini merupakan usaha yang menyenangkan dalam hal menetapkan secara cepat tujuan dari obyektivitas dalam hasil kerja secara penuh terhadap hal pendeskripsian dan penjelasan fenomena sosial. Dua proses yang berkelanjutan disusun disini. Pertama, kadangkala pemasukkan dari banyaknya suara yang berbeda menghasilkan bukan suatu kaleidoskop dimana posisi yang berbeda dari cabang- cabang yang beraneka macam ditunjukkan meskipun suatu perpaduan yang tidak koheren dari suara dan perspektif tidak tak berujung menghasilkan dialog melainkan omongan pangkal. Obyektivitas tidak membutuhkan hal yang tidak koheren sifatnya. Yang kedua, analisa dari pihak ketiga memiliki kegunaan yang berlainan sehingga mengundang respon dari pihak lain (karena mereka diberi kesempatan untuk berbicara pada pihak lain), dimana pertimbangan pihak pertama dan kedua memiliki dampak yang dapat menyinggung diri mereka sendiri dari kritikan pihak lain. Mereka mencegah desakan kritikan dengan mengatakan "inilah cara bagaimana saya 328
melihat masalah" dengan implikasi bahwa jika orang lain melihat mereka secara berbeda maka ini bukanlah suatu masalah yang mesti diperdebatkan atau diteliti lebih jauh (contohnya dengan cara mengatakan "Saya lebih menyukai coklat" akan menutup pembicaraan mengenai istimewanya variasi rasa). Bagaimanapun, pemahaman obyektivitas sebagai intersubjektivitas kritis adalah proses sosial dari kritikan-kritikan yang berlangsung. Banyak catatan yang mencegah atau menutup proses ini sehingga tidak dapat mengangkat obyektivitas dalam cara yang diinginkan. inti dari Dengan adanya batasan didalam pikiran kita ini masih merupakan suatu kasus karena obyektivitas meminta analisa sosial yang sadar sendirinya untuk mengetahui posisi relatif mereka sampai peneliti lain diluar mereka, para audiensi, dan subyek dari investigasi mereka. Pengetahuan semacam ini dalam ilmu sosial lebih jauh dapat dipertimbangkan, dalam hal dengan siapa dan pada siapakah ini dihubungkan. Selanjutnya ilmu sosial yang objektif setidaknya memiliki sisi. Yang pertama adalah dapat dipertimbangkan (accountable) secara terikat dengan nilai untuk dan intelektual mempertimbangkan ini dapat dipenuhi disaat penelitian pengetahuan sosial dibuat eksplisit dan terkait secara kritis dengan perkiraan awal yang konseptual dengan apa yang mereka jalankan dan alternatif-alternatif mereka. Yang kedua, pengetahuan sosial yang objektif dapat dipertimbangkan penulisannya. mengenai untuk apa dan Kemampuan untuk mempertimbangkan dapat dicapai melalui analisa sosial yang mengetahui letak posisi mereka secara timbal balik dengan para peneliti yang lain, audiensi dua evaluatif. Kemampuan tentang apa 329
mereka, dan semua yang terlibat dalam penelitian tersebut dan melalui pemberian suara dari pihak lain yang berperan aktif dalam analisa sosial itu sendiri. Kesimpulan Masalah obyektivitas memiliki kekuatan tertentu dalam suatu latar belakang dari multibudaya. Latar belakang ini mendukung ide mengenai adanya cara yang berlainan dalam mengartikan kosmos, dimana tidak semua perbedaan ini berada didalam teori yang dapat digunakan seluruhnya karena adanya ketidak sepakatan sebagai suatu ciri penting yang intrisik dalam masyarakat manusia. Pikiran ini sebaliknya mendukung pernyataan ahli obyektivis bahwa setidaknya secara prinsip adanya suatu Satu Gambaran Yang Paling Benar mengenai keberadaan kosmos dan sehingga kita dapat mengartikan Realitas Sebagai Sesuatu Yang Berada Dalam Kenyataan Itu Sendiri. Namun, dengan adanya hal ini idealis dari obyektivitas yang berisikan aturan-aturan obyektivis tidak dapat diterima. Semua pemikiran yang terjadi dalam suatu skema konseptual dari suatu jenis atau lainnya, merupakan pemikiran mengenai pengetahuan tanpa didahului perkiraan awal atau minat yang tidak koheren. Paham multikulturalisme mendukung paham perspektivisme, yang berarti semua dianggap baik. Tetapi dari titik ini seorang multikulturalis sering mengambil suatu langkah yang lebih jauh, lebih dapat dipertanyakan. Kurangnya konsepsi lainnya dari obyektivitas diluar yang ada pada paham objektivisme, dan terinspirasi oleh paham perspektivisme, relativis bahwa semua mereka merangkul kesimpulan pemikiran semata-mata ekspresi dari ketertarikan atau kekuatan atau pembentukan anggota kelompok. Pada jaman multicultural jika sesuatu dikawinkan dengan obyektivitas dari obyektivis 330
berdasarkan posisi relativis dimana kita tidak pernah bisa keluar dari bayangan prasangka kita yang muncul sebagai satu-satunya pemikiran. Dalam paham multikulturalisme tampaknya ditarik pada pandangan terhadap hal-hal yang membawahi semua jebakan dari pengetahuan sosial tidak lebih dari prasangka dan akhirnya hanyalah suatu propaganda belaka. Dengan cara ini suatu paham objektivisme mengecewakan dan berbalik menjadi lawan dari paham relativisme. Meskipun paham dalam objektivisme dan relativisme sesungguhnya tidak bertentangan; bahkan, mereka berada pada spektrum yang sama meskipun berlawanan pada hasil akhirnya. Dua-duanya mengasumsikan bahwa obyektivitas memerlukan akses tentang dunia yang tidak mempunyai media, perbedaannya antara mereka adalah para obyektivis percaya akses ini dapat dicapai setidaknya dalam teori, sementara relativis membantah akses ini tidak dapat dicapai bahkan dalam teori. Paham objektivisme dan relativisme secara sederhana merupakan dua sisi yang berlainan dari koin yang sama. kenyataannya Respon yang tepat terhadap pemilihan antara paham objektivisme dan relativisme adalah untuk membantah bahwa mereka hanyalah alternatif dengan menunjukkan bila asumsi umum mereka sifatnya problematis. Ini adalah semata- mata karena paham fallibilisme digabungkan dengan paham perspektivisme sebagaimana ini memberikan suatu konsepsi mengenai pengetahuan yang tidak bergantung pada pernyataan bahwa sains seharusnya mampu menjadi cermin terhadap Realitas Itu Sendiri, dan ini mesti menghilangkan semua elemen perspektif dalam melakukan hal itu. Pada dasarnya, paham fallibilisme menolak definisi dari obyektivitas yang 331
berarti "benar secara objektif" melainkan ia mengartikannya kembali obyektivitas sebagai "intersubjektivitas kritis" dan memberikan suatu pandangan yang jelas bagaimana intersubjektivitas yang dapat dicapai melalui berpikiran terbuka terhadap kritikan sosial dan kemampuan dalam mempertimbangkan. Selanjutnya, meskipun kita tidak bisa mencapai "kebenaran objektif" sebagaimana yang terdapat dalam paham objektivisme, kita tidak perlu menyimpulkan semua usaha pengetahuan dibiaskan atau semata-mata ekspresi dari relativisme menghasilkan suatu hasil dari suatu penggunaan yang tidak kritis terhadap pernyataan yang ada dari obyektivitas yang berasal dari sumbu yang sama dari pikiran sebagaimana yang terdapat pada paham objektivisme. ketertarikan atau kekuatan. Paham Jawaban kita sampai pada - pemahaman obyektivitas sebagai intersubjektivitas kritis - seiring dengan tema dari filosofi multikultural dari ilmu sosial yaitu tema mengenai interaksi dan penyesuaian. Tidak juga komunitas ilmiah atau kebudayaan itu sendiri merupakan bentuk yang tertutup yang diperbaiki secara internal dan terkurung secara eksternal dari yang lain. Meskipun, mereka memerlukan penyesuaian kritis oleh para anggota untuk melanjutkan dan mereka dapat disebarkan secara esensial. Paham multikulturalisme membuat secara nyata cara-cara manusia hidup melibatkan cara belajar dan mendengarkan dibandingkan yang lain. melalui pertukaran, munculnya konflik, peminjaman, keterikatan, tanggapan, dan bahkan mencuri. perubahan, pemberian Intersubjektivitas kritis mempertahankan hal ini dalam suatu prinsip. Menuntut para penilai saling terbuka satu sama lain, terkait, menemukan dan mendengarkan pada saling 332
pengamatan mereka, penemuan dan kritikan. Sehingga, pemahaman multikulturalisme terkait untuk menyumbangkan dalam arti tidak memberikan pernyataan akhir mengenai paham relativisme melainkan forum interaktif dari paham fallibilisme. Dengan demikian, bisakah kita memahami orang lain secara objektif? Tidak, bila obyektivitas diinterpretasikan dalam suatu cara obyektivis yang berarti "sebagaimana mereka berada dalam diri mereka sendiri". Ya, bila obyektivitas diinterpretasikan dalam cara fallibilis dalam arti "dalam suatu sikap yang terbuka, responsif terhadap bukti, dapat dipertimbangkan, pencarian kritik." Catatan: *⁾ Sebuah resitasi dari sumber anonim. 333
DAFTAR REFERENSI Atkinson, Paul et.al, Handbook of Ethnography, London, Sage, 2001. Bautista, Lourdes S. & Go, Stella P., Introduction Qualitative Research Methods, Manila, 1985. Bogdan, Robert C. & Biklen, Sari Knopp, Qualitative to Theory Research for Education An Introduction and Methods, Allyn and Bacon, 1992. to Bogdan, Robert & Taylor, Steven J., to Qualitative Research Methods. A Phenomenological Approach to the Social Sciences, John Wiley & Sons, 1975. Introduction Brian Fay, Contemporary Philosophy of Social Science. A Multicultural Publishers Ltd, 1996. Approach, Oxford, Blackwell Creswell, John W. & J. David, Research Design, Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches, Los Angeles, Sage, 2018. Denzin, Norman K & Yvonna S. Lincoln, Handbook of Qualitative Research, California, Sage, 2009. Glaser, Barney G & Strauss, Anselm, The Discovery of Qualitative Grounded Theory Research, Chicago, Aldine, 1967. Strategies for Graziano, Frank, Divine Violence. Spectacle, Psychosexuali ty & Radical Christiani ty in The Argentine "Dirty War", Colorado, Westview Press, 1992. Kozinets, Robert V., Netnography. Doing Etnographyc Research Online, London, Sage Publications, 2010. 334
Marshall, Catherine & Rossman, Gretchen B., Designing Qualitative Research, London, Sage Publication, 1990. Miles, Matthew B. & Huberman, A. Michael, Analisis Data Kualitatif. Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru, Jakarta, UI Press, 1992. Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991. Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta, Rake Sarasin, 1992. Patton, Michael Quinn, Qualitative Evaluation And Research Methods, Sage Publications, 1990. Pompe, J. H., Quantitative and Qualitative Social Research: Two Uncompromising Methodological Approaches?, Jakarta, UI, 1989. Santoso, Thomas, Perilaku Kerja Pialang Tembakau : Studi Komparatif Tentang Perilaku Kerja Orang Madura dan Orang Keturunan Cina di Kecamatan Larangan, Pamekasan, Madura, Surabaya, 1994. Schlegel, Stuart A., Penelitian Grounded dalam Ilmu-Ilmu Sosial, Surakarta, 1984. Strauss, Anselm & Corbin, Juliet, Basics of Qualitative and Research. Grounded Technigues, Sage Publication, 1990. Theory Procedures 335
Lampiran 1 Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Kualitatif Tata cara penyusunan penelitian kualitatif dapat mengikuti prosedur yang sistematik seperti di bawah ini: 1. Judul penelitian 2. Latar belakang masalah 3. Rumusan masalah 4. Tujuan penelitian 5. Kerangka teori/ pemikiran/ konseptual 6. Metode penelitian dan teknik pengumpulan data 1. Judul Penelitian Judul penelitian adalah nama yang mencerminkan dan menjelaskan rumusan isi penelitian. Judul yang baik harus mengandung syarat-syarat sebagai berikut: a. menunjukkan konsep teoritik yang akan diteliti; b. lokasi penelitian; c. dalam bentuk kalimat pernyataan dan menggunakan kata-kata yang lugas dan baku. 2. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah merupakan uraian tentang berbagai pertimbangan dan pembenaran ilmiah terhadap pemilihan masalah dipandang dari sudut kerangka konseptual dan empirikal yang digunakan dalam penelitiannya. Dalam latar belakang masalah hendaknya diuraikan hal-hal sebagai berikut: a. Sejauh mana peneliti memahami masalah penelitian secara faktual dan konseptual; 336
b. Kemungkinan timbulnya dampak negatif apabila masalah tersebut tidak diteliti; c. Kemungkinan timbulnya dampak positif dari penelitian dalam usaha memecahkan masalah. 3. Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah uraian dan rumusan yang tegas mengenai masalah penelitian secara konseptual, yang kemudian dikemukakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah pernyataan apa yang hendak dicapai melalui penelitian yang dilakukan. 5. Kerangka Teori / Pemikiran Kerangka pemikiran adalah konstruksi logika dari masalah penelitian baik ditinjau dari aspek teoritis ataupun dari aspek konseptual. Melalui konstruksi logika penelitian seyogianya menguraikan serta menjelaskan karakteristik di antara konsep-konsep dalam masalah penelitian sehingga dapat memunculkan perspektif tertentu. Kerangka pemikiran dapat berupa: a. Kerangka teoritis logika yang Kerangka menggambarkan seperangkat teori yang relevan dengan masalah penelitian. Konstruksi logika bisa digambarkan dalam bentuk model. b. Kerangka konseptual teoritis adalah konstruksi Kerangka konseptual adalah definisi konseptual penelitian yang telah diuraikan sehingga menunjukkan kategori-kategori. 337
6. Metode Penelitian Metode penelitian menguraikan hal-hal sebagai berikut: a. Jenis penelitian (misal etnografi, fenomenologi, studi kasus, narasi, grounded theory, dst). b. Definisi konseptual, berupa uraian konseptual dari teori yang digunakan bertalian dengan penelitian yang dilakukan. c. Jenis data (data primer dan atau data sekunder). d. Teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, studi dokumen, dll). e. Theoretical sampling (misal snowballing sampling, purposive sampling, deviance sampling, dst). f. Keabsahan data (uji triangulasi) g. Analisis data kualitatif yang digunakan. 338
Lampiran 2 Proposal Penelitian Kualitatif Salah satu contoh proposal penelitian kualitatif adalah Kekerasan Politik - Agama: Studi Historis - Sosiologis atas Perusakan Gereja di Situbondo. Proposal penelitian kualitatif ini ditulis oleh Thomas Santoso pada tahun 2001, dan memperoleh dana hibah Riset Unggulan Kemanusiaan dan Kemasyarakatan dari Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2002. 1. Judul Riset Kekerasan Politik - Agama: Studi Historis - Sosiologis atas Perusakan Gereja di Situbondo. 2. Abstrak Sejak tahun 1967 frekuensi perusakan tempat ibadah di Indonesia, khususnya Gereja, meningkat sangat tajam. Perusakan Gereja adalah fenomena khas Orde Baru. Kasus perusakan Gereja merupakan salah satu bentuk kekerasan politik-agama yang mencerminkan persinggungan antara kekerasan dan agama di tengah-tengah represi politik rezim Orde Baru Penelitian ini berhasrat untuk menelusur bagaimana para pelaku kekerasan politik-agama mengkonstruksi alasan yang mendasari tindakan mereka melakukan perusakan Gereja, faktor-faktor apa saja yang menjadi konteks konstruksi sosial para pelaku kekerasan 339
politik-agama, serta melalui institusi sosial dan pranata kultural apa saja mobilisasi massa dilakukan dalam kekerasan politik-agama. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkap kekerasan politik-agama yang berakar pada kekuasaan negara yang represif, akumulasi kapital dan pemahaman agama melalui metode historis - sosiologis. 3. Latar Belakang Masalah Sejak proklamasi Republik Indonesia 17 Agustus 1945 sampai 30 April 2000 tercatat sedikitnya 712 Gereja dirusak, dibakar, ditutup atau diresolusi.¹ Dari tahun ke tahun frekuensi perusakan semakin meningkat, sehingga rata-rata selang waktu perusakan Gereja semakin singkat. Pada kurun waktu 1940-an tidak ada perusakan Gereja. Tahun 1950-an rata-rata satu Gereja dirusak tiap sepuluh tahun, selanjutnya tahun 1960-an tiap lima bulan, tahun 1970-an tiap dua bulan, tahun 1980-an tiap bulan, tahun 1990-an tiap minggu, bahkan pada tahun 2000 tiap tiga hari. Sejak tahun 1996, peristiwa perusakan Gereja di Indonesia didokumentasi cukup lengkap, misalnya dicatat waktu dan tempat kejadian, kronologi peristiwa, data korban, dan sebagian besar di antaranya terekam dengan baik lewat foto dan video.2 Kurun waktu 1996 sampai akhir April 2000 tercatat 473 Gereja dirusak, dibakar, ditutup atau diresolusi.³ Dari 473 Gereja (100%) tersebut dapat dipilah atas tahun dan tempat kejadian, denominasi Gereja dan bentuk kekerasan fisik serta simboIik.4 Pada tahun 1996 tercatat 71 Gereja (15,01%) dirusak, dibakar dan diresolusi, selanjutnya tahun 1997 tercatat 92 Gereja (19,45%), tahun 1998 tercatat 340
134 Gereja (28,33%), tahun 1999 tercatat 123 Gereja (26%) dan tahun 2000 tercatat 53 Gereja (11,2%). Berdasarkan tempat kejadian, perusakan Gereja terjadi di 76 pelbagai Kabupaten/Kotamadia. Dari 473 Gereja, perusakan lebih banyak terjadi di Jawa (273 Gereja/ 57,72%) dibanding luar Jawa (200 Gereja/ 42,28%). Perusakan Gereja lebih banyak terjadi di kota pesisir (291 Gereja/ 61 52%) dibanding kota pedalaman (182 Gereja/38,48%). pelosok Indonesia meliputi atas Protestan, Pentakosta5 dan Katolik. Dari 473 Gereja tersebut terdiri atas Protestan (240 Gereja/ 50, 74%), Pentakosta (179 Gereja/ 37,84%) dan Katolik (54 Gereja/ 11,42%). Apabila dibedakan Jawa dan luar Jawa, maka komposisi perusakan di Jawa ialah Protestan (110 Gereja/ 23,25%), Pentakosta (136 Gereja/ 28,76%) dan Katolik (27 Gereja/ 5,71%). Sedangkan luar Jawa, Protestan (130 Gereja/ 27,48%), Pentakosta (43 Gereja/ 9,09%) dan Katolik (27 Gereja/ 5,71%). Denominasi Gereja dibedakan Berdasarkan jenis kekerasan yang dilakukan, dari 473 Gereja tercatat 446 Gereja (94,29%) mengalami kekerasan fisik dan 27 Gereja (5,71%) mengalami kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik lebih banyak terjadi di Jawa (25 Gereja/ 5,29%) dibanding luar Jawa (2 Gereja/ 0,42%). Kekerasan fisik biasanya diikuti dengan kekerasan semiotik dalam bentuk tulisan-tulisan di dinding Gereja yang bernada pelecehan terhadap agama Kristen. Dari data statistik, Kabupaten/ Kotamadia yang menjadi ajang perusakan Gereja, dapat dilihat bahwa perusakan Gereja terjadi di Kabupaten/ Kotamadia yang 341
prosentase penganut agama Islamnya mayoritas, sedangkan laju pertumbuhan umat Kristennya melebihi laju pertumbuhan umat Islam di daerah tersebut. Misalnya di Surabaya, prosentase umat Islam : Katolik : Protestan ialah 83,88 : 5,52 : 6,84. Laju pertumbuhan umat Islam : Katolik : Protestan ialah 2,15 : 6,74 : 2,56. Laju pertumbuhan penduduk Surabaya ialah 2,18. Kenyataan sebaliknya terjadi pada perusakan Masjid yang terjadi di Kabupaten yang prosentase penganut agama Kristennya mayoritas, sedangkan laju pertumbuhan umat Islamnya melebihi laju pertumbuhan umat Kristen di daerah tersebut. Misalnya di Kupang, prosentase umat Islam : Katolik : Protestan ialah 6,72 : 11,47 : 80,79. Laju pertumbuhan umat Islam : Katolik : Protestan ialah 9,18 : 6,53 : -0,89. Laju pertumbuhan penduduk Kupang ialah ini perlu disikapi secara empirik mengingat 0,58. Hal pertambahan 1000 umat Kristen di daerah mayoritas Islam akan menghasilkan laju pertumbuhan umat Kristen yang tinggi dibanding pertambahan 1000 umat Islam di daerah tersebut. Kenyataan empirik tersebut juga berlaku bagi Iaju pertumbuhan umat Islam di daerah mayoritas Kristen. Berdasarkan uraian di muka, penelitian ini secara purposive menetapkan kasus perusakan Gereja di kota Situbondo teropong tanggal 10 Oktober 1996 sebagai kekerasan politik-agama di Indonesia. Beberapa keunikan Situbondo ialah merupakan kota pesisir di Pulau Jawa yang paling banyak mengalami perusakan Gereja, kental dengan kultur Madura dan Islam, merupakan kasus perusakan Gereja yang pertamakali dalam skala besar yaitu 24 Gereja dirusak/ dibakar dari pelbagai denominasi (Protestan, 342
Pentakosta dan Katolik) serta ada lima korban jiwa dalam kerusuhan yang berlangsung satu hari tersebut, juga terjadi kekerasan fisik, simbolik dan semiotik. Sekurang-kurangnya ada tiga hal yang ditanggapi masyarakat tentang kekerasan di Situbondo, yaitu pelaku kekerasan, konteks yang melatarbelakangi kekerasan tersebut, dan institusi sosial serta pranata kultural yang terlibat dalam mobilisasi massa Pertama, pelaku kekerasan disebut sebagai orang yang dangkal pemahaman agamanya, di samping sempitnya wawasan kebangsaan dan pengaruh sekularisasi.6 Ada yang menyatakan pelaku kekerasan bertindak secara spontan, di luar dugaan, di luar perhitungan dan tanpa perencanaan terlebih dahulu. Di sisi Iain, ada pula yang menyatakan pelaku kekerasan tidak berdiri sendiri, karena sasaran agresivitas massa ternyata menyimpang dari persoalan keprihatinan mereka. Kedua pernyataan yang bertentangan tersebut sebenarnya memiliki titik temu bahwa pasti ada alasan yang mendasari tindakan pelaku perusakan Gereja. Alasan yang mendasari perilaku kekerasan dapat ditelusur lewat konstruksi pemikiran. Melalui konstruksi pemikiran dapat dipahami bagaimana kehidupan masyarakat terus-menerus.7 Apakah itu terbentuk dalam pemahaman agama masyarakat Situbondo yang dikenal agamis mengkonstruksi pemikiran mereka untuk melakukan terjadi auto-imunisasi agama, telah kekerasan. Atau untuk istilah Derrida, meminjam mempertahankan diri dari intervensi eksternal.8 proses sebagai upaya 343
Kedua, ada beberapa peristiwa yang mencuat di Situbondo sebelum tanggal 10 Oktober 1996 antara lain sengketa lahan antara petani dan pabrik gula di Banongan, pembangunan kilang minyak di Tanjung Pecinan yang menelan lima dusun, protes rakyat terhadap tindak pengelapan uang di Panarukan, bergesernya pusat perdagangan dari pelabuhan Panarukan ke pusat kota Situbondo, dan puncaknya kasus pelecehan agama Islam oleh Abdul Saleh yang juga beragama Islam, di daerah Kapongan Salah satu pabrik gula terbesar di Situbondo yaitu Perusahaan Daerah Banongan yang memanfaatkan areal tebu di Kecamatan Asembagus, Jangkar dan tanaman Banyuputih. Pola sesuai program Tebu Intensifikasi Rakyat dan atau petani sebagai buruh sedang pabrik sebagai majikan atas tanah yang berstatus Hak Guna Usaha. Instruksi Pemerintah Daerah (Pemda) tentang model kemitraan antara petani dan Pemda, yang kemudian diingkari telah menyulut kemarahan petani oleh Pemda sendiri, setempat. Mulai Agustus sampai September 1996 tanaman tebu milik PD Banongan ditebang paksa oleh petani dan dilanjutkan dengan penanaman jagung di lahan seluas ± 300 ha. Tindakan petani yang membawa peralatan tradisional seperti cangkul dan clurit tidak mendapat perlawanan sedikitpun dari aparat keamanan. Aparat keamanan baru bisa mengendalikan para petani setelah minta bantuan seorang Lora, sebutan orang Madura untuk putera Kiai, yang disegani. tanam tebu Pembangunan kilang minyak di Tanjung Pecinan, Kabupaten Situbondo, yang dilaksanakan oleh PT Asia 344
Pasifik Petroleum Indonesia, sebuah perusahaan patungan Inggris, dari antara P.T. Bimantara merencanakan akan membebaskan lahan seluas ± 1000 ha atau menelan luas area lima dusun yaitu dusun Geger, Perengan, Karang, Tangsi dan Pesisir. Proses pembebasan lahan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan disinyalir pihak Pemerintah Daerah investor dibandingkan kepada warganya. Pada tahun 1996, terjadi ketegangan antara rakyat dengan Pemerintah Daerah yang merupakan kepanjangan tangan dari investor. dengan Shell lebih berpihak pada Penggelapan uang Koperasi Unit Desa "Kurnia" oleh para pengurus sejak tahun 1994 sebesar Rp 400 juta di Panarukan, Kabupaten Situbondo, baru terkuak pada bulan Agustus 1996. Sekitar 3000 warga Panarukan yang datang tuntutan. berbondong-bondong mengajukan Sebagian besar tuntutan dipenuhi tanpa melalui jalur hukum. Namun beberapa hal yang tidak bisa dipenuhi menimbulkan desas-desus tentang adanya kolusi dengan Pemerintah Daerah. Puncaknya adalah kasus pelecehan dan penghinaan terhadap agama Islam oleh seorang pemuda bernama Abdul Saleh, yang juga beragama Islam, berasal dari Kapongan, Situbondo. Pada persidangan kelima, tanggal 10 Oktober 1996, Saleh yang dituntut jaksa hukuman delapan tahun, ternyata divonis oleh hakim hukuman lima tahun. Sekitar 3000 massa protes dan histeris serta membakar gedung Pengadilan Negeri Situbondo. Berikutnya Gereja Bethel Indonesia Bukit Zion dibakar, karena beredar desas-desus bahwa Saleh disembunyikan dan dilindungi dalam gedung Gereja tersebut. sejumlah 345
tentang masalah keagamaan, Berger menyatakan bahwa dalam pemahaman konstruksi sosial terdapat hubungan antara pemikiran manusia dengan konteks sosial di mana pemikiran itu timbul, berusaha berkembang menggambarkan bagaimana sekularisasi sebagai salah satu ciri peradaban modern tercermin dalam refleksi teologis. Refleksi iman yang telah melembaga seperti terjelma dalam agama formal juga berfungsi sebagai ideologi.10 Yang perlu diurai Iebih lanjut ialah bagaimana agama formal sebagai ideologi juga memainkan peran sebagai alat legitimasi kekuasaan politik yang dibangun masyarakat untuk menertibkan kehidupan publik. Sekularisasi menunjukkan bahwa sektor publik kehidupan modern mengalami pluralisasi ideologi, sehingga pengaruh dominan pemikiran keagamaan seperti pada masyarakat tradisional semakin kecil, bahkan bergeser ke dalam kehidupan privat individu-individu. Pada gilirannya terjadi proses privatisasi kehidupan religius.11 Bertolak dari pemikirannya dilembagakan.9 Berger dan Ketiga, Ada beberapa kejanggalan dalam peristiwa 10 Oktober 1996 di Situbondo, antara Iain, aparat keamanan baru tiba di tempat kejadian dua setengah jam setelah peristiwa terjadi padahal persidangan Saleh sebelumnya sudah menampakkan gejala ketidak puasan massa dan ada usulan dari para Kiai agar sidang ditunda, pada saat kerusuhan para camat di Situbondo sedang berkumpul di Pendopo Kabupaten untuk menikmati karaoke atas undangan Kepala Kantor Sosial Politik Kabupaten, beberapa pelaku bukan berasal dari Situbondo dan bukan berlogat khas Situbondo, kasus Saleh tidak ada kaitannya dengan umat Kristen dan selama ini 346
hubungan umat Islam dan Kristen di Situbondo dinilai cukup baik. Sebelum melakukan perusakan, massa yang bergerak di Situbondo tanggal 10 Oktober 1996 berteriak "Hidup rakyat", "Hidup Islam", "Bakar Gereja itu halal", "Lebih baik bakar Gereja daripada membunuh orang Kristen" dan seterusnya. Yel-yel tersebut menggunakan idiom-idiom agama, yang dinilai sangat memojokkan umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU), untuk kepentingan politik sesaat dan mengakibatkan intensitas kekerasan semakin meningkat. Kenyataan di muka menimbulkan perdebatan teoritik tentang apakah massa mencari identitas kultural terlebih dahulu baru bergerak12 ataukah massa bergerak dahulu sambil mencari identitas kultural.13 Juga, perlu ditelusur Iebih lanjut apakah institusi sosial, misalnya negara, dan pranata kultural, misalnya idiom-idiom agama, terkait dengan mobilisasi massa. Dalam kajian ilmu sosial, kasus Situbondo yang merupakan persimpangan antara kekerasan dan agama di tengah-tengah represi politik disebut kekerasan politik-agama. Studi tentang kekerasan politik-agama tergolong baru, karena selama ini masih sulit ditemukan literatur kekerasan yang bertalian dengan keterkaitan politik-agama. Studi kekerasan biasanya dipertautkan dengan dimensi politik saja atau ada pula yang mempertautkan kekerasan dengan agama semata . Studi tentang kekerasan yang bertalian dengan politik telah dilakukan di pelbagai negara dengan berbagai perspektif. Mary Kaldor (1999) mengamati munculnya kekerasan politik di Eropah setelah runtuhnya Uni Soviet pada 347
tahun yang 1991. Kaldor menawarkan penjelasan komprehensif perihal kekerasan simbolik yang inheren dalam wacana nasionalisme baru dan potensi mobilisasinya lewat kebangkitan civil society.14 Yael Tamir mengulas kekerasan politik melalui beberapa strategi yang digunakan negara, termasuk Israel, untuk membantu mengatasi ketakutan rakyat akan kematian dan meyakinkan mereka untuk berani risiko demi negara.15 Arjun Appadurai menanggung menawarkan perspektif pascakolonial mengenai kekerasan politik di seputar hancurnya banyak negara - bangsa yang sentimen merupakan primordial.16 Akbar Ahmed menjelaskan kekerasan politik yang memanfaatkan media massa agar kebencian terhadap etnik tertentu di Yugoslavia semakin menguat.17 tanda-tanda pembalikan ke Penelitian kekerasan yang bertalian dengan agama juga telah dilakukan di pelbagai negara seperti Armenia, Azeris Muslim, Iran dan Sudan. Armenia dan Azeris Muslim sebagai negara yang baru merdeka berjuang untuk menentukan identitas nasionalnya dengan menegaskan hak agama untuk memainkan peran yang lebih besar. 18 Di Iran, kekerasan agama digunakan untuk menghancurkan otoritas pemerintahan asing.19 Di Sudan, pemerintahan Khartoum memberlakukan hukum Islam pada non-Muslim di wilayah Selatan.20 Kekerasan agama juga terjadi di Lebanon, Fillipina, Kashmir, Punjab dan Srilanka.21 Di Indonesia, penelitian tentang kekerasan juga telah dilakukan di pelbagai daerah. Mohtar Mas'oed dkk (1998) meneliti tujuh daerah yang dilanda kerusuhan yaitu Kalimantan Barat, Timor Timur, Tasikmalaya, Banjarmasin, 348
Sampang, Situbondo, dan Pekalongan. Akar kekerasan di tujuh daerah tersebut ialah pembangunan yang diartikan dan dijalankan sebagai "state building" dan akumulasi kapital.22 Penelitian Mohtar Mas'oed dkk menyebutkan bahwa militansi umat beragama merupakan akibat dari proses pembangunan tersebut. Dengan demikian agama ditentukan oleh faktor lain seperti ekonomi dan politik. Di sisi lain, Sarlito Wirawan dkk (1997) meneliti sembilan daerah yang dilanda kerusuhan yaitu Lampung Tengah, Maumere, Temanggung, Malang, Bandung, Sumenep, Minahasa, Pontianak dan Samarinda. Di daerah penelitian tersebut, kegiatan keagamaan, keberadaan tempat- tempat sakral dan bahasa agama yang sedianya diharapkan mampu menciptakan keharmonisan dan ketenangan hidup masyarakat berubah menjadi sasaran dan alat untuk melampiaskan bermacam ketidakpuasan serta kecurigaan. Akibatnya, wajah agama terkesan menakutkan karena ia semakin sering diasosiasikan dengan peristiwa-peristiwa intoleransi dan kekerasan.23 Namun Sarlito melihat kekerasan agama tanpa keterkaitan dengan dimensi politik. tentang kekerasan politik-agama pernah dilakukan oleh Frank Graziano (1992) di Argentina. Graziano menggunakan istilah divine violence. Menurut Graziano, negara menciptakan pelbagai cara, strategi dan sarana tindak kekerasan, sementara pada saat yang sama dengan munafik ia menyangkal metode ini, mengalihkan tanggung jawab ekses perbuatan tersebut kepada rakyat, dan "mencuci tangan" dari suci yang memperjuangkan "kebajikan agama" Keinginan untuk Studi barbarismenya dengan diskursus 349
mempertahankan kekuasaan dilakukan lewat tindak represi yang berlindung dibalik mitos keagamaan dan kekerasan dipandang sebagai suatu ritus sosial.24 Kekerasan yang dikelola oleh negara diyakini dapat dimusnahkan lewat penyingkapan struktur yang mendukungnya dan dengan melakukan demitologisasi penyamaran politik-agama Graziano mengangkat tema tentang hubungan saling silang antar agama, kekerasan dan psikoseksual di tengah represi politik, karena ketiganya berkaitan dengan keinginan untuk berkuasa Iewat mitos dan ritual yang mewujudkan keinginan tersebut. Dengan menelusuri mitologi mesianik yang mengangkat dirty war kalangan Junta ke dalam paradigma Kristen pertengahan, Graziano memberikan konteks historis dan ideologis untuk memahami persepsi kontemporer tentang penyiksaan dan hukuman mati yang dianggap sebagai tindakan suci.25 Dalam hal ini Graziano Iebih berusaha membentuk suatu landasan kultural untuk menganalisis kekerasan politik. Berbeda dengan Graziano, penelitian ini berhasrat untuk mengungkap kekerasan politik-agama yang berakar pada kekuasaan negara yang represif, akumulasi kapital dan pemahaman agama. Di samping perbedaan ruang dan waktu, perbedaan mendasar penelitian ini dibanding penelitian terletak pada kekerasan yang diakibatkan Graziano, pemahaman agama prophetis serta represi politik melalui pendekatan interdisipliner. 350
4. Kerangka Konseptual 4.1 Perumusan Masalah Bertumpu pada gagasan di muka, melalui pendekatan historis-sosiologis, penelitian ini berhasrat untuk mencari jawaban atas rumusan masalah berikut Ini: 1. Bagaimana para pelaku kekerasan politik-agama dalam kasus Situbondo mengkonstruksi alasan yang mendasari tindakan mereka melakukan perusakan Gereja? 2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi konteks konstruksi sosial para pelaku kekerasan politik- agama? Apakah agama telah mengalami auto- imunisasi sebagai upaya untuk menunjukan identitas dan penentuan nasib sendiri? Apakah mobilisasi Islam yang cepat, terjadi secara bersamaan dengan masuknya Kristen yang agresif; Islam (merasa) terpinggirkan oleh Kristen, atau mobilitas Islam yang tinggi dan cepat sehingga butuh akomodasi, padahal posisi yang ada sudah ditempati pihak Iain? Apakah faktor-faktor Iain seperti masalah tanah, ekonomi, pembangunan kilang minyak dsb yang tidak tuntas diselesaikan juga merupakan konteks konstruksi sosial para pelaku kekerasan politik- agama? 3. Melalui institusi sosial dan pranata kultural apa saja mobilisasi massa dilakukan dalam kekerasan politik- agama? 351
4.2 Kegunaan/Tujuan Khusus untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang Iebih sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai konstruksi alasan yang mendasari, konteks yang melatarbelakangi, serta mobilisasi massa dalam ikhwal kekerasan politik-agama. Dengan demikian diharapkan pemahaman kekerasan politik-agama yang terjadi di Indonesia dapat diteropong dari kasus perusakan Gereja di Situbondo, dan sebaliknya dengan memahami kasus Situbondo secara mendalam dapat dipahami pula kekerasan politik-agama yang terjadi di pelbagai daerah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan 4.3 Kerangka Dasar Teoritik 4.3.1 Kekerasan Dari sejumlah pengertian tentang kekerasan, kita dapat memilahnya dalam tiga kelompok besar yaitu kekerasan sebagai tindakan aktor atau kelompok aktor, kekerasan sebagai produk dari struktur, dan kekerasan sebagai jejaring antara aktor dengan struktur. Kelompok pertama dipelopori ahli biologi, fisiologi dan fisiologi psikologi. Para pendukung berpendapat bahwa manusia melakukan kekerasan karena kecenderungan bawaan (innate) atau sebagai konsekuensi dari kelainan genetik atau fisiologis. Mereka meneliti hubungan kekerasan dengan keadaan biologis manusia, namun mereka gagal memperlihatkan faktor-faktor biologis sebagai faktor teori biologi dan 352
penyebab kekerasan.26 Juga belum ada bukti ilmiah yang menyimpulkan bahwa manusia dari pembawaannya memang suka kekerasan. Gustave Le Bon (1895) mendeskripsikan kekerasan sebagai tindakan yang dilakukan crowd (kelompok aktor) yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan.27 Ted Robert Gurr (1970) mendefinisikan kekerasan politik sebagai tindakan aktor atau kelompok aktor yang menentang rezim yang berkuasa.28 Charles Tilly (1975) menambahkan bahwa kekerasan akan berhasil apabila aktor mampu memobilisasi massa lewat suatu kalkulasi politik.29 Kelompok kedua, pengertian kekerasan sebagai tindakan yang (1975) struktur. mendefinisikan kekerasan sebagai segala sesuatu yang menyebabkan orang terhalang untuk mengaktualisasikan potensi diri secara wajar. Kekerasan struktural yang dikemukakan Galtung menunjukkan bentuk kekerasan tidak langsung, tidak tampak, statis serta memperlihatkan stabilitas tertentu.30 Dengan demikian kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor/kelompok aktor semata, tetapi juga oleh struktur seperti aparatus negara. terkait dengan Johan Galtung Berbeda dengan Galtung yang melihat struktur bersifat sistemik dan tunggal, kelompok Pos-Strukturalis melihat struktur yang tidak sistemik dan lebih dari satu. Pemikir Pos- Strukturalis seperti Frank Graziano (1992), Jacques Derrida (1997), Samuel Weber (1997), James K.A. Smith (1998), Robert Hefner James T. Siegel (1999) mengembangkan perhatian pada kekerasan struktural yang bertalian dengan politik-agama. (1999) dan 353
Graziano menjelaskan keterlibatan struktur negara lewat pelbagai cara, strategi dan tindak kekerasan, seraya secara munafik mengalihkan tanggung jawab ekses perbuatan tersebut kepada rakyat.31 Weber menguraikan kekerasan sebagai cara terstruktur untuk menunjukkan identitas diri dalam upaya penentuan nasib sendiri.32 Derrida menawarkan investigasi politik terhadap kekerasan I'atas nama agama" atau "agama tanpa agama" 33 Smith mengurai lebih lanjut dalil Derrida "agama tanpa agama" sebagai bentuk kekerasan yang tidak terkendalikan yang menyertai "kembalinya agama" dalam maknanya yang paling kaku.34 Hefner mengingatkan bahwa kekerasan bisa terjadi karena negara memanfaatkan agama, atau bisa pula agama memanfaatkan negara.35 Siegel juga memperkuat dalil Derrida tentang "pembunuhan ganda" dalam struktur masyarakat dan negara. 36 Kelompok ketiga, kekerasan sebagai jejaring antara aktor dengan struktur seperti dikemukakan Anthony Giddens (1985), Jennifer Turpin & Lester R. Kurtz (1997). Asumsi dari kelompok ini ialah konflik bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat (konflik sebagal sesuatu yang ditentukan), ada sejumlah alat alternatif untuk menyatakan/ menyampaikan konflik sosial, untuk menyampaikan masalah kekerasan dengan efektif diperlukan perubahan dalam organisasi sosial dan individu, masalah kekerasan merupakan salah satu masalah pokok dari kehidupan modern, terdapat hubungan kekerasan level mikro - makro dan antara aktor - struktur (pemecahan 354
masalah kekerasan struktural mengharuskan kita berkecimpung dalam kekerasan aktor, demikian sebaliknya), dan akhirnya spesialisasi akademik justru mengkaburkan masalah karena hal ini mengabaikan pendekatan yang holistik termasuk di dalamnya dimensi ruang dan waktu.37 Studi tentang kekerasan sebagai jejaring antara aktor dengan struktur berawal dari kajian gender yang ingin menjawab pertanyaan "adakah hubungan antara struktur peperangan dengan memukul isteri?" Hubungan tersebut terletak pada budaya patriarki, di mana kaum pria mendominasi wanita yang menciptakan kekerasan aktor terhadap wanita dan anak-anak serta kekerasan struktural seperti perang. Ada dua bentuk hubungan kekerasan aktor dan struktur, pertama, adanya dialektika antara kekerasan aktor dan kekerasan struktur. Kedua, ada hubungan di antara berbagai bentuk kekerasan yang terjadi pada level aktor maupun struktur.38 tentang kekerasan, kelompok pertama dan kedua cenderung mengkotak-kotakan kajian kekerasan. Kekerasan aktor menekankan aspek mikro dan mengabaikan aspek makro, serta pemfokusan pada bentuk kekerasan spesifik yang sering terbatas ruang dan waktunya. Sebaliknya kekerasan sebagai aspek makro dan produk dari struktur menekankan mengabaikan aspek mikro, serta pemfokusan pada bentuk kekerasan struktural yang sering meniadakan kompleksitas kekerasan spesifik Oleh karena itu, kekerasan sebagai jejaring antara aktor dengan struktur yang menekankan pendekatan interdisipliner merupakan cara yang paling menjanjikan untuk Dari ketiga kelompok pengertian sebagai tindakan 355
memahami kekerasan secara holistik. 4.3.2 Konstruksi Sosial Tentang Kekerasan Politik- Agama Berger dan Luckmann menyatakan bahwa manusia mengkonstruksikan realitas sosial, di mana proses subjektif dapat diobjektifkan. Proses dimulai dengan pembiasaan suatu tindakan yang memungkinkan aktor dan pihak Iainnya untuk memperhatikan bahwa tindakan tersebut memiliki ciri beraturan dan berulang.39 Aktor akan mampu menentukan tipe tindakan tersebut serta motif yang ia anggap menyertai tindakan tersebut. Sejak awal, aktor berasumsi bahwa akan ada resiprositas penentuan tipe yang akan memodel perilaku mereka sendiri terhadap sesamanya.40 Tipe tindakan akan mencapai status realitas hanya jika tindakan tersebut dirasa nyata oleh pihak ketiga. Terjadi formulasi proses dari frase dunia institusional beralih ke dunia Iain. 41 Menurut Berger dan Luckmann, manusia adalah pencipta kenyataan sosial yang objektif melalui proses eksternalisasi, sebagaimana kenyataan objektif mempengaruhi kembali manusia melalui proses internalisasi. Dialektika antara diri (the self) dan dunia sosio-kultural berlangsung dalam suatu proses dengan tiga momen simultan, yakni eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. 42 Bertalian dengan kekerasan, Derrida menyatakan selama ini ada anggapan bahwa kekerasan dilakukan oleh the other terhadap the self.43 Pada kenyataan, seringkali terjadinya kekerasan dimulai dari the self. The self mulai membedakan dirinya dengan the other. Kemudian the self 356
membuat batas antara dirinya dengan the other. 44 Pada akhirnya dalam diri the self dan the other terkonstruksi bahwa mereka memiliki sekat yang hanya bisa ditembus Iewat tindak kekerasan.45 Dalam banyak hal, konstruksi sosial Iebih mengedepan dibanding realitas sosial itu sendiri. 46 Konstruksi sosial tentang kekerasan politik-agama akan ditelusur Iewat penuturan lisan key informants.47 Ada tiga hal yang penting dalam penuturan lisan yaitu masa lampau seperti dilihat informan, masa lampau seperti yang didengar dan diinterpretasi oleh informan, dan masa lampau seperti yang dipahami oleh peneliti.48 4.3.3 Konteks Konstruksi Sosial dan Mobilisasi Kekerasan Politik-Agama Hal yang tidak kalah penting untuk diurai ialah mengapa kekerasan politik-agama bisa terjadi. Seperti dinyatakan Gurr bahwa kekerasan politik dimulai dari diri aktor. Gurr menyatakan bahwa individu yang memberontak sebelumnya harus memiliki latar belakang situasi seperti terjadinya ketidakadilan, munculnya kemarahan moral, dan kemudian memberi respon dengan kemarahan pada sumber penyebab kemarahan tersebut. Selain itu, massa juga harus merasakan situasi konkrit dan langsung yang menjadi pendorong ungkapan kemarahan mereka, sehingga mereka bersedia menerima risiko yang berbahaya. 49 Ketegangan yang terjadi akibat suatu kesenjangan antara ought dan is dalam keputusan nilai kolektif yang mendorong manusia melakukan kekerasan dijelaskan Gurr lewat deprivasi relatif. Deprivasi relatif yang didefinisikan 357
sebagai kesenjangan antara ekspektasi nilai dan kapabilitas nilai.50 Ekspektasi nilai adalah manifestasi sekumpulan norma yang diunggulkan oleh lingkungan sosial dan kultural. Sedangkan kapabilitas nilai adalah posisi nilai rata-rata yang oleh anggota suatu kolektivitas dianggap mampu dicapai dan dipertahankan. 51 Tilly menekankan pentingnya kalkulasi politik dan mobilisasi politik. Pemerintah dan pemegang kekuasaan itu sendiri memiliki kepentingan dalam membantu perkembangan beberapa bentuk aksi kolektif, mentolerirnya dan mengeliminasi lainnya dari tempat tersebut. Akibatnya pada tingkat tertentu, respon yang berbeda dari pihak pemegang kekuasaan terhadap bentuk aksi kolektif yang berbeda membentuk kembali aksi berikutnya. Di mana kemungkinan keuntungan dari aksi yang direpresi dan aksi yang ditolerir nampaknya sama. Umumnya kelompok cenderung menekan dan menginovasi hal yang berbatasan dengan wilayah yang sangat dilarang. Meskipun menguntungkan pemegang kekuasaan, namun mereka juga menghadapi kendala berupa biaya represi yang sangat mahal.52 hal tersebut kelihatannya Untuk menutup biaya represi yang sangat mahal biasanya pemegang kekuasaan harus mengalihkan beberapa sumber usaha lainnya yang dinilai menguntungkan. Pemegang kekuasaan akan berhasil mempertahankan kekuasaannya dengan cara mempertahankan bentuk aksi kolektif tertentu sejauh mereka dan pendukungnya menggunakan bentuk-bentuk tersebut. Para pendukung membantu dengan pelbagai rekayasa dalam mengorganisir kampanye, berbicara lewat pers dan 358
menghimbau publik lewat pernyataan yang menguntungkan mereka. Tilly menekankan pentingnya mobilisasi politik yang bisa membuat benih gerakan massa semakin besar dan bisa membuat suatu revolusi lebih berhasil. Untuk itu diperlukan faktor pemicu yang dimobilisasi untuk menggugah perhatian massa Kekerasan politik-agama dalam kerusuhan dipengaruhi secara bersamaan oleh tekanan struktur sosial yang menghimpit mereka dalam kehidupan sehari-hari akibat perlakuan yang tidak adil, tidak jujur, serta motivasi dan kepentingan pribadi yang bersangkutan. Akumulasi kemarahan dan rasa frustasi di tengah kehidupan sehari-hari, di samping emotional illiteracy (buta emosi) dan ketidakmampuan mengekspresikan emosi secara cerdas serta cara yang telah ditempuh ternyata tidak membuahkan hasil, telah dibelokkan menjadi kekerasan massa (deflected aggresion) terhadap sasaran-sasaran utama yang sudah ditentukan sebelumnya (precipitating factor). Kesadaran akan konflik terkait dengan seberapa parah tingkat penderitaan suatu komunitas dibanding kelompok Iainnya, ketegasan identitas kelompok (tingkat penderitaan, tingkat perbedaan kultural, dan intensitas konflik), derajat kohesi dan mobilisasi kelompok, serta kontrol represif oleh kelompok dominan. Perubahan demografi dalam bentuk yang alamiah, migrasi maupun konversi mengakibatkan radikalisasi agama dan persoalan pelapisan sosial yang berubah. Misalnya, radikalisasi suatu agama K yang menyebabkan Iaju pertumbuhan umat beragama K Iebih tinggi dibanding Iaju pertumbuhan umat beragama l yang merupakan mayoritas, menimbulkan upaya pembelaan diri dalam bentuk radikalisasi pula pada agama l, demikian 359
pula sebaliknya. Pemahaman bahwa Abangan dinilai musyrik atau kafir dan kemudian berlanjut dengan santrinisasi Abangan, dianulirnya Kong Hu Cu sebagai agama, serta mobilisasl Islam dalam politik pada rezim Orde Baru mengakibatkan terjadinya konversi agama. Kondisi ini ditafsirkan sebagai ancaman kristenisasi oleh pihak Islam dan ancaman islamisasi oleh pihak Kristen. Kegelisahan kristenisasi semakin besar ketika dunia Barat, yang oleh Islam dianalogikan Kristen memberikan santunan dalam pelbagai bidang kehidupan masyarakat Indonesia Berdirinya banyak Gereja dari pelbagai denominasi, yang sebenarnya intervensi negara yang mendorong merupakan akibat terpecahbelahnya umat beragama, menjadi alasan pembenar terjadinya untuk menghidupkan kembali Piagam Jakarta dalam pelbagai bentuk serta gencarnya organisasi Islam seperti Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) merambah pelbagai tentang sektor kehidupan, memperkuat dugaan Kristen islamisasi. Perasaan bahwa kelompok agamanya dipinggirkan oleh kelompok agama Iain juga dapat menimbulkan radikalisasi agama. kristenisasi. Sebaliknya, upaya juga menjadi persoalan dalam masyarakat majemuk. Komunitas suku M umumnya menganut agama I dan bermata pencaharian sebagai petani, komunitas suku C umumnya menganut agama K dan bermatapencaharian sebagai pedagang, sedangkan komunitas suku J umumnya menganut agama A dan menduduki jabatan administratif ini memungkinkan merebaknya persoalan pribadi yang sepele Duplikasi dalam pelapisan sosial pemerintahan. Duplikasi seperti 360
menjadi konflik antar agama atau suku. Agama semestinya tidak menimbulkan kekerasan. Namun fakta menunjukkan bahwa agama dapat menimbulkan kekerasan apabila berhubungan dengan faktor Iain, misal kepentingan kelompok/nasional atau penindasan politik. Agama dapat disalahgunakan dan disalaharahkan baik dari sisi eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, agama prophetis (nabi), seperti Islam dan Kristen, cenderung melakukan kekerasan segera setelah identitas mereka terancam. Dari sisi internal, agama prophetis cenderung melakukan kekerasan karena merasa yakin tindakannya berdasar kehendak Tuhan. Oleh karena itu pemahaman agama atau bagaimana agama diinterpretasi merupakan salah satu alasan yang mendasari kekerasan politik-agama. Politik-agama yang banyak terjadi di negara yang baru merdeka, yang berjuang untuk menentukan identitas nasionalnya dan adanya kelompok minoritas yang menegaskan hak-haknya, mengakibatkan agama memainkan peran yang Iebih besar.53 Lituania, Armenia dan Azeris adalah beberapa contoh di antaranya. Penguasa menganggap kekerasan, teror dan otoritas mutlak sebagai hak prerogatif yang tidak bisa dipisahkan dari kekuasaan. Agama telah dimanipulasi untuk kepentingan politik sebagai upaya untuk membebaskan dirinya dari kewajiban moral jika merasa eksistensinya terancam. Kekerasan telah dibingkai sebagai ekspresi keinginan untuk menetralisir dosa. "agama" Menurut teori kekerasan negara54, kekerasan merupakan akibat tak terelakkan dari modernisasi. Akumulasi kapital hanya dapat dilakukan lewat kekerasan. Kekerasan dapat dikurangi 361
tarafnya hanya lewat bimbingan penguasa pusat yang mau menjaga masyarakatnya dan menekan gangguan-gangguan dalam proses pembangunan. Tindakan kekerasan dinilai harus diterima oleh komunitas terbelakang sebagai jalan yang tepat menuju modernisasi, meskipun langkah tersebut menimbulkan kekerasan rendah, jangka pendek berupa upah yang meningkatnya kekurangan gizi dan kondisi pemercepat kemiskinan. 55 Kekerasan yang disebabkan oleh proses pembangunan sangat tergantung pada rezim tertentu. Rezim otoriter akan bentuk mempraktekkan pemerintahan yang demokratis untuk sementara saja hingga mereka berkembang lebih maju. Akan tetapi rezim totaliter akan melakukan lebih banyak kekerasan dan melakukannya terus-menerus. 56 kekerasan dan mengabaikan Konteks yang melatarbelakangi perusakan Gereja di Indonesia juga terletak pada upaya masyarakat untuk membangun akses terhadap negara, sebagai produk dari reproduksi kekerasan negara yang eksesif, dan belum adanya mekanisme penyelesaian konflik antar elit. 'untuk mempengaruhi kebijakan negara, karena nasibnya ditentukan negara. Seandainya akses konstitusional, legal, institusional dan terbuka tersedia, maka masyarakat akan menempuh mekanisme tersebut. Namun sistem politik Indonesia pada rezim Orde Baru tidak seperti itu. Akses konstitusional, legal, institusional dan terbuka nyaris tidak ada, oleh karena itu masyarakat berupaya cari akses tersebut walaupun inkonstitusional, ilegal, sporadik dan tertutup. Reformasi yang digulirkan mahasiswa Masyarakat butuh akses 362
ternyata hanya mengubah mekanisme yang tertutup -- hidden transcripts --57 menjadi terbuka, tetapi tetap sulit memproses lewat jalur konstitusional, legal, dan institusional. Jadi perusakan Gereja bukan berakar dari massa saja atau negara saja, tetapi ada proses dialogis antara negara dan massa. Negara adalah satu-satunya institusi yang secara sah memonopoli penggunaan kekuatan pemaksaan lewat aparatus negara, seperti militer, polisi dan peradilan. 58 Kekerasan dilegitimasi negara untuk mempertahankan kekuasaan. Seperti dinyatakan Arendt, kekerasan akan muncul bilamana kekuasaan sedang ada dalam bahaya, yang berarti bahwa meskipun kekerasan dapat menghancurkan kekuasaan, namun kekerasan tidak mampu menciptakan kekuasaan.59 Pada awalnya kekerasan tersebut langsung dilakukan oleh negara. Namun dengan merebaknya isu hak asasi manusia, maka negara (rezim Orde Baru) tidak cukup menggunakan aparatus negara sebagai pemaksa, tetapi juga melibatkan masyarakat. Benih kekerasan telah merebak di masyarakat lewat pengorganisasian kriminal, bukan organisasi kriminal. Negara telah menggerakkan masyarakat untuk melakukan kekerasan. Sistem politik demokrasi mengenal mekanisme penyelesaian konflik yang jelas lewat dukungan suara. Di Indonesia, mekanisme tersebut digunakan pada saat pemilihan umum. Namun sampai saat ini di Indonesia belum ada pelembagaan politik yang mampu mengelola konflik antar elit dan belum ada kriteria yang jelas tentang konflik elit. Salah satu akibat dari konflik antar elit adalah merebaknya kekerasan. Kekerasan akan semakin intens dan sulit dikelola 363
apabila pihak yang terlibat konflik mempolitisir ideologi dan atau agama. Massa yang terbius oleh politik-agama diyakinkan lewat janji-janji kembalinya dunia yang telah mereka hancurkan. Jika penentraman seperti itu telah mendapat dukungan, muncullah ekspresi kreativitas agama asli di antara orang yang disubordinasikan. 60 5. Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan sebagaimana dirumuskan di muka, maka metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif digunakan, karena metode ini memfokus pada analisis pemahaman dan pemaknaan. Metode penelitian kualitatif berupaya menelaah esensi, memberi makna pada kekerasan politik-agama di Situbondo . 5.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan langsung terjun ke kancah, untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan, melalui tiga tahap a. Penelaahan Teks Pada tahap ini dilakukan pembacaan yang cermat dan mendalam terhadap teks-teks budaya dalam bentuk dokumen, berita media massa, penyiaran agama, hasil penelitian, dll untuk memproduksi makna baru tentang hubungan antara konstruksi alasan yang mendasari tindakan perusakan Gereja dengan konteks sosial para pelaku kekerasan politik-agama. 364
Teks budaya dalam bentuk dokumen misalnya fotokopi selebaran tentang Saleh, berita acara yang dibuat Menko Polkam tentang rapat-rapat yang diselenggarakan sebelum 10 Oktober 1996, berita 25 media massa tentang peristiwa 10 Oktober 1996, dll. b. Observasi Partisipan untuk kegiatan mengumpulkan data yang diperlukan untuk memperoleh gambaran tentang situasi setempat atau social setting yang menjadi konteks kekerasan politik-agama. Social setting diperoleh melalui observasi partisipan yaitu melihat dan mendengar ceritera tentang kehidupan sosial di daerah penelitian dari versi atau penglihatan warga- warga setempat. Informasi yang diperoleh ditulis dalam field notes. Sebagian dari dilakukan c. Wawancara Mendalam Informasi tentang kekerasan politik-agama (fokus penelitian) diperoleh melalui wawancara mendalam. Wawancara mendalam dilaksanakan terhadap key informants dan informan-informan yang terpilih atas dasar dan menjelaskan tentang pengalaman kehidupan dirinya atau orang lain. Informan-informan ini dipilih tidak atas dasar asas representativeness dan adequacy dalam gayutannya dengan populasi, melainkan atas dasar pertimbangan kualitas keterandalan sang informan ini sebagai sumber yang sungguh informatif. Informan dipilih secara purposif (melalui theoretical keandalannya dalam menerangkan 365
sampling secara snowballing, extrem, deviance, dll)61 oleh peneliti, dengan mempertimbangkan kualitasnya sebagai sumber informasi yang sungguh informatif itu. Beberapa tokoh kunci yang diwawancara ialah KH Fawaid As'ad, H. Fathorrasyid, Sdr. Muniggi, Sdr. Saleh, Kiai Zaini, Lora Kholil, Keluarga Alm. Achmad Sidiq, Sdr. Andre, Rm. Evans, Pdt. Samuel Lie, dll. Untuk menumbuhkan rapports peneliti harus hidup dan membaur di lingkungan informan, walaupun cuma dalam tenggang waktu terbatas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara (bukan kuesioner), dan dalam hal ini pertanyaan-pertanyaan harus dikembangkan di lapangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa si peneliti merupakan "instrumen" penelitian. Subjektivitas peneliti sendiri akan dikontrol dengan cara mengadakan diskusi dalam peer group atau membandingkannya dengan hasil penelitian lainnya yang sejenis. Semua data yang dikumpulkan lewat wawancara mendalam ditulis dalam field notes. 5.2 Pengolahan Data dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan melalui analisis teks budaya dan narasi sejarah. Analisis teks budaya menggunakan dalil Derrida (1981), "Suatu teks bukanlah sebuah teks, kecuali ia bersembunyi dari pendatang pertama, dari tengokan pertama, hukum komposisi dan 366
aturan permainannya". 62 Apa yang ditulis sejauh ini telah merupakan gejala dari apa yang sejauh dibungkam. Diperlukan wacana tafsiriah. Setiap tafsir juga merupakan tafsir tersembunyi, setiap kata juga merupakan topeng. Teks yang menyembunyikan sebanyak yang diungkapkan, yang secara strategis memindahkan fokusnya. Salah satu fungsi utama pemberitaan bukanlah tetapi untuk menyembunyikannya, khususnya dari diri kita sendiri. Suatu subyek sering mengungkapkan suatu tafsir saat mengungkapkan tafsir lain, dengan demikian seseorang sering menyimpang dari fakta, ketika apa yang dipikirkan dan diungkapkan ternyata tidak sejalan. Maka suatu teks diletakkan dalam strata pengungkapan dan penyamaran, yang masing-masing memberikan indeks dan entri kepada yang tingkatan sering bertentangan dengan makna di tingkat yang lain. Konsep difference Derrida, yang dijelaskan dengan baik oleh Christopher Norris (1987), menunjukkan bahwa "makna tidak hadir di satu tempat secara tepat dalam bahasa, tetapi ia selalu mengacu pada semacam keselipan semantik yang mencegah suatu tanda untuk bertemu dengan dirinya sendiri dalam suatu momentum genggaman yang sempurna" 63 Jadi dekonstruksi bermaksud untuk menghindari "penyimpangan yang diplatonisasikan yang akan menyimpan interpretasi untuk suatu pencaharian akan makna dan kebenaran yang diungkapkan sendlrl".64 la berusaha mencari "titik-titik atau momen-momen kontradiksi diri jika suatu teks menimbulkan ketegangan antara retorika dan logika, antara ini pemikiran mengungkapkan lainnya. Makna dalam satu 367
apa yang dimaksudkan untuk diungkapkan dan apa yang dipaksa untuk bermakna".65 Aspek-aspek suatu teks biasanya menekankan pada hukum komposisi dan aturan permainan yang tidak terungkapkan. Akibatnya suatu teks itu sendiri akan menelusuri tatabahasa dan paradigma yang menjadi acuannya, yang di dalamnya terjadi banyak inkonsistensi. Tentu saja ada suatu ukuran kebenaran umum yang adil untuk suatu bacaan yang berlandaskan kepalsuan, namun interpretasl seperti Ini, justru menghilangkan masalah dari menguraikannya. Analisis narasi sejarah atas kekerasan politik-agama, sebagai bagian sejarah kelam atau lembaran hitam bangsa Indonesia yang ditandai oleh terjadinya peristiwa yang tidak diharapkan dan kesimpulan yang tidak bisa ditafsirkan (siapa yang menjadi dalang, mengapa terjadi kerusuhan, mengapa Gereja yang menjadi sasaran, bagaimana peran militer dan seterusnya) kemudian dibaca secara retrospektif untuk memahami terjadinya peristiwa tersebut dengan penghapusan apa yang tidak diketahui, dengan penuturan narasi, dengan pengendapan telah ditanamkan sebelumnya. interpretasi yang Sifat terbuka pada pengalaman hidup narasi sejarah direpresentasikan, disejajarkan pada daerah tekstual oleh dua tahap pembacaan, yang satu bersifat heuristik yang Iain bersifat retroaktif. Selama tahapan heuristik, pemahaman dan ekspektasi seorang pembaca dipandu oleh keterbukaan sintagmatis teks, misalnya, bagaimana suatu diungkapkan.66 Dalam alur secara ini seseorang tetap belum pembacaan tahap pertama perlahan-lahan 368
menyadari bagaimana persepsinya akan berubah atau bahkan dikuasai oleh perkembangan yang akan muncul kemudian dalam narasi. Dalam tahapan retroaktif, sekali seorang pembaca telah mengakhiri narasi dan sadar akan perkembangan baru tersebut, maka ia kemudian mengingat apa yang baru saja ia baca dan mengubah pemahaman tentangnya dari sudut pandang apa yang ia tandai sekarang, kemudian meninjaunya kembali, merevisi, membandingkan ulang, mengkontekstualisasikan kembali semua bagian teks dari sudut pandang masing-masing bagian dan dari sudut pandang keseluruhan bagian.67 Sebagaimana suatu peristiwa kehidupan mempengaruhi peristiwa-peristiwa yang mendahului dan menyusulnya, korelasi masing-masing kalimat intensional (dengan sengaja) membuka satu wawasan tertentu: yang dimodifikasi, jika tidak sepenuhnya diubah, oleh kalimat-kalimat berikutnya" Revisi kalimat- kalimat tersebut kemudian, disusun sebagai rangkaian sintagmatis yang dibaca mundur melalui perkembangan- perkembangan terus-menerus memberi kontribusi keterangan respektif, retroaktif pada diskursus yang mendahuluinya.68 Kesenjangan yang timbul oleh pengsejajaran bacaan heuristik dan retroaktif, kemudian dipadukan dalam makna baru lewat negotiate meaning. baru yang 6. Rancangan Riset Pada penelitian kualitatif biasanya pengumpulan data, analisis data dan penulisan laporan dilaksanakan secara berbarengan. Walaupun demikian penelitian ini dapat 369
dipilah menjadi empat tahap yaitu a. tahap persiapan, berupa penyempurnaan proposal penelitian dan studi kepustakaan yang bertalian dengan kekerasan politik-agama b. tahap pengumpulan data, yang terdiri atas b.1. statistik Situbondo tahun 1980 1996 untuk melihat laju pertumbuhan penduduk, laju pertumbuhan umat beragama, laju pertumbuhan tempat ibadah, indeks heterogenitas agama, hasil Pemilu, dsb, b.2. pembacaan teks budaya berupa kliping, buku, dan hasil penelitian tentang peristiwa Situbondo; b.3. wawancara mendalam dengan key informant bertalian dengan konstruksi alasan yang mendasari, konteks yang melatarbelakangi, serta mobilitasi massa dalam ikhwal kekerasan politik-agama di Situbondo c. tahap analisis data yang sebenarnya telah langsung dilaksanakan sebagian pada tahap pengumpulan data, namun perlu pemikiran lagi dalam menganalisis pemaknaan. Pada tahap ini peneliti masih sering ke lokasi penelitian untuk melengkapi data yang kurang atau studi kepustakaan untuk mencari teori yang relevan. lebih cermat d. tahap penulisan laporan, termasuk konfirmasi informan tentang hasil peneliti 370
Catatan Referensi: 1 Forum Komunikasi Kristiani Indonesia, Aktualita, April 2000, hal 1 2 Forum Komunikasi Kristiani Indonesia secara tekun mencatat setiap kejadian perusakan Gereja di Indonesia. Data perusakan Gereja tahun 1945-1995 sejumlah 241 diketahui Gereja propinsinya saja (kabupaten/ kotamadia tidak jelas); waktu kejadian pertahun tidak jelas, hanya disebut kurun waktu sepuluh tahun-an; Gereja yang dirusak tidak dicatat namanya sehingga tidak jelas denominasinya. tidak lengkap, karena hanya 3 Paul Tahalele & Thomas Santoso, Beginikah Kemerdekaan Kita?, Surabaya, FKKS-FKKI, 1997; Iihat juga FKKI, Aktualita, April 2000. 4 Kekerasan simbolik merupakan bentuk kekerasan yang halus dan tak tampak yang menyembunyikan di baliknya pemaksaan dominasi. Lihat Pierre Bourdieu, Language and Symbolic Power, London-Newbury Park - New Delhi, Sage Publications, 1991, hal. 51-52; Iihat juga Yasraf Amir Piliang, Hegemoni, Kekerasan Simbolik dan Media. Sebuah Analisis Tentang Ideologi Media, makalah seminar Lembaga Studi Perubahan Sosial, Surabaya, 2000, hal. 5. 5 Yang tergolong Pentakosta dalam penelitian ini adalah Gereja yang tergabung dalam Dewan Pentakosta Indonesia (DPI) atau menyebut dirinya Pentakosta, 371
misalnya Gereja Pentakosta Pusat Surabaya (GPPS) walaupun menjadi anggota PCI, namun tetap menyebut dirinya Pentakosta, dimasukkan dalam denominasi Pentakosta. 6 Abdurrahman Wahid, Surya, 14 Oktober 1996 dan Tarmizi Taher, Kompas, 16 Oktober 199 7 Peter L. Berger & Thomas Luckmann, Tafsir Sosial atas Kenyataan. Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan, Jakarta, LP3ES, 1990. 8 Hent De Vries and Samuel Weber (Ed), Violence, Identity, and SelfDetermination Stanford, Stanford University Press, 1997, hal. 13 9 Peter L. Berger, Langit Suci. Agama Sebagai Realitas Sosial, Jakarta LP3ES, 1991, hal. 3-35 10 Ibid., hal. 125-150. 11 Ibid., hal. 182-207. 12 Seperti dinyatakan Le Bon dan Ted Robert Gurr. 13 Seperti dinyatakan Takashi Siraishi, Saya Siraishi, Aiko Kurasawa dan James T. Siegel. 14 Mary Kaldor, 1999, "The New Nationalism in Europe", dalam Manfred B. Steger and Nancy S. Lind, op.cit., hal. 201-209 15 Yael Tamir, 1999, "Pro Patria Mori! Death and the State", dalam Manfred B. Steger and Nancy S. Lind, ibid., hal. 210-220. 16 Arjun Appadurai, "Patriotism and Its Futures", dalam Manfred B. Steger and Nancy S. Lind, ibid., hal. 221-234. 17 Akbar S. Ahmed, "Ethnic Cleansing: A Metaphor for Our 372
Time?" dalam Manfred B. Steger and Nancy S Lind, ibid., hal. 235-250 18 Peter Janke (Ed), Ethnic and Religious Conflicts. Europe and Asia, Aldershot, Dartmouth,1994, hal. viii. 19 Ibid. 20 Ibid. 21 Ibid. 22 Mohtar Mas'oed, Perilaku Kekerasan kolektif: Kondisi dan Pemicu, Yogyakarta, PPPPK CJGM dan Depag RI, 1998 23 Sarlito Wirawan Sarwono, Laporan Penelitian Kerukunan Antar Umat Beragama, Jakarta,1997 24 Spectacle Divine Psychosexuality, & Radical Christianity in The Argentine "Dirty War", Colorado, Westview Press, 1992 hal. ix. Frank Graziano, Violence. 25 Ibid. 26 Jennifer Turpin and Lester R. Kurtz, The Web of Violence. From Interpersonal to Global, Urbana and Chicago, University of Illinois Press, 1997, hal. 3; lihat juga James Gilligan, Violence. Reflections on a National Epidemic, New York, Vintage Books, 1996 27 Jack D. Douglas and Frances Chaput Waksler, The Sociology of Deviance. An Introduction, Boston, Little Brown And Company, 1982 hal. 235 28 Ted Robert Gurr, Why Men Rebel, Princeton, Princeton University Press, 1970, hal. 22 29 Louise A. Tilly & Charles Tilly (Ed), Class Conflict And Collective Action, London, Sage Publications, 1981, 373
hal. 17-22 30 l. Marsana Windhu, Kekuasaan & Kekerasan Menurut Johan Galtung, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 1992, hal. 64. 31 Frank Graziano, op.cit., hal. ix. 32 Hent De Vries and Samuel Weber (Ed), op.cit., hal. 1-2. 33 James K. Smith, Determined Violence: "Derrida's Structural Religion' The Journal of Religion, Volume 78, Number 1, Januari 1998, hal. 197. 34 Ibid., hal. 198. 35 Robert W. Hefner, "Islamizing Java ? Religion and Politics in Rural East Java", Journal of Asian Studies 46, 1987, hal. 533-554, lihat juga "Pasar dan Keadilan Bagi Muslim Indonesia", Budaya Pasar. Masyarakat dan Moralitas dalam Kapitalisme Asia Baru, Jakarta, LP3ES, 2000, hal. 327-328. 36 James T. Siegel, "Early Thoughts on the Violence of May 13 and 14 1998 in Jakarta" SEAP Indonesia, number 66, Cornel University, 1999 37 Anthony Giddens, The Nation-State and Violence, Berkeley and Los Angeles, University of California Press, 1985, hal. 294-341; lihat juga Jennifer Turpin and Lester R. Kurtz, op.cit., hal. 12-13 38 Jennifer Turpin and Lester R. Kurtz, ibid., hal. 2 39 Malcolm Waters, Modern Sociological Theory, London, Sage Publications, 1994, hal.35. 40 Ibid. 41 Ibid. 42 Peter L. Berger & Thomas Luckmann, Op. Cit., hal. Xx 374
43 Hent De Vries and Samuel Weber, Op. Cit., hal. 1-12 44 Ibid. 45 Ibid. 46 P. Lim Pui Huen, James H. Morrison, Kwa Chong Guan (Ed), Sejarah Lisan Di Asia Tenggara.Teori Dan Metode, Jakarta, LP3ES, 2000, hal. 24 47 Ibid., hal. xvii. 48 Ibid., hal 31-32 49 Ted Robert Gurr, op.cit., hal. 22 50 Ibid., hal 37. 51 Ibid., hal 27 52 Louise A. Tilly & Charles Tilly, op.cit., hal. 22 53 Peter Janke (Ed), op. cit., hal. viii. 54 Pandangan Weberian yang menganggap negara sebagai arena netral bagi kelompok kelompok masyarakat (society- centered) telah berkembang menjadi negara dianggap sebagai aktor (state-centered). Pandangan statecentered atau institutionalism approach ini dikembangkan oleh Theda Skocpol, Richard Robison, dkk. Perbedaannya dengan Marxian terletak pada cara melihat masyarakat. Weberian (casuquo state-centered) melihat masyarakat secara horisontal, sedangkan Marxian melihat masyarakat secara vertikal atau klas. 55 Jennifer Turpin and Lester R. Kurtz, op.cit., hal. 6. 56 Ibid. 57 James C. Scott, Domination and the Arts of Resistance. Hidden Transcripts, New Haven and, Yale University Press, 1990. 58 Anthony Giddens, op.cit., hal. 20. 375
59 Manfred B. Steger & Nancy S Lind, Violence and Its alternatives: An Interdisciplinary Reader, New York, St. Martin's Press, 1999, hal. xv. 60 Bryan R. Wilson, Magic and The Millenium. A Sociological Study of Religious Movements of Protest Among Tribal and Third-World Peoples, New York, Harper & Row, Publishers, 1973, hal. 5 61 Michael Quinn Patton, Qualitative Evaluation And Research Methods, Sage Publications, 1990. 62 Frank Graziano, op.cit., hal. 5-6 63 Ibid., hal. 6. 64 Ibid. 65 Ibid. 66 Ibid., hal. 4. 67 Ibid. 68 Ibid 376
Riwayat Hidup Thomas Santoso, lahir di Bandung, 6 September 1959. Lulus dari Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya, tahun 1984. Pada tahun 1994 lulus Cum Laude dari Program Magister Ilmu-Ilmu Sosial pada Program Pascasarjana Universitas Airlangga. Terpilih sebagai wisudawan terbaik Universitas Airlangga tahun 1994. Lulus Doktor Ilmu Sosial pada Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga tahun 2002. Saat ini menjadi dosen (Guru Besar) pada Fakultas Bisnis dan Ekonomi Universitas Kristen Petra. Beberapa buku yang pernah ditulis, antara lain, Ilmu Budaya Besar (Penerbit UK Petra, 1985); Ilmu Sosial Dasar (Penerbit UK Petra, 1985); Beginikah Kemerdekaan Kita? (bersama Dr.med. Paul Tahalele, DSB/T., Penerbit FKKS- FKKI, 1997); The Church and Human Rights in Indonesia (bersama Dr.med. Paul Tahalele, DSB/T., SCCF-ICCF, 1997); Ilmu Budaya Dasar (bersama Dr. L. Dyson, M.A, Panggilan Dan Penerbit Tanggungjawab Menghadapi Masa Depan Bersama (Anggota Tim Penyusun Buku Putih PGI, 1997); Jangan Menjual Kebenaran (bersama Dr.med. Paul Tahalele, DSB/T., Penerbit FKKI, 1998); Sosiologi dan Politik (Penerbit UK Petra, 1998); Supplement The Church and Human Rights in Indonesia (bersama Dr.med. Paul Indonesia Di Tahalele, DSB/T., SCCF-ICCF, 2001); Persimpangan Kekuasaan. Dominasi Kekerasan Atas Dialog Publik. (Editor bersama Dr.med. Paul Tahalele, Citra Media, 1997); 377
DSB/T. dan Drs. Frans Parera, The Go-East Institute, 2001); Etnometodologi dan Beberapa Kasus Penelitian Sosial (dalam Burhan Bungin (Ed), Metode Penelitian Kualitatif, Rajawali Pers, 2001); Teori-Teori Kekerasan (Penerbit Ghalia, 2002); Kekerasan Agama Tanpa Agama (Penerbit Pustaka Utan Kayu, 2002); Orang Madura dan Orang Peranakan Tionghoa (Penerbit Bandol Lutfansah Mediatama, 2002); (Penerbit Lutfansah Mediatama, 2002); Mobilisasi Massa (Penerbit Lutfansah Mediatama, 2003); Peristiwa Sepuluh- Sepuluh 2003); : Bunga Rampai Kehidupan Kebebasan Beragama Berbangsa (Pusat Studi Etika dan Sosio Religiositas UK Petra, 2015). Meneropong Kekerasan Politik Agama di Indonesia (Pustaka Saga, 2016), Konflik & Perdamaian (Pustaka Saga, 2019), Memahami Modal Sosial (Pustaka Saga, 2020), Virtual Capital (Putaka Saga, 2021), Pasang Surut Nasionalisme,(Pustaka Saga, 2021), Political-Religious Violence In Indonesia (Pustaka Saga, 2021), Dekonstruksi Kekerasan Politik dan Kriminalitas, dalam D o d d y ( E d i t o r ) , Merajut Pemikiran S u m b o d o S i n g g i h Sosiologi Kontemporer Dari Tahun 1976-2021, Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, 2021. Juragan dan (Penerbit Lutfansah Mediatama, 378 |
PENGARUH FILSAFAT TERHADAP HETERODOKSI TEOLOGI ISLAM Iswahyudi Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Ponorogo email: Abstract: This article elaborates philosophy that runs into Islamic theology. Islamic theology could not be separated from all outer side. Those were not derived from revelation. Theological orthodoxy argued that each argument of divinity was taken from the revelation. They also consider that others were fault. Then those were categorized into heterodox. Heterodox was killed cruelly for instance al-Ḥallāj, Suhrawardi, Siti Jenar. This acrticle describes critical approach and the data were analyzed through philosophical analysis. The article concludes that mostly, theological heterodoxy was inspired by philosophy such Plato, Aristotle and Plotinus. These philosophers delivered some convincing and satisfying arguments about God. Philosophy that characteristically has radical, comprehensive, systematic, independent and speculative delivering the basic insights of orthodox. Philosophy had given theological heterodoxy basis in some aspects such God is impersonal, non- spatial relation between God and creatures, and incretions view of the universe. Finally, this article assumes that heterodox point of view is useful to establish the principle of dissensus truth (mostly disagreement) in the plural-paced life. ةديقعلا ىلع رثؤي يذلا يفسلفلا ريكفتلا ىف ةلاقملا هذه ثحبت :صخلملا عيمج نع اهلصف نكمي لا ةركفلا ةجيتنك ةيملاسلإا ةديقعلا .ةيملاسلإا ةينيد ةقرف .يحولا نم اهرداصم عيمج دمتسي لا ةيجراخلا تارثؤملا يتلا ةركفلا نأ ىلع رظنت ةيهوللأا يحولا ىلع هتجح دنتست ةيسكذوثرأ ةقرفلا نأ رظنلا ىلإ يدؤي اذهو .ةئطاخ ىرخلأا رداصملا نم جرخت .ةفرحنم يهو ةعدتبم ةعومجم ربتعت )سكودوريتيه( ىرخأ ةيهوللأا امك اذهو ،لتقلاب ةيسكودوريتيه ةقرف ىلع ةيسكذوثرأ ةينيد ةقرف تمكحو يفصولا جهنملا للاخ نم .رانج يتسو يدروارهشو جلاحلا ىلع عقو
2 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 ةقرف نم ةديدعلا تاركفلا نأ ىلإ بتاكلا صلخي ،يفسلفلا ليلحتلاو يدقنلا دقو .نيطولفأو وطسرأو نوطلافأ ةفسلف نم رثؤت ةيتوهلا ةيسكودوريتيه نمو ،يحاونلا ضعب يف ةيتوهلا ةيسكودوريتيه ساسأ ةفسلفلا تطعأ ريغ قلخلاو الله نيب ةقلاعلا تناكو ،يصخش وه الله نأ مهيأر ضعب أدبم خيسرتل ديفم يأرلا اذهو .نوكلا ىف تاعادبلإا ريغ ةرظنلاو ،ةيناكملا .ةددعتم ةايح يف ةيبلغلأا قفاوت لا يتلا ةقيقحلا Abstrak: Artikel ini akan mengelaborasi pemikiran filsafat yang masuk ke dalam teologi Islam. Sebagai hasil pemikiran, teologi Islam tidak bisa dilepaskan dari pengaruh luar yang tidak semuanya murni bersumber dari wahyu. Kelompok ortodoksi teologis, sebagai kelompok yang menganggap setiap argumen ketuhanan diambil dari wahyu, menganggap pemikiran dari sumber lain dianggap sebagai kesalahan. Para pengusung argumen ketuhanan lain tersebut kemudian dianggap sebagai kelompok heterodoks, yaitu kelompok yang menyimpang. Dengan kejam, kelompok ortodoks menghukum kelompok heterodoks dengan pembunuhan, al-Ḥallāj, Suhrawardi, Siti Jenar adalah beberapa kasus yang bisa diberikan. Melalui pendekatan diskriptif kritis dan analisis filosofis, penulis berkesimpulan bahwa heterodoksi teologis banyak diinspirasi oleh filsafat, baik dari Plato, Aristoteles maupun Plotinus. Para filsuf ini memberi argumen yang meyakinkan dan memuaskan akal pikiran tentang Tuhan. Filsafat yang memiliki watak radikal, menyeluruh, sistematis, bebas dan spekulatif mempertanyakan pandangan-pandangan dasar ortodoksi. Filsafat telah memberi basis heterodoksi teologis dalam beberapa hal, yaitu pandangan bahwa Tuhan bersifat impersonal, relasi non spasial antara Tuhan dengan makhluk dan pandangan non kreasi semesta. Akhirnya, artikel ini menyimpulkan bahwa heterodoks ini berguna untuk membangun prinsip kebenaran disensus (kebenaran yang tidak harus disepakati oleh mayoritas) dalam kehidupan yang serba plural. Keywords: Tuhan Impersonal, Teologi Negatif, Relasi Pelimpahan, Non Kreasi Semesta PENDAHULUAN Islam sebagai ajaran telah menghadirkan berbagai pertentangan pemikiran tentangnya. Ibrahim tidak bersifat monolitik. Islam
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat Moosa dan Aziz al-Azmeh menyebut pertentangan tersebut dengan there ara many "islams" with a small "i" )ada banyak Islam dengan huruf "i" kecil(.1 Pertentangan pemikiran tidak saja bersifat dinamis, namun acapkali berwatak destruktif dalam bentuk pemusyrikan, pemurtadan dan takfīr )pengkafiran(. Menurut Komaruddin Hidayat, pertentangan tersebut dapat dimaklumi. Islam baginya adalah ibarat dentuman besar dengan efek ledakan yang luas.2 Ibarat nuklir, pecahan Islam tidak hanya menyebar dalam berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, budaya, politik dan lain-lain, tetapi juga pada sendi-sendi paling dasar umat Islam, yaitu teologi, fiqh dan tasawuf. Tradisi heretik )bid'ah(, kafir, musyrik dan lain-lain adalah efek dari dentuman besar tersebut. Dari sinilah muncul tradisi ortodoksi dan heterodoksi. Ortodoksi dalam sebuah ajaran agama ditafsirkan sebagai "ajaran yang benar", "ajaran yang lama" dan "ajaran yang kuno".3 Dalam pertentangan tersebut, "ajaran yang benar" sering diklaim merujuk pada kelompok mayoritas atau kelompok penguasa. Akhirnya, ortodoksi sering ditujukan untuk sebuah aliran yang menjadi anutan mayoritas atau ajaran yang diikuti oleh penguasa. Sebaliknya, kelompok yang berseberangan dengan kelompok ortodoks disebut sebagai pengikut heteredoksi. Heterodoksi diterjemahkan sebagai aliran yang menyimpang dari kepercayaan resmi.4 Heterodoksi, dalam banyak kasus, sebenarnya merupakan perlawanan atau kritik atas kemapanan )status quo( pemahaman agama yang terjadi di masyarakat. Di pihak lain, heterodoksi bisa juga disebabkan oleh sikap oposisi terhadap pemahaman yang mapan )mainstream( dan dianut oleh penguasa politik. Al-Ḥallāj, Suhrawardi, dan Siti Jenar misalnya adalah beberapa contoh.5 Mereka 1Zaprulkhan, pengantar dalam Merenda Wajah Islam Humanis )Yogyakarta: Idea Press, 2014(, vi. Islam dengan "I" besar adalah Islam sebagai doktrin seperti kewajiban shalat, puasa dan lain-lain, sementara Islam dengan "i" kecil adalah pemikiran umat Islam tentang "I" besar tersebut seperti tata cara shalat dan lain-lain. 2Komaruddin Hidayat menyebutnya dengan sentrifugal. Lihat Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama )Jakarta: Paramadina, 1996(, 15. 3Wikipedia, n.d., Id.wikipedia.org/wiki/Ortodoks. 4KBBI, n.d., Kbbi.web.id/heterodoks. 5Al-Ḥallāj ikut terlibat dalam gerakan reformasi politik di Bagdad yang dipimpin oleh Ibn al-Mu'tazz, pengikut setia Sunni-Hanafi. Reformasi ini tidak berhasil dan al- Ḥallāj tertangkap. Ortodoksi keagamaan saat itu di bawah kekuasaan madzhab Zahiri. Siti Jenar pun demikian, ia menyebarkan paham yang dituduh menyamai Hindu-Budha Majapahit dan dituduh membuat kegaduhan di masyarakat. Siti Jenar dan para muridnya 3
4 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 dianggap sesat, membahayakan dan merusak nalar keagamaan masyarakat umum. Adakah nalar epistemologis yang memengaruhi terhadap pemikiran dan tindakan heterodoksi tersebut? Mengikuti logika bahwa "tidak ada tindakan kritis, tanpa pemikiran kritis", agaknya mustahil untuk mengatakan bahwa heterodoksi sepi dari nalar kritis filosofis yang berada di baliknya. Tulisan ini akan mencari nalar kritis tersebut yang akhirnya bersemayam dalam pemikiran Islam. Namun, tulisan ini tidak hendak mengelaborasi nalar kritis filosofis tersebut dalam semua aspeknya. Tulisan ini akan menfokuskan pada aspek teologi sebagai kajian yang paling banyak menghadirkan klaim-klaim sarkastis seperti kafir dan musyrik, suatu klaim yang memberi energi dahsyat pada penuduh untuk mengalirkan darah para tertuduh. Kajian tentang heterodoksi filosofis dalam wilayah teologi ini penting karena dapat menjawab klaim-klaim sarkastis tersebut sekaligus dapat menempatkan heterodoksi teologi pada posisi yang semestinya. Di samping dapat menghadirkan pola berteologi yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis dari akal, heterodoksi teologi dapat menjadi sebuah alternatif teologi yang lebih toleran dan menghargai sistem teologi orang lain dalam kehidupan yang plural ini, bahkan, meminjam Juhari, bisa digunakan sebagai kekuatan revolusioner untuk membebaskan "rakyat" baik secara kultural maupun politik.6 Untuk tujuan ini, pendekatan diskriptif kritis dan analisis filosofis akan digunakan sebagai alat bantu untuk mencari jawab atas pertanyaan-pertanyaan di atas. NALAR FILSAFAT DAN ORTODOKSI TEOLOGI Filsafat berasal dari dua suku kata bahasa Yunani, yaitu philo dan shopia. Philo memiliki makna "cinta" dan shopos berarti "kebijaksanaan."7 Filsafat oleh karena itu memiliki arti "cinta beroposisi terhadap pemerintahan kerajaan Demak. Lihat Muhammad Zaairul Haq, Al- Ḥallāj: Kisah Perjuangan Total Menuju Tuhan )Bantul: Kreasi Wacana, 2010(, 28; Mohammad Sobari, "Kewibawaan 'Subversif' Syekh Siti Jenar," in kata pengantar Syekh Siti Jenar: Pergumulan Islam-Jawa, ed. Abdul Munir Mulkhan )Yogyakarta: Bentang, 2002(, vii. 6Imam Bonjol Jauhari, "Agama Sebagai Kesadaran Ideologis: Refleksi Perubahan Sosial 'Ali Syari'ati," Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 16, no. 1 )Mei 2016(: 9. 7Loren Bagus, "Kamus Filsafat" )Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002(, 242.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat kebijaksanaan". Makna ini mengandung makna aktif bukan pasif. Bagi Harun Hadiwijono, seorang filsuf )pecinta kebijaksanaan( adalah orang yang sedang mencari kebijaksanaan.8 Filsuf hanyalah pencari kebijaksanaan dengan penuh cinta. Sebagai pencari kebijaksanaan, filsafat memiliki beberapa nalar yang bagi kelompok mapan dianggap subversif dan merongrong kewibawaan mayoritas. Beberapa karakter nalar filsafat tersebut di antaranya adalah radikal, menyeluruh, bebas, spekulatif dan sistematis.9 Pertama, nalar radikal filsafat diawali oleh bentuk kecurigaan yang mendalam atas segala sesuatu. Kecurigaan tersebut muncul sebagai turunan dari kajian utama filsafat, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. Kedua, filsafat memiliki watak menyeluruh. Filsafat mencari keterkaitan antara satu aspek dengan aspek lain untuk dilihat relasi simbiotiknya dalam pencarian kebenaran. Ketiga, filsafat di sisi lain berwatak bebas. Maksudnya, filsafat tidak bisa ditekan atau dideterminasi oleh sesuatu yang lain. Filsafat juga bebas dari kepentingan dan hasrat-hasrat lain di luar tujuan filsafat. Kebebasan filsafat adalah "bebas dari" dan "bebas untuk". Maksudnya, bebas dari tekanan dan hasrat di luar filsafat dan bebas untuk berekspresi dalam menemukan kebenaran. Keempat, filsafat di sisi lain bersifat spekulatif. Filsafat menduga-duga jawaban hakikat. Akibat dari kerja spekulatif, filsafat menghasilkan kebenaran yang relatif. Kelima, filsafat memiliki watak sistematis yang beroperasi berdasarkan logika dan aturan-aturan tertentu yang dilakukan secara kesadaran dan tanggungjawab. Filsafat menghindari loncatan, kekacauan dan kontradiksi.10 Berbagai watak filsafat seperti itu mendorong banyak ulama mengharamkan filsafat. Ahmad bin Hambal misalnya, sebagaimana 8Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat 1 )Yogyakarta: Kanisius, 2005(, 7. 9Lihat penjelasan mengenai nalar filsafat ini dalam buku-buku seperti Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer )Jakarta: Sinar Harapan, 1985(, 20-22; Jono and Cecep Sumarna, Melacak Jejak Filsafat )Bandung: Sangga Buana Bandung, 2006(, 23-29; Tim Reviewer MKD 2014 UIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Filsafat )Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014(, 13-15; Suparlan Suhartono, Dasar-Dasar Filsafat )Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2004(, 55-63; Iswahyudi, Pengantar Filsafat Islam )Ponorogo: STAIN Po. Press, 2011(, 9-12. 10Suhartono, Dasar-Dasar Filsafat, 63-64. Di antara hukum-hukum berpikir filsafat untuk menghindari kontradiksi adalah hukum identitas, hukum kontradiksi dan hukum penyisihan jalan tengah. Lihat Wagiman, Pengantar Studi Logika: Mempelajari, Memahami dan Mempraktekkannya )Yogyakarta: Pustaka Book Publishe, 2009(, 52-54. 5
6 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 dikutip A. Hanafi, mengatakan "Ahli ilmu kalam atau teologi, tidak bahagia selamanya. Ulama kalam atau teologi adalah orang-orang zindiq".11 Ilmu kalam atau teologi yang ditentang oleh sebagian ulama tersebut adalah ilmu kalam atau teologi yang telah dimasuki logika filsafat. Akhirnya, ada dua kategori teologi yang diketahui, yaitu teologi yang murni tanpa infiltarasi gagasan dari filsafat )ortodoks( dan teologi yang telah terinfiltrasi filsafat )heterodoks(. Teologi tanpa infiltrasi itulah yang diusung oleh ulama semacam Aḥmad bin Ḥambal dan Ibn Ṣalāḥ. Secara ekstrim, Ibn Ṣalāḥ menolak filsafat dengan mengatakan. "Filsafat adalah pokok kebodohan dan penyelewengan bahkan kebingungan dan kesesatan. Siapa yang berfilsafat, maka butalah hatinya dari kebaikan-kebaikan syari'ah yang suci, yang dikuatkan dengan dalil-dalil yang lahir dan bukti-bukti yang jelas. Barangsiapa yang mempelajarinya, maka ia berteman kehinaan, tertutup dari kebenaran dan terbujuk oleh setan. Apakah ada ilmu yang lebih hina daripada ilmu yang membutakan orang yang memilikinya dan menggelapkan hatinya dari sinar kenabian nabi kita?"12 Dalam ranah filsafat, teologi dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu teologi wahyu dan teologi naturalis. Teologi wahyu merupakan kajian tentang Tuhan dengan argumen dasar bersumber dari berita kitab suci atau wahyu. Teologi wahyu bersifat dari atas ke bawah )bottom up(. Sementara teologi naturalis bersifat dari bawah ke atas )top down(. Teologi naturalis menemukan Tuhan akibat olah pikiran manusia tentang semesta hingga eksistensi Tuhan itu sendiri. Teologi seperti ini banyak diikuti oleh para filsuf Muslim semisal Alfārabī dan Ibn Sīnā serta sufi falsafi seperti Ibn 'Arabī dan Suhrawardī. Teologi naturalis inilah yang memiliki hubungan intim dengan filsafat. Gagasan-gagasannya masuk dalam wilayah metafisika yang mencakup teologi.13 Penganut teologi wahyu kemudian dikenal sebagi pembela ortodoksi teologi. 11A. Hanafi, Pengantar Teologi Islam )Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1995(, 44. 12Abu Ahmadi, Filsafat Islam )Semarang: Toha Putra, 1982(, 36. 13Christian Wolf )1679-1754( membagi metafisika dalam dua katagori, yaitu metafisika generalis dan metafisika spesialis. Metafisika generalis adalah metafisika untuk mencari hakikat yang diberangkatkan dari sesuatu yanga bersifat inderawi. Metafisika generalis populer dengan nama ontologi. Sedangkan metafisika spesialis adalah sebaliknya, mencari hakikat dari yang non inderawi. Metafisika spesialis memiliki tiga wilayah yaitu kosmologi, psikologi dan teologi. Lihat Doni Gahral Adian, Matinya Metafisika Barat )Jakarta: Komunitas Bambu, 2001(, ix.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat Secara umum, ortodoksi teologi dapat ditandai dengan beberapa hal, yaitu pandangan tentang Tuhan yang personal, relasi Tuhan dengan makhluk yang spasial dan pandangan kreasi semesta. 1. Tuhan yang Personal Teologi ortodoks mempersepsi Tuhan dalam ragam personifikasi. Personifikasi tersebut dalam bentuk seperti nama dan sifat-sifat kesempurnaan. Dalam posisi ini, Tuhan digambarkan sebagai sosok personal sebagaimana manusia yang membutuhkan atribut-atribut. Atribut-atribut ini diperoleh dari penyebutan diri-Nya sendiri dalam al-Qur'an baik berupa nama-nama yang bagus )asma' al-ḥusnā( maupun sifat-sifat wajib, mustahil dan jāiz )kebolehan Tuhan( yang diadopsi dari kitab suci. Al-Ash'arī adalah salah satu tokoh yang mempersonifikasi Tuhan dalam bentuk sifat walau sifat tersebut berbeda dengan sifat makhluk. Menurutnya, Tuhan mengetahui dengan 'ilm, berkuasa dengan qudrah, hidup dengan ḥayāh, dan lain-lain. Baginya, sifat mengikuti hakikat )Dhāt(. Sifat hanyalah tambahan atas hakikat Tuhan. Al-Ash'arī membuat hubungan yang rumit antara hakikat )Dhāt( dan sifat ini. Ia menyebutnya dengan lā hiya huwa wa lā ghairuhu )sifat bukan dhāt dan bukan pula selain dhāt(. Mungkin al-Ash'arī ingin mengatakan bahwa Tuhan memiliki sifat yang adanya azālī, tetapi eksistensi sifat tersebut tergantung pada dhāt, namun keberadaan sifat sangat melekat pada dhāt.14 Bagi al-Ash'arī, sifat-sifat tersebut dikenali dari tindakan-tindakan-Nya seperti Maha Mengetahui, Maha Berkuasa, Maha Berkehendak dan lain-lain.15 Al- Sanūsī di pihak lain telah memperjelas sifat Tuhan yang diberikan al-Ash'arī. Bagi al-Sanūsī, sifat Tuhan terdiri dari tiga, yaitu sifat wājib, sifat mustaḥīl dan sifat jāiz. Sifat wājib berjumlah 20 )6 sifat nafsiyah; 7 sifat ma'ānī dan 7 sifat ma'nawiyah(, sedangkan sifat mustaḥīl berjumlah 20 lawan dari sifat wājib. Adapun sifat jāiz berjumlah satu, yaitu keserbabolehan Tuhan melakukan dan tidak melakukan sesuatu.16 14Lihat pembahasan menarik dalam Aminullah el-Hady, Ibn Rusyd Membela Tuhan: Filsafat Ketuhanan Ibn Rusyd )Surabaya: LPAM, 2004(, 101. 15Al-Shahrastani, Al-Milal Wa al-Nihal: Aliran-Aliran Teologi Dalam Islam, trans. Syuaidi Asy'ari )Bandung: Mizan, 2004(, 150. 16Hanafi, Pengantar Teologi Islam, 121-122. 7
8 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 Kelompok Salaf seperti Ibn Taimiyah menetapkan sifat, nama dan perbuatan-perbuatan Tuhan sebagaimana dalam al-Qur'an seperti al-Ḥayyu )Yang Hidup(, al-Qayyūm )Yang Tidak membutuhkan yang lain(, al-'Alim )Yang Mengetahui( dan lain-lain. Wahyu, bagi Ibn Taimiyah telah menjelaskan bahwa Tuhan memiliki tangan, wajah, berada di atas, bertempat di langit, turun kepada manusia dan lain-lain. Namun, personifikasi Tuhan dalam bentuk tangan, wajah dan hal-hal lain tersebut berbeda dengan apa yang dimiliki manusia, karena Tuhan juga menjelaskan bahwa Ia berbeda dengan segala sesuatu.17 Ibn Taimiyah, oleh karena itu, menganggap sesat kelompok yang menafikan sifat Tuhan seperti yang diyakini para filsuf, Mu'tazilah dan penganut sūfī falsafī. Sebagai Tuhan yang personal, manusia dianggap mampu mengetahui Tuhan. Tuhan bersifat touchable )bisa disentuh( oleh manusia. Manusia pun mampu memikirkan Tuhan berdasarkan analogi transenden dari sesuatu yang imanen )seperti kalimat tangan, wajah, bertahta, turun dan lain-lain(. Tuhan diasumsikan telah mengimanensikan diri-Nya dalam bentuk sifat serta perbuatan- perbuatan pada makhluknya )seperti lemah lembut, kasih sayang, marah, dan lain-lain(. Tuhan digambarkan sebagai personalia yang bertahta dengan kasih sayang di satu sisi dan kemarahan di sisi lain. 2. Relasi Spasial Tuhan dengan Makhluk Tuhan yang personal akibatnya menyebabkan relasi Tuhan dengan makhluk bersifat spasial, yaitu relasi kehambaan yang berjarak, di mana makhluk tidak mungkin "berintim ria" dalam bentuk penyatuan eksistensial baik dalam bentuk waḥdat al-wujūd )penyatuan eksistensial yang taraqqi, seorang makhluk menghilangkan unsur kemanusiaan dan menancapkan unsur ketuhanan dalam dirinya( atau al-ḥulūl )penyatuan eksistensial tanazzul, Tuhan turun dalam diri makhluk yang telah murni dari sifat kamanusiaan(, maupun juga ittiṣāl al-wujūd )ketersambungan eksistensial, namun tidak sampai pada penyatuan eksistensial(.18 Bagi pengikut ortodoksi teologi, penyatuan eksistensial adalah terlarang. 17Ibid., 143-144. 18Waḥdat al-wujūd ada konsep yang diusung oleh intelektual Muslim seperti Ibn 'Arabī. Sedangkan al-ḥulūl dipopulerkan oleh al-Ḥallāj dan ittiṣāl al-wujūd digagas oleh Ibn Sīnā dan Alfarābī.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat Al-Ghazālī misalnya menganggap bahwa pandangan yang menyatakan bahwa seseorang bisa melakukan penyatuan berupa ittiḥād maupun al-ḥulūl adalah sebuah kesalahan yang nyata. Al- Ghazālī mengakui pengenalan manusia pada Tuhannya yang paling tinggi hanyalah sebatas ma'rifah, yaitu mengenal Tuhan dengan penuh perasaan jiwa sebagai seorang hamba dengan tidak terjebak pada penyatuan. Dengan pandangan seperti ini, al-Ghazālī menegaskan bahwa antara Tuhan dengan manusia sebenarnya ada spasi yang jelas. Manusia hadir hasil dari sebuah "penciptaan" bukan emanasi )pancaran dari Tuhan akibat aktifitas berpikir Tuhan(. Teori al-Ghazālī tentang cretio ex-nihilo )penciptaan dari tiada( sebenarnya untuk menegaskan posisi spasial ini. Prinsip ini diusung oleh al-Ghazālī untuk menentang teori emanasi yang berujung pada pandangan non spasial antara Tuhan dengan manusia. Teori emanasi menganggap bahwa alam ini qadīm )tidak bermula( akibat dari pandangan bahwa makhluk bukan diciptakan. Dengan tegas, al- Ghazālī menganggap kafir pengikut paham ini.19 Relasi spasial menolak berbagai pandangan seperti penolakan atas realitas tunggal. Realitas dibagi dalam distingsi radikal dan bukan manipulatif antara dua hal, yaitu realitas atas dan realitas bawah atau realitas transenden dan realitas imanen. Realitas tersebut tidak bisa disatukan. Keduanya menampakkan diri sebagai dua entitas yang distingtif. Paham-paham pluralisme oleh karena itu bertentangan dalam relasi ini. Hal ini disebabkan karena paham pluralisme mengakui banyak realitas namun memiliki satu hakikat. Pluralisme mengakui ada kebenaran yang memencar. Di samping itu, relasi spasial tidak setuju dengan pola kajian hermetisisme yang melakukan tafsiran di luar formalisme teks sebagai pandangan yang banyak terinspirasi ajaran Neoplatonisme.20 Di antara semangat Neoplatonisme adalah menemukan Tuhan berdasarkan pemikiran tentang Tuhan itu sendiri. Hal ini berbeda dengan pandangan ortodoksi teologis yang menemukan Tuhan akibat memikirkan 19Iswahyudi, Pengantar Filsafat Islam, 168. 20Neoplatonisme adalah suatu aliran yang dikembangkan oleh Plotinus )w. 270(, dan Porphyry )w. 303( dari Iskandariyah. Plotinus mengajarkan tentang Yang Satu )The One( dan yang banyak )the many(. Hubungan antara Yang Satu dan yang banyak adalah hubungan emanasi atau pelimpahan.. Lihat Iswahyudi, "Implikasi Neoplatonisme Dalam Pemikiran Islam dan Penelusuran Epistemologi Paham Pluralisme," Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam 5, no. 2 )Desember 2015(: 376. 9
10 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 tentang ciptaan-Nya.21 Bagi Komaruddin Hidayat, hermeneutika menawarkan alternatif pemahaman abduktif, yaitu mendekati data atau teks dengan berbagai asumsi dan probabilitas sehingga muncul berbagai kemungkinan kebenaran.22 3. Kreasi Semesta Semesta atau selain Tuhan mewujud, menurut kelompok ortodoksi teologi semacam al-Ash'arī, al-Ghazālī, Ibn Taimiyah dan lain- lain, adalah bentuk keserbabolehan Tuhan dan bukan bagian dari keniscayaan. Pandangan ini diambil dari berbagai perkataan Tuhan dalam kitab suci semacam faṭara, khalaqa, ja'ala dan lain-lain. Kata-kata ini menunjukkan bahwa keberadaan semesta berawal dari ketiadaan kemudian diwujudkan oleh Tuhan. Tidak ada alasan keberadaan semesta ini kecuali untuk mengabdi kepada-Nya dan menjalankan hukum alam. Pandangan ortodoksi teologi dalam masalah kreasi semesta berakhir dengan pengakuan bahwa semesta adalah baharu. Logika deduksi yang digunakan adalah proposisi sebagai berikut, "semua selain Tuhan berubah, semua yang berubah baharu, maka semua selain Tuhan adalah baharu." Baharu adalah lawan dari qadīm )tidak bermula(. Al-Ghazālī menghukumi kafir orang yang meyakini bahwa semesta ini qadīm. Al-Ghazālī berargumen bahwa kata "pencipta" adalah tepat digunakan dari ketiadaan menjadi ada. Jika semesta diciptakan dari sesuatu yang ada, maka gugurlah klaim Tuhan sebagai pencipta.23 Pandangan semesta yang diciptakan adalah penting karena menyentuh dasar-dasar keimanan bagi ortodoksi teologi. Jika dikatakan bahwa semesta ibarat matahari dengan sinar, maka dapat pula dikatakan bahwa semesta adalah qadīm. Jika demikian maka akan muncullah qadīm yang berbilang )ta'addud al-qudamā'(. 21Mircea Eliade menjelaskan bahwa "Hermeneutics refers to the intlellectual dicipline concerned with the nature and presupposition of the interprettion of human expression. Hermeneutika diterjemahkan pula sebagai disiplin filsafat yang memusatkan bidang kajiannya pada persoalan understanding of understanding )pemahaman atas pemahaman( terhadap teks. Lihat Mircea Eliade, The Encyclopedia of Religion, vol. 6 )New York: Macmillan Publishing Company, n.d.(, 279; E. Sumaryono, Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat )Yogyakarta: Kanisius, 1995(, 24. 22Hidayat, Memahami Bahasa Agama, 125. 23Al-Ghazālī mengkafirkan tiga pendapat, yaitu keyakinan bahwa alam ini kekal dan tidak bermula; Tuhan tidak mengetahui hal-hal partikular dan pembangkitan jasmani tidak ada. Lihat Iswahyudi, Pengantar Filsafat Islam, 168-169.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat PENGARUH FILSAFAT TERHADAP HETERODOKSI TEOLOGI Islam hadir dalam situasi yang tidak statis. Banyak pengetahuan mengelilingi ajaran Islam, termasuk filsafat. Filsafat diterima oleh umat Islam karena beberapa alasan di antaranya adalah untuk menjawab berbagai pertanyaan teologis yang secara rasional tidak memuaskan. Di antara pertanyaan-pertanyaan teologis tersebut adalah apa itu Tuhan? Mungkinkah menemukan Tuhan melalui jalur-jalur lain selain dari kitab suci? Jika telah ditemukan, apakah jalur-jalur itu harus sama antara yang satu dengan yang lain? Jika tidak harus sama, kenapa atas nama Tuhan seseorang menyalahkan jalur-jalur lain? Jika asal usul segala sesuatu adalah satu, kenapa yang banyak menjadi berbeda? Jika asalnya satu, kenapa yang dilahirkan darinya tidak boleh untuk menyatu dengan-Nya kembali? Dan pertanyaan-pertanyaan lain. 1. Teologi Apofatik atau Teologi Negatif Teologi apofatik adalah teologi yang menjelaskan ketidaktahuan tentang Tuhan. Al-Fayyadl menyebut teologi ini dengan sebutan "teologi negatif".24 Teologi apofatik muncul atas pandangan bahwa manusia tidak mungkin mengetahui Tuhan. Setiap menjawab pertanyaan tentang Tuhan, jawaban teologi ini adalah berkisar pada dua jawaban, yaitu saying not dan not saying. Saying not adalah mengatakan tidak tahu. Tuhan diakui sebagai Ada, tetapi keberadaan- Nya adalah penuh misteri. Eksistensi-Nya tidak bisa dipikirkan. Sedangkan not saying adalah tidak hanya mengatakan tidak tahu, tetapi lebih dari itu, yaitu tidak mengatakan apa-apa tentang Tuhan, diam. Dalam kondisi diam inilah istilah teologi apofatik dilekatkan.25 Dalam kondisi negatif dan apofatik, Tuhan bersifat impersonal, tidak bisa digambarkan sebagaimana personalitas manusia yang harus dilekati dengan beragam atribut. Tuhan yang impersonal merupakan pengaruh dari gagasan Plato )427 SM-348 SM(. Plato memiliki pandangan yang terkenal, yaitu dunia idea. Plato membagi realitas menjadi dua, yaitu realitas inderawi dan realitas non inderawi. Realitas inderawi adalah realitas alam nyata yang sensible. Sedangkan realitas non inderawi adalah 24Muhammad al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn 'Arabi: Kritik Metafisika Ketuhanan )Yogyakarta: LKiS, 2012(, 95. 25Ibid., 95-99.. 11
12 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 sebaliknya. Ia bersifat konseptual. Dua realitas tersebut bersifat gradatif. Yang satu lebih tinggi dari yang lain. Yang satu menjadi sumber dari yang lainnya. Realitas yang menjadi sumber tersebut adalah realitas non inderawi yang disebutnya dengan dunia idea. Realitas inderawi hanyalah merupakan pengejawantahan dari realitas idea tersebut. Sifat melekat dari realitas idea tersebut adalah eternal )abadi(, sempurna, suci dan sangat berbeda dengan alam semesta.26 Sebaliknya, realitas inderawi bersifat tidak kekal, tidak sempurna dan kotor. Walau begitu, sebagai representasi dari dunia idea, realitas inderawi selalu merindu pada realitas idea. Tuhan yang sempurna dan suci mengakibatkan manusia tidak mungkin mengetahui dan memikirkan Tuhan. Kegelisahan filsafat adalah bahwa Tuhan personal mengakibatkan justifikasi kebenaran untuk menunjukkan Tuhan. Masing-masing orang mempercayai Tuhan dan menggambarkannya sesuai kapasitas dirinya masing-masing sembari menyalahkan kepercayaan dan persepsi orang lain tentang Tuhan. Hal ini disebabkan karena masing-masing orang merasa paling mengenal dan mengerti Tuhan yang personal. Bagi filsafat Platonisme, kesempurnaan Tuhan tidak mungkin mendatangkan satu kebenaran otoritas tentang Tuhan. Apa yang dipahami manusia sesungguhnya adalah "Tuhan yang dipercayai" )al-ilāh al-mu'taqad(, "Tuhan yang diciptakan dalam kepercayaan" )al-ḥaqq al-makhlūq fī al-i'tiqād( dan "Tuhan kepercayaan" )ilāh al-mu'taqad(. Ungkapan-ungkapan ini diucapkan oleh Ibn 'Arabī )1165 M-1240 M( dalam menjelaskan bahwa kepercayaan manusia tentang Tuhan sesungguhnya hanyalah persepsi akal saja, dan bukan menunjukkan pada Tuhan yang sebenarnya. Karena hanya persepsi akal, maka Tuhan digambarkan oleh seseorang sesuai pengetahuan, penangkapan dan persepsinya. Ibn 'Arabī mengutip al-Junaid, mengatakan, "Warna air tergantung kepada warna bejana tempat air tersebut" )lawn al-mā' lawn ināihi(. Dalam pengertian ini, pengetahuan manusia tentang Tuhan berarti hanyalah pengetahuan yang disangka saja. Menurut Ibn 'Arabī, siapa yang mencela kepercayaan orang lain, sesungguhnya ia sedang memuji dirinya sendiri. Karena Tuhan yang ia bela sesungguhnya adalah hasil persepsinya sendiri.27 26Franz Magnis Suseno, 13 Tokoh Etika )Yogyakarta: Kanisius, 1997(, 13-16. 27Kautsar Azhari Noer, "Tuhan Yang diciptakan dan Tuhan Yang Sebenarnya," Paramadin: Jurnal Pemikiran Islam 1, no. 1 )December 1998(: 130-133.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat Gagasan Ibn 'Arabī ini, menurut Kautsar Azhari Noer, dipengaruhi oleh filsuf Yunani Xenophanes )hidup antara 570-480 SM( yang melakukan perlawanan atas personalitas Tuhan. Personalitas Tuhan sebenarnya hanyalah bagian dari upaya menyamakan Tuhan dengan dirinya sendiri. Xenophanes mengatakan. Seandainya sapi, kuda, dan singa mempunyai tangan dan pandai menggambar seperti manusia, tentu kuda akan menggambarkan tuhan-tuhan menyerupai kuda, sapi akan menggambarkan tuhan-tuhan menyerupai sapi, dan dengan demikian mereka akan mengenakan rupa yang sama kepada tuhan-tuhan seperti terdapat pada mereka sendiri. Orang Etiopia mempunyai tuhan-tuhan hitam dan berhidung pesek, sedangkan orang Trasia mengatakan bahwa tuhan-tuhan mereka bermata biru dan berambut merah.28 Kritik Xenophanes dan Ibn' Arabī di atas adalah kritik ontologis tentang Tuhan. Pada wilayah epistemologis, teologi apofatik mengkritik sumber pengetahuan ortodoksi teologi berdasar wahyu dan tradisi. Sumber pengetahuan teologi apofatik adalah the absensce of origin as the origin itself )tidak adanya sumber itu sendiri(. Maksudnya adalah karena Tuhan adalah Yang Tak Terjangkau, maka sumber apa pun tidak bisa menjelaskan tentang-Nya. Sumber- sumber yang pernah ada seperti wahyu dan tradisi diposisikan sebagai sumber sekunder. Posisi sumber sekunder tersebut ditangguhkan dan ditunda sementara. Yang penting bagi sumber teologi apofatik adalah menunda pengetahuan apa pun tentang Tuhan. Teologi apofatik oleh karena itu, dalam istilah epistemologi bisa disebut sebagai non fondasionalis dinamis, yaitu sebuah ketiadaan fondasi sumber pengetahuan tetapi masuk dalam aktivisme dan dinamisme pencarian yang tiada henti.29 Tuhan diletakkan sebagai sesuatu yang dicari tiada henti tanpa berpretensi menganggap paling benar dalam mendapatkan-Nya. Teologi apofatik dan juga teologi negatif mengkritik terhadap sumber pengetahuan ortodoksi lebih banyak melandaskan pada prinsip kausalitas dan analogi.30 Menurut al- teologi yang 28Ibid., 133. 29Al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn 'Arabi: Kritik Metafisika Ketuhanan, 130-131. 30Prinsip sebab akibat seperti bahwa alam disebabkan oleh Tuhan. Akibat )alam semesta( tidak akan muncul kecuali oleh sebab yang menyebabkannya )Tuhan(. Sebab akibat adalah argumen yang paling sering digunakan untuk menjelaskan eksistensi 13
14 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 Fayyadl, sumber pengetahuan teologi yang dianggap heterodoks ini adalah tiga logika, yaitu logika negasi, logika paradoks dan metaforisitas.31 Logika negasi adalah logika yang menegasikan status eksistensial sesuatu sebagaimana tergambar dalam proposisi A adalah bukan B dan B adalah bukan A. Ini artinya A menegasikan B dan sebaliknya, B menegasikan A. Intinya keduanya berbeda sama sekali. Logika negasi mempertanyakan prinsip kausalitas tentang Tuhan seperti jika Tuhan adalah sebab dari alam semesta, maka bagaimana memastikan keberadaan sebab tersebut? Bagaimana memahamai keberadaan- Nya? Dan lain-lain.32 Sedangkan logika paradoks, menurut al- Fayyadl, adalah "pola berpikir yang meletakkan dua hal yang bertentangan dan saling menegasikan dalam satu penyataan yang sama dan mengakui kebenaran kedua-duanya". Artinya, sesuatu pada saat yang sama saling bertentangan namun keduanya bisa dianggap benar. Logika paradoks muncul seperti dalam ungkapan "Tuhan ada sekaligus tidak ada". Ini maksudnya bahwa Tuhan bisa dibicarakan sekaligus tidak dapat dibicarakan atau seluruhnya identik dengan Tuhan sekaligus tidak identik dengan-Nya. Logika paradoks adalah lawan dari logika yang mempersonifikasi Tuhan dalam analogi seperti menyamakan Tuhan seperti manusia dalam bentuk punya tangan dan lain-lain.33 Logika yang terakhir adalah metaforisitas, yaitu upaya menjelaskan sesuatu selalu saja mengandung unsur- unsur metafor di dalamnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa tidak ada sebuah klaim kebenaran yang pasti, semuanya bersifat mendua dan memiliki kemungkinan berbagai penafsiran atasnya.34 Tuhan, seperti kita tahu, mengungkapkan dirinya dalam berbagai metafor seperti "cahaya",35 "bertahta", dan lain-lain. Tuhan seperti ungkapan "bukti adanya Tuhan adalah adanya alam semesta ini". Sedangkan prinsip analogi, di antaranya adalah seperti mengkiaskan eksistensi Tuhan yang bertangan, bertahta dan lain-lain sebagaimana manusia. 31al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn 'Arabi: Kritik Metafisika Ketuhanan, 133. 32Ibid., 135. 33Ibid., 135-138. 34Ibid., 138. 35Lihat penjelasan lengkap tentang konsep nūr yang dibahas oleh Shuhrawardi dalam Amroeni Drajat, Suhrawardi Kritik atas Filsafat Peripetetik )Yogyakarta: LKiS, 2005(.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat Secara aksiologis, teologi apofatik, sebagaimana ungkap al- Fayyadl, adalah untuk purifikasi konsep ketuhanan. Tujuan ini adalah upaya teologi apofatik atau teologi negatif untuk meruntuhkan epistemologi telah mampu teologi ortodok yang mengaku mendefinisikan Tuhan, sebuah definisi yang acapkali destruktif )menghukum kafir dan murtad seseorang(. Purifikasi konsep ketuhanan ini berarti pula mempertanyakan setiap definisi dan klaim- klaim tentang Tuhan serta mengarahkannya untuk tetap melakukan dinamisasi pencarian tiada henti. Dinamisasi pencarian Tuhan tiada henti inilah yang kemudian memunculkan "teologi cinta". Teologi negatif adalah teologi pencarian tentang Yang Dicintai. "Cinta" seperti diketahui adalah kata yang tidak terdefinisikan sekaligus tanpa syarat dalam menggumulinya.36 2. Relasi Non Spasial Antara Tuhan dengan Makhluk Posisi "cinta" dari teologi apofatik dan teologi negatif mendorong relasi antara Tuhan dengan makluknya adalah relasi "yang mencinta" dan "yang dicinta" atau aktifitas "merindu". Gagasan merindu, banyak dipengaruhi oleh filsafat aliran Neoplatonisme terutama dari Plotinus )284 M-369 M( dari Lykopolis )Mesir(. Menurutnya, alam semesta termasuk manusia, sebagai alam yang lebih rendah selalu merindu kepada yang Esa atau Tuhan agar bisa tersambung wujud eksistensial dengan Tuhan. Plotinus pernah berekstasi dan berucap: "Sudah sering itu terjadi, terangkat keluar dari tubuh menuju diriku sendiri, berada di luar segala sesuatu lainnya dan memusat pada diri sendiri, menyaksikan keindahan luar biasa, kemudian, merasa yakin berpadu dengan tertib tertinggi, mencipta kehidupan yang mulia, memeroleh jati diri yang mulia bersama yang ilahi dan bagaimanakah sang jiwa bisa merasuk ke dalam jasmaniku, sang jiwa yang kendatipun berada dalam jasmani adalah sesuatu yang mulia sebagaimana yang ia perlihatkan padaku."37 Kesempurnaan sejati, bagi al-Fārabī )870 M-950 M( adalah ketika seseorang telah mampu mengalami ketersambungan wujud )ittiṣāl al-wujūd( dengan Akal Kesepuluh yang dianggap sebagai pengejawantahan Tuhan yang Maha Suci di alam dunia. Bagi 36Ibid., 140-142. 37Iswahyudi, "Kerancuan Ibnu Sina; Analisis Kritis atas Metafisika Ibnu Sina" )Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006(, 41. 15
16 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 al-Fārābī tujuan manusia adalah kembali kepada asalnya, yaitu alam langit. Caranya adalah dengan menghilangkan kebendaan pada dirinya, karena yang memberi bentuk manusia adalah Akal Kesepuluh yang bersifat ruhani.38 Jalur yang ditempuh al-Fārabī adalah jalur non spasial. Kasus serupa dilakukan oleh al-Ḥallāj. Menurutnya, manusia memiliki dua sifat dalam dirinya, yaitu sifat ketuhanan )lāḥūt( dan sifat kemanusiaan )nāsūt(. Sifat ketuhanan adalah sifat bawaan sebagai implikasi dari mana manusia hadir, yaitu dari Tuhan, sedangkan sifat kemanusiaan adalah sifat tambahan yang membedakan antara diri manusia dengan Tuhan. Manusia bersifat bendawi sementara Tuhan tidak. Manusia yang mampu meninggalkan sifat kemanusiaan dan mengambil jalan pembersihan melalui pengurangan makan, minum, dan unsur-unsur biologis lain, akan menyebabkan Ruh Suci masuk dan mengambil tempat di dalam dirinya.39 Pada saat mengambil tempat inilah, keduanya )manusia dan Tuhan( telah menjadi satu. Konsep ini disebut dengan ḥulūl, yaitu menempatnya Tuhan dalam diri seseorang. Konsep lāhūt dan nāsūt al-Ḥallāj hampir mirip dengan konsep al-Ḥaqq )Tuhan( dan al-khalq )makhluk( yang diusung Ibn 'Arabī. Menurut Ibn 'Arabī dalam setiap diri manusia ada al- Haqq. Seseorang yang mampu menemukan al-Ḥaqq berarti ia telah menemukan hakikat manusia.40 Ketika unsur al-khalq telah telah mampu dikalahkannya dan tinggal al-Ḥaqq yang bersemayam di dirinya, saat itu seseorang telah mengalami waḥdat al-wujūd )kemanunggalan eksistensi(. Secara filosofis, relasi non spasial memuaskan akal pikiran dalam menjelaskan alasan adanya makhluk. Ibarat sebuah sinar yang keluar dari sebuah benda, maka sinar tersebut akan meredup seiring dengan jarak yang dilewatinya. Sinar yang ingin mendapatkan 38Iswahyudi, Ittiṣāl al-Wujūd: Telaah atas Ajaran Mistik al-Fārabī )Ponorogo: STAIN Po Press, 2012(, 86. Akal Kesepuluh adalah akal terakhir dimana Wājib al-Wujūd )Allah( melimpahkan eksistensinya dari akal-akal menjadi benda. Akal Kesepuluh ini disebut pula sebagai wāhib al-ṣuwar )pemberi bentuk( pada alam bendawi. Para filsuf sering menyebut Akal Kesepuluh ini dengan sebutan malaikat Jibril. 39Louis Massignon, The Passion of al-Ḥallāj, Mystic and Martyrof Islam, trans. Herbert Masson, vol. 3 )New Jersey: Princeton University Press, 1982(, 15-16. 40Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, IV, Vol. II )Jakarta: UII Press, 1986(, 88.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat cahaya lebih kuat, maka ia harus menaik menyusuri asal tempat ia berasal. Proses kembalinya cahaya pasti akan diterima karena ia berasal darinya. Dalam masalah relasi non eksistensial ini, alasan yang diberikan Ibn 'Arabī masuk akal. Menurutnya, sebelum ada makhluk, Tuhan mengalami kesendirian primordial,41 kesendirian tersebut mendorong Tuhan untuk menampakkan diri dalam makhluk. Sebagai penampakan Tuhan, hakikat makhluk adalah diri-Nya. Tuhan ingin melihat diri-Nya dari luar diri-Nya. Bagi Corbin, seperti dikutip al-Fayyadl, alasan adanya makhluk ini koheren dengan kata walah yang berarti "kesedihan mendalam", sebuah kata yang dapat bertansformasi menjadi ilāh )tuhan(.42 3. Pelimpahan atau Non Kreasi Semesta Kesendirian primordial Tuhan berimplikasi pada beberapa hal. Pertama, kehadiran semesta sesungguhnya adalah bagian dari keinginan Tuhan untuk melihat keagungan diri-Nya sendiri di luar eksistensi hakikat-Nya sendiri. Akibatnya, alam semesta merupakan manifestasi-Nya. Masuk akal jika dikatakan dalam diri makhluk ada diri Tuhan. Ibarat seorang anak yang mengandung unsur-unsur diri sang bapak. Bagian dari diri bapak menjadi bagian dari diri anak. Keinginan kehadiran seorang anak bukanlah atas kehendak sang anak, tetapi hasrat orang tua yang menginginkan anak. Seorang bapak yang memiliki anak banyak, maka bapak telah bermanifestasi dalam diri yang banyak pula. Kedua, di pihak lain, non kreasi semesta didasari oleh pandangan filsafat Aristoteles yang menjelaskan bahwa aktifitas Tuhan dalam kesendirian primordial tersebut adalah berpikir. Tuhan berpikir tentang diri-Nya. Aktifitas ini dilandasi oleh rasa cinta pada diri-Nya sendiri. Dalam aktifitas berpikir tersebut, Aristoteles mengatakan He produces motion as being loved )Tuhan menggerakkan karena dicintai(.43 Al-Fārabī mengembangkan konsep ini dengan mengatakan bahwa aktifitas Tuhan adalah ber-ta'aqqul )berpikir(. Yang dipikirkan adalah diri- Nya sendiri. Al-Fārabī menyebut diri-Nya sebagai 'Aqil )Yang 41al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn 'Arabi: Kritik Metafisika Ketuhanan, 164; Muhyidin Ibn 'Arabī, Al-Futuḥāt al-Makkiyah III, ed. Ahmad Syamsuddin, II )Beirut: Dār al-Kutub al-'Ilmiyyah, 2006(, 434. 42Al-Fayyadl, Teologi Negatif Ibn 'Arabi: Kritik Metafisika Ketuhanan, 169-170. 43Joko Siswanto, Sistem-Sistem Metafisika Barat dari Aristoteles sampai Derrida )Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998(, 14. 17
18 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 Berpikir(, 'aql )pikiran( dan ma'qūl )Yang dipikirkan( sekaligus. Tuhan dengan aktifitas ini mengetahui segala sesuatu dengan substansi-Nya. Oleh karena pengetahuan ini, Tuhan adalah 'Ālim )Zat yang Mengetahui, 'ilm )ilmu( dan Ma'lūm )Yang Diketahui( sekaligus.44 Kegiatan berpikir Tuhan mengakibatkan energi maha besar. Dalam bahasa Plotinus, energi tersebut menghasilkan nous atau akal pertama dalam bahasa Alfārabī. Aktifitas nous adalah memikirkan 'Aql Murni )Tuhan( dan dirinya sendiri. Dari aktifitas nous seperti ini memunculkan akal kedua dan planet. Akal kedua pun demikian memikirkan Tuhan dan dirinya sendiri. Akibatnya, muncullah akal ketiga dan planet. Demikian proses ta'aqqul hingga akal kesepuluh. Setelah akal kesepuluh proses ta'aqqul berhenti dan beralih pada alam materi.45 Al-Fārabī telah memperkenalkan eksistensi semesta tidak melalui penciptaan tetapi melalui emanasi, yaitu pancaran Tuhan akibat energi besar yang dihasilkan Tuhan dalam berpikir )ta'aqqul(. Teori emanasi menjawab kegelisahan pikiran mengenai alasan adanya semesta. Semesta hadir bukan untuk kepentingan Tuhan, karena Tuhan tidak membutuhkan semuanya. Pertanyaannya, kenapa Tuhan "seolah" marah jika seseorang tidak mengabdi kepada-Nya? Harus dikatakan bahwa kata "marah" kurang tepat. Untuk merawat keindahan diri-Nya, sesuatu di luar diri-Nya harus mengikuti prinsip-prinsip keindahan Tuhan. Keluar dari prinsip keindahan akan mengakibatkan chaos )kekacauan(. Kekacauan akibat perlakukan manusia akan menimpa manusia itu sendiri. Artinya, seseorang yang keluar dari prinsip keindahan, seseorang itu telah menjatuhkan dirinya sendiri pada kebinasaan. Kebinasaan bukan disebabkan oleh kemarahan Tuhan, tetapi oleh tindakannya sendiri, yang acapkali Tuhan dipersalahkan. Seperti halnya al-Fārabī, al-Ḥallāj menjelaskan alam semesta akibat dari nūr Muḥammad. Nūr Muḥammad adalah manifestasi Tuhan. Ia mirip dengan Tuhan. Alam semesta melimpah dari nūr Muḥammad. Nūr Muḥammad hadir karena Tuhan ingin dikenal 44Abū Nasr al-Fārābī, Kitābu Ārāi Ahli al-Madīnat al-Fāḍilah )Beirut: Dār al- Mashriq, 1986(, 48. 45Lihat pandangan al-Fārabī mengenai aktifitas Tuhan ini dalam Iswahyudi, Ittiṣāl al-Wujūd: Telaah atas Ajaran Mistik al-Fārabī, 74-75; Iswahyudi, "Implikasi Neoplatonisme dalam Pemikiran Islam dan Penelusuran Epistemologi Paham Pluralisme," 348.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat sebagaimana tercantum dalam Hadis Qudsi "Aku adalah harta yang tersimpan, aku senang bila aku diketahui, maka aku ciptakan makhluk lalu mereka kenal Aku sebab diri-Ku pula." Corbin menjelaskan dalam kondisi hasrat ingin dilihat itu, Tuhan mengalami kesedihan karena dalam kesendirian primordial. Tuhan sangat rindu pada diri- Nya yang bisa dilihat dari luar diri-Nya. Akibat merindu tersebut, munculkan semesta.46 Jika dalam tradisi ortodoksi teologi, kehadiran semesta adalah bagian dari keserbabolehan Tuhan, maka dalam tradisi heterodoks ini, sebaliknya. Kehadiran semesta adalah keniscayaan. Semesta wajib ada karena wajib adanya Tuhan. Walau begitu, bukan dalam arti keduanya tidak ada gradasi. Tuhan niscaya ada karena diri-Nya sendiri, sementara semesta ada karena Tuhan. Al-Fārabī menyebut Tuhan sebagai sebagai Wājib al-Wujūd bi Ẓātihi )Niscaya Ada karena Diri-Nya sendiri( sedangkan semesta sebagai wājib al-wujūd bi ghairihi )niscaya ada karena selain dirinya(.47 Mulla Shadra menggambarkan wājib al-wujūd bighairih sebagaimana cahaya yang gradatif. Wujud cahaya berbeda-beda sebagaimana berbedanya cahaya matahari, cahaya lampu dan cahaya kunang-kunang. Cahaya itu satu hanya beda dari sisi kualitasnya.48 PENUTUP Dalam sejarahnya, heterodoksi tekanan untuk menyebar. Kekalahannya tidak disebabkan oleh kekalahan konseptual, tetapi lebih disebabkan oleh kekalahan dominasi dan hegemoni. Dalam skala minoritas, referensi-referensi heterodoksi teologi masih bisa dibaca dan selalu mendapatkan pengikut. Adakah hikmah yang bisa diambil dari heterodoksi teologi dalam kehidupan majemuk di era kontemporer ini? Berikut, beberapa estimasi tentang hikmah tersebut. teologi mengalami 46Henry Corbin, Imajinasi Kreatif: Sufisme Ibn 'Arabi, trans. Moh. Khazin and Suhadi )Yogyakarta: LKiS, 2002(, 237. 47T.J. De Boar, Tārikh al-Falsafat fi al-Islām, trans. Muhammad Abdul Hādī Abū Zaidah )Kairo: Maṭba'ah Lajnah al-Talīf wa al-Tarjamah, 1954(, 162; Iswahyudi, "Implikasi Neoplatonisme Dalam Pemikiran Islam dan Penelusuran Epistemologi Paham Pluralisme," 383. 48Sayyed Hossein Nasr, "Sadr al-Din Shirazi )Mulla Shadra(," in A History of Muslim Philosophy, ed. M.M. Syarif )Weisbaden: Otto Harrasowitz, 1963(, 943. 19
20 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 Pertama, heteredoksi teologi merupakan antitesis dari ortodoksi yang terlalu mapan. Kemapanan akan mengakibatkan tindakan yang otoriter. Epistemologinya dianggap yang paling benar di antara yang lain. Kondisi seperti ini mengakibatkan komunikasi antar epistemologi, mengikuti Amin Abdullah, berjalan secara paralel )berjalan sendiri-sendiri( atau linear )menganggap ada epistemologi yang lebih unggul dibanding yang lain(.49 Kedua hubungan ini tidak akan menjadikan peradaban dunia yang damai. Heterodoksi teologi bisa menjadi kritik epistemologi yang lebih berjalan secara sirkular, yaitu pola hubungan yang saling menasehati dan saling mengakui kelemahan masing-masing. Keangkuhan ortodoksi teologi, akhirnya, bisa diminimalisir.50 Kedua, heterodoksi teologi mendorong kepada kebenaran disensus )lawan dari konsensus(, yaitu sebuah kebenaran yang berdiri sejajar untuk mendapatkan kebenaran. Ini artinya, heterodoksi teologi memiliki kesiapan untuk hidup dalam situasi di mana pluralitas sudah tidak bisa ditawar lagi era kontemporer ini, termasuk di Indonesia. Berbagai kasus yang terjadi di Indonesia dan dunia menunjukkan sebuah keangkuhan suatu kebenaran. Berbagai perusakan tempat ibadah aliran minoritas seperti Syiah, Ahmadiyah misalnya adalah bentuk ketidaksiapan dalam menerima kebenaran disensus.51 Ketiga, heterodoksi teologi menjadi pelajaran bahwa sebenarnya Tuhan adalah Maha Misteri. Para teolog sebenarnya adalah intelektual yang sedang menjelaskan Tuhan agar terlihat jelas kepada umat. Usaha-usaha para teolog tentu tidak sama. Mereka memiliki perbedaan pendapat sesuai kadar keilmuan, pengalaman dan kondisi sosial yang melingkupinya. Ini artinya, penjelasan-penjelasan mereka sesungguhnya adalah berawal dari keinginan mereka agar Tuhan 49Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi )Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010(, 220-234. 50Ibid., 223-234; Iswahyudi, "Rekonstruksi Metodologi Studi Islam )MSI(: )Mengubah Nalar Bertindak Kosmopolitan," Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial 13, no. 2 )December 2015(: 222-223. 51Di Sampang, kelompok mayoritas Sunni atas dukungan lembaga keagamaan seperti MUI )Majlis Ulama Indonesia( melakukan tindakan destruktif dengan membakar tempat ibadah dan rumah pengikut Syiah. Akibatnya, 335 orang pengikut Syiah menjadi korban. Lihat Isnatin Ulfah, Perempuan di Tengah Konflik Agama )Surabaya: Imtiyaz, 2015(, 1-4.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat bisa dimengerti dan dipahami. Sebagai hasil kerja intelektual dan sebagai upaya menjelaskan tentang Tuhan, seharusnya ditempatkan pada porsinya yang tepat, yaitu hasil pemikiran yang mungkin bisa benar dan mungkin bisa salah. Seseorang harus menghindari dan membedakan antara "membela Tuhan" dengan "membela pemikiran tentang Tuhan". DAFTAR RUJUKAN Abdullah, Amin. Islamic Studies di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Adian, Doni Gahral. Matinya Metafisika Barat. Jakarta: Komunitas Bambu, 2001. Ahmadi, Abu. Filsafat Islam. Semarang: Toha Putra, 1982. Alfārābī, Abū Nasr. Kitābu Ārāi Ahli al-Madīnat al-Fāḍilah. Beirut: Dār al-Mashriq, 1986. Al-Shahrastani. Al-Milal wa al-Nihal: Aliran-Aliran Teologi dalam Islam. Translated by Syuaidi Asy'ari. Bandung: Mizan, 2004. 'Arabī, Muhyidin Ibn. Al-Futuḥāt al-Makkiyah III. Edited by Ahmad Syamsuddin. II. Beirut: Dār al-Kutub al-'Ilmiyyah, 2006. Bagus, Loren. "Kamus Filsafat." Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002. Boar, T.J. De. Tārikh al-Falsafat fi al-Islām. Translated by Muhammad Abdul Hādī Abū Zaidah. Kairo: Maṭba'ah Lajnah al-Talīf wa al-Tarjamah, 1954. Corbin, Henry. Imajinasi Kreatif: Sufisme Ibn 'Arabi. Translated by Moh. Khazin and Suhadi. Yogyakarta: LKiS, 2002. Drajat, Amroeni. Suhrawardi Kritik atas Filsafat Peripetetik. Yogyakarta: LKiS, 2005. Eliade, Mircea. The Encyclopedia of Religion. Vol. 6. New York: Macmillan Publishing Company, n.d. 21
22 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 1-23 Fayyadl, Muhammad al-. Teologi Negatif Ibn 'Arabi: Kritik Metafisika Ketuhanan. Yogyakarta: LKiS, 2012. Hadiwijono, Harun. Sari Sejarah Filsafat Barat 1. Yogyakarta: Kanisius, 2005. Hady, Aminullah el-. Ibn Rusyd Membela Tuhan: Filsafat Ketuhanan Ibn Rusyd. Surabaya: LPAM, 2004. Hanafi, A. Pengantar Teologi Islam. Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1995. Haq, Muhammad Zaairul. Al-Ḥallāj: Kisah Perjuangan Total Menuju Tuhan. Bantul: Kreasi Wacana, 2010. Hidayat, Komaruddin. Memahami Bahasa Agama. Jakarta: Paramadina, 1996. Iswahyudi. "Implikasi Neoplatonisme dalam Pemikiran Islam dan Penelusuran Epistemologi Paham Pluralisme." Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam 5, no. 2 )Desember 2015(. Iswahyudi. Ittiṣāl al-Wujūd: Telaah atas Ajaran Mistik al-Fārabī. Ponorogo: STAIN Po Press, 2012. Iswahyudi. "Kerancuan Ibnu Sina; Analisis Kritis atas Metafisika Ibnu Sina." Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2006. Iswahyudi. Pengantar Filsafat Islam. Ponorogo: STAIN Po. Press, 2011. Iswahyudi. "Rekonstruksi Metodologi Studi )MSI(: )Mengubah Nalar Bertindak Kosmopolitan." Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial 13, no. 2 )December 2015(. Islam Jauhari, Imam Bonjol. "Agama Sebagai Kesadaran Ideologis: Refleksi Perubahan Sosial 'Ali Syari'ati." Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 16, no. 1 )Mei 2016(. Jono, and Cecep Sumarna. Melacak Jejak Filsafat. Bandung: Sangga Buana Bandung, 2006. Massignon, Louis. The Passion of al-Ḥallāj, Mystic and Martyrof Islam. Translated by Herbert Masson. Vol. 3. New Jersey: Princeton University Press, 1982.
Iswahyudi, Pengaruh Filsafat Nasr, Sayyed Hossein. "Sadr al-Din Shirazi )Mulla Shadra(." In A History of Muslim Philosophy, edited by M.M. Syarif. Weisbaden: Otto Harrasowitz, 1963. Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya. IV. Vol. II. Jakarta: UII Press, 1986. Noer, Kautsar Azhari. "Tuhan Yang diciptakan dan Tuhan Yang Sebenarnya." Paramadin: Jurnal Pemikiran Islam 1, no. 1 )December 1998(. Siswanto, Joko. Sistem-Sistem Metafisika Barat dari Aristoteles sampai Derrida. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998. Sobari, Mohammad. "Kewibawaan 'Subversif' Syekh Siti Jenar." In Syekh Siti Jenar: Pergumulan Islam-Jawa, edited by Abdul Munir Mulkhan. Yogyakarta: Bentang, 2002. Suhartono, Suparlan. Dasar-Dasar Filsafat. Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2004. Sumaryono, E. Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1995. Suriasumantri, Jujun S. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan, 1985. Suseno, Franz Magnis. 13 Tokoh Etika. Yogyakarta: Kanisius, 1997. Tim Reviewer MKD 2014 UIN Sunan Ampel Surabaya. Pengantar Filsafat. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2014. Ulfah, Isnatin. Perempuan di Tengah Konflik Agama. Surabaya: Imtiyaz, 2015. Wagiman. Pengantar Studi Logika: Mempelajari, Memahami dan Mempraktekkannya. Yogyakarta: Pustaka Book Publishe, 2009. Zaprulkhan. Merenda Wajah Islam Humanis. Yogyakarta: Idea Press, 2014. 23
ORTODOKSI-HETERODOKSI WACANA KEAGAMAAN DALAM ISLAM Ulya Jurusan Ushuluddin STAIN Kudus email: Abstract: This article discusses the emergence, development, and sustainability of heterodoxy-ortodoxy claims in the religious discourse in the Islamic world. In addition, the claims of heterodoxy - ortodoxy existed since the emergence of Islamic religious discourse itself until now, through many studies, i.e. Qur'anic interpretation (Tafsir), Theology (Kalam), Mysticism (Tasawuf), Islamic Law (Fiqh), etc. The claims occured because of standardization of the various religious discourses. The existence of various religious discourses is caused by the differences of interpretation. The differences of interpretation is caused by the differences of presupposition, episteme ,even conflict of interest between two or more groups. In the standardization process involves authorities using a certain religious discourse as the basis of their argument. In this perspective, Foucault's theory called with the relationship between power and discourse/knowledge. He clarify that discourse/knowledge is an instrument to dominate others. Futhermore, he said that if there is a domination, it will arise a resistence. On the other hand, so that, the discourse of ortodoxy always deals with the discourse of heterodoxy. The discourse of heterodoxy that is supported by the authorities and is followed by the majority of people will become the new ortodoxy. Morover, the new ortodoxy also emerges the new heterodoxy, and so-on. ةبلاطم ةمادتساو روطتو ةأشن نع ةلاقملا هذ��ه تلوانت :صخلملا .يملاسلإا ملاعلا ىف ينيدلا باطخلا ىف ةيسكذورتيهلاو ةيسكذوثرلأا ترهظ ةيسكذورتيهلاو ةيسكذوثرلأا ةبلاطم نأ راصتخاب ضرعلا نكميو ىف ناك ءاوس نلآا ىتح ينيدلا باطخلا روهظ عم انمازتم ملاسلإا ىف تلااجملا نم اهريغ وأ هقفلا وأ فوصتلا وا ملاكلا ملعوأ ريسفتلا لاجم نم ولخي لا ةيسكذورتيهلاو ةيسكذوثرلأا ةبلاطم روهظ ناكو .ةينيدلا نمو .ريسفتلا ىف فلاتخلاا نع جتانلا ينيدلا باطخلا عونت هاجت سييقتلا
26 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 ةيلبقلا ميهافملا ىف فلاتخلاا نع جتان ريسفتلا ىف فلاتخلاا نأ فورعملا للاخ ىفو .رثكأ وأ نيقيرفلا نيب حلاصملا تبراضت ىتح وا ةيمتسبلااو ةينيدلا صوصنلا ضعب مادختساب تاطلسلا كارشإ ثدحي دق سييقتلا ةيلمع .ةفرعملا وأ باطخلا-ةطلسلا ةقلاعب وكوف هيمسي ام اذه .ةجحلل اساسأ فرطلا ىلع ةرطيسلل ةادأ نوكت دق ةفرعملا-ةطلسلا ةقلاع نأ وكوف دكأو لاحلا اذه يفف .ةمواقملا ترهظ ةطلسلا تنّكمت امثيح يلاتلابف .رخلآا سانلا هربتعي ام لوحتي دقو .ةيسكذورتيهلل ةلباقم امئاد ةيسكذوثرلأا نوكت عمتجملا ةيبلغأو ةطلسلا معد ةوقل ةيسكذوثرلأا ىلإ ةيسكذورتيهلا نم بلجتس ةديدجلا ةيسكذوثرلأا هذه نمو .ةديدج ةيسكذوثرأ تحبصأف .ارج ملهو ،ةديدجلا ةيسكذورتيهلا نم ديزملا ديكأتلاب Abstrak: Artikel ini membahas tentang muncul, berkembang, dan keberlangsungan klaim ortodoksi-heterodoksi dalam wacana keagamaan di dunia Islam. Disampaikan secara singkat bahwa klaim ortodoksi-heterodoksi niscaya ada sejak munculnya wacana keagamaan sampai sekarang ini, baik melalui Tafsir, Kalam, Tasawuf, Fiqih, dan lain-lain. Klaim ortodoksi-heterodoksi muncul karena adanya standarisasi dari beragam wacana keagamaan. Adanya beragam wacana keagamaan disebabkan perbedaan penafsiran. Perbedaan penafsiran disebabkan adanya perbedaan prapemahaman, episteme, bahkan konflik kepentingan antara dua pihak atau lebih. Dalam proses standarisasi tersebut akan melibatkan otoritas yang menggunakan wacana keagamaan tertentu sebagai dasar argumentasinya. Dalam kerangka ini Foucault menyebutnya dengan hubungan kekuasaan-wacana/pengetahuan. Dia menegaskan bahwa wacana/pengetahuan bisa menjadi alat untuk menguasai pihak lain. Dan selanjutnya bahwa setiap ada kekuasaan pasti menumbuhkan resistensi. Di sinilah wacana ortodoksi selalu berhadapan dengan wacana heterodoksi. Kadang-kadang bisa juga wacana yang semula ditempatkan sebagai wacana heterodoksi, karena didukung oleh otoritas lalu diikuti oleh mayoritas masyarakat, maka akan menjadi ortodoksi baru. Dan dari ortodoksi baru ini pasti akan memunculkan heterodoksi yang lebih baru lagi, begitu seterusnya. Keywords: ortodoksi, heterodoksi, wacana keagamaan, realitas perennial.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam PENDAHULUAN Keberlangsungan keberagamaan umat Islam di dunia tak bisa dilepaskan dari sumber utamanya, yaitu al-Qur'an. Pernyataan tersebut pastinya sudah disepakati oleh seluruh umat Islam di dunia, dimanapun, kapanpun, dan apapun afiliasi keberagamaannya. Yang sampai sekarang justru belum menuai kesepakatan adalah tentang bagaimana cara menerapkan al-Qur'an dalam memimpin umat Islam menjalankan keberagamaan atau ajaran agamanya: apakah ayat-ayat al-Qur'an itu bersifat tekstual, spesifik, teknis, sehingga umat Islam langsung bisa menerapkan kandungannya hanya dengan mengetahui terjemah literernya ataukah bersifat kontekstual, global, sehingga membutuhkan penafsiran serius terlebih dahulu untuk bisa mengaplikasikan kandungannya dalam kehidupan keberagamaan mereka sehari-hari. Terlepas dari belum adanya kesepakatan terhadap persoalan di atas, yang perlu disadari oleh umat Islam bahwa untuk bisa memasuki kandungan al-Qur'an butuh juru bicara manusia yang menafsirkan dan menyampaikannya karena bentuk konkret al-Qur'an adalah teks. Dia berupa rangkaian kata demi kata, frasa demi rasa, kalimat demi kalimat, dan seterusnya, yang tak bisa berkata-kata sendiri tanpa peran serta manusia yang mengatakannya. Oleh karena itu, sahabat ʻAlī ibn. Abū Ṭālib pernah menyatakan bahwa Al-Qur'ān bayna Daftay al-Muṣḥaf lā Yanṭiq wa Innamā Yatakallamu bih al-Rijl.1 Persoalan lanjutan muncul bahwa tatkala manusia menafsirkan al-Qur'an tidaklah bisa netral. Penafsiran al-Qur'an oleh manusia, siapapun, selalu dipengaruhi oleh prapemahaman bahkan kepentingannya sendiri-sendiri. Yang demikian oleh Heidegger dibahasakan dengan vorhabe, vorsicht, vorgriff2 atau dalam bahasa Gadamer dikatakan dengan presupposition,3 Foucault 1Ahmad Fawaid Syadzili, "Al-Qur'an dan Juru Bicara Tuhan," Tashwirul Afkar 18 )2008(: 3. 2Vorhabe )latar belakang pendidikan, agama(, Vorsicht )sudut pandang tertentu tentang teks tersebut(, Vorgriff )konsep-konsep yang ada di kepala penafsir atau pembaca(. E. Sumaryono, Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat )Yogyakarta: Kanisius, 1999(, 83,107. 3Hans George Gadamer, Truth and Method )New York: The Seabury Press, 1995(, 151. 27
28 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 menamakannya episteme.4 Prapemahaman, kepentingan, episteme yang berbeda menyebabkan wacana keagamaan sebagai produk penafsiran al-Qur'an menjadi berbeda-beda, meski ayat yang ditafsirkan sama. Perbedaan wacana keagamaan akan mempengaruhi macam praktik keberagamaan penganutnya. Yang dianut mayoritas karena biasanya didukung pula oleh penguasa dianggap benar dan menjadi ukuran kebenaran, yang ini disebut wacana ortodoks. Sedangkan yang dianut minoritas dan tidak didukung penguasa seringkali dianggap sebuah penyelewengan dan kesalahan, yang seperti ini dikelompokkan sebagai wacana heterodoks. Sejatinya artikel yang membahas tentang ortodoksi-heterodoksi seperti ini tercatat, di antaranya, ada 2 )dua( artikel yang penulis anggap penting. Pertama: artikel karya Oman Fathurrahman yang berjudul Sejarah Pengkafiran dan Marginalisasi Paham Keagamaan di Melayu dan Jawa )Sebuah Telaah Sumber(. Dalam artikel ini dipaparkan penghadapan ortodoksi-heterodoksi dalam wacana Tasawuf yang mengakibatkan pengkafiran ajaran tasawuf tertentu, yakni waḥdat al-wujūd di tengah ajaran tasawuf yang mainstream. Artikel ini ditulis dengan mendasarkan pada sumber manuskrip yang 4Perbedaan makna seringkali mengalami perubahan seiring dengan perubahan episteme. Episteme adalah struktur pemaknaan suatu zaman. Foucault memberikan contoh dalam karyanya, Madness and Civilization, dia menelusuri tentang makna dari pengetahuan Psikiatri. Foucault memulai dari zaman renaisans, ketika kegilaan dan nalar belum dipisahkan. Pada periode klasik, jarak antara keduanya telah ditetapkan dan akhirnya nalar menaklukkan kegilaan. Pada periode modern, Psikologi akhirnya lahir, dia memisahkan kegilaan dari kebijakan Psikiatri dinamakan monolog nalar tentang kegilaan. Foucault kemudian mengatakan bahwa apa yang disebut praktik Psikiatri jelas merupakan taktik moral di penghujung abad ke-18M untuk melestarikan hak orang gila dan dilandasi oleh mitos positivisme. Jadi menurut Foucault, Psikologi dan Psikiatri adalah usaha moral, bukan usaha ilmiah yang ditujukan kepada orang gila yang terus menerus tak mampu melindungi diri mereka sendiri dari pertolongan ini. Dia melihat orang gila dihukum oleh apa yang disebut kemajuan ilmu pengetahuan ke dalam pemenjaraan moral raksasa. Di sini Foucault menolak gagasan yang menyatakan bahwa kita telah lama menyaksikan kemajuan perawatan orang gila secara ilmiah, kedokteran, dan kemanusiaan. Yang dia lihat justru peningkatan kemampuan orang waras dan agennya )Kedokteran, Psikologi, Psikiatri( untuk menekan dan menindas orang gila, yang, kita tak boleh lupa, sama titik tolaknya dengan orang yang waras abad ke-17 M. Perkembangan paling akhir adalah bahwa kini kegilaan sudah kurang dihakimi oleh agen eksternal ini. Kegilaan dengan tak henti-hentinya menyerukan untuk menilai diri sendiri. Baca selengkapnya dalam Michel Foucault, Madness and Civilization: A History of Insanity in the Age of Reason, trans. Richard Howard )New York: Vintage Books, 1988(.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam hidup di tanah melayu, yaitu Aceh dan Jawa.5 Kedua: artikel karya Dadang Darmawan yang berjudul "Ortodoksi dan Heterodoksi Tafsir". Dadang menjelaskan dalam karyanya ini bahwa posisi ortodoksi dan heterodoksi dalam wacana tafsir bukanlah posisi yang statis dan mapan, tetapi suatu saat bisa berubah tergantung episteme yang mengitarinya, meminjam kaca mata Foucault.6 Kedua artikel di atas membahas tentang persoalan ortodoksi- heterodoksi dalam wacana Islam khusus, yakni Tasawuf dan Tafsir, tidak sebagaimana dalam tulisan ini yang lingkupnya lebih general, yakni meliputi semua wacana keagamaan Islam. Juga jika yang pertama hanya mendeskripsikan ortodoksi-heterodoksi di dunia Tasawuf dan implikasinya terhadap ajaran-ajaran tasawuf yang ada, sedangkan artikel yang kedua memang sudah masuk pada ranah mengapa terjadi persoalan ortodoksi-heterodoksi tersebut sebagaimana nanti diulas juga dalam artikel ini, namun artikel Dadang baru melihatnya dari sudut pandang akademis. Artikel ini berbeda dan bermaksud meneruskan diskusi isi 2 )dua( artikel di atas yang tidak hanya sekedar mendeskripsikan penghadapan ortodoksi-heterodoksi dan penyebabnya munculnya sisi akademis, tetapi mencoba menelisik penyebab munculnya secara politis dan memprediksikan secara ilmiah bagaimana masa depan keberadaan ortodoksi-heterodoksi di dunia Islam, yang seperti ini maka artikel ini menjadi penting untuk dibahas. Berpijak pada stand of point di atas, artikel ini secara berturut- turut akan memaparkan tentang apa yang disebut wacana keagamaan dalam tradisi Islam, lalu bagaimana munculnya klaim ortodoksi- heterodoksi dalam wacana keagamaan tersebut, bagaimana keberadaan ortodoksi-heterodoksi dalam wacana keagamaan Islam dan bagaimana masa depannya. Pembahasan tentang persoalan- persoalan tersebut digunakan kerangka baca teori hubungan kekuasaan-wacana/pengetahuan Foucault. Dan akhirnya diskusi tulisan ini ditutup dengan kesimpulan sebagai catatan akhir. 5Oman Fathurrahman, "Sejarah Pengkafiran dan Marginalisasi Paham Keagamaan di Melayu dan Jawa )Sebuah Telaah Sumber(," Analisis II, no. 2 )2011(. 6Dadang Darmawan, "Ortodoksi dan Heterodoksi Tafsir," Refleksi 13, no. 2 )2012(. 29
30 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 WACANA KEAGAMAAN DALAM ISLAM Dari sisi etimologi, wacana dalam Bahasa Inggrisnya, discourse, yang artinya speech, lecture, sermon, treatise;7 yang dalam Bahasa Indonesianya diartikan dengan ucapan, percakapan, kuliah.8 Sedangkan dari sisi terminologi, di antaranya, Foucault mendefinisikan wacana dengan sekelompok pagelaran atau tampilan- tampilan verbal (a group of verbal performances).9 Senada dengan Foucault, Ormiston dan Schrift menyatakan bahwa wacana adalah suatu aktivitas pembicaraan yang bersifat dialogis yang memiliki kualitas serta komitmen intelektual untuk memperoleh kebenaran bersama.10 Pagelaran, tampilan verbal, pembicaraan, seringkali juga disebut tuturan (speech), dalam bahasa strukturalisme Ferdinand de Saussure disebut parole. Parole adalah bagian dari bahasa yang bersifat individual atau penggunaan aktual bahasa sebagai tindakan individu-individu.11 Berangkat dari pembatasan-pembatasan di atas, maka diskusi tentang wacana berarti diskusi tentang pemakaian tanda-tanda bahasa, tetapi tidak semua pemakaian tanda bahasa adalah wacana. Wacana tidak merujuk pada setiap bahasa yang digunakan dalam aktivitas perbincangan sehari-hari (everyday speech act), namun wacana merujuk pada aktivitas perbincangan yang serius (serious speech act), meminjam istilah Dreyfus dan Rabinow, sebagaimana telah dikutip oleh Rudi Harisyah Alam.12 Adapun yang dimaksud dengan perbincangan yang serius adalah sebuah perbincangan yang di dalamnya memuat pernyataan-pernyataan yang disampaikan atau 7AS. Hornby, Oxford Advanced Learner's Dictionary of Current English )Oxford: Oxford University Press, 1987(, 245. 8WJS. Purwadarminta, "Kamus Umum Bahasa Indonesia" )Jakarta: Balai Pustaka, 1995(, 1144. 9Michel Foucault, Archaeology of Knowlegde, trans. AM. Sheridan Smith )London and New York: Routledge Classics, 2002(, 120. 10Gayle L. Ormiston and Alan D. Schrift, eds., The Hermeneutic Tradition )New York: State University of New York Press, 1990(, 86-87. 11Ferdinand de Saussure, Course in General Linguistics )New York: McGraw - Hill, 1966(, 13-14. 12Hubert L. Dreyfus and Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutic )Chicago: The University of Chicago Press, 1982(, 48; Rudy Harisyah Alam, "Perspektif Pasca-Modernisme Dalam Kajian Keagamaan," in Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antar Disiplin Ilmu, ed. Mastuhu and M. Deden Ridwan )Jakarta: Pusjarlit dan Penerbit Nuansa, 1998(, 68.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam ditetapkan oleh pihak yang dianggap memiliki otoritas, baik itu perorangan maupun kelompok.13 Singkatnya wacana adalah rangkaian kalimat atau proposisi atau pernyataan yang disampaikan oleh ahlinya. Rangkaian kalimat atau proposisi atau pernyataan tersebut berupa teks. Teks sendiri didefinisikan oleh Gracia sebagai sekelompok entitas yang digunakan sebagai tanda, yang dipilih, disusun, dan dimaksudkan oleh pengarang dalam konteks tertentu untuk menyampaikan pesan tertentu kepada pembaca.14 Dengan demikian, di antaranya pernyataan-pernyataan ilmiah yang disampaikan oleh ilmuwan, fatwa-fatwa yang ditetapkan oleh ulama, norma-norma yang disusun oleh pihak atau pejabat berwenang adalah beberapa contoh wacana. Sedangkan berkenaan dengan definisi wacana keagamaan atau wacana agama oleh Nasr Hamid Abu Zaid didefinisikan sebagai wacana tentang agama yang disistematisasi dan dilembagakan dalam kelompok, partai, jabatan, dogma atau ideologi. Wacana agama adalah berbagai kemungkinan interpretatif dari agama yang mengklaim berpegang pada bahasa yang 'benar' dan 'yang sebenarnya' tentang risalah dan ajaran-Nya.15 Dalam bahasa lain, Rudi Harisyah Alam yang menyebutnya dengan diskursus keagamaan. Dia mendefinisikannya sebagai: Diskursus yang memusatkan perhatiannya terutama pada sumber atau doktrin-doktrin ajaran agama. Diskursus ini, dengan segala klaim validitasnya, berupaya memproduksi representasi kebenaran dari nilai- nilai moral dan hukum yang terkandung di dalam doktrin ajaran agama guna mempengaruhi perilaku dan pengetahuan para pemeluknya. Diskursus keagamaan tidak hanya berkembang lewat disiplin-disiplin yang dikembangkan untuk mengkaji dan menelaah ajaran agama. Dalam kasus Islam, misalnya, disiplin tafsir, kalam, fiqih, tasawuf, dan filsafat. Akan tetapi, ia juga berkembang lewat institusi-institusi keagamaan semacam majelis ulama, lembaga pastoral, dan lainnya.16 13Alam, "Perspektif Pasca-Modernisme Dalam Kajian Keagamaan," 68. 14Jorge J.E. Gracia, A Theory of Textuality: The Logic and Epistemology )Albany: State University of New York, 1995(, 4. 15Nasr Hamid Abu Zaid, Al-Qur′an, Hermeneutik, dan Kekuasaan, trans. Dede Iswadi, Jajang A. Rohmana, and Ali Mursyid )Bandung: RQiS, 2003(, 18. 16Alam, "Perspektif Pasca-Modernisme Dalam Kajian Keagamaan," 72. 31
32 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 Dari definisi-definisi di atas, sederhananya, wacana keagamaan sebagai produk interpretasi para ulama terhadap sumber ajaran agama. Dalam konteks Islam, wacana keagamaan bisa berkembang melalui berbagai disiplin sebagai hasil telaah para ulama terhadap al-Qur'an dan hadis sehingga menghasilkan disiplin Tafsir, Hadis,Tasawuf, Kalam, Fiqih, dan lain-lain. Wacana keagamaan juga bisa berkembang, disistematisasi, dan dilembagakan oleh institusi- institusi keagamaan, seperti: MUI )Majelis Ulama Indonesia( sebagai forum fatwa milik pemerintah, Majelis Tarjih sebagai forum fatwa di bawah organisasi sosial keagamaan Muhammadiyah, Bahsul Masail sebagai forum fatwa NU,dan forum-forum pemberi fatwa lainnya. Penjelasan di atas menegaskan bahwa al-Qur'an dan Hadis menjadi sebuah entitas yang paling berperan dalam pembentukan wacana keagamaan dalam Islam. Setelah melalui penafsiran cermat dan teliti dari para ulama sebagai pemegang otoritas penafsiran al-Qur'an dan Hadis tersebut lalu disampaikanlah hasilnya kepada masyarakat muslim awam. Saat inilah terlahir fatwa-fatwa keagamaan. Wacana keagamaan yang telah menjelma menjadi fatwa-fatwa keagamaan, disadari atau tidak disadari, akan mempengaruhi praktik kehidupan keberagamaan masyarakat Islam, mulai bangun tidur sampai menjelang tidur kembali; berkaitan dengan hal-hal yang penting dan fundamental sampai hal-hal yang kecil dan sederhana; melingkupi persoalan-persoalan spiritualitas, ritualitas, sampai moralitas; dari masalah sosial, ekonomi, sampai politik.17 Dia mengatur cara berpikir, cara berbicara, cara bersikap, cara berperilaku, cara mendefinisikan, dan seterusnya. Yang demikian itu banyak contoh di lingkar sekitar masyarakt, di antaranya, fuqahā' telah memfatwakan bahwa shalat harus menghadap kiblat, yaitu Kabah di Kota Makkah, jika tidak menghadap kiblat maka teks wacana keagamaan mengklaim shalat seseorang tersebut batal dan tidak diterima oleh Tuhan; mutakallim )ulama ahli ilmu kalam atau teolog( yang ekstrim menyatakan bahwa terhadap orang kafir )non-Islam( harus diperlakukan atasnya jihad, maka teks wacana ini dalam kenyataannya telah menjadi dasar tumbuhnya kekerasan yang mengatasnamakan agama; Muslim mayoritas sepakat bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang paling 17Ulya, "Kuasa Wacana Keagamaan: Dari Kekerasan Simbolik ke Kekerasan Fisik," Al-Ulum 16, no. 2 )2016(.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam akhir, Allah tidak mengutus nabi lagi setelah itu. Oleh karena itu, jika kelompok Ahmadiyah memiliki kepercayaan tentang sosok Mirza Ghulam Ahmad sebagai sosok nabi setelah Nabi Muhammad, maka kelompok ini diklaim kelompok muslim sesat; juga moralitas Islam telah menganjurkan bahwa untuk memulai suatu yang baik hendaknya membaca basmalah. Wacana ini telah mengatur tingkah laku masyarakat muslim sehingga mereka mendisiplinkan diri melalui latihan-latihan sejak kecil dan mempraktikkan norma kebenaran ini dalam kebiasaan sehari-hari.18 Dari banyak contoh di atas membuktikan bahwa wacana keagamaan dan praksis sosial menjadi satu kesatuan yang tak bisa dipisah-pisahkan. Istilah lain bahwa wacana memiliki kekuatan praktis.19 Karena memiliki kekuatan praktis, maka wacana keagamaan akan menggerakkan masyarakat melaksanakan apa yang dikehendaki wacana tersebut. Di sinilah menunjukkan bahwa dalam wacana mengandung kekuasaan secara nirsadar dan amat tersamar.20 tatkala ulama menyampaikan wacana keagamaan atau fatwa-fatwanya berarti secara tidak disadari dia atau mereka telah menebarkan kekuasaannya. Bila akhirnya masyarakat muslim awam mengikutinya berarti secara amat tersamar dia atau mereka, yakni ulama telah mendominasi, menundukkan keyakinan, pikiran, sikap, perilaku masyarakat muslim awam melalui wacana atau fatwa yang telah disampaikannya. Dalam kontestasi hubungan kekuasaan-wacana/pengetahuan ini, maka posisi ulama sebagai pihak yang ikut ambil bagian dalam kekuasaan dan masyarakat muslim awam sebagai pihak yang menjadi sasaran atau korbannya, sedangkan wacana menjadi instrumennya. Perspektif ini Foucault menyatakan bahwa Discourse can be both an instrument and an effect of power.21 Dalam kerangka kekuasaan dimaksud Dalam realitas kehidupan keberagamaan, setiap wacana keagamaan dalam Islam juga akan menggerakkan masyarakat muslim ke arah mana sesuai dengan isi atau kandungannya. Sedangkan wacana keagamaan sebagai produk ulama hasil pembacaan atau 18Ibid. 19Foucault, Archaeology of Knowlegde, 51,54. 20Ibid., 133-134. 21Michel Foucault and Robert Hurley, The Historyof Sexuality Volume I: An Introduction )New York: Vintage Books, 1990(, 101. 33
34 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 penafsiran terhadap sumber ajaran, al-Qur'an dan Hadis, tidaklah homogen, tetapi sangat heterogen, banyak dan beragam, bahkan kadang-kadang ada pertentangan antara wacana produk ulama yang satu dengan yang lainnya meski dalam persoalan yang sama dan berangkat dari sumber yang sama. Setiap wacana keagamaan yang berbeda-beda seperti ini pasti memiliki pengikut sebagai akibat adanya pelimpahan otoritas persuasif, meminjam bahasa Khaled Abou el-Fadl,22 dari masyarakat muslim awam kepada ulama tertentu yang telah mereka yakini 'kebenaran' wacana atau fatwanya. Dari beragam wacana keagamaan, yang masing-masing memiliki pengikut, maka akibatnya ada wacana atau fatwa keagamaan yang dianut oleh sebagian besar masyarakat, tetapi ada pula wacana atau fatwa keagamaan yang hanya dianut segelintir orang; ada wacana atau fatwa yang mendapat support negara dan biasanya menjadi mazhab negara, tetapi ada pula yang dianggap sesat oleh negara; ada wacana atau fatwa yang dianggap standar, tetapi ada pula yang tidak, dan seterusnya. Kondisi seperti inilah, salah satu, yang memunculkan istilah ortodoksi-heterodoksi wacana keagamaan dalam Islam. Dalam Istilah Nasr Hamid Abu Zaid, ada tipe wacana yang moderat dan ada yang ekstrem.23 MUNCULNYA ORTODOKSI - HETERODOKSI WACANA KEAGAMAAN DALAM ISLAM Terminologi ortodoksi dan heterodoksi merupakan istilah umum agama-agama, meski awalnya hanya populer di dunia Kristiani, 22Khaled membagi macam otoritas menjadi 2 )dua(, yaitu otoritas koersif dan otoritas persuasive. Dia mendefinisikannya: coercive authority is the ability to direct the conduct of another person through the use of inducements, benefits, threats, or punishments so that a reasonable person would conclude that for all practical purposes they have no choice but to comply. Persuasive authority involves normative power. It is the ability to direct the belief or conduct of a person because of trust )Otoritas koersif adalah kemampuan untuk mengarahkan perilaku orang lain dengan menggunakan tekanan, bujukan, ancaman, hukuman, sehingga orang yang bernalar memutuskan bahwa untuk mencapai semua tujuan-tujuan praktis, mereka tidak memiliki pilihan lain kecuali mengikutinya. Sedangkan otoritas persuasif melibatkan kekuasaan normatif. Dia )otoritas persuasif( adalah kemampuan untuk mengarahkan keyakinan atau perilaku seseorang karena kepercayaan(. Khaled M. Abou el-Fadl, Speaking in God's Name: Islamic Law, Authority, and Women )Oxford: Onewordl, 2001(, 18. 23Nasr Hamid Abu Zaid, Kritik Wacana Agama, trans. Khoiron Nahdiyyin )Yogyakarta: LKiS, 2003(, 9.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam seperti adanya istilah Gereja Ortodoks, Katholik Ortodoks, dan sebagainya. Dalam kamus KBBI online dituliskan bahwa ortodoksi berarti berpegang teguh pada peraturan dan ajaran resmi, misalnya: dalam agama; atau bisa juga berarti kolot, berpandangan kuno.24 Sedangkan heterodoksi berarti menyimpang dari kepercayaan resmi.25 Dilihat dari sejarah katanya, sesungguhnya kata ortodoksi- heterodoksi sendiri bermula dari kosa kata Yunani. Jika kata ortodoksi, berasal dari kata orth yang artinya benar dan doxa yang artinya ajaran, sehingga ortodoksi berarti ajaran yang benar. Sedangkan heterodoksi, asal mula katanya adalah hetero yang berarti mirip dan doxa yang juga berarti ajaran sebagaimana di atas. Jadi heterodoksi artinya ajaran yang mirip, namun tidak benar.26Arti tersebut senada dengan pengertian yang ada dalam The Encyclopedia of Religion. Dituliskan di sana bahwa ortodoksi adalah ketaatan pada ajaran yang resmi, sedangkan heterodoksi merupakan penyimpangan dari ajaran resmi.27 Dari arti kata di atas, maka singkat dan mudahnya, kalau ortodoksi adalah ajaran yang benar, ajaran yang resmi, ajaran yang standar. Sedangkan heterodoksi adalah ajaran yang tidak benar, ajaran yang menyimpang, ajaran yang tidak resmi, juga tidak standar. Munculnya klaim benar, resmi, standar, dan lain-lain, bukan dari al-Qur'an atau Tuhan, tetapi dari manusia. Akarnya karena adanya peristiwa pelimpahan otoritas persuasif 28 dari masyarakat muslim 24accessed February 7, 2017, 25accessed February 7, 2017, 26William L. Reese, Dictionary of Philosophy and Religion, Eastern, and Western Thought )New York: Humanity Books, 1996(, 540. 27Sheilla Mc. Donough, "Orthodoxy and Heterodhoxy," in The Encyclopedia of Religion, ed. Mircea Eliade, vol. 2 )New York: Simon and Schuster Macmillan, 1993(, 124-129. 28Kepemilikan otoritas persuasif ini bisa karena pengetahuan atau keahlian yang dimiliki, kharisma, atau keturunan, maka dalam teori weber disebutkan bahwa ada 3 )tiga( macam sumber otoritas, yaitu: 1(. Otoritas legal-rasional, yaitu kepemilikan otoritas yang dikarenakan telah terpenuhinya syarat-syarat tertentu atas dasar hukum dan bersifat rasional, misalnya: otoritas kepala desa karena dia dipilih oleh rakyat, otoritas ilmuwan dan agamawan karena kepemilikan pengetahuan dan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah atas dasar pengetahuan yang dimiliki; 2(. Otoritas kharismatik, yaitu kepemilikan otoritas karena kharisma atau keluarbiasaan, misalnya: Gus Dur seringkali disebut ulama kharismatik dan memiliki otoritas kharismatik karena dalam dirinya dipercaya memiliki "daya linuwih" yang tidak dimiliki oleh orang-orang 35
36 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 awam kepada ulama tertentu yang diyakini benar wacana atau fatwa keagamaannya. Mula-mula ulama menafsirkan sumber ajaran. Tatkala mereka menafsirkannya hasilnya tidak akan pernah sama. Hasil interpretasi atau produk tafsirnya akan beragam. Keberagaman disebabkan karena masing-masing ulama pasti memiliki prapemahaman yang berbeda-beda. Perbedaan prapemahaman, sekurang-kurangnya, bisa disebabkan oleh faktor kebahasaan, perihal posisi makna dari sebuah teks al-Qur'an, prasangka, jenis kelamin, lingkar temporal dan spasial, latar belakang pendidikan dan kecenderungan, mazhab pemikiran yang dianut, bahkan kepentingan-kepentingan politik tertentu yang menjadi afiliasinya.29 Selanjutnya produk penafsiran ulama yang beragam tersebut disampaikan dan atau dibaca oleh masyarakat muslim awam. Bersamaan dengan itu ulama, secara tidak disadari, telah menebarkan kekuasaannya melalui wacana keagamaan yang telah dihasilnya. Melalui wacana tersebut, ulama mengarahkan para pembaca untuk mengikuti kandungannya. Dan gayung bersambut, masyarakat muslim awam meresponnya. Saat mereka merespon, seringkali mereka lupa kalau yang diikutinya adalah produk manusia dengan segala keterbatasannya, inheren dengan pemihakannya. Mereka justru seringkali memposisikannya sebagai ajaran agama yang dikehendaki Tuhan. Di sinilah disebut dalam konsep Foucault sebagai hubungan kekuasaan-wacana/pengetahuan. Disebut dengan hubungan kekuasaan-wacana/pengetahuan karena dalam hubungan tersebut melekat strategi untuk menguasai pihak lain melalui wacana atau pengetahuan dengan tanpa memberi kesan berasal dari subyek tertentu, tetapi dengan mengatasnamakan keilmiahan, obyektivitas, dan netralitas, bahkan kadang-kadang mengatasnamakan ajaran agama dari Tuhan. Jika watak produk penafsiran yang telah difatwakan dan menjadi wacana keagamaan itu tunggal, tidak plural, barangkali biasa; 3(. Otoritas tradisional, yaitu otoritas yang bersumber dari kepercayaan dan faktor keturunan, dari garis keluarga atau suku tertentu, misalnya: otoritas yang dimiliki oleh pemimpin adat. GeorgeRitzer-Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi Modern, trans. Alimandan )Jakarta: Prenada Media, 2004(, 37-38. 29Penjelasan lengkapnya bisa dibaca dalam Ulya, "Hubungan Kekuasaan - Pengetahuan Dalam Pewacanaan Ūlū al-Amr Q.S. Al-Nisā′: 59 Pada Tafsir al-Azhar: Memotret Diskusi Dasar Negara Indonesia Tahun 1955-1966" )Disertasi, UIN Sunan Kalijaga, 2016(, 5-7.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam tidak memunculkan masalah. Masalah muncul karena watak produk tafsir atau wacana keagamaan itu plural dan mestinya masing- masing akan diikuti dan dianut oleh kelompok masyarakat muslim yang berbeda. Sebagai contoh: kelompok masyarakat A meyakini wacana keagamaan A adalah benar, maka mereka akan mengikuti isi kandungannya; sedangkan kelompok masyarakat B meyakini wacana keagamaan B yang benar, wacana keagamaan A salah, maka mereka akan tunduk terhadap pernyataan-pernyataan yang terkandung dalam wacana keagamaan B, bukan A; masyarakat C lain lagi, mereka meyakini wacana C yang benar sedangkan A dan B salah, maka mereka akan mematuhi anjuran wacana C, bukan A, bukan pula B, dan seterusnya. Realitas yang demikian, tentunya, akan menjadi akar yang memicu konflik-konflik sosial, apalagi jika dalam praktiknya membawa-bawa nama Tuhan atau ajaran agama dari Tuhan. Mereka seringkali melupakan kalau wacana keagamaan itu produk manusia biasa yang bisa benar, bisa pula salah. Bukan agama yang merupakan produk Tuhan Yang Maha Benar. Karena secara sosial rentan konflik, maka muncul pikiran- pikiran untuk menstandarisasi adanya beragam wacana keagamaan dan lain-lain yang berkenaan dengan produk pemikiran keagamaan. Upaya standarisasi ini seringkali melibatkan otoritas lain yang lebih kuat secara politis, kadangkala melibatkan forum ulama, kadangkala melibatkan negara, bahkan kadangkaladua-duanya. Contoh standarisasi dalam wacanaʻUlūm al-Qur'ān, tercatat peristiwa kodifikasi al-Qur'an. Peristiwa ini terjadi setelah banyak sahabat hafal al-Qur'an yang wafat, juga utamanya setelah disadari akan beragamnya bacaan al-Qur'an (qirā'ah) dari para sahabat yang masing-masing mengunggulkan bacaannya karena menganggap bacaannyalah yang sesuai dengan bacaan Rasulullah, sedangkan bacaan lainnya dinilai salah karena tidak sesuai dengan bacaan Rasulullah. Kondisi seperti ini memunculkan perselisihan yang sangat mengejutkan ʻUthmān ibn. ʻAffān yang saat itu menjabat Khalifah III. Akhirnya dia mengeluarkan kebijakan perlunya penyatuan bacaan al-Qur'an agar di masa yang akan datang tidak memunculkan perselisihan yang lebih parah lagi. Lalu ʻUthmān meminta lembaran-lembaran al-Qur'an yang tersimpan di rumah Ḥafṣah, anak ʻUmar ibn. Khaṭṭāb. Lembaran-lembaran tersebut adalah hasil upaya Abū Bakr yang telah mengutus Zayd ibn. 37
38 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 Thābit untuk mengumpulkan naskah al-Qur'an yang telah ditulis para sahabat secara terserak-serak dalam banyak media, seperti: dedaunan, kulit binatang, dan lain-lain. ʻUthmān mengundang beberapa sahabat30 terpercaya untuk melakukan tugas verifikasi dan standarisasicatatan dan bacaan Alqur'an. Hasil kerja kesepakatan sahabat ini kemudian ditetapkan ʻUthmān sebagai kitab yang resmi atau al-Qur'an standar, yang saat sekarang kemudian dikenal dengan Muṣḥaf 'Uthmānīy.ʻUthmān juga menyuruh untuk menyingkirkan dan membakar tulisan atau lembaran-lembaran al-Qur'an yang lain. Sejak itulah Muāḥaf 'Uthmānīy disebut yang ortodoks, sedangkan lainnya diklaim heterodoks. Dalam wacana Tasawuf, juga terjadi polarisasi ortodoksi- heterodoksi. Wacana tetap tasawuf yang mempertahankan transendensi Tuhan sebagai Yang Maha Mengatasi semua makhluk termasuk manusia, antara Tuhan dan manusia terdapat perbedaan dan tetap mengenal jarak. Wacana Tasawuf semacam ini dikelompokkan menjadi tasawuf yang ortodoks. Sedangkan wacana tasawuf yang mengajarkan manusia itu bagian, pancaran atau emanasi dari Tuhan sehingga memungkinkan manusia bersatu dengan Tuhan atau dikenal dengan tasawuf panteistik (waḥdat al-wujūd) dan ini dikelompokkan dalam tasawuf yang heterodoks. Di Indonesia, kasus ini mengingatkan pada kisah 2 )dua( ulama Melayu, al-Raniri dan Hamzah Fansuri. Hamzah Fansuri adalah ulama tasawuf berhaluan panteistik. Menghadapi dengan ajaran Hamzah ini, al-Raniri sebagai ulama ortodok yang lebih mementingkan pengamalan Islam syariah mengeluarkan fatwa di tengah masyarakat Melayu bahwa mistik panteistik Hamzah Fansuri itu menyimpang dari akidah Islam. Sutan Iskandar Tsani )1637-1641M( sebagai penguasa kerajaan Aceh-Melayu saat itu mendukung fatwa al-Raniri. Karenanya, al-Raniri bersama dengan secara umum 30Ada yang mengatakan 4 )empat( sahabat, yaitu : Zayd ibn. Tsābit, ʻAbd Allāh ibn. Zubayr, Said ibn. al-ʻAṣ, ʻAbd al-Raḥmān ibn. Ḥārits ibn. Hishām. Lihat dalam Fahd bin Abdurrahman ar-Rumi, Ulumul Qur'an, Studi Kompleksitas al-Qur'an, trans. Amirul Hasan and M. Halabi )Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996(, 121. Ada yang mengatakan 12 )dua belas( sahabat, yaitu Said ibn. al-ʻAṣ, Nāfi' ibn. Zubayr, Zayd ibn. Tsābit, ʻUbay ibn. Kaʻab, ʻAbd Allāh ibn. Zubayr, Abd al-Raḥmān ibn. Hishām, Katsīr ibn. Aflah, Anas ibn. Mālik, ʻAbd Allāh ibn. ʻUmar, ʻAbd Allāh ibn. ʻAmr ibn. al-ʻAṣ. MM. al-A'zami, The History of Qur'anic Text From Revelation to Compilation, trans. Sohirin Solihin and dkk )Depok: Gema Insani, 2005(, 99-100.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam otoritas kerajaan, di satu sisi, melakukan pembersihan terhadap para penganut ajaran Hamzah Fansuri dan memaksa mereka melepaskan keyakinannya tersebut, tatkala mereka menolak merekapun dibunuh. Sedangkan, di sisi lainnya, karya-karya mistik panteistik Hamzah Fansuri dikumpulkan dan dibakar di depan Masjir Raya Banda Aceh, Baiturrahman karena karya tersebut dianggap sebagai sumber penyimpangan akidah umat Islam.31 Standarisasi juga pernah terjadi dalam sejarah Kalam masa Daulah Abbasiyah )750-1258M(, yakni berkenaan dengan pemahaman al-Qur'an itu diciptakan atau tidak, al-Qur'an itu baru )ḥadīth( atau dahulu (qadīm). Aliran Kalam Mu'tazilah berpendapat bahwa al-Qur'an itu diciptakan Allah, maka dia makhluk. Karena makhluk maka al-Qur'an baru, bukan dahulu. Argumen rasional yang diberikan Mu'tazilah sebagai konsekwensi paham tauhidnya. Dia berpandangan bahwa Tuhan itu satu-satunya yang esa danyang transenden. Dia satu-satunya Yang Maha Dahulu, tidak ada yang mendahului-Nya. Dia berbeda dengan lainnya dan tidak ada ciptaan lain yang menyamai-Nya. Oleh karena itu, jika al-Qur'an sebagai ciptaan-Nya tetapi memiliki sifat yang sama dengan Dia, yakni dahulu, maka ini sangat tidak masuk akal dan berarti telah menodai ketauhidan-Nya. Pada kepemimpinan al-Makmun, wacana kalam seperti ini ditempatkan sebagai ajaran yang benar dan standar, maka dianggap yang ortodoks. Posisi ortodoksi karena ajaran ini menjadi keyakinan mayoritas masyarakat Baghdad dan pula didukung oleh penguasa Abbasiyah yang berafiliasi Kalam Mu'tazilah. Ajaran lain tentang al-Qur'an tidak boleh hidup dan disingkirkan karena dianggap salah dan menyimpang. Saat inilah ajaran yang tidak memegangi kemakhlukan dan kebaruan al-Qur'an dianggap sebagai yang heterodoks. Mereka yang meyakini doktrin terakhir dipinggirkan bahkan disiksa karena dianggap menyimpang dari akidah tauhidiyah yang benar, di antara yang menjadi korban peminggiran dan penyiksaan adalah ulama besar, Ahmad ibn. 31Simuh, Tasawuf dan Perkembangannya Dalam Islam )Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996(, 53-54; Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII )Bandung: Mizan, 1994(, 182; Asep Nahrul Musadad, "Ayat- Ayat Waḥdat al-Wujūd: Upaya Rekonsiliasi Paham Waḥdat al-Wujūd Dalam Kitab Tanbīh al-Māshi Karya 'Abdur Rauf al-Sinkili," Al-Tahrir 15, no. 1 )2015(: 140-41. 39
40 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 Hanbal.32 Namun berbalik saat Abbasiyah dipegang oleh khalifah al-Mutawakkil, sebagai pengikut aliran Kalam Asyariyah, maka dia menolak kemakhlukan al-Qur'an sebagaimana keyakinan pendahulunya. Dia membatalkan Mu'tazilah sebagai paham negara. Saat inilah ajaran tentang kemakhlukan al-Qur'an diklaim sebagai ajaran yang heterodoks, diposisikan sebagai ajaran yang salah dan menyimpang, sedangkan doktrin yang menyatakan al-Qur'an sebagai firman Allah itu dahulu atau qādim karena inheren dengan keqadiman Allah diklaim sebagai ajaran yang benar, standar, dan menjadi ukuran kebenaran.33 Standarisasi semacam juga terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Adanya ramai-ramai klaim sesat Ahmadiyah,34 klaim menyimpangnya Syi'ah35 oleh pemerintah di tengah arus besar Islam Indonesia menandakan terus terjadinya gejala ortodoksi-heterodoksi dari masa lalu sampai sekarang ini. Di Indonesia, Standardisasi biasanya melibatkan ormas-ormas besar, MUI )Majelis Ulama Indonesia(, juga pemerintah, dalam hal ini biasanya melibatkan menteri agama, menteri dalam negeri, menteri pendidikan dan kebudayaan atau kejaksaanagung. Dari paparan di atas, penulis menegaskan kembali bahwa munculnya klaim ortodoksi-heterodoksi dalam wacana keagamaan dalam Islam lebih disebabkan karena adanya standarisasi. Standarisasi diupayakan karena kekhawatiran munculnya konflik sosial, namun seringkali tidak disadari bahwa dalam upaya standarisasi wacana keagamaan tersebut juga tak lepas dari prapemahaman, pemihakan, 32Aḥmad Amīn, Ḍuḥā al-Islām, III )Mesir: al-Nahẓat al-Misriyyah, 1936(, 177. 33Harun Nasution, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan )Jakarta: UI-Press, 1986(, 68. 34Klaim sesat Ahmadiyah di Indonesia berdasarkan fatwa MUI, yaitu sebagai hasil Musyawarah Nasional MUI II Tahun 1980 yang telah menetapkan Aliran Ahmadiyah adala di luar Islam, sesat, dan menyesatkan, serta orang Islam yang mengikutinya adalah murtad atau keluar dari Islam; juga dalam Surat Keputusan Bersama )SKB( 3 menteri, yaitu: menteri Agama, menteri dalam negeri, dan jaksa agung, No 3 Tahun 2008 Nomor KEP-033/A/JA/6/2008 Nomor: 199 Tahun 2008 tentang Peringatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota, dan/atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia. 35Meskipun MUI dan pemerintah tidak pernah menyatakan klaim sesat Syiah tetapi aliran ini perlu diwaspadai karena tidak sama dengan paham Islam mayoritas Indonesia yang berhaluan Ahl Sunnah wa al-Jamah. Lihat dalam fatwa MUI dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404H/Maret 1984M.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam dan kepentingan-kepentingan dari pihak-pihak tertentu. Kemudian dari wacana tersebut secara amat tersamar dan nirsadar menggiring masyarakat lain ke arah isi wacana yang inginkan secara seragam. Adanya keseragaman wacana yang telah dianut oleh mayoritas masyarakat seringkali ditempatkan sebagai wacana yang benar dan menjadi ukuran kebenaran, termasuk dalam mendefinisikan pihak lain yang memiliki wacana berbeda. Ketika sudah terjadi keseragaman wacana ternyata persoalan tidak lantas selesai. Keseragaman memancing resistensi dari pihak- pihak yang berada di luar border keseragaman, yang memiliki wacana yang berbeda. Mereka juga menuntut keberadaannya diakui. Di sinilah setiap ada kekuasaan pasti melahirkan resistensi. Haryatmoko menyatakan "kekuasaan melahirkan anti-kekuasaan".36 ORTODOKSI-HETERODOKSI SEBUAH REALITAS PERENNIAL Menegaskan paparan di atas bahwa kekuasaan karena otoritas wacana keagamaan telah menggiring pengikutnya ke arah wacana tertentu. Hasilnya terbentuklah keseragaman wacana. Keseragaman wacana menandakan adanya kepatuhan. Kepatuhan mengandaikan adanya dominasi. Dominasi membuka peluang adanya resistensi. Di sinilah kekuasaan dan resistensi menjadi 2)dua( hal yang tak bisa dipisahkan satu dari lainnya. Oleh para ahli teori budaya, resistensi biasanya digunakan untuk menunjuk pada sebuah sebuah kondisi yang berbeda dari subyek agen utama yang dicirikan dengan tindakan yang berbeda, tindakan melawan, dan lain-lain, seperti: peserta didik yang melakukan protes di sekolah, gerakan reformasi sipil, strategi bertahan serikat buruh, perlawanan para militan terhadap kekuasaan, dan lain-lain; namun resistensi yang dimaksud berkenaan dengan hubungan kekuasaan- wacana/pengetahuan menurut Foucault sebagaimana dikutip oleh Talal Asad, sebagai berikut: Although Foucault is often invoked by theorists of resistence, his use of that notion is quite distinctive. For example: " There is indeed always something in the social body, in classes, groups and individuals themselves which in some sense escapes relations of power, something 36Haryatmoko, "Kekuasaan Melahirkan Anti Kekuasaan: Menelanjangi Mekanisme dan Teknik Kekuasaan Bersama Foucault," Basis 51, no. 1-2 )February 2002(. 41
42 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 which is by no means a docile or reactive primal matter, but rather a centrifugal movement, an inverse energy, a discharge..." .37 )Meskipun Foucault seringkali disebut ahli teori resistensi, dia menggunakannya dalam wilayah yang sangat berbeda. Sebagai contoh: "Resistensi memang selalu menjadi sesuatu yang melekat dalam tubuh sosial, dalam kelas-kelas, kelompok-kelompok dan individu-individu sendiri yang dalam arti tertentu melepaskan diri dari hubungan kekuasaan, sesuatu yang tidak berarti sebuah kejadian utama yang reaktif atau patuh, melainkan sebuah gerakan lari dari pusaran, sebuah energi pembalikan, sebuah pelepasan atau pembongkaran...( Dari pengutipan di atas, maka bisa dikatakan bahwa resistensi yang muncul dari hubungan kuasa -wacana/pengetahuan ini bukan berupa perlawanan fisik, tetapiberupa setiap gerakan sentrifugal atau lari dari pusat, sebuah energi pembalikan, sebuah pelepasan atau pembongkaran wacana. Foucault memberikan contoh guna menguatkan gagasannya tentang kekuasaan dan resistensi semacam ini. Pada abad ke- 19M, wacana Psikiatri seputar perilaku homoseksual yang telah memberikan kontrol terhadap perilaku pelaku homoseksual. Hal yang demikian telah melahirkan wacana tandingan, dimana kalangan pelaku homoseksual mulai berbicara atas nama mereka sendiri dan menuntut agar kealamiahan mereka diakui. Mereka berbicara dengan kosakata, kategori yang sama yang dipakai untuk mendiskualifikasi mereka.38 Fenomena semacam itu juga bisa dilihat dalam wacana Tafsir, di antaranya, tatkala banyak mufassir laki-laki yang memiliki stigma negatif terhadap perempuan, maka produk tafsir mereka yang berkaitan dengan ayat-ayat tentang hubungan antara laki- laki dan perempuan pasti bias gender, namun seiring bersamaan dengan menguatnya wacana gender dan HAM, maka terjadilah perubahan orientasi yang diwakili para mufassir feminis dengan mereinterpretasikan ayat-ayat yang sama dengan pendekatan yang 37Lihat catatan kaki no. 10 dalam Talal Asad, Formation of the Secular Christianity, Islam, Modernity )Stanford: Stanford University Press, 2003(, 71; Michel Foucault, Power/Knowledge )Brighton, UK: Harvester Press, 1980(, 138. 38Pendapat Foucault ini dikutip oleh Donny Gahral Adian, "Menabur Kuasa Menuai Wacana" dalam Basis..., 49.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam lebih sensitif gender;39 dalam perbincangan Tasawuf sebagaimana telah dipaparkan dalam sub penjelasan sebelumnya, yakni adanya doktrin panteisme atau kesatuan makhluk dengan Tuhan telah dikounter dengan wacana lain tentang transendensi Tuhan; dalam wacana Kalam, seperti tentang adanya persoalan al-Qur'an itu ḥudūth, maka muncul kemudian direspon dengan pendapat al- Qur'an itu qadīm, lalu belum lagi tentang persoalan perilaku manusia itu yang beberapa aliran menyatakan perilaku manusia ditentukan oleh manusia sendiri itu (free will and free act) akhirnya juga memunculkan doktrin sebaliknya yang berpendapat bahwa manusia itu terpaksa, yakni semua perilakunya ditentukan oleh Tuhan (predestination),40 dan seterusnya; juga dalam wacana politik Islam tentang khilafah atau kepemimpinan yang juga memunculkan banyak pendapat, yang seringkali juga bertentangan.41 39Sebagai contoh, penafsiran atas ayat tentang penciptaan perempuan sebagaimana dalam QS. al-Nisāʹ: 1, berkaitan dengan term nafs wāḥida dalam ayat tersebut seringkali mufassir mengartikannya dengan diri yang satu, yaitu Adam, kemudian isterinya diciptakan dari Adam itu, bahkan kemudian banyak yang merujuk bahwa isteri Adam )perempuan( itu diciptakan dari tulang rusuk Adam yang paling bengkok dan yang paling atas. Penafsiran ini sebagaimana ditafsirkan oleh banyak para mufassir laki-laki pada masa klasik, seperti al-Ṭabarī. Abī Ja'far Muḥammad ibn. Jarīr al-Ṭabarī, Jāmi' al-Bayān 'an Ta′wīl al-Qur′ān Tafsīr al-Ṭabarī )al-Qāhirah: Dār al-Ḥadīth, 2010(, III: 592. Penafsiran semacam ini salah satunya yang menyebabkan penempatan perempuan sebagai makhluk inferior di bawah superioritas laki-laki. Akibatnya mendatangkan resistensi dari kaum feminis masa kini yang menghendaki kesetaraan perempuan dan laki-laki, di antaranya: Riffat Hassan, Amina Wadud Muhsin, membantah penafsiran tersebut dengan menyatakan bahwa perempuan pertama diciptakan dari bahan yang sama dengan laki-laki pertama, yaitu tanah. Hal ini karena al-Qur′ān tidak pernah menjelaskan secara eksplisit pada ayat manapun dalam persoalan tulang rusuk. Al- Qur′ān hanya menyatakan: "Tuhan menciptakan darinya isterinya", sedangkan dalam ayat-ayat yang lain, kata nafs, tidak pernah merujuk pada nama Adam, tetapi jenis, jiwa ataupun bangsa. Kata tersebut adalah netral. Penjelasan selengkapnya dalam Fatima Mernissi and Riffat Hasan, Setara di Hadapan Allah: Relasi Laki-Laki dan Perempuan Dalam Tradisi Islam Pasca-Patriarki, trans. Team LSPPA )Yogyakarta: Media Gama, 1995(, 44-62; Amina Wadud Muhsin, Wanita di Dalam al-Qur′an, trans. Yaziar Radianti )Bandung: Pustaka, 1994(, 25-27. 40Perdebatan tentang sumber perilaku manusia bermula dari diskusi hangat, utamanya, antara aliran Kalam Jabariyah dan Qadariyah. Nasution, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan, 31-37. 41Kalau mau dilacak sesungguhnya diskusi tentang politik kepemimpinan sudah terjadi pada masa klasik sepeninggal Rasulullah, ada kelompok yang berpendapat bahwa pemimpin atau khalifah setelah Rasulullah harus dari keturunan Rasulullah yang kemudian menjadi bibit lahirnya Syiah, tetapi ada kelompok yang berpendapat bebas 43
44 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 Di sinilah setiap ada kekuasaan pasti menuai resistensi. Resistensi ini sifatnya niscaya. Resistensi sebagai akibat adanya hubungan kekuasaan-wacana/pengetahuan akan datang dalam bentuk perlawanan wacana atau wacana yang bersifat menandingi. Resistensi semacam ini tidak memiliki tujuan utama untuk menyerang pihak lain, tetapi bertujuan untuk membuktikan eksistensi dan menunjukkan aktualisasi keberadaannya. Pro-kontra tentang wacana keagamaan menghasilkan klaim wacana ortodoksi-heterodoksi. Wacana yang diikuti mayoritas dan didukung oleh pengasa atau pemerintah atau otoritas lainnya diklaim menjadi wacana ortodoksi, sebaliknya yang hanya diikuti oleh minoritas masyarakat, tidak disupport oleh otoritas negara ataupun ulama dinilai sebagai wacana yang heterodoks. Dalam konteks ini yang justru perlu digarisbawahi bahwa menjadi ortodoks atau heterodoks tergantung pada otoritas manusia, maka tidak selamanya wacana ortodoks menjadi ortodok selamanya dan wacana yang heterodoks menjadi heterodoks selamanya. Wacana yang saat ini diklaim ortodoks, pada suatu masa dan pada masyarakat tertentu bisa menjadi heterodoks karena hilangnya dukungan otoritas, begitu sebaliknya sebuah wacana yang saat ini menjadi wacana heterodoks, suatu masa dan pada masyarakat tertentu bisa berubah menjadi wacana ortodoks karena peran dukungan mayoritas dan otoritas lainnya. Kenyataan seperti ini tidak pernah berhenti dalam satu titik tertentu, tetapi terus berlanjut sampai kapanpun dan akan menjadi kenyataan yang abadi. PENUTUP Pada akhir pembahasan tulisan ini, penulis menegaskan bahwa kenyataan klaim ortodoksi-heterodoksi dalam wacana keagamaan dalam Islam sebagai kenyataan yang tak bisa dihindari dan selamanya akan terjadi di tengah keberagamaan masyarakat beragama. Perlu diketahui terbentuknya klaim tersebut bukan dari Tuhan, tetapi karena otoritas manusia. Menjadi ortodoks karena manusia, demikian dalam menentukan dari mana atau siapa pemimpin sepeninggal Rasullullah, yang penting atas dasar musyawarah; ada pula yang memunculkan isu perdebatan kepemimpinan dari sudut pandang jenis kelamin, apakah pemimpin itu harus laki-laki atau boleh perempuan; ada pula yang memunculkan perdebatan dari sisi agama, harus Islam atau boleh non-muslim, dan seterusnya.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam pula menjadi heterodoks juga karena manusia. Demikian tergantung pada banyaknya manusia yang mengikuti wacana tersebut, support penguasa atau pemerintah, peran ulama penyampai wacana tersebut. Dengan demikian maka sulit sekali untuk membenarkan jika di kemudian waktu ada klaimyang mencap yang ortodoks itu benar dan yang heterodoks itu menyimpang, mengingat masing- masing kelompok memiliki ukurannya sendiri dalam menentukan 'kebenaran'. Penentuan kebenaran yang di dalamnya sarat dengan hubungan kuasa -wacana/pengetahuan. Akan tetapi, terlepas dari kerumitan itu, kondisi demikian sesungguhnya telah menghasilkan sebuah khazanah intelektual yang menggambarkan sejarah dan dinamika pemikiran keagamaan di sepanjang perjalanan kehidupan. DAFTAR RUJUKAN Alam, Rudy Harisyah. "Perspektif Pasca-Modernisme Dalam Kajian Keagamaan." In Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antar Disiplin Ilmu, edited by Mastuhu and M. Deden Ridwan. Jakarta: Pusjarlit dan Penerbit Nuansa, 1998. Amīn, Aḥmad. Ḍuḥā Al-Islām. III. Mesir: al-Nahẓat al-Misriyyah, 1936. Ar-Rumi, Fahd bin Abdurrahman. Ulumul Qur'an, Studi Kompleksitas Al-Qur'an. Translated by Amirul Hasan and M. Halabi. Yogyakarta: Titian Ilahi Press, 1996. Asad, Talal. Formation of the Secular Christianity, Islam, Modernity. Stanford: Stanford University Press, 2003. Azra, Azyumardi. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII. Bandung: Mizan, 1994. Darmawan, Dadang. "Ortodoksi dan Heterodoksi Tafsir." Refleksi 13, no. 2 )2012(. Donough, Sheilla Mc. "Orthodoxy and Heterodhoxy." In The Encyclopedia of Religion, edited by Mircea Eliade, Vol. 2. New York: Simon and Schuster Macmillan, 1993. 45
46 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 Dreyfus, Hubert L., and Paul Rabinow. Beyond Structuralism and Hermeneutic. Chicago: The University of Chicago Press, 1982. Fadl, Khaled M. Abou el-. Speaking in God's Name: Islamic Law, Authority, and Women. Oxford: Onewordl, 2001. Fathurrahman, Oman. "Sejarah Pengkafiran dan Marginalisasi Paham Keagamaan di Melayu dan Jawa )Sebuah Telaah Sumber(." Analisis II, no. 2 )2011(. Foucault, Michel. Archaeology of Knowlegde. Translated by AM. Sheridan Smith. London and New York: Routledge Classics, 2002. Foucault, Michel. Madness and Civilization: A History of Insanity in the Age of Reason. Translated by Richard Howard. New York: Vintage Books, 1988. Foucault, Michel. Power/Knowledge. Brighton, UK: Harvester Press, 1980. Foucault, Michel, and Robert Hurley. The Historyof Sexuality Volume I: An Introduction. New York: Vintage Books, 1990. Gadamer, Hans George. Truth and Method. New York: The Seabury Press, 1995. Goodman, GeorgeRitzer-Douglas J. Teori Sosiologi Modern. Translated by Alimandan. Jakarta: Prenada Media, 2004. Gracia, Jorge J.E. A Theory of Textuality: The Logic and Epistemology. Albany: State University of New York, 1995. Haryatmoko. "Kekuasaan Melahirkan Anti Kekuasaan: Menelanjangi Mekanisme dan Teknik Kekuasaan Bersama Foucault." Basis 51, no. 1-2 )February 2002(. Hornby, AS. Oxford Advanced Learner's Dictionary of Current English. Oxford: Oxford University Press, 1987. Mernissi, Fatima, and Riffat Hasan. Setara di Hadapan Allah: Relasi Laki-Laki dan Perempuan Dalam Tradisi Islam Pasca- Patriarki. Translated by Team LSPPA. Yogyakarta: Media Gama, 1995.
Ulya, Ortodoksi-Heterodoksi Wacana Keagamaan dalam Islam Muhsin, Amina Wadud. Wanita di Dalam Al-Qur′an. Translated by Yaziar Radianti. Bandung: Pustaka, 1994. Musadad, Asep Nahrul. "Ayat- Ayat Waḥdat al-Wujūd: Upaya Rekonsiliasi Paham Waḥdat al-Wujūd Dalam Kitab Tanbīh al-Māshi Karya 'Abdur Rauf al-Sinkili." Al-Tahrir 15, no. 1 )2015(. Nasution, Harun. Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Jakarta: UI-Press, 1986. Ormiston, Gayle L., and Alan D. Schrift, eds. The Hermeneutic Tradition. New York: State University of New York Press, 1990. Purwadarminta, WJS. "Kamus Umum Bahasa Indonesia." Jakarta: Balai Pustaka, 1995. Reese, William L. Dictionary of Philosophy and Religion, Eastern, and Western Thought. New York: Humanity Books, 1996. Saussure, Ferdinand de. Course in General Linguistics. New York: McGraw - Hill, 1966. Simuh. Tasawuf dan Perkembangannya Dalam Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996. Sumaryono, E. Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1999. Syadzili, Ahmad Fawaid. "Al-Qur'an dan Juru Bicara Tuhan." Tashwirul Afkar 18 )2008(. Ṭabarī, Abī Ja'far Muḥammad ibn. Jarīr al-. Jāmi' al-Bayān 'an Ta′wīl al-Qur′ān Tafsīr al-Ṭabarī. al-Qāhirah: Dār al-Ḥadīth, 2010. Ulya. "Hubungan Kekuasaan - Pengetahuan Dalam Pewacanaan Ūlū al-Amr Q.S. Al-Nisā′: 59 Pada Tafsir al-Azhar: Memotret Diskusi Dasar Negara Indonesia Tahun 1955-1966." Disertasi, UIN Sunan Kalijaga, 2016. Ulya. "Kuasa Wacana Keagamaan: Dari Kekerasan Simbolik ke Kekerasan Fisik." Al-Ulum 16, no. 2 )2016(. 47
48 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 25-48 Zaid, Nasr Hamid Abu. Al-Qur′an, Hermeneutik, dan Kekuasaan. Translated by Dede Iswadi, Jajang A. Rohmana, and Ali Mursyid. Bandung: RQiS, 2003. Zaid, Nasr Hamid Abu. Kritik Wacana Agama. Translated by Khoiron Nahdiyyin. Yogyakarta: LKiS, 2003. zami, MM. al-A'. The History of Qur'anic Text From Revelation to Compilation. Translated by Sohirin Solihin and dkk. Depok: Gema Insani, 2005.
FAKTOR PSIKOLOGIS DAN SOSIOLOGIS KEMUNCULAN ALIRAN SESAT ALIRAN QURANIYAH DI JAWA BARAT1 Dede Syarif dan Moch Fakhruroji Fakultas Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung email: [email protected] Abstract: Phenomena of the emergence of a cult in Indonesia have been addressing with a more theological approach. Nevertheless, the problem of the emergence of a cult is not only seen as a problem of deviation or heresy of religion but also as social and psychological problems. This article describes the emergence of a cult with two backgrounds by making "aliran Quraniyah" in West Java as a case. In addition, the emergence of this cult is caused by two aspects: external and internal. External aspects related to the economic and social problems experienced by Rohmansyah, the founders of this cult who was experiencing economic crisis and also various socio-religious issues those are not in line with his expectations and perceptions. Meanwhile, the internal aspects associated with symptoms of psychological disorders experienced by Rohmansyah. Finally, factors that causing the emergence of a cult is not only a matter of heresy, but also sociological and psychological. بسح سانلا اهربتعي ايسينودنا ىف ةّلضم ةفئاط رهاظم روهظ :ةصلاخلا ةيوشتلا نع ةرابع ةّلضملا ةفئاطلا تناكام ,ةقيقحلا ىفو ,يهلا جهن هذه .ةيسفنلاو ةيعامتجلاا ةلأسملا نم اهّنكلو بسحف نايدلاا ىلا ةءاشلااو لعجو ثحبلا ةيفلخ نيتاهب ةّلضملا ةفئاطلا رهاظم روهظ نّيبت ةباتكلا ةّلضم ةفئاط رهاظم روهظ .لاحلا وه امك ةيبرغلا ىواجب ةينارقلا ةفئاطلا . ىلخادلا لماعلاو ىجراخلا لماعلا ىنعي : نيبناجب ءودبم لامجلاا ىلع ,حاس نامحر هكلس امك ةيعامتجلااو ةيداصتقلااب قلعتي ىلخادلا لماعلا 1Penelitian ini terlaksana atas kerjasama dengan Anik Farida dari Balai Litbang Agama Jakarta, pada 2012.
50 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 عقاولا اذه ناكو .هتايح ىف ةيعامتجلااو ةيداصتقلاا لكاشملا لباقي هّنِاف قّلعتي ىلخادلا لماعلا اّمأو .هتايح ىف تارّوصتلا و تاعقوتلا نع اديعب لماوعلا ,كلذلو .حاس نامحر هكلس امك ةيسفنلا تابرطضلاا ضارعاب ةركفلا تابرطضا ببسب تسيل ةّلضم ةفئاط رهاظم روهظ صرفت ىتلا ةيسفنلاو ةيعامتجلاا لكاشملا ىنعي ,رخا ببسب رهظي امّناو ,بسحف Abstrak: Berbagai fenomena kemunculan aliran sesat di Indonesia lebih banyak disikapi dengan pendekatan teologis. Namun demikian, masalah kemunculan aliran sesat tidak hanya dapat dilihat sebagai masalah penyimpangan atau penistaan agama, tetapi juga masalah sosial dan psikologis. Tulisan ini mendeskripsikan kemunculan aliran sesat dengan dua latar belakang tersebut dengan menjadikan aliran Quraniyah di Jawa Barat sebagai kasus. Secara umum, kemunculan aliran ini dilatarbelakangi dua aspek, yakni eksternal dan internal. Aspek eksternal terkait dengan problem ekonomi dan sosial yang dialami Rohmansyah sang pendiri aliran ini yang mengalami krisis ekonomi dan juga berbagai persoalan sosial-keagamaan yang tidak sesuai dengan harapan dan persepsinya selama ini. Sementara itu, aspek internal terkait dengan gejala kelainan psikologis yang dialami oleh Rohmansyah. Dengan demikian, faktor penyebab munculnya aliran sesat bukan hanya masalah kesesatan berpikir, tetapi juga problem sosiologis dan psikologis yang melingkupinya. Kewords: aliran sesat, aliran Quraniyah, konsep teologis. PENDAHULUAN Setelah berakhirnya pemerintahan Orde Baru, yang ditandai dengan Reformasi pada tahun 1998, kehidupan keagamaan di Tanah Air diwarnai dengan bermunculan kelompok, aliran, paham dan gerakan keagamaan baru. Paham dan gerakan keagamaan baru tersebut sebagian berakar pada agama-agama resmi yang diakui di Indonesia dan dijamin keberadaannya oleh negara, yaitu Islam, Kristen Protestan, Katolik, Budha, Hindu dan Konghuchu. Di antara aliran- aliran keagamaan baru ini, ada pula yang merupakan revitalisasi dari keyakinan lokal )local belief(. Kemunculan kembali local belief menjadi hal yang logis karena, keyakinan-keyakinan lokal tadi telah lebih dahulu eksis sebelum adanya agama-agama resmi negara
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis (official religion). Di antara beberapa local belief yang dapat ditemui di Nusantara antara lain; Sunda Wiwitan di Banten, Kaharingan di Kalimantan, dan Agama Djawa Sunda )ADS( di Kuningan, Jawa Barat, dan lain-lain. Lengsernya Orde Baru menjadi babak baru bagi sejumlah local belief ini untuk kembali ke permukaan setelah sebelumnya tidak mendapat tempat di tengah masyarakat.2 Banyak faktor yang melatarbelakangi kemunculan paham dan ajaran baru dalam sebuah masyarakat. Salah satunya karena adanya perbedaan pemahaman dan penafsiran terhadap teks-teks kitab suci yang pada titik tertentu dapat memunculkan ragam ritual, doktrin, dan kelompok agama. Secara umum, perbedaan ini dilatarbelakangi dua aspek, yaitu aspek internal dan eksternal. Aspek internal antara lain disebabkan oleh perbedaan penafsiran terhadap pokok-pokok ajaran agama, paradigma pemikiran yang dijadikan sebagai landasan penafsiran, dan pengamalan yang dijalankan secara eksklusif. Sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh pemikiran dari luar seperti pemikiran liberal dan sekuler. Dalam konteks Indonesia terutama setelah Orde Baru, Martin van Bruinessen menyebutkan bahwa gerakan dan paham baru tersebut sering dianggap sebagai gerakan sempalan. Istilah ini merupakan terjemahan dari kata "sekte" atau "sektarian" yang memiliki konotasi negatif, seperti protes terhadap dan pemisahan diri dari mayoritas, sikap eksklusif, pendirian tegas tetapi kaku, klaim atau monopoli atas kebenaran, dan fanatisme.3 Lebih jauh, Bruinessen melihat bahwa gerakan sempalan di Indonesia tidak hanya dipandang sebagai gerakan keagamaan, tetapi juga cenderung dilihat sebagai ancaman terhadap stabilitas dan keamanan negara, karena itu pemerintah melarangnya. Dengan cara pandang seperti ini, akan sulit membedakan antara gerakan sempalan dengan gerakan terlarang atau gerakan oposisi politik atau bahkan gerakan terorisme. Hampir semua aliran, paham dan gerakan yang berkembang di masyarakat pernah dicap sebagai "sempalan", dan juga dilarang setidaknya oleh Majelis Ulama Indonesia.4 2Chaider S. Bamualim, "Islamisasi, Politik, dan Aliran Kebatinan Pedesaan di Jawa Barat," in Islam dan Regionalisme, ed. oleh Julian Millie dan Dede Syarif )Bandung: Pustaka Jaya, 2015(, 455-460. 3Martin Van Bruinessen, "Geneologies of islamic Radicalism in Post Soeharto Indonesia South East Asia Research" 10, no. 2 )n.d.(: 16-27. 4Dede Syarif, "Menjaga Aqidah: Agama Baru dan Kelompok Anti-aliran Sesat di Jawa Barat," in Islam dan Regionalisme, ed. oleh Julian Millie dan Dede Syarif )Bandung: 51
52 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 Secara kuantitatif, Jawa Barat sendiri merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kasus kemunculan kelompok aliran sesat yang sangat tinggi. Dari 250 kasus di Indonesia sepanjang 2001 hingga 2007, 50 di antaranya muncul di Jawa Barat.5 Kondisi ini telah memicu beberapa konflik horizontal di antara kelompok-kelompok baru tersebut dengan kelompok ormas keagamaan mainstream. Misalnya kasus tewasnya ustadz dan aktivis Gerakan Islam Reformis )GARIS( di Sukabumi yang dilatarbelakangi perselisihan dengan aliran sesat Sumarna.6 Meski tidak seluruhnya, namun kemunculan paham dan aliran sesat selalu berpotensi memicu konflik horizontal dalam hubungan sosial-kemasyarakatan karena dipandang menyimpang dan mengancam stabilitas kehidupan sosial. Salah satu aliran keagamaan baru yang muncul adalah Aliran Quraniyah yang muncul dan berkembang di wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap latar belakang kemunculan Aliran dan Paham Quraniyah sebagai salah satu dari aliran dan paham keagamaan yang diidentifikasi oleh kelompok agama mainstream dan MUI sebagai aliran sesat. Pembahasan terhadap kasus ini menjadi penting untuk melihat faktor-faktor yang melatarbelakangi kemunculan sebuah aliran dan paham keagamaan, baik faktor sosiologis maupun psikologis, serta relasinya dengan kelompok keagamaan mainstream dan MUI. Sejauh ini, penanganan terhadap aliran dan paham keagamaan baru lebih banyak dilakukan dalam perspektif teologis, seperti terlihat pada sikap pemerintah dengan meminta pendapat Majelis Ulama Indonesia )MUI(. Dengan cara pandang teologis-doktriner dari MUI, semua paham dan aliran keagamaan baru akan dinilai berdasarkan ajaran dan doktrin tertentu. Penanganan dan cara pandang teologis yang dominan ini seakan mengabaikan faktor-faktor lain, seperti faktor sosiologis dan psikologis dibalik kemunculan sebuah paham dan aliran keagamaan tertentu. Akibatnya, penanganan serta Pustaka Jaya, 2015(. Lihat juga Syafiq Hasyim, "The Council of Indonesian Ulama )MUI( and Religious Freedom," 12 )Irasec Discussion papers, Bangkok: Irasec, 2011(. 5Hasyim Muzadi, Ketua Umum Nahdlatul Ulama waktu itu. Program Mata Rantai di ANTV pada November 2007. Sperti dikutip Majalah Qiblati, Desember 2007. Selanjutnya, baca "Dialog Jumat," Tabloid Republika, Nopember 2007 yang mengupas tuntas masalah aliran sesat di Indonesia. 6November 2012,
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis policy pemerintah terkait persoalan kemunculan aliran dan paham keagamaan baru sering mengabaikan faktor-faktor non-agama. Signifikansi penelitian ini adalah memberikan perpektif alternatif, selain pendekatan faktor sosiologis dan psikologis dalam memahami kemunculan aliran dan paham keagamaan baru. teologis, dengan mengungkapkan Dengan menggunakan studi kasus, penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Penggunaan studi kasus bertujuan untuk membuat gambaran tentang sebuah fenomena sehingga fokus penelitian ini bukan pada Aliran Quraniyah sebagai aliran sesat, tetapi lebih menjadikannya sebagai instrumen untuk memahami fenomena yang boleh jadi juga muncul di tempat lain. Meskipun aliran ini berkembang secara terbatas di wilayah Kecamatan Cipeundeuy, namun mendapat respon dan reaksi publik di wilayah Bandung secara luas setelah penanganan ormas-ormas Islam dan MUI setempat terhadap aliran ini. Popularitas Aliran Quraniyah semakin luas setelah pendiri aliran ini, yakni Rohmansyah, menyampaikan ajakan dan ajarannya secara on air di acara keagaman pada sebuah radio di Bandung. Penulis berargumentasi bahwa popularitas dan penyebaran sebuah aliran tidak selalu melalui cara konvensional, seperti dakwah dan pendekatan keagamaan lain, tetapi dapat juga menggunakan media seperti radio, televisi dan media. Dalam konteks ini, Aliran Quraniyah meskipun terbatas pada satu wilayah, Kecamatan Cipendeuy, tetapi mendapat respon dan reaksi dari masyarakat yang lebih luas. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui kajian pustaka dengan mengkaji dokumen tertulis berupa hasil penelitian dengan menggunakan sumber-sumber berbentuk laporan penelitian sebelumnya dan publikasi termasuk di media online. Selanjutnya, data juga diperoleh melalui field work yang dilakukan dengan mendatangi lokasi dan juga lembaga maupun individu yang terlibat dalam kasus Aliran Quraniyah, di antaranya; RRI Bandung, Ormas Pagar Aqidah di Masjid Al-Jihad Siliwangi, Bandung. Terakhir, data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan melibatkan beberapa pihak, di antaranya Rohmansya, pendiri Aliran Quraniyah, pemerintahan atau muspika Kecamatan. Cipendeuy, Ormas keagamaan dan juga MUI setempat. 53
54 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 KERANGKA TEORI Kemunculan paham atau aliran keagamaan baru bukan merupakan fenomena baru dan tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Secara historis, agama-agama besar di dunia telah menghadapi persoalan terkait munculnya paham dan aliran baru yang menyimpang dari ajaran utama. Misalnya, dalam sejarah kemuculan agama Kristen pada awalnya merupakan paham sempalan dari tradisi agama Yahudi. Demikian pula dalam agama Islam, kemunculan nabi- nabi palsu sudah terjadi sejak masa Rasulullah Saw.7 Sementara itu fenomena kemunculan kelompok baru )firqah( dapat dilacak pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Pada masa modern fenomena aliran baru semakin subur. Dalam lingkungan pemeluk Islam di India muncul beberapa kelompok baru yang dianggap sesat seperti al-Baabiyah, al Bahaiyah, Ahmadiyah, dan al-Qadaniyah.8 Dalam konteks masyarakat modern, munculnya aliran agama berkaitan dengan peningkatan kebutuhan spiritual sebagai salah satu hak asasi manusia. Kemunculan aliran-aliran agama baru ini bahkan sampai pada bentuk-bentuk yang tidak masuk akal, seperti seks bebas, telanjang massal, hiper-poligami massal, dan bunuh diri masal. Misalnya People's Temple di Guyana pada 1978 dengan pimpinan Jim Jones yang berhasil mengajak 900 pengikutnya melakukan bunuh diri massal dengan cara menenggak sianida. Begitu pula pada 1997, menyeruak kasus Heaven's Gate dan melakukan tindakan yang hampir serupa. 7Sejak periode Rasulullah Saw. telah banyak muncul nabi-nabi palsu. Diantaranya Harits bin Saad yang mengklaim dirinya menjadi nabi di masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Bani Umaiyah. Isa Al-Asfahan muncul dengan klaim sebagai nabi di masa Khalifah Al-Mansur dari Bani Abbasiyah. Faris bin Yahya mendakwa dirinya menjadi nabi di masa pemerintahan Khalifah Al-Muktaz di Mesir. Faris mengaku sebagai Nabi Isa dan mengklaim dapat menyembuhkan penyakit sopak, orang buta, penyakit kusta, dan menghidupkan orang mati. Ishak Al-Akhras mengaku sebagai nabi di Asfahan )Iran(. Dia pandai membaca kitab Taurat, Injil, dan menafsirkan Al-Qur'an semaunya. Tokoh lain yang sangat populer sebagai nabi palsu adalah Musailamah Al- Kadzdzab, muncul di zaman Rasulullah SAW, berlokasi di Yamamah. Dia tewas di tangan Khalid bin Walid saat diperangi di zaman khalifah Abu Bakar. Tulaihah Al- Asadi muncul di zaman Rasulullah SAW dari kabilah Bani Asad. Di akhir hayatnya dia bertaubat, dan masih banyak lagi nama lainnya. Lihat A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam )Jakarta: Al-Husna Zikra, 1997(, 230-131. 8Thaha Dasuki Hubaisiy, Munculnya Aliran-aliran Sesat di Abad Modern, trans. oleh Amirullah Kandu )Bandung: Pustaka Setia, 2006(.
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis Secara teoretis, paham atau aliran keagamaan adalah "pandangan atau doktrin teologis tertentu atas suatu agama." Dalam Oxford English Dictionary, ajaran sesat )heresy) adalah "pandangan atau doktrin teologis atau keagamaan yang dianggap berlawanan atau bertentangan dengan keyakinan, atau sistem keagamaan manapun, yang dianggap ortodoks atau ajaran yang benar.9 Dalam bahasa Inggris, kata heresy berasal dari bahasa Yunani hairesis yang berarti pilihan keyakinan atau faksi dari pemeluk yang melawan. Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya, Van Bruinessen menjelaskan bahwa dikotomi ini berlangsung antara aliran atau paham baru dengan kelompok agama yang mainstream. Kelompok- kelompok seperti ini berpotensi menjadi masalah ketika berhubungan dengan kelompok keagamaan yang telah mapan atau disebut sebagai ortodoksi. Relasi ini kemudian memunculkan istilah kelompok sesat atau sempalan. Pada sisi lain, kemunculan aliran sesat sering dipandang sebagai indikator dari adanya anomali dalam masyarakat. Anomali yang dimaksud adalah terjadinya abnormalitas pada masyarakat. Abnormalitas ini dapat berbentuk demografis, sosial, maupun psikologis.10 Abnormalitas perilaku seseorang tidak dapat diukur hanya dengan satu kategori atau kriteria tertentu sebab banyak dijumpai seorang individu dengan kategori normal dalam kepribadian, namun menunjukkan perilaku abnormal dalam pengertian sosial dan moral. Demikian halnya yang dijumpai pada banyak pendiri dan penganut aliran sesat, biasa ditemukan kriteria kategori yang tidak tunggal dan terkadang sumir. Karena itu, penentuan kategori sesat hanya mungkin dilakukan dengan mengacu pada definisi atau batasan yang bersifat formalistik atau diakui sebagai batasan institusional. Sebuah paham dan aliran keagamaan baru dapat dinyatakan sebagai sesat apabila mengacu pada satu kumpulan kriteria tertentu. Dalam beberapa kasus yang melibatkan umat Islam, kriteria yang disusun MUI menjadi semacam indikator untuk menentukan apakah sebuah paham atau aliran pemikiran itu sesat atau tidak.11 9Oktober 2012, 10Kartini Kartono, Patologi Sosial )Jakarta: Rajawali, 2004(, 16. 11Majelis Ulama Indonesia, Pedoman Identifikasi Aliran Sesat Majelis Ulama Indonesia, 2007. 55
56 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 Secara praktis, MUI merumuskan bahwa sebuah aliran sesat dapat dilihat melalui penyimpangan dari dasar-dasar Islam dengan sepuluh kriteria, antara lain: )1( Mengingkari salah satu rukun iman dan rukun islam, )2( Meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan dalil syar'i, )3( Meyakini turunnya wahyu sesudah al-Qur`an, )4( Mengingkari otentisitas dan kebenaran al-Qur`an, )5( Menafsirkan al-Qur`an tidak berdasar kaidah-kaidah tafsir, )6( Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam, )7( Menghina, melecehkan, dan/atau merendahkan Nabi dan Rasul, )8( Mengingkari Nabi Muhammad Saw. sebagai Nabi dan Rasul terakhir, )9( Mengubah, menambah, dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syari'at, dan )10( Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i.12 Namun demikian patut diakui bahwa terdapat banyak konteks yang menjadi penyebab munculnya paham atau aliran keagamaan yang dipandang sesat. Konteks latarbelakang sosial, psikologis, dan dinamika yang dialami tokoh dan pimpinan aliran dan paham tersebut layak pula menjadi pertimbangan lebih mendalam. Oleh sebab itu, untuk memahami konteks-konteks ini, tulisan ini menggunakan pendekatan sosiologi agama dan psikologi agama untuk memahami fenomena lahirnya sebuah aliran sesat. PENDEKATAN DALAM STUDI AGAMA Connoly dalam karyanya "Aneka Pendekatan Studi Agama" )1999(, menyebutkan beberapa pendekatan dalam memahami fenomena agama, mulai dari antropologis, feminis, fenomenologis, filosofis, psikologis, soiologis, hingga teologis.13 Keberagaman pendekatan ini menunjukan berbagai kemungkinan aspek yang terdapat dan melatarbelakangi kemunculan agama, termasuk dalam tulisan ini adalah kemunculan paham dan aliran agama yang kemudian diidentifikasi oleh MUI sebagai aliran sesat. sebagaimana dikutip Connoly14 menguraikan cara pandang perspektif sosiologis dalam memahami fenomena Northcott 12Diputuskan dalam Rakernas MUI di Jakarta, 6 November 2007. MUI menggarisbawahi bahwa 10 kriteria di atas tidak boleh diterapkan berdasarkan praduga semata, melainkan harus berdasar pada penelitian yang shahih. 13Peter Connoly, ed., Aneka Pendekatan Study Agama )Yogyakarta: LKiS, 1999(. 14Ibid.
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis keagamaan yang berbeda dengan perspektif lain karena fokus perhatiannya pada interaksi antara agama dengan masyarakat. Praanggapan dasar perspektif sosiologis adalah concern-nya pada struktur sosial, konstruksi pengalaman manusia dan kebudayaan, termasuk agama. Perspektif sosiologis ini menegaskan adanya faktor dan aspek sosiologis di balik kemunculan paham dan aliran keagamaan dalam suatu masyarakat. Dalam konteks sosiologi agama, gejala kemunculan kelompok, paham dan aliran agama sejak lama menjadi perhatian para ahli, beberapa di antaranya adalah Max Weber dan Enrst Troeltsch.15 Buku Weber berjudul The Sociology of Religion merupakan sebuah karya yang luas komparatif mengenai interaksi agama dan organisasi sosial.16 Dalam buku ini Weber mengeksplorsi tentang evolusi beragam tipe organisasi keagamaan dari mulai sekte kenabian, tipe gereja serta bermunculannya sekte-sekte dalam agama di Eropa. Dalam perkembangan kapitalisme di Eropa melalui kategorisasi kelompok keagamaan baru yang muncul dari kelompok mainstream menjadi dua tipe, yakni tipe gereja dan tipe sekte. Kelompok dengan tipe gereja pada umumnya mencakup dan mendominasi semua aspek kepentingan dalam kehidupan masyarakat. Dengan kecenderungan seperti itu, organisasi keagamaan bersifat status quo dan menjadi kelompok yang mapan. Beberapa ciri umum dari tipe ini di antaranya adalah sikap dan ajarannya yang cenderung konservatif, formalistik, dan berkompromi dengan penguasa serta elit politik dan ekonomi. Di dalamnya terdapat struktur hierarki yang ketat dimana para pemangku agama menjadi lingkaran yang memonopoli berbagai keistimewaan seperti pengetahuan dan kesaktian. Sementara pada hirarki di bawahnya ada masyarakat awam yang bergantung kepada kelompok pemangku agama tadi. Berbeda dengan tipe gereja, tipe sekte memiliki jumlah anggota yang relatif lebih kecil sehingga biasanya mampu menciptakan ikatan dan hubungan yang erat dan egaliter di antara sesama anggotanya. Selain itu, keanggotannya bersifat sukarela karena menjadi anggota sekte biasanya merupakan inisiatif sendiri. Tipe- tipe sekte biasanya memiliki pandangan yang lebih keras atau 15Enrst Troeltsch, The Social Teaching of the Chtistian Chruches, trans. oleh O. Wiyon )Chicago: University of Chicago Press, 1976(. 16Max Weber, The Sociology of Religion )Boston: Beacon Press, 1963(. 57
58 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 rigid terhadap prinsip ajaran, menuntut ketaatan kepada nilai moral yang ketat, dan mengambil jarak dari penguasa dan dari berbagai kepentingan duniawi. Tipe sekte muncul disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, faktor marjinalisasi. Individu yang menjadi pengikut sekte pada umumya adalah orang yang sering merasa tidak mendapatkan penghargaan yang selayaknya dari masyarakat, atau kehormatan yang tiba-tiba hilang dari dirinya. Misalnya, seorang pemimpin atau pejabat yang awalnya mendapat penghormatan dan sanjungan dari masyarakat, tiba-tiba kehilangan keistimewaan tersebut karena terlibat kasus pidana, atau bangkrut, dan masyarakat kemudian tidak lagi memperlakukannya sebagai "orang penting" dan dihormati. Dalam situasi ini, keberadaan sekte-sekte ini menawarkan semacam harapan akan kehormatan atau kemuliaan bagi para pengikutnya. Pada banyak kasus, harapan tersebut muncul dalam bentuk janji dari ajaran yang diberikan pemimpin kelompok sekte tersebut kepada para pengikutnya. Contoh seperti ini dapat ditemukan pada pengikut kelompok sekte hari Kiamat pimpinan Pendeta Mangapin Sibuea di Bandung yang memberikan janji-janji kepada anggotanya. Para pengikut sekte ini meyakini dan memberikan harapan bahwa Yesus akan menjemput dan membawa mereka ke Surga. Dengan kharisma yang dimilikinya, Pendeta Mangapin Sibuea mengklaim bahwa dirinya menerima wahyu secara langsung dari Yesus untuk menyelamat pengikutnya pada Kiamat yang diprediksinya akan terjadi pada tahun 2003 lalu.17 Kedua, faktor kondisi keterpurukan. Selain faktor marjinalitas, Bryan Wilson mencatat bahwa penyebabnya muncul dan berkembangnya sekte juga disebabkan oleh faktor kondisi-kondisi tertentu, misalnya kekalahan perang, bencana alam, atau runtuhnya perekonomian. Seseorang atau sekelompok orang yang terpuruk secara sosial atau ekonomi - yang disebabkan oleh penyebab eksternal lainnya - memiliki potensi yang lebih besar untuk terlibat dalam sekte tertentu sebagai tindakan kompensasi atas "kepahitan hidup" yang dialaminya. Ketiga, faktor sekularisasi. Berger menilai kemunculan sekte memiliki kaitan erat dengan sekularisasi karena dalam konteks masyarakat atau negara sekuler, aspek keyakinan pada hal-hal 17"Setelah 'Kiamat' Sekte Sibuea Tak Terjadi," n.d.,
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis supranatural hanya dapat bertahan dalam bentuk sektarian.18 Setiap individu dalam anggota sekte harus memutus diri mereka dari pengaruh dunia sekuler di sekitar mereka agar keyakinan dan komitmen keagamaan mereka tetap kuat dan mencari dukungan di antara sesamanya. Di sini, sekte menyediakan sebuah konteks yang memungkinkan orang-orang ini saling mendukung satu sama lain. Sejumlah penelitian yang dilakukan terhadap masyarakat Amerika Serikat memperlihatkan bahwa pada dua dasawarsa terakhir, puluhan juta orang terlibat dalam gerakan pemujaan/sempalan, cults serta komunitas satanik. Uniknya lagi sebagian besar dari pengikut tersebut adalah para remaja dan pemuda. Beberapa penelitian ini juga menyimpulkan bahwa fenomena tersebut merupakan reaksi atas kehidupan kapitalisme yang menghilangkan kehidupan spiritual dalam masyarakat Amerika.19 Dengan kata lain, pandangan Berger senada dengan penjelasan Troeltsch yang menyatakan bahwa sekte dapat menjadi wadah pemenuhan kebutuhan supranatural dalam masyarakat sekuler. Wilson juga berpendapat bahwa sekte merupakan sebuah lokus bagi masyarakat yang mengalami sekularisasi.20 Kemunculan sekte dapat dipahami sebagai sebuah respon atas situasi di mana nilai-nilai agama telah kehilangan kontrol atau peran sosialnya. PENDEKATAN PSIKOLOGIS Berbeda dengan pendekatan sosiologis yang lebih mengungkapkan aspek eksternal dari fenomena agama, pendekatan psikologis mengungkap dimensi psikis, seperti emosi, pengalaman personal dan kejiwaan dalam pengalaman keagamaan manusia. Dalam ranah kajian psikologi ada dua wilayah berbeda terkait pembahasan agama. Pertama ada psikologi agama (psychology of religion) dan psikologi keagamaan (religious psychology). 18Lihat Peter L. Berger, The Social Reality of Religion )London: Faber and Faber Press, 1969(. 19Dadang Hawari, ed., "Cult and New Religion Movement: A Report of the American Psychiatric Association, from the Committee on Psychiatry and Religion," in Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa )Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1997(, 14. 20Bryan Wilson, "Salvation, Secularization, and Demoralization," in The Blackwell Companion: The Sociology of Religion, ed. oleh Richard Fenn )New York: Blackwell Press, 2003(, 39-51. 59
60 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 Psikologi agama mengacu pada penerapan metode-metode dan data psikologis ke dalam studi tentang keyakinan, pengalaman, dan sikap keagamaan. Sementara psikologi keagamaan mengacu pada penggunaan metode dan data psikologis oleh orang yang agamis dengan tujuan memperkaya dan atau membela keyakinan- keyakinan, pengalaman dan perilaku keagamaan.21 Perbedaan definisi konseptual ini penting untuk membedakan fenomena yang menjadi kajian dalam penelitian ini, yakni faktor-faktor psikologis yang melatarbelakangi kemunculan paham dan aliran keagamaan. Sementara itu dalam tinjauan psikologi, salah satu aspek penting dalam beragama adalah adanya kepercayaan pada kekutan gaib dan supranatural yang pada umumnya diterima sebagai suatu bentuk keyakinan yang lebih bersifat emosional ketimbang rasional. Dengan sifatnya yang demikian, aspek kepercayaan pada hal gaib ini seringkali menjadi bahan yang mudah dimanipulasi. Manipulasi melalui kepercayaan agama lebih mudah diterima oleh masyarakat tertentu, sebab segala sesuatu yang berhubungan dengan agama dianggap sebagai hal yang sakral dan memberi kekuatan dalam melindungi kekhawatiran manusia. Konsep agama sebagai ilusi yang dikemukakan Freud menjelaskan kondisi psikologis manusia yang mewarisi rasa takut sejak masa kanak-kanak. Pada masa tersebut rasa takut tersebut terobati dengan sosok pelindung pada figur ayah. Menurut Freud, rasa khawatir tersebut mengalami perkembangan imajinasi sosok hingga dewasa dan manusia memunculkan pelindung dalam agama dengan tetap memunculkan figur Tuhan bapak.22 Pandangan Freud ini mendapat kritik dari para psikolog lain, misalnya C.G Jung dengan memunculkan aspek positif dari agama terhadap kesehatan mental.23 Dari penjelasan tadi dapat dipahami bahwa ilusi terkat juga dengan kondisi mental psikologis seseorang. Bagi orang-orang dalam kondisi psikologis tidak stabil kecendrungan untuk mencai perlindungan dari sesuatu yang dianggap memiliki kekuatan supranatural cendrung lebih tinggi. Dengan demikian masyarakat 21Connoly, Aneka Pendekatan Study Agama, 191. 22Jalaludin Rahmat, Psikologi Agama )Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001(, 178. Lihat juga Sigmund Freud, The Future of Illusion )New York: Norton, 1969(. 23Carl G. Jung, Psychology and Religion )Princeton: Princenton University Press, 1969(.
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis yang mengalami kondisi psikologis yang kurang stabil dapat dengan mudah menganggap paham atau ajaran tentang hal yang gaib itu sebagai keyakinan yang benar. Dalam tataran praktis di masyarakat, masalah yang berhubungan dengan hal gaib dan nilai-nilai sakral keagamaan ini sering pula diturunkan pada pribadi-pribadi tertentu. Proses ini menimbulkan kepercayaan bahwa seseorang memiliki kemampuan luar biasa dan dapat berhubungan dengan alam gaib.24 Pandangan ini dapat dilihat melalui berbagai kasus, misalnya yang terjadi pada komunitas Surga Eden25 dan Sekte Kiamat, dimana keduanya menunjukkan adanya kesamaan, yakni mengaku dirinya sebagai utusan Tuhan dan mengklaim dirinya dapat berkomunikasi dengan Tuhan. Selain itu, sebagai implikasi dari klaim bahwa mereka mampu berkomunikasi dengan Tuhan, mereka juga meyakinkan dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan untuk memprediksi masa depan yang secara umum hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar yang memang membutuhkan kepastian di masa depan. Ada pula "keajaiban" lain yang dimiliki oleh para tokoh yang mengaku sebagai nabi ini, yakni dinilai mampu mengobati penyakit bahkan mampu memberikan rasa kepercayaan pada orang lain. Dengan berbagai kelebihan ini, pemimpin sekte yang mengaku nabi atau bahkan malaikat dapat membuat pengikutnya semakin merasa tertarik. Fenomena seperti ini pada dasarnya dapat dijelaskan melalui pendekatan psikologi sugesti sebagaimana dilakukan Robert H. Thouless. Istilah psikologi sugesti digunakan dalam kajian psikologi dengan mengamati berbagai eksperimen dalam praktek hipnotis. Dalam analisisnya, Robert H. Thouless mencontohkan bagaimana pelaku hipnotis meyakinkan seseorang melalui persepsi yang diciptakannya. Seseorang yang terkena hipnotis dapat dengan mudah terkagum-kagum, bahkan shock terhadap suatu praktek hipnotis. Lebih jauh, sugesti yang dimunculkan dari praktek hipnotis ini dapat muncul dalam berbagai bentuk perbuatan, pengembangan, atau penyembuhan berbagi penyakit jasmani, pengakuan atau penolakan terhadap beberapa jenis keyakinan. Namun dalam kasus sugesti 24Rahmat, Psikologi Agama, 254. 25Marzani Anwar, Jejak Komunitas Perenial, Eden Salamullah )Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2007(. 61
62 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 yang berhasil, apapun yang disampaikan pelaku sugesti terhadap objeknya, maka gagasan yang disugestikan itu sudah berubah menjadi persepsi, perbuatan atau bahkan keyakinan.26 Dalam tinjauan psikologi, untuk mengubah suatu keyakinan atau perilaku seseorang dapat dilakukan dengan mengubah persepsi seseorang terhadap sesuatu. Misalnya seorang ateis yang tidak mempercayai Tuhan akan menggunakan logika untuk mengubah persepsi seseorang mengenai keberadaan Tuhan. Tidak jarang penyesatan-penyesatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan- pendekatan logis atau sekedar emosional tergantung karakteristik subjek yang dituju sehingga pengikut-pengikut aliran-aliran sesat tidak jarang berasal dari kalangan intelektual atau yang dianggap cerdas. Oleh sebab itu, peran tokoh atau guru spiritual dalam aliran- aliran sesat tersebut mempunyai pengaruh yang sangat kuat secara emosional bagi pengikutnya. Guru spiritual mereka dianggap sebagai orang-orang suci yang dipilih Tuhan. Berkenaan dengan hal ini, Rogge yang dikutip Masykur mengungkapkan bahwa setiap pemimpin atau guru spiritual mempunyai pengetahuan tentang sesuatu yang tidak bisa diketahui sendiri oleh para muridnya. Akses ke realitas tersembunyi tersebut akan diberikan apabila pengikutnya setia kepada ajarannya, menerima otoritasnya, serta menyerahkan diri mereka kepadanya meskipun dengan menghinakan diri. Fenomena ini menjelaskan mengapa banyak kelompok aliran sesat yang mempraktikkan penyimpangan norma sosial, misalnya hubungan seks bebas, meninggalkan kewajiban agama dan praktik pengorbanan.27 Dalam sebuah gerakan keagamaan yang bercorak eksklusif seperti halnya sekte dan kultus, pemimpin sekte biasanya melakukan manipulasi psikologis untuk membentuk barisan pengikut setia yang patuh hanya pada dia. Modusnya bisa berupa tawaran pesona supranatural, sugesti, hipnotis, hingga cuci otak.28 Dalam hal inilah karisma pemimpin sekte dapat menjadi sugesti pada orang-orang yang mudah terpengaruh. 26Rahmat, Psikologi Agama, 256. 27Achmad M. Masykur, "Mengkaji Gerakan Keagamaan yang Menyimpang )Studi Kasus Komunitas Eden dan Aliran Dextro(," Jurnal psikologi UNDIP, 2005, 81. 28Ibid., 83.
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis Aspek-aspek psikologis pemimpin sekte dan aliran sesat menjadi hal yang krusial dalam memahami fenomena aliran sesat. Sebuah survey yang dilakukan oleh American Psychiatric Association menunjukkan bahwa dalam sejumlah kelompok agama baru atau aliran-aliran spiritual baru terdapat unsur-unsur psikopatologi dari para pemimpin dan penganutnya. Beberapa gejala yang ditemukan beberapa gangguan kepribadian seperti; halusinasi dan atau delusion.29 Halusinasi adalah persepsi palsu atau menganggap khayalan sebagai realitas yang nyata dan biasanya terjadi secara berulang- ulang. Halusinasi dapat berbentuk suara maupun penglihatan. Sedangkan yang dimaksud dengan delusion atau waham terbagi menjadi beberapa macam. Pertama, delusion of grandeur atau waham kebesaran, yaitu keyakinan bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi orang penting. Dalam hal ini, mereka yang mengalami waham ini merasa seakan-akan dirinya adalah nabi, rasul, wali, malaikat atau bahkan Tuhan. Kedua, delusion of influence atau waham pengaruh, yakni keyakinan adanya kekuatan dari luar dirinya sedang mencoba mengendalikan pikiran dan tindakannya. Ketiga, delusion of passivity atau waham ketidakberdayaan, yaitu keyakinan bahwa dirinya tidak berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar sehingga fisik, pikiran, tindakan dan inderanya dikendalikan dari luar dirinya. Dan keempat, delusion of perception atau waham persepsi, yakni pengalaman inderawi yang tak wajar dan bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistis atau diyakini sebagai mukjizat. HASIL DAN PEMBAHASAN Aliran Quraniyah didirikan oleh Rohmansyah. Ia merupakan seorang peternak ikan di Kampung Banjarsari, RT 01/07, Desa Nyenang Kec. Cipeundeuy, Kab. Bandung Barat. Secara geografis, Cipeundeuy merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bandung Barat. Wilayah ini dilintasi Sungai Citarum yang membentang dari utara hingga selatan. Kemunculan aliran Quraniyah diawali mimpi Rohmansyah pada pertengahan 1992 dimana dalam mimpinya itu, dia bertemu 29Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4 ed. )Washington: The American Psychiatric Association, 1994(. 63
64 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 dengan Jibril dan Nabi Muhammad. Mimpi tersebut menjadi medium pertemuan Rohmansyah untuk berguru kepada Jibril guna mendapatkan bimbingan dalam menyampaikan ajaran-ajaran yang kemudian menjadi paham dan ajaran Quraniyah. Selain itu, munculnya aliran ini juga dilatarbelakangi keprihatinan Rohmansyah pada kondisi umat Islam dengan beberapa ajaran yang dinilainya memberatkan umat Islam, misalnya ibadah haji ke Arab Saudi. Bahkan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad telah membawa bencana pertikaian dan konflik di dunia. Karena itu, dia mengaku diutus untuk memperbaiki kondisi dunia, dan secara khusus umat Islam. Meskipun aliran ini bernama Quraniyah, namun sama sekali tidak ada kaitannya dengan mushaf al-Quran. Quraniyah dalam hal ini adalah paham, gagasan, pendapat dan tafsiran Rohmansyah yang didapatnya dari Jibril. Menurutnya, pernyataan yang selama ini disampaikan kepada keluarganya merupakan solusi terhadap persoalan yang dilihat dan dihadapinya dalam kehidupan sehari- hari. Dia mengistilahkan pendapatnya tersebut sebagai "zakat". Konsep zakat yang dimaksud Rohmansyah berbeda dengan konsep serupa dalam ajaran Islam yang secara umum dipahami sebagai kewajiban seorang muslim untuk memberikan sebagian hartanya ketika sudah mencapai nishab.30 Dalam ajaran Rohmansyah, zakat yang dimaksud adalah pendapat-pendapat, gagasan dan tanggapan sebagai solusi yang disampaikannya sebagai respon terhadap persoalan kehidupan. Penyebutan Quraniyah terhadap aliran ini pada awalnya diberikan oleh sejumlah elemen ormas Islam yang melakukan investigasi pada ajaran Rohmansyah karena Rohmanysah meyakini bahwa ajaran yang diterimanya dari Jibril merupakan wahyu sebagaimana yang dialami Nabi Muhammad.31 Dalam konteks ini, menjadi krusial peran dari kelompok-kelompok agama mainstream dalam mengkonstruksi suatu keyakinan atau agama mejadi ajaran atau paham yang sesat. 30Nishab adalah ukuran atau takaran untuk menentukan seorang muslim diwajibkan membayar zakat. Setiap harta kekayaan yang dimiliki seorang muslim memiliki nishab atau ukuran tertentu sehingga jika sampai pada ukuran tersebut, maka wajib dikeluarkan zakat. 31Nurfatwa, Wawancara dengan ketua investigasi aliran Quraniyah, Oktober 2012.
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis Rohmansyah meyakini bahwa apa yang didapatnya dari mimpi tersebut merupakan wahyu dan mengklaim bahwa semua pendapatnya ada dalam al-Quran, hanya saja al-Quran yang ada sekarang harus direvisi karena sudah tidak sesuai dengan kebutuhan umat Islam. Menurut Rohmansyah, al-Quran perlu direvisi karena mushaf yang ada merupakan hasil dari kebudayaan orang Arab. Sementara penjelasan yang diperolehnya dari Jibril merupakan nilai dan ajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Ia juga menilai bahwa Pancasila dan UUD 1945 memiliki posisi yang sama dengan wahyu yang dia terima dari Jibril.32 Tahun 2004, aliran ini dinyatakan sesat oleh MUI Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat yang diikuti oleh pernyataan Rohmansyah bahwa dirinya tidak akan menyebarkan paham dan ajarannya tersebut.33 Namun paham ini kembali menjadi isu publik di Bandung dan sekitarnya setelah ada laporan dari salah seorang penyiar Radio Republik Indonesia )RRI(, Bandung terkait sejumlah pesan melalui SMS yang berisi ajakan mengikuti paham dan ajaran Quraniyah. SMS yang sama juga diterima oleh sejumlah ormas Islam di wilayah Bandung. Atas dasar itu, beberapa ormas Islam kemudian mengadukan Rohmansyah pada pihak Kepolisian dengan tuduhan penistaan agama. Rohmansyah kemudian ditangkap pada 3 Oktober 2012 dengan tuduhan pelanggaran pasal 156a KUHP jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP. ROHMANSYAH SANG "NABI" Rohmansyah dikenal sebagai sosok yang taat beragama. Dalam kesehariannya, dia termasuk orang yang rajin pergi ke masjid. Pada hari-hari tertentu, diapun seringkali terlihat dalam kegiatan pengajian, baik sebagai pendengar maupun penceramah. Tahun 1991, Rohmansyah pernah dipercaya menjadi ketua Rukun Warga )RW( sebelum akhirnya mengundurkan diri pada tahun 1992. 32Lihat "Mengaku Nabi, Rohman Syah Berhaji ke Candi Borobudur," diakses 15 Oktober 2012, 33Surat Keputusan Bersama KUA, MUI dan Muspika Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Tentang Ajaran Saudara Rohmansyah tertanggal 18 Maret 2004. Dalam surat tersebut dinyatakan janji Rohmansyah untuk tidak menyebarkan ajarannya. Pada lembar kedua dinyatakan bahwa: "Dengan ini saya berjanji/mengatakan dengan sesungguhnya dihadapan para saksi, bahwa saya akan berhenti menyebarkan ajaran saya, dan tidak akan menyebarkan selebaran-selebaran". 65
66 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 Sebelum mengundurkan diri, Rohmansyah memiliki profesi sebagai petani tambak ikan yang terbilang sukses. Hasil tambaknya dijual di pasar tradisional setempat. Keberhasilannya dalam bidang ekonomi dan perannya sebagai ketua RW semakin menguatkan posisi sosial Rohmansyah dan keluarganya di tengah masyarakat. Dengan status tersebut, dia sering menjadi tempat mengadu bagi warganya yang mendapat masalah, ekonomi, persoalan keluarga dan urusan keagamaan. Selain itu, namanya juga sering terdaftar dalam jadwal khutbah Jumat maupun ceramah pada acara-acara keagamaan lain. Bagi Rohmansyah, kepercayaan masyarakat tersebut merupakan amanah meskipun dia menyadari tidak memiliki latar belakang pendidikan agama secara formal. Pengetahuan agamanya didapat dari sejumlah penceramah yang ditemuinya di pengajian dan acara keagamaan di media masa seperti radio dan televisi. Salah satu acara keagamaan kesukaannya adalah acara Titian Ilahi dan Pesantren Udara yang disiarkan stasiun RRI Bandung bahkan terhitung aktif dan rajin menyampaikan komentar melalui SMS.34 Keyakinan keagamaan Rohmansyah mulai terusik ketika mengikuti ceramah seorang ulama setempat yang menyampaikan bahwa umat Islam Indonesia hidup berdasarkan Pancasila yang merupakan nilai- nilai sekuler. Pernyataan tersebut, menurutnya sangat membingungkan, terlebih hal tersebut disampaikan oleh seorang ulama pengurus MUI dan mantan anggota TNI yang seharusnya mendukung Pancasila. Pernyataan ini mengendap dan menjadi beban pikirannya. Kebingungan tersebut semakin bertambah ketika suatu saat dia menerima selebaran dari MUI yang berisikan ajakan untuk melakukan qunut nazilah35 guna mendoakan umat muslim Bosnia yang saat itu tengah diperangi oleh orang kafir. Rohmansyah memiliki pandangan sebaliknya, menurutnya, umat Islam sudah sejak lama didoakan agar selamat namun malah celaka dan mengalami kehancuran oleh orang-orang kafir. Persoalan-persoalan tersebut memaksanya untuk bertanya. Diapun mulai berkeliling menemui banyak tokoh agama, termasuk ulama- ulama di MUI setempat. Alih-alih mendapat jawaban yang memuaskan, 34Tardjono, Wawancara dengan pengasuh acara Titian Ilahi dan Pesantren Udara di RRI dan juga pengurus FUUI Kota Bandung, Oktober 2012. 35Qunut Nazilah adalah doa khusus biasanya terkait dengan mushibah dan bencana. Pelaksanaannya dilakukan pada rakaat terakhir shalat pardu. Pada masa Rasulullah SAW pernah dilaksanakan Qunut Nazilah pada rakaat akhir shalat shubuh.
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis dia malah mendapat cemoohan atas pikirannya yang aneh. Akhirnya Rohmansyah memutuskan untuk mencari tahu jawabannya sendiri di al-Quran melalui terjemahannya. Situasi ini semakin diperparah dengan krisis yang dialami usahanya dalam tambak ikan yang membuat Rohmansyah semakin menarik diri dari lingkungan. Sepanjang Ramadhan tahun 1992, ia sengaja menyepi untuk membaca terjemahan al-Quran. Puncaknya terjadi pada malam Lailatul Qadar, di tengah malam Rohmanysah bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad yang ditemani Jibril. Keduanya datang mengunjungi Rohmansyah di rumahnya. Dalam mimpi tersebut Jibril menyampaikan pesan, "bener pisan tah nu dipikirkeun ku maneh teh" )Benar sekali apa yang kamu pikirkan itu(. Dalam mimpinya tersebut, Rohmansyah juga memperhatikan raut wajah Nabi Muhammad seolah menyimpan rasa bersalah yang dipahaminya sebagai isyarat bahwa agama Islam yang selama ini adalah keliru. Belum usai mimpi tersebut, Rohmansyah terbangun dari tidur oleh tangisan anaknya. Sesaat kemudian, ia kembali terlelap. Ajaibnya, dia kembali bermimpi bertemu Jibril, namun kali ini tidak ada wujud, melainkan hanya suara yang berbunyi, "Hai Rohmansyah eta bener pisan nu ku anjeun dipikiran. Kusabab kitu sok geura ajak pamajikan jeung kulawarga deukuet anjeun keur ngamalkeun eta kayakinan," )Hai Rohmansyah, Benar sekali apa yang kamu pikirkan itu. Jadi, segeralah ajak istri dan keluarga dekatmu untuk mengamalkan keyakinanmu(. Rohmansyah menganalogikan perintah ini dengan perintah Allah untuk mendakwahkan ajaran Islam pada tahap awal dengan menyeru kerabat terdekat, sebagaimana dalam Surah al-Syuara' ayat 214:"Wa andhir 'ashīrataka al-aqrabīn". Sejak peristiwa tersebut, Rohmansyah mengaku sering bertemu Jibril yang membuatnya semakin yakin untuk menyampaikan apa yang disampaikan Jibril. Keyakinan itu semakin tebal ketika suatu kali dalam mimpinya ia menjumpai Nabi Muhammad sedang menyampaikan khutbah di tengah lautan manusia yang berpakaian serba putih. Mimpi ini memberinya ilham bahwa dirinya dapat menjalankan fungsi dan peran seperti Nabi Muhammad. Tidak lama setelah itu, Rohmansyah menambahkan "Muhammad" sebagai nama depan pada namanya. Meskipun tidak mengklaim sebagai nabi secara terbuka, namun menurutnya salah satu ciri nabi adalah ketika seseorang telah bermimpi bertemu Jibril setidaknya dua kali, 67
68 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 yang pertama muncul dalam wujudnya yang asli, dan kedua hanya suaranya saja, persis seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad. Semua peristiwa tersebut disampaikannya kepada istri dan rekannya di pasar tradisional tempatnya berjualan ikan. Ia merasa tidak pantas memangku peran sebagai nabi karena tidak memiliki pengetahuan agama, bahkan tidak pernah sekalipun menuntut ilmu di pesantren. Rohmanysah kemudian memberanikan diri untuk bertanya kepada beberapa kyai setempat termasuk kepada MUI dan hasilnya tetap nihil. Rohmansyah malah mendapat caci maki, bahkan dituduh gila. Tetapi ia masih berkesempatan untuk menyampaikan mimpinya tersebut dalam khutbah Jumat. Khutbah Rohmansyah ini memicu pertengkaran di masyarakat yang menilai Rohmansyah sudah mengalami kegilaan. Sejak saat itu, masyarakat tidak lagi menganggap Rohmansyah sebagai orang waras dan mereka pun tidak mau mendengar apapun ucapannya. Melihat gejala demikian, Rohmansyah kemudian mengundurkan diri dari jabatan ketua RW. Tidak ada lagi orang yang percaya kepada Rohmansyah kecuali istri, anak dan menantunya. Rohmansyah sendiri mengaku tidak risau dengan perlakuan seperti itu karena hal ini juga dialami oleh Nabi Muhammad pada masa awal penyebaran Islam. Rohmansyah mengaku tidak putus harapan sebab hal ini sudah disampaikan Jibril sebelumnya, "keun bae teu kudu maksa nu teu percaya" )Tidak masalah, tidak usah memaksa mereka yang tidak percaya(. Pada tahun 2004 MUI setempat menyatakan ajaran yang dibawanya sebagai ajaran sesat dan Rohmansyah menandatangani perjanjian untuk tidak menyebarkan ajarannya tersebut kepada masyarakat. Sejak itu, Rohmansyah tidak lagi berceramah atau mengajak orang lain untuk mengikuti ajarannya. Namun rupanya panggilan untuk menyebarkan ajarannya tersebut tidak pernah padam dan jalan semakin terbuka ketika anaknya memberinya sebuah ponsel dan mengajarinya mengirimkan SMS. Melalui SMS inilah Rohmansyah kemudian menyampaikan pendapat serta ajaran yang diyakininya kepada sejumlah media masa; RRI Bandung, TVRI, Radio Roja di Bogor, Radio Elshinta, hingga METRO TV. DOKTRIN DAN AJARAN Pada dasarnya, ajaran dalam paham Quraniyah berdasarkan pada pokok-pokok ajaran Islam dengan beberapa modifikasi misalnya
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis shalat lima waktu yang tidak lagi wajib jika tujuan dan fungsi shalat untuk membentuk manusia yang menjauhi kemungkaran dan melaksanakan kebakan sudah terlaksana. Rohmansyah juga mengklaim memiliki otoritas untuk menafsirkan al-Quran menurut pemahamannya karena ia seorang rasul. Adapun beberapa ajaran yang disebarkan oleh aliran Quraniyah adalah sebagai berikut: Pertama, keyakinan adanya Nabi setelah Muhammad Saw., yaitu dirinya. Predikat sebagai Nabi dan Rasul tersebut didapatnya setelah mimpi bertemu Jibril. Mimpi tersebut diyakini sebagai permulaan dirinya diangkat menjadi rasul. Jibril datang mengunjungi rumahnya dan disertai oleh Nabi Muhammad. Kedua, meskipun didasarkan pada al-Quran, namun paham Quraniyah meyakini bahwa ajaran pemahaman yang tepat atas al- Quran adalah penjelasan yang disampaikan oleh Rohmansyah. Paham dan ajaran yang disampaikan Rohmansyah disebutnya sebagai "zakat" yang sekaligus membedakan dengan konsep zakat yang selama ini dikenal dalam Islam. Ketiga, aliran Quraniyah tidak mewajibkan shalat lima waktu, artinya shalat boleh dilakukan atau tidak. Hal ini didasarkannya pada perintah Jibril melalui mimpinya. Menurut Rohmansyah, shalat lima waktu ternyata tidak memiliki fungsi semestinya sebagai ibadah yang menjaga dari keburukan karena banyak orang yang melaksanakan shalat justru memperlihatkan perilaku sebaliknya. Dengan begitu, shalat justru merupakan hukuman bagi orang yang belum dapat menjaga diri dari keburukan. Karena mengaku dirinya telah terbebas dari keburukan, maka dia telah bebas dari tugas melaksanakan shalat. Shalat juga menurutnya adalah merupakan media untuk menciptakan manusia yang takwa dan dia tidak wajib shalat lima waktu karena telah memiliki kualitas takwa. Keempat, arah kiblat tidak ke Ka'bah di Mekkah, melainkan ke arah Timur atau ke arah Candi Borobudur. Hal ini dilakukannya setelah mendapat petunjuk dari Jibril setelah melakukan dzikir untuk mendapat penjelasan tentang ayat al-Quran yang menyatakan bahwa kebenaran yang hakiki, yakni Allah itu tidak ada di barat )maghrib( dan di timur )masyriq(.36 Setelah dzikir dan berdoa, tiba-tiba muncul cahaya putih yang jatuh ke pangkuan tangannya dan cahaya itu berbentuk stupa 36QS. al-Baqarah: 177. 69
70 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 candi yang ternyata menggambarkan Candi Borobudur. Berbarengan dengan cahaya itu, muncul sebuah suara yang berbunyi, "kiblat bagimu sesungguhnya terdapat pada sekumpulan batu yang bertumpuk". Sejak saat itu, Rohmansyah menghadap kiblat ke arah Candi Borobudur. Dia pun menganjurkan anaknya untuk shalat atau berdoa dengan menghadap Borobudur ketika di rumah. Kelima, ibadah haji tidak dilakukan di Mekkah, tetapi dengan mengunjungi Candi Borobudur dan melaksanakan tata cara haji ditempat tersebut. Pada tahun 2005, Rohmansyah menjalankan ibadah haji ke Candi Borobudur. Di sana, Rohmansyah menjalankan sya'i seperti ibadah haji, yakni dengan mengelilingi bangunan Candi tersebut sebanyak tujuh kali. Di dinding rumahnya, terpampang gambar candi Borobudur yang diakuinya sebagai oleh-oleh sewaktu melaksanakan ibadah haji ke sana. Dan keenam, Rohmanysah menyebutkan bahwa siapapun yang tidak menerima paham dan ajaran yang disampaikannya maka dianggap sebagai orang kafir. FAKTOR SOSIOLOGIS: MARGINALISASI LINGKUNGAN Aliran Quraniyah merupakan salah satu fenomena dari kemunculan aliran dan paham keagamaan yang muncul dalam konteks sosiologis kemunculannya. Sebagaiman dijelaskan pada bab kajian teoritis, aspek psikologis dapat diidentifikasi pada; Pertama, dalam relasinya dengan kelompok-kelompok agama mainstream seperti ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Cipendeuy. Ajaran Quraniyah semula merupakan pemikiran dan tafsiran Rohmansyah terhadap realitas sosial yang dialaminya. Tetapi kemudian diidentifikasi oleh kelompok agama maisntrema, dengan mengacu pada criteria MUI, maka ajaran Rohmansyah dinilai sebagai ajaran sesat. Kedua, faktor marjinalisasi yang dialami oleh Rohmansyah. Ia tiba-tiba saja diasingkan dan dianggap tidak waras setelah menyampaikan apa yang dialaminya dalam mimpi. Bahkan ia memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua RW. Ketiga, terkait dengan kondisi sosial ekonomi, dalam hal ini usaha Rohmansyah yang mengalami kerugian. Sebagai pengusaha yang sebelumnya terbilang sukses namun kemudian mengalami pailit telah membawanya pada keputusasaan dan mengalami gangguan kejiwaan.
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis FAKTOR PSIKOLOGIS Faktor psikologis mengacu pada pada aspek personal dari tokoh Rohmansyah sendiri. Kemuculan faktor psikologis juga tidak bisa dipisahkan dari konteks sosilogis. Di antara faktor psikologis yang mendorong Rohmansyah mendakwahkan ajaran Quraniyahnya di antaranya; pertama, rasa tidak heran dan tidak puasnya dalam memahami realitas masyarakat muslim yang bertolak belakang dengan doktrin ajaran Islam. Misalnya banyak yang korupsi, mencuri dan melakukan tindakan kriminal. Ditambah lagi kondisi konflik global seperti perang di Palestina dan beberapa negara muslim, sehingga membuat dirinya menyalahkan agama sebagai sumber konflik. tentang wawasan agama. Rohmansyah tidak memiliki latar belakang pendidikan agama yang memadai, tetapi apresiasi dan persepsi masyarakat yang sering menempatkan sosoknya sebagai tokoh agama, mendorong menjadikannya dalam kondisi dilematis, antara memenuhi tuntutan peran sebagai tokoh agama dengan keterbatasan pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini misalnya mendorong dia untuk menyatakan bahwa al-Quran adalah untuk orang Arab karena berbahasa Arab, sementara bagi orang Indonesia harus ada mushaf lain yang berbahasa Arab. Kedua, rendahnya pemahaman Proses kontekstualisasi atau pelokalan ritual dan ajaran Islam yang lebih sesui dengan situasi di Indonesia, seperti al-Quran dalam bahasa Indonesia, berhaji ke Borobudur dan konsep zakatnya, merupakan ekspresi dari situasi ketidakberdayaan dan ketiadaan pengetahuan agama di tengah tuntutan perannya dalam masyarakat sebagai tokoh agama. RESPON MASYARAKAT TERHADAP ALIRAN QURANIYAH Paham Quraniyah yang pertamakali muncul pada tahun 1992 ini sesungguhnya tidak sempat memiliki pengikut dari luar lingkungan keluarga. Praktis, pengikutnya yang teridentifikasi hanya dari lingkungan keluarga dekat, yaitu istri, anak, dan menantu dan beberapa teman dekat Rohmansyah sendiri. Jumlah pengikutnya sekitar lima sampai sepuluh orang. Mereka umumnya tidak mengaku setelah ada reaksi keras dari ormas keagamaan dan MUI setempat terhadap ajaran yang disebarkan Rohmansyah. 71
72 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 Tersebarnya ajaran Quraniyah ini melalui percakapan mulut ke mulut antar keluarga dan kerabat, kemudian di lingkungan teman Rohmansyah, melalui pengajian, khutbah, dan SMS yang dikirim ke berbagai media baik nasional maupun lokal. Dengan pubikasi di media massa seperti pada acara keagamaan Titian Ilahi di RRI Bandung, ajaran ini mendapat respon dalam dua cara, pertama respon spontan dan perorangan, kedua, respon yang terorganisasi yang kemudian melatarbelakangi dibentuknya Tim Investigasi Penanganan Kasus Rohmansyah. Dalam tim ini terdiri dari perwakilan tokoh ormas keagamaan, MUI dan pemerintahan setempat. Pada respon perorangan ada yang mengapresiasi dan juga mencibirnya. Bentuk respon yang mencibir ini berlanjut pada sikap menjauhi Rohmansyah dan juga pengikutnya. Sementara yang mengapresiasi dan memberikan respon positif datang dari keluarga dan masyarakat sekitar yang mengenal Rohmansyah. Dengan posisi sosialnya sebagai tokoh agama dan juga orang kaya, bagi lingkungan dekatnya, apa yang disampaikan Rohmansyah adalah sebuah ajaran yang baik dari figur orang baik pula. Inilah yang menjadi alasan kerabat dan keluarga serta lingkungan sekitar mengapresiasi ajaran Quraniyah Rohmansyah. Pengikut ajaran Rohmansyah ini memiliki beragam alasan. Misalnya, istrinya mengaku pada awalnya tidak mempedulikan apa yang disampaikan suaminya. Ia hanya menganggapnya sebagai pemikiran biasa saja meskipun dia menjadi orang pertama yang diberitahu setiap kali suaminya menerima ajaran dari Jibril. Keraguannya terhadap pemikiran suaminya mulai berubah ketika Rohmansyah dapat memprediksi beberapa peristiwa misalnya kejadian gempa bumi di Yogyakarta, dan bahkan tsunami di Aceh. Selain itu, banyak kejadian lain yang sesuai dengan prediksi Rohmansyah kepadanya. Kemampuan memprediksi inilah yang meyakinkan dirinya untuk mengikuti ajaran suaminya ini. Begitu pula dengan anak dan menantunya yang pada mulanya tidak yakin dengan pernyataan bapaknya namun mereka tidak berani mengkritik atau menolak karena mereka adalah anak yang harus patuh pada orang tuanya. Namun, alasan mereka berubah sejak mereka meyakini kemampuan sang ayah yang dapat memprediksi peristiwa yang akan terjadi. Dapat diamati bahwa para pengikut Rohmansyah yang sesungguhnya melihat Rohmansyah sebagai pribadi yang istimewa,
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis sakti dan memiliki kemampuan luar biasa. Akses terhadap hal-hal gaib sering diyakini sebagai sesuatu yang sakral dan hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu yang memiliki derajat kesucian tersendiri. Kemampuan Rohmansyah inilah sesungguhnya yang membuat para pengikutnya merasa yakin bahwa Rohmansyah bukanlah manusia biasa, melainkan memiliki mukjizat seperti halnya para nabi. Dalam kasus Aliran Quraniyah, meskipun Rohmansyah tidak secara terbuka mengakui dan mendeklarasikan dirinya sebagai seorang nabi, namun keyakinannya yang mengatakan bahwa untuk menjadi nabi dan rasul memiliki syarat telah bertemu Jibril sebanyak dua kali dipandang sebagai pernyataan bahwa dirinya adalah nabi. Selain itu, tindakan Rohmansyah yang tiba-tiba membubuhkan kata "Muhammad" sebagai nama depannya juga dipandang sebagai pernyataan khusus. Rohmansyah juga mengklain bahwa dirinya mendapatkan ajaran secara langsung dari Jibril melalui mimpi. Tentu hal ini bukan pertama kalinya. Kasus yang sama juga terjadi pada komunitas Surga Eden dan Sekte Kiamat, dimana keduanya menunjukan adanya suatu kesamaan, yaitu mengaku dirinya adalah utusan Tuhan yang bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Dalam tinjauan psikologi, mimpi-mimpi "istimewa" yang mereka alami sesungguhnya boleh jadi merupakan akibat dari delusion.37 Sebuah situasi yang oleh Sigmeun Freud digambarkan sebagai fenomena agama sebagai sisa-sisa pengalaman masa lalu yang neurotis. Setiap bagian yang kembali, bisa dalam bentuk mimpi, membawa kembali kekuatan untuk melawan setiap depresi dan tekanan sosial yang dialaminya. Maka, melalui mimpi, mereka melihat sesuatu sebagai realitas yang luar biasa dan seolah-olah nyata. Berdasarkan sejumlah penelitian, sebagian besar pemimpin-pemimpin aliran sesat memiliki persamaan, yakni mengawali ajaran mereka dari peristiwa mimpi. Kedua respon yang terorganisasi datang dari para ulama dan tokoh agama setempat. Bagi para ulama, dengan berpatokan pada kriteria yang dikeluarkan MUI, ajaran Rohmansyah sudah menyimpang dari doktrin Islam yang benar. Maka melalui proses investigasi kepada tokoh bersangkutan dan juga koordinasi dengan pemerintahan desa setempat, MUI mengadukan Rohmansyah ke pengadilan dengan delik sudah melakukan pencemaran dan penodaan agama Islam. 37Rahmat, Psikologi Agama, 183. 73
74 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 PENUTUP Kemunculan Aliran Quraniyah dilatarbelakangi dua aspek, yakni sosiologis yang bersifat eksternal dan faktor psikologis yang berdimensi internal. Aspek sosiologis-eksternal terkait dengan problem ekonomi dan sosial yang dialami Rohmansyah yang mengalami krisis dalam usaha dagang dan tambak ikannya. Situasi ini telah mengubah pribadi Rohmansyah yang tadinya terbuka, aktif dalam kegiatan masyarakat mulai menarik diri. Kondisi ini diperparah dengan berbagai persoalan sosial-keagamaan yang tidak sesuai dengan harapan dan persepsinya selama ini. Hal ini dimulai dari adanya ceramah yang disampaikan seorang ulama MUI setempat yang ternyata bertolak belakang dengan ajaran dan nilai yang dia pahami selama ini. Situasi sosiologis-eksternal ini mendorong munculnya faktor psikologis-internal. Faktor kedua ini terkait dengan kualifikasi pemahaman keagamaan tokoh bersangkutan di tengah tuntutan perannya di masyarakat sebagai tokoh agama. Kedua, depresi yang diakibatkan dari kondisi ekonomi yang terpuruk. Hal ini menunjukan bahwa latar masalah yang menyebabkan munculnya sebuah aliran keagamaan tidak hanya karena masalah kesesatan berpikir, tetapi juga problem sosiologis yang melingkarinya. Kegagalan pada wilayah sosial-ekonomi berpotensi menyeret individu pada masalah psikologis. Dengan demikian, sebenarnya problem yang dihadapi menjadi ganda, yaitu pada psikologi individu dan juga masyarakat secara keseluruhan. Dinamika kehidupan yang berat, kekacauan sistem sosial dan ketidakpastian nilai-nilai yang ditawarkan pada lingkungan ikut berkontribusi pada munculnya manusia-manusia dengan kecenderungan psikiatrik. Dalam kondisi seperti itu, banyak orang yang menempuh jalan kehidupan yang sesat dan menyesatkan. Di lain pihak, selama ini masalah kemunculan aliran sesat lebih banyak ditangani dengan pendekatan teologis sehingga lebih bersifat judgmental yang dimanifestasikan pada penilaian benar atau sesat tanpa memberikan solusi dan penanganan yang memadai. Padahal yang jauh lebih penting dari itu adalah menemukan akar permasalahan sehingga dapat dilakukan penanganan secara akurat sehingga umat Islam tetap terjaga secara konstruktif. Kasus Rohmansyah menunjukan adanya problem psikologis dengan gejala
Dede Syarif dan Moch Fakhruroji, Faktor Psikologis dan Sosiologis psikiatrik delusi, halusinasi dan mimpi aneh yang menjadi awal dan bagian yang perlu dicermati sehingga dapat dilakukan penanganan dini sebelum menimbulkan konflik horizontal dalam masyarakat. DAFTAR RUJUKAN Anwar, Marzani. Jejak Komunitas Perenial, Eden Salamullah. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2007. Bamualim, Chaider S. "Islamisasi, Politik, dan Aliran Kebatinan Pedesaan di Jawa Barat." In Islam dan Regionalisme, diedit oleh Julian Millie dan Dede Syarif. Bandung: Pustaka Jaya, 2015. Berger, Peter L. The Social Reality of Religion. London: Faber and Faber Press, 1969. Bruinessen, Martin Van. "Geneologies of islamic Radicalism in Post Soeharto Indonesia South East Asia Research" 10, no. 2 )n.d.(. Connoly, Peter, ed. Aneka Pendekatan Study Agama. Yogyakarta: LKiS, 1999. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. 4 ed. Washington: The American Psychiatric Association, 1994. "Dialog Jumat." Tabloid Republika, Nopember 2007. Freud, Sigmund. The Future of Illusion. New York: Norton, 1969. Hasyim, Syafiq. "The Council of Indonesian Ulama )MUI( and Religious Freedom." 12. Bangkok: Irasec, 2011. Hawari, Dadang, ed. "Cult and New Religion Movement: A Report of the American Psychiatric Association, from the Committee on Psychiatry and Religion." In Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1997. Hubaisiy, Thaha Dasuki. Munculnya Aliran-aliran Sesat di Abad Modern. Diterjemahkan oleh Amirullah Kandu. Bandung: Pustaka Setia, 2006. 75
76 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 49-76 Jung, Carl G. Psychology and Religion. Princeton: Princenton University Press, 1969. Kartono, Kartini. Patologi Sosial. Jakarta: Rajawali, 2004. Majelis Ulama Indonesia. Pedoman Identifikasi Aliran Sesat Majelis Ulama Indonesia, 2007. Masykur, Achmad M. "Mengkaji Gerakan Keagamaan yang Menyimpang )Studi Kasus Komunitas Eden dan Aliran Dextro(." Jurnal psikologi UNDIP, 2005. "Mengaku Nabi, Rohman Syah Berhaji ke Candi Borobudur." Diakses 15 Oktober 2012. Nurfatwa. Wawancara dengan ketua investigasi aliran Quraniyah, Oktober 2012. Rahmat, Jalaludin. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001. "Setelah 'Kiamat' Sekte Sibuea Tak Terjadi," n.d. Syalabi, A. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Jakarta: Al-Husna Zikra, 1997. Syarif, Dede. "Menjaga Aqidah: Agama Baru dan Kelompok Anti- aliran Sesat di Jawa Barat." In Islam dan Regionalisme, diedit oleh Julian Millie dan Dede Syarif. Bandung: Pustaka Jaya, 2015. Tardjono. Wawancara dengan pengasuh acara Titian Ilahi dan Pesantren Udara di RRI dan juga pengurus FUUI Kota Bandung, Oktober 2012. Troeltsch, Enrst. The Social Teaching of the Chtistian Chruches. Diterjemahkan oleh O. Wiyon. Chicago: University of Chicago Press, 1976. Weber, Max. The Sociology of Religion. Boston: Beacon Press, 1963. Wilson, Bryan. "Salvation, Secularization, and Demoralization." In The Blackwell Companion: The Sociology of Religion, diedit oleh Richard Fenn. New York: Blackwell Press, 2003. Majalah Qiblati, Desember 2007.
"UDENG VS TEKLEK": DAKWAH MULTIKULTURAL MBAH SHOLEH SEMENDI WINONGAN PASURUAN Roib Santoso,1 Sodiq,2 Fadliatul Mukhayyaroh,3 dan Amang Fathurrahman4 1Pasca Sarjana PAI Multikultural Universitas Yudharta Pasuruan 2MA Nurul Qodim Wonorejo Pasuruan 3MTs. Darut Taqwa Purwosari Pasuruan email: Abstract: Islam already in Java before the 13th century AD and growing at its peak after standing kingdom of Demak Walisongo a central role. In the era of the kingdom of Demak led by Sultan Trenggono able to conquer Pasuruan and managed to spread the teachings of Islam. Da'wah forwarded by one of the descendants of Mbah Sholeh Walisongo Semendi who spread Islam in a multicultural Winongan Pasuruan. The purpose of this study to reveal the multicultural propaganda Pasuruan Mbah Sholeh Semendi Winongan through qualitative methods to approach Biography. The results of this study indicate that Mbah Sholeh multicultural Semendi proselytizing to spread the teachings of Islam and became a pioneer propagator of Islam in Pasuruan Especially Winongan. Its supernatural powers capable of changing the paradigm of society, and pave the way to spread the teachings of Islam. Da'wah multicultural evidenced by not impose his religion on others who are different. This happened after each show of strength between udeng versus teklek. In the later period, Islamic culture was able to evolve and acculturated with Hindu culture through the way of tolerance and humanism, in later Islamic culture more strongly rooted. The success of his preaching can be proved by descent and his students managed to continue the arrangement of Islamic civilization in Pasuruan and the surrounding areas. يف ديازتو يدلايملا 13 لا نرقلا لبق ةواج يف لعفلاب ملاسلإا :صخلملا رصع يف .ايزكرم ارود Walisongo كاميد ةكلمم فوقولا دعب هتورذ تنكمتو قاقز رهق ىلع ةرداق Trenggono ناطلس ةدايقب كاميد ةكلمم
78 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 Sholeh هابم دافحأ نم دحاو نم ةلاحملا ةوعدلا .ملاسلإا ميلاعت رشن نم ددعتم قاقز Winongan يف ملاسلإا اورشن نيذلا Walisongo Semendi قاقز تافاقثلا ةياعدلا نع فشكلا وه ةساردلا هذه نم ضرغلاو .تافاقثلا ةريسلا جهنل ةيعونلا قرطلا للاخ نم Sholeh Semendi Winongan هابم Semendi تافاقثلا Sholeh هابم نأ ىلإ ةساردلا هذه جئاتن ريشتو .ةيتاذلا اصوصخ قاقز يف ملاسلإا دئار ةيعاد حبصأو ملاسلإا ميلاعت رشنل ريشبتلا لاك .ةيناسنإ ةقيرطبو تافاقثلا ددعتم حماستم ريشبتلا ناك .Winongan سانلا رعشي ثيحب ،اطسو ةياعدلل فيكتلا تايجيتارتسا تبجنأ ،فقاوملا .قراخ اهتاطلس لبق نم اضيأ ةثعبلا ظعولا معديو .ملاسلإا لوبقل ءوض رشنل قيرطلا حتفو عمتجملا طمن رييغت ىلع ارداق ناك هنا لاقو ،اذكهو راشتنا يف هاركإ دوجو مدع ببسب تافاقثلا حضتي ةوعدلا .ملاسلإا ميلاعت نكمتو بسنلا تبثي نا نكمي ظعولا حاجن .راوحلا ذيفنت عم نكلو ،ملاسلإا ةطيحملا قطانملاو قاقز يف ةيملاسلإا ةراضحلا بيترت ةلصاومل هبلاط .اهب Abstrak: Islam telah berada di Jawa sebelum abad 13 Masehi dan berkembang pada puncaknya setelah berdiri Kerajaan Demak dengan Walisongo sebagai peran sentralnya. Pada era Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Sultan Trenggono, Kerajaan Islam mampu menaklukkan Pasuruan dan berhasil menyebarkan ajaran Islam. Dakwah diteruskan oleh salah satu keturunan Walisongo, yakni Mbah Sholeh Semendi yang menyebarkan ajaran Islam secara multikultural di Winongan Pasuruan. Tujuan tulisan ini untuk mengungkap dakwah multikultural Mbah Sholeh Semendi Winongan Pasuruan melalui metode kualitatif dengan pendekatan biografi. Tulisan ini menyimpulkan bahwa Mbah Sholeh Semendi melakukan dakwah multikultural untuk menyebarkan ajaran Islam dan menjadi pelopor penyebar agama Islam di Pasuruan, khususnya Winongan. Kekuatan supranatural yang dimilikinya mampu merubah paradigma masyarakat, dan membuka jalan untuk menyebarkan ajaran Islam. Dakwah multikulturalnya dibuktikan dengan tidak memaksakan agama Islam pada orang lain yang berbeda. Hal ini terjadi setelah saling unjuk kekuatan antara Mbah Semendi yang menggunakan teklek versus Labuh Geni yang menggunakan udeng dalam adu kanuragan. Di masa selanjutnya, budaya Islam mampu
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" berevolusi dan berakulturasi dengan budaya Hindu melalui cara toleransi dan humanisme, di kemudian hari kebudayaan Islam mengakar lebih kuat. Keberhasilan dakwahnya bisa dibuktikan dengan keturunan dan murid-muridnya yang berhasil meneruskan penataan peradaban Islam di Pasuruan dan sekitarnya. Keywords: dakwah, multikultural, Sholeh Semendi, winongan. PENDAHULUAN Winongan merupakan salah satu dari 19 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan. Secara historis, Winongan pernah menjadi daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit sehingga pengaruh budaya Hindu masih kuat. Winongan berubah seiring datangnya para pedagang dari Arab1 dan pengaruh dakwah para Walisongo. Ajaran Islam yang dibawa Walisongo mampu memberikan warna baru sehingga sejak akhir abad 15 dan Islam mampu menggantikan Kerajaan Hindu Jawa dengan munculnya kerajaan Demak sebagai kerajaan terkuat di Jawa2 dan menjadi simbol berdirinya kekuatan sosial-politik Islam pertama di Jawa dengan kemampuan para wali dalam mengadaptasikan agama dengan budaya lokal Jawa.3 Dampaknya, Islam berkembang pesat di Jawa4 dan diperluas ke Bali.5 Pasuruan sendiri telah ditaklukkan Kerajaan Demak tahun 1535 M di bawah pimpinan Sultan Trenggono.6 Setelah era Demak berakhir, dakwah Islam dilanjutkan era Kerajaan Pajang kemudian Kerajaan Mataram yang berpusat di pedalaman. Pada abad XVII, Belanda datang dan mengacak-acak struktur masyarakat Jawa dengan menguasai beberapa pelabuhan di pesisir dan pembangunan benteng-benteng,7 menguatkan monopoli "Legenda Banyu Biru," n.d. 2Masyhudi, "Menjelang Masuknya Islam di Ujung Timur Pulau Jawa," Berkala Arkeologi XXVII, no. 1 )2007(: 43-59. 3Syamsul Bakri, "Kebudayaan Islam Bercorak Jawa )Adaptasi Islam dalam Kebudayaan Jawa(," DINIKA 12, no. 2 )2014(: 33-40. 4Kosim dkk, "Perkembangan Agama Islam di Desa Wonokerto Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Tahun 1983-2012," Pancaran 2, no. 4 )2013(: 65-74. 5I Nyoman Weda Kusuma, "Geguritan Nabi Muhammad: Cermin Akulturasi Budaya Hindu-Islam di Bali," sari 25, 2007, 119-27. 6Masyhudi, "Menjelang Masuknya Islam di Ujung Timur Pulau Jawa." 54 7Agustinus Supriyono, "Tinjauan Historis Jepara sebagai Kerajaan Maritim dan Kota Pelabuhan," Paramita 23 )2013(: 27-39. 79
80 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 perdagangannya di daerah pesisir, mengakibatkan kekalahan orang Jawa dalam percaturan politik di kota-kota. Hal ini yang menyebabkan perubahan strategi penyebaran ajaran Islam, dari perkotaan berubah haluan melalui pendidikan di desa-desa, bahkan sampai pegunungan selatan Jawa.8 Selain penyebaran ajaran Islam melalui pendidikan, juga menggunakan lambang-lambang budaya dengan memanfaatkan lambang-lambang budaya diisi dengan muatan-muatan ajaran Islam, sehingga mudah diterima oleh masyarakat awam.9 Pengaruh pusat kerajaan pada beberapa daerah mampu memberikan corak tersendiri. Pasuruan merupakan salah satu daerah yang pernah menjadi kekuasaan beberapa kerajaan dari Kerajaan Majapahit, Demak, Pajang, hingga Mataram. Di Pasuruan, terdapat pelopor penyebaran ajaran Islam khususnya di Winongan dan sekitarnya, yang bernama Mbah Sholeh Semendi. Mbah Sholeh Semendi merupakan keturunan dan penerus perjuangan Walisongo. Kehidupan Mbah Sholeh Semendi bertepatan dengan masa Kerajaan Mataram. Untung Surapati mempunyai penasehat dari salah satu murid Mbah Sholeh Semendi, yakni Sayyid Sulaiman.10 Dalam tulisan ini, penulis mengarahkan pada seorang tokoh yang bernama Mbah Sholeh atau masyarakat lebih mengenal dengan Mbah Sholeh Semendi yang berada di Desa Winongan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Salah satu bukti keberadaan Mbah Sholeh adalah makamnya yang terletak di Desa Winongan Lor Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Peringatan haul setiap tahun diadakan sebagai ritual keagamaan untuk mengenang perjuangan dan mendo'akan Mbah Sholeh Semendi.11 Terkait subyek Mbah Sholeh, pernah diteliti oleh mahasiswi Universitas Negeri Malang yang fokus pada kedudukan legenda Mbah Semendi bagi Masyarakat dan prilaku khusus masyarakat terhadap makam Mbah Semendi.12 Penelitan tidak membahas tentang dakwah multikultural sebagaimana tema yang dibahas dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini dapat menambah tersebut 8Masyhudi, "Menjelang Masuknya Islam di Ujung Timur Pulau Jawa." 52 9Ibid. 48 "Profil," n.d., Pasuruan dipimpin oleh Untung Surapati )1686- 1706(. "Aneka Tradisi di Kabupaten Pasuruan," n.d. 12Debi Sukma Dewi Sinta, "Kedudukan Legenda Mbah Semendhi Bagi Masyarakat Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan" )Malang, 2011(.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" khasanah keilmuan khususnya terkait dengan dakwah multikultural di Indonesia. SEJARAH DAN MITOS PASURUAN Sejarah Kabupaten Pasuruan bermula dari peradaban Kerajaan Kalingga tahun 742-755 Masehi, yang pernah dijadikan Ibu Kota Kerajaan Kalingga, tepatnya daerah Po-Lu-Kia-Sien yang ditafsirkan Pulokerto, salah satu nama desa di wilayah Kecamatan Kraton Kabupaten Pasoeroean. Setelah masa kejayaan Kalingga berakhir muncullah Kerajaan Mataram Kuno di bawah kekuasaan Dinasti Sanjaya Tahun 856 Masehi. Pada tahun 929, Mpu Sindok seorang Raja dari keluarga lain menggeser pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur tepatnya di Desa yang identik dengan Desa Tembelang Jombang. Mpu Sindok mengeluarkan 20 Prasasti di antaranya terletak di Dusun Sukci, Desa Bulusari, Kecamatan Gempol Pasuruan. Di Era Majapahit, nama Pasuruan tertulis dalam Kitab Negara Kertagama Karangan Empu Prapanca. Sesudah Kerajaan Majapahit surut, berdirilah Kerajaan Demak Bintoro, Kerajaan Giri Kedaton, Kerajaan Pajang, dan Kerajaan Mataram.13 terpecah belahnya persatuan para pemimpinnya, juga oleh pengaruh perkembangan agama Islam. Majapahit runtuh, sebagian besar rakyatnya ikut memeluk agama Islam dengan meninggalkan budaya Jawa yang bercorak animistik-hinduistik, dan mengikuti ajaran para wali. Namun, sebagian kecil yang tetap memeluk agama nenek moyangnya, melarikan diri ke daerah lain di antaranya di bagian selatan Pasuruan, orang mengenalnya dengan daerah Tengger.14 Pangeran Majapahit )anak Brawijaya V( yang telah memeluk Islam dengan dukungan para wali mendirikan Kerajaan Demak.15 Setelah era Demak berakhir, dilanjutkan Kerajaan Pajang berpusat di pedalaman16 yang dipimpin oleh Jaka Tingkir.17 Setelah era Kerajaan Kerajaan Majapahit surut disebabkan "Sejarah Singkat Kabupaten Pasuruan" )Pasuruan, 2015(. 14 "Legenda Banyu Biru." 15 Ahmad Nurhamid, "Arya Penangsang Gugur: Antara Hak Dan Pulung Kraton Demak Bintara," Dinamika Bahasa & Budaya 3 )n.d.(: 105-15. 16Nur Syam, "Islam Pesisiran Dan Islam Pedalaman: Tradisi Islam di Tengah Perubahan Sosial," n.d. 17Muhammad Yusuf Makhfud, "Konflik Politik Kerajaan Demak Setelah Wafatnya Sultan Trenggono Tahun 1546-1549," Artikel Ilmiah Mahasiswa, 2015, 1-10. 81
82 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 Pajang berakhir, muncullah kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Panembahan Senopati )1575-1601(. Kemudian diteruskan oleh Mas Jolang bergelar Sultan Hanyokrowati )1601-1613(. Perkiraan masa hidup Mbah Sholeh Semendi sekitar awal abad XVI hingga tahun 1743, ketika Pasuruan dipimpin mulai dari Adipati Pate Supetak, Kiai Gedee Dermoyudho I, Kiai Gedee Dermoyudho II, Mas Pekik dengan gelar Kiai Dermoyudho )III(, Kiai Onggojoyo, Untung Suropati, Rakhmad, Onggojoyo yang bergelar Dermoyudho )IV(. Setelah beberapa kali berganti pimpinan, hingga Raden Ario Wironegoro. Masa ini )1601-1749(, Pasuruan di bawah kekuasaan Mataram dipimpin mulai dari Mas Jolang, Raden Rangsang/Sultan Agung )1613-1646( menguasai Pasuruan,18 Mangkurat I, Mangkurat II, Mangkurat III, Sunan Pakoeboewono I, Mangkurat IV, hingga Sunan Pakoeboewono II.19 Adipati Pasuruan diteruskan oleh Kiai Ngabai Wongsonegoro bergelar Tumenggung Nitinegoro, yang beristri seorang putri dari selir Kanjeng Susuhunan Pakubuono II dari Kertosuro yang bernama Raden Ayu Berie yang merupakan keturunan dari Sunan Ampel dan Raden Ayu Berie melahirkan Raden Groedo. Raden Groedo yang masih berusia 11 tahun menggantikan Tumenggung Nitinegoro menjadi Bupati Pasuruan dengan gelar Kiai Adipati Nitiadiningrat )I(.20 Di masa beberapa Adipati ini, Mbah Sholeh Semendi diperkirakan sudah wafat jika dianalisis dari usianya. Adipati Nitiadiningrat )I( menjadi Bupati Pasuruan selama 48 tahun )hingga 8 November 1799( dan mendirikan Masjid Agung al- Anwar bersama Kiai Hasan Sanusi )Mbah Slagah( putra dari Sa'ad bin Syakaruddin yang masih keturunan Mbah Sholeh Semendi. Kemudian Raden Beji Notokoesoemo menjadi bupati menggantikan ayahnya dengan gelar Toemenggoeng Nitiadiningrat II. Pada tahun 1809, Toemenggoeng Nitiadiningrat II digantikan oleh putranya, yakni Raden Pandjie Brongtokoesoemo dengan gelar Raden Adipati Nitiadiningrat III. Penggantinya adalah Raden Amoen Raden "Profil Daerah," n.d., /kabupaten/id/35/name/ 19BPSDD Kabupaten Pasuruan dengan LPM UM )kerjasama(, Babad Pasoeroean: Sebuah Dokumentasi Kesejarahan Kabupaten Pasuruan, Galangpress )Yogyakarta, 2007(. 11. Pra nalar "Babad Pasuruan," n.d. 20BPSDD Kabupaten Pasuruan dengan LPM UM )kerjasama(, Babad Pasoeroean: Sebuah Dokumentasi Kesejarahan Kabupaten Pasuruan. 11
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" Tumenggung Ario Notokoesoemo dengan gelar Raden Tumenggung Ario Nitiadiningrat IV yang meninggal dunia tanggal 20 Juli 1887. Kiai Nitiadiningrat I sampai Kiai Nitiadiningrat IV lebih dikenal oleh masyarakat Pasuruan dengan sebutan Mbah Surga-Surgi.21 MITOS PASURUAN Winongan sebagai ibukota pertama Pasuruan pernah menjadi sebuah kerajaan. Murdangkoro adalah raja pertama Kerajaan Winongan di bawah kekuasaan Majapahit. Hal ini selaras dengan buku Cerita Rakyat dari Pasuruan )Jawa Timur( yang dikarang oleh Deny Wibisono.22 Cerita rakyat lain, Pangeran Murdangkoro memimpin Kadipaten Pasuruan dengan adil dan bijaksana hingga usia tua. Satu-satunya orang kepercayaannya adalah Pangeran Ngrangrangkusuma, pembuat pusaka. Adipati kemudian digantikan Pangeran Ngrarangkusuma setelah Pangeran Murdangkoro meninggal. Pangeran Ngrarangkusuma mengangkat penasehat bernama Joko Unthuk atas jasanya mengatasi kegegeran ulah kerbau di alun-alun Kadipaten.23 Legenda lain menceritakan seorang tokoh yang dikaitkan dengan budaya keris, yaitu "Pangeran Winongan". Awalnya, Pangeran Winongan24 adalah anak dari seorang putri kerajaan Majapahit yang bernama Tatiban atau Nyai Teng. Dia memiliki 25 anak yang dikorbankan dengan dilemparkan ke kawah Gunung Bromo. Namun, salah satu anaknya tidak masuk ke kawah Bromo, tetapi jatuh di danau Banyu Biru. Anak tersebut diselamatkan oleh mPu Supo, dan diajari cara-cara pembuatan keris. Setelah dewasa, anak tersebut mengabdi di Kraton Majapahit. Karena hasil karyanya, dia dianugerahi jabatan sebagai Adipati Winongan yang kemudian dikenal sebagai Pangeran Winongan. Legenda lain, menceritakan mPu Supogati yang berhasil mencari pusaka Kanjeng Kyai Sumelang Gandring. mPu Supogati lantas dihadiahi tanah perdikan di daerah Winongan oleh raja "Babad Pasuruan." "Cerita Rakyat dari Pasuruan )Jawa Timur(," n.d. Ditulis oleh Deny Wibisono "Joko Unthuk Cerita Masyarakat Winongan Pasuruan," n.d. "Orang:188514," n.d.. Sumber ini berbeda dan menjelaskan bahwa Pangeran Winongan adalah keturunan Ratu Ayu Winongan istri dari Sultan Trenggono. 83
84 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 Majapahit dan mendapat jabatan sebagai Demang, rakyat sekitar menyebutnya sebagai Pangeran Winongan.25 Di Winongan terdapat danau banyubiru, secara geografis masih satu Kecamatan Winongan, yang nilai sosial budayanya tidak jauh berbeda. Nilai moral dan sejarah yang berbalut kepercayaan akan suatu hal mistis )mitos( masih cukup melekat pada masyarakat yang tinggal di sekitarnya.26 Masyarakat Hindu Bali meyakini wilayah tersebut dibangun nenek moyangnya yang terdampar dalam perjalanan menuju Bali pada masa akhir kejayaan Kerajaan Majapahit.27 Legenda lain menceritakan tentang seorang manusia bernama Tombro. Ketika itu, dia menggembala dan sedang menunggu kerbau-kerbaunya yang mencari rumput di hutan. Karena kerbau-kerbaunya tak kunjung datang, Tombro pun pergi menyusuri hutan untuk mencarinya, dan menemukan kerbau-kerbaunya terjebak di kubangan lumpur. Setelah Tombro mengeluarkan mereka dari kubangan lumpur tersebut, dia melihat kubangan lumpur itu berubah menjadi kolam air yang jernih nan kebiruan. Kabar tersebut didengar oleh Bupati Pasuruan, yakni Raden Adipati Nitiningrat. Bupati tersebut mengajak saudagar dari Belanda yang bernama PW Hoplan. Kemudian kolam tersebut dibangun oleh Belanda sebagai pemandian umum dan diberi nama telaga wilis. Agar terlihat indah, kolam tersebut dihiasi dengan taman dan diberi sebelas patung yang diambil dari Singosari.28 Di Desa Winongan, pernah ada seseorang yang hidup sebagai seorang Guru Padepokan29 bernama Labuh Geni. Dia mempunyai banyak pengikut. Bahkan Labuh Geni mempunyai pengaruh sampai "Diskusi tentang Budaya Keris dan Tombak," n.d. "Misteri di Telagawilis," n.d. "wolipop," n.d. "Mitosnya Ikan-Ikan ini Pengawal Majapahit yang Dikutuk," n.d. 29Padepokan adalah salah satu ciri Perguruan dari agama Hindu pada waktu itu, di era Islam menjadi Pondok Pesantren. Padepokan berasal dari bahasa Jawa Kawi, yang mempunyai arti: Dhepokan: "lenggahan" atau tempat duduk )bersila(, Phadepokan: "pratapan" yang berarti tempat pertapaan, dan Depok: Duduk bersila di hadapan guru yang sedang memberikan pelajaran, dan tinggal di tempat yang disediakan guru di lingkugan tempat tinggalnya untuk belajar dalam jangka waktu tertentu. Jadi, padepokan adalah tempat untuk mendapat pelajaran dari seorang guru dengan cara duduk bersila dalam waktu tertentu. Sumber Djunaedi, "Pusat Seni Bela Diri Pencak Silat di Tangerang," n.d., 1-16.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" se-wilayah Jawa Timur di masa itu. Labuh Geni adalah sosok yang memiliki kesaktian dengan andalan kesaktian berupa Geni )api( yang sekaligus menjadi julukannya, juga mempunyai kesaktian lain berupa udeng yang bisa terbang. Di masa Kerajaan Winongan, ada seorang perantau yang datang di Winongan bermana Mbah Sholeh Semendi. Ia populer setelah menang dalam adu kesaktian melawan Labuh Geni, kemudian menjadi pelopor penyebaran ajaran Islam di Winongan. Setelah wafat, ia dimakamkan di Winongan yang menjadi tempat perjuangannya. Tata cara berziarah dan penghormatan pada makamnya oleh masyarakat, memberikan pengaruh akan adanya mitos bahwa berziarah ke makam Mbah Sholeh Semendi membawa keberkahan dan kedamaian. Penjelasan di atas menggambarkan bahwa di Winongan dulu pernah ada Kerajaan Winongan yang menganut ajaran Hindu beserta penduduknya yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Sedangkan Rajanya muncul nama Raja Murdangkoro, Raja Ngrangrangkusuma, Adipati Winongan, dan Labuh Geni. Mengenai Labuh Geni, ada yang berpendapat ia adalah Raja Winongan di masa Mbah Sholeh Semendi hidup dan ada yang berpendapat ia adalah seorang guru padepokan. Kerajaan Winongan dan Raja-raja ini tumbuh dalam legenda Winongan dan Pasuruan. Secara arkeologis, belum ditemukan bukti ilmiahnya. Namun, ada bukti tentang keberadaan Mbah Sholeh Semendi, Labuh Geni, Raja Murdangkoro, dan Raja Ngrangrangkusuma, yakni makamnya yang berada di satu wilayah Kecamatan Winongan. TERMINOLOGI DAKWAH MULTIKULTURAL Secara etimologi, dakwah mempunyai arti penyiaran agama di kalangan masyarakat dan pengembangannya; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama.30 Secara terminologi konseptual, dakwah diarahkan pada usaha merubah sikap beragama dari masyarakat penerima dakwah dan dalam pelaksanaannya dakwah dilakukan dengan jiwa tulus serta ikhlas. Pengertian dakwah yang dirumuskan al-Qur'an lebih menekankan aspek teknis penyampaian dakwah, yakni berupa sikap, tindakan 30Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia )Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008(. 309. 85
86 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 maupun perilaku dalam berdakwah. Sasaran dakwah adalah seluruh umat manusia )masyarakat(.31 Secara empirik, parktek dakwah mengandung tiga unsur, yaitu penyampai pesan, informasi yang disampaikan, dan penerima pesan. Sebagai wacana praksis, dakwah selalu dikaitkan dengan frase 'dengan bijaksana', suatu ungkapan yang menegaskan penolakan atas setiap jalan kekerasan atau paksaan dalam mewujudkan tujuan.32 Lebih jelas Zuhdi memaknai dakwah sebagai seruan atau ajakan persuasif-ramah, relevan dengan metode dakwah yang dilansir Allah Swt. sendiri dalam surat al-Nahl. Secara eksplisit ayat tersebut mendiskripsikan strategi metode dakwah untuk "mengajak" manusia ke jalan kebenaran dengan tiga cara, yaitu )1( mengetengahkan al- hikmah; )2( menyampaikan maw'iḍah al-ḥasanah )pelajaran yang baik(; dan )3( melangsungkan mujādalah )dialog( dengan cara terbaik. bersifat keberagaman budaya.33 Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan.34 Lebih jelas, dakwah multikultural adalah usaha merubah sikap beragama dari masyarakat penerima dakwah secara tulus dan ikhlas dengan pengakuan dan penghargaan terhadap perbedaan dalam kesederajatan baik individu maupun kebudayaannya. Nilai-nilai multikultural yang dibahas dalam tulisan ini adalah toleran dan humanis. Wujudnya, penerimaan budaya lain yang berbeda dengan budayanya sendiri tanpa kekerasan. Sedangkan multikultural mempunyai makna Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan toleran )kata sifat( merupakan sifat atau sikap menenggang )menghargai, membiarkan, membolehkan( pendirian )pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya( yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sedangkan toleransi )kata benda( adalah 1( sifat atau sikap toleran; 2( batas ukur untuk 31Taufik Tsani, "Dakwah dan Kemajuan Teknologi," Jurnal Ilmu dakwah dan Pengembangan Komunitas 9, no. 1 )2014(: 83-91. 32Muhammad Harfin Zuhdi, "Dakwah dan Dialektika Akulturasi Budaya," RELIGIA 15, no. 1 )April 2012(: 49. 33Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia. 980 34Parsudi Suparlan, "Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural," no. 3 )2002(: 16-19.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan; 3( penyimpangan yang masih dapat diterima dalam pengukuran kerja.35 Referensi lain menyebutkan bahwa toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi.36 Toleran yang dimaksud dalam tulisan ini adalah sikap menenggang )menghargai, membiarkan, membolehkan( pendirian )pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya( yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri tanpa ada gangguan dan intimidasi. Secara etimologis, Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan humanis adalah orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik berdasarkan asas- asas perikemanusiaan dan mengabdi kepada kepentingan sesama umat manusia.37 Dalam sifat yang humanis dibutuhkan sikap saling menghargai, toleransi, mampu hidup bersama dalam keragaman. Sifat-sifat ini juga merupakan tujuan dari multikulturalisme.38 Nur Syam menempatkan humanitas sebagai titik pijak kerukunan antar umat beragama berdasarkan kesepahaman dan kesamaan pandangan dari titik harmoni kehidupan beragama yang harus dibangun dan dirajut.39 Di sini, penulis memaknai humanis sebagai orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik berdasarkan asas-asas perikemanusiaan dan mengabdi kepada kepentingan sesama umat manusia disertai sikap saling menghargai, toleransi, dan mampu hidup bersama dalam keragaman. MENGENAL SOSOK MBAH SHOLEH SEMENDI Toleran dan humanis menjadi karakter Mbah Sholeh Semendi. Ia adalah seorang perantau yang datang di Winongan Pasuruan.40 Mbah 35Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1539 "Toleration," 2016. 37Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia. 551 38Farida Hanum dan Sisca Rahmadona, "Implementasi Model Pembelajaran Multikultural di Sekolah Dasar di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta," Artikel Multikultural-Stranas, no. 2 )2009(: 1-17. 39Nur Syam, "AGAMA DAN KEMANUSIAAN: Beragama di Tengah Perayaan Perbedaan," n.d., 1-21. 40Hasil wawancara dengan Abdul Mujib )ahli tawasul( pada Oktober 2015 di area pemakaman Mbah Sholeh Semendi 87
88 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 Sholeh Semendi kemudian menjadi pelopor penyebaran ajaran Islam di Winongan.41 Nama aslinya adalah Kyai Sholeh Sultan Hasanuddin bin Syarif Hidayatullah. Secara genealogis berdasarkan beberapa sumber,42 Mbah Sholeh Semendi berasal dari Cirebon Jawa Barat, merupakan keturunan dari Maulana Sultan Hasanuddin bin Syarif Hidayatullah. Tentang silsilahnya diperkuat tulisan pegon pada makam Mbah Semendi, ini memberikan penegasan bahwa ia keturunan dari Sultan Hasanuddin )Jawa Barat(. Namun, sumber lain menyebutkan bahwa ia adalah Mbah Semendi bin Panembahan Minangkabul bin Panembahan Djiwo.43 Pendapat yang kedua ini diperkuat oleh catatan dalam Serat Kanda yang dikutip oleh Agus Sunyoto bahwa Sunan Ampel Pernah datang ke Pasuruan.44 Mbah Sholeh mempunyai kebiasaan bersemedi, karena kebiasaannya yang suka berkhalwat )menyepi( atau bersemedi sehingga dijuluki Kiai Sholeh Semendi. Pada usia senjanya, orang-orang memanggilnya Mbah Sholeh Semendi.45 Semendi juga berarti orang yang bisa masuk kendi karena kekuatan supra naturalnya. Tidak jauh dari tempat semedinya, terdapat kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang sakti mandraguna. Dalam silsilahnya, Mbah Sholeh mempunyai bibi bernama Syarifah Khadijah yang mempunyai tiga putra, yakni Sayyid 41Hasil wawancara dengan Abdul Mujib )ahli tawasul( pada Oktober 2015 di area pemakaman Mbah Sholeh Semendi 42Sumber ini berasal dari: diakses tahun 2015, Ada Satu versi yang sangat berbeda dari beberapa sumber tersebut, versi yang berbeda ini mengungkap bahwa Mbah Sholeh Semendi tidak bersaudara kandung dengan Syarifah Khodijah. Namun mengungkapkan bahwa Mbah Sholeh Semendi merupakan keturunan Sunan Ampel yang bersumber dari "Meluruskan Silsilah Nasab Sunan Tembayat Sunan Pandanaran," n.d. 43Nasabnya bersambung pada Sunan Ampel, salah satu Walisongo. Tentang nasab lengkapnya dapat diakses di diakses 27 12 2015. 44Pendapat ini masih perlu penelitian lebih lanjut jika dikaitkan dengan Mbah Semendi. Dalam buku Atlas Wali Songo disebutkan bahwa secara genealogis yang berdekatan dengan Mbah Semendi adalah Sunan Ampel. Lihat Agus Sunyoto, Atlas Walisongo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah )Depok: Pustaka IIMaN, 2016(, 187. 45Dinillah Arifah, Singgasana Raja yang Bergoyang: Kumpulan Cerita Rakyat Pasuruan, ed. oleh Mokh. Syaiful Bakhri )Pasuruan: Cipta Pustaka Utama, 2007(.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" Sulaiman, Sayyid Abdurrahim dan Sayyid Abdul Karim.46 Anak pertamanya adalah Sayyid Sulaiman menikah )istri pertama( dan mempunyai beberapa putra di Pekalongan di antaranya laki- laki, yakni Hasan, Abdul Wahhab,47 Muhammad Baqir,48 dan Ali Akbar,49 Dari Pekalongan, Sayyid Sulaiman berkelana lagi untuk menyebarkan Islam.50 Sedangkan Mbah Abdul Karim, adik kedua, wafat di Surabaya dan dimakamkan di komplek pemakaman Sunan Ampel.51 Sayyid Sulaiman dan Sayyid Abdurrahim ini yang pada akhirnya berguru dan menjadi menantu Mbah Sholeh Semendi. Makam atau pesarean )istilah pesarean dalam istilah Jawa lebih familiar untuk menghormati jasa-jasanya di masa lalu( merupakan jejak masa lalu. Banyak makam yang pada akhirnya memberikan makna yang siginifikan pada saat ini. Makam dapat juga memberikan makna atas suatu hal. Makam Siti Fatimah di Gresik dijadikan oleh para peneliti untuk menafsirkan kedatangan Islam. Kisah legendaris tentang Makam Mbah Semendi tidak saja meninggalkan jejak pada catatan-catatan historiografi, melainkan menjadi cerita lisan "Bahtsul Masaail tentang Sidogiri," n.d. 47Sayid Sulaiman dari jalur Abdul Wahhab, banyak yang tinggal di Magelang dan Pekalongan. 48Sedangkan dari jalur Muhammad Baqir berada di Krapyak Pekalongan. Abdul Wahhab dikenal sebagai pejuang yang gigih melawan penjajah Portugis dan Belanda. Begitu pula Hasan. Sayid yang masyhur dengan sebutan "Pangeran Agung" ini juga sosok pejuang melawan Belanda. 49Melalui jalur Sayid Ali Akbar, banyak terlahir ulama-ulama pemangku pesantren di Jawa Timur. Sebut saja, Sidogiri, Demangan Bangkalan, dan Sidoresmo Surabaya. Sampai kini, makam Sayid Ali Akbar tidak diketahui. Sayid Ali Akbar meninggalkan 6 )enam( putra yang menjadi penerus jejak kakeknya, Mbah Sayid Sulaiman. Mereka adalah: Sayid Imam Ghazali )makamnya di Tawunan Pasuruan(, Sayid Ibrahim )makamnya di Kota Pasuruan(, Sayid Badruddin )makamnya di sebelah Tugu Pahlawan Surabaya(, Sayid Iskandar )makamnya di Bungkul Surabaya(, Sayid Abdullah )makamnya di Bangkalan Madura( dan Sayid Ali Ashghar )makamnya di Sidoresmo(. )belakangan diketahui, bahwa menurut catatan nasab keluarga Sidogiri dan Bangkalan, Sayid Abdullah adalah putra Sayyid Sulaiman, bukan cucu Sayyid Sulaiman dari Sayid Ali Akbar(. Dari Sayid Abdullah, terlahir pewaris-pewaris perjuangan Sayyid Sulaiman yang memangku pesantren seperti Sidogiri dan Demangan Bangkalan, yang masing- masing telah memiliki ribuan santri. Sedangkan keturunan Mbah Sayyid Sulaiman dari Ali Ashghar di Surabaya telah 'menguasai' dua desa, Sidoresmo dan Sidosermo. Sekarang, di dua desa ini terdapat sekitar 28 pondok pesantren. Semuanya diasuh oleh keturunan Sayyid Sulaiman. Sayid Ali Ashghar juga menurunkan ulama-ulama pemangku pesantren di Tambak Yosowilangon, Surabaya. "Bahtsul Masaail tentang Sidogiri." 51Ibid. 89
90 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 )folk-tale( yang dikaitkan dengan keberadaan makam tua yang dikeramatkan masyarakat.52 Juga petunjuk bahwa di masa lalu ada seorang pelopor dakwah Islam di Winongan. Di batu nisan tertulis jelas dengan huruf pegon yang dibaca Mbah Sholeh Semendi. Salah satu keturunan Mbah Sholeh Semendi mengungkapkan:53 bahwa masyarakat mulai lupa dengan keberadaan Mbah Semendi di masa lalu. Namun, Mbah atau datuk )panggilan untuk kakek informan memberikan sebuah informasi penting bahwa di situ )Winongan Lor, makam Mbah Semendi( ada makam orang yang berpengaruh di masa lalu. Pengakuan tersebut kemudian diperkuat oleh pernyataan KH. Nur Jasim dan KH. Abu Amar, dua kyai yang berpengaruh pada masanya. Dari penegasan dua kyai ini, awal orang tahu dan akhirnya diakui oleh masyarakat bahwa makam tersebut adalah makam seorang wali. Mula-mula yang sering berziarah adalah keluarga informan, kedua kyai tersebut, kemudian masyarakat. Para peziarah semakin banyak, apalagi setelah diadakan haul pertama sekitar tahun 1970- an atas dorongan para ulama' terkemuka Pasuruan. Akhirnya, Mbah Semendi mendapat pengakuan dari ulama dan masyarakat Pasuruan karena keberadaan makamnya. Namun yang paling penting adalah pengakuan dan penghargaan atas jasa-jasanya di masa silam. Dari studi lapangan dan literatur sampai saat ini belum diketahui kepastian tahun keberadaan Mbah Sholeh Semendi. Namun dapat dikuatkan dengan masa kekuasaan Untung Surapati yang mempunyai penasehat dari salah satu muridnya, tepatnya ketika Sayyid Sulaiman tinggal di Kanigoro, sebuah dusun di desa Gambir Kuning Kejayan Pasuruan.54 Penulis memperkirakan Mbah Sholeh Semendi lahir di awal abad ke-16 Masehi, ketika Pasuruan dipimpin oleh Untung Surapati atas perintah Raja Mataram, yaitu Raja Amangkurat II. Hal ini didasarkan pada masa Untung Surapati ketika menjadi Adipati Pasuruan, ada yang berpendapat bahwa ia mempunyai penasehat yang bernama Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah keponakan, murid sekaligus menantu dari Mbah Sholeh Semendi. 52Sunyoto, Atlas Walisongo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah, 52. 53Interview dengan ABA pada tanggal 11 Januari 2016 di kediamannya Winongan "Profil," n.d.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" MBAH SEMENDI SETELAH WAFAT Setelah wafat, ia dimakamkan di Winongan yang menjadi tempat perjuangannya. Tata cara berziarah dan penghormatan pada makamnya, melahirkan mitos bahwa berziarah ke makam Mbah Sholeh Semendi membawa keberkahan dan kedamaian.55 Jejak peninggalan Mbah Sholeh Semendi dapat dibuktikan dengan keberadaan Padepokan, Mushalla, makam dan petilasan. Padepokan diubah menjadi pesantren yang dijadikan sarana oleh Mbah Semendi untuk menyebarkan ajaran Islam )disebut asimilasi pendidikan oleh Agus Sunyoto(.56 Mushalla sebagai sarana untuk beribadah, Makam Labuh Geni, Makam Sholeh Semendi, dan beberapa makam di sekitarnya, serta petilasan. Petilasan adalah tempat berdiam mungkin juga majlis )tempat duduk(, petilasan ini di antaranya berada di Banyuwangi, Lumajang, Jember, di Kramat Kecamatan Kraton Pasuruan. Bahkan di Kramat, ada masjid bernama masjid Semendi yang terdapat batu besar berbentuk menyerupai pantat, masyarakat meyakini itu adalah tempat duduk Mbah Sholeh Semendi.57 Semua Jejak peninggalan Mbah Sholeh Semendi tersebut masih ada hingga saat ini. Untuk mengenang Mbah Sholeh Semendi diadakan haul pada tiap hari kamis terakhir bulan Sya'ban yang dilaksanakan setelah Haul Mbah Segoropuro. Haul ini diadakan pertama kali sekitar tahun 1970-an atas desakan para ulama terkemuka Pasuruan, dan para ulama Pasuruan ini juga hadir pada acara tersebut di antaranya adalah Mbah Hamid, Habib Umar, KH. Nur Jasim, K. Abu Amar, Habib Jakfar bin Syaikhan. Haul ini diadakan di makam Mbah Sholeh Semendi, kemudian yang kedua di rumah Habib Abdul Qodir. Berziarah ke makam Mbah Sholeh Semendi pun menjadi wisata spiritual bagi masyarakat, dan peringatan haulnya dikhususkan bagi laki-laki dengan membaca tahlil dan berdoa. Berziarah dengan membawa bunga sedap malam merupakan tradisi, sedangkan peziarah wanita dilarang mendekati makam, apalagi peziarah wanita yang sedang berhalangan dilarang memasuki area makam, tempat 55Hasil wawancara dengan Abdul Mujib )ahli tawasul( pada Oktober 2015 di area pemakaman Mbah Sholeh Semendi 56Sunyoto, Atlas Walisongo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah, 154. 57Interview dengan ABA pada tanggal 11 Januari 2016 di kediamannya Winongan 91
92 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 peziarah pria dan wanita pun dipisah. Malam jum'at legi menjadi suatu pilihan orang tertentu untuk berziarah karena adanya aura mistis pada malam itu. Ciri khas makamnya menggunakan warna putih dan hijau pada bangunannya, dan di kelilingi pepohonan yang tidak boleh ditebang untuk menjaga keindahan alam. Hal-hal ini yang menguatkan adanya mitos adanya keberkahan dan kedamaian jika berziarah di makam Mbah Semendi. PERTEMUAN LABUH GENI DENGAN MBAH SHOLEH SEMENDI Mbah Sholeh Semendi masuk di Winongan ketika itu masyarakat Winongan masih menganut ajaran Hindu. Ini menjadi bukti bahwa Pasuruan yang telah ditaklukkan oleh Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Sultan Trenggono, secara keseluruhan penduduknya belum menganut ajaran Islam. Bisa jadi secara administratif mengakui kekuasaan Kerajaan Demak, namun dalam hal agama, penduduk Pasuruan masih ada yang memeluk agama Hindu. Walaupun Pasuruan juga menjadi mitra Kerajaan Demak untuk penyebaran ajaran Islam hingga dapat menaklukkan Kerajaan Kediri dan Blambangan.58 Mbah Sholeh ketika berada di Winongan suka bersemedi, dan tidak berhenti bersemedi sebelum mendapatkan petunjuk atau arahan dari Yang Maha Kuasa. Setelah mendapatkan petunjuk, Mbah Sholeh menghentikan semedinya. Di Desa Winongan ini, Mbah Sholeh Semendi bertemu dengan seorang penguasa Winongan bernama Labuh Geni. Tradisi zaman dulu, untuk menaklukkan lawan harus melalui perang atau adu kesaktian. Kemudian terjadi dialektika di antara mereka berdua dan bermuara pada konfrontasi dengan beradu kesaktian. Terjadinya konflik tergantung pada beberapa unsur struktur sosial seperti identitas sosial, peranan-peranan sosial, pengelompokan sosial, situasi dan arena sosial.59 Konflik yang berujung pada adu kesaktian di antara mereka berdua terjadi karena beberapa unsur tersebut. Mereka sama sekali berbeda baik secara identitas, peran, maupun kelompok dalam sosial. Sedangkan situasi 58Masyhudi, "Menjelang Masuknya Islam di Ujung Timur Pulau Jawa." 53 59Ulfah Fajarini, "Potret Konflik Keagamaan Masyarakat Tangerang Banten dan Resolusi Konflik Berbasis Multikulturalisme dalam Islam," Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 2 )1 November 2014(: 359, doi:10.21154/al-tahrir.v14i2.76.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" dan arena sosial pada masa itu, mendukung mereka untuk melakukan adu kesaktian )supranatural(. Agus Sunyoto menyebutnya )kekuatan supranatural( adalah karamah yang merujuk pada referensi keislaman, karena karamah merupakan tanda kelurusan yang diberikan kepada seorang wali.60 Merujuk pendapat ini, apa yang dimiliki oleh Mbah Semendi berupa kekuatan supranatural, istilah ini disebut karamah dalam Islam. Berkat karamah tersebut, Mbah Semendi dapat menaklukkan Labuh Geni. Muncullah sebuah perjanjian yang berisi bahwa yang kalah harus mengikuti yang menang. Akhirnya, Labuh Geni mengeluarkan udeng, udeng adalah simbol seseorang yang punya nilai tinggi pada masa itu. Udeng itu terbang tinggi, tak mau kalah, Mbah Sholeh mengeluarkan teklek sebagai tandingannya. Udeng yang terbang tinggi itu disalip oleh teklek hingga berada di atas udeng. Teklek itu akhirnya menuntun udeng dari ketinggian sampai ke tanah. Kemudian Labuh Geni merubah sekeliling padepokan menjadi api, pun Mbah Sholeh mengeluarkan hujan sampai dapat mematikan api hingga padam. Dalam diri Labuh Geni pun terbersit "Lha Sing dek sekel iso ngalahno seng dek dasku dahno putih sing dek dase". Maknanya, apa yang ada di kakinya saja bisa mengalahkan apa yang ada di kepalaku )udeng( apalagi surban putih yang ada di kepalanya. Dari sini, Labuh Geni menyatakan kalah dalam adu kesaktian. Karena kalah, maka konsekuensinya harus menepati janji, yakni mengikuti ajaran yang menang dan menjadi muridnya. Sejak itulah Labuh Geni mengucapkan kalimah syahadat dan menjadi muallaf. Labuh Geni mempunyai banyak pengikut, dia tidak memaksa para pengikutnya untuk mengikuti ajaran barunya dengan memberikan pilihan. Barang siapa yang masih mengikutinya, maka harus menjadi muallaf serta mengikuti ajaran Mbah Sholeh Semendi sebagai ajaran barunya dan barang siapa yang tidak mau mengikutinya, maka harus pergi dari padepokan. Sejak saat itu, popularitas dan ketenaran Mbah Sholeh Semendi memuncak setelah laga adu kesaktian tersebut.61 Sebagian kecil muridnya yang tidak mengikuti Labuh Geni pergi meninggalkan padepokan menuju daerah Tengger di sekitar pegunungan Bromo. Sebelumnya, pegunungan Bromo juga dijadikan 60Sunyoto, Atlas Walisongo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah, 44. 61Mokh. Syaiful Bakhri, Permata Teladan )Pasuruan: Pustaka Utama, 2012(. 18 93
94 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 tempat pelarian oleh para pengikut Hindu Majapahit. Hal itu dilakukan setelah Kerajaan Majapahit runtuh dan sebagian besar kalangan kerajaan dan rakyat Majapahit telah mengikuti ajaran Islam.62 PENDEKATAN DAKWAH MULTIKULTURAL Berdakwah adalah tugas setiap muslim sesuai pesan Nabi Muhammad Saw. yang artinya sampaikan apa yang bersumber dariku walaupun satu ayat. Oleh karena itu, dakwah tidak mempedulikan kedudukan sebagai pedagang, tukang, petani, nelayan, pejabat, atau raja sekalipun memiliki kewajiban utama untuk menyampaikan kebenaran Islam kepada siapa saja dan di mana saja.63 Mbah Semendi beragama Islam, karena itulah ia juga menyampaikan dakwah Islam walaupun harus berkonfrontasi. Ini dibuktikan dengan menghadapi Labuh Geni dalam adu kesaktian )supranatural( dan mampu memenangkannya. Setelah menang dalam laga adu kesaktian )supranatural(, Labuh Geni menjadikan Sholeh )Mbah Sholeh( sebagai menantu dan dinikahkan dengan anaknya. Dari sinilah kemudian Mbah Sholeh menetap di Winongan. Selanjutnya, ia harus menghadapi sosial budaya masyarakat sekitar, di antaranya adalah budaya hobi sabung ayam dan budaya lain yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Mbah Sholeh Semendi berdakwah dengan cara mengikuti tradisi, dan melebur dengan masyarakat tanpa tebang pilih. Ia bergaul bersama masyarakat tidak dengan marah-marah ketika tidak sependapat dengannya. Tetapi dengan cara pendekatan yang humanis, perkataan yang halus dan cara-cara yang menyentuh hati. Sebagai contoh ketika masyarakat ada yang bertamu ke Mbah Semendi, ia berkata "tunggu sebentar saya mau shalat". Lambat laun masyarakat mulai memahami hingga ada yang minta diajari shalat, ada yang minta sarung untuk beribadah, dan menjalar pada masyarakat lain hingga banyak yang mengikuti ajaran Islam. Cara ini disebut oleh Agus Sunyoto sebagai metode penyampaian Islam melalui cara dan tutur bahasa yang baik. Ajaran Islam dikemas menjadi ajaran yang sederhana dan dikaitkan dengan pemahaman masyarakat setempat sesuai adat budaya dan kepercayaan penduduk melalui proses asimilasi dan sinkretisasi.64 62Sunyoto, Atlas Walisongo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah, 140. 63Ibid. 185 64Ibid. 147
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" Pendekatan dakwah Mbah Sholeh Semendi dengan cara mengikuti tradisi yang disukai oleh masyarakat, di antaranya adalah suka sabung ayam. Dengan menggunakan kemampuan supranaturalnya, Mbah Sholeh mengubah 'bongkotan bambu' menjadi ayam. Kemudian, Mbah Sholeh mengikutkan ayamnya itu dalam kompetisi sabung ayam. Dalam setiap pertandingan, ayam Mbah Semendi selalu menang dan tak pernah kalah. Maka masyarakat heran dengan kemenangan yang selalu diraih oleh Mbah Sholeh Semendi. Dari sini, Masyarakat mulai berguru kepada Mbah Sholeh agar ayamnya selalu menang. Mbah Semendi pun mulai menjalankan salah satu strategi dakwahnya. Untuk menjadikan ayam yang selalu menang sesuai yang mereka kehendaki, Mbah Sholeh Semendi mengajukan syarat-syarat. Syarat pertama adalah harus membaca syahadat, dan merekapun membaca syahadat. Tetapi mereka heran kenapa ayamnya kalah lagi dengan ayam Mbah Sholeh setelah diawali dengan syahadat. Kemudian diajukanlah syarat kedua, yaitu dengan wudlu. Namun ayam mereka tetap kalah meskipun telah menjalankan syarat berupa wudlu. Dan seterusnya sampai selesai kitab Sulam Safīnah. Pada zaman sebelumnya, dakwah seperti ini telah dilakukan oleh tokoh sufi yang dikenal sebagai wali. Mereka menggunakan pendekatan dakwah melalui keteladanan moral, kasih sayang, kedermawanan, toleransi, pendekatan persuasif, dan penampilan karamah-karamah. Penyebar Islam selalu dikaitkan dengan berbagai kesaktian dan peristiwa adikodrati yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang telah mendapatkan anugerah dari Sang Pencipta.65 Hal ini menjadikan Islam begitu melekat dalam perikehidupan penduduk Winongan yang dengan sukarela memeluk Islam. Mbah Sholeh Semendi kemudian membuka pesantren untuk menyebarkan ajaran Islam. Di kemudian hari, ia mempunyai dua murid sekaligus keponakannya, yakni Sayyid Abdurrahim dan Sayyid Sulaiman yang menjadi terkenal setelah hidup terpisah dari Mbah Sholeh. Suatu ketika, kekuatan supranatural Mbah Sholeh muncul saat mandi di sungai. Ia tidak nampak diri/menghilang dari murid-muridnya ketika Mbah Sholeh mandi di sungai, kemudian muncul lagi dan terulang sampai dua kali.66 65Sunyoto, Atlas Walisongo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah, 47. "Profil," n.d. 95
96 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 Dari hasil pernikahannya dengan putri Labuh Geni, Mbah Sholeh mempunyai beberapa putri. Dua putrinya dinikahkan dengan kedua muridnya, yakni putri pertama dinikahkan dengan Sayyid Abdurrahim, sedangkan putri kedua dinikahkan dengan Sayyid Sulaiman.67 Putri pertama yang menikah dengan Mbah Abdurrahim tinggal di Segoropuro sampai wafat, Mbah Abdurrahim masyhur dengan panggilan Mbah Arif Segoropuro terletak di kecamatan Rejoso Pasuruan. Sedangkan Sayyid Sulaiman meninggalkan jejak sejarah di tempat yang letaknya tak jauh dari Sidogiri, yaitu di Kanigoro, Kejayan, Pasuruan.68 Hasil pernikahan dengan putri Mbah Sholeh Semendi )istri kedua(, Sayyid Sulaiman menurunkan Sayyid Ahmad )Lebak, Pasuruan(. Dari istri ketiganya di Malang, ia mempunyai satu putra, yakni Sayyid Hazam.69 PENYEBARAN ISLAM DENGAN DAKWAH MULTIKULTURAL Ada beberapa versi dari cerita tentang pertemuan Mbah Sholeh Semendi dengan Labuh Geni, namun semuanya menceritakan hal yang sama, yaitu tentang konflik atau konfrontasi di antara mereka berdua. Konflik yang mengantarkannya untuk beradu kesaktian, mereka berdua sama-sama mempunyai kekuatan supranatural. Cerita-cerita tentang kekuatan supranatural ini yang pada akhirnya menjadi mitos bagi masyarakat Winongan dan sekitarnya. Kekuatan supranatural yang dimiliki oleh Mbah Sholeh Semendi, di antaranya: dapat merubah 'bongkotan' bambu menjadi ayam, terpentalnya patung-patung ketika Mbah Sholeh lewat untuk membuat masjid di Keboncandi Gondangwetan, kekuatan supranatural dengan tidak nampak diri/menghilang dari murid- muridnya ketika Mbah Sholeh Semendi mengajak muridnya mandi di sungai,70 serta kekuatan supranatural ketika berhadapan dengan Raja Hindu dan Biksu dari Tengger, merupakan mitos bagi masyarakat Jawa. Budaya Jawa sangat lekat dengan kepercayaan mitologisasi, sakralisasi, dan mistifikasi. Dalam cerita-cerita Walisongo dan 67dari istrinya yang kedua, putri Mbah Sholeh Semendi, Sayyid Sulaiman mempunyai beberapa putra. Di antaranya Kiyai Ahmad, Lebak, Winongan, Pasuruan. 68Bakhri, Permata Teladan. 17 "Sang Pembabat Kawasan Timur Pulau Jawa," diakses 1 Januari 2015, "Profil," n.d.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" tokoh lain dalam penyebaran Islam misalnya, selalu ada cerita tentang kekuatan supranatural. Sunan Bonang dapat mengubah buah aren menjadi emas, Maulana Ishaq dapat menyembuhkan putri Blambangan dengan kekuatan ghaib, Sultan Agung dapat berjamaah di Mekkah, dan sebagainya. Dalam dunia mitologi, sosok manusia bisa menjadi manusia lebih, sebongkah benda juga bisa menjadi sebongkah benda lebih. Manusia atau benda yang dimitoskan itu kemudian hidup dalam sejarah-sejarah lisan melalui proses pelembagaan, habitualisasi dan legitimasi. Biasanya melalui proses yang diciptakan oleh kaum elit, terutama dalam proses kekuasaan.71 Karena kekuatan supranaturalnya, Mbah Sholeh Semendi mampu merubah paradigma masyarakat. Paradigma yang menyanjung seseorang karena mempunyai sesuatu yang lebih dari yang lain. Dengan paradigma ini, Mbah Sholeh Semendi mampu mempengaruhi dan merubah masyarakat sekitar. Mampu membuka jalan untuk menyebarkan ajaran Islam dan mengislamkan sebagian besar pengikut Labuh Geni setelah adu laga kesaktian, mengislamkan masyarakat Winongan dan Pasuruan pada umumnya. Di Winongan Pasuruan, Mbah Sholeh Semendi berdakwah menggunakan cara humanis. Cara yang sama dengan para pendahulunya, yakni Walisongo. Karena kemampuan yang dimilikinya, ia dapat memahami dan menginterpretasikan suatu agama dengan berbekal pada kondisi historis dan tradisi yang melingkupinya. Apalagi penafsiran obyek itu terkait dengan ajaran Islam yang diakui sebagai ajaran universal, yaitu ajaran yang kontekstual baik dari sisi waktu maupun tempat. Di Jawa )Jawa Timur bagian utara dan timur termasuk Pasuruan(, tantangan- tantangan muncul dari tradisi mistik Jawa dan budaya Jawa-Hindu.72 Tantangan juga muncul dari sistem hirarkis dalam pranata sosial kemasyarakatan, inilah tantangan yang dihadapi oleh Walisongo dengan kekuatan politik Demak. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Walisongo menggunakan metode maw'idhah ḥasanah wa mujādalah bi al-latī hiya aḥsan. Implikasinya, masyarakat Jawa tidak merasa kaget karena para wali menghargai budaya yang 71Agus Zaenal Fitri, "Pola Interaksi Harmonis Antara Mitos, Sakral, dan Kearifan Lokal Masyarakat Pasuruan," el Harakah 14 )2012(. 72Bakri, "Kebudayaan Islam Bercorak Jawa )Adaptasi Islam dalam Kebudayaan Jawa(." 33 97
98 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 berkembang dan melakukan dakwah dengan cara yang sangat halus. Maka terjadilah sinkretisme paradigma dengan cara keberagamaan yang unik dan kompromis. Sebagai pelopor penyebaran ajaran Islam di kawasan timur khususnya Pasuruan, Mbah Sholeh Semendi menggunakan pendekatan dakwah humanis dan toleran.73 Dakwah humanis dilakukan oleh Mbah Sholeh Semendi berkaitan dengan kondisi multikultural masa itu. Kondisi multikultural itu dapat dilihat dari segi agama dan etnis. Dari segi etnis Mbah Sholeh Semendi adalah keturunan Arab dan Sunda, Untung Suropati dari Suku Bali, Labuh Geni dan masyarakat Winongan dari Suku Jawa. Dari segi agama, Untung Suropati sebagai Adipati berlatar belakang Hindu-Kristen, sedangkan masyarakat Winongan dan sekitarnya memeluk Hindu pada mulanya. Dengan metode dakwah seperti yang diterapkan Walisongo, Mbah Sholeh Semendi berhasil menyebarkan ajaran Islam pada masyarakat Winongan dan sekitarnya. Dalam kehidupan dakwahnya, Mbah Sholeh Semendi menghargai, membiarkan, dan membolehkan pendirian berupa pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri yang masih dapat diterima olehnya. Ia tidak memaksa Labuh Geni dan pengikutnya untuk mengikuti ajarannya, namun mereka dengan sukarela menerima ajaran yang dibawanya. Sikap toleran ini, yakni sikap saling menghargai dan mampu hidup bersama dalam keragaman adalah tujuan dari multikulturalisme.74 Dalam konteks ini, penulis sependapat dengan apa yang dimaknai oleh Umi Sumbullah tentang kebebasan beragama, hasil dari kesimpulan penelitiannya. Kebebasan beragama yang tidak bisa diartikan dengan mengganti agama secara bebas, tidak ada perpindahan agama/konversi agama dari dan ke agama manapun untuk menghormati eksistensi masing-masing agama dan menjaga keharmonisan hubungan antar agama.75 Konteks ini memperlihatkan adanya hubungan antara toleransi dan transisi dari paradigma religiocentric menjadi religiorelative, yakni suatu keadaan peningkatan toleransi agama, seseorang memasuki penerimaan dan adaptasi dengan hal yang 73Bakhri, Permata Teladan. 15 74Farida Hanum dan Sisca Rahmadona, "Implementasi Model Pembelajaran Multikultural di Sekolah Dasar di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta." 75Umi Sumbulah, "Kebebasan Beragama di SMU Selamat Pagi Indonesia Kota Batu Malang," Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 2 )1 November 2014(: 380, doi:10.21154/al-tahrir.v14i2.82.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" berbeda.76 Karena setiap agama mempunyai nilai-nilai universalisme, nilai-nilai yang menghargai tiap individu untuk berekspresi sesuai keyakinan. Kebebasan berekspresi sesuai agama masing-masing tanpa paksaan dan intimidasi dari luar dirinya. Kebebasan bukan berarti bebas pindah agama atau konversi agama satu terhadap yang lain, akan tetapi bebas menjalankan agama sesuai yang ia yakini dan tidak ada pencampuradukan akidah. Pada paradigma yang lebih luas, inilah yang disebut dengan kebebasan beragama dalam pluralisme agama. Selain sikap toleran, Mbah Sholeh juga mempunyai sifat humanis yang tampak ketika bergaul dengan masyarakat khususnya para pengadu ayam. Ia mengajak mereka dengan cara yang adaptif dan kompromis, dengan cara yang halus mereka masuk Islam tanpa penolakan. Nilai-nilai multikultural ini mewarnai perjalanan dakwahnya dalam menyebarkan ajaran Islam dan menjadi ilmu dalam berinteraksi sosial dengan manusia yang lain, apalagi dengan orang yang berbeda baik secara etnis maupun agama. Mbah Sholeh berusaha untuk meleburkan budaya dengan mempolarisasikan sistem keagamaan lama dengan agama baru melalui adaptasi budaya. Hal ini menjadi strategi jitu guna mewujudkan strategi dakwah atau syiar Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat Winongan.77 Islam memandang humanis sebagai bentuk upaya mengangkat derajat manusia kembali ke fitrahnya. Manusia yang muliya dan bermartabat mempunyai potensi kecenderungan pada kebenaran dan kebaikan.78 Mbah Sholeh melakukan dakwah dengan tetap memandang fitrah manusia bahwa manusia mempunyai kecondongan untuk melakukan kebajikan. Dakwah seperti yang dilakukan oleh Mbah Sholeh merupakan dakwah yang sangat terbuka, luwes dan adaptif dalam menyikapi keberadaan ajaran selain Islam. Ajaran yang dipengaruhi oleh sufisme dan sangat sulit dilakukan oleh penyebar dakwah Islam dari golongan saudagar maupun ulama fikih dengan berbagai madzhabnya.79 76Akhmad Rizqon Khamami, "Dialog Antar-Iman sebagai Resolusi Konflik Tawaran Mohammed Abu Nimer," Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 2 )1 November 2014(: 261, doi:10.21154/al-tahrir.v14i2.123. 77Mas'udi, "GENEALOGI WALISONGO: Humanisasi Strategi Dakwah Sunan Kudus," ADDIN 8, no. 2 )Agustus 2014(: 241. 78M. Mukhlis Fahruddin, "Konsep Pendidikan Humanis dalam Perspektif al- Qur'an" )Tesis, 2008(, 268. 79Sunyoto, Atlas Walisongo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah, 149. 99
100 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 Mbah Sholeh memiliki segala hal dalam berdakwah termasuk kedalaman ilmu individunya. Ia mampu mengolah konflik menjadi damai, membentuk dirinya menjadi sosok kharismatik yang mampu mengubah paradigma masyarakat. Sosok kharismatik ini barangkali yang bisa menghadirkan harmonisasi, melahirkan murid-murid dan keturunan yang turut andil dalam menata peradaban Pasuruan dan sekitarnya. Kedua Muridnya, yaitu Sayyid Sulaiman dan Sayyid Abdurrahim menjadi penerus penyebaran ajaran Islam. Sayyid Sulaiman pernah menjadi penasehat Untung Surapati, ia juga pendiri pondok Pesantren Sidogiri yang sekarang mempunyai puluhan ribu santri. Sedangkan Sayyid Abdurrahim terkenal di tempat tinggalnya, yakni Segoropuro hingga namanya masyhur dengan nama Mbah Arif Segoropuro. Keturunan lain yang mempunyai peran penting dalam peradaban Winongan dan Pasuruan bahkan di beberapa daerah lain )sebagaimana dibahas sebelumnya( pada masa setelahnya, adalah Mbah Slagah yang berperan mendirikan masjid Jami' al-Anwar Pasuruan bersama Adipati kala itu. Mbah Slagah juga bersama- sama rakyat Pasuruan melawan penjajah Belanda. Keberhasilan dakwahnya juga dapat dilihat pada data statistik Pasuruan tahun 2015, hampir seratus persen masyarakat Winongan memeluk agama Islam. Dari jumlah penduduk 41.385, pemeluk agama Islam berjumlah 41.367 )99,96%(, Kristen berjumlah 5 )0,01%( dan Katolik berjumlah 13 )0,03(.80 PENUTUP Mbah Sholeh adalah pelopor penyebaran ajaran Islam di Winongan dan sekitarnya, ia masih keturunan Walisongo. Dakwah multikultural dilakukan untuk menyebarkan ajaran Islam pada masyarakat Winongan dan sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan penyebaran ajaran Islam tanpa paksaan, tetapi melalui cara toleran dan humanis yang ditopang dengan kekuatan supranaturalnya, bahkan menjadi populer setelah mengalahkan Labuh Geni dalam adu kesaktian. Ia mampu merubah paradigma masyarakat, sehingga membuka jalan untuk menyebarkan ajaran Islam. Secara evolusi, ia mampu mengadaptasikan budaya Islam terhadap budaya lokal yang 80BPS Pasuruan, Kecamatan Winongan dalam Angka 2015, ed. oleh Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik )Pasuruan: 2015(.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" tidak sesuai dengan ajaran Islam. Namun, tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan melalui cara-cara yang adaptif, luwes, dan kompromis. Cara-cara yang sangat mungkin dilakukan oleh orang- orang yang telah mengalami pengalaman batin )tashawwuf(. Latar belakang ilmu dan perantau membentuk individu Mbah Sholeh menjadi sosok kharismatik. Ia dapat mengolah konflik menjadi damai dan dapat mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti ajaran- ajaran yang dibawanya. Barangkali dari sosok kharismatik ini yang dapat melahirkan murid-murid dan keturunan yang bisa ikut andil membangun peradaban Pasuruan dan sekitarnya. Ini adalah bukti keberhasilan dakwah multikulturalnya, di samping data statistik Winongan tahun 2015 yang menunjukkan bahwa hampir seratus persen penduduk Winongan memeluk agama Islam dan 98 persen lebih penduduk Pasuruan menganut ajaran Islam. DAFTAR RUJUKAN Arifah, Dinillah. Singgasana Raja yang Bergoyang: Kumpulan Cerita Rakyat Pasuruan. Diedit oleh Mokh. Syaiful Bakhri. Pasuruan: Cipta Pustaka Utama, 2007. Bakhri, Mokh. Syaiful. Permata Teladan. Pasuruan: Pustaka Utama, 2012. Bakri, Syamsul. "Kebudayaan Islam Bercorak Jawa )Adaptasi Islam dalam Kebudayaan Jawa(." DINIKA 12, no. 2 )2014(: 33-40. "Cerita Rakyat dari Pasuruan )Jawa Timur(," n.d. BPS Pasuruan. Kecamatan Winongan dalam Angka 2015. Diedit oleh Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik. Pasuruan: 2015. Djunaedi. "Pusat Seni Bela Diri Pencak Silat di Tangerang," n.d., 1-16. Fahruddin, M. Mukhlis. "Konsep Pendidikan Humanis dalam Perspektif al-Qur'an." Tesis, 2008. 101
102 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 Fajarini, Ulfah. "Potret Konflik Keagamaan Masyarakat Tangerang Banten dan Resolusi Konflik Berbasis Multikulturalisme dalam Islam." Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 2 )1 November 2014(: 341-58. doi:10.21154/al-tahrir.v14i2.76. Farida Hanum dan Sisca Rahmadona. "Implementasi Model Pembelajaran Multikultural di Sekolah Dasar di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta." Artikel Multikultural-Stranas, no. 2 )2009(: 1-17. Fitri, Agus Zaenal. "Pola Interaksi Harmonis Antara Mitos, Sakral, Dan Kearifan Lokal Masyarakat Pasuruan." el Harakah 14 )2012(. "Diskusi tentang Budaya Keris dan Tombak," n.d. "Orang:188514," n.d. "Babad Pasuruan," n.d. "wolipop," n.d. "Mitosnya Ikan-Ikan ini Pengawal Majapahit yang Dikutuk," n.d. "Bahtsul Masaail tentang Sidogiri," n.d. "Meluruskan Silsilah Nasab Sunan Tembayat Sunan Pandanaran," n.d. "Profil," n.d. "Sang Pembabat Kawasan Timur Pulau Jawa." Diakses 1 Januari 2015. 2849/sang-pembabat- kawasan-timur-pulau-jawa/. "Joko Unthuk Cerita Masyarakat Winongan Pasuruan," n.d. "Profil Daerah," n.d. /kabupaten/ "Misteri di Telagawilis," n.d.
Roib Santoso, Sodiq, Fadliatul Mukhayyaroh, dkk., "Udeng VS Teklek" 103 Khamami, Akhmad Rizqon. "Dialog Antar-Iman sebagai Resolusi Konflik Tawaran Mohammed Abu Nimer." Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 2 )1 November 2014(: 249-70. doi:10.21154/al-tahrir.v14i2.123. Kosim dkk. "Perkembangan Agama Islam di Desa Wonokerto Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo Tahun 1983- 2012." Pancaran 2, no. 4 )2013(: 65-74. Kusuma, I Nyoman Weda. "Geguritan Nabi Muhammad: Cermin Akulturasi Budaya Hindu-Islam di Bali." sari 25, 2007, 119-27. Makhfud, Muhammad Yusuf. "Konflik Politik Kerajaan Demak Setelah Wafatnya Sultan Trenggono Tahun 1546-1549,." Artikel Ilmiah Mahasiswa, 2015, 1-10. Mas'udi. "GENEALOGI WALISONGO: Humanisasi Strategi Dakwah Sunan Kudus." ADDIN 8, no. 2 )Agustus 2014(. Masyhudi. "Menjelang Masuknya Islam di Ujung Timur Pulau Jawa." Berkala Arkeologi XXVII, no. 1 )2007(: 43-59. Nurhamid, Ahmad. "Arya Penangsang Gugur: Antara Hak dan Pulung Kraton Demak Bintara." Dinamika Bahasa & Budaya 3 )n.d.(: 105-15. Sinta, Debi Sukma Dewi. "Kedudukan Legenda Mbah Semendhi bagi Masyarakat Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan." Malang, 2011. Sumbulah, Umi. "Kebebasan Beragama di SMU Selamat Pagi Indonesia Kota Batu Malang." Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 2 )1 November 2014(: 359-80. doi:10.21154/al- tahrir.v14i2.82. Sunyoto, Agus. Atlas Walisongo: Buku Pertama yang Mengungkap Wali Songo Sebagai Fakta Sejarah. Depok: Pustaka IIMaN, 2016. Suparlan, Parsudi. "Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural," no. 3 )2002(: 16-19. Supriyono, Agustinus. "Tinjauan Historis Jepara sebagai Kerajaan Maritim dan Kota Pelabuhan." Paramita 23 )2013(: 27-39.
104 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 77-104 Syam, Nur. "AGAMA DAN KEMANUSIAAN: Beragama di Tengah Perayaan Perbedaan," n.d., 1-21. Syam, Nur. "Islam Pesisiran dan Islam Pedalaman: Tradisi Islam di Tengah Perubahan Sosial," n.d. Tim Penyusun Kamus Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Tsani, Taufik. "Dakwah dan Kemajuan Teknologi." Jurnal Ilmu Dakwah dan Pengembangan Komunitas 9, no. 1 )2014(: 83-91. "Aneka Tradisi di Kabupaten Pasuruan," n.d. "Legenda Banyu Biru," n.d. "Sejarah Singkat Kabupaten Pasuruan." Pasuruan, 2015. Zuhdi, Muhammad Harfin. "Dakwah dan Dialektika Akulturasi Budaya." RELIGIA 15, no. 1 )April 2012(.
PERSEPSI BARAKAH DI PONDOK PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG PERSPEKSTIF INTERAKSIONALISME SIMBOLIK Ahmad Fauzi Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong Probolinggo email. [email protected] Abstract: Pesantren and social value system is the result of construction thought and social action of kyai as an inseparable entity. This article would present the interpretation on role and social action kyai about social value system which is interpreted as the value of blessing, with the approach of symbolic interactionism. Barakah among the community is considered as a value system the most important value and social capital in schools. The practice is a picture of public appeal to extend learning society through education system of the pesantren. In theory of symbolic interactionism, blessed be perceived by the local wisdom and moral symbols on personal kiai, either as the central figure and the spiritual, because kiai believed to have close relations with the Lord, so that he perceived as auliya'allah. The barakah interpreted as increasing the value of kindness and becoming positive energy in developing self concept and how to emulate the personality and make kiai as moral role models, as well a way for students to acquire useful knowledge after he returned to his hometown respectively. لا قيقحتو دييست للاخ نم تدِلُو ةيعامتجلإا ةميقلاو دهاعملا :صخلملا تافرصتو دييست يا رود ريسفت ىلإ ةساردلا هذه فدهت ,امهنيب أزجتي عم ةنعنلا وا ةكربلا ةميق اهنأ ىلع رّسفتو ةيعامتجلإا ةميق نعذاتسلأل ميقلا ماظنك ةكربلا ربتعي عمتجملا ىف ,يزومرلا لاصتلإا بارتقا يزمرلا لاصتا يف .ةيلخادلا ةيملاسلإادهاعملا يف ًادج ًامهم ًايعامتجاو ,ةيصخشلا ذاتسلأا قلاخلأل ةينيدلا زومرلاو ميقلا قاصتلا ينعي ةكربلا نأ دقتعي ذاتسلأا نلأ ,يحورلاو ةيروحم ةيصخش اهرابتعاب ءاوس ٍدح ىلع ذاتسلأاو ,ةيداع ناسنلإا هكلمي ام ًاردان يذلا الله عم ةقيشو تاقلاع هيدل نأ لاضف ,ريخلا ةدايز يه ةمعنلا يا ةكربلا .الله ءايلولأاك يهو ةماع ةفصب
106 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 لعجو ةيصخش ديلقت للاخ نم تاذلا موهفم ةيمنت يف ةيباجلإا ةقاطلا نع ةليسو نوكي نأ ًاضيا ةكربلا ةميق موهفم باعيتسا ,ًايقلاخأ لاثم سيسق .مهسأر تيب ىلإ مهتودع دعب ةيدجم ريغو ةديفم ةفرعملا باستكلا بلاطلل Abstrak: Pesantren dan sistem nilai sosial adalah hasil konstruksi pemikiran dan tindakan sosial kiai sebagai entitas yang tidak terpisahkan. Artikel ini bertujuan untuk memaknai peran dan tindakan sosial kiai tentang sistem nilai sosial yang ditafsirkan sebagai nilai barakah, melalui pendekatan Intraksionslisme Simbolik. Barakah di kalangan masyarakat dianggap sebagai sistem nilai sosial yang paling penting dan menjadi modal sosial (social capital) pesantren untuk menumbuhkan daya tarik masyarakat agar menjadi (learning society) melalui sistem pendidikan pesantren. Dalam teori Intraksionalisme Simbolik, barakah dipersepsikan dengan nilai lokal (local wisdom) sebagai simbol moral pribadi kiai, baik sebagai figur sentral maupun spiritual, karena kiai diyakini memiliki kedekatan dengan Tuhan, sehingga kiai dipersepsikan sebagai auliya'Allah. Interpretasi barakah dimaknai dengan bertambahnya nilai kebaikan dan mampu menjadi energi positif dalam mengembangkan konsep diri (self concept) dengan cara meneladani kepribadian kiai sebagai panutan moral, sekaligus sebagai jalan bagi santri untuk memperoleh ilmu yang berguna setelah ia kembali ke kampung halamannya masing-masing. Keywords: pesantren, kyai, barakah, santri, intraksionslisme simbolik. PENDAHULUAN Kehadiran pesantren sebagai institusi pendidikan, keagamaan dan sosial secara signifikan telah mengalami perkembangan sejak abad ke- XVIII sampai ke-XX di sepanjang pantai Pulau Jawa. Perkembangan dimaksud tidak lepas dari sistem nilai sebagai tradisi dalam kultur pesantren1 yang dibangun melalui peran dan tindakan sosial kiai, sebagaimana potret Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Internalisasi nilai-nilai sosial tersebut menjadi social capital pesantren untuk mempengaruhi tindakan sosial individu yang dimaknai dan diakui sepenuhnya sebagai nilai barakah dan menjadi daya tarik di kalangan masyarakat dan melahirkan kepercayaan terhadap pesantren 1Abdurrahman Wahid, Pesantren Sebagai Subkultur, Dalam Pesantren dan Pembaharuan )Jakarta: LP3ES, 1974(, 39.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah sebagai pendidikan alternatif sekaligus menjadi benteng moral dari critical point terhadap kekhawatiran akan kerobohan moralitas sosial.2 Transformasi nilai-nilai barakah, secara signifikan memberikan dampak perubahan pesantren sebagai shifting paradigm, dimana peran Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo dituntut untuk memainkan perannya secara dinamis dan proaktif, tanpa meninggalkan tradisi sistem nilai dimaksud, sebagai salah satu distingsi pendidikan pesantren agar menjadi lebih baik (good school) dan efektif (effective school).3 Karena itu persoalan nilai dewasa ini menjadi ukuran penting, sebagaimana hasil penelitian Hanifiyah Yuliatul Hijriah, menjelaskan masyarakat di Barat dengan sekularisme marak menjadi kajian dan mengaitkan spiritualitas dalam berbagai kehidupan sosial,4 bahkan Tobroni dalam penelitian menyatakan, persoalan spiritualitas semakin diterima sejak abad ke- 21, seperti Aburdene dan Fukuyama menyebutkan sebagai abad nilai (the value age).5 Gay Hendricks dan Kate Ludeman6 dan Tjahjono7 menyatakan internalisasi nilai-nilai sosial mampu mengilhami, membangkitkan, mempengaruhi dan menggerakkan tindakan sosial masyarakat dalam interaksinya. Karena pada hakikatnya tindakan masyarakat modern selalu dibenturkan dengan kegelisahan, kegersangan dan kehampaan nilai-nilai dimaksud.8 Kajian barakah dalam sistem sosial pondok pesantren merupakan hasil konstruksi dari pemikiran dan pemahaman kiai terhadap al- Qur'an, al-Hadis9 dan kitab kuning sebagai dasar keyakinan (core 2Abd A'la, Pembaharuan Pesantren )Yogyakarta: LkiS, 2006(, 6. 3Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru )Jakarta: Logos, 2000(, 90. 4Hanifiyah Yuliatul Hijriah, "Spiritualitas Islam dalam Kewirausahaan," Tsaqafah 12, no. 1 )Mei 2016(: 187-208. 5Tobroni, "Perilaku Kepemimpinan Spiritual Dalam Pengembangan Organisasi Pendidikan dan Pembelajaran: Kasus Lima Pemimpin Kota Ngalam" )Disertasi, PPs UIN Sunan Kalijaga, 2005(, 12. 6Gay Hendricks and Kate Ludeman, The Corporate Mystic: Guidebook for Visionarities with Their Feet on the Ground )New York: Bantam Books, 1996(, 89. 7Herry Tjahjono, Kepemimpinan Dimensi Keempat )Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003(, 90. 8Rabindra N. Kanungo, Ethical Dimentions of Leadership )London: Sge, 1996(, 6. 9Al-Qur'an merupakan sumber nilai yang tiada henti-hentinya menginspirasi umat Islam dalam menyikapi pelbagai persoalan. Lihat, Mahmud Arif, "Aspek Dialogis al-Qur'an dalam Perspektif Pendidikan; Arti Penting Nilai Pedagogis dan Pembacaan Produktif," Al-Tahrir 11, no. 2 )Nopember 2011(: 282. 107
108 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 belief) dan nilai dasar (core values) untuk membangun peran sosialnya di tengah-tengah masyarakat. Pemahaman tersebut mampu menjadi sesuatu yang terlembagakan, karena itu kajian tentang nilai sosial pesantren menjadi perhatian khusus di tengah-tengah gencarnya arus globalisasi, dan memberikan pengaruh signifikan terhadap pendidikan pesantren dalam menumbuhkan kepercayaan di kalangan masyarakat dan meningkatkan belajar para santri. Penelitian nilai barakah di Pesantren Zainul Hasan Genggong, dilakukan untuk menafsirkan persepsi santri mengenai nilai-nilai barakah dan bagaimana pengaruhnya terhadap realitas sosial di masyarakat. Untuk memahami kajian tersebut, peneliti menggunakan teori interaksionalisme simbolik dengan pendekatan fenomenologis mengenai proses penciptaan simbol-simbol barakah dalam persepsi santri sehingga melahirkan nilai sosial dan membentuk prilaku individu, persepsi dan konsep diri, berupa emosi, pikiran dan nilai yang terdapat di dalam dirinya. Dalam perspektif George Herbert Mead, interaksi adalah bagian dari salah satu konsep diri dan mendorong tindakan seseorang termasuk dalam menumbuhkan minat dan kepercayaan terhadap pendidikan pesantren. Secara hipotetik, untuk memahami (to understand) dan memaknai (interpretif)10 persepsi barakah di kalangan santri, wacana yang dikedepankan untuk dijawab, bagaimana makna dan persepsi barakah bagi santri. Secara sosiologis interpretasi tentang nilai-nilai barakah dalam kajian interaksionalisme simbolik dimaknai sebagai simbol-simbol sosial keagamaan. Pemaknaan tersebut dibangun melalui tiga hal, yaitu tindakan sosial individu (act), terhadap sesuatu (thing) atas makna yang terdapat di lingkungan pesantren mengenai peran dan tindakan sosial kiai. Pada konteks tersebut, akan melahirkan persepsi terhadap peran kiai (thing) dan megandung makna (meaning) berupa nilai-nilai sosial yang dikenal dengan barakah. PENDEKATAN TEORI INTERAKSIONALISME SIMBOLIK Interaksionisme simbolik merupakan hasil konstruksi pemikiran Mead, mengenai penggunaan simbol-simbol11 yang berkenaan 10Robert C. Bognan and SK. Bilkel, Qualitative Research for Education : An Introduction to Theory and Methods )Boston: Allyn and Bocan Inc, 1992(, 78. 11Douglas, Pengantar Sosiologi, ed. Kamanto Sunarto )Jakarta: Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004(, 35.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah dengan emosi, nilai sosial, serta pemikiran yang diyakini mampu membentuk12 konsep tentang dirinya (self concept) dalam membangun tindakan sosial.13 Karena itu peran individu dalam interaksi bersifat simbolik dan mempegaruhi tindakan sosial yang pada dasarnya tidak lepas dari simbol-simbol sosial keagamaan mengenai apa yang dimaksudkan dalam membangun dunia sosialnya.14 Perilaku manusia harus dikaji berdasarkan subjektif mereka masing-masing, dalam teori interaksionalisme simbolik realitas sosial adalah bagian dari proses, bukan sesuatu yang bersifat statis, masyarakat dapat dilihat dari tindakan dan interaksi yang berada di dalamnya. Pada hakikatnya setiap manusia bukan 'barang jadi' melainkan barang yang 'akan jadi', karena itu interaksi simbolik membahas mengenai konsep diri dan tumbuh berdasarkan 'negoisasi makna' atas tindakan orang lain, manusia bertindak berdasarkan makna dari proses interaksi yang sedang berlangsung15 Interaksionisme simbolik memfokuskan pada proses pemaknaan terhadap realitas sosial dengan menggunakan simbol-simbol sosial dan menekankan pada tindakan (act) serta peran individu kiai terhadap sesuatu yang dianggap bermakna (thing) dan menjadi nilai barakah. Karena itu, tindakan sosial kiai mengandung nilai sosial yang dapat dipersepsikan oleh santri, sebagai suatu sistem nilai yang diyakini mampu menggerakkan tindakan dan prilaku seseorang. Pada aspek yang lain, interaksi simbolik berusaha memahami prilaku sosial kiai dari sudut pandang subjek, perspektif ini menekankan bahwa perilaku kiai dapat melahirkan nilai sosial yang memungkinkan para santri dan masyarakat membentuk persepsi, berdasarkan penafsiran terhadap objek di sekeliling kiai. Tidak mengherankan apabila definisi realitas atas tindakan kiai yang terlihat oleh santri didefinisikan sebagai sistem nilai sosial dan dimaknai sebagai barakah dengan simbol-simbol atas tindakan kiai di pesantren.16 Dalam interaksionisme simbolik kenyataan sosial 12Herbert Blumer and George Herbert Mead, Pengantar Sosiologi Mikro, ed. Agus Salim )Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008(, 11. 13Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern )Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007(, 110-111. 14Siti Machmiyah, "Interaksi Simbolik Santri Pondok Pesantren Al-Amin," Jurnal Kajian Ilmu Komunikasi 45, no. 1 )June 2015(: 25. 15Mulyana, Metode Penelitian Komunikasi )Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007(, 56. 16Blumer and Mead, Pengantar Sosiologi Mikro, 17. 109
110 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 didasarkan pada penilaian subjektif dan merupakan definisi setiap individu yang menghubungkan antara satu dengan yang lainnya, dalam term simbolik berupa pikiran (mind), interaksi atas tindakan sosial melahirkan makna.17 Bentuk pikiran (mind) kiai ditafsirkan sebagai percakapan antara individu dengan dirinya dan menjadi bagian integral kehidupan pesantren. Terbentuknya realitas sosial tersebut dibangun melalui pikiran kiai berdasarkan nilai-nilai dalam al-Qur'an dan al-Hadis sebagai sumber ilmu pengetahuan dan menjadi landasan dalam tindakan sosial, karena itu proses tersebut bukanlah produk dari pikiran semata, melainkan kompleksitas dari berbagai unsur yang tersedia dan melahirkan nilai sosial tentang barakah yang terus diwacanakan sebagai modal sosial untuk membangun kelembagaan pondok pesantren. Sedangkan diri (self) melibatkan kemampuannya untuk menerima diri sebagai objek dan menjadi subjek. Proses diri mensyaratkan komunikasi secara dialektis yang berhubungan dengan pikiran dan memberikan tanggapan terhadap apa yang ia tujukan kepada orang lain serta menjadi bagian dari tindakannya. Karena itu, tindakan dan peran individu dalam interaksionisme simbolik secara dinamis tidak bersifat pasif, melainkan seluruh perilaku sosialnya ditentukan oleh kekuatan yang berada di luar berupa nilai- nilai barakah, sehingga peran santri lebih bersifat aktif, reflektif dan kreatif, melalui pemahaman tentang dirinya sendiri. PERGESERAN NILAI-NILAI SOSIAL PESANTREN Dinamika pendidikan pesantren telah mengalami berbagai perubahan, dari pesantren tradisional sampai modern, perubahan tersebut merupakan sebuah keniscayaan, di samping sebagai respon atas perkembangan ilmu pengetahuan dan globalisasi, maskipun masih terdapat beberapa pondok pesantren yang tetap eksis dengan paradigma kesalafiyahannya.18 Transformasi nilai-nilai pesantren sebagai tradisi yang melekat dalam kultur pesantren menjadi distingsi kelembagaan yang terus dilestarikan dan dikembangkan.19 17Ibid., 11. 18Pendidikan Islam secara historis, memiliki pengalaman bagaimana tetap bertahan dalam himpitan modernisasi tanpa harus kehilangan identitas. Lihat, Moch. Miftachul Choiri and Aries Fitriani, "Problematikan Pendidikan Islam Sebagai Sub Sistem Pendidikan Nasional di Era Global," Al-Tahrir 11, no. 2 )Nopember 2011(: 304. 19Abdurrahman Wahid, Prisma Pemikiran Gus Dur )Yogyakarta: LKiS, 1999(, 112.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah Karena itu perubahan paradigma (shifting paradigm) pesantren dari salafiyah ke khalafiyah, tanpa harus melepaskan dari sistem nilai yang telah berkembangan dan menjadi akar selama beberapa abad lamanya. Maskipun pada beberapa dekade tahun-tahun terakhir, perkembangan pesantren secara kuantitas sangat mengembirakan, dimana peran pesantren mulai melakukan terobosan dengan menyelenggarakan sistem pendidikan formal, tetapi secara kuwalitas mulai terjadi penurunan dengan merosotnya nilai-nilai dimaksud. Fenomena tersebut berimplikasi terhadap pergeseran nilai sosial, sebagaimana di kemukakan Muhaimin, saat ini kehidupan di desa mulai mengarah pada model kehidupan seperti di kota, terdapat pergeseran sistem nilai sosial dalam pondok pesantren. Nilai kepatuhan kepada Allah, sebagai bentuk hubungan vertikal hanya bersifat formalitas dan mengalami penurunan. Hal ini bisa dilihat dari beberapa kegiatan keagamaan setiap hari Jumat, para jamaah begitu membludak. Namun fungsi masjid hampir sama dengan gereja, disemarakkan pada acara mingguan, sementara setiap hari, justru tampak lengang, kecuali bagi masjid yang memang digunakan untuk kegiatan pengajian, bacaan al-Quran, pujian menjelang waktu salat dan keagamaan lainnya. Padahal kegiatan tersebut dapat menumbuhkan rasa keberagamaan dan ternyata nyaris mulai ditinggalkan.20 Kondisi tersebut menjadi persoalan panjang bagi pendidikan pesantren, pergeseran nilai sosial keagamaan secara lahiriah mengalami peningkatan, tetapi secara batiniyah terdapat penurunan. Pergeseran nilai tersebut telah memasuki pendidikan Islam yang secara historis menjadi benteng terakhir sistem pendidikan pesantren, sebagaimana Abd A'la menjelaskan sistem pendidikan modern telah melahirkan problem sosial dan berdampak terhadap kehidupan di masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.21 Perubahan itu dimulai dari nilai subtansial menuju formalitas atau dari ke-salih-an menuju ke-talih-an. Konstruksi nilai pada hakikatnya merupakan etika holistik dan memberikan landasan terhadap pendidikan pesantren. Tetapi, akibat modernitas dengan budaya dan konsumtifnya telah merambah 20Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam )Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004(, 298. 21A'la, Pembaharuan Pesantren, 6. 111
112 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 ke dalam dunia pesantren, serta adanya sikap dikotomik sistem pendidikan Islam dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan. Sistem nilai sosial pesantren mulai kehilangan viabilitas dan cenderung maknanya, karena itu sikap keramahan, kesederhanaan, keikhlasan dan kemandirian yang ditampakkan bisa berubah menjadi kebrutalan dan kebiadaban yang sangat mengerikan.22 Perubahan tersebut harus didorong dengan sikap untuk memurnikan kembali nilai-nilai sosial sebagai sistem nilai pendidikan pesantren,23 dimana masyarakat saat ini sedang mengalami kehampaan spiritual dan semua yang berbau suci (sacred) nyaris ditinggalkan dan tidak mendapatkan tempat.24 PERSEPSI BARAKAH DALAM INTERAKSIONALISME SIMBOLIK Pada tataran realitas, pesantren merupakan pendidikan Islam tertua di Indonesia yang diyakini sebagai tempat penanaman nilai-nilai sosial keagamaan, di samping pesantren juga dikenal sebagai institusi yang berperang teguh pada tradisi keilmuan klasik. Kehidupan pesantren pada fase awal dimulai dari figur seorang kiai yang datang dan bermukim di sebuah perkampungan dan diikuti oleh santri untuk menuntut ilmu untuk memperdalam agama Islam. Kondisi ini secara perlahan-lahan menuntut para santri untuk hidup menetap di asrama dan sekitar kediaman kiai. Bagitulah, kehadiran Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo Jawa Timur yang didirikan oleh kiai Zainul Abidin, ia masih memiliki garis keturunan dari Maghrabi dan sekaligus sebagai alumni Pesantren Daresmo Surabaya. Historisitas berdiriya Pesantren Zainul Hasan Genggong dilatarbelakangi oleh kondisi sosial masyarakat yang gersang terhadap nilai-nilai agama Islam, kebanyakan masyarakat belum mengenal agama dengan baik. Pada kondisi sosial tersebut, kiai Zainul Abidin melakukan berbagai dakwah di bidang sosial keagamaan dan membina masyarakat di sekitar Desa Karangbong sekaligus mendirikan pesantren tahun 1839 M/1250 H /+106 yang secara resmi diberi nama Pondok Genggong.25 22Ibid., 161. 23Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam )Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992(, 25. 24Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, 299. 25Istilah Genggong diambil dari nama bunga yang tumbuh di sekitar pesantren dan digunakan untuk kegiatan rias penganten dan keperluan hajatan, untuk mengabadikan nama bunga, maka digunakanlah sebagai nama pesantren. Lihat dalam Saifouridzall
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah Potret kiai Zainal Abidin sebagai pendiri pesantren secara sosiologis memiliki hubungan interaktif dan dialogis antara kiai, santri dan masyarakat dalam pengembangan kelembagaan pesantren. Karena itu, kredibilitas Pesantren Zainul Hasan Genggong tidak lepas dari peran dan tindakan sosial kiai yang dipandang memiliki kelebihan baik di bidang spiritual maupun keluhuran budi pekerti. Tindakan sosial tersebut, melahirkan sistem nilai sosial dan menjadi magnet bagi kelembagaan pondok pesantren dalam menumbuhkan kepercayaan di kalangan masyarakat. Meskipun pada fase awal berdirinya tidak dapat ditemukan adanya catatan tertulis, karena pembentukan pesantren hanya mampu dipahami secara sederhana dan tidak serumit saat ini,26 tetapi bukan berarti pesantren tidak memiliki tujuan ideal. Kehadiran kiai Zainal Abidin secara signifikan memberikan dampak terhadap perubahan sosial,27 karena itu tujuan ideal pesantren mengalami beberapa kali perubahan selama empat periode: pertama, pendidikan pesantren pada fase awal lebih difokuskan pada penyebaran Islam (tafaqquh fī al-dīn), sesuai dengan sosio-kultural masyarakat yang masih jauh dari nilai-nilai keagamaan; kedua, sistem pendidikan pesantren mulai terorganisir meskipun sifatnya masih sederhana dengan ditandai lahirnya pendidikan salafiyah; ketiga, pendidikan pesantren mulai dikembangkan dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan antara agama dan umum. Lulusan pesantren diharapkan mampu menjadi santri intelektual ulama dan ulama intelektual dengan tetap mempertahankan sistem nilai-nilai sosial pesantren, sebagaimana Mukodi menjelaskan bahwa peran pesantren tidak hanya sekadar menjadi tempat reproduksi keilmuanan yang terpisah dari dunia nyata, tetapi bagaimana peran pesantren mampu menjadi eplika kehidupan yang memadukan pelbagai sistem sosial termasuk dalam dunia pendidikan.28 and dkk, 150 Tahun Menebar Ilmu di Jalan Allah )Probolinggo: PZH Genggong Press dan PT Rakhmad Abadi Leces, 1975(, 67. 26Rusdi Sulaiman, Pesantren Nurul Jadid Antara Idealisme dan Pragmatisme )Jember: Madania Pusat Studi Islam dan Pengembangan Masyarakat, The Center Of Islamic Studies and Community Development, 2004(, 6. 27Lihat Q.S. Ali Imran, ayat 3-4. 28Mukodi, "Pesantren dan Pendidikan Politik di Indonesia; Sebuah Reformulasi Kepemimpinan Islam Futuristik," Al-Tahrir 16, no. 2 )Nopember 2016(: 462. 113
114 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 Berbagai peran Pesantren Zainul Hasan Genggong telah menunjukkan kiprahnya, baik sebagai lembaga pendidikan (al- hayah al-ta'līm wa al-tarbiyah), pelayanan dan pengarahan, bimbingan masyarakat (al-hayah al-ta'āwun wa al takāful wa al- ittijāh) dan perjuangan (al-hayah al-jihād li 'izz al-Islām wa al- muslimīn) di tengah-tengah masyarakat. Kehadiran pesantren saat ini dibenturkan dengan globalisasi yang telah membawa implikasi terhadap sistem pendidikan pesantren dan mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai-nilai sosial. Demikian peran pesantren dihadapkan pada berbagai persoalan. Bagaimana peran pesantren dalam tantangan globalisasi tetap menjadi bahan rujukan utama, dengan berbekal nilai-nilai sosial sebagai kultur dalam tradisi pesantren yang dibangun oleh kiai. Peran kiai Zainul Abidin pada fase awal lebih melahirkan sistem nilai sebagai core values kelembagaan. Konstruksi nilai-nilai dibangun melalui tindakan sosial kiai, baik secara sosiologis maupun agamis dengan mengedepankan sikap perjuangan (al-hayah al-jihād li 'izz al-Islām wa al- muslimīn). Secara sosiologis peran kiai Zainal Abidin hadir pada waktu yang tepat, ketika kondisi masyarakat masih gersang akan nilai-nilai keagamaan, sekaligus ia menjadi pelayan masyarakat (al-hayah al-ta'āwun wa al takāful wa al-ittijāh) dengan pesantren sebagai medium dakwahnya. Internalisasi nilai-nilai sosial terus dilestarikan dan dikembangkan oleh figur kiai Moh Hasan, kehadirannya di tengah- tengah masyarakat secara kultural mendapatkan pengakuan,29 bahkan ia lebih dikenal sebagai waliyullah.30 Kemasyhuran kiai31 di tengah- tengah masyarakat diyakini memiliki kelebihan dan mendatangkan karamah, ia merupakan pribadi yang dibekali dengan kemampuan luar biasa dan mengungguli kemampuan orang pada masanya. Interpretasi karamah dilahirkan karena adanya kedekatan seseorang tersebut 29Pengakuan mengenai barakah tidak hanya datang dari alumni pesantren, seperti Ali Alatas Jl Street Vicuw 1 Malaysia, Qodir Alatas Malaysia, Mujib Marhum Singapura, Majid Lengkong Empat Singapura, Aliwafa Karang Asem Gundang Legi, Ahmad Qori PP Bates Gondang Legi, Baihaqi Ilyas PP Salafiyah Tesmokembar, Halimah PP Al Hasaniyah As'ad Sebenen Kalisat, Hadi PP Putra Al-Hasaniyah Kalisat, Syaifullah Halim PP Pondok Jeruk Jember, Khotib As'ari PP Ma'hadul Hadi Lumajang, Syafie PP Mubtadin Wonorejo, Adra'i PP Mubtadi'in Wonorejo Lumajang. Tetapi juga datang dari masyarakat secara luas. Saifouridzall and dkk, 150 Tahun Menebar Ilmu Di Jalan Allah, 67. 30Lihat QS. Yunus: 62. 31Saifouridzall and dkk, 150 Tahun Menebar Ilmu di Jalan Allah, 87.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah dengan Tuhan-Nya, dan melahirkan makna sebagai barakah. Transformasi nilai sosial (local wisdom)32 tentang nilai barakah menjadi salah satu distingsi pengembangan pesantren33 dan dipercayai sebagai nilai-nilai sosial masyarakat. Secara terminologis barakah bermakna ziyādah )bertambah(, )al-numuw), tumbuh dan mengandung makna bahwa segala sesuatu yang diberkahi Allah akan bertambah dan menumbuhkan tindakan yang positif. Barakah dalam al-Qur'an memiliki makna universal dan hanya diberikan oleh Allah kepada orang yang dianggap suci sebagai bentuk karunia-Nya dan mendatangkan kebaikan, keselamatan serta kebahagiaan dari yang di hormati atau dianggap suci. MAKNA DAN PERSEPSI SANTRI TENTANG BARAKAH santri merupakan proses pengorganisasian dan Persepsi pengintegrasian terhadap stimulus yang dilakukan terhadap sesuatu objek. Ia mendapatkan sesuatu yang bermakna dari dalam tindakan diri seseorang. Dalam perspektif sosiologis, persepsi merupakan bentuk tindakan individu mengenali diri maupun keadaan di sekitarnya, melalui stimulus yang diterimanya. Persepsi santri terhadap barakah merupakan proses aktif dimana ia memegang peranan penting terhadap pembentukan sikap dan prilaku mengenai kiai sebagai figur sentral di pondok pesantren. Persepsi santri mengenai barakah yang melekat dalam diri kiai dapat melahirkan nilai-nilai sosial. Karena barakah dalam persepsi santri, tidak berada dalam ruang yang kosong, sebagaimana Peter L. Berger menyatakan, That our position has not sprung up ex nihilo )posisi kami tidak muncul dari keadaan ruang kosong(, melainkan dipengaruhi oleh beberapa komponen, baik melalui pemikiran, pengetahuan dan tindakan sosial individu. Persepsi santri tentang barakah diinterpretasikan melalui pemikiran dan tindakan sosial kiai yang berada di tengah-tengah 32Nilai kearifan lokal (local wisdom) menjadi lebih bermakna dapat apabila dijadikan dasar dalam dinamika kehidupan sosial masyarakat. Teraktualisasikan nilai- nilai tersebut memberikan kontribusi terhadap perkembangan pendidikan Islami seiring dengan perubahan sosial. Lihat, Eliyyil Akbar, "Pendidikan Islam dalam Nilai-Nilai Kearifan Lokal Didong," Al-Tahrir 15, no. 1 )Mei 2015(: 45. 33Abdurrahman Wahid, Menggerakan Tradisi )Yogyakarta: LKiS, 2010(, 233- 234. 115
116 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 kehidupan masyarakat. Secara sosiologis, peran kiai Zainul Abidin34 bertujuan untuk menyadarkan masyarakat dari pelbagai kegiatan yang dilarang agama. Karena itu, tindakan kiai memberikan dampak secara signifikan, dengan didasari nilai ilahiyah,35 dan hal ini merupakan dua hal yang saling mempengaruhi serta bersifat dialogis. Peran sosial kiai adalah hasil dari pemikiran dan tindakan sosial yang mengandung makna berupa nilai-nilai sosial. Konstruksi nilai yang dibangun tentu tidak lepas dari tindakannya dan menjadi penentu bagi kemajuan dan pengembangan model pendidikan pesantren. Kemashyuran Pesantren Zainul Hasan Genggong tidak lepas dari peran sosial kiai, dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya, potret kiai sebagai figur sentral telah mendapatkan kepercayaan di kalangan masyarakat, karena potret kiai diposisikan sebagai pembawa perubahan dan pencerahan kultural, begitu dominan peran kiai sehingga pesantren memiliki akar yang kuat sebagai basis pendidikan dan perjuangan. Peran sosial kiai Zainul Abidin dimulai sejak abad ke-18 dan merupakan bagian penting dari jaringan ulama pada masanya. Perjalanan Pesantren Zainul Hasan Genggong dibawah kiai Zainul Abidin berada pada tiga masa pemerintahan kolonial, Belanda, Jepang dan masa kemerdekaan Indonesia, sejak tahun 1940- an peran kiai sering mendapatkan hukuman dan ancaman dari pemerintahan kolonial, karena pidatonya yang dinilai bertentangan, menjadi gerakan perlawanan dalam mempertahankan nasionalisme dan mempertahankan kesucian Islam,36 di samping melakukan perlawanan kebudayaan dengan menggunakan sarung sebagai bentuk simbolik terhadap budaya barat37 dan tindakan non kooperatif terhadap kebijakan kolonial. Kegigihan kiai dalam perlawanan semakin membara membela Tanah Air, hal ini dipahami sebagai bentuk kewajiban mempertahankan NKRI atas dasar perintah agama, karena membela negara adalah jihad di jalan Allah. 34Saifouridzall and dkk, 150 Tahun Menebar Ilmu di Jalan Allah, 45. 35Ibid., 100. 36Amirul Ulum, Muassis Nahdlatul Ulama )Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015(, 209. Lihat juga dalam, Zainul Milal Bizawie, Masterpiece Islam Nusantara, Sanad dan JejaringUlama-Santri 1830-1945 )Ciputat Tangerang: Pustaka Kompas, 2016(, 741, 189. 37Saifouridzall and dkk, 150 Tahun Menebar Ilmu di Jalan Allah, 65.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah Berbagai tindakan kiai mampu melahirkan sistem nilai-nilai sosial di kalangan masyarakat. Begitu juga halnya peran kiai Moh Hasan38 sebagai generasi kedua pesantren, ia lebih dikenal sebagai pribadi yang berilmu tinggi, ia dikenal dengan kedalaman ilmu kedikdayaan, kepribadian, santun dan bersahaja tercermin dalam pribadinya. Tindakan sosial kiai Moh Hasan dengan semangat perjuangan di kalangan masyarakat mulai tersebar di beberapa daerah Tapalkuda. Peran kiai Moh Hasan semakin kuat ketika ia terlibat aktif dalam pendirian NU, meskipun namanya tidak sebesar pendiri NU. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kiai Moh Hasan adalah santri kiai Moh Kholil Bangkalan, yang memiliki kontribusi besar terhadap pendirian Nahdlatul Ulama, sebagaimana pernyataan kiai As'ad Syamsul Arifin Situbondo.39 Karena itu, tindakan sosial kiai dalam NU memiliki kontribusi bersejarah, ia dikenal sebagai pejuang yang gigih, di samping keterlibatannya baik secara kultural maupun struktural. Tindakan sosial kiai tersebut melahirkan nilai barakah yang mampu menginspirasi, mengilhami dan membangkitkan semangat 38Kiai Moh Hasan, pada masa kecilnya bernama Ahsan, ia dilahirkan pada tanggal 27 Rajab 1259 H / 23 Agustus 1843 M di Sentong Krejengan Probolinggo dari seorang Ibu Khadijah dan ayah Syamsuddin. Dalam pelacakan sejarah, suatu malam, ketika keduanya sedang tertidur, kiai Miri bermimpi melihat istrinya merenggut bulan purnama yang ditelan. Setelah terbangun dari tidurnya kiai Miri bertanya-tanya, apa makna di balik mimpi tersebut. Keduanya hanya bisa pasrah dan bermunajat kepada Allah semoga mimpi tersebut pertanda baik baginya. Beberapa hari berikutnya Nyai Khadijah hamil untuk kedua kalinya, seperti mimpi suaminya bahwa Khadijah menelan bulan purnama dan menandakan beliau akan hamil lagi. Pada usia 14 tahun Ahsan mulai mondok di Sukunsari Pohjentrek Pasuruan di bawah kiai Mohammad Tamim, di tahun 1860/1861 ia melanjutkan belajar di Bangkalan Madura di bawah asuhan kiai Moh Kholil. Pada saat kiai Kholil mengalami kesusahan, ia memanggil Ahsan, meminta pertolongan agar ikut berdoa kepada Allah memohon kemudahan urusan yang meresahkan dirinya, keesokan harinya kesusahan tersebut dapat teratasi, Pertanyaan yang patut dikedepankan mengapa kiai Kholil memanggil Ahsan dan memintanya untuk ikut berdoa. Selama berada di Pulau Madura, selain berguru pada kiai Moh Kholil, ia juga berguru pada Syeikh Chotib Bangkalan dan kiai Jazuli Madura. Tiga tahun berada di Bangkalan pada tahun 1864 Ahsan berangkat ke Mekkah dan berguru pada kiai Mohammad Nawawi bin Umar Banten, kiai Marzuki Mataram, kiai Mukri Sundah, Sayyid Bakri bin Sayyid Mohammad Syatha al-Misri, Habib Husain bin Muhammad bin Husain al-Habsyi, Syekh Sa`id al-Yamani Mekkah, dan Habib Ali bin ali Al-Habsyi. Ibid., 43. 39Pidato kiai As'ad Syamsul Arifin Pesantren Walisongo Asembagus Situbondo, peran kiai Moh Hasan dalam pendirian Jam'iyah Nahdlatul Ulama. Lihat You Tube. com. Watch, durasi 31:23 diposkan 08 April 2012, You Tube. com. 117
118 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 santri dan masyarakat, tidak salah jika para santri, masyarakat menilai pribadi kiai Moh Hasan memiliki kemampuan luar biasa, yaitu dapat memahami keagungan Tuhan dan mengetahui rahasia fenomena alam. Persepsi barakah di kalangan para santri tidak lepas dari wacana sosial yang berkembang di tengah-tengah masyarakat, tentang pribadi kiai Moh Hasan Genggong sebagai auliāullah, bahkan ia lebih dikenal dengan al-'arif billah waliyullah atau kiai 'Sepuh Genggong'. Beberapa informan menyatakan bahwa kiai Moh Hasan banyak mengalami kejadian luar biasa, sebuah proses spiritual untuk masuk dalam tataran ke-wali-an. Nilai sosial tersebut melahirkan makna yang ditafsirkan sebagai barakah. Hal ini tercermin dalam kemasyhuran kiai di kalangan ulama dan masyarakat. Berdasarkan pelacakan dokumentasi, nilai barakah dijelaskan Habib Husein bin Hadi al-Hamid, pada suatu hari Habib Husein bin Hadi al-Hamid dari Berani Probolinggo, kiai Moh Hasan melakukan kunjungan ke rumah salah seorang habib dan membawa setengah kaleng kurma, kunjungan tersebut memang sering dilakukan. Ketika perekonomian habib mulai melemah berkatalah seorang Habib, tolong doakan saya, agar dapat membangun mushalla, lalu kiai berkata: "baik habib". Tak lama kemudian berkata lagi kiai: "bukan hanya mushalla, tetapi rumah dan mobil nantinya juga bisa masuk". Tiga hari kemudian di sekitar rumah Habib tampak ada kegiatan, tidak lama kemudian terkumpul semua bahan-bahan untuk membangun mushalla, rumah dan jalan untuk dilalui oleh mobil.40 Perilaku kiai Moh Hasan dalam realitas sosial melahirkan karamah41 dan barakah serta memberikan pengaruh signifikan 40Saifouridzall and dkk, 150 Tahun Menebar Ilmu di Jalan Allah, 98. 41Karomah merupakan keistemewaan yang diberikan Allah kepada manusia. Karena adanya derajat keimanan dan ketaqwaan yang dimiliki seseorang dan mampu membangun konsep diri (self concept) kiai berupa peran dan ke-salih-an sosial di tengah-tengah masyarakat. Karomah dimaksud adalah prilaku sosial kiai Moh Hasan berupa: pertemuan kiai dengan Nabiyullah Hidlir, peran kiai mampu berubah menjadi tiga bentuk pada saat menghadiri undangan walimatul ursy dengan tiga lokasi, yaitu di Desa Sukokerto Pajarakan, Alas Sumur Besuk, Sukokerto pada waktu yang sama. Di samping itu peran kiai juga dapat menolong orang yang tenggelam di dasar lautan. Keistimewaan tersebut diyakini sebagai karomah dan hanya diberikan kepada orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa kepada-Nya, sebagaimana dalam QS. Yunus: 62-63 dijelaskan, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran pada mereka dan tidak pula mereka bersedih hati, yaitu orang-orang yang beriman dan mereka senantiasa bertaqwa.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah terhadap dinamika pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong. Situasi sosial ini dijelaskan oleh Habib Mukhsin bin Ali al-Segaf yang diceritakan kembali oleh cucunya Sayyid Muhammad dari Pasuruan. Pada suatu hari Mukhsin berkunjung ke kediaman kiai Moh Hasan, di saat keduanya lagi ngobrol, tiba-tiba datanglah seorang laki- laki memberikan uang kepada Habib Mukhsin sebanyak 7 Ringgit, uang tersebut diterima oleh Habib dan diberikan kembali kepada laki-laki tersebut, tanpa banyak pembicaraan orang tersebut seraya berkata terima kasih, lalu pergi. Setelah ia pergi, bertanyalah Habib Mukhsin kepada kiai Moh Hasan: siapa tamu tadi kiai? berturut- turut sampai beberapa kali, tanpa banyak bicara merenung kiai Moh Hasan menjawab: "laki kali tadi adalah Nabiyullah Hidlir."42 Secara sosiologis persepsi barakah kiai Moh Hasan dijelaskan melalui kisah Abd Mu'in bahwa Abd Mu'in dari Situbondo, ia adalah seorang khaddam43 dan kusir dokarnya kiai Moh Hasan yang diceritakan kembali oleh Ust. Saifuddin Zuhri dari Pajarakan. Pada suatu hari Abd. Mu'in dipanggil oleh kiai Moh Hasan dan ia diajak ke Desa Sukokerto Pajarakan untuk memenuhi undangan walimah al-'ursy jam 09.00. Dalam waktu yang sama, ia juga mendapatkan undangan ke tempat lain, yaitu di Desa Pakuniran dan Desa Alas Sumur Besuk pada hari dan jam yang sama. Kiai Moh Hasan berangkat ke Desa Sukokerto bersama Abd Mu'in dengan mengendarai dokar, setelah sampai di tempat acara langsung dimulai, sedangkan Mu'in menunggu di dokarnya, setelah acara selesai sekitar Jam 10.00 WIB, ia langsung mengajak pulang ke pesantren. Sementara Abd Mu'in memikirkan dan merasa kasihan kepada pengundang yang tidak bisa dihadiri oleh kiai, tetapi tidak lama kemudian ketiga tamu datang dengan membawa oleh-oleh, sebagai tradisi pada umumnya ketika seseorang menggundang kiai, maka ia diberikan oleh-oleh yang diantarkan langsung ke pesantren, lalu Abd Mu'in bertanya kepada ketiga tamu tersebut, bagaimana acara di sana? Ketiga tamu menjawab, kiai hadir tepat pada waktunya dan ia bersama dengan 42Saifouridzall and dkk, 150 Tahun Menebar Ilmu di Jalan Allah, 68. 43Istilah khaddam bermakna sebagai pelayan kiai, serta merupakan identitas santri yang mengabdikan diri di internal dan eksternal pesantren. Istilah tersebut berasal dari Bahasa Arab (Khadim) sebagai pembantu atau pelayan kiai, istilah khaddam di setiap daerah memiliki sebutan yang berbeda-beda, misalnya di bagian timur Tapalkuda Probolinggo dikenal dengan khaddam, sedangkan di Madura lebih dikenal dengan kabuleh. 119
120 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 sampeyan tadi. Mendengar jawaban tersebut, Abd Mu'in spontanitas heran dan kaget demikian juga dengan ketiga tamunya, sebab dalam waktu yang bersamaan dan tempat yang jauh dapat dihadiri pada jam dan hari tanggal yang.44 Prilaku sosial kiai mampu mempengaruhi seluruh tindakan selalu masyarakat, mendengarkan kata-kata kiai. Persepsi santri mengenai barakah dibangun dari kewalian dan karamahnya, dan menjadi magnet di kalangan masyarakat di beberapa daerah Tapalkuda bagian timur Probolinggo. Bahkan persepsi barakah kiai Moh Hasan tidak hanya diakui oleh masyarakat di sekitar pesantren, melainkan juga di luar pondok pesantren, seperti Kabupaten Bondowoso, Lumajang, Banyuwangi, Jember, Situbondo, Madura, Pasuruan, Sidoarjo, Kalimantan, Bali, NTB serta beberapa negara, Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam. tidak mengherankan jika masyarakat Internalisasi nilai-nilai barakah mengantarkan kejayaan kelembagaan pesantren, sampai pada generasi ketiga kiai Moh Hasan Saifouridzall. Dinamika perkembangan pesantren secara signifikan mendapatkan pengakuan di kalangan masyarakat sampai dimaknai sebagai "pesantren barakah". Pemikiran, sikap dan tindakan kiai dalam perjalanan sejarah pondok pesantren, memberikan pengaruh signifikan terhadap tindakan kiai Moh Hasan Saiforidzall, untuk meneruskan dan mengembangkan sistem pendidikan pesantren lebih maju sesuai dengan dinamika perkembangan zaman. Pemikiran kiai Hasan Saiforidzall, memiliki kemampuan berupa kesaktian untuk menundukkan tindakan orang lain, konon pada masa pemerintahan kolonial Belanda, ia sempat tertangkap, ketika hendak dibawa menaiki kendaraan, lalu kendaraan tersebut mati sampai tiga kali. Pada waktu kiai Hasan Saifouridzall mendapatkan tugas dari kiai Moh Hasan untuk melakukan penyimpanan persenjataan, rupanya tugas tersebut tercium mata-mata Belanda dan tidak lama kemudian mendatangi pesantren, untuk melakukan penggeledahan, tetapi tidak satupun menemukan persenjataan, karena sikap Belanda yang marah akhirnya kiai Hasan Saifouridzall dibawa ke markas dengan mengendarai Truk. Namun pada saat mesin mobil hendak dijalankan tiba-tiba mesinnya mati, akibatnya kiai gagal untuk dibawa. Setelah 44Saifouridzall and dkk, 150 Tahun Menebar Ilmu di Jalan Allah, 96.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah kiai turun dan mesih dihidupkan, mobil tersebut hidup lagi, setelah dinaikkan dan ketika hendak diberangkatkan mesin mobil mati lagi sampai ketiga kalinya, melihat kejadian tersebut pihak belanda ketakutan dan kembali dengan tangan kosong.45 Tindakan sosial kiai secara tidak langsung merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi sosial yang tertindas. Perjuangan tersebut, memberikan nilai sosial di kalangan masyarakat terhadap sistem kelembagaan pendidikan pesantren. Sikap dan tindakan kiai tentu tidak lepas dari pemikiran serta gagasan sebagai manifestasi perjalanannya selama menuntut ilmu pengetahuan di beberapa pesantren. Karena itu, kiprah kiai Hasan Saifouridzall menjadi penentu utama arah kemajuan dan pembaharuan sistem pesantren. Pembaharuan pendidikan pesantren di bawah kiai Hasan Saifouridzall, berorientasi pada lulusan pesantren yang tidak hanya pandai persoalan agama, tetapi juga memiliki integritas dan kemampuan intelektual-spiritual. Karena itu keinginan tersebut dapat diwujudkan dengan lahirnya sistem pendidikan Islam terpadu dengan berpegang teguh pada prinsip al muhāfaḍah 'alā al-qadīm al-ṣālih wa al-akhdh bi al-jadīd al-aṣlah, yaitu memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik. Seiring dengan perkembangan masyarakat modern dan iklim perubahan, mengakibatkan terjadi pergeseran nilai-nilai dalam kultur kehidupan pesantren. Tetapi kondisi tersebut tidak menggoyahkan santri untuk tetap mempercayai akan nilai-nilai barakah, sampai pada generasi keempat pengasuh pesantren di bawah kiai Moh Hasan Mutawakkil, juga dikenal memiliki barakah yang terilhami dari para kiai pendahulunya. Melalui berbagai tindakan dan perannya di tengah-tengah masyarakat, kiai Mutawakkil mampu melahirkan sistem nilai sosial. Konstruksi nilai-nilai sosial kiai dari generasi ke-generasi secara signifikan tidak sama, hal ini disebabkan berbagai kondisi sosio kultural masyarakat pada zaman-nya, apabila sistem nilai yang dibangun oleh generasi pertama dan kedua lebih berorientasi pada kekuatan yang bersifat spiritual, sedangkan generasi ketiga dan keempat lebih banyak berorientasi pada pengembangan kelembagaan dan kegiatan sosial melalui berbagai aktivitas dalam organisasi di eksternal pesantren. 45Mutawakkil and dkk, Biografi Kiai Moh Hasan Saiforidzall Pejuang, dan Teladan Umat )Probolinggo: Genggong Press YPPZH, 2005(, 45. 121
122 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 Demikian untuk mempertahankan sistem nilai-nilai pesantren, seiring dengan perubahan sosial di tengah pertarungan global, tindakan dan sikap kiai menjadi bagian penting dalam mempertahankan nilai dimaksud. Di bawah kiai Mutawakkil,46 perkembangan pesantren lebih memperlihatkan jati dirinya sebagai pendidikan Islam dengan tetap mempertahankan tradisi nilai-nilai pesantren. Pemikiran kiai Mutawakkil dituangkan dengan meneruskan perjuangan kiai Hasan Saifourridzal dan melakukan berbagai terobosan baru dibidang pendidikan Islam, dan menguatkan identitas kelembagaan pesantren.47 Tindakan dan sikap kiai Mutawakkil adalah perpaduan antara tradisi salafiyah dan khalafiyah. Hal ini dimaksudkan untuk melahirkan lulusan santri yang berkompeten dan kredibel di bidang ilmu-ilmu agama (faqīh fī al-dīn), sekaligus pada scientific oriented sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lulusan pesantren tidak hanya berorientasi pada ukhrawi (good oriented), tetapi juga diharapkan memiliki skill, knowledge dan ability yang mampu menjadi elit strategis di berbagai bidang sosial. Karena itu, keberhasilan pesantren sebagai lembaga pendidikan dan sosial telah mendapatkan pengakuan secara sosial (social recognition). Kehadiran kiai Mutawakkil diharapkan menjadi sumber pencerahan kultural dan memberikan corak terhadap pengembangan pesantren masa depan.48 Internalisasi nilai-nilai sosial yang dibangun oleh keempat kiai tersebut, melahirkan tindakan sosial berupa nilai barakah. Persepsi santri mengenai barakah memiliki interpretasi yang berbeda-beda, tetapi secara umum barakah menjadi sesuatu yang diyakini dan mampu memikat para santri untuk belajar di pondok pesantren. Pada konteks tersebut, nilai barakah menjadi modal sosial untuk pengembangan kelembagaan pesantren.49 Karena secara tidak 46Aziz, Kiai Sang Manajer Peran dan Tanggung Jawab Kiai Moh Hasan Mutawakkil )Probolinggo: STAI Zainul Hasan Press, 2012(, 67. 47Motto Pesantren dirumuskan tanggal 09 Juni 2011 M/7 Rajab 1431 H, Jadilah Santri intelektual, intelektual santri, berfikir modernis berhati sufistik. Lihat dalam Aziz, Filsafat Pesantren Genggong, 45. 48Kelembagaan pendidikan pesantren, mencapai puncaknya sebagai golden age dengan mewarisi tradisi nilai sosial pesantren dari tiga tokoh pendiri Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Pidato kiai Mutawakkil di Haflatul Imtihan ke-83 tanggal 14- 15 Sya'ban 1436 H Tahun 2015. 49Azyumardi Azra, Jaringan Global dan Lokal Islam Nusantara )Bandung: Mizan, 2002(, 15.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah langsung ketenaran pesantren berbanding lurus dengan kebesaran nama dan peran sosial kiai. Persepsi santri tentang barakah tidak lepas dari prilaku dan tindakan kiai yang mampu mempengaruhi tindakan sosial, baik sebagai motivator, inspiratif dengan keteladanan moral. Persepsi nilai barakah diyakini sebagai energi positif dan menjadi magnet bagi kehidupan sosial masyarakat, dengan harapan mendapatkan tambahan nilai kebaikan. Pandangan santri terhadap barakah, dilatarbelakangi oleh kepercayaan terhadap kiai, sebagai orang suci yang istimewa di sisi Allah Swt. Pandangan tersebut menjadi energi positif dan modal utama bagi pesantren. Pandangan santri tentang barakah tidak ditentukan oleh pangkat, jabatan dan bukan dari kondisi eksternal, melainkan dari keindahan yang tertampak pada seseorang (outer beauty of human being) dan keindahan jiwanya (inner beauty of spiritual human being). Nilai barakah kiai muncul dari proses panjang melalui keyakinan dasar (core belief) dan nilai-nilai dasar (core values) yang dijadikan pegangan hidupnya. INTERNALISASI NILAI-NILAI BARAKAH DALAM PERSPEKTIF SOSIAL SANTRI Signifikansi peran dan tindakan kiai merupakan hasil konstruksi dari pemahamannya terhadap nilai-nilai al-Qur'an dan al-Hadis. Kiai, pesantren dan santri merupakan entitas kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Melalui peran dan tindakan sosial kiai, kehadiran pesantren mengalami perkembangan luar biasa. Karena secara sosiologis santri dapat mempersepsikan adanya sistem nilai dalam individu kiai, sistem nilai tersebut menjadi perhatian penting dalam kehidupan seorang santri. Kondisi tersebut secara signifikan menggerakkan seluruh aktivitas pesantren, termasuk menumbuhkan minat santri terhadap pendidikan pesantren. Dinamika perkembangan pesantren tidak dapat dilepaskan dari nilai sosial sebagai distingsi kelembagaan (character building) dalam menghadapi berbagai tantangan modernisasi yang cenderung bersifat materialis. Peran pesantren diharapkan tetap mempertahankan sistem nilai, karena keberadaan nilai sebagai tradisi pesantren mampu mempengaruhi tindakan sosial bagi kehidupan masyarakat. Internalisasi nilai-nilai di atas dapat melahirkan sikap dan kecenderungan santri untuk menumbuhkan minat terhadap model 123
124 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 pendidikan pondok pesantren. Timbulnya ketertarikan dalam diri santri atas nilai sosial tersebut, melahirkan sikap dan tindakan rasa senang dan adanya keinginan untuk menetap di pesantren. Karena itu, eksistensi pesantren di tengah arus global sangat ditentukan oleh peran dan figur seorang kiai. Daya tahan tersebut tidak lepas dari simbol nilai yang dibangun oleh kiai melalui pemikiran dan tindakan sosialnya. Barakah menjadi bagian dari sistem nilai spiritual (spiritual value) yang mengilhami tindakan sosial santri. Karena itu, secara psikis manusia memiliki kecenderungan dan perhatian lebih serta merasa senang kepada objek tertentu yang dapat membentuk prilaku dan tindakan sosialnya. Karena itu, tinggi rendahnya bentuk perhatian terhadap objek dipengaruhi oleh tinggi rendahnya minat pada diri seseorang, termasuk dalam membangun minat belajar santri di Pesantren Zainul Hasan Genggong. Pandangan inilah yang menetapkan para santri untuk tetap tinggal di pesantren, mereka percaya kiai dalam segala aspeknya, memiliki sesuatu nilai yang jarang dimiliki oleh orang lain. Demikian potret pendidikan pesantren sampai saat ini memainkan perannya, karena sistem pendidikan pesantren dapat memelihara, mewariskan nilai-nilai sosial yang diderivasi dari ajaran Islam melalui kombinasi antara aturan legal formal Islam dan tindakan sosial seorang kiai. Peran kiai dalam pesantren sangat ditentukan oleh karisma kiai, tindakan sosial dan peran ganda kiai dianggap memiliki nilai etis yang menyebabkan para santri dapat membangun kepercayaan terhadap figur kiai termasuk pemahamannya terhadap barakah. Di samping itu, makna barakah dikombinasikan dengan kesediaan seseorang untuk melakukan segenap perintah kiai. Kenyataan tersebut, secara konseptual dalam menggali keterkaitan antara kepercayaan terhadap barakah dan dorongan atas terciptanya minat belajar para santri, sebab tindakan pro-relationship melahirkan persepsi yang dapat meningkatkan kepercayaan terhadap pendidikan Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. MODEL INTERAKSIONALISME SIMBOLIK Dinamika pendidikan pesantren tidak lepas dari kultur dan sistem nilai sosial yang masih eksis dan dipertahankan sampai saat ini. Melalui sistem nilai dan kultur tersebut pesantren menjadi lokomotif PERSEPSI BARAKAH DALAM KAJIAN
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah penggerak perubahan sosial bagi masyarakat yang tengah mengalami berbagi krisis multi dimensional dan dampak modernitas seperti kegelisahan, kegersangan, kehampaan spiritual dan merosotnya nilai-nilai kearifan lokal.50 Persoalan mendasar tersebut, menuntut peran aktif pesantren untuk menyesuaikan diri dengan dinamika sosial dan kondisi kekinian, tanpa harus meninggalkan nilai-nilai sosial yang telah berkembang dan menjadi kultur dalam pesantren. Karena itu, peran pesantren menempatkan posisi strategis dalam berbagai sektor kehidupan, untuk mempertahankan sistem nilai tersebut, sekaligus menjadi pilihan utama masyarakat dewasa ini. Habitualisasi nilai-nilai barakah telah menjadi kajian penting dalam beberapa tahun terakhir. Persepsi barakah dalam teori intraksionalisme simbolik dapat diwujudkan dengan simbol nilai-nilai sosial, sebagai tradisi kehidupan sosial pesantren, di samping mengukuhkan kajian Islam Nusantara. Barakah dalam kultur pesantren dijadikan magnet bagi kehidupan masyarakat dewasa ini. Karena itu, barakah sebagai sistem nilai tidak berada dalam ruang yang kosong, tetapi dibangun dari tradisi keilmuan kiai, yaitu melalui al-Qur'an, al-Hadis dan Kitab Kuning. Ketiga sumber tersebut sebagai modal utama bagi kiai untuk membangun kelembagaan pesantren dan melahirkan nilai-nilai sosial berupa barakah dengan predikat kiai sebagai waliyullah.51 Internalisasi nilai tersebut, dipengaruhi oleh ajaran tasawuf yang tidak lepas dari masuknya Islam ke Pulau Jawa. Demikian upaya pesantren melaui tindakan dan peran kiai telah melakukan kontekstualisasi terhadap sistem nilai sosial dalam menumbuhkan keyakinan bagi para santri dan masyarakat.52 Secara sosiologis, tindakan sosial dan pemikiran kiai melahirkan nilai-nilai barakah sehingga kiai mampu mempengaruhi tindakan sosial di masyarakat. Pada konteks tersebut, persepsi santri terhadap nilai-nilai barakah dalam kajian teori interaksionalisme simbolik dapat 50Hendricks and Ludeman, The Corporate Mystic: Guidebook for Visionarities with Their Feet on the Ground, 78. 51Keyakinan nilai barakah di kalangan masyarakat ditujukan kepada kiai yang dianggap memiliki karamah. Hal ini dimaksudkan sebagai pelantara untuk mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Lihat Nurcholish Madjid, "Pesantren dan Tasawuf," in Pesantren dan Pembaharuan, ed. Dawam Rahardjo )Jakarta: LP3ES, 1988(, 102. 52Ibid., 107. 125
126 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 menggerakkan peran dan tindakan individu melalui penciptaan simbol- simbol nilai dimaksud. Karena itu, kehadiran pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam, memiliki subkultur, tradisi dan jejaring sosial di masyarakat. Menurut Abdurrahman Wahid, sub kultur pesantren bersifat multi-demensional yang menyatu dengan masyarakat dan melahirkan nilai barakah. Pandangan tersebut melahirkan persepsi di kalangan santri dan masyarakat bahwa tindakan tersebut dapat diwujudkan secara kongkrit melalui peran sosial kiai sebagai figur karismatik. Menurut Max Weber, kualitas individu ditentukan oleh penguasaan atas dirinya terhadap orang lain, karena ia dianggap memiliki nilai sosial etis. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya tindakan yang harmonis melalui sistem nilai barakah yang dibangun oleh figur seorang kiai. Nilai barakah merupakan konstruksi sosial kiai melalui peran atas dirinya dalam realitas sosial yang ditafsirkan dan menjadi daya tarik tersendiri di kalangan masyarakat dan memancarkan pengaruh terhadap orang lain. Peran kiai memiliki berbagai tipe dan tindakan sosial dalam melahirkan persepsi di kalangan santri. Peristiwa tersebut diperoleh dengan menafsirkan pesan-pesan dan menimbulkan reaksi terhadap realitas objekif, karena itu persepsi santri terhadap makna nilai barakah dapat diinterpretasikan sebagai kekuatan yang ditimbulkan oleh kiai dan menimbulkan reaksi bagi tindakan sosial individu. Sebagai hasil penelitian, dapat penulis paparkan beberapa pemaknaan mengenai persepsi nilai barakah, antara lain: pertama, nilai barakah dibangun melalui pemikiran kiai terhadap al- Qur'an dan al-Hadis, sehingga melahirkan tindakan sosial yang mampu menjadi panutan moral baik di internal maupun eksternal pesantren. Kedua, tindakan moral mengandung unsur nilai-nilai sosial yang dapat dimaknai sebagai barakah. Ketiga, konstruksi nilai barakah dimaknai sebagai nilai yang mampu mempegaruhi tindakan dan prilaku sosial individu. Ketiga nilai tersebut, secara signifikan dipengaruhi oleh karisma kiai sebagai figur sentral di pesantren, sebagaimana Van Bruinessen menjelaskan,53 tindakan kiai dapat ditentukan oleh karismatika yang dimilikinya, termasuk menumbuhkan perhatian di kalangan masyarakat. Sikap hormat, dan patuh pada kiai merupakan salah satu nilai utama yang ditanamkan kepada para santri untuk mendapatkan barakah. 53Van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat )Bandung: Penerbit Mizan, 1999(, 25.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah Internalisasi nilai tersebut menjadi magnet sosial yang dapat mengantarkan perkembangan pesantren. Dinamika perkembangan pesantren tidak hanya ditentukan oleh penguasaan kiai terhadap ilmu keislaman, tetapi seberapa besar karisma yang dimiliki oleh figur kiai. Tindakan dan peran sosial kiai dapat melahirkan persepsi, berupa sikap penghormatan. Para santri begitu hormat, patuh dan taat kepada kiai, mereka mempunyai pandangan tertentu terhadap prilaku kiai, sehingga patut dihormati bahkan melebihi penghormatan terhadap pejabat papan atas. Prilaku demikian, terbentuk dari peran kiai yang mengandung sistem nilai sosial sebagai individu di pesantren. Pada konteks tersebut, nilai barakah dapat dipersepsikan sebagai simbol keagamaan dan menjadi tradisi di pondok pesantren. sebagaimana Loubna Zakiah54 menjelaskan persepsi barakah dibangun melalui dua hal: pertama, kiai dipercayai sebagai individu yang memiliki kelebihan, kedua, figur sentral kiai menempati posisi puncak, meskipun ia telah tiada. Dengan kelebihan yang melekat dalam diri kiai, konsepsi nilai sosial dalam hal ini dapat diinterpretasikan sebagai simbol keagamaan. Persepsi tersebut muncul dari kesadaran santri yang mengganggap kiai memiliki sumber kekuatan yang diyakini membawa keberuntungan, karena itu barakah dalam diri kiai semakin memiliki keutamaan secara individual. Dalam perspektif Mead55 munculnya sistem nilai sosial dibangun melalui intersubjektif antara interaksi dan tindakan individu. Kedua hal tersebut sebagai bagian dari teori interaksionalisme simbolik, melalui penggunaan simbol-simbol, baik berupa nilai, kata-kata dan tindakan sosial, sehingga mampu menggerakkan prilaku sosial santri ketika memaknai barakah sebagai tradisi pesantren. Karena bagi Mead, simbol merupakan hasil konstruksi dari tindakan sosial berdasarkan kehidupan nyata di setiap interaksi, termasuk membangkitkan respons terhadap orang lain. Peran tersebut, tidak lepas dari konsep diri yang merupakan bagian dari pemikiran setiap individu dalam membangun dunianya. Konsep diri (self concept) selalu berkenaan dengan emosi, nilai, keterampilan, intelektualitas dalam pembentukan dirinya56 yang dipercayai mampu menggerakkan 54Loubna Zakiah and Faturochman, "Kepercayaan Santri Pada Kiai, Buletin Psikologi," Buletin Psikologi, June 2004, 35. 55Agus Maladi Irianto, Interaksionalisme Simbolik Pendekatan Antropologis Merespon Fenomena Keseharian )Semarang: Gigih Pustaka Mandiri, 2015(, 4. 56Raho, Teori Sosiologi Modern, 110-111. 127
128 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 tindakan sosial. Dalam teori interaksionalisme simbolik, manusia sebagai individu bebas mampu berfikir, melahirkan nilai dan memberikan makna sebagai simbol dan melahirkan reaksi dan realitas objek,57 interpretasi termasuk membangun tindakan sosial santri dan masyarakat. Menurut Blumer,58 tindakan individu dapat ditentukan berdasarkan makna, sesuai sosial dengan pandangan mereka masing-masing, sekaligus muncul dari pola interaksi sosial seseorang dengan orang lain yang kemudian disempurnakan melalui proses penafsiran pada saat proses interaksi sedang berlangsung. terhadap Kepercayaan santri terhadap nilai barakah dibangun oleh kemampuan spiritual yang dimiliki seorang kiai, karena figur kiai dianggap sebagai orang suci )sacred man(. Fenomena tersebut melahirkan makna )meaning( berupa nilai-nilai sosial dan memiliki pengaruh signifikan terhadap terbentuknya prilaku sosial santri dengan mentransformasikan nilai barakah dalam tindakan sosial. Persepsi santri tentang barakah dalam kajian teori interaksionalisme simbolik, melahirkan legitimasi bagi pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam yang sesuai dengan harapan dan tuntutan masyarakat dewasa ini. Transformasi nilai barakah banyak diyakini memiliki daya tarik di kalangan masyarakat dan mempengaruhi tindakan sosial. Konstruksi nilai tersebut menjadi modal sosial (social capital) dalam mempertahankan nilai sosial sebagai kearifan lokal )local wisdom(59 dan mengantarkan kejayaan pendidikan pesantren. Karena persoalan nilai menjadi bagian penting dalam membentuk pola fikir dan mampu mengilhami tindakan santri 57Sudardja Adiwikarta, Sosiologi Pendidikan: Isyu dan Hipotesis tentang Hubungan Pendidikan Dengan Masyarakat )Jakarta: Depdikbud, 2007(, 187. 58Herbert Blumer, Symbolic Interaktion )New York: Prentice Hall, n.d.(, 90. 59Nilai-nilai kearifan lokal mengandung pengertian sebagai kemampuan dan kreatifitas kebudayaan setempat dalam menghadapi pengaruh budaya asing. Kearifan lokal tersebut sebagai perwujudan daya tahan yang dimanifestasikan melalui pandangan hidup, berdasarkan pengetahuan masyarakat lokal untuk menjawab berbagai persoalan sosial, sekaligus memelihara seluruh kearifan tersebut, kemudian dihayati, dipraktekkan, diajarkan dan diwariskan kepada generasi berikutnya, sekaligus membentuk perilaku setiap individu. Lihat dalam, Ajib Roshidi, Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Sunda )Bandung: Kiblat, 2011(, 29-30. Lihat juga dalam, Tim Penyusun Puslitbang Kebudayaan dan Pariwisata Kemendikbud, Bunga Rampai Kearifan Lokal di Tengah- Tengah Modernisasi )Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan, n.d.(, 9.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah dalam pesantren sebagai organisasi nobely industry60 dan menjadi terobosan baru sistem pendidikan pesantren masa depan, sekaligus mengokohkan kajian nilai-nilai Islam Nusantara. PENUTUP Persepsi barakah dimaknai sebagai sistem nilai sosial yang dibangun dari pemikiran dan konsep diri (self concept) atas tindakan sosial kiai, berdasarkan al-Qur'an dan al-Hadis sebagai keyakinan dasar (core belief) dan nilai dasar (core values). Tindakan tersebut berupa peran kiai di tengah-tengah masyarakat yang dianggap melahirkan nilai etis dengan predikat sebagai waliyullah. Kepercayaan santri terhadap barakah, dalam kajian interaksionalisme simbolik melahirkan persepsi dan tindakan sosial. Persepsi santri terhadap barakah melahirkan makna, berupa simbol-simbol yang dipercayai sebagai nilai sosial. Nilai barakah selalu terkait dengan peran kiai dalam konteks sosial yang memiliki dampak secara signifikan pada generasi berikutnya. Persepsi dan makna barakah di kalangan santri berupa; 1( keyakinan santri terhadap kiai sebagai individu yang memiliki kemampuan luar biasa, 2( barakah lahir dari pribadi kiai yang memiliki kedekatan dengan Allah, ia dianggap mengetahui rahasia alam, 3( perintah kiai menjadi sumber kekuatan dan legitimasi yang tidak terbantahkan, 4( peran sosial kiai mendapatkan penghormatan tertinggi melebihi pejabat papan atas. 5( keyakinan santri dan masyarakat terhadap kewalian dan ke-karomahan kiai yang dianggap melahirkan nilai barakah. Internalisasi barakah dalam pandangan santri melahirkan simbol- simbol nilai sosial yang dapat memiliki dampak secara signifikan terhadap pembentukan prilaku sosial santri, baik secara internal maupun eksternal pesantren. Internalisasi nilai barakah merupakan konstruksi yang dibangun kiai melalui dirinya dalam masyarakat atas tindakan sosial dan menjadi modal sosial (social capital) untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap pendidikan pondok pesantren. Nilai barakah menjadi bagian penting dalam kultur pesantren yang terus dilestarikan sebagai kekuatan kelembagaan pendidikan dewasa ini. Internalisasi nilai barakah dalam persepsi santri, secara signifikan melahirkan beberapa tindakan sosial, antara lain: a( nilai barakah dipandang sebagai energi 60Tobroni, The Spiritual Leadership Mengefektifkan Organisasi Noble Industry Melalui Prinsip Spiritual Etis )Malang: UMM, 2002(, 1. 129
130 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 positif bagi penyelenggaraan sistem pendidikan pesantren, b( barakah dipercayai melahirkan nilai kebaikan dalam diri santri, c( nilai-nilai barakah diyakini mampu menggerakkan prilaku, sikap dan tindakan seorang santri agar ilmu yang diperoleh menjadi manfaat di tengah- tengah sosial masyarakat, d( nilai barakah kiai mampu mengantarkan kejayaan, ketenaran pesantren dan memiliki kontribusi sepanjang sejarah perjalanan pondok pesantren. DAFTAR RUJUKAN Adiwikarta, Sudardja. Sosiologi Pendidikan: Isyu dan Hipotesis tentang Hubungan Pendidikan dengan Masyarakat. Jakarta: Depdikbud, 2007. Akbar, Eliyyil. "Pendidikan Islam dalam Nilai-Nilai Kearifan Lokal Didong." Al-Tahrir 15, no. 1 )Mei 2015(. A'la, Abd. Pembaharuan Pesantren. Yogyakarta: LkiS, 2006. Arif, Mahmud. "Aspek Dialogis al-Qur'an dalam Perspektif Pendidikan: Arti Penting Nilai Pedagogis dan Pembacaan Produktif." Al-Tahrir 11, no. 2 )Nopember 2011(. Aziz. Kiai Sang Manajer Peran dan Tanggung Jawab Kiai Moh Hasan Mutawakkil. Probolinggo: STAI Zainul Hasan Press, 2012. Azra, Azyumardi. Jaringan Global dan Lokal Islam Nusantara. Bandung: Mizan, 2002. Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium Baru. Jakarta: Logos, 2000. Bizawie, Zainul Milal. Masterpiece Islam Nusantara, Sanad dan Jejaring Ulama-Santri 1830-1945. Ciputat Tangerang: Pustaka Kompas, 2016. Blumer, Herbert. Symbolic Interaktion. New York: Prentice Hall, n.d. Blumer, Herbert, and George Herbert Mead. Pengantar Sosiologi Mikro. Edited by Agus Salim. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Ahmad Fauzi, Persepsi Barakah Bognan, Robert C., and SK. Bilkel. Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods. Boston: Allyn and Bocan Inc, 1992. Choiri, Moch. Miftachul, and Aries Fitriani. "Problematikan Pendidikan Islam Sebagai Sub Sistem Pendidikan Nasional di Era Global." Al-Tahrir 11, no. 2 )Nopember 2011(. Douglas. Pengantar Sosiologi. Edited by Kamanto Sunarto. Jakarta: Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004. Hendricks, Gay, and Kate Ludeman. The Corporate Mystic: Guidebook for Visionarities with Their Feet on the Ground. New York: Bantam Books, 1996. Hijriah, Hanifiyah Yuliatul. "Spiritualitas Islam Kewirausahaan." Tsaqafah 12, no. 1 )Mei 2016(. Irianto, Agus Maladi. Interaksionalisme Simbolik Pendekatan Antropologis Merespon Fenomena Keseharian. Semarang: Gigih Pustaka Mandiri, 2015. Kanungo, Rabindra N. Ethical Dimentions of Leadership. London: Sge, 1996. Machmiyah, Siti. "Interaksi Simbolik Santri Pondok Pesantren Al- Amin." Jurnal Kajian Ilmu Komunikasi 45, no. 1 )June 2015(. Madjid, Nurcholish. "Pesantren Dan Tasawuf." In Pesantren Dan Pembaharuan, edited by Dawam Rahardjo. Jakarta: LP3ES, 1988. Muhaimin. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Mukodi. "Pesantren Dan Pendidikan Politik Di Indonesia; Sebuah Reformulasi Kepemimpinan Islam Futuristik." Al-Tahrir 16, no. 2 )Nopember 2016(. Mulyana. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. Mutawakkil, and dkk. Biografi Kiai Moh Hasan Saiforidzall Pejuang, Dan Teladan Umat. Probolinggo: Genggong Press YPPZH, 2005. 131 dalam
132 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 105-132 Raho, Bernard. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007. Roshidi, Ajib. Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Sunda. Bandung: Kiblat, 2011. Saifouridzall, and dkk. 150 Tahun Menebar Ilmu Di Jalan Allah. Probolinggo: PZH Genggong Press dan PT Rakhmad Abadi Leces, 1975. Sulaiman, Rusdi. Pesantren Nurul Jadid Antara Idealisme Dan Pragmatisme. Jember: Madania Pusat Studi Islam dan Pengembangan Masyarakat, The Center Of Islamic Studies and Community Development, 2004. Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992. Tim Penyusun Puslitbang Kebudayaan dan Pariwisata Kemendikbud. Bunga Rampai Kearifan Lokal Di Tengah-Tengah Modernisasi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan, n.d. Tjahjono, Herry. Kepemimpinan Dimensi Keempat. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003. Tobroni. "Perilaku Kepemimpinan Spiritual Dalam Pengembangan Organisasi Pendidikan Dan Pembelajaran; Kasus Lima Pemimpin Kota Ngalam." Disertasi, PPs UIN Sunan Kalijaga, 2005. Tobroni. The Spiritual Leadership Mengefektifkan Organisasi Noble Industry Melalui Prinsip Spiritual Etis. Malang: UMM, 2002. Ulum, Amirul. Muassis Nahdlatul Ulama. Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015. Wahid, Abdurrahman. Menggerakan Tradisi. Yogyakarta: LKiS, 2010. Tobroni. Pesantren Sebagai Subkultur, Dalam Pesantren Dan Pembaharuan. Jakarta: LP3ES, 1974. Tobroni. Prisma Pemikiran Gus Dur. Yogyakarta: LKiS, 1999. Zakiah, Loubna, and Faturochman. "Kepercayaan Santri Pada Kiai, Buletin Psikologi." Buletin Psikologi, June 2004.
MENAKAR TJOKROAMINOTO DALAM DERETAN MUFASIR NUSANTARA M. Wiyono Mahasiswa Pascasarjana UIN Jakarta email: Abstrack: Tjokroaminoto is a National hero and one of the pioneers of Indonesia's independence. He was born and raised in a religious family which, to some extent, has influenced his thought and political views and activities. One of the most prominent ideas of Tjokroaminoto is the concept of Islamic socialism that has been well illustrated in his monumental book entitled 'Islam dan Socialism'. The book is a response of Tjokroaminoto toward Karl Marx's socialism in the west and Pan-Islamism in Turkey. Tjokroaminoto, in his book, significantly cites Quranic verses and hadith as the argumentative foundation of Islamic socialism, particularly on the concept of equality, brotherhood, and discussion for convention (musyawarah) as the main value of democracy. Due to the significant amount of Quranic verses cited by Tjokroaminoto, one of Islamic universities in Jakarta classify 'Islam and Socialism' as an exegesis book in the region of Nusantara. This means that the author is a Mufassir (the writer of a commentary on Quran). However, this assumption needs a further research and investigation in order to assure that the work of Tjokroaminoto can be counted as Quranic exegesis book. The investigation may include testing the work toward the valid criteria of authentic and reliable Quranic exegesis work, in terms of its method, type, and other significant features.. ةيروهمج ةريرحت لاطبإ دئارلا وه وتونيماوركوج نا��ك: صخلملا ةيلعف ىف هراكفأ ىلع رثؤت ىتح ةينيد ةيرسأ ةئيب يف ئشنو دلو ، ايسينودنلاا ةيملاسلإا ةيكارتشلاا موهفم نع هتفلؤم نم اهادحإ .ةطشنلأاو ةيسايسلا اذه "Islam dan Sosialisme" ناونعب ةروهشملا ةلاسرلا يف بصت ىتلا سكرام لراك ةيكارتشلاا ىلع وتونيماوركوج ةباجتسا نمضتي باتكلا )Pan-Islamisme( ةيملاسلإا ةكرحلاو ةيبرغلا يف تماع يتلا )Karl Marx( تايآ نم ةريثك هتفلؤم يف وتونيماوركوج لقن و .دحاو تقو يف ايكرت يف
134 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 ةرواشملاو ةوخلأاو ةاواسملا راوحلا ىف ةصاخ ,هتجح ىف ةنسلاو نآرقلا كلاذ يف تلقن يتلا تايلآا نم ريثك ددع لجلأو .ةيطارقميدلا ةسرامم ىف لخدي ةيكارتشلااو ملاسلإاو ،اتركاجب ايلعلا ةسارد ةيلك ىدحإ ناك باتكلا دعي باتكلا اذه ناك نإ )TafsirNusantara( يسينودنلإا ريسفت فيلأت يف جتحي موهفملا اذه ىلإ ليصحتل . رسفملا ىمسي هفلؤملاف ريسفتلا بتك نم ريسفتلا باتك ةيرظن اقفو .ريسفتلا بتك نم هنأب ةدكأتلل ةيملعلا قيقحتلا ىلإ اهيفوتسإ بجي يتلا رسفملا طورشوو هنول و هجهنم و هتقيرط نم Abstrak: Tjokroaminoto adalah konseptor sekaligus pahlawan perintis kemerdekaan republik Indonesia, ia lahir dan dibesarkan di dalam lingkungan keluarga yang sangat religius sehingga mempengaruhi pemikiran dan aktifitas politiknya. Salah satunya adalah konsep sosialisme Islam yang ia tuangkan dalam sebuah karya monumental berjudul 'Islam dan Socialisme'. Buku tersebut merupakan respon Tjokroaminoto terhadap sosialisme Karl Marx yang berkembang di Barat, bersamaan dengan sosialisme tersebut, berkembang pula Pan-Islamisme di Turki pada masa itu. Tjokroaminoto di dalam bukunya tersebut banyak mengutip ayat- ayat al Qur'an dan Sunnah sebagai papan bantalan argumentasi sosialisme Islam, terutama dalam konsep persamaan, persaudaraan dan musyawarah sebagai praktik demokrasi. Banyaknya ayat- ayat yang dikutip tersebut sehingga di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta, Islam dan Sosialisme dimasukkan dalam deretan karya 'tafsir nusantara' yang berarti pengarangya adalah seorang mufasir. Perlu interogasi ilmiah lebih jauh untuk memastikan apakah karya tersebut sesuai dengan teori kitab tafsir dikaji dari perspektif metode, corak dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mufasir. Keywords: Al-Qur'an, tafsir Nusantara, mufasir, Tjokroaminoto. PENDAHULUAN Keharuman nama H.O.S Tjokroaminoto tercium di seluruh Nusantara, jasa besarnya menanam benih-benih nasionalisme Islam dalam konsep berfikirnya, tidak akan lekang dimakan zaman. Ia di samping sebagai aktivis, juga sosok pahlawan progresif revolusioner, terkenal sebagai konseptor ulung yang ikut serta berperan secara aktif membuat rancang bangun bangsa Indonesia menuju ke pintu
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto gerbang kemerdekaan. Karirnya diawali dengan pertermuannya dengan Haji Samanhudi dalam organisasi dagang yang diberi nama Serikat Dagang Islam )SDI(. SDI menjadi mediator cita-cita luhur dan tekadnya untuk melepaskan Indoneisa dari cengkeraman penjajah Belanda. Ia hendak menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, berdiri sama tinggi di hadapan bangsa-bangsa lain dalam ekonomi, politik, sosial dan budaya. Melalui rangkaian perjuangan yang panjang dan melelahkan, nama SDI diganti SI untuk mengakomodir semua kehendak bangsa, hingga akhirnya SI bermetamorfose menjadi partai politik seperti PNI, PKI, dan DI. Ketiga partai ini mempunyai daya dobrak luar biasa dalam mengusir penjajah Belanda. Akhirnya perjalanan tersebut berbuah manis menjadi negara merdeka. Dari sekian gagasan yang paling menarik penulis adalah gagasan tentang konsep ekonomi sosialis yang ia tuangkan dalam sebuah karya monumentalnya berjudul Islam dan Sosialisme, cetakan pertamanya diterbitkan di Jakarta oleh penerbit Bulan Bintang pada tahun 1924. Di dalamnya menjelaskan sosialis sebagai sebuah pemikiran yang mempunyai banyak varian, salah satunya adalah kosep persaudaraan, persamaan dan kemerdekaan khususnya di bidang ekonomi, di dalam buku tersebut banyak sekali mengutip ayat-ayat al- Qur'an dalam rangka mempekuat argumentasinya. Bahkan dalam sebuah Pascasarjana Universitas Islam Negeri di Jakarta, karya tersebut dimasukkan ke dalam silabus pembahasan tafsir Nusantara. Meskipun di kampus ternama menjadi sub pembahasan, tetapi dalam sketsa tafsir nusantara, nama besar Tjokroaminoto tidak masuk dalam deretan daftar mufassir Nusantara. Sketsa jejak sejarah tafsir nusantara dapat ditelusuri sejak abad ke-16 sampai abad ke-18, terdapat deretan nama-nama berpengaruh seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin as-Sumatrany, Nuruddin ar-Raniry, Abdur Rauf as-Sinkely. Tarjuman Mustafid adalah karya Abdur Rauf Sinkel layak disebut sebagai karya tafsir pertama -tanpa menafikan karya lainnya--, meskipun kontennya merupakan sinergi di antara tiga tafsir, Jalālayn, al-Khāzin dan al-Bayḍawiy, namun hal ini merupakan upaya menjelaskan al Qur'an kepada masyarakat pribumi. Abad ke-19 merupakan masa yang paling redup, karena kuku penjajah mencengkeram semakin kuat. 135
136 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 Baru kemudian di Abad modern, periode 1900-1950 muncul nama Ahmad Hassan, Mahmud Aziz, Mahmud Yunus, terlebih era tahun 1951-1980, seperti terjemahan Departemen Agama RI. Penterjemahan al Qur'an juga dilakukan oleh Yayasan Bahrul Ulum, Tafsir Qur'an karya Zainuddin Al-Hamidy, Tafsir Sinar karya Malik Ahmad, T.B. Hasbi As-Shiddiqie, HB. Jasin hingga tafsir al-Azhar karya Buya Hamka.1 Nama-nama tersebut sangat masyhur, namun tak ada sejarawan yang menuliskan nama H.O.S Tjokroaminoto sebagai mufasir nusantara, meskipun dalam sebuah karya monumentalnya Islam dan Sosialisme menjadi al-Qur'an dan Sunnah Nabi Saw. mejadi papan bantalan dalam berargumentasi. Tulisan pendek ini akan melihat lebih dekat sosok Tjokroaminoto dari berbagai setting sosial-politik dan yang melingkupinya sebagai latar belakang lahirnya sebuah karya monumental dan gagasan brilian yang ia tuangkan dalam sebuah buku yang berjudul Islam dan Sosialime. Melalui karya tersebut dimaksudkan untuk menakar pengarangnya dalam deretan mufasir Nusantara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif melalui kajian pustaka )library research( berupa konten analisis )analysis content( terhadap karya Tjokroaminoto dalam bukunya Islam dan Soscalisme. Data yang ditemukan kemudian dihadapkan dengan standar ukur kaidah-kaidah normatif kitab tafsir yang meliputi metode, corak dan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang mufasir. Adapun kitab yang dipakai untuk mengukur antara lain Mabāḥith fi al-'Ulūm al-Qur'ān dan al- Itqān fi 'Ulūm al-Qur'ān, serta menimbang melalui empat kategori metode tasir karya al-Farmawiy, yang berjudul Al-Bidāyah fi al- Tafsīr al-Mawḍū'iy. Serta data lainnya yang mempunyai relevansi dengan penelitian tersebut. Hal itu dilakukan dengan harapan ada titik terang untuk mengkategorikan, layak dan tidaknya sebuah karangan dinamakan tafsir.2 1Secara rinci lihat Islah Gusmian, "Bahasa dan Aksara Tafsir Al-Qur'an di Indonesia dari Tradisi, Hierarki hingga Kepentingan Pembaca," TSAQAFAH 6, no. 1 )2010(: 13-17. 2Buku yang dianalisa adalah karangan H.O.S. Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme )Jakarta: Bulan Bintang, 1924(, kemudian standar ukur pengujian menggunakan beberapa buku pendukung antara lain; karya Mannā' al-Qaṭṭān, Mabāḥith fi al-'Ulūm al-Qur'ān )Riyadh: al-'Ashr al Hadith, n.d.( dan Jalāl al-Dīn al-Suyūṭi, al-Itqān fi 'Ulūm al-Qur'ān )Beirut: Mu'assasah al-Risālah Nāsyirūn, 2008(. Adapun untuk mengetahui metode tematik, dengan menggunakan buku karya Abdul Hayy al-Farmawiy, Al- Bidāyah fi al-Tafsīr al-Mawḍū'iy )Kairo: al-Haḍarat al-Gharbiyyah, 1977(.
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto BIOGRAFI H.O.S TJOKROAMINOTO Nama lengkap Tjokroaminoto adalah Raden Mas Oemar Said Tjokroaminoto, termasyhur dengan sebutan HOS Tjokroaminoto --selanjutnya disebut Tjokroaminoto - lahir pada tanggal 16 Agustus 1883 di Desa Bakur, Tegalsari Ponorogo Jawa Timur, beliau diasuh dan dibesarkan dalam keluarga yang religius,3 kakeknya RM Adipati Tjokronegoro sedangkan ayahnya RM Tjokroamiseno adalah wedana distrik Kleco, Madiun. Tjokroaminoto belajar dalam didikan sistem pendidikan Barat di akademi pamong praja Oplediang School Voor Inlandse Ambtenaren )OSVIA(, setelah 5 tahun menempuh pendidikan ia lulus pada tahun 1902. Pada tahun 1902-1905 kemudian bekerja di Ngawi, Jawa Timur, menjadi patih di lingkungan pejabat pegawai negeri pemerintahan Belanda. Merasa tidak cocok karena harus merendah di bawah kaki penjajah, akhirnya mengundurkan diri dan pindah ke perusahaan swasta di Surabaya.4 Pada tahun 1912 pindah kerja di bidang konsultasi tekhnik, belum genap setahun ada utusan dari Surakarta atas nama Serikat Dagang Islam )SDI( yang diketuai oleh Haji Samanhudi, Tjokroaminoto diminta untuk bergabung bersamanya, dari sinilah pergulatan Tjokroaminoto dengan dunia politik dimulai. Pertama Tjokroaminoto mengusulkan kepada Haji Samanhudi agar nama SDI diganti dengan Sarekat Islam )SI(. Sarekat Islam tersebut tentu lebih leluasa memobilisasi massa dan menambah bidang kerjaan lebih luas, usulan tersebut diapresiasi, pada tanggal 10 September 1912, nama secara resmi Sarekat Dagang Islam diubah menjadi Sarekat Islam )SI( melalui kongres diketuai oleh Tjokroaminoto. 3Wajar kiranya, di kemudian hari Tjokroaminoto menjadi seorang aktifis dan akademisi dimana pemikiran-pemikirannya dipusatkan terhadap pandangan agama yang dipeganginya. Tak salah pendapat Nurcholis Madjid yang melihat dimensi religiusitas sebagai bagian dari kecenderungan setiap individu di era modern untuk mencari jati diri ke pusat hakekat yang ia yakini kebenarannya. Lihat, Asep Solikin, "Bimbingan Spiritual Berbasis Nilai-nilai Budaya," Al-Tahrir 15, no. 1 )Mei 2015(: 227-228. 4Sambil bekerja Tjokroaminoto mengikuti sekolah lanjutan di sore hari, beliau juga menerima kos-kosan yang dikelolah isterinya di antara anak kos-nya adalah Bung Karno, bahkan Bung Karno juga pernah menjadi menantunya, istri pertama Bung karno Netty Utari adalah putri Tjokroaminoto. Lihat. Mohammad Herry, Tokoh-tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20 )Jakarta: Gema Insani Press, 2006(, 28. Bung Karno bermula dari sini mulai mengaplikasikan bacaannya ke dalam realitas politik dalam penjajahan, lihat Cita Aisyah Nurani Putri, "Masa Muda Soekarno dan Transformasi Pemikiran Politiknya dari HOS Tjokroaminoto di Surabaya pada Tahun 1916-1921," E-Journal Pendidikan Sejarah 4, no. 1 )Maret 2016(: 19. 137
138 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 SETTING SOSIO-POLITIK Dalam anatomi organisasi pergerakan Islam di Indonesia abad ke-20, Serikat Islam )SI( adalah organisasi paling menonjol, boleh dikata sebagai barometer maju-mundurnya Islam Indonesia ditentukan oleh gerakan SI. Pada saat yang bersamaan, peta politik dunia sedang memanas berkecamuk perang hebat antara Turki versus Inggris.5 Salah satu isu yang paling santer ke seluruh dunia adalah isu pan-Islamisme, termasuk kongres di Serikat Islam di Bandung tahun 1916 juga. Hal itu membuat Belanda curiga, merasa terancam terlebih lagi geliat perkembangan SI tak terbendung lagi, buktinya tahun 1915 SI melebur diri menjadi satu gabungan SI seluruh Indonesia yang lebih dikenal dengan istilah Central Sarekat Islam diketuai oleh Tjokroaminoto Dalam tulisan Takasihi Siraisihi yang berjudul Zaman Bergerak Radikalisme Rakyat Jawa dikatakan bahwa jargon persaudaraan yang diusung oleh SI menyedot orang-orang Islam berbondong- bondong masuk menjadi Anggota. Walhasil SI menjadi wadah organisasi dengan anggota terbesar di seluruh Indonesia.6 Dalam bidang politik, dimana Tjokroaminoto ingin membebaskan negeri ini dari tekanan politik penjajah yang represif, maka dipandang perlu membangun kesadaran pribumi untuk bangkit dan melawan,7 George McTurner Kahin berpendapat bahwa Sarekat Islam adalah organisasi nasionalis pertama yang bergerak di ranah politik. Dari rahim SI, lahir tiga gerakan politik yang kontribusinya sangat signifikan bagi Indonesia, antara lain; Partai Nasional Indonesia berdasarkan Nasionalis dipimpin Sukarno tahun 1927, Partai Komunis Indonesia pimpinan Semaun tahun 1920 dan gerakan Darul Islam yang dipimpin Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo.8 Dalam bidang ekonomi, Tjokroaminoto berjuang keras menghapus diskriminasi terhadap usaha dagang pribumi dengan cara menghilangkan dominasi ekonomi penjajah Belanda dan 5Abdul Somad, "Pemikiran dan Pergerakan Pan Islamisme di Indonesia Pada Awal Abad Ke-20," Jurnal Candrasangkala Pendidikan Sejarah 1, no. 1 )2015(: 93. 6Mansur, "Kontribusi Sarekat Islam dalam Membentuk Masyarakat Madani Melalui Pendidikan," Inferensi 7, no. 2 )2013(: 411. 7Floriberta Anis S, 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia )Yogyakarta: Penerbit Narasi, 2005(, 77. 8Valina Singka Subekti, Partai Syarikat Islam Indonesia: Konstestasi Politik hingga Konflik Kekuasaan Elite )Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014(, 3.
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto pengusaha China.9 Saat itu, pemerintah Belanda sedang mengalami defisit anggaran akibat pemberontakan-pemberontakan,10 sebut saja Perang Diponegoro, Perang Paderi yang berlangsung puluhan tahun )1820-1837(,11 dan Perang Aceh yang memakan waktu hampir 60 tahun lamanya.12 Belanda berupaya keras melemahkan ummat Islam yang telah bersatu di bawah payung SI itu, dengan cara menghidupkan kembali aliran-aliran jawa pra-Islam seperti Babat Kediri, Serat Gatholoco dan Serat Darmogandul, puncaknya adalah diterbitkannya tulisan penghinaan kepada Nabi Muhammad yang ditulis oleh Djoyodikoro. Dalam tulisan tersebut, Nabi Muhammad Saw. pemabuk dan pemadat. Artikel ini kemudian mendapat reaksi keras dari orang Islam, selanjutnya Tjokroaminoto membentuk tentara Kanjeng Nabi Muhammad yang lahir pada tanggal 6 Pebruari 1918.13 Melalui SI lebih jauh visi kedepannya adalah menginginkan adanya parlemen sejati dari pribumi. Dengan demikian suara politiknya dapat terwadahi secara akomodatif, gagasan tersebut patah, karena tidak disetujui oleh pemerintah Hindia Belanda, atas kekecewaannya tersebut sehingga pada saat kongres di Madiun tahun 1923 nama SI diubah menjadi Partai Serikat Islam )PSI(, dengan tujuan untuk menentang Hindia Belanda yang melindungi kaum kapitalisme.14 Dalam pendidikan, SI merupakan bagian dari skenario counter attack atas peng-anaktirian bangsa Indonesia oleh pemerintah 9Anis S, 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia, 75. 10Belanda mengalami defisit sangat parah karena pemberontakan-pemberontakan seperti Perang Diponegoro, Perang Paderi, dan Perang Aceh. Untuk mengatasi devisit keuangan itu, maka pemerintahan Hindia Belanda memanfaatkan daerah jajahan untuk di eksploitasi semaksimal. Rakyat Indonesia terampas hak-haknya untuk menguasai dan mengatur sendiri tanah airnya. Tenaga rakyat Indonesia hanyalah semata-mata dijadikan tenaga kuli yang tidak pernah ikut merasakan hasilnya. Rakyat Indonesia mati dalam bersuara dan berpikir di bidang politik. Siti Rafingah, "HOS Tjokroaminoto )1982-1934( Kiprah Politik dan Kepribadiannya" )Disertasi, UIN Sunan Kalijaga, 2010(, 21. 11Audrey R. Kahin, Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatra Barat dan Politik Indonesia )Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005(, 22. 12Amirul Hadi, Aceh: Sejarah, Budaya, dan Tradisi )Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2010(, 207. 13Ahsanul Alfan, Gerakan Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM) tahun 1918, n.d., 148. 14Anis S, 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia, 78. 139
140 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 Hindia Belanda. Pemerintah Hindia Belanda tidak mengakui bangsa Indonesia sebagai bangsa, tetapi hanya dipandang sebagai bumi putera )penduduk asli( saja dan diperlukan sebagai penduduk kelas rendah. Pada masa itu pemerintah Belanda memandang rendah dengan membagi bangsa ini menjadi tiga golongan, yaitu orang Belanda, orang Asing dalam hal ini adalah China, Orang Indonesia termasuk golongan yang rendahan.15 Tjokroaminoto, penulis gambarkan sebagai sosok santri moderat yang melek pendidikan, pendpatnya tentang al-Qur'an, Tjokroaminoto menegaskan bahwa pusat pembbicaran al-Qur'an adalah soal tauhid, dari sana semua qanun di dunia ini diturunkan baginya al-Qur'an adalah pedoman hidup sempurna. Tjokroaminoto juga mengerjakan penerjemahan al-Qur'an pada tahun 1926, sayang sekali tidak berhasil diterbitkan karena ada pertentangan dari Muhammadiyah atas terlibatnya Muhammad Ali sebagai jamaah Ahmadiyah, namun kongres Kediri 27-30 September 1928 konfrensi ulama dari SI menyetujui. Dari sekian karya briliannya dan kedekatannya dengan disiplin kajian al-Qur'an, maka perlu ditelaah ulang karya Islam dan Socialisme yang banyak menggunakan argumen teologis dari ayat-ayat al-Qur'an, layak dan tidaknya dianggap sebagai karya tafsir tafsir Nusantara LANDASAN TEORITIS KITAB TAFSIR Al-Qur'an diturunkan di semenanjung Arab, pada masa itu bahasa Arab adalah bahasa yang pertama kali mereka kenal. Kehadiran al Qur'an bukan sebatas buntelan kertas berbahasa Arab tanpa makna, lebih dari itu, narasi, pilihan diksi dan gaya bahasanya )uṣlub( al- Qur'an tak habis untuk digali kedalaman pesan moralnya. Al-Qur'an bagaikan lautan yang tak akan pernah terlampaui semua sisinya ketika dikarungi. Dari al-Qur'an telah banyak menghasilkan ratusan, bahkan ribuan karya tulis yang beraneka ragam, karena itu mufasir harus benar-benar memahami struktur dan hal-hal yang melingkupi Bahasa Arab.16 Bila hendak melakukan penafsiran. 15Mansur, "Kontribusi Sarekat Islam dalam Membentuk Masyarakat Madani Melalui Pendidikan," 410. 16Intan Sari Dewi, "Bahasa Arab dan Urgensinya dalam Memahami al Qur'an," Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 4, no. 1 )2016(: 40.
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto Kata Tafsīr berasal dari derivasi kata fassara - yufassiru- tafsīr, menurut al-Isfahani )1108( berarti penjelasan makna yang dimaksud.17 Dalam mu'jam maqāyis al-lughah kata yang tersusun dari huruf fa-sa-ra berarti pokok keadaan yang jelas )nyata( dan aktifitas memberi penjelasan.18 Al-Zarqani )1688( dan Mannā' tafsīr dengan arti penjelasan atau al-Qaṭṭan mendefinisikan menampakkan makna dhahir dengan cara mengungkap makna yang sulit )mushkīl(.19 Ibn Mandzur )1311( berpendapat, secara leksikal al-fasr berarti menyingkap sesuatu yang tertutup )kashf al- mughaṭṭī(.20 Al-Dzahabi memberikan kesimpulannya tafsir dalam arti mengungkap makna yang nyata )ḥissiyah( atau mengungkap makna yang dimengerti )ma'qūlah(.21 Merujuk penggunaan kata tafsir dalam QS. al-Furqan: 33, para pakar tafsir pada umumnya memaknai kata tafsīran dalam arti penjelasan, seperti Ibn Abbas, al-Suyūṭī, Abū Zahrah. Sedangkan al-Thabari berdasarkan riwayat dari al-Dhaḥak mengartikannya perincian. Adapun al-Baghawiy, Ibn 'Āṭiyah )1148( menggabungkan makna keduanya, yaitu penjelasan dan perincian )tibyānan wa tafṣīlan(.22 Secara garis besar memang tidak ada perbedaan yang signifikan. Dari definisi di atas mengantarkan kepada kesimpulan, tentang tafsir menurut pengungkapan makna-makna sulit dalam al-Qur'an sesuai dengan kehendak Allah supaya bisa dimengerti. Sebagaimana al-Zarqani, tafsir adalah ilmu yang membahas tentang al-Qur'an dari segi petunjuk yang dikehendaki oleh Allah Swt. dengan segenap istilah adalah ilmu yang membahas 17Rāghib al-Iṣfahāni, al-Mufradāt fī Gharīb al-Qur'ān )Beirut: Dār al-Qalam, 1412(, 636. 18Aḥmad bin Farīsh Zakariyah, Mu'jam Maqāyis al-Lughah, Juz IV )Beirut: Dar al-Fikr, n.d.(, 504. 19al-Qaṭṭān, Mabāḥith fi al-'Ulūm al-Qur'ān, 323. Tafsir berarti menampakkan hal-hal yang bersifat material dan inderawi. Lihat, M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam memahami al-Qur'an )Tangerang: Lentera Hati, 2013(, 9. 20'Abd al-'Aḍīm al-Zarqanī, Manāḥil al-'Irfān )Beirut: Dār al-Kitāb al-'Arabiy, 1995(, ii, 6. Lihat Ibn Manḍur, Lisān al-'Arab )Beirut: Dār Ṣadir, n.d.(, v, 55. Lihat juga, Abū Muḥammad al-Baghāwiy, Ma'ālim al-Tanzīl fī Tafsīr al-Qur'ān )Dār Ṭaybah, 1997(, vi, 83. 21M. Husayn al-Dhahabī, al-Tafsīr wa al-Mufassirūn )Beirut: Dār al-Kutub al- Hadithah, 1430(, 13. 22Ibn 'Aṭiyah al-Andalūsi, al-Muḥarrar al-Wajīz fī Tafsīr al-Kitāb al-'Azīz )Beirut: Dār al-Kutub al-ilmiyyah, 1442(, iv, 210. 141
142 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 kemampuan manusia. Maksud segenap kemampuan manusia di sini adalah penjelasannya tidak mengurangi arti yang dikehendaki oleh Allah disebabkan penafsirannya tersebut,23 pendapat inilah yang dipilih oleh penulis dan dianggap paling mendekati pembahasan ini. Upaya mufasir dalam menjelaskan kandungan al-Qur'an menggunakan metode yang berbeda-berbeda, tergantung kemampuan dan latar belakang disiplin keilmuan masing-masing mufasir. Abdul Hayyi al-Farmawiy -termasuk Quraish Shihab- membagi metode tafsir secara garis besar menjadi empat macam; tahlīlī, ijmālī, muqāran dan metode tematik )mawḍū'ī(.24 Perkembangan metode- metode tafsir tersebut mengindikasikan antusiasme mufasir dalam memahami isi al-Qur'an. Seiring dengan dinamika perubahan masyarakat yang terus bergulir, tidak tertutup akan bermunculan metode dan corak tafsir yang lain sesuai dengan perkembangan zamannya. Metode Taḥlilī atau metode analisis adalah metode penafsiran yang menyajikan penjelasan isi al-Qur'an secara berurutan sesuai tertib surat, ayat per-ayat sesuai susunan mushaf, disertai dengan analisa dari berbagai aspek, 25 kosa kata )mufradāt(, korelasi ayat dengan ayat lain )munāsabah(,26 latar belakang turunnya ayat 23al-Zarqani, Manāhil al-'Irfān, 5. 24Lihat Sulaymān bin Nāṣir al-Thayyar, Fusūl fī Uṣūl al-Tafsīr )Riyadh: Dār ibn Jauziy, 1423(, 32. Penjelasan yang lain tentang hal ini, lihat Nashruddin Baidan, Perkembangan Tafsir al-Qur'an di Indonesia )Solo: PT. Tiga Serangkai Mandiri, n.d.(, 21. 25al-Farmawiy, Al-Bidāyah fi al-Tafsīr al-Mawḍū'iy, 24. 26Pengetahuan tentang munasabah sangat urgen dalam upaya menginterpretasikan al-Qur'an secara akurat karena al-Qur'an merupakan satu kesatuan yang utuh. Lihat Rahmawati, "Munāsabāt al-Ayat wa al-Suwār," Jurnal Adabiyah VIII, no. 2 )2013(: 156. Munāsabat secara bahasa berarti kedekatan atau bisa juga diartikan hubungan dan kesesuaian, Mannā' al-Qaṭṭan mendefinisikan sebagai hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam satu ayat, antara satu ayat dengan beberapa ayat lain, atau hubungan satu ayat dengan surat yang lain. Quraish Shihab memberikan dua pengertian, pertama, hubungan kumpulan ayat dengan ayat lain dalam satu surat, surat dengan surat berikutnya, awal dan akhir ayat penutup, ayat terakhir surat dengan awal surat berikutnya atau hubungan tema dengan nama surat. Kedua, hubungan makna satu ayat dengan ayat lain dari segi takhsis. Harus diakui bahwa bahasan hubungan itu sangat mengandalkan pemikiran, bahkan imajinasi yang kuat untuk memperoleh kedekatan dengan hubungan tersebut. Lihat, al-Qaṭṭan, Mabāḥith fi al-'Ulūm al-Qur'ān, 97. Lihat juga, Shihab, Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam memahami al-Qur'an, 243-245.
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto )asbāb al-nuzūl( serta hal hal lain yanag melingkupinya.27 Karena luasnya cakupan yang hendak dianalisa hingga kemungkinan ada unsur subyektifitas penafsir yang ikut larut di dalamnya. Metode taḥlīlī biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyusunannya karena keluasan aspek analisisnya tersebut, berbeda dengan metode ijmālī yang lebih ringkas, seperti tafsir al-Qurtubi, al- Thabari atau al-Maraghi. Metode tahlīly semacam ini dapat ditemui dalam tafsir Ibn Jarir at-Thabari atau Ibn Katsir dan lain lain, 28 Metode Ijmalī adalah metode tafsir yang menjelaskan pesan al- Qur'an secara global, karakteristiknya bersifat singkat dan global, sesuai dengan namanya ijmāly.29 Metode ijmali merupakan metode yang paling pertama kali muncul dalam kajian tafsir al- Qur'an.30 Biasanya mufasir memberikan penjelasan )mufradāt(, meskipun ayat yang ditafsirkan secara keseluruhan, namun penafsirannya jauh lebih praktis, bersifat singkat dan ringkas, misalnya Tafsīr Jalālayn karya Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī. Tafsir model ini bersifat praktis dan singkat, lain halnya dengan metode muqāran,31 yaitu membandingkan penafsiran yang dilakukan oleh mufasir-mufasir lain. Biasanya mufasir mengumpulkan dan menganalisa beberapa ayat untuk dikomparasikan secara kritis. Pengulangan penafsiran yang disajikan membuat pembaca lebih cepat jenuh terutama bagi pemula, bagi para pemula tentu tafsir muqaran bukan pilihan yang tepat. Metode muqāran dalam rangka mencapai kesimpulannya, penafsiran mencapai dengan cara menghimpun berbagai pendapat mufasir dan kecenderungan pendapat-pendapatnya yang pernah ditulis mereka.32 Perkembangan metode tafsir semakin menemui tantangan ketika dihadapkan dengan dinamika realitas yang terus berubah Seiring dengan dinamika diawali oleh Syeikh Muhammad Syaltut )1960( 27Latar belakang turunnya ayat sangat membantu pemahaman terhadap ayat yang sedang ditafsirkan, Qasim Hambali al-Najdiy, Ḥāshiyah Muqaddimah al-Tafsīr, n.d., 46. 28Lihat Zuailan, "Metode Tafsir Tahlili," Diya Al-Afkar 4, no. 1 )2016(: 60-64. 29Al-Farmawiy, Al-Bidāyah fi al-Tafsīr al-Mawḍū'iy, 43. 30AH. Hujair Sanaky, Metode Tafsir: Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna atau Corak Mufassirin, n.d., 269. 31Muh Tulus Yamani, "Memahami al-Qur'an dengan Metode Tafsir Maudhu'i," J-PAI 1, no. 2 )2016(: 8. 32Ali al-Shabuni, Indeks al-Qur'an, ed. oleh Ikhwanuddin )Jakarta: Sahih, 2016(, 811. 143
144 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 memperkenalkan metode baru, yakni dengan cara menghimpun beberapa ayat yang setema kemudian dirangkai menjadi sebuah penafsiran terhadap ayat yang lain, metode semacam ini dikenal dengan istilah tafsir tematik )mauḍu'ī(. Metode tematik tergolong baru, tidak muncul pada periode tabi'in, diduga karena pada masa tabi`in lebih mementingkan hafalan, pembebasan wilayah dan jihad dalam bentuk peperangan.33 Selain metode tafsir, para ulama' juga memfokuskan pada pendekatan tertentu sesuai dengan latar belakang keilmuannya, pendekatan tersebut kemudian dikenal dengan corak tafsir )lawn al-tafsīr(. Corak tafsir dari masa ke masa berkembang sesuai dengan tuntutan kebutuhannya dalam menjawab problem yang terus berkembang. M. Quraish Shihab antara lain mengatakan bahwa corak yang selama ini berkembang adalah corak sastra, filsafat dan teologi, ilmiah, fiqh dan hukum, tasawuf, dan sejak masa Muhammad Abduh )1849-1905(, corak corak tersebut berkembang menjadi corak sastra dan kemasyarakatan.34 Perkembangan corak tersebut tak luput dari perkembangan persoalan yang berkembang pula.35 Corak dalam tafsir bermacam-macam antara lain, corak ṣūfi bi al-ishāri, bi al-fiqh, bi al-'ilm, bi al-falsafah.36 Corak kemasyarakatan sangat mewarnai tafsir-tafsir saat ini, khususnya metode tematik. Mufasir memulai penafsiran dengan mengumpulkan ayat-ayat yang se-tema kemudian disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan pemahaman yang utuh tentang satu kajian. Tafsir tematik berangkat dari tema bukan dari ayat, dengan kata lain, berangkat dari realitas menuju teks )amin al-naṣṣ ila al-waqī'(. ISLAM DAN SOSIALISME DAN KARYA TAFSIR NUSANTARA Tulisan ini bukan dimaksudkan sebagai resensi buku Islam dan Socialisme karya Tjokroaminoto, tetapi dengan menelusuri karyanya 33Abd Salam Hamdan al-Lauh, "Waqafat ma'a Naḍāriah al-Tafsīr al-Mawḍū'iy," Majallah Dirāsah Islāmiyyah 1, no. 2 )2016(: 59. Lihat juga al-Farmawiy, Al-Bidāyah fi al-Tafsīr al-Mawḍū'iy, 56. 34Sanaky, Metode Tafsir: Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna atau Corak Mufassirin, 264. 35M. Quraish Shihab, Membumikan al- Qur'an )Bandung: Mizan, 1992(, 72-73. 36Jani Rani, "Kelemahan-kelemahan dalam Manāhij al-Mufassirīn," Jurnal Ushuluddin 18, no. 2 )2012(: 167.
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto diharapkan menjadi pengantar yang ilmiah, layak dan tidaknya seseorang disematkan titel mufasir? Setelah membaca konteks sejarah dan latar belakang sosio-politik serta mengkaji teori-teori yang bertalian dengan kitab tafsir, antara lain metode, corak dan syarat bagi pengaranya itu sendiri. Ketiga teori tersebut selanjutnya dijadikan sebagai standarisasi untuk menakar Islam dan Sosialisme selanjutnya akan diterapkan terhadap buku Islam dan Sosialisme karya H.O.S Tjokroaminoto yang diterbitkan di Jakarta oleh PT. Bulan Bintang tahun 1924. Sekilas profil buku tersebut untuk menajamkan analisis bahwa buku setebal 113 halaman yang dibagi menjadi 10 bab itu, ditulis dengan bahasa Indonesia ejaan lama, di dalamnya banyak mengutip al-Qur'an dan sunnah. Bab-bab awal, Tjokroaminoto memotret sejarah Islam pada masa awal Nabi Saw. dan periode sahabat. Penulis simpulkan bahwa hipotesa Tjokroaminoto dalam karyanya tersebut merupakan respon terhadap ideologi sosialisme di Eropa yang tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia, mata rantai lahirnya sosialis berkaitan erat dengan tumbangnya kaptitalis garapan Adam Smith.37 Selanjutnya bab enam hingga terakhir menempatkan posisi ideal sebuah bangsa yang diintegrasikan dengan cita-cita luhur pemerintahan bergaya sosialisme religius - bukan sosialisme ilmiah Karl Marx - Di bagian akhir dibahas juga tentang balasan bagi orang-orang yang menegakkan prinsip-prinsip persaudaraan yang menjadi ruh pemikiran sosialisme Islam.38 Tekhnik penulisan yang ditempuh oleh Tjokroaminoto berupa penggalan ayat saja tanpa menyebutkan ayat dan surat, hanya sebagian kecil yang disebutkan nama suratnya, contoh yang berkaitan dengan penyebutan angka surat misalnya pada surat al-Anbiya': 107, tentang tujuan diutusnya Rasul Saw. bentuk tulisannya seperti di bawah ini: 37Istilah sosialis muncul di Perancis sekitar tahun 1830, kata ini identik dengan komunis, namun biasanya istilah 'komunis' dipakai oleh kaum sosialis radikal dimana grand idea-nya menghapus secara total kepemilikan pribadi dan menuntut kepemilikan bersama, persaudaraan dan kemerdekaan. Kaum sosialis tidak mengharap kebaikan pemerintah, melainkan meraih kebersamaan dan kemerdekaan semata-mata hasil perjuangan kaum terhisap itu sendiri. Lihat, Fran Magnis Suzeno, ed., Pemikiran Karl Marx dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, 1 ed. )Jakarta: PT Gramedia, 1999(, 18. 38Disarikan penulis dari, Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme. 145
146 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 Wamā arsalnāka illa rahmatan li al-'ālamīn Kita tidak mengirimkan kamu )O, Muhammad( melainkan sebagai kemurahan kepada sekalian makhluk, )Qoran Sura XXI(.39 Merespon gerakan sosialis, Tjokroaminoto memberikan tanggapannya bahwa orang Islam tidak perlu 'impor' sosialisme Barat sebagaimana yang diajarkan Karl Marx, karena sudah mempunyai sosialisme khas berlandaskan Islam. Sosialisme Islam bukanlah sosialisme-marxis, karena marxisme bersifat material ideologis, sedangkan sosialisme Islam dibangun atas dasar perintah agama dan etika religius yang bersumber dari wahyu.40 Karakterisitk sosialisme Islam dalam pemikiran Tjokroaminoto adalah persamaan, persaudaraan dan kebebasan, dengan tegas ia menyatakan: Menurut pendapat saja di dalam faham sosialisme adalah tiga 'anasir, jaitu, kemerdekaan )liberty(, persama'an )equality(, persaudara'an )fraternity(. Ketiganja 'anasir ini dimasukkan sebajak-bajaknya didalam peraturan-peraturan Islam dan didalam perikatan hidup bersama jang telah dijadikan oleh Nabi kita jang sutji Mohammad Saw. 41 Paparan metode penjelasan yang dipergunakan oleh Tjokroaminoto dalam menjelaskan gagasan sosialis-nya bukan menjelaskan ayat per-ayat sebagaimana bentuk-bentuk kitab tafsir masyhur seperti yang kita jumpai dalam metode tafsir taḥlīlī, juga bukan memaparkan isi al-Qur'an secara global )ijmālī( yang mengedepankan makna kosa kata, bukan pula melalui metode komparatif )muqāranah(. Dengan demikian bila dikaitkan dengan kategorisasi al-Farmawi atau M. Quraish Shihab, maka dapat diambil kesimpulan bahwa paparan penjelasan Tjokroaminoto tidak berkesesuaian dengan metode tafsir. Namun upayanya memahami kandungan al-Qur'an patut mendapat apresiasi yang setinggi- tingginya, bahkan upaya yang ditempuh tidak hanya menganalisa konten tetapi sampai pada pemaknaan kosa kata, misalanya ketika menjelaskan kata aslama dan salmi 39Ibid., 42. 40Anwar Abbas, "Sistem Ekonomi Islam: Pendekatan Filsafat," al-Iqtishad 4, no. 1 )Januari 2012(: 114. 41Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme, 33.
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto Islam menurut pokok kata 'aslama', makmanja menurut kepada Allah dan kepada utusannja dan kepada pemerintah jang dijadikan dari pada ummat Islam )Qoran: ja aju halladzina amanu athi'ulloha wa'athi' urrosula waulilamri minkum(. Kemudian menjelaskan pokok kata Islam dari kata salmi Islam menurut pokok kata "salmi" maknanja: rukun, tegasnya: orang jang mendjalankan igama Islam harus rukun )Qoran: an aqimuddina wala tatafarroqu fiha(.42 Kutipan di atas, hanya sekedar contoh, bukan berarti dikategorikan sebagai upaya penafsiran metode tematik, karena metode tematik membutuhkan langkah dan piranti pendukung lainnya seperti munasabah, asbabun nuzul atau pranata pelengkap kajian tafsir lainnya. Kaidah metode tafsir tematik menuntut pengumpulan semua ayat yang semakna beserta sinonimnya. Bahkan al-Farmawi membuat rumusan metode tematik disertai langkah-langkah tertentu misalnya menentukan tema, menyusunnya secara tartib nuzuli, munasabat, membuat kerangka yang sistematis, menjelaskan yang 'ām dan khaṣ, muṭlaq dan muqayyad dan setersunya. Dengan demikian, maka jelas secara metodologis, karya Islam dan Sosialisme dari segi metode bukan termasuk karya tafsir Lalu bagaimana bila dikaji dari segi coraknya )lawn(? Dari sekian corak tafsir sebagaimana dijelaskan di atas, corak yang paling mendekati adalah corak al-Adabī al-ijtima'ī. Secara bahasa al-Adabī berasal dari kata aduba yang berarti sopan santun, tata krama atau berarti sastera. Secara leksikal, kata tersebut bermakna pedoman yang dijadikan pegangan kehidupan dalam mengekspresikan sebuah karya, sehingga bisa diartikan juga budaya. Sedangkan kata al- Ijtima'i, berarti menyatukan sesuatu, dalam bentuk infinitif berarti banyak bergaul dengan masyarakat atau kemasyarakatan. Jadi, secara etimologis, tafsīr al-adabī al-ijtimā'ī adalah tafsir yang berorientasi pada sastera budaya dan kemasyarakatan, oleh Mu'in Salim disebut dengan pendekatan Sosio-Kultural. Terminologi tafsir al-adabī al-ijtima'ī menurut al-Farmawi adalah corak tafsir yang menitik beratkan penjelasan ayat-ayat al-Qur'an melalui ketelitian redaksinya, kemudian menyusun kandugan isinya dalam redaksi yang indah dengan menonjolkan aspek petunjuk 42Ibid., 27. 147
148 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 al-Qur'an bagi kehidupan masyarakat. Termasuk mengkaitkan petunjuk wahyu tersebut dengan hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat dan pembangunan dunia.43 Merujuk definisi di atas, selintas karya Tjokroaminoto ini sesuai dengan corak tafsir kemasyarakatan, misalnya penjelasan tentang ayat perkawinan Berkawinlah buat ketjintaan, tidak buat mentjiptakan hawa-nafsu, Atau dalam komentarnya ia juga memberikan penjelasan, Allah telah memberi isteri padamu, haruslah kamu memegang ketjintaan dan pekerti yang halus diantara mereka.44 Penulis melihat adanya penjelasan qurani yang berkaitan dengan problem kemasyarakatan, meskipun tidak diikuti dengan keindahan bahasa )uslūb( yang dikorelasikan dengan hukum kemasyarakatan, namun jelas dipahami bahwa argumentasi rasionalitasnya bercorak tafsir kemasyarakatan, contoh lain dapat ditemukan ketika menjelaskan jihad. Tjokroaminoto meyakinkan kepada pembaca dengan argumen sebuah petikan ayat ...Djahidu biamwalikum waanfusikum.. Maksud ayat di atas menurut Tjokroaminoto Pergunakanlah sepenuh-penuh dirimu pada djalannja Allah, baik dengan kekaja'anmu baik dengan djiwamu maupun dengan dirimu dengan segala kekuasaan dan kekuatan.45 dari kegelisahan situasi politik yang represif akibat cengkeraman penjajah sangat dalam, sehingga ketika menjelaskan al- Qur'an juga terkesan responsif dan reaktif untuk mengobarkan semangat melawan penjajah. Dari pemaknaan yang demikian ini melahirkan penjelasan yang bersifat kemasyarakatan, bisa jadi, penjelasannya terebut dimaksudkan membakar semangat bangsa ini untuk tegak dan melawan, sehingga corak penjelasannya identik dengan corak tafsir kemasyarakatan. Penafsiran seperti ini memang penafsiran modern yang diduga bermunculan sejak tahun 1900-an. Penafsiran tidak melulu dari periwayatan melainkan menggunakan nalar Penjelasan-penjelasan Tjokroaminoto berangkat 43al-Farmawiy, Al-Bidāyah fi al-Tafsīr al-Mawḍū'iy, 41-42. Lihat juga. Supiana dan M. Karman, Ulumul Qur'an )Bandung: Pustaka Islamika, 2002(, 316-317. 44Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme, 45. 45Ibid., 85.
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto ideologis sesuai dengan persentuhan dunia Islam dengan dunia global lainnya.46 lagi, dalam rangka memotret kegelisahan Tjokroaminoto terhadap kebijakan otoriter penjajah, ia menolak sikap otoriter penjajah, sambil mengemukakan pendapatnya tentang demokrasi yang bertumpu pada praktik musyawarah dalam sebuah negara, sebagaimana yang dituangkan dalam tulisannya: Satu contoh "Salah satu dari sifat-sifat atau perbuatan democratisch yang ialah bahwasanja orang orang diperintahkan oleh Qoran, tiap pekerdjaan sesudahnja tiap Islam hendaknja melakukan bermusjawaratan masak-masak satu sama lain )Qoran: waamruhum sjuro bainahum(." Untuk memperkuat pemikirannya, kemudian Tjokroaminoto mengutip:" hadits Nabi Saw. kita yang sutji menambah pula: Permusjawaratan dalam pekerdja'an itulah menjadi kesenangan bagi Tuhan." 47 Ayat di atas dipergunakan oleh Tjokroaminoto sebagai landasan praktik demokrasi, termaktub dalam QS. al-Shurā: 38, menjelaskan tentang pentingnya musyawarah, melalui mekanisme musyawarah diharapkan mampu menghilangkan batas kelas sosial dan menembus sekat-sekat ego borjuis, majikan, priyayi dan memantik semangat ketidak berdayaan para proletar, buruh dan rakyat jelata. Musyawarah bagi Tjokroaminoto adalah kran pembuka ketersumbatan komunikasi antar kelas sosial. Itulah sesungguhnya praktik demokrasi yang diajarkan oleh al-Qur'an, adalah demokrasi yang tidak memihak kepada siapapun, semua sama di mata hukum, semua orang di dunia diberikan ruang kemerdekaan, kebebasan dan kebersamaan dalam menciptakan harmonisasi antar kelas manapun. Dari segi syarat mufasir, Mannā' al-Qaṭṭān memberikan syarat yang amat ketat, ada sembilan di antaranya, aqidahnya benar, tidak terpengaruh oleh hawa nafsu, menafsirkan al-Qur'an dengan al-Qur'an, mencari penafsiran dari sunnah Nabi Saw. mencari penafsiran dari pendapat sahabat )qawl al-ṣaḥabī( dan tabi'in, dan mengerti tentang pranata bahasa Arab, mengerti dasar-dasar Ulumul Qur'an serta mempunyai pemahaman yang jernih.48 Imām Suyūtī 46M. Endi Saputro, "Alternatif Trend Studi al Qur'an," Al-Tahrir 11, no. 1 )Mei 2011(: 6. 47Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme, 54. 48al-Qaṭṭan, Mabāḥith fi al-'Ulūm al-Qur'ān, 330-331. 149
150 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 menjelaskan panjang lebar tentang syarat mufasir, antara lain ia harus memahami secara sempurna ilmu bahasa Arab, tak kurang dari lima belas disiplin ilmu bahasa yang harus dikuasai antara lain nahwu, sharf, derivasi kosa kata )mushtaqqāt(, ilmu balaghah, ilmu qira'at dan sederet disiplin ilmu bahasa lainnya.49 Ketatnya persyaratan menjadi mufasir, dimaksudkan agar validitas penafsirannya berkualitas sesuai dengan tuntunan wahyu serta terhindar dari subyektifitas mufasir,50 sehingga mampu memberikan penjelasan kebenaran kandungan kitab suci. Dengan demikian, kitab suci terhidar dari tafsir yang serampangan dan 'sepi' dari kemungkinan penyelewengan penafsiran. Imam Syafi'i menganggap berdosa bagi orang yang berbicara makna al-Qur'an, tetapi tidak memahami bahasa Arab, termasuk Ibn Taimiyah mewajibkan bagi orang yang belajar tafsir maupun sunnah, untuk paham terlebih dahulu dengan Bahasa Arab.51 Dari seting-historis latar belakang pendidikan di atas, penulis tidak menemukan adanya pengalaman yang meyakinkan seorang Tjokroaminoto berkecimpung dan mempunyai konsentrasi kuat dalam Bahasa Arab. Adapun seting sosio-politik Tjokroaminoto yang berhadapan dengan kondisi sosial politik penjajah yang represif. Hal ini dikhawatirkan ada subyektifitas atau kepentingan- kepentingan lain dalam proyek kemerdekaan. Sekali lagi penilaian ini adalah penilain subyektif penulis didasarkan atas data-data ilmiah sebagaimana teori-teori tentang kitab tafsir di atas, namun bukan berarti menurunkan apresiasi atas jasa besarnya Tjokroaminoto yang telah banyak bergelut dengan dunia akademis diberbagai karya lainnya. PENUTUP Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karya H.O.S Tjokroaminoto yang diberi judul Islam dan Sosialisme merupakan sebuah karya monumental yang berisi gagasan konseptual sosialisme perspektif Islam. Lahirnya buku sarat dipengaruhi oleh 49al-Suyūṭi, al-Itqān fi 'Ulūm al-Qur'ān, 771. 50Lihat penjelasan tentang menghindari subyektifitas mufasir, al-Qaṭṭan, Mabāḥith fi al-'Ulūm al-Qur'ān, 329. 51Ibnu Taimiyah, Iqtiḍā' al-Ṣirāṭ al-Mustqīm li Mukhālafat Asḥāb al-Jahīm )Riyadh: Maktabah Rusyd, n.d.(, 964.
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto ulah penjajah yang sengaja mengkotak-kotakkan bangsa ini menjadi tidak kelas yang berbeda, yakni kelas bangsawan bagi penjajah Belanda, kemudian pedagang China dan kelas sosial paling bawah, yaitu pribumi. Di kaji dari berbagai pendapat tentang tafsir, metode dan coraknya pendapat Imām Suyūṭī, al-Zarqanī, Mannā' al-Qaṭṭan, maupun al- Zarkashī berserta data pendukung lainnya dapat disimpulkan bahwa Islam dan Sosialisme karya Tjokroaminoto bukan termasuk dalam kategori kitab tafsir, artinya tidak butuh pembuktian lain untuk menderetkan Tjokroaminoto dalam kelompok mufasir nusantara. Entah pertimbangan apa yang dijadikan oleh Sebuah Perguruan Tinggi Negeri Jakarta menjadikan karya buku tersebut sebagai salah satu sub pembahasan dalam silabus tafsir Nusantara Bisa jadi pertimbangannya adalah karena ditulis oleh orang Indonesia dan berbahasa Indonesia. Karya setebal 113 halaman tersebut adalah buku berkualitas yang yang patut dilestarikan keberadaannya. Apapun standar yang diberlakukan, tetap saja apresiasi setinggi-tingginya dan wajib angkat topi tinggi-tinggi kepada seorang Tjokroaminoto yang telah beri'tikad baik dalam menjelaskan gagasan dan ide besarnya dalam penerapan sistem ekonomi sosialis prespektif Islam, didalamnya sarat akan makna persatuan, persaudaraan dan tolong menolong. DAFTAR RUJUKAN Abbas, Anwar. "Sistem Ekonomi Islam: Pendekatan Filsafat." al- Iqtishad 4, no. 1 )Januari 2012(. Alfan, Ahsanul. Gerakan Tentara Kanjeng Nabi Muhammad (TKNM) tahun 1918, n.d. Andalūsi, Ibn 'Aṭiyah al-. al-Muḥarrar al-Wajīz fī Tafsīr al-Kitāb al-'Azīz. Beirut: Dār al-Kutub al-ilmiyyah, 1442. Baghāwiy, Abū Muḥammad al-. Ma'ālim al-Tanzīl fī Tafsīr al- Qur'ān. Dār Ṭaybah, 1997. 151
152 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 Baidan, Nashruddin. Perkembangan Tafsir al-Qur'an di Indonesia. Solo: PT. Tiga Serangkai Mandiri, n.d. Dewi, Intan Sari. "Bahasa Arab dan Urgensinya Dalam Memahami al Qur'an." Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 4, no. 1 )2016(. Dhahabi, M. Husayn al-. al-Tafsīr wa al-Mufassirūn. Beirut: Dār al- Kutub al-Hadithah, 1430. Farmawiy, Abdul Hayy al-. Al-Bidāyah fi al-Tafsīr al-Mawḍū'iy. Kairo: al-Haḍarat al-Gharbiyyah, 1977. Gusmian, Islah. "Bahasa dan Aksara Tafsir al-Qur'an di Indonesia dari Tradisi, Hierarki hingga Kepentingan Pembaca." TSAQAFAH 6, no. 1 )2010(. Hadi, Amirul. Aceh: Sejarah, Budaya, dan Tradisi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2010. Herry, Mohammad. Tokoh-tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20. Jakarta: Gema Insani Press, 2006. Iṣfahāni, Rāghib al-. al-Mufradāt fī Gharīb al-Qur'ān. Beirut: Dār al-Qalam, 1412. Kahin, Audrey R. Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatra Barat dan Politik Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005. Lauh, Abd Salam Hamdan al-. "Waqafat ma'a Naḍāriah al-Tafsīr al-Mawḍū'iy." Majallah Dirāsah Islamiyyah 1, no. 2 )2016(. Manḍur, Ibn. Lisān al-'Arab. Beirut: Dār Ṣadir, n.d. Mansur. "Kontribusi Sarekat Islam dalam Membentuk Masyarakat Madani Melalui Pendidikan." Inferensi 7, no. 2 )2013(. Najdiy, Qasim Hambali al-. Ḥāshiyah Muqaddimah al-Tafsīr, n.d. Putri, Cita Aisyah Nurani. "Masa Muda Soekarno dan Transformasi Pemikiran Politiknya dari HOS Tjokroaminoto di Surabaya pada Tahun 1916-1921." E-Journal Pendidikan Sejarah 4, no. 1 )Maret 2016(. Qaṭṭan, Mannā' al-. Mabāḥith fi al-'Ulūm al-Qur'ān. Riyadh: al- 'Ashr al Hadith, n.d.
M. Wijoyo, Menakar Tjokroaminoto Rafingah, Siti. "HOS Tjokroaminoto )1982-1934( Kiprah Politik dan Kepribadiannya." Disertasi, UIN Sunan Kalijaga, 2010. Rahmawati. "Munāsabāt al-Ayat wa al-Suwār." Jurnal Adabiyah VIII, no. 2 )2013(. Rani, Jani. "Kelemahan-kelemahan dalam Manāhij al-Mufassirīn." Jurnal Ushuluddin 18, no. 2 )2012(. S, Floriberta Anis. 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Narasi, 2005. Sanaky, AH. Hujair. Metode Tafsir: Perkembangan Metode Tafsir Mengikuti Warna atau Corak Mufassirin, n.d. Saputro, M. Endi. "Alternatif Trend Studi al Qur'an." Al-Tahrir 11, no. 1 )Mei 2011(. Shabuni, Ali al-. Indeks al-Qur'an. Diedit oleh Ikhwanuddin. Jakarta: Sahih, 2016. Shihab, M. Quraish. Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam memahami al-Qur'an. Tangerang: Lentera Hati, 2013. Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur'an. Bandung: Mizan, 1992. Solikin, Asep. "Bimbingan Spiritual Berbasis Nilai-nilai Budaya." Al-Tahrir 15, no. 1 )Mei 2015(. Somad, Abdul. "Pemikiran dan Pergerakan Pan Islamisme di Indonesia Pada Awal Abad Ke-20." Jurnal Candrasangkala Pendidikan Sejarah 1, no. 1 )2015(. Subekti, Valina Singka. Partai Syarikat Islam Indonesia: Konstestasi Politik hingga Konflik Kekuasaan Elite. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014. Supiana, dan M. Karman. Ulumul Qur'an. Bandung: Pustaka Islamika, 2002. Suyūṭi, Jalāl al-Dīn al-. al-Itqān fi 'Ulūm al-Qur'ān. Beirut: Mu'assasah al-Risālah Nāsyirūn, 2008. 153
154 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 133-154 Suzeno, Fran Magnis, ed. Pemikiran Karl Marx dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. 1 ed. Jakarta: PT Gramedia, 1999. Taimiyah, Ibnu. Iqtiḍā' al-Ṣirāṭ al-Mustqīm li Mukhālafat Asḥāb al- Jahīm. Riyadh: Maktabah Rusyd, n.d. Thayyar, Sulaymān bin Nāṣir al-. Fusūl fī uṣūl al-Tafsīr. Riyadh: Dār ibn Jauziy, 1423. Tjokroaminoto, H.O.S. Islam dan Sosialisme. Jakarta: Bulan Bintang, 1924. Yamani, Muh Tulus. "Memahami al-Qur'an dengan Metode Tafsir Maudhu'i." J-PAI 1, no. 2 )2016(. Zakariyah, Ahmad bin Farish. Mu'jam Maqayis al-Lughah. Juz IV. Beirut: Dar al-Fikr, n.d. Zarqani, 'Abd al-Aḍīm al-. Manāhil al-'Irfān. Beirut: Dār al-Kitāb al-'Arabiy, 1995. Zuailan. "Metode Tafsir Tahlili." Diya Al-Afkar 4, no. 1 )2016(.
INDONESIANISASI ISLAM: PENGUATAN ISLAM MODERAT DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA Toto Suharto Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Surakarta email: Abstract: The history records that Islam entered Indonesia conducted through peaceful Da'wa. This peaceful Da'wa has given birth to the moderate Islam for Indonesian. The moderate Islam is the character of Indonesian Islam distinct from Islam elsewhere in the world. However, this character of the moderate Islam began to be challenged, since the transnational Islamic organizations into Indonesia. Here the ideological struggle occurred between Indonesianization of Islam and Islamisation of Indonesia. This article presents that Islamic education is an instrument of the most strategic in strengthening the moderate Islam that became the main character of Islam in Indonesia. The Islamic education organized by Islamic educational institutions of Indonesia typically, for sure, teach the learners about Indonesian Islam with its moderate character. At the same time, transnational Islamic educational institutions were trying to do Islamization of Indonesia to the learners. This struggle necessitates the importance of strengthening the role of Islamic educational institutions in conducting Indonesianization Islam so that moderate Islam can be maintained in the Archipelago. ليبس يلع ايسينودنإ يلإ ءاج ملاسلإا نأ يخيراتلا نايبلا لّجس :صخلملا ملاسلإل ةّيطسولا ةمسلا ةيملِّسلا ةوعدلا هذه نم تدّلوت دقو .ةيملِّسلا ةوعدلا يسينودنلإا ملاسلإا تازّيمم نم ةيطسولا ةمسلا هذه تراصو .يسينودنلإا نإف ،كلذ عمو .ملاعلا اذه يف رخآ ناكم يأ يف ملاسلإا نع فلاخت يتلا اميسلا تاّيّدحت ةّدع مايلأا هذه تهجاو دق يسينودنلإا ملاسلإل ةمسلا هذه ثدحي يتح ،ايسينودنإ يف ةينطولا ربع ةيملاسلإا تامظنملا ءيجمب جذومن نيب يجولويديلأا نعطلاب يمسي ام بوبحملا دلبلا اذه يف نلآا نأ ةساردلا هذه تدجو ."ايسينودنإ ةملسأ" جذومن و "ملاسلإا ةيسينودنإ"
156 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 ملاسلإا ةيوقت يف اهنسحأو تايجيتارتسلاا لضفأ نم يه ةيملاسلإا ةيبرتلا ةيبرتلا تاسسؤم اهب تماق يتلا ةيملاسلإا ةيبرتلا نا .ايسينودنإ يف طسولا سفن يفو .طسولا ملاسلإا اهيملعتمل مّلعت عبطلاب "ةيسينودنلإا" ةيملاسلإا ةملسأ" يلا يعست ةينطولا ربع ةيملاسلإا ةيبرتلا تاسسؤم تناك ،تقولا تاسسؤم رود ةيوقت ةيمهأ ىلا نعطلا اذه بلطتي .اهيملعتمل "ايسينودنإ طسولا ملاسلإا نوكيل ،"ملاسلإا ةيسينودنإ" قايس يف ةيملاسلإا ةيبرتلا .ليبخرلأا اذه يف هيلع ظافحلا نكمي و لب ارمتسم Abstrak: Sejarah mencatat bahwa Islam masuk Indonesia dilakukan melalui dakwah yang penuh damai. Dakwah yang dilakukan penuh damai ini melahirkan Islam Indonesia yang moderat. Islam moderat ini pada gilirannya menjadi ciri khas Islam Indonesia, yang berbeda dengan Islam di belahan dunia lain. Namun, karakter Islam moderat ini mulai mendapat tantangan, semenjak organisasi Islam transnasional masuk ke Indonesia. Di sini terjadi pergumulan antara ideologi Indonesianisasi Islam dengan ideologi Islamisasi Indonesia. Kajian ini menemukan bahwa pendidikan Islam merupakan sarana yang paling strategis dalam memperkuat Islam moderat yang menjadi karakter utama bagi Islam Indonesia. Pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan Islam yang khas Indonesia secara pasti mengajarkan kepada peserta didiknya mengenai Islam Indonesia yang moderat. Pada saat yang sama, lembaga pendidikan Islam transnasional pun berupaya melakukan Islamisasi Indonesia kepada peserta didiknya. Pergumulan ini meniscayakan pentingnya memperkuat peran lembaga pendidikan Islam dalam melakukan Indonesianisasi Islam, sehingga Islam moderat dapat dipertahankan di bumi Nusantara. Keywords: Indonesianisasi Islam, Islam moderat, pendidikan Islam transnasional, lembaga pendidikan Islam PENDAHULUAN Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 2 menyebutkan bahwa "Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945". Pasal ini jelas sekali menandaskan bahwa ideologi yang mendasari penyelenggaraan Pancasila adalah
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam pendidikan di Indonesia, termasuk pendidikan Islam. Ketika Pancasila sejak 1945 didaulat oleh bangsa dan negara Indonesia sebagai ideologi negara, maka ideologi ini menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan selama bangsa dan negara ini masih bernama "Indonesia". Hal ini menjadi penting, sebab Pancasila sampai saat ini terbukti telah mampu mempertemukan dan mempersatukan semua anak bangsa, terlepas dari adanya kritik dari kelompok tertentu di luar garis Pancasila.1 Oleh karena itu, menjadi sangat logis bahwa sistem pendidikan nasional yang dibangun di Indonesia harus dijiwai dan berdasar pada sistem filsafat pendidikan Pancasila.2 Namun demikian, dewasa ini keberadaan ideologi Pancasila sedang dihadapkan pada berbagai tantangan. Menurut Syafiq Hasyim, tantangan kontemporer ideologi Pancasila saat ini adalah berasal dari kelompok revivalisme Salafi-Wahhabi yang sering melontarkan a hate speech terhadap Pancasila. Abu Bakar Ba'asyir, misalnya, dari Jemaah Islamiyah telah memandang Pancasila sebagai kāfir (idolatry) ideology, atau Abu Jibril dari MMI yang menyatakan "those who follow Pancasila as state ideology will go to the hell". Kelompok Salafi-Wahhabi Indonesia ini termasuk yang paling agresif mempersuasi masyarakat Indonesia untuk menolak Pancasila.3 Demikian juga Hartono Ahmad Jaiz, tokoh DDII, yang berpandangan bahwa siapa yang mendukung negara sekuler Pancasila, berarti ia sama dengan apostasy )murtad(. Hal ini karena kelompok Islamis menghendaki Indonesia sebagai negara Islam, bukan negara Pancasila yang menghargai pluralisme.4 Pengaruh paham Salafi-Wahhabi tampak juga dalam pemikiran Abdullah Sungkar yang menganggap kafir orang yang upacara bendera di sekolah sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bagi Sungkar, menjadikan Pancasila sebagai sumber segala hukum di 1Baca Nur Khalik Ridwan, "Pancasila dan Deradikalisasi Agama," Jurnal Pendidikan Islam 2, no. 1 )Juni 2013(: 185-186. Nur Khalik Ridwan di sini menyebutkan bahwa Irfan S. Awwas dan M. Tholib yang semangat mengkritik Pancasila, sehingga dalam salah satu editor bukunya mengaitkan Pancasila ini sebagai bagian dari Zionisme. 2Agus Sutono, "Meneguhkan Pancasila sebagai Filsafat Pendidikan Nasional," Jurnal Ilmiah CIVIS 5, no. 1 )Januari 2015(: 669. 3Syafiq Hasyim, "State and Religion: Considering Indonesian Islam as Model of Democratisation for the Muslim World" )the Colloquium on Models of Secularism, Berlin: the Friedrich Naumann Stiftung, 2013(, 25-26. 4Lihat Ronald A. Lukens Bull, Islamic Higher Education in Indonesia )New York: Palgrave Macmillan, 2013(, 125. 157
158 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 Indonesia adalah sama dengan idolatry, karena telah menyamakan Pancasila dengan al-Qur'an dan Hadis.5 Beberapa pandangan yang "mengganggu" Pancasila di atas pada gilirannya membuat suasana keagamaan di Indonesia yang dulunya sering dicap sebagai masyarakat beragama yang toleran dan penuh kedamaian, juga menjadi terganggu. Sebagaimana diketahui, secara historis, Islam masuk ke wilayah Nusantara dilakukan dengan damai, yang berbeda dengan Islamisasi di kawasan lain di belahan dunia Islam.6 Menurut Syafiq Hasyim, meskipun sejarawan masih berbeda pendapat mengenai kapan Islam datang ke Indonesia, tetapi kebanyakan sejarawan setuju bahwa proses yang damai adalah cara Islam masuk di kepulauan ini. Tidak ada perang dan ketegangan yang signifikan antara penyebar Islam dengan orang- orang lokal Nusantara yang sudah memiliki agama dan keyakinan terlebih dahulu. Saluran perdagangan, pernikahan, dan pertemuan budaya, serta unsur-unsur sufistik, merupakan cara yang efektif bagi pengislaman Indonesia, sehingga Islam Indonesia ini menjadi berwajah moderat, berbeda dengan wajah Islam di tempat lain.7 Proses Islamisasi dengan damai itu segera berubah ketika Indonesia memasuki era reformasi 1998. Di sini bermunculan aktor gerakan Islam baru yang berada di luar kerangka mainstream Islam Indonesia yang dominan, semisal Muhammadiyah, NU dan lain-lain. Gerakan Islam baru ini disebut sebagai gerakan Islam transnasional, jaringan yaitu kelompok keagamaan internasional, yang datang ke suatu negara dengan membawa paham keagamaan )ideologi( baru dari negeri seberang )Timur Tengah(, yang dinilai berbeda dari paham keagamaan lokal yang lebih dahulu eksis. Kelompok atau gerakan yang dianggap transnasional adalah Ikhwanul Muslimin )Gerakan Tarbiyah( dari Mesir, Hizbut Tahrir dari Lebanon )Timur Tengah(, Salafi dari Saudi Arabia, Syiah dari Iran dan Jamaah Tabligh dari India/Banglades. Kelima gerakan atau Islam yang memiliki 5Solahudin, The Roots of Terrorism in Indonesia: From Darul Islam to Jema'ah Islamiyah, trans. oleh Dave McRae )Sydney: University of New South Wales Press Ltd, 2013(, 87. 6Lihat Thomas W. Arnold, Sejarah Da'wah Islam, trans. oleh A. Nawawi Rambe )Jakarta: Widjaya, 1985(, 352. 7Hasyim, "State and Religion: Considering Indonesian Islam as Model of Democratisation for the Muslim World," 11.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam kelompok keagamaan ini saat ini sudah ada di Indonesia.8 Karena memiliki pandangan dunia tentang dakwah yang berbeda dengan kelompok mainstream Islam, di beberapa tempat, muncul kasus berupa letupan reaksi masyarakat terhadap eksistensi kelompok Islam transnasional ini. Dengan demikian di Indonesia dewasa ini, terdapat dua paradigma berbeda dalam proses pengislaman. Kelompok Islam mainstream melakukannya dengan paradigma "Indonesianisasi Islam", sementara kelompok Islam transnasional melakukannya dengan paradigma "Islamisasi Indonesia". Kedua paradigma pengislaman ini kini saling berebut Islam Indonesia melalui salurannya masing-masing, utamanya melalui lembaga pendidikan Islam sebagai langkah yang paling strategis. Tulisan ini dengan analisis isi terhadap sumber- sumber dokumen, bermaksud mendeskripsikan peran lembaga pendidikan Islam dalam memperkuat karakter Islam Indonesia yang moderat melalui paradigma "Indonesianisasi Islam". PARADIGMA "INDONESIANISASI ISLAM" DAN ISLAM MODERAT9 Istilah "Indonesianisasi" muncul kali pertama sejak Christian Snouck Hurgronje diangkat oleh Pemerintah Kolonial Belanda sebagai Penasehat Urusan Arab dan Pribumi pada 11 Januari 1899. Oleh Hurgronje, "Indonesianisasi" digunakan sebagai sarana politik untuk menciptakan masa depan Hindia Belanda yang modern dan maju. Dia menginginkan adanya proses "Indonesianisasi", yaitu penguasa Belanda di Indonesia didorong untuk memiliki rasa tanggung jawab moral dalam mengangkat harkat penduduk tanah jajahannya, sebab dia tidak menaruh kepercayaan kepada Islam sebagai kekuatan yang dapat membawa kepada kemajuan.10 Tujuan dari "Indonesianisasi" ala Hurgronje ini adalah mengikis habis pengaruh Islam dengan 8Ahmad Syafi'i Mufid, ed., Perkembangan Paham Keagamaan Transnasional di Indonesia )Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2011(, 215-216. 9Sebagian diskusi tentang Islam moderat diambil dari Toto Suharto, "Gagasan Pendidikan Muhammadiyah dan NU sebagai Potret Pendidikan Islam Moderat di Indonesia," Islamica: Jurnal Studi Keislaman 9, no. 1 )September 2014(: 87-90. 10Baca Effendi, "Politik Kolonial Belanda terhadap Islam di Indonesia dalam Perspektif Sejarah )Studi Pemikiran Snouck Hurgronye(," Jurnal TAPIs 8, no. 1 )Juni 2012(: 101. 159
160 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 memajukan kebudayaan Barat melalui pendidikan dan pengajaran,11 sehingga semuanya serba-Indonesia, bukan serba-Islam. Dari ranah politik, istilah "Indonesianisasi" kemudian bergeser digunakan dalam ranah ekonomi. Menurut J. Thomas Lindblad, istilah ini digunakan untuk menganalisis ekonomi Indonesia di masa transisi dari penjajahan Belanda ke Orde Lama. Pada masa ini, istilah ini dimaknai sebagai upaya pemerintah untuk menggeser dan menguasai perusahaan-perusahaan milik Kolonial Belanda agar menjadi milik pribumi.12 Kemudian di masa Orde Baru, istilah ini digunakan oleh Kuntowijoyo dalam ranah Islam pada 1984 untuk menolak fiqh Indonesia yang digagas Prof. Hasbi Ash- Shiddieqy. Kuntowijoyo misalnya menulis: "Dalam konteks Indonesianisasi, Islam telah menimbulkan perlawanan pada tingkat tertentu. Dengan kata lain, rasionalisasi Islam telah jatuh, menjadi mistis, dan lokal dalam hal budaya. Karena itu, kita bisa bertanya, jika seseorang ingin Indonesia 'menjadi' Islam, maka arah mana yang harus ia tempuh?... karena Islam di Indonesia telah jatuh dari universal ke tahap lokal? Jika harus ada Indonesianisasi, lalu apa bentuknya )dari Islam yang diindonesiakan( itu?"13 "Indonesianisasi" digunakan dalam konteks gerakan Islam Indonesia, untuk melihat bagaimana proses mengindonesiakan Islam di Indonesia. Istilah ini menjadi berlawanan dengan istilah "Islamisasi" yang bermaksud melakukan proses mengislamkan Indonesia, dalam artian Islam yang serba-Arab. Dalam konteks ini, Mujiburrahman membedakan antara "Mengindonesiakan Islam" dengan "Mengislamkan Indonesia". Baginya, "Mengindonesiakan Islam" merupakan paradigma dan strategi gerakan Islamisasi di Indonesia yang sifatnya non-ideologis, Pada perkembangan mutakhir, istilah 11Ibid., 102. 12J. Thomas Lindblad, "The Importance of Indonesianisasi during the Transition from the 1930s to the 1960s" )Conference on Economic Growth and Institutional Change in Indonesia in the 19th and 20th Centuries, Amsterdam, 2002(. Untuk Indonesianisasi perusahaan-perusahaan Belanda di Bali masa Orde Lama, lihat misalnya I Ketut Ardhana, "Nasionalisasi Perusahaan: Peralihan dari Perusahaan Belanda ke Perusahaan Lokal di Bali," in Membuka Jalan Keilmuan: Kusumanjali 80 Tahun Prof. Dr. Anak Agung Gde Putra Agung, S.U., ed. oleh A.A.A. Dewi Girindrawardani dan Slamat Trisila )Denpasar: Pustaka Larasan, 2015(, 37-57. 13Dikutip dari Mansur, "Kontekstualisasi Gagasan Fiqh Indonesia T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy )Telaah atas Pemikiran Kritis Yudian Wahyudi(," Asy-Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum 46, no. 1 )Juni 2012(: 30.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam dalam arti Islamisasi dilakukan secara kultural, yakni Islam yang ingin dikembangkan dalam ranah kultural, di luar struktur kekuasaan negara, tetapi tetap kritis terhadap negara. Gerakan Islam non-ideologis ini sering "berebut" dengan gerakan Islam ideologis, terutama menyangkut perdebatan seputar ideologi negara, antara negara Islam atau negara sekuler. Kompromi ideologis keduanya melahirkan bahwa Indonesia adalah "negara bukan-bukan", bukan negara sekuler, bukan pula negara agama. Di dalam konsep negara seperti ini terdapat wilayah remang-remang, yang memungkinkan kedua kelompok berkompromi, pada saat yang sama juga bersitegang.14 Sementara itu, "Mengislamkan Indonesia" merupakan paradigma dan strategi gerakan Islamisasi yang lebih ideologis, yaitu berupaya menjadikan Indonesia sebagai negara Islam melalui khilāfah Islāmiyyah. Paradigma gerakan ini mencuat ke permukaan semenjak era reformasi, yang didukung oleh gerakan Islam ideologis, yang dulunya tertekan dan bergerak secara sembunyi-sembunyi. Angin reformasi telah memberikan kebebasan bagi kelompok Islam ideologis untuk tampil ke ruang publik. Sebagian mereka berasal dari aktivis dakwah kampus seperti KAMMI dan PKS, sebagian lagi berasal dari Hizbut Tahrir, dan sebagian lagi berasal dari gerakan terorisme ala Amrozi dan Imam Samudera yang menempuh jalur Islam garis keras.15 Dengan demikian, "Indonesianisasi Islam" lebih merupakan paradigma dan strategi gerakan kultural yang digunakan oleh kelompok Islam non-ideologis, dengan tujuan untuk mempertahankan Islam Indonesia sebagai Islam yang memiliki karakter khas Indonesia, yaitu moderat, ramah, toleran. "Indonesianisasi Islam" oleh karenanya berbeda dengan "Islamisasi Indonesia" yang berwatak ideologis, bermaksud mengubah ideologi Indonesia yang berdasarkan Pancasila dengan konsep khilāfah Islamiyyah, agar Indonesia menjadi negara Islam. Indonesia adalah "negerinya kaum Muslim moderat",16 demikian penilaian Abdurrahman Wahid. Sejak masa pasca- Soeharto, Indonesia sebagai negara Muslim terbesar dan negara 14Mujiburrahman, Mengindonesiakan Islam: Representasi dan Ideologi, I )Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008(, 271-276. 15Ibid., 277. 16Penilaian ini diberikan Abdurrahman Wahid, ketika melihat perkembangan Islam Indonesia. Baca Abdurrahman Wahid, Islamku Islam Anda Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi )Jakarta: The Wahid Institute, 2006(, 60. 161
162 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 demokrasi ketiga setelah India dan Amerika Serikat, diharapkan dapat memainkan peran lebih besar di dalam menyebarkan Islam wasaṭiyyah. Azyumardi Azra memandang bahwa Islam Indonesia adalah "Islam with a smiling face" yang penuh damai dan moderat, sehingga tidak ada masalah dengan modernitas, demokrasi, HAM dan kecenderungan-kecenderungan lain di dunia modern.17 Keberadaan karakter moderat bagi Islam Indonesia ini telah dipertegas oleh Presiden Joko Widodo pada pidato pembukaan MTQN ke-26 di Mataram, 30 Juli 2016. Menurut Presiden, sekarang saatnya Indonesia menjadi sumber pemikiran Islam, sekaligus menjadi sumber pembelajaran Islam bagi dunia. "Negara-negara lain harus juga melihat dan belajar Islam dari Indonesia, karena Islam di Indonesia itu sudah seperti resep obat yang paten, yaitu Islam Wasaṭiyyah, Islam Moderat. Sedangkan negara-negara lain masih mencari-cari formulanya", demikian menurut Presiden.18 Untuk mewujudkan karakter ini, Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia )UIII(, yang diharapkan menjadi menjadi sumber ilmu Islam, sumber cahaya moral Islam, dan benteng bagi tegaknya nilai-nilai Islam yang berkeseimbangan )tawāzun(, Islam yang toleran )tasāmuḥ(, dan Islam yang egaliter )musāwah(. Dengan mengutip pandangan John L. Esposito, Masdar Hilmy menyebutkan bahwa terma "moderat" dan "moderatisme" merupakan nomenklatur konseptual yang sulit didefinisikan. Terma ini diperebutkan oleh kelompok agama atapun para ilmuwan, sehingga dimaknai secara berbeda-beda, tergantung siapa dan dalam konteks apa ia dipahami.19 Kesulitan pemaknaan ini disebabkan karena khazanah pemikiran Islam Klasik tidak mengenal istilah "moderatisme". Penggunaan dan pemahaman atasnya biasanya merujuk pada padanan sejumlah kata dalam bahasa Arab, di 17Azyumardi Azra, "Bali and Southeast Asian Islam: Debunking the Myths," in After Bali: The Threat of Terrorism in Southeast Asia, ed. oleh Kumar Ramakrishna dan See Seng Tan )Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd, 2003(, 45. 18Presiden Jokowi, "Indonesia Sumber Pemikiran Islam Dunia," diakses 9 September 2016, 19Masdar Hilmy, "Whither Indonesia's Islamic Moderatism? A Reexamination on the Moderate Vision of Muhammadiyah and NU," Journal of Indonesian Islam 7, no. 1 )Juni 2013(: 25.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam antaranya al-tawassuṭ atau al-wasaṭ )moderasi(, al-qisṭ )keadilan(, al-tawāzun )keseimbangan(, al-i'tidāl )keselarasan/kerukunan(, dan semacamnya.20 Namun demikian, dalam konteks Indonesia, terdapat beberapa karakteristik moderatisme Islam. Hilmy menulis: "The concept of moderatism in the context of Indonesian Islam has at least the following characteristics; 1( non-violent ideology in propagating Islam; 2( adopting the modern way of life with its all derivatives, including science and technology, democracy, human rights and the like; 3( the use of rational way of thinking; 4( contextual approach in understanding Islam, and; 5( the use of ijtihād )intellectual exercises to make a legal opinion in case of the absence of explicit justification from the Qur'ān and Ḥadīth(. Those characteristics are, however, can be expanded into several more characteristics such as tolerance, harmony and cooperation among different religious groups".21 Sementara itu, Muhammad Ali memaknai Islam moderat sebagai "those who do not share the hard-line visions and actions".22 Dia menyatakan bahwa Islam moderat di Indonesia merujuk pada komunitas Islam yang menekankan pada perilaku normal )tawassuṭ( di dalam mengimplementasikan ajaran agama yang mereka tegakkan; mereka toleran terhadap perbedaan pendapat, menghindari kekerasan, dan memprioritaskan pemikiran dan dialog sebagai strateginya. Mereka adalah mainstream Islam Indonesia, meskipun gerakan strategisnya untuk memoderasi keagamaan dan politik masih dinilai terbatas. Gagasan-gagasan semisal "Islam Pribumi", "Islam Rasional", "Islam Progresif", "Islam Transformatif", "Islam Liberal", "Islam Inklusif", "Islam Toleran", dan "Islam Plural", yang muncul sejak tahun 1970-an dapat dikategorikan sebagai Islam moderat Indonesia. Kategori yang sama juga dapat disematkan pada gagasan-gagasan reaktualisasi Islam, nasionalisasi Islam, desakralisasi budaya Islam, atau ijtihad kontekstual.23 Berbeda dengan Muhammad Ali yang lebih menekankan pada substansi karakter Islam moderat, Ahamd Najib Burhani memaknai 20Ibid., 27. 21Ibid., 28. 22Muhammad Ali, "Moderate Islam Movement in Contemporary Indonesia," in Islamic Thoughts and Movements in Contemporary Indonesia, ed. oleh Rijal Sukma dan Clara Joewono )Jakarta: Center for Strategic and International Studies, 2007(, 198. 23Ibid., 199. 163
164 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 Islam moderat lebih pada makna bahasanya, yaitu sebagai "mid- position between liberalism and Islamism". Orang atau organisasi yang berada di tengah-tengah antara liberalisme dan Islamisme adalah moderat.24 Dengan demikian, bagi Burhani, Islam moderat Indonesia adalah bukan liberal dan juga bukan Islamis. Dari beberapa pandangan mengenai Islam moderat di atas, penulis lebih setuju pada hakikat atau substansi Islam moderat, yang oleh al-Qur'an disebut sebagai raḥmah li al-'ālamīn )QS. al- Anbiyā: 107(. Dengan pemaknaan ini, Islam moderat bagi Indonesia adalah Islam yang bukan ekstrem atau radikal, yang senantiasa tidak menekankan pada kekerasan atau tidak menempuh garis keras di dalam mengimplementasikan keberislamannya. Kelompok Islam liberal atau kelompok Islamis, selama mereka menempuh jalur yang bukan raḥmah, maka itu bukan dikategorikan Islam moderat. Islam moderat ini ditandai dengan beberapa karakteristik, yaitu berperilaku normal )tawassuṭ( di dalam mengimplementasikan ajaran agama, toleran terhadap perbedaan pendapat, menghindari kekerasan, memprioritaskan dialog, mengakomodir konsep-konsep modern yang secara substansial mengandung maslahat, berpikir rasional berdasarkan wahyu, menafsirkan teks secara kontekstual, dan menggunakan ijtihad di dalam menafsirkan apa yang tidak termaktub di dalam al-Qur'an atau Sunnah. Dengan karakter ini, Islam moderat adalah mereka yang memiliki sikap toleran, rukun dan kooperatif dengan kelompok-kelompok agama yang berbeda. Inilah watak raḥmah bagi Islam moderat Indonesia, yang lebih bermakna teologis, daripada politis yang sering diwacanakan oleh Amerika Serikat ketika memaknai Islam moderat.25 PENDIDIKAN TANTANGAN Pada tahun 2011 penulis telah melakukan penelitian disertasi tentang pendidikan berbasis masyarakat dengan kasus Pesantren Persatuan ISLAM TRANSNASIONAL SEBAGAI 24Ahmad Najib Burhani, "Pluralism, Liberalism and Islamism: Religious Outlook of the Muhammadiyah Islamic Movement in Indonesia" )Tesis, Faculty of Humanities, University of Manchester, 2007(, 16. 25Lihat pemaknaan Islam moderat yang teologis, bukan politis, oleh Ahmad Najib Burhani, "Al-Tawassuṭ wa-l I'tidāl: The NU and Moderatism in Indonesian Islam," Asian Journal of Social Science 40, no. 5-6 )2012(: 564-581.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam Islam di masa Orde Baru, khususnya di masa kepemimpinan KH. A. Latief Muchtar, M.A.26 Salah satu temuan penelitian ini adalah adanya kategorisasi pendidikan berbasis masyarakat dalam dua kategori, yaitu pendidikan berbasis masyarakat organik dan pendidikan berbasis masyarakat tradisional. Pendidikan berbasis masyarakat organik adalah pendidikan yang betul-betul segala kebijakannya dibuat 'dari', 'oleh', dan 'bersama-sama' untuk memihak masyarakat, sebagaimana keberpihakan intelektual organik terhadap pemberdayaan civil society. Pendidikan berbasis masyarakat organik ini menjadi berbeda dengan pendidikan berbasis masyarakat tradisional yang menjadi "deputi" atau penyambung ideologi hegemoni negara. pendidikan berbasis masyarakat organik adalah lembaga pesantren yang menyelenggarakan pendidikan dengan kurikulum tersendiri, tidak mengikuti kurikulum pendidikan nasional. Adapun pesantren yang menyelenggarakan pendidikan, baik berupa sekolah maupun madrasah, dengan mengikuti kurikulum nasional pemerintah, maka pesantren tipe ini masuk dalam kategori pendidikan berbasis masyarakat tradisional, karena menjadi deputi pemerintah. Jadi, jelas tidak semua pesantren menerapkan sepenuhnya konsep pendidikan berbasis masyarakat organik. Pesantren-pesantren yang kurikulumnya mengukuti pola kurikulum pemerintah secara nasional, masuk dalam kategori pendidikan berbasis masyarakat tradisional. Contoh yang dapat dikemukakan bagi tentang pendidikan berbasis masyarakat organik di atas kiranya merupakan bentuk perwujudan dari konsepsi demokratisasi pendidikan, yang meniscayakan adanya segala kebijakan pendidikan ditentukan oleh masyarakat, bukan oleh pemerintah, karena memang masyarakat adalah "tuan" dan "empunya" bagi pendidikan yang diselenggarakannya. Dengan demikian, urgensi pendidikan berbasis masyarakat organik ini terletak pada keberadaan masyarakat agar menjadi pemilik bagi pendidikannya secara utuh, tanpa ada intervensi dan campur tangan pemerintah di dalamnya. Temuan disertasi penulis 26Toto Suharto, "Pesantren Persatuan Islam 1983-1997 dalam Perspektif Pendidikan Berbasis Masyarakat" )Disertasi, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2011(. 165
166 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 transnasional yang kini menjamur di Indonesia kiranya dapat dikategorikan sebagai pendidikan berbasis masyarakat organik, karena pendidikan model ini dilaksanakan dari, untuk dan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat pendukungnya. Organisasi-organisasi transnasional yang memang memiliki watak ideologis, sejak awal reformasi 1998, sudah mulai masuk ke Indonesia dengan menancapkan unsur-unsur ideologisnya melalui lembaga pendidikan sebagai alat penyemainya. Di Indonesia, telah ditemukan banyak lembaga-lembaga pendidikan swasta bercorak ideologis, yang memang mengikuti corak ideologi organisasi induknya. Pendidikan Islam yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi Islam transanional ini, atau sebut saja "pendidikan Islam transnasional", tentu saja sangat dimungkinkan memiliki ideologi pendidikan yang berbeda atau berseberangan dengan ideologi pendidikan nasional. Karena bagaimanapun juga, lembaga-lembaga tersebut sudah pasti secara ideologis hanya menyemaikan perspektif ideologinya kepada peserta didik. Ketika ini terjadi, maka pendidikan Islam transnasional dengan sendirinya menjadi tantangan bagi pendidikan nasional berdasarkan Pancasila. Apa yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan ini? Pendidikan Islam INSTALASI PENDIDIKAN ISLAM lembaga Instalasi penguatan paham pendidikan Islam perlu dilakukan. Menurut Syamsul Arifin, peran dunia pendidikan dapat diplot sebagai salah satu institusi yang dapat dioptimalisir untuk melakukan apa yang disebut dengan deradikalisasi. Peran pendidikan terutama yang dikelola oleh umat Islam diharapkan dapat melakukan peran tersebut, bersama institusi lainnya, sehingga wajah Islam di Indonesia tetap terlihat ramah, toleran, moderat, namun tetap memiliki martabat di mata dunia.27 Karenanya, lembaga pendidikan Islam memiliki andil dan peran yang sangat strategis bagi penguatan karakter moderat ini. ISLAM MODERAT DALAM LEMBAGA Islam moderat dalam Dalam rangka "Indonesianisasi Islam" untuk memperkuat Islam moderat, lembaga pendidikan Islam dapat menginstalkan ideologi Islam moderat kepada peserta didiknya. Instalasi ini dapat 27Syamsul Arifin, "Membendung Arus Radikalisasi di Indonesia," Islamica 8, no. 2 )Maret 2014(: 416.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam dilakukan dengan mengikuti kerangka Gerald L. Gutek tentang ideologi pendidikan. Menurutnya, suatu ideologi pendidikan, apapun bentuknya, dapat diwujudkan dalam tiga hal, yaitu: )1( di dalam menentukan kebijakan dan tujuan pendidikan, )2( di dalam penyampaian nilai-nilai yang tersembunyi dalam hidden curriculum, )3( dan di dalam formulasi kurikulum itu sendiri.28 Ketiga aspek ini senantiasa dipengaruhi dan ditentukan bentuk dan formatnya oleh ideologi pendidikan yang dianut oleh suatu lembaga pendidikan. Oleh karena itu, dalam instalasi ideologi Islam moderat, ketiga aspek ini menjadi catatan yang harus diperhatikan. 1. Penekanan pada Islam Moderat dalam Merumuskan Tujuan Pendidikan Salah satu kunci untuk memahami tujuan pendidikan adalah bahwa tujuan itu harus baik. Menurut Noeng Muhadjir, makna "baik" secara filosofis mencakup etiket, conduct )prilaku terpuji(, virtues )watak terpuji(, practical values, dan living values. Agar peserta didik menjadi pandai, ahli, bertambah cerdas, berkepribadian luhur, toleran, pandai membaca dan banyak lagi, merupakan contoh tujuan baik dalam pendidikan.29 Sementara itu, menurut John Dewey, setiap tujuan pendidikan harus mengandung nilai yang dirumuskan melalui observasi, pilihan dan perencanaan, yang dilaksanakan dari waktu ke waktu. Apabila tujuan itu tidak mengandung nilai, bahkan dapat menghambat pikiran sehat peserta didik, maka itu dilarang.30 Dengan ini, dalam merumuskan tujuan pendidikan, konsep "baik" dan konsep "nilai" menjadi penting. Kedua konsep ini tentu saja sangat ideologis, tergantung filsafat dan ideologi yang dianut oleh sebuah lembaga pendidikan. Filsafat dan ideologi tentang konsep nilai dan konsep baik inilah yang untuk kemudian diterjemahkan dalam merumuskan sebuah tujuan pendidikan. Lembaga pendidikan Islam secara ideologis dapat menginstalkan konsep "baik" dan konsep "nilai" yang ada dalam paham Islam moderat ke dalam tujuan pendidikannya, sehingga menghasilkan 28Gerald L. Gutek, Philosophical and Ideological Perspectives on Education )New Jersey: Pentice-Hal, 1988(, 160-162. 29Noeng Muhadjir, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Teori Pendidikan Pelaku Sosial Kreatif, V )Yogyakarta: Rake Sarasin, 2003(, 1-2. 30John Dewey, Democracy and Education )New York: The Macmillan Company, 1964(, 107. 167
168 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 pendidikan Islam moderat. Menurut Abudin Nata, pendidikan Islam moderat atau disebutnya sebagai pendidikan Islam raḥmah li al- 'ālamīn, memiliki sepuluh nilai dasar yang menjadi indikatornya, yaitu: )1( pendidikan damai, yang menghormati hak asasi manusia dan persahabatan antara bangsa, ras, atau kelompok agama; )2( pendidikan yang mengembangkan kewirausahaan dan kemitraan dengan dunia industri; )3( pendidikan yang memperhatikan visi profetik Islam, yaitu humanisasi, liberasi dan transendensi untuk perubahan sosial; )4( pendidikan yang memuat ajaran toleransi beragama dan pluralisme; )5( pendidikan yang mengajarkan paham Islam yang menjadi mainstream Islam Indonesia yang moderat; )6( pendidikan yang menyeimbangkan antara wawasan intelektual )head(, wawasan spiritual dan akhlak mulia )heart( dan keterampilan vokasional )hand(; )7( pendidikan yang menghasilkan ulama yang intelek dan intelek yang ulama; )8( pendidikan yang menjadi solusi bagi problem-problem pendidikan saat ini seperti masalah dualisme dan metodologi pembelajaran; )9( pendidikan yang menekankan mutu pendidikan secara komprehensif; dan )10( pendidikan yang mampu meningkatkan penguasaan atas bahasa asing.31 Dari sepuluh nilai dasar di atas, poin 1, 3, 4, dan 5 perlu mendapat perhatian khusus dalam perumusan tujuan pendidikan Islam di Indonesia. Keempat poin ini menjadi penting, karena ia menjadi penciri bagi kekhasan Islam Indonesia, yang berbeda dengan keislaman di negara lain. Pendidikan damai, pendidikan profetik, pendidikan toleransi dan pluralisme, serta pendidikan yang mengarusutamakan paham keislaman-keindonesiaan, perlu mendapat dukungan dari sisi kebijakan dan manajerial. Lembaga pendidikan Islam, baik sekolah, madrasah, atau pesantren perlu menekankan keempat poin ini dalam instalasi tujuan pendidikannya. Keempat poin inilah yang mencoba mengintegrasikan antara aspek keislaman dengan aspek keindonesiaan dalam bidang pendidikan, sehingga Islam moderat yang manjadi karakter Islam Indonesia mendapat penguatan dari sisi pendidikan. Pendidikan Islam transnasional yang ada di Indonesia sedikit-banyak tidak memperhatikan integrasi 31Abudin Nata, "Islam Rahmatan li al-'Alamin sebagai Model Pendidikan Islam Memasuki Asean Community" )Kuliah Tamu Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, 7 Maret 2016(, 10-14.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam keislaman-keindonesiaan ini, karena lembaga pendidikan jenis ini mengabaikan penggunaan paradigma "Mengindonesiakan Islam", tetapi menggunakan paradigma "Mengislamkan Indonesia" sesuai visi ideologisnya. 2. Filterisasi Materi Ajar pada Islam Moderat dalam Konten Kurikulum Kurikulum pendidikan juga bersifat ideologis. Paradigma baru pendidikan mengartikan kurikulum secara luas, yaitu sebagai semua yang menyangkut aktivitas yang dilakukan dan dialami pendidik dan peserta didik, baik dalam bentuk formal maupun nonformal, guna mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum dalam paradigma baru bukan hanya sebagai program pendidikan, tetapi juga sebagai produk pendidikan, sebagai hasil belajar yang diinginkan dan sebagai pengalaman belajar peserta didik.32 Menurut S. Nasution, di dalam menyusun atau merevisi sebuah kurikulum pendidikan, ada empat asas yang perlu diperhatikan, yaitu asas filosofis yang berkaitan dengan filsafat dan tujuan pendidikan, asas psikologis menyangkut psikologi belajar dan psikologi anak, asas sosiologi menyangkut perubahan dalam masyarakat, dan asas organisatoris berkaitan dengan bentuk dan organisasi kurikulum.33 Asas filosofis kurikulum inilah kiranya yang merupakan ajang penyemaian suatu ideologi pendidikan kepada peserta didik. Muatan kurikulum dengan demikian menjadi aspek penting dalam instalasi ideologi Islam moderat. Dewasa ini materi ajar pendidikan Islam tersebar bukan hanya dalam bentuk cetak, tetapi juga digital. Lembaga pendidikan Islam harus mampu memilah dan memfilter mana materi ajar yang memuat ideologi Islam moderat dan mana yang bukan. Kelompok-kelompok gerakan Islam ideologis sudah melakukan penyebaran ideologinya melalui penerbitan dan penerjemahan karya-karya yang sesuai ideologinya ke dalam bahasa Indonesia. Demikian juga mereka telah mengonlinekan ajaran- ajaran ideologisnya berupa bahan digital, yang tersebar dalam situs- situs internetnya. Pada tahun 2008, International Crisis Group )ICG( melaporkan beberapa penerbit yang ditengarai sebagai perusahaan penerbitan 32Suryanto dan Djihad Hisyam, Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki Milenium III )Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000(, 59-60. 33S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum, VI )Bandung: Jemmars, 1982(, 21-24. 169
170 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 yang memiliki kaitan dengan kelompok radikal Jama'ah Islamiyah )JI(. Kebanyakan penerbit ini terletak di wilayah Solo Raya, dan tidak memiliki kaitan dengan IKAPI, tetapi masuk dalam Serikat Penerbit Islam )SPI(. Beberapa rumah penerbitan yang dicatat oleh ICG adalah Al-Alaq, Kelompok Penerbit Arafah, Kelompok Penerbit Al-Qawam, Kelompok Penerbit Aqwam, Kafeyah Cipta Media, Ar-Rahmah Media, serta beberapa penerbit lain di wilayah Solo seperti Pustaka Al-Amin, Abyan, Pustaka Iltizam, Ziyad Visi Media, Ad-Dakwah, dan WAFA Press.34 Sementara itu, kajian Abdul Munip menyebutkan beberapa situs yang ditengarai sebagai situs yang menginformasikan hal-hal terkait radikalisme, yaitu: )1( situs yang memuat berita dan artikel jihad di seluruh dunia; )2( situs yang mempersilahkan pengakses untuk mengunduh artikel maupun e-book tentang jihad, bahkan ada juga informasi intelijen, terjemahan dari The Security and Intelligence Course, karya Abu Abdullah bin Adam; )3( situs yang memuat artikel-artikel jihad dan buku karya Abu Mush'ab al- Syuri yang berjudul Da'wah Muqāwamah Islāmiyyah 'Ālamiyyah )DMIA(; )4( situs yang memuat buletin terbitan Jama'ah Anshoru Tauhid )JAT( pimpinan Abu Bakar Baasyir; )5( situs yang menyediakan file unduhan berisi ceramah-ceramah kajian terhadap buku-buku jihad oleh Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman, yang kini sedang meringkuk di penjara karena keterlibatannya dalam pelatihan bersenjata di Aceh; dan )6( situs com/heart.php-hid=1.htm, yang mengonlinekan buku Yang Tegar di Jalan Jihad karya Al-Syahid Al-Syaikh Yusuf bin Sholih al-'Uyairi, dan Terorisme adalah Ajaran Islam karya Syaikh `Allamah Abdul Qodir bin Abdul Aziz.35 Terkait dengan bahan ajar cetak, pada 2016 PPIM )Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat( UIN Syarif Hidayatullah melakukan kajian tentang dugaan adanya muatan ajaran intoleran dan kekerasan yang terdapat dalam materi ajar buku teks mata pelajaran 34International Crisis Group, "Indonesia: Industri Penerbitan Jemaah Islamiyah," Crisis Group Asia Report 147 )Pebruari 2008(: 2-12. 35Abdul Munip, "Menangkal Radikalisme Agama di Sekolah," Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 2 )Desember 2012(: 171-174.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam Pendidikan Agama Islam )PAI( terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang digunakan di sekolah-sekolah seperti SD, SMP dan SMA di Indonesia. Kajian ini di antaranya menyimpulkan bahwa: )1( terdapat muatan ajaran intoleransi pada buku-buku teks tersebut, yang tercermin dalam bentuk menyalahkan pendapat atau praktik ibadah yang berbeda, mempromosikan pendapat yang satu tanpa menghadirkan pendapat lainnya, memuat pandangan negatif atau stereotip tentang umat lain tanpa menegaskan Islam menghormati kebebasan berkeyakinan dan tanpa menegaskan bahwa antar umat beragama harus rukun dan secara sosial harus bahu membahu sebagaimana Islam ajarkan; )2( negara tidak menjadikan produksi buku teks PAI tersebut sebagai bagian dari politik kebudayaan nasional untuk pembangunan karakter bangsa; dan )3( terdapat ketidaktegasan visi, misi, dan tujuan buku-buku teks PAI tersebut, sehingga tidak memuat ajaran dan pesan Islam yang raḥmah li al- 'ālamīn sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia, yang pada gilirannya buku-buku teks tersebut tidak jelas, tidak koheren, dan atau bahkan kontradiktif dengan keislaman Indonesia.36 Temuan PPIM ini menjadi indikator adanya paham intoleran dan kekerasan yang "menyusup" dalam bahan ajar cetak pelajaran PAI di sekolah. Kajian mutakhir yang dilakukan oleh Hasniati pada 2017 tentang muatan radikalisme, toleransi dan demokrasi dalam buku teks PAI SMA terbitan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan, Erlangga dan Yudhistira menunjukkan bahwa: )1( terdapat nilai-nilai radikalisme dalam buku teks PAI terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Erlangga dan Yudhistira. Sedangkan nilai-nilai toleransi dan demokrasi dalam buku teks yang diterbitkan oleh ketiga penerbit di atas ialah adanya penekanan pentingnya perdamaian, persatuan, sikap saling menghargai dan saling menghormati, musyawarah, kebebasan berpendapat dan beragama; )2( Buku teks yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Erlangga dan Yudhistira pada dasarnya banyak mengandung muatan toleransi dan demokrasi. Akan tetapi, tidak dipungkiri bahwa buku teks PAI dari ketiga penerbit tersebut juga mengandung muatan 36Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat UIN Jakarta, "Tanggung Jawab Negara terhadap Pendidikan Agama Islam," Policy Brief, September 2016, 1-8. Hasil kajian ini dapat juga dilihat pada Abdallah, "Exclusivism and Radicalism in Schools: State Policy and Educational Politics Revisited," Studia Islamika 23, no. 3 )2016(: 625-632. 171
172 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 radikalisme. Yang paling miris, ternyata muatan radikalisme paling banyak ditemukan dalam buku terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.37 Kajian-kajian di atas jelas sekali memperlihatkan bahwa di dalam buku teks PAI terdapat paham dan ajaran radikalisme yang disusupkan ke dalamnya. Paham dan ajaran radikalisme tentu saja tidak selaras dengan karakter Islam Indonesia yang moderat. Di sinilah letak pentingnya penggunaan paradigma "mengindonesiakan Islam" dalam menyusun dan membuat buku ajar pendidikan yang mencerminkan Islam moderat. Kurikulum pendidikan harus steril dari ajaran dan paham radikalisme. Lembaga pendidikan dituntut untuk mampu memfilterisasi karya-karya tersebut, baik cetak ataupun online, agar tidak diajarkan dalam lembaga pendidikan Islam moderat. Dalam konteks ini, seorang pendidik moderat, perlu memiliki kemampuan dan keluasan wawasan untuk menyaring penerbitan dan situs yang tidak moderat, agar tidak diajarkan kepada peserta didik. 3. Internalisasi Nilai-Nilai Islam Moderat dalam Mendesain Kurikulum Tersembunyi Hal yang sama bersifat ideologis adalah merancang kurikulum tersembunyi. Menurut Michael W. Apple, hidden curriculum dapat diartikan sebagai norma-norma dan nilai-nilai yang secara implisit, tapi efektif, diajarkan sekolah kepada siswa yang biasanya tidak dicantumkan di dalam tujuan guru mengajar secara formal. Kurikulum semacam ini justru yang sebenarnya memiliki kontribusi yang signifikan bagi upaya melestarikan ideologi secara hegemonik.38 Oleh karena itu, analisis ideologi dapat menelanjangi fungsi-fungsi kurikulum, di mana melalui hidden curriculum, setiap sistem pendidikan sesungguhnnya menyembunyikan ideologi tertentu dalam rangka reproduksi budaya. Menurut Zühal Çubukçu, elemen penting dalam kurikulum tersembunyi yang dimiliki di sekolah adalah nilai-nilai, keyakinan, sikap, dan norma-norma yang merupakan bagian penting dari fungsi sekolah. Nilai, keyakinan, sikap dan norma-norma ini tentu saja 37Hasniati, "Analisis Muatan Radikalisme dalam Buku Teks PAI SMA" )Tesis, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017(, 119. 38Michael W. Apple, Ideology and Curriculum )New York: Routledge Falmer, 2004(, 78-79.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter peserta didik.39 Artinya, karakter peserta didik seperti apa yang ingin dibentuk, tergantung pada nilai-nilai, keyakinan, sikap, dan norma-norma yang diinstalkan oleh pihak sekolah. Kurikulum tersembunyi tidaklah nampak dalam sebuah lembaga pendidikan, karena tidak tertulis dalam dokumen kurikulum. Akan tetapi, justeru di dalam kurikulum tersembunyilah terkandung kekuatan untuk dapat mencetak kepribadian dan ideologi peserta didik. Oleh karena itu, nilai-nilai moderat seperti berperilaku normal )tawassuṭ( di dalam beragama, toleran terhadap perbedaan pendapat, menghindari kekerasan, memprioritaskan dialog, mengakomodir konsep-konsep modern yang secara substansial mengandung maslahat, berpikir rasional berdasarkan wahyu, menafsirkan teks secara kontekstual, dan menggunakan ijtihad di dalam menafsirkan apa yang tidak termaktub di dalam al-Qur'an atau Sunnah, memiliki sikap rukun dan kooperatif dengan kelompok-kelompok agama yang berbeda, dapat diinternalisasikan dalam proses instalasi ideologi Islam moderat. Nilai-nilai tersebut perlu diinstalkan dalam kurikulum tersembuyi. Nilai-nilai itu merupakan abstraksi dari paham Islam moderat yang menjadi karakter Islam Indonesia. Oleh karena itu, dalam konteks ini, penggunaan paradigma "mengindonesiakan Islam" dalam membangun kurikulum tersembunyi bagi lembaga pendidikan menjadi sebuah keniscayaan. Apabila nilai-nilai Islam moderat ini tidak terinstal dengan baik dalam kurikulum tersembunyi, maka karakter peserta didik yang dihasilkan pun akan menyimpang jauh dari karakter Islam moderat. Menurut Masdar Hilmy, lembaga pendidikan seperti pesantren dewasa ini telah terfragmentasi menjadi pesantren "salafi" dan non-salafi. Berbeda secara diametral dengan pesantren non- salafi, pesantren "salafi" memiliki karakter, di antaranya, proses pembelajaran dan konten kurikulum bermuatan ideologis, menitikberatkan pada aksi amar ma'ruf nahi munkar melalui pendekatan ekstrem, berpakaian jubah putih, celana panjang di atas mata kaki, serta berjenggot bagi santri laki-laki. Para santri "salafi" 39Zühal Çubukçu, "The Effect of Hidden Curriculum on Character Education Process of Primary School Students," Educational Sciences: Theory & Practice 12, no. 2 )n.d.(: 1526-1534. 173
174 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 pun diajarkan tentang al-Qur'an dan al-Hadis sebagai satu-satunya sumber ajaran Islam dengan membuang ajaran yang terdapat dalam khazanah pemikiran Islam Klasik. Selain itu, pesantren model ini pun mengkonstruksi kurikulum yang menggunakan kitab-kitab berbahasa Arab kontemporer yang diperolehnya melalui jaringan "salafi" internasional. Di sini, mata ajar fiqh jihad bukan hanya diajarkan secara teori, tetapi juga praktik. Di Pesantren Al-Mukmin Ngruki, misalnya, para santri diajarkan seni bela diri. Seni bela diri ini secara tersembunyi diajarkan juga melalui praktiknya, seperti mengangkat senjata, bahkan operasi perang kota dan penyerangan terhadap musuh-musuh Allah.40 Materi-materi kajian normatif tentang perlunya melakukan gerakan purifikasi, amar ma'ruf nahi munkar, dan berjihad di jalan Allah, lebih diajarkan secara intensif dan tersembunyi dibanding materi-materi lainnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika karakter peserta didik yang dihasilkan dari pembelajaran pesantren model "salafi" ini adalah lulusan yang memiliki ambisi purifikasionis lebih radikal dalam melakukan proses transformasi sosial-budaya. Mereka tak jarang terlibat langsung )direct engagment( dalam aksi pelarangan dan pembid'ahan di dalam masyarakat.41 Catatan Masdar Hilmy di atas perlu dikemukakan untuk menunjukkan bahwa dewasa ini terdapat lembaga pendidikan Islam di Indonesia yang secara hidden curriculum mengajarkan nilai- nilai yang tidak sejalan dengan ajaran dan paham Islam moderat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan Islam yang mengusung Islam moderat untuk lebih intensif lagi dalam menginternalisasikan paham dan ajaran Islam moderat. Dalam konteks ini, penggunaan paradigma "mengindonesiakan Islam" perlu lebih dikedepankan daripada penggunaan paradigma "mengislamkan Indonesia". PENUTUP Pendidikan nasional Indonesia yang berdasarkan Pancasila dewasa ini dihadapkan pada tantangan yang sangat berat. Munculnya ideologinya gerakan Islam transnasional, yang menyebarkan 40Masdar Hilmy, Pendidikan Islam dan Tradisi Ilmiah )Malang: Madani, 2016(, 83-84. 41Ibid., 85.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam melalui lembaga-lembaga pendidikan, membuat pendidikan nasional mendapat ancaman yang tidak dapat diremehkan. Islam moderat yang menjadi karakter Islam Indonesia harus diperkuat dan dipertahankan, selama bangsa dan negara ini masih bernama Indonesia. Dalam konteks ini, "Indonesianisasi Islam" menjadi keniscayaan yang dapat diperjuangkan untuk mempertahankan NKRI. Lembaga pendidikan Islam di Indonesia dituntut untuk dapat memainkan perannya dalam memperkuat Islam moderat melalui "Indonesianisasi Islam". Peran yang dapat dilakukan lembaga pendidikan Islam dalam ranah ini adalah instalasi ideologi Islam moderat kepada peserta didik dalam proses pembelajarannya. Terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam instalasi ini, yaitu penekanan Islam moderat dalam merumuskan tujuan pendidikan, internalisasi nilai-nilai moderat dalam merancangbangunkan kurikulum tersembunyi, dan melakukan filterisasi materi ajar sehingga ideologi Islam moderat dapat diinstalkan kepada peserta didik. Proses instalasi ideologi Islam moderat ini tentu saja bukan pekerjaan mudah. Di sini diperlukan kerjasama yang sinergis antara pemerintah dengan kelompok-kelompok Islam kultural non- ideologis yang berparadigma "Indonesianisasi Islam". DAFTAR RUJUKAN Abdallah. "Exclusivism and Radicalism in Schools: State Policy and Educational Politics Revisited." Studia Islamika 23, no. 3 )2016(. Ali, Muhammad. "Moderate Islam Movement in Contemporary Indonesia." In Islamic Thoughts and Movements in Contemporary Indonesia, diedit oleh Rijal Sukma dan Clara Joewono. Jakarta: Center for Strategic and International Studies, 2007. Apple, Michael W. Ideology and Curriculum. New York: Routledge Falmer, 2004. 175
176 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 Ardhana, I Ketut. "Nasionalisasi Perusahaan: Peralihan dari Perusahaan Belanda ke Perusahaan Lokal di Bali." In Membuka Jalan Keilmuan: Kusumanjali 80 Tahun Prof. Dr. Anak Agung Gde Putra Agung, S.U., diedit oleh A.A.A. Dewi Girindrawardani dan Slamat Trisila. Denpasar: Pustaka Larasan, 2015. Arifin, Syamsul. "Membendung Arus Radikalisasi di Indonesia." Islamica 8, no. 2 )Maret 2014(. Arnold, Thomas W. Sejarah Da'wah Islam. Diterjemahkan oleh A. Nawawi Rambe. Jakarta: Widjaya, 1985. Azra, Azyumardi. "Bali and Southeast Asian Islam: Debunking the Myths." In After Bali: The Threat of Terrorism in Southeast Asia, diedit oleh Kumar Ramakrishna dan See Seng Tan. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd, 2003. Bull, Ronald A. Lukens. Islamic Higher Education in Indonesia. New York: Palgrave Macmillan, 2013. Burhani, Ahmad Najib. "Al-Tawassuṭ wa-l I'tidāl: The NU and Moderatism in Indonesian Islam." Asian Journal of Social Science 40, no. 5-6 )2012(. Burhani, Ahmad Najib. "Pluralism, Liberalism and Islamism: Religious Outlook of the Muhammadiyah Islamic Movement in Indonesia." Tesis, Faculty of Humanities, University of Manchester, 2007. Çubukçu, Zühal. "The Effect of Hidden Curriculum on Character Education Process of Primary School Students." Educational Sciences: Theory & Practice 12, no. 2 )n.d.(. Dewey, John. Democracy and Education. New York: The Macmillan Company, 1964. Effendi. "Politik Kolonial Belanda terhadap Islam di Indonesia dalam Perspektif Sejarah )Studi Pemikiran Snouck Hurgronye(." Jurnal TAPIs 8, no. 1 )Juni 2012(. Gutek, Gerald L. Philosophical and Ideological Perspectives on Education. New Jersey: Pentice-Hal, 1988.
Toto Suharto, Indonesianisasi Islam 177 Hasniati. "Analisis Muatan Radikalisme dalam Buku Teks PAI SMA." Tesis, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. Hasyim, Syafiq. "State and Religion: Considering Indonesian Islam as Model of Democratisation for the Muslim World." Berlin: the Friedrich Naumann Stiftung, 2013. Hilmy, Masdar. Pendidikan Islam dan Tradisi Ilmiah. Malang: Madani, 2016. Hilmy, Masdar. "Whither Indonesia's Islamic Moderatism? A Reexamination on the Moderate Vision of Muhammadiyah and NU." Journal of Indonesian Islam 7, no. 1 )Juni 2013(. International Crisis Group. "Indonesia: Industri Penerbitan Jemaah Islamiyah." Crisis Group Asia Report 147 )Pebruari 2008(. Lindblad, J. Thomas. "The Importance of Indonesianisasi during the Transition from the 1930s to the 1960s." Amsterdam, 2002. Mansur. "Kontekstualisasi Gagasan Fiqh Indonesia T.M. Hasbi Ash- Shiddieqy )Telaah atas Pemikiran Kritis Yudian Wahyudi(." Asy-Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum 46, no. 1 )Juni 2012(. Mufid, Ahmad Syafi'i, ed. Perkembangan Paham Keagamaan Transnasional di Indonesia. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2011. Muhadjir, Noeng. Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Teori Pendidikan Pelaku Sosial Kreatif. V. Yogyakarta: Rake Sarasin, 2003. Mujiburrahman. Mengindonesiakan Islam: Representasi dan Ideologi. I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Munip, Abdul. "Menangkal Radikalisme Agama di Sekolah." Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 2 )Desember 2012(. Nasution, S. Asas-Asas Kurikulum. VI. Bandung: Jemmars, 1982.
178 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 155-178 Nata, Abudin. "Islam Rahmatan li al-'Alamin sebagai Model Pendidikan Community." Islam Memasuki Asean dipresentasikan pada Kuliah Tamu Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang, 7 Maret 2016. Presiden Jokowi. "Indonesia Sumber Pemikiran Islam Dunia." Diakses 9 September 2016. islam-dunia. Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat UIN Jakarta. "Tanggung Jawab Negara terhadap Pendidikan Agama Islam." Policy Brief, September 2016. Ridwan, Nur Khalik. "Pancasila dan Deradikalisasi Agama." Jurnal Pendidikan Islam 2, no. 1 )Juni 2013(. Solahudin. The Roots of Terrorism in Indonesia: From Darul Islam to Jema'ah Islamiyah. Diterjemahkan oleh Dave McRae. Sydney: University of New South Wales Press Ltd, 2013. Suharto, Toto. "Gagasan Pendidikan Muhammadiyah dan NU sebagai Potret Pendidikan Islam Moderat di Indonesia." Islamica: Jurnal Studi Keislaman 9, no. 1 )September 2014(. Suharto, Toto. "Pesantren Persatuan Islam 1983-1997 dalam Perspektif Pendidikan Berbasis Masyarakat." Disertasi, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2011. Suryanto, dan Djihad Hisyam. Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki Milenium III. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000. Sutono, Agus. "Meneguhkan Pancasila sebagai Filsafat Pendidikan Nasional." Jurnal Ilmiah CIVIS 5, no. 1 )Januari 2015(. Wahid, Abdurrahman. Islamku Islam Anda Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi. Jakarta: The Wahid Institute, 2006.
PERSEPSI SANTRI DAN KIAI TERHADAP PLURALISME AGAMA DI PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH (PUTM) DAN ASWAJA NUSANTARA YOGYAKARTA Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta email: [email protected] email: Abstract: There are the controversies of religious pluralism in the pluralistic society context in Nusantara (Indonesia). Even, it evokes some conflicts such as war of ideas. This article focused on the perspectives of Kiai and Student Muhammadiyah and NU on the religious pluralism through education practices in the PUTM dan Aswaja Nusantara Boarding School. Both of them are considered representative because they contain the concept, ideas, and paradigms of Muhammadiyah and NU. This is a qualitative research, the data obtained from interviews and literature study by giving each verification, correction and complementary. The result of this research, The PUTM perspective of pluralism is regarding to it as a social reality that responded positively and constructively. While, Aswaja Nusantara prioritizes a dialectics amongst to social reality, local culture, and a strong Islamic tradition. Nonetheles, both of them have a same concept to strengthen their faith (akidah) by using exclusivism to refuse the theological concept of religious pluralism, but accepted the sociological concept of religious pluralism. ددعتملا عمتجملا قايس يف ارهاظ لازي لا ةيدّدعتلا نع ثيدحلا ناك :صخلملا وه بذاجلا ءيشلاو .ّيركفلا عازنلا ىلإ اذه ىّدؤي ام اريثكو .ايسينودنإ يف ةيعمجو "ةّيدمحم" ةيعمجل دهعملا يملعتمو ءاملع رظن ةهجو ىلإ رظنلا دهعم يف ةيبرتلا قيبطت قيرط نع ةيددعتلا ةيضق هاجت "ءاملعلا ةضهن"
180 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 اتركايجوي اراتناسون ةعامجلاو ةنسلا لهأ دهعم و ةيدّمحمل حيجرتلا ءاملعل ةّيعمجو "ةّيدمحم" ةيعمج نم ّيركفلا روصتلاو ةيؤرلاو ةركفلل نلاثمملا ةلوصحم تانايبلاو ،ةيفصو ةسارد ةساردلا هذه تناك .ءاملعلا ةضهن" ءارجإ نم اهيف امب ةيبتكملا ةساردلاو ةيصخشلا ةلباقملا قيرط نع اهيلع MUTP دهعم نأ ىلع ثحبلا جئاتن تلد .ليمكتلاو حلاصلإاو قّقحتلا ةديقعلاب كّسمتلا يف نايواستم ناروّصت امهل ةعامجلاو ةنسلا لهأ دهعمو ىتح ،ايعامتجا اهنلابقي امهنكلو ةديقعلا يف ةيدّدعتلا ةركف درو قلاغنلااو "و " ةيدمحم " ةيعمج يأر نلاّثمي ةيددعتلا نع امهيأرو امهرّوصت نوكي .ةيفاقثلا ةيددعتلاو ةينيدلا ةيددعتلا نع ءاملعلا ةضهن Abstrak: Perdebatan pluralisme agama masih mengemuka dalam konteks masyarakat majemuk di Nusantara. Bahkan, tidak jarang menimbulkan konflik dan perang pemikiran. Menarik melihat perspektif kiai dan santri Muhammadiyah dan NU terhadap isu pluralisme melalui praktik pendidikan di Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta dan Pondok Pesantren Aswaja Nusantara Yogyakarta yang dianggap representatif karena membawa muatan konsep, ide dan paradigma dari Muhammadiyah dan NU. Penelitian ini bersifat kualitatif, data diperoleh dari wawancara dan studi kepustakaan dengan saling memberikan verifikasi, koreksi dan pelengkap. Hasil penelitian ini, PUTM dan Pesantren Aswaja Nusantara memiliki konsep yang sama dalam memegang teguh akidah, yakni sikap eksklusif dan menolak pluralisme secara teologis namun menerimanya secara sosiologis. Sehingga, paradigma dari dua lembaga tersebut merepresentasikan dari paradigma Muhammadiyah dan NU dalam merespon fenomena pluralisme agama dan budaya. Keywords: PUTM, Aswaja Nusantara, pluralisme agama, pendidikan. PENDAHULUAN Salah satu tema penting yang banyak diwacanakan pemikir Muslim era kontemporer adalah pluralisme agama. Wacana pluralisme agama di Indonesia akhir-akhir ini juga banyak diperdebatkan. Apalagi Majelis Ulama Indonesia )MUI( dalam musyawarah nasional yang ke-7 pada 26-29 Juli 2005 telah mengeluarkan fatwa sesat terhadap pluralisme, sekularisme dan liberalisme. Dalam hal ini, pluralisme
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai yang dihukumi sesat oleh MUI adalah paham yang mengajarkan bahwa semua agama sama.1 juga memberikan respon yang sangat beragam terhadap isu pluralisme keagamaan. Sebagian tokoh Muhammadiyah memberikan apresiasi positif pada pluralisme dan sebagian menolak.2 Begitu juga dengan NU )Nahdlatul Ulama(, yang sebagian tokohnya menerima dan menolak pluralisme. Apalagi pada saat ini, muncul fenomena NU Garis Lurus yang memiliki pandangan kontraproduktif terhadap para pemikir progresif NU.3 Beberapa tokoh dari organisasi sosial keagamaan Fenomena demikian dapat berpengaruh pada lembaga-lembaga yang berada dan bernaung di kedua organisasi besar tersebut. Sebagai contoh adalah PUTM )Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah( dan Pondok Pesantren Aswaja Nusantara. Para santri dan kiayi dalam dua lembaga tersebut memiliki pandangan dan sikap terhadap konsep dan fenomena plruralisme agama sebagaimana diperdebatkan oleh para tokoh di tingkat elit Muhammadiyah dan NU. Sikap dan pandangan inilah yang akan coba diungkapkan dalam tulisan ini, apakah para santri dan kiayi di dua lembaga tersebut cenderung untuk menolak atau menerima konsep pluralisme agama. ini berusaha mengungkap fenomena perdebatan pluralisme agama di kedua lembaga milik Muhammadiyah dan NU tersebut melalui sikap, pandangan dan praktik pendidikan yang dilakukan PUTM dan Aswaja Nusantara. Karena, paradigma yang digunakan oleh kedua lembaga pendidikan tersebut tentunya tidak jauh berbeda dari paradigma dan sikap keagamaan dua organisasi besar Muhammadiyah dan NU, minimal tidak jauh berbeda dengan pandangan dan sikap para tokoh elit yang berada di kedua Ormas tersebut. Tulisan Untuk itu dalam tulisan akan dibahas tentang persepsi santri dan kiai terhadap pluralisme agama melalui sikap, pandangan dan praktik pendidikan dengan mengambil locus di Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah )PUTM( Yogyakarta dan Pondok Pesantren Aswaja Nusantara Yogyakarta. 1Biyanto, Pluralisme Keagamaan Dalam Perdebayan: Pandangan Kaum Muda Muhammadiyah )Malang: UMM Press, 2009(, 6. 2Ibid., 10. 3Lihat di n.d., 181
182 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 KONSEP PLURALISME AGAMA Berbicara pluralisme berarti tengah memandang keanekaragaman sebagai salah satu anugerah yang diberikan Tuhan kepada hamba- Nya. Secara etimologis, pluralisme agama berasal dari dua kata, yaitu 'pluralisme' dan 'agama'. Dalam bahasa Arab diterjemahkan 'al-ta'addudiyyah al-diniyah' dan dalam bahasa Inggris 'religious pluralism'.4 Pluralisme agama adalah kondisi hidup bersama )co- existence( antara gama )dalam arti yang luas( yang berbeda-beda dalam satu komunitas dengan tetap mempertahankan ciri-ciri spesifik atau ajaran masing-masing agama.5 Ada tiga pengertian yang diberikan terhadap istilah 'pluralisme agama' dalam kajian teologi. Pertama, dengan kata itu dimaksudkan kenyataan bahwa umat beragama itu majemuk. Jadi pluralisme berarti actual plurality atau kebhinekaan seperti pluralisme masyarakat Indonesia, yang berarti di dalam masyarakat Indonesia dikenal banyak agama. Kedua, pluralisme mengandung konotasi politik, sehingga maknanya sinonim dengan sekularisme. Ketiga, pluralisme merujuk pada satu teori agama yang pada prinsipnya menyatakan bahwa semua agama pada akhirnya menuju kepada satu kebenaran yang sama.6 Pluralisme agama merupakan kondisi hidup bersama )co- existence( antar agama yang berbeda-beda dalam satu komunitas dengan tetap mempertahankan ciri-ciri spesifik masing-masing agama.7 Ada tiga pengertian yang diberikan terhadap istilah 'pluralisme agama' dalam kajian teologi. Pertama, dengan kata itu dimaksudkan kenyataan bahwa umat beragama itu majemuk. Kedua, pluralisme mengandung konotasi politik, sehingga maknanya sinonim dengan sekularisme. Ketiga, pluralisme merujuk pada satu teori agama yang menyatakan bahwa semua agama akan menuju kepada satu kebenaran yang sama.8 4Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama; Tinjauan Kritis )Jakarta: Perspektif Kelompok Gema Insani, n.d.(, 11. 5Ibid., 14. 6Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah, Tafsir Tematik Al-Quran: Tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama )Yogyakarta: Pustaka SM, 2000(, 19. 7Thoha, Tren Pluralisme Agama; Tinjauan Kritis, 14. 8Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah, Tafsir Tematik Al-Quran: Tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama, 19.
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai Menurut Jhon Hick, pluralisme agama adalah suatu gagasan bahwa agama-agama besar dunia merupakan persepsi dan konsepsi yang berbeda dan merupakan respon yang beragam terhadap Yang Maha Agung dari dalam pranata kultural manusia yang bervariasi.9 Sementara itu menurut Farid Essack, pluralisme merupakan pengakuan dan penerimaan terhadap yang lain )otherness(. Dalam konteks agama, pluralisme berarti penerimaan terhadap berbagai jalan yang berbeda.10 Diana Eck mengidentifikasi pluralisme sebagai berikut: Pertama, pluralisme bukan hanya suatu keragaman. Kedua, tujuan pluralisme adalah usaha aktif untuk mencapai sebuah pemahaman. Ketiga, pluralisme bukanlah relativisme.11 Pluralisme juga dapat diidentifikasi menjadi tiga pokok gagasan sebagai berikut: Pertama, pluralisme dapat dipahami dalam istilah yang logis dengan melihat Yang Tunggal )The One( bermanifestasi sebagai yang banyak )the many(; Kedua, adanya pengakuan umum dari kualitas instrumental terhadap pengalaman agama-agama partikular; Ketiga, spiritualitas diidentifikasi oleh ketumpangtindihan dari kriteria yang dimiliki seseorang terhadap agama-agama yang lain.12 Dalam studi agama-agama modern, isu tentang pluralisme agama yang ramai dibicarakan di mana-mana sesungguhnya memiliki makna yang sama, jika tidak disebut identik, dengan paham wahdat al-adyān kaum sufi, terutama al-Hallaj dan Ibnu 'Arabi. Pluralisme agama dipahami bahwa agama-agama merupakan jalan-jalan yang berbeda tetapi menuju tujuan Yang Satu dan Sama, atau dengan bahasa lain, semua agama merupakan manifestasi-manifestasi dari Realitas Yang Satu.13 9Thoha, Tren Pluralisme Agama; Tinjauan Kritis, 15. 10Farid Essack, Qur'an, Liberation & Pluralism: An Islamic Perspective of Inter- Religious Solidarity Against Oppression )England: One World Publications, 1998(, xii. 11Amir Muslims Hussein, "Pluralism, and Interfaith Dialogue," in Progresive Muslims; on Justice, Gender and Pluralism, ed. Omid Safi )Oxford: One World Publications, 2003(, 252. 12Harold Coward, Pluralism in the World Religions: A Short Introduction )Oxford: One World Publications, 2000(, 140. 13Media Zainul Bahri, Satu Tuhan Banyak Agama: Pandangan Sufistik Ibn 'Arabi, Rumi, Dan Al-Jili )Bandung: Mizan, 2011(, 39. 183
184 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 RESPON MUHAMMADIYAH DAN NU TERHADAP DISKURSUS PLURALISME AGAMA Salah satu respon Muhammadiyah terhadap pluralitas ditunjukkan dalam hubungannya dengan kelompok Ahmadiyah khususnya Ahmadiyah Lahore. Ahmadiyah melalui Mirza Wali Ahmad Baig menjaga hubungan baik dengan para tokoh Muhammadiyah. Bahkan, Baig juga menarik sejumlah tokoh Muhammadiyah menjadi muridnya, seperti Raden Ngabehi Djojosoegito dan Muhammad Chusni, yang pada waktu itu menjadi sekretaris PP Muhammadiyah. Menurut Blood, sejumlah tokoh Muhammadiyah juga mempublikasikan beberapa artikel tentang gerakan Ahmadiyah di dalam jurnal Bintang Timur, yang memuji peranan Ahmadiyah sebagai prototype gerakan Islam modern. Di artikel Javabode tahun 1925, bahkan disarankan agar kedua kelompok tersebut )Muhammadiyah dan Ahmadiyah( bersatu. Di artikel Al-Manak Muhammadiyah, tahun 1926, termuat di dalamnya sebuah artikel yang menandakan sikap simpati dan kekaguman terhadap gerakan dan pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad.14 Namun, hubungan Muhammadiyah dan Ahmadiyah tidak berlangsung lama. Ketegangan di antara dua kelompok itu dimulai karena Muhammadiyah menemukan adanya ketidaksesuaian antara ajaran Islam dan ajaran kelompok Lahore, khususnya terhadap pemujaan dan peranan Mirza Ghulam Ahmad. Bahkan, pada 5 Juli 1928, PP Muhammadiyah mengeluarkan edaran untuk semua pimpinan cabang dengan melarang ajaran dan publikasi tentang Ahmadiyah di dalam internal Muhammadiyah. Khususnya terkandung juga di dalamnya sebuah pesan bagi yang meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai Mujaddid harus memilih untuk kembali ke ajaran Islam murni atau meninggalkan Muhammadiyah.15 Dalam konteks seperti itu, memang tidak secara organisasi atau persyarikatan memberikan perhatian secara serius dalam hal perkembangan pemikiran Islam, menyangkut pluralisme, dialog antar agama, dan apalagi sekularisme yang menjadi perdebatan di kalangan intelektual Muslim di Indonesia. Intelektual yang disebut 14Ismatu Ropi, "Islamism, Government Regulation, and The Ahmadiyah Controversies in Indonesia," Al-Jami'ah Journal of Islamic Studies 48, no. 2 )2010(: 288-289. 15Ibid., 289-290.
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai M. Dawam Rahardjo, seperti M. Amin Abdullah, Abdul Munir Mulkhan dan bahkan Ahmad Syafi'i Ma'arif saja merupakan figur Muhammadiyah yang acapkali dipersoalkan terkait dengan pemikiran-pemikiran yang dianggap "tidak sejalan dengan Muhammadiyah". Seperti dalam kasus kurangnya apresiasi atas gagasan M. Amin Abdullah adalah ketika diterbitkan buku Tafsir Sosial Hubungan Antar Agama, oleh PP. Majelis Tarjih dengan Ketua Majelis ketika itu M. Amin Abdullah diprotes sebagian pengurus Muhammadiyah.16 Dalam menyikapi pluralisme agama, guru bangsa dan juga mantan ketua umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafi'i Maarif mempunyai prinsip bahwa pluralisme harus terus dijaga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pluralisme menurutnya menunjukkan kemajuan suatu bangsa.17 Sementara M. Amien Rais tokoh reformasi dan Mantan Ketua umum PP Muhammadiyah menegaskan bahwa Muhammadiyah sangat menghargai kemajemukan. Bahkan, kemajemukan bisa menjadi kekuatan jika kepemimpinan nasional mau memperlakukannya secara arif kenyataan yang sekuleristik dari bangsa Indonesia ini.18 Menurut M. Amin Abdullah, yang dikutip Zuly Qodir, teologi pluralis Muhammadiyah harus segera dirumuskan sehingga melihat realitas pluralisme masyarakat sebagai, "teman seperjuangan" dalam mengentaskan masalah-masalah bersama, masalah kemanusiaan, pluralisme agama tidak dilihat dari perspektif keyakinan teologis karena akan sangat mungkin terjadi pengerasan-pengerasan antar kelompok tersebut. Pluralisme oleh Muhammadiyah harus dilihat lebih antropologis-antroposentris.19 M. Amin Abdullah menyayangkan hingga akhir abad ke 20 Muhammadiyah belum memiliki majelis yang secara sadar dan serius mendialogkan dan memperbincangkan persoalan pluralitas 16Zuly Qodir, Muhammadiyah Studies: Reorientasi Gerakan dan Pemikiran Memasuki Abad Kedua )Yogyakarta: Kanisius, 2010(, 57-58. 17Zaenal Arifin, "Mendudukkan Pluralisme Agama: Pemikiran Ahmad Syafi'i Ma'arif," accessed September 19, 2016, 18Syarif Hidayatullah, Muhammadiyah dan Pluralitas Agama di Indonesia )Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010(, 132. 19Zuly Qodir, Syariah Demokratik: Pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia )Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004(, 166-167. 185
186 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 keagamaan ini. Baru pada tahun 2000, meskipun bukan sebagai divisi khusus yang membidangi persoalan dialog antar umat beragama, Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam periode 1995-2000; di mana M. Amin Abdullah sebagai ketuanya, mencoba mengangkat isu pluralitas keagamaan ini melalui Divisi Hisab dan Pengembangan Tafsirnya dengan menerbitkan tafsir tematik berjudul "Hubungan Sosial antar Umat Beragama".20 Dalam tafsir ini tema yang paling pokok dikupas adalah tentang pluralisme agama. Mungkin karena menggunakan kata "pluralisme", sehingga tafsir ini tidak mendapatkan sambutan yang baik. Sebaliknya justru mendapat banyak tantangan, bahkan hujatan di kalangan sendiri dan dari luar.21 Pada 24-25 Februari 2015 para tokoh dan kader Muhammadiyah seperti Ahmad Syafi'i Ma'arif, Ahmad Najib Burhani, Hamim Ilyas, M. Amin Abdullah, Azyumardi Azra, Syamsul Anwar, Yudi Latif, Siti Ruhaini Dzyuhayatin dan sebagainya, mengadakan kegiatan Halaqah Fikih Kebhinekaan dan menghasilkan buku berjudul "Fikih Kebinekaan: Pandangan Islam Indonesia tentang Umat, Kewargaan, dan Kepemimpinan Non Muslim". Kehadiran buku ini mencerminkan keberlanjutan untuk memperkuat nilai-nilai penghargaan dan penghormatan terhadap kebhinekaan di masyarakat Indonesia. Istilah "Fikih Kebinekaan" merefleksikan semangat dan karakter fikih itu sendiri; meniscayakan kekayaan perspektif dan memberi ruang perbedaan pemahaman dalam mendialogkan teks- teks keagamaan )al-Quran dan al-Hadis( dengan realitas masyarakat yang berbeda.22 Sementara itu, konsep persaudaraan dalam perspektif NU merupakan ikatan universal yang meliputi persaudaraan sesama muslim )ukhūwah islāmiyah(, persaudaraan kebangsaan )ukhūwah waṭaniyah( dan persaudaraan kemanusiaan )ukhūwah bashariyah(. Hal ini memperlihatkan kehidupan yang penuh moderasi dan toleransi dalam seluruh aspek kehidupan. NU diyakini oleh banyak kalangan sebagai kelompok yang sangat menekankan pluralisme dan toleransi 20Ibid., 70. 21Syamsul Anwar, Sambutan Mejlis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, dalam Wawan Gunawan Abdul Hamid, ed., Fikih Kebhinekaan: Pandangan Islam Indonesia tentang Umat, Kewargaan, dan Kepemimpinan Non-Muslim )Bandung: Mizan, 2015(, 10. 22Fajar Riza Ulhaq, Sambutan Maarif Institute, dalam Ibid., 8.
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai yang meletakkan pluralitas atau kemajemukan sebagai perbedaan alami yang harus dihormati dan tidak boleh dipertentangkan.23 Toleransi ialah konsep untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerja sama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik maupun agama. Karena itu toleransi merupakan konsep mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran agama-agama, termasuk Islam. Ada banyak ayat al-Quran yang berbicara tentang toleransi dan sikap Rasulullah kepada non muslim juga mencerminkan toleransi yang tinggi, piagam Madinah contohnya. Tokoh-tokoh para pendiri dan penerus NU banyak mencerminkan toleransi antar umat beragama. Seperti contohnya Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari ketika menamakan pesantrennya dengan Tebuireng, banyak pondok pesantren di Nusantara ini yang diberi nama dengan bahasa Arab. Uniknya pondok pesantren yang didirikan oleh Hadratus Syaikh tidak demikian. Nama pondok beliau tak lain adalah nama dimana pondok itu bertempat, yaitu di dusun Tebuireng. Nama pondok tersebut adalah Pondok Pesantren Tebuireng tanpa tambahan nama berbahasa Arab apapun.24 Ini adalah salah satu bukti bahwa Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari sangat menghargai orang lain termasuk non muslim. Kalau pondok pesantren tersebut diberi nama asing )berbahasa Arab( khawatir memojokkan orang-orang yang sudah lama tinggal di Tebuireng yang notabene belum Islam. Hadratus Syaikh tidak mau dituduh dan dimusuhi sebagai penyebar agama baru, padahal masyarakat setempat sudah memeluk agama nenek moyang mereka. Justru dengan penamaan yang biasa itulah banyak orang-orang dari agama lain penasaran dan pada akhirnya mereka menjadi santri Kiai Hasyim. 25 Puncak penghargaan NU terhadap pluralisme adalah ketika Gus Dur yang di kemudian hari dijuluki bapak Pluralisme, juga gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas, antara lain dengan mencabut Instruksi Presiden )Inpres( Nomor 14 Tahun 1967 tentang agama dan 23Afifudin Harisah, Pluralisme Kaum Sarungan Pesantren dan Deradikalisasi Agama di Sulawsi Selatan )Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata, 2015(, 67. 24Fathurrohman, "Aswaja NU dan Toleransi Antarumat Beragama," Jurnal Review Politik 2, no. 1 )June 2012(: 40. 25Ibid., 41. 187
188 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 adat istiadat China. Dengan dicabutnya inpres ini etnis Tionghoa bebas merayakan tahun baru Imlek, dan menjalankan tradisi-tradisi mereka seperti Barongsai dan Liang-liong. Setelah turun dari jabatan presiden, Gus Dur pernah membela Basuki Tjahaja Purnama )Ahok( dari serangan- serangan bernada SARA oleh kelompok-kelompok fundamentalis. Ahok yang seorang pemeluk Kristen keturunan Tionghoa juga didukung dalam pencalonannya sebagai bupati Belitung Timur yang akhirnya terpilih. Dewasa ini, sikap para tokoh NU yang cenderung membela kaum minoritas seperti membela hak-hak pengungsi Syiah Sampang dan Jemaah Ahmadiyah selalu mendapat tentangan dari kaum fundamentalis yang menganggap NU membela kaum sesat. Namun inilah realisasi dari karakter tawassuṭ )moderat( dan tasāmuh )toleran( yang dipegang kaum Nahdliyin,26 yang menjadi bagian sifat ke-Aswaja- an NU sebagai ideologi moderat yang mengembangkan empat sikap beragama dan berkehidupan sosial, yaitu: tawaṣuṭ-i'tidāl, taṣamuḥ, tawāzun, dan amr ma'rūf nahy munkar.27 Dari sikap kemasyarakatan NU itu, kendati merupakan suatu pengelompokan atau komunitas yang eksklusif dengan peran utama para kiai, namun sebenarnya mereka sangat menjunjung tinggi realitas dan nilai-nilai keagamaan dan pluralitas. Mereka berupaya bagaimana memperbaiki sesuatu yang sudah ada demi kemaslahatan masyarakat dalam kondisi masyarakat yang plural, menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat dihargai dan dijunjung tinggi dengan suatu penolakan dari adanya kebenaran yang bersifat sepihak yang seringkali secara tidak sadar hendak dipaksakan kepada pihak lain.28 PERSEPSI SANTRI PUTM TERHADAP PLURALISME AGAMA Menurut Tabita K. Christiani yang dikutip Agus Nuryatno, teori pendidikan agama terdiri dari tiga model; in the wall, in the wall 26Jotha, "Nahdlatul Ulama dan Pluralisme Agama: Tinjauan Historis Peran NU dalam Menjaga Kebhinekaan," accessed September 19, 2016, nu-dalam-menjaga-kebhinekaan/. 27Isnatin Ulfah, "Dari Moderat Ke Fundamental: Pergeseran Pemahaman dan Ekspresi Keagamaan Perempuan Nahdlatul Ulama di Ponorogo," Al-Tahrir 14, no. 1 )Mei 2014(: 97. 28Laode Ida, NU Muda, Kaum Progresif, dan Sekularisme Baru )Jakarta: Erlangga, 2004(, 87.
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai dan beyond the wall. Pendidikan agama in the wall adalah model pendidikan agama yang hanya memperhatikan agamanya sendiri tanpa mendialogkan dengan agama yang lain. Model kedua, pendidikan agama at the wall, tidak hanya mengajar siswa tentang agama mereka sendiri, tetapi juga agama yang lain. Model terakhir adalah pendidikan agama beyond the wall, yang membantu siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain meski berbeda agama demi tegaknya perdamaian, keadilan dan harmoni.29 Sementara itu, Ninian Smart yang dikutip tim Majelis Tarjih dalam bukunya Tafsir Tematik al-Quran menyederhanakannya menjadi lima kategori, )1(. Eksklusivisme absolut, )2(. Relativisme absolut, )3(. Inklusivisme hegemonistik, )4(. Pluralisme realistik, )5(. Pluralisme regulatif. Posisi pertama, eksklusivisme absolut merupakan pandangan umum terdapat dalam banyak agama, yang secara sederhana melihat kebenaran sebagai hanya terdapat dalam tradisi agama sendiri, sedangkan agama lain dianggap sebagai yang tidak benar. Kedua, relativisme absolut mempunyai pandangan bahwa berbagai sistem kepercayaan agama tidak dapat dibandingkan satu sama lain karena orang harus menjadi "orang dalam" untuk dapat mengerti kebenaran masing-masing agama. Ketiga, inklusivisme hegemonistik mencoba melihat ada kebenaran yang terdapat dalam agama lain, namun menyatakan prioritas terhadap agama sendiri. Keempat, pluralisme realistik, yakni pandangan bahwa semua agama merupakan jalan yang berbeda-beda, atau merupakan berbagai versi, dari satu kebenaran yang sama. Kelima, pluralisme regulatif merupakan paham bahwa sementara berbagai agama memiliki nilai- nilai dan kepercayaan masing-masing. Mereka mengalami suatu evolusi historis dan perkembangan ke arah suatu kebenaran yang sama, hanya saja kebenaran bersama tersebut belum lagi terdefinisikan.30 Bagi Muhammadiyah fenomena keanekaragaman merupakan sunnatullah yang tidak bisa dibantah keberadaannya. Oleh karenanya, salah satu prinsip Islam berkemajuan adalah terciptanya negara yang 29M. Agus Nuryanto, "Islamic Education in a Pluralistic Society," Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies 49, no. 2 )2011(: 412. 30Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah, Tafsir Tematik al-Quran: tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama, 20-23; Ninian Smart, "Pluralism," in A New Handbook of Christian Theology, ed. Donald W Musser and Joseph L Price )Nashville: Abingdon Press, 1992(, 362. 189
190 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur di tengah era kemajemukan agama dan budaya. Gerakan pencerahan dalam Muhammadiyah berkomitmen untuk mengembangkan relasi sosial yang berkeadilan tanpa diskriminatif, memuliakan martabat manusia, menjunjung tinggi toleransi dan kemajemukan.31 Dengan gerakan pencerahan, Muhammadiyah terus bergerak dalam mengemban misi dakwah dan tajdid untuk menghadirkan Islam sebagai ajaran yang mengembangkan sikap tengahan )wasīṭiyah(, membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat martabat kemanusiaan laki-laki maupun perempuan, mencerdaskan kehidupan umat manusia.32 Islam Berkemajuan adalah pandangan dunia Muhammadiyah tentang Islam yang merupakan dīn al-ḥadharah, agama kemajuan atau peradaban. Visi Islam Berkemajuan melintasi dimensi ruang dan waktu. Visi ini tidak terkait sekat tempat tertentu. Visi Islam Berkemajuan bertumpu kepada dimensi gerak, yakni proses dinamis dan sistematis dalam penciptaan karya-karya kebudayaan dalam arus kemajuan berkelanjutan )sustainable innovation(. Bagi Muhammadiyah, visi Islam Berkemajuan merupakan kelanjutan dari apa yang digagas oleh KH. Ahmad Dahlan sejak kelahiran Muhammadiyah seabad yang lalu. Hingga saat ini visi itu masih relevan dengan kondisi kehidupan umat Islam, namun memerlukan revitalisasi dan kontektualisasi dengan dinamika zaman baru dalam semangat "al- muḥāfaẓah 'alā qadīm al-ṣāliḥ wa al-ijād bi al-jadīd aṣlaḥ", atau memelihara yang baik dari masa lalu dan menciptakan yang terbaik dari masa kini.33 Islam berkemajuan merupakan sebuah pemahaman dan praktik yang dianggap moderat, progresif, tercerahkan, demokratis, dan dapat diimplementasikan pada level lokal, nasional dan global. Pandangan dunia )world view( ini didorong untuk menopang Indonesia yang berkemajuan.34 Oleh karenanya, Muhammadiyah 31Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah, Tafsir Tematik al-Quran: tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama, 16. 32Ibid., 17. 33Muhammadiyah, "Pidato Ifititah: Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan Refleksi, Proyeksi dan Rekomendasi," accessed September 21, 2016, 34Muhammad Ali, "The Muhammadiyah's 47 Th Congress and "Islam Berkemajuan," Studi Islamika: Indonesian Journal for Islamic Studies State Islamic University Syarif Hidayatullah 22, no. 2 )2015(: 378.
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai perlu juga mempertimbangkan isu-isu strategis tentang keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal. Salah satu isu strategis yang dibahas Muhammadiyah di antaranya ialah memelihara atau mengembangkan keberagamaan moderat, dialog sunni dan syiah, dan penolakan terhadap formalisme keberagamaan dan seterusnya.35 Sebagai salah satu amal usaha yang menumbuhkan kader- kader ulama Muhammadiyah yang berkemajuan, para Santri )mahasiswa( PUTM )Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah( diajarkan untuk menghargai hak-hak asasi kemanusiaan universal dengan misi dakwahnya mencari titik temu antar umat beragama lain. Misi dakwah ini lebih memprioritaskan titik temu ajaran-ajaran kemanusiaan universal, daripada menemukan titik temu dalam persamaan teologis/akidah. Oleh karenanya, proses pendidikan di PUTM lebih mengedepankan pandangan yang eksklusif daripada pandangan yang inklusif khususnya dalam konsep aqidahnya.36 Bagi santri PUTM, pancasila merupakan tonggak dasar bagi terciptanya hubungan yang harmonis antar sesama umat beragama di Indonesia.37 Pancasila sebagai dār al-'ahd wa shahādah, merupakan landasan dasar negara yang menjadi saksi dan bagian kesepakatan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila merupakan hasil konsensus nasional )dār al-'ahd( dan tempat pembuktian atau kesaksian )dār al-shahādah( untuk menjadi negeri yang aman dan damai )dār al-salam( menuju kehidupan yang maju, adil, makmur, bermartabat, dan berdaulat dalam naungan ridha Allah Swt. Pandangan kebangsaan tersebut sejalan dengan cita-cita Islam tentang negara idaman "Baldah ṭayyibah wa rabb ghafūr", yaitu suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah.38 Pancasila menurut santri PUTM adalah sebagai dasar implementasi ajaran Islam universal yang rahmat li al-'ālamīn. Dengan pancasila tidak ada klaim superioritas antara satu agama dengan agama yang lain. Mereka sadar bahwa pancasila adalah alat pemersatu bangsa di tengah keanekaragaman yang ada. Pancasila selain sebagai ajaran fundamental bangsa juga sebagai landasan 35Ibid., 382. 36Abdul Muhyi, Wawancara, Agustus 2016. 37Wisna, Wawancara, Agustus 2016. 38PP Muhammadiyah, Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah )Yogyakarta: Gramasurya, 2015(, 12. 191
192 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 filosofis Islam berkemajuan. PUTM telah menanamkan bagi para peserta didiknya untuk menjadikan pancasila sebagai falsafah nilai. Selain itu, semangat Islam berkemajuan sebenarnya terletak di dalam setiap asas ajaran Pancasila mulai dari sila pertama hingga kelima.39 Pandangan santri PUTM terhadap agama lain, lebih bersifat praksis daripada teoritis. Gerakan praksis dan dakwah lebih diprioritaskan karena dapat secara langsung membentuk masyarakat yang ideal, daripada hanya sekedar memiliki pandangan yang sistematis dan filosofis yang berhenti pada taraf wacana. Konsep pluralisme agama tidak begitu banyak dikenal dan dipelajari oleh PUTM. Para santri sekedar diajarkan mengenal agama lain melalui kajian Kitab Suci tanpa mencoba untuk menghadirkan pemeluk agama lain ke PUTM, misalnya melalui kajian Kristologi. Kajian inipun terkesan hanya mencari-cari kelemahan agama lain. Sebagaimana pendapat Wisna: "secara formal sih diajarkan tentang Kristologi. Kita biasanya baca Bible, nanti dicari kesalahannya di mana, mencari teks yang bertentangan, biar nanti kalau ada debat pertanyaan bisa dijawab, seperti halnya Zakir Naik."40 Dalam mata kuliah Kristologi )sebagaimana dijelaskan Wisna di atas( terdapat pandangan yang mengadili konsep ajaran agama lain. Pandangan hitam-putih ini berlanjut dengan penilaian bahwa terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan dalam ajaran atau keyakinan konseptual dari agama lain. Selain, sebagai alat untuk membenarkan dan mengunggulkan agamanya sendiri di atas agama- agama yang lain. Biasanya, mata kuliah ini akan menjerat bagi yang mempelajarinya untuk selalu mempertanyakan kebenaran teologis agama-agama lain. Dan bahkan, sampai pada ranah perdebatan teologis yang tiada ujung dan pangkalnya. Hasil akhirnya, adalah penilaian teologis dari penganut agama tertentu terhadap penganut agama lainnya. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa PUTM lebih memprioritaskan pembelajaran yang kritis terhadap perspektif keyakinan/akidah umat beragama lain dalam mata kuliah Kristologi. Dalam mata kuliah ini, para santri PUTM tidak diberi ruang dialog terhadap konsep keyakinan/akidah umat beragama lain yang dianggap menyimpang dari konsep akidah Islam. Paradigma 39Muhyi, Wawancara. 40Wisna, Wawancara.
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai tafsir tekstual dalam menafsirkan kitab suci, lebih diprioritaskan untuk dihadapkan dengan teks-teks kitab suci agama lain. Seperti, membandingkan ayat-ayat tekstual dalam al-Qur'an untuk dijadikan alat justifikasi terhadap ayat-ayat tekstual dalam kitab suci lain. Al- Quran ditempatkan pada posisi paling superior dibanding dengan kitab-kitab suci agama lain. Paradigma ini tidak hanya mengkritik keyakinan konseptual yang terkandung dalam kitab suci agama lain, tetapi juga praktik keberagamaan yang tidak sejalan dengan ajaran konseptual dari kitab suci. Misalnya, di dalam Kitab Perjanjian Lama, yakni dalam Imamat 11:7 yang melarang mengkonsumsi daging babi, namun larangan demikian justru diabaikan oleh umatnya sendiri.41 Dalam konteks demikian, teori pembelajaran yang digunakan di PUTM menggunakan teori pendidikan at the wall. Teori ini lebih mengedepankan pembelajaran yang eksklusif dengan memprioritaskan klaim kebenaran agamanya sendiri di atas doktrin agama-agama yang lain, walaupun agama lain sudah dipelajari. Hal ini bisa dilihat dari tujuan mata kuliah "Kristologi" sebagaimana diterangkan para santri di PUTM. Para santri memang mengenal ajaran agama lain )khususnya Kristen(, tetapi hanya sebatas mengenal tanpa ditanamkan sikap inklusif dan pluralis terhadapnya. tidak cocok di era masyarakat multikultural-multireligius, karena dapat mengakibatkan kurang simpatinya terhadap umat beragama lain. Selain dapat menumbuhkan saling kecurigaan terhadap umat beragama lain kendati prinsip toleransi tersebut masih tetap dijalankan. Ke depan, prinsip dialog antar umat beragama akan sulit diterapkan karena masih tebalnya tembok yang membatasi antara "saya" dan "kamu", antara "kami" dan "mereka". Tembok tersebut kian memperkukuh klaim bahwa "saya" lebih baik daripada "kamu", sehingga dapat menumbuhkan sikap dan pandangan yang superior. Teori pembelajaran ini Apabila dilihat menggunakan kaca mata Ninian Smart, maka pandangan yang diajarkan di PUTM kepada santrinya )mahasiswa( adalah pandangan eksklusivisme absolut dalam akidah. Namun, begitu masuk pada praksis sosial mereka diajarkan bersikap inklusif bahwa menjalin kerjasama dan hubungan harmonis dalam 41Muhyi, Wawancara. 193
194 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 konteks kemanusiaan universal adalah suatu keharusan bagi umat Muslim. Inklusivitas dalam praksis sosial merupakan kharakteristik pendidikan di PUTM. Begitu juga dengan Muhammadiyah, ketika mengadopsi pendidikan Barat ala Kristen.42 Oleh karenanya, ada dua perspektif dalam menilai praktik pendidikan pluralisme di PUTM, di satu sisi begitu ketat, tertutup, dan bisa dikatakan kritis terhadap konsep akidah umat beragama lain. Namun di sisi lain begitu terbuka, fleksibel dan akomodatif dalam menjalin hubungan harmonis dengan umat beragama lain dalam bidang sosial-kemasyarakatan, untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan universal. Apabila dilihat dengan kacamata epistemologi Islam al-Jabiri, paradigma yang digunakan PUTM dalam memandang fenomena pluralitas agama menggunakan paradigma bayani daripada irfani. tradisi epistemologi Kelemahan yang paling mencolok dari bayani atau tradisi berpikir tekstual-keagamaan adalah ketika ia harus berhadapan dengan teks-teks keagamaan yang dimiliki oleh komunitas, kultur, bangsa atau masyarakat yang beragama lain.43 Prinsip toleransi yang diajarkan di PUTM bersumber pada semangat nilai-nilai Qurani yang digali dari sumber pengalaman batiniah- esoterik. Padahal, di sisi lain banyak juga ayat-ayat al-Qur'an bernada kritis terhadap konsep dan praktik umat beragama lain. Di sinilah, dua paradigma yang terkandung secara tekstual dalam al-Qur'an menyatu dalam prinsip PUTM dalam memandang umat beragama lain. Di satu sisi diharuskan toleran terhadap umat agama lain, namun di sisi lain harus kritis terhadap umat agama lain. Para kiai dan santri PUTM perlu memadukan epistemologi irfani, selain bayani dan burhani. Sumber terpokok ilmu pengetahuan dalam tradisi berpikir irfani adalah experience )pengalaman(. Pengalaman batiniah yang dapat dirasakan dalam kehidupan konkrit sehari-hari. Fenomena pluralisme agama dan budaya dapat direspon menggunakan nalar irfani, dengan menghayati terhadap apa yang dirasakan oleh kelompok agama lain dalam kehidupan ritualnya sehari-hari, menghayati adanya Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai 42Anjar Nugroho, "Muhammadiyah dan Pluralisme Agama: Membaca Gagasan Toleransi dan Interaksi Antar Umat Beragama," accessed September 21, 2016, 43M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif- Interkonektif )Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012(, 374.
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai kesatuan sumber dari setiap agama, pengalaman konkrit pahit getirnya konflik yang dirasakan oleh umat beragama lain, serta penghayatan terhadap adanya Dzat Yang Maha Tinggi yang diyakini dan disembah oleh umat beragama lain. Untuk itulah, prinsip memahami keberadaan orang, kelompok dan penganut agama lain dengan cara menumbuhsuburkan sikap empati, simpati, social skill, serta berpegang teguh pada prinsip- prinsip universal reciprocity )bila merasa sakit dicubit, maka janganlah mencubit orang lain( akan mengantarkan tradisi epistemologi irfani pada pola pikir yang lebih bersifat unity in difference, tolerant, dan pluralist. Dengan demikian, hubungan antara "subjek' dan "objek" bukannya bersifat "subjektif" )tradisi bayani( dan bukan pula bersikap "objektif" )tradisi burhani(, tetapi lebih kepada intersubjektif. Kebenaran apapun, khususnya dalam hal-hal yang terkait dengan kehidupan sosial- keagamaan adalah bersifat intersubjektif. Apa yang dirasakan oleh penganut kultur, ras, agama, kulit, bangsa tertentu dengan sedikit tingkat perbedaan juga dirasakan oleh manusia dalam kultur, ras, agama, kulit dan bangsa yang lain.44 Dengan demikian, PUTM dapat menjadi salah satu amal usaha Muhammadiyah yang menjadi pioner bagi terwujudnya sebuah lembaga yang mengedepankan visi dan misi yang toleran bagi terciptanya keamanan dan kedamaian di bumi Nusantara ini. PRAKTIK PENDIDIKAN PLURALISME AGAMA DI PESANTREN NU (ASWAJA NUSANTARA) Sebagaimana diketahui Pondok Pesantren Aswaja Nusantara adalah Pondok Pensatren yang berbasis pada semangat Ahl Sunnah wa al- Jamā'ah. Paham moderatisme dalam Ahl Sunnah wa al-Jamā'ah menjadi bagian dari NU dan tentunya Pesantren Aswaja itu sendiri. Sikap al-tawassuṭ yang tidak ekstrem ke kiri dan ke kanan merupakan kharakteristik dari Pesantren Aswaja Nusantara. Sikap moderat Pesantren Aswaja menandakan bahwa Islam yang diprioritaskan adalah Islam tengahan, untuk menjadi penengah di antara berbagai kelompok Islam yang ekstrem sehingga kehadirannya dapat diterima oleh masyarakat luas pada umumnya. Oleh karenanya, Islam demikian menjadi kharakteristik Islam di Indonesia karena mudah dipahami, fleksibel, dan kontekstual dengan kultur setempat. 44Ibid., 381. 195
196 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 Sepintas Pondok Pesantren Aswaja mendidik para santrinya untuk bersikap tawāzun )seimbang( antara nash dan akal. Kendati memang cukup kuat pada tradisi dengan penguasaan literatur kitab kuning, tetapi semangat progresivisme tetap melekat pada Pondok Pesantren ini. Pondok ini memegang teguh paradigma al-Muḥāfaẓah 'alā qadīm al-ṣālih wa al-akhdhu bi al-jadīd al-aṣlaḥ. Seimbang antara traidisi dan kemoderenan, di satu sisi tetap memegang teguh tradisi di sisi lain mengambil sesuatu yang dianggap baik dan perlu hal yang baru. Output yang diharapkan dalam pondok pesantren ini adalah selain santri diharapkan untuk tetap menjaga tradisi, tetapi juga menjadi santri yang modern. Santri yang memiliki akidah yang kuat, yakni akidah Ahl Sunnah wa al-Jamā'ah, toleran dan transformatif, memiliki pengetahuan yang memadai baik dalam bidang keagamaan maupun akademik. Memiliki kapasitas keorganisasian dan leadership serta soft skill yang memadai.45 Praktik tasamuh di Pesantren Aswaja tergolong unik karena dimulai dari aspek internal untuk mengenalkan dunia eksternal kepada para santrinya. Maksudnya, Pesantren Aswaja menanamkan ajaran toleransi dimulai dengan akar internal tradisi yang sudah mendarah daging. Para santri diyakinkan terlebih dahulu bahwa akidah Aswaja yang mereka yakini mengandung unsur ajaran tasamuh. Pembahasan-pembahasan literatur-literatur klasik juga menjadi salah satu sarana bagi Pesantren Aswaja untuk menanamkan toleransi kepada para santrinya. Misalnya, dalam konteks fikih yang terdapat banyak perbedaan di dalamnya. Para santri tidak terikat dengan satu pandangan fikih, melainkan adanya ruang-ruang keterbukaan untuk memilih dan meyakini salah satunya. Praktek toleransi lain di Pesantren Aswaja adalah adanya keterbukaan Pesantren terhadap orang yang menganut keyakinan lain untuk belajar di Pesatren tersebut. Seringkali Pesantren ini mendapatkan kunjungan dari para akademisi lintas agama, kalangan agamawan untuk melihat langsung praktik toleransi dan kehidupan keberagamaan di lingkungan Pesantren. Praktik kedua, Pesantren ini mengirimkan santrinya jika ada acara interreligious camp atau camp pemuda antar agama atau workshop-workshop tentang toleransi.46 terhadap 45Kiai Mustafid, Wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren Aswaja Nusantara Mlangi, Agustus 2016. 46Ibid.
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai Praktek toleransi ini menandakan bahwa Pesantren Aswaja adalah Pesantren yang inklusif dan berbeda dari pesantren-pesantren pada umumnya. Visi yang nampak jelas dalam Pesatren ini adalah mencoba membangun keberagamaan yang moderat dan inklusif melalui berbagai perspektif tradisi yang tujuannya adalah satu, yakni menciptakan suatu tatanan sosial yang aman, damai dan tenteram, sehingga konflik-konflik kepentingan yang bernuansa agama, kelompok, madzhab, pemikiran serta egoisme sektoral dapat terhindari. Mereka juga ingin menunjukkan bahwa kekayaan literatur klasik juga dapat memberikan kontribusi pada era kekinian dengan terciptanya tatanan masyarakat yang ideal. Toleransi bagi Pesantren Aswaja bukan hanya dipahami membiarkan keyakinan agama lain untuk hidup melainkan juga bersikap akomodatif terhadap aspek kultural. Dengan demikian, keberadaan Pesantren Aswaja cukup dapat diterima di masyarakat sekitar karena membuka ruang dialog dengan kebudayaan setempat. Akulturasi dan asimilasi terhadap budaya lokal sangat diprioritaskan oleh Pesantren ini demi terjaganya keutuhan tradisi tanpa menghilangkan semangat dan nilai-nilai substansial Islam. Keberadaan Pesantren Aswaja adalah bukti langgengnya Islam nusantara sebagai salah satu kharakteristik Islam di Indonesia. Menurut Azyumardi Azra, "Islam Nusantara adalah Islam distingtif sebagai hasil interaksi, kontekstualisasi, indigenisasi dan vernakularisasi Islam universal dengan realitas sosial, budaya dan agama di Indonesia.47 Kehadiran Islam di tengah-tengah masyarakat Indonesia, bukan saja hanya sebagai sistem keagamaan semata, tetapi sekaligus sebagai kekuatan alternatif yang cukup diperhitungkan. Islam merupakan daya dobrak bagi pengikutnya untuk menghancurkan tatanan sosial yang timpang. Islam juga merupakan kekuatan dalam membebaskan bangsa dari kolonialisme. Kenyataan tersebut bukan merupakan suatu yang asing bagi Islam. Sejak awal kelahirannya, Islam telah membuktikan dirinya sebagai kekuatan alternatif yang mampu mengubah setiap bentuk tatanan kehidupan yang tidak sesuai dengan harkat kemanusiaan dan diktum diktum universal.48 47"Islam Nusantara Adalah Kita," accessed September 24, 2016, 48Nor Huda, Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia )Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013(, 43-44. 197
198 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 Pesantren Aswaja memandang pluralisme bukanlah pluralisme yang dimaknai secara teologis-metafisik, melainkan pluralisme yang dimaknai secara sosiologis, yakni dengan mengakui keberadaan agama lain di luar agamanya sendiri. Namun, sekali lagi Pesantren Aswaja masih tetap kokoh dengan memegang teguh prinsip bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang paling benar. Implikasi pandangan demikian, ialah apabila kebenaran tunggal hanya dimiliki agama tertentu saja, bisa dipastikan di luar agamanya tidak terdapat ruang-ruang kebenaran tersebut. Secara implisit, paham ini ingin mengatakan bahwa kebenaran teologis hanyalah milik agamanya saja sedangkan agama lain bisa dipastikan salah dan keliru. Apabila menggunakan perspektif Ninian Smart maka paham demikian masuk pada ranah eksklusivisme absolut. Merupakan pandangan umum terdapat dalam banyak agama, yang secara sederhana melihat kebenaran sebagai hanya terdapat dalam tradisi agama sendiri, sedangkan agama lain dianggap sebagai yang tidak benar. Namun, dibandingkan dengan PUTM, Pesantren Aswaja lebih soft dalam memandang perspektif umat agama lain. Apabila di PUTM diajarkan mata kuliah Kristologi yang begitu rigid dan doktriner, maka Pesantren Aswaja lebih sedikit progresif dengan berani bersikap inklusif, yakni dengan sikap terbuka Pesantren terhadap orang yang menganut keyakinan lain untuk belajar di Pesatren tersebut. Pesantren Aswaja lebih kaya tradisi daripada PUTM, sehingga dapat membuka ruang dialog dengan berbagai tradisi yang ada. Pergumulan dengan berbagai tradisi, akan membuat Pesantren Aswaja lebih matang dalam memahami kenyataan sosial yang plural. Sehingga, akan terbentuk watak yang toleran, dialektis dan dialogis terhadap realitas yang plural. Teori pembelajaran yang digunakan oleh pesantren ini ialah teori beyond the wall. Pesantren ini mencoba mengenalkan kepada para santrinya terhadap perspektif umat beragama lain. Bahkan, pesantren ini membuka bagi para pelajar umat beragama lain untuk belajar di Pesantren tersebut. Pola belajar demikian, dapat mengenalkan kepada santrinya terhadap budaya yang belum pernah mereka kenal sebelumnya. Selain itu, pola demikian dapat mempererat hubungan harmonis antarumat beragama. Dalam perspektif epistemologi Jabirian, Pesantren Aswaja lebih membuka ruang dialog antara bayani dan irfani. Kendati dalam
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai akidah bersifat bayani, namun dalam praksis sosial paradigma irfani lebih menonjol daripada bayani. Dialog dengan tradisi lokal tidak akan mampu terlaksana apabila masih mempertahankan paradigma bayani yang rigid dan eksklusif. Dialog dapat terlaksana, apabila ada kesepahaman yang bersifat intersubjektif antara agama dengan tradisi lokal, sehingga dapat membungkus tradisi lokal tersebut dengan balutan nilai-nilai subtansial Islam. Berbeda dengan PUTM, yang lebih mengedepankan paradigma bayani dalam melihat realitas kultur setempat. Sehingga, terkesan lebih bersifat represif dan reaksioner terhadap tradisi-tradisi lain yang dianggap kurang sesuai dengan pemahaman dan keyakinannya. Dalam perspektif Islam berkemajuan sebagai paradigma di PUTM, pendidikan agama pluralis lebih diarahkan pada terciptanya pembangunan peradaban yang konstruktif demi perdamaian kemanusiaan universal. Paradigma Islam berkemajuan tidak menyinggung konsepsi-konsepsi yang lebih bermain pada taraf wacana. Melainkan, tertuju pada bidang praksis terhadap realitas sosial-kemasyarakatan. Pendidikan agama pluralis, dalam perspektif PUTM lebih mengutamakan dialog peradaban, daripada dialog antar iman. Dialog peradaban dalam bingkai kemanusiaan universal, diyakini dapat mewujudkan tatanan sosial yang lebih humanis. Kendati demikian, PUTM masih menyisakan pandangan hitam putih terhadap penganut teologi agama lain. Sehingga, sikap eksklusif PUTM lebih menyolok dibanding Pesantren Nusantara. Di PUTM masih begitu sulit untuk menerima keyakinan teologi agama lain, apalagi bersama-sama belajar untuk memahami apa yang dirasakan penganut agama lain. Pembelajaran lintas iman dan budaya belum mendapat tempat di PUTM. Sehingga, timbul sikap begitu kaku dan keras terhadap budaya dan keyakinan penganut agama lain. Sedangkan Pesantren Nusantara yang memiliki paradigma Islam Nusantara lebih memandang pendidikan agama pluralis sebagai upaya terciptanya tatanan sosial yang konstruktif melalui dialektika dengan sistem kultur setempat. Sehingga, pendidikan agama lebih dinamis, kultural dan kontekstual untuk menciptakan tatanan yang harmonis antara agama dan tradisi kultur yang ada. Pesantren Aswaja lebih terbuka terhadap teologi agama lain, meskipun sama seperti PUTM masih menyisakan pandangan klaim kebenaran atas agama lain. Hal ini wajar, 199
200 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 karena agama tanpa klaim kebenaran akan terasa kering tak berisi. Namun, Pesantren Aswaja lebih dapat mengolah klaim absoluditas kebenaran tersebut menjadi wilayah yang relatif apabila dihadapkan pada kenyataan sosial yang beragam. Kesadaran akan adanya banyak penganut paham klaim kebenaran agama-agama menjadikan Pesantren ini lebih terbuka untuk memberi kesempatan penganut teologi agama lain untuk belajar di Pesantren tersebut dengan mengedepankan pembelajaran lintas iman dan budaya, yang begitu kental di Pesantren ini. PENUTUP Konsep pluralisme agama menjadi persoalan tersendiri apabila dikaitkan denganakidah dari agama tertentu. Ideologi inilah yang dihindari dari dua lembaga yang memiliki paradigma berbeda tersebut. PUTM dan Pesantren Aswaja menutup ruang rapat-rapat terhadap konsep pluralisme agama yang mengandung paham sinkretisme dan relativisme. Kedua lembaga tersebut, masih belum bisa dikatakan sebagai lembaga yang pluralis kendati mereka mengakui pluralitas sebagai kenyataan sosial. Di satu sisi, dalam bermuamalah keterbukaan dan kesadaran terhadap the others menjadikan kedua lembaga tersebut sebagai lembaga yang toleran, namun di sisi lain karena sikap eksklusif masih membayangi kedua lembaga tersebut maka bisa dipastikan pandangan terhadap akidah umat beragama lain masih cenderung terutup. Di sinilah, paham kesatuan transendensi agama-agama yang terkandung dalam konsep pluralisme agama bisa dipastikan ditolak sama sekali. Karena, kedua lembaga tersebut masih memandang realitas agama hanya berhenti pada sisi eksoteris saja, sehingga bagi mereka menghargai adanya perbedaan jauh lebih diutamakan, daripada mencari sisi persamaan universal yang bersifat teologis- transendental )esoterik( dari agama-agama lain. Pada tataran praksis kedua lembaga tersebut telah menanamkan sikap keterbukaan bagi peserta didiknya untuk menghargai kenyataan sosial yang beragam. Kesadaran pluralitas sebagai sebuah sistem Tuhan )sunnatullah( telah ada dalam diri mereka. Para santrinya diajarkan untuk bersikap akomodatif, kooperatif, inklusif dan humanis terhadap orang-orang yang berbeda dengan mereka. Bahkan, tak segan untuk menjalin kerjasama dengan orang-orang yang berbeda dengan mereka. Sehingga, prinsip toleransi yang ada
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai dalam konsep mereka adalah toleransi terhadap kenyataan yang plural atau realitas sosial yang beragam. demikian dalam menyikapi persoalan pluralisme agama dari kedua lembaga milik Muhammadiyah dan NU, yakni PUTM dan Pesantren Aswaja, terbagi menjadi dua hal, yakni dalam konteks teologis dan sosiologis. Dalam konteks teologis, ada dua hal yang perlu disikapi dari para mahasiswa dan santri dari kedua lembaga tersebut, pertama menolak konsep keyakinan/akidah orang yang berbeda dengan dirinya dan berusaha cenderung tertutup )truth claim( terhadap keyakinan agama lain. Tidak ada titik temu yang bersifat esoteris-transendental yang dimiliki kedua lembaga tersebut untuk diajarkan kepada peserta didiknya. Kedua, bersikap mengakui adanya fenomena pluralitas akidah dan membiarkan akidah lain asalkan keyakinan yang mereka miliki juga tidak terganggu oleh yang lain. Dalam konteks sosial, mahasiswa dan santri dari lembaga PUTM dan Pesantren Aswaja cenderung bersikap inklusif, toleran, humanis, akomodatif dan kooperatif terhadap pluralitas umat beragama di Indonesia. Dengan dapat disimpulkan bahwa DAFTAR RUJUKAN Abdullah, M. Amin. Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012. Ali, Muhammad. "The Muhammadiyah's 47 Th Congress and "Islam Berkemajuan." Studi Islamika: Indonesian Journal for Islamic Studies State Islamic University Syarif Hidayatullah 22, no. 2 )2015(. Arifin, Zaenal. "Mendudukkan Pluralisme Agama: Pemikiran Ahmad Syafi'i Ma'arif." Accessed September 19, 2016. Bahri, Media Zainul. Satu Tuhan Banyak Agama; Pandangan Sufistik Ibn 'Arabi, Rumi, dan Al-Jili. Bandung: Mizan, 2011. Biyanto. Pluralisme Keagamaan dalam Perdebayan: Pandangan Kaum Muda Muhammadiyah. Malang: UMM Press, 2009. 201
202 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 179-203 Coward, Harold. Pluralism in the World Religions; A Short Introduction. Oxford: One World Publications, 2000. Essack, Farid. Qur'an, Liberation & Pluralism: An Islamic Perspective of Inter-Religious Solidarity Against Oppression. England: One World Publications, 1998. Fathurrohman. "Aswaja NU Dan Toleransi Antarumat Beragama." Jurnal Review Politik 2, no. 1 )June 2012(. Hamid, Wawan Gunawan Abdul, ed. Fikih Kebhinekaan: Pandangan Islam Indonesia tentang Umat, Kewargaan, dan Kepemimpinan Non-Muslim. Bandung: Mizan, 2015. Harisah, Afifudin. Pluralisme Kaum Sarungan Pesantren dan Deradikalisasi Agama di Sulawsi Selatan. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata, 2015. Hidayatullah, Syarif. Muhammadiyah dan Pluralitas Agama di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Huda, Nor. Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013. Hussein, Amir Muslims. "Pluralism, and Interfaith Dialogue." In Progresive Muslims: on Justice, Gender and Pluralism, edited by Omid Safi. Oxford: One World Publications, 2003. Ida, Laode. NU Muda, Kaum Progresif, dan Sekularisme Baru. Jakarta: Erlangga, 2004. "Islam Nusantara Adalah Kita." Accessed September 24, 2016. islam-nusantara-adalah-kita. Jotha. "Nahdlatul Ulama dan Pluralisme Agama: Tinjauan Historis Peran NU Dalam MenjagaKebhinekaan." Accessed September 19, dalam-menjaga-kebhinekaan/. 2016. Kiai Mustafid. Wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren Aswaja Nusantara Mlangi, Agustus 2016.
Zainal Arifin dan Yu'timaalahuyatazaka, Persepsi Santri dan Kiai Majelis Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam PP Muhammadiyah. Tafsir Tematik Al-Quran: tentang Hubungan Sosial Antarumat Beragama. Yogyakarta: Pustaka SM, 2000. Muhammadiyah. "Pidato Ifititah: Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan Refleksi, Proyeksi Dan Rekomendasi." Accessed September 21, 2016. Muhyi, Abdul. Wawancara, Agustus 2016. Nugroho, Anjar. "Muhammadiyah dan Pluralisme Agama: Membaca Gagasan Toleransi dan Interaksi Antar Umat Beragama." Accessed September 21, 2016. Nuryanto, M. Agus. "Islamic Education in a Pluralistic Society." Al- Jami'ah: Journal of Islamic Studies 49, no. 2 )2011(. PP Muhammadiyah. Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi wa Syahadah. Yogyakarta: Gramasurya, 2015. Qodir, Zuly. Muhammadiyah Studies: Reorientasi Gerakan dan Pemikiran Memasuki Abad Kedua. Yogyakarta: Kanisius, 2010. Qodir, Zuly. Syariah Demokratik: Pemberlakuan Syariat Islam di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004. Ropi, Ismatu. "Islamism, Government Regulation, and The Ahmadiyah Controversies in Indonesia." Al-Jami'ah Journal of Islamic Studies 48, no. 2 )2010(. Smart, Ninian. "Pluralism." In A New Handbook of Christian Theology, edited by Donald W Musser and Joseph L Price. Nashville: Abingdon Press, 1992. Thoha, Anis Malik. Tren Pluralisme Agama: Tinjauan Kritis. Jakarta: Perspektif Kelompok Gema Insani, n.d. Ulfah, Isnatin. "Dari Moderat ke Fundamental: Pergeseran Pemahaman dan Ekspresi Keagamaan Perempuan Nahdlatul Ulama di Ponorogo." Al-Tahrir 14, no. 1 )Mei 2014(. Wisna. Wawancara, Agustus 2016. 203
RADIKALISME ISLAM: Pergulatan Ideologi ke Aksi Sefriyono dan Mukhibat Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ponorogo email: email: [email protected] Abstract: The violent actors in Islam known as terrorists ideologically always associated with kalam school which is called Khawarij. They are the fist ortodhox takfiri in Islam and their motto is who did not punish with His law, they were among those unbeliver. This paper with the critical history discusses the religious movement that often called activism with prevalently conflict, the radical movement in islam. Religous social movement can be interpreted with collective awarness who rise up their community for some value, a norm, and social practices in society during a certain period considered to be unfair and oppressive. The movement of the islamic activism in frame of social movement can be understood as fight with mobilization to support interest and the purpose of muslims. Based on the analysis of structure of islamic activism, the study on islamic activism is generally located on three large of domain, i.e. violence and contention, networks and alliance, and culture and framing. اوناك نيّيباهرلإاب نيّمسملا ملاسلإا يف فنعلا ةيلمعب نيمئاقلا نإ :صخلملا ىلولأا ةقرفلا ،)جراوخلا( ملاكلا ملع يف بهذملا ىلإ اّيدئاقع نوعجري ."نيرفاكلا نم وهف الله لزنأ امب مكحي مل نم" راعشب يريفكتلا بهذملل ةينيدلا تاكرحلا ةسارد - يخيراتلا يدقنلا لخدملاب - ةلاقملا هذه تلواح نأ نكمي ةيعامتجلإا ةينيدلا تاكرحلا نإ .ملاسلإا يف فنعلا تاكرح يأ ريياعملا و ميقلا هاجت عمتجملا سوفن يف ئشانلا يعامجلا يعولا دوجوب مهفُي يف تاعمتجملا نم عمتجم يف ةلداعلا ريغ ةّلاضلا ةيعامتجلإا تاّيلمعلاو ةيعامتجلاا تاكرحلا ءوض يف ةيملاسلإا تاكرحلا نإو .ةنّيعم تارتف ةملأا فادهأو دئاوف معدل ةوادعلا حور كيرحت ىنعم هل نوكي نأ نكمي
206 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 ،ةيملاسلإا ةكرحلا ميظنت ىلع سسؤملا ليلحتلا ىلع ادامتعاو .ةيملاسلإا فنعلا )1 :ةريبك طاقن تلاث يف عقت ةيملاسلإا تاكرحلا ة��سارد نإ .ةغايصلا و ةفاقثلا )3 ،تلاصلاو تاكبشلا )2 ،ةوادعلاو Abstrak: Para pelaku kekerasan dalam Islam yang dikenal dengan teroris, secara ideolgis selalu dirujuk kepada aliran Kalam dalam Islam yang disebut dengan Khawarij sebagai kelompok takfiri ortodoks pertama dalam Islam dengan motto-nya siapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah, mereka itu di golongkan kepada orang-orang kafir. Makalah ini dengan pendekatan kritis-historis mengkaji gerakan keagamaan yang sering disebut aktivisme Islam dalam kelaziman konfliktual yakni gerakan radikal dalam Islam. Gerakan sosial keagamaan dapat dimaknai dengan adanya kesadaran kolektif yang bangkit dalam diri masyarakat terhadap beberapa nilai, norma, dan praktek-praktek sosial di sebuah masyarakat pada periode tertentu yang dianggab tidak adil, menindas. Gerakan sosial/Aktivisme Islam dalam bingkai gerakan sosial bisa dimaknai dengan mobilisasi perseteruan untuk mendukung kepentingan dan tujuan kaum Muslimin. Berdasarkan analisis dengan struktur aktivisme Islam (Structur of Islamic Activisme), kajian terhadap aktivisme Islam umumnya berada pada tiga domain besar yakni, kekerasan dan perseteruan (violence and contention), jariangan dan aliansi (networks and alliances), dan kebudayaan dan pembingkaian (Culture and Framing). Keywords: radikalisme, aktivisme Islam, ortodoks, ideologi. PENDAHLUAN Kajian gerakan Islam tentu tidak bisa dilepaskan dengan kajian gerakan sosial. Karena secara sosiologis gerakan Islam sebagai bagian dari gerakan keagamaan secara umum berada pada kerangka teoritik kajian gerakan sosial. Ada kesamaan karakteristik yang mendorong lahirnya ketiga model gerakan ini, yakni konflik sosial atau dalam bahasa yang lebih netral adalah problem sosial. Meski demikian konflik sosial sebagai pendorong lahirnya gerakan sosial tentu akan berbeda dengan konflik sosial yang bersumber dari motif keagamaan atau dalam hal ini keislaman itu sendiri. Keunikan- keunikan tersebut yang menjadi kekhasan dari ketiga gerakan
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam sosial dimaksud. Rajendra Singh dalam bukunya Gerakan Sosial Baru menyebut istilah lain dari konflik sosial tersebut dengan, inti kritis, isi konfliktual, dan kontradiksi-kontradiksi sosial sebagai kelaziman dari gerakan sosial. Konflik sosial yang menghendaki perlunya gerakan sosial dimaksud bisa berupa adanya nilai, norma, dan praktek-praktek sosial di sebuah masyarakat pada priode tertentu yang dianggap tidak adil, menindas, dan tidak bisa ditolerir oleh sebuah kelompok sosial sehingga perlu dipulihkan.1 Meski demikian gerakan sosial atau gerakan keagamaan tidak melulu lahir dari rahim konflik, aksi-aksi kolektif yang berorientasi norma, yang terlembagakan, dan konvensional yang tampak dalam bentuk partisipasi kelompok masyarakat seperti dalam upacara-upacara, festival-festival dan dalam kesempatan-kesempatan ritual, tidak melibatkan konflik.2 Meski demikian gerakan Islam yang akan dikaji dalam makalah ini adalah gerakan keagamaan dalam kelaziman konfliktual yakni gerakan radikal dalam Islam. Kajian ini akan menemukan relevansinya bahwa persoalan radikalisme dan terorisme tidak mudah diurai apalagi dituntaskan sampai keakarnya. Meraka terus ada dan bermetomorfosis.3 Karenanya sebelum menelaah gerakan Islam radikal secara lebih mendalam, terlebih dahulu akan ditelaah gerakan sosial, karena gerakan radikalisme dalam Islam menggambarkan adanya salah satu varian dalam orientasi ideologis gerakan Islam. Kajian ini dengan menggunakan library research mencoba memberikan jawaban dari persoalan-persoalan tersebut dengan melakukan analitis kritis dan logika reflektif. Agar mendapatkan pemahaman yang komprehensip tentang radikalisme dalam Islam, berikut ada beberapa tema pokok yang dikaji dalam tulisan ini adalah gerakan sosial, gerakan sosial Islam, Radikalisme Islam, jihad dari defensif ke ofensif, dan Terorisme dari Ideologi ke aksi. 1Rajendra Singh, Social Movements, Old and New: A Post-Modernist Critique, trans. oleh Eko P. Darmawan )Yogyakarta: Resist Book, 2010(, 39. 2Ibid., 26. 3Mukhibat Mukhibat, "Deradikalisasi dan Integrasi Nilai-Nilai Pluralitas dalam Kurikulum Pesantren Salafi Haraki di Indonesia," Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )1 Mei 2014(: 185, doi:10.21154/al-tahrir.v14i1.121. 207
208 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 GERAKAN SOSIAL ISLAM Menelaah gerakan sosial pada prinsipnya sekaligus menelaah masyarakat itu sendiri. Karena gerakan sosial lahir dari rahim masyarakat yang selalu memiliki dinamika. Jonathan Khristiansen dalam Four Stages of Social Movement memaknai gerakan sosial secara lebih kasuistik. Ketika orang-orang Amerika keturunan Afrika yang tinggal di bagian Selatan negara itu merasakan adanya ketikapuasan terhadap perlakuan segregasi sosial di ruang publik terhadap mereka seperti di sekolah dan kendaraan umum )bus kota( pada awal tahun 1950-an, maka muncul gerakan pembelaan terhadap kondisi itu dari berbagai organisasi sosial. Puncak dari pembelaan ini adalah pada tahun tahun 1954, pengadilan Dewan Pendidikan Agung mengeluarkan keputusan pelarangan terhadap adanya segregasi di sekolah-sekolah umum di Amerika dan menangkap Rosa Park di Montgomery, Alabama karena menolak untuk mematuhi hukum segregasi di bus kota dengan memberikan kursi busnya untuk seorang pria kulit putih.4 Berangkat dari kasus di atas, maka gerakan sosial dapat dimaknai dengan adanya kesadaran kolektif yang bangkit dalam diri masyarakat terhadap beberapa nilai, norma, dan praktek-praktek sosial di sebuah masyarakat pada periode tertentu yang dianggab tidak adil, menindas, dan tidak bisa ditolerir oleh sebuah kelompok masyarakat. Jadi gerakan sosial dalam proses mobilisasinya bisa sarat kekerasan, yang mengekpresikan adanya elemen-elemen riot dan rebellion.5 Tarow sebagaimana dikutip Suharko dalam Gerakan Sosial Baru di Indonesia Repertoar Gerakan Petani, menempatkan gerakan sosial sebagai politik perlawanan )contentious politics(. Politik perlawanan terjadi ketika rakyat biasa, sering bergabung dengan para warga yang lebih berpengaruh, menggalang kekuatan untuk melawan para elit.6 Namun, tidak semua bentuk perlawanan politik bisa disebut gerakan sosial. Menurut Tarrow gerakan sosial harus memiliki empat properti dasar: pertama, tantangan kolektif 4Jonathan Khristiensen, "Four Stages of Social Movement," in Research Starters Academic Topic Overviews )EBSCO Publishing Inc., 2009(, 3. 5Singh, Social Movements, Old and New: A Post-Modernist Critique, 36. 6Suharko, "Gerakan Sosial Baru di Indonesia Repertoar Gerakan Petani," Jurnal Ilmu Sosial dan Politik 10, no. 1 )Juli 2006(: 4.
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam )collective Challenge(. Gerakan sosial selalu ditandai oleh tantangan- tantangan untuk melawan melalui aksi langsung yang menganggu terhadap para elit. Kedua, tujuan bersama )common purpose(. Alasan yang lebih jelas mengapa orang terikat bersama dalam gerakan adalah untuk menyusun klaim bersama menentang pihak lawan, pemegang otoritas, atau para elit. Ketiga, solidaritas dan identias kolektif yang biasanya bersumber dari nasionalisme, etnisitas, atau keyakinan agama. Keempat, memelihara politik perlawanan. Karena itu, memelihara aksi kolektif dalam interaksi dengan pihak lawan yang kuat menandai titik pergeseran dimana suatu penentangan )contention( berubah menjadi suatu gerekan sosial.7 Pertanyaannya adalah bagaimana konsep gerakan sosial dalam Islam. Gerakan sosial dalam Islam lazim disebut dalam berbagai literatur gerakan sosial dengan aktivisme Islam )Islamic Activisme(.Tidak ada batasan yang jelas tentang aktivisme Islam dimaksud. Defenisi aktivisme Islam dalam bingkai gerakan sosial bisa dimaknai dengan mobilisasi perseteruan untuk mendukung kepentingan dan tujuan kaum Muslimin. Kajian dengan bingkai gerakan sosial terhadap aktivisme Islam marak diperbincangkan pasca 11 September 2001.8 Kendati perseteruan yang menjadi unsur utama kajian-kajian gerakan Islam, persoalan ideologi masih tetap dijadikan alat distingsi antara gerakan Islam dengan gerakan sosial yang ada di luarnya. Kajian-kajian sosiologis terhadap aktivisme Islam umumnya berada pada tiga domain besar yakni, kekerasan dan perseteruan )violence and contention(, jaringan dan aliansi )networks and alliances(, dan kebudayaan dan pembingkaian )Culture and Framing(. Dalam kajian-kajian gerakan Islam kontemporer, terutama kajian terhadap gerakan yang digagas dan diaksikan oleh kelompok-kelompok Islam radikal, tiga domain ini dijadikan alat analisis dan lazim disebut dengan struktur aktivisme Islam )Structur of Islamic Activisme(.9 Jaringan juga memegang peranan penting dalam gerakan- Islam berakar pada gerakan Islam radikal. Aktivis-aktivis 7Ibid., 7. 8Quintan Wiktorowicz, Aktivisme Islam dan Teori Gerakan Sosial (Gerakan Sosial Islam: Teori, Pendekatan dan Studi Kasus), 2012, 37. 9Quintan Wiktorowicz, Islamic Activism and Social Movement Theory )Indiana: Indiana University Press, 2004(, 19. 209
210 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 masyarakat yang berjejaring yang komplek yang cenderung lebih informal daripada institusionalisasi yang terformalkan. Organsiasi formal Islam seperti Ikhwanul Muslimin didirikan melalui jaringan- jaringan yang cenderung melebihi ukuran-ukuran lingkup organisasi formal yang menghubungkan para aktivis dengan kalangan Islamis, sahabat, keluarga, dan kolega-kolega lainnya.10 Di samping insentif dan jaringan, gagasan juga memegang peranan penting dalam aktivisme Islam. Hal ini diungkapkan oleh Carrie Wickham ketika mengkaji framing dalam konteks rekrutmen dan perluasan dakwah Islam. Lebih khusus, meskipun pada awalnnya kepentingan-kepentingan individu mahasiswa sering menjadi daya tarik bagi mereka untuk bergabung dalam gerakan, kemampuan gerakan untuk membingkai aktivisme sebagai kewajiban moral yang menjadikan gerakan tersebut sukses, khususnya terkait dengan rekrutmen ke dalam aktivisme yang berisiko tinggi. Kerangka-kerangka kewajiban moral yang mendorong mahasiswa untuk memeluk sebuah ideologi yang memerintahkan partisipasi sebagai kewajiban moral, menuntut pengorbanan diri, dan mendorong komitmen yang berketerusan. Keberhasilan pembingakian ini yang oleh Wickham disebut dengan transvaluation of value -sebuah penataan kembali perioritas-perioritas yang membimbing tindakan individu. Kekuatan resonansi pembingkaian ini sangat bergantung pada kekecewan masyarakat diakibatkan oleh represi politik, kesulitan ekonomi, dan perasaan ketidakberdayaan dihadapan kekuatan-kekuatan luar biasa dan proses globalisasi yang tidak berwajah.11 Karakteristik paling spektakuler dari gerakan sosial ini adalah keberhasilannya memobilisasi masa, bukan saja dari segi jumlah tetapi juga militansi. Tentu tidak sulit mencari penjelasannya, karena radikalisme merupakan fenomena keberagamaan. Agama merupakan bagian esensial dalam radikalisme, dilihat dari sisi kepemimpinan, ideologis, etos, tujuan dan hubungannya dengan kelompok sosial lain. Kecenderungan ini dapat dimaknai sebagai gejala ideologis sebagai respon terhadap gejala ideologis pula.12 10Ibid., 22. 11Ibid., 25. 12Mukhibat Mukhibat, "Re-Edukasi dan Re-Motivasi terhadap Pelaku Radikalisme dan Terorisme: Membangun Kesadaran Keagamaan yang Inklusif dan Humanis di Indonesia," SOSIOHUMANIKA 7, no. 1 )2016(: 23,
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam Oleh karena itu, pernyataan bahwa gerakan sosial keagamaan yang mengarah radikalisme Islam dapat dikaitkan dengan geolopolitik internasional, serta pemikiran di balik realitas internasional tersebut. RADIKALISME ISLAM Hornby dalam Oxford Advanced Learner Dictionary of Current English mengatakan, istilah radikalisme berasal dari kata radical yang berarti akar atau dasar. Sebagai kata benda, radikal berarti seseorang yang berpandangan radikal baik dalam kontek politik maupun agama. Radikalisme berarti belief in radical ideas and principles.13 Radikalisme dari segi identitas, mempunyai beberapa indikator, yakni: 1( menganggap pemerintah Indonesia sebagai thogut; 2( menolak lagu Indonesia raya dan hormat kepada bendera; 3( memiliki ikatan emosional kelompok yang kuat dari pada ikatan emosional dengan keluarga, kampus, dan pekerjaan; 4( pengajian dan kaderisasi dilakukan secara tertutup; 5( membayar tebusan dosa; 6( berpakaian khas seperti bercelana cinkrang dan berjenggot dan bercadar bagi perempuan; 7( umat Islam di luar kelompoknya dianggab fasik dan kafir sebelum mereka berhijrah; 8( enggan mendengarkan ceramah orang yang di luar kelompoknya.14 Radikalisme sebagai aliran atau faham, muncul melalui proses pengenalan, penanaman, penghayatan, dan penguatan. Proses inilah yang disebut dengan radikalisasi. Jika radikalisasi berjalan dengan baik maka radikal menjadi faham atau isme sehingga menjadi radikalisme.15 Azra di samping membagi gerakan radikal kepada dua tipologi yakni pra-moderen yang direpresentasikan oleh gerakan Wahabi dan kontemporer yang direpresentasikan oleh Ikhwanul Muslimin )IM( dengan tokoh seperti al-Bana, Quthb, dan Maududi yang lebih banyak berbicara tentang kebobrokan modernitas karenanya perlu ditolak, juga menyebut adanya radikalisme klasik yang dipelopori oleh kelompok Khawarij yang lebih eksrim dengan motto tidak 13As Hornby, Oxford Advanve Learner Dictionary of Current English )Walton: Oxford University Press, 1989(, 1032. 14Ahmad Syafi'i Mufid, "Peta Gerakan Radikalisme di Indonesia" )Membangun Kesadaran dan Strategi Menghadapi Radikalisasi Agama, Palu, Mei 2012(, 3. 15Karwadi Karwadi, "Deradikalisasi Pemahaman Ajaran Islam," Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )1 Mei 2014(: 142, doi:10.21154/al-tahrir.v14i1.71. 211
212 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 ada hukum, kecuali hukum Allah.16 Selain itu Refleksi terhadap kejayaan Islam yang pernah diraih beberapa abad yang lalu serta kesimpulan subjektif yang menganggap bahwa umat Islam mundur karena meninggalkan ajaran Islam; dan, oleh karenanya, harus diperjuangkan kembali dengan menegakkan syariat Allah.17 Istilah radikalisme Islam di Indonesia digunakan untuk menjelaskan kelompok-kelompok Islam di Indonesia kontemporer atas pemahaman keagamaan mereka yang literal )literal religious understanding( dan tindakan-tindakan mereka yang radikal )radical action(. Kelompok- kelompok ini berbeda dengan kelompok Islam lain yang disebut moderat. Kelompok-kelompok Islam Indonesia yang terindetifikasi terkait dengan pola-pola beragama seperti ini adalah Fron Pembela Islam/Islamic Defender Front/FPI, Majelis Mujahidin Indonesia/ Indonesia Mujahiddin Council/MMI, Laskar Jihad/Jihad Pramelitery Troops/LJ, dan yang debatable adalah Jama'ah Islamiyah.18 Kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi keagamaan radikal ini - baik Syi'ah maupun sunnah - mempunyai benang ideologis bersama yang mengikat mereka: yakni keyakinan pada keimanan Islam seperti mereka pahami. Secara defenitif mereka semua committed kepada cita-cita, akhir membangun tatanan sistem Islam )al-Nizhām al-Islāmī(, dengan menumbangkan kaum sekularis dan para pendukung Barat mereka. Mengutip Esposito, Azra mengatakan, gerakan-gerakan radikal Muslim yang melakukan tindakan terorisme atas nama jihad merupakan produk dari konspirasi neo-kolonialisme adikuasa dan Zionisme, yang langsung atau tidak, didukung oleh rezim-rezim yang tidak Islami.19 16Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme, Hingga Post-Modernisme )Jakarta: Paramadina, 1996(, 113. 17Mukhibat, "Re-Edukasi dan Re-Motivasi terhadap Pelaku Radikalisme dan Terorisme," 23. 18Azyumardi Azra, "Agama dan Otentisitas Islam," Republika, Oktober 2002. Fenomena radikalisme agama tidak hanya milik Islam, akan tetapi miliki semua agama. Dalam bukunya "Kontek Berteologi di Indonesia Pengalaman Islam", halaman 136-138 Azra mengungkap kesamaan ideologi yang diusung oleh kelompok-kelompok radikal seperti memiliki pemahaman yang rigit dan kaku terhadap doktrin-doktrin keagamaan dan anti penggunaan ilmu pengetahuan modern terhadap kitab suci dalam rangka mengkontektualkan ajaran agama dengan perkembangan modern. Kontektualisasi ajaran agama pada prinsipnya dalam rangka penyelerasan ajaran agama dimaksud dengan dinamika moderen sehingga agama tersebut tidak ditinggalkan oleh pemangkunya. 19Ibid., 150.
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam Berdasarkan hal di atas, Jihad dan terorisme merupaka diskursus yang tidak pernah dingin untuk diperbincangkan dalam wacana aktivisme Islam. Karena pada kedua konsep ini lengket radikalisme Islam dimaksud. Ketika jihad dimaknai ofensif maka kekerasan tidak bisa dielakan dari wajah umat Islam. Sementara terorisme merupakan implikasi yang lebih jauh dari pemaknaan jihad dalam bentuk ofensif yang menghalalkan kekerasan atas nama agama tanpa memilah-milah objek teror sesuai dengan etika jihad yang telah ditetapkan secara normatif. Kelompok-kelompok radikal dalam Islam seperti al Qedah dengan segala afiliasi dan aliansinya, ISIS dan lainnya sering digolongkan kepada gerakan-gerakan Islam yang dianggap berpaham terorisme dimaksud. JIHAD: DARI DEFENSIF KE OFENSIF Meski jihad sering dimaknai dengan qital atau perang. Pada dasarnya antara kedua konsep ini mempunyai perbedaan yang cukup prinsip. Perang hanya merupakan bagian dari jihad, karenanya tidak semua jihad bisa disebut sebagai perang. Zakiyuddin Baidhawy dalam bukunya Konsep Jihad dan Mujahid Damai mengatakan, jihad merupakan bentuk masdar dari kata j-h-d yang arti harfiahnya adalah berusaha sunggung- sungguh atau bekerja keras. Sementara mujahid adalah bentuk isim fa'il, yang berarti orang yang berusaha sungguh-sunggu atau berpartisipasi dalam jihad.20 Meskipun demikian, ulama-ulama hadis seperti Ibnu Hajar al-Asqolani dan Muhammad bin Ismail al- Kahlani sebagai mana dikutip oleh Muhammad Guntur Romli dan A. Fawid Sjadzili dalam buku mereka, Dari Jihad Menuju Ijtihad lebih banyak mendefinisikan jihad sebagai perang, sementara tema-tema selain perang hanya sebagai pelengkap. Hal ini didukung oleh kondisi dimana hadis-hadis jihad yang banyak dikodifikasi adalah hadis-hadis jihad ketika nabi telah hijrah ke Medinah. Ibu Hajar Al-Asqalani, komentator hadis-hadis Al-Bukhari, mendefinisikan jihad sebagai badzl al-juhd qitāl al-kuffār )mengerahkan kesungguhan dalam memerangi orang-orang kafir(. dominasi makna jihad dalam arti perang dan pertempuran dari perspektif kajian hadis.21 20Zakiyuddin Baidhawy, Konsep Jihad dan Mujahid Damai )Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, 2012(, 79-80. 21Moh. Guntur Romli dan A.Fawaid Sjadzili, Dari Jihad Menuju Ijtihad )Jakarta: LSIP, 2004(, 38. 213
214 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 Jadi istilah perang hanyalah satu interpretasi dari banyak interpretasi lain dari konsep jihad. Sementara makna dasar dari jihad tersebut adalah usaha yang tidak pernah berhenti. Nasaruddin Umar ketika memberikan pengantar terhadap buku Jihad karya Gamal al-Bana membedakan makana jihad dalam dua macam yakni, esoterik dan eksoterik. Jihad secara eksoterik, biasanya dimaknai sebagai perang suci ) the holy war(. Sedangkan secara esoterik, jihad )atau lebih tepatnya: mujahadah( bermakna: suatu upaya yang sungguh-sungguh untuk mendekatkan diri )ber-taqarrub( kepada Allah swt. Jihad dalam arti perang suci oleh sebagian pakar dipandang sebagai suatu pemaknaan yang terpengaruh oleh konsep Kristen )Perang Salib(. Lebih lanjut Nasaruddin mengunkapkan, makna jihad jelas berbeda dengan qital atau perang. Sebab antara jihad, al-qital, dan al-harb memiliki makna yang berbeda-beda dalam teks al-Qur'an dan hadis. Al-qital dan al-harb bermakna sama yakni perang.22 Kehati-hatian al-Qur'an dalam mengupas jihad dalam makna perang ini dikuatkan oleh Imam Muslim, dalam Sahih Muslim nomor 3.261 terkait dengan beberapa etika dalam berperang yakni: )a( berperang di jalan Allah harus mengajak pihak lawan untuk bertaqwa kepada Allah, )b( tidak membunuh anak-anak, )c( ketika sudah berhadapan dengan musuh tidak serta merta menyerang musuh, tetapi terlebih dahulu ditempuh cara berdiplomasi dan mengajak mereka untuk memeluk Islam, )d( jika mereka tidak mau memeluk Islam, maka mintalah al-jizyah, dan harus memelihara dan menghormati hak-hak mereka.23 Dengan demikian jihad jelas bertentangan dengan segala tindakan yang mengarah pada tindakan kekerasan apalagi terorisme. Qital dalam al-Qur'an digunakan dalam kondisi tertentu dan dengan sangat hati-hati. Al-Qur'an selalu mengikutkan izin untuk perang dengan ungkapan: wa la ta'dulu )dan jangan sampai melampau batas dan hukum Allah.24 Meski demikian banyak dari Hadis berbicara tentang jihad dalam bentuk defensif. Kelompok-kelompok radikal seperti al-Qaidah dan jaringannya seperti al-Qaida in the Islamic Magrib )AQIM) dan al- 22Nasaruddin Umar, Jihad Gamal al- Bana )Jakarta: Mata Air Publishting, 2006(, VI-VII. 23Ibid., X. 24Ibid., XV.
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam Qaidah in Iraq )AQI( menjadikan Amerika dan aliansinya sebagai sasaran jihad dalam artian perang, dan kewajiban perang tersebut bukan hanya kewajiban kumunal tetapi juga merupakan kewajiban individual sekaligus. Ideologi jihad kelompok-kelompok radikal ini terlihat dari ungkapan berikut: In Feberuari 1998, Bin Ladin and his Egyptian deputy, Ayman al- Zawahiri, launched the "World Islamic Front of Jihad again Jews and the Crusaders" and made clear what global jihad implied for any Muslim around the world: Killing the Americans and their allies - civilian and military - is an individual duty for every Muslim who can carry it out in any country where it proves possible.25 Jerrol M. Pos mengupas makna jihad dalam bingkai mati syahid dan sosialiasi bunuh diri oleh para teroris dengan kasus Palestina. Jerrol menjelaskan, dalam Islam, baik jihad kecil )lesser jihad( dan jihad dalam bentuk perang atau memanggul senjata )the jihad of the sword( dipahami sebagai kewajiban dalam rangka mempertahankan Islam, lebih ditekan lagi kepada usuha mempertahankan Islam ketika agama ini diserang.26 Berdasarkan uraian di atas, bagi Azra sulit memberikan defenisi yang jelas tentang terorisme yang dikait dengan jihad. Karena terorisme terkait dengan dua hal: pertama, terorisme mesalah moral yang sulit. Usaha-usaha untuk mendefenisikan terror dan terorisme ini sering didasarkan pada asumsim bahwa sejumlah tindakan kekerasan - khususnya menyangkut politik )political violence( adalah justifiable dan sebagian lagi unjustifiable. Kekerasan yang dikelompokkan ke dalam bagian terakhir inilah yang sering disebut sebagai tindakan- tindakan kekerasan menjadi dua kelompok seperti itu mengandung persoalan dalam dirinya sendiri. Terdapat persoalan tentang batas- batas tindakan kekerasan yang justifiable dan unjustifiable; batas- batas pengelompokan ini sangat relative; bergantung dari siapa yang mengelompokkannya. Kekerasan yang bagi sebagian orang unjustifiable, sangat justifiable bagi pihak lain. Kerenanya amat mudah menuding kegiatan kelompok-kelompok kecil yang aneh terror atau terorisme. Klasifikasi 25Jean-Pierre Filiu, "The Local and Global Jihad of al-Qa'ida in the Islamic Magrib," Midle East Journal 63, no. 2 )2009(: 20. 26Jerrol M. Post, "Reframing of Martyrdom and Jihad and The Socialization of Suicide Terrorists," Political Psychology 3 )2009(: 381. 215
216 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 dan menyimpang sebagai terror, dengan mengabaikan terorisme resmi yang dipraktekkan sejumlah rejim dan negara tertentu yang dianggab meanstrean.27 Beberapa pemahaman tetang jihad di atas, tidak bisa disangkal, secara normatif potensi radikal dalam bentuk penggunaan kekerasan terhadap siapa yang dianggap musuh tersebut justifikasinya ada dalam doktrin-doktrin Islam baik dalam al-Qur'an maupun Hadis. Bentuk baru dari radikalisme Islam yang menghidupkan kembali radikalisme klasik yang cikal-bakalnya telah ada pada masa Khawarij adalah kelompok Islam radikal yang disebut dengan New Khawarij yakni al Qaeda, ISIS dan lainnya. Kelompok-kelompok ini dalam berbagai literatur-literatur aktivisme Islam disebut dengan gerakan dengan ideologi terorisme. Berdasarkan hal di atas, Jihad dan terorisme merupaka diskursus yang tidak pernah dingin untuk diperbincangkan dalam wacana aktivisme Islam. Karena pada kedua konsep ini lengket radikalisme Islam dimaksud. Ketika jihad dimaknai ofensif maka kekerasan tidak bisa dielakan dari wajah umat Islam. Sementara terorisme merupakan implikasi yang lebih jauh dari pemaknaan jihad dalam bentuk ofensif yang menghalalkan kekerasan atas nama agama tanpa memilah-milah objek teror sesuai dengan etika jihad yang telah ditetapkan secara normatif. Kelompok-kelompok radikal dalam Islam seperti al Qedah dengan segala afiliasi dan aliansinya, ISIS dan lainnya sering digolongkan kepada gerakan-gerakan Islam yang dianggab berpaham terorisme dimaksud. TERORISME: DARI IDEOLOGI KE AKSI Secara etimologi terorisme berasal dari bahasa Latin, terrere yang bermakna membuat gemetar atau mengetarkan. Karena terror bisa menimbulkan kengerian.28 Terror juga bisa dimaknai dengan extream fear )rasa takut yang luar biasa(, a terrifying person or thing )seseorang atau sesuatu yang mengerikan(. Terorisme diartikan dengan use of violence and intimidation, especially for political 27Azra, Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme, Hingga Post-Modernisme, 143-144. 28Indrianto Seno Adji, "Terorisme dan HAM" digilib.unila.ac.id/583/7/bab II.pdf(. diakses, 2 Januari 2016
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam purpose )penggunaan kekerasan dan intimidasi utamanya bagi tujuan-tujuan politik.29 Fatwa Majelis Ulama Indonesia nomor 3 tahun 2004, terorisme dimaknai dengan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan negara, bahaya terhadap keamanan, perdamain dunia serta merugikan kesejahteraan masyarakat. Terorisme adalah salah satu bentuk kejahatan yang diorganisasi dengan baik )well organized(, bersifat transnasional dan digolongkan sebagai kejahatan luar biasa )extra-ordinary crime( yang tidak membeda-bedakan sasaran )indiskriminatif(. Terkait dengan hal ini, dicirikan dengan: )1( sifatnya yang merusak )ifsad( dan anarkhis/cheos )fauda(; )2( bertujuan untuk menciptakan rasa takut dan/atau menghancurkan pihak lain; )3( dilakukan tanpa aturan dengan sasaran tanpa batas.30 Sementara dalam penjelasan atas peraturan pemerintah penganti Undang-Undang Republik Indoensia nomor 22 Tahun 2002 tentang pemberlakuan Peraturan Pemerintah Penganti Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, dinyatakan bahwa terorisme merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban serta merupakan salah satu ancaman serius terhadap kedaulatan negara, karena terorisme telah merupakan kejahatan internasional yang menimbulkan bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia, serta merugikan kesejahteraan masyarakat sehingga perlu dilakukan pemberantasan secara berencana dan berkesinambungan sehingga hal azasi orang banyak dapat dilindungi dan dijunjung tinggi.31 Akar ideologi kekerasan atas nama agama dalam Islam selalu dirujuk pada aliran ortodoksi kalam yakni, Khawarij. Salah satu motto Khawarij yang lebih eksrim menjadi justifikasi bagi kelompok radikal dalam menghalalkan aksinya adalah tidak ada hukum, kecuali hukum Allah. Karenanya orang atau kelompok orang yang mereka anggab tidak berhukum dengan hukum Allah adalah kafir. Berdasarkan hal ini, maka ada segregasi ruang yang lahir sebagai refleksi dari ideologi ini yakni ada penggolongan orang 29Oxford Peperback Dictionary )dalam diakses 2 Januari 2016 30Fatwa Majlis Ulama Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 tentang Terorisme 31Pengertian Terorisme Sesuai UU No. 20 Tahun 2002 )dalam Lembar Penerangan Pasukan Kodam XII/Tanjung Pura, Nomor 11, Edisi November 2011( 217
218 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 atau kelompok orang yang dianggap berhukum dengan hukum Allah yang mereka golongkan ke dalam daar al-Islam. Sementara orang atau kelompok keagamaan yang dianggab tidak berhukum dengan hukum Allah adalah daar al-harb. Bagi golongan kedua, apabila mereka tidak mau dihijrahkan ke dalam daar al-Islam mereka boleh dibunuh dan diperangi. 32 lebih lanjut Azra menegaskan kelompok- kelompok takrifi seperti Al-Qaeda, ISIS, Boko Haram merupakan jelmaan dari Khawarij model baru yang sering disebut dengan New Khawarij.33 Al-Qaeda sebagai representasi dari New Khawarij melalui konseptornya Abdullah Azzam mengatakan jihad sebagai fardlu ain. Target dari jihad mereka adalah orang atau kelompok orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah. Kelompok yang tidak berhukum dengan hukum Allah termasuk penguasa Muslim yang sering mereka sebut dengan thoghut. Menggapa orang-orang yang tidak berhukum dengan hukum Allah itu mesti dbunuh? Jawabannya bersal dari dua konsepsi dikotomi antara darul Islam dan darul harb. Bagi mereka membunuh kaum yang mereka anggab kafir dan musyrikin dimana saja mereka berada dianggab sebagai sebuah kewajiban final dalam jihad dan qital. Satu-satunya yang tidak boleh dibunuh hanyalah kafir dzimmi. Dalam pandangan mereka, pembenaran terhadap pembunuhan mereka yang tidak berhukum dengan hukum Allah tersebut termaktub dalam surat At- Taubah ayat 5: Apabila sudah habis bulan-bulan haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin dimana saja kamu jumpai mereka dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah mereka di tempat pengintaian. Dan surat At-Taubah ayat 36: Dan perangilah itu semuanya sebagaimana mereka orang-orang musyrikin memerangi kamu semuanya. Serta surat Al-Anfal ayat 39: Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama ini semata-mata untuk Allah.34 32Azra, Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme, Hingga Post-Modernisme, 113. 33Azyumardi Azra, "History of Islam: Dynamics of Politics and Democracy Indonesia and Arab Countries Compared," )Makalah, Asia Pasific Theological Encounter Program )APTEP(, 21 April 2015(. 34As'ad Said Ali, Al-Qaeda Tinjauan Sosial-Politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya )Jakarta: LP3ES, 2014(, 98.
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam Landasan ideologi yang telah kuat di atas mesti didukung oleh agenda dan target yang tajam. Dan inilah yang dilakukan oleh Osama sebagai tokoh sentral al-Qaeda ketika memproklamirkan International Islamic Fron Against Jwes and Crusaders pada tanggal, 23 Februari 1998. Melalui deklarasi ini Osama mengumumkan konfrontasi total dengan kekuatan Yahudi dan kekuatan salibin yang disimbolkan dengan Amerika dan sekutunya. Mengapa Amerika?, karena bagi Osama Amerika, di satu pihak mempunyai persamaan denngan zionisme dengan dukungan secara total terhadap Israel. Pada pihak lain, Amerika juga telah menggantikan peran imperialism Barat, serta kepemimpinan dunia Kristen. Alasan yang juga sangat penting adalah kemarahan yang memuncak dari Osama, atas sepak terjang Amerika selama ini yang hanya menjadikan negara-negara Timur Tengah sebagai boneka. Mulai dari keterlibatan Amerika dalam membela Israel, tekanan Amerika terhadap penguasa di Mesir, Syria atau Arab Suadi, serta kelengahan raja Saudi tatkala mengizinkan negaranya dijadikan pangkalan militer Amerika dalam perang Teluk Pertama )invasi Irak ke Kuwait(. Akibatnya dua tanah suci, kata Osama, sekarang nyaris di bawah kontrol penguasa Amerika yang notabene negara kafir. Berdasarkan hal ini, bagi Osama pangkal persoalan Timur Tengah sebenarnya adalah keterlibatan Amerika. Karenanya dalam deklarasinya, Osama menegaskan membunuh orang-orang Amerika dan para sekutunya militer maupun sipil merupaka kewajiban bagi setiap Muslim.35 saat mentransformasikan agenda-agenda jihad dari jihad klasik yang umumnya masih dalam ruang lingkup nation state yang terbatas memerangi penguasa negeri Muslim yang tunduk atau di bawah pengaruh Amerika, Barat atau Yahudi, menjadi agenda memerangi musuh yang sebenarnya yaitu negara Amerika dan sekutu-sekutunya serta Yahui, tanpa terikat teritori tertentu, atau dalam bahasa Al- Qaeda dimana saja berada. Inilah yang disebut dengan jihad global. Ini bukan berarti Osama menganaktirikan agenda-agenda lokal, seperti Arab Saudi atau mesir sebagai target jihad. Osama percaya perjuangan pada tingkat lokal tidak mungkin berhasil kalau sang kepala ular atau negara tempat di mana penguasa lokal bersandar Berdasarkan kondisi ini, bagi Osama sudah 35Ibid., 97. 219
220 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 tidak ditaklukan. Dengan kata lain, Osama pada dasarnya percaya terhadap teori domino, persis seperti musuhnya, Amerika.36 al-Qaeda menggunakaan aksinya sistem jaringan, baik yang langsung terkoordinasi dengan al- Qaeda, maupun memanfaatkan organ jihad yang ada dibeberapa negara. Proyek teror yang langsung di bawah komando al-Qaeda umpamanya adalah pengeboman kedutaan besar Amerika Serikat di Nairobi, Kenya dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di kota Daressalam, Tanzania pada tanggal 7 Agustus 1998. Pengeboman di kedua kota ini menelan korban meninggal sekitar 234 orang dan sekitar 5000 lainnya terluka. Selanjutnya, pada bulan Oktober 2000, dilakukan pengeboman terhadap kapal perang Amerika USS Cole di pelabuhan Aden, Yaman, yang membawa korban meninggal sebanyak 17 orang Amerika dan 39 lainnya luka-luka. Adapun yang gagal dilakukan adalah menyerang penyelenggaraan Piala Dunia sepak bola di Perancis pada tahun 1998 melalui Armed Islamic Group )AIG( Aljazair )salah satu jaringan Al-Qaeda(; meledakan kedubes Amerika Serikat di Uganda )September 1998( dan Singapura; rencana menjatuhkan pesawat pada peringatan di tugu Attaturk, Turki, pada 1998. Kendati terdapat beberapa kegagalan, namun itu sudah cukup untuk memberikan sinyal bagi Amerika bahwa kehadiran jaringan global Al-Qaeda pada dasarnya tidak bisa diremehkan. Pengeboman menara kembar World Trade Center di New York pada tanggal 11 September 2001 dilaksanakan oleh sel al-Qaeda di Hamburg, dengan biaya US$500.000, dan menelan total korban 2.973 jiwa.37 Dalam melancarkan Peristiwa 11 September 2001 telah menandai gelombang baru dalam dunia terorisme baik dalam pola aksi serangan maupun reaksi yang diambil dalam mengatasinya. Bahkan sebagian analis mengambarkan peristiwa monumental tersebut sebagai tonggak baru dalam sejarah pergerakan teroris transnasional. Hal ini didasarkan kepada beberapa pertimbangan: pertama, dari segi kualitas serangan. Perestiwa ini menewaskan 3000 jiwa dengan kerugian materi US$ 80-90 milyar; kedua, terorisme telah menjadi sumber kerentanan baru dalam tatanan dunia baru yang dicoba kembangkan di atas nilai-nilai demokrasi; ketiga, bagi negara pengikut Amerika Serikat, 36Ibid., 99. 37Ibid., 101.
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam peristiwa ini menjadi pergulatan politik baru dalam politik anggaran dan pemetaan ulang teknologi meliter; keempat, terjadi pergeseran aksi teroris dari strategi aksi konvensional seperti penyanderaan dan pembajakan ke strategi yang lebih spektakuler guna mendapatkan publisitas yang semakin luas sekaligus menebar teror yang juga kian tanpa batas; kelima, memberikan tekanan politik kepada pemerintah negara yang dijadikan target sekaligus mensosialisasikan apa yang menjadi agenda utama teroris.38 Sebagi negara yang terkena langsung dari imbas tindak terorisme, Amerika serikat merasa mempunyai hak dalam melakukan penanganan terhadap terorisme dimaksud. Dalam pidatonya tanggal 20 September 2001, seminggu setelah peristiwa dimaksud presiden Bush menyatakan dengan sangat tegas bahawa terorisme tidak sekedar membunuh warga sipil yang tidak berdosa, tetapi juga merupakan ancaman paling serius terhadap demokrasi, Bush secara ekplesit mengundang warga Amerika serta dunia international secara umum untuk sama-sama melancarkan war against terrorisme sebagai bagian dari perjuangan untuk menegakkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi yang menjadi komitment bersama nenuju tatanan pasca perang dinggin. Doktrin inilah yang akhirnya menjadi landasan untuk melakukan invansi ke Afganistan dan Irak. Dua negara yang dituding menjadi sarang terorisme kakap, terutama jaringan al-Qaeda. Baginya perang terhadap terorisme akan dimulai dengan perang melawan al-Qaeda dan perang tersebut akan terus dilanjutkan hingga semua kelompok teroris dalam berbagai skala dan jangkauan operasi di dunia ditemukan, dihentikan atau dihancurkan.39 terornya menggunakan jaringan-jaringan diantara jaringan-jaringan tersebut adalah al- Qaeda in the Islamic Magrib )AQIM(. AQIM sebagai salah satu jaringan jihad global al-Qaeda resmi berdiri pada tahun 2007 ketika Algerian Salafist Group For Preacing and Combat )GSPC( bergabung ke dalam al-Qaeda sebagai sayap al-Qaeda Afrika Utara. Hal ini terjadi tiga tahun setelah Abu Mus'ab al-Zarqawi mengucapkan janji setianya kepada Osama bin Ladin, dengan Al-Qaeda dalam melakukan aksi 38Gabriel Lele, "Terorisme dan Demokrasi: Masalah Global dan Solusi Lokal," Jurnal Ilmu Sosial Politik 9, no. 1 )Juli 2005(: 2. 39Ibid., 4. 221
222 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 demikian terjadi pentransformasi organisasinya, Al-Tawhid wa al- Jihad, ke dalam aL-Qaeda di Mesopotamia, yang akhirnya dikenal dengan al-Qaeda in Iraq )AQI(. Karenanya al-Qaeda memperluas jaringan operasionalnya ke wilayah Barat dan menjadi ancaman yang terang benderang bagi daerah-daerah Eropa, terutama Perancis dan Sepanyol. Tidak lama sebelum AQIM melakukan penyerangan pada jantung ibu kota Aljazair: pada tanggal 11 April 2007, tiga bom bunuh diri secara serempak menghantam istana presiden dan dua pangkalan meliter. Serangan ini dirayakan oleh Al-Qaeda sebagai Badr of Magrib, cara yang sama, nama dari perang pertama yang dilakukan oleh nabi juga telah dibajak oleh al-Qaeda untuk melabeli serangan 9 September 2001 terhadap Amerika dan serangan dalam bentuk teror di Riyadh pada bulan November 2003.40 Pada tanggal 3 Maret tahun 2007, AQIM membuka bab baru dengan target The Russian Contrctor Stroytransgas. Dalam serangan itu satu orang insinyur Rusia dan tiga orang Aljazair terbunuh. Serangan ini dihadirkan sebagai unjuk sikap solidaritas terhadap jihad di Chechnya. Empat bulan kemudian, AQIM menyerang Mahkamah Konstitusi dan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa/ PBB )17 dari 41 orang terbunuh yang bekerja untuk PBB. AQIM menganggab genung PBB sebagai the den of global heresy )sarang bid'ah global( dan mengecam Salibin yang telah menduduki tanah kita )wilayah Muslim(/AQIM dan menjarah kota kita. Dalam rangka melakukan serangannya terhadap spanyol, AQIM menggunakan symbol-symbol Islam yang telah menyejarah yakni liberation of Andalusia dan Tariq Bin Ziad brigade dalam membingkai gerakan mereka.41 Global jihad yang dicanangkan oleh al-Qaeda bertentangan dengan tradisi dan praktek jihad yang terlah berabad-abad dilakukan dalam tradisi Islam dengan cara menghapus perbedaan antara sipil dan meliter sebagai target jihad, dan pembalikan kewajiban jihad yang secara historis dilakukan oleh kelompok di bawah komando pimpinan negara kepada kewajiban yang bersifat individual, dan melepaskan jihad dari batas-batas wilayah tertentu. 40Ibid., 2. 41Ibid., 224.
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam PENUTUP Secara nornatif antara jihad terorime tentu jelas berbeda. Jihad dalam Islam dilakukan dalam rangka mempertahankan Islam dari ancaman musuh-musuh Islam. Kerenanya jihad dimaknai secara defensif. Jihad dilakukan dengan etika-etika agama tertentu seperti, jihad merupakan kewajiban kolektif yang hanya bisa dilaksanakan di bawah pimpinan kepala negara, tidak merusak fasilitas umum, membedakan tidak boleh membunuh seperti perempuan dan anak-anak. Sementara terorisme bersifat ofensif, tidak membedakan target serangan baik sipil maupun meliter, dan tidak mempermasalahkan bagi terjadinya kerusakan fasilitas umum sebagai akibat gerakan teror yang mereka lakukan. Antara jihad dan teror sama-sama menjadikan doktrin Islam sebagai justifikasi aksi mereka. Cuma saja bagi kelompok yang memaknai jihad sebagai sesuatu yang ofensif sebagaimana dilakukan oleh para teroris, doktrin- dokrin Islam dipahami secara literalis, tanpa mempertimbangkan aspek kontekstual dari doktrin-dokrin dimaksud. Meski doktrin Islam yang relative galak di atas berpotensi untuk dibajak oleh kelompok-kelompok radikal untuk menghalalkan aksi teror mereka, faktor represi politik. target-target Para pelaku kekerasan dalam Islam yang dikenal dengan teroris, secara ideolgis selalu dirujuk kepada aliran Kalam dalam Islam yang disebut dengan Khawarij sebagai kelompok takfiri pertama dalam Islam dengan motto-nya siapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah, mereka itu di golongkan kepada orang-orang kafir. Kelompok radikal kontemporer yang disering disebut dengan teroris dimaksud oleh Azra digolongkan kepada New Khawarij yang salah satu dari mereka adalah al-Qaeda. Dengan segrasi ruang yang besumber pada motto Khawarij di atas, al-Qaeda telah membagi kelompok sosial termasuk umat Islam kepada dua golongan yakni daar al-Islam dan daar al-kifr. Yang digolongkan kepada daar al-kufr tidak saja si kepala ular Amerika dan sekutunya disebut sebagai thoghut. 223
224 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 205-225 DAFTAR RUJUKAN Ali, As'ad Said. Al-Qaeda Tinjauan Sosial-Politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya. Jakarta: LP3ES, 2014. Azra, Azyumardi. "Agama dan Otentisitas Islam." Republika, Oktober 2002. Azra, Azyumardi. "History of Islam: Dynamics of Politics and Democracy Indonesia and Arab Countries Compared." Makalah dipresentasikan pada Asia Pasific Theological Encounter Program )APTEP(, 21 April 2015. Azra, Azyumardi. Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme, Hingga Post-Modernisme. Jakarta: Paramadina, 1996. Baidhawy, Zakiyuddin. Konsep Jihad dan Mujahid Damai. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, 2012. Filiu, Jean-Pierre. "The Local and Global Jihad of al-Qa'ida in the Islamic Magrib." Midle East Journal 63, no. 2 )2009(. Hornby, As. Oxford Advanve Learner Dictionary of Current English. Walton: Oxford University Press, 1989. Karwadi, Karwadi. "Deradikalisasi Pemahaman Ajaran Islam." Al- Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )1 Mei 2014(: 139-56. doi:10.21154/al-tahrir.v14i1.71. Khristiensen, Jonathan. "Four Stages of Social Movement." In Research Starters Academic Topic Overviews. EBSCO Publishing Inc., 2009. Lele, Gabriel. "Terorisme dan Demokrasi: Masalah Global dan Solusi Lokal." Jurnal Ilmu Sosial Politik 9, no. 1 )Juli 2005(. Mufid, Ahmad Syafi'i. "Peta Gerakan Radikalisme di Indonesia." dipresentasikan pada Membangun Kesadaran dan Strategi Menghadapi Radikalisasi Agama, Palu, Mei 2012. Mukhibat, Mukhibat. "Deradikalisasi dan Integrasi Nilai-Nilai
Sefriyono dan Mukhibat, Radikalisme Islam Pluralitas dalam Kurikulum Pesantren Salafi Haraki di Indonesia." Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )1 Mei 2014(: 181-204. doi:10.21154/al-tahrir.v14i1.121. Mukhibat, Mukhibat. "Re-Edukasi dan Re-Motivasi terhadap Pelaku Radikalisme dan Terorisme: Membangun Kesadaran Keagamaan yang Inklusif dan Humanis di Indonesia." SOSIOHUMANIKA 7, no. 1 )2016(. sosiohumanika/article/view/496/0. Post, Jerrol M. "Reframing of Martyrdom and Jihad and The Socialization of Suicide Terrorists." Political Psychology 3 )2009(. Romli, Moh. Guntur, dan A.Fawaid Sjadzili. Dari Jihad Menuju Ijtihad. Jakarta: LSIP, 2004. Singh, Rajendra. Social Movements, Old and New: A Post-Modernist Critique. Diterjemahkan oleh Eko P. Darmawan. Yogyakarta: Resist Book, 2010. Suharko. "Gerakan Sosial Baru di Indonesia Repertoar Gerakan Petani." Jurnal Ilmu Sosial dan Politik 10, no. 1 )Juli 2006(. Umar, Nasaruddin. Jihad Gamal al- Bana. Jakarta: Mata Air Publishting, 2006. Wiktorowicz, Quintan. Aktivisme Islam dan Teori Gerakan Sosial (Gerakan Sosial Islam: Teori, Pendekatan dan Studi Kasus), 2012. Wiktorowicz, Quintan. Islamic Activism and Social Movement Theory. Indiana: Indiana University Press, 2004. 225
METAMORFOSIS GERAKAN SOSIAL KEAGAMAAN: Antara Polemik, Desiminasi, Ortodoksi, dan Penerimaan terhadap Ideologi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Limas Dodi STAIN Kediri, Kantor Pascasarjana Jl. Sunan Ampel No. 7 Ngronggo Kediri Kota 64127 Email; Abstract: The Islamic Da'wah Institution of Indonesia (LDII) is connoted as the successor of Islamic Jamaah (Islam Jamaah, thus it is labeled as heretical by certain parties. Even though there are many indications that lead to such perceptions, in fact LDII is an organization formed by a new order government that is assigned to guard the deviation of Islamic teachings by Islamic Jamaah. This paper is intended to see how far the metamorphosis (in the sense of releasing its past heretic, and its use of new paradigm) of LDII as religious social movement was influenced by Islamic Jamaah, that is between polemics, dissemination, orthodoxy, and the acceptance of its Ideology. Historical and cultural attachments of LDII to Islamic Jamaah lead to other religious groups to still insist on their decision of LDII doctrinal apostasy. The social movement illustrates that movement emerges and lasts from various forms and patterns. In this case there are two patterns that influence State-oriented Islamic movement and society-oriented Islamic movement. It appears in two patterns: Everyday life-based and Inward-oriented contemplative movements. The dynamics and strategies of the LDII with government bureaucracies or other religious groups are relationships to position themselves as parallel groups as orthodox groups. ةئيهلا اهنأب مهفت )LDII( ةيسينودنلإا ةيملاسلإا ةوعدلا ةئيه نإ :صخلملا رظن يف ةفرحنم ةعامج اهنأب ربتعتف ،"ةعامج ملاسإ" ةركف لصاوت يتلا نكلو .ضارتفلاا كلذ ىلإ ريشت تارامأ كانه ناك نإو .سانلا ضعب مكحلا ماظن اهسسأ ةئيه يه ةيسينودنلإا ةيملاسلإا ةوعدلا ةئيه نأ ةقيقحلا
228 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 تافارحنا حلاصإ يه اهتمهم يتلاو )ORDE BARU( "ديدجلا دهعلا" نم خلاسنلاا :ىنعمب( تاريغتلا ىدم جلاعت ةلاقملا هذهو ."ةعامج ملاسإ" ةكرحلاو .)ةديدج ميهافم كلسم كلست مث ،ةلاض ربتعت يتلا ةميدقلا ديلاقتلا اهيف رثؤت )LDII( ةيسينودنلإا ةيملاسلإا ةوعدلا ةئيه نم ةيعامتجلاا .اهتيجولويديإ لوبقو ،يسكذوثروأو ،رشنو ،لادج نيب ام ،"ةعامج ملاسإ" ةيسينودنلإا ةيملاسلإا ةوعدلا ةئيه نيب ةيعيبطلاو ةيخيراتلا ةقلاعلا ببستو كسمتت تلازام ىرخلأا ةينيدلا تاعامجلا نأ "ةعامج ملاسإ"و )LDII( ةفرحنم )LDII( ةيسينودنلإا ةيملاسلإا ةوعدلا ةئيه ميلاعت نأ رارقب ىلع مودتو رهظت ةكرحلا نأب انل روصت ةيعامتجلاا ةكرحلاو .ةلاضو هجوت تاذ ةيملاسلإا ةكرحلا :نارثؤم ناطمن كانهو ،طامنأو روص ةدع .1 :نيطمن ىلع نارهظتو .ةملأا هجوت تاذ ةيملاسلإا ةكرحلاو ،ةلودلا تاكرحو .ةيلمأتلاو ةهجولا ةيلخادلا ةكرحلا .2و ،ةيمويلا ةايحلا ساسأ ىلع ةموكحلا وحن )LDII( ةيسينودنلإا ةيملاسلإا ةوعدلا ةئيه ةيجيتارتساو تاذ ةعامجك اهنايك راهظلإ ةلواحم ربتعت ىرخلأا ةينيدلا تاعامجلاو .ةميدقلا تاعامجلا عم ةيواستم ةناكم Abstrak: Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dikonotasikan sebagai penerus dari perjuangan pemikiran Islam Jamaah, sehingga muncul labeling sesat oleh pihak-pihak tertentu. Meskipun banyak indikasi yang mengarahkan persepsi demikian, namun pada hakikatnya LDII merupakan suatu organisasi bentukan pemerintah orde baru yang ditugaskan untuk membenahi penyelewengan ajaran Islam yang dilakukan oleh kelompok Islam Jamaah, Tulisan ini, berusaha untuk melihat sejauh mana metamorfosis (dalam arti; melepaskan dinamika masalalu yang dianggap menyesatkan, dan kemudian memakai paradigma baru) gerakan sosial keagamaan LDII dipengaruhi oleh Islam Jamaah, antara polemik, desiminasi, ortodoksi, dan penerimaan terhadap Ideologi-nya. Keterikatan historis dan kultural LDII dengan Islam Jamaah menyebabkan kelompok keagamaan yang lain masih bersikukuh pada keputusan tentang kesesatan ajaran LDII. Social movement memberikan gambaran bahwa, gerakan muncul dan langgeng dari berbagai macam bentuk dan pola-pola, dalam hal ini terdapat 2 pola yang mempengaruhi: State-oriented Islamic movement dan society- oriented Islamic movement, ini muncul dalam dua pola. (1)
Limas Dodi, Metamorfosis Gerakan Sosial Keagamaan Everyday life-based. (2) Inward-oriented contemplative movements. Dinamika dan strategi LDII dengan birokrasi pemerintahan ataupun kelompok keagamaan lainnya, merupakan jalinan hubungan untuk memposisikan diri sebagai kelompok yang sejajar sebagai kelompok ortodoks. Keywords: Gerakan Keagamaan, Polemik, Desiminasi, Ortodoksi, LDII PENDAHULUAN Eksistensi gerakan Islam tidak mungkin mantap jika tidak memiliki pengaruh apa-apa di dalam akal umat dan kehidupannya, sehingga umat melihat bahwa jalan keluar ada di dalam fundamentalis,1 bahwa tujuan yang hendak di capai umat dalam perkembangan dan kemajuan tidak akan tercapai kecuali setelah bergabung dengan fundamentalis.2 Dalam sejarahnya LDII )Lembaga Dakwah Islam Indonesia( dikonotasikan sebagai penerus dari perjuangan pemikiran Darul Hadist dan Islam Jamaah. Meskipun banyak indikasi yang mengarahkan persepsi demikian, namun pada hakikatnya LDII merupakan suatu organisasi bentukan pemerintah orde baru yang ditugaskan untuk membenahi penyelewengan ajaran Islam yang dilakukan oleh kelompok Darul Hadist atau Islam Jamaah. Apabila berbicara tentang LDII dan pemerintahan Orde Baru, maka keduanya tidak jauh dari ideologi utama yang diperjuangkannya, yaitu pancasila.3 1Istilah fundamentalis ini digunakan untuk menggeneralisasi berbagai gerakan Islam yang muncul dalam gelombang yang sering disebut sebagai "Kebangkitan Islam", memang dalam beberapa dasa warsa terakhir terlihat gejala kebangkitan Islam yang muncul dalam berbagai bentuk intensifikasi penghayatan dan pengamalan Islam, yang diikuti dengan pencarian dan penegasan kembali nilai-nilai Islam dalam bebagai aspek kehidupan. Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme, Hingga Post-Modernisme )Jakarta: Paramadina, 1996(, 107. Lihat juga, Istilah fundamentalisme dalam sebuah agama, memang seringkali dihubung-hubungkan dengan tindakan-tindakan yang anarkis dan radikal. Tendi Tendi, "Islam Dan Agama Lokal Dalam Arus Perubahan Sosial," Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 16, no. 1 )24 Juni 2016(: 47-68, doi:10.21154/al-tahrir.v16i1.365. 2Yusuf Qordhawi, Masa Depan Fundamentalisme Islam )Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 1997(, 74. 3Khalimi, Ormas-ormas Islam )Jakarta: Gaung Persada, 2010(, 63-64. Pancasila dengan kelima silanya menurut LDII memiliki keterkaitan kuat dengan Islam. Namun, ada saja sebagian ormas Islam yang menolak Pancasila. Padahal, Pancasila memberi 229
230 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 LDII adalah salah satu Organisasi masa Islam yang dahulu dianggap meresahkan masyarakat,4 sehingga muncul labeling sesat oleh pihak-pihak tertentu. Di beberapa daerah, hal ini sering menimbulkan konflik karena adanya ketidakharmonisan dalam masyarakat tersebut yang disebabkan ajaran LDII yang dianggap menyimpang oleh masyarakat. Meskipun dahulu Organisasi LDII dianggap sering menimbulkan konflik, organisasi ini masih bertahan hingga sekarang. Sepertihalnya yang diungkapkan oleh Hartono Ahmad Jaiz dalam bukunya tentang aliran dan paham sesat di Indonesia. Paham keagamaan yang dikembangkan oleh LDII dianggap telah meresahkan masyarakat, karena dinilai masih mengajarkan faham Darul Hadist/Islam Jamaah yang telah dilarang oleh Jaksa Agung Republik Indonesia pada tahun 1971 )SK Jaksa Agung RI No. Kep-08/D.A/10/1971 tanggal 29 Oktober 1971(.5 akses untuk membumikan semangat Islam di Indonesia. Kelima sila Pancasila berkaitan dengan prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, yang kemudian dalam pembahasan dan perumusan finalnya seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang berlaku hingga sekarang. Ideologi ini tercipta dari buah pemikiran golongan Islam dan nasionalis yang merupakan kristalisasi berbagai budaya bangsa jauh sebelum Indonesia merdeka, lihat Ibid., 65. Dalam hal pergaulan berbangsa dan bernegara, Islam mengedepankan ajaran toleransi dan nilai-nilai kemanusiaan kepada umatnya. Nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi juga terkandung dalam Pancasila. Selain nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi, ajaran tentang mengesakan Tuhan, saling menghormati, kerukunan, permusyawaratan, keadilan dan lain-lain tercantum dalam al- Qur'an dan Hadis yang merupakan pedoman umat Islam. Lihat, Dewan Pimpinan Pusat LDII, Himpunan Keputusan Munas VI Lembaga Dakwah Islam Indonesia Tahun 2005 )Jakarta: LDII, 2005(. Mengenai Pancasila, LDII menekankan jangan sampai mencampur- adukkan aqidah dengan pergaulan. Dalam hal pergaulan berbangsa dan bernegara, terkait dengan toleransi dan nilai-nilai kemanusiaan beragama, setiap individu bebas memegang keyakinannya masing-masing, namun harus tetap saling menghormati dan menghargai antar umat beragama. Menurut LDII, Pancasila merupakan alat yang menjadi jembatan penengah di antara perbedaan dua keyakinan. Islam sebagai agama mayoritas di negara Indonesia memiliki ruang untuk berkembang karena negara menjamin dan melindungi masing-masing agama dan pemeluknya bebas menjalankan syariat, setelah disepakatinya Pancasila sebagai falsafah negara. Ditambah lagi al-Quran dan Hadis sebagai penegas kesesuaian sila-sila dalam Pancasila dengan ajaran Islam. Kesimpulannya, Pancasila dan Islam tidak ada pertentangan, bahkan saling menjiwai. Ibarat selotip, Pancasila dan Islam merekat kuat. Lihat, Dewan Pimpinan Pusat LDII, Himpunan Keputusan Munas VI Lembaga Dakwah Islam Indonesia Tahun 2007 )Jakarta: LDII, 2007(. 4Depag RI Badan Litbang dan diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan 2009, Aliran/Faham Keagamaan dan Sufisme Perkotaan, ed. oleh Nuhrison M. Nuh )Jakarta: Prasasti, 2009(, 49. 5Hartono Ahmad Jaiz, Aliran dan Faham Sesat di Indonesia )Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar, 2005(, 73. Faham Darul Hadis mulai diperkenalkan ke Indonesia
Limas Dodi, Metamorfosis Gerakan Sosial Keagamaan Kajian tentang LDII telah banyak dilakukan, baik hasil penelitian maupun buku, semisal; Mundir Thohir )2009(, dengan judul buku "Islam Jama'ah dan LDII, Doktrin Islam Jama'ah dan Sosialisasinya Dalam Membentuk Kesalehan Warga LDII". Dalam buku ini Mundir Thohir mengungkap perbedaan antara paham aliran Islam Jama'ah dan LDII sebagai organisasi dakwah. Moh. Nuhrison )2009(, dengan judul buku "Aliran-aliran/Faham Keagamaan dan Sufisme Perkotaan di Indonesia". Dalam buku ini Nuhrison mengupas tentang paradigma baru LDII yang berkembang di beberapa daerah. Hilmi Muhammadiyah )2012( Pascasarjana Universitas Indonesia, disertasi dengan judul Pergulatan Komunitas Lembaga Dakwah Islam Indonesia Di Kediri Jawa Timur. Disertasi ini membahas dinamika komunitas LDII dalam mempertahankan eksistensinya, melakukan transformasi serta melihat proses, pola dan strategi yang dikembangkan LDII dalam membangun relasi dengan masyarakat dan negara. Pada umumnya dari hasil penelitian tersebut masih bersifat pendahuluan atau studi awal yang berusaha mendiskripsikan sekitar pokok-pokok ajaran gerakan jamaah LDII. Sedangkan dalam tulisan ini, berusaha untuk melihat sejauh mana metamorfosis )dalam arti; melepaskan dinamika masalalu yang dianggap menyesatkan, dan kemudian memakai paradigma baru( gerakan sosial keagamaan LDII dipengaruhi oleh Islam Jamaah, antara polemik, desiminasi, ortodoksi, dan penerimaan terhadap Ideologi-nya. pada tahun 1940 oleh H. Nurhasan Ubaidah Lubis. Bendera yang dibawa adalah mengembalikan Islam di Indonesai yang sudah banyak menyimpang ke jalur yang benar. Secara konsep, Darul Hadits datang dengan mengajarkan paham tentang "ke- amir-an", bai'at, imamah, manqūl, dan beberapa hal teknis ubudiyah, khususnya tentang shalat. Darul Hadis adalah organisasi sangat sederhana dan kegiatannya terbatas pada pengajian-pengajian yang memfokuskan pada pemaknaan atau terjemah perkalimat al-Qur'an dan Hadis, dan pemurnian dari bid'ah, kurafat dan sejenisnya, dan belum ada masalah keamiran )manqūl, amir, bai'at, taat(. Baru setelah H. Nurhasan al Ubaidah mendapatkan doktrin keamiran dari Imam dan khalifah dunia Jami'atul Muslim Hizbullah, yaitu Imam Wali al-Fatah yang di-bai'at pada tahun 1954 di Jakarta oleh para Jamaahnya. Waktu itu Wali al-Fatah adalah Kepala Biro Politik Kementerian Dalam Negeri RI )pemerintahan Soekarno(. Sedangkan Islam Jama'ah ini di dasarkan atas perkataan umar "tiadalah Islam kecuali dengan berjama'ah, tiadalah berjama'ah kecuali dengan beramir, tiadalah beramir kecuali dengan berta'at". Lihat juga, Mundir Thohir, Islam Jama'ah dan LDII, Doktrin Islam Jama'ah dan Sosialisasinya dalam Membentuk Kesalehan Warga LDII )Kediri: STAIN Kediri Press, 2009(, 14-15. 231
232 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 TAHAP PENGENALAN LDII LDII tidak bisa dilepaskan dari sosok seorang yang bernama Nur Hasan al-Ubaidah, tokoh utama dan pendiri pesantren Wali Barokah Kediri sekitar tahun 1952. Nama lengkap tokoh penting dalam LDII tersebut adalah Nur Hasan al-Ubaidah Lubis bin Abdul bin Thahir bin Irsyad. Lahir di Desa Bangi, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada tahun 1915 )sumber lain menyebutkan tahun 1908(. Di masa kecilnya, Nur Hasan al-Ubaidah mendapat bimbingan keagamaan langsung dari ayahnya sendiri, H. Abdul Aziz bin Tahir bin H. Isyad. Setelah beranjak remaja, Nur Hasan al- Ubaidah mulai menuntut ilmu dari satu pondok ke pondok yang lain, seperti Samelo-Perak-Jombang, Balong Jeruk, bahkan pernah mondok di Lirboyo-Kediri, pesantren terbesar yang menjadi basis dan dikenal sebagai "Pesantren NU". Pada mulanya sasaran dakwah Nur Hasan al-Ubaidah adalah keluarganya sendiri, kemudian menyebar luas ke masyarakat. Momen berharga dari proses dakwah tersebut dimulai dengan baiat kesetiaan pada Nur Hasan al-Ubaidah sebagai pemimpin oleh para pengikutnya yang terjadi pada tahun 1941. Nur Hasan al-Ubaidah kemudian mulai mengajar di Gading Mangu, Jombang, sebuah desa yang sekarang menjadi lokasi Pesantren Gading Mangu )GAMA(. Aktivitasnya itu berkat jasa H. Bey Prawiro Noto, kepala desa kala itu, yang masih kerabat Nur Hasan al-Ubaidah. Ketika pengikut pengajiannya semakin banyak, dibentuklah suatu perkumpulan yang disebut Jamaah Qur'an dan Hadits. Sejak saat itu, telah berdiri sebuah komunitas yang sah dengan pemimpin yang sah. Adapun awal mula gerakannya, komunitas Nur Hasan al-Ubaidah merekrut anggota secara sukarela. Ajaran-ajarannya menegaskan karakteristik kelompok tersebut sebagai suatu kelompok keagamaan yang berbeda dengan kelompok Islam lainnya. Kehadiran Nur Hasan al-Ubaidah secara empiric merupakan fenomena seorang tokoh yang mampu mengonstruksi kebudayaan baru di kalangan umat Islam dan melakukan dinamisasi yang menggoyang Islam mainstream. Aktivitas Nur Hasan al- Ubaidah menawarkan praktik-praktik keagamaan yang tidak lagi menghargai ikatan-ikatan lokal. Islam Jama'ah yang mempunyai bidang kegiatan seperti diskusi, pengajian-pengajian al-Qur'an dan Hadis, penerangan agama, sering berganti nama tapi kegiatan dan ajarannya tetap seirama tidak ada
Limas Dodi, Metamorfosis Gerakan Sosial Keagamaan perubahan sama sekali )dari perubahan satu keperubahan lainnya inilah sehingga penulis menyebut metamorfosis(, dan perpindahan nama itu hanya bersifat politis saja untuk menyelamatkan diri sebagai ajaran yang dilarang oleh pemerintah ketika itu.6 Nama-nama yang pernah digunakan oleh gerakan sosial keagamaan ini adalah: a. Jama'ah Qur'an dan Hadits Setelah pengikutnya semakin banyak, maka sebagai pelaksanaan dari ketentuan organisasi perkumpulan ini diberi nama "Jama'ah Qur'an dan Hadits". Dengan dibentuknya jama'ah ini maka harus ada Amirnya dan harus berbai'at. Dengan diangkatnya Nurhasan al-Ubaidah sebagai amir maka detik itu juga secara resmi berdiri "Aliran Islam Jama'ah", gerakan ini hanya bertahan kurang lebih 10 tahun lamanya, mereka berganti nama "Darul Hadits" b. Pondok Darul Hadits Setelah organisasi yang masih bersifat sangat sederhana dan hanya mengurusi pengajian saja, maka pada tahun 1950 berdirilah cabangnya yang pertama di Burengan-Banjaran-Kota Kediri, tetapi akhirnya berubah menjadi pusat sampai sekarang. Sedangkan pondok di dukuh tempat awal keberadaanya sudah musnah, dan sekarang ditempati adik kandungnya yaitu H. Fattah, ia tidak mengikuti ajaran kakaknya. Nama Darul Hadits ini diambil dari nama madrasah Nurhasan al-Ubaidah ketika di Makah dulu. Meskipun gerakan ini sudah berjalan beberapa tahun, namun secara resmi disahkan pada tanggal 2 Januari 1957 dalam suatu pertemuan resmi di Balongjeruk- Plemahan-Kediri dan diputuskan di Surabaya.7 Karena pengajian-pengajian yang disampaikan oleh tokoh-tokoh Darul Hadits ini banyak bertentangan dengan pokok-pokok ajaran Islam serta uraian dalam pembelajarannya melanggar kesopanan dan kesusilaan yang ujung-ujungnya menghebohkan masyarakat, demi ketertiban umum maka akhirnya gerakan ini dilarang oleh Menteri Pertahanan Keamanan/ Panglima ABRI.8 6Mundir Thohir, "Tinjauan Terhadap Keamiran Islam Jama'ah" )Skripsi Doktoral Lengkap, Fak. Ushuluddin IAIN Sunan Ampel, 1977(, 16. 7Ibid., 7. 8Panglima ABRI, "Abri dilarang masuk Darul Hadits," Harian Abadi, Desember 1971, 1 kolom 6. 233
234 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 c. YPID )Yayasan Pendidikan Islam Jama'ah( Setelah Darul Hadits dibekukan, maka pengikutnya beralih haluan dan berlindung pada sebuah gerakan yang dibuat oleh tokoh-tokohnya diganti dengan nama Pondok Jama'ah atau lebih popular lagi dengan nama YPID )Yayasan Pendidikan Islam Jama'ah(, mereka pandai dalam membentuk wadah baru itu sebelum ada larangan resmi dari pusat, maka mereka terlebih dulu membubarkan diri dan membentuk wadah baru dengan nama dan pengurus yang baru juga. Kemudian pada tahun 1971 terjadi kehebohan yang sempat menggoncangkan masyarakat dan juga keamanan, maka pada tanggal 29 Oktober 1971 dengan surat keputusan No. Kep./089/DA/10/1971 menegaskan kembali bahwa ajaran Darul Hadits yang berpusat di Kediri dan tersebar melalui pondok-pondok Jama'ah Qur'an Hadits, YPID, Yappenas dan lain-lainnya dibawah Amir Pusat Nurhasan al- Ubaidah adalah terlarang. Larangan tersebut serupa dengan Surat Keputusan Panglima Angkatan Laut RI, Laksamana Laut Mulyadi pada tanggal 2 Desember 1968.9 Maka setelah itu beralih nama menjadi DMC )Djama'ah Motor Club( d. Djama'ah Motor Club )DMC( lagi Setelah YPID dilarang, gerakan hubungannya dengan pemerintah dan akhirnya merubah nama menjadi Djama'ah Motor Club )DMC(. Suatu cara dengan mendirikan perkumpulan pengendara sepeda motor, dengan cara ini gerakan Islam Jama'ah dapat mulai melakukan pendekatan dengan pemerintah pada hari besar nasional, missal 17 Agustus dan hari-hari besar Nasional yang lain. Hal ini juga merupakan jalan untuk mensiarkan ajarannya. ini memperbaiki e. Pondok Golkar Setelah masuk Golkar, Islam Jama'ah hidup kembali dengan lancar, mereka mulai melancarkan penyebaran gerakannya, sebagaimana sebelum mendapat larangan dari pemerintah dengan cara menyisipkan pidato kampanyenya untuk menghadapi pemilihan umum, hal ini semakin mengharmoniskan hubungan para Amir dengan pemerintahan, bahkan lebih baik dari sebelum adanya larangan pemerintah. 9Panglima Angkatan Laut RI., Turunan SK, No. Kep. 15760 I tahun 1968.
Limas Dodi, Metamorfosis Gerakan Sosial Keagamaan Meminjam teori social movement Quintan bahwa Political opportunity spaces tercipta dari perubahan politik yang terjadi di suatu wilayah. Perubahan politik inilah yang menyebabkan sebuah gerakan muncul.10 Dibukanya kran demokrasi membuat masyarakat bergerak dan muncul dalam beragam bentuk: Dalam ceramahnya di hadapan para peserta rapat koordinasi Bapilu tingkat I/II Golkar Se-Sulawesi pada hari Mingggu, 21 Maret 1971 dalam rangka kampanye Golkar, tapi yang disampaikan menyangkut ajaran pokok gerakannya juga.11 f. Lemkari )Lembaga Karyawan Islam( Gerakan ini sebenarnya adalah gerakan yang bertujuan khusus untuk orang Islam dibawah Golongan Karya, dengan hal ini maka mereka bisa mengadakan kegiatan-kegiatan yang selaras dan dikehendaki pemerintah, mereka bisa mengadakan kegiatan ke luar dan ke dalam. Dalam perkembanganya pada tahun 1975 gerakan ini mengadakan reuni keluarga alumni Pondok Burengan. Maksud utama mengadakan reuni ini adalah untuk menghimpun kembali serta mengadakan suatu kekompakan di dalam menyebarkan gerakan Islam Jama'ah di seluruh Indonesia. Dari rapat reuni itu menghasilkan 4 poin yang kemudian menjadi cikal bakal LDII )Lembaga Dakwah Islam Indonesia(, sebagaimana dikutip dari hasil skripsi Mundzir Thahir, bahwa 4 hal itu adalah: 1( Lemkari )Lembaga Karyawan Islam( adalah suatu lembaga yang merupakan wadah Aliran Islam Jama'ah di seluruh Indonesia. 2( Menentukan Pusat Lembaga Karyawan Islam Jama'ah seluruh Indonesia di Kediri. 3( Membentuk susunan pengurus Pusat Lemkari dan membentuk Kepala Perwakilan Lemkari 4( Membagi 20 daerah perwakilan diseluruh Indonesia, dan tiap-tiap profinsi didirikan satu perwakilan Lemkari.12 10Quintan Wiktorowicz, "Islam Activism An Social Movement Theory. A New Direction of Research," in Shaping Current Islamic Reformations, ed. oleh B. A. Roberson )London and Portland: Farank Cass, 2003(. 11Nur Hasyim, Islam Adalah Agama Allah )Bandung, 1971(, 4. 12Thohir, "Tinjauan Terhadap Keamiran Islam Jama'ah," 22. 235
236 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 g. LDII Pergantian nama gerakan ini terjadi lagi pada tahun 1990, dalam forum Musyawarah Besar VI LEMKARI di Jakarta yang memutuskan nama LEMKARI berubah menjadi LDII. Rudini, menteri dalam negeri saat itu, mempunyai peran besar dalam proses perubahan nama ini. Campur tangan pemerintah didasarkan pada beberapa hal. Di samping karena kesamaan nama antara LEMKARI dengan Lembaga Karatedo Indonesia yang juga disingkat "LEMKARI", faktor kerisauan masyarakat juga diperhitungkan. LDII tidak terlepas dari asas pemikiran yang terangkum dalam 4 )empat( aspek dimensi dan perspektif yang berkembang dalam paham Salafi. LDII menekankan pada aspek yang pertama, yaitu purifikasi praktik ubudiyah. Meskipun demikian, sebagai komunitas sosial LDII bukanlah gerakan keagamaan yang radikal,13 menolak praktik- praktik Islam tradisional. LDII secara perlahan mengalami moderasi sikap terhadap perkembangan gerakan-gerakan Islam non-Salafi yang berkembang di Indonesia. Meskipun LDII dianggap sebagai gerakan Salafi, namun memiliki perbedaan dengan kelompok Salafi lainnya. 13Radikalisme sebagai sebuah aliran atau faham, tidak muncul automatically dalam diri seseorang. Ia memerlukan proses pengenalan, penanaman, penghayatan, dan penguatan. Proses inilah yang disebut dengan radikalisasi. Jika radikalisasi berjalan dengan baik, maka radikal menjadi faham atau isme sehingga menjadi radika-lisme. Dan, salah satu karakter dasar dari sebuah faham )isme) adalah menuntut adanya loyalitas dari pengikut yang sering diwujudkan dalam bentuk keberpihakan, pembelaan, dan pembuktian. Karwadi Karwadi, "Deradikalisasi Pemahaman Ajaran Islam," Al- Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )1 Mei 2014(: 142, doi:10.21154/al-tahrir. v14i1.71. The ideology of radical Islamism is indeed never autonomous; it is supported and created by some other underpinning factors such as socio-political setting or issues, actors or agencies, and the means by which the making of radical Islamism is possible. The interplay among those factors will in the end create an opportunity that will be employed by the radical Islamists to propose an alternative ideology to solve the existing problems faced by the Muslim community. Dalam arti bebas; Ideologi Islam radikal memang tidak pernah otonom; Ini didukung dan diciptakan oleh beberapa faktor pendukung lainnya seperti pengaturan atau isu sosio-politik, aktor atau agen, dan cara-cara yang memungkinkan dilakukannya radikalisme Islam. Keterkaitan antara faktor-faktor tersebut pada akhirnya akan menciptakan sebuah peluang yang akan dipekerjakan oleh kelompok Islam radikal untuk mengajukan ideologi alternatif untuk memecahkan masalah yang ada yang dihadapi oleh komunitas Muslim. Lihat, Masdar Hilmy, "THE CONFIGURATION OF RADICAL ISLAMISM IN INDONESIA: Some Contemporary Assessments and Trajectories," Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )1 Mei 2014(: 19, doi:10.21154/al-tahrir.v14i1.84.
Limas Dodi, Metamorfosis Gerakan Sosial Keagamaan Kesamaan bisa dilihat dari semangat LDII dalam menerapkan apa yang disebut Islam murni, semisal penolakan terhadap praktik- praktik keislaman lokal seperti "tahlilan", pengukuhan konsep ijtihad yang menjadikan al-Qur'an dan as-Sunnah sebagai rujukan utama )bukan Kitab Kuning(, penafsiran teks-teks al-Qur'an dan as- Sunnah yang tekstual )misalnya dalam menafsirkan hadis tentang cara bercelana bagi kaum laki-laki(, dan berbagai kemiripan lain.14 POLEMIK, DAN DESIMINASI IDEOLOGI LDII Polemik yang muncul pada masyarakat adalah doktrin ideologi LDII, diformulasikan dalam doktrin "sistem 354". Tiga )3( berarti, al-Qur'an, Hadis dan jama'ah. Lima )5( berarti, lima syarat sahnya mengaji di atas yang menjadi janji atau sumpah bai'at kepada amir, yang berisi mengaji, mengamal, membela, sambung jama'ah dan taat Allah, Rasulullah Saw. serta amir. Sedang empat )4( berarti, syukur pada amir, mengagungkan amir, bersungguh-sungguh dan berdo'a. Ditambah lagi dengan adanya sistem manqūl )manqūl dalam hal ini maksudnya adalah pembelajaran dan keilmuannya didapat secara sanad tidak terputus dari Amir(.15 Dalam hal polemik dan desiminasi ini pemberian fatwa terhadap LDII, MUI tidak secara tegas menghukumi LDII aliran sesat, ataupun menyatakan bahwa LDII menganut ajaran Islam Jamaah.16 Hal ini membuktikan bahwa surat dari Kejaksaan Agung mengenai keputusan pelarangan terhadap ajaran Islam Jamaah tidak dialamatkan kepada LEMKARI atau LDII. Jadi MUI tidak dapat mendefinisikan keterkaitan dan keterikatan Lemkari atau LDII dengan Islam Jamaah. Dalam ajaran Islam, tajassus atau meneliti keburukan orang lain, apalagi dia adalah sesama muslim bukanlah hal yang etis. Menurut 14Namun, sebagaimana yang terjadi dengan ormas-ormas yang menekankan konsep ijtihad yang merujuk langsung kepada al-Qur'an dan as-Sunnah, LDII agaknya sudah mengalami proses moderasi. Artinya, ormas ini mulai realistis dengan berpandangan bahwa untuk menetapkan suatu hukum, mereka tidak bisa mengabaikan prestasi ijtihad ulama-ulama Salaf atau bahkan ulama Khalaf. 15Hilmy, "THE CONFIGURATION OF RADICAL ISLAMISM IN INDONESIA," 41. 16Debby Murti Nasution, Bahaya Islam Jamaah: Lemkari-LDII )Jakarta: LPPI, 2001(, 10. 237
238 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 idealnya,17 pihak LDII yang seharusnya memberikan informasi secara jujur dan terbuka dalam persoalan ideologi dan ajaran. Mereka harusnya berani memberikan presentasi di depan pihak-pihak terkait mengenai persoalan tersebut, supaya tidak terjadi klaim-klaim yang tidak diharapkan oleh pihak LDII. ORTODOKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP IDEOLOGI LDII Salah satu bentuk gagasan dari Quintan Wiktorowicz terkait kesempatan dan hambatan dinamika sosial adalah bagian dari suatu lingkungan dan konteks sosial yang lebih luas, yang dicirikan oleh berbagai konfigurasi keleluasaan dan hambatan yang berubah-ubah secara cair yang menstrukturkan dinamika gerakan, yaitu orang/ kelompok itu sendiri.18 Ini penting untuk menegaskan ulang bahwa diseminasi dan polemik di atas sangat terkait dengan relasi LDII dengan MUI dan kelompok keagamaan mapan lainnya. Keterikatan historis dan kultural LDII dengan Islam Jamaah menyebabkan kelompok keagamaan seperti MUI masih bersikukuh pada keputusan awal tentang kesesatan ajaran LDII. Walaupun tidak ada fatwa khusus yang dikeluarkan MUI menyangkut LDII, tetapi dalam Musyawarah Nasional VII di Jakarta, 21-29 Juli 2005, lembaga ini kembali menegaskan bahkan merekomendasikan supaya aliran sesat seperti Ahmadiyah, LDII, dan sebagainya ditindak tegas dan dibubarkan oleh pemerintah karena sangat meresahkan masyarakat. Dalam beberapa kesempatan, pengakuan terhadap eksistensi kelembagaan LDII juga dinafikan. 17Penulis menganalisis dengan pendekatan manajemen konflik, seperti yang ditulis oleh Mohamad Iwan Fitriani, dalam Jurnal el Harakah, ia menyatakan bahwa manajemen konflik diarahkan pada bagaimana upaya mentransformasi sikap keberagamaan dari tahap 1, ke tahap 2 dan selanjutnya ke tahap 3. Misalnya dari segi kesadaran diri )self-awareness(, diperlukan transformasi sudut pandang dari hanya pendapatku yang benar )my perspective is right, only one( menuju pendapatku, aliranku, keyakinanku adalah salah satu dari berbagai pendapat, aliran atau keyakinan yang banyak )my perspective is one of many( lalu ke pendapatku berubah dan sedang ditingkatkan )my perspective is changing and being enchanced( dan seterusnya. Lihat, Mohamad Iwan Fitriani, "Manajemen konflik berbasis 'multicultural competences': solusi alternatif kontestasi pribumi dan salafi di Lombok," Jurnal el Harakah 18, no. 1 )Juni 2016(: 4. 18Quintan Wiktorowicz, A Geneology of Radical Islam," Studies in Conflict & Terrorism )London, 2005(, 76.
Limas Dodi, Metamorfosis Gerakan Sosial Keagamaan LDII secara intensif melakukan klarifikasi pasca-Rapat Kerja Nasional 2007 yang diikuti oleh seluruh pengurus tingkat provinsi sebagai respons terhadap keputusan Komisi Fatwa MUI Nomor 03/ Kep/KF-MUI/IX/2006 tanggal 11 Syaban 1427 H/September 2006 tentang Lembaga Dakwah Islam Indonesia. Pada amar 2 dan 3 keputusan tersebut, tertulis sebagai berikut: 1( Amar 2 - Mengharuskan agar klarifikasi dilakukan juga oleh pengurus LDII di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, sebagaimana dilakukan juga oleh Pimpinan LDII Pusat kepada MUI Pusat. Klarifikasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dilakukan oleh pengurus LDII di masing-masing tingkatan kepada MUI di masing-masing tingkatan yang sama; 2( Amar 3 - Menyarankan )a( agar Dewan Pimpinan Pusat sesegera mungkin melakukan Munas/Rakernas dan membuat keputusan mengenai hal tersebut sehingga terjadi persamaan persepsi di LDII sampai ke tingkat terbawah, dan )b( Melakukan konferensi pers )pers conference( mengenai pernyataan klarifikasi tersebut untuk diketahui oleh semua warga LDII khususnya dan umat Islam pada umurnya.19 Selanjutnya, DPP LDII terus memberikan semangat kepada DPD LDII Provinsi supaya mengadakan komunikasi vertikal dengan level organisasi di bawahnya )DPD LDII Kabupaten/Kota sampai PC/PAC( untuk melakukan klarifikasi dalam berbagai bentuk kegiatan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholders organisasi. Berdasarkan pemantauan DPP dan juga berdasarkan laporan dari DPD LDII Provinsi seluruh Indonesia, maka materi klarifikasi tersebut secara lengkap adalah sebagai berikut: 1. Penjelasan secara lengkap )sosialisasi( hasil Rakernas Tahun 2007, termasuk penjelasan tentang Paradigma Baru LDII; 2. Penjelasan tentang Fatwa MUI No. 03/Kep/KF-MUI/IX/2006 tanggal 4 September 2006 tentang Lembaga Dakwah Islam Indonesia, terutama tentang keharusan LDII untuk melakukan klarifikasi sampai tingkat akar rumput; 3. Hasil Rakernas MUI 2007, terutama tentang klarifikasi Fatwa MUI tentang Kriteria Aliran Sesat. Dalam kesempatan klarifikasi 19Keputusan Komisi Fatwa MUI Nomor 03/Kep/KF-MUI/IX/2006 tanggal 11 Syaban 1427 H/September 2006 tentang Lembaga Dakwah Islam Indonesia. 239
240 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 dengan para pihak LDII telah menegaskan bahwa LDII tidak termasuk aliran sesat; 4. Penjelasan bahwa LDII mempunyai kesamaan aqidah sebagaimana yang dianut oleh umat Islam lainnya dan tentu saja hal tersebut berdasarkan kepada pedoman umat Islam itu sendiri, yaitu al-Qur'an dan al-Hadis. Pengertian aqidah adalah keyakinan yang mengikat dalam hati tentang apa-apa yang wajib diyakini atau apa-apa yang wajib diimani oleh seseorang; 5. Penjelasan tentang posisi LDII yang secara konsisten pada komitmennya dalam mendukung pelaksanaan dan keputusan IJTIMA' ULAMA KOMISI FATWA SE-INDONESIA II TAHUN 2006 di Gontor, Ponorogo, Tahun 2006, yaitu keputusan dari Komisi A tentang Masail Diniyyah Wathaniyyah, sebagai berikut: a. Peneguhan Bentuk dan Eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. Harmonisasi Kerangka Berpikir Keagamaan dalam Konteks Kebangsaan; c. Taswiyatul Manhaj )Penyamaan Pola Pikir dalam Masalah Keagamaan( d. Tansiq Al-Harakah )Koordinasi Langkah Strategis dalam Masalah-masalah Keagamaan(. Sebagai klarifikasi, LDII ditingkat daerah melakukan kegiatan- kegiatan untuk meyakinkan MUI di setiap provinsi supaya LDII dapat diterima oleh mayoritas umat Islam. Dalam paradigma baru LDII, mereka secara tegas telah memutus keterhubungan dengan Islam Jamaah sekaligus mengikis sikap eksklusif mereka. Karena itulah, bukan tidak mungkin bahwa LDII saat ini sudah bisa dikatakan sebagai bagian dari kelompok ortodoks. Dalam banyak hal kelompok ortodoks banyak diuntungkan oleh kebijakan penguasa atau negara. Inilah yang mendorong LDII dalam berbagai kasus, berusaha mendekat dan bergandeng-gandengan dengan negara sebagai medan kekuasaan tertinggi dalam ranah sosial. Proses LDII menjadi kelompok yang inklusif dengan mengakomodasi kelompok status quo tidak lepas dari peran sentral negara melalui Golkar. Komunikasi intensif Golkar dengan LDII tidak lepas dari kepentingan negara yang ingin menjaga stabilitas nasional.20 20Dalam konteks ini, negara mempunyai kepentingan mempertahankan ketertiban sosial. Maka, di satu sisi LDII merasa mendapatkan perlindungan negara dengan
Limas Dodi, Metamorfosis Gerakan Sosial Keagamaan Komunitas LDII yang dihadapkan pada negara dan masyarakat yang menganggap mereka sebagai ajaran sesat mendorong LDII untuk mencari strategi-strategi adaptasi yang memungkinkan mereka tetap survive. Strategi ini terutama dilakukan dengan mengubah organisasi menjadi lebih terbuka yang bernaung di bawah negara dengan tetap memelihara berbagai doktrin kontroversialnya walaupun banyak mendapatkan serangan dari pihak lain. Pilihan tersebut dianggap cukup efektif, mengingat posisi negara sebagai penyedia legislasi paling otoritatif di antara arena sosial lainnya. LDII memiliki pengelolaan jaringan yang dapat direproduksi melalui kebudayaan-kebudayaan yang dikembangkan oleh LDII, seperti budaya kaderisasi, garis komando, dan ketaatan kultural terhadap pemimpin karismatik. Adanya sistem pengetahuan kultural berupa prinsip komunitas, kesetiaan, dan pemimpin merupakan modal kultural berharga. Di samping itu, semua jaringan sosial LDII merupakan jaringan ekspansif berbasis keagamaan yang sangat masif yang penyebarannya dilakukan, misalnya; dengan mengirim mubalig ke penjuru negeri. Modal sosial dan kultural tersebut memang berharga, sekaligus juga memiliki nilai tukar dan ongkos tersendiri. Golkar tertarik dengan budaya satu komando dan ketaatan yang dimiliki oleh LDII, yang mana budaya itu lahir dari doktrin khas LDII. Dalam kondisi itulah, negara dan LDII pada saat itu sama-sama mempunyai kepentingan ketika memainkan pertukaran modal yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Kesimpulan tersebut telah menarik adanya hubungan erat antara LDII dengan negara yang berjalan melalui pertukaran arus modal yang dimiliki masing-masing. Social movement )Quintan( memberikan gambaran bahwa, gerakan muncul dan langgeng dari berbagai macam bentuk dan pola-pola, dalam hal ini terdapat 2 pola yang mempengaruhi: kompensasi melakukan reformulasi doktrin keagamaan yang mereka kembangkan. Sedangkan di sisi lain, negara berhasil mempertahankan stabilitas nasional dengan memaksakan ketertiban sosial. Negara memang "memaksa" LDII untuk berubah. Namun faktanya, intervensi negara terhadap LDII mampu menciptakan proses reformulasi doktrin di internal LDII sehingga menjadi organisasi keagamaan yang berkomitmen mengakomodasi nilai-nilai lokal, mengembangkan toleransi, dan membuka diri. Hilmi Muhammadiyah, "Pergulatan Komunitas Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kediri Jawa Timur" )Disertasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Antropologi Program Studi Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012(, 156-169. 241
242 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 Pertama, state-oriented Islamic movement memiliki kecenderungan otoritarian dan elitis dalam pengambilan keputusan. Mereka percaya bahwa penyakit masyarakat hanya bisa disembuhkan dengan mengontrol negara dan memperkuat keseragaman dan hegemoni ideologi agama. Dialog tidak dimungkinkan. Ia bisa muncul dalam bentuk revolusioner, yakni secara frontal menyerang negara, tetapi juga bisa muncul dalam bentuk reformis dengan mengikuti arus demokrasi atau berkoalisi untuk merebut kekuasaan secara legal, untuk selanjutnya mendesakkan kepentingan-kepentingan ideologisnya. Kedua, society-oriented Islamic movement. Gerakan ini muncul dalam dua pola. )1( Everyday life-based. Mereka mempengaruhi masyarakat dan individu dan menggunakan jaringan komunikasi modern dan tradisional untuk mengkonstruksi idealisasi identitas dan pandangan baru. )2( Inward-oriented contemplative movements. Gerakan ini muncul dari dalam diri individu untuk memutuskan hubungan atau keluar dari apa yang mereka anggap sebagai sistem sosio-politik illegitimate.21 telah menjelma menjadi organisasi keagamaan melalui penetrasi pemerintah yang saat itu diperankan Golkar. Negara memang telah "memaksa" LDII untuk berubah, sehingga komunitas LDII melakukan reformulasi ideologi dari eksklusif menjadi inklusif. LDII juga mampu merawat tradisi pembelajaran mereka sehingga menjadi modal sosial untuk melakukan negosiasi dengan negara. Di Indonesia, LDII Pada era Reformasi, ketika konteks politik berubah di era Reformasi, pemerintah lama dan Golkar tidak lagi dianggap sebagai payung keamanan yang efektif. Kondisi itu mendorong LDII untuk melepas ikatan dengan penguasa dan memainkan strategi baru, yakni dengan mengampanyekan "LDII paradigma baru".22 Setelah 21Di bawah perlindungan negara, LDII bahkan tampil jauh lebih ekspansif dan mampu menyebarkan pengaruhnya di seluruh Indonesia. Di samping itu, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, LDII berulang kali mengubah tampilan luar identitas organisatorisnya tanpa mengubah substansi gerakan dan ajaran. Strategi itu juga dibilang cukup efektif karena mampu keluar dari segala jeratan klaim sesat berdasarkan birokrasi dan administrasi pemerintahan. Strategi ini dipilih mengingat perlindungan negara pada saat itu juga bisa dipengaruhi oleh pertarungan kelompok dominan lainnya yang mendorong pemerintah untuk menghakimi LDII. 22Strategi ini dapat digolongkan sebagai strategi yang disebut dengan succession, yakni dengan cara mengakomodasi kelompok dominan dengan harapan ia mampu diterima menjadi bagian dari kelompok ortodoks. Dalam hal ini, ada suatu timbal balik
Limas Dodi, Metamorfosis Gerakan Sosial Keagamaan melihat negara sebagai arena kontestasi atau arena kekuasaan yang selalu diperebutkan, negara tidak lagi ditempatkan sebagai birokrasi hegemonik yang bersifat satu arah. Negara memang mempunyai monopoli kekuasaan legitimasi, tetapi pola relasi tersebut tidak berjalan satu arah. Begitu pula dalam relasi agama dan negara, hubungan tersebut tidak bisa dibaca sebagai proses dominasi dan hegemoni satu arah, dalam hal ini dominasi dan hegemoni negara terhadap agama.23 Dalam kaitannya dengan negara sebagai arena kekuasaan paling tinggi, LDII mampu memainkan peran strategisnya dalam mendekati negara untuk lari dari kungkungan dan hegemoni di dalam arena keagamaan yang didominasi oleh lembaga keagamaan ortodoks. Dengan berlindung di medan kekuasaan yang lebih luas, LDII berharap mampu mendapatkan kapital simbolik dari negara, yang berupa pengakuan dan perlindungan. Menarik untuk menyimak laporan tertulis Gregory Gause dalam buku antologi Quintan Wiktorowicz berjudul Aktivisme Islam: Pendekatan Teori Gerakan Sosial. Reportasenya terhadap aksi protes pertama sepanjang 1994-1998 menunjukkan fakta bahwa isu sektarian hanyalah pemanis yang sengaja dikonstruksi rezim berkuasa agar publik terkecoh tanpa pernah mengerti apa sebenarnya akar masalahnya.24 Dinamika dan strategi yang dimainkan oleh LDII, dengan negara ataupun dengan kelompok antara pengakuan suatu kelompok dengan posisi komunitas secara luas. Apabila individu atau kelompok mengadopsi posisi komunitas, maka komunitas menyebutnya sebagai rekognisi nilai kolektif. Sebagai gantinya komunitas akan memberikan reward terhadap aksi itu dengan memberikan keuntungan universalisasi atau pengakuan simbolik. Di situlah terjadi apa yang disebut dengan strategi yang saling menguatkan )mutual reinforcement strategy(. Secara umum aktivisme atau gerakan sosial Islam masuk ke dalam kelompok the new social movement. Gerakan sosial baru ditandai oleh munculnya motivasi baru dalam bentuk identitas, kepercayaan, simbol, dan nilai- nilai kehidupan, bukan sekedar ekonomi dan kelas sosial. Dalam hal ini, Islamic social movement menjadi contoh bagaimana gerakan sosial mendobrak batas pembedaan tindakan kolektif dan individual. 23Masalah semacam ini Tedi mendefinisikan sebagai bentuk konflik bersifat inheren dalam setiap masyarakat. Bentuk interaksi disosiatif ini dapat terjadi akibat banyak sebab dan alasan, salah satunya adalah perbedaan kepentingan. Di setiap rezim, pelbagai ideologi bermunculan dan berguguran tergantung sikap dan support yang diberikan oleh penguasa. Keberpihakan semacam itu merupakan hal yang khas setiap rezim saat berkuasa. Tendi, "Islam Dan Agama Lokal Dalam Arus Perubahan Sosial," 65. 24Quintan Wiktorowicz, Aktivisme Islam dan Teori Gerakan Sosial (Gerakan Sosial Islam: Teori, Pendekatan dan Studi Kasus), 2012, 142. 243
244 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 keagamaan lainnya, merupakan jalinan hubungan yang mempunyai kepentingan untuk memposisikan diri sebagai kelompok yang sejajar sebagai kelompok ortodoks. Hubungan baik dengan negara dilakukan dengan maksud supaya LDII tidak lagi dipandang sebagai aliran sempalan Islam, tetapi sebagai bagian dari mainstream besar seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan lainnya. Walaupun pilihan tersebut tidak kunjung mendapatkan hasil, terlebih karena penguasa )Orde Baru( yang ditumpangi telah kehilangan legitimasi politik dan sosial. LDII pun kemudian merambah hubungan manis dengan kelompok keagamaan. Apa yang dilakukan oleh LDII dengan mengenakan "baju paradigma baru" sebenarnya tetap terbaca sebagai upaya strategis untuk menaikkan pengakuan sosial dari kelompok sempalan menjadi kelompok yang sejajar dengan kelompok lain sebagai lembaga keagamaan ortodoks. LDII saat ini telah diterima oleh banyak pihak, walaupun masih saja ada kesan dan kecurigaan yang tetap mengaitkan LDII dengan masa lalunya. Keikutsertaan LDII dalam momen-momen penting di pemerintahan dan perannya dalam hubungan lintas organisasi keagamaan, semakin mengamini posisi kokoh mereka yang tidak lagi sebagai komunitas atau aliran yang para pengikutnya dilempari batu atau masjidnya dirobohkan oleh masyarakat. Tidak bisa dibayangkan bahwa organisasi yang lahir dari komunitas pengajian kecil di Kediri tersebut telah berubah menjadi organisasi keagamaan baru yang memiliki cabang hampir di seluruh penjuru Nusantara. Itulah LDII yang telah berubah dari kelompok heterodoks, menjadi organisasi keagamaan ortodoks yang sejajar dengan kelompok ortodoksi lainnya. PENUTUP Metamorfosis dari warna-warni nama lembaga ini dapat disimpulkan bahwa di berbagai daerah nama gerakan keagamaan ini mengerucut menjadi Yayasan LEMKARI, dalam forum Musyawarah Besar VI LEMKARI di Jakarta yang memutuskan nama LEMKARI berubah menjadi LDII. Para aktivis LDII menolak divonis sebagai kelanjutan Islam Jamaah. LDII saat ini telah diterima oleh banyak pihak, walaupun masih saja ada kesan dan kecurigaan yang tetap mengaitkan LDII dengan masa lalunya. Keikutsertaan LDII dalam momen-momen penting di pemerintahan dan perannya dalam
Limas Dodi, Metamorfosis Gerakan Sosial Keagamaan hubungan lintas organisasi keagamaan, semakin mengamini posisi kokoh mereka yang tidak lagi sebagai komunitas atau aliran yang para pengikutnya dilempari batu atau masjidnya dirobohkan oleh masyarakat. Tidak bisa dibayangkan bahwa organisasi yang lahir dari komunitas pengajian kecil di Kediri tersebut telah berubah menjadi organisasi keagamaan baru yang memiliki cabang hampir di seluruh penjuru Nusantara. Itulah LDII yang telah berubah dari kelompok heterodoks, menjadi organisasi keagamaan ortodoks yang sejajar dengan kelompok ortodoksi lainnya. DAFTAR RUJUKAN Azra, Azyumardi. Pergolakan Politik Islam dari Fundamentalisme, Modernisme, Hingga Post-Modernisme. Jakarta: Paramadina, 1996. Depag RI Badan Litbang dan diklat Puslitbang Kehidupan Keagamaan 2009. Aliran/Faham Keagamaan dan Sufisme Perkotaan. Diedit oleh Nuhrison M. Nuh. Jakarta: Prasasti, 2009. Dewan Pimpinan Pusat LDII. Himpunan Keputusan Munas VI Lembaga Dakwah Islam Indonesia Tahun 2005. Jakarta: LDII, 2005. Dewan Pimpinan Pusat LDII. Himpunan Keputusan Munas VI Lembaga Dakwah Islam Indonesia Tahun 2007. Jakarta: LDII, 2007. Fitriani, Mohamad Iwan. "Manajemen konflik berbasis 'multicultural competences': solusi alternatif kontestasi pribumi dan salafi di Lombok." Jurnal el Harakah 18, no. 1 )Juni 2016(. Hasyim, Nur. Islam Adalah Agama Allah. Bandung, 1971. Hilmy, Masdar. "THE CONFIGURATION OF RADICAL ISLAMISM IN INDONESIA: Some Contemporary Assessments and Trajectories." Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )1 Mei 2014(: 1-21. doi:10.21154/al-tahrir.v14i1.84. 245
246 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 227-246 Jaiz, Hartono Ahmad. Aliran dan Faham Sesat di Indonesia. Jakarta Timur: Pustaka al-Kautsar, 2005. Karwadi, Karwadi. "Deradikalisasi Pemahaman Ajaran Islam." Al- Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )1 Mei 2014(: 139-56. doi:10.21154/al-tahrir.v14i1.71. Khalimi. Ormas-ormas Islam. Jakarta: Gaung Persada, 2010. Muhammadiyah, Hilmi. "Pergulatan Komunitas Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Kediri Jawa Timur." Disertasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Antropologi Program Studi Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012. Nasution, Debby Murti. Bahaya Islam Jamaah: Lemkari-LDII. Jakarta: LPPI, 2001. Panglima ABRI. "Abri dilarang masuk Darul Hadits." Harian Abadi. Desember 1971. Qordhawi, Yusuf. Masa Depan Fundamentalisme Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1997. Tendi, Tendi. "Islam Dan Agama Lokal Dalam Arus Perubahan Sosial." Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 16, no. 1 )24 Juni 2016(: 47-68. doi:10.21154/al-tahrir.v16i1.365. Thohir, Mundir. Islam Jama'ah dan LDII, Doktrin Islam Jama'ah dan Sosialisasinya dalam Membentuk Kesalehan Warga LDII. Kediri: STAIN Kediri Press, 2009. Thohir, Mundir. "Tinjauan Terhadap Keamiran Islam Jama'ah." Skripsi Doktoral Lengkap, Fak. Ushuluddin IAIN Sunan Ampel, 1977. Wiktorowicz, Quintan. A Geneology of Radical Islam," Studies in Conflict & Terrorism. London, 2005. Wiktorowicz, Quintan. Aktivisme Islam dan Teori Gerakan Sosial (Gerakan Sosial Islam: Teori, Pendekatan dan Studi Kasus), 2012. Wiktorowicz, Quintan. "Islam Activism An Social Movement Theory. A New Direction of Research." In Shaping Current Islamic Reformations, diedit oleh B. A. Roberson. London and Portland: Farank Cass, 2003.
ISLAM NUSANTARA ANTARA ORTODOKSI DAN HETERODOKSI Akhiyat Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora IAIN Jember email: [email protected]. Abstract: Religious style of Indonesia or Islam Nusantara has its own peculiarities. It appears on the different shades of Islamic Archipelago from other countries in the Middle East, especially the Islamic origins of Saudi Arabia. It deals with the uniqueness of the treasures of the experience and practice of the Indonesian as their adherents. Islam Nusantara is considered that Islam as moral and teachings for its adherents, and not as "ideology" that does not appreciate the understanding of others. Due to the historical background of the existence of cultural experiences and religious belief of its predecessors from the different shades between Islam Nusantara and Islam from other countries existed. Islam Nusantara which has become an important part of adherents in Indonesia from the view point of the aspect of propriety of its adherents can be categorized into "Islam of humanistic orthodoxy." In carrying out Islam, they always maintain its normative religious values based on Al-Qur'an and al- Hadith. In addition they also carry out historical teachings, in which the role of spiritual values, inner values (esoteric) in religion, especially the values of human morality has become a very urgent principle in his life. As the rites are at the level of the reality of the life of the people, in every moment of his life they can not be separated from the a religious attitude (rite of life)), pleading for a supernatural (unseen) outside or begging for help The Almight God in religious sight اراتناسون ملاسإب ىّمسي ام وأ ايسينودنإ عمتجمل ةينيدلا طامنلأا نإ :صخلملا يف ملاسلإا نم هريغ نيبو هنيب ةزيمملا ةمسلا تناكو .هب ةصاخلا هتمس هل دّرفت يه - ةيدوعسلا يف ةصاخو - طسولأا قرشلا يف ىرخلأا لودلا نكميو .نيدلا اذهل نيقنتعملاك مهيدل ةينطابلا تاسرامملاو تاربخلا زونك ةيكولسلاو ةيقلاخلأا ميلاعتلا ّبلب ملاسلإا وه اراتناسون ملاسإ نإ لاقي نأ .نيرخلآا مهف رّدقي لا يذلا ايجولويديلإا ّبلب ملاسلإا سيلو ،هيقنتعمل
248 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 يف ملاسلإا نيبو اراتناسون ملاسإ نيب ةمسلا فلاتخا دوجول ببسلا ناكو ةيفاقثلا تاربخلا ديلاقت دوجول ةيخيراتلا ةيفلخلا فلاتخا وه ىرخلأا دلابلا ايسينودنإ عمتجم ةعاط ىلإ ارظنو .نيقباسلا عمتجملل ةينيدلا تاداقتعلااو نم هنإ لوقلا نكمي ،مهل اّمهم اءزج اراتناسون ملاسإ حبصأو ،نيدلا اذهل نم عونلا اذه قيبطت يفو ."ةيناسنلإا ةيسكذوثرلأا نم ملاسلإا" عون بناجبو .ثيدحلاو نآرقلاب نوكّسمتي ،ةينيدلا ميقلاب نوكسمتي مه ملاسلإا يف ةينطابلا ميقلاو ةينيدلا ميقلا رود نأ ثيح ،ةيخيراتلا ميلاعتلا نوّدؤي كلذ .مهتايح يف ةّمهم اسسأ تحبصأ ةيناسنلإا ةيقلاخلأا ميقلا ةصاخو نيدلا يف ،عمتجملا ةايح عقاو ىوتسم ىلع يه يتلا ةينيدلا رئاعشلا نأ امكو ينيد فقوم دقع ةقيرط نع اهلصف نكمي لا تناك مهتايح نم ةظحل لك روظنملا يفو ،مهسفنأ جراخ ةيبيغلا ةوقلا ىلإ ءاجتللااو "ةايحلا رئاعش" .ملاعلا قلاخ ،ىلاعتو هناحبس الله نم رصنلا بلطب ىّمسُي ينيدلا Abstrak: Corak keberagamaan masyarakat Indonesia atau Islam Nusantara telah memiliki kekhasan tersendiri. Bentuk perbedaan corak Islam Nusantara dengan negara-negara lain di Timur Tengah, terutama negara asal Islam, Arab Saudi, adalah dari segi kekhasan khasanah pengalaman dan pengamalan batin masyarakat Indonesia sebagai pemeluknya. Dapat dikatakan bahwa Islam Nusantara adalah Islam sebagai ajaran akhlak dan moral bagi pemeluknya, dan bukan Islam sebagai "ideologi" yang tidak menghargai pemahaman kelompok lain. Perbedaan corak antara Islam Nusantara dengan Islam di negara lain disebabkan oleh belakang historis keberadaan tradisi pengalaman budaya dan kepercayaan religiusitas para pendahulunya. Islam Nusantara yang telah menjadi bagian penting pemeluknya di Indonesia, dilihat dari segi kepatutan masyarakat penganutnya, dapat dikategorikan sebagai "Islam ortodoksi humanis." Dalam menjalankan Islam, mereka senantiasa masih mempertahankan nilai-nilai normatif keberagamaannya, berpegang kepada al-Qur'an dan al-Hadis. Di samping itu, mereka juga menjalankan ajaran historis, yang mana peran nilai-nilai spiritualitas, nilai-nilai batiniah (esoteris) dalam agama, terutama nilai-nilai moralitas kemanusiaan telah menjadi prinsip yang sangat urgen dalam kehidupan. Sebagaimana ritus- ritus dalam realitas kehidupan masyarakatnya, pada setiap momen
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi ritus kehidupannya tidak lepas dengan yang namanya mengadakan suatu sikap religiusitas (upacara ritus kehidupan), memohon pertolongan kepada sesuatu kekuatan (ghaib) di luar dirinya, dalam bahasa agama memohon pertolongan kepada Sang Maha Kuasa, Tuhan Pencipta alam. Keywords: Islam Nusantara, ortodoksi, NU, heterodoksi, Wahabi. PENDAHULUAN Islam masuk ke Indonesia bukan tanpa adanya rintangan dan hambatan. Pada awalnya para penyebar Islam sedikit banyak telah mengalami berbagai persinggungan dengan tradisi dan budaya masyarakat setempat. Perbedaan budaya inilah salah satu hambatan terberat yang dihadapi para penyebar Islam masa awal-awal penyebarannya. Ketika penyebar Islam hendak menerapkan ajaran Islam agar diterima oleh masyarakat, mereka harus berhadapan dengan budaya masyarakat yang sudah mendarah daging dalam kehidupannya. Termasuk salah satu tantangannya adalah agama yang dibawa oleh penjajah asing, yaitu Portugis, dan Belanda.1 Sehingga untuk mengubah kebiasaan yang dilakukan masyarakat, mereka penyebar Islam harus mampu beradaptasi dengan kebiasaan masyarakat. Islam yang dibawa oleh para saudagar, apakah mereka berasal dari Timur Tengah seperti Yaman, Persia, India, dan negara-negara 1Dari beberapa pendapat didapatkan gambaran bahwa Islam masuk di Nusantara pada tahun 670 M dengan diketemukannya sebuah makam Islam di Tapanuli, meskipun tidak dapat dipastikan apakah pada saat itu sudah terbentuk masyarakat muslim yang luas atau tidak. Selanjutnya masih tetap diragukan kebenaran informasi dari para orentalis yang berpandangan Islam masuk ke Indonesia abad ke-13 karena saat itu telah berdiri kerajaan Islam. Ini berarti Islam sudah berkembang dan pada masa itu misi Kristenisasi penjajah juga sedang berlangsung, sehingga ada kemungkinan pengaburan sejarah Islam di Nusantara. Seiring dari beberapa pendapat mengenai Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Dan selanjutnya Islam menyebar pada abad ke-13 M. Islam mengalami penyebaran dapat ditandai berdirinya kerajaan Islam tertua di Indonesia, misalnya Perlak tahun 1292 dan Samudra Pasai di Aceh 1297. Penyebarannya melalui pusat-pusat perdagangan di daerah pantai Sumatera Utara dan melalui urat nadi perdagangan di Malaka, kemudian menyebar ke Pulau Jawa dan seterusnya Indonesia Bagian Timur. Menurut Mukti Ali, penyiaran Islam yang ada di Indonesia, disebabkan selain mudahhya dimengerti ajaran-ajaran Islam, dikarenakan pula faktor kesanggupan pembawa Islam dalam memberikan konsesi terhadap adat kebiasaan yang ada dan hidup dalam masyarakat. Lihaat A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern Di Indonesia, II )Jakarta: Tintamas, 1974(, 6. 249
250 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 kawasan Arab lainnya, secara tidak langsung corak Islam yang mereka bawa telah mengalami berbagai persilangan budaya. Sehingga dari persilangan berbagai budaya, hasilnya wajah Islam yang ada di Indonesia, sesungguhnya boleh dikatakan tidak murni sebagaimana pada zaman Rasulullah Muhammmad Saw., zaman sahabat, tabi'in, tetapi sudah mengalami hibrid budaya )percampuran( dari kehidupan para penyiar Islam yang hadir belakangan. Sebagaimana diketahui bahwa Islam Indonesia, telah mengalami akulturasi dengan budaya setempat. Dari berbagai literatur yang ada, wajah Islam Nusantara sebagaimana dapat ditelusuri dalam sejarah Islam Indonesia.2 Masuknya Islam yang dibawa oleh para pedagang dari tanah Arab, secara tidak langsung mengalami berbagai akulturasi )percampuran( dengan tradisi penduduk setempat, sebagaimana juga Islam yang ada di Yaman, Afrika, Tunisia, dan negara-negara Timur Tengah lainnya. Islam lahir tidaklah di ruang hampa, kehadiran agama tidak lepas pula dari kebudayaan masyarakat. Agama hadir, sesungguhnya diarahkan untuk mengubah kebiasaan buruk masyarakat, sehingga tidak menutup kemungkinan kebiasaan yang baik dari masyarakat masih dipertahankan. Dari sinilah sehingga ada kewajaran bahwa Islam yang hadir di tengah-tengah masyarakat telah menimbulkan berbagai kontaminasi dari kebudayaan setempat, sehingga hal-hal yang buruk dapat diubah untuk menjadi lebih baik, dan kebiasaan atau kebudayaan yang baik senantiasa masih dipertahankan. Demikian halnya, ortodoksi Islam )kemurnian ajaran yang dianggap sebagai standarisasi kebenaran oleh pemeluk agama pada masa awal kehadiran Islam( bahwa munculnya ortodoksi agama dapat disebabkan kehadiran setiap agama yang cenderung memposisikan diri untuk dilembagakan, institusionalisasi. Pelembagaan yang dimaksudkan, bukan sekadar munculnya lembaga secara fisik dapat dilihat secara kasat mata, sebagaimana perkantoran yang mengurus 2Lihat Ira Marvin Lapidus, Sejarah Sosial Islam, II )Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000(, 722. Sangat sedikit dan sulit kita mendapatkan informasi kongkrit, literatur atau sumber-sumber sejarah tentang Islamisasi di Nusantara. Cukup sulit menentukan kapan dan di mana pertama kali tepatnya Islam masuk di Nusantara. Ada yang mengatakan di Jawa, dan ada yang mengatakan di Barus. Ada dugaan bahwa sejarah Nusantara sengaja dikaburkan oleh penjajah yang menancapkan kekuasaannya sejak Malaka ditaklukkan oleh Portugis pada tahun 1511 M, kemudian menguasai Ternate pada tahun 1522.
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi perkara agama. Secara objektif, pelembagaan yang dimaksudkan adalah menyangkut pengertian lebih bersifat abstrak, yaitu proses standarisasi ajaran dan dogma, menurut pandangan sekelompok tertentu dianggap mewakili kebenaran dalam agama bersangkutan. Setelah standarisasi itu terbentuk, maka dogma-dogma lain akan dianggap menyimpang, sesat, dan kadang juga berbahaya, sehingga pelan-pelan harus disingkirkan. Pertentangan dan konflik yang terjadi antara ortodoksi )ajaran yang dianggap sesuai standarisasi( dengan heterodoksi )ajaran yang dianggap menyimpang dari haluan standarisasi( hampir terjadi pada semua elemen agama, bukan saja Islam. Munculnya konflik yang terjadi dapat disebabkan adanya berbagai kepentingan. Pada awalnya adalah karena perbedaan interpretasi. Sebagaimana dalam sejarah gerakan ortodoksi Islam, rangkaian peristiwa terjadi sudah ada pada masa khalifah Abbasiyah. Tokohnya adalah Ahmad bin Hanbal, yang mana dia menuntut setiap ayat harus dipahami sebagaimana adanya. Ia juga menerima secara harfiah sifat-sifat Allah, ciri-ciri fisik dan karakteristik-Nya. Ibnu Hanbal menentang keras konsep kebebasan kehendak dan pertimbangan rasional terhadap teks agama dan membatasi ijma' hanya pada generasi pertama saja. Tidak dapat dipungkiri di masa hidupnya madzhab resmi negara adalah Mu'tazilah. Ia berulang kali masuk penjara dan disiksa habis-habisan, akan tetapi keyakinannya sangat kuat dan tak bisa ditinggalkannya, dan akhirnya angin segar menghampirinya ketika khalifah berada di tangan al-Mutawakkil, dia dibebaskan dan dihormati sebagai ulama. Sedangkan tokoh yang terakhir yang mendirikan gerakan wahabi adalah Ibnu Wahhab, di mana dia bersama raja Saud menjadikan pemikirannya sebagai faham negara.3 3Lihat Muhammad Ibnu Abdul Wahhab, Kitab Tauhid, trans. Muh. Muhaimin )Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000(, ix. Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibn Abdul Wahhab bin Sulaiman, lahir pada tahun 1115 H di kota Uyainah, 70 Km di sebelah Barat Daya Riyadh, ibukota kerajaan Saudi Arabia. Dia lahir dari keluarga yang sangat terhormat dan terpelajar, di mana ayah dan kakeknya adalah ulama yang sangat terkenal dan banyak mempunyai pengalaman dalam mengajar, menulis dan memberikan keputusan. Pendidikan Abdul Wahhab dimulai dari ayahnya sendiri, dalam usia 10 tahun dia sudah dapat menghafal al-Qur'an. Abdul Wahhab adalah seorang anak yang cukup cerdas, dia telah berlajar buku-buku tafsir, hadis dan fiqh. Di antara para pemikir idolanya adalah Ibnu Taymiyah dan muridnya Allamah Ibnu al-Qayyim, sehingga dia gemar membaca karangan Ibnu Taymiyah. Ketika dewasa dia berangkat ke Makkah 251
252 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 Munculnya ortodoksi biasanya lahir tidak di awal kehadiran agama itu tumbuh, melainkan setelah pendiri atau pembawa ajaran agama tersebut sudah tiada. Pada mulanya, ketika pendiri atau pembawa ajaran agama itu masih hidup, perbedaan yang tajam di antara pengikutnya belum nampak. Akan tetapi, setelah pendiri atau pembawa ajaran agama itu telah tiada, mulailah terjadi sejumlah interpretasi yang berbeda. Keragaman interpretasi ini sering terkait dengan kepentingan-kepentingan tertentu yang tidak selalu berhubungan dengan agama. Suatu interpretasi tidak pernah bebas dari nilai, konteks tertentu dan kepentingan tertentu pula. Berbagai perbedaan interpretasi kerapkali pula menimbulkan bentrok antara kelompok-kelompok yang tidak sepaham. Beberapa kasus, keragaman interpretasi kadang-kadang mengganggu ketertiban sosial. Bagi seorang penguasa yang akan membangun ketertiban masyarakat, keragaman interpretasi dalam agama dapat menjadi ancaman. Sebagai upaya menghindari konflik keagamaan, seorang penguasa politik cenderung mengambil langkah menyeragamkan pendapat, sebab keseragaman akan lebih menjamin ketertiban. Di tengah-tengah kehidupan masyarakat beragama dan bernegara, agama akan bersinggungan pula dalam koridor dengan aturan atau undang-undang yang ada dalam suatu negara, termasuk menjadi kebijakan oleh penguasa setempat. Kepiawaian elit penguasa mengelola berbagai perbedaan interpretasi antar kelompok sangatlah diperlukan agar permasalahan keagamaan semakin mengerucut dan terwujud keseragaman pemahaman. Berangkat dari proses standarisasi yang sudah dibangun bersama oleh penguasa bagaimana untuk menjamin keseragaman untuk menunaikan ibadah haji dan dimanfaatkan pula olehnya untuk menimba ilmu dari ulama yang ada disana. Setelah dari Makkah, dia meneruskan ke Madinah, Iraq dan Bashrah. Ketika berada di Najd, dia melihat kondisi masyarakat yang banyak melakukan amalan-amalan yang berbau syirik dan perbuatan-perbuatan yang tidak Islami dengan sekehendak hati mereka. Seluruh kehidupan mereka dipenuhi oleh paham politeisme, mereka menganggap makam-makam, pohon, mahluk halus dan orang gila sebagai sesembahan, sehingga para ahli ramal dan ahli magik memperoleh status yang unggul. Hal tersebut juga berlaku di daerah Makkah, Yaman dan Madinah, tidak ada seorangpun yang berani menggebrak pemahaman mereka. Dari kondisi di atas, maka menurut Abdul Wahhab, yang paling utama membangun masyarakat adalah pemurnian akidah, yakni bertauhid dan membimbing al-Qur'an dan Sunnah kepada mereka. Dia mendesak para ulama untuk mengikuti al-Qur'an dan Sunnah secara ketat dan mengambil tema-tema dari keduanya secara langsung.
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi dan dogma-dogma yang dianggap benar, sehingga tidak terjadi perpecahan di antara umat beragama dan konflik. Langkah yang diambil oleh penguasa, dapat menerapkan memakai standar tertentu, sejumlah orang yang dianggap ahli dan kompeten melakukan seleksi tentang pendapat yang sesuai dengan standar, dan pendapat yang menyimpang. Di antara berbagai pendapat yang dianggap mewakili kebenaran agama bersangkutan diresmikan sebagai dogma ortodoks. Sedangkan dogma yang tidak sesuai dengan standar tersebut dianggap menyimpang; itulah dogma heterodoks. ISLAM NUSANTARA Diskursus keislaman tidak akan pernah habis untuk dibicarakan dan didiskusikan oleh kalangan umat manusia. Terutama bagi kalangan akademisi Islam, di mana wacana keislaman selalu membuka ruang untuk dapat didiskusikan secara fresh dan jernih untuk melakukan sebuah kreativitas berfikir. Islam akan selalu mengikuti perkembangan zaman melalui kerangka pemahaman baru dan reinterpretasi mengenai doktrinasinya atas situasi-situasi yang berkembang. Sebagaimana diketahui bahwa Islam adalah li kull zamān wa makān. Islam akan selalu mempunyai pandangan tersendiri terkait dengan pola perkembangan yang menyertainya, sebagaimana terlihat pada banyak tokoh-tokoh Islam Indonesia ataupun Timur Tengah yang merekonstruksi tentang studi keislaman supaya Islam bisa bersaing dengan peradaban Barat dan mencari pemaknaan baru terkait pemahaman Islam yang sesuai dengan semangat zaman. Dalam memahami diskursus keislaman ada dua pendekatan yang dipakai untuk melakukan suatu reformulasi )perumusan baru(, berkaitan studi Islam. Pertama, pendekatan Islam normatif.4 Pendekatan ini memberikan kerangka pemahaman tentang studi Islam yang berdasarkan pada prinsip-prinsip ataupun aturan-aturan 4Kata Normatif berasal dari bahasa Inggris norm yang berarti norma, ajaran, acuan, ketentuan tentang masalah baik dan buruk, yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Selanjutnya, kata normatif digunakan untuk memberikan corak atau sifat terhadap ajaran Islam. Dalam bukunya, Amin Abdullah mengemukakan studi Islam yang bercorak normativitas merupakan pendekatan yang berawal dari teks yang telah tertulis dalam kitab suci, dan sampai batas-batas tertentu ia bercorak literalis, tekstualis atau skriptualis.[2] Makna norma erat hubungannya dengan akhlak. Islam Normatif adalah Islam sebagai wahyu. Lihat Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif )Jakarta: Prenada Media, 2011(, 490. 253
254 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 yang sudah menjadi ketentuan dalam Islam, semisal al-Qur'an dan al-Hadis menjadi pedoman pokok umat Islam dan unsur-unsur akidah sebagai rukun yang harus dilakukan oleh umat Islam. Kedua, pendekatan Islam secara historis.5 Pendekatan ini memberikan pemahaman kepada umat Islam bahwa dalam mempelajari, memahami dan menganalisa studi Islam berdasarkan pada situasi dan kondisi di mana Islam muncul dan berkembang di suatu tempat. Sebab muncul dan tumbuh kembangnya Islam di suatu tempat pasti memerlukan suatu proses yang sangat panjang dan menggunakan beberapa perencanaan strategi agar Islam diterima oleh kalangan masyarakat. Hal ini bisa dibaca dalam perjalanan sang proklamator Islam, yaitu Nabi Muhammad Saw. selama 23 tahun dalam melakukan Islamisasi, penyadaran, pemberdayaan, pengembangan, dan pembebasan terhadap masyarakat Arab dalam rangka mewujudkan masyarakat Arab yang egaliter, emansipasi, persatuan dan berperadaban untuk menuju Islam yang rahmat lil-'ālamīn. Dalam konteks perjuangan Rasululullah Saw. dalam membangun masyarakat yang berperadaban tidak terlepas dari kerangka historis dan budaya masyarakat Arab sebagaimana Rasulullah fahami, sehingga Rasululullah bisa menentukan stretegi dakwah apa yang cocok dengan kondisi dan situasi di mana Rasulululh berada. Proses Islamisasi, penyebaran dan berkembangnya Islam di nusantara tidak terlepas dari pendekatan Islam secara historis, sebagaimana Islam yang dibawa oleh para wali. Mereka mempunyai pengetahuan Islam yang konprehensif dan bisa memahami kondisi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Mereka bisa melakukan Islamisasi terhadap masyarakat Jawa, seperti yang 5Historis menurut asal kata dalam bahasa Inggris History, yaitu bernakna sejarah, mengandung arti pengalaman masa lampau umat manusia. Kata sejarah secara terminologis berarti suatu ilmu yang membahas berbagai peristiwa atau gejala dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa tersebut. Pokok persoalan sejarah senantiasa berhubungan dengan pengalaman- pengalaman penting yang menyangkut perkembangan keseluruhan keadaan masyarakat. Objek sasarannya secara menyeluruh dan mendasar. Sesuai dengan sifat dan sikap tersebut, dengan demikian metode yang harus ditempuh, yaitu bersifat deskriptif, komparatif, analisis-sintesis. Islam historis atau Islam sebagai produk sejarah adalah Islam yang dipahami dan dipraktekan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, mulai masa Nabi Muhammad Saw. sampai sekarang. Lihat Nasution Khoiruddin, Pengantar Studi Islam )Yogyakarta: ACAdeMIA+TAZZAFA, 2010(, 18.
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi dilakukan oleh wali Sunan Kalijaga yang notabene kaum asli pribumi. Dalam proses dakwahnya, ia menggunakan strategi dakwah pewayangan, sebab pewayangan sudah menjadi budaya dan akar tradisi orang Jawa sejak zaman Hindu-Budha. Interelasi nilai Jawa dan Islam dalam pewayangan merupakan salah satu bagian yang khas dari proses perkembangan budaya Jawa. Wayang adalah suatu produk budaya yang di dalamnya terkandung seni estetis. Selain berfungsi sebagai tontonan, berfungsi pula sebagai tuntunan kehidupan karena di dalamnya ada nilai-nilai moral.6 Seiring bergulirnya waktu, khususnya pada abad 19 dan 20 gagasan-gagasan mengenai studi keislaman mulai bermunculan dan bertebaran. Hal ini dikarenakan oleh tantangan zaman yang bernama modernitas melalui praktek-praktek globalisasi yang sudah memasuki sendi-sendi kehidupan untuk membawa masyarakat yang materialistik dan hedonis bahkan sampai pada kolonialisme dan imperalisme. Di sisi lain, ada faktor internal umat Islam sendiri yang mempunyai cara pandang berbeda terkait kerangka diskursus keislaman sehingga membuat umat Islam kehilangan konsentrasi dan sebuah substansi dari doktrinasi Islam itu sendiri. Keterkaitan Islam dan modernitas sesungguhnya memiliki jalinan satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Kendati Islam dan modernitas merupakan dua hal yang berbeda, tetapi dalam perjalanannya satu sama lain tidak dipahami secara terpisah. Nasution mengungkapkan,7 dalam pandangan masyarakat Barat, modernisme mengandung arti pikiran, aliran, gerakan, dan usaha-usaha untuk mengubah paham- paham, adat istiadat, institusi-institusi lama, agar semua itu sesuai dengan pendapat dan keadaan baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Islam dan modernitas dalam tingkat pemahaman menjadi sesuatu yang integral dan tidak untuk dipertentangkan, melainkan untuk saling melengkapi. Sebagaimana yang dimaksudkan Islam memiliki cakupan rahmat lil 'ālamīn, adalah bahwa Islam harus dapat ditampilkan dan diterjemahkan dalam konteks zaman kapan pun, dan dapat menyelamatkan siapa saja. Sehingga Islam diharapkan dapat bersanding dengan gejala modernitas, agar tidak mengalami krisis, dan bahkan kejemuan seiring dengan munculnya 6Darori Amin, Islam dan Kebudayaan Jawa )Yogyakarta: Gramedia, 2002(, 171. 7Harun Nasution, Islam Rasional )Bandung: Mizan, 1996(, 181. 255
256 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 tantangan dunia modern yang semakin deras. Islam akhirnya mampu mengemban tugas untuk selalu memberikan jawaban secara tuntas. Dalam mendefinisikan Islam, setidaknya tidak mempersempit pemahaman sekadar dalam batas-batas formal. Lebih luas lagi, Islam harus dipahami sebagai ajaran yang memiliki prinsip nilai- nilai universal yang membutuhkan realisasi dalam realitas konkrit. Pemahaman ini semakin meneguhkan keyakinan bahwa Islam sulit dilepaskan dari gejala-gejala modernitas. Apabila Islam dipisahkan dari persinggungan dengan kondisi riil yang berkembang di suatu konteks sosial, tentu mustahil dan bahkan mungkin tidak akan pernah terjadi dalam dunia sejarah. Maka, sebagai langkah agar Islam tidak selalu tertinggal adalah menampilkan corak penafsiran baru. Menurut Nurcholis Madjid,8 Ia memahami tentang pengertian "modernisasi" lebih mengarah kepada modernisasi pemikiran, identik dengan pengertian rasionalisasi. Jadi, modernisasi adalah rasionalisasi bukan westernisasi. Hal ini berarti modernisasi pemikiran adalah proses perombakan pola berfikir dan tata-kerja lama yang tidak akliyah )rasional(, dan menggantinya dengan pola berfikir dan tata kerja baru yang akliyah. Pada wilayah ini penggunaan rasio merupakan hal yang dominan. Dengan penggunaan rasio tersebut, maka muncul penemuan-penemuan mutakhir dalam ilmu pengetahuan. MEMAHAMI DISKURSUS ISLAM NUSANTARA Islam Nusantara mulai hangat dibicarakan oleh masyarakat Indonesia, ketika muktamar NU mengusung gagasan Islam nusantara di Jombang 2015. Hal ini menyebabkan suatu perdebatan bagi kalangan muslim Indonesia terutama para cendikiawan yang mempertanyakan tentang kerangka epistemologis )konsepsi pengetahuan( dan tujuan dari gagasan Islam nusantara. Dengan adanya perdebatan mengenai gagasan Islam nusantara ini, karena adanya sebuah gagasan yang terlembagakan )institusional(, sehingga menyorot semua kalangan umat Islam untuk mempelajari dan memahami keberadaan Islam Nusantara. Sebagai landasan dasar terdapat tiga pilar atau rukun penting dalam memahami Islam Nusantara. Sebagaimana yang diungkapkan Ma'ruf 8Nurcholis Madjid, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan )Bandung: Mizan, 2008(, 177.
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi Amin,9 pertama, pemikiran )fikrah(; kedua, gerakan )ḥarakah(; dan ketiga, tindakan nyata )'amāliyyah(. Pilar pertama, yaitu pemikiran, mencakup cara berpikir secara moderat )tawaṣṣut(. Artinya, tidak berpikir tekstualis, dan juga tidak liberal. Tekstualis dimaksud adalah berpikir secara kaku pada nash )al-jumūd al-manqūlāt( sebagaimana yang terjadi pada kaum Wahabi di dalam memahami teks-teks al- Qur'an. Salah satu pernyataan Imam al-Qarafi, ulama ahli usul fikih, menyatakan jika "al-jumūd 'alā al-manqūlāt abadan dalāl fi al-dīn wa jahl bi maqāṣidih", pembacaan yang statis )tanpa tafsir( penafsiran pada hal-hal yang dalil-dalil yang selamanya adalah kesesatan di dalam agama dan kebodohan tentang maksud-maksud agama. Sementara itu, liberal adalah cara berpikir yang bebas tanpa mengindahkan metodologi sebagaimana yang disepakati di kalangan ulama untuk dijadikan pegangan berpikir di kalangan NU. Pilar kedua, gerakan )ḥarakah(. Mengandung pengertian, semangat untuk mengendalikan Islam Nusantara itu diarahkan pada perbaikan-perbaikan. Tugas Islam Nusantara adalah melakukan perbaikan )reformasi( untuk jam'iah )perkumpulan( dan jamaah )warga( yang bukan hanya didasarkan pada tradisi, tetapi juga inovasi, menuju tahapan yang lebih baik dan secara terus-menerus. Jadi, kedudukan Islam Nusantara bukan hanya mengambil hal yang baik saja )al-akhdh bi al-jadīd al-aṣlaḥ(, karena istilah mengambil itu pasif, tetapi juga melakukan inovasi, mencipta yang terbaik. Berproses terus-menerus, berinovasi secara simultan, dan dibarengi dengan sikap aktif dan kritis. Pilar ketiga, 'amāliah. Islam Nusantara sebagai identitas Aswaja NU menitikberatkan apa yang dilakukan Nahdhiyin harus dilandasi dari pemikiran pada fikih dan ushul fikih, disiplin yang menjadi dasar untuk menyambungkan amaliah yang diperintah al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Dengan langkah demikian, 'amaliah Islam Nusantara menghargai dan menghormati pada tradisi serta budaya yang telah berlangsung sejak lama di tengah masyarakat. Tradisi atau budaya yang di dalam ushul fikih disebut dengan 'urf atau adat tidak begitu saja diberangus, melainkan dirawat sepanjang tidak menyimpang dari nilai-nilai ajaran Islam. Praktik keagamaan tersebut pada dasarnya sudah dilakukan Wali Songo dan kemudian diwariskan para pendiri NU. 9Lihat, Ma'ruf Amin, "Khittah Islam Nusantara," Kompas, Agustus 2015. 257
258 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 Memahami gagasan Islam Nusantara ini, secara sederhananya adalah ajaran-ajaran Islam dikontekstualisasikan dan disesuaikan dengan prinsip-prinsip budaya dan akar-akar tradisi yang ada di Nusantara. Islam yang dibawa dan digagas bukanlah Islam yang berdasarkan pada ajaran Islam yang berkembang di jazirah Arab, tetapi Islam yang berdasarkan pada kearifan lokal pada suatu daerah. Jika Islam berdasarkan pada nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai tradisi, maka Islam akan diterima oleh masyarakat serta akan dikenal sebagai Islam yang ramah dan menghargai pengetahuan lokal. Said Aqil Siroj menjelaskan bahwa mengkaji Islam nusantara dengan perspektif kenusantaraan ini diharapkan mampu memiliki keunggulan di bidang akurasi )ketepatan( serta kedalaman. Dengan demikian akan memperkokoh dan memiliki otoritas yang lebih tinggi dibanding pengkaji Islam.10 Pandangan mengenai Islam nusantara ini salah satu bentuk upaya untuk membedakan terkait sekelumit gagasan mengenai studi Islam yang saling bertautan. Terdapat proses kontektualisasi ajaran-ajaran Islam dan budaya Arab Islam, yang merupakan suatu keniscayaan untuk proses penyebaran pemahaman agama Islam. Akulturasi budaya Islam Arab dengan budaya Nusantara )Indonesia saat ini( menjadi kekuatan dan titik kunci untuk suksesnya sebuah pemikiran dan gerakan Islam untuk memperkenalkan pada masyarakat dunia.11 Menurut berbagai pandangan para ahli keislaman yang berkembang saat ini, gagasan Islam Nusantara ada sejak para walisongo menyebarkan pemahaman agama Islam terhadap masyarakat nusantara tanpa menghilangkan budaya asli dan akar-akar tradisi kenusantaraan,12 yang pada kala 10Said Aqil Siroj, Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara Menuju Masyarakat Mutamaddin, II )Jakarta: LTN NU, 2015(, 203. 11M. Abdul Karim, Islam Nusantara, III )Yogyakarta: Gramasurya, 2014(, 109. 12Lihat Syamsul Arifin, Agus Purwadi, and Khoirul Habib, Spiritualisasi Islam dan Peradaban Masa Depan )Yogyakarta: Sipress, 1996(, 50-51. Dalam perkembangannya, agama Islam yang ada di Indonesia berproses secara evolutif telah berhasil menanamkan akidah Islamiah dan syari'ah shahihah, kepada pemeluk- pemeluknya. Berkaitan dengan hal tersebut, sebelum kedatangan Islam, masyarakat Indonesia telah memeluk agama yang berkembang secara evolutif pula, apakah dari penduduk asli )yang menganut animisme, dinamisme, veteisme, dan sebagainya( maupun pengaruh dari luar )Hindu-Budha(. Dalam perkembangannya, terdapat hal yang menarik, yakni unsur-unsur budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai kepatutan tersingkir dengan sendirinya. Sedangkan hal baik yang mengandung unsur-unsur kepatutan dan kepantasan, hidup secara berdampingan. Lebih jauh, dengan mengamati kondisi Islam di Indonesia menggunakan kerangka pemahaman historis seperti di atas,
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi itu agama Hindu-Budha diadopsi oleh masyarakat Nusantara. Munculnya gagasan Nusantara merupakan suatu bentuk positioning agama Islam yang ada di Nusantara )Indonesia( sebagai identitas diri dan tata nilai dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara. Karena jika membaca, terkait positioning agama Islam di berbagai negara terutama negara yang masyarakat Islam ada perbedaan, semisal agama Islam di Pakistan sebagai alat kebangsaan, di Iran agama Islam sebagai ideologi perjuangan, di Arab Saudi sebagai konstitusi dan Turki Islam dipisahkan dengan urusan bernegara )sekulerisme(. Selanjutnya dalam perkembangannya di abad 20 ini, studi keislaman telah memiliki beberapa corak dan karakteristik dalam memberikan pemahaman terkait dunia Islam. Perbedaan corak dan karakteriktik pemahaman Islam hasil ijtihad, reinterpretasi ataupun rekonstruksi mengenai kajian Islam yang dilakukan oleh pemikir- pemikir muslim yang bergelut dengan dunia kajian keislaman. Ada beberapa variasi ataupun corak pemahaman Islam yang dapat dikategorisasikan menjadi beberapa tipologi, di antaranya: pertama, fundamentalisme, yaitu corak pemahaman tekstualistik dan normatif dalam memahami agama Islam, biasanya corak pemahaman ini adalah golongan Wahabi.13 Kedua, modernisme, yaitu suatu pemahaman Islam yang menyerukan untuk umat Islam kembali kepada al-Qur'an dan al- bukan saja menemukan keterkaitan historis dengan realitas kesejarahan Islam, tetapi juga akan menemukan sisi penting dari awal proses transformasi intelektual Islam yang bertolak dari nilai-nilai universalisme Islam yang dikategorikan sebagai tradisi besar dengan tata nilai dalam seting kultural dan struktural tertentu yang sudah terpola sebelumnya. 13Golongan Wahabi di sini dapat dimasukkan dalam gerakan fundamentalisme. Peter Huff memberikan empat catatan penting karakteristik fundamentalisme: Pertama, fundamentalisme secara sosiologis sering dikaitkan dengan nilai-nilai yang ketinggalan zaman atau kurang relevan dengan perubahan dan perkembangan zaman, dari sisi kultural, fundamentalisme menunjukkan kecenderungan kepada hal yang vulgar dan tidak tertarik dengan hal yang bersifat intelektual. Kedua, fundamentalisme secara psikologis ditandai dengan otoritarianisme, organisasi, dan cenderung kepada teori konspirasi. Ketiga, fundamentalisme secara intelektual dicirikan oleh tiadanya kesadaran sejarah dan ketidakmampuan terlibat dalam pemikiran kritis. Keempat, fundamentalisme secara teologis diidentikkan dengan literalisme, primitivisme, legalisme, dan tribalisme. Sedangkan secara politis bahwa fundamentalisme dikaitkan dengan populisme reaksioner. Lihat Kunawi Basyir, "Menimbang Kembali Konsep dan Gerakan Fundamentalisme Islam di Indonesia," Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )Mei 2014(: 23-24. 259
260 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 Hadis serta melalui pendekatan rasional dan ilmiah, tokoh-tokohnya adalah Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha. Ketiga neo-modernisme,14 yaitu kerangka pemahaman Islam yang menyeru pada al-Qur'an dan al-Hadis melalui pendekatan rasioanal dan ilmiah, tetapi masih mempertahankan tradisi lama yang sudah mapan. Beberapa tokohnya adalah Fazlur Rahman, Nurcholish Madjid )Indonesia(. Keempat tradisionalisme, yaitu kerangka pemahaman Islam yang mempraktikkan tradisi-tradisi mistik, tokohnya adalah Hasan Basri. Kelima, post tradisionalisme, yaitu kerangka pemahaman Islam yang dikontekstualiasasikan dengan realitas sosial, sehingga pemahaman golongan ini selalu berbicara anti penindasan, anti hegemoni-dominasi, dan menjunjung tinggi keadilan dan prinsip-prinsip kemanusian, tokohnya adalah Hasan Hanafi, Asghar Ali Engineer, Muhammad Abed al-Jabiri, Muhammad Arkoun, dan Abdurrahman Wahid. Islam Nusantara: Islam Ortodoksi Humanis Kajian Islam Nusantara saat ini telah menjadi kajian akademik dan untuk membahasnya tidak akan dapat diselesaikan secara singkat. Pembahasan Islam Nusantara tidak cukup hanya dengan Seminar Nasional dan Bahtsul Masail yang hanya sehari. Pada akhirnya bukan saja salah memahami, akan tetapi dapat terjadi perdebatan yang tak berujung, tanpa memperoleh titik temu. Dalam memahami Islam Nusantara, setidaknya dapat dipahami dari titik tolak pemikiran tokoh Islam Indonesia seperti KH. Said Aqil Siraj, KH. Ma'ruf Amin, dan juga tokoh yang lain.15 Meminjam pemikiran Azyumardi Azra bahwa Islam Nusantara menurutnya adalah ajaran Islam yang bersumber dari teks dalil al-Qur'an dan al-Hadis, ketika ditafsirkan oleh para ulama tentu melahirkan aliran-aliran dan mazhab-mazhab yang berbeda. Perbedaan penafsiran teks-teks agama ini selalu menyesuaikan dengan kondisi setempat, spirit ajaran al-Qur'an prinsipnya bisa relevan dalam berbagai macam kondisi masyarakat. Azyumardi Azra menekankan bahwa pada level al-Qur'an Islam satu, namun bisa dielaborasikan tanpa mengubah esensi yang telah 14Lihat Zuli Qodir, Pembaharuan Pemikiran Islam, Wacana dan Aksi Islam di Indonesia )Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006(, 66. 15Lihat Amin, "Khittah Islam Nusantara."
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi ditetapkan dalam kitab suci tersebut. Dia juga mengatakan bahwa Islam Nusantara merupakan upaya dari penerjemahan ajaran Islam yang sesuai dengan kondisi sosial di Indonesia. Menurutnya, umat Islam di Indonesia memiliki ketaatan terhadap peraturan dalil-dalil ajaran Islam yang khas, dibandingkan dengan Islam yang ada di belahan dunia lain. Hal ini terjadi karena banyak faktor, di antaranya faktor tradisi lokal. Dia mengatakan, ortodoksi Islam Nusantara berbeda dengan Islam yang ada di Arab Saudi.16 Azra berpendapat bahwa Islam Indonesia memiliki tiga aspek pemahaman dan praksis yang diterima oleh jumhur 'ulama yang otoritatif. Hal itu disebutnya sebagai ortodoksi, sebagai lawan dari heterodoksi dan an-ortodoksi. Apa yang dimaksudkan tiga unsur utama ortodoksi Islam Nusantara? Dia menyebutkan, yang pertama adalah teologi Asy'ariah, yang umumnya cepat menyerah pada takdir. Asy'ariah Jabariyah, kalau ada musibah atau keberuntungan, akan dianggap "sudah takdirnya begitu." Kedua, menurut Azra adalah fiqih yang dianut di Indonesia adalah pada dasarnya Syafi'i. Meskipun demikian bisa menerima tiga mazhab Sunni lain. "Kalau kita pergi haji atau umrah kita kemudian bersinggungan dengan yang bukan muhrim, laki-laki dan perempuan. Kita tidak berwudlu lagi, padahal kita Syafi'i harus berwudlu lagi. Sebaliknya jika mengikuti yang Hanafi, kalau kita bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim apabila tidak disertai dengan syahwat, tidaklah perlu berwudlu lagi".17 Ketiga, aspek tasawuf Ghazaliyah. Tasawuf al-Ghazali bisa diamalkan secara pribadi-pribadi. Azra memberi contoh yang ada di Indonesia adalah di kalangan Muhammadiyah, tasawuf moderen Buya Hamka. Kemudian di lingkungan Nahdhatul Ulama )NU( adalah tarekat. Jam'iyah Tarekat Mu'tabarah Nahdhiyah, yang jamaahnya sudah banyak. Mu'tabarah artinya sudah valid sudah shahih. Karena kesahihannya, Tarekat tersebut memiliki ciri-ciri di antaranya, yaitu silsilahnya harus musalsal atau tersambung sampai kepada nabi, sampai kepada malaikat, bahkan sampai kepada Allah 16Penjelasan Azyumardi Azra, ketika menjadi nara sumber Acara Majelis Kemisan yang bertema Islam Nusantara, di Rumah Dinas Menteri Agama RI Komplek Perumahan Widya Chandra III No. 9 Jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan, Selasa )7/7/2015(. Lihat Azyumardi Azra, July 29, 2015, 17Ibid. 261
262 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 Swt. Ciri selanjutnya adalah harus sesuai dengan syariah dan fiqih, serta tidak melanggar fiqih. Misalnya, tarekat mendekatkan zikir, kalau zikirnya menggunakan eling-eling saja tidak sah. Selain zikir juga harus melaksanakan shalat. Itu yang dimaksud Azra dengan konfem dengan syariah.18 Menurut Azra, orang Arab Saudi hanya punya dua ortodoksi saja, yang pertama kalam, adalah kalam Salafi Wahabi, yang menekankan pada pemurnian atau puritanisme. Kedua adalah fiqih Hambali. Fiqih Hambali adalah fiqih yang paling rigid, dibandingkan dengan empat mazhab fiqih yang lain, empat itu termasuk Ja'fari. Dan mereka tidak mempunyai aspek yang ketiga, yakni tasawuf. Menurutnya, tasawuf itu tidak sah, berisi bid'ah hurafat, bahkan buku al-Ghazali tidak diizinkan masuk ke Arab Saudi.19 Melihat perbedaan pemahaman antara Islam Indonesia dan Arab Saudi tersebut, dari tingkat doktrin dan praksis Islam, memang tidak seragam, walaupun sama-sama sah. Umat Islam boleh mengikuti mazhab Syafi'i, Hanafi, atau mazhab lainnya karena memiliki landasan dalil yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan berbagai perbedaan dan keragaman tersebut muncullah pertanyaan, yang disebut Islam itu satu atau banyak? Dalam realitasnya, pemahaman, penafsirannya, juklak dan juknisnya, fiqihnya itu beragam. Walaupun sekali lagi dalam hal yang prinsip, tidak ada bedanya, shalatnya sama dalam hal doktrin. Oleh karena itu, dari sisi doktrin dan praksis, Islam Nusantara merupakan sesuatu yang valid, sah.20 Melihat adanya realitas yang terjadi di masyarakat Islam Indonesia, setidaknya dapat dikatakan bahwa Islam Nusantara adalah Islam sebagai produk pematangan yang menekankan prinsip- prinsip humanisme )Islam Nusantara: Islam ortodok humanis(. Islam Nusantara merupakan Islam yang mainstream sebagai ajaran moral dan akhlak bagi pemeluknya sebagaimana ajaran luhur nenek moyang bangsa Indonesia menekankan budi luhur dan pekerti. Bukan sebalikhya, Islam dalam arti sebagai "ideologi" yang menganggap bahwa orang lain yang tidak sesuai dan sepaham dengannya adalah salah dan kafir. Islam ortodok humanis inilah 18Ibid. 19Ibid. 20Ibid.
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi sebagai akibat meleburnya berbagai pengalaman khasanah keilmuan hidup masyarakat Indonesia dengan berbagai agama-agama dan budaya yang pernah dialami para pendahulu atau nenek moyangnya. Khasanah pengalaman batin yang sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Nusantara itu pula yang menjadi titik tolak, landasan bagi kehidupannya untuk senantiasa menanamkan kepada anak cucunya bersikap humanisme, memelihara dan mengangkat nilai-nilai kemanusiaan secara bermartabat, menekankan kedamaian hidup secara harmonis. Sebelum agama-agama besar masuk ke Nusantara, nenek moyang bangsa Indonesia sudah kenal dengan kepercayaan yang disebut animisme dan dinamisme, demikian klaim pandangan peneliti Barat. Sesungguhnya, kepercayaan yang dimiliki oleh bangsa ini, hal itu sebagai landasan dan membuktikan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sudah mempercayai adanya kekuatan di luar diri manusia atau kekuatan ghaib )transendental(, dalam kajian akademis boleh dikatakan masyarakat Indonesia sudah sejak dahulu sebelum agama-agama besar menyebar ke Nusantara, masyarakatnya telah tergolong sebagai masyarakat yang berhaluan religius. Masyarakat yang menginginkan keselamatan hidupnya, menginginkan kehidupannya tertata sesuai apa yang direncanakan, sehingga berbagai cara mereka menempuhnya. Salah satunya adalah dengan berbagai cara mereka berusaha semisal memberikan persembahan kepada kekuatan-kekuatan ghaib )transendental( tersebut, yang dalam perkembangannya menjadi suatu tradisi atau kebiasaan yang disebut dengan budaya. Dari pengalaman dan pengamalan yang dilakukan nenek moyang bangsa Indonesia menunjukkan betapa kayanya khasanah kebatinan mereka. Corak khasanah kebatinan inilah sebagai cikal bakal yang dalam perkembangan keagamaan Islam di Nusantara menjadi terlembagakan dalam ajaran tasawuf, tarekat-tarekat yang sebagian besar masyarakatnya melakukannya. Hal ini yang membedakan, mengapa Islam Arab Saudi sulit menerima ajaran tasawuf. Berangkat dari latar belakang historis yang dialami pendahulunya tersebut sehingga corak pemikiran di antara penganut ajaran Islam di berbagai belahan dunia memeiliki berbagai pemahaman dan penafsiran yang berbeda. 263
264 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 Sebagian ahli sejarah mengemukakan bahwa Islam masuk ke Indonesia tidak langsung dari tanah Arab, melainkan juga melalui negera Persia dan India. Penyebaran selanjutnya diteruskan ke Indonesia oleh pedagang atau mereka yang memang khusus datang untuk menyiarkan Islam. Menurut penelusuran ahli sejarah, Islam masuk ke Indonesia sekitar abad keempat dan kelima hijriah, maka paham-paham sufi dan tasawuf yang sedang tersiar luas di negara- negara Islam saat itu, otomatis menjadi bagian dari materi dakwah yang disampaikan di Indonesia. Termasuk penerimaan paham seperti wahdat al-wujūd menurut tafsiran Junaidi dan al-Hallaj, di samping elemen ajaran Islam lain yang berhubungan dengan persoalan tersebut. Dalam sejarah Wali Songo di Indonesia pengaruh tasawuf al-Hallaj, dapat ditemukan sebagaimana riwayat tokoh Syaikh Siti Jenar yang mempertahankan pendirian fanā' dan kesatuan antar khāliq dan makhluk. Menurut Abu Yazid al-Busthami dinamakan sebagai ittihād. Kemudian sikap Syaikh Siti Jenar yang dianggap menyimpang oleh Sunan Kalijaga yang tidak sesuai pendirian ahli sunnah bersama wali-wali lain, akhirnya dijatuhkanlah hukuman sebagai sikap bijaksana Wali Songo kepada Syaikh Siti Jenar.21 Berbagai penafsiran dari ajaran tasawuf telah menimbulkan berbagai konflik sesama internal umat Islam, ada yang menyetujui dan menolak. Meskipun demikian, kehadiran tasawuf di Indonesia justru mengalami perkembangan pesat, walaupun tidak sedikit yang menentang. Fenomena yang terjadi menunjukkan bahwa perkembangan masyarakat yang tertarik dengan tasawuf dari mulai hanya gemar mempelajari, mengembangkan teori, bahkan yang ikut masuk ke dalam tarekat untuk merasakan atmosfer bertasawuf yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Sang Khaliq. Dalam pandangan Azyumardi Azra, sufisme atau tasawuf ada yang bertarekat dan ada yang tidak bertarekat. Demikian pula tarekat diklasifikasi menjadi dua, yaitu tarekat mu'tabarah dan ghair mu'tabarah. Perkembangan tasawuf dalam penyebaran Islam di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan, ajaran tasawuf memberikan kemudahan kepada masyarakat yang memiliki karakter kebudayaan dan adat istiadat untuk menerima ajaran tersebut. Selaras dengan 21Tim Redaksi, "Reportase Tashwirul Afkar )Jurnal Refleksi Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan(," PPLASPESDAMNU, no. 32 )2013(: 22.
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi apa yang diungkapkan oleh Said Aqil Siraj dalam bukunya Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, ia mengungkapkan bahwa "tasawuf bukan hanya sikap asketis, tasawuf juga merupakan metode pendidikan yang membimbing manusia ke dalam harmoni dan keseimbangan total. Metode itu bertumpu pada basis keharmonisan dan pada kesatuan dengan totalitas alam."22 Menilik dari sejarah awal mula Islam masuk ke Indonesia, hubungan saling mempengaruhi antara Islam dengan struktur sosial dan kebudayaan masyarakat sulit terelakkan, disebabkan faktor akulturasi. Penerimaan masyarakat terhadap Islam tidak berarti harus mengorbankan semua kebudayaan yang dimiliki. Islam sendiri dalam pandangan ahlussunnah mengikuti prinsip "al-'ādah muḥakkamah", artinya kebiasaan yang baik akan menjadi hukum yang harus ditaati. Kaidah demikian itu, bersumber pada asas tashrī' al-Islām )dasar penerapan hukum Islam( dalam al-Quran.23 Muhammad Khudhari Bik dalam buku Tarīkh al-Tashrī' al-Islām mengemukakan bahwa dalam penetapan hukum Islam itu ada 3 asas: a( tidak menyulitkan, b( sedikit pembebanan, dan c( hukum ditetapkan secara bertahap.24 Berangkat dari dua kecenderungan pertama di atas, boleh ditarik benang merahnya bahwa manusia sesungguhnya membutuhkan sentuhan spiritual atau rohani. Kesejukan dan kedamaian hati merupakan bagian dari kebutuhan yang ingin mereka penuhi melalui sentuhan spiritual. Sebagaimana diungkapkan oleh Barmawie Umarie bahwa setiap rohani manusia senantiasa rindu untuk kembali ke tempat asalnya, selalu rindu kepada kekasihnya yang tunggal.25 Kecenderungan kedua selanjutnya mengisyaratkan bahwa tasawuf menarik untuk dikaji secara akademis keilmuan. Dengan kecenderungan kedua ini, kajian tasawuf hanya berfungsi sebagai pengayaan keilmuan, di tengah keilmuan-keilmuan lain yang berkembang di dunia.26 Demikian pula ajaran sufi yang sudah menyebar ke kota-kota besar hampir menyamai semua ranah 22Said Aqil Siroj, Tasawuf Sebagai Kritik Sosial )Bandung: Mitra Pustaka, 2006(, 53. 23Ahmad Syafii Mufid, Tangklukan, Abangan, Dan Tarekat: Kebangkitan Agama Di Jawa )Yayasan Obor Indonesia, 2006(, 53. 24Muhammad Khudhari Bik, Tarīkh al-Tashrī' al-Islām )Beirut: Dar El Fikr, 1967(, 15-18. 25Barmawie Umarie Umarie, Sistematika Tasawuf )Solo: Siti Syamsiyah, 1966(, 9. 26Rosihon Anwar and Mukhtar Solihin, Ilmu Tasawuf )Bandung: Pustaka Setia, 2000(, 14-15. 265
266 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 kehidupan sosial, tidak ketinggalan di bidang pendidikan. Lembaga- lembaga pendidikan banyak yang mengadopsi ajaran sufisme atau tasawuf sebagai sebuah metode dalam menempuh pendidikan, hal tersebut bukan tanpa alasan, karena ditemukan berbagai kelebihan yang diperoleh dari pendidikan yang bukan hanya mengolah aspek intelektual, namun juga menitik beratkan dalam mengolah spiritual. Aspek intelektual dan aspek spiritual inilah bila diselaraskan dalam diri manusia akan dapat memberikan keharmonisan diri. Konsep tawāzun )keseimbangan( antara intelektual dan spiritual dianggap sesuatu yang mendesak untuk menciptakan kecerdasan para intelektual dan cendikiawan muslim yang memiliki kecakapan pada otak maupun hati. Apalagi di zaman sekarang ini, terjadinya kemerosotan moral di kalangan anak-anak dan remaja, narkoba merajalela, tawuran dimana-mana, bahkan pengaruh media yang menayangkan berbagai macam kekerasan dan kebobrokan moral bangsa pun bebas di pertontonkan. Kemajuan dalam bidang teknologi tidak luput dari salah satu penyebab banyaknya hal negatif muncul. Menurut Abuddin Nata dengan mengutip sosiolog Perancis Jacques Ellul mengatakan bahwa kemajuan teknologi akan memberikan pengaruh di antaranya, efek negatif teknologi tidak dapat dipisahkan dari efek positifnya. Sulit dihindari, karena efek negatif dan positif terjadi serentak dan tidak terpisahkan. Semua penemuan teknologi mempunyai efek yang tidak terduga.27 Sebagai antisipasi menjawab berbagai problem kehidupan yang ada, yakni dengan perkembangan zaman, berbagai teknologi yang berkemajuan, maka tidaklah keliru apabila peran Islam Nusantara yang memainkan peran dalam kehidupan masyarakat modern dapat dijadikan perisai dan bekal untuk menanamkan prinsip-prinsip nilai- nilai humanis di masyarakat, tidak lain sebagai upaya mengangkat harkat martabat kemanusiaan. 27Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf )Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006(, 288.
Akhiyat, Islam Nusantara antara Ortodoksi dan Heterodoksi 267 DAFTAR RUJUKAN Ali, A. Mukti. Alam Pikiran Islam Modern di Indonesia. II. Jakarta: Tintamas, 1974. Amin, Darori. Islam dan Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gramedia, 2002. Amin, Ma'ruf. "Khittah Islam Nusantara." Kompas, Agustus 2015. Anwar, Rosihon, and Mukhtar Solihin. Ilmu Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 2000. Arifin, Syamsul, Agus Purwadi, and Khoirul Habib. Spiritualisasi Islam dan Peradaban Masa Depan. Yogyakarta: Sipress, 1996. Azra, Azyumardi, July 29, 2015. Basyir, Kunawi. "Menimbang Kembali Konsep dan Gerakan Fundamentalisme Islam di Indonesia." Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam 14, no. 1 )Mei 2014(. Bik, Muhammad Khudhari. Tarīkh al-Tashrī' al-Islām. Beirut: Dar El Fikr, 1967. Karim, M. Abdul. Islam Nusantara. III. Yogyakarta: Gramasurya, 2014. Lapidus, Ira Marvin. Sejarah Sosial Islam. II. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000. Madjid, Nurcholis. Islam Kemodernan dan Keindonesiaan. Bandung: Mizan, 2008. Mufid, Ahmad Syafii. Tangklukan, Abangan, dan Tarekat: Kebangkitan Agama Di Jawa. Yayasan Obor Indonesia, 2006. Nasution, Harun. Islam Rasional. Bandung: Mizan, 1996. Nasution, Khoiruddin. Pengantar Studi Islam. Yogyakarta: ACAdeMIA+TAZZAFA, 2010. Nata, Abuddin. Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.
268 Al-Tahrir, Vol. 17, No. 1 Mei 2017 : 247-268 Nata, Abuddin. Studi Islam Komprehensif. Jakarta: Prenada Media, 2011. Qodir, Zuli. Pembaharuan Pemikiran Islam, Wacana dan Aksi Islam di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006. Siroj, Said Aqil. Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara Menuju Masyarakat Mutamaddin. II. Jakarta: LTN NU, 2015. Siroj, Said Aqil. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial. Bandung: Mitra Pustaka, 2006. Tim Redaksi. "Reportase Tashwirul Afkar )Jurnal Refleksi Pemikiran Keagamaan dan Kebudayaan(." PPLASPESDAMNU, no. 32 )2013(. Umarie, Barmawie Umarie. Sistematika Tasawuf. Solo: Siti Syamsiyah, 1966. Wahhab, Muhammad Ibnu Abdul. Kitab Tauhid. Translated by Muh. Muhaimin. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000.
PETUNJUK BAGI PENULIS Jurnal Al-Tahrir menerima tulisan dalam bentuk artikel, baik dalam Bahasa Indonesia, Inggris maupun Arab, dengan beberapa ketentuan sebagai berikut: 1. Artikel belum pernah dipublikasikan dan atau diterbitkan dalam jurnal atau buku. 2. Jumlah halaman artikel antara 18-20 halaman, dengan spasi 1,5 cm dan jenis font Times New Roman 12 point. 3. Artikel dikiring langsung ke email: 4. Teknik penulisan catatan kaki mengikuti aturan sebagai be- rikut: a. Buku: Oemar Seno Adji, Peradilan Bebas Negara Hukum )Jakarta: Erlangga, 1985(, 34. b. Buku Terjemahan: c. C. Snouck Hurgronje, Islam di Hindia Belanda, terj. S. Gunawan )Jakarta: Bhatara Aksara, 1983(, 34. Artikel dalam Buku atau Ensiklopedi: Abdus Subhan, "Social and Religious Reform Movements in the 19th Century Among the Muslims," dalam Social and Religious Movements, )ed.( S. P. Sen )Calcutta: Institute of Historical Studies, 1979(, 34. Fazlur Rahman, "Revival and Reform in Islam," dalam The Cambridge History of Islam, vol. 2, )ed.( P. M. Holt et. al. )Cambridge: Cambridge University Press, 1970(, 34. d. Artikel dalam Jurnal: George Makdisi, "The Hanbali School and Sufism," Humaniora Islamica, 2 )Januari, 1974(, 61. e. Artikel dalam Surat Kabar: f. Sritua Arief, "Perilaku Golongan Menengah di Indonesia," Jawa Pos, 2 Januari 2000, 4. Kitab Suci: QS. al-Baqarah: 12. 5. Setiap kata asing yang bukan nama orang, tempat, dan lain- lain ditulis italik dan sistem transliterasi yang digunakan dalam jurnal ini adalah sistem Institute of Islamic Studies, Mc Gill University. |
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 6 No 2 Juli-Desember 2012 266-284 p-ISSN 1693-0843 e-ISSN 1693-0843 DOI: 10.15575/idajhs.v6i2.338 Hegemoni Budaya dalam Dinamika Dakwah di Rusia M. Anwar Syarifuddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Abstract Islam in Russia provided a portrait of the people who have learned from the cultural hegemony. Intimidation efforts against the spread and absorption of some of the ideas will not work, if it does not consider the effort is more persuasive. Despite these efforts can bring consequences unexpected by the authorities, but when it changes gradually raise critical awareness of the traditional Muslim society at that time, about the need to reform mindset that they hold for this, as is the case in the emergence of a reform movement of Islamic thought contained in several prominent stage. This study we will using Antonio Gramscis ideas which explain that the concept of hegemony by the ruling class is not merely ruled by force, but it must be done in more persuasive ways. In this persuasive ways subordinate classes are forced to learn and see themselves through the lens of the ruler, by the way thanks to the education provided. Kata kunci Kerajaan, Khalifah, Islamisasi, Rusifikasi, Anaksasi A. Pendahuluan Persoalan dakwah Islam di Rusia merupakan topik yang menantang, bukan saja karena penelitian tentang Islam di wilayah ini masih sedikit, tetapi karena proses dakwah yang berlangsung di kawasan ini menunjukkan sebuah dakwah yang unik. Di Rusia, betapa pun kuatnya hegemoni negara dalam memaksakan kultur yang diinginkan bagi warganya, namun mendapatkan resistensi yang sangat kuat dari penduduk asli. Masyarakat muslim di wilayah ini merupakan
kelompok minoritas, kenyataan ini tidak membuat mereka lemah terhadap desakan kuat pihak pemerintah kolonial, bahkan yang otoritarian sekalipun (Kettani, 1986: 55). Gambaran keberadaan Islam di Rusia menciptakan potret bagaimana sebuah masyarakat yang telah belajar dari hegemoni budaya. Upaya intimidasi terhadap penyebaran dan penyerapan beberapa gagasan tidak akan berhasil, jika tidak mempertimbangkan upaya pengenalan yang lebih persuasif. Meskipun upaya ini bisa membawa akibat yang tidak disasangka oleh penguasa, namun ketika perubahan yang secara gradual memunculkan kesadaran kritis masyarakat muslim tradisional saat itu, tentang perlunya pembaharuan pola pemikiran yang mereka anut selama ini, seperti yang terjadi dalam munculnya gerakan pembaharuan pemikiran Islam yang tertuang dalam beberapa tokoh penggeraknya. Dalam pembahasan ini, kita akan memakai gagasan Antonio Gramsci yang menawarkan bagaimana hegemoni dijadikan konsep bahwa kelas penguasa tidak memerintah dengan paksa, tetapi harus dilakukan melalui caracara persuasif. Dalam caracara persuasif inilah kelas yang tersubordinasi dipaksa untuk belajar dan melihat dirinya sendiri melalui kaca mata sang penguasa, yaitu dengan cara berterimakasih terhadap pendidikan yang diberikan dan dalam memandang kedudukan mereka dalam sistem (Burke: 1995: 8586). Signifikansi pendekatan ini untuk pengembangan ilmu dakwah dapat dilihat dalam fenomena dibalik upaya penciptaan hegemoni pemerintah kolonial Rusia yang ternyata menampilkan resistensi yang cukup kuat dari masyarakat muslim Tatar Volga. Pada akhirnya, proses ini justru memunculkan gagasan positif reformasi keagamaan yang secara sosial berguna bagi kemajuan masyarakat muslim Tatar Volga sendiri, khususnya dalam menyerap baru yang tidak bertentangan dengan Islam, dan membuka mereka dengan dunia internasional. Perlu diketahui bahwa masyarakat muslim di Rusia kebanyakan berdomisili di wilayah lembah sungai Volga, yaitu sungai utama di Rusia yang salah satu hulunya mengalir dari dataran tinggi dekat Kota Moskow menuju laut Kaspia. Komunitas muslim Rusia ini menamakan dirinya sebagai bangsa Volga Tatar, yaitu sebuah entitas pribumi yang Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 267
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia merupakan gabungan antara ras pendatang Mongol, dan entitas asli susuku lokal di lembah Volga melalui perkawinan campur di antara mereka. Generasi muslim di wilayah ini, memiliki sejarah gemilang dalam perkembangannya. Terdapat dinas Islam yang silih berganti menguasai peradaban, budaya, serta dominasi politik yang cukup disegani negaranegara sekitarnya. Bahkan generasi muslim ini, memiliki peran yang cukup penting dalam hubungan antar bangsa pada masanya, sebelum kemudian jatuh ke dalam aneksasi imperium Rusia pada 1552 (dalam Halperin, 1985; Frank, 1998; Pelenski, 1974; dan Rorlich, 1986). Hal yang patut dicatat dalam perjuangan panjang keberadaan muslim di Rusia adalah kekuatan Islam sebagai agama yang mereka peluk selama berabadabad merupakan faktor penentu keberhasilan mereka dalam memelihara identitas nasional, dan tradisi yang mereka anut, tetapi ini menandai gagalnya upaya asimilasi dengan etnis lain di Rusia, terutama pada masa pemerintah imperialis Rusia. Seperti bangngsa Eropa yang lain, dalam menangani wilayah jajahannya, Rusia menganggap bahwa perluasan wilayahseperti geri di wilayah timur kekuasannya sampai ke Asia Tengah merupakan bagian dari misi pemberdayaan sipil (civilizing mission). Secara khusus, upaya ini dikenal sebagai upaya rusifikasi yang memaksa untuk memakai bahasa dan kultur Rusia, serta perpindahan agama ke agama Kristen ortodoks. Dua faktor inilah yang menandai gagalnya upaya rusifikasi terhadap muslim Tatar Volga, karena kelompok masyarakat ini tidak mau kehilangan bahasa induk dan agama Islam yang mereka anut selama bearabadabad. B. Asal Mula Bangsa Tatar Volga Menilik asal usulnya, suku bangsa Tatar Volga adalah suku Mongol Tatar yang mendiami wilayah paling Barat dari segenap pemegang identitas Turk, yaitu sebutan untuk ras sukusuku Asia yang mendiami wilayah bekas Uni Soviet. Ada dua kelompok besar dalam masyarakat Tatar Volga sekarang ini, yaitu suku bangsa Tatar Kazan dan suku Tatar Misyar. 268 Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia Penamaan nama etnik Tatar atau Tartar sendiri merujuk kepada identifikasi yang diberikan kepada kelompok suku bangsa Mongol pada abad ksu Di samping sebutan Tatar atau Tartar, beberapa nama etnik lokal yang kerap kali diberikan kepada mereka adalah Kazanis, Bulgar, dan Misyar yang menandai keragaman suik yang ada di dalamnya. Akan tetapi, secara umum mereka lebih menyukai penyebutannya dengan nama yang lebih menggambarkan kesatuan etnik bagi semua varian lokal yang menandai keanggotaan masyarakat suku ini. Sejarah dakwah di masyarakat Tatar Volga dimulai sejak Islam memasuki wilayah Asia Tengah pada abad pertama hijrah (abad ke7 M). Suku ini dapat dikatakan telah mengenal Islam sejak abad pertama agama Islam disebarkan. Dari Asia Tengah inilah, Islam kemudian berkembang luas memasuki wilayah lembah sungai Volga pada abad pertengahan. Dengan kedatangan Islam ke masyarakat lembah sungai Volga pada abad pertengahan, maka wilayah ini kemudian menjadi salah satu pusat peradaban Islam di dunia. Di wilayah ini, Islam dianut oleh penduduk yang berada dalam wilayah yang sangat luas, membentang dari laut Hitam di sebelah Barat sampai ke padang lumut Siberia di sebelah Timur. Dakwah Islam sendiri telah mendapatkan simpati dan penganut dalam jumlah yang sangat besar. Utamanya diwakili ssuku bangsa yang berbahasa Turki, yang disebut Bulghar atau Burdjan. Suku bangsa Bulghar ini sudah mendiami wilayah lembah sungai Volga sebelum invasi Mongol Tatar pada abad su Suku ini berasal dari sebelah Selatan padang lumut Rusia, yang kemudian berpindah mendiami wilayah lembah Volga. Mereka mulai menghuni wilayah lembah Volga bersamaan dengan migrasi suku Hunnik. Mereka menggunakan hurufuf Cina dan aksara Manikean sebelum menggunakan tulisan Arab yang mulai diperkenalkan oleh para pendakwah Islam (Kettani, 1986: 57). Perjalanan suku lembah Volga menunjukkan bukti akan ketinggian peradaban yang mereka capai, seperti ditunjukkan dalam periode keemasan yang dialami oleh tiga dinasti muslim yang menguasai wilayah itu, yaitu dinasti Kerajaan Bulghar, dinasti Golden Horde, dan empat pecahan kerajaan yang menjadi pewaris kerajaan Golden Horde, yaitu kesultanan (khanate) Kazan, Astrakhan, Siberia dan Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 269
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia Krim. Periode pemerintahan independen ini berakhir ketika bangsa Rusia datang menganeksasi wilayah ini menjadi bagian dari wilayah jajahannya. C. Masa Kejayaan Kerajaan Islam Kerajaan Bulghar dibangun di jalur pertemuan antara sungai Volga dan sungai Kama, dengan ibukota pemerintahan di Kota Bilar. Bangunan utama kota ini dibangun dari pondasi batu kali, sementara dindingnya sudah memakai batu bata. Bangunan rumah orang Bulghar juga memiliki ruang bawah tanah (underground) yang dilengkapi langsung (central heating system). Bentuk dengan sistem pemanas bangunan menunjukkan pada kecanggihan arsitektur. Ini menandai ketinggian tingkat peradaban yang mereka miliki. Sementara itu, produk utama pertanian mereka adalah gandum, di samping binatang ternak peliharaan. Export hasil panen produk pertanian kerajaan Bulghar dilaporkan telah menyelamatkan suku Suzdal dari paceklik pada 1024. Di samping sebagai negeri yang memiliki produksi pangan cukup melimpah untuk export, keuntungan lain yang mereka dapatkan melalui posisi strategis geopolitik kerajaan ini adalah ketika kerajaan Bulghar dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan internasional. Kota Bilar yang menjadi ibukota kerajaan ini berada di simpang jalan dan tempat pertemuan antara imperium Rusia di bagian Utara dan kerajaan Khazar di Iran di Selatan. Kota Bilar juga menjadi bagian dari rute perdagangan yang dilalui para pedagang muslim di Asia Tengah. Posisi strategis inilah yang membawa kerajaan Bulghar ke dalam hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat dengan beberapa negara kuat pada waktu itu, termasuk kekhalifahan Abbasiah di Baghdad. Kedekatan hubungan antara kerajaan Bulghar dan kekhalifahan Abbasiah, menurut M. Ali Kettani (1986: 57), terjadi dalam kaitan yang lebih mendalam ketika penguasa kerajaan Bulghar Yiltuwar Almush memeluk Islam di tangan seorang delegasi kekhalifahan Abbasiah yang dikirim Khalifah Billah yang bernama Ibn Fadlan. Berdasarkan dengan antara kekhalifahan Abbasiah inilah, julukan yang diberikan kepada Yiltuwar Almush diubah menjadi Amir Jafar ibn Abd Allah. aliansi politik kerajaan Bulghar 270 Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia Dengan hubungan diplomatik yang bersahabat ini pulalah, Baghdad membangun sebuah kedutaan besarnya di Ibukota Bilar, yang sekaligus berfungsi sebagai penopang aktivitas dakwah Islam, termasuk di dalamnya kegiataegiatan yang mengarah pada aktivitas pengenalan hukum Islam, pembangunan mesjÆ serta pendirian mimbarmimbar untuk shalat Jumat. Kedutaan besar ini juga memegang tanggung jawab penuh bagi terjalinnya proses islamisasi di seluruh negeri. Tugas ini sepertinya sejak awal sudah dapat dicapai oleh Ibn Fadlan, sebagaimana dilaporkan Istakhri, bahwa pada saat itu sudah ada sekitar 10.000 penduduk muslim di Kota Bilar dan kota lainnya di lembah Volga seperti Suwar (Hrbek, 1960: 1304b). Era kemakmuran kerajaan ini berakhir ketika tentara Tatar di bawah pimpinan Batu Khan menyerang dan merebut wilayah ini pada 1236. mendapatkan perlawanan yang cukup sengit. Ia kemudian mendirikan kerajaan baru yang diberi nama Golden Horde dengan Ibukota Sarai. Ketinggian peradaban Islam yang terbentuk di sana, beberapa dekade kemudian diharuskan untuk menyerap unsurunsur Mongol Tartar pada dasawarsa berikutnya. Akan tetapi, syiar agama Islam bersinar cerah kembali di lembah Volga ketika cucu Batu Khan yang bernama Uzbek memeluk Islam. Batu Khan menaklukkan Bulghar setelah Dari sinilah, kaum Tatar sebenarnya kaum pendatang menjalani proses asimilasi bahasa dan kultural dengan bangsa Bulghar. Sebuah gambaran yang mewakili kondisi sosial dan politik pada era dinasti Golden Horde di lembah Volga digambarkan oleh Ibn Batutah dalam catatan perjalanannya mengunjungi wilayahilayah muslim yang sekarang dikenal sebagai wilayah bekas Uni Soviet. Ia mengatakan bahwa masyarakat muslim di wilayah itu berbicara dalam bahasa Turki dan mayoritas merupakan penganut mazhab Hanafi. Kerajaan terbesar adalah kerajaan yang dipimpin oleh Sultan Uzbek, yang berada di Kota AlSara (atau Sarai) yang berada di tepi bantaran sungai Volga. Dibandingkan ketinggian peradaban yang dicapai oleh komunitas muslim di sana, Ibn Batutah menilai bahwa pada saat yang sama bangsa Rusia masih sangat lemah dan primitif. Ia menggambarkankannya oranang Rusia sebagai penganut Kristen Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 271
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia berambut pirang, bermata biru, berwajah jelek, dan berlaku sangat curang (Kettani, 1986: 59). Pada akhir abad kes4, upaya yang dilakukan oleh Sultan Toktamysh Khan, yang berasal dari the White Horde, guna menyatukan seluruh elemen Horde dalam kerajaan ditentang oleh Timur. Oleh karena itu, Golden Horde menderita serangan hebat yang dilakukan tentara Sultan Timur pada 1391. Kota Sarai dihancurkan sehingga Toktamysh harus melarikan diri keluar dari kota itu pada 1395. Akibat langsung dari kekalahan Golden Horde dari serangan tentara Sultan Timur ini adalah jumlah penduduk yang menyusut secara drastis akibat pembunuhan massal yang dilakukan tentara Sultan Timur. Sebagai tindak lanjut, setelah menyerang Holden Horde, pada musim gugur 1395, Sultan Timur memulai upaya barunya untuk meluaskan wilayah dengan maksud menyerang kerajaan Rusia yang berpusat di Moskow melalui penaklukan Riazan. Akan tetapi, upaya penyerangan terhenti sampai di situ, dan mereka urung menyerang Moskow. Akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke Asia Tengah. Kekalahan Golden Horde oleh tentara Timur ini menjadikan Kerajaan Rusia di Moskow sebagai satya kekuatan militer besar yang paling siap melakukan ekspansi ke wilayah lembah sungai Volga yang nota bene baru saja mengalami kehancuran. Belakangan dilaporkan bahwa Jendral Edigu (Bahasa Rusia: Yedigey) muncul sebagai pewaris kekuasaan atas kerajaan Golden Horde, sebelum muncul disintegrasi yang pada gilirannya menciptakan pecahan kecil kesultanan (khanate) yang independen di Kazan, Astrakhan, Siberia dan Semenanjung Krimea (Kettani, 1986: 58). Kesultanan Kazan muncul di pusat reruntuhan kerajaan Golden Horde, di lembah yang menandai pertemuan sungai Volga dan Kama. Dengan mengambil lokasi di bekas pusat kekuasaan Golden Horde, Kazan mewarisi letak strategis yang sejak dulu dimiliki, bahkan sejak masa kerajaan Bulghar. Kesultanan kecil ini mengalami kemajuan yang cukup pesat di tangan kekuasaan Ulu Muhammad, salah seorang putra Jalaluddin dan cucu Toktamysh. Ulu Muhammad memerintah Kazan antara tahun 1437 sampai 1445. Kemajuan yang dicapai pada waktu itu diantaranya adalah kenyataan bahwa para perajian logam di Kazan merupakan orangorang 272 Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia yang paling awal melakukan aktivitas peleburan besi. Ini sudah lama dilakukan oleh mereka sebelum aktivitas yang sama dilakukan oleh para perajin besi di Inggris. Kerajinan perhiasan, kulit dan keramik yang mereka hasilkan juga terkenal sampai keluar batas kerajaan. Para arsitek di Kazan juga telah berhasil membangun masjid dan istana yang besar dan megah. Bukti lain yang menandai pesatnya kemajuan yang dicapai kerajaan ini adalah bahwa setiap tahunnya terselenggara sebuah pameran dagang internasional yang menarik ribuan padagang asal Rusia dan negenegeri jauh di sebelah Timur. Akan tetapi, aneksasi kesultanan Kazan pada 1552 oleh tentara Tsar Ivan IV dengan julukan Ivan the Terrible, memutus kemakmuran ekonomi kesultanan ini. Sejak saat itu, berakhirlah segala perlawanan terhadap kekaisaran Moskow, meskipun sebelumnya ada juga di antara para petinggi kerajaan yang memiliki hubungan dekat dengan Moskow dan terkadang menerima bantuan. Aneksasi Kazan juga membuat ketiga pecahan kerajaan Golden Horde lainnya menyerah. Astrakhan yang terletak sekitar 60 mil dari muara sungai Volga di Laut Kaspia menyerah pada 1556, sementara kesultanan Siberia ditaklukkan pada 1598 (Kettani, 1986: 58). D. Hegemoni dan Resistensi Ketika kesultanan Khazan jatuh ke tangan kekaisaran Moskow, upaya untuk menjadikan wilayah ini sebagai target kristenisasi, seperti lazim dilakukan oleh Eropa terhadap wilayah koloni mereka jelas diungkapkan dalam pernyataan Tsar Ivan IV sendiri, kan kaum kafir menerima Tuhan yang sesungguhnya, menjadi bagian baru dari penduduk Rusia, dan ajak mereka untuk bersamaa kita memuji the Holy Trinity dari abad ke abad (Rorlich, 1986: 38). Dari sinilah bermula proses yang dikenal dengan istilah rusifikasi, yaitu upaya untuk menggalakkan perpindahan agama ke Kristen Ortodoks sebagai langkah awal dalam mencapai asimilasi kultural dalam bidanng lain, seperti hukum, pendidikan, dan kebijakan ekonomi. Upaya ini mulanya bersifat lembut, tetapi tidak berhasil. Sebagai gantinya, dimulailah upaya pendekatan yang lebih menekan dalam bentuk pemaksaan untuk menganut Kristen. Kelompok masyarakat Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 273
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia Tatar yang merasa tidak senang dengan pemaksaan untuk berpindah keyakinan ini, sama merasa tidak senangnya dengan banyaknya penduduk pendatang yang berkebangsaan Rusia. Akibat ketidaksenangan ini, akhirnya mereka memberontak pada 1556. Tetapi pemberontakan ini dapat diredam, dan karena mereka menolak dikristenkan, mereka pun dilarang tinggal di Kota Kazan. Oleh karena itulah para pembangkang ini membentuk sebuah distrik baru yang dikenal dengan sebutan pemukiman Tatar Lama (Rorlich, 1986: 39). Meskipun dipaksa, upaya kristenisasi ini tetap menemui kegagalan. Dalam sebuah surat yang dialamatkan kepada Tsar Fedor Ivanovich, walikota Hermogen mengeluhkan semakin banyaknya kaum Tatar yang telah mengalami pembaptisan, namun mereka segera kembali kepada agama Islam yang sebelumnya mereka anut. Sementara yang lain tidak lebih dari sekedar pemeluk Kristen nominal semata. Tsar merespon keluhan ini dengan iming properti bagi mereka yang bersedia memeluk Kristen, dengan hunian yang berdampingan dengan penduduk asal Rusia, serta sebidang tanah yang bisa saja berpindah kepemilikan. Upaya ini pun tidak menemui hasil, justru sebaliknya, semakin keras perlakuan kaum imperial terhadap kaum muslim, hanya akan meningkatkan perasaan tidak puas suku Tatar terhadap pemerintah kolonial, yang membuat mereka semakin berani untuk mengadakan perlawanan secara terbuka, seperti yang terjadi pada 1669 dan 1670. Akibat lain dari kebijakan konversi paksa ini bermuara pada tingginya angka eksodus warga Tatar muslim ke wilayah Bukhara, dataran tinggi Kazakh, dan berbagai wilayah lain di Asia Tengah (Rorlich, 1986: 38). Politik anti Islam yang diterapkan sejak awal aneksasi Rusia terhadap wilayah juga dilakukan penguasa selanjutnya, seperti Peter Agung, Ratu Anna Ivanova dan Elisabeth Petrovna (Rorlich, 1986: 38). Hanya saja, serangan secara fisik terhadap komunitas muslim baru dilakukan antara 17401743, di mana sebanyak 418 mesjid dihancurkan. Dan mesjid yang tersisa hanya 118 untuk seluruh wilayah lembah Volga. Upaya penghancuran berlanjut ketika pemerintah Moskow mendapatkan laporan bahwa 293 kaum animis dari suku Chuvash, lebih memilih menganut Islam daripada dipaksa lembah sungai Volga, 274 Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia memeluk Kristen. Akibatnya, beragam sanksi diberikan kepada kaum muslim Tatar yang telah menerima konversi suku Chuvash (Rorlich, 1986: 41). Kebijakan yang memberatkan juga diterapkan dalam sistem fiskal, di mana kaum muslimin dan kaum pribumi nonmuslim yang menolak masuk Kristen diharuskan untuk membayar pajak yang lebih tinggi, dan di bidang pendidikan (Rorlich, 1986: 41). Perubahan kebijakan yang lebih simpatik baru dijalankan ketika Caterine II memegang tampuk pemerintahan Rusia. Masa lalu kejayaan Tatar yang sangat bersinar menjadi pertimbangan Catherine II, ketika ia menyadari bahwa misi ekspansi Moskow ke arah timur, baru bisa mencapai sukses jika penindasan terhadap kaum muslim dihentikan (Rorlich, 1986: 42). Dari sini, secara politik agama Islam tidak lagi dijadikan musuh, tetapi lebih dijadikan sebagai alat politik, ketika dengan Islam dan perantaraan para pedagang Tatar inilah, maka kontak perdagangan antara Rusia dengan negenegeri dan kesultanan muslim di Asia Tengah dan dataran tinggi Kazakh dapat terjalin. Peraturan yang dibuat antara 1763 sampai 1776, merefleksikan pemahaman Catherine II terhadap kenyataan ini. Bahwa kaum Tatar diperbolehkan untuk melakukan transaksi dagang, dan mengelola perusahaanperusahan komersial menyebabkan banyak kaum Tatar yang berpindah ke dataran tinggi Kazakh. Perpindahan ini mendatangkan keuntungan, ketika para imigran mendirikan kantongantong komersial yang sangat berguna dalam juga menjalin transaksi dagang dengan Asia Tengah, di samping menciptakan hunian baru bagi kaum muslim. Mereka juga banyak mengirimkan anaanak mereka, ke madramadrasah terkenal di Bukhara untuk mendapatkan pendidikan lanjutan. Sementara itu, kaum Tatar yang tetap tinggal di Kota Kazan dapat mengumpulkan kekayaan, yang kemudian membentuk kelompo kelompok pedagang kelas menengah yang kaya pada abad ks{ (Rorlich, 1986: 43). Catherine II juga menetapkan peraturan tentang jaminan akan kebebasan beragama dan menjalankan ibadah, meskipun hal ini bukan sama sekali mencerminkan simpatinya kepada Islam. Lantaran hal itu lebih sebagai sikap ketakutannya terhadap revolusi Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 275
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia Purgachev, di mana mayoritas penduduk pribumi, termasuk kaum Tatar, terlibat di dalamnya secara aktif. Selain mengkampanyekan kebebasan beragama, Catherine II juga mendukung pendirian Dewan Spiritual Muslim (Spiritual Muslim Assembly), menggaji beberapa mullah yang loyal kepada pemerintah, dan memberikan dana bagi pembangunan kembali mesjid dan sekolah sekolah Islam. imperial yang semula antislam, kini mulai tampak menonjolkan image kedekatan dengan Islam. Di satu sisi, sikap ini menguntungkan kaum muslim, tetapi di sisi lain hal itu menjadi alat efektif upaya pemerintah imperial, dalam mengontrol aktivitas para tokoh agama dalam komunitas muslim Tatar. Politik Dengan terciptanya komunitas muslim yang terpuaskan dan antusias di Rusia, Catherine II percaya jika hal tersebut pada saatnya berguna bagi tercapainya target anaksasi imperial yang lebih luas ke Asia Tengah (Fisher, 1968: 548). Kesan yang tampak dari kebijakan politik yang dilakukan Catherine II terhadap Islam, bukanlah bentuk upaya rusifikasi terhadap kaum muslim secara langsung, tetapi hanya bermaksud menggiring mereka agar sepenuhnya berada di bawah kendali administrasi Rusia. Dengan sendirinya, pemerintah imperial Moskow dapat secara lebih leluasa mengontrol kegiatan yang dilakukan oleh koh Islam, yang pada akhirnya mau tidak mau terpaksa bersentuhan dengan penggunaan bahasa Rusia sebagai bahasa resmi dalam urusan administrasi pemerintah, dan penggunaannya lebih jauh lagi di dalam isntitusi pendidikan. Pengenalan bahasa Rusia bagi kalangan musim Tatar, paling tidak bisa ditafsirkan sebagai tanda akan tercapainya salah satu target rusifikasi, di luar upaya kristenisasi yang gagal total. Belum tercapainya target kristenisasi terhadap kalangan muslim Tatar, agaknya menjadi penyebab bagi terulangnya kebijakan yang menekan terhadap kelompok minoritas muslim Tatar ini, oleh para penguasa Moskow sepeninggal Catherine II, seperti yang dilakukan Tsar Nicholas I (18251855) yang kembali mengaktifkan program missionaris Kristen terhadap kalangan muslim Tatar (Rorlich, 1986: 44). 276 Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia faktor kegagalan upaya mengkristenkan kaum muslim Tatar ini, termasuk kegagalan menarik kaum animis ke dalam agama Kristen, karena ternyata mereka bahkan tertarik untuk memeluk Islam. Ini merupakan salah satu elemen pokok upaya rusifikasi yang belum mendapatkan hasil yang memuaskan. Ini bisa dimengerti, mengingat E. Munculnya Gagasan Reformasi Entah disadari atau tidak, masuknya bahasa Rusia dalam kurikulum pendidikan Islam di Kazan, telah menyadarkan kalangan muslim pembaharu akan arti penting luar pengetahuan agama. Dan pada akhirnya menciptakan iklim kondusif terciptanya reformasi pemikiran agama. Terciptalah elemenelemen perubahan dalam kultur keagamaan masyarakat muslim Tatar abad k 19, yaitu sebagai minoritas yang mampu mempertahankan identitasnya selama hidup bersama di dalam kekaisaran Kristen yang kuat. ilmu pengetahuan di Komunitas muslim Tatar pada kenyataannya tidak sepenuhnya menolak asimilasi, kecuali ketika mereka diminta untuk berpindah menjadi penganut Kristen. Konsekuensi yang bisa dilihat akibat penerimaan rusifikasi secara selektif ini, mereka melakukan penelaahan kritis secara berkelanjutan terhadap n tradisional dalam agama, sebagaimana mereka juga mulai mempertimbangkan tempat mereka di dalam komunitas Rusia. Dalam proses itu, menurut Azayse Rorlich, kesadaran ini berkembang menjadi sebuah makna komunitas baru, dan masyarakat Tatar mulai membentuk karakter sekulernya sendiri (Rorlich, 1986: 48). Oleh karena itu, ada beberapa bentuk upaya reformasi yang dilakukan kelompok minoritas muslim ini. Berawal dari upaya penelaahan ulang terhadap pemikiran keagamaan pada akhir abad k 18 sampai awal abad ke19. Proses reformasi mengarah kepada terciptanya reformasi kultural dan pendidikan, serta reformasi dimensi politik pada awal abad ktr Beberapa eksponen pembaharu yang bisa disebut mewakili gerakan reformasi pada tingkat pemikiran keagamaan sampai kultural dan pendidikan dari generasi ke generasi, di antaranya Abu Nasr a Kursavi (1726s813), Syihabeddin Merjani (1818sz89), dan Rizaeddin Fahreddin (18581936) (Rorlich, 1986: 4959). Selain itu ada juga tokoh Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 277
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia yang bernama Musa Jarullah Bigi szyrs{v{Æ dan Ismail Bek Gaprisnki szwss{sv yang dikenal Ismail Gaspirali yang sangat berjasa dalam melanjutkan gagasan ini kepada generasi selanjutnya. 1. Abu Nasr aw}261813) Kursavi adalah seorang mufassir AlQuran yang cukup serius. Gagasannya menekankan pada pentingnya pengungkapakan ijtihad bagi setiap kaum muslim, sehingga praktek ijtihad ini bukan saja diperuntukkan bagi mereka yang memiliki keahlian di bidang agama. Pesan Kursavi pada intinya adalah memperkuat makna Islam sebagai agama sekaligus menjadi way of life. Gagasan pembaharuan kedua yang dilontarkan Kursavi adalah setiap sarjana Islam harus memiliki hak untuk menghadirkan penafsirannya sendiri terhadap jawaban yang benar Quran dan Hadis, dalam upaya menemukan menyangkut pertanyaanpertanyaan tertentu. Atas dasar ini, ia menolak sikap taqlid dan menjadikan tafsir sebagai kriteria penting bagi vitalitas dogma Islam. Gagasan ini memicu reaksi keras Emir Haidar dari Bukhara, sehingga Kursavi harus meninggalkan kota (Rorlich, 1986: 4950). Pengungkapan ide pembaharuan yang terlalu awal pada masanya, di samping faktor lain tidak mendukung ketika suara pembaharuan ini membuat ide ini hanya dianggap sebagai suara tunggal yang tidak mendapat sambutan dalam basis sosial yang lebih luas. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa suara inilah yang memicu tumbuhnya gagasagagasan pembaharuan yang menandai reformasi masamasa selanjutnya. 2. Syihabeddin Merjani (18181889) Shihabeddin Merjani merupakan penerus gagasan Kursavi. Selama menuntut ilmu di Bukhara, ia meneliti ide Kursavi dan menuliskannya dalam Tanbihi Abna aAsr bi tanzih Anbai Abu Nasr. Gagasan pembaharuan dalam bidang pendidikan, dituangkannya ketika kembali ke Kazan pada 1849 dengan menyerukan agar madrasah membersihkan diri dari karya filsafat skolastik yang konservatif. Ia juga mengusulkan selain AlQuran dan Hadis, sejarah Islam juga 278 Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia diajarkan di semua madrasah. Pekerjaannya di Universitas Kazan banyak berhubungan dengan professprofessor berkebangsan Rusia dan Jerman, yang meneguhkan keyakinannya akan pentingnya ilmu pengetahuan dan bahasa Rusia. Menurut Merjani, pentingnya sains menemukan jalan pintasnya dengan belajar sains Rusia. Hal mana terbuka bagi setiap muslim asalkan ia mengerti bahasa Rusia dengan baik. Agar tidak menimbulkan kecurigaan akan idenya dengan upaya rusifikasi, Merjani berpesan khusus, ia tidak pernah memakai idiom dalam bahasa Rusia di dalam masyarakat Tatar, ataupun memakai kata akhir Rusia bagi nama keluarga Tatar, dan tidak juga memakai penanggalan Masehi. Ketiga contoh ini mencerminkan pesan tersembunyi kepada kaum Tatar bahwa memiliki pengetahuan tentang sains dan bahasa Rusia, tidak serta merta berarti harus kehilangan identitas keislaman (rorlich, 1986: 52). 3. Rizaeddin Fahreddin (18581936) Rizaeddin Fahreddin merupakan murid Merjani yang paling dikenal. Ia berkenalan dengan gagasan Merjani ketika bersekolah di madrasah. Gagasan yang ia cermati dengan mendalam sebelum ia memformulasikan pandangan dirinya tentang agama dan masa depan muslim Rusia. Selain Merjani, elemen lain yang mempengaruhi pola pemikiran Fahreddin adalah koran Terjuman yang diterbitkan intelektual Pa Turkis di Semenanjung Krimea, yaitu Ismail Gasprali; dan pengaruh Jamaluddin fghani yang bertemu Fahreddin di St. pemikiran Petersburg. Pengaruh lain juga berasal dari gagasan Muhammad Abduh. Fahreddin menulis banyak karya, terutama tentang teologi Islam. Di samping itu, ia juga mengabdikan dirinya untuk menjawab sosial seperti pendidikan bagi wanita dan peran keluarga di dalam Islam. Seperti Merjani, Fahreddin menilai pentingnya sains, bahasa Rusia dan sekolah. Lebih jauh ia juga menegaskan pandangannya tentang keserasian antara agama dan sains. Hal ini memberi dampak pada pola pikirnya yang sangat rasional, sehingga apa yang dianggapnya bisa diterima hanyalah halhal yang secara saintifik baik dan etis secara Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 279
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia moral. Meskipun begitu ia tetap mengedepankan sikap toleran terhadap perbedaan pendapat. 4. Musa Jarullah Bigi (18}vwz9) Sebagai murid Merjani, Fahreddin tidaklah sendiri, karena teman seperguruan terbaiknya Musa Jarullah B szyrs{v{ juga membawa nuansa baru dalam perkembangan pemikiran keagamaan di komunitas Volga Tatar. Berkat peran para pemikir pembaharu inilah, muslim Rusia melahirkan gerakan Jadidism yang secara aktif berperan dalam politik (Rorlich, 1986: w{x4). 5. Ismail Bek Gaprisnki (18511914) Atas dasar penelaahan pemikiran agama, dan melalui prakarsa reformasi dalam dunia pendidikan, gagasan reformasi bergulir menjadi sebuah gerakan politik dengan nama Jadidisme. Pemrakarsa gerakan ini adalah Ismail Bek Gaprisnki (18511914), editor koran Terjuman yang terbit di semenanjung Krimea. Gaprinski tidak saja mendapatkan pengaruh besar di Rusia, seperti ditunjukkan terhadap pola pemikiran Rizaeddin Fahreddin, tetapi juga bagi muslim di Asia Tengah. Dalam tulisannya yang berjudul The Moslem of Russia, ia menuliskan pandangannya sebagai tokoh yang memberikan pencerahan. Ia meneguhkan bahwa tergabungnya teritori penduduk muslim yang luas ke dalam Rusia merupakan sebuah kebaikan bagi Islam itu sendiri. Ia menolak pandangan ulama konservatif Rusia yang memandang Rusia sebagai darul harb bagi kalangan muslim. Ia menuliskan juga bahwa kesulta Ryazan, Kazan, Astrakhan, Siberia dan Krimea, Transkaukasia, dan Asia Tengah telah bergabung, dan peralihan penduduk muslim dengan wilayahnya yang sangat kaya ke dalam naungan Rusia, membuat Rusia menjadi perantara alami antara Eropa dan Asia, antara ilmu pengetahuan dan kebodohan, serta antara kemajuan dan kemandegan (Gaprinski dalam Polonskaya dan Malashenko, 1994: w{xr). Kontribusi utama gerakan Jadidisme ini adalah penyususan metode baru pengajaran (usuli jadid). Pada 1884, Gaprinski mendirikan maktab pertama yang menerapkan metode baru pengajaran. Pada saat 280 Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia yang sama, ia juga mengusulkan reformasi pendidikan madrasah, termasuk meminta para ahli Rusia untuk membantu kaum muslimin dalam menjalankan program pembaruan itu. Pemikiran pembaruan Gaprinski ini ditentang baik oleh kelompok muslim konservatif yang dikenal dengan julukan qadimi, maupun juga dari kalangan missionaris yang menginginkan kaum muslimin ini menjadi orang Rusia, rusifikasi, atau rusianisasi yang selain berbahasa Rusia juga menganut Kristen Ortodoks. Gagasan pembaruan yang didengungkan kelompok Jadidis ini, selain mendorong kaum muslim untuk menguasai bahasa Rusia, juga mendorong penguasaan kaum muslim terhadap bahasabahasa lain. Seorang anak, menurutnya, harus mengerti bahasa Turki agar bisa berbicara dengan keluarganya. Begitu juga pengetahuan tentang bahasa Persia untuk memahami syairsyair dan budaya. Selain itu, juga mesti mengenal bahasa Arab sebagai bahasa agama. Sementara itu, bahasa Rusia juga diperlukan untuk mempromosikan perkembangan ekonomi dan industri. Dan terakhir perlunya penguasaan terhadap salah satu Jermanagar bisa bahasa Eropabahasa berkomunikasi dengan negara lain. Inggris, Perancis, atau Gerakan Jadidisme yang dipelopori Ismail Gaprinski ini, menandai kelanjutan gerakan pembaruan yang berpartispasi politik kaum muslim Rusia di masamasa selanjutnya, ketika Tsar Nicholas II mengumumkan Manifesto Politik pada 17 Oktober 1905, yang menyuarakan kebebasan hak dan kebebasan setiap warga Rusia menyangkut kebebasan dan kebebasan mengemukakan berorganisasi (Rorlich, 1986: 105). Kaum muslim Tatar Volga menyambut revolusi 1905 ini, dengan harapan akan terakomodasinya partisipasi politik yang lebih baik berkat kematangan yang ditunjukkan oleh gerakan Jadidisme. pendapat, pers, berkumpul Di sini, partisipasi politik kaum muslim terjadi dalam pola hubungan yang lebih setara dalam aktivitas parlemen Rusia Duma, antara 19rx1917, bahkan ketika kelompok Bolshevik memenangkan revolusi pada Februari 1917. Revolusi yang terakhir ini, mengubah Rusia menjadi sebuah Uni, negara yang terdiri dari persatuan badan badan legislatif (soviet) dengan wilayah yang lebih luas, daripada wilayah Rusia yang pada awalnya beberapa wilayah muslim di Asia Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 281
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia Tengah, seperti Azerbaijan, Turkmenistan, Uzbekistan, Kyrgiztan, dan Tajikistan. Dalam sejarah perkembangan Rusia modern, kesediaan komunitas muslim Tatar Volga dalam mengadaptasi sebagian progra program rusifikasi, terutama yang terkait aspek budaya, di luar resistensi mereka terhadap kebijakan konversi paksa Kristen Ortodox, memberikan kondisi kehidupan sosial politik yang lebih baik. Ini dapat dilihat dari pemberian otonomi khusus yang berujung pada terbentuknya Republik Otonom Soviet Sosialis Tatar (TASSR) pada 1920. Terbentuknya TASSR dapat pula dikatakan sebagai kemenangan kelompok muslim nasionalis komunis, terhadap kampanye Gerakan Turki. Ini juga menjadi keberhasilan reformasi yang diserukan Ismail Gaprinski, tentang perlunya kaum muslimin bergabung secara politik dengan Rusia. Di sisi lain, tergabungnya kekuatan Islam di sovet Asia Tengah, bersama minoritas muslim Rusia dalam bendera Uni Soviet, kerap melahirkan praktek politisasi Islam. Pada satu sisi, kondisi ini menguntungkan mereka ketika negegara Arab dan dunia Islam umumnya bersimpati. Upaya ini penting dalam kehidupan sosial dan politik muslim Tatar Volga, dalam kerangka kompetisi menghadapi kekuatan Barat. Meskipun bagi Uni Soviet sendiri, tujuan politisasi Islam ini tidak lain dimaksudkan mencegah Islam untuk menjadi kekuatan sosial dan telah politik yang menampilkan kesan bahwa pemerintahan Uni Soviet memberikan kesempatan bagi Islam untuk bebas berkembang (Hunter, 1996: 292). independen. Namun dengan pendekatan ini, Islam untuk berkembang selama masa pemerintahan Uni Soviet, tidaklah sebagus yang dikesankan. Akan tetapi, melihat perkembangan Islam dewasa ini, dakwah Islam semakin menemukan titik terang perkembangannya yang sangat mengesankan, mengingat semakin menurunnya populasi penduduk Rusia dari tahun ke tahun.1 Dari 144 juta penduduk negara Memang pada prakteknya, kesempatan bagi 1 Lihat analysis Daniel Pipes dalam blognya tentang prediksi muslim menjadi mayoritas di Rusia dekade 2050 nanti, predictiamajoritymuslimia. 282 Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia Federasi Rusia dewasa ini, 23 juta di antaranya atau 16 % adalah muslim. Jumlah ini akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya konversi dari Kristen ortodoks ke dalam agama Islam, dari penduduk Rusia sendiri.2 F. Penutup Keberadaan Islam dan komunitas muslim di Rusia pada hakikatnya merupakan entitas asal, baik secara kultural maupun politik. Hanya saja, mereka mulai menjadi seperti orang asing di rumahnya sendiri saat imperium Moskow menaklukkan lembah Volga. Hegemoni budaya melalui program rusifikasi yang dilakukan oleh penguasa imperial Rusia pasca anekasi Kazan pada 1552, menjadikan Islam sebagai target utama yang harus dihapuskan melalui gencarnya misi kristenisasi. Untung saja, keteguhan bangsa Volga Tatar dalam memeluk Islam dan melestarikan identitas nasionalnya, menandai keberhasilan sikap mempertahankan Islam sebagai agama mereka. Resistensi ini menjadi buah keberhasilan dakwah yang mungkin manfaatnya hanya bisa dilihat dewasa ini, ketika hak kebebasan beragama bnar dipraktekkan. Namun, resistensi saja tidak cukup ketika gempuran hegemoni yang secara persuasif mendekatkan komunitas muslim dengan keinginan negara melalui pemakaian bahasa Rusia. Pemakaian bahasa Rusia yang ditambah dengan pergaulan global, memberi penyadaran akan perlunya gagasan reformasi pemikiran Islam. Dari sini, aktivitas dakwah tidak saja dilakukan secara pasif dengan mempertahankan keyakinan Islam dari gempuran hegemoni dan tekanan kristenisasi, tetapi menjadi berbuah manis pada penerimaan terhadap keberadaan masyarakat muslim Tatar Rusia di mata dunia secara umum, dan Islam khususnya. Dan pada titik yang lebih aktif, mampu memancarkan cahaya kebenaran Islam bagi komunitas agama lain di Rusia.[] 2 Salah satunya adalah kasus pendeta ortodoks, Viacheslav Polosin, yang masuk Islam pada 1999. Lihat htm. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 283
M. Anwar Syarifuddin: Hegemoni Budaya dan Dinamika Dakwah di Rusia DAFTAR PUSTAKA Abudi, M. Nasir. 1999. Biladu Tatar wa Bulghar. Makkah: Rabitah Alam Islami. Burke, P. 1995. History and Social Theory. Cambridge: Polity Press. Fisher, Alan W. 1968. ightened Despotism and Islam under Catherine II dalam Slavic Review, vol. xxvii. Frank, Allen J. 1998. Islamic Historiography and Bulghar Identity among the Tatars and Bashkir of Russia. Leiden: Brill. Golden, P.B. 2000. ar dalam The Encyclopaedia of Islam (EI2), X, 370a. Halperin, Charles. D. 1985. Russia and the Golden Horde. Bloomington: Indiana University Press. Hrbek, I. 1960. r dalam EI2, vol. I, 1304b. Hunter, Shireen. 1996. Islam in Post Independence Central Asia: Internal and External Dimensions dalam Journal of Islamic Studies, vol. VII, no. 2, 1996. Kettani, M. Ali. 1986. Muslim Minorities in the World Today. London: Mansell. Kirimli, Hakan. 1996. National Movements and national Identity among the Crimean Tatars (1v{w16), Leiden: Brill. Pelenski, J. 1974. Russia and Kazan, Conquest and Imperial Ideology (14y~w{60s). Den Haag: Mouton. Polonskaya, L. and Malashenko, A. 1994. Islam in Central Asia, Reading: Ithaca. Rieber, A.J. 1982. Merchants and Intrepeneurs in Imperial Russia. Chapel Hill. Rorlich, Azad 1986. The Volga Tatars, A Profile in National Resilience. Stanford, California: Hoover Institution Press musssia, diakses 13082010. diakses 13rzt010. 284 Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol. 6 No. 2 Desember 2012 |
NILAI UKHUWAH DALAM BUKU PUISI TUNJAMMU KEKASIH DAN JALAN MALAM KARYA ABDUL WACHID B.S. TESIS Disusun dan Diajukan kepada Pascasarjana Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Disusun Oleh: ADI PURNOMO NIM. 191766003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO 2022
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROFESOR KIAI HAJI SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO PASCASARJANA Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto 53126 Telp : 0281-635624, 628250, Fax : 0281-636553 Website : Email : [email protected] PENGESAHAN Nomor 164 Tahun 2022 Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto mengesahkan Tesis mahasiswa: Nama : Adi Purnomo NIM : 191766003 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : Nilai Ukhuwah dalam Buku Puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam Karya Abdul Wachid B.S. Telah disidangkan pada tanggal 3 Februari 2022 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) oleh Sidang Dewan Penguji Tesis. Purwokerto, 21 Februari 2022 Direktur, Prof. Dr. H. Sunhaji, M.Ag. NIP. 19681008 199403 1 001
NOTA DINAS PEMBIMBING HAL : Pengajuan Ujian Kepada Yth. Direktur Pascasarjana UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Di Purwokerto Assalamu'alaikum wr.wb Setelah membaca, memeriksa dan mengadakan koreksi, serta perbaikanperbaikan seperlunya, maka bersama ini saya sampaikan naskah mahasiswa : Nama NIM : Adi Purnomo : 191766003 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul Tesis : Nilai Ukhuwah dalam Buku Puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malan karya Abdul Wachid B.S. Dengan ini mohon agar tesis mahasiswa tersebut di atas dapat disidangkan dalam ujian tesis. Demikian nota dinas ini disampaikan. Atas perhatian bapak, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum wr.wb. Purwokerto, Pembimbing 30 Desember 2021 Dr. Heru Kurniawan, S.P d., M.A. NIP. 19810322 200501 1 002 ii
NILAI UKHUWAH DALAM BUKU PUISI TUNJAMMU KEKASIH DAN JALAN MALAM KARYA ABDUL WACHID B.S. Adi Purnomo NIM. 191766003 Program Studi Pendidikan Agama Islam Email: Abstrak Saat ini banyak gerakan-gerakan radikal yang dapat menyebabkan renggangnya ukhuwah di Indonesia. Tidak hanya ukhuwah antar umat beragama, ukhuwah antar sesama muslim juga dapat merenggang akibat kurangnya toleransi antara pemahaman yang berbeda. Perlu kiranya ada upaya untuk mengukuhkan kembali ukhuwah di kalangan masyarakat. Sastra memiliki fungsi ganda, meminjam istilah Horatius dulce et utile yang berarti indah dan bermanfaat. Dalam perkembangan puisi di Indonesia, banyak sekali puisi yang bernafaskan tentang ketuhanan, religi juga membicarakan ukhuwah. Salah satu penyair yang karyanya mengangkat tema ukhuwah adalah Abdul Wachid B.S. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai ukhuwah apa sajakah yang terdapat dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pustaka. Hal ini dikarenakan subjek penelitian ini adalah buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S., metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dan dokumentasi. Untuk mencari nilai ukhuwah yang terkandung dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S. penulis menggunakan teori hermeneutika Paul Ricoeur Penulis menemukan bahwa ukhuwah basyariyah, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah terdapat dalam sajak-sajak karya Abdul Wachid B.S. yang terkumpul dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam. Ukhuwah basyariyah memiliki dua nilai, yaitu nilai sufistik dan nilai humanisasi. Sesama manusia adalah sama makhluk Allah dan tidak punya jaminan masuk surga maka hendaknya sesama manusia saling menjaga tali persaudaraannya. Ukhuwah islamiyah adalah ukhuwah yang bersendikan nilai-nilai ke-Islaman. Islam mengajarkan kasih sayang dan kasih sayang harus menjadi dasar dalam berukhuwah, utamanya pada sesama umat Islam. Wujud dari persaudaraan ini adalah kejujuran dan sikap tolong-menolong. Ukhuwah wathaniyah menjadi prinsip dalam beragama secara adil, tengah (moderat) atau tawasuth. Setiap orang yang bergama dengan benar, maka dia akan berlaku adil dan memberi manfaat serta kebaikan bagi sesama Kata Kunci : Nilai Ukhuwah, Hermeneutika, Tunjammu Kekasih, Jalan Malam dan Abdul Wachid B.S. v
THE VALUE OF UKHUWAH IN POETRY BOOK TUNJAMMU KEKASIH AND JALAN MALAM BY ABDUL WACHID B.S. Adi Purnomo NIM. 191766003 Program Studi Pendidikan Agama Islam Abstract Currently, there are many radical movements that can lead to the estrangement of ukhuwah in Indonesia. Not only ukhuwah between religious communities, ukhuwah between muslims can also be stretched due to a lack of tolerance between different understandings. There needs to be an effort to reaffirm ukhuwah among the people. Literature has a dual function, borrowing the term Horatius dulce et utile which means beautiful and useful. In the development of poetry in Indonesia, there are many poems that breathe about divinity, religion also talks about ukhuwah. One of the poets whose work has the theme of ukhuwah is Abdul Wachid B.S. This study aims to describe what ukhuwah values are contained in the poetry book Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam by Abdul Wachid B.S. This research is included in library research. This is because the subject of this research is the poetry book Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam by Abdul Wachid B.S., the data collection methods used are interviews, and documentation. To find the value of ukhuwah contained in the poetry book Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam by Abdul Wachid BS, the author uses Paul Ricoeur's hermeneutic theory. The author finds that ukhuwah basyariyah, ukhuwah islamiyah, and ukhuwah wathaniyah are contained in the poems by Abdul Wachid BS which are collected in the poetry book Tunjammu Kekasih and Jalan Malam.Ukhuwah Basyariyah has two values, namely Sufistic values and humanization values. Human beings are the same creatures of God and have no guarantee of going to heaven, so fellow humans should maintain their kinship. Ukhuwah Islamiyah is ukhuwah based on Islamic values. Islam teaches love and compassionmust be the basis for ukhuwah, especially to fellow Muslims. The manifestation of this brotherhood is honesty and mutual assistance. Ukhuwah wathaniyah be a principle in religion in a fair, moderate or tawasuth. Everyone who has the right religion, then he will be fair and give benefits and goodness to others. Keywords: Values of Ukhuwah, Hermeneutics, Tunjammu Kekasih, Jalan Malam, and Abdul Wachid B.S. vi
PEDOMAN TRANSLITERASI Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987. A. Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Berikut ini daftar huruf Arab yang dimaksud dan transliterasinya dengan huruf latin: Tabel 0.1: Tabel Transliterasi Konsonan Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama أ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan ة Ba B Be د Ta T Te ث Ṡa ṡ es (dengan titik di atas) ج Jim J Je ح Ḥa ḥ ha (dengan titik di bawah) خ Kha Kh ka dan ha د Dal D De ذ Żal Ż Zet (dengan titik di atas) ز Ra R Er ش Zai Z Zet ض Sin S Es غ Syin Sy es dan ye ص Ṣad ṣ es (dengan titik di bawah) ض Ḍad ḍ de (dengan titik di bawah) ط Ṭa ṭ te (dengan titik di bawah) vii
ظ Ẓa ẓ zet (dengan titik di bawah) ع `ain ` koma terbalik (di atas) غ Gain G Ge ف Fa F Ef ق Qaf Q Ki ك Kaf K Ka ل Lam L El م Mim M Em ى Nun N En و Wau W We ﮬ Ha H Ha ء Hamzah " Apostrof ٌ Ya Y Ye B. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. 1. Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Tabel 0.2: Tabel Transliterasi Vokal Tunggal Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama ﹷ Fathah A A ﹻ Kasrah I I ﹹ Dammah U U 2. Vokal Rangkap Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf sebagai berikut: Tabel 0.3: Tabel Transliterasi Vokal Rangkap viii
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama ..َ. ٌْ Fathah dan ya Ai a dan u ..َ. ْو Fathah dan wau Au a dan u Contoh:
َتَتَك َلَعَف kataba
fa`ala
َلِئُظ suila
َفْيَك kaifa
َل ْىَح haula C. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut: Tabel 0.4: Tabel Transliterasi Maddah Huruf Arab Nama Huruf Nama Latin ..َ.ي..َ.ا Fathah dan alif atau Ā a dan garis di atas ya ..ِ.ي Kasrah dan ya Ī i dan garis di atas ..ُ.و Dammah dan wau Ū u dan garis di atas Contoh:
َلبَق qāla
ًَهَز َلْيِق
ُل ْىُقَي
ramā qīla yaqūlu D. Ta' Marbutah Transliterasi untuk ta" marbutah ada dua, yaitu: 1. Ta" marbutah hidup Ta" marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah "t". 2. Ta" marbutah mati ix
Ta" marbutah mati atau yang mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah "h". 3. Kalau pada kata terakhir dengan ta" marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta" marbutah itu ditransliterasikan dengan "h". Contoh:
ِلبَفْطَلأا ُخ َض ْؤَز ُحَزَّىٌَُوْلا ُخٌَْيِدَوْلا ْخَحْلَط raudah al-atfāl/raudahtul atfāl al-madīnah al-munawwarah/al-madīnatul munawwarah talhah E. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, ditransliterasikan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh:
َلَّصًَ nazzala سِجلا F. Kata Sandang
al-birr Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu لا, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas: 1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf "l" diganti dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. 2. Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan dengan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun qamariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanpa sempang. Contoh:
ُلُجَّسلا ar
rajulu x
ُنَلَقْلا ُطْوَّشلا asy-syamsu ُلَلاَجْلا al-jalālu al-qalamu G. Hamzah Hamzah ditransliterasikan sebagai apostrof. Namun hal itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Sementara hamzah yang terletak di awal kata dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh:
ُرُخْأَت ta"khużu
ئيَش syai"un
ُء ْىٌَّلا an
nau"u
َّىِإ inna H. Penulisan Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fail, isim maupun huruf ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh: َيْيِقِشاَّسلا ُسْيَخ َىُهَف َالله َّىِإ َو Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīn/ Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
بَﮬبَظ ْسُه َو بَﮬا َس ْجَه ِالله ِنْعِث Bismillāhi majrehā wa mursāhā I. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bilamana nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh:
َيْيِوَلبَعْلا ِّةَز ِلله ُدْوَحْلا Alhamdu lillāhi rabbi al-`ālamīn/ xi
Alhamdu lillāhi rabbil `ālamīn
ِنْيِحَّسلا ِيو ْحَّسلا Ar-rahmānir rahīm/Ar-rahmān ar-rahīm Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan. Contoh:
نْيِحَز ز ْىُفَغ ُالله بًعْيِوَج ُز ْىُهُلأا ِ ّ ِلله Allaāhu gafūrun rahīm Lillāhi al-amru jamī`an/Lillāhil-amru jamī`an J. Tajwid Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Ilmu Tajwid. Karena itu peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid. xii
PERSEMBAHAN Naskah Tesis ini penulis persembahkan untuk keluarga penulis tercinta: Ibu Sumiati, Bapak Wartam, dan adik penulis Arif Dwi Wahyudi. xiii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sebagai hambanya, sehingga sampai saat ini kita masih bisa melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawab sebagai perwujudan dari ibadah yang kita jalankan di muka bumi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi Agung Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya. Alhamdulilah. Pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu penulis sangat bersyukur dan tidak lupa penulis sampaikan trimakasih yang tiada terhingga kepada : 1. Dr. K.H. Moh. Roqib, M.Ag., Rektor Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. 2. Prof. Dr. H. Sunhaji, M.Ag. Direkur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. 3. Dr. M. Misbah M.Ag. Ketua Program Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. 4. Dr. Heru Kurniawan, S.Pd. M.A. Pembimbing tesis penulis yang senantiasa membimbing dan memberi masukan yang membangun bagi penulis. 5. Para dosen dan staf Pascasarjana Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto. 6. Dr. Abdul Wachid B.S., S.S., M.Hum. yang mengijinkan penulis untuk meneliti karya-karyanya dan bersedia meluangkan banyak waktu untuk wawancara dengan penulis. 7. Kepada keluarga tercinta yang selalu mendukung dan memberi semangat, Ibu Suniati, Bapak Wartam dan Adik Arif Dwi Wahyudi. 8. Kepada teman-teman MPAI-A. terkhusus kepada Ibu Marfu"ah Laswaniyah, Mba Farikhatuzzahro, Novia Isti S., Mba Fatkhatul Mar"ah, Mas Anggun xiv
Lukmana, Ayuningsih yang menyediakan diri untuk sharing dengan penulis, tak jarang pula menjadi batir gelut. 9. Calon istriku, Intan Hafidah Nur Hansah beserta keluarga yang begitu menyayangi penulis. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik konten maupun tata tulis. Oleh sebab itu, dengan senang hati, penulis harapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya tesis ini. Akhirnya karya sederhana ini tidak lain hanyalah ikhtiar penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, dan semoga banyak memberikan manfaat bagi pembaca, meskipun karya ini tidak luput dari kekurangan. Purwokerto, 12 Januari 2022 Adi Purnomo NIM. 191766003 xv
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING... HALAMAN PERSETUJUAN TIM PEMBIMBING... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... TRANSLITERASI... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah... B. Batasan dan Rumusan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat Penelitian... E. Metode Penelitian... F. Sistematika Penulisan... BAB II DISKURSUS TENTANG NILAI UKHUWAH DAN HERMENEUTIKA... A. Ukhuwah... B. Hermeneutika Paul Ricoeur... C. Telaah Pustaka/Penelitian yang Relevan... D. Kerangka Berpikir... BAB III NILAI UKHUWAH DALAM BUKU PUISI TUNJAMMU KEKASIH DAN JALAN MALAM KARYA ABDUL WACHID B.S... A. Etnografi Abdul Wachid B.S... B. Nilai Ukhuwah dalam Buku Puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam Karya Abdul Wachid B.S... . xvi i ii iii iv v vi viii xiv xv xvi 1 1 6 7 7 7 11 12 12 27 34 36 38 38 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN... A. Simpulan... B. Saran... DAFTAR PUSTAKA SK PEMBIMBING RIWAYAT HIDUP xvii 101 101 101
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 ayat (1) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Akhlak mulia menjadi salah satu aspek penting tujuan pendidikan selain kekuatan spiritual, kecerdasan dan keterampilan. Moral dalam Bahasa Arab sering disamakan dengan akhlak yang merupakan jamak dari kata khulq yang berarti tingkah laku atau budi pekerti.1 Menurut Abuddin Nata sebagaimana dikutip Subur, moral dan akhlak itu sama, sama-sama menentukan hukum atau nilai dari perbuatan manusia untuk ditentukan baik buruknya. Perbedaan moral dan akhlak adalah dari sumber yang digunakan untuk menentukan baik dan buruk. Dalam moral, yang digunakan untuk menentukan baik buruk adalah kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat, sedangkan untuk akhlak yang digunakan untuk menentukan baik buruk adalah al-Quran dan al- Hadits.2 Secara etimologis akhlak adalah bentuk Jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan. Kata akhlak juga seakar dengan kata khalik yang berarti pencipta, makhluk yang berarti diciptakan dan khalq yang berarti penciptaan. Dari akar kata di atas mengisyaratkan 1 Subur, Model Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah (Purwokerto: STAIN Press, 2014), 35. 2 Subur, Model Pembelajaran ..., 44. 1
bahwa dalam akhlak terkandung pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak pencipta (khalik) dan ciptaannya (makhluk).3 Satu dari sekian akhlak yang terpuji adalah ukhuwah/persaudaraan. Ukhuwah secara bahasa berasal dari kata خأ (akhun) yang artinya saudara. Ukhuwah berarti persaudaraan. Persaudaraan yang dimaksud bukan sekadar saudara yang masih memiliki hubungan darah, tetapi juga persaudaraan antarmanusia (Ukhuwah Basyariyah), sesama kaum Muslim (Ukhuwah Islamiyah), maupun persaudaraan dalam konteks kebangsaan (Ukhuwah Wathaniyah) dan persaudaraan tersebut memiliki porsinya masing-masing yang seimbang.4 Menurut Istilah, Quraish Shihab mendefinisikan ukhuwah yang biasa diartikan sebagai persaudaraan, terambil dari kata yang pada mulanya berarti memperhatikan. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara. 5 Yusuf Qardlawi mengartikan ukhuwah sebagai bentuk kehidupan manusia dalam sebuah masyarakat yang saling mencintai, saling berkomunikasi dan tolong menolong.6 Sayangnya saat ini banyak gerakan-gerakan radikal yang dapat menyebabkan renggangnya ukhuwah di Indonesia. Tidak hanya ukhuwah antar umat beragama, ukhuwah antar sesama muslim juga dapat merenggang akibat kurangnya toleransi antara pemahaman yang berbeda.7 Beberapa faktor yang menyebabkan kerenggangan ukhuwah itu adalah klaim kebenaran (truth claim) dan doktrin jihad yang keliru. Klaim kebenaran menimbulkan sikap bahwa yang benar hanya dirinya sendiri 3 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq (Yogyakarta: LPPI, 2014), 1. 4 Abdullah Ubaid dan Mohammad Bakir, Nasionalisme dan Islam Nusantara (Jakarta: Kompas, 2015), 55. 5 Syarifah Laili, "Studi Analisis Ayat-ayat Ukhuwah dalam Tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab" dalam Tesis, (Medan: UIN Sumatera Utara, 2016), 31. 6 Siti Aminah, "Merajut Ukhuwah Islamiyah dalam Keanekaragaman Budaya dan Toleransi Antar Agama" dalam Jurnal Cendekia Vol 13 No 1 Jan 2015. 47. 7 Humas Jateng, "Radikalisme Renggangkan Kohesi Kehidupan Berbangsa" dalam jatengprov.gi.id kehidupan-berbangsa/ pada 9 Februari 2021 04-30. diakses di 2
dan yang lain salah. Doktrin jihad yang keliru membuat perbedaan sering diselesaikan dengan jalan kekerasan. Dari kasus di atas, perlu kiranya ada upaya untuk mengukuhkan kembali ukhuwah di kalangan masyarakat. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah melalui pendidikan. Dalam kurikulum, ukhuwah menjadi materi pada mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah kelas XI. Penting kiranya ukhuwah untuk diajarkan kepada peserta didik untuk meningkatkan aspek afektif siswa. Pendidikan tidak sebatas transfer of knowledge (transfer pengetahuan), tetapi juga transfer of value (transfer nilai). Bukan hanya pintar dalam pengetahuan umum dan teknologi saja (kognitif) yang menjadi target, tapi penerapan nilai dalam kehidupan sehari-hari (afektif) juga harus dapat diimbangi sehingga timbul dorongan untuk mengamalkan (psikomotorik) pengetahuan tersebut ke arah yang baik. Untuk menerapkan nilai-nilai itu, sastra dapat menjadi solusi. Sastra (baca: puisi) mengajari kepekaan hati seseorang, untuk kemudian bisa membaca apa yang ada di sekitar kita untuk dijadikan pelajaran.8 Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Friedrich Schiller sebagaimana dikutip oleh Agus Wibowo yang menyatakan bahwa sastra dapat menjadi semacam permainan penyeimbang segenap kemampuan mental manusia, berhubung dengan adanya energi yang harus disalurkan. Melalui sastra, manusia diasah kreativitasnya, perasaan, kepekaannya sebagai manusia, sehingga terhindar dari tindakan yang merusak, pemikiran yang kerdil, sempit dan picik.9 Saat seseorang membaca tulisan, termasuk juga sastra, sebenarnya sedang belajar juga dari si pengarang.10 Secara tidak langsung, pembaca akan diajak untuk bertamasya ke pikiran si pengarang. Contohnya, saat kita membaca novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, cerpen Mata 8 Abdul Wachid B.S. (Ed), Cahaya Tarbiyah (Purwokerto: STAIN Press, 2014), hlm. 375. 9 Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Berbasis Sastra (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 20.m 10 Abdul Wachid B.S. dkk, Creative Writing (Purwokerto: Penerbit Kaldera, 2016), xiv. 3
yang Enak Dipandang karya Ahmad Tohari, juga puisi-puisi Abdul Wachid B.S., Abdul Hadi W.M., W.S. Rendra, Chairil Anwar dan yang lainnya kita akan memasuki dunia dalam pikiran pengarang tersebut yang notabene belum kita alami tetapi melalui karya-karya itu dapat kita rasakan pengalamannya. Pembaca seolah-olah melihat kejadian yang dialami tokoh, bahkan dapat merasakan apa yang dialami tokoh yang ada dalam karya sastra. Dari proses itulah pembelajaran tidak langsung terjadi lewat karya sastra. Sastra memiliki fungsi ganda, meminjam istilah Horatius dulce et utile yang berarti indah dan bermanfaat.11 Sastra (baca: puisi) tidak hanya menghibur dengan bahasanya yang indah, tetapi juga memberikan makna terhadap kehidupan. Puisi dapat menampilkan kepada pembaca tentang gambaran keindahan alam juga gambaran perasaan. Pembaca bisa ikut merasakan sedih, gembira, marah dengan membaca puisi. Puisi bisa mempengaruhi emosi juga pikiran seseorang. Pada era sekarang, banyak sekali ragam puisi sebagaimana dikemukakan oleh Rachmat Djoko Pradopo dalam buku Histeria Kritik Sastra yang mana dikutip Wachid B.S. di bagian awal Gandrung Cinta, perpuisian Indonesia itu bisa diidentifikasi dari beberapa aspek. Pertama, meneruskan lirik Chairil Anwar, kedua munculnya warna lokal, ketiga muncul puisi-puisi imajis, keempat puisi mantra, kelima muncul puisi- puisi keagamaan atau puisi sufistik profetik, keenam ditambah oleh Abdul Wachid B.S. yaitu muncul fenomena surealisme.12 Di samping hal-hal itu, Perpuisian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat beragam. Di dalam keragaman yang ditambah dengan maraknya media sosial, semua orang bisa mengekspresikan karyanya. Ukuran secara kualitas terletak pada seringnya dibahas, baik puisi maupun penyairnya, oleh kalangan akademisi. Salah satu penyair yang banyak dibahas, baik puisi maupun pribadi penyairnya adalah Abdul 11 Abdul Wachid B.S. (Ed), Cahaya Tarbiyah ..., 374. 12 Abdul Wachid B.S., Gandrung Cinta (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 3. 4
Wachid B.S. Artinya bahwa perpuisian Abdul Wachid B.S. menjadi penting dalam konstelasi perkembangan perpuisian Indonesia. Dalam perkembangan puisi di Indonesia, banyak sekali puisi yang bernafaskan tentang ketuhanan, religi juga membicarakan ukhuwah. Salah satu penyair yang karya-karyanya termasuk sastra sufi adalah Abdul Wachid B.S.13 (selanjutnya ditulis Wachid B.S.) Penulis memilih karya- karya Abdul Wachid B.S. sebagai subjek penelitian karena dari beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa puisi-puisi Wachid B.S. mengangkat ukhuwah, salah satunya adalah penelitian Tuanfareeda Ni'aloh yang berjudul Nilai Pendidikan Akhlak dalam Kumpulan Sajak Yang karya Abdul Wachid B.S. Alternatif Bahan Pengayaan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Madrasah Aliyah (Kajian Hermeneutika).14 Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan Wahyu Budiantoro 15 sebagai pakar sastra bahwa karya-karya Wachid B.S. memang mengangkat nilai kemanusiaan salah satunya adalah ukhuwah. Wachid B.S. sudah memiliki 8 antologi puisi. Dua di antaranya adalah Buku Puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam yang akan menjadi subjek penelitian penulis. Sedangkan objek penelitiannya adalah Buku Puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam. Untuk dapat mengetahui nilai ukhuwah yang terkandung dalam puisi-puisi Wachid B.S. penulis menggunakan teori Hermeneutika Paul Ricoeur. Menurut Ricoeur yang dikutip oleh Kurniawan, hermeneutika adalah teori tentang bekerjanya pemahaman dalam menafsirkan teks. 16 Karena puisi bersifat metaforik, maka digunakanlah hermeneutika untuk melakukan pembacaan, pemahaman, penerjemahan, penafsiran dan penjelasan. 13 Aprinus Salam, Oposisi Sastra Sufi (Yogyakarta: LKiS, 2004), hlm. 173. 14 Tuanfareeda Ni'aloh, "Nilai Pendidikan Akhlak alam Kumpulan Sajak Yang karya Abdul Wachid B.S. Alternatif Bahan Pengayaan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Madrasah Aliyah (Kajiyan Hermeneutika)" dalam skripsi IAIN Purwokerto. 15 Wahyu Budiantoro adalah Kepala Sekolah Sastra Peradaban (SKSP) Purwokerto sekaligus pimpinan redaksi 16 Heru Kurniawan, Mistisisme Cahaya (Purwokerto: STAIN Purwokerto Press, 2009), 18. 5
Aspek ukhuwah yang akan penulis teliti dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam adalah ukhuwah basyariyah, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah. Pemilihan buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam adalah karena puisi-puisi buku puisi Tunjammu Kekasih adalah puisi-puisi yang menurut penulisnya ada pada puncak estetika bahasanya 17 dan sejauh pembacaan penulis puisi-puisi dalam Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam banyak yang menyampaikan pesan tentang persaudaraan. Buku puisi Jalan Malam adalah buku terbaru Abdul Wachid B.S. dan belum pernah ada yang meneliti tentang buku tersebut. Dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "NILAI UKHUWAH DALAM BUKU PUISI TUNJAMMU KEKASIH DAN JALAN MALAM KARYA ABDUL WACHID B.S." B. Batasan dan Rumusan Masalah Penelitian tentang ukhuwah dan buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam memiliki banyak kemungkinan, untuk membatasi persoalannya maka penulis memberikan batasan sebagai berikut: 1. Nilai Ukhuwah Ukhuwah secara bahasa berasal dari kata خأ (akhun) yang artinya saudara. Ukhuwah berarti persaudaraan. Persaudaraan yang dimaksud bukan sekadar saudara yang masih memiliki hubungan darah, tetapi juga persaudaraan antarmanusia (Ukhuwah Basyariyah), sesama kaum Muslim (Ukhuwah Islamiyah), maupun persaudaraan dalam konteks kebangsaan (Ukhuwah Wathaniyah) dan persaudaraan tersebut memiliki porsinya masing-masing yang seimbang.18 Dalam Penelitian ini, penulis akan menganalisa nilai ukhuwah apa dan pada puisi apa nilai ukhuwah itu ada dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam. 17 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada 15 November 2020. 18 Abdullah Ubaid dan Mohammad Bakir, Nasionalisme dan Islam ..., hlm. 55. 6
2. Buku Puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam Buku Puisi Tunjammu Kekasih adalah antologi puisi ketiga dari Abdul Wachid B.S. setelah Rumah Cahaya dan Ijinkan Aku Mencintaimu. Di dalam buku puisi Tunjammu Kekasih terdapat 81 sajak. Sedangkan Buku puisi Jalan Malam adalah buku puisi kesembilan dari Abdul Wachid B.S. yang dicetak pada tahun 2020. Buku puisi Jalan Malam adalah buku terbaru yang ditulis Abdul Wachid B.S. Dari latar belakang masalah dan batasan tersebut, peneliti merumuskan masalah penelitian dengan pertanyaan "Nilai ukhuwah apa sajakah yang terdapat dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S.?" C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dan mendeskripsikan nilai ukhuwah apa sajakah yang terdapat dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S.. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah memberi alternatif pemikiran dalam pendidikan, terutama pada bidang pendidikan akhlak. Selain itu, penilitian ini juga bisa digunakan sebagai pilihan lain untuk penanaman nilai ukhuwah pada siswa. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis yang terkandung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Nilai ukhuwah apa sajakah yang terdapat dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S., b. untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah di Pascasarjana IAIN Purwokerto. E. Metode Penelitian 7
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan dalam upaya untuk menyajikan dunia sosial maupun perspektifnya di dalam dunia dari segi konsep, perilaku, serta persoalan manusia yang diteliti.19 1. Jenis Penelitian Ditinjau dari segi jenis penelitian, penelitian ini termasuk dalam penelitian pustaka. Penelitian pustaka adalah studi yang mempelajari berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti.20 Hal ini dikarenakan subjek penelitian ini adalah buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S. 2. Sumber Data Sumber data dapat dikelompokkan menjadi: a. Sumber Data Primer Sumber primer yaitu sumber data yang memberikan data langsung yang asli, baik berbentuk dokumen maupun sebagai peninggalan lainnya. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber yang memuat data-data pelengkap, atau hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Data sekunder tersebut dapat diambil dari buku-buku, majalah, artikel, makalah, brosur, dan sebagainya yang diformulasikan dalam perumusan masalah yang terkait dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku, artikel, dan tessis yang menganalisa 19 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT REMAJA RODAKARYA, 2012), hlm. 6. 20 Milya Sari dan Asmendri, "Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA" dalam Jurnal Natural Science, 6(1), 2020, 43. 8
nilai-nilai ukhuwah dan buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S. Data sekunder yang penulis gunakan adalah buku Mistisisme Cahaya karya Heru Kurniawan, buku Aplikasi Teori Hermeneutik dan Wacana Kritis karya Arif Hidayat, skripsi Wahyu Budiantoro berjudul "Kecemasan Penyair Abdul Wachid B.S. dalam Perspektif Psikoanalisis Sigmund Freud", dan penelitian Teguh Trianton berjudul "Feminisme dalam Puisi Abdul Wachid B.S.". 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui: a. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menyelidiki hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, agenda, dan lain sebagainya. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data dengan cara melihat dan mencatat dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hal-hal yang berkaitan dengan nilai ukhuwah dan buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S. b. Wawancara Wawancara atau interview adalah suatu metode untuk mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada informan. 21 Selain itu wawancara juga mengandung pengertian percakapan dengan maksud tertentu.22 Dengan teknik ini penulis 21 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metodologi Penelitian Survaei, (Jakarta: LP3ES, 1989), 192 22 Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengdakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba, antara lain : mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi), dan memverifikasi, mengubah, dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Lihat Lexy 9
melakukan wawancara langsung dengan penyair Abdul Wachid B.S. Aspek yang akan digali dalam wawancara kepada Abdul Wachid B.S. adalah latar belakang intelektual keagamaan, proses kreatif serta gambaran umum perpuisiannya. 4. Validasi Interpretasi Agar interpretasi yang dilakukan menjadi objektif, penulis tidak hanya melakukan interpretasi peneliti saja tetapi juga mengakomodasi interpretasi ahli, interpretasi pembaca dan interpretasi konstruktif. Interpretasi ahli dilakukan dengan wawancara kepada Wahyu Budiantoro selaku kepala Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) Purwokerto dan pimpinan redaksi Interpretasi pembaca dilakukan dengan wawancara dengan Anggun Lukmana setelah membaca buku Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam. 5. Teknik Analisis Data Dalam melakukan analisis data, penulis menggunakan metode analisis Hermeneutika Paul Ricoeur. Pembaca memerlukan langkah metodologis untuk dapat menafsirkan teks atau Identifikasi Hermeneutika. a. Langkah yang pertama dilakukan adalah langkah simbolik, yaitu menganalisis dan mendeskripsikan aspek semantik pada metafora dan simbol. 23 Contohnya pada saat seseorang akan mengatakan tentang akhlak, orang itu harus melakukan inventarisasi simbol- simbol yang berhubungan dengan wacana akhlak. Tidak mesti harus ada kata akhlak, tetapi ada simbolitas-simbolitas yang dijadikan rujukan ke arah akhlak. Simbol-simbol yang diinventarisasi tadi dicarikan relasinya baik secara sense maupun reference. Metafora adalah rangkaian ungkapan-ungkapan. Rangkaian metafora itu adalah simbol. Simbol tidak hanya diwakili J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT REMAJA RODAKARYA, 2012), hlm. 186 23 Heru Kurniawan, Mistisisme Cahaya, ..., 31. 10
oleh satu kata. Simbol adalah serangkaian interpretasi atas metafora-metafora yang akhirnya memberikan wajah yang sempurna. b. Langkah yang kedua adalah pemberian makna oleh simbol, serta penggalian yang cermat atas simbol.24 Saat simbol sudah dikenali maka dilakukan penafsiran atas simbol itu secara menyeluruh dan semaksimal mungkin untuk mewujudkan sebuah pemaknaan yang nantinya akan menjadi wajah dari penafsiran pembaca terhadap teks tersebut. c. Langkah yang ketiga yaitu selalu berfikir filosofis. Berpikir filosofis yaitu berfikir sesuatu diposisikan dan dipersepsikan sebagai simbol.25 F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan kerangka dari penelitian yang memberikan petunjuk mengenai pokok-pokok yang akan dibahas dalam penelitian. Sistematika penulisan ini terdiri dari tiga penelitian yang meliputi bagian awal, isi, dan akhir, yaitu: Bab Pertama. Pendahuluan. Membahas tentang Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab Kedua. Landasan Teori. Membahas teori Ukhuwah, Teori Hermeneutika Paul Ricoeur, Telaah Pustaka, dan Kerangka Berpikir. Bab Ketiga. Berisi Etnografi Penyair Abdul Wachid B.S. dan Nilai Ukhuwah dalam Buku Puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam karya Abdul Wachid B.S. Bab Keempat. Pada bagian ini akan memuat dua hal, yaitu simpulan dan saran. 24 Heru Kurniawan, Mistisisme Cahaya, ..., 32. 25 Heru Kurniawan, "Meretas Bangunan Perpuisian Abdul Wachid B.S. dalam Tafsir Hermeneutika" dalam Ibda, Vol. 3, no. 2, Juli-Desember 2005. 11
BAB II DISKURSUS TENTANG NILAI UKHUWAH DAN HERMENEUTIKA A. Ukhuwah Kehidupan manusia di mana manusia berkelompok menjadi suatu masyarakat dan masyarakat itu kemudian menjadi suatu bangsa dan berkonsensus menjadi sebuah negara maka sistem religi dan sistem kebudayaan menjadi penting. Hal itu dikarenakan sikap hidup manusia dikendalikan oleh keduanya, sistem religi dan sistem kebudayaan. Koentjaraningrat dalam sebuah risalah kebudayaannya mengidentifikasi bahwa kebudayaan merupakan hasil Cipta, Rasa dan Karsa manusia. 26 Mulai dari suatu sistem yang lambat perubahannya karena ini menyangkut suatu keyakinan, yaitu sistem religi, sampai kepada suatu unsur kebudayaan yang paling mudah berubah adalah teknologi. Indonesia sebagai negara yang berkebangsaan yang terdiri dari bangsa-bangsa dari Sabang sampai Merauke dari Sangihe Talaud Pulau Miangas. Bangsa-bangsa ini diwadahi dalam suatu konsensus kebangsaan yang disebut bangsa Indonesia yang bersendikan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki dasar dasar esensial yaitu "PBNU" (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan Undang-Undang Dasar 1945).27 Indonesia tidak memilih sebagai negara sekuler yang melakukan perbedaan antara agama dan kehidupan masyarakat bangsa melainkan justru kehidupan masyarakat berbangsa ini kristalisasinya melalui Pancasila bersendikan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Artinya agama menjiwai kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakatnya. Jika kita berbicara dari perspektif Islam maka perlu kiranya membicarakan suatu hal yang penting dalam kehidupan keberagamaan yaitu Ukhuwah atau persaudaraan. 26 Salman Faris, "Islam dan Budaya Lokal (Studi Atas Tradisi Keislaman Masyarakat Jawa)." Thaqafiyyat: Jurnal Bahasa, Peradaban Dan Informasi Islam 15.1 (2016), 79. 27 Ali Nurdin dan Maulidatus Syahrotin Naqqiyah. "Model Moderasi Beragama Berbasis Pesantren Salaf." Islamica: Jurnal Studi Keislaman 14.1 (2019), 97. 12
Setiap muslim bersaudara. Ukhuwah bisa menjadi realisasi "memanusiakan manusia" dalam konteks habluminannas. Habluminannas merupakan, karena bersendikan kepada akhlakul karimah, realisasi dari nilai-nilai habluminallah. Jadi, realisasi habluminallah diwujudkan dengan habluminannas dan hablum minal alam.28 Apabila hal tersebut dijadikan perspektif untuk memaknai Ukhuwah maka habluminannas, hablumminallah dan juga hablumminalalam juga menjiwai setiap ukhuwah yang ada, baik dari Ukhuwah Basyariyah, Ukhuwah Wathaniyah, juga Ukhuwah Islamiyah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ukhuwah adalah persaudaraan. Secara etimologi Ukhuwah secara bahasa berasal dari kata خأ (akhun) yang artinya saudara kandung, seketurunan atau bisa juga berarti kawan. Bentuk jamak dari kata akhun ada dua, yakni akhwat yang artinya saudara kandung dan ikhwan yang mana artinya adalah kawan.29 Persaudaraan yang dimaksud bukan sekadar saudara yang masih memiliki hubungan darah, tetapi juga persaudaraan antarmanusia (Ukhuwah Basyariyah), sesama kaum Muslim (Ukhuwah Islamiyah), maupun persaudaraan dalam konteks kebangsaan (Ukhuwah Wathaniyah) dan persaudaraan tersebut memiliki porsinya masing-masing yang seimbang.30 Adapun menurut Istilah, Quraish Shihab mendefenisikan ukhuwah yang biasa diartikan sebagai persaudaraan, terambil dari kata yang pada mulanya berarti memperhatikan. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara.31 Ukhuwah Islamiyah adalah dasar keharmonisan bermasyarakat khususnya bagi masyarakat muslim antara satu muslim dengan muslim 28 Dea Monica Sary dan Chalimatus Sa'dijah, "PERAN SEKOLAH DAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI MTS UNGGULAN AL-QODIRI 1 JEMBER." Vicratina: Jurnal Pendidikan Islam 6.7 (2021), 30. 29 Fathur Suhardi, Prinsip Ukhuwah dalam Islam, (Solo: Hazanah Ilmu, 1994), hal. 14. 30 Abdullah Ubaid dan Mohammad Bakir, Nasionalisme dan Islam ..., hlm. 55. 31 Syarifah Laili, "Studi Analisis Ayat-ayat Ukhuwah dalam Tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab" Tesis, (Medan: UIN Sumatera Utara, 2016), hlm. 31. 13
yang lainnya. Yusuf Qardlawi mengartikan ukhuwah sebagai bentuk kehidupan manusia dalam sebuah masyarakat yang saling mencintai, saling berkomunikasi dan tolong menolong. 32 Allah SWT melarang umatnya untuk bercerai berai seperti pada Q.S. al-Hujurat ayat 13 dan Q.S. Ali Imran ayat 103 berikut: َّنِإ ْۚ اَهُّيَأَٰٓ ساَّنلٱ َي َدنِع ۡم كَم َر ۡكَأ "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."33 ا َٰٓو ف َراَعَتِل َلِئَٰٓاَبَق َو ا ٗبو ع ش ۡم ك َن ۡلَعَج َو ىَثن أ َو ١٣ م م ك َّنِإ ْۚ َن ۡقَلَخ اَّنِإ ۡم ك ىَقۡتَأ َّللّٱ ِ ٖرَكَذ ن ِ َّللّٱ َ ٞريِبَخ ٌميِلَع هللَّٱ َتَم ۡعِن ْاو ُرُك ۡذٱ َو ْۚ ۡمُتنُك ۡذِإ ۡمُك ۡيَلَع ِ ِراهنلٱ َن ِ هللَّٱ ِل ۡبَحِب ْاوُم ِصَت ۡعٱ َو َو ۡخِإ ٓۦِهِتَم ۡعِنِب مُت ۡحَب ۡصَأَف ۡمُكِبوُلُق َن ۡيَب َفهلَأَف ٗءٓاَد ۡعَأ م مُكَذَقنَأَف هللَّٱ ُنِ ِ "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh- musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat- Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."34 ْاوُق هرَفَت َلَ َو ا ٗعي ِمَج ِ م ٖة َر ۡفُح اَفَش َٰىَلَع ۡمُتنُك َو ا ٗن َٰ ١٠٣ يَبُي َكِلَٰ َذَك ۗاَه ۡن َنوُدَت ۡهَت ۡمُكهلَعَل ۦِهِت َٰ َياَء ۡمُكَل ُ Dari ayat di atas Allah SWT tidak menghendaki umatnya untuk bercerai berai dan bermusuh-musuhan karena itu dapat menyebabkan kerenggangan dan membuat suatu kaum itu menjadi lemah. Senada dengan ayat tentang persatuan itu, ada semboyan yang berbunyi "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh" dan "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing." Dari peribahasa tersebut juga menunjukkan pentingnya ukhuwah atau persaudaraan untuk membangun masyarakat yang kuat. 32 Siti Aminah, "Merajut Ukhuwah Islamiyah dalam Keanekaragaman Budaya dan Toleransi Antar Agama" dalam Jurnal Cendekia Vol 13 No 1 Jan 2015. hlm. 47. 33 Q.S. al-Hujurat ayat 13. 34 Q.S. Ali Imran ayat 103 14
Jika persaudaraan dalam suatu kaum itu kuat, walaupun sebenarnya mereka bukan saudara kandung, maka antara satu orang dengan orang lain akan memiliki empati. Jika satu orang terluka, maka yang lain ikut merasakan sakit. Seperti peribahasa Jawa, "Dudu sanak dudu kadhang, yen mati melu kelangan" yang artinya, walau bukan saudara sedarah tapi saat ditinggal akan ikut merasa kehilangan. Menurut penulis, mati di situ bukan hanya mati meninggal dunia, tetapi juga saat ada yang merasakan sakit, maka orang lain pun ikut merasakan sakitnya. Ukhuwah Islamiyah dalam arti yang lebih luas berarti persaudaraan yang saling mengislamkan, saling memberi selamat kepada yang lain.35 Dengan demikian ukhuwah Islamiyah jika diimplementasikan dalam kehidupan akan menciptakan keharmonisan baik sesama muslim, antar penganut agama yang berbeda, bahkan lebih luas lagi kepada alam di mana manusia tinggal. Dalam al-Qur'an Surat al-Hujurat Allah berfirman: م ٞم ۡوَق ۡرَخ ۡسَي َلَ ْاوُنَماَء َنيِذهلٱ اَهُّيَأٓ َي م ا ٗر ۡيَخ هنُكَي نَأ ٓ هنُه ۡن ِ ن َٰىَسَع ٍءٓاَسِ ۡلۡٱ َد ۡعَب ُقوُسُف ۡلٱ َل ْوُأَف ۡبُتَي ۡمهل نَم َو ْۚ ِن َٰ َمي ِ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki- laki merendahkan kumpulan yang jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.36 م ا ٗر ۡيَخ ْاوُنوُكَي نَأ ٓ م ٞءٓاَسِن َلَ َو ۡمُه ۡن ِ ۡلۡٱِب ْاو ُزَباَنَت َلَ َو ۡمُكَسُفنَأ ْا ٓو ُز ِم ۡلَت َلَ َو َّۖ ِبَٰ َق ۡلَ ِلِٱ َسۡئِب َّۖ َنوُمِل َٰ َٰىَسَع ٍم ۡوَق ن ِ نِ ُم ۡسۡم ٓ َٰ هظلٱ ُمُه َكِئ ١١ lain, boleh 1. Nilai Ukhuwah Setelah membahas ukhuwah secara umum di atas, terdapat juga beberapa macam persaudaraan yang diajarkan oleh agama Islam. Meskipun memiliki beberapa perbedaan antara manusia satu dengan 35 Muhammad Zuriat Fadil , "Benteng Terakhir Bangsa: Ukhuwah Islamiyah, Jati Diri, dan Ketulusan" dalam diakses di pada 9 Februari 2021 04-13. 36 Q.S. al-Hujurat ayat 11. 15
manusia lainnya seperti perbedaan agama, suku, dan bangsa, manusia tetap dapat menjalin ikatan persaudaraan atau ukhuwah. Nilai-nilai ukhuwah itu menurut Quraisy Shihab37 adalah Ukhuwah Basyariyah, Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Islamiyah, sebagai berikut: a. Ukhuwah Basyariyah Ukhuwah basyariyah atau disebut juga ukhuwah Insaniyah adalah persaudaraan yang terjalin antar sesama umat manusia. Keterpautan ini disebabkan karena manusia berasal dari bapak dan ibu yang sama, yaitu Adam dan Hawa.38 Dalam Agama Anugerah Agama Manusia, A. Mustofa Bisri manusia adalah keturunan imigran dari surga, Adam dan Hawa, yang diserahi Tuhan untuk mengelola bumi ini.39 Hal ini selaras dengan Q.S. al-Hujurat ayat 103 di atas. Di lain sisi, manusia tidak dapat lagi menjadi umat yang satu dan demikian sesuai kehendak Allah. Walaupun jika Allah menghendaki, tentu adalah sesuatu yang mudah bagi Allah menjadikan manusia menjadi satu umat seperti semula. Meskipun manusia berasal dari satu bapa, yaitu Nabi Adam a.s, dan satu ibu, ibu Hawa; atau berasal dari satu bahtera, bahtera Nabi Nuh a.s., selamanya manusia tidak bisa diseragamkan. 40 Namun demikian, dari perbedaan itulah, perbedaan agama, suku, bangsa, warna kulit, manusia akan saling mengenal satu dengan yang lainnya. Untuk saling mengenal, diperlukan sikap rendah hati. Dengan kerendahhatian, "aku" seseorang akan merasa tenteram dan damai saat bersama dengan "aku-aku" yang lain. Kemudian 37 M. Quraisy Shihab, Wawasan al-Qur'an (Bandung: Mizan, 2005), 486. 38 M. Quraisy Shihab, Wawasan al-Qur'an ..., 489. 39 A. Mustofa Bisri, Agama Anugerah Agama Manusia (Rembang: MataAir Indonesia, 2016), 14. 40 A. Mustofa Bisri, Agama Anugerah ..., 18 16
"aku" yang satu berhimpun dengan "aku-aku" yang lain, sehingga terbentuklah "aku" kolektif yang disebut "kita".41 Bagaimana seseorang akan berbicara tentang ukhuwah islamiyah kalau dia tidak mengenal hakikat dirinya sebagai manusia. Dalam konteks ini menjadi penting untuk manusia membaca dirinya. Sebagaimana hadits Rasulullah Saw, "Man 'Arafa Nafsahu, Faqad 'Arafa Rabbahu," Barang siapa mengenali dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya.42 Ketika manusia itu mampu memanusiakan dirinya maka muncul kesadaran bahwa dirinya adalah makhluk, pada saat yang sama karena sadar dirinya makhluk muncul kesadaran bahwa ada sang pencipta (khaliq) yaitu Tuhan. Ketika manusia itu melakukan penghayatan yang baik kepada nilai-nilai kemanusiaannya baik nilai-nilai kemanusiaannya berhubungan dengan ibu, bapak, dengan lingkungan sekolah, masyarakat dan kebudayaan, di situlah manusia mengenal dimensi kemanusiaannya. Begitu dia mengenal dimensi kemanusiaannya maka dia butuh Tuhan. Maka dari itu ukhuwah insaniyah itu memunculkan dua aspek yaitu transendensi, kesadaran akan ketuhanan dan di satu sisi yang adalah semakin sadar bahwa manusia disebut manusia ketika dirinya mau mengerti terhadap rasa persaudaraan sesama manusia. Jadi kesadaran ketuhanan bisa memantik kesadaran kemanusiaan tetapi juga bisa dikatakan bahwa kesadaran kemanusiaan itulah yang memantik kesadaran ketuhanan di situlah nilai profetik yang berupa tujuan humanisasi sebagaimana yang diungkapkan oleh Kuntowijoyo 43 berdasarkan hubungan hablu minallah dan hablu minannas 41 D. Zawawi Imron, "Dari Seorang Sahabat" kata pengantar dari Ali Zawawi, Zubairi Hasan, Sahlul Fuad, Menteri Semua Agama (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2014), vii. 42 Dwi Afrianti, "Transformasi Penyebaran Konsep manunggaling Kawula lan Gusti dalam Masyarakat Jawa dari Abad ke-16 M hingga Abad ke-21 M" (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung), 3. 43 Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), 87. 17
b. Ukhuwah Wathaniyah Suatu bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki persamaan watak atau karakter yang timbul akibat adanya persamaan nasib atau pengalaman yang telah dijalani. Dalam suatu bangsa, ada suatu kesadaran dari rakyatnya untuk hidup bersama yang disebut dengan nasionalisme. Nasionalisme dapat diartikan juga dengan kemampuan untuk mencintai bangsa dan negaranya.44 Jika disandingkan dengan ukhuwah, maka ukhuwah wathaniyah adalah persaudaraan yang terjalin dalam suatu bangsa yang sama. Ukhuwah lahir karena adanya persamaan. Semakin banyak persamaan yang dimiliki, semakin dekat pula rasa persaudaraan yang terjalin dan pada akhirnya, timbullah simpati dan empati kepada saudaranya tersebut. Dengan rasa empati itu, seseorang akan merasakan juga derita yang dialami saudaranya, memberikan uluran tangan saat saudaranya membutuhkan bantuan, dan saling meringankan saat ada yang memikul beban yang berat.45 Faktor- faktor penting dalam membentuk ukhuwah wathaniyah Bangsa Indonesia antara lain sebagai berikut: 1) Persamaan nasib, persamaan nasib bangsa Indonesia yaitu penderitaan bersama di bawah penjajahan bangsa asing 2) Keinginan untuk merdeka, penjajahan menimbulkan banyak penderitaan, itulah sebabnya timbul keinginan yang sama untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan 3) Kesatuan tempat tinggal, bangsa indonesia hidup bersama di wilayah Nusantara yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke 44 Anggraeni Kusumawardani dan Faturochman, "Nasionalisme" dalam Buletin Psikologi, No. 2, Desember 2004, 67. 45 Afifatul Baroroh, "Nilai-nilai Ukhuwah Wathaniyah dalam Film "Guru Bangsa Tjokroaminoto" dalam skripsi (Semarang: UIN Semarang, 2018), 37. 18
4) Cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu bangsa.46 Sebagai bangsa yang majemuk, Bangsa Indonesia tidak hanya memiliki persamaan, tetapi juga perbedaan-perbedaan. Suku, budaya, dan bahasa adalah contoh bukti kemajemukan Bangsa Indonesia. Namun demikian, perbedaan itu disatukan kembali dengan adanya putusan kongres pemuda-pemuda Indonesia yang mana melahirkan Sumpah Pemuda yang berbunyi: Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.47 Dari kemajemukan yang dimiliki Bangsa Indonesia terdapat potensi positif dan sekaligus potensi negatif. Di satu sisi ia memiliki kekuatan apabila disikapi secara tepat. Namun, di sisi lain ia malah dapat berubah menjadi kekuatan destruktif yang membahayakan integritas nasional. 48 Dari beberapa keragaman Bangsa Indonesia, Agama dan keyakinan adalah salah satu masalah keberagaman yang sensitif. Itulah sebabnya, toleransi sangat penting bagi berjalannya hubungan persaudaraan di tengah masyarakat yang pluralis. Keragaman suku, budaya, juga agama yang terdapat di Indonesia adalah sebuah keniscayaan yang patut disyukuri. Salah 46 Dwi Sulisworo, Tri Wahyuningsih, Dikdik Baehaqi Arif, "Identitas Nasional." Hibah Materi di Konvensional pada Kamis, 15 Juli 2021, 06:43. Pembelajaran Non 2012. Diakses 47 Sutejo K. Widodo, "Memaknai Sumpah Pemuda di Era Reformasi." dalam HUMANIKA 16.9 (2017). 4. 48 Gusnanda dan Nuraini, "Menimbang Urgensi Ukhuwah Wathaniyah dalam Kasus Indonesia" dalam Fuaduna: Jurna Kajian Keagamaan dan Intoleransi Beragama di Kemasyarakatan Vol. 04 No. 01 Januari-Juni 2020, 3. 19
satu bagian dari keberagaman itu adalah umat Islam. Peran umat Islam dalam menjaga kekokohan persaudaraan sangat penting (tanpa mengesampingkan peran dari umat beragama lain). Umat Islam di Indonesia memiliki dua tugas dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara tanggung jawab itu adalah tanggung jawab keumatan dan tanggung jawab kebangsaan. Tanggung jawab keumatan adalah menjalankan misi agama dalam arti menebarkan nilai-nilai keislaman yang toleran dalam kehidupan sehari hari. Sikap seperti ini adalah kewajiban sebagai seorang muslim. Sementara tanggung jawab kebangsaan adalah semangat nasionalisme dalam menjaga tanah air dan keutuhan NKRI.49 Allah sendiri sudah dhawuh bahwa yang mulia di sisi Allah yaitu yang bertaqwa. Dalam hal ini menulis sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Said Aqil Siradj tentang pentingnya ukhuwah wathaniyah. Namun Said Aqil Siradj mengurutkan bahwa ukhuwah wathaniyah ini didahulukan ketimbang ukhuwah islamiyah. Hal itu karena dalam pemahaman Said Aqil Siradj, ukhuwah islamiyah include. Kalau orang memilih beragama Islam secara otomatis dia harus memiliki ukhuwah islamiyah. Dia juga beralasan bahwa tanpa negara bagaimana umat Islam dapat melakukan kegiatan keagamaan dengan tenang jadi lebih melihat dari sisi sosiologis. Ketika semua pemeluk agama melakukan segala sesuatu berdasarkan nilai kasih sayang agamanya masing-masing maka masing-masing pemeluk agama itu akan menahan diri dan melarang terjadinya pertikaian dan pertumpahan darah. Kalau semua individu merepresentasikan nilai hakiki dari agamanya masing-masing maka di situlah manusia benar-benar merepresentasikan nilai kemanusiaannya. Dengan demikian maka manusia hidup dengan harmonis karena manusia hidup dengan 49 Gusnanda dan Nuraini, "Menimbang Urgensi Ukhuwah ..., 10. 20
manusia kemudian manusia membuat suatu masyarakat manusia. Dengan manusia membentuk suatu masyarakat maka manusia memiliki negara. Keragaman budaya (multikultural) merupakan peristiwa alami karena bertemunya berbagai budaya, berinteraksinya beragam individu dan kelompok dengan membawa perilaku budaya, memiliki cara hidup berlainan dan spesifik. Keragaman seperti keragaman budaya, latar belakang keluarga, agama, dan etnis tersebut saling berinteraksi dalam komunitas masyarakat Indonesia. 50 Nilai-nilai yang bersifat moderatif harus diusahakan apalagi di Indonesia yang mana sangat bhineka. Di situlah maka cinta kepada tanah air dalam rangka menghidupkan kebaikan dari sisi dari nilai agama itu dibutuhkan. c. Ukhuwah Islamiyah Dalam pembahasan ukhuwah insaniyah di atas, ukhuwah insaniyah memunculkan kesadaran akan ketuhanan. Kesadaran ini ada karena kesadaran bahwa manusia adalah makhluk. Karena manusia adalah makhluk (ciptaan) maka ada yang menciptakan, yaitu Allah. Perantara-perantara pengenalan manusia atas Allah diajarkan oleh para Rasul melalui dakwah yang disampaikan juga dicontohkan oleh Rasulullah. Rasulullah Muhammad Saw menyebarkan agama Islam, agama yang Rahmatan lil 'Alamin. Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, itulah sebabnya Islam mengajarkan untuk memberikan kasih sayang bagi alam semesta termasuk di dalamnya kepada sesama manusia. Karena kasih sayang yang disampaikan untuk semua manusia, tentu bukan hanya kepada saudara sedarah saja atau orang terdekat saja. Kasih sayang dalam rangka persaudaraan atau ukhuwah mestinya tetap terjalin walaupun bukan dari saudara sedarah. 50 Agus Akhmadi, "Moderasi beragama dalam keragaman Indonesia." Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan 13.2 (2019), 45.. 21
Dalam pemaknaannya, ukhuwah islamiyah terdapat perbedaan pendapat. Ada yang berpendapat bahwa ukhuwah islamiyah dimaknai sebagai ukhuwah fi diin al-Islam tetapi ada juga yang mengartikannya sebagai persaudaraan yang didasarkan kepada nilai-nilai yang bersifat Islami. Ukhuwah islamiyah tidak terkurung dalam pengertian persaudaraan dalam sesama umat muslim. Nilai-nilai ukhuwah disampaikan dengan nilai yang bersifat Islami bersendikan kepada "Sampaikanlah bil ma'ruf wa mauidhoh hasanah" karena kebenaran harusnya disampaikan dengan baik dan benar. Kebenaran akan lebih baik jika disampaikan dengan akhlaqul karimah. 2. Manfaat Ukhuwah Ukhuwah atau persaudaraan yang terjalin erat akan memberikan manfaat sebagai berikut51: a. Ukhuwah menciptakan persatuan Ukhuwah yang kuat dapat mempersatukan banyak manusia. Contohnya adalah perjuangan para pahlawan Bangsa Indonesia untuk membebaskan diri penjajahan bangsa asing. Para pahlawan yang berjuang saling bersatu tanpa memandang perbedaan suku, ras dan golongan, yang ada adalah keinginan bersama untuk merdeka dan kemerdekaan itu tidak bisa dicapai jika rakyat tidak bersatu.52 Contoh lain dari terciptanya persatuan oleh ukhuwah adalah bagaimana organisasi pemuda bersatu dalam kongres pemuda. Organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes, 51 Kabul Suprayitno, "Peran Majelis Ta'lim dalam Meningkatkan Pendidikan Nilai-Nilai Agamaislamdan Ukhuwah Islamiyah (Studi Kasus Majelis Ta'lim Bulan Purnama di Desa Tegalombo Kec. Tegalombo Kab. Pacitan)" dalam Dissertasi, (Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo, 2019), 23. 52 Cecep Sudirman Anshori, "Ukhuwah Isamiyah sebagai Fondasi Terwujudnya Organisasi yang Mandiri dan Profesional" dalam Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta'alim Vol. 14 No. 1 2016, 120. 22
Jong Ambon, Sekar Roekoen dan Pemoeda Kaoem Betawi juga ada Perhimpoenan Peladjar-peladjar Indonesia yang bersatu pada Kongres Pemuda II. Hasil dari kongres tersebut adalah terjalinnya persatuan (tanah air, bangsa dan bahasa.53 b. Ukhuwah Menciptakan Kekuatan Ukhuwah menciptakan persatuan dan persatuan menimbulkan kekuatan. Ibarat dari persatuan yang menimbulkan kekuatan adalah lidi. Lidi jika hanya satu batang tentu akan mudah dipatahkan, tidak kuat. Sebaliknya, apabila ada banyak lidi lalu disatukan dan diikat maka ikatan lidi itu akan sulit untuk dipatahkan sebab lidi-lidi itu bersatu. Lidi yang lemah bisa saling menguatkan. Selain kuat, lidi yang diikat bisa dijadikan sapu sebagai piranti kebersihan.54 Tentu akan susah menyapu hanya dengan sebatang lidi, artinya jika hidup bersatu akan menjadi kekuatan besar di masyarakat dibandingkan dengan hidup sendiri. Contoh lainnya adalah lebah. Saat ada lebah mengetahui bahwa lebah lain diserang musuh, maka lebah yang lain akan membela, bahkan pembelaan yang dilakukan lebah adalah membela sampai mati. 55 Dari situ kita dapat mengambil contoh bagaimana saat bersatu, lebah pun menjadi lebih kuat dan ditakuti. Dalam sistem kebudayaan Indonesia ada peribahasa "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh". Dalam artian, apapun yang menghalangi, apabila kita bersatu, bekerja sama bahu membahu untuk menyelesaikan suatu masalah maka akan lebih mudah diatasi. 53 Sutejo K. Widodo, "Memaknai Sumpah Pemuda ..., 3-4. 54 Moch. Cahyo Sucipto, "Kesenian Genye di Kabupaten Purwakarta (Kajian Struktural, Semiotik, dan Etnopedagogik) dalam Jurnal Lokabasa Vol. 6 No. 1, Aprl 2015, 95. 55 Imam Suprayogo, "Perilaku Kebersamaan Beberapa Jenis Binatang" diakses di pada Jumat 16 Juli 2021. 23 jika
Lain halnya apabila suatu masalah dikerjakan sendirian, maka masalah itu akan terasa berat dan sulit untuk dipecahkan.56 c. Ukhuwah menciptakan cinta dan kasih sayang Esensi dari ukhuwah terletak pada cinta dan kasih sayang yang tercermin dalam bentuk perhatian, kepedulian, dan juga rasa senasib sepenanggungan. 57 Ukhuwah sebagai wujud ketaatan kepada Allah akan melahirkan sifat lemah lembut, cinta, kasih sayang juga tolong menolong. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw dalam hadits Bukhari, "Belum dikatakan beriman salah seorang di antara kamu, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.58 3. Tahapan dalam Ukhuwah Untuk dapat tercapainya suatu ukhuwah, ada beberapa langkah- langkah yang dapat ditempuh, yaitu: a. Ta'aruf Salah satu bagian dari ukhuwah adalah ta'aruf. 59 Agama Islam menganjurkan umatnya untuk saling mengenal satu sama lain, baik antar suku, bangsa, juga agama. Ada juga peribahasa "Tak Kenal Maka Tak Sayang".60 Jadi, dengan saling mengenal maka hati juga akan terbuka.61 b. Ta'aluf 56 Afandi, Munif, "Potret Masyarakat Multikultura Indonesia" dalam Jurnal Multicultural of Islamic Education Vol. 2 No. 1 Oktober 2018, 2. 57 Toto Suryana, "Konsep dan aktualisasi kerukunan antar umat beragama." Jurnal Pendidikan Agama Islam 9.2 (2011): 129. 58 Cecep Sudirman Anshori, "Ukhuwah Isamiyah sebagai Fondasi ..., 118. 59 Endang Awaliyah, "Model Komunikasi Dakwah dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah pada Majelis Ta'lim Jami'iyah Istighosah Al-Mu'awwanah di Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro Lampung Selatan" dalam Dissertasi, (Lampung: UIN Raden Intan Lampung, 2017), 37. 60 Endang Fatmawati, "Peran Ibu Dalam Menanamkan Budaya Baca." Majalah Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Diponegoro (2013), 26. 61 Endang Awaliyah, "Model Komunikasi Dakwah ..., 37. 24
Ta'aluf berarti bersatunya muslim dengan muslim lainnya, atau bersatunya seseorang dengan orang yang lain.62 Ta'aluf juga berarti keterpaduan dan kebersatuan psikologis, senasib sepenanggungan. Kebersatuan ini bukan sekadar kebersamaan secara fisik (berkumpulnya beberapa orang), tetapi berupa ikatan kejiwaan dan juga ruhani. Dengan adanya ta'aluf, potensi-potensi konflik dan permusuhan akan menurun digantikan dengan potensi kerukunan dan persaudaraan. 63 c. Tafahum Tafahum adalah konsep saling memahami sesama. Tafahum adalah proses selanjutnya dari ta'aruf. Tidak hanya sebatas "tahu", tafahum lebih kepada "mengerti". Dengan tafahum seseorang akan mendalami orang yang lain sehingga tahu bagaimana harusnya bersikap kepada orang lain.64 Dengan saling memahami, maka setiap individu akan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan serta menerima perbedaan dari individu lainnya. Dari sinilah timbul kepekaan untuk saling membantu apabila ada yang sedang kesusahan. Ukhuwah akan lebih mudah terjalin jika seorang individu memahami orang lain, bukan justru meminta untuk dipahami.65 d. Tafaqud Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar ia bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum 62 Venny Adella, "Analisis Semiotika makna Ukhuwah Islamiyah dalam Film Pendek Cinta dalam Ukhuwah karya Film Maker Muslim" dalam Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018), 41. 63 Asep Dudi Suharyadi, "Implikasi Norma Ummah dan Ukhuwwah Terhadap Pembangunan Demokrasi yang Islami." MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan 18.2 (2002): 153. 64 Nur Ervannudin, Jiyanto, "Education: Ta'aruf, Tafahum and Takaful to Child" dalam - Friendly Education diakses di The First pada Jumat 16 Juli 2021, 13.07. International Conference on Child 65 Devi Chandra Hazani, "Komunikasi Interaksi Sosial Antar Remaja dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah di Desa Saba Lombok Tengah" dalam EDISI: Jurnal Edukasi dan Sains Vol. 2, No. 1, Juni 2020, 18. 25
saudaranya tersebut memintanya, karena pertolongan merupakan hak saudaranya yang harus ia tunaikan.66 e. Ta'awun Ta'awun bisa diartikan sebagai membantu. Ta'awun adalah melakukan sesuatu untuk kepentingan bersama tanpa perlu adanya pemberian imbalan dari satu pihak ke pihak lain.67 Ta'awun atau saling tolong menolong melibatkan dua individu atau lebih. Ayat kedua dari Q.S. al-Maidah tersebut berisi perintah untuk mengulurkan bantuan dan pertolongan dalam hal kebajikan dan kebaikan. Di saat yang sama, umat Islam juga dilarang memberikan bantuan dalam hal-hal yang mengarah kepada dosa dan pelanggaran. 68 Ta'awun dapat dilakukan dengan hati, yaitu dengan saling mendoakan, dengan pikiran, yaitu dengan cara memberi nasihat dan berdiskusi, juga dengan tenaga atau tangan, yaitu dengan saling membantu saat kesusahan.69 Sebagai makhluk sosial, tentu manusia membutuhkan bantuan dari orang lain. Dengan saling bantu membantu, kebersamaan dalam persaudaraan akan lebih bernilai. f. Tanashur Tanashur yaitu upaya saling membebaskan diri dari kesulitan, mengeluarkan dari kesempitan, dan memberdayakan yang masih lemah. Tidak ada manusia yang sempurna dan tidak memerlukan orang lain, hubungan sosial adalah hubungan interdependensi. Kebutuhan seseorang terhadap yang lainnya adalah bagian dari realita bermasyarakat. Dengan demikian mentalitas untuk bersedia 66 Endang Awaliyah, "Model Komunikasi Dakwah ..., 37. 67 Nurul Syafiqah Mazlan, Wan Mohd Kairul Firdaus Wan Khairuldin, "The Concept of Ta'awun in the Scientific Writing according to al-Quran" dalam International Journal of Academic Research in Business & Social Sciences (2018), 934. 68 Nurul Syafiqah Mazlan, Wan Mohd Kairul Firdaus Wan Khairuldin, "The Concept of Ta'awun ..., 935. 69 Devi Chandra Hazani, "Komunikasi Interaksi Sosial ..., 19. 26
memberi pengorbanan bagi meringankan orang lain adalah sebuah keharusan.70 Proses tanashur ini berhias cinta dan kasih sayang. Hasil dari ta'awun dengan kesukarelaan dan ketulusan membawa kepada kasih sayang, perhatian dan loyalitas. Hasil akhir dari proses ini adalah Ukhuwah.71 B. Hermeneutika 1. Paul Ricoeur Ricoeur mempunyai nama lengkap Paul Ricoeur, ia dilahirkan pada tahun 1913 di Valence, Perancis Selatan. Keluarganya merupakan penganut Kristen Protestan yang taat dan dipandang oleh masyarakatnya sebagai cendekiawan Protestan yang terkemuka di Prancis. Ricoeur dibesarkan di Rennes tanpa bapak dan ibu (anak yatim piatu). Intelektualitasnya dalam bidang filsafat diawali dengan perkenalannya dengan Dalviez di Lycee, seorang filsuf yang berhaluan Tomistis yang terkenal, karena dialah salah seorang Kristen pertama yang mengadakan suatu studi besar tentang psikoanalis Freud.72 Dari hasil studinya S-1, pada tahun 1933 ia memperoleh gelar kesarjanaan licence de philosopie. Pada akhir tahun 1930 mendafarkan diri sebagai mahasiswa S-2 di Universitas Sorbonne, dan pada tahun 1935 memperoleh aggregation de philosopie (keanggotaan atau ijin menjadi anggota suatu organisasi dalam bidang filsafat). Selepas S-2, ia mengajar di Colmar selama satu tahun, setelah itu ia dipanggil untuk mengikuti wajib militer (antara 1937-1939). Pada saat mobilisasi, Ricoeur masuk dalam ketentaraan Prancis dan menjadi tahanan perang hingga tahun 1945. Selama menjadi narapidana, ia 70 Asep Dudi Suharyadi, "Implikasi Norma Ummah dan Ukhuwwah Terhadap Pembangunan Demokrasi yang Islami" dalam MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan 18.2 (2002), 153. 71 Suhaimi Mhd. Sarif, "Ta'awun-based social capital and business resilience for small businesses." dalam South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and Law 7.2 (2015), 19. 72 Farida Rukan Salikun, Paradigma Baru Hermeneutika Kontemporer Poul Ricoeur dalam Jurnal Hermeneutik, Vol. 9, No.1, Juni 2015. Hlm. 164. 27 ia
mempelajari karya-karya filsafat secara autodidak, seperti karya Husserl, Heidegger dan Jaspers, yang pada masa-masa berikutnya akan mempengaruhi konstruksi pemikiran hermeneutiknya. Di antara kebiasaannya dalam pengembangan intelektualitasnya, setiap tahunnya ia membaca karya-karya lengkap salah seorang flsuf besar: mulai dari Plato serta Aristoteles sampai kepada Kant, Hegel dan Nietzshe. Sehingga memperoleh pengetahuan filsafat yang mendalam baik filsafat Yunani klasik hingga filsafat modern Barat. Sesudah perang, ia menjadi dosen filsafat di College Cevinol, pusat Protestan internasional untuk pendidikan dan kebudayaan di Chambonsur- Lignon.73 Keahliannya dalam bidang filsafat menjadikannya dimandati untuk menggantikan kedudukan Jean Hyppolite dan mengepalai bidang sejarah filsafat di Universitas Strasbourg, pada tahun 1948. Setelah menempuh S-3, pada tahun 1950 ia memperoleh gelar docteur des leter (Doktor bidang Kesusastraan) melalui tesisnya yang berjudul Philosophie de la Volonte (Filsafat Kehendak), yang kemudian karya tersebut ia jabarkan dalam dua volume, yaitu: La Volontaire et l'Involontaire (Yang dikehendaki dan yang tidak dikehendaki). Dalam volume pertama ini Ricoeur mempergunakan metode fenomenologi untuk membahas dimensi kehendak yang dalam tulisan G. Marcel disebut incarnate existence. Sedangkan dalam volume kedua, ia memberi judul Finitude et Culpabilite (keterbatasan dan kesalahan) yang diterbitkan pada tahun 1960 dalam dua buah buku dengan masing-masing judul: L'Homme Faillible (Manusia yang mudah jatuh ke dalam dosa) dan La Symbolique du Mal (Simbol Dosa/ Kejahatan).74 73 Farida Rukan Salikun, Paradigma Baru Hermeneutika Kontemporer Poul Ricoeur dalam Jurnal Hermeneutik, Vol. 9, No.1, Juni 2015. Hlm. 164-165. 74 Farida Rukan Salikun, Paradigma Baru Hermeneutika Kontemporer Poul Ricoeur, ... Hlm. 165. 28
Sebagai seorang akademisi, Ricoeur menjalani karir sebagai staf pengajar mata kuliah filsafat di Colmar selama setahun. Pasca perang dunia II, ia juga menjalani kehidupan akademiknya di College Cevinol sebagai dosen filsafat pula. Pada tahun 1957, Ricoeur diangkat menjadi guru besar bidang filsafat di Universitas Sorbonne, namun pada tahun 1966 ia memilih mengajar di Nanterre, perluasan dari Universitas Sorbonne, di pinggiran kota Paris. Kemudian Ia diangkat menjadi dekan di sana pada tahun 1969. Pada tahun 1970, karena ada suatu hal, Ricoeur meletakkan jabatannya sebagai dekan, dan pindah ke Universitas Louvain atau Leuven di Belgia.75 Setelah berpindah-pindah tempat mengajarnya, Ricoeur pada tahun 1973 kembali ke Nanterre (sekarang disebut Universitas Paris X) dan disamping itu setiap tahun ia mengajar juga beberapa bulan di Universitas Chicago. Di Paris, ia menjadi direktur Centre d'edudes Phenomenologiques et Hermeneutiques (Pusat Studi tentang Fenomenologi dan Hermeneutika). Pada periode ini jugalah nampaknya merupakan puncak prestasi Ricoeur yaitu banyak menaruh perhatiannya pada masalah-masalah filsafat bahasa dan hermeneutika. Dalam kehidupan intelektual pada masa berikutnya, Ricoeur lebih banyak mengembangkan dan menaruh minat pada filsafat bahasa terutama dalam hubungannya dengan hermeneutika.76 2. Hermeneutika Paul Ricoeur Hermeneutika merupakan turunan dari kata kerja Yunani hermeneuin yang berhubungan dengan kata benda hermenes yang terkait dengan salah satu nama dewa dalam mitologi Yunani yang bernama Hermes. Hermes adalah dewa yang bertugas menyampaikan pesan dari Dewa Zeus yang berada di Gunung Olympus kepada manusia. Bahasa yang digunakan dewa berbeda dengan bahasa yang 75 Farida Rukan Salikun, Paradigma Baru Hermeneutika Kontemporer Poul Ricoeur, ... Hlm. 165. 76 Farida Rukan Salikun, Paradigma Baru Hermeneutika Kontemporer Poul Ricoeur, ... Hlm. 166. 29
digunakan manusia. Dewa menggunakan bahasa langit sedangkan manusia menggunakan bahasa dunia.77 Untuk itulah butuh penafsiran agar pesan yang disampaikan dewa bisa sampai dan dipahami oleh manusia. Puisi juga membutuhkan penafsiran atas ungkapan-ungkapan yang bersifat metaforik. Paul Ricoeur berpendapat bahwa sesungguhnya metafora itulah puisi, dan puisi adalah metafora. Metafora adalah puisi dalam miniatur.78 Karena puisi bersifat metaforik, maka digunakanlah hermeneutika untuk melakukan pembacaan, pemahaman, penerjemahan, penafsiran dan penjelasan. Hermeneutika menurut Ricoeur sebagaimana dikutip Kurniawan adalah teori tentang bekerjanya pemahaman dalam menafsirkan teks. 79 Hermeneutika meliputi lima aspek, yaitu membaca teks untuk memahami. Pemahaman itu disertai penerjemahan. Saat melakukan penerjemahan, orang melakukan penafsiran untuk menjelaskan. Hermeneutika menurut Paul Ricoeur adalah peristiwa pemahaman dan penjelasan atas teks. Dari membaca sampai memahami teks adalah suatu peristiwa. Jadi, bukan hanya "jadi" tapi "menjadi".80 Penafsiran itu bisa berkembang sehingga bersifat progres. Jika penafsiran tidak berkembang maka itu bukan penafsiran. Hermeneutika bersifat Open Ended. Teks pada prinsipnya adalah simbol. Teks adalah wacana yang dibakukan melalui bahasa. Wacana yang dilakukan melalui bahasa adalah teks. Pembakuan wacana ke dalam bahasa itu mengukuhkan bahwa bahasa adalah sistem perlambangan. dalam perspektif Charles Sander Pierce bahasa 77 Farah Nuril Iza, "Hermeneutika: Arah Baru Interpretasi Hadis (Studi Analisis Pemikiran Yusur al-Qaradawi)" dalam Konunika vol. 8 no. 2. Hlm. 187. 78 Heru Kurniawan, Mistisisme Cahaya (Purwokerto: Stain Purwokerto Press, 2009), hlm. 22. 79 Heru Kurniawan, Mistisisme Cahaya, .., hlm. 18. 80 Heru Kurniawan, Mistisisme Cahaya, .., hlm. 18. 30
memiliki dua aspek yaitu denotatif dan konotatif.81 Dalam perspektif Michael Riffaterre bahasa memiliki meaning dan significance yaitu arti dan makna. 82 Meaning atau arti selaras dengan pandangan Pearce tentang denotatif dan significance atau makna selaras dengan konotatif. Dua hal ini sebetulnya menandakan bahwa bahasa merupakan sistem penandaan tingkat pertama. Apabila bahasa kemudian dituangkan ke dalam karya sastra maka bahasa yang digunakan dalam karya sastra itu memiliki sistem sastra. Oleh sebab itu karena dia memiliki sistem sastra maka sesungguhnya bahasa di situ adalah sistem tanda tingkat kedua. Di dalam semiotika dengan perspektif sistem penandaan tingkat pertama dan kedua di mana justru karya sastra ketika dia ungrammatical ketika terjadi ketidakgramatikalan maka harus dicurigai sebagai sistem sastra.83 Hal itu diakibatkan oleh ketidaklangsungan ekspresi yaitu distorting of meaning, displacing of mining dan creating of meaning. Dalam konteks itu bahasa diperlakukan sebagai sistem penandaan. Sistem penandaan dipahamkan sebagai arbitrer atau semena-mena. Terasa sekali bahwa pendekatan semiotika ini sangat strukturalis karena berorientasi kepada bahasa sekalipun Michael Riffaterre membuka ruang untuk intertekstualitas terhadap hipogram. Artinya memungkinkan pemahaman terhadap karya sastra itu keluar dari konteks teks atau konteks yang tertulis. Keluar dari kontak yang tertulis itu berorientasi juga kepada gaya budaya. Itulah sebabnya Andreas Teeuw mengungkapkan bahwa tidak ada karya sastra yang lahir dari situasi kekosongan budaya.84 Akan tetapi ketika karya sastra itu didekati secara hermeneutika sesungguhnya dalam konteks ini menempatkan 81 Dadan Suherdiana, "Konsep Dasar Semiotika Dalam Komunikasi Massa Menurut Charles Sanders Pierce." Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies 4.12 (2008): 401. 82 Hanik Mahliatussikah, Pembelajaran Prosa Teori dan Penerapan dalam Kajian Prosa Arab (Malang: Universitas Negeri Malang, 2018), 5. 83 Sifa, "Analisis Semiotik "Hujan Bulan Juni" vs" Percakapan Senja"." Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora 2.2 (2019), 69. 84 Pardi Suratno, "Bahasa-Sastra sebagai Representasi Pemikiran-Kekuasaan." Prosiding Prasasti (2016), 38. 31
karya sastra kepada penafsiran yang memungkinkan bahwa karya sastra itu bukan hanya sekedar peristiwa sastra tetapi karya sastra itu merupakan bagian dari peristiwa: psikologis dari penulis, bagian dari konsepsi keindahan dalam hal ini keindahan dalam perspektif penulis, dan berhubungan dengan sejarah kebudayaan ruang lingkup masyarakat budaya yang melingkupi sang penulis. Hermeneutika menempatkan psikologi pengarang sebagai bagian dari psikologi masyarakat budaya. Terkait dengan keindahan baik itu keindahan pemakaian bahasa maupun keindahan faktor kehidupan secara luas seperti filsafat maupun agama, rasa keindahan itu menjadi penting. Perspektif keindahan seorang pengarang memiliki relasi dengan perspektif keindahan yang dipegang oleh suatu masyarakat tertentu. Oleh sebab itu sejarah kebudayaan dari suatu masyarakat di mana sang pengarang itu hidup juga sangat berpengaruh kepada hasil karya sastranya di mana seseorang sastrawan itu menuliskannya. Hermeneutika ini kita kenal sebagai pandangan dari Wilhelm Dilthey. Dalam hal ini perspektif dasar dari apa yang disebut sebagai hermeneutika kesejarahan. 85 Ini menjadi penting sekalipun akhirnya dalam kesejarahannya hermeneutika memperoleh gayung bersambut misalkan pasca Dilthey ada Paul Ricoeur yang lebih menghendaki adanya otonomi teks. Ruang lingkup pengarang bisa diabaikan di mana teks itu berdiri secara otonom, sehingga membuka kemungkinan untuk melakukan kontekstualisasi. Kontekstualisasi oleh Paul Ricoeur itu juga merupakan penafsiran tetapi dalam konteks kekinian yaitu terpisah atau melakukan penjarakan dengan ruang lingkup pengarang.86 Dalam persepsi Paul Ricoeur, teks itu berdiri secara otonom. Akan tetapi bagaimana mungkin sebuah karya oleh seorang pengarang steril dari cara berpikir bertindak dan bersikap sang pengarang. Oleh sebab 85 Attamimi, Faisal. "Hermeneutika Gadamer Dalam Studi Teologi Politik." Hunafa: Jurnal Studia Islamika 9.2 (2012), 327. 86 Abdul Wachid B.S., "Hermeneutika sebagai sistem interpretasi paul ricoeur dalam memahami teks-teks seni." Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni 4.2 (2006), 205. 32
itu Ricoeur memberikan satu alternatif tentang apa yang disebut sebagai kontekstualisasi atau sikap bolak-balik antara pengarang diposisikan juga sebagai teks.87 Jadi pengarang bukan sebagai ibu dari teks tetapi dia sebagai teks. Dalam hal ini ada beberapa kata kunci: teks, konteks, dan kontekstualisasi. Ada juga otonomi teks, dekontekskualisasi jadi menghilangkan sebuah teks dari konteks-konteks yang melingkupinya akan tetapi kemudian melakukan rekontekstualisasi. Rekontekstualisasi dilakukan dengan ruang lingkup budaya dan dengan pengarang. Ricoeur ingin menempatkan sebuah teks lebih ke depan dan Ricoeur ingin penafsir terbebas dari prasangka-prasangka sebelumnya. Jadi dia ingin membebaskan selubung teks. Selubung teks yaitu penafsiran penafsiran atas teks itu sebelumnya. Pembaca menempatkan teks bersifat open ended. 88 Teks bersifat terbuka sehingga teks bisa dimaknakan terlepas dari ruang lingkup waktu yang melingkupinya. Dalam konteks ini Ricoeur ingin membebaskan teks dari selubung teks sehingga penafsir pada saat ini mampu untuk melakukan kontekstualisasi. Kontekstualisasi adalah di mana sebuah penafsiran atas sebuah teks yang melihat pada ruang lingkup kekinian dan kedisinian. Bisa saja misalkan suatu teks yang diproduksi pada suatu kebudayaan di Barat dibaca oleh orang Indonesia dilakukan relevansi dengan konteks budaya Indonesia. Bisa jadi seorang penafsiran pada saat ini dia menafsirkan pada ruang lingkup A, kemudian pada saat yang akan datang dia memperbaiki menjadi ruang lingkup B karena kontes kekinian dan kedisiniannya sudah berbeda. Penulis ingin menempatkan posisi teks karya sastra yang ditulis Abdul Wachid B.S. ini dalam konteks kekinian dan kedisinian. Oleh sebab itu penulis memilih hermeneutika Ricoeur sebagai pisau bedahnya. 87 Abdul Wachid B.S., "Hermeneutika sebagai sistem interpretasi paul ricoeur dalam memahami teks-teks seni." Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni 4.2 (2006), 200. 88 Abdul Wachid B.S., Gandrung Cinta: Tafsir terhadap Puisi Sufi A. Mustofa Bisri, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 34. 33
Di dalam proses membaca, memahami, menerjemahkan, menafsirkan dan menjelaskan ada tenggang waktu untuk melakukan explanation. Itu menyebabkan hermeneutika bukan merupakan hasil akhir karena hermeneutika memang tidak ada hasil akhir, yang ada hanya hasil sementara ketika orang memberikan pembacaan atas teks. Pada saat tertentu orang bisa saja memberi penafsiran A, pada saat yang lain bisa menghasilkan penafsiran B, C, D dan yang lainnya. Ini dikarenakan teks bersifat terbuka tergantung siapa yang menafsirkan. Saat teks dimaknai oleh pembaca maka teks memiliki hubungan (konteks) dengan si pembaca. Ada hubungan langsung antara karya sastra dan pembaca, dan itulah yang mendasari penafsiran, pemahaman dan penghargaan masing-masing pembaca.89 Teks bisa hidup ketika ada konteks. Konteks teks dalam pemahaman Paul Ricoeur terbagi menjadi dua yaitu sense dan reference. Sense yaitu hubungan antar teks yang berelasi dengan teks- teks terdekatnya. Contohnya puisi Wachid B.S. dengan puisinya yang lain. Penafsiran atas teks juga membutuhkan refensi ke luar yaitu reference. Sense adalah "apa"nya wacana dan reference adalah "tentang apa"nya wacana.90 Hasil dialektika antara teks dan konteks disebut hasil penafsiran atau kontekstualisasi. Dengan demikian, tidak bisa seseorang menginterpretasi teks seperti orang mengartikan. Ketika hermeneutika berjalan dalam penafsiran, unsur-unsur hermeneutika akan berjalan secara simultan. C. Telaah Pustaka/Penelitian yang Relevan Tinjauan pustaka atau telaah pustaka yaitu mengemukakan teori- toeri atau penelitian yang relevan dengan masalah-masalah yang sedang diteliti atau kajian tentang ada atau tidaknya studi, buku, atau makalah yang sama atau mirip dengan judul permasalahan yang penulis susun. 89 Sapardi Djoko Damono, Bilang Begini Maksudnya Begitu, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014), hlm. 3. 90 Paul Ricoeur, Teori Interpretasi, terj. Musnue Hery (Jogjakarta: IRCiSoD, 2012), hlm. 52. 34
Adapun penelitian yang membahas tentang nilai ukhuwah dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam atau yang sejenisnya dan relevan dengan penelitian penulis adalah sebagai berikut: Pertama, penelitian Heru Kurniawan dalam bukunya yang berjudul Mistisisme Cahaya. Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah buku kumpulan puisi Wachid B.S. yang berjudul Rumah Cahaya. Dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang mistisisme cahaya dalam kumpulan puisi Rumah Cahaya menggunakan analisis metafora dan simbol. Penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan penulis dari sisi subjek dan objeknya. Penelitian Heru Kurniawan dapat penulis gunakan sebagai referensi dalam penggunaan teori Hermeneutika. Kedua, penelitian Arif Hidayat 91 dalam bukunya yang berjudul Aplikasi Teori Hermeneutik dan Wacana Kritis. Dalam penelitian tersebut Arif Hidayat berfokus pada proses kreatif kepenyairan Wachid B.S. dan pandangan-pandangan subjektif Wachid B.S dalam puisinya, serta produksi wacana dan strategi penyampaian wacananya. Penelitian ini memberi sumbangan pemikiran tentang pandangan subjektif Wachid B.S. yang berguna bagi penulis dalam pengumpulan data berupa proses kreatif Wachid B.S. Ketiga, penelitian Dimas Indianto dalam skripsinya yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Profetik dalam Buku Puisi Yang Karya Abdul Wachid B.S. Dalam skripsi tersebut objek kajiannya adalah nilai-nilai pendidikan profetik (kenabian) yang terdapat dalam buku kumpulan puisi Yang karya Wachid B.S. serta relevansi pendidikan profetik tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan penulis yang yang subjek penelitiannya adalah buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam, penelitian tersebut subjeknya adalah buku puisi Yang. Penelitian ini berguna sebagai tambahan referensi tentang biografi Wachid B.S. 91Arif Hidayat, Aplikasi Teori Hermeneutik dan Wacana Kritis (Purwokerto: STAIN Purwokerto Press, 2012). 35
Keempat, penelitian Wahyu Budiantoro dalam skripsinya yang berjudul Kecemasan Penyair Abdul Wachid B.S dalam Perspektif Psikoanalisis Sigmund Freud. Dalam penelitian tersebut yang menjadi objek penelitian adalah setting kehidupan Wachid B.S., bentuk-bentuk kecemasan Wachid B.S. dan pola transferensi yang dilakukan oleh Wachid B.S. berbeda dengan penulis yang mengkaji karya-karyanya. Penelitian ini memberi sumbangsih pemikiran berupa setting kehidupan Wachid B.S. yang bisa penulis jadikan tambahan data referensi tentang biografi Wachid B.S. Kelima, penelitian berjudul "Feminisme dalam Puisi Abdul Wachid B.S." yang ditulis Teguh Trianton.92 Trianton meneliti feminisme yang terdapat dalam puisi-puisi Abdul Wachid B.S. yang terdapat pada Buku Puisi Tunjammu Kekasih. Penelitian ini memiliki subjek yang sama dengan penulis, tetapi berbeda objek kajiannya. Penelitian ini memberi data tambahan kepada penulis tentang buku puisi Tunjammu Kekasih. Dari beberapa penelitian yang telah penulis temukan berdasarkan kemampuan penulis dalam menjangkau penelitian-penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, penulis menemukan beberapa penelitian dengan subjek penyair Abdul Wachid B.S. baik dari segi personal maupun dari karya yang diciptakannya juga beberapa penelitian yang objek penelitiannya adalah ukhuwah. Dari beberapa penelitian di atas, belum ada penelitian yang membahas buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam dan untuk objek penelitiannya belum ada yang mengulas tentang ukhuwah seperti yang akan diteliti oleh penulis. Oleh karena itulah, penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, dan bermaksud mengisi celah kekosongan tersebut. 92 Teguh Trianton, "Feminisme dalam puisi Abdul Wachid BS." Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak 4.2 (2009): 308-319. 36
D. Kerangka Berpikir Ukhuwah: Hermeneutika 1. Insaniyah 2. Islamiyah 3. Wathaniyah 4.Ubudiyah Hermeneutika Paul Ricoeur 1. Metafora 2. Simbol Abdul Wachid B.S Buku Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam Nilai Ukhuwah dalam Puisi Abdul Wachid B.S Nilai ukhuwah yang terbagi menjadi Ukhuwah Insaniyah, ukhuwah Wathaniyah, Ukhuwah Islamiyah, dan Ukhuwah Ubudiyah nantinya akan dicari dalam puisi Abdul Wachid B.S yang terhimpun dalam buku Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam. Untuk dapat mencari nilai ukhuwah dalam puisi, perlu metode penafsiran dan metode penafsiran yang akan penulis gunakan adalah Hermeneutika Paul Ricoeur. Dengan menggunakan metafora dan simbol tentang nilai ukhuwah, nilai ukhuwah dalam puisi Abdul Wachid B.S. akan digali sehingga akan terlihat bagaimana konsep dan kecenderungan nilai ukhuwah di dalam puisi Abdul Wachid B.S. 37
BAB III NILAI UKHUWAH DALAM BUKU PUISI TUNJAMMU KEKASIH DAN JALAN MALAM KARYA ABDUL WACHID B.S. A. Etnografi Abdul Wachid B.S. 1. Latar Belakang Intelektual dan Keagamaan Abdul Wachid B.S. Abdul Wachid B.S., (selanjutnya ditulis Wachid B.S.) dilahirkan di dusun terpencil Bluluk, Lamongan, Jawa Timur, 7 Oktober 1966. Wachid B.S. adalah putra pertama dari empat bersaudara. Ibunya (Siti Herawati, binti Muhammad Usmuni, bin Muhammad Dahlan), dan ayahnya (Muhammad Abdul Basyir, bin Masyhuri Wiryosumarto, bin Kromodimejo, bin Kartodimejo, bin Muhammad Muso Suromangunjoyo) seorang pedagang kecil, guru dan ketua yayasan di sebuah Madrasah kecil (Miftahul Amal). Melalui buku koleksi ayahnya, Wachid B.S. mulai gemar membaca.93 Dari ayahnya pula, Wachid B.S. mengenal puisi untuk pertama kali. Berawal dari Sekolah Dasar di mana Wachid B.S. tidak menang lomba dulu-duluan pulang saat selesai pelajaran. Dengan hati kecewa Wachid B.S. pulang ke rumah dan saat itulah ayahnya menyodori buku puisi Pelangi Sastra Indonesia bunga rampai prosa dan puisi karya sastrawan-sastrawan pujangga baru yang disusun ileh Sutan Takdir Alisjahbana. Iya. Itu bapak saya. Jadi Ketika itu saya anu apa namanya, diajar guru saya yang namanya Pak Rifai. Pak Rifai itu satu- satunya guru yang, jadi guru kelas saya lupa yah yang kelas A siapa yang kelas B siapa wali kelasnya tetapi guru SD kelas 6 itu ada 2 yaitu pak rifai dan Bu, ah lupa yang satunya. Bu Susi, bu Susi, kayaknya Bu Susi namanya. O iya betul Bu Susi. Guru olahraga sekaligus sebagai guru kelas ya seperti itu tapi ini guru baru. Suatu kali lomba diem-dieman terus saya protes itu kan akhirnya nyanyi dan deklamasi. Seperti itu. Dan ternyata saya 93 Abdul Wachid B.S., Jalan Malam (Yogyakarta: BasaBasi, 2021), 136. 38
membaca puisi sangat buruk karena saya hanya hapal puisi anak TK yang sering dibacakan, dideklamasikan oleh adik saya, Nurul Komariyah itu. Waktu itu dia masih TK. Terus saya sampai rumah itu nangis saya. Saya disodori oleh bapak saya Pelangi sastra Indonesia. Itu disusun oleh sutan takdir alisjahbana yang isinya prosa dan ppuisi karya-karya sastrawan pujangga baru. Di dalamnya ada karya Amir Hamzah berjudul padamu jua. Saya diajari deklamasi. Habis kikis segala cintaku hilang terbang pulang Kembali aku padamu seperti dahulu. Kaulah kandil kemerlap pelita candela di malam gelap sabar setia selalu. Satu kekasihku aku manusia rindu rasa rindu rupa di manakah engkau rupa tiada hanya kata- kata merantai hati. Itu masih ada lanjutannya tapi saya kurang hapal. Saya sudah mempersiapkan itu tetapi ternyata terus ada ujian nasional begitu. Nda ada kesempatan lagi tho. Akhirnya udah lulus. Akhirnya lulus SD. Nah Ketika sudah lulus SD saya masuk ke SMP Negeri Babat. Ilmu itu, ilmu deklamasi, antara niru-niru sahabat saya teman saya Namanya Jatmiko.94 Masa kanak, Wachid sangat dekat hubungannya dengan kedua kakeknya, baik dari pihak ibu (Muhammad Usmuni), maupun dari pihak bapak (Masyhuri Wiryosumarto). Dari kedua kakeknya itu dia mendengarkan khasanah cerita seperti fabel, epos Mahabharata, kisah percintaan Rama dan Sinta, Damarwulan dan Anjasmara, Jaka Tarub dan bidadari, Panji dan Candrakirana, juga sejarah kehidupan para wali dan sufi, sejarah kehidupan Nabi dan para pengikutnya. Sejak kecil dia juga suka menonton pertunjukan shalawatan, ludruk, wayang kulit, bahkan tayuban. Latar belakang demikianlah menjadikan puisi yang ditulis Wachid bernuansa romantis sekaligus religius, hal ini pernah diungkapkan oleh kritikus Korrie Layun Rampan dan penyair Sutardji Calzoum Bachri di dalam artikelnya. Iya semuanya itu kebetulan. Semuanya serba kebetulan saja misalkan yah satu contoh, bagaimana semenjak saya masih usia 94 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 15 Juli 2021. Karena pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan adanya wawancara secara langsung maka penulis melakukan wawancara dengan menggunakan aplikasi Google Meet. 39
balita, lima tahun itu kan bapak saya kan sering bepergian. Karena bapak saya pada saat itu masih sibuk sebagai seorang pedagang. Nah beliau kerjaannya banyak sekali yah. Mungkin kalau saya pahami saat ini yo bisa dibilang misalkan kontraktor. Karena bapak saya bikin jalan desa. Jalan dari satu desa ke desa lain itu bikin kaya gitu. Bapak saya menjual material pasir, batu, batu bata, keramik itu bukan keramik sory, tegel. Nah dulu belum ada keramik. Itu ditaruh di rumah utara itu. Rumah saya kan dua, rumah utara itu bukan dihuni, untuk Gudang. Untuk bisnis bapak saya pada saat itu. Sekalipun juga diperbaiki untuk hunian setelah bapak saya tidak berbisnis itu setelah bapak saya berganti profesi sebagai tukang foto. Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya cerita-cerita tradisional yang berhubungan dengan tempat, misalkan kaya Makam Sunan Drajat, bagaimana Tuban disebut Tuban karena banyak sekali barang-barang tiban, itu saya mendapatkan dari kakek saya yang narasi-narasi itu narasi-narasi keajaiban, kesaktian, keajaiban dan sekaligus narasi kekuasaan yang dibangun berdasarkan kepada kekuatan-kekuatan spiritual. Itu setelah saya kuliah bahasaya seperti itu kan. Saya ingat itu semua gitu kan. Jadi bagaimana saya suka sejarah, bagaimana saya suka bercerita, terhadap pesona bahasa. Itu kalau bagaimana saya kagum dihubung-hubungkan itu insya Allah itu karena kakek saya dari pihak bapak yang Masyhuri Wiryosumarto. 95 Kedua kakek dari Wachid B.S. pintar dalam bercerita dan dalam setiap cerita yang disampaikan disisipi unsur-unsur edukatif. Pesan moral dan nilai religius yang disampaikan dari sang kakek kepada Abdul Wachid B.S. bersifat tidak memaksa. Pendidikan yang diajarkan bukan secara paksaan, tetapi dari ibrah yang didapat setelah Wachid B.S. mendengarkan cerita. Misalkan dalam cerita Joko Tingkir disisipi value untuk membela yang lemah, nilai untuk toleransi. Cerita Joko Dolog yang dibumbui nasihat tentang menghormati kedua orang tua, nasihat bahwa surga ada di bawah telapak kaki ibu. Karena bapak saya intensitasnya untuk ngomong dengan saya juga jarang. Saya itu anak laki-laki yang jarang ngomong ngobrol gitu dengan bapak saya. Yang sering ngobrol dengan 95 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 15 Juli 2021. 40
bapak saya justru adik laki-laki saya Ahmad Jafar Sujatmiko namanya. Saya lebih banyak ngobrolnya dengan ibu. Jadi figuritas laki-laki itu saya awalnya, dasarnya itu malah justru saya mendapatkan dari kakek saya dari pihak bapak dan sekaligus kakek saya dari pihak ibu. Jadi pada saat Ramadhan kelas 1 kelas 2 kelas 3 itu saya dititipkan oleh bapak saya ke Mojokerto, yaitu ke Mbah Muhammad Usmuni namanya. Ini juga fantastik ini beliau. misalkan yah, saya mendapatkan cerita Joko Tingkir. Karena dia sangat baik kepada semua orang, suka menolong gadis-gadis yang digoda oleh pasukan dia tidak tega terus terjadi perkelahian. Terjadilah perkelahian terus Joko Tingkir itu menang. Jadi lemah, bagaimana bagaimana seseorang seseorang itu bertoleransi. Narasi-narasi disampaikan melalui cerita, baik fiktif maupun nonfiktif. Cerita fiktif contohnya seperti Joko Tingkir, Joko Tarub, Joko Dolog (Raja Kertanegara). Joko Dolog itu raja Singasari terakhir, dia ini dia jadi katak. Cerita itu oleh kakek saya disusupi nasihat tentang biirul waalidaini, tentang al-jannatu tahta ahdamil ummahaat, semacam itu. 96 itu membela yang itu keagamaan Wachid B.S. memulai pendidikan di dusunnya, di SDN Bluluk I sampai lulus (1972-1978/1979), bertepatan dengan pergantian Tahun Ajaran Baru dari Januari ke Agustus), tetapi Madrasah Ibtidaiyah tidak sempat diselesaikannya (hanya sampai kelas lima). SMP-nya dia selesaikan di SMP Negeri I Babat (1979-1982), kota terdekat dari dusunnya. Dia melanjutkan studi di SMA Negeri Argomulyo Yogyakarta (1982-1985), saat inilah Wachid mulai giat bersastra, dan bersama rekannya mendirikan majalah sekolah Mekar (Media Karya). Selain menempuh pendidikan formal di sekolah, Wachid B.S. juga mengenyam pendidikan non-formal di madrasah. Sewaktu SD Wachid B.S. juga belajar di Madrasah Miftahul Amal dan saat SMP dia mengaji kepada K.H Mabruri di Masjid Mbedahan. Ada satu keinginan ayah Wachid B.S. yaitu agar Wachid B.S. menjadi seorang kyai, itulah sebabnya ayahnya selalu mengkondisikan agar dia tidak berhenti untuk mengaji. Minimal untuk mengkaji al-Qur'an dan tidak meninggalkan sholat lima waktu. Kelas tiga SD sampai kelas enam, 96 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 15 Juli 2021. 41
setiap Bulan Ramadhan Wachid B.S. dititipkan di rumah saudara untuk ikut mengaji di tempat Kyai Abdul Mukti Adam di Jombang. Jadi dari kedislipinan bapakku iku aku dadi mokong, mokong iku berasal dari kata bokong. Hehe. Bokong itu letaknya di belakang. Jadi saya membelakangi bapak saya. Dadi yo ketoke ngaji tapi ngga ngaji ngono. Akhire bapakku jengkel. Terus aku nyuwun kos tho pas SMP kelas 1 smt 2. Dituruti karo bapak. Sama bapak saya diturutin tapi bapak saya marah itu. Ya aku yo wedi. Bapak itu marahnya bilang, "Yo Wis, wong bapak iku pengin awakmu sekolah neng Tsanawiyah, mondok. Bapak iku pengin anake dadi kyai." Hahaha. Aduh. Itu satu kata kunci yang saya nggak suka pada saat itu. Terus bapak bilang, "Ya sudah nggak apa-apa. Yang penting masih ngaji Qur'an. Yang penting sholat 5 waktu. Itu ngga boleh ditawar. Sholat 5 waktu karo ngaji Qur'an." Akhire ngaji Qur'ane dititipno karo Mbah K.H. Mabruri. Iku sing kagungan Masjid Mbedahan. Beliau seorang saudagar kain di pasar Mbabat. Orangnya sangat sederhana. Nah aku ngaji mrono.97 Dia pernah kuliah rangkap di Fak. Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (1985-1987); dan di Jurusan Sastra Indonesia Fak. Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, lulus Sarjana Sastra (S.S.) pada tahun 1996. Di Pascasarjana UGM pula, dia memperoleh Magister Humaniora (M.Hum.) dari Program Studi Sastra (2007). Abdul Wachid B.S. lulus Program Studi Doktor (Dr.) Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) di Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dengan disertasi berjudul "Dimensi Profetik Puisi A. Mustofa Bisri Kajian Hermeneutika dan Pragmatik Sastra", yang dia pertahankan pada Sidang Terbuka Promosi Doktor pada Selasa 15 Januari 2019. Saat kuliah di fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, ada kegelisahan yang dialami Kakeh Wachid B.S. Kegelisahan itu berupa kekhawatiran suatu saat nanti cucunya terjun di dunia politik. Hal ini didapat karena trauma masa lalu yang terjadi padanya dan saudaranya. 97 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 15 Juli 2021. 42
Mengapa demikian? Karena adik kandung beliau itu beliau jadi perwira polisi kapolsek ngono kui. Lha difitnah oleh PKI tahun 68. Lha justru dimasukan ke penjara kepolisian tempat beliau bertugas. Lha oleh PKI itu dihantam pakai botol bir kepalanya sehingga meninggal dunia. Itulah kemudian menimbulkan trauma. Nah wong tua mbiyen kan gunane menasihati tho, Ad. Dadi kaya begitu. Jadi kaya polisi itu suatu yang dihindari gitu lho. Tapi yo nek saiki ora. Sekalipun tidak ada yang jadi polisi memang kecuali menantu. Kalau tentara ada. tentara angkatan darat ada. sepupune bapakku.98 Dari latar belakang keilmuan dan keagamaan tadi, itulah sebabnya puisi Wachid B.S. tidak memiliki nuansa keagamaan secara formal. Wachid B.S. dalam menulis tentang keauliyaan, tentang silahturohmi, lebih kepada satu miniatur akhlak. Jadi itu pengalaman subjektifnya. Jika dikaitkan dengan tasawuf maka itu merupakan tasawuf bil amali, bukan bi ilmi. Latar belakang keagamaan Wachid B.S. tidak formalitas, tetapi substansial. Dalam wawancara dia menyebutkan bahwa sajak merupakan harapan di antara tampilan citraan dan pernyataan yang ditegakkan untuk merobohkan keputusasaan dalam realitas hidup sehari-hari. Di dalam kesulitan-kesulitan menghadapi realitas sosial budaya pada saat rezim Soeharto, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai aktivis Wachid B.S. memilih untuk tidak bergabung dengan organisasi-organisasi sosial keagamaan mahasiswa. Hal ini dilakukannya sebagai upaya menjaga independensi. Dalam istilah yang dipakai W.S. Rendra untuk "Berrumah di atas angin". Dengan begitu Wachid B.S. bisa melakukan moderasi minimal dalam bentuk gagasan. Gagasan yang disampaikannya adalah dalam bentuk puisi. Tentu saja Wachid B.S. memiliki keterbatasan dalam mengeksplorasi problematika sosial. Sebagai solusi dari pada itu, Wachid B.S. melakukan transendensi yaitu kembali kepada doa, sholat, sholawat dan fatihah dalam rangka "Mundur satu langkah 98 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 15 Juli 2021. 43
untuk maju sepuluh langkah." Setidaknya melalui transendensi itulah maka yang dia ibaratkan sebagai terbang untuk melihat realitas lalu kembali. Maka mulai sejak awal itu puisi-puisinya jika dikatakan sebagai religiusitas, religiusitasnya bukanlah religiusitas yang islamic studies melainkan religiusitas yang dengan bersandar pada kebaikan perilaku, keindahan perilaku, kebenaran perilaku dan itu bersendikan pada sisi-sisi kebudayaan, sisi-sisi tradisi. Sebagian sajak Wachid B.S. terdokumentasi dalam antologi: (1) Sembilu (Dewan Kesenian Yogya, 1991), (2) Ambang (DKY, 1992), (3) Oase (Titian Ilahi Press, 1994), (4) Serayu (Harta Prima Press, 1995), (5) Lirik-lirik Kemenangan (Taman Budaya Yogya, 1994), (6) Tabur Bunga (Seperempat Abad Haul Bung Karno, 1995), (7) Negeri Poci-3 (Tiara Jakarta, 1996), (8) Mimbar Penyair Abad 21 (Balai Pustaka,1996), (9) Gerbong (Cempaka Kencana, 1998), Tamansari (Festival Kesenian Yogya X, 1998), (11) Aceh Mendesah dalam Nafasku (Kampanye Seni untuk HAM Aceh, 1999), (12) Embun Tajali (Aksara Indonesia, 2000), (13) Angkatan Sastra 2000 (Grasindo, 2000), (14) Hijau Kelon (Kompas, 2002), (15) Medan Waktu (Cakrawala Sastra Indonesia, Dewan Kesenian Jakarta, 2004), (16) Untuk Sebuah Kasihsayang (Penerbit Bukulaela, 2004), (17) Laki-laki Tak Bernama (Pustaka Ilalang, 2008), (18) Puisi Menolak Lupa (Obsesi Press, 2009), (19) Pilar Penyair (Obsesi Press, 2011), (20) Sauk Seloko : Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI (Dewan Kesenian Jambi, Desember 2012), (21) Pilar Puisi (STAIN Press, September 2013), (22) Antologi Puisi 90 Penyair Yogyakarta Lintang Panjer Wengi di Langit Yogya (Pesan Trend Ilmu Giri, Maret 2014), (23) Negeri Laut: 175 Penyair dari Negeri Poci 6 (KosaKataKita, 2015), (24) Matahari Cinta Samudera Kata (Yayasan Hari Puisi Indonesia, Yayasan Sagang, 2016), (25) Syair-syair Indonesia (Interlude dan Pujangga Press, Mei 2016), (26) Negeri Awan: 174 Penyair dari Negeri Poci 7 (KosaKataKita, 2017), (27) 44 (10)
Negeri Bahari : 199 Penyair dari Negeri Poci 8 (KosaKataKita, 2018), (28) Pesisiran : 189 Penyair dari Negeri Poci 9 (KosaKataKita, 2019), (29) Gregah: Kumpulan Puisi dan Geguritan Jogjalitfest 2019 (Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2019), dan lainnya. Sajak Wachid B.S. juga diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman dan Inggris, dan dimuat dalam Antologi Puisi Indonesia Modern EQUATOR (setebal 1233 halaman, Editor: Sri Hartati, Renville Siagian, M. Haryadi Hadipranoto, Terjemahan : Naswin Djamal, Penerbit Yayasan Cempaka Kencana, 2011). Esainya terdokumentasi dalam antologi : (1) Kiat Menembus Media Massa (Titian Ilahi Press, 1994), (2) Begini Begini Begitu (Dewan Kesenian Yogya, 1997), (3) Gus Mus: Satu Rumah Seribu Pintu (LkiS, 2009), (4) Creative Writing (STAIN Press, 2012). Wachid B.S. juga menulis cerpen sekalipun tidak produktif, di antaranya terdokumentasi dalam antologi: (1) Cerita-cerita Pengantin (Galang, 2004; editor Triyanto Triwikromo, kata pengantar K.H.A. Mustofa Bisri), (2) Bacalah Cinta (Bukulaela, 2005, bersama cerpen K.H.A. Musofa Bisri, Dharmadi, Eko Sri Israhayu, Evi Idawati, Heru Kurniawan, Joni Ariadinata, Raudal Tanjung Banua, R. Toto Sugiharto), (3) Robingah, Cintailah Aku (STAIN Purwokerto Press, 2007). Sementara itu, buku tunggal yang menghimpun karya Wachid, antara lain : a. Rumah Cahaya (cetakan ke-1, Ittaqa Press, 1995; cetakan ke-2 edisi revisi Gama Media, 2003; cetakan ke-3, Gama Media, 2005) merupakan buku puisi yang menghimpun karya awalnya. Buku puisi Rumah Cahaya ini sempat dikritik oleh Adi Wicaksono secara panjang-lebar di buku Histeria Kritik Sastra (Bentang, 1996), dan menjadi polemik berkepanjangan di koran Kedaulatan Rakyat (5 kali terbitan); 45
b. Sastra Melawan Slogan (FKBA, 2000) merupakan bunga rampai esainya yang diberi kata penutup oleh Dr. Faruk; c. Religiositas Alam : dari Surealisme ke Spiritualisme D. Zawawi Imron (Gama Media, 2002) merupakan buku yang diangkat dari karya ilmiah S-1, dan diberi kata pengantar oleh Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo; d. Buku pilihan puisi cinta 1986-2002, Ijinkan Aku Mencintaimu (Buku Laela, Cet.I-2002, Cet.II-2004), diberi kata pengantar oleh peneliti sastra dari Jepang, Urara Numazawa; e. Buku puisi Tunjammu Kekasih (Bentang, 2003); f. Beribu Rindu Kekasihku (Amorbooks, 2004) merupakan buku pilihan puisi cinta, diberi kata pengantar oleh Dr. Katrin Bandel (peneliti sastra Indonesia berkebangsaan Jerman); g. Buku kajian sastra, Membaca Makna dari Chairil Anwar ke A. Mustofa Bisri (Grafindo, 2005); h. Buku esai, Sastra Pencerahan (Grafindo, 2005); dicetak ulang oleh Penerbit Basabasi (2019), dengan menyatukan buku Membaca Makna dari Chairil Anwar ke A. Mustofa Bisri dan buku Sastra Pencerahan di bawah judul Sastra Pencerahan; i. Gandrung Cinta (buku kajian sastra dan tasawuf; Pustaka Pelajar, 2008), diberi kata pengantar oleh Dr. Sangidu, M.Hum. ; j. Analisis Struktural Semiotik: Puisi Surealistis Religius D. Zawawi Imron (Ce.II, 2009 sampai Cet.V sekarang, Penerbit Cintabuku, 2012), merupakan edisi revisi Religiositas Alam : dari Surealisme ke Spiritualisme D. Zawawi Imron (Gama Media, 2002) diberi kata pengantar oleh Prof. Dr. Rachmat Djoko Pradopo; k. Buku puisi Yang (Penerbit Cintabuku, Cet.I, 2011), diberi kata pengantar oleh Emeritus Professor Virginia Hooker FAHA, Australia Nation University; 46
l. Buku puisi Kepayang (Penerbit Cintabuku, Cet.I, 2012), diberi kata pengantar oleh Dr. Lee Yeon, Dosen di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul, Korea Selatan; m. Buku puisi Hyang (Penerbit Cintabuku, Cet.I, 2014), diberi kata pengantar oleh Dr. Titis Srimuda Pitana, S.T., M.Trop.Arch., Dosen di Program Studi S-3 Kajian Budaya, Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta; kata penutup oleh Naomi Kawasaki , seorang ahli batik berkebangsaan Jepang; n. Kumpulan Sajak Nun (Penerbit Cintabuku, Cet.I, 2018); o. Dimensi Profetik dalam Puisi Gus Mus: Keindahan Islam dan Keindonesiaan (Penerbit Naunsa Cendekia, Bandung, 2020); p. Jalan Malam (Penerbit BasaBasi, 2021). Tahun 2004 dan 2005, buku puisinya Rumah Cahaya dipilih oleh Departemen Pendidikan Nasional sebagai bacaan wajib bagi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas, karenanya didokumentasi oleh perpustakaan SMA dan Madrasah Aliyah Negeri seluruh Indonesia. Sejak tahun 2003-sampai sekarang Wachid diminta oleh Kementerian Pendidikan Nasional RI menjadi Juri Lomba Mengkritik Karya Sastra (LMKS) dan Lomba Menulis Cerpen (LMC). Event penting kesusastraan yang pernah mengundang Wachid membacakan puisinya : "Festival Kesenian Yogya" (FKY) III-1991; FKY IV-1992; FKY VI-1994; "Haul Seperempat Abad Bung Karno" di Blitar 1994; "Festival November 1996" di Taman Ismail Marzuki Jakarta; "Malam Milenium Baru 2001" di Taman Budaya Surakarta bersama Agus R. Sarjono, Ahmad Syubanuddin Alwy, D. Zawawi Imron, dan Rendra; dan, "Cakrawala Sastra Indonesia" di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 17 September 2004. Wachid pernah menjadi dosen tamu untuk matakuliah Bahasa Indonesia dan Ilmu Budaya Dasar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta (1998-2000); dosen tamu untuk matakuliah-matakuliah ilmu sastra di Universitas Muhammadiyah 47
Purwokerto (1997-2013). Dia menjadi dosen tamu untuk matakuliah Apresiasi dan Kajian Puisi, Penulisan Karya Sastra, Puisi Lama dan Modern, Pengantar Teori Sastra di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (2008-sekarang). Di samping menulis karya sastra, Wachid menjadi dosen-negeri di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto. 2. Proses Kreatif Abdul Wachid B.S.: Mempersepsi dan Memposisikan Diri dalam Bersastra Tokoh yang dijadikan panutan dalam penulisan puisi oleh Abdul Wachid B.S. yaitu ada beberapa di anataranya Rendra yang dia sukai pada masa SMP sampai SMA. Lalu pada masa kuliah Wachid B.S. menyukai karya Chairil Anwar dan dilanjutkan dengan hobi membaca untuk menggali tentang sejarah puisi. Adapula karya luar yang dia sukai yaitu karya-karya Jalaludin Rumi, Muhammad Iqbal, Fariduddin Attar, di mana semua karya mereka Wachid B.S. sukai karena diawali dengan kesukaan saya pada karya Amin Hamzah. 99 Wachid B.S. juga menyukai karya Gus Mus dan karya puisi Prancis yang di terjemahkan ke dalam dua bahasa oleh Wink Karjo yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya. Wachid B.S. membaca karya- karya Rumi dan penyair lain dari terjemahan Abdul Hadi W.M. dan terjemahan dari Kyai M. Adib Bisri. Dari karya-karya terjemahan dan sajak-sajak prancis itu terutama karya-karya Charles Boudelaire, Arthur Rimbaut, Paul Ferlaine dia belajar ekspresi kebahasaan yang bersifat surealis. Ekspresi kebahasaan yang bersifat surealis juga dia dapatkan dari bacaannya terhadap karya-karya D. Zawawi Imron. Surealitas ekspresi kebahasaan menggabunfkan antara realitas imajinatif dengan realitas empiris.100 Dia belajar terkait ekspresi kebahasaan yang kemudian dari ekspresi kebahasaan itu dia menemukan sebuah pernyataan makna 99 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 100 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 48
yang luar biasa yang didalamnya terkandung realitas yang empiris dan imajinatif atau realitas simbolik. Ada beberapa contoh puisi yang di dalamnya mengandung ungkapan surealis seperti sajak Chairil Anwar /di hitam matamu kembang mawar dan melati/.../. Adapula "Surat Kertas Hijau" karya Sitor Situmorang /telah kujelajah bumi dan alis kekasih/.../ yang dalam hal ini mewakili ungkpan usia muda yang melebih-lebihkan realitas dalam penyampaiannya.101 Ungkapan-ungkapan yang melebih-lebihkan tersebut terdapat dalam kumpulan sajak Rumah Cahaya, seperti contoh /sebuah pematang lurus ke senja ke kedalaman jiwa/.../ yang diambil dari judul "Kasidah Hijau Mimpi" yang sering dibacakan dalam lomba puisi. Kemudian Wachid B.S. mengenal tentang nilai-nilai ketuhanan, nada dasar yang berkepahaman tentang realitas. Di mana dalam hal ini realitas sering dihubungkan dengan hal-hal yang tidak terlihat (yang maha gaib) jadi di balik realitas tersebut ada realitas yang lain yang terdapat makna dan tujuan di dalamnya. Menurut Wachid B.S. realitas yang fisik pasti ada kaitannya dengan yang metafisik. Tidak akan ada realitas jika tidak dihubungkan dengan Allah. Jadi semua relitas itu eksistensinya ketika dia dikembalikan kepada sang Pencipta, seperti yang telah dijelaskan dalam al-Qur'an surat al-'Alaq ayat 1-5 yang memerintahkan untuk membaca atas nama tuhanmu. Akhirnya pemaknaan sastra bagi Wachid B.S. tidak ada bedanya dengan memaknai kehidupan. Jadi antara sastra dan hidup itu tidak ada dikotomik, karena yang tidak boleh di dalam kehidupan mestinya juga tidak boleh di dalam sastra. Yang haram di dalam kehidupan juga haram di dalam karya sastra.102 Akan tetapi karya sastra itu memiliki hukum bentuk yang tentu logika di dalam karya sasatra harus sesuai dengan hukum kesusastraan agar tetap natural. Adapun letak nilai-nilai karya kesastraan yang 101 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 102 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 49
terkandung dalam kehidupan karya sang penyair, seperti andai kata ia menulis susatu yang dilarang oleh allah maka dia akan menyampaikannya bahwa sesuatu yang dilarang oleh Allah dia juga menghindari. Hal itu tentu saja tidak disajikan sebagaimana perisalah moral atau pengkhutbah. Pengunkapan pesan yang dilakukan oleh sastrawan tentu menggunakan bahasa yang estetik tanpa menabrak nilai etika. Tidak bisa menyampaikan etika tanpa estetika. Karena antara estetika dan etika bagaikan jasmani dan rohani, jadi tidak bisa saling meninggalkan.103 Suatu karya seharusnya beriring sejalan dengan etika. Seperti contoh novelis perempuan yang akan dilukis atas nama keindahan dengan menggunakan busana orang irian dan dilukis seluruh tubuhnnya sehingga menimbulkan pro kontra. Andaikata saat itu sudah ada pasal tentang pornografi, tentu pelakunya bisa dikenakan sanksi. Adapula kisah penyanyi terkenal di bandung naik sepeda motor tidak mengenakan busana dan seluruh tubuhnya bertato yang di anggap telah melanggar norma dan menjadi ribut di media masa. Dari hal tersebut maka kita harus memahami bahwa keindahan dan kebenaran harus saling menyatukan, tidak bisa dipisahkan. Saat periode penulisan Rumah Cahaya dan Tunjammu Kekasih, banyak puisi Wachid B.S. yang dikorbankan dan terbuang karena dirasa oleh penyairnya bahwa puisi-puisi itu masih mirip dengan karya orang-orang lain. Hal ini pernah dikritik oleh D. Zawawi Imron bahwa, "Kita tidak tahu puisi mana yang membuat Allah ridho dari karya yang kita buat. Seperti puisi saya yang berjudul "Ibu" saya tulis pada usia 14 tahun membuat saya menjadi mendunia. Bahkan puisi "Surat kepada Rasurullah" yang ditulis pada saya usia 14 tahun juga mendunia, yang dipakai di Malaysia, Brunai Darusalam dan Singapura yang sering 103 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 50
digunakan untuk bahan perlombaan." Hal ini tentunya menimbulkan penyesalaan dalam diri Wachid B.S.104 Rumah Cahaya dan Tunjammu Kekasih bisa dibilang tempat menaruh percobaan kata-kata. Puisi yang estetikanya masih kasar tapi punya pemikiran mendalam ada pada Rumah Cahaya dan di Tunjammu Kekasih berisi puisi yang estetikanya halus. Kedua buku puisi tersebut merupakan perpaduan dari hasil bacaan dan inspirasi atas romantisme W.S. Rendra, tradisi Amir Hamzah, ekspresivitas Chairil Anwar, imajisme Sapardi Djoko Damono dan Goenawan Mohamad, dan imajisme religius Abdul Hadi W.M. Tapi itu masih tahap pencarian estetika Abdul Wachid B.S. Pada tahun 2000 Wachid B.S. mulai menggunakan penulisan estetika dengan menggunakan metode bawah sadar. Dengan metode penggalian bawah sadarnya seperti kaum suralisme dengan metode doa. Sampai menjadi terkenal di kalangan teman yang sekaligus murid Wachid B.S. seperti Teguh Trianton dan Heru Kurniawan "Doa Penyair Abdul Wachid B.S." padahal itu bukan puisi yang berbunyi, "Ya Allah Anugerahkanlah kepada hamba puisi yang indah dan bermanfaat." Berangkat dari hal tersebut Wachid B.S. menggali alam bawah sadar terebut dengan membaca dan dengan memperbanyak doa.105 Apabila hal tersebut dapat dikategorikan sebagai bawah sadar, maka bawah sadarnya merupakan bawah sadar kerohanian (transidental) sekalipun ini bersifat universal. Kesadaran keruhanian ini memandang apa saja dalam konteks laa ilaaha illallah. Akan tetapi hal tersebut tidak dia tuliskan dalam puisinya secara pernyataan. Bagi Wachid B.S. menulis puisi itu adalah bagaimana seorang penyair mampu merepresentasikan maksud-maksud dia ke dalam peristiwa- peristiwa kecil di dalam kehidupan sehingga memiliki logika cerita 104 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 105 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 51
kehidupan yang tidak bisa dibuat-buat, yang terpenting adalah bagaimana realisasi akhlakul karimah tersebut dalam membuat puisi.106 Puisi menurut Wachid B.S. bukanlah suatu pernyataan-pernyataan dari nilai-nilai keindahan dan kebenaran. Tugas seorang penyair adalah melakukan potret. Dia memilih potret kehidupan yang mana potret- potret itu mengandung nilai keindahan sekaligus nilai-nilai kebaikan. Pada intinya di dalam karya sastra, tantangannya terletak pada bagaiaman dia mampu mentransformasikan nilai-nilai ke dalam bentuk ungkapan-ungkapan yang di sebut puisi, novel, cerpen dengan segala hukum kesusastraannya.107 Peristiwa peristiwa kecil yang ada di dalam kehidupan menjadi objektivikasi Abdul Wachid B.S. bagaimana dia mengenal manusia, mengenal alam, semua itu memiliki makna yang dijadikan landas tumpu untuk terbang menuju alam maknawi. Jadi yang tersurat memiliki engandaian terkait dengan suatu pandangan dunia tentang nilai-nilai keruhanian. Peristiwa menjadi suatu gambaran imajinatif atau potret yang dipilih suatu penyair, tetapi peristiwa itu mengalami personalisasi. Personalisasi itu mempribadikan. Ketika mempribadikan itulah maka itu merupakan representasi dari akhlakul karimah. Dengan kata lain bisa juga disebut internalisasi nilai dari peristiwa. Internalisasi nilai tersebut disampaikan dengan bil hikmah wa mauidhoh khasanah. Ketika menulis puisi maka harus menggunakan bahasa puisi oleh karena itu estetika harus tetap dicari tetapi dalam kerangka etika. Tetapi pada akhirnya Wachid B.S. tidak pernah mencari estetika kata- kata, karena menurut dia keindahan itu mengandung etika dan sekaligus estetika. Setiap etika mengandung keindahan. Contoh pada puisi "Sekali Pandang" yang menggambarkan tentang pertemuan seorang laki-laki dan perempuan yang hanya ketika bertemu hanya 106 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 107 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 52
berpandangan yang ketika berpandangan itu mengandung keindahan yang mana merupakan wujud dari keindahan Allah karena setiap yang kita lihat adalah ciptaan Allah. Menulis puisi tidak dilakukan oleh Wachid B.S. setiap hari, tapi berdoa agar diberikan puisi oleh Allah itu setiap hari. 108 Yang wajib adalah membaca. Yang wajib adalah menghayati kehidupan ini sebagaimana adanya yang tentu saja yang sesuai dengan al-Qur'an, bukan menghayati hal yang dilarang dalam al-Qur'an. Di dalam berpuisi juga harus memperhatikan bahasa penulisan agar tidak aneh ketika dibaca dan tetap memiliki keindahan. Nilai keindahan menyesuikan dengan bentuk-bentuk kosmik yang pas. Maka di sinihlah tugas seorang penyair untuk mencari nilai-nilai keindahan yang bersifat haqiqi (kebatinan) bisa menemukan relasinya di dalam dunia gejala yang bisa diindera sehingga bisa dikatakan cantik. Pada akhirnya, estetika bukannya tidak penting tetapi estetika harus dimaknai kaitannya dengan etika, yang bersifat natural atau alamiah yang sesuai dengan struktur keindahan yang diberikan oleh Allah. Proses kreatif di sini mencari makna-makna, mencari haqiqi-haqiqi karena bentuk sudah tersedia di dalam jiwanya. Setiap etika mengandung estetika. Setiap jiwa pasti ditopang oleh ragawinya. Demikian juga dengan puisi, analoginya adalah ruh puisi minta dituliskan. Manusia dalam hal ini penyair, tentu berikhtiar secara estetika, secara puitika, dan secara stilistika dengan sendirinya. Bahasa yang menggambarkan pengalaman itulah yang disebut bahasa yang puisi. Peristiwa ikhtiari ini bisa disebut juga dengan pengendapan atau sublimasi atau katarsis. Di dalam Islam, usaha menyatukan etika dan estetika ini merupakan pencarian hikmah. Hikmah adalah pengetahuan yang didapatkan dengan jalan mahabbah (cinta).109 108 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 109 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 53
3. Gambaran Umum Perpuisian Abdul Wachid B.S.: Puisi dan Hikmah Realitas dalam pandangan Wachid B.S tidak bisa dilepaskan dari yang membuat realitas, dalam hal ini Allah SWT. Realitas alam semesta ini merupakan sebuah kitab agung yang indah yang diciptakan oleh Allah Ta'ala. Jadi alam semesta ini merupakan lembaran lembaran yang sangat termulia (laukhul mahfudz). Sebagaimana yang saya diungkapkan Wachid B.S. bahwa pemaknaan terhadap laaillahaillallah bukan sekadar tidak ada tuhan melainkan allah. Dalam pemaknaan kaum sufi secara batiniah itu bisa dihubungkan dengan "tidak ada satu realitas pun jika dia tidak dihubungkan dengan eksistensi Allah karena segala sesuatu itu diciptakan oleh Allah, dipelihara oleh Allah dan kepada Allah ciptaan itu akan kembali." Ciptaan itu bisa berupa macro-kosmos dan micro-kosmos berupa manusia. Hal ini sejalan dengan konsepsi laukhul mahfudz tadi bahwa dunia ini ditulis dengan kallamullah pada lembaran-lembaran yang sangat terpelihara. Dengan demikian, secara sederhana setiap realitas memiliki pasangan. Pasangan dari yang nampak adalah yang tidak Nampak, pasangan dhohir adalah bathin. Dinsamping hal yang material itu ada sesuatu yang menggerakkan material itu, dan sesuatu yang menggerakkan material itulah adalah sang Maha Pencipta. Keseluruhan hikmah realitas alam semesta ini, himmah-hikmah itu direnungkan, oleh sebab itu penting untuk membaca alam semesta sebagaimana Iqra Bismi rabbikalladzii kholaq (bacahalah dengan nama tuhan). Setiap realitas memiliki ruh, itulah sebabnya Allah dawuh di dalam al-Qur'an bahwa tidaklah Allah menciptakan segala sesuatu itu sia-sia. Pengaturan Allah terhadap ciptaanya itu berbagai- bagai caranya, ada yang pengaturan itu antara hubungan sebab akibatnya itu sangat dekat. Tapi ada juga hubungan yang sebabn akibatnya itu sangat jauh bahkan tidak nampak. 54
Setiap realitas memiliki ruh, itulah sebabnya Allah dawuh di dalam al-Qur'an bahwa tidaklah Allah menciptakan segala sesuatu itu sia-sia. Pengaturan Allah terhadap ciptaanya itu berbagai-bagai caranya, ada yang pengaturan itu antara hubungan sebab akibatnya itu sangat dekat. Tapi ada juga hubungan yang sebabn akibatnya itu sangat jauh bahkan tidak nampakmisalkan alat pemancar, suara seperti ini kan menggunakan energy frekuensi, karena frekuensinya itu sudah disetel maka kemudian bisa terkonek, padahall inikan jauh jaraknya tapi itikan masih bisa diraba bagaimana koneksitas antara pas hari kemarin, masa kini, dan masa depan yang berhubungan dengan dimensi waktu, itukan keseluruhannya itu bisa dicari hubungan-hubungannya secara riil, tetapi ada system di itu. Ada hubungan sebab akibat yang tidak semata-mata yang bisa diindra oleh manusia, dan termasuk didalamnya dalah bagimana seorang itu melakukan kebaikan yang ternyata kebaikan itu secara sistemik berdampak pada keturunan-keturunannya, itukan gak bisa tampak itu wong keturunannya aja gak pernah tau kok, itu seperti itu. 110 Hal semacam ini jelas berpengaruh pada perspektif-perspektif yang lain pada diri Wachid B.S. Jadi ungkapan yang dzahir atau bentuk luar dari karya sastra itu sebagaimana tubuh manusia dan wujud alam dan itu bayangan dari kehadiran kerahasian keberadaan Allah. Itulah sebabnya Wachid B.S. pernah menulis dalam suatu sajak berjudul "Bersama Kasih Sayang". air mengasihi akar akar mengasihi pohon pohon mengasihi ranting ranting mengasihi dedaunan dedaunan mengasihi buah-buahan ... udara mengasihi awan awan mengasihi biru langit biru langit mengasihi malaikat malaikat mengasihi para nabi para nabi ngengasihi para rasul para rasul mengasihi kanjeng nabi Muhammad Rasullullah SAW ... Jadi hubungan hubungan itu sebagai alamat dari keberadaan Allah karena sebab akibat itu akan berujung kepada causa prima, penyebab 110 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 55
pertama, penyebab utama yaitu Allah SWT. Itu pelebaran pemaknaan dari asyadu laaillaha illalaah waasyadu anna muhammadar rasulullah. Gejala-gejala, peristiwa-peristiwa sejarah, keindahan yang termaknai dalam berbagai dialam semesta ini merupakan manivestasi dari cinta dan kasih sayang Allah. Hal tersebut diekspresikan oleh Wachid B.S. dalam sajak di atas yang kelanjutannya seperti berikut: ... kanjeng nabi mengasihi Allah Allah mengasihi sifatnya sifatnya mengasihi nama-namanya nama-namanya mengasiihi ciptaanya ciptaanya mengasihi cahaya cahaya mengasihi cahaya yang pertama cahaya pertama mengasihi kanjeng nabi kanjeng nabi Muhammad mengasi umatnya, Dalam sajak "Bersama Kasih Sayang" Wachid B.S. menyampaikan serangkaian untuk memaknai alamat atau keberadaan atau eksistensi-Nya yang mana kita bisa mengenalinya melalui sifat- sifatnya. Dari sifat-sifat-Nya, kita bisa mengenalinya melalui ciptannya. Jadi dengan demikian semua ciptannya yang banyak itu terkoneksi, terhubung dengan keindahan yang maha satu. Yang banyak itu terkoneksi dengan yang maha sempurna. Yang maha satu ini manisfestasinya ada dalam sifat sifat kasih sayang Allah, sifat Rahman dan Rahim Allah. Jika seseorang itu sudah memiliki pemahaman yang demikian, maka antara arti dan makna itu memiliki hubungan. Antara yang tersurat dengan yang tersirat itu memiliki hubungan. Antara yang tersurat itu termasuk di dalamnya adalah Bahasa dan Bahasa itu dugunakan oleh manusia, termasuk di dalamnya adalah Bahasa yang digunakan sebagai karya sastra. Kemudian yang tersurat mengguanakn sistem metaforik atau sistem majasi. Di situlah yang tersurat dan yang tersirat memiliki keterkaitan, memiliki hubungan. Ini menjadi wawasan estetik yaa, menjadi wawasan estetik saya. Itulah sebabya seperti kemaren saya menjelaskan tentang "Setiap 56 tak itu
bangun tidur kuhadapkan wajahku ke cermin dan di dalam cermin kulihat wajahku juga lalu mengingatkan bahwa hari ini adalah puisi indah." Itu isinya baru satu bait pertama. Apa yang setiap bangun tidur kita langsung dihadapkan oleh adanya kekuasaan Allah. Bagaimana kita bisa bangun, terus kita mulai menyadari melihat "Oh ternyata aku masih hidup" begitu kita melihat kaca oh kita masih hidup, siapa yang menghidupkan? Yang menghidukan adah yang memiliki hidup, yaitu ya khayu, yang maha hidup. Lantas setelah itu, "lalu kuniatkan bahwa hari ini adalah puisi indah". Tentu, ini berpengaruh kepada wawasan estetiknya seseorang, bagaimana dunia bergejala itu alam semesta ini sesungguhnya berakar dalam dan kehidupan manusia pengetahuan yang maha satu jadi yang dzahir itu pengalaman sejarah tentang manusia, di dalam melalui karya sastra dapat dijadikan sebagai stair away to heaven Tangga menuju kesurga menjadi tangga kesurga ini maksudnya tangga menuju ke yang maha esa, ada yang maha gaib, kepada yang maha transenden.111 tentu hal Itulah sebabnya gubahan-gubahan karya sastra itu merupakan susunan dari yang bersifat figuratif, terstruktur kompleks, terdiri dari imaji-imaji, peristiwa-peristiwa, yang mana peristiwa itu semuanya adalah simbolitas dari makna yang ada didalamnya. Dia merupakan kias sebagai metafora yang berfungsi sebagai tangga yang naik menuju kebeneran dan keindahan yang hakiki. Oleh sebab itu, pandangan terhadap realitas itu berpengaruh besar tehadap wawasan estetik seseorang. Pandangan terhadap realitas itu sangat berpengaruh terhadapa wawasan estetik seseorang, karena pemahaman seseorang tentang realitas keindahan, realitas kebaikan, realitas kebenaran itu tidak hanya yang tersurat, tetapi juga yang tersirat. Tidak hanya yang dhahir tetapi juga yang batin. Itulah sebabnya dalam ekspresi kebahasaan antara arti dan makna itu saling berkelindan. Antara yang tersurat, yang kemudian menggunakan system figuratif, terstruktur komplek dalam imaji-imaji itu merupakan simbolitas atau pengkiasan dari suatu jalan menuju kebenaran dan keindahan. Di dalam surat al-Baqarah ayat 115 disebutkan: 111 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 57
ُب ِر ۡغَم ۡلٱ َو ُق ِر ۡشَم ۡلٱ ِ هللَّٱ ُه ۡج َو همَثَف ْاوُّل َوُت اَمَن ۡيَأَف ْۚ هللَّٱ هنِإ ْۚ ٞميِلَع ٌعِسۡم َٰ َو َ ِللَّ َو Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui ١١٥ ِ Wajah yang dimaksud ini tentu bukan wajah yang bersifat dhohir, tetapi wajah yang bersifat maknawi. Itulah sebabnya penafsiran dalam hal ini heurmenetik itu menjadi penting. Karena tidak bisa itu hanya diterima sebagai bentuk arti. Kalau begitu tuhan menjadi banyak, politheistik. Padahal ini hanya substansi bahwa baik ciptaan itu ada yang maha pencipta. Tentu saja jalinan berkelindan antara yang dhohir dan yang batin di dalam karya sastra seseorang, yang terusrat atau bentuk-bentuk fisik di dalam karya puisi merupakan salinan atau contoh yang ada di dalam dunia pemaknaan. Jadi gagasan-gagasan ketauhidan. Tadi saya sudah kemukakan bahwa fungsi dari formula bahasa sastra itu tujuannya bukan demi estetisisme belaka, tapi yang terpenting justru adalah hikmah. Hikmah itu adalah pengetahuan yang didapat melalui cinta. Cinta kepada siapa? Cinta kepada Allah. Maka kemudian tema-tema kecintaan, kerinduan kedekatan dengan sang kekasih itu menjadi dominan menjadi penting, menjadi dominan dalam persepketif semacam itu. Mengapa demikian? Karena peristiwa-peristiwa percintaan, kerinduan, kedekatan, keleburan, itu merupakan bagian dari ekspresi, itu merupakan hanyalah formula, formula dalam bentuk Bahasa sastra Bahasa fisik. Hakekatnya di sana adalah membentuk kerinduan, kecintaan kepada yang maha hakiki. Dalam hal ini karya sastra menjadi mediasi menjadi tangga naik menjadi stair away to heaven. 112 Hal ini tentu berefek terhadap psikologis pengarang, psikologis sastrawan. Psikologis sastrawan ini misalkan saat menulis kemudian membaca basmalah dan selesai menulis membaca hamdalah. Setiap apa yang ditulis oleh sastrawan dalam konteks semacam ini bisa memberikan efek psikologis kepada pembacanya. Entah pendekatan yang kemudian itu digambarkan sebagai mana peristiwa- peristiwa yang sifatnya dunia, tapi sesungguhnya itu merupakan 112 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 58 itu
simbolitas, merupakan formula-formula yang memberikan satu gambaran tentang kerinduan akan nilai-nilai keindahan dan kebenaran. Hal semacam ini bisa dicontohkan dalam banyak sekali sajak-sajak yang merupakan cermin dari upaya seorang manusia sastrawan untuk mendekatkan dirinya kepada Allah dengan dunia ciptaan. Dunia ciptaan itu alam semesta, dunia ciptaan itu makro kosmos, dunia ciptaan itu juga mikrokosmos yaitu dirinya sendiri. Antara makro kosmos dan mikro kosmos itu kemudian digambarkan oleh sang sastrawan di dalam karya-karya sastranya. Mula-mula sang penyair itu mengambarkan peristiwa-peristiwa kemanusiaan, tapi akhirya ujungnya adalah mina dhulumati ila nuur. Contohnya misalkan ya habis kikis segala cintaku hilang terbang itu "Padamu Jua" mislkan puisi Amir Hamzah. Yang lain misalkan berdiri aku di senja senyap camar melayang melukis buih melayang bakau mengurai puncak berjulang berjulang datang kubur terkembang, itu judulnya "Berdiri Aku" nanti bisa searching yaa. Jadi kalu kemarin saya menyebutkan ini kan berhubungan dengan wawasan estetik akhirnya, bagaimana didalam sajak- sajak Abdul Wachid B.S. itu peristiwa- peristiwa manusia, peristiwa- peristiwa kemanusiaan, peristiwa alam tumbuhan, alam hewan itu kemudian oleh sang penyair melalui aku-lirik ini direnungi ditadaburi, direnungi terus kemudian dipetik hikmahnya. Nilai- nilai kedalaman maknawi dalam karya sastra agar sampai kepada sang hakiki yaitu Allah. 113 Salah satu contoh proses kreatif Wachid B.S. dalam pembuatan karyanya juga dari sebuah kisah yang dia baca. Dalam kisah tersebut ada pelajaran yang dia petik dan sekaligus memberinya inspirasi untuk menulis. Disampaikannya pada wawancara sebagai berikut: Satu contoh misalkan puisi saya yang berjudul "Madu", itu sebetulnya berangkat dari peristiwa Rasulullah SAW dengan Syaidina Ali, jadi suatu kali Sayidinia Ali bersama Rasulullah berjalan ke sebuah kebun kurma. Tiba- tiba Rasulullah itu menyapa, menjawab sebuah sapaan wa'alaikum salam warahmatullah wabarakatuh. Maka Sayidina Ali bertanya, "Panjenegan sedang 113 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 59
bertanya kepada siapa ?" "Itu ada seekor lebah, seekor lebah itu menyapa saya." Dan terbukti bahwa yang disapa binatang bukan hanya Nabi Sulaiman tapi juga Rasulullah. "Ia sangat senang bertemu dengan saya, karena oleh ibunya selalu diajari bahwa sebelum menghisap sari bunga yang sesungguhnya itu beracun, itu dia diajarkan oleh ibunya untuk memberikan salam kepada Allah dalam bentuk solawat Sallallah 'ala Muhammad. Dia juga mengatakan. "Andai kata ada bangsa lebah saya ini yang lupa tidak menyebut namamu, maka dia menghisab sari mula yang beracun tiu ia akan mati. Tapi kalau dia menyebut bersalawat kepadamu shallu 'ala muhammad maka tidak. Maka kemidian itu menjadi makanan yang sangat kami gemari. Tidak ada lebah lain yang berani memakan itu, karena kami punya amalan solallah 'ala mohammad." Nah itulah kemudian menghasilkan madu yang disebut madu nabi. Hal yang sangat istimewa. Sang lebah itu kemudian, "Di sana ada rumah kami yang meneteskan madu yang di bawahnya itu ada semacam batok kaya gitu. Madunya sudah tertampung, Nabi tinggal mengambil." seperti itu ya. wallahu a'lam bissowab. 114 Dalam pandangan Wachid B.S. hikmah-hikmah semacam itu menjadi penting. Hikmah sejarah, hikmah fenomena alam, hikmah fenomena hubungan antara manusia-dengan manusia, manusia dengan alam, menjadi objek perenungan manusia. Tema-tema cinta, kerinduan, tema-tema bahwa dunia itu memang harus digeluti, diakrabi, tapi dunia itu bukan merupakan tujuan akhir dari manusia, dunia hanyanlah wasilah dalam rangka untuk menggapai ghoyah kepada Allah rata-rata menjadi tema yang digemari oleh para rohaniawan yang bernama penyair-penyair sufi, penyair-penyair profetif. Tampaklah di sana bahwa gambaran dunia, pandangan dunia sang penyair itu berkait dengan wawasan estetik dan pesan kerohaniannya. Hal itu menjadi sebuah perspektif. Di dalam sastra Indonesia modern, dalam hal ini adalah pujangga baru, terpilah menjadi dua. Ada yang berorientasi ke Timur ada yang berorientasi ke barat. Para sastrawan yang berorientasi ke Barat berorientasi kepada belanda. Banyak dari sastrawan atau penyair yang 114 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 60
berorientasi ke Barat itu mengidentifikasi dirinya sebagai Ahasveros yang dikutuk yang disumpahi Eros. Hingga akhirnya mengembara dan terasing, terasing dari Tuhan dan terasing dari nilai-nilai kemanusiaan. Lain halnya di dalam puisi-puisi ulama baik sufi maupun profetik yang berorientasi ke Timur. Identifikasi diri itu misalkan diibaratkan sebagai musafir, seperti dalam sajak-sajak Amir Hamzah. Ada yang menyebutkan sebagai pencari, penempuh jalan perindu atau pecinta. Pendek kata kalaulah aku-lirik dinisbahkan sebagai pencari kebeneran, keindahan, kebaikan maka dengan demikian karya sastranya merupakan jalan kerohanian tentang perjalanan, menggambarkan tentang terminal, stasiun tetapi dengan fariasi-fariasi yang sangat beragam. Saya menghindari kesamaan- kesamaan idiom. Saya menghindari ideonya Amir hamzah, saya menghindari iedeonya Sanusi Pane, Toto Sudarto Bakhtiar, saya menghindari juga idiomnya Sutardji "kucing meronta dalam darahku" seperti itu. Saya menghindari khotbah di atas bukitnya Kuntowijoyo. Saya juga menghindari ideomatik burung yang melampaui lembah dari Fariduddin Attar dalam "Musyawarah Para Burung" seperti itu. Saya berusaha untuk menghindari kesamaan-kesamaan bentuk tetapi sesungguhnya ada inti kesamaan yaitu dalam upaya untuk menghayati ciptaan dan maha penciptanya. Dalam rangka menghayati, memaknai memanfaatkan, memaslahatkan hubungan-hubungan antara ciptaan dan penciptanya. Itu seperti itu, Mas.115 Puisi-puisi saya banyak yang menggambarkan tujuh Begitu manusia berada dalam jalan keruhanian, ketauhidan kepada Allah, maka dia akan senantiasa bergetar hatinya ketika melihat realitas. Hal ini karena timbulnya kesadaran bahwa tidak ada satu realitas pun yang tidak terkait dengan Allah. Dalam konteks semacam itu kemudian rasa getaran hati (su'ur) mengakibatkan seseorang kemudian mengungkapkan su'ur-nya dalam syair. Pemahaman terhadap eksistensi ketuhanan itu mengakibatkan seseorang kemudian ia merasa bahwa dirinya tidak bisa lepas dari pandangan Allah. 115 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 61
Adanya keyakinan bahwa segala yang dilakukan manusia tidak bisa lepas dari pandangan Allah menimbulkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang manusia lakukan harus dipertanggungjawabkan. Dengan demikian dia tidak berhenti di kalimat syahadat asyhadu alla ilaha illallah, tapi maisfestasi dari pada itu maka kemudian harus berwujud dalam asyhadu anna muhammadan rasulullah. Ketika sudah bersaksi maka nilai masisfestasi dari ketauhidan itu adalah harus berwujud dalam bentuk penghambaan melalui penghambaan yang formal yaitu sholat. Mohammad Iqbal mengatakn bahwa sholat itu isra dan mi'raj-nya manuisa biasa. Kalau sudah sahadat, sholat, maka dia harus menjalin hubungan relasi dengan manusia. Di dalamnya itu ada nilai ekonomi ada nilai politik, melalui zakat. Lalu manusia itu perlu menahan diri dengan bentuk puasa dan kemudian disempurnakan dengan haji. Sendi-sendi rukun Islam ini dicahayai oleh cahaya keimanan. Cahaya keimanan itu yaitu iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada nabi, iman kepada qodo dan qodar, dan juga iman kepada hari kiamat. Syariat yang dicahayai oleh keimanan itu membawa manuisa untuk senantiasa punya output berupa akhlakul karimah. Akhlakul karimah ini spriritnya adalah ikhsan yaitu seolah-olah seseorang itu sedang berdialog dengan Allah atau setidak-tidaknya dia merasa bahwa dirinya dilihat ole Allah. Itulah sebabnya di dalam puisi puisi saya ketidakberdayaan manusia itu senantiasa dikoneksitaskan dengan Tuhan. Tetapi Tuhan di sana dimetaforakan sebagai kekasih karena bila Tuhan tidak dimetaforakan sebagai kekasih maka di situ ada jarak. Nah tuhan sebagai kekasih ini membuktikan apa kita senantiasa rindu karena segala sesuatu itu senantiasa membayang sebagaimana hubungan insan satu dengan insan yang lain dalam konteks hubungan suami istri. Demikian pula hubungan analogi tentang hubungan yang dekat itu dengan kekasih dan itu bukannya tanpa dasar karena Allah sendiri memiliki sifat ar-Rahman dan ar-Rahim. Seperti itu, Mas. 62
Dari sinilah outputnya itu merupakan akhlakuk karimah. Maka kemudian tidak bisa seseorang itu memaknai kehidupan itu hanya berpusat pada dirinya sendiri terkait dengan Tuhan maka dalam konteks semacam ini ilmu itu ajining kanthi laku. Jadi harus ada outputnya maka dalam konteks seperti ini manusia hamba allah manusia yang beriman itu dia meniru sifat-sifat allah tapi tentu saja sifat-sifat ini bukan dalam kerangka sifat ketuhanan tetapi sifat yang merupakan pembayangan dari yang Maha Pencipta. Bahkan kalo Muhammad Iqbal itu, beliau mengatakan bahwa tuhan membuatkan maka manusia kayu, lalu manusia membuat dari kayu itu kursi, meja, dan lain-lain. Sebetulnya kan sama.116 Kesadaran keruhaniannya yang senantiasa terhubung dengan Allah SWT menjadikan manusia meniatkan hidupnya untuk kebaikan kepada sesama makhluk, baik itu dengan sesama manusia maupun dengan alam semesta. Dari ungkapan itu, akhirnya mau tidak mau karena Islam Iman dan Ikhsan manusia terdorong ke arah hablu minannas dan hablu minal alam. Bagaimana seseorang meng-Allah-kan Allah kalau seseorang itu tidak melakukan relasi memanusiakan manusia dan mengalamkan alam. Bagaimana manusia itu memanusiakan manusia nebgakamkan alam kalau dia tidak meng-Allah-kan Allah. Segala sesuatu yang diniatkan dalam konteks Islam, Iman dan ikhsan diniatkan sebagai ibadah termasuk di dalamnya adalah bersastra. Sastra sebagai ibadah ini termaknai karena sastra sebagai perwujudan dari hablu minallah, hablu minannas dan hablu minalalam. Dengan kesadaran ketuhanan dan kemanusiaan tersebut berasa besarnya tanggung jawab kemanusiaan dari seorang manusia. Itulah sebabnya di dalam perpuisian Wachid B.S. memberikan gambaran-gambaran kehidupan apapun yang dijumpai di dalam kehidupan manusia aku- lirik. Aku-lirik senantiasa berusaha mengatasi keterbatasan-keterbatasan manusia dengan berusaha menjadi manusia yang indah, menjadi manusia yang baik, sekaligus menjadi manusia yang benar dengan bersendikan dengan kebenaran dan kewahyuan nabi Muhammad SAW. 116 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 63
Sangat tidak mungkin tanpa sandarannya terhadap utusan Tuhan itu manusia menjalani kehidupan. Hal ini disebabkan potensi manusia untuk berbuat menyipang begitu besar. Permohonan ampun, solawat dan doa melalui Fatihah dalam perpuisian Wachid B.S. merupakan upaya rohani di dalam mengatasi keterbatasan-keterbatasan di dalamnya sebagimana manuisa (dengan m huruf kecil menuju manusia M huruf besar) di dalam emnjalani kehidupana dengan berupa keindahan dunia dan akhirat. Wawasan estetikaku di dalam puisi sangat terkait dengan cara pandang saya terhadap realitas. Nah cara pandang terhadap realitas itu sangat dupengaruhi oleh cara pandang kepada Allah. Cara pandang realitas kepada Alllah itu termanifestasikan dalam cara pandang kepada makhluk sesama yaitu manusia. Kaya gitu, Mas.117 Dengan demikian sesungguhnya sastra kerohanian seperti karya Wachid B.S. ini itu tidak semata-mata hanya berbicara tentang Tuhan, dan melakukan penghindaran terhadap realitas duniawi. Justru realitas duniawi harus diakrabi karena di dalamnya ada makhluk ciptaan Allah dan yang terpenting, di situ ada manusia dan ada alam. Hanya saja yang digarap adalah wilayah pencerahan dan pemulihan kembali kondisi kerohanian manusia agar manusia tidak rapuh dengan mengidupkan kembali nilai-nilai manusia terhadap cinta, tergadap rasa rindu. Coba banyangkan kalo manusia tidak punya rasa cinta. Kalo manusia nda punya rasa cinta maka manusia juga nda punya rasa rindu. Kalo manusia nda punya rasa cinta dan rasa rindu maka bagaimana manusi itu merealisasikan sifat-sifat dari kasih sayang Allah, itu tidak mungkin.118 Puisi yang sebagimana yang ditulis Wachid B.S. memiliki peran untuk menguatkan atau menanam atau menyuburkan kembali kerohanian yang sudah rapuh, rohani yang sudah kemarau, rohani yang sudah kering agar dia basah kembali. Dengan ruhani yang kembali 117 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 118 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 64
basah maka dia punya kekuatan, dia berani menghadapi realitas sebagimana sajak yang terdapat pada Jalan Malam, bagaimana cinta itu hidup: Jatuh Cinta Kepadamu jatuh cinta kepadamu padang ilalang merayakan kembang putihnya kemaru tidak lagi bernyayi parau lantaran gerimis senja mengembalikan sunyi kepada pagi: daun dan bunga bermahkota embun jatuh cinta kepadamu kata-kata menjadi harapan harapan menjadi doa-doa yang tidak berkesudahan dari pagi ke siang dari siang ke senja dan malam meluaskan pandangan betapa sedemikian kerdil aku untuk memeluk semesta cintamu jatuh cinta kepadamu seorang lelaki bersedia disalibkan dengan luka-luka rajam di badan jatuh cinta kepadamu seorang lelaki tetaplah melewati lorong-lorong zaman sekalipun tahu remah-remah roti di kedua tangan kemulyaannya akan dibalas dengan lemparan tai jatuh cinta kepadamu seorang lelaki berjalan di tengah malam bernyanyi-nyanyi, berteriak-teriak memanggil-manggil nama Mu!119 B. Nilai Ukhuwah dalam Buku Puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam Karya Abdul Wachid B.S. 1. Pengekspresian Nilai Ukhuwah dalam Puisi Abdul Wachid B.S. 119 Puisi berjudul "Jatuh Cinta Kepadamu" dalam Abdul Wachid B.S., Jalan Malam (Yogyakarta: Basabasi, 2021), 67. 65
Pada era sekarang, banyak sekali ragam puisi sebagaimana dikemukakan oleh Rachmat Djoko Pradopo dalam buku Histeria Kritik Sastra yang mana dikutip Wachid B.S. di bagian awal Gandrung Cinta, perpuisian Indonesia itu bisa diidentifikasi dari beberapa aspek. Pertama, meneruskan lirik Chairil Anwar, kedua munculnya warna lokal, ketiga muncul puisi-puisi imajis, keempat puisi mantra, kelima muncul puisi-puisi keagamaan atau puisi sufistik profetik, keenam ditambah oleh Abdul Wahid B.S. yaitu muncul fenomena surealisme.120 Di samping hal-hal itu, Perpuisian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat beragam. Di dalam keragaman yang ditambah dengan maraknya media sosial, semua orang bisa mengekspresikan karyanya. Ukuran secara kualitas terletak pada seringnya dibahas, baik puisi maupun penyairnya, oleh kalangan akademisi. Salah satu penyair yang banyak dibahas, baik puisi maupun pribadi penyairnya adalah Abdul Wahid B.S. Artinya bahwa perpuisian Abdul Wachid B.S. menjadi penting dalam konstelasi perkembangan perpuisian Indonesia. Tidak banyak penyair di Indonesia yang berbicara masalah Ukhuwah. Padahal Indonesia adalah negara yang sangat Bhineka, sangat beragam, sangat luas, serta memiliki banyak agama, banyak suku, yang mana sangat berkemungkinan untuk timbulnya perpecahan. Mengingat bahwa sastrawan hidup di tengah realitas, berarti dia merespon realitasnya sebagaimana yang dikemukakan oleh A Teeuw bahwa tidak ada karya sastra yang lahir dari kekosongan budaya. 121 Dalam hal ini mestinya dengan keragaman itu banyak penyair yang berbicara masalah ukhuwah, tetapi dalam kenyataannya penyair yang berbicara tentang ukhuwah masih sedikit. Di antara yang sedikit itu adalah Abdul Wachid B.S. yang membahas atau berbicara tentang 120 Abdul Wachid B.S., Gandrung Cinta (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 3. 121 Pardi Suratno, "Bahasa-Sastra sebagai Representasi Pemikiran-Kekuasaan." Prosiding Prasasti (2016): 38. 66
ukhuwah atau persaudaraan. Untuk itu penting kiranya sastra menjadi salah satu alternatif dalam rangka menghubungkan tali temali persaudaraan. Di tengah pandemi ini, manusia membutuhkan hal-hal yang positif untuk menimbulkan keyakinan menumbuhkan solidaritas. Oleh sebab itu, keyakinan dan solidaritas itu bisa ditumbuhkan juga melalui bacaan dalam hal ini sastra. Dalam hal ini, Abdul Wachid B.S. memberikan alternatif wacana, memberikan support, memberikan semangat karena bersendikan kepada keyakinan yaitu Islam. Namun di dalam perpuisiannya, nilai-nilai ukhuwah itu tidak disampaikan secara verbal. Ini hal yang penting mengingat bahwa sebagaimana yang dikemukakan Horatius bahwa esensi dari karya seni adalah Dulce et Utile atau indah dan bermanfaat.122 Puisi Abdul Wachid B.S. memang banyak dikaji sebagaimana yang dibahas Arif Hidayat yang berbicara tentang relasi pengetahuan dan kuasa di dalam Abdul Wahid B.S. dengan analisis hermeneutika dan wacana kritis. Di sana dia menyimpulkan bahwa pengetahuan ilmu keagamaan dalam perpuisian Abdul Wachid B.S. itu menjadi dominan dan memberikan pengaruh kepada perpuisian-perpuisian yang ada di sekitarnya. Kedua, tesis Wahyu Budiantoro. Wahyu Budiantoro di dalam tesisnya berbicara tentang epistemologi komunikasi sufistik. Dia berbicara tentang bagaimana puisi menjadi media bagi ekspresi kerohanian seorang penyair dalam hal ini Abdul Wachid B.S. dan sekaligus sebagai media komunikasi kepada pembaca sehingga mampu memberikan pengaruh pembaca akan kesadaran bahwa hidup itu tidak hanya empiris melainkan juga keimanan. Wahyu Budiantoro mengeksplorasi bagaimana epistemologi komunikasi kerohanian dari perpuisian Abdul Wachid B.S. Komunikasi itu bersifat estetis 122 Ririn Ayu Wulandari, "Sastra dalam Pembentukan Karakter Siswa." Jurnal Edukasi Kultura 2.2 (2015), 69. 67
(memiliki keindahan secara kesastraan) di sisi lain komunikasi itu mampu merepresentasikan nilai-nilai kerohanian Islam dalam hal ini lebih dalam pendekatan yang bersifat sugestif. Ketiga, tesis Faiz Adittian yang menggali nilai pendidikan tauhid. Menurut Faiz nilai ketahuidan itu berhasil ditransformasikan oleh puisi Abdul Wahid BS. Keempat, Heru Kurniawan dalam bukunya Mistisisme Cahaya. Di dalam buku tersebut, Heru Kurniawan menggunakan tafsir hermeneutika. Berusaha untuk menggali nilai-nilai mistisisme di dalam puisi Abdul Wachid B.S. bahkan mencari akarnya sedari awal perpuisian Indonesia. Bagaimana transformasi, baik itu nilai maupun kesastraan dari mistisisme Abdul Wachid B.S., sejak perkembangan perpuisian Indonesia yaitu masa Balai Pustaka, Pujangga Baru, angkatan 45, angkatan 66, angkatan 70 sampai angkatan 2000. Karena Abdul Wachid B.S. dipersepsi dan diposisikan sebagai bagian dari tokoh penyair angkatan 2000. Banyak penelitian yang membicarakan perpuisian Abdul Wachid B.S. baik dari aspek isi maupun pemikiran. Akan tetapi sedikit sekali yang menjembatani nilai kesastraan dan nilai pemikiran bisa saling mendukung berkelindan menjadi sebuah karya sastra yang baik. Oleh sebab itu, di dalam subbab ini penulis ingin mengeksplorasi jembatan tersebut bahwa yang dikemukakan oleh TS. Elliot menilai karya sastra sebagai karya seni itu dilihat dari aspek kesastraannya dan menilai keagungannya dengan dilihat dari pemikirannya.123 Mengeksplorasi jembatan antara bentuk dan isi seni, di mana letak keunikan keberhasilan dari Abdul Wachid B.S. dalam mengekspresikan nilai ukhuwah dalam puisinya. Argumentasi dasar dari penulis adalah Abdul Wachid B.S. memperhitungkan pengekspresian bentuk seni yang tepat di dalam puisinya. Perpuisian Abdul Wachid B.S. bukan hanya menyatakan gagasan-gagasannya 123 Abdul Wachid B.S., Sastra Pencerahan (Yogyakarta: Basabasi, 2019), 138. 68
termasuk gagasan-gagasan tentang ukhuwah, akan tetapi di dalam perpuisian Abdul Wachid B.S. itu mampu menampilkan gagasan- gagasan tersebut sebagai karya seni. Artinya, Abdul Wachid B.S. memperhitungkan gagasan itu disampaikan dengan baik. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Rasulullah Saw bahwa sebagian puisi mengandung. Hikmah adalah unta orang beriman yang hilang di tengah padang pasir. Barang siapa yang menemukan unta itu maka dia akan menemukan kebenaran terbaiknya. Bukan hanya sekedar kebenaran tapi kebenaran terbaiknya. 124 Puisi memiliki banyak definisi sebanyak jumlah orang yang mendefinisikannya. Untuk menilai sebuah karya seni justru kepada sisi keunikannya. Keunikan di sini berarti sesuatu yang yang bersifat subjektif bukan objektif. Dalam hal ini subjektivitas bahasa puisi menjadi penting sekalipun ada hal-hal yang sifatnya umum yang harus hadir di dalam puisi sebagai karya seni. Karakteristik dari puisi yang khas karya seseorang menjadi pertimbangan yang utama. Jika ada puisi sebaik apapun tapi mirip karya Chairil Anwar maka puisi tersebut akan dibilang sebagai terpengaruh Chairil Anwar, demikian jika mirip Rendra maka akan dibilang terpengaruh Rendra. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Riffaterre bahwa ekspresi puisi dari waktu ke waktu mengalami perkembangan. Akan tetapi dari perkembangan tersebut tetap ada yang bisa dipegang dari apa yang disebut ketaklangsungan ekspresi dari puisi. Puisi tidak bersifat deskriptif, melainkan metaforik dan penggambaran. Karena sifatnya penggambaran, maka puisi tidak hanya sekedar menyatakan sebagaimana yang dikemukakan Abdul Wachid B.S. sendiri dalam sebuah artikel berjudul "Perlawanan Terhadap Slogan" yang ditulis dalam Sastra Pencerahan bahwa puisi itu berdiri di antara menyatakan 124 Abdul Wachid B.S., "Hikmah Puisi" dalam website Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara diakses di pada 19 Oktober 2021. 69
hlm. 22. sesuatu dan menampilkan sesuatu kalau puisi terlalu menyatakan maka dia seperti khotbah Jumat.125 Dalam puisi, suatu gagasan ditampilkan melalui bahasa, digambarkan melalui bahasa. Kalau lukisan itu menggambarkan melalui titik, lengkung, garis, dan warna, maka menggambarkannya melalui kata-kata. Gagasan-gagasan dalam puisi disampaikan dalam bentuk peristiwa-peristiwa miniatur. Peristiwa- peristiwa yang dipilih yang mampu mewakili gagasan dari penyairnya. Ini mengingatkan perkataan dari Paul Ricoeur dalam buku Mistisisme Cahaya karya Heru Kurniawan bahwa puisi itu miniaturnya adalah metafora.126 Metafora disebut juga ketaklangsungan ekspresi. Ketika berbicara bahwa puisi itu merupakan peristiwa yang puisi, di sana terkandung keindahan dalam peristiwa. Puisi itu merupakan ekspresi keindahan pandangan terhadap realitas dari seorang penyair yang hal itu dipengaruhi oleh sudut pandang budaya dan keagamaan. Suatu contoh misalkan berbicara tentang cahaya. Cahaya oleh beberapa penyair muslim kebanyakan diposisikan dengan hal yang bersifat ketuhanan mengingat bahwa Allah adalah cahaya di atas cahaya. 127 Di antara ayat yang mengilhami banyak sastra religius adalah surat an-Nur ayat 35 sampai 42. Allah adalah Cahaya langit dan bumi cahayanya bagai miskat yang di dalamnya adalah pelita. Cara pandang seorang penyair terhadap realitas tentu saja akan berpengaruh pada bahasa sajaknya. Ketika misalkan sesuatu yang dalam pandangan orang lain biasa saja, di dalam pandangan seorang penyair muslim bisa menjadi hal yang luar biasa atau tidak biasa. Misalkan tentang cahaya, orang lain atau orang biasa melihat cahaya dia adalah cahaya biasa saja tapi di mata para penyair muslim maka 125 Abdul Wachid B.S., Sastra Pencerahan ..., 43. 126 Heru Kurniawan, Mistisisme Cahaya, (Purwokerto: Stain Purwokerto Press, 2009), 127 Abdul Wachid B.S., Sastra Pencerahan ..., 195. 70 puisi
cahaya itu mengingatkan kepada Allah Nuur 'ala nuur (cahaya di atas cahaya). Puisi merupakan ketaklangsungan ekspresi sebagaimana yang dikatakan oleh Michael Riffaterre dalam Semiotika of Poetry. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Sapardi Djoko Damono bahwa sastra, dalam hal ini puisi, bisa "Bilang begini maksudnya begitu".128 Karena berorientasi kepada bahwa puisi itu peristiwa bahasa, Rachmat Djoko Pradopo dalam Pengkajian Puisi juga meyakini hal yang sama bahwa puisi merupakan sebuah struktur yang kompleks. 129 Akan tetapi ada pandangan yang agak berbeda yang berorientasi kepada sastra Hikmah. yang termasuk dalam kategori sastra hikmah itu adalah sastra sastra yang berhubungan dengan keruhanian, baik itu sufisme maupun profetisme. Sesuatu yang estetik, yang indah itu pastilah di sebelahnya ada hal yang sifatnya etik dan yang etik itu pastilah estetik. Antara etika dan estetika bagaikan dua sisi mata uang hal-hal yang penting pasti sudah disepakati atau ada yang menyepakati bahwa itu adalah suatu keindahan. 130 Yang disebut indah oleh masyarakat umum pastilah berorientasi kepada ideologi baik budaya maupun agama. Di dalam karya sastra yang sifatnya keruhanian, hal ini jelas sekali terasa apalagi puisi kerohanian yang melihat realitas dalam perspektif bukan hanya dari aspek empirisme melainkan dari aspek kerohanian, melihat dimensi realitas alam, realitas budaya dan realitas manusia itu berhubungan dengan klausa prima yaitu Tuhan. Dalam perspektif yang demikian, maka memandang realitas bukan hanya pada dari satu sisi melainkan dari dua sisi, yaitu yang lahir dan 128 Sapardi Djoko Damono, Bilang Begini Maksudnya Begitu (Jakarta: Gramedia, 2014), 39. 129 Rachmat Djoko Pradopo, Pengkajian Puisi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014), 14. 130 Helmi Wicaksono, "Model Pembelajaran "Bermain dengan Ekspresi Ilk (Ide- Lambang-Karya)" untuk Mengembangkan Kompetensi Etika dan Estetika dalam Pembelajaran Memproduksi Teks Puisi Baru." Jurnal Inovasi Pendidikan 2.1 (2018), 56. 71
yang batin. Pendek kata, segala yang berorientasi kepada ketuhanan akan melihat bahwa realitas itu bukan hanya dari satu dimensi melainkan dua dimensi. Inilah sebabnya melihat realitas berdasarkan kepada metafisika itu menjadi jelas adanya. Dalam perspektif ini, Hikmah menjadi penting. Seorang penyair di dalam kehidupannya, dia memaknai hikmah atau mencari hikmah atas realitas alam. Ketika itu menjadi karya sastra, karya sastranya juga mengandung hikmah. 131 Pembaca juga mencari Hikmah berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan realitas alam yang diekspresikan dalam karya sastra. Antara pengarang dan pembaca sama-sama mencari hikmah. Karya sastra yang demikian tentu saja bukan karya sastra yang sifatnya merupakan pemaksaan pemaknaan. Apa yang disebut sebagai kebenaran tidak begitu saja dituliskan sebagai sebuah pernyataan yang langsung mendapatkan jawaban. Hal yang demikian itu bukanlah sastra apalagi disebut sebagai puisi. Orientasi pemaknaan puisi, baik dari aspek penciptaan maupun pembacaan, dalam sudut pandang seperti itu mengingatkan kepada suatu perspektif dari Rasulullah Saw bahwa sebagian puisi mengandung hikmah. Hikmah adalah onta orang beriman yang hilang di tengah padang pasir. Barang siapa dia menemukannya maka dia akan menemukan kebenaran terbaiknya.132 Hal umum di dalam perpuisian Abdul Wachid BS itu memang bahwa penggunaan metafora sebagai sarana ketidaklangsungan ekspresi itu digunakan secara umum dan menyeluruh. Jadi penggunaan metafora digunakan sebagai medium ketidaklangsungan ekspresi untuk digunakan secara umum dan pada semua puisi. Akan tetapi, penggunaan metafora yang secara umum tidak digunakan dalam artian untuk memperrumit citraan atau gambaran angan-angan dan pikiran. Puisi yang bagus bukan justru pada kerumitan hubungan antara satu 131 Abdul Wachid B.S. Jalan Malam ..., 129. 132 Abdul Wachid B.S. Jalan Malam ..., 126. 72
ungkapan-ungkapan metaforis dan penggunaan simbol-simbol melainkan bahwa baik itu diksi, bahasa kiasan, citraan, sarana retorika, gaya pengungkapan bahasa itu semuanya menjadi suatu kesatuan yang mendukung gagasan sentral dari seorang penyair. Gambaran imajinasi penyair di dalam puisinya disebut sebagai citraan. Berhasil atau tidaknya seorang penyair dalam memberikan gambaran angan-angan dan pikiran kepada pembaca melalui puisinya itu bisa dilihat dari penggunaan citraan. Dalam hal ini, perpuisian Abdul Wachid B.S. dapat memberikan gambaran angan-angan dan pikiran. Hal yang unik dari penyikapan atau pengekspresian gagasan penyair di dalam puisinya tidak sebagaimana puisi-puisi pada umumnya. Uniksitasnya adalah Abdul Wachid B.S. dalam setiap puisinya aku-lirik memberikan suatu gambaran peristiwa atau realitas yang itu bersifat konkret. Katakanlah bahwa aku-lirik masuk pada sebuah peristiwa, mengamati peristiwa dan realitas yang kemudian dia bertadabur lalu merespon atas peristiwa tersebut. Sebagaimana misalkan dalam puisi "Hari Ini adalah Puisi Indah" berikut: Hari Ini adalah Puisi Indah Tiap bangun tidur, masih di atas dipan Kuhadapkan wajahku ke cermin Maka di dalam cermin itu kulihat wajahmu juga Yang meniatkan hari ini adalah puisi indah Lalu berlalu aku menuju kran air Kubasuhkan wajahku dalam urutan wudhu Kusahadatkan hatiku agar kembali segar Yang menyaksikan bahwa hari ini adalah puisi indah Lalu berlalu aku dalam sujud Kuhunjamkan keningku ke bumi Ke dalam waktu di mana suara manusia masih dengkur Yang terbaca bahwa hari ini adalah puisi indah Betapa nyatanya kata Gus Mus Sampainya doa akibat tiga perkara Lelaku siapa itu, di tempat mana ia sampaikan pinta Dan waktu kapan dia tengadahkan tangan 73
Tetapi subuh masih jauh Dan fajar menjadi jembatan cahaya antara bumi dan langit Tatkala malaikat-malaikat saling ganti berganti Dalam kerjanya yang tak habis-habis Hatiku jendela yang membuka Seperti kulihat wajahku ke dalam cermin Maka di dalam cermin itu kulihat wajahmu juga Yang menerangi bahwa hari ini adalah puisi indah Yogyakarta, 6 Agustus 2009133 Di dalam puisi "Hari Ini adalah Puisi Indah" bait pertama //tiap bangun tidur, masih di atas dipan/ kuhadapkan wajahku ke cermin/ maka di dalam cermin itu kulihat wajahmu juga/ yang mengingatkan bahwa hari ini adalah puisi indah//...// Ungkapan di dalam bait pertama sesungguhnya merupakan ungkapan yang yang biasa. Maksudnya, tidak bermaksud untuk mempuitis-puitiskan. Katakanlah merupakan realitas kehidupan seseorang, dalam hal ini aku-lirik, bahwa aku-lirik bangun tidur kemudian di atas dipan aku-lirik menghadapkan wajah ke cermin. Saat bercermin itu aku-lirik melihat adanya wajahmu. Untuk menjawab wajahmu di sini perlu dikaji pada bait-bait selanjutnya. Pada bait kedua, //...//lalu berlalu aku menuju kran air/ kubasuhkan wajahku dalam urutan wudhu/ kusahadatkan hatiku agar kembali segar/ yang menyaksikan bahwa hari ini adalah puisi indah//..// Antara bait pertama dan bait kedua memiliki tipikalitas yang sama. Baris pertama sampai baris ketiga merupakan potret dari realitas empiris yang dilaksanakan oleh aku-lirik. Akan tetapi, pada akhir masing- masing bait tersebut, baik baik pertama maupun bait kedua, di situ ada hubungan yang bersifat asosiatif atau tidak empiris /yang menyatakan bahwa hari ini adalah puisi indah/ dan bait kedua /menyaksikan bahwa hari ini adalah puisi indah/. Demikian pula dalam bait ketiga yang awal 133 Abdul Wachid B.S., Jalan Malam (Yogyakarta: Basabasi, 2021), 46-47. 74 ini
baitnya merupakan realitas empiris aku-lirik dan diakhiri /yang terbaca bahwa hari ini adalah puisi indah/. Kemudian oleh penyair dilanjutkan dengan sebuah narasi yang sifatnya kontekstual (hubungan antar teks) yaitu //...//betapa nyatanya terasa kata Gus Mus/ sampainya doa akibat tiga perkara/ lelaku siapa itu, di tempat mana dia sampaikan pinta/ dan waktu kapan dia tengadahkan tangan//...// Bait yang kelima, realitas empiris itu kemudian digambarkan memiliki hubungan antara realitas empiris dengan realitas yang sifatnya maknawi. Realitas maknawi adalah realitas hasil pemaknaan terhadap realitas empiris yang didasarkan oleh hal yang bersifat keruhanian atau metafisis. //...//Tetapi subuh masih jauh/Dan fajar menjadi jembatan cahaya antara bumi dan langit/ Tatkala malaikat-malaikat saling ganti berganti/ Dalam kerjanya yang tak habis-habis//...// Ini sudah meloncat tetapi ada jembatan dan penyair mengatakan bahwa jembatannya itu adalah cahaya. Dalam mata pandang realitas empiris itu berhubungan dengan mata Pandang metafisik dari penyair. Karena bagaimana antara subuh fajar dijembatani oleh cahaya. Pada saat yang sama ketika pemaknaan itu dikaitkan dengan cahaya maka kemudian mata batin si aku-lirik ini melihat bahwa di sana ada malaikat yang saling ganti berganti dalam kerjanya yang tak habis-habis. Ini kemudian dipertegas oleh penyair. Hubungan antara realitas empiris dan realitas data fisik melalui //...//Hatiku jendela yang membuka/ Seperti kulihat wajahku ke dalam cermin/ Maka di dalam cermin itu kulihat wajahmu juga/ Yang menerangi bahwa hari ini adalah puisi indah. Hatiku yang membuka, bukan pikiranku yang membuka. Sehingga ketika melihat wajah aku-lirik di dalam cermin, maka dia kemudian menemukan satu "pemandangan" berupa wajahmu juga yang menerangi hari ini adalah puisi indah. Dengan demikian, wajah yang ada di dalam cermin itu bukan sekedar wajah biasa tapi 75
wajah di sana adalah wajah yang bersifat transendental, kerohanian, wajah yang bersifat eksistensial ketuhanan, wajah yang bersifat cahaya. Dari puisi ini bagaimana penyair itu melakukan pengekspresian. identifikasi dari pengekspresian atas puisi bisa diidentifikasi sebagai berikut; realitas empiris yang dinyatakan dengan bahasa yang sederhana oleh penyair merupakan realitas empiris yang bisa dialami oleh siapa saja baik itu terjadi pada bait pertama dari satu sampai tiga. Bait kedua baris pertama sampai ketiga, bait ketiga baris satu sampai ketiga, kemudian bait kelima baris pertama merupakan realitas empiris yang dijembatani oleh cahaya. Cahaya di sana sebagai simbolitas dari pengetahuan yang bersifat ilahiyah. Pada term yang lain cahaya di sana adalah petunjuk. Petunjuk juga bersifat ilahiyah. Pada term yang lebih tinggi cahaya bukan hanya pengetahuan dan petunjuk melainkan Yang Maha Memberi Petunjuk yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Pengekspresian ini dimulai dari; pertama, objektifikasi. Bagaimana penulis melalui aku-lirik memaparkan sebuah realitas keseharian yang dalam pengamatan sang penulis atau penyair sesungguhnya hal itu biasa saja bagi orang lain. Akan tetapi karena penyair menggunakan sudut pandang yang bersifat transendental, maka objektifikasi itu mengalami peningkatan pemaknaan oleh aku-lirik. Dalam hal ini pengalaman empiris ditingkatkan menjadi peningkatan yang bersifat personal sehingga realitas yang ditampilkan oleh penyair itu mengalami tahapan yang kedua, yaitu personalisasi. Yang dimaksud tahapan personalisasi itu pada tingkat pemaknaan, penafsiran. Bagaimana sebuah peristiwa yang bersifat keseharian mengalami perluasan makna. Ketika peristiwa tersebut dihubungkan dengan konteks yang bersifat kesejatian kerohanian. Hal semacam itu dalam upaya untuk melakukan pencarian hikmah, mengingat bahwa penyair ini adalah seorang muslim yang berusaha untuk menjalankan nilai-nilai keislaman secara Ihsan. Dalam konteks ini, realitas keseharian itu tidak hanya bersifat empiris, tidak hanya bersifat fiqih, 76
tidak hanya bersifat syariat, tetapi dicarikan hubungannya dengan hal yang bersifat hakikat. Bukankah dalam hal ini Ikhsan itu adalah ketika engkau melakukan segala sesuatu dalam konteks berdialog dengan Tuhan, kalaupun tidak mampu berdialog dengan Tuhan maka setidak-tidaknya engkau merasa bahwa engkau dilihat oleh Tuhan. Maka setiap elemen-elemen, unsur- unsur kosmik dipersepsi dan diposisikan secara maknawi sebagai ayat- ayat kauniyah Allah yang keberadaannya bisa dicarikan referensinya berdasarkan kepada perspektif qauliyah. Inilah sebabnya pengetahuan yang demikian menjadi mata bagi penglihatan untuk bersentuhan dengan realitas, baik itu alam maupun budaya oleh aku lirik sebagai identifikasi manusia. Apa yang disebut sebagai personalisasi ini dalam rangka untuk mengutuhkan suatu kepribadian sebagai seorang yang beriman kepada Allah SWT yang disebut sebagai seorang mukmin. Ketika mempribadikan suatu pengalaman empirik itu terkait dengan pengalaman kerohanian tentu saja bersendikan kepada ketauhidan (laa ilaha illallah), dalam perspektif ini tiada suatu realitas pun jika dia tidak ilahiyah. Hal yang demikian kemudian diambil hikmahnya oleh aku-lirik, oleh aku-penyair. Inilah yang disebut sebagai tahapan subjektifikasi pempersepsi dan pemposisikan itu sebagai hikmah. Oleh sebab itu, dalam setiap baris terakhir dari setiap bait si penyair kemudian mengatakan "yang meniatkan bahwa hari ini adalah puisi indah". Rupanya hal semacam ini mempola di dalam pengekspresian perpuisian Abdul Wachid B.S. misalkan dalam puisi lain yang menjadi judul dari kumpulan puisi Jalan Malam yaitu puisi berjudul "Jalan Malam" Jalan Malam aku ingin jalan lagi menyusuri malam sendirian sambil menelponmu, ibu 77
aku ingin mendengar rasa sakitmu di paru-paru sesak nafas mengeras seperti suara kereta api melintas di belakang rumah masa kecil aku mau menjagamu sepanjang waktu sambil mengipasi rasa gerahmu, ibu aku mau membaca 10 surat wasiatmu di sampingmu laju darah yang tersedot dari paru-paru menyalip tetes infus sebagai satunya nutrisi yang masuk ke tubuh aku ingin tidak pergipergi lagi agar setiap adzan terdengar aku bisa mengenakan mukena untukmu, ibu padahal ibu dalam koma padahal dalam pejam mata kepadaku ibu sering bertanya "panjenengan siapa apakah ini masih di bumi?" tetapi setiap adzan terdengar ibu mendadak tersadar membuat gerakan tayamum menegakkan shalat begitu khusuk begitu usai salam kembali ibu dalam koma aku tidak ingin pulang ke jogja aku mau menggendongmu ke kamar mandi ibu tidak mau pipis di tempat tidur ibu malu kepadaku kuceboki, tetapi? ibu, ini waik kecilmu yang ketika balita sepanjang malam diare bapak sedang kirim tembakau ke kota dan dokter tidak ada ini putramu yang paling menyusahkan hatimu ini anak lanang yang tidak pulangpulang aku tidak ingin pulang ke jogja karena aku tidak akan pergipergi lagi aku mau menjagamu sepanjang waktu aku ingin mendengar rasa sakitmu di paruparu sesak nafas mengeras seperti suara kereta api melintas di belakang rumah masa kecilku 78
tetapi stasiun kereta api itu telah tak ada suara sesak nafasmu juga telah tak ada di jogja, aku pergi ataukah pulang darimu? aku ingin jalan lagi menyusuri malam sendirian sambil menelponmu, ibu aku sangat rindu kepadamu yogyakarta, 21 april 2016134 Dari bait pertama ini sama sebagaimana dalam sajak "Hari Ini adalah Puisi Indah" bagaimana sebuah realitas empiris itu kemudian mengalami personalisasi. Bagaimana realitas yang sifatnya objektif itu kemudian mengalami personalisasi. Semua narasi di dalam bait-bait puisi "Jalan Malam" bisa saja diposisikan secara objektif dan bisa saja dicarikan rujukannya dalam realitas empiris. Akan tetapi oleh penyair realitas empiris yang merupakan peristiwa ini kemudian ditingkatkan pemaknaannya kepada Hikmah, mengalami personalisasi. Aku lirik di dalam puisi ini menghubungkannya realitas empiris dengan realitas transendental yaitu birrul walidaini, pengabdian seorang anak kepada ibu. Bagaimana antara kemarin, hari ini dan esok itu diberikan pemaknaannya oleh penyair di dalam puisi Bagaimana seorang ibu yang sakit pada saat itu mengingatkan kepada sakitnya si aku-lirik Ketika kecil tak berdaya. Sekarang dia (aku-lirik) yang sudah besar kemudian memberikan makna cinta, kasih sayang. Dia melakukan personalisasi, mempribadikan suatu nilai yang pernah diajarkan oleh ibunya berupa cinta kasih sayang. Maka di dalam puisi ini hal yang bersifat objektifikasi mengalami personalisasi kemudian dipetiklah hikmah untuk kehidupan aku-lirik sebagai manusia yang eksistensinya justru menjadi kaffah saat dirinya mempersepsi dan memposisikan diri sebagai anak yang shalih. Penafsiran pemaknaan terhadap realitas yang terdekat yaitu realitas diri sebagai insan memperlihatkan suatu hubungan bahwa diri aku-lirik 134 Abdul Wachid B.S., Jalan Malam (Yogyakarta:Basabasi, 2021), 118-120. 79 ini.
dalam pemaknaannya menjadi eksis ketika dilakukan pemaknaan terhadap eksistensi-eksistensi yang lain eksistensi yang lain itu bersifat struktural transendental yaitu berpasang-pasangan, seperti siang dan malam jasmani dan rohani. Aku-lirik disebut manusia karena ada manusia lain. Perspektif ini melahirkan tingkatan yang disebut sebagai Ukhuwah Insaniyah. Ukhuwah insaniah ini juga memperoleh pemaknaan dan penafsirannya secara hakiki dalam pengertian objektifikasi bahwa aku-lirik mempersepsi dan memposisikan dirinya sebagai manusia di tengah-tengah kosmik dirinya sebagai mikrokosmik dan realitas di sekitar dan alam semesta sebagai makro kosmik. Pemaknaan atas ini kemudian mengalami peningkatan. Peningkatannya mendapatkan legitimasi ke arah agama. Pemaknaan terhadap persaudaraan sesama insan ini memperoleh dimensi pemaknaan yang lebih dalam ketika dia masuk kepada pemahaman yang lebih luas yaitu pemahaman yang bersifat Islamiyah. Pemahaman yang bersifat Islamiyah ini berorientasi kepada hubungan antara realitas empiris sebagai ayat-ayat kauniyah terkait dengan ayat-ayat qauliyah yaitu kewahyuan. Pada term ini personalisasi semacam ini kemudian mengalami peningkatan pemaknaan yang lebih luas, tetapi kemudian dibumikan dalam pengertian keberagamaan manusia itu memperoleh ruang aksentuasinya ketika hidup dengan akhlakul karimah. Baik ukhuwah insaniyah yang memperoleh legitimasi secara keberagamaan ukhuwah islamiyah itu maka terbangunlah hubungan- hubungan antar manusia dalam konteks bangsa dan negara. Akhirnya pemaknaan ini memperoleh suatu dimensi yang lebih luas membangun kesadaran individu, sosial, kesadaran kemanusiaan dan kesadaran ketuhanan. Pengekspresian perpuisian Abdul Wachid B.S. sekaligus juga pemaknaan yang lebih luas dan dalam bahwa segala sesuatu ini 80
dikaitkan dengan Tuhan dalam rangka pengabdian dirinya sebagai insan. Kesadaran semacam ini, di dalam pengekspresian perpuisiannya memperoleh suatu formula bahasa yang sifatnya jernih dan sederhana. Karena perspektifnya adalah dimensi kedalaman, maka bukan hanya menjadikan ekspresi bahasa sajak sebagai formula estetika melainkan pengekspresian nilai-nilai keberagamaan, yang di dalamnya ada ukhuwah, justru memperoleh aksentuasinya yang sederhana di dalam ekspresi kebahasaan sajak yang sederhana namun memiliki dimensi makna yang dalam. Pengekspresian-pengekspresian pengalaman religiusitas mewujud di dalam bahasa puisi yang bisa disebut juga dengan sebagai bahasa puisi hikmah. Ketika dibaca oleh pembaca, pembaca menemukan kesederhanaan ekspresi kebahasaan. Akan tetapi pembaca masih perlu berfikir tentang pemaknaan yang mendalam mengaitkan atas pengalaman kehidupan dirinya. Sehingga dengan membaca puisi-puisi Abdul Wachid B.S., pembaca kemudian mengalami katarsis, yaitu terbukanya kesadaran diri untuk kembali kepada nilai-nilai kefitrian sebagai manusia. Penulis ingin menutup subbab ini dengan mengutip pandangan Abdul Wachid B.S. di dalam Sastra Pencerahan bab "Religiusitas Islam Dalam Sastra", pada titik temu antara kesungguhan estetis dan kesungguhan etik inilah yang dapat menggeser anggapan bahwa kesusastraan hanyalah aktivitas lamunan belaka. Pada posisi ini sebagaimana Abdul Wahid B.S. dalam catatan penutup Jalam Malam yaitu "Hikmah Puisi" kesusastraan hikmah dapat menjadi bagian penting dari gerakan post-modernisme sebab mengaitkan kembali sastra (puisi) dengan kehidupan yang lebih luas.135 2. Ukhuwah Basyariyah 135 Abdul Wachid B.S., Sastra Pencerahan ..., 204. 81 ini itu
Manusia punya kesadaran tentang rasionalisme yang kemudian itu melahirkan materialisme, dialektika dan logika yang akhirnya terwujud empirisme (suatu paham yang jika itu tidak empiris, tidak nyata maka itu tidak dianggap sebagai bentuk kebenaran). Dalam sejarah filsafat paham semacam itu akhirnya berujung kepada peniadaan Tuhan karena tidak percaya terhadap hal-hal yang gaib, yang ajaib, yang tidak bisa dibuktikan dengan mata kepala, yang tidak bisa dibuktikan dengan pikiran rasionalisme. Di sisi lain upaya pengenalan manusia akan dirinya berujung kepada berpikir untung rugi. Berpikir untung rugi melahirkan apa yang disebut sebagai kapitalisme. Di dalam kapitalisme masih mengakui adanya Tuhan, tetapi tuhan itu "pensiun". Tuhan itu urusan orang- orang yang suka memuja Tuhan. Bagi orang yang tidak ingin memuja Tuhan diberi kebebasan. jadi kapitalisme itu sayap yang lain dari rasionalisme yang kemudian melahirkan atheisme. Pemujaan terhadap rasionalisme juga melahirkan polytheisme jadi menuhankan Tuhan yang banyak, menyembah benda-benda. Dari situlah maka mempersepsi dan memposisikan dirinya sebagai manusia itu menjadi utama, karena yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain justru adalah nilai kemanusiaannya. Hal ini penting kiranya untuk dibicarakan sebelum membahas tentang ukhuwah insaniyah. Bagaimana seseorang akan berbicara tentang ukhuwah islamiyah kalau dia tidak mengenal hakikat dirinya sebagai manusia. Dalam konteks ini menjadi penting untuk manusia membaca dirinya. Sebagaimana hadits Rasulullah Saw, "Man 'Arafa Nafsahu, Faqad 'Arafa Rabbahu," Barang siapa mengenali dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya. 136 Ketika manusia itu mampu memanusiakan dirinya maka muncul kesadaran bahwa dirinya adalah makhluk, pada 136 Dwi Afrianti, "Transformasi Penyebaran Konsep manunggaling Kawula lan Gusti dalam Masyarakat Jawa dari Abad ke-16 M hingga Abad ke-21 M" (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung), 3. 82
saat yang sama karena sadar dirinya makhluk muncul kesadaran bahwa ada sang pencipta (khaliq) yaitu Tuhan. Ukhuwah insaniyah menempatkan satu positioning bahwa manusia itu tidak boleh lupa bahwa dirinya manusia. Puisi yang berbicara tentang hal ini ada pada puisi Abdul Wahid BS berjudul "Sendiri": Sendiri Rumah fana itu dikitari taman Sepi dan asing : kau tinggal sendiri Sempurna sudah para tua memahatkan adat yang Memberhala, pada mata juga manusiamu Sebelum selamat tinggal pada dirimu Pada pagar sebidang tanah tergadai itu Mereka bicara tentang langit juga jiwa Apa jiwa kau digadaikannya pula? Kau sendiri saja : dijauhi dan menjauhi Tak tertinggal surat wasiat juga warisan Tinggal peta nasib yang tak memuat masa depan Sebelum lambaian yang tak pernah ramah itu Mereka lenyap sudah, jauh dibawa jaman edan Kau tinggal sendiri saja, sekalipun cemas Akan matahari esok, akan pasar, akan... Tapi kau tak perlu selamat tinggal pada dunia bukan? "Tapi, tinggallah Kau, Tuhan!" desakmu Ketika gemuruh angin yang baik itu mensujudkan pohonan Ketika manusia juga dirimu mengenali dirinya kembali Di rumah fana itu, dikitari taman, sekalipun selalu sepi Seperti sayap Desember yang mendarat bersama basah hujan Bersama malaikat penunggu walau sekarat, sebagai Dirimu, sebagai tahun di daun-daun itu, lepas satu-satu Dan tanah begitu mengacuh. 1991, 1994137 Manusia pada dasarnya sendirian sebagai makhluk individu, akan tetapi manusia juga merupakan makhluk sosial.138 Pada bait pertama 137 Abdul Wachid B.S., Tunjammu Kekasih (Yogyakarta: Bentang Budaya, 2003), 7. 138 Rochmadi, N. "Menjadikan nilai budaya gotong-royong sebagai common identity dalam kehidupan bertetangga negara-negara ASEAN." Repository Perpustakaan Universitas Negeri Malang 9 (2012), 1. 83
//rumah fana itu dikitari taman/ sepi dan asing : kau tinggal sendiri/...// Menengok pada pendahuluan subbab ini tentang mikro-kosmik dan makro-kosmik, diri manusia dan alam dimetaforakan dalam bentuk rumah dan taman. Penyimbolan dunia atas taman bisa dirujuk dari Q.S. al-Hadid ayat 20 yang meyebutkan bahwa dunia adalah permainan dan senda gurau. 139 Taman biasanya digunakan sebagai tempat bermain. Sepi dan asingnya si rumah aku-lirik disebabkan karena dijauhi dan menjauhi (dalam awal bait kedua). Saat manusia menjauhi manusia lain, padahal manusia sebagai makhluk sosial, maka dirinya akan mendapati kesepian. Tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri. 140 Kesepian dalam sajak tersebut ditampilkan dengan //...//Tak tertinggal surat wasiat juga warisan/ tinggal peta nasib yang tak memuat masa depan/...// Lebih parahnya lagi saat akhir hayat, sepi mendatangi rumah kau-lirik ini seumpama "lambaian yang tidak pernah ramah". Bagi orang yang di dalam dirinya terkandung nilai keimanan dan keislaman pasti dia merasa bahwa dia tidak pernah benar-benar sendiri, dia tidak pernah teralienasi. //.../"Tapi, tinggallah Kau, Tuhan!" desakmu/.../sekalipun selalu sepi/.../ tanah begitu mengacuh//. Bagi kau-lirik yang sendiri, saat tidak ada manusia lain untuk menemani ada Tuhan yang tinggal. Metafora antara kau-lirik dengan Tuhannya seperti rumah dan tahan. Tuhan sedekat urat nadi (manusia), dan tanah begitu dekat dengan (pondasi) rumah. Jadi, jika seseorang sedang 139 Q.S. al-Hadid ayat 20: ِد َّم ث ۥ ه تاَبَن َراَّف ك ۡلٱ َبَج ۡعَأ ٍث ۡيَغ ِلَثَمَك ِۖ ۡلۡٱ يِف ٞر ثاَكَت َو ۡم كَن ۡيَب ُۢ َل ۡوَ َو ۡمَ َو ِل َتَم ََِّإ َٰٓاَي ۡنُّدلٱ ة وَيَح ۡلٱ اَم َو ْۚ ِرو ر ف ۡلٱ ٞن رَف ۡص م ه ى َرَتَف جيِهَي َو ۡو ِر َو ِ َّللّٱ َن ِ Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu ر خاَفَت َو ٞةَني ِز َو ٞو ۡهَل َو ٞبِعَل اَي ۡنُّدلٱ ة وَيَح ۡلٱ اَمَّنَأ ا َٰٓو مَل ۡعٱ ۡلۡٱ يِف َو ِۖا ٗم َٰٓ م ٞة َرِف ۡفَم َو ٞديِدَش ٞ اَاَع ِة َر ِخ ۡلۡٱ َط ح نو كَي َّم ث ا ٗ ٢٠ 140 Arif Krisna, "Sikap Hidup Wanita Jawa Pada Tokoh Nyai Ontosoroh Dalam Novel Bumi Manusia." Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA). Vol. 2. No. 1. 2018, 174. 84
sendiri tapi ada keimanan dalam hatinya, maka dia tidak merasa benar- benar sepi. Sajak "Sendiri" ini seperti contoh apabila seseorang bersosialisasi, menghindar dari masyarakat, mengalienasi diri dari lingkungan sekitar. Tentu penghindaran ini bertolak belakang dengan ukhuwah basyariyah yang mana membutuhkan orang lain untuk menjalinnya. Keterjalinan ukhuwah basyariyah ini terdapat pada sajak selanjutnya yang berjudul "Jembatan Lurus ke Senja": Jembatan Lurus ke Senja Di tengah jembatan, aku atau kau antara dua nasib Pasir Progo atau arus air deras di bawahnya Tiba-tiba tubuhmu menggigil oleh airmata Seperti pusaran sungai ini, memanjati tebingnya (Mengingatkan tahunyang gemetar September berdarah itu mengalir lagi padamu Mengantarkan mayat tak berdosa ke muara) Kini kengerian itu menjadi bahasa doa yang Menggayuh cahaya langit, untuk disimpan Dalam hatimu : sebuah kediaman yang sering mengeras Sementara aku atau kau hanyalah dua bongkahan batu Antara dua tebing yang senantiasa bersama Dalam mencari muara Sepertinya kurasakan jalan jembatan ini Kian meninggi, melewati waktu yang seperti tangga- Tangga, lurus menuju sisa sinar senja Bentangan sirothol mustaqim sepertinya lebih mendekat Dan aku atau kau mesti melintas ke sana Memilih arah satu antara dua dunia Mungkin surga, mungkin neraka 1991, 1994141 Manusia menjalani kehidupannya seringkali diibaratkan dengan sebuah perjalanan. 142 Dalam puisi "Jembatan Lurus ke Senja" 141 Abdul Wachid B.S., Tunjammu Kekasih .., 8. 142 Merry Lapasau, Sulis Setiawati, Apriani Riyanti, "Metafora Konseptual Hidup adalah Perjalanan dalam Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata" dalam Jurnal Sasindo Unpam, Vol 9, No 1, Juni 2021, 62. 85 tidak
kehidupan dimetaforakan dengan jembatan. Sebagaimana hidup, jembatan juga memiliki awal dan akhir. Aku-lirik dalam sajak tersebut bersama kau-lirik di tengah jembatan yang ujungnya adalah dua nasib. //.../Mengingatkan tahun yang gemetar/ September berdarah itu mengalir lagi padamu/...// Saat kau-lirik yang mengalami gigil oleh air mata dipahami benar oleh aku-lirik beserta apa yang mengingatkan kau-lirik terhadap september berdarah. Kepahaman aku-lirik atas kau- lirik di sini tidak hanya sebatas ta'aruf, melainkan sudah pada tafahum.143 Karena kau-lirik dan aku-lirik di sini ada dalam perjalanan maka tentu mereka akan menuju ke suatu tempat (tujuan). Dalam sajak tersebut kau dan aku-lirik //.../senantiasa bersama/ dalam mencari muara/...//. Muara adalah bagian hilir sungai yang berhubungan langsung ke laut. 144 Muara pada sajak ini bisa sebagai simbol atas Tuhan, sebagaimana lafal inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada Allah juga kami kembali. Meminjam istilah dari A. Mustofa Bisri tentang wasilah dan ghoyah145, maka hidup ini adalah wasilah untuk bersama-sama menuju ghoyah yaitu Allah. Dalam ukhuwah, sikap saling memahami (tafahum) perlu untuk ditumbuhsuburkan, tidak hanya ke sesama muslim melainkan untuk sesama umat manusia. Sikap saling memahami juga merupakan salah satu prinsip dalam konsep pendidikan multikultural. 146 Berbuat baik kepada sesama manusia agar timbul kebersatuan seperti //.../menggayuh cahaya langit, untuk disimpan/ dalam hatimu ...//. Kau 143 Dalam BAB II tentang tahapan dalam ukhuwah, tafahum adalah saling memahami secara mendalam antara satu orang terhadap orang lain. Ini lebih tinggi dari ta'aruf yang dalam taraf mengenal. 144 Warsito Atmodjo, "Studi penyebaran sedimen tersuspensi di muara Sungai Porong Kabupaten Pasuruan." Buletin Oseanografi Marina 1.1 (2011), 60. 145 Ahmad Mustofa Bisri, Meneguhkan Islam Budaya Menuju Harmoni Kemanusiaan (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2009), 39. 146 Ngainun Naim dan Mujamil Qomar, Aktualisasi Pemikiran Islam Multikultural dalam Membangun Harmonisasi Masyarakat, (Tulungagung; Akademia Pustaka, 2020), 61. 86
dan aku-lirik diibaratkan sendiri oleh si aku-lirik sebagai bongkahan batu. Ini menandakan bahwa semua orang pada hakikatnya sama. Manusia sama-sama makhluk ciptaan Tuhan, sama-sama menjalani hidup dan akan kembali juga ke haribaan Tuhan. Ketika mengenali dirinya sendiri maka dia berrelasi dengan orang lain karena orang lain juga seperti dirinya sebagai manusia. Berrelasi dengan manusia lain bisa dimulai dari yang terdekat, yaitu ibu, bapak, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lalu lingkungan budaya. Kesadaran semacam itu kemudian dibangun berdasarkan kepada kesadaran keruhanian yang oleh Abdul Wachid B.S. dalam buku Analisis Struktural Semiotik yaitu sebagai kesadaran religiusitas 147 . Misalkan hubungan seorang anak dengan ibu, terdapat pada sajak "Sampai" yang penggalannya sebagai berikut: jatuh cinta berkali-kali pada ibu, tapi siapa kekasih yang sungguh sepanjang jalan mengukur sepanjang apa sayang kekasih aku tak sampai-sampai ... Kedirian yang kemudian mengalami problematika membuat manusia kembali kepada sangkan paran yang dia kenal sebagai ibu. Manusia lahir dari seorang ibu. Dengan dia mengenal kepada ibunya itu maka dia mengenal kepada kasih sayang, mengenal kepada kebaikan. Di situlah ukhuwah insaniah pertama kali terjadi. Bagaimana seorang manusia diajarkan "persaudaraan" yaitu dari ibu dan bapak. Dari kasih sayang ibu bapak, meluas kasih sayangnya ke saudara. Cerminan diri terkait dengan bapak-ibu lalu kemudian mendapatkan sentuhan intelektualitas. Dari situ kemudian dia berinteraksi secara sosial bahkan menciptakan suatu kultur. 147 Abdul Wachid B.S., Analisis Struktural Semiotik (Yogyakarta: Cinta Buku, 2010), 176. 87
Nyaris puisi saya pada periode Tunjammu Kekasih, saya tidak memberlakukan agama sebagai pengertian yang saya serap secara ilmu keagamaan. Tetapi saya menyerap itu dalam konteks bukan sebagai religi, sebagai agama, melainkan saya menyerapnya sebagai religiusitas, rasa keberagamaan. Karena manusia itu tadi memiliki sifat-sifat kemanusiaan. Di situ ada hubungan timbal balik. Kalau itu dikonteskan dengan perspektif Erich Fromm bagaimana cinta kedirian, segala sesuatu dari dirinya. Kalau saya dicubit sakit maka saya jangan mencubit. Jadi cinta kedirian itu cinta yang bersifat vis a vis, berhadapan. Cinta yang bersifat sebab- akibat itu maka menumbuhkan solidaritas kemanusiaan menjadi cinta persaudaraan, cinta kedirian. Dalam puisi saya dalam puisi Tunjammu Kekasih menuju Jalan Malam itu memiliki perkembangan. Dalam puisi Tunjammu Kekasih, human relation hubungan antara manusia atau ukhuwah insaniyah itu berjalan secara natural tanpa merepresentasikan pengertian-pengertian agama di sana. Jadi pengertian-pengertian agama itu bukan sesuatu yang dari luar masuk ke dalam tetapi dari dalam justru keluar 148 Ketika manusia itu melakukan penghayatan yang baik kepada nilai-nilai kemanusiaannya baik nilai-nilai kemanusiaannya berhubungan dengan ibu, bapak, dengan lingkungan sekolah, masyarakat dan kebudayaan, di situlah manusia mengenal dimensi kemanusiaannya. Begitu dia mengenal dimensi kemanusiaannya maka dia butuh Tuhan. Maka dari itu ukhuwah insaniyah itu memunculkan dua aspek yaitu transendensi, kesadaran akan ketuhanan dan di satu sisi yang lain adalah semakin sadar bahwa manusia disebut manusia ketika dirinya mau mengerti terhadap rasa persaudaraan sesama manusia. Jadi kesadaran ketuhanan bisa memantik kesadaran kemanusiaan tetapi juga bisa dikatakan bahwa kesadaran kemanusiaan itulah yang memantik kesadaran ketuhanan. Di situlah nilai profetik yang berupa tujuan humanisasi sebagaimana yang diungkapkan oleh Kuntowijoyo 149 berdasarkan hubungan hablu minallah dan hablu minannas. Interpretasi Ahli dan Interpretasi Pembaca 148 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 6 Agustus 2021. 149 Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), 87. 88
Setelah melakukan interpretasi, penulis melakukan wawancara dengan ahli dan juga pembaca guna mendapatkan interpretasi yang lebih objektif. Pendapat Wahyu Budiantoro selaku ahli adalah sebagai berikut: Dalam tesis Adi Purnomo, ukhuwah insaniyah atau basyariyah dimaknai sebagai penghayatan diri atas statusnya sebagai manusia. Adi mengutip puisi AWBS (Abdul Wachid B.S.) berjudul "Sendiri". Saya kira, pendapat Adi mengenai puisi "Sendiri" yang bernilai ukhuwah insaniyah relevan dengan konsep sufistik. Naomi Kawasaki, seorang ahli sastra Jepang menilai bahwa puisi Awbs menggunakan bahasa rasa, sehingga mampu melampaui diri sendiri untuk meghargai perbedaan. Sementara Wahyu Budiantoro penulis buku Epistemologi Komunikasi Transendental yang juga membahas perpuisian Awbs mengatakan bahwa puisi "Sendiri" mencerminkan spirit kekhalifahan. Sebab citra insan merupakan percikan narasi ke-Tuhan-an. Jadi, ukhuwah insaniyah dalam puisi "Sendiri" dipersepsi dan diposisikan ecara estetik, sebagaimana Rumi yang menulis Diwan Syams at Tabrizi, atau Fariduddin Attar yang menulis perjalanan ruhani manusia dalam karyanya Mantiq al-Thayr.150 Selain interpretasi ahli, ada juga interpretasi pembaca. Anggun Lukmana berpendapat sebagai berikut: Awalnya saya kira sajak "Sendiri" ini bercerita tentang orang yang ingin sendiri yah. Tapi ternyata bukan. Sendiri di situ karena sebagai individu ya manusia itu sendiri tapi sebagai makhluk sosial ya butuh orang lain. Kalau "Jembatan Lurus ke Senja" menceriakan bahwa manusia itu sama. Sama-sama belum pasti dia itu masuk neraka apa surga. Jadi kalau menurut saya puisi ini menceritakan agar sesama manusia saling berjalan berdampingan tanpa memandang hal apa pun. Kan sama-sama belum tahu masuk surga apa ngga.151 Jika dipadukan antara interpretasi penulis, interpretasi ahli dan interpretasi pembaca maka terjadilah interpretasi konstruktif. Hasil interpretasi kontruktifnya adalah ukhuwah basyariyah memiliki dua nilai, yaitu nilai sufistik dan nilai humanisasi. Sesama manusia adalah 150 Wawancara dengan Wahyu Budiantoro pada tanggal 14 Februari 2022. 151 Wawancara dengan Anggun Lukmana pada tanggal 15 Februari 2022. 89
sama makhluk Allah dan tidak punya jaminan masuk surga maka hendaknya sesama manusia saling menjaga tali persaudaraannya. 3. Ukhuwah Islamiyah Dalam pembahasan ukhuwah basyariyah di atas, ukhuwah basyariyah memunculkan kesadaran akan ketuhanan. Kesadaran ini ada karena kesadaran bahwa manusia adalah makhluk. Karena manusia adalah makhluk (ciptaan) maka ada yang menciptakan, yaitu Allah. Perantara-perantara pengenalan manusia atas Allah diajarkan oleh para Rasul melalui dakwah yang disampaikan juga dicontohkan oleh Rasulullah. Rasulullah Muhammad Saw menyebarkan agama Islam, agama yang Rahmatan lil 'Alamin. Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, itulah sebabnya Islam mengajarkan untuk memberikan kasih sayang bagi alam semesta termasuk di dalamnya kepada sesama manusia. Karena kasih sayang yang disampaikan untuk semua manusia, tentu bukan hanya kepada saudara sedarah saja atau orang terdekat saja. Kasih sayang dalam rangka persaudaraan atau ukhuwah mestinya tetap terjalin walaupun "Bukan Lantaran Darah": Bukan Lantaran Darah - usai sembahyang bersama Santosa Warna Atmaja Akhirnya datang juga ke rumah kau Yang dikelilingi burung-burung Malam sempurna dirundung mendung Maunya menghujat lelangit akan cahaya Tapi tak sekedar itu, lantaran Anak dalam rahim dan istri seharian Tak tunjukkan ronta girangnya, lantaran Tak sebagai waktu biasa Dari pagi sampai pagi Santapan kami tinggallah angin Berkali lagi kau menyungguhkan "Bukan lantaran darah Kita dipertautkan sunyi!" Aku cuma terpana 90
Sekalipun udara belum menyala Tapi dalam batin bintang telah kejora "Ya, Ini saudara yang Berjalan ke sungguh kata" Tak ada basabasi seperti umumnya Dalam begini, tangan di atas atau di bawah Sama mutiaranya Sebelum penghabisan itu Aku Cuma bisa menatap langit Bulan Sangularan saksi akhirnya Bahwa buat tahu manis markisa Lidah butuh kecut buah asam Lalu masing-masing merasai Hati meluas bumi 1995152 Sajak "Bukan Lantaran Darah" ini menceritakan aku-lirik yang bersilahturahmi ke rumah kau-lirik. Di dalam BAB II dikatakan bahwa dalam ber-ukhuwah, manusia membutuhkan tanashur (saling membebaskan diri dari kesulitan). Aku-lirik dalam sajak ini datang kepada kau-lirik dalam keadaan sulit, tercermin dari //.../malam sempurna dirundung mendung/ maunya menghujat langit akan cahaya/...//. Bahkan di dalam perjamuan yang //.../dari pagi sampai pagi/ santapan kami tinggallah angin/...//. Ini menjadi metafora bahwa manusia tidak memiliki daya upaya. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan interaksi terhadap sesama manusia sebagai kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 153 untuk saling menguatkan maka manusia memerlukan orang lain. Untuk itu silahturahmi menjadi penting dalam rangka merajut tali persaudaraan. Kau-lirik dan aku-lirik dalam sajak tersebut saling jujur dan saling tolong menolong. Betapa saudara menemui saudara yang lain dengan //.../berjalan ke sungguh kata/...//. Dengan kejujuran itu, memberi dan 152 Abdul Wachid B.S., Tunjammu Kekasih .., 46-47. 153 Agus Setyonegoro, "Hakikat, alasan, dan tujuan berbicara (dasar pembangun kemampuan berbicara mahasiswa)." Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra 2.2 (2013), 78. 91
menerima sama indahnya, /...//tangan di atas atau di bawah/ sama mutiaranya/...// Dengan saling menolong, aku-lirik maupun kau-lirik saling memahami dengan kemasaman hidup saudaranya, //.../bahwa buat tahu manis markisa/ lidah butuh kecut buah asam/...//. Karena kau-lirik maupun aku-lirik memahami ada orang lain yang menerima kesusahan, dengan begitu maka masing-masing bisa bersyukur dengan kondisi dirinya menjadi //...hati meluas bumi//. Abdul Wachid B.S. memahami ukhuwah dalam bentuk kasih sayang sebagaimana disebutkan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin. Itu membuktikan bahwa nilai ke-Islaman yang dipahamkan sebagai ukhuwah islamiyah adalah representasi Bismillahirrahmanirrahim, dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Bukan melihat Allah bahwa Allah maha menghukum sekalipun Allah juga Maha menghukum dan memiliki sifat-sifat tersebut. Representasi ukhuwah islamiyah ini adalah ketika seseorang itu memberlakukan nilai-nilai ke-Islamannya mulai dari syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji semua itu direpresentasikan dalam bentuk akhlaqul karimah. Kesadaran ukhuwah islamiyah saya itu terbangun karena natural secara pragmatis dan praktis karena untuk jawab tantangan hidup sehari-hari. Dalam hal ini Abdul Wachid B.S. ke siapa? Sejak awal, saya itu lingkungannya Emha Ainun Najib. Bagaimana misalkan melalui yasinan, dibuka tentang permasalahan hidup lalu dijawab oleh Emha dengan nilai-nilai keislaman. Praktis banget. Jadi ora ndalil ndakik-ndakik tapi langsung dijawab. Melalui Emha Ainun Najib. Kita tahu Emha Ainun Najib itu bagaimana dia merepresentasikan puisi-puisinya dari awal sudah sangat profetik dari M Frustasi, Sajak-sajak Sepanjang Jalan sampai kemudian kumpulan puisi ketiga yang meledak 99 untuk Tuhanku. Itu saya belajar dari situ tentang bagaimana merepresentasikan ukhuwah tapi tidak dalam bentuk sebagaimana doa yang dilakukan oleh Emha dalam 99 untuk Tuhanku. disitulah relasi antara Rumah Cahaya kumpulan Abdul Wahid PS yang pertama dengan 99 untuk Tuhanku karena di sana tanya jawab 92 dari
betapa yang diambil adalah saripatinya bahwa manusia itu La haula wala quwwata illa Billah.154 Ukhuwah islamiyah dalam puisi Abdul Wachid B.S. dimaknai sebagai ukhuwah fi diin al-Islam tetapi persaudaraan yang didasarkan kepada nilai-nilai yang bersifat Islami. Ukhuwah islamiyah tidak terkurung dalam pengertian persaudaraan dalam sesama umat muslim. Nilai-nilai ukhuwah yang disampaikan dalam puisi Abdul Wachid B.S. adalah nilai yang bersifat Islami bersendikan kepada "Sampaikanlah bil ma'ruf wa mauidhoh hasanah" karena kebenaran harusnya disampaikan dengan baik dan benar. Kebenaran akan lebih baik jika disampaikan dengan akhlaqul karimah. Interpretasi Ahli dan Interpretasi Pembaca Setelah melakukan interpretasi, penulis melakukan wawancara dengan ahli dan juga pembaca guna mendapatkan interpretasi yang lebih objektif. Pendapat Wahyu Budiantoro selaku ahli adalah sebagai berikut: Saya sepakat dengan pendapat Adi mengenai ukhuwah islamiyah dalam puisi "Bukan Lantaran Darah". Dia menjelaskan bahwa Islam adalah agama kasih sayang, karena nilai rahmatan lil'alamin. Semetara, saya berpendapat bahwa sebagai manusia yang bergama Islam, kasih sayang harus menjadi dasar dalam berukhuwah, utamanya pada sesama umat Islam. Tujuan manusia diciptakan adalah untuk mengejawantahkan program kekhalifahan Allah SWT. di bumi. Allah SWT. berfirman: "sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. "Mereka berkata, "mengapa hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang-orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau. "Tuhan berfirman, "sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (Q.S. al-Baqarah ayat 30). Ukhuwah Islamiyah berdasarkan humanisme universal sangat penting. Spirit kemanusiaan dan pembebasan atas hak asasi manusia. Humanisasi bukan hanya persoalan pengarang atau komunikator, melainkan problem kolektif yang akan selalu berbenturan dengan realitas yang non-prediktif. Artinya humanisasi 154 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 93 tidak
menjadi pesan atau nilai yang universal, merambah ke berbagai lini kehidupan, terutama dalam gerak ukhuwah islamiyah.155 Selain interpretasi ahli, ada juga interpretasi pembaca. Anggun Lukmana berpendapat sebagai berikut: "Bukan Lantaran Darah" ini kayak cerita tentang persaudaraan. Di situ ada kejujuran, ada tolong menolong, gitu. Yang di akhir juga itu kan menjelaskan "Bahwa buat tahu manis markisa Lidah butuh kecut buah asam". Orang markisa aja kecut, tapi dirasa manis karena udah biasa merasakan buah asam. Jadi kalau ke tema persaudaraan ya puisi ini cocok, judulnya juga cocok karena persaudaraan kan tidak harus karena sedarah seketurunan.156 Jika dipadukan antara interpretasi penulis, interpretasi ahli dan interpretasi pembaca maka terjadilah interpretasi konstruktif. Hasil interpretasi kontruktifnya adalah ukhuwah islamiyah adalah ukhuwah yang bersendikan nilai-nilai ke-Islaman. Islam mengajarkan kasih sayang dan kasih sayang harus menjadi dasar dalam berukhuwah, utamanya pada sesama umat Islam. Wujud dari persaudaraan ini adalah kejujuran dan sikap tolong-menolong. 4. Ukhuwah Wathaniyah Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam ukhuwah basyariyah dan pemahaman manusia tentang kemanusiaan mengantarkan kepada ukhuwah islamiyah. Ukhuwah islamiyah dipahamkan sebagai nilai kebaikan atau nilai religiusitas islam secara umum. Pada prinsipnya manusia itu tidak bisa hidup sendirian. Nilai-nilai ukhuwah islamiyah yang telah dikemukakan di subbab sebelumnya bersendikan kepada akhlaqul karimah. Yang terpenting dari semua itu adalah hubungan antar manusia dalam rangka individu, dalam rangka sosial, dalam rangka hidup terhadap masyarakat adalah akhlaq yang terpuji. Representasi nilai kemanusiaan manusia seyogyanya tidak dikotori oleh sikap atau sifat tercela yang ingin mewariskan pertikaian. Warisan manusia bukanlah pertikaian sebagaimana Qabil dan Habil. 155 Wawancara dengan Wahyu Budiantoro pada tanggal 14 Februari 2022 156 Wawancara dengan Anggun Lukmana pada tanggal 15 Februari 2022. 94
Warisan Panggil pisau! Agar pecah gelembung pertikaian Berhari bungkam ini membarakan Asapnya di dada Lelaki itu menegak berpihak pada darah Arimata anak dan istri telah Menetas, kini burungnya bersayap racun Berhamburan dari hatinya ke jendela Melukis warna merah di udara Panggil pisau! Tapi tajamnya di mana? Jika darah tercecer percuma kian memanjang Debu pertikaian justru menebal di mata Apa salah kupilih rupa perempuan Buat topengku? Panggil pisau! Tapi untuk jantung sendiri Agar kukubur yang seonggok dendam Jadi tumbal yang disebut subuh Di trotoar Orang memanggul surga dan nerakanya sendiri 1996157 Pisau adalah alat potong yang biasanya ada di dapur. Sebagai alat potong tentu pisau memiliki sisi tajam walaupun tidak di kedua sisinya karena fungsi pisau yang utama bukan sebagai senjata. Aku-lirik yang dalam sajak tersebut sebagai seorang ayah begitu panas hati karena adanya pertikaian. //.../berhari bungkam ini membarakan/ asapnya di dada/...//. Pertikaian di sini disimbolkan dengan gelembung. Jika mengingat epos Ramayana, saat Rahwana dikalahkan Rama muncullah 157 Abdul Wachid B.S., Tunjammu Kekasih ..., 66. 95
gelembung-gelembung. Dari gelembung Rahwana itulah muncul sifat angkara murka.158 ... Panggil pisau! Tapi tajamnya di mana? ... Aku-lirik memanggil pisau namun bertanya /tapi tajamnya di mana?/. Hal ini bisa bermakna bahwa memang pisau itu yang tumpul atau ada yang menggunakan pisau itu tidak pada tempat semestinya. Akibat yang bisa ditimbulkan dari kesalahan si pisau ini adalah //.../Jika darah tercecer percuma kian memanjang/ Debu pertikaian justru menebal di mata/...//. Jika mata terkena debu, pasti penglihatan akan terganggu dan pisau bisa menjadi semakin berbahaya. Agar pertikaian yang bisa jadi dihasilkan dari dendam bisa mati, aku-lirik memilih untuk menggunakan pisau untuk mengubur dendam. Walaupun //.../jadi tumbal yang disebut subuh/...// karena //.../di trotoar/ orang memanggul surga dan nerakanya sendiri//. Aku-lirik memilih untuk tidak bertikai karena kekerasan lebih banyak menimbulkan kerugian. Memanggul surga dan nerakanya sendiri juga merupakan metafora dari peribahasa "kalah jadi abu, menang jadi arang" yang berarti bahwa keduanya sama-sama tidak diuntungkan.159 Jika menilik tahun pembuatan sajak "Warisan" tersebut ada peristiwa berdarah yang pernah terjadi di Indonesia. Peristiwa tersebut dikenal dengan peristiwa Kudatuli 160 . Peristiwa pertikaian tentunya 158 Pak Dhe Sakimun, "Gelembung Rahwana" dalam diakses pada 18 Februari 2022, 05-27. 159 Winda Gusrianti, "Barabuik Harato Pusako: Studi Tentang Konflik Tanah Kaum Suku Jambak versus Anak Pisang Kaum Suku Jambak Kelurahan Kapalo KotoTahun 1980-2017" dalam Skripsi. Universitas Andalas, 2019, 2. 160 Peristiwa Kudatuli (Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli) adalah peristiwa berdarah berupa serangan yang menyasar kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro 58, Jakarta pusat. Korban meninggal berjumlah lima orang dan ratusan lainnya luka-luka. Nanda Perdana Putra, "Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996, Traggedi Berdarah Kantor PDI di Diponegoro 58, liputan6, diakses di kantor-pdi-di-diponegoro-58 pada 9 September 2021. 96
tidak sejalan dengan nilai-nilai ukhuwah. Melihat bahwa judul sajak di atas adalah "Warisan" kiranya pesan utama dari sajak ini bukanlah pertikaian semata, tapi justru sebagai pengingat bahwa pertikaian harus kita hindari agar "warisan" dari para pahlawan berupa adalah Bangsa Indonesia ini tetap permai. Antara satu manusia dengan manusia lain pasti memiliki perbedaan tetapi tatkala dicari persamaannya dalam rangka hidup bersosial sebagaimana manusia bermasyarakat dan bernegara maka manusia akan berada di tengah-tengah atau wasathiyah. Nilai-nilai yang bersifat moderatif itu harus diusahakan apalagi di Indonesia yang mana sangat bhineka. Di situlah maka cinta kepada tanah air dalam rangka menghidupkan kebaikan dari sisi dari nilai agama itu dibutuhkan. Allah sendiri sudah dhawuh bahwa yang mulia di sisi Allah yaitu yang bertaqwa.161 Dalam hal ini penulis sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Said Aqil Siradj tentang pentingnya ukhuwah wathaniyah. Namun Said Aqil Siradj mengurutkan bahwa ukhuwah wathaniyah ini didahulukan ketimbang ukhuwah islamiyah. Hal itu karena dalam pemahaman Said Aqil Siradj, ukhuwah islamiyah include. Kalau orang memilih beragama Islam secara otomatis dia harus memiliki ukhuwah islamiyah. Dia juga beralasan bahwa tanpa negara bagaimana umat Islam dapat melakukan kegiatan keagamaan dengan tenang jadi lebih melihat dari sisi sosiologis. Sementara itu dalam banyak perpuisian Abdul Wachid B.S. karena dia menulis dalam bentuk karya sastra yang itu merupakan ekspresi manusia dengan kemanusiaannya secara pribadi maka dia tidak membangun ukhuwah wathaniyah itu didasarkan pada pandangan sosiologis tapi lebih dipandangkan sebagai cara pandang dunia (world view). Setiap manusia membutuhkan sentuhan manusia lain, tolong- menolong dengan manusia lain yang kemudian membentuk suatu 161 Hamdi, Isnadul. "Ta'aruf dan Khitbah Sebelum Perkawinan." JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah) 16.1 (2017), 48. 97
komunitas manusia yang disebut masyarakat dan masyarakat kemudian membentuk kesepakatan yang disebut negara, tanah air. Menurut Wachid B.S. cinta dan kasih sayang sangat diperlukan guna menjalin ukhuwah wathaniyah. Coba bayangkan kalau manusia sudah tidak punya rasa cinta. Kalau manusia sudah tidak punya rasa cinta, maka manusia tidak punya rasa rindu. Kalau manusia kok tidak punya rasa cinta dan rindu maka bagaimana manusia itu merealisasikan sifat-sifat kasih sayang Allah? Itu tidak mungkin. Puisi sebagaimana yang saya itu memiliki peran untuk menguatkan atau menanam tulis menyuburkan kembali ruhaniyah yang sudah rapuh, rohani yang sudah kemarau, sudah kering agar dia basah kembali. Bila dia basah kembali maka dia punya kekuatan. Dia berani menghadapi realitas.162 Ketika semua pemeluk agama melakukan segala sesuatu berdasarkan nilai kasih sayang agamanya masing-masing maka masing-masing pemeluk agama itu akan menahan diri dan melarang terjadinya pertikaian dan pertumpahan darah. Kalau semua individu merepresentasikan nilai hakiki dari agamanya masing-masing maka di situlah manusia benar-benar merepresentasikan nilai kemanusiaannya. Dengan demikian maka manusia hidup dengan harmonis karena manusia hidup dengan manusia kemudian manusia membuat suatu masyarakat manusia. Dengan manusia membentuk suatu masyarakat maka manusia memiliki negara. Interpretasi Ahli dan Interpretasi Pembaca Setelah melakukan interpretasi, penulis melakukan wawancara dengan ahli dan juga pembaca guna mendapatkan interpretasi yang lebih objektif. Pendapat Wahyu Budiantoro selaku ahli adalah sebagai berikut: Adi berpendapat bahwa ukhuwah wathaniyyah menjadi prinsip dalam beragama secara adil, tengah (moderat) atau tawasuth. Dia mengutip puisi berikut: ...// panggil pisau// tapi tajamnya di mana? ...// (Sajak "Warisan"). Saya sependapat dengan Adi bahwa 162 Wawancara dengan Abdul Wachid B.S. pada tanggal 9 Agustus 2021. 98
kata majemuk dalam puisi itu bernilai tawasuth atau wathaniyyah. Menurut saya hal itu sama dengan spirit profetik (kenabian). Setiap orang yang bergama dengan benar, maka dia akan berlaku adil dan memberi manfaat serta kebaikan bagi sesama. "Kesadaran kemanusiaan merupakan percikan dari kesadaran ketuhanan yang kaffah. Ke-kaffah-an seorang manusia dalam tauhid, selain mengamalkan segala macam bentuk perintah (teologis dan muamalah) yang ada di dalam al-Qur'an, juga harus diwujudkan (hablum dalam hubungannya dengan manusia dan bangsa minannas, ukhuwah basyariyah, dan wathaniyyah)..163 Selain interpretasi ahli, ada juga interpretasi pembaca. Anggun Lukmana berpendapat sebagai berikut: Kalau saya baca puisi "Warisan" ini jadi inget berita-berita tentang tawuran atau bentrok gitu yah, Mas. Kaya pertikaian, korban, darah itu kan kata-kata yang sering muncul di berita-berita tentang bentrokan. Puisi ini justru kaya memberitahu, "Ini lho kalau ngga menjaga persaudaraan." Jadi belajar dari pengalaman supaya hal yang buruk itu tidak dilakukan.164 Jika dipadukan antara interpretasi penulis, interpretasi ahli dan interpretasi pembaca maka terjadilah interpretasi konstruktif. Hasil interpretasi kontruktifnya adalah ukhuwah wathaniyah menjadi prinsip dalam beragama secara adil, tengah (moderat) atau tawasuth. Setiap orang yang bergama dengan benar, maka dia akan berlaku adil dan memberi manfaat serta kebaikan bagi sesama. 5. Nilai Ukhuwah dalam Buku Puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam Puisi-puisi Abdul Wachid B.S. yang termuat dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam mengandung nilai ukhuwah, yaitu ukhuwah basyariyah, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah. Ukhuwah basyariyah tersirat dalam sajak "Sendiri" dan "Jembatan Lurus ke Senja" yang menceritakan bahwa manusia secara individu adalah sendiri, dengan kesendirian itulah manusia memerlukan dan membutuhkan orang lain. Agar terjalin hubungan 163 Wawancara dengan Wahyu Budiantoro pada tanggal 14 Februari 2022 164 Wawancara dengan Anggun Lukmana pada tanggal 15 Februari 2022. 99
yang baik antar sesama manusia manusia memerlukan sikap saling memahami. Ukhuwah basyariyah memiliki dua nilai, yaitu nilai sufistik dan nilai humanisasi. Sesama manusia adalah sama makhluk Allah dan tidak punya jaminan masuk surga maka hendaknya sesama manusia saling menjaga tali persaudaraannya. Dari kesadaran kemanusiaan, timbullah kesadaran bahwa manusia (mikrokosmik) dan alam (makrokosmik) ada yang menciptakan yaitu Allah. Kesadaran akan adanya Tuhan inilah yang akhirnya mendorong manusia untuk beragama dan dalam agama diajarkan untuk bersaudara, timbullah ukhuwah islamiyah. Ukhuwah islamiyah terdapat dalam sajak "Bukan Lantaran Darah" yang mengisyaratkan bahwa hubungan antar sesama harus menumbuhkan sikap tanashur (saling membebaskan diri dari kesulitan). Ukhuwah islamiyah adalah ukhuwah yang bersendikan nilai-nilai ke-Islaman. Islam mengajarkan kasih sayang dan kasih sayang harus menjadi dasar dalam berukhuwah, utamanya pada sesama umat Islam. Wujud dari persaudaraan ini adalah kejujuran dan sikap tolong-menolong. Dalam hidup bermasyarakat pasti memerlukan negara untuk menjamin keamanan. Untuk itu perlu adanya ukhuwah wathaniyah. Ukhuwah wathaniyah tergambar pada sajak "Warisan" yang mana menjelaskan warisan para pahlawan negeri ini bukanlah pertikaian tapi kesatuan dan kebersamaan. Dalam sajak ini juga terselip pesan untuk bersikap ada di tengah-tengah atau wasathiyah. Ukhuwah wathaniyah menjadi prinsip dalam beragama secara adil, tengah (moderat) atau tawasuth. Setiap orang yang bergama dengan benar, maka dia akan berlaku adil dan memberi manfaat serta kebaikan bagi sesama. 100
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Setelah melakukan analisis Hermeneutika kepada sajak-sajak dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam tentang nilai ukhuwah, penting kiranya penulis melakukan penarikan simpulan sehingga pembaca dapat mencermati hasil penelitian ini. Simpulan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: Puisi-puisi Abdul Wachid B.S. yang termuat dalam buku puisi Tunjammu Kekasih dan Jalan Malam mengandung nilai ukhuwah, yaitu ukhuwah basyariyah, ukhuwah islamiyah, dan ukhuwah wathaniyah. Ukhuwah basyariyah tersirat dalam sajak "Sendiri" dan "Jembatan Lurus ke Senja". Ukhuwah islamiyah terdapat dalam sajak "Bukan Lantaran Darah". Ukhuwah wathaniyah tergambar pada sajak "Warisan". Ukhuwah basyariyah memiliki dua nilai, yaitu nilai sufistik dan nilai humanisasi. Sesama manusia adalah sama makhluk Allah dan tidak punya jaminan masuk surga maka hendaknya sesama manusia saling menjaga tali persaudaraannya. Ukhuwah islamiyah adalah ukhuwah yang bersendikan nilai-nilai ke-Islaman. Islam mengajarkan kasih sayang dan kasih sayang harus menjadi dasar dalam berukhuwah, utamanya pada sesama umat Islam. Wujud dari persaudaraan ini adalah kejujuran dan sikap tolong-menolong. Ukhuwah wathaniyah menjadi prinsip dalam beragama secara adil, tengah (moderat) atau tawasuth. Setiap orang yang bergama dengan benar, maka dia akan berlaku adil dan memberi manfaat serta kebaikan bagi sesama. B. Saran Sudah banyak kajian yang dilakukan terhadap karya sastra, termasuk juga penelitian yang penulis lakukan. Maka dari itu, penulis memberikan saran-saran, agar ke depannya penelitian-penelitian yang akan dilakukan dapat lebih baik. 101
1. 2. Bagi penyair, teruslah menuliskan karya sastra untuk senantiasa mewarnai kesusastraan Indonesia. Menyuguhkan kepada pembaca karya yang indah dan bermanfaat. Bagi pembaca, untuk tidak berhenti menikmati sastra dan mengambil pelajaran karya-karya yang dibacanya. 102
Daftar Pustaka Adella, Venny. 2018. "Analisis Semiotika makna Ukhuwah Islamiyah dalam Film Pendek Cinta dalam Ukhuwah karya Film Maker Muslim" Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Afandi, Munif. 2018. "Potret Masyarakat Multikultura Indonesia" dalam Jurnal Multicultural of Islamic Education Vol. 2 No. 1 Oktober. Afrianti, Dwi. "Transformasi Penyebaran Konsep manunggaling Kawula lan Gusti dalam Masyarakat Jawa dari Abad ke-16 M hingga Abad ke-21 M" Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Akhmadi, Agus. 2019. "Moderasi beragama dalam keragaman Indonesia." Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan 13.2. Aminah, Siti. 2015. "Merajut Ukhuwah Islamiyah dalam Keanekaragaman Budaya dan Toleransi Antar Agama" dalam Jurnal Cendekia Vol 13 No 1 Jan 2015. Anshori, Cecep Sudirman. 2016. "Ukhuwah Isamiyah sebagai Fondasi Terwujudnya Organisasi yang Mandiri dan Profesional" Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta'alim Vol. 14 No. 1. Atmodjo, Warsito. 2011. "Studi penyebaran sedimen tersuspensi di muara Sungai Porong Kabupaten Pasuruan." Buletin Oseanografi Marina 1.1. Attamimi, Faisal. 2012. "Hermeneutika Gadamer Dalam Studi Teologi Politik." Hunafa: Jurnal Studia Islamika 9.2. Awaliyah, Endang. 2017. "Model Komunikasi Dakwah dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah pada Majelis Ta'lim Jami'iyah Istighosah Al- Mu'awwanah di Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro Lampung Selatan" Dissertasi UIN Raden Intan Lampung. Baroroh, Afifatul. 2018. "Nilai-nilai Ukhuwah Wathaniyah dalam Film "Guru Bangsa Tjokroaminoto" dalam skripsi UIN Semarang. Bisri, A. Mustofa. 2016. Agama Anugerah Agama Manusia. Rembang: MataAir Indonesia. ______. 2009. Meneguhkan Islam Budaya Menuju Harmoni Kemanusiaan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Damono, Sapardi Djoko. 2014. Bilang Begini Maksudnya Begitu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 103
Das, V.M. 2020. "In Quran Allah (God Particle Highest Center of Universe) Said "Kun Faya Kun "and Universe got Created. It is by Virtue of Atomic Transcription and Translation Property of Two God Particles of Universe "I". Mind Incorporation in all sciences. How to Teach Spiritualism to Physicists." dalam International Journal of Information Research and Review Vol. 07 Issue, 04. Fadil, Muhammad Zuriat. "Benteng Terakhir Bangsa: Ukhuwah Islamiyah, Jati di Diri, pada 9 Februari 2021 04-13. dan Ketulusan" dalam diakses Faris, Salman. 2016. "Islam dan Budaya Lokal (Studi Atas Tradisi Keislaman Masyarakat Jawa)." Thaqafiyyat: Jurnal Bahasa, Peradaban Dan Informasi Islam 15.1. Fatmawati, Endang. 2013. "Peran Ibu Dalam Menanamkan Budaya (DWP) Universitas Baca." Majalah Dharma Wanita Persatuan Diponegoro. Fuad, Muhammad. 2020. Representasi Ukhuwah dalam Karya Sastra Santri. Yogyakarta: Graha Ilmu. Gusnanda dan Nuraini. 2020. "Menimbang Urgensi Ukhuwah Wathaniyah dalam Kasus Intoleransi Beragama di Indonesia" Fuaduna: Jurna Kajian Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 04 No. 01 Januari-Juni. Hazani, Devi Chandra. 2020. "Komunikasi Interaksi Sosial Antar Remaja dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah di Desa Saba Lombok Tengah" dalam EDISI: Jurnal Edukasi dan Sains Vol. 2, No. 1, Juni. Hidayat, Arif. 2012. Aplikasi Teori Hermeneutik dan Wacana Kritis. Purwokerto: STAIN Purwokerto Press. pada 9 September 2021. Ilyas, Yunahar. 2014. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: LPPI. Indianto, Dimas. 2013. "Visi Profetik Puisi Yang Karya Abdul Wachid BS." IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya 11.2. Iza, Farah Nuril. 2014 . Hermeneutika: Arah Baru Interpretasi Hadis (Studi Analisis Pemikiran Yusur al-Qaradawi) dalam Konunika vol. 8 no. 2. Juli- Desember 2014. 104
Krisna, Arif. 2018. "Sikap Hidup Wanita Jawa Pada Tokoh Nyai Ontosoroh Dalam Novel Bumi Manusia." Prosiding Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia (SENASBASA). Vol. 2. No. 1. 2018. Kuntowijoyo. 2006. Islam Sebagai Ilmu. Yogyakarta: Tiara Wacana. Kurniawan, Heru. 2005. "Meretas Bangunan Perpuisian Abdul Wachid B.S. dalam Tafsir Hermeneutika" dalam Ibda, Vol. 3, no. 2, Juli-Desember 2005. ______. 2009. Mistisisme Cahaya. Purwokerto: STAIN Purwokerto Press. Kusumawardani, Anggraeni dan Faturochman. 2004. "Nasionalisme" dalam Buletin Psikologi, No. 2, Desember. Laili, Syarifah. 2016. "Studi Analisis Ayat-ayat Ukhuwah dalam Tafsir al- Mishbah karya M. Quraish Shihab" Tesis. Medan: UIN Sumatera Utara. Lapasau, Merry, Sulis Setiawati, Apriani Riyanti. 2021. "Metafora Konseptual Hidup adalah Perjalanan dalam Tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata" dalam Jurnal Sasindo Unpam, Vol 9, No 1, Juni. Mahliatussikah, Hanik. 2018. Pembelajaran Prosa Teori dan Penerapan dalam Kajian Prosa Arab. Malang: Universitas Negeri Malang. Mazlan, Nurul Syafiqah., Wan Mohd Kairul Firdaus Wan Khairuldin. 2018. "The Concept of Ta'awun in the Scientific Writing according to al-Quran" International Journal of Academic Research in Business & Social Sciences . Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA RODAKARYA. Mushthafa, M. 2013. Sekolah dalam Himpitan Google dan Bimbel. Yogyakarta: LkiS. Naim, Ngainun dan Mujamil Qomar. 2020. Aktualisasi Pemikiran Islam Multikultural dalam Membangun Harmonisasi Masyarakat. Tulungagung; Akademia Pustaka. Ni'aloh, Tuanfareeda "Nilai Pendidikan Akhlak alam Kumpulan Sajak Yang karya Abdul Wachid B.S. Alternatif Bahan Pengayaan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di Madrasah Aliyah (Kajiyan Hermeneutika)" dalam skripsi IAIN Purwokerto 105
Nur Ervannudin, Jiyanto, "Education: Ta'aruf, Tafahum and Takaful to Child" dalam The First International Conference on Child - Friendly Education diakses di Jumat 16 Juli 2021, 13.07. Nurdin, Ali dan Maulidatus Syahrotin Naqqiyah. 2019. "Model Moderasi Studi Beragama Berbasis Keislaman 14.1. Pesantren Salaf." Islamica: Jurnal Pradopo, Rachmat Djoko. 2014. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Pujiharto. "Catatan untuk Aprinus Salam si Aku Lirik Baru "Hamba", Belum Jadi Tuhan" dalam koran Kedaulatan Rakyat, Minggu 2 Juli 1995. Putri, Arum Sutrisni. "Apa Itu Butterfly Effect" dalam diakses di butterfly-effect pada 10 Oktober 2021. Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian: Kajian Budaya dan Ilmu. Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ricoeur, Paul. 2012. Teori Interpretasi, terj. Musnue Hery. Jogjakarta: IRCiSoD. Rochmadi, N. 2012. "Menjadikan nilai budaya gotong-royong sebagai common identity dalam kehidupan bertetangga negara-negara ASEAN." Repository Perpustakaan Universitas Negeri Malang 9. Safaat, Ahmad Wafi Nur. 2018. "ZUHUD DALAM PERSPEKTIF HAMKA (Studi Maudhu'i atas Tafsir Al Azhar)". Dissertasi IAIN Tulungagung. Salam, Aprinus. "Catatan Balik Buat Pujiharto dan M. Thoha Umar Puisi Wachid, Panteisme, dan Ketegori Russel" dalam koran Kedaulatan Rakyat, Minggu 23 Juli 1995. ______. 2004. Oposisi Sastra Sufi. Yogyakarta: LKiS. Salikun, Farida Rukan. 2015. "Paradigma Baru Hermeneutika Kontemporer Poul Ricoeur" Jurnal Hermeneutik, Vol. 9, No.1, Juni. Sakimun, Dhe. diakses pada 18 Februari 2022, 05-27. Pak 2020. "Gelembung Rahwana" 106 pada dalam
Sarif, Suhaimi Mhd. 2015. "Ta'awun-based social capital and business resilience for small businesses." South East Asia Journal of Contemporary Business, Economics and Law 7.2. Sary, Dea Monica dan Chalimatus Sa'dijah. 2021. "PERAN SEKOLAH DAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI MTS UNGGULAN AL-QODIRI 1 JEMBER." Vicratina: Jurnal Pendidikan Islam 6.7. Setyonegoro, Agus. 2013. "Hakikat, alasan, dan tujuan berbicara (dasar pembangun kemampuan berbicara mahasiswa)." Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra 2.2. Shihab, M. Quraisy. 2005. Wawasan al-Qur'an. Bandung: Mizan. Sifa. 2019. "Analisis Semiotik "Hujan Bulan Juni" vs" Percakapan Senja"." Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora 2.2. Suaidi, M. Subhan. "Catatan Lain Tentang Rumah Cahaya : Si "Aku Lirik", Eksisitensialis Berjubah Sufi" dalam koran Kedaulatan Rakyat, Minggu, 23 Juli 1995. Subur. 2014. Model Pembelajaran Nilai Moral Berbasis Kisah. Purwokerto: Penerbit STAIN Press. Sucipto, Moch. Cahyo. 2015. "Kesenian Genye di Kabupaten Purwakarta (Kajian Struktural, Semiotik, dan Etnopedagogik)" Jurnal Lokabasa Vol. 6 No. 1, Aprl. Suhardi, Fathur. 1994. Prinsip Ukhuwah dalam Islam. Solo: Hazanah Ilmu. Suharyadi, Asep Dudi. 2002. "Implikasi Norma Ummah dan Ukhuwwah Terhadap Pembangunan Demokrasi yang Islami." MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan 18.2. Suherdiana, Dadan. 2008. "Konsep Dasar Semiotika Dalam Komunikasi Massa Menurut Charles Sanders Pierce." Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies 4.12. Sulisworo, Dwi, Tri Wahyuningsih, Dikdik Baehaqi Arif. "Identitas Nasional." Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional 2012. Diakses di Suprayitno, Kabul. 2019. "Peran Majelis Ta'lim dalam Meningkatkan Pendidikan Nilai-Nilai Agamaislamdan Ukhuwah Islamiyah (Studi Kasus Majelis Ta'lim Bulan Purnama di Desa Tegalombo Kec. Tegalombo Kab. Pacitan)" dalam Dissertasi, Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 107
Suprayogo, Imam. "Perilaku Kebersamaan Beberapa Jenis Binatang" diakses di jenis-binatang.html pada Jumat 16 Juli 2021. Suratno, Pardi. 2016. "Bahasa-Sastra sebagai Representasi Pemikiran- Kekuasaan." Prosiding Prasasti. Suryana, Toto. 2011. "Konsep dan aktualisasi kerukunan antar umat beragama." Jurnal Pendidikan Agama Islam 9.2. Triandani, Kharisma dan John Martono. "Sayap Kupu-Kupu Sebagai Inspirasi pada Lukis Sutra" dalam Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain No. 1. Trianton, Teguh. 2009. "Feminisme dalam puisi Abdul Wachid BS." Yinyang: Jurnal Studi Islam Gender dan Anak 4.2. Ubaid, Abdullah dan Mohammad Bakir (Ed). 2015. Nasionalisme dan Islam Nusantara. Jakarta: Kompas. Wachid B.S., Abdul (Ed). 2014. Cahaya Tarbiyah. Purwokerto: STAIN Press. ______, dkk. 2016. Creative Writing. Purwokerto: Penerbit Kaldera. ______. 2021. Jalan Malam. Yogyakarta: BasaBasi. ______. "Hikmah Puisi" dalam website Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara diakses di hikmah-puisi.html pada 19 Oktober 2021. ______. 2003. Tunjammu Kekasih. Yogyakarta: Bentang Budaya. ______. 2006. "Hermeneutika sebagai sistem interpretasi paul ricoeur dalam memahami teks-teks seni." Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni 4.2. ______. 2008. Gandrung Cinta: Tafsir terhadap Puisi Sufi A. Mustofa Bisri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ______. 2019. Sastra Pencerahan. Yogyakarta: Basabasi. ______. 2020. Dimensi Profetik dalam Puisi Gus Mus. Bandung: Nuansa Cendekia. ______. 2012. Analisis Struktural Semiotik. Yogyakarta: Cinta Buku. Werdiningsih, Yuli Kurniati dan Setia Naka Andrian. 2020. "Konsep Tuhan "Tak Berawal Tak Berakhir" dalam Teks Serat Sastra Gendhing." Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.. 108
Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wicaksono, Helmi. 2018. "Model Pembelajaran "Bermain dengan Ekspresi Ilk (Ide-Lambang-Karya)" untuk Mengembangkan Kompetensi Etika dan Estetika dalam Pembelajaran Memproduksi Teks Puisi Baru." Jurnal Inovasi Pendidikan 2.1. Widodo, Sutejo K. 2017. "Memaknai Sumpah Pemuda di Era Reformasi." HUMANIKA 16. 9. Wulandari, Ririn Ayu. 2015. "Sastra dalam Pembentukan Karakter Siswa." Jurnal Edukasi Kultura 2.2 69. Zawawi, Ali., Zubairi Hasan dan Sahlul Fuad. 2014. Menteri Semua Agama. Jakarta: Kementerian Agama RI. 109
Transkrip Wawancara Pertama kali Ayah menulis puisi itu kapan, Yah? Saya menusli puisi pertama kali itu karena nggak sengaja.jadi, saat SMP itu Sukanya curhat dalam bentuk agenda. Itu, dicurhatkan lewat puisi Cuma setelah saya sma itu saya itu bukan puisi, itu hanya curahan perasaan saja. Problematika saat smpp itu kan problematika pergaulan. Misalkan eksistensi dengan teman teamn lain jadi problematikanya bukan pengenalan lawan jenis, tetapi masih pada problematika eksistensi main bola, problematika pegaulan ranking atau tidak,. Ya hal - hal yang sifatnya individual lah seperti itu. Saya sebetulnya bukan untuk menulis puisi, tetapi membalas surat seorang teman. Tetapi saya ngga ngerti harus ngomong apa. Terus saya mencari referensi buku untuk membalas surat itu,. Saya masuk di perpustakaan kemudian, "nggak ada kalua buku panduan surat seperti itu nda ada." Adanya ini, puisi-puisi semacam ini. Terus akhirnya saya bacalah puisi karya WS Rendra. Yaitu Balada Orang-orang Tercinta itu pertama kali saya baca kumpulan puisi utuh. Setelah itu, saya ngrasa bahwaasik itu baca puisi Rendra itu kan sederhana, bahasanya sederhana, problematikanya juga problematika yangs sederhana menurut saya,. Dia misalkan mengagumir ambut seseorerqang itu bisa jadi puisi. Dia misalkan di kos-kosannya ada pohon papaya terus dia ingat kepada kekasihnya bisa jadi puisi, naik sepeda bisa jadi puisi, rasanya apa saja bisa jadi puisi. Itu dalam balada otrang-orang tercinta itu kan temanya tema ini I yagh, temanya orang dewasa, karena berbicara tentang pertemuan rendra dengan kekasih nya. Seperti itu. Dan kemudian ada bagian yang kawin- kawin itu ya pernikahan. Mungki tema-tema semacam itu tentu belum begitu mnarik buqat saya, tetapi tema-tema tentang anak yang nakal, bagaimana seorang anak itu berkomunikasi dengan Ayahnya, terus dia ngerasa bahwa dia kok selalu berbeda dengan ayahnya. Pada saaty itu lebih kepada problematika semacam itu yang muncul gitu yah. Misalkan saya nda pengin mondok. Saya nda pengin mondok pesantren tapi oleh bapak say aitu kos-kosannya itu di depannya pondok. Memang tidak di dalam pondok, tetapi di depannya pondok. Dan terpaksa harus ngaji. Nah itu cocok itu. Terus saya berpikir "Apakah memang seorang anak l;aki-itu harus berbeda dengan orang tuanya. Pada saat smp itu kan nda ini, misalkan nda tahu menjawab psikologi perkembangan anak dan remaja. Belum. Tetapi aksentuasi hubungan antara anak laki-laki dengan bapaknya itu saya mendapatkan dari puisi-puisi WS Rendra dalam balada orang-orang tercinta. Sebagiannya seperti ityu. Sorry, tadi yang pertama itu empat kumpulan sajak. Waktu SD yah Ayah?
He-em. Itu yang pertama. Yang saya ceritakan tadi itu konteksnya empat kumpulan sajak. Terus tema-tema ini. Perbedaan seorang anak laki-laki dengan bapaknya itu saya mendapatkan lebih banyak kepada balada orang-orang tercinta. Itu seperti itu. Nah puisi yang sampai hari ini masih sering saya lihat videonya WS Rendra itu judulnya anak nakal. "hai anak" nah nanti dicheck itu. Nah seperti itu. Jadi si bapak itu merasa bahwa si anaka nakal tetapi di sisi lain si bapak juga ini, merasa bahwa kenakalan anaknya itu hal yang ada sisi-sisi kebanggaannya. Dan anak itu juga ngga ngerti mengapa dia kok bersikap seperti itu. kalau orang yang pertama kali menganalkan ayah kepada puisi, kalau dari skripsi say aitu kan Bapak kan, yah yang waktu SD. Iya. Itu bapak saya. Jadi Ketika itu saya anu apa Namanya, diajar guru saya yang Namanya pak Rifai. Pak Rifai itu satu-satunya guru yang, jadi guru kelas saya lupa yah yang kelas A siapa yang kelas B siapa wali kelasnya tetapi guru SD kelas 6 itu ada 2 yaitu pak rifai dan Bu ah lupa yang satunya. Bu susi, bu susi, kayaknya bu susi Namanya. O iya betul bu susi. Guru olahraga sekaligus sebagai guru kelas ya seperti itu tapi ini guru baru. Suatu kali lomba diem-dieman terus saya protes itu kan akhirnya nyanyi dan deklamasi. Seperti itu. Dan ternyata saya membaca puisi sangat buruk karena saya hanya hapal puisi anak TK yang sering dibacakan, dideklamasikan oleh adik saya. Nurul Komariyah itu. Waktu itu dia masih TK. Terus saya sampai rumah itu nangis saya. Saya disodori oleh bapak saya Pelangi sastra Indonesia. Itu disusun oleh sutan takdir alisjahbana yang isinya prosa dan ppuisi karya-karya sastrawan pujangga baru. Di dalamnya ada karya Amir Hamzah berjudul padamu jua. Saya diajari deklamasi. Habis kikis segala cintaku hilsng terbng pulang Kembali aku padamu seperti dahulu. Kaulah kandil kemerlap pelita candela di malam gelap sabar setia selalu. Satu kekasihku aku manusia rindu rasa rindu rupa dimanakah engkau rupa tiada hanya kata-kata merantai hati. Itu masih ada lanjutannya tapi saya kurang hapal. Saya sudah mempersiapkan itu tetapi terntaya terus ada ujian nasional begitu. Nda ada kesempatan lagi tho. Akhirnya udah lulus. Akhirnya lulus SD. Nah Ketika sudah lulus SD saya masuk ke SMP Negeri Babat. Ilmu itu, ilmu deklamasi, antara niru-niru sahabat saya teman saya Namanya Jatmiko. Mungkin Jatmiko sendiri juga sudah tidak ingat peristiwa itu, yah. Jatmiko membaca puisinya chairil anwar. Berjudul Doa bagi pemeluk teguh. Itu bagus sekali wong waktu itu belum pernah ada. Yang tahu bagaimana deklamasi. Saya padukan yang diajarkan oleh bapak saya. Kalau Jatmiko itu ini, dia ekspresif gitu yah. Dia ekspresif. Ekspresi tangannya mimic wajahnya itu ada. Tetapi bapak saya dalam mengajari baca puisi itu yang penting itu isi dari teks itu bisa disampaikan dengan baik kepada audiens. Nah mungkin ini yang mewarnai saya dalam membaca puisi di kemudianhari sekalipun saya juga belajar dari WS
Rendra. Di mana pola-pola jatmiko itu tadi itu ada di WS Rendra kan. Tapi rupa- rupanya saya membaca puisi lebih kepada hubungan konten dengan pembaca dan itu saya piker-pikir itu lebih kepada dasarnya bapak saya mengajari say aitu. Tetapi itu kan sebetulnya hanya bukan sesuatu yatg direncanakan. Bukan sesuatu yang dirancang bapak saya ingin saya jadi sastrawan. Engga sama sekali. Kebetulan yah, Ayah? Iya semuanya itu kebetulan. Semuanya serba kebetulan saja misalkan yah satu contoh "bagaimana semenjak saya masih usia balita, lima tahun itu kan bapak saya kan sering bepergian. Karena bapak saya pada saat itu masih sibuk sebagai seorang pedagang.nah beliau kerjaannya banyak sekali yah. Mungkin kalau saya pahami saat ini yo bisa dibilang misalkan kontraktor. Karena bapak saya bikin jalan desa. Jalan dari satu desa ke desa lain itu bikin kaya gitu. Bapak saya menjual materialpasir, batu, batu bata, keramik itu bukan keramik sory, tegel. Nah dulu belum ada keramik. Itu ditaruh di rumah utara itu. Rumah saya kan dua, rumah utara itu bukan dihuni, untuk Gudang. Untuk bisnis bapak saya pada saat itu. Sekalipun juga diperbaiki untuk hunian setelah bapak saya tidak berbisnis itu setelah bapak saya berganti profesi sebagai tukang foto. Kakek saya dari pihak bapak itu kan beliau bisa dibilang alim ulama desa. Namanya Masyhuri Wiryosumarto. Nah kakek saya ini ya setelah saya besar saya SMP bahkan kalau saya evaluasi say aini kakek say aitu bukan hanya seorang yang alim, tetapi beliau juga pelaku spiritualitas yang sangat baik. Tapi saya ngga ngerti yah beliau itu termasuk thoriqoh apa saya ngga ngerti. Tapi yantg jelas dalam ingatan saya beliau itu senanntiasa suka mendendangkan asmaul husna. Itu setiap subuh, setiap habis sholat subuh dan antara maghrib dengan isa. Itu asmaul husna. Dan beliau karena keadaannya sudah buta pada saat itu karena katarak yang waktyu itu kan tidak oprasi model-model sekarang kan. Sehingga beliau tidak bisa membaca al-Quran secara membaca gitu, membaca langsung kitab itu nggak. Tetapi beliau itu hapal yasiin hapal, ar-rahman, waqi'ah itu karena SMP itu ingatan saya sudah lengkap kan. Sory sory, SD kelas 6 karena kakek saya meninggal saat saya lulus SD kelas 6. Kakek say aitu usianya 99 tahun. Jadi kalau saya SD kelas 6 itu 78/79 maka insya allah kakek sya itu beliau lahir tahun 1880. Karena kalau 1879 berarti usia kakek saya 100 tahun kan. Tapi segar dalam ingatan saya kaya bapak saya, "Mbah kakung itu karena suka asmaul husna, jadi usianya diberi oleh Allah itu sesuai asmaul husna yaitu 99." Nah di mata saya kakek saya ini sistimewa. Sekalipun ini hanya penilaian seorang cucu yang sangat sederhana karen hubungan mulai saya punya kesadaran ditinggal-tinggal oleh Bapak saya itu yaitu SD kelas 1. Saya SD kelas 1-nya dua tahun. Karena tidak ada TK di tempat saya jadi usia 5 th itu berarti saya tahun 71. Tahun 71 itu saya SD kelas 1. Usia 5 tahun. Terus kemudian ternyata saya dinaikkan kelas 2 tahun 72. Tapi nasihat pak De saya untuk bapak saya itu terlalu kecil jadi kembali saja kelas 1 lagi. Nangis saya dibelikan tas, saya masih ingat.
71 itu saya mulai kelas 1 lagi jadi saya kelas 1 nya 2 tahun. Saya masih ingat wali kelas saya itu Pak Joko Sumarsono itu yang merayu saya karena Pak Joko Sumarsono itu kenal sama pak de saya. Nda tau mungkin sekolah SPG atau apa situ di surabaya. Karena pak de saya itu kuliah, beliau sampai BA ngambil fakultas MIPA UGM jurusan fisika jadi beliau titlenya itu B.Sc. (Bachelor of Science). Wah jaman dulu sudah Masya Allah itu dengan title seperti itu. Beliau kerjanya di PAL yah. Perusahaan milik angkatan laut. Sejak tahun 71an itu saya ingatan saya itu gitu. Saya dititpkan ke kakek saya sering tidur bareng dengan sepupu saya, putranya Budhe saya. Nah saya berkesan karena kakek saya suka bercerita. Suka sekali bercerita, Timun Emas, Panji Asmarabangun dengan Galuh Ajeng, terus klentting Kuning Klenting Merah, terus tentang bangau putih yang jelmaan seorang pangeran itu masih dalam rangka kisah Panji Asmarabangun. Itu kaitannya dengan kerajaan Jenggala. Kediri itu, kan kahuripan itu dipisah jadi dua kanyaitu kerajaan kediri, eh Kerajaan Daha dan Kerajaan Jenggala. Daha itu pusat kerajaannya di kediri. Kurang lebih begitu.Saya suka sekali dengan cerita-cerita itu, narasi-narasi itu. Cerita-cerita yang diceritakan oleh kakek saya, Mbah Masyhuri, itu kebanyakan cerita-cerita yang nuansanya lokal. Jadi misalkan, saya diceritai tentang Ken Arok, Ken dedes, saya juga diceritai. Saya diceritai Damarwulan dengan Anjasmara. Bagaimana Damarwulan ini mengalahkan Minak Jinggo. Itu saya diceritai oleh kakek saya. Terus kakek saya itu kalau di desa itu kan waktu itu belum ada yah yang namanya NU, Muhammadiyyah itu belum ada. Tahun-tahun itu belum menonjol gitu lho. Orang di desa saya itu mengena masjid saja sudah alhamdulillah. Karena di desa saya itu setelah saya kelas 2 SD kok ada orang rajin ke mesjid itu malah diolok-olok. "Wah, neng mesjid." Malah gitu malahan. Jadi aneh sekali. Jadi orang nda punya mental keagamaan itu setelah itu malah bisa nda ke mesjid. Tetapi pada saat saya kelas 3 SD itu saya kan harus tidur di masjid. Karena kalau tidak tidur di masjid say diolok-olok teman-teman saya. "Woo. Ngempeng ibuke." Gitu kan. Akhirnya saya tidur di masjid. Kelas 3 kelas 4 itu saya mulai tidur di masjid tetapi saya juga tidur dengan kakek saya. Akhirnya narasi-narasi itu terus berlangsung sampai kelas 6 SD. Sampai kakek saya meningal dunia. Seperti itu. Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya cerita-cerita tradisional yang berhubungan dengan tempat, misalkan kaya Makam Sunan Drajat, bagaimana Tuban disebut Tuban karena banyak sekali barang-barang tiban, itu saya mendapatkan dari kakek saya yang narasi-narasi itu narasi-narasi keajaiban, kesaktian, keajaiban dan sekaligus narasi kekuasaan yang dibangun berdasarkan kepada kekuatan-kekuatan spiritual. Itu setelah saya kuliah bahasaya seperti itu kan. Saya ingat itu semua gitu kan. Jadi bagaimana saya suka sejarah, bagaimana saya suka bercerita, bagaimana saya kagum terhadap pesona bahasa.
Itu kalau dihubung-hubungkan itu insya Allah itu karena kakek saya dari pihak bapak yang Masyhuri Wiryosumarto. Karena bapak saya intensitasnya untuk ngomong dengan saya juga jarang. Saya itu anak laki-laki yang jarang ngomong ngobrol gitu dengan bapak saya. Yang sering ngobrol dengan bapak saya justru adik laki-laki saya Ahmad Jafar Sujatmiko namanya. Saya lebih banyak ngobrolnya dengan ibu. Jadi figuritas laki-laki itu saya awalnya, dasarnya itu malah justru saya mendapatkan dari kakek saya dari pihak bapak dan sekaligus kakek saya dari pihak ibu. Jadi pada saat Ramadhan kelas 1 kelas 2 kelas 3 itu saya dititipkan oleh bapak saya ke Mojokerto, yaitu ke Mbah Muhammad Usmuni namanya. Ini juga fantastik ini beliau. Saya nggak ngerti siapa beliau itu sesungguhnya. Ini hanya pemahaman seorang cucu saja bahwa kakek saya ini 2 2nya pinter bercerita, dan dalam cerita itu ada unsur-unsur edukatif. Edukatifnya itu tidak memaksa. Jadi edukasinya iru itu bukan yang dipaksa. Ini setelah saya dewasa saya pendidikannya mengidentifikasi seperti itu. Bagimnaa tidak, misalkan yah, saya mendapatkan cerita Joko Tingkir. Karena dia sangat baik kepada semua orang, suka menolong gadis-gadis yang digoda oleh pasukan dia tidak tega terus terjadi perkelahian. Terjadilah perkelahian terus Joko Tingkir itu menang. Jadi bagaimana seseorang itu membela yang lemah, bagaimana seseorang itu bertoleransi. Narasi-narasi keagamaan itu disampaikan melalui cerita, baik fiktif maupun nonfiktif. Cerita fiktif contohnya seperti Joko Tingkir, Joko Tarub, Joko Dolog (Raja Kertanegara). Joko Dolog itu raja Singasari terakhir, dia ini dia jadi katak. Cerita itu oleh kakek saya disusupi nasihat tentang biirul waalidaini, tentang al-kedua jannatu tahna ahdamil ummahaat, semacam itu. Kalau tentang beliau sendiri (kakek), beliau berdagang. Beliau punya cikar itu dua, dengan ditarik sapi masing-masing cikarnya ditarik oleh sapi dua, jadi empat sapi. Itu dagang kain sebelum beliau menetap di Blukuk, rumah tangga, itu beliau berdagang. Memang belaiu sih, kakek saya, itu lahirnya sudah di Bluluk kayaknya lho yah. Kayaknya kakek saya Masyhuri Wiryosumarto itu sudah di bluluk lahirnya, karena kalau mencermati ceritanya beliau dari Bluluk menuju paciran, menuju Gresik. Dan itu berdagang kain, dagangan kain, sekalipun waktu itu masa Belanda dan beliau lancar-lancar saja, tidak pernah kena upeti dari Belanda. Saya nggak ngerti yah apakah kakek saya itu punya ilmu apa sehingga bisa lolos. Kakaynya kalau hidup di masa itu punya kekayaan sedemikian dalam perjalanan itu pasti bayak gangguan yah. Tapi beliau baik-baik saja. Yang diceritakan itu teaching pointnya pada bagaimana kalau istirahat itu beliau tidurnya di masjid. Sebenarnya beliau sebagai orang kaya kan bisa saja tidur di penginapan-penginapan. Tapi beliau tidurnya di masjid kok dan beliau cerita gitu aja, ngga cerita "Sak jane aku iso kok turu .." ora ngono kui. Jadi beliau tidak pernah menonjolkan diri. Itu hanya analisis saja aja. Jadi nek neng analisisku dengan kekayaan yang berlimpah itu mestinya bisa nginap, teti beliau itu
nginapnya di masjid. Yang diceritakan itu contohnya masjid sunan drajat. Di masjid sunan drajat itu beliau akrab dengan juru kuncinya sampai diceluk Mas Wir itu saya masih ingat. Artinya, kakek saya berarti biasa riadhoh kalau sampai situ sampai dihapali sama guru kuncine. Di makam sunan drajat itu kakek punya pengalaman spiritual begini, suatu malam kan kakek saya nginep di situ. Juru kuncinya itu pamitan pulang. Mungkin juru kuncinya sunah rasul, hehehe. Terus katanya, "Mas Wir nanti kalau ada apa-apa nda usah takut! Diem aja!" Ternyata benar, jam setengah 3 itu beliau kaya ngantuk-ngantuk begitu karena beliau kan wiridan di makomnya sunan drajat. Ya berarti di kuburan, di sekitar masjid itu di belakang mesjid situ. Terus belaiu di atas genting itu tiba-tiba ada suara. Setelah dilihat ternyata singa, macan. Macan warna putih. Terus macan itu turun dan kemudian mendekati beliau dan setelah itu menjilat kepalanya. Dan macan itu kok bisa berdoa gitu. Doaya itu. "Allahuma thowwil umuri wamla' qolbi bil yaqin." Karena doanya itu sering dilantunkan jadi saya hapal. Sehingga ayah mengabadikan doa itu menjadi kenangan. Di samping cerita tentang ziaroh juga cerita tentang slahturahmi. Jadi kakek saya itu suka ziaroh dan silahturahmi. Kemudian hari nanti Pak Basir, Muhammad Abdul Basir suka silahturahmi sekalipun jarang ziaroh sih, nek bapak jarang ziaroh itu getol sekali. Kalau mbah masyhuri wiryosumarto itu ahli ziaroh. Mungkin, cuma perkiraanku saja, bapak saya kurang rajin ziaroh yah padahal rajin silahturahmi kyai. Mungkin ini pengaruh kakek saya dari pihak ibu. Ada pengaruhnya di situ. Karena kakek saya dari pihak ibu itu beliau orang pondok pesantren asli, nda pernah sekolah umum itu. Dan beliau, kalau kakek dari pihak bapak itu hanya naim kecamatan, kepala KUA, kalau bapaknya ibu saya itu kepala dinas kementrian agama. Kalau sekarang itu kaya Pak Karo itu lho. tapi silahturahmi Pak Masmin Afif itu kan pernah menjadi kepala Biro. Saya cerita itu kepada beliau tentang kakek saya yang pernah menjadi kepala dinas itu dengan golongan 4C. Kaget beliau. Karena saya tahu Sknya, Ad. Istilaahnya Beslit nek jaman mbiyen. Kenapa kaget karena kepala dinas sekarang itu golongannya mentok itu 4B Ad. Jadi tahun 70an itu masih pakai regulasi lama mungkin yaj. Jadi kepala dinas itu 4C. Tapi, kakek saya yang dari pihak ibu ini partainya masyumi Ad. Jadi wong NU tapi masyumi. Iki koyo bapake Emha Ainun Najib, Kaya Kyai Majid (bapaknya Nurkholis Majid). Nu tapi masyumi. Itu agak berbeda Ad. Berbedanya bukan pada amalan, berbedanya bukan pada prinsip aswajanya, tapi berbeda berpikir cara sosial politiknya berbeda. Jadi masyumi dari NU itu dia berpikir hampir-hampir kaya PDI tentang nasionalisme. Ya tapi ini setelah Ayah dewasa. Nek mbahku kui selalu melarang saya terjun pada persoalan hukum dan politik. Itu saya ngertinya ya setelah saya
pindah di UGM itu ibu saya yang cerita. Jadi waktu saya mau ambil fakultas hukum itu kakek saya gelisah. Pas di Cokro, Yah? Kegelisahannya itu karena khawatir cucunya ini nanti terjun di dunia hukum atau dunia polotik. Karena kakek ini orangnya kaya traumanan gitu. Mudah trauma. Beliau ini termasuk politiyang gagal, Ad. Jadi akhirnya kaya orang mutung. Masyumi bubar tahun 55 masumi bubar. Jadi setelah keberhasilan masumi sebagai partaui no 2. Setelah PNI kan masumi, dibawahnya masumi ini kan kemudian NU tho. Kan pecah, nda itu kan pecah. NU menjadi partai no 3. Kamu bisa cek di sejarah. Insya Allah Ayah benar. Dan yang ke4 itu sudah PKI. Jadi pada masa-masa awal itu memang mesra. Disatukan kelompok-kelompok madzhabsosial keagamaan di bawah masumi. Tapi kemudia NU keluar. Kenapa NU keluar? Karena potensi suara NU itu sangat besar. Ya itu wajar lha. Tapi ini kan anu, pandangan politik dalam perspekt subjektif seorang kakek saya. Makanya beliau kemudian kaya orang mutung selalu menasihati, "nda usah terjud ke dunia politik, nda usah sebagai pakar hukum, nda usah sebagai polisi." Mengapa demikian? Karena adik kandung beliau itu beliau jadi perwira polisi kapolsek ngono kui. Lha difitnah oleh PKI tahun 68. Lha justru dimasukan ke penjara kepolisian tempat beliau bertugas. Lha oleh PKI itu dihantam pakai botol bir kepalanya sehingga meninggal dunia. Itulah kemudian menimbulkan trauma. Nah wong tua mbiyen kan gunane mnasihati tho Ad. Dadi kaya begitu. Jadi kaya polisi itu suatu yang dihindari gitu lho. Tapi yo nek saiki ora. Sekalipun tidak ada yang jadi polisi memang kecuali menantu. Kalau tentara ada. tentara angkatan darat ada. sepupune bapakku. Nah jadi kembali kepada tema awal bahwa narasi keagamaan, lokal wisdom itu saa dari kakek saya pihak bapak tetapi kalau secara fiqih secara islamic study itu dari kakek saya pihak ibu. Karena kalau mbah usmuni itu mengajarkan sesuatu itu karo mbukak kitab, Ad. Jadi beliau itu kesehariannya mensyarahi kitab itu asyik ngono kae. Miring-miring itu akungerti itu, saya tahu. Tapi aku nda pernah dingajeni ini, nah cotonya kan di situ lah kakek saya itu anaknya itu lho Ad, ora iso ngaji, tak kandani. Pak de saya itu nga pernah hidup di pesantren. Jadi nda bisa ngaji. Wallahu a'lam. Nek aku ngarani iku nda iso ngaji lah. Hanya saja karena waktu kakek saya kan menjadi pejabat tho. Lah di antara kepala KUA tapi beda kabupaten, Sumombito, ituberhubungan baik denan kakek saya namanya kyai mahinu. Nah terus dijodohkan dengan anaknya. Nah itu nu nuansa religiusitasnya dari situ. Saya nggak ngerti kenapa yah. Saya sendiri nek takon ke Bu Lik saya, bulik saya kan masih hidup yah tiga-tiganya, "Kenapa kakek itu kok nda pernah ngajari ngaji ki ngopo?' jadi kitab-kitabnya iru, Ad, dikasihkan sahabtanya kakek. Jadi sekalipin beliau ki nggak pernah ngaji di mesjid ki ora Ad. Padahal ilmune
sangat luas. Tapi beliau didatangi kepala KUA-kepala KUA itu misale takon suatu hukum, suatu hal itu datang nanti sama mbah itu dibukake kitab. Itu aku ngerti saya. Ngerti banget aku. Kelas 1 2 3 ngerti aku. Yo ngerti peristiwane tapi ra ngerti sing diomongno. Dadi nek kepala KUA itu datang itu biasanya bawa - bawa. Lah nek kue ngerti aku mergu bawae bawa jajan enak, makanan. Itu biasanya sama mbah putri iku mbah kakung bilang, "Bu, diregani sak regone barang kui!" wah ya dadine yo miskin Ad. Kakek saya dari pihak ibu itu miskin sekalipun pejabat tapi miskin. Bahkan rumah saja sampai beliau pensiun tahun 92. Itu sedah masanya Pak Harto Ad. Itu beliau nda punya rumah. Tapi orang yang kaya gitu itu banyak Ad, misalkan kaya menteri pekerjaan umum jamane suharto. Itu dadi menteri mbok puluhan tahun itu. 20 tahun ada. itu rumah juga nda punya. Ir. Sutami namanya. Jangankan Cuma kakek saya yang bukan apa-apa. Kakek itu hanya kepala dinas kemeterian agama saja. Jadi kalau dari aspek hukum-hukum Islam dari aspek ngaji-ngaji islamic study itu saya hanya dapay nuansa. Tapi isine ora ono. Aku ngaji fatihah iku Ad, sampai kelas 1 2 3, saben romadhon iku ora tau munggah. Dadi kakek saya tetep disiplin tapi tetep membiarkan. Kalau dari kakek saya pihak bapak itu tidak islamic study tetapi kehidupan keberagamaannya kehidupan religiusitasnya, artinya tasawuf bil amalinya itu dapat. Suka ziaroh, silahturahmi. Beliau punya toko kan dua, toko jamu dan toko kelontong. Itu dengan sistem barter juga boleh. Senduene. Suka nulungi wong. Iku mbah Massyhuri wiryosumarto seperti itu. Sebaliknya, kalau mbah Usmuni ora ndue oo- oppo karena beliau selalu berfikiran, hal yang slalu disampaikan kepada anak cucunya itu kalau kita nda punya apa-apa itu nanti di akhirat kita nda punya banyak pertanyaan. Jadi langsung masuk surga. Dan beliau yang selalu dilantunkan itu ini, "Ya Allah biha ya Allah biha ya Allah bi husnil khotimah." Itu yang kenangan yah. Terus kalau nek ono suara adzan kae, terutama pada saat asyhadu anna muhammadan rasuulullah, itu marhaban bi habiibi wakuroti aini muhammadan abduhuu warosuuluh. Itu ada dalam kumpulan puisi jalan malam. Landasan ini di samping madrasah. Wah kalau itu bapakku keras. Pokoke nek bar SD, sembayang dhuhur, maem yah, ora oleh turu awan. Kudu sekolah madrasah. Nah karena bapak saya menekan itu yah. Disiplin itu. Aku iku tambah males. Males aku. Apa meneh nek nuansa bahasa, maknani kitab malese pol. Dadi aku dis situ tumbuh keyakinan, sesuk nek SMP ojo nganti tsanawiyah. Ojo sampe aku dingajikna neng langitan. Nah mergo opo, mergo bapakku iki senengane crito. Dulur-dulur ngono iki senengane. Ya aku rodo nuruni ngono kui. Lah langitan itu kan masih dhuriah keluarga besar itu masih. Saya pernah waktu SMP diajak silahturahmi ke sana 2 kali. Jadi dari kedislipinan bapakku iku aku dadi mokong, mokong iku berasal letaknya di belakang. Jadi saya dari kata bokong. Hehe. Bokong itu
membelakangi bapak saya. Dadi yo ketoke ngaji tapi ngga ngaji ngono. Akhire bapakku jengkel. Terus aku nyuwun kos tho pas SMP kelas 1 smt 2. Dituruti karo bapak. Sama bapak saya diturutin tapi bapak saya marah itu. Ya aku yo wedi. Bapak itu marahnya bilang, "Yo Wis, wong bapak iku pengin awakmu sekolah neng tsanawiyah, mondok. Bapak iku pengin anake dadi kyai." Hahaha. Aduh. Itu satu kata kunci yang saya nggak suka pada saat itu. Terus bapak bilang, "Ya sudah nggak apa-apa. Yang penting masih ngaji Qur'an. Yang penting sholat 5 waktu. Itu ngga boleh ditawar. Sholat 5 waktu karo ngaji Qur'an." Akhire ngaji Qur'ane dititipno karo Mbah KH Mabruri. Iku sing kagungan masjid Mbedahan. Beliau seorang saudagar kain di pasar Mbabat. Orangnya sangat sederhana. Nah aku ngaji mrono. Amargo bapakku kenal baik karo kyai Mabruri lha aku nggak nyongko aku njaluk kos nang kono bapakku ko iso nitipno. Kan kurang ajar banget tho kui. Maune ngene. Lurahe, lurah Mbedahan iku bapakku kenal. Pak safii jenenge. Pak Safii kui bapakke Salman Alfarisi koncoku SMP. Aku lho, "Bapak ko mrono." Aku wis wegah banget wisan mergo iku umahe Salman. Ngobrol-ngobrol karo pak Safii Lurah Mbedahan. Bar ngono aku dijak sowan Kya Mabruri. Dititipno mrono dikongkon ngaji Quran. Bar wis, kon ngaji meneh. Singkat cerita iku aku nek ngaji munggah terus Ad. Tapi fatihah ora tau lulus. Iki mbom tulis isine koyo ngopo aku. Hehehe. Iku sampe lulus SMP iku aku gak lulus fatehah Ad. Ada penggalan yang belum saya ceritakan. Setelah kelas 3 4 5 6 romadon iku aku neng Tuban. Dititipno nang Bu Likku tapi diberi kewajiban ngaji neng nggone Kyai Abdul Mukti Adnan putrane Mbah Kaji Adnan. Nah itu aku nek ngaturi mbah lik, iku wong alim ad. Wong soleh. Ora ndue pondok tapi ndue langgar lanang langgar wedhok. Dan itu wallahu a'lam bisshowab itu termasuk auliya. Karena waktu meninggal dunia itu katanya Ada itu kan iku tho sing crito yo wong akeh sh. "iku nanti akan banyak tamu, iku kamar mandine diresiki, jedhinge diisii kulahnya." Lah kulahnya selalu penuh. Kulahnya gede Ad. Biyen kui nek jenenge langgar kulahnya gede banget. Wudune wudhu gaya NU kui lho Ad. Dadi banyu kui pokoke akeh. Serba banyu lah kaya masjid-masjid NU saat ini itu masih seperti itu tho. Lah itu Ad, kulah itu nggak pernah sat. Ora ono sing ngisi lho Ad. Terus, "Sesuk nek aku mati tho ora usah disemproti minyak wangi!" Nah itu jadi omongan banyak orang. Karena orang saTuban iku ngaji mahrij tajwide bener, Kyai Mukti. Dadi nek wong mlebu pondok sekitar ngono tau ngaji ne Pak Mukti, beres. Tinggal meneruskan. Tapi Ad, aku fatihah ora lulus. Dadi aku ngajine 3 kali Romadhon itu fatihahnya juga ora lulus. Hehehe. Dadi ngajine yo munggah terus tapi biasane kan fatihah disik, fatihahe dibenerna. "Urung. Lanjut." Dadi ngaji liyo. Sesuke ngono meneh. "Urung." Lah jan. Karena seperti itu Ad. Sebenernya aku iku males itu Islamic Studies. Mergo itu. Trauma fatihah. Hahaha. "Wah wis nggak bakat aku." Ngono lho Ad. Critanane ngono
Tetap itu setidaknya bagi bapak saya tetap disyukuri. Ya Setelah aku dewasa dadi dosen iain kan beliau masih hidup kan. Aku yo bersyukur wae. Ya pokoke bersyukur, paling ora kan tau krungu ngaji. Sekalipun ora iso ngaji kan tau krungu ngaji. Sekalipun ora iso ngaji ndue bojo sing iso ngaji. Ngono kui. Jadi latar belakang intelektual keagamaan saya itu saya mendapatkan dari sisi bapak dapat, dari sisi ibu dapat, dari sisi keluarga besar juga dapat. Hanya saja memang gado-gado. Tidak secara sungguh-sungguh islamic studies di pondok pesantren. Sehingga spiritualitas itu hanya menjadi semacam wasilah. Jadi tauhid diniyah maupun tauhid sosial itu saya mendapat dari kedua kakek saya itu tapi dengan cara yang berbeda. Namun tampaknya itu lebih terkesan jadi banyak hal itu dari Mbah Masyhuri karena intensitasnya lebih banyak sehingga narasi-narasi keajaiban, narasi ziaroh narasi silahturahmi. Narasi sifatnya transendentan itu saya terkesa. Tapi nek mbahku soko ibuku ora. Wonge iki koyo, Cuma koyo lho yah, koyo wong muhamadiyah ad. Gayanya kaya orang muhamadiyah. Nek sembayang jumat nganggo jas, neng sarungan. Sarunge nganggo sabuk. Tapi sabuke ora koyo sabuk kyai ngono kui. Sabuke koyo ayah. Sabuk perlente ngono kui. Lucunya sarungan ning sepatuan Ad. Dan itu becake langganan. Nek sholat adoh. Mergo ben olih pahala. Jauh. Sholatnya di kota. Nda mau sholat di mesjid sekitarnya. Barang wis gede aku curiga Ad. Jangan-jangan mbah usmuni itu nggak mau sholat disekitarnya iku mergo ngga mau dikongkon khotbah. Jadi setelah beliau pensiun beliau pasif. Karena gini Ad. Ini termasuk jenis ulama sufi kok ad. Jadi nda suka podium. Adi nek ditekani, ditakoni dijawab. Nek ora ora. Nek ora uripe mung sinau tok. Moco kitab ngono. Itu Mbah Usmuninono kui. Kitabnya banyak. Bener-bener banyak. Koyo Pak Khariri ngono kae. Cuma nek kitab jaman biyen kui covere merah marun. Udu ijo. Karo ireng. Kertase kuning banget. Jadi itu Ad. Dari keduanya Rukun Islam, Rukun Iman itu saya mendapatkan. Tapi kalau sampean tanya apakah narasi ikhsan itu sudah saya dapatkan secara keilmuan? Belum Ad. Aku ngertine ikhsan iku setelah ketemu Mama. Mbiyen urung ngerti cume ngertine ngene iki. Gusti Allah iki ono. Dadi nek sembahyang nek iso kui ketemu karo gusti Allah. Nek ora iso rumongso koyo dipirsani gusti Allah. Iku Mbah Wir yo ngono, Mbah usmuni yo ngono. Mungkin sesuai dengan umurku tho. Nek mbah usmuni kawit cilik kelas 12 aku wis olih ngono kui. Pengertian itu sudah saya dapatkan. Narasi ttg Allah itu tidak berdzat. Nek pengin ngerti gusti Allah iku ndelok ciptaane menungso, Alam. Crito-crito ngono kui sudah didapat sejak kecil. Tapi sama sekali tidak menggunakan dalil. Mulane aku nda pinter. Soale kedua-duanya ora tau ndalil blas. Bapak kui lho Ad ora tau ndalil. Mungkin mergo anake ora pinter. Hehehe. Aduh. Atau itulah tipikalitas dari alim ulama pada saat dulu. Sekalipun alim ulama ini ojo dibayangno wong sing pinter banget koyo kiyai. Ora. Ulama iki wong pinter, wong kampung. Sekalipun
sesungguhnya kakek saya tidak bisa dikategorikan kyai kampung yang dari ibu. Wong golongan 4C. Paling ora ilmune koyo Ayah tho Ad. Kakekku itu santri Lasem Ad. Tapi aku gga ngerti nyantrine kui ke sopo. Tapi jenenge lasem itu hanya kyai maksum. Ora ono liyo. Ya Allahu yarham. Yang namanya lasem nda ada lain kecuali kyai maksum. Yaitu bapak dari Kyai Ali Maksum. Tapi kalau melihat biografi Kyai Maksum, Kyai Maksum itu seumurane mbahku Ad. Kakekku itu lahir 1905 e. Mungkin bisa jadi duriyahnya kyai maksum. Iku nek pulang ke Tuban, karena kakekku dari pihak ibu itu orang Tuban, sama kakanya, bayangkan Lasem sampai Tuban itu berapa kilo. Itu berangkate bar sholat ashar, maghrib wis sholat neng mesjid tuban jajal. Iku bapalan mlayu. Dadi menguasai ilmu kanuragan. Kalau itu saya tahu. Kakaknya kakek saya, Mbah M Zuhri bin Muh Dahlan itu seorang tabib. Nek saiki koyo Lik U'ang lha. Seperti Gus Sulhan. Cuma iki bener-bener dadi profesi. Jadi Kyai Tabib. Karo adike sering diejek. Mbahmu iku dukun. Hahaha. Jadi mereka itu suka saling mngejek Ad. Nek aku dolan ne Tuban. "Cung awakmu karo mbahmu dikei opo?" "Ote-ote mbah" "Ote-ote mojokerto iku lewih enak ndi karo ote-ote tuban?" Terus ana wong dodolan jajanan diceluk. "Piye ote- otene piye cung? Ote-otene nganggo klambi ora?" ngono iku. Terus diece Mbahmu Mojokerto mesti klambine elek. Ote-otene ora nganggo klambi. Karena adiknya miskin. Lha beliau kaya, rumahnya besar. Sangat besar. Sampai sekarang mmasih ada. saiki kalai kakek saya dari pihak ibu saya datang ke sana. Pulang ke mbuluk dititipi salam. "Cung titip salam dinggo Mbahmu Yo. Matur, "Mbah, panjengena iku sugih kenongopo ora lungo haji?" ngono kui. Nek Mbahku ngene ora lungo haji ora wajib. Mergo mbahmu ngene ora due duit. Tapi mbahmu wis lungo haji berkali-kali. Lho kenek ono? Mergo kanjeng nabi dawuh, "Sopo sing teko sholat jumat mengawali dan mulih paling akhir selama 40 kali jumat maka dia mendapatkan pahala haji. Aku wis haji berkali kali. Katanya gitu. Haha. Lucu- lucu. Tapi sama mbah Wir ngga dibales. Beliau nda pinter ngejok. Kalau mbah Zuhri dan mbah usmuni pinter joke-jokean. Intensitas Ayah dengan mbah sampai ayah dewasa tidak? Ngga, mbah wir itu Aku lulus SD wafat. Kalau mbah usmini, nah ini penyesalan saya. Jadi aku itu setelah urip neng Jogja iku ya biasa aja nda memanfaatkan, urung due kesadaran kakekku itu sebetulnya perlu sering ditiliki. Beliau itu wafat umur 85 tahun. Lahir tahun 1905. Jadi beliau wafat thn 1990. Pada sat itu ayah ssudah punya anak Mas Sayfa umur 1 tahun Ad dan ayah menyesal sekali karena ayah tidak pernah mempertemukan. Itu hal yang saya sesali. Jadi beliau wafat padahal saya ini cucunya yang paling dicintai Ad. Asline jenengku iku mung Abdul Wachid Ad. Setelah umur belapa bulan diajak ke Mojokerto ditambahi Bambang Suharto. Nama yang sampai hari ini saya belum
pernah bisa menghayati. Haha. Aku nda bisa bayangkan kalau ada yang memanggilku itu Mas Bambang. Hehehe. Sebab nda pernah dibiasakan. Kalau bapak itu istimewa sebagai bapak. Tapi saya nda begitu mengerti bapak saya itu bagau=imna. Saya baru mengerti setelah besar.jadi sebelum beliau wafat beliau baru bercerita tentang latar belakang intelektual keagamaannya. Setahu saya beliau hanya sekolah di SMEA yaitu SMEA Budi Utomo. Sudah. Karena saya tahu ijazahnya. Bapak saya nda berprestasi, ibu saya juga hanya SMA kelas 2. Jadi ibuku hanya lulus smp saja. Nah karena beliau menikah dengan bapak. Beliau bernah cerita bahwa beliau sebagai cpns, yaitu guru bahasa jawa dan bahasa indonesia. Tetapi ngga betah ketika kakek saya menyuruh pulang beliau mau. Waktu mengajar di SMP N 5 Surabaya. Jadi guru smp tapi ditinggalkan. Itu rahhun62. 63 eliau menikah. 65 punya anak, kakak saya. Meninggal dunia usia 7 hari. Namanya muhammad Paku Imam. Terus lahir saya 66. Katanya kaka saya ganteng, begitu lahir saya kaget ibu saya karena anaknya yang kedua ini jelek sekali. Hahaha "Wis nggak apa-apa lah. Elek-elek sing penting urip." Itu kalimat ibu saya lho Ad. Melas banget mbok? Aduh ya karim. Selebihnya saya hanya memahami bapak saya adalah pedagang yang hebat. Kalau beliau sebagai pedagang itu saya tahu Ad. Bapak saya itu jatuh bangun betul saya tahu. Sekalipun pengertian itu pun juga setelah saya menikah. Sebelum saya menikah itu saya hanya memahami begini bahwa bapak say itu orang kaya. Karena bapakku nda pernah cerita bahwa beliau nda pernah uang. Setelah kuliah lah baru tersengal-sengal dan itu pun saya nda paham. Jadinya saya nadanya menyalahkan terus gitu Ad. Moga-moga ayah dimaafkan segala salahnya oleh Allah. Rumah bapak saya juga besar sih Ad, untuk jaman dulu ya besar. Terus punya selipan. Selipannya 2. Tobong gampinge 3. Tobong tembakaune 6. Gudang tembakaunya 2. Ora sugih piye Ad. Jebule ora sugih. Makanya saya ya pengin sekolah yang negeri. Pengin sekolah sing apik. Ngono-ngono kui. Saya mengenal bapak saya sebagai sebuah pribadi setelah saya menikah ad. Mengapa demikian? Karena saya kemudian mengalami kesulitan-kesulitan hidup. Kesulitan-kesulitan hidup saya itu bukan hanya kesulitan ekonomi. Tapi juga kesulitan secara kepribadian. Maksude gini Ad. Saa iut belum man arofa nafsahu faqon arofa robbahu. Jadi akhirnya satu contoh misalkan ya, punya anak kan pengin anake baik, begini begitu sesuai dengan harapan. Ternyata nggak. Nah itu saya ingat. Ingat kepada bapak saya. Wah barulah saya memberi apresiasi, memberikan penghargaan. Karena saya itu anak ibu banget. Oh berarti bapak ini orang hebat. Itu setelah saya menikah dan punya anak. Misale jaman aku sekolah iku isih ngene nasihat "bapak iku pindah nang kuto, nang kuto iku duite akeh." "jangan bilang begitu, bapakmu nlangsa." Kata ibu saya. Setelah lahir anak itu muncul kedewasaan sebagai seorang bapak, sebagai seorang nak. Mulailah memperhatikan. Memberikan menyisihkan
sebagian uang untuk ngirim. Itu mulai dipikirkan. Setelah tahun 2011 bapak saya mau meninggal dunia itu sya baru mendapatkan banyak cerita. Jadi setelah aku dadi dosen IAIN aku lagi olih cerita. Ceritanya itu mengingatkan masa laluku. "Cung esih kelingan ora dijak nggone mmbangilan? Tuban? Iku lho neng ndaleme Mbah Muzadi." Aku ya lupa-lupa ingat tho ad. Wong wis sue. "Opo sing omahe ora nganggo mester?" "lha ya kui. Iku kyai gede cung. Putrane dadi kyai gede 2. Yaiku kyai muchid muzadi karo hasyim muzadi. Iku dulure 6. Lanang nomor 1, sing tengah wedok, sing nomor 6 lanang. Iku guru SMPne bapak." Baru bercerita. "Jadi aku smpne al-Islam nang Tuban. Guruku itu Pak Muchid Muzadi sadurunge dadi dosen neng STAIN Jember." Saya kan kagum kyai muchid kan Ad. Saya sedikit banyak tahu biografi beliau. Terus bapakku medeki ngene, "Sopo sing dadi kepala sekolahku waktu kui?" sing dadi kepala sekolahe Mbah Usmuni. Uh Ampuh yo. Dadi waktu bapakku SMP sing dadi kepala sekolah al-Islam iku Mbah Usmuni. Lah kyai muchid itu baru ustadz. Mergo kan aku lingkungan IAIN tho jadi bapak menghidupkan kembali ingatan. Masio awakmu kan gunane tak ajak dolan nggone Kyai Kholil, kae lho, iku kan nyambung keluarga langitan kabeh. Bukaken silsilah. Pada saat SD itu bapak saya lulusan Mbuluk. Dulu kan SR 2 tingkat. Karena di kecamatan saya tidak ada, jadi beliau sekolahnya ke kedungpring. Beliau ngajinya ke Kyai Ashari sepuh. Stelah lulus SMP al-Islam itu bapa saya kembali ke kedungpring. SMA. SMA kedungpring itu karo mondok ngaji 2 tahun ad. Munggah kelas 3 pindah Suroboyo. Di Surabaya namanya SMA Budi Utomo sesuai ijazahnya. Setelah itu wos ndak tau ada hubungannya dengan ngaji. Jadi hanya sampai SMA kelas 2. Makanya saya heran bapakku iki ra tau ngaji ning iso nulis apik. Jadi kalau mengutip ayat, hadits itu bagus. Bapak nek mencyarahi iku pinter Ad dan cepat. Dengan beliau bercerita itu sudah terjawab. Paling tidak tau mondok 2 taun karo tau dadi santrine mbah muchid muzadi dan ngaji nggone calon mertuane kui, Mbah Usmuni. Beliau meneruskan kesukaannya islamic studies itu setelah usahanya bangkrut aku SMP kelas 2. Jadi bapak mau ngopeni masjid lagi, dulu kan karena ada bapaknya,kalau itu karena inisiatif sendiri. Jadi beliau itu sebelum bangkrut sudah suka prihatin suka tirakat. Wong ibu iku tak takoni bapak mulai puasa senen kemis sejak aku kelas berapa. Kelas 5 munggah kelas 5 itu bapak sudah istikomah. Jadi narasi intelektual sosial keagamaan itu bukan mengkonstruk menjadi pendidikan formal, melainkan masuk sebagai pendidikan yang bersifat substansial. Lewat teladan, narasi, cerita dongeng dari kecil. Terutama lewat teladan. Saya tidak pernah mengenyam pendidikan formal keagamaan. Bahkan madrasah saya itu tidak bisa disebut sebagai saya ngaji. Ini saya ungkapkan bukan ko saya bangga. Tapi sebaliknya, saya sedih. Saya prihatin. Moga-moga anak
cucu saya anu. Harapan saya cucu saya bisa berpendidikan formal keagamaan. Mondok. Itu arapanku begitu. Entah itu kiannun atau anake mba hilly. Dan saya rasa Insya Allah doanya Mbah Walid moso ora ono alirane blas. Ya nda mungkin tho. Lewat mama. Insya Allah ada. yang baik-baik diteruskan. Yang jelek-jelek jangan. Gitu Ad. Jika itu masuk ke dalam sastra, maka itulah sebabnya puisi AWBS itu nda pernah memiliki nuansa intelektual keagamaan secara formal. Nda ada. jalan malam itu bandingkan dengan puisinya Raedu Basha. Beda Aad. Mergo ngono wong ngaji. Ngerti kitab, nggerti tradisi kaum pesantren. Abdul Wachid BS dalam menulis tentang keauliyaan, tentang silahturohmi, itu lebih kepada satu miniatur akhlak. Jadi itu pengalaman subjektif. Jadi itu tasawuf bil amali. Bukan bi ilmi. Kalau Raedu itu 2 2nya. Misalkan bandingan AWBS dengan Gus Mus. Beda.. sekalipun nuansanya sama tapi berbeda. Kalau Gus Mus ada Ilmunya. Misalkan Perempuan cantik sekali di multazam. Jadi latar belakang keagamaan Abdul achid BS itu tidak formalitas.tetapi substansial. Dan posisinya itu yang terpenting, Awbs bukan santri tapi santrinya santri. Siapa santri? Santrinya adalah Lala Siti Wasilah. Lah aku santrine mama. Hehe. Yang bersentuhan dengan kyai beliau, aku nggak. Santrinya santri. Kan masih mending mbok? Nek kamu mengatakan santri aku isin Ad. Ojo. Itu malah unik malahan. Abdul wachid bs itu santrinya santri. Jadi dia belajar terhadap para santri. Sekarang ini, dengan kedoktoran saya, dengan saya sebagai dosen senior UIN Saifudin Zuhri. Aku nggawe ngene iki iso. Tapi nak aku nggawe puisi ngene suul adab. Nggak pantas. Sama sekali tidak pantas. Mengapa Abdul Wachid Bs tidak pernah menulis puisi yang religius banget? Karena aku merasa aku bukan siapa-siapa. Lucu. Paling-paling Abdul Wachid nulis puisi ngene, nek aku ngomong konsep tawakal: Sebagai burung aku pun rela kau sangkarkan dan kau tenggerkan di atap rumah atau di ketinggian sebatang banbu atau di dahan hatimu Sebab ada yang lebih kekal dari kebebasan yang fana. Aku nggak wani ngomong tawakal Ad. Kalau saya bicara tentang peleburan. Peleburan itu bahasa tasawufe urf. Tapi nek puisiku ngono isin aku. Paling-paling aku ngomong gini. Bila sepasang kupu-kupu saling berkejaran di antara bunga-bunga bertanya lagikah kita apa itu cinta? Gitu yah. Misale iki. Aku ngomong soal muqorobah. Ngerti Ad. Dosen IAIN moso ora ngerti piwe lah. Tapi nek aku ngomong ku, lucu. Jika kangen merajam kekasih, telponlah aku dengan fatihah, sayapnya akan terbang hingga ke lubuk sanubari.
Itu taqorub. Taqorub itu masih berlaku untuk orang umuum. Tapi kalau uns itu kedekatan yang sangat dekat. Jadi bagaimana alih kode. Dadi aku koyo mbah masyhuri wiryosumarto ketika menceritakan tetang niali-nilai keagamaan dengan narasi-narasi lokalitas. Nah saiki tanpa saya sadari, sekalipun akhirnya menyadari ternyata saya melakukan hal yang sama melalui satra Indonesia. Hikmah dari situ, pemahaman keagamanku tidak bersifat eksklusif, tapi bersifat inklusif. Itu saya gambarkan dalam puisi saya Masjid Jami Mbuluk. Nyaris inklusifitas puisi-puisi AWBS itu ada. Kata kuncinya adalah kasih sayang, cinta, rindu, keberkahan. Keberkahan saja nda muncul, tetapi lebih kepada kesemestaan. Saya kira begitu Ad. Itu ora ko merga aku rendah hati, bukan. Asline mergo aku ora iso mbiyen. Awal-awal kuliah s1 pengin koyo ngono nging ora iso. Maka lahirlah rumah cahaya. Rumah cahaya itu dihantam oleh Adi Wicaksono dalam histeria kritik sastra bahwa Abdul Waachid Bs itu lari dari kenyataan dan melarikan semua problematika hidup itu kepada tuhan. Tetapi prosesnya nggak jelas katanya Adi Wicaksono. Karena sedikit-sedikit Tuhan. Akhirnya saya menulis dari dalam tentang rumah cahaya. Setidaknya, makanya ini kalimat terakhir di sini di jala malam ini sebetulnya merupakan tulisan saya Rumah Cahaya. Setelah menulis sajak lalu membacanya ulang. Saya jadi yakin sajak merupakan harapan di antara tampilan citraan dan pernyataan yang ditegakkan untuk merobohkana keputusasaan dalam realitas hidup sehari-hari. Itu kan terkesan bahwa itu terpaksa. Jadi lari kepada agama sebagai terpaksa dari pada bunuh diri. Boleh jadi kita akan kalah atau menang tapi itu adalah kewajaran dalam hidup yang nyata setelah kerja keras, cemas, gamam, luka, strategi dan seterusnya yang diakibatkan olejh aktualistas. Berhasil tidaknya bukan lagi hal yang penting. Sebab setidaknya harapan telah ditegakkan dalam hidup dan sajak. Kata kuncinya adalah harapan. Itu saya masih segan menggunakan kata doa. Sebab saya tidak mau dihantam konsep doa itu apa. Dadi aku ngerti tapi ora ngerti. Ngerti karena aku bergaul dengan anak-anak IAIN. Matori A elwa, ahmad syubanudin alwi, hamdi salad, oto sukatno Cr, ulfatin Ch. Saya bergaul dengan mereka. Tapi sya nda mengerti secara mendalam sebab saya tidak pernah mondok. Jadi nuansanya saya mendapatkan. Akhlakul karimahnya saya mendapatkan. Di dalam kesulitan-kesulitan menghadapi realitas sosial daya pada saat rezim suharto baik sebagai mahasiswa, sebagai aktivis tapi saya tidak pernah berkomplot dengan PMII, IMM, organisasi ekstra sosial keagamaan mahasiswa nda pernah, karena saya menjaga independensi. Saya harus berumah di atas angin koyo WS Rendra supaya masih berpijak. Kalau sekarang istilahnya wasathon. Supaya mampu melakukan moderasi minimal dalam bentu gagasan. Gagasan itu berwujud puisi. jadi saya menjaga itu semua. Karna itulah saya memiliki keterbatasan dalam melakukan eksplorasi mengenai problematika sosial itu diselesaikan dengan solusi keagamaan kecuali Abdul Wachid BS memberikan
solusi dalam bentuk transendensi yaitu lari kepaa doa, shola, tuhan, sholawat, fatihah dalam rangkan mundur selangkah untuk maju sepuluh langkah. Secara ruhani melakukan upacara bersih diri. Sekalipun di dalam puisinya tidak menjadika itu sebagai jalan pemecahannya melalui agama. Tetapi setidaknya melalui transendensi itulah maka yang dia ibaratkan sebagai dia terban untuk melihat realitas lalu kembali. Atau lari masuk, semua arah hilang kecuai dalam rumahmu ke kakbah. Kalau orang lari depannya tembok, kanan tembok, kiri tembok terus mau ke mana? Otomatis harus ke atas. Maka itulah idiomati kakbah itu saya pakai dalamr rumah cahaya. Jadi solusi kita yaitu solusi transendensi. Solusi kita adalah doa. Maka mulai sejak awaal itu puisi-puisi saya kalau dikatakan sebagai religiusitas, religiusitasnya bukanlah religiusitas yang islamic studies melainkan religiusitas yang dengan bersandar pada kebaikan perilaku, keindahan perilaku, kebenaran perilaku. Dan itu bersendikan pada sisi-sisi kebudayaan, sisi-sisi tradisi.
Identifikasi diri itu Misalkan dia bisa menjadi pengembara sebagai musafir atau di dalam sajak-sajaknya Amir Hamzah kita tarik sebelumnya Hamzah Fansuri kita sebagai al-faqir dalam bentuk anak dagang atau hulubalang pada periode Arema Hamzah sebagai musafir ada yang menyebutnya sebagai pencari ada penempuh jalan rohani atau perindu atau Pencinta misalkan seperti Laila Majnun sebagai pencinta berbagai-bagai pendek kata kalau lah Si aku lirik ini mengidentifikasi aku kemudian dinisbahkan bahkan sebagai pencari kebenaran keindahan kebaikan maka dengan demikian karya sastranya juga merupakan jalan kerohanian dan didalam penempuhan kerohanian itu terdapat ada bertingkat-tingkat Itulah sebabnya puisi-puisi saya banyak yang menggambarkan tentang perjalanan menggambarkan tentang Terminal itu seperti itu cuma dengan variasi variasi variasi yang sangat beragam kita menghindari misalkan kesamaan-kesamaan idiom saya menghindari idiomnya Amir Hamzah saya menghindari idiomnya nya Sanusi Pane Toto Sudarto Bachtiar saya menghindari juga yang sastra-sastra model begini keagamaan ini idiomatik yang dipakai oleh tarjih berupa kucing meronta dalam darahku itu seperti itu saya menghindari khotbah diatas Bukit nya Kuntowijoyo saya juga menghindari idiomatik burung yang melampaui 7 Lembah itu fariduddin attar dalam mati kutu air Mantia kok Thohir musyawarah para burung-burung kita berusaha untuk menghindari kesamaan-kesamaan bentuk tetapi sesungguhnya nya ada inti kesamaan dalam upaya untuk menghayati ciptaan dan maha penciptanya itu dalam rangka menghayati memaknai memanfaatkan kemaslahatan hubungan-hubungan antara ciptaan dan penciptanya Itulah sebabnya di dalam puisi-puisi saya ya juga muncul hari alastu misalkan sebab Apa sebab ada kecemasan semua ini nanti akan kita pertanggungjawabkan kiper dihadapan Allah subhanahu wa ta'ala pada saat usia 4 bulan 12 hari itu sebagaimana dikatakan dalam Alquran bahwa Allah itu alastu birobbikum maka kemudian diri saya yang masih berusia 4 bulan 10 hari itu menjawab qolu bala syahidna ya aku akan bersaksi aku itu seperti itu alastu birobbikum itu sering muncul di dalam puisi an saya di samping itu karena sangat menyadari Al insanu keterbatasan-keterbatasan manusia maka hubungan-hubungan itu seringkali manusia dengan manusia manusia dan budaya Maka manusia tidak berdaya maka
dia kemudian Bersandar kepada ada Allah Tetapi gambaran-gambaran dari bersandarnya aku manusia kepada Allah itu tidak bersifat dogmatis itu sebagai sesuatu yang sebagaimana hukum sastra kepantasan kelayakan bentuk seni sastra dan itu dimunculkan secara alamiah saja tidak dipaksakan Bagaimana menurut ayah tentang syair dan syukur? Mengenai itu pada konteks sebagaimana yang sudah dikemukakan di depan berarti ketika manusia itu melakukan tadabbur lalu dia kemudian bergetar hatinya jujur syukur ketika kemudian seorang bergetar rasa syukurnya maka berlakulah sebagaimana yang diklaim oleh Allah kata Allah Aku mencintai hambaku dan hambaku tidak mampu menolak kuasa cintaku dan ketika dia mencintaiku maka dia akan berbicara dengan bibirku diakan berapa dengan tanganku dia akan melihat dengan mataku dia akan berjalan dengan Kakiku itu seperti itu dan ketika dia meminta sesuatu maka aku tak kuasa menolak permintaannya itu Hadits Qudsi itu Jadi begitu manusia itu dalam Jalan kerohanian ketauhidan kepada Allah maka dia akan senantiasa bergetar hatinya ketika melihat realitas sebab apa karena tidak ada satupun realitas yang tidak terkait dengan eksistensi Allah dalam konteks semacam itu kemudian rasa getaran hati syukur itu mengakibatkan seseorang itu kemudian mengungkapkan syukurnya dalam syair Pemahaman terhadap eksistensi ketuhanan itu mengakibatkan seseorang itu kemudian dia merasa bahwa dirinya tidak bisa lepas dari pandangan Allah tidak bisa lepas dari pandangan Allah karena dia tidak bisa lepas dari pandangan Allah maka mau tidak mau disamping secara internal manusia itu butuh kekuatan dari Allah maka mau tidak mau dia menjadi dia merasa segala sesuatunya dilihat Allah Dia merasa bahwa segala sesuatunya itu harus dipertanggungjawabkan 3 dihadapan Allah Karena dengan demikian dia bukan hanya berhenti kepada kalimat syahadat itu saja asyhadu alla ilaha illallah tiada Tuhan selain Allah Tetapi manifestasi dari nilai itu maka kemudian harus terwujud dalam bentuk hukum Allah manifestasi itu butuh perantara dan perantaranya adalah nabi dan
rasul dalam hal ini adalah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melalui Alquran di situlah manusia kemudian bersaksi dia realitasnya sebetulnya sama bertemu dengan dunia melihat langit melihat alam semesta tetapi syukurnya berbeda antara orang beriman dengan orang tidak beriman orang yang beriman itu kemudian manifestasi dari ketauhidan yaitu dia bersaksi Oh iya ya Berarti ada Allah asyhadu alla ilaha illallah kesaksian itu kemudian dia teruskan wa Asyhadu anna muhammadarrasulullah ketika sudah bersaksi itu maka manifestasi dari nilai ketahui dan itu harus terwujud dalam bentuk penghambaan melalui apa banyak melalui formal maupun spiritual melalui salat bahkan Muhammad Iqbal mengatakan bahwa salat itu lah Isra dan mi'rajnya manusia Manusia biasa itu seperti itu kalau sudah salat terus apa syahadat salat maka dia harus menjalin hubungan relasi dengan manusia di dalamnya itu ada nilai ekonomi nilai politik diantaranya adalah melalui zakat semua ini kemudian manusia itu perlu untuk menahan diri dalam bentuk puasa dan kemudian Jalan Haji syariat ini sendi-sendi syariat itu adalah rukun Islam ini kan sendi pokoknya rukun Islam ini di cahaya oleh suatu pemahaman tentang keimanan yaitu iman kepada Allah iman kepada malaikat iman kepada kitab iman kepada rasul iman kepada Qada dan Qadar dan iman kepada hari kiamat setelah Syariat Yang di cahaya keimanan itu Maka manusia itu harus senantiasa punya outbound jadi dia harus lebih baik dari hari kemarin outputnya adalah cerita akhlakul karimah akhlakul karimah ini spiritnya adalah Ihsan yaitu seolah-olah berdialog dengan Allah atau setidak-tidaknya dia dilihat oleh Allah Itulah sebabnya di dalam puisi-puisi saya ketidakberdayaan nasib manusia itu senantiasa di koneksitas kan dengan Tuhan mengakui Tuhan di sana di metafora kan sebagai kekasih karena kalau Tuhan tidak dimata for akan sebagai kekasih maka disitu aja cara jarak Tuhan sebagai kekasih itu kenapa Apa karena kita senantiasa Rindu karena segala sesuatu itu senantiasa membayang sebagai bagai hubungan antara Insan satu dengan insan yang lain dalam konteks hubungan suami-istri demikian pula analogi tentang hubungan yang begitu dekat itu dengan kekasih dan itu bukan tanpa dasar karena Allah sendiri memiliki sifat Rohman dan Rohim itu seperti itu mas Nah dari sinilah ah ah kemudian outputnya itu akhlakul karimah maka kemudian tidak bisa seseorang itu hanya memaknai
kehidupan itu hanya terpusat kepada dirinya sendiri terkait dengan Tuhan maka dalam konteks semacam ini ilmu itu ajine ganti lagu jadi harus ada outputnya maka dalam konteks seperti ini manusia kata Allah manusia yang beriman itu dia meniru sifat-sifat Allah Tetapi Tentu saja sifat-sifat Ini bukan dalam kerangka sifat ketuhanan tetapi sifat yang merupakan bayangan dari Yang Maha mencipta yaitu Allah bahkan kalau Muhammad Iqbal itu mengatakan kan kalau Allah membuat kayu Maka manusia membuat kursi membuat meja melihat membuat jendela dan lain-lain Kan sama itu Allah Maha mencipta manusia juga mencipta seperti itu Itulah sebabnya kesadaran keilahian ini akan menemukan realisasinya pada kesadaran kemanusiaan dan itu gagasan semacam itu kemudian dikukuhkan oleh Muhammad Iqbal dalam rekonstruksi pemikiran agama dalam Islam atau misalkan Ali syariati dalam bukunya Haji atau Sayyid Husein Nasr Dari ungkapan itu kemudian kan mau tidak mau dalam ungkapan Ehsan tadi manusia terdorong ke arah habluminallah dan habluminannas karena Bagaimana seseorang itu menyalahkan Allah kalau seseorang itu kemudian tidak melakukan relasi memanusiakan manusia dan mengalamatkan alam Bagaimana manusia itu hanya memanusiakan manusia mengalam kan alam kalau dia tidak menyalahkan Allah nah disinilah kemudian segala sesuatu yang diniatkan dalam konteks Islam Islam Iman Ihsan ini ini sebagai ibadah termasuk di dalamnya adalah bersastra itu sebagai ibadah itu sastra sebagai ibadah ini maknanya itu tu karena sastra sebagai perwujudan dari hablum minallah hablum minannas dan hablum Minal alam Dengan kesadaran ketuhanan dan kemanusiaan itu terasa betapa besarnya tanggung jawab kemanusiaan dari manusia Itulah sebabnya dalam puisi Abdul Wahid BS memberikan gambaran gambaran kehidupan kepada apapun yang dijumpai dalam kehidupan manusia Si aku lirik aku lirik senantiasa berusaha mengatasi keterbatasan keterbatasan manusia dengan berusaha menjadi manusia yang indah ah yang baik sekaligus manusia yang benar dengan bersendikan kepada kewahyuan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Itulah sebabnya sangat tidak mungkin minta sandarannya terhadap utusan Tuhan itu di
dalam menjalani kehidupan sebab potensi manusia untuk terjajah oleh kemauan yang menyimpang itu begitu besar sementara itu yang dikaruniai oleh Allah yang tidak pernah salah sebagai manusia biasa hanyalah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Untuk itulah permohonan ampun sholawat doa melalui Fatihah dalam perpuisian Abdul Wahid vs merupakan upaya rohani dalam mengatasi keterbatasan keterbatasan sebagai manusia dengan m huruf kecil menuju manusia dengan huruf besar di dalam menjalani kehidupan demi mendapatkan pertolongan berupa keindahan dunia dan akhirat Wawasan estetika dalam berpuisi sangat terkait dengan cara pandang saya terhadap realitas cara pandang terhadap realitas itu sangat dipengaruhi oleh cara pandang kepada Allah cara pandang kepada realitas dan kepada Allah itu kemudian termanifestasikan ke dalam cara pandang kepada makhluk sesama yaitu manusia itu seperti itu mas Dengan demikian sesungguhnya sastra kerohanian seperti karya peluh IPS ini tidak semata-mata hanya berbicara tentang Tuhan tidak semata-mata berbicara tentang Tuhan dan melakukan penghindaran terhadap realitas duniawi justru realitas duniawi itu harus diakrabi karena di dalamnya ada makhluk-makhluk ciptaan gusti Allah dan yang terpenting di situ adalah pada manusia ada alam hanya saja yang digarap itu adalah wilayah pencerahan dan pemulihan kembali kondisi kerohanian manusia yang agar manusia itu nggak Rapuh seperti itu dengan menghidupkan kembali nilai-nilai manusia itu terhadap cinta terhadap rasa rindu Coba bayangkan kalau manusia sudah tidak punya rasa cinta kalau manusia sudah tidak punya rasa cinta Maka manusia tidak punya rasa rindu kalau manusia Kok tidak punya rasa cinta dan rindu maka Bagaimana manusia itu merealisasikan sifat-sifat kasih sayang Allah itu tidak mungkin puisi sebagaimana yang saya tulis itu memiliki peran untuk menguatkan atau menanam menyuburkan kembali ruhaniyah yang sudah rapuh rohani yang sudah kemarau sudah kering agar dia basah kembali bila dia basah kembali maka dia punya kekuatan dia berani menghadapi realitas sebagaimana dikutip dalam sekejap jalan malam Bagaimana cinta yang hidup jatuh cinta kepadamu padang ilalang merayakan kembang
putihnya kemarau tidak lagi bernyanyi Parahu sekalipun kemarau tapi nggak akan bernyanyi Parahu lantaran apa lantaran gerimis senja gerimis senja itu kesadaran terhadap rasa waktu yang sudah senja yang tinggal sedikit mengembalikan suami kepada pagi daun dan bunga bermahkota embun sebab apa sebab orang punya rasa cinta di apanya pasti punya rasa rindu jatuh cinta kepadamu orang yang punya rasa itu iya percaya sekalipun orang itu bisa jadi Bohong tapi dia husnuzon kata-kata menjadi harapan harapan menjadi doa-doa yang tidak bersedih kesudahan dari pagi ke siang dari siang ke senja dan malam meluaskan pandangan betapa sedemikian kerdil aku memeluk Semesta Cinta jatuh cinta kepadamu seorang lelaki bersedia disalibkan dan seterusnya
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO PASCASARJANA Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto 53126 Telp : 0281-635624, 628250, Fax : 0281-636553 Website : Email : [email protected] SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR PASCASARJANA NOMOR 139 TAHUN 2021 Tentang PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING TESIS DIREKTUR PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis, perlu ditetapkan dosen pembimbing. b. Bahwa untuk penetapan dosen pembimbing tesis tersebut perlu diterbitkan surat keputusan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Permenristekdikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 5. Peraturan Presiden RI Nomor 139 tahun 2014 tentang Perubahan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto menjadi Institut Agama Islam Negeri Purwokerto. MEMUTUSKAN: Menetapkan Pertama : : Menunjuk dan mengangkat Saudara Dr. Heru Kurniawan, M.A. sebagai Pembimbing Tesis untuk mahasiswa Adi Purnomo NIM 191766003 Program Studi Pendidikan Agama Islam. Kedua : Kepada mereka agar bekerja dengan penuh tanggungjawab sesuai bidang Ketiga Keempat tugasnya masing-masing dan melaporkan hasil tertulis kepada pimpinan. : Proses Pelaksanaan Bimbingan dilaksanakan paling lama 2 (dua) semester. : Semua biaya yang timbul sebagai akibat keputusan ini, dibebankan pada dana anggaran yang berlaku. Kelima : Keputusan ini akan ditinjau kembali apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, dan berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pada tanggal : Purwokerto : 14 Juni 2021 Direktur, TEMBUSAN: 1. Wakil Rektor I 2. Kabiro AUAK Prof. Dr. H. Sunhaji, M.Ag. NIP. 19681008 199403 1 001
RIWAYAT HIDUP A. DATA PRIBADI 1. Nama : Adi Purnomo 2. Tempat / Tgl lahir : Banyumas, 29 Maret 1994 3. Agama : Islam 4. Jenis Kelamin : Laki-laki 5. Warga Negara : Indonesia 6. Pekerjaan : Mahasiswa 7. Alamat : Windunegara RT 02 RW 2, Wangon, Banyumas 8. Email : 9. No. HP : 085747087089 (WA) B. PENDIDIKAN FORMAL 1. SD / MI : SD Negeri 2 Windunegara lulus tahun 2006 2. SMP / MTs : SMP Negeri 1 Wangon lulus tahun 2009 3. SMA / SMK / MA: SMK Wiworotomo Purwokerto lulus tahun 2012 4. S-1 : IAIN PURWOKERTO lulus tahun 2018 5. S-2 : UIN Prof. K.H Saifuddin Zuhri Purwokerto lulus teori |
KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DALAM TEORI DAN PRAKTEK Endang Fatmawati Kepala Perpustakaan FEB Universitas Diponegoro [email protected] Abstract Information is vital to every user. The information needs of the user is very im- portant of library service. Each user's information needs are very diverse. Fac- tors affecting information needs is very much. One of them depending on user characteristics and conditions in his environment. User information need is a factual situation of user in which occurs of gaps between the existing knowledge with the knowledge needed. Keywords: information needs, user needs, sources of information. A. Pendahuluan Setiap membahas perpustakaan pasti dekat dengan kata informasi. Be- gitu juga saat menyebut pemustaka, maka salah satu yang terkait dan me- narik untuk dibahas adalah kebutuhan informasinya. Bahkan secara umum informasi menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kebutuhan hidup manusia. Setiap orang dalam menjalani ke- hidupan mempunyai kesamaan dalam hal selalu membutuhkan informasi, namun yang membedakan adalah tingkat dan jenis informasi yang dibu- tuhkan. Dalam hal apapun manakala ada kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang dengan pengetahuan yang diinginkan, maka akan memunculkan kebutuhan un- tuk mencarinya. Keadaan saat otak membutuhkan pengetahuan untuk memenuhi pengetahuan yang kurang inilah yang menyebabkan munculnya teori kebutuhan informasi. Untuk memahami lebih jauh ten- tang kebutuhan informasi pemustaka dalam teori dan prakteknya, maka be- berapa hal yang akan dibahas dalam artikel ini adalah mengenai: pengertian kebutuhan informasi, jenis kebutuhan informasi, faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi, dan karakteris- tik dari kebutuhan informasi. B. Pembahasan 1. Pengertian Kebutuhan Informasi Dalam konteks perpustakaan, kata "informasi" terkait dengan kata "kebutuhan" dari pemustakanya, en- tah itu fisiologis, afektif, maupun kog- nitif. Kebutuhan fisiologis berarti ke- 2
butuhan informasi yang sudah dirasa sangat penting layaknya sama dengan kebutuhan dasar seperti rasa lapar, rasa haus, dan tempat tinggal. Kebu- tuhan afektif menyangkut kebutuhan pemustaka yang dikaitkan dengan pengalaman emosional pemustaka dengan munculnya perasaan menye- nangkan saat mencari informasi yang dibutuhkan. Saya rasa kebutuhan pe- mustaka untuk direspon dan diapresi- asi oleh pustakawan saat membutuh- kan informasi termasuk contoh dalam kebutuhan afektif. Sementara itu, kebutuhan kogni- tif berarti berkaitan dengan kebutuhan pemustaka untuk belajar memperoleh informasi dan pemahaman terhadap berbagai sumber informasi di per- pustakaan, sehingga informasi yang didapatkan dapat menambah pengeta- huan pada diri pemustaka. Lasa (2009) juga menambahkan bahwa kebutuhan kognitif pemustaka dapat terpenuhi melalui sumber informasi interperso- nal, publikasi ilmiah, publikasi popu- ler, dan pertemuan ilmiah/teknis. Bahkan Wilson (1981b) mene- gaskan kalau ketiga kebutuhan terse- but dapat memicu kebutuhan infor- masi yang mendorong pemustaka untuk melakukan proses pencarian informasi. Arti information needs menurut Dictionary of Information & Library Management, adalah "The require- ments of a user or group for informa- tion on specific subjects". Selanjutnya dalam Laloo (2002) dijelaskan berba- gai pengertian kebutuhan informasi oleh para pakar. Lebih jelasnya seperti terlihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Pengertian Kebutuhan Informasi No Nama Pengertian Kebutuhan Informasi 1. Maurice B. Line "...what an individual ought to have for his work, his research, his edification, his recreation etc" 2. Brenda Dervin "...is an impediment preventing an individual from moving forward in cognitive time and space" 3. Ching-Chih Chen & Peter Harnon "...is more than a question asked of an information pro- vider" 4. The Librarian's The- saurus "...as that need which library services or materials are intended to satisfy" 3
Setiap pemustaka pasti mem- punyai kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Kebutuhan informasi pemustaka yang beraneka ragam perlu diimbangi oleh kesiapan perpustakaan untuk menyediakan sumber informasi yang memadai dan mampu mengako- modir keberagaman kebutuhan me- reka. Kebutuhan informasi berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi pemustaka. Manakala seorang pemus- taka merasa ada yang kurang akan informasi yang dimilikinya, maka sebenarnya ada semacam kekosong- an ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian, pemustaka terse- but akan memenuhi kekosongan ilmu pengetahuan tersebut dengan mencari informasi dari pengetahuan yang be- lum dipunyainya. Alasan kebutuhan akan informasi inilah yang akhirnya menyebabkan pemustaka melakukan tindakan untuk mencari informasi. Kondisi yang menyebabkan mun- culnya kebutuhan informasi menurut Wilson (1997) yaitu pada saat pemus- taka menemui suatu masalah yang belum dapat dicari solusinya secara pribadi, sehingga pemustaka tersebut memerlukan informasi dari sumber- sumber informasi di luar dirinya. Kalau Belkin dan Vickery dalam Case (2002) menyatakan "point out that observing an information need is problematic,....". Maksudnya bahwa jika mengamati tentang kebutuhan in- formasi itu sebenarnya adalah sebuah 4 permasalahan. Mengapa demikian? Hemat penulis hal ini disebabkan karena kebutuhan informasi tersebut masih menjadi "tacit knowledge", artinya masih dalam pikiran setiap pe- mustaka sehingga sulit diamati oleh pustakawan. Jika apa yang dipikirkan pemustaka tentang keinginannya un- tuk mencari informasi telah disam- paikan kepada pemustaka, maka ber- arti telah terjadi percakapan sehingga pustakawan bisa mengetahui keingin- an pemustaka. Selanjutnya definisi kebutuhan informasi menurut Derr (1983), yaitu hubungan antara informasi dan tujuan informasi seseorang, artinya ada suatu tujuan yang memerlukan informasi tertentu untuk mencapainya. Bagaimanapun kebutuhan infor- masi pemustaka menjadi bagian yang penting dalam layanan perpustakaan. Hanya saja setiap orang memiliki kebutuhan informasi yang berbeda antara profesi yang satu dengan pro- fesi lainnya. Suatu contoh kebutuhan informasi bagi Dosen yang mengajar ilmu humaniora tentu berbeda dengan Dosen yang mengajar Ilmu Sains. Be- gitu juga terkait dengan setiap mata kuliah yang diajarkan, maka kebutuh- an informasinya akan berbeda antara Dosen satu dengan Dosen lainnya. Chowdhury (2004) menyebutkan sifat kebutuhan informasi, yaitu: a. Mempunyai konsep yang relatif; b. Berubah pada periode tertentu; c. Berbeda antara satu orang dengan
orang lain; d. Dipengaruhi oleh lingkungan; e. Sulit diukur secara kuantitas; f. Sulit diekspresikan; g. Seringkali berubah setelah sese- orang menerima informasi lain. kebutuhan informasi pemustaka bisa dikategorikan dalam kelompok kebu- tuhan kognitif, karena ada motif dari dalam diri pemustaka untuk memuas- kan keingintahuannya akan pengeta- huan yang belum dimiliki. Alasan utama pemustaka men- cari informasi adalah didasari karena kurangnya pengetahuan yang dimi- liki. Satu hal lagi bahwa pemustaka akan melakukan pencarian informasi jika pemustaka tersebut merasa mem- butuhkan informasi. Pada dasarnya Robert Taylor dalam Case (2000) mengkonsepkan "four scholars pon- der information needs". Mengenai ting-katan pemikiran pemustaka sebe- lum sebuah kebutuhannya dapat ter- wujud seperti pada Gambar 1 berikut: Gambar 1. Munculnya Kebutuhan Informasi Tanpa disadari sebenarnya saat pemustaka mencari informasi di per- pustakaan itu berarti mereka sedang berusaha memenuhi kebutuhan infor- masi yang diinginkan. Istilahnya men- cari pengetahun yang belum dipunyai untuk memenuhi pengetahuan yang diinginkan. Kebutuhan informasi pemustaka terjadi jika ada kesenjangan antara ha- rapan dan kenyataan atau kesenjang- an antara kondisi yang seharusnya dengan kondisi sekarang pada diri pemustaka. Mengenai munculnya ke- butuhan informasi pemustaka dapat dijelaskan dalam Gambar 2 berikut: 5
Gambar 2. Munculnya Kebutuhan Informasi Pada Gambar 2 tersebut menun- jukkan bahwa kebutuhan informasi pemustaka terjadi karena keadaan ti- dak menentu yang timbul akibat ter- jadinya kesenjangan (gap) dalam diri pemustaka antara pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang diinginkan. Jadi kebutuhan informasi pemustaka didorong oleh keadaan dalam diri pemustaka, yaitu manakala pemustaka menyadari bahwa penge- tahuan yang dimiliki masih kurang dan kemudian berkeinginan untuk memenuhi pengetahuan dengan men- cari informasi. Solusi untuk mengatasi adanya kesenjangan dalam pikiran pemustaka tersebut dapat dipenuhi dengan ber- bagai cara, misalnya: bertanya kepada pustakawan, melakukan pencarian informasi melalui internet, berdiskusi antar sesama pemustaka, maupun menciptakan ide kreatif dengan beru- saha mendayagunakan sumber infor- masi yang ada di perpustakaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi pemustaka akan suatu informasi terjadi karena adanya kesenjangan dalam diri pemustaka tersebut, yaitu antara pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, pe- mustaka membutuhkan informasi un- tuk mengatasi kesenjangan tersebut. 2. Jenis Kebutuhan Informasi Secara umum informasi bagi pemustaka bisa berupa lisan dan te- rekam. Informasi lisan berarti infor- masi tersebut jika hanya dirasakan, didengar, dan dilihat saja saat pemus- taka berkunjung ke perpustakaan. Sementara itu, informasi terekam be- rarti informasi tersebut terdokumen- tasikan dalam berbagai bentuk bahan pustaka yang dikelola dengan baik di 6
perpustakaan, baik itu sifatnya ilmiah ataupun tidak. Contoh informasi tere- kam yang dimaksud, misalnya: buku, jurnal, majalah, surat kabar, CD ROM, media audio, microfilm. Dengan demikian, peran per- pustakaan sangat penting dalam me- nyediakan sumber informasi yang dibutuhkan pemustaka. Untuk menge- tahui kebutuhan informasi pemustaka, maka perlu adanya "analisis kebutuh- an pemustaka" dengan parameter yang lengkap, detail, dan benar. Tidak ada alasan bagi pustakawan untuk ti- dak melakukan kajian tentang kebu- tuhan pemustakanya. Cakupan kajian bisa berupa: sumber informasi yang dibutuhkan, media informasi yang informasi sering digunakan, yang diinginkan, sampai pada fasilitas penelusuran informasi yang membuat pemustaka puas maupun sangat puas. Setiap jenis perpustakaan mem- punyai kekhasan dalam hal penyedia- an sumber informasi yang berupa koleksi sesuai dengan identitas lem- baganya. Begitu juga dengan siapa pemustaka yang akses, juga sangat tergantung pada kesesuaian antara sumber informasi yang disediakan dengan kebutuhan informasi yang di- inginkan pemustaka. jenis Kebutuhan informasi pemusta- ka bisa dikelompokkan berdasarkan karakteristik pemustakanya, sehingga informasi apa saja yang dibutuhkan akan sangat tergantung dengan pro- fesinya. Dalam bukunya Laloo (2002: 31-91) dijelaskan mengenai kebutuh- an informasi dan perilaku penemuan informasi dari berbagai profesi, yaitu: para ilmuwan, ilmuwan bidang sosial, pelaku bisnis, para pimpinan (biasan- ya untuk perencanaan dan pengam- bilan keputusan), dokter, dosen, dan setiap warga negara. Hasil penemuan informasi sa- ngat tergantung pada siapa orang yang mencari dan ketersediaan sumber in- formasi yang ada. Sumber informasi merupakan media yang digunakan oleh pemustaka untuk mendapatkan informasi. Sumber informasi di per- pustakaan terdiri dari: pustakawan, sesama pemustaka, dokumen buku maupun nonbuku, dan semua koleksi yang ada di perpustakaan baik ter- cetak maupun elektronis. Menurut Tague sebagaimana di- kutip oleh Laloo (2002) membagi je nis kebutuhan informasi menjadi: so- sial atau pragmatis, rekreasi, profe- sional, dan pendidikan. Lain halnya Guha (1988) yang berpendapat bahwa jenis kebutuhan terhadap informasi sebagai berikut: a. Pendekatan kebutuhan mutakhir (Current need approach) Pendekatan kepada kebutuhan pe- mustaka yang sifatnya mutakhir, sehingga memerlukan interaksi yang sifatnya konstan antara pe- mustaka dan sistem informasi. Pe- mustaka berinteraksi dengan sistem informasi dengan melalui hal yang sangat umum untuk meningkatkan 7
pengetahuannya. Jadi informasi yang dibutuhkan tidak dimaksud- kan untuk menjawab sebuah per- tanyaan secara spesifik tetapi in- formasi yang diperoleh nantinya hanya untuk mendapatkan gambar- an secara umum saja. b. Pendekatan kebutuhan sehari-hari (Everyday need approach) Pendekatan dilakukan pemustaka dengan jangka waktu yang rutin sehingga informasi yang dibutuh- kan pemustaka merupakan infor- masi yang sehari-hari dibutuhkan oleh pemustaka. Hal ini bisa di- ketahui dari berapa kali frekuen- si pemustaka mencari informasi. Dengan demikian, kebutuhan pe- mustakanya bersifat spesifik dan relatif cepat. c. Pendekatan kebutuhan mendalam (Exhaustic need approach) Pendekatan terhadap kebutuhan pemustaka akan informasi yang mendalam, sehingga pemustaka mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang dibu- Oleh karena sifatnya tuhkan. lengkap, relevan, spesifik, dan maka informasi yang dicari sangat menunjang kebutuhan pemustaka. d. Pendekatan kebutuhan yang ring- kas dan lengkap (Catching-up need approach) Pendekatan yang dilakukan terha- dap pemustaka akan informasi yang ringkas dan juga lengkap, khusus- 8 nya mengenai perkembangan tera- khir suatu subyek yang diperlukan dan hal-hal yang sifatnya relevan. Hal ini mencakup informasi yang diperoleh dengan sifat: dapat me- nampilkan sumbernya, berasal dari rujukan yang terpercaya, kemudian informasi juga menyajikan gambar maupun gaya bahasa yang menarik minat pemustaka. 3. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi pemustaka dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Nicholas (2000) bahwa fak- tor yang mempengaruhi kebutuhan in- formasi pemustaka, yaitu: a. Jenis pekerjaan pemustaka Maksudnya adalah terkait dengan karakteristik profesi pemustaka- nya, seperti: pegawai negeri, pega- wai swasta, mahasiswa, pelajar, dan lain sebagainya. b. Individu pemustaka Aspek psikologi dari pemustaka- nya sewaktu mencari informasi, seperti: ketepatan, ketekunan, ke- sistematisan, motivasi, kemauan bertanya dan menerima informasi dari pustakawan. c. Waktu penelusuran Kondisi waktu yang dibutuhkan sewaktu pemustaka menelusur in- formasi akan mempengaruhi sebe- rapa besar hasil penelusuran yang diperoleh. Asumsinya jika keadaan fasilitas penelusuran kondusif dan
sesuai spesifikasi yang dibutuhkan maka waktu akses menjadi lebih cepat. d. Akses informasi Hal ini meliputi berbagai aspek yang terkait saat pemustaka me- nelusur informasi di perpustakaan, seperti: kecepatan akses, kemam- puan akses, kemudahan akses, ke- trampilan mengakses. e. Sumber daya teknologi yang digunakan untuk informasi Ketersediaan fasilitas penelusuran informasi sangat mempengaruhi untuk motivasi mengakses informasi. Suatu con- toh kondisi komputer penelusuran yang bagus serta dukungan ak- ses internet di perpustakaan akan mempengaruhi hasil penelusuran informasi. pemustakanya Jika menurut Sulistyo-Basuki (2004), kebutuhan informasi itu diten- tukan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Kisaran informasi yang tersedia; b. Penggunaan informasi yang akan digunakan; c. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan karakteristik ma- sing-masing pemustaka; d. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemustaka berada; e. Konsekuensi penggunaan informa- si. Lebih lanjut jika menurut Wilson (1981a) bahwa faktor yang secara ber- tingkat mempengaruhi kebutuhan in- formasi pemustaka, yaitu: a. Kebutuhan karakteristik pemustaka (personal characteristics) Kebutuhan individu dari pemus- taka yang mencakup kebutuhan psikologis, afektif, dan kognitif akan mempengaruhi secara lang- sung mengenai informasi apa yang dibutuhkan. b. Peran sosial yang disandang (social roles) Peran kerja maupun tingkat kinerja akan mempengaruhi faktor kebu- tuhan informasi yang ada dalam diri individu pemustaka. c. Lingkungan pemustaka (person's environment) Keadaan lingkungan akan mem- pengaruhi peran sosial dan kebu- tuhan individu pemustaka sehing- ga akan terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan informasi. Misalnya: lingkungan fisik, lingkungan kerja, lingkungan keluarga, lingkungan sosial buda- ya, sampai pada lingkungan politik ekonomi. 4. Karakteristik Kebutuhan Infor- masi Karakteristik kebutuhan informa- si mencakup hal-hal yang berkaitan proses saat pemustaka mencari infor- masi. Nicholas (2000) menjelaskan karakteristik tersebut dapat menun- jukkan wujud kebutuhan informasi. Karakteristiknya seperti terlihat dalam Tabel 2 berikut: 9
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 10 Karakteristik Keterangan Pokok masalah (subject) Apa yang menjadi pokok masalah dalam suatu informasi. Aspek yang harus diperhatikan yaitu: banyaknya pokok masalah yang terkandung dalam suatu informasi - kedalaman pokok masalah - ada tidaknya masalah dalam menentukan subjek yang lebih rinci Fungsi (function) Apa fungsi informasi bagi pemustaka, sehingga akan berbeda-beda dan tergantung pada kebutuhan dari pemustakanya Sifat (nature) Merujuk pada ciri esensial yang terkandung pada suatu informasi, yaitu apakah informasi berubah pada waktu/ periode tertentu atau perbedaan dari kebutuhan informasi. Tingkat intelektual (intellectual level) Informasi mengandung ilmu pengetahuan yang dapat menambah kecerdasan pemustakanya. Jadi informasi dapat dipahami secara efektif apabila pemustaka memiliki keluasaan pengetahuan minimum (tingkat intelektual) atau tingkat kecerdasan tertentu. Titik pandang (viewpoint) Informasi sering dituangkan dengan titik pandang atau pendekatan tertentu, sehingga setiap pemustaka mempunyai pandangan yang tidak sama mengenai suatu informasi. Kuantitas (quantity) Pemustaka membutuhkan jumlah informasi yang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan informasinya, seperti keperluan akan tugas pekerjaan dan untuk memecahkan suatu permasalahan. Kualitas (quality) Menggambarkan kualitas isi informasi dan relevansinya dengan kebutuhan pemustaka. hal ini sangat tergantung pada sifat individu pemustaka sehingga sepertinya diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap pemustaka. Batas waktu informasi (date) Apakah informasi yang disediakan merupakan informasi terbaru atau sudah usang, sehingga pertimbangan utama yang menentukan adalah lamanya umur informasi dalam simpanan dokumen.
9. Kecepatan pengiriman (speed of delivery) Berkaitan dengan kecepatan penyampaiann informasi kepada pemustaka, maka informasi diupayakan sepenuhnya sampai pada pemustaka dan diharapkan tidak terhenti saat penyebarannya sehingga aktualitas informasi dapat dijaga. 10. Tempat asal publikasi (place) Berhubungan dengan posisi pemustaka dan kelancaran bahasa yang digunakan serta kepercayaan pemustaka terhadap isi informasi. 11. Pemrosesan dan pengemasan (processing and packaging) Pemrosesan berkaitan dengan cara penyajian informasi dari pokok pikiran dan riset yang sama, sedangkan pengemasan berkaitan dengan tampilan luar atau bentuk fisik dari informasi tersebut. Menurut Leckie, et. al. (1996), kebutuhan informasi itu tidaklah kon- stan dan dapat dipengaruhi oleh se- jumlah variabel. Contoh: usia, peng- alaman, pendidikan, lokasi geografis, konteks dimana kebutuhan informasi muncul, frekuensi, kepentingan, serta kompleksitas tugas. formasi pada diri pemustakanya seperti: kebutuhan khusus, ke- butuhan internal, dan kebutuhan eksternal. Misalnya kebutuhan informasi yang dibutuhkan maha- siswa tentu berbeda dengan kebu- tuhan informasi bagi pelajar. Dalam aplikasinya karakteris- tik kebutuhan informasi yang dapat menunjukkan wujud dari kebutuhan informasi pemustaka, yaitu: 1. Demografis pemustaka (user de- mographics), maksudnya hal-hal yang terkait dengan karakteristik dari pemustaka yang mencari in- formasi. Contohnya: tingkat pendi- dikan, usia, pekerjaan, spesialisasi, profesi, jenjang jenis kelamin, karir, lokasi geografi yang ber- hubungan dengan asal daerah, dan lain sebagainya. 2. Konteks (namely context), maksud- nya sesuai dengan kebutuhan in- 3. Frekuensi (frequency), maksudnya informasinya apakah kebutuhan berulang atau baru. Idealnya pe- mustaka akan cenderung mencari informasi yang terbaru (current) daripada yang sudah usang. 4. Kemungkinan (predictability), maksudnya kebutuhan informasi tidak bisa diramalkan dan tidak ter- duga. Suatu contoh saat pemustaka (mahasiswa) mencari informasi untuk membuat tugas membuat makalah pada mata kuliah "Kajian Pemustaka". Nah pada saat proses mencari informasi tiba-tiba mun- cul dalam benaknya untuk mencari informasi lain yang berhubungan 11
dengan mata kuliah tersebut, se- hingga mahasiswa tersebut juga akhirnya terdorong untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan mata kuliah Kajian Pemus- taka tersebut. 5. Kepentingan (importance), mak- sudnya tergantung pada seberapa penting informasi yang dibutuhkan tersebut bagi pemustaka. Semakin informasi yang dibutuhkan pemus- taka itu penting maka semakin be- sar pula pengorbanan pemustaka untuk berusaha mendapatkan in- formasi yang dibutuhkan. 6. Kerumitan (complexity), maksud- nya apakah kebutuhan informasi itu sifatnya mudah atau sulit dipe- cahkan. Manakala mudah berarti informasi cepat dapat ditemukan, tetapi jika ternyata sulit dicari, maka tergolong rumit sehingga masih membutuhkan waktu untuk mencarinya lagi. C. Penutup Kebutuhan informasi setiap pe- mustaka berbeda-beda. Keanekara- gaman profesi pemustaka dan karak- teristiknya akan mempengaruhi informasi yang dibutuhkan. Kebutuh- an informasi pemustaka terjadi jika pada diri pemustaka ada kesenjangan antara pengetahuan yang dimiliki de- ngan pengetahuan yang diinginkan. Keadaan lingkungan pemustaka juga akan mempengaruhi peran sosial dan 12 kebutuhan individu pemustakanya. Dalam prakteknya faktor yang mem- pengaruhi kebutuhan informasi pe- mustaka juga akan menentukan me- ngenai cakupan informasi apa saja yang dibutuhkan dan hasil informasi yang diperoleh. Daftar Pustaka Case, Donald O. (2002). Looking for Information: a Survey of Research in Information Seeking, Needs, and Behaviour. Elsevier: Academic Press. Chowdhury, G. G. (2004). Introduc- tion to Modern Information Re- trieval. 2nd ed. London: Facet Publishing. Derr, Richard L. (1983). "A Conceptu- al Analysis of Information Need." Information Processing and Man- agement, 19 (5), p. 273-278. Grover, Robert J., et.al. (2010). As- sesing Information Needs: Manag- ing Transformative Library Servic- es. California: Libraries Unlimited. Guha, Bimalendu. (1988). Documen- tation and Information: Services, Techniques and Systems. 2nd ed. Calcutta: World Press. Laloo, Bikika Tariang. (2002). Infor- mation Needs, Information Seeking Behaviour and Users. New Delhi: Ess Ess Publications. Lasa Hs. (2009). Kamus Kepustaka-
wanan Pustaka Book Publisher. Indonesia. Yogyakarta: Leckie, G. J., et. al. (1996). "Model- ing The Information Seeking of Professionals: A General Model Derived From Research on Engi- neers, Health Care Professionals and Lawyers." Library Quarterly, 66 (2), p. 161-193. Nicholas, David. (2000). Assesing Information Needs: Tools, Tech- niques and Concepts for The Inter- net Age. 2nd ed. London: Aslib. Prassad. (2000). "Information Need and Users." Dalam lemi.uc3m. article/viewFile/33/34 [diakses 14 Desember 2014]. & Library Management. 2nd ed. London: A & C Black Publisher. Sulistyo-Basuki. (2004). Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains. Wilson, T. D. (1997). "Information Interdiciplinary Behaviour: an Perspective." Information Pro- cessing and Management, 33 (4), p. 551-572. ___________. (1981)a. "The Cogni- tive Approach to Information-Seek- ing Behaviour and Information Use." Social Science and Informa- tion Studies, 4 (2), p. 197-204. ___________. (1981)b. "On User Studies and Information Needs." Journal of Documentation, 37 (1), p. 3-15. Stevenson, Janet dan P.H. Collin. (2006). Dictionary of Information Reading, after a certain age, diverts the mind too much from its creative pursuits. Any man who reads too much and uses his own brain too little falls into lazy habits of thinking. Albert Einstein (1879 - 1955) 13 |
KATEKESE PENGHAYATAN EKARISTI DALAM TRADISI KENDURI UMAT PAROKI MARIA RATU DAMAI PURWOREJO MALANG: ANALISIS SHARED PRAXIS APPROACH MENURUT THOMAS H. GROOME Thomas Onggo Sumaryanto, Antonius Denny Firmanto Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang Abstract This study focuses on the implementation of the Eucharistic appreciation catechesis in the tradition of kenduri by the Parish of Maria Ratu Damai Purworejo Malang. This research method is qualitative with a critical analysis approach. Researchers will use data from pastoral year reports which are the result of direct observation. The formulation of the problem to be answered is how the implementation of catechesis through kenduri in the light of the shared praxis approach according to Groome. Researchers found that the tradition of kenduri carried out by the parishioners of Maria Ratu Damai the Eucharistic indirectly a catechesis of appreciation. Catechesis is carried out using symbols. The praxis dimension is very visible in the ujub-ujub (prayer) that the leader makes. However, the share dimension is still not strong enough. Therefore, the researcher provides a suggestion to carry out a deepening of faith with a shared praxis approach to strengthen the share dimension. is Keywords: catechesis, kenduri, eucharist, shared praxis, Groome PENDAHULUAN Paroki Maria Ratu Damai Purworejo Malang memiliki katekese kontekstual. Katekese kontekstual dilakukan di dalam tradisi kenduri. Katekese ini dilakukan oleh para asisten imam yang merupakan sesepuh desa. Doa (ujub- ujud) dipanjatkan dengan tradisi Gereja Katolik. Semua umat berkumpul di tengah-tengah makanan yang telah disajikan dan pemimpin akan berdoa sambil menjelaskan makna dari simbol-simbol yang ada. Penjelasan ini disesuaikan dengan ajaran iman dasar Katolik seperti karya keselamatan dalam Tritunggal Mahakudus. Ada kemungkinan pada waktu awal pembangunan paroki, para katekis berusaha membangun katekese yang benar-benar menyentuh kebudayaan I. 1
setempat. Sebenarnya katekese ini bisa digunakan untuk penguatan nilai penghayatan ekaristi. Kekayaan rohani Ekaristi perlu diintegrasikan dalam pendidikan kristiani atau katekese. Katekese merupakan pengajaran iman kepada semua anggota Gereja (Jelahu 2016:169). Tujuannya adalah mematangkan iman awal dan mendidik murid Kristus yang sejati dengan pengetahuan yang lebih mendalam dan lebih sistematis tentang Pribadi dan pesan Tuhan kita Yesus Kristus (bdk. Catechesi Trandendae no. 19). Akhirnya pendidikan ini menjadi dialog iman umat beriman, yang mendorong ke arah keterlibatan dan solidaritas sebagai murid Kristus sejati (Pranyoto 2018:56). Thomas H. Groome menyatakan bahwa katekese harus memiliki sebuah pedagogi yang membawa hidup umat kepada iman dan imannya pada kehidupan sehari-hari (2006:53). Katekese kontekstual harus memiliki pedagogi ini. Dengan kata lain, katekese kontekstual yang sudah dibentuk di Paroki Maria Ratu Damai harus membimbing umat memiliki iman yang hidup. Pelaksanaan katekese dalam tradisi kenduri harus mampu membawa kehidupan kepada iman dan iman kepada kehidupan. Groome memiliki sebuah pendekatan yang ia namai shared praxis. Dengan pendekatan ini, Groome menegaskan bahwa katekis harus mempunyai komitmen yang kuat untuk menciptakan komunitas di mana umat dapat bertumbuh kembang. Bahkan pendekatan ini dapat dimodifikasi sesuai dengan konteks paroki (Groome 2006:764). Penelitian ini berusaha menganalisis katekese penghayatan ekaristi dalam tradisi kenduri dengan bantuan analisis pendekatan Groome. Rumusan masalah yang ingin dijawab adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan katekese dalam tradisi kenduri umat Paroki Maria Ratu Damai Purworejo Malang? 2. Bagaimana katekese penghayatan ekaristi nampak dalam tradisi kenduri Paroki Maria Ratu Damai Purworejo Malang? 3. Bagaimana analisis konsep katekese dalam kenduri ini menurut teori shared praxis? Penelitian ini memiliki kesamaan dengan beberapa penelitian sebelumnya. Pertama, Robert Pius Manik meneliti ritual maggid sebagai model berkatekese (2018). Ritual ini merupakan bagian liturgi Yahudi. Model ritual ini dapat digunakan untuk katekese liturgi secara khusus menekankan bagaimana umat dapat membatinkan pengalaman iman dalam perayaan liturgi Gereja. Kedua, Donatus Sermada Kelen meneliti tradisi Semana Santa sebagai bentuk katekese (2018) Tradisi ini merupakan perayaan khas pekan suci oleh umat Katolik di Larantuka. Tradisi ini menjadi katekese yang hidup dalam bentuk devosi. Namun tradisi ini harus benar-benar dijaga supaya penghayatan iman umat tidak terbatas 2
pada superfisialisme. Kebaruan dari penelitian ini sendiri adalah analisis kritis pada pelaksanaan katekese kontekstual di Paroki Maria Ratu Damai Purworejo Malang. Peneliti menggunakan pemikiran Groome untuk menganalisisnya. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan analisis kritis. Peneliti akan menggunakan data dari laporan tahun pastoral yang merupakan hasil observasi langsung. Peneliti telah menjalani masa praktek pastoral pada Agustus 2019 sampai Juni 2020. Selama masa praktek ini, peneliti mengikuti katekese dalam tradisi kenduri. Peneliti berdialog dengan para asisten imam mengenai proses pelaksanaan tradisi ini dalam terang iman Katolik. Data penelitian ini memiliki konteks upacara unggah penuwun dan misa arwah. Data tersebut dianalisis kembali dengan bantuan pemikiran Thomas H. Groome tentang a shared praxis approach (2006). Penelitian ini bersifat konseptual. II. 2.1 Landasan Pemikiran 2.1.1 Nilai-nilai Penghayatan Ekaristi Dalam Ensiklik Ecclesia de PEMBAHASAN Eucharistia Ekaristi adalah perayaan resmi iman Gereja. Semua umat berkumpul dan merayakan misteri paskah yang merupakan rahmat keselamatan bagi umat manusia. Oleh sebab itu, Ekaristi merupakan puncak seluruh kehidupan Gereja (LG 11). Kehidupan beriman Gereja bersumber dari Ekaristi dan akhirnya Ekaristi membangun Gereja. Paus Yohanes Paulus II menjelaskan bahwa setiap kali umat merayakan Ekaristi, umat juga merayakan karya keselamatan sekaligus kelahiran Gereja (John Paul II 2003:5). Dalam ensiklik Ecclesia de Eucharistia, Paus Yohanes Paulus II menekankan ekaristi mempunyai sifat apostolik (John Paul II 2003:28). Gereja dibangun atas pondasi para rasul dan menjadi saksi untuk melanjutkan karya misi Yesus Kristus. Ekaristi dirayakan mengacu para iman para Rasul. Gereja selalu dikuduskan dan dibimbing oleh para rasul untuk sampai kepada Kristus. Oleh sebab itu kehadiran seorang imam tertahbis sebagai pemimpin Ekaristi mutlak diandaikan. Imam memiliki jabatan yang serahkan oleh Uskup sehingga ia melanjutkan tugas para rasul. Namun umat Allah juga turut berpartisipasi penuh berdasarkan imamat rajawi mereka (John Paul II 2003:28). Paus Yohanes Paulus II ingin mengingatkan kembali bahwa perayaan Ekaristi memiliki hubungan erat dengan kehidupan sehari-hari (Martasudjita 2013:279). Umat mendapatkan kekuatan rohani melalui perayaan ini. Kekuatan ini mendorong setiap anggota Gereja untuk menjadi saksi Kristus di tengah dunia. Gereja terus didorong untuk mewartakan keadilan dan perdamaian dunia. Dimensi eskatologis dari perayaan Ekaristi mendorong umat Allah untuk melakuan perwartaan keadilan dan perdamaian dunia (Ristanto 2020:124). 3
Dimensi eskatologis Ekaristi begitu diserukan oleh Paus Yohanes Paulus II. Ekaristi yang dirayakan oleh Gereja berkaitan erat dengan kehidupan surgawi. Umat Allah berusaha mendapatkan kepenuhan sukacita yang dijanjikan oleh Kristus sendiri (Yoh 15:11) yaitu kedatangan-Nya yang kedua di dunia. Selain itu jaminan akan kebangkitan tubuh pada akhir jaman dirayakan di dalam Ekaristi. Paus Yohanes Paulus II menegaskannya dengan janji Kristus sendiri yaitu Barangsiapa makan Tubuh-Ku dan minum Darah-Ku akan memiliki hidup Kekal (Yoh 6:54) (2003:18). Dengan menyantap Tubuh dan Darah Kristus dalam perayaan Ekaristi, umat Allah mendapatkan jaminan kehidupan kekal. Oleh sebab itu umat Allah mengungkapkan persekutuan dengan Gereja Surgawi. Konsekuensi dari persekutuan ini adalah peziarahan umat Allah di dunia harus mencerminkan semangat eskatologis. Janji akan hidup baru di surga tidak mengurangi tanggung jawab manusia di dunia. Ekaristi berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Paus Yohanes Paulus II mengajak semua anggota Gereja untuk menyumbang kebaikan untuk pembangunan dunia yang lebih baik (2003:20). Perdamaian dan keadilan harus tetap diperjuangkan sehingga sesuai dengan rencana Allah. Ekaristi mempunyai dimensi sosial yaitu bagaimana mewujudkan dunia yang penuh dengan kasih (Ristanto 2020:125). Dalam konteks Indonesia, hubungan Ekaristi dengan kehidupan sehari-hari sering digambarkan dengan metafora altar dan pasar (Martasudjita 2013:281). Perayaan di altar dikaitkan erat dengan kehidupan sehari-hari di pasar. Yang menjadi titik permasalahan adalah bagaimana keterkaitan ini dijelaskan sekaligus dihayati oleh semua anggota Gereja. Ekaristi harus dihayati sebagai kekuatan rohani untuk pewartaan kasih di tengah dunia. Umat Allah semakin disadarkan bahwa dengan Ekaristi, mereka mendapatkan tugas sebagai perpanjangan pewartaan karya keselamatan di tengah dunia. Ekaristi memberikan semangat meskipun umat Allah memiliki banyak tantangan hidup. Oleh sebab itu, peran katekese tentang penghayatan nilai-nilai Ekaristi perlu ditingkatkan. 2.1.2 Teori A Shared Praxis Approach Thomas H. Groome adalah seorang profesor teologi dan pendidikan religius. Dia dilihat sebagai seorang ahli dalam pendidikan kristiani (katekese) dan memberikan sumbangan besar dalam metode berkatekese (Nagle 2019:2). Dia memiliki fokus pada pelaksanaan katekese yang dilakukan oleh Gereja Katolik. Metode katekese yang ia tawarkan adalah pendekatan shared praxis. Metode ini merupakan sebuah pedagogi yang berusaha untuk mendampingi umat membawa seluruh hidupnya pada imannya dan membawa imannya pada hidup (Groome 2006:763). Groome ingin mencapai satu tujuan yaitu umat memiliki iman yang hidup. 4
Untuk mencapai iman yang hidup, Groome menyatakan bahwa perlu ada komunitas/kelompok dialog di antara umat (2006:764). Kelompok ini akan menjadi sebuah wadah setiap umat belajar dari pengalaman satu sama lain. Mereka selalu diajak untuk mengungkapkan perjuangan imannya dan saling memberikan nasehat satu sama lain. Selain itu kehadiran katekis atau imam sangat diperlukan dalam proses ini. Katekis tidak hanya mengajarkan ajaran iman tetapi mengajak umat untuk merefleksikan hidupnya sehingga terjadilah proses pembatinan iman. Groome melihat teorinya sebagai sebuah pendekatan (an approach) bukan sebuah metode (2006:765). Pendekatan ini membutuhkan keyakinan bahwa katekis menjadi emansipatoris bagi umat dan mempercepat umat untuk aktualisasi iman di dunia dengan penuh rasa tanggung jawab. Dengan kata lain a shared praxis approach memiliki pola kata kunci mengajar dan belajar (teaching- learning). Katekese merupakan sebuah proses untuk penguatan identitas umat sebagai orang Kristiani (Mahon 2018:23). Groome sendiri tidak membedakan begitu tajam antara pendidikan religius dan katekese (2006:766). Kedua hal ini merupakan satu kesatuan. Pendidikan religius bersifat akademik dan katekese lebih menekankan sifat eklesial (Groome 2018:147). Kedua sifat ini justru sangat mendukung dan membantu perkembangan iman umat. Dengan a shared praxis approach, Groome menawarkan sebuah pendidikan yang bersifat katekese. Pendidikan harus memberikan dampak positif dalam kehidupan umat dan masyarakat. Dengan demikian umat dibawa untuk belajar dari kehidupannya sendiri daripada belajar dari teori-teori. Proses belajar dari kehidupan sungguh menekankan dinamika kognisi manusia. Umat akan dibawa untuk memahami materi sekaligus diundang untuk memutuskan dan menyimpulkan sendiri materi bagi kehidupannya. Dinamika ini diharapkan dapat menggerakkan pikiran, hati, dan tangan umat untuk menghidupi imannya dalam kehidupan sehari-hari (Groome 2006:767). Komunitas menjadi wadah dinamika iman. Umat bisa mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang harus memiliki iman yang hidup dan berbagi (Nagle 2019:6). Selanjutnya Groome menjelaskan makna frasa a shared praxis. Praxis mengarah pada sebuah aktivitas manusia penuh arti. Semuanya dilakukan dengan penuh refleksi. Groome sendiri menggunakan praxis untuk menunjukkan aktivitas manusia yang memiliki 3 dimensi yaitu reflektif, aktif, dan kreatif (2006:769). Dimensi reflektif menunjukkan keseluruhan kapasitas manusia untuk mengetahui melalui akal, ingatan, dan imajinasi. Dimensi aktif menunjukkan perhatian manusia terhadap kehidupan dunia. Dimensi kreatif menunjukkan daya di dalam diri manusia untuk melakukan sesuatu sesuai yang didapatkan melalui dimensi reflektif dan aktif. 5
Dalam konteks iman Kristiani, praxis merupakan sebuah proses di mana umat diajak untuk melihat Tuhan selalu menampakkan Diri-nya dalam kehidupan sehari-hari. Umat membatinkan kehadiran-Nya melalui hidupnya sendiri. Kehadiran-Nya begitu nyata di dalam Kitab Suci dan Tradisi. Ajaran di dalam Kitab Suci dan Tradisi harus menjadi perhatian utama dalam proses katekese hingga akhirnya umat sampai pada titik bahwa Tuhan selalu hadir. Groome menyebut materi ajaran Kitab Suci dan Tradisi sebagai Christian Story and Vision (Tradisi dan Visi Kristiani). Penyebutan ini dianggap sebagai sebuah metafora yang menggambarkan keseluruhan realitas historis wahyu Kristiani dan janji Kristus yang membuat umat hidup di dalam komunitas Kristiani (Groome 2006:770). Kata shared menekankan dinamika komunal yang ditemukan dapat proses katekese. Dinamika komunal yang dimaksud adalah dialog dan integrasi antara tradisi dan visi (situasi sekarang) partisipan dan tradisi dan visi Kristiani di dalam komunitas (Groome 2006:770). Semua partisipan berdialog, belajar bersama, dan bersaudara satu sama lain dalam iman. Dalam proses ini mereka saling mendengarkan, bertukar pikiran, berbagi pengalaman, mengutarakan pendapat dan sebagainya (Johnson-Miller dan Espinoza 2018:160). Secara tidak langsung setiap partisipan saling berbagi dan menemukan identitas sejati sebagai orang Kristiani. Akhirnya tujuan akhir dari pendekatan ini adalah refleksi mendalam sebagai dorongan untuk komunitas yang memiliki iman yang hidup. Dinamika dalam a shared praxis approach membutuhkan langkah- langkah pedagogi. Pola pedagogi yang harus ditekankan adalah membawa kehidupan kepada iman dan iman kepada kehidupan. Groome memberikan sebuah contoh bentuk pendekatan ini. Dia memberikan bentuk ini dalam konteks komunitas. Sebelum itu para katekis harus menentukan dahulu fokus katekese. Berikut langkah-langkah pendekatan ini: Langkah Pertama Pengungkapan Pengalaman Hidup Sehari-hari Langkah Kedua Refleksi Kritis pada pengalaman Langkah Ketiga Tradisi dan Visi Para peserta dibimbing untuk melihat pengalaman hidupnya sesuai dengan fokus/tema yang ingin dicapai. Mereka bisa mengungkapkannya melalui cerita, gambar, atau simbol-simbol. Kunci langkah pertama ini adalah peserta memperhatikan tema dalam pengalaman hidup sehari-hari. Setelah melihat pengalaman masing-masing, para peserta diajak untuk merefleksinya secara kritis. Refleksi kritis ini berusaha membimbing akal, ingatan, atau imajinasi peserta. Mereka diajak untuk melihat alasan tersebut serta terjadi. memahami situasi bagaimana pengalaman Akhirnya peserta diajak untuk mengetahui pentingnya tema dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta diajak untuk mendalami ajaran iman Kristiani sebagai sumber spiritual kehidupan. Kitab Suci menjadi salah satu (motif) pengalaman itu bisa 6
Kristiani Langkah Keempat Pembatinan Inspirasi Iman Kristiani pada Kehidupan Langkah Kelima Niat Pribadi sumber Tradisi dan Visi Kristiani. Para katekis harus mampu mendampingi para peserta untuk memahami salah teks Kitab Suci yang sesuai dengan tema. Tujuan yang ingin dicapai adalah para peserta memahami bagaimana ajaran iman Kristiani memberikan semangat spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Bagian ini merupakan pendalaman langkah pertama, kedua, dan ketiga. Setelah mendapatkan inspirasi dari ajaran Kristiani dan melihat pengalaman hidup, peserta diajak untuk membatinkan inspirasi. Tujuan ini adalah peserta mendapatkan kesadaran baru dalam proses menjadi orang Kristiani. Pendamping bisa memberikan pertanyaan untuk proses pembatinan. Namun yang harus ditekankan adalah para peserta harus mengikuti isi hati masing-masing. Pendamping menghargai semua usaha pembatinan peserta. Para peserta diberi kesempatan untuk memilih dan memutuskan untuk menjawab kesadaran dan inspirasi yang mereka dapatkan di dalam iman Kristiani. Pendamping memberikan pertanyaan untuk mengungkapkan niat-niat peserta. Mereka harus diarahkan untuk membuat sebuah keputusan niat dalam kehidupan sehari-hari. Niat ini menjadi langkah awal pertobatan menjadi manusia yang lebih sempurna. langkah Groome memberikan sebuah catatan bahwa pendekatan ini bersifat fleksibel (Groome 2006:775). Lima langkah dapat disesuaikan dengan waktu dan situasi. Para pendamping dapat melihat konteks para partisipan. Pendekatan ini dapat diadaptasikan dalam konteks apa pun. Dengan kata lain, teori Groome juga dapat digunakan dalam katekese kontekstual. Indonesia memiliki banyak latar belakang suku dan budaya. Tujuan utama pendekatan a share praxis adalah membawa kehidupan kepada iman dan iman kepada kehidupan. Tradisi dalam kebudayaan adalah bagian dari kehidupan. Katekese kontekstual dapat menjadi salah satu cara membawa umat pada dinamika ini. 2.2 Hasil Penelitian 2.2.1 Tradisi Kenduri di Paroki Maria Ratu Damai Pada tahun 2019, Paroki menyambut pesta intan yaitu 60 tahun. Jumlah umat adalah 754 KK (1799 orang). Yang jelas paroki ini masih mempertahankan kekhasan yaitu budaya Jawa. Bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Jawa dan Indonesia. Perhitungan kalendar Jawa masih dipertahankan. Banyak juga acara adat yang masih dipertahankan seperti bersih desa, kenduri, suro, dan lain-lain. Para warga sekitar masing memegang teguh upacara tersebut. Satu hal yang menarik adalah renovasi gedung gereja. Peneliti mendapatkan kesempatan untuk melihat proses renovasi gereja. Renovasi ini selalu diiringi dengan beberapa 7
upacara seperti penanaman paku emas, unggah panuwun, dan kenduri. Umat paroki masih mempertahankan budaya dalam membangun rumah. Upacara ini hanya ingin memohon rahmat dari Allah sendiri supaya renovasi berjalan dengan lancar. Namun perlu upacara ini perlu direfleksikan ulang supaya tidak terkesan memaksakan nilai-nilai iman Katolik dan nilai budaya Jawa. Saat pertama kali mengikuti misa arwah di salah satu stasi, peneliti melihat banyak orang berkumpul untuk berdoa bersama melalui tradisi kenduri tidak peduli agamanya apa. Meskipun rumah ini adalah keluarga Katolik, warga desa yang beragama Islam juga ikut. Peneliti bertanya kepada umat bahwa apakah hal ini sudah biasa dilakukan. Beliau pun menjawab bahwa jika ada kenduri dan tetangga tidak hadir, hal ini merupakan sebuah tindakan mengasingkan diri dari desa. Tradisi kenduri ini merupakan acara di mana semua warga desa harus berkumpul dan berdoa bersama (Cahyani, Karsidi, dan Kartono 2019:4). Jika ada warga yang tidak datang, biasa langsung segera diketahui warga lain dan bisa menjadi bahan gosip. Bahkan dia bisa dianggap tidak mau bersosialisasi dengan desa. Apapun yang terjadi, kecuali karena sakit, warga desa harus mengikuti tradisi ini. Tradisi ini menjadi sebuah bukti eksistensi sebuah desa. Bahkan jika ada keluarga yang ingin mengadakan kenduri, tetangga atau kerabat yang dekat akan membantu untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Di balik tradisi ini ada budaya gotong royong yang begitu kuat (Arifianto, Nurman, dan Dewi 2018:274). Jika ada warga yang tidak membantu, hal ini bisa menjadi masalah di kemudian hari. Jika warga tersebut mengalami kesusahan, warga lain enggan menolong. Tradisi ini begitu penting bagi warga desa Donomulyo. Setiap acara doa arwah atau syukuran desa, pasti ditemukan tradisi ini. Banyak para sesepuh desa mengatakan bahwa tradisi ini adalah cara orang Jawa berdoa sebelum agama- agama masuk ke pulau Jawa. Para sesepuh desa percaya bahwa nenek moyang orang Jawa sudah punya tradisi berdoa. Menurut peneliti, ini adalah kesadaran rohani yang luar biasa. Sebelum agama masuk, orang Jawa sudah punya tradisi berdoa dan mereka berdoa secara komunitas. Selain itu tradisi ini menjadi eksistensi desa. Peneliti memahami jika ada salah satu umat kecewa jika romo atau frater atau suster yang menolak untuk datang mengikuti tradisi ini. Setidak- tidaknya para petugas pastoral harus mengikutinya meskipun sulit memahami bahasa Jawa. Peneliti melihat kenduri merupakan tradisi doa dengan berbagai intensi. Tidak terbatas pada doa arwah, kenduri biasanya dilakukan setelah misa natal atau paskah, acara syukuran pernikahan, sunatan, dan sebagainya. Hampir semua stasi Paroki Purworejo melakukan kenduri. Kenduri tidak bisa dilepaskan dari kehidupan umat paroki. Mereka harus berdoa dengan tradisi ini. Dalam penelitian 8
ini, tradisi kenduri dilihat dalam 2 acara saja. Pertama, kenduri dalam acara unggah penuwun (penaikan rangka utama atap rumah) dan kedua, kenduri dalam doa arwah. Unggah Penuwun merupakan sebuah upacara dalam membangun rumah. Pada bulan September 2019, Paroki Purworejo memulai untuk merenovasi gedung gereja. Renovasi yang dilakukan adalah perbaikan atap gereja. Saat proses renovasi berlangsung, ketua wilayah pusat langsung menemui pastor paroki. Beliau meminta ijin untuk melakukan upacara unggah penuwun. Tradisi ini memiliki nama lain munggah molo (Purwandaru, Wiyancoko, dan Ueda 2016:73). Tradisi unggah penuwun mempunyai banyak simbol seperti kain merah, bendera merah putih, telur ayam kampung, aneka bunga, dan sebagainya. Semuanya harus disediakan dalam keadaan baru dan baik. Jika tidak, umat beranggapan malapetaka akan terjadi. Hal ini mau menunjukkan kebudayaan Jawa kaya akan simbol-simbol atau lambang-lambang. Ada kemungkinan besar, orang Jawa terbiasa menyampaikan simbol-simbol yang lebih konkret untuk menyampaikan ide dan gagasannya (Yurisma dan Bahruddin 2020:104). Pada waktu itu ada sesepuh yang dipercaya untuk memimpin upacara ini. Beliau bernama Pak Tris. Umat mengambil kayu jati dan dibungkus dengan kain merah. Setelah Pak Tris mengundang pastor paroki untuk memberkati kayu ini. Kayu ini menjadi simbol penyangga utama bangunan Gereja. Kain merah dipilih untuk membungkus kayu tersebut. Kain ini merupakan simbol kehidupan. Pak Tris menjelaskan bahwa Gereja ini diharapkan akan terus hidup dan bisa menjadi tempat berdoa. Kalau dibandingkan dengan tradisi unggah penuwun rumah biasa, kain yang digunakan adalah baju. Ada berbagai makna yang ingin disampaikan, namun intinya baju itu merupakan lambang perlindungan. Rumah dianggap sebagai tempat berlindung. Sebenarnya pada waktu itu peneliti sulit untuk memahami doa yang dipimpin oleh Pak Tris karena menggunakan bahasa Jawa Krama Inggil. Setelah pemberkatan kayu selesai, peneliti sedikit berdialog dengan Pak Tris. Rupanya tradisi ini sedikit dimodifikasi dengan ajaran Gereja Katolik. Pak Tris adalah katekis paroki dan membuat semua doa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Dia sedikit bercerita bagaimana beliau memasukkan unsur Trinitas, sifat-sifat Gereja, dan sebagainya. Namun intinya doa yang dipanjatkan adalah sebuah permohonan umat agar Gereja tetap kuat dan hidup sampai akhir zaman. Setelah mendengar sedikit cerita ini, peneliti mulai sedikit memahami bagaimana cara orang Jawa Katolik berdoa. Doa mereka tidak jauh dari kehidupan sehari-hari. Segala simbol dari alam digunakan sebagai doa. Mereka melihat tanda kehidupan dari alam dan simbol ini menjadi anugerah tersendiri bagi mereka. 9
Foto 1 Kayu Penuwun Foto 2 Simbol yang digunakan untuk Pemberkatan Penuwun Setelah kayu penuwun dinaikkan, kenduri dilakukan di dalam gedung gereja. Kenduri ini bersifat lebih ke arah ucapan syukur dan permohonan (Prastyo lain yang digunakan biasanya slametan dan Maryaeni 2017:30). Istilah (Muhammad Nurul Fadillah, Harles Anwar 2020:3). Namun kenduri harus dilaksanakan di dalam gedung gereja yang akan direnovasi. Jadi sehari sebelum upacara umat membersihkan sedikit gedung gereja supaya bisa digunakan untuk kenduri. Semua bergotong royong untuk kelancaran upacara sederhana ini. Foto 3 Kenduri setelah upacara unggah penuwun Tradisi kenduri seperti acara makan bersama (Muhayir 2018:80). Namun sebelum makan ada doa bersama. Pak Tris sebagai sesepuh bertugas untuk memimpin doa (ujub-ujub). Semua makanan diletakkan di tengah-tengah umat dan semua umat duduk melingkari makanan tersebut. Makanan yang harus disediakan adalah ayam ingkung, mie, sambal kental, urap-urap, dan nasi gurih. Selain ada beberapa tambahan jajanan pasar dan buah pisang. Semua yang disediakan ini merupakan simbol intensi doa. Pak Tris memimpin seperti orang tua menasehati anak-anaknya. Doa ini biasanya disusun seperti ini. Pertama, pemimpin mengajak semua orang berkumpul dan menjelaskan makna kehidupan. Kedua, pemimpin menjelaskan simbol makanan yang berada di tengah lingkaran 10
warga dan warga menjawab dengan "inggih". Ketiga, pastor paroki dipersilahkan untuk memerciki dengan air kembang sebagai lambang berkat pada makanan dan semua makanan dibagikan kepada semua orang yang hadir. Pada bagian pertama, pemimpin akan menjelaskan intensi dari doa dalam kenduri. Pada intinya, tradisi kenduri mau menunjukkan Allah memberikan rahmat-Nya melalui hasil alam yang manusia peroleh. Manusia juga ikut mempersembahkannya kepada Tuhan sebagai ucapan syukur atas kurban penyelamatan dari Allah sendiri. Berikut ajakan pemimpin pada saat kenduri: Nuwun sewu kepareng matur dhumateng para bapak sarta para sedherek ingkang ingkang samya sepuh miwah anem pilenggahan wonten ing dalemipun... ngriki. Ngaturaken salam pambagya rahayu, mugi berkahing Allah ingkang rumentah Maha Kuwaos dhumateng kita sadaya. Ingriki kula kinen ngekralaken ingkang dados niat saha saha panjenengan sadaya kasuwun rawuh wonten dalem ngriki ingkang sepisan kasuwun sawab pandonganipun ingkang wilujeng dene kaping kalih kasuwun anekseni Bapak... anggenipun ... mugi krana dipun tandhani kurban wilujengan kunjuk ingkang Maha ngarsa Dalem Gusti Kawasa ing pangajab mugi brayat ngriki tansah binerkahan dening Kanjeng Gusti Yesus Kristus wiwit diten punika ngantos ing salami-laminipun. ... ..Nggih. Bapak... kasengkuyung dening putra wayah kadang famili namung saged angladosaken rejekining Pangeran sihe Gusti Allah ingkang Agung lan Kuwasa, ingkang kapendhet saking wulu wedaling bumi ingkang binerkahan, kaunjukaken ingarsa dalem Allah gesang, ingkang murbeng berkah saksampunipun maringana karaharjan dhumateng brayat ngriki wiwit dinten punika ngantos ing salaminipun, kajurung pangestu saking samya para serta bapak-bapak Kepada saudara- saudara; baik tua maupun muda yang sedang duduk hadir di rumah ... ..(nama pemilik rumah)... .. ini. Kami ucapkan selamat datang dan salam sejahtera. Semoga berkah Allah yang Mahakuasa senantiasa melimpah atas kita semua. Atas permintaan tuan rumah, perkenankan saya mengutarakan apa yang menjadi niat dan harapan Bapak ... .. Anda semua diundang hadir di sini dengan tujuan: pertama, restu keselamatannya; dimohon doa saksi atas kedua, dimohon menjadi kehendak Bapak ... dalam rangka ... .. Semoga berkat kurban selamatan bagi Tuhan Allah yang maha kuasa, keluarga di sini memperoleh berkah dari Tuhan Yesus Kristus, mulai hari ini hingga selama-lamanya ... (Ya/Amin). Bapak ... . didukung oleh anak cucu, saudara, dan kerabat berkehendak hanya menghidangkan rejeki dari Tuhan, rahmat Tuhan Allah maha agung dan kuasa, yang diambil dari hasil bumi suci, sari dari air yang di hadapan Tuhan penguasa kehidupan, dengan harapan memberi berkah kepada keluarga ini sampai selamanya, terdorong doa restu saudara- saudara yang hadir duduk semua... .. (Ya/Amin). Adapun tata rangkaian kurban keselamatan ini merupakan ungkapan yang dan makna tansah ... kajatipun Bapak kajatipun ungkapan sampai dipersembahkan terberkati, toya sarining suci, ini mulai saat sadherek ingkang tersaji doa yang terberkati 11
pilenggahan sedayanipun ...... Nggih. Wodene tata rakiting kurban wilujengan kang punika mujudaken sasmitaning donga kang binerkahan lan kapara-para ingkang satunggal aturan : Wilujengan punika mujudaken raos atur panuwun dhateng ingkang Maha ngarsa Dalem Gusti Kuwaos ingkang sampun anitahaken Ibu bumi Bapa akasa, Ibu wengi Bapa rina, Bapa Adam Ibu Kawa, para Santo, Santa lan para suci tumedhakipun dhumateng kawula dasih ingkang samya andon lampah wonten ing alam ndonya, mugi kawilujengan paringa karaharjan, wiwit dinten punika ngantos ing salami-laminipun kajurung pangestu saking para sadherek ingkang samya pilenggahan sedayanipun ....Nggih. ginelar kang ginelar berkah sesungguhnyalah sebagai persembahan: tersaji ini merupakan Selamatan yang ungkapan rasa syukur terima kasih kepada Tuhan yang maha kuasa, yang telah menciptakan Ibu Pertiwi- Bapa Akasa, Ibu Malam-Bapa Siang, Bapa Adam dan Ibu Hawa, para santo-santa, serta para suci hingga masyarakat biasa yang sedang berziarah di dunia. Semoga berkah keselamatan dan kesejahteraan, mulai hari ini sampai selama-lamanya terdorong restu Anda semua yang sedang hadir ....... (Amin). Pada bagian kedua, pemimpin akan menjelaskan semua simbol doa yang digunakan. Ayam ingkung dilambangkan sebagai Kristus yang tersalib. Pemimpin berkatekese tentang karya penyelamatan Allah melalui jalan salib. Ayam yang telah dimasak melambangkan Yesus telah wafat untuk menebus dosa manusia. sageda Ingkang aturan, linambaran iman kapitayanipun, agami ingkang dipun ugemi dadosa sarana kangge nggayuh kasampurnaning gesang lantaran Sang Kristus, tumunten mbenjing saged ngraosaken wohing panebusan Dalem, amargi saking jurung pangestu saking para sedherek ingkang samya pilenggahan sedayanipun. ....Nggih. satunggal Yang satu persembahan lagi, kurban sembelihan disampaikan yang merupakan lambang Tuhan Yesus Kristus yang telah bersedia sengsara, wafat dengan menuntaskan darah-Nya di Golgota sebagai tebusan dosa dunia untuk keselamatan umat semua mulai selama-lamanya hari terdorong restu Anda semua yang duduk hadir di sini ...... (Amin). ndherek ini hingga Kemudian ada kue apem yang melambangkan kerahiman Allah. Pemimpin mengajak semua orang untuk memohon pengampunan agar diberi keselamatan oleh Allah. Ingkang satunggal aturan anggenipun ngrakit apem saha kolak ketan punika mujudaken raos keduwung, saha lajeng nyuwun sih pangapunten dhateng ngarsa Dalem Gusti ingkang Maha Welas mbok Persembahan berupa apem ini merupakan ungkapan rasa penyesalan, dilanjutkan permintaan maaf kepada Tuhan yang berbelas kasih mungkin saat hidupnya ini melakukan saudara.....di dunia 12
bilih rikala sugengipun sedherek ... ing alam donya manggihaken wonten kalepatan ingkang ageng, ingkang alit, ingkang utawi mboten kasengaja, mugi Gusti paring lunasing siksa saha kapapanaken wonten swarga langgeng, ngaso kanthi tentrem, dene tinilar winantua berkah brayat kang kawilujengan wiwit dinten punika ngantos ing salaminipun, kajurung pangestu saking para sedherek ingkang samya pilenggahan sedayanipun ... Nggih. kasengaja kesalahan besar, kecil, yang disengaja tidak disengaja, semoga Tuhan atau melunaskan dari siksa serta ditempatkan di surga abadi, beristirahat dengan sedangkan keluarga yang tenteram, senantiasa disertai berkah ditinggal keselamatan mulai hari ini hingga selama-lamanya terdorong restu Anda semua yang duduk hadir di sini ... (Amin). Sebenarnya masih banyak simbol yang digunakan dalam tradisi ini. Jenang sengkala (jenang penolak bala) melambangkan kuasa Tuhan Yesus Kristus dapat menghapus dan menghilangkan semua bala. Jenang boning-baning (monang- maning) sebagai lambang kuasa Roh Kudus yang memberikan terang, kejernihan budi serta cerdasnya pikiran manusia. Jajan pasar sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan yang sudah berkenan menciptakan bumi dan segala isinya. Tumpeng megana sebagai simbol jalan terciptanya alam semesta oleh Tuhan yang Mahakuasa dan tanah tempat tinggal manusia dijauhi dari segala mara bahaya. Semua doa ini dijawab umat dengan "inggih". Dalam konteks ini "inggih" memiliki makna yang sama dengan "amin". Pada bagian ketiga, jika ada seorang imam, semua makanan diberkati. Setelah itu semua makanan dibagikan kepada umat yang hadir. Semua makanan 13
harus habis dan dibawa pulang ke rumah masing-masing. Mereka menyebutnya sebagai nasi berkat. Makanan ini akan membawa berkat. Kemudian pengalaman yang kedua adalah kenduri pada misa arwah. Saat pertama kali mengikuti misa arwah, peneliti sedikit kaget. Makanan untuk kenduri disajikan begitu banyak. Bahkan ada 5 ayam ingkung berada di tengah umat. Nasi disediakan di dalam sebuah wadah besar dan jumlahnya mengikuti ayam ingkung yang ada. Yang berbeda di sini adalah tuan rumah yang mempunyai intensi untuk kedamaian arwah harus menyediakan makanan kenduri yang terbaik. Apa yang disajikan sama seperti kenduri saat unggah penuwun. Namun jumlah ayam ingkung harus sesuai jumlah anak. Jika ada seorang bapak meninggal dan mempunyai 5 anak, keluarga harus menyajikan 5 ayam ingkung. Menurut peneliti, tradisi ini membutuhkan banyak biaya. Namun di tengah kekurangan, warga desa ikut membantu. Mereka menggunakan istilah rewang (membantu). Semua bergotong royong supaya kenduri bisa terlaksana. Jika kekurangan biaya, semua saling membantu. Rewangan biasanya dilakukan jika ada kematian atau pernikahan (Hasbullah 2012:232). Ada yang membantu menyiapkan tempat dan ada yang membantu masak. Para warga saling membantu dan kelak berharap jika mereka mengalami persoalan yang lain akan membantu. Rewangan itu seperti menabung untuk masa depan. Jika ada satu warga yang tidak pernah ikut rewang, kenduri atau acara desa lainnya, keluarganya pasti akan kesusahan karena warga desa tidak mau membantu (Dewi 2015:3). Hal ini membuktikan bahwa di dalam tradisi kenduri ada kontrol sosial (bdk. Cahyani et al. 2019:5). 2.3 2.3.1 Pelaksanaan Katekese dalam Tradisi Kenduri Umat Paroki Maria Pembahasan Ratu Damai Purworejo Malang Tradisi kenduri merupakan budaya umat Paroki Maria Ratu Damai. Katekese yang ada di dalam tradisi ini juga menggunakan simbol-simbol hasil bumi. Para katekis biasanya adalah para sesepuh desa sekaligus pemimpin dalam tradisi kenduri. Katekese ditemukan dalam bagian doa-doa yang dipimpin oleh sesepuh desa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa para pemimpin selalu mengarahkan umat untuk bersyukur atas rahmat Tuhan dalam kehidupan sehari- hari. Salah satu sesepuh menyatakan bahwa doa yang dipanjatkan mengikuti ajaran Gereja Katolik. Hal ini merupakan suatu cara berkatekese kontekstual. Misteri penyelamatan Allah dijelaskan dalam simbol-simbol alam. Dengan harapan, umat akan lebih mudah memahami dan menanamkan ajaran tersebut dalam hatinya masing-masing. Pelaksanaan kenduri biasanya dilakukan di rumah-rumah. Umat diajak untuk melihat kembali pengalaman iman sebagai umat Allah. Dalam hal ini 14
katekese dalam tradisi kenduri bersifat sebagai komunikasi iman. Pengalaman iman akan kehidupan diharapkan memberikan kekuatan rohani. Secara khusus dialog pengalaman iman ini menggunakan bantuan simbol-simbol hasil alam. Peneliti berpendapat bahwa katekese tersirat dalam tradisi kenduri ini merupakan sebuah usaha berkatekese dengan pengalaman hidup sehari-hari. Mungkin saja dengan melihat ayam ingkung yang disajikan, umat akan mengingat kembali karya keselamatan Allah. Dengan melihat kue apem, umat mengingat kembali sifat kerahiman Allah. Hingga akhirnya umat mampu menghidupi karya keselamatan ini dengan budayanya masing-masing. Selain itu unsur metonia (pertobatan) dalam kenduri sangat menonjol. Katekese juga memiliki tujuan untuk mengarahkan umat melakukan pertobatan hidup. Pertobatan sendiri berjalan seumur hidup. Dalam doa (ujub-ujub) kenduri umat Paroki Maria Ratu Damai Purworejo, pemimpin selalu mengingat umat akan karya penebusan Kristus kepada manusia. Dosa-dosa telah ditebus dan umat harus mempersembahkan diri seutuhnya. Jawaban "inggih" menjadi suatu jawaban keseriusan untuk melakukan pertobatan ini. Oleh sebab itu para katekis memiliki tugas untuk mengingatkan umat akan keseriusannya dalam menjalani pertobatan. 2.3.2 Pelaksanaan Katekese Penghayatan Ekaristi dalam Tradisi Kenduri Umat Paroki Maria Ratu Damai Purworejo Malang Peneliti melihat bahwa tradisi kenduri yang dilakukan oleh umat Paroki Maria Ratu Damai secara tidak langsung merupakan katekese penghayatan Ekaristi. Ekaristi adalah perayaan resmi iman Gereja. Semua umat berkumpul dan merayakan misteri paskah yang merupakan rahmat keselamatan bagi umat manusia. Dalam kenduri, nuansa persekutuan sangat kuat. Umat berkumpul di salah satu rumah, berdoa bersama, dan saling berbagi makanan yang telah diberkati. Doa yang dipanjatkan merupakan ucapan syukur atas karya keselamatan Allah melalui misteri paskah. Peneliti sebagai orang luar langsung melihat praktik ini memiliki kemiripan dengan perayaan Ekaristi. Dengan kata lain, paroki memiliki kesempatan besar untuk melakukan katekese penghayatan Ekaristi. Penghayatan Ekaristi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Paus Yohanes Paulus II menyatakan bahwa setiap kali Gereja merayakan Ekaristi, Gereja merayakan kelahirannya. Gereja kembali diingatkan sebagai sebuah persekutuan. Persekutuan ini bisa digambarkan sebagai Tubuh Mistik Kristus di mana Kristus adalah kepala dan Gereja adalah anggota tubuh. Nilai persekutuan merupakan nilai yang harus dijaga oleh umat paroki. Setiap umat tidak bisa hidup sendiri-sendiri. Dalam kenduri, semua umat diajak untuk berkumpul dan berdoa. Dalam membuka acara, pemimpin selalu menjelaskan intensi kenduri. Semua orang diajak berkumpul untuk berdoa bersama. Persekutuan yang ingin ditekankan di 15
sini adalah persekutuan doa. Berdoa bersama-sama memiliki nilai yang lebih tinggi. Di balik persekutuan doa ini, ada persiapan yang cukup matang. Tetangga atau kerabat dekat membantu mempersiapkan segala sesuatu. Tradisi rewang menjadi salah satu bukti bahwa umat paroki tidak jauh dari nilai persekutuan. Secara tidak langsung, pemimpin berkatekese tentang persekutuan Ekaristi. Dalam perayaan Ekaristi, Gereja selalu mengenangkan kembali peristiwa paskah yaitu sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus. Peneliti melihat makna peristiwa paskah selalu ditekankan dalam ujub-ujub. Pemimpin menjelaskan bahwa persembahan yang disajikan di tengah-tengah umat merupakan ucapan syukur kurban keselamatan. Dalam teks doa kenduri pemimpin akan mengatakan "Ingkang satunggal aturan, sageda linambaran iman kapitayanipun, agami ingkang dipun ugemi dadosa sarana kangge nggayuh kasampurnaning gesang lantaran Sang Kristus, tumunten mbenjing saged ndherek ngraosaken wohing panebusan Dalem, amargi saking jurung pangestu saking para sedherek ingkang samya pilenggahan sedayanipun lagi, kurban sembelihan yang disampaikan merupakan lambang Tuhan Yesus Kristus yang telah bersedia sengsara, wafat dengan menuntaskan darah-Nya di Golgota sebagai tebusan dosa dunia untuk keselamatan umat semua mulai hari ini hingga selama- lamanya terdorong restu Anda semua yang duduk hadir di sini). (Yang satu persembahan Hal ini bisa menjadi salah satu bukti bahwa kenduri bisa menjadi salah satu sarana bagi umat untuk melihat kembali makna perayaan Ekaristi. Namun yang harus ditekankan adalah misteri keselamatan ini mendorong setiap pribadi untuk menjadi saksi Kristus. Dimensi eskatologis dalam perayaan Ekaristi mendorong Gereja untuk menjadi saksi yang selalu mewartakan keselamatan di tengah dunia. Kehidupan Gereja berkaitan erat dengan kehidupan surgawi. Dimensi ini begitu ditekankan oleh Paus Yohanes Paulus II. Dengan menyantap Tubuh dan Darah Kristus dalam perayaan Ekaristi, umat Allah mendapatkan jaminan kehidupan kekal. Oleh sebab itu umat Allah mengungkapkan persekutuan dengan Gereja Surgawi. Konsekuensi dari persekutuan ini adalah peziarahan umat Allah di dunia harus mencerminkan semangat eskatologis. Janji akan hidup baru di surga tidak mengurangi tanggung jawab manusia di dunia. Pemimpin kenduri menyatakan bahwa "wilujengan kang ginelar punika mujudaken raos atur panuwun dhateng ngarsa Dalem Gusti ingkang Maha Kuwaos ingkang sampun anitahaken Ibu bumi Bapa akasa, Ibu wengi Bapa rina, Bapa Adam Ibu Kawa, para Santo, Santa lan para suci tumedhakipun dhumateng kawula dasih ingkang samya andon lampah wonten ing alam ndonya, mugi paringa berkah kawilujengan karaharjan, wiwit dinten punika ngantos ing salami-laminipun kajurung pangestu saking para sadherek ingkang samya pilenggahan sedayanipun"(Selamatan yang tersaji ini merupakan ungkapan rasa syukur terima kasih kepada Tuhan yang maha kuasa, yang telah menciptakan Ibu 16
Pertiwi-Bapa Akasa, Ibu Malam-Bapa Siang, Bapa Adam dan Ibu Hawa, para santo-santa, serta para suci hingga masyarakat biasa yang sedang berziarah di dunia. Semoga berkah keselamatan dan kesejahteraan, mulai hari ini sampai selama-lamanya terdorong restu Anda semua yang sedang hadir). Hal ini merupakan sebuah ungkapan eskatologis. Sesuai dengan semangat Paus Yohanes Paulus II, peneliti melihat bahwa secara tidak langsung katekese dalam kenduri ingin mendorong umat untuk menyadari peziarahan umat Allah di dunia harus mencerminkan semangat eskatologis. Setiap umat memiliki tanggung jawab untuk menciptakan suasana kerajaan Allah di dunia. Katekese penghayatan Ekaristi dalam kenduri sebenarnya menekankan bahwa semangat Ekaristi tidak boleh berhenti di altar saja. Dalam konteks Indonesia, hubungan Ekaristi dengan kehidupan sehari-hari sering digambarkan dengan metafora altar dan pasar. Peneliti berpendapat katekese dalam tradisi kenduri merupakan usaha umat untuk mengaitkan hidup ekaristi di tengah "pasar". Semua doa dan simbol yang digunakan adalah usaha untuk menerjemahkan semangat Ekaristi di kehidupan sehari-hari. Dalam perayaan Ekaristi, umat Allah berdoa, mengucapkan puji dan syukur, menyantap Tubuh dan Darah Kristus, dan akhirnya siap diutus ke tengah dunia. Katekese dalam tradisi kenduri mau mengingatkan umat bahwa karya keselamatan Allah harus bergema dalam setiap dimensi kehidupan manusia. 2.3.3 Analisis Konsep Katekese dalam Kenduri Menurut Teori Shared Praxis Pada bagian ini, peneliti akan menganalisis pelaksanaan katekese penghayatan Ekaristi dalam tradisi kenduri. Pertama-tama yang harus ditekankan adalah pendekatan share praxis tidak bersifat kaku. Paroki Maria Ratu Damai memiliki konteks budaya Jawa. Katekese dalam tradisi kenduri harus dianalisis dalam konteks kebudayaan Jawa. Para katekis atau sesepuh desa berkatekese menggunakan simbol-simbol hasil bumi. Simbol ini merupakan bagian kehidupan sehari-hari umat paroki. Hal ini bisa dilihat sebagai usaha untuk membawa iman kepada kehidupan dan kehidupan kepada iman. Tradisi kenduri sebagai sarana berkatekese sesuai dengan prinsip dasar yang ditekankan oleh Groome. Kenduri menuntut adanya sebuah komunitas. Komunitas merupakan wadah bagi setiap umat untuk berdialog dan merefleksikan iman. Dengan kata lain, komunitas umat paroki menjadi wadah dinamika iman. Umat diharapkan bisa mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang harus memiliki iman yang hidup dan berbagi. Ujub-ujub menjadi sarana untuk merefleksikan pengalaman iman dan pembagian nasi berkat menjadi simbol berbagi dalam komunitas. 17
Groome telah menyatakan bahwa praxis merupakan sebuah proses di mana umat diajak untuk melihat Tuhan selalu menampakkan Diri-nya dalam kehidupan sehari-hari. Praxis dalam kenduri bisa digambarkan seperti ini. Mungkin saja dengan melihat ayam ingkung yang disajikan, umat akan mengingat kembali karya keselamatan Allah. Dengan melihat kue apem, umat mengingat kembali sifat kerahiman Allah. Hingga akhirnya umat mampu menghidupi karya keselamatan ini dengan budayanya masing-masing. Praxis untuk katekese umat penghayatan Ekaristi tidak bisa dilepaskan dari simbol-simbol. Kebudayaan Jawa kaya akan simbol-simbol atau lambang- lambang. Menurut peneliti, para katekis awali Paroki Maria Ratu Damai mampu melihat kekuatan ini. Memang dalam hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Namun dari pengalaman observasi langsung, peneliti melihat umat lebih bersemangat untuk mengikuti kenduri. Orang Jawa terbiasa menyampaikan simbol-simbol yang lebih konkret untuk menyampaikan ide dan gagasannya. Oleh sebab itu kehadiran katekis yang mampu menjadi penutur ujub-ujub sangat dibutuhkan. Paroki juga perlu memikirkan hal ini sebagai evaluasi pelaksanaan katekese umat. Berikutnya adalah dinamika share. Shared menekankan dinamika komunal yang ditemukan dapat proses katekese. Dinamika komunal yang dimaksud adalah dialog dan integrasi antara tradisi dan visi (situasi sekarang) partisipan dan Tradisi dan Visi Kristiani di dalam komunitas. Groome menekankan perlunya proses ini untuk saling mendengarkan, bertukar pikiran, berbagi pengalaman, mengutarakan pendapat dan sebagainya. Dinamika komunal dalam tradisi kenduri sedikit berbeda dengan teori ini. Dialog iman dapat ditemukan dalam ujub-ujub. Namun pemimpin lebih memiliki peran dominan. Penjelasan sekaligus doa dilakukan oleh pemimpin dan umat menjawab inggih. Dalam konteks ini "inggih" memiliki makna yang sama dengan "amin". Tradisi dan Visi Kristiani yang diutarakan pemimpin adalah misteri paskah. Umat mendengarkan sambil memperhatikan simbol-simbol yang tengah mereka. Groome sendiri menekankan perlunya dialog berada di antarpartisipan. Mereka pengalaman. Permasalahannya adalah tradisi kenduri tidak menggunakan metode dialog seperti itu. Dinamika komunal menurut Groome perlu dimodifikasi sesuai dengan konteks tradisi kenduri. bertukar pikiran dan berbagi Dalam kenduri kematian, umat Paroki Maria Ratu Damai biasanya meminta pelayanan misa. Misa arwah dilaksanakan sebelum tradisi kenduri. Jika imam berhalangan hadir, para asisten imam akan memimpin ibadat sabda. Menurut peneliti, kesempatan ini bisa digunakan untuk memperdalam Tradisi dan Visi Kristiani. Dengan demikian, saat kenduri dilaksanakan umat dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Homili atau renungan yang 18
disampaikan harus membuka pemahaman umat bahwa ada makna rohani di dalam kenduri ini. Umat pun diajak untuk menghayati lebih mendalam jawaban "inggih". Untuk mengatasi kekurangan dinamika share, petugas pastoral dapat melaksanakan program katekese seperti pendalaman iman atau lectio divina dari rumah ke rumah. Peneliti menawarkan sebuah konsep untuk pelaksanaan katekese ini. Konsep ini mengikuti pendekatan Groome. Ada 5 langkah yaitu Langkah Pertama Pengungkapan Pengalaman Hidup Sehari-hari Para peserta dibimbing untuk melihat pengalaman mengikuti acara kenduri. Pemimpin mengajak beberapa umat untuk bercerita bagaimana pengalamannya. Langkah Kedua Refleksi Kritis pada pengalaman Langkah Ketiga Tradisi dan Visi Kristiani Langkah Keempat Pembatinan Inspirasi Iman Kristiani pada Kehidupan Langkah Kelima Niat Pribadi Setelah melihat pengalaman masing-masing, para peserta diajak untuk merefleksinya secara kritis. Di sini pemimpin memberikan penjelasan nilai-nilai penghayatan Ekaristi yang sudah sering dilakukan dalam kenduri. Para peserta diajak melihat pengalamannya dari sudut pandang baru. Para peserta diajak untuk mendalami ajaran iman Kristiani sebagai sumber spiritual kehidupan. Peneliti mengusulkan untuk menggunakan metode lectio divina sederhana. Pemimpin bisa menggunakan bacaan Kis 4:32-37. Cara hidup jemaat pertama sangat mirip dengan tradisi kenduri. Pemimpin akan menjelaskan kesamaannya dan menyadarkan para peserta bahwa mereka telah melakukannya melalui tradisi setempat. Pembatinan dapatkan dilakukan dengan meditasi singkat. Umat diajak untuk berefleksi secara pribadi. Kemudian pemimpin mengajak para partisipan untuk membagikan refleksinya. Pemimpin harus menciptakan suasana yang mendukung agar setiap peserta bisa berdialog satu sama lain. Pemimpin mengajak peserta untuk menuliskan niat-niat yang akan dilaksanakan. Secara khusus pemimpin bisa mengarahkan mereka untuk memperkuat persekutuan ekaristi. Bagaimana umat mampu saling berbagi satu sama lain, menolong tetangga, dan sebagainya. Langkah-langkah ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Peneliti sangat menyarankan adanya program katekese pendalaman iman ini. Dengan program tradisi kenduri dapat disempurnakan. Umat paroki dapat menjadi komunitas yang hidup sekaligus saksi Kristus di tengah masyarakat. Mereka telah memiliki modal besar yaitu katekese kontekstual. Dengan tradisi kenduri, mereka diharapkan mampu menemukan identitasnya sebagai seorang murid Kristus yang siap diutus untuk mewartakan perdamaian sesuai dengan bahasa mereka sendiri. ini, katekese penghayatan Ekaristi dalam 19
III. KESIMPULAN Tradisi kenduri yang dilakukan oleh umat Paroki Maria Ratu Damai secara tidak langsung merupakan katekese penghayatan Ekaristi. Katekese penghayatan Ekaristi dalam kenduri sebenarnya menekankan bahwa semangat Ekaristi tidak boleh berhenti di altar saja. Semua orang diajak berkumpul untuk berdoa bersama. Persekutuan yang ingin ditekankan di sini adalah persekutuan doa. Katekese ini menggunakan simbol-simbol hasil alam yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari umat. Praxis dilakukan dengan bantuan simbol-simbol ini. Namun dimensi share masih kurang nampak dalam pelaksanaan katekese ini. Petugas pastoral dapat melaksanakan program katekese seperti pendalaman iman dari rumah ke rumah agar dapat berdialog lebih mendalam satu sama lain. DAFTAR PUSTAKA Arifianto, Deno, Nurman Nurman, dan Susi Fitria Dewi, 2018, "Nilai-Nilai Moral dan Sosial dalam Penyelenggaraan Kenduri Sudah Tuai di Desa Kumun Mudik Kota Sungai Penuh", dalam Journal of Civic Education 1 (3): 272- 79. Cahyani, Fisca, Ravik Karsidi, dan Drajat Kartono, 2019, "Kenduri: Traditional Culture in The Modern Society", dalam Seword Fressh 27 (1). Dewi, Sri Puspa, 2015, "Tradisi Rewang dalam Adat Perkawinan Komunitas Jawa di Desa Pepatahan Jaya SP-1 Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar", dalam Jom Fisip 2 (2): 1-14. Groome, Thomas, 2018, "Traces That Remain: From Life to Faith to Life", dalam Religious Education 113 (2): 147-55. Groome, Thomas H., 2006, A Shared Praxis Approach to Religious Education dalam International Handbook of the Religious, Moral and Spiritual Dimensions in Education diedit oleh M. De Souza, G. Durka, K. Engebretson, R. Jackson, dan A. McGrady. Dordrecht: Springer International Publishing AG. Hasbullah, 2012, "Rewang: Kearifan Lokal dalam Membangun Solidaritas dan Integrasi Sosial Masyarakat di Desa Bukit Batu Kabupaten Bengkalis", dalam Jurnal Sosial Budaya 9 (2): 231-43. Jelahu, Timotius Tote, 2016, "Gagasan Kontekstualisasi Terjemahan Dalam Penguatan Katekese Umat", dalam Jurnal Sepakat 2 (2): 168-81. Eucharistia", John dalam diakses pada 4 April 2021 pukul 10.00 WIB Paul II., 2003, "Ecclesia de 20
Johnson-Miller, Beverly C., dan Benjamin D. Espinoza, 2018, "Catechesis, the Conversation", dalam Mystagogy, and Pedagogy: Continuing Christian Education Journal 15 (2): 156-70. Kelen, Donatus Sermada., 2018, Tradisi Semana Santa: Suatu Bentuk Katekese dalam Pembaharuan Gereja Melalui Katekese: yang Hidup Superfisialisme, Aktivisme, Fundalisme, dan Spiritualisme Tantangan Katekese Dewasa ini, diedit oleh R. P. Manik, A. Saptowidodo, dan A. S. Budianto. Malang: STFT Widya Sasana. Mahon, Katharine, 2018, "Serving the new evangelization: Opportunities and challenges in catechesis and pastoral ministry in the vision of Pope Francis", dalam Liturgy 33 (2): 20-27. Manik, Robert Pius., 2018, Ritual Maggid sebagai Model Berkatekese dalam Pembaharuan Gereja Melalui Katekese: Superfisialisme, Aktivisme, Fundalisme, dan Spiritualisme Tantangan Katekese Dewasa ini, diedit oleh R. P. Manik, A. Saptowidodo, dan A. S. Budianto. Malang: STFT Widya Sasana. Martasudjita, E. P. D, 2013, "Hubungan Ekaristi dengan Hidup Sehari-hari dalam Teologi Sakramental Karl Rahner", dalam Diskrusus 12(2):278-301. Muhammad Nurul Fadillah, Harles Anwar, Siti Zainab, 2020, "Tradisi Kenduri Kematian di Desa Kampung Baru, Kabupaten Katingan", dalam Syams: Jurnal Studi Keislaman 1 (2): 1-9. Muhayir, 2018, "Makna Tradisi Kenduri Kematian Di Pulau Terong Kota Batam", dalam Diakromika 19 (2): 1-91. Nagle, James Michael, 2019, "Learning to Leave: Expanding Shared Praxis to Understand the Religious Life and Learning of Young Catholics Beyond the Church", dalam Religious Education 114(4):528-43. Pranyoto, Yohanes Hendro, 2018, "Pokok-pokok Penyelanggaraan Katekese: Analisis Dokumen Catechesi Tradendae", dalam Jumpa 6 (1): 53-67. Prastyo, Randa Dwi, dan Maryaeni, 2017, "Mantra Kenduri Matang Puluh Dina Dusun Dadapan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang", dalam Satwika: Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial 1 (2): 29-40. Purwandaru, Pandu, Dudy Wiyancoko, dan Akira Ueda, 2016, "The Culture of Postharvest Rice Plant Utilization in JavanesE Community", dalam Bulletin of JSSD 63 (4): 69-78. Ristanto, Dwi Andri, 2020, "Dimensi Sosial Ekaristi Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI", dalam Jurnal Teologi 9 (2): 119-42. Yurisma, Dhika Yuan, dan Bahruddin Muhammad, 2020, "Pemaknaan Simbol Reog Ponorogo Dalam Tradisi Jawa: Sebuah Kajian Kritis", dalam Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi 6 (01): 101. 21 |
Puthut EA Dunia Kali
& Kisah Sehari
hari
Dunia Kali & Kisah Sehari-hari Puthut EA © EA Books, 2015 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Penyunting: Nody Arizona Desain Sampul dan Tata Letak: Hamzah Ibnu Dedi Pengantar: Agus Mulyadi Cetakan Pertama, November 2015 oleh EA Books 244 hlm, 15x21 cm ISBN: 978-602-1318-18-8 EA Books Drono, Gang Elang 6E No 8 RT 4 RW 33, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta 55581
Untuk Kali, anakku. Juga Diajeng Paramita, istriku. Dua orang yang membuatku selalu merasa tumbuh bahagia.
UCAPAN TERIMAKASIH Terlalu banyak tangan yang menyunggi kemunculan buku ini, dan karena itu, mestinya ada terlalu banyak ucapan terimakasih. Hanya karena keterbatasan ruang sajalah yang membuat tidak semua nama bisa saya kalungi ucapan terimakasih. Versi awal buku ini dipilih dan dipilah oleh Fahri Salam, lalu lanjut disunting oleh Nody Arizona. Diberi kata pengantar oleh Agus Mulyadi, didesain dan ditata oleh Hamzah Ibnu Dedi, dan versi cetak diproduksi oleh Wijayakusuma Eka Putra atau lebih dikenal sebagai Eka Pocer. Buku ini hadir karena sebuah janji. Suatu kali, saya ingin membuat buku dari kumpulan terpilih status Facebook saya, terutama yang punya hubungan dengan tema-tema tertentu. Buku tersebut saya janjikan untuk dibuat dalam versi digital, sehingga bisa diunduh gratis bagi siapapun yang ingin membacanya. Tentu saja tetap tersedia bagi pembaca yang ingin memiliki versi cetaknya. Semua berlangsung dengan cepat, sederhana, dan lancar. Semua itu berkat sederet nama yang telah saya sebut di atas. Semoga buku sederhana ini berguna buat pembaca. Salam hangat, senantiasa. Surabaya, 19 November 2015 Puthut EA i
ii Pada Mulanya Adalah Status facebook Saya pertama kali bertemu dengan Puthut EA sekira bulan Maret 2014. Saat itu, Oleh: Agus Mulyadi kami bertemu di sebuah kedai kopi di bilangan Jalan Kaliurang, Depok, Yogyakarta. Sebelumnya, kami sudah sering mensen-mensenan di Twitter. Di kedai kopi tersebut, kami ngobrol tentang banyak hal, tentang buku, tentang pergaulan, tentang kuliner, dan bahkan tentang kisah asmara. Dari obrolan yang hanya sekitar dua jam, saya sedikit banyak jadi tahu, bagaimana Puthut EA itu. Ia pribadi yang ringan, supel, lumayan lucu (sengaja saya pakai kata "lumayan" karena memang ia tidak lucu-lucu amat), dan agak kementhus. Seorang lulusan filsafat yang sampai sekarang masih sering saya ragukan kefilsafatannya. Puthut punya kebiasaan buruk, yaitu terlalu mudah percaya sama orang (entah ini kebiasaan buruk, atau malah kebiasaan baik). kebiasaan buruk itulah yang kemudian membuatnya enteng saja mempercayakan saya sebagai penulis kata pengantar di bukunya ini, padahal kami baru kenal satu setengah tahun. Kurang nggentho gimana coba? Tapi tak apa, lagian, kalau tidak begitu, kapan lagi nama saya bisa mejeng sebagai penulis kata pengantar di buku yang ditulis oleh cerpenis kondang ini. Yah, idep-idep sebagai ajang eksistensi. Semenjak pertemuan di kedai kopi tersebut, kami jadi berteman baik. Ia menjadi teman sekaligus guru bagi saya. Ia pula yang kelak bakal memberikan saya akses masuk ke dalam pergaulan dunia media digital yang maha asyik lagi menyenangkan. Tapi sayang, saya mengenal Puthut justru pada saat ia sedang berada dalam titik terendahnya sebagai cerpenis. Semenjak kami berkenalan hingga sekarang, tak ada satupun buku kumpulan cerpen baru yang ia terbitkan. Kalaupun ada, itu adalah buku kumpulan cerpennya terdahulu yang diterbitkan ulang. Belakangan baru saya tahu sebabnya, ternyata, ia memang sedang sangat tertarik pada dunia kepenulisan di sosial media, khususnya Facebook. Maka tak heran jika kemudian ia lebih asyik menulis status-status Facebook ketimbang menulis cerpen. Di Facebook, ia menulis tentang segala sesuatu, tentang anak dan istrinya, tentang bisnisnya, tentang pergaulannya, dan tentang apapun itu yang menarik dan menurutnya pantas untuk ditulis. Sebagai seorang lulusan filsafat (yang sekali lagi masih sering saya ragukan kefilsafatannya) cum cerpenis pilih tanding, tentu yang ia tulis bukan status murahan seperti kebanyakan pengguna Facebook, melainkan status yang unik, renyah, menggelitik, persuasif, dan kadang akan membuat orang bergumam "jindul, apik tenan ik" setelah selesainya membacanya.
Bagi saya, Puthut EA adalah Jonru dalam versi yang lebih santai dan elegan (saat menuliskan bagian ini, saya berdoa, semoga kelak Puthut EA tidak akan jadi buzzer obat peninggi badan). Facebook bagi Puthut adalah kanvas yang menarik untuk dicorat-coret. Ketertarikannya pada status Facebook itu juga menginspirasinya untuk mendirikan Mojok.co, media online selow yang berangkat dari tulisan-tulisan hasil dari pengembangan status-status Facebook yang menggelitik yang tersebar di seantero timeline. Nah, buku "Dunia Kali dan Kisah Sehari-hari" yang sedang Anda baca saat ini adalah kumpulan status-status Puthut yang dinilai layak untuk disajikan dan dibukukan. Sengaja dipilih judul "Dunia Kali dan Kisah Sehari-hari" karena memang buku ini didominasi oleh tulisan-tulisan tentang anak semata wayangnya, Kali (nama lengkapnya Bisma Kalijaga). Maklum, Puthut memang tipe ayah yang ideal (walau belum masuk dalam tingkat "idola mamah-mamah muda" seperti Iqbal Aji Daryono) yang mampu membagi waktu secara ideal untuk urusan bisnis maupun keluarga. Mungkin Puthut berbeda jauh dengan Don Corleone, tapi untuk urusan keluarga, ia punya prinsip yang sama dengan sang Don: "A man who doesn't spend time with his family can never be a real man." Sebagai seorang lulusan filsafat (yang lagi-lagi masih sering saya ragukan kefilsafatannya), Puthut tentu sadar benar, bahwa kehidupan adalah momok yang keras dan kejam, ia tega menggampar siapapun dengan rutinitas yang luarbiasa sibuk dan bergegas. Namun ia juga sadar, bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga adalah jalan keluar yang ampuh untuk mangkir dari rutinitas yang serba bergegas. Ia mampu melakukannya. Dan hebatnya lagi, ia juga mampu untuk menuliskannya. Mungkin bagi Puthut, menuliskan cerita tentang keluarganya (terutama anak semata wayangnya) adalah cara yang paling tepat untuk menggampar balik si "kehidupan" yang keras dan kejam itu. Dan bedebah, saat membaca bab pertama buku ini, saya merasa sangat panas. Lha bagaimana tidak, sebagai seorang bujangan, saya "dipaksa" untuk membaca cerita tentang bagaimana Puthut mengarungi cerita berumah tangga yang walau penuh dengan gesekan-gesekan kecil, namun tetap membahagiakan. Nikmat sekali membaca cerita tentang bagaimana Puthut dan istrinya saling mendukung satu sama lain. Tak kalah nikmat pula saat membaca tentang tingkah polah Si Kali yang begitu lucu dan jenaka. Nikmat, namun juga membuat cemburu. Pokoknya, siapa saja pemuda yang membacanya, saya yakin pasti bakal merasa ingin segera berumah tangga. Dan siapa saja yang membaca cerita kelucuan dan kepolosan Si Kali, pasti ingin rasanya segera menghamili anak orang agar bisa segera punya anak dan berbagi cerita. iii
iv Satu yang membuat saya suka dari cerita keluarga yang ditulis Puthut adalah, ia bercerita dengan sangat manusiawi. Puthut menggambarkan dirinya bukan sebagai sosok superdad yang serbabisa. Ada kalanya, ia nampak kemlinthi dalam ketidakmampuannya. Puthut membuktikan dengan sangat tepat, bahwa keluarga adalah tatanan yang berdiri dalam sebuah konsep lock and key, saling melengkapi. Dan itu ia tuliskan dengan sangat jelas dalam salah satu tulisannya yang berjudul "Mengajari istri naik Sepeda Motor", dimana Puthut berkisah tentang betapa heroiknya ia saat mengajari sang istri tercinta untuk mengendarai sepeda motor, padahal dalam sisi yang lain, jika ia ingin bepergian menggunakan mobil, ia harus selalu disopiri oleh istrinya karena Puthut memang tidak becus mengendarai mobil. Puthut mahir mengendarai motor dan istrinya justru kesulitan, sebaliknya, istrinya begitu lancar mengendarai mobil, sedangkan Puthut sangat tidak becus mengendarai mobil. Sungguh sebuah ketidakbecusan yang sangat indah dan harmonis. Oalah... Oh ya, ini bukan buku "Kiat membangun keluarga kecil yang bahagia dan harmonis", jadi isi buku ini tentu tak melulu tentang kisah Puthut dan keluarga kecilnya. Selain tentang keluarga, Puthut juga banyak menuliskan tentang perkembangan dunia pop (tentu saja), karena bagaimanapun juga, Puthut adalah seorang pembaca berita yang lahap. Pergaulannya yang berada dalam arus dunia digital membuatnya harus selalu update terhadap isu-isu terkini yang sedang berkembang di masyarakat. Dan lagi-lagi, Puthut berhasil menuliskan itu semua, sama indahnya seperti saat ia menulis tentang anak-istrinya. Dalam kondisi tertentu, Puthut bahkan bisa begitu "spartan" dalam menuliskan gagasannya, salah satunya adalah saat ia berani mempertanyakan dimana sebenarnya letak keistimewaan Jogja. Kawan-kawannnya juga tak luput dari incaran tulisannya. Mulai dari kawan satu komunitas, kawan bisnis, hingga kawan satu akademis. Dan lulusan filsafat memang harus begitu. Urusan politik lebih menarik lagi. Disaat semua orang sibuk berdebat tentang Jokowi dan Prabowo, Puthut justru memposisikan dirinya sebagai pihak yang luweh-luweh. Seorang Jokower punya tugas untuk membela Jokowi, pun begitu juga dengan seorang Prabower yang punya tugas untuk membela Prabowo. Nah, tugas Puthut sebagai pihak yang luweh-luweh adalah mencari kegoblokan dan kedunguan dari para Jokower dan Prabower untuk kemudian menuliskannya. Statusnya sebagai pihak luweh-luweh itu pula yang kemudian membuat Puthut mampu melihat dunia politik dari sisi yang lain, sisi yang lebih jenaka. Dan itu bisa dilihat jelas dari tulisan singkatnya berjudul "Handphone", dalam tulisan tersebut, Puthut mengemukakan adanya campur tangan China dalam kemenangan Jokowi, namun tentu bukan campur tangan dalam bentuk intervensi politik, melainkan campur tangan HP China, karena bagaimanapun, Tanpa Hp murah produk China, media sosial seperti Facebook, Twitter bahkan pemotretan data C1 tidak bisa dilakukan oleh banyak orang. Hahaha, lak bajingan.
Bab terakhir di buku ini adalah bab Menuju Langit. Sebuah bab yang dikhususkan untuk diisi dengan tulisan-tulisan yang penuh dengan nuansa religi. Ibarat SKJ (senam kesegaran jasmani), bab ini adalah bagian pendinginan, yang tentu diharapkan bisa membuat pembaca untuk merenung tentang hakikat hidup beragama. Sebagai pria yang hidup di jaman yang serba egois, Puthut jelas termasuk pria yang begitu beruntung, ia punya keluarga yang menyenangkan, kawan-kawan yang setia, bisnis yang baik dan berkesinambungan, serta pengetahuan yang di atas rata-rata. Dengan segala apa yang sudah ia punya, maka tugas yang harus diembannya kini hanyalah satu: Berdakwah. Dan dakwah yang dipilih Puthut adalah dengan menuliskan Menuju Langit ini. Apa saja yang dituliskan oleh Puthut dalam Menuju Langit? Yo baca saja sendiri tho, wong yang punya tugas dakwah kan Puthut, bukan saya. Nanti kalau saya ceritakan di sini, saya takut dikira menyabotase tugas dakwah. Nanti kalau saya dituntut sama Puthut, bisa berabe saya. Nanti anak istri saya mau dikasih makan apa? *** Pada akhirnya, saya memang hanya bisa mengantar pembaca sampai sini saja. Karena tugas saya memang hanya sebagai pengantar, bukan pemandu atau guide. Jadi setelah ini, perjalanan Anda akan dipandu langsung oleh si empunya gawe. Akhir kata, Selamat membaca. Dan bacalah sampai akhir, karena saya berani menjamin bahwa buku ini sangat bagus. Kenapa? Karena buku ini ditulis oleh seorang lulusan filsafat (yang sampai sekarang masih sering saya ragukan kefilsafatannya). Yogyakarta, 20 November 2015 v
DAFTAR ISI PROLOG Usia 001 BAB 1 Dunia Kali 003 BAB 2 Renungan Harian 063 BAB 3 Komunitas & Orang-orang Sekitar 123 BAB 4 Bola Sastra 143 BAB 5 Menuju Langit 181 EPILOG Jakarta-Yogya 227 vii
PROLOG usia Umur saya baru saja masuk 38 tahun. Kalau Tuhan mengizinkan, dua tahun lagi umur saya 40 tahun. Umur yang kata banyak orang, di situlah kehidupan sesungguhnya dimulai. Angka 8 adalah angka keberuntungan saya. Saya lahir tanggal 28, istri saya lahir tanggal 18, hari pernikahan saya dan semua hal yang saya anggap penting, saya pilih yang ada angka 8. Bisa 8, 18, 28. Saat menginap di hotel, jika memang ada pilihan, saya memilih kamar yang ada angka 8. Nody, sahabat saya, karena tahu saya suka angka 8, pernah memesankan tiket kereta api dengan nomor kursi 8 di gerbong 8. Hasilnya? Saya terpaksa pontang- panting karena gerbong nomor 8 terletak paling belakang. Sehingga ketika turun dari gerbong pun terpaksa harus melompat karena gerbong paling belakang tidak kebagian bantaran tinggi. Kebetulan pula, pemain AS Roma bernomor punggung 8 adalah salah satu pemain yang saya sukai. Namanya: Adem Ljajic. Tatapan matanya dingin, seperti kebanyakan pemain berdarah Serbia. Tatapan mata seperti para pemburu dan penembak jarak jauh yang sabar mengincar objek bidikannya berhari-hari di belakang senapan, dalam deru badai salju. Dia tidak banyak bicara. Tendangannya kencang, dan selalu bisa menempatkan diri di posisi paling tepat. Saya tidak terlalu bisa menulis dinihari ini karena habis dari Asmara Art & Coffee Shop (Ascos). Menikmati brown sugar, sembari minum bir bersama teman-teman. Saya seorang Aries. Bisa kalah, tapi tidak bisa menyerah. Saya seorang Aries, yang bahkan dalam keadaan mabuk berat pun saya masih ingat harus membelikan anak saya berkotak-kotak susu. Saya seorang Aries, bershio ular, yang lahir sesaat setelah matahari terbit. Dinihari ini, saya hanya ingin makan Indomie rebus sembari menunggu malam selesai. Tapi kepala saya sudah telanjut berat. Terlalu berat bahkan untuk bangkit mengambil Aspirin. Terimakasih atas ucapan selamat dari teman-teman. Peluk erat. Salam hangat. Eh, omong-omong, Francesco Totti, dimainkan pertama kali di klub senior AS Roma, sekaligus menancapkan tonggak karir profesionalnya, pada tanggal 28 Maret. 1
" mencoba meminjam mata seorang ibunda menatap punggung anaknya yang akan menukar semua harga dengan segala dharma. " BAB 1 DUNIA KALI 3
Sepasang suami-ISTRI Suami-istri yang rukun dan mintilihir itu banyak cirinya. Tentu saja sesuai dengan 1 Kalau ke mal, sang suami lihat-lihat sepatu atau baju, sang istri langsung kekhasan masing-masing. Saya akan kasih dua contoh yang khas, yang mungkin sesuai dengan kepribadian Anda dan pasangan. semangat ikut milih mana yang pas buat sang suami. Istri: ini bagus, pas buat mas... Suami: tapi mahal, je... Istri: nggak apa-apa, daripada nanti nyesel... Dibelilah sepatu atau baju tersebut. Ketika lewat pajangan baju dan sepatu wanita, sang istri langsung sibuk mencari-cari sepatu atau baju lalu bilang: ini cocok nggak buat aku? 2 Ke gerai jam tangan. Tiba-tiba tangan sang suami ditarik oleh sang istri masuk: lihat-lihat yuk siapa tahu ada yang cocok buat mas. Masuklah pasangan ini dan melihat-lihat. Istri: ini bagus untuk mas... Suami: masak sih? Istri: iya... Dibelilah jam tangan tersebut. Keesokan harinya, saat sang suami mau pergi, jam tangan barunya nggak ada di tempat. Sang suami menelpon istrinya yang sedang menghadiri acara keluarga. Suami: jamku kok nggak ada ya... Istri: ini lagi kupakai... 5
kali Saya, seperti halnya tokoh yang paling saya kagumi, Vito Corleone, punya perasaan yang sentimentil terhadap keluarga saya. Apalagi kepada anak saya: Kali. Saya kerap membuntutinya jika ia sendirian. Hanya sekadar ingin tahu, apa yang dilakukannya. Dan kadang-kadang mematut-matut diri, apakah apa yang ia lakukan merupakan karakter yang diwariskan dari saya. Kali sering bangun dini hari ketika saya menonton sepakbola. Tiba-tiba ia langsung duduk di samping saya sambil ikut menonton. Kalau ia tahu saya mau pergi malam hari, ia bangun. Minta ikut naik Vespa, memutari kompleks perumahan, baru mau ditinggal pergi. Dan acap kali begini. Ia menyantap dengan lahap makanan yang sangat saya sukai: tempe. Bahkan kadang ia mengambil sendiri dari meja makan. Apa yang dilakukan Kali pasti sama dengan apa yang dilakukan anak-anak seusianya. Tapi karena saya bapaknya, maka saya sering merasa terharu. Mungkin sama dengan apa yang dirasakan oleh Vito setiap kali melihat Santino dan anak- anaknya yang lain pada saat bermain. Besok pagi, Kali akan diajak ibunya, masuk ke bilik suara, mencoblos Jokowi. Bapaknya tidur di rumah. 7
acara keluarga Sebagai seorang bapak dan suami, saya sering merasa kecewa dengan diri saya sendiri karena tidak sanggup melakukan hal-hal sederhana untuk anak dan istri saya. Keluarga istri saya sedang punya hajat cukup besar, sebuah pernikahan. Tepat di saat itu, saya juga punya beberapa agenda di Jakarta. Walhasil, jadilah kami keluarga kompak ceria, berangkat ke ibukota dengan berusaha mengklopkan acara keluarga dan agenda kerja. Istri saya dan Si Kali menginap di rumah mertua, saya menginap di penginapan langganan. Selain acara inti, istri saya juga punya acara-acara lain. Saya juga. Maklum masih dalam suasana lebaran. Halalbihalal dan reuni-reunian masih sah dikerjakan. Setelah kami susun jadwal bersama, dari sekian deret acara yang mestinya bisa saya sambangi bersama istri dan anak, ternyata hanya tersisa satu: acara inti, pernikahan saudara. Akad nikah dilakukan tadi pagi jam 8, syukuran dilakukan jam 10. Sementara untuk acara-acara keluarga yang lain, saya tidak bisa bergabung. Semalam, saya punya acara kecil, menghadiri reriungan bersama teman-teman di Yogya yang sudah tinggal di Jakarta. Saya memperkirakan jam 1 dini hari, acara reriuangan selesai. Kemungkinan besar saya tidak akan tidur. Hal yang biasa bagi saya. Toh saya bisa tidur setelah perhelatan. Namun ternyata acara bersama teman-teman saya usai jam 2 lebih. Saya sampai hotel hampir jam 3. Usai azan Subuh, saya menghubungi istri saya kalau sebentar lagi akan meluncur. Ia berpesan agar saya tidak lupa membawa sepasang sepatu Kali yang dititipkan ke koper saya. Semua seakan lancar saja. Tapi usai mandi, mendadak saya mual. Kepala saya pusing. Sebelum berangkat ke Jakarta memang kondisi fisik saya tidak begitu fit. Akhirnya saya tiduran. Beberapa saat kemudian, saya bangkit dan mempersiapkan semua. Baru saja memakai sepatu, badan saya oleng. Saya kemudian tiduran lagi. Setelah berpikir sesaat, saya memutuskan kalau saya tidak mungkin bisa berangkat. Hal tersebut saya kabarkan ke istri saya lewat pesan pendek. Dan saya tidur. Terbangun pukul 13.00, kepala saya agak enteng. Badan agak segar. Saya hendak mengambil sesuatu dari koper dan sepasang mata saya terperangkap pada sepasang sepatu mungil yang mestinya saya bawa pagi tadi. Mendadak saya merasa ingin menangis. Membayangkan betapa sedihnya istri saya, tidak ada suaminya berbeskap di sebuah acara keluarga yang sakral dan khidmat. Sekaligus merasa geli, membayangkan sepatu apa yang dipakai Si Kali... 9
10 makanan dan turunan Kali hobi sekali makan kerupuk. Sama seperti saya. Awalnya, ia melihat saya makan kerupuk. Kemudian meminta. Saya kasih sedikit. Lalu meminta terus. Selain suka makan kerupuk, saya juga suka makan peyek kacang dan kacang bawang. Kali pun meminta. Awalnya saya waswas, takut dia langsung menelan. Tapi ternyata Kali bisa lancar mengunyah cemilan keras itu. Istri saya keberatan jika saya memberi Kali kacang. Jadi kadang-kadang saya lakukan sembunyi-sembunyi. Khusus untuk kerupuk, istri saya tidak keberatan. Bahkan ia memberi porsi jumbo khusus untuk Kali jika menginginkan makan kerupuk. Tapi semua itu diberikan dengan cara khas istri saya kalau makan: tertib dan tepat waktu. Beda dengan gaya makan saya yang khas ndeso dan tak tentu waktu.
mengajari istri naik sepeda motor Sebagai suami, saya kurang berhasil dalam banyak hal. Salah satunya adalah gagal mengajari istri saya naik sepeda motor. Usai menikah tahun 2010, mengajari motor istri saya adalah agenda terpenting. Mengingat ia akan saya ajak pindah dari Jakarta ke Yogya. Saya sering berpergian keluar kota sehingga menjadi keniscayaan bagi istri saya untuk bisa mengendarai sepeda motor. Kalau tidak, bagaimana ia harus berbelanja atau berpergian jika saya tidak sedang di rumah? Tiga hari berturu-turut saya menggembleng istri saya agar bisa mengendarai moda transportasi yang paling mudah itu. Waktu itu, sepeda motor saya adalah Scoopy. Pendek, ringan dan metik. Istri saya bisa mengendarai sepeda angin. Mestinya secara teoritik tidak akan ada masalah. Tapi ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Selama tiga hari itu, istri saya tidak berhasil mengendarai sepeda motor walaupun hanya 10 meter. Saya merasa gagal sebagai pelatih. Akhirnya harus saya tempuh solusi yang lain. Kami beli mobil kecil termurah meskipun begitu tetap mengkis-mengkis bagi saku seorang penulis. Jadilah kami keluarga kecil yang sedikit unik. Istri saya tidak bisa mengendarai sepeda motor, saya tidak bisa nyetir mobil. Jadi ke manapun kami berpergian berdua jika naik mobil, istri saya yang nyetir. Ketika ia hamil dan rajin periksa ke dokter, saya tetap nebeng. Sampai lahirlah Si Kali. Ketika kami berpergian bertiga naik mobil, istri saya yang nyetir mobil dan saya di belakang menjaga Si Kali. Hingga saya kemudian memutuskan belajar menyetir mobil setelah empat tahun punya mobil. Perkaranya sepele. Musim hujan lalu, saya sering janjian sama teman-teman saya baik untuk rapat maupun untuk sekadar ngopi. Kadang jam 19.00, kadang jam 20.00 tapi juga tidak jarang jam 22.00. Beberapa kali saat janjian jam 22.00, hujan turun deras. Saya memang "anti" memakai jas hujan karena alasan tertentu. Solusinya, saya diantar istri dan tentu saja anak saya. Lalu mereka pulang. Sekali dua, saya tidak terganggu. Tapi setelah lewat lima kali, saya jadi tidak enak. Akhirnya dengan tekad bulat saya belajar nyetir mobil. Soal pengalaman saya belajar nyetir mobil akan saya ceritakan lain waktu. Kalau sempat. Pagi tadi saya njumbul ketika dengan muka penuh percaya diri istri saya bilang minta diajarin nyetir sepeda motor. Waduh. Sepeda motor saya sekarang sudah ganti dengan Vespa metik yang berat, agak tinggi dan getarannya kencang. Kalau Scoopy saja tidak bisa, apalagi Vespa? Tapi saya tidak boleh meremehkan tekad istri saya dan tidak berhak melarang orang untuk belajar. 11
Segera saya kasih panduan singkat. Pesan saya: jangan takut. Hidup kami sudah melalui serangkaian hal besar dan menakutkan, dan kami bisa melewatinya. Begitu pesan saya, mendadak menjadi motivator. Istri saya langsung naik. Nyetater. Wus! Bisa! Ia memutari kompleks perumahan kami beberapa kali. Nyaris tidak ada hambatan berarti. Hanya kadang diganggu Si Kali yang sedang mengendarai mainan sepeda motornya. Ini hari yang luarbiasa bagi keluarga kami.
hadiah dari istri Sesibuk apapun jika saya di Yogya, saya berusaha keras untuk makan malam dengan istri saya, kadang di luar rumah. Tapi lebih sering makan malam di rumah. Dan selama makan, kami tidak pernah membicarakan soal pekerjaan. Kami bicara yang ringan-ringan. Begitulah yang dilakukan oleh Don Vito Corleone bersama keluarganya. Hari ini setelah capek seharian mengikuti tiga kegiatan yang berbeda, saya pulang untuk makan malam. Tiba-tiba saya dikejutkan oleh masakan istri saya. Wah, ini hasil dari ia ikut kelas memasak sehat yang dipandu Bang Jon Priadi Barajo. Setelah makanan tandas, seperti biasa istri saya minta dinilai hasil masakannya. Saya pura-pura jadi ahli masak yang memberi penilaian. Acara selesai. Ketika kami berdua hendak merapikan meja, saya bilang: Saya mau membalas email karena seharian tidak sempat cek email, bisakah saya minta tolong? Minta tolong apa? Tanya istri saya. Buatkan Indomie goreng karena saya masih lapar. Istri saya tertawa ngakak... 13
si kali membangkang di kamar mandi Saya termasuk bapak yang amat sangat jarang memandikan Kali. Sampai ia berumur 2,5 tahun mungkin tak lebih dari 10 kali saya melakukannya. Tentu dalam hal ini saya bukan contoh yang baik. Kali memang punya polah yang luarbiasa. Hobinya lari, tertawa dan menangis. Terlebih kalau di kamar mandi. Mendadak kamar mandi selalu menjadi medan tempur jika ia mandi. Lari ke pojok, memanjat, menolak disabuni, hingga istri saya butuh kesabaran ekstra. Kali hampir selalu menangis dan menolak jika diajak mandi. Sekaligus ia melakukan hal yang sama jika sudah selesai mandi lalu hendak diajak keluar kamar mandi. Jadi saya sering bingung, sebetulnya ia suka atau tidak sih? 14
pagi yang mbentoyong Pagi ini saya terbangun karena tiga hal. Pertama karena teringat saya tidak salat Subuh. Walaupun gothang-gothang, salat Subuh adalah salat yang paling sering saya kerjakan mengingat persis habis itu biasanya saya akan tidur. Tadi pagi semestinya begitu, saya sudah mendengar azan Subuh tapi malah mak lesss... Kedua, karena saya tidur di kasur. Saya sedang tirakat tidak tidur di kasur melainkan di lantai tanpa alas apapun. Saya tidak bisa menjelaskan hal ini kepada Anda semua karena saya biasanya punya sedikit urusan begini sama alam. Kadang cuma makan singkong, kadang laku mbisu, kadang laku yang lain. Kali ini laku tidak tidur di kasur. Tapi tadi Subuh sangat ingin memeluk Kali. Jadi saya naik ke kasur, saya peluk anak saya itu. Damai rasanya. Eh keterusan sampai sekarang... Ketiga, saya mendengar suara ramai di ruang TV. Suara ibu saya yang kemarin datang, suara istri saya, suara Kali dan suara Jokowi. "Jo ko wi!" "O o wi!" Begitu berulang kali suara istri saya yang tampak semangat karena bakal punya presiden baru, ditirukan suara Si Kali. Ibu saya menimpali dengan sesekali tertawa dan sesekali ikut teriak. Saya pindah tidur di lantai dengan mata yang sangat berat. Saya ingin meminta agar volume suara TV dikecilkan. Tapi saya berpikir biarlah toh momentum seperti ini tidak sering terjadi. Saya sedang menunggu istri saya masuk kamar untuk memberi selamat karena ia punya presiden baru. Sembari menunggu, saya tulis status di Facebook. Tiba-tiba terlintas bau Indomie goreng dari dapur... 15
16 teralis cinta Semalam, sebagaimana malam-malam biasanya, saya pulang menjelang jam 3 dinihari. Kepala sudah puyeng dan perut agak kembung. Ketika hendak membuka pintu, sepintas saya melihat sesuatu yang asing. Saya menghentikan memutar kunci. Teralis. Jendela rumah kami sekarang ada teralisnya. Memang sekitar seminggu yang lalu, istri saya bilang sebaiknya segera membuat teralis karena Kali mulai sering melompat jendela dan lari cepat ke mana saja. Terlena sedikit, kami bisa kebingungan mencari bocah laki-laki yang berumur 2,5 tahun itu. Ketika keesokan harinya saya dapat bayaran sebagai "kepala suku" dari manajemen Mojokdotco, saya berikan sebagian ke istri saya untuk memesan teralis di dua jendela. Saya tahu lewat istri saya tiga hari lalu bahwa teralis sudah dipasang. Saya yang saat itu sedang menulis hanya menganggukkan kepala sambil mengucapkan terimakasih. Tadi, ketika saya perhatikan betul desain teralis itu, saya tersenyum sambil terharu.
mengurus anak Semenjak istri saya mengandung Si Kali, kami bertekad untuk mengurus anak kami sendiri, tanpa campur tangan baby sitter. Jadilah kami pasangan muda yang pontang-panting. Tentu saja apa yang dilakukan istri saya tidak bisa diperbandingkan dengan saya. Terlebih kalau saya sedang keluar kota. Dengan energi polah yang luarbiasa, Kali selalu membuat kami ngos-ngosan. Namun semua bisa terbayar karena kami bisa mengetahui perkembangan Kali menit demi menit. Kami agak bernafas lega kalau mertua saya datang atau orangtua saya datang. Sejenak kami berdua bisa piknik sebentar. Walaupun hanya sekadar makan malam berdua di luar rumah atau nonton bareng. Saya kira, saya bukan kategori bapak yang baik karena saya sangat jarang memandikan Kali, memakaian baju untuknya, mencuci pakaiannya, menyuapi makanan untuknya. Saya paling hanya menemani Kali bermain, menjaga kalau dia sedang tidur sambil main Twitter dan Facebook. Saya punya kesadaran bahwa merawat anak adalah tanggungjawab istri dan suami. Tapi prakteknya, apa yang dilakukan istri saya tetap tidak sebanding dengan apa yang bisa saya lakukan. 17
18 istriku - Ini bukan catatan untuk Hari Ibu Kemarin, saya tiba di rumah ketika Magrib. Saya dikejutkan oleh sesuatu yang agak asing di rumah, sebuah kursi berwarna biru di depan televisi. Tentu saja saya terharu. Lalu saya memeluk istri saya dan mengucapkan selamat hari ibu. Rumah kami kecil. Kami bahkan tidak punya ruang tamu. Saya tidak punya ruang untuk bekerja. Istri saya yang dulu berprofesi sebagai seorang desainer interior lalu membuat konsep untuk menyikapi itu. Ia memfungsikan gazebo kecil di belakang rumah kami untuk menerima tamu, dan mendesain meja makan yang juga mungil sekaligus sebagai tempat saya bekerja di rumah. Kursi santai yang dihadiahkan kepada saya itu untuk menyelesaikan persoalan kecil supaya saya tidak perlu "membongkar" sofa yang sekaligus bisa berfungsi sebagai tempat tidur jika saya mau menonton film atau televisi. Sofa serbaguna itu kami beli sebagai persiapan jika ada kerabat yang menginap di rumah kami. Istri saya juga bisa menyikapi secara cerdik bagaimana rak-rak buku bisa terpasang dengan apik tanpa kehilangan fungsi utama sebagai penopang buku-buku, sehingga kami tidak perlu lemari buku yang pasti tidak kompatibel dengan rumah kami. Saya dan istri saya adalah dua dunia yang berbeda. Sebagai ilustrasi, begini saja. Lima tahun kami berpacaran jarak jauh. Saya di Yogya, pacar saya yang kelak jadi istri saya ini di Jakarta. Suatu saat ketika sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer meninggal dunia, saya menelepon pacar saya, agar ia datang karena beberapa teman saya butuh tumpangan mobil. Usai pemakaman, malamnya, pacar saya itu mengirim SMS: Mas, sebetulnya siapa sih Pramoedya itu, kok yang layat banyak dan seru... Ilustrasi kedua. Seperti biasa, setiap berkunjung di Jakarta, saya sering diajak pacar saya untuk ikut mengecek proyek-proyeknya. Waktu itu ia bekerja di salah satu perusahaan interior terkemuka di Jakarta, di daerah Kemang. Saya terbengong hanya karena istri saya sedang membahas persoalan engsel pintu ke pihak developer. Saya mencoba menyimaknya dan nyaris tidak paham dengan apa yang mereka obrolkan. Kira-kira kalau saya sarikan dan saya masukkan ke ilmu humaniora: engsel pintu itu punya mazab. Kalau engsel pintu saja punya mazab, bagaimana dengan pintu, jendela, lantai, tembok, atap, tangga dan lain-lain? Tapi yang paling syok tentu saja soal harga. Saya baru tahu kalau ada meja kecil, saya lupa apa istilahnya, seharga Rp300 juta. Saya juga baru tahu kalau orang-orang kaya itu jika merombak dapur atau ruang tidur mereka, bisa menghabiskan uang miliaran rupiah. Kalau mereka kelak, setahun atau dua tahun, merasa bosan lagi, dirombak lagi.
Tentu saja, mengantar istri saya menghadapi klien-kliennya sering membuat saya kikuk. Tapi ia selalu memperkenalkan saya ke mereka dengan nada bangga: "Ini pacar saya, ia seorang penulis." (((PENULIS))) Ketika kami menikah, istri saya meninggalkan pekerjaannya, memilih tinggal di Yogya dan sangat percaya bahwa saya, suaminya, bisa menghidupi keluarga kami dengan profesi sebagai penulis. Fase itu sebetulnya adalah salah satu fase yang membuat saya gentar menghadapi hidup. Tapi ya kami jalani saja. Semalam, ketika mau ke kamar mandi, saya melewati foto ini. Segera saya jepret karena sedang sesuai dengan suasana hati dan posisinya pas. Foto pernikahan kami berdekatan dengan buku tentang Sunan Kalijaga. Anak laki-laki kami, punya nama panggilan Kali. Sebelum menikah, saya sudah sepakat dengan istri saya, jika punya anak laki-laki, akan kami beri nama: Bisma. Jika dua: Bisma dan Karna. Kedua nama itu berasal dari tokoh pewayangan yang saya kagumi. Persoalannya, ketika anak pertama kami lahir, kami butuh nama kedua. Tidak mungkin hanya kami beri nama Bisma saja. Di situlah saya "berburu" nama. Pilihan pertama nama anak saya adalah Bisma Bismillah. Iramanya pas. Maknanya, kami suka. Saya berkonsultasi ke beberapa orang yang saya anggap tahu soal agama Islam, apakah secara adab ini tepat? Akhirnya saya putuskan tidak memakai nama tersebut. Pilihan kedua: Bisma Sosrokartono. Nama kedua ini adalah tokoh yang saya kagumi juga sejak masa remaja. Dan karena kehendak langit, istri saya ada pertalian saudara dengan beliau. Makam kedua eyangnya ada di kompleks Seda Mukti, Kudus. Sehingga setiap saya nyekar ke makam eyang istri saya, saya berkesempatan untuk sekaligus nyekar di makam Sosrokartono. Kali itu, saya meminta istri saya untuk berkonsultasi dengan keluarga besarnya. Intinya, nama tersebut tidak jadi kami pakai. Tinggal satu. Alternatif ketiga. Dan kami tidak punya alternatif keempat. Bisma Kalijaga. Saya juga mengagumi Sunan satu itu. Bukan ke soal keislamannya tapi ke soal perjalanan hidupnya yang dari bengal ke alim. Keteguhannya menjaga tongkat sebagai pintu mencari ilmu. Dan terutama jiwa seninya. Ia menggubah lagu, menganggit cerita-cerita wayang bahkan menciptakan tokoh-tokoh pewayangan baru. Entah kenapa, pilihan ketiga ini paling lancar. Awalnya, anak saya dipanggil Bisma. Tapi kemudian kami panggil dengan nama: Kali. Kini kami berada di sini. Sebuah keluarga kecil dengan kisah yang panjang, yang sebagian kecil saya catat. Pagi ini, istri saya pergi bersama Kali. Mereka berdua pergi ke Warung Mas Kali, dilanjutkan ke kantor KBEA untuk berkoordinasi proses pindahan dari kantor lama ke kantor baru. Sementara saya di rumah. Mencatat kisah ini sambil menyiapkan materi rapat yang akan saya jalani hari ini. 19
20 celana Tadi sore, Kali mengambil 3 celana di lemari pakaiannya. Ia memakai semua celana tersebut. Sesudah itu mengambil mangkuk plastik di dapur dan dua buah sendok. Ia memukul-mukul mangkuk itu dengan kedua sendok tersebut seperti bermain drum. Tidak lama kemudian ia berlari mengambil handuk saya, menudungkan di atas kepalanya lalu mengeluarkan suara seperti seekor dinosaurus. Rasanya, ia cepat besar. Sekalipun saya berusaha menangkap dan menikmati tiap momen bersamanya. Seperti tak mau kehilangan satu detik pun bagaimana ia berproses untuk tumbuh. Tapi waktu punya cara dan sangkarnya sendiri. Dan saya hanya bisa mencoba mengingat tahap demi tahap lewat foto-foto yang tersimpan di telepon genggam ini.
kejutan Setiap hari, Si Kali selalu memberi kejutan. Anak laki-laki berusia 2 tahun 8 bulan ini, seakan memberi hal segar tiap saat. Kadang mengkhawatirkan, kadang membahagiakan. Suatu saat, ketika masih tertidur, mata saya dijidet-jidetkan oleh Kali sambil teriak, "Bapak, wake up! Wake up!" Kontan saja saya kaget. Usai melek dan njenggelek, saya bertanya kepada istri saya, "Sapa sing marai Mas Kali omongan cara Landa?" Istri saya hanya mengangkat bahu. Saya akhirnya juga cuma kukur-kukur gundul. Beberapa hari yang lalu, karena repot mengurus perubahan menu warung, istri saya masuk rumah sambil sempoyongan. Seperti biasa, kalau sudah begitu, keseimbangannya mudah goyah. Jedug! Sikutnya terbentur lingiran tembok. Kontan ia meringis. Kali yang tahu kejadian itu tiba-tiba membingungkan. Ia menarik kursi kecilnya lalu menyeret mendekat ke lemari kecil. Ia naik dan sibuk mencari sesuatu. Ternyata ia mengambil kotak peralatan pasca-mandinya. Segera ia turun. Berlari. Membuka kotak berisi minyak telon, minyak kemiri dan lain-lain itu di lantai. Lalu memilih salah satu dari botol itu, membukanya, mengusap-usap ke sikut ibunya. Kami berdua hanya bisa bengong menyaksikan polah Si Kali. Nah, dua hari lalu kami sekeluarga kedatangan priyagung dari Magelang. Kali memang tipikal anak yang nggak punya takut dengan orang baru. Ia bahkan langsung lendotan di bahu "Oom Penulis". Saya sampai merasa khawatir karena tahu tenaga Si Kali bisa membuat Penulis lucu itu kewalahan. Siang tadi saya perlihatkan foto ini ke dia. Kali tampak serius memperhatikan foto ini. Terus melihat muka saya. Begitu bergantian. Saya mulai paham, lalu menunjuk bagian yang cemlorot... "Ini ya?" Kali mengangguk. "O kalau bagian itu tiap orang punya beda-beda. Punya Om Agus memang kempling dan mencorong." Kali tidak paham omongan saya. Tapi saya nggak peduli. 21
22 hobi baru Kali kini punya hobi baru: bersembunyi di antara bantal-bantal. Terus pura-pura tidur dan pura-pura mendengkur. Nah, saya harus pura-pura membangunkan dia. Kalau tidak, dia akan menjerit keras-keras. Sesudah pura-pura saya bangunkan, dia lalu berlari ke ruang depan televisi. Ambil bola sepak. Masuk lagi ke kamar sambil teriak: main boa, main boa... Mau tidak mau, saya harus menemaninya main bola secapek dia. Tapi paling susah kalau dia menyeret saya ke depan televisi dan dia teriak-teriak: Jokowi, jokowi! Saya pusing karena tidak bisa mengatur kapan Jokowi harus muncul di televisi. Sebagai gantinya, saya membujuk sekreatif mungkin, mengambil Ipad milik istri saya atau tablet Samsung saya, lalu mencari Jokowi di Youtube, memutarnya. Jika hal tersebut telah terjadi, ia segera merebut gajet tersebut dan mengutak- atik sendiri kalau nggak nyetel "Let It Go" ya main catur. Main caturnya anak usia 2 tahun 7 bulan ya kayak gitu, asal pencet sana pencet sini. Dan kalau bosan, gajet itu dibanting. Saya kira itu "hobi" yang boros dan berbahaya. Itu hobi yang paling saya awasi. Saya pasang banyak bantal di sekelilingnya. Setidaknya supaya pas gajet itu dibanting kena bantal. Kalau kena tembok atau lantai ya... Ya begitulah... Kalau bantal-bantal sudah mengelilinginya, biasanya dia akan meletakkan gajet tersebut lalu kembali asyik dengan hobi barunya: bersembunyi di balik bantal- bantal.
berbuat salah Di tradisi keluarga saya, kalau saya berbuat salah kepada orangtua ya meminta maaf kepada mereka. Juga sebaliknya. Hanya momentumnya dicari yang pas. Biasanya seusai makan malam atau seusai salat Isya. Di keluarga kami, sejak kecil Kali kalau melakukan "kekeliruan" (saya kasih tanda khusus karena kekeliruan apa sih yang dilakukan oleh anak berusia 2 tahun 7 bulan?), ia tidak cukup hanya bilang: maaf. Ia harus duduk bersila dan ngaras. Itu tradisi keluarga istri saya. Kadang terharu campur pengen tertawa juga melihat anak sekecil itu meminta maaf dengan cara yang "khusyuk". Baru kemudian ibu-anak itu berpelukan. Oalah... 23
24 potong rambut Waktu masih TK, saya benci potong rambut. Sehingga saya sering lari jika mau dibawa ke tukang cukur rambut. Bapak saya perlu kreativitas ekstra untuk membujuk saya potong rambut. Mulai dari membelikan mainan sampai kesiapan untuk mengisahkan dongeng baru sebelum tidur. Bapak saya orangnya rapi. Setiap mau berangkat sekolah, saya didudukkan di depan cermin, lalu diberi minyak rambut merek Brisk, kemudian dengan hati-hati disisir belah pinggir. "Biar besok pintar seperti Pak Harmoko." Harmoko adalah Menteri Penerangan kala itu yang paling kerap muncul di TV, memberi keterangan tentang apa saja, terutama pemutakhiran harga-harga pangan. "Pak Harmoko juga suka makan tempe," kata bapak saya. Walhasil selain ikan laut, tempe adalah menu wajib keluarga kami. Sampai sekarang, saya penyuka tempe. Bapak saya berpindah "idola" ketika era Reformasi. Di era ketika ia waswas dengan aktivitas saya, bapak saya berhenti kagum kepada Harmoko dan berpindah kagum ke Amien Rais. Ibu saya beda lagi. Dia punya pandangan agak ganjil tentang penampilan orang. Dia tidak pernah suka gaya yang necis. Ketika teman-teman sebaya saya sibuk bagaimana menghapus jerawat dari wajah mereka, ibu saya malah bilang: Laki-laki tanpa bekas jerawat tidak keren. Akhirnya saya tidak ikut-ikutan teman-teman saya. Ibu saya pengagum Sukarno. Konon mendiang kakek saya pengikut Sukarno. Dalam hal potongan rambut saya, dia berbeda dengan bapak saya. Maka pembangkangan saya yang pertama kepada bapak saya adalah mengubah model rambut Harmoko-nya menjadi belah tengah. Itu saya lakukan mungkin kelas 5 SD. Tidak lama kemudian, era rambut Lupus muncul. Terus menerus sampai saya remaja: rambut model Samsul Bahri di sinetron Siti Nurbaya, lalu model rambut Hongkong seperti bintang-bintang film Hongkong. Saya mengikuti itu semua, tapi sudah tidak pernah lagi ke tukang cukur rambut. Kepala saya cukup diberi sentuhan oleh kakak sepupu saya atau teman-teman lain yang bisa memotong rambut. Tapi obsesi saya adalah berambut gondrong seperti Heydi, sang vokalis Power Slave. Saya pengagum beliau sejak SMA sekalipun saat itu Power Slave belum mengeluarkan album. Saya pernah dihukum guru SMA saya untuk cukur rambut. Hampir semua teman laki-laki saya satu kelas kompak. Kami semua potong gundul pelontos sebagai bentuk protes. Akhirnya kembali kami dipanggil guru BP (bimbingan dan penyuluhan). Saat ditanya kenapa kok pelontos, saya jawab: katanya disuruh potong rambut? Waktu ditanya kenapa pelontosnya massal, apakah itu bentuk pembangkangan? Saya cuma jawab: ini hanya kebetulan karena tidak janjian. Guru BP tidak percaya. Tapi dia tidak bisa membuktikan apa-apa.
Begitu kuliah, saya berambut gondrong. Pernah sampai sepunggung. Tapi kemudian saya potong pendek gara-gara kutuan. Maklum zaman "ngaktivis" kan tidur nggak jelas, keramas nggak jelas. Sayang, saya tidak punya dokumentasi ketika berambut gondrong. Sehingga saya tidak bisa bergaya dengan memajang foto berambut gondrong di Facebook. Selebihnya sampai sekarang saya suka rambut pendek. Sederhana saja alasannya: kalau keramas tidak ribet dan tidak perlu sisiran. Hal itu memang membuat saya sedikit repot. Tiga bulan sekali harus menyempatkan diri cukur rambut. Ada beberapa kegiatan manusia keseharian yang bikin saya sering tertawa sendiri: bercermin dan sisiran. Maka ketika cukur rambut, saya geli sendiri karena di depan saya ada cermin besar sekali. Jadi saya bercermin juga tiga bulan sekali. Cukur kumis dan jenggot pun saya jarang bercermin. Semalam saya mengalami hal yang membahagiakan. Istri saya dan Si Kali mengantar saya untuk cukur rambut karena rambut saya mulai butuh disisir kalau tidak bakal njebobok. Padahal saya paling tidak suka sisiran. Akhirnya datanglah kami ke salon rambut. Tukang cukur yang bertanya model apa, cukup saya jawab: pendek dan simpel. Ketika tukang cukur mulai memotong rambut saya, Kali menjerit-jerit ke arah ibunya. Saya menoleh memperhatikan mereka berdua. Rupanya Kali minta potong rambut seperti saya. Ibunya mengambil keputusan cepat, meminta Kali juga dipotong. Akhirnya kami, bapak-anak ini, duduk bersebelahan. Sama-sama potong rambut. Ada yang basah di hati saya ketika melirik cermin Kali dan cermin saya. Semacam perasaan: anak saya mulai tumbuh besar, dan betapa makin tuanya saya. Termasuk betapa besarnya rahmat untuk saya... Model rambut Kali memang eksperimen ibunya dan saya. Sama seperti apa yang dilakukan bapak saya kepada saya dulu. Bedanya cuma saya tidak bilang supaya Kali mirip Harmoko. Ada teman saya yang potongan rambutnya dari saya kenal 10 tahun yang lalu sampai sekarang tidak pernah berubah. Potongannya simpel dan pendek. Rapi. Tapi juga tidak pernah saya lihat dia menyisir rambut. Namanya Bilven Sandalista. Potongan rambut model Bilven itulah yang kerap disebut "potongan tidak punya pacar". 25
kali kemping Kali membuat manuver baru. Tiba-tiba ia meminta ibunya memiringkan kasur yang kami cadangkan di kamar tempat biasa dia bermain. Kemudian menggelar sajadah, dan membawa beberapa mainannya masuk ke "kolong" antara kasur dan tembok. Kali tampak menikmati manuvernya itu. Dia merasa gembira sekali. Ngomong sendiri. Kemriyek. Ngobrol sama tembok. Tidak apa-apa. Teruskan saja, Nak... 27
28 metal kecil Beberapa hari ini, tingkah Kali agak bikin repot. Ia mulai lari menghindar dan menggoda jika habis mandi. Ia tidak mau memakai pakaian. Hal ini bikin repot. Ia lari terus. Jika kemudian tertangkap tidak bisa lari lagi, ia menjerit meronta. Lalu tertawa cengengesan lagi kalau sudah dilepas. Kadang sampai 30 menit bujuk-rayu yang kami lakukan, tetap saja Kali tidak mau. Terpaksa saya harus berbohong mau mengajaknya pergi. Baru kemudian ia mau memakai pakaian. Tapi saya tidak suka cara itu sebab saya membohonginya. Ia yang biasanya mengajak saya main bola di dalam rumah ketika sore hari, kini dilakukan di pagi hari. Justru di saat saya mau berangkat tidur. Saya digeretnya sambil berteriak minta main bola. Padahal tubuh saya di puncak letih, jam untuk tidur. Kalau saya tidak mau, ia akan menangis. Kalau saya sedang makan dan dia kebetulan sedang makan juga, ia meminta lauk saya. Padahal lauk saya rata-rata pedas. Piring saya direbut dan diganti dengan piringnya. Saya sih ikhlas saja. Namun punya risiko. Begitu ia makan makanan saya, pasti kepedesan. Hal itu membuatnya tidak mau makan makanannya. Kalau sudah seperti itu, istri saya hanya bisa tersenyum. Usut punya usut, ibu-anak ini sering main iseng. Foto ini salah satu buktinya. Mereka berdua main tempel-tempelan stiker di wajah Kali. Saya harus siap-siap menerima risikonya. Kali bisa meminta saya menempel stiker di muka saya, kalau saya tidak mau, ia akan menangis. Apalagi semalam saya dibuat terkejut. Tiba-tiba kali tengkurap di lantai sambil teriak minta diinjak-injak. Saya memang biasanya meminta injak-injak istri saya kalau pas sangat capek sementara tukang pijat berhalangan datang. Saat seperti itu, Kali biasanya ikut menginjak-injak saya. Begutu Kali teriak minta diinjak-injak, terpaksa saya pijit Kali pakai tangan. Tapi Kali malah berteriak makin keras. Ia meminta saya menginjak-injak punggungnya dengan cara saya berdiri di atas punggungnya sebagaimana yang dilakukan istri saya dan dia saat menginjak-injak saya. Bagaimana nggak pusing...
hasil karya istri Ketika memutuskan pindah ke Yogya, istri saya sempat bingung beraktivitas. Profesinya sebagai desainer interior tidak banyak dibutuhkan di kota ini. Tapi kemudian ia punya ide berkreasi membuat tas dengan dibalut kain batik. Ternyata pasar menyambut baik. Setiap model tas maksimal hanya dibuat 5 buah, dengan model batik yang berbeda. Beberapa butik di Jakarta dan di Surabaya meminta ikut menjual, dan beberapa desainer busana meminta tas kreasi istri saya dipakai sebagai aksesoris untuk fashion show, dicangking para peragawati melenggang di panggung cat walk. Ketika istri saya mengandung Kali, kegiatan ini dihentikan. Selain tempat workshop pembuatannya cukup jauh yakni di Bantul, juga ia ingin konsentrasi khusus untuk kandungannya yang kian membesar. Sebagian tas masih ada. Tentu tidak untuk dijual melainkan sebagai barang kenangan bahwa ia pernah melakukan kreativitas ini. Tapi ia pernah bilang, suatu saat ingin kembali meneruskan berkarya membuat tas. Tentu saja saya akan mendukung sepenuhnya. Ini bukan semata soal uang namun soal bagaimana mengekspresikan diri. Sebab saya tidak pernah membayangkan manusia tanpa karya. Apapun karya itu. 29
30 tiap hari tambah besar Tiap pagi, rasanya Kali cepat sekali tumbuh besar. Saya selalu berusaha keras berlama-lama dengannya, dan ia selalu berkembang lebih cepat dari pikiran saya tentangnya. Padahal rasanya baru kemarin, ibunya mengidam sushi sewaktu hamil muda...
kawan kali Kali suka sekali dengan tokek. Kalau dia menangis, salah satu jurus pamungkas saya adalah mencari gambar tokek di gajet, lalu menunjukkan ke dia. Kontan Kali diam lalu sumringah. Kabalikan dengan Kali, ibunya takut campur jijik dengan tokek. Kalau saya dan Kali melihat gambar tokek berdua di gajet, Ibu Kali menyingkir. Dasar Kali, tahu ibunya sengaja membuang muka atau pergi, malah dikejar ditunjukkan gambar itu. Walhasil parade jeritan Ibu Kali berpadu dengan ketawa ngakak Si Kali. Padahal ada seekor tokek di rumah kami. Tokek beneran. Dia masih kecil ketika kami menempati rumah ini. Sekarang sepertinya sudah beranjak "remaja". Tokek itu bersembunyi di balik lemari yang berisi perkakas dapur. Kerap Ibu Kali tidak jadi merebus air atau memasak gara-gara si tokek mecungul. Kalau ibunya menjerit karena tokek itu anteng dan tidak juga pergi, Kali akan menghampiri ibunya, bilang dengan muka terlihat serius, "Baik dia, Ibu..." Tentu saya senang jika Kali tidak takut kepada tokek. Setidaknya, saya tak punya pekerjaan rumah untuk mengusir tokek itu dari tempatnya. Tidak tega rasanya mengusir tokek itu dari rumah. Dulu sekali, di rumah saya yang di kampung, ada dua tokek yang bersembunyi di balik lemari di dalam kamar saya. Kedua tokek itu sudah ada sejak saya duduk di bangku sekolah dasar. Sampai saya masa awal kuliah, kedua tokek itu masih sering terlihat. Tentu saja besar sekali. Ketika wabah bisnis menjual tokek berukuran besar sedang melanda, tidak sedikit pun saya ingin menangkap kedua tokek itu. Sekarang saya tidak tahu apakah kedua tokek itu masih ada atau tidak. Saya berharap Kali dan tokek ini bersahabat. Walaupun saya juga khawatir kalau suatu saat Kali akan memegangnya. Karena saya tidak punya pengalaman itu. Saya tidak takut tokek, tapi saya tidak berani memegangnya. "Baik dia..." kata Kali. Berkali-kali. 31
32 kali mulai bersekolah Kemarin Kali pergi ke sekolah untuk pertama kalinya. Padahal masih besok Mei, usianya ganjil tiga tahun. Saya tidak begitu gembira. Sebagai orangtua, saya punya pemikiran ideal tentang pendidikan. Saya ingin Kali banyak bermain dengan teman-teman kampung sebayanya. Tapi "kampung" adalah sebuah kemewahan bagi saya sekeluarga. Secara ekonomi saya hanya sanggup tinggal di sebuah perumahan. Itu pun sudah sangat saya syukuri. Lain waktu, semoga bisa saya kisahkan betapa mahalnya kampung bagi kebanyakan kelas menengah di Indonesia yang tinggal di kota. Di perumahan ini, Kali hanya punya beberapa teman. Teman sebayanya hanya ada tiga anak. Dua teman sebayanya jarang sekali berada di rumah karena sering ikut berpergian orangtua mereka. Sedangkan satu lagi temannya sudah sekolah. Walhasil, hari-hari Kali adalah hari-hari tanpa teman sebaya. Hal itu cukup meresahkan hati saya dan istri saya. Tentu saja anak seusia Kali harus pelan-pelan belajar berinteraksi dengan teman sebayanya. Belajar berbagi, bertenggang rasa, bermain bersama. Saya pribadi punya pandangan yang tidak baik dengan sekolah formal. Mungkin karena pengalaman pribadi. Saya tentu saja penganut mazab "Sekolah Itu Candu" ala Roem Topatimasang. Inginnya sih kalau bisa ya mengembalikan khitah sekolah sebagai waktu luang untuk bermain dan belajar. Biar kelak Kali memilih sendiri mau belajar apa. Saya membayangkan Kali hidup di sebuah kampung yang ideal. Kalau dia mau belajar menyanyi dan main musik, tinggal belajar di rumah Mbak Sinden dan Pakde Pengrawit. Kalau mau belajar pencak silat yang langsung ke rumah Pak Merpati atau Paklik Bangau. Ketika dia ingin belajar membaca kitab ya nyantrik di Nyai Hajar atau Mbah Yai, kalau mau belajar senirupa ya segera lari dengan gembira ke rumah Lik Sungging atau Mbokde Canting. Selebihnya dia bersama teman-temannya akan langsung belajar dari alam bagaimana menangkap ikan, menjebak burung, bikin mobil-mobilan dari jantung pisang. Betapa ndeso dan agrarisnya pemikiran saya. Betapa romantisnya. Terlalu terperangkap masa lalu. Orangtua yang tidak maju. Orangtua yang egois hanya karena punya pengalaman yang tidak membahagiakan tentang sekolah lalu ingin anaknya tidak usah sekolah. Tapi itu semua adalah antologi muskil. Pada kenyataannya saya berada di sini, di sebuah perumahan yang sebagian rumah-rumah dalam keadaan kosong karena dibeli sebagai bagian dari produk investasi. Sedangkan yang benar-benar terisi adalah orang-orang supersibuk. Sesekali kami bertegur sapa. Mereka orang-orang baik, hanya saja sibuk sekali. Mungkin saya di mata mereka juga sama: sibuk sekali.
Tentu saya juga menyadari bahwa zaman Kali berbeda dengan saya. Sebagai orangtua, saya tidak boleh egois. Dia butuh sekolah sebab tanpa itu, Kali bisa tidak punya masa depan. Lha alasan itu juga yang dulu membuat orangtua saya menyekolahkan saya. Dan sebetulnya apa sih yang disebut "masa depan" itu? Ah sudahlah, jangan ke sana, nanti agak rumit obrolan kita. Tapi baiklah... Apapun itu, suka atau tidak, sepakat atau tidak, saya dan istri saya setelah melalui sekian rentetan diskusi yang serius dan ujicoba ke beberapa sekolah, dengan berat hati kami memutuskan: Kali harus sekolah sekalipun usianya belum ganjil tiga tahun. Dia butuh teman. Dia harus belajar hidup bersama orang lain yang bukan keluarga intinya. Kali sebaiknya bermain dan bertemu dengan anak-anak sebayanya. Dia tidak boleh terasing dan terkucil. Dan itu semua hanya bisa dia dapatkan di sesuatu yang namanya: sekolah. Bukan kampung. Luarbiasa kehidupan saya... Semoga kamu baik-baik saja, Nak! 33
34 laporan sementara Hampir sebulan Kali sekolah. Setiap dia masuk sekolah, gurunya memberi laporan aktivitas apa saja yang dilakukan bocah berumur 2 tahun 8 bulan ini. Gurune kesregepen, batin saya kalau sedang membaca laporan tertulis tentang Si Kali. Setidaknya ada sekali dalam seminggu Kali membuat teman sekelasnya menangis. Ada yang karena tabrakan badan. Kali memang suka menabrak-nabrakkan tubuhnya ke apa saja, lalu pura-pura terjatuh dan tertawa. Kata istri saya yang mengantar Kali sekolah (saya belum pernah mengantar satu kali pun), beberapa teman Kali juga suka menabrak-nabrakkan tubuh mereka. Walhasil mereka saling menabrakkan diri. Dan pecahlah tangis teman-teman Kali. Suatu saat, istri saya melaporkan, Kali bikin bocor mulut seorang temannya. Saya langsung syok. Saya pikir, saya ini orang paling manis dan paling damai di seluruh dunia, apalagi ibunya, masak anak kami hobi berkelahi. Tentu ini bukan perkelahian. Saking penasarannya, saya mencoba mengajak berkomunikasi Si Kali. Walaupun bingung juga bagaimana mengajak ngobrol anak seusia itu. "Nak, kenapa kamu bikin nangis temanmu?" Kali diam. Lalu malah cengengesan sambil main mobil-mobilan. Pusing saya. Istri saya kemudian bercerita, ada teman Kali yang main sembunyi-sembunyian di kolong tangga. Kali ikut sembunyi. Tidak lama kemudian, Si Teman menangis dan mulutnya berdarah. Masak sih sampai berdarah, memang diapain sama Si Kali? "Nak, kamu apakan temanmu?" kembali saya mencoba bertanya. Kali geleng-geleng kepala sambil bicara dalam bahasa UFO yang tidak saya pahami. Lalu dia memperagakan adegan mendorong. Ooo... "Lha kenapa kamu dorong temanmu?" Tapi segera saya menyadari betapa bodohnya saya. Anak belum berumur tiga tahun kok diminta menerangkan. Akhirnya saya sedikit lega karena menurut istri saya, Kali sudah meminta maaf. Masih menurut laporan dari gurunya, Kali lebih suka main sama anak-anak yang berumur di atasnya. Di sekolah Kali, ada juga anak-anak TK. Kalau mereka istirahat, kadang masuk ke kelas Si Kali. Hanya Kali yang kemudian ikut nimbrung main bersama mereka. Kalau dengan teman-teman sebayanya, Kali cenderung suka iseng. Temannya sedang pegang mainan, dia merebut. Kalau temannya mau menangis, dia kasih. Sepatu temannya dipakai, kursi temannya dinaikin.
Soal iseng, jangankan temannya, kami saja sering dibuat kalang kabut. Beberapa hari yang lalu misalnya, malam hari, hujan hampir turun, saya mau beli makan malam di luar. Saya cari kunci Vespa tidak ketemu. Istri saya ikut mencari. Tidak masuk akal. Saya mulai curiga, kunci itu "disembunyikan" Kali. Saya mencoba mengajaknya bicara, menanyakan kunci. "Ai idak auuu..." jawabnya. Kembali kami mencari kunci yang lenyap tanpa sebab itu. Tiba-tiba Kali teriak, "Ai aaauuuuu!" Segera saya ikuti Si Kali. Ia menuju lemari. Nah, kaaaaan... saya hampir lega. Tapi segera menepuk jidat begitu Kali mengambil kunci lemari sambil menjuntai- juntaikan kunci itu sambil bilang, "Ini unciiii!" Kembali kami mencari kunci. Saya mulai kesal. Istri saya juga. Hujan mulai turun. Kembali Kali melompat-lompat sambil teriak, "Ai aauuuuu!" Saya tidak percaya. Pasti saya mau dikerjain lagi ini. Kali lari ke kamar. Saya tidak mau tertipu. "Ni unciii! Ni unciii!" katanya sambil menunjuk-nunjuk di balik bantal. Saya segera lari dan membalik bantal. Ada kunci memang, tapi lagi-lagi kunci lemari! Saya dan istri saya akhirnya hanya bisa duduk-duduk di kursi. Capek. Tiba-tiba istri saya mengambil tas raket badminton yang barusan saya beli. Dia memeriksa kantong tas itu. Segera dia teriak, "Nah ini dia!" Ketemu! Di kantong tas raket yang barusan dipakai main-main Si Kali. Kami berdua melihat ke arah Si Kali dengan muka sebal, tapi Kali malah tertawa sambil lompat-lompat. Hujan makin deras. Mau tidak mau saya tetap keluar mencari makan. Eh, belum selesai. Baru mau buka pintu, tangan saya dilendoti Kali sambil dia berteriak, "Ai iku naik espa! Ai iku naik espa!" Hhhhhhhhhhhh! 35
persamaan dan perbedaan Seperti itulah Si Bapak, begitu pula Si Anak. Kali punya banyak persamaan dengan saya, yang paling terasa adalah dia tidak bisa tidur cepat di malam hari sebagaimana anak-anak seusianya. Semalam misalnya, dia baru tidur pukul 23.45. Kata orangtua saya, waktu saya kecil juga begitu. Apalagi ketika sudah besar. Tapi ternyata dia juga punya banyak perbedaan dengan saya. Misalnya, kalau dia diajak pergi ke Superindo, misalnya, dia akan menyapa semua satu persatu. Dari mulai tukang parkir, satpam, pramuniaga, kasir dan juga pengunjung. Kalau dia merasa belum kenal, Kali akan menyalami mereka sambik menerangkan siapa dirinya dengan lidah cedalnya, "Halo, namaku Kalijaga ganteng. Bapakku: Puthut EA ganteng. Ibuku Diajeng Paramita cantiiiik!" Ngono je, piye jal? Kalau saya ya apa butuh saya. Diam, cepat, selesai. Perbedaan yang lain, Kali tidak merasa grogi jika tampil di publik. Kalau saya kan cenderung pemalu. Seperti beberapa hari lalu, ketika sekolahnya mengadakan acara peringatan Imlek. Bocah yang besok tanggal 20 Mei berusia tiga tahun itu langsung maju naik panggung ketika teman-teman lainnya masih perlu dibujuk. Di pinggir panggung, dua musisi memegang gitar dan organ bersiap mengiringi Kali. Sang Gitaris bertanya, "Adik Kali mau menyanyi apa?" "Bintangku." "O, bintang kecil?" "No! Bintangku!" Istri saya juga bingung. Dia memberi kode ke para musisi, mungkin yang dimaksud adalah lagu "Bintang Kecil". Musik mulai mengalun. Kali dipandu untuk menyanyi lagu "Bintang Kecil". Ternyata Kali menyanyi sendiri. Dengan kata-kata dari UFO-nya. Woooh ternyata dia mengarang sendiri, sambil teriak-teriak, "Bintangku! Bintangku! Bintangku!" Kedua musisi yang mengiringi terpaksa menghentikan alunan musik mereka. Orang-orang yang di ruangan itu tertawa semua. Di situ kelihatan persamaan Kali dengan saya: berbakat menyenangkan hati orang dan pandai mengarang. Dia juga masih sering "mengerjai" saya. Biasanya kalau mau pergi dengan ibunya, Kali akan pamit. Cium tangan, cium pipi, berpelukan. Tapi sekarang tidak hanya itu. Dia mulai pakai kata-kata, tentu saja dengan lafal cadelnya: "Bapak, Kali mau pergi sama ibu, Bapak di rumah saja ya, sama ikan!" Asem... Kreativitas Kali juga mulai harus "diwaspadai". Kemarin saya kedatangan tamu. Seperti biasa, saya suguh segelas segelas kopi di gazebo kecil yang ada kolam ikan kecil di sampingnya. 37
38 Kali mendatangi Si Tamu dengan membawa gelas. Dia minta baik-baik kopi Si Tamu. Terus menuangkan sebagian kopi ke gelasnya. Kemudian Kali menuju kolam kecil, sambil menumpahkan kopi ke kolam, dia bilang ke saya, "Bapak, ikannya dikasih kopi ya..." Saya dan tamu saya cuma kamitenggengen.
kali tak jadi berangkat piknik Pagi ini, saya belajar membuat keputusan yang belum pernah kami lakukan. Soal piknik Si Kali. Beberapa hari lalu, saya dan istri saya terlibat diskusi agak serius. Sekolah di mana Kali belajar akan menghelat acara piknik di Kasongan. Guru Kali menyarankan, istri saya tidak perlu ikut atau mengantar bocah yang belum berumur tiga tahun itu. Biarkan Kali belajar mandiri dan menikmati waktu bersama teman-temannya, begitu kira-kira ungkapan Miss Hana, guru Si Kali. Toh hanya beberapa jam, hanya di sekitar Kasongan. Tapi, Miss Hana juga bilang, kalau belum tega benar, silakan ikut. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya kami memutuskan jalan tengah: Kali ikut tanpa diantar ibunya sebagaimana yang disarankan Miss Hana, tapi Ibu Kali akan menjemput ke Kasongan ketika acara hampir bubar. Saya kira itu solusi yang tepat. Semalam, kami pergi untuk membeli botol minuman sebagai bekal Kali pergi piknik. Kali tampak antusias. Dia, sebagaimana biasa, lari ke sana ke mari dan bergulingan di lantai. Ketika botol minuman sudah kami beli, tampaknya tak sabar Kali menjumpai pagi ini. Kadang di saat seperti itu, saya merasa sedang menghadapi bocah berumur 5 atau 6 tahun, bukan bocah yang belum berumur tiga tahun. Namun semalam, ketika saya mencium Kali yang sedang terlelap, saya kaget, badan Kali terasa panas. Saya segera membangunkan istri saya dan berkonsultasi, apakah Kali harus tetap berangkat atau tidak. Semalam kami putuskan, lihat pagi hari ini. Ternyata badan Kali tambah panas, ditambah sedikit batuk. Kami memutuskan dia tidak jadi ikut piknik. Ibu Kali segera menghungi Miss Hana dan saudaranya yang kebetulan punya anak satu sekolah dengan Kali. Lalu saudara istri saya mengirim foto ini, situasi ketika rombongan mau berangkat. Kali terlihat sedih. Tapi dia juga tampak mengerti kenapa tidak jadi berangkat. Saya tiba-tiba juga ikut bersedih. Hanya kemudian saya kibaskan perasaan itu cepat-cepat. Setidaknya Kali mulai belajar, tidak semua hal yang dia inginkan terjadi akan benar-benar terjadi. Begitulah hidup ini. Dia mungkin juga perlu belajar sejak dini bahwa sakit itu penting agar selain bisa tumbuh lebih baik, juga agar kita lebih bisa menghargai ketika dalam keadaan sehat. Pelajaran itu tampaknya bukan hanya berguna buat Kali. Tapi juga buat saya. Ayo Kali, sarapan dulu... 39
40 usil Sekalipun dalam keadaan sakit, Kali tidak kehilangan sifat main-mainnya. Kadang juga usil. Dia melorotkan celananya, lalu joget-joget. Kaos yang dipakainya dijadikan topi. Dari dia, saya belajar, kalau sakit jangan nglemprek. Usahakan hati tetap riang dan semangat. Hati yang riang adalah obat yang mujarab. Saya teringat suatu saat ketika duduk di bangku SMP, saya kena tipus. Jangankan berdiri, duduk minum obat pun harus dibantu. Tiba-tiba tetangga saya memberi kabar ke ibu saya kalau tulisan saya dimuat di sebuah media massa. Saya mendengar hal itu lamat-lamat. Entah kekuatan apa, saya langsung bangkit dan berlari menuju rumah tetangga saya, melihat karya pertama saya terpacak di media massa tersebut. Saya langsung sembuh saat itu juga. Selamat pagi, manteman... Bagi Anda dan anggota keluarga Anda yang sedang sakit, semoga cepat sembuh... Amin...
ugm Pagi tadi, Kali bersama teman-teman sekolahnya melakukan mini trip ke UGM. Semalam dia terlihat senang sekali, sambil bilang, "Besok ke UGM, ke sekolah bapak!" Begitu berulang-ulang. Saya tertawa. Pura-pura gembira. Padahal sesungguhnya saya sedang merasa malu karena UGM akhir-akhir ini sering didemo petani. Intelektual UGM banyak terlibat mendukung kebijakan yang tidak prorakyat. Tentu tidak semua begitu. Dan yang tidak semua itu, sayangnya, belum ada gaungnya. 41
42 kangen Mereka berdua selalu mengantar saya jika hendak pergi. Di beranda. Tidak peduli apakah saya akan pergi selama berhari-hari atau sekadar beli rokok yang hanya sekian belas menit. Kalau Kali agak rewel dengan merengek minta diajak pergi naik Vespa, dia dan ibunya akan mengantar dari balik jendela. Paling susah meninggalkan Kali kalau dia tahu saya akan main futsal. Sebab dia mengenali tas olahraga saya. "Bapak mau main futsal, ya?" Saya terpaksa mengiyakan. Tidak perlu berbohong dan percuma saja kalau berbohong. "Kali boleh ikut tidak?" Saya tidak bisa mengatakan tidak. Saya hanya bilang, "Kali di rumah saja sama ibu ya..." "Tidak mau!" Lalu mulailah dia merajuk, merengek dan kemudian menangis. Tapi istri saya hanya perlu waktu sebentar untuk menenangkan Kali, hingga mereka berdua mengantar saya hanya lewat jendela. Kadang saya tidak tega. Butuh waktu untuk benar-benar meninggalkan mereka berdua. Terutama tidak tahan melihat Kali menangis hanya karena tidak diajak main futsal. Kalau pergi berhari-hari seperti ini, saya selalu kangen mereka berdua. Terlebih di pagi seperti ini. Pagi ketika Kali mulai bangun, meminta susu, lalu bercanda dengan saya. Canda seorang anak yang baru bangun tidur, dengan seorang bapak yang baru akan tidur. Kalau sama-sama baru bangun tidur beda sekali. Anda harus mengalaminya sendiri.
dunia Pagi begini, saya biasanya hanya bisa memandang Kali asyik bermain sendiri. Bercakap dengan dirinya sendiri. Berjalan mondar-mandir. Melempar daun-daun kering di kolam mungil di belakang rumah. Jika dibiarkan, dia bisa bermain sendirian selama dua jam. Tidak terganggu dengan apapun, dengan siapapun. Saya tidak mau mengganggunya. Sebab setelah besar nanti, akan terlalu banyak hal yang akan mengganggu hati dan pikirannya. Saya membiarkan Kali menggenggam dunia. Hanya kanak-kanak yang sanggup melakukannya. Kita yang sudah dewasa, biasanya, digenggam oleh dunia. Erat. 43
44 kasih sayang kali Jadwal tidur saya tidak teratur. Kadang antara jam 7 atau 8 pagi, lalu bangun sekitar jam 2 siang. Kadang jam 10an pagi, bangun jam 4 sore. Kalau saya bisa tidur malam hari, hal itu saya anggap berkah. Belum tentu tiga bulan sekali. Namun kalau ada pekerjaan mendadak, saya tidak jarang tidur antara jam 3 sore sampai jam 6 petang. Hanya 3 jam dalam sehari. Seperti beberapa hari belakangan ini. Karena sedang berurusan dengan sekian hal, saya hanya tidur di sekitar waktu tersebut. Sementara itu, saya punya jadwal momong Si Kali. Biasanya Kali tidur siang jam 1 siang lalu bangun jam 4 sore. Ketika Kali mulai terlelap itulah, istri saya ke Angkringan Mojok sampai menjelang Magrib. Waktu berdua bersama Kali inilah yang paling saya nikmati. Dulu, Kali begitu bangun pasti langsung mencari ibunya, ketika ibunya tidak ada di rumah, dia langsung menangis. Saya butuh waktu 5 sampai 10 menit untuk mengalihkan perhatiannya. Kami kemudian sudah asyik bermain. Kini, begitu bangun tidur, Kali langsung tanya, "Ibu Kali mana?" Biasanya saya jawab, "Ibu Kali ke Angkringan Mojok." "Kenapa Kali tidak diajak?" "Karena Kali tidur." "O, gitu ya..." Dia manggut-manggut terus meminta susu kotak kesukaannya, lalu kami bermain berdua. Beberapa hari kemarin tidak seperti itu karena ketika Kali terbangun, saya sedang angler tidur, kecapekan. Kali bangun jam 4, saya baru tidur jam 3. Sehingga apa yang dilakukan Kali ketika bangun tidur, saya tidak tahu. Seperti yang terjadi kemarin, saya ingat dalam lamat. Saya merasakan Kali memeluk saya. Dia berdiri di samping tempat tidur, saya tidur di atas tempat tidur. Dia memeluk saya berkali-kali. Saya sambil terus merem, lantas memeluknya. "Bapak capek ya?" Saya menjawab malas, "Iya, Mas..." Tidak lama kemudian, Kali naik ke tempat tidur. Dia menciumi saya lantas memeluk saya lagi. "Bapak, Kali mau main mobil-mobilan." Saya antara sadar dan tidak menjawab, "Mas, bapak capek sekali, mau tidur sebentar saja. Boleh ya?" Kali memeluk saya. Dia kemudian mulai asyik bermain di tempat tidur. Dia ngomong sendiri. Seperti sedang mendongeng. Dan saya terlelap lagi. Seperti didongengi oleh Si Kali.
Hingga saya bangun tidur menjelang Magrib, tepat ketika saya istri saya membuka pintu. Mendengar pintu dibuka, Kali langsung melompat dari tempat tidur dan menyongsong ibunya. Sambil berteriak, "Ibu, Ibu! Bapak sedang tidur, gggrrrhhhh gggrrhhhh ggggrrrhhh..." ucapnya sambil menirukan saya mengorok. Saya yang belum tuntas tidur ketawa ngakak. Lalu bangkit. Hari menjelang Magrib. Siap memulai aktivitas lagi walaupun hanya tidur dalam waktu 3 jam saja. Begitulah saya. Kadang merasa beruntung bisa tidur dalam keadaan ''dijaga'' anak laki-laki saya yang belum berumur tiga tahun. Senang sekali rasanya. Terlebih dari dulu saya selalu merasa bahwa tidur adalah kemewahan bagi saya. 45
46 rekonstruksi Begitu keluar dari kamar mandi, istri saya protes, kenapa saya mau menerima rengekan Kali agar menyetel film kesukaannya. Saya yang masih sibuk membalas email, cuma plonga-plongo. Tidak mengerti apa maksud protes istri saya. Akhirnya kami bicara supaya saya tahu duduk soalnya. Hari ini Kali ada jadwal pergi sekolah. Dia belum menata tas dan ganti baju tapi sudah khusyuk menonton film kesukaannya. Nah, yang jadi masalah adalah saya merasa tidak menyetel film. Kami akhirnya mencoba menyelidiki bagaimana hal ini bisa terjadi. DVD film kesukaan Kali diletakkan di atas rak buku yang mustahil rasanya bisa diambil oleh Kali. Persoalan lain adalah Kali, sepengetahuan kami, belum bisa menyetel film. Proses penyelidikan dimulai. Istri saya menemukan barang bukti berupa wadah keping DVD yang diletakkan di lantai. Rasanya pasti itu bukan kelakuan saya. Kedua, dia menemukan kursi kuning di ruang Kali bermain dalam posisi tidak sesuai biasanya. Akhirnya kami mencoba bicara baik-baik kepada Kali, bagaimana dia bisa mengambil keping DVD itu. Segera Kali bercerita sambil mempraktekkan. Dia mengambil kursi kuning dari kamar bermainnya, diseret mendekati rak buku. Lalu naik, mengambil DVD. Turun. Kursi dikembalikan. Kemudian dia menyetel film. Selesai. Saya hanya bisa melongo.
adu kreatif Menurut informasi yang saya ketahui, seorang anak akan banyak bertanya di usia 4 tahun. Dalam sehari, seorang anak yang berusia 4 tahun bisa bertanya 200 sampai dengan 400 pertanyaan. Kali hampir berusia 3 tahun. Dia sudah mulai gemar bertanya. Seorang sahabat saya memberi nasihat, "Kalau kamu bisa, kamu boleh kehilangan apapun itu, kesempatan, karir atau uang. Tapi jangan sampai kamu kehilangan waktu untuk anakmu paling tidak sampai dia berumur 5 tahun. Begitu kamu kehilangan waktu bersama dia di rentang usia itu, kamu akan makin banyak kehilangan. Segalanya berlalu makin cepat." Saya sudah tentu manut. Orang kasep nikah macam saya ini, kalau sudah urusan soal anak hanya boleh manut dan manut. Tidak ada bantahan. Maka saya rajin menemani Kali. Minimal 5 jam dalam sehari. Tapi saya betul-betul judeg kalau sudah ditanya. Apa saja ditanya. Jadilah saya pakai jurus. Adu kreatif. Jurus pertama saya adalah jurus mbulet. Ini contoh tanya-jawab antara Kali dengan saya. Bapak sedang apa? Sedang makan. Makan apa? Makan lele. Lele apa? Lele goreng. Goreng apa? Goreng enak. Enak apa? Enak Kali. Kali apa? Kali Jaga. Jaga apa? Jaga Kali. Kali apa? Kali Jaga. Jaga apa? Jaga Kali. Mbulet. Hingga Kali capek. Batin saya: Bapakmu diam-diam orang kreatif je, Le... Jurus kedua saya, sebelum Kali bertanya, saya tanya duluan. Misalnya saya sedang di depan layar gajet saya, utak-utik nulis, Kali mendekat mau bertanya, langsung saya tanya duluan. Akhirnya dia bingung sendiri. Aman. Tapi ternyata untuk sementara waktu. Mendadak kemarin, Kali bikin kejutan. Saat saya mau makan, Kali mendekat hendak bertanya. Dengan sigap saya tanya duluan. Mas Kali sudah makan? Sudah. Makan apa? Makan krupuk. Krupuk apa? Krupuk enak. Enak apa? Enak Kali. Kali apa? Kali Jaga. Jaga apa? Jaga ganteng. Ganteng apa? Ganteng tak berujung. Tak berujung apa? Berujung dunia. Dunia apa? Dunia Kali. Kali apa? Kali Jaga. Jaga apa? Jaga ganteng. Weh! Trembelane. Dia putar-putar juga pertanyaan saya. Padahal biasanya Kali akan mengakhiri dengan lari atau menjawab: Sudah, Bapak... Kali capek! Rupanya dia juga belajar mengerjai bapaknya. Baiklah! 47
48 tertidur Kali biasa tertidur ketika bermain. Bahkan biasa tertidur ketika sedang ngemil atau disuapin makanan. Tidur begitu saja. Cepat. Nyenyak. Betapa berbeda dengan saya yang nisbi susah tidur. Di saat seperti itu, saya akan nyawang Kali sebentar. Betapa damainya bocah kecil itu. Kadang juga saya perhatikan lebih detil lagi: alisnya, telinganya, rambutnya, hidungnya dan lain- lain. Kemudian saya angkat dia. Saya membopong menuju tempat tidur. Di saat itu, dia akan terbangun sebentar. Kemudian terlelap lagi sambil memeluk saya erat. Kemudian saya letakkan pelan dia ke tempat tidur. Dia akan memeluk saya lagi. Saya kemudian tiduran di sampingnya. Memeluknya. Mendengar dengan jelas detak jantung dan nafasnya. Di momen sederhana itulah, saya merasa begitu berartinya menjadi seorang bapak. Kemudian saya mendoakannya. Meniupkan doa itu di ubun-ubunnya. Itu salah satu momen ketika saya bisa berdoa dengan tulus dan sederhana. Tanpa banyak berpikir.
tiga tahun Rangkaian ulang tahun Kali cukup panjang. Salah satunya: tumpengan. Seminggu yang lalu, istri saya bilang, boleh tidak dia melakukan eksperimen bikin tumpeng dengan mengeksplorasi menu yang ada di Angkringan Mojok? Boleh saja, jawab saya. Barusan tumpeng bikinan Ibu Kali dan Mbak Eti jadi. Mbak Eti adalah rekan bisnis kami di Angkringan Mojok, istri Mas Anang Batas. Tumpeng ini dan penganan lain, serta kado-kado mungil dibawa ke sekolah Kali untuk memulai rangkain ulang tahun Kali hari ini. Kali diantar ibunya, orangtua saya dan mertua saya. Tepat. Saya tidak ikut. Giliran saya nanti saja di rangkaian ketiga dan keempat. Selamat ulang tahun, Kali. Ambillah semua sifat baik kedua orang tuamu, jauhi semua sifat buruk keduanya. Hidup ini naik turun seperti harga emas. Tapi jalanilah dalam bentangan grafik naik terus. Hidup ini seperti roda pedati, kadang di atas kadang di bawah, tapi berputarlah terus untuk sampai ke tujuan. Jalan terus. Nikmatilah. 49
50 dua kejutan Begitu sampai rumah, Kali langsung mengulungkan bungkusan plastik yang berisi setangkup roti. Saya mengucapkan terimakasih. Saya pikir, roti itu adalah bekalnya yang tidak habis. Istri saya yang kemudian bilang, tolong dong diapresiasi karena roti itu bikinan Si Kali. Ha? Kali bikin roti? Wuih! Pelajaran di sekolah Kali tadi adalah menjadi koki. Tiba-tiba saya teringat Rahung Nasution Si Koki Gadungan yang sohor itu. Belum usai saya mengagumi hasil racikan bocah berumur 3 tahun itu, Kali menyodorkan ke saya sebuah undangan. Saya baca baik-baik sembari mengernyit. Kali pentas main drama? Wah... anak berumur 3 tahun main drama? Saya memastikan itu ke istri saya. Dia mengngguk. "Kali jadi orang Indian... Bapak datang ya?" Saya segera mengangguk. Saya harus datang. Segera saya teringat Andy Sri Wahyudi, aktor teater yang konon hebat itu... Kali sudah main sepakbola. Sudah menggambar dan menyanyi. Sudah menjadi koki. Sebentar lagi dia akan main teater. Saya harus bersabar untuk kelak mengajarinya menulis. Langsung. Bapak kepada anak. Hiyak!
sapu Saya agak lupa, mungkin 10 tahun lalu, saya memberi pelatihan menulis sebuah organisasi mahasiswa. Pelatihan dilakukan di Pantai Parangtritis. Selain saya, ternyata ada Mas Whani Darmawan yang memberi pelatihan teater. Kami berdua tidak kangsenan. Saya juga baru tahu kalau Mas Whani ikut memberi pelatihan. Mas Whani mengajak putrinya yang mungkin masih berusia 7 atau 8 tahun (?). Saat itu saya diam-diam memperhatian bagaimana cara beliau mendidik putrinya. Setiap sore, Si Putri menyapu di arena pelatihan. Sempat saya mau membantu putri kecil itu, tapi Sang Bapak yang juga pendekar pencak itu memberi isyarat jangan. Prosesi menyapu dilakukan dengan pelan dan khusyuk, di bawah panduan Sang Bapak. Di dalam hati, saya berjanji akan meniru cara yang baik itu jika kelak punya anak. Siang tadi, ketika barusan bangun tidur, saya terkejut saat dari dalam kamar melihat Si Kali sibuk menyapu. Tentu tidak jelas apa yang disapu, arah sapuan, cara pegang sapu, dll. Wah blaik, padahal saya belum menurunkan ilmu menyapu yang saya "curi" dari Mas Whani. Dan saya cuma bisa kamitenggengen. 51
52 hadiah Mestinya kali ini saya tidak berada di kota Yogya. Tapi karena hari ini ada momen spesial, saya tetap memaksa tinggal di kota ini. Hari ini, untuk pertama kalinya Kali pentas di sekolahnya. Saya hanya sekali datang ke sekolahnya, itu pun hanya menjemput di pinggir jalan. Sekolah, apapun itu, seperti rumah sakit bagi saya. Sesuatu yang tidak menyenangkan dan mungkin meninggalkan trauma. Saya sampai sekarang masih sering bermimpi tidak lulus SMA dan kuliah. Sampai sekarang. Hari ini lain. Bahkan semalam saya bilang ke istri saya kalau saya akan mengenakan sandal Birkenstock hadiah ulang tahun darinya Maret lalu, yang belum sempat saya pakai. Sejak pacaran, istri saya cuma mengenal 2 benda untuk ulang tahun saya, kalau tidak jam tangan Swatch ya sandal Birkenstock. Dua benda yang pasti membuat saya riang jika membuka kado ulangtahun darinya. Sekalipun hanya sempat tidur sejam, saya berangkat dengan riang. Tentu saja saya tidak mandi. Hanya menggosok gigi, cuci muka, ganti pakaian. Saya hanya mandi sehari sekali atau dua hari sekali. Saya aktivis garis keras #savewater. Enggaklah, saya memang orang yang malas mandi. Tapi kadang senjata itu saya pakai jika ada aktivis sok save-save-an berdebat dengan saya. Percuma jadi aktivis save-save-an kalau mandi masih sehari dua kali. Cukup lama menunggu Kali naik panggung. Saya senyum-senyum sendiri, sambil sesekali mengobrol dengan istri saya dan beberapa orangtua murid. Tiba saatnya Kali naik panggung. Sebelum naik, dia melihat ke arah saya. Segera saya kasih kode dengan mengerdipkan mata dan mengacungkan jempol. Kamu akan baik-baik saja, Nak. Dan benar, saya terpingkal-pingkal melihat aksinya karena Kali lupa beberapa gerakan. Turun dari panggung, langsung saya ucapkan selamat kepada bocah berumur tiga tahun itu. Lalu saya bilang kalau saya mau memberinya hadiah. Kamu mau hadiah apa, Nak? Kali menjawab dengan bersorak: Buku! Kali belum bisa membaca. Tapi dia suka buku. Segera kami bertiga meluncur ke Gramedia Ambarukmo Plaza. Kali lari ke sana ke mari mengambil buku-buku yang dia sukai. Saya juga asyik melihat-lihat buku. Sejam lebih, Kali dan ibunya mendatangi saya. Sudah? Keduanya mengangguk. Sembari menuju ke kasir, saya sempat melihat tas hitam tempat buku-buku yang diseret oleh Kali. Saya mulai deg-degan. Benar, ketika mulai di kasir, saya ulurkan dua buku yang saya ambil dari rak. Dipindai dan dihitung petugas kasir. Kemudian gantian buku-buku yang diambil istri saya. Giliran buku-buku Kali. Satu, dua, tiga,
empat... Saya mulai mengusap-usap muka saya... Lima, enam, tujuh. Saya kembali mengusap-usap wajah saya. Selesai. Tujuh buku. Dan ketujuh buku itu, bukan jenis buku-buku dengan harga "biasa". Kali menoleh ke arah saya. Segera saya kembali mengacungkan jempol ke arahnya. Istri saya usai membayar, segera saya berbisik ke arahnya. Istri saya tertawa terpingkal-pingkal. "Itu pun tadi waktu di kasir sudah kusuruh mengurangi petugas kasir..." Jadi sebetulnya lebih dari tujuh ya? Istri saya mengaggukkan kepala. Saya langsung kukur-kukur gundul. Bukan menyesal. Cuma berpikir keras, ke depan kalau Kali diajak ke toko buku bagaimana caranya agar dia tidak membeli buku banyak-banyak? Kalau dia menangis di Gramedia dan kebetulan ada orang yang kenal saya, kan saya malu. Penulis kok melarang anaknya beli buku... Saya unjal ambegan landung... 53
54 obrolan sore "Mas Kali, kalau ada teman atau saudara yang sedang sedih, kirimi mereka doa." "Iya, Pak..." "Kalau ada orang yang sedang kesulitan dan Mas Kali tidak bisa menolong, doakan juga." "Iya, Pak..." "Itu ajaran Ibu kepada Bapak." "Gitu ya, Pak..." "Nah, ini sedang ada orang berduka di Facebook. Mari kita doakan..." Lalu kami berdoa. Saya tidak yakin Kali paham maksud saya. Tapi Dokter keluarga kami selalu bilang sejak Kali masih bayi merah agar kami mengajak Kali bicara selayaknya bicara kepada orang yang paham maksud kami. Dan kami selaku melakukannya. Kami menyaksikan sendiri Kali lebih cepat bicara, terstruktur, dan lebih mudah mengerti apa yang kami utarakan. Sekalipun usianya masih tiga tahun. Kemarin sore, ketika istri saya sedang mengisi bensin mobilnya, dia meminta Kali memberikan uang pembelian ke tukang bensin. Usai melakukan tertib dan adab transaksi, tiba-tiba Kali bilang, "Ibuk, Kali mau ikut mencari uang." Istri saya terdiam. Tentu masih terkejut dengan kalimat Kali. Lalu dia bertanya, "O ya? Untuk apa Mas Kali?" "Untuk bayar bensin." Istri saya menahan ketawa. Dia manggut-manggut.
kali menjatuhkan ipad Kali baru saja menjatuhkan iPad. Benda itu ambyar dalam arti sesungguhnya. Sebetulnya gajet itu adalah hadiah saya untuk istri saya, tapi tentu saja setiap saat dipakai oleh Kali. Jujur saja saya sebal. Bagaimanapun bagi saya, iPad benda yang nisbi mahal. Tapi saya juga tidak bisa marah kepada anak umur tiga tahun itu. Saya teringat, bapak saya mendidik saya cukup keras tapi dia tidak pernah marah kalau ada barangnya yang saya rusakkan atau saya hilangkan. "Takdir barang kalau gak rusak ya hilang," ungkapnya suatu saat. "Kalau nggak siap rusak dan hilang ya jangan beli barang itu." Tiba-tiba kalimat-kalimat itu melintas di kepala saya. Tapi tetap saja saya sebal sekali. Kali mendekati tempat duduk saya. Dia menangkupkan tangannya, sambil sedikit membungkuk, "Bapak, Kali minta maaf..." Saya hanya meliriknya. Saya bergeming. Tetap duduk dan tidak merespons apa- apa. Kali lalu naik ke pangkuan saya. Memeluk saya. Sambil bilang lagi, "Bapak, Kali minta maaf..." Akhirnya saya menjawab. "Kali kan sudah dipesan oleh ibu dan bapak, hati-hati kalau pegang iPad. Jangan dibawa lari-lari. Nanti jatuh. Akhirnya jatuh beneran. Kalau sekarang rusak seperti itu terus bagaimana?" "Ya beli lagi, Pak.." jawab Kali dengan suara lempeng. Saya angkat Kali dari pangkuan saya, terus saya dudukkan di kursi. Saya segera masuk kamar. Tiduran. Konon kata sebuah hadist jika seseorang dalam keadaan duduk masih tetap marah, disarankan untuk berbaring. Tidak lama kemudian, ucluk-ucluk, Kali masuk kamar. Dia memeluk saya lagi. 55
burung Nanti malam, kedua mertua saya balik ke Jakarta, setelah beberapa hari berkunjung ke Yogya. Saya tahu, Kali pasti akan bersedih. Kali lengket dengan kakek-neneknya, baik kedua orangtua saya maupun kedua mertua saya. Kalau mereka berkunjung ke Yogya, jangankan bermain bersama, saya gendong pun dia enggan. Saya akan tahu bagaimana kisah selanjutnya. Begitu besok pagi bangun tidur, Kali akan mencari-cari kedua mertua saya, lalu menangis. Begitu juga saat bangun dari tidur siang. Kalau tidak sedang tidur, dia akan menanyakan sedang di mana kedua mertua saya. Dengan suara sendu, dengan muka suntrut. Begitu berlangsung berhari-hari. Hingga Kali ceria kembali. Saya teringat, waktu kecil pun, sebagaimana kebanyakan anak-anak, saya juga lengket dengan kakek-nenek saya, terutama nenek dari pihak Ibu. Suatu saat, Bapak saya mengajari mendengarkan suara burung. Jika saya bangun tidur di pagi hari lalu mendengar suara burung tertentu, maka siangnya nenek saya bakal bertandang. Tentu kala itu belum ada telepon di rumah saya. Apalagi di rumah nenek saya. Nenek tinggal di pinggang Gunung Lasem. Karena itu pula, saya memanggilnya: Mbah Nggunung. Jaraknya berkisar 40 kilometer dari rumah saya. Dia orang yang cukup kaya untuk ukuran orang kampungnya. Jika dia datang, bukan hanya membawa hasil kebun yang melimpah, namun juga membelikan saya mainan. Kalau akan pulang, dia memberi uang saku yang jumlahnya banyak sekali untuk ukuran anak kecil waktu itu. Saya hapalkan betul suara burung yang dimaksud Bapak. Sekali dua, terbukti Nenek datang. Akhirnya, mirip sebuah kepastian. Jika suara burung itu saya dengar di pagi hari, begitu lonceng sekolah usai, saya langsung berlari kencang pulang, dan mendapati nenek saya sudah di rumah dengan tawa renyah. Makin hal itu sering terjadi, makin saya percaya dengan suara burung tersebut. Hingga di kepala saya waktu itu tertanam semacam kepercayaan kalau burung itu memang dikirim nenek saya untuk memberitahu ketika dia hendak bertandang. Sama seperti Kali, saya akan menangis jika Nenek pulang. Bahkan sering, saya mengejar Nenek yang hendak pulang. Saya tarik-tarik kain jariknya. Terkadang, upaya saya berhasil. Nenek menunda kepulangan. Tapi lebih sering tidak berhasil. Nenek pulang saat saya sedang berada di sekolah. Lalu ketika saya sudah tiba di rumah, saya akan bersedih. 57
Saya bisa merasakan apa yang dirasakan Kali jika besok begitu dia bangun tidur, bertanya sambil menangis, ke mana kakek dan neneknya. Hanya saja, Kali tak sempat mengalami bagaimana suara burung bisa memberi pertanda kedatangan orang-orang yang disayanginya. Di sekitar rumah saya ada banyak burung. Tapi saya sudah tidak hapal yang mana yang memberi pertanda. Lagian sudah ada telepon genggam. Kali tinggal mengambil punya saya atau punya istri saya, meminta kami menelepon nenek atau kakeknya, lalu dia ambil lagi untuk bicara langsung kepada mereka.
diajeng Tentu saja saya lupa tanggal dan harinya, tapi saya tidak bisa melupakan hari itu. Salah satu hari yang paling menentukan bagi kehidupan saya selanjutnya. Saya menunggu di sebuah ruang tamu yang penuh dengan foto-foto lawas, guci- guci, dan benda-benda kuno lain. Setiap suara yang terdengar dari dalam rumah, membuat jantung saya berdegub keras. Hari itu, saya sowan ke seorang ibu sepuh. Saya memanggilnya: Ibu Ageng. Nenek dari perempuan yang sangat saya cintai. Di tangan perempuan itulah, nasib hubungan kami berdua diketok. Jika disetujui, saya bisa melanjutkan prosesi berikutnya: perkenalan keluarga, lamaran, lalu serentet prosesi pernikahan yang panjang. Langkah-langkah kaki terdengar. Kedua orang tua dari perempuan yang saya cintai keluar. Saya hanya berani memberikan senyum sebentar. Hati saya telanjur kacau. Rasanya, saya tak kuat melanjutkan babak selanjutnya. Perempuan yang saya cintai menyusul. Saya tak berani memandang wajahnya lama-lama. Mungkin muka saya pucat kali itu. Dengan suara yang pelan namun terasa berwibawa, Sang Ibu berucap. Ringkas. Sang Nenek yang merupakan jangkar keluarga besar itu menyetujui saya kelak menikahi cucunya. Airmata saya hampir keluar. Kalau tidak sungkan, saya pastilah berteriak keras dan memeluk perempuan yang saya cintai. Kami memasuki tahap baru, babak menuju pernikahan yang memakan waktu sekira 6 bulan sendiri. Sangat lama untuk ukuran saya yang biasa bekerja efektif dan simpel. Tapi lagi-lagi saya beruntung karena hampir semua hal ditangani oleh calon istri saya. Dari situ saya makin sadar, di balik sosoknya yang sabar dan lembut, perempuan itu sangat tangguh dan kuat. Keluarga besarnya seolah sudah ''mengadernya'' untuk runtut dan tak abai pada detil. Sampai sekarang, rasanya semua masih seperti mimpi bisa menikahinya. Saya ''dijodohkan'' oleh salah seorang sahabat saya. Dan saya baru tahu kalau ternyata perempuan yang dijodohkan itu adalah sepupu sahabat saya tersebut ketika kami berdua sudah jadian. Di situlah saya sadar bahwa saya laki-laki yang cukup bisa diandalkan. Kalau tidak, tak mungkin ada orang yang mau menjodohkan saya dengan saudaranya sendiri. Tapi kisah selanjutnya tidak mudah. Panjang. Kami berdua pacaran sembunyi- sembunyi selama kurang-lebih 5 tahun. Saya tinggal di Yogya, pacar saya tinggal di Jakarta. Tahun keenam baru saya berkenalan secara bertahap dengan kakak laki-lakinya, ayahnya, bundanya, baru kemudian neneknya alias Ibu Ageng. Kelak di kemudian hari, bertahun lewat, Ibu Ageng, meninggal dunia di pelukan kami berdua. Di atas pangkuan kami. 59
60 Hari ini perempuan yang saya cintai ini berulang tahun. Semoga dia makin baik, sabar, bijak, bahagia, dan makin mulia. Semalam ketika membangunkannya untuk mengucapkan selamat ulang tahun, saya bertanya, dia mau hadiah apa. Dia menggelengkan kepala. Semua sudah cukup, katanya. Saya sungguh terharu. Saya menghadiahinya beberapa donat karena semalam terlalu malam saya keluar mencari kue ulang tahun. Toko-toko sudah tutup. Hanya tersisa Dunkin Donuts yang buka. Kali yang ketika bangun tadi pagi tahu kalau ibunya berulang tahun, segera mengambil salah satu mobil-mobilannya yang paling disayangi, lalu diberikan kepada ibunya, sebagai hadiah ulang tahun. Semalam kami sudah berdoa berdua. Pagi tadi, kami berdoa bertiga. Dan saya ingin menghabiskan sejenak waktu di pagi ini untuk mengenang, betapa tidak mudah bagi saya untuk mendapatkannya. Rasanya masih selalu seperti mimpi. Mimpi yang indah sekali.
doa Pagi tadi, Kali membangunkan saya. Dia mungkin satu-satunya orang yang berani membangunkan saya dari tidur. Istri dan orang tua saya bahkan tidak berani melakukannya. Mereka tahu betapa mahal harga tidur buat saya. Kali pamitan. Dia dan ibunya mau Lebaran di Jakarta, di rumah mertua saya. Muka istri saya sendu. Sepertinya dia tidak tega meninggalkan saya sendirian di Yogya. Seperti biasa, saya mendoakan Kali dan istri saya. Mereka berdua suntrut. Selama menuju dan berada di bandara, istri saya melaporkan, Kali selalu bertanya: Ibu, kenapa Bapak tidak ikut kita? Dia bekerja ya? Dia bekerja untuk beli susu Kali ya?" Diberi kabar seperti itu, saya tak bisa menahan laju air mata. Detik itu pula saya berjanji sedini mungkin akan memperkenalkan Kali apa arti tanggung jawab. Apa artinya menjadi pemimpin. Orang-orang yang siap sedih dan kesepian agar orang lain bisa tertawa gembira. Orang-orang yang bisa saja bergembira, bersenang-senang dengan menanggalkan semua tanggung jawab sosial mereka. Tapi mereka memilih untuk tidak menikmati kesempatan itu. Bergembiralah, Kali. Doaku selalu menyala untukmu... 61
" Semua salah agama. Semua salah PKI. Semua salah Jokowi. Terus yang bener siapa? " BAB 2 renungan harian 63
waras Tembakau, juga ganja, dalam literatur kuno semua bangsa hanya dipakai untuk dua hal: ritual spiritual dan pengobatan. Kenapa kemudian tembakau dan ganja dianggap "jahat"? Ada sejarah imperialisme, kapitalisme yang berkelindan di sana. Kalau baca buku jangan cuma versi WHO dan Kementerian Kesehatan. Baca juga buku-buku yang lain. Pada akhirnya, konsumsi itu seperti yang sering dibilang orang bijak: jangan berlebihan. Makan gorengan ya jangan berlebihan, makan nasi juga, makan kambing juga, minum kopi, minum wine, merokok bahkan air putih pun yang konon sangat sehat tidak boleh berlebihan. Semua yang berlebihan tidak baik. Selain menjaga kesehatan fisik Anda, jangan lupa yang jauh lebih penting adalah menjaga kesehatan jiwa dan tentu saja: jaga kewarasan pikiran Anda. 65
66 kesehatan Lama sekali kopi menjadi musuh kesehatan. Sekarang banyak penelitian yang menyatakan sebaliknya. Lama sekali sarapan dianggap sebagai keharusan atau syarat sehat. Sekarang banyak ahli kesehatan yang menentangnya. Lama sekali puasa dan jenis-jenis tirakat lain menjadi polemik kesehatan, kini banyak ahli kesehatan yang menganjurkannya. Gula dan garam akhir-akhir ini sering dianggap sebagai musuh tubuh. Beberapa hari ini saya bertemu ahli-ahli kesehatan yang waswas atas isu itu. Semua akan terasa membingungkan kalau menganggap yang lalu selalu benar. Dan yang sifatnya individual dianggap umum.
saya dan dokter Banyak orang menduga saya punya masalah besar dengan dokter. "Masalah" dalam hal ini berarti pengertian negatif. Anggapan itu keliru total. Saya justru punya hubungan yang baik dengan para dokter. Saya banyak belajar dari mereka. Dan sejauh ini, saya tidak pernah menghina profesi lain. Penulis, dokter, guru, tukang jual soto, tukang sate, presiden, semua sama. Kalau bekerja demi kebaikan, sama-sama mulia. Tahun 2003 sampai dengan 2005, saya ikut penelitian kesehatan. Di sana saya berinteraksi dengan banyak dokter. Hingga suatu malam, seusai makan malam, saya bertanya ke seorang dokter: bagaimana metodologi dan piranti penelitian yang mereka lakukan sehingga bisa membuat konklusi: 80 persen penderita penyakit jantung itu karena merokok. Kemudian dokter tersebut memberitahu caranya: Pertama, dipilih 10 penderita masalah jantung. Lalu ditanya, apakah mereka merokok? Jika ada 4 orang yang menjawab, mereka centangi. Lalu tanya lagi: apakah ada yang pernah merokok? Ada dua yang menjawab, centang. Diteruskan: apakah ada yang keluarganya merokok? Ada dua lagi, dicentang lagi. Ada 8 orang dari 10 penderita penyakit jantung yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan rokok. Kesimpulan didapat dari sana. Malam itu saya bilang bahwa model penelitian itu mengganggu akal sehat saya. Mestinya, kalau mau adil, ambil 10 orang perokok, periksa mereka. Atau ambil 10 perokok dan 10 bukan perokok kemudian diperbandingkan. Kompleksitas variabel kuantitatif kesehatan orang tidak bisa disederhanakan seperti itu. Ketidaksetujuan saya yang lain, penelitian kesehatan tidak bisa kuantitatif saja, mestinya ada kualitatifnya. Tapi dokter tersebut bilang: itu sudah "template" dari atas. Tidak bisa diganggu. Semenjak itu saya sangat hati-hati dengan penelitian kesehatan. Ketika istri saya mengandung Si Kali, saya ganti beberapa dokter supaya dapat dokter yang pas. Bukan yang lebih cerdas. Kadang kesehatan itu soal psikologis juga. Rasa nyaman istri saya terhadap dokter juga penting. Dari beberapa kali ganti dokter saya juga tahu hal baru. Misalnya, setiap dokter saya tanya pantangan makanan. Karena saya memang tidak tahu, saya sempat tanya: boleh tidak istri saya makan nanas? Dokter tersebut menjawab: boleh dan bagus. Saya tentu saja kaget. Bukankah konon orang hamil dilarang makan nanas? 67
68 Dokter itu menjawab, kisah itu tinggalan kolonial. Waktu itu, supaya perkebunan nanas tidak dicuri oleh kaum kita, maka dibuat mitos bahwa nanas muda (karena kalau tua kan sudah dipanen) akan membahayakan janin. Faktanya tidak demikian. Nanas bagus untuk orang hamil. Tentu saja nanas tua dan matang, ngapain menyiksa diri makan nanas muda yang masam. Sialnya kisah bahaya nanas buat kandungan dipercaya sampai sekarang. Dokter yang lain pernah saya tanya, apa yang tidak boleh dikonsumsi istri saya? "Anda dan istri muslim?" Saya mengangguk. "Kalau begitu jangan makan babi dan anjing." Saya ketawa ngakak. Intinya dokter tersebut bilang makan apa saja boleh, yang tidak boleh adalah makan makanan dengan cara berlebihan. Si Kali punya dokter langganan. Karena kami rajin berinteraksi, akhirnya dokter tersebut tahu kalau saya seorang penulis. Suatu saat, ia meminta tolong untuk dibuatkan tulisan bahaya orang yang melarang mengkonsumsi garam dan gula. "Sekarang orang-orang ini gila semua. Dikit-dikit dilarang makan garam. Dikit- dikit dilarang makan gula. Garam itu penting buat tubuh kita. Gula juga penting. Bahaya hanya jika orang tersebut dalam kondisi tertentu. Seruan itu tidak boleh bersifat umum." Saya mengangguk pura-pura paham. Tapi saya mengerti substansi apa yang dimaksud dokter tersebut. Saya juga pernah berantem keras dengan dokter karena waktu itu istri saya dikondisikan agar mau memberi sufor ke Kali. Saya maki-maki dokter tersebut sampai ia pucat di depan banyak pasien dan di depan paramedis anakbuahnya. Jadi saya tidak punya masalah dengan dokter.
rokok Kawan saya pembela korban Sitok, diperingatkan oleh seorang "intelektual" agar tidak pakai avatarnya yang sedang ngudud. Kata si intelektual itu: supaya integritas kawan saya bisa dipercaya oleh masyarakat. Jadi si intelektual yang konon arsitektur hebat itu punya dogma di kepalanya bahwa ada hubungan yang kuat antara moral dan merokok. Kalau Anda merokok makin nggak bermoral. Saya bilang kepada teman saya tersebut agar mengganti avatarnya jadi yang "manis". Jangan yang merokok. Jangan merokok seperti Pak Andi Mallarangeng dan Mas Anas Urbaningrum. Jangan merokok seperti kebanyakan koruptor di indonesia. Sebab tampil manis itu jauh lebih penting dibanding apapun. Biarpun kamu bajingan. Lain kali siap-siap saja moral Anda akan diukur hanya karena makan Indomie atau makan beras. Kalau Anda makan Indomie maka makin bejat moral Anda. 69
70 ahli Maaf pagi ini harus dibuka dengan sesuatu yang agak serius. Dipicu oleh gempa kemarin. Bantul merupakan salah satu wilayah yang pada saat gempa tahun 2006 menelan banyak korban, baik nyawa maupun harta. Puluhan, bahkan mungkin seratus lebih LSM memberi bantuan dan membuat program di sana. Semua LSM mafhum bahwa salah satu antisipasi soal bencana yakni bentuk rumah yang "tahan" gempa. Sosialisasi dan pendampingan gencar dilakukan. Juga pembuatan rumah-rumah contoh. Kini di bantul, rumah-rumah kembali bertembok dan bertingkat. Jika gempa melanda seperti dulu terjadi lagi, mungkin akan lebih parah. Jadi apa kira-kira yang keliru? Masyarakat mengalami dan para "ahli" mendampingi. Saya tidak tahu jawabannya. Apakah anda tahu?
maaf Orang yang sudah mengaku salah ya dimaafkan. Mengaku salah dan memaafkan itu perbuatan baik. Tapi ya nggak perlu diperumit dengan nggak ini nggak itu, karena begini karena begitu, macam politikus saja. Biasa saja lah. 71
72 teori dan praktek Menulis itu mirip-miriplah sama sepakbola. Ada teorinya, ada prakteknya. Kalau Anda belajar di sekolah sepakbola atau bergabung dgn tim sepakbola, pasti diajari bagaimana berlari, menendang bola, membayang-bayangi lawan, mencegat, mengoper, kerjasama tim, dan lain-lain. Kalau Anda belajar teori menulis tanpa praktek, seperti pemain bola disuruh latihan terus tanpa pernah bertanding. Tapi hati-hati, akan aneh kalau ada komentator bola menyalahkan pemain yang menggolkan bola lewat jejakan tumit atau betis. Hanya gara-gara nggak ada teori menendang bola dengan cara menjejakkan tumit atau lewat betis. Teori itu penting. Berlatih itu penting. Bertanding juga penting. Bikin gol lebih penting lagi. Dengan cara apapun. Maradona pun bikin gol lewat tangan. Malah dicatat dalam sejarah. Begitulah.
logika Rasionalitas bukan satu-satunya cara mendekati dan memahami realitas. Apalagi untuk yang sebesar fenomena alam seperti gunung njeblug, gempa, tsunami, dan lain-lain. Maka baik pemerintah maupun kaum "intelektual" sebaiknya rendah hati untuk menerima pendekatan-pendekatan lain demi kemaslahatan banyak pihak. Terlebih pemerintah, sebab selain punya kuasa politik juga kuasa birokrasi dan anggaran. 73
74 anggapan Kadang-kadang saya agak risih kalo dibilang penulis itu profesi alusan, bukan kerja fisik. Padahal pengalaman saya, kalau sedang bekerja, tidur hanya 2 atau paling banyak 3 jam dalam sehari. Dan bukan sehari dua hari tapi bisa seminggu dua minggu. Kalau fisik nggak kuat, dijamin njempalik. Setidaknya nyawang satu monitor jadi tiga.
Kalau fisik nggak KUAT , dijamin njempalik PUTHUT EA
76 budi Pengalaman dari hanya berdasarkan pengamatan sekeliling. Orang yang baik hati, pemurah, suka menolong, hidupnya baik-baik saja. Rezekinya sempulur. Orang yang pelit, tak pedulian, suka merepotkan orang, hidupnya penuh persoalan. Banyak kena apes.
kaos Mendengar percakapan ini: + kamu punya kaos yang harganya per biji Rp5 ribu? Ada partai X yang mau pesan Rp10 ribu per kaos. aku hanya punya yang sebiji Rp10 ribu. Aku: bajindul, satu kaos kok Rp5 ribu dan Rp10 ribu. Dibelikan rokok cuma dapat satu bungkus. Seruan untuk rakyat: cobloslah partai yang memberi kaos dengan harga kaos Rp 50 ribu ke atas, syukur yang memberi kaos seharga Rp200 ribu. Apalagi kalau memberi kaos plus seperangkat alat salat. 77
78 korupsi (1) Beberapa hari lalu, saya kembali mengundang salah satu idola saya, Agus Mulyadi, untuk ngopi bersama teman-teman yang lain. Semacam memperingati ulangtahun ke-37 dengan cara sederhana. Seperti biasa, kehadiran Agus Mulyadi membuat situasi jadi kemripik dan gerrr. Perut sampai mules. Di antara situasi yang serba guyon itu, terselip juga dialog-dialog serius, salah satunya tentu yang sedang ngehits ya soal Pileg. Saya: mul, kamu besok milih partai apa? Agus: milih PKS, kang. Saya: boleh tahu alasanmu? Agus: alasanku sederhana kok, kang. Dulu yang ngursusin komputer aku sekarang nyaleg dari PKS. Orang itu juga yang memberiku pekerjaan jaga warnet waktu baru lulus SMA. Orangnya baik. Dia juga nggak minta aku nyoblos dia. Tapi aku tahu balasbudi. Saya: tapi kamu tahu kalau PKS kena kasus banyak kasus korupsi to? Agus: lho yang korupsi kan bukan hanya PKS. Lagian yang korupsi bukan orang yang mau kupilih. Begitu sederhana, menurut sampeyan piye?
DOA CAK KLEPON UNTUK INDONESIA Ya Allah, jika engkau jadikan Jokowi presiden indonesia, Insyaallah aku ikhlas ya Allah. Tapi kalau bisa, tolong kau pancarkan aura kepemimpinannya. Kau jauhkan ia dari para sengkuni yang sedang merapat ke dirinya. Kau bentengi ia dari kelakuan partai-partai pendukungnya. Ah, kau tahu sendiri lah ya Allah, kelakuan partai-partai itu... Namun ya Allah, jika kau jadikan Prabowo presiden, insyaallah aku pun ikhlas. Tapi kalau bisa ya jangan lah ya Allah... masak Prabowo sih ya Allah... kalau nggak Jokowi ya Ahok atau Mahfud MD gitu lho ya Allah... tapi ya jangan Rhoma Irama dong ya Allah, soalnya kadang sampeyan kalau becanda sering kebablasan ya Allah... Hambamu ini kadang nggak siap dengan cara bercandamu itu. Begitu dulu ya, ya Allah... Amin... See you.
80 arsitek Sesungguhnya yang paling cocok menjadi politikus di Indonesia adalah orang- orang yang memiliki latar belakang keilmuan arsitektur. Kenapa bisa begitu? Coba perhatikan, ada banyak sekali pemakaian kata ''rumah'' untuk konteks politik di negeri ini: Rumah Perubahan, Rumah Rakyat, Rumah Aspirasi, Rumah Dialog, Rumah Informasi, dan lain-lain. Maka agak memper kalau presiden Indonesia adalah seorang tukang mebel. Saya hanya berharap sebentar lagi tidak ada serial sinetron: Tukang Mebel Jadi Presiden.
handphone Yang sering dilupakan oleh kebanyakan orang di momentum Pilpres, termasuk kemenangan Pak Jokowi, yakni kontribusi negara China. Tanpa Hp murah produk China, media sosial seperti Facebook, Twitter bahkan pemotretan data C1 tidak bisa dilakukan oleh banyak orang. 81
82 doa markenyot Suatu hari, Markenyot mendatangi seorang petambak garam. Ia berbincang asyik dan merasa bahagia karena banyak petani garam yang sedang berbahagia. Kualitas garam bagus, harga juga bagus. Di akhir obrolan, Sang Petambak meminta didoakan supaya musim kemarau tetap bertahan setidaknya sebulan lagi. Markenyot menyanggupi. Markenyot pun pergi. Tidak lama kemudian, tidak jauh dari tempat tersebut, Markenyot bertemu dengan seorang petani yang terlihat gundah di pinggir lahannya yang kering kerontang. Markenyot pun mendatangi dan mengajak bicara. Petani tersebut berbawarasa karena hujan tak kunjung turun. Padahal biasanya ia sudah menanam padi atau jagung. Ia meminta Markenyot agar mendoakan supaya hujan cepat turun. Markenyot menyanggupi. Di sebuah langgar kecil, Markenyot berhenti. Ia mengambil air wudhu lalu melakukan salat Ashar. Selesai salat, Markenyot berdoa. Lebih tepatnya wadul ke Gusti Allah. "Gusti Allah, hari ini saya bingung. Bagaimana sebaiknya saya berdoa. Apakah minta kemarau semakin panjang atau minta hujan cepat turun? Masak hujan harus milih-milih... Bagaimana solusinya ini?" Sampai detik ini, Tuhan tidak memberi jawaban. Karena itu, sampai detik ini pula Markenyot masih belum berdoa.
84 bbm Mari berdoa semoga kita dijauhkan dari tiga sifat buruk ini: 1. Dungu. Dulu menolak BBM naik, sekarang mendukung BBM naik. 2. Paranoid. Berpikir bahwa orang yang menolak penaikan BBM sebagai orang yang ingin menurunkan Jokowi. 3. Amnesia. Saat menjadi mahasiswa ikut gerakan perlawanan, sekarang goblok- goblokin mahasiswa. Alfatihah...
gumun Dunia harus tahu tapi tak perlu repot-repot harus paham. Sore ini, karya kolaborasi Wimo Bayang dengan saya, akan dipajang, ditayangkan, dihadirkan. Tapi saya jangan ditanya maksudnya apa. Lha buat apa saya berkarya kalau masih ditanya maksudnya apa. Masih perlu menjelaskan. Jangan sampai saya berpikir lebih baik saya menjelaskan maksud saya daripada berkarya... Suatu saat, usai membacakan karya-karyanya dengan cara yang apik, Gus Mus ditanya oleh seorang wartawan: Itu tadi apa maksudnya, Gus? Sekalipun beliau orang yang sabar dan arif, tetap saja tampak jengkel. Beliau hanya diam sambil senyum... Seandainya saya yang ditanya, tentu sudah saya jawab: "Matamu, aku wis pencolotan, jempalikan, bengok-bengok, njuk kualitas pertanyaanmu ki mung 'apa maksudnya'? Tak tapuki raimu, gelem?" 85
86 oplosan Sebetulnya maunya pemerintah itu bagaimana sih? Bir makin dilokalisir. Di Sleman saja sudah nggak boleh. Orang Sleman kalau sedang butuh bir malah harus pergi ke kota kekuasaan Pak Hariadi. Minuman lokal yang jelas-jelas sudah teruji seperti arak Tuban, arak Bali, Cap Tikus, dan lain-lain, makin dilarang. Salah satu akibatnya ya minuman oplosan makin berkembang. Korban makin bertumbangan. Kalau begini, siapa yang rugi? Iki piye sakjane... meh seneng-seneng wae kok ora entuk... Legalkan "wine salak pondoh" khas Sleman!
ayam Seorang bapak berpeci membawa seekor ayam jago masuk ke lingkungan masjid. Ia hampir masuk ke beranda masjid ketika Sang Takmir dengan segera menyapa lembut, "Maaf, Pak... Ayam Anda ditinggal di luar saja ya..." "Lho kok ditinggal?" tanya bapak itu dengan muka bingung. "Iya, Pak. Nanti bisa mengganggu orang yang mau beribadah." "Wah, begini Mas.. Saya jauh-jauh datang ke sini karena mendapatkan informasi kalau Tuhan adalah tempat kita mengadu. Lha kok sekarang malah diminta meninggalkan ayam aduan di luar. Nanti saya mengadu apa?" Takmir masjid pun melongo... 87
88 obrolan imajiner Pengamat politik: Pak, mestinya Anda memilih Kapolri yang tidak punya rekening gendut. Jokowi: Kamu ada-ada saja, mana ada Jenderal Polisi tidak punya rekening gendut? Dari pangkat kapten saja rekening mereka sudah gendut... Pengamat politik: Ih, Bapak bisa saja. Takciwel lho...
krisis ekonomi Saya mencium bau krisis ekonomi di Indonesia. Seyogianya pemerintah cepat tanggap. Badai tidak bisa dihela tapi jika ada sistem antisipasi yang bekerja optimal, korban bisa diminimalisir. Dan saya punya firasat, kali ini ada dua komoditas yang ikut membantu menahan badai: kopi dan akik. Dua komoditas itu akan menyusul striker bernama kretek yang ada di barisan terdepan yang mencoba menahan gempuran krisis. Sayang, bir dan beberapa jenis miras lokal yang lain, yang juga teruji menahan serangan krisis, lebih dulu diberi kartu merah oleh pemerintah. Rakyat siap berlaga. Tapi tergantung model dan karakter pemimpinnya. 89
90 korupsi (2) T: Kenapa kita tidak boleh korupsi? J: Karena kita tidak boleh mencuri milik orang lain. T: Kenapa kita tidak boleh mencuri milik orang lain? J: Mmm... anu... Kalau pertanyaan terakhir itu belum bisa dijawab dengan baik, pemberantasan korupsi akan begini-begini saja.
92 cerewet Seorang teman berkeluh kesah kepada saya, dia dijauhi oleh salah seorang temannya hanya karena mulai suka mengumpulkan akik. Saya menghiburnya. Memang kadang ada jenis orang di dunia ini yang cerewet banget melihat orang senang. Sukanya melarang-larang, maido, ngece pada orang-orang yang makan mi instan, suka akik, suka udud, suka kopi, suka dangdut, suka ngebir, macem-macem lah. Bagi orang seperti itu, orang salat saja juga bisa salah, orang berbuat baik saja bisa dikelirukan. Tidak apa-apa. Teruskan bersenang-senang. Biarkan orang yang seperti itu terus membusuk dalam kedengkian. Setiap orang berhak punya hati senang. Berhak punya klangenan. Berhak menikmati keselowan.
menyesal Lama-lama negeri ini makin absurd saja. Menyesal saja kok nggak boleh. Orang menyesal milih Jokowi kok nggak boleh. Cuma menyesal lho... Jangan-jangan sebentar lagi menangis juga nggak boleh, tertawa juga nggak boleh. Kalau saya sih, jangankan menyesal, bakar foto Jokowi juga boleh. Yang nggak boleh, bakar rokok temanmu tanpa izin. Kalau dulu menentang BBM naik, sekarang mendukung BBM naik, disebut "dinamis". Kalau dulu ada orang mendukung Jokowi, sekarang menyesal, disebut: tolol. Ini bukan salah atau benar. Tapi dobel standar itu kontol. 93
94 gaji tinggi Saya ikut berpendapat soal gaji ya... Terutama terkait dengan gaji tinggi untuk PNS DKI dan pegawai kementerian tertentu. Gaji pegawai makin tinggi tentu makin baik. Karena kesejahteraan adalah hak setiap orang. Tapi selama ini kebijakan gaji masih bersifat teritorial (DKI Jakarta), dan kementerian tertentu saja (Kementerian Keuangan, misalnya). Kebijakan gaji tidak pernah diletakkan dalam konteks ke-Indonesiaan maupun solidaritas kebangsaan. Ini bisa jadi proyek menang-menangan dan besar-besaran. Konsekuensi logis dari berbangsa adalah solidaritas kebangsaan. Kita dulu selalu mengkritik soal kesenjangan: Jawa vs non-Jawa, pejabat-politikus vs rakyat, pusat vs daerah, dan lain-lain. Tapi soal gaji pegawai negeri, kita lepaskan hal semacam itu. Kalau urusan duit, teori kita buang. Gaji lurah di Jakarta bisa 10 kali lipat lurah di luar Jakarta, gaji Camat di Jakarta bisa 10 kali lipat gaji Camat di luar Jakarta, mungkin tidak melanggar apapun dalam matematika APBD. Tapi menyakitkan dalam etika berbangsa, dan tidak adil dalam perspektif kemanusiaan. Ya kalau mau menang-menangan dan besar-besaran, tidak usah saja ada NKRI. Saya kira pernyataan terbodoh pejabat publik jika menyatakan demikian: "APBD gua tinggi, gua mau menggaji tinggi anak buah gua ya suka-suka, dong!" Kalau begitu dijawab saja: "Oke mulai sekarang kita nggak usah satu bangsa dan nggak usah satu negara, satu bahasa sih nggak apa-apa. Biar kita tahu, mana yang lebih kaya: Jakarta atau daerah!" Kalau perlu hilangkan kosa kata "adil" dan "tenggang rasa" dari kamus bahasa kita. Kalau masih mau menang-menangan, bubarkan saja negara ini sekalian. Itu lebih jelas dan lebih adil.
blokir Kalau hari ini Anda dukung pemblokiran belasan situsweb "Islami" dengan dalih menebar fitnah, Anda juga harus siap situsweb Indoprogres diblokir karena dianggap menyebarkan ajaran Marxisme, dan Mojokdotco juga dibubarkan karena sarang tulisan ahli ghibah. Itulah kenapa saya tidak pernah mau mendukung pembubaran FPI atau ormas- ormas lain. Kalau salah ya hukum saja orangnya. Jangan bubarkan organisasinya. Ekspresi politik, sosial dan kultural tidak boleh diberangus. Kemerdekaan berserikat dan berkumpul tidak boleh dihalang-halangi atas nama apapun. Cukup PKI dan komunisme saja yang menanggung beban itu. Kalau angin sedang baik nanti, PKI dan komunisme pun harus dipersilakan tumbuh di Indonesia kembali. 95
96 karya Hasil karya itu tidak selalu merujuk pada karya seni, hasil penelitian, album lagu, dan karya sastra. Organisasi itu hasil karya. Kembali menyuburkan tanah yang tandus juga hasil karya. Bahkan menurut saya, keluarga itu sebuah hasil karya. Jangan terlalu minder kalau ditanya: Memang karyamu apa? Biasanya yang bertanya seperti itu hanya sedang krisis kepercayaan diri. Gamang dengan ''kualitas'' karyanya sendiri. Tetap rileks dan murah senyum.
kenapa ini, kenapa bukan itu Dalam sebuah isu, pro kontra itu biasa. Dunia internet dan media sosial membuat semua tampak lebih ramai sebab orang bisa berinteraksi dan berpendapat dalam lalulintas yang lebih cepat. Bagi saya yang justru menarik adalah ketika dalam sebuah isu, ada perdebatan dengan model begini: Kenapa ini kamu bela sementara yang itu tidak; kenapa A kamu advokasi sementara B kamu cuekin; kenapa isu X lebih kamu prioritaskan sementara isu Y kamu lirwakan, dan seterusnya. Saya pernah mewawancarai beberapa aktivis terkait pilihan mereka atas isu tertentu untuk digeluti. Jawaban mereka pada intinya sama: Pilihan isu digeluti atau diperjuangkan biasanya atas dasar sikap prioritas personal, dan tidak mungkin seorang aktivis menceburkan diri lebih dari tiga isu secara total, bahkan satu pun kadang sudah kewalahan. Ambil contoh, aktivis antikorupsi kalau mau benar-benar total berjuang di isu tersebut, seumur hidup pun tidak akan kemput. Ada sekian hal dalam satu isu. Kalau orang mau masuk ke isu lingkungan, ada sekian puluh atau ratus turunan isu yang tidak mungkin dia tuntaskan sepanjang usianya. Begitu juga di isu-isu lain: pendidikan, pangan, keadilan hukum, dan lain-lain. Sehingga orang memilih menggeluti isu tertentu karena alasan yang lebih personal, baik interes maupun kedekatan. Kalaupun toh prioritas, maka sifatnya adalah manasuka. Orang memilih isu korupsi dibanding isu lingkungan atau sebaliknya, tidak bisa ''diadili'' dengan mana yang lebih benar. Jadi dalam riuh segala pro-kontra, saya selalu merasa ganjil kalau ada orang yang menggunakan argumen ''kenapa ini, kenapa bukan itu''. Ya suka-suka dia. Maklum tenaga, pikiran dan energi terbatas sehingga harus memilih. Tapi memang ada orang-orang yang mengagumkan karena hampir setiap isu mereka punya pendapat dan punya sikap. Hal ini juga tidak harus setiap orang dianggap punya kemampuan seperti itu. Tidak perlu disamaratakan. Bisa juga hal itu dianggap kelebihan, bisa juga tidak. Sebab kadang banyak ''bicara'' memang pertanda tidak bisa ''bekerja''. Saya sempat berpikir bahwa dunia serbacepat dunia internet mendinamisir kemampuan seseorang sehingga menit ini bicara isu X, menit berikutnya bicara isu Y. Terus begitu. Dalam sehari bisa 5 isu, dalam sebulan bisa 150 isu. Sehingga sangat cocok bekerja di LSM Jempol Perkasa. Sungguh luarbiasa. Takjub saya. 97
Saya sempat berpikir bahwa dunia serbacepat dunia internet mendinamisir kemampuan seseorang sehingga menit ini bicara isu X, menit berikutnya bicara isu Y. Terus begitu. Dalam sehari bisa 5 isu, dalam sebulan bisa 150 isu. Sehingga sangat cocok bekerja di LSM Jempol Perkasa. Sungguh luarbiasa. Takjub saya. PUTHUT EA
sendiri-sendiri Saya kira benar apa kata teman saya: Tugas sejarah Pak Jokowi ternyata hanyalah sebatas mengalahkan Pak Prabowo. Sementara untuk soal ekonomi, kedaulatan, kemerdekaan, keadilan, kebahagiaan, masing-masing kita harus berjuang sendiri- sendiri atau kalau sempat ya lebih baik berserikat. 99
100 perumpamaan lama Bagi Anda yang sering membaca tulisan para budayawan kita, perumpamaan ini sudah lama. Saya hanya menuliskan ulang saja. Sepatu dibuat dengan fungsi utama untuk melindungi sepasang kaki kita dari marabahaya dan cedera. Tetapi ternyata kita butuh memakai kaos kaki. Fungsi utamanya apa? Untuk melindungi sepasang kaki kita dari bahaya lecet yang bisa ditimbulkan oleh sepatu. Jadi sebetulnya sepatu itu alat untuk melindungi atau mengancam kita? Menjaga atau melukai kita? Apa yang terjadi pada ''sepatu'' juga terjadi pada ''polisi''. Juga ''pemerintah'', juga ''DPR''. Dan lain-lain.
sabdaraja Jika Sabdaraja dibaca dengan cara sederhana, ada dua poin yang bersilangan: Pertama, tepat secara politis karena memfasilitasi pemimpin perempuan. Kedua, upaya melanggengkan kekuasaan sehingga paugeran pun ditabrak. Anda pilih yang mana? 101
102 istimewa apanya? Soal Sabdaraja, membuat saya memikirkan hal-hal sederhana yang selama ini tidak sempat saya pikirkan. Soal: Yogya Istimewa. Apa sebetulnya yang istimewa dari Yogya? Kenapa Yogya disebut istimewa dan yang lain tidak? Sejarahnya? Tata pemerintahannya? Undang-undangnya? Baiklah. Berarti yang istimewa adalah ''pemerintah''-nya tapi mungkin bukan ''warga''-nya. Mari kita uji dengan pertanyaan-pertanyaan yang juga sederhana. Apakah pelayanan kesehatan rakyat Yogya lebih istimewa dibanding warga yang tinggal di daerah lain? Apakah fasilitas dan sarana publik warga Yogya lebih istimewa dibanding warga daerah lain? Apakah pelayanan pendidikan di Yogya lebih istimewa dibanding yang lain? Apakah kalau kita membuat SIM, STNK dan KTP, lebih istimewa dibanding yang lain? Apakah kualitas hidup warga Yogya lebih istimewa dibanding kualitas hidup warga yang tinggal di daerah lain? Apakah... silakan lanjutkan sendiri. Tentu Yogya istimewa buat saya karena karena hampir 20 tahun saya tinggal di sini. Saya berhutang banyak hal dari Yogya. Tapi setiap orang, dengan logika yang sama, pasti merasa kota tinggalnya adalah istimewa. Jadi sebetulnya Yogya itu istimewa apanya?
104 rupiah Rupiah boleh makin melemah. Tapi semangat kerja tak boleh surut. Terlalu banyak hal yang telah kita titipkan kepada berbagai pihak padahal mestinya hanya boleh diamanatkan kepada diri kita, keluarga, para sahabat, dan organisasi kita sendiri. Jalan terus!
siasat Apa yang dilakukan oleh para pedagang bakso dan mi ayam-bakso ketika terjadi perlambatan ekonomi ditambah dengan harga daging sapi yang membubung tinggi? Saya menelusurinya ke beberapa pedagang kaki lima dan warung kecil. Saya pergi dengan membawa beberapa asumsi. Pertama, harga akan dinaikkan. Kalau harga dinaikkan, perhitungan saya berkisar 20 persen dari harga lama. Kedua, porsi akan dikurangi. Kalau bakso ya bulatannya mengecil, kalau mi ya dikurangi beratnya. Ketiga, kualitasnya diturunkan. Persentase daging dikurangi. Keempat, bisa kombinasi antara poin dua dan tiga. Porsi dan kualitas dikurangi. Anda ingin tahu apa yang saya temukan di lapangan? Tentu tidak... 105
106 krisis dan analisis Di depan pintu gerbang krisis ini, ada banyak analisis. Kalau Anda tidak suka dengan istilah "krisis" pakai saja frasa "perlambatan ekonomi". Saya mau memindai beberapa analisis yang ada di dinding Facebook saya. Tapi saya bukan ekonom, hanya pebisnis kecil. Jadi ya mohon maaf kalau tidak otoritatif. Analisis paling "segar" adalah pemerintah "sengaja" membuat krisis agar bisa membeli saham-saham BUMN dengan angka murah. Tentu bagi Anda yang belajar ilmu ekonomi-politik, analisis ini menggelikan. Pertama, tentu saja mana ada pemerintah sebuah negera yang sengaja membuat krisis dirinya sendiri dengan alasan supaya bisa membeli saham BUMN dengan harga murah. Kedua, seakan-akan krisis itu barang bikinan yang mudah, semudah membuat bakwan. Tapi mari kita lihat lebih lanjut dari logika tersebut. Dalam banyak kasus, logika membeli saham BUMN banyak dipakai oleh beberapa negara yang kena krisis. Selain memang harganya murah, juga diharap bisa mengintervensi pasar. Logika lebih lanjut, biasanya negara tersebut tetap tidak mampu membendung merosotnya saham-saham BUMN. Mau dibeli lagi? Duit siapa? Memangnya negara ini punya duit berapa? Ketika harga makin rendah, di sinilah biasanya para investor yang dulu menjual sahamnya, masuk lagi membeli di harga terendah. Jadi logika Pemerintah akan membeli saham BUMN-BUMN yang ada sudah masuk dalam skenario dagang. Itu wajar. Analisis "segar" kedua menyatakan bahwa krisis ini bagus buat pengekspor. Ini analisis paling luarbiasa. Saya kira bagi Anda yang sudah belajar ekonomi saat SMP akan paham hal ini. Pertanyaan lebih lanjut, ekspor apa? Berapa nilai ekspor kita jika diperbandingkan antara sebelum dan saat krisis? Berapa perbandingan industri kita yang rontok dibanding pertumbuhan ekspor? Bagaimana dengan komoditas- komoditas ekspor yang justru anjlok seperti batubara, sawit, dan karet? Ada juga analisis "segar" ketiga yang lebih maju dan kreatif. Indonesia ini masih kaya sumber daya alam, dan merupakan pasar yang besar sekali. Artinya, para pelaku ekonomi tidak akan melepas begitu saja Indonesia. Itu benar adanya. Ini analisis yang baik. Hanya saja yang patut diwaspadai adalah para pelaku ekonomi dunia memang tak akan melepas Indonesia begitu saja, tapi jamak bagi pelaku pasar untuk ''membeli'' dan masuk di saat paling murah. Terus kira-kira apa solusinya? Saya bukan ekonom dan bukan pemerintah. Saya juga bukan jenis orang yang jika mengkritisi sesuatu, harus merasa perlu membuat solusi. Tapi begini...
Kita pernah mengalami krisis termutakhir dua kali: 1998 dan 2008. Dari dua krisis itu, pelajarannya sudah jelas. Eksperimen solusinya sudah ada. Baik yang berhasil maupun tidak. Saya kira tak ada salahnya untuk mencoba dan memperbesar intervensi pada solusi-solusi yang sudah terbukti berhasil. Tentu dengan sekian modifikasi. Dan satu hal lagi, hal kecil yang namun tidak segera dilakukan: apa sih salahnya menurunkan harga minyak? Minyak dunia turun, ekonomi domestik melambat, masak menurunkan harga minyak saja pakai mikir panjang. Kecuali pemerintah ingin dapat duit yang serba instan. Satu lagi, mikirnya jangan kelamaan... Nanti orang berpikir: Situ sedang mikir atau sedang tidur? 107
108 bisnis Saya sering bertemu dengan banyak teman yang ingin punya usaha. Berbisnis, begitu bahasa mudahnya. Tapi hampir semua yang saya temui belum punya sikap mental dalam berbisnis. Pertama, kebanyakan dari mereka terlalu lama berpikir. Mau bikin warung kopi saja, ada teman saya yang mikirnya sampai 8 tahun. Sudah bertemu saya belasan kali, setiap ketemu obrolannya masih sama: konsep warung kopi. Dan banyak yang seperti itu, ada yang sudah 2 tahun mikir bisnis, ada yang 4 tahun, dan sebagainya. Itu mau bikin teori baru atau mau bisnis... Saya terus terang bingung. Kedua, tidak mau rugi. Bisnis itu ya seperti usaha yang lain, punya kemungkinan berhasil tapi juga punya risiko rugi. Tapi banyak teman saya yang mikir bisnis kemudian tidak segera dieksekusi karena menghitung ada kemungkinan rugi. Sampai jebol pikiran mereka ya pasti tidak akan menutup peluang terjadinya kerugian. Hukum alamnya demikian. Biasanya mental yang tidak siap berbisnis, melihat bisnis itu sendiri sebagai sesuatu yang molek. Enak. Indah. Saya juga sering mendengar teman-teman saya berkomentar, enak ya saya punya bisnis KBEA dan Warung Mas Kali. Biasanya kalau saya tidak sedang malas, dalam rangka membantu membangun pengertian yang lebih maju dan adil untuk melihat bisnis, saya paparkan sedikit hal. Tidak banyak. Kalau banyak bisa takut. Misalnya soal KBEA. Sebagai entitas bisnis, KBEA ini salah hitung saja sering. Itu masih belum apa-apa, KBEA juga sering ditipu oleh rekan kerjanya. Kami pernah ditipu mulai dari puluhan juta sampai ratusan juta. Sampai sekarang, kalau salah hitung sudah jarang terjadi, tapi kalau ditipu orang, kadang-kadang masih terjadi. Ya itu risiko bisnis. Tugas kita meminimalisir risiko tersebut tapi tidak akan pernah bisa menghindari sepenuhnya. Risiko itu melekat. Maka jika ada orang yang suka bilang: enak ya punya KBEA, kalau kemudian saya ceritakan sedikit saja soal perjalanannya, mereka bisa pucat. Karena jika mereka mengalami itu, belum tentu sanggup. Lha kami tidak salah apa-apa tiba-tiba semua pekerjaan tidak dibayar, dan kerugian kami dobel. Kenapa bisa begitu? Saya ambil contoh.
BIASANYA MENTAL YANG tidak siap berbisnis melihat bisnis itu sendiri sebagai sesuatu yang Molek. Enak. Indah.
110 Katakanlah kami mendapatkan proyek pengerjaan buku dengan total proyek Rp250 juta. Anggaran untuk menjalankan seluruh proyek itu: Rp200 juta. Keuntungan kami: Rp50 juta. Porsekot diberikan: Rp100 juta. Ternyata sampai proyek jadi, pelunasan tidak diberikan. Kerugian kami bukan hanya Rp100 juta, tapi Rp200 juta penuh. Karena kami tidak mau ada orang yang menipu kami, lalu kami juga menipu pekerja yang bekerja untuk kami di proyek tersebut. Ini sikap bisnis saya. Saya boleh ditipu dan dirugikan orang, tapi saya tidak mau membebankan itu ke semua orang yang terlibat. Saya berbisnis bukan untuk menjadi orang jahat. Sehingga kalau mau dihitung secara benar, bukan hanya kerugian materi, tapi juga kerugian waktu dan tenaga. Kalau proyek itu dikerjakan selama 4 bulan, maka berapa kerugian kami? Setelah cerita begitu, biasanya saya tanya: mau kamu menjalankan bisnis seperti KBEA? Kalau tidak, jangan bilang bisnis KBEA itu enak. Bisnis jasa itu potensi ditipunya besar sekali. Maka tidak heran jika Anda pernah ikut seminar bisnis dan mendatangkan para pebisnis sohor, biasanya akan ditanya: "Apakah Anda pernah rugi dalam bisnis? Apakah Anda pernah ditipu dalam bisnis?" "Kalau ada yang bilang belum pernah rugi dalam berbisnis berarti belum pernah berbisnis. Kalau belum pernah ditipu dalam berbisnis, berarti belum pernah berbisnis." Dua risiko itu melekat di dalam bisnis. Kalau tidak siap, sebaiknya jangan berbisnis. Jadi, masih mau berbisnis? Atau masih mau mikir bertahun-tahun hanya untuk bikin sebuah warung kopi?
akhir dari sebuah warung Teman-teman yang baik.... Tanggal 20 Maret nanti, Warung Mas Kali (WMK) menginjak usia 1 tahun. Di pagi ini, saya memutuskan bahwa WMK akan tutup untuk selamanya pada tanggal 18 Maret 2015. Keputusan ini sudah didasarkan atas banyak pertimbangan. Tentu saja pertimbangan yang paling dominan adalah pertimbangan ekonomi. WMK gagal dalam mewujudkan dirinya sebagai sebuah bisnis yang sehat. Bukan kali ini saja saya gagal dalam bisnis. Tahun lalu, saya juga membekukan sebuah usaha penerbitan saya karena pihak distributor melakukan gagal bayar sehingga perputaran bisnis tersebut menjadi tidak sehat lagi. Kegagalan bisnis pertama saya terjadi di tahun 2000. Waktu itu, saya bersama para sahabat saya Bayu Kusuma, Agung Nugroho dan almarhum Jadek membuat bisnis EO. Tiga kali mengadakan kegiatan, kami sukses berat. Lalu kami membuat keputusan berani untuk menanggap Slank tanpa sponsor utama. Ternyata kami keliru mengambil keputusan di dalam sistem pintu dan keamanan. Pintu jebol. Pentas ramai sekali. Tapi kami bangkrut total. Tahun 2008, saya dan sahabat saya Faiz Ahsoul juga membuat warung, dan hanya mampu bertahan 8 bulan. Tutup. Masih ada sekian bisnis lagi yang saya lakukan dan gagal. Banyak orang bilang bahwa gagal itu kesuksesan yang tertunda. Tapi itu hanya ada di dalam pepatah. Setiap kali saya gagal, ada perasaan marah dan kesal di diri saya sendiri. Juga rasa traumatik. Untuk sekian bulan saya tidak mau membicarakan hal itu. Kalau teringat kegagalan tersebut rasanya menyakitkan. Biasanya itu berlangsung cukup lama. Bisa berbilang bulan, bisa berbilang tahun. Tapi pada akhirnya, saya selalu kembali melakukan aktivitas bisnis. Apa saja. Asal halal. Bisnis atau melakukan wirausaha, saya anggap salah satu cara yang mengakomodasi sekian karakter saya: kreativitas, inisiatif, dan keberanian mengambil risiko. Sebab tidak banyak orang misalnya, yang punya uang Rp100 juta atau Rp200 juta, lebih memilih berbisnis dengan risiko semua uangnya habis. Banyak yang lebih memilih menyimpannya di dalam bank. Tentu ini bukan salah atau benar. Ini soal pilihan. Dari sekian hal yang melekat di dalam bisnis, ada satu hal yang paling saya sukai: keberanian memutuskan sesuatu dalam tempo cepat. Kemudian mempelajari risiko dari keputusan itu, baik risiko kecil maupun risiko besar. 111
112 Saya secara pribadi masih sangat tertarik dengan bisnis kuliner dan sedang menjajaki kerjasama dengan beberapa pihak. Bisnis kuliner punya tantangan tersendiri, selain saya memang suka makanan dan minuman. Saya ingin kebas dari rasa gagal. Saya ingin seperti banyak orang hebat, menempa diri dengan bangkit di kali delapan ketika jatuh tujuh kali. Bangkit di kali dua puluh ketika jatuh sembilan belas kali. Saya ingin suatu saat ketika gagal hanya tersenyum. Dan itu semua hanya bisa dilakukan dengan memperbanyak peristiwa kegagalan. Bagi saya, sukses bisnis adalah soal jatah urutan. Misal jatah saya sukses di urutan kesepuluh. Sembilan kali sebelumnya adalah kegagalan. Setiap saya melakukan sesuatu dan gagal maka saya sedang mendekati urutan itu. Sayang sekali kalau sudah gagal sembilan kali dan tinggal satu kali lagi tapi stok nyali pas sudah putus. Satu lagi saya punya prinsip, lebih baik saya menyesali sesuatu yang sudah saya lakukan ketimbang saya menyesal tidak melakukan hal itu. Dan pagi ini, dengan lapang dada, saya menyatakan WMK gagal. Saya adalah satu-satunya orang yang paling bertanggungjawab atas kegagalan itu. Untuk teman-teman yang mungkin ingin melakukan nostalgia dengan WMK, masih bisa melakukannya sampai tanggal 18 Maret. Dalam perjalanan WMK, saya dibantu banyak oleh orang-orang baik. Kepada mereka saya ucapkan terimakasih yang tulus dan dalam.
sesaat seusai penutupan Barusan saya mendapat laporan lengkap dari istri saya yang bicara di depan karyawan Warung Mas Kali tentang penutupan warung tersebut. Sungguh mengharukan. Saat kami membicarakan soal penutupan warung itu berdua, tidak ada penyesalan di diri kami tentang hilangnya modal. Tidak ada. Justru yang mengganggu kami adalah bagaimana nasib para karyawan. Walaupun jumlahnya tidak banyak, tapi setidaknya ada orang-orang yang menggantungkan hidupnya di warung tersebut. Saya sudah pernah mendengar banyak kisah mengharukan tentang sebuah usaha yang mau ditutup, dan yang dipikir para pemilik usaha tersebut bukan soal diri mereka, melainkan para karyawan. Istri saya jauh lebih lembut hatinya dibanding saya. Untuk menggambarkan perbedaan istri saya dan saya, ini ilustrasi yang paling mudah. Kalau saya hanya punya uang Rp100 ribu, dan ada teman saya yang sedang butuh uang, saya akan bagi untuk saya Rp50 ribu dan untuk teman saya Rp50 ribu. Kalau istri saya mengalami hal yang sama, dia akan kasih semua uang itu. Dalam soal bisnis seperti itu, saya kadang sering merasa marah atau sengak kalau ada orang "menghina" satu jenis usaha dengan hanya dianggap mempekerjakan sekian ribu orang. Saya selalu berkata, suruh orang yang bilang seperti itu untuk membuka usaha dan coba saja pekerjakan 10 orang. Tidak usah ratusan atau ribuan orang. Kalau dia bisa, saya akan sujud di depannya. Anda tidak bisa berkata mempekerjakan orang itu mudah sebelum pernah melakukannya. Anda harus tahu susahnya mencari pekerja, bekerja bersama mereka, "memecat" mereka, mengakhiri usaha disertai doa dan airmata mereka. Senja ini, suara istri saya gemetar. Bukan karena uangnya hilang untuk sebuah usaha. Uang terlalu sederhana buat dia. Istri saya hanya mengkhawatirkan bulan depan mereka mendapatkan uang dari mana... Di saat seperti itulah, saya memeluknya erat sekali 113
114 ngangkring Sebelum kedai kopi marak di Yogya, para mahasiswa, sastrawan, penulis, dan kaum kreatif Yogya kalau ngumpul di angkringan. Dalam remang lampu, obrolan penting dan tidak penting terjadi. Ditemani dengan nasi kucing, tempe goreng, pisang goreng, sate usus, ceker, dan sekian menu khas angkringan. Tentu saja minuman macam teh nasgitel dan jahe anget siap mendampingi. Kini ketika kedai kopi sudah menjamur di Yogya, bukan berarti angkringan lenyap. Angkringan juga dinamis. Beberapa warung makan mengadopsi konsep angkringan. Termasuk salah satunya adalah Angkringan Mojok. Selain tetap dengan menu khas angkringan, ada penambahan beberapa menu lain seperti rica-rica enthok, oseng-oseng mercon, dan yang paling favorit tentu saja: nasi goreng cakalang. Angkringan Mojok juga menyediakan minuman khas selain teh, jeruk dan kopi, yakni sereh jeruk nipis dan es kawista. Yogya termasuk daerah yang harapan hidup masyarakatnya cukup tinggi. Salah satunya karena kebiasaan ngumpul, reriungan, guyub, masih sangat tinggi. Sehingga problem hidup dan sengkarut masalah mendapatkan tempat untuk ditumpahkan. Tidak mbentoyong di kepala. Salah satunya bisa dilakukan di angkringan. Jadi, silakan mampir bersama rekan-rekan Anda... sebab hidup harus dilanjutkan. Jangan lupa tertawa...
amnesia Saya sebetulnya ragu untuk menyimpulkan bahwa manusia Indonesia itu paling mudah lupa pada sejarah. Konsekuensinya tentu saja tidak pernah bisa belajar dari sejarah. Pagi ini saya berani mengiyakan pernyataan tersebut. Gara-garanya sederhana. Ketika beberapa kali saya mengunggah soal Angkringan Mojok, sudah ada yang tanya alamatnya di mana, dan sudah saya jawab, di bawahnya ada yang tanya lagi, dan ada yang tanya lagi. Barusan saya lihat teman saya mengunggah jadwal acara, ditanya hal yang mirip. Sudah dijawab. Dan ditanya lagi oleh pengisi kolom komentar selanjutnya. Dijawab lagi. Ditanya lagi. Edan. Wkwkwk... Kiat sebelum bertanya di kolom komentar, coba cek dulu komentar-komentar di atas Anda, jangan sampai mengulang pertanyaan-pertanyaan yang sama. Kelihatannya ini sepele, tapi mungkin dari hal seperti inilah, Indonesia ancur-ancuran nggak jelas kayak gini... 115
116 gajian Hari ini, sebulan persis Angkringan Mojok berdiri. Para kru Angmo, demikian saya biasa menyebut, gajian. Istri saya berkisah. Hari ini semua kru bergembira. Secara material mereka mendapatkan gaji, uang lembur dan bonus. Sebagian mata mereka berkaca-kaca saking tidak percaya. Sebagian dari mereka pernah bekerja sebagau kru Warung Mas Kali. Mereka telah mengalami masa-masa sulit, kurun panjang nyaris tanpa harapan. Sekarang, selain uang lembur dan bonus yang tidak pernah mereka rasakan di bisnis yang dulu, mereka mendapatkan sekian hal nonmaterial: kerjasama tim yang apik, kebahagiaan melayani para konsumen, dan tentu saja harapan baik. Hari ini pula mereka mengawali tradisi baru, saling memaafkan. Sebab bagi tim baik kru maupun yang punya, telah melewati waktu yang nisbi panjang. Masih dalam situasi adaptasi. Juga keriuhan dan mungkin lintang pukang. Semua bisa punya kesalahan. Dan dalam situasi hati yang gembira, orang mudah memaafkan. Para anggota tim kemudian punya pengalaman yang penting: lebih baik capek melayani banyak konsumen daripada tidak capek karena warung sepi. Dan sekadar informasi, laba atau apapun Anda menyebutnya, yang diterima investor tidak lebih besar dibanding kru yang bekerja. Kok bisa begitu? Ya memang begitu. Semua sudah diujicobakan sejak saya menjalankan kantor KBEA. Saya yang punya kantor tersebut, belum tentu menerima lebih besar dibanding seorang kru jika sama-sama terlibat dalam sebuah proyek. Kalau saya tidak terlibat di dalam proyek ya tidak dapat uang. Hanya yang bekerja yang dapat penghargaan. Aneh? Saya kira tidak. Angmo juga mulai menambah kru baru. Itu artinya kami juga membuka lapangan kerja. Artinya juga, ada makin banyak harapan di sana. Semoga semua makin baik, makin ramai, makin bermanfaat. Minta doa restu kawan-kawan semua.
kepala dan cara Pengelola kompleks makanan dan minuman di mana Angkringan Mojok berdiri, membuat sebuah keputusan yang menarik untuk dipelajari. Dia memutuskan akan memasang konblok di lahan parkir. Alasannya sebagai berikut. Pertama, sepanjang Jalan Damai sejak bulan Januari banyak warung makan dan minuman yang tutup, termasuk tiga warung di kompleks tersebut. Kedua, musim kemarau membuat debu mudah terbang. Atas kedua hal itulah keputusan membuat konblok diketok. Tentu saja ada risiko bahwa setiap warung makan di kompleks itu harus membayar iuran. Niatnya mulia: supaya debu tidak berterbangan, dan hal itu sebagai sebuah upaya agar warung makan di seluruh kompleks tersebut bisa selamat dari perlambatan ekonomi. Saya setuju dengan kedua fakta yang dijadikan alasan. Tapi soal keputusan, nanti dulu. Juga cara. Mestinya pengelola tersebut harus mengajak semua pemilik warung makan di kompleksnya untuk berembuk bersama, terlebih selain sebagai pengelola, dia juga akan "mengambil uang" berupa iuran dari warung-warung tersebut. Dia harus mendengarkan keluhan dan pendapat para warga pemilik warung. Hal lain, mestinya dia berpikir bahwa hampir semua warung di kompleks tersebut, termasuk rata-rata di Jalan Damai, sedang dalam konsentrasi menghadapi badai ekonomi. Semua energi dan kreativitas difokuskan ke sana, keuangan dijaga dengan ketat. Bisa jadi, mestinya yang dilakukan paling utama bukan memasang konblok. Dalam situasi sulit, semua harus makin mengencangkan ikatan. Baik ikatan perut maupun ikatan persaudaraan. Iuran yang mendadak tanpa rembukan bisa membuat kekacauan. Katakanlah jika Angkringan Mojok setuju, warung-warung yang lain bisa saja berpikir: mentang-mentang cukup kuat secara finansial, main setuju saja tanpa mempertimbangkan yang sedang berjibaku menghadapi ancaman tutup karena jebloknya omzet. Penentuan prioritas menjadi sangat penting. Misalnya dalam situasi seperti ini, mungkin yang bisa dilakukan justru menyiram lahan parkir secara bareng-bareng agar debu tidak berterbangan. Uang iuran untuk konblok bisa dipakai untuk hal yang lebih penting. 117
118 Atas dasar semua pertimbangan itu, manajemen Angkringan Mojok melakukan protes keras. Untung, pihak pengelola bisa mengerti dan menyadari landasan protes kami. Mari kita lihat kasus tersebut. Dari sisi data dan informasi tidak ada yang salah. Lebih tepatnya ada 11 warung makan dan minuman yang tutup sepanjang Jalan Damai sejak bukan Januari. Dari sisi niat, juga tidak keliru. Tapi analisis dan caranya berbeda dengan kami. Mana yang lebih benar? Ini tidak soal benar atau salah. Ini soal mana yang lebih implementatif, taktis, dan efisien. Juga yang lebih sesuai dengan kondisi yang ada. Kasus seperti itu banyak muncul di kehidupan kita sehari-hari. Mungkin di lingkup kampung atau desa. Mungkin saja kabupaten atau provinsi. Mungkin juga di puncak pemerintahan tertinggi. Demikian.
kemerdekaan akik Saya tidak pernah bisa membayangkan nasib rezim Jokowi tanpa akik. Kemenangan Jokowi terlebih dahulu ditandai oleh ledakan akik. Semua menjalar dengan cepat, dari Aceh sampai Papua. Setidaknya saya telah mengalami pertarungan pemilihan Presiden langsung selama 3 kali, dan baru di pertarungan Prabowo vs Jokowi, situasi politik lambat dingin. Sampai sekarang bahkan di dunia maya dan keseharian, "barisan Prabowo garis keras" masih sering bakusindir dengan "Laskar Jokowi sampai mati". Sekalipun begitu, saya tetap tak bisa membayangkan seandainya akik tidak ikut "turun tangan" untuk mendamaikan. Mungkin pertarungan masih sangat sengit. Selain hal itu, sudah banyak disebut orang, akik menggerakkan perekonomian Indonesia ketika melambat. Sebagaimana kita tahu, begitu Jokowi naik jadi Presiden, perlambatan ekonomi yang semula memang sudah terjadi, malah makin menjadi. Tepat di saat itu pula, ledakan akik kian terasa di mana-mana. Mari kita lihat sepintas saja bagaimana efek ledakan akik bagi rantai perekonomian Indonesia. Di sektor hulu, ada para penyewa lahan dan penambang. Anda juga pasti tahu, tiap noktah yang kita tunjuk di atas peta Indonesia, selalu ada akik di sana. Industri makanan dan minuman otomatis berjalan. Sektor transportasi juga. Kemudian masuk ke pemrosesan, dari mulai tukang ojek, tukang becak, pengamen, dan sekian sektor informal lain yang tergencet oleh perlambatan ekonomi, tertolong oleh akik. Di mana-mana orang menggosok akik. Waktu luang menjadi berharga. Bukan hanya itu, akik juga menggerakkan para pengrajin cincin, terutama pengrajin perak. Lagi-lagi, mereka bukan hanya selamat tapi juga bungah. 119
120 Di hilir, pasar bergemuruh. Saya tak tahu persis berapa besaran transaksi harian akik yang terjadi di seluruh Indonesia. Itu belum kalau kita hitung juga majalah dadakan yang hanya berisi soal akik, pameran-pameran akik, dan penyewaan gerai- gerai atau spot-spot perdagangan baru yang muncul karena akik. Sayang, lagi-lagi tak ada data yang memadai yang bisa menyajikan itu semua. Namun segalanya kasat mata. Terakhir, yang sering dilupakan orang adalah semua rangkaian aktivitas akik ini adalah rangkaian yang "menentramkan". Karena semua dibutuhkan proses apresiasi yang "mat-matan", tenang, melibatkan kekusyukan. Sehingga ekonomi yang tak begitu baik, tidak membuat tensi emosi massa naik. Tiga poin di ataslah yang menurut hemat saya, merupakan kontribusi besar akik terhadap rezim Jokowi. Saya tidak tahu, apakah Jokowi berikut jajaran kabinetnya bisa melihat hal ini atau tidak. Sekarang ledakan akik sudah hampir rampung. Booming nyaris selesai. Saya lebih suka menyebutnya sebagai pasar akik telah terkoreksi. Akik tidak akan hilang dari negeri ini. Akik akan tetap bertahan dengan harga sesuai mekanisme dan hukum pasar. Itu hal yang wajar. Namun terlalu banyak hal yang telah diberikan oleh akik dan insan akik untuk negeri ini. Kalaupun toh rezim Jokowi kurang mengapresiasi, itu tak akan menyurutkan harkat dan martabat akik di negeri ini. Marilah di hari kemerdekaan ini, kita mengenang jasa akik yang begitu mulia. Mari kita kenakan akik kita dengan rasa bangga dan merdeka.
bela negara Berbeda dengan kebanyakan sahabat saya, justru saya setuju dengan program bela negara. Negara harus dibela. Masak dikhianati... AS Roma saja saya bela kok, apalagi tumpah darah saya. Negeri yang udara segarnya saya hirup, airnya saya minum, hasil buminya saya makan, memberi tempat untuk bekerja dan berkarya. Nah, yang perlu diperjelas adalah definisi dan formulasi "bela negara". Apa perlu dilatih seperti militer. Atas dasar apa? Kalau misalnya supaya punya rasa disiplin, militer bukan satu-satunya lembaga yang punya otoritas kedisiplinan. Saya kira mereka akan kalah jauh dibanding para buruh dan petani kita. Atau bahkan dengan kelas menengah Jakarta yang sejak Subuh sudah keluar rumah, kena macet yang ngaudubilah, dan pulang larut malam. Begitu terus setiap hari. Memang ada yang agak kebelinger dengan konsep bela negara di kalangan elit politik kita sehingga masuk dalam sebuah undang-undang yang dangkal. Menurut saya, para petani yang menjamin bahan makanan ada terus di pasar, telah melakukan tugas penting bela negara. Para nelayan yang telah memberi asupan gizi dengan harga nisbi terjangkau oleh masyarakat kita, juga telah menunaikan dharma bela negara. Para wirausahawan yang telah menciptakan lapangan pekerjaan, para seniman yang telah memberi kontribusi pada wilayah batin, kreativitas, dan buah permenungan, mereka warga yang luarbiasa. Saya kira semua sektor masyarakat telah melakukan aksi bela negara. Malah negara yang harus berendah hati untuk makin membela wargannya. Tapi hal seperti di atas tentu saja tidak mungkin bisa dimengerti oleh elit politik kita, bukan karena mereka tidak ingin mengerti tapi karena tidak cukup punya kapasitas intelektual. Bagi mereka, bela negara adalah soal push up, lari-lari, sit up, dan semacamnya. Ya begitulah... Mungkin saatnya para elit politik kita masuk kamp untuk mendapatkan pelajaran rendah hati. 121
" ~ Untuk Jopi Belum hilang sedih benar Kawan debu hanyut waktu " BAB 3 komunitas & orang-orang sekitar 123
rileks Selalu menyenangkan buat saya bisa berkumpul dengan teman-teman yang punya hobi makan dan ngopi. Hidup mereka tidak aneh-aneh. Ngomong politik ya secukupnya, politik mereka adalah politik sehari-hari: mengantisipasi beras naik, harga kertas naik, sambil bicara soal akik dan sepakbola. Di atas itu semua adalah strategi individu dan komunitas dalam menghadapi semua persoalan supaya tetap lentur dan rileks. Sebab kalau tidak, papan-papan pertahanan yang disusun oleh setiap pribadi dan komunitas bakal dibuat patah oleh kenyataan. 125
lebih dari sekedar kantor Namanya simpel dan sedikit narsis: Klinik Buku EA atau biasa disingkat KBEA. Tidak ada kerja besar dan gagasan hebat di sana. Semua tumbuh nyaris biasa begitu saja. Bermula dari sesuatu yang sepele. Tahun 2008 sebagai penulis, saya mulai kebanjiran menulis buku dari berbagai lembaga maupun perorangan. Mulailah saya merekrut tim setiap kali punya proyek menulis, mulai dari manajer sampai transkriptor. Tugas saya menyempit dan lebih fokus: membuat konsep buku, presentasi, melakukan wawancara (jika dianggap penting), terjun ke lapangan (jika perlu riset lapangan) lalu menulis. Semua jadwal saya sudah diatur oleh manajer proyek. Saya tidak perlu lagi melakukan kerja-kerja lain sebab sudah ada transkriptor, peneliti pustaka, editor dan pemeriksa aksara (proof reader). Kalau di proyek tersebut butuh fotografer atau ilustrator, semua sudah ada yang mengatur. Juga kalau klien saya butuh sampai jadi buku. Sudah ada yang mengurus dari tataletak, desain sampul sampai proses cetak. Semakin banyak klien saya, semakin banyak orang yang saya ajak bekerjasama. Dan tentu saja jadwal saya makin padat. Akhirnya saya sampai pada posisi membuat konsep, presentasi, membuat outline lalu memeriksa di tahap sebelum penyuntingan dimulai. Sebab sudah banyak penulis yang ikut bekerja bersama saya. Semua orang yang bekerjasama dengan saya pasti tahu prinsip utama kerja saya. Melanggar tenggat adalah "dosa" yang paling susah untuk diampuni. Saya dipercaya orang karena saya nyaris tidak pernah ingkar tenggat. Kerja keras adalah keharusan. Sebagai entitas usaha, tentu saya punya kompetitor terutama perusahaan- perusahaan penulisan yang sudah mapan, memiliki sistem yang bagus, modal yang besar dan tentu saja jaringan yang kuat. Bersaing dengan mereka tentu saya kalah. Tapi untuk satu hal, saya tidak mau dikalahkan: kecepatan. Saya punya prinsip bahwa saya boleh kalah pintar dan kalah modal, tapi saya tidak boleh kalah waktu. Saya telah menempa diri saya untuk bekerja berhari-hari tanpa tidur. Berminggu- minggu hanya dengan tidur maksimal 3 jam. Hal ini yang kemudian sering membuat saya menang tender. Ketika kompetitor saya menawarkan proposal membuat buku dalam waktu 6 bulan atau 3 bulan, saya mengunci semua pintu dengan kesanggupan menulis 1 bulan. Dari pengalaman tersebut, saya berpikir untuk membuat perusahaan penulisan buku (bukan penerbitan) dengan nama yang nama saya melekat di dalamnya. Jadilah janin KBEA. 127
128 Tapi kemudian saya memasuki momentum penting menikah. Di saat yang hampir bersamaan, saya bersama beberapa teman membuat perusahaan di Jakarta, sekaligus diminta menjadi direkturnya. Selama 1,5 tahun saya menyuntuki pekerjaan tersebut. Jangankan untuk mengembangkan KBEA, untuk menulis status Facebook pun saya nyaris tidak sempat. Hari-hari saya diisi dengan harus ke kantor jam 8 pagi, dan pulang ke rumah mertua jam 1 dini hari. Saya waktu itu usai menikah sempat tinggal 3 bulan di rumah mertua di Jakarta. Ketika kondisi keuangan perusahaan mulai baik, saya mengajak istri saya tinggal di Yogya, di rumah kontrakan saya. Sehingga saya bolak-balik Jakarta-Yogya. Tentu perusahaan yang membayar tiket pesawat terbangnya. Di fase itulah, saya mulai memikirkan kembali KBEA. Akhirnya saya menyewa rumah khusus untuk kantor KBEA. Tapi membuat usaha sendiri ternyata tidak mudah. Tidak seperti yang saya bayangkan. KBEA nyaris bangkrut. Usai memenuhi mandat menjadi direktur, saya punya waktu lebih banyak lagi. Saya mulai melakukan beberapa pembenahan. Saya juga mengajak seorang anak muda dari Jember untuk khusus konsentrasi "menyelamatkan" KBEA. Sebagai gambaran, waktu itu saya tidak sanggup menggaji dia. Saya hanya bisa memberi uang makan, komunikasi dan uang bensin sebesar Rp1 juta. Kami bahu membahu berdua. Saat saya punya rumah mungil yang sekarang saya tempati, kondisi KBEA masih tidak begitu bagus. Hingga saya putuskan KBEA pindah kantor dari kantor lama ke bekas rumah kontrakan saya yang juga tidak begitu besar. Saya beruntung karena tidak semua relasi saya menghilang setelah 1,5 tahun saya "ganti profesi" dari penulis ke direktur. KBEA mulai dapat proyek pertama kali dengan nilai Rp18 juta. Angka itu jauh di bawah rata-rata jika dibanding ketika saya masih menjadi penulis sendirian. Tapi saya khas Aries dan romanisti sejati, ngotot. Tandem saya sekalipun umurnya jauh di bawah saya dan kalem, tapi sangat militan. Ia pernah tidak tidur hampir seminggu di depan laptopnya yang sudah butut. Mulailah kami dapat proyek penulisan dan penelitian. Kami mulai merekrut anggota tim. Saya mulai menemukan kegembiraan. Bukan semata karena periuk perusahaan mengepul tapi karena ada banyak orang yang terlibat bekerja dengan saya. Bagi saya yang kuliah saja nyaris tidak lulus, orang lain, terutama anak-anak muda adalah tempat saya belajar. Mereka menguasai banyak hal, penuh dengan semangat, banyak gagasan. Di KBEA mereka belajar bekerja dengan profesional dan mendapatkan uang. Saya juga bisa berbagi pengalaman dan diskusi dengan mereka. Kini, kantor KBEA tidak pernah sepi dari aktivitas dan anak muda. Bahkan bukan hanya dari Yogya, ada banyak yang dari luar kota. Kantor KBEA yang sederhana dan mungil itu kemudian menjadi tempat mampir dan menginap anak-anak muda dari luar kota. Sungguh menyenangkan. Di kantor KBEA ada banyak kopi enak, kalau jam makan tiba, siapapun tamu yang ada selalu ditawari makan, kalau ada musafir kehabisan uang maka KBEA wajib membantunya.
Sampailah kemudian KBEA memasuki babak baru. Dengan agak nekat, saya memutuskan KBEA untuk punya kantor sendiri. Bagi teman-teman dekat KBEA mungkin keputusan saya dianggap gila. Tapi mereka sudah terbiasa dengan ''kegilaan'' saya. Karena baru saja saya presentasi ke mereka bahwa bisnis pembuatan buku harus segera ditinggalkan. Internet mengubah banyak hal. Juga soal buku. Bisnis KBEA ini paling hanya akan bertahan 3 tahun lagi. Dan saya sudah mempresentasikan ke mereka apa yang akan dilakukan oleh KBEA dan mengubah nama ''klinik buku'' menjadi .... (maaf belum boleh saya tulis). Perubahan bisnis itu membutuhkan modal yang tidak sedikit. Ada sekian banyak eksperimen yang harus kami lakukan dan tentu saja akan menguras keuangan KBEA. Tapi saya memutuskan KBEA harus punya kantor sendiri. Agak mencengangkan bagi mereka. Teman-teman di KBEA pasti mengira saya punya skenario jos di balik itu semua. Mereka pasti menunggu saya menjelaskannya. Lagi-lagi, sebetulnya tidak ada yang hebat dari manuver itu. Ada satu prinsip yang saya langgar karena situasi. Saya punya prinsip, orang harus punya tempat usaha dulu, baru kemudian punya rumah. Tapi saya orang Jawa yang kadang-kadang menjaga perasaan orang lain itu juga penting, apalagi perasaan orangtua. Akhirnya saya langgar prinsip itu. Dan kini saatnya menunaikan. Selain itu, kantor KBEA sudah terlalu sempit untuk aktivitas orang-orang yang ada di sana. Hal lain, kalau memang nanti kurang modal ya tinggal kantor tersebut dijadikan agunan di bank. Hehe... Saya bukan pebisnis hebat. Masih belum apa-apa. Saya hanya ingin menyemangati teman-teman lain yang mungkin sedang punya usaha. Apapun usaha Anda. Kalau saya diminta masukan, jawaban saya hanya satu: jaga janji. Orang yang terbiasa melanggar janji atau tenggat, atau apapunlah, tidak akan pernah dipercaya oleh klien dan relasi bisnisnya. Dan itu cara paling menyedihkan karena Anda menutup pintu rezeki sendiri. Sebab tidak ada bisnis tanpa kepercayaan. Saya juga minta restu teman-teman semua, semoga kantor baru kami nanti akan semakin baik buat banyak orang. Amin. 129
130 gaya hidup bahagia Saya sering membaca artikel tentang bagaimana gaya hidup sehat di berbagai media massa. Semua mirip. Intinya ya kira-kira menyarankan agar rutin berolahraga, menjaga pola makan, menghindari stres, dan lain- lain. Kami di KBEA memiliki konsep sendiri, dan tentu konsep itu belum final. Kami sedang mengusahakan sebuah komunitas dengan "gaya hidup bahagia". Apa itu? Bagaimana kira-kira praktiknya? Kami percaya bahwa setiap orang mencari kebahagiaan. Tapi kadang kala pencarian itu tertutupi pencarian lain: mencari uang, mencari ketenaran, mencari pangkat dan jabatan, dan lain-lain. Sekali lagi mencari itu semua bukannya tidak boleh. Tapi kerap kita mengorbankan pencarian akan kebahagiaan. Kemudian yang terjadi kebahagiaan berusaha "ditemukan" dengan cara yang berbeda: belanja, pesta, wisata. Lagi-lagi bukan berarti itu tidak baik. Ini bukan soal baik atau tidak. Beginilah kira-kira kami mencoba menyusun konsep hidup bahagia: Bekerja dengan gembira. Kami kemudian mulai memikirkan hal yang paling prinsip: menyikapi kerja. Tidak usah pakai teori keterasingan kerja, terlalu berat. Kami sederhanakan saja. Intinya bagaimana menyikapi pekerjaan sebagai sebuah kegembiraan. Sekaligus kami berusaha membuktikan jika kita makin gembira melakukan pekerjaan tersebut maka hasilnya makin bagus, makin tepat waktu, makin efektif dan makin banyak tertawa. Menikmati hobi. Semua orang yang tergabung di KBEA pasti punya hobi. Ada yang suka membaca, menonton film, menyanyi, dan lain-lain. Kadang kesukaan itu harus dikorbankan karena kesibukan. Kami menciptakan kondisi agar hobi lama itu tetap berjalan wajar tanpa terganggu kesibukan. Berbagi. Kami menyadari bahwa membagikan apa yang kami miliki, terutama ketrampilan yang kami miliki kepada orang lain, akan membuat hidup kami berkualitas. Dengan landasan sederhana itulah kami membuat kelas-kelas reguler seperti kelas digital dan kelas menulis. Akan ada cara lain lagi yang kami lakukan untuk berbagi. Nongkrong. Berkomunikasi dengan rileks, kami percaya sebagai salah satu sumber kebahagiaan. Maka dulu di komunitas-komunitas lama, ada tempat- tempat publik untuk orang bertemu dan bercengkerama.
Bahkan ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwa masyarakat yang gemar nongkrong di warung kopi lebih bahagia dibanding yang tidak. Padahal dulu aktivitas itu dianggap sebagai buang-buang waktu. Sebab waktu hanya dihitung dari nilai ekonomis belaka. Hanya saja di KBEA, nongkrongnya dibuat variatif. Kadang di kantor, kadang di warung kopi, termasuk sebetulnya kalau kami futsal atau nanti namplek alias badminton, sebetulnya sikap mental kami adalah nongkrong. Berkarya. Terakhir, kami selalu saling menyemangati agar setiap orang di dalam komunitas KBEA bisa berkarya di bidang masing-masing. Ekspresi personal sangat kami hargai dan kalau bisa difasilitasi. Begitulah kira-kira yang kami jalani sehari-hari. Dan kami sangat terbuka, ini bukan sekte tertutup. Teman-teman yang datang untuk bersilaturahmi atau gabung di kegiatan kami, pasti diterima dengan tangan terbuka dan dianggap sama. Tidak ada istilah "orang lama" atau "orang baru". Semua berjalan dengan santai dan menggelinding begitu saja... 131
132 janji - Untuk Bajang dan Pay Saya perlu menulis ini, sesuatu yang saya anggap penting. Setidaknya bisa mengurangi beban pikiran saya. Malam tadi saya telah melanggar janji. Bagi saya, itu bukan soal sepele. Kemarin malam, Pay, penulis dari Pontianak yang kebetulan sedang singgah di Yogya, mengabari saya kalau sedang berada di sebuah kedai kopi yang jadi langganan saya. Ia memensyen saya via Twiter bersama Bajang, seorang penulis lain dari Lombok yang mukim di Yogya. Tapi kebetulan saya ketiduran, mungkin sejak habis Magrib. Begitu terbangun dini hari, saya lalu membalas kicau mereka. Tapi belum berjanji. Tadi siang, barulah saya membuat janji lagi-lagi lewat Twitter. Malam tadi kami kangsenan untuk bertemu. Bajang menjawab: dibatas jam delapan malam. Pay belum menjawab. Biasanya, kalau saya berjanji dan ada kemungkinan dihagalkan oleh keteledoran saya sendiri, maka saya akan bilang ke istri saya. Misalnya saya janji ketemuan dengan orang jam 9 pagi lalu malamnya saya tidak tidur, maka saya cukup bilang ke istri saya bahwa saya punya janji. Istri saya sangat tahu apa arti janji buat saya. Ia akan melakukan apa saja kalau misalnya saya ketiduran. Malam tadi, saya tidak bilang ke istri saya kalau saya punya janji. Karena saya merasa bahwa tidak ada hambatan apapun yang mengancam saya untuk ingkar janji. Satu-satunya hambatan adalah hujan. Saya tidak punya jas hujan dan tidak bisa menyetir mobil. Tapi kalau hal itu terjadi, istri saya dengan senang hati pasti mau mengantar saya. Hal seperti itu sudah biasa terjadi. Lalu yang terjadi adalah seperti ini. Kira-kira jam delapan malam, sambil masih menunggu jawaban Pay dan kabar dari Bajang, saya browsing melalui gajet sambil tiduran. Dan lhesssss.... saya ketiduran. Begitu saya terbangun, saya langsung panik. Benar, jam di gajet menunjukkan pukul tiga kurang sedikit. Sebentar lagi subuh. Lalu saya cek Twitter, benar adanya, mereka sudah menunggu saya mungkin sejak pukul sepuluh malam. Saya lihat gajet, ada panggilan masuk dari Pay. Saya langsung lemas. Saya meminta maaf lewat Twitter, tapi rasanya masih mengganjal. Saya tulis ini sebagian karena dorongan rasa bersalah. Mungkin ada pertanyaan, sepulas apakah sehingga ketika ditelepon tidak mendengar? Persoalannya, saya selalu "membisukan" gajet saya. Saya punya anak laki-laki kecil. Selain saya telat menikah, saya juga sering bekerja di luar kota.
Sehingga kalau saya berada di rumah, saya banyak menghabiskan waktu buat keluarga. Saya punya kebiasaan menyentuh salah satu bagian dari Kali, nama anak laki-laki saya, ketika ia tidur. Rasanya damai sekali. Kali tidur tiga kali dalam sehari: kira-kira jam sembilan pagi (mungkin hanya sejam atau paling lama dua jam); kira-kira jam dua siang (juga kurang-lebih dua jam); dan malam hari di atas jam delapan. Karena sering bersama Kali, gajet selalu saya setel tidak bersuara dan tidak memakai getaran. Jadi kalau saya tertidur dan ada orang menelepon, pasti saya tidak mendengar. Kembali ke soal pokok: janji. Saya perlu mengutarakan hal ini karena penting bagi diri saya. Rasanya tidak ada 'nilai' yang diajarkan oleh orangtua saya yang sesakral janji. Dari kecil, memenuhi janji sama sucinya bahkan mungkin lebih suci dibanding salat lima waktu. Hal itu yang bisa menjelaskan kenapa saya tidak pernah luput dari tenggat sebuah pekerjaan. Karena tenggat itu janji yang saya sepakati dengan si pemberi pekerjaan. Itu pula yang membuat saya bisa sangat marah baik dengan sahabat maupun kolega kerja saya. Saya bisa mendamprat habis atau menjadi tidak suka dengan orang begitu saya lihat ia ingkar janji. Untuk menggambarkan hubungan soal janji dan diri saya, mudah sekali. Rasanya, komplain terakhir yang saya dapat dari teman saya soal janji terjadi pada tahun 2001. Dan saya masih ingat sampai sekarang. Saya melanggar janji rapat dengan beberapa adik kelas saya di Fakultas Filsafat UGM. Panjang ceritanya. Saya punya alasan kenapa hal tersebut terjadi. Tapi saya sudah minta maaf dan sampai sekarang saya tidak lupa. Mungkin sebagian martabat saya dan kedua orangtua saya, diletakkan pada janji. Janji itu suci. Janji itu harga diri. Titik. Tidak ada pembelaan. Karena kuatnya ikatan saya dengan janji, maka nama lengkap Kali adalah Bisma Kalijaga. Bisma, berasal dari bahasa Sanskrit yang artinya: orang yang memeluk teguh janji. Bisma adalah tokoh pewayangan yang sangat saya sukai karena keteguhannya dalam memeluk janji. Terlahir sebagai anak raja, ia bersumpah tidak akan menikah karena ibu tirinya takut kalau ia menikah maka yang punya hak atas kerajaan adalah anak Bisma. Tokoh yang jadi panutan Pandawa dan Kurawa yang ingin membahagiakan bapaknya pun bersumpah tidak akan menikah. Ia tepati sekalipun kelak harus mengecewakan kekasih hatinya. Hal ini perlu saya tulis selain sebagai bagian dari permintaan maaf kepada Bajang dan Pay, juga mungkin bisa membantu memperjelas kepada teman-teman dekat saya atau kolega kerja saya, kenapa saya bisa sangat marah kalau urusannya sudah pada ingkar janji. Mungkin bagi mereka biasa, tapi bagi saya tidak. Setiap orang punya nilai-nilai utama, prioritas, yang menjaga dan dijaga oleh martabatnya. Saya hidup dengan dijaga oleh janji. Janji, nilai utama yang diajarkan oleh kedua orangtua saya ini akan saya wariskan kepada anak-anak saya secara sadar. Dan saya tidak ingin merevisinya, mengganti dengan nilai lain. 133
134 mansour fakih Mendung begini, sambil menemani Si Kali tidur, saya teringat almarhum Pak Mansour Fakih. Saya akan ceritakan secara singkat beberapa pengalaman kecil saya. Suatu saat, Akademi Kebudayaan Yogyakarta (AKY), hendak mengadakan diskusi terbatas dengan Pak Mansour dan seorang narasumber lain. Informasi ini tidak kami sebarluaskan karena kami ingin diskusi bisa berlangsung secara mendalam. Namun tiba-tiba informasi ini bocor dan banyak orang bertanya ke saya tanggal dan jam diskusi. Saya kebingungan. Akhirnya saya menghadap Pak Mansour dan menceritakan soal itu, apakah harus dibilang bahwa untuk kalangan terbatas atau bagaimana? Pak Mansour diam (selalu begitu, segalanya dipikir dulu), kemudian ia menjawab: "Thut, kita tidak boleh menghalangi siapapun untuk belajar, jadi karena informasi ini sudah bocor ya tidak apa-apa. Nanti kalau kalian merasa waktunya kurang, kita bikin lagi." Ada pengalaman lain. Masih soal acara diskusi. Tapi ini di awal AKY berdiri. Saat itu ada diskusi di mana Pak Mansour juga jadi salah satu narasumbernya, dan terbuka untuk umum. Menjelang acara, saya ikut mempersiapkan konsumsi. Kebetulan ada salah satu mbak dari bagian keuangan INSIST yang datang ke pendopo di belakang kantor INSIST di Blimbingsari. Ia heran dan bertanya: itu konsumsinya kok beda wadahnya? Enteng saja saya jawab: yang satu untuk pembicara, yang lain untuk peserta. Si mbak keuangan bilang: jangan begitu, Pak Mansour bisa marah, nggak boleh dibeda-bedakan. Saya ngeyel: biasanya begitu yang saya lihat di tempat-tempat lain. Si mbak sewot lalu pergi sambil bilang: lihat saja nanti, kalau kamu mau dimarahi Pak Mansour. Dia (Pak Mansour) akan bilang: di tempat lain boleh begitu, di INSIST nggak boleh! Kali ini kisah soal dimarahi. Seingat saya, dua kali saya dimarahi Pak Mansour. Saya ceritakan yang satu saja. Suatu saat saya dipanggil ke rumah Pak Mansour di Gandok, dekat ringroad utara. Ketika saya datang, sudah banyak pentolan dan sesepuh yang sering saya lihat di kantor INSIST. Konon agendanya rapat. Tapi sebelum rapat, Pak Mansour bilang kalau akan membahas kasus AKY dahulu. Saya bingung. Kok penting amat AKY dibahas? Lagian kalau membahas AKY kenapa harus saya yang dipanggil?
Pak Mansour terlihat mengendalikan rasa marah sambil mengacungkan buku. Buku tersebut adalah karya dari salahsatu anggota AKY yang difabel. Kenapa bisa disponsori oleh lembaga ini? Kira-kira begitu, Pak Mansour menggugat. Lembaga yang dimaksud ternyata berseberangan dengan INSIST secara politik. Dan itu dianggap sebagai mencoreng nama INSIST. Sebelum diteruskan, saya bertanya, kenapa saya yang dipanggil, AKY bukan hanya saya dan saya tidak merasa jadi apa-apa di sana. Pak Mansour bilang: Thut, kamu itu pemimpin walaupun informal, walaupun nggak ada jabatan formalnya. Saya diam. Sambil menggerutu di hati. Enak saja saya dianggap pemimpin di AKY. Terus saya jawab soal kasus tersebut. Mas X (anggaplah begitu namanya) bilang ke saya dan teman-teman bahwa terbitnya buku tersebut dengan sponsor lembaga yang dimaksud, sudah dapat izin dari orang-orang INSIST. Orang INSIST yang mana? Ya mana saya tahu, pak. Saya saja nggak tahu yang mana yang orang INSIST yang mana yang tidak. Banyak orang berseliweran di insist. Mendengar jawaban itu, Pak Mansour agak tersenyum. Lalu bertanya satu persatu ke orang-orang yang hadir apakah ada di antara mereka yang pernah memberi izin? Semua menjawab tidak. Ini semua orang-orang INSIST, thut. Nggak ada yang memberi izin. Wah, ya saya nggak tahu, pak. Masak saya bohong? Saya juga baru tahu kalau orang-orang INSIST ya yang berkumpul di tempat ini. Terus bagaimana? Apakah harus saya hadirkan mas X? Atau buku tersebut nggak jadi kita edarkan? Ruangan itu sepi. Seperti biasa, Pak Mansour terlihat berpikir keras. Lalu dia menjawab pelan: Gini teman-teman, saudara X ini mungkin berbohong tapi juga mungkin dia sudah bertanya ke orang yang dianggap orang INSIST walaupun ternyata tidak ada di antara kita yang ditanya. Kita harus berprasangka baik kepadanya. Lha wong Puthut saja nggak tahu mana yang orang INSIST dan mana yang bukan... apalagi dia? Kedua, kawan kita X ini mungkin sudah lama ingin bukunya terbit, dan isinya juga bagus soal difabel. Kalau kita nggak jadi sebarkan buku ini, dia mungkin akan digugat oleh lembaga itu dan dia juga akan kecewa. Jadi biarkan buku ini tersebar, dan mari kita tanggung risikonya bersama-sama. Saya terdiam. Tercekat. Terharu sekali. Di diri Pak Mansour bukan hanya saya dapatkan sosok yang pintar tapi juga bijak. Dan di dalam kebijaksanaan terkandung kebaikan hati. 135
136 jopi Perjalanan menuju kota asing ini adalah perjalanan yang paling menyiksa. Bukan karena jalanannya yang berantakan dan penuh tanjakan. Bukan karena teman seperjalanannya. Tapi karena kenangan atas seorang sahabat. Dia mangkat subuh tadi. Dengan kisah yang memilukan. Membuat pagi saya begitu gelap. Vertigo saya langsung kambuh. Saya tidak tahu harus bagaimana. Sepanjang perjalanan, saya bahkan tidak bisa mengucap doa. Kerja saya hanya menghapus foto-foto yang diunggah teman-teman saya di sebuah grup di mana biasanya dia selalu membuat ramai. Sampai di penginapan tua ini, pikiran saya tak pernah lepas dari dia. Saya tidak suka kabar kematian. Apalagi kematian keluarga dan sahabat. Apalagi kabar kematian yang mendadak. Orang boleh saja memberi nilai. Juga saya. Dia orang baik. Periang. Dulu, kalau saya sedang terlihat kucel dan suntuk, dia selalu berusaha membuat riang, "Jangan bersedih, Bung!" Lalu tangannya yang bertato menyodorkan segelas bir dingin. Selain berbagi keriangan, dia juga sering berbagi rezeki kepada teman-temannya. Mulia hatinya. Di kota asing ini, saya hanya ingin membeli bir dingin. Saya ingin segera bisa berdoa untuknya. Lalu mengenangnya dengan riang gembira. Sebagaimana dia melewatkan sebagian besar waktunya. Suaranya. Tertawanya. Guyonannya. Deretan gigi putihnya. Tepukan tangannya di bahu saya. Dia pergi begitu saja. Begitu saja. Begitu saja.
hikayat pohon cabe - Untuk Jopi Di kontrakan saya dulu, tumbuh dua pohon cabe. Satu di belakang rumah, satu di samping rumah. Kedua pohon itu tumbuh begitu saja, tidak ada yang menanam. Keduanya berbuah lebat. Dan pedasnya minta ampun. Pohon yang tumbuh di belakang rumah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan penghuni kontrakan yang hanya 4 orang. Tapi pohon yang tumbuh di samping rumah benar-benar luarbiasa untuk ukuran pohon cabe. Tinggi, ngrembuyung, dan buah cabenya banyak sekali. Posisi pohon cabe itu persis di pinggir jalan tempat banyak orang lewat. Kadang ada tetangga yang meminta, tentu saja kami persilakan. Kadang ada yang kepergok tidak minta izin. Tapi juga tidak kami tegur. Tetap kami persilakan. Bagi kami, bagus juga kalau cabe itu diambil. Selain berbuah lebat juga syukur berguna buat orang lain. Hal yang sangat mengagumkan dari proses itu adalah tidak ada satu pun tetangga pemetik cabe yang rakus, yang memetik di luar kebutuhan mereka. Padahal kalau mereka mau, mereka bisa melakukannya. Karena kami berempat jarang berada di rumah. Kalau saya perhatikan, rata-rata mereka memetik hanya segenggam. Hanya untuk mencukupi kebutuhan harian dapur mereka. Saat itu saya sering berkhayal, mungkin beginilah yang disebut masyarakat sosialis itu. Ketika segala kebutuhan tersedia, lalu orang-orang hanya mengambil sesuai kebutuhannya. Hingga suatu saat saya melihat pohon cabe yang tinggi dan kuat itu dicerabut lalu tergeletak di atas tempatnya tumbuh. Kering. Mati. Saya merasa sedih sekali. Kenapa ada orang yang tega mencabut pohon yang berguna buat banyak orang itu? Apa yang dipikirkan Si Pelaku? Siapa dia? Apa motifnya? Semua sudah terjadi 10 tahun lalu. Saya masih sering sedih mengingat hal itu. Dan masih tetap bertanya: Siapa yang tega melakukan hal itu? Merampas sesuatu yang berguna bagi banyak orang. Tanpa jelas dasar alasannya. 137
138 janggal (kasus Jopi) Pembunuhan terhadap Jopi Peranginangin menyisakan sekian persoalan. Keterangan dari pihak POMAL hanya ada satu pembunuh. Padahal kalau kita simak dari kronologi yang disusun saksi dan tim advokasi kasus Jopi, pelaku pembunuhan lebih dari satu. Korban dikejar, dipukuli beramai-ramai, dan kemudian ditusuk. Persoalan ini nisbi mudah jika pihak Kepolisian dan POMAL mau bersikap terbuka. Pertama, di dalam arena cekcok di Kafe Venue, ada CCTV. Kedua, ada pekerja Venue yang sempat ditanya oleh rekan Jopi, siapa gerombolan berambut cepak itu? Dan dijawab: mereka sedang bertugas. Artinya, pekerja di Venue tahu siapa mereka. Ketiga, ada saksi dari rekan-rekan Jopi di malam itu yang bisa mengenali wajah- wajah mereka. Kasus ini tidak sesederhana keterangan pihak Kepolisian yang seakan menghindar: Sudah dilimpahkan ke POMAL, tanya saja mereka. Juga tidak sesederhana jawaban dari pihak AL yang mengatakan: Pelakunya satu, sedang didalami kasusnya. Tidak benar bahwa tim advokasi kasus Jopi dianggap cerewet. Mencari keadilan di negeri ini memang harus keras kepala. Sebab kalau tidak, akan membentur tembok bisu dan sekian drama. Saya perlu mengingatkan kepada Anda semua, dalam kasus pembunuhan Jopi, selain berupaya mencari keadilan, juga supaya kasus ini tidak terulang. Supaya tidak lagi ada kasus seperti ini yang menimpa kita, sahabat kita, sanak saudara kita. Jadi soal pembunuhan Jopi adalah perkara kita semua. Perkara nyawa kita, yang rasanya makin murah saja.
pakdhe simon Saya lupa siapa yang menceritakan kisah ini kepada saya. Suatu saat, almarhum Umar Kayam pergi ke Jakarta naik kereta api. Di stasiun Tugu, dia ketemu dengan Simon HT yang sedang leyeh-leyeh di kursi ruang tunggu penumpang. Sekian hari kemudian, ketika Pak Kayam balik dari Jakarta, dia masih melihat Pakde Simon leyeh-leyeh di kursi yang sama. Semenjak itu, konon, Pakde Simon dijuluki budayawan kondang itu dengan sebutan: Manusia Stasiun. Semalam setelah mungkin belasan tahun tak bersua, saya menyimak sebuah forum bernama Forum Gentong. Pakde Simon orang yang ''dicawuki'' ilmunya. Begitulah mengapa forum itu diberi nama Forum Gentong. Datang pula di forum itu Pak Muchtar Abbas yang menceritakan kisah bagaimana dulu, ketika dia menjadi Kepala Desa di Pabelan kedatangan Simon yang mengajar warga desanya Teater Rakyat. Proses berteater untuk membangun kesadaran dan pembebasan. "Tapi sudah lama nggak laku lagi model teater beginian, sebab semua sekarang urusannya sudah perut..." ungkap Pakde Simon. "Saya datang ke forum ini untuk niat egois, melepas kangen saya kepada Simon. Saya sudah lama tidak bertemu Simon. Sudah puluhan tahun," ungkap Pak Muchtar dengan suara agak gemetar. "Dulu, selama berbulan-bulan dia mengajari warga saya berteater, tidak pernah dia menanyakan berapa saya atau warga saya harus membayar ke dia. Paling kalau saya pas ngobrol dengan almarhum Mansour Fakih, Simon ngambil beberapa batang rokok kami untuk bekal latihan besok." Pakde Simon adalah senior saya jauh di Fakultas Filsafat UGM. Kakau tidak salah, dia sepantaran dengan Pakde Halim HaDe. Mungkin mereka kuliah di akhir tahun 70-an sementara saya masuk kuliah di pertengahan tahun 90-an. Jarak usia saya dengan kedua senior saya itu cukup jauh. Maka saya lebih nyaman memanggil mereka berdua dengan panggilan ''Pakde''. Saya kenal Pakde Simon justru di INSIST, sekitar tahun 2002 atau 2003. Ketika dia sedang berada di Yogya, dia suka mampir ke INSIST, ngobrol dengan teman-teman AKY. Biasanya ngobrol sebentar, dia lalu berucap, "Kok nggak ana anget-angete iki, Thut?" "Wedang jahe, Pakde? Atau teh anget?" balas saya menggoda. "Ah, ya ora ngono ta... Bir, bir..." Dia memang peminum bir sejati. Simon HT yang sesungguhnya dengan ketajaman pikirannya hanya bisa dilihat kalau dia sudah minum barang dua atau tiga botol bir. Suatu saat teman saya Hasta Indriyana perlu wawancara agak panjang dengan Pakde Simon. Datanglah dia ke Jakarta. Seperti biasa, Pakde Simon hanya akan 139
140 mengeluarkan kata-kata sakti jika sudah minum bir. Maka Hasta pun membawa bir. Tapi Hasta mungkin agak sial, "Wah cilaka, nek rung ngombe bir, ora isa ngomong. Tapi nek wis ngombe bir ngomonge tekan ngendi-ngendi..." Mendengar komentar Hasta itu, saya tertawa sampai sakit perut. Tapi semalam tidak ada bir di samping Pakde Simon. "Wis ora ngebir po Pakde?" tanya saya begitu forum buyar. Berharap dia segera tertarik minum bir, lalu akan saya gelandang ke Prawirotaman atau ke mana gitu. Dia menggelengkan kepala lemah. Namun sepasang matanya tidak bisa berbohong. Begitu saya sebut "bir", sepasang mata cemerlang itu berkilat. Saya kira ada hubungan misterius antara dia dan bir. Semacam rasa cinta yang bertahan lama. "Aku saiki ya wis ora isa melek bengi-bengi." Beberapa bagian tubuh Pakde Simon tertempel perban. Dia memang sudah agak lama sakit, semacam tulang belakangnya kejepit. "Kowe kok awet enom ya, Thut..." sepasang matanya mengerjap. Mulutnya terkekeh. Khas Simon HT. Tapi sayang, obrolan kami hanya sebentar. Dia harus pulang dengan alasan kesehatan dan daya tahan tubuh yang menurun. "Aku sesuk ya kudu balik neng Jakarta." "Numpak apa, Pakde?" "Ya numpak sepur wae ta..." Kemudian saya ingat kisah dia dan Pak Kayam di stasiun Tugu. Sehat selalu, Pakde!
roem Malam itu kami ngobrol berdua. Dia baru saja agak pulih dari sakit yang tak begitu jelas. Kadang kambuh, kadang sembuh. Saya menemani laki-laki sepuh itu makan malam. Lalu seperti biasa, kami melanjutkan dengan ngobrol panjang. Angin kering bertiup. Angin yang sering memberi pertanda musim sakit akan bangkit. "Aku ingin pergi dari tempat ini. Mungkin barang dua tahun. Syukur kalau lebih..." Dia tampak capek. Sebatang rokok di tangannya hanya dipijit-pijit. Tidak juga dinyalakan. Cangkir teh poci diisi berkali-kali. Sepasang mata yang sudah hampir berusia 60 tahun namun tetap tak juga ada kacamata plus yang nangkring di wajahnya itu, lebih banyak menerawang. Seekor burung tiba-tiba terbang di dekat kami. Meninggalkan kepak gema yang sunyi. "Pak Roem mau pergi ke mana?" tanyaku pelan. Daripada tidak ada suara di antara kami berdua. "Mungkin ke Halmahera. Aku ingin mengerjakan sesuatu di sana. Aku ingin lebih banyak menulis." Dia ingin pergi dari sini. Dari tempat kami ngobrol malam itu. Dari sebuah lembaga yang usianya lebih dari 20 tahun. Lembaga yang tak pernah lepas dari namanya. Tapi ada rasa tegang. Gamang. Dia ingin pergi namun sadar bahwa situasinya tidak sedang baik-baik saja. Saya tiba-tiba teringat wawancara Janet Steel dengan Goenawan Mohamad. Mungkin itu satu dari sedikit wawancara yang menegangkan. Soeharto baru saja jatuh. Banyak mantan jurnalis yang ingin Tempo hidup lagi, dan meminta Goenawan memimpin. Dalam wawancara dengan tempo yang lambat itu, terbaca jelas kalau Goenawan sebetulnya tidak bersedia. Dia capek. "Saya merasa tidak nyaman. Benar- benar tidak bahagia." Malam ketika saya ngobrol dengan Roem belum begitu lama terjadi. Sekira sebulan lalu. Menjelang Lebaran. Usianya mungkin mirip dengan usia ketika Goenawan diwawancara oleh Steel saat itu, hampir 60 tahun. Saya tidak yakin Roem akan benar-benar pergi. Hidup ini kadang tidak adil untuk orang-orang yang terlalu banyak bekerja dan bertanggungjawab. Sebagaimana Goenawan pada akhirnya tetap jadi Pemred Tempo yang waktu itu lahir kembali. Bukan sekali saya bertemu dengan orang-orang seperti Roem. Orang hebat yang begitu letih. Orang baik yang harus membuang jauh-jauh keinginan dan kesenangan pribadinya. Sekalipun sudah menua. Mereka kembali harus bekerja dan berpikir untuk segala hal yang mestinya dikerjakan oleh orang-orang yang berusia dua puluh tahun di bawahnya. 141
142 Tapi tidak gampang mencari orang. Kadang tidak banyak pilihan. Kalau keliru memilih, pertaruhannya terlalu besar. Pemimpin pada akhirnya selalu berhubungan dengan stok. Nasibnya seperti barang langka. Sialnya, bukannya disimpan agar terjaga, namun terus harus berada di sana, menjaga sistem supaya terus bekerja. Saya berharap semoga Roem bisa pergi ke Halmahera sesuka hatinya. Ada saat dia harus memikirkan dirinya. Kesukaannya.
" Di sini saya selalu kembali Di pinggang Merapi Menyepuh pedang dan puisi Di sini saya selalu tetirah Bertukar kisah Menata ulang segala yang tercabik dan berantakan di segenap medan Di sini Bergelas-gelas kopi Saya sesap Dari lengser senja Sampai batal dini hari Di sini Segala yang bercakap Hadir setelah batas sunyi ------- BAB 4 bola sastra " 143
perselisihan Rasanya, usai Pramoedya dibuang dari Pulau Buru, nama dan karya-karyanya tidak bisa dipisahkan dari dua nama lain: Joesoef Isak dan Hasjim Rahman. Mereka bertiga mempelopori berdirinya penerbit Hasta Mitra (April 1980), yang kelak banyak menerbitkan karya-karya Pramoedya. Hasta Mitra, hemat saya, bukan semata penerbit. Menerbitkan buku-buku Pram di tengah kuatnya cengkeraman Orde Baru, posisi mereka bertiga sebagai bekas tapol, dan sekian persoalan lain, mengukuhkan bahwa Hasta Mitra lebih dari sekadar penerbit. Ia hadir sebagai sebuah benteng perlawanan yang khas, tempat melatih otot-otot keberanian, membangkitkan lagi daya hidup, dan menyebarkan karya- karya yang menguatkan mental dan menyehatkan pikiran. Joesoef Isak, juga hadir sebagai editor kampiun. Rasa bahasa, pengetahuan, juga kecakapannya dalam menyunting, harus diakui punya kontribusi sangat besar bagi lahirnya sejumlah adikarya Pramoedya. Tapi kita tahu, di usia Pram dan Joesoef yang makin menua, mereka bertikai. Pertikaian itu begitu sengit. Hingga dua sahabat, dua orang pemberani, dua orang hebat itu, sampai tutup usia, tidak bertegur sapa, dan mungkin masih saling menyimpan amarah. Bagi saya, juga mungkin bagi Anda yang mengagumi kedua orang itu, hal ini terasa sangat menyedihkan. Kita tidak pernah berdaya menyambungkan mereka kembali. Upaya rekonsiliasi yang pernah diprakarsai oleh beberapa pihak sepertinya kandas. Tapi semua itu tidak pernah meruntuhkan penilaian saya. Pram dan Joesoef, keduanya orang besar. Para pemberani. Kolaborasi kerja mereka, baik di Hasta Mitra maupun di karya-karya Pramoedya, akan terus tumbuh bersama kita dan anak cucu kita. Dua api yang terus menyala. Selamanya. 145
mengapa sastra kita harus maju? Saya cukup sering ditanya tentang bagaimana memajukan sastra di Indonesia. Biasanya saya balik bertanya ke Si Penanya: Mengapa sastra harus maju? Biasanya Si Penanya lantas gelagepan. Pertanyaan balik saya itu bukan keisengan. Bukan pula jebakan. Tapi memang serius. Kenapa sastra harus maju dan untuk apa. Kalau dua hal tersebut tidak bisa dijawab, maka pertanyaan yang bersifat "bagaimana" menjadi agak aneh. Kalau tidak tahu alasan untuk apa maju, kenapa harus ditanya syarat dan caranya? Karena tidak ada pandangan yang jernih pada pokok soal, maka kemudian kita lihat serentetan pandangan untuk memajukan sastra, sekaligus sebagai alasan mengapa sastra kita tidak maju. Mulai dari "minimnya kritik sastra", "tidak adanya festival sastra yang bermutu", "tidak ada penghargaan sastra yang baik", "tidak ada dukungan yang memadai dari Pemerintah", dan lain-lain. Saya tidak mau menilai masing-maing jawaban yang ada. Tapi yang jelas saya tidak akan pernah setuju jawaban-jawaban seperti itu. Ini sudah soal perbedaan cara pandang. Bagi orang yang menjawab seperti di atas maka sastra adalah suatu hal yang bisa dicopot dari sebuah realitas besar yang saling terkait. Saya bukan penganut cara berpikir fragmentaris seperti itu. Sastra bagi saya merupakan salah satu sekrup yang menjadi bagian dari sebuah rangka besar yang entah kita beri nama peradaban, masyarakat atau negara. Terserah. Sesuaikan saja dengan konteksnya. Pertanyaan bagaimana cara memajukan sastra itu sama saja dengan pertanyaan bagaimana cara memajukan sepakbola Indonesia. Apa sih biasanya jawaban dari pertanyaan tersebut? "Kurangnya kompetisi yang hebat", "kurangnya pembibitan pemain yang baik", "organisasi yang tidak bertanggungjawab", "negara kurang memberi perhatian", dan lain-lain. Coba bandingkan dengan jawaban soal sastra. Hampir mirip bukan? Hakul yakin hal yang serupa akan Anda dapatkan jika Anda bertanya soal senirupa, film, teater, dan lain-lain. Bagi saya, sastra atau sepakbola adalah bagian dari sebuah sistem ekonomi, politik dan sosial di Indonesia. Tidak bisa problem sastra diselesaikan secara internal. Itu persoalan yang relatif teknis. Kalau sistem kita masih seperti ini, ya sastra akan begini-begini saja. Kalau sastra bisa maju sendiri terlepas dari sistem besar yang mengelilinginya malah akan mengherankan. Kalau tiba-tiba kita masuk final piala dunia padahal kebijakan ekonomi kita tidak jelas, cara memilih presiden kita gak bener, partai-partai masih berwatak seperti itu, mental kita masih mental kacung hanya pakaiannya saja yang necis, justru malah aneh... 146
Kalau kemudian Anda jawab: buktinya ada Pramoedya yang bisa melahirkan karya-karya besar? Kalau seperti itu berarti kita tidak sedang bicara soal masyarakat sastra tapi orang per orang. Kalau begitu tidak perlu ada diskusi karena hanya bicara soal pribadi-pribadi. Setiap orang bisa punya solusi sendiri-sendiri. Balik ke pertanyaan di atas, kadang saya juga menjawab: Bukankah sastra kita sudah maju? Biasanya Si Penanya juga bingung dan lantas bertanya: kok bisa? Saya menjawab dengan enteng: Di Indonesia, seorang penulis bisa sangat kaya, bukunya bisa terjual jutaan eksemplar, bukankah itu pasar yang menggembirakan? Dan kalau pasar seperti itu mestinya tidak ada yang mengkhawatirkan. Biasanya saya tambahi: Makanya saya kadang bingung kalau ada komunitas atau lembaga yang dibentuk untuk memasyarakatkan sastra. Bukankah pembeli karya sastra sudah sampai jutaan orang. Mau dimasyarakatkan seperti apa lagi? Kadang-kadang saya tambahi lagi: Jangan-jangan memang nggak ada persoalan di sastra kita tapi sengaja dicari- cari supaya sastra terlihat penting dan ada sekian orang yang merasa peduli? Biasanya mata lawan bicara saya kethap-kethip, clilang-clileng, ndomblong dan seperti orang bingung. Kalau sudah seperti itu biasanya saya lantas kasihan. Terus saya hibur: masyarakat sastra ya memang harus peduli sama sastra, aneh juga kalau peduli sama sinetron. Kalau lawan bicara saya mulai tersenyum, saya akan lanjutkan: walaupun cara peduli mereka susah dipahami. 147
148 sekilas pak goenawan sebatas coretan Bagi saya, Pak Goenawan bukanlah orang remeh. Ia adalah pemegang kunci-kunci penting. Pak Goenawan memiliki apa yang pantas dimiliki oleh para pemegang kunci: berkepala dingin; ketahanan stamina intelektual; kemampuan organisatoris, tertib mengendalikan diri; piawai dalam bernegosiasi; seperti punya indera keenam dalam melakukan pengkaderan; persuasif; mampu melihat bagaimana zaman akan bergerak. Pendek kata, Pak Goenawan tidak seperti yang disangka oleh musuh-musuhnya. Ia adalah salah satu dalang terbaik yang pernah ada di republik ini, dan mungkin hanya bisa disandingkan dengan Suharto. Suharto, di zamannya, nyaris bukan siapa-siapa. Tidak ditandai sebagai orang yang "berbahaya" olek PKI, agak diremehkan oleh jenderal-jenderal tentara yang lain, pernah hampir habis sejarahnya gara-gara dipecat dari ketentaraan. Hingga kemudian banyak orang sadar setelah tahun 1965, Suharto tidak bisa disepelekan. Ia memiliki banyak hal yang disimpan. Amunisi yang disembunyikan. Ia punya hal yang nyaris tidak dimiliki oleh rival dan koleganya saat itu: gabungan antara kesabaran dan kejelian membaca momentum. Semua hanya bisa terbelalak ketika di umur yang relatif muda, Suharto berada di posisi tertinggi struktur pemerintahan dan politik. Demikian pula dengan Pak Goenawan. Ia hanya dianggap bocah kemarin sore yang rajin membaca ketika Manikebu diteken. Ia bahkan tidak ada di Indonesia ketika ontran-ontran 1965 terjadi. Ia nyaris bukan siapa-siapa hingga tangan dinginnya mulai menampakkan hasil: majalah Tempo. Pak Goenawan seperti syair-syairnya yang liris, sendu dan agak gelap. Kisah- kisahnya berkabut sehingga orang sering abai melihat yang sesungguhnya terjadi. Ia luput dalam daftar pendosa 65 sebab di kelak kemudian hari, ia mencuci dosa itu dengan nyaris sempurna: ikut menggalang kekuatan anti-Suharto, memfasilitasi diskusi-diskusi yang berbau kiri, berada di garda depan gerakan pluralisme dan yang paling penting adalah menabalkan dirinya dalam proses rekonsiliasi politik dengan korban 65 walaupun tidak sepenuhnya berhasil. Tapi gerakan Pak Goenawan licin dan langkah-langkahnya jitu. Ia pembaca arah mata angin yang baik. Jika Suharto menjaga jarak dengan dunia di luar dirinya memakai selapis senyum, maka Pak Goenawan memagari dirinya dengan kernyit kening. Tapi pada hakikatnya sama. Orang di luar tidak bisa segera menebak arah pikiran dan kecamuk strategi
150 yang sedang disusunnya. Wajah mereka berdua sekalipun beda ekspresi namun berada sekian tingkat di atas wajah poker ala Anas Urbaningrum atau Akbar Tanjung. Semua bisa dilakukan okeh para pakar strategi yang hebat seperti Suharto dan Pak Goen. Musuh mereka hanya satu: waktu. Pak Goen semakin menua. Kontrol emosinya mengendur, kendali dirinya merosot. Ia kemudian lebih sering membuka diri untuk hal-hal yang tidak perlu, yang mestinya bisa dia lakukan dari balik jendela hanya dengan memberi kode lewat ketukan-ketukan di kaca. Mirip sekali dengan kisah Suharto. Entah kenapa kemudian justru kontrol Jawa- nya yang jadi pijakan batin politiknya mengendor, lalu condong ke Islam, agama yang tidak mudah ia pahami. Ia membaca angin dengan baik karena Islam saat itu menguat. Tapi angin yang dibacanya tidak membuat kesehatan batinnya tahan. Ia mulai sering terpeleset. Pak Goen yang menjelang uzur mencitrakan dirinya sebagai seorang pemikir dan begawan, tiba-tiba mulai terperosok dalam kekeliruan langkah yang seharusnya tidak perlu dilakukan oleh ahli strategi sekaliber dia. Membuat berbagai dukungan politik terbuka mulai dari SBY, Boediono dan terakhir Sri Mulyani. Ia yang mengikrarkan politik sebagai langkah pragmatis yang tidak perlu ditempuh oleh seniman termasuk juga penyair dan pemikir sepertinya, dilanggar sendiri dengan vulgar. Walaupun dalam pembelaannya selalu dibuat dalam tulisan yang tetap terlihat murung, seakan-akan reflektif, dan tentu saja sedikit njelimet. Suharto mulai tidak bisa mengendalikan orang-orang di sekitarnya. Pak Goen juga. Suharto sampai di fase dimana cuci tangan atas apapun di luar dirinya tidak bisa dilakukan. Pak Goen juga. Kalau ada seorang pengendara sepeda motor yang bannya bocor di tengah jalan pada tahun 1998 lalu mengumpat itu kesalahan Suharto, tidak ada yang protes. Sama dengan apa yang kelak akan dialami oleh Pak Goen, yang tanda-tandanya sudah bisa kita baca di dua tahun belakangan ini. Sialnya Suharto adalah sialnya Pak Goen. Di detik-detik kejatuhan Suharto, orang-orang terdekat dan tepercayanya menyelamatkan diri dengan cara dan gaya masing-masing. Demikian pula yang akan terjadi pada Pak Goen. Tanda-tandanya sudah bisa kita lihat di bulan-bulan ini. Secara teoritis, "kekuasaan" Pak Goen akan segera runtuh. Tapi ia orang yang berkualitas. Tidak ada yang bisa membantah bagaimana ia bisa membangun jaringan politik yang kuat baik di dalam maupun di luar negeri. Ia bisa membuat belasan lembaga donor mempercayainya dalam waktu yang relatif lama. Ia bisa mengkonsolidasikan kekuatan-kekuatan yang telah dibinanya. Ia bahkan tetap disegani oleh para Malin Kundang muda yang pernah dirawatnya yang lalu membangkang. Ia terlalu besar untuk bisa jatuh. Atau setidaknya jika ia jatuh, ia bisa memilih gaya terbaik dengan landasan terempuk.
Hanya saja, zaman bergerak pada arah yang tidak gampang lagi dibaca oleh Pak Goen. Dan biasanya, begitu orang besar limbung, para musuhnya akan menusuk dari berbagai sisi, yang membuatnya hanya bisa menahan serangan tanpa sanggup menyerang balik. Serangan musuh-musuh Pak Goen yang beragam itu, bisa memperlihatkan kualitas mereka. Cara seseorang menyerang akan segera diketahui apakah ia emas atau loyang. Nasib Pak Goen bisa berakhir seperti nasib Suharto. Namun Suharto sedikit lebih beruntung karena masih ada sedikit orangnya yang cerdas dan loyal, yang kelak masih bisa menempel mukanya di bak truk dengan tulisan besar: Piye, isih penak jamanku ta? Saya ragu ada orang secerdas dan seloyal itu di belakang Pak Goen. Tapi kalaupun toh tidak ada, Pak Goen sudah tahu persis. Toh ia orang yang cerdas dan reflektif. Ia pasti tahu apa arti "ngundhuh wohing pakarti". Bagi saya, semua ini layak ditonton dan diperhatikan. Siapa tahu ada kejutan. Sebab Pak Goen punya kapasitas untuk membuat kejutan. 151
152 jurus mabuk saut Ada banyak celometan yang ditujukan kepada Pak Goenawan. Namun menurut saya hanya satu orang yang benar-benar menjadi penantang serius sang begawan Salihara yakni Saut Situmorang. Apakah yang lain tidak serius? Ada yang sedikit serius, ada yang hanya bisa berisik, bahkan ada yang oportunistik. Tapi yang benar-benar melawan dengan menyeluruh, tangguh, hanya bisa saya dapatkan pada diri Saut. Apa sih maksud melawan Sang Begawan dengan oportunistik? Jika kemudian ada "sogokan" panggung, kegiatan atau bantuan maka mereka menjadi lembek dan terkooptasi. Lalu apa sih maksudnya melawan dengan berisik? Mereka yang melawan Sang Begawan tanpa argumen memadai, hanya mengumpat, tidak jelas maunya apa, tidak terang alasannya mengapa. Saut mengumpat. Ia juga mencaci dengan kecenderungan yang kasar. Tapi ia punya argumen yang kokoh. Banyak orang terutama yang ikut-ikutan menentang kekuasaan Pak Goen hanya meniru "kekasaran" Saut. Mereka lupa membaca dengan cermat esai-esainya yang runtut dan jernih. Umpatan atau cacian pun bisa dibaca sebagai ragam ekspresi khas Saut. Tapi juga bisa dibaca lebih dalam dengan kerangka teoritik sebagaimana para pendahulu kita melawan hegemoni bahasa yang tertib, halus dan santun dengan bahasa yang lugas, langsung, cenderung kasar. Ekspresi tersebut dipilih dengan sadar dan bukan asal-asalan. Kekuatan lain Saut adalah soal integritas. Saut menolak karyanya masuk nominasi sebuah penghargaan dan menjelaskan alasannya. Ia bukan tipe orang yang "ada maunya". Kalau "maunya" sedang difasilitasi bisa berubah jadi anak baik-baik. Ia bukan orang yang seperti itu. Bagi Saut, semua hal bisa jadi cara dan propaganda untuk melawan dominasi Pak Goen. Dari mulai minum bir, diskusi formal, buku, blog, media sosial, semua adalah arena pertempuran dimana ia akan memposisikan diri sebagai lawan Pak Goen. Selain memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni, Saut juga diberkati ilmu komunikasi yang baik. Ia propagandis sekaligus agitator yang ulung. Anda yang tidak tahu Pak Goen atau dunia kebudayaaan maupun sastra di Indonesia, duduk setengah jam saja dengan Saut akan terbuka peluang menjadi pembenci Pak Goen. Ditambah dengan selera humor yang lumayan, lengkaplah senjata Saut. Saut adalah nabi kecil lain yang sedang dan terus membangun kekuasaannya yang khas, berhadapan dengan kekuasaan besar Sang Begawan. Setidaknya dalam amatan saya sekitar 15 tahun. Bukan waktu yang pendek untuk kemampuan melawan sebuah rezim kuat, mewah dan punya banyak sekali modal.
Saut adalah gerilyawan tulen, keras dan gigih. Mungkin dalam panggung kebudayaan republik ini, Saut adalah fenomena yang pantas diberi tempat tersendiri. Dalam ingatan saya belum ada seorang penyair cum intelektual seperti Saut yang melawan sebuah dominasi kelompok elit kebudayaan dengan konsisten dan awet. Saya yakin ada banyak orang baik yang dekat sekali maupun agak dekat dengan Sang Begawan yang risih dengan kehadiran dan jurus mabuk Saut. Pak Goen yang dulu menganggap sepele kehadiran Si Gimbal dengan suara serak sengau bariton itu pun lama-lama jengah juga. Tapi Pak Goen nyaris tidak bisa melakukan apa-apa. Ia dalam posisi dilematis. Kalau melayani Saut berarti ia akan ikut terus mengangkat performa pengganggunya itu. Jika tidak dilawan, Saut semakin bisa memperluas arena pertempuran. Hal yang sama terjadi juga bagi orang-orang di sekitar Sang Begawan. Mereka pura-pura tidak peduli Saut. Tapi sesungguhnya mereka sangat terganggu. Sialnya, Saut tidak bisa "dibeli". Seakan-akan menghancurkan dominasi Sang Begawan adalah salah satu tugas hidup Saut, alasan eksistensialnya, yang dilakukan dengan riang dan bergairah. Problem besar Saut saya kira adalah dia tidak berhasil membangun kapasitas orang-orang yang ikut dalam rombongannya. Dan tampaknya Saut belum melakukan pengorganisasian perlawanan yang baik dan terstruktur. Jurus mabuk masih efektif di fase seperti ini. Tapi ada fase selanjutnya. Dalam ilmu perang, jurus mabuk adalah sistem gerilya yang fungsinya untuk mengganggu. Tapi untuk menganvaskan musuh tetap di tangan pasukan infanteri yang masif, kuat dan solid. Mari kita lihat babak selanjutnya... 153
154 denny ja dan rasa gampang kagetan Ketika kasus Denny JA muncul lalu merebak di media sosial, bagi saya justru yang mengherankan adalah kenapa banyak orang yang merasa kaget? Seakan-akan persoalan Denny JA tidak mungkin terjadi di dalam kenyataan sosial kita. Ujug-ujug alias makjegagik. Tapi persoalan mendasar masyarakat lndonesia termasuk saya dan Anda memang belum berubah, sebuah kejadian dianggap tidak punya tanah tempat akarnya bersembunyi, tidak punya rahim tempat bocah kenyataan mbrojol. Peristiwa dianggap terlepas dari persoalan sosial. Kasus Ratu Atut diobrolkan seakan-akan jaraknya sangat jauh. Kasus Sitok diblejeti seakan-akan di dekat kita tidak banyak terjadi. Apa yang aneh kalau Denny JA yang berlebih uang itu menukar modal finansialnya dengan modal sosial? Masih saja ada yang mencoba mengulik betapa lemahnya argumen yang menempatkan Denny ke dalam himpunan 33 tokoh yang berpengaruh di dunia sastra. Lalu merasa tidak habis pikir kenapa Sapardi Djoko Damono dan sastrawan gaek lain mau membaiat Denny JA jadi sastrawan yang memiliki terobosan dalam bidang penulisan esai puisi. Kok repot amat analisanya? Panitia atau kuratornya jelas dibayar (mahal). Soal teori atau himpunan itu dibuat- buat saja supaya di dalam pembaiatan tidak terlalu vulgar. Makanya tidak usah repot juga bertanya soal 33. Mau 33 kek, mau 50, mau 100 ya tidak apa-apa yang penting bagi Denny dan panitia: nama Denny masuk.
Tapi apa persoalan Denny itu hal baru di dunia sosial dan kebudayaan kita? Kalau sampeyan bilang baru ya berarti cupet. Apa sih beda antara kasus Denny dengan kerajaan-kerajaan tertentu yang mengecer gelar untuk kaum politikus, intelektual dan artis? Apa bedanya dengan kaum-kaum adat tertentu yang memberi gelar untuk mereka yang punya uang dan jabatan? Jadi ya nggak usah kagetan. Biasa saja. Menurut saya yang lebih menyedihkan lagi ketika pokok soalnya terarah bagi Denny. Lho apa salah Denny? Dia sudah mengeluarkan uang, mungkin juga sudah harus memotong urat malunya, kok masih disalahkan? Kalau sampeyan punya rumah, terus rumah tersebut disewa 10 kali lipat dari harga biasa, lalu dipakai untuk buka game center, kemudian ketika warga sekitar protes karena anak-anak mereka lebih sering main game, yang disalahkan paling utama yang menyewakan rumah (sebagai bagian dari anggota komunitas) atau yang menyewa rumah? Saya kira juga tidak terlalu ribet untuk memakai teori ilnu sosial dan kebudayaan untuk membedah peristiwa ini. Hanya persoalan banyak orang kelaparan dan ada orang yang membawa makanan. Si pembawa makanan meminta syarat tidak hanya diberi ucapan terimakasih tapi juga dipuji. Tempat untuk memuji sudah dipersiapkan lalu sesudah memuji dikasih makan lagi. Sesederhana itu, nggak usah ndakik-ndakik. Oke kalau sampeyan masih protes melulu, kita dolanan. Kalau Denny JA meminta sampeyan untuk menulis resensi buku tentang 33 tokoh tersebut dengan nada yang positif, mau nggak? Tidak mau? Bener? Dibayar lho. Satu resensi yang kira- kira berjumlah 1.000 kata dibayar Rp5 juta. Nggak mau? Oke, kalau begitu dibayar Rp10 juta. Media massa yang mau memuat tidak usah Anda pikir. Sudah disiapkan. Bagaimana? Kok diam? Sudah gini saja, 20 juta ya. Tunai. Oke? Nggak mau? Taek! Apakah kalau Anda menerima tawaran itu keliru? Ya enggak. Masak orang lapar kok keliru. Apes banget hidup kita kalau sudah lapar tapi masih juga keliru. 155
156 surat untuk pak denny ja Selamat pagi, Pak Denny.... Semoga kebaikan dan kesehatan baik jasmani maupun rohani senantiasa menyertai Anda. Amin. Maaf, pembukaan dan salam saya hanya singkat, sebab saya tidak begitu pintar berbasa-basi. Tapi Insyaallah bukan berarti saya tidak baik hati, sebagaimana Anda juga. Lagi-lagi amin... Saya menulis surat ini dari sebuah noktah teritori di bumi Indonesia.. Duh Indonesia. Pak Denny... sebuah nama yang membuat banyak orang bisa merinding. Sebuah negara yang begitu molek dan kemerah-merahan menyongsong tahun politik. Tentu saja sebuah pesta politik yang dibangun di atas demokrasi liberal, demokrasi yang riuh penuh warna dan balon, yang membuat banyak orang menoleh lalu bercita-cita jadi politikus. Demokrasi semacam inilah yang membuat dari mulai tukang sablon sampai konsultan politik berikut lembaga survei laris manis tanjung kimpul. Ah, Anda tahu itu. Demokrasi Indonesia mutakhir tidak akan melupakan nama Anda sebagai salah satu tokoh konsultan politik di barisan awal sekaligus sebagai salah satu maestronya. Pengamat dan konsultan politik belakangan ini, yang luarbiasa lanyah dan masih berusia muda setiap kali habis salat mestinya mendoakan Anda karena tanpa pendahulu seperti Anda rasanya muskil profesi ini pun menjadi sohor, moncer dan mentereng. Saya tidak berpanjang kata untuk membahas hal yang terlalu besar seperti Indonesia. Selain hanya menggarami laut, juga ini bukan saat yang tepat. Karena dinpagi seperti ini, tidak perlu kita membahas hal yang terlalu serius. Pagi ini, Yogya mendung. Cocok untuk membahas hal yang ringan-ringan saja sembari menyeruput kopi dan mengisap udud. Eh tapi kalau tidak salah Anda tidak suka ngudud ya? Pak Denny, tentu tidak mungkin Anda tidak tahu pokok soal apa yang ingin saya sampaikan. Orang secerdas Anda pastilah mudah tahu. Benar, ini masih soal sastra. Selembar teritori kreatif yang membuat nama Anda mumbul akhir-akhir ini. Tapi mohon maaf kalau dalam menyatakan hal tersebut terdapat banyak kesalahan, selain karena ilmu sastra saya masih dangkal, karya-karya saya juga belum terlalu banyak dan masih karya yang begitu begitu saja, tidak ada terobosan seperti karya-karya Anda yang kata beberapa sastrawan sepuh punya kelebihan dan kecemerlangan. Eh, apa kabar Pak Sapardi? Semoga beliau sehat selalu. Di Indonesia jarang ada akademikus sekaligus praktisi sastra yang panjang nafas dalam berkarya seperti beliau. Sampaikan salam hormat saya. Pak Denny, saya masih yakin kalau dunia sastra baik sastrawan, kritikus, pembaca dll masih riuh membicarakan Anda di pagi ini. Tentu Anda suka dengan dunia yang riuh, sebab demokrasi liberal adalah demokrasi yang riuh. Keriuhan dibutuhkan
dalam perdagangan juga. Termasuk dagang gagasan. Termasuk tentu saja dalam dunia marketing politik. Sebab konon, kata pebisnis marketing politik yang lain yang tentu Anda kenal yakni Pak Rizal Mallarangeng, kuncinya hanya ada tiga: money, momentum dan media. Saya menduga, dalam dunia sastra yang sedang Anda singgahi ini, tiga hal tersebut tentu menjadi parameter dan pijakan. Barang siapa memiliki ketiganya, maka ia akan bisa berkibar. Namun hemat saya, seseorang sebetulnya cukup punya satu: money. Duit. Mothik kalau kata orang Yogya. Sebab dengan uang, seseorang bisa menguasai, membeli atau terpampang di media. Dengan uang pula, ditambah sedikit saja kepintaran, sesorang bisa menciptakan momentum. Dan menurut saya, Anda orang yang sangat piawai menciptakan momentum. Itu pula yang membuat Anda terus bisa berselancar dalam keriuhan hari-hari belakangan ini. Anda sudah ungkapkan hal itu di dalam pledoi dan kicau Anda. Dunia sastra, menurut Anda, mulai terasa menggeliat sejak buku yang Anda sponsori soal 33 tokoh sastra yang punya pengaruh, terbit. Saya tidak tahu, mungkin sebelum Anda masuk di dalam himpunan nama tersebut, dunia sastra sedang tertidur atau mungkin bahkan matisuri. Coba nanti saya cek apakah masih banyak cerpen dan puisi yang nongol di hari Minggu, apakah karya-karya sastra masih dicetak oleh para penerbit buku dan apakah debat dan celoteh sastra masih bertaburan di media sosial. Maaf lho Pak, kalau saya langsung nembak bahwa buku tersebut terbit karena Anda sponsori. Seperti saya bilang di awal bahwa saya tidak pintar basa-basi. Dan menyeponsori hal seperti itu biasa kok. Termasuk titip nama supaya masuk. Lebih tepatnya buku tersebut dan sejumlah nama yang lain di dalam buku tersebut hanya sebagai pelengkap saja. Intinya ada di Anda. Dan sekali lagi saya konsisten, Anda tidak bersalah dalam konteks kekinian yang segala hal bisa diperdagangkan dan ditukar dengan uang. Kalaupun toh misalnya masih perlu untuk disalah-salahkan tentu yang paling salah ya para sastrawan yang ikut mendongkrak Anda. Pertama, kok tega mereka memperlakukan hal seperti itu di dalam dunia sastra. Dunia yang kaya imajinasi tapi masih agak miskin dalam apresiasi dan dukungan. Kesalahan kedua, kok mereka nggak meminta banyak sekali uang agar bisa dibagi-bagikan ke pelaku sastra lain. Kalau hal tersebut dilakukan sebanyak mungkin, maka yang menghujat buku tersebut hanya jadi minoritas. Tidak seperti sekarang ini, yang mengritik dan menghujat jauh lebih banyak. Salah satu sebabnya tentu saja banyak yang tidak kecipratan mothik Anda. Setidaknya kalau ada slep-slepan kan tidak perlu ikut bicara. Diam. Tapi Pak Denny, sekali lagi saya tidak suka bicara benar atau salah. Biarlah soal seperti itu diurus para ahlinya. Saya hanya menyayangkan, seandainya jauh hari sebelum ini kita bertemu, saya bisa sampaikan usul dan saran yang gratis dan elegan jika Anda ingin numpang tenar di dunia sastra. Sehingga gegeran macam ini tidak perlu terjadi. Ini terlepas dari bahwa mungkin dengan gegeran ini Anda makin senang karena makin tenar lho ya... 157
158 Pak Denny, ada banyak hal yang bisa Anda lakukan di dalam dunia sastra tanpa harus sevulgar itu, dan dunia sastra selalu mencatat nama-nama yang mendukung sastra tanpa melalui berkarya. Sebab sebuah karya membutuhkan sekian banyak dukungan baik langsung maupun tidak langsung. Sedikit contoh, ada nama HB Jassin yang pasti Anda tahu. Beliau kritikus dan pelaku dokumentasi yang penting dalam jagat sastra Indonesia. Ada juga Joesoef Isak, seorang editor sekaligus salah satu inisiator Hasta Mitra, penerbit alternatif yang berani menerbitkan karya-karya Pramoedya Ananta Toer. Ada juga yang mungkin tidak Anda kenal seperti Buldanul Khuri dan Bilven sandalista. Nama pertama adalah mantan pemilik penerbit Bentang Budaya. Penerbit ini di saat penerbitan belum sebanyak ini, sudah punya komitmen untuk menerbitkan buku-buku sastra. Buku sastra zaman akhir dekade 80an dan awal tahun 90an tidak seprti sekarng yang bisa laku jutaan eksemplar. Zaman itu bisa laku 3.000 eksemplar saja sudah bisa bikin girang pihak penerbit. Sedangkan nama yang kedua itu pemilik Toko Buku Ultimus di Bandung. Setahu saya problem toko buku itu dari dulu hampir sama: terancam bangkrut melulu. Tapi jangan tanya kontribusinya selama kurang-lebih 10 tahun berkiprah, ada banyak fora sastra dihelat di sana, tempat para sastrawan diskusi, numpang baca buku gratis, sampai numpang tidur bahkan berutang duit. Selain kedua nama-nama tersebut ada banyak nama lain yang punya jasa dalam dunia sastra kita tanpa harus menghasilkan karya sastra. Nah, kalau Anda serius mau membantu dunia sastra makin berkembang dan dinamis, Anda bisa bantu anak-anak muda untuk menerbitkan karya-karya mereka. Ada banyak anak muda Indonesia yang karya-karya mereka cukup bagus tapi tidak bisa diserap dan diterbitkan oleh penerbit di Indonesia. Mungkin karya-karya tersebut dianggap tidak diterima oleh pasar. Anda juga bisa membuat semacam sekolah singkat reguler untuk kritik sastra. Konon kata banyak pelaku sastra, mengapa sastra Indonesia kurang bermutu karena minimnya kritik sastra. Anggap saja itu benar. Sebab saya tidak sedang ingin memperdebatkan hal tersebut. Sekolah singkat itu bisa dirancang dan diisi oleh kritikus-kritikus gamben seperti Pak Faruk HT, Pak Kris Budiman, Bu Katrin Bandel. Kalau spektrumnya mau lebih kaya lagi bisa ditambah Pak Nirwan Dewanto, Pak Nirwan Ahmad Arsuka dan Pak Binhad Nurohmat. Tapi kalau mau lebih kaya lagi bisa ditambah dengan Pak Jamal D Rahman dan Mbak Helvy Tiana Rosa. Dengan sekolah kritik sastra yang reguler apalagi diampu nama-nama keren di atas, maka anak-anak muda berbakat macam Arman Dhani dan Dedik Priyanto bisa lebih terasah dan berdaya guna. Coba sekarang ini kalau Anda perhatikan, kemampuan kedua orang itu hanya dipakai untuk hal yang menye- menye. Energi mereka dipakai untuk ribut. Termasuk untuk meributkan Anda. Anda juga bisa melakukan hal lain yakni memberi beasiswa berkarya bagi para pelaku sastra Indonesia. Ini juga keren. Kebanyakan sastrawan Indonesia masih ada problem berkarya karena harus juga mencari makan. Sehingga mereka kekurangan energi, waktu dan uang untuk melakukan penelitian untuk karya-karya mereka. Kalau Anda lakukan itu, Insyaallah dunia sastra kita akan makin cerah. Bukan malah berantem seperti saat buku yang Anda sponsori ini terbit.
Anda cukup memasang brand nama Anda di sana. Entah di nama lembaganya, misalnya Denny JA Peduli Sastra, atau bisa memberi sedikit pengantar kalau misalnya soal buku atau pidato singkat kalau misalnya sekolah kritik sastra. Dan kalau Anda lakukan ini tiga tahun saja, saya yakin nama Anda akan berkilau. Anda akan disubya-subya oleh banyak kalangan. Tentu pasti ada juga kritikan dan cemoohan. Tapi tidak akan sebanyak sekarang. Kalaupun toh masih ada, mungkin dari Saut Situmorang CS. Saya kira tidak ada masalah. Kritik itu bisa penting dan tidak penting. Kalau Anda suka, tinggal Anda cap penting. Kalau tidak, ya tinggal Anda bilang tidak penting. Gampang. Simpel. Sebetulnya ada banyak hal yang bisa saya rekomendasikan untuk Anda. Tapi oagi seperti ini tidak baik untuk terlalu mbentoyong. Perut saya juga mulai melilit. Kalau misalnya Anda tertarik, kasih pesan di inboks saya. Atau: ping me. Begitu dulu surat saya ya, Pak Denny... Selamat beraktivitas dan berkarya. 159
160 surat untuk ahmad gaus Us, sekolahmu mbiyen neng endi? Menurutku kamu nggak perlu membela sok ngintekektuil macam di blogmu itu karena akan semankin menunjukkan kebodohanmu. Us, soal kebodohan aku yakin kamu bisa mengatasinya. Dunia ini memberi rumus yang gampang untuk soal itu: kalau mau ijazah ya sekolah, kalau mau pintar ya belajar. Us, us... sesungguhnya yang penting bagimu adalah soal meruwat karmamu. Mau kukasih tahu? Tapi kamu harus belajar rendah hati. Jangan pongah. Syarat utamanya kamu harus sisihkan lebihdari 50 persen duit dari Pak Denny untuk menyumbang anak yatim dan orang-orang manula yang disia-diakan keluarga mereka. Selanjutnya, us... belilah seekor truwelu. Buatkan kandang yang bersih dan nyaman. Beri makan yang baik. Lalu sejam dalam sehari, ajaklah truwelu itu bicara. Lalu perhatikan jawaban-jawabannya. Lakukan dengan khusyuk. Sampai kamu bisa dengar suara truwelu tersebut dengan gamblang. Sampai kemudian tidak jelas mana yang Gaus dan mana yang truwelu. Itu namanya "manjing". Setelah mengalami hal tersebut, kamu bisa lepas truwelu itu dan kamu beli anjing. Lakukan hal yang sama. Setelah itu kamu masuk tahap akhir, us... kamu harus belajar meminta maaf yang tulus. Apa itu minta maaf yang tulus? Tidak perlu menulis surat terbuka. Boleh saja itu dilakukan tapi bukan itu yang kumaksud. Nah siapa yang perlu kamu mintai maaf? Pertama minta maaflah sama kedua orangtuamu kalau beliau berdua masih hidup. Kalau sudah meninggal ya ziarahlah. Ungkapkan permintaan maaf. Mereka melahirkanmu bukan untuk menjadikanmu bahan gojlokan, dibodoh-bodohkan, hanya karena nafsu sesaatmu. Hanya semata karena duit yang fana. Duit itu apa sih us.... kamu punya duit lumayan dengan duit banyak toh sekali mbadhog paling banter ya dua piring. Lalu minta maaf sama guru-gurumu. Sependek pengalamanku ini, Us... orang yang melakukan zalim intelektual biasanya tidak pernah silaturahim lagi dengan guru- gurunya. Dan berhenti mencari guru karena sudah merasa pintar. Nah setelah itu kamu buatlah makan-makan sederhana. Jenis makanan apa saja boleh dihidangkan. Tapi harus ada ketela, gembili dan durian. Kenapa harus ada ketiga benda itu, nanti aku ceritakan. Begitu kamu siap buat makan-makan, kabari aku. Kita cocokkan jadwal.
Di forum yang khidmat itu aku akan bongkar apa makna ketela, gembili dan durian dalam konteks membakar karma sastra kita. Kalau nggak diawali dengan doa khusyuk, bumi bisa horeg, gelas-gelas bisa pecah, gunung-gunung bisa njeblug. Semoga kamu akan mengerti bagaimana melakukan kritikan tanpa kandungan seujung kuku kebencian, menerima kritikan tanpa setitik air yang mengandung kepongahan dan sakit hati. Begitu dulu ya, Us... Eh, ngomong-ngomong kalau kamu mengajar menulis atau ketemu penulis yang lain apa nggak malu, Us... tapi ya nggak tahu ding, soalnya Pak Denny itu punya gunting yang mahal banget harganya, khusus untuk memotong urat malu. Semoga belum dipinjamkan ke kamu. Amin. Wis ngono sik, Us... 161
162 tim 8 Walaupun sudah saya duga, tapi saya tetap agak kaget juga. Ternyata ada beberapa sastrawan yang ikut menyerang Denny JA tapi dapat uangnya. Lebih baik anggota tim 8 daripada orang-orang macam begituan. Kamu ambil uangnya, kamu maki-maki orangnya? Keji banget...
ahmadun Sedih mendengar pengakuan Mas Ahmadun. Tapi dia telah menyatakan bersalah dan menyesal. Saya tidak tahu apakah sastrawan-sastrawan lain yang mendapatkan uang dari Denny JA akan berhenti memaki-makinya dan segera membuat pengakuan dosa. Saya usul. Kita membuat solidaritas urunan atau saweran mengumpulkan uang Rp10 juta untuk Mas Ahmadun dan memintanya mengembalikan uang tersebut ke Denny JA. Kita basuh dosanya, biar ia bisa kembali tegak dengan harga dirinya. 163
164 tiga penjemput Ketiga polisi itu masih muda. Dua orang mungkin masih di kisaran umur 25 tahun. Sedangkan satu lagi, Sang Pimpinan yang bernama Cepi, mungkin 30an tahun. Ketiga polisi itu terlihat tertekan ketika makin banyak orang datang di rumah Saut Situmorang. Apalagi ketika wartawan mulai berdatangan. Mereka sempat pamit sebentar untuk makan siang dan salat di masjid terdekat. Tapi begitu balik lagi, terlihat makin tertekan karena makin banyak kawan Saut yang datang. Mereka bertiga menjadi kikuk. Tekanan mengarah ke ketiga polisi itu. Mulai dari memotret, bertanya, menyindir, dan seterusnya. Apalagi ada kawan Saut dari Kotagede yang bawaannya ingin memakan ketiga polisi tersebut. Saya sendiri lebih sering mencandai ketiga laki-laki yang mulai kikuk tersebut. Selain supaya suasana lebih rileks juga saya mau mengingatkan ke kawan-kawan yang berkumpul kalau persoalan kita bukan dengan ketiga polisi itu, tapi ke soal Fatin Hamama dan orang di belakangnya. Tapi tetap tekanan mengarah ke ketiga polisi itu. Sampai akhirnya muka mereka terlihat pucat ketika Cepi mendapatkan telepon. Sepertinya dari pimpinan mereka. Tidak lama kemudian mereka sibuk mengecek gajet yang sejak lama menjadi objek pelampiasan rasa tak nyaman. Ketiga polisi
itu lantas saling berbisik dan mendadak menjauh dari orang-orang yang mengumpul di depan rumah Saut. Salah seorang di antara mereka lalu meminta Iwan Pangka, pengacara Saut, untuk berembuk dengan mereka bertiga. Sekira 10 menit mereka berbincang, Bang Iwan memanggil saya masuk ke rumah Saut. Dia bilang kalau polisi meminta agar kami mengizinkan membawa Saut lebih dulu ke stasiun. Alasannya, tidak enak dengan tetangga-tetangga Saut yang juga mulai bergerombol di depan. Alasan kedua, para polisi itu tidak nyaman karena foto-foto mereka banyak sekali muncul di media sosial. Saya tidak keberatan. Tapi keputusan ada di tangan Saut. Penyair gimbal itu awalnya masih ngotot ingin diperiksa di rumah, akhirnya saya membisik dia supaya mengikuti saja proses hukumnya. Soal nanti urusan panjang dengan Fatin dan rezim uang di belakangnya, pasti menjadi prioritas banyak orang. Saut setuju. Ketiga polisi itu akhirnya masuk lagi dengan wajah makin grogi ke dalam rumah Saut. Kemudian mereka mengulang penjelasan Bang Iwan. Kami bilang, oke intinya kami setuju, silakan bawa Saut ke stasiun tapi tetap beberapa orang akan ikut ke sana. Soal mereka yang keberatan jika ada banyak orang di situ, kami bilang wajar saja, ini kan bentuk solidaritas kawan-kawan Saut. Cepi cepat menyahut, "Tapi jangan begini, dong..." "Begini bagaimana?" saut saya. "Ya Anda sudah dewasa lah, tahu yang saya maksud." "Saya tidak tahu. Anda yang harus tahu. Semua orang yang datang mengerti kalau Anda ini hanya menjalankan tugas. Dari tadi Anda kan mendengar semua wawancara, mendengar banyak obrolan, tidak ada yang menyalahkan pihak kepolisian, kan?" Cepi tidak bisa menjawab. Wajahnya terlihat makin melas. Saut sudah siap. Wajahnya yang kelelahan mulai terlihat sumringah. Ketiga polisi itu bangkit dan beranjak pergi. Muka mereka menunduk karena orang-orang yang semula duduk-duduk begitu Saut mau pergi, semua berdiri dan mendekat ke arah Saut, tentu sambil memotret dengan gajet mereka masing-masing. Ketiga polisi itu menunggu Saut di ujung gang ketika ada doa bersama sebentar yang dilakukan di depan rumah Saut. Sambil melangkah pergi, Saut sempat melempar pertanyaan bernada canda, "Di kantor polisi ada bir, nggak?" Saya lupa. Mestinya Saut menyempatkan membaca puisi sebelum pergi bersama polisi. 165
166 posisi Teman-teman yang baik... Ada beberapa orang yang bertanya kepada saya terkait dengan proses saling memaafkan antara Sutan Iwan Soekri Munaf dengan Fatin Hamama. Saya jawab saja di sini ya... Pertama, mestinya pertanyaan kepada saya itu lebih tepat diajukan kepada Iwan Soekri dan pengacaranya yakni Iwan Pangka. Bukan ke saya. Karena yang tahu proses itu mereka berdua. Saya menyarankan supaya kabar tidak simpang-siur, mereka berdua mengabarkan ke publik. Karena bagaimanapun proses Iwan Soekri sudah menjadi perhatian "publik sastra" dan melibatkan sekian banyak orang lain. Begitulah adab yang saya pahami. Juga supaya tidak terjadi fitnah. Kedua, saya sendiri kalau soal saling memaafkan dan rekonsiliasi tidak ada masalah. Peradaban menyediakan jalan itu. Proses hukum juga menyediakan tahap mediasi. Sekali lagi yang dibutuhkan adalah penjelasan. Kecuali mereka berdua menganggap bahwa orang lain yang pernah terlibat ikut membela kasus mereka dianggap tidak penting. Ketiga, saya juga tidak suka kalau kemudian proses ini menjadi lebih pelik lagi. Mendadak menjadi pertikaian antara Saut Situmorang dengan Iwan Soekri dan Iwan Pangka. Pertikaian itu makin menjauh dari pokok soal yang saya pahami. Keempat, jika Saut tetap bersikukuh mengikuti proses hukum, saya dan beberapa teman yang lain akan tetap berada di belakangnya. Apapun hasil akhirnya. Posisi saya sejak awal sudah jelas. Saya akan bela Saut karena menurut saya tidak ada yang boleh dimasukkan penjara hanya karena persoalan perdebatan. Belum lagi ketidaksepakatan saya atas UU ITE. Kelima, posisi saya di poin keempat tidak ada hubungan dengan apakah saya setuju atau tidak dengan ekspresi Saut. Itu dua hal yang berbeda. Saya boleh saja tidak setuju dengan caranya berekspresi tapi saya tetap bersikukuh dia tidak boleh dimasukkan penjara hanya karena cara itu. Demikian jawaban saya. Semoga tidak ada komentar yang melantur.
blues untuk saut Saya sudah bersiap tidak akan menemui hal yang istimewa ketika kemarin sore memutuskan datang ke acara pembacaan puisi. Maka niat saya perluas menjadi semacam silaturahmi dengan kawan-kawan lama, para penyair Yogya yang sebagian saya kenal. Ada enam penyair yang akan manggung membacakan puisi. Tentu nama-nama mereka saya tahu semua. Tapi setidaknya ada empat orang yang saya kenal: Saut Situmorang, Hasta Indriyana, TS Pinang dan Irwan Bajang. Saya datang di Asmara Art & Coffee Shop, sebuah kafe di daerah Yogya Selatan, tepat ketika grup musik Ilalang Zaman usai menjajal sistem pelantang. Sekian menit kemudian, azan Magrib berkumandang. Tiga puluh menit kemudian sudut yang difungsikan sebagai panggung menyala dengan dua pembawa acara yang cukup jenaka. O, mungkin acara malam ini paduan antara pembacaan puisi dan stand up comedy. Penyair Kekal Hamdani membuka acara. Disusul Hasta Indriyana, kemudian dilanjut ke Komang Ira Puspitaningsih. Gerimis sempat turun ketika Hasta maju ke panggung. Saya baru sekali ini menikmati puisi di sebuah kafe. Suasana cukup ramai. Orang-orang hilirmudik. Banyak yang tidak beruntung mendapatkan tempat duduk sehingga terpaksa berdiri. Orang-orang bergantian merapat ke panggung, mungkin sesuai dengan interes mereka sendiri-sendiri. Tempat saya duduk terhalang orang-orang yang berdiri. Butuh sedikit kelincahan kepala untuk ikut menikmati suasana panggung. Agak meleng dikit, kadang agak merunduk, sesuai hambatan yang terpancang dari tubuh-tubuh yang berdiri di depan saya. Tiba saatnya Saut maju. Ketika namanya disebut, orang-orang yang di tepi jalan dan yang semula duduk-duduk segera bangkit. Depan dan samping panggung langsung penuh sesak. Tambah sesak karena hampir semua orang yang berada di dekat panggung mengeluarkan gajet mereka, bersiap merekam dan memotret Sang Penyair. Saya ikut berdiri sebab tidak mungkin lagi menikmati panggung sambil duduk manis di kursi. Tubuh bertato dengan rambut gimbal itu muncul di panggung. Ia tersenyum sambil meneriakkan pekik, "Allahu Akbar!". Langsung tancap gas baca puisi. Menonjok sekali. Suara baritonnya yang sedikit sengau, menerjang telinga. Sekian detik kemudian, seseorang dengan terompet besar mendekat di panggung. Suara Saut berpadu 167
168 dengan suara terompet. Tubuhnya terayun-ayun. Kadang diiringi dialog ringkas dengan orang-orang di sekeliling panggung. Beragam gaya dimainkan oleh Saut. Dia benar-benar tampil memikat. Mengambil hati para pengunjung yang tak segan memberi tepuk tangan sangat meriah ketika setiap sajak rampung dibacakan. "Ada dua penyair Indonesia yang sangat mempengaruhi saya," ucapnya sambil matanya menyapu ke seluruh pengunjung, dan jari-jemari tangannya membolak- balik halaman-halaman buku puisi di tangannya. "...yaitu Chairil Anwar dan WS Rendra. Chairil membantu saya menemukan kata, dan Rendra membantu saya menemukan kalimat." Pengunjung terdiam. Hening. Menunggu apa yang akan diungkapkan Si Gimbal di atas panggung. Tapi ternyata dia hanya menutup dengan kalimat, "Semoga kalian paham..." Dan kembali dia membaca sajak-sajaknya. Nyerocos. Membombardir. Kadang mirip zikir, kadang mirip tarian. Mempesona. Tibalah dia di satu judul: Blues untuk Katrin. Orang-orang bersuit-suit. Saut kemudian melanjutkan dengan satu kalimat, "Terimakasih." Saut surut dari panggung. Disusul kemudian penampilan TS Pinang dan ditutup dengan Irwan Bajang. Ketika Saut sudah undur dari panggung, saya berpindah tempat menuju mejanya. Seperti yang saya duga, penuh gelas-gelas bir. Dia dikerubuti banyak sekali orang. Saut benar-benar jadi bintang malam itu. Selesai? Belum. Ketika kemudian Ilalang Zaman mengakhiri pergelaran, panggung hanya butuh jeda sejenak, hingga kemudian satu grup musik muncul. Awalnya saya ikut bergabung ngobrol dengan banyak kawan, tapi segera tertuju ke panggung ketika lagu ketiga grup musik itu terdengar ''ganjil". Mereka menyanyikan lagu Andy Liany, berjudul "Sanggupkah". Wah nggak bener ini, batin saya, kemudia langsung berdiri khidmat ikut menyanyi dan meneriakkan syair salah satu lagu cinta paling gagah yang pernah diciptakan oleh penyanyi Indonesia. "Biarkanlah manis, kita berbeda... Jangan diubah, biarkan saja... Nanti ada badai, yang kan mengujinya... Kita hadapi, kita berbagi..." Semua orang berteriak. Andy Liany seakan bangkit lagi dari kuburnya. Malam makin bedebah ketika dilanjutkan satu nomor dari Voodoo. Bah! Langsung gelas- gelas bir terisi dan kosong, terisi lagi dan kosong lagi. Malam makin horeg ketika satu lagu Power Metal dibawakan. Melengking.
Setidaknya sudah dua kali vokalis di panggung mengundurkan diri tapi para pengunjung tidak mau. Setidaknya pula ada dua penyumbang lagu yang suara mereka merdu sekali. Purna sudah acara. Gelas-gelas telah kosong. Suara serak. Rokok habis. Saatnya pulang. "Makan babi kita?" ajak Saut. Kami yang masih bertahan belasan orang di meja paling panjang, menggelengkan kepala. Aku menjawab, "Aku nggak makan babi." "Kau orang Pantura masak nggak makan babi?" Saut mulai mabuk dan mulai cerewet, melompat dari kisah satu ke kisah lain, sambil terus mengayun-ayunkan tubuh tambunnya. "Kau tolong itu Si Bilven kimak itu..." katanya. "Ada apa dengan Bilven?" "Orang-orang hilir-mudik di rumah besar yang ditempati Ultimus. Dan semuanya punya pacar kecuali jomblo satu itu! Tahu kau apa kerjanya tiap malam?" Saya menggelengkan kepala. "Tiap malam dia hanya nonton sepakbola di TV. Sambil internetan. Lama-lama bisa masuk rumah sakit jiwa temanmu itu..." Kami semua terbahak. Kembali Saut mengajak, "Makan babi kita?" Kembali kami semua menggelengkan kepala. Dan kembali lagi Saut mengelana dari satu cerita ke cerita lain... "Di Bali nanti, Si Jengki bilang akan membuatku merangkak dari tempat acara ke hotel..." dia mendengus..., "aku akan ajari bagaimana 'penyair sekedar' itu membaca puisi." Lalu dia tertawa terkekeh-kekeh. Dan kembali dia bertanya, "Makan babi kita?" Akhirnya kami memutuskan pulang. Berjanji makan gudeg di Jalan Kaliurang. Tidak ada satu pun yang mau menemani Saut makan babi. Ketika kami semua sudah ngumpul kembali di gudeg lesehan, saya bertanya ke mereka, kenapa tidak ada yang mau ikut Saut? Hampir semua menjawab, nanti bisa sampai pagi dia ngoceh terus dan tidak mau pulang. Tapi hampir semua orang sepakat bahwa malam itu adalah malam terbaik Saut membacakan puisi. Malam itu sah untuk dimilikinya. Senantiasa panjang umur kau, Datuk! 169
170 frankfurt book fair Sebelum ada saran ketiga, saya memutuskan untuk memenuhi saran dua kawan saya yang memberikan tautan berita dari CNN Indonesia. Di sana tercantum foto berisi nama saya sebagai bagian dari peserta yang hendak diberangkatkan ke Frankfurt Book Fair 2105. Mungkin sebulan lalu, saya memang menerima undangan dari panitia, yang jika saya ringkas dalam satu kalimat berbunyi seperti ini: Anda masuk dalam radar panitia untuk diberangkatkan ke Frankfurt Book Fair, tunggu kabar dari kami. Sekira dua minggu kemudian, saya dihubungi oleh panitia via telepon. Jelas di situ saya diminta untuk bergabung ke dalam rombongan. Saya bertanya, kenapa saya diajak? Salah satu jawabannya adalah saya dianggap punya kontribusi dalam perkembangan kesadaran membaca untuk publik. Di situ saya ragu, dan saya menyatakan bahwa saya tidak merasa punya andil seperti itu. Usut punya usut ternyata saya dianggap bagian dari Komunitas Radio Buku. Tentu saja saya menepis, kemudian memberikan nomor telepon saudara Faiz Ahsoul yang setahu saya aktif di komunitas Radio Buku. Panitia yang menelepon meminta waktu untuk "menjernihkan" soal itu ke (mungkin) forum panitia. Dia kemudian mengabari bahwa memang yang paling Radio Buku. Bukan saya. Jadi mungkin foto dokumen itu adalah dokumen belum direvisi oleh panitia.
Di tengah beda pendapat soal penyelenggaraan pameran buku tersebut, yang sesekali melintas di kepala saya malah betapa apesnya orang yang menjadi panitia. Kalau soal di debat, apa sih yang tidak menjadi bahan perdebatan di Indonesia? Kalau tidak terjadi perdebatan justru aneh. Dan perdebatan itu baik. Kenapa panitia apes, karena saya pernah bekerjasama dengan beberapa kementerian di era rezim SBY. Saya akhirnya mengampil keputusan kapok bekerjasama dengan lembaga Pemerintah. Dana sih pasti turun. Tapi tidak sesuai dengan logika kerja. Saya membayangkan bagaimana panitia harus bermain antara logika kerja dan alur penyelenggaraan vs nalar tahun pembukuan dan birokrasi yang lemot. Saya sudah membayangkan panitia akan ngutang uang dalam jumlah besar. Ketika acara rampung, uang baru turun. Itu pun sedikit demi sedikit. Saya berharap rezim Jokowi tidak seperti itu. Kalau soal kenapa saya tidak ikut ambil suara soal Frankfurt Book Fair, karena memang setiap orang punya interes masing-masing dan berhak punya sudut pandang lain. Dalam konteks ini, panitia dan pengkritik setidaknya bersepakat bahwa Frankfurt Book Fair itu penting. Maka yang satu mengkritik karena ini urusan negara. Bukan urusan orang per orang. Sementara panitia adalah representasi pemerintah. Sedangkan saya mencoba berpijak, saya bosan bangsa ini dirumuskan dan didefinisikan oleh pihak lain. Termasuk mengikuti imajinasi pihak lain. Selagi saya mampu, saya akan coba ambil cara pandang itu. Jauh hari sebelum gugon tuhon soal betapa "bodoh"-nya bangsa kita, toh kitab-kitab hasil karya para sesepuh kita sudah diajarkan di universitas- universitas besar di luar. Ulama-ulama kita disegani karena buah pemikiran mereka yang luarbiasa. Sampai sekarang, hal itu masih jelas bisa dilihat. Jika hal seperti itu tidak dilihat, kita tetap merasa penting untuk mengikuti alur tetapan pihak lain, maka saya selalu ada di luar itu. Demikian. 171
172 biografer Salah satu penulis biografi yang bagi saya mentereng adalah Walter Isaacson. Mungkin dia juga salah satu biografer paling kaya di dunia. Isaacson jelas bukan penulis biasa. Karir jurnalistiknya nyaris sempurna, selain pernah menjabat sebagai CEO CNN, dia juga pernah menjadi redaktur pelaksana Time. Sederet karya biografi telah dirampungkannya: Henry Kissinger (1992), Benjamin Franklin (2003), Albert Einstein (2007), dan tentu saja buku tentang Steve Jobs (2011). Buku biografi pendiri Apple yang ditulisnya sangat monumental karena memecahkan semua rekor penjualan buku biografi yang sejauh ini pernah ditulis. Selain itu, menurut saya, buku ini salah satu buku biografi terbaik yang pernah saya baca. Sialnya, buku biografi terbaik nomor dua yang pernah saya baca adalah tentang Einstein yang juga ditulisnya. Baru yang ketiga adalah "A Beautiful Mind" karya Sylvia Nasar tentang matematikawan John Nash yang baru saja meninggal dunia. Buku biografi adalah salah satu gagrak buku yang menarik buat saya. Di Indonesia, buku-buku biografi juga cukup banyak. Dari Sukarno, Suharto, Habibie, sampai sederet jendral dan sederet artis mengeluarkan buku biografi mereka. Terlepas dari cara penulisan yang rata-rata kurang memadai, tapi buku-buku tersebut sangat informatif, dan bisa menyusun mozaik di tembok sejarah dengan lebih apik. Buku biografi membuat masa lampau lebih memukau. Berbeda dengan kebanyakan buku biografi di Indonesia, buku-buku biografi di Barat memang sekian langkah lebih serius dikerjakan. Bukan saja dari sisi teknis penulisannya, tapi semua proses dikerjakan dengan jauh lebih tertata. Isaacson misalnya, di buku Einstein, dia melibatkan belasan tenaga ahli dari berbagai bidang mulai dari sejarawan sampai profesor fisika untuk membantunya. Dia juga membuat sesi-sesi diskusi khusus dengan para pakar untuk menguji tiap tahap tulisannya. Tim editornya saja ada tiga orang. Hasilnya, sungguh karya yang bagi saya sangat mencengangkan. Buku yang hak terjemahannya di Indonesia dimiliki oleh Penerbit Bentang ini, hampir tiap halamannya disusun dengan cermat. Tak hayal, buku setebal hampir 700 halaman versi terjemahan bahasa Indonesia ini, membuat saya selalu menahan nafas ketika membacanya. Buku Isaacson tentang Jobs baru saya baca tadi Subuh. Sudah cetakan ketiga. Lagi-lagi hak penerjahan karya itu jatuh ke tangan Bentang. Tebal buku tersebut membuat saya menunda membacanya. Harus cukup waktu. Hampir sama dengan buku Einstein, buku Jobs menguras hampir semua rasa kagum di kepala saya. Nyaris tak tersisa. Baru sekian puluh halaman saya baca, saya langsung memutuskan buku ini sebagai buku biografi terbaik yang pernah saya baca, baik dari sisi teknis penulisan maupun dari kualitas informasi yang disajikan.
Buku dengan ketebalan 730an halaman ini dikerjakan dalam rentang waktu dua tahun. Isaacson mewawancarai Jobs sebanyak 40 kali, dan mewawancarai lebih dari 120 orang untuk mendukung kisah yang ditulisnya ini. Saya memang punya sedikit "penyakit" untuk memeriksa sebuah buku nonfiksi, yakni berapa tim yang terlibat dan berapa banyak wawancara yang dilakukan. Makin banyak tim dan makin banyak wawancara, menunjukkan keseriusan pembuatan sebuah buku nonfiksi termasuk buku biografi. Tingkat keseriusan selalu ada hubungannya dengan kualitas dan penyajian. Justru ketebalan buku sebetulnya tidak begitu saya perhitungkan. Hanya kebetulan saja jika saya menempatkan dua karya Isaacson ini sebagai karya-karya terbaik yang kebetulan juga nisbi tebal. Baik Einstein dan Jobs memang tokoh-tokoh yang menarik. Saya tidak tertarik membaca karya Isaacson tentang Kissinger karena saya tidak tertarik tahu banyak tentang dia. Itu juga salah satu faktor kenapa orang membaca sebuah karya biografi yakni siapa yang ditulis. Setelah itu tentu siapa yang menulis berikut deret pengalamannya di dalam dunia menulis. Agak melenceng dari soal itu, sesungguhnya saya juga ingin membaca pengalaman penerbit di dalam menerbitkan karya-karya tertentu. Saya yakin hak terjemahan buku-buku Isaacson cukup mahal. Bagaimana Bentang misalnya, merasa yakin buku-buku tersebut akan laku? Terlebih dengan ketebalan kedua buku tersebut, tentu pertaruhan ekonominya pun lebih besar. Belum lagi tim pembuatan buku, dari mulai penerjemahan, penyuntingan, sampai pemeriksaan aksara. Kemudian, apakah Bentang perlu berebut hak terjemahan karya dengan penerbit- penerbit lain? Tentu sekian hal tersebut cukup menarik diketahui oleh publik. Setidaknya, bagi penggemar Isaacson, Jobs, dan Einstein. Mungkin Bentang perlu membuat buku biografi lembaga. Mungkin juga Mizan. Jika iya, mereka tahu harus menghubungi siapa. 173
bersama ombak Jika Anda suka buku-buku sejarah, niscaya di rak buku Anda akan ada buku- buku terbitan dua penerbit yang punya konsentrasi menerbitkan tema tersebut: Penerbit Ombak dan Komunitas Bambu. Kemarin, saya berkesempatan menemui pendiri sekaligus pemilik rumah penerbitan Ombak, Bung Muhammad Nursam. Menjelang akhir tahun 90an, nama Nursam lebih dikenal sebagai sejarawan muda yang cukup moncer. Namanya berjajar dengan JJ Rizal, yang sekarang juga memiliki rumah penerbitan Komunitas Bambu. "Saya tanggalkan semua kemewahan intelektual saya, dan banting stir memasuki dunia penerbitan buku." ungkap laki-laki kelahiran Jeneponto 41 tahun lalu itu. Di Yogya, Penerbit Ombak termasuk dalam daftar nama rumah penerbitan yang muncul secara serempak di awal tahun 2000an. Di daftar itu pula ada nama penerbit-penerbit buku yang saat itu tengah berkilau seperti Penerbit Jendela dan Penerbit Buku Baik. Dua nama penerbitan itu sudah almarhum. Tapi Penerbit Ombak masih bertahan. Bukan hanya itu, malah makin membesar. "Hari ini uang masuk sudah hampir tujuh juta." ujarnya sambil mempersilakan saya menyantap pisang goreng yang masih mengepul. "Kemarin ditutup dengan 12 juta. Tapi ini kan masih jam 12 siang. Hari masih panjang..." dia terkekeh. Jelas bukan jalan mudah buat Nursam untuk terus membesarkan Ombak. Berkali- kali dia juga mengalami kegagalan. Dia pernah menggantungkan leher penerbitannya di beberapa distributor buku. Lalu dia menunjuk sebuah rumah besar, "Itu gudang buku saya. Kalau dihitung sekitar 10 miliar. Semua itu buku returan dari distributor. Stres saya. Tidak mau lagi saya melakukan hal itu. Hidup saya tak tenang." Tahu angin sedang tidak baik buat bisnisnya, alumnus jurusan Sejarah UGM ini mengubah haluan. Dia memutuskan untuk tidak masuk lagi ke jalur distribusi umum. "Awalnya, saya ketar-ketir juga. Bisa gak ya saya bertahan. Bisa gak saya menjual buku tanpa lewat jalur distribusi umum dan tanpa lewat toko-toko buku? "Alhamdulillah, di tahun kedua setelah saya putar kemudi, terlihat tanda-tanda langit cerah. Akhirnya beginilah sekarang, semua sesuai dengan keyakinan saya." Dalam dunia bisnis buku, strategi bisnis Nursam bisa dibilang aneh. Lazimnya orang menjual buku dengan cara konsinyasi, artinya pihak penjual baru akan memberikan uang ke penerbit sesuai dengan jumlah buku yang bisa mereka jual. Tapi Nursam tidak mau. Para penjual buku harus membeli buku ke dia dengan tunai. "Saya menjual buku bagus dan tema buku-buku saya tidak banyak digeluti oleh penerbit-penerbit lain. Barang bagus pasti punya pasar. Saya percaya itu." Awalnya tentu saja banyak penjual buku yang keberatan. Tapi lambat-laun, mereka mau juga membeli produk Penerbit Ombak, karena memang produk-produk tersebut dicari banyak orang. 175
176 Kini, sudah ada 30an penjual buku yang selalu mengambil apapun produk Penerbit Ombak dengan tunai. Mari kita berhitung. Jika setiap penjual mengambil setiap judul 20 eksemplar, berarti ada 600 eksemplar terjual untuk tiap judul buku. Belum lagi yang dijual sendiri oleh Penerbit Ombak lewat pasar onlen. Bahkan ketika saya sedang ngobrol dengan Nursam, ada banyak orang yang datang ke Ombak untuk membeli langsung. Dalam hitungan sederhana, Ombak bisa menjual 1.000 eks buku untuk terbitan pertama. Padahal banyak yang terbit ulang. Nursam menunjukkan ke saya buku- buku Ombak yang diterbitkan ulang, ada yang terbitan ketiga, bahkan ada yang terbitan kesembilan. Fantastis untuk ukuran penerbit Yogya yang melawan arus utama distribusi buku. Dengan hitungan sebesar itu, saya tak heran jika penjualan langsung hariannya bisa tembus Rp12 juta. Itu belum penjualan yang dilakukan lewat jalur-jalur penjualnya. Saya selalu menaruh apresiasi kepada para wirausahawan. Bayangkan, ada 20 orang yang bekerja dengan Nursam sekarang. Penerbitannya juga memperlancar bisnis kertas, tinta, para pedagang buku baik yang oflen maupun onlen, bisnis ekspedisi, sampai yang printilan kecil seperti lakban, kardus, dan lain-lain. Sudah terlalu sering kita mendengar bahwa Indonesia kekurangan para wirausahawan. Tapi memang begitulah adanya. Kini, Nursam sedang bersemangat untuk mengumpulkan para pebisnis buku di Yogya. "Kita harus terus bekerjasama. Saingan dalam bisnis itu konsep yang kuno. Konsep sekarang adalah bekerjasama. Kita bisa berbagi potensi. Menjual buku tak harus lewat toko-toko buku, dan tak harus lewat cara konsinyasi." Saya kira, Nursam benar. Pengalamannya sudah terlalu cukup untuk menyatakan kebenarannya. Ketika saya pamitan, sekantung buku dihadiahkan kepada saya. Hadiah yang membuat saya riang gembira. Haha...
tempat khusus Suka atau tidak, dunia penerbitan Yogya, bahkan mungkin Indonesia, memberi tempat khusus untuk Buldanul Khuri dan Ong Hari Wahyu. Buldan adalah pendiri penerbit Bentang, yang kelak kemudian dijual ke kelompok Penerbit Mizan. Sedangkan Ong adalah perombak kaidah umum perwajahan buku saat itu. Tapi di antara dua legenda hidup itu, lagi-lagi, suka atau tidak, ada rak khusus yang diberikan oleh insan buku Yogya untuk Dodo Hartoko, pemilik rumah penerbitan Buku Baik. Dodo adalah orang nyentrik. Saya yakin, jumlah orang yang tidak menyukainya dengan orang yang menyukainya hampir seimbang. Lebih banyak yang suka, tapi tidak akan terpaut jauh. Mungkin sama seperti Buldan. Tapi keduanya memang punya sejarah bagi dunia penerbitan Yogya. Dodo dikenal baik oleh berbagai kalangan. Dia hadir di mana-mana. Dengan gayanya yang agak pecicilan, omongannya yang sedikit ketus, cara bercandanya yang khas, dia mencatatkan pergaulannya di dunia senirupa, kampus, dikenal baik oleh para penulis, bahkan para preman. Dibanding penerbit lain, Buku Baik sebetulnya bukanlah penerbit yang cukup banyak menerbitkan buku. Mungkin 40an judul. Tapi memang produk Buku Baik dikenal dengan kualitas visual dan cetaknya. Hal yang kadang dianggap tidak terlalu penting bagi puluhan penerbit yang muncul hampir serempak di awal tahun 2000an di Yogya. Dodo dikenal banyak penerbit lain karena dia rajin bertandang sambil memamerkan buku-buku terbarunya yang baru saja turun cetak. Sementara publik pembaca lebih mengenal Buku Baik sebagai penerbit yang berhasil menerbitkan buku "Semiotika Negativa" karya St Sunardi. Buku ini sampai sekarang dianggap sebagai salah satu buku penting yang pernah diterbitkan oleh sebuah rumah penerbitan dari Yogya. Semiotika Negativa melekat dengan Buku Baik seperti Pramoedya lekat dengan Hasta Mitra. Sekalipun Buku Baik telah lama bangkrut, tapi sebetulnya Dodo tak pernah jauh- jauh dari dunia buku. Dia masih kerap diminta tolong oleh beberapa galeri lukisan untuk mengurus katalog pameran atau jika ada perupa yang ingin menerbitkan karya-karya rupa mereka menjadi sebuah buku. Mungkin karena itu pula, dia memutuskan menjadi perupa. Mungkin lho ya... Sebetulnya dunia Dodo tak pernah jauh dari dunia senirupa. Begitu dia menginjakkan kaki di Yogya pada awal tahun 1990, dia langsung menjadi sales lukisan wajah di Malioboro. Hingga kariernya kemudian naik sebagai pelukis wajah. 177
178 Tapi kala itu tidak semua orang puas dengan hasil karyanya, sebab dia suka mabuk- mabukan. "Lha nek mendem pil ki kadang alise lali ra tak gawe, je. Nyok ya brengose barang lali." begitu pengakuan dia suatu saat kepada saya. Kata orang, Dodo itu lucu. Tapi menurut saya, Dodo itu lucu tapi lebih banyak kadar konyolnya. Apalagi kalau mabuk. Suatu saat, kami dan beberapa rekan minum bir di Ascos. Lalu datanglah penyair gimbal Saut Situmorang yang kemudian cuap- cuap tak karuan. Begitu Saut sedang sibuk berbicara di meja yang lain, Dodo segera bilang, "Lha orang kayak gitu kok mau melawan Goenawan Mohamad. Ya jauh..." Lalu semua orang tertawa terkekeh-kekeh. Terlalu banyak kisah konyol Dodo. Satu lagi saya bagi untuk Anda. Suatu saat, ketika masih mengelola Buku Baik, di sebuah perempatan dia melihat seorang pebisnis buku di Yogya sedang mengendarai mobil Mercy keluaran terbaru. Dodo yang saat itu sedang naik sepeda ontel segera menabrakkan sepeda yang dikendarainya ke mobil gres tersebut. Kontan pemilik mobil muntab, lalu keluar dari mobil. Begitu dia tahu yang menabrak adalah Dodo, mukanya menjadi kecut. "Pak Dodo ki ngapa kok mobilku ditabrak?" Dengan muka memerah dan suara keras, Dodo menjawab, "Lha kok isa awake dhewe ki kerjane padha, kok kowe isa luwih sugih mbangane aku? Aku numpak sepeda je, kowe malah numpak Mercy!" Kontan semua orang di perempatan yang berharap akan ada adu tinju, malah tertawa ngakak. Si Pemilik Mercy pun tertawa kecut. Begitulah Dodo. Saya berpesan kepada Anda, jangan dekat-dekat dia kalau sedang mabuk. Mulutnya tak terlalu nyaman buat telinga yang tak terbiasa. Tapi ya begitulah. Memang ada rak khusus untuknya di dunia buku Yogya. Rak yang sama dengan Adhe Ma'ruf, Indra Ismawan, Muhammad Nursam, dan sederet nama lain. Suka atau tidak suka.
indonesia berkabung Sejumlah dosen di beberapa universitas dan sejumlah seniman di Yogyakarta membuat gerakan dengan tajuk "Indonesia Berkabung". Mereka dipersatukan oleh keresahan yang sama, kenapa dalam kondisi seperti ini kampus dan seniman yang biasanya kritis tak juga bersuara? Saya tak tahu detil isunya. Sampai sekarang saya belum membaca pernyataan sikap resmi mereka. Hanya potongan-potongan kabar di media sosial dan poster kegiatan mereka. Tapi bolehlah saya merasa lega. Masih ada sekelompok orang yang ikut menjaga rasa awas. Tiba-tiba saya teringat Pram. Di usia produktifnya, sastrawan besar itu senantiasa "bermasalah" dengan kekuasaan. Maka dia melewatkan hampir 2 tahun di bawah pemerintahan kolonial Belanda, 9 bulan di era rezim Sukarno, dan 14 tahun di bawah kekuasaan Suharto. Ketika Gus Dur berkuasa dan meminta maaf atas kesalahan NU yang terlibat terhadap pembantaian orang komunis, Pram menanggapi: permintaan maaf saja tidak cukup. Tapi Pram mengakui kebesaran Sukarno. Tanpa Sukarno, kata Pram, Indonesia tidak ada. Dan Pram juga mengakui kebesaran Gus Dur. Saya kira di titik inilah Pram menunjukkan marwah sekaligus rasa adilnya. Orang seperti Pram adalah "persoalan" bagi setiap kekuasaan. Saya tidak tahu bagaimana jika dia hidup di era SBY dan Jokowi. Mungkin dia termasuk orang yang akan kena bully habis-habisan. Kalau Pram punya Facebook mungkin akan di-unfriend koleganya atau bahkan pengagumnya sendiri. Mungkin SBY atau Jokowi malah sebetulnya tidak punya masalah dengan Pram. Justru pendukung mereka berdua yang mungkin punya masalah. Lalat-lalat memang lebih sering menjadi pengganggu daripada seekor tawon. Saya yakin mereka yang bergabung dengan gerakan Indonesia Berkabung ketika musim Pilpres lalu banyak yang bergabung sebagai relawan Jokowi. Tapi ketika perhelatan politik itu telah rampung, mereka kembali menjaga jarak dengan kekuasaan. Hanya orang cekak pikir yang percaya begitu saja kepada kekuasaan. Mereka yakin kekuasaan tidak akan pernah baik-baik saja karena itu perlu diawasi dan dikritik. Mungkin keresahan Pak St Sunardi dkk ini juga dirasakan banyak orang. Dan saya kira akan ada banyak orang yang akan bergabung dengan gerakan Indonesia Berkabung. Sebab kesenian dan laku intelektual yang tidak mempertimbangkan penderitaan manusia adalah dekaden. Kalimat terakhir itu bukan dari saya melainkan dari sastrawan besar Seno Gumira Ajidharma. Tapi saya lupa membaca pernyataan itu di tulisan yang mana. Saya benar-benar sedang menunggu pernyataan politik gerakan Indonesia Berkabung. 179
180 pulang Tubuh masih letih ketika menjelang Subuh saya sampai di Yogya. Untuk sementara tidak berani naik pesawat terbang memang wajar mendapat ganjaran itu. Sekaligus belajar menikmati semua yang serba lambat: derit kereta, duduk hampir 10 jam, pemandangan malam yang hanya itu saja. Tapi hidup adalah soal mengubah atau menggeser apa yang ada di pikiran. Di kereta api, pikiran saya bisa bekerja dengan lebih tenang. Berbagai agenda yang sangat padat bisa saya susun dengan lebih baik. Sambil menikmati detik-detik mendekati letupan rindu bertemu anak dan istri. Begitu tiba, setelah memeluk Istri dan mencium Kali, saya mendapat hadiah semangkuk Indomie rebus telor, dengan rajangan cabe rawit kesukaan saya. Setelah mengisap sebatang rokok, sembari merapikan apa yang telah saya kerjakan selama seminggu, saya persiapkan pula apa yang akan saya kerjakan di minggu ini. Semua hanya sebagai pemanasan karena saya kurang tidur dan butuh tidur. Tentu sambil memeluk Kali. Menjadi penulis dalam arti luas, bagi saya selalu menyenangkan. Seperti pencinta makanan, ada puluhan menu yang selalu menantang untuk dinikmati. Begitu bervariasi. Saya selalu bersyukur bisa menjadi penulis. Kalau nanti misalnya ada reinkarnasi, saya ingin menjadi penulis lagi.
" Apakah kau tak malu Bicara tentang bulir hikmah Dan keajaiban salat Sementara itu Mukena istrimu robek pun Kau tak tahu ---bukan puisi-- (4 Agustus 2015) " BAB 5 menuju langit 181
sesuap Ritual makan sehari-hari yang saya temui cukup banyak yang unik. Ada yang kalau mau makan, ritualnya harus makan nasi putih dulu tanpa lauk apapun. Sebagai sebuah isyarat bahwa hidup ini penuh perjuangan. Kita harus makan yang tidak enak dulu sebelum menikmati yang enak. Kemudian ada pula yang tidak boleh menyisakan nasi satu biji pun. Karena kalau menyisakan nasi satu biji saja dianggap sebagai kufur nikmat dan tuhan akan menghukum dengan mengurangi rezeki. Namun ada pula yang menyisakan nasi sesuap. Dengan alasan bahwa harus ada pihak lain yang ikut menikmati makanan kita. Apakah itu roh halus atau hewan, seperti ayam juga cacing. Dua hal terakhir itu terkesan kontradiktif pada praktiknya. Tapi menarik sekali. 183
184 visi Saya percaya, sebuah visi tak datang dengan jernih benar. Tak terang sejak awal. Dia perlu digosok untuk memastikan kilaunya. Terkadang gosokan itu pun tak melulu dengan ketekunan dan presisi tingkat tinggi. Kadang ada banyak hal dalam hidup ini yang cenderung kita dramatisir. Sehingga tak mau mengakui bahwa hidup sehari-hari selalu menyita energi besar, berkutat dengan solusi-solusi sesaat seperti mencari rezeki, membayar hutang, momong anak, membetulkan rumah yang rusak, belajar menyetir mobil, mencari kredit rumah yang murah, datang ke resepsi pernikahan teman, mengurus perpanjangan KTP, dan lain-lain. Kadang saya berpikir, sekalipun tak perlu disuarakan dengan keras benar, mungkin ada yang namanya takdir. Yang bahkan jika kita tersesat dan terpeleset pun, seakan kita digiring ke arah sana. Kadang kita malu menyebut semua itu sebagai kebetulan, rezeki nomplok, atau "ndilalah kersane Allah". Orang lain menyebutnya sebagai visi. Saya lebih suka menyebutnya sebagai: agak kebetulan jika saya sampai di sini, secepat ini.
persaudaraan Renungan saya pagi ini adalah ungkapan jawa: "Tuna sathak bathi sanak". Artinya kurang lebih: rugi uang tidak mengapa yang penting memperbanyak dan mempertebal persaudaraan serta pertemanan. 185
186 tidak ada hal besar tanpa hal kecil "Dia datang sendiri. Atas kehendaknya sendiri. Bukan saya yang memintanya. Saya tak pernah memilihnya. Kenapa minta diperlakukan sama? Kasihan sekali yang namanya keadilan kalau begitu..." Sang Guru Aji menggerundel sendiri di dapurnya. "Tapi baguslah kalau dia pergi. Setidaknya baik buat kita. Supaya kita tak lagi diganggu hal-hal yang tak menyenangkan di saat kita sedang konsentrasi untuk mengerjakan beberapa hal penting..." ujarnya sambil beralih dari menjerang air ke mencuci gelas di wastafel. "Kalau mau adil, apa urusanku dengan nasibnya?" Aku diam. Tersenyum. "Ah, sudahlah, anggap saja sebagai pemanis hidup. Masak semua yang datang kepadamu harus yang selalu baik. Jadi enak betul nasibmu. Ya kadang yang pahit juga, lah..." Dia tertawa terbahak. "Aku cuma kasihan atas pikirannya yang melanggar batas. Dia pikir siapa dirinya? Mengatur diri sendiri saja tak bisa. Mengontrol pikiran dan emosinya saja tak sanggup. Padahal itulah modal hidup." "Dia akan jadi pembimbang sejati. Berjalan lalu berhenti lagi. Balik. Menempuh jalan lain lagi. Begitu seterusnya," sahutku sambil meraih cangkir kopi yang diletakkannya persis di depanku. Tiba-tiba denting suara bakul bakso terdengar. "Kita makan bakso dulu," ajaknya. Kami segera menuju beranda. Memesan dua mangkuk bakso. Kami berdua makan lahap. "Dia akan menjadi orang besar..." begitu usai menyantap bakso, sambil menyalakan sebatang udud. "Siapa?" tanyaku penasaran. "Penjual bakso gerobak itu." "Kenapa kamu bisa mengatakan seperti itu?" "Kelihatan dari caranya menyajikan makanan, memberikan kembalian uang, pamitan, dan caranya mendorong gerobak." Saya mengangguk. Pura-pura mengerti. "Tidak ada hal besar tanpa hal kecil." Lagi-lagi saya mengangguk sambil menyalakan udud.
di depan cermin Seseorang di dalam cermin berkata kepada saya dengan muka hampir tertawa. Padahal isi omongannya sedih belaka. "Saya nyaris sudah tak kenal lagi apa yang disebut dengan kemewahan pribadi. Keputusan-keputusan penting hidup saya sudah lama tidak pernah mempertimbangkan variabel apakah saya nyaman atau tidak, saya suka atau tidak. Saya banyak merancang liburan orang, sementara liburan diri sendiri malah tertunda terus. Jangankan begitu, bahkan menonton film di bioskop, sulitnya minta ampun. Saya pesan buku, dibaca orang dulu. Padahal kemewahan pribadi yang sederhana hanya membaca buku dan menonton film. Kalau kedua hal itu sudah tidak punya, berarti semua sudah saya serahkan di luar diri saya. Oh, ada lagi. Kalaupun toh masih ada yang disebut kemewahan pribadi, salah satunya adalah pijat. Itu pun malam ini pemijatnya telat. Janji habis Magrib, sampai sekarang belum datang. Padahal jam 8 saya sudah ada janji. Sungguh sangat nggatheli, bukan?" Saya jawab dengan agak kesal, "Raimu koyok taek, Cuk... Berhentilah memikirkan orang lain karena itu semua tak berguna. Percayalah kepada saya." 187
188 pengkritik Kepada seorang alim, saya pernah bertanya, "Gus, bagaimana Anda menghadapi para pengritik?" "Lho pengritik itu penting, Dik. Mereka kan membuat kita mawas diri." Saya benar-benar mengagumi mentalnya. Tapi sebelum berpisah, sambil bersalaman, dia berbisik, "Gimana saya mau galak kepada pengritik saya, lha kalau mereka ketemu saya tetap berebutan cium tangan."
GIMANA SAYA MAU GALAK KEPADA PENGKRITIK SAYA, lha kalau mereka ketemu saya tetap berebutan cium tangan
190 kisah tiga pendekar Alkisah, tiga pendekar sakti yang telah melanglang buana selama hampir 20 tahun, sowan ke Mahaguru mereka. Dulu, mereka satu angkatan. Namun mereka pergi ke penjuru yang berbeda. Mahaguru mereka memang menitahkan supaya mereka turba saat usai menjalani pendidikan di padepokannya. Kemudian diminta kembali di saat yang bersamaan. Saat ini. Ketiga pendekar itu duduk santai di gardu yang berada di luar pertapaan Sang Mahaguru. Pintu padepokan masih tertutup. Sekalipun mereka saling kenal, satu guru, tapi terlihat jelas rivalitas di wajah mereka. "Pendekar Merah, apakah kau masih makan anjing?" tak sabar atas kebisuan, seorang pendekar berjubah kuning bertanya ke pendekar berjubah merah. "Masih." jawab Pendekar Merah datar, dengan muka tanpa menoleh sedikit pun ke arah Pendekar Kuning. "Tidakkah kamu tahu bahwa anjing itu binatang yang lucu? Tega sekali engkau memakannya! Anjing itu sahabat manusia. Hina sekali mulut, kerongkongan dan perutmu!" suara Pendekar Kuning. Sepasang mata Pendekar Merah langsung melirik tajam ke arah Pendekar Kuning. Suaranya gemetar seperti menahan amarah, "Kau masih makan kambing, bukan? Tega sekali! Kambing bukan hanya lucu tapi juga berguna buat manusia karena kotorannya menjadi bahan pupuk terbaik buat para petani!"
Suasana tegang. Saling lirik terjadi. Angin kering dari utara bertiup. Udara begitu lengas. Matahari mulai turun, mendekati bayang gunung di arah Barat. Tiba-tiba pendekar berjubah hijau tertawa terbahak-bahak. Tawa yang dibuat-buat. "He, he, he, he, he.... dasar dua pendekar bodoh. Hanya nama kalian saja yang terbang terbawa angin. Tapi otak kalian tetap saja dungu. Contohlah aku! Sudah 10 tahun aku hanya makan tanaman dan buah- buahan!" Muka kedua pendekar yang lain memerah. Masing-masing mulai memegang gagang pedang masing-masing dengan erat. "Kau tolol sekali! Bukankah tanaman juga punya nyawa? Potonglah bambu di saat ia sedang menumbuhkan anakannya, maka kau akan tahu jeritannya terlontar jauh, tubuhnya akan mudah bubukan!" ujar Pendekar merah sambil menggeser kakinya, memasang kuda-kuda. "Dasar bodoh! Telingamu sungguh tuli! Tidak bisa mendengarkan rintih tumbuhan yang kamu makan!" teriak Pendekar Kuning sambil menyibakkan jubahnya, bersiap atas segala kemungkinan yang terjadi. Sepergulingan babi kemudian, saat matahari telah tenggelam, ketika bulan pucat mulai terlihat, pagar padepokan terbuka. Mahaguru mengernyitkan mukanya, melihat tiga sosok bersimbah darah di depannya. Ia hanya menggelengkan kepala. Sambil bergumam, ia menutup kembali pagar padepokan. "Dasar tiga murid bodoh... Kalian saling bunuh bukan karena soal benar atau salah tapi karena kesombongan! Pengetahuan tanpa kearifan adalah sumber dari segala kesombongan." 191
192 petaka Semua hal memang perlu dilatih. Diasah. Digeladi. Pisau yang tidak diasah akan tumpul. Juga keberanian. Juga akal sehat. Juga solidaritas sosial. Termasuk sikap politik. Makin kita terbiasa memikirkan diri sendiri dan keluarga, makin kita terasing. Makin batin kita menjadi egois. Kepala kita membatu. Makin kita terbiasa memikirkan orang lain, kemanusiaan, masalah sosial, maka batin kita makin kinclong dan bercahaya. Urat-urat kemanusiaan kita makin kuat dan liat. Itulah perlunya berorganisasi, berkomunitas, bersahabat dengan orang-orang baik, supaya bisa saling mengingatkan di dalam kebaikan dan kesabaran. Kita butuh membangun lingkungan pergaulan yang baik dan kondusif untuk mengembangkan dan menguatkan kepribadian kita. Belajar bersama. Makin kita terisolir dengan itu semua, dunia kita hanya sebatas memikirkan nasib perut, jumlah rekening, deposit pahala dan kapling surga kita sendiri. Begitu kita hanya sibuk memikirkan diri sendiri, itulah mula dari semua petaka.
petani Tiba-tiba saya teringat Pak Nengah. Saya pernah berguru meditasi dengannya. Dia petani biasa di daerah Tabanan. Pertemuan saya dengan Pak Nengah agak kebetulan. Waktu itu, berkali-kali saya ke Bali hanya untuk mencari sebuah pura bernama Pucaksari. Pura tersebut menurut kajian pustaka yang waktu itu pernah saya lakukan, adalah tempat bergurunya Ronggowarsito. Sayang, pencarian saya kandas. Tapi saya bersyukur bisa bertemu dengan Pak Nengah. Pak Nengah punya perilaku yang cukup unik. Kalau tidak terpaksa, dia hanya mau makan dari hasil olah tanganya sendiri. Dari hasil pertaniannya. Tapi kalau saya bawakan oleh-oleh penganan, dia tetap makan. Setiap hari, dia selalu mengalokasikan sekian jam untuk membersihkan sungai besar di dekat rumahnya. Pak Nengah sangat percaya, membersihkan sungai adalah laku terbaik yang bisa dia lakukan untuk bumi. Saya juga pernah mendengar dari seorang sahabat saya yang baik hati, di sebuah pesantren kecil di Pantura, ada orang saleh yang kerjanya bersama para muridnya hanya berdoa. Mendoakan bumi dan manusia tak putus-putus. Mereka mengatur supaya selama 24 jam selalu ada yang terjaga. Selalu ada yang berdoa dalam kelompok-kelompok kecil. Satu kelompok usai, disambung kelompok lain. Hal itu sudah dilakukan selama puluhan tahun. Di sekitar saya, ada beberapa anak muda luar biasa. Mereka sangat cerdas. Kalau mereka mau, mereka bisa bekerja dan hidup mapan. Tapi mereka justru memilih mendampingi apa yang sering kita sebut sebagai orang-orang tertindas. Hidup tak menentu. Mempertaruhkan masa depan. Bagi saya, mereka adalah sederet orang hebat dengan beragam ekspresi. Saya tidak perlu berpikir terlalu rumit, misalnya tentang apa yang harus dievaluasi dari kerja-kerja mereka karena saya sadar bahwa apa yang mereka lakukan sangat luar biasa. Saya tidak sanggup melakukannya. Saya kira, saya orang yang sangat beruntung. Sebab jika saya mencoba mengingat, ternyata makin banyak nama yang masuk ke deretan tersebut. Berarti hidup saya lumayan baik-baik saja. Setidaknya, saya banyak berkawan dengan orang baik. Sehingga kalau saya ketularan sedikit saja, sudah lumayan. 193
194 porsi Seorang alim pernah menasehati saya. Sebagian persoalan mental orang ada pada soal porsi. Misalnya begini. Ada orang ngamuk-ngamuk di kantor hanya karena sedang punya masalah di rumah. Terus apa kesalahan rekan kantornya kok kena imbas dari persoalannya? Dalam hal bisnis juga sering seperti itu. Anda punya bisnis misalnya jual-beli akik dan jualan buku. Di bisnis akik, Anda sedang rugi, lalu supaya kerugian itu cepat balik, Anda bebankan ke bisnis buku. Apa salah konsumen buku Anda sehingga mereka harus ikut menanggung risiko bisnis Anda? Hal itu, kata orang alim tersebut, bisa menjadi awal persoalan besar. Sebab sering terjadi jika seseorang kena masalah, bukan menyelesaikan masalah itu, malah membebankan hal itu justru ke orang-orang terdekatnya. Rugi bisnis, malah yang ditipu teman-temannya agar tidak jadi rugi. Bisnisnya sedang lesu, malah menekan teman-temannya dan membebani keluarganya. Sedang tidak bisa berkarya, atau karyanya sedang jelek, yang kena omelan para tetangganya. Jelas nggak jos itu. Di dalam dunia bisnis, ada istilah begini: Kalau rugi ngomong ke mana-mana, kalau untung diam saja. Kalau untung tidak berbagi kalau rugi ingin disebar. Itu jelas nggak oke. Porsi itu juga bisa berkaitan dengan hal begini: kalau ada orang melakukan satu kesalahan, seakan seluruh hidupnya salah semua. Wah, baik kalau begitu. Tidak tahu porsi juga sering muncul di media sosial. Semua orang dimaki. Dari presiden sampai tetangganya, dan begitu terus setiap hari. Ya boleh-boleh saja, kan di dinding Facebook sendiri atau di timeline Twitter sendiri. Suka-suka. Tapi boleh juga siapapun yang membaca itu lalu menilai kalau hal itu membosankan. Berlebihan alias lebay. Bahkan memualkan.
bersih saja tidak cukup Semalam, sambil berkemas hendak ke Pakem, saya menyaksikan acara ngobrol di salah satu stasiun TV. Salah satu narasumbernya: Dahlan Iskan. Saya tidak peduli siapa dia, tapi apa yang dinyatakan semalam, saya setuju sepenuhnya. Namun karena menonton disambi kegiatan yang lain, jelas konsentrasi saya tidak penuh. Kira-kira kalau disederhanakan menjadi begini: Orang bersih saja tidak cukup untuk menjadi pemimpin (sepertinya semalam konteksnya menteri, tapi menurut hemat saya ini berlaku untuk semua jenis dan level pemimpin). Sebab ada orang bersih yang di otaknya hanya ingin dirinya yang terlihat kinclong, sembari berharap dan bersyukur jika ada orang-orang di sekelilingnya yang berlaku kotor dan korup. Orang bersih saja tidak cukup kalau dia tidak kompeten. Banyak di sekeliling kita orang bersih tapi tidak punya ketrampilan, tidak pekerja keras, sehingga dia tidak punya kompetensi apapun. Memilih orang seperti itu menjadi pemimpin adalah sebuah kekeliruan besar. Dahlan kemudian menambah, sebaiknya pemimpin punya kemampuan manajerial yang baik. Saya juga setuju. Namun sebelum acara berakhir, saya keburu harus pergi karena punya janji. Saya tidak tahu apakah Dahlan punya catatan tambahan lagi atau hanya berhenti di sana. Menurut saya, kemampuan manajerial saja juga tidak cukup. Sebab yang paling dibutuhkan bagi seorang pemimpin adalah jiwa kepemimpinannya. 195
196 Kita, kata Dahlan, tidak kekurangan orang jujur. Makin ke atas, masih menurut Dahlan, makin sedikit orang dengan orang yang jujur dan punya kualifikasi seorang manajer. Tapi dari sedikit itu, untuk ukuran Indonesia masih berlimpah. Itu kata Dahlan. Tanpa mempedulikan apa kata Dahlan selanjutnya, saya mau menambahkan: yang jelas kita kekurangan para pemimpin. Hanya saya belum punya kesimpulan yang cukup untuk menjawab: apakah sesungguhnya pemimpin itu bisa dididik dan diciptakan? Tak terhingga kursus-kursus kepemimpinan yang dihelat oleh negara dan swasta dari dulu, tapi masih mentok juga. Namun kalau tidak bisa dididik dan diciptakan kok terkesan bawaan lahir. Terkesan tidak adil. Susah menjawabnya. Hal yang tidak susah adalah ada kemungkinan kita semua untuk memberi akar atau fondasi pada seluruh proses seorang pemimpin yakni menciptakan iklim yang membuat anak muda kita punya hobi bekerja keras dan berkarya. Dari titik inilah saya setuju bahwa lapangan kerja itu penting. Saya juga setuju Jokowi bilang: kerja, kerja, kerja! Kalau ada anak muda tidak punya pekerjaan, yang pertama diperhitungkan jangan dari sisi ekonominya. Tapi ada pada kerugian mental. Ia tidak tumbuh, tidak belajar, tidak berkembang. Di titik ini pula, Pram benar: bekerjalah yang membuat kamu menjadi manusia. Tentu yang dimaksud Pram bukan soal uangnya. Pasti lebih dari itu.
berdoa Pernahkan Anda berdoa untuk negeri ini? Walaupun sebentar saja. Atau sekadar mengucapkan terimakasih setiap malam menjelang tidur seperti ini atau pagi begitu membuka mata dari lelap, karena udaranya kita hirup, hasil buminya kita santap, dan airnya kita minum? Jangan-jangan Anda tidak pernah. Jangan-jangan politik bagi Anda hanyalah soal siapa yang pantas berkuasa. Pernahkan Anda memikirkan soal rakyat? Rakyat yang lebih luas bukan sekadar teman-teman kongkow Anda. Bukan juga sekadar keluarg Anda. Mereka yang tidak pernah diperhitungkan oleh para elit selain hanya biting alias suara pemilu belaka. Mereka yang mengolah tanah negeri sehingga bisa menghasilkan padi, yang menciptakan odol dan sabun untuk kita pakai setiap hari. Kalau tidak pernah, jangan-jangan Anda hanya sedang memikirkan politik yang hanya layak untuk kita kubur sesegera mungkin di dalam tanah negeri ini. Atau belajarlah berpolitik dari pijakan yang lebih nyata. Sebab pada mulanya, para elit politik itu dulu kala, berangkat dari titik yang sama dengan Anda. 197
198 keberuntungan Saya merasa sejak dulu, orang yang cukup beruntung. Sering sekali keberuntungan itu datang di saat yang sangat tepat. Pada saat saya sangat membutuhkan dan tidak tahu lagi harus melakukan apa. Dan keberuntungan itu datang dari hal-hal yang tidak saya kira. Seperti keajaiban. Saya punya "amalan" keluarga. Semacam nilai-nilai yang diwariskan oleh orangtua saya. Salah satunya adalah dilarang keras sambat atawa mengeluh terutama soal ekonomi kepada orang lain, bahkan kepada teman. Tentu saya bukannya tidak pernah keprojol melakukannya. Pernah juga. Saya tidak tahu apakah amalan itu ada hubungannya dengan keberuntungan atau tidak. Dari sekian banyak keberuntungan itu, salahsatunya terjadi di tahun 2010. Saat itu saya terdesak, mau tidak mau, dalam waktu 1 x 24 jam harus punya uang sejumlah kira-kira kalau dibelikan sepeda motor Mio dapat 10. Dari mana saya dapat uang sebanyak itu dalam waktu yang secepat itu? Dalam waktu berbulan-bulan saja belum tentu bisa. Buntu pikiran saya. Tapi percaya nggak percaya, saya juga tidak berdoa. Saya cuma bisa mumet, njekethut, dari siang sampai malam tidak melakukan apapun karena tidak tahu lagi mau melakukan apa-apa. Tapi sungguh ajaib. Esok paginya jam 8 sd jam 10 tiba-tiba beruntun rezeki ajaib mendatangi saya. Jam 12 siang, semua urusan tuntas. Pernah juga saya dirawat di rumahsakit tapi dalam kondisi di mana sekian masalah mendatangi saya sebelumnya sehingga menguras emosi, energi dan tentu finansial. Saya masuk ke kamar VIP. Ambeien saya dioperasi. Setiap pagi, ibu saya yang menunggui dapat laporan pengeluaran kami. Dua hari menjelang keluar rumah sakit, ibu saya dapat laporan keuangan dari rumahsakit yng harus kami bayar. Total sekitar Rp25 juta. Saya juga cuma bisa diam. Saya punya uang sebesar itu tapi harusnya saya pakai untuk urusan lain. Eh, esoknya ada keajaiban lagi, saya dapat uang Rp30 juta. Susuk. Sampai bisa saya pakai untuk obat jalan pascaoperasi dgn tetap memakai fasilitas VIP.
Banyak kasus seperti itu. Terakhir, baru-baru ini, ketika Vespa saya rusak dan harus dibawa oleh pihak dealer yang membutuhkan waktu 3 minggu, saya juga judeg. Lha lalu selama 3 minggu ke mana-mana saya naik apa? Saya belum bisa nyetir mobil, saya nggak mungkin merepotkan teman untuk jemput-antar. Memang ada sepeda motor di kantor saya, tapi manajer kantor terus naik apa? Akhirnya saya bertanya ke beberapa teman untuk sewa motor. Eh ternyata sewa motor naik sehari jadi Rp50 ribu sampai dengan Rp60ribu. Saya sempat mikir-mikir dulu, tidak langsung mengambil keputusan. Di saat saya mikir, salah satu teman yang saya tanya harga sewa motor menjawab: "ngapain sewa, bro, nanti sore diantar motor ke rumahmu, pakai saja sesukamu." Saya langsung njenggirat. Kini saya bisa kembali beraktivitas, pulang jam dua dinihari. Iseng-iseng, habis subuhan tadi, sembari mengucap syukur ke Gusti Allah, saya mencoba mengingat-ingat, kayaknya ada salah satu teman dekat saya yang melakukan laku seperti yang saya lakoni. Ketemu. Senior saya. Sekarang jadi tokoh muda yang disegani di jakarta. Dari dulu saya nggak pernah dengar ia mengeluh. Dan sepertinya, hidupnya juga penuh keajaiban di saat-saat tertentu. Nanti kalau pas saya ke jakarta, akan saya tanyakan ke dia. Kalau saya nggak lupa. Tentang keberuntungan-keberuntungan ini, saya tidak mau menganalisis terlalu ribet. Itu yang saya alami, itu pula yang saya kisahkan. Nanti kalau saya analisis malah keberuntungan saya nggak datang lagi. 199
200 kemaki Biasane... wong kemaki prejengane alus kaya priayi. Biasane... wong melik nggendong iri lan srei, saben omong ninggal blai. Tuture kaya kiai, ati lan kelakuane kaya sengkuni.
puasa Berbeda dengan kebanyakan orang, kalau mau puasa saya sedih. Harus menahan lapar dan haus setiap hari. Dan terutama yang menjengkelkan adalah mendengar pesan-pesan keagamaan di layar televisi yang sebetulnya sedang jualan produk. Saya setuju dengan Emha Ainun Nadjib, lebih baik jujur tidak suka melakukan ibadah. Sebab kalau suka melakukannya, maka sisi manusiawi kita terasa ganjil. Justru karena kita tidak suka melakukannya maka Allah memerintahkannya sebagai bagian dari rasa taat. Kalau suka, ngapain diminta. 201
202 dialog bapak dan anak di saat salat id Di hari raya Kurban beberapa waktu lalu, seorang bapak duduk di samping anak sulungnya untuk mendengarkan khotbah. Si Bapak berumur kira- kira 60an dan Si Anak kira-kira berumur 30an tahun. Awalnya tidak ada yang aneh dari mereka berdua. Bapak-anak itu tampak khusyuk mendengarkan khotbah tentang kisah Nabi Ibrahim dan Ismail. Hingga tiba suara pengkhotbah meninggi: "Begitu dapat perintah dari Allah untuk menyembelih Ismail, Nabi Ibrahim tidak ada keraguan dan langsung melakukannya! Semua karena Allah!" Si Bapak menoleh ke Si Anak. Demikian juga sebaliknya. Lalu Si Anak berbisik, "Kowe nek misale dadi Nabi Ibrahim ya kaya ngono, Pak?" "Ya ora, edan po piye?" "Mosok Nabi Ibrahim ora ragu, Pak. Mosok langsung gelem ngono wae?" "Nek menurutku ora. Nek kaya ngono Nabi Ibrahim gagal sebagai bapak." Suara Sang Pengkhotbah terdengar lagi: "Nabi Ismail begitu mendengar ayahnya diperintah, ia langsung bilang: sembelih saya, Bapak, saya ikhlas!" Si Anak menoleh ke arah bapaknya. Juga sebaliknya. Si Bapak bertanya, "Kowe nek misale tak omongi ngono njuk kira-kira apa responmu?" "Ya aku wegah to, Pak. Aku ragu-ragu. Aku butuh wektu." "Wah iki ceritane ra manusiawi iki. Mosok kabeh ikhlas ora ana proses keberatan dan mikir?" "Mulane, Pak... Aku saiki meh ngaku. Mumpung wektune tepat." "Ngaku apa?" "Anu, aku ki wis 3 tahun ra Jumatan." "Lha ngapa?" "Lha piye, aku ki Jumatan kan ben entuk ilmu, nambah iman, ngenthengke pikir. Tapi mulih-mulih malah mangkel, kemrungsung, ora bahagia. Lha khotbahe ra mutu kabeh. Gek ya ra entuk diinterupsi. Misale diinterupsi malah aku dikira wong edan to?" Sang Bapak diam. Khotbah masih berlangsung. Lalu Si Bapak menggulung sajadah. Si Anak langsung bertanya: "Arep neng endi je, Pak?" "Mulih." "Lha khotbahe rung rampung, je."
"Iki nek aku krungu khotbahe nganti rampung iso emosi." "Kowe nesu ro aku po, Pak? Merga ora Jumatan 3 tahun?" "Ora! Wis ayo mulih..." Si Anak ikut menggulung sajadahnya. Lalu mereka berdua pulang, tentu saja sambil dilihat banyak orang. Mereka berjalan kaki menuju rumah. Si Anak masih penasaran, "Kowe nesu to asline? Merga aku ora Jumatan 3 tahun?" "Kowe ki wis tak kandhani ora ya ora." "Tenane?" "Ya piye aku meh nesu ro kowe. Pertama, kowe wis gerang, wis nduwe anak. Kedua, lha aku dhewe ki wis meh 5 tahun ya ra Jumatan." Si Anak langsung menghentikan langkahnya. "Wah, bajigur. Nek iki jan bapak ra urus tenan iki." "Ora usah crewet. Padha ra Jumatane wae kok padu." Kedua bapak-anak itu tiba di pagar rumah mereka. Lalu mereka bekerjasama membuka pagar rumah sambil saling menatap. Tidak lama kemudian tertawa terbahak-bahak. 203
seorang anak kepada orangtuanya Ini kisah biasa. Diceritakan dengan cara biasa. Pak Munajat dan Bu Warni adalah sepasang petani kecil. Mereka hanya punya lahan seperempat hektar. Anaknya tiga, Imam, Subhan dan Lastri. Di antara ketiga anaknya, hanya Imam yang kuliah. Subhan lulusan STM, lalu bekerja menjadi satpam di sebuah bank. Lastri begitu lulus SMA bekerja di pabrik sepatu. Pasangan itu banting tulang agar Imam bisa lulus sarjana. Pak Munajat kadang menjadi kuli bangunan. Bu Warni menjadi tukang masak di sebuah warung milik tetangganya. Imam anak yang cerdas. Ia lulus tepat waktu dan kemudian bekerja di sebuah perusahaan mobil ternama. Ia menikah, istrinya bekerja di sebuah perusahaan elektronika. Pasangan ini dikaruniai dua anak, laki-laki (5 tahun) dan perempuan (2 tahun). Keluarga yang sempurna. Pak Munajat dan Bu Warni sangat bangga dengan anak pertama mereka. Hingga tiba suatu saat, Imam melarang bapaknya pergi ke langgar sebelum salat Magrib dimulai. Karena Pak Munajat sering ikut pujian, ritual nyanyian yang dilakukan di antara waktu usai azan sampai sebelum iqomah. Ketika Pak Munajat bertanya kenapa, Imam menjawab: Itu bid'ah. Pak Munajat tidak berani membantah anaknya. Dia kalah pintar. Dia tidak tahu banyak soal Al Quran dan Hadist. Akhirnya Pak Munajat mengalah. Ia hanya bergegas ke langgar ketika iqomah sudah diserukan. Tidak lama kemudian, Imam melarang Pak Munajat melakukan Yasinan bersama orang-orang kampungnya di malam Jumat. Padahal acara itu sangat ditunggu oleh Pak Munajat karena di forum Yasinan itulah, dia bisa berkumpul dan bercengkerama dengan tetangga-tetangganya, berbagi kabar, dan sering mendapatkan ilmu baru. Ketika Pak Munajat bertanya kenapa, Imam menjawab: itu bid'ah. Imam juga melarang Pak Munajat merokok. Haram, kata Imam. Padahal merokok bagi Pak Munajat mungkin satu dari sedikit kesenangan yang dimilikinya. Selain itu, merokok juga penting kalau sedang ngobrol dengan tetangga atau ketika datang ke sebuah hajatan. Sebetulnya Pak Munajat hendak membantah. Tapi karena diancam jika masih merokok tidak boleh mendekati kedua cucunya, terpaksa Pak Munajat menghentikan hal yang disukainya itu. Imam juga melarang Pak Munajat datang ke berbagai kendurian yang biasa dihelat di kampungnya. Mulai dari tasyakuran, manakiban, khataman dan lain-lain. Lagi-lagi Pak Munajat tidak bisa membantah. Dia kalah pintar. 205
206 Suatu saat, emak Pak Munajat meninggal dunia. Sebagaimana biasa, digelar ritual doa bersama tetangga selama 7 hari di rumahnya, kelak dilanjut 40 hari, 100 hari, 1.000 hari dan seterusnya. Baru berjalan semalam, Imam kemudian melarang acara itu diteruskan. Bid'ah, katanya. Kali ini, Pak Munajat membantah. Dia bilang, sosok yang barusan meninggal adalah emak yang sangat disayangi dan dicintainya. Orang yang mengandung dirinya, melahirkannya, merawatnya dan membesarkannya seorang diri karena bapaknya meninggal saat dia berumur 10 tahun. Pak Munajat hanya ingin berdoa, ingin tetangga-tetangganya ikut berdoa. Dia hanya ingin menjadi anak yang berbakti. Pak Munajat memohon betul agar kali ini Imam memperbolehkannya melakukan ritual yang sangat penting itu. Imam tetap tidak memperbolehkan. Kali ini, Pak Munajat tetap bersikukuh dengan sikapnya, dia tetap ingin melanjutkan acara doa bersama sampai 7 hari. Bu Warni dengan bersimbah airmata pun memohon agar Imam memperbolehkan ritual itu. Toh mereka memakai uang mereka sendiri, bukan uang dari Imam atau dari siapapun. Imam marah luarbiasa. Dia tunjuk muka kedua orangtuanya yang masih berduka itu dan bilang: kalian kafir! Malam itu, sampai menjelang subuh, Pak Munajat dan Bu Warni masih menangis di dalam kamar. Di atas sajadah mereka menangis. Mereka tidak menyesal telah menyekolahkan Imam hingga menjadi sarjana. Mereka bersyukur karir Imam cemerlang dan dianugerahi keluarga yang sejahtera. Tapi mereka berdua tidak bisa mengerti, setiap hal yang mendamaikan mereka, yang menenangkan mereka, yang menyenangkan mereka, harus diakhiri dengan tiga kata: bid'ah, haram, dan bahkan kafir. Mereka tidak bisa mengerti kenapa anak yang begitu disayangi tega mengatakan kafir kepada orangtuanya padahal mereka merasa tidak pernah menyembah apapun selain Allah. Malam itu, mereka berdua terisak. Tak tahu apa yang akan dilakukan. Tak bisa menerima apa yang telah terjadi. Mereka hanya bisa menangis di depan Allah. Sekarang ini ada banyak sekali orang yang mengalami seperti apa yang dialami oleh Pak Munajat. Ada banyak sekali orang yang berperilaku seperti Imam. Subuh ini, saya menangis untuk mereka.
pikiran Dulu sekali, saya pernah menulis kultwit di Twitter. Setiap kali saya mau naik pesawat terbang dan saya tahu kalau di deretan calon penumpang itu ada laki-laki berjenggot, dahi menghitam, celana cingkrang dan atau perempuan yang memakai tutup muka hingga hanya kelihatan sepasang matanya saja, saya merasa waswas. Saya merasa bahwa pesawat terbang yang saya tumpangi setiap saat bisa dibajak dan atau tiba-tiba meledak. Pikiran itu berlanjut dengan penyesalan dan kadang-kadang sampai saya tidak bisa menahan tangis saat pesawat sudah mendarat. Mereka yang saya pikir 'keji' hanya karena apa yang tampak, yang kadang dibangun oleh apapun itu sehingga saya berpikiran buruk, mungkin juga sama atau jauh lebih baik daripada saya: orang yang sedang mencari nafkah untuk menghidupi diri dan keluarga mereka. Mungkin mereka bahkan punya kehidupan sosial yang lebih baik daripada saya: dermawan, suka menolong, baik kepada kerabat dan saudara, dan lain-lain, dan lain-lain. Cara mereka berpakaian tak lebih hanya ekspresi atas keyakinannya atau ekspresi lain sebagaimana saya. Sama dengan saudara kita yang bertato, atau yang suka pakai surjan, atau yang suka ditindik. Dulu teman-teman saya yang bertato sering melakukan kampanye yang juga saya dukung: tato bukan kriminal. Kira-kira mudahnya seperti itu. Saya menyadari betapa jahatnya stereotip yang mengendap di kepala saya. Saya memang tidak punya purbasangka buruk kepada orang bertato tapi saya punya purbasangka pada yang lain yakni orang-orang yang tidak saya kenal, hanya karena dahi mereka menghitam, berjenggot dan celana mereka cingkrang. Betapa kotornya pikiran saya. Semoga segera saya dijauhkan dari pikiran keji seperti itu. Maafkanlah saya... 207
208 kiamat Sebagaimana kematian yang merupakan kepastian alamiah manusia, kiamat bagi saya adalah kepastian alamiah matinya bumi. Tapi keduanya lebih sering saya lupakan. Mungkin juga Anda. Hingga suatu saat, saya bertemu dengan seorang ahli pemetaan. Saat itu saya melempar guyonan, kalau semua hal kita tafsiri harfiah, kiamat tidak akan terjadi karena tidak mungkin matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur. Di luar dugaan saya, teman saya itu membuka laptopnya, lalu membuka sekian program pemetaan di sana. Dia menunjukkan bahwa semua arah berubah sekian derajat setiap tahun. Jadi, menurut dia, bagi para ahli pemetaaan, matahari terbit dari barat itu sangat mungkin. Bahkan pasti. Keringat saya langsung gemrobyos. Kiamat, bagi saya sangat mengerikan. Tapi tema kiamat itu pula yang sangat menarik saya. Sudah lama sekali saya punya ide membuat naskah drama dengan tema: apa yang dilakukan oleh orang- orang di sebuah malam ketika mereka semua tahu, keesokan harinya kiamat pasti terjadi. Bumi ambrol. Meteor-meteor menghujani bumi. Gagasan naskah ini sampai sekarang tidak saya kerjakan. Tidak tahu kenapa. Tapi begitu membaca berita ini, tentang suara yang mirip suara sangkakala dari langit, saya teringat kembali gagasan tersebut. Di agama saya, ciri kiamat bukan hanya matahari terbit dari barat melainkan juga terdengarnya suara sangkakala dari langit. Tapi saya hanya teringat gagasan naskah itu. Belum tentu juga saya kerjakan. Omong-omong, apa yang akan Anda kerjakan malam nanti jika esok hari kiamat sudah pasti terjadi?
muhammadiyah? Bapak saya salah satu pendiri Muhammadiyah di kampung saya. Organisasi itu kini kian membesar. Tapi saya tidak begitu mengerti apakah bapak saya benar-benar Muhammadiyah? Bapak saya kalau salat Subuh pakai doa Qunut. Bapak saya kalau Ramadhan, kadang mengimami di masjid NU dan melakukan salat tarawih 20 rakaat. Bapak saya ikut Yasinan dan Sholawatan. Bapak saya memperingati meninggalnya nenek saya mulai dari 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, dan sebentar lagi memperingati 1000 hari meninggalnya nenek saya. Bapak saya juga melakukan ziarah kubur. Kalau yang dimaksud Muhammadiyah adalah anti-sholawat, tidak melakukan ziarah kubur, tidak memakai doa Qunut, salat tarawih 8 rakaat, dan lain-lain. Maka di mana letak ke-Muhammadiyah-an bapak saya? Kalau bapak saya dianggap bukan Muhammadiyah, lha dia termasuk pendiri Muhammadiyah di kampung saya dan kini lembaga tersebut tumbuh besar dengan punya BMT, masjid, membantu mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah di kampung-kampung lain dan seterusnya. Saya mengaku NU. Saya kalau salat Subuh tidak memakai doa Qunut. Bukan karena "ideologis" tapi karena lupa doanya. Saya kalau dulu salat Tarawih, cukup 8 rakaat. Alasan saya supaya efisien. Tapi sudah bertahun-tahun saya tidak salat Tarawih. Insyaallah tahun ini saya mau salat Tarawih lagi ah... Lalu di manakah letak ke-NU-an saya? Akhir-akhir ini, saya tidak tega melihat orang-orang Syiah dipojokkan. Tiba-tiba saya ingin pindah Syiah saja. Boleh kan? 209
210 sungkem musyrik Seketika mata saya yang mengantuk langsung membelalak. Sepele soalnya. Di twiter ramai sekali orang berkomentar tentang peristiwa sungkem para siswa dan guru di depan gambar Kartini. Beberapa komentar memvonis apa yang dilakukan oleh mereka adalah perbuatan syirik. Orang yang melakukan syirik disebut musyrik. Sungkem itu pertanda penghormatan. Ini lepas dari soal Anda suka atau tidak suka kepada Kartini, setuju atau tidak soal hari Kartini. Ada bagian dari masyarakat kita yang mengekspresikan rasa hormat dengan sungkem. Saya hormat kepada kedua orangtua saya, maka saya sungkem kepada mereka. Bagi kelompok masyarakat lain mungkin diekspresikan dengan menghormat secara militer, atau membungkukkan badan, atau menundukkan kepala, atau menelangkupkan kedua tangan di dada. Lalu mana yang benar? Pertanyaannya yang salah. Hal seperti itu bukan soal benar atau salah. Bapak saya mengajari, kalau makan harus habis. Sebab itu cara mensyukuri nikmat dan menghormati petani. Mertua laki-laki saya sebelum makan, menyisihkan sesendok nasi sebagai penghormatan untuk leluhurnya. Salah satu guru ngaji saya waktu kecil mengajari kalau makan jangan dihabiskan semua, sisakan jatah untuk makhluk lain seperti misalnya ayam dan kucing di piring nasi saya. Saya menghormati semua pendapat itu. Tapi baiklah jika Anda suka memvonis orang lain dengan cap musyrik. Apakah orang yang berdoa di depan salib terus bisa dianggap menyembah salib? Apakah orang yang salat menghadap kiblat, yang di situ dianggap terletak ka'bah, bisa dianggap menyembah batu? Macam baik saja kelakuanmu. Macam khatam saja ilmumu. Babi!
ki joyo bintoro (1) Ki Joyo Bintoro dan Ki Ageng Bejo selain memiliki kisah-kisah bersama yang mistis juga sama-sama punya kisah konyol. Ketika kedua orang tersebut cuti sementara dari padepokan yang dikelola seorang resi, mereka berdua bukannya pulang kampung tapi malah pergi ke gunung Penanggungan. Mereka mendengar desas-desus bahwa di gunung Penanggungan ada banyak pusaka Raja Airlangga. Berangkatlah mereka ke sana. Sesampai di sana, mereka mulai mengheningkan cipta. Sehari, dua hari, tidak ada sinyal apa-apa. Lalu mereka sepakat di hari ketiga jika tidak ada tanda apapun akan meninggalkan tempat tersebut. Tepat di malam ketiga, sebuah energi dahsyat mengepung mereka. Angin berpusar mengitari dua laki-laki yang berjejer semadi itu. Lalu lhhhaaap! Tangan kanan Ki Ageng dan tangan kiri Ki Joyo teracung menangkap sebuah benda. Satu benda ditangkap dua tangan. Dapat! Kemudian mereka menenangkan nafas, lalu membuka mata. Kaget. Ki Ageng: ini apa? Ki Joyo: ini cawet! Ki Ageng: mosok Prabu Airlangga cawetan, jeh? Ki Joyo: ya sapa ngerti, buktine kene tapa terus entuk cawet iki. Mesthi nggak baek-baek! Ki Ageng: bener kandhamu. Wis ayo mulih. Lalu mereka bangkit dan siap pulang. Tiba-tiba Ki Ageng teriak: jeh, delengen tah iki! Ki Joyo: ana apa? Ki Ageng: iki cawet-e ana tulisane, cuuuk! Mereka berdua lalu membaca pelan-pelan tulisan di cawet tersebut. Terbaca: s-o-n-y. Ki Joyo dan Ki Ageng langsung misuh: juancuk, iki dikerjai iki, mosok zaman Raja Airlangga wis ana cawet merek-e Sony... Kluntrung-kluntrung mereka meninggalkan gunung Penanggungan dengan muka ketekuk sambil mengomel. Tidak lama kemudian terdengar suara resi mereka: mulane tah, ojok mbeling- mbeling, pamite arep sowan wongtuwa malah dolin wae... Segera mereka lari menuju gunung Arjuna. 211
212 ki joyo bintoro (2) Memahami kepribadian orang dari caranya berdoa Ki Joyo Bintoro tiba-tiba ada di samping saya: dik, menurutmu foto ini bicara apa? Saya yang masih mengantuk, menjawab dengan polos dan tulus: PDIP mau koalisi sama PKB, ki.. Ki Joyo: wah, kalau jawaban seperti itu bukan jawaban orang yang sedang belajar ilmu kawaskitan dan ilmu tua. Itu jawaban cah sekolahan yang cari ijazah. Jenggirat. Saya merasa ditempiling. Terus saya perhatikan betul, otak saya tetap nggak sampai tentang apa yang diomongkan Ki Joyo. Ki Joyo: bingung kan... coba perhatikan cara jokowi mengangkat tangan dalam berdoa... Saya mencermati lagi. Apanya yang aneh... Juancuk Ki Joyo ini... bikin saya nggak percaya diri sedang lelaku ilmu kawaskitan. Ki Joyo: cara berdoa Jokowi ini menunjukkan kalau dia dapat sesuatu cepat dilempar ke belakang. Ini menunjukkan orangnya lang-lung, nyah-nyoh, brutal sedekah. Beda sama yang lain... Saya diam. Memperhatikan. Lalu hendak berkomentar. Tapi Ki Joyo sudah tidak ada di samping saya... Juancuk!
CARA BERDOA JOKOWI ini menunjukkan kalo dia dapat sesuatu cepat dilempar ke belakang #KIJOYOBintoro
214 tanpa NU itu hebat. Muhammadiyah juga luarbiasa. Kita tidak bisa membayangkan Indonesia tanpa NU atau tanpa Muhammadiyah. Apalagi tanpa keduanya. Dan sejujurnya, kita tidak bisa membayangkan Indonesia tanpa PKI.
orang jawa dan islam Saya ada pertanyaan besar tentang Orang Jawa dan Islam. Pertanyaan itu bermula dari rasa penasaran saya tentang kenapa orientasi spiritual Suharto bergeser dari Kejawen ke Islam. Selama ini cukup dibaca bahwa hal tersebut semata bagian dari taktik Suharto untuk merespons membesarnya kelas menengah beragama Islam, yang salah satunya kerap diidentikkan dengan ICMI. Tapi saya menemukan hal lain. Karena ternyata Suharto benar-benar "ngrasuk" Islam dan pelan-pelan mencoba "menanggalkan" Kejawen. Mirip dengan Brawijaya di akhir kekuasaannya, menjelang munculnya kiblat baru yang dipimpin Raden Patah. Hal lain, walaupun tidak sama persis, adalah orang-orang seperti Ki Manteb yang juga ngrasuk Islam dan bahkan orang seperti Ki Joko Bodo. Sekali lagi, bagi saya hal ini bukan semata persoalan benar tidaknya ajaran agama. Lebih dari sekadar itu. Semalam, saya diberi buku oleh Mas Waskito Giri Sasongko anggitan Ricklefs. Saya berharap ada penjelasan memadai di buku Mengislamkan Jawa soal pertanyaan saya di atas. 215
216 nulung menthung Di bahasa Jawa ada istilah "nulung menthung" atau terjemahan bebasnya kira- kira: pura-pura menolong tapi sebetulnya justru mencelakakan. Menjerumuskan. Membuat Anda makin tenggelam dalam persoalan yang rumit dan gelap. Biasanya memang orang yang "ditolong" dalam keadaan kepepet, gelap mata, tidak sempat berpikir panjang. Semoga Anda semua tidak sedang mengalami hal seperti itu, dan semoga jika Anda sedang mengalami hal itu, segala petaka yang sedang Anda alami akan berbalik ke orang yang melakukan kekejian nulung menthung itu. Alfatihah...
islam mega asri "Mas, sampeyan setuju Islam Nusantara nggak?" "Lho ya setuju. Sunni, Syiah, NU, Muhammadiyah, Islam Nusantara, dan lain-lain, pokoknya saya setuju semua. Tapi Islam saya sih Islam Mega Asri." "Lho, apa itu Islam Mega Asri?" Berceritalah saya kemudian soal apa itu Islam Mega Asri. Suatu saat di sebuah kompleks perumahan, para warga bersepakat untuk "menghidupkan" masjid perumahan. Fasilitas masjid ada tapi selama ini tak ada kegiatan. Akhirnya kepala RT perumahan tersebut diberi mandat untuk membangun kamar buat takmir masjid, dan menambah fasilitas masjid. Dana disokong rame-rame oleh warga perumahan. Ketika semua sudah terbangun, keributan kecil terjadi. Beberapa warga berunding. Mereka takut kalau pengurus takmir masjid berasal dari orang Islam yang berpakaian cingkrang. Mereka tidak mau hal seperti itu terjadi. Kekhawatiran itu bukannya tanpa alasan, sebab Pak RT juga berasal dari aliran serupa. Tukang-tukang yang bekerja juga serupa. Maka beberapa perwakilan mereka menghadap Pak RT. Setelah mendengar apa yang disampaikan oleh rombongan itu, Pak RT meminta maaf atas kekeliruannya kalau memang dianggap tidak patut mendatangkan tukang-tukang yang satu aliran dengannya. Sebab hanya mereka yang dikenal oleh Pak RT. Dia juga setuju kalau takmir masjid bukan berasal dari kelompoknya. Kemudian mempersilakan para warga untuk mencari takmir yang pas. Sampai sekarang, masjid perumahan itu tetap kosong. Para warga tidak berhasil mendapatkan takmir masjid sesuai keinginan mereka. Tetap tidak ada kegiatan di masjid. Perumahan itu bernama Mega Asri. "Lha kok sampeyan malah pakai istilah itu, Mas? Itu kan proses yang gagal?" "Pertama, soalnya saya ada alasan nggak Jum'atan. Kedua, kejadian seperti ini khas Indonesia, je. Masjid mereka sering kosong, lalu ketika tiba-tiba sudah dikuasai kelompok lain, njuk nesu. Lha salah sendiri ditinggal kosong..." "Jinguk sampeyan itu, Mas!" kata teman saya sambil ngakak. 217
218 lebaran dan ingatan Sudah 20 tahun saya tinggal di Yogya tapi belum pernah sekalipun merasakan Lebaran di kota ini. Kali ini, kalau tidak ada perubahan jadwal mendadak, saya akan mengalaminya. Sebetulnya tahun 2012, ketika Lebaran tiba, saya berada di Yogya. Tapi saat itu saya sedang dalam kondisi sakit. Seminggu sebelum Lebaran, saya masuk rumah sakit untuk operasi wasir. Selama hampir sebulan saya terkapar di rumah. Saat itu di Yogya, tapi tidak "mengalami" Lebaran. Karena sedikit penasaran dengan suasana Lebaran di Yogya, mulai dari kemarin, setiap habis Magrib saya luangkan sedikit waktu untuk sejenak berkeliling Yogya. Melihat apa kira-kira yang membedakan Yogya ketika menjelang Lebaran dengan hari-hari biasa, selain mobil-mobil plat B yang berjejalan di jalan. Kalau Lebaran di kampung, saya hanya njegonggok di dalam kamar. Capek rasanya harus tersenyum, berjabat tangan, berbasa-basi. Saya tidak begitu bisa menikmati basa-basi. Sejak kecil, saya tidak begitu suka Lebaran. Terakhir yang saya ingat, saya menikmati Lebaran ketika kelas 4 atau 5 SD. Setelah itu hambar. Ingin cepat melalui Lebaran, lalu situasi berubah menjadi hari-hari biasa. Tanpa pura-pura tersenyum, dan berbasa-basi mengucapkan Minal aidzin wal faidzin. Ada beberapa momentum Lebaran yang begitu saya ingat kejadiannya, sekalipun tidak dalam arti menyenangkan. Pertama, ketika malam Lebaran. Seperti biasa, saya bergabung dengan teman-teman di kampung untuk minum arak. Saya sudah mabuk berat dan tertidur di pangkalan ojek ketika tiba-tiba saya mendengar orang-orang menjerit di sekeliling saya. Mabuk saya langsung hilang ketika mendapati orang di samping saya berdarah perutnya. Ternyata ketika saya tertidur, ada perkelahian di dekat saya. Dia tertusuk perutnya. Segera saya menggedor beberapa rumah terdekat untuk meminjam mobil dan "memaksa" yang punya mobil untuk mengantarkan korban ke rumah sakit di Rembang sejauh 40an kilometer. Tentu, saya ikut menemaninya. Saya baru balik persis ketika salat Id akan dimulai. Rasanya aneh sekali. Kepala saya berat. Badan saya melayang. Tangan saya masih penuh darah. Dan saya berpapasan dengan orang-orang yang hendak menunaikan salat Id. Di kampung saya, mungkin saya orang yang diingat, datang salat Id lalu tertidur di ruang tamu orang. Kejadiannya selalu hampir mirip. Malam Lebaran, seperti biasa saya bergabung dengan teman-teman kampung untuk minum arak. Tapi kayaknya terlalu banyak dan sampai Subuh. Karena tidak enak dengan orang tua saya, cepat
saya mandi lalu berangkat ke masjid. Di depan masjid ada dua rumah yang biasa dipakai nongkrong jika menjelang salat Id. Saking tidak kuat menahan kantuk dan mabuk, saya masuk di salah satu rumah itu, lalu tidur di lantai ruang tamu. Saya baru dibangunkan teman-teman saya ketika salat Id sudah rampung. Saya mungkin orang yang pertama kali juga membawa minuman ke masjid ketika salat Id. Pasalnya juga sederhana. Saat itu saya juga mabuk berat. Ibu saya membangunkan untuk salat Id. Sudah saya guyur kepala saya berkali-kali tapi rasa kantuk tidak hilang juga. Akhirnya saya membuat kopi, terus saya cangking ke masjid. Sementara orang-orang takbiran, saya duduk-duduk di emperan orang bersama beberapa kawan lain, sambil nguyup kopi, berusaha menghilangkan rasa pening dan mual karena efek alkohol. Semenjak itu, tidak afdol rasanya jika saya ke masjid tidak membawa minuman. Takbiran kan juga butuh minum... Tapi salah satu momentum Lebaran yang paling saya ingat adalah ketika saya menangis keras saat sungkem ke kedua orang tua saya. Waktu itu, saya merasa menjadi anak yang tidak berguna. Sakit jantung ibu saya kumat, dan bapak saya terancam lumpuh. Saya menangis keras sekali setelah beberapa tahun bertarung dengan emosi yang meluap, berusaha mencari cara agar keduanya bisa sembuh. Tapi saya gagal. Saya sangat bersyukur sekali, sekian tahun kemudian, ibu saya melewati operasi jantung yang menguras air mata, dan bapak saya lolos dari ancaman lumpuh. Keduanya sekarang segar bugar. Alhamdulillah... Tuhan menyembuhkan mereka berdua. Selamat mudik, Teman-teman... Jangan nakal-nakal. Jauhi alkohol, tapi jangan jauh-jauh. 219
220 tolikara Persis dua puluh tahun sebelum pecah kerusuhan berbau sentimen agama di jazirah Maluku, sebuah penelitian lapangan usai dilakukan dan disimpulkan. Karena sifatnya yang genting, temuan lapangan itu sempat dipresentasikan ke beberapa lembaga negara. Tapi hasilnya nihil. Tak ada tindak lanjut. Baru ketika dua puluh tahun kemudian kerusuhan meletus di wilayah yang terdiri dari 1.000 lebih pulau itu, dokumen penelitian ini dikaji kembali. Semua telah telat. Korban telah jatuh. Penelitian lapangan itu kelak terbit dengan judul "Orang-orang Kalah" (INSISTPress, 2004), disunting oleh pemimpin peneliti: Roem Topatimasang. Para peneliti adalah orang-orang di bawah jaringan Baileo, sebuah lembaga jejaring pendidikan kritis yang ada di hampir semua titik penting di Maluku (Ambon, Haruku, Kei, Tanimbar, dan lain-lain). Dari sekian kesimpulan di penelitian itu, tidak ada yang mengarah ke persoalan agama. Di Maluku, persoalan agama diterima dengan sangat lentur bahkan melebihi kelenturan yang terjadi di Jawa dan Sumatra. Anda bisa ikuti contoh-contoh kelenturan itu tiap hari selama bulan Ramadan kemarin di Jawa Pos. Sebagian besar orang selalu menyederhanakan setiap konflik dengan istilah "provokasi" atau "desain". Kedua istilah itu terlalu diberi beban sehingga membuat kita malas mencari pokok soal. Mudahnya begini. Provokasi dan desain tidak akan bisa bekerja kalau tidak ada kondisi yang pas. Api tidak menyala di kayu basah. Api mudah membara di dalam sekam. Sementara itu, kita sibuk mencari bagaimana cara api dinyalakan tapi tidak pernah peduli dengan situasi sosial di wilayah tersebut. Kenapa ada sekam? Kenapa kayu basah bisa kering? Apa yang menyebabkan itu semua? Hal yang sama juga tidak pernah ditanyakan ketika konflik Poso meletus. Bahkan pertanyaan sederhana misalnya: Kenapa Poso? Kenapa tidak di kota lain? Saya berharap kejadian di Tolikara, tidak lagi membahas bagaimana api bisa bekerja dan menyala.
es campur dan religiusitas Saat kuliah, saya punya adik angkatan yang berasal dari Gunung Kidul. Orangnya kemeriyek. Lucunya minta ampun. Sekalipun dari Gunung Kidul tapi logatnya Suroboyoan. Maklum sahabat dekatnya berasal dari Surabaya. Kami memanggilnya Katolik. Tentu saja karena agamanya Katolik. Tidak ada alasan yang lain. Tidak ada usaha untuk menjelekkan sebuah agama. Sama seperti kalau di antara kami ada yang memanggil "China, Batak, Dayak", semua panggilan dilakukan dengan tingkat kelenturan yang tinggi. Humor yang menggembirakan. Katolik bersahabat akrab dengan Kardono. Kalimat barusan itu lebay, karena kalau "bersahabat" ya pasti "akrab". Kardono inilah yang berasal dari Surabaya. Mereka punya geng dengan selera humor yang bisa bikin perut kejang. Suatu saat di kamar kos Kardono, Katolik sedang nyek-nyekan dengan Todi. Seperti biasa, Kardono ada di pihak Todi. Dengan cekakakan mereka ngece Katolik. Sambil sesekali melempar kalimat, "Dasar Katolik!" Sebaliknya Katolik membalas ecean mereka dengan sesekali mengeluarkan kalimat, "Dasar muslim!" Atau kadang, "Dasar Islam!" Hingga kemudian mereka capek, lalu bersepakat membeli es campur. Todi disepakati yang pergi membeli es. Tidak lama kemudian, pintu kamar diketuk dari luar. Katolik merasa yang mengetuk pintu adalah Todi. Mungkin ada barangnya yang tertinggal. Entah uang atau dompet. Segera dia teriak kelas, "Muslim dilarang masuk!" Ketukan masih terjadi. Kali ini dengan kalimat salam, "Assalamu'alaikum..." "Nggak dengar apa, Muslim dilarang masuk!" teriak Katolik. Lagi-lagi ketukan pintu terjadi. Katolik teriak lagi. Kardono akhirnya punya inisiatif untuk membukakan pintu. Tepat di depan pintu persis, ada dua orang berpakaian rapi, berwajah bersih, memakai baju muslim. Ternyata mereka adalah mahasiswa-mahasiswa sebuah jamaah yang sering berkeliling dari satu tempat kos ke tempat kos yang lain untuk mengajak umat Islam melakukan aktivitas beribadah. Terutama salat lima waktu di masjid terdekat. Kardono cepat menguasai keadaan. Dia segera mempersilakan kedua tamunya untuk masuk. Sementara Katolik yang masih dalam posisi tengkurap, belum begitu ngeh dengan kejadian itu. Hingga dia dijawil oleh Kardono, diminta duduk. Begitu Katolik mendongak, mukanya langsung pucat. Dia segera duduk sambil menundukkan kepala. 221
222 Seperti sudah biasa, kedua tamu itu menyampaikan dengan runtut maksud kedatangan mereka berdua. Kardono manggut-manggut, dia mengucapkan terimakasih. Lalu dia bilang, "Ini lho Mas, teman saya agamanya Katolik. Dia ingin masuk Islam. Tapi belum punya sandaran yang kuat. Makanya tadi teriak-teriak nggak jelas..." Muka Katolik memerah. Dia blangkemen karena merasa nggak enak dengan teriakannya. Kedua tamu itu langsung tertarik dengan kasus Katolik. Lalu mereka berdua mengajak mengobrol Katolik soal Islam dan kisah orang-orang yang masuk Islam. Kardono sesekali menimpali, "Lebih baik kamu masuk Islam sekarang saja, Lik... Kan kamu sudah mantap. Ya kan, Mas?" tanya Kardono seakan-akan minta konfirmasi ke para tamunya. Muka Katolik makin gak enak dilihat. Seperti ada katak kecil tersangkut di tenggorokannya. Kembali rentetan dakwah keluar bergantian dari mulut kedua tamu, mengajak Katolik dialog. Dalam hati, Katolik merutuk kebodohannya teriak-teriak, plus kedua tamu yang tak pulang-pulang, dan Kardono yang membuat situasi tambah gak enak. Akhirnya kedua tamu itu pergi. Pintu kembali ditutup. Suasana hening. Katolik seperti menunggu waktu sekian menit, memastikan kedua orang itu pergi agak jauh, lalu setelah yakin, dia teriak, "Juancuk, koen Don! Tuaek! Ngguatheli!" Antologi umpatan keluar gilir-gumanti gak ada habisnya dari mulut Katolik. Sementara Kardono terpingkal-pingkal sampai terguling-guling di lantai. Di saat seperti itu, pintu diketuk kembali. Mereka berdua langsung berhenti mengumpat dan tertawa. Muka Katolik pucat. Dengan perasaan gak enak, Kardono membuka pintu. "Es-e mung kari loro, Don..." Todi dengan muka capek kepanasan berkata begitu, sambil memberikan plastik es ke arah Kardono. Sementara yang satu dia pegang sendiri. Kardono ngakak lagi. Begitu Katolik sadar kalau yang datang Todi, dia kembali mengumpat berkali-kali. Sampai dia sadar kedua temannya sudah tandas minum es. "Lho lha es-ku endi?" tanya Katolik dengan muka memelas. "Entek, Cuk. Mung gari loro." jawab Todi kalem. Muka Katolik langsung mirip rempeyek. Lebih tepatnya rempeyek yang sudah melempem.
majelis Kawan saya, seorang alim, mengeluh. Istrinya tiba-tiba menegur saat dia mau melakukan salat. Seorang laki-laki, kata istrinya, tidak boleh salat di rumah, harus di masjid. Kawan saya langsung syok. Dia tidak pernah mengira akan ditegur seperti itu. Tapi karena bekal ilmu agamanya sangat baik, dia meladeni teguran istrinya dengan kokoh. Kali itu istrinya "kalah". Tapi bukan kejadian tersebut yang mengganggunya, melainkan bagaimana istrinya bisa punya "pengetahuan" agama yang mengkhawatirkan semacam itu? Akhirnya, suatu pagi, kawan saya mengantar istrinya ke majelis pengajian yang rutin diikuti Sang Istri. Di pengajian yang dihadiri ribuan orang dan rata-rata diikuti para perempuan, kawan saya makin syok. "Ustadnya mantan seorang artis. Dengan kemampuan retorikanya, juga didukung oleh pengeras suara dan layar visual, dia tampil memukau. Dia salahkan banyak hal, dia haramkan banyak hal yang masih bisa diperdebatkan. Membalas salam kalau salah sedikit, berarti temannya setan. Gila. Semua peserta dibilang goblok, tolol, bodoh. Tapi mereka diam... Coba kamu bayangkan, peserta yang datang kan sudah meluangkan waktu. Mereka juga mengeluarkan uang untuk membeli buku dan CD ustad tersebut. Sudah begitu masih ditolol-tololkan, dibodoh-bodohkan, dan mereka diam. Mereka mau saja dibilang bodoh dan tolol. Padahal mereka perempuan-perempuan terpelajar. Lalu pulang-pulang, para istri ini gantian membodoh-bodohkan suami mereka, membodoh-bodohkan anak-anak mereka, membodoh-bodohkan tetangga-tetangga mereka. Astaghfirullah..." Tampaknya teman saya benar-benar syok. Tapi setidaknya dia masih beruntung karena bekal keilmuannya bisa menjadi benteng bagi keluarganya. Kini dia rajin diskusi dengan istrinya tentang berbagai hal keagamaan. Dia menyadari ada yang tengah mengancam banyak keluarga di Indonesia lewat majelis semacam itu. Kini dia makin waspada. Tapi bagaimana dengan nasib orang-orang yang lain? 223
224 ketipung Lebih dari 3 tahun saya tinggal di perumahan ini, tak pernah sekalipun mendengar suara-suara di tengah malam seperti ini. Hanya suara jam dinding, dan sesekali daun jatuh di taman belakang. Tapi barusan ada suara dangdut koplo terdengar. Ya Allah, saya rindu ngesul. Menenggak arak dan AO, lalu njoget di depan panggung. Tanpa ada orang yang peduli satu sama lain, selain kebersamaan, uyel-uyelan, dan teriakan gembira. Ya Allah, hanya ndangdutlah, musik yang sekalipun kadang liriknya sedih, bisa kami nikmati dengan bergoyang riang, sembari merem melek. Ketipung adalah alat pemersatu. Pada ketipung kami percaya. Ketipung adalah oh yes...
ketika senja itu tiba Kira-kira 5 tahun yang lalu, saya diberitahu oleh teman saya bahwa kelak, jangan pernah berpikir saya (juga dia, dan mungkin kebanyakan dari kita), akan dirawat anak sendiri. Zaman bergerak tak tertebak. Tapi arahnya bisa kita candra. Kelak kebanyakan dari kita akan menghabiskan masa tua yang ngelangut di panti jompo. Memandang ke arah jendela. Melihat matahari tenggelam, yang sebentar kemudian disusul beduk Magrib dan kumandang azan. Kita sudah tidak bisa bermain catur. Sudah separuh pikun. Tidak lagi kuat membaca. Ingatan kita pun koyak dedel duwel oleh usia. Nafas kita memendek. Tulang kita berderit serupa daun jendela kayu di rumah ibu kita dulu. Sebagian dari kita, dihunjam rasa bersalah karena melewatkan masa-masa produktif kita, tidak punya karya, menyepelekan waktu, menistakan kesempatan. Penyesalan itu semakin merusak usia yang telah keropos. Akan tiba di suatu saat, ketika kita masih lamat-lamat bisa melihat berbagai benda, manusia dan peristiwa. Tapi kita tak sanggup mengingat mereka. Tak bisa memikirkannya. Jauh hari sebelum Pram meninggal dunia, penulis besar itu dengan tegar bilang, "Aku sudah tidak bisa menulis. Tidak kuat berpikir. Jari-jariku sudah tidak bisa mengetik. Tapi semua sudah kutulis. Semua yang bisa kulakukan sudah kulakukan." Dan sekian hari sebelum nafasnya berhenti, ia bicara dengan nada tanpa gentar. "Ini saatnya menemui yang satu ini. Kalau tidak kita hadapi hanya akan menghantui." Apa yang dihadapinya? Apa yang menakutkan itu? Kematian. Teman-teman, besok, saya dan juga Anda semua, akan membaca sebuah karya yang memikat di kisaran soal itu. Senja yang mengambang di ufuk sana. Senja yang suatu saat akan menaungi kita. Senja yang membuat nyali siapapun akan gemetar. 225
epiLOG 227
228 jakarta-yogya Setelah keluhan Mas Seno Gumira Ajidharma tentang Jakarta yang penduduknya rela dalam kehidupan serba-macet kemudian bersedia mengakhiri karir dengan uang pensiun tak seberapa, Minggu kemarin Mas Bre Redana menyusul menumpahkan kekesalannya atas Jakarta lewat tulisannya di Kompas. Dia memuji Yogya dan Magelang, kemudian kembali merutuki Jakarta yang kerap macet itu. Sehingga "kebudayaan" juga macet. Sebelumnya, saya sempat bertemu juga dengan Mas Agus Noor. Usai iseng-iseng bikin acara membaca cerpen bareng, sambil mengobrol bersama Pak Ong Hari Wahyu dan Mas Gunawan Maryanto, penulis naskah acara TV Sentilan Sentilun ini juga mengeluh: Di Jakarta susah nongkrong ngobrol ngalor-ngidul seperti yang saat itu sedang kami lakukan. Semua serba harus pasti agendanya. Sebab terbayang, untuk ketemuan saja, seseorang harus rela macet berjam-jam. Baik ketika pergi maupun pulang. Selain menyediakan waktu dan energi yang cukup, dia juga harus menyediakan uang yang cukup. Kawan saya yang bekerja di Jakarta juga pernah bilang ke saya, "Mas, saya ini kalau di Yogya, bawa duit Rp50 ribu di dompet, pede sekali. Kalau di Jakarta bawa duit Rp200 ribu rasanya masih waswas." Empat hari lalu, yunior saya yang menjadi redaktur di sebuah media massa terkenal di Jakarta, saat menikmati dingin bir, dia mendesah sambil bilang, "Enak sekali ya di Yogya. Damai..." Mungkin kalau tidak malu, sebentar kemudian pasti dia menangis. Dia tampak menikmati Yogya, tempatnya kuliah dulu. Juga pacaran. Jadi di mata para orang-orang yang tinggal di Jakarta itu, Yogya adalah kota yang damai, nyeni, tidak macet, asyik, dan berbudaya. Karena mereka hidup di kota yang macet, tidak asyik, tidak nyeni dan tidak berbudaya seperti Jakarta. Saya kira pandangan ini tidak adil. Pertama, jelas setiap kota punya persoalan sendiri-sendiri. Kedua, sebuah kota tidak bisa dilihat dari kerangka kecapekan. Jakarta yang macet itu, mungkin juga indah bagi orang Yogya yang sedang liburan di sana. Bagi orang yang terbiasa hidup di Jakarta, mungkin Yogya indah karena dilihat dari orang yang sedang bosan terhadap Jakarta. Atau dia sedang liburan. Buat orang-orang seperti itu, Yogya sangat eksotik untuk barang seminggu dua minggu. Tapi belum tentu mereka tahan hidup di Yogya sebulan atau dua bulan. Apalagi setahun atau dua tahun.
Banyak teman saya yang memutuskan pindah dari Jakarta ke Yogya tapi tidak tahan juga dan akhirnya mereka balik ke Jakarta lagi. Saya dulu juga merasa paling nyaman hidup di Bali. Ternyata saya hanya kuat tinggal di sana kurang dari tiga bulan. Saya kira sebuah kota ditakar bukan hanya dari persoalan lalu-lintasnya. Dan kenyataannya, baik Mas Seno, Mas Bre dan Mas Agus Noor pun tetap saja mencari penghidupan di Jakarta. Juga dua teman saya di atas. Suatu saat, teman saya dari Jakarta begitu ketemu saya di Yogya langsung protes: Kok Yogya mulai macet, sih?! Nah, kan... Dia ingin sebuah kota bergerak sesuai dengan keinginannya. Saya kira itu sebuah persoalan. 229
Puthut EA Puthut Ea @puthutea puthutea
ISBN 602-1318-18-8 9 7 8 6 0 2 1 3 1 8 1 8 8 |
PAKELIRAN PURWA GAYA SURAKARTA LAKON MAKUTHARAMA ADEGAN JEJER NGASTINA Keterangan Gending Ayak-ayakan, tampil Parekan, Tampil Duryudana, Bisma, Druna, Karna, sengkuni dan Jayajrata.Iringan sirep janturan. Gending suwuk dilanjutkan gending Karawitan disertai kombangan. Kombangan Ktw. Gd. Kabor. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x.c. z2x.c. Sri ngastina maha prabu Duryu - da - na 5 5 5 5 5.. 5.. Wus miyos tinang - kil , O JANTURAN JEJER Swuh rep data pitana, binarung panglinggamurda mring Hyang Murbengjati, pujane kang murweng kawi dumunung ing kalenglengan, langkung kumedah anurat medhar warana winadi, wadi jantraning ngaurip rinipta ing pangrumpaka, dadya sarana panimbang mawas laku lelakon sayekti. Murwani narbuka kandha, nenggih pundi ta kang kaeka adi dasa purwa. Eka marang sawiji, adi linuwih, dasa sepuluh, purwa wiwitan.Sanadyan kathah titahing Suksmana kang pinayungan akasa, kinungkulan 1 ing
2 samodra, miwah sinangga pratiwi, nanging tan kadi nagari ing Ngastina, Nggajahoya, Ngliman Benawi ya Kurujanggala. Sayekti nagari Ngastina dadya tuk sumber jantraning jagad mosiking bawana, tuwuhing daredah rengkaning kekadangan trah barata satemah ambabar panengeraning laku nistha, madya myang utama.Nadyan mangkono labet para narapraja rempit denira ngalingi, marma datan mokal lumadining peprentahan kahebegan, raos sujana, sanggarunggi miwah tutuh-tinutuh. Kondhanging pawarta sumebar ing jagad, nagari Mbatanakawarsa tuhu negara kang gemah ripah loh jinawi kerta tata lan raharja. Bebasan nagari Nggajahoya samangke keni winastan dhoyong adile, luntur kawibawane, kucem asmane, asor drajate. Sureming ujwala kusuting cahya datan karana Sri Narendra nora tanggap mring lumadining jaman ebahing kahanan dhasare mung tansah kadhesek saking garwa putra miwah sentana. Mulunging manah kasurung agenging tresna mring purawangsa satemah dadya pancatan kurang pana ing pamawas, titi ing panitipriksa,
3 wekasan muhung ngugemi atur dudu kang datan cundhuk marang kasunyatan kang sejati. Satemah kang bener dinakwa luput, luput dhawah dadya bener, utama tinampa nistha, nistip den anggep tumibeng luhur.Pranyata Nagari Ngamarta nedheng kablabak banyu lali kahebegan ladhu letuh. Rudrah kaworan bendu prabu Duryudana, kanyut dahurining praja kang saya dangu ora mendha malah saya andadra. Panawanging netra tebih mangarsa, nglangut tanpa pagut, sakedhap-sakedhap hangunjal huswa kadriya saya karasa kagagas yansah hangranuhi. Begawan Druna kang minangka Pujangganing praja, ora kurang denira paring pamrayoga, parandene datan kapaelu mring sang nata. Rekyana patih Harya Sengkuni, kang kawentar wong julig sugih anggit, kaya-kaya wus ndungkap mring duhkitaning sang Katong, Risang Karna Basusena kang minangka gul-agul mung tansah ewuh aya ing pambudi, awit ngono salah ngene ya salah.
Jayajatra denira marak anggung tumungkul, kaya ngendhem raos kang sinempen ing kalbu. Tan pantara dangu, kasaru praptane pandhita ing Ngetalkandha Sang Mahatma Bisma, kagyat sang Nata sigra ingacaran lenggah satata. Menjelang inggah dan inggah. z6x.c. z6x.c. z!x.x.c6 c6c. 6 6 z Ing madyaning pasewa - kan , O 6 6 6 z 5 5 5 5 5 5 z5x.c. z5x.c. z6x.c. Sumahap kang samya se - ba, O 3 3 3 3 3 3 z3x.c. z3x.c. z5x.x.x3x2x.c. Sanggya kang para na - ya - ka , O 2 2 2 2 2 2 2 z2x.c. z2x.c. z5x.c. Tidhem tan ana kang nyaba - wa , O___ z2x3c5 5 5 5 5 5 5 z5x.c. z5x.c. z5x.x.c. A - nganti sabdaning sang Ka - tong , O 6 6 6 6 6 6 z6x5c3 z3x.c. z!x.x.c6 Panglucitaning war - da - ya , O___ 3 3 3 3 3 3 z3x.c. z3x.c. z!x.x.c6 Wa - neh - waneh panar - ka - ne , O 4
Pathètan Nem Agèng, laras slendro pathèt nèm 3 3 3 3 3 3 z3x.c. z2x.x3x.x.c. Sri ngastina maha pra - bu , z2x.x3c5 5 5 5 5 5 5 5 5 z5x.c. z3x.x5x.x.c. z6x.x x5x3x.x5x.x x3x2x.x.c. Dur - yudana alon ngandika - ni - ra, O . . . 6 6 6 6 6 6 z6x!x.x.x.x6x.c5 z5x.x.c. [email protected][email protected]!x6x.x.c. Ariningsun Werku - da - ra, O . . . z3x.x5x3c2 2 2 2 z2x.c. z1x.x.x2x.x.c. Den kapareng ke - ne 3 z5x.x3x5x6c. 5 5 z5x.x x3c2 z2x.x.c. Si - gra harya Se - na z2x.x3x5c. z2x.x3x.x2x3x5c. 2 2 2 z2x.x.x1cy zyx.x1x.xyxtx.c. zyx.x.c. Han - ju - jug Dhahyang Dur - na, O . . . zyx.x1c2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x.x2x.x.c. Ri - saksana mangenja - li z1x.x.x.c. z2x.x.x1xyx.xtxex.c. 235.356.5.3.g2 O . . . O . . . Ompak gender Ada-ada Girisa, laras sléndro pathet nem z2x.x3c5 5 5 5 z5x.c. z3x.x5x6c. Ra - ras kang a - leng - gah 5
z3x x5x.x3c2 2 2 2 z2x.c. z1x.c2 A - neng dhampar dhen - ta z3x.x5c6 6 6 6 z6x.c. z5x.x.x6x.c. Su - mo - rot pra - ba - nya 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x.c2 Lir bathara En - dra 6 6 6 6 z6x.c. z5x.c6 ,* Gumelar nge - bek - i 1 1 1 1 z1x.c. z1x.x.c. Kang sami su - me - wa 2 2 2 2 2 2 z2c. z2x.x1cy zyx.c. Tinon kadi samodra pa - sang 3 z5x.c6 5 z5c. z5x.x3c2 z2x.c.,* Kang sa - mya trap - si - la , @ @ @ @ z@x!c6 6 Nganti wijil ing - kang z3x.x5x.x3c2 2 2 2 z2c. z1x2c. Sab - da pangan - di - ka z3x.c5 2 2 z2x.x1cy zyc. z3x.x.c. Sang nata de - wa O 6
KURUPATI Rawuhipun Eyang Bisma, ingkang wayah Kurupati ngaturaken pasegahan panakrami pambage, katur ing ngarsanipun kanjeng Eyang ing Ngetalkandha. BISMA Hiya putu prabu banget panarimaku, ndak pepuji kaki prabu tetepa ing janji duk nalika winisudha dadi narpati, satemah bisa gawe mulyaning para kawula miwah kuncaraning nagara. DURYUDANA Enggeh Eyang, ngetokaken dhawuh. Andadosaken kejot raosing manah, eyang rawuh mboten paring cecala saengga kula sakadang mboten saged atur pakurmatan ingkah mranani penggalihipun kanjeng eyang. BISMA Hong awignam astu nama sidham, kaki prabu.....tumrap Begawan Bisma, kaya-kaya ora sak trepe menawa kaki prabu nyubya-nyubya pun Eyang...! 7
SENGKUNI Mangke rumiyin penemban, rehning paduka menika pepundhen, sampun sak limrahipun menawi dipun kurmati. Kanthi bebasan tumplak punjen sinundhul puyuh. BISMA He Sengkuni.... Ucapmu mau mung lelamisan, mung beteke kanggo nasapi patrap sarta nutupi kahanan kang gumelar tur sanyata. SENGKUNI Kawontenan ingkang kados pundi, kula kok mboten saged ndungkap keparengipun penemban. BISMA Kowe kuwi sejatine ngerti, ning.... ethok-ethok ora weruh. Selagine wong njaban praja wae padha ngerti marang kahananing praja Ngastina, lha kok kowe banjur muta tuli, blawur ya paningalmu...!! DURYUDANA Nyuwun sewu penemban ingkang dipun rembag menika prekawis menapa.....? BISMA Kurupati......negara Ngastina lagi ana prahara kang luwih ngedap-edapi. Para kawula nandhang sangsara, arta 8
tanpa daya kang tegese dhuwit ora ana ajine, ilang adeging adil, sarta wis luntur kawibawaning praja.....! SENGKUNI Mangke rumiyin penemban, panjenengan sampun gampil pitados ucap ingkang ngayawara ingkang leregipun badhe mojokaken anak prabu Duryudana. BISMA Sengkuni....yen kang padha ngasta pusaraning praja padha ora gelem weruh kang sanyata, malah padha mbudidaya nutupi borok melok kang mbegogok ya pancen wis padha bosoook. DURYUDANA Kanjeng eyang, ruwet rentenging nagari, kasangsayaning kawula dasih, saged kula tanggulangi kanthi sahiyeg- saeka kapti manunggaling para kawula, brahmana miwah para nayaka pangembating praja. BISMA Ana ngendi dununing sahiyeg-saeka kapti...hem, yen sing padha dirungokake lan diweruhi saben dina mung padha cacat-cinacat, adu penemu. Kabeh padha ngetokake pinter micara, pinter ngonceki salahing liyan, ngugemi benere dhewe sarta padha ora gelem nampa panemu kang becik tur utama. 9
SENGKUNI ingkang dumugi Nuwun sewu penemban, palapuran paduka mekaten menika, adat lupiya ingkang sampun, tiyang namung golek pendhok supaya ketok, utawi ingkang kesingkur, awit rumaos kagelan dene mboten pikantuk kalenggahan ingkang murwat. DURNO dha mbrengkele, Lelo-lelo dha E.eeee ndrewolo. Mengko dhisik adhi Cuni, kowe kuwi patih, aja nganggo waton waton....ngono..... Lole-lole ngucap ning ngucap sing Lha yen sing padha gawe abang ijone Negara Ngastina wae, nuwun sewu....pangandikane padha clewa-clewo.... Waaah lha tangeh enggal bisa nambak rengkaning praja sengsaraning para kawula. BISMA Kaki prabu, kabeh ewoning para Brahmana iku esthining ati, mung kepengin memayu hayuning bawana, ngajab nggayuh mulyaning para kawula sarta katentremaning sagung bebrayan. Mula yen dianggep Begawan Bisma kepengin nyekel panguwasa, oh ngger mesthi klakon awit aku iki turune prabu Hesthimurti kang yasa Negara iki, Pandhu, Dhestarata lan Kowe kuwi mung kari nglungguhi klasa gemelar, awit saka pelilahku. tansah 10
Pathètan Nem Jugag, laras slendro pathèt nèm y y y y y y zyx.c. zyx.x.c. Han-jrah ing-kang pus - pi - tå rum, zyx.x1c2 2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x.x2x.x.c. z6x.x.x x5x.x.c. ka - si - lir - ing sa - mi - rå - nå mrik, O . . . 3 z5c6 z3c5 z3x.c2 se - kar ga - dhung z2x.x3x5c. z2x.x3x5c. 2 z2x.x.x1cy zyx.x1x.xyxtx.x.c. zyx.x.c. ko - ngas gan - da - nyå, O . . . zyx.x1c2 2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x.x2x.x.c. ma - wèh ra - ras re-na - ning ndri - yå z1x.x.x.c. z2x.x.x1xyx.xtxex.x.c. O . . . O . . . ( ompak gender ) DURYUDANA Eyang penemban.... Nyuwun pangapunten, samangke kula ndherek kersanipun kanjeng Eyang. BISMA Duryudana .... Sejatine pun Eyang kepengin meruhi babaring kahanan kang sayekti, linandhesan pamawas kang taliti, ora kasurung rasa drengki. Sawuse diweruhi, prayoga dionceki mbaka siji kanggo netepake dalan kanthi premati, supaya Negara Ngastina enggal bisa waluya jati, jati temahan mulya. 11
JAYAJRATA Amit kaliman pasang tabe tinebihna ila-ila, menapa kula kepareng sumela atur wonten ngarsanipun Eyang Mahatma Bisma saha Ingkang Sinuwun. DURYUDANA Yayi Jayajrata diage matura. SENGKUNI Yen matur aja ngayawara, aja ngawur ngawu gawar, awit yen dora....totohane gulu, yen perlu ilang nyawamu...! DURNO Adhi Sengkuni, ja dupeh idumu bisa dadi geni, arep ana wong kang wani blaka kok durung-durung diincim horok. BISMA Jayajrata kowe aja wedi blakakna apa kang ndok weruhi, aku kang bakal nanggung kayuwananmu. JAYAJRATA Awit linandhesan sumpah kula dhateng nagari, dosa menapa menawi kula anggadhahi ucap cidra. Atur uninga samangke imbanging brang negari ngastina para kawula rumaos dipun singkur adilipun, kagegabah wenangipun, kacecahak bandha darbekipun, wekasan tuwuh ruhara kepengin uwal saking panguwaosing nagari Ngastina. 12
DURYUDANA tumrap Negara Ngastina prekara kaya Tirtanata....., ngono iku dhapur lumrah, bebasan sak kuku ireng, yekti ora bakal nggempalake kawibawan. Mesthi bakal enggal rampung dhewe. SENGKUNI Jayajrata...kuwi prekara cilik....ngono wae kok repoooot. JAYAJRATA Paman Sengkuni....yen cilik mboten enggal dirampungi, badhe saya ngrebda ngambra-ambra, saged crah satemah badhe bibrah. SENGKUNI Jayajatra...Ngastina iku jembar laladane amba tlatahe, yen mung perangan brang kulon sing dredah.... Ora bakal kuwawa ngembet tlatah liya. BISMA Jayajrata.... Apa isih ana bab liyane maneh.....? JAYAJATA Taksih Eyang, kejawi brang kilen ugi ing brang wetan, awit pokalipun pawongan ingkang mboten bekti dhumateng bumi pertiwi, kanthi brana arta bandha donya sami Icuk-icuk nglincipi carang nindakaken calawenthah. 13
papak, satemah dados daredah sami-sami bangsa ewoning kawula Ngastina. Ingkang dados sabab bedaning panembah cengkahing kapitayan, satemah sami paten pinaten, jarah-jinarah, obong-obongan dumugi samangke mboten wonten telasipun. SENGKUNI Jayajatra.... Tirtanata, aja tipis lambemu siwir ucapmu, kuwi prekarane para kawula Ngastina brang wetan, sing kudu ngrampungi lan sing bisa ngrampungi, ora liya kajaba para kawula ing brang wetan dhewe. Yen Negara Ngastina melu cawe-cawe bakal dianggeb mban cindhe mban siladan. JAYAJRATA Paman Sengkuni, rehning brang wetan menika ugi wewengkon praja Ngastina, menawi sinuwun Ngastina wisuh lumuh ngentasi karya, badhe kathah tlatah sing uwal saking tekeman. DURYUDANA ratu Ngastina kuwi jumeneng Jayajrata....!!!!!, sing Kurupati, dudu dhapurmu..., yen pancen cengkah panemu....apa..... 14
SENGKUNI Apa kowe njaluk dilengser apa piye, uwong kok ngeyel.....! BISMA Jayajrata....tutugna aturmu yen isih ana kahanan kang njomplang. JAYAJRATA Eyang penemban, nuwun inggih sendika. Nadyan kula lan dipun penthelengi, kula mboten dipun kedhepi mendha. Kalenggahan Adipati ingkang kula sandhang badhe kula toh aken. Menawi dipun dhupak...kula mboten selak sarta ajrih. SENGKUNI Cek cek cek cek...., Wong kok nekat, Jayajrata ngertiya...kowe dadi adipati kuwi sing maringi pangkat sinuwun Duryudana, mesthine ya ngerti karo sing ngankat, ora kok malah nylenthak kaya jaran nyrudug kaya kebo. JAYAJRATA Eyang Bisma, samangke kawula Ngastina ing brang ler sami pancabakah, satemah ngglasah bangkening tiyang sami pejah. 15
DURYUDANA Kuwi perang lumrah sing turun-temurun wiwit kuna- makuna. JAYAJRATA Lepat.... Pangandika paduka mboten leres. SENGKUNI Salahe ana ngendi..........? JAYAJRATA Ingkang sami ampyak awur-awur ewoning kawula Ngastina ingkang rumaos beda trahe, beda kamulyane, mboten saged sambung rasane, gesehing panemu, kasurung ardaning napsu, adoh rasa melung, sami ngugemi benere priyangga. Oh Eyang Bisma....., Waleh-waleh menapa, Negari Ngastina samangke sampun remuk rempu... tan wande badhe dados rerempon.
Ada-ada Srambahan, laras sléndro pathet nem
6 6 6 6 6 6 6 6 z6x5c. z5x.x.c.
Ridhu mawor mangawur wu
rah
an
- 2 2 2 2 2 z2x.c1 z1x.c. Tengaraning a
- ju
- rit 16
! ! ! ! z!x.x6c5 z5x.c., [email protected].
Gong maguru gang
sa , O
! ! ! ! ! z!x.x6c5 z5x.c.
Teteg kadya bu
tul
5 5 5 5 z5x3c2 z3c5 z2c3 z2x.c1 Wor pangrik ing tu - ranggges - thi
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x.x1cy y z3x.c.
Rekatak ingkang dwaja lelayu se - bit, O KURUPATI Eyang Bisma, kawontenan mekaten menika, wajibipun para senopati ingkang sampun sami prasetya njagi tentreming negari. KARNA Nuwun eyang Bisma, wekdal samangke......kasunyatanipun para prajurit minggahipun senopati, kalebet kula pun Basukarna menika, sami ancik- acik wonten sapucuking eri. sewu Kanjeng BISMA Sabape apa Karna.......? 17
KARNA Kula menika badhe tumandang salah...meneng nggih salah. Menawi rumagang damel, sinengguh Basukarna kepengin bali melu nyepeng panguwasa, saya malih menawi nuwuhaken bebanten badhe cinacad jagad. Ka anggeb nyahak wewenang ngidak-idak kamanungsan. Kosok wangsulipun menawi kendelan sinengguh ora weruh ing kuwajiban, nyingkur marang pakaryan. BISMA Kaki prabu Karna Pun eyang ngerti marang kahananira. KARNA Ingkang saya njenjuwing raosing manah kula, kathah tiyang ingkang narka, menawi Karna sesidheman tata-tata siyaga badhe njongkeng kawibawan ngrebat panguwasa. Kabedhela manah kula, mboten paja-paja badhe lincat saking prasetya, njagi wetahing negari rumeksa karaharjaning praja. SENGKUNI Mangke rumiyin ......!!! BIMA Sengkuni kepriye.......? 18
SENGKUNI Lelampahan menika menawi dipun tlusur, underaning lepat wonten para Brahmana. DRUNA Para Brahmana......, karepmu piye Adhi Cuni......? SENGKUNI Aja kleru penampa kakang, aku ora ngembet kakang Druna, akeh-akehe para pandhita kuwi, padha kurang bebles anggone mangun jiwane para kawula. Mula para kawula banjur padha ngrusak pager nerak wewaler nganti kliwat wewates. DURNO Lugune sing aneh-aneh kuwi dudu kawula, nanging malah para-para sing nyekel panguwasa. Para kawula kuwi butuhe tentrem, gampang golek gaweyan, entuk papan lan pangan. Rak ngono sarta murah sandhang ta.......Cocok mboten para sedherek......? BISMA Kaki prabu Duryudana, kahanan ora bisa diselaki maneh, kowe aja seneng nyalahke liyan. 19
DURYUDANA teges, mbiyen Enggih ......... waaah nyengkuyung Kurupati dadi ratu, saiki kok padha salin sore slaga, heeeem mencla-mencle esuk dhele tempe....hemmm paraat....!!!! padha ora BISMA Kurupati...........! DURYUDANA Enten dhawuh. BISMA Ora ana dalan liya kajaba kabeh narapraja lan para kawula nunggal tekat lan nunggal sedya, tansah anulat marang lekase para Pandhawa. DURYUDANA Para Pandhawa......!!!!! BISMA Iya bener awit para Pandhawa iku tetep dadi keblat tumrap para satriya kang nggayuh kautaman. Puntadewa lambang kapitayan marang gusti kang Maha Wikan. Werkudara jejer satriya kang ngluhurake rasa kamanungsan. Janaka lambang manunggaling bebrayan setya tuhu ing peprentahan. 20
Nangkula satriya kang seneng Ngudhar rasa, mbabar paugeran lumantar paran para pinahargya. Dene Sadewa tansah netepi marang hak lan kuwajipaning bebrayan, mrih adil tyas bagya mulya. SENGKUNI Lha sakniki kantun sinuwun prabu Duryudana dospundi, arep nulat para Pandhawa tansah kecingkrangan kebak penandhang. sing uripe Sinuwun yen kula, wong urip niku sing baku panguwasa, klakon keceh dhuwit lumban raja brana. Bisa benerke wong luput ngluputke wong bener, ngowahi kukum nyingkur paugeran lan bisa mulyake kanca sedulur tur nyugihake kroni-kronine. DURNO Kuwi jenenge... K K N.....ngono DURYUDANA Wong urip niku sing baku Panguwasa, mangka jagad sampun nyekseni bilih ingkang jumeneng nata wonten nagari Ngastina sakniki Prabu Duryudana, yen wonten ingkang mboten cocok....pilih nyingkir apa njaluk disingkirke. Ada-ada Srambahan Ampyak S 6 6 6 6 6 6 z6c5 z5x.x.c. Sigra kang bala tu - mi - ngal 21
2 2 2 2 2 2 z3x.x2c1 z1x.x.c. Acampuh samya me - dha -- li ! ! ! ! ! ! z!x6c5 z5x.c., [email protected]. Lir thathit wileting ga - da , O ! ! ! ! ! ! z!x.x6c5 z5x.x.c. Dhahyang manguncang i - ni - ti 1 1 1 1 1 z1c. z1x.x.c. Benjang sanget i - mi - jil 2 2 2 2 2 2 z2x.x1cy zyc. z3x.c. Laksinya medhali wu - wus, O BISMA Hong Awignam mastu namas sidham, muga kang Maha Wenang paring pepadhang. Kurupati lan kabeh para kurawa, kowe kabeh padha raupa banyu bening. DURYUDANA Eyang Bisma, kula taksih emut ora mendem, Duryudana isih genep pangangen-angene. BISMA Hyang Suksma adi luwih muga paringa pepadhang wong kalimput, Duryudana yen ngastina kepengin raharja lekase Pandhawa, sarta kowe menyanga tulaten 22
Kutharunggu gayuhen wahyu Makutharama. Ewadene rasamu wus kablerengen drajat pangkat lan gebyaring tutug-tutugna. Begja cilaka sandhangen kadonyan, dhewe. Keterangan. Gending sampak Bisma dientas.Gending suwuk gropak, dialog. DURNO O Lole.....lole kenthos mondos konyos-konyos. Dhuh sinuwun, cetha menawi duka ingkang eyang Begawan Bisma. Sinuwun menawi kelajeng dukanipun keng Eyang satemah kogel kagelan, badhe keduwung wingkingipun sinuwun. DURYUDANA Bapa Begawan Durna enggeh, lajeng prayoginupun kados pundi, bapa.....? SENGKUNI Sinuwun, tata gelar ngenaki manahipun penemban Bisma, nanging batosipun mboten kagalih awrat. Paduka sinuwun menika narendra Binathra, ora perlu butuh wahyu, entuka wahyu yen ora duwe panguwasa preeeek ora ana dayane apa-apa....! 23
DURNA Sinuwun saking pangraos kula, mboten wonten awonipun bilih paduka ingkang sinuwun, nyadhong tumuruning Wahyu Makutharama, menawi saged kasembadan, yekti badhe saya hanyembuh kuncara saha wibawaning narendra. SENGKUNI Inggih leres pangandikanipun kakang penemben Durna, nanging rehning paduka menika gadhah panguwaos, mboten kedah tumindak piyambak, cekap mrentah sinten ingkang kapatah, minangka wakil nggayuh Wahyu Makutharama. DURYUDANA Kakang Narpati Basukarna.....! KARNA Kawula nok non, nuwun nyadhong dhawuh yayi.....? DURYUDANA Jengandika kakang Adipati kula sraya ngupadi wahyu. KARNA Sendika ngestokaken dhawuh, rakanta nyuwun pamit saha nyuwun pangestu bidhal ngayahi karya. 24
DURYUDANA Enggih kakang adipati nedha nrima. Paman Harya Sengkuni, ketapna para kadang Sata Kurawa, ndherekake tindake kakang adipati Karna. SENGKUNI Kawula nok non, dhateng sendika ngestokaken dhawuh. DURYUDANA Ngiras pantes bubarna kang padha seba, jeneng ingsun nedya kundur angedhaton. SENGKUNI Inggih sendika, kepareng lumengser ing pagelaran. JANTURAN Tatas tuntas amungkasi, Sang Nata nedya manjing jro pura. Sigra jengkar gegleyongan candrane. Keterangan. Gending Ladrang Gleyong pl.6. semua tokoh dientas, gending Kemuda, satu persatu tampi solah dengan sekaran.. Gending seseg Duryudana masuk kayon.Gending suwuk dilanjutkan janturan. JANTURAN SANGGAR Risaksana jroning mangkya, prabu Kurupati sawuse prapta kedhaton weruh eseme kanjeng ratu Banawati kang sajak ngujiwat sajak anjejawat, sakala ilang nggonira rusaking praja panandhanging para kawula. mikir 25
Dhawuhe Begawan Bisma datan ana kang nabet. Kang gumantha ing pengangen-angen, enggal langen asmara murih antuk jatining pemarem. Bakda carem salulut, gregah tumuli angedhangkrang lungguh jegang aneng kursi goyang. Mak tratap kagyat yen durung solat, brabat mlebu panti semedi, kang den esthi, dudu mulyaning praja raharjaning para kawula, nanging muhung bisane lulus raharja nyepeng panguwasa. agah-agah kembul nadhah, Ada-ada padupan ( Girisa jugag ). z2x.x3c5 5 5 5 5 5 z5x.c. z3x.x5x6x.x.c. Ku - kus ing dupa ku - me - lun z3x.x5x3c2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x2x.c. Nge - ning kang tyas sang a - pe - kik z3x.x5c6 6 6 6 6 6 z6x5c3 z5x.c6 Ka - wengku sagung ja - jah - an 2 2 2 z2x.c. 3 3 z2c. z1x.x2x.c. Nanging sa - nget angi - ki - pi 6 6 6 6 5 6 z3x.c5 z5x.x.c. Sang resi kaneka pu - tra z1x.c. 1 1 1 1 1 z1x.c. z1x.x.c. Kang anjog saking wi - ya - ti 26
2 2 z2c. 2 2 2 z2x.x1c6 z6x.x.c. z3x.x.c. Kagyat ri - sang kapi - ra - ngu, O . Keterangan. Gending Ladrang sarayuda, tampil Sengkuni, Karna, Dursasana, Kartamarma, Jayajrata, Durmagati, Citraksi dan Aswatama. Gending suwuk, ada-ada, dialog. Ada-ada pasebanjaba ( Girisa semarangan ) 5 5 5 5 5 5 z5c. z5x.c. Aglar neng paseban - ja - ba 2 2 2 2 2 2 z3x2c1 z1x.c. Pindha rob ing kang sa - mo - dra 2 2 2 2 3 z5c6 2 z1x.x.cy, z2x.x.c. Abra busananing wa - dya, O 6 ! @ z@c. @ @ [email protected]!c6 z6x.c. z!x.x@x!c6 Tetindhih ing pra pra - wi - ra, O 2 2 2 2 3 3 z2c. z2x.x.c. Rekyana patih Su - di - ra 6 6 6 6 6 6 z!x.x@c! z6x5x.x.c. Tidhem kang sami su - me - wa 2 2 2 2 2 2 z2x.x1cy zyx.x.c., z3x.x.c. Rumahap nilingken sab - da, O SENGKUNI Anak-anakku para Kurawa........? 27
KURAWA (saur manuk ) Dhawuh Man, inggih paman, emten napa paman. SENGKUNI Supaya ora cawuh anggonku nampa, aja padha saur manuk, yen matur ditata, genti-genten. Dimen wijang ora kaya gudhangan dicarup dadi siji, padha ngerti apa ora... ..?, ... , pancene mono wong rembugan kuwi, aja nyaut yen durung tutug wong liya sing ngendika, marga yen nyela, tata- krama... , Apa maneh kanggone wong enom, ngonooo... , we lha gendheng ngane... lha kok malah padha meneng ki piye... .? iku dianggep ora duwe DURSASANA I Lha dalah... ..he he he, wong tuwa kok ngewuhke ta sampeyan niku man. Jare ora entuk nyela, bareng dituruti malah dianggep gendheng. DURMAGATI Ngono salah... . Ngene salah... ..jare ra prenah, jan-jane sing prenah niku pundi, bareng tak goleki ra punjul siji. CITRAKSI M... m... .m... ..e... man, ge... .gelungan sinten man... . es... es... es sing, ge 28 ge
SENGKUNI Wis ....wis cukup anggone padha glenyangan. Anak- anakku ngger kurawa, mundhi dhawuhe ingkang sinuwun, kowe sakadang kabeh ndikakake ndherek anak Adipati karna, nggayuh wahyu marang Kutharunggu. KARTAMARMA Wah cocok kula man, kabar kang sumebar jare gunung kutharunggu niku papan endah asri edi peni tur hawane adhem. Sekeca kangge ajang wisata ngenggar-enggar rasa. DURSASANA Wah cocok man yen ngaten. Awake dhewe niku golek wahyu nggo napa.....? wong niku yen pun klakon mukti wibawa, sugih bandha turah brana harta, dhasare duwe panguwasa, ajeng napa malih ta maaan. CITRAKSI Man ,.... Kan kantun dhawuh, camat kutharunggu, su su su paya...... nyawiske papan sing penak, pangan enak sukur sak pijet komplite man..... KARNA, Paman Harya, kraos gatel kuping kula, miring ucaping sentana praja jejonggoling Negara kok....padha pating klenyit sami lelenyehan. 29
DURMAGATI He he....wekdal sak niki, golek rembug sing saged dirasakake niku pun langka, awit negari Ngastina dipenuhi humor, plesedan, jampi strees, jaka linglung, sontoloyo dlan waton sulaya. KARNA Swatama..... wiwit mau kok ora darbe atur. SWATAMA Nyuwun pangapunten gusti, kula menika prajurit alit, mila kedah mata picek kuping bedheg, rasane ndableg, pamrihe yen mireng pakabaran tuwin ningali kawontenan mboten nelangsa, awit sarwa kuciwa. KARNA Apa Ngastina durung cukup menehi kamulyan marang kowe...? ASWATAMA Mboten mekaten, kula ajrih menawi manah kula mboten tekat kula ngrungkepi kiyat, saengga nglunturaken sumpah lan prasetya. 30
KARNA Bagus Aswatama, tetepana kasetyanmu, tumuli metu njaba undhang wadya, ngombyongi jengkarku, mundhi dhawuhing ratu. SWATAMA Sendika ngestokaken dhawuh. Ada-ada Budhal Mataraman, laras Pelog 6 6 6 6 z6x!x@c! z6x5x.c. , [email protected]. Injing budhal gu - mu - ruh , O ! ! ! ! z!x.x6c5 z5x.x.c. Saking jroning pra - ja 1 1 1 1 1 z1c. z1c. Gung ing kang bala - kus - wa 2 2 2 2 5 6 z6x.c. Abra busana - ni - ra x6c5 Lir surya weda - li - ra 6 6 6 6 6 z!x@c! z [email protected]# ! ! ! z!x.x6c5 z5x.x.c. Sa - king jala - ni - dhi 1 1 1 1 1 z1c. z1x.c. Arsa madhangi ja - gad 31
2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 z5c6 z2x.x1cy y z3x.x2x1x.xyxtc. Duk mungup - mungup aneng sapucak ing wu - kir, O JANTURAN Untaping pra wadya lamun cinandra,....... @ @ @ @ # ! z@c! 6 ! @ 6 z5c6 2 3 z5c6 6 Kapiyarsa swara-ni-pun lir ombaking samodra rob Keterangan. Suasana budhalan Kurawa. Jaranan, gending kalongking, lcr. Gambuh, seseg terus suwuk dilanjutkan Pathetan Lasem pelog. 6 6 6 6 6 6 6 6 z6x!c@ [email protected]., z#x.x@x!x.x6x5x.x6x5c3 Gara - gara ruhara gur - ni - ta, O.... 3 5 6 6 6 6 6 6 6 z6x5x4c5 z5x.x6x5x3x.x2x.x x3x5x.x6x5c3 Harda molah na jajar bumi pa - la 3 5 6 6 6 6 6 6 6 6 z6c5 z5x.x6x5x3x.c2 Bayu meses musus lesus mawa - les - an 4 z2x.x4x5c6 2 1 z1x.x2c1 zyct, zyx.x.x.c. Ma - deg mardi - mar - di, O y 1 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x2x.c., z3x.x2x1x.xyxtx.xyxtce Mardapa pisardi - peng - rat, O.... JANTURAN Wus budhal majuru-juru untaping pra wadya Ngastina, ginelak lampahe enggala prapta kang tinuju. 32
Sinigeg kang lumaris, ora kaya kang nedheng abawa rasa, ngudhar sedya, amrih ayem tentrem kehing janma sabawana. ADEGAN KUTHARUNGGU Gending ladrang Siyem, tampil Kesawasidhi, Anoman, Jajalwerka, Situbanda, Nagakwara dan Mahambira.Gending sirep, janturan. JANTURAN Mancur mancorong sumirat, sumunar padhang teja sesiring wangkawa, kaluwung nguwung nelahi, ngubengi.Tuhu endah yen sinawang maweh raras ruming galih. Singit wingiting pertapan kutharunggu nora karya giris miris lan tintrim, nanging mengku prabawa hayem, hayom hangayemi. Tanduking pangaribawa tentrem, ora mung kasurung swasana kang sepi samun, nanging ugi kaprebawan kang ing ngriku, pranyata Pertapan samya angasrama Kutharunggu beda lan papane para resi lan Brahmana, yekti samya mbeblesaken kawruh nangkarake ngelmu. Sadina-dina naliti marang mobah-mosiking kahanan miwah ngedhuk katrangan kanthi pratitis. Sadaya wusnya ngumpul sigra winijang mbaka siji, winawas saking watara, tinimbang ing deduga, sinundukaken ing prayoga, satemah wus bisa manggihaken pathi sarining gelmu kang sayekti. dununging para Mahadwija kang Sinten ta kang minangka suh tangsuling prepatan, mantasan tetungguling para mahadwija bebisik Begawan Kesawasidhi. Nadyan wus antuk pathi sarining ngelmu kang yekti, parandene taksih rangu-rangu kandhuwan rimang, apa baya kang wus ginayuh iku bisa kinarya luput njejegake kang bengkong, mbenerake kang 33
andayani ing rat pramundhita, pantes dadi sarana nambak rengkaning bawana mbrastha dur memalaning nagari. Manguning galih, nedya kasamantakaken dhateng sang guru sejati. Jroning manengku puja-brata kang kaesthi among pituduh satuhu. Bawane maha dwija kang wegig saliring reh saniskara, sakala wus bisa miyak warana kang ngalingi. Nyarengi konusing Sang Guru Sejati byar padhang hanrawang penggalihe Begawan Kesawasidhi. Samana sang Wiku nimbali para siswa, Anoman, Jajalwerka, Situbanda lan Nagakwara wus padha marak mangarsa. Keterangan. Gending suwuk, Pathetan Lasem, dialog. Pathetan Lasem, laras sléndro pathet nem z6x.x.c. [email protected]!x6x.x.x!x@c. z6x.c5 5 5 5 5 5 z5x6x.x5c3 z3x.x.c. O O De - ning utamaning na - ta 3 3 3 3 3 3 z3x.x5x6c. z6x.c. [email protected]!x6x.x.x5x.x3x5c6 Berbudi bawa lek - sa - na, O 2 2 2 2 2 z2c. z2x.x.c1 z1x.x2x.x1xyx.x.c. z5x.x6x x.x5x3x.x.c. Lire berbudi mang - ka - na, O . . . 3 3 3 3 3 3 z3x.x.x5x6c. z6x.c. [email protected]!x6x.x.x5x.x3x5x6x.c. Lila legawa ing dri - ya, O 2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x x.x2x.x.c. Anggung denya paring da - na 34
3 z5x.x.x6c. 5 5 5 z5c. z5x.x.x3c2 z2x.x.c. Ang - ge - ganjar saben di - na z2x.x3x5c. z2x.x3x5c. 2 2 2 2 z2x.x.x1cy zyx.x1x.xyxtx.x.c. zyx.x.c. Li - re kang bawa lek - sa - na, O zyx.x1c2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x.x2x.x.c. A - netepi pangan - di - ka z1x.x.x.c. z2x.x.x1xyx.xtxex.x.c. O O KESAWASIDHI Anoman lan para kadang Bayu, mulane ndak caketake lungguhmu. Aku kepengin bawa rasa liru panemu. ANOMAN Dhuh Sang Maha Dwija, sumangga kula aturi medhar pangandikan, kula dalah para kadang, badhe nilingaken karna, menepaken raos, supados mboten tumpang suh sedaya pangandikan ingkang kababar. KESAWASIDHI Ndak kira sira kabeh padha maksih eling, nalika ndak pundhut pambyantunira, sumebar saindhenging tlatah, nitipriksa kahanan ingkang rinaos ganjil. 35
ANOMAN Kasinggihan .... Kula ingkang pinatah dhateng tlatah brang kilen... mawas kawontenan milang lelampahan saha ngempalaken saliring bab ingkang sami gendeng- ceneng daya-dinaya. KESAWASIDHI Anoman bener atur ira, semono uga Jajalwerka lumaku ing brang Lor, Mahambira ing jagad kidul, lan Nagakwara ingkang mapan ana punjer pusering tlatah. JAJALWERKA Kula Jajalwerka nyuwun miterang , sasampunipun sedaya sami ngaturaken kasiling panaliten, lajeng kasil menapa ingkang saged katentokaken...? KESAWASIDHI Linandhesan sakabehing katrangan kang padha ditlusur, sakwise kataliti, tinimbang, sinaring kanthi premati, samangko wus bisa ketemu pathi sarining ngelmu ingkang satuhu. NAGAKWARA Rehning pikantukipun kanthi ngulir budi mbanting raga saha nelasaken prabeya, prayogi sampun ngantos kawedhar ing akathah, cekap kangge mulyaning kula sakadang sarta ndika sak warga Kutharunggu piyambak. 36
KESAWASIDHI Heh para kadang bayu wruhanira, mulya-mulyaning titah iku menawa uripe bisa ngurakapi marang bebrayan agung. Semono uga....menawa ngelmu ingkang tinemu mung kanggo dhiri priyangga, sarta ora bisa sumebar warata kabeh para warga, mangka akeh kang padha mbutuhake tur nyata-nyata bisa gawe mulyaning bebrayan. iku bakal cinacad ing jagad, sarta bakal tuna tiwas tuwas uripe, pedah apa urip ana madyapada yen uripe muspra tanpa karya. Pathetan Nem Jugag, laras sléndro pathet nem y y y y y y zyx.c. zyx.x.c. Lir ka - si - ram to - ya win - du, zyx.x1c2 2 2 2 z2c. 2 z2x.c. z1x.x.x2x.x.c., z6x.x.x6x5x.x.c. Tya - si - ra su - ka mar - wa - ta, O . . . Z 3 x z5x.x5c6 5 5 5 z5x.x3c2 z2x.x.c. Mi - yar - sa a - tur i - ra z2x.x3x.x2x3x5c. z2x.x.x3c5 2 2 2 z2x.x.x1cy zyx.x1x.xyxtx.x.c. zyx.x.c. Sang - gya para na - ya - ka, O . . . zyx.x1c2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x.x2x.x.c. Ka - caryan tyase sang Wi - ku z1x.x.x.c. z2x.x.x1xyx.xtxex.x.c. O . . . O . . . 37
ANOMAN Dhuh Sang Maha Dwija, nyuwun gunging samodra pangaksami dene kula sakadang, cubluk ing pamawas mboten saged nggagapi ngelmu ingkang sayekti. KESAWASIDHI Anoman ora dadi baya apa, kabeh ngelmu senadyan wis bisa kacakup, nanging menawa ora ditindakake bebasan muspra tanpa tanja, tegese lathi lan makarti kudu nyawiji. Malah samengko seksenana, pathisarining kawruh mau ndak wenehi tetenger Wahyu Makutharama. Ada-ada Nem jugag 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 z6c5 z5x.c. Risang Mahayogi sawusing seme - di 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2c1 z1x.c. Munggwing pacrabakan dangu ani - nga - li 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x1cy zyx.c. z3x.x.c. Wijiling sasangka saking nggraning la - thi, O MAHAMBIRA Lajeng dayanipun wahyu menika menapa Mahayogi....? 38 sang
KESAWASIDHI Wahyu mau bisa dadi sarana maluya jagad, gawe tata raharjaning bawana. JAJALWERKA Sang Wiku, lajeng sinten titah ingkang badhe kasinungan wahyu wau.........? KESAWASIDHI Nadyan lugune sapa wae bisa nampa kanugrahan iki, nanging lamun ora tulus tumusing ati, linandhesan teteken budi kag suci pepayung cipta rahayu, bakal jugar wigar tanpa karya....., Anoman....!!! ANOMAN Wonten dhawuh penemban. KESAWASIDHI Aku pitaya lamun kadang bisa nintingi wiji sejati kang pantes kasinungan wahyu. ANOMAN Sendika ngestokaken dhawuh, samangke ugi kula dalah para kadang bayu nyuwun pangestu bidhal ngayahi karya. KESAWASIDHI Dak balang pujamantra, bisoa pratitis pamilihmu. 39
Keterangan. Gending srepeg, Anoman beserta kadang bayu dientas kekiri, Kesawasidhi dientas kekanan. Gending seseg Anoman bertemu, Karna, Sengkuni, Dursasana dan Kartamarma.Gending suwuk, ada-ada, dialog. Ada-ada Srambahan, laras sléndro pathet nem 6 6 6 6 6 6 6 6 z6x5c. z5x.x.c. Sa - tri-ya prawira ing a - yu - da 2 2 2 2 2 2 2 z2x.c1 z1x.c. Tan wang - wang aneng paba - ra - tan ! ! ! ! ! ! ! z!x.x6c5 z5x.c., [email protected]. Kaprawiran lan kasu - di - ran , O ! ! ! ! ! ! ! z!x.x6c5 z5x.c. Seblak dhadha taker lu - di - ra 5 5 5 5 z3c2 z3c5 z2c3 z2x.c1 Ander pati ing pa - la - gan 2 2 2 2 2 2 3 5 2 2 2 2 2 2 z2x.x1cy y Kasetyan lan kautaman, bebela nuswa lan bang - sa, z3x.x5x3x2x.x.x1x.xyct O KARNA Beja kemayangan, dene lakuku dalah kadang Kurawa ketemu kakang Anoman. 40
ANOMAN Lir ngendika mekaten. ipun kados pundi, paduka sinuwun Ngawangga SENGKUNI Anoman, kowe ana tlatah Suwelagiri iki mesthi ngemu wigati... ANOMAN Kasinggihan pangandikanipun Gusti Patih. KARNA Yen ora wadi, apa Si Kakang gelem blaka marang Adipati Karna. ANOMAN Anoman menika salaminipun tansah ca blaka mboten mawi tedheng aling-aling. Samangke kula nyantrik kaliyan Begawan Kesawasidhi ing Kutharunggu ngriki. KARNA Lha dalah sithik edhang kakang, aku larap na sowan ana ngarsane penemban Kesawasidhi. ANOMAN Kersanipun......? 41
DURASASANA Uiii lhadalah, ha ha ha, yen ora duwe karep sudi apa nemoni pendhita mlarat sing manggon pucuk nggunung. KARNA Kakang......aku bakal mundhut Wahyu Makutharama kang digawa Begawan Kesawasidhi. ANOMAN Dos pundi..........? SENGKUNI E e e eh, Anoman sakiki kok sudarungu, Sinuwun Ngawangga bakal mundhut Wahyu. ANOMAN Mundhuuuuuut........!!!!! KARNA Iya, wahyu bakal tak pundhut. ADA-ADA jugag. 2 2 2 2 2 2 z2c1 z1x.c. - Marbabak bang sru kabranang 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x1cy zyx.c, z3x.x.c. Anggeget waja mlintir gum - ba - la, O 42
43 KARNA Babo.....ndengengek adegmu, malangkerik mentheleng mripatmu arep ngapa kowe Anoman.......!!! tanganmu, ANOMAN Cetha yen krandhah Kurawa iku, nadyan wong luhur nanging ora weruh patrap, keparat......., Apa dianggep Begawan Kesawasidhi lan Anoman iku reh-rehanmu, hem.... Teka ucape gumendhung kumalungkung. KARNA He Anoman ingatase mung lamaking kethek wae, nyacad prabu Karna ....keparat..... ANOMAN Karna.....meleka mripatmu bologna kupingmu. Anoman nadyan wujut rewanda, nanging aku tahu dadi senopati, dikroyok buta sak Ngalengka,ora gigrig, aja maneh mung cacing-cacing Kurawa, majua bareng ora-orane dak oncadi. KARNO Keparat kumlewat kaya bisa ngregem jimat, he para kurawa.....rangketen Anoman iki.
Keterangan. Gending srepeg, Kurawa perang melawan, Anomam, Jajal werka, Situbanda dan mahambira. Kurawa kalah, Karna dengan Anoman. Karna melepas panah ditangkap Anoman dibawa pergi. Gending Ayak Tlutur, Karna ambruk susah dibawa Sengkuni.Suasana kayon, gending suwuk, Pathetan sanga wantah, janturan. Pathetan sanga Wantah, laras sléndro pathet sanga 2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x.c. z2x.x.c. Madya ratri raras rerepen ra - sa z2x.x x3x.x2c1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 z1x.c. zyx.x.x1x.x.c. x Ra - sa tunggal berat igkang panca - dri - ya 2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x.x2x.x.c. Mahening hening weninging pra - ma - na z2x.x3x5c. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 z5x.c. z3x.x.x5x.x.c. [email protected]. Ba - wa rasa ngudarasa sarta njar - wa - ni, O . . . 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x.x.x1cy zyx.x.c. Angrungsiti seta rektaning a u - rip z2x.x3x.x2c1 1 1 1 1 1 z1x.c. zyx.x1x.x.c. Ma - nis lamis ing mi - ca - ra 2 z1c2 1 1 1 1 z1x.xyct ztx.x.c. Nglen - ta - ra krana nge - lan - tur 44
JANTURAN ingkang sami ratri dereng wonten Jroning madya nyabawa, nanging dupi tatas ing kamantyan, diwasaning Hyang harka nengna genti ingkang cinarita, Ora kaya lampahe sang andon lelana, kang lagya bebondhetan kang rasa. Keterangan. Gending Bondhet pl. 6, Janaka tampil dihadap Semar. Gending sirep, janturan.. JANTURAN Ana sesotya coplok saking embanan, winastan mangkono sayekti ana satriya kang tilar kawibawan, hanamur kawula tetruka aneng madyaning Wana. Sayekti wana kang gawat kaliwat wingit hangluwihi, alas gung liwang-liwung. rumamyang. pinayungan mendhung Suluring wreksa kumrembyah klengsreh ing siti, kinarya papan dununge gegremetan kang mawa wisa. Sato galak pating sliwer, kumrosak swarane hanempuh kekayon. Panggeroning sardula binarung pambaunging sona ajag, sinelan kedasih kang munya ngasih-asih, satuhu saya mimbuhi wingiting Gunung Indrakila. raga aneng madyaning wana. jroning alas kahebegan suluring mandera, myang tinutup ing ri bebondhotan, parandene sang andon-brata tan lirip panggalihe. Parandene ana satriya kang mesu Nadyan 45
Sinten ta kang nedheng teteki brata ing madyaning Wanawasa; lah punika ta Panengah Pandhawa satriya ing Madukara kang kekasih Raden Harjuna, ya Raden Janaka. Samana nedheng wudhar denira semadi, mila para panakawan samya hanyaket. kang munggweng ngarsa Kyai Lurah Semar, ya Badranaya, Nayantaka, ya Dudhamanangmunung. Hanggung denira ngemong mring bendara, hanjurung pangastuti amrih kasembadan ing karsa. Sumambung ing wuri Ki Lurah Nalagareng, ya Cakrawangsa. Nadyan ala rupane, sarwa kuciwa sarirane nanging darbe pambegan jujur lair trus batine. Dene kang kapara wuntat Ki Lurah Petruk, ya Kanthongbolong; wujude sarwa turah blengah-blengah kaduk ngglece, marma hanggung sinihan ing bendara. Keterangan: Setelah janturan selesai, iringan wudhar, kemudian suwuk, dilanjutkan Pathet Sanga Ngelik, dialog. Pathetan Sanga Ngelik, laras pelog.6. z5x.x.x6x!x.x.c. [email protected]!x6x.x.x5x6x5c. O . . . O . . . @ @ @ @ z2c. [email protected]!c6 z6x.x.c. z!x.x.x6x5x4x.x5x4x2c. Eka cari - ta - ni - ra, O 46
z2x.x4x5c6 6 6 6 z6x.c. z5x.x.x6x.x.c. z!x.x.x6x5x4x.x5x4x2c. Ri - sang Pandhu si - wi, O z2x.x4c5 5 5 5 5 5 z5x.c. z5x.x.c. Duk nalika mesu bra - ta, 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 z1x.c. zyx.x1x.x.c. z2x.x.c. Aneng indra kilardi pra jawata mangayu ba - gya, O z2x.x3c5 5 5 5 z5x.c. z4x.x.x5x.x.c. [email protected]. Ma - rang Sang Pa - ma - di, O 2 2 2 2 2 2 z2x.x.x1cy zyx.x.c. Dadya sru ngeningken cip - ta ztxyc1 1 1 1 z1x.c. zyx.x1x.x.c. z2x.x.x1xyx.x xtx.x.c. Kon - tap sura - na - di, O JANAKA Kakang Badranaya, sira mentas saka ngendi dene lagi katon ngadhep? SEMAR Inggih den, kula niki wau lagi ngenggar-enggar rasa, awit ndika saweg mangsah semadi. Kula ajrih yen anak-anak 47
kula damel ribet paduka. Mila sami kula ajak gegojegan wonten jawi. JANAKA Kakang Semar, banget panarimaku dene sira saanakmu padha setya marang aku, padha melu lara-lapa. Prasasat melu nyengkuyung kasembadane sedyaku. SEMAR: Hae, lae lae, kula niki rak mung anut grubyuk mawon. GARENG Ndara, manawi wonten lungkrahing sarira, punapa boten prayogi dipun usadani; awit awon-awon Petruk punika tukang pijet, mbok manawi yen wonten lesuning angga saged mangsulaken. PETRUK Who wong ora genah; rumangsaku kuwi arep ditandangi dhewe, jebul mung nawakake wong liya. Jan-jane sing tangane atos niku Gareng ndara; who niku pijetane maremake, napa malih yen ngidak-idak, bubule mesthi kambuhan terus tulung-tulung. 48
GARENG Males ya, ngerti yen bubulen kok ditawakake, apa arep nyiksa; seneng yen kancane cilaka. SEMAR Ndara, napa wonten lungkrahing sarira paduka, den? JANAKA Kakang, duk tatkala durung ngancik sapta hari, pancen karasa mangkono, nanging samengko wis sirna, anane muhung ayem tentrem kang pinanggya; lungkrah lan lupa wus datan karasa maneh. SEMAR Hae, heh heh heh, bregegeg ugeg-ugeg sadulita hemel hemel. Sokur-sokur den; niku jenenge sampeyan sampun saged ngraosaken jatine pangesthi. GARENG Truk, beda temen karo awake dhewe; ora mangan sakesuk bae klikikan kaya wong semaput. PETRUK Sing kebangeten kuwi kowe kok kang, gene aku kuwi ora mangan pitung dina ora apa-apa. Ya mung terus menek 49
wit jambu mangan rong bondhotan, mengko awan golek pelem sakranjang, wayah sore mbakar pohung sauwit. GARENG Yen kowe mono dhasare ora tapa, ning malah ngaji pupung kuwi jenenge. PETRUK Witikna arep apa maneh, tapa kuwi sing digayuh apa? Yen ndara gegayuhane isih dhuwur, balik aku; tapa ya dadi batur ora tapa ya dadi rewang, hla ya luwih becik ngebo. JANAKA Kakang Badranaya........? SEMAR E Blegegeg ugeg-ugeg sadulita hemel-hemel, enten napa den..? JANAKA Ewang-ewangana supaya kasembadan gegayuhanku. SEMAR E niku pancen kuwajiban kula, ora didhawuhi kula mesthi njurung kersa ndika. Jan-jane sing ndika udi niku napa......? 50
ARJUNA Mulat rusaking Negara panandhanging para kawula, kaya rinujit-rujit atiku.....kakang. SEMAR Lha nggih niku den, kula kawula cilik melu sedhih. Ing atase jagad lagi nampa bebendu,lha kok para Dewa sing ana ndhuwur padha ora rukun. Nggugu karepe dhewe. E ...mbok ya padha ndeleng Semar, Gareng, Petruk, Bagong lan wong cilik-cilik iki.....! JANAKA Kakang Semar, muga-muga kang lali tinemu eling, kang kalimput enggala emut. SEMAR E.... jaman sak niki golek wong sing penggalihe kaya ndika niku angel. lumrahe malah dha getem-getem yen weruh pating penthalit niku, lugune karep sampeyan niku pripun....? JANAKA Krenjeting atiku nedya ngupaya sarana, kanggo mbengkas retuning jagad, dhahuruning praja. 51
SEMAR E....niku karep sing utama, jenenge wong urip yen ora bisa menehi teges uripe supaya ndayani bebrayan. Dadi janma yen uripe ora ngurakapi tumrap kabeh kang kumelip, ora ana bedane manungsa karo wit-witan lan kewan, deeeen. JANAKA Bener ngendikane kakang Semar. SEMAR Mung mawon........! JANAKA Kadiparan kakang......? SEMAR Gegayuhan luhur, aja nganti kaworan rereged jlantahing napsu, melik mikolehake dhiri pribadi. JANAKA Iya kakang, yekti jumbuh manthenging ciptaku. Muga- muga aku tansah eling lekas sekawit. Mula budidayaku bakal tak lambari sumarah marang kang Murba jagad, 52
53 dimen pepadhang supaya ora lincad saka garising bebener. tansah kasinungan tuntunan lan kasunaran Pathetan Nem jugag Sanga y y y y y y y y y y zyx.c. zyx.x.c. Tyas lir tinetesan ing tirta marta ta - ma z2x.x3x.x2c1 1 1 1 1 z1x.c. zyx.x1x.x.c. z2x.x.x1xy.x1x.x.xyxtx.x.c. Ka - dya amanggih ret - na, O SEMAR Yen pancen ngaten tekad ndika, sing sapa netepi darma bakal kuwawa maluya bawana. ARJUNA Muga-muga sabdane kakang Semar dadi pepesthen kasembadaning sedya rehning wus lerem sawetara. Payo Kakang bebarengan anak-anakmu nutuge laku. SEMAR Mangga Den, kula tansah tut wuri bisoa handayani. Mung mawon sing ngati-ati sakebehing gegayuhan ngliwati pendadaran nggih Den.......! Ada-ada Sanga Jangkep, laras sléndro pathet sanga @ @ @ @ @ @ [email protected] z!x.x@c. Satriya mulbeng jeng - ga - la
! ! ! ! ! z!x.x6c5 z5c. , Alas gung liwang - li - wung, 6 z!x.x.c@ ! ! ! ! z!x.x6c5 z5x.x.c. A - nra - jang ri bebon - dho - tan 1 1 1 1 1 1 1 1 z1c. z1c. Keh Sato wana golek memangsan ! ! ! ! ! ! z!c. z6x.x!c@ Gumolong tyase sang pe - kik z5x.x3c2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2c. z2x.x.c. Tan nyipta pringga bebayaning mar - ga z6x.c! 5 3 z2x.c5 5 5 z5c. z5x.c. , [email protected]. Kang aneng te - leng - ing cip - ta, O ! ! ! ! ! ! ! z!x.x6c5 z5c. Kawasa sembada ing se - dya 1 1 1 1 1 1 z1c. z1c. Hanggayuh tambahing ka - wruh 2 2 2 2 2 2 2 z2x.x1cy zyx.c. , z1x.c. Kang piguna tumrap sa - sa - ma, O Keterangan. Ada-ada sanga jangkep, semua tokoh dientas, suasana kayon, janturan. 54
JANTURAN Lumampah sarwi manembah nenggih Dyan Arjuna, samarga-marga hanggung mesu budi, heneng, hening, awas lan eling. Henenging rahsa tansah ngudi kasidaning kayun, weninging cipta nerang anggo mentog suksma amrih antuk pituduh sayekti. Awasing pramana muhung milang pamurunging laku, aja kongsi kesluru. Lumadine tri brata iku, tansah pinayungan eling mring purbaning Hyang Wisesajati. Kocaaaap.....ndadak sakala peteng ndhedhet lelimengan, carup wor prahara gora mawalikan, pratandha tekane kang dadi pengawak coba. Keterangan. Gending Sampak, Janaka ketemu Garudha langsung perang, namun Janaka tidak melawan. Gending suwuk, ada-ada, dialog. Ada-ada Srambahan Sanga. @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ [email protected] z!x.x.x@c. Bremara reh manguswa umyung ambre - nge - ngeng ! ! ! ! ! ! ! z!x.x6c5 z5c. , [email protected]. Kadi karunaning kas - wo - sih, O ! ! ! ! ! ! z!x.x6c5 z5x.x.c. Aneng marga ama - lat - kung 5 5 5 5 5 5 z3c2 z3c5, Risang ganda wastrat - ma - ja, 55
z3x2c1 1 1 1 1 1 1 z1x.c. Leng - leng lalu angula - ti 2 2 2 2 2 z2x.x1cy zyx.x.c. , z1x.c. Surya mangrangsang , wa - yah, O GARUDHA Heh Satriya....., kowe tak pilara meneng wae, tak prawasa ora males, iku sabape apa heh........? JANAKA He Garudha sumurupa, sakabehing titah iku sabisa-bisa siji lan sijine, bisoa urip tembayatan asih tresna sinisihan. Aku ora nedya gawe piala, nanging kang ndak goleki iku wahyuning kamulyan kang sarwa ngurakapi. GARUDHA Adhakane titah yen lagi entuk kamulyan, banjur padha anggunggung dhiri, wekasan dibudidaya supaya bisa kondhang kaloka, kuncara sabawana. JANAKA Kisanak luput panarkamu, kamulyan iku saka pangrasaku kepengin weruh marang beblesing wenang lan kuwajiban. Wenang iku ora golek menang, nanging bisa nggagapi kahanan. 56
Dene kuwajipan iku dudu ngereh kang sarta mrentah, nanging nintingi kang sarta milah-milah, satemah jumbuh karo pangajaping paugeran bebrayan. lan gegayuhan GARUDHA He Arjuna tekatmu kang koyo ngona mau, apa bakal klakon, awit iku ora lumrah kang sarta nyelaki kahanan. JANAKA Wruhanira Katgaraja, Arjuna kepengin tansah mapan ana tengahing bebrayan, kang tegese bisa nyumurupi abot- repot, kurang-cingkrang ing bebrayan, wekasan titis ing pamawas, wicaksana putus. Ada-ada sanga jugag 5 5 5 5 5 5 z3c2 z3c5, Kang kadi sudama gus - ti, , z3x2c1 1 1 1 1 1 z1c. z1x.c. Sa - sangka kasongan sur - ya 2 2 2 2 2 2 z2x.x1cy zyc. , z1x.c. Prabanya sumungsum kas - wa , O GARUDHA Dhuh Satriya kang hambeg darma, muga-muga bisa tutug lakumu. 57
Keterangan. Gending sampak, Garudha pergi.Datang Ular menerjang tetapi janaka selalu menghindar dan pasrah.Keduanya tancep, gending suwuk, ada-ada jugag, dialog. Ada-ada sanga Jugag B, Slendro sanga 1 1 1 1 1 1 1 1 z1c. z1x.c. jroning arga kadhungkar ka - gem - pur 2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x1cy zyx.c., z1x.x.c. Lawan kang swara prahora go - ra - ya, O ULA He raja Satriya, nadyan tak ketog karosanku, ndak peres kasektenku, parandene ora kuwawa ngalahake kowe. JANAKA Kisanak......, luwih gampang ngasorake liyan, katimbang ngalahake karep srakah numpuk bandha ngeruk rajabrana. ULA Yen mangkono kowe kepengin sugih, numpuk brana picis, supaya mulya uripmu, kajen kineringan sasamining titah. Kanthi rajabrana kowe bakal dirubung wanita, bisa nginger keblating kukum, ngilangi adeging adil. Kang bener bisa mbok gawe luput, kang luput disulap dadi bener. 58
JANAKA Tumrap Arjuna watak mangkono iku dudu patraping sujanma, nanging titah kang ajiwa laknat. Ciptaku mung mligi, ora kepengin mukti yen durung kawula mangguh mulya, ngenyami raharja murah sandhang lawan boga. Ora bakal Janaka nutup talingan, ndhipetake mripat, weruh para kawula padha lelumban kasangsaran, kajiret ing papa cintraka. Luwih becik lebur tumpur lamun ora bisa ngangkat mulyaning para kawula. Ada-ada sanga jugag 2 3 5 5 5 5 5 5 z5c3 z3c5 Leng lenging driya mangu mangun - kung z5x3x2c1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 z1x.x.c. z1x.x.c. Kan - dhuwan rimang lir lena tanpa ka - nin 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x1cy y z1x.x.c. Yen tan tulusa mengku sang dyah u - ta - ma , O ULA Dhuh sang ambeg sadu ing budi, jagad sak isine dadi paseksen mantheng ing gegayuhanmu. Keterangan. Gending sampak, Ula pergi.Tampil Gajah langsung menyerang janaka.Keduanya tancep, gending suwuk, dialog. 59
GAJAH He Satriya, ndak wawas kasektenmu ngedap-edapi, kaluwihanmu nggegirisi, parandene ora age-age misesa aku, he.....? JANAKA Kasekten lan kaluwihan iku ora kinarya misesa gendhak lereging sikara kadigdayan, atosing balung, wuleting kulit, ndak ajab bisoa kanggo ngayomi njejegake adeging praja. Aja kongsi dicecamah liyan kang ngajap karusakaning bebrayan. sapadha-padha. Tumrap Arjuna GAJAH Yen mangkono sedyamu kepengin dadi ratu, supaya bisa mangreh kawula ngregem panguwasa. JANAKA Heh Dwipangga kang gagah prakosa, pandakwamu cengkah kalawan batinku. Jiwa ragaku bakal tak toh ake, kanggo leladi marang bebrayan, nusa lan bangsa. Kanthi lelambaran, " Rumangsa handarbeni, wajib melu angrungkepi, mulat sarira angrasa wani. 60
GAJAH Dhuh Sang Sudibyanung, kukuhing adegmu prasasat gunung waja, bisa dadi sarana kasembadaning sedya. Keterangan. Gending sampak, Gajah pergi.Tampil Jajalwerka menyerang Arjuna, tetapi tetap tidak melawan.Keduanya tancep, gending suwuk, dialog. JAJALWERKA Kaya dikuras tenagaku, tapis kekuwatanku. Hayo aja ndedawa wirang, diage patenana aku. JANAKA Sang brahmana, rosaning pambudiku nora ndak nggo gendhak sikara mring sapadha-padha.Tanceping sedyaku rasa kabagyan, mat-sinamatan,kanthi bisoa ngedum tanpa metung bedaning wujud kang kasad mata, gesehing panembah lan dununging papan prenah. JAJALWERKA Elho.... Yen mangkono, banjur apa karepmu dene mbok rewangi ngentu-enthu ngluru wahyu. JANAKA Osikin atiku, wahyu kinarya adeg sejati, kang dadi lajer lanjaran manthenging esthiku, satemah ora mangu tumolih, nggonku nedya memayu hayuning bawana. 61
JAJALWERKA Hooooong Wilaheng hastungkara sidham, baya iki titah kang piniji dadi wiji sejati kang tulus lan suci. Keterangan. Gending sampak jajalwerka pergi, arjuna dientas. Anoman tampil diangkasa melihat Arjuna.Gending suwuk, ada-ada, dialog. ADA-ADA SRAMBAHAN Sakala kagyat sang Kapiwara - Umyat kadang bayu catur, O - Mundur tanpa daya - Angles kawisesa sang pekik - Nawung kridha sigra, tanduke semu wengis, O ANOMAN Jagad dewa bathara, nglelanangi temen satriya iki, bisa mengkoni kadang bayu catur. He Satriya aja girang gumuyu, Anoman pancer bayu lelima belakna sisan. Keterangan.. Gending sampak Anoman menyerang Janaka dihalau Semar, keduanya tancep, gending suwuk, ada-ada, dialog. Semar eko den prayitna Semu riris eka balik Titiyoni ganda yoni, O 62
ANOMAN Elho iki kakang Semar. SEMAR Enggih bener, lha kok sajak gita-gita, nganti arep nabrak wong tuwa niku enten napa.......? ANOMAN Arep neter kasektene satriya bagus kae kakang....!!! SEMAR Niku tenan napa.........???? ANOMAN Hiya bener kakang. SEMAR Napa sampeyan durung ngerti satriya niku....? ANOMAN Lho sapa kakang...............? SEMAR Nika momongan kula......ndara Arjuna.....! ANOMAN Adhuh kakang sing gedhe pangapuramu, kabranang atiku nganti lali......!!!! 63
SEMAR Seprana-seprene kok ora tambah menep, ngangsa-angsa ora duwe deduga. Lha sampeyan sak niki, lagi duwe kuwajiban napa......? ANOMAN Milih titah kang piniji, satriya sejati kang pantes nampi nugraha wahyu Makutharama. SEMAR Lha yen ngoten niku tegese, sampeyan niku mung diwenangke milih, ora kudu neter padha adu karosan. ANOMAN Lha ya bangsa nggon ngono kuwi kakang, kekuranganku. SEMAR Wong luput kok plengah-plengeh, Aeee yen ndara kula sing kaya ngono wae ora kanggo, lha sampeyan arep milih sapa....? Apa arep milih Sengkuni, lan Kurupati nika enggih......!!!! ANOMAN Ora....ora kakang, kula lepat kyaiii. 64
SEMAR Yen sampeyan wis bener-bener madhep manteb, mangga ditonton saka kadohan, kepriye babaring lelakon. Keterangan. Gending srepeg, Semar dan Anoman dientas. Gending suwuk, pathetan manyura wantah, janturan. Pathetan Manyura Wantah,laras sléndro pathet manyura 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 z3x.c. z3x.x.c. Nggagat bangun kukila manggung am - ba - rung z3x.x5x3x.c2 2 2 2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x x2c., z3x.x.c. Sas - mita nggugah sesining ba - wa - na, O z3x.x5x6c. 6 6 6 6 6 z6c. z5x.x.x6x.x.c. [email protected]#x.c. Ja - go kluruk sesa - u - ran, O 3 3 3 3 3 3 z3x.x.x2c1 z1x.x.c. Sagung dumadya sa - we - ga z3x.x5x.x3c2 2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x2x.x.c. z3x.x.x2x1x.x2x.x.x1xyx.x.c. Sa - tata rumagang kar - ya, O 1 1 1 1 1 1 z1x.c. z1x.x.c. z2x.x.x1xyx.x.xtxex.x.c. Hambudi pangupa - bo - ga, O JANTURAN Sinigeg kang nedheng lumaris, gantiya cinarita ibarat suruh lumah lawan kurepe geni lan urupe, wahya winahya 65
dhumawahing mangsakala wus prapta, satemah mbabar pangenget-engeting batos. Keterangan. Gending ladrang Eling-eling, Tampil Kesawasidhi dan Janaka. Gending sirep, dialog. KESAWASIDHI Teja-teja sulaksana tejane kang anyar katon, wuri ngendi pinangka, ngarep paran kang sinedya, tigas kawuryan sapa sinambating wewangi Raden....? JANAKA Dhuh Sang Maha Dwija, nyuwun pangaksama menawi keladuking pangucap. Teka andupara menawi paduka sang Mahayogi mboten wuninga sejatining jasad kula, saha mboten badhe kekilapan dhumateng krenjeting sedya, kumrangsanging panjangka. KESAWASIDHI Raden Arjuna, saka ature kadang bayu kang ambegal lakumu, aku mangerti kandeling tekat lan santosaning ciptanira. Kanthi ateteken sucining ati, pepayung budi rahayu, raden kepengin nggayuh wahyuning kamulyan. JANAKA Kasinggihan pancen mekaten geganthaning manah kula. jangkaning kodrat Sedaya menika namung sumarah miwah jidharing pepesthen. 66
KESAWASIDHI Raden..... wus pinesthi karsaning Hyang Widhi, yekti amung sira kang pantes nampa nugraha. Samengko tumuli tampanana..........( p a n a h ).......iki wujute wahyu Makutharama. Sendhon Tlutur, laras sléndro pathet manyurå z@x.\ x#x#x@c. z@x \#x!c6 @ @ @ @ @ @ @ @ z@c! z!c. O O , Lesu lesah nggresah kasu - la - yah ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! z!x.\ x@c! z6x.c5 z@x.\ x#x#x@x!c6 Cowong guwaya kang netra kekembeng was - pa , O 2 2 2 2 2 2 \3 z3x \3x.c2 Kang driya yayah ri - nu - jit 5 z5c6 6 6 6 6 6 z6x.c \! z \!c6 Kandhes mandhesing rasa tre - nyuh 5 3 2 z3x.c /5 2 2 2 2 z2x \3c3 z1cy, ztx.c. Gung nalang - sa kataman duh -ki - ta, O Umpak gendèr: (.ttt ytew tetw tety) Dhodhogan j kj.
KESAWASIDHI Arjuna, paran baya dene payus guwayamu mendhelong atimu, marawayan kringetmu, daleweran luhmu.....? JANAKA Dhuh Sang Maharsi, sarekma pinara sasra, mboten nggadhahi osik, menawi kula kepengin andarbeni saradibya menika. KESAWASIDHI Apa sabape raden............? JANAKA Lungiting pambudi anglangkungi wingiting panah linuwih. Keplasing cipta kula andhingini lumaraping jemparing. Semanten ugi tanceping gegayuaning Arjuna, langkung bedhoring bebles Kuntawijayandanu.Teka epeh sanget budinipun Arjuna, dene anggenipun mesu raga mangun teteki, namung melik pusaka darbekipun kakang prabu Karna. menawi katraju kaliyan Pathetan Manyura Jugag, laras sléndro pathet manyura 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 z1x.c. z1x.x.c. Lir tinetesan lir tirta marta ta - ma z3x.x5x.x3c2 2 2 2 2 z2x.c. z1x.x2x.x.c., z3x.x.x2x1x.x2x.x.x1xyx.x.c. Ka - dya amanggih ret - na, O 68
1 1 1 1 1 1 z1x.c. z1x.x.c., z2x.x.x1xyx.x.xtxex.x.c. Misudha andana ra - ras, O KESAWASIDHI Raden..... apa sira ora keduwung tembe wurine, ....( pusaka disimpan )........Saka pangrasaku, mbesuk perang Bratayuda pusaka iki bisa dadi sarana kanggo munah satru murka. JANAKA Penemban..... ingkang asung daya gesang menika sanes pusaka sekti, ananging kapurba hambeging bumi. Sedaya ingkang kumelip lan tumitah ing jagad saged tuwuh tumangkar trah tumerah, sedaya kala wau awit kasasapan dayaning bumi, ingkang tansah aweh panggesangan kanthi lila legawa sarta tebih saking raos serik. KESAWASIDHI Arjuna bener aturira nanging yektine durung pener. JANAKA Lir ipun kados pundi sang Wiku.......? KESAWASIDHI Senadyan bumi tansah aweh panguripan, lamun ora ana surya kang ambeg darma, tansah asung pepadhang 69
saindhenging jagad sarta ngemu daya urip, yekti gothang lajering urip ira. JANAKA Lakar mekaten penemban, kekalihipun mor-misah, hambeging gesanging manungsa, linambaran lila legawa, dene hambeging surya dados canthelaning gegayuhan madhangi pepeteng nguripi sagung dumadi. bantala minangka lemek KESAWASIDHI Arjuna wruhanira, nadyan nguripi sagung tumitah, gawe padhanging kang lagi kasaput pepeteng. Sarta tumindak kanthi suka lila lan legawa, kaya dene ambeging surya lan bantala. Nanging lamun ora bisa anjalari tentreming liyan sarta reseping sagung bebrayan. Kaya kang kawengku hambeging banyu, yekti maksih gothang adeg uriping manungsa. JANAKA Inggih sang Wiku, Arjuna saged nggagapi lereging sabda. rata Rehning kabentusing tawang, nadyan gelaring batos saged anglenggahi hambeging toya, nanging tata lair pantes anggadhahi pangaribawa adamel geter kedher ing asanes kadi hambeging mendhung. titah menika asring kasandhunging 70
KESAWASIDHI Arjuna apa ora ana dalan liya, mendhung iku kajaba gawe kaget liyan.....? Tumrap aku aweh katentreman yekti bakal sinuyutan kawula dasih. lan kedhering JANAKA Mekaten menika namung trep sarta jumbuh menggah ing brahmana.Tumrap satriya ingkang kedah ngadhepi beda- lageyaning bedaning watak solah slaga sarta bebrayan, menawi mboten nyarira hambeging mendhung, tangeh sagedipun narupaken sagung bebrayan. lagak KESAWASIDHI Panggiri-giri iku bisa nuwuhake rasa serik, wekasan lamun tumangkar bakal ambabar gething keburu sengit. JANAKA Semanten ugi, kathah tata tiyang lahiripun, nanging sareng wonten wingking, ngiwi-iwi ngethungi bithi. ingkang namung KESAWASIDHI Raden....kabeh kang tak ucapake mau wus linambaran panalitin kanthi talesih, ananging ruhara gojang-ganjing ing jagad iki, awit lakuning panguwasa kang mung seneng nggedhekake panggiri-giri...!! 71
JANAKA linandhesan pamawas kanthi premati. Atur kula ugi Ingkang ketingalipun sumuyud, nanging lajeng saged amalik tingal, lajeng sami nyacad lan penyeda maciya- ciya. KESAWASIDHI Raden ndak rasa, sajak ana cengkahing panemu....!! JANAKA Kadi pundi sagedipun jumbuh, menawi setunggal lan setunggalipun pamawasipun sowang-sowang. sami-sami ngegegeki KESAWASIDHI Yen mangkono becik nyelehake rasa linaras sawetara, supaya bisa antuk pepadhang. PALARAN SINOM Kekarone nglinang suksma - Ciptane ngesthi nyawiji - Angener mosiking nala - Pana pranaweng kapti - Sajuga kang den esthi - Wus manjing ing alam luyud - Kawahya babaring sedya - Jati kajatening urip - Manjing raga, bali mring kamulanira. Keterangan. 72
Palaran sinom, tampil suksma keduanya saling memandang, mendekat dan menyatu kembali keasalnya.Gending srepeg, Janaka menyembah, gending suwuk, ada-ada, dialog. Ada-ada srambahan Manyura, laras sléndro pathet manyurå ! ! ! ! ! ! z!c. z!x.c. Tan samar pamoring suksma z3x.x5c6 6 6 6 6 6 6 6 6 z6c. z6c. , z#x x.c. Si - nuksmaya winahya ing a - se - pi , O . . . @ @ @ @ @ @ [email protected]!c6 z6x.c. Sinimpen telenging kal - bu 2 2 2 2 2 z2c. z2c. Pambukaning wa - ra - na 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 z3x.x2c1 z1c. , z2x.c. Tarlen saking liyep layap ing a - lu - yup, O . . . JANAKA Penemban nyuwun pangapunten, anggen kula kenceng ngugemi pamanggih. KESAWASIDHI Raden .... Ora ana kang luput, kanthi kahanan iki bakal dadi percaya lamun yektine bener ora mung sawiji, gumantung saka ngendi anggone mawas. 73
JANAKA Mawas kawontenan menika namung saged taliti menawi nyrambah saindhenging tlatah dumugi papan ingkang rempit lan rungsit, sarta mboten mbedak-bedakaken ala lan becik, asor luhuring drajad, miwah nistha tumindak. Satemah saged manggihaken utamaning katrangan ingkang jumbuh kaliyan kasunyatan. Mekaten menika namung saged kelampahan menawi ngugemi hambeging maruta ingkang tansah mintir tan ana pedhote. lan KESAWASIDHI Laku kang mangkono lamun anggone nyrambahi uga bisa dadi pancer pandom keblating bebrayan, aweh pituduh ancas kang becik murih kasembadan sedyaning kawula dasih. Kang mangkono iku ateges bisa ngugemi hambeging kartika. iku bakal luwih luhur JANAKA Pancer pandoming keblat mekaten badhe karaos langkung premati, menawi linambaran saged adamel Ingkang sengsem hayem hangayomi mring asanes. kawawa medhar rasa asrining gesang bebrayan, kadi hambeging Hyang Candra. KESAWASIDHI Arjuna....kabeh kang wus padha winicara iku, supaya lamun bisa ngugemi genep sinebut hasthabrata 74
hambeging hagni. Patrape bisa dadi sarana kasembadan sedyaning para kawula. Nadyan mawa prabawa panas, yektine nyurung santosaning tekat, mbrastha marang watak candhala budi angkara. JANAKA Dhuh sang maha dwija, menapa sedya ingkang winicara, saged dados sarana katekaning sedya Arjuna, memayu hayuning rat pramundhita. KESAWASIDHI Janaka....lamun kabeh mau ora mung kandheg ing tumus pengangen-angen, tumtuming jiwa, wekasan kababar aneng pakarti , yekti bakal nenuntun kasidaning kayun. nanging rinasa nganti JANAKA Penemban, wonten pundi dunungipun.......? lajeng pathi-sarining Hasthabrata menika KESAWASIDHI Raden pancere ora ana liya kajaba aneng tepa tuladha. Lamun kabeh titah bisa dadi tepa palupi tumrap dhiri- pribadi, kulawarga, munggahe bebrayan agung, kiraku bisa dadi sarana maluya bangsa kang lagi nandhang kasangsaran. 75
ADA-ADA SRAMBAHAN Padhang njingglang nerawang - Wiwara ngegla kawahya, O - Karaharjan lan kayuwanan - Bebrayan mangguh kabagyan, - Mulya raga sarta mulya jiwa, O..... JANAKA Dhuh penemban, rumaos marem kadi antuk jatining pemarem. Kula nyuwun pangestu mugi saged lebda netepi darma. KESAWASIDHI Hiya raden, tulus ing sedya, kencenging rasa, bakal bisa nyembuh kasantosaning sedya. Samengko aku mundhut pitulung, titip pusaka iki ......( panah tampil )...... aturna marang kadangmu narpati ngawangga prabu Basukarna. JANAKA Inggih sendika sang resi, nyuwun pamit saha nyuwun pangestu. KESAWASIDHI Hiya redden ndak balang puja-mantra, muga bisa lebda ing karya. Keterangan. 76
Gending srepeg, Kesawasidhi dan Janaka dientas.Gending seseg, Janaka ketemu Karna.Gending suwuk, ada-ada, dialog. Palugon lakuning lekas - Lukita linuting kidung, O.... - Kadung kadereng hamomong - Memangun manah rahayu - Aywana kang tan agolong, O KARNA Yayi Arjuna kadangingpun kakang yayi, katon mencorong guwayamu, wenes wening cayamu, aku pitaya menawa si adhi antuk nugraha wujuding wahyu Makutharama. JANAKA Awit pangestunipun kakang adipati, keng rayi saged Inggih kakng Narpati kula mundhi nggayuh wahyu. kinen dhawuhipun ngaturaken pusaka Kuntawijaya kagunganipun kangmas Adipati, ( menyerahkan pusaka ) keparenga anampi. bapa begawan Kesawasidhi, KARNA Oh hiya yayi...ndak tampa...., banget panarimaning pun kakang. Beja kemayangan yayi, pun kakang kepengin ngempek ayom ngalap berkah, kaya ngapa wujute wahyu yayi.....? 77
JANAKA Kakang Adipati, wahyu menika namung wewangson, supados gesangipun Arjuna saged dados tepa tuladha. KARNA Cetha yen kowe goroh, oleh dak jaluk ora entuk ndak rudapeksa. Keterangan. Gending sampak, keduanya perang Karna kalah. Tampil Duryudana, gending suwuk, ada-ada jugag, dialog. Ada-ada manyura jugag. z@x!c6 2 2 2 2 2 2 z2x.c. z2x.x.c. O...., Sri Ngastina maha pra - bu. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 z3x2c1 1, z2x.x.c. Duryudana alon ngandika - ni - ra, O.... DURYUDANA Waaahh...., Dewa ora adil saben-saben ana wahyu mesthi para Pandhawa kang beja, balik para Kurawa kang cilaka. He....., para Kurawa....., kenceng bratayuda. Keterangan. Gending sampak, Duryudana perang melawan Werkudara kalah, tampil para kurawa mengeroyoknya, disapu angin porak-poranda. Gending tayungan, Bima solah. Gending Ayak- ayakan suasana kayon terus tancep ditengah gawang. 78 |
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing berusaha mendirikan usaha bisnis dan menciptakan jenis- jenis produk yang nantinya akan digemari oleh calon pelanggan. Banyaknya perusahaan ini menciptakan adanya suatu persaingan bisnis, perusahaan dapat menjadi pemenang dalam persaingan bisnisnya apabila perusahaan mampu menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. Jika perusahaan dapat menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya tentu perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan yang besar pula. Dinamika dalam dunia usaha yang semakin menantang, membuat para perusahaan harus dapat menjawab tantangan pasar dan memanfaatkan tantangan tersebut sebagai peluang untuk dapat bertahan dimasa yang akan datang. Dalam keadaan saat ini, pihak perusahaan harus lebih aktif dalam mendistribusikan dan memperkenalkan produknya agar dapat terjual sesuai dengan 13
apa yang diharapkannya. Dan pastinya agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya. Hal ini pun berlaku pula di dalam persaingan industri Smartphone atau biasanya masyarakat luas menyebutnya dengan sebutan ponsel pintar. Inovasi, kualitas,promosi, saluran distribusi, tingkat harga produk harus benar-benar di perhatikan oleh para produsen Smartphone agar tidak kalah dengan para pesaingnya Di zaman yang modern ini, dimana teknologi dan ilmu pengetahuan sudah sangat pesat sekali perkembangannya membuat masyarakat membutuhkan Smartphone untuk berkomunikasi maupun untuk bekerja, karena Smartphone dilengkapi dengan aplikasi yang bisa menjawab kebutuhan konsumen. Selain itu, dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan semakin majunya teknologi informasi dan komunikasi turut mendorong peningkatan penggunaan Smartphone. Hermawan (2004) mengatakan bahwa teknologi yang menjadi pemenang dan berkembang pesat adalah teknologi yang melayani dan mengakomodasi manusia secara keseluruhan. Bukan sekedar teknologi canggih yang diciptakan untuk "kecanggihan itu sendiri". Perkembangan pasar perusahaan penyedia Smartphone di Indonesia tumbuh semakin pesat bersamaan dengan tumbuhnya pasar permintaan akan telekomunikasi. Dinamika persaingan bisnis di dunia telekomunikasi yang semakin ketat antara berbagai kegiatan dalam menghasilkan dan menjual produknya, memberikan pengaruh terhadap pandangan bahwa perusahaan harus memberitahukan dan memperkenalkan produknya agar konsumen terdorong untuk membeli produk 14
perusahaan yang mereka promosikan. Persaingan yang terjadi saat ini tidak hanya terjadi pada segi produk saja, tetapi juga kekuatan dan nilai merek (Brand Equity) masing-masing Smartphone. Masing-masing merek Smartphone tersebut bersaing dalam melakukan inovasi produk dengan tipe, model dan teknologinya yang disesuaikan dengan kebutuhan profesi, status, gaya hidup, dan hobi para masyarakat luas. Salah satu cara menilai kekuatan dan nilai merek (Brand Equity) Smartphone adalah brand asosiasi dari merek tersebut. Aaker (2002) asosiasi merek adalah sesuatu yang menghubungkan konsumen dengan merek, termasuk di dalamnya penggunaan perbandingan, atribut produk, pemanfaatan situasi, asosiasi organisasional, personalitas merek dan simbol-simbol. Nilai mendasari sebuah merek seringkali merupakan sekumpulan asosiasinya, berarti makna merek tersebut bagi konsumen sehingga mampu membedakan antara produk satu dengan produk lain. Asosiasi-asosiasi menjadi dasar konsumen dalam keputusan pembelian. Asosiasi merek merupakan segala hal yang berkaitan dengan ingatan sebuah merek. Asosiasi-asosiasi pembeda dapat menjadi keuntungan kompetitif yang penting. Jika sebuah merek sudah dalam posisi yang mapan untuk suatu atribut utama dalam kelas produk tertentu, maka para kompetitor akan mendapat kesulitan untuk menyerang. Jika serangan frontal dilancarkan dengan cara mengklaim dirinya lebih unggul atas dimensi tersebut, maka akan terdapat 15
persoalan kredibilitas. Kesimpulannya asosiasi dapat menjadi rintangan yang cukup berarti bagi para kompetitor. Beberapa asosiasi mampu merangsang suatu perasaan positif yang pada gilirannya berimbas pada merek yang bersangkutan. Beberapa asosiasi menciptakan perasaan positif selama pengalaman menggunakan, mengubah pengalaman tersebut menjadi sesuatu nilai yang lain tambah produk tersebut. Selain brand association, cara lain menilai kekuatan dan Brand Equity (nilai merek) Smartphone adalah Brand perceived quality (persepsi kualitas merek) yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah persepsi pelanggan terhadap kualitas suatu merek produk. Persepsi kualitas ini akan membentuk persepsi kualitas dari suatu produk yang dapat menetukan nilai dari produk tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek. Karena persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen maka dapat diramalkan jika persepsi kualitas pelanggan negatif, produk tidak akan disukai dan tidak akan bertahan lama dipasar. Sebaliknya, jika persepsi kualitas positif maka produk akan disukai. Persepsi kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Aaker, 2002). Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan yang 16
berbeda-bada terhadap produk. Maka, dapat dinyatakan bahwa membahas persepsi kualitas akan membahas keterlibatan dan kepentingan pelanggan. Di pasar terdapat beberapa merek Android seperti Samsung, Apple, Htc, LG, Sony dengan berbagai tipe lainnya. Setiap merek mempunyai bagian-bagian tambahan atau atribut dan kelebihan masing-masing (feature). Persepsi kualitas pelanggan terhadap produk ini akan melibatkan kepentingan setiap pelanggan dan atau artibut yang dimiliki produk (kepentingan setiap produk berbeda). Persepsi kualitas juga berlaku untuk jasa pelayanan yang melibatkan dimensi kualitas jasa seperti waktu tunggu, keramahan petugas, kenyamanan ruangan dan lainnya. Mengingat kepentingan dan keterlibatan berbeda-beda, persepsi kualitas perlu di nilai berdasarkan sekumpulan kriteria yang berbeda. Persepsi kualitas yang tinggi bukan berarti harapan pelanggan rendah (pelanggan merupakan kepuasan yang tinggi jika harapannya jauh lebih rendah dari kinerja atau kenyataan). Persepsi kualitas mencerminkan perasaan pelanggan secara menyeluruh mengenai suatu produk. Untuk memahami persepsi kualitas suatu merek diperlukan pengukuran terhadap dimensi yang terkait dengan karakteristik produk. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi kualitas, mengapa pelanggan percaya bahwa beberapa beberapa merek mempunyai persepsi kualitas yang tinggi atau rendah. Bagaimana membangun suatu persepsi kualitas yang positif dan kuat, faktor apa saja yang digunakan pelanggan untuk menilai kualitas secara 17
keseluruhan dan sebaginya. Jawaban di atas tergantung pada dimensi persepsi kualitas dan konteksnya. Sebagai contoh dimensi terkait dengan Android Samsung adalah aplikasi, layar sentuh yang lebar, keamanan dan privasi, memori, kamera, jaringan berkecepatan tinggi, garansi, dan lain-lain. Untuk mengetahui dimensi- dimensi tersebut biasanya dilakukan riset dan pelanggan akan ditanya mengapa dimensi suatu merek mempunyai kualitas yang lebih tinggi dibandingan dengan merek lainnya. Adapun dimensi persepsi kualitas mengacu pada pendapat Garvin (1997), dimensi persepsi kualitas terbagi tujuh yaitu : 1. Kinerja (performance) Performance Samsung Android bisa dibilang lebih lengkap dan kualitasnya terbaik dibandingkan dengan merek Android lainnya. Performance Android juga selalu berinovasi mengikuti keinginan konsumennya, jadi wajar jika Samsung Android menjadi leader penjualan Smartphone di dunia maupun di Indonesia. 2. Pelayanan (Service) Mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan pada produk tersebut. Disini Samsung Android melengkapi dengan garansi 1-2 tahun bagi setiap produknya, yang bisa di service Samsung Store di seluruh Indonesia. 3. Daya Tahan (Durability) 18
Umur ekonomis suatu produk ditentukan oleh produk dan pemakainya, secara fisik Samsung android memuaskan konsumennya. Salah satunya pada Samsung Android telah dilengkapi dengan baterai yang tahan lama, karena penggunaan Samsung Android yang ditopang oleh banyak aplikasi dan jaringan internet yang maksimal menyebabkan baterai yang cepat habis. Jadi dengan baterai yang telah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang sering online dan bermain game, maka konsumen Samsung tidak lagi khawatir untuk sering mengisi baterai. 4. Keandalan (Realiability) Produk Samsung Android sangat konsisten mempertahankan keunggulan- keunggulan produknya dibandingkan dengan produk Android lainnya yang beredar dipasar. Buktinya Samsung Android selalu berinovasi dalam menyempurnakan fitur-fitur keluaran baru produknya. 5. Karakteristik produk (product characteristic) Pada produk Samsung Android dapat memperoleh macam-macam aplikasi dari google play, amazone app, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan masing- masing konsumen. Diantaranya Samsung Android dilengkapi dengan keamanan dan penjagaan privasi penggunanya. 6. Kesesuaian dengan spesifikasi 19
Smartphone atau yang biasa disebut ponsel pintar merupakan teknologi ponsel terbaru dengan fitur dan performa yang lebih mumpuni. Karena kelebihannya, banyak pengguna yang beralih ke Smartphone demi menikmati sederet fitur menarik dan kemampuan akses internet yang lebih baik. Sebagai pengguna, konsumen bebas menentukan pilihan mereka. Samsung Android telah dilengkapi dengan spesifikasi ponsel yang high performance. Secara keseluruhan Samsung Android memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan Smartphone Android murah lainnya. Sebagian besar Smartphone Samsung Android sudah disupport HSDPA (jaringan berkecepatan tinggi). Berguna bagi konsumen yang gemar internetan, karena sebagian konsumen butuh kecepatan akses internet yang maksimal. 7. Hasil (Output) Mengarah pada kualitas yang dirasakan yang melibatkan enam dimensi sebelumnya, bahwa produk Samsung Android menguasai penjualan Smartphone jenis Android di dunia (Teknoup, 2014). Di Indonesia brand Samsung juga merupakan salah satu dari sekian banyak merek yang berhasil merajai pasar. Pers telah mendapatkan rekap data terbaru mengenai persentase penjualan smartphone dari ABI Research. Dalam grafik yang 20
menyajikan data persentase ini, ABI melibatkan beberapa merek dagang besar seperti Nokia, Apple, dan Blackberry. Namun, yang menarik dari sajian grafik tersebut adalah persentase penjualan produk selain brand Samsung tidak disajikan menurut mereknya (website : gadget 2013). Dalam grafik yang disajikan Android Central, Samsung mendapat persentase penjualan produk sebanyak 35% dan lebih unggul dari 3 merek lainnya yang hanya punya persentase 20%. Angka persentase tersebut didasarkan pada jumlah penjualan produk mereka di kuartal ke-3 tahun 2013. Dari sini kita bisa mengerti jika sebenarnya Samsung bisa mengalahkan 3 perusahaan sekelasnya yang juga memproduksi smartphone canggih serupa. Jika diuraikan ke dalam jumlah unit, perusahaan ponsel asal Korea tersebut berhasil menjual smartphone buatannya sebanyak 88.4 juta dari keseluruhan produknya. Di posisi ke-2 ada Apple yang baru saja merilis iPhone 5s pada bulan September 2013 sukses menjual sekitar 33.8 juta unit dan diperkirakan masih bisa menambah angka tersebut hingga 2.6 juta sampai kuartal akhir tahun 2013. Ini bisa jadi bukti kesuksesan ponsel pintar Samsung di pasaran, meski di akhir 2012 perusahaan ini harus menghadapi kontra dengan salah satu brand besar sekelasnya. Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan di atas, maka penulis memilih judul : Analisis Brand Assosiation dan Perceived Quality Smartphone Samsung Android (Studi Kasus pada Masyarakat kota Padang)" 21
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan masalah yang berkaitan dengan persepsi kualitas merek melalui pertanyaan sebagai berikut : 1. Apa saja elemen yang diasosiasikan oleh konsumen terhadap Smartphone Samsung Android? 2. Bagaimana persepsi kualitas konsumen terhadap konsumen terhadap Smartphone Samsung Android? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui elemen yang diasosiasikan oleh konsumen terhadap Smartphone Samsung Android 2. Untuk mengetahui persepsi kualitas konsumen terhadap Smartphone Samsung Android 22
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi akademisi, yaitu untuk bahan referensi penelitian tentang analisis Brand Assosiation dan Perceived Quality ke depan khususnya manajemen pemasaran. 2. Bagi praktisi, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi mengenai Brand Assosiation dan Perceived Equity pada Brand Equity. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk lebih mengarahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka penelitian ini hanya mencakup dua sumber informasi yang diterima masyarakat dalam keseharian, yaitu sumber komersil dan sumber pribadi, dengan lebih mengkhususkan kepada analisis Brand Assosiation (asosiasi merek) dan Perceived Quality (persepsi 23
Kualitas Merek). Hal ini dilatar belakangi beberapa landasan teori dan penelitian, yang menggambarkan sumber ini sebagai bahan pertimbangan yang cukup kuat. 1.6 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan, Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Literatur, Berisikan landasan teoritis tentang konsep dasar Brand Assosiation (asosiasi merek) dan Brand Perceived Quality (persepsi Kualitas Merek), penelitian terdahulu, kerangka pemikiran disertai dengan hipotesis. 24
Bab III : Metode Penelitian, Berisikan tentang populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional, pengujian data, serta teknik analisis data. Bab IV : Hasil dan Pembahasan, yang merupakan hasil dan pembahasan Analisis Brand Assosiation (asosiasi merek) dan Brand Perceived Quality (persepsi Kualitas Merek) Bab V : Penutup, merupakan bagian yang berisikan tentang kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian. BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Merek (Brand) Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semaunya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing."dengan demikian, sebuah merek adalah produk atau jasa penambah dimensi yang dengan 25 |
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah FENOMENOLOGI CIRCLE PERGAULAN PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR Sawiji1*, Gusti Abimanyu Putra1, Ike Mardiati Agustin2 1Program Studi Keperawatan Program Sarjana, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gombong, Sangkalputung, Gombong, Kec. Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54411, Indonesia 2Program Studi Keperawatan Program Diploma III, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gombong, Sangkalputung, Gombong, Kec. Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54411, Indonesia ABSTRAK Remaja yang mampu memahami dirinya dapat dikatakan berhasil melalui tahap perkembangan yang dinamis dalam hidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa circle pergaulan teman sebaya pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Gombong. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tekhnik purposive sampling kemudian dilanjutkan dengan snow ball sampling dengan metode wawancara mendalam (indepth interview) dengan jumlah sampel dua belas mahasiswa tingkat akhir di Universitas Muhammadiyah Gombong. Hasil penelitian menyebutkan circle pergaulan teman sebaya memberikan dampak perubahan pada kehidupan mahasiswa tingkat akhir. Seorang individu dapat berfikir kritis tentang pilihan hidup dan membuat keputusan. Dengan adanya pergaulan membantu seorang mahasiswa mudah beradaptasi dengan lingkungan. Begitu juga pada usia remaja akhir hingga dewasa seorang individu mulai menginginkan adanya pengakuan diri baik dari lingkungan pergaulan. Hasil keempat menunjukkan circle pergaulan dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan potensi dengan mengikuti aktivitas kelompok pergaulannya. Hasil terakhir yang didapatkan adalah circle pergaulan menjadi penyemangat mahasiswa dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan mengenai fenomenologi circle pergaulan teman sebaya pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Gombong, peneliti menyimpulkan circle pergaulan dapat memberikan pengaruh pada seseorang dalam menentukan sebuah pilihan, beradaptasi, mencari pengakuan diri, pengembangan diri dan penyemangat hidup. Kata kunci: adaptasi; circle pergaulan; mahasiswa tingkat akhir; pengakuan diri; pengembangan diri PHENOMENOLOGY OF ASSOCIATION CIRCLE IN FINAL LEVEL STUDENTS ABSTRACT Adolescents who are able to understand themselves can be said to have succeeded through dynamic stages of development in their lives. This study aims to analyze the peer circle of students at the final level of the Muhammadiyah University of Gombong. The method in this study uses a qualitative method. Data collection was carried out using purposive sampling technique and then followed by snow ball sampling with in-depth interview method with a total sample of twelve final year students at Muhammadiyah University of Gombong. The results of the study indicate that the circle of peer association has an impact on changes in the lives of final year students. An individual can think critically about life choices and make decisions. With the association helps a student easily adapt to the environment. Likewise, at the age of late adolescence to adulthood, an individual begins to want self-recognition both from the social environment. The fourth result shows that social circles can help students develop their potential by participating in the activities of their social groups. The final result obtained is that the social circle becomes an encouragement for students in carrying out daily activities. The conclusion is based on the results of the research and discussion that the researcher has described regarding the phenomenology of peer circles for final year students at the University of Muhammadiyah Gombong, the researchers conclude that social circles can have an influence on a person in making a choice, adapting, seeking self-recognition, self-development and encouragement of life. Keywords: adaptation; social circle; final year students; self-recognition; self-development 81
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk holistik merupakan makhluk yang utuh terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial dan spiritual (Rosyanti & Hadi, 2016). Adanya kondisi ini maka manusia disebut makhluk biopsikososialspiritual, jika ada salah satu unsur ini terpisahkan maka akan terjadi gangguan pada salah satu aspek. Gangguan ini akan mengancam unsur yang lain. Manusia sebagai makhluk sosial perlu hidup bersama orang lain, saling bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup. Manusia sebagai makhluk psikologis, memiliki struktur kepribadian, tingkah laku sebagai manisfestasi kejiwaan, memiliki daya fikir dan kecerdasan serta mempunyai psikologi agar pribadi dapat berkembang (Hartono, 2016). Dalam perkembangannya individu akan terus mengalami perubahan disetiap fase kehidupan, yang dimulai dari balita, remaja, dewasa, hingga lansia. Sejalan dalam perkembangan individu di tiap fasenya, individu akan melakukan interaksi sosial dan secara alami berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Semakin bertambahnya usia maka seseorang akan semakin mengenali lingkungannya yang heterogen dan kompleks kearah kehidupan bersama, bermasyarakat atau kehidupan bersosial (Budijarto, 2018). Individu dalam proses interaksinya akan cenderung mengelompok dan secara alami membentuk peer group yang dilatarbelakangi atas kesamaan, keyakinan, perilaku atau berbagai tujuan yang sama. Peer group merupakan sekelompok individu yang saling berinteraksi serta mempunyai kesamaan mulai dari usia, pola fikir, minat, dan tingkat perkembangan yang sama (Situmorang, 2018). Pola interaksi serta pengaruh yang terjadi dalam peer group akan membentuk suatu lingkaran pergaulan atau circle pergaulan dengan pola circle pertemanan yang unik (Suhaida, Hos, & Ambo, 2018). Setiap fase dalam kehidupan memiliki makna serta pengaruh yang sama pentingnya dalam kehidupan serta perkembangan individu. Identitas diri merupakan aspek psikosoial yang dominan berkembang pada tahapan usia remaja sampai dewasa muda. Untuk membentuk sebuah identitas diri, seorang remaja harus mampu mengorganisir kemampuan, kebutuhan, ketertarikan dan hasrat hidup sehingga dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan sosial (Zain, 2016). Seorang individu dikatakan remaja apabila telah memasuki usia 18 sampai 25. Fase remaja akhir dan dewasa memiliki dinamika yang disertai gejolak emosi seiring menuju dewasa. Diusia ini individu akan cenderung memperluas lingkungan pergaulannya untuk menunjang tugas perkembangan utamanya yakni identitas diri, memilih dan memegang teguh prinsip serta mengembangkan kapasistasnya (Miftahul, 2021). Usia remaja maupun dewasa akhir dalam proses perkembangannya akan mengalami masa krisis identitas. Krisis Identitas di sebabkan oleh beberapa hal yaitu merasa hidupnya selalu diatur, mengejar penghargaan dari lingkungan, dan memiliki pandangan yang sempit dan terbatas terhadap kehidupan. Individu dalam proses perkembangannya tidak selalu berhasil, individu yang berada dalam lingkungan positif akan cenderung kearah positif. Sebaliknya, invidu yang berada dilingkungan negatif cenderung untuk terdorong kepada hal-hal yang negative (Dombrovskis, 2016). Fenomenologi circle pergaulan juga muncul di kalangan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gombong yang. Circle pergaulan cukup beragam serta memunculkan dampak yang beragam, hal ini dilatarbelakangi karena mahasiswa berasal dari luar daerah Kebumen maupun dari luar Pulau Jawa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan metode wawancara pada 5 mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Gombong, berikut hasil wawancara dengan partisipan teman merupakan komponen penting bagi dirinya 82
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah karna menjadi tempat cerita ketika mendapat pengalaman baru, meminta pertolongan bila mengalami maslah perkuliahan, memberi pengaruh dalam hobi "karna teman jadi suka nonton drakor", serta menjadi tempat bekeluh kesah kala memandang kelanjutan nasip masa depan. Teman semasa kuliah dalam organisasi yang diikutinya diluar kampus, sangat berpengaruh besar dalam membentuk mindset pola pikirnya untuk maju dalam menata masa depan, bahkan partisipan ke dua bersama teman-teman organisasinya telah merancang suatu rencana kedepan akan membuat suatu bisnis groop dalam bidang industri obat. Pergaulan yang dimilikinya sekarang adalah sebagai tempat bersenang senang saat merasa tidak dianggap dalam keluarganya sendiri dan cara yang kerap dilakukan untuk mengusir kejengkelannya dengan party dibarengi dengan minum alkohol bahkan tidak jarang berlanjut ke free sex. Dalam hasil wawancara juga didapatkan data yang mengungkapkan bahwa memiliki teman tidak terlalu penting, karena pada prinsipnya teman di kampus hanya datang bila membutuhkan saja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fenomena circle pergaulan teman sebaya pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesikan tugas akhir di Universitas Muhammadiyah Gombong. lingkungan METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan data menggunakan indepth interview. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat akhir pada setiap program studi yang ada di Universitas Muhammadiyah Gombong dan sedang Menyusun tugas akhir sejumlah 12 orang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik Snow Ball Sampling. Adapun kriteria tersebut yaitu mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Gombong yang sedang dalam proses menyelesaikan tugas akhir baik skripsi, KTA maupun KTI dengan melakukan survei lapangan, mahasiswa yang dalam keadaan sehat saat diwawancara dan kriteria ekslusi adalah mahasiswa dalam kondisi sakit. Penelitian dilakukan pada bulan Mei - Juli 2021. Instrument yang digunakan dalam penelitian kualitatif yakni peneliti itu sendiri, pedoman wawancara, alat perekam, dan catatan lapangan. Analisa hasil menggunakan analisa tema. HASIL Pada bab ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian tentang fenomenologi circle pergaulan pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Gombong. Penelitian ini melibatkan dua belas mahasiswa tingkat akhir dari berbagai program studi yaitu, D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, S1 Farmasi, S1 Keperawatan dan Profesi Ners sebagai partisipan yang bersedia mengikuti proses penelitian. Partisipan yang dipilih untuk menjadi sampel berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan sebagai berikut : Tabel. 1 Karakteristik Partisipan Mahasiswa Tingkat Akhir Universitas Muahammadiyah Gombong Program Studi Partisipant Ners P1 Ners P2 Ners P3 S1 Farmasi P4 S1 Farmasi P5 D3 Keperawatan P6 D3 Keperawatan P7 D3 Keperawatan P8 D3 Kebidanan P9 D3 Kebidanan P10 S1 Keperawatan P11 S1 Farmasi P12 Usia 23 23 25 22 23 21 21 22 21 21 22 23 Jenis Kelamin Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Agama Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Islam Lama Menempuh Studi 5 tahun 5 tahun 5 tahun 4 tahun 4 tahun 3 tahun 3 tahun 4 tahun 3 tahun 3 tahun 4 tahun 4 tahun 83
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah Tabel 1. Merupakan data demografi partisipan pada penelitian ini. Karakteristik partisipan disajikan dalam bentuk kuantitatif meliputi usia, jenis kelamin, agama, dan lama menempuh studi, meskipun data disajikan secara kuantitatif, akan tetapi data dianalisis secara kualitatif oleh peneliti. Berdasarkan tabel tersebut menunjukan bahwa waktu tempuh studi partisipan beragam sesuai strata pendidikan yang diambil. Tiga partisipan memiliki waktu studi paling lama yaitu lima tahun pada strata profesi ners, tiga partisipan pada strata S1 Farmasi empat tahun, pada strata diploma tiga normalnya waktu tempuh studi yaitu tiga tahun, namun satu dari tiga partisipan strata diploma tiga keperawatan memiliki waktu tempuh satu tahun lebih lama dibanding dua partisipan yang lain dari strata diploma tiga keperawatan, dua partisipan diploma tiga kebidanan memiliki waktu tempuh studi tiga tahun, serta satu partisipan dari jenjang sarjana satu keperawatan memiliki waktu tempuh empat tahun. Penelitian ini menghasilkan beberapa tema dari hasil wawancara dan verbatim. Berikut hasil ringkasan analisa verbatim 12 partisipan: Tabel 2. Ringkasan Analisa Verbatim Circle Pergaulan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Verbatim Milih sendiri (P 3, P5, P7 dan P9) Dipilihin orangtua (P1, P2, P4, P6, P8, P10, P11, P12) Kehidupan kuliah awalnya sulit karena ada teman yang sama kondisinya jadi terbiasa (P1, P5, dan P12) Nggak sih nggak terlalu susah (P2, P6, P11) Yang kedua itu temen organisasi gus, secara kan bisa dibilang aku ki kan anak organisator banget lah ya, jadi selain banyak ngumpul sama anak kos aku bnyak ngumpul sama anak organisasi gus, nah karna aku dulu anak organisator kan jadi dulu itu aku suka ndorong anak-anak kos untuk berorganisasi, supaya waktu luang yang dimiliki itu bisa tersalurkan untuk hal-hal yang manfaat" (P3) Nah kue gus selain kanca kelas, aku juga sering e ngumpul karo bocah-bocah organisasi, ya BEM, ya IMM (P8) Ada mas, jadi aku kan anak club motor mas, KNC (Kawasaki Ninja Club) ya paling minimal banget setiap malam minggu kita pasti kopdar, kalo missal ada ivent jambore dimana gitu ya kita nanti dateng kesana bareng- bareng touring, selain itu juga temen SMA si mas (P7) Nah selain temen kos, aku sering e ngumpul kue karo kanca organisasi gus, karna aku mikir e mumpung jauh orang tua lo gus nek bisa kue dimaksimalke untuk mengembangkan diri (P4) Nah selain temen kelas di bidan aku kan juga ikut BEM mas jadi banyak ngumpulnya juga sama anak-anak BEM mas, dan disana juga anak-anak e kan lebih beragam ya dri macem-macem prodi jadi bisa belajar sudut pandang dan pola piker dari orang lain mas" (P10) Pacar bagi ku adalah support system, bikin jadi mood booster Teman baru adalah tempat belajar Aku ga tau kenapa, bagi ku nasehat pacar tu bisa tak denger banget loh gus, dia juga hal setelah keluarga yang menurutku penting untuk aku, jadi support system, ga tau gimana kalo ada dia tu rasanya damai, tenang (P1) Subtema Alasan pemilihan tema Alasan pemilihan tema dari orang tua Biasa saja Tidak terlalu susah Anak organisator Perkumpulan organisasi Mengikuti klub Memaksimalkan kemampuan diri Belajar dari sudut pandang lain Support Tempat belajar Penasehat Tema Penentu Pilihan (Tema 1) Kemampuan adaptasi (Tema 2) Pengakuan (Tema 3) Pengembangan diri (Tema 4) Penyemangat (Tema 5) 84
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah Verbatim Pacar bagi aku saat ini penting juga, karna hubungan kami cukup serius gus, jadi udah jarang lah drama-drama konflik yang tocxic,ya tetep kalo konflik tu pasti ada tapi kami pasti berusaha nyelesaikan, yang udah ya udah, pacar bagi ku juga jadi peyemangat, support system lah, kadang ada kan permasalahn yang ga bisa disharing ke temen dan keluarga nah itu biasanya lebih ke pacar (P2) Subtema Support system Tema PEMBAHASAN Pada pembahasan ini peneliti akan menjelaskan tiap tema yang diperoleh sebagai hasil dari wawancara antara peneliti dengan partisipan mengenai fenomena circle pergaulan teman sebaya pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Gombong. Terdapat 5 tema yang muncul dalam analisa circle pergaulan teman sebaya. Berikut ini analisa masing-masing tema yang muncul : Tema 1 Penentu Pilihan Hasil wawancara pada penelitian ini didapatkan tema circle pergaulan menjadi faktor penentu di Universitas Muhammadiyah Gombong. pilihan mahasiswa Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lainnya atau suatu kelompok (Ginting, Ginting, & Irmayani, 2020). Melihat hal ini terlihat bahwa mahasiswa adalah manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. tingkat akhir Pergaulan adalah salah satu kegatiatan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Pergaulan seorang dalam mempunyai individu. Pergaulan dikategorikan dengan pergaulan sehat dan tidak sehat. Pergaulan sehat berarti pergaulan yang bersifat baik untuk badan. Maka dapat disimpulkan jika pergaulan sehat adalah perihal menjalin pertemanan yang bersifat baik untuk badan. Sedangkan pergaulan tidak sehat dapat diartikan sebagai sebuah hubungan pertemanan yang tidak bersifat baik untuk badan (National Resource Center on Domestic Violence, 2015). pengaruh yang besar pembentukan kepribadian Memiliki pergaulan yang sehat akan berdampak positif untuk diri dan lingkungan, sedangkan pergaulan yang tidak sehat hanya akan membawa dampak negatif. Dalam usia remaja, biasanya memiliki emosi yang sangat labil, dan mudah terpengaruh terhadap bujukan. Selain itu peer group merupakan sekelompok individu yang saling berinteraksi serta mempunyai kesamaan mulai dari usia, pola fikir, minat, dan tingkat perkembangan yang sama. Melihat hal ini tepat kiranya circle pergaulan dapat mempengaruhi pilihan individu. Tema 2 Kemampuan Adaptasi Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tema kedua yaitu circle pergaulan mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam beradaptasi. Adaptasi adalah kemampuan seseorang dalam berbaur dan menerima serta diterima dengan lingkungan (Uma, 2018). Mahasiswa mulai dapat beradaptasi dengan suasana dan tempat baru hingga terbentuk circle di dalam kampus dan diluar kampus sebagai bentuk perkembangan dan kemampuan bersosialisasi sampai dengan memiliki tempat khusus dimana interaksi antar teman didalam circle itu dilakukan. Menurut analisa peneliti, circle pergaulan yang terbentuk pada partisipan di penelitian ini didukung oleh beberapa faktor didalamnya seperti kesamaan tempat dalam hal ini adalah tempat belajar, kesamaan usia, kesamaan dengan latar belakang pendidikan yang sedang 85
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah ditempuh dan beberapa kesamaan lain hingga kesamaan dalam hal tempat tinggal (kos/kontrakan). Meskipun mereka masuk pada institusi pendidikan dengan alasan yang berbeda yakni keinginan sendiri atau pilihan orang tua, pada akhirnya mereka harus beradaptasi ditempat baru. Kemampuan untuk melakukan adaptasi setiap individu pun berbeda-beda. Berdasarkan hasil penelitian ini menyebutkan bahwa tiga partisipan mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru, namun ada juga yang mengatakan tidak cukup sulit. Kemampuan dalam melakukan adaptasi diri dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor lingkungan, faktor keluarga, budaya, bahasa, psikologis dan persepsi yang dimiliki pada setiap individu (Choirudin, 2015) Pada penelitian ini mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gombong memiliki circle pergaulan yang tidak hanya berasal dari dalam kampus, akan tetapi juga circle diluar kampus. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gombong memiliki kemampuan untuk melakukan adaptasi sesuai lingkungannya, yakni circle didalam kampus atau teman diperkuliahan dan teman diluar lingkungan perkuliahan. Seperti yang kita ketahui bahwa Mahasiswa adalah seseorang yag sedang dalam proses menimba ilmu ataupun terdaftar sedang menjalani pendidikan di salah satu perguruan tinggi yang terdaftar baik didalam maupun luar negeri (Hulukati & Djibran, 2018). Mahasiswa dalam perjalanannya akan selalu mengalami tahap yang disebut dengan perkembangan dan setiap tahap perkembangan harus dipenuhi oleh individu/mahasiswa, hal ini bertujuan agar tidak menghambat tugas perkembangan berikutnya. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin banyak pula tanggung jawab yang perlu dilaksanakan (Siregar, 2017). Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan bahwa bahwa mahasiswa Universitas Muhammadiya Gombong senantiasa mengalami perkembangan selama masa perkuliahan, dimana pada awal perkuliahan beberapa partisipan mengalami kesulitan dalam melakukan adaptasi namun pada akhirnya mereka mampu menemukan teman yang sesuai dengan dirinya. Bahkan lima dari dua belas partisipan dalam penelitian ini mampu memiliki lingkar pertemanan di dalam organisasi. Berdasarkan hasil urain diatas dapat disimpulkan bahwa setiap mahasiswa memiliki circle atau lingkaran pertemanan yang diperoleh baik hasil dari lingkungan perkuliahan maupun dari luar perkuliahan. Circle pergaulan yang mereka memiliki berdasarkan atas beberapa kesamaan sehingga antar individu merasa nyaman ada dalam lingkran pertemanan tersebut. Meskipun memiliki kemampuan dan waktu adaptasi yang bebeda, namun pada akhirnya partisipan mampu bersosialisasi dengan baik dilingkungannya. Tema 3 Pengakuan Tema ketiga adalah circle pergaulan akan mempengaruhi keinginan individu agar mendapatkan pengakuan. Pada masa remaja akhir menuju masa dewasa awal inividu memiliki peluang yang besar dalam mengeksplorasi diri akan tetapi juga menghadapi tantangan yang besar (Herawati & Hidayat, 2020). Usia mahasiswa tingkat akhir berkisar 20 tahun keatas, pada usia ini menurut infodatin reproduksi remaja telah masuk usia dewasa (Kementerian Kesehatan RI, 2017). Usia dewasa dianggap sebagai usia paling krusial dan penting. Pada usia dewasa ini individu mengalami masa peralihan yang menentukan arah hidup dan kesuksesan. Pada usia ini seorang individu telah banyak memiliki perkumpulan dalam dunia pergaulannya. Mereka telah memiliki potensi dan keahlian dibidangnya. Seorang individu mampu membuat 86
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah perencanaan, pengambilan keputusan dan sudah siap menerima konsekuensi akibat tindakan yang dia perbuat. Pada kondisi ini mahasiswa yang berada pada usia dewasa dengan berbagai aktivitasnya terlihat telah mencari jati diri dan pengakuan salah satunya pada circle pergaulannya. Tema 4 Pengembangan Diri Kehadiran kelompok teman sebaya dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan individu. Pengaruh dapat berupa hal positif maupun negative terhadap perkembangannya. Masa remaja ataupun dewasa seseorang telah mencari identitas diri. Dimana identitas diri ini dibentuk dari hubungan psikososial remaja dengan individu lain yaitu dengan teman dan sahabat (Psikologi FK Unsiyah, 2018). Secara emosional kelompok teman sebaya akan mendatangkan pengaruh besar bagi seorang individu dalam kelompok. Remaja yang memiliki hubungan kelompok teman sebaya yang positif akan membantu mengatasi stres karena dukungan dari teman-temannya. Karakter seseorang yang dijadikan teman akan mempengaruho perkembangan remaja. Hubungan kelompok teman sebaya yang positif akan memberi hasil pada prestasi akademik dan keterlibatan dalam kegiatan sekolah (Situmorang, 2018). Komunikasi atau keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi seorang remaja untuk memperoleh informasi, mengevaluasi, dan memperbaiki pengetahuan. Melihat hal ini maka hubungan dengan kelompok teman sebaya dapat menjadi pemicu dan sarana pengembangan diri. Tema 5 Penyemangat Penyemangat disebut juga sebagai motivasi. Motivasi dalam penelitian ini adalah circle pergaulan memberikan dampak yang baik untuk mahasiswa tingkat akhir baik dalam menjalankan kehidupan maupun menyelesaikan tugas akhir. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan lingkungan pergaulan berperan memberikan motivasi yang baik bagi seseorang dalam memperoleh prestasi belajarnya (Aulia & Hasanah, 2020). Lingkungan kelompok sebaya khususnya yang masih bersekolah, antara satu dengan yang lain saling berinteraksi dalam memecahkan masalah pelajaran yang diberikan sekolah. Kelompok teman sebaya akan memberikan motivasi untuk bersaing dalam mencapai prestasi, tetapi ada juga yang menimbulkan dampak yang negative. Salah satu contoh adalah adanya pengaruh media, lingkungan, teman, budaya, maupun nilai atau norma pada masyarakat dalam menimbulkan perilaku anak yang mengarah pada seks bebas, tidak sopan, urakan, dan lain-lain (Sugiyanto, 2019). Penyemangat atau motivasi dapat menentukan penilaian baik tidaknya dalam mencapai tujuan. Semakin besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan dalam belajar. Motif setiap orang dalam belajar dapat berbeda satu sama lain, adanya perbedaan motivasi tersebut dipengaruhi oleh motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsic akan muncul dalam diri sendiri tanpa dipengaruhi oleh sesuatu diluar dirinya, sedangkan motivasi ekstrinsik yang muncul dalam diri seseorang karena adanya pengaruh dari luar seperti guru, orang tua dan lingkungan sekitarnya (Lukita & Sudibjo, 2021). Seseorang yang memiliki motivasi besar akan menampakkan minat, perhatian, konsentrasi penuh, ketekunan tinggi serta berorientasi pada prestasi tanpa mengenal perasaan bosan, jenuh apalagi menyerah. Sedangkan seseorang dengan motivasi yang rendah akan terlihat acuh tak acuh, cepat bosan, mudah putus asa dan berusaha menghindar dari kegiatan. Terkait 87
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah dengan kegiatan belajar, motivasi ini berhubungan erat dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi yang paling mewarnai kebutuhan siswa dalam belajar adalah motivasi belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti paparkan mengenai fenomenologi circle pergaulan teman sebaya pada mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Gombong, peneliti menyimpulkan circle pergaulan dapat memberikan pengaruh pada seseorang dalam menentukan sebuah pilihan, beradaptasi, mencari pengakuan diri, pengembangan diri dan penyemangat hidup. DAFTAR PUSTAKA Aulia, R., & Hasanah, N. (2020). Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya Dengan Motivasi Berprestasi Kelas Vii Mts Budaya Langkat Tahun Pelajaran 2019/2020. Jurnal Serunai Bimbingan Dan Konseling, 9, 22-36. Budijarto, A. (2018). Pengaruh Perubahan Sosial Terhadap Nilai-Nilai yang Terkandul Dalam from Pancasila. Jurnal Kajian Lemhannas RI, 34(Juni), 1-87. Retrieved Edisi 34 Juni 2018.pdf Choirudin, M. (2015). Penyesuaian Diri : Sebagai Upaya Mencapai Kesejahteraan. Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam, 12(1), 1-20. Dombrovskis, A. (2016). Identity and an Identity Crisis: the Identity Crisis of First-Year Female Students At Latvian Universities and Their Sociodemographic Indicators. SOCIETY. INTEGRATION. EDUCATION. Proceedings of the International Scientific Conference, 1(May 2016), 308. Ginting, R., Ginting, D. Y., & Irmayani. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergaulan Bebas Pada Remaja Di Smk Swasta Jaya Krama Beringin Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Kesmas Dan Gizi (Jkg), 2(2), 132-136. Hartono, D. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Psikologi. (T. P2M2, Ed.) (Pertama). Indonesia: Kemenkes RI. Herawati, I., & Hidayat, A. (2020). Quarterlife Crisis Pada Masa Dewasa Awal di Pekanbaru. 145-156. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 5(2), Hulukati, W., & Djibran, M. R. (2018). Analisis Tugas Perkembangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Bikotetik, 02(3), 73-80. Kementerian Kesehatan RI. (2017). Infodatin Pusta Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Lukita, D., & Sudibjo, N. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Teknologi Pendidikan, 10(1), 145-161. 88
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah Miftahul, J. (2021). Studi Kasus Tentang Pergaulan Remaja Di Jorong Padang Utara Nagari Tanjung Barulak Kecamatan Tanjung Emas. Repository IAIN Batusangkar. Retrieved from andle/123456789/1288 Rosyanti, L., & Hadi, I. (2016). Konsep : Manusia Sehat Sakit. Retrieved from 2851c69504933ad/download Siregar, U. S. (2017). Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab siswa melalui sanksi berjenjang pada siswa kelas V SD. Manajer Pendidikan, 10(1), 109-114. Situmorang, D. N. (2018). Peranan Kelompok Teman Sebaya (Peer Group) Dala, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Desa Batukarang Kecamatan Payung Kabupaten Karo. Departemen Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU. Sugiyanto. (2019). Pentingnya motivasi berprestasi dalam mencapai keberhasilan akademik siswa. from Universitas Negeri Yogyakarta, 1-15. Retrieved Suhaida, S., Hos, H. J., & Ambo, U. (2018). Pergaulan Bebas Di Kalangan Pelajar. Neo Societal, 3(2), 75383. Uma, N. (2018). Hubungan Motivasi Dengan Adaptasi Diri Pada Mahasiswa Thailand Yang Sedang Menempuh Pendidikan Tinggi di Kabupaten Jember. Repository UMJ. Unsiyah, P. F. (2018). Isu-isu Pengaruh Kelompok Teman Sebaya Terhadap Perkembangan Remaja. Retrieved February 3, 2022, from Violence, N. R. C. on D. (2015). Healthy vs Unhealthy Relationships. National Resource Center on Domestic Violence. Zain, B. M. (2016). Proses pembentukan identitas (Studi kasus mahasiswi bercadar kota Malang). Repository Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 89
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Volume 10 No 1 Hal 81 - 90, Februari 2022, e-ISSN 2655-8106, p-ISSN2338-2090 FIKKes Universitas Muhammadiyah Semarang bekerjasama dengan PPNI Jawa Tengah 90 |
MVR / MVR Pro Perakam Video Perubatan Panduan Pengguna Malay Digunakan untuk perisian tegar 180810 dan lebih tinggi Untuk lebih banyak terjemahan (tersedia dalam pdf), sila lawati MVR/MVRPRO-IFU01-MS-220101-EM Version 1.1
Langkah berjaga-jaga untuk Penggunaan Simbol dalam manual Amaran Menunjukkan keadaan yang berpotensi berbahaya atau penggunaan yang tidak betul yang boleh mengakibatkan kecederaan peribadi yang serius atau kematian.. NOTA: Warna latar belakang: Kuning Jalur segitiga: Hitam Simbol: Hitam Gambar ini menunjukkan pengilang, dan muncul di sebelah nama dan alamat pengilang. Peranti Perubatan (Medical Device) Awas Menunjukkan situasi yang berpotensi berbahaya atau penggunaan yang tidak wajar yang jika tidak dielakkan boleh mengakibatkan cedera ringan atau sederhana dan/atau kerosakan material, kewangan dan persekitaran yang ketara. Simbol ini memberitahu pengguna bahawa manual pengguna ini dan salinan terjemahan boleh dimuat turun dari tapak web MediCapture di: Simbol ini menunjukkan tiang sama upaya yang membawa pelbagai bahagian sistem berpotensi sama. Simbol pada produk (Tidak semua simbol dicetak di semua wilayah) Sebelum mencuba memasang produk, baca Panduan Pengguna dengan teliti. REF Perihalan peranti (Nombor katalog) Simbol ini menunjukkan pengilang,dan muncul di sebelah nama dan alamat pengilang. Nombor siri (Serial number) 2022-07-01 Simbol ini menunjukkan tarikh pembuatan. Ia juga boleh menunjukkan negara asal. Simbol ini menunjukkan tiang sama upaya yang membawa pelbagai bahagian sistem berpotensi sama. Peranti Perubatan (Medical Device) Kepatuhan Eropah (European Conformity) Simbol ini menunjukkan pematuhan dengan Arahan Peralatan Elektrik dan Elektronik Sisa (Arahan WEEE). Produk mengandungi sisa daripada peralatan elektrik dan elektronik, dan hendaklah dikumpul secara berasingan dan tidak dibuang sebagai sisa perbandaran yang tidak diisih. Simbol ini menunjukkan Wakil Eropah MediCapture. Input AC 100-240V 0.4-0.2 A 50/60Hz Inlet Fuse: T1AH 250V Maklumat Kuasa Elektrik Maklumat Fius Elektrik Unique Device Identifier IP20 Ingress Protection. Perlindungan terhadap penembusan objek dan cecair: Penandaan UKCA (Dinilai Pematuhan UK. Produk mematuhi keperluan MDR UK 2002 untuk peranti Kelas 1) Had suhu untuk pengangkutan dan penyimpanan Wakil untuk Switzerland Had kelembapan untuk pengangkutan dan penyimpanan Underwriters Laboratories (UL®) mark Had tekanan atmosfera untuk pengangkutan dan penyimpanan Federal Communications Commission - Pengisytiharan Pematuhan I : Kuasa AC DIHIDUPKAN O : Kuasa AC DIMATIKAN <2>
AMARAN Untuk mengelakkan risiko kejutan elektrik, peralatan ini hanya boleh disambungkan pada bekalan elektrik dengan pelindung bumi. Jangan ubah peralatan ini tanpa kebenaran pengilang. Untuk mengelakkan risiko kejutan elektrik, penggantian fius hanya boleh dilakukan oleh petugas servis yang berkelayakan, dan hanya dengan jenis fius yang dinyatakan dalam panduan pengguna. Untuk mengurangkan risiko kebakaran atau bahaya kejutan, jangan biarkan peralatan ini terkena hujan atau kelembapan. Peranti ini direka untuk penggunaan dalaman sahaja. Jangan sambungkan/putuskan sambungan video fizikal semasa kuasa dihidupkan. Peranti ini mungkin menjadi panas semasa operasi, terutama di bahagian bawah dan belakang. Tunggu sehingga peranti menjadi sejuk sebelum menukar atau menyambung semula sambungan video fizikal. Peralatan luaran yang dimaksudkan untuk sambungan ke input/output isyarat atau penyambung lain perlu mematuhi UL/ EN 60601-1 untuk peralatan elektrik perubatan. Sesiapa yang menghubungkan peralatan ke bahagian input isyarat atau bahagian output isyarat sedang mengkonfigurasi sistem perubatan, dan oleh itu, bertanggungjawab bahawa sistem ini mematuhi kehendak standard sistem perubatan IEC 60601-1-1. Peralatan yang tidak mematuhi UL/EN/IEC 60601-1 perlu disimpan di luar persekitaran pesakit seperti yang ditakrifkan pada piawaian sistem. Catatan: Kepada pengguna dan/atau pesakit: Sebarang insiden serius yang berkaitan dengan produk hendaklah dilaporkan kepada pengilang dan kepada pihak berkuasa kompeten Negara Anggota di mana pengguna/pesakit ditubuhkan. AWAS Untuk mengurangkan risiko kebakaran atau bahaya kejutan dan gangguan yang mengganggu, gunakan aksesori yang disyorkan sahaja. Jangan gunakan gambar untuk tujuan diagnosis atau penilaian. Pemampatan mengurangkan maklumat gambar, maka tidak sesuai untuk diagnosis. Penting untuk mematuhi kewajipan anda sebagai pengendali alat perubatan ini untuk memastikan operasi yang selamat tanpa risiko bahaya kepada pesakit, pengguna atau pihak ketiga. Sekiranya tidak ada undang-undang tempatan lain yang terpakai, disarankan agar ujian keselamatan dan dokumen dilakukan sekurang-kurangnya sekali setiap 2 tahun menurut EN 62353. Penting untuk memastikan bahawa individu yang melakukan pemeriksaan keselamatan mempunyai kelayakan yang diperlukan. Jarak pemisahan antena-ke-pengguna (pemerhati) mestilah lebih daripada 20 cm. Selepas gangguan elektrik yang kuat, seperti kilat atau pelepasan elektrostatik yang kuat, isyarat output mungkin bergetar, berubah warna, atau menjadi hitam. Jika anda melihat gejala ini, mulakan semula peranti dengan mematikan kuasa, menunggu beberapa saat, dan kemudian hidupkan. Kaedah Pelupusan: Gunakan peraturan tempatan anda untuk pembuangan yang betul. <3>
Isi kandungan Maklumat Pesanan ... 4 Sokongan Teknikal ... 4 Risiko Baki ... 5 Arahan Keselamatan Penting untuk mengelakkan baki risiko ... 5 Perlindungan Data ... 6 Mula ... 6 Penggunaan Dimaksudkan:: ... 6 Penerangan Fungsi Umum: ... 6 Pemasangan pertama / Persediaan am untuk operasi dan prestasi yang selamat: ... 7 **Tetapan Tarikh dan Masa ... 7 Semak sebelum anda mengendalikan peranti: ... 8 Keserasian dengan peranti lain ... 8 Monitor Skrin Sentuh ... 8 MVR Pro sahaja ... 8 Panel Hadapan ... 9 Panel Belakang MVR / MVR Pro ... 9 Memantau Antara Muka Pengguna ... 10 Papan kekunci USB dengan Pad Jejak Bersepadu ... 10 Alat kawalan jauh ... 11 Alat kawalan jauh dengan Peranti Jarak Jauh (tablet) dengan menggunakan MVR Remote App ... 11 Menyambungkan MVR / MVR Pro ... 12 Memasukkan Pemacu Kilat USB ... 12 Membuat Data Pesakit ... 13 Aliran kerja selepas MVR / MVR Pro dihidupkan: ... 13 Cari Pesakit Terkini pada Storan ... 14 Menangkap Imej ... 14 Merakam Video ... 15 Bunyi pengesahan audio (bip) ... 15 Menjeda rakaman video ... 15 Menukar isyarat Input dalam Paparan Langsung = Multi Input ... 16 Pilihan penyimpanan = Multi-Storage ... 16 Merakam ke Pemacu Kilat USB ... 16 Merakam ke Pemacu Keras USB ... 17 Format Pemacu Keras ... 17 Cara Menentukan Format Pemacu Keras USB: ... 17 Memindahkan Imej daripada Pemacu USB ke Komputer Anda ... 17 Rakaman ke Storan Dalaman ... 18 Rakaman ke Storan Rangkaian ... 18 Mengeksport Kajian ke Rangkaian ... 18 Menyemak Kajian dalam MVR / MVR Pro ... 19 Arkib ... 19 Memadam Data ... 20 Menyemak Video dalam MVR / MVR Pro ... 21 Menyemak Imej Pegun dalam MVR / MVR Pro ... 21 Membuat dan Mencetak Laporan ... 22 Laporkan Imej Pengepala ... 22 Melihat Imej Pegun pada Komputer Anda ... 22 Melihat Video pada Komputer anda ... 22 Ciri Lain ... 22 Membuat Tag dalam Fail Video ... 22 Fungsi Automatic Video Repair MediCapture ... 23 Suis Kaki dan Picu Kamera ... 23 Halaman Maklumat / System Settings ....23 Device Info: Alamat Device ID / LAN MAC / QR code ... 23 Tetapan (untuk Pentadbir) ... 24 Struktur Tetapan ... 24 Akaun pengguna untuk perlindungan keselamatan ... 25 Peranan Pengguna (User Roles) ... 26 Log masuk pengguna dengan Nama Pengguna dan Kata Laluan... 27 Tetapan Input Video Khas: ... 27 Rakaman Picture-In-Picture (PIP) ... 27 Rakaman Selari ... 27 Pilihan Rakaman ... 28 Had Masa Video ... 28 Rakaman Selang Masa ... 28 Fungsi Jeda ... 28 Kekunci Naik Taraf/Pengaktifan ... 28 Naik Taraf Rakaman 4K ... 28 Lampiran A: Spesifikasi MVR / MVR Pro ... 29 Pematuhan / Pensijilan / Klasifikasi ... 30 FCC compliance information ... 31 Arahan Peralatan Radio Kesatuan Eropah 2014/53/EU (RED 2014/53/EU) .31 Lampiran B: Jaminan Terhad MediCapture ... 32 Menggunakan Butang Pesakit untuk Menamatkan Kajian Rakaman ... 13 Input Data Pesakit Manual ... 14 Menangkap Imej Semasa Merakam Video ... 22 Maklumat Pesanan MediCapture mengesyorkan pemacu kilat USB jenama MediCapture®. Sila lawati untuk maklumat mengenai cara membeli pemacu kilat. Sokongan Teknikal Untuk sokongan teknikal dan pertanyaan lain, sila lawati atau hubungi 888-922-7887 (bebas tol dari dalam A.S.) atau +1-503-445-6935 (dari luar A.S.). MediCapture® Inc 2250 Hickory Road, Suite 200 Plymouth Meeting, PA 19462 USA Malaysian Authorized REP: Emergo Malaysia Sdn. Bhd. Level 16, 1 Sentral Jalan Stesen Sentral 5 KL Sentral, 50470 Kuala Lumpur MALAYSIA Telephone: +60 (3) 2092-9484 <4>
Risiko Baki Arahan Keselamatan Penting untuk mengelakkan baki risiko 1. Baca semua arahan ini. 2. Patuhi arahan ini. 3. Perhatikan semua amaran dalam arahan ini. 4. Ikuti semua arahan ini. 5. Jangan menyalahgunakan radas ini. 6. Pastikan sumber video anda disambungkan terus ke monitor melalui pendawaian keselamatan utama. 7. Bersihkan peranti dengan kerap menggunakan kain lembut yang dibasahkan dengan pembasmi kuman permukaan, alkohol atau alkohol. Ikut arahan pengeluar pembasmi kuman! • Sebelum pembasmian kuman, peranti mesti dibersihkan untuk mengeluarkan serpihan. Pembuangan serpihan boleh dilakukan dengan menggunakan kain kering dan bersih. Pembasmi kuman/pensterilan: Pembasmi kuman/pensterilan yang diluluskan Agensi Perlindungan Alam Sekitar A.S. (EPA) atau pembasmi kuman yang diluluskan oleh Pentadbiran Makanan dan Dadah (FDA) A.S. boleh digunakan. Pembasmi kuman yang disyorkan pengilang adalah: Etil alkohol, 70% • Lap Alkohol Becton Dickinson BD - 70% Persediaan Alkohol • Tuangkan kira-kira 5ml etil alkohol pada lap kapas steril. • Leret kawasan permukaan peranti dengan berhati-hati agar tidak bersentuhan dengan mana- mana sambungan elektrik pada plat muka belakang atau port USB pada plat muka hadapan. PENTING! Pastikan tiada kelembapan memasuki peranti. Jangan gunakan sebarang agen pembersih, agen penyental atau pelarut pada peranti ini. 8. Jangan menyekat bukaan pengudaraan. Pasang mengikut arahan pengilang. 9. Jangan pasang berhampiran sebarang sumber haba seperti radiator, alat pendingin, dapur atau alat lain yang menghasilkan haba 10. Jangan mengganggu palam terkutub atau jenis pembumian. Palam terkutub mempunyai dua jenis bilah dengan yang satu lebih lebar daripada yang lain. Palam jenis pembumian mempunyai dua bilah dan prong pembumian ketiga. Bilah lebar atau prong ketiga disediakan untuk keselamatan anda. Apabila palam yang disediakan tidak masuk ke soket anda, rujuk dengan juruelektrik untuk penggantian soket usang. 11. Lindungi kabel kuasa daripada dipijak atau dikepit terutama berhampiran palam, soket, dan hujung di mana kabel keluar daripada alat. 12. Gunakan lampiran/aksesori yang ditentukan oleh pengilang sahaja. Gunakan kabel hospital atau kabel kuasa yang setara sahaja yang menyediakan pembumian yang dipercayai. 13. Gunakan dengan troli, kaki, tripod, pendakap atau meja yang ditentukan oleh pengilang, atau dijual dengan alat. Semasa troli digunakan, berhati-hati ketika menggerakkan kombinasi troli/alat untuk mengelakkan troli tergelincir dan untuk mengelakkan kecederaan. Letakkan peranti pada kedudukan yang mudah untuk melepaskan kabel kuasa. 14. Cabut palam alat ini semasa ribut petir atau tidak digunakan untuk jangka masa yang lama. 15. Kaedah Pemutusan: Matikan kuasa AC dengan suis jumpelang (rocker) pada panel belakang, cabut kabel kuasa. 16. Jangan letakkan vesel yang berisi air atau cecair lain (seperti pasu, dll.) di atas alat. Jangan memercikkan air ke atas alat. 17. Rujuk semua perkhidmatan kepada petugas servis yang berkelayakan. Servis diperlukan apabila alat telah rosak dengan apa-apa sebab, seperti apabila kabel bekalan kuasa atau palamnya rosak, cecair telah tumpah pada alat, objek telah jatuh ke dalam alat, alat telah terkena hujan atau kelembapan, atau tidak beroperasi secara normal, atau telah dijatuhkan. 18. Sekiranya berlaku kerosakan, Peralatan Servis dilakukan oleh kakitangan yang berkelayakan sahaja,di mana kakitangan yang berkelayakan merujuk kepada individu yang mempunyai pendidikan atau latihan yang tepat yang ditugaskan oleh hospital, institusi perubatan atau pengedar yang sah. <5>
Perlindungan Data Data peribadi sensitif diproses ketika menggunakan peranti MediCapture. Pengguna peranti MediCapture wajib, jika peranti tersebut dihantar ke MediCapture (i) untuk tujuan penyelenggaraan (ii) dalam jaminan (iii) selepas penggunaannya sebagai alat demo/ujian atau (iv) atas sebab lain, untuk menetapkan semula peranti ke keadaan penghantarannya dan untuk memadamkan semua data peribadi pada peranti. Fungsi pemformatan peranti mesti digunakan untuk tujuan ini (lihat bab Memadam Data dalam Panduan Pengguna ini). Jika MediCapture menyedari bahawa data peribadi disimpan pada peranti, atau jika ada kecurigaan yang munasabah bahawa hal ini berlaku, peranti akan dikembalikan dengan perbelanjaan ditanggung oleh pengguna dan pengguna akan diarahkan untuk menghantar semula peranti tersebut dalam keadaan yang dinyatakan di atas. Jika kemas kini perisian dipasang pada peranti, data hanya akan dihantar ke peranti dan bukan sebaliknya. Mula Penggunaan Dimaksudkan:: Peranti ini bertujuan untuk merakam video dan imej daripada pelbagai sistem pengimejan perubatan. Populasi pesakit yang dimaksudkan tidak ditentukan untuk peranti ini. Kelayakan Pengguna Produk ini hanya bertujuan untuk digunakan dalam persekitaran penjagaan kesihatan profesional dan oleh profesional penjagaan kesihatan yang mempunyai kelayakan khusus yang sepadan. Kontraindikasi dan kesan sampingan: Kontraindikasi yang berkaitan secara langsung dengan produk pada masa ini tidak diketahui. Berdasarkan keadaan umum pesakit, doktor yang bertanggungjawab mesti memutuskan sama ada penggunaan yang dirancang adalah mungkin atau tidak. Untuk nota dan arahan lebih lanjut, sila rujuk literatur perubatan terkini. Penerangan Fungsi Umum: MVR / MVR Pro adalah kelas perubatan, Perakam Video Definisi Tinggi. MVR / MVR Pro tidak menampilkan mana-mana bahagian berkenaan yang bersentuhan dengan pesakit. Ini adalah alat bantu tanpa aplikasi perubatan kepada pesakit ketika menggunakan alat ini. MVR / MVR Pro boleh dikendalikan dengan menggunakan monitor skrin sentuh bersepadu, monitor skrin sentuh luaran, butang panel hadapan atau alat kawalan jauh IR yang disediakan. Versi MVR tidak menampilkan monitor skrin sentuh bersepadu. Untuk maklumat lebih lanjut mengenai jenis monitor skrin sentuh luaran, sila lawati Setelah memasang semua sambungan video fizikal (lihat bahagian Panel Belakang), pengguna boleh menyimpan gambar dan video - disediakan oleh sistem pengimejan - secara masa nyata pada storan dalaman ke media storan USB atau di storan rangkaian. Imej disimpan dalam format JPG atau format PNG; video disimpan dalam format MP4 berkualiti tinggi. Kedua-dua format yang dikumpulkan dapat dilihat dan disimpan daripada storan USB ke sistem PC atau pelayan biasa untuk penyimpanan jangka panjang. Fungsi tambahan (pilihan) merangkumi:
Pengaktifan 4K. MVR / MVR Pro boleh merakam isyarat HDMI 4K pada 2160p30. (Tanpa pengaktifan, isyarat akan diturunkan ke 1080p30) Dalam fungsi Semak pengguna boleh memainkan semula dan mengedit data yang dirakam dalam kajian pesakit aktif. Setelah menutup sesi, pengguna mempunyai akses ke Arkib (storan dalaman atau media USB) untuk menyemak dan mengedit beberapa sesi tersimpan daripada pesakit yang berbeza. MVR / MVR Pro mempunyai rakaman pelbagai input. Ia mengesan resolusi input kedua-dua input video yang mungkin secara automatik. Atas sebab ini, MVR / MVR Pro mesti dihidupkan sebelum sumber isyarat diaktifkan. Jika dua isyarat dikesan, ikon tambahan muncul di monitor. Pengguna boleh menogol antara sumber isyarat ini semasa kajian pesakit aktif. Untuk mendapatkan butiran lanjut, lihat bahagian Mengubah Isyarat Input dalam Paparan Langsung. Sila ambil perhatian: MVR / MVR Pro mempunyai fungsi yang hebat dalam dimensi mekanikal yang minimum. Penyejukan pasif menghasilkan reka bentuk yang tidak dapat didengar, tanpa kipas. Peranti akan menjadi sangat panas apabila disentuh, keadaan ini adalah normal. MVR / MVR Pro beroperasi pada julat suhu penuh dari -20°C hingga 40°C. MediCapture mengesyorkan pemasangan di lokasi di mana udara dapat memberikan penyejukan yang betul. Tidak disyorkan untuk menindan MVR / MVR Pro dengan penukar atau peranti hangat yang lain. <6>
Pemasangan pertama / Persediaan am untuk operasi dan prestasi yang selamat: 1. Sambungkan ke kord kuasa ke belakang peranti. 2. Sambungkan kabel rangkaian ke LAN - jika perlu. 3. Sambungkan kamera dengan penyambung output HDMI ke penyambung input MVR / MVR Pro HDMI yang sepadan. Disyorkan untuk mengekalkan sebarang sambungan kabel sesingkat mungkin untuk mengelakkan gangguan elektromagnetik yang disebabkan oleh kabel. 4. Sebelum merakam gambar dan video untuk kali pertama, disyorkan untuk memeriksa tetapan awal yang terdapat pada Halaman INFORMASI . Selagi tidak ada kajian pesakit yang dimulakan, halaman MAKLUMAT ini memberi anda akses kepada Tetapan MVR / MVR Pro . Tetapan berikut disyorkan untuk diperiksa sebelum penggunaan pertama MVR / MVR Pro: a) Bahasa Antara Muka Pengguna ➤ Settings ➤ System ➤ Language menentukan pilihan Semakan anda dalam Arkib dan mencari pilihan untuk Maklumat Pesakit yang ada. Nota: Anda boleh memilih susun atur papan kekunci sentuh (bahasa) setiap kali papan kekunci sentuh muncul. Hanya ketik ikon susun atur. untuk mengubah ➤ Settings ➤ System ➤ Storage g) Kualiti video dan format codec H.264* atau HEVC* ➤ Settings ➤ Video/Audio ➤ Recording Quality b) Zon Waktu, Tarikh dan Masa** ➤ Settings ➤ System ➤ Date and Time h) Format gambar JPG atau PNG ➤ Settings ➤ Video/Audio ➤ Photo Settings c) Definisi Maklumat Pesakit ➤ Settings ➤ System ➤ Patient Info d) Tetapkan tetapan Rangkaian Untuk storan Rangkaian, MVR Remote App dan percetakan rangkaian, gunakan persediaan IP Auto atau Persediaan IP Manual. ➤ Settings ➤ Advanced ➤ Connections ➤ Network e) Sifat Storan Rangkaian Tetapkan sifat shared folder i) Akaun Pengguna Anda boleh menentukan Akaun Pengguna dengan kata laluan tertentu untuk melindungi peranti dan data daripada penyalahgunaan. ➤ Settings ➤ Advanced ➤ User Accounts j) Pemilihan pencetak dan bilangan salinan cetakan. Minta Pentadbir IT anda untuk menyambungkan MVR / MVR Pro ke rangkaian LAN terlebih dahulu. ➤ Settings ➤ System ➤ Printer anda pada sasaran storan rangkaian. ➤ Settings ➤ Advanced ➤ Connections ➤ Network Storage k) Pemilihan Rakaman Audio ON-OFF dan mikrofon. ➤ Settings ➤ Video/Audio ➤ Audio Input f) Pemilihan sasaran simpanan Untuk Berbilang- Storan, anda boleh memilih dua daripada tiga pilihan. Tetapan ini sangat penting kerana ia juga (*) H.264 dilesenkan melalui MPEG LA, HEVC dilesenkan melalui Access Advance LLC dan MPEG LA. **Tetapan Tarikh dan Masa MVR menyimpan maklumat tarikh dan masa untuk beberapa hari jika ia telah diputuskan sambungan daripada kuasa utama. Prasyarat untuk ini ialah MVR sebelum ini dihidupkan untuk tempoh beberapa jam. Cara terbaik untuk mendapatkan maklumat tarikh dan masa yang betul adalah dengan menyegerakkan dengan pelayan rangkaian yang menyediakan NTP (Network Time Protocol). ➤ Settings ➤ Advanced ➤ Connections ➤ Network Alamat yang selalunya sah untuk pelayan NTP ialah: pool.ntp.org <7>
Semak sebelum anda mengendalikan peranti: Pengendalian peranti ini tidak memerlukan penyelenggaraan khas, penentukuran, langkah berjaga-jaga kebersihan khas atau penggunaan komponen boleh guna. Mulakan: 1. Masukkan pemacu kilat USB MediCapture yang disediakan di panel hadapan. (Sambungkan pemacu kilat USB dan semua peranti penuding luaran terlebih dahulu, contohnya, tetikus, papan kekunci, skrin sentuh, dll. sebelum menghidupkan peranti dari panel belakang.) 2. Hidupkan unit dari suis kuasa panel belakang. 3. Hidupkan sistem kamera anda selepas MVR / MVR Pro memulakan urutan butnya. 4. Gunakan peralatan pengimejan anda seperti biasa. 5. Ketik pada medan Mula untuk membuat folder pesakit baru dan untuk memilih pesakit daripada senarai atau untuk memasukkan maklumat pesakit. Pilih Tangkap Foto atau Rakam Video dengan menekan butang yang sepadan. Tekan sekali lagi untuk menghentikan rakaman. 6. Apabila anda ingin menamatkan kajian, tekan ikon TAMAT KAJIAN anda boleh menyelesaikan kajian atau menyemak dan menyunting. [atau "F3" pada papan kekunci anda]. Selepas itu Jika anda ingin meneruskan dengan kajian aktif terakhir, sila ketik ikon kembali atas [atau "ESC" pada papan kekunci anda] untuk kembali. 7. Apabila anda menyelesaikan kajian ini, adalah selamat untuk mengeluarkan pemacu kilat USB daripada MVR / MVR Pro. Masukkan stik ke dalam penyambung USB komputer. Tarik dan lepaskan rakaman anda daripada stik ke komputer anda untuk melihat, mengarkibkan, dll. Nota: Jangan keluarkan pemacu kilat daripada MVR MVR / MVR Pro semasa merakam! Keserasian dengan peranti lain Senarai keserasian untuk sumber video perubatan boleh didapati dalam "Lampiran A: Spesifikasi MVR / MVR Pro" dalam dokumen ini. Spesifikasi isyarat input video untuk sumber video dan Spesifikasi isyarat output video untuk monitor untuk memaparkan antara muka pengguna (juga monitor skrin sentuh luaran untuk operasi pilihan). Monitor Skrin Sentuh MVR Pro sahaja Monitor skrin sentuh bersepadu berfungsi untuk mengendalikan MVR Pro dan untuk akses mudah ke tetapan. Kedudukan skrin sentuh boleh diubah dengan menekan butang lepaskan di sebelah kiri. <8>
Panel Hadapan Butang Tangkap Foto Merakam gambar pada monitor ke storan. Butang Rakam Video Merakam klip video daripada apa yang dipaparkan pada monitor. Tekan sekali untuk mulakan rakaman dan sekali lagi untuk berhenti. Butang Pesakit Baru Tekan sebelum setiap sesi pesakit. Membuka folder baru/kajian baru untuk menyimpan gambar dan video pesakit.Tamat kajian. Menutup sesi rakaman aktif. Penyambung Pemacu USB Sambungkan pemacu USB di sini. Imej dan video ditangkap ke pemacu. Gelang Cahaya Biru berkelip apabila siap untuk rakaman atau ketika kajian baru dapat dibuat. Penerima IR Gelang cahaya biru LED menunjukkan fungsi mana yang tersedia pada masa ini. Panel Belakang MVR / MVR Pro Suis Kaki/ Kabel Jauh Sambungan Rangkaian Berwayar (LAN) Penyambung antena 1 untuk Bluetooth dan WiFi. Penyambung USB (2) untuk aksesori pilihan. Penyambung antena 2 Antena kedua untuk WiFi. Input HDMI 1 Untuk kamera HD dengan penyambung HDMI (DVI dengan penyesuai). Penyambung kuasa Gunakan kabel kuasa yang dibekalkan untuk menyambungkan saluran keluar 100V-240V. LAN Remote H/S USB WiFi / BT PC WiFi HDMI out Input 1 (4K / HD) Input 2 (HD) l = Hidup (sambungan ke bekalan kuasa, elektrik) Suis Kuasa O = Mati (tiada sambungan ke bekalan kuasa, elektrik) Set kepala/ Mikrofon Penyambung PC (USB jenis-C) Antara muka perkhidmatan dan untuk kawalan luaran (RS-232). Output HDMI Output adalah untuk sambungan ke monitor HD atau skrin sentuh pilihan. Input HDMI 2 untuk kamera HD dengan output HDMI (DVI dengan penyesuai). Tiang Sama Upaya Jika anda ingin mendayakan Wi-Fi atau Bluetooth dalam tetapan, sila sambungkan antena yang dibekalkan kepada penyambung 1. Tiada antena daripada pengilang atau pembekal lain boleh digunakan untuk tujuan ini. Unit ini adalah untuk saling hubungan eksklusif dengan peralatan yang diperakui IEC60601 di persekitaran pesakit dan peralatan yang diperakui IEC60XXX di luar persekitaran pesakit. Set kabel bekalan kuasa yang diperakui mesti digunakan dengan peralatan ini. Peraturan pemasangan dan/atau peralatan negara yang relevan perlu dipertimbangkan. Kabel bekalan kuasa mestilah lebih kuat daripada kabel fleksibel bersalut getah yang tahan biasa menurut IEC 60245 (sebutan 53) atau kabel fleksibel bersalut polivinil klorida biasa mengikut IEC 60227 (sebutan 53). <9>
Memantau Antara Muka Pengguna MVR / MVR Pro memaparkan ikon yang mudah digunakan. Ikon boleh diketik secara langsung pada skrin sentuh. Tangkap Foto Rakam Video Mula/Berhenti Ikon Kawal dan Semak kajian terakhir Tukar Isyarat Input Baki masa/ruang rakaman pada storan USB atau storan dalaman Storan rangkaian aktif Halaman maklumat Skrin paparan langsung MVR /MVR Pro. Ini adalah ukuran ikon, yang dipaparkan pada monitor Full-HD. Pada monitor 4K, ikon akan kelihatan lebih kecil. Tamat kajian Sila ambil perhatian: Kedudukan ikon dalam paparan langsung dapat diatur ke lokasi pilihan anda. Hanya leret ikon ke kiri atau kanan untuk perubahan kedudukan. Sekiranya anda tidak mahu melihat ikon pada monitor anda, anda boleh meleretnya keluar dengan mudah daripada kawasan monitor yang kelihatan. Leret ikon dengan satu jari ketika menggunakan monitor skrin sentuh. Papan kekunci USB dengan Pad Jejak Bersepadu Papan kekunci USB dengan pad jejak bersepadu boleh berfungsi sebagai alternatif monitor skrin sentuh. Pad jejak bersepadu berfungsi seperti tetikus dengan fungsi klik dua kali. Perhatikan fungsi kekunci pintas untuk mengendalikan antara muka pengguna MVR: F1 = Mengambil gambar F2 = Mula/Hentikan rakaman video - Tahan selama 3 saat = Jeda F3 = Kajian baru/Tamat kajian i = Skrin maklumat Esc = Kembali (dalam Tetapan) 1 = Input 1 (pilih) 2 = Input 2 (pilih) r = Semakan dalam mod langsung c = Tukar input (togol input 1 / 2) Pad jejak berfungsi seperti tetikus untuk mengawal kursor. Home = Tukar input (togol input 1 / 2) PgUp or PgDn = Skrin maklumat dalam kajian terbuka Enter = Pilih, Hidup/ matikan Jeda Video Kekunci anak panah untuk mengawal kursor atau bergerak di antara medan dalam Tetapan Klik dua kali = Masuk/pilihan Masuk/pilihan <10>
Alat kawalan jauh Tidak termasuk dalam MVR Pro Penting: Tanggalkan tab pelindung bateri alat kawalan jauh atau masukkan bateri sebelum menggunakannya. Butang pemilihan input: Togol antara Input 1 dan Input 2 Butang Tangkap Foto: Merakam gambar pada monitor ke storan. Roda Navigasi: Butang OK = Butang Pilih OK 3 saat = Jeda Video Butang Halaman Atas/Bawah: Mengakses dan menutup Halaman Maklumat Sistem MVR / MVR Pro. Butang ESC: Menutup Halaman Semakan. Butang Pesakit Baru: Tekan sebelum setiap sesi rakaman. Membuka folder/ kajian baru. TAMAT KAJIAN: Menutup sesi rakaman untuk langkah seterusnya. Butang Rakam Video: Merakam klip video daripada apa yang sedang dipaparkan pada monitor. Tekan sekali untuk memulakan rakaman dan sekali lagi untuk berhenti. Alat kawalan jauh dengan Peranti Jarak Jauh (tablet) dengan menggunakan MVR Remote App Peranti jarak jauh Android (tablet) boleh digunakan untuk kawalan luaran MVR / MVR Pro melalui sambungan USB sebagai monitor skrin sentuh luaran (= Penambatan USB) atau tanpa wayar sebagai peranti mudah alih pegangan tangan. MediCapture mengesyorkan untuk menggunakan tablet MediCapture yang telah diprapasang dan diuji. Contoh: TBHI9PRO - Tablet Jarak Jauh MVR Untuk arahan lebih lanjut mengenai penyediaan dan penggunaan tablet sebagai alat kawalan jauh, sila hubungi MediCapture untuk mendapatkan dokumen tambahan Tambahan Panduan Pengguna, Tablet. (Instructions for Use Supplement, Tablet.) <11>
Menyambungkan MVR / MVR Pro MVR / MVR Pro bersambung ke satu atau dua sumber video (contohnya, kamera endoskopi, kamera pembedahan, ultrabunyi, dll.). 1. Jika anda menambahkan MVR / MVR Pro pada peralatan pengimejan yang sudah anda gunakan, mulakan dengan mencari output video daripada sumber video utama. 2. Sambungkan kabel yang sesuai antara output video pada sumber video dengan input video yang sesuai di panel belakang MVR / MVR Pro. 3. Pasangkan kabel kuasa. 4. Anda juga boleh menyambungkan suis kaki standard atau picu kamera ke panel belakang. Suis kaki atau picu boleh digunakan untuk menangkap foto. Sambungkan suis kaki atau picu pada penyambung "Alat Kawalan Jauh". Dengan mengetik suis kaki atau picu, ia akan melakukan fungsi yang sama seperti menolak butang Tangkap Foto di panel hadapan. Sila ambil perhatian: Untuk mengendalikan dua kabel jarak jauh daripada sumber gambar anda (Tangkap Foto + Rakam Video) penyesuai diperlukan untuk penyambung jarak jauh MVR / MVR Pro. Suis kaki boleh didapati sebagai pilihan di Ambil perhatian bahawa agar picu kamera serasi dengan MVR / MVR Pro, ia mestilah jenis "sentuhan tertutup" ringkas, bukan jenis picu yang "diprogramkan". Memasukkan Pemacu Kilat USB Cara termudah untuk memulakannya adalah dengan merakam ke pemacu kilat USB yang disediakan.1 Masukkan pemacu kilat di port USB depan. Pemacu kilat jenama MediCapture adalah disyorkan. Penyambung Pemacu USB Sambungkan pemacu USB di sini. Imej dan video ditangkap ke pemacu. 1 Pemacu kilat jenama MediCapture terdapat dalam pelbagai model. <12>
Membuat Data Pesakit Aliran kerja untuk input data pesakit bergantung pada tetapan untuk Maklumat Pesakit. ➤ Settings ➤ System ➤ Patient Info MVR / MVR Pro bermula dengan skrin utama yang ditentukan setelah dihidupkan atau setelah kajian selesai. Aliran kerja selepas MVR / MVR Pro dihidupkan: MULA Ketik Mula, tekan butang Pesakit di bahagian depan [atau gunakan kekunci "F3" pada papan kekunci anda] untuk memulakan kajian baru. Tiada Maklumat Pesakit MVR / MVR Pro mencipta folder untuk menyimpan gambar dan video yang dirakam dalam kajian itu. Maklumat Pesakit Manual Anda boleh memasukkan maklumat pesakit untuk menetapkan gambar dan video kepada pesakit. Untuk memasukkan maklumat pesakit, gunakan monitor sentuh bersepadu, monitor sentuh luaran atau papan kekunci USB. Tetapan Maklumat Pesakit mesti ditetapkan ke Manual. ➤ Settings ➤ System ➤ Patient Info Skrin langsung untuk rakaman Kembali ke kajian (skrin langsung) Tamat kajian Menggunakan Butang Pesakit untuk Menamatkan Kajian Rakaman Anda boleh menggunakan butang Pesakit di bahagian depan untuk menutup kajian. Gelang Cahaya Diterangi cahaya lampu biru apabila kajian rakaman boleh ditutup (KAJIAN TAMAT). <13>
Input Data Pesakit Manual Anda boleh memasukkan maklumat pesakit untuk menetapkan gambar dan video kepada pesakit. Tetapan Maklumat Pesakit mesti ditetapkan ke Manual. ➤ Settings ➤ System ➤ Patient Info Ketik Mula untuk memulakan kajian baru anda. Cari Pesakit Terkini pada Storan Daripada mengetik data pesakit secara manual, anda juga boleh menyenaraikan semua pesakit terbaru yang berada dalam media storan MVR / MVR Pro anda (yang diaktifkan dan disambungkan). Ketik ikon "cari" pada skrin "MASUKKAN DATA PESAKIT" untuk mengambil senarai. Pilih data pesakit yang ada dan ketik sekali lagi untuk menyalin data pesakit ke kajian baru anda. Anda masih boleh mengubah data ini. Ketik Mula untuk memulakan kajian baru anda. Menangkap Imej Untuk merakam gambar, ketik ikon Tangkap Foto pada skrin sentuh. Panel hadapan: Tekan butang Tangkap Foto di panel hadapan. [Papan kekunci USB: Kekunci fungsi "F1" mempunyai fungsi yang sama.] Gelang Cahaya Diterangi cahaya lampu biru apabila peranti sedia untuk menangkap imej. Keluar sebentar ketika merakam imej. <14>
Merakam Video Untuk mula merakam video, ketik ikon Rakam Video pada skrin sentuh. Ketik ikon sekali lagi untuk berhenti merakam. Panel hadapan: Tekan butang Rakam Video di panel hadapan. Tekan butang sekali lagi untuk menghentikan rakaman. [Papan kekunci USB: Kekunci fungsi "F2" mempunyai fungsi yang sama.] Petua merakam: Anda boleh menangkap gambar pegun semasa video sedang dirakam. Hanya ketik/tekan butang Tangkap Foto semasa rakaman video sedang dijalankan. Semasa menyemak fail video, anda boleh melihat tag pada garis masa. Tag ini berguna untuk mengenal pasti bila gambar ditangkap semasa rakaman. Rakaman panjang secara automatik dibahagikan kepada fail-fail 4GB. Ini memastikan bahawa fail disimpan pada ukuran yang dapat dikendalikan. Prosesnya "lancar". Semasa membuat rakaman panjang, anda tidak akan menyedari waktu fail baru dimulakan secara automatik. Semasa memainkan semula rakaman panjang menggunakan "main berterusan" (ciri pada kebanyakan pemain media), tidak akan ada jurang dalam main semula. Maklumat lebih lanjut mengenai tag boleh didapati dalam bab Menyemak Video dalam MVR / MVR Pro. Gelang Cahaya Diterangi cahaya lampu biru apabila peranti sedia untuk merakam video. Berkelip biru semasa merakam video. Bunyi pengesahan audio (bip) Jika satu pembesar suara berkuasa disambungkan kepada MVR atau monitor luaran menyokong isyarat audio melalui HDMI, anda akan mendengar nada pengesahan (bip dengan nada berbeza) semasa tangkapan imej dan hentian mula video. Menjeda rakaman video Untuk menggunakan Jeda, anda perlu mengaktifkan fungsi dalam Tetapan ➤ Settings ➤ Video/Audio ➤ Recording Options Ikon Jeda akan muncul pada skrin langsung selepas Jeda didayakan. Untuk menjeda video, ketik pada ikon Jeda pada skrin sentuh. Untuk meneruskan rakaman video, ketik ikon Jeda sekali lagi. Pengendalian alternatif: Untuk menjeda video semasa ia merakam: tekan butang Rakam Video pada panel hadapan selama 3 saat. • Anda juga boleh menggunakan butang OK pada Alat Kawalan Jauh. • [Papan kekunci USB: Menekan kekunci "F2" selama 3 saat atau "Enter" mempunyai fungsi yang sama.] Gelang Cahaya berkelip dalam urutan yang sangat pantas apabila rakaman video sedang jeda. Untuk meneruskan rakaman video: tekan butang Rakam Video atau butang OK pada Alat Kawalan Jauh sekali lagi. • [Papan kekunci USB: Menekan kekunci "F2" atau "Enter" mempunyai fungsi yang sama.] Fungsi Jeda digunakan untuk membuat satu fail video sahaja dengan kandungan bahagian yang berbeza. Ia boleh digunakan berkali-kali semasa satu rakaman video untuk menghilangkan bahagian yang "tidak diinginkan". Semasa menyemak fail video yang dijeda, anda boleh melihat tag pada garis masa. Tag ini berguna untuk mengenal pasti pelbagai bahagian video. Video Mula Video Berhenti Jeda Jeda Bahagian 1 Bahagian 2 Bahagian 3 Video Mula Video Berhenti Maklumat lebih lanjut mengenai tag boleh didapati dalam bab Menyemak Video dalam MVR / MVR Pro. <15>
Menukar isyarat Input dalam Paparan Langsung = Multi Input Jika dua kamera disambungkan, MVR/ MVR Pro mengesan kedua-dua resolusi input dan memaparkan ikon tambahan pada monitor. Anda mempunyai pilihan untuk menukar antara Input 1 dan Input 2 pada bila bila masa semasa satu sesi pengimejan (kajian pesakit). Sebarang rakaman video yang aktif mesti dihentikan terlebih dahulu.
• Dengan menggunakan monitor skrin sentuh, hanya ketik pada ikon Input untuk beralih antara kedua
-dua isyarat. Sebagai alternatif, anda boleh menggunakan butang alat kawalan jauh untuk menogol Input. [Papan kekunci USB: Menekan "c" mempunyai fungsi yang sama.] Pilihan penyimpanan = Multi
-Storage ➤ Settings ➤ Archive ➤ Storage MVR / MVR Pro menawarkan kemungkinan untuk menyimpan kajian rakaman anda ke beberapa sasaran penyimpanan. Nota: Dua jenis/pilihan penyimpanan boleh dipilih pada masa yang sama, Pilihan adalah: Storan USB
• Storan Dalaman
• Network Storage Anda juga boleh memilih resolusi video yang berbeza untuk sasaran penyimpanan yang berbeza. Contoh: Merakam ke USB dalam resolusi tertinggi dan merakam ke pelayan rangkaian dalam resolusi yang berkurang. Nota: Imej selalunya diambil dalam resolusi input asal. Resolusi 1920x1200 dan 1280x1024 akan disokong pada tetapan 1080p - dirakam dan diambil dalam resolusi dan format asal. Merakam ke Pemacu Kilat USB Merakam ke pemacu kilat USB MediCapture yang disediakan adalah kaedah termudah untuk mula menggunakan MVR / MVR Pro anda. Setelah selesai merakam, anda boleh mengeluarkan pemacu kilat dan membawanya bersama anda dengan mudah. Pastikan storan USB diaktifkan. ➤ Settings ➤ Archive ➤ Storage Penyambung Pemacu USB Sambungkan pemacu USB di sini. Imej dan video ditangkap ke pemacu. Nota: Jika dasar di persekitaran IT anda tidak membenarkan penggunaan media storan USB, Pentadbir IT boleh menyahdayakan pilihan USB untuk penyimpanan. ➤ Settings ➤ Advanced Settings ➤ Storage Rules <16>
Merakam ke Pemacu Keras USB Merakam ke pemacu keras USB sangat serupa dengan rakaman ke pemacu kilat USB. Manfaat utama menggunakan pemacu keras USB ialah ia dapat memberikan kapasiti penyimpanan yang jauh lebih besar daripada pemacu kilat USB. Sebelum menggunakan pemacu keras USB dengan MVR / MVR Pro anda, perhatikan perkara berikut: Padam mana-mana perisian yang telah dimuatkan pada pemacu (mungkin tidak sesuai dengan MVR / MVR Pro). Untuk melindungi video dan gambar anda, penting untuk membuat sandaran dengan memindahkannya daripada pemacu keras luaran ke komputer atau rangkaian anda. Oleh sebab kapasiti besar pemacu keras USB luaran, MVR / MVR Pro memerlukan masa lebih kurang 20-60 saat untuk mengenali peranti. Harap bersabar dan tunggu sehingga pemacu keras luaran dikenali. Pemacu keras luaran telah dikenali ketika cahaya belakang Pesakit Baru menyala dan ikon USB muncul pada monitor yang disambungkan. AWAS: Selepas memasukkan pemacu keras luaran, jangan cabut! Tunggu sekurang-kurangnya satu (1) minit yang membolehkan sistem cukup masa untuk mengenali pemacu keras luaran. Format Pemacu Keras Pemacu keras USB luaran terdapat dalam "format" yang berbeza: FAT32, NTFS atau exFAT. MVR / MVR Pro boleh memproses ketiga-tiga format. Sekiranya pemacukeras USB tidak dikenali, mungkin berguna untuk memformat pemacu ke FAT32. Nota: Fungsi pembaikan video automatik tidak berfungsi dengan format fail exFAT. MediCapture mengesyorkan untuk menggunakan pemacu keras dalam format FAT32 atau NTFS. Cara Menentukan Format Pemacu Keras USB:
Pasangkan pemacu pada komputer Windows.
Klik kanan pada ikon pemacu dan pilih "Sifat".
Pada tab umum, Sistem Fail (format) akan disenaraikan. Memindahkan Imej daripada Pemacu USB ke Komputer Anda 1. Jika anda merakam video anda ke pemacu kilat USB atau pemacu keras USB, cabut ia daripada MVR / MVR Pro pada akhir kajian pengimejan anda. Masukkan pemacu ke dalam penyambung USB pada komputer anda. Nota: Jangan keluarkan peranti storan USB - sama ada pemacu kilat atau pemacu keras - daripada MVR / MVR Pro semasa merakam! Fail rakaman anda mungkin rosak. 2. Komputer akan menguruskan pemacu USB seperti pemacu lain pada komputer anda. Navigasikan ke pemacu dan buka sehingga anda dapat melihat folder yang terdapat di dalamnya. 3. Anda boleh mengklik pada gambar dan video untuk menyemaknya semasa ia berada dalam pemacu, atau anda boleh memindahkannya ke pemacu keras komputer anda dan menyemak dan menyimpannya di sana (disyorkan). Rujuk dokumentasi Windows atau Mac OS untuk mendapatkan maklumat mengenai cara mengakses pemacu pada komputer anda dan menguruskan fail. <17>
Rakaman ke Storan Dalaman Merakam ke storan dalaman sebagai pilihan kedua meningkatkan keselamatan data anda yang disimpan kerana anda selalu membuat rakaman sandaran. Jangan menganggap storan dalaman sebagai simpanan jangka panjang. Memori dalaman terbesar juga akhirnya akan memenuhi kapasiti. Amalan terbaik adalah membersihkan cache secara berkala. MVR / MVR Pro menawarkan fungsi untuk membersihkan storan dalaman secara automatik. Peraturan untuk membersihkan memori dalaman perlu ditetapkan oleh pentadbir IT anda. ➤ Settings ➤ Advanced Settings ➤ Storage Rules Rakaman ke Storan Rangkaian Merakam ke storan rangkaian adalah pilihan terbaik untuk penyimpanan jangka panjang. Imej dan Video dirakam dalam masa nyata dan dalam format standard ke storan massa luaran ini. Sila minta Pentadbir IT anda untuk menetapkan tetapan untuk storan rangkaian. 1. Buat sambungan LAN fizikal ke pelayan Rangkaian anda dengan menggunakan penyambung rangkaian pada bahagian belakang MVR / MVR Pro. Sebagai alternatif, anda boleh menyediakan sambungan Wi-Fi ke penghala Wi-Fi anda. ➤ Settings ➤ Advanced ➤ Connections ➤ Wi-Fi 2. Untuk sambungan LAN berwayar: Pilih tetapan IP Auto-IP setup atau Manual IP setup. ➤ Settings ➤ Advanced ➤ Connections ➤ Network 3. Sifat untuk pelayan storan Rangkaian, termasuk fungsi Ujian.. . ➤ Settings ➤ Advanced ➤ Connections ➤ Network storage server 4. Tetapan penyimpanfan untuk storan Rangkaian (had pengaktifan dan resolusi). ➤ Settings ➤ Archive ➤ Storage Mengeksport Kajian ke Rangkaian Fungsi ini memerlukan perisian tegar FW 230308 atau lebih tinggi. Jika rangkaian anda mempunyai kadar data yang rendah atau terlalu sibuk untuk menyimpan data langsung, mengeksport kajian yang telah siap ke rangkaian mungkin menjadi pilihan. Selepas menyelesaikan kajian, eksport boleh dimulakan secara manual dalam arkib, atau eksport dilakukan secara automatik. Kelebihan: Eksport berlaku walaupun sambungan rangkaian perlahan dan eksport diteruskan secara automatik apabila sambungan rangkaian dihidupkan seterusnya, jika sambungan rangkaian terganggu, mis. dengan mematikan MVR (storan luar talian). Ini memerlukan kajian itu telah dicache pada memori dalaman. Aktifkan memori dalaman (lihat penerangan di atas). Aktifkan fungsi eksport: Settings ➤ Archive ➤ Export. Tetapan pelayan rangkaian (NAS) juga boleh disediakan di sini. Hantar Auto dan Padam Auto (memori dalaman selepas eksport berjaya) boleh ditetapkan di sini jika mahu. <18>
Menyemak Kajian dalam MVR / MVR Pro Anda boleh menyemak kajian aktif anda daripada skrin rakaman langsung. Ini berguna untuk mengawal rakaman anda sebelum anda menyelesaikan kajian ini. Rakaman video mesti dihentikan sebelum menukar ke Semakan. Ketik pada ikon Semakan untuk memasukkan Semakan. Menutup skrin Semakan membawa anda kembali ke skrin rakaman langsung anda. Ikon kawalan Semak kajian semasa Arkib Arkib menawarkan ciri-ciri intuitif untuk melihat kajian yang anda rakam. Anda boleh memasukkan Arkib daripada skrin Mula. Kedua-dua pilihan yang didayakan untuk Berbilang-Storan boleh diakses dalam Arkib. Semua pilihan yang diaktifkan perlu disambungkan ke MVR / MVR Pro. Ciri-ciri yang ada dalam Arkib:
Semak imej dan video main semula
Padam fail
Padam kajian kosong
Ambil petikan daripada video yang dijeda. Video yang dijeda boleh dipindahkan bingkai demi bingkai
Padamkan bahagian video pada awal dan/atau akhir, potong video dalam beberapa bahagian dan simpan sebagai video gabungan baru. (Seperti versi perisian tegar FW 191018)
Edit imej dengan anotasi dan simpan sebagai imej baru
Besarkan atau pangkas imej dan simpan sebagai imej baru
Salin kajian lengkap, imej tunggal atau video tunggal ke USB
Pilih imej dan cetak pada laporan
Hantar laporan kepada pencetak rangkaian atau simpan sebagai fail PDF <19>
Pilih satu storan. Dalaman, USB atau Rangkaian Ketik kajian untuk pemilihan Untuk memilih kajian, video atau imej pegun, hanya ketik pada ikon pratonton. Ketik video untuk main semula Ketik imej untuk diedit Memadam Data Data pada media storan terpilih boleh dipadam secara individu. Pengesahan anda untuk setiap aktiviti penghapusan diminta pada skrin. Memadam fail tunggal (gambar / video): Pilih fail yang anda ingin padam dan ketik ikon padam. Penghapusan kajian lengkap dapat dilakukan sebaik sahaja kosong - semua fail yang sudah dipadamkan. • • Membuang semua data daripada storan peranti. Sila gunakan proses pemformatan untuk memadam semua data daripada storan yang disambungkan secara langsung (memori USB atau memori dalaman): ➤ Settings ➤ Advanced ➤ Update & Default Nota: Semasa menggunakan proses pemformatan, semua data dipadam dan tidak dapat dipulihkan! <20>
Menyemak Video dalam MVR / MVR Pro Video yang dipilih mula dimainkan secara automatik. Untuk menjeda video, ketik ikon Jeda. Anda kini boleh menggunakan penggelongsor garis masa untuk mengubah kedudukan dalam video atau tab bingkai demi bingkai ke depan dan ke belakang. Anda boleh besarkan video yang dijeda dengan menggunakan dua jari. Jika anda ingin mengambil petikan video yang dijeda, ketik ikon Foto. Gambar yang diambil ini akan ditambahkan pada kajian pesakit. Menangkap gambar Anda mungkin melihat tag dalam garis masa video. Tag dibuat setiap kali: video dijeda semasa rakaman imej ditangkap semasa rakaman isyarat video hilang penyegerakan selama kurang dari 10 saat (kemungkinan besar disebabkan oleh kabel video yang rosak) Anda boleh melangkau antara tag dengan menggunakan ikon hadapan/belakang biru. Satu tag ke belakang Satu bingkai ke belakang Tag Kedudukan dalam garis masa Satu tag ke hadapan Satu bingkai ke hadapan Menyemak Imej Pegun dalam MVR / MVR Pro Imej yang dipilih boleh diedit dengan banyak cara dan disimpan selepas itu sebagai imej baru kajian. Pilihan adalah: Pembesaran/pemangkasan • Menambah nota teks • Menandakan kawasan
dengan bulatan, kotak atau lukisan bebas Menambah nota pada fail gambar yang akan muncul dalam laporan Nota: Untuk mengetahui semua pilihan untuk diedit, sila tonton video demonstrasi kami di <21>
Membuat dan Mencetak Laporan Imej pegun daripada kajian terpilih boleh disimpan sebagai laporan PDF. Anda boleh menambah nota yang akan muncul pada laporan. Laporan PDF akan disimpan ke dalam folder yang sama dengan imej dan video anda. Laporan juga boleh dicetak dengan pencetak rangkaian*. Semua imej yang dipilih akan muncul dalam laporan. Dengan mengetik ikon atas, anda boleh mengubah tataletak laporan (jumlah imej setiap halaman, susunan) dan memilih jumlah salinan. Sila minta Pentadbir IT anda untuk menyambungkan pencetak rangkaian atau pencetak Wi-Fi setempat dan untuk mengatur sifat pencetak. Laporkan Imej Pengepala Anda boleh mengimport imej pengepala untuk memperibadikan laporan. Imej ini akan muncul di bahagian atas halaman pertama laporan anda. Ukuran imej pengepala yang disyorkan adalah lebar 1600-3200 piksel. Tinggi yang disyorkan ialah 200-1000 piksel. Fail PNG atau JPG boleh digunakan untuk imej pengepala. Melihat Imej Pegun pada Komputer Anda Anda boleh melihat gambar yang dirakam yang telah anda pindahkan ke komputer anda dengan mudah. Komputer Windows dan Mac menyediakan perisian tontonan terbina dalam yang akan terbuka secara automatik apabila anda mengklik dua kali pada fail imej. Anda juga boleh melihat dan mengedit imej pegun menggunakan program pengurusan gambar perubatan khusus yang tersedia daripada vendor-vendor pihak ketiga. Melihat Video pada Komputer anda MVR / MVR Pro merakam video definisi tinggi dalam format H.264* atau HEVC* (= H.265), kadang-kadang disebut sebagai MPEG-4 atau MP4. Format yang digunakan secara meluas ini sangat sesuai untuk aplikasi perubatan kerana memberikan video berkualiti tinggi dalam saiz fail yang padat. Komputer Windows dan Mac baru menyediakan perisian tontonan terbina dalam yang akan terbuka secara automatik apabila anda mengklik dua kali pada fail video. Walau bagaimanapun, sesetengah komputer lama mungkin memerlukan perisian tambahan untuk memainkan video H.264*/HEVC*. Sebagai contoh, pada komputer Windows XP dan Vista, main semula didayakan dengan memasang "tambahan" ringkas ke Windows Media Player. Untuk maklumat mengenai cara memasang "tambahan" ini, sila kunjungi Ciri Lain Menangkap Imej Semasa Merakam Video Semasa video sedang dirakam, anda juga boleh menangkap imej pegun; hanya tekan butang Tangkap Foto seperti biasa. Membuat Tag dalam Fail Video Tag ialah penanda berguna dalam fail video anda untuk mengenal pasti peristiwa penting. Tag ditambah pada garis masa video apabila: • • Imej dirakam semasa rakaman video rakaman video dijeda dan diteruskan sumber video kehilangan penyegerakan untuk seketika (mungkin disebabkan oleh kabel yang rosak dll.) <22>
Fungsi Automatic Video Repair MediCapture Pemacu USB tidak boleh dikeluarkan semasa rakaman! Mengeluarkan pemacu USB semasa rakaman menyebabkan fail rosak. Mematikan MVR / MVR Pro atau kegagalan kuasa utama semasa rakaman video aktif juga akan menyebabkan fail video rosak. MVR / MVR Pro mempunyai Fungsi Pembaikan Video Automatik. Sebaik sahaja anda memasukkan pemacu USB dengan fail video yang rosak, MVR / MVR Pro akan mengesan fail tersebut dan membaikinya untuk dimainkan semula. Mesej akan muncul pada skrin untuk memberitahu anda mengenai kemajuan yang berjaya. MVR / MVR Pro juga mengimbas storan dalaman untuk fail video yang rosak dan membaikinya secara automatik. Sila ambil perhatian: Pembaikan Video Automatik hanya berfungsi untuk pemacu USB apabila diformat ke FAT32 atau NTFS. Pemacu USB dalam format exFAT tidak disokong oleh Fungsi Pembaikan Video Automatik. Suis Kaki dan Picu Kamera Satu penyambung suis kaki/picu kamera Standard terletak di panel belakang. Ia berfungsi sama dengan butang Tangkap Foto yang sepadan pada panel hadapan. Perhatikan bahawa penyambung suis kaki/picu bertindak balas terhadap "sentuhan tertutup" ringkas; ia tidak "diprogramkan." Sila ambil perhatian: Untuk mengendalikan dua kabel jarak jauh daripada sumber gambar anda (Tangkap Foto + Rakam Video) penyesuai diperlukan untuk penyambung jarak jauh MVR / MVR Pro. Halaman Maklumat / System Settings Ikon Maklumat dipaparkan pada skrin langsung. Dengan menggunakan monitor skrin sentuh atau tetikus USB, anda boleh mengklik Ikon Maklumat untuk mengakses halaman MAKLUMAT. [Papan kekunci USB: "I" mempunyai fungsi yang sama.] Halaman MAKLUMAT memberi anda gambaran keseluruhan mengenai parameter yang relevan dan akses ke SETTINGS Sistem. Sila ambil perhatian: Ikon/fungsi TETAPAN hanya tersedia apabila tidak ada kajian rakaman yang dimulakan. Setelah memulakan kajian rakaman, Tetapan tidak boleh diubah. Jika anda ingin memasuki Tetapan sistem, anda perlu menutup kajian terlebih dahulu. Kemudian buka halaman MAKLUMAT dan ketik SETTINGS. Device Info: Alamat Device ID / LAN MAC / QR code Anda boleh mencari Device ID dan alamat LAN MAC dengan mengetik ikon untuk Maklumat Peranti. Device Info juga mengandungi kod QR untuk mengimbas. <23>
Tetapan (untuk Pentadbir) Anda boleh menemui semua ciri penyediaan MVR / MVR Pro dalam Tetapan. Sila ambil perhatian: Tetapan Lanjutan serta tetapan rangkaian pilihan atau DICOM hanya boleh diubah oleh kakitangan teknikal atau Pentadbir IT. SETTINGS tersedia dalam bahasa Inggeris sahaja. Tetapan Lanjutan boleh dilindungi dengan kata laluan. Anda boleh mencipta kata laluan anda sendiri. Struktur Tetapan Perisian tegar FW230308 dan lebih tinggi. Tidak semua tetapan tersedia dalam versi perisian tegar dahulu. Video/Audio ... • Video Input Recording Quality Photo Settings Wired headset microphone / USB microphone Renaming Video Input 1 and Video Input 2 - Extended color range - BT.2020 - Picture in Picture - Stamp function in pictures Quality - Codec selection Image Format - Freeze on capture - Noise reduction Recording Options - Video Time Limit - Time Lapse Speed - Pause Function Audio Input Audio activation - Microphone selection (voice source) Bluetooth / and videos Parallel recording System ... • Patient Info Department / Location / Device title) Display (MVR Pro only) Date - Time Patient Info selection - Worklist search and worklist server setup (optional) Brightness - Pointer Speed - Display rotation Printer Setup Language Printer Selection - Number of copies User Interface language selection Date and Time Location input (Hospital / Time zone selection Archive ... • Storage Stamp folder names Notes text - Page layout - Page size - Auto print report (activation) Auto Delete - SERVER setup in data folders Activation of USB / Internal / Network Export Report Settings Images only - Resolution limits Activation of Export - Auto Send Header image import - Footer text Advanced ... (can be password protected by Admin User Account) • Connections - Network Remote Access cleanup rules Activation keys - 4K recording - others • Audit Trail MVR IP address info ◦ HTTPS option ◦ Remote access activation Share internal storage (Samba server via remote access) Auto IP / Manual IP selection Manual IP setup ◦ NTP - Network Time Protocol Update & Default Review log files - Filter log files - Copy log files to USB Remote password configuration Update firmware - Format USB storage - Reset settings to default - Reset device to factory default Local storage. Enable local storage on remote device (MVR Remote App) WiFi Enabeling WiFi ◦ Search and connect to available WiFi Delete log files Bluetooth Activate Bluetooth and search for available devices - Network Storage Server Properties ◦ Video resolution limit to network (preset for administrator) WEB streaming. Enable streaming via network/WiFi and Audio option. API access. Password for simplified API access during normal use. Storage Rules User accounts User account activation - User account setup with different roles Security Renew password (time settings) - Inactivity time-out Find server ◦ Connection test Disable USB Storage - Internal storage <24>
Akaun pengguna untuk perlindungan keselamatan Dari firmware 220602: ➤ Settings ➤ Advanced ➤ User Accounts Untuk perlindungan lanjutan peranti dan keselamatan data kajian yang direkodkan, MVR / MVR Pro boleh dikunci dengan akaun Pengguna. Dayakan akaun pengguna dan tambahkan pengguna Nama Pengguna Kata Laluan untuk Akaun Pengguna Sila ambil perhatian: Setelah akaun pengguna didayakan, anda perlu mengetahui Nama Pengguna dan Kata Laluan anda untuk mengendalikan MVR / MVR Pro. Pentadbir perlu mengetahui kata laluan ADMIN untuk mengatur akaun pengguna. MediCapture tidak mempunyai akses kepada maklumat akaun pengguna dan oleh itu, tidak ada "Kata Laluan Induk". Sekiranya anda tidak ingat maklumat akaun pengguna anda, MVR / MVR Promemerlukan persediaan lengkap ke tetapan lalai kilang, yang bermaksud banyak maklumat yang anda capai akan hilang. <25>
Peranan Pengguna (User Roles) Dari firmware 220602: ➤ Settings ➤ Advanced ➤ User Accounts Akaun pengguna boleh diberikan tiga kebenaran berbeza (peranan pengguna / user roles). Penggredan peranan ini tersedia: ADMIN: Pengguna yang mempunyai akses kepada semua bahagian Antara Muka Pengguna dan semua Tetapan. ADMIN boleh mengkonfigurasi akaun pengguna yang boleh menambah, memadam, menamakan semula pengguna dan menukar peranan mereka. USER: Pengguna standard, tanpa akses kepada konfigurasi Tetapan Lanjutan. GUEST: Pengguna terhad yang hanya boleh melihat arkib pada peranti. Peranan khas: pengguna kecemasan, operasi fungsi "breaking the glass". Tidak boleh dikonfigurasikan. Mempunyai hak untuk membuat kajian rakaman tetapi tidak mempunyai hak untuk perkara lain. Semua peranan pengguna yang dikonfigurasikan membenarkan sambungan ke WEBSTREAMING dengan nilai akaun mereka (nama, kata laluan) melalui pelayar web luaran. Jika akaun pengguna didayakan, mesti ada sekurang-kurangnya satu pengguna ADMIN yang dikonfigurasikan. MVR menyemak ini dan memastikan bahawa syarat ini dipenuhi. All configured user roles allow connection to WEBSTREAMING with their account values (name, password) via an external web browser. If user accounts are enabled, there must be at least one configured ADMIN user. MVR checks this and ensures that this condition is met. Contoh: Jika pengguna dengan peranan "pengguna" mahu membuka Tetapan Lanjutan, akses disekat. Hanya ADMIN yang mempunyai hak akses. <26>
Log masuk pengguna dengan Nama Pengguna dan Kata Laluan. Nota: Jika maklumat akaun Pengguna hilang, pentadbir boleh log masuk dengan kata laluan mereka, dikonfigurasikan untuk mengunci Tetapan Lanjutan. Tetapan Input Video Khas: ➤ Settings ➤ Video/Audio ➤ Video Input Rakaman Picture-In-Picture (PIP) Semasa menggunakan Multi-Input, anda boleh menetapkan MVR / MVR Pro menjadi Picture-in-Picture. Input 2 akan dipaparkan sebagai tetingkap dalam Input 1. Pandangan ini betul-betul dirakam sebagai satu gambar atau satu video ke dalam folder kajian pesakit. • Anda boleh memilih saiz dan kedudukan tetingkap PIP. Rakaman Selari Semasa menggunakan Multi-Input, anda boleh menetapkan MVR / MVR Pro kepada Rakaman Selari. Kedua-dua input iaitu Input 1 dan Input 2 direkodkan pada masa yang sama semasa anda memulakan rakaman. Ini akan mencipta dua fail video bebas dalam folder kajian pesakit anda. Anda hanya boleh melihat satu input pada skrin paparan langsung, input kedua juga dirakam. Nota: Anda hanya boleh memilih satu pilihan untuk Tetapan Input Video Khas: Sama ada PIP atau rakaman Selari. Kedua-dua fungsi ini terhad kepada 1080p60 pada kedua-dua input. Apabila kamera 4K disambungkan ke input 1, anda tidak boleh menggunakan pilihan ini. <27>
Pilihan Rakaman ➤ Settings ➤ Video/Audio ➤ Recording Options Had Masa Video Membolehkan anda memilih had masa pada rakaman. Contohnya, anda boleh menetapkan had masa rakaman 5 minit. Rakaman Selang Masa Rakaman Selang Masa adalah pilihan untuk menjimatkan ruang rakaman pada media simpanan anda. Ia berguna untuk dokumentasi operasi atau proses yang lengkap dan panjang yang berlangsung dalam jangka masa yang sangat lama. Anda boleh mengambil gambar daripada video yang dirakam dalam fungsi penyuntingan Arkib selepas itu untuk mengekstrak peristiwa penting sebagai gambar yang diambil. Sila ambil perhatian: Video yang dirakam dalam mod selang masa dimainkan semula dalam masa yang lebih pendek (bergantung pada kelajuan selang masa). Jangan gunakan rakaman selang masa apabila permintaan anda untuk dokumentasi video adalah main semula video dalam masa nyata. Anda boleh mengubah kelajuan (=faktor) rakaman selang masa dengan menggerakkan penggelongsor. Contoh: x60 akan mempercepat main semula video sebanyak 60 kali (1 jam rakaman akan dimainkan dalam 1 minit). Fungsi Jeda Anda boleh mengaktifkan fungsi Jeda pilihan. Kekunci Naik Taraf/Pengaktifan ➤ Settings ➤ Advanced ➤ Activation keys Naik Taraf Rakaman 4K MVR / MVR Pro boleh ditingkatkan menjadi rakaman dalam resolusi 2160p yang lebih tinggi. Peralatan kamera anda perlu memberikan isyarat pada HDMI dalam 2160p30. Jika peralatan kamera anda menyediakan 4x 3G-SDI dalam format Quad-Split (= Square Square) atau 2-Sample Interleave, item tambahan MediCapture MVC Pro HDMI to SDI akan menukar isyarat SDI anda ke HDMI. Sila masukkan kunci pengaktifan 8 digit. Kunci tersebut khusus untuk peranti semasa dan tidak boleh digunakan untuk peranti lain. Sila hubungi MediCapture untuk maklumat pesanan ke kunci pengaktifan 4K MVR / MVR Pro. ID peranti unik perlu disediakan (lihat skrin Maklumat). <28>
Lampiran A: Spesifikasi MVR / MVR Pro Fungsi Merakam video dan gambar pegun dalam definisi tinggi dari sumber video perubatan ke storan USB, storan dalaman atau storan Rangkaian. Kotak Sarung logam keluli tahan karat, tapak logam tembaga Butang Keluli tahan karat, tahan bendalir Sambungan Video (Isyarat input yang diterima) Input 1 (4K /UHD): HDMI(DVI dengan penyesuai) 4096x2160p24 (4K2K)*, 3840x2160p30/25 (UHD "4K")*, 1920x1200p60 (WUXGA), 1920x1080p60/50/30/25 (Full HD), 1080x720p60/50 (HD), 1280x1024p60/50 (SXGA), 1024x768p60/50 (XGA), 800x600p50 (SVGA), 640x400p60 (VGA) - tiada isyarat selang seli pada Input 1 Input 2 (HD): HDMI (DVI dengan penyesuai) 1920x1200p60 (WUXGA), 1920x1080p60/p50/i60/i50/p30/p25 (Full HD), 1080x720p60/50(HD), 1280x1024p60/50 (SXGA), 1024x768p60/50 (XGA), 800x600p50 (SVGA), * Untuk merakam isyarat input 4K dalam resolusi 4K, "4K recording" perlu diaktifkan. Jika tidak, isyarat input 4K akan dirakam dalam HD. Video Output HDMI (DVI dengan penyesuai) 3840x2160p60/50/30/25 (UHD "4K"), 1920x1080p60/50/30/25 (Full HD) Resolusi Rakaman 3840x2160*, 1920x1080, 1280x1024, 1280x720, 1024x768 * Untuk merakam isyarat input 4K dalam resolusi 4K, "4K recording" perlu diaktifkan. Jika tidak, isyarat input 4K akan dirakam dalam HD. Format Rakaman Video MP4: H.264* / HEVC* H.265 High Efficiency Video Coding Kadar Bit Rakaman Video H.264* coding (Adaptive Constant Bitrate): Normal quality: (HD 1080): 16 Mbps, (HD 720): 8 Mbps Super quality: (HD 1080): 32 Mbps, (HD 720): 16 Mbps HEVC* coding (Adaptive Constant Bitrate): Normal quality: (HD 1080): 8 Mbps, (HD 720): 4 Mbps Super quality: (HD 1080): 16 Mbps, (HD 720): 8 Mbps (*) H.264 dilesenkan melalui MPEG LA, HEVC dilesenkan melalui Access Advance LLC dan MPEG LA. Format Imej JPG / PNG Rakaman Bunyi Mikrofon bluetooth Set Kepala berwayar dengan mikrofon (4 tiang) Mikrofon USB Input set kepala Jadual PIN: 1. Kiri 2. Kanan 3. Biasa /Bawah 4. Input mik Storan Dalaman High speed solid-state memory 128GB Storan Dalaman Lebih Besar mengikut pesanan Storan Luaran Pemacu USB (pemacu kilat atau pemacu keras). FAT32 / NTFS / exFAT Sokongan USB USB3.0, Super speed, 1 penyambung depan, 2 penyambung belakang, Beban maksimum yang dibenarkan ke penyambung USB belakang adalah 1A. Remote Bicu mini 3.5mm. Sesuai dengan suis kaki standard (tidak termasuk) dan picu kamera sentuhan tertutup. LAN RJ-45, Ethernet 10BASE-T/100BASE-TX/1000BASE-T WLAN Dual-band 2x IEEE802.11a/b/g/n/ac Jalur operasi: 2.412-2.472GHz, 5.18-5.24GHz, 5.26-5.32GHz, 5.5-5.70GHz Bluetooth BT4.1+HS, BLE, 2.402-2.480GHz <29>
Perisian tegar (firmware) Kemas kini perisian tegar tidak menjejaskan kuasa output RF. Ini ditentukan secara eksklusif oleh reka bentuk komponen perkakasan. Mekanikal MVR Pro dengan monitor skrin sentuh: Dimensi (WxDxH): 173 x 153 x 50mm (tanpa antena terpasang), Berat: 1,28kg MVR Pro dengan monitor skrin sentuh: Dimensi (WxDxH): 160 x 150 x 40mm (tanpa antena terpasang), Berat: 1,00kg Persekitaran Operasi: suhu persekitaran -20° hingga + 40°C, tekanan udara 700 hingga 1060hPa, kelembapan 30 hingga 75% (tanpa pemeluwapan), Penyimpanan dan pengangkutan: suhu persekitaran -40° hingga + 85°C, tekanan udara 700 hingga 1060hPa, kelembapan 0 hingga 93% (tanpa pemeluwapan) Ingress protection. Perlindungan terhadap penembusan objek dan cecair: IP20 (= tidak dilindungi) Perlindungan zarah pepejal: 2 = Jari atau objek serupa Perlindungan terhadap kemasukan air yang berbahaya: 0 = Tiada Tahap perlindungan sekiranya terdapat campuran mudah terbakar Peranti ini tidak dilindungi daripada letupan (Jangan gunakan peranti ini dalam suasana yang mudah terbakar) Kuasa AC 100-240V, 0.4-0.2A, 50/60Hz, bicu AC 3-prong Fius T1AH, 250V Kandungan Kit Perakam MVR / MVR Pro, pemacu kilat USB, kabel HDMI, Wi-Fi / antena BT, penyesuai HDMI ke DVI, Penyesuai Kabel Jarak Jauh Bercabang, Kabel Kuasa, Alat Kawalan Jauh IR**, Kaki Getah (4), Panduan Pengguna (Bahasa Inggeris) **Tidak termasuk dalam MVR Pro Pematuhan / Pensijilan / Klasifikasi Pematuhan dan Pensijilan EN 60601-1:2006 + A1:2013 + A12:2014 - Medical Equipment Safety, EN 60601-1-2:2015 - Electro Magnectic Compliance EMC, EN 60601-1-6:2010+A1:2015 - Usability, EN 50581:2012 - Restriction of hazardous substances Peranti ini mematuhi IEC/EN 62479:2010 untuk peralatan elektronik dan elektrik berkuasa rendah dengan sekatan asas yang berkaitan dengan pendedahan manusia kepada medan elektromagnet (10 MHz hingga 300GHz) Klasifikasi Peralatan/Kaedah operasi Kelas I: Tiada AP/APG. Tiada Bahagian Digunakan. Nota: Spesifikasi ini boleh berubah tanpa notis. Conformité Européenne (Kepatuhan Eropah) Perubatan - Peralatan perubatan am mengenai kejutan elektrik, kebakaran dan bahaya mekanikal hanya sesuai dengan IEC 60601-1, ANSI/AAMI ES 60601-1 (2005) + AMD (2012) and CAN/CSA-C22.2 No. 60601-1 (2014) Mematuhi WEEE Mematuhi RoHS Peraturan Peranti Perubatan 2017/745/EU (Medical Device Regulation 2017/745/EU) Peranti ini mematuhi FCC Bahagian 15, Subbahagian B, Kelas B Peraturan pelepasan FCC. <30>
FCC compliance information This product does not contain any user serviceable components. Any unauthorized product changes or modifications will invalidate warranty and all applicable regulatory certification and approvals, including authority to operate this device. We MediCapture® Inc., 2250 Hickory Road, Suite 200 Bd., Plymouth Meeting, PA 19462 USA, Phone +1 610-238-0700, declare under our sole responsibility that the product MVR / MVR Pro complies with Part 15 Rules. This device complies with Part 15 of the FCC Rules. Operation is subject to the following to conditions: (1) this device may not cause harmful interference, and (2) this device must accept any interference received, including interference that may cause undesired operation. Contains FCC ID: 2AFDI-ITCNFA324 Operations in the 5.15-5.725GHz band are restricted to indoor usage only. The antenna-to-user (bystander) separation distance must be greater than 20 cm. Radiation Exposure Statement: The product complies with the FCC mobile RF exposure limit set forth for an uncontrolled environment and are safe for intended operation as described in this manual. The further RF exposure reduction can be achieved if the product can be kept as far as possible from the user body or set the device to lower output power if such function is available. Note: This equipment has been tested and found to comply with the limits for a Class B digital device, pursuant to part 15 of the FCC Rules. These limits are designed to provide reasonable protection against harmful interference in a residential installation. This equipment generates, uses and can radiate radio frequency energy and, if not installed and used in accordance with the instructions, may cause harmful interference to radio communications. However, there is no guarantee that interference will not occur in a particular installation. If this equipment does cause harmful interference to radio or television reception, which can be determined by turning the equipment off and on, the user is encouraged to try to correct the interference by one or more of the following measures: • • • Reorient or relocate the receiving antenna. Increase the separation between the equipment and receiver. Connect the equipment into an outlet on a circuit different from that to which the receiver is connected. Consult the dealer or an experienced radio/TV technician for help. Arahan Peralatan Radio Kesatuan Eropah 2014/53/EU (RED 2014/53/EU) Dengan ini, MediCapture mengisytiharkan bahawa jenis peralatan radio MVR dan MVR Pro mematuhi Arahan 2014/53/EU. Teks penuh pengisytiharan pematuhan EU boleh didapati di alamat internet berikut: Produk ini beroperasi dalam jalur 2.4-2.483 GHz dengan kuasa output RF operasi kurang daripada 18.3 dBm e.i.r.p. Produk ini beroperasi dalam jalur 5.15-5.35 GHz dengan kuasa output RF operasi kurang daripada 18 dBm e.i.r.p. Produk ini beroperasi dalam jalur 5.47-5.725 GHz dengan kuasa output RF operasi kurang daripada 18 dBm e.i.r.p. Operasi dalam jalur 5.15-5.725 GHz adalah terhad kepada penggunaan dalaman sahaja. <31>
Lampiran B: Jaminan Terhad MediCapture MediCapture Inc. ("MediCapture") memberi jaminan bahawa produk yang disenaraikan di bawah ini bebas daripada kecacatan bahan dan pembuatan untuk jangka masa satu (1) tahun. Jika perkhidmatan jaminan diperlukan, tempoh jaminan akan dipanjangkan dengan jumlah hari yang diperlukan untuk memulihkan operasi normal dan mengembalikan produk. Peranti rakaman imej perubatan MediCapture MVR / MVR Pro Syarat-syarat Waranti Sekiranya sepanjang tahun yang serta merta mengikuti tarikh pembelian, produk yang dilindungi oleh jaminan ini didapati mengalami kerosakan pada bahan atau pembuatan, MediCapture (atau kemudahan perkhidmatan yang diberi kuasa oleh MediCapture) akan mengembalikan produk kepada keadaan operasi asalnya tanpa caj untuk bahagian atau tenaga kerja. Nota: MediCapture berhak untuk menggunakan subpemasangan yang dipulihkan sebagai penggantian jaminan. Jaminan ini hanya terpakai untuk produk yang dijual oleh peruncit yang diberi kuasa oleh MediCapture untuk menjual produk tersebut dan hanya dapat dilaksanakan oleh pembeli asal. JAMINAN INI HANYA TERPAKAI DI LIMA PULUH (50) NEGERI DI AMERIKA SYARIKAT DAN DAERAH COLUMBIA SAHAJA. IA TIDAK TERPAKAI PADA PEMILIKAN ATAU DI WILAYAH AMERIKA SYARIKAT ATAU NEGARA LAIN. INI ADALAH SATU- SATUNYA JAMINAN NYATA YANG DIBUAT OLEH MEDICAPTURE BERKAITAN DENGAN PRODUK YANG DISENARAIKAN DI ATAS. SEBARANG JAMINAN TERSIRAT YANG TERPAKAI UNTUK PRODUK-PRODUK INI ADALAH TERHAD KEPADA JANGKA MASA JAMINAN NYATA. MEDICAPTURE TIDAK AKAN BERTANGGUNGJAWAB ATAS KEHILANGAN HASIL ATAU KEUNTUNGAN, KESULITAN, PERBELANJAAN UNTUK PERALATAN ATAU PERKHIDMATAN GANTIAN, CAJ PENYIMPANAN, KEHILANGAN ATAU KEROSAKAN DATA, ATAU APA-APA KEROSAKAN KHUSUS, SAMPINGAN, ATAU AKIBAT LAIN DISEBABKAN OLEH PENGGUNAAN ATAU PENYALAHGUNAAN, ATAU KETIDAKUPAYAAN UNTUK MENGGUNAKAN, PRODUK YANG DISENARAIKAN DI ATAS TANPA MENGIRA TEORI UNDANG-UNDANG YANG MENDASARI TUNTUTAN ITU DAN JIKA MEDICAPTURE TELAH DIBERITAHU TENTANG KEMUNGKINAN KEROSAKAN TERSEBUT. DALAM KEADAAN APAPUN, PEMULIHAN DALAM APA-APA BENTUK TERHADAP MEDICAPTURE LEBIH BESAR DARIPADA HARGA PEMBELIAN PRODUK YANG DISENARAIKAN DI ATAS DAN MENYEBABKAN KEROSAKAN YANG DIDAKWA. TANPA MENGEHADKAN PERKARA DI ATAS, ANDA MENANGGUNG SEMUA RISIKO DAN TANGGUNGJAWAB ATAS KEHILANGAN, KEROSAKAN ATAU KECEDERAAN KEPADA ANDA DAN HARTA BENDA ANDA DAN KEPADA ORANG LAIN DAN HARTA BENDA MEREKA YANG BERLAKU KERANA PENGGUNAAN ATAU PENYALAHGUNAAN, ATAU KETIDAKUPAYAAN UNTUK MENGGUNAKAN, PRODUK YANG DISENARAIKAN DI ATAS TIDAK DISEBABKAN SECARA LANGSUNG OLEH KECUAIAN MEDICAPTURE (SESETENGAH KEADAAN TIDAK MEMBENARKAN BATASAN BERAPA LAMA JAMINAN TERSIRAT DAPAT BERTAHAN, ATAU TIDAK MEMBENARKAN PENGECUALIAN ATAU BATASAN KEROSAKAN BERKAITAN ATAU AKIBAT, JADI PENGECUALIAN ATAU BATASAN DI ATAS MUNGKIN TIDAK TERPAKAI UNTUK ANDA). Jaminan ini memberi anda hak undang-undang khusus. Anda mungkin juga mempunyai hak lain yang berbeza-beza mengikut keadaan. Jika salah satu peruntukan jaminan ini didapati tidak dapat dilaksanakan, semua peruntukan yang masih ada akan kekal berkuat kuasa. Tanggungjawab Pemilik ■ Baca Panduan Pengguna sepenuhnya. ■ Pendaftaran jaminan tidak diperlukan. Namun, sekiranya perkhidmatan jaminan diperlukan, anda mesti dapat memberikan bukti tarikh pembelian dan identiti penjual yang melakukan penjualan (MediCapture atau penjual semula yang sah). Sila simpan resit jualan dan invois anda. ■ Pastikan bukti pembelian yang anda simpan mengandungi nombor siri dan ia sepadan dengan nombor pada unit yang anda beli. ■ Bergantung pada tempat anda membeli unit tersebut, maklumkan segera kepada MediCapture atau penjual semula yang sah mengenai sebarang kerosakan setelah ditemui. ■ Sekiranya perkhidmatan diperlukan, kembalikan produk ke pusat perkhidmatan MediCapture yang sah. Semua penghantaran mesti DIBAYAR DAHULU. Tiada penghantaran AMBIL akan diterima. Produk yang diperbaiki dalam jaminan oleh MediCapture atau pusat perkhidmatan yang sah akan dikembalikan kepada PRABAYAR pengirim. ■ Produk yang dikembalikan untuk diservis (dalam atau di luar jaminan) MESTI mempunyai nombor Pengesahan Pengembalian Barang (RMA) yang dikeluarkan oleh MediCapture atau pusat perkhidmatan yang sah. Pengecualian PENTING: Keadaan berikut boleh menyebabkan jaminan ini tidak dapat dilaksanakan. ■ Pembelian produk yang disenaraikan di atas daripada penjual semula TIDAK dibenarkan oleh MediCapture untuk menjual produk tersebut. ■ Perubahan atau penghapusan tanda dagang, nama, atau nombor pengenalan atau nombor siri produk. ■ Penggunaan alat ganti atau bekalan (selain yang dijual oleh MediCapture) yang menyebabkan kerosakan pada produk. ■ Kegagalan produk yang disebabkan oleh: pengabaian, penyalahgunaan, pengubahsuaian, atau kerosakan yang tidak disengajakan. ©2023 MediCapture Inc. <32> |
HUMOR SEBAGAI BENTUK KOMUNIKASI POLITIK DI INDONESIA (Studi Kasus: Stand-Up Comedy Sammy Notaslimboy Menjelang Pilpres 2014) Cadek Teguh Aryawangsa, Muh Ali Azhar, Kadek Dwita Apriani Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email: ABSTRAK Stand-up comedy yang telah populer lima tahun terakhir di Indonesia menyajikan sebuah bentuk hiburan baru di masyarakat Indonesia. Pementasan sebuah komedi yang dilakukan dengan monolog menjadikan comic sebagai pelaku stand-up comedy menjadi pusat perhatian penonton. Berbagai macam hal dapat dijadikan materi oleh comic, dan sering mengangkat isu-isu yang sedang berkembang. Tidak hanya mencari tawa melalui stand-up comedy nyatanya juga dapat mendekati isu-isu sensitif seperti politik. Berdasarkan hal tersebut , menjadi menarik kemudian adalah bagaimana stand-up comedy dapat dikatakan sebagai bentuk dari komunisai politik di Indonesia. Cara penyampaian pesan yang dilakukan Sammy sebagai subjek penelitian juga akan memperlihatkan, bagaimana pesan politik dapat disampaikan melalui hal yang ringan seperti stand- up comedy. Pemilihan metode analisis isi menjadi tepat digunakan dalam menjawab masalah yang ingin diketahui. Penggunaan teori terkait seni penyampaian pesan yakni retorika juga relevan digunakan dalam menganalisis pesan politik yang terkandung didalam stand-up comedy. Penyampaian pesan politik oleh Sammy Notaslimboy melalui stand-up comedy dapat dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari penyampaian bit yang memiliki pola serupa dan terbagi menjadi beberapa bagian, sampai penggunaan bentuk emosional dengan menggunakan kata-kata maupun penggunaan intonasi. Dengan menggunakan metode analisis isi dan teori retorika dalam meneliti stand-up comedy sebagai bentuk komunikasi politik, dapat diketahui bahwa stand-up comedy merupakan salah satu bentuk dari komunikasi politik. Kata Kunci: stand-up comedy, comic, retorika, komunikasi politik 1. PENDAHULUAN Pelawak tunggal sebagai pelaku stand-up comedy atau lebih dikenal dengan sebutan comic, merupakan sosok yang belakangan ini mulai dikenal oleh khayalak umum di Indonesia. Sebagai sosok yang selalu memberikan tawa bagi penikmat stand-up comedy, menjadikan comic sebagai sosok yang banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Comic dalam setiap penampilannya turut memberikan berbagai cerita dari sudut pandang mereka. Meskipun tujuan utamanya adalah memberikan sebuah tawa kepada audiens, namun melalui penyampaian pesan ini demokrasi terwujud. Penyampaian materi dari comic merupakan pesan yang berasal dari orang-orang di sekitarnya, seperti kerabat mengenai berbagai hal. Hal comic menyuarakan kata-kata sebagai representasi realitas sosial dan kritik sosial dari kalangan tertentu. Berdasarkan penelitian dari PewResearch Center for the People and the Press pada tahun 2002 (dalam Ranteallo, 2014: 694), setidaknya terdapat 21% anak muda (18-29 tahun) yang tersebut menjadikan
memperoleh informasi secara teratur tentang kampanye presiden dari komedi The Daily Show dan Saturday Night Live. Young dan Tisinger (2006) menemukan hubungan positif diantara menonton komedi tengah malam dan menonton berita dalam bentuk umum. Atau dapat yang disampaikan terkait kampanye presiden melalui stand-up comedy cukup efektif. Stand-up comedy yang serius, bukan merupakan lawakan yang asal-asalan. Stand- up comedy adalah sebuah lawakan yang harus dilakukan dengan serius, di mana penonton diajak untuk melakukan sebuah proses berfikir sebelum akhirnya tertawa. Penyampaiannya bukan dengan bercanda, seperti jenis komedi yang ada pada umumnya. Dengan mengemas humor serius, bentuk memungkinkan orang untuk mendekati isu-isu sensitif dan beberapa hal yang dianggap tabu. (Mark Twain, 1966: 354) (Stand-up Ranteallo dalam makalahnya Comedy Menyuarakan Demokrasi di Indonesia, 2014: 695) juga menyatakan bahwa comic tidak hanya menyampaikan pernyataan-pernyataan untuk menghasilkan tawa semata. Humor yang di sampaikan comic juga mengandung pesan dan ingatan-ingatan sosial tentang sesuatu hal, benda, seseorang, atau suatu kondisi. Muatan- muatan tersebut secara politis, dibawa ke dikatakan bahwa pesan dalam yang 2. KAJIAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan tiga kajian pustaka terkait hubungan antara humor dan tersebut dapat politik. Penelitian-penelitian acauan maupun dipergunakan ini. Dari sekian referensi dalam penelitian banyak penelitian yang sudah ada, peneliti mengambil tiga sampel penelitian sebagai sumber referensi untuk penelitian ini. Berikut tiga penelitian terkait humor dan politik: sebagai Pertama yakni tesis sekaligus disertasi karya dari Nathan Andrew Wilson (2008) EHUMXGXO ‡Was that Supposed to be Funny? A Rhetorical Analysis of Politics, Problem, and Contradiction Stand-XS &RPHG\· Tesis sekaligus disertasi ini meneliti mengenai kemungkinan humor atau lawakan sebagai suatu bentuk tindakan politik. Humor atau lawakan yang telah dipelajari sejak jaman Aristoteles telah memiliki sejumlah besar teori tentang keberhasilan humor sebagai bentuk dalam relasi kuasa oleh comic. Ketika penonton berhasil dibuat itulah comic memegang kendali penuh. Disadari maupun tidak comic telah mempengaruhi cara berpikir penonton dengan menggunakan komedi yang ia sampaikan yang memecah tawa para penonton. Komedi juga telah menjadi salah satu sarana protes sosial, sekaligus tawaran untuk melihat dan memahami berbagai hal dari sisi yang berbeda. Pemilihan Sammy Notalislimboy sebagai subjek dalam studi kasus di penelitian ini, berdasarkan peninjauan yang telah dilakukan peneliti sebelumnya tentang stand-up comedy di televisi maupun browsing di internet. Penelitian ini akan membahas lebih dalam tentang cara penyampaian pesan yang digunakan oleh comic dalam stand-up comedy dan juga pesan politik yang ada di dalamnya, serta bagaimana stand-up comedy ini bisa menjadi sebuah media dari demokrasi di Indonesia. Dengan berbagai hal yang diangkat oleh comic dalam materi stand-up nya, kita dapat melihat sejauh dan sedalam apa para comic atau dalam hal ini Sammy sebagai komunikator politik, mengetahui isu yang ada terkait politik, dan bagaimana ia mengemasnya dalam stand-up comedy. tertawa, saat retorika. Kebanyakan menyatakan bahwa saat penonton, institusi, pelajar, bahkan FRPLF¶ itu sendiri saat mendengar kata humor, lelucon, atau lawakan, cenderung meyakini teori yang memposisikan humor sebagai kebutuhan yang tidak berbau politik dan tidak memiliki pengaruh. Banyak teori berkembang mengenai humor, termasuk di dalamnya yaitu bentuk yang disengaja seperti ironi, parodi dan sindiran; humor tematik seperti karnival; kriteria yang berdasarkan akibat seperti kepuasan atau tawa. Ketika dibawa pada level institusional, hal-hal tersebut berisikan sekumpulan aturan kemungkinan- yang kemungkinan beberapa bentuk humor yang paling memiliki fungsi untuk kemajuan. mengantisipasi Nathan melihat stand-up comedy sebagai tertarik pada efektifitas aktivitas politik. humor dalam politik, terutama saat ini, dimana dengan adanya stand-up comedy yang dapat Ia
dengan bebas dinikmati masyarakat dan tersebar luas melalui media massa. Nathan (2008: 13) juga menyatakan bahwa humor memang benar-benar memiliki pengaruh terhadap politik, namun dalam penelitian- penelitian yang telah dilaksanakan menunjukan bahwa humor memiliki tingkat efektivitas yang lebih rendah daripada bentuk wacana lain. teori Penelitian retorika dan teori humor, juga menggabungkan teori pengetahuan, subjektifitas budaya, dan pendapat. Nathan membawa teori retorika ke dalam filosofi sosiologi dan media, budaya, dan kritik politik. Semua teori tersebut telah duhubungkan dengan humor pada umumnya dan stand-up comedy khususnya. ini, selain menggunakan kekuatan ini Nathan mencoba memaparkan tentang definisi dan sejarah dari humor, politik, dan stand-up comedy. Nathan juga berpendapat bahwa teks- teks lucu dalam humor berguna untuk dapat memprovokasi pemikiran politik seseorang, atau dalam hal ini audience penikmat stand-up comedy. Konsep yang akan menjadi kunci di sini adalah gagasan neo-Aristotelian yang ditujukan pada publik, asumsi motif, kontrak sosial dan efektifitas yang ada saat ini. Singkatnya dapat disebut dengan kritik dari akar republik. Pertanyaan yang muncul di sini adalah bagaimana sindiran, ironi dan parodi implikasi dari umumnya dipahami? apa penyerapan ini? efek apa yang dapat memberikan gagasan kontemporer dalam menghasilkan sebuah istilah? apa yang terjadi lucu ketika kita menyadari bahwa penulis memiliki niat yang berbeda dari retorika politik? apakah ada cara untuk mendamaikan kedua model? jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan berfungsi untuk mengatur bingkai dari penelitian ini. Dalam tesis dan desertasi Kedua yakni tesis dari oleh Katerina-Eva 0DWVD 06F EHUMXGXO ‡Laughing at Politics: Effects of Television Satire on Political EngaJHPHQW LQ *UHHFH·. Dalam tesisnya ini ia mencoba mengeksplorasi efek dari televisi yang menunjukkan sindiran politik di Yunani. Selain ia memperlihatkan konteks dan dampak pada persepsi pemirsa terhadap isu- isu politik. Diawali dengan membahas tentang sejarah dari sindiran yang selalu hadir di dalam budaya di Yunani. Penelitian ini memiliki tujuan televisi, untuk mengeksplorasi efek dari dan sindiran itu dalam politik Yunani mengidentifikasi kemungkinan efek pada opini politik pemirsa dan partisipasi dalam politik. Penelitian ini dibingkai dalam dua variabel yakni menonton sindiran dan partisipasi politik yang keduanya memiliki hubungan timbal balik. Dalam tesis ini Katerina menawarkan lebih dari narasi sederhana yang berasal dari sindiran politik di Yunani. Lebih dari pada itu bertujuan untuk menyediakan penelitian sebagai bukti data yang nyata serta akan menunjukkan dampak yang dihasilkan. Tesis terbagi menjadi 8 Bab, bab pertama berisikan tentang pengantar dan alasan-alasan ketertarikan katerina dalam penelitian ini. Pada Bab 2 yang ‡6LQGLUDQ DWDX .RPHGL" 0DVDODK EHUMXGXO LD PHQMHODVNDQ FDUD PHPEXDW 'HILQLVL· tentang definisi sindiran, pengantar diskusi komedi dan tempat-tempat itu dalam konteks media baru-baru ini, serta sejarah (selama periode setelah akhir 1974 Kediktatoran). tujuan sindiran dan Selain untuk manifestasi bagaimana modern. Pada kesimpulan di bagian akhir tesis ini, Katerina kembali ke pertanyaan asli dari televisi yang hipotesis menayangkan Ia politik. sindiran mempertimbangkan berbagai potensi yang menunjukkan di dimanfaatkan dalam kampanye politik, yang sudah mulai menjadi jelas karena beberapa tokoh politik memilih untuk tampil di acara- acara ini. Ia juga menyoroti ini kendala dari studi dan kontribusi utama. Ketiga yakni disertasi karya Amy B. Becker GHQJDQ MXGXO ‡Fresh Politics: Comedy, Celebrity, and The Promise of New Political 2XWORRNV· Disertasi ini terdiri dari enam bab yang terpisah, Bab 2 menyajikan potongan pertama dari artikel panjang yang berfokus pada dampak berbeda dari bentuk komedi yang beragam pada sikap politik. Menganalisis data dari percobaan pertama, hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk komedi yang berbeda memiliki dampak yang berbeda pada juga menyarankan bahwa memang pentingnya untuk di masa penelitian membongkar humor politik dari pada mengobati komedi sebagai salah satu bentuk monolitik. ini itu, membahas berevolusi tentang pengaruh sindiran, khususnya sikap politik. Penelitian ini ini depan Bab 4 menyajikan hasil dari serangkaian analisis data dari percobaan kedua dan juga mengacu pada data yang opini publik diakses iPoll. Memperluas melalui database Roper
penelitian tentang politik selebriti menuju studi yang lebih formal yang memiliki efek paparan keterlibatan selebriti dalam masalah politik, Bab 5 mempertimbangkan dampak dari paparan masalah selebriti banding advokasi pada opini publik dan keterlibatan politik di tingkat masalah menggunakan keterlibatan Angelina Jolie dengan global krisis pengungsi sebagai studi kasus. Analisis yang disajikan dalam Bab 5 menjelaskan dampak penerimaan terhadap keterlibatan selebriti dalam masalah politik pada keterlibatan situasional, puas, dan masalah apatis. Menganalisis data dari percobaan kedua, bab 5 menyimpulkan dengan membahas manfaat positif potensial yang berasal dari keterlibatan selebriti dalam masalah politik. Bab 6 bertindak sebagai bagian penutup, membawa hasil dari empat bab-bab sebelumnya bersama-sama untuk berbicara tentang kontribusi dalam bidang dan penelitian pertanyaan untuk penelitian masa depan. Sebuah diskusi setiap penyusunan data yang mendalam termasuk menyoroti keuntungan, kerugian, dan keterbatasan yang relevan dari setiap desain eksperimental. Selain itu bagian yang lebih besar mengatasi masalah validitas potensial ketika mengandalkan data eksperimen disertakan. Setelah melihat pembahasan dari ketiga penelitian dalam kajian pustaka diatas, dapat diketahui bahwa penelitian semacam ini sudah pernah dikaji oleh peneliti lain dari beberapa Indonesia. Sementara di negara diluar Indonesia penelitian semacam ini masih belum ada. Studi tentang hubungan antara komedi dan politik jarang diteliti di Indonesia, hal ini menjadikan penelitian ini memiliki nilai tambah dalam orisinalitas. komunikasi, implikasi, yang sering muncul juga masih 2.1 Teori Retorika Teori Retorika (dalam Rakhmat. 1992: 7) berpusat pada pemikiran mengenai retorika yang disebut Aristoteles sebagai alat persuasi. Retorika merupakan untuk tertentu dan menentukan, dalam kejadian situasi tertentu, metode persuasi yang ada (Rakhmat. 1992: 7). Aristoteles dalam West & Turner (2008: 339) juga menjelaskan bahwa teori Retorika ini dituntun oleh dua asumsi berikut : kemampuan 1. Pembicara yang mempertimbangkan khalayak mereka 2. Pembicara yang efektif menggunakan efektif harus beberapa bukti dalam persentasi mereka Komunikasi merupakan proses transaksional. Dalam konteks public speaking, Aristoteles menyatakan antara pembicara-khalayak harus dipertimbangkan. Para pembicara tidak boleh menyusun atau menyampaikan tanpa pidato mempertimbangkan khalayak mereka. Para pembicara harus, dalam hal ini, berpusat pada khalayak. Mereka harus memikirkan khalayak sebagai sekelompok orang yang memiliki motivasi, keputusan, dan pilihan bukannya sebagai yang homogen dan serupa. Aristoteles merasa bahwa khalayak sangat penting bagi efektivitas seorang pembicara. bahwa hubungan mereka sekelompok besar orang 2.2 Teori Wacana (Discourse Theory) Teori wacana merupakan teori yang akan digunakan peneliti dalam memetakan tiap bit dalam stand-up comedy yang dilakukan oleh Sammy. Teori wacana yang digunakan peneliti teori yang dikemukakan oleh merupakan ini berasal dari Laclau dan Mouffe, gabungan dan strukturalisme. Teori Laclau dan Mouffe menggunakan dalam menjelaskan teori wacana yakni, nodal point, titik tanda persetujuan, field of discursivity dan closure (penutup). Tujuan analisis wacana adalah memetakan dan mengetahui cara yang digunakan dalam menetapkan makna tanda-tanda. Suatu wacana dibentuk oleh penetapan parsial makna di sekitar nodal point. Nodal point merupakan suatu tanda yang mempunyai keistimewaan, dimana daerah sekitarnya dapat digunakan untuk menata tanda-tanda lain sekaligus untuk mengkategorikan suatu wacana. Nodal point dapat diartikan sebagai sebuah topik yang dibawakan oleh pembawa wacana. Sebagai contoh nodal point dari politik dapat berupa dll. demokrasi, (Jorgensen dan Phillips. 49: 2007) Teori analisis wacana ini akan digunakan peneliti untuk dapat menentukan penggalan- penggalan bit dari sampel stand-up comedy Sammy yang berupa transkip. Peneliti akan mengunakan konsep analisis kritis yang teori teori Marxisme antara 4 dasar konsep kekuasaan, kebijakan
dikemukakan oleh Fairclough dengan mencari titik-titik krisis yang merupakan tanda yang menunjukkan bahwa dalam telah terjadi kesalahan. Tanda-tanda tersebut bisa merefleksikan konflik antara wacana-wacana yang dapat mengetahui batasan dari bit yang akan dikaji, peneliti menentukannya sesuai dengan tujuan penelitian yakni ingin mengetahui bagaimana pesan-pesan politik yang disampaikan dalam stand-up comedy yang dibawakan oleh Sammy. Dengan demikian penggunaan teori wacana ini dapat digunakan untuk lebih jelas membagi dan menentukan bit-bit yang dibawakan Sammy. interaksi berbeda. Kemudian untuk 3. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini secara umum menggunakan metode penelitian kualitatif. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa penelitian ini akan mengkaji lebih jauh tentang komunikasi politik yang di sampaikan oleh comic terhadap penikmat stand-up comedy. Dalam penelitian ini tentunya akan meninjau lebih dalam tentang pesan tersebut. Metode dalam komunikasi politik lebih meneliti berdasarkan pada kualitatif fenomenologis yang mengutamakan filsafat penghayatan (verstehen). Metode kualitatif lebih berusaha memahami dan menafsirkan makna dari suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut prespektif dari peneliti sendiri (Husaini & Purnomo, 2009: 78). Metode kualitatif sebagai metode penelitian memiliki berbagai jenis teknik pengumpulan ini peneliti memilih data. Dalam penelitian analisis wacana menggunakan metode lebih (discourse analysis) untuk mengkaji dalam data yang akan dibahas dalam penelitian (discourse analysis) ini. analisis wacana bertujuan untuk memahami realita sosial sebagai hasil konstruksi diskursif, yang pada prinsipnya, seluruh gejala sosial dipahami VHEDJDL ‡WHNV· GHngan menggunakan alat analisis wacana. Melalui analisis wacana ini peneliti akan lebih jauh meneliti tentang aspek yang komunikasi disampaikan comic dalam stand-up comedy yang di bawakan di depan masyarakat. Analisis wacana akan meneliti isi serta makna terkandung dalam pesan sebenarnya yang tersebut secara sistematis. Analisis wacana politik dalam pesan kualitatif merupakan suatu analisis yang lebih mendalam dan detail untuk memahami produk isi media dan mampu menghubungkannya dengan konteks sosial dan realitas yang terjadi sewaktu pesan dibuat. Karena semua pesan teks, simbol, gambar dan sebagainya adalah produk sosial dan budaya masyarakat. Metode analisis diskursus ini akan digunakan sebagai alat untuk menjawab terdapat dalam rumusan pertanyaan yang masalah penelitian ini. Melalui analisis diskursus peneliti akan mengidentifikasi dan menghitung kata-kata kunci, istilah dan tema pesan. Hal ini dilakukan untuk menafsirkan apa yang dikatakan, bagaimana mengatakannya, perubahan dalam imbauan. Setelah mengupas tuntas pesan dalam komunikasi politik yang disampaikan Sammy, barulah peneliti dapat melihat dan mengklasifikasikan stand-up comedy dalam salah satu bentuk komunikasi politik. Selain itu peneliti dapat melihat cara penyampaian komunikasi politik yang dilakukan Sammy. Pada penelitian ini sumber data yang digunakan berasal dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung oleh peneliti. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara yang ditujukan pada ketua komunitas Stand-up Indo regional Bali. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik pengumpulan data observasi yang berasal dari internet berupa video terkait stand-up comedy Sammy. Unit analisis yang akan diteliti dalam penelitian ini yakni Sammy Notaslimboy yang sekaligus merupakan subjek dalam penelitian ini. Sammy merupakan seorang comic senior dalam pentas stand-up comedy di Indonesia yang terkenal sering membawakan materi politik. Beliau juga merupakan mantan ketua dari komunitas Stand-up Comedy Indonesia pada periode 2012-2015. Penelitian ini akan meneliti komuikasi politik dalam stand-up yang dibawakan oleh Sammy selama menjelang pemilihan Presiden 2014. Penelitian ini akan mengkaji dan menganalisis teks-teks yang di ucapkan ole Sammy dalam stand-up nya terkait pemilihan presiden pada periode menjelang pilpres yakni terhitung dari pertengahan bulan April sampai Juli 2014. Dalam penelitian ini terdapat populasi dan sampel, namun dalam penelitian ini terbagi pada tahun
menjadi dua bagian. Populasi dan sampel yang pertama merupakan data yang akan dikaji untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dalam penelitian ini, yakni bagaimana stand-up comedy dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk dari komunikasi politik. Dimana populasi dari data tersebut berasal dari seluruh stand-up comedy yang berisikan materi politik yang dibawakan oleh comic profesional di seluruh indonesia. Sampel tersebut yakni stand-up comedy dengan materi politik yang dilakukan oleh Uus, Awwe dan Pandji Pragiwarsono. Populasi kedua merupakan data yang akan dikaji untuk menjawab penyatanyaan penelitian yang kedua yakni bagamana cara Sammy Notaslimboy dalam menyampaikan pesan politik dalam stand-up comedy. Sampel dari penelitian ini yakni meliputi seluruh stand-up comedy yang dibawakan oleh Sammy selama karirnya sebagai comic professional. Sampel yang diambil merupakan stand-up comedy yang dibawakan oleh Sammy dan berisikan materi politik terkait pilpres 2014. Stand up comedy yang dijadikan sampel juga diberikan batasan yakni selama masa menjelang pilpres terhitung dari Pertengahan April sampai dengan Juli 2014. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni observasi dengan menggunakan teknik dalam analisis wacana (discourses analysis). Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti (Husaini Usman & Purnomo 2009: 52). Sebelum peneliti mengambil seluruh data yang dibutuhkan peneliti akan melakukan observasi terlebih dahulu dari sumber data yakni internet. Peneliti sebelumnya akan meninjau video-video yang menampilkan stand-up comedy yang dibawakan Sammy sesuai dengan sampel yang sudah ditentukan. Video stand-up comedy yang termasuk kategori dari data yang diambil yakni merupakan video yang menampilkan stand-up comedy Sammy dengan materi politik dan dipentaskan pada masa menjelang pilpres yakni April sampai dengan Juni 2014. Setelah mengumpulkan dan melakukan observasi, peneliti kemudian akan melakukan pengkodingan berdasarkan dari analisis wacana. Cara memulai teknik pengkodingan adalah dengan membaca dan membaca lagi transkip stand-up comedy yang dan sampel yang sampel merupakan sampel penelitian agar bisa mengidentifikasikan tema-tema yang ada. Data akan di analisis satu persatu, dan akan dibuatkan kategorisasi dari pesan-pesan politik tersebut. Sesudah data dikategorisasi dalam pesan politik, mungkin akan ada kategori tentang suatu segmen fenomena yang hanya terdiri dari poin yang sedikit, dan ada pula yang banyak. Hasil dari penelitian ini akan disajikan berupa sebuah narasi deskriptif dari hasil analisa terhadap teks-teks stand-up comedy yang di lakukan Sammy pada periode menjelang pilpres 2014. Hasil analisa tersebut juga akan di tuangkan ke dalam tabel yang berisikan tentang poin-poin dari berbagai stand-up yang dilakukan Sammy. Kemudian pemaparan poin- poin ditersebut kemudian akan dijelaskan serta dikaitkan dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Melalui teknik penyajian ini dapat dilihat temuan yang didapat dalam penelitian ini. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Relasi yang terbangun antara humor dan politik lama di dunia khususnya negara-negara Benua Eropa dan Amerika. Tidak ada penelitian atau berbagai artikel yang menyatakan kapan pastinya politik dalam humor mulai lahir di masyarakat. lahirnya politik humor diawali dengan adanya ruang publik yang ada dalam masyarakat di sebuah negara. Politik humor yang ada saat ini berawal dari komedi politik klasik yang awalnya muncul di Amerika sebagai bentuk perbedaan pendapat politik. Komedian politik pada awalnya, sering dilakukan secara tersembunyi atau dalam forum yang tidak terbuka untuk umum. Hal ini dikarenakan masih adanya ketakutan dalam masyarakat akan pembalasan atau konsekuensi yang berpotensi diterima pelaku humor itu permbicaraan humor yang dikaitkan dengan politik dianggap sebuah bentuk sindiran terhadap pemerintah serta sebagai bentuk perlawanan politik. Lahirnya politik humor di Amerika Berawal dari selebaran yang ditujukan pada kolonial soapboxes, komedi politik pada awalnya isu-isu yang sedang dikombinasikan pada telah berkembang tersebut. Karena saat
terjadi. Humor politik saat itu mencoba untuk membantu menggalang masyarakat umum untuk menuntuk kebebasan. Bahkan, komedi lahirnya politik berperan dalam membawa Revolusi Amerika (1775-1783). Selama periode kekuasaan Inggris atas koloni Amerika, opini publik terpecah antara Patriots dan Loyalis; Patriot mendukung kemerdekaan Amerika sementara Loyalis tetap teguh dalam dukungan mereka dari Kerajaan Inggris. Para komedian politik Patriot saat itu melakukan gerakan perlawanan, seperti membuat kartun politik dan live performance untuk parodi para pejabat yang mereka sebut sebagai 'tuan', gubernur dan raja Inggris. Hal tersebut terbukti efektif, dimana pada akhirnya komedian politik di Amerika berhasil mengangkat opini publik terhadap Kerajaan Inggris. Opini publik yang telah mencapai titik kritis tersebut merupakan salah satu faktor lahinya revolusi Amerika, yakni adanya kebebasan dalam politik pada saat itu. (William. (n.d). Polical Comedy A History. Dikutip dari /political-comedy) Terlepas dari perkembangan humor yang sudah ada di Indonesia sejak lama, namun humor yang menggunakan materi politik didalam bahan lawakan belum disisipkan oleh para pelawak pada masa itu. Penggunaan materi politik di dalam materi lawakan baru muncul pada masa reformasi yakni dalam bentuk lawakan stand-up comedy. Menurut Ramon Papana dalam Kitab Suci (2011: 5) stand-up comedy adalah sebuah bentuk pertunjukan seni komedi yang biasanya dilakukan oleh seorang komedian dan tampil di depan para penonton dan berbicara langsung kepada penonton. Para pelaku stand-up comedy LQL VHULQJ GLVHEXW VHEDJDL comic¶ stand-up dibawakan komedian merupakan sebuah cerita singkat yang lucu, jokes singkat (bit), serta one liners, dan lazimnya disebut dengan aksi pertunjukkan monologue, atau comedy routine. Beberapa stand-up comedy yang dilakukan oleh comic juga ada yang menggunakan alat bantu untuk melancarkan aksi pertunjukan mereka seperti, alat musik atau melakukan trik sulap dan lain sebagainya, merupakan perkembangan dari stand-up comedy. pada umumnya stand-up comedy dipertunjukkan itu. stand-up tanpa perlengkapan seperti comedy sering ditampilkan di cafe, bar, gedung pertunjukan, kampus-kampus, dan gedung comedy biasanya namun itu teater, seharusnya stand-up comedy itu digelar. Stand-up comedy di Indonesia sebenarnya telah berkembang di Indonesia sejak tahun 1992, dimana saat itu Ramon Papana merupakan salah satu perintis stand-up comedy di Indonesia. Ramon papana bersama rekannya Harry itu de menyelenggarakan lomba lawak tunggal di cafe milik mereka (Boim cafe). Lomba tersebut juga diadakan dengan semangat memperkenalkan stand-up comedy di Indonesia. (Papana; 2012, hal.9) perkembangan stand-up comedy tidak begitu populer pada saat itu. Kepopuleran stand-up comedy pada awal tahun 2011 ketika Comedy Cafe pindah ke daerah kemang selatan, acara open mic rabu malam mulai banyak dikunjungi orang. Pada tgl 13 Juli 2011 keadaan menjadi lebih meriah dengan datangnya para calon peserta seleksi Stand- up Comedy Indonesia seperti Raditya dika, Pandji Pragiwarsono, Ernest Prakasa, Ryan Adriani dan lain sebagainya. Mereka kemudia tampil dalam Stand-up Nite pertama dari kelompok komunitas Stand-up itu perkembangan stand-up comedy di Indonesia mulai dikenal masyarakat Indonesia secara luas ditambah dengan dimulainya kompetisi Stand-up Comedy Indonesia yang diadakan oleh Kompas Tv. Acara kompetisi stand-up comedy tersebut dirasa merupakan salah satu faktor berkembangnya peminat stand-up comedy di seluruh Indonesia. tetapi tidak ada batasan dimana Fretes saat Indo. Sejak saat 4.2 Hasil Temuan Peneliti menemukan jenis stand-up comedy yang dibawakan comic, yakni stand-up comedy yang mengandung pesan didalamnya dan yang tidak memiliki pesan. Stand-up comedy yang dapat dikatakan sebagai bentuk dari komunikasi politik ialah stand-up yang memiliki pesan didalamnya khususnya pesan politik. Berikut merupakan penjelasan dan contoh dari kedua jenis stand-up comedy tersebut. terdapat dua comedy 1. Stand-up Comedy Tidak Mengandung Pesan Berdasarkan hasil temuan yang didapat peneliti, stand-up comedy yang tidak memiliki pesan merupakan jenis stand-up comedy yang dibawakan tanpa memberikan sebuah poin utama dalam bit-bit yang dibawakan oleh comic. Dalam stand-up comedy jenis ini comic
hanya pure mencari tawa dari penonton. Hal ini menjadikan pembawaan materi oleh comic tidak terlalu serius dibandingkan jenis stand-up comedy yang memiliki pesan didalamnya. Berikut berupakan beberapa contoh dari stand- up comedy yang tidak memiliki pesan didalamnya : ‡'XOX ZDNWX JXH VHNRODK JXH SXQ\D WHPHQ \D kan namanya aneh-aneh ya ada yang namanya mutia ya tiap dia dipanggil dia gak pernah dipanggilnya mute ngomong mute!(memperagakan mutia tidak yang bersuara) waktu di sekolahan dulu gue juga ngalamin yang namanya ceng-cengan nama orang tua gue dipanggil huu uus bapaknya jadi pemadam kebakaran.. gitu, fireman ... fireman JLWXERNDSJXHILUPDQ‡ (Uus (15 Februari 2016) soalnya Penggalan bit di atas menunjukan bahwa comic hanya berusaha menghasilkan tawa dari tentang penonton. Comic menceritakan pengalaman masa sekolahnya dan kemudian diakhiri dengan membuat plesetan dari nama temannya dan diperkuat dengan gerakan tubuh yang ia peragakan. Begitu juga dengan bit selanjutnya tentang ejekan nama orang tua, dimana comic melakukan plesetan dari nama bapaknya yakni fireman. Kebanyakan dari sebuah stand-up yang tidak memiliki pesan didalamnya cenderung bersifat akward pembawaanya tidak serius, serta punch line dari bit tersebut merupakan plesetan kata, melakukan gerakan aneh untuk menirukan sebuah adegan (actout). Penggalan bitnya juga cenderung pendek karena tidak adanya sebuah dirangkai alur yang coba menyebabkan perubahan topik cenderung cepat. firman menjadi pikir yang 2. Stand-up Comedy Yang Mengandung Pesan Pada stand-up comedy jenis ini, comic cenderung membawakan materi antar bit dengan serius. Pembawaan yang serius berfungsi agar pesan yang akan disampaikan oleh comic dapat diterima dengan baik oleh penonton. Teknik delivery yang bagus akan menghasilkan apresiasi dari penonton dengan melakukan standing uplause kepada comic. Jenis stand-up comedy yang mengandung pesan juga memiliki bit yang lebih panjang dibanding jenis sebelumnya. Bit yang lebih panjang, dikarenakan pada bagian set-up, comic mencoba menyisipkan pesan yang hendak ia sampaikan sebelum menghasilkan tawa dari penonton. Berikut merupakan contoh dari stand-up comedy yang mengandung pesan didalamnya : ‡,QL ODJL PXVLP NDPSDQ\H \D PXVLP kampanye itu ada tiga pekerjaan yang laku.. yang pertama itu tukang sablon, yang kedua dukun.. yakan dukun politik, yang ketiga itu dukun sablon jadi dia nyablon disembur puar,,,, tapi gara-gara kampanye ini jalanan kita jadi kotor banyak poster-poster gitukan suruh nyoblos suruh milih.. ada poster bapak-bapak pilih saya.. sebelahnya ada poster ibu-ibuk coblos saya, sebelahnya ada poster bapak- bapak lagi saya sih nyoblos dia aja ah... ini kan bikin kotor udah gitu aneh-aneh sekarang, dulu pilih saya, nih kalo sekarang suka ada embel- embelnya pilih saya! Saya bapaknya si anu, saya anak jendral , nenek saya anak metal.... gak nyambung gitu, sebenarnyanya yang penting itu apa program lu bukan siapa lu bener gak? Dan mereka katanya mau membereskan negeri ini, membebaskan Indonesia, tapi belu apa-apa udah QJRWRULQ MDODQ JLPDQD WXK \D· (Awwe (1.8.2013) Penggalan bit diatas comic menceritakan tentang pemilu, comic mengawali dengan terkait pekerjaan yang membangun set-up meraup untung saat pemilu dan diakhiri dengan jenis pekerjaan yang ketiga. plesetan dari Selanjutnya tentang comic membahas spanduk-spanduk dari calon yang sering kita jumpai di jalan - jalan, comic mengambil punchline dari pesan yang diplesetkan dari spanduk yang biasa kita lihat di jalan. Pesan dari stand-up comedy di sini terdapat pada pertengahan, dimana comic menyampaikan realita yang ia temui dalam spanduk tersebut. Comic menyatakan bahwa para caleg saat ini lebih memperlihatkan hal-hal yang menurutnya tidak penting untuk diketahui masyarakat, seperti latar belakang keluarga dan lain-lain. Kemudia ia mengatakan bahwa yang harusnya disampaikan dalam spanduknya yakni program kerja bukan hal lain. Pesan lainnya juga disampaikan pada akhir bit dimana comic mengatakan tentang para caleg yang katanya bertujuan untuk memperbaiki Indonesia namun bahkan belum terpilih mereka sudah mengotori jalan dengan memasang spanduk. Bagian tersebut termasuk oleh para caleg
pesan sekaligus kritik dari comic yang sampaikan melalui stand-up comedy. Penyampaian pesan politik di dalam sebuah stand-up comedy oleh para comic memang berbeda-beda. Pesan politik memang tidak terlalu sering dibawakan oleh para comic, namun ada beberapa comic yang memang memiliki ini. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti di terdapat beberapa comic yang memang kerap menyisipkan materi politik di dalam materi stand-up comedy yang ia ialah Sammy bawakan. Comic Notaslimboy, Pandji Pragiwarsono, Abdur. Comic tersebut kerap membawakan stand-up comedy dengan materi politik meskipun tidak sedang menjelang pemilihan maupun ajang lainnya terkait politik. Selain Sammy yang merupakan subjek pada penelitian ini Pandji dan Abdur juga sering membawakan Namun dibandingkan Abdur, Pandji memiliki konsen yang lebih kuat pada bagian ini. Sebagai comic ia telah melakukan show stand-up comedy sebanyak 3 kali di berbagai daerah dari dalam sampai luar negeri. Berdasarkan data yang telah ditonton oleh peneliti Pandji dalam shownya banyak membawakan isu-isu seperti politik, pendidikan, hukum, sampai diskriminasi yang Indonesia. Jenis stand-up comedy yang ia bawakan dalam shownya selalu memiliki pesan yang kuat karena penyampaiannya cenderung serius terutama terkait isu-isu yang sensitif termasuk politik. ia bawakan bisa Stand-up comedy yang dikatakan sebagai cerminan dari bentuk komunikasi politik yang telah dijabarkan sebelumnya. Berikut merupakan salah satu penggalan bit terkait politik yang dibawakan sama dalam showQ\D‡0HVDNH%DQJVDNX· ketertarikan pada materi tersebut politik. materi terjadi di ‡.LWD EHUSROLWLN WDSL NLWD JDN SHGXOL VDPD politik, berpolitik dalam arti kata, angka keikutsertaan di pemilu gede banget.. ngerti apa yang dia pilih? Kagak deh bang... ambil contoh, siapa di sini yang ikut pimilu caleg 2009 boleh denger tepuk tangannya... oke ada yang masih inget nama yang elu contreng gak? Gak ada kan? Gila lu... lu kalau tau namanya aja enggak, trus gimana lu tau ni orang baik atau jahat? tau dari mana kalau dia bekerja dengan benar? Lu gak bisa ngecek gak tau.. itu kan salah.. lu kan milih pemimpin.. lu suka protes DPR isinya korup. Lah kan DPR disitu gak tiba- ia tiba duduk disitu pffft ow hmm.. mereka itu dipilih sama lu lu pade... jadi setiap kali ada anggota DPR yang kita pikir korup, dia itu ada yang milih. Nih tahun 2009 milih tuh kayak gini.. ada temen, saudara gue perempuan, masuk ke bilik suara dia pilih perempuan yang menurut dia mukanya gak jutek... apa cobak? Dia buka.. kan kalo lo masih inget biliknya Cuma segini, kertasnya gede banget.. iya gak sih? Kayaknya pas di buka lipetannya gitu... (memperagakan sedang pemilih membuka kertas suara) nahlo nah lo wih gede banget.. jadi tiker... saking gedengya ampe begitu begitu kan? Ampe keluar-keluar gitukan? Trus lo bingung ini kayak gimana. Trus saudara gue yang perempuan ini kayak gini,, ih ini jutek nih, ih ini hidungnya operasi, ih face leaf, hmm tai lalat di bibir cerewet nih... ah ini aja nih kayaknya baik dicontreng. Apa cobak itu? Temen gue yang batak milih orang yang marganya sama, sama dia.. apa cobak? Itu cara memilih macam apa? Aa Simamuncung dia ku contreng lah dia... apa itu.. lu tuh milih yang bener gitu.. cari tau track recordnya gitu. taunya... Gak mungkin gimana cara cari banyak! Nanti nih mulai januari di lu bisa tuh semuanya.. bahkan ada situsnya... waktu itu pernah di tweet sama temen gue, gue juga pernah ngeretweet dia tuh ngasi tau tuh track recordnya... dikasih tau semua ini siapa, ini siapa, dapil mana, DKI 1 nih gue nih DKI 1, dilihat nih siapa aja nih entar nih, lu bisa cari tau sekarang,, buka internet itu jangan... jangan Cuma cerdaskan diri lu dan cari tau tentang caleg lu itu... di Tv kadang-kadang suka muncul kok. Tapi hati-hati berhadapan dengan media, karena banyak media belakangnya ada bekingan politiknya. Akhirnya dia suka memaksakan opini, benar.. you know im right.. dan akhirnya apa? Harusnya berita ngasih fakta yang dia kasih adalah opini, kan salah... ada yang bisa bedain gak sih fakta sama opini? Yang dikasih opini.. iyakan.. lewat itu tuh voice over itu... jadi ada berita nih voice over dikasih tau. Dan karena mereka punya backing politik, racun dan mereka memainkan penawar. Ini SBY kayak gini nih nah lu pilih yang kayak gini.. kayak gitu mulu semuanya. Makanya sekarang kalau nonton berita di mute jadikan gambarnya aja suaranya bener.... kelihatan tuh, trus ada tulisannya kebakaran di Bandung, udah itu faktanya. Nanti lu keluarin temen, bukan gak abis-abis yang track ***tube, you**** strategi
suaranya, kebakaran di Bandung diakibatkan kegagalan pemerintahan SBY... nah apa urusannya? Banjir nih banjir, lu mute aja plep.. jadi lu tau nih banjir Jakarta, kelar udah itu faktanya... ntar lu keluarin suaranya, banjir di Jakarta akibat kegagalan pemerintahan SBY apa urusannya? Entar rafi ahmad cukur rambut salah SBY juga.. rafi ahmad cukur rambut abis rambut SBY jelek sih... dan yang paling penting i beg you, memiliki pemahaman untuk membedakan antara opini dan fakta. Opininya media itu bisa ngarahin elu, padahal bukan itu faktanya, tapi faktanya harusnya kebenaran yang harusnya lu pegang. Bedain opini dan fakta itu gampang, contoh nih misalnya lu, coba lu berdiri... trus ngadep kesana dan sekarang liat dia... semua yang ada dibelakang menurut kalian dia ganteng gak? Ada yang bilang ganteng ada yang bilang enggak tapi itu opini, menurut lo nggak menurut lu mungkin i cucok ni nek... bisa bisa itu opini semua orang punya opini beda-beda. Faktanya apa? Ya liat \DNDQ"· aja mukanya kayak (Pragiwarsono (Mesake Bangsaku n.d) lu JLWX Dari penggalan stand-up comedy di atas dapat dilihat seberapa besar ketertarikan Pandji dalam menyampaikan pesan politik yang ia sisipkan dalam comedy. Ada stand-up beberapa poin yang coba disampaikan Pandji dalam penggalan stand-up comedynya di atas, yakni yang pertama ia menyebutkan bahwa orang terhadap pemilihan umum. Pandji menyebutkan bahwa meski angka keikutsertaan dalam pemilu cukup tinggi, namun pengetahuan pemilih terkait calon yang dipilih masih minim. Hal ini ia buktikan kembali menanyakan kepada para audiens siapa nama calon yang mereka pilih pada pemilihan legislatif tahun 2009. Penyataan Pandji terbukti dengan yang adanya menyebutkan nama calon yang ia pilih pada pemilihan legislatif tahun 2009. Pandji juga memberikan contoh dari pengalaman yang dialami oleh saudaranya dimana menentukan pilihan terhadap calon legislatif berdasarkan foto yang ia lihat di kertas suara, Bagian itu sekaligus sebagai punch line. Bagian selanjutnya Pandji mencoba memberikan informasi tentang cara mengetahui track record dari calon legislatif yang mengikuti pemilihan dari berbagai daerah. Selain itu Pandji juga memberi himbauan untuk berhati- indonesia cenderung acuh dengan mencoba tidak audiens hati dalam menerima informasi dari televisi. Pandji menyatakan bahwa televisi saat ini cenderung menayangkan opini karena terdapat sehingga backing cenderung suka mengarahkan berita kepada opini tertentu. Untuk mencegah hal tersebut Pandji mencoba menjelaskan mengenai perbedaan antar opini dan fakta. Pemberian contoh dalam menentukan fakta dan opini juga menjadi sebuah punch line dalam bit ini. Pada akhir dengan menyebutkan untuk menghindari mendapatkan informasi yang salah maka kita harus mencari informasi dari berbagai media tidak hanya satu. Dengan begitu barulah kita dapat dikatakan menggunakan demokrasi kita dengan benar tutup Pandji. Disamping menghasilkan tawa dapat dilihat dalam beberapa transkip stand-up comedy di atas comic juga turut memberikan pesan politik di dalamnya. Dalam hal ini comic secara tidak langsung berperan sebagai komunikator politik. Meskipun adalah menghasilkan tawa dari para penonton, comic juga dituntut untuk dapat menyampaikan informasi dalam pesannya secara benar dan akurat seperti halnya komunikator pada umumnya. Hal tersebut juga diakui penting oleh ketua komunitas Stand-up Comedy Indonesia regional Bali Liant. ‡-HODV stand-up comedy itukan gak boleh sembarangan, harus di dukung oleh fakta-fakta yang sangat fundamental jadi stand-up comedy itu gak boleh asal ngomong, datanya itu harus valid. Karena begini kita ngomong di depan orang kita membawa kredibilitas diri kita. Bener gak sih orang yang diomongin itu bener? Orang jaman sekarang itu tinggal google, kalau kita basis datanya gak valid itu akan mempermalukan diri kita sendiri. Jadi data-data itu sangat penting menurut saya komika yang baik menyusun data dan artikel yang bisa GLSHUWDQJJXQJMDZDENDQ EDQJHW· ZDZDQFDUD (29.10.2015) Liant ketua Stand-up Indo Bali) politik di dalamnya, Pandji mengakhiri bit bahwa tujuan utamanya sebisa mungkin sangat baik itu Berdasarkan data dari sampel penelitian memperlihatkan bahwa materi dominan yang dibawakan Sammy dalam melakukan stand-up comedy adalah materi sosial dan politik. Berdasarkan sampel yang ditemukan peneliti, banyak pesan atau materi yang dibawakan Sammy dalam melakukan stand-up comedy, penentuan bit-bit yang akan dikaji dalam hasil
temuan teori wacana. Dalam teori wacana sebuah wacana diperlakukan sebagai konsep analitis, yakni sebagai suatu entitas yang diproyeksikan peneliti dalam realitas agar bisa menciptakan suatu kerangka kajian. Peneliti menentukan bit- bit yang akan dikaji dengan cara mencari titik- titik krisis: tanda yang menunjukkan bahwa dalam interaksi telah terjadi kesalahan. Tanda- tanda tersebut bisa merefleksikan konflik antara wacana-wacana berbeda. Peneliti menemukan setidaknya terdapat tujuh topik utama yang dibawakan dari sampel stand-up comedy yang dilakukan Sammy. Berbagai macam topik yang disisipkan dalam stand-up comedy baik disadari maupun tidak, seringkali memiliki pesan di dalamnya. Terlepas dari comic memiliki tujuan tertentu maupun tidak, namun dalam bit yang dibawakan sering kali berisikan pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada para penonton atau penikmat stand-up comedy. Dalam hal ini pesan politik merupakan pesan yang tidak terlepas dari pertunjukan yang diabawakan comic. Meskipun terdapat beberapa comic yang sering melakukannya, namun ada juga yang memang pure melakukan stand-up untuk melucu. Pesan-pesan yang disampaikan bisa berupa kritik sosial, tanggapan terhadap suatu kejadian, ajakan melakukan sesuatu dan juga politik. Berbagai pesan tersebut memang juga sering disampaikan dalam berbagai jenis lawak lainnya sebelum adanya stand-up comedy. Namun dari berbagai pesan tersebut ada satu pesan yang tidak sering dibawakan dalam jenis lawakan lain yakni pesan politik. Seperti yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya dimana yang menggunakan pesan politik di dalam stand-up comedy. Berbeda dengan jenis komedi lainnya stand-up comedy merupakan jenis komedi yang pembawaan materi komedinya dengan cara serius. Hal ini menjadi salah satu kelebihan yang menjadikan pesan politik lebih memungkinkan untuk dibawakan dalan stand- up comedy. Mark Twain (1966) menyatakan dengan mengemas humor dalam bentuk yang serius, memungkinkan orang untuk mendekati isu-isu sensitif dan beberapa hal yang dianggap tabu. Berdasarkan dari konsep Brian Mcnair terkait elem dasar komunikasi politik, terdapat tiga elemen dasar yang membentuk komunikasi politik yakni, masyarakat sebagai penerima ini ditentukan menggunakan yang terdapat beberapa comic atau objek dari komunikasi politik, organisasi politik sebagai komunikator politik, dan media sebagai penyampai pesan dari organisasi politik kepada masyarakat. Dalam elemen- elemen yang membentuk komunikasi politik diatas terdapat beberapa aspek yang terdapat dalam ketiga elemen dasar tersebut. Dari aspek-aspek tersebut peneliti melihat stand-up comedy sebagai salah satu bentuk dari pleasure grup yang merupakan salah satu bentuk dari politic organization. Dalam (Brian Mcnair, 2003) menjelaskan bahwa pleasure grup merupakan sebuah kelompok yang bergerak dengan dengan membawa sebuah isu yang ada, sebagai contoh gerakan anti nuklir, gerakan peduli lingkungan dan lain sebagainya. Pleasure grup ini merupakan gerakan yang memiliki misi tertentu, mereka juga cenderung mengkampanyekan pesan yang dibawa terkait isu yang digunakan sebagai fokus dalam gerakan tersebut. Setelah mengetahui posisi stand-up comedy di dalam elemen komunikasi politik, pertanyaan selanjutnya adalah dimanakah posisi stand-up comedy dalam bentuk komunikasi politik? bentuk berdasarkan komunikasi politik yang telah dipaparkan pada bab dua, peneliti mendapatkan sebuah ciri dari bentuk komunikasi yang sesuai dengan stand- up comedy. Bentuk komunikasi politik tersebut yakni retorika politik, namun dari ketiga jenis retorika mengkategorikan stand-up comedy sebagai salah satu bentuk dari retorika politik berdasarkan beberapa poin. Poin tersebut diantaranya yakni : (1) Retorika merupakan seni penyampaian pesan yang berarti penyampaian pesan yang dilakukan membutuhkan dan tertentu. Jika sebelumnya tujuan memiliki pidato dikatakan sebagai salah satu bentuk dari retorika maka begitu juga dengan stand-up comedy. Pidato politik merupakan pesan politik yang dilakukan di khalayak umum dan memerlukan persiapan sebelumnya karena penyampai pesan memiliki tujuan tertentu yang didapat publik. Sementara stand-up comedy meski tidak selalu namun pesan menyampaikan penyampaiannya juga juga di publik dan memerlukan persiapan. Serta para comic (tidak semua) selain bertujuan menyampaiankan tawa juga berusaha mentranformasikan pesan yang ada di dalam stand-up comedy yang ia bawakan. Sebagai contoh yakni subjek yang pemaparan bentuk persiapan atau pada masyarakat politik
digunakan dalam penelitian ini, yakni Sammy Notaslimboy. Setidaknya terdapat beberapa pesan yang coba disampaiakan Sammy dalam telah stand-up dikategorisasikan dalam penelitian ini. Peneliti menemukan beberapa persamaan antara kedua penampilan Sammy. Berikut merupakan beberapa persamaan yang terdapat dalam kedua stand-up comedy Sammy terkait pemilihan Pertama Persamaannya yakni cara pembawaan materi pemilihan Presiden dalam stand-up comedy yang dibawakan memiliki pola yang sama, dimana urutan penyampainnya diawali dengan mengeluarkan sebuah pernyataan singkat terkait pesan yang ingin disampainkan, kemudian dilanjutkan dengan set-up terkait pesan tersebut sampai pada akhir. Sammy menggunakan contoh dari penjelasan terkait pesan tersebut sebagai sebuah punch line dari bit tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan pola dalam stand-up comedy yang digunakan oleh Sammy dalam menyampaikan Untuk pesan mengetahui perbedaan pola tersebut, berikut merupakan penjelasan pola dari pesan terkait pilpres yang disampaikan Sammy melalui stand-up comedy: comedy-nya dan Presiden 2014. politik. ‡2014 adalah tahun berduka untuk semua stand-up komedian di seluruh indonesia, bukan hanya di Jakarta dari sabang sampai merauke ini adalah tahun politik dan kami semua berduka. Karena presiden yang kita cintai Susilo Bambang Yudyono tidak bisa menjabat lagi. Sudah dua periode kami semua berduka materi kami berkurang. Siapa yang kami ledekin? Prabowo? Entar gue ilang dong.... Ahok? Dia galak... mirip dengan temen-temen JHXFLQDURNVLJDODN· (Sammy Notaslimboy 12 Juni 2014) ‡dan yang paling berbahaya sifat politisi adalah mereka cepat lupa, mereka ketika kampanye berjanji seribu janji tapi ketika ditagih mereka akan lupa. mana jalan tol pak? Eh saya pernah janji itu ya? Mana pendidikan murah? Oh saya pernah janji itu ya? Bahkan namanya,, bapak Sammy ya? Oh saya Sammy ya? Saya bukannya mas stand-up comedy? nana nana nana haaha· (Sammy Notaslimboy 12 Juni 2014) ‡Dan menjelang pemilu ini lu akan disodori dengan banyak kampanye, ada kampanye hitam ada kampanye negatif, dua duanya dimaksudkan untuk menjatuhkan lawan, tapi gue kasi tau bedanya.. kampanye negatif itu lu membukakan fakta, fakta yang buruk tapi itu merupakan fakta... kalau kampnye hitam lu memfitnah lu.. memfitnah bukan berdasarkan fakta.. jadi kalau SBY kinerjanya menurun gara-gara bikin album itu kampanye negatif,, kalau SBY itu kampanye hitam... tapi mungkin benar.. kalau Prabowo pernah diamankan dan dipecat dari TNI karena dia menculik aktivis itu kampanye negatif kalau Prabowo pelernya gak ada itu black campaign walau mungkin benar... (Sammy Notaslimboy 6 Mei 2014) lawan takut sama istri,, Dan black campaign ini sudah terjadi sejak lama dan black campaign ini selalu melanda orang-orang yang sedang kuat tahun 1999 lalu difitnah siapa yang kuat? Megawati Megawati adalah mualaf ada fotonya sedang berdoa di Pura, dia mualaf tidak pantas jadi Presiden.. 2004 SBY itu kuat juga di black campaign.. bu Ani itu seorang mualaf.. tidak pantas suaminya menjadi presiden,, 2009 istrinya dari Budiono juga difitnah mualaf,, istrinya Budiono gue gak tau namanya.. suaminya juga jarang nongol memang 2012 Jokowi terkena black campaign katanya ibunya seorang mualaf,, dan lihat semuanya di black campaign dan semuanya berhasil... semuanya gagal black campaignnya itu dan jurusnya mereka tidak pernah ubah, harusnya kalau sudah pasti agal ubah dong jurusnya betul nggak? Misalnya Jokowi bijinya lalu bijinya semuanya mualaf.. ni Jokowi dajal nih jangan-jangan yaa,,(Sammy Notaslimboy 6 Mei 2014) tiga.. Dan liat lu akan dijejali dengan iklan-iklan yang gak pentLQJ"Apa yang lu tunggu dari seorang capres,, apa? Programnya dong betul gak? Programnya visi misinya,, tapi apa lihat ada capres yang menunjukkan bahwa gue ganteng,, gua bisa main musik.. ganteng dan main musik ? gua gak pilih lo dong! gua pilih Ariel peterpan,, betul gak? Lalu iklannya apa? Dia dekat dengan anak-anak,, ganteng dekat dengan anak-anak saying dengan anak-DQDN" ganteng dan senang dengan anak-anak, gua Notaslimboy 12 Juni 2014)
Dari beberapa penggalan bit terkait pilpres yang disampaikan oleh Sammy, peneliti membagi bagian berdasarkan jenis pesan yang dirangkai. Pada bagian awal (font merah) dalam bit yang terkait pilpres diatas, dapat dilihat Sammy selalu mengawali dengan mengeluarkan sebuah pernyataan singkat. Hal ini disampaikan sebelum akhirnya melanjutkannya dengan sebuah penjelasan yang merupakan pesan dari stand-up comedy yang ia lakukan. Selanjutnya Sammy memberikan penjelasan terkait dengan pernyataan yang ia sampaikan pada awal bit (font biru). Penjelasan ini sekaligus sebagai pesan yang ia sampaikan melalui stand-up comedy. Punch line yang dihasilkan dari bit yang berupa pesan pilpres ini juga memiliki pola yang hampir sama yakni menggunakan contoh dari penjelasan yang disampaikan sebelumnya (font hijau). Poin selanjutnya juga memiliki keterikatan retorika menurut Aristoteles. dengan Dalam pola yang digunakan Sammy dalam memaparkan bit terkait pilpres, cenderung memiliki set-up yang panjang dan diakhiri dengan punch-line yang berupa bukti-bukti. Pada bagian ini hampir ditemukan pada kelima bit yang dibawakan Sammy terkait pilpres 2014. Menurut Aristoteles (dalam West & Turner. efektif 2013: menggunakan beberapa bukti dalam persentasi mereka. Pada penggalan bit diatas peneliti telah memperlihatkan lebih jelas mengenai set- up (font biru) yang disampaiakan Sammy dengan punch-line (font hijau) yang berupa bukti. Penyampaian set-up dalam stand-up comedy berfungsi untuk mengantarkan sebuah pemikiran comic terkait suatu topik yang ingin disampaikan. Peneliti juga menemukan dalam setiap bit yang disampaiakan oleh Sammy, terdapat sebuah gambaran emosional terkait materi yang ia bawakan. Gambaran emosional ini terdapat di kalimat pertama dalam bit yang ia bawakan. Dari kelima bit terkait pilpres ini Sammy menggambarkan emosionalnya dalam tiga bit. Dilihat dari emosi yang disisipkan Sammy pada awal bit yang ia bawakan, hal ini juga dijelaskan oleh Aristoteles dalam retorika. Emosional ini termasuk satu dari tiga elemen itu, atau disebut dengan pathos. Pembahasan tentang pathos mencakup emosi-emosi yang menjadi beberapa teori pembicara 339) yang setidaknya tiga elemen teknis teori dialami oleh manusia pada umumnya, yakni rasa marah, takut, kecewa, malu, dan belas kasihan dan lain sebagainya. Aristoteles berpendapat bahwa emosi seseorang memiliki pengaruh besar terhadap kemampuannya untuk melakukan penilaian (judgment). Tujuan akhirnya, adalah agar seorang peretorika mempelajari kondisi emosional audiens dan kondisi berupaya emosional tingkat keseriusan konten pidato yang disampaikan. untuk menyelaraskan itu dengan sifat dan 5. KESIMPULAN Pemaparan berbagai aspek tersebut meliputi; gambaran umum objek penelitian (sejarah humor politik, perkembangan stand-up comedy di Indonesia, dan gambaran umum subjek penelitian ), hasil temuan penelitian (stand-up comedy sebagai salah satu bentuk komunikasi politik dan cara penyampaian materi politik oleh Dari Sammy melalui stand-up comedy). berbagai telah peneliti menemukan beberapa poin penting dari pembahasan hasil temuan. a. Stand-up comedy memiliki posisi dalam elemen dasar komunikasi politik yakni pleasure group. Posisi tersebut didapat karena berdasarkan penjelasan Brian Mcnair pleasure grup merupakan sebuah kelompok yang bergerak membawakan isu yang ada. Hal tersebut sesuai dengan comic yang materi berdasarkan isu yang ada dan berkembang di masyarakat. Kemudian stand-up comedy memiliki cara penyampaian yang sesuai dengan retorika demonstratif, dimana menurut Aristoteles retorika demonstratif adalah retorika yang mengembangkan wacana yang dapat memuji atau menghujat. tersebut maka, Berdasarkan persamaan stand-up digolongkan sebagai salah satu bentuk komunikasi politik yakni retorika demonstratif. aspek tersebut selalu membawakan comedy dapat b. Selanjutnya mengenai bagamana cara Sammy menyampaikan pesan politik dalam stand-up comedy yang tampilkan. ia jawaban atas pertanyaan Pemaparan terbagi menjadi beberapa poin tersebut yang ditemukan peneliti cara penyampaian Sammy. Yang pertama Sammy menggunakan pola yang sama dalam membawakan bit terkait pemilihan Presiden. Pola tersebut terbagi menjadi tiga terkait
bagian yakni; pernyataan yang berupa satu kalimat pendek, kemudian penjelasan yang merupakan bagian inti dari pesan yang ingin terakhir Sammy disampaikan, dan yang menggunakan contoh dari penjelasan yang ia paparkan sebagai punch line untuk menghasilkan tawa penonton. Selanjutnya Sammy berdasarkan dalam politik menyampainkan menggunakan lawakannya line. Terakhir keganjilan sebagai punch peneliti menemukan turut menyisipkan berbagai bentuk emosional yang ia rasakan terkait pesan yang ia bawakan. Gambaran itu disampaikan pada kalimat pertama dalam bit yang ia bawakan. Dari lima bit yang ia bawakan terkait pemilihan Presiden tiga diantaranya berisikan emosional yang sampaiakan melalui intonasi nada dan juga penggunaan kata dalam kalimat. Penjelasan dari jawaban penelitian ini dengan menggunakan teori retorika dan teori humor. Pada dasarnya teori berperan dalam menjelaskan secara lebih faktual dan struktur bentuk stand-up comedy yang dijelaskan dalam temuan penelitian. Teori retorika berfungsi sebagai acuan peneliti untuk dapat mengakategorisasikan stand-up comedy ke dalam salah satu bentuk komunikasi politik. Sementara teori humor berfungsi sebagai alat analisis dari stand-up comedy yang dibawakan sammy, sehingga peneliti dapat mengetahui bentuk joke apa yang digunakan oleh Sammy. Dengan demikian dapat disimpulkan rumusan masalah mengenai, bahwa bagaimana dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi politik dan Sammy menyampaiakan pesan politik melalui stand- up comedy, telah dapat dijawan melalui penelitian ini. Kedua rumusan masalah tersebut telah dijelaskan menggunakan teori retorika dan juga teori humor. Sehingga penelitian ini menunjukkan secara ilmiah bahwa stand up comedy dapat dikatakan sebagai bentuk komunikasi politik di Indonesia menjelang pilpres tahun 2014. sampel, pesan dengan Sammy emosional comedy stand-up bagaimana cara 6. Daftar Pustaka Buku Jalaludin, Rakhmat. 1992. Retorika Modern: Pedekatan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Jorgensen, Marianne W dan Louse J. Phillips. 2007. Analisis Wacana Teori dan Metode. Yogyakarta: Pustaka Pelajar McNair, Brian. 2003. An Introduction to Political Communication. London: Routledge Taylor & Francis Group. Usman, Husaini,. dan Purnomo Setiady Akbar. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara. West, Richard dan Lynn H. Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis Dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika Disertasi, Tesis dan Artikel Ilmiah Becker, Amy B. Fresh Politics: Comedy, Celebrity, and The Promise of New Political Outlooks. Disertasi Doctor of Philosophy, University of Wisconsin- Madison, ProQuest LLC, 2010. Matsa, Katerina-Eva, MSc. Laughing at Politics: Effects of Television Satire on Political Engagement in Greece. Tesis Master of Arts in Communication, Culture and technology, Georgetown University, Washington, DC. ProQuest LLC, 2010. Ranteallo, Ikma Citra. Transformasi Demokrasi Indonesia Menuju Perubahan Yang Bermakna. Proceeding Konferensi Nasional Sosiologi 20-22 Mei 2014. Seirlis, Julia Katherine. 2011. Laughing all the way to freedom?: Contemporary stand- up comedy and democracy in South Africa. Julia Seirlis. Diakses dari emporary_stand- _Africa_1, 25 Juli 2015. Wilson, Nathan Andrew. Was that supposed to be funny? A Rhetorical Analysis of Politics, Problem, and Contradictions in Contemporary Stand-Up Comedy. Tesis dan Disertasi Ph.D, Graduate Collenge, The University of Iowa, Iowa, Iowa. ProQuest LLC, 2008.
Web Aaron, Smuts. Internet Encyclopedia of Philosophy; Humor. Diakses dari 4 Agustus 2015, pukul 22.20 Wita. Clarke, Jack. 2012. The Power of Comedy. Diakses dari comedy/, 21 Juli 2015, pukul 21.30 Wita Morreall, John. 2012. Standford Encyclopedia of Philosophy; Philosophy of Humor, diakses dari 6 Agustus 2015, pukul 22.30 Wita. Daniel, Joseph. 2013. 0HPDKDPL‡7KHRUHWLFDO 6DPSOLQJ·GDODP3HQHOLWLDQ Kualitatif. Diakses dari 13/08/09/apa-itu-theoretical-sampling/, 30 Juli 2015, pukul 22.40 Wita. Kompas TV. 2014. Sammy Not A Slim Boy: Tes Keperawayang (Super Stand Up Seru). Diakses dari pldpAcc8, 21 Juni 2015, pukul 21.30 Wita Metrotv. 2012. Sejarah Stand-up comedy di Dunia. Diakses dari. ng/30. Pada 26 Juni 2015, pukul 19.30 Wita. Zonasiswa. 2015. Revolusi Amerika; Latarbelakang, Proses Revolusi, dan Dampaknya. Diakses dari olusi-amerika-latar-belakang- proses.html. 20 Januari 2016, pukul 21.30 Wita William Gold Entertainment. 2013. Political Comedy - A History. Diakses dari comedy. 20 Januari 2016, pukul 21.15 Wita |
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X Studi Persepsi Representasi Budaya Indonesia dalam Video "Wonderland Indonesia" karya Alffy Rev Quinela Wensky *1, Alvanov Z. Mansoor 2, Lies Neni Budiarti 3 1,2,3 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung Email: *1 2 [email protected], 3 Abstrak Video adalah sebuah bentuk media komunikasi visual yang banyak digunakan di abad 21. Diantara video yang beredar di platform video YouTube Indonesia, terdapat sebuah video yang berhasil mencapai trending nomor 1 dalam waktu tiga hari setelah publikasinya di tanggal 17 Agustus 2021. Video berjudul "Wonderland Indonesia" merupakan sebuah video yang penuh dengan unsur elemen visual dari budaya Indonesia. Dengan video tersebut sebagai objek kajian, penelitian ini dilakukan untuk mencari tahu bagaimana presentasi elemen dalam video mampu mempengaruhi persepsi penonton terhadap identitas dan representasi budaya Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-eksplanatif yang didukung oleh teori sinematografi, teori persepsi, dan model representasi "Circuit of Culture" oleh Stuart Hall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik sinematografi yang digunakan untuk mengolah budaya Indonesia menjadi elemen visual dalam video berdampak pada identitas dan representasi yang dihasilkan. Perbedaan pada penggunaan teknik sinematografi dan adaptasi budaya pada video menghasilkan representasi identitas Indonesia dari segi budaya, ideologi, dan kepercayaan spiritual pada sekuens awal, tengah, dan akhir video. Hasil studi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai proses pengolahan budaya yang efektif untuk merepresentasikan budaya Indonesia dalam media video. Kata Kunci - Video, Wonderland Indonesia, Sinematografi, Persepsi, Representasi Abstract Video is a form of visual communication medium widely used in the 21st century. Among the videos circulating on the YouTube Indonesia video platform, one video managed to reach the number one trending spot within three days of its publication on August 17, 2021. The video entitled "Wonderland Indonesia" is a video full of visual elements taken from Indonesian culture. With the video as the object of study, the focus of this research is to examine how the presentation of elements in the video can influence the audience's perception of Indonesian culture representation and identity. The research was conducted using a descriptive-explanative method supported by cinematography theory, perception theory, and the "Circuit of Culture" representation model by Stuart Hall. The research's findings reveal that the cinematographic techniques used to portray Indonesian culture visually in the video have a significant impact on the resulting identity and representation. The use of diverse cinematographic techniques and cultural adaptations in videos result in different representations of Indonesian identity, including aspects of culture, ideology, and spiritual beliefs in the beginning, middle, and end sequences. It is hoped that the findings of this study will enhance the understanding of effective cultural processing required to represent Indonesian culture in video media. Keywords - Video, Wonderland Indonesia, Cinematography, Perception, Representation 223 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X 1. PENDAHULUAN Video adalah sebuah media komunikasi yang menggabungkan unsur elemen visual dengan auditori untuk menyampaikan suatu pesan[1]. Pada era digital abad 21 ini, video memainkan peran yang penting sebagai media komunikasi visual yang banyak digunakan[2]. Maraknya penggunaan video sebagai konten digital dapat dilihat melalui perkembangan salah satu platform video terkenal, Youtube. Menurut laporan We Are Social (2022), jumlah pengguna Youtube di Indonesia mencapai 139 juta pengguna. Jumlah akses Youtube di Indonesia juga menempati peringkat ke-dua dibawah Google[3]. Jumlah interaksi yang masif ini menunjukkan bahwa konten video, apabila viral, dalam platform Youtube mampu menyebar dan memiliki pengaruh yang luas. Salah satu contoh fenomena video viral ini adalah video musik "Wonderland Indonesia" karya Awwalur Rizqi Al-Firori (Alffy Rev). Video yang dipublikasikan pada tanggal 17 Agustus 2021 oleh channel Alffy Rev ini mencapai nomor satu trending di platform Youtube Indonesia, dilansir dari berita di laman Dikutip dari deskripsi unggahan video, proyek "Wonderland Indonesia" merupakan hasil kolaborasi dari Rev Production, Dewatiantis Studio, dan Taru Production, disutradarai oleh Alffy Rev dan didanai oleh Doni Salmanan. Tujuan produksi video adalah untuk "membuktikan bahwa pemuda Indonesia mampu membawa Indonesia ke level selanjutnya[5]." Dalam video musik tersebut, terlihat representasi budaya Indonesia yang divisualisasikan berupa pemandangan, tarian, baju, dan rumah tradisional yang diiringi campuran musik daerah dengan Electronic Dance Music (EDM). Kombinasi unik budaya lokal dan modern yang dihadirkan dalam video tidak hanya mencuri perhatian masyarakat lokal, namun juga internasional. Terlihat dari munculnya video berisi youtuber mancanegara yang memberikan reaksi terhadap video "Wonderland Indonesia," seperti kolaborasi dua channel bernama NULOOK dan Rudi Oppa yang menghadirkan beberapa siswa Korea untuk memberikan reaksi mereka [6]. Video tersebut mencapai views sebanyak 1.746.375 juta kali dan 48.000 likes (dilihat pada 5 Mei 2023). Adapula video reaksi dari channel Justin Burke, seorang pelatih vokal dari Amerika Serikat, yang memberikan reaksi dan turut menganalisis unsur audionya [7], dan mendapat total 1.843.624 views serta 78.000 likes (dilihat 5 Mei 2023). Selain itu, terdapat sebuah kompilasi video reaksi, digabung oleh channel 60scover, dengan statistik engangement tertinggi di Youtube sebanyak 2.808.737 views dan 47.000 likes (dilihat 5 Mei 2023) [8]. Video-video tersebut menunjukkan peningkatan ketertarikan penonton mengenai budaya Indonesia setelah menyaksikan video "Wonderland Indonesia". Fenomena video "Wonderland Indonesia" telah dikaji oleh sejumlah penulis dan diterbitkan. Firdaus Noor dan Della Hidayah [9] menjabarkan analisis semiotika masing-masing unsur budaya dan lirik lagu yang terdapat dalam video "Wonderful Indonesia," Teguh Dwi Putranto dan Daniel Susilo [10] menganalisis bagaimana simbol budaya yang muncul dalam video dapat memperkuat pesan nasionalisme Indonesia yang ingin disampaikan, serta Khusnul Fatonah dan Ahmad Suyuti [11] yang mencari tahu bentuk representasi Indonesia melalui analisis semiotika pada unsur audio dan visualnya. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mencari tahu bagaimana presentasi elemen dalam video mampu mempengaruhi persepsi penonton terhadap identitas dan representasi budaya Indonesia. Riset ini akan dilakukan dengan menganalisis video menggunakan teori persepsi, sinematografi, dan representasi. 2. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah deskriptif-eksplanatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis video menggunakan teori sinematografi dan persepsi. Penelitian eksplanatif memperjelas sebab akibat dari hasil analisa video terhadap persepsi visual penonton melalui teori representasi Stuart Hall. 224 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X 2.1. Sinematografi Sinematografi adalah sebuah bidang ilmu terapan yang menjabarkan teknik penangkapan gambar yang kemudian akan digabung menjadi sebuah visual untuk menyampaikan suatu gagasan [12]. Berdasarkan teori sinematografi menurut Himawan Pratista, unsur sinematografi dapat dijabarkan menjadi tiga aspek [13] a. Kamera dan Film Aspek ini meliputi tonalitas (warna dan pencahayaan), kecepatan gerak gambar, efek lensa, dan efek visual. b. Framing Aspek ini meliputi batasan frame (layar), jarak kamera, angle kamera, pergerakan kamera, dan komposisi. c. Durasi Gambar Durasi gambar adalah aspek berupa lamanya waktu muncul sebuah objek yang sedang ditangkap oleh kamera. 2.2. Persepsi Persepsi adalah hasil interpretasi atau pemahaman subjektif yang diperoleh melalui proses pengolahan stimulus yang masuk melalui indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba). Hasil interpretasi ini dapat berupa kesimpulan dari suatu data, tafsiran pesan, ataupun pemberian makna pada objek stimulus. Untuk analisis dalam kajian ini, penulis menguraikan faktor yang mempengaruhi persepsi, antara lainnya, faktor determinan utama dan stimulus [14]. a. Determinan Pribadi Determinan pribadi melingkupi karakter target audiens yang dituju. Karakteristik audiens akan mempengaruhi pemahaman dan interpretasi target terhadap stimulus visual. Determinan ini melingkupi motivasi, tingkat adaptasi, sikap, dan rentang perhatian. b. Determinan Stimulus Determinan stimulus merupakan faktor yang dapat dikendalikan untuk menangkap dan meningkatkan perhatian audiens. Faktor tersebut, terutamanya pada media video, muncul dalam bentuk persepsi visual penonton terhadap objek yang sedang ditonton. Rangkaian prinsip yang digunakan dalam proses persepsi visual disebut prinsip Gestalt[15]. Berikut merupakan beberapa prinsip yang akan digunakan dalam analisis ini. 1) Prinsip kedekatan (law of proximity) Prinsip kedekatan menggambarkan kecenderungan otak manusia untuk mengelompokkan elemen yang berdekatan sebagai suatu kesatuan atau kelompok. 2) Prinsip ketertutupan (law of closure) Prinsip ketertutupan merujuk kemampuan untuk merekognisi suatu pola saat melihat sebuah susunan elemen yang kompleks. 3) Prinsip kemiripan (law of similarity) Elemen atau objek dengan bentuk, ukuran, warna, maupun orientasi yang sama cenderung dikelompokkan sebagai satu kesatuan. 4) Prinsip kontinuitas (law of continuity) Kecenderungan otak manusia untuk menyatukan beberapa elemen atau objek menjadi sebuah lintasan yang sederhana, umumnya linear atau kurva. 2.3. Representasi Stuart Hall Representasi adalah sebuah proses pengolahan bahasa (berupa simbol, kata, gambar, gestur, dan musik) yang digunakan untuk menyampaikan suatu konsep, gagasan, atau perasaan. Menurut Stuart Hall, budaya dan representasi memiliki kaitan yang erat antar satu sama lain. Partisipasi manusia terhadap suatu budaya memberikan suatu makna yang spesifik kepada objek tertentu. Makna yang diciptakan tersebar di lingkup sosial masyarakat 225 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X sebagai sebuah bentuk "bahasa" yang menghasilkan representasi terhadap suatu budaya[16]. Gambar 1. Model "Circuit of Culture" oleh Stuart Hall [16] "Circuit of Culture" merupakan sebuah skema yang dibuat untuk memetakan hubungan sosial antar manusia. Dalam model ini, interaksi sosial manusia dapat dibagi menjadi lima proses dengan hubungan timbal balik antar satu sama lain. Selain representasi, lima proses tersebut juga melingkupi regulasi, produksi, konsumsi, dan identitas. Berikut adalah definisi empat proses tersebut [17]. a. Regulasi Regulasi merupakan unsur kontrol (seperti peraturan, sistem, dan hukum) yang berfungsi menjaga integritas suatu budaya. b. Produksi Produksi adalah sebuah proses membentuk dan mengolah makna menjadi sebuah media untuk menyebarkan gagasan atau pesan yang diinginkan. Proses pengolahan makna tersebut disesuaikan menurut budaya keseharian masyarakat pada lokasi penyebaran media. c. Konsumsi Konsumsi adalah tahapan selanjutnya dari produksi, yakni penerimaan informasi oleh audiens. Informasi yang diterima oleh audiens akan dianalisis dan diinterpretasi oleh audiens untuk menciptakan makna yang baru. d. Identitas Identitas merupakan perasaan sense of belonging dalam diri individual yang dihasilkan dari pemaknaan aksi representasi suatu budaya. Identitas dipengaruhi oleh karateristik, nilai, dan makna dibalik budaya yang direpresentasikan. Model "Circuit of Culture" oleh Stuart Hall ini digunakan sebagai model utama untuk mengaplikasikan teori sinematografi dan teori persepsi dalam kajian. Pertama, tahapan produksi dan konsumsi dianalisis langsung dari bentuk budaya yang muncul dalam video. Teori sinematografi digunakan sebagai landasan dalam proses regulasi. Teori persepsi digunakan sebagai landasan dalam proses analisis identitas. Hasil analisis tersebut kemudian disatukan menjadi representasi melalui "Circuit of Culture". 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Sekuens yang dibahas dalam penelitian ini diambil dari bagian awal, tengah, dan akhir video. Ketiga sekuens ini dipilih untuk dianalisis karena perbedaan tonalitas video dan unsur budaya yang direpresentasikan. 226 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X 3.1. Sekuens Pembukaan Video "Wonderland Indonesia" Gambar 2. Analisis visual budaya sekuens pembukaan video "Wonderland Indonesia" (00:00-01:00): Gambar Rumah Tongkonan[18], Gambar Rumah Gadang[19], Gambar Bale Kulkul[20], Gambar Pura Ulun Danu[21], Gambar Rumah Joglo[22], Gambar Candi Borobudur[23], Gambar Pakaian Adat Bali[24], Gambar Pakaian Adat Papua[25], Gambar Pakaian Adat Jawa Tengah[26], [27], Gambar Pakaian Adat Lampung[28], Gambar Pakaian Adat NTT[29], Gambar Pakaian Adat Kalimantan Utara[30], [31] 1. Konsumsi dan Produksi a. Sumber Budaya Dalam sekuens pembukaan tersebut, ditunjukkan beberapa arsitektur tradisional dari Indonesia. Bangunan yang ditunjukkan antara lainnya Tongkonan. Bale Kulkul, Pura Ulun Danu, rumah Joglo, rumah Gadang dan Candi Borobudur. Pada bagian tersebut, juga terdapat busana tradisional dari Lampung, Papua, Bali, dan Jawa. b. Adaptasi Video Arsitektur tradisional Indonesia ditampilkan sebagai bangunan yang tertata di atas pulau-pulau melayang di udara. Tampak visual tersebut ditunjukkan setelah penonton melintas melalui kumpulan semak dan pohon di latar hutan. Busana tradisional dikenakan oleh sekumpulan anak-anak yang keluar dari balik stupa Candi Borobur. 2. Regulasi (Sinematografi) a. Kamera dan Film Sekuens dimulai dengan suasana hutan yang gelap dan misterius. Suasana tersebut didorong dengan warna yang gelap dan cahaya minimal. Kecepatan gerak gambar meningkat seiring kamera bergerak menuju area terbuka. Pencahayaan pada scene dibuat lebih terang dibandingkan adegan dengan latar hutan. Terlihat juga sebuah silau cahaya yang muncul pada sisi kiri gambar saat kamera mencapai area terbuka. Rangkaian shot bangunan, candi, dan aktor memiliki tonalitas warna yang cerah dan cenderung kehijauan. Beberapa cuplikan juga memiliki pencahayaan backlit dari matahari di belakang objek. 227 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X b. Framing Bagian awal sekuens menggunakan kamera dengan sudut pandang orang pertama Melalui sudut pandang ini, pengamat dibawa melintasi hutan menuju area terbuka yang menunjukkan visualisasi pulau melayang. Angle yang digunakan mengarah kepada area hutan bawah terlebih dahulu sebelum panning ke eye level. Framing yang digunakan pada sekuens ini adalah paduan dari medium shot ke extreme long shot. Still shots yang dekat dengan bangunan menggunakan pergerakan kamera panning dan zoom yang minimal. Angle yang digunakan adalah eye level. Framing yang digunakan pada kumpulan still shot adalah long shot (untuk bangunan) dan medium shot (untuk anak-anak). Komposisi pada cuplikan sekuens pembukaan menggunakan gabungan dari komposisi simetris dan dinamis (mayoritas menggunakan rule of third). Transisi antara sekuens hutan dan area terbuka ditandai dengan melewati komposisi frame within frame yang dibuat oleh susunan pohon. c. Durasi Gambar Durasi pada adegan awal yang membawa penonton melintasi hutan merupakan sebuah long take (30 detik). Durasi pada adegan bangunan dan manusia merupakan kumpulan short take dengan durasi berkisar 2-5 detik per shot. 3. Identitas (Persepsi) Penggunaan elemen visual dari beberapa daerah di Indonesia dalam video merupakan contoh aplikasi persepsi gestalt, kedekatan dan kemiripan, yang kemudian menghasilkan sebuah persepsi identitas dalam suatu kesatuan negara Indonesia. Ragam bangunan dan pakaian berfungsi sebagai unsur informasi parsial yang menekankan identitas Indonesia sebagai sebuah negara beranekaragam dan kaya dalam bidang budaya. 4. Representasi Identitas Indonesia sebagai sebuah negara budaya dimunculkan oleh representasi karakter Indonesia yang tradisional. Dalam bagian pembukaan video, Indonesia direpresentasikan oleh elemen visual yang berkesan kuno. Corak budaya kuno ini dapat terlihat dari penggunaan elemen visual pemandangan alam yang rimbun, busana tradisional, dan arsitektur tradisional. Elemen visual tersebut juga berakibat pada citra Indonesia yang lebih tradisionalis dan terpandang eksotis. 228 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X 3.2. Sekuens Proklamasi dan Lagu Kebangsaan Gambar 3. Analisis visual budaya sekuens prokalamasi dan lagu kebangsaan dalam video "Wonderland Indonesia" (05:15-07:08): Gambar Garuda Wisnu Kencana [32], Gambar Teks Proklamasi [33], Gambar Kain Kebat [34], Gambar Batik Parang [35], Gambar Sang Saka Merah Putih [36] 1. Konsumsi dan Produksi a. Sumber Budaya Sekuens proklamasi ini diiringi audio dan teks proklamasi bangsa Indonesia. Para anggota band yang muncul dalam video juga terlihat menggunakan batik Parang dan kain Kebat dari suku Dayak. Sekuens diakhiri dengan sosok yang membawa bendera nasional Indonesia, Sang Saka Merah Putih. Di belakang panggung terlihat patung Garuda Wisnu Kencana. b. Adaptasi Video Teks proklamasi diadaptasi menjadi latar belakang pada potongan layar besar di belakang aktor. Teks dipotong menjadi cuplikan kata dan kalimat yang disesuaikan dengan iringan audio teks proklamasi. Teks proklamasi juga di-overlay di atas shot anggota band. Pada bagian belakang layar, terdapat patung Garuda Wisnu Kencana. Corak tradisional batik Parang digunakan pada baju luaran yang digunakan oleh anggota band. Kain Kebat digunakan sebagai ikat kepala dan syal. Bendera Merah Putih ditampilkan sebagai latar belakang video dan dipegang oleh Alffy Rev pada bagian akhir sekuens. Terlihat juga para aktor dengan busana putih yang menyanyikan lagu "Bagimu Negeri" pada bagian ini. 2. Regulasi (Sinematografi) a. Kamera dan Film Sekuens dimulai dengan transisi film burn yang mengubah video berwarna menjadi hitam putih. Bagian ini memiliki kontras antara hitam dan putih yang cukup tinggi. Bagian ini juga banyak menggunakan efek visual kusam, goresan hitam, noise, dan film burn. Efek visual juga dilengkapi oleh teks proklamasi yang di- overlay. Kombinasi efek tersebut memberikan kesan kuno atau vintage kepada video. 229 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X Gambar 4. Contoh penerapan efek visual dalam video Pada saat audio berubah dari proklamasi menjadi lagu kebangsaan "Bagimu Negeri", warna video kembali berubah dari hitam putih menjadi berwarna. Tonalitas warna dingin dan hangat membuat video terlihat kebiruan (pada shot di depan panggung) dan kehijauan (shot para aktor yang bernyanyi). b. Framing (berwarna hitam putih) menggunakan kombinasi pergerakan kamera zoom, handheld camera, dan pan. Kamera zoom dan pan digunakan pada shot dengan framing extreme long shot dan long shot. Handheld camera digunakan pada close-up shots yang menunjukkan detail permainan instrumen oleh anggota band. Efek slow motion diterapkan pada bagian akhir sekuens, yang menunjukkan perjuangan Alffy Rev mendaki bukit untuk menancapkan bendera Merah Putih. Bagian sekuens Komposisi yang digunakan pada sekuens merupakan gabungan dari komposisi simetris dan dinamis. Komposisi simetris digunakan pada shot dengan banyak aktor ataupun shot individual anggota band di tengah panggung. Komposisi simetris juga banyak digunakan pada bagian akhir sekuens. Komposisi dinamis digunakan pada close-up shots anggota band (pembacaan teks proklamasi) dan aktor yang bernyanyi (lagu "Bagimu Negeri"). c. Durasi Gambar Durasi shot pada bagian ini mengikuti iringan musik dan pembacaan teks proklamasi. Pada sekuens berwarna hitam dan putih dimanfaatkan durasi gambar yang singkat untuk meningkatkan antisipasi klimaks. Sebaliknya, durasi gambar dengan iringan lagu "Bagimu Negeri" memiliki waktu yang lebih lama. 3. Identitas (Persepsi) Persepsi gestalt, kedekatan dan kemiripan, dimanfaatkan melalui kategorisasi cuplikan video melalui tonalitas warna. Sekuens berdurasi dari menit ke 05:15 hingga 07:08 dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, sekuens berwarna hitam putih dan sekuens berwarna. Kontinuitas pada transisi video, dari berwarna menuju hitam putih dan kembali ke berwarna, menunjukkan suatu cerita mengenai identitas ideologi Indonesia sebagai negara kesatuan. 4. Representasi Bagian hitam putih dalam video merupakan representasi jiwa persatuan Indonesia yang lama, masa ketika Indonesia bersatu untuk lepas dari penjajahan dan akhirnya merdeka. Kesan ini ditekankan oleh penggunakan efek visual video yang dibuat layaknya sebuah rekaman film lama. Bagian ini juga diiringi oleh narasi Soekarno yang membacakan teks proklamasi. Bagian berwarna dalam video merupakan representasi jiwa persatuan Indonesia yang sekarang. Indonesia yang terdiri dari berbagai keragaman namun masih tetap bersatu di bawah naungan bendera Merah Putih. Persatuan ini ditunjukkan oleh para aktor dengan busana putih yang sama. Identitas Indonesia di sini mengalami perubahan dari masa yang lalu ke masa yang modern. Meskipun zaman telah berubah, tetap terlihat bahwa semangat persatuan Indonesia masih belum berubah dari masa ke masa. 230 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X 3.3. Sekuens Bangkitnya Sebuah Sosok Mitologi Gambar 5. Analisis visual budaya sekuens bangkitnya sosok mitologi dalam video "Wonderland Indonesia" (07:09-08:15): Gambar Simbol Nawa Sanga [37], Gambar Antaboga [38], Gambar Garuda [39] 1. Konsumsi dan Produksi a. Sumber Budaya Sekuens dimulai setelah Alffy Rev menancapkan Sang Saka Merah Putih di tanah. Pada sekuens muncul sebuah simbol berbentuk lingkaran dari agama Hindu, Nawa Sanga atau Surya Majapahit. Dibalik simbol tersebut, terlihat sosok mitologi dari pewayangan Jawa, Antaboga. b. Adaptasi Video Simbol Nawa Sanga disederhanakan bentuknya dan digunakan sebagai penanda bangkitnya sosok mitologi dalam video. Simbol dibuat berkilau seperti mendapatkan energi magis dari bendera yang ditancapkan kedalam tanah. Sosok Antaboga merupakan hewan mitologis berbentuk ular naga. Bentuk manifestasinya dalam video dikombinasikan dengan Garuda melalui penambahan sayap pada tubuhnya. Wujud Antaboga dalam video juga dimodernisasikan dengan tubuh utama yang berwarna hitam polos dan penambahan motif garis bersinar. 2. Regulasi (Sinematografi) a. Kamera dan Film Sekuens ini menggunakan efek visual (CGI) untuk menunjukkan kebangkitan Antaboga dari bebatuan. Tonalitas warna yang digunakan pada sekuens sangatlah gelap namun tetap menjaga kontras antara gelap dan terang. Pencahayaan dalam video muncul secara menyeluruh dari langit yang overcast dan backlit dari layar di belakang panggung. Cahaya (dalam jumlah sedikit) juga memancar dari garis tubuh Antaboga yang bersinar. b. Framing Setelah bendera ditancapkan ke tanah, kamera mengikuti gerak aliran hijau yang muncul dari kerak-kerak tanah. Kamera kemudian bergerak dari high angle (mengarah ke tanah) ke eye level untuk menunjukkan simbol Nawa Sanga. Beberapa shot selanjutnya menggunakan extreme long shot untuk menampilkan Alffy Rev yang berdiri sendirian di atas panggung dan Antaboga yang sedang terbang menyelusuri langit. Pergerakan kamera yang digunakan adalah kombinasi dari pan dan zoom. Close-up shot digunakan untuk menunjukkan detail tanduk, ekor, dan sayap Antaboga. Adegan diakhiri dengan sebuah long shot dari Antaboga yang mendarat. Komposisi yang digunakan pada sekuens ini merupakan kombinasi dari 231 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X komposisi simetris dan komposisi dinamis. Komposisi simetris digunakan pada shot Alffy Rev di atas panggung dan Antaboga ketika sedang awal terbang dan mendarat. Angle kamera eye level juga digunakan pada shot berisi Alffy Rev. Shot Antaboga yang sedang terbang menggunakan angle kamera frog eye (extreme long shot) dan high angle (close up shot) c. Durasi Gambar Durasi gambar pada awal adegan merupakan gabungan short take (durasi 5 detik) yang saling menyambung sehingga memberikan ilusi durasi gambar yang lebih lama. Durasi gambar setelahnya merupakan kumpulan short take (3-4 detik) yang semakin cepat mengikuti drop lagu EDM. 3. Identitas (Persepsi) Sosok antaboga dalam video ini merupakan suatu bentuk modernisasi tokoh wayang menjadi seekor naga yang lebih modern. Naga merupakan sebuah sosok yang seringkali dipersepsikan sebagai sebuah hewan mitologis dari negara lain. Melalui penggunakan prinsip gestalt kontinuitas, dari rangkaian budaya hingga munculnya sosok mitologi, pengamat mampu menarik kesimpulan bahwa naga yang muncul berasal dari mitos Indonesia alih-alih adaptasi dari cerita luar. Penggunaan motif dari mitos dan agama di Indonesia pada sekuens ini menunjukkan identitas spiritual Indonesia. 4. Representasi Identitas spiritual Indonesia direpresentasikan dengan penggunaan elemen dari mitos Indonesia. Contohnya adalah penggunaan simbol Nawa Sanga, sembilan dewa penjaga arah mata angin, di depan gua dan visualisasi sosok Antaboga yang bangkit dari tanah. Dalam mitos pewayangan Jawa dan Bali, Antaboga merupakan penjaga dunia bawah. Melalui kombinasi tubuh ular naga dengan sayap Garuda, Antaboga dalam video digambarkan sebagai penjaga dan pelindung tanah dan langit. Penggunaan elemen visual dari mitologi Indonesia ini menunjukkan karakter Indonesia yang spiritual. Hal ini juga memperlihatkan kepercayaan dan rasa hormat yang ditunjukkan rakyat terhadap sosok mitologi ataupun agama. 4. KESIMPULAN Video "Wonderland Indonesia" merupakan sebuah contoh adaptasi budaya Indonesia yang berhasil merepresentasikan beragam aspek identitas Indonesia, mulai dari budaya, ideologi, hingga kepercayaan spiritual. Keberagaman representasi budaya Indonesia dalam video adalah sebuah hasil dari proses pengolahan material sumber, berupa budaya material dan immaterial. Proses pengolahan tersebut dapat dijabarkan melalui analisis sekuens awal, tengah, dan akhir video menggunakan model "Circuit of Culture". Hasil analisis menunjukkan bahwa sumber budaya diolah terlebih dahulu menggunakan teknik sinematografi seperti pergerakan kamera, framing, komposisi, efek visual, dan durasi gambar. Teknik sinematografi bekerja sebagai aspek regulasi yang kemudian ditampilkan dalam bentuk adaptasi elemen visual dalam video. Aspek regulasi memperkuat pesan atau gagasan yang ingin disampaikan dalam suatu sekuens. Contoh pengunaan teknik sinematografi seperti pergerakan kamera dapat dilihat dari penggunaan sudut pandang orang pertama yang diaplikasikan pada sekuens pembukaan video dan akhir video. Kamera sudut pandang orang pertama digunakan untuk membawa penonton terserap masuk mengikuti narasi video. Tonalitas warna pada video juga disesuaikan dengan kesan yang ingin dimunculkan. Tonalitas biru-hijau digunakan untuk menyoroti unsur budaya dan lingkungan. Tonalitas hitam-putih digunakan untuk sekuens video yang membawa penonton ke masa lalu. Penggunaan efek visual turut menekankan kesan spesifik dalam sekuens video. Contohnya aplikasi efek visual dapat dilihat pada penggunaan efek kusam, filter hitam putih, serta penambahan noise dan film burn yang memberikan kesan kuno pada sekuens proklamasi dalam video. Melalui aplikasi teknik 232 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X sinematografi dalam video, muncul gagasan mengenai karakter masyarakat Indonesia yang kemudian mempengaruhi aspek identitas dari sekuens video. Gagasan identitas Indonesia yang ditangkap oleh penonton menjadi basis persepsi penonton terhadap sifat dan karakter Indonesia. Persepsi sifat dan karakter ini menghasilkan sebuah "makna" mengenai Indonesia sebagai objek yang dipersepsikan penonton. Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa korelasi antara budaya visual dan persepsi penonton dalam video "Wonderland Indonesia" merupakan bentuk representasi dari berbagai aspek identitas Indonesia yang dimunculkan dengan penggunaan teknik sinematografi. 5. SARAN Penelitian ini merupakan sebuah kajian yang ditujukan untuk melengkapi riset mengenai pengaruh metode pengolahan budaya menjadi aset visual dalam video, beserta dampaknya terhadap identitas Indonesia yang direpresentasikan. Kajian ini dapat disempurnakan lebih lanjut pada penelitian selanjutnya dengan mewawancarai ataupun mengumpulkan respons dari penonton video "Wonderland Indonesia" mengenai kesan yang diterimanya setelah pemaparan stimulan visual budaya dalam video. Hasil tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengkaji dan membandingkan lebih lanjut dampak dari pengolahan visual budaya dalam video terhadap persepsi penonton. DAFTAR PUSTAKA [1] Widahyu, Cindy, 2021, The Effectiveness Of Using Video as A Learning Media Online Learning to Improve Students' Learning Motivation and Creative Thinking at Home during COVID-19 Pandemic, Skripsi, Program Sarjana Matematika. Universitas Medan, Medan. Lestari, Karunia Suci, Muhammad Arief Mujahid dan Muhamad Hadid Al Farabi, 2023, Video Sinematografis Taman Tematik Sebagai Media Informasi Dan Promosi Disbudpar Kota Tangerang, MAVIB Journal, Vol 4 No 1, Hal 47-60. Kemp, Report, diakses tanggal 23 Februari 2023. Nursaniyah, Fitri, 2021, Wonderland Indonesia Trending 1 YouTube, Novia Bachmid: Alhamdulillah Halaman, Nasionalisme diakses Maret 2023. Rev, Alffy, diakses tanggal 16 Maret 2023. NULOOK, Siswa Korea Shock Lihat 'Wonderland Indonesia' by Alffy Rev (ft. Novia Bachmid), diakses tanggal 5 Mei 2023. Burke, Justin, Vocal Coach Justin Reacts to Wonderland Indonesia by Alffy Rev ft Novia Bachmid, diakses tanggal 5 Mei 2023. 60scover, Mereka Tidak Percaya !!! - Reaksi Bule Melihat Wonderland Indonesia by Alffy Rev (ft. Novia Bachmid), diakses tanggal 5 Mei 2023. F. Noor and D. B. Hidayah, 2022, Dialog Antar Budaya: Interpretasi Video Musik Wonderland Indonesia, Komunikatif: Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 11, No. 1, Hal. 38-49. [10] T. D. Putranto and D. Susilo, 2021, Pesan Nasionalisme dalam Video Musik 'Wonderland Indonesia', Komunikatif: Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 10, No.2, Hal. 185-196. [2] [3] Simon, 2022: Digital 2022, Global Overview [4] Jiwa Bangkit tanggal 16 'Wonderland Indonesia' by Alffy Rev [5] (ft. Novia Bachmid), [6] [7] [8] [9] 233 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X [11] K. Fatonah, A. Suyuti, ... J. N.-... E. J. I., 2022, Representasi Indonesia Dalam Video Musik 'Wonderland Indonesia, Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 7, No. 2, Hal. 86-94. [12] Utami, Nadia, 2021, Analisis Unsur Sinematografi Dalam Membangun Realitas Cerita Pada Film Dua Garis Biru, Tesis, Program Pasca Sarjana Studi Ilmu Komunikasi, Univ. Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau. [13] H. Pratista, 2017, Memahami Film, Ed. 2, Montase Press, Yogyakarta. [14] L. Firiyah, H. Nisa, A. Gracia, D. Purba, K. Nina, and P. Humae, 2022, Kajian Persepsi Visual pada Iklan Youtube Kitkat Minibreakvideo3 Kakatua: Mentok Pasti Berlalu, Jurnal Desain, Vol. 10, No. 1, Hal. 143-153. [15] Yogaprayuda, Yohanes dan Adeline Tandian, Erina, 2021, Memahami Persepsi Penonton Melalui Pendekatan Psikologi Gestalt pada Film Joker (2019) Karya Todd Phillips, Jurnal IMAJI: Film, Fotografi, Televisi, & Media Baru, Vol. 11, No. 1, Hal. 28-40. [16] H. Stuart, E. Jessica, dan N. Sean, Representation, Ed. 2, Sage Publications, London. [17] D. Pratiwi and A. S. Perdana, 2019, Circuit of Culture: Advocating Suicide Prevention and Eradication of Mental Illness Associated Stigma through 'Into The Light Indonesia' Campaign, Expose: Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 2, No. 2, Hal. 191-212. Tongkonan, [18] Welianto, Ari, 2021, Rumah Adat Toraja Halaman, toraja?page=all, diakses tanggal 6 April 2023. [19] Welianto, Ari, 2021, Rumah Gadang, Rumah Adat Minangkabau Sumatera Barat, minangkabau-sumatera-barat, diakses tanggal 6 April 2023. [20] Baihaki, Imam, 2019, Menilik Keunikan Desain Arsitektur Bale Kulkul di Bali, diakses tanggal 6 April 2023. [21] Daniswari, Dini, 2022, Pura Ulun Danu Beratan Bedugul: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka, diakses tanggal 6 April 2023. [22] H.S, Lukman, 2022, Sejarah dan Filosofi Rumah Joglo, joglo?page=all, diakses tanggal 6 April 2023. [23] Susanto, Eko, 2022, Peneliti Sebut Stupa Terawang di Candi Borobudur Tak Ada di Tempat diakses tanggal 6 April 2023. [24] Savitri, Isvara, 2021, Mengenal Tari Pendet, Tarian Selamat Datang Milik Bali, Pernah Diklaim Oleh diakses tanggal 6 April 2023. Lain, [25] A.N, Laeli, 2022, Pakaian Adat Papua: Jenis, Keunikan, dan Filosofinya, diakses tanggal 6 April 2023. [26] Setyaningrum, Puspasari, 2022, 7 Pakaian Adat Jawa Tengah, Mulai dari Jawi Jangkep hingga Batik, diakses tanggal 6 April 2023. [27] Primasasti. Agnia, 2022, Blangkon Solo vs Yogyakarta, Apa Bedanya?, diakses tanggal 6 April 2023. [28] Titi Kinapti, Tyas, 2021, Keanggunan Wanita dalam Busana Adat Lampung Pepadun, pepadun.html, diakses tanggal 13 April 2023. 234 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023
Print ISSN: 2723-1992 Online ISSN: 2723-200X [29] Lisdya, Shelly, 2021, Novia Bachmid Pakai 8 Baju Adat di MV 'Wonderland Indonesia.'" Wonderland-indonesia-U40457, diakses tanggal 13 April 2023. [30] Nur Fadilah, Aldi, 2021, Wonderland Indonesia Berhasil Trending 1 YouTube, Novia Bachmid diakses tanggal 13 April 2023. [31] Sri Handayani, Riska, 2020, 2+ Pakaian Adat Kalimantan Utara (NAMA, PENJELASAN, GAMBAR), diakses tanggal 13 April 2023. dan Alffy Rev Tuai Pujian, [32] Yudha, Pande, 2022, Sensasi melihat panorama Pulau Bali dari lantai 23 Patung GWK, patung-gwk/2022/06/, diakses tanggal 26 April 2023. [33] Arum Wibawana, Widhia, 2023, Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Sejarah Perumusannya, diakses tanggal 26 April 2023. [34] Nathasya, Cecilia, 2022, Berkenalan dengan Kain Kebat, Salah Satu Warisan Budaya dari Barat, Kalimantan diakses tanggal 26 April 2023. [35] Setyaningrum, Puspasari, 2022, Mengenal Motif Batik Parang, Batik Larangan yang Digunakan, Tidak diakses tanggal 26 April 2023. Boleh Sembarang [36] Rachman, Ani, 2022, Bendera Sang Saka Merah Putih: Sejarah dan Makna Warnanya, diakses tanggal 26 April 2023. [37] Baihaki, Imam, 2019, 9 Dewa Pada Konsep Dewata Nawa Sanga dalam Kepercayaan Masyarakat Hindu Bali, diakses tanggal 8 Mei 2023. [38] H.P, Rakhmad, 2020, Antaboga, Dewa Ular Naga dalam Dunia Wayang Jawa, wayang-jawa, diakses tanggal 27 April 2023. [39] Mulyadi, Ujung, 2021, Garudhamukha Lancana, Inspirasi Garuda Pancasila | Museum Indonesia, diakses Nasional tanggal 27 April 2023. 235 MAVIB Journal Vol. 4 No. 2 - Agustus 2023 |
PERILAKU PENELUSURAN INFORMASI DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SASTRAWAN PADA KOMUNITAS KUMANDANG SASTRA SEMARANG Muhammad Afdal Husain*), Athanasia Octaviani Puspita Dewi Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 Abstrak Penelitian ini berjudul "Perilaku Penelusuran Informasi dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Sastrawan pada Komunitas Kumandang Sastra Semarang". Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana perilaku penelusuran informasi dalam upaya pemenuhan kebutuhan informasi sastrawan di Komunitas Kumandang Sastra Semarang. Selain itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui apa sajakah kebutuhan informasi yang dimiliki oleh anggota Komunitas Kumandang Sastra Semarang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini yaitu individu-individu yang merupakan anggota Komunitas Kumandang Sastra Semarang yang masih aktif menjalankan kegiatan komunitas dan atau telah memiliki karya puisi dalam bentuk terbitan cetak. Kemudian objek penelitian ini yaitu perilaku penelusuran informasi sebagai pemenuhan kebutuhan informasi para anggota Komunitas Kumandang Sastra Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi anggota Komunitas Kumandang Sastra Semarang seperti, subjek yang dibutuhkan adalah bidang kajian mereka yaitu seputar perkembangan dunia sastra dan puisi. Sumber informasi yang dibutuhkan dalam bentuk dokumen berupa buku dan sumber internet. Sedangkan sumber non-dokumen berupa hasil diskusi dalam kegiatan yang diadakan oleh Komunitas Kumandang Sastra Semarang. Kata kunci: kebutuhan informasi; perilaku penelusuran informasi; Kumandang Sastra Abstract [Title: Information Seeking-Behavior in the Effort to Fulfill Information Needs in Semarang Kumandang Sastra Community] The purpose of this study is to find out how information tracing behavior in an effort to meet the information needs of writers in the Semarang Kumandang Sastra Community. In addition, this research aims to find out what are the information needs of members of the Semarang Kumandang Sastra Community. The research method used was qualitative research design with a type of case study research. The subjects in this study are individuals who are members of the Semarang Kumandang Sastra Community who are still actively carrying out community activities and or have poetry works in the form of printed publications. Then the object of this research is the behavior of information retrieval as fulfilling the information needs of members of the Semarang Kumandang Sastra Community. The results of this study indicate that the information needs of members of the Semarang Kumandang Sastra Community like, the subject needed is their field of study that is about the development of the world of literature and poetry. Sources of information needed in the form of documents in the form of books and internet sources. Whereas non- document sources are in the form of discussion results in activities held by the Semarang Kumandang Sastra Community. Keywords: information needs; information seeking-behaviour; Kumandang Sastra *)Penulis Korespondensi. E-mail:
1. Pendahuluan Di penghujung akhir abad ke-20 ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dan maju begitu pesatnya, berbagai penemuan telah mampu mengubah cara hidup manusia dalam bekerja, bergaul, berpendidikan, dan sebagainya. Era saat ini telah disebut dengan era ilmu pengetahuan dan teknologi, era globalisasi, dan era informasi. Di era informasi ini, informasi pun sangat penting bagi menjadi kebutuhan yang masyarakat guna mendukung pekerjaan sehari-hari. Akhir-akhir informasi yang semakin cepat, menjadikan informasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat. Informasi sendiri menurut Davis (1991: 28) adalah kumpulan data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk dan memiliki makna bagi penerimanya sebagai alat untuk pengambilan keputusan saat ini atau saat yang akan datang. Informasi menjadi hal penting yang setara dengan makanan kita sehari-hari. Hal inilah yang menjadi alat untuk masyarakat dalam mengambil keputusan-keputusan baik secara individu maupun organisasi resmi. Tanpa adanya informasi yang pasti, pengambilan keputusan tidak akan memperoleh hasil yang maksimal. ini perkembangan Perkembangan teknologi juga menjadi salah aspek yang memengaruhi perkembangan satu informasi. Informasi menyebar dengan bantuan peralatan-peralatan digital seperti radio dan televisi. Oleh karena itu, paradigma masyarakat mengenai perpustakaan yang dari dahulu terkenal sebagai sumber informasi juga ikut berkembang. Perpustakaan tidak hanya sekedar tempat menyimpan buku tetapi juga pusat informasi, pelestarian khasanah budaya, dan tempat rekreasi bagi masyarakat. Perubahan tersebut berdampak pada eksistensi paradigma perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Pada akhirnya, saat ini sudah terdapat beberapa perpustakaan yang mulai berkembang melalui pelayanan digital agar mampu memberikan informasi tepat yang dibutuhkan oleh penggunanya. Informasi yang sangat dibutuhkan guna mengelola berbagai macam kegiatan yang dilakukan masyarakat. Setiap orang dari berbagai lapisan sehingga masyarakat membutuhkan informasi menjadi sangat penting dengan kata lain kebutuhan informasi masyarakat diharapkan dapat selalu terpenuhi. tepat informasi Dalam konteks ilmu perpustakaan, kebutuhan informasi merupakan salah satu langkah awal yang harus diidentifikasi sebelum melakukan penelusuran informasi. Kata kebutuhan menurut Utami dalam website Jurnal ID dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap individu dan dengan kata lain kebutuhan informasi adalah informasi yang harus dimiliki oleh individu memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Kebutuhan informasi dapat terjadi ketika seseorang menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam tingkat pengetahuannya mengenai situasi atau kondisi tertentu dan berkeinginan untuk mengatasi kekurangan individu tersebut. Setiap
tersebut. Adapun karakteristik yang dapat menunjukan wujud dari kebutuhan informasi menurut Leckie, Pettigrew, dan Sylvain (1996: 182-183) antara lain demografi (usia, tingkat pendidikan, profesi), konteks (situasi kebutuhan khusus, internal atau eksternal), frekuensi (kebutuhan yang berulang atau baru), tidak prediktabilitas (antisipasi kebutuhan yang (tingkat terduga), dan urgensi), kesulitan menyelesaikan kompleksitas kebutuhan). kepentingan (tingkat Dalam konteks kebutuhan informasi di dunia sastra, salah satu pengguna informasi adalah para sastrawan. Sastrawan memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Menurut KBBI: Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1272) sastrawan ialah 1. Ahli sastra, 2. Pujangga; pengarang prosa dan puisi, 3. (orang) pandai-pandai; cerdik cendekia. Dalam proses berkarya, sastrawan membutuhkan berbagai macam informasi untuk menjadikan sumber gagasan dan acuan pada karyanya. Proses berkarya sastrawan melibatkan beberapa pengaruh eksternal dan internal. Hal inilah yang kemudian mendorong mereka untuk melakukan penelusuran informasi dalam menciptakan sebuah karya dengan kata lain dalam menunjang proses berkarya mereka tidak hanya mengandalkan inspirasi yang datang dengan kebetulan, tetapi juga diperlukan adanya penelitian bahan pustaka dan penelitian visual. Kumandang Sastra (Kusas) merupakan salah satu komunitas sastra di Jawa Tengah tepatnya di Kota Semarang yang khusus dalam bidang pembacaan karya sastra. Pada awalnya semua anggota Kusas aktif siaran on air di Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Semarang yang berisikan telaah sastra dan pembacaan karya-karya sastra berupa puisi dan cerita pendek oleh para sastrawan. Anggota pertama Kusas di RRI Semarang adalah Victor Roesdianto atau panggilan akrab penyiarnya yaitu Kak Roes yang melekat hingga sekarang. Hari pertama siaran Kusas di RRI Semarang tanggal 29 Maret 1967. Kini seiring berjalannya waktu, sejak tahun 2005 hingga 2018. Kusas diminta mengisi kembali Acara Sastra di RRI Semarang namun tidak terlalu sering seperti dahulu. Selain itu Kusas juga biasanya melakukan kegiatan membaca puisi di Taman Budaya Raden Saleh Kota Semarang dengan format yang berbeda, yaitu lebih menekankan menjaring para calon sastrawan muda. Tujuannya agar para calon sastrawan pemula tersebut lebih berani menulis apapun yang mereka ingin tulis khususnya puisi tanpa ada rasa ketakutan untuk salah. Berdasarkan hal tersebutlah, Kusas merupakan salah satu komunitas sastra di Kota Semarang yang diharapkan dapat membantu menjadi wadah yang menampung anak-anak muda Semarang untuk menyalurkan bakat-bakat dan mengembangkan mereka di bidang sastra khususnya puisi. Namun pada jarang untuk kenyataanya, Kusas saat melakukan kegiatan pembacaan puisi di tempat- tempat tertentu di Kota Semarang. Hal inilah yang mendasari opini peneliti bahwasanya kemungkinan ini telah
terdapat kekurangan dalam hal penelusuran informasi yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan informasi para anggota Kusas yang merupakan sastrawan sehingga menjadi salah satu penyebab jarangnya terjadi kegiatan pembacaan puisi lagi di sekitar Kota Semarang. Pada umumnya, para sastrawan melakukan penelusuran informasi melalui kegiatan pembacaan puisi yang diadakan di gedung-gedung kesenian sastra dan juga mereka melakukan penelusuran bahan pustaka di perpustakaan khusus sastra. Kusas sebagai juga perlu untuk melakukan komunitas sastra sumber gagasan penelusuran pembuatan karya-karya mereka dan oleh karena itu, tentu perlu diteliti strategi dan perilaku seperti apa yang mereka lakukan hingga sampai saat ini masih mampu mengadakan kegiatan pembuatan dan pembacaan puisi di Semarang. Berdasarkan latar belakang tersebutlah, maka penulis tertarik mengambil judul penelitian skripsi yaitu "Perilaku Penelusuran Informasi dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Sastrawan pada Komunitas Kumandang Sastra Semarang". informasi sebagai di tentang masing-masing penelitian menjelaskan informasi, pengertian dari model-model perilaku penelusuran informasi, dan komunitas sastra itu sendiri. Mengenai perilaku penelusuran informasi, pada dasarnya sudah terdapat berbagai macam model penelusuran informasi yang telah dijabarkan oleh para ahli. Model- model perilaku penelusuran informasi tersebutpun setiap waktunya mengalami beberapa perubahan yang bergantung dalam konteks penggunaanya. Model perilaku penelusuran informasi itu sendiri belum ada yang dijabarkan untuk pengguna khusus yaitu sastrawan. Namun Leckie, Pettigrew, dan Sylvain mengembangkan sebuah model perilaku penelusuran informasi yang dikhususkan untuk profesional. Model ini pertama kali diperkenalkan melalui Library Quarterly Journal vol. 66, no. 2 tahun 1996. Perilaku penelusuran informasi dari setiap orang berbeda-beda, bahkan (1996: 179-180) spesifik mengenai perilaku menjelaskan penelusuran informasi profesional. Ia berpendapat bahwa penelusuran informasi dari setiap orang yang memiliki profesi akan dipengaruhi oleh beberapa hal yang dibagi menjadi empat bagian yaitu: 1. Work Roles and Tasks (fungsi peran dan tugas) Berdasarkan hasil penelitian Leckie (1996:180) setiap profesi mempunyai bermacam-macam fungsi. Fungsi timbul adalah konseling, supervisi, yang sering membuat laporan, dan sebagainya. Dalam hal profesi sastrawan Komunitas Sastra Kusas maka fungsi yang sering timbul adalah membuat laporan dan sebagai pendidik serta peneliti. 2. Characteristic of Information Needs (karakteristik Selanjutnya dalam landasan teori informasi, kebutuhan perilaku lebih lanjut Leckie secara kebutuhan informasi) Kebutuhan timbul akibat situasi yang diakibatkan oleh tugas untuk memenuhi fungsi dari informasi
profesi mereka. Karakteristik kebutuhan informasi tidak tetap dan dipengaruhi serta dibentuk oleh beberapa faktor. 3. Factors Affecting Information Seeking (faktor- faktor yang memengaruhi penelusuran informasi) Sumber-sumber informasi yang digunakan seperti hasil diskusi dengan orang lain, membaca jurnal, artikel, buku, pengetahuan dan pengalaman pribadi dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Sumber- sumber ini dapat dikelompokkan berdasarkan saluran atau bentuk. Kemudian pemahaman atas informasi adalah pengetahuan langsung atau tidak langsung informasi dan persepsi tentang berbagai sumber tentang proses mendapatkan informasi. Pengenalan isi tentang informasi memegang dalam menentukan cara penelusuran informasi. 4. Outcomes (hasil akhir) Hasil akhir merupakan hasil dari proses penelusuran informasi. Hasil yang optimal adalah tercapainya kebutuhan informasi terjadi tugasnya. Namun, menuntaskan kemungkinan bahwa hasil akhir dari penelusuran informasi dibutuhkan penelusuran lanjutan. Hal ini dalam model disebut feedback. Apabila penelusuran kedua dengan terjadi perbedaan sumber-sumber dilakukan akan faktor-faktor yang memengaruhi informasi dan penelusuran. Dan model penelusuran informasi profesional Leckie digambarkan seperti berikut: sumber-sumber informasi dan/atau peranan penting dan pencari informasi bisa tidak memuaskan dan Gambar 1. Model Perilaku Penelusuran Infromasi Leckie (Leckie, 1996: 180) merupakan Model pengembangan penelusuran informasi yang lain yang digunakan untuk profesional sehingga tidak mengherankan bahwa peran kerja dan tugas dianggap sebagai motivasi utama dalam mencari informasi. Model ini mengkhususkan pada pencarian informasi profesional dan melihat proses pencarian informasi yang dilakukan oleh mereka. Kerangka dasar model ini adalah peran dan tugas-tugas sehari- hari yang dilakukan oleh para profesional yang menumbuhkan kebutuhan informasi dan akhirnya tersebut dari model-model Leckie
terjadi suatu proses penemuan informasi. Dengan demikian, menurut peneliti model ini memiliki penerapan yang lebih spesifik dan tepat digunakan terhadap profesi dalam perilaku pencarian informasi di kehidupan subjek penelitian ini yaitu sastrawan. sehari-hari khususnya untuk 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif untuk menggambarkan karakteristik dari kasus yang diteliti. Sulistyo-Basuki (2006: 78) menjelaskan penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Menurut Basrowi dan Suwandi (2010: 20) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang berangkat dari inkuiri naturalistik yang temuan-temuannya tidak diperoleh dari prosedur penghitungan secara statistik. Metode ini dapat dan memahami sesuatu di balik fenomena yang sama sekali belum diketahui dan dapat juga digunakan untuk mendapatkan wawasan tentang sesuatu di balik fenomena yang baru sedikit diketahui. Penelitian kualitatif membutuhkan informasi dan data sebanyak- banyaknya untuk mencapai tujuan penelitian. untuk mengungkapkan digunakan Jenis penelitian ini adalah studi kasus karena penelitian ini dilakukan secara mendalam terhadap sebuah lembaga dan dengan subjek yang sempit. Sebagai sebuah studi kasus maka data yang dikumpulkan berasal dari sebuah kelompok sastra yang diteliti dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diteliti terhadap Kusas. Creswell (1998: 61) mendefinisikan studi kasus sebagai suatu eksplorasi dari sistem-sistem yang terkait atau kasus. Kemudian Patton (1987: 23) menambahkan bahwa studi kasus adalah studi tentang kekhususan dan kompleksitas suatu kasus tunggal dan berusaha untuk mengerti kasus tersebut dalam konteks, situasi, dan waktu tertentu. Oleh karena itu, peneliti memilih metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus deskriptif agar dapat memahami secara mendalam dan menggambarkan bagaimana perilaku penelusuran informasi sebagai ide gagasan pembuatan puisi oleh kelompok Kumandang Sastra. Alasan lain peneliti memilih metode penelitian kualitatif adalah karena peneliti tidak akan mengontrol peristiwa/gejala sosial yang dikaji dalam penelitian ini. Dengan kata lain, sosial peneliti sebagaimana adanya pada kondisi yang relatif alami sehingga penilaian dari hasil penelitian ini sangat dipengaruhi oleh hubungan intersubjektivitas antara peneliti dan tineliti yaitu Kumandang Sastra. akan meneliti peristiwa/gejala Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Hasan (2002: 82) data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh atau yang orang yang melakukan penelitian bersangkutan yang memerlukannya. Sedangkan data sekunder dijabarkan oleh Hasan (2002: 58) ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data primer dalam penelitian ini adalah kata-kata yang diwawancarai dan bersumber dari para anggota Komunitas Sastra Kusas. Sedangkan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah arsip lembaga mengenai proses perilaku penelusuran informasi yang bersumber dari buku-buku mengenai perilaku penelusuran informasi, serta jurnal penelitian informasi dan mengenai perilaku penelusuran kebutuhan informasi sastrawan. Objek penelitian menurut Sugiyono (2011: 38) adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam hal ini, objek penelitian ini adalah perilaku penelusuran informasi oleh Kusas. Selain objek, tentunya terdapat subjek dalam suatu penelitian. Menurut Nazir (2005: 57) subjek penelitian dapat saja individu, kelompok, lembaga maupun masyarakat. Adapun subjek dalam penelitian ini spesifik kepada individu-individu yang merupakan anggota Kusas yang masih aktif menjalankan kegiatan Kusas dan atau telah memiliki karya puisi dalam bentuk terbitan cetak. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif yang terdiri dari tiga aktivitas yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992: 15-21). 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan dan penyederhanaan data-data yang berasal dari catatan- catatan lapangan. Reduksi data meliputi kegiatan- kegiatan seperti meringkas data, mengkode, menelusur tema, dan membuat gugus-gugus. Bentuk reduksi data yang peneliti lakukan ialah menyeleksi data yang benar-benar berkaitan dengan masalah penelitian ini serta tidak ada data yang menyebabkan hasil penelitian ini melebar ke mana-mana. 2. Penyajian Data Penyajian data merupakan langkah setelah reduksi data. Kegiatan ini berupa penggabungan informasi- informasi yang sudah didapat dalam bentuk teks naratif. Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya menggunakan teks naratif dalam menyajikan data tetapi, mendukungnya dengan penelitian. Akan matriks yang berisi pertanyaan penelitian, jawaban informan, dan interpretasi peneliti terhadap jawaban informan. 3. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan peneliti tidak hanya ketika penelitian akan berakhir, namun secara terus menerus saat meneliti di lapangan. Selanjutnya, kesimpulan akan mengerucut sesuai pengalaman observasi dan data-data yang didapatkan. Kesimpulan akan semakin jelas apabila semua data sudah melalui proses pengumpulan, analisis dan penyajian yang baik dan benar.
Di dalam penelitian kualitatif, metode pengumpulan data seperti wawancara dan observasi tentu memiliki kelemahan. Apabila tidak dikontrol, dapat dikhawatirkan dipertanggungjawabkan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pemeriksaan keabsahan data dengan melakukan Triangulasi. Menurut Putra (2013: 178- 180) pemeriksaan data dengan cara triangulasi dapat triangulasi; dilakukan dengan empat cara yaitu sumber, metode, waktu, dan teori. Triangulasi sumber adalah memanfaatkan sumber yang berbeda untuk melakukan pemeriksaan data. Selanjutnya, pada triangulasi metode peneliti memanfaatkan sumber yang beragam dan berbeda untuk pemeriksaan ulang. Kemudian pada triangulasi waktu peneliti mengamati sikap, perilaku, dan kebiasaan orang yang dikaji. Setelah semua penelitian disimpulkan dan dirumuskan berbagai temuannya, segala temuan itu dibandingkan dengan teori yang relevan dan dalam satu ranah yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber, hal ini bertujuan agar ada kesesuaian data yang diberikan oleh masing-masing informan dengan mencocokan temuan fakta yang dijawab oleh masing-masing informan tersebut. Lalu peneliti juga menggunakan sumber dokumen milik lembaga agar jawaban dari masing-masing informan sesuai dengan fakta-fakta yang dimuat pada dokumen tersebut. data tersebut tidak 3. Hasil dan Pembahasan Sebelum memulai analisis data, berikut ini adalah profil untuk mendapatkan informasi dan pendapat mereka terkait dengan kebutuhan informasi dan perilaku pencarian latar belakang informasi informan diperlukan dalam menganalisa data, hal ini dikarenakan latar belakang tersebut dapat berkaitan atau berpengaruh dengan jawaban yang diberikan oleh informan. Adapun informan yang telah diwawancarai oleh peneliti terdiri dari 3 orang yang merupakan dewan penasihat dan anggota Komunitas Kumandang Sastra Semarang. Informan tersebut antara lain: Tabel 1. Daftar Informan (Afdal Husain, 2018) Informan Struktur Jabatan Dewan Penasihat Anggota Anggota Usia 33 tahun 44 tahun 27 tahun A B C informan yang diwawancarai sastrawan. Pemaparan Informan A berusia 33 tahun merupakan salah satu Dewan Penasihat Komunitas Sastra Kusas dan yang menyelenggarakan kegiatan anggota Kusas termasuk melakukan penelusuran informasi di Komunitas Sastra tersebut. Walaupun menjabat sebagai Dewan Penasihat yang masih terhitung baru, namun informan A sudah sejak tahun 2013 aktif di Komunitas Sastra Kusas dan merupakan orang yang tahu tentang perkembangan Komunitas Sastra Kusas juga turut bertanggung jawab menyusun
serta aktif melakukan seluruh kegiatan Kusas selama beberapa tahun. Lalu informan B ialah anggota Komunitas Kusas yang aktif hingga saat ini dan memiliki karya satu buku antologi puisi yang telah diterbitkan oleh salah satu penerbit buku di Jawa Tengah. Selain telah memiliki karya sebuah buku, informan ini juga masih aktif dalam menulis dan membaca puisi. Kemudian informan C yang berusia 27 tahun juga merupakan anggota Komunitas Sastra Kusas yang dipilih karena pernah berkaitan dengan kegiatan- kegiatan Komunitas Kusas selama satu tahun dari 2016-2017. Oleh karena itu, informan ini juga dinilai memiliki pengaruh terhadap perilaku penelusuran informasi anggota Komunitas Kusas. 3.1 Analisis Kebutuhan Informasi Anggota Komunitas Kusas Semarang Peran dan tugas sebagai anggota Komunitas Sastra Kusas dalam melaksanakan kegiatannya menimbulkan konsekuensi akan munculnya kebutuhan informasi. Wilson (1997) mengatakan bahwa kebutuhan informasi bukanlah merupakan kebutuhan primer atau dasar, tetapi kebutuhan sekunder yang timbul dalam kaitannya seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. yang merupakan sastrawan Kebutuhan informasi didorong oleh apa yang disebut sebagai situasi problematik yang dalam penelitian ini adalah situasi yang dirasakan tidak memadai oleh anggota Komunitas Kusas dalam pelaksanaan kegiatannya. Dengan perkataan lain terjadi karena adanya ini situasi problematik kesenjangan. Kesenjangan inilah yang menyebabkan akan kebutuhan informasi. Kesenjangan menyebabkan harus memperoleh masukan dari sumber-sumber di luar dirinya. Masukan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah informasi. 3.1.1 Subjek Informasi yang Dibutuhkan oleh Anggota Komunitas Kusas Semarang Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek mengenai perkembangan dunia sastra adalah subjek yang paling sering dibutuhkan. Hal ini terkait dengan bidang kajian mereka sebagai sarana pembacaan puisi seperti yang dikatakan oleh para informan berikut ini: ini tersebut para sastrawan informasi yang dibutuhkan "...dikatakan berarti sesuai dengan tema pembacaan puisinya nanti. Misal... temanya apa dulu, kalo sosial ya kita cari puisi-puisi terkenal karya penyair balai pustaka atau yang lainnya untuk kita bacakan nanti. Ada lagi tema kekeluargaan, cinta tanah air, kemanusiaan, religius, apalagi yah itu, eehh.. patriotisme." (Informan A) "...kajian sastra yang lebih ke bidang non- agama. Itu dalam hal pembuatan puisi, kan. Informasi yang lain dalam hal yang lain juga... jadi mau dipanggil sebagai juri lomba pembacaan berarti informasinya beda lagi yang kita cari, bisa cara-cara membacanya, mulai dari gestur, suara, gerakan. Itu tidak
sembarangan informasi itu juga..." (Informan B) "...ya kebetulan agak bermacam-macam ya. Aku pribadi memang senang baca buku, terutama karya Chairil Anwar. Selain itu juga sebelum bergabung ke Kusas memang senang nulis cerpen. Biasanya yang aku perlukan informasi tentang bahasa diksi yang bagus yang digunakan kalo lagi mau bikin puisi atau cerpen gitu mungkin mas..." (Informan C) Dilihat dari kebutuhan informasinya, semua informan membutuhkan informasi yang sesuai dengan uraian tugasnya masing-masing dan secara umum subjek bidang mengenai puisi adalah yang dibutuhkan oleh mereka. Hal ini sesuai dengan pernyataan Voight dalam Krikelas (1983: 6) bahwa seorang individu membutuhkan informasi yang ditimbulkan dari pekerjaan yang ditekuninya dan dalam konteks ini informasi tersebut adalah informasi yang dibutuhkan oleh para sastrawan Komunitas Sastra Kusas. 3.1.2 Karakteristik Kebutuhan Informasi yang Dibutuhkan oleh Anggota Komunitas Kusas Semarang Menurut Leckie (1996: 182-183), kebutuhan informasi lain dipengaruhi oleh beberapa individual demographic (demografi individu), context (konteks (frekuensi), predictability (prediksi), importance (kepentingan) dan complexity (kerumitan masalah). Dalam penelitian jadi ya harus tentang tau faktor antara masalah), frequency ini faktor-faktor yang disebut oleh Leckie di atas menjadi faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan informasi informan. Faktor- faktor tersebut adalah: Individual demography (demografi individu) 1. Kebutuhan informasi yang terjadi karena faktor-faktor yang terdapat pada individu. Faktor-faktor tersebut antara lain: usia, tingkat pendidikan, profesi, dan lokasi geografis. Faktor demografi individu yang terdapat pada informan dalam penelitian hanya pada informan B yaitu lokasi geografis. Hal tersebut sebagaimana dikatakan informan berikut ini: "...waktu dulu aku masih tinggal di Jawa Timur, belum bebas untuk cari informasi sana-sini. Semenjak tinggal di Semarang dan ditawarkan untuk gabung komunitas sama pakde, ya akhirnya bisa lebih mudah untuk di sharing-sharing komunitas..." (Informan B) tentang puisi Dilihat dari pernyataan informan B juga sesuai dengan teori model perilaku penelusuran yang dikemukakan oleh Leckie yang menyebutkan bahwasanya peran setiap individu yang berkaitan dengan karakteristik demografi memiliki pengaruh terhadap perilaku penelusuran informasi mereka. Meskipun demikian, dari ketiga informan yang diwawancarai oleh penulis, hanya informan B yang menyatakan hal tersebut. Informan lainnya tidak memberikan pernyataan yang serupa. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena kedua informan tersebut sebelumnya sudah menetap
di Kota Semarang dari awal atau dengan kata lain tidak berasal dari luar Kota Semarang dan merupakan penduduk sehingga untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan bisa lebih mudah yaitu dengan cara bergabung bersama komunitas sastra Kusas. 2. Context (konteks masalah) Kebutuhan timbul dari konteks informasi yang permasalahan. Masalah-masalah yang terdapat pada informan adalah tugas pekerjaan yang baru. Dalam Komunitas Sastra Kusas, beberapa anggota biasanya diminta untuk menjadi juri ketika sedang mengadakan lomba pembacaan puisi. Seperti yang kegiatan dikatakan oleh informan berikut ini: asli kota tersebut "...jadi mau dipanggil sebagai juri lomba pembacaan berarti informasinya beda lagi yang kita cari, bisa cara-cara membacanya, mulai dari gestur, suara, gerakan. Itu tidak sembarangan jadi ya harusnya tau tentang informasi itu juga..." (Informan B) "...kadang-kadang buku yang aku cari ada di taman baca punya komunitas sudah cukup memuaskan untuk aku baca-baca. Tapi ada juga kalo ditugaskan menilai siswa SMA yang baca puisi dapat datanya ya dari luar. Semuanya tergantung permasalahannya..." (Informan C) Pernyataan dari kedua informan di atas menunjukkan bahwa pada dasarnya kebutuhan informasi yang mereka miliki hanyalah seputar kebutuhan mengenai pembuatan puisi. Kemudian ketika komunitas Kusas mengadakan kegiatan lomba pembacaan puisi di hari- hari tertentu, maka beberapa dari anggota akan diminta untuk menilai teknis pembacaan puisi tersebut selaku juri. Oleh karena itu, akan timbul sebuah konteks masalah kebutuhan informasi yang baru yaitu bagaimanakah cara memberi penilaian yang tepat terhadap pembacaan puisi yang dilakukan oleh para peserta. Menurut informan C, para peserta yang dimaksud biasanya berasal dari siswa SMA. Hal tersebut menunjukkan bahwa konteks masalah kebutuhan informasi ini harus dipenuhi oleh individu- individu yang bersangkutan dengan cara mencari sumber informasi yang berkaitan dengan subjek informasi tersebut. Subjek penelusuran informasi yang dibutuhkan yaitu cara penilaian pembacaan puisi yang meliputi penilaian gestur, suara, dan gerakan peserta lomba pembaca puisi. 3. Frequency (frekuensi) Kebutuhan informasi juga dipengaruhi oleh frekuensi kebutuhan yang berulang atau baru. Seringnya suatu tentu berbeda penanganan kebutuhan kebutuhan informasinya dengan kebutuhan informasi yang jarang. Kebutuhan informasi informan terkadang dibutuhkan rutin ketika mengisi program acara di radio dan seminar atau ketika acara ulang tahun Komunitas Kusas. Begitupun dengan kegiatan pembacaan puisi untuk memperingati hari-hari tertentu. Hal tersebut disampaikan dalam pernyataan seperti berikut: informasi
"...bertepatan dengan valentine. Ya jadi temanya ya cinta kasih. Nah itu semua informasinya kita cari..." (Informan A) tahun kita acarakan kegiatan "...setiap sekalian memperingati hari meninggalnya almarhum Anwar..." (Informan B) Secara garis besar, kebutuhan informasi anggota komunitas Kumandang Sastra merupakan kebutuhan informasi yang berulang dalam artian untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan mudah sering sebelumnya melakukannya. Hal tersebutlah yang kemudian akan menjembatani perilaku penelusuran informasi setiap individudi komunitas Kumandang Sastra Semarang. 4. Predictability (prediksi) Kadang-kadang dapat diantisipasi dengan melihat dari perkembangan pekerjaan yang dilakukan atau dengan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan informasi tersebut agar memiliki perencanaan yang matang. Seperti yang dikatakan oleh pernyataan berikut: karena sudah kebutuhan informasi "...informasi yang dibutuhkan berarti sesuai dengan tema pembacaan puisinya nanti. Misal...temanya apa dulu..." (Informan A) Pernyataan dari informan A di atas menunjukkan bahwasanya kebutuhan informasi dapat timbul ketika sebelum dilakukannya kegiatan oleh Komunitas Kumandang Sastra Semarang. Kegiatan tersebut dapat berupa pentas pembacaan puisi dan sebagainya atau dengan kata lain kebutuhan informasi sudah dapat diprediksi dikarenakan didasari oleh faktor empiris masing-masing individu yang pernah melakukan kegiatan yang berkaitan. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut maka dilakukanlah pemenuhan kebutuhan informasi sebelumnya. 5. Importance (kepentingan) tingkat kepentingan Faktor kepentingan adalah masalah untuk dipecahkan dan juga merupakan motivasi seseorang untuk secepatnya memenuhi kebutuhan informasi yang dimilikinya. Namun pada Komunitas Kusas, faktor kepentingan bukan merupakan sebuah hal yang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan informasi para tersebut karena mereka semua anggotanya. Hal anggota yang tergabung atas dasar minat terhadap subjek tertentu yaitu sastra dan puisi. Sehingga untuk dikatakan minat tersebut tidak dapat dikategorikan menjadi sebuah hal yang menjadi penting. Seperti yang dikatakan dalam pernyataan berikut: kebutuhan informasi tersebut "...sebagai anggota Kusas tidak terlalu intens ya kalau untuk dikatakan sehari-hari, Mas. Karena semuanya sekarang anggotanya lebih terjadwal. Faktornya yaitu, karena terbentuk sebagai komunitas ya makanya siapa yang mau ikut yo monggo. Jadi gak ada paksaan, dan tidak terlalu mengikat. Komunitas kan seperti itu..." (Informan A) Berdasarkan pernyataan dari informan A tersebut maka dapat diartikan bahwa komunitas Kumandang Sastra Semarang terbentuk atas dasar minat dari
masing-masing anggotanya. Dalam komunitas tersebut tidak terdapat sebuah hal yang mengatasnamakan kebutuhan informasi yang kategorinya bersifat sangat penting. Hal itu dikarenakan unsur-unsur dorongan yang memotivasi seseorang untuk bergabung di komunitas tersebut merupakan minat terhadap sastra itu sendiri. Dan kemudian setelah mereka bergabung dalam komunitas Kumandang Sastra Semarang, maka hal yang memotivasi para individu tersebut sudah terpenuhi sehingga apabila dikatakan memiliki kebutuhan informasi yang rumit maka hal tersebut tidak termasuk di dalamnya. 6. Complexity (kerumitan masalah) Kebutuhan informasi terjadi karena permasalahan yang harus dipecahkan sangat rumit dan memerlukan data yang banyak. Dalam penelitian ini semua informan tidak memiliki kerumitan masalah yang berarti. Hal tersebut disebabkan karena mereka sudah terbiasa dengan kebutuhan informasi tersebut sehingga merasa bahwa bukan suatu kebutuhan informasi yang rumit dan memerlukan data yang banyak untuk memenuhinya. Secara keseluruhan faktor-faktor tersebut di atas menggambarkan bahwa kebutuhan informasi anggota Komunitas Kumandang Sastra Semarang untuk ditentukan menyelesaikan tugasnya masing-masing. Selanjutnya semua karakteristik tersebut akan berkaitan dengan bagaimana perilaku penelusuran informasi mereka. 3.2 Analisis Perilaku Penelusuran Informasi Anggota Kusas 3.2.1 Peran dan Tugas Kerja Menurut Leckie (1996:180) setiap profesi mempunyai bermacam-macam peran dan tugas. Peran dan tugas timbul adalah konseling, supervisi, yang sering membuat laporan, dan sebagainya. Dalam hal profesi sastrawan Komunitas Sastra Kusas maka peran dan tugas yang sering timbul adalah sebagai peneliti, informan pendidik, dan membuat mempunyai peran pekerjaan sebagai anggota Kusas yang merupakan sastrawan. Peranan mereka dalam menjalankan tugas dikemukakan melalui pernyataan berikut: oleh kebutuhan mereka laporan. Para "...bisa lihat hasil-hasil karya orang-orang. Biar aku kalo bikin puisi juga bukan dikatakan plagiat gitu..." (Informan A) "...biasanya kasih pengarahan ke anggota ikut di kegiatan sekali dua kali. yang Membaca puisi atau menulis itu boleh sembarangan tapi untuk menuliskannya ke buku yang harus diterbitkan itu perlu arahan, jadi teman-teman seperti itu biasanya...." (Informan B) "...evaluasi untuk kedepannya perlu, katanya agar tidak seperti itu-itu saja bahasa dan diksinya. Perlu melihat yang terbaru, kan. Aku sih catat seperlunya apa-apa saja yang penting gitu...nanti di kegiatan selanjutnya atau mau tidak ikut ya tetap kita kontrol gitu
sudah berkembang atau belum..." (Informan C) Dalam konteks peran menurut Leckie sebagai peneliti dimuat oleh pernyataan dari Informan A yaitu dengan melihat puisi karya orang lain yang kemudian akan dibandingkan dengan karya puisi yang telah atau akan dia buat. Peran tersebut berguna untuk mengetahui perbandingan karya puisi dari segi penulisan sehingga dapat meminimalisir tindakan plagiat atau dapat dikatakan sebagai dasar argumen apabila sewaktu-waktu karya tersebut diklaim sebagai hak milik dari orang lain. Selanjutnya untuk peran pendidik yang berdasarkan model Leckie yaitu terdapat pada Informan B yang menyatakan bahwa pada umumnya para anggota senior dari komunitas Kumandang Sastra akan memberikan pengarahan yang sifatnya mendidik, membina, dan mengarahkan anggota lainnya agar mampu menulis puisi dalam bentuk cetak yang akan diterbitkan di kemudian hari. Biasanya pengarahan ini dilakukan yang diselenggarakan oleh komunitas Kumandang Sastra Semarang sendiri. dalam kegiatan-kegiatan Peran ketiga yang timbul dari komunitas Kusas yaitu pembuat laporan yang disampaikan oleh informan C. Pembuatan laporan merupakan kegiatan terakhir yang dilakukan seseorang setelah meneliti yaitu dengan menulis segala data dan fakta yang telah diamati selama penelitian tersebut berlangsung. Peran tersebut dalam anggota komunitas Kusas ditunjukkan dengan membuat catatan. Dengan kata lain, catatan yang dibuat oleh informan merupakan catatan yang dirasa dapat menambah wawasan informan dan dapat digunakan di kemudian hari dalam hal pembuatan puisi dan hal lainnya yang berkaitan dengan bidang tersebut. Secara umum terlihat bahwa semua peran seperti yang disebutkan Leckie, melekat pada anggota Komunitas Sastra Kusas. Semua peran tidak dapat dipisahkan karena semuanya saling melengkapi dalam pelaksanaan tugas mereka di dalam komunitas tersebut. Adapun dengan peran tersebut kemudian akan berpengaruh kepada perilaku penelusuran informasi mereka selanjutnya. 3.2.2 Sumber Perolehan Informasi Menurut Leckie (1996: 180) ada beberapa faktor yang informasi diantaranya mempengaruhi pencarian informasi yang dibagi adalah berdasarkan format atau salurannya yaitu formal, informal, lisan, dan personal. Berdasarkan uraian mengenai sumber perolehan informasi tersebut, maka peneliti mencoba untuk mengelompokkan menjadi dua jenis sumber yaitu dokumen dan non-dokumen. Pengelompokkan tersebut dilakukan karena setiap format tidak bisa berdiri sendiri. Penjelasan dari pengelompokkan tersebut adalah: 1. Dokumen Dokumen dalam arti sempit menurut Rivai (2011: 48) adalah dokumen yang berisi data verbal seperti sumber-sumber internal, eksternal, tertulis,
terdapat dalam surat-surat, buku, sumber internet, catatan kenang-kenangan (memoirs), laporan, dsb. wawancara informan menunjukkan bahwa buku merupakan bahan acuan yang paling banyak digunakan oleh anggota Komunitas Kusas Semarang dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka untuk menyelesaikan peran dan tugasnya. Meskipun buku tidak selalu jarak waktu memuat penulisan dan penerbitan yang memakan waktu lumayan lama, namun tetap dianggap sebagai sumber yang yang efisien karena pada umumnya buku mengandung tulisan penjelasan yang sangat lengkap dibandingkan dengan dokumen lainnya. Hal tersebut dimuat dalam pernyataan informan sebagai berikut: Hasil dengan informasi terbaru karena "...ya berhubung aku senang beli buku, lebih banyak mencari makanya aku sih informasi dari buku...nah teman-teman yang masih baru juga biasanya sering main ke stadion untuk sekedar baca-baca buku..." (Informan A) "...karena ada taman baca yang dimiliki salah satu anggota Kusas, biasanya kesana untuk mencari buku- bukunya..." (Informan B) "...buku yang aku cari ada di taman baca punya komunitas sudah cukup memuaskan untuk aku baca-baca..." (Informan C) Selain dari buku, sumber referensi dari juga dominan digunakan oleh para informan untuk melakukan penelusuran informasi. Sumber internet yang digunakan biasanya berisi tulisan/artikel dan berita-berita terbaru tentang perkembangan sastra dan puisi. Alasan pemilihan sumber internet adalah karena informasinya dan adanya ketersediaan, cakupan kemudahan aksesnya seperti yang dikatakan oleh informan berikut ini:. internet "...sering kalo untuk baca-baca di situs tertentu yang muatannya sastra entah cerpen atau puisi soalnya kapan butuhnya, bisa langsung juga aku dapatnya saat informasi..." (Informan C) Ada juga informan juga mengungkapkan bahwa di manapun dapat mengakses internet karena ia mempunyai smartphone yang memiliki jaringan internet. itu "...aku pas lagi nge-grab nunggu penumpang misalnya, buka-buka hape di internet baca- baca puisi-puisi terbaru..." (Informan A) 2. Non-dokumen Sumber non dokumen yang berupa individu menjadi informan. sumber yang bermanfaat bagi para Keterbatasan informasi dalam bentuk dokumen disiasati dengan pencarian informasi dalam bentuk non-dokumen yaitu individu yang dianggap memiliki informasi dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan berdiskusi dan mengadakan lomba pembacaan puisi. Hal tersebut diungkapkan melalui kutipan wawancara berikut ini: sahih yang dan
"...jadi ya sharing-sharing juga...orang- orang sharing pernah baca apa..." (Informan A) "...waktu siaran juga acara bedah puisi tertentu di situ seru kalau ada yang bikin pertanyaan susah dari pendengar biasanya akhirnya kita diskusi..." (Informan B) "...ya karena biasanya kegiatannya jarang diadakan, sekalinya ngumpul ya gamau terlewatkan. Apalagi lomba-lomba aktif terhitungnya. Di sana kita banyak informasi yang bisa kita dapatkan..." (Informan C) Berdasarkan pernyataan wawancara tersebut maka dapat diartikan bahwa sumber informasi yang berasal dari nondokumen yaitu merupakan diskusi yang dilakukan oleh para informan bersama dengan anggota lain komunitas Kumandang Sastra ketika sedang mengadakan kegiatan-kegiatan tertentu yang berkaitan dengan bidang sastra khususnya pentas dan lomba-lomba pembacaan puisi. Dari keseluruhan hasil penbelitian ini, makan dapat disimpulkan bahwa sumber perolehan informasi anggota Komunitas Sastra Kusas yang digunakan adalah berasal dari buku, sumber internet, dan berdiskusi dalam kegiatan yang diadakan oleh Komunitas Kusas Semarang. 3.2.3 Lokasi Perolehan Informasi Berkaitan dengan lokasi perolehan informasi, kemudahan menjadi alasan utama pemilihan lokasi tersebut. Untuk memperoleh koleksi buku-buku yang dibutuhkan misalnya para informan menggunakan layanan taman baca yang didirikan oleh salah satu anggota Kusas. Ada juga yang membeli buku yang dirasa dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka masing-masing di toko buku. Selain itu, informan juga menyatakan bahwa dalam hal mengakses internet, mereka menggunakan smartphone milik masing- masing. Namun, berbeda halnya dengan mengakses ke perpustakaan yang dirasakan oleh salah satu informan yang dinyatakan sebagai berikut: "...terus terang agak gaptek wonge...jadi ya kurang tau untuk masalah perpustakaan. Pernah sekali-dua kali aku ke perpus prov itu toh, kebetulan kan sampingan mas sama TBRS... ya itu, cuman main tok sama temen- temen terus baca-baca buku...hahaha jadi gak pernah pakai itu..." (Informan A) Perpustakaan merupakan salah satu tempat perolehan informasi yang jarang dipakai oleh para ini disebabkan masih kurangnya informan. Hal pendidikan kunjung perpustakaan yang dilakukan oleh perpustakaan itu sendiri. Di samping itu juga, para informan merasa bahwa koleksi yang ada di taman baca milik salah satu anggota Komunitas Kusas sudah memberikan mereka kepuasan terhadap kebutuhan informasi yang mereka miliki. 3.3 Hambatan Anggota Kusas dalam Penelusuran Informasi pemakai dan promosi
Secara umum hambatan yang dialami informan ketika meliputi melakukan informasi penelusuran teknologi keterbatasan kemampuan penggunaan untuk keterbatasan informasi, menggunakan perpustakaan dan keterbatasan waktu penelusuran. Hal ini disampaikan dalam kutipan wawancara dengan informan A berikut ini: kemampuan "...terus terang agak gaptek wonge...jadi ya kurang tau untuk masalah perpustakaan..." (Informan A) "...Terus ya.. tahu cara menelusur yang efektif dan efisien... aku tuh kurang tahu sama yang dibilang strategi penelusuran nelusur yah..soalnya informasi juga pakai kata kunci saja..." (Informan A) "...Aku sih gak setiap hari mencari informasi yo, Mas.. karena keterbatasan waktu. Apalagi disambi ngurus keluarga mas..." (Informan A) Hal senada dengan pernyataan di atas juga disampaikan oleh informan B dalam kutipan berikut ini: itu aku ngga aku "...aku kurang mengerti kalau untuk di internet soalnya bukan generasinya mungkin, dibandingkan jadi gitu...sebenarnya lebih banyak di internet, tapi ya itu tadi..." (Informan B) Pada dasarnya setiap hambatan di atas akan berkaitan dengan individu masing-masing para informan. Tingkat pendidikan dan pengetahuan informan terhadap perilaku penelusuran juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi hal tersebut. Faktor inilah yang kemudian akan menimbulkan keterbatasan kemampuan para informan dalam hal informasi yang meliputi keterbatasan menelusur dan kemampuan keterbatasan teknologi informasi. padahal untuk penggunaan kemampuan perpustakaan pengunaan 4. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan beberapa informasi anggota kesimpulan yaitu kebutuhan Komunitas Kumandang Sastra Semarang seperti, subjek yang dibutuhkan adalah bidang kajian mereka yakni seputar perkembangan dunia sastra dan puisi. Sumber informasi yang dibutuhkan dalam bentuk dokumen berupa buku dan internet. Sedangkan sumber non-dokumen berupa hasil diskusi dalam kegiatan yang diadakan oleh Komunitas Kumandang Sastra Semarang. Selain itu terdapat juga hambatan anggota Komunitas Kumandang Sastra Semarang ketika melakukan keterbatasan informasi meliputi penelusuran teknologi penggunaan kemampuan informasi, untuk menggunakan kemampuan keterbatasan perpustakaan dan keterbatasan waktu penelusuran. dialami sumber yang 4. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan beberapa informasi anggota kesimpulan yaitu kebutuhan Komunitas Kumandang Sastra Semarang seperti, subjek yang dibutuhkan adalah bidang kajian mereka yakni seputar perkembangan dunia sastra dan puisi. Sumber informasi yang dibutuhkan dalam bentuk dokumen berupa buku dan internet. Sedangkan sumber non-dokumen berupa hasil diskusi dalam kegiatan yang diadakan oleh Komunitas Kumandang Sastra Semarang. Selain itu terdapat juga hambatan anggota Komunitas Kumandang Sastra Semarang ketika melakukan keterbatasan informasi meliputi penelusuran teknologi penggunaan kemampuan informasi, untuk menggunakan kemampuan keterbatasan perpustakaan dan keterbatasan waktu penelusuran. dialami sumber yang
Daftar Pustaka Basrowi dan Suwandi. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta Creswell, J. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Traditions. California: Sage Publications Davis, Gordon B. 1992. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian I. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia Krikelas, James. 1983. Information-Seeking Behavior: Pattern and Concepts. Philadelphia: Drexel Library Quarterly Leckie, Gloria J. Karen E. Pettigrew dan Christian Sylvain. 1996. Modeling The Information Seeking Of Professionals: A General Model Derived From Research On Engineers, Health Care Professionals, And Lawyers. Chicago: The Library Quarterly Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohini. Jakarta: Universitas Indonesia Press Nazir, Mohamad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Patton, M. Q. 1987. How to Use Qualitative Methods in Evaluation. London: SAGE Publications Putra, Nusa. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Manajemen. Depok: PT Raja Grafindo Persada Rivai, Rivalna. 2011. Perilaku Pencarian Informasi Pejabat Di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Ambon. Depok: JAUI Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Wilson, T. D. 1997. Information Behaviour: An Interdisciplinary Perspective. Britania Raya: Elsevier Limited |
VARIASI NAMA TUHAN DALAM TEKS SERAT SASTRA GENDHING, KAJIAN AKULTURASI TERHADAP SASTRA SULUK Yuli Kurniati Werdiningsih1, Nazla Maharani Umaya2 1Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Universitas PGRI Semarang 2Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Semarang e-mail: Abstract The purpose of this study is to describe the mechanism interculturalism in "Serat Sastra Gendhing" focusing on the mechanisms acculturation. This research is motivated by the concept that the Suluk is a product of cultural contacts. In order to achieve its objectives, this study used qualitative method and supported by interculturalism theory. The result of this research is the discovery of variations in mentioning the Lord that is the product of contact between Javanese culture, Hinduism, and Islam. Variations of the name of the Lord found are Hyang, Widdhi, Hyang Manon, Pangeran, Allah Kudusul Almi, and Gusti Allah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan mekanisme interkulturalisasi dalam Serat Sastra Gendhing (SSG), yang difokuskan pada mekanisme akulturasi. Penelitian ini dilatarbelakangi konsep bahwa sastra suluk merupakan produk kontak budaya. Guna mencapai tujuan penelitian tersebut, maka digunakan metode kualitatif dan didukung dengan teori interkulturalisasi. Hasil dari penelitian ini adalah berbagai variasi penyebutan nama Tuhan yang merupakan produk dari kontak budaya Jawa, Hindu, dan Islam. Variasi nama Tuhan yang ditemukan di antaranya adalah Hyang, Widdhi, Hyang Manon, Pangeran, Allah Kudusul Almi, dan Gusti Allah. DOI: 79
80 Variasi Nama Tuhan dalam Teks Serat Sastra Gendhing Keywords: acculturation; the name of the Lord; cultural contacts; suluk Pendahuluan Kebudayaan Jawa dapat disebut sebagai kebudayaan yang heterogen karena terdiri dari beranekaragam unsur kebudayaan. Keanekaragaman tersebut bersifat regional sepanjang daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bentuk keanekaragaman tersebut dapat dilihat dari munculnya budaya pesisir dan kraton. Budaya pesisir adalah budaya yang hidup di lingkungan pesisir pantai utara (dari Budaya kraton merupakan budaya yang hidup di Yogyakarta dan Solo. Budaya kraton ini mempunyai sejarah kesusastraan yang telah ada sejak empat abad lalu, yang di dalamnya terdapat campuran dari unsur-unsur agama dan budaya Hindu, Budha, serta Islam (Koentjaraningrat, 1994: 25-26). Sebelum masuknya Islam ke Jawa, Hindu adalah salah satu unsur utama dalam budaya Jawa. Di Jawa, budaya Hindu menyebar melalui pemahaman dan pengolahan yang dilakukan golongan bangsawan serta para cendekiawan Jawa (Simuh, 1988:1). Bahasa Sansekerta dan huruf Jawa yang berasal dari huruf Pallawa adalah wujud nyata dari pengolahan budaya Hindu yang dilakukan para cendekiawan. Kaum bangsawan merupakan pintu berikutnya dalam perkembangan budaya Hindu di Jawa. Kaum bangsawan yang senantiasa berkomunikasi dengan para abdi menularkan budaya Hindu di Jawa melalui para abdinya ini. Selanjutnya, para abdi memperluas jaringan Hindu di Jawa melalui golongannya (rakyat di luar istana). Pintu utama masuknya Islam di Jawa adalah daerah-daerah pesisir pantai utara Jawa yang merupakan tempat bertemunya berbagai macam unsur budaya, termasuk agama. Perkembangan Islam di Jawa diawali dari kalangan syiah yang merupakan golongan kebatinan yang bertujuan untuk menyampaikan kebenaran ajaran baru. Berikutnya golongan ahlus sunnah wal-jamaah yang dikenal sebagai pedagang (Woorward, 2004: x). Menurut Koentjaraningrat (1994: 316) pada paruh kedua abad ke-16 pengaruh Islam dari daerah timur laut berhasil masuk ke pedalaman Jawa. Masuknya Islam di Jawa bukan tanpa perlawanan dari para raja di Jawa, khususnya Mataram. Sampai pada akhir abad ke-17 ketika kekuatan Mataram mulai melemah, Islam mulai masuk melalui daerah pedesaan dengan memanfaatkan pengubahan pendidikan mandala menjadi pesantren. el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017
Yuli Kurniati Werdiningsih & Nazla Maharani Umaya Pendirian pesantren-pesantren menjadikan Islam lebih leluasa masuk ke dalam lingkungan masyarakat Jawa dan meluaskan jaringannya. Seiring meluasnya Islam di Jawa, budaya Jawa pun berkembang dari yang semula hanya berakarkan budaya Hindu menjadi bernafaskan Islam. Meskipun demikian, budaya Jawa tidak meninggalkan akar budaya Hindu dalam perkembangannya. Menurut Simuh (1988: 22) hal ini wajar karena pada saat peralihan kekuasan dari kerajaan Jawa-Hindu Majapahit ke kerajaan Jawa-Islam Demak terjadi kontak langsung antara budaya Jawa-Hindu dengan Islam. Wujud budaya Jawa yang merepresentasikan adanya kontak budaya dari unsur Islam dan Hindu dapat dilihat pada upacara adat (pawiwahan, slametan, sedekah bumi); seni bangunan (tempat ibadah, rumah); bahasa, perhitungan kosmologis (tahun, bulan, hari); dan karya sastra. Beberapa jenis karya sastra Jawa yang merefleksikan adanya interkulturalisasi adalah kakawin, kidung, wirid dan suluk. Kakawin dan kidung merupakan hasil interkulturalisasi dari Hindu dan Jawa, sedangkan wirid dan suluk merupakan hasil dari interkulturalisasi Hindu dan Islam. Hal ini dibuktikan dengan berbagai konsep Hindu yang dipadukan dengan konsep Jawa dalam kakawin dan kidung, sedangkan dalam wirid dan suluk ditemukan perpaduan konsep Hindu dan Islam (Imam, 2005). Proses interkuturalisasi tidak terjadi secara instan. Menurut Salam (2011: 51) dalam prosesnya, terdapat tujuh kategori mekanisme interkulturalisasi yakni : 1) nasihat dan ideologisasi; 2) migrasi, akulturasi, dan asimilasi; 3) pelatihan dan pendisiplinan; 4) teknologisasi dan industrialisasi; 5) bertambahnya pengalaman; 6) konflik dan kekerasan; 7) persuasi kesenian. Dalam penelitian ini mekanisme akulturasi akan dijadikan dasar pijakan. Akulturasi berasal dari bahasa Inggris acculturation yang berarti pengambilan atau penerimaan satu atau beberapa kebudayaan yang berasal dari pertemuan dua atau beberapa kebudayaan yang saling berhubungan atau saling bertemu (Suyono, 1985: 15). Secara leksikal akulturasi berarti proses percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi, proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota-anggota dua masyarakat bahasa, ditandai dengan peminjaman atau bilingualisme (Tim Penyusun, 1986: 18). Menurut Havilland (1993: 263) akulturasi adalah perubahan-perubahan besar yang terjadi sebagai akibat dari kontak antar kebudayaan yang berlangsung lama. Dalam batas-batas tertentu nilai-nilai ras dan etnisitas dapat dipertemukan dengan adanya proses akulturasi. Proses akulturasi merupakan proses sosial el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017 81
82 Variasi Nama Tuhan dalam Teks Serat Sastra Gendhing bertemunya dua kebudayaan atau lebih. Biasanya kebudayaan asli orang (kelompok) tersebut tidak hilang, tetapi seolah mengalami modifikasi. Proses akulturasi tidak dapat dipetakan dalam kategori dan proses yang sederhana. Hal itu dikarenakan variabel yang dimungkinkan bercampur aduk dengan konteks aktual yang terjadi, seperti tingkat pendidikan, kelas atau status sosial ekonomi, usia dan pengalaman hidup, gender, lingkungan, dan sejarah sosial serta latar belakang budaya (Salam, 2011: 47). Akulturasi dipilih karena mekanisme ini sesuai dengan data-data hasil kontak kebudayaan dalam SSG yang berupa kata dan frasa mengenai variasi nama Tuhan yang merupakan bentuk bilingualisme dan memperlihatkan adanya pertemuan antar budaya. Metode Penelitian Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini, karena temuan dalam penelitian ini berupa fenomena yang belum terungkap dan tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan (Strauss & Corbin, 2009: 4-5). Hal ini didasari pula dari sifat datanya, yakni data kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat dan wacana berkait dengan realitas sosial dan interkulturalisasi yang terdapat dalam teks SSG. Selain itu data juga berasal dari berbagai media yang memuat masalah-masalah sosial akibat kontak budaya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah teks SSG yang merupakan hasil suntingan secara filologis dari Werdiningsih (2006) dan berbagai wacana berkait dengan permasalahan penelitian. Data dalam penelitian yang berupa kata, frasa, kalimat, dan wacana dikumpulkan melalui proses menerjemahkan; klasifikasi; identifikasi; inventarisasi. Kesemua proses dilakukan diiringi dengan teknik pencatatan. Teks SSG yang akan digunakan berbahasa Jawa dan berbentuk tembang macapat. Oleh karena itu, sebelum dianalisis dilakukan proses penerjemahan untuk mempermudah menemukan data yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penerjemahan dilanjutkan dengan proses klasifikasi, guna mendapatkan kelompok-kelompok data sesuai dengan masalah penelitian. Hasil dari penerjemahan akan diidentifikasi dan diberi nomor sesuai dengan kelas masing-masing data. Upaya identifikasi dilakukan guna mempermudah peneliti dalam menginventarisasi data. Inventarisasi digunakan untuk mengetahui kompleksitas dari keseluruhan data yang akan dianalisis. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan yang menitikberatkan pada kajian pustaka yang relevan dengan el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017
Yuli Kurniati Werdiningsih & Nazla Maharani Umaya permasalahan dalam penelitian. Teknik analisis triangulasi, yakni reduksi data; interpretasi data dan penarikan simpulan. Temuan dan Diskusi SSG berbentuk tembang macapat dan terbagi dalam lima pupuh yaitu Sinom, Asmaradana, Dhandhanggula, Pangkur dan Durma. Kelima pupuh tersebut terdiri atas 73 bait dengan susunan sebagai berikut. Pupuh Sinom terdiri atas 13 bait, pupuh Asmaradana terdiri atas 12 bait, pupuh Dhandhanggula terdiri atas 11 bait, pupuh Pangkur terdiri atas 17 bait, sedangkan pupuh Durma terdiri atas 20 bait. Dalam SSG nama Tuhan disebut dengan istilah yang bervariasi. Istilah-istilah tersebut berasal dari bahasa Arab, Sansekerta dan Jawa Kuno. Penggunaan bahasa-bahasa tersebut menunjukkan proses interkulturalisasi. Proses interkulturalisasi terjadi karena bahasa Sansekerta merupakan bahasa yang menunjukkan tradisi Hindu yang berasal dari India bagian Utara. Bahasa Arab merupakan bahasa yang digunakan dalam tradisi penyebaran Islam, sedangkan bahasa Jawa Kuno merupakan bahasa asli Jawa yang telah digunakan masyarakat Jawa. Teks SSG merupakan karya sastra yang ditulis pada masa kerajaan Mataram, sehingga dapat dikategorikan dalam periode kesastraan Jawa Baru (Zoetmuder, 1983: 2). Sebagai bagian dari karya sastra Jawa Baru, maka dapat diasumsikan bahwa bahasa dalam teks SSG merupakan perpaduan dari bahasa Jawa Baru, Jawa Kuno, Sansekerta, dan Arab. Masing-masing bahasa tersebut mewakili latar belakang budaya yang juga berbeda. Selain itu, sebagai bagian dari karya sastra berjenis suluk teks SSG memuat ajaran tentang ketuhanan yang bernafaskan Islam. Oleh karena itu, dalam teks SSG ditemukan berbagai variasi nama Tuhan yang memperlihatkan adanya variasi latar belakang budaya. Analisis variasi nama Tuhan diawali dengan menemukan asal kata dan bahasanya. Proses awal ini dilakukan untuk mempermudah proses penafsiran yang disesuaikan dengan konteks budaya yang melatarbelakangi masing-masing nama Tuhan tersebut. Dua proses tersebut bertujuan untuk menemukan mekanisme interkulturalisasi melalui akulturasi dalam variasi nama Tuhan dalam SSG. Bahasa yang digunakan dalam SSG adalah bahasa Jawa Baru dengan ragam bahasa ngoko dan krama. Guna mempermudah pemahaman pembaca dan karena teks SSG berbahasa Jawa Baru, maka kutipan yang berisi variasi nama Tuhan diberi terjemahan. Setiap kutipan diberi kode sesuai dengan nomor el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017 83
84 Variasi Nama Tuhan dalam Teks Serat Sastra Gendhing pupuh, bait, dan baris. Pupuh diberi kode P, nomor pupuh menggunakan angka Romawi I--V. Bait disebut b, nomor bait menggunakan angka Arab 1, 2, 3, dst. Setiap pergantian pupuh, nomor bait dimulai dari awal. Baris diberi kode angka Arab, sesuai dengan nomor baris dalam bait tersebut. Setiap pergantian bait, nomor baris dimulai dari awal. Pupuh, dan bait diberi jeda tanda titik (.), sedangkan bait dan baris diberi tanda titik dua (:).Contoh (P.III. b4:5), berarti kutipan diambil dari pupuh III, bait empat, baris lima. Pergantian baris diberi tanda (/). Kode-kode tersebut ditulis dibelakang setiap kutipan. Adapun variasi nama Tuhan dalam SSG adalah sebagai berikut. Hyang Kata Hyang digunakan dalam SSG untuk menyebut nama Tuhan. Kata Hyang disebut secara mandiri maupun digabungkan dengan kata yang lain, misalnya Manon dan Widdhi. Hyang digunakan secara mandiri dalam beberapa bagian teks, diantaranya pada kalimat ananing Hyang saking akal 'adanya Hyang dari akal' (P.II.b3:7) dan saking dening wit samar kahananing Hyang 'karena berawal dari ketidakjelasan keberadaan Hyang' (P.V.b4:1). Kata Hyang berasal dari bahasa Jawa Kuno hyang, yang berarti 'dewa, dewi, yang dipuja sebagai dewa, Tuhan, dewa yang khusus bertalian dengan tempat (kraton, kayu, dsb)'; 'yang berhubungan dengan dewa; hal-hal yang suci, orang yang berbakti kepada kesucian, yang taat kepada agama, pertapa, biarawati, biarawan'; kata hyang sering berada di depan kata benda (Zoetmulder & Robson, 1995:373). Berdasarkan dua kutipan dan data tersebut, maka dapat diketahui bahwa kata Hyang digunakan untuk menyebut nama Tuhan dalam tradisi dan budaya Jawa Kuno, yakni abad ke-9 sampai abad ke-11 (Zoetmulder, 1983:4). Kata Hyang merepresentasikan interkulturalisme karena berasal dari budaya Jawa Kuno dan digunakan dalam wacana Jawa Baru. Oleh karena itu, kata Hyang telah mengalami akulturasi dari budaya Jawa Kuno yang masih kental dengan budaya Hindu ke budaya Jawa Baru yang telah memasuki budaya Islam. Penggunaan kata Hyang menunjukkan adanya bentuk kontak budaya Islam dengan Hindu, yakni penggunaan kosakata dari tradisi budaya Hindu dalam wacana sastra suluk yang bernafaskan Islam. Kata Hyang Suksma digunakan untuk menyebut nama Tuhan dan digabungkan dengan kata Suksma. Kata Hyang Suksma hanya digunakan satu kali dalam teks SSG. Adapun kutipan mengenai penggunaan kata Hyang Suksma sebagai berikut reh ananing Hyang Suksma/ amurweng gumlaring bumi "hal tentang keberadaan Hyang Suksma adalah yang mengawali bentangan bumi" el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017
Yuli Kurniati Werdiningsih & Nazla Maharani Umaya (P.V.b7:4--5). Kata Hyang yang berasal dari bahasa Jawa Kuno Hyang mengawali kata Suksma. Kata suksma berasal dari bahasa Sansekerta fine, small, thin, narrow, delicate, acute, intellect, mental operation, nice, exact (Macdonell, 1954: 386). Secara berurutan dapat diartikan sebagai berikut: sangat baik, kecil, tipis, kecil, lembut, hangat, cerdas, kegiatan mental, persis (Echols & Sadilly, 1989). Dalam bahasa Jawa Kuno, suksma berarti halus, dari bahan yang lembut, sangat halus (ringan), tidak bersubtansi, ialah tidak dapat diterima (diperoleh) dengan alat-alat persepsi biasa, tetapi dapat dimengeri atau tampak oleh barangsiapa yang memiliki kekuatan supernatural, immaterial, kedewaan, menifestasi supernatural dari dunia lain; mengambil bentuk tidak tampak, menghilang; halus lembut dan berliku-liku (Zoetmulder & Robson, 1995: 1139). Dalam konteks ini kata Hyang Suksma berarti 'Tuhan yang tidak tampak akan tetapi memiliki kekuatan supernatural sehingga dapat mengawali bentangan bumi'. Mengawali bentangan bumi adalah kata lain dari pencipta bumi, jadi Hyang Suksma diartikan sebagai 'Tuhan Yang Maha Pencipta'. Kata Hyang Suksma merupakan perwujudan akulturasi karena didalamnya terdapat bilingualisme, atau percampuran dua bahasa yang berbeda, yakni dari bahasa Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta. Bahasa Jawa Kuno mewakili budaya Jawa, sedangkan bahasa Sansekerta mewakili budaya India (Hindu). Oleh karena itu, kata Hyang Suksma dapat dikategorikan kata yang mengalami mekanisme interkulturalisasi. Frasa Hyang Suksma sepadan dengan variasi nama Tuhan dalam teks SSG yang berikunya yakni Kang Akarya Jagad. Kang Akarya Jagad berasal dari bahasa Jawa Baru yang berarti 'Yang Menciptakan Dunia' (Prawiroatmodjo, 1980: 14, 98 &145). Dalam konteks ini Kang Akarya Jagad diartikan sebagai Sang Pencipta. Berikutnya kata Hyang Manon, yang digunakan dalam kalimat Saking kudrating Hyang Manon/mapan kinarya lantaran "dari kodratnya, Hyang Manon merupakan tempat yang dijadikan perantara (P.II.b11.3--4)". Kata Manon berasal dari bahasa Jawa Kuno ton yang berkembang menjadi Manon, ton berarti 'lihat, melihat, tahu'. Hyang Manon berarti Tuhan (Mardiwarsito, 1990: 340 & 608), Yang Maha Mengetahui. Hyang Monon digunakan untuk menyebut nama Tuhan dalam tradisi budaya Jawa Kuno yang bernafaskan Hindu, tetapi masih digunakan dalam tradisi Jawa Baru yang bernafaskan Islam. Oleh karena itu, kata Hyang Manon dapat dikategorikan sebagai kata yang mengalami proses interkulturalisasi dari Jawa Kuna dan Jawa Baru. el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017 85
86 Variasi Nama Tuhan dalam Teks Serat Sastra Gendhing Kata Hyang dalam teks SSG juga mengawali kata Wasesa. Sehingga membentuk frasa Hyang Wasesa. Dalam teks SSG, kata ini digunakan hanya satu kali sebagai berikut. Artatine wong tan wruh ing gaib/sapa kangwruh tan lyan Hyang Wasesa (P.III.b1:1--2) [Sesungguhnya orang tidak tahu mengenai hal gaib, yang tahu hanyalah Hyang Wasesa] Kata wasesa berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti memerintah, berperintah (Zoetmulder & Robson, 1995: 1398). Hyang Wasesa berarti sebagai 'Tuhan Yang Maha Memberi Perintah'. Akan tetapi, dalam konteks ini Hyang Wasesa diartikan Tuhan Yang Maha Mengetahui. Perubahan pemaknaan ini didasari kesesuian dengan konteks kalimatnya yang menyatakan bahwa hanya Hyang Wasesa yang mengetahui hal-hal gaib. Kata gaib sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya 'tidak tampak' (Mutahar, 2005: 256). Penggunaan kata yang berasal dari bahasa Arab dengan kata yang berasal dari bahasa Jawa Kuno menunjukkan adanya proses interkulturalisasi dalam kalimat tersebut. Mekanisme akulturasi nampak dari proses penyesuaian arti kata Hyang Manon dengan kata ghaib dalam kalimat tersebut. Selanjutnya, kata Hyang digabungkan dengan kata Widdhi, Pratandhane wujuding Hyang Widdhi / tuduh kinen muji Kang Akarya "Pertanda wujud dari Hyang Widdhi adalah adanya petunjuk tentang perintah untuk memuji Sang Pencipta dan Kang Akarya Jagad (P.III.b5:1). Kata Hyang berasal dari bahasa Jawa Kuno hyang yang berarti 'dewa, dewi, yang dipuja sebagai dewa, Tuhan, dewa yang khusus bertalian dengan tempat (kraton, kayu, dsb)'; 'yang berhubungan dengan dewa; hal-hal yang suci, orang yang berbakti kepada kesucian, yang taat kepada agama, pertapa, biarawati, biarawan'; kata hyang sering berada di depan kata benda (Zoetmulder & Robson, 1995: 373). Kata Widdhi berasal dari bahasa Sansekerta, yang merupakan perubahan dari √dhâ yang berarti injuction, command, rules (Macdonell, 1954: 284). Secara berurutan dapat diartikan sebagai 'keputusan, perintah, aturan' (Echols & Shadily, 1989). Hyang Widdhi berarti 'dewa yang termulia, Tuhan' (Prawiroatmodjo, 1980: 320). Berdasarkan kutipan dan keterangan tersebut, dapat diketahui bahwa kata Hyang berada diawal kata Widdhi. Hyang Widdhi dalam konteks ini diartikan sebagai Tuhan Yang Maha Memerintah'. Hal ini dibuktikan dari baris selanjutnya yang diterjemahkan 'adanya petunjuk tentang perintah untuk memuji Sang Pencipta'. Kata ini sampai sekarang masih digunakan penganut agama Hindu di Bali. Hal ini membuktikan bahwa kata Hyang Widdhi merupakan wujud adanya proses interkulturalisasi. Kata Hyang Widdhi berasal dari dua bahasa yakni bahasa Jawa Kuna dan bahasa Sansekerta. el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017
Yuli Kurniati Werdiningsih & Nazla Maharani Umaya Bilingualisme ini membuktikan bahwa kata Hyang Widdhi merupakan hasil dari mekanisme akulturasi. Penggunaan kata Hyang di dalam frasa maupun secara mandiri dapat dikategorikan sebagai borrowing, karena merupakan bahasa Jawa Kuna yang digunakan dalam wacana Jawa Baru. Ketika kata Hyang bertemu dengan kata dari berbagai bahasa lain dalam frasa yang menunjukkan nama Tuhan, maka terjadilah proses akulturasi budaya. Adanya frasa Hyang Manon, Hyang Widdhi, Hyang Suksma, dan Hyang Wasesa dalam teks SSG yang merupakan teks berbahasa Jawa Baru membuktikan bahwa produk budaya Jawa Baru dihasilkan dari kontak budaya. Dalam teks SSG, kata Widdhi tidak hanya digunakan dalam frasa Hyang Widdhi. Akan tetapi beberapa kali digunakan pula sebagaikata mandiri. Penggunaan tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut. Pramila gendhing yen bubrah / gugur sembahe mring Widdhi / batal wisesaning salat "oleh karena itu, jika gendhing rusak maka batallah sembahnya kepada (Widdhi) Tuhan" (P.I.b11:1--3). Penggunaan kata Widdhi dalam kalimat tersebut diartikan sebagai Tuhan yang menciptakan berbagai aturan, di antaranya adalah aturan dalam gendhing. Dalam kalimat berikutnya, wenanging gesang / ngrejaseng nugreng Widdhi "kemampuan manusia dalam hidup berawal dari anugerah", kata Widdhi disebut sebagai pemberi anugerah untuk manusia dalam memulai hidup. Kata widdhi, dalam kalimat Widdhi Widdhi wadi wada kamulyaning deya "kemuliaan Widdhi adalah perkataan yang rahasia" (P.V.b5.:1). Artinya, kata Widdhi mengalami proses akulturasi karena berasal dari bahasa Sansekerta dan digunakan dalam konteks kalimat berbahasa Jawa Baru. Bilingualisme dalam kalimat tersebut menunjukkan mekanisme interkulturalisasi dalam teks SSG. Dalam SSG, kata Sang Hyang Wasesa Jati hanya digunakan satu kali. Kata tersebut terdapat pada kutipan berikut. Tuhya ri Sang Padmanaba / kekasihe Sang Hyang Wasesa Jati (P.IV.b14:2) [Sungguh karena Sang Padmanaba merupakan kekasihnya Sang Hyang Wasesa Jati] Kata Sang Hyang Wasesa Jati terbentuk dari empat kata, yakni Sang, Hyang, Wasesa, dan Jati. Oleh karena itu, kata tersebut akan diuraikan secara etimologis guna mengetahui proses interkulturalisasinya. Sang berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti pertikel yang dipakai di depan kata benda penunjuk orang dari derajat tertentu (Zoetmulder & Robson, 1995: 1018). Wasesa berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti memerintah, berperintah (Zoetmulder & Robson, 1995: 1398). Jati berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti 'nyata, tulen' (Prawiroatmodjo, 1980: 179). Sang Hyang Wasesa el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017 87
88 Variasi Nama Tuhan dalam Teks Serat Sastra Gendhing Jati dalam konteks ini diartikan sebagai 'Sang Tuhan Yang Maha Pandai'. Kata tersebut menunjukkan proses interkulturalisasi dari budaya Hindu dan budaya asli Jawa. Budaya India diwakili oleh kata Hyang dan Jati, sedangkan budaya asli Jawa diwakili oleh kata Sang dan Wasesa. Artinya, kontak budaya India (Hindu) dan Jawa terjadi dalam karya sastra berbahasa Jawa Baru. Pangeran Tuhan disebut juga dengan kata Pangeran. Kata Pangeran hanya digunakan satu kali, dalam SSG. Kata pangeran berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti 'raja' (Zoetmulder dan Robson, 1995: 897). Pangeran juga berari 'panggilan kepada Tuhan (pendeta, tuan)' (Prawiroatmodjo, 1980:56). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada kutipan berikut: Dene hakekat asaling gendhing / wus kanyatan ngelmuning Pangeran (P.III.b6:2) [Adapun hakikat asal gendhing sudah menajdi kenyataan merupakan ilmu dari Tuhan]. Berdasarkan kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa kata Pangeran berasal dari bahasa Jawa Kuno 'raja' tetapi dalam konteks ini diartikan sebagai 'Tuhan'. Kata Pangeran mengalami perubahan makna dalam bahasa Jawa Baru. Proses perubahan makna ini membuktikan adanya proses akulturasi dalam kata Pangeran. Allah Selain bahasa Sansekerta dan Jawa Kuno, SSG juga menunjukkan kontak budaya Islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya kosakata dari bahasa Arab yang digunakan untuk menyebut nama Tuhan, di antaranya adalah kata Allah. Penyebutan kata Allah hanya terjadi satu kali. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan pada kutipan berikut. Wa amaburhana / wujudihi Allah Kudusul 'almi / tuhya gumlar ing jagad (P.III. b4:7--9) [Dan adapun argument tentang wujud Allah Yang Maha Suci dan Maha Mengetahui adalah dengan adanya alam dunia] Kata Allah berasal dari bahasa Arab Illahun yang berkembang menjadi Allah. Illahun dan Allah berarti 'Tuhan Yang Maha Esa'. Kudusul berasal dari kata quddusun yang berarti 'suci (tempat ibadah)', sedangkan kata 'almi berasal dari kata 'alima yang berarti 'mengetahui' (Mutahar, 2005: 141,853,&768). Allah Kudusul'almi berarti 'Allah Yang Maha Suci dan Maha Mengetahui'. Dalam konteks penelitian ini kata tersebut mengalami proses interkulturalisasi, karena kata yang berasal dari bahasa Arab digunakan dalam konteks kalimat berbahasa el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017
Yuli Kurniati Werdiningsih & Nazla Maharani Umaya Jawa Baru. Oleh karena itu, muncullah bilingualisme yang merupakan salah satu contoh adanya akulturasi budaya Islam dan Jawa. Penggunaan kata tersebut dalam suluk cukup beralasan karena suluk berisi ajaran manunggaling kawula Gusti dan bernafaskan Islam. Penggunaan kata Allah untuk menunjukkan adanya kontak budaya Arab dengan Jawa. Dat Selain kata Allah, digunakan pula kata Dat. Dat disebut beberapa kali dalam SSG. Penggunaan kata diperjelas pada kutipan-kutipan berikut. Tukireng swara linuhung / amuji asmaning Dat". Dat mutlak dipunwastani (P.II.b8:1) Dat mutlak disebut latakyun. Sajating panembah / wisesaning Dat mrih ayu (P.II.b11:1) "Hakikat penyembahan adalah Dat Yang Kuasa" Dat lawan sipatira / sastra gendhingipun / kang rasa lawan pangrasa (P.III.b8:6) Dat dengan sifatnya, sastra dengan gendhingnya dan rasa dengan pangrasa. Kata Dat berasal dari bahasa Arab daatun, yang berarti 'inti, pokok' (Mutahar, 2005: 536). Dalam bahasa Indonesia Dat disebut Zat, yang berarti 'wujud, hakikat (Allah); sesuatu yang menyebabkan sesuatu menjadi ada; bahan yang merupakan pembentuk (bagian-bagian yang mendukung) suatu benda' (Tim Penyusun, 1986: 1017). Dalam SSG, kata Dat tidak diartikan sebagai 'inti' melainkan diartikan sebagai 'Tuhan'. kata Dat yang berasal dari bahasa Arab mengalami proses akulturasi ke dalam bahasa Jawa Baru seiring dengan masuknya Islam ke Jawa. Penggunaan kata Dat dalam kutipan-kutipan tersebut menunjukkan adanya proses interkulturalisasi dalam SSG. Berdasarkan hasil temuan di atas, terdapat berbagai variasi nama Tuhan dalam teks SSG. Penggunaan variasi nama Tuhan dalam teks SSG menunjukkan adanya kontak berbagai budaya dalam teks Jawa Baru. Teks SSG merupakan sastra suluk yang diciptaan dalam keragaman latarbelakang budaya. Inti ajaran sastra suluk, yakni perjalanan manusia mencapai kesempurnaan hidup dalam nafas Islam menjadikan teks SSG kaya akan berbagai konsep Islam. Meskipun demikian, teks SSG tidak meninggalkan akar budaya Jawa yang direfleksikan dalam peminjaman berbagai nama Tuhan dari Bahasa Jawa Kuna ke dalam Bahasa Jawa Baru. Selain itu, bahasa Sansekerta juga tidak dapat dilepaskan dari proses penciptaan teks SSG, sehingga ditemukan pula variasai nama Tuhan dalam bahasa Sansekerta. Bahasa Sansekerta digunakan untuk memperkaya dan mengembangkan bahasa Jawa. Hal ini terjadi pula dalam teks SSG. Variasi el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017 89
90 Variasi Nama Tuhan dalam Teks Serat Sastra Gendhing nama Tuhan yang digunakan dalam teks SSG menunjukkan bahwa pencipta teks SSG secara sosiokultural dipengaruhi oleh perkembangan berbagai budaya pada masa tersebut. Pemilihan bentuk sebagai teks suluk digunakan oleh penulis teks SSG untuk menunjukkan misi teologisnya, yakni Islam. Akan tetapi, tidak secara langsung meninggalkan unsur teologisnya yang lama yakni Hindu. Untuk itu variasi nama Tuhan yang ditemukan merefleksikan adanya kontak budaya. Penulis teks SSG merupakan produk sosial dan budaya Jawa pada masa pemerintahan Sultan Agung. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa penulis tersebut merupakan wakil dari masyarakat Jawa pada masa tersebut. Penggunaan berbagai variasi nama Tuhan dalam teks SSG menunjukkan bahwa masyarakat Jawa sebagai masyarakat yang terbuka dan cenderung permisif. Kecenderungan tersebut tidak hanya dalam kehidupan sosial bermasyarakat saja, bahkan sampai pada sikap teologisnya. Keterbukaan dan sikap permisif jelas terlihat dari penggunaan berbagai variasi nama Tuhan dalam satu wacana. Penggunaan variasi nama Tuhan dalam teks SSG menunjukkan mekanisme akulturasi terjadi tidak hanya dalam kehidupan bermasyarakat tetapi juga dalam kehidupan religius yang bersifat pribadi. Akulturasi ini terjadi karena penulis sebagai anggota kelompok masyarakat Jawa dihadapkan pada unsur- unsur budaya asing yang berbeda, yakni budaya Hindu dan Arab. Namun demikian, budaya asing tersebut dapat diterima dan diolah dalam budayanya sendiri tanpa menghilangkan budaya aslinya. Hal ini terrefleksi dalam frasa Gusti Allah, Hyang Wasesa, Hyang Wasesa Jati, dan Pangeran yang merupakan bentuk perpaduan budaya Jawa dengan berbagai budaya asing. Simpulan Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa dalam SSG terdapat proses interkulturalisasi berupa variasi nama Tuhan. Variasi nama Tuhan yang terdapat dalam SSG berjumlah sebelas varian. Dari kesebelas varian tersebut, dapat diketahui bahwa kontak budaya yang melatarbelakangi penulisan SSG ialah budaya Hindu, Jawa, dan Islam. Budaya Hindu ditunjukkan dengan penyebutan nama Tuhan yang berasal dari bahasa Sansekerta yang berasal dari India bagian Utara. Nama Tuhan dalam SSG yang berasal dari bahasa Sansekerta ialah Pangeran, dan Widdhi. Budaya Jawa ditandai dengan banyaknya kosakata Jawa Kuna yang digunakan untuk menyebut nama Tuhan. Nama Tuhan yang berasal dari bahasa Jawa Kuna ialah Hyang, Hyang Manon, dan Hyang Wasesa. Budaya Islam, el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017
Yuli Kurniati Werdiningsih & Nazla Maharani Umaya ditandai dengan penggunaan bahasa Arab dalam penyebutan nama Tuhan. nama Tuhan yang berasal dari bahasa Arab ialah Dat dan Allah Kudusul 'almi. Adapun nama Tuhan yang berasal dari gabungan bahasa Sansekerta dan Jawa ialah Hyang Widdhi, Hyang Suksma, Hyang Wasesa dan Sang Hyang Wasesa Jati. Proses interkulturalisasi tersebut, terkait erat dengan mekanisme akulturasi. Hasil dari kontak budaya Hindu dan Islam yang terdapat dalam teks SSG tersebut menandai bahwa karya sastra Jawa merupakan salah satu hasil dari proses interkulturalisasi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari Salam (2011: 41), yang menyatakan bahwa karya sastra merupakan hasil dari proses interkulturalisasi yang panjang dari berbagai budaya. Penggunaan variasi nama Tuhan merupakan upaya masyarakat Jawa dalam memahami dan mengimplementasikan ajaran Agama melalui kacamata kebudayaan Jawa. Selain itu juga sebagai upaya memasukkan unsur Islam dalam masyarakat Jawa yang telah memiliki keragaman budaya. Penggunaan variasi nama Tuhan sebagai upaya mempercepat penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Banyaknya variasi penyebutan nama Tuhan harus dipandang hanya dalam pengertian manifestasiNya. Setiap nama Tuhan tidak akan membuat lemah sifat ketuhanannya, karena semua nama tersebut merujuk pada sifat ketuhanan. Hal ini sejalan dengan pendapat Amstrong (2009:21), yang menyatakan bahwa konsep tentang Tuhan didasari oleh aspek kesejarahannya. Manusia merupakan makhluk sejarah sehingga nama-nama Tuhan juga muncul dalam wacana sejarah dan keagamaan. Manusia hidup dalam pluralitas etnik dan budaya, maka terjadi pluralitas dalam pemahaman dan penghayatan tentang Tuhan. Pluralitas dalam pemahaman dan penghayatan tentang Tuhan mengakibatkan terjadinya pluralitas penyebutan nama Tuhan. Pluralitas nama Tuhan hanya dalam pengertian nama, bukan berarti politeisme (Kuswanjono, 2006: 84). Penyebutan nama Tuhan yang beragam ini didasari dari aspek kesejarahan dan keberagaman budaya yang melingkupi manusia. Dalam konteks sejarah, pemahaman ketuhanan menunjukkan berbagai warna yang terlihat dari keberagaman nama dalam penyebutan Tuhan, termasuk dalam teks SSG. el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017 91
92 Variasi Nama Tuhan dalam Teks Serat Sastra Gendhing Daftar Pustaka Armstrong, Karen. 2009. Sejarah Tuhan. Bandung: Mizan. Echols, John M., dan Shadily, Hasan. 1989. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta : Gramedia. Haviland, William A. 1993. Antropologi Edisi ke-4, Jilid 2. Terjemahan R.G Soekadijo. Jakarta : Erlangga. Imam S, Suwarno. 2005. Konsep Tuhan, Manusia, Mistik dalam Berbagai Kebatinan Jawa. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka. Kuswanjono, Arqom. 2006. Ketuhanan dalam Telaah Filsafat Perenial. Yogyakarta: Badan Penerbit Filsafat. Macdonell, Anthony. 1954. A Practical Sanskrit Dictionary. London: Oxford University Press. Mardiwarsito. 1990. Kamus Jawa Kuna Indonesia. Flores: Nusa Indah. Mutahar, Ali. 2005. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Mizan. Salam, Aprinus. 2011. "Beberapa Catatan tentang Sastra (Indonesia) dalam Perspektif Interkuluralisme" dlm Jejak Sastra dan Budaya. Editor: Aprinus Salam, Henry Chambert-loir, M. Haji Salleh. Yogyakarta: Elmatera. Simuh. 1988. Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita (suatu Studi Terhadap Serat Wirid Hidayat Jati). Jakarta: Universitas Indonesia Press. 1995. Sufisme Jawa Transformasi Tasawuf Islam ke Mistik Jawa. Yogyakarta : Bentang Budaya. Strauss, A. & Corbin, J. 2009. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Suyono, Ariyono. 1985. Kamus Antropologi. Jakarta: Akademi Pressindo. Prawiroatmodjo, 1980. Baoesastra Jawa-Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penyusun, 1986. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017
Yuli Kurniati Werdiningsih & Nazla Maharani Umaya Werdiningsih, Yuli Kurniati. 2006. "Serat Sastra Gendhing, Suntingan Teks dan Terjemahan". Skripsi. Sastra Nusantara. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Woordward, Mark R. 2004. Islam Jawa: Kesalehan Normatif Versus Kebatinan. Yogyakarta: LKis. Zoetmulder. 1983. Kalangwan, Sastra Jawa Kuna Selayang Pandang. Jakarta: Jambatan. Zoetmulder & Robson. 1995. Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Jakarta: Gramedia el Harakah Vol.19 No.1 Tahun 2017 93 |
BISNIS KULINARI: Kualitas, Reputasi lan Fasilitas Rizky Balela Abstrak: Konsumen Kuliner Makanan ing taun 2015 lan 2021wis suda senajan jumlah restoran wis tambah. Panliten iki nliti pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, lan Citra liwat Kepuasan tumrap Loyalitas Konsumen kanthi nggunakake Convenience Sampling kanthi 500 responden sing wis dolan lan dhahar ing Kuliner Makanan Bekasi paling ora kaping pindho sajrone nem sasi pungkasan. Kata Kunci: Citarasa, Kenyamanan, Kredibilitas, Pamor, Puas PUSTAKA Abdullah, DNMA lan Rozario, F. (2009), "Pengaruh Kualitas Layanan lan Produk marang Kepuasan Pelanggan: Studi Kasus ing Kafetaria Staf ing Industri Hotelm", Jurnal Internasional Sosial, Manajemen, Ekonomi lan Teknik Bisnis, Vol. . 3 No. 5, p. 35-40. Andreani, F., Taniaji, TL, Puspitasari, RNM (2013), "The impact of brand image, customer loyalty with customer satisfaction as a mediator in McDonald's". Jurnal Manajemen lan Kewirausahaan, Vol. 14 No. 1, kaca 63-70. Anggraini, A. (2018). Analisis Strategi Premium lan Klaim Kendaraan ing Peningkatan Pendapatan PT Asuransi Sinar Mas Tangerang. JURNAL REFLEKSI ILMIAH: Ekonomi, Akuntansi, Manajemen lan Bisnis, 1(3), 251-260. Arisman. (2013). Analisis Kepuasan Konsumen ing Rumah Makan Bumbu Desa Bogor. tesis. Ariwibowo, ME (2019). STRATEGI PEMASARAN INSTITUSI PENDIDIKAN SWASTA. JURNAL REFLEKSI ILMIAH: Ekonomi, Akuntansi, Manajemen lan Bisnis, 2(2), 181-190. Bert, R. (1981). Toko Gambar lan marketing eceran, marketing eceran. New York: Random House, Inc. Bhattachrya, S., Sengupta, PP, lan Mishra, R. (2011), "Njelajahi Kesetiaan pelanggan: sinau babagan toko panganan cepet ing kutha Chennai", Jurnal Internasional Riset Multidisiplin, Vol.1 No. 4, p. 175-183. Brunner, TA, Stocklin, M. lan Opwis, K. (2008), "Kepuasan, Gambar lan Kasetyan: anyar mungsuh experienced pelanggan", European Journal of Marketing, Vol. 42 No. 9, pp. 1095-1105. Evawati. (2012), "Kualitas produk lan gambar merek McDonald: efek ing kepuasan konsumen", Jurnal Ekonomi lan Ilmu Sosial, Vol. 1 No. 2, p. 184-191. Fadillah, M. (2019). Tinjauan Strategi Pemasaran Kopi ing Kompetisi Bisnis. JURNAL REFLEKSI ILMIAH: Ekonomi, Akuntansi, Manajemen lan Bisnis, 2(2), 131-140. Febriansyah. (2013). Analisis Kepuasan Konsumen Rumah Makan Ampera Warung Jambu Bogor. tesis. |
PROSIDING SEMINAR NASIONAL POLITIK DAN KEBUDAYAAN i
PROSIDING SEMINAR NASIONAL POLITIK DAN KEBUDAYAAN ii
Copyright @2016 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau meperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari Penerbit. Diterbitkan oleh Unpad Press Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Lantai IV Jl. Ir. Soekarno KM 21 Bandung 45363 Telp. (022) 84288867/ 84288812 Fax : (022) 84288896 e-mail : [email protected] /[email protected] . Anggota IKAPI dan APPTI Editor : Rina Hermawati Dede Tresna Wiyanti Dede Mulyanto Erna Herawati Selly Riawanti Budiawati Supangkat Rimbo Gunawan Dede Mariana Caroline Paskarina Mudiyati Rahmatunnisa Tata Letak : Hardian Eko Nurseto Desainer Sampul : M. Taufany Rachman E. Perpustakaan Nasional : Katalag Dalam Terbitan (KDT) Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjadjaran Prosiding Seminar Nasional dan Kebudayaan Penyunting, Putri, Nadya Hari. --Cet. pertama - Bandung; Unpad Press; 2016 ___h.; 29,7 cm iii
PRAKATA Seperti kita ketahui bersama, politik dan kebudayaan merupakan salah satu tema penting dalam kajian-kajian antropologi. Manusia yang merupakan objek kajian dalam antropologi dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis. Demikian pula dengan kehidupan politik yang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kebudayaan. Wajah birokrasi, lembaga eksekutif, dan legislatif maupun sikap politik masyarakat tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Berdasarkan pemikiran tersebu lah maka Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Politik dan Kebudayaan. Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan yang diselenggarakan pada tanggal 24-25 Oktober 2016, menampilkan pembicara utama: Philips J. Vermonte, Ph.D. (Direktur Eksekutif CSIS Indonesia), Dedi Mulyadi, SH. (Bupati Kabupaten Purwakarta), dan Dr. Budi Rajab (Departemen Antropologi FISIP Unpad). Seminar ini diikuti oleh 66 panelis yang berasal dari akademisi, peneliti dan praktisi dari berbagai lembaga akademik maupun praktis yang menggeluti bidang kajian politik dan kebudayaan.. Tema-tema panel terdiri dari berbagai aspek yang terkait politik dan kebudayaan, yang meliputi: perempuan dan politik gender, kepemimpinan dan politik lokal di Indonesia, isu lingkungan dan politik, kesehatan dan budaya masyarakat, civil society dan politik kewargaan, budaya politik, politik pariwisata dan pariwisata budata, komunikasi politik dan budaya komunikasi, gerakan sosial, folklore, identitas dan politik lokal serta kebijakan, politik dan kebudayaan. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan seminar dan penerbitan buku abstrak ini. Semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Bandung, Oktober 2016 Editor iv
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi PANEL 1 PEREMPUAN DAN POLITIK GENDER Partisipasi Masyarakat Pesisir dalam Program Pemberdayaan Perempua di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya (Neneng Komariah, Pawit M. Yusup, Saleha Rodiah, Encang Saepudin) Eksistensi Perempuan Sebagai Penggerak Utama Ketahanan Pangan ( Studi Kasus Petani Melayu Perempuan di Dusun Semayong, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat) (Atem, Annisa Sintha Putri Nusantara) Representasi Eksploitasi Seksualitas dalam novel 50 Riyal Sisi Lain TKW Indonesia di Arab Saudi karya Deni Wijaya (Hiyang Widya Prasastiani, Alfaratna Sefti Nurlaily, Ethis Kartika Sari) Gender dan Identitas: Representasi Sosial Perempuan Dalam Kumpulan Cerpen Wanita Muda Di Sebuah Hotel Mewah (Siti Nur Aisya Putri) Kesadaran Politik Difabel Perempuan: Studi di Yogyakarta (Titi Fitrianita, Ucca Arawindha 31 Perempuan Dayak Mali dalam Bingkai Kearifan Lokal (Nikodemus Niko) 38 Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan Kemasyarakatan Pasca Reformasi (Erna 42 Herawati) Partisipasi Perempuan dalam Bidang Politik vs Budaya Masyarakat Indonesia (Randi) Bias Gender dalam Pemberitaan Aktivitas Politik Kaum Perempuan di Media (Eni Maryani, Agus Setiaman, Detta, Rachmawan) Dampak Pemberdayaan Perempuan Dalam Program Peningkatan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera ( P2WKSS) (Studi Dampak pada Sikap dan Perilaku Perempuan dalam Membina Tumbuh Kembang Anak dan Remaja di Desa Sindangsari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut) (Nina Karlina, Mas Halimah) Negara dan Ibu Rumah Tangga: Wajah Sehari-hari pembentukan Negara dalam Bidang Kesehatan melalui Posyandu (Arief Wicaksono) PANEL 2 KEPEMIMPINAN DAN POLITIK LOKAL DI INDONESIA Politik Kekerabatan dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia (Rina Hermawati, Nunung Runiwati) Kontribusi Peran Politik Tuan Guru Dalam Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan (Mukhtar Sarman) Tuan Tanah dan Lurah : Relasi Politik Lokal Patron Clien di Desa Sukorejo Kecamatan Godanglegi Kabupaten Malang dalam Kurun Waktu 2007-2012 (Annise Sri Maftuchin) Peran Opinion Leader Dalam Masyarakat Transisi (Studi di Desa Mekarsari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang) (Agus Rahmat, Hendarmawan, Edy Suryadi, Cipta Endyana) Kepemimpinan Lokal dalam Pengembangan Masyarakat Desa (Rudi Saprudin Darwis) PANEL 3 ISU LINGKUNGAN DAN POLITIK Culture and Flood in Indonesia : A Student Perspective (Debora M. M. Hutajulu, Ayu S. Ardipramesa) Implementasi Komunikasi Lingkungan Melalui Ritual Hajat Laut di Kabupaten Pangandaran (Iriana Bakti, Susi Perbawasari, Kokom Komariah) v iv v 1 9 17 24 50 57 66 75 84 90 102 109 116 123 129
PANEL 4 KESEHATAN DAN BUDAYA MASYARAKAT Pola Komunikasi dan Budaya Sehat Pada Rumah Tangga Sangat Miskin (RSTM) Di Pedesaan (Asep Suryana, Putri Trulline) Menyelaraskan Kebijakan Kesehatan bagi Penderita Thalasemia di Kota Palangkaraya (Kesehatan Sebagai Produk Politik dan Budaya) (Saputra Adiwijaya dan Katriani Puspita Ayu) Kemiskinan dan Balita Gizi Buruk di Desa Penyangkak Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu (Rahma Syafitri) PANEL 5 CIVIL SOCIETY DAN POLITIK KEWARGAAN Formasi Wacana Kewarganegaraan Pasca-Reformasi ( Caroline Paskarina) Peran Civil Society Dalam Membangun Budaya Demokrasi di Indonesia (Siti Witianti, Ratnia Solihah) Self-Adaptation of Children Beggars Toward Violence on Street Analysis of Logotheraphy Viktor Frank on Meaning of Misery of Child Beggars At Area Of Religious Tourism, Cirebon (Atwar Bajar) Homofobia dalam Film Dallas Buyers Club (Novia Adibagus Shofah) Benturan Kekuasaan : Polisi, Arema, dan Aremania (Indhar Wahyu Wira Harjo) PANEL 6 BUDAYA POLITIK Perilaku Pemilih dan Budaya Politik dalam Pemilu di Indonesia Pasca Reformasi (Ratnia Solihah, Siti Witianti) Politik Kepercayaan: Sebuah Relasi Sosial dan Budaya dalam Perdagangan Komoditas di Pedesaan Sumatera (Amilda) Manfaat Perubahan Politik terhadap Identitas Budaya Pecinan Kekinian (Lya Dewi Anggraini) PANEL 7 POLITIK PARIWISATA DAN PARIWISATA BUDAYA Sketsa Pariwisata di Aceh : Dari Regulasi Berbasis Syar'i Hingga Resistensi Masyarakat dalam Apologi Rekreasi (Studi Kasus di Kota Lhokseumawe, Aceh) (Pangeran P.P.A. Nasution dan Andry Ruida Hasi) Dilema Sex Tourism dalam Paradigma Pembangunan Pariwisata Perkotaan (Widyastuti) Strategi Promosi Pariwisata Kota Bandung (Studi Kasus Aktivitas Bandung Creatif City Forum (BCCF) (Iwan Koswara, Duddy Zein) Peningkatan Citra Pangandaran melalui Kearifan Lokal oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran (Priyo Subekti, Hanny Hafiar, Dadang Sugiana) Pencak Silat As A Special Cultural Tourism Potential : A Case on Lembaga Pewarisan Pencaksilat (Pencak Silat Inheritance Institute) (Dindin Dimyati, Muhammad Farhan) Global Tourism Challenges: Menuju Pariwisata Berbasis Syariah (Bagus Irawan) PANEL 8 KOMUNIKASI POLITIK DAN BUDAYA KOMUNIKASI Reactive Strategy and Personal Image : A Guide For 'Awkarin' (Ditta Hummamy, Hanifah Amalia, Mohammad Shihab) Iklan Politik dan Dampaknya Terhadap Keputusan Memilih Partai Golkar Pada Pemilu Legislatif (Survey Pada Kalangan Pemilih Pemula Mahasiswa UPI Angkatan 2014 (Ramadhan Wengku Arizal, Heny Hendrayati) Public Relation For Tradisional Pencak Silat (Mohammad Shihab, I Nyoman Musiasa) Pemanfaatan Pagelaran Wayang Golek Sebagai Metode Kampanye Politik Pasangan Sabdaguna dalam Pemilukada Kabupaten Bandung Periode 2016-2021 (Yanti Setianti, Priyo Subekti, Yogaswara Sunandar) Budaya Politik dan Komunikasi Politik dan Transisi Demokrasi Pasca Orde Baru (Dede Mariana, Ari Ganjar Herdiansyah, Diah Fatma Sjoraida, Heru Riyanto) vi 134 142 151 160 167 175 183 189 197 208 217 225 235 245 252 257 264 270 276 284 288 294
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017 dalam Meme : Sebuah Analisa Isi Terhadap Meme-meme di Dunia Maya (Nuning Kurniasih) PR Politik Sebaga Strategi Komunikasi Politik Jokowi (Evie Ariadne Shinta Dewi) Hoax Politik di Media Sosial Twitter (Studi Etnografi Virtual Tentang Keberadaan Hoax Politik di Media Sosial Twitter) (Renata Anisa, Rachmaniar) Reak Sebagai Media Komunikasi Tradisional Pada Masyarakat Cilengkrang Kecamatan Ujungberung (Feliza Zubair, Lukiati Komala) PANEL 9 GERAKAN SOSIAL Peran Elit Non-Politik dalam Peningkatan Demokrasi Lokal di Bali Kasus Proses Penolakan Reklamasi Teluk Benoa (Diana Fawzia, Nursatyo, Truly Wangsalegawa) Perpustakaan Rakyat : Gerakan Emansipatoris dalam Mengembangkan Budaya Membaca dan Wacana Sosial (Dika Sri Pendanari) Demokrasi Buruh dan Kesejahteraan (Studi Deskriptif tentang Dinamika Organisasi Buruh dan Tingkat Kesejahteraan di Kabupaten Bandung) (Suwandi Sumartias dan Ikhsan Fuady) Representation of "Teman Ahok" As Form Cultural Identity and Resistence To Political Olygarchy (Anang Viki Pratama Hadju) Cultural consciousness Movement Against Corruption, Intellectual Academics in PerspectiveIntellectual Craftsmanship C. Wright Mills (Arie Wahyu Prananta) PANEL 10 FOLKLORE, IDENTITAS, DAN POLITIK LOKAL Revitalisasi dan Rekonstruksi Kearifan Lokal Untuk Membangun Hukum Kehutanan Yang Berkelanjutan (Caritas Woro Murdiati Runggandini) Boss Selalu Benar: Folklore di Tempat Kerja (Chico Adhibaskara Ekananda Hindarto) Menggali Kearifan Lokal Sosial Politik Masyarakat Minangkabau Melalui Ungkapan (Wirdanengsih Peranan Kearifan Lokal Dalam Pembangunan Desa di Minahasa (Studi di Desa Warembungan Kecamatan Pincleng Kabupaten Minahasa) (Welly Waworundeng) Model Pengelolaan Madrasah Mandiri Berbasis Kearifan Lokal (Junardi Harahap, Budi Rajab, Budhi Gunawan, Opan Suwartapradja) Pemilihan Wali Jorong Langsung dan Implikasinya Terhadap Budaya Politik Nagari (Irawati) Idiom Jawa dan Politik Elektoral Lokal (Iwan Nurhadi) Nilai Budaya Malapus dalam Penyelenggaran Pelayanan Publik di Kabuoaten Minahasa Selatan (Very Y. Londa) PANEL 11 KEBIJAKAN, POLITIK, KEBUDAYAAN Dilema Kebijakan Land Reform (Anik Susanti, Nyimas Nadya Izana, Nike Kusumawanti) Kendala Budaya dalam Sosialisasi Kebijakan Penanganan Masalah Human Trafficking di Kabupaten Indramayu (Slamet Mulyana, Meria Octaviani, Ira Mirawati, Kismiyati El Karimah) Implikasi Budaya Populer terhadap Kebijakan Industri Kreatif Indonesia (Studi Kasus: Pengaruh Hallyu Terhadap Indonesia) (Seny Soniaty, Widyastuti, Rahmad Efendi) Pulau Sebatik : Sebuah Kajian Kawasan Perbatasan (Suatu Studi Tentang Masyarakat Terhadap Kawasan Perbatasan (Poppy Setiawati Nurisnaeny, Junardi Harahap) Pengaruh Sosial dan Budaya dalam Perumusan Sosial dan Budaya dalam Perumusan Kebijakan Desentralisasi Kewenangan Pusat di Daerah Dalam Penerapan UU No. 6/2014 Tentang Pemerintahan Daerah di Nagari Sumatra Barat (Tamrin) Tantangan Bagansiapiapi Menghadapi Globalisasi: Dengan Melestarikan Warisan Budaya (Lies Mariani) vii 302 308 313 317 322 333 340 348 357 367 376 381 387 391 394 402 408 417 422 430 440 446 455
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT PESISIR DALAM PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI KECAMATAN CIPATUJAH KABUPATEN TASIKMALAYA Neneng Komariah Pawit M. Yusup Saleha Rodiah Encang Saepudin Fakultas Ilmu Komunikasi - Universitas Padjadjaran ABSTRAK Tujuan penelitian tingkat partisipasi dalam program pemberdayaan perempuan terutama tingkat partisipasi keputusan/ masyarakat perencanaan, partisipasi masyarakat pada pelaksanaan program, partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat, dan partisipasi masyarakat dalam evaluasi. Manfaat penelitian yaitu sebagai bentuk evaluasi program terutama terhadap implementasi kebijakan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan mixed methods dan teknik pengumpulan data melalui penyebaran angket, wawancara, Focus Group Discussion, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan skor komulatif dari masing-masing sub variable, maka tingkat parisipasi masyarakat dalam program dapat dikelompokkan pemberdayaan perempuan menjadi dua bagian. Bagian pertama yakni partisipasi masyarakat keputusan/ perencanaan program adalah positif. Bagian kedua yakni partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program, partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat, dan partisipasi masyarakat dalam evaluasi kurang positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Masyarakat Pesisir di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya kurang aktif dalam mengikuti program pemberdayaan perempuan. untuk mengetahui masyarakat pesisir dalam pengambilan dalam pengambilan Kata kunci: partisipasi, pemberdayaan perempuan, masyarakat pesisir, Cipatujah, Tasikmalaya PENDAHULUAN Desa Sindangkerta merupakan salah satu Desa di Kecamatan Cipatujah yang mempunyai luas wilayah 1.500 Ha dengan jumlah penduduk sebanyak 5.380 jiwa. Jumlah tersebut terdiri atas 2.673 laki-laki dan 2.707 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 1.702 KK. Jumlah keluarga miskin 370 KK dengan persentase 21% dari jumlah keluarga yang ada di Sindangkerta. Dilihat dari topografi dan kontur tanah, Sindang Kerta secara umum berupa dataran rendah dan dataran tinggi serta sebagian merupakan daerah pesisir pantai dengan suhu berkisar antara 27 sd. 30 derajat celcius. Berdasarkan tersebut masyarakat Desa Sindangkerta sebagian besar merupakan masyarakat pesisir pesisir. didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal dan melakukan aktivitas sosial ekonomi yang terkait dengan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan. Dengan demikian, secara sempit masyarakat pesisir memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan. Sedangkan secara luas masyarakat pesisir dapat didefinisikan sebagai masyarakat yang tinggal secara spasial di wilayah pesisir tanpa mempertimbangkan apakah mereka memiliki aktivitas sosial ekonomi yang terkait dengan potensi dan kondisi sumberdaya pesisir dan lautan. hal Secara teoritis, masyarakat Dalam kerangka sosiologis, masyarakat pesisir, khususnya masyarakat nelayan, memiliki perilaku yang berbeda dengan katakanlah masyarakat petani/agraris. Perbedaan besar disebabkan karena karakteristik sumberdaya yang menjadi input utama bagi kehidupan sosial ekonomi mereka. Masyarakat dengan ketidakpastian yang tinggi karena secara alamiah sumberdaya perikanan bersifat invisible sehingga sulit untuk diprediksi. Sementara masyarakat agraris misalnya memiliki ciri sumberdaya yang lebih pasti dan visible sehingga relatif lebih mudah untuk diprediksi terkait dengan ekspetasi sosial ekonomi masyarakat. Dalam kondisi seperti ini maka tidak jarang ditemui karakteristik masyarakat nelayan yang keras, sebagian temperemental dan tidak jarang yang boros karena ada persepsi bahwa sumberdaya perikanan "tinggal diambil" di laut (Satria, 2009). ini sebagian nelayan akrab 1
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 tidak menentu, Dalam keadaan ekonomi yang membuat nelayan harus mampu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada. Penyesuaian ini antara lain dengan memanfaatkan anggota rumah tangga untuk membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Dalam hal ini, istri para nelayan merupakan anggota rumah tangga yang memiliki potensi dalam membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Kesulitan melepaskan diri dari belenggu kemiskinan karena mereka didera oleh beberapa keterbatasan di bidang kualitas sumberdaya manusia, akses dan penguasaan teknologi, pasar, dan modal. Kebijakan dan implementasi program-program pembangunan untuk masyarakat di kawasan pesisir hingga saat ini masih belum optimal dalam memutus mata rantai belenggu kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mereka (Kusnadi 2009). Di dalam buku pedoman Peningkatan Produktifitas Ekonomi Perempuan (PPEP) disebutkan bahwa "Permasalahan perempuan di bidang ekonomi tidak terlepas dari kemiskinan. Perempuan dalam kegiatan usaha secara umum terbagi dalam empat kelompok, yaitu perempuan tidak mampu berusaha karena beban kemiskinan; perempuan yang belum/tidak berusaha; perempuan pengusaha mikro; dan perempuan pengusaha kecil dan menengah". tangga), menjalankan peran sebagai berorganisasi, dan lain sebagainya masih tetap berlaku. Kedua, kemiskinan struktural berekses pada timbulnya rendahnya kemiskinan kultural dalam wujud pendidikan besar keterampilan perempuan (terutama di pedesaan). Sementara itu, kemiskinan alamiah menjelaskan adanya sebagian kaum perempuan yang bersikap pasrah terhadap posisi dirinya dalam kehidupan tangga dan sadar menyadari masyarakat, demikianlah kodratnya sebagai seorang perempuan. ibu rumah sebagian dan rumah karena secara Penduduk wanita yang lebih banyak dibandingkan dengan penduduk pria merupakan sumber daya pembangunan yang cukup besar. Partisipasi aktif pria dan wanita dalam setiap proses pembangunan akan mempercepat tercapainya tujuan pembangunan. Wanita-wanita nelayan mempunyai potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan, dimana posisi wanita yang selama ini hanya berfungsi sebagai ibu rumah tangga ditingkatkan sebagai pencari nafkah. Untuk itu, perlu diadakannya pemberdayaan bagi istri-istri nelayan. Optimalisasi peran wanita nelayan dalam pembangunan pesisir hanya dapat dilakukan melalui integrasi kebijakan pembangunan dan pemberdayaan perempuan ke dalam kebijakan nasional, propinsi atau kabupaten/kota baik pada ranah perencanaan, pelaksanaan, pemantauan maupun evaluasi pembangunan. jumlahnya Perempuan tidak mampu berusaha karena beban kemiskinan khususnya dalam pemenuhan pendidikan dan kesehatan, harus berusaha dengan segala cara dan berorientasi pada kebutuhan saat ini. Perempuan dalam keluarga miskin ini sulit untuk berpikir jernih dan terbuka dalam menata kehidupan masa depan. Sedangkan untuk perempuan yang belum/ tidak berusaha, dihadapi permasalahan sikap, budaya, pengetahuan dan penerapan. Perempuan tidak berusaha karena motivasi yang kurang walaupun sumberdaya yang dimilikinya sebenarnya cukup atau mampu. Di lain pihak, ada perempuan ingin tapi tidak memiliki pengetahuan atau ketrampilan untuk usaha. Tiga pendekatan kemiskinan yang bisa dijadikan dasar untuk pengentasan kemiskinan yaitu pendekatan kultural, struktural, dan alamiah. Pendekatan ini bisa dilakukan baik secara parsial maupun bersamaan dapat dipakai untuk menjelaskan penyebab kemiskinan di kalangan kaum perempuan, baik secara ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Pertama, pendekatan secara kultural sebagian masyakat kita masih dipengaruhi secara kuat oleh budaya tradisional yang berideologi patriarki. Yaitu fenomena ketimpangan struktural berupa keterbatasan kaum perempuan untuk memperoleh pendidikan, memperoleh akses ekonomi (misalnya bekerja untuk sebatas memperoleh Pemberdayaan perempuan adalah upaya pemampuan perempuan untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumberdaya ekonomi, politik, sosial, budaya agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berpatisipasi aktif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang timbul di lingkungan sekitarnya. Perempuan dengan jumlah yang sangat besar merupakan modal sosial yang potensial bagi kelangsungan pembangunan bangsa. Sejalan dengan pernyataan tersebut Mengenai konsep pemberdayaan perempuan Hikmat menyatakan sebagai berikut: "... Konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja dan keadilan. Pada dasarnya, pemberdayaan diletakkan pada kekuatan tingkat individu dan sosial. Partisipasi merupakan komponen penting dalam pembangkitan kemandirian dan proses pemberdayaan. Sebaiknya orang-orang harus terlibat dalam proses tersebut sehingga mereka dapat lebih memperhatikan hidupnya untuk memperoleh rasa percaya diri, memiliki harga diri dan pengetahuan untuk mengembangkan keahlian baru. Prosesnya dilakukan secara kumulatif sehingga semakin banyak keterampilan yang dimiliki seseorang penghasilan dan bukan 2
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 semakin baik pula kemampuan partisipasinya. ..." ( Hikmat 2004) Rumusan Masalah dan tujuan penelitian tersebut and application. Bila ketiga aktivitas dilaksanakan dengan baik, akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan kebijakan itu sendiri. Kerangka penelitian ini secara garis besar tergambar dalam bagan di bawah ini. Berdasarkan kepada latar belakang di atas, penelitian ini mengkaji tentang tingkat partisipasi Masyarakat Pesisir dalam Program Pemberdayaan Perempuan di Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya dengan tujuan untuk mengetahui Tingkat partisipasi masyarakat keputusan/ perencanaan, partisipasi masyarakat pada pelaksanaan program, partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat, dan partisipasi masyarakat dalam evaluasi. dalam pengambilan Kerangka Pemikiran Teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori dari Charles O. Jones. Jones (1984:166) mengemukakan tiga aktivitas yang penting dalam yaitu publik, organization, interpretation, and application. implementasi kebijakan METODE 1. Organization: the establishment or rearrangement of resources, unit and methods for putting a policy into effect; 2. Interpretation: language (often contaned acceptable and feasible plans and directive; translation of program into in a statute) the 3. Application: the routine provision of service, payments, or other agree upon objectives of instrument. Berdasar pada apa yang dikemukakan Jones tersebut, maka masalah pemberdayaan masyarakat sebagai implementasi kebijakan publik semakin lebih jelas dan luas, dimana implementasi itu merupakan proses yang memerlukan dari organisasi, interpretasi, dan aplikasi. tindakan-tindakan sistematis Berdasarkan pada kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka yang dimaksud dengan implementasi kebijakan adalah serangkaian aktivitas untuk mencapai tujuan sebagaimana yang telah digariskan dalam kebijakan tersebut. Penelitian ini mengkaji tentang model pemberdayaan perempuan masyarakat pesisir sebagai upaya dari Program Pemberdayaan Keluarga Fakir Miskin (P2KFM), dimana (P2KFM) adalah suatu program pemerintah dalam upaya pemberdayaan masyarakat fakir miskin (keluarga) yang terintegrasi untuk adanya partisipasi aktif masyarakat yang berbentuk pikiran, tenaga, keahlian dan materi untuk terwujudnya masyarakat mandiri dan meningkatkan kesejahteraannya. Menurut Jones, tiga aktivitas yang penting dalam implementasi kebijakan publik yaitu organization, interpretation, implementasi Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka- angka, meskipun ada data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono. Ia mengemukakan Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkakan misalnya skala pengukuran. Suatu pernyataan/ pertanyaan yang memerlukan alternatif jawaban, di mana masing- masing : sangat setuju diberi angka 4, setuju 3, kurang setuju 2, dan tidak setuju 1 (Sugiyono, 2002: 7). Populasi adalah wilayah generalisasi objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Yang menjadi populasi dan sempel dalam penelitian ini adalah Masyarakat nelayan di Desa Sindangkerta Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Sesuai data yang didapatkan jumlah keluarga nelayan yakni 50 kepala keluarga. Analisis data lapangan terkait tingkat partisipasi masyarakat tentang pelaksanaan program pemberdayaan perempuan. Kuesioner yang diberikan kepada responden, berupa pernyataan tertutup mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program pemberdayaan perempuan di Kecamatan Ciapatujan Kabupaten Tasikmalaya. Setiap pernyataan yang diajukan, responden hanya terdapat dalam 3
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 perlu menjawab satu pilihan jawaban yang tersedia. Butir-butir pernyataan yang diajukan mengacu pada tolak ukur yang telah ditetapkan sebelumnya. Jawaban-jawaban yang tercantum dalam kuesioner mengacu pada skala likert. Pertanyaan yang ada dalam kuesioner masing-masing jawaban diberi skor sebagai berikut. variabel. Untuk ada mempermudah pengolahan data, data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Excel. Berikut adalah penjelasannya berdasarka kepada hasil analisis terhadap masing-masing indikator dari setiap variabel penelitian. pada masing-masing Tabel 1. Alternatif Jawaban Responden dan Skor Penilaian HASIL DAN PEMBAHASAN Pilihan jawaban Skor masing-masing pernyataan Sangat tidak setuju Tidak setuju Tidak ada pendapat Setuju Sangat setuju Pernyataan positif 1 2 3 4 5 Pernyataan negatif 5 4 3 2 1 Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya adalah menganalisis data yang telah didapatkan dengan mengggunakan model analisis deskriptif. Model analisis ini menjelaskan pernyataan responden dengan mendeskripsikannya melalui penggunaan tabel dan pengukurannya menggunakan skala likert. Berdasarkan hal tersebut, maka jumlah skor dari seluruh responden adalah: Tingkat Keputusan/ Perencanaan Partisipasi dalam Pengambilan Variabel ini memiliki enam indikator yaitu a) Informasi mengenai pemberdayaan perempuan didapatkan melalui kelurahan atau RT/RW setempat, b) Pemberitahuan mengenai adanya program pemberdayaan perempuan bagi masyarakat dilakukan secara jelas, c) Masyarakat mencari tahu lebih jauh mengenai program pemberdayaan perempuan, d) Pernah diajak musyawarah untuk membahas perencanaan program pemberdayaan perempuan , e) Pernah memberikan masukan gagasan/ ide dalam program pemberdayaan perempuan f) Keterlibatan program dalam pemberdayaan perempuan harus dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan, Berikut adalah perhitungan dari tiap indikator/tolak ukur tersebut. program , dan masyarakat Tabel 2. Jumlah Skor Seluruh Responden Maksimal Minimal Median Kuartil I Kuartil III 50 responden x 5 = 250 50 responden x 1 = 50 50 responden x 3 =150 50 responden x 2 =100 50 responden x 4 =200 Jumlah skor tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan beberapa pendekatan (Sugiyono,2008), untuk menentukan seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat, sebagai berikut : a. Jika Kuartil III < Skor < Maksimal; artinya sangat positif (partisipasi masyarakat dinilai aktif). b. Jika Median < Skor < Kuartil III; artinya positif (partisipasi masyarakat dinilai cukup aktif). c. Jika Kuartil I < Skor < Median; artinya negatif (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). Jika Minimal < Skor < Kuartil I; artinya d. sangat negatif (partisipasi masyarakat dinilai tidak aktif). Apabila dipersentasekan, maka besar tingkat partisipasi masyarakat dapat dihitung berdasarkan rumusan sebagai berikut : No 1 2 3 4 5 6 Tabel 3. Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan/Perencanaan Tolak ukur Informasi mengenai pemberdayaan perempuan melalui kelurahan atau RT/RW setempat Pemberitahuan mengenai adanya program bagi pemberdayaan masyarakat dilakukan secara jelas Masyarakat mencari tahu mengenai perempuan Pernah membahas pemberdayaan perempuan Pernah memberikan masukan gagasan/ ide dalam program pemberdayaan perempuan Pernah memberikan masukan gagasan/ ide dalam program pemberdayaan perempuan Keterlibatan masyarakat dalam program pemberdayaan perempuan harus dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan Skor Median 194 program didapatkan 150 211 150 perempuan lebih jauh pemberdayaan 150 167 program diajak musyawarah perencanaan untuk program 163 150 129 150 208 150 Total Rata-rata 1072 178.66 150 150 Skor yang diperoleh Tingkat partisipasi 100 = -------------------------------x Skor maksimal Pada bagian tingkat partisipasi masyarakat berdasarkan tolak ukur yang ini akan diukur mengenai Data di atas menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat keputusan/ Perencanaan program pemberdayaan perempuan cukup tinggi. Hal ini terlihat dari rata-rata skor yang diperoleh adalah 178.66. Skor tersebut jauh lebih ini tinggi dari skor median yakni 150. Data dalam pengambilan 4
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 menunjukkan bahwa nilai Median < nilai Skor < nilai Kuartil ini artinya positif (partisipasi masyarakat dinilai cukup aktif). Tingkat partisipasi ini terjadi disebabkan oleh keterbukaan para pengelola program pemberdayaan perempuan yang dimonitoring oleh pihak pemerintahan. Namun, Berdasarkan data di atas dari enam indikator yang menjadi tolak ukur variabel ini dapat dipilah menjadi pertama menunjukkan skor di atas median dan kelompok kedua skor berada di bawah median. Kelompok pertama yakni a) Informasi mengenai program pemberdayaan perempuan didapatkan melalui kelurahan atau RT/RW setempat memperoleh skor 259, b) Pemberitahuan mengenai adanya program pemberdayaan perempuan bagi masyarakat dilakukan secara jelas skor 211 c) Masyarakat mencari tahu lebih jauh mengenai program pemberdayaan perempuan skor 167 d) Pernah diajak musyawarah untuk membahas perencanaan program pemberdayaan perempuan skor 163, dan e) Keterlibatan program pemberdayaan perempuan harus dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan skor 208. Sedangkan kelompok kedua yakni pernah memberikan masukan gagasan/ ide dalam perempuan memperoleh skor 129. Skor untuk indikator ini cukup jauh di bawah skor median. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lapangan para perempuan ini merasa enggan untuk mengeluarkan pendapatnya karena merasa malu dan ragu-ragu. Ada rasa takut pertanyaan, akan ide disampaikannya tidak diterima. Apabila skor komulatif dari sub variabel ini dipresentasekan maka dapat dihitung sebagai berikut: III. Hal dua kelompok. Kelompok masyarakat dalam pemberdayaan program atau gagasan yang 178.66 Tingkat partisipasi V1= -----------x 100 250 = 71.46 No 1 2 3 4 5 6 7 Tabel 4 Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Program Tolak ukur Sebagaian dana yang digunakan sebagian modal usaha adalah milik pribadi. Tempat yang digunakan untuk berusaha adalah milik pribadi. Alat usaha yang digunakan dalam menjalankan usaha adalah milik pribadi. Setiap kegiatan dalam program pemberdayaan perempuan selalu didokumentasikan Selalu ikut serta dalam pengadministrasian kegiatan Fasilitator mudah ditemui oleh anggota program pemberdayaan perempuan Fasilitator sangat berperan dalam pendampingan kelompok Skor Median 121 150 138 150 150 145 163 150 150 147 142 150 150 144 Total 1.000 150 Rata-rata 142.85 150 Data di atas menggambarkan bahwa partisipasi program masyarakat pemberdayaan perempuan negattif. Hal ini terlihat dari rata-rata skor yang diperoleh adalah 142.85. Walaupun Skor tersebut tidak terlalu jauh dari skor median yakni 150 namun masih berada di bawah skor median. Apabila kita melihat data satu demi satu dari setiap indikator maka terlihat hanya satu indikator yakni Setiap kegiatan dalam program pemberdayaan perempuan selalu didokumentasikan yang mendapat skor lebih dari skor median yakni 165. Sedangkan indikator lainnya memperoleh skor dibawah skor median. dalam pelaksanaan Tingkat Pelaksanaan Program Partisipasi Masyarakat dalam Variabel ini memiliki enam indikator yaitu a) Sebagaian dana yang digunakan sebagian modal usaha adalah milik pribadi. b) Tempat yang digunakan untuk berusaha adalah milik pribadi. c) Alat usaha yang digunakan dalam menjalankan usaha adalah milik pribadi. d) Setiap kegiatan dalam program pemberdayaan perempuan selalu didokumentasikan e) Selalu ikut serta dalam pengadministrasian kegiatan f) Fasilitator mudah ditemui oleh anggota program pemberdayaan perempuan g) Fasilitator sangat berperan dalam pendampingan kelompok. Berikut adalah perhitungan dari tiap indikator/ tolak ukur tersebut: Berdasarkan data di atas dari tujuh indikator yang menjadi tolak ukur variabel ini dapat dipilah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menunjukkan skor diatas median dan kelompok kedua skor berada di bawah median. Berdasarkan pada data yang tergambarkan bahwa nilai Kuartil I < nilai Skor < nilai Median. Hal ini artinya negatif (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). Apabila skor kumulatif dari sub variabel ini dipresentasekan maka dapat dihitung sebagai berikut: 142.85 Tingkat partisipasi V2 = -----------x 100 250 = 57.14 5
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Manfaat 139.5 Tingkat partisipasi V3= -----------x 100 250 Variabel partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat memiliki 4 indikator. Keempat indikator tersebut adalah a) Kemudahan dalam permohonan pengajuan program pemberdayaan perempuan , b) Kemudahan prosedur dalam mendapatkan modal usaha dari program pemberdayaan perempuan , c) perempuan Adanya membantu pemecahan masalah usaha yang dihadapi anggota, dan d) Keterampilan anggota kelompok menjadi meningkat dengan pendampingan yang tiap diberikan. Berikut adalah perhitungan dari indikator/ tolak ukur tersebut: program pemberdayaan = 55.8 Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam evaluasi Variabel partisipasi masyarakat dalam kegiatan evaluasi memiliki empat indikator. Keempat indikator tersebut adalah a) Selalu memberi masukan kepada pengelola program pada akhir pelaksanaan kegiatan. b) Sering mengadu pada pengelola progran mengenai pelaksaan kegiata. c) Suka membantu pengelola program dalam menyusun pelaporan kegiatan, dan d. Membantu pengumpulan data/ bahan pelapran kegiatan. Nilai sekor dari masing-masing indicator dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 5. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Manfaat Tolak ukur No 1 Skor Median 110 Kemudahan dalam permohonan pengajuan program pemberdayaan perempuan Kemudahan prosedur dalam mendapatkan modal usaha dari program pemberdayaan perempuan Adanya program pemberdayaan perempuan membantu pemecahan masalah usaha yang dihadapi anggota Keterampilan anggota kelompok menjadi meningkat dengan pendampingan yang diberikan Total Rata-rata 150 138 150 2 145 3 150 4 165 150 150 150 558 139.5 Tabel 6 Partisipasi Masyarakat dalam Evaluasi Skor Median No 107 1 Tolak ukur Selalu memberi masukan kepada pengelola program pada akhir pelaksanaan kegiatan Sering mengadu pada pengelola progran mengenai pelaksaan kegiata Suka membantu pengelola program dalam menyusun pelaporan kegiatan Membantu pengumpulan data/ bahan pelapran kegiatan 150 150 150 2 138 3 150 4 131 150 Total Rata-rata 526 131.5 150 150 Data di atas menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat program pemberdayaan perempuan kurang aktif atau negatif. Hal ini terlihat dari rata-rata skor yang diperoleh adalah 139.5. Skor tersebut jauh dari skor median yakni 150. Apabila kita melihat data satu demi satu dari setiap indikator maka terlihat hanya satu indikator yakni Keterampilan anggota kelompok menjadi meningkat dengan pendampingan yang diberikan yang mendapat skor lebih dari skor median yakni 165. Sedangkan indikator lainnya memperoleh skor dibawah skor median Data di atas menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat program pemberdayaan Perempuan kurang aktif bahkan negatif. Hal ini terlihat dari rata-rata skor yang diperoleh adalah 131.5. Skor tersebut berada di bawah skor median yakni 150. Berdasarkan pada data yang tergambarkan bahwa nilai Kuartil I < nilai Skor < nilai Median. Hal ini artinya negatif (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). pada tahap evaluasi Apabila skor kumulatif dari sub variabel ini dipresentasekan maka dapat dihitung sebagai berikut; 131.5. Berdasarkan data di atas dari empat indikator yang menjadi tolak ukur variabel ini dapat dipilah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menunjukkan skor diatas median dan kelompok kedua skor berada di bawah median. Berdasarkan pada data yang tergambarkan bahwa nilai Kuartil I < nilai Skor < nilai Median. Hal ini artinya negatif (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). Apabila skor kumulatif dari sub variabel ini dipresentasekan maka dapat dihitung sebagai berikut: Tingkat partisipasi V4= -----------x 100 150 = 52.6 Berdasarkan skor kumulatif dari masing-mansing sub variabel maka tingkat parisipasi masyarakat dalam program dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Bagian pertama yakni pertisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan/ perencanaan program positif. Hal ini karena pemberdayaan perempuan 6
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 skor sub variabel ini menunjukkan bahwa nilai Median < niali Skor < nilai Kuartil III. Data ini artinya positif (partisipasi masyarakat dinilai cukup aktif). Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7 Perhitungan Skor Kumulatif Setiap Sub Variabel SubVariabel Pengmbilan keputusan Nilai Media 150 < Skor 178.66 < Kuartil III 200 Bagian kedua yakni partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program, partisipasi masyarakat dalam pengambilan manfaat, dan partisipasi masyarakat dalam evaluasi kurang positif. Hal ini karena nilai Kuartil I < nilai Skor < nilai Median. Hal ini artinya negatif (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 8 Perhitungan Skor Komulatif Setiap Sub Variabel Kendala yang dihadapi adalah terbatasnya dana, kurangnya pengetahuan dan pemahaman serta tingkat partisipasi aktif masyarakat masih kurang. Selain itu, program Program pemberdayaan perempuan khususnya dalam bidang ekonomi yakni usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Simpan Pinjam Khusus Perempuan (SPKP) baik melalui pemberian modal tidak banyak membantu, karena tidak diiringi oleh model-model pemberdayaan yang berkelanjutan. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang rendah (miskin), merupakan masalah pembangunan di berbagai bidang yang ditandai oleh pengangguran, keterbelakangan dan ketidakberdayaan. Oleh karena itu, kemiskinan merupakan masalah pokok yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dengan dalih apapun dan harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan. Sesuai dengan prinsip keadilan, penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu upaya strategis dalam mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan. Sub Variabel Pelaksanaan program Pengambilan manfaat Evaluasi program Kuartil I 100 100 100 < < < Skor 142.85 < 139.5 < 131.5 < Nilai Median 150 150 150 Apabila skor kumulatif dari variabel ini dihitung maka partisipasi masyarakat dalam program pemberdayaan perempuan adalah negatif. Hal ini terlihat dari Kuartil I < nilai Skor < nilai Median. Hal ini artinya negatif (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Sesuai ciri sistem ekonomi kerakyatan dalam upaya penanggulangan (1999) mengajukan dua strategi yang harus di tempuh yaitu: pertama, melakukan upaya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok; kedua, berupaya untuk membantu masyarakat melalui pemberdayaan agar mereka mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha. Dalam kaitan itu, penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan terkait erat dengan pembangunan ekonomi rakyat antara lain pengembangan berbagai usaha produktif yang merupakan potensi kewilayahan. kemiskinan, Ancok SIMPULAN Tabel 9 Perhitungan Skor Kumulatif Variabel Variabel Partisipasi masyarakat Kuartil I 100 < Skor 148.11 < Nilai Media 200 Apabila skor kumulatif ini dipresentasekan maka dapat dihitung sebagai berikut 148,11 Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis deskriptif, dapat disimpulkan bahwa Tingkat partisispasi masyarakat pesisir dalam program pemberdayaaan perempuan kurang positif. Hal ini program artinya masyarakat pemberdayaan kurang aktif dalam mengikuti program. Hal ini terlihat dari Kuartil I < nilai Skor < nilai Median. Hal ini artinya negatif (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). Kesimpulan lebih rinci sebagai berikut: yang terkena Tingkat partisipasi V = -----------x 100 250 = 59.24 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, baik pada kelompok sasaran yang terlibat pada program pemberdayaan perempuan maupun kepada para pengelola program ditemukan fakta-fakta empiris bahwa pemberdayaan masyarakat miskin yang selama ini menjadi rencana program utama di Kecamatan Cipatujah belum terlaksana secara efektif dan efisien. 1. Partisipasi masyarakat pada tahap pengambilan keputusan/ program pemberdayaan perempuan adalah sangat positif. Hal ini karena nilai Median < nilai Skor < nilai Kuartil III. Data ini artinya positif (partisipasi masyarakat dinilai cukup aktif). dalam perencanaan 2. Partisipasi masyarakat pada tahap pengambilan keputusan/ program pemberdayaan perempuan adalah negatif . Hal ini karena nilai Kuartil I < nilai Skor < nilai Median. perencanaan dalam 7
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Hal ini artinya negatif (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Semarang; IKIP PGRI. 3. Partisipasi masyarakat pada tahap pengambilan keputusan/ program pemberdayaan perempuan adalah negatif . Hal ini karena nilai Kuartil I < nilai Skor < nilai Median. Hal ini artinya negatif (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). dalam perencanaan perencanaan 4. Partisipasi masyarakat pada tahap pengambilan program keputusan/ pemberdayaan perempuan adalah sangat negatif . Hal ini karena nilai Kuartil I < nilai Skor < nilai Median. Hal (partisipasi masyarakat dinilai kurang aktif). ini artinya negatif dalam Pranarka, A.M.W & Onny S. Prijono. 1996. Pemberdayaan Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta : CSIS. Pranarka, A.M.W & Onny S. Prijono. 1996. Pemberdayaan Konsep, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta : CSIS. Roesmidi dan Riza Risyanty. 2006. Pemberdayaan masyarakat. Sumedang: Alqaprint Satria, A. 2009. Ekologi Masyarakat Nelayan. LKiS. yogyakarta. Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Saran Berdasarkan hasil penelitian diajukan saran sebagi berikut : 1. Proses pemberdayaan perempuan sebaiknya direncanakan secara matang dengan melibatkan berbagai sektor yang memiliki keterkaitan program 2. Perencanaan program pemberdayaan perempuan perlu melibatkan masyarakat yang akan menjadi target pemberdayaan Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung : Refika Aditama. Soetomo. Pemberdayaan Masyarakat Mungkinkah Muncul Antitesisnya?. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2012. Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: 3. Pelaksanaan program pemberdayaan perempuan sebaiknya berkelanjutan dan berimbang. 4. Kontrol pelaksanaan program pemberdayaan perempuan perlu melibatkan masyarakat dan pemerintah secara bersama-sama sehingga terjalin keterbukaan. Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta Suharto,Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung : Refika Aditama DAFTAR PUSTAKA Sukardi, 2012. Peran Perikanan dan Kelautan dalam Kehidupan Manusia. Bahan Ajar Pengantar Ilmu Perikanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Dwidjowijoto,Rian Nugroho,2007. Manajemen dan Pemberdayaan, Panduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta, Gramedia Sebuah Pengantar Hikmah, Istiana. 2007. Gender dalam Rumah Tangga Masyarakat Nelayan. Jakarta: Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Hikmat, Marry. 2001. Strategy Pemberdayaan Masyarakat. Bandung : Humaniora Ulama Press. Kamiso, H. N., 2012. Pengantar Ilmu Perikanan 3. Ilmu Perikanan. Bahan Ajar Pengantar Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Kusnadi. 2003. Akar Kemiskinan Nelayan. Yogyakarta : LkiS. Kusnadi. 2007. Jaminan Sosial Nelayan. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara. Nurfaizah, Eva . 2013. Implementasi Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Aksi Desa Mandiri Pangan Di Desa Karangkepoh, 8
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Esksistensi Perempuan Sebagai Penggerak Utama Ketahanan Pangan (Studi kasus: Petani Melayu Perempuan di Dusun Semayong, Kabupaten Sambas Kalimantan Barat) Atem Annisa Sintha Putri Nusantara Program Studi Sosiologi Pascasarjana FISIP, Universitas Padjajaran1 Abstract The term of gender is not a foreign thing again in the 21st century, there are so many discussion on theoretical aspect as well as practical problems on reconsideration of the gender issues, and also realm of political, cultural, social, including in economic or employment. Many studies have clarified the involvement of women in agriculture, but women are often described as having a contribution which is lacking in the sustainability of the agricultural business. Most of the roles women performed as works that easily and lightly, or jobs that do not require physical strength too, otherwise the work considered the weight will be done by men. Because of the patriarchal culture has looked that women are weak, soft, emotional and more suitable for domestic business in the works. The reality of the position of women in some cultures do not always put women as a weak figure. In Malay Sambas Regency, women become the deciding factor of the success of the agricultural business. The contribution of women is greater than men in processing of agricultural lands, and the involvement of women in farming has been hereditary. This article aims to describe and explore the contributions of Malay women as prime movers in the business of maintaining food security that is in the village Semayong, district of Sambas of West Kalimantan province, especially in the field of agriculture. The methods used in this article is a qualitative method and data collection techniques used through observation, interview and review of the literature. Key Words: Gender, Women, Food, Malay, Farms PENDAHULUAN Pangan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia untuk bisa melangsungkan kehidupan. Produksi pangan sendiri dihasilkan melalui proses seperti perkebunan, pertanian maupun perternakan. Tingkat kebutuhan pangan dunia saat ini semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Di Indonesia sebagian besar penduduknya mengkonsumsi nasi (beras) sebagai makanan pokok yang dihasilkan dari produktivitas pertanian padi, sebagian kecil lagi mengkonsumi ubi, sagu dan juga jagung. Saat ini rawan pangan, sehingga Indonesia mengalami pemerintah program ketahanan pangan. Berdasarkan data dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Indonesia pada triwulan I tahun 2014, jumlah penduduk Indonesia yang masih terdata rawan pangan (70%-89,9% AKG) sebanyak total penduduk 84,823,188 atau 33,74% dari Indonesia. Sedangkan jumlah penduduk yang terdata sangat rawan pangan (<70% AKG) sebanyak 43,739,341 atau 17,40% dari total penduduk Indonesia. Melihat angka yang masih cukup besar tersebut, maka setiap daerah di Indonesia memiliki tanggung jawab yang besar dalam kelangsungan ketahanan pangan di Indonesia. Ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan rumah tangga baik dari segi jumlah, keamanan, mutu dan harga dan yang Mandamdari, 2012). gencar mengembangkan terjangkau (Mulyani Dilihat dari aspek pembangunan sendiri, sektor pertanian merupakan salah satu sektor utama sebagai penggerak ekonomi di Indonesia. Usaha di bidang pertanian masih banyak dilakukan di daerah pedesaan. Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar penduduk Indonesia masih tinggal di pedesaan. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010 jumlah penduduk telah mencapai Indonesia 237.641.326 jiwa yang mana tinggal di perkotaan sebanyak 118.320.256 jiwa (49,79%) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21%). Diketahui mayoritas masyarakat perdesaan bermata pencaharian sebagai petani, kenyataan ini tak dapat dipungkiri bahwa tenaga kerja akan banyak terserap di bidang pertanian. Meskipun tidak semua bidang pertanian yang dikelola menjadi sumber pendapatan ekonomi utama bagi para petani atau keluarga karena tidak jarang masyarakat di beberapa daerah mengelola pertanian hanya sebagai pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari, akan tetapi proses produktivitas pertanian padi tentu dapat menunjang kemandirian perdesaan. pangan masyarakat Membahas topik pembangunan termasuk dalam usaha pertanian jarang akan dilekatkan mengenai isu-isu gender, yang mana sering terjadi ketimpangan-ketimpangan yang dirasakan khususnya tidak 9
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 oleh kaum perempuan dalam implementasi program pembangunan tersebut. Beberapa studi perempuan yang telah dilakukan di berbagai wilayah, seringkali digambarkan bahwa kedudukan perempuan kurang berarti dalam pembangunan, tidak jarang perempuan mengalami ketidakadilan dan termarginalisasi dalam kegiatan produksi maupun dunia kerja. Begitu juga dalam pengelolan pertanian. Keterlibatan kaum perempuan dalam dunia kerja khususnya dalam produksi pertanian telah berlangsung sejak lama, namun hingga saat ini tidak sedikit peran perempuan hanya dianggap sebagai pendamping atau bukan penentu keberhasilan usaha tani. Di Asia terdapat sekitar 50% tenaga kerja di sektor pertanian adalah perempuan, akan tetapi dalam sub-sektor pekerjaan tersebut umumnya tenaga kerja keluarga dan tidak dibayar. Dalam kegiatan sub-sektor pangan khususnya tanaman padi perempuan umumnya mendapatkan pembagian kerja seperti menanam, menyumbal tanaman yang mati, menyiang, mengairi, memanen, membersihkan padi, mengeringkan dan menjual. Sedangkan untuk perencanaan maupun pengambilan keputusan program pembangunan kaum perempuan jarang terlibat (Suradisastral dan Lubis, 2000). Sama halnya yang terjadi di Amerika Latin juga terdapat pembagian kerja dalam sektor pertanian, namun kegiatan pertanian tersebut lebih sedangkan didominasi perempuan tidak terlalu tampak (Saptari dan Holzner, 2016). Keterbatasan partisipasi dan akses perempuan terhadap sumber daya produktif tersebut tidak jarang memicu tingkat kemiskinan kaum perempuan, diskriminasi terhadap upah dan hal tersebut menjadi penghambat yang membatasi kontribusi perempuan dalam revitalisasi pertanian yang merupakan salah satu jalan keluar dari kemiskinan (Byrlee dan Janyry, 2008; Pieris, 2015). sebagian besar kaum oleh laki-laki tingginya Berbeda dialami perempuan di Asia, di Afrika kontribusi perempuan dalam bidang pertanian memperlihatkan sebaliknya. sebatas Keterlibatan perempuan pekerjaan-pekerjaan ringan namun hampir seluruh kegiatan dalam proses pertanian dilakukan oleh perempuan, meskipun terdapat pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan, umumnya laki-laki hanya sebatas mempersiapkan lahan untuk kegiatan selanjutnya segala pekerjaan dari penanaman hingga panen dilakukan oleh perempuan (Saptari dan Holzner, 2016). Sebagai gambaran, Bank Dunia menyatakan bahwa partisipasi perempuan dalam bidang produksi pangan di Asia Pasifik mencapai 38- 71%. Sedangkan di wilayah Asia Tenggara angka partisipasi perempuan dalam kegiatan produksi pangan juga bervariasi. Thailand menduduki posisi teratas dengan tingkat partisipasi perempuan sebesar 60%, posisi berikutnya berturut-turut diduduki oleh Indonesia (54%), Filipina (47%) dan Malaysia (35%) dengan kebanyakan yang tidak hanya Tingginya tingkat partisipasi perempuan dalam bidang pangan tersebut dapat tercermin di salah satu wilayah terjadi pada perempuan Melayu yang ada di Kabupaten Sambas, khususnya di Dusun Semayong Desa Sungai Kumpai. Perempuan berkontribusi secara aktif dalam proses pengelolaan pertanian. Hampir seluruh kegiatan pertanian khususnya tanaman padi dengan sistem berladang dilakukan oleh perempuan baik dari pengolahan lahan hingga panen. Tidak hanya dalam pertanian padi aktivitas perempuan juga terlibat dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga yakni melalui usaha menyadap karet serta kegiatan domestik seperti mengurus anak dan aktivitas rumah. Banyak faktor yang menyebabkan tingginya peran perempuan baik dalam pertanian maupun mencari faktor ekonomi, nafkah keluarga mulai dari pendidikan, sosial-budaya hingga faktor pekerjaan yang dilakukan suami sebagian besar bekerja diluar daerah dan luar negeri (Malaysia). Indonesia, hal tersebut Banyak penelitian yang dilakukan di Indonesia juga mengungkapkan eksistensi perempuan pedesaan yang berperan aktif dalam pengelolaan usaha pertanian. Umumnya perempuan yang terlibat dalam proses pertanian memiliki peran ganda yakni menyangkut kerja di lahan pertanian dan pekerjaan rumah tangga. Misalnya di beberapa desa di Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, perempuan tani umumnya berperan aktif hampir di setiap kegiatan usaha tani dan juga melakukan pekerjaan sebagai pencari nafkah (buruh pabrik, pembantu rumah tangga), sedangkan dalam usaha tani perempuan terlibat dalam kegitan menanam, memelihara, mengendalikan gulma, memanen, membersihkan (menampi), pascapanen, pemasaran hasil. Kegiatan persiapan dan pengolahan lahan biasanya dilakukan oleh kaum pria (Elizabeth 2007b, Elizabeth, 2008). rumah tangga Kenyataan eksistensi perempuan dalam usaha pertanian dapat dikatakan masih jarang terjadi di Indonesia oleh karenanya fenomena tingginya tingkat kontribusi perempuan dalam usaha tani dalam konteks ini dapat dikatakan sebagai penggerak keberlangsungan ketahan pangan di Desa Sungai Kumpai, menjadi menarik untuk didiskusikan dan ditinjau lebih luas. Oleh karenanya artikel ini hendak mengkaji dan mendeskripsikan bagaimana kontribusi perempuan Melayu yang ada di Dusun Semayong Desa Sungai Kumpai dalam proses pengelolaan pertanian yang merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. 10
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 METODE Metode yang digunakan dalam karya tulis ini ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Yakni penulis memberikan uraian, menggambarkan dan memaparkan fakta-fakta, keadaan ataupun situasi terkait hal-hal yang menjadi sasaran penelitian. Penelitian kualitatif ini untuk memberikan gambaran tentang eksistensi kaum perempuan Melayu yang berkontribusi secara dominan dalam pengelolaan usaha pertanian keluarga yang dilakukan secara tradisional di Dusun Semayong Desa Sungai Kumpai Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara kepada 6 informan yang dipilih sesuai kriteria yang telah ditentukan, yakni perempuan yang telah menikah dan telah bekerja sebagai petani minimal lima tahun, memiliki lahan pertanian sendiri dan tergabung dalam kelompok juga melakukan observasi secara langsung ke lokasi penelitian dan mengikuti kegiatan proses pertanian. Untuk memperluas dan mendukung gagasan dalam penulisan artikel ini, penulis juga melakukan kajian literatur melalui tinjauan-tinjauan sumber-sumber bacaan diantaranya buku-buku, ilmiah, makalah maupun artikel-artikel online dan penelitian- penelitian terdahulu serta analisis permasalahan dan kasus yang terjadi atau pernah terjadi menganai topik yang ditulis. tani, Peneliti jurnal HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Dusun Semayong Dusun Semayong merupakan salah satu dusun yang berada di Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat. Dilihat secara administratif, Desa Sungai Kumpai memiliki luas daerah lebih kurang 2.685 ha. Terdiri dari dua dusun yakni Dusun Bogam dan Dusun Semayong. Dusun Bogam hanya terdapat dua rukun tetangga (RT) dan satu rukun warga (RW). Sedangkan Dusun Semayong memiliki enam RT dan empat RW. Jumlah penduduk Desa Sungai Kumpai berdasarkan profil desa tahun 2013 ialah sebanyak 2.982 jiwa. Terdiri dari 1.526 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1.456 perempuan dan 2.438 jiwa berada di Dusun Semayong, 544 jiwa di Dusun Bogam. Dapat dilihat perbandingan jumlah penduduk laki- laki dan perempuan cukup seimbang dimana jumlah laki-laki berkisar 51% dan perempuan 49%. Sebagian besar penduduk di Desa Sungai Kumpai berada pada kelompok usia yang masih produktif, yakni berada dalam rentang usia 15-40 tahun. Mayoritas penduduk di Desa Sungai Kumpai bermata pencaharian sebagai petani dan mengandalkan pendapatan dan ekonomi keluarga melalui pekerjaan menyadap karet, buruh kayu dan buruh bangunan serta sebagian kecil bekerja sebagai pegawai negeri dan berdagang. Jika Dilihat dari tingkat pendidikan, penduduk Desa Sungai Kumpai masih tergolong cukup rendah, sebagian besar penduduk hanya tamat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebagian kecil melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT). Karakteristik Petani Perempuan Melayu informasi yang didapatkan dari Berdasarkan informan yakni para petani perempuan, bahwa karakteristik petani Melayu perempuan di Dusun Semayong jika dilihat dari taraf pendidikan memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Rata-rata tingkat pendidikan mereka hanya sekolah dasar dan kebanyakan tidak tamat. Latar belakang pendidikan yang rendah tersebut menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perempuan untuk bekerja di sektor pertanian, yang mana menjadi mata pencaharian yang telah berlangsung secara turun-temurun. Dilihat dari kepemilikan informan sebagian besar petani memiliki lahan pertanian sendiri yang rata-rata didapat dari warisan orang tua. Hanya sebagian kecil yang menyewa lahan petani lainnya dengan biaya sewa dapat berupa uang atau hasil panen sesuai kesepakatan dengan pemilik lahan. lahan, berdasarkan data Perempuan Melayu di Dusun Semayong yang bekerja sebagai petani kebanyakan sudah menikah dan memiliki anak. Suami mereka sebagian besar bekerja sebagai buruh bangunan, dan buruh kayu yang berada di luar desa atau kampung, bahkan tidak sedikit yang bekerja sebagai buruh bangunan dan perkebunan yang ada di negeri tetangga, yakni Malaysia. Berdasarkan keterangan beberapa informan, suami mereka memilih negara Malaysia dikarenakan nilai mata uang Negara Malaysia lebih tinggi dan bahasa yang hampir mirip sehingga tidak menjadi kendala untuk mencari nafkah disana, dengan kata lain para istri yang bekerja sebagai petani rata-rata ditinggal oleh suami. Selain bertani padi, perempuan Melayu di Semayong juga melakukan aktivitas mencari nafkah sebagtai penyadap karet untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Itu berarti petani Melayu perempuan memiliki peran maupun beban ganda yakni sebagai ibu rumah tangga yang harus merawat anak-anak dan mencari nafkah dengan bekerja sebagai petani dan penyadap karet. Peran dan Aktivitas Perempuan dalam Pertanian keterlibatan semakin Tidak perempuan dalam dunia kerja semakin meningkat. juga dalam usaha pertanian kontribusi Begitu perempuan dapat dikatakan tidak kalah besar dibanding laki-laki. Peran perempuan akan semakin kompleks ketika mereka telah menikah, ketika menjadi istri dan memiliki anak perempuan tidak hanya melakukan pekerjaan domestik namun juga kegiatan non-domestik yakni di luar rumah, karena dipungkiri hari 11
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kegiatan perempuan dalam usaha mencari nafkah saat ini semakin meningkat maka dapat dikatakan perempuan yang sulit menghindari beban ganda. Begitu juga dengan perempuan di Dusun Semayong yang bekerja sebagai petani di ladang, mereka beranggapan bahwa setelah menikah ia berkewajiban untuk membantu suami mencari nafkah, salah satu nya dengan menjadi petani, karena sebagai usaha yang dianggap paling cocok dan mudah dilakukan tanpa memerlukan pendidikan yang tinggi. Seperti yang diungkapkan oleh seorang informan yang menyatakan bahwa setelah menikah sudah seharusnya sebagai seorang istri ia berkewajiban membantu suami dalam mencari nafkah dengan bekerja sebagai petani, karena menurutnya bertani adalah pekerjaan yang cocok untuk mereka dan telah menjadi pekerjaan yang dilakukan secara turun-temurun. Informan lain juga menyatakan alasan yang serupa, bahwa ia bekerja sebagai petani di ladang karena untuk membantu suaminya mencari nafkah, karena jika hanya mengandalkan suami saja, pendapatannya tidak tentu. Jadi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari istri harus bekerja dengan bertani dan juga menyadap karet. telah menikah akan Adapun sistem pertanian yang dikelola oleh petani di Dusun Semayong masih secara tradisional dan melalui melalui sistem berladang tetap.Yakni bentuk pertanian yang dilakukan pada lahan yang sama dalam setiap periodenya tanpa melakukan pengairan di lahan pertanian. Sistem berladang sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah tanah atau lahan yang diusahakan dan ditanami (ubi, jagung, dan sebagainya) dengan tidak diairi (Atem, 2014). Usaha pertanian yang dikelola ialah usaha pertanian keluarga, yang mana hasil pertanian tidak untuk dijual melainkan konsumsi pribadi keluarga. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebagian besar para suami bekerja di luar daerah, dengan begitu kontribusi laki-laki dalam bidang pertanian dapat dikatakan sedikit. Perempuan lebih mendominasi kegiatan bercocok tanam di lahan pertanian. Hanya sebagian kecil suami yang menetap di desa dan bekerja sebagai petani, kendatipun suami yang menetap dan bekerja sebagai petani, peran yang dilakukan istri tetap tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan suami dalam mengelola pertanian dan cenderung seimbang. Pada kasus suami yang menetap di desa dan bekerja sebagai petani, pembagian kerja tidak tampak jelas, yakni hampir tidak ada pemisahan kerja yang dilakukan baik oleh perempuan (istri) maupun laki-laki (suami). Hampir setiap pekerjaan yang dilakukan laki-laki dalam bertani juga dilakukan oleh perempuan secara bersama-sama. Seperti keterangan yang didapatkan dari salah satu informan yang menyatakan bahwa saat bertani ia melakukan semua kegiatan tersebut dimulai dari pengolahan yakni menebas dan menyemprot gulma dengan pestisida hingga panen, terkadang ia juga dibantu oleh suami apabila ia belum pergi bekerja di luar daerah. Beragam aktivitas pertanian yang dilakukan perempuan di lahan pertanian (ladang), perempuan menjadi aktor utama yang menjalankan usaha tani, maka dari itu berhasil atau tidaknya peroses pertanian di Dusun Semayong ditentukan oleh sejauhmana peran dan keterampilan perempuan dalam mengelola pertanian. Adapun beragam aktivitas pertanian yang dilakukan petani perempuan Semayong di ladang, mulai dari kegiatan utama menanam padi, kegiatan sampingan berkebun semangka, menanam ubi kayu, dan sayur-sayuran yang biasanya dilakukan dengan cara tumpang sari. Aktivitas menanam padi sebagai aktivitas utama dalam pertanian yang dilakukan oleh perempuan di ladang hampir mencakup seluruh aspek. Mulai mengolah lahan, menyemai benih padi, menanam, merawat, memanen hingga aktivitas pascapanen yakni merontokan dan mengeringkan padi, hal tersebut sesuai dengan pernyataan beberapa informan yang mengaku melakukan semua aktivitas pertanian mulai dari mengolah lahan hingga kegiatan pasca panen, semuanya mereka lakukan dan terkadang turut dibantu oleh suami mereka. Adapun gambaran umum aktivitas pertanian saat bercocok tanam padi yang dilakukan oleh perempuan Melayu di Dusun Semayong secara ringkas digambarkan sebagai berikut: 1. Mengolah Lahan Proses pengolahan lahan yang dilakukan oleh petani perempuan meliputi, pembersihan atau pembunuhan gulma, yang biasanya dengan cara menebas dengan menggunakan alat-alat tradisional (parang) dan menyemprotkan pestisida. Karena sistem pertanian dilakukan dengan sistem ladang tetap dan tadah hujan, sehingga tidak dilakukan penggarapan lahan. 2. Menyemai benih Penyemaian benih biasa dilakukan dengan dua cara, yang pertama, melalui penggemburan tanah (tanah di gali dengan parang dan dihamparkan kemudian di taburkan benih padi). Kedua, dengan cara melobangi tanah (dengan alat tradisional, masyarakat setempat menyebutnya penuggal, yakni kayu yang diruncingkan) dan kemudian lobang tersebut di isi dengan benih padi. 3. Menanam (Nandor) Menanam padi dalam sebutan masyarakat setempat ialah Nandor, juga dilakukan secara tradisional dengan melobangi tanah dengan alat penugal dan memasukan benih padi yang telah tumbuh setelah disemai sebelumnya. 4. Memelihara Kegiatan memelihara tanaman padi biasanya dilakukan dua tahap yakni pada saat umur padi 12
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 beberapa bulan setelah ditanam yakni saat padi belum berbuah, dan setelah padi berbuah. Sebelum berbuah padi akan dirawat dengan cara menghilangkan rumput atau gulma yang padi, pertumbuhan mengganggu serta menaburkan penyemprotan dan pupuk pestisida pembunuh hama padi. Setelah berbuah kembali menyemprotkan pestisida untuk mengusir hama agar buah padi tidak terganggu. biasanya petani 5. Memanen Panen padi dilakukan menggunakan ani-ani, sehingga memerlukan waktu yang lama. Panen biasanya tidak hanya terjadi satu kali, setelah proses panen pertama selesai biasanya akan muncul buah-buah baru dari pohon padi yang masih ada namun jumlahnya hanya sedikit. 6. Merontok padi rumah. Hal dibanding kegiatan diluar tersebut bilamana ditemukan pelaksanaannya diserahkan/digantikan oleh imbalan atas orang tangga pekerjaannya mengurus (upah). Dengan demikian jelas bahwa pekerjaan tangga merupakan pekerjaan produktif, karena akan bernilai ekonomis bila ditransformasikan kepada pihak jasa tenaga kerja bayaran (paid worker) (Elizabeth, 2008:62). Semua informan dalam penelitian ini telah memiliki anak, jadi kegiatan yang biasa mereka lakukan di rumah, meliputi memasak, menyuci, mengurus anak apabila anak mereka masih kecil dan kegiatan domestik lainnya. Tidak ada ketetapan waktu untuk aktivitas dirumah karena segala aktivitas rumah dilakukan saat waktu luang sebelum berangkat atau pulang kerja. lain yang diberi rumah rumah Kegiatan merontok padi dilakukan dengan cara menginjak dan memilin-milin buah padi beserta tangkainya dengan kaki dan dilakukan di rumah. Enam poin di atas merupakan proses dari awal hingga akhir dari kegiatan yang dilakukan oleh perempuan di Dusun Semayong dalam hal pertanian. Proses tersebut didominasi oleh perempuan, menurut informasi dari para informan, hal tersebut sudah wajar dilakukan oleh perempuan dengan alasan memang sudah tradisi sejak dahulu. Alokasi Waktu Tugas dan peran perempuan yang telah menikah tentu akan berbeda dibanding sebelum menikah terutama dalam mengatur waktu khususnya bagi mereka yang tidak hanya sebatas menjadi ibu rumah tangga namun juga sebagai pencari nafkah keluarga, sehingga perempuan harus pintar membagi waktu untuk keluarga dan juga bekerja. Alokasi waktu bekerja berkaitan dengan pembentukan sebuah manajemen waktu yang harus dilakukan oleh istri demi keberlangsungan pekerjaan yang mereka emban. Tidak jarang perempuan mengalami kesulitan dalam mengoptimalkan waktu untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Terlepas dari itu perempuan yang bekerja sebagai petani di Dusun Semayong harus mampu membagi waktu mereka untuk kegiatan-kegiatan produktif. Setidaknya tiga kegiatan produktif utama yang memerlukan curahan waktu bagi petani Melayu perempuan di dusun Semayong, yakni kegiatan di rumah, kegiatan bertani di ladang, dan kegiatan mencari nafkah menyadap karet. 2. Curahan waktu di Ladang telah dipaparkan bahwa Sebagaimana perempuan merupakan pelaku utama yang menggerakan proses pertanian di Dusun Semayong, itu berarti pertanian di ladang hampir sepenuhnya menjadi tanggung jawab perempuan, oleh karenanya berhasil atau tidaknya usaha tani bergantung dengan sejauh mana perempuan mampu membagi waktu mereka. Beberapa petani perempuan di Semayong bekerja sebagai petani telah mencapai puluhan satu keterangan informan menyebutkan bahwa ia telah bekerja sebagai petani sudah lebih dari dua puluh tahun, dan bertani ia lakukan setelah menikah. Seperti telah dihimpun dari informan, didapatkan data bahwa rata-rata petani Semayong perempuan menghabiskan waktunya untuk kegiatan produktif bertani di ladang ialah sekitar 4-7 jam per hari. Waktu bekerja di ladang lebih lama pada saat menanam dan saat panen dibanding kegiatan-kegiatan bertani lainnya. Umumnya istri mulai bekerja di ladang pada pukul 1-5 sore, namun tidak jarang juga istri akan menghabiskan waktunya di ladang seharian sejak pukul 05:00 pagi sampai 05:00 sore, biasanya dilakukan pada saat panen atau menanam atau pada ketika hujan di malam hari sehingga mereka tidak bisa menyadap karet di pagi harinya. tahun. Salah pernyataan beberapa di Dusun 3. Kegiatan Menyadap Karet 1. Curahan Waktu di Rumah atau pekerjaan Kegiatan dirumah merupakan salah satu kegitan yang dapat digolongkan sebagai kegiatan produktif, karena waktu yang diperlukan untuk kegiatan ini juga tidak kalah besarnya Menyadap karet menjadi bagian kegiatan petani perempuan yang tidak kalah pentingnya, sebagaimana telah dijelaskan bahwa usaha tani yang dilakukan hanya untuk kebutuhan pangan keluarga, dan untuk memenuhi finansial keluarga melalui 13
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kegiatan menyadap karet dan uang hasil penjualnnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Curahan waktu yang diperlukan perempuan untuk menyadap karet tidak kalah besarnya dibanding kegiatan di rumah maupun bertani di ladang. Setiap informan memiliki alokasi waktu yang berbeda-beda saat menyadap karet karena tergantung keterampilan (kecepatan) masing-masing saat menyadap karet tersebut. Berdasarkan keterangan informan biasanya mereka melakukan kegiatan menyadap karet sejak dini hari, masing-masing informan berbeda. Rata-rata waktu yang diperlukan ialah berkisar 3-5 jam dalam sehari, tergantung luas atau banyaknya pohon karet yang disadap. Alokasi waktu yang diperlukan perempuan dalam sehari untuk melakukan ketiga aktivitas produktif di atas sangat besar, meskipun demikian mereka masih beranggapan hanya sebatas membantu suami dan suami adalah pencari nafkah utama bagi keluarga. Petani Melayu perempuan yang ada di Semayong rata-rata tergolong memiliki curahan jam kerja yang tinggi, karena waktu yang mereka habiskan untuk melakukan semua pekerjaan dapat mencapai 10 jam bahkan lebih dalam sehari. Jika indikator yang digunakan untuk menentukan kedudukan pencari nafkah dalam keluarga menggunakan jam kerja, dapat dikatakan juga bahwa istri sebagai pencari nafkah utama bagi keluarga apabila jam kerja perempuan atau istri melebihi suami. Budaya dan Petani Perempuan di Semayong Perkembangan masyarakat selalu beriringan dengan berkembangnya budaya, karena masyarakat selalu hadir dengan beragam nilai-nilai, kebudayaan maupun adat-istiadat. Oleh karenanya tidak salah jika dikatakan bahwa dimana ada masyarakat maka disitu akan terdapat kebudayaan. Budaya itu sendiri di definisikan oleh Mulyani seperti dikutip dalam ialah suatu cara hidup yang (Sanadi, 2014), berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi- kegenerasi. Sebelumnya juga telah diutarakan bahwa dalam studi perempuan sering kali disebutkan adanya budaya patriarki, yakni menempatkan kaum laki-laki sebagai sosok yang memiliki otoritas tinggi dalam berbagai hal kehidupan termasuk dalam kehidupan keluarga, sosok laki-laki adalah seorang pemimpin yang harus dipatuhi. Budaya patriarki ini oleh banyak perempuan terutama para aktivits dan kelompok feminis seringkali dianggap sebagai penghalang kemajuan bagi perempuan yang jarang munculnya diskriminasi maupun subordinasi di kalangan perempuan. Kontruksi budaya yang sejak dulu hingga masih terasa saat ini adalah perempuan tidak bekerja di ruang domestik, mengurus rumah dan anak-anak sedangkan suami bekerja di luar (ruang publik) mencari nafkah untuk keluarga. Kebiasaan ini berlangsung secara turun-menurun dan zaman ke zaman sehingga dianggap sebagai adat-istiadat yang harus ditaati dan dilakukan terutama bagi perempuan. Konstruksi budaya patriarki luput dirasakan di kalangan masyarakat Semayong khususnya bagi kaum perempuan, namun hal tersebut tidak berlaku untuk semua aspek. Peran gender laki- laki dan perempuan untuk di beberapa aspek penting sudah cukup baik bagi kalangan dirasakan perempuan, misalnya untuk pekerjaan-pekerjaan di luar rumah. Sudah banyak dijelaskan sebelumnya bahwa tingginya kontribusi perempuan dalam bidang-bidang produktif terutama dalam bidang pertanian, peran perempuan bahkan mendominasi segala proses kegiatan pertanian. Tidak terdapat perbedaan kerja yang dilakukan perempuan dan laki- laki dalam bidang pertanian, setiap kerja yang dilakukan laki-laki juga dilakukan perempuan dalam bercocok tanam padi. Dapat dikatakan kaum laki-laki yang sifatnya membantu istri dan kebiasaan tersebut telah berlangsung sejak lama. Seperti keterangan yang diungkapkan oleh salah satu informan, yang menyatakan bahwa bekerja sebagai petani merupakan kewajiban yang harus dilakukan setelah menikah dan bertani ia akui sebagai pekerjaan yang telah dilakukan turun-temurun yang biasa dilakukan di secara Semayong. Sama halnya dengan keterangan yang diungkapkan yang beranggapan bahwa adanya stigma negatif yang akan dirasakan oleh perempuan apabila mereka tidak bekerja dalam konteks ini ialah bekerja sebagai petani. Istri yang tidak bekerja dipandang kurang baik oleh masyarakat. Kenyataan ini dapat disimpulkan sebagai bentuk kontruksi budaya terhadap perempuan dimana perempuan yang hanya bekerja dalam ruang domestik dianggap kurang baik bagi masyarakat Semayong, dan keterbukaan akses pekerjaan di luar rumah yang diberikan terhadap perempuan adalah salah-satu bentuk cairnya peran gender di kalangan masyarakat Melayu di Semayong. Dengan begitu petani perempuan di Dusun Semayong menunjukkan bahwa peran perempuan tidak hanya sebatas dalam ruang lingkup merawat dan menjaga keluarga. Ia juga berkontribusi untuk pekerjaan-pekerjaan produktif untuk menunjang kebutuhan keluarga baik secara ekonomi maupun kebutuhan pangan khususnya. juga tidak oleh informan lainnya, Eksistensi Perempuan Sebagai Penggerak Utama Ketahanan Pangan Dalam rumah tangga, perempuan merupakan aktor tangganya. utama ketahanan pangan Ketahanan pangan juga akan rumah berdampak pada ketahanan pangan nasional. rumah tangga 14
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Perempuan di Dusun Semayong membuktikan bahwa perempuan memegang kunci ketahanan pangan keluarga, karena melalui tangan perempuanlah kebutuhan pangan dan nutrisi yang didapatkan oleh setiap anggota keluarga dapat tercukupi. Peran perempuan secara dominan dalam pertanian merupakan bukti eksistensi perempuan dalam ketahanan pangan. Perempuan terlibat untuk dapat memilih benih sampai pengolahan pertanian secara cermat sehingga hasil panen dapat optimal, jika hasil panen optimal maka kebutuhan keluarga dapat tercukupi. Perempuan juga yang bertanggungjawab untuk menjaga ketersediaan bahan pangan untuk aman. Menurut Asian keluarga agar Development Bank (2013) tiga pilar ketahanan pangan, yaitu; ketersediaan, keamanan, dan pemanfaatan terhadap pangan. Jika ketiga hal tersebut sudah baik, maka keluarga tersebut sudah dapat dikatakan ketahanan pangannya baik. tetap terdapat Kontribusi perempuan dalam pertanian ini perlu menjadi sebuah perhatian yang serius. Perhatian tersebut dapat diwujudkan dalam upaya penyadaran akan eksistensi perempuan tersebut. Meskipun di Dusun Semayong, para perempuan menganggap bahwa kontribusinya dalam pertanian hanyalah sebagai suatu 'kewajiban yang turun temurun' yang harus dilakukan oleh seorang istri, namun hal tersebut tidak bisa terus dibiarkan begitu saja. Kesadaran akan peran mereka yang sangat besar bagi keluarga akan menumbuhkan dampak-dampak positif bagi status mereka sebagai perempuan yang kontributif di masyarakat. Kesadaran tersebut akan menimbulkan suatu pemahaman bahwa dalam rumah tangga, baik adalah partner dalam suami maupun kesejahteraan keluarga. Kesadaran tersebut juga memungkinkan eksistensi perempuan dalam upaya intervensi pengambilan keputusan terutama menyangkut ketahanan pangan keluarga. Selama ini yang menjadi permasalahan adalah keterlibatan perempuan dalam usaha tani hanya dianggap sebagai upaya istri dalam membantu suami saja dan bukan sebagai pemegang peran vital dalam proses produksi usaha tani. Anggapan tersebut dapat menimbulkan tidak adanya penghargaan dari suami terhadap peran istrinya. Terdapat anggapan dari tugas perempuan dalam pertanian yang selama ini dilakukan adalah sebagai tugas wajar seorang istri dan memang sudah menjadi "kodrat" istri dan cap sebagai seorang ibu rumah tangga jarang perempuan sendiri ikut berpikir hal yang sama, dan menempatkan diri sendiri sebagai ibu rumah tangga. Hal akan menimbulkan rendahnya kesadaran laki-laki atas besarnya peran perempuan dalam usaha tani. Rendahnya kesadaran juga akan laki-laki dan perempuan memungkinkan rendahnya partisipasi perempuan untuk mengungkapkan masalah konkrit yang mereka istri adanya peningkatan laki-laki bahwa istri. Tidak tetap melekat pada tersebut berpotensi tersebut alami dalam proses usaha produksi tani (Bemmelen, 2009). Jika laki-laki dan perempuan menyadari kontribusi mereka dalam pertanian sangat besar, intervensi maka akan memungkinkan adanya perempuan yang lebih banyak dalam mengemukakan pendapat terkait usaha tani dan menyuburkan potensi mereka untuk dapat meningkatkan hasil pertanian. Seperti yang disebutkan dalam forum dunia yang membahas tentang "Gender Equality and Food Security: Womens empowerment as a tool against hunger" dalam publikasi Asian Development Bank (2013) menyatakan bahwa perempuan harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang berkontribusi untuk ketahanan pangan. Keputusan tersebut dapat berupa menyediakan sarana bagi perempuan untuk mengeluarkan pendapat mengenai alokasi lahan, pilihan tanaman yang tumbuh, hingga pembagian kerja dalam mengelola tanah atau lahan. Semua itu sangat berguna bagi keberlangsungan ketahanan pangan lokal. Pelibatan perempuan ini juga akan berdampak pada upaya mencerdaskan perempuan. Diharapkan kasus seperti di Dusun Semayong yang menjadikan usaha tani sebagai jalan terakhir pekerjaan yang dipilih karena tingkat pendidikan perempuan yang rendah tidak terjadi lagi. Diharapkan usaha tani yang memang sudah turun temurun dipegang oleh dominasi perempuan akan menjadi suatu lahan usaha yang menyejahterakan keluarga tani, didukung dengan kemampuan dan pengetahuan perempuan yang baik di bidang pertanian. Kesadaran akan eksistensi perempuan tersebut juga akan memungkinkan keterbukaan akses sumberdaya pertanian bagi perempuan. Perempuan bukan hanya ditempatkan sebagai pihak yang membantu laki-laki saja melainkan sebagai aktor utama peningkatan kualitas pertanian. Jika hasil pertanian berkualitas maka jumlah hasil panen akan melimpah dan tidak hanya dapat mencukupi kebutuhan keluarga saja, juga itu hasil panen yang berkualitas selain memungkinkan dapat perempuan mendistribusikan pangan yang bernutrisi kepada seluruh anggota keluarganya. untuk Eksistensi perempuan dalam ketahanan pangan ini tidak hanya harus disadari oleh masyarakat yang bersangkutan melainkan juga oleh pemerintah tingkat lokal maupun nasional. Meskipun ketersediaan pangan cukup baik di tingkat lokal maupun nasional, namun jika ketersediaan pangan di tingkat individu masih tidak merata maka ketahanan pangan masih dikatakan rapuh (Prabowo, 2010). Oleh karena itu, kontribusi perempuan di Dusun Semayong ini harus didukung dengan menyejahterakan kehidupan keluarga tani. Perhatian terhadap kebutuhan perempuan mengingat perannya yang ganda juga harus menjadi perhatian. Jangan sampai beban kerja yang selama ini dilakukan oleh penuh oleh pemerintah 15
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 perempuan demi kesejahteraan keluarganya hanya dianggap sebagai sebuah kewajiban turun temurun seorang istri yang tidak dipandang sebagai sesuatu yang kontributif dan berharga. SIMPULAN tanggal 2016 dari statistik.html 14 Oktober Badan Pusat Statistik (2010). Jumlah dan Distribusi Penduduk, Diakses tanggal 13 Oktober 2016 dari Eksistensi perempuan sebagai penggerak utama pangan di Dusun Semayong memiliki peran yang dominan, di antaranya: mengolah lahan, menyemai benih, menanam, memelihara, memanen, dan merontok padi. Peran perempuan (istri) sangatlah besar dibandingkan laki-laki dalam bidang pertanian, hal ini dikarenakan laki-laki (suami) lebih banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di bidang lain selain pertanian. Keterlibatan perempuan secara dominan dalam pertanian di Dusun Semayong memang sudah menjadi tradisi secara turun temurun, perempuan yang sudah menikah dianggap tidak baik jika hanya mengurus rumah tangga saja, maka dari itu perempuan terlibat secara penuh dalam usaha tani, biasanya hasil panen digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga. Keterlibatan perempuan ini dianggap sebagai cara istri dalam membantu suaminya mencukupi kebutuhan keluarga. Selain dalam bidang pertanian, perempuan di Dusun Semayong ini juga melakukan pekerjaan sebagai penyadap karet. Bahari, Baratyohanes. 2008. Model Komunikasi Lintas Budaya Dalam Resolusi Konflik Berbasis Pranata Adat Melayu Dan Madura Di Kalimantan. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, (2): 1-12 Bemmelen, Sita Thamar. 2009. Menuju Masyarakat Adil Gender. Bali:VECO Indonesia. Elizabeth, Roosganda. 2008. Peran Ganda Wanita Tani dalam Mencapai Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Pedesaan. Jurnal Iptek Tanaman Pangan Vol. 3 ( 1): 59-68 Mandamdari, Alpha Nadeira dan Mulyani, Altri. 2012. Peran Wanita Tani Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Kabupaten Banyumas (Studi Kasus di Kecamatan Cilongok). Jurnal SEPA Vol 8(2): 59-67 Markus, Jenny. 2016. Perempuan dan Ketahanan tanggal 14 Pangan (online) 2016 Oktober dari 23/perempuan-dan-ketahanan-pangan , Diakses Eksistensi perempuan dalam ketahanan pangan ini harus dapat diapresiasi dengan upaya penyadaran bahwa keterlibatan mereka sangat berarti banyak dalam ketahanan pangan. Perempuan dan ketahanan pangan adalah dua hal yang berkaitan, sebab melalui perempuanlah ketahanan pangan keluarga dapat terpenuhi. Terutama Semayong, keterlibatan perempuan yang dominan harus dapat diapresiasi sebagai aktor utama ketahanan pangan. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat terkait permasalahan mengemukakan pendapat konkrit yang mereka alami dalam usaha tani adalah hal yang penting. Kesadaran laki-laki (suami) akan peran besar istri juga perlu ditingkatkan. Dalam hal ini diharapkan akan muncul kesadaran bahwa baik laki-laki dan perempuan merupakan partner dalam menyejahterakan keluarga. di Dusun Pieris, Karen Winsdel Dinly. 2015. Ketahanan dan Krisis Pangan Dalam Perspektif Malthus, Dependensi dan Gender. Jurnal Hubungan Internasional Vol VIII (1): 1-13 Prabowo, Rossi. 2010. Kebijakan Pemerintah Dalam Mewujudkan Ketahanan di Indonesia. Jurnal MEDIAGRO Vol 6 (2): 62-73 Pangan Profil Desa Sungai Kumpai Tahun 2013. Ratna, S dan Holzner, B. (2016).Perempuan, Kerja Dan Perubahan Sosial, Sebuah Pengantar Studi Perempuan. Jakarta: Kalyanamitra (2014). Komunikasi Interpersonal Pada Keluarga Beda Budaya The Messenger, Vol Vi (1): 29-33 Suradisastra Kedi dan Lubis, M. Adriana. 2000. Aspek Gender Dalam Kegiatan Usaha Peternakan. Wartazoa Vol 10 (1): 13-19 Sanadi, Debora Ria. DAFTAR PUSTAKA Asian Development Bank. 2013. Gender Equality and Food Security-Womens empowerment as a tool against hunger. Mandaluyong City, Philippines: Asian Develpoment Bank. Atem. (2014). Peranan Istri Yang Bekerja Sebagai Petani di Ladang Dusun Semayong Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat. Socilogique, Jurnal Sosiologi Vol 2 (4): 1- 14 Badan Ketahanan Pangan (2015). Data Statistik Ketahanan Pangan Tahun 2014, Diakses 16
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 REPRESENTASI EKSPLOITASI SEKSUALITAS DALAM NOVEL 50 RIYAL: SISI LAIN TKW INDONESIA DI ARAB SAUDI KARYA DENI WIJAYA Hiyang Widya Prasastiani Prodi Kajian Sastra dan Budaya, FIB, Unair Alfaratna Septi Nurlaily Prodi Kajian Sastra dan Budaya, FIB, Unair Ethis Kartika Sari Prodi Kajian Sastra dan Budaya, FIB, Unair Abstrak Struktur gender yang sudah terbangun dan tertanam bertahun-tahun, bukanlah pekerjaan mudah. Salah satu dengan memahami struktur gender dari segi permainan kekuasaan yang bersifat timbal balik. Dalam kehidupan itu dapat sehari-hari, posisi-posisi dalam struktur berubah tertentu. tergantung situasi dan kondisi Terdapat penyimpangan seksual, seks dijadikan bahan dagangan berkaitan. Ada pelepasan nafsu seks secara liar di dalam relasi seks tersebut dengan banyak orang. Serta menjadi perempuan di tengah budaya patriakal selalu mengalami kekerasan yang membuatnya sepanjang hidup. Bermula hal ini mengenai eksploitasi seksualitas yang dialami para perempuan Indonesia di dalam prostitusi yang dikaji lewat Novel 50 Riyal Sisi Lain TKW Indonesia di Arab Saudi karya Deni Wijaya. Penelitian bertujuan mendeskripsikan beberapa eksploitasi seksualitas dalam novel 50 Riyal, mengetahui strategi yang dilakukan dalam menghadapi relasi seksualitas dan kekuasaan dalam novel 50 Riyal, bagaimana karya satra sebagai karya fiksi dapat mengangkat realitas sosial yang terjadi ingin dalam masyarakat, menentukan pesan yang disampaikan oleh pengarang Deni Wijaya dalam 50 Riyal. Penelitian menggunakan metode content analysis. Melalui metode ini peneliti menentukan dan tertentu, yaitu "Eksploitasi mengembangkan fokus Seksualitas 50 Riyal: Analisis Dekonstruksi Gender". Metode content analysis pada prinsipnya menitikberatkan pada objektivitas dan realitas, melakukan klasifikasi pada teks agar dapat mengidentifikasi unsur-unsur di dalam teks secara substansial dengan menggunakan data dan teori yang ada. Maka dengan menggunakan wacana dekonstruksi yang ditampilkan dalam novel 50 Riyal dengan tanpa teori gender. Gender ditarik pada menghancurkan wilayah ketimuran yang terkonstruksi dari pandangan itu, Penelitian dalam novel Barat. Sedangkan teori yang digunakan yakni menggunakan teori gender dan dekonstruksi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keterkaitan antara satu disiplin ilmu tertentu (ilmu sastra) dengan disiplin ilmu adanya penelitian yang multidisipliner. lainnya, sehingga memungkinkan Kata kunci: Gender, Eksploitasi, Seks, Novel, Budaya, Kekuasaan PENDAHULUAN Struktur gender yang sudah terbangun dan tertanam bertahun-tahun, bukanlah pekerjaan mudah. Salah satu hal adalah dengan cara memahami struktur gender dari segi permainan kekuasaan yang bersifat timbal balik, tidak hanya searah, dari kekuatan dominan ke subordinat. Struktur gender bukanlah sesuatu yang statis. Dalam kehidupan sehari-hari, posisi-posisi dalam struktur itu dapat berubah tergantung situasi dan kondisi tertentu. Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah tidak melahirkan sepanjang ketidakadilan gender. Namun, yang menjadi persoalan, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan, baik kaum laki-laki maupun perempuan. Proses marginalisasi, yang mengakibatkan kemiskinan, sesungguhnya banyak sekali terjadi dalam masyarakat laki-laki dan dan Negara yang menimpa kaum perempuan yang disebabkan oleh berbagai kejadian, misalnya, proses eksploitasi (Fakih, 1987:14). Dari proses eksploitasi inilah yang kemudian dapat membuat perempuan terjebak dalam prostitusi yang sebenarnya inginkan. Mereka kaum perempuan tidak mereka terpaksa melacurkan diri mereka oleh sebab situasi dan kondisi. ini Menurut Chasanah masyarakat masih belum bisa menerima sepenuhnya kehadiran "pelacur", mereka selalu dianggap sebagai (2002: 15-16), selama 17
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 "sampah" masyarakat. Dengan menghadirkan sosok "pelacur" melalui wacana yang berbeda, tetapi bukan berarti menunjukkan bahwa pelacur (seperti dalam novel 50 Riyal) itu baik, tetapi hendaknya menunjukkan bahwa setiap manusia, apapun profesinya, tetap mempunyai sisi baik dan buruk. Dalam novel 50 Riyal ini, pembaca dituntut dapat berpikir secara bijak dalam membaca. Hal-hal yang tereksplisit dalam teks tidak begitu saja diterima sebagai hasil pembacaan. Pelacuran menurut Kartini Kartono (Marzuki, 2001: 112), suatu bentuk penyimpangan seksual, dimana terdapat pola organisasi impuls-impuls/dorongan seks yang tidak wajar. Ada dorongan seks yang tidak terintegrasi dalam kepribadian, dengan mana relasi seks itu sifatnya impersonal, tanpa afeksi dan emosi (kasih sayang), berlangsung tanpa mendapatkan cepat, orgasme di pihak wanita. Seks dijadikan bahan dagangan sehingga benda/materi dan uang. Ada pelepasan nafsu seks secara liar di dalam relasi seks tersebut dengan banyak orang. Bermula dari hal ini, akan melahirkan suatu penelitian sederhana mengenai eksploitasi seksualitas yang dialami para perempuan tersebut di dalam prostitusi yang dikaji lewat Novel 50 Riyal Sisi Lain TKW Indonesia di Arab Saudi karya Deni Wijaya. Dengan menguak gambaran eksploitasi seksualitas para TKW yang ditampilkan dalam novel tersebut melalui hubungannya dengan Bagas, serta ideologi yang terbentuk melalui penggambaran eksploitasi seksualitas tersebut. minoritas dan mayoritas yang menunjukkan adanya ideologi bahwa kaum tertentu terpinggirkan dan kaum lainnya menjadi lebih penting. Kebekuan ideologi metafisik inilah yang hendak dicairkan oleh Derrida dengan cara mengusik hierarki metasifik melalui konsep undécidable (Haryatmoko, 2016). Konsep bentuk inkonsistensi teks dimana tidak adanya makna yang pasti, tidak bisa langsung diputuskan, plural dan bisa jadi saling bertentangan (Haryatmoko, 2016). Untuk singkatnya, Tyson (2006:59 dalam Haryatmoko, 2016:140) membantu menjelaskan mengenai langkah- langkah yang harus dilakukan untuk melakukan tersebut yang dimulai dari identifikasi konsep pengumpulan atau kejadian-kejadian gambar-gambar teks, mencari pertentangan satu sama lainnya pada penafsiran teks tersebut, menjabarkan penafsiran baru dari konflik-konflik yang terekam pada teks dan terakhir adalah penentuan undécidable. Melalui penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa konsep différance, hierarki metafisik dan undécidable pada teori dekonstruksi tentu sangat diperlukan untuk mengkaji lebih jauh mengenai isu eksploitasi seksualitas pada penggambaran tokoh utama Bagas dan Dewi dalam novel 50 Riyal. undécidable dipahami sebagai penafsiran HASIL DAN PEMBAHASAN METODE Secara umum, pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Terdapat dua sumber data yang digunakan yakni sumber pokok dan sumber data pendukung (Faruk, 2012: 40). Sumber data pokok disini adalah novel 50 Riyal: Sisi Lain TKW Indonesia di Arab. Sedangkan sumber data pendukungnya adalah referensi kepustakaan yang menunjang penelitian ini yang berhubungan dengan teori dekonstruksi Jacques Derrida serta penelitian terdahulu. Teknik analisis data, mengaplikasikan teori dekonstruksi ke dalam novel untuk menemukan oposisi biner yang dihubungkan (2016) hierarki metafisik. Haryatmoko dengan menjelaskan mengenai bagaimana dekonstruksi Derrida berkaitan dengan konsep liyan atau différence yang mampu menciptakan makna baru yang sama sekali berbeda saat dilakukannya pencabutan pada oposisi biner. Pada penjelasan lebih lanjut disebutkan pula bahwasannya oposisi biner memiliki hierarki metafisik yang apabila didekonstruksi akan menyingkap ideologi- terkandung dalam bahasa yang ideologi yang digunakan. Dalam menjelaskan tersebut, Haryatmoko (2016) menggunakan contoh pernyebutan hal Gambaran Eksploitasi Seksualitas para TKW yang Ditampilkan pada Hubungan Bagus dan Dewi dalam Novel 50 Riyal Sisi Lain TKW Indonesia di Arab Saudi karya Deni Wijaya Menurut Goenawan Mohammad (1981:1-14) terdapat tiga pola sikap dari sastra Indonesia terhadap persoalan seks dan cara penggambaran seks. Pertama, karya yang tidak berusaha mempersoalkan yang menggambarkannya. Kedua, mempersoalkan seks dan menggambarkannya dengan cara "meneriakkan dengan keras-keras", ketiga, karya yang mempersoalkan sebagai bagian dari seks kehidupan manusia yang wajar dan menggambarkannya secara wajar pula. Dalam novel ini mengambil pola yang kedua dan ketiga, mempersoalkan seks tetapi tidak menggambarkannya serta mempersoalkan seks sebagai bagian dari kehidupan manusia yang wajar dan menggambarkannya secara wajar. seks tetapi karya-karya lepas dari konteks Seksualitas masyarakat. Bahkan oleh masyarakat, bukan sesuatu yang alamiah yang seakan- akan datang dari langit. Seksualitas lantas dipahami dan dimaknai dalam batasan dan bidang yang ditentukan tidak akan pernah seksualitas dibentuk 18
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 oleh masyarakat. Contoh yang paling jelas adalah definisi tentang pornografi. Pornografi adalah karya- karya manusia berupa tulisan-tulisan, gambar-gambar, foto-foto, benda-benda pahat yang melanggar susila dan kesopanan agama, yang merangsang kehidupan seks pada waktu tertentu daripada norma-norma kondisi setempat yang dapat merusak norma-norma masyarakat dan akibat-akibat negatif yang disebarluaskan pers, televisi, dan film (Lesmana, 1995: 10). hukum Islam berkaitan dengan seks ataupun adanya usaha-usaha yang disengaja dari negara-negara tertentu untuk melestarikan nasionalnya meski budaya bertentangan dengan prinsip Islam. Menyebabkan masih banyak kaum Muslimin memahami dan mempraktekkan seks yang menyimpang dari norma Islam atau bercampur tahayul serta mistik. Kebodohan ini juga berdampak pada praktek seks yang tidak sehat dan beresiko, baik mengancam kesehatan mereka, tatanan sosial maupun agama (Marzuki Umar, 2001:14). Dalam novel ini menceritakan beberapa tokoh, yaitu Dewi, Yuyun dan Asmiati, yang menjadi TKW demi setumpuk riyal bukanlah profesi yang asing lagi. Menjadi pekerja tanpa dokumen resmi dan bahkan, tanpa disadari, tidak mendapatkan gaji pun mereka sanggupi. Kisah-kisah para TKW yang dikerjai ini majikannya sudah menjadi cerita basi. Novel mengungkap fakta kehidupan para Syarmuth (Pekerja Seks) sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, mereka cuma dihargai 50 Riyal atau setara dengan lima mangkok bakso. Bahkan mereka juga kerap mengalami penipuan dan kekerasan dari para pelanggannya. "Pelacur Indonesia di sana terlanjur dikenal sebagai barang murahan. Sampai-sampai melekat julukan melecehkan seperti abu khomsin yang dalam bahasa Arab artinya barang seharga 50 riyal," (Wijaya, 2015: 38). Indonesia yang Pada bagian lain, masyarakat yang memiliki kombinasi ikut terbelenggu kemiskinan dan kebodohan menambah corak tingkah laku seksual yang ada. Dengan motivasi ekonomi, belenggu prostitusi biasanya menjerat gadis-gadis dari golongan ini. (2001: 15). Sehingga secara "dipaksakan" dapat mencapai puncak kenikmatan seksual (orgasme) ternyata dapat terjadi tanpa adanya rasa cinta di dalamnya. Dikarenakan mereka belum mengenal satu sama lain, namun, pada saat mereka melakukan aktivitas seksual tersebut, mereka bisa mencapai orgasme. Bila didekonstruksikan secara psikologis, pada saat itu secara psikologis ia (syarmuth) butuh perlindungan. Perempuan cenderung menerima sikap terkalahkan dan pertentangannya. juga dengan Novel fiksi ini mengisahkan pahit getir perjuangan seorang mualaf, dalam mencari hidup Dewi, penghidupan di negeri yang sering disebut Tanah Suci. Di Jeddah, secara tidak sengaja, dia bertemu dengan Bagas, seorang mahasiswa University of King Abdul Aziz yang juga berprofesi sebagai sopir taksi. Bagas adalah lelaki alim dan baik hati yang menolong Dewi dari kejaran Abdullah. Mereka terlibat kisah cinta yang sangat mengharukan dan dilematis, yang melibatkan mucikari Mami Zulaikha, Yuyun dan Asmiati. Namun kenyataan pahit harus dia terima karena ternyata kehidupan di Arab Saudi tidak semudah dan seindah yang dia bayangkan sebelumnya. Dia mendapatkan majikan kejam yang selalu berusaha untuk merenggut kehormatannya sampai dia terjerumus dalam dunia prostitusi hingga berurusan dengan polisi Saudi karena dituduh melakukan pencurian dan pembunuhan. Akibatnya, dia harus mendekam di penjara dan berjuang untuk bisa terbebas dari jeratan hukuman pancung pemerintah Arab Saudi. Dan di tengah pergulatan batin yang keras, dengan ingin membebaskan Dewi dari jeratan hukuman pancung. segala cara, Bagas Beberapa alasan lelaki mengunjungi wanita tuna susila ialah mencari variasi dalam relasi seks, iseng, malu melakukan relasi heteroseksual dengan wanita biasa, istri tengah hamil atau bersalin, jauh dari istri karena melakukan tugas dan lainnya. Di samping itu, alasan perkembangan kebijaksanaan pada pekerja yang semakin baik menjadi pendorong maraknya lelaki yang menggeluti plesiran ini. (2001: 113). Seperti berikut ini yang merupakan penggalan dialog saat Bagas sedang kebingungan mencari teman dekatnya yang bernama Dewi sehingga memberanikan diri untuk mendatangi tempat para Syarmuth bekerja meskipun dengan tubuh lunglai gemetaran. Apalagi Bagas merupakan sosok pemuda yang alim dan juga menyandang status salah satu mahasiswa di University of King Abdul Aziz. "Tenang, mbak. Saya booking dobel untuk satu hari satu malam 400 riyal. Pokoknya langsung ku bayar cash nanti, gimana? (Bagas membujuk Asmiati)", "Sejak kapan dan kenapa memutuskan untuk berprofesi sebagai syarmuth di Jeddah? Lalu apakah tidak takut tertangkap oleh polisi setempat dan dijebloskan ke penjara? Apakah tidak ingin pulang ke tanah air?" (Wijaya, 2015: 99). Dengan masih banyaknya penduduk dewasa di negara- negara Muslim yang buta huruf, minimnya pengetahuan Asmiati: "Aduuuhhh...Mas ini seperti tidak tahu saja, bagaimana nasib para TKW di sini. Lebih banyak kisah sukanya, mas. Mulai dari disiksa, 19
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 diperkosa, melacur, bahkan sampai dihukum mati. Mau gimana lagi... sudah terlanjur basah, ya mandi sekalian, mas. Siapa sih mas, orang yang mau menjalani profesi ini...?" (Wijaya, 2015: 100). Dari percakapan di atas merupakan penggambaran yang mendeskripsikan adanya aktivitas seksual antara Asmiati (Syarmuth) dengan para lelaki Arab yang mem- booking-nya, dan Asmiati sudah terbiasa menjalaninya sehingga terlihat dapat menikmati aktivitas seksual tersebut, walaupun perbuatan yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan ajarannya dan seolah melupakan tentang "berzina itu dosa" dengan yang bukan muhrim. Dalam novel ini menceritakan ketidakadilan yang dialami oleh para TKW hingga berujung ke prostitusi karena mereka tidak dapat berbuat apapun di bawah ancaman pihak yang lebih berkuasa atas diri mereka. Seperti yang dialami Dewi, sebelumnya dia menjadi seorang pembantu rumah tangga dengan majikan perempuan yang sangat kasar dan selalu mencaci makinya, serta majikan laki-laki yang genit dan tidak beretika. Karena desakan situasi yang dialami, Dewi laki-lakinya dan kabur, hingga melukai majikan suruhan majikan akhirnya diculik oleh orang perempuannya dan dijadikan syarmuth. Ketidakberdayaan Dewi memaksanya untuk diam dan tidak dapat berbuat apa pun untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Tinggal di apartemen dengan sesama TKW yang telah menjadi lama menjadi budak nafsu lelaki Arab. Melalui kehidupan para TKW yang bekerja di Arab, tergambarlah dengan jelas bentuk eksploitasi seksualitas yang terjadi pada mereka ketika orang-orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dan berkuasa dapat melakukan apa pun terhadap diri mereka, seperti memaksa mereka menjadi pekerja seks atau syarmuth untuk para lelaki hidung belang di Arab Saudi. Relasi kuasa disini sangat bermain dan berperan penuh dalam mengatur kehidupan para TKW yang terintimidasi oleh orang-orang yang berkuasa dan tidak memiliki hati nurani, seperti Mami Zulaikha, padahal dia sendiri adalah orang Indonesia yang menikah dengan pria Arab, Abdullah. Namun, hatinya tidak bergeming ketika saudaranya Indonesia mengalami kesulitan yang justru diakibatkan oleh dirinya sendiri yang notabene adalah seorang germo para syarmuth Indonesia. sebagai sesama orang Bagas: "hmmm...ada benarnya juga. Tapi..apa kamu tidak ingin keluar dari sini?" Asmiati:"Aku terjebak dalam situasi sulit mas, aku kabur dari majikanku dan menjadi kejaran polisi. Dalam kondisi seperti itu, siapa sih yang tidak putus asa dan khawatir... Mas, bayangkan bagaimana jika mas sendiri hidup di negeri orang tanpa ada dokumen resmi seperti visa ataupun paspor dan tidak mempunyai uang sepeser pun? Bahkan tidak mempunyai kerabat atau sanak saudara? Mas, bisa bayangkan itu? Pasti mas akan mengerti." "Satu lagi hal yang sangat aku sesalkan dan menambah penderitaanku. Orang yang aku anggap sebagai dewa penolong justru telah merenggut kehormatanku dengan paksa dan menjualku kepada seorang mucikari. Lalu apa yang bisa kulakukan? Siapa yang dapat sini? dan mengeluarkanku menolongku Pemerintah?" (Wijaya, 2015: 101). dari Perempuan adalah entitas yang cenderung rentan mengalami perlakuan diskriminatif karena kategori seksual dan konstruksi gendernya yang dianggap lemah dan tidak berdaya. Adanya konstruksi gender yang sekaligus memproduksi sering menempatkan perempuan pada oposisi sebagai the other atau liyan. Simone de Beauvoir dalam The Second Sex memberikan perbedaan antara seks dan gender. Gender berkaitan dengan other (dengan "O" huruf kapital) dan seks berkaitan dengan other. Perbedaannya yaitu Other merujuk pada konsepsi eksistensialisme perempuan dalam arti yang sebenarnya. Sedangkan other merujuk pada konsep perempuan yang dipandang sebagai yang lain atau objek (Riyanto, 2011). oposisi biner Menurut Tyson (2006: 259 dikutip dalam Haryatmoko, 2016), langkah pertama yang dilakukan adalah mencatat semua penafsiran yang ditawarkan teks dimana ditemukan adanya gambaran eksploitasi seksualitas terhadap para TKW yang tergambar dalam hubungan antara Bagas dan para TKW di Arab Saudi. Selanjutnya, Tyson (2006: 259 dikutip dalam Haryatmoko, 2016) menyarankan untuk melihat pertentangan dalam penafsiran tersebut. Menggunakan teori dekonstruksi, maka ditemukan bahwa sejatinya hubungan tokoh tersebut memunculkan dimana hitam/buruk adalah lawan dari putih/baik. Di sisi lain penafsiran hubungan keduanya juga memunculkan adanya hierarki metafisik dimana Bagas menjadi superior dan Dewi serta para TKW yang menjadi syarmuth adalah inferior. oposisi biner Ideologi yang terbentuk melalui penggambaran eksploitasi seksualitas para TKW dalam hubungan Bagus dan Para TKW dalam novel 50 Riyal Sisi Lain TKW Indonesia di Arab Saudi karya Deni Wijaya Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa ternyata terdapat pertentangan oposisi biner dan hierarki metafisik antara hubungan Bagas dan para TKW. 20
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dikatakan demikian karena dalam teori dekonstruksi disebutkan bahwa oposisi biner dan hierarki metafisik perlu diusik untuk menghasilkan pemaknaan baru terhadap teks (Haryatmoko, 2016). Oleh karenanya bagan tersebut menunjukkan bagaimana oposisi biner hitam dan putih dengan hierarki metafisiknya dapat bergerak terjadi karena dekonstruksi tidak mempercayai pemaknaan mutlak ada usaha pembebasan diri dari bahwasannya eksploitasi seksualitas yang dialami Dewi dan para TKW lainnya dengan usaha Bagas melalui gambaran superioritas Bagas yang merupakan mahasiswa Universitas King Abdul Aziz yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia sedangkan Dewi merupakan TKW yang tidak berdaya akan adanya ancaman eksploitasi seksualitas dari mucikari Mami Zulaikha. saling silang. Hal ini ekonominya. Pemerintah Indonesia menganggap bahwa para TKW adalah pahlawan devisa negara, namun, perlakuan pemerintah Indonesia terhadap para TKW yang membutuhkan bantuan tidaklah sesuai dengan anggapannya. Merujuk pada hal tersebut, Bagas berupaya menolong para TKW yang terpaksa menjadi syarmuth karena ulah Mami Zulaikha, meskipun harus mengorbankan nyawanya, terutama jika menyangkut tentang Dewi, gadis pujaannya. Maka, analisa pemaknaan terkait adanya superioritas Bagas yang dimanfaatkan untuk memanfaatkan para TKW karena kebaikan dan ketampanannya tidak sepenuhnya benar, tetap saja bahkan sebaliknya menonjolkan superioritas orang yang berpendidikan seperti Bagas terhadap TKW. Analisa inilah yang mengantarkan pada langkah terakhir yang disampaikan oleh Tyson (2006:259 dikutip dalam Haryatmoko, 2016) terkait penentuan undécidabilitas teks. film ini ternyata Merujuk pada langkah ketiga yang diajarkan Tyson (2006:259 2016), pemaknaan tersebut perlu dikaji kembali dengan melihat konflik-konflik yang tercipta di antara hubungan Bagas dan Dewi sehingga memunculkan penafsiran baru. Untuk menggali hal tersebut, ditemukan beberapa percakapan dimana Bagas lebih banyak melakukan penghargaan dengan mengangkat status sosial para TKW yang diwakili oleh Yuyun, salah seorang syarmuth asal Indonesia yang menjadi anak buah Mami Zulaikha. Berikut adalah bukti-bukti percakapan yang terjadi antara Bagas dan Yuyun: dikutip dalam Haryatmoko, "Kenapa kau menceritakan semuanya padaku, Yun? Apa kau tidak takut tertipu lagi?" goda Bagas untuk mencairkan suasana. "Kenapa harus takut? Aku percaya padamu kok, Mas. Justru aku mau bertobat karena kamu, Mas." Ucap Yuyun. "Mbak, kalau mau bertobat jangan karenaku, tapi karena Allah." Timpal Bagas. "Mas, tapi aku malu pada Allah. Masih mungkinkah Dia memaafkanku. Dosa-dosaku sudah terlalu banyak, Mas." Sesal Yuyun. "Mbak, Allah itu Maha pengampun dan Maha pemurah. Sebesar apa pun dosa kita, jika kita benar-benar akan mengampuni kita. Insya Allah. Pintu tobat terbuka bagi siapa saja." kata Bagas menghibur. (Wijaya, 2015: 46). bertobat, maka Allah Berdasarkan bukti-bukti percakapan tersebut, ditemukan bahwa Bagas sangat menghormati dan ingin membantu Yuyun sebagai TKW yang bekerja di Arab Saudi. Yuyun adalah satu dari banyak TKW asal Indonesia yang bekerja di Arab Saudi demi memperbaiki kondisi Berdasarkan analisa dan temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwasannya ideologi yang ditanamkan dalam novel 50 Riyal berkaitan dengan diskriminasi pangkat atau status sosial yang dilakukan oleh orang- orang berkuasa di arab Saudi. Novel ini menyisipkan makna dimana superioritas masih memegang kendali terhadap kehidupan kaum inferioritas di Arab Saudi, terutama di kalangan para TKW. Dekonstruksi telah membuktikan adanya politik teks pada novel tersebut yang memunculkan pemaknaan baru dimana kehidupan TKW yang menjadi pekerja seks atau syarmuth dan yang diexpose disini adalah bentuk pembelaan bagi para TKW tersebut bahwasannya menjadi syarmuth adalah paksaan bagi mereka dan ketidakberdayaan yang mereka alami tidak dapat melepaskan diri mereka dari ancaman ini. Perempuan di tengah konstruksi ideologi patriarki cenderung ditempatkan pada posisi sekunder dari (2008) referensi mengungkapkan pemikiran dan studi Simone de Beauvoir tentang eksistensi perempuan yang absent. Beauvoir memformulasikan konsep perempuan di liyan ideologi patriarki dipandang sebagai tengah (other), laki-laki adalah norma, dan referensi primer; sementara perempuan dipandang sekunder, abnormal sehingga perempuan hanya menjadi bagian dari relasi laki-laki ketimbang sebagai entitas yang otonom dan mempunyai peran yang inferior. Ungkapan de Beauvior bahwa perempuan tidak dilahirkan tetapi "dicetak" menunjukkan betapa perempuan sejak telah diperlakukan tidak adil oleh masyarakat. Perempuan tidak pernah ada sampai dia dibuat demikian. Artinya perempuan sudah terpenjara dan terdepak dari keadilan yang luhur karena diposisikan primer (laki-laki). Gemelli lama lama teraniaya, 21
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 sebagai liyan (other) (Riyanto, 2011). Akan tetapi di satu sisi, seksualitas tidak semata-mata biologi atau tubuh, tetapi kombiansi antara struktur anatomi dan (2003: 115), psikologi. Menurut Sigmund Freud perasaan nikmat dapat diperoleh melalui tindakan- tindakan sederhana yang faktor pembangkit berahi. "Mungkin juga aku akan sulit untuk keluar dari sini?" kata Asmiati. "Kenapa sulit?" Bagas. "Aku masih selamanya takkan bisa membayarnya." "Utang apa sih?" lanjut Bagas. "Kata Mami, utangku padanya sangat banyak termasuk semua fasilitas yang kugunakan di sini juga harus ku bayar. Belum lagi bayaranku harus dipotong oleh Mami dengan berbagai alasan ini dan itu," jawab Asmiati. (Wijaya, 2015: 101). juga merupakan terlilit utang sama Mami. Mungkin Hal yang diungkapkan Freud itu seperti dari kutipan Asmiati, "Ya mau gimana lagi, Mas! ku ikuti saja kemauan mereka... Tapi enak juga kok... hehe." ingin Asmiati menyembunyikan kegalauan hatinya. (Wijaya, 2015: 106). sambil tersenyum nakal, seolah Mereka (Syarmuth), dengan keadaan yang terpaksa seperti itu, menjalani semua itu dengan 'perasaan senang' tanpa memikirkan dosa yang akan mereka tanggung. Meskipun dalam hati kecil mereka ingin melakukan pemberontakan yang terjadi pada dirinya. Dan bagi mereka pemerintah hanya mengutamakan devisa negara saja daripada memperhatikan rakyatnya. Asmiati menganggap bahwa pemerintah khususnya dengan beberapa oknum di dalamnya adalah seseorang yang munafik dengan mengandalkan atas nama agama semata. "Sudahlah Mas, tidak perlu dibahas hal itu. Aku di sini yang penting kerja sesuai perintah Mami. Aku tak mau cari masalah dengannya. Semua sudah terlanjur. Nasi sudah menjadi bubur. Entahlah sampai kapan aku akan di sini. Mungkin hanya waktulah yang akan menjawab semuanya, sebenarnya aku rindu keluargaku. Aku rindu anakku yang masih balita. Aku rindu canda tawanya yang menggemaskan..mungkin sekarang dia sudah besar (meneneteskan air mata). Mas, aku ingin pulang.(sambil meneteskan air mata)," lanjut Asmiati. (Wijaya, 2015: 102). "Yang sungguh menyakitkan, Syarmuth asal Indonesia sering kali mendapatkan cemoohan, menganggap kami ini seperti barang murahan. Bahkan seperti gak ada harganya sama sekali... Mereka sering kali berbuat curang dan kasar kepada kami," lanjut Asmiati. (Wijaya, 2015: 103). Profesi yang dipilih Asmiati sebagai pelacur membawanya pada kesadaran diri atas otoritas dan harga dirinya secara harfiah. Ia bertemu dengan makna menjadi perempuan di tengah budaya patriakal yang membuatnya selalu mengalami kekerasan sepanjang hidupnya ketika memutuskan untuk mengadu nasib sebagai TKW di Arab Saudi. Ia sama sekali tidak memiliki hak atas tubuhnya karena terjerat di posisinya sebagai seorang perempuan yang memang harusnya menerima apapun yang terjadi pada dirinya, ikhlas dan tidak menentang. Faktor kemiskinan menyebabkan seseorang membebaskan diri dari larangan sosial dengan menampakkan rasa ketidakberdayaan secara sosial ekonomi (Marzuki Umar, 2001). Dengan sudah membudayanya seksualisasi di segenap kehidupan, menyebabkan ajaran hijab mendapat penilaian yang bermacam-macam. Mulai dari Arabisasi bangsa lain hingga tuduhan memenjarakan hak dan kebebasan wanita. (2001: 187). "Eh...tapi apa kamu tidak takut dosa dan hukuman Tuhan? (Tanya Bagas)". Asmiati menjawab dengan muka sedih dan tertunduk, "Untuk urusan Tuhan... Aku sebenarnya tidak terlalu suka, mas. Itu hal yang sangat pribadi dan sensitif bagi semua orang," lanjutnya, "Semua orang selalu merasa benar atas keyakinan mereka Mas. Biasanya masing- masing merasa paling benar. Kalaupun salah, mereka akan berusaha mencari pembenaran atas keyakinannya. kadang mengatasnamakan Tuhan, atas Bahkan perbuatan kasar yang mereka lakukan. Mungkin yang mereka lakukan telah benar. Tetapi caranya salah, Mas. Itu sering terjadi di sini. Kami sering terjaring razia oleh oknum yang mengatasnamakan kebenaran Tuhan, tapi justru mereka sendiri yang menodai kesucian Tuhan," (Wijaya, 2015: 106-107). Tetapi di sisi lain, temannya yang bernama Dewi, sangat tidak menyukai mengenai hal itu. Beda dengan Asmiati yang lambat laun telah terbiasa. Bagi Dewi lebih baik mati bunuh diri daripada harus mempertahankan harga diri dan keperawanannya pada para lelaki di negeri yang tersebut. Dewi ke-islaman-nya kental menginginkan untuk bisa kembali ke kampung halamannya jika ada kesempatan pada dirinya. dengan Dengan telah membebaskannya dari dunia prostitusi tersebut dan fitnah yang keji dari Mami Zulaikha yang telah pertolongan dari Bagas yang 22
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 membawanya ke dunia tersebut, akhirnya Dewi bisa pulang ke kampung halamannya yakni di Sumba, NTT, Indonesia. Menurut Dewi, lebih baik pulang ke kampung halaman daripada kerja dari TKW dengan iming-iming Riyal yang tetapi diharapkannya. Ini seperti yang dikatakan oleh Faruk. tidak sesuai Namun, makna ketimpangan itu hanya terbangun ketika misalnya wanita dan studi wanita menggunakan tolak ukur dunia lelaki, materialisme. Ketika wanita bersikeras menolak materi sebagai tolak ukur kehidupan dan segala bentuk kebahagiaan, ketergantungannya pada lelaki pun lenyap. Lelaki tidak dapat menggunakan hartanya untuk menguasai wanita. Sumber kekuasaan wanita bukan pada harta, tetapi pada rasa, cinta, moralitas. Ketika wanita menolak materi sebagai tolak ukur kebahagiaan, Ia tak perlu bergentayangan di luar rumah sehingga dapat pula terhindar dari segala bentuk ancaman pelecehan dan kekerasan laki-laki. Wanita yang tetap tinggal di rumah tidak akan ternista, tidak akan gagap, dan merasa terancam (Faruk, 2001: 152- 154). Barker, C. 2000. Cultural Studies: Theory and Practice. London: Sage Publication. Barry, Petter. 2010. Beginning Theory: Pengantar Komprehensif Teori Sastra dan Budaya. Yogyakarta: Jalasutra. Butler, J. 1990. Gender Trouble: Feminism and Subversion of Identity. New York and London: Routledge. Chasanah, Ida Nurul. 2005. Eksploitasi Seksualitas Dalam Novel Mahadewa Mahadewi: Analisis Dekonstruksi Gender. Penelitian: Universitas Airlangga. Chasanah, Ida Nurul. 2002. "intertekstualitas Fiksi dan Sains dalam Novel Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh karya Dee: Tinjauan Semiotik" SKRIPSI. Surabaya: Universitas Airlangga. Creswell, J. W. 2003. Research Design Second Edition. London: Sage Publication. Eckert, P., & Ginet, M.C. 2003. Language and Gender. Cambridge University Press. Faruk. 2001. Women Womeni Lupus. Magelang: Indonesiatera. KESIMPULAN Berkaca dari hasil analisis pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa novel 50 Riyal ini menonjolkan gambaran sosial masyarakat Arab yang masih cenderung kuat terhadap superioritas status sosial tersebut, dan pendidikan. Dari gambaran novel penggambaran tokoh Bagas yang seorang mahasiswa memiliki kedudukan tinggi dan disegani di lingkungan tempat tinggalnya. Berbeda dengan para TKW yang tidak berpendidikan dan hanya dapat mengerjakan pekerjaan kasar seperti buruh atau pembantu. Bahkan banyak di antara mereka sampai terjerumus ke lembah hitam prostitusi di Arab. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwasannya problematika yang terjadi pada para TKW di Arab Saudi tidak terlepas dari tanggung dalam Pemerintah melindungi warga negaranya. Ideologi inilah yang terbentuk di Arab Saudi mengenai TKW asal Indonesia mengenai pekerja seks tidak dapat terlepas dari kondisi dan situasi sulit yang mereka alami karena majikan yang tidak manusiawi dan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam memanfaatkan situasi ini. jawab Indonesia Fakih, Mansoer. dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1997. Analisis Gender Freud, Sigmund. 2003. Teori Seks. Yogyakarta: Jendela. Fromm, Erich. 2002. Cinta Seksualitas Matriarkhi Gender. Jakarta: Fajar Pustaka Baru. Habermas, Jurgen. 1973. Theory and Practice. Beacon Press:Boston. Haralambos and Holborn. 2000. Sosiology: Themes and Perspective. London: Harper Collins Publisher Limited. Haryatmoko. 2016. Membongkar Rezim Kepastian: Pemikiran Kritis Post -Strukturalis. Yogyakarta: PT Kanisius. Lesmana, Tjipta. 1995. Pornografi dalam Media Massa. Jakarta: PuspaSwa. Mohammad, Goenawan. 1981. Seks, Sastra, Kita. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan. Riyanto, A. 2011. Aku dan Liyan Kata Filsafat dan Sayap. Malang: Widya Sasana Publication. Sa'abah, Marzuki Umar. 2001. Perilaku Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam. Jogyakarta: UII Press. DAFTAR PUSTAKA Al-Fayyadl, Muhammad. 2006. Derrida. Yogyakarta: Lkis. 23
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Gender dan Identitas: Representasi Sosial Perempuan Dalam Kumpulan Cerpen Wanita Muda Di Sebuah Hotel Mewah Siti Nur Aisya Putri Mahasiswa Kajian Sastra dan Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Abstrak PENDAHULUAN Fenomena perempuan, kemiskinan, krisis ekonomi dan kekuasaan uang, bentuk fenomena yang saat ini marak terjadi dalam era modernisasi. Hamsad Rangkuti dalam kumpulan cerpen yang berjudul "Wanita Muda di Sebuah Hotel Mewah" merupakan sebuah karya yang mengusung gender dan mewakili adanya fenomena tersebut dimana banyak memberikan pemahaman tentang permainan kuasa uang. Permasalahan kemiskinan, yang ternyata bisa lebih nyaring dari berita politik yang biasa dilihat di televisi atau kita baca di surat kabar merupakan sebuah problema dan perempuan digunakan sebagai objek eksploitasi dalam praktiknya. "Wanita Muda di Sebuah Hotel Mewah" untuk mengungkap adanya fakta politik uang dan kekuasaan pada era modernisasi melalui identitas gender sebagai bentuk perwakilannya. Untuk mengetahuinya, penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis yang dijalankan dan dioperasikan melalui wacana fairclough (1998). Teori gender Freud tentang Otoriter Seks juga digunakan dalam mengetahui peran kuasa dan terhadap arena politik kekuasaan wanita seksualitas. Metode dalam yang pengumpulan data adalah studi pustaka dibantu dengan teknik catat kemudian dilakukan analisa deskriptif untuk mencari keterkaitan antarunsur sehingga diperoleh simpulan makna cerpen Hamsad Rangkuti berdasarkan yang karakteristik. Adapun karakteristik terdapat dominasi isu gender yang mengarah pada diskriminasi perempuan karena faktor kemiskinan, politik dan kekuasaan uang. Kekonsitensian unsur mengarahkan pada kesimpulan bahwa Hamsad Rangkuti berusaha menampilkan pola cerita melodrama akan adanya kekuasaan uang dalam mendominasi kehidupan dan menghadirkan budaya modernitas. diskriminasi terhadap digunakan didalamnya terkandung Kata Kunci: Gender, Cerpen, Representasi, Identitas kekuasaan, Politik. Latar Belakang Kekuatan politik kekuasaan, politik uang menjadi sebuah fenomena yang tidak bisa dibendung lagi keberadaannya budaya tidak mengakomodasikan patriarki. Budaya sehingga perempuan kesetaraan, keseimbangan, menjadi tidak penting untuk diperhitungkan. sehingga membuahkan ini, Tujuan dari penelitian gender dalam kumpulan cerpen "Wanita Muda di Sebuah Hotel Mewah" karya Hamsad Rangkuti adalah mendorong kesetaraan gender dan menunjukkan adanya diskriminasi terhadap wanita karena politik uang yang marak terjadi. Wanita rentan dan menjadi bentuk eksploitasi paling solusi untuk digantikan dengan uang membungkamnya. Sehingga peran wanita tidak memilki kuasa1 atas politik uang tersebut. sebagai terjadi dalam Permasalahan Politik uang yang kumpulan cerpen "Wanita Muda di Sebuah Hotel Mewah" di antaranya adalah karena adanya kemiskinan, uang yang selalu berkuasa untuk membeli seksualitas, jabatan, dan masalah hak- hak wanita yang terus terpinggirkan. Secara umum, sudah terjadi permainan kuasa, hal tersebut tidak terlepas dari uang dan ketimpangan gender, meskipun melalui kumpulan cerpen, tulisan Hamsad dalam menyuarakan realitas yang saat ini benar-benar terjadi di masyarakat. Persoalan uang yang digunakan untuk mewakili simbol politik, permasalahan uang dan permasalahan seksualitas dengan wanita sebagai objek eksploitasiyang tidak bisa terlepas dari adanya relasi kuasa tersebut. Dari adanya semua permasalahan tersebut maka perlu diadakan kajian tentang permainan politik uang, peran gender wanita dan kemiskinan yang tidak memiliki kuasa untuk berbicara maupun melawan. ini merupakan perwakilan 1 Stereotip perempuan tidak mengenal kekuasaan, kefemininan juga tidak memuat ketegaran, keperkasaan, atau ketegasan yang merupakan unsur inti kekuasaan. Stereotip klasik mengenai perempuan dan kefeminan tidak mencantumkan gagasan kekuasaan, dan meskipun kondisi telah berubah, stereotip tersebut sulit dihilangkan. Kekuasaan selalu identik dengan tradisional maskulinitas, yakni ketegaran, kekuatan, dan kemampuan mempengaruhi orang lain. Penguasa harus selalu menampakkan ketegaran, kekuatan, dan kemampuan mempengaruhi orang lain. Hal ini termuat dalam buku Perempuan dan Politik, Siti Musdah Mulia, (Jakarta: Gramedia Pustaka), hlm 3-5. 24
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Terdapat hal yang menarik dalam penelitian kumpulan cerpen Hamsad Rangkuti ini, ada beberapa tahapan yang untuk menemukan karakteristik uang, untuk membongkar digunakan kekuasaan, kemiskinan merupakan gambaran secara langsung problematik yang terjadi pada masyarakat saat ini. Hamsad Rangkuti begitu nyaring dalam menyuarakan adanya problematik tersebut. Terdapat dalam menemukan unsur beberapa keseluruhan makna yang diinginkan yaitu adanya wanita yang selalu lemah dalam bayang-bayang kekuasaan dan kemiskinan yang tidak muncul ke permukaan untuk menyuarakan penderitaan maupun ketimpangan sosial yang dihadapi. gender politik tahapan Wanita selalu berada dalam dikotomi otoriter 2 dalam perangkap kekuasaan baik yang disebabkan karena pengaruh laki-laki maupun uang. Problematik dalam permasalahan ini adalah terletak pada bagaimana seorang wanita dijadikan sebagai alat untuk menghasilkan uang, bentuk eksploitasi dari adanya serentetan konflik kemiskinan, politik, budaya, ekonomi. objek penggambaran terhadap adanya kaum yang lemah dan minoritas yang kapanpun siap untuk dijadikan bentuk eksploitasi paling mudah3. "Wanita" menjadi sebuah Problem-problem permasalahan kekuasan uang yang menjadikan wanita masuk dalam objek yang terdalam ketika harus dihadapkan dalam kesulitan ekonomi, gaya hidup, dan tuntuntan untuk selalu tampil dalam kemapanan. Ada bentukan budaya baru akan kekuasaan uang yang begitu mendominasi. Budaya modernitas4 untuk uang, ideologi akan adanya uang dan kekuasaan dalam melibatkan wanita dalam membentuk kebudayaan baru hal inilah yang akan dibahas melalui teori Analisis Wacana Kritis dan teori pendekatan gender Freud tentang Otoriter Seks. cerpen, atau novel, (4) medan wacana teks/wacana kritis,tentukan setiap wacana yang mengandung hal- hal yang kritis yang akan dianalisis, (5) subjek penceritaan, tentukan siapa yang menjadi subjek penceritaannya, (6) objek penceritaan, tentukan siapa yang menjadi objek penceritaan, (7) deskripsi bahasa, tentukan makna dari deskripsi bahasa, baik diksi, frase, klausa, kalimat, dan gaya bahasa, (8) interpretasi, makna. Penelitian ini pernah dilakukan oleh Yoce Aliah Darma (2009), yaitu model yang diadopsi dan dimodifikasi dari model Sara Mills (1997) dan Norman Fairclough. Kemudian dari kedua model ini dibuat satu model yang diperkirakan akan lebih representatif dalam mengupas masalah ideologi gender dan kekuasaan politik uang. Model ini diambil berdasarkan kenyataan bahwa wacana cerpen berideologi gender dan kekuasaan politik uang akan dapat dikupas dengan lebih mendalam. Kedua model di atas merupakan bahan inspirasi untuk membuat model AWK versi baru yang disebut AWK Ideologi Gender (AWKIG) versi Yoce Aliah Darma. Model ini diharapkan akan lebih bermakna dalam mengkaji wacana-wacana yang kritis. Cara menentukan teks atau wacana kritis yang akan dianalisis; (1) menentukan teks atau wacana kritis yang akan dianalisis; (2) menentukan subjek penceritaan; (3) menentukan objek penceritaan; (4) menentukan deskripsi bahasa; (5) menentukan interpretasi jenis eksplanasi ideologi ketidakadilan gender5. gender; (6) menentukan Model Analisis Wacana Kritis ( AWK ) Ada beberapa model AWK yang dilakukan para ahli analisis wacana. Dalam diteliti dan dianalisis: (1) AWK merupakan media wacana yang akan dianalisis, (2) kriteria ideologi, tentukan kriterianya mengapa media wacana itu ditentukan sebagai ideologi tertentu, (3) wacana-wacana kritis, tentukan media wacana yang akan dianalisis, baik berupa artikel media massa, 2 Karakter otoriter, yang relasinya dengan orang lain dibatasi harapan akan kekuasaan dan dominasinya, memperlihatkan karakteristik yang sama juga dalam tingkah laku sesksualnya. Yang terpenting adalah kepuasaan seksualnya, meskipun pasangan seksnya menderita kesakitan fisik dan emosional. Otoriter kekuasaan seks menjadi bentuk dominasi dalam menindas hak-hak permpuan untuk bersuara dan menolak. Hal ini termuat dalam buku Cinta, Seksualitas dan Matriarki. (Erich Fromm, yogyakarta: jalasutra hlm170-171) 3maksud ekploitasi paling mudah yakni wanita cenderung menyerahpada dogma dan kondisi tekanan sosial yang ada seperti halnya tekanan ekonomi, tekanan kekuasaan, dan tekanan lainnya yang akhirnya membuat wanita menyerah hingga kehilangan ideologi dan kehormatan. 4 Budaya Modernitas: Bahwa budaya ini menyatukan adanya sebuah sistem produksi global dengan sebuah sistem kontrol yang ketat. Yang harus dicatat adalah bahwa sistem produksi global ini memilki empat dimensi utam: Idustralisasi, kapitalisme, perang dan pengawasan atas semua asmpek kehidupan sosial. Hal ini dalam buku Dadi Wong wadon, Risa Permanadeli ( Yogyakarta: Pustaka Ifada), hlm, 4-5. 5 Jurnal ideologi gender dalam karya sastra indonesia (Penelitian fundamental). Yoce Alih Darma, DKK. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Uhamka. 25
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 METODE Hasil Dan Pembahasan Data Penelitian Data yang digunakan yakni kata atau frasa atau kalimat atau paragraf yang terdapat dalam kumpulan cerpen " Wanita Muda Disebuah Hotel Mewah karya Hamsad Rangkuti (2016) . Data yang diambil hanya yang berkaitan dengan teori analisis wacana kritis yang dijalankan dan dioperasikan melalui wacana fairclough (1998), Teori gender Freud tentang Otoriter Seks juga digunakan dalam mengetahui peran kuasa wanita terhadap arena politik kekuasaan dan seksualitas serta lokalitas untuk mendukung penemuan kajian karakteristik cerpen dalam unsur budaya modernitas. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi karena penelitian sastra khususnya mengkaji teknik pengumpulan datanya berupa teknik dokumentasi. Prosedur pengumpulan data yakni: 1. Memeriksa unsur-unsur tentang kumpulan cerpen, intrinsik melalui pembacaan kumpulan cerpen Wanita Muda Disebuah Hotel Mewah karya Hamsad Rangkuti yang dilakukan secara berulang- ulang. Penelitian identitas gender dan representasi sosial untuk mengungkap kekuasaan dan politik uang dalam kumpulan cerpen tersebut, cerpen ini merupakan karya sastra yang menggambarkan kehidupan rakyat kecil yang ditindas dengan adanya kuasa uang dan jabatan dan adanya bentuk penindasan terhadap wanita miskin yang dieksploitasi secara seksualitas. Melalui cerpen tersebut Hamsad ingin menunjukkan fenomena kekuasaan uang pada budaya modernitas di dalamnya. Meskipun banyak kumpulan tentang masalah cerpen perempuan, namun cerpen ini memiliki kelebihan yang harus dijadikan penelitian yaitu adanya unsur kekuasaan yang begitu mendominasi dalam wilayah politik uang dan seksualitas, menjadikan seorang wanita sebagai objek yang paling mudah untuk di eksploitasi. Dalam penelitian ini peneliti hanya akan membahas ideologi kekuasaan dan politik uang, ideologi gender feminis dalam seksualitas, ideologi gender dalam membongkar kekuasaan uang, ideologi pengakuan status, ideologi budaya modernitas melalui judul cerpen, Cerita awal tahun, Wanita muda disebuah hotel mewah, Sukri membawa pisau belati. ini mengkaji yang menceritakan 2. Mencari masalah-masalah yang terdapat dalam kumpulan cerpen Wanita Muda Disebuah Hotel Mewah Karya Hamsad Rangkuti . "Cerita Awal Tahun Baru" Ikhtisar Cerpen 3. Mengklasifikasi data berdasarkan masalah- masalah yang ditemukan yakni masalah tentang politik uang, peran gender wanita dalam kekuasaan. Teknik Analisis Data Metode analisis data yang dignakan adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis adalah metode yang diperoleh melalui gabungan metode yang tidak bertentangan. Metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang dilanjutkan dengan analisis, berarti tidak hanya menguraikan melainkan memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya (Ratna, 2009: 53). Prosedur analisis data yakni: 1. Menganalisis Kumpulan Cerpen Hamsad Rangkuti yang berjudul "Wanita Muda Disebuah Hotel Mewah" yang terbaca dalam karya melalui Analisis Wacana Kritis dan teori otoriter seks. Tersiar kabar bahwa orang kaya dengan mobil mercy- nya menabrak dinding jembatan dan masuk mencebur ke dalam kali, di dalam arus sungai yang begitu deras semua barang-barangnya nampak timbul tenggelam dipermukaan. Petugas hanya sibuk menyelamatkan korban yang telah menjadi mayat. Demikianlah berita itu tersiar. Barang-barang berharga hanyut dibawa arus deras. Uang berhamburan dari kantong orang kaya itu dibawa arus bercampur dengan sampah-sampah. Berita itu hinggap di Telinga Tugimin, "Kere yang tinggal menetap di dalam kotak-kotak kardus di pinggir sungai". (hal: 40). Muncul di benak tugimin, ingin memiliki uang yang telah berhamburan dalam sungai tersebut. Terlintas dalam benaknya untuk mencebur ke sungai dan mendapatkan uang-uang itu. "Tugimin melompat terjun menangkap lembaran uang sepuluh ribu rupiah." (hal: 44) 2. Memaknai kembali cerpen Hamsad Rangkuti berdasarkan hasil kajian berupa karakteristik cerpennya, termasuk unsur permainan politik uang, kekuasaan, gender wanita, dan masalah kemiskinan. Yang ada pada kumpulan cerpen "Wanita Muda Disebuah Hotel Mewah" karya Hamsad Rangkuti. 26
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Ideologi kekuasaan dan uang Ikhtisar Cerpen Sebagai orang miskin tentu saja, Tukimin begitu menginginkan uang dan bayang-bayang untuk mendapatkan uang begitu menguasai dirinya. Daya imajinasi telah membawa pola pikirnya melebihi kesadaran yang sesungguhnya, melewati bayang- bayang realitas sosial menuju realitas ekonomi, pada tahap inilah kekuasaan uang menjadi praktik paling nyata dalam mendominasi kehidupan. Seorang wanita muda datang ke sebuah hotel mewah di pusat kota. Dia duduk di lobinya, sampai petugas hotel datang dan bertanya: Apakah Nona memerlukan kamar, Atau Nona ingin menemui seseorang? Wanita itu memandang ke petugas hotel itu dan berkata dengan pasti: Tidak, aku tidak memesan kamar. Dia menarik ujung rok dan memperlihatkan betisnya. Aku hendak menjual diri, Aku ingin ada orang membeli diriku, hari ini, pada saat kami memerlukan uang, aku ingin menjual diri. Nilai kuasa pada uang sepuluh ribu rupiah: "Matanya seperti menyapu seluruh permukaan air dari tepi ke tepi. Dia melihat kotoran manusia hanyut. Dia melihat celana dalam wanita hanyut. Balon-balon tidak berudara, popok bayi. Bekas pembalut wanita. Sandal jepit. Sepatu tentara. Peci lusuh. Potongan karcis. Puntung-puntung rokok. Kaleng-kaleng, kantong semen, Goni, Kardus-kardus bekas kemasan alat elektronik, sampah pohon, dahan patah, papan peti sabun, bangkai tikus, bangkai anjing, bangkai ayam, bangkai kucing, pelepah pisang, dan lembaran uang sepuluh ribu rupiah." (Hal 44) "Tugimin melompat terjun menangkap lembaran uang sepuluh ribu rupiah. Ia dapat menggenggam lembaran uang sepuluh ribu rupiah. Ia memegangnya erat-erat. Ia takut uang itu lepas dari tangannya. Tetapi ia tidak takut nyawanya lepas dari tubuhnya." (hal 44) "Cobalah, Tawarkan diriku. Aku muda, cantik, masih suci, dan bisa merangsang, Berapa harga yang kau pinta? Tergantung mereka berani berapa? Wanita itu menarik lebih tinggi ujung bajunya. Petugas hotel itu pergi mengetuk kamar tamu-tamunya. " Sungguh? " kata mereka. "Sungguh?" kata petugas hotel itu. "Lima puluh ribu! Bawa masuk kekamarku "Dan sedikit tip untukku, Tuan?" "Bawa masuk! Aku tidak pernah lupa memberi tip, petugas hotel itu datang kepada wanita muda itu. " Ada seorang tamu yang mau kepadamu. Dia berani dua puluh lima ribu. "Cuma segitu? Alangkah murahnya! Tidak adakah yang berani membayarku lebih tinggi? (hal: 136) " Orang bercerita, para petugas terpaksa memotong jari-jari mayat itu dengan gergaji besi, supaya para petugas polisi kriminal bisa dengan mudah mengambil uang sepuluh ribu rupiah itu untuk dijadikan barang bukti. Sebab kalau jari-jari itu tidak digergaji, kata kabar itu lagi, uang sepuluh ribu itu akan menjadi robek." (hal 46) Tindakan petugas hotel tersebut, telah melakukan politik uang dimana seharusnya si wanita muda mendapatkan uang lima puluh ribu rupiah, namun dimanipulasi menjadi dua puluh lima ribu rupiah. Ideologi kekuasaan dan Politik Uang Teks di atas merupakan representasi bahwa ideologi uang begitu berkuasa dalam mendominasi cara pandang seseorang. Meskipun harus berbalut dengan kotoran, tidak bangkai, mengurungkan niatnya untuk melompat ke dalam aliran sungai yang sangat deras. Kenekatan inilah yang membuat rela untuk kehilangan nyawanya, hanya demi mendapatkan uang sepuluh ribu rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa uang sepuluh ribu rupiah telah mensubordinasi cara pandang Tugimin dalam realitas kehidupan. Uang sepuluh ribu rupiah tidak hanya berarti untuk Tugimin, namun uang sepuluh ribuah juga berarti untuk pihak kepolisian sebagai bentuk barang bukti. Arti kekuasaan sepuluh ribu rupiah untuk kehidupan seseorang dan sepuluh ribu rupiah untuk sebuah bukti dalam ranah hukum. dengan Tugimin tokoh Tugimin akhirnya Sebagai seorang petugas hotel, tentu harus melakukan pelayananan yang terbaik bagi para pengunjung hotel dan tamu-tamu yang datang. Hal ini sudah diperankan dengan baik oleh petugas hotel, ketika harus bertanya kepada seorang wanita muda. Namun wanita muda tersebut justru menjawab bahwa dirinya ingin menjual diri. Hal inilah yang membuat si petugas harus menawarkan wanita satu persatu pengunjung hotel, hingga menemukan harga tertinggi dan tidak lupa dari setiap dirinya menawarkan harga selalu meminta tip, dan muncullah harga tertinggi dari harga-harga lain yang telah ditawarkan, anehnya dari setiap tawaran petugas itu selalu mengatakan kepada si wanita muda dengan harga separuh dari harga aslinya. Petugas hotel itu pun pergi mengetuk pintu kamar- kamar tamu. "Baru ada yang menawar lima puluh ribu. Wanita itu tidak mau. "Aku mau pada penawaran yang tertinggi, seratus ribu ." itu kepada "Cerpen Wanita Muda disebuah Hotel Mewah" 27
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 " petugas hotel menyampaikan dua ratus ribu kepada pengunjung hotel. Dan tidak lupa menanyakan tip kepada pengunjung hotel dan wanita muda itu berapa yang akan di dapat (hal: 137-139) . Tindakan petugas hotel tersebut, telah melakukan politik uang dimana seharusnya si wanita muda mendapatkan uang lima puluh ribu rupiah, namun dimanipulasi menjadi dua puluh lima ribu rupiah. Begitu seterusnya hingga pada penawaran harga tertinggi, Petugas hotel juga selalu mengatakan berapa tip untukku kepada si wanita muda dan kepada si tamu hotel. Pemanfaatan profesi dan sikap yang tidak transparasi inilah yang disebutkan sebagai tindakan melakukan politik uang. Politik uang sendiri tidak harus terjadi dalam kampanye, politik pemerintah, individu namun dalam lainnya yang juga tergolong "politik uang". Dalam hal berpolitik memang tidak pernah memandang golongan, ras, individu, keluarga maupun teman. Semua dalam politik terlihat netral, sama dan wajar, Dan praktiknya tidak memandang apakah ini tergolong baik, tergolong manusiawi, tergolong merugikan orang lain atau tidak. Jika kita sudah siap untuk berpolitik, maka kita harus siap untuk melepaskan atribut-atribut tersebut, yang penting politik yang akan dilakukan membawa kemenangan bagi si pelakunya baik untuk tujuan uang maupun jabatan. lingkup tidak mengalami individu dengan transparasi Tokoh wanita, dalam teks di atas menggunakan seksualitas sebagai suatu tindakan dalam menutupi adanya lubang kebutuhan ekonomi, dimana dirinya membutuhkan suatu uang, Kepasrahan kelemahan seorang wanita ditunjukan melalui teks tersebut. Ketika wanita berada dalam satu kondisi terlemah dirinya tidak bisa melakukan hal-hal lainnya kecuali dengan satu jalan menjual diri. Tokoh wanita tersebut cenderung memanfaatkan seksualitas untuk kepentingan lain, bukan kepada kepentingan hasrat. akan Wanita muda tersebut menjadi bentuk representasi dari adanya realitas sosial yang terjadi saat ini, saat nilai kebutuhan uang lebih tinggi daripada nilai harga diri dan kehilangan keperawanan sekalipun. Realitas inilah yang menjadikan wanita harus merasakan pahit dan merugi, keperawanan dan seksualitas menjadi dipertaruhkan dengan adanya uang. arus modernisasi terhadap realitas lemahnya perempuan dan hak-haknya yang sudah tidak dipedulikan. tersebut melalui penokohan si wanita, Cerpen mengajak kita untuk melihat realitas yang terjadi, mempertanyakan adanya hak-hak yang seharusnya dilindungi, hak akan hasrat dan hak akan kebutuhan ekonomi. Praktik seksualitas, ideologi Gender dalam membongkar kekuasaan uang Jika sering kita lihat politik uang dalam dunia kampanye, dan politik uang dalam birokrasi pemerintahan, maka tersebut diperlihatkan adanya politik uang dalam ranah seksualitas. Politik uang telah menjadi fenomena baru dalam masyarakat, yang seolah nampak biasa dilakukan. Wabah politik uang ini sendiri ternyata tidak hanya terjadi pada pejabat-pejabat negara namun juga masyarakat dari lapisan terkecil. Uang telah membuat rasa nyaman kepada seseorang, hingga melanggengkan adanya kekuasaan ingin menimbun sebanyak-banyaknya uang. saat dalam teks Ideologi Feminis dalam seksualitas Ideologi seksualitas adalah ideologi yang muncul ketika hasrat akan seks muncul, ideologi tersebut bukan hanya dipengaruhi oleh adanya faktor biologis namun lainnya, lebih kepada faktor kebutuhan misalnya kebutuhan fisik maupun kebutuhan ekonomi. Cerpen wanita muda disebuah hotel mewah merupakan cerpen yang problematis dimana terdapat praktik seksualitas, ideologi gender dan kekuasaan uang didalamnya. Melihat fenomena seorang wanita muda rela menjual keperawanannya hanya karena tidak mempunyai uang. "Aku mau harga yang tertinggi" "Berapa itu?" Kata tamu hotel itu, "Berapa Tuan Katan?" kata Wanita itu. "Bawalah masuk, Tuan. Katakanlah di dalam!" Kata petugas hotel itu. "Mari masuk," kata tamu hotel itu sambil merangkul wanita itu, "Katakanlah!" kata wanita itu lagi. "Akan kukatakan di dalam." "Wanita muda itu masuk ke dalam kamar hotel mewah itu. Petugas hotel itu menutupkan pintu kamar. Dia pergi ke lubang rahasia. Dia intip wanita muda itu dan tamu hotel itu. Dia lihat kedua orang itu tawar- menawar. Tetapi dia itu menanggalkan sepatunya. Dia buka rok bawahnya. Dia lepas penutup buah dadanya. Dan semua kesucian itu telah dilihat oleh petugas hotel itu.(Hal 142) lihat wanita muda Wanita muda yang rela menjual dirinya karena dia membutuhkan uang. " Aku hendak menjual diriku, hari ini, pada saat kami memerlukan uang. Aku ingin menjual diri!" (hal: 133) " Apa yang kau jaul?" , "Kau Jual dirimu, Anakku?" ( hal : 143) Melalui teks di atas dapat dilihat kekuasaan bertindak untuk menawarkan nilai seksualitas dalam praktiknya. Kekuasaan dan hasrat berkaitan dengan cara yang lebih 28
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 rumit dan lebih bersifat kodrati daripada permainan antara di satu pihak, suatu energi liar, alami dan hidup, yang naik terus-menerus dari bawah dan, di pihak lain, berusaha suatu menghalanginya. Tidak perlu mereka-reka bahwa hasrat ditindas, mengingat bahwa hukum pembentuk hasrat dan kekosonganlah yang menegakkannya. Hubungan kekuasaan memang hadir dimana hasrat hadir, jadi konteks sesksualitas yang hadir dalam memenuhi kebutuhan ekonomi bukan penindasan terhadap kaum wanita, namun lebih keluar dari kebutuhan utamanya. Dalam hal ini hasrat yang terjadi adalah adanya nilai kekuasaan dalam memiliki uang. perintah dari atas yang sukri merasa dihianati. Keputusan sumarni menerima pria lain karena harta dan kekayaan yang dimilikinya, sementara sukri adalah pemuda miskin yang hanya mampu untuk mengobral janji. "Perempuan busuk! Kau cepat menjadi lain. Kau cepat melupakan dekapanmu pada diriku. Kau pandai mempermainkan lelaki. Aku tidak mengira, kau sejahat itu. Memandang manusia itu dari benda-benda. Beberapa hari yang lalu kau masih Sumarni, tetapi beberapa hari kemudian, begitu disentuh benda- benda, kau telah mejadi lain. Aku tidak sudi kekasihku jatuh ke pelukan orang lain. Aku akan menyudahi!" (Hal: 175). Budaya Modernitas Dalam cerpen wanita muda di sebuah hotel mewah diungkap bahwa terjadi proses modernitas dalam kehidupan si tokoh wanita. Ketika dirinya terdesak untuk mendapat uang dan memenuhi kebutuhan ekonomi, si wanita muda cukup datang ke hotel dan meminta petugas hotel untuk mencarikan siapa yang mau membeli keperawanannya. Mudahnya bekerja sebagai pekerja seks komersial saat ini, pergi ke hotel dan akan mendapatkan uang yang diinginkan. "Aku ingin menjual diri! Apakah kau bisa mencarikan pembeli?" "Kami menawarkan kepada tamu-tamu kami, wanita- wanita yang telah terpakai. Wanita-wanita khusus untuk itu. Kami tidak pernah menawarkan gadis suci seperti Anda. "Cobalah. Tawarkan diriku. Aku muda. Cantik. Masih Suci. Dan bisa merangsang." (hal 133-135) Dalam teks tersebut terdapat adanya problematik percintaan antara sumarni dan kekasihnya, sumarni cenderung memilih harta dan benda-beda mewah dibandingkan dengan kesetiaan cinta terhadap sukri. Representasi tokoh sukri menganggap sumarni wanita busuk karena lebih memilih harta yang mampu merubah kepribadian pada dirinya. Praktik seksualitas, ideologi Gender dalam membongkar kekuasaan uang Praktik seksualitas dalam perannya menjadi kegiatan paling praktis dalam memenuhi tingkat kebutuhan, cara singkat inilah yang dipilih kebanyakan wanita hingga rela menjual harga diri dan kesetiaan, dalam praktik tersebut unsur keluarga juga menjadi peran pembentuk didalamnya. "Ayah sumarni keluar dari ruang dalam" Budaya modernitas saat ini tidak hanya bergerak menuju kemajuan yang lebih positif, namun juga ke arah sistem yang negatif, karena sistem kapitalis yang begitu menjajah masyarakat kita, serta konsep kesetaraan akan kemiskinan yang meliputi kesehatan, pendidikan, hak untuk makan, hak untuk hidup yang selalu dijajah dengan kekuasaan uang. Hotel telah berubah fungsi dalam budaya modernitas saat ini, tidak ubahnya tempat prostitusi yang menyediakan wanita pekerja seks komersial untuk para tamunya. Kekuasaan uang telah melahirkan adanya budaya modernitas. "Sukri Membawa Pisau Belati" "Sukri ! Jaga mulutmu, kau ini apa-apaan. Pemuda tanpa modal. Jangan kau permainkan anakku. Apa yang telah kau beri ke depannya sebagai rasa kasih dan cintamu? Datang hampir tiap malam dengan janji- jani. Jangan kau memberi harapan-harapan yang tidak pasti kepada kami. Pergi kau! Biarkan anakku mencari jodoh yang lebih sempurna daripada kau. " Orang tua terkutuk! Mata duitan. Apa bedanya kau dengan orang lain kalau kau berfikir seperti itu? Anakmu ingin kau jual belikan?" "Dia punya skuter. Dia punya modal untuk anakku, dan kau? Hanya janji-janji yang tidak terbukti." "Kalau begitu, kau adalah orang tua yang memandang benda-benda." "Semua orang tua akan bersikap begitu untuk kebahagiaan anak gadisnya." (hal 175-178) Ikhtisar Cerpen Sukri adalah kekasih sumarni, namun sumarni tidak mengakui bahwa sukri adalah kekasihnya terjadi konflik dalam kisah percintaan keduanya. Pada akhirnya sukri mengakhiri nyawa sumarni karena kecemburuannya dengan pria lain yang datang ke rumah sumarni membawa skuter dan ingin melamar sumarni. Niat pria lain tersebut diterima dengan baik oleh sumarni dan keluarganya, sehingga membuat Unsur kekayaan atau unsur materi selalu muncul dengan adanya naluri sebuah keinginan dan hasrat, unsur ini tidak peduli jika harus menyimpang dari adanya norma dan kesetiaan, relasi pengaruh kekayaan begitu kuat dalam mempengaruhi laku seseorang, hal tersebut terlihat jelas dalam teks diatas. Dimana seorang ayah sumarni tidak malu mengatakan bahwa keluarganya lebih memilih kekayaan yang ada tingkah 29
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pada diri si pemuda dari pada sukri yang miskin. Bentuk problematik inilah yang kembali dimunculkan yang hampir memiliki kesamaan dengan problem Siti Nurbaya yang akhirnya terjadi konflik pembunuhan karena adanya cinta yang ditengarai oleh materi, begitu juga pada konflik tersebut. Kekayaan dan materi telah menghilangkan harga diri seseorang. Budaya modernitas dalam cerpen tersebut mengarah pada budaya modernitas pada keinginan atau hasrat dalam memiliki sesuatu barang-barang mewah dan berharga. Dengan budaya inilah banyak wanita saat ini berlomba memilikinya dan tampil sebagai yang terdepan. SIMPULAN Ideologi Kekuasaan Status Dalam suatu hubungan dimasyarakat kuno maupun masyarakat modern. Konsep keberadaan laki-laki selalu ingin dijunjung tinggi, terutama pengakuan akan hal status. Sebagai seorang laki-laki pengakuan dan keberadaan dirinya merupakan satu hal yang penting diwujudkan. "Aku kekasih Sumarni! Kami telah lama menjalin cinta." "Benarkah begitu sumarni? Baru saja kudengar, kau katakan, kau tidak mempunyai kekasih." "Aku tidak pernah mempunyai kekasih. Aku tidak menganggapmu kekasih, Sukri. Kita hanya berteman biasa. Aku belum terikat kepada siapa pun. Aku bebas berbuat apa yang kurasa baik untukku. Dia suka datang kemari dan aku menemaninya. Dia kenal pada orang tuaku dan aku kenal pada orang tuanya. Kami hanya sebagai sahabat baik. Aku tidak menganggap sukri kekasihku. Dia keliru memandang diriku. Dia menganggap aku kekasihnya, dia keliru!" " Aku tidak sudi kekasihku jatuh kepelukan orang lain. Aku akan menyudahimu!" Sikap sukri begitu ingin mendapatkan pengakuan akan hal status hubungan, nampak dirinya memilki kecemburuan ketika sumarni harus menjalin hubungan dengan pria lain, sikap ke akuan dan ingin memilki sumarni secara utuh sebagai kekasih mencerminkan sikap sukri yang ingin memiliki kekuasaan penuh dalam hal status. Pandangan gender, sumarni merupakan seorang wanita yang berani ketika dirinya harus melawan sukri dan menentang sikap kuasanya tersebut. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada kumpulan cerpen, "Wanita Muda Disebuah Hotel Mewah". Yang terdapat dalam ketiga judul cerpen yaitu Cerita awal tahun, Wanita muda disebuah hotel mewah, Sukri membawa pisau belati. Model AWK yang diterapkan untuk menganalisis cerpen beridiologi gender dan kekuasaan uang ini adalah versi AWKIG dan Teori gender Freud tentang Otoriter Seks, hasilnya efektif untuk mengungkap ideologi kekuasaan dan politik uang, ideologi gender feminis dalam seksualitas, ideologi gender dalam membongkar kekuasaan uang, ideologi pengakuan status dan ideologi budaya modernitas, dari adanya bentuk-bentuk tersebut juga ditemukan subordinasi, ketidaktransparasian dalam hubungan politik. adanya diskriminasi, UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan Terimakasih saya sampaikan kepada Allah SWT karena telah memberikan saya kesempatan untuk belajar dan mencari ilmu, Yang kedua kepada pihak Universitas Padjajaran Bandung karena telah bersedia menerima abstrak saya, dan yang ketiga kepada kedua orang tua saya karena telah memberikan saya doa, semangat sehingga saya bisa mengikuti kegiatan ini. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin, Dkk. 2002. Analisis Wacana: Dari Linguistik sampai Dekonstruksi. Yogyakarta: Kanal. Handayani, Cristina S dan Ardhian Novianto. 2004. Kuasa Wanita Jawa. Yogyakarta: LKIS Yogyakarta. Budaya Modernitas Dalam cerpen Sukri membawa pisau belati diungkap bahwa terjadi proses modernitas dalam kehidupan si tokoh wanita ( Sumarni). Keinginan untuk tampil menjadi orang kaya, dan memilki barang-barang seperti perhiasaan, kendaraan, banyak uang merupakan gejala budaya modernitas. "Begitu kau disentuh benda-benda, kau telah menjadi lain." "Dia Punya Skuter. Dia punya modal untuk anakku". "Mas membelikan aku cicin kawin. Apakah aku sudah boleh memakainya mulai sekarang." (hal 175-179) Hayat, Edi dan Miftahus surur. 2005. Perempuan Multikultural: Negosiasi dan Reprsentasi. Depok: Desantara. Mulia, Siti Musdah dan Anik Farida.2005. Perempuan dan politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Nugroho, Riant .2008. Gender dan Strategi: Pengurus utamanya di indonesia. Yogyakarta:Pustaka pelajar. Permadeli, Risa. 2015. Dadi Wong Wadon: Representasi Sosial Perempuan Jawa Di Era Modern. Yogyakarta: Pustaka Ifada (Anggota Ikapi) Rangkuti Hamsad. 2016. Wanita Muda Disebuah Hotel Mewah.Jakarta: Senja. 30
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kesadaraan Politik Perempuan Difabel: Studi di Yogyakarta Titi Fitrianita Ucca Arawindha Program Studi Sosiologi, FISIP, Universitas Brawijaya Abstrak Stigma ganda dan rendahnya aksesibilitas terhadap banyak hal yang dihadapi perempuan difabel mendorong beberapa difabel dan pegiat isu sosial membentuk SAPDA, yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan dan pemenuhan hak difabel perempuan sebagai warga negara. Tulisan ini berusaha untuk menganalisis peran SAPDA (Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak) dalam menghadirkan kesadaran berpolitik difabel perempuan di Yogyakarta. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, FGD, dan penggalian data sekunder, penelitian ini memperlihatkan bahwa ruang demokrasi yang telah memberikan kebebasan bagi SAPDA hadir dan memperjuangkan inklusivitas di berbagai tataran level kebijakan di masyarakat maupun pada pemerintahan. Berbagai strategi advokasi yang dilakukan oleh SAPDA menumbuhkan kesadaran politik perempuan difabel. Tumbuhnya kesadaran berpolitik ini sebagai hasil dari keterlibatan dan pelibatan difabel perempuan itu sendiri dalam pertemuan-pertemuan SAPDA yang membahas strategi advokasi. Kritisisme yang dilontarkan perempuan difabel kepada pemerintah atas kebijakan yang tidak berpihak kepada difabel dan upaya menangkal stigma dan diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi aksi nyata atas kesadaran berpolitik yang dilakukan oleh perempuan difabel. luas level baik pada difabel ini sama halnya dengan isu kelompok marjinal lainnya, isu perempuan, Orang Dengan HIV/AIDS, dan lainnya. Penelitian ini berusaha mengangkat isu marjinalitas terkait difabel, khususnya difabel perempuan, yang dalam hal ini mengalami stigma ganda. Difabel dengan stigma lemah, kurang produktif, dan obyek belas kasihan, ditambah dengan masih kuatnya budaya patriarki di masyarakat, menempatkan difabel perempuan menjadi kajian yang penting untuk dilakukan dan dikembangkan dalam kerangka akademis. seperti isu kelompok keagamaan, Penelitian mengenai difabel perempuan telah dilakukan beberapa peneliti sebelumnya. Rita Barbuto dan Emilia Napolitano mengkaji bagaimana kondisi perempuan difabel di Eropa. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa di Italia banyak difabel perempuan yang mengalami stigma dan kekerasan, pun demikian yang terjadi di negara lain. Oleh sebab itulah, sejak tahun 2001, DPI (Disabled People International) Italia, mempunyai peran vital dalam mempengaruhi implementasi hak-hak difabel, khususnya perempuan. Melalui CRPD (Convention on The Rights of Person with Disabilities) yang dilakukan oleh Italia dengan konsep Peer Conselling, banyak membuahkan hasil. Banyak hak difabel perempuan yang terpenuhi dan berkurangnya kekerasan terhadap difabel perempuan di Italia khususnya, dan kemudian diberlakukan di negara- negara lainnya di Eropa (Napolitano dan Barbuto, 2014). Kata kunci: perempuan, difabel, kesadaran, politik, SAPDA PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari difabel adalah kelompok yang termarjinalkan. Mereka hidup di tengah-temgah stigma masyarakat: stigma kurang produktif, objek belas kasihan, dan stigma buruk lainnya. Tak jarang di antara mereka yang sering disembunyikan oleh keluarga. Kondisi akan menjadi lebih buruk manakala fasilitas publik di Indonesia banyak yang belum ramah terhadap mereka. Fasilitas sepeti trotoar, transportasi, pendidikan, pasar dan lainnya. Kondisi ini menjadikan mereka semakin terpinggirkan. Kajian akademis selama ini belum begitu banyak menyorot isu eksklusi mengenai difabel, padahal isu Lain halnya di Italia, penelitian mengenai difabel perempuan juga dilakukan di Indonesia oleh Ulfa, salah satu mahasiswa UGM Yogyakarta, sebagai tugas akhir. Fokus penelitian tersebut adalah bagaimana strategi SAPDA (Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak) Yogyakarta dalam memperjuangkan hak difabel perempuan khususnya di DIY (Ulfa, 2015). Hasil dari penelitian tersebut adalah SAPDA mempunyai empat strategi. Pertama, Low Profile Strategy, yaitu usaha membongkar kesadaran masyarakat tentang stigma dan konstruksi difabel perempuan dengan berbagai kegiatan kampanye dan menghembuskan wacana tandingan atas wacana yang berkembang di masyarakat Yogyakarta. Kedua, Asistensi (pendampingan) bagi difabel perempuan. Program ini dimaksudkan membekali difabel perempuan dengan pengetahuan hak yang telah ditetapkan melalui regulasi internasional, nasional, maupun daerah. Ketiga, Advokasi, dengan cara 31
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 memperjuangkan hak difabel dalam wilayah kebijakan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan aksesibilitas. Keempat, memperjuangkan terbukanya partisipasi difabel perempuan dalam program pemerintah maupun program yang dijalankan sendiri. Penelitian selanjutnya ditulis oleh Udiyo Basuki dalam Jurnal Sosio Religia dengan judul "Perlindungan Hukum dalam Negara Hukum Indonesia: Studi Ratifikasi Konvensi Hak-hak Disabilitas". Fokus tulisan tersebut adalah implementasi perlindungan hak disabilitas melalui UU No. 9 Tahun 2011. Hasil bahwa UU penelitian perlindungan HAM terhadap disabilitas belum sepenuhnya terimplementasi dengan baik. Hal tersebut digambarkan perilaku diskriminasi terhadap difabel dan kekerasan terhadap difabel, khususnya difabel perempuan di Indonesia. Payung hukum yang kuat, baik yang telah digagas internasional maupun nasional harus diimbangi dengan pengawasan dan pendampingan yang tepat dalam implementasi, karena dalam hal ini Negara mempunyai kewajiban melindungi hak asasi setiap warga negaranya (Basuki, 2012). tersebut menunjukkan dari masih banyaknya Berdasarkan rangkaian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, perlindungan terhadap pemenuhan hak difabel, khusunya perempuan telah banyak dilakukan dari berbagai level, baik secara internasional, nasional, maupun daerah. Media yang digunakan pun berbagai macam, mulai dari perumusan melalui konvensi secara internasional, UU dalam skala nasional maupun daerah, dan melalui LSM. akan bertumbuh melalui strategi, advokasi, dan pelibatan difabel perempuan dalam program kegiatan. Dengan demikian, diharapkan tulisan ini mampu memberikan gambaran yang komprehensif mengenai berbagai implikasi positif dari banyaknya gagasan memperjuangkan hak difabel perempuan, salah satunya yaitu terciptanya kesadaran politik melalui lembaga yang bergerak dari bawah, yaitu SAPDA. METODE Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pemilihan metode tersebut, dikarenakan penelitian ini berusaha menggambarkan dan memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian (Moleong, 2007: 07). Teknik penelusuran data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan FGD. Teknik penentuan informan dilakukan dengan cara purposive, sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan melakukan pengamatan dengan ikut serta kegiatan yang dilakukan oleh difabel perempuan yang tergabung dalam SAPDA, kemudian melakukan wawancara mendalam kepada informan perempuan yaitu menggunakan guide interview. FGD dilakukan dengan melibatkan 50 anggota SAPDA dan HWDI. sebelumnya. Peneliti penelitian, difabel Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display, dan verifikasi. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber data, yaitu membandingkan hasil wawancara antar informan penelitian. Permasalahan yang belum ditempatkan pada penelitian sebelumnya adalah bahwa berbagai macam strategi dan upaya atas pemenuhan hak difabel perempuan tersebut berimplikasi pada terciptanya kesadaran berpolitik ini, perempuan difabel difabel perempuan. Saat bukanlah aktor yang diam, tetapi telah memiliki cara berpikir dan pengetahuan untuk bergerak memenuhi hak sebagai warga negara. Salah satunya dalam fokus tulisan jelas peran SAPDA Yogyakarta dalam memperjuangkan hak difabel perempuan dan akhirnya menumbuhkan kesadaran berpolitik difabel perempuan di Yogyakarta. Kesadaran politik yang dimaksud di sini adalah dimana difabel dalam perempuan memperjuangkan haknya sebagai warga negara. ini, terlihat begitu mempunyai kepedulian Peran SAPDA menjadi penting di sini dikarenakan SAPDA merupakan lembaga formal berbadan hukum dan bertujuan menciptakan inklusivitas dalam aspek kehidupan sosial yang menjadi hak dasar perempuan, difabel, dan anak di bidang pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan atas dasar persamaan Hak Azasi Manusia. tersebut, maka Berdasarkan kesadaran berpolitik difabel perempuan tercipta dan tujuan dari SAPDA SAPDA : TELAAH HISTORIS DAN ADVOKASI SAPDA yang merupakan singkatan dari Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak merupakan sebuah lembaga non profit yang didirikan pada Bulan Juli 2005 di Yogyakarta. Lembaga ini menjadi lembaga formal yang berbadan hukum lewat pengesahan akta notari Anhar Rusli, SH nomor 51 tahun 2005 pada 2 Desember 2005. Lembaga ini didirikan dengan tujuan menciptakan inklusivitas dalam aspek kehidupan sosial yang menjadi hak dasar bagi perempuan difabel dan anak khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang juga menjadi sebagai dasar bagi terpenuhinya Hak Asasi Manusia (HAM). Untuk mencapai tujuannya, SAPDA mengkonkritkan kegiatannya lewat advokasi kebijakan di tingkat daerah, pendidikan pendamping, dan pemberdayaan perempuan difabel dan anak di sektor kesehatan dan pendidikan. SAPDA memiliki beberapa misi. Pertama, melakukan kajian keilmuan dan penelitian ilmiah. Kedua, memperjuangkan terwujudnya kebijakan publik yang 32
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 menjamin dasar perempuan difabel dan anak di bidang pendidikan, kesehatan pekerjaan. Ketiga, melakukan pemberdayan, pendidikan dan advokasi tentang isu-isu perempuan, difabel dan anak di kalangan masyarakat luas. Keempat, menjalin kerjasama dengan stakeholder berkaitan penanganan persoalan perempuan, difabel dan anak. Kelima, membangun sapda sebagai crisis center bagi perempuan difabel dan anak. pemenuhan hak-hak dan dengan (Sekolah Luar Biasa) (Thohari, 2010). Baru pada tahun 1990-an, muncul wacana baru mengenai difabel dimana penyandang difabel diberitakan sebagai orang yang mampu berprestasi sebagaimana orang pada umumnya. Bahasa "difabel" dan "disabilitas" sebagai bentuk penghalusan bahasa dan konstruksi bahasa baru untuk menghilangkan konstruksi "cacat" yang penuh dengan kepasifan dan ketidakberdayaan. Tindakan pertama yang dilakukan oleh SAPDA adalah melakukan pengorganisasian difabel dan melatih kemampuan dapat melakukan negosiasi dengan pemerintah dan juga mengadvokasi difabel yang lainnya yang belum tergabung dengan SAPDA. SAPDA membantu cabang lokal SAPDA yang ada di Sleman, Kulonprogo, dan Klaten mengidentifikasi dan memetakan permasalahan difabel di tempat masing-masing. Secara bersama-sama mereka melakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh difabel yaitu pertama pendapatan yang rendah karena tidak adanya pekerjaan atau karena dibayar dengan sangat murah. Kedua, rendahnya pendidikan difabel. Dan ketiga adalah tingkat kesehatan yang masih rendah. Dalam pemetaan permasalahan tersebut juga diketahui bahwa pemerintah lokal tidak memiliki prioritas alokasi keuangan untuk pelayanan bagi difabel. advokasi sehingga mereka Permasalahan diskriminasi yang dihadapi oleh perempuan difabel lebih berat dibandingkan dengan laki-laki difabel. Anak perempuan difabel tidak tumbuh dalam lingkungan yang membangun harga diri (dignity). Oleh sebab itulah anak perempuan difabel tumbuh besar dengan stigma di dalam dirinya bahwa dia tidak berharga dan tidak mampu mengambil bagian di masyarakat. Dan yang paling berat adalah perempuan difabel dianggap sebagai perempuan yang tidak mampu menjadi istri dan melahirkan (Komardjaja, 2010). Ibu C mengungkapkan pengalamannya sebagai perempuan difabel di bawah ini. "Antara dianggap dan nggak dianggap" (Ibu C) "Tak ceritani, di rumah saya ada tamu, di rumah saya ada foto saya, tamu ini suka sama saya, setelah tau saya difabel nggak jadi"(Ibu W) Setelah melakukan pemetaan permasalahan, SAPDA memetakan negara, masyarakat, dan perempuan difabel. Secara taktis, upaya SAPDA dalam memperjuangkan inklusivitas bagi difabel perempuan melalui pertama, low profile strategy yaitu membangun kesadaran perempuan difabel dengan melakukan kajian keilmuan dan media kampanye advokasi. Kedua, layering strategy yaitu melakukan pendampingan bagi perempuan difabel baik melalui permasalahan perseorangan. Ketiga, advocacy strategy yaitu dengan melakukan advokasi kebijakan daerah. Keempat, strategi keterlibatan kritis dengan menjalin kerjasama dengan lembaga lain terkait berbagi pengalaman dan pendanaan yang berhubungan dengan program yang dijalankan SAPDA. Empat strategi tersebut merupakan usaha yang dilakukan oleh SAPDA untuk meingkatkan peran perempuan difabel dalam upaya membangun penerimaan masyrakat dan membangun perlindungan hukum bagi mereka (Ulfa, 2015). target gerakannya yaitu komunitas maupun Permasalahan diskriminasi yang dialami oleh perempuan difabel bukan hanya karena entitas perempuan yang dimilikinya namun juga entitas difabel yang melekat padanya. Mereka terpinggirkan informasi, pendidikan, pekerjaan, dan ke akses kesehatan. Laki-laki difabel memiliki akses yang lebih luas terhadap keempat hal tersebut dibandingkan perempuan difabel. Hal inilah yang membuat perempuan difabel mendapatkan diskriminasi dan stigma ganda. "Apa artinya diskriminasi terhadap saya, terhadap kita-kita para difabel. Kita mau melangkah mau sekolah aja ya, waktu itu saya mau lulus : SMP.. :SMP kan di yayasan, terus mau SMA mau masuk SMA.. pake jilbab aja ngga boleh, aku kan difabel..sudah dicemoohkan, itu sudah pasti. Setelah itu lulus SMA ya, mau kuliah.. dari faktor ekonomi, dari faktor sosial, dan sebagainya.. itu sangat menyakitkan buat saya pribadi" (Ibu C) KESADARAN POLITIS DIFABEL PEREMPUAN Bahasa "cacat" yang lekat dengan kepasifan dan ketidakberdayaan dimulai sejak zaman kolonial dimana medikalisasi tubuh dan disabilitas menguat. Kondisi ini menguat pada masa Suharto dimana orang cacat dikontrol di dalam lembaga sekolah yang bernama SLB Usaha untuk mengadvokasi difabel agar dipandang sebagai subjek yang mandiri sebenarnya telah dilakukan pada masa Suharto. Namun, perluasan inklusivitas yang diinginkan oleh pegiat wacana disabilitas leluasa untuk dilakukan setelah reformasi tiba. Muncullah beragam lembaga sosial non profit yang bergerak di isu disabilitas termasuk SAPDA lebih 33
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dan mengkhususkan pada permasalahan yang dihadapi oleh perempuan difabel mengingat stigma dan diskriminasi ganda yang dialaminya sehingga untuk mengurai permasalahan yang mereka hadapi juga memerlukan usaha yang khas. "Karena selama ini kan perempuan dilemahkan, beda sama laki-laki kan, ya memang waktu itu belum ada lembaga yang bener-bener khusus perempuan disabilitas dan anak, tapi kalo ada sesuatu yang laki- laki juga kita libatkan kita ga ada khusus yang laki- laki enggak ya" (Ibu N) SAPDA lahir membawa semangat perubahan demi kehidupan difabel perempuan lebih baik. Sebagai sebuah lembaga non profit yang diinisiasi oleh kalangan difabel, SAPDA semenjak awal telah meneguhkan identitas kolektif - yang menjadi syarat bagi gerakan sosial dalam hal ini disabilitas. Dari difabel untuk difabel. Hal ini memudahkan SAPDA untuk melakukan tindakan kolektif menggerakkan difabel perempuan untuk berjuang bersama demi kepentingan mereka. (Fominaya, 2010). Hal tersebut di ataslah yang terjadi pada perempuan difabel di Yogyakarta. Pertemuan mereka dengan SAPDA dimulai lewat ajakan teman dan saudara yang sebelumnya juga telah bergabung dengan SAPDA atau organisasi difabel yang lain, tv, internet, atau dari Dinas Sosial. "Kalo di umum itu masi agak kurang ya, tanggapan masyarakat umum dengan disablitas. Juga untuk membela teman-teman seperti ini kan kadang belum ter-cover oleh pemerintah, kita mengadvokasi seperti, kita kan sebagai pendamping ya di dalam organisasi, pengurus, jadi setiap ada kita ada yang membutuhkan kursi roda atau apa" (Ibu I) "Sebenernya itu mau bersosialisasi dan mau berbicara dan ngomong ma yang lain masyarakat tu juga cepet ke kita, cuman ya kitanya penerimaan dirinya teman-teman difabel sendiri itu masih kurang percaya diri" (Ibu K) kalo temen-temen Menjadi hal yang khas bagi kaum marginal termasuk di dalamnya difabel menganggap bahwa apa yang mereka alami adalah masalah personal. Seringkali mereka menyalahkan diri mereka sendiri atas kondisi ketidakberdayaan mereka. Hanya ketika mereka berbagi masalah yang mereka hadapilah, mereka sadar bahwa kesulitan yang mereka alami bukanlah masalah personal namun permasalahan sosial (Klein dalam Shakespeare, 2013) Jika permasalahan utama perempuan penyandang disabilitas adalah ekslusi, anggapan miring, dan diskriminasi serta mayoritas di antara mereka mengalami lemahnya kondisi ekonomi (Shakespeare, 1993), SAPDA menjadi poin penting bagi munculnya kesadaran bagi difabel perempuan bahwa ada kondisi sosial yang menyebabkan mereka mengalami semua hal tersebut. Klein (dalam Shakespeare, 1993) menyebutkan ada 3 proses yang mendorong munculnya kesadaran politis di kalangan difabel. Pertama, afiliasi lewat keanggotaan dan berbagi kepentingan. Kedua, penolakan atas status yang diberikan secara tradisional oleh masyarakat. Ketiga, permasalahan personal menjadi permintaan politis hanya ketika ketidakmampuan untuk bertahan dilihat sebagai konsekuensi dari ketimpangan sosial dibandingkan kegagalan personal, sehingga sistem itulah yang harus disalahkan. Pemaparan masalah yang dihadapi oleh perempuan difabel dengan gamblang diceritakan dan disampaikan sebagai bagian dari permasalahan bersama yang harus ditangani, semata-mata permasalahan personal lewat pilihan kata "kita". Meskipun pengalaman diskriminasi berbeda antara satu orang difabel dengan difabel lainnya namun kesadaran bahwa ada masalah bersama yang harus dipecahkan karena adanya entitas bersama sebagai penyandang difabel telah muncul dan harus dipecahkan secara bersama pula. bukan lagi sebagai Hambatan sosial dimana mereka tidak mendapatkan akses kepada pendidikan dan munculnya kesadaran bahwa mereka memiliki hak untuk menuntut hak mereka kepada pemerintah menjadi titik nadir yang penting dalam memunculkan kesadaran politis mereka. Pengurus SAPDA dalam hal ini tidak menempatkan diri sebagai elit yang hanya menjadikan organisasi sebagai jalur politis untuk beberapa orang tertentu saja namun selalu mengkomunikasikan program-program yang mereka buat kepada anggotanya sehingga pelan namun pasti para anggota yang sebelumnya tidak terdidik dan terbiasa untuk melihat permasalahan personal mereka sebagai permasalahan sosial menjadi paham bahwa ada ketimpangan di dalam masyarakat yang menyebabkan kesulitan di dalam hidup mereka dan pemerintah wajib turut campur untuk menuntaskan masalah ketimpangan tersebut. Identitas kolektif yang muncul dari bergabungnya perempuan difabel di dalam SAPDA merupakan hal yang alami yang dirasakan oleh semua gerakan sosial yang tujuannya adalah selalu untuk menolak nilai yang dominan yang dianggap opresif di dalam masyarakat Kesadaran bahwa adanya masalah bersama karena entitas bersama yang dimiliki dilanjutkan dengan pemahaman advokasi yang harus dilakukan kepada difabel terutama perempuan. Para relawan yang juga 34
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 adalah difabel yang saat ini menjadi pendamping memahami bahwa tanpa adanya organisasi yang menaungi kelompok difabel perempuan akan sulit untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah atau pihak lain yang terkait. objek saja, bukan sebagai subjek yang mampu berdiri mandiri asalkan ruang-ruang yang ada di dalam masyarakat memberikan kesempatan kepada mereka untuk mandiri. "Perlu kan gini mbak, saya kan memerlukan alat bantu, kalau nggak ada oraganisasi nggak ada yang menyalurkan, saya alat bantu saya dapat di mana, saya cari ke mana saya tanya ke siapa, sedangkan saya beli ga mampu, misalnya begitu. Ada, kita dikasi tau, kan dari kabupaten ada bantuan kaki palsu, tangan palsu" (Ibu I) "Demo apa? Demo dimana, tak ceritani wes. Kita demonya di DPRD meminta akses jalan untuk tuna to. Sekarang contohnya di netra kan banyak Malioboro sudah dibersikan to mbak, itu hasil dari demo kita ke DPR yang tahun lalu. Itu kan dulu buat parkir to itu, kita demo 16 hari tanpa kekerasan akses itu, terakhir setelah satu sasi itu baru direalisasikan pembersihan jalan Malioboro itu" (Ibu D) Usaha yang dilakukan oleh anggota SAPDA adalah usaha untuk memunculkan kemandirian. Dengan membangun identitas diri anggota agar mampu bekerja dan berkarya di dalam masyarakat sama dengan orang "normal". Konstruk pengetahuan ini melembaga di dalam anggota SAPDA. Maka yang mereka perjuangkan adalah hilangnya sekat-sekat yang ada di tidak dalam masyarakat yang membuat mereka mampu dengan bebas berkarya dan bekerja. Yang akhirnya membuat mereka dilihat sebagai manusia, bukan manusia yang memiliki kekurangan. "kita mampu..dan kita punya akhlakul karimah. Ya itu.. kita harus buktikan kepada masyarakat bahwa kita juga sama seperti mereka..bahwa kita juga sama mempunyai kesempatan. untuk hidup bersama, untuk berumah tangga, untuk menciptakan usaha, untuk bekerja, mencari tenaga.. apa aja" (Ibu P) Identitas kolektif yang lewat organisasi menghasilkan kekuatan untuk mengakses sumber daya yang dimiliki oleh organisasi formal yang dalam hal ini adalah pemerintah. Pengetahuan bahwa dengan berorganisasi formal dapat melakukan tuntutan kepada pemerintah dengan berdemo meminta akses yang lebih ramah kepada penyandang disabilitas di tempat publik juga menjadi lebih mudah untuk dilakukan. telah diformalkan Hal yang paling penting dalam proses advokasi yang dilakukan oleh SAPDA adalah munculnya keberanian di dalam diri perempuan penyandang disabilitas akan potensi mereka yang sama dengan mereka yang bukan penyandang disabilitas. Hal inilah yang memunculkan semangat untuk memperjuangkan keadilan dalam wacana mengenai kategori disabilitas di tengah masyarakat dan usaha menciptakan ruang-ruang di masyarakat yang ramah kepada difabel terutama perempuan kepada pemerintah yang merupakan pihak paling strategis dalam melakukan perubahan. "Disabilitas kan banyak macamnya, kebutuhan mereka juga banyak, bukan hanya secara materi tapi kan pengetahuan juga" (Ibu K) Wacana bahwa kategori disabilitas hanyalah konstruksi dari wacana yang muncul atas dominasi politik tertentu, tafsiran agama yang tidak adil, atau dominasi medis (Thohari, 2010) disebarluaskan terutama kepada anggota anggota SAPDA. Logika pengetahuan ini berusaha mengatasi dan mengalahkan wacana yang dibangun yang diarahkan kepada difabel yang cenderung menempatkan mereka sebagai orang atau kelompok dengan kategori tidak berdaya dan "Kan selama ini asumsi dan banyak orang bahwa disabilitas itu, dalam tanda kutip ya, maniak dengan bantuan, terus untuk dia. Kenyataannya seperti itu, dia ga dapat bantuan itu marah, tapi ada juga dari beberapa temen hanya satu bantuan dapet bantuan satu gitu tapi dia nggak dapet bantuan lain ya gak apa-apa tapi ada juga yang di sini dapet di sana dapet jadi kesannya seperti itu. Tapi ada juga, ada teman yang, kan bantuan itu tidak hanya berupa uang, tapi bisa kaya pelatihan, seperti ini kan" (Ibu W) ininya bantuan "Kita kan sama-sama difabel ya, kita kan pengen tau ya, ya orang-orang masih mendiskriminasikan, Iya di disabilitas tidak dilihat sebelah mata gitu mas jadi liatnya biar gini, ga gini tok, kan disabilitas ga minta bantuan tok, kerja juga" (Ibu P) Sikap di atas merupakan antitesis atas sikap yang dikembangkan oleh beberapa difabel umumnya dan difabel perempuan khususnya yang memanfaatkan kedifabelan mereka sebagai alat untuk "meminta" dengan paksa. Sikap "meminta paksa" ini di satu sisi dapat dipandang sebagai alat "orang kalah" untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan jangka pendek mereka seperti konsumsi. Namun, dalam jangka panjang sikap ini membuat penyandang disabilitas tetap dijadikan sebagai objek dan tidak menjadikan penyandang disabilitas sebagai manusia yang berdaya (yang memiliki harkat). Kritik atas pelanggengan wacana tidak adil oleh difabel lewat sikap "meminta" menjadi hal yang didapatkan oleh perempuan difabel dari SAPDA yang 35
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dikolaborasikan dengan pengalaman mereka sendiri sebagai difabel yang mandiri. Sikap ini lantas menjadi perpaduan yang sempurna ketika kesadaran atas ketidakadilan yang didapatkan oleh masyarakat umum dan pelanggengan stigma dari kalangan difabel dihilangkan sehingga benar-benar tercipta inklusivitas yang diharapkan. Kesadaran politis yang ditunjukkan oleh difabel perempuan bukan hanya terkait dengan program dan kebijakan pemerintah namun juga terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Penerimaan atas kedifabelan yang mereka punyai dan semangat membangun diri bahwa menjadi difabel tidak berbeda dengan non difabel menjadi modal paling mendasar bagi perempuan difabel untuk melakukan kegiatan sehari- hari. Diskriminasi dan stigma tidak menjadi hal yang dijadikan permasalahan yang serius. Kesimpulan Apa yang dilakukan oleh SAPDA dan anggotanya adalah sebuah upaya menangkis pandangan yang melemahkan mereka baik yang berasal dari masyarakat umum maupun dari kalangan difabel sendiri. Dengan melakukan advokasi terutama dalam merubah cara pandang masyarakat dan penyandang tercipta kondisi yang disabilitas memberdayakan penyandang disabilitas baik dengan melakukan kerjasama dengan pemerintah maupun mendorong penyandang disabilitas sendiri agar mau bergerak mandiri, SAPDA telah menciptakan anggota- anggotanya untuk bergerak mandiri sehingga muncul penghargaan kepada penyandang disabilitas seperti halnya orang yang tidak memiliki disabilitas. sendiri agar "bodo amat (sambil tertawa), sing penting kita bisa makan setiap hari" (Ibu N) "soalnya di atas umur 40 tahun seperti saya ini sudah kebal terhadap dunia" Perlu memang untuk melakukan kajian yang mendalam apakah sikap yang demikian adalah sebuah sikap yang dikembangkan karena adanya resistensi atas ketidakadilan yang diterima oleh perempuan difabel selama bertahun-tahun ataukah muncul dari kesadaran bahwa setiap manusia memiliki hak untuk diterima lepas dari apakah menjadi difabel ataukah bukan difabel. Namun, kesadaran bahwa ada masalah yang perlu untuk dipecahkan karena munculnya kesadaran bahwa diskriminasi bahkan kekerasan itu tidak benar untuk dilakukan telah tumbuh di kalangan perempuan difabel. Lepas dari mulai munculnya kesadaran politis difabel perempuan dengan tergabungnya mereka ke dalam SAPDA namun satu hal yang masih menjadi pekerjaan bersama mereka. Bahwa kondisi difabel khususnya difabel perempuan lebih baik saat ini karena giatnya wacana inklusivitas di Indonesia saat ini namun permasalahan diskriminasi dan stigma secara umum masih terjadi. Isu kelas juga menjadi isu yang perlu untuk dihadapi karena stigma dan dikriminasi kepada perempuan difabel menjadi lebih berat bagi mereka dari kalangan menengah ke bawah. Oleh karena itulah kesadaran politis lewat advokasi yang dilakukan oleh SAPDA diharapkan lebih meluas jangkauannya. DAFTAR PUSTAKA Barbuto, R, & Napolitano, E. 2014. Women with Disabilities: From Discrimination and Violence Towards an Ethics of Reciprocity. Modern Italy, 19 (2), 161-168. "iya SAPDA dan lembaga pemerintah gitu kan... akhirnya mereka berani untuk.. untuk muncul berani melaporkan.. bahwa mereka mengalami kekerasan juga" (Ibu C) Basuki, Udiyo. 2012. Perlindungan HAM dalam Negara Hukum Indonesia: Studi Ratifikasi Konvensi Hak-hak Disabilitas.Sosio-Religia Volume 10, No. 1, Februari 2012. Pilihan untuk menjadi difabel yang mandiri muncul dari pengalaman dan juga advokasi yang dilakukan oleh lembaga non profit yang bergerak di isu difabel dalam hal ini khususnya SAPDA. Mandiri menjadi strategi bagi perempuan difabel untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka juga bisa berkarya sebagai sebuah sikap untuk menepis stigma dan diskriminasi yang melingkupi mereka. Fominaya, Cristina Flesyer. 2010. Collective Identity in Social Movement Central Concepts and Debate. Sociology Compas 4/6. 393-404 Komardjaja, Inge. 2010. Perempuan Penyandang Cacat dan Lingkungan Binaan yang Penuh Hambatan. . Jurnal Perempuan : Mencari Ruang Untuk Difabel. Vol. 65. Moleong, L. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. "kita membuktikan..ya..bahwa kita punya karya, kita punya dedikasi" (Ibu K) Shakespeare, Tom. 1993. Disabled People's Self Organisation : A New Social Movement. Disability, Handicap, and People Vol. 8. No 3. 249-265. Thohari, Slamet. 2010. Menormalkan yang Dianggap Normal: Difabel Dalam Lintasan Sejarah. 36
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Jurnal Perempuan : Mencari Ruang Untuk Difabel. Vol. 65. Ulfa, Nadlirotul. Perempuan 2015. Gerakan Penyandang Disabilitas: Mengenai Strategi SAPDA dalam Memperjuangkan Eksistensi Perempuan Penyandang Disabilitas di DIY. Skripsi. 37
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Perempuan Dayak Mali Dalam Bingkai Kearifan Lokal Nikodemus Niko 1Program Studi Sosiologi Pascasarjana FISIP, Universitas Padjadjaran Bandung e-mail: Abstrak Kearifan lokal tak dapat dipisahkan dengan kehidupan perempuan Dayak Mali di Kalimantan Barat. Berbagai ritual yang sudah menjadi budaya yang turun temurun mereka langsungkan dalam rangka keberlanjutan generasi dan keberlanjutan alam. Tulisan ini menceritakan tetap kehidupan perempuan Dayak Mali yang mempertahankan budaya, adat dan alam. Studi lapangan dilakukan di Desa Cowet, Kecamatan Balai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan data lapangan berupa observasi partisipatif. Kemudian dilengkapi dengan data sekunder dari buku dan jurnal ilmiah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan Dayak Mali masih mempertahankan adat, budaya dan tradisi lokal dalam menjaga kelestarian lokalitas. Namun, dalam proses merawat tradisi ini perempuan Dayak Mali menghadapi tantangan yang lebih kompleks seperti; pemiskinan dan marjinalisasi yang erat kaitannya dengan budaya politik maskulin. Mengacu pada pengertian globalisasi menurut IMF tersebut dan berdasarkan pengamatan penulis, maka dapat dikatakan bahwa masyarakat di Desa Cowet sama sekali belum tersentuh oleh arus modernisasi global. Kondisi masyarakat yang masih tradisional dan ekonomi masyarakat masih dibawah rata-rata (banyak terdapat masyarakat miskin). Pada perkembangannya masyarakat di Desa Cowet secara umum bertani padi dan menyadap pohon karet (motong'k) sebagai mata pencaharian utama. Terdapat pula diantara mereka yang bekerja di luar daerah (merantau) untuk mencari penghidupan layak. Etnis Dayak subsuku Dayak Mali hidup di sepanjang pedesaan di Kecamatan Balai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Subsuku Dayak Mali di beberapa desa memiliki kultur dan adat yang berbeda-beda, seperti gaya berbicara, bahasa dan upacara adat. Namun, kearifan lokal berladang di semua desa, memiliki kesamaan. Hampir di semua desa berladang dengan sistem berpindah, mereka menyebutnya umek taun't yang artinya ladang. Ladang ini terbagi lagi menjadi dua sebutan; nangot (ladang di dataran rendah) dan deret (ladang di dataran tinggi). Kata kunci: Perempuan, Dayak Mali, Kearifan Lokal PENDAHULUAN Berakar dari zaman globalisasi kini, masyarakat pedesaan mulai bergeser kepada kehidupan yang semi-modern. Sistem sosial masyarakat mengalami perubahan ke arah yang sedikit lebih maju, seperti; sudah menggunakan sistem modern dalam bertani, yang mana awalnya masyarakat tradisional. International Monetary Fund (IMF) mendefinisikan globalisasi sebagai "The increasing integration of economies around the world, particularly through trade and financial flows. The term sometimes also refers to the movement of people (labour) and knowledge (technology) across international borders" (Granter, 2009). menggunakan sistem Terdapat lebih dari 3.000 orang penduduk yang bermukin di Desa Cowet, 95% adalah suku Dayak Mali dan 5% adalah suku Melayu (Data Monografi Desa Cowet, 2014). Perempuan di Desa Cowet masih tertinggal dalam hal pendidikan, hanya 1 diantara 10 anak muda di Desa Cowet yang berhasil melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggi (Niko, 2016). Kebanyakan diantara mereka bekerja ke kota setelah tamat di bangku Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Menengah. Rata-rata perempuan Dayak Mali hanya menamatkan pendidikan di bangku SD. Tidak ada Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di desa mereka, hanya ada di ibu kota kecamatan yang jaraknya sangat jauh. Selain keterbatasan biaya sekolah, jarak antara desa dengan kecamatan juga menjadi alasan mereka tidak mengenyam pendidikan. 38
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dalam tulisannya Niko (2015) mengungkapkan bahwa perempuan Dayak Mali di Dusun Manang, Desa Cowet rata-rata setelah tamat SD, lalu kemudian bekerja di kota dan menikah. Situasi ini sudah seperti budaya yang terjadi secara turun temurun, bahwasannya masih terdapat pemikiran; perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, perempuan hanya akan menjadi pengurus rumah tangga, dan perempuan tidak boleh melebihi laki-laki (dalam hal mereka pengambilan menyebutkan "nyah ani nana sekulah ango-ango, kuna- kuna nga' ka' dapo'k badah'a" (perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, bagaimanapun juga akan tetap di dapur). keputusan). Peribahasa Perempuan Dayak Mali kemudian terkungkung dalam tradisi. Mereka ikut merawat dan menjaga tradisi yang dibangun berlandaskan maskulinitas, menguntungkan pihak lain (laki-laki). Sehingga dalam implementasi struktur kepengurusan desa, laki-laki memegang jabatan sebagai kepala di semua bidang. Perempuan-perempuan hanya dilibatkan sebagai pembantu sub-bidang, itu pun hanya di sektor BPD (Badan Perwakilan Desa). Sedangkan, jabatan struktural seperti Kepada Desa, Sekretaris Desa, Bendahara Desa, kepala-kepala dusun di 6 dusun jabatan kepala di pegang oleh kaum laki-laki. Undang-Undang Desa telah mengakomodasikan Pengarusutamaan Gender (PUG) dengan masuknya perspektif gender dalam kewajiban Kepala Desa yang diatur dalam pasal 26 ayat (4) huruf (e) bahwa Kepala Desa berkewajiban melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender (Saptandari, 2016). Namun, mandat UU hanya menjadi dokumen mati tanpa implementasi. ini, penulis tinggal bersama masyarakat di Desa Cowet untuk mengamati aktivitas sehari-hari perempuan Dayak ini penulis Mali secara langsung. Pada penelitian sampling dalam menggunakan menentukan subjek penelitian. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah perempuan Dayak Mali yang bermukim di Desa Cowet. teknik purposive HASIL DAN PEMBAHASAN Sepenggal Kehidupan Perempuan Dayak Mali Arus globalisasi tidak banyak membawa perubahan pada struktur tradisional masyarakat Dayak Mali di Desa Cowet. Meski pada dasarnya tradisi dan budaya lokal masyarakat sedikit demi sedikit sudah bergeser ke arah yang lebih maju. Sebagian masyarakat sudah bisa televisi meski menggunakan hanphone, sudah ada dinyalakan dengan mesin genset/diesel. Desa Cowet merupakan satu-satunya Desa di Kecamatan Batang Tarang yang belum dialiri listrik negara (Tribunnews, 2016). Tradisi lokal masih melekat pada kehidupan perempuan Dayak Mali.Perempuan Dayak Mali bangun lebih pagi dari kokok ayam jantan. Mereka menimba air, menyiapkan makanan untuk suami dan anak-anak mereka, sebelum mereka berangkat ke hutan dan ladang untuk bekerja; mencari nafkah. Mereka berangkat ke sawah atau ladang dan kebun karet sebelum matahari rejeki dengan memancar sinar. Mereka mengais menyadap pohon karet, kemudian mereka ke sawah dan mencari ranting-ranting kayu dan di bawa pulang ke rumah; untuk mereka memasak (kempara). Berdasarkan uraian ingin mengetahui sisi kehidupan perempuan Dayak Mali yang masih mempertahankan tradisi dan budaya lokal, yang secara tidak langsung memiskinkan dan memarjinalkan. Kemudian politik gender berkibar dalam pemerintahan tingkat desa, yang mana perempuan menjadi gender nomor dua dalam struktur pemerintahan. Bahwasannya terdapat lokalitas masyarakat yang menegaskan bahwa kaum perempuan tidak boleh menjadi pemimpin di masyarakat. tersebut, penelitian ini METODE Mereka pulang dari hutan sebelum tengah hari, agar dapat menyiapkan makan siang untuk keluarga dan membersihkan perabotan rumah tangga. Ketika tengah hari, mereka gunakan untuk bersantai dan bercerita dengan tetangga. Setelah lewat jam 12 siang, perempuan Dayak Mali pergi ke ladang untuk pengiri ataupun royong (pengiri atau royong adalah bekerja bersama-sama di ladang). Mereka pulang sebelum jam 5 sore agar dapat menyiapkan makan malam untuk keluarga mereka. Begitu setiap hari terus berlanjut dengan pekerjaan yang sama. Hal ini juga menjadi teladan bagi anak-anak mereka, agar bekerja membantu orang tua. Sejak usia dini, baik laki-laki maupun perempuan Dayak, dalam hidup keseharian, pengenalan alam sekitar kehidupan kami menjadi prioritas utama (Riwut, 2011). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari observasi partisipasi di lapangan dan wawancara. Sedangkan data sekunder berupa sumber dari buku, jurnal, dan internet. Pada studi Beban ganda pekerjaan yang mereka lakoni sudah menjadi hal yang biasa bagi perempuan Dayak Mali. Kultur dan adat mereka sudah turun temurun dari nenek 39
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 moyang mereka sejak dahulu kala, jadi tidak ada masalah sama sekali jika mereka sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai pencari nafkah. Bahkan mereka tidak menyebut hal itu sebagai beban ganda, melainkan sudah menjadi kewajiban seorang perempuan atau kewajiban sebagai istri. Kehidupan sosial mereka pun tidak pernah mempermasalahkan beban kerja ganda yang dilakoni oleh perempuan Dayak Mali. akan menjadi pergunjingan jika ada perempuan yang tidak bekerja di sawah. Justru Berladang dan noreh karet merupakan bagian dari budaya masyarakat Dayak Mali untuk keberlangsungan dan keberlanjutan hidup. Konsep berladang tradisional dilakukan dengan menerapkan ladang berpindah-pindah. Sedangkan noreh karet dilakukan di kebun karet masing- masing atau ada juga yang menerapkan sistem bagi hasil dengan keluarga mereka yang tidak memiliki kebun karet. Kondisi inilah yang dimaksud bergantung pada alam, tanpa hasil alam keberlangsungan hidup karena masyarakat akan terganggu. Berarti bahwa merusak alam sama dengan mengganggu kehidupan masyarakat, yang didalamnya terdapat kearifan lokal. Degradasi kesadaran gender ini memicu berbagai permasalahan terjadi, termasuk didalamnya stereotipe. Gender experts have argued that gender segregation and the different qualities of girls' and boys' peer group contribute to the strenghening of potentially harmful gender stereotype and lay the groundwork for difficulties in later other-gender relationship (Underwood, 2004). Contoh konkret stereotipe yang terjadi pada perempuan pedesaan adalah perempuan harus bekerja; pekerjaan rumah tangga dan penopang ekonomi keluarga, perempuan tidak perlu sekolah tinggi, perempuan harus ke sawah dan ladang. Jika tidak dikerjakan, maka akan muncul stereotipe baru; "perempuan malas." "Tiap elemp ampus motong, lalu mayan tok umek. Ngak ayek jengen ani laba inan anak- anak ken? Biar sensara turangk, nen penting anak-anak ken man laba" (Setiap pagi saya berangkat noreh, kemudian langsung ke sawah. Jika tidak begitu apa yang dapat anak-anak saya makan? Biarlah raga sengsara [mencari nafkah], yang penting anak-anak saya bisa makan) - (Lina, 28 Tahun) Perempuan Dayak Mali. Kondisi miskin ini memaksa perempuan Dayak Mali untuk pasrah hidup dalam lingkar kemiskinan, sehingga mereka tidak mendapatkan akses pendidikan yang baik. Kemiskinan yang terjadi pada perempuan Dayak Mali masih terjadi secara tradisional. Traditionally, poverty has been defined as a discrete characteristic. Given a particular indicator of welfare, a certain line or standard is drawn, and an individual or household falls on one side or the other so that it will make analysis of poverty takes place at two extremely different levels (Wardhana, 2010). Keluarga miskin di Desa Cowet tidak menganggap dirinya miskin, karena masih dapat menghasilkan makanan (sayuran dan lauk-pauk) dari hutan dan alam. Semua perempuan Dayak Mali yang diwawancara memiliki jawaban yang sama, bahwa aktivitas sehari-hari mereka hanya menyadap pohon karet di pagi hari dan ke sawah di siang hari. Disisi lain, tekanan kapitalis (pemilik modal) membelenggu mereka dengan turunnya harga komoditas karet, yang merupakan sumber penghasilan utama. Harga jual karet hanya Rp. 4.500 perkilogram, sementara mereka hanya dapat menghasilkan 3-4 kilogram setiap harinya. Disamping itu, berdasarkan observasi penulis harga sembako di pedesaan melambung tinggi; gula pasir Rp. 20.000 perkilogram, minyak goreng Rp. 14.000 perkilogram, kopi hitam Rp. 6.500 per-ons, bawang putih Rp. 40.000 perkilogram (bawang merah tidak dijual karena mahal), telur Rp. 2.500 perbutir, mie instan Rp. 2.500 perbungkus, garam makan Rp. 2.000 perbungkus, Micin 500 gram Rp. 3.500 perbungkus. Peran perempuan Dayak Mali sangat besar dalam menjaga alam. Sebelum membuka lahan hutan untuk dijadikan ladang, terdapat ritual besentek yang artinya adalah memberi makan kepada hutan. Dalam hal ini perempuan lah yang biasanya melakukan ritual ini. Perempuan yang menyediakan rimah (sesajen) dari rumah dan membawanya ke lokasi pembukaan lahan. Terdapat ikatan psikologi yang kuat antara perempuan dan alam, dimana ritual-ritual lama masih mereka pertahankan hingga jaman modern saat ini. Tradisi seperti ini secara langsung menjaga keseimbangan ekosistem alam; manusia menghormati alam, menjaga hubungan baik dengan alam. tidak Keluarga perempuan Dayak Mali berpenghasilan sehari hanya Rp. 15.000 - Rp. 20.000, mereka tidak dapat membeli banyak barang, sementara keperluan rumah tangga harus terpenuhi. Kemudian keperluan lain seperti kebutuhan sekolah anak-anak mereka, akan menjadi beban baru. Belum jika musim penghujan, perempuan Dayak Mali tidak dapat noreh karet, karena air karet akan mencair bersama air hujan. Relevansi ini merupakan ketergantungan kehidupan perempuan Dayak Mali terhadap alam. Meski harga komoditas karet murah, mereka tetap noreh sebagai tanda bahwa mereka masih menjaga kearifan lokal. Perempuan yang sudah menikah dan mempunyai anak, enggan untuk meninggalkan kampung halaman mereka. lagi 40
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Tingginya harga sembako di Desa Cowet, merupakan bukti konkret ketidakseimbangan politik daerah. Pemerintah daerah tidak mampu mengontrol harga pasar di wilayah-wilayah pedesaan. Sebagai akibat masyarakat yang hidup miskin di pedesaan akan terlilit hutang dan berkutat dalam kondisi kemiskinan. kondisi ini akan menciptakan masyarakat miskin baru di wilayah pedesaan Kalimantan Barat. Marjinalisasi kaum perempuan tidak saja terjadi di tempat pekerjaan, juga terjadi dalam rumah tangga, masyarakat atau kultur bahkan negara (Fakih, 1996). Kaum perempuan di Desa Cowet menjadi termarjinalkan dalam struktur pemerintahan desa. Perempuan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan. Hanya satu orang perempuan di Desa Cowet yang menjadi staf di BPD (Badan Perwakilan Desa). Hal ini tidak sejalan dengan mandat UU Desa yang mensyaratkan keterlibatan perempuan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat desa. Menggunakan Pendekatan Akret Berbasis Life Skill Pada Perempuan Pedesaan. Jurnal Ilmiah CISOC. Vol. 1 (2) : 19-26. Niko, Nikodemus. 2016. Anak Perempuan Miskin Rentan Dinikahkan: Studi Kasus Hukum Adat Dayak Mali Kalimantan Barat. Jurnal Perempuan. Vol. 21 (88) : Hal. 83-95. Riwut, N. 2011. Bawin Dayak: Kedudukan, Fungsi, dan Peran Perempuan Dayak. Yogyakarta: Galang Press. Saptandari, P. 2016. Pembangunan Ketahanan Keluarga Sebagai Upaya Pencegahan Perkawinan Anak. Jurnal Perempuan. Vol. 21 (88) : Hal. 130-148. Underwood, M. K. 2004. Gender and Peer Relations: Are the Two Gender Cultures Really All That Different? Childreen Peer Relation: From Development to Intervention. Washington, DC: American Psichological Association. Wardhana, D. 2010. Multidimensional Poverty Dynamics in Indonesia (1993-2007). The University of Nottingham. SIMPULAN Perempuan Dayak Mali masih terbingkai dalam kondisi lokalitas. Meski kearifan lokal yang masih mereka rawat tersebut secara tidak langsung mengikat mereka dalam kemiskinan dan marjinalisasi. Ketidaksadaran perempuan Dayak Mali ini menjadi jalan pelanggengan maskulinitas yang kemudian menjadi lokalitas. Marjinalisasi perempuan Dayak Mali dalam struktur pemerintahan desa merupakan situasi konkret kurangnya pelatihan dan pengawasan dalam implementasi UU Desa. Pegawai di kantor desa mulai dari Kepala Desa hingga staf kebingungan dalam mengimplementasikan perspektif gender dalam struktur pemerintahan desa. Dengan demikian perlu adanya pendampingan atau peningkatan kapasitas aparatur desa, melibatkan perguruan tinggi atau LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). DAFTAR PUSTAKA _______. 2014. Data Monografi Desa Cowet, Kecamatan Balai. (Tidak dipublikasikan) _______. 2016. Ini Daftar 37 Daerah di Sanggau yang Belum Dialiri Listrik. Diakses tangga 8 Oktober 2016 dari: dialiri-listrik Fakih, M. 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Granter, E. 2009. Critical Social Theory and the End of Work. England: Ashgate Publishing Limited. Niko, Nikodemus. 2015. Pengembangan Model Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Dengan 41
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan Kemasyarakatan Pasca Reformasi Erna Herawati (Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran [email protected] Abstrak 'Ibuisme negara' adalah ideologi gender bentukan Orde Baru yang menempatkan perempuan dalam peran idealnya bagi negara, yaitu sebagai istri, pendamping dan pendukung suami, sebagai ibu dan pendidik bagi anak-anaknya, dan sebagai aktor yang bertanggung jawab menyiapkan generasi penerus bangsa. Negara membentuk organisasi-organisasi perempuan yang bertujuan membantu perempuan mencapai peran idealnya; antara lain PKK, Dharma Wanita, dan organisasi para istri lainnya. Kegiatan dalam organisasi itu, meski terjadi di ruang publik (di luar rumah), tetap mengenai domestik (rumah tangga) sehingga menjadi sebuah kegiatan publik semu. Menjelang dua dekade berakhirnya Orde Baru, bagi bagaimana perempuan? Bagaimana partisipasi perempuan dalam kegiatan tersebut? Bagaimana perempuan memaknai partisipasi mereka dalam kegiatan-kegiatan tersebut? Paper ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menampilkan hasil penelitian yang saya lakukan di sebuah kelurahan di Kota Bandung. Metode penelitian yang saya gunakan adalah kualitatif dengan model etnografi. Hasil temuan saya menunjukkan bahwa di era pasca reformasi di tingkat akar rumput dan di dalam setting perkotaan, 1) beragam kegiatan baru yang menawarkan ruang baru bagi perempuan untuk turut berpartisipasi banyak bermunculan, tetapi 2) kegiatan-kegiatan yang mewarisi konsep ibuisme negara juga masih tetap bertahan dan diminati oleh perempuan, 3) perempuan memiliki keleluasaan dalam memilih cenderung di masyarakat berpartisipasi dalam beberapa kegiatan sekaligus (multiple- participation), 4) Multiple-participation bukan sekedar untuk menyalurkan aspirasi saja, tetapi alat untuk aktualisasi diri bagi perempuan dalam membangun identias sosial baru yang lebih jamak; bukan sekedar sebagai ibu dan istri saja, tetapi sebagai aktivis sosial dan warga masyarakat. bentuk kegiatan kemasyarakatan kegiatan dan ideologi gender yang ditujukan sebagai dasar untuk mengatur dan membentuk sosok perempuan ideal yang dibutuhkan oleh negara yaitu 'ibu' dan 'istri'. Ideologi yang populer disebut sebagai 'ibuisme negara' ini dikampanyekan secara intensif oleh dan bahkan diwujudkan secara nyata oleh negara melalui pembentukan organisasi-organisasi yang menjadi wadah untuk mendidik perempuan menjadi ibu dan istri sesuai harapan negara, semisal PKK, Dharma Wanita, Persit Kartika Chandra Kirana, Bhayangkari, dan lain- lain (Suryakusuma, 2011). Pada masa Orba, para feminisme Indonesia menentang dan mengkritik ideologi gender yang diciptakan negara. Mereka menganggap ideologi ciptaan Orba bias gender dan merugikan perempuan karena menutup kesempatan dan hak perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan lain yang lebih berdampak pada peningkatan derajad keberdayaan perempuan, misal partisipasi dalam kegiatan politik dan ekonomi. Namun, suara para feminis tak cukup kuat untuk mereformasi ideologi runtuh, barulah mereka tersebut. Saat Orba lagi untuk mendapatkan kesempatan mengkampanyekan yaitu ideologi kesetaraan gender. Kini, telah hampir dua dekade pasca kegiatan bagaimana runtuhnya Orba; kemasyarakatan perempuan? Bagaimana partisipasi perempuan dalam kegiatan tersebut? Dan bagaimana perempuan memaknai partisipasi mereka dalam kegiatan-kegiatan tersebut? Paper ini akan menjawab pertanyaan tersebut dengan menampilkan sebuah contoh fenomena di tingkat akar rumput dan dalam setting masyarakat perkotaan, yaitu di Kelurahan Kebon (pseudonym), Kota Bandung. lebih besar tandingan, bentuk bagi Kata kunci: Perempuan, Ibuisme, Partisipasi, Identitas, Reformasi METODE PENDAHULUAN Pada masa Orde Baru (Orba), negara Republik Indonesia memiliki kontrol yang sangat besar pada warganya, terutama perempuan. Negara menciptakan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model etnografi untuk menelusuri dan mendeskripsikan partisipasi perempuan dalam kegiatan kemasyarakatan di Kelurahan Kebon. Teknik pengumpulan data saya 42
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 lakukan dengan cara FGD, partisipasi observasi, dan wawancara mendalam. FGD saya lakukan untuk mendata aneka bentuk kegiatan kemasyarakatan yang populer di kalangan para perempuan di Kelurahan Kebon dan yang paling banyak diikuti perempuan. Partisipasi observasi saya lakukan untuk mengamati amati dan mengikuti secara intensif kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang populer dan banyak diikuti oleh perempuan yaitu PKK, Posyandu, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Majlis Taklim, dan WPA (Warga Peduli AIDS). Wawancara mendalam saya lakukan pada para perempuan dewasa yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut atau populer disebut 'kader'. HASIL DAN PEMBAHASAN Kelurahan Kebon terletak di pusat Kota Bandung, tidak jauh dari alun-alun dan masjid agung yang menjadi ikon kota Bandung. Luas kelurahan sekitar 85 hektar. Wilayah administratif kelurahan dibagi menjadi 12 rukun warga (RW) dan 85 rukun tetangga (RT). Menurut data monografi kelurahan 2010, jumlah penduduk di kelurahan jiwa, dengan perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan hampir seimbang. Kelurahan ini menduduki peringkat sebagai kelurahan terpadat penduduknya di Kota Bandung menurut sensus 2010. Pendidikan penduduk, sebagian besar tamat SMP dan SMA dan hanya sebagian kecil tamat akademi. Sebagian besar penduduk masuk dalam ketegori sosial-ekonomi rendah. Mata pencaharian penduduk umumnya sebagai pedagang kecil-kecilan di pasar tradisional dan sepanjang pinggiran jalan sekitar kelurahan, wirausaha skala rumahan, karyawan di industri kecil sekitar kelurahan, buruh, dan karyawan supermarket yang terletak juga tak jauh dari kantor kelurahan. Kurang dari 1% penduduk berprofesi sebagai pegawai negeri. ini 11603 Wilayah berupa perkampungan padat kumuh. Bentuk perumahan umumnya semi permanen dan bertingkat yang dibangun di bantaran anak sungai Cikapundung. Sungai yang mulai dangkal dan penuh sampah selalu meluap saat hujan lebat dan luapannya menggenangi areal perumahan sepanjang bantaran sungai. Gang-gang sempit yang hanya muat dilalui satu sepeda motor dan berbentuk serupa labirin yang berkelak-kelok di dalam kampung menjadi satu-satunya jalur transportasi di wilayah yang kumuh. Banyak rumah dibangun di atas jalan gang sehingga gang berbentuk serupa kolong panjang di sepanjang perkampungan yang gelap dan harus diberi lampu karena sinar matahari tak dapat kelurahan sebagian besar menembus gang. Selain gelap, sirkulasi udara di sepanjang gang tidak lancar dan menyisakan bau pengap dan lembab. Sempitnya rumah-rumah tidak memungkinkan untuk membuat MCK sehingga warga membangun beberapa titik fasilitas MCK umum di dalam kampung. Ruang publik sangat terbatas di dalam kampung. Lorong-lorong gang yang agak lebar dan terang dan balai RW menjadi ruang publik tempat warga bersosialisasi. Di Kelurahan Kebon terdapat aneka kegiatan kemasyarakatan yang terbuka untuk diikuti oleh kaum perempuan. Para perempuan yang aktif dalam kegiatan kemasyarakatan adalah para tangga. Keikutsertaan mereka dalam kegiatan tersebut bersifat sukarela dan didasari oleh keinginan mereka untuk berkiprah di masyarakat sebagai kader. Perempuan yang bekerja sangat jarang mengikuti kegiatan di masyaarkat karena mereka biasanya berangkat sangat pagi dan pulang jam 6 sore, atau bahkan jika bekerja di pabrik mereka pulang larut malam. Perempuan bekerja biasanya hanya mengikuti satu jenis kegiatan saja, yaitu arisan PKK yang biasanya dilakukan satu bulan sekali dan diselenggarakan pada hari minggu. Pada saat diskusi kelompok terfokus dengan para kader, mereka menyebutkan 5 kegiatan yang paling populer dan paling banyak mereka ikuti, yaitu 1) PKK (termasuk di dalamnya arisan, Posyandu, PAUD, 2) Majelis Taklim, dan 3) Warga Peduli AIDS. Kegiatan ini memiliki jadwal yang berbeda-beda sehingga mereka dapat mengatur keikutsertaannya dalam setiap kegiatan tersebut. ibu rumah Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga (PKK) kegiatan Di kemasyarakatan paling populer, merambah hingga pelosok pedesaan dan wilayah miskin perkotaan, seperti halnya di Kelurahan Kebon. PKK adalah organisasi perempuan bentukan pemerintah Orde Baru (Orba), seperti halnya organisasi sejenis yaitu Dharma Wanita (organisasi bagi istri pegawai negri), Persit Kartika Chandra Kirana (organisasi istri TNI AD) dan Bhayangkari (organisasi bagi istri polisi). Pada masa Orba organisasi ini bersifat semi-formal dan wajib diikuti oleh semua perempuan sehingga anggotanya banyak dan tersebar di sluruh penjuru tanah air. PKK memiliki jumlah anggota terbanyak karena mewadahi semua perempuan, terlepas dari status kepegawaian suaminya. Perempuan anggota Dharma Wanita, Persit Kartika Chandra Kirana dan Bhayangkari juga menjadi anggota PKK di lingkungan tempat tinggal maasing- masing. Setelah Orba runtuh, organisasi- organisasi ini tidak ikut bubar. Hanya saja keikutsertaan perempuan dalam organisasi-organisasi ini tidak lagi bersifat wajib Indonesia, PKK merupakan 43
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 seperti pada jaman Orba. Saat ini, PKK tetap menjadi organisasi perempuan terbesar di Indonesia, meskipun organisasi-organisasi terus bermunculan dan menarik minat perempuan untuk berpartisipasi. perempuan baru masa perjuangan kemerdekaan untuk memperjuangkan aspirasi perempuan. Namun, di masa Orde Baru, PKK berubah menjadi sebuah organisasi di bawah pemerintah nasional dan menjadi alat negara dalam beberapa hal Sebelum membahas lebih detil mengenai kegiatan PKK dan partisipasi perempuan di Kelurahan Kebon dalam kegiatan tersebut, saya akan membahas terlebih dahulu sejarah organisasi ini secara singkat, sejak Orba hingga pasca reformasi; tujuannya untuk memberi gambaran mengenai karakteristik organisasi perempuan yang sangat legendaris ini dan membandingkan bentuk kegiatan dan bentuk partisipasi perempuan dalam kegiatan ini sejak Orba hingga pasca reformasi. Saya hanya membahas sejarah PKK dan tidak membahas organisasi perempuan semi-formal lainnya karena perempuan di Kelurahan Kebon tidak ada yang berpartisipasi dalam organisasi tersebut. Sejarah pembentukan PKK diawali dari acara seminar ekonomi rumah tangga yang diselenggarakan oleh Bagian Pendidikan dan Lembaga Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan di Bogor pada 1957. Seminar melibatkan berbagai instansi yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pertanian, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri kemudian menghasilkan ide pendidikan untuk perempuan. Pada 1960, Gubernur Provinsi Jawa Tengah menjadikan PKK bagian dari rencana pembangunan daerah. 'Pertiwi', salah satu organisasi istri pejabat di masa itu, diberi tugas menyebarluaskan informasi mengenai PKK. Pusat latihan PKK dibentuk di seluurh kabupaten di Jawa Tengah. Tahun 70-an, kabupaten mendanai seluruh kegiatan di pusat latihan PKK di wilayahnya. Menteri Dalam Negeri mengusulkan agar PKK dilaksanakan di seluruh Indonesia pada 1971. Sejak 1973, PKK menjadi bagian dari program Lembaga Sosial Desa lokasi kelembagaannya dialihkan dari Kementerian Sosial ke Kementerian Dalam Negeri. PKK memperoleh dukungan dana langsung dari kantor Presiden dalam skema Dana Inspres. Pada 1982, PKK menjadi salah satu seksi LKMD dan dipimpin isteri kepala desa, yang merangkap sebagai Ketua II LKMD. Sejak itu, semua istri pegawai pemerintah lokal resmi menjadi anggota PKK. Program PKK juga direvisi yaitu dengan menambahkan kursus penghayatan dan pengamalan Pancasila sebagai urutan pertama. PKK menjadi urusan resmi negara ketika menjadi bagian dari Garis-Garis Besar Halauan Negara (GBHN) yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 1983(Mulyasari dan Shaw, 2012). Pada awalnya PKK didorong oleh semangat pergerakan perempuan pada yang (LSD); dan pada 1980 Ide dasar PKK yang semula bertujuan memberdayakan perempuan dalam bidang ekonomi mengalami perubahan menjadi organisasi korporatis negara untuk mewadahi, menggerakkan, dan mengontrol kegiatan perempuan yang bukan istri ABRI dan pegawai negri. Kontrol tersebut terlihat sangat jelas dengan perubahan kata 'pendidikan' dalam singkatan PKK menjadi 'pembinaan' pada 1984. Tujuan dari perubahan tersebut sangat terkait dengan kepentingan politis Orde Baru, yaitu menghimpun suara untuk Partai Golongan Karya dalam Pemilu Saat menjelang Pemilu, seluruh anggota PKK dikerahkan untuk menghadiri kampanye Golkar. PKK juga menjadi alat untuk menggerakkan perempuan kelas ekonomi rendah. Setiap menjelang siding umum MPR, para anggota PKK wajib mendengarkan ceramah mengenai kewaspadaan negara dari pemerintah dan ABRI. PKK juga menjadi alat negara program-program 'pembangunan' seperti Keluarga Berencana. BKKBN meminta kader PKK menjadi tenaga sukarela untuk merekrut calon-calon peserta KB dan mengajaknya ke pusat-pusat layanan KB. Begitu pula peran kader PKK dalam kegiatan Posyandu sangatlah besar. Kesibukan- kesibukan yang diberikan oleh negara pada anggota PKK membuat mereka tak dapat melaksanakan sepuluh program Pokok yang pernah ditetapkan saat pembentukan PKK pertama kali. Program-program tersebut hanya sekedar menjadi tempelan di kantor kelurahan dan tidak pernah terwujud (Rahayu, 2005). untuk melaksanaan Selain itu yang lebih penting lagi dalam konteks isu gender, PKK menjadi wadah untuk sosialisasi ideologi gender ciptaan Orde Baru, yaitu 'ibuisme negara'. Ibuisme negara adalah sebuah ideologi gender yang menekankan peran perempuan ideal sebagai istri dan ibu. Konsep ini mengakar pada tradisi priyayi Jawa yang dikombinasikan dengan tradisi kaum borjouis di masa kolonialisme Belanda. Orde baru mengibaratkan bangunan sosial kenegaraan seperti sebuah keluarga, di mana peran Ibu adalah melengkapi status kekuasaan Bapak. Bapak memiliki kekuasaan penuh untuk mengontrol Ibu sampai ke level seksualitas, melalu sistem-sistem kenegaraan. Peran Ibu, dalam negara adalah bertugas melayani dan mendukung Bapak yang menjalankan roda pemerintahan negara. Penerapan nyata dari control Bapak atau negara pada Ibu ata perempuan pembentukan organisasi-organisasi bagi para istri yaitu PKK yang diperuntukan bagi semua istri/perempuan/ibu), Dharma diwujudkan dalam 44
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Wanita (organisasi bagi para istri pegawai negeri), Bhayangkari (organisasi bagi istri polisi), Persit Kartika Chandra Kirana (Organisasi bagi istri prajurit militer angkatan darat). Organisasi-organisasi ini bersifat semi- formal dan di dukung oleh negara sebagai wadah resmi bagi para perempuan (istri) untuk menunjukkan peran dan partisipasinya bagi keberlangsungan negara, melalui perannya sebagai ibu dan sebagai istri. Para feminis Indonesia sejak masa Orde Baru mengkritik ideologi gender yang diciptakan oleh pemerintah Orba yang diwujdukan dalam pembentukan organisasi perempuan seperti PKK dan Dharma Wanita. Kegiatan dalam organisasi-organisasi tersebut, menurut para feminis telah mereduksi peran perempuan sebagai warga negara (Suryakusuma, 2011). Selain itu, di kegiatan PKK secara umum menekankan pada ide: 'perempuan menghabiskan waktu di dalam rumah, mengurus anak tanpa mengkhawatirkan persoalan penghasilan keluarga' karena mengakar pada konsep peran perempuan dalam keluarga priyayi. Konsep ini tentu saja kurang dapat mengakomodasi aspirasi para perempuan kelas non-priyayi yang harus bekerja paruh waktu atau bahkan penuh waktu dan selalu merasa khawatir akan kondii keuangan mereka. Para ibu bekerja seringkali tak dapat membawa anaknya ke Posyandu atau menghadiri arisan PKK karena bersamaan dengan waktu bekerja. Seringkali, para perempuan non-priyayi, selain termarginalkan dari kegiatan PKK, juga terstigma karena dianggap tidak menjalankan peran 'ibuisme'. Runtuhnya Orde Baru dan datangnya masa reformasi telah mendorong terciptanya ruang-ruang baru di masyarakat bagi partisipasi perempuan. Perubahan terjadi dalam organisasi semi-formal besar bentukan Orba seperti PKK, Dharma Wanita, dan sebagainya. Organisasi tersebut masih bertahan tetapi mengalami beberapa perubahan dalam prinsip-prinsip kegiatannya. Lies Marcoes (2002) menunjukkan salah satu contoh kasusnya pada perubahan nama PKK di awal era reformasi. PKK berubah nama dari Pendidikan Kesejahteraan Keluarga menjadi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. Kata pendidikan dan pemberdayaan jelas memiliki makna yang berbeda sehingga tujuan dari PKK pun diredifinisi ulang mengikuti perubahan kata. Penekanan dari kegiatan PKK tidak lagi pada upaya mendidik perempuan tetapi pada upaya memberdayakan perempuan guna mewujudkan keluarga yang sejahtera. Para kader memaknai posisi politik organisasi PKK 'tak lagi seperti dulu'. Organisasi PKK tetap berada dalam hirarki birokrasi, tetapi jabaran ketua tidak selalu mengikuti jabatan suami. Di beberapa kelompok PKK, ketua organisasi tidak selalu dijabat oleh istri kepala lembaga (Rahayu, 2005). juga Pasca reformasi, PKK tetap menjadi organisasi terbesar yang mewadahi kegiatan perempuan. Namun, masih tetap seperti masa Orde Baru, semua kegiatan PKK bersifat top-down atau bersifat sekedar melaksanakan program yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Perubahan PKK yang paling menonjol setelah reformasi hanyalah pada sifat kegiatan saja, yang dulunya wajib saat masa Orba, kini menjadi tidak wajib bagi semua perempuan yang menikah. Namun, ternyata PKK tetap menjadi organisasi yang dipilih oleh banyak perempuan. Hal ini juga terlihat di Kelurahan Kebon. Hampir seluruh perempuan yang telah berkeluarga di kelurahan tersebut mengaku menjadi anggota PKK. Tingkat keanggotaan PKK, dikelompokkan menjadi dua: kader dan anggota biasa. Kader adalah anggota PKK yang memegang tanggungjawab untuk kegiatan tertentu dalam kelompok dan biasanya mereka melakukan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya secara intensif. Kader juga mewakili kelompok PKK dalam acara-acara PKK di tingkat kelurahan. Anggota aktif adalah mereka yang selalu mengikuti kegiatan tetapi tidak seintensif para kader. Mereka biasanya terlibat dalam kegiatan rutin di dalam kelompok, tetapi hanya sesekali berperan serta dalam kegiatan-kegiatan di tingkat kelurahan. Kegiatan PKK di Kelurahan Kebon dibagi menjadi lima kelompok kerja mengikuti pembagian kelompok kerja PKK Pusat yaitu: 1) Pokja I, mempunyai ruang lingkup pekerjaan dan fungsi pada bidang penghayatan dan pengamalan Pancasila serta gotong royong; 2) Pokja II, mempunyai ruang lingkup pekerjaan dan fungsi pada bidang pendidikan dan keterampilan; 3) Pokja III, mempunyai ruang lingkup pekerjaan dan fungsi pada serta perumahan dan bidang pangan, tatalaksana rumah tangga; 4) Pokja IV, mempunyai ruang lingkup pekerjaan dan fungsi pada bidang kesehatan, dan perencanaan sehat; dan 5) Pokja V, mempunyai ruang lingkup bidang pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kehidupan berkoperasi. sandang kelestarian lingkungan hidup pekerjaan fungsi dan pada Kegiatan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi mikro adalah tiga kegiatan yang paling intensif di Kelompok PKK Kelurahan Kebon. Kegiatan kesehatan meliputi Posyandu Balita dan Lansia dan Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular. Posyandu saat ini merupakan kegiatan unggulan PKK, selain PAUD. Posyandu dilaksanakan setiap bulan di setiap RW. Posyandu ada dua tipe yaitu Posyandu untuk Balita dan Posyandu untuk lansia. Biasanya kegiatan kedua Posyandu ini dilakukan secara bersamaan di pagi hari pada hari kerja karena petugas turut datang di kesehatan dari Puskesmas juga 45
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Posyandu untuk mengontrol kegiatan. Arisan merupakan ciri khas kegiatan PKK sejak masa Orba dan masih bertahan hingga saat ini. Bahkan para anggota PKK di Kelurahan seringkali mengidentikkan kegiatan PKK sebagai kegiatan arisan. Arisan dilakukan setiap bulan di Balai RW. Jumlah anggota PKK di setiap RW dapat mencapai ratusan orang sehingga kelompok arisan PKK dibagi menjadi 3. Setiap kelompok arisan terdiri atas sekitar 40 orang. Pada anggota menyetorkan uang arisan sejuamlah Rp 100.000 pada bendahara arisan. Pada setiap bulan, uang setoran yang berjumlah sekitar 4 juta rupiah diundi dan dibagi untuk 4 orang. Masing-masing mendapatkan satu juta rupiah. setiap arisan, masing-masing PAUD adalah singkatan dari Pendidikan Anak Usia Dini. Kegiatan ini tergolong baru sebagai bagian dari PKK karena baru dicanangkan oleh pemerintah pada sekitar 2006. Tujuan kegiatan PAUD adalah untuk merangsang perkembangan kognisi, afeksi, dan psikomotorik anak-anak usia usia balita. Kegiatan ini tidak ditujukan untuk mempersiapkan anak usia dini masuk taman kanak-kanak, tetapi hanya sebagai wadah bermain dalam bimbingan dan juga kegiatan parenting tua bersama kader. Sejak bagi para orang dicanangkannya program PAUD, para kader PKK menyelenggarakan kegiatan PAUD seminggu dua kali, Senin dan Jumat, di balai RW. Setiap RW bergiliran memakai balai RW untuk kegiatan PAUD. Sebelum membuka PAUD para kader mengikuti pelatihan PAUD yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. Keikutsertaan balita dalam PAUD bersifat sukarela. Hanya orang tua yang memiliki komitemen penuh yang mengikutsertakan anaknya dalam PAUD. Orang tua diminta menunggui anaknya saat PAUD dan bersama-sama dengan kader belajar parenting. Saat ini jumlah peserta PAUD di wilayah Kelurahan Kebon telah mencapai lebih dari 200 anak. Para kader PKK menyebutkan bahwa sebelum dan sesudah reformasi, tidak banyak yang berubah dalam kegiatan PKK di wilayah mereka, kecuali perubahan tambahan program-program baru, sistem berupa pelaporan yang mesti diberikan pada Puskesmas (terkait kegiatan Posyandu, KB dll), dan sedikit insentif dari pemerintah yang diberikan secara berkala pada kader PKK yang mengurusi Posyandu. Jumlah insentif hanya sekitar 300 ribu rupiah per kelompok Posyandu RW setiap 3 bulan. Majelis Taklim termasuk di Kelurahan Kebon. Hampir semua warga di Kelurahan Kebon adalah Muslim, sehingga majelis taklim juga menjadi kegiatan pilihan para perempuan di kelurahan tersebut. Pada umumnya, peserta majelis taklim adalah para perempuan yang sudah usia lanjut, meskipun ada pula beberapa perempuan yang masih berusia muda yang juga turut menjadi anggota majelis taklim. Kegiatan ini dilaksanakan setiap Jumat di beberapa masjid yang terletak di wilayah kelurahan. Agenda rutin majelis taklim meliputi membaca Al Qur'an dan ceramah agama oleh seorang Ustadz atau Ustadzah. Partisipasi perempuan dalam majelis-majelis taklim di Kota Bandung telah menjadi tren sejak beberapa tahun terakhir. Para anggota majelis taklim di Kelurahan Kebon menyatakan bahwa mereka tidak hanya menjadi anggota kelompok majelis taklim di kelurahan mereka sendiri tetapi juga sering mengikuti kegiatan majelis taklim di luar wilayah Kelurahan Kebon. Lokasi Kelurahan Kebon sangat dekat dengan Masjid Agung Bandung, yang memiliki kegiatan majelis taklim besar. Pada setiap hari Minggu pagi, sebuah majelis taklim diselenggarakan oleh DKM Masjid Agung. Para perempuan Muslim dari Kelurahan Kebon berbondong- bondong menhadiri kegiatan tersebut. Bahkan, tak jarang, mereka juga mengikuti acara-acara sejenis, seperti pengajiaan-pengajian akbar di beberapa wilayah di Kota Bandung dan Kabupaten sekeliling Bandung. Partisipasi perempuan Muslim dalam kegiatan-kegiatan kegamaan di Kota Bandung dan Jawa Barat pada umumnya sangat tinggi. Hal ini dikemukakan oleh Julian Millie (2011) yang melakukan penelitian intensif mengenai partisipasi perempuan Muslim dalam kegiatan pengajian di Kota Bandung. Millie menemukan bahwa perempuan Muslim di Bandung setidaknya menghadiri empat hingga enam pengajian rutin dalam seminggu. Artinya, mereka hampir setiap hari mengikuti pengajian. Mobilitas perempuan Muslim untuk menghadiri majelis taklim dan pengajian- pengajian akbar di Bandung juga sangat tinggi. Partisipasi dalam kegiataan keagamaan juga memiliki tingkat penerimaan yang tinggi di kalangan masyarakat. Artinya, jika perempuan harus bernegosiasi dengan ijin pasangan dan keluarga untuk mendapatkan mengikuti kegiatan kemasyarakatan tidak demikian halnya dengan pengajian, meskipun frekuensi kegiatan sangat sering. Mereka langsung mendapatkan ijin bahkan didukung oleh para suami dan anak apabila menyatakan akan pergi ke luar rumah untuk mengikuti pengajian. Bahkan, beberapa kali perempuan- perempuan di Kelurahan Kebon mengikuti pengajian akbar hingga ke Tasikmalaya, Bekasi, dan Jakarta. Mereka menyewa kendaraan dan pergi secara lain, Kegiatan Majelis kegiatan Taklim kemasyarakatan yang populer di Kota Bandung, adalah 46
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 berombongan seperti Millie menyatakan bahwa tingginya partisipasi perempuan Muslim dalam kegiatan keagamaan telah menjadikan kegiatan ini sebagai arena baru perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di ranah publik. Ia menemukan bahwa jumlah peserta pengajian perempuan lebih dari dua kali lipat jumlah peserta pengajian laki-laki. layaknya piknik. Warga Peduli AIDS Kota Bandung memiliki jumlah orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) terbanyak di Propinsi Jawa Barat. Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung mencatat setidaknya lebih dari 3000 orang telah terinfeksi virus HIV pada 2015. Sejak 2006, warga Kota Bandung telah menunjukkan kepedulian dan partisipasi mereka dalam upaya merespon epidemi HIV dengan membentuk kelompok Warga Peduli AIDS atau dikenal dengan singkatannya: WPA. Berbeda dengan PKK yang kegiatannya bersifat top-down, WPA adalah kegiatan yang bersifat bottom-up karena berasal dari inisiatif para warga. Bentuk inisiatif semacam ini pertama kali muncul di Indonesia di Kota Bandung. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional bahkan menjadikan inisiatif WPA di Bandung sebagai percontohan bagi kota-kota lain di Indonesia dalam hal partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan epidemi HIV. Kelompok WPA bukan merupakan organisasi semi-formal seperti PKK, tetapi informal. Keanggotaannya bersifat sukarela. Hampir semua anggota WPA adalah perempuan dan para kader kesehatan PKK meskipun keanggotaan kelompok ini tidak secara khusus diperuntukkan bagi perempuan. Jumlah anggota laki-laki sangat sedikit. Kelompok WPA di Kelurahan Kebon sangat populer di kalangan pegiat penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Bandung karena kegiatannya berbeda dengan kelompok-kelompok lain. Kegiatan WPA di kelompok lain biasanya hanya fokus pada penyebarluasan informasi mengenai pencegahan dan penanggulangan HIV dengan membuat acara-acara penyuluhan HIV bagi warga di kantor kelurahan dan mengundang staf Komisi Penanggulangan HIV Kota Bandung dan para aktivis dari LSM pegiat penanggulangan HIV di Kota Bandung sebagai narasumber. Namun, kelompok- lain belum pernah kelompok WPA di wilayah melakukan kegiatan yang melibatkan para ODHA di wilayah mereka sendiri seperti yang dilakukan oleh Kelompok WPA Kelurahan Kebon. Kelompok WPA di Kelurahan Kebon telah melakukan pendampingan langsung pada belasan warga ODHA di wilayah mereka selain melakukan penyuluhan- penyuluhan pada warga di kelurahan tersebut. Secara umum, bentuk kegiatan WPA sangat berbeda dengan kegiatan kemasyarakatan yang lain. Tidak ada jadwal pertemuan rutin diantara para anggota seperti halnya kegiatan PKK atau majelis taklim. Kegiatan WPA beragam, meski tidak rutin jumlahnya cukup banyak. Selain memberikan pendampingan pada warga yang ODHA, kader WPA juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan HIV dan AIDS di Kota Bandung. Penyebarluasaan informasi mengenai HIV dan AIDS pada warga lebih sering dilakukan secara sangat informal, yaitu saat nongkrong di gang-gang di dalam perkampungan, atau saat ada acara-acara pertemuan rutin PKK, kader menyisipkan informasi mengenai HIV dan AIDS selama 15 menit sebelum atau sesudah acara Arisan, Posyandu, dan PAUD. Kader WPA sengaja tidak membuat acara penyuluhan yang sifatnya masal seperti di kelompok WPA di Kelurahan lain, selain karena keterbatasan biaya juga karena mereka beranggapan bahwa informasi yang diberikan secara personal, sedikit demi sedikit tetapi secara terus menerus lebih efektif daripada penyuluhan massal yang insidental. WPA Kelurahan Kebon dibentuk pada 2010 dan mula- mula hanya beranggotakan 6 orang; 4 perempuan dan 2 laki-laki. Kini anggota kelompok sudah mencapai 20 orang yang tersebar di hampir seluruh RW. Pada mulanya, keenam orang ini mengetahui dan peduli dengan persoalan HIV dan AIDS saat beberapa warga di kelurahan tersebut meninggal dalam waktu yang tidak terpaut jauh pada 2010. Salah satu dari enam orang tersebut, Yulia, keponakannya juga meninggal. Ia berinisiatif menanyakan pada petugas Puskesmas yang sempat melakukan pemeriksaan pada warga yang termasuk keponakannya. Berdasarkan meninggal, keterangan petugas Puskesmas, kesemuanya meninggal karena terserang penyakit infeksi yang biasa terjadi pada penderita AIDS. Saat itu, pertama kali ia dan beberapa warga mendengar mengenai penyakit tersebut dan penyebabnya. Ia dan beberapa warga yang peduli dengan kejadian saat mengetahui bahwa AIDS disebabkan oleh HIV yang disebarluaskan secara cepat melalui penggunaan narkoba suntik. Ia dan beberapa warga mengetahui dengan persis bahwa wilayah Kelurahan Kebon telah menjadi salah satu tempat peredaran dan jual-beli narkoba di Kota Bandung, terutama narkoba suntik. Mereka sangat prihatin dan khawatir jika penyakit tersebut akan menyebar pada anak-anak muda di kelurahan tersebut karena mereka mengetahui banyak anak muda yang menggunakan narkoba suntik di wilayah mereka. tersebut sangat terkejut Keenam warga tersebut kemudian berinisiatif untuk 47
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 informasi sebanyak-banyaknya mengenai mencari penyakit tersebut dan cara pencegahannya. Mereka menghadiri setiap acara-acara penyuluhan HIV dan AIDS yang diselenggarakan oleh LSM maupun lembaga-lembaga pemerintah. Setelah memahami betul persoalan HIV dan AIDS, mereka pun sepakat untuk membentuk kelompok Warga Peduli AIDS, dan mereka menyebut diri mereka sebagai kader WPA. Menurut Yulia, salah satu kader WPA, kegiatan WPA sangat intensif apabila ada kasus atau kejadian terkait HIV dan AIDS yang menimpa warga. Biasanya jika ada kasus, para kader akan sangat sibuk. Mereka dengan sukarela membawa warga yang sakit dan terindikasi HIV atau AIDS ke rumah sakit mendapat perawatan. Mereka juga menunggui warga yang sakit tersebut apabila harus diopname di rumah sakit. PKK, dan ibu rumah tangga mengungkapkan: "Saya sejak muda sudah suka berkegiatan di masyarakat. Sejak belum menikah, selain aktif di karang taruna, saya sudah aktif di Posyandu. Padahal umumnya orang ikut kegiatan Posyandu kalau sudah menikah dan punya anak. Tapi pada dasarnya saya memang suka. Entah kenapa, saya suka mencari pengalaman yang baru, dan saya suka bertemu dengan orang. Semakin banyak kegiatan yang saya ikut, semakin banyak pengalaman yang saya dapat. Makanya saya merasa cocok di WPA ini. Saya bisa ikut pelatihan-pelatihan di LSM, tambah pengalaman tambah teman. Pengalaman dan teman itu sangat berharga buat saya. Nggak dapat uang nggak papa yang penting dapat pengalaman dan teman baru. Saya tidak bisa membayangkan kalau hanya di rumah saja setiap hari, bosan dan miskin pengalaman". Kegiatan ini tidak mendapatkan bantuan dana dari pemerintah maupun Komisi Penanggulangan AIDS, meski mereka memiliki jejaring yang kuat dengan lembaga tersebut dan juga LSM HIV di Kota Bandung. Para kader menggunakan uang pribadi mereka secara sukarela untuk membiayai kegiatan mereka, seperti membayar uang transportasi bagi warga yang terinfeksi HIV dan harus ke rumah sakit tapi tidak memiliki biaya, atau memfotokopi brosur untuk penyuluhan HIV atau membiayai transport mereka sendiri saat harus menghadiri acara-acara terkait HIV dan AIDS di Kota Bandung. Namun, para kader menyatakan bahwa mereka melakukan kegiatan di WPA dengan dasar keikhlasan untuk membantu para tetangga mereka, meski penghasilan mereka pun tidak seberapa banyak dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari mereka. Pada saat diskusi banyak kader yang menyatakan setuju dengan pendapat Ratna. Mereka rata-rata menyebut mengejar pengalaman dan memperluas jejaring sosial baru merupakan tujuan utama mereka mengikuti aneka kegiatan di masyarakat. Menurut para kader, banyaknya pengalaman dan keluasan jejaring sosial adalah sebuah prestise sosial bagi mereka, seperti penuturan Ningsih, salah seorang kader PKK: "Pengalaman dan jejaring itu penting sekali artinya buat saya. Sebab, bagi saya orang yang lebih kaya pengalaman dan punya banyak temen itu lebih kaya daripada yang hanya punya uang tetapi tidak punya pengalaman dan teman. Kalau kita kaya pengalaman otomatis kaya pengetahuan, dan dengan pengetahuan itu kita memiliki hal yang lebih tinggi dari orang lain." Makna Partisipasi Selain kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang saya kemukakan di atas, masih banyak lagi kegiatan- kegiatan lain yang diikuti oleh para perempuan di Kelurahan Kebon. Pada saat diskusi dan wawancara, hampir semua kader menyebutkan bahwa mereka berpartisipasi pada lebih dari 5 kegiatan sekaligus. Bahkan ada beberapa kader yang mengikuti sepuluh kegiatan sekaligus. Para kader mengakui bahwa tak mudah untuk mengatur jadwal kegiatan yang cukup banyak. Suami dan anak-anak mereka pada awalnya menyatakan keberatan apabila kader terlalu sering berada di luar rumah. Namun, para kader berupaya memberi pengertian suami dan anak-anak mereka agar menyetujui kegiatan mereka di luar rumah. Menurut para kader, mereka sangat ingin melakukan kegiatan di rumah untuk menambah pengalaman dan luar membangun jejaring. Jumlah pengalaman dan keluasan jejaring ternyata memiliki nilai berharga bagi kader. Ratna, salah seorang kader WPA, yang juga anggota Para kader yang berpartisipasi dalam kegiatan WPA menyatakan bahwa kegiatan di WPA memberikan pengalaman yang paling banyak dibanding dengan kegiatan lain yang mereka ikuti, misal PKK. Di WPA para kader berkesempatan mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan pencegahan dan penanggulangan HIV yang secara rutin diselenggarakan oleh LSM maupun lembaga pemerintah. Partisipasi perempuan dalam kegiatan kemasyarakatan, meski berdampak positif bagi perempuan, seringkali mendapat penilaian sosial yang kurang baik. Penilaian itu justru seringkali datang dari sesama perempuan. Yulia, salah seorang kader menceritakan: "Saya memang ikut dalam banyak kegiatan di kelurahan. Suami saya mendukung partisipasi saya dalam aneka kegiatan. Anak-anak saya juga sudah besar dan mereka tidak keberatan saya aktif di luar rumah. Tapi, saya justru sering dikomentari negative oleh tetangga gara-gara saya sering terlihat sibuk di luar rumah. Kadang saya ikut pelatihan yang mengharuskan saya nginep di hotel. Saya sering mendengar orang bilang saya keluar masuk hotel. Hahaha. Tapi saya cuek saja. Mereka tidak mengetahui detil kegiatan saya. Lagi 48
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pula saya tak mesti laporan pada mereka". Berdasarkan ungkapan-ungkapan yang dikemukakan oleh para kader di atas, dapat diambil simpulan bahwa partisipasi dalam kegiatan kemasyarakat memiliki makna yang penting bagi mereka. Semakin banyak kegiatan yang mereka ikuti, semakin besar maknanya bagi mereka, karena memberikan pengalaman dan jejaring yang lebih luas. Penghargaan yang tinggi pada pengalaman, pengetahuan, dan sosial menyebabkan kader berkeinginan untuk memupuk pengalaman dan jejaring sosial mereka dengan harapan menunjukkan identitas baru mereka di masyarakat, yaitu sebagai aktivis sosial yang berpengalaman banyak dan berjejaring luas. Kepercayaan diri tersebut juga membuat mereka tidak terlalu acuh pada komentar orang lain mengenai partisipasi mereka dalam banyak kegiatan. jejaring UCAPAN TERIMA KASIH Saya mengucapkan terima kasih kepada para kader PKK, Posyandu, PAUD, Warga Peduli AIDS, dan anggota Majlis Taklim Kelurahan Kebon atas kesedian dan berpartisipasi dalam penelitian saya ini. DAFTAR PUSTAKA (Paper) Aslichati, L. 2011. Organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Saranan Pemberdayaan Perempuan. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 7: 1-7 Sebagai Marcoes, Lies.2002. Women's Grassroots Movements in Indonesia: A Case Study of the PKK and Islamic Women's Organisations in Women in Indonesia: Gender, Equity and Development by Kathryn Robinson and Sharon Bessel (Ed). SIMPULAN Hasil temuan saya menunjukkan bahwa di era pasca reformasi di tingkat akar rumput dan di dalam setting perkotaan, 1) beragam kegiatan baru yang menawarkan ruang baru bagi perempuan untuk turut berpartisipasi banyak bermunculan. Di Kelurahan Kebon, WPA merupakan salah satu kegiatan baru yang muncul pasca reformasi dan memberi ruang yang lebih besar pada perempuan untuk berpartisipasi. Bahkan WPA memberikan kesempatan pada perempuan untuk mendesain sendiri kegiatan mereka. Namun, meski kegiatan baru mulai bermunculan, kegiatan yang mewarisi konsep ibuisme negara, seperti PKK, tetap bertahan dan diminati oleh perempuan. Hal ini terbukti dengan jumlah anggota PKK yang masih tetap terbesar dibandingkan kegiatan-kegiatan lain di masyarakat. Terlepas dari segala kritik negatif terhadap PKK oleh para feminis, PKK tetap memiliki potensi yang luar dimanfaatkan oleh gerakan biasa yang dapat perempuan untuk mendorong program-program pro perempuan yang responsif gender (Soetjipto dan Adelina, 2013). Di era pasca reformasi perempuan memiliki keleluasaan dalam memilih kegiatan di masyarakat dan cenderung berpartisipasi dalam beberapa kegiatan sekaligus. Partisipasi pada aneka kegiatan sekaligus, bukan sekedar untuk menyalurkan aspirasi saja, tetapi alat untuk aktualisasi diri bagi perempuan dalam membangun identitas sosial baru yang lebih jamak; bukan sekedar sebagai ibu dan istri saja, tetapi sebagai aktivis sosial dan warga masyarakat. Millie, J. 2011. Islamic Preaching and Women's Spectatorship in West Java. The Australian Journal of Anthropology (TAJA) Vol 22 hal 151-169 \ Mulyasari, F., & Shaw, R. (2012). Civil society organization and disaster in Indonesia: role of women, youth, and faith-based groups. Community-based disaster risk reduction, community, environment and disaster risk management, 10, 131-150. risk reduction Rahayu, 2005. Politik Gender Orde Baru: Tinjauan Organisasi Perempuan Sejak 1980-an. Prosiding Konferensi 'Warisan Otoritarian Indonesia', 17-19 November 2005, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Buku) Soetjipto,A; Adelina, S. 2013. Suara dari Desa: Menuju Revitalisasi PKK.Tangerang: Penerbit Margin Kiri Suryakusuma, J. Keperempuanan Orde Baru Jakarta: Komunitas Bambu 2011. Konstruksi (State Sosial Ibuism). 49
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Partisipasi Perempuan dalam Bidang Politik VS Budaya Masyarakat Indonesia Randi Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran Abstrak - Keterlibatan perempuan dalam bidang politik telah menjadi perhatian masyarakat dunia, dapat dilihat pada indikator MDG tahun 2015, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Suara sangat diperlukan untuk membuat perempuan keputusan pemerintah. program Permasalahan perempuan di Indonesia cukup kompleks, pembangunan yang tidak sensitif gender, kontruksi budaya tentang perempuan, hingga minimnya keterlibatan perempuan di bidang politik. Data menunjukkan tahun 2009-2014 representasi perempuan dari 560 anggota di DPR RI, 18% perempuan dan 82% laki-laki, kurang dari 30%, hal ini menyebabkan ketimpangan dalam setiap pengambilan keputusan, seperti program KB tahun 1980 yang hanya diperuntukkan untuk perempuan. Adapun fokus dalam tulisan ini, akan membahas bagaimana budaya menjadi hambatan (agama, adat) keterlibatan perempuan di bidang politik. Mengingat lembaga tradisional yang sudah membudaya, sulit mobilitas dalam pembangunan dan kemampuan tidak sesuai dengan kehidupan politik pada tingkat nasional, seperti budaya Indonesia yang mengidentikan perempuan hanya berada dirana domestik, sehingga menghambat perempuan agar dapat terjun dirana politik, tulisan ini akan mendeskripsikan partisipasi perempuan dalam setiap pengambilan keputusan di tingkat legislatif, agar setiap pembangunan sensitif gender. Kuota 30% perempuan di parlemen menunjukkan pemerintah perhatian dan bertanggung jawab terhadap keterlibatan perempuan, tetapi kuota tersebut tidak terpenuhi, pemerintah harus konsen terhadap hambatan yang dihadapi perempuan, baik ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Dalam rangka untuk menjelaskan penulis menggunakan metode analisis kualitatif dengan penyajian data secara deskriptif, studi kajian pustaka pembangunan perempuan Indonesia dalam sektor publik, negara menolak diskriminasi dalam bentuk apapun terhadap warga negaranya, negara mengakui hak dasar setiap warga negara, sehingga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia akan dapat diterapkan secara baik. Perbedaan gender tidaklah menjadi sebuah masalah tidak melahirkan ketidakadilan gender sepanjang (gender Inequalities) (Fakih, 1996). Perempuan dalam pasar tenaga kerja atau arena publik, pengalaman pribadi sebagai persoalan "politis" dan "publik" menjadi penggerak dalam setiap perubahan sosial (Holzner. 2016). Perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia tentunya dibutuhan sebuah kebijakan yang sensitif gender, sehingga kelak tidak ada aktor perempuan dan laki-laki yang dirugikan dalam kebijakan tersebut. Keputusan yang diambil harus mewakili gender. Menurut Olympe De Gouges (1791) bahwa perempuan dilahirkan dengan hak-haknyasama dengan hak-hak ingin dicintai, ingin dihargai dan diakui, ingin dihitung dan mendapatkan status dalam kelompoknya (Kartono, 1992) contoh kasus Program Keluarga Berencana (KB) 1980, perempuan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam sebuah kebijakan baru, program KB hanya diperuntukkan kaum perempuan, sehingga kaum perempuan merasa dirugikan. Legislatif adalah lembaga yang dibentuk oleh negara, yang anggotanya adalah mewakili setiap wilayah di Indonesia. Lembaga negara yang berwenang dalam setiap kebijakan. Peran politik perempuan dan laki-laki sangat berdampak dalam pembangunan, baik bidang pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan ekonomi. Sesuai dengan indikator target MDG tahun 2015, bahwa MDG mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Dimana data menunjukkan bahwa proporsi kursi di DPR meningkatisecara data kuantitatif. laki-laki. Perempuan juga yang diduduki perempuan Kata Kunci: partisipasi, perempuan, politik, gender, budaya PENDAHULUAN ikut serta dalam Indonesia adalah negara yang mendorong kesetaraan gender dan upaya pemberdayaan perempuan melalui undang-undang. UUD 1945 secara formal sebenarnya telah menjamin partisipasi sektor, Ketertinggalan perempuan di berbagai khususnya di bidang politik, masih terkait atau merupakan implikasi dari budaya masyarakat yang laki-laki dalam posisi yang masih menempatkan superior daripada perempuan ( Rajab, 2005) dengan posisi laki-laki yang terlebih dahulu berada di sektor 50
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 publik, maka banyak kebijakan terdahulu yang tidak memperhatikan hak-hak kaum perempuan. Dominasi partisipasi laki-laki dalam politik dapat dilihat pada kepengurusan partai, sebagian besar kepengurusan partai adalah laki-laki baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah, hal ini menunjukkan ketimpangan dalam demokrasi yang Indonesia. Marginalisasi kaum perempuan dalam bidang politik tidak terlepas dari adanya pengaruh budaya masyarakat yang masih menganggap kaum perempuan hanya berada di sektor domestik. Salah satu contoh budaya Jawa kecenderungan masyarakat Indonesia yang masih sangat kental mengenai penghambat partisispasi perempuan dalam politik yaitu perempuan harus di pingit dalam istana, pesantren dan perguruan. Berdasarkan kandungan nilai-nilai subkultur, kelompok sosial, dan pelembagaan pendidikan humaniora, dapat ditemukan tiga loci pendidikan humaniora dalam masyarakat Jawa tradisional, yaitu pesantren, perguruan dan istana (Kuntowijoyo, 2006). Pengaruh tiga loci ini dalam pembentukan perempuan sangat besar. terjadi di Kesempatan perempuan untuk terlibat dalam politik semakin suara perempuan diparlemen. Tetapi yang menjadi pertanyaan penulis mengapa dengan luasnya kesempatan perempuan yang diberikan oleh pemerintah untuk dapat berada di sektor publik tidak menjadikan perempuan justru banyak terjun kedunia politik, sehingga berdasarkan data, untuk kuota 30% tersebut tidak terpenuhi. Secara tidak langsung maka setiap kebijakan yang diambil akan mengalami ketimpangan. Disinilah penulis ingin menganalisis mengapa perempuan tidak melibatkan dirinya dalam politik dan budaya yang masih menjadi penghambat partisipasi perempuan. luas, dimana 30% METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Alasan mengapa menggunakan penelitian kualitatif adalah bertujuan untuk mengetahui partisipasi perempuan dalam bidang politik dan apakah budaya masyarakat Indonesia akan menjadi penghambat perempuan agar dapat berada di ranah politik. Obyek penelitian ini adalah perempuan dalam politik di Indonesia. Data yang diperlukan adalah data statitik jumlah partisipasi perempuan dalam bidang politik, yang terkait dengan obyek penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu data sekunder. Adapun sumber data sekunder berupa dokumen,arsip, surat-surat, buku, yang berkaitan langsung dengan partsipasi perempuan dalam bidang politik di Indonesia.Studi pustaka yang dilakukan selama 1 bulan yaitu sejak 2 september sampai 2 oktober, dimana didapat dari berbagai sumber bacaan dari berbagai kategori: sumber-sumber referensi umum, buku-buku ajar, artikel lepas, e-jurnal dan hasil penelitian.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi literatur. HASIL DAN PEMBAHASAN Partisipasi perempuan dibidang Politik di Indonesia Partisipasi perempuan dalam pertumbuhan dunia politik sangatlah penting, sebab dalam pembangunan harus melibatkan gender yaitu laki-laki dan perempuan, sehingga dalam pembangunan akan sensitif gender. Ada banyak contoh pembangunan yang tidak sensitif gender seperti setelah orde baru, dalam menahan laju pertumbuhan penduduk di Indoensia maka dilakukan sebuah program yaitu Keluarga Berencana (KB) tahun 1980, program ini hanya melibatkan kaum perempuan saja, seolah-olah melonjaknya pertumbuhan penduduk disebabkan oleh perempuan, padahal dalam kelahiran seorang anak tentunya tidak terlepas dari peran seorang ayah. Pandangan inilah yang menyebabkan program KB dirasakan tidak menyelesaikan masalah, tetapi disisi lain menyebabkan masalah yaitu ketidakadilan yang dirasakan oleh para perempuan di Indonesia pada waktu itu. Kemudian barulah disadari bahwa tidak hanya perempuan yang terlibat malainkan melibatkan laki-laki juga. Kesadaran ini harus ditumbuh kembangkan agar meminimalisir ketidakadilan gender. Di Indonesia perempuan sudah di beri kebebasan dalam dunia politik tetap rendah.Hal ini dapat ditimbulkan dari berbagai sebab, baik pendidikan perempuan yang masih rendah, kemudian pengaruh budaya masyarakat Indonesia yang masih kental, budaya patriarki, semua tergantung dengan keputusan kepala keluarga atau laki-laki yang berkuasa di dalam rumah. Dengan terbuka kesempatan perempuan tidak menutup kemungkinan partisipasi perempuan meningkat secara drastis. tetapi partisipasi perempuan Menghadapi dominasi nilai-nilai budaya patriarki dan situasi diskriminatif, agenda perempuan dalam politik hendaknya dimulai dari kegiatan-kegiatan penyadaran(awarnes rising). Terutama mengubah cara pandang dan pola piker(mindset) seluruh masyarakat (laki-laki dan perempuan) tentang prinsip demokrasi yang menjamin kesetaraan, hak asasi manusia, supremasi hukum dan keadilan (Mulia, 2007:35) Kebebasan dalam dunia politik telah membawa perubahan dalam sudut pandang masyarakat tentang laki-laki dan perempuan, dimana keterbukaan terhadap perempuan untuk tidak hanya berada di dunia domestik 51
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 tetapi dapat juga berada di dunia publik. Menyuarakan agar setiap pembangunan tepat sasaran yaitu kedua aktor. Menciptakan kesadaran masal tentang pentingnya keterlibatan perempuan dunia politik, dengan terjunnya perempuan ke dunia politik setiap pengambilan keputusan dalam pembuatan kebijakan akan sesitif gender, tidak hanya mementingkan pembangunan yang memihak kepada juga kepada sebaliknya. Kesadaran perempuan pemerintah Indonesia telah menjadikan Indonesia harus melibatkan minimum 30% perempuan dalam parlemen yang termuat dalam Undang-Undang No.12/2003 tentang Pemilihan Umum. laki-laki tetapi begitupun 1987-1992 DPR 1992-1997 DPR 1997-1999 DPR 500 (400 dipilih + 100 diangkat 500 (400 dipilih + 100 diangkat 500 (400 dipilih + 100 diangkat 65 (13%) 62 (12,5%) 62 (12,5%) 435 438 438 Tabel 1 Representasi Perempuan di DPR-RI DPR tahun dan periode Seluruh anggota Jumlah Perempuan 1915-1949 Komite Nasional Pusat 1949-1950 DPR RIS 1950-1956 DPRS 1956-1960 Hasil Pemilu 1955 1960-1966 DPR Gorong Royong 1966-1971 DPR Baru orde 21 150 235 272 283 350
3 9 (3,8%) 17 (6,25%) 26 (9,19%) 37 Penyegaran 1971-1977 DPR hasil pemilu 1971 1977-1982 DPR 1982-1987 DPR 414 460 (360 dipilih + 100 diangkat) 460 (360 dipilih + 100 diangkat 460 (400 dipilih + 100 diangkat 29 36 (7.8%) 36 (7.8%) 39 (8,5%) Jumlah laki- laki 21 147 225 255 257 313 385 424 424 421 1999-2004 DPR 2004-2009 DPR 2009-20014 DPR 462 550 560 46 (9%) 63 (11.8%) 101 (18%) 416 487 459 Sumber: Aisyah Amini, dalam Mulia (2007) data KPU, Katikasari, dan diolah Dari data diatas dari tahun ke tahun perkembangan keterlibatan perempuan dalam dunia politik cukup mengalami peningkatkan hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) perempuan yang semakin baik, tidak hanya dari pendidikan tetapi dari segi pengalaman, perempuan cukup berkompeten dalam bidang politik, dapat kita lihat banyak tokoh politik perempuan yang cukup sukses dalam dunia politik yaitu, Sri Mulyani, Susi Pujiati, Puan Maharani, Ce Popong dll. Kiprah perempuan dalam dunia politik sekarang ini tidak diragukan lagi tentang kualitasnya, tetapi masih ada sebagian perempuan yang belum berani terjun langsung ke dunia politik, karena tidak hanya sisi baiknya dunia politik juga penuh dengan masalah seperti tindak korupsi yang dilakukan oleh Anggelina Sondakh, Melinda, Ratu Atut dan lain-lain, masing banyak lagi perempuan yang di bui karena terjun ke dunia politik. Kualitas para wakil rakyat dinilai sangat buruk, memperjuangkan kepentingan pribadi dan golongan tertentu disbanding kepentingan umum ( Olla, 2014). Politik adalah suci tetapi dalam proses pelaksanaannya penuh dengan kemunafikan, korupsi, kehilangan moral dan saling menjatuhkan. Sehingga politik menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang, terutama bagi kaum perempuan yang secara realitas dianggap lemah. Hambatan Umum Partisipasi Perempuan Indonesia dalam Bidang Politik 52
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Perempuan selalu dihadapkan dengan permasalahan ketidakadilan, kaum perempuan merasa di marjinalkan, dianggap hanya dapat bergerak di ruang domestik dan sedikit sekali untuk dapat bergerak di ruang publik. Tentunya permasalahan ini akan terus ada jika belum adanya yang dinamakan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dalam tahun 1974 koferensi tentang pengintegrasian ke dalam ekonomi nasional yang diselenggarakan di Weseley College, dan Biro Woman in Develovepment(WID)mulai di buka di USAID, dimana memusatkan perhatian kepada isu-isu yang berkenaan dengan partisipasi perempuan dalam ini disebabkan oleh program pembangunan. Hal orientasi kebijakan masa lalu yang tidak memperhatikan kaum perempuan terutama data mengatakan bahwa perempuan dalam politik. Perpolitikkan di Indonesia yang didominasi oleh kaum laki-laki (Fakih, 1996). Kebijakan-kebijakan politik di masa Orde Baru juga sangat menyudutkan perempuan. Sebagai contoh proyek Keluarga Berencana, penanganan akses-akses negatifnya kurang mendapat perhatian, sementara peserta (akseptor) KB mayoritas perempuan (Mulia, 2007). Sehingga tidak heran kaum perempuan menyuarakan kepeduliannya terhadap isu-isu yang berkaitan dengan pembangunan perempuan. Partisipasi perempuan harus dipertimbangkan didalam setiap perencanaan pembangunan pembangunan (Bappenas, 2007). Secara kita sadari bahwa realitas politik pada saat ini memarginalkan kaum perempuan di dunia politik formal. Ada banyak hal yang menyebabkan termarginalnya kaum perempuan dari dunia politik yaitu; pertama, adanya legitimasi keagamaan yang mendukung diskriminasi gender, kedua, adanya hegemoni negara dalam meminimalkan peran perempuan dalam ranah politik, dan terakhir, budaya politik Indonesia yang menganut patriarki (Mulia, 2007). Adapun menurut Mulia (2007) permasalahan yang dihadapi perempuan Indonesia: pertama, hambatan Ideologi dan Psikologi, nilai-nilai budaya, pandangan, streotip dalam masyarakat yang dibentuk (dikontruksi) dari budaya patriarki dan bias gender dalam menafsirkan ajaran agama, serta semakin menguatnya fundamentalisme semuanya menenmpatkan laki-laki sebagai pemimpin, penentu dan pengambil keputusan dalam kedudukan superior, sedangkan perempuan dikondisikan dan ditempatkan di lingkup domestik, untuk bertanggungjawab, urusan yang berkaitan dengan melahirkan dan membesarkan anak, serta urusan kerumahtanggaan. Wanita lebih suka yang praktis, lebih langsung, dan lebih meminati segi-segi lehidupan konkrit, serta segara, seperti pekerjaan rumah tangga, kehidupan sehari-hari dan kejadian-kejadian yang sedang berlangsung disekitar rumah tanggangnya (Kartono, 1992). Kehidupan domestik dianggap lebih tepat untuk kaum perempuan. Kedua, hambatan sumber (SDM), secara pendidikan kaum daya manusia perempuan memiliki pendidikan rendah, karena ada anggapan dari masyarakat bahwa perempuan hanya bisa "di kasur, di sumur, dan di dapur" setelah menikah, sehingga perempuan tidak begitu menguasai sendi- sendi perpolitikan, tetapi sumber daya manusia (SDM) laki-laki tidak kalah bermasalah, dimana sedikit sekali laki-laki yang berkualitas di Indonesia, dibandingkan dengan kebutuhan yang diinginkan, banyak kaum laki- laki yang terjun kepolitik dan tersandung kasus korupsi. Dalam hal in perempuan memiliki masalah yang cukup serius. Dunia politik selalu dipersepsikan untuk para laki-laki, dimana dunia yang kejam, merupakan bukan tempat yang aman dan nyaman untuk perempuan, pemebersihan politik memperlihatkan pihak politik yang berkuasa membersihkan pemerintahannya dari oknum-oknum politik yang menentang kekuasaannya (Shadily, 1993), hal ini menyebabkan perempuan semakin tidak tertarik terhadap dunia politik, bahkan membenci dunia politik dan urusan kepemimpinan. Sehingga dapat dirasakan sekarang keterlibatan perempuan sangatlah sedikit dibandingkan dengan laki- laki.Ketiga, hambatan kelembagaan dan struktural, secara umum sikap maskulin ditunjukkan dalam sistem politik di Indonesia, peraturan yang bersifat diskriminatif dan bias gender. Akses perempuan untuk dapat memimpin sangat sedikit dan selalu disbanding- bandingkan denga sistem perencanaan pembangunan nasional "top down' dan sistem pemerintahan yang tidak peka/sensitif gender. Dengan melibatkan perempuan tentunya pembangunan akan sesitif gender, karena dalam pengambilan keputusan tidak jarang laki-laki selalu mendominasi sehingga terjadi ketimpangan.Keempat, hambatan ketersediaan data, ketiadaan data perempuan dalam pengambilan keputusan legislatif, Eksekutif, Yudikatif, terutama di tingkat Provinsi, Kabupaten/kota dan Sub-distrik. Data yang dimaksudakn adalah data tentang perempuan yang potensial di tingkat nasional, dan kesulitan dana dalam kampanye. laki-laki. Kemudian dalam pembangunan akan tersebut menjadi empathal Tidak permasalahan tetapi kontruksi agama dan budaya menjadi masalah. Dimana tidak dalam islam perempuan sudah dikontruksikan untuk terlalu agrsif, memimpin, salah satu contoh kecil adalah yang harus menjadi wali adalah laki-laki. Agama dan budaya masyarakat Indonesia sangat berkaitan erat, dimana dalam menentukan budaya, masyarakat mengikatnya kedalam agama, contoh dalam agama islam yang harus memimpin adalah laki-laki., kerena perilaku politik hanya ke tidak 53
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 mencakup kemandirian, kebebasan berpendapat, dan tindakan agresif, dan ketiga karakteristik tesebut tidak pernah dianggap ideal dalam diri perempuan (Mulia, 2007). Pandangan inilah yang harus dihapuskan untuk meningkatkan partisipasi perempuan. Hambatan Budaya Masyarakat Indonesia Budaya patriarki masih sangat kental dalam masyarakat Indonesia, pengambilan keputusan strategis keluarga dalam konteks budaya patriarki sangat diwarnai dominasi isteri pada umumnya hanya mengikuti keputusan-keputusan yang diambil oleh suaminya. Menurut Kartono (1992) bahwa secara kurang berminat pada masalah-masalah politik;terlebih politik yang menggunakan cara yang licik, munafik, dan kekerasan. Sikap tersebut disebabkan karena tindak politik itu dianggap kurang sesuai dengan nilai-nilai etis dan perasaan halus perempuan. Dibanding dengan perasaan laki-laki dianggap kuat dalam mengahadapi setiap lawan politik. Anggapan inilah yang telah membudaya dalam masyarakat, sehingga perempuan harus berpikir dua kali untuk dapat berada di ranah politik. Banyak peraturan-peraturan yang dibuat yang isinya memarjinalkan kaum perempuan dianggap tidak berdaya ketika berada didalam ranah publik. Masyarakat Indonesia selalu mengaitkan perempuan dengan ruang domestik saja, sehingga muncul kesadaran dari seorang perempuan Jawa R.A Kartini yang memperjuangkan hak-haknya sebagai perempuan. Pelajaran yang sangat berharga telah kita dapatkan dari sosok R.A Kartini, perempuan Jawa yang diharuskan dipingit dan tidak di boleh menempuh pendidikan. ini adalah kesalahan tempoh dulu budaya yang memarginalkan perempuan. Proses pembelajaran masyarakat Jawa pada saat itu pesantren dan perguruan sehingga menurut Kuntowijoyo (2006) pesantren dan perguruan mewakili tradisi-tradisi yang sosial dalam melampaui batas-batas kelompok amsyarakat, sekalipun ada kalahnya tradisi itu juga mewakili oleh kelompok yang secara sempurna mendukung cita-cita kultural suatu tradisi. Keputusan yang diambil berdasarkan patriarki adalah keputusan yang mewakili kultursuatu tradisi. laki-laki. Perempuan atau psikologikebanyakan perempuan kaum perempua, Berdasarkan data tidak hanya tempoh dulu, banyak perda yang masih menganggap perempuan masih dianggap lemah dan tidak layak berada di ruang publik, seperti perda-perda di tabel 2; sebagian besar perda tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa budaya patriarki masih ada di Indonesia, budaya yang memarginalkan kaum perempuan dan kepemimpinan. secara pekerjaan, pendidikan Tabel 2. Perda dan Surat Edaran Tentang Perempuan Perda Perda Kabupaten Gowa No. 7 Tahun 2003 Perda Tanggerang No. 8 Tahun 2005 Qanun Provinsi Aceh No. 14 tahun 2003 Bandar Kota Perda Lampung No. 15 tahun 2002 Perda Kabupaten Lahat No. 3 tahun 2002 Perda Kota Mataram No. 12 tahun 2003 Perda Kotamadya Kupang No. 39 tahun 1999 Surat Edaran Bupati Pamekasan, Jawa Timur No. 450 tahun 2002 Edaran Bupati Surat Maros, Sulsel Tertanggal 21 oktober 2002 Perda Bupati Tasikmalaya No. 451/SE/04/Sos/2001 Perda Solok, Sumbar tahun 2000 Intruksi Walikota Padang, No.451.422/Binsos- III/2005 tertanggal 7 Tentang larangan Tentang perempuan berjalan sendirian atau berada di luar tanpa rumah ditemani muhrimnya Tentang mencurigai, menangkap, perempuan di tempat umum karena diduga melacur Tentang berkhalwat Tentang Perbuatan dan Tuna Susila tentang Perbuatan dan Tuna Susila, Tantang maksiat Tentang Tempat Pelacuran Tentang berjilbab karyawan perempuan Tentang berjilbab kewajiban bagi pemerintah Perda mewajibkan pelajar mengenakan kurung dan jilbab Perda mewajibkan pelajar mengenakan kurung dan jilbab Tentang perintah wajib jilbab busana dan Islami bagi orang islam anjuran dan memakainya untuk non-muslim pelarangan, larangan Larangan Prostitusi larangan Pelacuran pencegahan Penertiban kewajiban bagi kewajiban tentang berjilbab karyawan tentang para perempuan baju tentang para perempuan baju Sumber: Mulia (2007), diolah Perda di atas menunjukkan perhatian pemerintah terhadap perempuan cukup tinggi, namun dalam setiap 54
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 perda tersebut diperuntukkan bagi kaum perempuan. Sehingga terbatas, dan perempuan yang dianggap sumber masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Tentunya dalam setiap kebijakan dipengaruhi oleh agama dan budaya masyarakat yang masih kental. Pikiran sosiologis dalam Kuntowijoyo (2006) tentang hubungan agama yang dalam masyarakat berfungsi sebagai pembentuk dunia (world (worl-construction) dan pelestari dunia maintenance) juga dapat menyebabkan orang menjadi terasing, karena untuk membentuk dan melestarikan, agama mempunyai daya mengasingkan dan meniadakan pengasingan itu. Perempuan adalah korban pengasingan yang perempuan termarginalkan, dalam prosesnya memiskinkan kaum perempuan, marginalisasi terjadi di berabagai tempat pekerjaan, pendidikan, masyarakat atau kultur dan bahkan negara (Fakih, 2013). Ketika berbicara politik tentunya tidak terlepas juga dari agama, partai di Indonesia pun terbentuk berdasarkan keagamaaan, seperti PKB, PKS. Meskipun Indonesia secara Undang- Undang telah mengakui dan menginginkan keterlibatan perempuan dalam politik, tetapi pada realitasnya partisipasi perempuan masih sangat rendah dan tidak mencukupi kuota 30% yang telah ditentukan. ruang gerak perempuan secara realitas sosiologis Kultur patriarki di Indonesia dipengaruhi oleh agama, sehingga menyebabkan ketidakadilan gender dalam masyarakat indoensia. Tetapi bukan semata kita memandang agama adalah pembatas perempuan untuk dapat berada di ranah domestik, seperti perempuan dalam peradaban Islam, kaum perempuanlah yang pertama kali mengakui Islam dan kenabian Muhammad, dan perempuanlah yang berperan dalam perjuangan Islam kalah itu. Menghormati Hak Asasi Manusia adalah salah satu konsep politik yang terpenting adalah penghargan dan penghormatan terhadap manusia. Tetapi tidak serta merta hak asasi manusia dapat dipenuhi, karena masih ada hak-hak orang lain yang mesti kita hormati. Dalam hal ini hak laki-laki dalam dunia politik telah mendominasi, dan mengklaim politik adalah maskulin 2007). Bahwasanya perempuan pada hakikatnya mampu bekerja sama baiknya dengan kaum laki-laki (Kartono, 1992). Politik membutuhkan actor perempuan dan laki-laki sebagai agen yang akan merencanakan, membuat, dan kontrol terhadap pembangunanan, dengan tidak memarginalkan salah satu aktor yaitu perempuan dan laki-laki. Bukan hal yang mudah dalam menggeser paradigma lama. Dibutuhkan kerja keras dan keinginan masyarakat Indonesia untuk merubah semua pandangan yang memarginalkan perempuan di berbagai sektor. Membangun Partisipasi Perempuan dalam Bidang Politik (Mulia, Meningkatkan partisipasi perempuan berarti meningkat secara kuantitatif jumlah perempuan dalam parlemen dan meningkatkan kualitas perempuan baik secara pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya. Mendorong kebebasan perempuan untuk berada diruang publik. Demokrasi sebagai Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam dunia politik tentunya akan berdampak baik terhadap negara itu sendiri, sehingga dalam setiap keputusan akan sensitif gender.Meningkatkan partisipasi perempuan dalam bidang politik tentunya dibutuhklan suatu pergeseran paradigma tentang perempuan. Cara berpikir yang terbuka terhadap setiap tindakan yang dilakukan oleh perempuan dalam ruang publik. Perubahan cara berpikir sangat penting dalam percepatan pembangunan di Indonesia. dinyatakan ini Indonesia adalah negara yang turut serta dalam menandatangani Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia atau Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimation Against Women/CEDAW) dan perjanjian mengenai Hak Politik Perempuan (Convention on the Political Right of Women). Dengan turut sertanya Indonesia dalam kesepakatan global tersebut maka Indonesia memiliki tanggung jawab terhadap keterlibatan perempuan dalam politik, sehingga pembangunan yang diinginkan adalah pembangunan direncanakan secara responsif gender. Perencanaan yang responsif gender adalah perencanaan yang berdasarkan hasil analisis secara sistematis terhadap data dan informasi yang terpilah menurut jenis kelamin, dengan mempertimbangkan isu-isu gender yang muncul sebagai hasil dari pengalaman, kebutuhan, aspirasi dan permasalahan yang dihadapi perempuan atau laki-laki dalam mengakses dan memanfaatkan intervensi kebijakan/program/kegiatan pembangunan (Bappenas, 2007). Dalam Cairo Declaration on Human Rights in Islam (1990) perempuan sama dengan laki- laki dalam dalam martabat manusia (woman is equal to man in human dignity). Menurut Undang-Undang 1945 perempuan dan laki-laki sama secara formal. Dengan perjanjian global tersebut masyarakat Indonesia sudah seharusnya merubah sudut pandang tentang perempuan, perempuan yang selalu dipandang lemah dan tidak layak berada di ruang publik. Berbagai sendi pemerintahan yang berkaitan dalam pembuatan kebijakan dalam pembangunan. Seharusnya melibatkan perempuan. Hegemoni kultural yang mengklaim dunia politik adalah dunia maskulin harus mampu dihentikan oleh perempuan untuk melibatkan diri secara aktif dan mandiri dalam dunia politik, politik adalah ruang bersama dalam mengambil setiap kebijakan untuk keejahteraan hidup manusia baik perempuan maupun 55
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 laki-laki harus melibatkan kedua belah pihak tanpa adanya marginal disalah satu pihak (Mulia, 2007). Sesuai dengan Pancasila yang terbmuat dalam Undang- Undang Dasar 1945, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. SIMPULAN editing abstract dalam Bahasa inggris. Tentunya tulisan ini tidak luput dari kesalahan maka dengan ini penulis menerima seluas-luasnya kepada pemebaca atas saran dan masukan yang bermanfaat untuk saya kedepannya. Terima kasih untuk semua panitia yang telah bekerja keras untuk dapat melaksanakan kegiatan ini, termasuk akan membuat proceding tulisan ini. Dari kajian diatas bahwa budaya masyarakat Indonesia bukan penghalang dalam setiap pembangunan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya responsif gender dalam setiap perencanaan pembangunan. Sudah seharusnya pemerintah bertanggung jawab dalam (SDM) meningkatkan Sumber Daya Manusia khususnya perempuan, baik dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan politik. Sesuai dengan perjanjian yang telah diikuti di tingkat global dan mewujudkan cita-cita Bangsa yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945. Partisipasi perempuan dalam bidang politik cukup rendah dengan tidak tercukupinya quota 30% di parlemen. Dengan menghargai hak-hak kaum perempuan, membuka seluas-luasnya kepada perempuan untuk dapat berpartisipasi dalam politik, hal ini adalah wujud dari pencapaian cita-cita bangsa yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Jurnal Perempuan untuk pencerahan dan kesetaraan. ISSN : 1410 - 153X, No. 46, 2006, Yayasan Jurnal Perempuan, Cetakan Pertama, Jakarata, Januari 2006. Jurnal politica, Pusat Pengkajian,Pengolahan Data dan Informasi (P3DI), vol.4 no.1, hal 001-156, Jakarta Mei 2013, ISSN 2087-7900. Kartikasari.Dian. 2013. Artikel Keterwakilan Perempuan, Ketidakadilan dan Kebijakan Keadilan ke depan oleh Disampaikan dalam Konferensi INFID , Pembangunan Untuk Semua, Jakarta 26 27 November 2013 ‐ 2013. Artikel Keterwakilan Perempuan, Ketidakadilan dan Kebijakan Keadilan ke depan oleh Disampaikan dalam Konferensi INFID , Pembangunan Untuk Semua, Jakarta 26 27 November 2013 ‐ Perencanaan pembangunan yang responsif gender dilakukan dengan mempertimbangkan akses yang sama antara perempuan. Mengingat pembangunan di Indonesia sedikit sekali yang responsif gender, kemudian hambatan budaya yang dihadapi perempuan Indonesia adalah satu permaslahan yang harus diselesaikan dengan menghargai hak-hak perempuan, stereotip gender yang melekat pada perempuan dan laki-laki dapat berdampak terhadap setiap pembangunan yang dilakukan di Indonesia. laki-laki dan UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Allah SWT, yang telah melancarkan dalam tulisan ini, terimakasih kepada kedua orang tua saya yang telah mendoakan dalam kelancaran pendidikan saya, sehingga saya dapat mengikuti seminar nasional. Terima kasih teman Pasca Sosiologi 2015 yang bersedia memberikan masukan dan saran terhadap tulisan ini, terima kasih kepada fahima Saifudin dan heni ismiati yang telah membantu dalam Fakih, Mansour. 1996. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: INSISTPress Holzner, Brigitte dan Ratna Saptari. 2016. Perempuan, Kerja dan Perubahan Sosial (Sebuah pengantar studi perempuan). Jakarta: Kalyanamitra Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wicana Kartono, Kartini. 1992. Psikologi Wanita (Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa). Bandung: CV. Mandar Maju Mulia, Siti Musdah. 2007. Menuju Kemandirian Politik (Upaya Mengakhiri Depolitisasi Perempuaan Perempuan di Indonesia).Yogyakarta: Kibar Press Olla, Paulinus Yan. 2014. Spritualitas Politik ( Kesucian Politik dalam Perspektif Kristiani). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Rajab, Budi. 2005. Profil Perempuan dalam Lembaga Politik (Kajian tentang keterlibatan perempuan dalam partai politik di kabupaten dan kota Cirebon). Bandung: Universitas Padjadjaran Shadily, Hassan. 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta i Jurnal politica, Pusat Pengkajian,Pengolahan Data dan Informasi (P3DI), vol.4 no.1, hal 001-156, Jakarta Mei 2013, ISSN 2087-7900. 56
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 BIAS GENDER DALAM PEMBERITAAN AKTIVITAS POLITIK KAUM PEREMPUAN DI MEDIA Eni Maryani Program Studi Doktor Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran) e-mail: Agus Setiaman Program Studi Manajemen Komunikasi, Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran .Detta Rachmawan Program Studi Manajemen Komunikasi, Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Abstrak Aktivitas kaum perempuan di bidang politik selalu menarik perhatian karena menyangkut beberapa aspek yaitu budaya, politik dan komunikasi. Saat ini di level internasional kita banyak membaca liputan tentang Hilary Clinton sebagai calon presiden Amerika Serikat. Di level lokal baru-baru ini, masyarakat kita diramaikan dengan pemberitaan tentang Nara Masista dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di New York, September 2016. Ramainya perbincangan terkait aktivitas politik kedua perempuan tersebut menarik untuk dibahas dari sudut pandang gender sebagai sebuah tentang bias gender dalam pemberitaan aktivitas politik perempuan di media. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui analisis isi, wawancara literature. Hasil penelitian mendalam dan studi menunjukan masih terdapat bias gender dalam pemberitaan tentang kaum perempuan di media yang direpresentasikan melalui penggunaan bahasa verbal maupun beragam simbol-simbol dalam budaya patriarki. isu KTT PBB yang digelar pada tanggal 13-26 September. Sejalan dengan pemberitaan Nara, beberapa bulan terakhir, dalam rangka pemilihan presiden Amerika, Hilary Clinton juga menjadi bahan pemberitaan dalam aktivitasnya sebagai kandidat presiden Amerika. Kedua perempuan tersebut merupakan sosok yang berada diluar mainstream sosok perempuan dalam masyarakat patriarki maupun pandangan malestream. Merujuk pada posisi tersebut muncul pertanyaan tentang pemberitaan media terkait aktivitas politik Rakhmatia sebagai diplomat dan Clinton sebagai kandidat presiden. Perempuan di dalam masyarakat umumnya hidup dalam ketidakadilan gender yang mengkontruksi dirinya. Gender adalah kontruksi sosial tentang peran laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat. Kontruksi sosial yanag bias gender adalah ketika masyarakat menempatkan sebagai subordinat laki-laki. Perempuan bukan manusia lain dari laki-laki akan tetapi dia ada untuk kepentingan laki-laki dan tidak berlaku sebaliknya. perempuan Kata kunci ; gender, perempuan, politik, patriaki dan media PENDAHULUAN Bulan September 2016, sebagian masyarakat Indonesia ramai membicarakan pemberitaan media tentang Nara Masista Rakhmatia. Nara adalah salah seorang diplomat Indonesia dalam Forum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), di New York, Amerika pada Sesi ke-71 telah Nilai-nilai tradisional melampaui beragam generasi. Secara perempuan terikat dalam beragam nilai yang mengsubordinasi dirinya dalam beragam nilai. Mereka ada dalam batasan ketat terkait nilai kepantasan maupun kebenaran yang diwariskan dari generasi kegenerasi. Batasan tersebut hadir karena dia perempuan. Perempuan yang berani mendebat laki-laki terutama suaminya dinilai tidak pantas atau tidak sopan. Perempuan yang keluar malam sendirian akan dinilai ini tertanam cukup lama dan 57
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 bukan perempuan baik-baik, karena dalam masyarakat hal itu tidak dibenarkan. Berdasarkan segala batasan yang ditetapkan secara budaya dan stigma yang dilekatkan pada perempuan maka ruang kehidupan kemudian dipilah-pilah, mana yang dapat dimasuki perempuan mana yang tidak. Secara umum ruang dan beragam aktivitas di ranah publik bukan untuk perempuan. Perempuan tempat idealnya adalah di ruang domestik, baik keberadaan dan aktivitasnya. Pemilahan ranah ini akhirnya juga terkait dengan isu yang dilekatkan sebagai urusan atau bidang laki-laki atau perempuan. Masyarakat Barat menurut Beasley (1999) dalam Fajari (2010,12) memiliki formulasi malestream sebagai oposisi biner seperti dalam tabel berikut ; TABEL 1. FORMULASI MALESTREAM Oposisi Biner Woman Man Subject Object Culture, Society Nature Animal Human Reason Emotion Logic Selfhood, Being Otherness, Non-being Depen- dence Intercon- nection, Nurture Intuition Independence Autonomy Oposisi Biner Freedom Active Public General, Universal Politic, Law Morality Presence Light Good Bondage Passive Private Particular Personal, Familia, Biological Absence Dark Evil Politik adalah salah satu isu yang dalam batasan budaya bukan untuk perempuan. Politik adalah isu publik yang layaknya dikelola oleh laki-laki. Begitu pula beragam aktivitas politik yang bukan bernilai domestik. Tidaklah mengherankan apabila kemudian perempuan yang terkait dengan isu politik masih minim begitu pula keberadaaanya di ruang publik. perempuan yaitu 1) perempuan sudah kalah start dalam politik dengan laki-laki, 2) perermpuasn memiliki beban yang berlapis milik perempuan (privat, publik dan komunitas), 3. Perempuan umumnya memiliki kemampuan ekonomi lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, 4). Pendidikan politik yang dimiliki perempuan lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki, 5) terdapat label nilai patriarki lewat budaya dan agama terhadap perempuan (WRI, 2009). Perempuan dalam budaya patriarki pada umumnya dikonstruksikan secara sosial dan politik untuk serta menyandang peran, mengemban karakter berperilaku pada "ruang gerak" yang dinamai ranah privat (pribadi). Kadarnya memang bervariasi dari yang ekstrim eksklusi hingga yang lebih moderat serta yang lebih cair berfusi. Walaupun kadarnya berbeda-beda, namun semuanya tetap bersifat menghambat dalam arti tidak membiasakan perempuan untuk mampu berkiprah pada ranah publik. Ada semacam hadangan sosial- politik yang membuat perempuan harus menggandakan modal dan daya yang harus dikeluarkan lebih berat dan pelik dibandingkan dengan laki-laki saat memasuki dunia politik (. Simone De Beauvoir dalam salah satu tulisan di bukunya menggambarkan sosok manusia perempuan. Filsuf Perancis itu mengungkapkan 'one is not born, rather becomes a women' perempuan tidak semata- mata dilahirkan, perempuan adalah proses menjadi (Prabasmoro dalam Tong, 2006: xiv). Proses "menjadi" seperti yang dikemukakan oleh De Beauvoir menggambarkan dinamika seorang manusia menjadi perempuan, karena seorang perempuan lebih terikat pada berbagai proses konstruksi sosial tentang dirinya. Beragam hambatan yang dimiliki mereka berkelindan dengan potensi yang mereka miliki dan dinamikanya sangat tergantung dari konteks sosial tempat mereka berada. Oleh karena itu proses 'menjadi' dipahami bukan sesuatu yang bersifat general akan tetapi sangat dinamis, kontekstual dan tidak dapat menafikan perempuan sebagai 'diri'. Afirmatif action adalah salah satu kebijakan yang memberi peluang bagi perempuan berkiprah di dunia politik atau secara khusus di parlemen. Kebijakan dengan minimnya terkait tersebut perempuan yang menjadi anggota parlemen. Menurut penelitian Woman Research Indonesia (WRI, 2009) kebijakan afirmatif action, secara signifikan menaikan prosentasi perempuan di Parlemen. ditetapkan Berdasarkan beberapa studi dan pemikiran sebelumnya maka keberadaan perempuan dan laki-laki dimaknai secara berbeda baik dalam kerangka pemikiran yang bias gender dalam masyarakat patriarki. Hal ini terbukti dengan beragam batasan yang dilekatkan pada perempuan. Selain itu terdapat pandangan laki-laki dan perempuan dalam oposisi biner yang saling berlawanan antara laki-laki dengan perempuan seperti dalam kata- kata reason-emotion, independence-dependence. Walaupun dalam penelitian yang sama WRI menyatakan beberapa hambatan yang dihadapi caleg Realitas yang terjadi terkait dengan partisipasi 58
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 perempuan dalam politik menurut penelitian WRI menunjukan tingkat yang lebih rendah dari laki-laki. Hal ini disimpulkan oleh WRI salah satunya karena perempuan sudah kalah start dari laki-laki. Pemahaman tersebut melahirka kebijakan afirmatif action untuk perempuan dalam politik. Studi ini melihat aktivitas politik perempuan dari sudut pandang yang berbeda. Studi ini melihat bagaimana media mengangkat perempuan dalam aktivtas politiknya. Melalui studi ini diharapkan ditemukan data-data tentang nilai-nilai patriarki dan formulasi malestream yang mewarnai pemberitaan kasus Nara Masista Rakhmatia (diplomat Indonesia) dan Hilary Rodham Clinton (kandidat presiden Amerika Serikat). METODE Pemberitaan Nara Masista Rakhmatia Terdapat ribuan berita terkait dengan kata Nara Masista Rakhmatia - diplomat, saat kita melakukan pencarian melalui search engine, google. Pemberitaan tentang Nara yang kemudian banyak yang membicarakan dan menjadi viral di media sosial adalah terkait tudingan adanya pelanggaran HAM oleh Indonesia di Papua dan Papua Barat di Forum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), di New York, Amerika pada Sesi ke-71 KTT PBB. Tudingan itu dilontarkan oleh dua Presiden dan empat Perdana Menteri dari enam Negara Pasifik yakni Vanuatu, Solomon Island, Nauru, Tonga, Tuvalu dan Marshall Island. Selama tidak kurang dari 4 menit Nara menjawab tudingan tersebut dan menjelaskan posisi serta komitmen Pemerintah Indonesia terhadap upaya penegakan HAM1. jawaban Nara terhadap Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini bersifat kualitatif dengan teknik analisis isi. Analisis isi yang dilakukan bersifat naratif. Analisis isi dilakukan terhadap berita di media online dengan pertimbangan memiliki sebaran yang cukup massif dan cepat. Penelitian ini memilih 10 berita terawal dalam list hasil mesin pencari Google. Berita terkait dengan isu tersebut mencakup berita-berita dari media online yaitu beritatagar.id, aktualita.co, dan Unit observasi dalam penelitian ini adalah berita media online tentang Nara Masita dan Hilary Clinton pada tanggal 29 September 2016. Pemilihan berita dilakukan berdasarkan pemilihan berita pada berita yang muncul dalam halaman pertama hasil googling di google sebagai search engine yang paling banyak digunakan. Unit analisis adalah framing berita di media online tentang aktivitas politik perempuan. Pengumpulan data dilakukan melalui analisis isi teks berita yang terpilih sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Studi juga digunakan untuk memperoleh data dukung yang dapat memperkaya data yang diperoleh dari pemberitaan media untuk memperkuat analisis. literatur Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif terhadap pemberitaan aktivitas politik perempuan dalam kasus pemberitaan di media online tentang Rakhmatia dan Hilary. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini melakukan analisis terhadap pemberitaan Nara Masista Rakhmatia dan Hilary Clinton di media online. Analisis terhadap kasus tersebut digunakan untuk melihat bias gender dalam kedua pemberitaan terhadap kedua isu tersebut. Pemberitaan yang terpilih adalah judul berita media online tanggal 29 September 2016, tentang Nara Masista Rakhmatia adalah sebagai berkut.; 1) 2) "Inilah Nara Masista Rakhmatia, Diplomat Cantik RI yang Sukses 'Tampar' Mulut 6 Pemimpin dunia di PBB "Mengenal Nara Masista Rakhmatia Diplomat Indonesia yang Lawan Serangan Delegasi 6 Negara Pasifik 3) Nara Masista , Diplomat Muda di Simpang Pujian dan Kritik (beritatgagar.id). "Nara Masista Rakhmatia Diplomat RI di PBB ini bikin Netizen terkesima" "Profil Nara Masista Rakhmatia, Diplomat Indonesia yang Memarahi 6 Negara di PBB" (aktualita.co). 3) Nara Masista , Diplomat Muda di Simpang Pujian dan Kritik (beritatgagar.id). "Nara Masista Rakhmatia Diplomat RI di PBB ini bikin Netizen terkesima" "Profil Nara Masista Rakhmatia, Diplomat Indonesia yang Memarahi 6 Negara di PBB" (aktualita.co). 4) 6) Nara Rakhmatia, Diplomat cantik Indonesia 'ini tampar' 6 Pemimpin Negara. "Kemlu Tunjukan "Nara Masista Rakhmatia, Cewek Cantik Yang berani dunia" "6 'hajar Ketegasan Kedaultan pemimpin 7) : Diplomat Muda Nara Rakhmatia RI". 8) [1] 1 Nara Masista Rakhmatia, Diplomat Cantik RI yang Sukses"'Tampar' Mulut 6 Pemimpin dunia di PBB 59
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 9) "5 Fakta Nara Masista, Diplomat Muda yang jadi Singa Podium d PBB" 10) "5 Gaya Mencuri Perhatian Nara Rakhmatia Diplomat Cantik Indonesia". Empat dari 10 berita tertanggal 29 September 2016 di media online yang diobservasi dan membuat pemberitaan dengan judul yang memuat kata 'Cantik' . Tiga pemberitaan menyebut Nara sebagai 'Diplomat Cantik" dan terdapat satu judul pemberitaan yang menyebut Nara dengan kata 'Cewek cantik' dalam judul pemberitaannya. tiga terdapat pemberitaan yang Selanjutnya menggunakan kata 'diplomat muda' untuk menyebut Nara dalam judulnya. Dua pemberitaan menyebut nara sebagai Diplomat Indonesia dan satu pemberitaan menyebutnya Diplomat RI. Kata muda dan junior bila dilekatkan kepada sebuah profesi menjadi kata yang justru mengurangi kredibilitas dari kemampuan seseorang dalam profesi tersebut. Diplomat muda atau diplomat junior menandai bahwa sebagai diplomat Nara dianggap belum matang atau ahli karena masih muda atau junior. Seseorang yang dikenal dalam profesi tertentu dan disebut sebagai senior umumnya merujuk pada keahlian yang dianggap sudah mempuni seperti jurnalis senior, mahasiswa senior, pegawai senior dan lain-lain. Begitu pula sebutan lain terkait dengan profesi Nara sebagai diplomat yaitu Diplomat RI. Kata RI dan Indonesia juga menjadikan Nara dalam profesinya tidak punya makna terkait dengan keahliannya. Kata "RI atau Indonesia" setelah kata diplomat hanya menjelaskan Negara diplomat tersebut. Kata cantik menjadi sesuatu yang dianggap sangat penting untuk dilekatkan pada seorang diplomat perempuan. Kata 'cantik' menjadi kata keterangan untuk kata sebelumnya yaitu 'diplomat'. Sebagai sebuah profesi seorang diplomat bukanlah profesi peran 'kecantikan' menjadi sangat siginifikan profesi di bidang hiburan misalnya artis, Diplomat adalah profesi yang mengharuskan kemampuan cukup tinggi baik dari penguasaan asing maupun kecerdasannya untuk memahami kebijakan atau isu di bidangg politik, ekonomi, budaya sebuah Negara atau hubungannya dengan Negara lainnya. bahasa bebrapa Artinya secara linguistik dan gramatikal maka ditemukan 'kata-kata' yang dipilih media online dalam pemberitaannya tentang sosok Nara sebagai diplomat bersifat bias gender. Sebagai perempuan walaupun diplomat akan tetapi mereka tetap dinilai dari 'daya tarik fisiknya'. Sebagai Diplomat Nara juga bukan seorang yang 'ahli' karena masih muda atau belum matang dan juga masih 'junior'. Penulisan Nara Diplomat Indonesia atau RI, menegaskan bahwa sosok Nara hanya salah seorang diplomat dari Indonesia. Artinya sosok Nara lebih dilihat sebagai perempuan dengan beragam stigma atau nilai yang dilekatkan pada tubuh perempuannya. Apakah seacara fisik dia tergolong cantik atau tidak? Sebagai perempuan Nara dipandang sebagai objek yang perlu dinilai dari segi kecantikannya dibanding dengan kemampuan atau potensinya yang diwujudkannya dalam status Nara sebagai Diplomat. Merujuk pada nilai-nilai patriarki maka Nara adalah seorang perempuan yang dinilai dari keberadaannya sebagai objek tontonan yang lebih dinilai dari aspek daya fisiknya bukan 'kecerdasan'nya. tarik Pengakuan pada Nara sebagi diplomat juga lebih dilihat dari aspek usianya. Disatu sisi sebutan 'diplomat muda' dapat diartikan pujian. Akan tetapi disisi lain sebutan diplomat muda juga menjadikan kata 'muda' sebagai keterangan untuk kata diplomat yang sekali lagi tidak mencerminkan prestasi. Selain muda juga digunakan kata-kata junior yang keduanyanya baik muda atau junior bila dilekatkan pada sebuah profesi tidak mencerminkan 'prestasi atau keahlian'. Pemberitaan liputan6,com pada tanggal 29 september 2016 tentang Nara dalam dua pemberitaannya membuat judul pemberitaan dengan menggunakan kata '5 fakta' dan '5 gaya, menarik untuk dianalisis dari perspektif gender. Terkait 5 tentang Nara yang kemudian diungkapkan dalam pemberitaan adalah fakta tentang Nara dengan urutan sebagai berikut ; 1) riwayat pendidikan, 2) sudah memiliki pasangan, 3) jenjang karir, 4) aktif di berbagai lembaga penelitian, dan 5) memiliki kemampuan bahasa asing yang mumpuni. Berdasarkan urutan yang disusun terkait tentang Nara maka setelah diungkapkan fakta pendidikan Nara yang kemudian dianggap sangat penting berikutnya adalah fakta bahwa Nara sudah punya pasangan. fakta Apabila merujuk pada point pertama terkait dengan pendidikan, pertanyaan yang bisa diajukan adalah apakah implikasi keberhasilan atau latar belakang pendidikan Nara yang mengagumkan, lulusan UI dan dua universitas di Luar Negeri kemudian menjadi dasar keberhasilan selanjutnya dari Nara yaitu 'sudah memiliki pasangan'? Sehingga 'sudah memiliki pasangan' harus diungkapkan setelah orang tahu fakta 60
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pendidikan Nara. Mengapa setelah fakta tentang pendidikan Nara yang selanjutnya diungkapkan bukan jenjang karirnya, keaktifannya di berbagai lembaga penelitian atau kemampuan bahasa asingnya yang mumpuni?. Berdasarkan urutan pengungkapan fakta tentang 'sudah memiliki pasangan' yang diletakan di urutan kedua setelah pendidikan, maka dapat dikatakan bahwa pemberitaan ini banyak memuat nilai-nilai patriarki. Pemberitaan ini dapat dimaknai memberikan kerangka konstruksi bias gender yang berlaku dimasyarakat patriarki bahwa 'fakta penting yang menentukan nilai termasuk yang pintar atau memiliki perempuan' pendidikan yang sangat mengagumkan adalah menjadi seorang Jika Nara berpendidikan tinggi dan kebetulan belum menikah atau belum mampu melahirkan anak maka runtuhlah 'nilai Nara' karena dia tidak sesuai dengan yang diharapkan masyarakat terhadap perempuan. Karena itu fakta 'sudah memiliki pasangan harus menempati' urutan pertama setelah keterangan pendidikan Nara. isteri dan memiliki anak. langsung menyatakan bahwa apa yang dilakukan Nara hanyalan sebuah 'gaya' untuk menarik perhatian. Peristiwa itu tidak diletakan dalam kerangka peristiwa politik antar negara yang cukup penting. Sebagai diplomat Nara sedang menjalankan tugas negara dalam menjaga integritas dan kedaulatan negaranya dalam pergaulan antar bangsa. Masih terdapat anggapan bahwa Pemerintah Indonesia atau menyelesaikan belum pelanggaran HAM di Papua akan tetapi sebagai Diplomat Nara harus mennyikapinya. Nara menyatakan keikutsertaan Indonesia dalam meratifikasi usaha untuk lebih bainyak mengupayakan penegakan HAM dibanding negara yang menggugat Indonesia, seperti diungkapkan dalam jawabannya di forum tersebut ; tidak dilihat dapat mengatasi Indonesia sudah meratifikasi delapan dari sembilan instrumen utama HAM, semuanya terintegrasi dalam sistem hukum nasional kami dibanding hanya empat oleh negara Kepulauan Solomon, dan lima oleh negara Vanuatu. Diletakannya fakta 'sudah memiliki pasangan' dalam uruatan kedua setelah fakata 'riwayat pendidikan' juga menjadikan 'riwayat pendidikan Nara yang mengagumkan, menjadi tidak penting. Mengapa tidak penting? Fakta 'riwayat pendidikan' menjadi tidak penting karena walaupun disebut pertama akan tetapi tidak menjadi dasar Nara untuk mendapatkan fakta 'sudah memiliki pasangan'. Tidak ada relevansinya antara hebatnya 'riwayat pendidikan' Nara dengan fakta bahwa Nara 'sudah memiliki pasangan'. Karena fakta 'sudah memiliki pasangan' bukan ditentukan dari keberhasilan pendidikan yang ditempuh atau kecerdasan seseorang. fakta sebelumnya yaitu Pemberitaan berjudul; '5 fakta..." dalam analisis gender merupakan berita dengan ideologi patriarki ideal' dalam masyarakat. mengenai Perempuan ideal dalam masyarakat patriarki adalah perempuan yang menjadi isteri dan menjadi ibu atau memiliki anak. Bagi masyarakat patriarki peran sebagai isteri dan ibu adalah pencapaian terbaik perempuan. Nilai perempuan tidak ditentukan oleh pendidikan yang dapat ditempuh, karir yang dapat dicapai, maupun keahlian yang dimiliki. Pemberitaan dengan judul '5 fakta tentang Nara...' merupakan proses yang bersifat transformasi nilai-nilai ideologis patriarki tentang peran perempuan dalam masyarakat. 'perempuan terkait dengan Selain berita tentang Nara '5 dalam hari yang sama juga mengunggah berita tentang Nara dengan jugul "5 Gaya Mencuri Perhatian Nara Rakhmatia Diplomat Cantik Indonesia". Judul pemberitaan liputan 6.com ini secara terbuka tentang fakta' Sebagai diplomat Nara menjalankan tugasnya dan cara yang diambilnya adalah menjelaskan bahwa Indonesia telah meratifikasi upaya penegakan HAM dalam pergaulan internasionalnya. Sebagai Diplomat tidak mungkin Nara mengecam pemerintahnya sendiri di forum internasional. Secara formal dia menegaskan bahwa forum tersebut bukan saatnya untuk membahas isu yang dipertanyakan. Apa yang dilakukan Nara jelas bukan sekedar gaya akan tetapi mewakili negaranya dalam hubungan internasional pada forum resmi antar bangsa. Aktivitas Nara adalah aktivitas politik luar negeri Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Akan tetapi pemberitaan sebagai media mengkonstruksinya sebagai sesuatu yang tidak bernilai politis akan tetapi sekedar 'gaya' untuk menarik perhatian. Frame berita itu seolah-olah lebih cocok untuk seorang perempuan yang dan dari kecantikannya. Karena belia dan cantik lebih sesuai dilekatkan pada sosok seorang perempuan yang kemudian digunakan 'untuk'menarik perhatian atau tontonan. Begitulan peran perempuan menjadi dimaknai dalam nilai-nilai budaya patriarki atau formulasi malestream yang bias gender. lebih dilihat ke-belia-annya Selanjutnya pemberitaan berjudul "Nara Masista, diplomat muda di simpang pujian dan kritik" juga menarik untuk dianalisis lebih lanjut. Pemberitaan ini pada dasarnya memiliki frame yang hampir sama dengan penyebutan Nara sebagai 'diplomat muda' atau 'diplomat junior'. Pada pemberitaan berjudul "Nara Masista, Diplomat Muda di Simpang Pujian dan Kritik", isi pemberitaan disusun dengan framing berita 61
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 yang menempatkan posisi Nara sebagai diplomat memiliki banyak kelemahan dan bukan sesuatu yang layak dipuji. Di dalam isi berita tersebut, pada awal pemberitaan, redaksi menuliskan ; senior, justru memberikan kesempatan pada Indonesia diplomat sikap untuk menyampaikan belia pemerintah. Nara pun berbicara selama lebih kurang empat menit di hadapan majelis" "Alih-alih dijawab seorang pejabat Kata "alih-alih" dalam bahasa Indonesia hampir sama dengan dilakukan oleh...akan tetapi justru dilakukan oleh..." . Dengan kata lain penggunaan kata 'alih-alih' untuk membahas situasi Nara adalah menandai adanya situasi yang seharusnya langsung terjadi. Secara frame bahwa itu sudah membuat pemberitaan seharusnya pihak Indonesia tidak meminta Nara untuk berbicara mewakili jawaban Indonesia dalam forum tersebut. Tentu saja selain karena Nara adalah diplomat yang masih 'belia'. Kata belia juga digunakan untuk menggantikan kata muda yang lebih merujuk pada 'perempuan' dibanding laki-laki. Artinya Nara adalah perempuan 'belia' yang belum pantas mendapat kesempatan sepenting itu. arti pernyataan 'bukannya tidak tidak untuk menjawab pernyataan para kepala pemerintahan negara-negara" Selain kutipan di atas masih terdapat 4 alinea yang berisi pandangan Made yang mengkritik tampilnya Nara dan juga ha yang disampaikan oleh Naras, dalam forum PBB tersebut. Belum cukup dengan mengutip pandangan Made sebagai seorang peneliti yang dipertentangkan dengan pendapat atau pujian Alina -yang bukan siapa-siapa-, terhadap Nara, selanjutnya dirujuk pula pendapat dua pelawak yang cukup dikenal yaitu Arie Kriting dan Ernst Prakarsa. Walaupun mereka berdua bukan peneliti atau pengamat hubungan internasional maupun politik, akan tetapi publik lebih mengenal Arie Kriting dan Erns Prakarsa dibanding Alina Mahel. Redaksi kemudian mengutip pendapat Arie Kriting yang meremehkan Nara dalam ungkapan berikut: "Nona ini sudah pernah ke Papua? Sudah riset? Kalau memang bangsa kita, sebaik itu mengenai HAM, Munir masih hidup," sindir @Arie_Keriting, yang dikenal dengan gaya komedi khas Indonesia Timur. Diawali dengan kerangka ideologi seperti itu maka kutipan-kutipan dari beberapa pendapat yang dimuat dalam berita tersebut semakin menegaskan framing berita yang dibangun. Kutipan pertama adalah status facebook seorang perempuan bernama Alina. Isi berita menuliskan hal berikut. "dalam statusnya, Alina memuji strategi diplomasi pemerintah Indonesia, dengan mengirim seorang diplomat junior untuk menjawab kritik dari enam pun menyebut kepala penampilan Nara yang menunjukkan kaderisasi diplomat di Kemlu berjalan baik". pemerintahan. Alina bak angin segar, Selanjutnya dikatakan bahwa status Alina Mahamel (tanpa keterangan tentang Alina ini siapa) menjadi viral yang mendapat likes dari 1500 orang dan di share oleh 700 orang. Akan tetapi setelah kutipan pendapat Alina tersebut, pemberitaan dilanjutkan dengan kutipan status facebook Made Supriatma yang disebutkan sebagai peneliti yang langsung menyerang keputusan untuk menggunakan Nara sebagai pembicara dalam forum tersebut. Selanjutnya sindiran terhadap tidak pantasnya apa yang Nara lakukan dipuji atau dianggap sebagai sebuah hal yang membanggakan sebagai prestasi seorang diplomat muda yang cerdas, dimuat pula kutipan dari tulisan Erns Perkasa di media sosial, yang menggugat kebenaran ucapan Nara dalam forum tersebut, dalam tulisan berikut : "Komitmen Indonesia terhadap HAM tidak perlu dipertanyakan lagi, she said. Justru rapor paling merah Jokowi sampai saat ini adalah soal HAM," Analisis terhadap sepuluh pemberitaan tentang Nara Masista Rakhmiati telah mengungkapkan beberapa tanda, symbol, dan peristiwa yang mengkostruksi makna dan layak yang dikembangkan di dalam masyarakat. perempuan dikaui Pemberitaan Hilary Clinton Analisis terhadap pemberitaan Hilary Rodham Clinton di media online mencakup berita-berita berikut ; 1) Hillary Clinton's Beijing Speech on Women Resonates 20 Years Later 2) Donald Trump's Stamina Attack on Hillary Clinton Stirs Talk of Gender Bias Pemaparan Redaksi tentang apa yang diungkapkan Made dalam statusnya adalah sebagai berikut : "Lebih kurang, Made mengatakan, Indonesia telah melakukan penghinaan kepada negara-negara Pasifik dengan menampilkan diplomat junior 3) Fox New Reporter Jennifer Griffin Blasts Donald Trump's Claims of Widespread Media Bias For Clinton 'Nasty Woman" is an Insult We Know Only too Well 4) 62
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 5) US Newspapers Overwhelmingly Favor Clinton, none Back Trump. perempuan yang dianggap tidak akan mampu mengurus berbagai permasalahan politik. Hillary Diane Rodham Clinton, atau Hillary Clinton, adalah politisi dari Partai Demokrat yang kini juga menjadi kandidat presiden Amerika Serikat. Bila nanti ia memenangkan pemilihan presiden pada hari Selasa, 8 November 2016, maka ia akan tercatat sebagai Presiden perempuan pertama yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Sebelum akhirnya maju menjadi kandidat presiden, ia juga pernah menjabat sebagai sekretaris negara pada kepemimpinan era presiden Barrack Obama. Pada tahun 1995, saat ia diberi kesempatan oleh United Nation (UN) untuk berpidato dalam konferensi perempuan sedunia bertajuk "Fourth World Conference on Women: Action for Equality, Development and Peace" di Beijing, China, ia memberikan salah satu pernyataan yang cukup kontroversial dan terkenal yaitu "hak asasi manusia adalah hak perempuan, dan hak perempuan adalah hak asasi manusia"2. Pernyataan Hillary Clinton tersebut merupakan salah satu pernyataan yang menunjukkan posisinya dalam isu gender dan feminisme. Selepas pidato tersebut berita- berita yang berkembang di Amerika Serikat menunjukkan beberapa tanggapan yag berbeda. Beberapa media menulis bahwa apa yang dikatakannya merupaka sebuah hal yang berani dan menginspirasi, akan tetapi ada pula media-media yang mengatakan bahwa ia hanya mengatakan hal tersebut demi sebuah ketenaran dan juga kepentingan politik. Beberapa politis konservatif bahkan menuduh dirinya sebagai seorang "feminis radikal" dan mengatakan bahwa ia membawa beberapa agenda tentang perempuan yang dianggap tabu. Setelah menyatakan diri untuk maju sebagai kandidat presiden dari partai demokrat, pemberitaan mengenai dirinya meningkat dengan sangat tajam. Beberapa berita dari media yang dikenal memiliki agenda konservatif terkadang menyudutkan dirinya sebagai seseorang yang tidak mengurus keluarganya dengan baik. Misalnya dengan mengeluarkan beberapa isu terutama terkait kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh suaminya yang juga presiden amerika serikat pada waku itu, Bill Clinton. Seringkali pula media-media konservatif ini memberikan pernyataan seorang mengenai kapabilitas Hilary sebagai Masih terdapat beberapa pemberitaan dan komentar politis mengenai Hillary Clinton yang bersifat bias gender. Hal ini juga terutama dikarenakan adanya beberapa komentar dari Donald Trump yang sering mengeluarkan pernyataan kontroversial secara terbuka mengenai beberapa keburukan Hillary Clinton. Misalnya saja, ketika beberapa waktu lalu Hillary diberitakan mengalami masalah kesehatan, Donald Trump mengeluarkan pernyataan bahwa Hillary "tidak terlihat" seperti presiden, dan tidak akan memiliki stamina untuk mengalahkan ISIS atau pihak-pihak lain yang ia membandingkan Hillary dengan dirinya yang "lebih pantas" untuk menjadi presiden. Pemberitaan tentang Hillary saat itu memperlihatkan bahwa Trump dan beberapa media yang konservatif lainnya menyerang Hillary sebagai seseorang yang dianggap lemah secara fisik dibandingkan dengan Donald Trump 3 . Namun menariknya, meskipun Trump dikenal memang sering mengeluarkan penryataan yang bernada merendahkan, saat ini, salah satu narasi yang sedang dibangun oleh Donald Trump adalah bahwa pemberitaan media sangat bias dalam mendukung pencalonan Hillary Clinton. Ia mengatakan bahwa media banyak membentuk citra positif Hillary dan sebaliknya menjelek-jelekkan dirinya4. akan mengancam Amerika Serikat. Dalam acara debat presiden (19/10) yang banyak ditayangkan secara langsung oleh media, Donald Trump kembali mengeluarkan sebuah pernyataan kontroversial dengan mengatakan Hillary sebagai "Nasty Woman" atau seorang "Perempuan yang buruk"5. Meskipun saat itu pernyataannya tidak ditanggapi langsung oleh Hillary, namun beberapa saat setelah debat berakhir banyak media yang kemudian kembali menyerang Trump sebagai seseorang yang gemar melakukan intimidasi yang bersifat bias gender. Hal ini memperlihatkan bahwa saat ini beberapa media besar di Amerika Serikat mulai melakukan pemberitaan yang terkesan positif dan perlahan menghilangkan bias-bias terkait gender dalam pemberitaan Hillary Clinton. Salah satu media terbesar di Amerika Serikat, New York Times terbuka menyatakan diri untuk mendukung pencalonan Hillary. Dalam tulisannya, NYT memberikan pernyataan mengenai berbagai nilai positif yang dimiliki oleh (NYT) misalnya, telah secara 2 4 3 stirs-talk-of-gender-bias 5 woman-insult-hillary-clinton 63
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Hillary Clinton dan juga mengatakan bahwa saat ini sangat penting bagi masyarakat untuk mendukung dirinya menjadi presiden perempuan pertama dan mengalahkan Donald Trump sebagai kandidat presiden dari partai republikan. Secara spesifik NYT mengatakan bahwa dukungan mereka bersumber dari kapabilitas intelektual Hillary dan pengalamannya selama berkarir di pemerintahan maupun organisasi publik lainnya. "Our endorsement is rooted in respect for her intellect, experience, toughness and courage over a career of almost continuous public service, often as the first or only woman in the arena" (NYT Editorial Board) memadai dilihat dari pendidikan yang berhasil dia tempuh sebagai dasar keberhasilannya, kemampuannya membangun karirnya, kompetensi, keahliannya dan kecerdasannya sebagai diplomat dalam menjalankan tugasnya. Keberhasilan Nara adalah karena dia telah memiliki pasangan atau menjadi seorang isteri, dan telah melahirkan dua anak serta memiliki kecantikan yang dapat dijadikan sebagai alat untuk menarik perhatian atau tontonan dengan gayanya. Keberadaan Hilary sdbagai kandidiat presiden juga sering dikaitkan dengan ibu yang harus mengurus tugasnya keluarganya, dan juga keberadaannya sebagai isteri dari Bill Clinton. sebagai Namun saat ini mulai muncul beberapa kecurigaan mengenai bias media yang besar kepada Hillary Clinton. Dalam penelusuran berita terkait dirinya yang dilakukan melalui Search Engine GOOGLE selama bulan oktober, beberapa pemberitaan mengenai Hillary Clinton kini mulai banyak didominasi oleh pemberitaan positif mengenai dirinya. Mengikuti jejak NYT yang secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap Hillary, beberapa media besar lain di Amerika Serikat seperti Washington Post, NBC News, Boston Globe, CBS News, dll ini mulai membuat frame pemberitaan yang mendukung Hillary dan menyudutkan Trump. Misalnya saja terlihat dari beberapa judul Headline yang sama6. juga saat Pemberitaan tentang Nara dan Hilary menyiratkan makna bahwa kemampuan atau keberhasilan seorang perempuan dalam ranah politik yang dianggap sebagai ranah kaum laki-laki di dalam masyarakat patriarki, kadangkala masih sulit diterima. Perempuan diakui keberhasilannya diluar perannya sebagai ibu atau isteri didalam masyarakat. Perlu waktu yang cukup lama untuk dapat mengubah pemberitaan media yang negatif menjadi lebih positif tentang politisi perempuan. lebih sulit untuk dapat DAFTAR PUSTAKA telah dipaparkan di atas Beberapa hal yang memperlihatkan bagaimana realitas politik sangat mempengaruhi pemberitaan yang terjadi di media. Meskipun saat jarang media yang memberitakan Hillary dengan sentimen negatif dan bersifat bias gender, dapat dikatakan bahwa hal tersebut belum tentu disebabkan oleh adanya pengetahuan dan kesadaran gender yang cukup baik pada beberapa media di Amerika Serikat, namun lebih kepada situasi politik ini sedang terkait pemilihan presiden yang saat berlangsung. ini semakin Prabasmoro, Priyatna. Aquarini, 2006. Kajian Budaya Feminis: Tubuh, Sastra, dan Budaya Pop, Yogyakarta: Jalasutra. Fajaria, Indah, Posfeminis Era Spice Girls; Analisis atas Sepuluh lirik lagu dan Penampilan panggung Spice Girls. file? File digital/128741- T%2026623- Posefeminis%20era- Abstrak.pd Chozick, A. (2016, September 5). New York Times. Diambil Times Politics: draft/ 2015/09/05/20- years-later-hillary-clintons- dari New York SIMPULAN Berdasarkan analisis terhadap beberapa peberitaan media online yang telah dipaparkan maka dapat dimaknai bahwa pemberitaan tentang Nara Masista Rakhmatia maupun Hilary Clinton masih sarat dengan symbol-simbol dan tanda-tanda yang bias gender serta mengandung nilai-nilai patriarki. Perempuan cerdas seperti Nara dan aktivitasnya di Forum PBB, didalam pemberitaan media online umumnya belum berhasil mendapat penilaian yang Colvin, J. (2016, Agustus 23). Diambil dari Mahdawi, A. (2016, October 20). Guardian. Diambil dari Nara Rakhmatia, Diplomat cantik Indonesia 'ini tampar' 6 Pemimpin Negara" 6 clinton/ 64
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Nara Masista Rakhmatia Diplomat Indonesia yang Lawan Serangan Delegasi 6 Negara Pasifik" Synder, B. (2016, Oktober 10). RT News. Diambil dari endorsing-hillary-clinton/ Triggs, C. (2016, October 19). Fox News. Diambil dari Nara Masista Rakhmatia, Diplomat Indonesia yang Memarahi 6 Negara di PBB" Berita "Nara Masista Rakhmatia Diplomat RI di PBB ini bikin Netizen terkesima" › Masist, Diplomat Muda di Simpang Pujian dan Kritik" : Diplomat Muda Nara Rakhmatia Tunjukan Ketegasan Kedaultan RI. Mencuri Perhatian Nara Rakhmatia Diplomat Cantik Indonesia. Nara Masista, Diplomat muda yang jadi singa Podium di PBB. ›" Nara Masista Rakhmatia, Cewek Cantik Yang berani 'hajar "6 pemimpin dunia" Nara Masista Rakhmatia, Diplomat Cantik RI yang Sukses"'Tampar' Mulut 6 Pemimpin dunia di PBB Women Research Insitute, 2009, Studi Keterwakilan Perempuan pada Pemilu Legislatif 2009 di DPR RI, DPRD Kota Banda Aceh, DPRD Kota Solo, DPRD Kota Pontianak, DPRD Kota Mataram dan Minahasa DPRD Utara. Politik.pdf Kabupaten Women Research Institute, 2011, Representasi Politik Perempuan, 65
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dampak Pemberdayaan Perempuan dalam Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera ( P2WKSS ) (Studi Kasus Kualitas Sikap dan Perilaku Perempuan dalam Membina Tumbuh Kembang Anak dan Remaja di Desa Sindangsari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut) Nina Karlina Mas Halimah Administrasi Publik, FISIP UNPAD Abstrak Desa Sindang Sari adalah desa yang berada dikaki Gunung Cikuray wilayah Kecamatan Cigedug. Desa ini merupakan desa unggulan Kabupaten Garut dalam program peningkatan peranan wanitanya. Ada tiga kelompok pedesaan yang dinilai pada program peningkatan peranan wanita ini. Desa yang berada di wilayah pegunungan, perkotaan dan wilayah pantai. Desa Sindangsari termasuk desa yang berada diwilayah pegunungan, Program suatu P2WKSS merupakan yang program upaya menciptakan, dalam dilaksanakan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan keluarga dan lingkungan sosial yang melibatkan seluruh masyarakat baik lagi perempuan. Salah satu tujuan dari program ini diantaranya untuk meningkatkan status kesehatan status pendidikan perempuan, meningkatkan perempuan, meningkatkan dan pengetahuan keterampilan perempuan dalam usaha ekonomi produktif..Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dari pemberdayaan perempuan ini memberi perubahan sikap dan perilaku perempuan menjadi lebih baik. itu laki-laki terlebih apakah dampak peningkatan pendapatan, belum mengukur lebih optimal pada kualitas sikap dan perilaku perempuan sebagai individu dan sebagai ibu. Bahkan terjadi perubahan sikap dan perilaku karena ada perubahan peran dalam keluarga. Kata kunci : dampak pemberdayaan, perempuan, program P2WKSS, sikap, perilaku , PENDAHULUAN Perempuan Indonesia perlu ditingkatkan perannya dalam pembangunan mengingat 49,9 % dari jumlah penduduk Indonesia adalah perempuan. Dari jumlah perempuan tersebut, 65 % berada pada usia produktif 15 - 64 tahun dan belum berperan optimal karena kualitas hidunya yang masih rendah. Potensi perempuan merupakan asset nasional yang besar, yang harus dapat dikembangkan untuk membangun Indonesia. Jika penduduk perempuan tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya, maka akan menjadi beban bangsa serta mengurangi nilai hasil pembangunan yang telah dan akan dicapai. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penulis menggunakan tentang Langkah-langkah Pemberdayaan Masyarakat, yaitu: pembedayaan seleksi wilayah, masyarakat, proses pemberdayaan masyarakat, dan proses Dalam pengumpulan data,penulis menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, focus group discussion (FGD),pendekatan intrepretasi, dan studi pustaka. Dalam tes validitas data, penulis menggunakan teknik triangulasi dengan check, re- check, and crosscheck untuk data yang diperoleh dari teori,metodologi, dan persepsi penulis. teori dari Mardikanto sosialisasi pemandirian masyarakat. Optimalisasi penduduk sebagai sumber daya pembangunan harus senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup, baik laki-laki maupun perempuan, untuk berperan dalam pembangunan. Pembangunan gender berdasarkan pada prinsip utama kesamaan memperoleh akses, peran, kontrol dan manfaat serta kesempatan program pembangunan harus menjadi perhatian bersama. yang berperspektif berpartisipasi dalam Delapan tertera dalam Deklarasi Millenium target pembangunan millenium yang Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan. Mencapai pendidikan dasar untuk semua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan di Desa Sindang Sari lebih dioptimalkan pada usaha ekonomi produktif. Peningkatan status kesehatan apalagi pendidikan belum Indikator lebih dominan melihat keberhasilan program berjalan dengan optimal. Mendorong kesetaraan gender pemberdayaan perempuan. Menurunkan Angka Kematian Bayi. Anak dan ibu Bersalin. dan 66
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular lainnya. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup. Mengembangkan kemitraan global. Salah satu upaya pemerintah bersama masyarakat kemiskinan melalui untuk peningkatan peran perempuan dalam pembangunan adalah melalui Program terpadu Peningkatan Peranan Waita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). penanggulangan unggulan Kabupaten Garut dalam program peningkatan peranan perempuannya. Ada tiga kelompok pedesaan yang dinilai pada program peningkatan peranan perempuan ini. Desa yang berada di wilayah pegunungan, perkotaan dan wilayah pantai. Desa Sindangsari termasuk desa yang berada diwilayah pegunungan, Kabupaten Garut memilih desa Sindang Sari sebagai desa dengan dalam Program P2WKSS binaan pertimbangan sebagai berikut : 1. Latar belakang pendidikan masyarakat yang masih rendah sehingga mengakibatkan SDM Masyarakat rendah pula; Program ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia dan sumber daya alam serta lingkungan untuk mewujudkan dan mengembangkan keluarga sehat sejahtera dan bahagia untuk pembangunan masyarakat desa dan/atau kelurahan, dengan perempuan sebagai penggeraknya. Sejalan dengan hal ini berbagai tuntutan program pembangunan Pemberdayaan Perempuan, kesejahteraan dan Perlindungan Anak menjadi mandat lembaga, serta tuntutan MDGs dalam rangka penanggulangan kemiskinan yang harus dituntaskan, maka program P2WKSS perlu direvitalisasi. Tujuan Umum Program Terpadu P2WKSS adalah meningkatkan dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas peran perempuan Tujuan Khusus 1. Meningkatkan status kesehatan perempuan 2. Meningkatkan status pendidikan perempuan 3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam usaha ekonomi produktif 4. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pelestarian lingkungan hidup 5. Meningkatkan peran aktif perempuan dalam pengembangan masyarakat 6. Meningkatkan peran aktif perempuan dalam pemahaman wawasan kebangsaan Sasaran program P2WKSS adalah perempuan dengan tingkat kesejahteraan yang sangat rendah (Pra Sejahtera/KS I alasan ekonomi) dengan jangkauan program meliputi 100 kepala keluarga dengan prioritas rawan sosial, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Kriteria KK binaan adalah keluarga yang benar-benar miskin, berpendidikan rendah tidak mampu baca-tulis) memiliki (terutama perilaku kurang sehat.. Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang gencar melakukan pembinaan P2WKSS.. Desa Sindang Sari adalah desa yang berada dikaki Gunung Cikuray wilayah Kecamatan Cigedug ini merupakan desa Kabupaten Garut. Desa 2. Masih banyaknya rumah warga masyarakat yang tidak layak huni; Sebagian besar masyarakat belum mempunyai jamban keluarga; 2. Masih banyaknya rumah warga masyarakat yang tidak layak huni; Sebagian besar masyarakat belum mempunyai jamban keluarga; 4. Halaman rumah yang belum tertata, kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan; 5. Masih terdapatnya lingkungan yang kumuh; 6. Kesadaran masyarakat terhadap swadaya dan Gotong Royong masih rendah; 7. Kurangnya pemahaman tentang keadilan dan pemberdayaan gender serta kesetaraan perempuan; Sarana Air bersih masih kurang; 8. 9. Kurang tergalinya potensi masyarakat maupun potensi alam untuk meningkatkan ekonomi keluarga (Usaha Ekonomi Keluarga) Penelitian terdahulu yang dipelajari peneliti adalah tentang Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Berbasis Pemanfaatan Sumberdaya Perdesaan Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Perdesaan(Studi di Lereng Merapi Daerah Istimewa Yogjakarta) yang dilakukan oleh Hastuti dan Dyah Respati pada tahun 2009. Menurut Hastuti dan Dyah. 2009, diperlukan model pemberdayaan perempuan miskin agar perempuan miskin secara aktif mampu berpartisipasi dalam pemanfaatan sumberdaya perdesaan. perempuan miskin merupakan inti pemberdayaan perempuan dan akan optimal apabila perempuan diberi kesempatan setara dengan laki-laki dalam pemanfaatan sumberdaya perdesaan. Pada tahap penelitian tahun pertama dilakukan pengembangan dan uji coba model pemberdayaan perempuan miskin berbasis daerah pemanfaatan penelitian. dikembangkan selanjutnya dilakukan implementasi ke wilayah penelitian.Dari implementasi model dilakukan analisis sebagai bagian dari umpan balik penelitian agar model yang dikembangkan efektif dengan jangkauan wilayah lebih luas untuk pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan perempuan sumberdaya miskin perdesaan. 8. 9. Kurang tergalinya potensi masyarakat maupun potensi alam untuk meningkatkan ekonomi keluarga (Usaha Ekonomi Keluarga) Penelitian terdahulu yang dipelajari peneliti adalah tentang Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Berbasis Pemanfaatan Sumberdaya Perdesaan Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Perdesaan(Studi di Lereng Merapi Daerah Istimewa Yogjakarta) yang dilakukan oleh Hastuti dan Dyah Respati pada tahun 2009. Menurut Hastuti dan Dyah. 2009, diperlukan model pemberdayaan perempuan miskin agar perempuan miskin secara aktif mampu berpartisipasi dalam pemanfaatan sumberdaya perdesaan. perempuan miskin merupakan inti pemberdayaan perempuan dan akan optimal apabila perempuan diberi kesempatan setara dengan laki-laki dalam pemanfaatan sumberdaya perdesaan. Pada tahap penelitian tahun pertama dilakukan pengembangan dan uji coba model pemberdayaan perempuan miskin berbasis daerah pemanfaatan penelitian. dikembangkan selanjutnya dilakukan implementasi ke wilayah penelitian.Dari implementasi model dilakukan analisis sebagai bagian dari umpan balik penelitian agar model yang dikembangkan efektif dengan jangkauan wilayah lebih luas untuk pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan perempuan sumberdaya miskin perdesaan. sumberdaya perdesaan Setelah model berbasis pemanfaatan 67
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Penelitian terdahulu yang kedua adalah tentang Studi Terhadap Pemberdayaan Perempuan dalam Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Garut oleh Amelia Hayati pada tahun 2007. Amelia Hayati.2007 mengemukakan dalam penelitiannya bahwa semua pengusaha batik Garutan adalah perempuan, karena perempuan dikenalt ekun, pandai memanfaatkan waktu luang dan kesempatan, gigih berusaha untuk menambah pendapatan keluarga, pandai dalam pengelolaan keuangan, pemasaran dan pengelolaan perusahaan kecil yang bersifat tangga. Sehingga pemerintah memberdayakan perempuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga sekaligus untuk meningkatkan PAD. rumah Penelitian yang ketiga mengenai pemberdayaan perempuan dalam program P2WKSS ini, penulis mempelajari tulisan thesis Dea Angkasa Putri Supardi judul "Pemberdayaan Perempuan Dalam Program P2WKSS di Desa Kejiwan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon" Dea menjelaskan bahwa Desa Kejiwan merupakan desa juara 1 tingkat Nasional dalam Program P2WKSS nya. Dalam thesis Dea dikemukakan bahwa semua indikator tujuan Program P2WKSS sudah yang menjadi permasalahnnya ternyata setelah Desa Kejiwan ini ditinggalkan oleh para pendamping program, termasuk kebiasaan berusaha kemandirian menjadi menurun kembali. 2014 dengan cukup baik, tetapi buruk dilakukan lagi dalam perempuannya (hambatan hasil penelitian, hambatan organisasional inilah yang berperan sangat penting dalam keberlangsungan program P2WKSS pada saat implementasi atau pasca program selesai karena komunikasi dan pemandirian masyarakat yang terputus setelah program selesai dari pemerintah daerah Kabupaten Cirebon dengan pemerintah desa Kejiwan. Dalam hal ini pemerintah gagal menciptakan komitmen pada masyarakat untuk tetap konsisten melakukan perubahan sosial. psikologis). Berdasarkan Penelitian ini sebenarnya karena ketertarikan dari hasil penelitian ketiga thesis diatas yang hasilnya lebih mengedepankan pemberdayaan perempuan dengan cara meningkatkan kemandiriannya dalam menambah pendapatan keluarga. Jadi aspek ekonomi menjadi indikator dalam keberhasilan program. Penulis melihat pemerintah kabupaten kota lebih fokus mencapai tujuan P2WKSS dengan perbaikan fisik dan meningkatkan kemandirian perempuan dengan meningkatkan kemampuan perempuan mencari pendapatan untuk keluarga. Padahal dalam tujuan P2WKSS sebelum ekonomi yang produktif ada tujuan diatasnya yaitu peningkatan status kesehatan dan status pendidikan perempuan. Desa Sindang Sari merupakan desa unggulan Kabupaten Bandung seperti halnya Desa kejiwan di Kabupaten Cirebon. Penulis ingin mengetahui : Dea (2014) mengemukakan dalam kesimpulan bahwa kembalinya para perempuan ke pola hidup yang lama dikarenakan program P2WKSS yang tidak berkesinambungan dan proses pemandirian masyarakat yang seharusnya dilakukan pemerintah secara bertahap sampai benar-benar meninggalkan desa tersebut dalam kondisi yang sudah mandiri dan taraf hidup masyarakatnya pun meningkat, pada kenyataannya tidak dilakukan. Proses pemandirian masyarakat seharusnya menjadi tanggung jawab BPPKB sebagai leading sector program P2WKSS dengan melibatkan kader-kader PKK Desa dan memanfaatkan UPTD-UPTD sebagai fasilitator. Sehingga proses pemberdayaan tidak terputus sampai program P2WKSS selesai tapi dapat terjadi kesinambungan. Selain itu, konsep pemerintahan milik masyarakat dalam reinventing government dimana lebih baik memberikan kewenangan pada masyarakat untuk melayani sendiri dari pada pemerintah yang memberikan pelayanan juga dapat tercipta. terkait 1. Bagaimana pemberdayaan perempuan dalam program P2WKSS di desa Sindang sari kecamatan Cigedug Kabupaten Garut yang dilakukan oleh BPPKB kabupaten Garut? tahapan 2. Dampak apakah yang terjadi setelah lebih pemberdayaan perempuan yang ekonomi menekankan kepada usaha produktif dalam dan pembangunan fisik di desa Sindang Sari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut? keterlibatan konsep Konsep (planned perubahan yang change).Perubahan kajian dinamika sosial.Istilah perubahan sosial diambil dari bahasa Inggris, yaitu social change.Pada awalnya, perubahan sosial didefinisikan oleh Ibnu berikut, Khaldun "Masyarakat dari masyarakat nomaden menuju masyarakat (yang tinggal) menetap (disebut sebagai masyarakat kota)." (Martono,2012 : 1-2). pemberdayaan merupakan direncanakan sosial merupakan dalam Martono sebagai secara historis bergerak Menurut Dea 2014 , Hambatan dari perubahan sosial di Desa Kejiwan, diantaranya: cultural bariers (hambatan (hambatan budaya), social bariers (hambatan sosial), organizational barriers organisasional), barriers psychological dan Wan Hasim dalam Garna mengartikan, "Perubahan sosial sebagai sebaran penyesuaian yang berlaku kepada pola-pola interaksi antara individu-individu sebagai unit sosial dalam sebuah masyarakat." (Garna, 1992 : 13). Selanjutnya Moore dalam 68
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Anwar mengartikan, "Perubahan sosial sebagai perubahan penting dari struktur sosial meliputi pola- pola perilaku dan interaksi sosial, termasuk norma, nilai, dan fenomena kultural." (Anwar: 2007 : 51). Adapun menurut Martono, "Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial.Lebih tepatnya, terdapat perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu yang berlainan." (Martono, 2012 : 2). Mengenai perubahan sosial ini Sztompka menjelaskan, "konsep dasarmengenai perubahan sosial menyangkut tiga hal, yaitu: pertama, studi mengenai perbedaan; kedua, studi harus dilakukan pada waktu yang berbeda; dan ketiga, pengamatan pada sistem sosial yang sama. (Martono, 2012 : 2). Selanjutnya Martono menjelaskan bahwa, "Untuk dapat melakukan studi perubahan sosial, kita harus melihat adanya perbedaan atau perubahan kondisi objek yang menjadi fokus studi.Kedua, studi perubahan harus dilihat dalam konteks waktu yang berbeda, dengan kata lain harus melibatkan studi komparatif dalam dimensi waktu yang berbeda. Ketiga, objek yang menjadi fokus komparasi tersebut haruslah objek yang sama." (Martono, 2012 : 2-3). Martono juga menjelaskan, "Dimensi waktu dalam studi perubahan sosial meliputi konteks masa lalu (past), sekarang (present), dan masa depan (future)." (Martono, 2012 : 3). Studi perubahan sosial mengamati perubahan dengan kondisi masa lalu dan masa sekarang. Studi perubahan sosial juga dapat meliputi kondisi masa depan (future) atau melakukan proyeksi tentang masa yang akan datang dengan studi penelusuran sejarah, serta didukung dengan berbagai data (statistik) yang tersedia mengenai kondisi masa lalu dan sekarang. Agar masyarakat mampu melakukan perubahan sosial, Hagen berpendapat bahwa, "Proses perubahan berkaitan erat dengan individu yang kreatif, yang menciptakan sejenis hubungan sosial khusus sepanjang waktu, untuk itu perubahan sosial takkan terjadi tanpa ada perubahan kepribadian." (Anwar, 2007 tersebut, menempatkan pendidikan sebagai posisi yang strategisdalam perubahan sosial atau pembangunan. Menurut Hagen, "titik awal dari perubahan sosial adalah pendidikan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan peran individu dan masyarakat melalui pemanfaatan potensi dirinya." (Anwar, 2007: :51). Teori Hagen disepakati oleh lembaga, pihak-pihak terkait dan masyarakat. Penetapan kriteria penting agar memilih sebaik tujuan pemberdayaan mungkin, sehingga masyarakat akan seperti yang diharapkan. lokasi dilakukan tercapai 2. Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Sosialiasasi upaya untuk mengkomunikasikan menciptakan dialog dengan masyarakat. Melalui sosialisasi akan membantu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan tentang program dan/atau pihak kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah direncanakan. Proses sosialisasi menjadi sangat penting, karena akan menentukan minat untuk ketertarikan masyarakat atau berpartisipasi (berperan dan terlibat) dalam program pemberdayaan masyarakat yang dikomunikasikan. terkait dalam meningkatkan merupakan kegiatan 3. Proses Pemberdayaan Masyarakat Hakikat pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat taraf hidupnya. Dalam proses tersebut masyarakat bersama-sama melakukan hal-hal berikut: a. Mengidentifikasi dan Mengkaji Potensi Wilayah Permasalahan, Serta Peluang- Peluangnya Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat mampu dan percaya diri dalam serta menganalisa mengidentifikasi potensi maupun keadaannya, permasalahannya.Pada ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai aspek sosial, ekonomi, dan kelembagaan. Proses Persiapan masyarakat dan pemerintah setempat untuk melakukan pertemuan awal Persiapan dan teknis pelaksanaannya; penyelenggaraan Pelaksanaan kajian dan penilaian keadaan; Pembahasan hasil dan penyusunan ini meliputi: pertemuan; tahap baik rencana tindak lanjut. dan b. Menyusun Rencana Kegiatan Kelompok, Berdasarkan Hasil Kajian, Meliputi: menganalisa Memprioritaskan masalah-masalah; Identifikasi alternative pemecahan masalah yang terbaik; Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk pemecahan masalah; Pengembangan rencana kegiatan serta pengorganisasian pelaksanaannya. Dalam melakukan pemberdayaan, Mardikanto menjelaskan ada empat tahap dalam pemberdayaan masyarakat, diantaranya: 1. Seleksi Lokasi/Wilayah Seleksi wilayah sesuai dengan kriteria yang dilakukan c. Menerapkan Rencana Kegiatan Kelompok telah disusun bersama Rencana yang dari fasilitasi dengan pendamping selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan yang tetap memperhatikan konkrit dengan rencana awal.Termasuk realisasi dan dukungan 69
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dalam kegiatan ini adalah, pemantauan pelaksanaan dan kemajuan kegiatan menjadi perhatian semua pihak, selain itu juga dilakukan perbaikan jika diperlukan. d. Memantau Proses dan Hasil Kegiatan Secara TerusMenerus Secara Partisipatif (Participatory And Evaluation/Pme) PME ini dilakukan secara tahapan mendalam pemberdayaan masyarakat agar prosesnya berjalan sesuai dengan tujuannya. PME adalah suatu proses penilaian, pengkajian, dan pemantauan kegiatan, baik prosesnya (pelaksanaannya) maupun hasil dan dampaknyaagar dapat disusun proses perbaikan kalau diperlukan. Monitoring pada semua 4. Pemandirian Masyarakat Berpegang pada prinsip pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat dan meningkatkan taraf hidupnya, maka arah adalah berupa pemandirian masyarakat pendampingan untuk menyiapkan masyakat benar-benar mampu mengelola sendiri kegiatannya. pemberdayaan Proses masyarakat terkait erat dengan faktor internal dan eksternal. Dalam hubungan ini, meskipun faktor internal sangat penting sebagai salah satu wujud self organizing dari masyarakat, namun kita juga perlu memberikan perhatian Proses pada pemberdayaan masyarakat mestinya juga didampingi oleh suatu tim fasilitator yang bersifat multi disiplin. Tim pendamping ini merupakan salah satu external factor dalam pemberdayaan masyarakat. Peran tim pada awal proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai sudah mampu melanjutkan masyarakat kegiatannya Dalam operasionalnya inisiatif tim pemberdayaan masyarakat secara perlahan akan dikurangi dan akhirnya berhenti. Peran tim fasilitator akan dipenuhi oleh pengurus kelompok atau pihak lain yang dianggap mampu oleh masyarakat. Kapan waktu pemunduran tim fasilitator tergantung kesepakatan bersama yang telah ditetapkan sejak awal program dengan masyarakat. Walaupun tim sudah mundur, anggotanya tetap berperan, yaitu sebagai penasihat atau konsultan bila diperlukan oleh masyarakat. (Mardikanto, 2012: 125-127). faktor eksternalnya. secara mandiri. Pemahaman studi perempuan, di satu sisi dapat dilihat sebagai bidang kajian yang fokus kajiannya tentang perempuanm disisi lain dapat dilihat juga secara historis. Yaitu ketika muncul kesadaran akan ada hubungan-hubungan asimetris berdasarkan jenis kelamin. Apabila demikian maka studi tentang perempuan menurut dapat diidentifikasikan sebagai: Supramudyo1 1. 2. Studi untuk memperoleh pemahaman tentang perkembangan hubungan-hubungan asimetris berdasarkan jenis kelamin, ras, dan kelas dalam masyarakat. Studi untuk mencari strategi yang dapat merubah situasi hubungan asimetris kepada hubungan-hubungan yang lebih simetris. (Wibawa, 2009: 204). Gender menurut Supramudyo, diartikan sebagai "sifat yang melekat pada laki-laki maupun perempuan, dikonstruksi secara sosial dan kultural, membentuk relasi sosial yang membedakan fungsi, peran, dan tanggung jawab masing-masing jenis kelamin." 206). Dalam perkembangan yang positif, keadilan gender terjadi ketika kedua belah pihak bisa saling mendukung untuk mencapai suatu konsensus dan kondisi kesetaraan. Tetapi yang lebih sering terjadi menurut Supramudyo adalah bias gender, dimana terjadi kondisi bersifat: HubunganAsimetri Pria-Wanita dalam Politik dan Isu-isu Birokrasi.Administrasi Kontemporer. (Wibawa, 2009: ketidakadilan yang dapat Negara 1. 2. 3. Langsung, yaitu pembedaan perlakuan secara terbuka dan berlangsung, baik disebabkan perilaku/sikap, norma/nilai, maupun aturan yang berlaku. Tidak langsung, seperti: peraturan sama, tapi pelaksanaannya menguntungkan jenis kelamin tertentu. Sistemik, yaitu ketidakadilan yang berakar dalam sejarah, norma atau struktur masyarakat yang mewariskan keadaan yang bersifat membeda-bedakan. (Wibawa, 2009: 206). METODE Penelitian ini dilakukan di desa Sindang Sari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut. Desa Sindang sari memiliki luas Wilayah 300,080 hektar dengan kontur tanah pegunungan atau dapat diklasifikasikan sebagai tipe desa pegunungan yang terdiri dari 2 dusun, 3 Lingkungan 7 RW, dan 34 RT dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Desa Cintanagara, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukahurip, sebelah Timur berbatasan dengan Gunung Ciparay, dan sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Cisurupan. Jumlah penduduk Desa Sindang Sari sebanyak 6.727jiwa dengan perempuan 3332 jiwa dan laki2 3395 jiwa yang terbagi dalam 420 kepala keluarga (KK). Di Desa Sindang sari merupakan tipe desa tertinggal dengan lokasi binaan P2WKSS sebesar 316 ha. Perempuam 206 jiwa dan laki2 218 70
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 jiwa. Rt binaan sebanyak 2 RT dan 1 RW. Jumlah KK binaan 144 KK. Keluarga Pra KS 108 KK. Keluarga KS tahap I berjumlah 4 KK, Keluarga KS II tidak ada dan Keluarga KS III + plus III berjumlah 2 KK. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi kasus dengan metode analisis kualitatif. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori substantive yang berdasarkan data. Adapun rancangan penelitian bersifat deskriptif, yaitu menemukan fakta dengan interpretasi yang melukiskan sifat dari beberapa fenomena kelompok atau individu yang berasal dari hasil temuan. Pendekatan kualitatif dipakai untuk mengungkapkan secara komprehensif dan alami mengenai bagaimana pemberdayaan perempuan dalam program P2WKSS di desa Sindang Sari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut. Dalam penelitian ini peneliti merupakan instrument utama dalam pengumpulan data, fokus penelitian ada pada peran informan dan pengalaman informan cara mereka memandang pemberdayaan perempuan. Informan juga dapat menggambarkan fenomena yang terjadi, hubungan sebab akibat, kecenderungan, dan budaya yang berkembang pemberdayaan perempuan. sedangkan dan dalam proses Peneliti juga mengedepankan aspek obyektivitas dengan dan kepada menjelaskan informan.Selain identitas informan, sehingga konsekuensi dari hasil penelitian ini tidak berdampak pada informan yang telah memberikan informasi. Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini didapat berasal dari observasi langsung, catatan wawancara, rekaman wawancara, dan foto kegiatan yang dikemas dalam bentuk dokumen dan catatan peristiwa yang kemudian diolah menjadi data. kejujuran yang tujuan diwujudkan penelitian itu merahasiakan lokasi P2WKSS Kabupaten Garut karena Kabupaten/Kota lain biasanya menunjuk lokasi yang tergolongsudah cukup baik dan sudah setengah seleksi jadi lokasiP2WKSS di Kabupaten Garut dipilih daerah yang benar-benar daerah tertingal dilihat dari lingkungan infrastruktur desanya, pemerintahan desanya, dan kualitas sumber daya manusianya (kesehatan, ekonomi, dan pendidikan masyarakat). untuk dibina. Sedangkan b. Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan wawancara dengan informan BPMPD Kabupaten Garut, sosialisasi program P2WKSS di Desa Kejiwan dilakukan secara bertahap, yakni: 1. Tahap pertama, sosialisasi di lingkungan tim koordinasi program P2WKSS Kabupaten Garut. 2. Tahap kedua, sosialisasi dilakukan bersama Tim Pelaksana Program P2WKSS, 3. Tahap ketiga, sosialisasi yang dilakukan dengan melibatkan seluruh Tim Kordinasi Program P2WKSS, Tim Pelaksana Program P2WKSS, dan masyarakat. terakhir dalam Tahap ini merupakan tahapan sosialisasi program P2WKSS. Menurut informan BPMPD, seluruh tahapan di atas merupakan tahapan inti dari proses sosialisasi pemberdayaan. Setiap tahapan sosialisasi tidak dilakukan hanya sekali, bila diperlukan dapat dilakukan beberapa kali terutama tahap sosialisasi kepada masyarakat sampai masyarakat betul-betul memahami apa maksud dan tujuan dari program P2WKSS tersebut. Dalam tahap sosialisasi kepada masyarakat, materi yang disosialisasikan antara lain: 1. Penyadaran masyarakat akan permasalahan yang ada di Desa Sindang Sari ; 2. Sosialisasi maksud, program P2WKSS; dan tujuan, dan rangkaian HASIL DAN PEMBAHASAN Pemberdayaan Perempuan di Desa Sindang Sari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut a. Seleksi Lokasi/Wilayah Desa Sindang Sari disahkan menjadi desa binaan P2WKSS Kabupaten Garu tahun 2015 melalui Surat Keputusan Bupati Garut Nomor 147/Kep.227 Bappeda/2012 Tentang Penunjukan Desa sindang Sari Kecamatan Cigedug Sebagai Lokasi Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) Tahun 2015 3. Sosialisasi tim kordinasi dan tim pelaksana program P2WKSS. Menurut informan Sekretaris TP PKK Kabupaten Garut , yang pertama dilakukan dalam tahap sosialisasi terhadap masyarakat adalah penyadaran terhadap masyarakat bahwa terdapat masalah yang harus diselesaikan baik dalam dirinya, keluarganya, maupun lingkungan desanya. Kemudian masyarakat diajak untuk berpikir memiliki masa depan yang lebih baik dengan kondisi ideal sesuaidengan apa yang digambarkan oleh tim sosialisasi. Selanjutnya masyarakat diberikan motivasi untuk melakukan terhadap dirinya, keluarganya, dan perubahan lingkungan desanya. Penyadaran yang dilakukan diantaranya adalah: Berdasarkan wawancara dengan informan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Garut, seleksi 71
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 1. Potensi Alam dan Sumber Daya Manusia tanpa dapat meningkatkan kualitas hidupnya menjadi lebih baik. Dalam tahap penyadaran terhadap potensi alam dan sumberdaya manusia, masyarakat diberikan pemahaman mengenai kondisi Desa Sindang Sari yang memiliki kontur pegunungan serta apa yang bisa dimanfaatkan dari kondisi desa seperti itu. Masyarakat juga diberikan pemahaman mengenai sumber daya manusia Desa sindang sari yang berpotensi besar untuk dapat mengembangkan desanya bila berpartisipasi saling bergotong dalam pembangunan desa. 2. Kesetaraan Gender Dalam sosialisasi P2WKSS masyarakat diajak untuk merubah kehidupannya dan dibina untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Setelah masyarakat sadar akan berbagai permasalahan di desanya, bagian tersulit lainnya dalam proses perilaku pemberdayaan masyarakat. Menurut informan BPMPD Kabupaten Garut , merubah kondisi dari sekedar sadar menjadi sebuah perilaku dan kebiasaan baru dalam masyarakat membutuhkan waktu dan strategi yang disesuaikan dengan budaya adalah merubah Dalam akan tahap penyadaran masyarakat kesetaraan gender, masyarakat diajak untuk berpikir agar lebih menghargai seorang perempuan, seperti: perempuan laki, perempuan memiliki hak yang sama dalam mengenyam pendidikan, perempuan memiliki hak untuk mendapatkanpenghidupan yang layak, dan perlindungan perempuan dari praktik-praktik (KDRT). Kekerasan dalam Rumah Tangga Pemberian pemahaman kesetaraan gender ini dilakukan terhadap perempuan dan laki-laki di Desa sindang sari namun dengan tanpa melupakan kodrat perempuan seperti: menstruasi; melahirkan;peran dan fungsi perempuan sebagai seorang istri atau pendampingsuami; serta peran seorang ibu yang harus merawat dan mendidik putra-putrinya. bukanlah subordinat laki 3. Perilaku Masyarakat Menurut informan BPMPD Kabupaten Garut, yang adalah tersulit memberikan perilaku masyarakat yang kurang baik. Perbedaan cara pandang serta standar kehidupan orang desa dengan orang perkotaan dan pemerintah merupakan salah satu kendala yang biasa ditemukan ketika sosialisai program P2WKSS. Kebanyakan masyarakat memiliki perilaku sebagai berikut: dalam tahapan penyadaran sosialisasi tentang Cenderung menyerah pada keadaan, ditandai dengan: pendidikan sebagian besar masyarakat desa lulusan SD, miskin, dan tergolong daerah tertinggal; setempat. Menurut informan BPMPD Kabupaten Garut fokus pembinaan P2WKSS kepada perempuan didasarkan pada peran perempuan di dalam rumah tangga sebagai manajer keluarga. Melalui program P2WKSS ini diharapkan mampu memberikanperubahan signifikan di lingkungan masyarakat desa yang diawali dari 144 KK binaan P2WKSS. , 4. Penyadaran Masalah Kesehatan Berdasarkan informasi dari informan PKK Provinsi, masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah yang langsung dapat terukur oleh tim penilai P2WKSS Provinsi karena dapat dilihat secara kasat mata. Masalah kesehatan desa Sindang Sari terlihat dari kebiasaan yang tidak mengutamakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal ini ditunjukan dengan kebiasaan masyarakat, seperti: membuang air besar di sembarang tempat, menjemur pakaian di depan rumah, dan menyimpan binatang ternak di dalam rumah. , Menurut penyadaran masalahkesehatan merupakan jalan masuk untuk penyadaran bidang lainnya. Masalah kesehatan merupakan contoh yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Perbandingan contoh kondisi ideal lingkungan keluarga yang sehat sehari-hari dengan kondisi nyata kehidupan masyarakat membuat masyarakattergugah bahwa ada masalah yang harus diselesaikan di desanya. informan PKK Kabupaten Garut Merasa nyaman dengan kondisi yang tidak ideal, tidak terjaga seperti: lingkungan rumah yang kebersihannya, satu atap dengan hewan ternak, lingkungan desa yang penuh genangan air kotor. Tidak memiliki motivasi dan upaya yang kuat untuk merubah hidupnya menjadi jauh lebih baik. Menurut informan KK binaan P2WKSS, mereka ingin hidup lebih sejahtera namun terbentur keadaan sulit ekonomi, pendidikan rendah, dan rendah terhadap sumber-sumber ekonomi aksesibilitas sehingga akhirnya membuat mereka menyerah kepada keadaan. Mencari nafkah hanya untuk memenuhi kebutuhan primer hidup sehari-hari 5. Penyadaran Masalah Ekonomi lain Masyarakat pada dasarnya sadar bahwa kehidupan ekonomi mereka harus lebih baik dari sebelumnya. Mereka ingin kehidupan yang lebih sejahtera di masa yang akan datang. Namun memiliki pekerjaan sebagai buruh anyaman bambu, buruh tani, atau pedagang kecil-kecilan saja tidak akan mampu merubah drastis kehidupan mereka menjadi jauh lebih itu, pemerintah memberikan bantuan permodalan melalui UP2K (Usaha Peningkatan Penghasilan Keluarga) dan pelatihan pelatihan diantaranya : sejahtera. Maka dari 72
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 a. Penyuluhan pertanian dan perkebunan b. Pelatihan olahan makanan dari hasil lain/sungai, buah2an dan sayuran program P2WKSS dalam peningkatan ekonomi produktif dan peningkatan fisik desa mengalami peningkatan yang cukup pesat. c. Pelatihan packing produk d. Pelatihan pembibitan ternak dan unggas e. Pembinaan pekarangan pemamfaatan umtuk pengembangan pangan di RT binaan f. Pelatiha kerajinan tanah g. Pelatihan menjahit/bordir h. Pelatihan membatik i. Pelatihan kreasi olahan a. Proses Pemberdayaan Masyarakat Setelah proses sosialisasi selesai, proses selanjutnya adalah masuk pada inti proses pemberdayaan. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, hakikat pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Wanita menjadi fokus program pembinaan P2WKSS karena wanita merupakan pendamping suami dan pencari nafkah tambahan perlu untuk ditingkatkan peranannya. Wanita juga tidak dapat lepas dari kodratnya sebagai ibu yang mendidik putra - putrinya agar dapat meningkat taraf hidupnya di masa yang akan datang, baik dari segikesehatan maupun kesejahteraannya. Dari uraian di atas, proses pemberdayaan perempuan sudah dilakukan dengan cukup baik oleh Kabupaten Garut, tetapi penekanannya masih tetap lebih kearah ekonomi produktif. Ini menujukkan bahwa pemerintah sangat sulit untuk merubah pola pikir dan perilaku yang sudah tertanam turun temurun, sehingga pola pemberdayaan perempuan harus dirubah model dan polanya kalau ingin merubah mindset perempuan di daerah miskin. Komitmen perubahan sosial masyarakat melalui pemberdayaan perempuan dalam program P2WKSS di Desa Sindang Sari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut masih rendah, Dari hasil penelitian peningkatan kesehatan dilakukan dengan cara program posyandu, sedangkan memberikan pemahaman gaya hidup yang sehat tidak diberikan secara mendalam, Kondisi ini tidak terlalu buruk di desa Sindang Sari karena keadaan desa di pegunungan yang cenderung lebih asri dibanding didaerah dataran rendah. Tetapi dalam peningkatan status pendidikan perempuan, pola pikir dan perilaku perempuan dalam mendidik anak dan remaja sebagai kewajiban utama seorang perempuan Perempuan diberdayakan lebih optimal dalam peningkatan pendapatan keluarga. Sehingga dampak yang timbul fungsi dan peran adalah adanya pergeseran perempuan dalam keluarga yang apabila disikapi positif akan menjadi tetap baik, tp apabila disikapi negatif oleh kepala keluarga (suami) maka akan ada disfungsi keluarga. tidak tersentuh. DAFTAR PUSTAKA PAPER Hastuti dan Dyah Respati. 2009. Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Berbasis Pemanfaatan Sumberdaya Perdesaan Upaya Pengentasan Kemiskinan Di Perdesaan(Studi di Lereng Merapi Daerah Istimewa Yogjakarta Terhadap Amelia Hayati. dalam Pemberdayaan Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Garut. 2007. Studi Perempuan Dea Angkasa Putri Supardi. Pemberdayaan Perempuan dalam Program P2WKSS di Desa Kejiwan Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon BUKU Anwar. 2007. Manajemen (Perubahan 2007. Manajemen (Perubahan KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa pemberdayaan perempuan dalam program P2WKSS di Desa Sindang Sari Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut sudah memenuhi tahapan pemberdayaan, yang terdiri dari: Seleksi Lokasi; Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat; Proses Pemberdayaan Masyarakat: Kajian keadaan desa partisipatif, Pengembangan Kelompok, Penyusunan Rencana dan Pelaksanaan Kegiatan, Monitoring dan Evaluasi Partisipatif; dan Pemandirian Masyarakat. Hasil yang dicapai oleh Asang, Sulaiman. 2012. Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas Perspektif Organisasi Publik. Surabaya: Brilian Internasional. Ayeni, Victor. 2001. Empowering the Customer: the Citizen in Public Sector Reform (Managing the Public Service Strategies for Improvement Series: No. 13). London: Commonwealth Secretariat. Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 73
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Hikmat, Harry. 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press. Huraerah, Abu. 2008. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat: Model dan Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung: Humaniora. Mardikanto, Totok dan Poerwoko Soebiato. 2012. Pemberdayaan Masyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta : Raja Grafindo Persada. : Moleong, Lexy J. 1997. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Nasution, Zulkarnain. Solidaritas Sosial dan Partisipasi Masyarakat Desa Transisi (Suatu Tinjauan Sosiologis). Malang: UMM Press. xiii Osborne, David dan Ted Gaebler. 1996. (Reinventing Mewirausahakan Birokrasi Government). Pressindo. Jakarta: Pustaka Binaman Sedarmayanti. 2003. Good Governance dalam Rangka Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju. 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan Pelayanan Prima, dan Kepemerintahan yang Baik). Bandung: Refika Aditama. ___________. Sudriamunawar, Haryono. 2012. Pengantar Studi Bandung: Administrasi Mandar Maju. Pembangunan. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Soetomo. 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Supromadyo, Gitadi Tegas. 2009. "Hubungan Asimetri Pria-Wanita dalam Politik dan Birokrasi." Dalam Wibawa, Samodra (ed). Administrasi Negara: Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu. 74
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Negara dalam Sistem Kesehatan Masyarakat Sehari-hari pada Masa Kini: Suatu Etnografi tentang Posyandu dan Ibu Rumah Tangga M. Arief Wicaksono Departemen Antropologi, FISIP-UI Abstrak PENDAHULUAN "Ibu rumah tangga" seringkali menjadi isu dan konsep penting dalam mengkaji relasi antara negara dan masyarakat di tingkat mikro. Melalui kaum perempuan di kampung-perkotaan, "wajah" negara berusaha dihadirkan terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam hal kesehatan melalui Posyandu (Pos Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Terpadu). Posyandu meletakkan kaum perempuan, khususnya ibu rumah tangga, sebagai ujung tombak untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, baik dari segi fisik maupun perilaku sehari-hari. Para ibu rumah tangga tersebut tidak hanya sebagai sasaran program- program kesehatan, tetapi juga sebagai orang yang menjalankan program, yang selanjutnya disebut Kader Posyandu. Setiap bulan para kader harus menghadiri rapat-rapat, menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan untuk balita dan lansia, penyuluhan kesehatan, survei ke rumah-rumah, dan membuat data kesehatan di kampungnya, yang tentunya itu semua dilakukan beriringan dengan peran mereka sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lagi juga memiliki pekerjaan lain di luar rumah. Penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana negara tetap bertahan untuk hadir di masyarakat tingkat lokal pada masa kini khususnya dalam program kesehatan melalui perspektif ibu rumah tangga-kader Posyandu-yang rela bekerja untuk negara tersebut. Penelitian ini juga ingin menjawab pertanyaan, apa yang menjadi alasan bagi ibu-ibu rumah tersebut sehingga mau bekerja untuk negara dalam konteks masa kini. Observasi dan wawancara mendalam dengan para kader posyandu dilakukan untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan penelitian di atas. Banyak diantara mereka mengatasnamakan kesukarelaan dalam menjalankan tahu program bagaimana rasa kesukarelaan tersebut sehingga cita-cita masyarakat sehat dapat terwujud dengan baik melalui peran kaum perempuan, khususnya ibu rumah tangga. ini, melalui artikel ini kita akan negara dapat menanamkan "Inspirasi" datangnya topik ini berasal dari pengalaman pribadi yang pada awalnya mungkin terkesan subjektif, namun memiliki isu konseptual. Suatu pagi di rumah, ketika masa libur kuliah semester genap, dan adik saya yang SMP akan berangkat sekolah, ibu saya bangun pagi-pagi untuk memasak sarapan (hanya) untuk adik saya. Itupun dengan terburu-buru. Sesaat setelah adik saya sarapan dan berangkat ke sekolah, ibu saya langsung meninggalkan dapur. Bukannya berbelanja bahan makanan seperti pagi-pagi biasanya, justru dia mengambil setumpukan map berisi laporan-laporan kegiatan Posyandu. Hari itu, setumpuk laporan yang belum selesai itu harus segera dibereskan, tentunya bersama teman-teman sesama kader Posyandu. Kira- kira mendekati jam 12 siang, ibu saya baru pulang ke rumah. Meminjam pemikiran Victor Turner, mungkin bagi ibu saya itu adalah sesuatu hal yang termasuk life as lived, sedangkan bagi saya hal itu adalah life as experience (Turner, 1986). Bagi ibu saya, rutinitasnya terkait dengan Posyandu adalah sebuah realitas biasa dalam sehari-hari, namun saya memberikan signifikansi pada hal tersebut. Sebuah konsep yang juga menjadi entry point awal dalam menentukan topik ini adalah konsep ibuisme yang ditawarkan oleh Madelon Djajadiningrat- Nieuwenhuis (1987) yang kemudian dilanjutkan oleh Julia Suryakusuma (1991) untuk menjelaskan secara deskriptif dan analitis mengenai "pengorbanan diri" perempuan untuk negara yang nirimbalan pada masa pemerintahan orde baru. Tentu saya tidak akan mengulangi pengunaan konsep di atas dengan sama dan lapangan penelitian yang berbeda. Justru dengan menggunakan paradigma prosesual saya ingin melihat bagaimana dinamika dari ibuisme ini di konteks masa kini, masa setelah kurang lebih 18 tahun pascaordebaru. Kata kunci: ibu rumah tangga, perempuan, Posyandu, negara. Penelitian dan makalah singkat yang saya lakukan ini setidaknya akan membahas dua hal. Pertama bagaimana negara tetap dapat menghadirkan dirinya di tingkat masyarakat level mikro, yaitu di kampung-kampung perkotaan, dalam hal mewujudkan masyarakat yang sehat dari segi fisik dan kebiasaan sehari-hari di masa 75
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kini. Kedua, apa yang melandasi kaum ibu-ibu untuk mau membantu dan bekerja demi negara untuk mewujudkan masyarakatnya sendiri yang sehat. Kedua pertanyaan ini secara terbatas hanya mampu saya hadirkan dari perspektif kaum perempuan yang juga merupakan kader Posyandu. PKK: an Exit Point, Posyandu: an Entry Point Satu penelitian apik yang banyak membantu saya dalam memperkaya serta dan mempertajam metodologi adalah penelitian Jannice Newberry tentang relasi antara perempuan, negara, rumah tangga, dan kampung di keluarga Jawa. Penelitian ini dilakukannya pada 1992 di sebuah kampung di Yogyakarta, yang kemudian pada 2006 hasil penelitiannya diterbitkan dalam Back Door Java: State Formation and The Domestic in Working Class Java. Penelitian Newberry yang satunya) oleh Suryakusuma penting untuk melihat dinamikanya pada masa kini. konsep tentunya didahului (salah Newberry berusaha untuk memahami di titik mana kategori keluarga berakhir dan kategori rumah tangga dimulai dan saat mana negara dinilai hadir melakukan intervensi. Keluarga seakan menjadi suatu arena tersendiri bagi negara untuk hadir secara interventif satu level di bawah masyarakat. Penetrasi program pemerintah dan ideologi yang diproduksi oleh negara ke dalam kesadaran warga negara di komunitas kampung, dapat perkotaan yang dimungkinkan berkat keberadaan keluarga (Warouw, 2013). Penetrasi program pemerintah ke dalam masyarakat melalui keluarga dan rumah tangga lebih diperkuat dengan adanya peran kaum perempuan, khususnya para ibu rumah tangga. Inilah yang juga disebutkan oleh Warouw, bahwa keluarga dalam fungsi seperti juga menegaskan otonomi kaum perempuan secara sosial- negara Ini menjelaskan mengapa politik. berkepentingan untuk mengatur kaum perempuan. tipikal Indonesia, di telah mendomestikasi sekaligus ini Rezim orde baru memberikan dimensi waktu tersendiri untuk melihat bagaimana masif (dan efektifnya) rezim dalam mengatur perempuan, khususnya melalui Program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Tugu-tugu PKK yang berisi paparan sepuluh program pokok PKKi hampir selalu dapat dilihat di setiap muka gang-gang di perkampungan. Suryakusuma mencatat soal dan diskursus pengamalan Pancasila ke dalam urutan pertama dari sepuluh program pokok PKK. Dengan demikian, PKK hadir atas nama negara. Selanjutnya, sebagai puncak restu negara terhadap PKK adalah dimasukkannya PKK ke dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) pada 1983 (Suryakusuma, 1991). penempatan penghayatan PKK, yang menurut banyak kalangan lahir dari semangat perjuangan kemerdekaan, terutama dalam konteks pergerakan perempuan, pada masa orde baru telah berubah menjadi sebuah organisasi masyarakat di bawah pemerintah nasional (Branson dan Miller, 1988; Gerke, 1992; Wierenga, 1993). Semua perempuan yang sudah menikah, sebagai perempuan dewasa. Semua perempuan dewasa secara otomatis merupakan bagian dari PKK, baik sebagai pengurus maupun anggota. Hal tersebut akhirnya berimplikasi munculnya sebuah kategori baru dalam bidang sosial yang didukung oleh negara, yakni ibu rumah tangga, dan pengerahan kaum perempuan Indonesia, khususnya kaum perempuan dari kelas bawah, sebagai pekerja kesejahteraan sosial yang tidak dibayar (Newberry, 2013:8). selanjutnya dipandang Kegiatan PKK yang bersifat menyeluruh itu, salah satu yang terkenal adalah kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Terpadu). Banyak kalangan, termasuk Newberry, melihat Posyandu sebagai agenda satu kali sebulan untuk memberikan vitamin kepada anak-anak yang berusia di bawah lima tahun, namun, Posyandu sejatinya lebih kompleks dari kekadar itu. Bersama-sama dengan program koperasi PKK, Posyandu merupakan salah satu yang tergolong cukup sukses bertahan hingga saat ini. Posyandu adalah suatu "institusi" pelayanan kesehatan yang paling mikro dan paling dekat dengan masyarakat. Posyandu diorganisasikan oleh masing-masing kelurahan dan dijalankan oleh masing-masing RW (Rukun Warga). Masing-masing RW memiliki jumlah Posyandu yang berbeda-beda, tergantung dari jumlah penduduk di kampung tersebut. Satu kegiatan terkenal dari Posyandu adalah yang disampaikan oleh Newberry. Ke Posyandu dibawa semua anak berusia di bawah lima tahun untuk ditimbang dan diberi vitamin serta makanan atau susu gratis. Vitamin serta asupan gizi yang gratis itu merupakan simbolis saja sifatnya karena jumlahnya yang sedikit (satu anak hanya mendapat satu hingga dua bungkus kecil susu bubuk dan sereal) dan hanya diadakan satu kali selama sebulan. Namun demikian, menimbang anak setiap bulan memiliki arti tersendiri bagi kaum ibu-ibu karena ada catatan yang menunjukkan apakah berat badan anak naik atau turun. (Newberry, 2013:9). Di dalam PKK, Posyandu merupakan salah satu dari banyak program kerja. PKK sendiri membentuk kelompok kerja khusus untuk urusan Posyandu ini. Program Posyandu lain yang tekrenal adalah program penyuluhan kesehatan, pendidikan kebiasaan hidup bersih dan sehat (PHBS), pencegahan penyakit tertentu, khususnya yang paling terkenal adalah diare dan demam berdarah, serta satu yang paling masif di masa orde baru adalah program 76
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Posyandu untuk menggencarkan program nasional Keluarga Berencana (KB). Satu isu yang sangat penting selanjutnya adalah mengenai kesukarelaan. Studi-studi mengenai ibuisme dan "penyelenggaraan negara" di tinngkat lokal oleh kaum perempuan khususnya ibu rumah tangga di masa lalu, atau setidaknya sejak penghujung abad 20 adalah sifatnya yang tanpa imbalan atau sukarela. Hal ini dikonfirmasi Djajadiningrat- oleh Madelon Nieuwenhuis yang pertamakali mengenalkan istilah ibusime untuk merelasikan kombinasi antara tata nilai kaum priyayi elite dengan tata nilai kaum petite- bourgeois Belanda untuk membentuk ideologi yang mendukung setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang ibu dalam keluarga, kelas, atau negara tanpa (Nieuwenhuis, 1987:44). mengharapkan Konsep ibuisme negara kemudian dilanjutkan oleh Suryakusuma (1991) untuk menjelaskan peran pemerintah Orde Baru dalam memperkenalkan pengorbanan diri kaum perempuan untuk tujuan-tujuan mereka sendiri. imbalan Hasil kinerja kaum perempuan ibu rumah tangga dalam mewujudkan masyarakat sehat, misalkan secara spesifik adalah dalam persoalan perwujudan program Keluarga Berencana, adalah satu program nasional yang tergolong sangat sukses jika dikaitkan dengan menurunnya angka kematian bayi pada masa itu dan terkait dengan pengendalian jumlah penduduk. Nilai- nilai ideal bagi perempuan di kampung dengan sangat berhasil dapat dikonstruksi dengan baik dan dilanggengkan secara terus-menerus, setidaknya hingga Orde Baru tumbang pada 1998, tapi masih terasa hingga kurang lebih 10 tahun setelah itu. Isu kesukarelaan dan nirimbalan pada masa lalu tersebut ingin saya bawa pada masa kini. Artinya, apakah kaum perempuan dan ibu rumah tangga khususnya masih bertumpu pada kesukarelaan dan tanpa imbalan dalam "membantu" negara menghadirkan dirinya di masyarakat level mikro. Sebab satu isu yang dari dahulu tidak dapat dinafikan khususnya dalam disiplin sosialbudaya adalah paradigma materialis. Materi menjadi konsep penting yang sedikit-banyak selalu mempengaruhi fenomena kebudayaan. Isu materi kemudian menjadi menguat di abad ke-21 ini ketika ekonomi seakan-akan menjadi panglima dalam setiap pembahasan. Ekonomi mengkonstruksi dunia, dengan kata lain, ekonomi mengkonstruksi kebudayaan. Ibu rumah tangga yang juga merupakan kader Posyandu tidak hanya tentunya dalam keseharian mereka berkesibukan dalam Posyandu semata. Dia juga merupakan ibu rumah tangga yang setidaknya memiliki lima peran domestik: 1) pembantu dan pendukung setia suami, 2) pengurus rumah tangga, 3) penghasil generasi masa depan, 4) pelaku sosialisasi utama keluarga, dan 5) warga negara Indonesia (terjemahan dari N. Sullivan 1983:2). Di Posyandu sendiri, kesibukan yang dialami bukan hanya satu kali dalam sebulan seperti yang saya uraikan singkat di beberapa paragraf sebelumnya. Selain banyaknya kegiatan Posyandu tersebut, negara juga meminta pertanggungjawaban kaum perempuan sebagai representasi dari dirinya dalam masyarakat di level mikro. Pertanggungjawaban itu berupa laporan dan data-data kesehatan yang harus dibuat setiap bulannya. Laporan sangat kompleks sifatnya sebab meliputi seluruh unsur dan aspek kesehatan masyarakat. Laporan yang banyak tersebut harus dikerjakan oleh sedikitnya dua hingga tiga orang kader setiap Posyandu dan kemudian diteruskan ke pemerintah kelurahan untuk selanjutnya diserahkan pada dinas kesehatan kabupaten atau kota masing-masing. Bisa dibayangkan bahwa semua kesibukan sebagai ibu keluarga, ibu rumah istri, dan kader Posyandu harus dilakukan secara bersama-sama, salah satu buktinya adalah contoh yang saya kemukakan di awal pendahuluan ini. Baik PKK maupun Posyandu harus sama-sama kita lihat sebagai upaya kepanjangan tangan negara untuk dapat hadir secara terus-menerus di masyarakat. Namun demikian kita perlu tahu juga bagaimana dinamikanya di antara para pelaksana kepanjangan tersebut. tangga, METODE Metode penelitian yang saya lakukan adalah kualitatif- etnografis. Metode etnografik dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan selanjutnya menjelaskan secara analitik suatu gejala atau fenomena di sebuah lapangan penelitian. Tujuan utamanya adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang subjek penelitian saya, relasi dan kehidupan antarmereka, serta pandangan mengenai kehidupannya. Penggunaan metode etnografi bertujuan untuk menggali, memahami, mengidentifikasi, mendeskripsikan, memetakan, dan menganalisis bagaimana Posyandu sebagai suatu "institusi" dapat terselenggara di masyarakat level mikro tentunya dengan dimotori oleh kaum perempuan pada umumnya dan ibu rumah tangga pada khususnya. Dalam konteks penggunaan metode etnografi, pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Posyandu, yaitu kegiatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan bayi di bawah usia lima tahun serta pendataan dan pembuatan laporan kesehatan yang dilakukan oleh para kader Posyandu. Pengumpulan data berupa dokumen-dokumen contoh laporan dan dokumen lain yang berkaitan dengan Posyandu juga dilakukan. Selain itu saya juga melakukan wawancara mendalam dan 77
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 diskusi dengan sejumlah kader Posyandu dan satu orang bidan dari Puskesmasii. Lokasi penelitian saya, baik ketika melakukan pengamatan maupun melakukan wawancara mendalam adalah di RW 02 Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun, Kota Malang. RW ini memiliki tiga Posyandu, dan satu fokus penelitian saya adalah berada di satu Posyandu yang tentunya representatif. Di kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang tersebut terdapat satu buah Puskesmas dan 17 Posyandu. Rata-rata setiap RW memiliki 3 Posyandu. Posyandu tempat saya meneliti itu, bernama Posyandu Anggrek 02. Sementara wawancara saya lakukan bersama dengan ketua paguyuban Posyandu kelurahan, ketua Posyandu Anggrek 2, dua orang kader Posyandu, dan satu bidan Puskesmas yang kerap membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan Posyandu Anggrek 2. Semua orang yang saya wawancara tersebut juga tak lain merupakan ibu rumah tangga, dan beberapa diantaranya memiliki pekerjaan lain di luar rumah tangga dan kesibukan sebelum melakukan Posyandu-nya. wawancara, saya telah merancang susunan pertanyaan terbuka. Beberapa informan sengaja juga saya lakukan wawancara saya secara bersama-sama, hal maksudkan untuk check and re-check, bahwa informasi satu tidak kontradiktif. Pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun dalam pelaksanaannya dapat berkembang. Tentunya ini informan dengan informan lainnya satu itu. Di Posyandu Anggrek 2, kegiatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan lansia diadakan setiap hari Selasa pada minggu pertama setiap bulannya. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 pagi hingga kurang lebih pukul 11.00 siang serta bertempat di halaman salah seorang warga yang cukup luas. Pelayanan kesehatan ini diorganisir oleh lima orang kader, mulai dari persiapan logistik seperti bangku dan meja, alat penimbangan, hingga logistik konsumsi. Dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kegiatan dilakukan, para kader tersebut mengingatkan melalui depan rumah-rumah warga dengan berteriak cukup kencang, bahwa ada kegiatan Posyandu. Hal ini disebabkan dua hal, pertama memang untuk mengingatkan para tangga agar ibu-ibu membawa anaknya yang berusia lima tahun atau kurang pergi ke Posyandu, kedua, memang ada beberapa ibu rumah tangga yang enggan membawa anaknya ke Posyandu. Khusus untuk ibu-ibu yang enggan membawa ke Posyandu tersebut, alasannya adalah karena mereka bekerja dan lebih mementingkan urusan rumah tangga, seperti memasak, mencuci baju, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya. Walaupun hanya satu hingga tiga orang yang tidak membawa anaknya ke Posyandu, namun implikasi yang cukup merepotkan dialami oleh para kader Posyandu. Pembahasan mengenai hal ini akan disampaikan di paragraf-pargraf berikutnya. rumah Teknik analisis data yang saya gunakan adalah menggunakan teknik analisis data kualitatif. Data-data dari haisl pengamatan langsung dan wawancara mendalam saya kumpulkan dan saya petakan kemudian saya analisis secara kualitatif berdasarkan pada pedoman kerangka konseptual untuk mendapat gambaran yang deskriptif dan analitik dari fenomena yang sedang saya teliti. Oleh karena itu, fokus analisis kualitatif bersifat khas karena sesuai dengan konteks lapangan masing-masing. Di sisi lain, analisis data juga saya lakukan bersamaan dnegan pengumpulan data itu sendiri, terutama saat wawancara. Silang pendapat antarinforman dan informasi "non-visual" juga menjadi bagian tersendiri dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena yang diteliti. Pukul 08.00 tepat, biasanya masih sedikit ibu-ibu yang sudah datang di lokasi kegiatan. Ada lima meja yang berarti lima urutan bagi ibu-ibu untuk mendapat pelayanan kesehatan. Meja pertama adalah registrasi atau pengisian daftar hadir. Meja kedua adalah meja penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan balita. Ada dua jenis alat timbangan, yaitu timbangan gantung dan timbangan duduk, tergantung dengan ukuran balita. Meja ketiga adalah meja pencatatan ukuran badan. Di sini terdapat catatan dari bulan-bulan sebelumnya sehingga ibu dapat melihat perkembangan berat badan dan tinggi badan anaknya. HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu kegiatan Posyandu yang paling terkenal dan paling disadari oleh masyarakat adalah kegiatan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan anak balita (bayi di bawah usia lima tahun). Meskipun Posyandu berarti keseluruhan dan kompleksitas kegiatan sistem kesehatan masyarakat yang bukan hanya kegiatan pelayanan kesehatan tersebut, istilah "Posyandu" di masyarakat berarti cenderung merujuk kegiatan yang 78
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Gambar 2.1. Pemberian vitamin oleh bidan Puskesmas Gambar 2.2. Kegiatan penimbangan berat badan Jika tidak bertambah atau malah menurun, maka balita tersebut akan mendapat catatan tersendiri dan biasanya akan mendapat asupan tambahan. Di meja empatlah asupan tambahan diberikan. Di meja empat ini, ada susu untuk balita dan ibu hamil dan biskuit sereal. Setiap tiga bulan sekal ibu-ibu dan balita mereka juga akan mendapatkan makanan lain ketika Posyandu mereka ada jadwal memasakiii. Di meja lima, adalah meja untuk konsultasi tentang kesehatan. Di sini, terdapat satu orang bidan dari Puskesmas yang akan melayani konsultasi. Selain melayani konsultasi, bidan dari Puskesmas terkadang (saat pada jadwalnya) juga melakukan (misalkan penggunaan daun kelor untuk obat, pencegahan demam berdarah, dan lain sebagainya). Bidan dari Puskesmas juga membawa obat-obatan dan vitamin, terkadang juga membawa vaksin untuk imunisasi. penyuluhan kesehatan Lima kader, laki-laki dan lansia: Suatu krisis ketenagaan Posyandu Anggrek 2 sebenarnya memiliki enam orang kader. Namun karena satu orang kader harus ikut suaminya tinggal di luar kelurahan, maka kader tersebut harus meninggalkan perannya di Posyandu. Dari lima kader yang tersisa, tiga diantaranya merupakan lansia dan satu diantaranya adalah laki-laki. Bagaimana bisa? Saya tidak ingin membahasnya dalam konteks gender, tetapi fenomena adanya satu orang kader laki-laki merupakan bukti dan indikasi dari apa yang juga disampaikan oleh kader-kader Posyandu lainnya: kurangnya orang. Bu Saripah (63) merupakan ketua kader Posyandu Anggrek 2. Dirinya sudah 20 tahun menjadi bagian dari Posyandu. Awalnya Bu Saripah adalah anggota Posyandu, baru sejak tahun 2011 dirinya menjadi ketua. Ketika ditanya mengapa masih aktif di Posyandu, pengakuannya tak lain adalah karena sulit mencari kader pengganti. Berbeda dengan masa lalu, dimana state ibuism sangat kental, bahkan ibu lurah (istri kepala kelurahan) bersama dengan ibu RW (istri ketua RW) turun dan memantau langsung pelaksanaan Posyandu. Tidak pernah ada kekosongan dan kekurangan kader karena Ibu RW sangat dekat dengan masyarakatnya dan siap mencarikan kader pengganti jika ada salah satu kader berhalangan. Namun sekarang, rezim pengaturan perempuan tidak terlalu mengatur seperti masa lalu. Ibu RW di RW 02 terkesan tidak aktif dan tidak pernah terlibat dalam acara-acara yang diselenggarakan di RW, seperti arisan, koperasi, dan tentunya Posyandu. Kini, ideologi state ibuism tampak memausuki titik nadirnya. Artinya, negara harus berupaya dua kali lebih efektif untuk terus hadir secara terus-menerus di masyarakat level mikro, di lorong-lorong kampung. Beberapa alasan sulitnya mencari kader pengganti adalah pengetahuan warga, khususnya kaum perempuan dan ibu rumah tangga, tentang administrasi kesehatan cukup rendah. Para ibu-ibu rumah tangga mengaku bisa jika diminta untuk menimbang berat badan, namun menjadikannya itu semua ke dalam laporan yang sistematis merupakan kendala tersendiri. Gejala melunturnya state ibuism tidak hanya melanda dalam fenomena sulitnya mencari kader Posyandu, tetapi juga dapat dilihat dari ibu-ibu rumah tangga yang enggan membawa balitanya ke Posyandu. Hal ini sungguh kontradiktif jika dicerminkan dengan nilai-nilai ideal seorang ibu rumah tangga di masa lalu (khususnya dalam konteks di Jawa), yang salah satunya adalah untuk menghasilkan generasi masa depan bangsa yang sehat dan cerdas. Para suami cenderung tidak (bahkan sangat tidak) terlibat dalam kesibukan Posyandu. Mereka juga tidak pernah (menurut pengakuan ibu rumah tangga) menanyakan apakah berat badan anaknya naik atau turun, bahkan diantara mereka juga tidak pernah tau kapan jadwal kegiatan pelayanan kesehatan dari Posyandu diberikan. Solusinya, adalah mengandalkan kedekatan organik yang berbasis pada kekerabatan. Ibu Saripah yang sudah cukup lansia dan bahkan kakinya terlalu sakit jika harus berjalan jauh, terutama jika harus berjalan ke kantor kelurahan yang jaraknya cukup jauh dari kampung, meminta anaknya, Dwi Lestari (30) untuk menjadi kader Posyandu bersama dirinya. Gambar 2.3. Kader Posyandu Anggrek 2 pada tahun 2015 79
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Hubungan pertalian darah, yang terkait dengan timpat tinggal bersama, jauh lebih penting dalam susunan kehidupan sosial (Gibson: 1995:129). Dwi memiliki satu orang anak berusia 2,5 tahun dan merupakan karyawan di sebuah toko grosir pakaian. Dirinya mengaku sering izin untuk tidak atau terlambat masuk toko karena alasan kesibukan Posyandu. Setiap bulan, juga ada rapat rutin yang dilaksanakan setiap hari Kamis minggu terakhir pada pagi hari. Rapat ini adalah rapat koordinasi dan evaluasi yang dipimpin langsung oleh pihak kelurahan. Koordinasi yang bersifat struktur administratif administratif yang menentukan garis-garis koordinasi "maya" antara masyarakat dan tata pemerintahan tingkat lokal. Namun jika ditarik lebih panjang ke atas, garis-garis ini menjadi nyata dalam konteks hubungan administratif antara pemerintah lokal (kelurahan) dan pemerintah kota atau kabupaten. ini kemudian melahirkan Kelompok-kelompok masyarakat yang bertetangga dibentuk dan dibuat untuk saling kerja sama dan mengawasi. Seorang ibu yang tidak membawa balitanya ke Posyandu akan ditegur oleh ibu lain yang membawa balitanya ke Posyandu. Di masa lalu, idealnya seorang ibu yang mendapat teguran tersebut umumnya merasa punya cap bukan ibu ideal, namun kini, ibu-ibu yang tidak membawa balitanya ke Posyandu merasa cuek saja dan yang mengingatkan mereka bukan ibu-ibu tetangganya sendiri, melainkan kader Posyandu. Artinya kedekatan oragnik antaribu rumah tangga untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang ideal, setidaknya dalam hal kesehatan, pada masa kini sudah menemui titik lunturnya. Masyarakat pedesaan-perkampungan ideal "abad berapa pun sekarang sekarang selalu tampak telah pudar atau sedang dalam proses memudar" (Roseberry, 1989:57). surat diresmikan peranannya dengan diberikan keputusan yang ditandatangani langsung oleh walikota. Adanya surat keputusan pengangkatan ini dilakukan pemerintah kota Malang dan diterima para kader Posyandu Anggrek 2 dan juga tentunya kader Posyandu lain sejak tahun 2015. (SK) pengangkatan resmi Di kelurahan Ciptomulyo, terdapat 141 kader Posyandu yang secara resmi diberikan SK oleh negara. Artinya, 141 orang tersebut telah memiliki peran yang lebih dari ganda, mereka sebagai kader Posyandu, sebagai "negara", dan sebagai masyarakat itu sendiri. Para kader Posyandu yang memiliki SK tersebut sangat senang saat yang mereka diselenggarakan oleh tinggi, biasanya diselenggarakan oleh pemerintah kota. Di sana, seluruh kader Posyandu se-kota berkumpul dan itulah yang disebut paguyuban kader Posyandu kota. Para ibu rumah tangga tersebut, di luar konteks peranannya sebagai kader Posyandu, dapat memperluas jaringan mereka. harus menghadiri acara-acara lebih instansi yang Melalui peresmian peranan kaum perempuan, hal ini menunjukkan bahwa perempuan dilihat sebagai perantara antara dunia adat (nilai-nilai kemasyarakatan) dengan nilai-nilai ideologi negara, seperti misalnya nilai-nilai yang menggalakkan peranan ibu rumah tangga untuk terus menjadikan keluarganya sebagai keluarga yang ideal menurut niali-nilai yang telah ditetapkan oleh negara. Penempatan perempuan seperti itu, sebenarnya secara makro, menempatkan mereka dalam posisi simbolik dan praktis yang besar. Bayangkan, tengah-tengah tanpa harus hadir di masyarakat, melalui para ibu rumah tangga-kader Posyandu tersebut, negara sudah tidak perlu lagi memusingkan masalah ancaman kematian bayi. Di tangan ibu rumah tangga itulah, masalah itu sudah dapat ditangani. Dari SK ke Insentif, dari Data ke Lomba Tampaknya untuk terus menghadirkan dirinya di masyarakat, negara tidak harus menghadirkan dirinya di tengah-tengah mereka, atau dengan kata lain, negara tidak perlu mendatangkan para aparat kesehatan resmi di dinas kesehatan untuk turun ke kelurahan-kelurahan. Yang dilakukan negara untuk menghadirkan dirinya adalah dengan menjadikan beberapa orang dari masyarakat itu sendiri sebagai negara. Karena menyadari pentingnya peranan kaum perempuan dan ibu rumah tangga untuk menjadi kader Posyandu yang terus mereproduksi masyarakat negara meneguhkan keberadaan mereka, dengan kata lain, mengakui posisi mereka secara resmi di struktur negara. Oleh karena itu, melalui pemerintah kota dengan dikoordinasikan oleh dinas kesehatan, para kader atau Posyandu sehat, Menjadikan ibu rumah tangga sebagai "instrumen" negara untuk memasyarakatkan ideologinya secara resmi (bukan secara sukarela seperti yang terjadi pada masa orde baru), berarti memiliki implikasi materialis dari sisi para kader. Ada sebabnya mengapa SK yang diberikan kepada kader Posyandu menjadi sesuatu yang berharga bagi tangga-kader Posyandu tersebut. Hal ini tak lain dan tak bukan karena berhubungan dengan insentif yang diterima oleh para kader Posyandu. Insentif ini diberikan setiap bulan. Bu Jumakyah (52) dan bu Dwi Lestari (30) mengaku mendapat Rp. 95.000,- setiap bulannya dari pemerintah sebagai insentif dan "uang lelah" atas pengabdian mereka pada negara dalam Posyandu. Jumlah tersebut walaupun tidak banyak dan terkesan simbolik saja, ibu rumah tersebut diteguhkan posisinya 80
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 namun bagi ibu rumah tangga kelas menengah, seperti yang banyak lokasi penelitian saya, merupakan sesuatu yang berarti. Hal ini dibenarkan oleh Bu Siti Aminah (53), ketua paguyuban Posyandu se- kelurahan, bahwa sejak adanya keputusan pemerintah kota memberikan surat keputusan pengangkatan kader Posyandu sebagai "kader negara", banyak ibu rumah tangga yang tergiur untuk mau menjadi kader Posyandu, namun permasalahannya tidak berhenti sampai di situ. Para ibu rumah tangga yang tergiur tersebut, hanya tergiur karena alasan SK dan insentif semata, namun secara kinerja, mereka tidak dapat dikatakan baik, bahkan buruk. "banyak yang ingin menjadi kader Posyandu, tapi tidak ada niat sama sekali. Banyak dari mereka yang sudah diterima menjadi kader, dan mendapat SK, setelah tau bahwa tugasnya cukup banyak, mereka keluar, dan kami pun (kader Posyandu lainnya), kerepotan mencari pengganti.", kata bu Siti Aminah. terdapat di Posyandu itu tahu bahwa Posyandu merupakan sesuatu yang kompleks yang merumitkan. Tidak hanya berhenti pada SK dan insentif, satu upaya yang dilakukan oleh negara untuk memastikan agar roda mewujudkan masyarakat sehat dapat terus berputar adalah dengan mengadakan lomba-lomba. Salah satu kegiatan Posyandu yang paling rumit dan menyusahkan para ibu rumah tangga-kader Posyandu adalah membuat laporan bulanan mengenai data kesehatan di kampungnya. Jumlah laporan yang harus dibuat jumlahnya ada 31 buku. Laporan tersebut harus dikerjakan oleh dua hingga tiga orang kader, dan waktu pengerjaannya jelas memakan waktu yang tidak sedikit. Inilah mengapa di awal-awal tadi, saya mengatakan bahwa jika ada satu ibu rumah tangga saja yang tidak membawa balitanya ke Posyandu, maka berimplikasi ketiadaan catatan. Artinya, jika ada laporan yang kosong, maka akan mempengaruhi validitas laporan keseluruhan, dan jelas membuat citra suatu Posyandu menjadi diragukan. ini Pertemuan kader 'resmi' Posyandu yang diadakan dua sampai tiga bulan sekali di tingkat kota, menjadi yang ditunggu-tunggu oleh para kader Posyandu. Pertemuan tersebut biasanya dilakukan di gedung-gedung pertemuan yang cukup elite. Para ibu rumah tangga juga menggemari yang berbau "priyayi-priyayi", bersalaman dan bertemu dengan istri wali kota sebagai ketua penggerak utama PKK, bagi mereka adalah kebanggaan tersendiri. Di dalam dimensi inilah, ibuisme seakan menguat lagi, namun perlu diingat, hanya secara terbatas sifatnya, yaitu karena SK dan insentif. Pertemuan kader resmi Posyandu se-kota merupakan sarana sosialisasi dan pendidikan bagi mereka. Di sini, berbagai kesehatan diselenggarakan, untuk selanjutnya mereka teruskan hingga ke masyarakat level mikro. Rumah menjadi area yang ideal bagi nilai-nilai negara dapat masuk, tentunya melalui ibu rumah tangga. penyuluhan tentang Pendidikan dan penyuluhan bagi para ibu rumah tangga- kader akhirnya membutuhkan kekuatan rumah tangga, keluarga, dan kekuatan moral kaum perempuan sebagai landasan yang memperlancar bagi proyek-proyek politik yang lebih besar, penyuluhan dan pendidikan kaum perempuan untuk rumah tangga menjadi alasan bagi perluasan pekerjaan rumah tangga pribadi mereka hingga ke bidang pengelolaan secara rasional masyarakat umum (Newberry, 2013:174). Memang, peran perempuan di bidang rumah tangga, memberi mereka "hak dan kewajiban untuk terlkibat dalam urusan-urusan masyarakat yang lebih luas" (Steinschneider 1994:13). Ibuisme yang seakan mampu menguat (dikuatkan) dengan SK dan insentif tersebut pada akhirnya kembali memudar ketika ternyata para ibu rumah tangga-kader 'resmi' Posyandu itu pada Laporan-laporan yang banyak tersebut kompleks sifatnya, diantaranya adalah laporan perkembangan berat dan tinggi badan balita, laporan kesehatan ibu hamil, laporan kesehatan ibu hamil dan menyusui, laporan KB, laporan mengenai jentik nyamuk, laporan mengenai kondisi rumah sehat, dan masih banyak lagi. Dalam hal ini, negara hadir dalam bentuk kertas-kertas dan tabel-tabel. Mungkin, kita (dan saya pada awalnya) memandang bahwa kertas dan tabel yang banyak tersebut secara fetish, atau memandangnya begitu dan biasa saja, namun ternyata dibalik kertas dan tabel tersebut, sesungguhnya ada negara yang sedang memantau. Laporan-laporan itu dibuat oleh kader Posyandu, dan pada tenggat waktu tertentu pada setiap bulan, harus diserahkan kepada ketua kader Posyandu di tingkat RW dan kelurahan untuk akhirnya diperiksa. Jika ada kesalahan sedikit saja, maka harus diulang. Makanya dalam pengisian, para kader biasanya menggunakan pensil terlebih dahulu. Gambar 2.4. Sebuah piagam penghargaan yang diterima oleh Posyandu Anggrek 2 81
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Laporan kesehatan kampung merupakan wujud pertanggungjawaban yang diberikan oleh kader Posyandu kepada negara yang telah memberikannya insentif. Di maa orde baru, laporan yang dibuat tidak sebanyak ini. Menjadi logis jika, negara pada akhirnya memberikan para kader Posyandu, walaupun sedikit, sejumlah insentif untuk mendapat laporan-laporan menegnai kondisi kesehatan kampungnya. Laporan- laporan itu setelah terhimpun seluruh kelurahan, setiap tahunnya diikutkan lomba. Lomba-lomba yang diselenggarakan oleh pemerintah kota melalui dinas kesehatan kota memiliki pretige tersendiri bagi para kader jika berhasil dimenangkan. Di satu sisi, laporan dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban, di sisi lain, laporan dibuat untuk keperluan lomba. Lomba-lomba itu hanya simbolik sifatnya, tidak ada tindak lanjutnya, namun para kader selalu berlomba-lomba untuk memenangkan Posyandunya. Everyday State - Monthly State? Setidaknya sejak masa orde baru, PKK dan Posyandu jelas menempatkan kaum perempuan khususnya ibu tangga berada di garis depan dalam rumah pembangunan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat. Peranan mereka tertentu dalam masyarakat, pada konteks-konteks menjadi negara dan pemerintahan itu sendiri, yang menjadikan diri mereka sebagai kepanjangan dari program-program pemerintah yang ditujukan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial melalui aktivitas formal dan informal kaum perempuan, dan untuk membantu menciptakan masyarakat kampung yang ideal. Secara signifikan, proses pembentukan negara sebagai proses penyebaran kekuasaan negara sehari-hari ini dapat melalui bentuk-bentuk pemerintahan terlaksana jika para kaum perempuan dan kader Posyandu itu menggunakan sumber daya negara untuk kepentingan dan tujuan mereka dan masyarakatnya. Everyday State yang saya maksud di sini adalah bagaimana negara terus mengadirkan dirinya di lorong- lorong kampung, tentunya di konteks masa kini. Indonesia, khususnya Pada konteks masa lalu, everyday state tampak sangat efektif mampu intensif membumikan secara masif nilai-nilai ideologinya, tersendiri. Secara tentunya dengan cara bersamaan, negara pada waktu juga mampu itu mengolaborasikan nilai-nilai ideologi tersebut dengan nilai-nilai ideal masyarakat Jawa: gotong royong. Konsep gotong royong seakan menjadi instrumen yang sangat berguna untuk membuat masyarakat terus bekerja mewujudkan kondisi mereka sendiri yang sehat. Oleh karena lalu negara cukup berlandaskan pada kesukarelaan kaum perempuan untuk bertugas atas nama mereka. sebab negara secara rezim itu, pada masa Menjadi problematis ketika 18 tahun pascaorde baru yang sangat dominan dan berorientasi pada pembangunan, ideologi pembangunan dari, oleh, dan itu memudar. Masyarakat kini untuk masyarakat cenderung berpandangan bahwa pembangunan adalah dari dan oleh negara, untuk masyarakat. Ibu Saripah yang sudah puluhan tahun menjadi kader Posyandu dan inilah juga yang dikonfirmasi oleh Bu Kridiana (34), seorang bidang Puskesmas kelurahan, bahwa Posyandu adalah milik masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri. Nilai-nilai gotong royong, secara ideologi dan instrumental pada masa kini kurang disadari oleh masyarakat sendiri. Satu hal yang merupakan cenderung menjadi kekurangan negara, adalah sifatnya yang cenderung menyamakan antarmasyarakat. Negara berharap, dengan menggunakan romantisme masa lalu mengenai gotong royong sebagai model ideal, dapat meningkatkan nilaigotong royong tersebut di kalangan warga masyarakat dan mengukuhkan keyakinan bahwa masyarakat lokal adalah masyarakat yang mandiri, dan, tentu saja bersamaan dengan itu, untuk meningkatkan dan pengawasannya terhadap masyarakat lokal. Masyarakat ideal menurut pandangan negara itu didasarkan pada cenderung menafikan asumsi kesetaraan yang karakteristik tiap-tiap masyarakat. "Kota dan negara selalu berubah dan harus dipahami dalam konteks sejarah mnasing-masing. Gambaran-gambaran tentang pedesaan Jawa dan masyarakat ideal karena itu adalah cara negara dan rakyat melihat masa lalu dan masa depan" (Newberry 2013:53). campur tangan Maka melalui paragraf ini saya ingin menawarkan istilah, jika dahulu everyday state dapat dimungkinkan karena rakyat bekerja secara gotong royong dan organik mewujudkan diir mereka yang ideal, kini mungkin everyday state itu berubah menjadi monthly state. Negara seakan-akan hanya hadir dalam konteks ruang dan waktu tertentu, dalam RW 02 misalnya, negara hanya hadir pada hari Selasa minggu pertama setiap bulannya, yaitu ketika program pelayanan kesehatan untuk balita diadakan. Atau, negara hadir ketika rapat- rapat koordinasi yang dilakukan setiap bulan. Bahkan lebih parahnya, negara hanya hadir ketika diadakan lomba-lomba tertentu. SIMPULAN Tampaknya, ideologi ibuisme yang pada masa orde baru terbangun dengan masif, pada konteks masa kini menjadi semakin pudar. Negara tidak bisa dihadirkan sehari-hari jika hanya mengandalkan pada kesukarelaan kaum perempuan dan ibu rumah tangga seperti pada pada masa lalu. Usaha untuk mewujudkan masyarakat yang ideal, khususnya dalam hal kesehatan, harus 82
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 memperhatikan dinamika setiap masyarakat sebagai sasaran pembangunan. Para ibu rumah tangga yang menjadi kader Posyandu, meskipun mengaku mau sukarela, bekerja untuk negara dalam konteks sebenarnya dibalik itu mereka mau bekerja salah satunya karena alasan SK dan insentif sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka kepada negara. Hal ini mengisyaratkan adanya repsiprositas atau hubungan timbal balik antara kader Posyandu dan negara. Selain itu, lomba-lomba yang diadakan pemerintah juga menjadi salah satu yang membuat "motor" pengawasan negara terhadap masyarakat lokal dapat terus berjalan. Notions, diedit oleh Elsbeth Locher-Scholten dan Anke Neihof hal. 43-51. Dordrecht, Belanda: Foris Publication. Geertz, Hildred. 1961. The Javanese Family. NY: Free Press of Glencoe. Gibson, Thomas. 1995. Having Your House and Eating It: Houses and Siblings in Ara, South Sulawesi. Dalam About the House: Levi-Strauss and Beyond, diedit oleh Janet Carsten dan Stephen Hugh Jones, hal. 129-148. Cambridge, Inggris: Cambridge University. UCAPAN TERIMA KASIH Saya mengucapkan terima kasih khususnya kepada para informan yang telah memberikan waktunya untuk bersedia diwawancara, yaitu Ibu Saripah, ketua Posyandu Anggrek 2, Ibu Jumakyah dan Ibu Dwi Lestari, anggota dan sekretaris Posyandu Anggrek 2, Ibu Siti Aminah, ketua paguyuban Posyandu kelurahan Ciptomulyo, dan Ibu Krisdiana Sulistya, bidan Puskesmas kelurahan Ciptomulyo. Saya juga sangat mengucapkan terima kasih kepada Posyandu Anggrek 2 karena memperbolehkan saya melakukan pengamatan. Selain juga para pengajar di Departemen Antropologi FISIP-UI, khususnya untuk Profesor Achmad Fedyani Saifuddin atas diskusi- diskusi kritisnya baik selama di kelas maupun secara personal. itu, terima kasih Koentjaraningrat. 1961. Some Social-Anthropological Observations on Gotong Royong Practices in Two Villages of Central Java. Diterjemahkan oleh Claire Holt. Ithaca, NY: Cornell University Press. Newberry, Jannice. 2013. Back Door Java: Negara, Rumah Tangga, dan Kampung di Keluarga Jawa. Diterjemahkan oleh Bernadetta Esti Sumarah dan Masri Maris. Jakarta, Indonesia: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Sullivan, Nancy. 1983. in Development: State Theory and Urban Kampung Practice. Dalam Women's Work and Women's Roles: Economic and Everyday Life in Indonesia, Malaysia, and Singapore. Diedit oleh Leonore Manderson, hal. 147-172. Canberra: Development Studies Centre. Indonesian Women Suryakusuma, Julia. 1991. State Ibuism: The Social Construction of Womanhood in the Indonesian New Order. New Asian Visions 6(2): 46-71 DAFTAR PUSTAKA Djajadiningrat-Nieuwenhuis, Madelon. 1987. Ibuism and Priyayization: Path to Power? Dalam Indonesian Women in Focus: Past and Present Turner, Victor M. Dan E. M. Burner (Penyunting). 1986. The Anthropology of Experience. Urbana: University of Illionis Press. i 1) Penghayatan dan pengamalan Pancasila, 2) gotong royong, 3) pangan, 4) sandang, 5) perumahan dan tata laksana, 6) pendidikan dan ketrampilan, 7) kesehatan, 8) pengembangan kehidupan berkoperasi, 9) kelestarian lingkungan hidup, dan 10) perencanaan kesehatan ii Puskesmas, kependekan dari Pusat Kesehatan Masyarakat, yaitu organisasi pelayanan kesehatan di tingkat kelurahan, satu tingkat di atas Posyandu. Puskesmas bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten. Dalam hal ini, Puskesmas memiliki fungsi pembinaan dan membantu dalam pelaksanaan kegiatan- kegiatan Posyandu iiiSetiap tiga bulan sekali, selain mendapat sereal dan susu, ibu dan balita yang hadir di kegiatan pelayanan kesehatan juga mendapat makanan berat, yaitu makanan bernasi, biasanya adalah sup sayur. Kegiatan memasak dikoordinasikan oleh ibu-ibu di tingkat RT, dipimpin oleh ibu RT, istri ketua RT. 83
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Politik Kekerabatan dan Partai Politik dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia Rina Hermawati Departemen Antropologi FISIP Unpad rina.antrop@gmail .com Nunung Runiawati Departemen Adminitrasi Publik FISIP Unpad Abstrak Sistem pemilihan kepada daerah secara langsung semakin meneguhkan politik kekerabatan di Indonesia. Politik kekerabatan merupakan strategi untuk mengamankan kekuasaan dengan menempatkan keluarga atau kerabat pada jabatan-jabatan politik secara formal maupun informal. Berbagai daerah di Indonesia seperti Banten, Cimahi, Bantul, Kendal, Indramayu, Bali dan sebagainya menjadi contoh jelas dari menguatnya politik kekerabatan ini. Artikel ini yang akan menyebabkan menguatnya politik kekerabatan di Indonesia. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan mempelajari dokumen-dokumen terkait kasus-kasus pemilihan kepala daerah. Hasil kajian menunjukkan menguatnya politik kekerabatan disebabkan memburuknya institusionalisasi kepartaian pada umumnya, dan melemahnya kemampuan rekrutmen dan kaderisasi partai politik pada khususnya. Politik kekerabatan menjadi pilihan yang menarik bagi parpol untuk memenangkan posisi-posisi politik karena adanya keunggulan-keunggulan elektoral yang nyata dari tokoh kekerabatan yang sedang menjabat, seperti popularitas, kekuatan sumber daya finansial, serta kemampuan mobilisasi massa. Politik kekerabatan ini memberi peluang menguatnya nepotisme, patron klien, patrimonalisme, dan sistem rekrutmen yang tidak turunannya. Bahkan, transparan dengan berbagai politik kekerabatan merupakan bahaya laten terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia. Untuk itu, perlu penguatan fungsi partai politik khususnya fungsi itu, rekrutmen dan kaderisasi politik. Selain peningkatan kesadaran dan paritisipasi politik masyarakat menjadi agenda yang tidak bisa dilupakan. menggambarkan faktor-faktor karena semakin perkembangan demokrasi di Indonesia. Salah satu fenomena yang semakin menguat adalah dominannya politik kekerabatan dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia. Hasil penelusuran harian Kompas pada tahun 2013 menunjukkan terdapat 57 kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mempunyai hubungan kerabat atau keluarga dengan pejabat lain. Mereka tersebar di 15 provinsi yaitu Lampung, Sulawesi Selatan, Banten, Sulawesi Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Maluku (Kompas, 18 Oktober 2013). Menguatnya politik kekerabatan ini dapat dijelaskan dari neo politik patrimonialisme menyebutkan kekerabatan merupakan ekses negatif dari otonomi daerah yang menjadikan demokrasi terbajak oleh sirkulasi hubungan inti genealogis berdasarkan relasi kekeluargaan maupun di luar garis genealogis yang memiliki pelanggengan kekuasaan family (Djati, 2013). berbagai perspektif. Pendekatan bahwa kepentingan terhadap Pendekatan lainnya menyebutkan politik kekerabatan disebabkan karena adanya warisan feodalisme yang masih menancap kuat dalam masyarakat. Feodalisme yang dimaksud bukan hanya penguasaan sumber daya ekonomi saja, tetapi juga terbentuknya loyalitas dalam masyarakat dengan melibatkan para tokoh informal. Tokoh informal tersebut pada umumnya memiliki massa besar yang digunakan untuk menopang kekuasaan keluarga. Mutualisme tersebut dibangun atas mekanisme pertukaran kepentingan, yaitu tokoh informal mendapatkan terhadap pembuatan kebijakan publik, sedangkan keluarga bisa mengikat loyalitas pemilih melalui pengaruh tokoh informal. aksesibilitas Kata kunci rekrutmen, kaderisasi, demokrasi : politik kekerabatan, partai politik, PENDAHULUAN Sistem pemilihan kepala Daerah secara langsung tentunya membawa berbagai macam konsekuensi bagi Pendekatan yang ketiga, politik kekerabatan sebagai bentuk politik predator. Studi pendekatan ini dilakukan oleh Asako (2010) dan Mc Coy (1994) yang menganalisis tumbuhnya politik kekerabatan/dinasti politik justru karena adanya koalisi bisnis-politik di tingkat lokal. Dalam hal ini jejaring keluarga telah 84
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 menguasai berbagai proyek pembangunan daerah yang kemudian dibagi-bagikan kepada kroni-kroninya. Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut, nampak bahwa munculnya politik kekerabatan dapat dipandang sebagai ekses negatif dari otonomi daerah, budaya feodalisme dan koalisi bisnis-politik di tingkat lokal. Kecenderungan politik kekerabatan yang berkembang di Indonesia sebenarnya tidak terlepas dari fungsi partai politik, karena bagaimanapun juga, mekanisme rekrutmen politik dilakukan oleh partai politik Namun demikian, ada kecenderungan bahwa anggota keluarga politik sekaligus merupakan pengurus partai politik sehingga memperkuat politik kekerabatan. Kajian ini akan menggambarkan peran parpol dalam melahirkan politik kekerabatan dan bagaimana implikasinya bagi demokrasi di Indonesia. Politik Kekerabatan Ditinjau Antropologi dari Aspek Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar. Menurut Chony dalam Ali Imron (2005:27), sistem kekerabatan dijelaskan bukan hanya saja karena adanya ikatan perkawinan atau karena adanya hubungan keluarga, tetapi karena adanya hubungan darah". Selain itu Chony juga mengungkapkan bahwa kunci pokok sistem perkawinan adalah kelompok keturunan atau linege dan garis keturunan atau descent. Anggota kelompok keturunan saling berkaitan karena mempunyai nenek moyang yang sama. Kelompok keturunan ini dapat bersifat patrilineal atau matrilineal. Sedangkan Keesing dalam Ali Imron (2005:27) menjelaskan bahwa sistem kekerabatan adalah hubungan berdasarkan pada model hubungan yang dipandang ada antara seorang ayah dengan anak serta antara seorang ibu dengan anak. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial, yang merupakan sebuah jaringan hubungan kompleks berdasarkan hubungan darah atau perkawinan. politik masyarakat ke dalam tiga tipe. Pertama, masyarakat yang mempunyai kekuasaan terpusat, lembaga hukum yang hirarki administratif dan administratif ditetapkan dengan berisikan struktur politik dan karenanya memiliki sebuah pemerintahan yang menyerupai negara. Dalam struktur kekuasaan, tugas dan wewenang politik tertata dengan rapi mulai dari tingkat tertinggi sampai pada struktur kelompok yang paling rendah/kecil. Kedua, sistem politik dengan struktur politik yang tidak mempunyai kekuasaan pusat, mesin administratif atau pengadilan dengan kekuasaan untuk menjatuhkan keputusan tidak tertata dengan jelas, dimana dalam struktur politik tugas dan wewenang tidak tertata secara rapi sehingga kadang disebut masyarakat tak bernegara. Dalam masyarakat seperti ini garis keturunan dipergunakan sebagai kerangka satuan politik, sehingga prilaku politik terikat sangat kuat dengan dan tercakup oleh sistem pertalian keluarga. yang Ketiga, keseluruhannya ikatan dipersatukan kekeluargaan, kelompok masyarakat tersebut terbentuk berupa keluarga pengembara yang hidupnya kadang berpindah dari satu tempat ke tempat lain berdasarkan ketersediaan makanan, baik makanan untuk kebutuhan kelompok maupun makanan untuk kebutuhan ternak. jelas. Struktur kelompok komunitas kecil oleh keluarga gerombolan atau Kajian lainnya Evans Prichart tentang struktur politik bangsa Nuer di Sudan menemukan bahwa struktur politik bangsa Nuer sangat dipengaruhi oleh struktur sosial yang berkaitan dengan ekologi. Dalam Analisisnya tentang mata pencaharian dengan lingkungan alam tempat tinggal, kondisi geografis bangsa Nuer menyebabkan mereka menyebar di suatu daerah yang luas. Jika tiba musim hujan bangsa Nuer menetap di desa karena tersedia air dan rumput yang cukup untuk ternak. Sedangkan jika musim kemarau tiba bangsa Nuer meninggalkan desa-desa mereka dan tinggal di perkemahan dimana terdapat rumput dan air yang cukup untuk ternak. Semakin besar kelompok pengembara, cenderung melemah karena dalam setiap kelompok kecil bersaing secara politik untuk menguasai air dan rumput untuk ternak. Semakin kecil kelompok pengembara semakin kuat itu menunjukkan struktur sosial mereka didasarkan atas lineage, yaitu kelompok kekerabatan yang unilineal, dimana silsilah keturunan dapat diketahui dengan jelas. ikatan kekerabatanya ikatan kesatuan mereka. Keadaan Kajian antropologi politik melihat kekerabatan sebagai bagian penting dalam sistem politik masyarakat. Hasil kajian Fortes dan Evans Pritchart dalam bukunya African Political Sistems (1940) membagi praktek Berdarkan dua uraian kajian tersebut, nampak bahwa praktik politik kekerabatan telah dikenal sejak lama dalam sistem politik di Afrika dan bangsa Nuer di Sudan. Politik kekerabatan ini tidak hanya berlaku 85
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pada masyarakat desa yang penuh dengan ikatan kekerabatan, akan tetapi dapat berlangsung pula pada masyarakat perkotaan. Eric Wolf dalam studinya tentang arti dan peran keluarga dalam percaturan politik ia menemukan bahwa politik keluarga dapat pula berlaku di beberapa Kota Austria dan Pulau Cicilia. Kelompok keluarga yang memiliki lahan yang luas telah mendirikan pabrik yang dikelola dengan sistem keturunan. Pimpinan pabrik diangkat dari keluarga inti. Politik keluarga nampak ketika terjadi rencana pengalihan lahan oleh pemerintah dalam rangka pelebaran jalan dan perluasan kota. Kelompok keluarga akan berkoalisi untuk mempertahankan lahannya. Dimulai dengan mengumpulkan sejumlah harta kekayaan untuk menebus sebagai jaminan kepada pemerintah, sampai pada tuntutan hukum di pengadilan. Bahkan pada tingkat tertentu mereka berkumpul dan berbaris menjadi benteng dan perisai hidup guna mempertahankan lahan pabriknya. kepentingan/aspirasi rakyat dengan pemerintah beserta kebijakan-kebijakannya. Dalam era pemilihan kepala daerah, tantangan terbesar partai politik saat ini adalah melakukan rekrutmen yang benar untuk mengisi jabatan-jabatan politik, khususnya dalam konteks desentralisasi, dimana kepala dan wakil kepala daerah dipilih secara langsung. Hal ini menunjukkan bahwa partai politik menjadi aktor yang menentukan proses pencalonan kandidat kepala daerah. Namun demikian, peran politik terjadi pada saat saja. Proses pemenangan pencalonan kandidat kandidat selanjutnya ditentukan oleh popularitas kandidat itu sendiri dengan dukungan tim-tim sukses bentukan para kandidat. ini seolah-olah hanya Politik kekerabatan terus dipelihara dan dikembangkan dalam politik kekinian masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Dal Bo mengenai politik kekerabatan di Amerika Serikat, Pablo Querubin dan Mendoz mengenai politik kekerabatan di Philipina menunjukkan hasil yang sama bahwa kandidat yang berasal dari keluarga politik mempunyai peluang yang lebih besar untuk memenangkan pemilu. Hasil penelitian Dal Bo menunjukkan bahwa seorang legislator yang kerabatnya telah menduduki jabatan politik, mempunyai peluang yang lebih besar untuk terpilih. Atau dengan kata lain, seseorang yang berkuasa, mempunyai peluang yang lebih besar untuk mempertahankan lebih memungkinkan untuk membentuk politik kekerabatan. Hal ini disebabkan karena political capital yang terkait dengan mesin politik dapat diwariskan dalam keluarga. Oleh karena itu, fenomena politik kekerabatan tetap eksis sampai saat ini. ini kekuasaannya dan Popularitas calon kandidat menjadi dasar petimbangan utama dalam menentukan pilihan partai politik. Tokoh-tokoh populer yang berasal dari kalangan selebriti, artis, pengusaha besar, birokrat, atau tokoh patronase lokal menjadi pigur yang banyak diminati partai politik. Sistem parpol menjadi kurang memiliki insentif untuk melahirkan calon-calon pemimpin lokal melalui sistem kaderisasi yang bagus. Biasanya kader- kader parpol ini akan kalah populer dibandingkan dengan kalangan selebriti maupun pesohor lainnya. Pemilukada telah membuat proses pelembagaan parpol dan pengelolaan parpol menjadi semakin problematis. Di sisi lain, secara internal partai politik mengalami berbagai dalam membangun institusinya karena minimnya sumber daya yang dimiliki partai politik (keuangan, sumber daya manusia dan fasilitas fisik lainnya). Di sisi lain, pemilukada menuntut partai politik memiliki kader yang siap memenangkan pertarungan dari Pemilukada. selama ini Partai Politik dan Politik Kekerabatan Partai politik memiliki peranan penting bagi bekerjanya mekanisme demokrasi. Hal ini berkaitan dengan fungsi partai politik untuk menyerap dan rakyat, menyalurkan melakukan rakyat, melakukan rekrutmen politik untuk mengisi jabatan- jabatan publik di semua tingkatan pemerintahan, memformulasi dan menetapkan kebijakan umum melalui institusi legislatif dan eksekutif di semua tingkatan pemerintahan, melakukan pengawasan atas pelaksanaan kebijakan publik melalui para kadernya di legislatif dan menjadi penengah antara lembaga aspirasi dan kepentingan kepada politik pendidikan tersebut menyebabkan partai politik Kedua hal tergiring untuk mendukung kandidat-kandidat yang diajukan oleh para petahana (incumbent) yang masih memiliki banyak political resources dan otoritas formal atau yang sudah tidak mungkin lagi maju berkompetisi karena aturan pembatasan masa jabatan. Ikatan kekerabatan dengan para incumbent atau tokoh sentral parpol jelas saja membuat nepotisme menjadi menonjol. Para petahana memang memiliki banyak keunggulan elektoral untuk memenangkan kompetisi politik lokal. Selain tentunya sudah dikenal luas, mereka ini bisa mempolitisasi birokrasi dengan iming- iming mutasi maupun promosi untuk mendukung kemenangan calon yang dinominasikannya. Dengan demikian, politik kekerabatan sesungguhnya menjadi strategi partai politik untuk merebut ataupun mempertahankan kekuasaan. 86
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dengan demikian, upaya meminimalisasi politik kekerabatan bisa dimulai dengan cara membangun institusi partai politik. Secara umum, dapat dikatakan bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh partai-partai politik di Indonesia berhubungan dengan lima isu utama: (1) kapasitas organisasional (seperti misalnya kemampuan memobilisasi dan mengelola sumber- (2) sumber memelihara integrasi (seperti misalnya kemampuan mencegah perpecahan internal sebagai akibat dari hadirnya perbedaan dalam (3) mempraktikan demokrasi secara internal (misalnya menegakkan mekanisme yang demokratis dalam pengambilan keputusan penting); (4) kemampuan memenangkan pemilu (seperti misalnya dalam menentukan isu-isu kampanye dan rekrutmen kandidat anggota parlemen), dan; (5) pengembangan ideologi partai seperti misalnya dalam menentukan posisi partai terhadap isu-isu strategis yang berkembang dalam masyarakat. finansial, personel, dan material); tubuh partai); Dalam rangka membangun institusi partai politik yang sehat, Randall dan Svasand (dalam Harjanto, 2011) menyebutkan bahwa pelembagaan parpol melibatkan setidaknya empat variabel penting yaitu systemness, decisional autonomy, value infusion, dan reiftcation. Systemness merujuk pada pengelolaan infrastruktur parpol dan dinamika internalnya. Decisional autonomy terkait dengan hubungan parpol dan eksternalnya, khususnya menyangkut otonomi politik dan finansial, keterkaitannya dengan massa, dan kemampuan parpol untuk otonom dari permainan polilik di tingkat nasional dan lokal. Value infusion mirip dengan pemahaman di atas, terkait dengan dimensi attitudinal pelembagaan parpol dimana nilai-nilai ideologis yang dapat menarik dan melekat pada para anggota atau pendukung menjadi perhatian utama dan terakhir, reiftcation terkait dengan kemampuan parpol untuk menanamkan suatu citra atau brand name tertentu di benak para pemilih. Dalam mencapai kelembagaan partai politik ini diperlukan undang-undang kepartaian yang mampu mendorong, memfasilitasi, dan menjamin eksistensi partai politik untuk mengoptimalkan fungsi dan perannya. orientasi khusus menuju masyarakat bangsa itu. tujuan politik diantara Lebih jauh, Almond mengklasifikasikan budaya politik menjadi tiga tipe yaitu : 1. budaya politik parokial dimana kesadaran obyek politiknya kecil atau tidak ada sekali terhadap sistem politik. Kelompok ini aka ditemukan di berbagai lapisan masyarakat. 2. budaya politik kaula adalah mereka yang berorientasi dan pengaruhnya terhadap outputs yang mempengaruhi kehidupan mereka seperti tunjangan sosial dan hukum. Namun mereka tidak berorientasi terhadap partisipasi dalam struktur inputs. politik sistem terhadap 3. budaya politik partisipan adalah individu yang terhadap dan terlibat didalamnya atau melihat terlibat, potensial sebagai dan membuat berorientasi proses dan dirinya mengartikulasikan keputusan. tuntutan struktur inputs tidak menutup Dalam kemungkinan bahwa terbentuknya budaya politik merupakan gabungan dari ketiga klasifikasi tersebut di atas. Tentang klasifikasi budaya politik di dalam masyarakat lebih lanjut adalah sebagai berikut. kehidupan masyarakat, No Budaya Politik 1. Parokial Uraian/Keterangan orientasi a. Frekuensi sistem terhadap sebagai obyek umum, obyek-obyek input, obyek-obyek output, dan pribadi sebagai aktif partisipan mendekati nol. b. Tidak terdapat peran- peran politik yang dalam khusus masyarakat. Budaya Politik Masyarakat semakin Faktor berkembangnya politik kekerabatan adalah budaya politik masyarakat. Almond dan Verba (1984) mendefinisikan budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada di dalam sistem itu. Dengan kata lain, bagaimana distribusi pola-pola lainnya yang mempengaruhi c. Orientasi parokial menyatakan alpanya harapan-harapan akan yang perubahan yang komparatif diinisiasikan oleh sistem politik. d. Kaum parokial tidak mengharapkan apapun dari sistem 87
2. Subyek/Kaula 3. Partisipan Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 politik. e. Parokialisme murni dalam berlangsung tradisional sistem yang lebih sederhana dimana spesialisasi politik berada pada jenjang sangat minim. f. Parokialisme dalam sistem politik yang diferensiatif lebih bersifat afektif dan normatif dari pada kognitif. frekuensi orientasi politik yang tinggi terhadap sistem yang politik diferensiatif dan aspek output dari tetapi sistem itu, frekuensi orientasi terhadap obyek-obyek input secara khusus, dan terhadap pribadi sebagai partisipan yang aktif mendekati nol. b. Para a. Terdapat subyek akan menyadari otoritas pemerintah. c. Hubungannya terha- dap sistem politik secara umum, dan output, terhadap secara administratif esensial merupakan hubungan yang pasif. di dalam masyarakat di mana tidak terdapat struktur input yang terdi-ferensiansikan. d. Sering wujud obyek umum, obyek- obyek input, output, dan pribadi sebagai aktif partisipan mendekati satu. b. Bentuk kultur dimana anggota-anggota masyarakat cenderung diorientasikan secara eksplisit terhadap sistem politik secara komprehensif dan terhadap struktur dan proses politik serta (aspek administratif input output dan sistem politik) c. Anggota masyarakat terhadap partisipatif obyek politik d. Masyarakat berperan sebagai aktivis. Diantara ketiga tipe budaya politik tersebut, budaya politik partisipan merupakan lahan yang ideal bagi ini dikarenakan tumbuh suburnya demokrasi. Hal terjadinya harmonisasi hubungan warga negara dengan pemerintah, yang ditunjukan oleh tingkat kompetensi politik, yaitu menyelesaikan sesuatu hal secara politik, dan tingkat efficacy atau keberdayaan, karena mereka merasa memiliki setidaknya kekuatan politik yang ditunjukan oleh warga negara. Oleh karena itu mereka merasa perlu untuk terlibat dalam proses pemilu dan mempercayai perlunya keterlibatan dalam politik. Selain itu warga negara berperan sebagai individu yang aktif dalam masyarakat secara sukarela, karena adanya saling percaya (trust) antar warga negara. Oleh karena itu dalam konteks politik, tipe budaya ini merupakan kondisi ideal bagi masyarakat secara politik. e. Orientasi subyek lebih bersifat afektif dan normatif daripada kognitif. a. Frekuensi orientasi politik sistem sebagai Budaya politik partisipan juga memungkinkan warga rasional, pemimpinnya untuk memilih mengutamakan visi dan misi kandidat ketimbang hubungan-hubungan yang bersifat patrimonial. Dalam rangka mewujudkan budaya politik partisipan, maka perlu adanya upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan pendidikan politik masyarakat. dengan 88
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Daftar Pustaka Almond, Gabriel A.dan Sidney Verba. 1984. Budaya Politik : Tingkah Laku Politik Dan Demokrasi Di Lima Negara. Jakarta: Bina Aksara Djati, Warsito, Raharjo. 2013. Revivalisme Kekuatan Familisme dalam Demokrasi. Dinasti Politik di Jurnal Sosiologi Masyarakat Aras Lokal. Indonesia Volume 18 No 2 Haryanto, Nico. 2011. Politik Kekerabatan dan Institusionalisasi Partai Politik di Indonesia. Analisis CSIS Volume 43 No 2, 138-159 Nurul, Qolbi, Izazy. Sisi Lain Politik Dinasti. Majalah Sosial Universitas Indonesia, Jakarta 2011 Zuhro, Siti. 2009. Demokrasi Lokal : Perubahan dan Kesinambungan Nilai-nilai Budaya Politik Lokal. Yogyakarta: Ombak 89
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 KONTRIBUSI PERAN POLITIK TUAN GURU DALAM DEMOKRASI LOKAL DI KALIMANTAN SELATAN Mukhtar Sarman Universitas Lambung Mangkurat [email protected] Abstrak - Bagi masyarakat dari suku Banjar di Kalimantan Selatan, secara tradisional Tuan Guru adalah tokoh masyarakat yang dimuliakan karena dianggap sebagai pemangku kekuasaan di ranah spiritual. Hal itu ada kaitannya dengan peran penting Tuan Guru dalam segala aspek kehidupan sosial 'orang Banjar', dari sejak mereka dilahirkan hingga ketika meninggal dunia. Dalam perkembangan mutakhir, ternyata peran Tuan Guru itu juga merambah ke dunia politik, karena adanya 'undangan' para elit politik yang melihat potensi dukungan suara yang dimiliki oleh Tuan Guru. Masalahnya adalah, kehadiran Tuan Guru dalam dunia politik dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai tindakan yang mencemarkan peran genuine- nya sebagai pemangku kekuasaan di ranah spiritual. Paling tidak, itulah yang sedikit banyak terperagakan dalam dinamika Pilkada Langsung sebagai sistem politik yang diterapkan dalam rangka pemilihan Kepala Daerah di Indonesia pasca Orde Baru. Padahal dalam tataran ideal, seharusnya peran politik Tuan Guru bisa sangat signifikan dalam proses demokratisasi di ranah lokal. Kata kunci: Tuan Guru, ranah spiritual, demokrasi lokal, Pilkada Langsung, politik sedekah. PENDAHULUAN "Orang Banjar" (dalam bahasa lisan diucapkan sebagai Urang Banjar) adalah sebutan untuk penduduk yang kini bermukim di Kalimantan Selatan, atau orang yang merasa dirinya sebagai kelompok etnis Banjar. Merujuk pada JJ Ras, sebagaimana dikutip oleh Hasan (2007:106-111), asal usul suku ini berasal dari konsentrasi koloni Melayu yang pertama terdapat di daerah Tabalong, yang kemudian berkembang menjadi suku Banjar, yang disebutnya sebagai Bandjar on the coast. Mereka ini berimigrasi dari Indonesia bagian Barat pada permulaan abad pertama Masehi. Mereka memasuki bagian Timur "Teluk Besar" pada lereng- lereng kaki Pegunungan Meratus. Pada wilayah tua inilah golongan Melayu berbaur dengan kelompok Olo Maanyan dan orang-orang Bukit, dan mendirikan Kerajaan Tanjung Pura yang mungkin terletak di daerah Tanjung kabupaten Tabalong sekarang. Istilah "Banjar" ditemukan dalam Hikayat Banjar dengan asal kata "Bandarmasih", yang umum dipakai untuk menyebut "Negeri Bandarmasih". Disebutkan nama Bandarmasih disebabkan nama orang besar yang ada di Banjar kala itu adalah Patih Masih. Banjar sendiri mengandung makna berderet- deret sebagai letak perumahan kampung pedukuhan atau desa, yang terletak di atas air sepanjang sungai. Nama Patih Masih adalah nama sebutan dari Patih Oloh Masih yang artinya Patih orang Melayu sebagai sebutan yang ditujukan kepada kepala suatu kelompok etnis di daerah Kalimantan (Saleh, 1975:17). Budaya Banjar sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Bahkan Islam menjadi dasar budaya Banjar. Dalam pernah bersentuhan dengan budaya Jawa ketika kerajaan Banjar menjadi vasal kerajaan Demak. Juga secara kultural pernah bersentuhan dengan budaya Sumatera, tokoh-tokoh terutama Aceh, ketika agamanya seperti Hamzah Fansuri dan Nuruddin al- Raniry menjadi guru intelektual dan spiritual masyarakat Banjar melalui ajaran tasawuf wihdatul wujud dan kitab Sirathal-Mustaqim (Usman, 1994:164). sejarahnya budaya Banjar Merunut pada sejarahnya, agama Islam adalah 'agama negara' untuk Kesultanan Banjar (Ideham dkk, 2007). 1 Oleh karena itu bagi sebagian besar penduduk di Kalimantan Selatan, sebagai keturunan dari rakyat Kerajaan Banjar, status agama Islam itu lebih sebagai "agama keturunan" dan mereka tidak pernah mempertanyakan lagi kenapa harus beragama Sebagai agama keturunan, warga masyarakat Islam. Banjar belajar agama Islam sejak masih sangat belia, dan salah satu hal yang diajarkan adalah: mereka wajib menghormati orangtua dan guru-guru agamanya. Di ranah sosial, guru agama yang wajib 1 Islam adalah "agama resmi" pada masa Kerajaan Banjar (1526- 1905), dan karena itu hampir otomatis setiap penduduk di wilayah Kerajaan Banjar adalah penganut Islam. Pada masa kini, tidak ada data statistik yang menyebutkan orang Banjar itu ada yang beragama lain kecuali Islam. Tetapi sebenarnya ada fakta sejarah bahwa orang Banjar itu semula beragama Hindu, dan "sisa" orang Banjar macam itu di masa kini masih dapat ditemukan pada kelompok masyarakat yang bermukim di sekitar pegunungan Meratus. Sungguh pun demikian, penduduk di sekitar pegunungan Meratus itu seringkali kurang diakui sebagai Urang Banjar, karena sebutan stigmatisnya adalah "orang Bukit" (alias 'orang gunung'), dan pada umumnya mereka masih menganut animisme atau agama Hindu kuno, dan sebagian malah kemudian beragama Kristen. 90
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dimuliakan itu muncul dalam personifikasi "orang alim" yang disebut Tuan Guru.2 Pentingnya peranan Tuan Guru dalam struktur sosial orang Banjar tidak terlepas dari banyak rangkaian tradisi kehidupan sosial masyarakat di Kalimantan Selatan amat tergantung pada peran Tuan Guru. Peran Tuan Guru muncul misalnya dalam upacara perkawinan hingga ritual ketika orang sudah meninggal dunia. Ketika dalam acara akad pernikahan niscaya menghadirkan Tuan Guru untuk memimpin "ijab kabul" biasanya kalau orangtua mempelai wanita tidak berani untuk melakukannya sendiri. Ketika memberi nama anak, disebut batasmiyah, juga menghadirkan Tuan Guru, minimal untuk membacakan doa atas pemberian nama tersebut. Bahkan ketika ada pertengkaran dalam rumah tangga, seringkali suami isteri minta nasihat Tuan Guru, dan Tuan Guru itulah yang acapkali mampu mendamaikan rumah tangga yang retak. Supaya usaha dagang lancar, banyak kalangan pedagang pergi ke Tuan Guru untuk berkonsultasi, atau minta 'amalan penglaris'. Juga ketika ada masalah pekerjaan di kantor, saran Tuan Guru lebih didengarkan. Bahkan ketika kehilangan barang, karena dicuri orang yang tidak diketahui identitasnya, Tuan Guru juga menjadi solusi yang lebih dipercaya ketimbang polisi. Tak terkecuali kalau ditimpa musibah, misalnya sakit panas atau kesurupan dengan asumsi karena pengaruh makhluk ghaib, Tuan Guru dipercaya lebih handal untuk mengatasinya daripada dokter spesialis atau psikiater. Dengan kata lain, dari segala aspek kehidupan, warga masyarakat bisa minta bantuan Tuan Guru. Dan karena itulah, wajar kalau kemudian Tuan Guru merupakan tokoh yang dipercaya punya kapasitas spiritual yang mumpuni dan dihormati masyarakat pada umumnya. Dilihat dari pelapisan sosial, Tuan Guru inilah yang mendapatkan kehormatan tertinggi dalam struktur sosial masyarakat Banjar tradisional. Pada tingkatan yang lebih rendah muncul kemudian status mereka yang termasuk dalam kategori "orang kaya" (Banjar: urang sugih), kaum pegawai (atau 'orang kantoran'), dan akhirnya kaum jaba (alias 'orang kebanyakan' atau rakyat biasa). Dalam preferensi masyarakat Banjar tradisional, orang kaya itu biasanya melekat pada "orang dagang" atau yang pekerjaannya berniaga atau punya perusahaan dagang. Tetapi dalam perkembangan mutakhir, sebutan "orang kaya" itu terutama untuk menunjukkan oknum yang memiliki banyak aset dan properti, dan tidak selalu harus "orang dagang". Bahkan masyarakat Banjar masa kini agak mafhum apabila kategori orang kaya' itu juga melekat pada pejabat pemerintah. Istilah "jaba" itu arti harfiahnya adalah "orang awam", dan semula ditujukan kepada kelompok masyarakat yang kurang begitu menguasai ilmu agama kecuali sekadar bisa shalat. Tetapi secara kultural, kaum jaba itu maksudnya adalah sebutan untuk rakyat yang dalam bekerja mencari nafkah tidak tergantung pada pemerintah, seperti misalnya petani, pedagang kecil, pengrajin, dan lain-lain. Pejabat Publik KAUM PEGAWAI ORANG ALIM Orang Kaya /Pengusah a KAUM SAUDAGAR KAUM JABA Pegawai Pemerinta h Kaum Pekerja Gambar 1. Pelapisan Sosial pada Masyarakat Banjar Tradisional dan Perubahannya Dalam perkembangan kemudian, yakni setelah kehidupan sosial ekonomi masyarakat semakin terbuka dan stratifikasi sosial semakin tidak jelas garis pembatasnya, struktur sosial Urang Banjar tercampur-campur. itupun menjadi cair dan tetap memiliki posisi Meskipun Tuan Guru terhormat, dan dihormati semua orang, namun dalam stratifikasi masyarakat kontemporer mengalami perubahan yang signifikan. Mereka yang mendapat kuasa karena jabatan politik (penguasa) diam-diam melakukan hegemoni budaya terhadap entitas lain, termasuk kalangan orang alim (lihat Gambar 1). Hal itu diduga ada kaitannya dengan dibentuknya Majelis Ulama Indonesia (MUI) oleh Pemerintah, sebagai tempat berhimpunnya para ulama, yang didirikan pada tanggal 26 Juli 1975 di Jakarta. Perubahan itu semakin kasat mata pasca Orde Baru tatkala semua orang merasa berhak untuk dipilih menjadi pejabat publik (baca: Kepala Daerah) melalui mekanisme Pilkada Langsung, dan berusaha "memanfaatkan" wibawa para Tuan Guru untuk kepentingan politiknya. 2 Secara tradisional masyarakat Banjar sebenarnya lebih mengenal sebutan "Tuan Guru" daripada Kiai. Tuan Guru adalah mereka yang mengajarkan kitab (sebutan buku cetakan dalam bahasa dan huruf Arab Melayu), dan murid-muridnya tidak terbatas pada kelompok tertentu. Kitab yang dibaca para Tuan Guru itu biasanya disebut 'kitab kuning', karena kertas bukunya berwarna kuning, yang diimpor dari Timur Tengah. Sedangkan sebutan Kiai, karena pengaruh kultur Nahdlatul Ulama yang diserap dari bahasa Jawa, adalah sebutan yang melekat pada pemilik pondok pesantren, yang kadangkala juga mengajarkan kitab kuning tetapi dalam pengertian teks klasik untuk ilmu pengetahuan Islam yang ortodoks. Tuan Guru tidak selalu memiliki pesantren, seperti Kiai di pulau Jawa, karena tempat mengajar 'murid-muridnya' hanya dilakukan di rumah dia tinggal, atau di surau dekat rumah tinggalnya (Sebagai perbandingan lihat Martin van Bruinessen, 1995. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-Tradisi Islam di Indonesia. Penerbit Mizan, Bandung). 91
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Persentuhan Tuan Guru dengan Dunia Politik Tidak ditemukan informasi, sejak kapan Tuan Guru bersentuhan dengan dunia politik, dan menjadi bagian dari political society. Tetapi jikalau membaca sejarah Indonesia membangun kekuatan politik melalui organisasi massa, misalnya Nahdlatul Ulama ("Kebangkitan Ulama"), maka Tuan Guru sebagai eksponen ulama dapat diduga mulai berkiprah dalam dunia politik sejak Nahdlatul Ulama didirikan tahun 1926. Dalam berpolitik sejarahnya, didasarkan pada keinginan untuk memperkuat kredibilitas dari eksistensi Islam tradisional yang secara kultural berbasis pada "tradisionalisme Islam", dan basis sosio-ekonominya ialah petani (pemilik tanah) di pedesaan (lihat Latif, 2005:285-6). perkembangan di ulama ulama NU kalangan berada dalam posisi netral, karena mereka berusaha memegang teguh keyakinan bahwa tugas ulama itu seharusnya berfungsi bagai pelita bagi seluruh ummat. Kekuasaan Pesantren dan Peran Tuan Guru Mekanisme Pilkada Langsung adalah sistem politik nasional yang berlaku di tingkat lokal untuk memilih Kepala Daerah dengan melibatkan secara langsung rakyat tersebut sebagai pemilihnya. Sistem merupakan produk reformasi politik pasca Orde Baru yang diakui suatu kebijakan monumental, karena sebelumnya dalam kekuasaan rezim Orde Baru hal itu sungguh tidak bisa dibayangkan bisa terjadi. sebagai Kiprah Tuan Guru dalam organisasi Nahdlatul Ulama di Kalimantan Selatan dapat dilacak dari cikal bakal NU yang dalam sejarahnya bermula di Martapura, ketika Haji Abdul Kadir atau dikenal juga dengan sebutan "Tuan Guru Tuha", seorang guru madrasah Darussalam, memprakarsai berdirinya NU di Martapura pada tahun 1927 (Saleh dkk, 1979). Namun, salah seorang tokoh NU dari Kalimantan Selatan yang diakui kiprahnya di tingkat nasional tak pelak lagi adalah Kiai Haji Idham Chalid, yang berasal madrasah Rakha ("Rasyidiyah Khalidiyah"), semacam pondok pesantren, dari Hulu Sungai Utara. Mantan guru Rakha ini tercatat memangku banyak jabatan politik, antara lain menjadi Wakil Perdana Menteri II dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo (1956-1957), dan menjabat Ketua MPR/DPR-RI (1971-1977) (lihat Mandan, 2008). Ketika Orde Baru berkuasa, para ulama, termasuk Tuan Guru yang berpolitik, kiprahnya terkonsentrasi di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang merupakan hasil fusi dari beberapa partai Islam di Indonesia. Namun setelah rezim Orde Baru tumbang, dan pada tahun 1999 dibuka keran pendirian partai- partai politik oleh Pemerintah, bermunculanlah partai-partai politik baru yang mengaku berbasis Islam. Partai Islam tersebut misalnya PKB, PKS, PBB, PBR, dan sebagainya. Tuan Guru, yang berpolitik, umumnya memilih berkiprah di PPP dan PKB. Tidak terkecuali di Kalimantan Selatan. Perihal struktur sosial masyarakat Banjar tradisional menyangkut perlu jagat politik diidentifikasikan karena dalam masyarakat Banjar masa kini, terutama dari kalangan masyarakat awam, posisi orang alim (baca: ulama) tetap amat penting, sekurang-kurangnya sebagai tempat bertanya (dan minta fatwa) tentang figur kontestan mana yang sebaiknya mereka dukung atau pilih. Itu pula sebabnya, dalam kancah pertarungan politik antar elit, orang alim yang dihormati biasanya aspek religiusitas itu Sebuah kontestasi politik seperti halnya Pilkada Langsung adalah sebuah arena pertarungan kekuatan sumberdaya finansial dan sekaligus arena pertaruhan kultural. Persaingan politik berdasarkan kekuatan sumberdaya finansial sangat kentara dalam proses politik pencitraan untuk membangun simpati publik. Sedangkan sebagai arena kultural dikaitkan dengan fakta bahwa antar kontestan berusaha keras membangun jaringan sosial terhadap basis-basis kekuasaan kultural. Untuk hal yang terakhir itu selanjutnya jagat spiritualitas yang panggungnya ada di pondok pesantren. Sebagai penguasa spiritualnya ada pada diri seorang Tuan Guru yang mengasuh pondok pesantren tersebut. berkaitan dengan sebuah Tuan Guru dalam preferensi masyarakat tradisional yang bermukim di Kalimantan Selatan adalah bagai pelita di malam gelap, dan secara spiritual berfungsi menerangi jiwa-jiwa yang butuh pencerahan. Karena itu, peran Tuan Guru lebih banyak memberi gizi bagi kehidupan nirfisik masyarakat yang berhubungan dengan kebutuhan rohani mereka. Seturut dengan hal itu, Tuan Guru dianggap penting, dan beraura kebaikan, terutama bagi mereka yang mencari kehidupan rohaniah; dan relatif dijauhi oleh mereka yang mengutamakan kehidupan duniawi atau tidak peduli dengan akhirat. Tuan Guru adalah tipikal pemimpin spiritual. Untuk mencapai status Tuan Guru itu seseorang biasanya harus menapak mulai dari peran sebagai penceramah agama sering secara populer disebut da'i. Secara tradisional, Tuan Guru adalah sebutan yang diberikan masyarakat, yang diukur dari pengakuan atas kapasitas ilmu agama (Islam) seseorang, dan bukan karena status pendidikan formalnya. Itulah sebabnya, seorang da'i bisa saja berpendidikan formal (setara sekolah menengah pertama) atau berpendidikan sarjana agama dari suatu perguruan tinggi. Bagi masyarakat awam, latar belakang pendidikan formal itu faktor pembeda yang tsanawiyah 92
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 signifikan. 3 Yang penting, seorang da'i atau penceramah itu piawai memberikan cemarah agama yang menarik hati. Kepiawaian sebagai penceramah akan teruji waktu, dan biasanya setelah pengakuan dari masyarakat diperoleh, dia bisa beranjak menjadi Guru. Tuan Guru Besar Tuan Guru Gurunya Tuan Guru Seperti terlukis pada Gambar 2, kedudukan Guru biasanya lebih tinggi daripada seorang penceramah. Guru itu sendiri bisa berarti "guru mengaji" atau sebagai "guru agama" di madrasah. Seseorang yang berstatus sebagai Guru itu dianggap masih harus banyak belajar (istilah yang dipakai biasanya adalah menyauk) dari Tuan Guru, yang biasanya punya keahlian khusus misalnya ahli tafsir, ahli hadits, ahli fiqh, dan lain-lain. Tuan Guru ini umumnya mempunyai pondok pesantren, baik yang berpola tradisional (salafiyah) ataupun mengacu pada pola pendidikan modern (khalafiyah), atau boleh jadi mengasuh pondok pesantren berpola campuran. Di atas para Tuan Guru ini berada posisi Tuan Guru Besar. Tuan Guru Besar biasanya hanya satu orang di wilayah tertentu, tetapi bisa juga tidak ada sama sekali karena dianggap tidak ada mumpuni. Tuan Guru Besar ini adalah gurunya para Tuan Guru, dan kerapkali dia tidak bermukim di pondok pesantren tertentu. Kadangkala Tuan Guru Besar hanya menggelar pengajian (berupa majelis taklim) di rumah tempat tinggalnya, dan segenap muridnya dari berbagai kalangan dan level, termasuk Tuan Guru datang ke tempat pengajian itu. Guru Ijai di Sekumpul Martapura, misalnya, dianggap setara dengan Tuan Guru Besar, dan wilayah kekuasaan spiritualitasnya meliputi Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur. 4 Setelah Guru Ijai meninggal, yang dianggap oleh masyarakat sebagai Tuan Guru Besar adalah Guru Bakhiet dari pondok pesantren Nurul Muhibbin, Barabai (Hulu Sungai Tengah). 5 Para pengikutnya percaya bahwa Tuan Guru Besar itu, seperti halnya Guru Ijai dan Guru Bakhiet, punya kelebihan daripada Tuan Guru pada umumnya karena menguasai "ilmu bathin" (tasawwuf) yang tinggi. Guru Da'i/Pencera mah Pakar suatu bidang ilmu fiqh tertentu Menguasai ilmu Penceramah untuk dan kalangan awam atau kelompok jaba ushul fiqh Gambar 2. Klasifikasi guru agama Islam di lingkungan masyarakat Banjar Salah satu penciri kultural dari Tuan Guru dan Tuan Guru Besar, menurut pandangan awam, adalah kecintaan mereka pada kalangan "habib" sebutan untuk orang alim yang dianggap merupakan keturunan dari Nabi Muhammad melalui puteri beliau, yakni Fatimah az-Zahra. Karena itulah banyak Tuan Guru seringkali dianggap menjadi bagian dari keluarga habib (Mulhaq Habib), walaupun yang bersangkutan bukan keturunan Nabi. Biasanya, Tuan Guru Besar menunjukkan sikap tidak mau bersentuhan dengan dunia politik walaupun tidak menolak siapapun yang datang untuk ikut pengajian atau sekadar datang bersilaturahmi dengannya. Itulah rupanya prasyarat masyarakat untuk mengakui seseorang sebagai gurunya Tuan Guru Besar. Tetapi untuk kualifikasi Tuan Guru sampai kalangan da'i, prasyarat itu tidak berlaku. Termasuk kalau misalnya yang bersangkutan terjun ke dunia politik, dan menjadi "Kiai politik" karena mengurus partai politik. Kendati tidak jelas benar siapa yang menjadi perintisnya, peran politik Tuan Guru pengelola pondok pesantren di Kalimantan Selatan sebenarnya muncul secara signifikan untuk dua ranah kekuasaan spiritual. Pertama, Tuan Guru tertentu dipercaya memiliki kekuatan supranatural, seolah-olah sebagai pemegang mandat kuasa alam ghaib. Karena posisinya itu, Tuan Guru kemudian dimintai bantuan (oleh kontestan tertentu) untuk mendukung kelancaran upayanya meraih kekuasaan di ranah 3 Mengapa masyarakat awam tidak begitu peduli soal asal-usul pendidikan formal da'i atau penceramah itu lebih banyak didasarkan fakta sosial bahwa Tuan Guru, sebagai tokoh panutan masyarakat tradisional, pengetahuan agamanya tidak diperoleh melalui bangku sekolah, melainkan dari proses "berguru duduk" alias belajar kitab dari Tuan-Tuan Guru yang menguasai keahlian khusus di bidang ilmu agama tertentu. Kemampuan seseorang dalam penguasaan ilmu agama tidak ditentukan oleh proses pendidikan yang diukur dari "waktu atau masa pendidikan", tetapi lebih ditentukan oleh kedalaman pengetahuannya atas kitab-kitab agama, serta pengakuan dari Tuan Guru senior. 4 Bukti bahwa Guru Ijai dianggap Tuan Guru besar, ketika dia meninggal, begitu banyak Tuan Guru yang melayat untuk memberikan penghormatan terakhir. Dan ribuan jemaah, ada yang mengatakan sampai ratusan ribu, berjejal menyesaki kompleks Sekumpul, sampai membludak ke jalan raya hingga beberapa kilometer, ketika menghantar Guru Sekumpul itu dikebumikan. 5 Setelah menjadi semacam Tuan Guru Besar, Guru Bakhiet (KH Muhammad Bakhiet) pindah ke Paringin (Kabupaten Balangan) untuk membangun pesantren yang lebih luas, karena jamaah yang datang menghadiri majelisnya telah lebih besar dari seribu orang setiap kali kali pengajian. 93
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 publik. 6 Kedua, sebagai pengelola pesantren, dan diasumsikan memiliki massa pendukung eksklusif (berupa santri dan keluarganya) yang signifikan, Tuan Guru dimintai dukungannya agar bisa menambah jumlah pemilih yang kelak akan berpihak kepada kontestan yang dekat dengannya. yang mengandaikan kharisma dan kewibawaan personal itu bisa diperoleh dengan jalan pintas. Namun rupanya para kontestan yang bertarung dalam kontestasi Pilkada Langsung Kalimantan Selatan rupanya tak peduli dengan kejanggalan logika tersebut. Untuk kasus peran Tuan Guru sebagai 'perantara jagat spiritualitas', bantuan yang dibutuhkan oleh para kontestan adalah tindakan yang menyangkut kekuatan ghaib yang bersifat mistik. Misalnya, seseorang kontestan lebih berkharisma. Dalam kaitan itu sang Tuan Guru bisa membantu kontestan dengan cara melakukan ritual "mandi" agar oknum yang bersangkutan bersih (suci) jiwa raganya. Ritual selanjutnya adalah oknum tersebut kemudian 'diisi' batinnya dengan sesuatu untuk amalan meningkatkan kewibawaannya. Tidak ada yang salah dalam laku semacam ini, terkecuali bahwa seolah-olah ada jalan pintas untuk memunculkan kharisma agar seseorang tampak lebih berwibawa di ruang publik. Meminjam kerangka analisis Anderson (2000), kharisma dan wibawa adalah persoalan bagaimana memaknai arti 'kuasa' (power) yang dibayangkan bisa diperoleh dari alam ghaib dan melekat begitu saja pada diri pemimpin sebagai 'orang terpilih' dan ia biasanya menjadi bagian dari makna kultural kekuasaan pada masyarakat Jawa. Dalam kultur Jawa, seorang pemimpin itu dipercaya memiliki kharisma yang unik dan tidak perlu penjelasan rasional mengapa kharisma ada dan melekat begitu saja pada diri sang pemimpin. Kharisma untuk memberikan perlindungan bagi segenap rakyat yang dipimpinnya. 7 Tetapi, dalam kultur masarakat Banjar, kharisma yang dilekatkan pada seseorang pemimpin adalah kesantunan spiritual karena yang bersangkutan menunjukkan sifat-sifat kenabian, 8 dan karena itu memang agak berbeda dengan deskripsi Anderson yang mengaitkannya dengan kepercayaan-kepercayaan Jawa tradisional tentang kekuatan mistik dan kesaktian. Oleh karena itu pula, sebenarnya agak kurang masuk akal jika sampai ada ingin agar dirinya yang tertentu dimaksudkan itu dibutuhkan pemimpin Apakah mereka yang telah "dimandikan" oleh Tuan Guru niscaya mendapatkan kemuliaan sosial, yang dimulai dengan munculnya dukungan publik yang signifikan untuk dirinya sebagai seorang kontestan yang bertarung dalam kontestasi Pilkada Langsung? Kebetulan belum pernah ada yang mencoba mengevaluasi (atau lebih tepatnya, tidak bisa), misalnya, apakah setelah dimandikan itu seseorang kontestan tingkat elektabilitasnya secara luar biasa. Tidak pernah diragukan, dan hampir semua orang mafhum belaka, bahwa alasan utama seseorang memanfaatkan pendekatan lebih pada upaya itu meningkatkan rasa percaya dirinya. Tetapi yang pasti, biasanya para kontestan selama masa kampanye politik dalam rangka Pilkada Langsung memang tampak lebih shaleh dan cenderung lebih rajin shalat. Karena itu bagi orang-orang yang dekat dengannya boleh jadi merasakan kesejukan religius tersendiri yang unik. lalu mendapatkan kenaikan spiritual Pada sisi lain, eksistensi Tuan Guru sebagai pengasuh pondok pesantren diasumsikan memiliki massa fanatik yang signifikan. Tetapi, sebenarnya tidak ada jaminan bahwa ketika seseorang Tuan Guru pengelola pondok pesantren menyatakan 'mendukung secara moral' kepada seseorang kontestan lalu semua santri dan keluarga santri itu turut mendukung secara politik kepada akan kontestan tertentu. Pola patrimonialitas santri di pondok-pondok pesantren di Kalimantan Selatan agak berbeda dengan misalnya pondok pesantren di Jawa dan Madura.9 Dalam kultur pondok pesantren di Kalimantan Selatan pada umumnya, yang berpola madrasah dengan banyak guru, anak-anak santri memang (wajib) taat kepada para gurunya di madrasah, tetapi sebatas taat dalam urusan menuntut 6 Sebagai catatan: jenis Tuan Guru ini adalah mereka yang dipercaya menguasai tasawuf yang menghasilkan pemahaman tentang aspek mistis keagamaan, dan dengan kemampuan itu yang bersangkutan bisa memberikan semacam "kekuatan supranatural" kepada seseorang yang berkenan dibantunya. Tidak semua Tuan Guru memiliki ilmu tersebut, dan karena itu pula tidak semua Tuan Guru dikunjungi untuk tujuan semacam itu (sumber: hasil diskusi saya dengan akademisi IAIN Antasari Banjarmasin, dan hasil pengamatan peneliti sendiri). 7 "Kharisma" dalam kultur Jawa ini dalam hal-hal tertentu serupa dengan yang dibayangkan Max Weber sebagai "kualitas tertentu dari kepribadian individu yang menyebabkannya berbeda dengan orang awam dan dianggap diberkati dengan kekuatan atau kualitas supranatural, adi-manusiawi, atau paling tidak kualitas khusus yang luar biasa (Lihat Sung Ho Kim, 2004. Max Weber's Politics of Civil Society. [Cambridge University Press], halaman 85). Perbedaannya adalah, dalam pembayangan Weber profil ilmu tarekat berbasis ilmunya kekuasaan kharismatik selalu melekat pada itu nyaris kediktatoran, sedangkan dalam tradisi Jawa, meskipun juga otoriter tetapi pemimpin kharismatik ala Jawa itu cenderung melindungi kawulanya. 8 Sifat-sifat kenabian itu adalah: jujur, amanah, fathanah, dan lain- lain, yang tidak semua orang bisa menujukkannya dalam perilaku hidup keseharian. Secara riil sifat-sifat tersebut hanya dapat diperagakan oleh sedikit orang. Biasanya yang agak mampu melakukannya hanya orang-orang "alim" yang rajin beribadah. 9 Dalam kultur pesantren di Jawa, dan terutama menyangkut peran Kiai di Madura, santri cenderung manut apa saja yang diperintahkan oleh Kiai pengasuh pondok, termasuk dalam konteks "perintah" untuk mendukung sesuatu entitas politik tertentu (Lihat Martin van Bruinessen, 1995. Kitab Kuning. Penerbit Mizan, Bandung. Lihat juga A. Latief Wiyata, 2001. Proses Demokratisasi di Indonesia: Kasus Pemilihan Bupati Sampang, Madura periode 2000-2005. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat "Kawula Saras", Jember). 94
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 ilmu dan hal-hal yang berkaitan dengan urusan ibadah untuk bekal ke akhirat. Pada sisi lain, para orang tua yang menyekolahkan anaknya ke pondok pesantren biasanya tidak sepenuhnya lepas tangan (dan karena itu selalu menengok anaknya tiap saat dibutuhkan) dan kerapkali akan menarik kembali anaknya dari lingkungan pondok pesantren manakala dianggap manyalaya (bahasa Banjar: berperilaku tidak lazim). Di sisi lain, bagi para orangtua (dan juga menjadi persepsi para guru madrasah), urusan politik adalah urusan dunia yang tidak pantas menjadi ranah kehidupan bagi anak- anak santri. Karena dua alasan itu, sebenarnya agak berlebihan jika mengandaikan pondok pesantren sebagai lahan subur yang dapat digarap untuk mendapatkan dukungan suara pemilih dalam kontestasi politik. Namun demikian, bagi para kontestan yang sedang bertarung dalam Pilkada Langsung, alasan mengapa pondok pesantren dijadikan arena kultural ternyata juga lebih dimaksudkan sebagai upaya mendapatkan shawab dari Tuan Guru tertentu. 10 Adanya kesan bahwa kontestan tertentu yang 'dekat' dengan para Tuan Guru, apalagi Tuan Guru tertentu yang sudah tersohor, menjadikan seseorang kontestan kemudian membayangkan dirinya ikut mendapatkan aura wibawa keshalehan yang terpancar dari sosok Tuan Guru tersebut, dan bukan karena pondok pesantren yang diasuhnya. Tetapi untuk bisa disebut dekat dengan sang Tuan Guru, tidak ada cara lain kecuali dengan cara masuk ke dalam lingkungan pesantren. Uniknya, ternyata tidak semua kontestan dapat dengan mudah mendapatkan shawab sang Tuan Guru. Dalam kaitan itulah lalu muncul peran penting "perantara Tuan Guru".11 Oknum ini bisa berstatus sebagai anggota pengelola pondok pesantren yang bersangkutan, atau anggota keluarga Tuan Guru, atau bahkan bukan kedua-duanya tetapi dapat berhubungan langsung dengan sang Tuan Guru. Hubungan diadik antara kontestan dengan Tuan Guru pengasuh pondok pesantren itu tidak mungkin terjadi begitu saja, terutama bagi oknum kontestan yang sebelumnya memang tidak pernah masuk ke lingkungan pesantren sang Tuan Guru. Karena itu, harus ada oknum perantara yang menghubungkan mereka. Itulah sebabnya ketika seseorang kontestan bermaksud memberikan sesuatu bantuan kepada pondok pesantren tertentu, jangan tanyakan kepada sang Tuan Guru pengasuh pondok apakah dia berkenan menerimanya. Tuan Guru pengasuh pondok pesantren pada umumnya tidak pernah berurusan dengan hal-hal teknis pemberian dana yang dilakukan oleh kontestan, karena urusan tersebut merupakan porsi peran dari perantara Tuan akan Guru. Oknum perantara memberikan informasi tentang apa saja yang "patut" diberikan untuk pondok pesantren yang diasuh oleh sang Tuan Guru. Bagi sang Tuan Guru, tidak ada pemberian alasan sumbangan pondok pesantrennya karena asumsinya dia tidak pernah meminta sesuatu.12 Oknum perantara itu pula yang kerapkali mengatur kapan pertemuan khusus dengan sang Tuan Guru dapat dilangsungkan, antara lain karena begitu padatnya acara rutin Tuan Guru memberikan pengajian. itulah yang untuk menolak baginya untuk pembangunan Pokok persoalannya kemudian, apakah kontestan yang diketahui publik "didukung" oleh Tuan Guru tertentu itu lantas memenangkan kontestasi Pilkada Langsung? Ternyata, jaminannya. Sungguh pun demikian, bagi setiap kontestan, dan dukungan rupanya 'perlindungan' Tuan Guru itu tak bisa diabaikan, betapapun tidak ada jaminan bahwa hal itu niscaya berpengaruh signifikan terhadap dukungan publik kepadanya. Logika situasional itu terkondisikan lantaran jumlah pesantren, dan juga orang yang dapat dikagorikan sebagai Tuan Guru itu, jumlahnya sangat banyak dan luas di seantero Kalimantan Selatan.13 Memahami kondisi obyektif kultur masyarakat yang memuliakan Tuan Guru, para kontestan yang akan bertarung dalam kontestasi Pilkada Langsung mau tidak mau harus percaya dengan asumsi bahwa barang siapa dekat, atau lebih tepatnya memperoleh "dukungan" Tuan Guru, maka besar kemungkinan akan didukung oleh massa pendukung Tuan Guru tersebut. Minimal para santrinya, yang beberapa di antaranya berjumlah ribuan orang. tidak ada potensi pesantren tersebar Meskipun setiap pesantren, terutama yang berpola salafiah ada Tuan Guru-nya, sebenarnya dalam masyarakat politik tidak setiap pengasuh pondok 10 Yang dimaksud dengan "shawab" di sini adalah semacam aura spiritual. Diasumsikan, seseorang bisa masuk dalam radar spiritual itu jika dianggap sebagai bagian dari pusat aura spiritualnya, yakni diri sang Tuan Guru. Hal itu diakui secara implisit oleh beberapa kontestan yang mencoba memanfaatkan pondok pesantren dan berusaha dekat dengan Tuan Guru tertentu dalam rangka kintestasi Pilkada Langsung di Kalimantan Selatan. 11 Perantara Tuan Guru itu sebenarnya adalah "orang dekat" Tuan Guru. Jika selalu mengikuti kemana saja sang Tuan Guru pergi, maka sebutannya adalah "khadam" atau pembantu, yang secara teknis bisa juga berfungsi sebagai "pengawal Tuan Guru", ajudan, atau sopir pribadinya. 12 Pertimbangan Tuan Guru biasanya merujuk pada hadits riwayat Bukhari: "Barangsiapa mendapatkan kebaikan dari saudaranya yang bukan karena mengharap-harap dan meminta-minta, maka hendaklah dia menerimanya dan tidak menolaknya, karena itu adalah rezeki yang diberikan Allah kepadanya." 13 Menurut data tahun 2000, pesantren di Kalimantan Selatan jumlahnya mencapai 137 buah dengan jumlah Guru dan Tuan Guru pimpinan pesantren mencapai 1.694 orang dan jumlah santri sebanyak 41.179 orang (sumber: Kantor Wilayah Departemen Agama, Kalimantan Selatan). Menurut data Aswaja NU, perkembangan jumlah pesantren di Kalimantan Selatan meningkat pesat, karena pada tahun 2014 saja jumlah pesantren sudah mencapai 206 buah, yang terbanyak di Kabupaten Banjar (35 buah) dan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (30 buah). 95
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pesantren itu diakui sebagai Tuan Guru yang patut dimintai shawab-nya. Tuan Guru yang kerapkali dimintai dukungan spiritualnya adalah Tuan Guru yang popularitasnya melintas batas kabupaten. Pada Pilkada Langsung tahun 2005, Tuan Guru semacam itu misalnya adalah Guru Bakri di Kabupaten Banjar,14 dan Guru Danau di Kabupaten Hulu Sungai Utara. 15 Sedangkan pada Pilkada Langsung tahun 2010, muncul nama baru, yakni Guru Bahran dari desa Jamil,16 dan Guru Zuhdi di Banjarmasin.17 Tersebab karena itu, para kontestan Kepala Daerah yang bertarung dalam kontestasi Pilkada Langsung lazim" dengan cara cenderung memilih "cara berkunjung ke pesantren-pesantren yang dipimpin oleh Tuan Guru kesohor. Bersilaturahmi untuk minta doakan agar niatnya kesampaian tentu tidak ada ruginya, karena semua Tuan Guru niscaya akan memberikan doa restunya kepada siapa saja yang datang bersilaturahmi. Tetapi dengan bukti diterima dengan tangan terbuka oleh para Tuan Guru, dia bisa merekayasa kepada publik misalnya melalui iklan di surat kabar lokal bahwa dialah yang paling direstui oleh Tuan Guru. Bahwasanya rekayasa pencitraan itu dalam realitasnya tidak berpengaruh terhadap opini publik, adalah hal lain. menggunakan tameng Tuan Guru atau tokoh Habib. Tidak ada korelasi antara banyaknya Tuan Guru yang mendukung seseorang kontestan dengan perolehan suaranya di hari pemungutan suara. Diam- diam bahkan muncul opini yang berkembang dalam masyarakat yang kritis, bahwa para Tuan Guru dan Habib itu hanya sekadar dimanfaatkan untuk tujuan politik oleh para kontestan. Justru karena itu kontestan yang menggunakan Tuan Guru atau Habib sebagai spiritual' malah kurang mendapatkan apresiasi dari kelompok pemilih yang kritis. Namun, dengan adanya fakta beberapa kontestan Kepala Daerah tetap saja mengandalkan peran spiritual para Tuan Guru, paling tidak telah memberikan deskripsi bahwa proses pematangan demokrasi (baca: proses demokratisasi) yang diandaikan berbasis pada gerakan masyarakat yang rasional sedikit banyak dihambat oleh ketidaksiapan para elit politik untuk berkompetisi secara terbuka atas dasar kapabilitas personal masing-masing kontestan. Hal itulah yang terjadi dalam Pilkada Langsung di Kalimantan Selatan tahun 2005, 2010, dan 2015. 'pendukung Realitas Perubahan yang Terjadi Namun demikian, godaan politik nampaknya tidak selalu dapat dihindari oleh semua Tuan Guru. Pada musim kampanye dalam rangka Pilkada Langsung, terbukti cukup banyak Tuan Guru, dan para Habib,18 muncul di panggung politik yang menampilkan diri sebagai pendukung kontestan tertentu. Pilkada Langsung Kalimantan Selatan tahun 2005 dan tahun 2010 memberikan deskripsi yang sangat jelas bahwasanya peran Tuan Guru, sebagai pemangku kekuasaan di ranah spiritualitas, adalah sangat penting adanya. Tuan Guru boleh jadi tidak pernah terlibat langsung dalam pusaran rebutan kekuasaan, figur yang menentukan dalam tetapi dialah memberikan referensi bagi rakyat yang memiliki hak pilih dan sedang dirayu oleh para kontestan agar hanya memilih dirinya dalam kontestasi Pilkada Langsung. Tetapi 'perang aura kesalehan' itu ternyata tidak signifikan terhadap perolehan suara kontestan yang Dalam sistem Pilkada Langsung diasumsikan peran partisipasi politik rakyat amatlah penting dan menentukan nasib kontestan yang bertarung dalam kontestasi Pilkada. Adalah sebuah kelaziman apabila para kontestan berdaya upaya meraih simpati masyarakat pemilih dengan berbagai cara, baik melalui cara yang dibolehkan oleh norma sosial dan aturan main kontestasi, ataupun cara-cara di luar itu. Cara-cara di luar norma sosial dan aturan main kontestasi misalnya adalah penggunaan uang untuk mendapatkan simpati publik, entah dalam rangka menyuap pemilih ataupun untuk membeli dukungan politik, yang biasa disebut sebagai praktik 'politik uang'. Politik uang diakui telah menjadi elemen yang menentukan dalam praktik politik di Indonesia selama era transisi demokrasi (Aspinall, 2005:270), bahkan seakan-akan menjadi hal yang niscaya (Sarman, 2016). Dari perspektif hubungan diadik 14 Guru Bakri alias KH Ahmad Bakri adalah pemimpin pondok pesantren Al Mursyidul Amin, Kabupaten Banjar. Mulai terkenal di seantero Kalimantan Selatan setelah mengisi pengajian mingguan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, masjid terbesar di ibukota Kalimantan Selatan, dan sering diundang ceramah agama di berbagai daerah kabupaten. 15 Guru Danau alias KH Asmuni adalah pemimpin pondok pesantren Darul Aman, Babirik, Amuntai. Guru Danau ini mulai terkenal karena sering mengisi ceramah pada acara-acara yang digelar oleh pejabat pemerintah daerah berbagai kabupaten. Nama Guru Danau makin populer setelah Guru Ijai dan Guru Bakri meninggal dunia. 16 KH Bahran seringkali dipanggil Guru Bahran Jamil, karena berasal dari desa Jamil, Kecamatan Labuhan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. KH Bahran terkenal karena kalau memberikan ceramah agama selalu banyak disampiri dengan candaan dalam bahasa daerah yang menurut jamaahnya sangat lucu dan menghibur. 17 Guru Zuhdi alias Akhmad Zuhdiannoor adalah Tuan Guru yang berusia muda (lahir tahun 1972), putera dari KH Muhammad, pimpinan pondok pesantren Al Falah, Banjarbaru. Pondok pesantren itu diketahui mempunyai santri ribuan orang, berasal dari segala pelosok Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Guru Zuhdi dianggap sebagai pewaris KH Muhammad, sang ayahandanya. 18 Tuan Guru memang tidak sama dengan Habib. Tetapi karena Habib juga dipercaya masyarakat sebagai orang shaleh dan atau menguasai pemahaman ilmu agama Islam yang tinggi, selain juga diketahui sebagai keturunan Nabi Muhammad; biasanya Habib dimuliakan, setara dengan seorang Tuan Guru. 96
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 antara kandidat yang butuh dukungan suara dan kontestan pemilik suara, terjadinya relasi politik uang pola klientelisme. Merujuk pada penelitian di Afrika, India, Amerika Latin dan Jepang, Kitschelt dan Wilkinson (2007) memberikan gambaran tentang karakter patronase dalam hubungan partai dan pemilih. Dalam banyak sistem politik hubungan konstituen dan politisi banyak didasarkan pada bujukan materi yang langsung ditargetkan untuk kelompok kecil warga yang politisi tahu menjadi sangat responsif terhadap sisi pembayaran dan bersedia untuk menyerahkan suara mereka untuk harga yang lapangan menunjukkan akuntabilitas klientelistik merupakan transaksi atau pertukaran langsung suara warga negara dengan imbalan pembayaran tunai, atau janji berupa akses terhadap pekerjaan, barang dan jasa. Kitschelt dan Wilkinson menunjukkan masalah utama yang cenderung dilematis dari klientelisme dan patronase berupa kompensasi yang dapat dinikmati kedua pihak politisi mungkin tidak ingin menindaklanjuti janji-janji mereka untuk memberikan layanan publik setelah mereka terpilih, dan pemilih mungkin tidak ingin memilih politisi yang menjadi kandidat karena telah menerima layanan tersebut. Diduga karena dialektika politik seperti itu, klientelisme biasanya cenderung menurun seturut dengan berbagai alasan penurunan kemiskinan yang membuat orang (kontestan) lebih mahal untuk membeli dukungan publik (rakyat pemilih) (Lihat Kitschelt and Wilkinson, 2007: 15- 6). Memang politik klientelistik di banyak tempat mampu meningkatkan dukungan suara pemilih. Hal juga oleh Wantchekon dalam itu dibuktikan penelitiannya di Benin, Afrika Barat, dan secara signifikan berkorelasi negatif dengan pendapatan, pendidikan dan kualitas perumahan serta ukuran populasi masyarakat (Wantchekon, 2003: 399-422). Dengan kata lain, teori klientelisme tidak lain adalah 'politik pelindung' yang diformulasikan dalam bentuk transfer pendapatan atau barang publik yang disalurkan oleh politisi untuk mengikat kelanjutan dukungan pemilih; dan hal itu dimaknai di Indonesia sebagai 'politik uang'. Padahal politik uang secara formal biasa didefinisikan sebagai "pembelian suara" (vote buying) (Girling, 1997:70, 72). itu sebenarnya dibingkai oleh tepat. Kenyataan di dalam lingkungan komunitas tertentu, maka patut dipertanyakan: mengapa dalam masyarakat yang agamis praktik politik uang itu bisa diterima sebagai tindakan yang dianggap tidak menyalahi norma sosial? Masyarakat Banjar yang merupakan mayoritas penduduk di Kalimantan Selatan, 19 dipercaya sebagai tipikal masyarakat yang agamis (Daud, 1997; Hasan, 2007). Namun demikian, pada masyarakat tidak pernah menolak "politik uang", dan mereka cenderung antusias menerima sumbangan uang dan barang dari para kandidat yang bertarung dalam kontestasi Pilkada (Sarman, 2014; Sarman, 2015). ini terbukti Untuk dapat menjelaskan fenomena tersebut kita harus memahami preferensi masyarakat tentang apa hakikat "pemberian seseorang" dan apa maksud yang diutarakan dari pemberian itu. Dalam preferensi sosial masyarakat Banjar, seseorang yang suka memberi itu adalah orang yang dermawan, dan seorang dermawan itu adalah orang baik. Hal itu sering disampaikan oleh para Tuan Guru tentang sifat baik yang dimiliki seseorang sesuai dengan tuntunan agama. Barangkali karena telah memahami preferensi masyarakat tradisional itu, para politisi melihat peluang untuk memanipulasinya dalam rangka politik pencitraan. Muncullah kemudian modus "politik sedekah". Politik sedekah pada dasarnya adalah politik uang juga adanya. Tetapi dengan alibi "bersedekah", para kandidat dan politisi memberikan sejumlah uang, atau barang, kepada kelompok konstituen yang dijadikan sebagai kelompok target. Biasanya tidak ada pernyataan politik dari pihak kontestan yang menyertai pemberian sedekah tersebut, seolah-olah sudah sama-sama mengerti apa maksudnya. Karena itu tidak ada alasan bagi kelompok target untuk menolaknya. Apalagi mereka dapat merujuk pada fatwa Tuan Guru yang biasanya menjelaskan bahwa suatu pemberian yang bermanfaat dari seseorang itu tidak pantas untuk ditolak. Praktik politik uang itu dari sudut pandang norma sosial (dan agama) barangkali bukanlah perbuatan terpuji, untuk sebagai perbuatan tercela. Oleh karena itu sesungguhnya ia merupakan sebuah anomali, apabila praktik politik uang tersebut terjadi pada lingkungan masyarakat yang agamis. Jika dalam masyarakat yang agamis praktik politik uang itu bisa terjadi, meskipun hanya tidak mengatakannya Mengingat secara kultural masyarakat Banjar sangat menaruh hormat pada ulama, strategi kampanye politik yang "menjual" nilai-nilai religiusitas itu akan teruji pada figur personal yang dijual. Dalam hal menjual nilai-nilai religiusitas itu memang kontestan tidak menciptakan "sesuatu yang baru", melainkan sekadar mereproduksi nilai-nilai lama. Tetapi tersebab karena nilai-nilai lama itu demikian kuat mempengaruhi preferensi masyarakat, maka terjadi seolah-olah reproduksi nilai-nilai yang menyatakan bahwa "versi baru" adalah versi lama yang itu telah dimodifikasi. Dalam kaitan penggunaan istilah "membonceng" mungkin terlalu 19 Data sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa kelompok etnis Banjar ini merupakan 74,34% dari total 3.613.992 jiwa penduduk di provinsi Kalimantan Selatan (BPS, 2010). 97
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kasar, tetapi saya tidak menemukan istilah lain yang yang lebih bahwa tepat, tersebut menggunakan priviles preferensi hanya memanfaatkan sebenarnya masyarakat awam yang memuliakan Tuan Guru dan orang-orang shaleh belaka. Bahwasanya masyarakat tradisional sampai tergiring untuk bersimpati kepada kontestan yang memanfaatkan strategi politik tersebut, hal itu tidak terlepas dari kondisi obyektif bahwa mereka adalah kelompok awam yang tidak terbiasa menggunakan nalar kritis untuk menilai kredilitas seseorang kontestan, apakah benar-benar figur orang shaleh atau sekadar merupakan mendompleng aura keshalehan para alim ulama di sekitarnya. para isu religiusitas kontestan Wacana yang berkembang dalam masyarakat awam di Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa warga sebenarnya tidak paham makna substansial politik uang. Sebagai contoh, mereka dengan senang hati menerima bantuan uang dari kontestan yang biasanya dibutuhkan untuk pembangunan sarana sosial dan tempat ibadah. Bahkan, cukup lazim apabila kelompok pemilih, terutama dari kalangan masyarakat miskin, yang mengucapkan terima kasih atas bantuan sembako (sembilan bahan pokok) dari tim sukses atas nama kontestan tertentu menjelang hari pemungutan suara. Hal itu terjadi selain bantuan itu memang dibutuhkan, juga Tuan Guru sebagai anutan masyarakat, tidak pernah memberikan fatwa yang dapat dimaknai sebagai tuntunan larangan atas penerimaan pemberian semacam itu. Bahkan kalangan masyarakat awam dapat menyaksikan pesantren yang dipimpin oleh beberapa Tuan Guru justru menerima bantuan dari para kontestan yang bertarung dalam kontestasi Pilkada. Ini menandai tidak cukup memadainya kompetensi warga untuk memegang hak pilih berdasarkan pengetahuannya tentang yang merupakan implementasi ujaran-ujaran demokrasi. bagaimana kontestasi politik Dalam kasus khusus yang terjadi dalam komunitas tertentu, praktik politik uang malah dibungkus dengan kegiatan ritual agama. Sebagai contoh ilustrasi, 20 seorang lokal mengorganisir dalam komunitasnya untuk melakukan "shalat hajat" bagi 21 Maksudnya, kelompok kontestan masyarakat tersebut digiring untuk mendoakan kontestan tertentu agar sukses dalam pertarungan politiknya. Tidak jelas benar apakah warga yang tokoh masyarakat kelompok masyarakat tertentu. diorganisir itu benar-benar melaksanakan shalat hajat seperti yang dijanjikan oleh tokoh masyarakat yang mengorganisir mereka. Faktanya kemudian, dukungan pemilih dari komunitas tersebut pada hari pemungutan suara persis sebesar jumlah yang dijanjikan oleh tokoh masyarakat kepada kontestan tertentu yang "mensponsori" shalat hajat. Karena bekerjanya logika budaya dan logika agama yang tidak selalu sejalan dengan logika demokrasi elektoral, untuk menyelenggarakan Pilkada Langsung terjebak dalam begitu luasnya persoalan yang disebut sebagai wilayah abu-abu (grey area). Ada persoalan khilafiah maksudnya, wacana yang potensial mengundang pertentangan pendapat yang muncul di semangat politik demokratis itu ingin ditunjukkan dalam bentuk membangun simpati massa. Agenda demokratisasi semakin tak jelas ketika energi publik teralokasikan untuk menentukan siapa benar dan siapa salah, bukan untuk mengembangkan etika publik yang memberikan kepercayaan untuk menghindari praktik-praktik yang inkonsisten dengan etika politik demokratis yang hendak diacu bersama. kewajiban hukum tataran praksis, ketika Tersebab karena itu harus diakui bahwa para kontestan yang bertarung dalam kontestasi politik seperti Pilkada Langsung dihadapkan pada realitas yang cenderung dilematis. Bahwa mereka harus mendapatkan simpati massa yang idealnya merupakan suatu proses komunikasi politik yang panjang namun waktu yang tersedia untuk merekayasa munculnya simpati itu hanya terbatas melalui kampanye politik selama masa Pilkada Langsung yang durasinya pendek sekali. Tidak ada penjelasan logis yang dapat menjustifikasi bahwa dalam waktu singkat warga masyarakat yang berada dalam posisi sebagai kelompok pemilih 'akan terkesan' pada seseorang kontestan, padahal tidak ada sesuatu tindakan yang dilakukan oleh kontestan yang dapat memberikan kesan positif. Karena alasan tersebut, tampaknya memang tidak ada pilihan lain bagi para kontestan, bahwa apapun kendalanya, mereka harus berupaya memberikan "kesan positif" sebagai seseorang yang layak didukung publik. Masalahnya adalah, tidak ada instrumen politik yang secara personal dapat dilakukan seseorang kontestan untuk mempengaruhi persepsi pemilih secara demokratis dalam waktu singkat. Semua kontestan yang boleh saja menjanjikan "perubahan" 20 Contoh kasus ini terjadi di sebuah kecamatan di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan; dan melibatkan salah seorang tokoh masyarakat lokal, dan berhubungan dengan salah satu tim sukses kontestan. Tokoh masyarakat lokal tersebut "menjamin" akan ada dukungan masyarakat sebesar jumlah yang dibutuhkan, asalkan ada ongkos yang perlu dibayar untuk diberikan kepada warga yang akan memberikan dukungan. Alasan tokoh masyarakat tersebut, warga dalam komunitasnya tidak mengenal secara personal kontestan yang bertarung dalam kontestasi politik. Karena itu, daripada suara mereka sia-sia, maka siapa saja yang memberi bantuan riil berupa uang dalam jumlah yang sepantasnya niscaya akan mereka dukung. 21 "Shalat hajat" adalah shalat yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap Muslim yang punya 'hajat' atau permintaan khusus kepada Tuhan. Sesuai dengan hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah: "Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian salat dua rakaat (salat Hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi". 98
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dibayangkan akan menguntungkan publik, tetapi tidak ada instrumen yang menggaransi bahwa janji perubahan itu akan menjadi referensi kelompok pemilih untuk mendukung seseorang kontestan. Lahirnya politik sedekah bisa saja dimaknai sebagai akibat dari logika situasional yang muncul karena para kontestan tidak ingin kalah dalam kontestasi dan cara untuk berdaya upaya dengan mengamankan peluang kemenangannya. Namun di sisi lain, hal itu boleh jadi juga karena para kontestan yang melakukannya sadar betul tidak mungkin mengubah pola pikir konstituen yang terikat dengan norma agama yang melarang menerima "suap', tetapi tidak akan menampik pemberian yang dibungkus dengan dalih sedekah. Fenomena tersebut dapat dibaca sebagai kuatnya nilai-nilai struktural yakni tuntunan agama melalui peran Tuan Guru mengerangkai tindakan sosial masyarakat, dan ia telah mendarah daging dalam segala interaksi sosial mereka; namun bukan berarti kekuatan nilai secara struktural sosiokultural itu tidak bisa dimanipulasi dan diubah apabila menemukan justifikasinya dalam modus lain yang diserupakan maknanya. segala telah yang diinternalisasi terjadi dalam kasus Pilkada Hal Langsung di Kalimantan Selatan tahun 2005, tahun 2010, dan tahun 2015. Politik uang itu ternyata dibungkus pelbagai simbol kultural dan, bahkan kaidah-kaidah agama, misalnya dalam konteks betapa mulianya orang dermawan yang memberikan sedekah. Karena itu boleh jadi pelaku politik uang di mata masyarakat awam disetarakan dengan kaum dermawan dan artinya, pantas dimuliakan. Paling tidak, walaupun politik uang dalam realitasnya telah terpraktikkan dengan pelbagai modusnya, namun ia tidak dirasakan oleh masyarakat sebagai hal yang asing atau bertentangan dengan norma sosial yang sudah mereka kenal sebelumnya. Apalagi kalangan masyarakat pemilih tidak pernah diberi pengetahuan yang benar tentang, apa sebenarnya yang dimaksud dengan 'politik uang'; dan mengapa 'politik uang' itu harus ditolak dalam konteks kontestasi politik seperti halnya Pilkada Langsung. itulah yang politik, yaitu mereka yang berasal dari kalangan penguasa politik dan berasal dari kalangan penguasa ekonomi. Karena sejatinya sosok Tuan Guru bukanlah elit yang berasal dari ranah politik dan ranah ekonomi; terlepas dari kasus, bahwa bisa saja seorang Tuan Guru kemudian menjadi penguasa (politik) atau kaya raya (secara materi). Di lain pihak, karena posisinya yang kadangkala terlalu dekat dengan aktivitas politik, umumnya Tuan Guru cenderung tidak mampu menunjukkan integritas personalnya dalam mengaktualisasikan kompatibilitas ilmu agamanya sebagai solusi dari praksis demokrasi yang bermuara pada aspek-aspek patologis. Paling tidak dalam konteks masalah tersebut, nyaris tidak pernah terdengar fatwa dari para Tuan Guru bahwa politik uang (dalam segala macam bentuk dan modusnya) itu haram hukumnya, dan barang siapa yang terlibat dalam praktik tersebut sama dengan melakukan suatu tindakan tercela dan berdosa karenanya. Dari paparan pada artikel ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi peran politik Tuan Guru, sebagai elit dan panutan masyarakat, sebenarnya tidak terlalu signifikan dalam proses demokratisasi lokal. Dalam banyak hal, mereka cenderung hanya dimanfaatkan oleh elit politik dan kandidat yang sedang bertarung dalam kontestasi politik. Padahal dengan posisi perannya, Tuan Guru sangat potensial dalam hal mendukung proses demokrasi politik menjadi lebih baik. UCAPAN TERIMA KASIH Tulisan ini merupakan salah satu bagian dari disertasi saya di UGM Yogyakarta. Karena itu saya ucapkan terima kasih atas segala masukan yang saya terima dari Prof Dr Purwo Santoso (promotor) dan Dr J. Nicolaas Warouw (co-promotor). DAFTAR PUSTAKA KESIMPULAN Adanya fakta bahwa aktor kontestan cenderung menggunakan tokoh pesantren (Tuan Guru) untuk menjaring dukungan massa, memberikan justifikasi telah menjadi elit yang bahwa Tuan Guru diasumsikan mampu mengontrol sumberdaya yang ada dalam masyarakat. Kalau hal itu adalah realitas politik yang ada dalam masyarakat, maka perlu ada kategorisasi baru dalam teori politik, bahwa sebenarnya elit itu juga bisa berasal kalangan pemilik simbol religiusitas dan penguasa ranah spiritualitas selain yang sudah dikenal dalam khasanah ilmu Anderson, Benedict, 2000. Kuasa Kata: Jelajah Indonesia. Budaya-Budaya Politik di Yogyakarta: Mata Bangsa. Aspinall, Edward, 2005. Opposing Suharto: Compromise, Resistance, and Regime Change in Indonesia. (Stanford University Press, California). Aspinall, Edward dan Mada Sukmajati (eds), 2015. Politik Uang di Indonesia: Patronase dan Klientelisme pada Pemilu Legislatif 2014. (PolGov Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta). Boix, Charles, 2003. Democracy and Redistribution. Cambridge: Cambridge University Press. Bourdieu, Pierre, 1989. "Social Space and Symbolic Power." Sociology Theory 7:14-25. 99
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Cunningham, Frank, 2002. Theory of Democracy: A Critical Introduction. London, Routledge. Daud, Alfani, 1977. Islam dan Masyarakat Banjar: Analisa Deskripsi Kebudayaan Banjar. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers. Deskripsi dan Mosca, Gaetano, 1939. The Rulling Class. New York: McDonald Hill Book Company. Buku ini versi Inggris yang diedit oleh A. Levingston dari karya Mosca (1884), Teorica Dei Governi e Governo Parliamentare. Erb, Maribeth and Priyambudi Sulistiyanto (eds), 2009. in Indonesia?: Direct Elections for Local Leaders ISEAS (Pilkada). Singapore: Publishing. Barbara, Deepening Democracy Geddes, Causes Democratization?" dalam Charles Boix dan Susan C. Stokes (Eds), 2007. The Oxford Handbook of Comparative Politics. Oxford: Oxford University Press. 2007. "What Pareto, Vilfredo, 1935. Mind and Society. New York: Harcourt, Brace. Buku ini merupakan versi Inggris yang diedit oleh A. Levingston dari karya asli Pareto (1923), Trattoto di Sociologica Generale. Saleh, Idwar, 1975. Sejarah Singkat Mengenai dan Berkembangnya Kota Bangkit Banjarmasin serta Wilayah Sekitarnya sampai tahun 1950. Banjarmasin: Kanwil Depdikbud Kalsel Girling, John 1997. Corruption, Capitalism and Democracy. (Routledge, London). Hadiz, Vedi R., 2010. Localising Power in Post- Standford, Authoritarian California: Standford University Press. Indonesia. Hasan, Ahmadi, 2007. Adat Badamai: Interaksi Hukum Islam dan Hukum Adat pada Masyarakat Banjar. Banjarmasin: Antasari Press. Ideham, M. Suriansyah dkk, (Editor), 2007. Sejarah dan (Badan Kalimantan Banjar. Pengembangan Selatan, Banjarmasin). Penelitian Daerah Saleh, Idwar dkk, 1979. Sejarah Daerah Tematis Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1928). Banjarmasin: Kanwil Depdikbud Kalsel. Sarman, Mukhtar, 2005. Menuju Puncak Kekuasaan: Catatan Ringan dari Pilkada Kalimantan Selatan Tahun 2005. (ISBN: 979-3381-06-0). Sarman, Mukhtar, 2008. KPUD Undercover: Catatan Kaki Mencari Calang. (ISBN: 979- 164583-3). Sarman, Mukhtar, 2009. Pileg Overdosis: Catatan (ISBN: 979- Pemilu Legislatif 2009. 338191-6). Kim, Sung Ho, 2004. Max Weber's Politics of Civil Society. (Cambridge University Press). Kitschelt, Herbert and Steven Wilkinson, 2007. "Citizen-politician An Introduction", dalam Herbert Kitschelt and Steven Wilkinson (eds), Patron, Client and Policies: Democratic Accountability and Political Competition. (Cambridge University Press). Lingkages: Pattern of Latif, Yudi, 2005. Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia Abad ke-20. Bandung: Mizan Pustaka. Latif, Yudi, 2011. Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Liddle, William, 2012. Memperbaiki Mutu Demokrasi Sebuah di Perdebatan. Jakarta: Yayasan Paramadina. Mandan, Arif Mudatsir (ed.), 2008. Napak Tilas Pengabdian Idham Chalid: Tanggung Jawab Politik NU dalam Sejarah. Jakarta: Pustaka Indonesia Satu. Indonesia: Marger, Martin, 1987. Elites and Masses: An Sociology. Wadsworth Introduction Belmonf, Publishing Company. to Political California: Morlino, Leonardo dan G. Palombella, 2010. Rule of into- Law and Democracy: Inquiries Internal and External Issues. Leiden- Boston, Brill. Sarman, Mukhtar, 2009. Mencari Sang Pemimpin: Renungan untuk Pilkada Kalsel. (ISBN: 979-3381-87-9). Sarman, Mukhtar, 2010. Pilkada-Kada: Waham Seputar Pilkada Kalsel 2010. (ISBN: 978- 979-3381-37-4). Sarman, Mukhtar, 2014. Banalitas Kontestasi Politik: Refleksi Pemilu Legislatif 2014 di Kalimantan Selatan. (ISBN: 978-602- 71307-2-2). Sarman, Mukhtar, 2015. Pilkada Serentak: Quo Vadis Kedaulatan Rakyat. (ISBN:978-602- 73740-0-3). Sarman, Mukhtar, 2016. Praksis Demokrasi yang Rumpang: Kasus Pilkada Langsung di Kalimantan Selatan. Disertasi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Scott, James, 2007. "Power, Domination and Stratification: Towards a Conceptual Synthesis". Sociologia, 55:25-39. Sorensen, Georg, 2008. Democracy and Democratization: Processes and Prospects in a Changing World. Colorado: Westview Press. Usman, Gazali, 1994. Kerajaan Banjar (Sejarah Politik, Ekonomi Perdagangan dan Agama Islam). Banjarmasin: Penerbit Universitas Lambung Mangkurat. van Bruinessen, Martin, 1995. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-Tradisi 100
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Islam di Indonesia. Bandung: Penerbit Mizan. Wantchekon, Leonard, 2003. "Clientelism and Voting Behavior: Evidence from a Field Experiment in Benin," World Politics, 55(3), 399-422. Wiyata, A. Latief, 2001. Proses Demokratisasi di Indonesia: Kasus Pemilihan Bupati Sampang, Madura periode 2000-2005. Jember: dan Pengembangan Masyarakat "Kawula Saras". Lembaga Penelitian 101
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Tuan Tanah dan Lurah : Relasi Politik Lokal Patron-Client di Desa Sukorejo Kecamatan Godanglegi Kabupaten Malang dalam Kurun Waktu 2007-2013 Annisasesrimaftuchin Antropologi - FIB Universitas Brawijaya Email ABSTRAK Artikel ini membahas mengenai pola - politik pedesaan yang ada dan diterapkan di Desa Sukorejo Gondanglegi Malang. Relasi politik yang mengarah pada bentuk subsisten memberi peluang tersendiri bagi Lurah Desa Sukorejo untuk terpilih dalam periode kepemimpinan yang kedua. Sejak 2006 suara dan dukungan terus digalakan agar posisi lurah mampu dipertahankan. Padahal, dalam sekali pemelihan lurah, calon lurah harus mengeluarkan dana sebesar 300 Juta untuk para pendukungnya sedangkan, gaji yang diterima lurah di Sukorejo kisaran Rp.1.500.000- Rp.2.000.000,- dan tiga hektar tanah bengkok. Hal ini tentu menjadi ancaman ekonomi tersendiri bagi si calon lurah ketika dinyatakan gagal tetapi, kegagalan dapat diminimalisir ketika strategi patron-klien digunakan oleh Lurah Abdi. Pola patron-kliensebelumnya telah dijabarkan oleh James C. Scott sebagai pola yang cukup umum digunakan dalam budaya pertanian subsisten seperti di Desa Sukorejo Gondang Legi Malang. Dari paparan pola patron-kliendijelaskan bahwa dalam kebudayaan pertanian pedesaan Jawa, terdapat model resiprositas politik yang dijumpai antara tuan tanah dan masyarakat petani disekitarnya. Patron-klien yang diterapkan di Desa Sukorejo mengaitkan keberadaan tuan tanah sebagai basis kekuatan utama lewat sistem pertukaran atau resiprositas sepadan. Tentunya pola politik seperti ini memiliki keunikan tersendiri, dimana terdapat pola hubungan politik yang berbeda dari pola politik pada umumnya. Melalui metode penelitian etnografi ulasan data yang disajikan didasarkan atas pengamatan secara langsung baik melalui wawancara maupun observasi partisipasi. Kaitan metode penelitian etnografi dalam memaparkan pembahasan politik Desa Sukorejo, analisis difokuskan pada bagaimana pola dan korelasi sosial-budaya dibangun dalam relasi patron- klien antara tuan tanah dan kepala Desa Sukorejo dalam kurun waktu 2007-2013? Dari fokus permasalahan tersebut, analisis diarahkan pada pola dan model serta kaitan sebab akibat yang terjadi dari proses relasi politik di Desa Sukorejo Gondanglegi Malang. terpilih. Akan Kata Kunci :Patrol-Clien, Politik Desa, Resiprositas, Subsisten, Tuan Tanah PENDAHULUAN Ranah lokal pedesaan Jawa selalu lekat kaitannya dangan pertanian subsiten. Kesuburan tanah dan pola irigasi yang dekat dengan sumber air menempatkan sawah sebagai asset utama. Tidak hanya menyokong perekonomian penduduk, sawah juga menjadi bagian utama dalam regulasi pemerintahan desa. seorang lurah atau kepada desa memiliki hak atas kelola sawah desa dan upah yang bulanan yang diberikan pemerintah pusat. Fenomena ini terlihat jelas pada pola politik lokal dan budaya keseharian masyarakat Desa Sukorejo Gondanglegi Kabupaten Malang. Desa Sukorejo merupakan desa yang berarada di Kecamatan Gondanglegi. Desa ini memiliki wilayah pertanian yang sangat luar dibanding desa lainnya. Dari data morfologi penduduk dijelaskan luas area pertanian yang terdiri dari 125 hektar persawahan padi; 1,5 hektar kebun sayuran; 2 hektar kebun buah-buahan;15 hektar kebun tebu dan 15,028 hektar tanah kas atau bengkok desa. Rincian tersebut mempengaruhi produktivitas pangan di Kecamatan Gondanglegi. Selain itu, keberadaan tanah khas desa atau yang dinamai tanah "bengkok" desa menjadi pertanda masih aktifnya pola pemerintahan dengan tata cara lokal disana. luas tanah Pembahasan mengenai perpolitikan lokal di daerah juga di bahas oleh pedasaan sebelumnya telah (2009). Tulisan Rohmawati Rohmawati menjelaskan tipikal politiki desa yang ada di Desa Masin masih menggunakan money politik dimana sokongan suara secara langsung dibeli lewat uang. Semakin banyak dana yang dikeluarkan akan semakin banyak dukungan yang didapatkan. Hal yang sama juga dijelaskan oleh Halili (2009) dalam praktek uang yang dilakukan oleh masyarakat Madura. Praktek-prektek politik lokal dipedesan memang lebih dekat dengan pola money politik, namun tidak hanya pola politik yang mempengaruhi relasi politik elit desa. Dalam pola politik Desa Sukorejo, relasi sosial politik lebih menekankan pada kaitan budaya pertanian. (2005) dan Halili Kajian tetang budaya petani yang dijelaskan oleh Scott (1981) memetakan relasi antara tuan tanah dan petani kecil dalam ikatan relasi 'patron-klien'. Hal tersebut resiprositas dan didasarkan subsistensi yang berpangkal dari kekuasaan di dalam masyarakat. Pola tersebut digambarkan secara langsung dalam relasi politik desa Sukorejo. Gambaran dasar yang terlihat dari pola resiprositas dan subsistensi yang mencipakan hubungan 'patron-kline' dapat terlihat dari keberadaan tanah bengkok atau tanah khas desa. tanah bengkok atau tanah khas desa merupakan tanah hak guna yang diberikan kepada apatur ata pamong desa sebagai upah pengganti gaji. Struktur administrasi yang demikian memaksa setiap apratur desa masuk dalam pelaku prinsip-prinsip resiprositas dan subsisten. Terlebih dalam ada relasi atara buruh tani dan apparatur atas prinsip-prinsip 102
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 juga desa. Dibeberapa desa pola patron-klien diwujudkan dalam prinsip sewa menyewa lahan bengkok. Praktek tersebut melibatkan apparatur desa sebagai pemegang hak kelola dengan para petani penyewa lahan. Di desa Sukorejo sendiri Prinsip resiprositas sebenarnya diwujudkan lewat relasi buruh dan petani. Dari prinsip tersebut setiap juragan tanah memiliki banyak pegawai dan tentunya memperkuat kedudukan dan pola kuasa juragan tersebut di Desa Sukorejo. Keunikan inilah yang melatar belakangi pola perlotikan di desa Sukorejo. Simatupang, 2013:93-94). Diperkuat dengan data sekunder yang diperoleh melalui studi literatur berupa e- book, Jurnal dan buku penunjang sehingga dapat memperkuat gambaran politik desa sukorejo yang sedang data menggunakan model Miles dan Huberman yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas hingga data sudah ini meliputi data jenuh. Akitivitas analisis data reduction, display data, dan conclucion drawing (Sugiyono, 2012: 232). dijalankan. Sedangkan analisis Titik permasalahan ditonjolkan untuk melihat korelasi politik desa yang didasarkan atas prinsip resiprositas dan susbsistensi dapat dilihat lewat peraturan penggunaan tanah bengkok dalam UU No.5. Tanah bengkok dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun1960 telah diatur dalam Ketentuan-Ketentuan Konversi padaPasal VI menjadi Hak Pakai yaitu: Hak-hak memberi tanah wewenangsebagaimana atau mirip dengan hak yang dimaksud dalamPasal 41 ayat 1 seperti yang disebut dengan nama sebagaidi bawah,yang ada pada mulai berlakunya Undang-Undang hak vruchtgebruik, gebruik, grant controleur, bruikleen, ganggam bauntuik, lungguh, pituwas, dan hak-hak lain dengan nama apapun juga yang akan ditegaskan lebih lanjut oleh Menteri Agraria, sejak mulai berlakunya Undang-Undang ini menjadi hak pakai tersebut dalam Pasal 41 ayat 1, yang memberi wewenang dan kewajiban sebagaimana yang dipunyai oleh pemegang haknya pada mulai berlakunya Undang- Undang ini, sepanjang tidak bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-Undang ini.i atas yang ini, yaitu: anggaduh,bengkok, Penelitian ini dianalisi dengan menggunakan konsep patrol-klien Scott (1981) dan teori Galtung yang mengemukakan bahwa " power deriving from something one is, power deriving from something one has and something power deviring from posisition from structure" sebuah kekuasaan dapat diperoleh jika memang kekuasaan itu mutlak ada, kekuasan juga dapat di peroleh dengan sebuah kekayaan dan kekuasaan diperoleh karena adanya posisi structural(Anshoriy, 2008, hlm 15). Konsep 'patron-klien' sebenarnya menempatkan Lurah Abdi sebagai Klien dari seorang Juragan Tanah yang memiliki depo penggilingan padi disana. Patrol klien ini memanfaatkan akses suara dimana kekayaan dan kekuasaan melatar belakangi hubungan resiprositas antara mereka. Scott (1981) menjelaskan bahwa relasi Patrol-Klien memiliki ikatan yang cukup kuar timbal balik, yang untukhak-hak dan kewajiban memberi kekuatan sosial kepada ikatan-ikatan tertentu. Hal inilah yang tergambar dalam pola perpolitikan lurah Abdi di Desa Sukorejo Godanglegi Kabupaten Malang. Pemakaian hak guna lahan yang digunakan oleh aparatur desa memiliki wewenang yang utuh dan dilindungi oleh Negara. Persoalan yang dipertanyakan adalah mengenai bagaimana korelasi antara hak guna tanah dengan perpolitikan desa yang dijalankan oleh Lurah Abdi pada pemilihannya yang ke-2tahun 2007.Hal ini memungkinkan terbentuknya relasi patron- klien baru antara penguasa desa dan lurahnya. Kejadian ini memperlihatkan bahwa posisi lurah memiliki kelas prestis yang cukup tinggi memingat luas tanah bengkok desa untuk lurah adalah 3 Hektar dari 15,058 Hektar tanah kas desa. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemilu Lokal 2007 Lurah Abdi merupakan keturunan Pendalungan yang berasal dari probolinggo dan menetap di Sukorejo mengikuti sang istri. Istri Pak Abdi merupakan penduduk asli Sukorejo, hal tersebut dipaparkan oleh Pak Sholikin (44 th). Pak Sholikin menjelaskan "Abdi iku duduk wong kene tapi wong Pendalungan sing asli kene kui bojone" Abdi itu bukan penduduk sini melainkan orang Pendalungan yang asli sini itu Istrinya (wawancara, 26 Juni 2013).Lurah Abdi menjabat selama dua periode sejak 2005 menggantikan lurah yang saat itu terlibat kasus 'Tukar Guling'ii. METODE Penelitian ini menggunakan metode penelitian etnografi, dimana pengamatan dan wawancara (open interview and indepth interview) dilakukan dengan langsung dengan masyarakat melakukan kontak sukorejo. Metode ini menuntut peneliti untuk tinggal dan membaur dengan masyarakat layaknya anggota masyarakat itu sendiri. Hal tersebut berfungsi dalam mendengarkan dan merespon data yang dipaparkan oleh masyarakat secara maksimal. Pola ini merupakan bentuk penggalian informasi dari native's point of views yang (Fettersman, 2010; merupakan komponen utama Saat menjabat menggantikan Pak Purdopo, Pak Abdi lebih konsisten membawa ritme perpolitikannya pada model perpolitikan Islam.Sejak mulai menjabat tahun 2000, dia berambisi untuk mengaktifkan kembali kegiatan- kegiatan Islamiah lewat beberapa organisasi yang dibentuknya. Salah satu organisasi tersebut adalah Resco (Remaja Sukorejo), organisasi tersebut mulai berkiprah dibeberapa sektor dari mulai kegiatan Dhiba'aniii hingga pengajian Istighosah. Tak hanya itu tanpa pungutan memangang sistem pemerintahan 103
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 mejadi misi utamanya. Hal ini dijelaskan oleh Pak Ramin (62 th) sebagai berikut : diceritakan langsung oleh Pak Misran (64th) yang menerangkan: " Abdi iku wonge apik soale gak enek pungutan blasi i lak arep ngurus opo-opo. lak yalone neh yo mesti akeh sing milih, tapi iki wez terakhir dadi yo embuh sopo gantine" (wawancara, 26 juni 2013 ) Abdi itu orangnya baik soalnya ndak ada pungutan kalau misalnya mau ngurus kepentingan apa-apa. Kalau nyalonkan lagi pasti banyak yang memilih, tapi ini sudah masa jabatannya yang terakhir jadi ya ndak tahu siapa gantinya. "Nek kene ki memang kesubure ora enek seng ngalahne, sumbere akeh desone makmur. Mangkane nek kene bengkok kanggo perangkat deso ombo- ombo ,disek iki lak miturut ceritane onok wong tuek jluk ngombe nek kulon kali ra di wenehi ning etan kali di wenehi ngombe dadi lan sedane mbah-mbah kui mau. Ceritane ngunu mangkane nek kene ki pangkat lurah kui digawe rebutan lawong tanah bengkok e wae ambane ra enek sing ngalahne 3hektar". tanah bengkok inilah yang kemudian Motif hak menggiurkan Lurah Abdi untuk mencalonkan diri kembali pada 2007. Saat itu Calon yang diusung adalah Pak Abdi, Pak Purdopo dan Pak Widiaji. Dari tiga tersebut dua diantaranya merupakan calon terkuat karena mengeluarkan dana kampaye secara besar- besaran. Pak Abdi saat itu memilih menggunakan sokongan dukungan dari komunitas Islamnya. Tindakan tersebut semata-mata ditujukan untuk memperoleh dukungan para kantong-kantong suara yang mayoritas berasal dari tuan tanah. Gambar 1. Aktifitas Tiba'an RECO Sumber : Dokumen Pribadi Pola pemerintahan yang berbasis Islam mendapat dukungan dari sebagian penduduk Sukorejo dan mendapat kecaman bagi sebagian penduduk yang kontra terhadap lurah Abdi. Keberadaan kelompok kontra sebenarnya didasari akibat minimnya eksistensi kebudayaan Jawa bagi mereka yang tidakbukan merupakan anggota kaum fanatik Islam. Akan tetapi, bagi mereka yang kontra mereka harus memelih Lurah Abdi dalam pemilu lokal 2007. Hal tersebut dikarenakan adanya prinsip resiprositas dan subsitensi yang berjalan disana.Keberadaan tidak sebanding juragan yang dengan buruh membuat penguasaan suara untuk pemilihan lurah Abdi sangat terlihat kuat. Fakta ini didukung oleh penjelasan Pak Widiaji (38 th) yang menerangkan: " Disini itu perbandingan juragan dan buruh itu tidak sebanding. Buruh e luweh akeh timbang juragane. Orang-orang disini itu lebih memilih aspirasi juragan dari pada memilih aspirasi sendiri karena ketakutan lha mau makan apa, kalau nanti di pecat Mbak..."(wawancara, 27 Juni 2013). Kepemimpinan Lurah Abdi yang didapat dari menggatikan posisi Pak Purdopo kemudian muai berakhir pada 2007. Saat itu perebutan posisi lurah ditempatkan sebagai satu proses inisiasi yang sangat prestis bagi masyarakat Desa Sukorejo. Mereka yang dianggap Juragan saling mencalonkan diri menjadi lurah. Fenomena pencalonan Jabatan ini sebeanrnya dilatarbelakangi oleh penguasaan hak guna pakai tanah bengkok selebar 3 Hektar untuk jabatan Lurah. Fakta ini Tuan Tanah dengan Calon Lurah Praktek politik yang dijalankan Lurah Abdi selama masa pergantian jabatan adalah menjalin relasi dengan tuan tanah yang ada di Desa Sukorejo. Sebelumnya ikatan ini belum pernah dilakukan bahkan lurah Abdi baru mengenal sosok tuan tanah didesa tempat tinggalnya selama dia menjabat sabagai Lurah pada periode pertama. Sosok tuan tanah tersebut sebenarnya sudah tidak asing bagi masyarakat Desa Sukorejo. Hal ini dikarenakan ayah darituan tanah ini dulunya merupakan Lurah Desa sukorejoiv. Nama Kaji Zen disebut-sebut menggantikan ayahnya Kaji Aziz menjadi tuan tanah di daerah Desa Sukorejo. Kepemilikan tanah yang cukup luas ditambah dengan gudang beras serta depo penggilingan padi membuat Kaji Zen menjadi tumpuan perekonomian bagi sebagian besar masyarakat Desa Sukorejo. Hampir 50 % dari masyarakat Sukorejo berprofesi sebagai buruh tani dan pekerja di gudang beras dan sawah Kaji Zen. Selain itu, Kaji Zen juga sangat disegani oleh masyarakat Desa Sukorejo, hal ini karena sifat kedermawanan Kaji Zen kepada warga. Pola patron-klien yang dibangun oleh Kaji Zen memposisikan menekankan ide moral dan resiprositas, hak-hak dan kewajiban timbal balikv. Tentunya barang dan jasa yang dipertukarkan bersifat tidak sama. Contoh paling nyata adalah Kaji Zen memiliki banyak buruh maka buruh Kaji Zen memiliki tinggkat kepatuhan yang tinggi terhadap Kaji Zen sebagai Patronnya. Peluang inilah yang kemudian didekati oleh Lurah Abdi sebagai calon lumbung suara bagi pencalonannya yang kedua. Pak Sami'i yang merupakan sopir Kaji Zen menjelaskan : 104
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 " Lak Pak Zen sing nyalonne yo ra enek musuhe mbak wong iku bose, la Abdi iku opo yo iso dadi lak ra onok bose kui. La aku iki kan burue Kaji Zen mbak yo'an, kadang kon nyopiri nyonyae belonjo. Apik lo mbak Kaji Zen i ngerti wong cilik" (Wawancara, 29 Juni 2013). Kalau Pak Zen yang nyalon dapat dipastikan ndak ada lawannya karena dialah bosnya, nah Abdi itu apa bisa jadi lurah kalau ndak ada bosnya. Saya ini kan buruhnya Kaji Zen juga, Mbak. Baik lo, Mbak Kaji Zen itu, pengertian sama rakyat kecil. Beberapa warga mengatakan bahwa relasi yang dibangun Kaji Zen dan Lurah Abdi sebenarnya berlatar belakang fanatisme Islam. Hal tersebut terjadi karena kebiasaan Lurah Zen yang selalu menjadi donator dalam setiap Desa Sukorejo.Peristiwa ini diceritakan oleh Pak Misran yang menjelaskan bahwa " Kaji Zen iku wong apik nduk, ger enek pembangunan mushola ora tau absent. Mbuh watu, krikil, semen opo boto mesti sing nyukupi kaji Zen" Kaji Zen itu orang baik, Nduk, tiap ada pembangunan mushola ora tau absent. Entah Batu, krikil, semen atau Batu bata pasti yang memenuhi Kaji Zen (wawancara, 1 Juli 2013). pembangunan mushola di Adanya pemanfaatan kekuatan suara dari moral dan resiprositas antara klien-klien yang dimiliki oleh Kaji Zen untuk Lurah Abdi, dilatarbelakangi oleh kedekatan Lurah Abdi dengan Kaji Zen dalam Satu organisasi Islam RECO (Remaja Sukorejo)vi. Dari organisasi ini kemudian Lurah Abdi terlibat Utang Piutang dengan Kaji Zen. Menurut keterangan dari beberapa buruh Kaji Zen, Lurah Abdi saat itu meminjam dana sebesar seratus juta dengan Jaminan Bengkok Lurah seluas 3 Hektar. Dari transaksi tersebut akhirnya Kaji Zen Mengerahkan kekuatan Kliennya untuk memenangkan Lurah Abdi kembali lewat dukungan suara. Hal ini juga dijelaskan oleh calon Lurah lainya pada pemilihan 2007. Pak Widi (38) yang menjelaskan : "Disini itu karakteristiknya mbak seumpama ada si A ini punya sawah, punya kebun tebu otomatis butuh banyak sekali pegawai secara otamatis punya banyak orang. [...]Disini itu ada orang yang paling disegani, Mbak namanya Kaji Zen anaknya Kaji Aziz. Beliau itu wakil keluarga, Mbak, apalagi Kaji Zen ini orangnya dermawan kalau warga butuh apa-apa itu beliau ada. Kalau kaji zen nyalon ya ndak ada berani nglawan tapi kanyaknya ndak wong ngurusi tanahe wae sak munu mbane. Nah kemarin itu yang Pak Abdi itu di dukung sama Kaji Zen"(wawancara, 27 Juni 2013). Gambar 2. Foto sawah tebu seluas 3 hektar yang merupakan bengkok lurah Sumber : Dokumen Pribadi Penjelasan lainnya juga di jelaskan oleh Pak Sami'i (62 th), beliau menguatkan argumentasi dari pola perpolitikan Lurah Abdi yang sebelumnya diterangkan oleh Pak Widi. Pak Sami'i mengatakan : " Ngene mbak abdi kui pancen wong pendalungan, la lak jenenge bos bolone lak akeh a dadi abdi iku di kenalne lewat bolo nyalur bolo neh akhire dadi akrab. La sing ngolah tebune iku lak Boz Zen to, penjanjianne kan abdi utang nek gone Bos Zen lunasan ne sawah tebu jatah lurah kui. Asline aku ra pati srek karo abdi, aku biyen dukung Widi,tapi mergo perintahe bos milih Abdi yo piye meneh akhire menggok lak ra manut bose yo dadi masalah. Akeh- akeh iku ngono, Mbak, podo miker weteng dari pada pilihane dewe, mergo iso menang iku yo soko sokongange karyawane Pak Zen ki sing akeh- akeh ceritane ngunu."(Wawancara, 29 Juni 2013). dadi buruh nek sawah Jadi gini, Mbak Abdi itu memang orang pendalungan, nah yang namanya bos itukan koneksinya banyak, jadi Abdi itu dikenalkan lewat teman ke teman akhirnya jadi akrab. Nah yang mengelola tebu jatah lurah itu kan Bos Zen to, perjanjiannya kan Abdi hutang ke Bos Zen pembayarannya Sawah tebu jatah lurah. Sebenarnya saya ndak terlalu mendukung Abdi, saya dulu mendukung Widi tapi karena perintah bos jadi milih Abdi, mau gimana lagi, Mbak, orang-orang lebih memikirkan urusan perut dibanding pilihan suara hati mereka. Dia bisa menang itu karena dukungan yang diberikan Pak Zen itu banyak dan mayoritas mereka jadi buruh sawah, gitu ceritanya. Perjajian penyewaan sawah yang dilakukan oleh Kaji Zen dan Lurah Abdi adalah selama lima tahun. Sedangkan satu tahun diakhir masa jabatan sawah tersebut dikelola oleh Lurah Abdi sendiri. Total hutang 100 juta sebenarnya bukan total yang sangat besar untuk ukuran modal pencalonan lurah di desa Sukorejo. Dalam pencalonan lurah Sukorejo modal yang di butuhkan berkisar 300 juta. Modal kampanye tersebut digunakan untuk memperkuat dukungan di masyarakat. Akan tetapi strategi yang di jalankan oleh lurah Abdi menggandeng 105
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kaji Zen sebagai Mitra politiknya mampu memangkas pengeluaran kampaye hingga 200 jutavii. Lurah Abdi sebenarnya merupakan wirausahawan yang cukup terpandang di Desa Sukorejo. Lurah Abdi memiliki toko material bangunan di Desa Sukorejo. Aksesnya yang luas membuat Lurah Abdi memiliki jaringan politik yang cukup kuat terutama di kalangan kaum ekonomi kelas atas di Desa Sukorejo Gondanglegi Malang.Sehingga, alur inilah yang memudahkan Lurah Abdi mendapat suara terbanyak dari dua calon lainnya. saat itu merupakan warga Sukorejo yang tidak termasuk Klien dari Kaji Zen. Hal tersebut juga mencakup tiga suara yang datang dari pamong desa. Perolehan suara yang di dapat Pak Widi saat itu hampir menyamai Lurah Abdi. Sayangnya perolehan suara lurah Abdi lebih banyak 16 suara dari pada Pak Widi. Dari total pemilih 2724 Jiwa, Lurah Abdi mendapat perolehan suara sebanyak1.370, sedangkan Pak widi 1354 suara dan Pak Purdopo sebanyak 0 suaraviii. Dari perolehan tersebut Lurah Abdi unggul dan menjabat kembali sebagai Lurah untuk periode 2007-2013. Situasi Pemilihan Lurah 2007 Sepanjang jejak rekam perpolitikan di Desa Sukorejo, desa tersebut memiliki budaya pemilihan umum yang cukup unik. Selain besarnya modal yang diperuntukan dalam pencalonan Lurah dan Jaminan tanah bengkok lurah yang cukup luas, tradisi carok juga muncul disana. Kebudayaan yang cenderung mengarah ke pendalungan akibat banyaknya warga Madura yang bermigrasi ke Sukorejo, membuat akulturasi budaya tidak dapat dihindari. Pada pemilihan umum sebelumnya atau tepatnya pada masa pencalonan Lurah Purdopo tahun 2002, terjadi bentrok yang berujung pada terjadinya tradisi kekerasan carok, namun saat itu dapat diantisipasi oleh tuan tanah Desa Sukorejo atau dalam hal ini adalah Kaji Zen. Peristiwa tersebut diceritakan oleh mantan calon lurah 2007 yakni Pak Widi. Pak Widi menjelaskan, pada saat pemilihan umum dengan calon Pak Purdopo atmosfir perpolitikan desa memanas. Hal tersebut tidak hanya terjadi saat pemilihan umum 2002 saja melainkan juga pada pemilihan umum tahun 2012. Pak Widi menerangkan : "Dulu, Mbak, pas waktune Pak Purdopo pernah ada yang hampir carok,kan disini itu ada masyarakat Maduranya juga, Mbak jadi ya tegang-tegangan kalau pas pemilihan umum. Kalau ndak seneng gitu pasti bentrok, pas saya nyalon dulu juga tegang-tegangan, Mbak. Sebulan sebelum pemilihan itu udah panas hawane"(Wawancara, 3 Juli 2013). Tata cara pemilihan lurah atau pencoblosan lurah tidak menggunakan lembar suara bergambar foto melainkan dengan menggunakan kertas bergambar buah. Hal ini dilakukan untuk melestarikan tradisi dan mengurangi konflik antara calon yang satu dengan lainnya. Saat pemilu 2007 ketegangan terjadi, namun dapat diminimalisir akibat adanya relasi patron-klien yang turut dimainkan disana. Pada Pertarungan perpolitikan tahun 2007 konfik lebih terlihat lewat harmonisasi sosial masyarakat Sukorejo yang terganggu. Hal ini di praktekan lewat tidak saling menyapanya antar tetangga. Pada tahun pemilihan 2007 terdapat tiga calon kepala desa yang akan bertarung demi mendapatkan kursi jabatan 2007-2013. Calon tersebut terdiri dari Purdopo, Abdi dan Widiaji. Saat itu, konsentrasi suara terfokus pada dua calon yaitu Widi dan Abdi. Widi mendapat banyak perolehan suara. Mereka yang memilih Widi Pasca Pemilihan Lurah Motif politikdengan prinsip moral dan resiprositas yang dijalankan oleh Lurah Abdi tidak berhenti begitu saja. Setelah dirinya terpilih menjadi Lurah di periode yang kedua, Lurah Abdi memecat pamong Kelurahan.Permasalahan tersebut terjadi akibat ketika pamong tersebut menolak menyumbangkan suaranya untuk Abdi pada pemilihan kepala desa tahun 2007. Tiga pamong itu adalah Mahmudi, Marsio dan Yamudi. Keterangan pencopotan tiga pamong tersebut di jelaskan oleh Pak Misran sebagai berikut" ancene enek telu sing di copot pas abdi njabat sing kaping loro iki, enek telu Mahmudi, Marsio dan Yamudi gara-gara ne milih widi pas kui"memang ada tiga orang yang di pecat saat abdi menjabat untuk keduia kalinya, tiga orang tersebut adalah Mahmudi, Marsio dan Yamudi gara-gara memilih widi saat itu (Wawancara, 1 juli 2013). tiga Perombakan susunan pamong juga ditegaskan oleh mbah sirat penjaga jembatan Sukorejo-Kepan. Salah satu keponakan Mbah sirat merupakan anggota pamong yang dicopot jabatannya. Mengenai perang pamong jabatnnya adalah bagian yang diberhentikan dari lurah. Mbah Sirat keuangan dan dua pesuruh menjelaskan : " Enek sing di copot salah sijine keponakanku dewe jenenge yamudi, kabehen telu sing di copot Yamudi bagian duit, Marsio pesuruh karo Mahmudi. Kuwi dicopote gara-gara ora milih pak abdi dadi lurah neh kanggo sing kaping liyo" (Wawancara,2 Juni 2013) loro tapi milih wong Ada yang dig anti salah satunya ponakan saya amanya yamudi, semuanya ada tiga yang di pecat Yamudi bagian keuanagan, Marsio pesuru dan Mahmudi. Dicopot karena tidak memilih Pak Abdi untuk jadi lurah yang kedua kalinya tapi memilih orang lain. Pola politik yang dibangun berdasarkan prinsip moral dan resiprositas dalam bentuk Patrol-Klien sebenarnya tidak hanya terjadi pada proses pra-pemilu. Patron-klien juga di perankan oleh Lurah Abdi terhadap para bawahannya. Dalam persoalan pemecatan tiga pamong yang tidak memilihnya dalam pemilihan tahun 2007 terjadi tidak harmonisan atau kekacauan dalam konsep patron-klien di bidang politik desa. Hal ini didasari pada sifat keterpihakan sebagai satu kewajiban moral atas 106
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 bawahan kepada atasan. Pengaruh kebudayaan kaum petani memperlihatkan konsep patron-klien tidak hanya bekerja pada ranah ekonomi saja, namun juga terbawa dalam Bagian kebudayaan yang lain seperti pada pola politik yang diperankan Lurah Abdi. Gambaran konsep sederhana antara relasi patron klien yang di bangun oleh Lurah Abdi sebenarnya dipengaruhi konsep kelas. Kesuasaan dan kekayaan menjadi asset mendasar yang gunakan pada tipe politik Lurah Abdi. Hal ini dapat dilihat pada bagan sederhana berikut: Lurah Abdi Uan Tanah Bengkok Tuan Tanah Kaji Zen At Bawa han Pamong Desa Kli en Pat ron Klien Kaji Zen (Buruh Tani) ikatan Hal resiprositas antara Lurah dengan pamongnya. Secara struktural Lurah memiliki kuasa lebih tinggi sehingga pengambilan keputusan bisa didasarkan secara objektif maupun subjektif. Pengambilan keputusan akibat tidak memberikan suara dengan sanksi di pecat merupakan pengambilan keputusan secara subjektif dengan latar belakang budaya yang ada di Desa Sukorejo. Maka relasi sosial Patron-Klien yang dipraktekan dalam bentuk relasi ataupun structural yang digambarkan oleh Scott (1981) merupakan bentuk dari kuasa dari kelas atas untuk kelas bawah. Hal ini juga diperkuat oleh pandangan Radcliffe Brown buku Koentjoroningrat (2007) yang menjelaskan Suatu struktur sosial merupakan total dari jaringan hubungan antara individu-individu, atau lebih baik person-person dan kelompok-kelompok person. Dimensinya ada dua, yaitu:hubungan diadik, artinya antarapihak (yaitu person atau kelompok) kesatuan dengan pihak kedua, tetapi juga diferensial, antara satu pihak dengan beberapa pihak yang berbeda-beda,atau sebaliknya (Koentjoroningrat, 2007). tersebut dibuktikan dengan adanya dalam Gambar 3. Bagan Relasi Patro-Klien Lurah Abdi Perpolitikan yang dijalankan Lurah Abdi secara umum mengaitkan relasi Patron-klien yang cukup luas. Adanya ikatan piutang dengan Kaji Zen melibatkan relasi patron-klien yang dimiliki Kaji Zen. Hal ini kemudian disalurkan dalam bentuk suara untuk lurah Abdi. Bentuk dukungan suara dari para Buruh Kaji Zen, diposisikan sebagai kewajiban moral yang timbul secara otomatis dari ikatan Patrol-klien yang dibangun sebelumnya. Sedangkan, relasi patron-klien juga diposisikan dalam kuasa kepemimpinan sebagai lurah sebelumnya oleh Lurah Abdi.Ikatan kuasa antara bawahan dan atasan harusnya terjalin sebagaimana moral dan reprositas yang ada pada konsep Patron-Klien. Ketika kewajiban moral dan resiprositas tersebut tidak terpenuhi maka timbul sanksing sosial yang salah satunya akan dipraktekan dalam kasus pemecatan tiga Pamong. UCAPAN TERIMAKASIH Tulisan ini ditulis berdasarkan cacatatan penelitian tugas kuliah yang dilakukan pada 2013. Mengingat penelitian ini menggunakan metode Etnografi tentunya peneliti membutuhkan tinggal di Desa Sukorejo. Selayaknya ucapan terimakasih saya ucapkan untuk para informan yang telah ikut berperan memberi informasi dan data yang dibutuhkan dalam pembahasan topik tulisan ini. Ucapan terimakasih yang pertama ditujukan untuk segenap jajaran Perangkat Desa Sukorejo, utamanya kepada Miftakhul Abdi selaku pemberi ini. Selanjutnya Ucapan terimakasih ditujukan kepada Pak Solikhin, Pak Widiaji, Pak Purdopo, Pak Ramin, Pak Sami'i dan Mbah Sirat yang telah meluangkan waktunya untuk di wawancarai. Ucapan terimakasih saya berikan kepada Keluarga Bapak Misran yang telah rela menjadi induk semang saya selama menjalankan penelitian. Selain itu, saya ucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada jajaran Dosen Antropologi yang telah membimbing jalanannya penelitian ini selama dilapangan. tempat izin penelitian SIMPULAN Kekuatan kuasa suatu singkronisasi atas pengaturan wewenang lintas kelas. Hal terjadi dalam bentuk-bentuk yang bervariasi. Tentunya bentuk tersebut dipengaruhi oleh kebudayaan yang berkembang disana. Di Desa Sukorejo hal ini diwujudkan dalam bentuk relasi politik yang kental dengan budaya subsisten kaum tani, dimana kuasa tuan tanah menjadi suatu kunci pemulusan hajat atau niat yang diinginkan. Teori Galtung dalam Anshoriy (2008)yang mengemukakan bahwa kekuasaan dapat diperoleh jika memang kekuasaan itu mutlak ada, dapat dilihat bagaimana relasi antara tuan tanah dan lurah terjalin. Galtung juga menambahkan bahwa kekuasan juga dapat diperoleh dengan sebuah kekayaan dan kekuasaan diperoleh karena adanya posisi struktural. sebenarnya menciptakan tersebut DAFTAR PUSTAKA Halili. (2009). Praktik Politik Uang dalam Pemilihan Kepala Desa. Jurnal Humaniora (Lemlit UNY), Volume 14 nomor 2, 99-112. Rohmawati, A. (2005). Dinamika Politik Pedesaan dalam Pemilihan Kepala Desa Masin Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Politik dan komunikasi Unikom. Tobing, A. A. (2009). Eksistensi Tanah Bengkok Setelah Perubahannya Pemerintahan Desa Menjadi Kelurahan di Kota Ssalatiga. Semarang: Universitas Diponegoro. 107
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Anshoriy, H. N. (2008). Dekonstruksi Kekuasaan. Simatupang, L. (2010). Pagelaran : Sebuah Mozaik Yogyakarta: LKIS. Paenelitian Seni Budaya. Yogyakarta: Jalasutra. Fettersman, D. M. (2010). Etnograpy Step- by-Step. Washington DC: Sage pubictions. Koentjaraningrat. (2007). Sejarah Antropologi I. Sugiyono, Prof. Dr. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Jakarta: UI Press. Koentjoroningrat. (1980). Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI-Press. Scott, J. C. (1981). Moral Ekonomi Petani . Jakarta: LP3ES. i Lihat di Tobing, A. A. (2009). Eksistensi Tanah Bengkok Setelah Perubahannya Pemerintahan Desa Menjadi Kelurahan di Kota Ssalatiga. Semarang: Universitas Diponegoro. Hlm. 37 minta atau tidak dibalas' Dimana rasa malu (hiya) dan rasa hutang dudi (utang na loob) merupakan daya pergerakannya. Lihat di buku Scott, J. C. (1981). Moral Ekonomi Petani . Jakarta: LP3ES. hlm. 256. iiKasus 'Tukar Guling' merupakan kasus yang dilakukan oleh Lurah Purdopo dalam kasus tersebut terjadi kesalah pahaman antara lurah dan rakyatnya. Permasalahan yang terjadi saat itu adalah menukaran tanah bengkok dengan tanah milik warga untuk pembangunan sekolah SMP. Dari sini elektabilitas Pak Purdopo sebagai lurah secara drastis menurun hingga dilengserkan dari jabatan lurah dan digantikan oleh Pak Abdi. iiiDhiba'an adalah shalawat yang dilagukan dan diiringi dengan suara rebana iv Menurut keterangan warga tuan tanah tersebut merupakan anak dari Kaji Aziz. Sosok Kaji Azis sendiri merupakan tuan tanah yang memiliki tanah terluas di Desa Sukorejo pada Masa itu. Kaji Azis sendiri awalnya Menjabat menjadi lurah, namun masa jabatannya tak lebih dari satu tahun. Hal tersebut terjadi karena Kaji Azis saat itu terlibat penggelapan ribuan pupuk BIMAS. Kasus penggelapan tersebut dilakukan oleh teman Kaji Azis dibawah namaKaji Azis. Dari kejadian tersebut Kaji Azis melarang keturunannya menjadi lurah di Desa Sukorejo. vHal tersebut sama contohnya dengan penelitian Scott pada petani di Filipina, dimana pola persekutuan diantara perseorangan pada umumnya ditafsirkan dalam rangka resiprositas atau faham 'setiap jasa diterima, di viKeterlibatan Kaji dalam organisasi masyarakat baru dimulai paca abahnya atau Kaji Azis Meninggal. Sebelumnya Kaji Zen tidak pernah terlihat aktif di organisasi Desa Sukorejo. viiCalon lain seperti Pak Widi Aji menghabiskan modal pencalonan lurah sebanyak 300 juta. Hal tersebut mengakibatkan kerugian yang cukup besar hingga membutuhkan waktu pemulihan ekonomi selama enam tahun. Membaca taktik politik yang dijalankan Lurah Abdi, Pak Widi juga menggunakan trik tersebut dalam pencalonan sebagai lurah pada masa pemilihan 2012. Terlebih ada ikatan keluarga yang akan terjalin dengan keluarga Kaji Zen. Hal ini diutarakan langsung oleh Pak Widi sebagai berikut : "ini sebentar algi kan pemilihan mbak biasannya jarak setahun itu suasananya sudah panas mbak antar tetangga itu sudah tidak saling menyapa, tapi alhamdulilah kemarin itu teman-teman yang akan nyalon itu sudah saya dan teman-teman termasuk juga Pak Zen ikut untuk memberi pesan jangan bilang-bilang dulu nanti saja kalau sudah dekat"(Wawancara, 27 Juni 2013). viiiInformasi ini didapat dari data pemilihan desa yang diinformasikan secara lisan oleh Carik desa yaitu Pak Sholikin. 108
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 PERAN OPINION LEADER DALAM MASYARAKAT TRANSISI (Studi di Desa Mekarsari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang) Agus Rahmat Dosen Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Hendarmawan Guru besar Program Studi Geologi Universitas Padjadjaran Edy Suryadi Dosen pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas padjadjaran Cipta Endyana Dosen Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Abstrak dengan kelompok opinion masyarakat. leader yang ada di Peran opinion leader di desa-desa pada awalnya menjadi tempat bertanya atas segala hal (bersifat folimorfik), akan tetapi hasil kajian akhir-akhir ini memperlihatkan bahwa terjadi pergeseran sifat folimorfik dari para opinion leader. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan bagaimana peran opinion leader pada masyarakat transisi seperti Desa Mekarsari Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Guna mengungkap masalah penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan teknik sosiometri. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum opinion lagi diposisisikan sebagai polimorfik. Opinion leader khususnya kiyai atau alim ulama (opinion leader agama) tetap menjadi tokoh atau titik sentral untuk permasalahan agama, tetapi mulai berkurang untuk menjadi rujukan dalam permasalahan rumah tangga ekonomi. Untuk sosial dan permasalahan ekonomi, sosial masyarakat lebih banyak meminta pendapat pada anggota keluarga (keluarga besar), baru ke para tetangga yang pemimpin dianggap/kerabat untuk permasalahan keamanan, opinion leader didominasi oleh aparat pemerintah (pemimpin formal di desa), dan untuk permasalahan kesehatan opinion leader dikuasai oleh petugas kesehatan yang ada di desa. Implikasi yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk memperoleh penerimaan dan keberhasilan program pengembangan masyarakat, para pelaku perubahan tidak bisa lagi hanya mengandalkan satu kelompok pemuka saja (pemuka agama) akan tetapi jenis atau bidang kegiatan perlu menyesuaikan leader di Desa Mekarsari tidak permasalahan dan keluarga formal di desa atau dekat. Sementara Kata kunci: desa, opinion leader, agama, keluarga, sosial ekonomi, keamanan, kesehatan Latar Belakang Kajian mengenai kepemimpinan telah lama dilakukan para ahli, dan saat inipun kajian terhadap aspek ini tidak berkurang, ini berarti bahwa kajian terhadap termasuk kepemimpinan dalam kepemimpinan masyarakat desa merupakan kajian yang tetapi menarik. Salah satunya alasan terkait yang dengan posisi dan peran yang dimainkannya, yaitu sebagai Sebagai "pejaga pintu" bagi masyarakatnya. "penjaga pintu" dalam masyarakat ada dua hal yang dilakukan yaitu, menjadi orang yang memelihara atau menjaga masyarakat dari perubahan, kedua para pemimpin sekaligus juga menjadi pelaku perubahan bagi masyarakatnya sendiri. Seperti dikemukakan Van den Ban & Hawkin bahwa opinion leader "....mengukuhkan atau menolak perubahan yang ingin dilaksanakan oleh orang lain, dengan kata lain persetujuan atau penolakan atas suatu perubahan ditentukan oleh opinion leader (1999;133). Ini berarti bahwa para pemimpin menjadi orang-orang yang banyak diminta nasihat atas persoalan kehidupan (Dalam konteks penelitian ini selanjutnya pemimpin disebut opinion leader), termasuk kaitannya dengan kehadiran ide atau pemikiran baru, kegiatan atau program baru yang masuk ke wilayahnya, bahkan barang-barang baru yang diadopsi masyarakat umum, termasuk kehadiran orang-orang (pembawa ide-ide) baru di wilayahnya. Satu hal yang biasanya muncul 109
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 nasihat/pemikiran dari para pemimpin ini adalah pandangan-pandangannya yang seringkali berlandas pada tradisi atau sistem nilai yang kuat, dalam posisi seperti ini nampak betul bahwa masyarakat desa merupakan masyarakat yang berciri sacred society, yaitu masyarakat yang terdominasi dan bertahan dalam totalitarian, hierarchical, dan tertutup oleh dogma tertentu. struktur masyarakat yang Dalam masyarakat desa, seseorang yang menduduki posisi sebagai opinion leader banyak diminta pemikiran untuk berbagai aspek persoalan seperti agama, sosial, budaya, bahkan persoalan keluarga. Masih teringat jelas bagaimana peran ulama dalam penerimaan di Indonesia (family planning program), kejadian ini menunjukkan bahwa untuk keputusan yang bersifat pribadipun, masyarakat banyak merujuk pada para opinion leader, dan masyarakatnya menempatkan ulama sebagai opinion leader yang polymorphy (opinion leader dalam banyak aspek). program Keluarga Berencana Fenomena yang teramati serta konsep yang ada memperlihatkan bahwa tidak ada sebuah masyarakat dengan sistem budayanya termasuk yang tradisional berada dalam kondisi yang statis. Hal yang sama terjadi dalam peran pemimpin opini yang lambat laun semakin pudar. Banyak faktor yang menjadi penyebab seperti meningkatnya atau perkembangan media massa, dan meningkatnya tingkat melek huruf masyarakat. Temuan Saidin Ernas dalam kajiannya menunjukkan bahwa, banyak pesantren yang mengalami penurunan kualitas karena kiai atau pimpinan pesantrennya sibuk berpolitik. Pesantren yang terlampau aktif dalam peran politiknya (political oriented) sangat mungkin akan ditinggal oleh santrinya. Sebab orang tua santri yang kritis akan lebih memilih pesantren yang lebih menjaga independensinya terhadap politik praktis. Pada titik ini, dapat disimak bahwa masyarakat yang sebelumnya sangat menghormati pesantren dan selalu mengikuti anjuran dan arahan pesantren mempunyai dasar untuk menentang legitimasi fatwa pesantren, khususnya dalam isu-isu sosial dan politik, terutama dalam kasus pemilu. lebih Lazarfeld dan Menzel bahwa apabila masyarakat tradisional berada dalam massa peralihan menuju masyarakat modern. Salah satu syarat yang paling adalah pengalihan penting dalam komunikasi informasi yang informasi dengan penerima informasi terjadi antara sumber Berdasar kondisi sebagai mana dideskripsikan maka menarik untuk dilakukan kajian mengenai peran opinion leader di Desa Mekarsari sebagai salah satu desa Transisi. Metodologi Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa atau penelitian observasional seperti yang dikemukakan oleh Wood (dalam Rahmat, 2004:25). Hal Ini membawa konsekuensi pada peneliti untuk melakukan pengumpulan informasi aktual secara rinci yang dipandang peneliti akan mampu melukiskan gejala yang dicari mengenai siapa yang menjadi opinion leader di lingkungannya, mengidentifikasikan masalah yang ada pada diri mereka dan lingkungannya, mulai dari agama, sosial, ekonomi, serta siapa mereka membicarakan menemukan pada masalah tersebut. keamanan bahkan kesehatan, Guna memperoleh data yang diharap, peneliti menggunakan metode survey yang dilengkapi dengan peneliti melakukan bahan kuesioner wawancara dikaji. dengan masyarakat Serangkaian langkah yang dilakukan peneliti untuk mengungkap data adalah : sebagai yang 1. Memilih tema dan permasalahan yang ada di lokasi ; 2. Membuat masalah pertanyaan dan pembatasan 3. Membuat kerangka pemikiran didasari teori dan konsep penelitian 4. Menentukan alat atau teknik pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner 5. Menggunakan sampling dalam hal ini nara sumber Perubahan peran opinion leader dalam masyarakat diasumsikan lebih terlihat dalam sebuah masyarakat desa transisi seprti Desa Mekarsari. Penempatan Desa Mekarsari sebagai desa terkait dengan peraturan daerah Kabupaten Sumedang nomor 2 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2031 yang menempatkan wilayah ini sebagai salah satu wilayah untuk kawasan permukiman Perkotaan Bandung Raya. Sejalan dengan kondisi ini adalah pendapat dari transisi 6. Mendapatkan data yang diperlukan dari lokasi kajian 7. Analisa temuan 8. Mendapatkan jawaban dari penelitian yang telah dilakukan Penentuan informan kunci dilakukan secara acak, namun tetap memperhatikan beberapa hal berikut: pertama, warga Desa Mekarsari yang dibuktikan melalui data kependudukan desa; kedua, subyek penelitian bersedia menerima kehadiran peneliti; 110
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 berkemampuan dan bersedia menjawab pertanyaan penelitian. Informan atau responden dalam penelitian ini adalah kepala keluarga dengan alasan karena merekalah pemegang keputusan yang ada di keluarga. Landasan Konsep Beberapa konsep utama yang demikian kuat relevansinya dengan tema penelitian ini, adalah: perubahan relasi dalam sistem sosial; kedua terkait dengan konsep peran; dan ketiga, terkait dengan konsep opinion leader. Konsep peran merujuk pada pemikiran dari beberapa ahli seperti Banton (1965), Katz &Kahn (1966), Bauer (2003) juga Robbins (2001). Pemikiran para ahli ini terangkum melalui pendapat Levinson dalam Soekanto (2009:213) yang pada intinya konsep peranan mencakup tiga hal, pertama, peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat; kedua, peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi; tiga, juga dapat dikatakan sebagai perilaku peranan individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat Dalam kaitan dengan tiga hal yang dikatakan Levinson, memiliki relevansi dengan pemikiran Kahn, et al., 1964; Oswald, Mossholder, & Harris, 1997 dalam Bauer, 2003: 58 mengenai persepsi dari peran atau role perceptions. Ada dua jenis perilaku yang diharapkan dalam suatu pekerjaan, yaitu (1) role perception: yaitu persepsi seseorang mengenai cara orang itu diharapkan berperilaku; atau dengan kata lain adalah pemahaman atau kesadaran mengenai pola perilaku atau fungsi yang diharapkan dari orang tersebut, dan (2) role expectation: yaitu cara orang lain menerima perilaku seseorang dalam situasi tertentu tidaklah sama - seseorang yang melakukan satu pekerjaan bisa saja memainkan beberapa peran. Masyarakat merupakan hasil proses sosial sekaligus berproses secara berkesinambungan. Membahas masyarakat sebagai sebuah proses sosial memiliki cakupan yang demikian luas, karena didalamnya akan terkait dengan banyak hal seperti interaksi juga stratifikasi sosial, serta banyak hal lainnya, namun demikian diyakini bahwa bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial. Salah satu teori yang memiliki kaitan erat dengan interaksi sosial dan dekat dengan tema kajian adalah dialektika relasional, salah satu asumsi dari relasi sosial disebutkan bahwa hubungan tidak bersifat linear, artinya karena manusia memiliki keinginan-keinginan yang seringkali kontradiktif maka relasi ini bersifat fluktuatif (berubah-rubah), selanjutnya kontradiktif ini mendorong manusia untuk berupaya mengelolanya melalui hubungan dengan cara yang berbeda-beda, akan tetapi kedua hal ini selalu muncul dalam suatu hubungan. Pemikiran mengenai keniscayaan proses dalam interaksi manusia dalam sebuah masyarakat juga bisa ditelusuri melalui pemikiran Leslie Baxter dan WK Rawlins (1988), bahwa hidup berhubungan dicirikan oleh ketegangan-ketegangan atau konflik antar individu. Konflik tersebut terjadi ketika seseorang mencoba memaksakan keinginannya satu terhadap yang lain. Konsep ketiga yang demikian penting dalam penelitian ini adalah opinion leader. Istilah opinion leader sebagai sumber informasi dan pengambil keputusan dicetuskan pertama kali oleh Lazarsfeld sebagai hasil opinion leader adalah kemampuan mempengaruhi sikap atau perilaku seorang secara informal sesuai dengan kehendak si pemimpin melalui hubungan sosial yang dibina (Depari, (2004:154) dalam bukunya 1988:104). Nurudin mengenai Indonesia sistem mengungkapkan bahwa: opinion leader adalah mereka yang memiliki otoritas yang tinggi dan yang menentukan sikap dan perilaku pengikutnya. komunikasi Scott at al. (1981) dalam Kanfer (1987: 197) menyebut mengenai lima hal penting yang perlu diperhatikan terkait dengan peran, yaitu: pertama, peran itu bersifat impersonal atau posisi peran itu akan menentukan harapannya, bukan sendiri individunya; kedua, peran itu berkaitan dengan perilaku kerja yaitu perilaku yang diharapkan dalam suatu pekerjaan itu sulit dikendalikan; empat, peran itu dapat dipelajari dengan cepat dan dapat menghasilkan beberapa perubahan perilaku utama; lima, peran dan pekerjaan (jobs) itu tertentu; tiga, peran Bagi Floyd Ruch seorang opinion leader memiliki beberapa syarat, yaitu: social perception, yang berarti bahwa seorang pemimpin dipersyaratkan memiliki memiliki ketajaman dalam menghadapi situasi; ability in abstract thinking, yang artinya pemimpin dipersyaratkan memiliki kecakapan secara abstrak terhadap masalah yang dihadapi; serta seorang emotional dipersyaratkan memiliki pemimpin stability, yaitu kemampuan yang terkait dengan stabilitas emosi yang ditunjukkan seperti tidak mudah tertekan pengaruh terutama dari luar yang tidak 111
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 diyakini dan bertolak belakang dengan keyakinan masyarakat). Temuan Penelitian Konsep opinion leader banyak dikaitkan dengan kondisi masyarakat di pedesaan karena tingkat media exposure-nya dan tingkat pendidikannya yang masih rendah. Akses dari media lebih memungkinkan dari mereka yang mempunyai tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Melalui seorang opinion leader-lah informasi yang datangnya dari media diketahui oleh masyarakat awam. Secara tidak langsung, opinion leader merupakan perantara berbagai informasi yang diterima dan diteruskan kepada masyarakat setempat, oleh karenanya mereka ini sangat dipercaya dan dijadikan panutan serta menjadi tempat bertanya dan meminta nasehat dalam segala hal. 1. Karakteristik Wilayah Kajian Secara administratif, Desa Mekarsari merupakan salah satu desa yang ada di wilayah Kecamatan Sukasari. Dilihat dari luas wilayah, Desa Mekarsari merupakan desa yang paling kecil yaitu 287 Ha. Luas ini terbagi atas lahan sawah yang mencapai 76 Ha, lahan bukan sawah seluas 133 Ha dan lahan non pertanian mencapai 78 Ha. Sementara dilihat dari keadaan permukaan dan ketinggian, Desa mekarsari merupakan wilayah yang berada di lereng gunung dan berbukit dengan ketinggian mencapai 874 meter di atas permukaan laut (mdpl). Pengaruh opinion leader dalam masyarakat menjadi strategis terkait dengan kemampuan dari orang-orang ini mempengaruhi berpikir dan berperilakunya anggota masyarakat lainnya. Schiffman dan Kanuk (2000: 395) mendefinisikan opinion leadership (word of mouth munication) sebagai suatu proses dimana seseorang (the opinion informal mempengaruhi tindakan-tindakan dan sikap orang lain. Pendapat senada juga muncul dari Eliashberg dan Shugan (dikutip juga oleh Bertrandias dan Goldsmith) mengungkapkan bahwa pemimpin opini adalah orang yang dikenali oleh sebuah kelompok, atau oleh orang lain, sebagai orang yang mempunyai keahlian juga dipertimbangkan sebagai sumber yang layak untuk informasi dan nasihat. Bertrandias dan Goldsmith (2006) mengutip pengertian pemimpin opini dari beberapa penulis, di antaranya adalah Rogers dan Cartano yang mendefinisikan pemimpin opini sebagai orang yang berusaha mengarahkan sejumlah pengaruh terhadap keputusan orang lain Bertrandias dan Goldsmith (2006) menyimpulkan bahwa opinion leader dari beberapa ahli yang pada intinya perupakan orang yang berusaha mengarahkan sejumlah pengaruh terhadap keputusan orang lain. leader) secara dan pengetahuan dan yang Desa Mekarsari terdiri dari 7 Rukun Warga (RW) dan 26 Rukun Tetangga (RT). Keterlibatan perempuan dalam pemerintahan di Desa Mekarsari relatif sedikit. Dari 9 aparat yang ada di Desa Mekarsari hanya ada 1 perempuan. Sedangkan dilihat dari demografi (kependudukan), Desa Mekarsari mencapai 3.627 orang. Yang terdiri dari 1.848 orang laki-laki dan 1.780 rang perempuan. Jika jumlah penduduk ini dikaitkan dengan luas wilayah yang hanya 2,87 km, maka tingkat kepadatan di Desa Mekarsari mencapai 590. Dilihat dari tingkat pendidikannya Desa Mekarsari berada pada katagori desa yang sama dengan desa- desa lainnya yang selama ini dipersepsi, yaitu desa dengan tingkat pendidikan yang rendah. Hal lain yang dinilai penting dalam memahami masyarakat desa (termasuk Desa Mekarsari), adalah ini pemahaman atas aspek kepemilikan, hal dikarenakan kepemilikan bagi masyarakat desa berkaitan erat dengan status. Peter L Berger dalam Suyono (2008) menulis bahwa "by the use of farious symbols one keep on showing the world where one has arrived", yaitu orang senantiasa memperlihatkan kepada orang lain apa yang telah diraihnya dengan memakai simbol status yang berfungsi untuk memberitahu status yang diduduki seseorang. Dilihat dari penguasaan materinya, opinion leader pertama, dapat monomorfik jika opinion (monomorphic) yakni leader hanya menguasai satu permasalahan saja. Opinion leader semacam ini hanya mampu mengatasi satu permasalahan yang ada di masyarakat, kedua, polimorfik (polymorphic) yakni jika opinion leader menguasai lebih dari dua permasalahan. Pemimpin opini semacam ini mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada di masyararakat (Nurudin, 2004:163). digolongkan menjadi dua, Masyarakat desa merupakan masyarakat yang kehidupannya sangat terikat dan sangat tergantung dari tanah (earth-bound). Oleh karena itu penting juga bagi peneliti untuk melihat kepemikan tanah pertanian di wilayah kajian ini. Data mengenai kepemilikan lahan pertanian di Desa Mekarsari ditunjukan melalui diagram berikut: 112
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Tidak ada dengan persoalan agama; permasalahan yang terkait dengan ekonomi; permasalahan keluarga; keamanan dan kesehatan. Milik Sendiri Milik Orang Lain Hasil wawancara yang dilakukan terhadap 120 kepala keluarga menunjukkan bahwa orang yang dimintai pendapat atas kelima permasalahan yang dihadapi tersebar melalui diagram berikut : Milik Orang Tua Berdasar atas data penelitian nampak bahwa masyarakat Desa Mekarsari merupakan masyarakat pertanian, namun mereka yang berprofesi sebagai petani kebanyakan berada pada posisi sebagai buruh tani atau petani penggarap. Ekonomi Keamanan Kepemilikan tanah pertanian yang sempit, bahkan berkedudukan lebih sebagai buruh dan petani penggarap dikatakan Chamhuri Siwar (2004) sebagai karakteristik dari petani tradisional. Secara lengkap ia mengatakan bahwa "dari segi tanah, pertanian tradisional lazimnya dilakukan pada tanah yang berukuran sempit, bahkan sebagian besar tidak mempunyai sawah dan menjadi penyewa atau buruh (2004, 35). Kesehatan Agama Keluarga 2. Opinion leader bahwa Beberapa permasalahan yang ada di desa berkisar pada: lemahnya posisi sumber daya alam; lemahnya posisi sumber daya manusia di dalam pedesaan; kurangnya penguasaan teknologi yang menyebabkan masyarakat pedesaan sukar mendapatkan informasi; lemahnya infrastruktur dan lemahnya aspek kelembagaan di dalam pedesaan; sulit untuk mendapatkan pekerjaan; kurangnya pengetahuan sosial sehingga mudah ditipu oleh masyarakat kota; konflik/pertengkaran yang biasanya berkisar dari masalah sehari-hari/rumah tangga; kontroversi yang disebabkan dari perubahan konsep adat istiadat dan kebudayaan; kompetisi dan persaingan yang negatif bila menunjukkan sifat iri. penelitian menunjukkan Diagram tersebut memperlihatkan kondisi berikut: - Opinion leader pada masyarakat Desa Mekarsari sudah mulai terdiferensiasi. Ini berarti bahwa opinion leader di Desa Mekarsari demikian banyak sesuai dengan bidang atau persoalan (monomorfik), ada orang yang menjadi opinion leader untuk persoalan ekonomi, ada warga yang menjadi opinion leader di bidang keamanan, atau opinion leader bidang kesehatan serta yang lainnya. Namun demikian ada juga orang yang menjadi beberapa leader permasalahan (polimorfik). yang opinion dalam Opinion polimorfik kebanyakan menyangkut permasalahan agama, permasalahan permasalahan ekonomi. leader bersifat keluarga dan Dari sekian banyak permasalahan atau persoalan yang ada di desa, berdasarkan hasil observasi, ada lima permasalahan yang paling banyak dihadapi dengan mereka. Kelima permasalahan ini selanjutnya menjadi perhatian utama peneliti untuk mengetahui kepada (masyarakat) mendiskusikan atau siapa mereka diri guna memampukan meminta menghadapi tersebut. Kelima permasalahan ini adalah: permasalahan yang terkait pendapat permasalahan Opinion leader bidang ekonomi dan keluarga lingkungan keluarga (anggota masyarakat) yang kebanyakan berasal dari individu besar memiliki permasalahan. Opinion leader yang bersifat monomorfik, banyak untuk permasalahan kesehatan dan keamanan. - Opinion leader yang memiliki tingkat konsentrasi paling tinggi ada pada permasalahan kesehatan, ini bearti bahwa leader bidang jumlah opinion kesehatan tidak sebanyak permasalahan lainnya. 113
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Opinion leader yang relatif banyak atau tersebar adalah opinion leader bidang keluarga. Opinion leader di bidang ekonomi menunjuk relatif lebih terkonsentrasi di banding ketokohan atau opinion leader di bidang agama walaupun tidak setersebar dalam masalah keluarga. Pembahasan Opinion leader pada masyarakat Desa Mekarsari mulai terdiferensiasi, sehingga opinion di desa ini lebih bersifat monomorfik. Ada beberapa alasan yang bisa dipahami mengapa hal ini terjadi. Salah satunya terkait dengan aksesibilitas masyarakat atas informasi. Perkembangan media massa seperti televisi, radio telah menjadikan masyarakat mengetahui banyak hal secara bersamaan dengan para opinion leader. Walaupun tidak semua, banyak tokoh agama yang juga banyak ditanya untuk urusan keluarga, ketika persoalan keluarga sudah tidak bisa diselesaikan masyarakat di level awal. Bagi masyarakat Desa Mekarsari, permasalahan keluarga merupakan salah satu permasalahan yang relatif tertutup dibicarakan dengan orang lain. Ketika persoalan ini muncul masyarakat dalam lingkup keluarga. Anggota keluarga yang dituakan terkait dengan biasanya yang diminta pendapat persoalan keluarga. Persoalan yang tidak bisa diselesaikan pada lingkup keluarga inilah yang hanya dimintakan pendapatnya ke pemuka agama, atau masyarakat yang berkeinginan untuk meminta second opinion yang meminta pendapat pada tokoh agama terkait yang permasalahan dihadapinya. biasanya membicarakannya dengan keluarga Tidak dinafikan bahwa dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat Desa Mekarsari merupakan masyarakat yang berpendidikan tetapi untuk mengakses informasi dari televisi dan radio tidak membutuhkan pendidikan tinggi karena televisi dan radio bisa diakses oleh masyarakat yang buta huruf sekalipun. rendah, akan Komunikasi untuk urusan rumah tangga berkaitan dengan persoalan kepercayaan, yaitu hanya akan dibicarakan dengan orang yang benar-benar bisa dipercaya oleh si pemilik permasalahan. Kondisi ini merupakan hal yang alami, karena komunikasi dengan orang-orang yang dipercaya akan menjadikan lebih baik. Goldaber (1990) mengatakan bahwa komunikasi dengan orang yang dekat akan lebih baik dan sehat dibanding dengan yang lain. Sebagai sebuah konsekuensi dari kondisi ini maka upaya untuk memperoleh dukungan program pemberdayaan masyarakat, bisa mengandalkan beberapa para opinion leader seperti jaman dahulu, melainkan membutuhkan pendekatan pada banyak pihak (para pemuka pendapat), tergantung jenis atau macam pemberdayaan, beda jenis atau macam pemberdayaan maka beda orang- orang yang didekatinya. tidak lagi Persoalan keluarga dalam masyarakat desa tidak banyak dibicarakan dengan orang lain selain dengan mereka yang benar-benar dipercaya, Robert dan O'Relly (1974) dalam Goldhaber (1990) berpendapat bahwa kepercayaan merupakan faktor penting untuk mewujudkan komunikasi yang terbuka. Namun demikian sebuah desa, Desa Mekarsari masih tetap menyisakan opinion leader yang bersifat polimorfik. Kelompok opinion leader yang masih banyak menduduki sebagai opinion polimorfik kebanyakan pada kelompok agama. sebagai Opinion leader kelompok agama di Desa Mekarsari, paling utama berkaitan dengan upaya penyelesaian perbedaan paham keagamaan pada level praksis bukan yang prinsip seperti persoalan aqidah, walaupun sudah jarang akan tetapi persoalan seperti ini kadang muncul. Melalui komunikasi yang bersifat antar pribadi dan dengan jenis komunikasi dari mulut ke mulut/tanpa bermedia (Schiffman dan Kanuk (2000: 395)) persoalan agama ini disiskusikan masyarakat dengan orang yang ditokohkan oleh dirinya yang berkedudukan sebagai Ustad, Haji, atau pengurus Dewan Keluarga Mesjid. dengan pemuka agama baik Persoalan ekonomi relaltif tertutup untuk dibicarakan dengan orang lain, akan tetapi bagi masyakat Desa Mekarsari, ketertutupan persoalan ekonomi tidak seperti ketertutupan dalam masalah keluarga. Kondisi ini berarti bahwa persoalan ekonomi khusus ekonomi keluarga, biasanya dibicarakan di lingkungan keluarga atau tetangga yang dianggap sudah dekat. Dalam berkomunikasi memang orang akan merasa tenang ketika berkomunikasi dengan orang yang berstatus sama (Mehrabian dalam Goldabher 1990) dan kurang tenang jika berkomunikasi dengan orang yang berstatus lebih tinggi (Goldhaber, 1990). Untuk persoalan ekonomi yang tidak bisa diselesaikan dengan orang-orang dekat, baru dikomunikasikan dengan orang lain opinion leader baik tokoh agama maupun tokoh ekonomi yang ada di sekitarnya. Opinion leader yang lebih bersifat monomorfik adalah kelompok pemuka pendapat dalam bidang 114
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kesehatan. Mereka-mereka yang ditokohkan oleh masyarakat untuk urusan kesehatan hanyalah anggota masyarakat yang dalam pekerjaan kesehariannya bertalian dengan kesehatan, seperti bidan, perrawat kesehatan atau pegawai puskesmas yang bertempat tinggal di desa tersebut. Ini berarti bahwa untuk persoalan kesehatan, masyarakat di Desa Mekarsari lebih menggunakan kepemimpinan pendapatnya berdasar pada rasional dibanding kharismatik dan tradisional. Daftar Pustaka Asnudin, Andi. 2010. Pendekatan partisipatif dalam pembangunan proyek infrastruktur Perdesaan di Indonesia. Jurnal SMARTek Baxter, L. A. (2204). A tale of two voices: relational theory. The Journal of Family dialectics Communication. Opinion dalam bidang keamanan di Desa Mekarsari berada pada tenaga keamanan desa dan para aparat desa termasuk ketua rukun tetangga dan ketua rukun warga. Kondisi ini bisa diartikan bahwa opinion leader bidang keamanan mendekati opinion leader di bidang kesehatan, hanya saja untuk opinion leader di bidang keamanan banyak juga yang merangkap dengan opinion leader dalam aspek ekonomi. Kesimpulan Burt. R.S. 1992. "Excerpt from The Sosial Structure of Competition", dalam Structure Holes: The Social Structure of Competition.Cambridge, MA, and London: Harvard University Coleman, J. 1990. Foundations of Social Theory. Cambridge Mass:Harvard University Press Goldhaber, Gerald M, terjemahan Omardin Haji Ashari (1990), Komunikasi Dalam Organisasi, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala lumpur, Malayasia Masyarakat Desa Mekarsari merupakan masyarakat yang dinamis, termasuk dalam penentuan opinion leader. Masyarakat ini sudah memilah peran opinion leader berdasar rasio atau bidang keahlian dari orang-orang yang ditokohkannya, walaupun dalam hal-hal tertentu opinion leader agama dipakai untuk aspek lain seperti persoalan keluarga dan ekonomi. Sebagai konsekuensi dari terdiferensiasinya opinion leader dalam masyarakat maka upaya perubahan masyarakat membutuhkan pendekatan pada banyak pihak di masyarakat yang tidak lagi terkonsentrasi pada tokoh-tokoh agama seperti halnya pada jaman dahulu yang terkonsentrasi pada tokoh-tokoh di kelompok agama. Haryanto, Dany dan G. Edwi Nugrohadi. 2011. Jakarta: PT Pengantar Sosiologi Dasar. Prestasi Pustakaraya Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2011. Sosiologi : Teks Pengantar dan Terapan, Edisi Keempat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Pelling, M., & High, C. 2005. "Understanding adaptation: WhatCan Social Capital Offer Assessments of Adaptive Capacity?".Global Environmental Change 15(4) Rogers, Evereet M dalam Terjemahan Alimandan. 1960. Perubahan Sosial Dalam Masyarakat Pedesaan. New York: Apleton-Crosft, INC Sosiolosi Pedesaan.Yogyakarta: Penerbit Andi Offset Leo Van den Ban, A.W & H.S. Hawkins, (1999), Penyuluhan Pertanian, Yoigyakarta, Kanisius West, Richard, dan Turner, Lynn H. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. PT. Salemba Humanika, Jakarta 115
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kepemimpinan Lokal Dalam Pengembangan Masyarakat Desa Rudi Saprudin Darwis Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran e-mail: [email protected] Abstrak pembangunan desa dibutuhkan pemimpin yang multi- talenta. Pengembangan masyarakat lokal menempatkan keberadaan kepemimpinan lokal sebagai salah satu komponen penting. Pemimpin lokal yang diturut dan dipercaya oleh masyarakat mempunyai kekuatan yang besar untuk menggerakan masyarakat dalam proses pembangunan. Tulisan ini akan mengambarkan kepemimpinan lokal sebagai salah satu nilai dalam masyarakat pada proses pengembangan masyarakat desa serta perubahan kepemimpinan yang terjadi seiring dengan perubahan masyarakatnya. Pendekatan yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik studi kasus. Adapun kasus yang dijadikan subyek studi adalah kasus pengembangan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Gambaran mengenai nilai kepemimpinan lokal tersebut akan dimensi legitimasi, dimensi kepemimpinan, yaitu dimensi visibilitas, dan dimensi pengaruh. Hasil studi seiring dengan gencarnya menunjukkan bahwa program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah dengan menjadikan desa sebagai ujung tombak penyelenggara pembangunan membuat masyarakat desa menjadi terbiasa dengan dibentuknya organisasi- organisasi atau kelompok-kelompok dalam masyarakat. Hal ini berdampak pada pengembangan masyarakat melalui pengembangan desa wisata yang membentuk lembaga pengelola desa wisata sebagai lembaga yang legitimasi untuk menyelenggarakan dan memiliki mengembangkan program dan kegiatan desa wisata. Dari dimensi visibilitas, pengakuan kepemimpinan diberikan masyarakat kepada seseorang sesuai dengan bidangnya setelah dapat menunjukkan karya nyata dalam pembangunan. Dari dimensi pengaruh, pemimpin lokal dapat memiliki pengaruh yang melampaui bidang garapannya karena keberhasilan dalam bidangnya sehingga akan dipandang mampu mengelola bidang lainnya. Atas dasar hasil studi ini maka direkomendasikan bahwa untuk mengelola dideskripsikan melalui tiga Kata Kunci: kepemimpinan, visibilitas, pengaruh, pengembangan masyarakat lokal, ligitimasi, PENDAHULUAN Sebagai partisipatif, pendekatan pengembangan masyarakat telah dipergunakan sejak lama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menyelenggarakan program bantuna di negara- negara berkembang. Namun penggunaan model pengembangan masyarakat di negara-negara sedang berkembang ini dikritik oleh Ng (1988, dalam Popple, 1995:60) karena dipandang menempatkan masyarakat lokal dalam posisi subordinan dalam sistem kolonisasi yang dominan. Meskipun begitu, pengembangan masyarakat kembali mendapatkan perhatian seiring dengan menguatnya pendekatan pembangunan yang berpusat pada rakyat (people centered development) sebagai respon terhadap pendekatan pertumbuhan yang terlalu menekankan pada kemajuan ekonomi secara makro. sebuah yang Rothman dan Tropman (1996) menegaskan pentingnya prakarsa dalam pengembangan masyarakat ketika menjelaskan locality development, yaitu: "suatu cara untuk memperkuat warga masyarakat dan untuk mendidik mereka melalui pengalaman yang terarah agar mampu melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan sendiri untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka sendiri pula". Keterlibatan dalam kegiatan pengembangan masyarakat akan memberikan tentang pembelajaran kepada warga masyarakat bagaimana permasalahan masyarakat dapat ditangani. Menegaskan kedudukan masyarakat pengembangan masyarakat, Soetomo (2008:82) menyatakan ada beberapa hal yang prinsipil dalam pengembangan masyarakat, yaitu: (1) tentang pentingnya dalam 116
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 fokus perhatian ditujukan pada komunitas sebagai suatu kebulatan, (2) berorientasi pada kebutuhan dan permasalahan masyarakat, (3) mengutamakan prakarsa, partisipasi, dan swadaya masyarakat. Bila memperhatikan karekteristik komunitas yang dimaksud dalam konsep ini maka konsep ini menunjuk pada pada sebuah lingkungan masyarakat setempat (locality/community), yang biasanya masih memiliki norma-norma sosial tentang konsensus, homogenitas, dan harmoni (identik dengan masyarakat perdesaan). Selanjutnya, secara prinsipil maka terdapat kandungan operasional dalam konsep Locality Development (Wibhawa dkk., 2015), yaitu: dalam organisasi sosial peredesaan. Dimensi ini menunjuk kepada dasar dari pengakuan seseorang sebagai pemimpin dalam masyarakat. Seseorang diakui kepemimpinannya dalam masyarakat desa karena kedudukannya suatu organisasi di perdesaan atau karena kharisma yang dimiliki secara personal sehingga berpengaruh terhadap masyarakat. Seiring dengan semakin banyaknya introduksi inovasi pembangunan dalam masyarakat perdesaan melalui berbagai program dari pemerintah maupun lembaga-lembaga non-pemerintah, orang- orang yang menduduki posisi sebagai pemimpin dalam kegiatan aktivitas kemasyarakatan semakin banyak. sebagai pemimpin dalam pembangunan ataupun a. Kepemimpinan sistem lokal. kemasyarakatan lokal yang relatif masih bersifat organis dengan pola interaksi harmonis, maka dalam perencanaan dan implementasi program pengembangan perlu pemimpin- dipertimbangkan keberadaan representasi pemimpin masyarakat sebagai masyarakat lokal itu sendiri. Jaringan Hubungan antar Kelompok (Intergroup relations). Dalam praktik pengembangan masyarakat, sesungguhnya yang dihadapi dan dikembangkan adalah kelompok-kelompok warga masyarakat sehingga menjadi sebuah jaringan kerja yang sinergis. Dengan masyarakat b. Kegiatan pengembangan masyarakat membutuhkan kepemimpinan lokal yang kuat. Untuk membangun kepemimpinan lokal yang kuat, menurut Priyandono (2011) perlu memadukan sumberdaya yang dimiliki individu seperti pengetahuan, keahlian, kompetensi, pengalaman, dengan sumberdaya yang dimiliki organisasi baik material maupun non material (teknologi, piranti, bangunan, sistem, aturan, norma, konvensi, dan nilai). dan visi kepemimpinan Dalam memahami fenomena kepemimpinan pada suatu masyarakat lokal, maka lokus yang dapat dijadikan kasus dalam memahami fenomena tersebut adalah masyarakat perdesaan. Sebagai bentuk dari komunitas yang ditandai dengan keberadaannya pada suatu wilayah geografis tertentu maka masyarakat desa memiliki keterikatan yang kuat diantara mereka sebagai suatu kesatuan. Untuk mendapatkan pemahaman mengenai fenomena kepemimpinan di pedesaan, Usman (2010) membahasnya dalam tiga dimensi yaitu: dimensi legitimasi, dimensi visibilitas, dan dimensi pengaruh. Situasi bagi masyarakat untuk menempati posisi yang lebih tinggi dalam struktur masyarakat. Warga masyarakat yang tadinya bukan siapa-siapa dalam struktur kekuasaan dalam masyarakat, dapat memiliki power dan pengaruh dalam masyarakat dengan menjadi pemimpin dalam suatu organisasi yang dibentuk karena adanya program tertentu. Hal ini dalam pandangan Usman (2010) menjadi penyebab terjadinya pergeseran kepemimpinan dalam masyarakat perdesaan, yaitu para pemimpin formal menjadi lebih dominan dan para pemimpin informal menjadi terpinggirkan. Dengan gambaran tersebut, corak kepemimpinan dalam masyarakat juga menjadi banyak dan beragam sehingga berimplikasi terhadap pada dari masyarakat desa. demikian membuka kesempatan visibilitas kepemimpinan Dimensi visibilitas melihat tingkat kepemimpinan seseorang, baik pengakuan dari massa yang dipimpin maupun dari pemimpin-pemimpin lainnya. Usman (2010) menjelaskan lebih jauh bahwa dalam dimensi visibilitas seorang pemimpin digolongkan sebagai visible leader apabila kepemimpinannya diakui oleh massa yang dipimpin dan pemimpin-pemimpin lainnya. Namun apabila ia hanya diakui oleh massa yang dipimpin namun tidak diakui oleh pemimpin-pemimpin lain, ia dikategorikan sebagai symbolic leader. Apabila ia hanya diakui oleh pemimpin-pemimpin lain namun tidak diakui oleh massa yang dipimpinnya akan digolongkan sebagai concealed leader. Dalam pengamatan Usman, pembangunan yang dilaksanakan secara sentralistik oleh pemerintah pusat mendorong terjadinya pemberian peran yang lebih besar kepada para pemimpin formal karena mereka dipandang sebagai pihak yang mampu menjadi agen pembangunan bagi pemerintah yang akan memfasilitasi Dimensi legitimasi melihat posisi-posisi pemimpin 117
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 tujuan pemerintah. Selain itu, mereka juga dipandang mampu menamping dan menyalurkan aspirasi dan keinginan masyarakat kepada pemerintah. Pandangan yang demikian semakin mempertegas dominasi pemimpin formal dan merambah berbagai sektor dan membuat pemimpin informal cenderung semakin kecil perannya dan kurang diperhitungkan kecuali mereka yang memiliki kharisma yang sangat kuat dalam masyarakat. Dimensi pengaruh melihat kepemimpinan seseorang ajang berdasarkan kepemimpinannya. Pengaruh yang dimaksud disini berbeda dengan kewenangan (authority), yaitu kekuasaan yang diberlakukannya diperoleh melalui persetujuan. Menurut Usman corak kepemimpinan di perdesaan dapat dikategorikan dalam dua sifat, yaitu monomorphic (berpengaruh pada satu bidang) dan polymorphic (berpengaruh dalam berbagai bidang sekaligus). Para pemimpin formal di perdesaan lebih banyak menyandang kepemimpinan yang bersifat polymorphic. Regulasi mengenai pemerintahan desa memberikan peran yang besar kepada para pemimpin formal. Mereka tidak hanya menjadi administrator juga menjadi agen pemerintahan desa namun pembangunan dan dinamisator pembangunan desa. bidang yang menjadi (2010), Berbeda dengan para pemimpin informal yang lebih banyak menyandang kepemimpinan yang bersifat monomorphic. Para pemimpin informal diperdesaan semakin banyak berkonsentrasi hanya pada aktivitas bidang tertentu. Seperti yang disampaikan oleh Gertz ataupun Horikoshi (dalam Usman, 2010) para ulama senderung menjadi lebih memperhatikan aktivitas keagamaan. Aktivitas mereka kurang menyentuh persoalan sosial politik, sehingga menjadi sulit untuk dapat menjalankan fungsi kontrol terhadap aktivitas pemerintah desa. Perkembangan tersebut masih terus berlanjut seiring iklim demokrasi dalam dengan berkembangnya kehidupan politik masyarakat desa. Mekanisme dalam suksesi kepemimpinan yang rasional mempertegas pentingnya formal dalam mendudukan keberadaan seorang pemimpin pada struktur kekuasaan masyarakat. Pemberian pengakuan secara formal kepada seseorang sebagai pemimpin tidak hanya menegaskan kedudukannya dalam struktur kekuasaan adanya kewenangan yang diberikan untuk melakukan tindakan-tindakan ataupun membuat kebijakan yang diperlukan. semakin legalitas namun juga menunjukkan Penyelenggaraan pengembangan masyarakat pada masyarakat perdesaan, sebagai salah satu bentuk pembangunan akan berkontribusi terhadap dinamika politik pada masyarakat lokal. Program pengembangan masyarakat disusun dengan mempertimbangkan berbagai aspek dari kondisi masyarakat lokal, termasuk di dalamnya kondisi sosial politik yang meliputi komponen struktur kekuasaan dalam masyarakat. Namun di sisi lain, dalam implementasinya, introduksi program dapat mempengaruhi struktur kekuasaan mengingat pada dasarnya pengembangan masyarakat merupakan sebuah upaya perubahan sosial. pengembangan masyarakat kegiatan METODE Untuk memahami kepemimpinan lokal masyarakat desa pada penyelenggaraan pengembangan masyarakat desa, kajian dilakukan dalam kasus program desa wisata di Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Agar pemahamaman terhadap kepemimpinan lokal dapat diperoleh secara mendalam, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data mengenai kepemimpinan lokal dihimpun menggunakan teknik wawancara dan observasi terhadap situsi yang berlangsung dalam masyarakat. Wawancara dilakukan terhadap pihak- pihak yang mengetahui kondisi kepemimpinan dalam masyarakat pada program desa wisata, baik itu dari tokoh-tokoh kalangan masyarakat umum maupun masyarakat. Adapun sumber data utama adalah community development worker (CD worker) dalam program desa wisata sebagai pihak yang paling memahami dinamika sosial politik masyarakat di Desa Sukaratu pada pelaksanaan program desa wisata. Data yang diperoleh dari berbagai sumber dan menggunakan berbagai teknik selanjutnya dilakukan cross check satu sama lain sehingga menghasilkan data yang valid dan reliable. Analisis data dilakukan meliputi tiga komponen analisis dari Miles dan Huberman (1985) yaitu: reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Sesuai dengan tujuan dianalisis berdasarkan tiga dimensi kepemimpinan, yaitu dimensi legitimasi, dimensi visibilitas, dan dimensi pengaruh sehingga dapat menggambarkan kepemimpinan pada masyarakat Desa Sukaratu dalam pelaksanaan program desa wisata. penelitian, selanjutnya data HASIL DAN PEMBAHASAN Program desa wisata sebagai bentuk pengembangan masyarakat dilaksanakan melalui tahapan tertentu. Tahapan kegiatan pengembangan masyarakat yang digunakan sebagai acuan dalam menguraikan proses 118
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pengembangan masyarakat yang potensinya sudah teridentifikasi adalah model proses pengembangan masyarakat yang disampaikan oleh Jim Cavaye (2004) yang karena dirumuskannya dimulai dari kesiapan masyarakat untuk melakukan perubahan, sesuai dengan Program Desa Wisata di Desa Sukaratu yang telah digagas sebelum proses pengembangannya dilakukan. Keberadaan para pemimpin lokal sudah diperhitungkan keberadannya sejak tahap penyiapan ini. Dalam tahap awal ini, proses penyiapan masyarakat dilakukan melalui upaya permintaan dukungan dari stakeholders pemerintah lokal dengan memperhatikan kondisi motivasi masyarakat, kepemimpinan lokal, dan kesadaran masyarakat. Setelah dari hasil penjajagan ditemukan bahwa desa wisata memiliki kemungkinan untuk ditindaklanjuti, maka untuk merealisasikan gagasan sosial menyampaikannya kepada kepala desa selaku pihak penguasa wilayah. Disadari bahwa untuk melakukan ijin dan pengembangan masyarakat dibutuhkan dukungan secara formal dari pemerintah Desa Sukaratu, khususnya kepala desa selaku penguasa wilayah agar program yang akan dilakukan dapat juga menjadi berkelanjutan. Selain pertimbangan adalah karena pengembangan desa wisata dapat menimbulkan perubahan yang cukup luas dalam kehidupan masyarakat. Perubahan yang akan terjadi dalam proses pengembangan desa wisata perlu untuk tetap berada dalam pemantauan pemerintah lokal. Karena lokal dalam pengembangan masyarakat sangat penting. karakteristik proses tahapan pengembangan tersebut pekerja itu, yang melakukan apa yang harus dilakukan oleh pemimpin wilayahnya. terjadi proses yang agak berbeda untuk Dapat penentuan ketua RT/RW yang walaupun penetapannya formal namun proses pemilihannya seringkali dilakukan secara informal. Pemilihan ketua RT/RW berdasarkan dapat pertimbangan kepercayaan, bahkan dapat ditetapkan secara sepihak oleh peserta pemilihan terhadap orang yang mereka percaya walaupun tanpa kehadiran yang bersangkutan. Hal ini dilakukan biasanya karena orang tersebut dipandang mampu dan cakap memimpin masyarakat; walaupun akan dipengaruhi oleh adanya pertimbangan subyektif. dilakukan secara aklamasi dalam prosesnya Untuk pemimpin informal di Desa Sukaratu menunjuk kepada para tokoh masyarakat. Mereka yang disebut tokoh adalah orang-orang yang memiliki pengaruh terhadap warga masyarakat lainnya karena karisma yang dimilikinya atau karena penguasaan dia pada bidang tertentu, seperti tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh budaya, dan tokoh politik. Meskipun tidak ditetapkan secara formal, para tokoh memiliki pengaruh terhadap masyarakat dengan tingkat pengaruh yang berbeda terhadap berbagai kelompok masyarakat. Keberadaan tokoh informal ini tidak dapat diabaikan karena mereka memiliki daya tawar yang cukup besar untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. itu, keterlibatan pemerintah Kemajuan yang diharapkan dapat tercipta dari pengembangan desa wisata membutuhkan tidak dapat terjadi begitu saja, melainkan membutuhkan adanya kepemimpinan lokal yang akan menjalankan peran mengarahkan dan memandu upaya perubahan secara kolektif. Kepemimpinan yang ada pada masyarakat Desa Sukaratu terdiri dari kepemimpinan formal dan kepemimpinan informal. Yang termasuk ke dalam kategori pemimpin formal contohnya adalah kepala desa. Mereka menjadi pemimpin sebagai hasil dari proses formal ataupun informal dan ditetapkan melalui keputusan atau ketetapan formal dalam bentuk surat keputusan. Masyarakat Desa Sukaratu menunjukkan kesediaan untuk dipimpin oleh mereka yang sudah dan ditetapkan ketidaksetujuan tidak ditunjukkan secara terbuka melalui suatu penentangan. Sebagai pemimpin formal, mereka dihormati dan dipercaya oleh masyarakat Desa Sukaratu untuk secara formal. Ketidaksukaan terhadap pemimpin formal Nilai lokal memberikan gambaran mengenai pemimpin yang dikehendaki, cara penentuan seseorang menjadi pemimpin, dan cakupan kewenangan yang akan dimiliki pemimpin lokal. Keberadaan pemimpin dalam masyarakat lokal sangat strategis karena akan menentukan arah dan orientasi dari pembangunan. Sebagai pihak yang sudah mendapatkan mandat dari masyarakat, seorang pemimpin memiliki kewenangan untuk menetapkan berbagai hal yang dipandang perlu guna mencapai arah perubahan yang dia rencanakan. Perencanaan yang dibuat tentunya telah mempertimbangkan harapan dan kebutuhan masyarakat. tentang kepemimpinan Jenis pemimpin lokal yang ada pada masyarakat Desa Sukaratu terdiri dari pemimpin formal dan pemimpin informal. Yang termasuk ke dalam kategori pemimpin formal contohnya adalah kepala desa. Mereka menjadi pemimpin sebagai hasil dari proses formal ataupun informal dan ditetapkan melalui keputusan atau ketetapan formal dalam bentuk surat keputusan. 119
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Masyarakat Desa Sukaratu menunjukkan kesediaan untuk dipimpin oleh mereka yang sudah ditetapkan secara formal. Ketidaksukaan dan ketidaksetujuan terhadap pemimpin formal tidak ditunjukkan secara terbuka melalui suatu penentangan. Sebagai pemimpin formal, mereka dihormati dan dipercaya oleh masyarakat Desa Sukaratu untuk melakukan apa yang harus dilakukan oleh pemimpin wilayahnya. Kriteria yang menjadi dasar masyarakat dalam menentukan pimpinan adalah pemimpin yang peduli terhadap masyarakat serta dapat memberikan kontribusi kepada kemajuan desa. Dapat terjadi proses yang agak berbeda untuk penentuan ketua RT/RW yang walaupun penetapannya formal namun proses pemilihannya seringkali dilakukan secara informal. Pemilihan ketua RT/RW dapat berdasarkan pertimbangan kepercayaan, bahkan dapat ditetapkan secara sepihak oleh peserta pemilihan terhadap orang yang mereka percaya walaupun tanpa kehadiran yang bersangkutan. Hal ini dilakukan biasanya karena orang tersebut dipandang mampu dan cakap memimpin masyarakat; walaupun akan dipengaruhi oleh adanya pertimbangan subyektif. Proses informal seperti ini sering dilakukan dalam menentukan pemimpin suatu organisasi lokal. Ketika tim pengelola desa wisata dibentuk pertama kali, kepala desa saat itu menunjuk salah satu kerabatnya untuk memimpin tim tersebut. Kondisi ini tidak dipersoalkan oleh annggota lainnya mengingat kecakapannya dan kedekatannya dengan kepala desa. Mereka menghargai keputusan kepala desa untuk hal tersebut. dilakukan secara aklamasi prosesnya dalam tim pelaksana Untuk pemimpin informal di Desa Sukaratu, pemimpin informal di Desa Sukaratu menunjuk kepada para tokoh masyarakat. Mereka yang disebut tokoh adalah orang- orang yang memiliki pengaruh terhadap warga masyarakat lainnya karena karisma yang dimilikinya atau karena penguasaan dia pada bidang tertentu, seperti tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, tokoh budaya, dan tokoh politik. Meskipun tidak ditetapkan secara formal, para tokoh memiliki pengaruh terhadap masyarakat dengan tingkat pengaruh yang terhadap berbagai kelompok masyarakat. berbeda Akibatnya, orang yang dianggap tokoh oleh satu pihak dalam masyarakat akan dianggap bukan sebagai tokoh oleh kelompok masyarakat lainnya, sehingga untuk tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan tokoh budaya jumlahnya bisa banyak. Namun untuk tokoh agama, tidak banyak warga masyarakat yang ditokohkan di Desa Sukaratu, yaitu hanya pemimpin Pondok Pesantren yang berada di desa tersebut. Karakteristik masyarakat Desa Sukaratu yang agamis membuat tokoh agama memiliki pengaruh yang cukup besar. Berdasarkan uraian tersebut selanjutnya akan dapat disajikan gambaran kepemimpinan lokal di Desa desa wisata Sukaratu berdasarkan dimensi legitimasi, dimensi visibilitas, dan dimensi pengaruh. Berdasarkan dimensi legitimasi, pemimpin formal yang legitimasinya berdasarkan regulasi pemerintah adalah kepala desa. Salah satu bentuk kewenangan dari pemimpin formal ini adalah melayani segala bentuk keperluan masyarakat yang menyangkut kepentingan umum. Punggawa ratu adalah salah satu organisasi yang mendapat perhatian lebih dari pemimpin formal Sukaratu, karena aktivitasnya dalam membantu mengembangkan potensi yang dimiliki Desa Sukaratu melalui program desa wisata. Dukungan yang diberikan oleh pemimpin formal ini adalah memberikan legalitas kegiatan wisata yang dikelola oleh punggawa ratu melalui surat keputusan (SK) yang dikeluarkannya. dalam pengembangan Keberadaan pemimpin non-formal di Sukaratu masih cukup banyak dan sangat dihormati oleh masyarakat. Kewenangan yang dimiliki tokoh non-formal ini tidak sama dengan pemimpin formal yang didapat dari pemilihan umum, karena sampai saat ini belum ada mekanisme yang jelas terkait pengangkatan atau pengukuhan seorang individu dapat dinyatakakan sebagai tokoh. Pengukuhan tokoh yang disandang oleh seorang individu seperti muncul dengan sendirinya tanpa ada mekanisme pemilihan. Mereka ditokohkan oleh masyarakat ada yang dilatarbelakangi oleh keturunan, seperti yang terjadi pada tokoh agama. Kemudian ada pula yang dilatarbelakangi karena akivitas kesehariannya menguasai dan tidak jauh dari bidang kehidupan yang bersangkutan, seperti tokoh tani, pendidikan dan lainnya Keterampilan dari para tokoh masyarakat inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh lembaga punggawa ratu dalam membantu merealisasikan tujuannya melakukan pengembangan masyarakat melalui program wisata. Setiap tokoh dilibatkan sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya, sehingga pada pelaksanaanya mendapat dukungan dari berbagai tokoh karena terjadi sinergitas antara keterampilan yang dimiliki para tokoh dengan layanan wisata yang diberikan. Misalnya ketika wisatawan ingin mengikuti aktivitas pertanian yang ada di sukaratu, maka tokoh tani akan dengan senang hati 120
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 memberikan arahan dan menunjukan berbagai macam cara bertani yang ada di Sukaratu kepada wisatawan. Sukaratu, tokoh agama menjadi salah satu tokoh yang sangat besar pengaruhnya dalam bidang-bidang sosial kemasyarakatan. Dimensi visibilitas merupakan gambaran bagi pemimpin yang kepemimpinannya diakui oleh massa yang dipimpinnnya, ataupun dari pemimpin lainnya. Gambaran untuk pemimpin seperti ini banyak disandang oleh pemimpin formal seperti kepala desa, karena system pemilihan terhadap kepemimpinannya dilakukan secara langsung dan dengan mekanisme yang jelas. Sehingga dia mendapat kepemimpinan pengakuan secara jelas baik dari masyarakat (massa) ataupun pemimpin lain, pemimpin seperti ini dapat digolongkan sebagai visiable leader. Bagi pemimpin non-formal memang ada juga yang melakukan pemilihan ketuanya dengan mekanisme yang jelasa, tapi individu yang terlibat jumlahnya lebih sedikit jika diandingkan dengan pemilihan pemimpin formal. Individu yang terlibat dalam pemilihan pemimpin non-formal biasanya bukan masyarakat umum, tapi orang-orang yang hanya memiliki loyalitas terhadap kelompok berdasarkan kesamaan profesi, pekerjaan atau hobi. Pemimpin lokal yang cenderung sebagai simbolic leader (pemimpin symbol) seperti ini banyak ditemukan pada kelompok LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan kelompok-kelompok hobi (pancing, motor). Khusus bagi kelompok LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), kondisinya di Desa Sukaratu masih samar-samar sehingga ha ya diketahui tokohnya tidak bayak diketahui siapa saja anggotanya. Begitu juga dengan kelompok hobi, mereka memiliki anggota dengan ketuanya tapi status kepemimpinannya belum diterima oleh masyarakat umum. Kemudian untuk pemimpin lain yang hanya diakui oleh pemimpin tidak banyak memperoleh pengakuan massa, maka ia digolongkan sebagai concealed leader (pemimpin tersembunyi), contoh pemimpin seperti ini banyak di temui pada kelompok tokoh tani sukaratu dan tokoh pemuda tapi lain dan Selanjutnya, dalam dimensi pengaruh, pengaruh yang diberikan oleh para pemimpin yang ada di Sukaratu lebih banyak dirasakan oleh kelompok masanya saja karena ada kecendrungan pelayanan yang diberikan oleh pemimpin ini lebih mengutamakan masa atau pengikutnya. Seperti halnya tokoh agama yang akan dirasakan pengaruhnya oleh para pengikutnya, begitu juga dengan adanya ketua kelompok tani yang akan sangat dirasakan pengaruh layanannya oleh anggota kelompok tani. Akan tetapi jika dikembalikan kepada besarnya pengaruh tokoh masyarakat yang ada di Pengaruh serupa juga dimiliki oleh tokoh punggawa ratu yang aktivitasnya menjangkau bidang-bidang kehidupan sosial kemasyarakatan yang lebih luas, tidak terbatas pada aktivitas yang berkaitan langsung dengan program desa wisata. Aktivitas dalam kegiatan desa wisata potensi masyarakat mengharuskan pengelola desa wisata berhubungan dengan berbagai kalangan serta dituntut untuk mampu mempengaruhi berbagai pihak Desa Sukaratu agar mendukung dan berkontribusi dalam program desa wisata. Secara tidak langsung, pengelola desa wisata ini dapat memberikan pengaruh dalam berbagai kehidupan masyarakat desa yang sudah jauh melampaui peran sesungguhnya sebagai pengelola desa wisata. yang memanfaatkan berbagai SIMPULAN Kepemimpinan dalam menyelenggarakan program desa wisata didasarkan kepada legalitas formal melalui ketetapan dari pemerintah desa sebagai penguasa wilayah. Keberadaan para pemimpin formal dan non formal lainnya diakui dan diotimalkan perannya dalam mendukung pencapaian program. Jangkauannya yang luas dan aktivitas pengelola desa wisata yang melingkupi aspek-aspek bidang kehidupan masyarakat yang pokok pada fungsinya mengakibatkan pengaruhnya menjadi semakin luas di masyarakat; bahkan melampaui bidang garapan yang semestinya. saat menjalankan Legitimasi formal serta adanya bukti pencapaian yang nyata dan dapat dirasakan masyarakat mengakibatkan kepemimpinan pengelola desa wisata mendapatkan luas dalam masyarakat. Situasi pengakuan yang tersebut memberikan keleluasaan kepada pengelola desa wisata dalam mengembangkan programnya. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan akan pemimpin yang memiliki kemampuan multy-talent dalam mengorganisasikan pembangunan dalam masyarakat. DAFTAR PUSTAKA (Paper) Priyandono WA. 2011. Teori Strukturasi dalam Kepemimpinan Lokal. Transformasi Volume 14 Nomor 21 Halaman 69-74 melalui cle&article=114806 [16/10/2016] (Buku) 121
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Miles, Mathew B dan Huberman, Michael. 1985. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press Poople, Keith. 1995. Analysing Community Work: Its Theory and Practice. Buckingham : Open University Press. Tropman, John E. & Erlich, John L. & Rothman, Jack. 1996. Strategies of Community Intervention. Illinois : F.E. Peacock Publisher, Inc Usman, Sunyoto. 2010. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Wibhawa, Budhi Dkk. 2015. Dasar-Dasar Pekerjaan Sosial. Jatinangor: Unpad Press (Lainnya) Cavaye, J. 2004. Understanding Community Development, Cavaye Development. Community melalui [2 /02/2014] 122
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Flood and Culture: A Student Perspective Debora Mely Marcia Hutajulu Public Relation, Humanities, President University Ayu Santika Ardipramesa International Relation, Humanities, President University Abstrak Sustainable Development Goals (SDG) adalah program internasional yang dimaksudkan untuk menciptakan keberlangsungan pembangunan di negara-negara di dunia ini merupakan proyek jangka panjang yang harus dicapai pada tahun 2030 mendatang. Di dalam proyek SDG tercantum tujuh belas poin yang membahas tentang permasalahan umum yang sering menjadi topik hangat di masyarakat, salah satunya adalah perubahan cuaca yang sangat dirasakan oleh semua negara, tidak hanya Indonesia, tiga belas. tercantum pada poin ke Perubahan cuaca membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Dampak yang diberikan oleh perubahan cuaca yang terjadi di Indonesia bukan hanya berdampak kepada masyarakat Indonesia sendiri tetapi juga pada negara-negara lain. Banjir, sebagai akibat dari perubahan cuaca sudah merupakan hal yang Indoensia. Tetapi, perlu dimaklumi diingatkan kembali bahwa penyebab utama banjir yang sering terjadi adalah akibat ulah manusia sendiri. larangan dan Penggunaan hukuman bukanlah tepat untuk digunakan di era globalisasi ini untuk membuat masyarakat lingkungan. sadar untuk menjaga Kebiasaan untuk membuang sampah sembarangan sudah mendarah daging di masyarakat Indonesia dan menjadi budaya. Untuk itu, melalui makalah ini kami akan menganalisis apa yang menjadi acuan masyarakat dapat mengubah kebiasaan mereka melalui ketertarikan persepsi mereka dan masyarakat memanfaatkan media masa sebagai media dalam penyampaian pesan. secara berkelanjutan. Program SDG terjadi di spanduk bertuliskan lagi cara yang dengan cara mempengaruhi dalam menyerap informasi SDG consists of seventeen points that cover all of the world's issues: no poverty; zero hunger; good health and well-being; quality education; gender equality; clean water and sanitation; affordable and clean energy; decent work and economic growth; industry, innovation, and infrastructure; reduced inequalities; responsible sustainable cities and communities; consumption and production; climate action; life below water; life on land; peace, justice and strong institution; and partnership for the goals. From that many points, in this paper we would like to focus more on the Climate Change issue as stated in the point thirteenth in SDG. Climate change as the effect from the global warming becomes the most important issue across the globe. Since we live on earth and if we do not keep it safe, human beings like us, will suffer that could lead to death and then potentially go extinct. If it is not us, who else? And if it is not now, then when? The effects brought by climate change are very serious because it is related to the existence of human being in this planet, earth. Due to climate change the weather that has been already predicted by the experts is now changing and cannot be predicted, as what is happening in Indonesia. For instance, drought comes at an unexpected time that leads to lack of clean water which will have a strong impact on human lives, animals and plants. It also causes many wildfires to forest and other dry places. The rainfall activity also becomes unpredicted. Through the exaggerated rainfall, flood happens frequently. Especially when the land or a construction cannot handle the water anymore due to the decrease of water absorption areas, that will then lead to effecting the water flow circle. This is an example of what happens in Indonesia. Kata Kunci: Banjir, budaya, media, ketertarikan, perubahan cuaca. PENDAHULUAN As we know, Sustainable Development Goals (SDG) is a world program that is created to protect what is needed to be protected and to achieve a sustainable development in every sector of government planning. As we know that the human population is always increasing and the place where we live today which is earth is getting older. It creates worries for some scholars and expert when they think further into the future concerning the future of human lives. It is also investigated more deeply by an expert named Thomas Malthus which in his famous book (1798) titled "Essay on the Principle of Population" regarding population 123
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 that grows exponentially. In this book he proposes a principle that stated, "Human populations grow exponentially (i.e., doubling with each cycle) while food production grows at an arithmetic rate (i.e. by the repeated addition of a uniform increment in each uniform interval of time). Thus, while food output was likely to increase in a series of twenty-five year intervals in the arithmetic progression 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, and so on, population was capable of increasing in the geometric progression 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, and so forth. This scenario of arithmetic food growth with simultaneous geometric human population growth predicted a future when humans would have no resources to survive on." According to Malthus's principle, the authors think that the existence of human being is very dependable on the existence of the earth, which automatically brings the climate change as a threat to the human lives and also come into one conclusion that we have to keep our earth safe so it will be safe place where the basic human needs can be fulfilled well. Flood is really a serious problem in Indonesia, since it always happen annually and the appropriate solutions are still not found and the issue seems to be deliberately ignored. Unfortunately, flood problem caused by garbage can be found in many places in Indonesia. Even if Indonesian people know that this problem needs to be solved as soon as possible. Moreover, the impact of flood can affect all of human activities and always disserve, both physically and materially. There are many causes of flood, but we as human beings are actually a determinant actor of the flood itself. Through our own opinion and from what we have already seen, the way of saving our environment is not attractive and effective enough for the public to also join the action. This causes the lack of contribution and action from children and teenagers. The action that people have done is controlled by their culture and knowledge. What makes people have interest in something is strongly affected by their background. Our mind separates into two levels, conscious and subconscious level. According to Joseph Murphy on his book The Power of Your Subconscious Mind, our conscious mind is the reasoning mind that means we are aware of our surrounding, on what we do and choose (choosing the clothes that we like, writing a paper, choosing our partner in life, etc.). While, our subconscious mind recognize what happens under our awareness. For instance, blinking and breathing. Subconscious mind does not differentiate the good or bad idea, it works for both sides. What you are doing is the right thing based on your own experience and culture. The subconscious mind works if things are logically accepted by our brain and once it is accepted, our mind will begin to follow it. "You think with your conscious mind and whatever you habitually think sinks down into your subconscious mind" (2010, p.13). Subconscious is a set of mental process that are inaccessible influence judgements, feelings, and behavior (Wilson, 2004, p.23). to consciousness but that Since our object is children and teenager it is necessary to be able to understand what will make them become more aware of keeping the environment, especially to prevention of flood. As we know and are aware of, nowadays international regime in terms of diplomacy of a state is not using hard power anymore, it tends to use more soft power, or Smart Power. In using soft power, South Korean is the most appropriate success example to be analyzed. Korean Pop Lovers or K-Pop Lovers is a predicate for those people who like Korean Drama, Actors, Music, even Lifestyle. We cannot denied that South Korea has been very successful in promoting their culture through films, dramas, singer, etc. Indonesia also become one of the country with many K-Pop Lovers, which can be seen from many TV station that have Korean Dramas on their schedule. Most K-Pop Lovers tend to follow the Korean style. Most of K-Pop Lovers are teenagers, and including the teenagers in Indonesia. How the Korean Waves got the attention from Indonesian teenager leads to the decrease in Indonesian national culture. Korean Popular (K-Pop) is the example of popular culture in 21st Century era. As Tom Nakayama and Judith Martin explain Intercultural book Communication in Contexts, that Popular Culture is an ever-present cultural products designed for profitable consumption, almost everyone in a social group knows it, and usually in the form of mainstream music, movies, television, and romance novel . Based on this explanation, we agree that Korean Pop (K-Pop) is a popular culture in the 21st century era and this example of K-Pop may become our guidance to change teenager's mindset of maintaining our environment to prevent flood happen. We see that using something like attractive way may become one of the solution to help the government to give a comprehensive explanation to be successful in decreasing flood problem in Indonesia. in their titled The way of the government implant the message about protecting the environment seems like they did not find the result to solve the problem. Using media can be a solution to help the government since nowadays media plays an important role in everyday life of human activities, as a tool for human to communicate. Media can control how the audience think and influence the 124
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 audience to have similar understanding with the sender of information. Agenda-setting theory gives chance for the sender to control what the audience need to think about by emphasizing on certain issues that will be aired on the mass media. When the agenda of the mass media has already been controlled by the sender then the sender need to frame the presentation of the issues in the media using framing theory. Like what is explained in the article Framing, Agenda Setting, and Priming: The Evolution of Three Media Effects Models, Journal of Communication that framing is the process to present information by the journalist or communicator in a way that resonates with the message underlying the presentation that will be interpret by the audience. Sometimes to manipulate the audience, while actually this theory only tells the information from the perspective of the media owner's own interest (Scheufele & Tewksbury, 2007). this process claimed As stated in book titled Mass Communication Theory by Baran & Davis, in Social Marketing Theory; are theories concerning about the promotion of socially valuable information, useful for social change. This theory pays attention on the activity of the audience to find out what are the information that are needed by the audience. This theory identifies the social system and psychological barriers to the information influenced by the mass media. This social marketing theory has some key features; first, we need to promote the campaign and make people become aware of the candidates. Second, we need to target the messages to the specific audience, because people have different interest. We need to segment the audience based on their interest to make it easier to persuade them. Even if the message is not delivered well to the audience, there will still be images and impression cultivated in the audience memories. Many of the campaigns have failed to attract the audience, it is because it did not give stimulating action or the campaign did not prove into action directly that left only words in the audience memories. So, based on this theory, we think that another solution to the government as the representative of society to increase the attractiveness of the socialization about environment is by looking up to the interest of the public. research. We collect the data from analyzing the theories that connected to the case. Internet is the instrument of this research. HASIL DAN PEMBAHASAN Floods that happens frequently in Indonesia is due to many factors. Due to climate change, the activities of rainfall and drought becomes unpredicted and out of hand. While the rain keeps pouring down to the land, our land capability cannot handle the high of the water being poured down. Unfortunately, Indonesian land does not have a good construction to handle all the high intensity of water. Not only because of the land construction but also because of the flow of water being disturbed by the human activities. Flood mostly happens in big cities in Indonesia because it is the place for rural people to get a better job, better education, and to achieve a better life. People that cannot find a place to stay and does not have enough money to afford a house for living chose to stay under the bridge or place near the river. These people usually throws away their garbage straight into the river nearest to them. The garbage that is thrown into the river will then disturb the water circulation in the river. To add to that, the water caused by the rainfall will further increase the water level which will end up causing flood. From that point, we can see how humans can affect the flow of water. The increase of human population in Indonesia because of the urbanization or the increasing of birth population does not only directly affects the continuance of human life itself. However, it also has a big impact to the circulation of water in the land that in the end will also impact the human activities. The increase of human population in Indonesian each year leads to the increasing of human waste. For example in Jakarta, floods always happen annually when the Ciliwung river is overflow and in Bandung floods always happen annually (especially in Bale Endah region) when the Citarum river is overflow. METODE This research will using the qualitative analysis method. We will analyze the situation that become our concern in this research as our base on giving the solution that will be explained in the Chapter III Analysis and Interpretation Data. This research will targeting the government as the subject of the research to implement the solution given to the object of the After all this time, government have used many ways to ask the citizens to care for their environment, but no change can be seen or detected. This culture, such as throwing garbage everywhere, already ingrained in people's mind and cannot be change that easily. The government needs a strategy to step by step change that culture. Without knowing who the audience is and what they are seminars, announcement or flyer that the government used all this time will not be an effective way to change the people's way of living, especially the younger generation. interested in, using only 125
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 There are some effective way that the government can learn from to attract the society, such as Korea as one of the country that success to promote their culture across the world. As one of the popular culture, Korean culture is a very interesting topic that discuss in all over the country from many range of age, not only teenagers. They promotes their culture not only through their music (girl and boy band) that influence the teenage lifestyle, but also through drama that also reach attention among parents. Nowadays, not only the entertainment that seek from Korean, but also the culture itself. The Korean national history now become an interesting topic because of their national history that used in the drama that watched by people all over the world. Using the Korean traditional dress is the 'must' thing to try when people go to Korea. Korean foods are very popular, for example like "Kimchi" a traditional side dish that always in the menu when Korean people eat. Not only the traditional food, the fast food that sold in the supermarket, like Korean noodles or many people called "Ramyeon" in many kinds of flavors and banana milk also become popular and sold in many countries. The most trending topic when talking about Korea now is the fashion style and beauty product. Korea now become the destination to buy beauty product. Korea also famous for its plastic surgery practice that transformed many Korean actors and actresses to have an ideal beauty face. This thoughts first emerged because of the looks of Korean people in the drama or music video that already famous in the teenager's world. Tourism to the Korea has been growing by double digits over the past five years since 2012, around 75 per cent of it driven by Asian visitors and given economic contribution to Korea, said one of the marketing development of Seoul Metropolitan Government, Peter Kim Eyungpyo. The effect from Korean music and drama not only felt by the Indonesian people, but also from across the world, especially Middle East people. For instance is the Cambodian people that felt the real impact on Korean culture. According to the Korean Embassy in Phnom Penh, capital city of Cambodia, more Cambodian women are marrying Korean men, with just a handful of marriages in 2003 going up to almost 1,000 each year in 2012. All this phenomena happen because of the viral of Korean drama and music. It helps all aspects of Korean known internationally by the public. Learning the way Korean industry to promote their culture, we can see how they use beauty and body goals to promote their culture through music, drama, and lifestyle, we have to know our audience first to achieve our goals in persuading their thoughts. After knowing the target audience then we need to know what the audience interest in and what kind of activities that they like. From the case explained in the introduction authors came out with two solutions that can be used. As target of the government as the leaders of the citizens (object of this research), representative of people's voice to lead the actions to protect and build a better environment for our life. The object on this research only focusing on the people in the circle area of what the authors called children and teenagers age because in this age they still can easily persuaded consciously or unconsciously. Also, this age groups are the one that will become the next generation of Indonesia's leaders. But, it doesn't mean that the other age groups cannot be persuaded through the activities. this research, the government because Many of the communication activities nowadays attract the audience but didn't success on making the audience interpret the message in their daily life. As what stated in the social marketing theory, the campaign itself need a stimulating action to make the audience move to do what the messages in the campaign told about. But, we need to remember that this campaign will not change the behavior of Indonesian people instantly, because to change people habit, culture, needs long time to accomplish like how the Indonesian people action to throw trash everywhere from long time ago become their culture, ingrained. This campaign needs to be used for minimum in a whole 1 (one) year. The solutions that the authors will use is using the campaign that will be explained below: First, using the mass media as a tool to build the perception of the audience as what the sender wants the audience to understand. Using the encoding and decoding model where the government put the message that they want the audience to understand in the encoding process. Making the audience to have the same understanding with the sender is not that hard. The important point that need to achieve through this campaign is that the audience need to be standing in the same side of the sender or we can say the audience perception is in the sender control. To make it easier and more effective to get the interest from the audience, using the social marketing theory the government needs to decide the target audience first and then classified them. In this way we classified the audience into two groups based on their interest in media: First, Children (5 - 12 years old), to this groups the 126
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 government can implanting the message through cartoon or fantasy movies. Like what the 'upin dan ipin' cartoons that attract the children attention or 'barbie' movies or even the series. Children like to imitate what the cartoons say and did. Like the word 'Marvellous' like what 'Jarjit' (one of the characters in 'Upin dan Ipin') always say or the Barbie's styles that become the source to imitate. Making another cartoons that teach the children how to protect the environment (cleaning the house, planting trees, throw the trash in the trash bin, etc.) and giving them some moral issues. Second, Teenagers (13 - 25 years old), in this age group their interest already start to change from cartoons into more real story to be talk to. They started to give attention to their surroundings and their appearances. Boys/girls, fashion, beauty product become their topic to discuss in their social groups. Series of drama or telenovela can be used to attract their attention by delivering stories about careers, dreams, schools, relationship, friendship, fashion, etc. Besides the stories, using the strategy that Korean culture used to attract the audience from all over the world according to what analyzed above, by using ideal type of man/woman through their looks or body shape. Using a character that are in the dreams of every man/woman, for example a good looking man, have a masculine body (has a great muscle body), always using a shirt and pomade in his hair, work as a doctor, has a good personality or the kind of 'bad boy' personality. On using the mass media, not all the time the message from the sender can be accepted by the audience because they have their own perception. The media need to know how to interrupt in the middle of making meaning process in the audience mind. By setting up the topic that will be discuss in the media, by making the theme in each episode in the cartoons/drama that watched by the target audience can be a help to control what the audience will discuss or remember. What messages need to implant first in the cartoons or drama that could be accepted by the audience step by step. After the media controls the agenda the execution of the agenda also needs to be convincing. The characters or the presenter in the drama or cartoons need to play their character well. This process also can be help through their appearance of the characters (clothes and make up) and the background of the media frame that made as reality. After the campaign thorough mass media (entertainment), now is left to the audience on how they decode the same the cartoons/dramas and have understanding on the message delivered by the sender. Second, making a national color theme. Back when we were kids, when we were in kindergarden, we learn about colors. We have a mindset that green is for trees and blue is for water or sky. We can use this method to deliver our message which is to keep the environment by not littering. This national color theme used as the continuous action from the campaign using mass media above. Meaning of this national color theme is to use colors to play with human subconscious mind. As we know, our subconscious mind control our movement under our knowledge. After influencing the people's thoughts now the campaign takes part in the daily life of the audience. Colors can be used to trigger our subconscious mind by making the audience remember again on what the character was doing in the cartoon/drama (pointing at the activities to protect our environment). The colors that will be used are the green and blue colors. Using blue color which by our mindset, by our subconscious mind is already accepted, blue stands for water means flood as the main concern on this research. Green color stands for trees as in environment that we need to protect. This colors will be used in the pamphlet, banner, advertising, brochure, etc. as the main colors on their advertising tools. So, this method may become one of the solution to share the message on how important to keep the environment clean, especially for children since we cannot denied that the children is the young generation who will lead this country later on and since children mindset is still fresh and pure, we can utilize it by giving them any kind of positive mindset to always keep the environment clean by throwing rubbish into trash bin. This colors will be used in the pamphlet, banner, advertising, brochure, etc. as the main colors on their advertising tools. Besides from the two ideas of campaign above, the activities that the government used all this time also need some continuous action as the practical action to stimulate the audience mind. The strategy to increase people's awareness will not only playing with people's the mind by framing University's student we know doing protest and demonstration to criticize the government activities that didn't give any result. Transferring that demonstration activities to a better one that more practical and utilizing the students to conduct some event which will give a real and very beneficial impact for the environment, for example conducting a Tree Planting Program than only criticizing will help the government to achieve those goals. By utilizing this opportunity, university students has been giving a real impact to the society which is good for their future since after they are graduated for their university, they have to be their thoughts. Many of 127
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 assimilate with the society and by conducting an event like that, it will be their preparation before entering the society in term of jobs seeking. Jan108.html Ejupi, V., Siljanovska, L., & Iseni, A. (2014). the mass media and persuasion. European Scientific Journal, 10(14), 636. SIMPULAN Based on our analysis about culture and flood in Indonesia, we conclude that flood problem in Indonesia can be solved by utilizing culture as the media to make Indonesian people especially children and teenager aware to keep the environment clean to be more further to save the human lives from the danger of climate change. Harris, K. S. (n.d.). Strangers to Ourselves: Discovering the Adaptive Unconscious by Timothy Wilson. Harvard University Press, 2002. 2016, Retrieved from html October 17, Judith Martin & Tom Nakayam. Intercultural Communication in Contexts (p.352). Published by McGraw-Hill. 2010. DAFTAR PUSTAKA How Korean culture stormed the world. (2012, November 30). Retrieved October 18, 2016, from Murphy, J. (2010). The power of your subconscious mind. Mineola, NY: Dover Publications. Pallaver, M., & London School of Economics and Political Science. (2011). Power and its forms: Hard, Retrieved from wer_and_Its_Forms.pdf soft, smart [pdf]. Manepong, Chuthatip dan John Christopher Walsh. 2013. A New Generation of Bangkok Street Vendors: Economic Crisis as Opportunity and Threat. Cities 34:37-43 Population and Natural Resources module: Conceptual Framework. (2011, September 8). Retrieved October from 18, 2016, S. J., Baran, & D. K., Davis. (2012). Media and Society: The Role of Media in the Social World. In Mass Communication Theory: Foundations, Ferment, and Future (6th ed., pp. 284-286). Boston, United States: Wadsworth. Scheufele, D. A., & Tewksbury, D. (2007). Framing, Agenda Setting, and Priming: The Evolution of Three Media Effects Models. Journal of Communication, 57, 11-12. 128
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 IMPLEMENTASI KOMUNIKASI LINGKUNGAN MELALUI RITUAL HAJAT LAUT DI KABUPATEN PANGANDARAN Iriana Bakti Susie Perbawasari Kokom Komariah Program Studi Ilmu Humas, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Abstrak PENDAHULUAN Hajat laut merupakan salah satu ritual yang dilakukan oleh masyarakat (khususnya) nelayan di Kabupaten Pangandaran. Dalam pelaksanaannya, hajat laut ini bukan semata-mata bentuk rasa syukur nelayan kepada Tuhan dengan menyediakan aneka ragam asesoris ritual untuk dilarung, tetapi bentuk ritual dan sesajinya, serta doa/mantranya merupakan/memiliki makna tertentu bagi kelestarian lingkungan hidup di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan nelayan mengikuti hajat laut, makna hajat laut menurut nelayan, dan perilaku komunikasi nelayan ketika melaksanakan hajat laut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, teknik pengumpulan data dengan wawancara dan studi literatur dari dokumen dan buku yang relevan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian, alasan informan tradisi mengikuti turun-temurun, untuk melestarikan kebudayaan, dan untuk mencari berkah. Makna hajat laut menurut informan syukur kepada Tuhan, dan permohonan silaturahmi. Perilaku komunikasi yang dilakukan nelayan dalam hajat laut merupakan komunikasi ritual, yang bersifat verbal dan nonverbal yang berlangsung secara dialogis melalui rapat (urun rembug) dengan para tokoh masyarakat. Perilaku komunikasi verbal berupa pembacaan ayat suci, pembacaan doa dan mantra, perilaku komunikasi nonverbal berupa penggunaan pakaian adat, larung sesaji, berpartisipasi dalam setiap tahapan kegiatan. Hajat laut merupakan implementasi komunikasi lingkungan yang dilandasi oleh penghormatan kepada tradisi nenek moyang untuk melestarikan budaya lokal yang sarat dengan makna syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan keberkahkan rizki dan wujud silaturahim antar nelayan. hajat adalah laut karena rasa sebagai keselamatan kepada Tuhan, Kata kunci: komunikasi lingkungan, komunikasi ritual, hajat laut, kearifan lokal, silaturahim, nelayan. Pangandaran merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat bagian selatan yang menjadi daerah kunjungan wisata baik pengunjung domestik maupun asing. Salah satu suguhan wisatawan di Pangandaran adalah wisata alam berupa pantai yang eksotik, juga ritual hajat laut yang selalu diselenggarakan setiap tahun di bulan Muharam. Ritual hajat aset kebudayaan yang disimbolkan sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa. laut merupakan Ritual hajat laut ini penuh dengan simbol-simbol yang mengandung banyak makna yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang terlibat langsung di dalam ritual tersebut. Hal ini disebabkan, hajat laut merupakan kebiasaan formal, sukarela, dan sarat dengan nilai-nilai transendental, sehingga membentuk suatu prilaku yang terpola dengan tujuan mensimbolisasi dalam kehidupan sosial. Ritual hajat laut merupakan aktivitas komunikasi, namun bukan proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan, melainkan,"communication is linked to terms such as 'sharing', 'participation', 'association', 'fellowship', and 'the possession of a common faith'." (Carrey, 1992). Jadi komunikasi dalam kaitannya dengan ritual hajat laut lebih kepada fungsi komunikasi itu sendiri, yaitu untuk saling dengan berbagi, membangun partisipasi, membangun perkumpulan, membangun persahabatan, dan mempertegas sebuah keyakinan yang dimiliki bersama. turun-temurun yang bersifat suatu pengaruh Hajat laut sebagai komunikasi ritual dilakukan oleh berbagai elemen yang ada di Pangandaran, baik dari kalangan pemerintah, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, nelayan, dan sebagainya menjadi sebuah perkumpulan yang satu sama lain berkerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, dan dilandasi oleh keyakinan yang sama bahwa ritual ini merupakan implementasi rasa syukur mereka terhadap rizki yang telah Tuhan berikan kepada masyarakat Pangandaran, bukan untuk persembahan kepada Nyi Roro Kidul. 129
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Keyakinan terhadap iman yang sama ini dapat dilihat dari peran pemuka agama (islam) dalam pelaksanaan ritual tersebut dengan melaksanakan khutbah dalam pengajian, yang menandakan dan mempertegas bahwa hajat laut lebih dekat dengan nilai kerohanian yang harus dilestarikan, walaupun dalam pelaksanaan ritual tersebut ada pembacaan mantra, namun menurut sesepuh mantra tersebut bukan sesatu yang bersifat mistik, tapi lebih kepada pembacaan syair yang indah dan menyentuh hati. selama setahun ini berupa hasil tangkapan ikan yang melimpah, padahal mereka tidak pernah menanam bibit ikan". Berdasarkan pendapat para informan di atas, alasan dilaksanakannya hajat laut di Pengandaran dapat dikategorikan sebagai upaya pelestarian budaya dalam mendukung pariwisata, meluruskan akidah islam, dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ritual hajat laut merupakan implementasi komunikasi lingkungan, karena di dalamnya terdapat suatu aktivitas yang berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan alam (laut), yaitu ketika larung sesaji di tengah laut, di mana perlengkapan ritual berbahan alami dapat menjadi makanan ikan dan membusuk di laut, sehingga dapat memicu tumbuhnya terumbu karang, Inilah yang menjadikan keunikan dari simbolisasi komunikasi ritual hajat laut di Pangandaran, sehingga penulis tertarik untuk mengkajinya. Makna hajat laut Ritual hajat laut di Pangandaran memiliki makna sebagai berikut, sebagaimana dinyatakan oleh wakil pemerintah (Sony Agusman), hajat laut dimaknai sebagai "salah satu atraksi wisata yang dimanfaatkan Pemkab Pangandaran untuk menarik wisatawan. Kami mengundang wisatawan untuk datang menyaksikan kemeriahan Hajat Laut yang menjadi kultur masyarakat pesisir". METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, teknik pengumpulan datanya melalui wawancara, dan studi kepustakaan. Informannya Wakil dari pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan nelayan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Alasan mengikuti ritual hajat laut Para tersendiri dalam informan memiliki alasan mengikuti ritual hajat laut di Pangandaran, seperti dinyatakan oleh pihak pemerintah, menyatakan, "alasan pelaksanaan hajat langkah pelestarian kebudayaan masyarakat nelayan untuk mendukung pariwisata di Pangandaran". laut sebagai Sementara menurut tokoh agama: "Tak seluruh masyarakat Pangandaran berkeyakinan islam masih banyak lapisan masyarakat terlebih pemuka adat yang begitu mempercayai berbagai mitos yang terkandung dalam hajat laut,sehingga dengan adanya laut dan ideologi dengan berbagai kalangan penyatuan menunjukan toleransi yang tinggi yang dapat terlihat di kalangan masyarakat Dengan Pangandaran. perkembangan islam yang pesat di Pangandaran sehingga hajat laut memiliki pergeseran makna yang lebih sesuai dengan ajaran islam tanpa harus kehilangan keunikannya yang selama ini dapat mengundang wisatawan dan setiap acara nya pun dapat dijelaskan secara akal,meski mitos itu tak akan pernah luntur dari benak masyaraat namun secara perlahan fungsi hajat laut mulai berpindah dari persembahan kepada para dewa - dewi menjadi ajang berbagi dan silaturahmi para nelayan". Seorang tokoh agama yang menyatakan, alasan mengikuti hajat laut, "untuk meluruskan dan menjaga agar islam yang sebenarnya, jadi alasannya lebih kepada wujud rasa syukur atas segala rizki yang telah Alloh berikan kepada masyarakat Pangandaran". tidak menyimpang dari ajaran Alasan yang sama dinyatakan pula oleh seorang tokoh "alasan masyarakat, dilaksanakannya hajat laut merupakan syukuran nelayan atas apa yang telah diberikan tuhan yaitu berupa ikan dan hasil laut lainnya". Purnama Siliwangi, Tokoh masyarakat (Purnama Siliwangi), menyatakan "bahwa hajat laut pada zaman dahulu merupakan suatu upacara untuk persembahan kepada para dewa - dewi mengingat pada massa itu islam belum masuk ke Indonesia, dan masih dipengaruhi oleh ajaran hindu - budha dan kepercayan animisme dinamisme. Seiring berjalan nya waktu , ajaran islam mulai masuk , dan perlahan mulai merubah mindset para nelayan. Bahwa hajat merupakan syukuran nelayan atas apa yang telah diberikan tuhan yaitu berupa ikan dan hasil laut lainnya". Demikian juga seperti yang dinyatakan oleh wakil dari nelayan, "alasan dilaksanakan hajat laut sebagai rasa syukur kepada tuhan atas rezeki yang telah diberikan Husain) Adapun menurut menyampaikan, tradisi masyarakat nelayan sebagai bentuk rasa syukur atas berkah hasil laut yang didapat, meskipun nelayan nelayan (Fuad "hajat Laut merupakan 130
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pangandaran sedang menghadapi krisis tangkapan, hal itu tidak menyurutkan niat untuk berterimakasih kepada Sang Pencipta. Sebaliknya ia berharap, doa-doa yang dipanjatkan para nelayan bisa membuka pintu rejeki, dan agar semua penduduk pantai mendapat keselamatan ketika mereka mencari ikan yang ada dipantai selatan tanpa merusaknya" Berdasarkan pendapat di atas, hajat laut di Pangandaran dapat dimaknai sebagai "atraksi wisatan untuk menarik wisatawan, sebagai rasa syukur kepada Tuhan, pembuka pintu rizki, dan silturahmi". Perilaku komunikasi Perilaku komunikasi yang muncul dalam kegiatan ritual hajat laut dapat dilihat pada saat ritual tersebut dilaksanakan, di mana menurut Soni Agusman, "kegiatan hajat bumi diawali dengan rapat berupa urun rembug dengan berbagagi pihak untuk membentuk panitia, menentukan tema dan tahapan kegiatan yang akan dilakukan, ". Sementara itu menurut tokoh agama, rapat ditentukan kepanitiaan dan "dalam tugas masing-masing orang, sendiri ditugaskan saya memimpin doa". Pendapat yang sama disampaikan oleh tokoh masyarakat dan nelayan yang intinya "untuk melaksanakan hajat laut ada rapat dan urun rembug dengan berbagai pihak". Persiapan Larung Sebelum para nelayan membawa sesaji ke tengah laut, dilakukan pembacaan Ayat Suci Al Qur'an dan pembacaan Yasin, kemudian dialukan doa bersama sebagai bentuk penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, kemudian menyiapkan sejumlah jempana (sesaji) yang berisi imbi-imbian, jajanan pasar, buah-buahan, dan kepala kerbau atau kambing untuk diturunkan dan dihanyutkan ke laut. Pada tahap pelaksanaan, jempana tersebut satu persatu mulai diturunkan dari perahu untuk kemudian ditenggelamkan di tengah laut. Dalam pelaksanaan tersebut, tokoh masyarakat dan nelayan dengan pakaian hitam-hitam yang turut ke tengah laut untuk melakukan larung sesaji, sedangkan wakil dari pemerintah dan tokoh agama memperhatikan di pinggir pantai. Mereka berloncatan ke tengah laut mendekati jempana utama yang tenggelam dengan membawa ember untuk mengambil air laut di sekitar jempana yang tenggelam itu untuk diguyurkan ke perahu masing-masing, dengan harapan mendapat keberkahan dalam menangkap ikan selama satu selesai, merekapun pulang dengan harapan apa yang dilakukannya sebagai implementasi berntuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. tahun ke depan. Setelah PEMBAHASAN Para informan pada saat terlibat dalam ritual hajat laut memiliki alasan masing-masing, yang disebabkan oleh lingkungan di mana mereka beraktivitas. Informan yang berasal dari lingkungan pemerintahan/dinas terkait dalam menjelaskan alasan mengikuti hajat laut disesuaikan dengan posisinya di di dinas tersebut, yaitu Dinas Pariwisata, maka dia menjelaskan alasan mengikuti hajat laut sebagai "upaya pelestarian budaya dalam mendukung pariwisata", demikian juga informan yang berasal dari lingkungan agama menjelaskan alasan mengikuti hajat laut disesuaikan dengan latar belakangnya sebagai pemuka agama islam, yaitu "meluruskan sedangkan agama informan yang berasal dari lingkungan sosial (tokoh masyarakat dan nelayan) menyatakan alasannya adalah "rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa". akidah islam", Faktor lingkungan yang berpengaruh pada alasan mengikuti kegiatan ritual hajat laut dapat melahirkan berbagai motif, di mana Schutz (dalam Haryanto, 2012: 149), "membedakan dua tipe motif, yakni motif "dalam kerangka untuk" (in order to) dan motif "karena" (because). Motif pertama berkaitan dengan alasan seseorang melakukan sesuatu tindakan sebagai usahanya menciptakan situasi dan kondisi yang kedua diharapkan merupakan terhadap faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan tertentu" . di masa pandangan datang. Motif retrospektif Dengan demikian, informan yang menyatakan alasan mengikuti hajat laut sebagai "upaya pelestarian budaya dalam mendukung pariwisata", dan "meluruskan akidah agama islam" menurut Schutz berarti motifnya "dalam kerangka untuk" (in order to), sedangkan informan yang menyatakan alasannya "rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa" berarti motifnya karena (because). Ritual hajat laut di Pangandaran dimaknai berbeda pula oleh informan. Perbedaan dalam memaknai ritual tersebut disebabkan oleh pengalaman mereka selama dirinya berinteraksi di dalam lingkungan sosialnya. pada diri informan ini Munculnya pengalaman merupakan keterlibatan sadar yang di secara lingkungan di mana ia hidup dan berinteraksi, yang pada akhirnya terbentuk stok pengetahuan yang menjadi dasar pembentukan makna hajat laut. Menurut Schutz (dalam Raho, 2007: 137-138): "Stok pengetahuan ini dipelajari dan diperoleh individu melalui proses sosialisasi di dalam dunia sosial dan budaya di mana dia hidup. Tetapi kemudian stok pengetahuan tersebut menjadi 131
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 realitas bagi aktor di dalam dunia yang lain karena kemana saja ia pergi membawa stok pengetahuan itu di dalam dirinya". berpartisipasi, berkumpul, bersahabat dari suatu komunitas yang memiliki satu keyakinan sama". Berdasarkan stok pengetahuan tersebut, maka hajat laut dimaknai secara personal (erlbis) dan interpersonal (erfahrung), yang menurut Gadamer. (2004: 53): "erlebis biasa diterjemahkan sebagai "pengalaman yang sedangkan Erfahrung experience), dihidupi" diterjemahkan sebagai "pengalaman hidup" (life experience). Erlebis bersifat personal, sedangkan erfahrung bersifat sosial. Erfahrung memiliki dimensi sosial dan kesejarahan. (erlebis) Pada berpartisipasi dalam "pembentukan makna". Dengan demikian, makna ritual hajat laut sebagai "atraksi wisatan untuk menarik wisatawan, rasa syukur kepada Tuhan, pembuka pintu rizki, dan silturahmi" terbentuk berdasarkan pengalaman yang dihidupi personal (erlebis) yang diperkuat oleh Littlejohn (2005: 37) "bahwa individu secara aktif mengartikan pengalaman mereka dan memahami dunia berdasarkan pengalaman pribadi".,dan pengalaman hidup (erfahung). (lived erfahrung, pengalaman personal Ritual hajat laut merupakan aktivitas komunikasi, namun bukan penyampaian pesan dari komunikator fungsi tetapi kepada komunikan, komunikasi itu sendiri, yaitu untuk saling berbagi, dan mempertegas sebuah keyakinan yang dimiliki bersama. Dalam ritual hajat laut, dimana sekelompok orang melakukan aktivitas yang beraroma agama (pembacaan ayat suci Al-Quran, dan doa yang islami), dan kepercayaan (pembacaan mantra), tidak ada yang saling mendominasi, mereka sama-sama mekakukan ritual didasarkan pada suatu keyakinan yang sama, yaitu bentuk sykyur atas rizki yang dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sesuai dengan pendapat James W. Carey (1992) (dalam Hardiman, 2016: 15) yang mengatakan bahwa "dalam perspektif komunikasi berkaitan dengan berbagi, partisipasi, perkumpulan/ asosiasi, persahabatan, dan kepemilikan akan keyakinan yang sama". lebih kepada Aktivitas saling berbagi dalam ritual hajat laut bisa dilihat sejak rapat, dan persiapan ritual, dimana komunikasi berlangsung secara dialogis (urun rembug), saling berbagi ide, sehingga lahirlah tema ritual hajat laut. Ritual hajat laut dilaksanakan oleh panitia yang melibatkan berbagai komponen masyarakat di Pangandaran asosiasi/ perkumpulan, dimana terdapat pembagian tugas dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan keyakinan yang sama pula. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamad (2006: 2-3), "Komunikasi ritual berbagi, dengan berhubungan dan ini menunjukkan Ritual hajat laut sebagai implementasi komunikasi ritual merupakan acara rutin tahunan dan sudah berlangsung .Menurut Mulyana dahulu (2011:27), "Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan tahun dan upacara-upacara berlainan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagai rites of passa"., sehingga menurut Hamad (2006: 2-3), "pola komunikasi yang dibangun ibarat upacara sakral/suci dimana setiap orang secara bersama-sama bersekutu dan berkumpul (misalnya melakukan doa bersama, bernyanyi dan kegiatan seremonial lainnya)". sejak sepanjang Pada tahap pelaksanaan ritual hajat laut, para peserta dengan berpakaian hitam-hitam melarung jempana (sesaji) ke tengah laut, dan ketika jempana tersebut tenggelam, para peserta dengan penuh sukacita mengambil air di tempat jempana tersebut tenggelam untuk disiramkan kepada perahunya. Pakaian hitam ,jempana yang berisi buah-buahan,jajanan pasar, dan kepala kerbau merupakan simbol simbol yang mengandung makna ungkapan rasa syukur kepada (2015, 7), Tuhan, "komunikasi ritual dapat dimaknai sebagai proses pemaknaan pesan sebuah kelompok terhadap aktivitas religi dan sistem kepercayaan yang dianutnya. Dalam prosesnya selalu terjadi pemaknaan simbol-simbol tertentu yang menandalan terjadinya proses komunikasi ritual tersebut". sehingga menurut Susanti Ritual hajat laut, selain merupakan implementasi dari komunikasi ritual, juga merupakan imlpementasi dari komunikasi lingkungan. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan bahan-bahan ritual yang alami, dan kepala kerbau/kambing yang semuanya dilarung di tengah laut sampai tenggelam, tidak akan merusak lingkungan alam di laut, sebab isi jempana menjadi makanan ikan, tengkorak kerbau yang tenggelam menjadi pemicu tumbuhnya terumbu karang. Ini adalah sebuah ekspresi tentang lingkungan dan lingkungan yang sesuai dengan konsepsi komunikasi lingkungan, yang menurut Corbett (2006) dalam Jurin et al. (2010:14): sekaligus juga pesan "diekspresikan dalam nilai nilai, kata kata, tindakan, dan praktek sehari hari, mengakar secara budaya dan sejarah, dan terbungkus dalam paradigma sosial yang dominan yang memberikan dan dan nilai keberadaannya untuk melayani manusia". instrumental kepercayaan, erat kegiatan 132
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Ritual hajat laut di Pangandaran yang telah berlangsung lama dan selalu dilaksanakan secara turun-temurun yang bersumber dari nilai-nilai religius dan petuah dengan nenek moyang perkembangan zaman merupakan kearifan lokal yang harus dilestarikan, karena Menurut Witular (2007), dalam Permana (2010: 1): yang telah diadapsi "Kearifan lingkungan merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan dengan alam dan lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai agama, adat istiadat, petuah nenek moyang atau budaya setempat , yang terbangun secara alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya, perilaku ini berkembang menjadi suatu kebudayaan di suatu daerah dan akan berkembang secara turun-temurun, secara umum, budaya lokal atau budaya daerah dimaknai sebagai budaya yang berkembang di suatu daerah, yang unsur-unsurnya adalah budaya suku-suku bangsa yang tinggal di daerah itu". Perilaku komunikasi yang dilakukan nelayan dalam hajat laut merupakan komunikasi ritual, yang bersifat verbal dan nonverbal yang berlangsung secara dialogis melalui rapat (urun rembug) dengan para tokoh masyarakat. Perilaku komunikasi verbal berupa pembacaan ayat suci, pembacaan doa dan mantra, perilaku komunikasi nonverbal berupa penggunaan pakaian adat, larung sesaji, berpartisipasi dalam setiap tahapan kegiatan. Hajat laut merupakan implementasi komunikasi oleh penghormatan kepada tradisi nenek moyang untuk melestarikan budaya lokal yang sarat dengan makna syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan keberkahkan rizki dan wujud silaturahim antar nelayan, yang diekspresikan dalam nilai-nilai, kata kata, tindakan, dan praktek sehari hari, mengakar secara budaya dan sejarah. lingkungan yang dilandasi DAFTAR PUSTAKA Dengan demikian, ritual hajat laut merupakan bentuk penegasan para pelakunya terhadap kebiasaan turun-temurun yang dilandasi oleh keyakinan yang sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyana ( 2011: 25): "Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, negara, ideologi, atau agama mereka". SIMPULAN Carey, James W, 1992, Communication as Culture: Essays on Media and Society, Routledge, Newyork. Gadamer, Hans-Georg. 2004, Truth and Method (Continuum Impacts). Continuum. Oxford. Hamad, Ibnu. 2006. Communication as Discourse. Makalah. Jakarta: Tahun 2006. Hardiman, 2016, Tradisi Katoba Ssebagai Media Komunikasi Ttradisional Dalam Masyarakat Muna. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol. 20 No.1, Agustus 2016: 11-30 2012. Haryanto, Sindung. Spektrum Teori Sosial Jogjakarta: AR-RUZ MEDIA. Simpulan dari pembahasan ritual hajat Pangandaran adalah sebagai berikut: Alasan informan mengikuti hajat laut adalah karena tradisi turun-temurun, untuk melestarikan kebudayaan, dan untuk mencari berkah, yang dilandasi oleh motif "dalam rangka untuk" (in order to), berupa upaya pelestarian budaya dalam mendukung pariwisata, dan meluruskan akidah "karena" (because) berupa rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. laut di islam, dan motif Makna hajat laut menurut informan sebagai rasa syukur kepada Tuhan, permohonan keselamatan kepada Tuhan, dan silturahmi, merupakan makna yang muncul berdasarkan stok pengetahuan yang diperoleh selama dirinya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, sehingga makna tersebut merupakan bentukan dari makna personal dan interpersonal. tentang ritualhajat laut Jurin, Richard R., Donny Roush, and Jeff Danter, 2010. Environmental Second Edition: London New York: Springer Science+Business Media. Communication. Littlejohn, Stephen W., and Karen A. Foss, 2005. Theories of Human Communication, Belmont, CA: Thomson Higher Educatio Mulyana, Deddy, 2011. Ilmu Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. Permana, R. Cecep Eka, 2010. Kearifan Lokal Masyarakat Baduy Dalam Mitigasi Bencana, Jakarta: Wedatama Widya Sastra. Raho, Bernard, 2007. Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Prestasi Pustaka. Susanti, Elvi. "Komunikasi Ritual Tradisi Tujuh Bulanan (Studi Etnografo Komunikasi Bagi Etnis Jawa di Desa Pengarungan Kecamatan Torgamab Kabupaten Labuhanbatu Selatan", dalam Jurnal FISIP Vol. 2 No. 2 Oktober 2015. 133
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pola Komunikasi dan Budaya Sehat Pada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) Di Perdesaan Asep Suryana Prodi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Putri Trulline Prodi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Abstrak Upaya pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dilakukan secara berkesinambungan dan sistematis. Berbagai program dibuat, dikembangkan dan diimplementasikan. Outputnya bervariasi. Salah satu program yang ditujukan penanggulangan kemiskinan adalah Program Keluarga Harapan (PKH), yang dilaksanakan mulai tahun 2007. Program ini difokuskan sebagai upaya untuk membangun sistem perlindungan sosial kepada masyarakat miskin, khususnya rumah tangga sangat miskin (RTSM). Melalui program ini, RTSM didorong agar mau dan mampu mengakses layanan kesehatan dan pendidikan. Tujuan (a) Mengidentifikasi faktor-faktor perilaku sehat pada rumah tangga sangat miskin di perdesaan, (b) Mendeskripsikan pola komunikasi kesehatan pada rumah (c) mengidentifikasi keterlibatan pemerintah dalam membudayakan hidup sehat pada masyarakat miskin di perdesaan. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD). dengan subjek kajian adalah keluarga sangat miskin yang bertempat tinggal di desa Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat,. dengan kriteria subjek penelitian: subjek termasuk kategori keluarga sangat miskin, peserta program Keluarga Harapan, memiliki wawasan dan pengalaman hidup sehat. Selain FGD, untuk menganalisis temuan hasil kajian, juga dilakukan observasi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) perilaku sehat pada rumah tangga sangat niskin di perdesaan menunjukkan adanya variasi, (b) pola komunikasi untuk percepatan penelitian adalah ini untuk : tangga sangat miskin di pedesaan, kesehatan pada rumah tangga sangat miskin di perdesaan memperlihatkan adanya pola komunikasi yang positif yang mendukung budaya sehat dan pola komunikasi yang negatif, yang pesimistis terhadap tercapainya budaya sehat , (c) adanya keterlibatan pemerintah dalam membudayakan hidup sehat pada masyarakat miskin di perdesaan, melalui berbagai program yang banyak melibatkan institusi baik di pusat maupun di daerah. Kata Kunci: Pola Komunikasi, Budaya Sehat, Rumah Tangga Sangat Miskin (KSM), Program Keluarga Harapan, Perilaku Sehat, Focus Group Discussion (FGD). PENDAHULUAN Kendala yang dihadapi dalam upaya pembangunan kesehatan di Indonesia antara lain kondisi kemiskinan yang masih melekat pada sebagian masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Untuk itu wewenang yang lebih besar didelegasikan kepada daerah untuk mengatur sistem pemerintahan dan. rumah tangga sendiri, termasuk di bidang kesehatan. Kondisi demikian terjadi juga di Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat, dimana kemiskinan masih menyebar diseluruh wilayah Kabupaten Sumedang. Indikator kemiskinan tersebut terlihat dari jumlah Rumah Tangga Sangat Miskin sebanyak 88.432 RTSM, serta bantuan pemerintah yang diberikan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), yang semula 10.848 RTSM, untuk tahun 2014 ditambah 700 kepala keluarga 134
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 RTSM (PPLS) Badan Pusat Statistik (BPS, 2012). (Pendataan Program Perlindungan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program pemerintah berorientasi pada kepedulian terhadap masyarakat yang kondisi perekonomiannya perlu dibantu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa PKH adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai, yang sifatnya edukatif, dengan memberikan syarat bahwa mereka (peserta PKH) diharuskan berinteraksi dengan dua hal pokok, yaitu pendidikan dan kesehatan. Nilai pembangunannya adalah memutus serta membangun kesadaran rantai kemiskinan terhadap pentingnya kesehatan dan pendidikan untuk meningkatkan Tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Sumedang masih tinggi. Persentasenya masih di atas rata-rata provinsi dan pusat. Dari persentase tingkat kemiskinan dan pengangguran di provinsi dan pusat rata-rata 8 persen, di Kabupaten Sumedang mencapai 12 persen. Khusus untuk tingkat pengangguran sebesar itu, dari jumlah angkatan kerja rata-rata per tahun 64.000 orang. Tak hanya masalah kemiskinan dan pengangguran saja, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Kabupaten Sumedang pun, terendah ketimbang daerah kabupaten tetangganya, seperti Garut, Subang, Indramayu dan Majalengka. LPE Kabupaten Sumedang hanya 4,82, sedangkan empat kabupaten tetangganya rata-rata di atas 5(Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Badan Pusat Statistik (BPS), 2012). kesejahteraan hidup. Teori yang lainnya adalah teori Snehandu B.Karr, yang menjelaskan tentang faktor penentu perilaku kesehatan, yang terdiri dari 5 faktor, yaitu: (1) Adanya niat (intention) untuk bertindak terkait adanya rangsangan dari luar, (2) adanya dukungan dari masyarakat sekitarnya (social support), (3) terjangkaunya informasi (accessability of information), (4) adanya otonomi atau kebebasan pribadi (personal autonomy), dan (5) adanya kondisi dan situasi yang mmemungkinkan (action situation) (Notoatmodjo, 2005). Satu lagi adalah Teori WHO, yang menetapkan faktor utama penentu perilaku kesehatan adalah: (1) pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling), (2) adanya acuan atau referensi dari seseorang yang dipercayai (personal references), (3) tersedia (resources), yang merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku (4) kesehatan seseorang atau masyarakat, dan Sosiobudaya setempat (culture) yang berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku kesehatan seseorang (Notoatmodjo, 2005). Terkait dengan ketiga teori tersebut maka Notoatmodjo (2005) menyimpulkan bahwa perilaku kesehatan manusia diawali dengan berbagai pengalaman dan lingkungan (faktor eksternal) , baik fisik maupun nonfisik. Pengalaman dan lingkungan selanjutnya diketahui, dipersepsikan, diyakini, yang kemudian menimbulkan motivasi, niat untuk bertindak, yang pada akhlirnya berwujud perilaku (Notoatmodjo, 2005). sumberdaya yang Untuk menjelaskan pola komunikasi dan budaya sehat Rumah Tangga Sangat Miskin di Perdesaan, maka teori yang dijadikan acuan kajian adalah Teori Lawrence Green, yang mengemukakan bahwa terdapat dua determinan masalah kesehatan, yaitu faktor perilaku (behavioral factors) dan faktor non perilaku (non behavioral factors). Faktor perilaku kesehatan sendiri terdiri dari 3 faktor utama, yaitu: (1) Faktor-faktor predisposisi faktor-faktor pemungkin (enabling factors), dan (3) Faktor-faktor penguat (reinforcing factors). Faktor predisposisi adalah faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang, seperti: pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya. Faktor pemungkin adalah faktor yang memfasilitasi perilaku atau tindakan, seperti adanya sarana dan prasarana terjadinya perilaku kesehatan, misalnya: untuk Puskesmas, tempat rumah pembuangan sampah, tempat olah raga, makanan bergizi, dan lain-lain. Adapun faktor penguat adalah faktor yang mendorong terjadinya perilaku sehat, seperti adanya contoh yang dapat dijadikan model imitasi (Notoatmodjo, 2005). (disposing factors, (2) Posyandu, sakit, Kosa dan Robertson mengatakan bahwa perilaku kesehatan individu cenderung dipengaruhi oleh kepercayaan orang yang bersangkutan terhadap kondisi kesehatan yang diinginkan dan kurang berdasarkan pada pengetahuan biologi. Memang kenyataannya demikian, tiap individu mempunyai cara yang berbeda dalam mengambil tindakan penyembuhan atau pencegahan yang berbeda meskipun gangguan kesehatannya yang sama. Pada umumnya tindakan yang diambil berdasarkan penilaian individu atau mungkin dibantu oleh orang lain terhadap gangguan tersebut. Penilaian semacam ini menunjukkan bahwa gangguan yang dirasakan individu menstimulasikan dimulainya suatu proses sosial psikologis. Proses semacam ini menggambarkan berbagai tindakan yang dilakukan si penderita mengenai gangguan yang dialami dan merupakan bagian integral interaksi sosial pada umumnya (Marimbi, 2009) H.Ray Elling (1970)(Dalam Notoatmodjo, 2005) mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor sosial yang berpengaruh pada perilaku kesehatan, yaitu: (1)Self concept, yang ditentukan oleh kepuasan dan atau ketidakpuasan seseorang terhadap dirinya sendiri. Hal ini terutama ketika ingin memperlihatkan dirinya kepada orang lain. Melalui konsep diri, seseorang akan 135
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 menerima keadaan dirinya atau berupaya untuk mengubahnya sesuai dengan yang diharapkannya; (2) Image kelompok berpengaruh terhadap image individu, sehingga perilaku yang diwujudkan oleh seseorang juga akan dibentuk oleh perilaku kelompoknya. Selain kedua aspek tersebut, juga (3) aspek identiffikasi individu kepada kelompoknya (Foster, 1973),dapat memberikan keamanan psikologis dan kepuasan dalam pekerjaan. Identifikasi dapat dinyatakan dalam keluarga besar seseoran, dalam kelompok teman, kelompok kerja, dan lain-lain. Adapun aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan perilaku kesehatan seseorang menurut Foster (1973) antara lain: (1) tradisi yang ada pada suatu masyarakat, berdasarkan hasil- hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap perilaku kesehatan seseorang, baik yang sifatnya positif maupun negatif. (2) sikap fatalisme, yakni suatu faham yang beranggapan bahwa segala kejadian alam dan manusia berada diluar kuasa manusia untuk mengubahnya dan berada dalam kuasa penuh suatu prinsip sebab mutlak dan punya kesadaran /pengertian- -pengertian fatalisme/), (3) nilai yang berlaku pada suatu masyarakat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan. Nilai-nilai tersebut, ada yang mendukung kesehatan ada pula yang merugikan, (4) etnosentrisme, yaitu sikap seseorang yang memandang bahwa kebudayaan masyarakatnya paling baik jika dibandingkan dengan kebudayaan orang lain, (5) unsur budaya dipelajari pada tingkat awal dalam proses sosialisasi. Kebiasaan seseorang yang diperolehnya sejak kecil, cenderung sulit untuk berubah. Demikian pula pengaruhnya terhadap perilaku kesehatan. .info layanan terbatasnya akses dan pendidikan, terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, terbatasnya akses layanan perumahan dan terhadap air bersih, sanitasi, lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah, memburuknya dan sumberdaya alam, lemahnya jaminan rasa aman, lemahnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga blogspot. indonesia.html). Adapun menurut Keluarga Sejahtera, indikator rumah tangga sangat miskin itu adalah keluarga prasejahtera dengan kondisi belum dapat memenuhi salah satu atau lebih dari 5 kebutuhan dasarnya akan pengajaran agama, pangan, papan, sandang dan kesehatan. Oleh karena itu, RTSM itu: (a) belum bisa melaksanakan ibadah menurut agama oleh masing- masing anggota keluarga; (b) Pada umumnya seluruh anggota keluarga belum dapat makan 2 (dua) kali sehari atau lebih; (c)Seluruh anggota keluarga belum memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian; (d) Bagian yang terluas dari lantai rumah masih dari tanah, serta (e) Bila anak sakit atau ingin ber-KB belum bisa pasangan usia subur membawanya ke sarana/petugas kesehatan. newsdaerah. kemiskinan-di-indonesia.html) rendahnya mutu terbatasnya akses kondisi lingkungan hidup dan partisipasi, besarnya (basic needs)seperti kebutuhan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) adalah bagian dari komunitas yang tinggal pada suatu lokasi dengan kondisi sebagaimana yang digambarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu rumah tangga yang tidak jelas berapa pengeluaran untuk hidupnya, tidak jelas kriterianya, tidak diketahui dengan pasti, berapa uang yang dikeluarkan per harinya. Piven dan Cloward (1993). Serta Swanson (2001) dalam Suharto (2009, 15) menjelaskan bahwa konsep kemiskinan mencakup tiga rendahnya dimensi, pendapatan, dan tidak terpenuhinya kebutuhan sosial seperti pelayanan publik, pendidikan, dan kesehatan. Oleh karena itu kemiskinan itu tercermin baik dari dalam memenuhi ketidakmampuan masyarakat kebutuhan pokok (materi) dan ketidaklayakan penghasilan mereka, maupun rendahnya akses terhadap sumberdaya. yaitu kekurangan materi, Indikator kemiskinan menurut Bappenas (2006) adalah terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya layanan kesehatan, akses dan rendahnya mutu Apabila mengacu pada definisi dan indikator yang dikemukakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Bappenas, Keluarga Sejahtera (KS), serta para ahli, maka betapa posisi menjadi keluarga atau rumah tangga sangat miskin itu sangat mengenaskan dan menciutkan hati. Apakah pada kehidupan mereka sehari-hari tidak ada kesempatan untuk merasakan kebahagian, kesenangan, termasuk menikmati pola komunikasi dan budaya bersih. Dalam penelitian ini diungkap tentang makna pola komunikasi dan budaya sehat pada RTSM yang merupakan peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: " Bagaimanakah pola komunikasi dan budaya sehat Rumah tangga Sangat Miskin (RTSM) di Perdesaan?". sukaria, Tujuan penelitian ini adalah: : (a) Mengidentifikasi faktor-faktor perilaku sehat pada rumah tangga sangat miskin di perdesaan, (b) Mendeskripsikan pola komunikasi kesehatan pada rumah tangga sangat miskin di pedesaan, (c) mengidentifikasi keterlibatan pemerintah dalam membudayakan hidup sehat pada masyarakat miskin di perdesaan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: Secara teoritis hasil penelitian ini ilmu diharapkan dapat menambah wawasan 136
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pengetahuan tentang fenomena komunikasi kesehatan pada rumah tangga sangat miskin dengan berbagai aspek yang melatarbelakangi dan makna yang terkandung dalam setiap aspek yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan rumah tangga sangat miskin terkait dengan kesehatan yang dihadapinya. Dengan pemahaman ini diharapkan dapat menanggulangi berbagai permasalahan yang ada didalam masyarakat, seperti kesehatan rumah tangga sangat miskin, sehingga pembangunan dapat direalisasikan. Secara praktis hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan alternatif soluasi institusi-institusi yang menyelenggarakan kepada aktivitas pemberdayaan masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan, seperti Departemen kesehatan, LSM- LSM yang beroreintasi kesehatan, serta siapapun yang perduli terhadap sesama manusia masyarakat madani subjektivitas lebih kecil atau lebih besar, tergantung pada besarnya peran kelompok dalam proses-proses diskusi. tujuan menghimpun data FGD digunakan untuk sebanyak-banyaknya dari informan kelompok. Melalui FGD informasi yang ditangkap peneliti adalah informasi kelompok, sikap kelompok, pendapat kelompok, dan keputusan kelompok terhadap sebuah itu, fenomena (Bungin, 2003:133). Oleh karena kebenaran informasi yang diperoleh melalui FGD merupakan kebenaran intersubjektif. Hal ini karena selama diskusi berlangsung, masing-masing peserta tidak hanya memperhatikan pendapatnya sendiri, melainkan ia juga harus mempertimbangkan apa yang dikemukakan peserta FGD yang lainnya. METODE Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD). FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data dengan tujuan untuk menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Melalui teknik ini akan terungkap pemaknaan berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. Melalui FGD juga bisa dihindari pemaknaan yang salah dari peneliti terhadap fokus masalah yang diteliti ( Bungin, 2003:131). Asumsi-asumsi yang menyertai FGD antara lain: (a) keterbatasan individu selalu tersembunyi pada ketidaktahuan kelemahan pribadi tersebut; (b) masing- masing anggota kelompok saling memberi pengetahuan satu dengan lainnya dalam pergaulan kelompok; (c) setiap individu dikontrol oleh individu lain sehingga ia berupaya agar menjadi yang terbaik; (d) kelemahan subyektif terletak pada kelemahan individu yang sulit dikontrol oleh individu yang bersangkutan, dan (e) intersubyektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik (pada saat itu) (Bungin, 2003:131-132). Menurut Bungin (2003:132), melalui FGD akan jika dihasilkan pemikiran yang dibandingkan dengan pemikiran individual. Pemikiran individu selalu dibatasi oleh bingkai pikir pribadi (frame of reference), sehingga seseorang itu menjadi terbatas, bahkan egois, berpikir sempit, berpikir menghalangi progresivitas individu. Oleh karena itu, individu hanya akan memahami fenomena dari sisi dimana individu itu berada. Melalui FGD, dimana banyak hadir orang, akan menolong individu dari kelemahan kritikalnya. Oleh karena itu, pemaknaan yang dihasilkan melalui FGD adalah pemaknaan intersubjektif, dimana dalam konteks ini, bisa jadi peran lebih sempurna Subjek dan Objek Riset Dalam riset ini, yang menjadi subjek adalah para peserta PKH yang berjumlah 10 orang dengan kriteria sebagai berikut: (1) telah menjadi peserta PKH minimal 3 tahun, (2)memahami dengan baik berbagai program (3) pemerintah yang pengalaman dalam keilutsertaannya dalam program- program (4) berpendidikan minimal SMP, (5) tokoh otoritas terhadap kasus yang didiskusikan; (6) masyarakat awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut namun ikut merasakan persoalan sebenarnya. terkait dengan kesehatan, pemerintah, terutama kesehatan, Unit Analisis Melalui FGD, aspek-aspek yang akan dianalisis meliputi: (1) faktor-faktor perilaku sehat pada rumah tangga sangat miskin di perdesaan, (2) pola komunikasi tangga sangat miskin di kesehatan pada rumah dalam pemerintah pedesaan, membudayakan hidup sehat pada masyarakat miskin di perdesaan. (3) keterlibatan Prosedur Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: (a)Sejumlah besar data dipilah-pilah dan direduksi menjadi beberapa tema dan kategori; (b) menulis paragraf panjang, karena bukti harus mendukung pernyataan dan penulis perlu menunjukkan (c) bersifat holistik, perspektif yang majemuk, memandang gambaran lebih besar, gambaran keseluruhan, serta dimulai dengan sebuah upaya untuk memahami keseluruhan,(d) mengamati hubungan- hubungan di dalam sebuah sistem atau budaya; (e) merujuk kepada proses yang personal, tatap muka, dan langsung; (f) difokuskan pada upaya untuk memahami setting sosial yang terjadi, tanpa harus membuat prediksi peneliti setting mengembangkan sebuah model yang menyerupai apa yang terjadi di setting sosial (h) memasukan informed tentang itu; (g) 137
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 consent decision dan responsif terhadap permasalahan etika;(i) menyediakan ruang untuk deskripsi peran peneliti sebagaimana juga deskripsi bias peneliti dan rujukan ideologisnya, (j) memerlukan analisis yang berkelanjutan terhadap data yang dikumpulkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi faktor-faktor perilaku sehat pada rumah tangga sangat miskin di perdesaan Perilaku kesehatan adalah respons seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat- sakit seperti lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perilaku kesehatan itu adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (Notoatmodjo, 2005: 46). Kasl dan Cobb (1966) mengemukakan bahwa perilaku kesehatan adalah " suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu yang meyakini dirinya sehat untuk tujuan mencegah penyakit atau mendeteksinya dalam tahap asimptomatik" (Notoatmodjo, 2005). Bertolak dari FGD yang dilakukan dengan informan, maka faktor-faktor perilaku sehat yang terdapat pada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) adalah: (1) Upaya pengobatan keluarga ketika sakit, (2) upaya mendapatkan informasi bagian tubuh yang sakit dari keluarga yang sakit, (3) Upaya alternatif untuk menyembuhkan sakit ketika pengobatan secara mandiri belum ada hasilnya, (4) Untuk ksembuhan dari sakit, lebih percaya hasil pengobatan dokter ketimbang pengobatan dari paraji/dukun, (5) Masalah kesehatan dibicarakan dalam keluarga, (6) Jika sakit, pertama- tama yang dilakukan adalah membeli obat warung yang sesuai dengan apa yang dirasakan, (7) Jika sakit lama berobat ke ahli pengobatan sembuhnya, maka alterantif, karena kurang percaya pengobatan dokter, (8) apabila ada yang sakit di rumah, maka biasanya menanyakan apa yang terasa, dan segera membawanya ke puskesmas, (9) kesenangan berbincang tentang kesehatan dengan tetangga, (10) Kepercayaan terhadap kesehatan tergantung pada cara-cara mengelola hidup dan lingkungan, (11) bertanya kepada dokter di puskesmas (12) memperhatikan kebersihan MCK walaupun dalam kondisi yang sangat sederhana, (13) membersihkan halaman rumah dari sampah-sampah yang berserakan, (14) membuka jendela dan pintu di waktu pagi hari, supaya udara segar masuk kedalam rumah, (15) membersihkan debu yang menempel pada perabotan yang ada didalam rumah, (16) menggali lobang untuk menimbun sampah, (17) menanam pohon palawija di ketika ada keluhan sakit, halaman rumah untuk keperluan sehari-hari, (18) membawa anak ke posyandu untuk diperiksa kesehatannya, (19) memeriksakan diri apabila ada pemeriksaan gratis diposyandu, seperti pemeriksaan terhadap tekanan darah, kadar gula darah, asam urat, berat badan, dan lain-lain; (20) dalam keterbatasan, berupaya untuk memberi makanan-makanan yang bergizi kepada anak-anak mereka. Adapun aspek-aspek yang dapat disimpulkan dari konsekuensi perilaku sehat menurut RTSM adalah: (a) kesehatan jasmani dan rohani merupakan aspek yang penting dalam hidup, (b) informasi tentang kesehatan sangat diperlukan dan penting dalam rangka menjaga tubuh dari serangan penyakit, (c) tubuh yang sakit selain dapat disembuhkan oleh obat dari dokter juga bisa melalui pengobatan alternatif, (d) sehat itu berkaitan dengan pengelolaan hidup dan lingkungan, (e) kehadiran lembaga-lembaga yang berorientasi kesehatan seperti posyandu merupakan aspek yang penting, karena dapat membantu memelihara kesehatan ibu dan anak, (f) makanan dan minuman perlu diperhatikan kesehatannya karena berkaitan dengan sakit dan atau sehat. Adapun pendapat informan terkait dengan manfaat budaya hidup sehat adalah: (1) dapat bekerja secara optimal, karena tubuh dan pikiran bisa fokus pada pekerjaan, (2) pikiran dapat konsentrasi pada apa yang dikerjakan, (3) berpikir dan menilai sesuatu dari sisi yang positif, sehingga tidak menimbulkan dan memberatkan beban pemikiran, (4) penampilan terlihat segar dan bugar, (5) berinteraksi dengan orang lain tanpa beban dan terasa lebih akrab, (6) merasa lebih percaya diri ketika berhadapan dengan siapapun, (7) melihat keadaan keluarga walaupun terbatas merasa bahagia, (8) walaupun dalam keadaan sederhana, merasa tentram berada dirumah sendiri, (9) tidur terasa nyenyak dan tentram, walaupun dalam keterbatasan. Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa perilaku sehat pada rumah tangga sangat niskin di perdesaan menunjukkan adanya variasi, perilaku tersebut dapat diklasifikasi sebagai berikut: perilaku yang berkaitan dengan sehat-sakit, perilaku yang berkaitan dengan pengobatan, perilaku yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan, perilaku yang terkait dengan pola makan dan minum Deskripsi pola komunikasi kesehatan pada rumah tangga sangat miskin di pedesaan Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar-manusia yang berfokus pada suatu bagaimana seorang isu-isu kelompok/masyarakat berhubungan dengan kesehatan serta berupaya untuk memelihara kesehatannya (Northouse and Northouse, 1985, dalam Notoatmojo, 2005). Renata Schivo (2007) individu dalam menghadapi 138
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai "Health communication is a multifaceted and multidisciplinary approach to reach different audiences and share the goal of information with health-related infl*uencing, engaging, and supporting individuals, communities, health professionals, special groups, policymakers and the public to champion, introduce, adopt, or sustain a behavior, practice, or policy that will ultimately improve health outcomes." Sementara itu, Dutta (2009: 60. Dalam Mulyana, 2016: 53) mengatakan bahwa " health communication can be defined as the study of communication principles, the processes, and messages directed development of micro-meso- and macro scale health solution. Menurut Notoatmojo (2005:147-148), fokus dalam komunikasi kesehatan adalah transaksi spesifik pada isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan dan faktor-faktor yang memperngaruhi transaksi tersebut. Transaksi yang berlangsung antar ahli kesehatan dan antara ahli kesehatan dengan klien merupakan perhatian utama dalam komunikasi kesehatan. toward Gambaran tentang Pola komunikasi kesehatan pada Rumah Tangga Sangat Miskin pada lokasi penelitian berdasarkan FGD yang dilakukan adalah sebagai (a) penggunakan bahasa yang mudah berikut: dimengerti, (b) petugas kesehatan memberikan penjelasan dengan penuh kesabaran, (c) Petugas kesehatan dalam memberikan penjelasannya senantiasa menggunakan contoh-contoh yang memudahkan pemahaman warga masyarakat, (d) masalah kesehatan dianggap penting, sehingga apabila ada yang tidak dipahami, maka segera bertanya kepada petugas kesehatan, (e) Petugas kesehatan senantiasa memberi dorongan kepada masyarakat untuk memperhatikan kesehatan diri dan kesehatan lingkungan, (f) Petugas kesehatan dalam menjelaskan materi kesehatannya selain berbicara juga menggunakan brosur yang menarik, (g) masalah kesehatan dibicarakan dengan tetangga, (h) pembicaraan tentang kesehatan juga diakukan di dalam rumah dengan anggota keluarga, (i) sumber informasi tentang kesehatan diperoleh juga di Puskesmas, dengan cara membaca poster-poster tentang kesehatan, (j) Selain berbicara, petugas kesehatan juga menggunakan alat-alat bantu untuk lebih seperti menggunakan poster, lembar umpan balik, foto-foto, video, leaflet, booklet, dan lain-lain, (k) Penyampaian pesan kesehatan oleh petugas kesehatan dilakukan baik melalui komunikasi tatap muka, secara kelompok melalui pertemuan-pertemuan secara informal di rumah anggota PKH, maupun dalam bentuk pertemuan resmi, seperti penyuluhan di kecamatan, (l) Pesan-pesan tentang kesehatan dikemas dengan baik, sehingga mudah dipahami dan dipraktekan. memudahkan penjelasannya, Selain aspek-aspek yang dapat menghasilkan pola komunikasi yang positif, berdasarkan FGD yang dilakukan dikemukakan juga pola komunikasi kesehatan yang bersifat negatif, sehingga dapat menghambat budaya sehat, yaitu: (1) Pesimis. Yakni kepasrahan dengan penyakit yang diderita, karena tidak punya uang untuk pengobatan, (2) partisipasi masyarakat kurang dalam aspek kesehatan, (3) Rasa terhadap kesehatan tanggungjawab masyarakat masih kurang, (4) Kebiasaan buruk yang merusak kesehatan, seperti merokok, mengkonsumsi makanan yang mengandung zat-zat pengawet, pewarna, dan perasa, (5) Kebiasaan buruk dalam bentuk buang air sembarangan, buang sampah sembarangan, berternak dekat dengan rumah, (6) Tingkat pendidikan rendah, sehingga tidak memahami dengan baik tentang kesehatan, (7) Pelayanan kesehatan yang tidak bersahabat, (8) sarana prasarana di puskesmas yang masih terbatas, (9) keterbatasan dokter/paramedis dalam melayani pasien, (10) faktor kebiasaan dalam menangani kesehatan, yaitu ke dukun/ paraji (11) Sarana dan prasarana untuk menyampaikan pesan kesehatan masih terbatas, (12) Dukungan pemerintah untuk penyuluhan kesehatan yang maksimal masih kurang. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pola komunikasi kesehatan pada rumah tangga sangat miskin di perdesaan memperlihatkan adanya pola komunikasi yang menunjang kesehatan, yaitu komunikasi yang berorientasi pada budaya hidup sehat dan pola komunikasi yang pesimistis, yakni komunikasi yang cenderung melihat kesehatan atau budaya sehat sebagai sebuah kondisi yang sulit untuk dicapai Identifikasi keterlibatan pemerintah (diwakili oleh petugas kesehatan dan lembaga kesehatan) dalam membudayakan hidup sehat pada masyarakat miskin di perdesaan. Pemerintah Republik Indonesia sudah lama berupaya untuk membudayakan hidup sehat pada masyarakat miskin di perdesaan. Berbagai program hidup sehat, telah, sedang dan akan dilaksanakan, dan yang menjadi target adalah seluruh lapisan masyarakat, termasuk masyarakat termiskin yang hidup di perdesaan. Berdasarkan FGD yang dilakukan, informan mengemukakan bahwa sistem pelayanan kesehatan yang ada diwilayahnya, terkait dengan aspek-aspek: (1) petugas kesehatan dinilai pandai, (2) petugas kesehatan dinilai dapat dipercaya, (3) petugas kesehatan dinilai lincah, (4) petugas kesehatan dinilai mudah bergaul, (5) petugas kesehatan dinilai sebagai orang yang menyenangkan, (6) petugas kesehatan dinilai sebagai orang yang humoris, (7) petugas kesehatan dinilai sebagai orang yang penyayang, (8) 139
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 petugas kesehatan dinilai sebagai orang yang dapat dipercaya kata-katanya, (9) petugas kesehatan dinilai dapat menggunakan kata-kata yang mudah dipahami, (10) petugas kesehatan dinilai sebagai orang yang terbuka dan senang berdiskusi, (11) petugas kesehatan dinilai sebagai orang yang mampu memberikan solusi, (12) patugas kesehatan dinilai sebagai orang yang memiliki semangat yang tinggi. sehat pada masyarakat miskin di perdesaan, melalui berbagai program yang banyak melibatkan institusi baik di pusat maupun di daerah. Keterlibatan tersebut diwakili oleh lembaga kesehatan seperti Puskesmas dan Petugas Kesehatan yang dalam pekerjaan sehari- harinya melayani dan mendampingi masyarakat terkait dengan kesehatan. Terkait dengan eksistensi kelembagaan kesehatan milik pemerintah, maka rumah tangga sangat miskin (RTSM) memberikan penilaian sebagai berikut: (1) Dinas kesehatan dapat memberikan pesan yang jelas (2) dinas kesehatan dinilai dapat dipercaya, (3) dinas kesehatan dinilai dapat memberikan pesan yang benar , (4) dinas kesehatan dinilai dapat memberikan pesan yang lengkap, (5) dinas kesehatan dinilai meyakinkan, (6) dinas kesehatan dinilai kontekstual, (7) dinas kesehatan dinilai bertanggungjawab , (8) dinas kesehatan dinilai perduli terhadap masyarakat, (9) dinas kesehatan dinilai dapat diandalkan , (10) dinas kesehatan dinilai sebagai lembaga terbuka dan senang berdiskusi, (11) dinas kesehatan dinilai sebagai lembaga yang mampu memberikan solusi, (12) dinas kesehatan dinilai sebagai lembaga yang memiliki semangat yaang tinggi. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti mengucapkan terimakasih kepada Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran serta kepada Wakil Dekan I , Wakil Dekan II, juga Ketua Program Studi Manajemen Komunikasi, yang telah mendukung terlaksananya penelitian ini. Juga Kepada Panitia Pelaksana Seminar Nasional "Politik dan Kebudayaan" Departemen dan Program Studi Anthropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran yang telah berkenan untuk menerima kami untuk melakukan presentasi dalam seminar tersebut. Terimakasih atas semua dukungan dan kesediaannya. DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan identifikasi melalui FGD yang dilakukan terhadap informan maka dapat dikemukakan bahwa adanya keterlibatan pemerintah dalam membudayakan hidup sehat pada masyarakat miskin di perdesaan, melalui berbagai program yang banyak melibatkan institusi baik di pusat maupun di daerah. Keterlibatan tersebut diwakili oleh lembaga kesehatan seperti Puskesmas dan Petugas Kesehatan yang dalam pekerjaan sehari-harinya melayani dan mendampingi masyarakat terkait dengan kesehatan. Berry, Dianne.2004. Risk, Communication and Health Psychology. Open University Press. New York Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. RajaGrafindo. Jakarta. --------------------. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. RajaGrafindo. Jakarta. 1973. Traditional Foster, G.M. Societes Technological Change. Marimbi, Hanum. (2009). Sosiologi Dan Antropologi Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta. SIMPULAN Mulyana, Deddy. 2016. Health and Therapeutic Communication. An Intercultural Perspective. Rosda. Bandung. (a) perilaku sehat pada rumah tangga sangat niskin di perdesaan menunjukkan adanya variasi, perilaku tersebut dapat diklasifikasi sebagai berikut: perilaku yang berkaitan dengan sehat-sakit, perilaku yang berkaitan dengan pengobatan, perilaku yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan, perilaku yang terkait dengan pola makan dan minum (b) pola komunikasi tangga sangat miskin di kesehatan pada rumah perdesaan memperlihatkan adanya pola komunikasi yang menunjang kesehatan, yaitu komunikasi yang berorientasi pada budaya hidup sehat dan pola komunikasi yang pesimistis, yakni komunikasi yang cenderung melihat kesehatan atau budaya sehat sebagai sebuah kondisi yang sulit untuk dicapai (c) adanya keterlibatan pemerintah dalam membudayakan hidup Niven Neil, 2002. Psikologi Kesehatan. EGC. Jakarta Notoatmodjo, Soekijo. 2005. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta. Jakarta Parker, Jerry P and Esther Thorson.2009. Health Communication in The New Media Lanscape. Spring, New York Schiavo, Renata. 2007. Health Communication, From Theory to Practice. John Willey & Sons, San Franscisco Singarimbun, Masri dan Sopyan Effendi. Metode Survei. LP3ES, Jakarta Suharto, Edi . 2009. Membangun masyarakat memberdayakan rakyat: kajian strategis pembangunan kesejahteraan sosial & pekerjaan sosial, Bandung: PT Refika Aditama. 140 in
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Thomas, Richard. 2006. Health Communication. Spring. USA Thompson, Teresa L; Alicia Dorsey, Katherine I Miller, and Roxanne Parrott. 2003. Handbook of Health Communication.Lawrence Erlbaum Associates. Mahwah, New Jersey Sumber lain: category/data/program). kesehatan-di-indonesia.html). 2009/03/ indikator keberhasilan -pembangunan.html). Badan Pusat Statistika (BPS),2015. Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Badan Pusat Statistik (BPS) 2012 Kompas, 18 November 2011: 45 definisi-pengertian.info /pengertian-fatalisme/), 141
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Menyelaraskan Kebijakan Kesehatan bagi Penderita Thalasemia di Kota Palangkaraya (Kesehatan sebagai Produk Politik dan Kebudayaan) Saputra Adiwijaya dan Katriani Puspita Ayu ABSTRAK PENDAHULUAN Riset ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan yang dialami oleh penderita Thalasemia yang ada di kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam bagian riset juga digunakan metode kualitatif - deskriptif, yaitu menggambarkan dan menjelaskan keadaan pasien thalasemia ketika mereka menjalani perawatan, menjalani transfusi darah, dan pengobatan dari pihak Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus Kota Palangkaraya, Propinsi Kalimantan Tengah. Data didapat dari Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus melalui metode wawancara dan ditunjang dengan referensi ini buku, menemukan suatu pemerintahan dapat menentukan derajat kesehatan masyarakatnya melalui kebijakan-kebijakan yang diambil. Penderita thalasemia belum tertangani dengan baik, karena produk kebijakan untuk penderita thalasemia maupun pola pelayanan yang diberikan tidak berjalan dengan baik. Hal ini misalnya terlihat tidak adanya bangsal khusus untuk penderita thalasemia. Belum adanya kepedulian pengambil keputusan di bidang kesehatan khususnya untuk penyakit sosialisasi belum pentingnya donor darah bagi masyarakat, belum adanya organisasi seperti POPTI (Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia), atau perwakilan YTI (Yayasan Thalasemia Indonesia) ataupun kesadaran dari pihak berwenang dalam mendata pasien thalasemia yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Maka sangat diperlukan formulasi kebijakan bidang kesehatan khususnya untuk penderita thalasemia, selain itu juga selalu memperhatikan perilaku hidup sehat bagi masyarakat dan didukung oleh fasilitas kesehatan yang memadai, layanan yang optimal bagi penderita thalasemia dengan selalu memberikan pendampingan yang sifatnya motivasi agar tetap optimis menjalani kehidupan. Fasilitas dan layanan kesehatan yang baik akan menciptakan masyarakat yang sehat, agar semua penyakit dapat tertangani dengan baik, khususnya penyakit generatif seperti Thalasemia. ini jurnal yang relevan. Hasil dari riset bahwa ideologi politik adanya generatif, kemudian Kata kunci: thalasemia, kebijakan kesehatan, fasilitas kesehatan, pelayanan kesehatan, masyarakat sehat. Pemahaman mendasar dalam menata kehidupan masyarakat dalam suatu negara lepas dari pentingnya pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan publik adalah hal yang mutlak diperlukan oleh pemerintah kepada masyarakat, karena salah satu bagian utama dari suksesnya sebuah negara salah satu di antaranya adalah pelayanan yang optimal kepada masyarakat dari pemerintah. Tujuan pelayanan kepada masyarakat secara sederhana dimaknai sebagai bentuk tanggungjawab negara kepada masyarakatnya yang berdaulat sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku serta didukung oleh ideologi politik yang kuat, yang tentunya dianut oleh masing-masing negara. Dengan kata lain jika pelayanan pemerintah optimal dan baik maka masyarakat yang menjadi merasa nyaman dan dihargai sebagai manusia seutuhnya tanpa menbedakan berbagai macam kelas, ras, agama, golongan, hingga jenis kelamin. tak Dalam perkembangannya proses pelayanan ini ditopang dengan pembangunan yang bukan hanya secara fisik namun juga mental, sehingga ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat sehingga cita-cita yang menjadi arah negara atau tujuan negara tercapai sepenuhnya. Di dalam pembangunan yang ideal tentunya memerlukan pelayanan optimal, masyarakat berhak menikmati hasil pembangunan yang akan terus berkembang dan masyarakat wajib untuk mendukung pembangunan dan mengawasi prosesnya. Jika kemudian ada hal yang tidak tepat maka harus ada koreksi dari semua pihak agar hasil yang ingin dicapai tetap pada jalurnya, disertai pula dengan adanya transparansi. sekali Pelayanan kepada masyarakat hukum, sosial, pendidikan, dari ragamnya, kependudukan, kesehatan, dan lain sebagainya. Penelitian ini memfokuskan pada pelayanan kesehatan yang memiliki pengaruh besar bagi masyarakat terutama masyarakat yang termasuk dalam kategori tidak mampu atau miskin. Masih banyak keluhan atas layanan kesehatan di masyarakat, baik itu dari sisi administrasi hingga pelayanan medis yang dilakukan oleh pihak rumah sakit. Secara khusus pelayanan kesehatan bagi penyakit generatif seperti thalasemia masih belum mendapat perhatian khusus. Rumah sakit umum daerah Doris Sylvanus di Palangka Raya merupakan salah satu rumah sakit yang belum memiliki sentra khusus untuk menangani penyakit penyakit thalasemia. Dengan banyak berkembangnya 142
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 halassemia, idealnya penanganan penyakit ini harus mendapat penanganan yang intensif karena kebutuhan akan transfusi serta obat-obatan pasca transfusi. Belum ada kebijakan khusus yang menopang terbentuknya unit thalasemia di RSUD Doris Slyvanus. Belum terjamah pula pasien penderita thalasemia dalam pelayanan kesehatan Jampheltas dari BPJS. Dalam peraturan daerah juga belum ada secara khusus menyebutkan tentang penanganan pasien thalasemia dan belum terjawab kebutuhan penderita melalui layanan kesehatan di rumah sakit maupun lembaga kesehatan lainnya seperti PMI, dan Puskesmas. Di tengah perkembangan teknologi kedokteran dan berbagai macam temuan obat penyembuh namun pelayanan juga harusnya bisa lebih optimal. Sudah seharusnya berbagai macam terobosan dilakukan oleh Indonesia dalam bidang kesehatan pemerintah lebih memberikan pelayanan misalnya dengan kesehatan di dan implementasikan oleh pemerintah daerah masing- fasilitas pelayanan masing, kesehatan tambahan bagi beberapa penyakit yang dianggap sulit untuk disembuhkan seperti thalasemia. terpusat terjangkau yang atau memberikan METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang merupakan suatu proses penelitian dan pemahaman yang didasari pada penyelidikan atas suatu fenomena sosial dan masalah penderita thalassemia di Palangkaraya. Pendekatan kualitatif membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata nara sumber, laporan terinci dari pandangan key informan, dan melakukan studi pada situasi yang dialami oleh penderita thalasemia. Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif menjadikan peneliti sebagai instrumen kunci, dan dalam penelitian ini empati peneliti menjadi penting untuk masuk dalam kehidupan pasien ini dilaksanakan dengan thalasemia. Penelitian mewawancarai utamanya pasien thalasemia di Palangka Raya, dan beberapa pihak yang terkait dengan penyediaan pelayanan kesehatan bagi penderita thalasemia. Diantaranya adalah pihak Rumah Sakit Doris Slyvanus, PMI Palangka Raya, Dinas Kesehatan Provinsi Palangka Raya, POPTI, DPRD sebagai layanan regulator dan BPJS sebagai penyedia Jampheltas. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa pihak dengan menggunakan pedoman wawancara agar mengkonstruksi subjek penelitian dengan lebih detail dan jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai agar dapat melihat makna yang tersembunyi, memahami interaksi lingkungan sosial pasien sekitarannya, meneliti sejarah kebijakan kesehatan yang berkenaan dengan penyakit thalasemia di Kota Palangka Raya. Selain melalui wawancara, pengumpulan data juga dilakukan melalui observasi dari kegiatan pengobatan dan transfusi darah pasien thalasemia baik di Rumah sakit Umum Daerah Doris Sylvanus maupun di PMI Palangka Raya. Dengan observasi, peneliti dapat melihat langsung permasalahan pasien thalasemia dan proses pengobatan yang harus dijalani baik oleh pasien maupun oleh keluarga pasien yang menemani selama proses berlangsung. Data sekunder diambil dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah dan PMI untuk dilakukan proses triangulasi data tentang ketersediaan layanan, pengobatan, dan kebijakan rumah sakit dalam menangani penyakit thalasemia. thalasemia dengan perkembangan Kesehatan sebagai produk kebudayaan Selain menjadi produk politik, kesehatan juga merupakan produk dari kebudayaan. Melalui perspektif antropologi, kebudayaan merupakan sebuah sistem kognitif yang di dalamnya mencakup ilmu pengetahuan sekaligus kepercayaan yang berada dalam pikiran setiap individu. Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat masyarakat. Aspek anggota seseorang sebagai kesehatan lebih banyak berhubungan dengan aspek perilaku manusia baik secara individu maupun secara kelompok. Aspek perilaku manusia pada umumnya ditentukan oleh nilai-nilai dan norma-norma budaya masyarakat. Oleh karenanya kebudayaan akan selalu dinamis, ini disebabkan oleh sistem ide, pengetahuan, dan kepercayaan serta nilai-nilai dalam suatu sistem masyarakat berubah pula sesuai perubahan zaman. Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak, sedangkan perwujudannya adalah benda- benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Salah satunya berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, organisasi sosial, religi, seni, pola hidup yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia kehidupan bermasyarakat. di dalamnya terkandung dalam melangsungkan Esensi dari nilai-nilai budaya merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan perwujudan hidup sehat sebagai langkah pragmatik, hal ini merupakan bagian budaya yang dapat ditemukan pada sistem budaya masyarakat lokal. Produk dari budaya ini dapat dilihat dari pola hidup sehat dapat ditelusuri melalui komponen pemahaman tentang sehat, sakit, cacat dan kematian, nilai yang dilaksanakan dan dipercaya serta diyakini sesuai dengan pemahaman masyarakat. 143
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pemahaman terhadap keadaan sehat dan keadaan sakit dapat berbeda di setiap masyarakat tergantung dari kebudayaan yang dimiliki. Berkenaan dengan permasalahan kesehatan, sistem ide dan budaya yang dimiliki masyarakat akan berpengaruh terhadap perilaku yang berbeda-beda dalam menjaga kesehatan dan cara-cara penyembuhan. kesejahteraan, kecerdasan bagi semua warga negara, baik secara individual, nasional, maupun global. Kesejahteraan dan kecerdasan tidaklah dimaknai secara sederhana namun lebih luas lagi misalnya terpenuhinya kebutuhan bidang ekonomi, sosial- politik, atau pun pendidikan, termasuk dalam hal mental dan spiritual. Penyakit generatif merupakan jenis penyakit yang pada umumnya belum diketahui sebab maupun cara penyembuhannya. Thalasemia sebagai salah satu penyakit generatif menjadi salah satu penyakit yang diyakini terjadi dikarenakan kesalahan genetika antara pembawa atau carrier baik dari ayah maupun ibu. Dalam kemajuan teknologi saat ini, budaya dari penanganan penyakit ini diserahkan sepenuhnya pada kemajuan dunia medis yang memberi opsi lebih bervariasi. Karena penyakit thalasemia bukan merupakan penyakit yang disebabkan gaya hidup yang tidak sehat maupun virus ataupun bakteri, sehingga sejak ditemukan cara penyembuhan melalui transfusi darah, penyakit ini dapat ditangani secara berkala walaupun tidak dapat menyembuhkan secara tuntas. Secara khusus budaya bukanlah satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap perilaku kesehatan seorang individu maupun masyarakat, terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi seperti; gender, pendidikan, serta pembangunan politik, sosial maupun ekonomi. Pembangunan Manusia dalam SDGs Sebagai masyarakat pembangunan, membutuhkan tuntunan dalam mencapai tujuan akhir yaitu kesejahteraan dalam hidup. Sebagai mahluk sosial dan budaya, masyarakat sebagai aktor utama ini sedang disiapkan untuk pembangunan saat mencapai pembangunan multi dimensi yang tertuang dalam delapan butir utama dalam Millenium Develoment Goals (MDG'S) 1990 - 2015. Salah satu adalah memerangi penyakit tujuan utamanya berbahaya dan endemik seperti HIV/AIDS, Malaria, dan penyakit-penyakit seperti penyakit thalasemia yang merupakan penyakit generatif. Agenda MDGs diimplementasikan melalui berbagai macam program yang tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing negara. Di Indonesia ada kalangan yang menilai bahwa ke delapan agenda PBB rumusan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke- empat, yang berbunyi: pelaku lainnya tersebut tercakup dalam "......melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan umum, mencerdaskan kehidupan kesejahteraan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial..." Dari uraian alinea ke-empat ini tercermin bahwa tujuan terwujudnya berbangsa dan bernegara mencakup Sedangkan SDGs atau sustainable development goals, merupakan sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDGs melanjutkan konsep MDGs di mana konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Tiga tujuan utama Indonesia yang di rangkum oleh materi Menteri Sosial Republik Indonesia (RI) Khofifah Indar Parawansa, yaitu : mengakhiri segala bentuk kemiskinan di semua ,mengakhiri segala bentuk kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi dan mendorong pertanian secara berkelanjutan, dan menjamin adanya kehidupan yang sehat, serta mendorong kesejahteraan untuk semua orang di dunia pada semua usia. Tujuan SDGs adalah seperangkat target yang berhubungan dengan pengembangan internasional di masa mendatang. Target-target ini dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan dipromosikan sebagai tujuan global untuk Pembangunan yang Tujuan Berkelanjutan. Pembangunan Milenium yang tidak lagi berlaku terhitung mulai akhir 2015, SDG's aktif mulai tahun 2015 hingga 2030. SDGs memiliki 17 tujuan dan 169 target spesifik untuk tujuan-tujuan tersebut. Lima planet, pondasi kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan. Salah satu tujuan yang merupakan rujukan bagi pemberdayaan bidang kesehatan adalah tujuan ketiga, yakni menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Sebagai dari ganti yaitu manusia, dari SDGs Politik Kesehatan di Indonesia Bambra et al (2005), dan Fahmi Umar (2008) mengemukakan alasan kesehatan adalah alat politik karena bidang kesehatan yang rentan adanya disparitas derajat kesehatan masyarakat, dimana sebagian penikmat kesehatan dapat menjangkau layanan yang baik dan sebagian lagi tidak. Navarro et all (2004) dan Beckfield, J. and Krieger, N.(2009) menyatakan bahwa ideologi politik suatu pemerintahan dapat menentukan derajat kesehatan masyarakatnya melalui kebijakan-kebijakan yang diambil danoleh karenanya, diperlukan keadilan atau perataan. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa kesehatan adalah bagain dari politik karena derajat kesehatan ditentukan oleh kebijakan yang dapat diarahkan dan mengikuti kehendak intervensi kebijakan politik. Secara teori, politik kesehatan adalah kebijakan pemerintah di bidang 144
kesehatan yang didasari oleh hak yang paling fundamental, yaitu sehat merupakan hak warga negara. Sehingga pengambilan keputusan politik bidang kesehatan berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat sebaliknya politik juga dipengaruhi oleh kesehatan dimana jika derajat kesehatan masyarakat meningkat maka kesejahteraan masyarakat. akan berpengaruh pada Dalam hal ini tentunya kebijakan yang diambil harus lah pro rakyat dimulai dari: 1. Peraturan pemerintah dalam bidang kesehatan presiden, meliputi keputusan menteri, peraturan daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten kota, dan peraturan lainnya. peraturan undang-undang, 2. Kebijakan pemerintah dalam bentuk program adalah segala aktifitas pemerintah baik yang terencana maupun yang insidentil dan semuanya bermuara pada peningkatan kesehatan masyarakat, menjaga lingkungan dan masyarakat agar tetap sehat dan sejahtera, baik fisik, jiwa, maupun sosial. 3. Sumber daya manusia yang berkualitas yang didukung fisik dan mental yang sehat, sehingga mampu berkompetisi paling optimal. Tanpa didukung dengan kesehatan fisik dan mental yang balik, sumberdaya manusia tidak akan mampu berkompetisi dengan optimal. Secara tradisional kesehatan diukur dari aspek negatifnya seperti angka kesakitan, angka kecacatan, dan angka kematian. Melalui paradigma sehat, kesehatan sudah tidak lagi dipandang semata - mata sebagai terbebas dari penyakit, tetapi sebagai sumberdaya yang memberi kemampuan kepada individu, kelompok, organisasi, dan masyarakat untuk mengelola bahkan merubah pola hidup, kebiasaan, dan Iingkungannya. 4. Peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit swasta maupun pemerintah. Hal ini berdasarkan bahwa lingkungan sosial, ekonomi, dan politik berada pada situasi krisis, termasuk sektor kesehatan telah membuat masyarakat terutama masyarakat golongan miskin bertambah menderita karena semakin sulit menjangkau fasilitas kesehatan milik swasta maupun pemerintah. Dalam hal ini, rumah sakit sebagai organisasi sosial bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit harus dapat berfungsi sebagai rumah sehat yang melaksanakan kegiatan promotif rumah sakit, dan bagi kesehatan pasien, staf masyarakat serta cakupannya pengembangan organisasi rumah sakit menjadi organisasi yang sehat. transparansi tidak hanya dalam 5. Transparansi, penggunaan anggaran bidang kesehatan namun juga berhubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak tenaga medis kepada pasien. Selain itu juga transparansi ini berkaitan dengan program-program kesehatan yang harus tepat sasaran bagi masyarakatsehingga perlu dilakukan evaluasi di wilayah 145 3. Sumber daya manusia yang berkualitas yang didukung fisik dan mental yang sehat, sehingga mampu berkompetisi paling optimal. Tanpa didukung dengan kesehatan fisik dan mental yang balik, sumberdaya manusia tidak akan mampu berkompetisi dengan optimal. Secara tradisional kesehatan diukur dari aspek negatifnya seperti angka kesakitan, angka kecacatan, dan angka kematian. Melalui paradigma sehat, kesehatan sudah tidak lagi dipandang semata - mata sebagai terbebas dari penyakit, tetapi sebagai sumberdaya yang memberi kemampuan kepada individu, kelompok, organisasi, dan masyarakat untuk mengelola bahkan merubah pola hidup, kebiasaan, dan Iingkungannya. 4. Peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit swasta maupun pemerintah. Hal ini berdasarkan bahwa lingkungan sosial, ekonomi, dan politik berada pada situasi krisis, termasuk sektor kesehatan telah membuat masyarakat terutama masyarakat golongan miskin bertambah menderita karena semakin sulit menjangkau fasilitas kesehatan milik swasta maupun pemerintah. Dalam hal ini, rumah sakit sebagai organisasi sosial bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit harus dapat berfungsi sebagai rumah sehat yang melaksanakan kegiatan promotif rumah sakit, dan bagi kesehatan pasien, staf masyarakat serta cakupannya pengembangan organisasi rumah sakit menjadi organisasi yang sehat. transparansi tidak hanya dalam 5. Transparansi, penggunaan anggaran bidang kesehatan namun juga berhubungan dengan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak tenaga medis kepada pasien. Selain itu juga transparansi ini berkaitan dengan program-program kesehatan yang harus tepat sasaran bagi masyarakatsehingga perlu dilakukan evaluasi di wilayah 145 menyeluruh baik itu penggunaan anggaran, ketepatan program, SDM yang berhubungan dengan program- program yang telah dikerjakan hingga adanya sanksi yang tegas jika ada penyelewengan Kebijakan-kebijakan Kesehatan di Indonesia Sejak pemerintahan Republik Indonesia berdiri kebijakan bagi masyarakat miskin sudah banyak digulirkan, secara sederhana hal ini dimaknai sebagai bagian dari jawab pemerintah kepada rakyatnya. Berbagai kebijakan dan program pun dilaksanakan misalnya pada masa orde baru ada istilah (Instruksi Presiden) dengan membangun Inpres sekolah-sekolah dasar, kemudian ada bantuan ternak dengan istilah Banpres (Bantuan Presiden). Semua kegiatan dari program dan bantuan ini daptlah dimaknai sebagai upaya pemberdayaan masyarakat. tanggung Ketika terbentuk pemerintahan baru maka berbagai kebijakan dan program juga banyak digulirkan mengganti kebijakan yang lama, dan ditambah lagi dengan adanya otonomi daerah maka kebijakan pemerintah pusat diharapkn bersinergi dengan kebijakan pemerintah daerah khususnya yang berkaitan dengan program bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang masuk dalam kategori masyarakat miskin. reformasi tahun 1998, dan JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Masyarakat) jaminan Jaminan Kesehatan Masyarakat adalah perlindungan untuk pelayanan kesehatan secara menyeluruh (komprehensif) mencakup pelayanan promotif, preventif serta kuratif dan rehabilitatif yang diberikan secara berjenjang bagi masyarakat/peserta yang iurannya dibayar oleh Pemerintah. Sumber dana Jaminan Kesehatan berasal dari pemerintah pusat (APBN) melalui mekanisme dana Bantuan Sosial. Jaminan Kesehatan diperuntukkan untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945. Jaminan Kesehatan ini dimulai tahun 2005 dengan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat kemudian mengalami perubahan Jaminan Kesehatan Masyarakat dengan tidak ada perubahan cakupan masyarakat miskin. Tujuan umum penyelenggaraan Jamkesmas yaitu meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Pada bagian lain Jamkesmas merupakan sebuah program jaminan kesehatan untuk warga Indonesia yang memberikan perlindungan sosial di bidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatannya yang layak dapat
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 terpenuhi. Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat diselenggarakan berdasarkan konsep asuransi sosial. Program ini diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah. Selain itu Jamkesmas juga bertujuan agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Pada tahun 2009 program ini mendanai biaya kesehatan untuk 76,4 juta penduduk, jumlah ini termasuk sekitar 2,650 juta anak terlantar, penghuni panti jompo, tunawisma dan penduduk yang tidak memiliki kartu tanda penduduk. Peserta yang dijamin dalam program Jamkesmas tersebut meliputi masyarakat miskin dan tidak mampu yang keputusan Bupati/Walikota. Selain itu sasaran dari program ini juga ibu-ibu hamil dan penderita Thalasemia Mayor yang sudah terdaftar pada Yayasan Thalasemia Indonesia (YTI) atau yang belum terdaftar namun telah mendapat surat keterangan Direktur RS sebagaimana diatur dalam Petunjuk Teknis Jaminan Pelayanan Pengobatan Thalasemia. Dapat dilihat bahwa program Jamkesmas ini langsung merujuk pada pasien thalasemia sehingga dapat dilihat kebijakan ini menyasar langsung pada kebutuhan penderita sekaligus layanan melalui organisasi yang menaungi pasien thalasemia. telah ditetapkan dengan tuna wisma, BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Jaminan Penyelenggara Badan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk program jaminan sosial di Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi Askes Indonesia menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga jaminan PT. sosial Jamsostek menjadi Ketenagakerjaan. BPJS Transformasi PT Askes dan PT Jamsostek menjadi BPJS dilakukan secara bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya pada 2015 Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan. Lembaga ini bertanggung jawab terhadap Presiden. BPJS berkantor pusat di Jakarta, dan bisa memiliki kantor perwakilan di tingkat propinsi serta kantor cabang di tingkat kabupaten kota. menyelenggarakan jaminan kesehatan PT. ketenagakerjaan giliran PT. BPJS ini merupakan sebagai penyelenggara sedangkan nama programnya adalah Jaminan Kesehatan Nasional atau disebut juga dengan JKN, peserta JKN adalah berdasarkan Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dengan adanya JKN, maka seluruh masyarakat Indonesia akan dijamin kesehatannya. Dan juga kepesertaanya bersifat wajib tidak terkecuali juga masyarakat tidak mampu karena metode pembiayaan kesehatan individu yang ditanggung pemerintah. Sedangkan manfaat dalam mengikuti program JKN adalah bahwa layanan JKN mencakup pelayanan pencegahan dan pengobatan termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis. Program JKN mengeluarkan program Jampheltas untuk memberikan layanan bagi pasien thalassemia. Kebijakan ini diharapkan dapat mampu memberikan layanan yang berkelanjutan baik pada saat tranfusi maupun pengobatan. Keberadaan produk kebijakan perhatian pemerintah pada masyarakat penderita thalasemia. Namun demikian, sampai saat ini ada beberapa daerah yang belum menggunakannya dengan alasan belum ada keputusan dari peraturan daerah untuk pengalihan dari Jamkesmas, baik itu secara teknisnya, ataupun berbagai macam hal yang dianggap belum sinkron dari pelaksanaannya di lapangan. ini menunjukan adanya Masyarakat Sehat Erich Fromm berpendapat bahwa kita tidak hanya dipengaruhi dan dibentuk oleh kekuatan naluri biologis, bahwa kepribadian dipengaruhi oleh aspek sosial dan budaya. Penekanan Fromm pada faktor sosial dari kepribadian bisa dikatakan mengutamakan aspek sejarah. Menurut Fromm, manusia dapat menemukan kejadian-kejadian sejarah pada akar dari kesepian, keterasingan dan terabainya seseorang. Untuk menemukan tujuan dalam hidup, perlu menghilangkan perasaan-perasaan terasing dan mengembangkan perasaan saling memiliki. Sebaliknya, meningkatnya kebebasan yang di dapatkan dapat meningkatkan kesendirian dan keterasingan. Kepribadian sehat menurut Eric Fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatiannya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika- tertentu membentuk para dinamika masyarakat anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat namun juga mengemukakan Dengan keadaan ini oleh Fromm dikatakan bahwa kehidupan di era modern sangat menuntut setiap individu untuk mengikuti kelompok masyarakat di mana individu tersebut berada, penyesuaian individu pada kelompoknya terjadi pada "ruang sosial" sebagai praktik-praktik logis yang ditarapkan dan diharapkan oleh masyarakat. Kecenderungan tersebut, sudah terlebih dahulu dibaca oleh Fromm dalam Masyarakat yang Sehat, sebagai pola sosial yang menggejala. agaknya kurang Gejala psikis dari luar diperhatikan oleh mayoritas masyarakat di individu 146
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 individu, hal ini yang akhirnya memicu kerawanan mental pada individu, baik yang sudah terkena patologi fisik dan mental maupun tidak terkena keduanya. Sulit untuk membuat individu bisa memulai eksistensinya sendiri, apabila tidak ada ketersediaan ruang eksistensi individu di tengah kelompok sosialnnya, karena ketika kita mengacu pada pemikiran Fromm, tentang gejala pola sosial yang berlaku di tengah masyarakat, maka sangatlah susah mencari ruang diskusi tentang apa yang diinginkan oleh individu tersebut. Pada pasien thalasemia, perasaan keterasingan dan terabaikan karena menjadi pribadi yang berbeda dari individu di sekelilingnya merupakan perasaan yang sering dirasakan. Hal ini merujuk pada gejala psikis dari penderita tidak diperhatikan oleh mayoritas masyarakat sekitarnya. Penderita thalasemia akan memiliki perbedaan secara fisik dari individu sehat pada umumnya, seperti kulit yang menghitam, pertumbuhan tubuh yang tersendat, bagian dada yang membesar, wajah yang pucat dan badan yang gampang kelelahan. Karena perbedaan inilah maka penderita thalasemia merasa eksistensinya di dalam kelompok masyarakat berbeda. Perlu ditilik lebih lanjut keinginan dari individu yang sakit ini agar mendapat ruang di masyarakat. Sehingga penting bagi penderita untuk dibentuk psikis dan karakternya sesuai dengan struktur dan dinamika masyarakat agar termotivasi menjadi sehat dan ambil bagian dari masyarakat. Keterpurukan dan keterasingan yang dimiliki oleh penderita akan menutup pandangan masyarakat akan kebutuhan mereka untuk dapat diterima di masyarakat sebagai individu yang sehat. Selanjutnya dibutuhkan pula perasaan cinta kasih, empati dan perhatian yang dapat meningkatkan kualitas hidup penderita thalasemia melalui motivasi kepada anggota keluarga yang juga didukung oleh organisasi sosial yang menaungi penderita thalasemia. thalasemia yang merasa HASIL DAN PEMBAHASAN Secara khusus di Palangka Raya, penderita thalasemia sejak 2010 - 2015 mengalami kondisi fluktuatif hal ini optimalnya menunjukkan penangangannya maka untuk menangani kasus thalasemia di Palangka Raya, Rumah Sakit Umum (RSUD) dr. Doris Sylvanus Palangka Raya membentuk Tim Thalasemia dari berbagai unsur tenaga medis seperti dokter penyakit dalam, dokter anak, laboratorium, dan keperawatan. Berikut data pasien thalasemia yang dirawat inap maupun jumlah pasien yang meninggal sejak 2010 hingga 2015. masih belum Jumlah Pasien 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rawat Inap 192 131 115 235 98 63 Meninggal
1 1 20 1 Sumber : dr. Doris Sylvanus, 2010-2015 Data pada tabel di atas menunjukan bahwa jumlah pasien fluktuatif dikarenakan pasien yang ada pada data di atas tidak melakukan perawatan lanjutan di rumah sakit dr. Doris Sylvanus Kota Palangka Raya atau dengan kata lain bahwa mereka tidak melaporkan dirinya secara rutin. Jika dilihat dari data tahun 2010 - 2012 penderita yang tercatat mengalami penurunan, kemudian ada kenaikan secara drastis di tahun 2013, kemudian mengalami penurunan kembali di tahun 2014-2015. Kemudian ada data pasien yang meninggal dunia terbanyak di tahun 2014 sebanyak 20 orang, sementara di tahun 2012, 2013, dan 2015 jumlah yang meninggal hanya 1 orang. Data pasien yang meninggal ini merupakan data pasien yang meninggal di rumah sakit dr. Doris Sylvanus kota Palangka Raya pada saat sedang menjalani perawatan. Dari data di atas yang fluktuatif ini bisa dikatakan bahwa baik pasien maupun pihak di rumah sakit dr. Doris Sylvanus belum sepenuhnya maksimal untuk saling bersinergi, hal difahami bahwa kesadaran pasien untuk melaporkan diri ke rumah sakit dr. Doris Sylvanus kota Palangka Raya masih rendah sementara pihak rumah sakit masih belum sepenuhnya bisa melayani atau mencari pasien penderita thalasemia untuk didata atau dipanggil jika memang sudah waktunya menjalani perawatan. Hal lain juga adalah tidak adanya sentra khusus thalasemia di RSUD dr. Doris Sylvanus sehingga informasi tentang penanganan penyakit ini juga masih minimum. Selain itu keberadaan perhimpunan penderita thalasemia seperti POPTI (Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia) juga belum maksimal di Palangka Raya belum terbentuk. Perhimpunan ini idealnya bertujuan untuk meringankan beban orang tua penderita thalassemia karena ada media komunikasi sesama orang tua penderita Thalasemia. Namun absennya geliat perhimpunan ini dan kurangnya jejaring antara kelompok ini dengan pihak rumah sakit dan pemerintah daerah membuat pasien-pasien thalasemia terabaikan kebutuhannya. Tabel 1 Jumlah Total Pasien Thalasemia di Palangka Raya Tahun 2010 - 2015 Tahun Bagan 1 Hubungan antar Lembaga dalam Kebijakan Kesehatan sebagai Produk Politik dan Budaya 147
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 penerima donor secara sistematis. Dikarenakan pencatatan yang masih belum akurat sehingga tidak dapat di perkirakan kebutuhan akan darah bagi penderita thalassemia setiap bulannya. Hal ini menjadikan PMI tidak dapat berfungsi secara maksimal dalam menyediakan darah bagi penderita thalassemia yang secara kontinu membutuhkan darah. Koordinasi dengan pihak RSDU juga sebatas kebutuhan darah yang sifatnya situasional sehingga secara umum ketersediaan yang kurang juga belum dapat mendukung kebutuhan RSUD setiap saat. juga belum dilakukan Koordinasi antar organisasi dalam kebijakan kesehatan thalassemia Palang Merah Indonesia (PMI) selain melayani aspek pelayanan kesehatan masyarakat juga berkaitan dengan aspek sosial, organisasi, dan aspek interpedensi, baik nasional maupun internasional. PMI di tingkat provinsi dituntut untuk membangun jaringan yang sangat luas melalui kerjasama dengan lembaga- lembaga pemerintah, kerjasama antar pemerintah, serta membangun jaringan sesama PMI baik nasional maupun internasional. PMI melaksanakan tanggung jawab penyediaan darah bagi kebutuhan masyarakat ditunjuk sebagai pelaksana dari Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang transfusi darah dan Surat Keputusan Kesehatan Menteri No.478/Menkes/Per/X/1990 tentang upaya kesehatan di bidang transfusi darah. Dalam pelaksanaannya, tanggung jawab tersebut dilaksanakan PMI dengan membentuk Unit Transfusi Darah (UTD) sebagai pelaksana teknis mulai dari tingkat pusat hingga di Kabupaten dan Kota (PMI Pusat, 1998). PMI Palangka Raya menjalankan tugas dan fungsi nya sebagai penyedia darah untuk memenuhi kebutuhan akan transfusi darah yang dapat terjadi kapan saja seperti untuk korban kecelakaan yang dalam kondisi gawat darurat yang membutuhkan transfusi darah, pasien operasi mayor hingga penderita penyakit darah seperti thalassemia. Namun ketersediaan stok darah di PMI Palangka Raya sering kali tidak mencukupi kebutuhan di masyarakat. Hal ini karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat donor darah. Selain itu, pendataan pendonor dan Selain pihak RSUD dan PMI yang berperan besar dalam melayani kebutuhan darah dan obat-obatan bagi penderita thalasemia, pihak keluarga pasien juga perlu di motivasi untuk meringankan beban orang tua penderita. Keberadaan POPTI (Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia) menjadi media komunikasi sesama orang tua penderita Thalasemia. Dibentuk khusus untuk mengurangi meningkatnya penderita Thalasemia karena dari para orang tua penderita informasi tentang bagaimana thalasemia bisa dibagikan untuk masyarakat. Keberadaan POPTI di Palangka Raya secara khusus geliatnya belum terlihat. Masih banyak orang tua yang sungkan menjadi bagian dari POPTI. Beberapa orang tua yang aktif berusaha merangkul orang tua lain agar dapat membagi beban ataupun derita pasien secara bersama-sama dengan tujuan menjauhkan si pasien dari keterpurukan, kesendirian dan perasaan terabaikan. Menurut Fromm, perasaan-perasaan tersebut harus dijauhkan agar individu dapat merasa sehat secara psikis dan tentunya akan mempengaruhi kesehatan fisik pula. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas dari POPTI, maka upaya terpadu telah berusaha dilakukan dan disosialisasikan, antara lain mengupayakan pengadaan darah, peralatan medis dan obat-obatan yang diperlukan atas dasar keterjangkauan secara tepat waktu dan berkesinambungan. Karena pasien thalasemia tidak bisa menunggu ketersediaan darah maupun obat-obatan. Selain itu para orang tua juga berinisiatif mengadakan kegiatan-kegiatan sosial sekaligus mempromosikan pentingnya donor darah baik bagi pendonor maupun penerima donor. Peran serta dan dukungan moril dari seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan penting pengecekan darah secara dini agar mengetahui pembawa sifat Thalasaemia atau tidak. Hal ini merupakan upaya POPTI dalam mensosialisasikan pentingnya sebagai carrier dalam upaya menanggulangi dan mengurangi penderita thalasemia. dirasa screening/pengecekan darah Sinergi antara setiap lembaga yang terkait dalam kebijakan kesehatan sangat esensial karena kerjasama yang solid dan koordinasi antar lembaga dapat merepresentatisikan kebutuhan pasien-pasien dengan 148
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 thalasemia. Peran dan penyakit kewenangan dan kabupaten/kota dalam revisi PP No. 38 Tahun 2007 (tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota) dan PP No. 41 Tahun 2007 (tentang Organisasi Perangkat Daerah) menjanjikan keterlibatan langsung dinas kesehatan provinsi sebagai regulator, dan memiliki fungsi ganda sebagai regulator sistem kesehatan sekaligus sebagai operator pelayanan kesehatan. Fungsi ganda ini menjadi semakin kuat apabila Rumah Sakit Daerah kembali menjadi UPT Dinas Kesehatan. Ketiadaan sentra khusus thalasemia di RSUD Doris Slyvanus seharusnya menjadi perhatian khusus dinas kesehatan propinsi Kalimantan Tengah dalam menyikapi yang fluktuatifnya melakukan transfusi darah di RSUD tersebut. Idealnya, dinas propinsi dapat menjadi pelaksana langsung perda kesehatan di rumah sakit dan sekaligus menjadi pihak yang mengetahui kebutuhan layanan kesehatan. Sinergi antara RSUD Doris Sylvanus dan dinas kesehatan provinsi Kalimantan Tengah dapat memberikan informasi jumlah pasien thalasemia, dan kebutuhan akan donor darah serta obat-obatan pendukung penyembuhan pasien. akut seperti dinas provinsi kesehatan pasien-pasien thalasemia Pihak lain yang juga vital dalam kebijakan kesehatan adalah DPRD sebagai badan perwakilan rakyat yang memiliki fungsi legislasi harus mampu menggali serta menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di daerah untuk kemudian dituangkan ke dalam Perda yang memiliki kekuatan memaksa sehingga dapat dilaksanakan secara efektif. Salah satu kebutuhan yang mendesak saat ini adalah perda bidang kesehatan yang masih jarang menjadi perhatian khusus. DPRD melalui fungsi legislasinya dituntut untuk berperan aktif dalam proses pembentukan perda serta dituntut untuk menghasilkan suatu perda yang mampu mendukung penyelenggaraan otonomi daerah serta pembangunan di daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu item penting dalam penyelenggaraan otonomi daerah bidang kesehatan adalah dapat layanan kesehatan yang prima direalisasikannya terhadap setiap lapisan masyarakat, baik untuk penyakit akut, endemik, maupun penyakit generatif. Sayangnya, belum ada perhatian khusus pada penyakit terjadi pada generatif karena dianggap kebanyakan orang. Pada kenyataannya, sangat diperlukan perda yang esensinya mewakili kebutuhan pasien thalassemia. Urgensi muatan materi Perda tentang kesehatan belum terwakilkan khususnya untuk penyakit-penyakit generatif seperti thalasemia. Perda yang berkaitan dengan kebutuhan pasien thalasemia dan hendaknya diprioritaskan. Selanjutnya, DPRD dapat memaksa keberadaan sentra atau unit khusus thalasemia di tidak pelayanan pengobatannya RSUD agar dapat menjadi layanan pertama dan terpadu. Sementara itu dengan adanya lembaga baru BPJS di sistem kesehatan, peran pengawasan seharusnya diperkuat. Penderita thalasemia bisa menghabiskan dana rata-rata sekitar 7-10 juta rupiah per bulan untuk pengobatan. Secara khusus untuk pasien thalassemia telah dijamin melalui program Jampheltas melalui keputusan no. 1109/menkes/Per/VI/2011. Pasien thalasemia yang tercakup dalam program Jampheltas berjumlah 1.665 orang dari 4420 orang penderita thalassemia yang ada di Indonesia. Proses untuk memperoleh Jampelthas hanya membutuhkan surat keterangan rekomendasi dari dokter yang menangani, kemudian akan diberikan kartu jaminan oleh Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI)/POPTI yang diberikan kepercayaan untuk mencetak dan mengeluarkan kartu jampelthas. Menteri Kesehatan RI Namun dalam hal ini tidak semua masyarakat sadar akan manfaat dari layanan ini, karena hingga saat ini pasien thalassemia di Palangka Raya secara khusus belum tersosialisasikan dengan baik, dengan kata lain bahwa pihak rumah sakit pasif dalam menunggu pasien yang datang, pada bagian lain penderita pun jika tidak melapor dan memeriksakan diri juga tidak dapat didata. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak aspek yang perlu dibenahi yaitu dalam penanganan pasien thalassemia di Palangka Raya, termasuk diantaranya thalasemia, tua pemberdayaan mekanisme Jampelthas, dan kelembagaan antara RSUD Doris Sylvanus dan POPTI. Khusus untuk penanganan pasien thalassemia RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya akan melalui mekanisme ODC (One Day Care), dimana pasien thalassemia menjalani rawat inap dan transfusi darah pada ruangan khusus yang hanya memberikan layanan perawatan satu hari. Didalamnya termasuk pelayanan obat-obatan serta bimbingan dari dokter dan perawat kepada yang benar- benar penderita. ataupun Sosialisasi pencegahan juga penting untuk menekan angka pertumbuhan penyakit ini agar tidak meningkat di masa yang akan datang. Cara paling efektif adalah dengan melakukan screening tes darah dan studi genetika bagi calon pasangan pengantin agar dapat mengetahui sifat pembawa gen thalassemia sejak dini. Pasien thalassemia harus berkonsultasi dengan dokter dan konselor genetika untuk megurangi resiko terjadinya penurunan kelainan genetik kepada anak- anaknya. orang pasien penderita, keluarga KESIMPULAN Pentingnya pembangunan manusia sebagai salah satu motor penggerak pembangunan dipengaruhi oleh berbagai aspek. Dimensi kesehatan merupakan faktor utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Beberapa penyakit masih belum menjadi 149
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 perhatian utama dalam layanan kesehatan di rumah sakit. Thalasemia sebagai penyakit bawaan yang disebabkan oleh gangguan pembentukan hemoglobin adalah penyakit generatif. Penyakit ini diturunkan melalui ayah atau ibu yang membawa gen thalassemia. Karena penyakit ini belum ada sistem pengobatan tranfusi darah, maka permanen sudah seharusnya pasien thalasemia menjadi perhatian lembaga kesehatan dimana pasien berada. Karena jumlah pasien yang fluktuatif dan banyaknya jumlah pasien yang tidak terdaftar atau melakukan pengobatan ke rumah sakit secara berkala, maka sulit dilakukan pendataan. Absennya sistem pendataan dan pencatatan menyebabkan informasi tentang pasien atau penderita thalasemia sangat minim di Palangka Raya, sehingga dibutuhkan sinergi antar banyak lembaga dalam perwujudannya kebijakan kesehatan yang berpihak pada pasien thalasemia. selain Beberapa lembaga yang terkait dalam aktualisasi kebijakan kesehatan adalah pihak Rumah Sakit Umum Daerah, Palang Merah Indonesia, POPTI, Dinas Kesehatan, DPRD, dan BPJS sebagai penyedia jaminan layanan kesehatan Jampheltas. Secara politis, regulator yang memiliki kekuatan memaksa perda dan dapat mengalokasikan dana maupun fasilitas kesehatan untuk menangani kasus-kasus thalassemia di Palangka Raya. Selain itu pentingnya sosialisasi screening bagi pasangan yang akan menikah perlu diimplementasikan oleh agen-agen kesehatan agar dapat memutus tali rantai thalassemia sejak awal. Dan karena masyarakat sehat merupakan tujuan kesejahteraan bagi masyarakat, diperlukan sehat secara psikis maupun fisik agar tercipta masyarakat yang mampu menjadi agen pembangunan. Hal ini tidak terlepas dari peran penderita thallasemia sebagai bagian dari masyarakat yang juga berhak atas layanan kesehatan yang optimal untuk meningkatkan kualitas hidup dan dapat berkontribusi dalam pembangunan. suatu cita-cita dan Moleong, Lexy J.(2007) Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nagtimin, Rusli. H.M., (2005) Dari Hippo Crates sampai Winslow dan pengembangan ilmu kesehatan masyarakat selanjutnya. Makassar Navarro, V. (2002) The Political Economy of Social Inequalities - Consequences for Health and Quality of Life. Baywood, Amityville, New York. Navarro, V. and Shi, L. (2001) The political context of social inequalities and health. International Journal of Health Services, 31, 1-21. Navarro, V., Muntaner, C., Borrell, C., Benach, J., Quiroga, A., Rodríguez-Sanz, M., et al. (2006). Politics and health outcomes. Lancet, 368, 1033-1037. Tylor, E.B. 1974. Primitive culture: researches into the development of mythology, philosophy, religion, art, and custom. New York: Gordon Press. First published in 1871. ISBN 978-0- 87968-091-6 Umar, Fahmi, 2008, Horison Baru kesehatan masyarakat di Indonesia DAFTAR PUSTAKA Bambra, C., Fox, D. and Scott-Samuel, A. (2003) A New Politics of Health. Politics of Health Group, Liverpool Beckfield, J. and Krieger, N.(2009) Epi + demos + cracy: linking political systems and priorities to the magnitude of health inequities - evidence, research agenda, Epidemiologic Reviews, 31, 1, 152- 77. gaps, and a Feist, Jest dan J, Feist Gregory. (2014) Teori Sehat. Salemba Humanika: Kepribadian Jakarta Fromm, Erich (1956), Sane Society, First published by Routledge & Kegan Paul in the United Kingdom 150
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kemiskinan Dan Balita Gizi Buruk di Desa Penyangkak Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara Rahma Syafitri Program Studi Sosiologi Fisip Universitas Maritim Raja Ali Haji Abstrak untuk menjelaskan Penelitian permasalahan balita gizi buruk yang terjadi akibat kemiskinan keluarga dengan menelusuri upaya keluarga balita gizi buruk dalam memenuhi asupan gizi pada balita. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis statistik dan diskriptif. Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner). Adapun populasi yang dapat dijadikan responden adalah masyarakat Desa Penyangkak Kecamatan Kerkap yang berjumlah 315 KK, sedangkan sampel yang diambil sebesar 78 responden. Penelitian ini pada dasarnya akan menguji hipotesa antara kondisi kemiskinan keluarga, dan asupan gizi yang didapat didalam keluarga sebagai variabel pengaruh dengan status balita dalam hal ini yang akan dicermati yang berstatus gizi buruk sebagai variabel terpengaruh. Hasil ini menunjukkan dari perhitungan uji penelitian Korelasi Product Moment dapat dibuktikan bahwa ada hubungan antara kondisi kemiskinan keluarga dengan status gizi balita (balita gizi buruk) (Hk Diterima). Begitu juga dibuktikan bahwa ada pengaruh asupan gizi keluarga dengan status gizi balita (Hk diterima). artinya, dengan kata lain semakin tinggi asupan gizi balita maka akan semakin baik status gizi balita begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah asupan gizi keluarga akan semakin rendah status gizi balita yang berakibat pada adanya gizi buruk. Adapun hasil penelitian dengan wawancara dan observasi mendalam tentang pola asupan gizi pada keluarga miskin tergambar bahwa kelurga miskin sangat jarang dapat memenuhi pola asupan gizi yang telah ditetapkan Dinkes, keterbatasan penghasilan yang hanya cukup untuk makan sedangkan gizi dan kandungan makanan tidak pernah diperhatikan tangga sebagai pengatur bahan oleh konsumsi keluarga. ini bertujuan permasalahannya karena PENDAHULUAN Persoalan kesehatan erat kaitan dengan terpenuhinya kebutuhan makan. Makanan yang dibutuhkan adalah makanan yang seimbang susunan zat gizi (nutrient). Ketidakseimbangan atau bahkan kekuarangan zat gizi berakibat pada keadaan kurang gizi. Apabila kondisi ini terjadi dalam waktu yang cukup lama maka dampak selanjutnya adalah semakin rentannya sistem kekebalan tubuh yang ditandai mudahnya terserang penyakit akibat kondisi gizi yang semakin memburuk. Adapun kelompok yang paling rentan terhadap gizi ini adalah balita. Dinas kesehatan propinsi Bengkulu (2008 :12) menyebutkan usia balita antara 0-59 bulan, artinya kondisi kesehatan yang rentan dapat dibawa sejak bayi lahir. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) salah satu penyebabnya karena ibu hamil yang menderita kekurangan gizi. Kondisi ini dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terganggu terutama pertumbuhan dan perkembangan mental anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan. Semua usaha pemenuhan kebutuhan kesehatan termasuk di dalamnya persoalan makan dan gizi tidak terlepas dari persoalan ekonomi, artinya persoalan kesehatan (gizi) dan ekonomi (kemiskinan) bukanlah persolan yang berdiri sendiri, melainkan memiliki hubungan timbal balik . Sebagaimana disebutkan Soekirman (2007:3) sebagai berikut: Kurang gizi berpotensi sebagai penyebab kemiskinan melalui rendahnya pendidikan dan produktivitas. tidak Sebaliknya, kemiskinan menyebabkan anak mendapatkan makanam yang bergizi yang cukup sehingga kurang gizi dan seterusnya. Kemiskinan merupakan penghambat keluarga untuk memperoleh akses terhadap ketersedian makanan yang bergizi, seimbang dan layanan dan informasi kesehatan. ibu rumah Kata kunci: Balita gizi buruk, Kemiskinan keluarga, Pola makan, asupan gizi, MPASI, KEP, ASI, BBLR dan BGM Hendrizal (dalam Wawasan Koran Sore, Sabtu,26 Januari 2008) menyebutkan bahwa, menurut laporan UNICEF pada tahun 2006 jumlah anak di bawah usia lima tahun (balita) yang bergizi buruk di Indonesia mencapai 2,3 juta jiwa. Ini berarti naik sekitar 500.000 151
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 jiwa dibandingkan dengan data tahun 2004/2005 sejumlah 1,8 juta jiwa. Di luar 2,3 juta penderita gizi buruk masih ada 5 juta lebih yang mengalami gizi kurang. Jumlah gizi buruk dan gizi kurang ini sekitar 28% dari total balita diseluruh Indonesia. Dari jumlah balita penderita gizi buruk sekitar 10 % yang berakhir dengan kematian. Kondisi diatas juga terdapat di Propinsi Bengkulu, dimana dari profil kesehatan propinsi Bengkulu tahun 2009 dari jumlah balita yang ada sekitar 189.221 ada 2.825 anak yang mengalami gizi buruk. Adapun dari tiap kabupaten yang paling banyak penderita gizi buruk pada kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 1.592, lalu disusul dengan Rejang Lebong sebanyak 262 balita, Kaur sebanyak 196 balita, Kepahyang sebanyak 183 balita, Muko-muko 149, Kota Bengkulu 94 dan Bengkulu Selatan 16 balita. Jumlah ini masih dimungkinkan bertambah karena kondisi ekonomi yang semakin yang berpenghasilan rendah yang sulit untuk membeli susu sebagai makanan tambahan bagi anak balita. sulit, terutama bagi keluarga Kecamatan Kerkap (salah satu kecamatan yang ada di Bengkulu Utara) pada tahun 2009 mempunyai 11.487 balita dan ada 3.171 balita yang ditimbang berat badannya. Dari 3.171 balita yang ditimbang beratnya ada 345 yang tercatat mengalami gizi buruk (profil kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara). Maka penelitian akan memfokuskan hanya disalah satu desa yaitu desa Penyangkak yang terdata memiliki 10 kasus balita yang terindikasi gizi buruk (Buku pemantauan Balita Posyandu desa Penyangkak Kecamatan Kerkap Bengkulu Utara 2009) Berdasarkan pokok pemikiran yang telah dikemukakan maka peneliti tertarik untuk menggali lebih lanjut mengenai permasalahan gizi buruk dan kemiskinan. Adapun penelitian sebelumnya yang pernah ada seperti yang dilakukan oleh Yusra (2003) dengan Judul," Perilaku Gizi Wanita Nelayan Sehubungan Dengan Tingginya Prevalensi Busung Lapar Di Sumatera Barat". Kemudian juga ada penelitian Yuli Heirina Hamid (2001) " Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Dan Status Gizi Balita Pada Keluarga Pra Sejahtera". Maka dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana kelurga miskin dalam memberikan asupan gizi pada balita yang terindikasi gizi buruk. Serta upaya pemerintah dalam mengatasi kasus balita gizi buruk.Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah kaitan antara kondisi keluarga miskin dan asupan gizi yang diberikan berpengaruh pada status gizi balita (balita gizi buruk) ? Tujuan tulisan ini untuk mengetahui kaitan antara kondisi keluarga miskin dan asupan gizi yang diberikan berpengaruh pada status gizi balita. Kemiskinan keluarga dilihat dari penghasilan keluarga terutama para petani buruh yang penghasilan hariannya tidak tetap dan sangat ditentukan oleh musim. Sedangkan kebutuhan anak balita tetap setiap hari harus ada terutama pada balita yang masih di bawah usia 5 tahun untuk memberikan asupan makanan. Oleh karena itu dapat diketahui pola keluarga miskin dalam memberikan asupan makanan pada balita METODE Metode penelitian dalam tulisan ini merupakan metode kuantitatif tentang kaitan antara kemiskinan dan balita gizi buruk studi kasus yang dilaksanakan di desa Penyangkak, Kecamatan Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Untuk mendapatkan responden maka dilakukan penarikan populasi dan sampel. Jumlah sampel yang representatif proporsional diambil berdasarkan hasil pendataan seluruh populasi desa Penyangkak berjumlah 315 KK dan jumlah anak balita ada sekitar 88 anak. Jumlah sampel yang diambil ada 78 responden. Bahan dan alat yang digunakan meliputi daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah dipersiapkan (disusun) sebelumnya. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) sebelumnya. Data yang yang telah disiapkan tangga, dikumpulkan meliputi: umur pekerjaan, tangga, tingkat pendidikan kondisi kemiskinan keluarga, asupan gizi keluarga, dan kondisi balita gizi buruk.Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalambentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini seringkali digunakan statistik (Singarimbun:1989: 64). Maka peneliti dalam menganalisa data primer yang terkumpul dengan cara perhitungan statistik yang menggunakan paket komputer SODA (Sistem Online Dietary Analisys). Hubungan antar variabel yang dianalisa dengan korelasi product moment (rank product moment corelations) (steel dan Torrie, 1987). secara dan ibu rumah ibu rumah HASIL DAN PEMBAHASAN Penyajian Data Hasil Penelitian Data penelitian yang disajikan di sini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner terhadap 78 orang responden. penelitian ini dilakukan di desa Penyangkak yang dimulai pada bulan September sampai dengan 30 Oktober 2010. Data-data yang diperoleh diantaranya mengenai : 152
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Karakteristik Responden Karakteristik responden meliputi umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan per bulan. Dari 78 responden dalam penelitian ini terdiri dari ibu-ibu muda yang paling banyak persentasenya sekitar 55,1% berusia 20-30 tahun. Responden ibu-ibu muda ini cukup banyak di desa Penyangkak, hal ini dikarenakan banyaknya penduduk desa Penyangkak melakukan pernikahan pada usia muda, yaitu lebih kurang 16 tahun ke atas. Pernikahan pada usia 16 tahun merupakan hal yang biasa bagi masyarakat desa Penyangkak karena pada umur tersebut anak perempuan dianggap sudah siap untuk membentuk rumah tangga. Apabila pada usia lebih di atas 16 tahu , atau lebih kurang 24 tahun sudah dianggap gadis tua dan tidak laku lagi. Pernikahan pada usia lebih kurang 16 tahun dilakukan biasanya karena anaknya hanya sekolah sampai tamat SD atau SLTP, sedangkan responden yang menamatkan pendidikan setingkat SLTA dan Perguruan Tinggi biasanya menikah pada usia lebih kurang 20 tahun. dikonsultasikan test signifikansi partial pada taraf signifikan 5 % dapat di lihat pada lampiran. Dari hasil penelitian atau skoring terhadap 42 item pertanyaan sesudah ditabulasikan diperoleh hasil total skor dari jawaban responden pada tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Total Skor Jawaban Responden Variabel Jumlah Kuadrat Sel Xi 3757 1838111 X2 1904 46656 Y 3192 130752 XlY 153972 _ X2Y 77956 Xi X2 91948 Sumber : penelitian primer 2010 Dimana : X1 =Variabel pengaruh (kemiskinan keluarga) X2 = Variabel Pengaruh (asupan gizi) Y = Variabel terpengaruh (status gizi) Dari 78 orang responden rata-rata hanya menjadi ibu rumah tangga saja dan membantu suami berkebun atau berladang. Namun ada juga yang bekerja sebagai buruh pemecah batu atau menjadi wiraswasta serta Pegawai Negeri Sipil. Responden yang Aktivitasnya banyak di kebun atau di ladang ,serta ada yang menjadi buruh adalah mereka yang hanya menamatkan pendidikan di SD atau SLTP. Ditinjau dari jenis pekerjaan, dan menurut besarnya pendapatan per bulan, sebagian besar responden berada pada kelompok pendapatan kurang dari Rp.500.000,-, informasi ini apabila digali dengan cukup dalam dengan wawancara yang harus memakan waktu. Di mana peneliti berusaha dekat secara emisional dan harus hati-hati karena sebagian besar responden keberatan menyebut nominal secara langsung. Hal tersebut dapat terungkap jika kita mulai menyinggung harga barang yang terus merangkak naik sedangkan pendapatan mereka jarang yang bertambah besar PEMBAHASAN Studi ini membahas hubungan antara variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh. Variabel pengaruh terdiri dari Kondisi kemiskinan keluarga (Xi), Asupan gizi (X2). Sedangkan variabel terpengaruh adalah status gizi anak (Y). Setelah diketahui total skor masing-masing variabel analisa diteruskan dengan menggunakan rumus product moment. Ringkasan hasil uji Korelasi Product moment tersebut dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2 Ringkasan Korelasi Product Moment Korelasi r hitung Tabel (5%) Keterangan Hipotesis rX1Y 0.375 0.232 Signifikan Hk diterima rX2Y 0.257 0.232 Signifikan Hk diterima rX1X2 0.334 0.232 Signifikan Hk diterima Sumber : penelitian primer 2010 Uji Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 78 orang responden, maka dapat diketahui frekuensi jawaban masing-masing responden. Jawaban yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji korelasi product moment (rxy). Dari perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan Harga Kritik r (tab) pada taraf signitifikan 5% diterima atau ditolak. Selanjutnya perhitungan akan dilanjutkan dengan uji korelasi partial untuk mengetahui hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent yang dikontrol oleh akan variabel Setelah diketahui bahwa hubungan antara variabel X1, X2 dan Y dalam uji korelasi product moment adalah signifikan. Dari uji statistik tersebut maka diketahui hasil hitungnya lebih besar dari pada harga tabel dengan taraf 5% ini berarti bahwa terdapat hubungan signifikan antara kemiskinan keluarga dengan status gizi. Begitu juga variabel asupan gizi dengan status gizi balita juga terdapat hubungan yang signifikan pada taraf 5%. Sementara itu untuk variabel kemiskinan keluarga dengan asupan gizi keluarga juga terdapat hubungan yang signifikan pada taraf 5%. r, yang hasil perhitungannya 153
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 selanjutnya adalah menguji keeratan Langkah hubungan tersebut dengan menggunakan korelasi parsial. Ringkasan hasil korelasi parsial tersebut dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Ringkasan Hasil Korelasi Partial Korelasi r hitung r tabel (5%) Keterangan rX1 Y.X2 0.317 2.000 Signifikan rX2Y. XI 0.151 2.000 Signifikan Sumber: Penelitian primer 2010 Dari hasil uji statistik tersebut dapat diketahui bahwa apabila hubungan variabel kondisi kemiskinan dan status gizi dikontrol oleh variabel asupan gizi maka harga hitungnya lebih besar dibanding harga tabel, berarti bahwa hubungan antar variabel status dengan tindakan dikontrol oleh variabel asupan gizi sangat erat. Sementara itu apabila variabel asupan gizi dengan tindakan kontrol oleh variabel kondisi kemiskinan maka harga hitung lebih kecil dibanding harga label, ini berarti hubungan antara ke tiga variabel tersebut lemah. 1. Hubungan kemiskinan keluarga (XI) dengan status gizi balita (Y) Dari perhitungan uji korelasi product moment, ternyata ada korelasi antara diketahui bahwa kemiskinan keluarga dengan status gizi balita (Hk diterima), artinya kondisi kemiskinan keluarga berpengaruh terhadap satus gizi balita, kemiskinan keluarga membuat ibu sebagai pihak yang mengelola makanan untuk anggota keluarga untuk benar-benar berhemat. Tuntutan kebutuhan yang banyak sedangkan penghasilan yang ada terbatas. Melihat kondisi seperti lanjut Gunawan dan Sugiyanto keluarga miskin untuk untuk keluar dari permasalahan kemiskinan relatif sulit. Pada kasus ini, pendapatan (hasil), keterampilan dan pendidikan yang rendah merupakan suatu rantai. Keduanya saling berkaitan dan saling berpengaruh. Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan pandangan dan saling berpengaruh. Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan pandangan dari dan Jalaludin Sugiyanto,2005 : 8), bahwa produktivitas yang rendah, pendapatan yang rendah menyebabkan pendidikan yang rendah. Pendidikan yang rendah mengakibatkan kualitas Sumber Daya manusia (SDM) yang rendah, kualitas SDM yang rendah menyebabkan produktivitas yang rendah dan terus begitu. Rangkaian tersebut sering disebut lingkaran kemiskinan. Dari realitas diatas, keluarga miskin masih tetap bertahan hidup dalam berbagai kondisi termasuk dalam kondisi krisis sekalipun. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sekecil apapun mereka mempunyai potensi survive. Mereka pada dasaranya bukan untuk masyarakat yang malas bekerja. Menurut Gunawan dan Sugiyanto (2005:10) mobilitas pekerjaan mereka relatif tinggi sehingga menuntut alokasi waktu untuk bekerja rata-rata lebih dari 10 jam perhari. Dan dari hasil penelitiannya responden mencari penghasilan tambahan. Jenis pekerjaan untuk memperoleh penghasilan tambahan cukup bervariasi, antara lain bekerja sebagai buruh, pedagang, peternak, perajin, tukang kayu, nelayan dan jasa. ini (dalam Rachmat Gunawan sebagai viscios circle atau juga diketahui 38,10% Rendahnya tingkat pendapatan bergantung pada jenis pekerjaan yang menjadi pilihan yang diduga tingkat mempunyai keterkaitan dengan rendahnya pendidikan untuk sehingga keterampilan mengakses peluang pekerjaan dengan upah yang lebih baik relatif sulit. Sebagaimana hasil penelitian Gunawan dan Sugiyanto (2005:8) ditinjau dari aspek pendidikan kelompok miskin berpendidikan rendah (SD ke bawah) sebesar 69,4%. Hal ini juga sesuai dengan kondisi di desa Penyangkak rata-rata responden yang kondisi penghasilannya tetap kebanyakan berasal dari tingkat pendidikan yang rendah yaitu hanya tamat SD saja. Mereka hanya mampu bekerja kasar seperti menjadi buruh tani atau pemecah batu. Dimana kalau buruh tani hanya diupah sebesar Rp 10.000 - Rp.15.000,- sedangkan pemecah batu butuh waktu paling tidak setengah bulan sampai sebulan agar dapat terkumpul dan dapat dijual. Minimal toke baru mau membeli setelah terkumpul satu- dua kwintal yang harganya berkisar Rp. 100.000 - Rp. 150.000/ kwintalnya. dan terbatas atau tidak Begitu juga dengan masyarakat miskin yang tinggal di desa Penyangkak banyak diantara mereka mencari tambahan agar mencukupi kehidupan pekerjaan keluarga mereka. Bahkan anak mereka pun menjadi potensi untuk membantu mencari nafkah. Contohnya pada keluarga yang menjadi buruh tani, ayah merupakan pencari kerja yang memiliki peluang kerja paling luas dalam merumput atau menyadap karet, sedangkan ibu dalam berbagai faktor seperti menjaga bayi atau balita, merawat balitanya ketika sakit, hamil dan melahirkan tidak dapat bekerja. Ketidakhadiran sangat mempengaruhi jumlah peluang merumput yang di dapat. Jika jumlah tenaga kerja adalah 2 orang maka lahan yang luasnya berada di bawah 1 ha dapat diselesaikan dalam jangka waktu setengah hari saja, dengan demikian buruh tani dapat memiliki peluang untuk merumput 2 kali di lahan yang berbeda. Jika buruh tani dalam 1 hari dapat menyelesaikan merumput di dua lahan maka jumlah pendapatan yang diterimapun akan lebih besar. Hilangnya 1 pencari kerja yang menyebabkan hilangnya pula 1 peluang kerja bagi ibu dalam bekerja 154
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 keluarga miskin. Penghasilan keluarga gizi buruk berasal dari pekerjaan tani yang merupakan pekerjaan pokok kepala rumah tangga responden. Adapun pekerjaan sampingan biasa yang diambil oleh ibu rumah tangga. Mereka biasanya memecah batu yang dilakukan didepan rumah. Biasanya batu-batu tersebut diangkut oleh anak dan bapak dari sungai ketika mereka mandi setidaknya dua kali sehari, baik pagi maupun sore hari. Lalu ibulah yang bertugas memecahkan batu, pekerjaan ini dilakukan setelah ibu menyelesaikan pekerjaan di rumah. Upah yang didapat oleh keluarga balita gizi buruk digunakan untuk membeli beras ataupun untuk membayar utang di warung. Lauk pauk yang mereka seperti tempe, tahu, ikan asin dan ikan teri dibeli dari warung tukang sayur. Sedangkan telur jarang mereka konsumsi kalaupun ada hanya untuk balita mereka sekali-kali. Adapun daging, ikan dan ayam lebih sulit lagi mereka dapatkan. Kalaupun pernah hanya diberi dari sisa lauk saat ada yang pesta di desa itupun kalau kenal dan membantu pelaksanaan pesta atau ada di momen-momen tertentu misalnya di hari raya kurban. terdekat atau kalau ada Dari sekian banyak jenis pekerjaan sampingan hampir semuaya dilakukan oleh si ibu. Pada prinsipnya bagi keluarga balita gizi buruk pekerjaan apa saja yang penting halalakan mereka terima seperti mengecat pagar rumah tetangga atau membantu merumput pekarangan warga lain yang mampu. Pekerjaan mereka sangat variatif dan tergantung dengan peluang yang ada pada mereka. Adapun penghasilan keluarga balita gizi buruk secara keseluruhan tidak dapat ditetapkan perbulannya sebab setiap keluarga jumlah penghasilannya tidak menentu. Dari penelitian diketahui sebagian besar penghasilan mereka digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang sifat pengeluarannya harian. Penghasilan yang diperoleh selalu dikeluhkan serba kekurangan untuk memenuhi kebutuhan ada pengeluaran yang sifatnya mendadak maka mereka tidak mempunyai tabungan. sehari-hari. Apalagi Untuk itu orang tua berusaha keras agar anak mereka tetap makan walaupun dengan jumlah yang terbatas, disebabkan untuk mengolah makanan sebagian besar harus di beli sedangkan kemampuan keluarga terbatas dalam membeli untuk konsumsi makanan setiap hari. Lalu dalam upaya mencegah anak berstatus gizi buruk, ibu tidak memiliki pengetahuan yang banyak tentang penting gizi. Kebiasaan makan yang penting kenyang, menyebabkan ibu cenderung tidak melakukan tindakan pemberian makanan yang bergizi untuk anak. Namun pengetahuan tersebut tidak harus dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden. Hal itu dikarenakan walaupun responden berpendidikan SD dan SLTP tetapi mereka bisa saja memiliki pengetahuan yang tentang gizi seimbang. Walaupun pengetahuan tersebut dapat diperoleh dan proses pengalaman responden, dan apabila sang ibu mau mengikuti sosialisasi posyandu memberikan informasi kepada masyarakat serta sudah masuknya media cetak dan elektronik di desa Penyangkak. Jadi kondisi kemiskinan keluarga akan sangat menentukan status gizi balita. Adapun kebutuhan-kebutuhan pokok seperti kebutuhan pangan, yang meliputi beras, sayur mayur, lauk, minyak serta kebutuhan dapur lainnya merupakan hal yang diutamakan ada, walaupun terkadang kalau memang tidak ada uang mereka biasanya berhutang ke warung dan membayarnya kalau sudah punya uang. Uang yang didapat dari merumput oleh suami diserahkan seluruhnya pada istri. Biasanya para istri akan melihat ketersedian beras lauk.Kemudian kebutuhan sandang meliput kebutuhan pakaian yang biasanya hanya dapat diusakan dibeli setahun sekali khususnya untuk moment idul fitri. Adapun papan sebagai kebutuhan pokok, rata-rata keluarga miskin tinggal menetap di rumah keluarganya atau menyewa, kalaupun mereka sendiri rumah kondisinya masih minim dan semi permanen. lalu sayur dan sudah punya Prioritas pemenuhan kebutuhan makan keluarga terbesar masih terletak pada kebutuhan akan beras, sebab beras adalah makanan pokok bagi keluarga balita gizi buruk dan bagi seluruh penduduk desa Penyangkak. Pada keluarga yang miskin ibu dan ayah sibuk mencari penghasilan, terlalu terkadang mereka memperhatikan jenis makanan, variasi atau gizi yang terdapat dalam pemenuhan kebutuhan makanan karena keterbatasn ekonomi. Apalagi ibu juga tidak punya pengetahuan yang benar terhadap pola asuh dan kesehatan keluarga. Kondisi ekonomi yang terbatas membuat ibu dan ayah tidak terlalu memperhatikan kesehatan tempat tinggal karena banyak kesibukan yang harus mereka selesaikan. Lalu terkadang karena keterbatasan mereka harus pandai-pandai membagi waktu antara mengasuh dan mencari tambahan belanja. Ditambah lagi mereka biasanya lalai ikut menimbang bayi mereka ke posyandu yang ada di desa. Berdasarkan info dari kader posyandu dan buku pantauan bulanan hanya 45 % warga yang punya balita rutin ke Posyandu sedangkan sisanya mereka merasa tidak terlalu penting dan menganggap kalau anak mereka sehat-sehat saja. tidak 155
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 2. Hubungan Asupan gizi (X2) dengan status gizi balita (Y) Makanan yang dibutuhkan adalah makanan yang berguna untuk kesehatan terutama bagi balita, sebab dalam siklus manusia balita berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat dan salah satu faktor yang secara langsung mempengaruhi kondisi kesehatan balita adalah makanan yang diberikan. Adapun makanan yang diberikan adalah makanan yang kandungan zat gizinya seimbang yang punya nilai sangat penting (Marsetyo, 1991:2) Balita dapat memperoleh asupan gizi yang berasal dari dalam tubuh ibu yang mana asupan itu diperoleh balita sedang masa disusui dan asupan yang berasal dari makanan yang diberikan pada balita. Perbedaan usia menyebabkan perbedaan dalam ketentuan dalam pemilihan dan penentuan jenis-jenis makanan yang mesti dan tidak boleh dimakan, kuantitas dan kualitas makanan. Asupan gizi keluarga sangat ditentukan oleh makanan yang diolah oleh ibu rumah tangga, hampir setiap rumah tangga yang menjadi responden kebutuhan makannya ditentukan oleh ibu rumah tangga. Pemilihan dan pengolahan makanan sangat tergantung dengan kemampuan keuangan keluarga dan keterampilan ibu dalam mengolah makanan. Melihat kebutuhan seorang bayi akan ASI esklusif maka kesehatan ibu posisinya menjadi penting. Dalam buku Praktis Ahli Gizi yang ditulis oleh jurusan gizi Malang (2005: 4), menyebutkan bahwa pada saat menyusui ibu memerlukan tambahan energi dan zat-zat gizi, dibutuhkan pula lebih banyak cairan, menambah konsumsi kalsium dan zat besi yang tinggi. Ibu yang sehat akan menghasilkan ASI yang berkualitas, sebab pada masa seorang anak hanya menerima ASI saja (ASI ekslusif) maka apa yang dimakan ibu itulah yang menjadi serapan ASI bagi anaknya sehingga selama masa menyusui ibu mesti memperhatikan masalah menu makanan dan frekuensi makan. Kurangnya produktivitas ASI dan terganggunya kondisi kesehatan adalah dua hal yang saling berkaitan. Yuliani (2006:5) menyebutkan yang mempengaruhi produktivitas ASI antara lain adalah status gizi dan makan/ minum yang dikonsumsi. Status gizi erat kaitannya dengan persoalan makan dan minum. Sementara itu persoalan makan dan minum memilki efek pada kondisi sehat dan sakit seseorang. Makan dengan menu, gizi dan pola yang baik menjadikan makanan yang masuk ke dalam tubuh dapat membantu fungsi kerja dari sebuah sistem kehidupan bernama tubuh manusia sistem produktivitas ASI. Padahal pada usia 0-6 bulan setiap anak dianjurkan hanya mendapatkan ASI ekslusif. Namun pada keluarga yang asupan gizinya terbatas, dan ibu sebagai sentral asupan gizi bayi juga mendapatkan asupan gizi yang seadanya, tanpa ada penambahan konsumsi selama hamil dan menyusui menyebabkan ASI ibu kurang berkualiatas. Bahkan terkadang tidak keluar seharusnya hanya mendapatkan ASI juga diberikan asupan gizi lain seperti madu, pisang dan susu formula. bahwa hal-hal termasuk didalamnya sehingga bayi yang Pada dasarnya frekuensi makan yang baik bagi seorang anak pada usia pertumbuhan yang sangat pesat adalah 3 kali sehari, namun sebagian besar balita gizi buruk memiliki frekuensi makan 2 kali. Hal ini disebabkan para ibu baru selesai masak ketika hari telah tinggi sekitar pukul 10.00 wib, sehingga di pagi hari balita hanya di beri ASI/ susu. Lalu anak makan siang bersamaan dengan jadwal makan orang tua mereka. Kalau ada kecukupan uang saja balita diberi makanan tambahan, seperti biskuit, roti dll. Namun jika tidak balita hanya diberi makanan seadanya, sesuai dengan makanan yang ada di keluarga. Sehingga akibatnya balita yang kekurangan gizi dan tidak pernah mendapatkan asupan gizi yang berimbang dalam jangka waktu yang lama akan berdampak pada status balita. Status gizi buruk akan dapat disandang jika anak sudah memiliki tanda berat badan yang tidak berimbang dengan umur selama 3 bulan berturut-turut, maka harus ditangani segera dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi berimbang. Dari perhitungan uji statistik product moment, diketahui bahwa ternyata ada korelasi antara asupan gizi keluarga terhadap status gizi balita (Hk diterima), dengan kata lain semakin tinggi asupan gizi balita maka akan semakin baik status gizi balita begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah asupan gizi keluarga akan semakin rendah status gizi balita. Dimana kaitan asupan gizi balita sangat ditentukan oleh asupan gizi yang diperoleh dari ibunya. Apabila ibu selama menyusui tidak memenuhi unsur-unsur makan ibu, maka unsur gizi akan diambil dari tubuh ibu sendiri sendiri sehingga dapat menyebabkan ibu mudah menderita penyakit defesiensi yang akut. Seperti yang disampaikan gizi buruk adalah kondisi tubuh yang tampak sangat kurus karena makanan yang dimakan setiap hari tidak dapat memenuhi zat gizi yang protein dibutuhkan, (Astuti,2005:1), sehingga terjadi ketidakseimbangan antara berat badan, tinggi badan dengan umur. Konsep ini sejalan dengan Nency (2005:3) yang menyebutkan gizi buruk (severe malnutrion) diketahui dengan membandingkan antara berat badan menurut umur atau panjang badan dengan rujukan (standar yang telah ditetapkan). Bila berat badan menurut umur sesuai terutama kalori dan 156
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dengan standar anak tersebut gizi baik, sedikit di bawah standar di sebut gizi buruk. Perbandingan antara umur, berat badan dan tinggi badan pada balita dapat dipantau saat penimbangan balita di Posyandu, yang hasil perkembangannya tiap bulan tertera pada lembaran Kartu Menuju Sehat (KMS). Namun sangat disayangkan terkadang masyarakat ekonomi, miskin menyebabkan mereka sibuk mencari penghasilan dan ketika kesibukan mencari nafkah sesuai dengan observasi peneliti membuat mereka terlalu memiliki pengetahuan. Pengetahuan yang kurang tentang gizi berimbang dan kondisi kesehatan anak yang tidak pernah dikontrol maka status gizi anak tidak pasti. Status gizi anak yang tidak pernah diketahui inilah biasanya lama-kelamaan baru diketahui gizi buruk jika pola asuh dan pemerintah khususnya bidan tidak mendekatkan diri untuk memberi pemahaman dan pendekatan agar mengikuti program posyandu. yang memiliki keterbatasan tidak Sekarang sudah saatnya masalah gizi anak balita ini ditangani dengan lebih terintegrasi, melibatkan unsur masyarakat dengan organisasi meningkatkan kesadaran pentingnya penimbangan bulanan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan pertumbuhan yang akan menjadi tanda awal terjadinya masalah gizi. Bila hal ini dapat dilasanakan dengan baik, maka gangguan pertumbuhan dapat diatasi lebih dini dan masalah gizi buruk tidak akan muncul. Harus disadari bahwa anak balita merupakan calon generasi penerus bangsa, yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa di masa depan. dan setempat, Bila kita kaji dari hasil temuan kasus lalu dikaitkan dengan gizi buruk,kejadian masalah gizi buruk bukan semata-mata tanggung jawab Departemen Kesehatan atau Dinas Kesehatan di daerah. Masalah ini jelas disebabkan oleh berbagai faktor yang pada akhirnya mengerucut sehingga si anak tidak mendapat asupan gizi yang cukup selama kurun waktu yang lama. Mungkin karena ketiadaan pangan di rumah tangga, yang apabila dikaji penyebabnya akan sangat banyak dan tidak berkaitan dengan sektor kesehatan. Atau mungkin karena kelalaian orangtua dalam pengasuhan bayi dan anak balita, sehingga asupan gizi untuk anak tidak terawasi dengan baik, sehingga timbul masalah gizi buruk. sebab-akibat timbulnya masalah 3.Pola Asupan Gizi Pada Keluarga Miskin Pemberian asupan makanan pada keluarga miskin dalam penelitian yang dilakukan di desa Penyangkak dapat digambarkan dengan melihat menu makan dan frekwensi makan pada balita sesuai dengan standar Dinkes atau sebaliknya, maka dapat digambar sebagai berikut: 1.Pada anak umur 0-6 bulan (ASI Eklusif) Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan anak-anak yang balita gizi buruk yang teridentifikasi di desa tidak mendapat ASI ekslusif. Mereka paling lam 2-4 bulan dalam memberikan ASI. Hal tersebut bukan karena sang ibu tidak mau memberikan ASI ekslusif namun ASI sang tidak keluar setelah 4 bulan. Hal tersebut terjadi karena asupan makanan yang ada dalam tubuh sang ibu juga kurang. Akhirnya terpaksa mereka memberikan makanan tambahan seperti madu atau susu formula. 2. Pada anak umur 7-12 bulan Berdasarkan penelitian dapat digambarkan pada keluarga miskin anak-anak mereka yang berusia 7-12 bulan diberi makana nasi tim, susu formula dan tepung beras. Namun yang sering diberikan pada balita adalah tepung beras atau nasi tim. Kandungan yang diberikan dalam pemberian makan tambahan ini juga seadanya tidak ada variasi atau ragam makanan. Frekwensinya hanya sekitar 3 - 4 kali sehari. 3.Pada anak umur 12- 24 bulan Pada umur ini sebenarnya anak sudah diharuskan lebih banyak mengkonsumsi berbagai jenis dan variasi makanan. Namun makanannya masih diolah secara lembik. ASI masih diberikan namun tidak sesering ketika bayi. Anak-anak biasanya oleh ibu sudah diberikan makanan apa saja yang dia bisa makan. Misalnya gorengan itu diberikan juga oleh ibu, atau kerupuk. Sebenarnya hal terrsebut tidak masalah jika hanya sekali-kali, namun yang terjadi sering ibu hanya memberikan makanan yang disukai anak asal dia tidak cengeng dari pada mengusahakan makanan yang sehat dan berimbang. 4.Pada anak umur 24-60 bulan Pada usia ini asupan gizi anak sangat tergantung dengan asupan gizi keluarga. Apa yang disedikan ibu itulah yang akan di makan oleh seluruh anggota keluarga. Ada yang terkadang apabila ada kelebihan uang memberikan makanan selingan seperti bubur kacang ijo dan bikuit namun hal tersebut jarang terjadi. Maka hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya dari Antoni (2005:470) bahwa anak-anak yang tinggal di desa Penyangkak yang kondisi ekonomi yang miskin kebanyakan tidak memenuhi standar gizi atau susunan pola makan yang telah ditetapkan oleh Dinkes. Alasan utamanya adalah keterbatasan ekonomi untuk pemenuhan asupan makanan yang ideal. Lalu ketidakpahaman tentang asupan gizi berimbang serta tidak pernah ibu yang kondisi kesehatan juga 157
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 diperhatikan dengan baik. UCAPAN TERIMA KASIH Permasalahan kesehatan semacam gizi buruk adalah permasalahan yang multifaktor yang tidak hanya sekedar permasalahan ekonomi yang kemudian perbaikan ditataran ekonomi sehingga menjadi selesai. Keberadaan dan kemasyarakatan dimana keluarga bertempat tinggal turut membantu dalam pengentasan kemiskinan dan gizi buruk. Keluarga miskin seperti keluarga gizi buruk merupakan bagian dari masyrakat yang komplek memiki keterlibatan dengan berbagai komponen masayarakat yang ada di dalamnya. lembaga-lembaga sosial Penulis mengucapkan terimakasih pada program studi Antropologi Universitas Padjajaran untuk memberikan kesempatan agar tulisan ini di presentasikan dalam seminar nasional dengan tema "Budaya dan Politik". DAFTAR PUSTAKA: Antoni, Herwan.2005.Hubungan Pola Makanan Pendamping ASI dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Motorik Kasar Bayi. Sains Kesehatan. Jurnal. Bengkulu: Universitas Bengkulu SIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditarik dan hasil pembahasan data penelitian, dari perhitungan uji Korelasi Product Moment dapat dibuktikan bahwa ada hubungan antara kondisi kemiskinan keluarga dengan status gizi balita (balita gizi buruk) (Hk Diterima). Intinya, kondisi kemiskinan keluarga dapat mempengaruhi status gizi. Karena anak yang kekurangan gizi biasanya berawal dari kelaurga yang pendapatannya kurang sehingga makanan yang disediakan seadanya, dengan prinsip yang penting kenyang tanpa pernah peduli dengan kandungan protein, vitamin serta hal-hal didalamnya. Menyebabkan anak yang berada dalam kondisi ekonomi sulit juga sulit mendapatkan akses kesehatan yang memadai, sehingga tubuh anak yang masih mudah terserang penyakit. Anak-anak inipun ketika sakit ditangani denagn pengobatan sederhana yang tidak banyak mengeluarkan uang. Maka kondisi inilah yang rentan menjadikan anak mendapatkan status gizi kurang karena berat badannya jarang naik dan jauh dari berat badan ideal. Apriansyah, Joni. 2006. Kemiskinan Petani Penggarap. Skripsi. Bengkulu : Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Bengkulu. Hamid, Yuli Heirina.2001. Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga dan Status Gizi Balita pada Keluarga Pra Sejahtera. Jurnal Mon Mata. Banda Aceh: Lembaga Penelitian Syiah Kuala Wiyono,Nur Hadi.2007. terkini Tentang Kependudukan : September-Oktober 2007. Warta Demografi. Depok: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Isu-Isu Yusra.2003.Perilaku gizi wanita Nelayan Sehubungan dengan Tingginya prevalensi Busung Lapar di Sumatera Barat. Jurnal Pemberdayaan Perempuan. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan RI Anonim, 2010.Data Penduduk Desa Penyangkak 2010. Desa Penyangkak. Bengkulu Despartemen Keehatan RI.2008.Buku Pemantauan Pertumbuhan Balita di Posyandu. Jakarta Departemen Kesehatan RI.2008. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Dinas Kesehatan.2009. Profil Kesehatan Propinsi Selanjutnya dari perhitungan uji statistik Product Moment, dibuktikan bahwa ada asupan gizi keluarga dengan status gizi balita (Hk diterima). artinya, dengan kata lain semakin tinggi asupan gizi balita maka akan semakin baik status gizi balita begitu juga sebaliknya apabila semakin rendah asupan gizi keluarga akan semakin rendah status gizi balita. Dimana kaitan asupan gizi balita sangat ditentukan oleh asupan gizi yang diperoleh dari ibunya. Apabila ibu selama menyusui tidak memenuhi unsur-unsur makan ibu, maka unsur gizi akan diambil dari tubuh ibu sendiri sendiri sehingga dapat menyebabkan ibu mudah menderita penyakit defesiensi tersebut akut. menunjukkan hipotesa kerja (Hk) peneliti terbukti yang Pembuktian Bengkulu 2008. Bengkulu Dinas Kesehatan.2010. Profil kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara. 2009.Bengkulu 2005. Busung Lapar Anonim, dan Hunger Astuti,Marfuah Panji.2005. Ciri-ciri Kurang Gunawandan Sugiyanto.2005.Kondisi Keluarga Fakir Hendrizal.2008.Gizi Buruk Apa Akarnya? Dalam Wawasan Koran Sore Sabtu 26 Januari 2008. Khomsan, Ali.2003. Pangan dan Nayla. 2006. Beda Kurang Gizi dan Gizi Buruk. seputar 158
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Nancy,Yeti dan M.Thoha Arifin.2005.Gizi Buruk, Yang Ancaman Generasi Soekirman.2007.Gizi Buruk, Kemiskinan, dan Tatang.S.2002.Hubungan Otak Kosong dengan Gizi Buruk dalam Harian Umum Sore Sinar Harapan Jumat 25 Januari 2008 Barnard, A. 2011. Social Anthropology and Human Origins. Cambridge: Cambridge University Press. Barth, F. 2003. In F. Barth, A. Gingrich, R. Parkin, & S. Silverman, One Discipline, Four Ways: British, German, French, and American Anthropology. (p. 19). Chicago: The University of Chicago Press. 159
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 FORMASI WACANA KEWARGANEGARAAN PASCA-REFORMASI Caroline Paskarina Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran e-mail: [email protected] Abstrak PENDAHULUAN formasi wacana Tulisan kewarganegaraan Indonesia. di pascareformasi Pascareformasi, wacana tentang kewarganegaraan justru tidak banyak dibicarakan, seolah ada keterputusan dengan masa- masa sebelumnya, yakni masa kolonial, masa awal kemerdekaan, dan masa Orde Baru yang menempatkan wacana kewarganegaraan sebagai bagian dari strategi politik untuk menguatkan legitimasi kekuasaan negara atas nama ini berasumsi bahwa wacana nasionalisme. Tulisan kewarganegaraan telah mengalami dekonstruksi sebagai akibat dari berkembangnya gagasan komunitas politik dalam konteks demokratisasi. Seiring meluasnya wacana dan kewarganegaraan diartikulasikan dengan berbeda, sebagai bagian dari isu kesetaraan gender, kepedulian sosial, kebangkitan lokalitas, bahkan pengakuan hak asasi manusia. Kewarganegaraan tidak lagi sekedar menyangkut suatu identitas berhadapan dengan identitas lain, tetapi banyak identitas yang berupaya membentuk kesatuan kepentingan tanpa menghilangkan perbedaan di antaranya. Dengan menggunakan analisis diskursus, studi ini bertujuan memetakan beragam diskursus kewarganegaraan yang berkembang pascareformasi di Indonesia. Metode ini dapat tentang menggambarkan pola-pola penciptaan makna kewarganegaraan, mengungkap wacana dominan dan wacana tandingan yang membentuk diskursus kewarganegaraan. Tulisan ini menawarkan perspektif untuk melihat kewarganegaraan sebagai identitas politik yang dibentuk melalui permainan bahasa (language game) yang mencerminkan pertarungan interpretasi yang diartikulasikan oleh berbagai kepentingan. Perspektif ini menjadi alternatif untuk mengatasi kegagapan liberalisme dalam menjelaskan identitas di antara kewarganegaraan sebagai salahsatu beragam identitas lain, dan bukan juga sebagai identitas tunggal yang mengatasi identitas-identitas lian, seperti dalam akan perspektif kewarganegaraan senantiasa dikonstruksi ulang memberi peluang untuk menempatkan formasi identitas kewarganegaraan sebagai bagian dari upaya membangun budaya demokrasi yang peka akan nalar di balik formasi wacana tersebut. ini ingin mengungkapkan pascareformasi kebebasan persamaan, republikanisme. sebagai Pemahaman yang identitas Kata Kunci: identitas politik, kewarganegaraan, wacana Reformasi telah membawa begitu banyak perubahan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama yang mengarah pada menguatnya demokratisasi. Berbagai praktik yang otoriter dikritisi dan diubah, termasuk juga dalam hal pembentukan identitas kewarganegaraan (citizenship) yang sebelum masa indoktrinasi. Pascareformasi, wacana tentang kewarganegaraan ada justru keterputusan dengan masa-masa sebelumnya, yakni masa kolonial, masa awal kemerdekaan, dan masa Orde Baru yang menempatkan wacana kewarganegaraan sebagai bagian dari strategi politik untuk menguatkan legitimasi kekuasaan negara atas nama nasionalisme. reformasi dilakukan melalui tidak banyak dibicarakan, seolah Pada masa pra- dan awal kemerdekaan, wacana kewarganegaraan ditempatkan dalam kerangka nation- building bersama-sama dengan wacana nasionalisme dan patriotisme. Adanya musuh bersama menjadi jargon utama yang memudahkan pembentukan identitas kewarganegaraan dilakukan, yakni identitas sebagai warga negara Indonesia berhadapan dengan identitas sebagai warga negara lain. Meskipun demikian, tidak mudah untuk membangun identitas 'Indonesia' ketika berhadapan dengan identitas etnik yang sebelumnya telah ada. Pertemuan di antara keragaman identitas ini yang membuat proses menjadi 'Indonesia' tidak pernah sepenuhnya bersifat dikotomis. Pembentukan identitas 'Indonesia' sebagai negara- bangsa diilustrasikan oleh Ben Anderson (1983) sebagai komunitas terbayangkan, yang menyatakan bahwa sebelum terbentuknya sebuah identitas negara- bangsa, telah eksis sebuah ide yang membayangkan tendensi ke arah persatuan bangsa melalui beberapa faktor pemersatu. Kendati batas-batas geografisnya ditinggalkan tetapi komunitas terbayangkan Indonesia telah tercipta jauh itu, Ben sebelum pendudukan Belanda. Karena Anderson (1983: 12) percaya bahwa pembentukan oleh penaklukan Belanda, 160
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 identitas harus dipahami bukan dengan mengaitkannya dengan ideologi politik yang dijalankan secara sadar diri, tetapi dengan sistem budaya yang luas yang mendahuluinya, di luar dari prosesnya. Pada masa Orde Baru, negara berperan lebih dominan dalam proses pembentukan identitas kewarganegaraan. Proses ini masih berada dalam kerangka nation building dengan wacana modernisasi yang politik. Modernisasi menuntut (pembangunan) homogenisasi budaya politik. Jika homogenitas ideologis ini tidak ada, negara harus menjadi ujung tombak dalam menanamkan 'budaya umum' di antara warga negaranya yang beraneka ragam (Hefner, 2007). Konsekuensinya, pembentukan identitas nasional menuntut penggantian sejumlah besar otoritas politik tradisional, relijius, familial, dan etnis dengan sebuah otoritas politik nasional yang sekuler dan tunggal (Huntington, pemangkasan solidaritas-solidaritas etnorelijius yang dipromosikan oleh negara, pembentukan identitas nasional dan persatuan bangsa seakan terancam (Hefner, 2007). dilekatkan 1968: 34). Tanpa Negara memperoleh justifikasi untuk menggunakan pendekatan top down dalam membangun identitas tunggal kewarganegaraan untuk kepentingan penguatan persatuan dan kesatuan. Meskipun, di dalam praktiknya, proses ini memunculkan resistensi, baik yang bersifat manifes maupun laten, dari identitas- identitas lian yang termarginalkan. Norman, 1994; Kymlicka, 2003; Bosniak, 2001; Scott dan Lawson, 2001), tetapi yang belum banyak yang menggunakan analisis wacana untuk memahami ini konstruksi wacana kewarganegaraan.Tulisan perspektif menawarkan melihat identitas politik yang kewarganegaraan sebagai diungkapkan dalam teks, yang mencerminkan pertarungan interpretasi yang diartikulasikan oleh akan berbagai kewarganegaraan sebagai identitas yang senantiasa dikonstruksi untuk peluang menempatkan identitas kewarganegaraan sebagai bagian dari upaya membangun budaya demokrasi yang peka akan nalar di balik formasi wacana tersebut. untuk Pemahaman kepentingan. ulang memberi formasi Untuk menguraikan hal tersebut, tulisan ini akan terlebih dasar kewarganegaraan, selanjutnya memetakan wacana kewarganegaraan yang berkembang di Indonesia pascareformasi dengan menggunakan kasus-kasus yang akhir, muncul disampaikan simpulan berupa pembelajaran yang dapat diambil dari perkembangan wacana kewarganegaraan tersebut bagi penguatan budaya demokrasi di Indonesia. dahulu membahas konsep sebagai ilustrasi. Pada bagian METODE Wacana pluralisme kembali menguat ketika pada dekade 1990-an dan 2000-an, globalisasi dan demokratisasi mengalami pasang naik. Wacana ini oleh meningkatnya mobilitas manusia dipicu antarnegara dengan kebangkitan kembali etnis di masyarakat-masyarakat industrial maju dan menguatnya kembali etnorelijius di banyak bagian dunia yang sedang berkembang (Hefner, 2007). Identitas-identitas budaya semakin banyak mewarnai relasi antarwarga negara, mendorong negara untuk memikirkan kembali pola pengelolaan isu-isu kewarganegaraan, demi memelihara keharmonisan relasi sosial. Kewarganegaraan menjadi identitas yang lebih cair, sehingga memerlukan pendekatan yang lebih beragam untuk mengelolanya dengan lebih inklusif. yang muncul bersamaan Untuk menegaskan bahwa konsep kewarganegaraan bukan konsep yang alamiah, tetapi merupakan konstruksi yang senantiasa ditentukan oleh perubahan- perubahan sosial, ekonomi, dan politik, maka tulisan ini untuk menggunakan metode mengungkapkan makna konstruksi balik kewarganegaraan itu. Wacana diartikan sebagai seperangkat aturan dan praktik yang menentukan pemaknaan dalam suatu wilayah tertentu (Foucault, 1972). Memahami kewarganegaraan sebagai praktik diskursif dapat menyediakan alat analisis untuk secara kritis menyingkap makna di balik berbagai kepentingan yang melatarbelakangi produksi dan reproduksi teks tentang kewarganegaraan. Analisis wacana bertujuan mengungkapkan bagaimana kepentingan-kepentingan tersebut diekspresikan dan membentuk makna dari praktik kewarganegaraan. analisis wacana di Berangkat dari dinamika yang berlangsung dalam periode-periode di atas, juga dengan melihat berbagai kecenderungan yang berkembang dewasa ini, jelas bahwa kewarganegaraan bukan semata isu politik tetapi justru merupakan produk konstruksi yang lahir sebagai respon terhadap konteks yang berkembang. Kendati ada banyak literatur dan studi yang membahas tentang (Hefner, 2007; Kymlicka dan kewarganegaraan Penulis mengkaji sejumlah teks yang termuat dalam literatur untuk mengidentifikasi pernyataan-pernyataan yang membentuk cara pikir dan hal-hal yang dikaitkan dengan kewarganegaraan. Teks yang menjadi unit analisis dipilih secara acak dari bidang ilmu sosial dan politik, yang memuat tentang kewarganegaraan sebagai topik utama. Teks-teks ini diperoleh dari jurnal ilmiah 161
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dan e-book yang diakses secara bebas melalui internet. Indonesia dengan Untuk mengaitkan pascareformasi, kasus-kasus digunakan kewarganegaraan yang muncul dalam pemberitaan media massa. Pernyataan yang tertuang dalam bentuk teks tersebut menunjukkan posisi tentang keanggotaan sebagai warga negara, identitas, nilai, partisipasi, dan pengetahuan-pengetahuan yang membentuk ekspresi keyakinan tentang kewarganegaraan, yang selanjutnya mencerminkan makna dari kewarganegaraan sekaligus memilah mana makna yang lebih dapat diterima dan mana yang tidak (Johnstone, 2002). Pilihan-pilihan dan tersebut mengarah pada produksi, klaim-klaim reproduksi, dan kontestasi dari makna tentang kewarganegaraan. konteks tekstual dipakai untuk mengidentifikasi Analisis dimensi-dimensi sebagai berikut: (a) klaim yang dinyatakan oleh pengarang; (b) pilihan kata (kosa kata, slogan, gaya penulisan) yang dipakai pengarang; (c) nilai-nilai politik yang terkandung dalam teks; dan (d) konteks yang melatarbelakangi teks tersebut. Dengan menganalisis dimensi-dimensi tersebut, tulisan ini ingin mengungkapkan apa yang ingin dinyatakan oleh pengarang teks tersebut, apa ekspresi atau istilah yang identitas digunakan kewarganegaraan, serta nilai-nilai apa yang ingin diperjuangkan oleh para penulis teks tersebut. Setelah menganalisis hal-hal tersebut, dapat diidentifikasi pola- dapat kewarganegaraan, pola wacana menggambarkan kewarganegaraan bagaimana dideskripsikan, perbedaan-perbedaan dalam klaim tentang bagaimana seharusnya karakteristik warga negara yang baik. untuk mengidentifikasi yang sipil, kewarganegaraan politik, dan kewarganegaraan sosial. Kewarganegaraan sipil meliputi hak-hak individu untuk berpendapat, menganut keyakinan tertentu, dan hak kepemilikan. Konsep ini lahir sebagai implikasi dari sistem kapitalisme yang memberikan jaminan individual, persamaan hukum, dan kebebasan sipil. Kebebasan politik mencakup hak untuk berpartipasi dalam proses politik, seperti menjadi anggota dari lembaga-lembaga politik, atau memilih anggota dari lembaga-lembaga tersebut. Konsep ini lahir sebagai konsekuensi dari berkembangnya demokrasi perwakilan dan munculnya kelas menengah baru yang berperan penting dalam demokratisasi. Konsep kewarganegaraan sosial mulai berkembang pada abad ke-20 mencakup perwujudan hak-hak yang lebih luas, mulai dari hak untuk memperoleh kesejahteraan ekonomi dan keamanan hingga hak untuk memperoleh kehidupan yang layak. Konsep dari sebagai berkembangnya praktik negara kesejahteraan yang mengubah relasi antara negara dan warga negara. perlindungan kepemilikan ini lahir konsekuensi Konsep-konsep di atas menunjukkan bahwa definisi dan ruang terus mengalami perkembangan secara dinamis, menjadi semakin kompleks. Dinamika ini juga turut mewarnai kontestasi makna yang lahir dari pergeseran ruang lingkup kewarganegaraan. Berdasarkan hasil analisis, (dua) kategori wacana yang saling terdapat 2 konsep berkontestasi kewarganegaraan di Indonesia pascareformasi. Wacana dominan dibangun oleh dua kerangka konseptual, yakni civic republikan dan liberal. Sementara itu, wacana tandingan muncul melalui sejumlah diskursus kritis yang antara lain dibangun di atas klaim-klaim feminis, rekonstruksionis, kultural, dan transnasional. lingkup kewarganegaraan yang dalam membentuk HASIL DAN PEMBAHASAN Secara umum, kewarganegaraan mengandung sejumlah unsur, yakni: (a) memberi status keanggotaan bagi individu di dalam unit politik tertentu; (b) memberi identitas politik bagi (c) membentuk seperangkat nilai, yang umumnya diinterpretasikan sebagai komitmen bagi kebaikan bersama dari unit politik tertentu; (d) mencakup partisipasi dalam proses politik; serta (e) meliputi upaya-upaya memperoleh dan menggunakan pengetahuan dan pemahaman tentang hukum, dokumen, struktur, dan proses pemerintahan (Enslin, 2000). Kewarganegaraan, dengan begitu, mencakup pemberian keanggotaan, identitas, nilai, dan hak-hak untuk berpartisipasi berdasarkan pengetahuan politik tertentu. individu; Konsep lainnya dikemukakan oleh Marshall (dalam Katz, 2001) yang membagi lingkup kewarganegaraan ke dalam 3 (tiga) kategori, yakni kewarganegaraan Pada bagian ini akan diuraikan karakteristik dari setiap wacana dan bagaimana masing-masing membentuk konstruksi makna kewarganegaraan yang berkembang di Indonesia. Wacana Dominan: Pengakuan Negara Wacana kewarganegaraan yang dibangun di atas klaim civic republikan mengedepankan nilai-nilai kecintaan kepada tanah air dan pengabdian kepada komunitas politik formal (pemerintah atau negara). Sebagai anggota dari suatu komunitas politik, identitas warga negara dibentuk melalui pengenalan akan pengetahuan tentang karakteristik yang membentuk warga negara yang baik, antara lain ditandai oleh komitmen terhadap negara, penghormatan terhadap simbol-simbol negara, dan aktif berpartisipasi untuk kepentingan bersama, yang terutama dilakukan melalui pemberian suara 162
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dalam pemilihan umum, bergabung dalam partai politik, atau aktivitas-aktivitas sipil lainnya). Teks-teks utama yang mendukung wacana civic republikan ini dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen regulasi negara, mulai dari Konstitusi hingga peraturan perundang-undangan yang lebih operasional. Karakter utama dari wacana ini adalah patriotisme yang dimanifestasikan melalui berbagai bentuk aktivitas sipil, baik melalui yang bersifat formal melalui pengabdian kenegaraan maupun melalui berbagai aktivitas sosial untuk kepentingan umum (Etzioni, 1993; Ravitch dan Viteritti, 2001). Nilai-nilai ini yang melandasi berbagai praktik untuk menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme. Maraknya kemunculan figur-figur simbol-simbol politisi patriotisme merupakan fenomena yang menjadi bukti bahwa wacana republikan masih kuat mendominasi konsepsi kewarganegaraan di Indonesia pascareformasi. Konsepsi ini juga marak dipraktikan oleh pemerintahan Orde Baru bahkan melalui institusi yang lain melalui kurikulum Pendidikan Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan, penataran P4, dan penyelenggaraan upacara bendera di seluruh instansi resmi pemerintahan. Namun, berbeda dengan praktik di masa Orde Baru yang cenderung state-centered pendekatan republikan di masa indoktrinasi, wacana civic revitalisasi melalui pascareformasi mengalami munculnya isu kedaulatan negara dan kebanggaan akan kejayaan bangsa. dalam institusi-institusi yang mengedepankan civic sistemik, antara dan menggunakan mode partisipasi yang bersifat kooperatif dan suportif terhadap ini dijustifikasi oleh kewajiban warga negara untuk mematuhi berbagai peraturan yang dibuat oleh negara dan menghormati institusi-institusi formal kenegaraan. Konsep jawab' seringkali dihadapkan dengan konsep 'hak', sehingga berbicara tentang kewarganegaraan dalam konteks civic republikan menyangkut hubungan negara dengan warganya dalam hal perwujudan hak dan tanggung jawab (kewajiban) warga negara. Kesetiaan warga negara untuk memenuhi ketimbang tanggung lebih dari pemenuhan kewarganegaraan adalah untuk mencapai kepentingan bersama, bukan sekedar pemenuhan hak-hak warga negara. institusi kenegaraan formal. Hal 'tanggung jawabnya penting karena hak-hak tujuan Pada sisi yang lain, wacana dominan kewarganegaraan juga dibangun di atas klaim politik liberal, yang mengedepankan pengakuan atas kebebasan individual. Berbeda dengan lebih mengutamakan pemenuhan kewajiban warga negara, wacana liberal justru mengutamakan hak-hak individu untuk membentuk, memperbaharui, dan mengejar hasratnya akan kehidupan yang baik dengan tetap memperhatikan penghormatan akan hak-hak orang lain (Abowitz dan Harnish, 2006). Pengakuan akan hak-hak individu ini mengarah pada pengakuan akan kesetaraan atau kemampuan semua orang, khususnya mereka yang sepenuhnya semula melaksanakan kebebasannya dalam masyarakat. civic republikan yang termarginalkan untuk Wacana Indonesia sebagai negara maritim, misalnya yang dimunculkan oleh pemerintahan Jokowi, dapat menjadi ilustrasi revitalisasi wacana civic republikan identitas nasional untuk membangun kembali berdasarkan warisan yang digabungkan dengan potensi sumber daya (laut) bagi kejayaan masa depan. Dalam konteks persaingan global, kemunculan wacana negara maritim turut berperan menumbuhkan jiwa patriotisme terutama ketika berkompetisi dengan negara-negara lain dalam hal pengelolaan sumber daya. Karena itu, besarnya dukungan publik terhadap keberanian Menteri Perikanan dan Kelautan dalam memperjuangkan eksistensi Indonesia di wilayah perairan sesungguhnya bukan semata menggambarkan prestasi Menteri Susi Pujiastuti, tetapi juga membuktikan bahwa identitas kebangsaan dapat dibentuk melalui aksi-aksi patriotik yang membangkitkan memori akan kejayaan di masa lampau. kejayaan historis Dalam wacana identitas kewarganegaraan dikonstruksi dalam konteks komunitas politik yang lebih sempit, dengan fokus yang lebih besar pada prosedur untuk menjamin proses pemerintahan dan kebijakan yang lebih adil dan inklusif (Gutmann, 2000). Formasi wacana kewarganegaraan yang bercorak liberal lebih menekankan pentingnya kemandirian individu untuk melaksanakan kebebasan, hak, dan kewajibannya (McLaughlin, 1992; Shafir, 1998), sehingga klaim utama yang menandai konstruksi identitas kewarganegaraan dalam formasi wacana liberal adalah otonomi, yang diartikan sebagai sikap kritis warga negara terhadap segala bentuk otoritas (Kymlicka, 1999). Karena itu, kemampuan untuk berpikir dan bertindak rasional menjadi sangat penting kewarganegaraan. untuk membangun Kapasitas ini menjadi penting karena warga negara diharapkan menjadi subjek yang berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemerintahan (Benhabib, 1992; Habermas, 1996; Cohen, 1996; Gutmann dan Thompson, 1996). Untuk itu, identitas warga negara yang baik menurut formasi wacana liberal adalah terbuka, individu-individu yang mandiri, berpikir ini, identitas Formasi wacana kewarganegaraan yang dibangun di atas klaim civic republikan sangat menekankan pada 163
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 memiliki kapasitas untuk menghormati hak-hak orang lain, kemampuan untuk mengevaluasi kinerja pemerintah, dan kesediaan untuk berpartisipasi dalam ruang publik (Rawls, 1993; Galston, 1991). Dalam konteks ini, kemunculan berbagai ruang publik yang memanfaatkan media online menandai praktik kewarganegaraan dalam perspektif deliberatif ini. Formasi wacana kewarganegaraan dalam konstruksi wacana dominan menunjukkan negara sebagai arena utama dalam mengampu kewarganegaraan. Negara menjadi institusi yang memberikan pengakuan akan identitas warga negara, baik dalam lingkup yuridis formal, politik. dalam Kewarganegaraan dalam formasi wacana dominan adalah soal pengakuan hak dan kewajiban para anggota suatu negara untuk berpartisipasi aktif dan kritis demi mendukung keberlangsungan tata kelola pemerintahan. Kasus-kasus kewarganegaraan yang muncul di Indonesia pascareformasi masih berkutat pada persoalan pembentukan identitas nasional dan status keanggotaan sebagai warga negara. Hal ini tergambar jelas dalam kasus Archandra Tahar dan Gloria Himmel status dwi yang menjadi perdebatan karena kewarganegaraannya. Kendati dinilai memiliki potensi besar untuk berkontribusi bagi Indonesia, tetapi argumentasi yuridis-formal yang menguat status perdebatan kewarganegaraan keduanya menunjukkan bahwa isu keanggotaan masih menjadi persoalan krusial dalam wacana kewarganegaraan di Indonesia. Dalam formasi ini, kendati mulai ada keberimbangan dalam relasi kekuasaan antara negara dan warga negara, tetapi isu- isu kewarganegaraan yang diakui terbatas pada perwujudan dari hak dan kewajiban yang bersifat politik. maupun lingkup keduanya dalam tentang Wacana Tandingan: Pengagenan Kewarganegaraan formasi wacana Pada kewarganegaraan yang dikonstruksi atas dasar klaim yang berbeda. Wacana kritis memunculkan berbagai isu baru tentang keanggotaan, identitas, dan keterlibatan sebagai esensi kewarganegaraan. Wacana ini mencoba menggali agenda-agenda liberal dari kebebasan manusia dengan berfokus pada pengeksklusian yang terjadi akibat perbedaan-perbedaan etnisitas, gender, kebangsaan, ras, seksualitas, atau strata sosial-ekonomi. Wacana tandingan ini diperkuat oleh klaim-klaim feminis, kultural, rekonstruksionis, dan transnasionalis. Klaim feminis antara lain muncul dalam tulisan Noddings (1992) yang menunjukkan bahwa berbagai studi tentang kehidupan, kerja, dan kontribusi sosial kaum perempuan telah membawa pergeseran dalam termasuk dalam hal kajian studi-studi sisi lain, muncul yang mempertanyakan kembali budaya, sosial, kewarganegaraan. Dalam literatur-literatur posmodern dan dekonstruksionis, para feminis juga menekankan konstrusi difference dan kekuasaan sebagai aspek- aspek sentral dalam teorisasi kewarganegaraan untuk mengubah secara radikal konsepsi 'perempuan' dalam dunia politik. Mouffe (1992) menekankan pentingnya memahami kewarganegaraan bukan sebagai identitas tunggal, tetapi sebagai pluralitas dari ikatan-ikatan khusus dan untuk penghargaan terhadap kebebasan feminis mempertanyakan ulang individu. Klaim pengampu sentralitas sebagai kewarganegaraan dan ketunggalan identitas yang melahirkan kriteria tertentu yang justru membatasi perempuan untuk masuk ke dalam kriteria tersebut karena praktik-praktik pemilahan yang patriakhis. negara-bangsa Klaim kebudayaan mempertanyakan bagaimana etnisitas, budaya-budaya minoritas, dan kelompok- kelompok menganggap kewarganegaraan sebagai peran dan identitas yang harus ditebus dengan 'harga' atau pengorbanan yang identitas sangat mahal. Hal kewarganegaraan seringkali diperoleh melalui asimilasi yang malah menghilangkan identitas kultural yang semula ada. Seperti feminis yang mengkritisi ketunggalan identitas kewarganegaraan, klaim kultural juga mempertanyakan ulang proses pembentukan tersebut yang berlangsung melalui proses asimilasi. Proses ini justru mengabaikan heterogenitas identitas yang telah ada jauh sebelum identitas nasional dibentuk oleh negara. Klaim ini mempermasalahkan konstruksi identitas nasional yang justru menjadi penyebab hilangnya pembedaan- pembedaan kultural. Wacana dominan yang dibangun seringkali atas di menyebabkan tradisional terpinggirkan dalam proses lahirnya identitas nasional. Formasi wacana kewarganegaraan yang dibentuk oleh menempatkan klaim kewarganegaraan dan keanggotaan warga negara secara aktivitas yang penuh dengan politik representasi, pertarungan dalam dan penyebutan, inklusivitas. Konstruksi identitas kewarganegaraan, dengan begitu, adalah proses yang dibentuk oleh upaya- upaya untuk memperoleh pengakuan sebagai bagian dari identitas suatu negara-bangsa. budaya lainnya ini terjadi karena juga klaim identitas klaim modernitas politik identitas-identitas kultural mencoba sebagai ranah budaya, bahasa, hak-hak minoritas, Klaim konstruksionis menggunakan argumen-argumen progresif untuk mempertanyakan mengapa partisipasi aktif dan kritis dari masyarakat demokratis telah diabaikan dalam konseptualisasi kewarganegaraan yang bercorak liberal. Klaim ini terutama berfokus pada warga negara yang termarginalkan dalam proses politik dan berupaya memperjuangkan hak dan posisi tawar 164
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dari dengan merekonstruksi strata sosial. Klaim ini menggeser formasi wacana kewarganegaraan ke ranah sosial- ekonomi, mencakup hak-hak untuk memperoleh pekerjaan, jaminan keamanan ekonomi, pendidikan, dan Identitas (Wilson, kewarganegaraan dalam klaim ini dibentuk sebagai kapasitas warga negara untuk mempertanyakan ulang dan mengkritisi mengapa institusi-institusi formal kenegaraan tidak berfungsi optimal bagi seluruh warga negara. kelompok-kelompok marginal kesehatan 1994). Wacana tandingan juga dibangun atas dasar klaim transnasionalis identitas kewarganegaraan dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional. Warga negara dalam klaim ini adalah individu yang mengidentifikasi dirinya bukan hanya juga dengan berdasarkan kebangsaannya komunitas-komunitas batas-batas teritorial negara. Konsepsi keanggotaan menjadi lebih cair dan membuka peluang yang lebih luas bagi partisipasi warga negara dalam berbagai asosiasi lokal dan global. Kekuasaan yang lebih luas bagi warga negara dan sebaliknya peran negara yang lebih kecil merefleksikan argumen populis yang mendasari klaim transnasionalis, seperti juga pada klaim-klaim lain yang mendasari wacana kritis tentang kewarganegaraan. Isu diaspora merupakan ilustrasi kasus yang dapat digunakan untuk menggambarkan kebangkitan klaim identitas transnasionalis kewarganegaraan Indonesia saat ini. Dengan makin maraknya fenomena migrasi dan mobilitas penduduk Indonesia melampaui batas-batas wilayah negara, keberadaan para diaspora di berbagai penjuru dunia menjadi potensi sekaligus tantangan yang memerlukan pengelolaan komprehensif. yang mengkonstruksi tetapi lain melintasi dalam konstruksi Formasi wacana tandingan yang dibangun di atas klaim-klaim kritis tidak hanya mempertanyakan ulang konsepsi dasar kewarganegaraan, seperti siapa yang memenuhi syarat sebagai warga negara? Apa dasar mereka mendapatkannya? Apakah ia terkait dengan negara-bangsa, atau mereka berkembang melebihi itu? Formasi wacana batas-batas negara bangsa tandingan juga menggeser konstruksi kewarganegaraan sebagai produk dari kapasitas agen dalam merespon dinamika perubahan sosial-ekonomi di tingkat lokal ini berpendapat bahwa dan global. kewarganegaraan dicapai melalui 'pengagenan' (agency) kewarganegaraan itu sendiri, yang pada dasarnya memiliki identitas yang berbeda- beda. Sebagai sebuah pendekatan, hak-hak yang dimaksudkan juga dikembangkan dari hak-hak sipil dan politik, hingga juga mencakup hak-hak ekonomi, sosial dan budaya, termasuk pula hak untuk berpartisipasi, Pemikiran itu dapat baik di lokal, nasional, maupun global (Kymlicka dan Norman, 1994). Dengan demikian, konsep itu telah berkembang melebihi batas-batas negara bangsa yang selama ini dianggap sebagai pengampu kewarganegaraan, dan menempatkan peran penting aktor-aktor non-negara dalam 'peng-aku-an' (claiming), monitoring dan penguatan hak-hak itu sendiri (Nyamu-Musembi 2002). tingkat Berbagai sumber yang dirujuk itu menunjukkan adanya kebutuhan untuk memahami bagaimana hak dan kewargaan dibentuk oleh konteks sosial, politik dan budaya yang berbeda. Demikian pula, konsepsi hak dan kewargaan yang universal itu telah dijembatani oleh relasi-relasi kekuasaan, hirarki sosial, dan seringkali identitas, yang secara sekaligus dapat kompetisi identitas dan melibatkan menyingkirkan yang lain. Pada saat yang sama, perlawanan-perlawanan yang dilakukan warga negara di berbagai pelosok dunia untuk mengartikulasikan dan menyatakan persepsi mereka dan mempraktekkan kewarganegaraan dalam kehidupan mereka sehari-hari, meski telah dilindungi hukum dan mekanisme yang disediakan negara tidak akan cukup tanpa kehadiran aktor-aktor non-negara itu sendiri. sebagian suara dan SIMPULAN telah Wacana mengalami dari berkembangnya gagasan komunitas politik dalam konteks demokratisasi. Seiring meluasnya kebebasan dan kewarganegaraan diartikulasikan dengan berbeda, sebagai bagian dari isu kesetaraan gender, kepedulian sosial, kebangkitan lokalitas, bahkan pengakuan hak asasi manusia. Kewarganegaraan tidak lagi sekedar menyangkut suatu identitas berhadapan dengan identitas lain, tetapi banyak identitas yang berupaya membentuk kesatuan kepentingan tanpa menghilangkan perbedaan di antaranya. kewarganegaraan dekonstruksi pascareformasi akibat sebagai persamaan, wacana Ada sejumlah poin simpulan penting yang perlu digarisbawahi. Masih terdapat dominasi dari klaim- klaim civic republikan dan liberal dalam wacana kewarganegaraan di ini, seperti antara tergambar dari masih kuatnya kaitan kewarganegaraan dengan peran negara sebagai institusi formal yang memberi pengakuan atas identitas kewarganegaraan. Meskipun demikian, harus diakui bahwa mulai muncul pandangan-pandangan kritis terhadap praktik-praktik formal tersebut, yang muncul sebagai konsekuensi dari menguatnya civil society dan aktor-aktor supra negara. Klaim-klaim yang dibangun Indonesia saat 165
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 di atas kerangka berpikir feminis, kultural, dan rekonstruksionis turut berperan melahirkan bentuk- bentuk baru agensi civic, identitas, dan keanggotaan dalam konsep kewarganegaraan. Bahkan, klaim transnasionalis turut memperkaya wacana kewarganegaraan dengan menyilangkan konsep geografis negara dengan kosmopolitanisme dan transnasionalisme, yang membentuk makna dan praktik-praktik baru dalam berwarga negara. juga Wacana kosmopolitan melahirkan pertanyaan-pertanyaan baru tentang identitas (siapa sesungguhnya warga negara itu?), keanggotaan (siapa yang menjadi anggota suatu negara, bagaimana dengan batas-batas negara dalam konteks transnasional), dan kapasitas agensi (bagaimana seharusnya warga negara yang baik berperilaku). Pertanyaan-pertanyaan ini diperdebatkan di seluruh dunia oleh para ilmuwan dan aktivis, para pemikir politik, dan organisasi-organisasi supra negara lainnya. Meskipun demikian, wacana kritis ini masih sebatas perdebatan atau isu-isu semata, belum mewarnai kebijakan-kebijakan formal yang mengatur tentang kewarganegaraan. Implikasinya, secara formal praktik pengaturan kewarganegaraan masih merujuk pada pola-pola konvensional, padahal dalam perdebatan sehari-hari, isu kewarganegaraan sudah sangat beragam dan meluas seperti yang ditunjukkan oleh wacana kritis. kritis dan Benhabib, S. 1992. Situating the Self: Gender, Community and in Contemporary Ethics. New York: Postmodernism Routledge. Bosniak, L. 2001. Dalam T. A. Aleinikoff dan D. Klusmeyer (Eds)., Citizenship Today: Global Perspectives and Practices (hal. for 237-252). Washington, DC: Carnegie Endowment International Peace Cohen, J. 1996. Dalam S. Benhabib (Ed.), Democracy and difference: Contesting the boundaries of the political (hal. 95-119). Princeton: Princeton University Press. Enslin, P. 2000. Dalam M. Leicester, C. Modgil, dan S. Modgil (Eds.), Politics, Education and Citizenship (hal. 149-150). New York: Falmer Press. Etzioni, A. 1993. The spirit of Community: Rights, Responsibilities, and the Communitarian Agenda. New York: Crown Publishing. Foucault, M. 1972. Archeology of Knowledge. New York: Harper Colophon Books. Galston, W. A. 1991. Liberal purposes; Goods, virtues and duties in the liberal state. Cambridge, UK: Cambridge University Press. Gutmann, A. 2000. Dalam L. M. McDonnell, P. M. Timpane, dan R. Benjamin (Eds.), Rediscovering the Democratic Purposes of Education (hal. 73-90). Lawrence: University Press of Kansas. Gutmann, A., dan Thompson, D. 1996. Democracy and Disagreement. Cambridge: Harvard University Press. Habermas, J. 1996. Dalam S. Benhabib (Ed.), Democracy and difference: Contesting the boundaries of the political (hal. 21- 30). Princeton: Princeton University Press. Hefner, R.W. 2007. Politik Multikulturalisme: Menggugat Realitas Kebangsaan. Yogyakarta: Kanisius. Hutington, S. P. 1968. Political Order in Changing Societies. London: Yale University Press. Johnstone, B. 2002. Discourse Analysis. Malden, MA: Blackwell Publishers. Temuan tersebut menegaskan perlunya membuka ruang bagi masuknya pendekatan-pendekatan baru ke dalam kebijakan-kebijakan pengelolaan kewarganegaraan. Kebijakan-kebijakan yang komprehensif, mencakup mulai dari kurikulum pendidikan kewarganegaraan hingga pada berbagai ragam pengaturan praktik kewarganegaraan kekinian, misalnya dalam hal pengelolaan diaspora atau ragam identitas etnis-relijius yang hingga kini masih terabaikan. ini dalam lingkup Katz, M. B. 2001. The price of Citizenship: Redefining the American Welfare State. New York: Metropolitan Books/Henry Holt. Kymlicka, W. 1999. Dalam M. Halstead dan T. H. McLaughlin (Eds.), Education in Morality (hal. 79-101). New York: Routledge _____. 2003. Kewargaan Multikultural. Jakarta: LP3ES. Mouffe, C. 1992. Dalam J. Butler dan J.W. Scott (Eds.), Feminists theorize the political (hal. 369-384). New York: Routledge. Noddings, N. 1992. The challenge to care in schools. New York: Teachers College Press. Nyamu-Musembi, C. 2002. Dalam Gaventa, J. Introduction; Exploring Citizenship, Participation and Accountability, IDS Bulletin Vol. 33, No. 2, 2002. Brighton: Institute of Development Studies, University of Sussex. Rawls, J. 1993. Political Liberalism. New York: Columbia University Press. DAFTAR PUSTAKA ---***--- Ravitch, D., dan Viteritti, J. P. (Eds.). 2001. Making Good Citizens: Education and Civil Society. New Haven, CT: Yale University Press. Scott, D., dan H. Lawson. 2001. Dalam A. Ross (Ed.), Learning for a Democratic Europe (hal. 349-356). London: Children's Identity and Citizenship in Europe. (Paper) Abowitz, K.K., dan J. Harnish. 2006. Contemporary Discourse of Citizenship. Review of Educational Research, Vol. 76 (4): 653- 690. Shafir, G. 1998. Dalam G. Shafir (Ed.), The citizenship debates: A reader (hal. 1-28). Minneapolis: University of Minnesota Press. Wilson, W. J. 1994. Dalam B. V. Steenbergen (Ed.), The condition of (hal. 49-65). Thousand Oaks, CA: Sage citizenship Publications. Kymlicka, W., dan W. Norman. 1994. Return of the Citizen: A Survey of Recent Work on Citizenship Theory. Ethics, 104, 352-381. McLaughlin, T. H. 1992. Citizenship, diversity and education: A philosophical perspective. Journal of Moral Education, 21(3), 235-250. [1] Anderson, B. R. O'G. 1983. Imagined Communities: Reflection on the Origin and Spread of Nationalism. London: Verso. 166
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 PERAN CIVIL SOCIETY DALAM MEMBANGUN BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA Siti Witianti Ratnia Solihah Program Studi Ilmu Politik, FISIP, Universitas Padjadjaran [email protected] Abstrak PENDAHULUAN Civil society Organization (CSO) merupakan salah satu bagian kelembagaan politik yang penting dan diakui keberadaannya. CSO merupakan sektor publik yang mengedepankan kepedulian sosial atau personal di samping negara dan swasta. Terbukanya ruang di awal masa reformasi menyebabkan peran CSO mengalami puncaknya. Peran CSO merupakan peran politik, karena bekerja untuk kepentingan umum dan berorientasi kepada upaya meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi. Peran politik civil society tersdebut tidak hanya menjadi aktor yang dapat memfasilitasi proses demokratisasi dan mempertahankan demokrasi di suatu negara, tetapi juga ada anggapan organisasi civil society bisa menjadi perusak dalam proses demokratisasi tersebut. Peran CSO dalam demokratisasi adalahd menyebarkan nilai-nilai demokrasi seperti partisipasi politik, human right, keadilan, keterbukaan dan lainnya. Sehingga ini adalah untuk tujuan makalah mendeskripsikan secara konseptual peran civil socety organization dan menganalisis praktik bagaiman organisasi civil society di Indonesia pada masa reformasi memainkan perannya sebagai agen demokrasi. Perkembangan civil society pada masa Orde Baru dirasakan tidak mendukung demokratisasi di Indonesia, eksistensi civil society sebagai kelompok menengah yang independen dan kritis terhadap penyelewengan negara tidak tampak di masa Orde Baru. Pada era tersebut tidak nampak partisipasi aktif dari civil society dalam perumusan kebijakan, tidak ada kebebasan pers, tidak ada kebebasan berkumpul dan berserikat, dan tidak tampak pula civil society yang melakukan fungsi pengawasan terhadap pemerintah. Sehingga pemerintah Orde Baru dapat berkuasa secara otoriter dan sesuka hati. Akan tetapi, di akhir rejim Orde Baru berkuasa di Indonesia, telah tumbuh kelompok- kelompok menengah yang mulai kritis dan menempatkan dirinya sebagai oposisi pemerintah sampai akhirnya mampu meruntuhkan rejim Orde Baru. Pada awal reformasi, kajian tentang civil society menjadi kajian yang cukup menarik bagi para akademisi dan peneliti baik di dalam ataupun di luar negeri untuk mengamati peran civil society di Indonesia terutama dikaitkan dengan proses demokratisasi yang sedang berlangsung di Indonesia pada saat itu. Tulisan literatur yang akan menganalisis informasi berdasarkan literatur yang terkait dengan judul makalah ini. Literatur yang dimaksud berupa buku dan media massa yang menulis tentang peran civil society di Indonesia. ini merupakan kajian Berdasarkan hasil analisis terhadap literatur tersebut maka dapat dijelaskan bahwa pada saat peran organisasi civil society di Indonesia masih kurang sesuai sasaran, tidak semua organisasi bekerja dengan tujuan menanamkan nilai- nilai demokrasi, akan tetapi bekerja secara pragmatis untuk kepentingan kelompok tertentu atau kelompoknya sendiri, sehingga wajar jika muncul anggapan masyarkat yang mengatakan cso sebagai perusak demokrasi itu sendiri. Sehingga dengan maraknya civil society tidak berbanding lurus dengan derajat demokrasi secara essensial. Dengan demikian, masih banyak yang harus dibenahi dari peran civil society untuk mengembalikan perannya secara seutuhnya. Kata Kunci: Civil society, CSO, Budaya Demokrasi dan Demokratisasi di Indonesia Pada masa reformasi, Civil society Organization (CSO) dianggap sebagai salah satu bagian kelembagaan politik yang penting dan diakui keberadaannya. CSO merupakan merupakan sektor publik yang mengedepankan kepedulian sosial atau personal di samping negara dan swasta. Terbukanya ruang di awal masa reformasi menyebabkan peran CSO mengalami puncaknya. Kelompok-kelompok tersebut ada yang tumbuh dengan modal dan program sendiri, ada yang membawa misi donor, dan ada juga yang menjadi mitra pemerintah dalam menjalankan program- program pemerintah, bahkan ada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang merupakan bentukan pemerintah. Peran CSO merupakan peran politik, karena bekerja untuk kepentingan umum dan berorientasi kepada upaya meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi. Peran politik civil society tersdebut tidak hanya menjadi aktor yang dapat memfasilitasi proses demokratisasi dan mempertahankan demokrasi di suatu negara, tetapi juga organisasi civil society bisa menjadi perusak dalam proses demokratisasi tersebut ( (Hadiwinata, Juli 2005: 15). 167
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dalam perjalanannya, peran politik civil society di Indonesia pada saat proses demokratisasi sedang berjalan justru tampak kehilangan arah saat merasa kehilangan musuh bersama, berupa state otoritarianism. Berbagai persoalan yang muncul terkait dengan peran politik civil society setelah beberapa tahun reformasi berlangsung ternyata menunjukkan adanya distrust terjadi di kalangan LSM yang selama ini dipadankan sebagai komponen utama civil society. HASIL DAN PEMBAHASAN Demokrasi dan Budaya Demokrasi Demokrasi memiliki arti penting bagi masyarakat yang menggunakannya, sebab dengan demokrasi hak masyarakat untuk menentukan sendiri jalannya organisasi negara dijamin. Partisipasi politik sangat penting dalam sebuah negara demokrasi, keterlibatan masyarakat sipil dalam proses kebijakan dan di dalam pembangungan ditujukan untuk menjaga agar tujuan pembangunan dan implementasi kebijakan tersebut bermaksud untuk mensejahterakan masyarakat. Intensitas yang menurun dari peran politik civil society di era reformasi dibandingkan dengan di masa transisi menuju demokrasi di Indonesia menjadi perhatian para pengamat politik, sehingga menimbulkan pertanyaan apa yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas lembaga civil society di Indonesia agar dapat bekerja lebih efektif dalam menjalankan perannya sebagai aktor demokrasi. Perkembangan masyarakat sipil di Indonesia pada saat ini sudah memasuki tahap konsolidasi demokrasi, dimana tahap peran civil soviety organization berada pada mempekuat demokrasi di Indonesia melalui upaya-upaya menanamkan nilai-nilai demokrasi di Indonesia, yang tidak hanya terbatas pada pemilihan umum saja. dan mengimplementasikan Terbukanya peluang bagi tumbuh kembangnya lembaga civil society terutama LSM dan ORMAS di Indonesia merupakan suatu hal yang baik bagi demokrasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Putnam, meskipun dalam praktiknya sebagaimana kajian Bob Sugeng terhadap civil society di Indonesia, tidak semua ormas dan LSM tidak selamanya mendukung demokratisasi. Untuk itulah penting rasanya untuk meninjau kembali fungsi dan peran masyarakat sipil terutama dalam rangka demokratisasi di Indonesia. METODE Kajian tentang peran civil society dalam membangun demokrasi di Indonesia, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, metode ini dianggap tepat dengan tujuan penelitian, yang akan mendeskripsikan Peran Civil society dalam membangun demokrasi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, dalam hal ini penulis melakukan kajian literatur dan dokumentasi yang terkait dengan Peran Civil society dalam membangun demokrasi di Indonesia. Hasil dari kajian literatur dan referensi yang relevan dengan permasalahan penelitian, penulis analisis dan kemudian melakukan pembahasan dengan menginterpretasikan data yang ada. Menurut Henry B. Mayo sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan- pemilihan berkala serta didasarkan atas prinsip kesamaan terjaminnya politik dan dilaksanakan dalam suasana kebebasan politik. (Mahfud, 2003: 20). Terdapat beberapa pengertian budaya demokrasi: 1. Budaya Demokrasi adalah poAa pikir, pola sikap, dan pola tindak warga masyarakat yang sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan antar manusia yang berintikan kerjasama, saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi, kesamaderajatan, dan kompromi. International Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat politik diselenggarakan oleh wn melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yg bebas. 3. Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari 2. keputusan-keputusan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. 4. Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana tak seorangpun dapat memilih dirinya dapat tak menginvestasikan dia dgn kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat seorangpun sendiri, 5. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila, demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah. Unsur-unsur budaya demokrasi adalah : 1. Kebebasan, adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermamfaat untuk kepentingan bersama atas kehendak sendiri tanpa tekanan dari pihak manapun. Bukan kebebasan untuk melakukan hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untukhal yang bermamfaat bagi masyarakat, dengan cara tidak melanggar aturan yang berlaku. Persamaan, adalah Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan martabat yang sama. Di dalam masyarakat manusia memiliki kedudukan yang sama di mengembangkan kepribadiannya masing-masing, sama haknya untuk menduduki jabatan pemerintahan. Solidaritas, adalah kesediaan untuk memperhatikan orang kepentingan lain. Solidaritas sebagai perekat bagi pendukung demokrasi agar tidak jatuh kedalam perpecahan. 5. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila, demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah. Unsur-unsur budaya demokrasi adalah : 1. Kebebasan, adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang bermamfaat untuk kepentingan bersama atas kehendak sendiri tanpa tekanan dari pihak manapun. Bukan kebebasan untuk melakukan hal tanpa batas. Kebebasan harus digunakan untukhal yang bermamfaat bagi masyarakat, dengan cara tidak melanggar aturan yang berlaku. Persamaan, adalah Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan martabat yang sama. Di dalam masyarakat manusia memiliki kedudukan yang sama di mengembangkan kepribadiannya masing-masing, sama haknya untuk menduduki jabatan pemerintahan. Solidaritas, adalah kesediaan untuk memperhatikan orang kepentingan lain. Solidaritas sebagai perekat bagi pendukung demokrasi agar tidak jatuh kedalam perpecahan. depan hukum,politik, 3. dan bekerjasama dengan 168
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 4. Toleransi, adalah sikap atau sifat toleran. Toleran artinya (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dll) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri. bersikap menenggang 5. Menghormati Kejujuran, adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran, agar hubungan antar pihak berjalan baik dan tidak menimbulkan benih-benih konplik di masa depan. 6. Menghormati penalaran, adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu,dan menuntut hal serupa dari orang akan lain. menumbuhkan kesadaran bahwa ada banyakalternatif sumber informasi dan ada banyak cara untuk mencapai tujuan. memberipenalaran Kebiasaan 7. Keadaban, adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir- batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku yang adalah perilaku yang mencerminkan beradab penghormatan terhadap dan mempertimbangkan kehadiran pihak lain yang tercermin dalam sopan santun, dan beradab. Prinsip-prinsip demokrasi secara umum meliputi : a. Kekuasaan suatu negara sebenarnya berada di tangan rakyat atau kedaulatan ada di tangan rakyat. b. Masing-masing orang bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, beda pendapat, dan tidak ada paksaan. guna mencapai kesejahteraan tanpa penindasan baik fisik maupun sistemik. Oleh karena itu, civil society merupakan suatu bentuk hubungan antara negara dengan sejumlah kelompok sosial, misalnya keluarga, kalangan bisnis, asosiasi masyarakat, dan gerakan-gerakan sosial yang ada dalam negara, namun sifatnya independen terhadap negara. Itulah yang disebut dengan civil society. (Eisenstadt dalam Lipset, 1995: 240). Jadi, Civil society adalah sebuah masyarakat, baik secara individual maupun secara kelompok dalam negara yang mampu berinteraksi dengan negara secara indipenden. Carothers and Ottaway (2000: 9) mendefinisikan civil society sebagai berikut: "an intermediate associational realm between state and family populated organizations which are separate from the state. Enjoy autonomy in relation to the state and are formed voluntary by members of the society to protect or extent their interests or values" Definisi society tersebut mengatakan bahwa civil merupakan perantara antara negara dengan masyarakat, yang terdiri dari organisasi non negara yang dibentuk secara sukarela, bertujuan untuk melindungi kepentingan dan nilai-nilai yang mereka patuhi. CSO sendiri selanjutnya serikat buruh, asosiasi bisnis, dijelaskan mencakup koperasi, asosiasi pengusaha, kelompok agama, asosiasi perdagangan, kelompok rekreasi dan think tank. Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila adalah : a. Kedaulatan di tangan rakyat b. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi Kedudukan dan Peran civil society dapat digambarkan seperti di bawah ini: manusia \Pemerintahan berdasar hukuk (konstitusi) c. d. Peradilan yang bebas dan tidak memihak e. Pengambilan keputusan atas musyawarah f. Adanya partai plitik dan organisasi sosial politik Pengertian Civil society Perez Diaz menekankan makna civil society pada keadaan masyarakat yang telah mengalami pemerintahan yang terbatas, kebebasan, ekonomi pasar, dan timbulnya asosiasi-asosiasi masyarakat yang mandiri, dimana satu sama lainnya saling menopang. Ada pula pandangan civil society sebagai sebuah masyarakat yang memiliki peradaban (civility) yang dibedakan dari masyarakat yang tidak beradab atau barbarian. Istilah Civil society pertama kali diperkenalkan oleh Adam Ferguson seorang pemikir dari skotlandia, sejak saat itu diperbincangkan dalam diskursus politik dalam mencari bentuk masyarakat yang ideal. Dengan menempatkan civil society dalam kerangka demokrasi maka pengertian civil society dipahami sebagai penegakan nilai-niai demokrasi (Yusron, 2009:19). Dengan demikin agenda untuk membangun civil society termasuk menciptakan ruang gerak bagi komponen masyarakat untuk melakukan perubahan-perubahan hidup Gambar 1 Posisi CS dalam Hubungannya dengan Birokrasi dan Privat sektor Sumber: Bob Hadiwinata, Politics of NGOs in Indonesia: Developing Democracy and Managing a Movement, Routledge Curzon Research on Southeast Asia, 2003 Bersama-sama dengan pasar dan demokrasi, civil society adalah salah satu 'trio ajaib' dari masa perkembangan yang muncul pada tahun 1980 dan sekarang mendominasi model konvensional untuk masalah dari tahun 1990-an. Sebagai elemen ketiga dari reaksi komprehensif terhadap negara- negara berkembang dari tahun 1960-an dan 1970-an, civil society adalah mitra sosiologis pasar di bidang ekonomi dan 169
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 demokrasi di ranah politik. Dengan demikian, civil society adalah pelengkap analitis penting bagi dikotomi negara pasar. dihasilkan dari interaksi yang aktor sosial dalam civil society. Menjaga keseimbangan politik antara negara adikuasa dengan masyarakat yang tertekan adalah prioritas penting bagi kekuatan politik, civil society telah menjadi alat intelektual yang berguna dalam konteks terpisah di Amerika Selatan, Afrika sub-Sahara dan Taiwan. Civil society sering berfungsi sebagai gambaran kontra yang sosial menghadapi wakil politik: ranah kebebasan versus ranah paksaan, pluralisme terhadap dibandingkan kesesuaian, spontanitas dibandingkan manipulasi, kemurnian dibandingkan korupsBatasam tentang civil society lainnya dikemukaka olen beberapa ahli berikut dalam tulisan Gordon White yang dimuat dalam bukunya Burnell Peter sebagai berikut: ideal, seperti perwujudan kebajikan partisipasi hierarki, Istilah Civil society juga telah dibajak dalam mengejar berbagai proyek pembangunan atau politik. Teori pembangunan neopopulis dan praktisi memuji kebaikan akar rumput LSM sebagai paradigma partisipasi sosial dan blok bangunan potensi demokrasi; liberal ekonomi mendukung kasus mereka untuk deregulasi dan privatisasi dengan menekankan bagaimana ini berkontribusi pada munculnya kelas bisnis untuk mengimbangi dan mendisiplinkan kepatuhan negar; berdasarkan biaya pemotong melihat pelimpahan fungsi pemerintah dengan organisasi sukarela sebagai cara ideologis untuk mengurangi belanja negara; pemikir konservatif melihatnya cara melestarikan solidaritas sosial tradisional dalam menghadapi gangguan yang disebabkan oleh pasar; dan sosialis radikal nol dalam pada potensi langkah-langkah sebagai Pertama, Lise Rakner, civil society sebagai organisasi yang benar-benar berinteraksi dengan Negara sebagai lawan, misalnya, untuk organisasi masyarakat terpencil, kelompok kekerabatan, beberapa masyarakat religius dan kelompok- kelompok swadaya yang terletak di masyarakat pedesaan yang berdiri terpisah dari negara dan menghindari semua kontak dengan negara Hubungan Civil society dan Demokrasi Sebagaimana dikemukakan Gordon White (dalam Burnell 2004) Gagasan civil society merupakan pusat diskusi demokratisasi karena menimbulkan isu sentral tentang dalam mendefinisikan, sosial peran mengendalikan dan melegitimasi kekuasaan negara. kekuatan Kedua, Jean-François Bayart menggambarkan civil society antara negara dan dengan gagasan masyarakat, membatasi istilah untuk organisasi-organisasi sosial yang mewujudkan masyarakat dalam hubungan dengan negara yang selalu bertentangan. antagonisme Dalam perdebatan pembangunan, ia sipil, dalam bentuk modern, dapat memainkan peran politik penting tidak hanya dengan menghancurkan pemerintahan otoriter dan berkontribusi terhadap pembentukan dan pemeliharaan juga suatu pemerintahan yang demokratis, meningkatkan kualitas pemerintahan dalam negara itu. tetapi Ketiga, Hugh Roberts menyamakan masyarakat sipil dengan masyarakat politik dalam arti hubungan tertentu antara negara dan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip kewarganegaraan, hak, representasi dan aturan hukun. Karena itu, menjadi hampir tidak bisa dibedakan dari konsepsi standar dari sistem politik demokrasi liberal. Keempat, Marxis menyamakannya civil society dengan 'masyarakat borjuis' dengan alasan bahwa secara historis munculnya 'masyarakat sipil' telah disertai munculnya kapitalisme dan, dalam tulisan Marx, istilah bürgerlich dapat diterjemahkan sebagai 'borjuis' dan 'sipil'. Kita dapat mengidentifikasi empat cara di mana ini mungkin terjadi. 1. Civil society tumbuh dapat mengubah keseimbangan kekuasaan antara negara dan masyarakat dalam mendukung, sehingga berkontribusi untuk jenis 'oposisi seimbang' diadakan untuk menjadi ciri khas rezim demokratis. 2. Civil society yang kuat dapat memainkan peran disiplin dalam kaitannya dengan negara dengan menegakkan standar moralitas publik dan kinerja dan meningkatkan akuntabilitas politisi dan administrator. Kelima, Rakner dalam paradigma 'Teori modernisasi' dengan membatasi masyarakat sipil untuk organisasi- organisasi modern seperti serikat perdagangan, kelompok Kristen, bisnis atau asosiasi profesi, mengkonversi 'sipil' menjadi sinonim virtual 'modern'. Keenam, Seorang Analis dalam tradisi US analisis politik pluralis cenderung melihat civil society dalam hal analisis kelompok kepentingan konvensional, seringkali bertumpu pada gagasan eksplisit dari proses politik sebagai pasar dan hasil politik sebagai mewakili kesetimbangan yang 3. Civil society memainkan peran yang berpotensi penting sebagai perantara atau (dua arah) transmisi- belt antara negara dan masyarakat dengan cara-cara yang kondisi hubungan antara warga negara dan sistem politik formal. dalam sebuah skenario optimis, masyarakat sipil yang aktif dapat berfungsi untuk meningkatkan kinerja politik yang demokratis dengan mengirimkan dan mengartikulasikan kepentingan sektor penduduk. masyarakat sipil dapat memfasilitasi komunikasi politik antara negara dan masyarakat, berfungsi sebagai prinsip representasi alternatif komplementer untuk pemilihan umum tuntutan 170
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 berkala dan sebagai mekanisme tambahan untuk memperkuat akuntabilitas demokratis. bahwa menurut pendapat tersebut posisi negara harus tetap kuat dalam mendorong terwujudnya nilai-nilai demokrasi. 4. Civil society dapat memainkan peran konstitutif dengan mendefinisikan kembali aturan permainan politik di sepanjang garis demokratis. Hal ini dapat dipahami dari segi pragmatis, dalam arti bahwa organisasi civil society tertentu melihatnya dalam kepentingan mereka untuk mengamati seperangkat aturan karakteristik permainan politik demokrasi liberal yang kompetitif dan karena itu dapat saling aturan-aturan bersepakat untuk mengabadikan meskipun mungkin tereduksi dari ketidakpastian tentang hasil yang spesifik dan implikasi untuk setiap kelompok tertentu. Adam Przeworski demokrasi mengkonsolidasikan kepatuhan dalam kelembagaan kerangka yang merupakan keseimbangan strategi desentralisasi semua kekuatan politik yang relevan. Sementara Przeworski cenderung untuk mengurangi faktor normatif, penulis lain berpendapat bahwa masyarakat sipil menciptakan dan memelihara seperangkat norma-norma demokrasi baru yang mengatur perilaku negara dan karakter hubungan politik antara negara dan 'ruang publik' dari masyarakat dan warga negara. Dwayne Woods berpendapat, 'masyarakat di banyak negara Afrika berusaha untuk mengartikulasikan prinsip akuntabilitas politik yang mengikat negara elite karakteristik prinsip yang ditemukan di negara-negara demokratis Barat dan radikal bertentangan dengan bentuk sebelumnya akuntabilitas berdasarkan bahwa Civil society merupakan suatu prasyarat dalam negara demokrasi. Keterkaitan civil society dengan demokrasi dijalaskan Carothers and Ottaway sebagai berikut: "civil society consists only of voluntary associations that directly foster democracy and promote democratic consolidation. These are associations that specifically seek interaction with the state, whether to advocate interests of citizens, to oppose nondemocratic behavior of the state, or to hold states accountable to citizens for their actions" b. c. d. 4. Civil society dapat memainkan peran konstitutif dengan mendefinisikan kembali aturan permainan politik di sepanjang garis demokratis. Hal ini dapat dipahami dari segi pragmatis, dalam arti bahwa organisasi civil society tertentu melihatnya dalam kepentingan mereka untuk mengamati seperangkat aturan karakteristik permainan politik demokrasi liberal yang kompetitif dan karena itu dapat saling aturan-aturan bersepakat untuk mengabadikan meskipun mungkin tereduksi dari ketidakpastian tentang hasil yang spesifik dan implikasi untuk setiap kelompok tertentu. Adam Przeworski demokrasi mengkonsolidasikan kepatuhan dalam kelembagaan kerangka yang merupakan keseimbangan strategi desentralisasi semua kekuatan politik yang relevan. Sementara Przeworski cenderung untuk mengurangi faktor normatif, penulis lain berpendapat bahwa masyarakat sipil menciptakan dan memelihara seperangkat norma-norma demokrasi baru yang mengatur perilaku negara dan karakter hubungan politik antara negara dan 'ruang publik' dari masyarakat dan warga negara. Dwayne Woods berpendapat, 'masyarakat di banyak negara Afrika berusaha untuk mengartikulasikan prinsip akuntabilitas politik yang mengikat negara elite karakteristik prinsip yang ditemukan di negara-negara demokratis Barat dan radikal bertentangan dengan bentuk sebelumnya akuntabilitas berdasarkan bahwa Civil society merupakan suatu prasyarat dalam negara demokrasi. Keterkaitan civil society dengan demokrasi dijalaskan Carothers and Ottaway sebagai berikut: "civil society consists only of voluntary associations that directly foster democracy and promote democratic consolidation. These are associations that specifically seek interaction with the state, whether to advocate interests of citizens, to oppose nondemocratic behavior of the state, or to hold states accountable to citizens for their actions" b. c. d. ada gelar ia mengatakan Menurut Gordon White (dalam Burnell, 2004: 20), implikasi politik dari civil society bukan hanya untuk transisi menuju demokrasi, tetapi juga kemampuan rezim demokrasi untuk mengatasi secara efektif masalah utama kemiskinan, dan ketidaksetaraan, dan pembunuhan sosial yang mereka sebabkan, kerusakan ekologi, pengangguran struktural, ketidakstabilan sosial-politik, dan kurangnya kedaulatan nasional. pembangunan, eksploitasi Peran Civil society dalam Demokrasi Terdapat beberapa peran civil society dalam demokrasi. Peran CS dalam Demokrasi terdiri dari: a. balancing the power between state and society in support of the latter (a representative role); exerting greater pressure on politicians and state officials to be more accountable for their actions (a disciplinary role); connecting the state and society by way of articulating political and people's communication, and acting as complementary representative to periodic elections (an intermediary role); perpetuating democratic norms as the rules of the political game (a constitutive role). facilitating (White 1996: 185-187) Selain itu dijelaskan juga peran civil society sebagai peran pelengkap pemerintah dan sektor privat terdiri dari: 1) Building voice and accountability CS membantu membangun negara yang efektif dan akuntabel dan mendukung upaya-upaya perubahan. CS menyediakan masyarakat arena untuk berasosiasi, bereflesi dan bertindak. 2) Policy Formulation: CS memiliki peran penting dalam memberdayakan dan mewakili kelompok miskin dan marignal dalam perumusan kebijakan pada level Pusat dan Daerah 3) Monitoring Services and budget: Civil society sebagai elemen governance yang dapat meminta pertanggungjawaban pemerintah dan berdasarkan peran tersebut budaya demokrasi yang sesungguhnya dapat dibangun. Oleh karena itu, perkembangan CS merupakan kunci kepada pembangunan demokrasi. Demokrasi memerlukan partisipasi aktif dan berkesinambungan dari warga negara yang terorganisasi dalardim urusan-urusan publik, ketimbang hanya pemberian suata secara periodik oleh tidak individu-individu warga negara yang terorganisasi. CS memainkan peran untuk memperbaiki layanan- layanan tuntutan negara melalui monitoring, transparansi dan akuntabilitas, dan menjamin akses yang inklusif terhadap layanan-layanan tersebut 4) Conflict Resolution: CS dapat menjadi saluran suara rakyat dan pemerintah 5) Global Advocacy: karena banyaknya keputusan-keputusan penting dibuat pada level global, CS dapat memainkan peran penting dalam advokasi global. Menurut Kasftr (dalam Burnell, 2004)) upaya masyarakat sipil untuk mendorong reformasi politik dengan membatasi kekuasaan negara justru bisa membahayakan peluang demokrasi, dengan mengurangi kemampuan negara untuk mengatur masyarakat sipil dan kapasitasnya untuk melakukan penyeimbang sangat dibutuhkan dan pendamai dari persaingan kepentingan dalam masyarakat. Intinya Pendapat Robert Putnam yang dikutip oleh Bob Sugeng Hadiwinata (dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9 No 1, Juli 2005) mengatakan bahwa, civil society yang dipahami sebagai segala bentuk kelompok sosial yang terorganisir dan terbuka bagi semua kalangan, menganut prinsip sukarela dan tumbuh secara mandiri, merupakan inti dari demokrasi. Tanpa civil society yang tumbuh dengan 171
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 subur maka demokrasi tidak dapat dipertahankan. Karena bagi Putnam, civil society merupakan tempat perbedaan kepentingan yang dinegosiasikan sehingga kehadirannya dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam merepresntasi kepentingan dan sekaligus memperluas partisipasi politik. Civil society merupakan aktor negara yang diakui keberadaanya dan dianggap perlu keterlibatannya dalam penyelenggaraan pemerintah. Linz dan Stepan (dalam Jurnal CIVIC, Vol.1 No. 3 Desember 2003) menyatakan bahwa kehadiran civil society adalah bagian yang penting untuk menciptakan konsolidasi demokrasi, selain juga kehadiran birokrasi yang efektif, kehadiran masyarakat ekonomi yang juga kondusif dan taat terhadap aturan hukum secara bersama-sama. Kehadiran civil society yang dijamin kebebasannya juga menopang bagi keberlangsungan partai politik, terutama untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Tugas adalah menghasilkan gagasan-gagasan yang konstruktif dalam pembangunan dan juga memonitor aparat negara serta kelompok-kelompok ekonomi. civil society Gagasan masyarakat sipil menjadi pusat dalam diskusi demokratisasi karena melahirkankan isu sentral tentang peran dalam mendefinisikan, mengendalikan dan legitimasi kekuasaan negara. Dalam perdebatan tentang pembangunan, ia berpendapat bahwa pertumbuhan masyarakat sipil, dalam bentuk modern setidaknya, dapat memainkan peran politik penting tidak hanya dengan menghancurkan pemerintahan yang otoriter dan berkontribusi terhadap pembentukan dan pemeliharaan suatu pemerintahan yang demokratis, tetapi juga dengan meningkatkan kualitas pemerintahan dalam negara itu. kekuatan sosial Kita dapat mengidentifikasi empat cara di mana ini mungkin terjadi (Burnell, Peter dan Peter Calvert, 2004:16- 19). Pertama, masyarakat sipil tumbuh dapat mengubah keseimbangan kekuasaan antara negara dan masyarakat. Keseimbangan kekuasaan antara negara dan masyarakat sipil bervariasi. seperti berikut: a. negara totalistik rezim sosialis di mana negara mengatur segalanya dan masyarakat sipil tidak ada. Ketiga, masyarakat sipil memainkan peran penting sebagai perantara antara negara dan masyarakat dengan cara-cara dimana kondisi hubungan antara warga negara dan sistem politik secara formal dalam sebuah skenario optimis, masyarakat sipil yang aktif dapat berfungsi untuk dengan meningkatkan mengirimkan tuntutan dan mengartikulasikan kepentingan penduduk, masyarakat dapat memfasilitasi komunikasi politik antara negara dan masyarakat, sehingga berfungsi sebagaimana prinsip representasi alternatif komplementer untuk pemilihan umum berkala dan sebagai mekanisme tambahan untuk memperkuat akuntabilitas demokratis. kinerja politik demokratis sipil Dengan demikian, dapat mengerahkan efek disiplin pada masyarakat dengan menyalurkan dan pengolahan tuntutan yang berbeda dan memberikan kontribusi. Aspek yang ditekankan oleh teori-teori elitis demokrasi yang menekankan peran penting yang dimainkan oleh para pemimpin organisasi masyarakat sipil dalam menunjang stabilitas dan efektivitas rezim demokratis. Dalam skenario yang lebih pesimis, masyarakat sipil dapat bertindak untuk meningkatkan tekanan pada negara di luar batas toleransi, dengan demikian berkontribusi pada krisis governability; mungkin juga polarisasi konflik antara kepentingan sosial dan memberikan kontribusi pada ketidakstabilan dan pembusukan politik. Keempat, masyarakat sipil dapat memainkan peran konstitutif dengan mendefinisikan kembali aturan permainan politik yang demokratis. Adam Przeworski berpendapat demokrasi mengkonsolidasikan kepatuhan semua kekuatan politik yang relevan. Sementara Przeworski cenderung untuk memangkas faktor normatif, lain berpendapat bahwa peran konstitutif penulis masyarakat sipil melampaui kepentingan organisasi ke ranah normatif, yaitu bahwa masyarakat sipil menciptakan dan memelihara seperagkat norma-norma demokrasi baru yang mengatur perilaku negara dan karakter hubungan politik antara negara dan 'ruang publik' dari masyarakat dan warga negara. Dwayne Woods berpendapat, bahwa masyarakat sipil di banyak negara Afrika berusaha untuk mengartikulasikan prinsip akuntabilitas politik yang mengikat elit negara. bahwa b. Ada rezim otoriter seperti yang saat ini di banyak negara Amerika Latin dan Asia Timur sampai saat ini Variasi ini jelas penting ketika datang untuk melihat peran masyarakat sipil dalam membina dan memelihara demokrasi dalam konteks nasional tertentu. c. Kedua, ia berpendapat masyarakat sipil yang kuat dapat memainkan peran disiplin dalam kaitannya dengan negara dengan menegakkan standar moralitas publik dan kinerja dan meningkatkan akuntabilitas baik politisi dan administrator. Ini bersandar pada versi moto Lord Acton yang korup kekuasaan dan kekuasaan mutlak itu mutlak, sehingga perubahan dalam keseimbangan kekuasaan jauh dari hegemoni negara terhadap masyarakat sipil. Peran Masyarakat Sipil Indonesia dalam Membangun Budaya Demokrasi di Indonesia Gordon White (dalam Burnell and Calvert, 2005: 8) yang mengatakan adanya peran politik yang dimainkan oleh masyarakat sipil dapat memfasilitasi atau menghambat demokratisasi. Artinya bahwa keberadaan organisasi- organisasi masyarakat sipil sebagai reaksi dari kebebasan demokrasi tersebut tidak selamanya membawa dampak yang positif di suatu negara. Sehingga proses demokratisasi menjadi tidak berjalan dengan lancar. Indonesia, Pendapat berdasarkan hasil penelitian tentang peran politik civil society telah dilakukan oleh Bob Sugeng Hadiwinata yang tersebut faktanya terjadi di 172
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dipublikasikan dalam jurnal sosial politik UI tahun 2003, dalam penelitian tersebut Bob Sugeng mengangkat tentang kenyataan adanya dua sisi peran politik civil society di Indonesia dalam proses demokratisasi. Penelitian ini, dilakukan pada saat pembahasan tentang civil society sedang hangat-hangatnya di bahas dan pesatnya perkembangan civil society di Indonesia. Peran masyarakat sipil di Indonesia telah mengalami pasag surut, di masa orde lama organisasi masyarakat sipil mulai lahir dan mulai memahami peranya, akan tetapi masuk ke dalam masa orde baru, eksistensi masyarakat sipil di Indonesia mengalami masa yang sangat suram, sistem politik yang sentralistis meyebabkan masyarakat sipil tidak dapat berkembag dan menjalankan fungsi dan perannya, akan ini dalam tetapi sistem politik yang otoriter perjalanannya menuai reaksi dari masyarakat. berbanding terbalik dengan kekuasaan rejim. Bilamana negara kuat, memiliki kecenderungan melakukan penetrasi dan juga sebalikn ya, civil society tumbuh subur tatkala kekuasaan negara melemah. Civil society seringkali dipahami sebagai konstruksi ruang politik, yaitu suatu w i l a ya h ya n g m e n j a m i n berlangsungnya perilaku, tindakan, dan refleksi mandiri, tidak terkungkung oleh kondisi kehidupan material, dan tidak t e r s e r a p d i d ala m j ar i n g a n - j ar i n g a n kelembagaan politik resmi. Apabila ditelaah lebih mendalam, civil society menyiratkan pentingnya suatu ruang publik yang bebas (the free public sphere), tempat masyarakat dapat melakukan transaksi komunikasi secara bebas. kooptasi, Pada masa akhir orde baru banyak masyarakat memiliki pendidikan formal yang tinggi dan wawasan politik yang semakin luas dan mulai mempengaruhi masyarakat untuk berani melawan rejim yang otoriter, sehingga jatuhlah rezim orde baru yang telah berkuasa selama 32 tahun lamanya. Dan selama masa tersebut tidak banyak yang bisa dilakukan oleh masyarakat karena negara sangat dominan. Organisasi civil society di Indonesia hingga saat ini sangat dengan pengelolaan yang tradisional sampai kepada organisasi yang sangat modern, mulai dari kelompok profesi, kelompok kelompok kepentingan, kelompok agama, kelompok yang berdasarkan suku, kelompok yang berdasarkan agama dan lain sebagainya turus serta mengawal jalannya demokrasi di Indonesia. berkembang, Mulai organisasi Setelah rejim orde baru jatuh, akhirnya kita memasuki masa transisi dimana masyarakat mulai diperkenalkan dengan budaya demokrasi, nilai-nilai demokrasi yang ditanamkan oleh kelompok-kelompok civil society tersebut medorong mereka untuk ikut aktif di dalam pembaguan, sehingga orgaisasi masyarakat sipil pun semakin menjamur di masa itu. CSO memiliki tiga peran penting di dalam hubungannya dengen pemeritahan yang pertama adalah peran advokasi, dalam hal ini cso melakukan pembinaan, pemberdayaan dan perlindungan kepada masyarakan atas suatu kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Dalam hal ini seharunya cso menjadi perantara antara pemerntah dengan masyarakat. Perlawanan organisasi masyarakat sipil pada masa orde baru dan masa transisi sangat jelas yaitu melawan musuh bersamanya yakni pemerintah yang otoriter, adalah pada awal reformasi. Presiden BJ Habibie pada saat itu mngeluarkan kebijakan untuk membebaskan terbentuknya pertumbuhan organisasi organisasi-organisasi kemasyarakatan semakin menjamur. Seperti halnya terjadi pada negara-negara berkembang lainnya. kemasyarakatan, sehingga Di samping itu juga masyarakat sipil harus turut serta dalam proses perumusan, kebijakan. Indonesia menjalankan proses kebijakan partisipatif dimana masyarakat dilibatkan dalam proses perumusan kebijakan. Akan Perumusn kebijakan partisipatif ini belum berjalan dengan baik, dikarenakan keterlibatan mereka dalam perumusan kebijakan tidak membawa dampak yanng baik. Disini dibutuhkan komitmen dari kedua belah pihak antara pemerintah dengan masyarakat. terutama pemerintah untuk membuka ruang bagi masyarakat untuk berdiskusi, sehingga mendorong terwikidua nlai-nilai demokrasi. tetapi. Pelaksanaan Sebagaimana kita ketahui bahwa civil society merupakan salah satu elemen yang dianggap penting dalam proses ddemokrasi secara umumemokratisasi, bagaimana mereka menjalankan tugasnya sebagai agen demokrasi. Indonesia memiliki kekhasan dalam menanamkan konsep demokrasi ala Indonesia, kita menganut demokrasi pancasila yang menanamkan kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan. nilai-nilai ketuhanan, Peran kedua adalah empowerment, dalam hal ini cso memiliki peran untuk memberdayakan masyarkat agar terwujud masyarakat yang berdaya serta memahami akan hak dan kewajibannya hidup di negara demokrasi, kondisi tersebut dapat mendorong proses demokratisasi berjalan dengan lancar. Peran civil society lah yang seharunya mengembang tugas untuk untuk civil society juga harus menanamkan nilai-nilai Demokrasi secara umum, seperti partisipasi, transparansi, akuntabilitas, hak asasi manusia. Peran ketiga adalah menjalankan kontrol sosial. Organisasi civil di Indonesia memiliki peran untuk mengontrol kinerja pemerintah dan menuntut pengawas pemerintah menjadi pemerintahan yang akuntabel. selain itu yang perlu dilakukan melakukan pengawawan terhadap para wakil rakyat yang duduk di dewan. Fenomena gerakan civil society senantiasa 173
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pertumbuhan civil society di Indonesia tidak hanya mendorong kemajuan demokrasi di Indonesia, tetapi ada beberapa kelompok masyarakat yang pada akhirnya menghambat demokrasi. Sepert kelompol-kelompok yang bersengketa dan berperamh. Jurnal Jurnal CIVIC, Vol.1 No. 3 Desember 2003 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9 No 1, Juli 2005 SIMPULAN Demokrasi sudah menjadi pilihan Indonesia untuk dijadikan sistem politik di negqrq itu, untuk itu nilqi-nilqi ke arah terwujudnya demokrasi yuang ideal harus ada yang mengawalnya dan menjadi agen dalam demokratisasi. Yang dalm hal ini adalah seharusnya dilakukan oleh civil society. Untuk iru perlu ada pemberdayaaan terhadap organisasi civil society agar mampu melaksanaakan tugas negara dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Burnell, Peter and Peter Calvert. 2005. Civil Society in Democratization. Frank Cass London, Portland, Or Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hikam, AS. 2015. Demokrasi dan Civil Society. Jakarta, LP3ES Fernández, R. 2008, 'Civil society organizations that work for development... and also for democracy Notes on the political role of CSOs', in Civil Society and Development Effectiveness, eds B. Tomlinson & R. Fernández, Canadian Council for International Cooperation (CCIC), Quezon City, Philippine. Gaffar, Affan. 1999. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta Hadiwinata S, Bob. 2003. Politics of NGOs in Indonesia : Developing Democracy and Managing a Movement RoutledgeCurzon Research on Southeast Asia Pramusinto, Agus dan Wahyudi Kumorotomo. 2009. Governance reform di Indonesia: Mencari arah kelembagaan politik yang demokratis dan Birokrasi yang Profesional. Gavamedia. Yogyakarta Ottaway, M. & Carothers, T. 2000, 'The Burgeoning World of Civil Society', in Funding Virtue: Civil Society Aid and Democracy Promotion, eds M. Ottaway & T. Carothers, Carniegie Endowment for International Peace, Washington D.C. Romli, Lili. 2007. Potret Otonomi Daerah dan Wakil Rakyat di tingkat Lokal, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Suharko 2005. Merajut Demokrasi; Hubungan NGO- Pemerintah dan Pengembangan Tata Pemerintahan Demokratis. Penerbit Tiara wacana. Yoyakarta White, G. 1996, 'Civil Society, Democratization and Development', in Democratization in the South: The Jagged Wave, eds R. Luckham & G. White, Manchester University Press, New York, pp. 178-219. Widodo, Joko. 2001. Good Governance: Telaah Dimensi: Insan Akuntabilitas Cendikia.Surabaya dan Transparansi. 174
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Self-Adaptation of Children Beggars toward Violence on Street Memahami Adaptasi dan Self Logotheraphy Anak-anak Pengemis dalam Memandang Lingkungan Jalanan di Sekitar Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Atwar Bajari Dosen Pascasarjana Program Studi Doktor Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran E-mail: [email protected], Abstract Begging is an act susceptible for street children and child beggars. The street life for street and beggars children, are unsafe and unfriendly environment to of their Phenomenology and Logotherapy of Viktor Frankl provide perspective, that in situations of stress and suffering, like the lives of homeless and beggars child, bring a distinctive style adaptation. If the actors have the ability to recognize and survive, they will come out as individuals that are adaptive to the environment.This study aims to explain the meaning of children about begging and the behavior of their adaptation to the environment and the adults in the study location.The results showed that some consciously imitated the adult behaviors in begging. Competition and violence in the begging, undergo a process of change of meaning in the children perspective. Competition, violence and begging is regarded as a way of life and their destiny. growth and development. Analysis Keywords: Begging, Logotherapy, Viktor Frankl, Phenomenology, and Suffering. Tidak jauh berbeda dengan di Uganda, yaitu kehidupan anak-anak yang miskin di Indonesia. Ada sebuah petikan dalam tulisan Kompasiana yang menyebutkan sebuah petikan riset dari BPS dan ILO. Meminjam hasil survei pekerja anak Indonesia yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) pada 2009. Jumlah pekerja anak di Indonesia mencapai 4,1 juta anak atau 6,9 persen dari 58,7 juta anak Indonesia yang berusia 5-17 tahun. Kalau kita melihat di lapangan, jumlah pekerja anak bisa lebih besar dari data yang dikeluarkan oleh BPS tersebut. Hampir semua sektor pekerjaan orag dewasa, memiliki buruh anak atau pekerja di bawah umur. Buruh penangkapan ikan, buruh pabrik pada skala kecil, buruh bangunan, sampai pada pekerja seks komersial yang memperjualbelikan anak-anak. Sebagian di antara mereka, anak-anak Indonesia turun ke jalan untuk untuk mencari uang. Pekerjaan di jalan yang paling mudah bagi anak-anak adalah mengemis, mengamen, menyemir sepatu, jual koran, dan ojek payung. Dari aspek ini saja sudah nampak perilaku yang berbeda dengan anak-anak seusianya. Mereka mengembangkan kemampuan secara mandiri dengan mengemis, menyanyi, sampai tindakan memaksa untuk mendapatkan uang. PENDAHULUAN Anak memiliki daya adaptasi yang khas yang bisa berkembang dalam konteks apapun. Walaupun mereka sedang memasuki masa sosialisasi diri, ternyata memiliki kemampuan untuk berkembang. Sebagian besar melalui proses imitasi dari perilaku orang dewasa. Demikian halnya dengan anak-anak yang hidup dalam lingkungan yang tidak beruntung seperti jalanan, terminal, rumah perlindungan anak, dan lain-lain. Sebagai ilustrasi, perkembangan anak-anak di Uganda, dimana Uganda dikenal sebagai negara dengan anak- anak dan pemuda dengan populasi terbesar, mereka memiliki masalah dengan perkembangan anak-anak yang hidup dalam lingkungan yang kumuh. Namun pada kenyataannya mereka telah mencari jalannya sendiri dengan turun ke jalan dan mengemis untuk hidup mereka. Masalah besar yang menjadi pemicu anak turun ke jalan adalah kemiskinan. Hubungan kemiskinan dengan munculnya kebiasaan mengemis atau mencari makan dengan meminta mudah dijelaskan. Urusanya bermuara pada ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar. Namun demikian, beberapa riset menjelaskan, beberapa negara memiliki kasus dimana kebiasaan mengemis juga disebabkan faktor di luar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar. Sebuah riset di Pakistan melukiskan perspektif berbeda. Terdapat sebuah kultur, dimana mengemis berkaitan dengan ritual atau keyakinan dalam kepercayaan atau agama. Seperti yang dikemukakan oleh Nadia Azam (2014), bahwa; asal- usul mengemis di Pakistan memiliki beberapa proposisi, bahwa seseorang terlibat dalam tindakan mengemis karena masalah; (1) Ekonomi, (2) Agama, dan (3) Pemerintahan yang korup. Jika fakor ekonomi dan pemerintahan yang korup, sudah banyak yang tradisi dalam agama, menjelaskan, maka faktor 175
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 merupakan tawaran alternatif hipotesis yang unik dalam menjelaskan fenomena mengemis. Tradisi yang dimaksud adalah kebiasaan memerikan sedekah kepada kaum dhuafa, telah menyebabkan ketergantungan. Fenomenologi dan penyadaraan model Logoterapi menjadi relevan dan penting untuk dibahas. Bedah analisis akan menghasilkan pemahaman dan kategori cara pandang anak tentang penyesuaian diri dan pemaknaan terhadap lingkungan jalanan mereka. Hasil studi yang sama, juga disebutkan dalam laporan Emily Delap (2009) pada negara-negara Albania, India dan Senegal. Delap menyebutkan setidaknya ada enam faktor penjelas seorang anak terjun menjadi pengemis atau menjadi terlantar. Dalam laporannya yang berjudul, findings and "Begging recommendations on in Albania/Greece, India and Senegal," bahwa kelima faktor tersebut yaitu; (1) Migrasi, (2) Kemiskinan, (3) Keterbatasan pada akses pendidikan yang berkualitas, (4) Moral dan Tradisi Agama dalam Memberi Sedekah, (5) Diskriminasi, dan (6) Kekerasan, Pelecehan, dan Penelantaran. for Change, Research forced child begging Jika hal ini dipakai untuk menjelaskan konsep mengemis di Indonesia, dalam kasus anak jalanan mengemis di lingkungan keraton, tempat wisata ziarah, dan lokasi peribadatan, maka akan memiliki kedekatan proposisi ilmiah. Fenomena mengemis di lingkungan yang telah disebutkan tadi jumlah cukup besar. Anak- anak berkeliaran meminta sedekah, baik dengan memaksa maupun dengan memberikan jasa yang mereka bisa. Dalam mengemis, hakekatnya anak-anak berada dalam posisi rentan dengan peluang besar terjadinya kekerasan dan tekanan. Kekerasan verbal, fisik, sampai pelecehan banyak ditemukan dalam dunia anak jalanan. Bentrokan fisik antar kelompok anak serta dengan orang dewasa tidak bisa dihindari. Secara psikis mereka mengalami gangguan yang tidak terelakan. Seperti yang dikemukakan dalam laporan badan PBB (Human Rights Watch, 2014), bahwa; Pernah suatu malam, pada saat dia sedang tidur, tiba-tiba empat orang polisi menyergap dan memukulinya tanpa rasa kasihan. teman-temanya dipukuli pada saat merek tidur. Lalu seorang polisi mebentaknya, apakah diantara kalian ada yang memilki uang? Mosses teman Stepehen menyerahkan sebanyak 500 Shiling (20 USD). Polisi mengambilnya dan kemudian membiarkan mereka. Tindakan itu selalu terjadi setiap malam. Juga demikian dengan Logoterapi dari Viktor Frankl, memiliki sebuah keyaknikan bahwa memahami dan menemukan makna melebihi batas-batas situasi dan kondisi apapun. Makna hidup ditemukan di setiap hidup dan dalam kondisi apapun ketika semua orang mengalaminya. Hidup tidak pernah akan berhenti untuk memiliki makna, bahkan dalam penderitaan dan kematian sekalipun. Logoterapi (Afif, 2008), menjalaskan sebuah harapan kehidupan manusia yang lebih berharga dan bermakna. Kodrat manusia dalam Logoterapi dibangun diatas tiga asumsi dasar, yakni: (a) kebebasan bersikap dan berkehendak (the freedom to will); (b) kehendak untuk hidup bermakna (the will to meaning); dan (c) tentang makna hidup (the meaning of life). Konsep kebebasan berkehendak (the freedom to will) memiliki sudut pandang bahwa pada dasarnya antitesa terhadap ditentukan (deterministik). Frankl menyebut pandangan prinsip ini sebagai "pan-determinisme". Pan-determinisme adalah perspektif yang tidak menghormati kemampuan manusia untuk mengambil sikap demi mendapatkan atau meraih derajat yang diinginkannya. Frankl melawan asumsi behaviorisme dengan menyatakan perilaku manusia tidak sepenuhnya dikondisikan dan ditentukan oleh lingkungan. asumsi manusia yang Dalam konteks ini peneliti bertujuan untuk menjelaskan cara anak-anak pengemis di lingkungan Makam Sunan Gunung Jati memahami dirinya sebagai pengemis anak- anak. Pemahaman ini sifatnya mendalam dan "dialami" dalam keseharian yang kemudian dipilih secara bebas (proses logoterapi anak-anak). Kemudian berupaya menjelaskan pola-pola pemahaman tentang diri mereka dalam proses penyesuaian dalam lingkungan yang tidak kondusip bagi perkembangan anak. Serta menjelaskan pemahaman tentang cara-cara atau strategi bertahan dalam lingkungan tersebut. METODE Namun demikian, anak-anak tidak memiliki kekuatan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan dan kekerasan. Pada akhirnya mereka melakukan proses adaptasi yang panjang dan memiliki cara pandang yang berbeda tentang peran diri dan pemaknaan mereka terhadap lingkungan. Penyesuaian diri menjadi kata kunci yang kuat yang didahului pergeseran dan kreativitas mengembangkan makna atau pemahaman. Dalam hal subjektif inilah Fenomenologi merupakan studi yang membedah makna subjektif individu, dalam hal ini anak-anak jalanan yang bekerja sebagai pengemis. Metode ini memiliki kekuatan untuk menjelaskan pemaknaan anak-anak terhadap dunia keseharian mereka. Sedangkan Logoterapi model fenomenologi Viktor Frankl menjadi lebih tajam pada pembahasan kreativitas anak-anak mengubah makna penderitaan menjadi sesuatu yang berbeda. Hakekatnya, usaha itu dipilih supaya mereka lebih bergembira, positif dalam melihat kelemahan, dan bedah analisa dari perspetif 176
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 membuat mereka menjadi tenang menghadapi keseharian, walaupun hakekatnya mereka adalah berbeda. Penelitian ini dilakukan terhadap anak-anak yang mengemis di lingkungan wisata ziarah. Bagi anak-anak ziarah adalah kebiasaan yang memberikan rezeki melalui sedekah sebagai bagian dari ritual ziarah. Peneliti mencoba mewawancarai dan terlibat dalam permainan, obrolan, dan pengamatan langsung dengan anak-anak pengemis di lingkungan makam Sunan Gunung Jati. HASIL DAN PEMBAHASAN Wisata agama atau lebih dikenal dengan ziarah, tidak ibadah. Seperti hanya sekedar menyajikan ritual diketahui dalam kepercayaan sebagian umat Islam, berziarah ke makam para wali atau tokoh-tokoh besar, merupakan perjalanan sakral yang mengandung nilai- nilai transedental. Namun demikian, ritual ziarah menyisakan sebagian kegiatan masyarakat untuk mendapatkan berkah sebagai sampingan ritual. Mereka mencari nafkah melalui sedekah para peziarah. Di satu sisi hal itu dianggap menyempurnakan kegiatan ritual untuk para peziarah. Namun, di sisi yang lain telah menimbulkan tindakan pengemisan, meminta-minta, dan mungkin juga ketidaknyamanan bagi para peziarah. Anak jalanan yang bergerombol di lingkungan Makam Sunan Gunung Jati mengumpulkan uang dengan cara menunggu tawur/curakan. Mereka mengantarkan tamu ke lokasi-lokasi wisata dengan harapan balas jasa berupa uang dari tamu yang dibantuannya. Keadaan seperti ini, tidak lebih dari kegiatan mengemis dalam konteks keiatan religius. Hal ini bisa dilihat dari beberapa pendapat yang munucul pada anak-anak yang menjadi key informant. Mereka tetapi mendo'akan dan ikut berbahagia dengan orang-orang yang berbagi rejeki (peziarah) di lokasi ziarah. Secara nyata di lapangan memang hal itu dapat diterima, karena sebagian besar peziarah datang untuk memberikan sedekah dengan sukarela, ikhlas dan senang hati. tidak semata-mata mengemis Momen-momen yang dimanfaatkan secara penuh oleh anak-anak untuk mengemis biasanya hari Minggu, malam Jum'at Kliwon pada setiap bulan, hari Maulid, Grebeg Syawal pada hari pertama sampai hari ketiga setelah hari Raya Idul Fitri, dan hari-hari besar Islam lainnya. anak-anak pengemis Hasil penelitian menunjukkan tentang makna yang dikonstruksi anak- anak pengemis dalam menghadapi sulit dan kerasnya kehidupan di lokasi ziarah di sekitar Makam Gunung Jati. Makna tersebut disusun berdasarkan argumen atau alasan anak-anak turun mengemis. terhadap Bagi orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan dan miskin, mengemis di lokasi ziarah adalah sumber penghasilan yang bisa menyambung hidup mereka. Dengan fakta yang sudah cukup panjang yang menunjukkan adanya keterkaitan antara kegiatan ziarah dengan aktivitas mengemis, sehingga memunculkan satu komunitas yang tidak semata-mata mengemis, tetapi komunitas dengan dinamika sosial yang cukup rumit. Komunitas anak-anak jalanan yang bekerja mengemis di lokasi ziarah, adalah sub-komunitas jalanan yang memiliki dinamika sosial yang khas. Misalnya meraka memiliki relasi pertemanan, kompetisi, dan konflik yang seringkali membahayakan keselamatan mereka. Kondisi tersebut adalah bagian dari dinamika sosial mereka. Bahkan, jika dianalisis lebih dalam, konflik adalah perilaku cukup dominan sosial yang dibandingkan bentuk relasi lainnya. Anak-anak miskin terjun mengemis dan bergaul dalam lingkungan yang keras dan kasar. Setiap hari mereka berebut uang recehan dari para peziarah, yang dilempar dimana ke jalan yang membahayakan karena berlangsung dalam keramaian lalu lintas. ramai dan berebutan keselamatan mereka Mampu Mengurangi Beban Orang Tua Aktivitas anak jalanan yang bekerja sebagai pengemis di lingkungan makam Gunung Jati yaitu, berusaha mencari uang dengan cara; (1) meminta sedekah kepada peziarah, (2) menunggu orang melempar uang yang lewat atau tawur atau curak, dan (3) membantu mengantarkan peziarah dari satu lokasi ke lokasi yang lain dengan harapan mendapatkan upah dari jasa tersebut. Sebagian besar anak yang ditemui dan menjadi informan melakukan seluruh kegiatan tersebut. Mereka telah menjalankan aktivitas tersebut rata-rata lebih dari tiga tahun. Namun demikian, setiap anak ketika ditanyakan mengenai apa yang melatarbelakangi tindakan tersebut, jawaban cukup beragam. Walaupun jika ditarik "alasan utama" turun mengemis adalah mencari uang untuk berbagai kebutuhan. Tetapi, setiap anak membuat ilustrasi pemaknaan tentang aktivitas mereka. Hal ini menunjukkan pemaknaan mereka sendiri tentang tindakan dan pengalaman yang di alami selama berada di jalan berkaitan dengan mengemis. individual 177
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pada kategori pertama, di antara mereka ada yang memaknai bahwa turun mengemis hakekatnya adalah ingin mendapatkan uang sedekah. Namun dibalik usaha mencari uang tersebut mereka merasa menjadi individu yang telah berusaha memenuhi kebutuhan sendiri serta mengurangi beban orang tua. Mereka tidak menuntut uang jajan. Mereka telah memiliki otoritas terhadap apa yang telah mereka usahakan. Uang itu tidak perlu tua mereka. dipertanggungjawabkan pada orang Seorang anak mengatakan bahwa, "Makan ya dari sini pak. Pulang ke rumah... kalau ada nasinya di makan, kalau gak ada ya cari sendiri pak." agar Ahmad tidak tergantung pada orang tua dalam hal keuangan. lokasi Watu Ahmad menghabiskan waktunya di Tameng dan nameng kurang lebih empat sampai enam jam sehari. Pada hari libur lebih dari enam jam nongkrong di Watu Tameng. Bahkan, jika malam Jum'at Kliwon atau hari-hari sibuk peziarah, jam mereka bisa bergerombol sampai jam tiga atau jam empat subuh. Sebenarnya mereka mengetahui bahwa pekerjaan itu di larang, tetapi tetap dilakukan, karena mengemis telah memberikan uang dan memiliki teman yang menyenangkan. Di samping itu, walaupun dilarang turun mengemis oleh orang tua, namun jika uang yang didapatkan cukup banyak, mereka berbagi dengan orang tua. Mencari Uang untuk Membayar Ongkos Sekolah Jika sebagian anak ngadang (mencari) duit curak dengan mengemis untuk tujuan memenuhi kebutuhan sendiri, sebagian yang lain, mengemis adalah upaya mengumpulkan uang untuk membayar uang sekolah. Pada aspek ini mereka berusahan menggunakan uang hasil mengemis, untuk ongkos sekolah tiap hari, membayar spp (pada saat penelitian anak-anak wajib membayar spp). Tidak dipungkiri memang, hampir seluruh anak-anak yang menjadi pengemis dalam penelitian ini adalah anak-anak yang masih bersekolah, mulai dari SD, SMP, dan SMA. Oleh karena itu, mengemis memiliki fungsi ganda bagi sebagian besar anak-anak; bermain dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan harian mereka seperti sekolah. Misalnya ada kalimat, "Seneng, nameng ya alesannya ya banyak temen. Bercanda lah, rame. Bantu orang tua, ya bantu buat ongkos sekolah." Demikian juga dengan kalimat, "Jadinya ya iseng-iseng aja, buat ini tambahan jajanan, buat bayar sekolah ya membantu sepuluh ribu sih. Sehari minimal 5000." Dipaksa Orang Tua/Orang Lain untuk Mengemis Pada kasus seperti ini, seorang anak dalam kondisi tidak berdaya untuk turun ke jalan karena di paksa orang tua untuk mengemis. Mereka menjadi "pekerja" bagi orang tuanya untuk mencari uang. Kasus ini terjadi pada seorang key informant yang bernama Ahmad. Ahmad masih berstatus sebagai pelajar kelas tiga di MTS Negeri kabupaten Cirebon. Bapaknya, Pak Sutedja bekerja sebagai kuli bangunan, sedangkan Ibunya, Ibu Donia ibu rumah tangga. Bagi Ahmad, turun ke jalan didorong oleh keinginan orang tua, terutama Bapaknya Menurut Ahmad hal itu dilakukan setiap hari. Mengemis sepanjang hari bagi dirinya tidak menjadi masalah, yang paling penting Ahmad bisa mencari rejeki dan tidak tergantung pada orang tua seperti yang disarankan oleh bapaknya. "Di jalan kalau pagi tuh jam 10-jam setengah dua belas pulang, terus jam 3 sampai sore. Terus main voli, sampai mahrib hampir tiap hari. Orang menyebutnya anak jalanan, gak masalah, orang cari rejeki kok. Gak ada enjoy aja pak. Uang Ya enggak dikasih ke orang tua. Orang tua tahu, malah saya disuruh sini pak. Katanya ya dari pada kamu minta uang orang tua kamu cari uang sendiri sana. " Jika diringkaskan kembali, anak-anak turun ke jalan dan mengemis, terlepas dari upaya untuk memenuhi kebutuhan yang selama ini tidak terpenuhi oleh orang tuanya. Mereka berusaha untuk menutupi kebutuhan dasar dan melepaskan beban orang tua. Selanjutnya, mayoritas dari mereka, turun ke jalan demi membantu orang tua menutupi atau memenuhi kebutuhan sekolah. Mereka terbiasa mendapatkan uang dan memanfaatkan uang itu untuk membeli buku, lainnya. ongkos sekolah, atau keperluan sekolah Sedangkan pemaknaan peran diri terakhir yaitu, anak turun ke jalan karena didorong oleh orang tua, karena secara ekonomis orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan. tidak Diskusi Peran dan Penyesuaian Diri Anak Pengemis Fungsi-fungsi keluarga yang lebih besar, terutama dalam memenuhi dan memfasilitasi tumbuh kembang anak, sebagai generasi penerus keluarga, jika diperluas, menurut Soekanto (2004: 2) menjadi: (1) Pengatur hubungan seksual yang seyogyanya diperankan oleh ayan-ibu sebagaimana pasangan yang telah dilegalkan oleh norma-norma yang berlaku. (2) Wadah tempat berlangsungnya sosialisasi, yakni proses di mana anggota-anggota masyarakat yang baru mendapatkan pendidikan untuk mengenal, memahami, mentaati, dan menghargai kaidah-kaidah serta nilai-nilai berlaku. (3) Unit terkecil dalam masyarakat yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan ekonomis, dan (4) Unit terkecil angota-anggotanya tempat dalam masyarakat mendapatkan perlindungan bagi ketentraman dan perkembangan jiwanya. 178
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Namun demikian, jika fungsi-fungsi tersbut tidak berjalan akan tertentu. Misalnya menimbulkan perpecahan atau perceraian, dan terbengkalainya anggota-anggota keluarga yang memiliki posisi lebih rentan, dalam hal ini anak. Anak akan menjadi korban sebagai pihak yang paling banyak dirugikan manakala keluarag tidak mampu menjalankan fungsi-fungsi keluarga sepenuhnya. sebagaimana mestinya maka konsekuensi Dalam analisa Logoterapi, dimensi ini disebut dengan pemahaman ketidakberdayaan/ketertindasan. Namun tidak mematikan semangat untuk mencari perubahan dan peluang terlepas dari ketidakberdayaan dengan upaya yang mereka pikirkan dan perbuat secara mandiri dan kreatif. Seperti dalam proposisi Logoterapi bahwa, kondisi dimana manusia ketertindasan/ketidakberdayaan tetap memiliki; (a) kebebasan bersikap dan berkehendak (the freedom to will); (b) kehendak untuk hidup bermakna (the will to meaning); dan (c) tentang makna hidup (the meaning of life). atas dalam Munculnya fenomena anak jalanan atau anak terlantar, merupakan salah satu bentuk konsekuensi dari keadaan fungsi keluarga yang pemenuhan psikologis (bilogis), (kebutuhan kasih sayang atau afeksi) dan fungsi pemenuhan kebutuhan sosial. Kondisi tersebut, telah mendorong anak-anak mencari bentuk kelompok dan hubungan sosial dalam upaya mendapatkan hak-hak yang seharusnya dipenuhi oleh keluarga. tidak mampu memenuhi; dasar fungsi Dalam permasalahan anak jalanan, tidak terpenuhinya kebutuhan akibat oleh ketidakmampauan secara ekonomis, telah mendorong anak-anak turun ke jalan dan berusaha mendapatkan kebutuhan tersebut dari anggota kelompok atau orang- orang dewasa lain yang ditemui selama mereka berada di jalanan. Mereka memenuhi kebutuhan makan, minum, pakaian, berbagi perasaan dan solidaritas dan belajar bertindak atau mengambil keputusan, dengan komunitas di jalanan. Mereka belajar sesuatu, mengambil keputusan dan bertindak dengan cara-cara yang didapatkan dari komunitas jalanan. Di samping juga mereka membangun dengan menggunakan prinsip-prinsip, aturan, nilai-nilai yang berkembang dalam komunitas jalanan. dasar keluarga, interaksi Logoterapi Frankl satu bentuk sebagai fenomenologi atas hidup, menjelaskan bahwa manusia berusaha menemukan makna dengan prinsi-prinsip; (1) Hidup memiliki makna dalam semua keadaan, bahkan dalam situasi yang paling menyedihkan, (2) Motivasi utama manusia untuk hidup adalah kehendak manusia itu sendiri untuk menemukan makna dalam kehidupannya, (3) Manusia memiliki kebebasan untuk menemukan makna dalam apa yang dikerjakannya, dan apa yang dialaminya, atau setidaknya di dalam pendirian yang mereka pilih ketika mereka dihadapkan pada situasi penderitaan (suffer) yang tidak bisa diubah. salah Proses sosialisasi dan penyesuaian yang didahului dengan pemaknaan mereka, kelompok individu jalanan memiliki aturan, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip sendiri. Mereka bisa disebut komunitas dengan kultur yang dapat dibedakan dari subkultur lainnya. Dalam hal ini seperti gangster, skinheads, lesbian, dan kaum homoseks, dan hipies. Interaksi kelompok-kelompok orang di jalanan memiliki sistem atau hubungan dengan nilai-nilai yang mereka miliki, kepentingan yang mereka miliki, bahkan sistem simbol dan bahasa yang digunakan demi memelihara penyesuaian atau adaptasi demi keberlangsungan hidup mereka. Manakala fungsi-fungsi pemenuhan kebutuhan anak tidak dapat dilakukan oleh keluarga, mereka "menemukan" keluarga kedua yakni anggota kelompok di jalanan. Melalui interaksi sosial jalanan, mereka mendapatkan "pesona" interaksi dengan komunitas tersebut, seperti; anggota kelompok anak jalanan, jalanan, preman, petugas keamanan, pengamen pengemudi, pedagang kaki lima, penumpng bis, pedagang asongan, dan indvidu-individu lain yang memiliki kepentingan selama berada di jalan. Sebagai sebuah komunitas, ketika anak jalanan berinteraksi dengan kelompok tersebut mereka akan membangun makna tentang orang-orang tersebut dan mereka sendiri membangun makna mengenai dirinya. Disinilah peran pemaknaan subyektif dan obyektif menjadi muncul manakala terjadi kontak di antara keduanya, (Berger dan Luckman tentang Teori Realitas Sosial (Horton dan Hunt, 1984: 17-18). Dalam konteks ini, dapat dilihat bahwa cara pandang dunia dari anak-anak telah melahirkan proses adaptasi secara kreatif dan mandiri. Mereka terlantar dan bekerja mengemis, karena hanya itu yang mereka ketahui untuk memenuhi kebutuhan dasar, psikologis/afeksi dan sosial. Mereka tidak meratapi dan terkungkung dalam ketidakmampuan. Mereka tidak belajar untuk menyesali tetapi beberapa anak secara belajar memecahkan masalah yaitu dengan mengemis. Interpretasi subyektif yang berkembang pada anak sehubungan dengan interaksi yang terjadi dengan subkultur jalanan di satu pihak dan kondisi atau keadaan keluarga di lain pihak akan mengkonstruksi anak tentang definisi diri. Mengapa demikian? Anak dalam perkembangan masa remaja dan menjelang memasuki usia remaja akan mementingkan proses definisi diri demi perkembangan selanjutnya, yaitu menetapkan diri pada masa dewasa. Mereka 179
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 menghadapi sebuah fase "kebingungan" tentang siapa dirinya dan mau ke mana dirinya. Proses definisi diri atau pemaknaan, merupakan tahapan perkembangan anak secara psikososial. Dalam tahapan ini mereka berusaha membangun otonomi, kemandirian, dan sebagai inti kelompok, dengan kesadaran batinnya untuk menjadi "AKU". Seperti yang dikemukakan oleh Erikson dalam perkembangan psikososial anak dengan teorinya yang diberi nama "Delapan Tahapan Kehidupan Erikson", bahwa seseorang yang sedang mencari identitas diri sedang berusaha "menjadi seseorang" yang berarti, berusaha mengalami diri sendiri sebagai "AKU" yang bersifat sentral, mandiri, unik, yang mempunyai sesuatu kesadaran akan kesatuan batinnya, sekaligus juga berarti menjadi "seseorang" yang diterima dan diakui oleh orang banyak (Horton and Hunt, 1984: 111-112, dan Desmita, 2005: 211). Hal lapangan bahwa,hampir seluruh anak-anak jalanan yang menjadi subyek penelitian, baik di lokasi wisata Kabupaten Cirebon maupun pengamen dan tukang parkir di Kota Cirebon, menganggap dirinya sebagai individu yang jalanan dengan mengedepankan alasan hidup di ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makan, minum, pakaian, dan kebutuhan sekolah. Bagi anak-anak, hal yang lumrah bahwa penghasilan mereka digunakan untuk kebutuhan makan-minum sehari-hari, merokok, belanja pakaian dan membayar iuran dan ongkos antara mereka sekolah. Bahkan beberapa di memberikan sebagian penghasilan tersebut bagi kepentingan keluarga, yakni kebutuhan harian orang tua yang sebagian dipenuhi oleh anak-anak mereka dari hasil mengamen mapun mengemis di jalanan. ini bisa dilihat dalam fakta di orang tua Namun tidak berarti bahwa dengan penghasilan yang sentralisasi, otonomi, kemandirian dan cukup, individualitas menyebabkan jalanan, tindakan/kelakuan seperti penggunaan penghasilan dilakukan berdasarkan kata hati mereka. Kuatnya pengaruh orang dewasa, senior dan peer-group jalanan, menyebabkan mereka menjadi memiliki kebutuhan- kebutuhan di luar kebutuhan seorang anak yang disadari. Mereka terbiasa menggunakan penghasilan mereka untuk kebutuhan yang tidak lazim bagi seorang anak, misalnya merokok adalah kebutuhan dasar bagi anak jalanan. Kemudian sadar adanya kebutuhan untuk menyuap atau memberikan sebagian penghasilan kepada senior, adalah bagian dari kebutuhan mereka. Selanjutnya minum-minuman keras dan mengkonsumsi obat-obat terlarang adalah bagian dari kebutuhan sekunder yang harus dipenuhi anak-anak setelah mereka belajar dari orang-orang di sekitarnya. anak Kondisi di mana anak berada dalam kebingungan akibat ketidakmampuan ekonomi di satu sisi, dan keadaan riil yang ditemui anak di jalanan manakala berinteraksi dengan aturan, prinsip dan nilai-nilai atau kultur jalanan di pihak lain, membuat anak-anak memiliki identifikasi diri yang berbeda dengan anak-anak yang berkembang dalam lingkungan normal. Anak-anak memiliki sikap proaktivitas dan resiliensi untuk menjadi AKU atau DIRI yang unik jika dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya. Mereka memaknai secara spesifik tentang peran diri yang harus dijalankan agar mampu bertahan di antara dua kepentingan itu. Pertama menjawab masalah dalam keluarga dan kedua, menyesuaikan diri untuk menghadapi situasi dan kondisi di jalanan. AKU sebagai DIRI yang mampu menjawab masalah- m aasalah yang muncul dalam keluarga yakni akibat ketidakmampuan secara ekonomi, dan AKU sebagai DIRI yang mencoba beradaptasi dengan kultur jalanan, telah berhasil mendefinisikan dirinya. Mereka memiliki makna yang berbeda menganai peran dirinya dalam menghadapi semua permasalahan. Makna PERAN DIRI dalam penyesuaian jalanan yang dikembangkan oleh anak-anak pengemis tersebut secara visual dapat dilihat pada gambar 1 tentang model peran diri anak- anak pengemis. Model yang dikembangkan pada ana-anak pengemis di lokasi wisata ziarah Kabupaten Cirebon, dorongan anak turun ke jalan tidak semata-mata ketidakmampuan orang tua, tetapi juga karena faktor eksternal berupa nilai-nilai yang berkembang dalam lokasi wisata religius mengenai kewajiban bersedekah. Sedekah adalah elemen penting ketika peziarah berdo'a dan menjalankan ritual ziarah. Kondisi ini berkembang terus-menerus sehingga sedekah menjadi hal yang lazim bahkan cenderung dianggap "harus" menurut kacamata pengemis. Persepsi atas harus bersedekah juga di dorong oleh keyakinan agama yang menilai baik terhadap orang-orang yang memberikan sedekah. Dalam hal ini, ada pertemuan antara keterdesakan pada kebutuhan ekonomi di satu pihak dan pemenuhan kebutuhan ekonomi melalui usaha mengumpulkan uang sedekah. Sedekah dianggap cara yang mampu menjawab kebutuhan pengemis dan anak-anak terhadap sumber pendapatan. Pertemuan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan menjadi dua faktor yang sangat kuat yang menyebabkan mereka turun ke jalan untuk mengemis. Sehingga istilah-istilah yang muncul ketika menjelaskan alasan anak-anak maupun orang tua mengemis, senantiasa berkaitan dengan kepentingan mendapatkan uang sedekah seperti; luru sedekah, mecing, ngadang curak atau ngadang tawur dan lain- lain. 180
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Sub Diriyang melepaskanbebandariorangtua 3 1 DoronganAnakTurunMengemis Diriyang mencarihubungansosial Keluarga LuruhsedekahMecingBayar Nilai-nilaiagama yang PeranDiriDipilih OrangTuaMenyuruh Diriyang memenuhikebutuhandasar 2 Diriyang harusmembiayaisekolah 4 Maknayang Dikonstruksi 3. Terdapat pertemuan antara keterdesakan pada kebutuhan ekonomi di satu pihak dan pemenuhan kebutuhan ekonomi di lain pihak melalui usaha mengumpulkan uang sedekah. Sedekah dianggap cara yang mampu menjawab kebutuhan pengemis dan anak-anak terhadap sumber pendapatan. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih saya sampaikan kepada Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi sebagai atasan, rekan-rekan dosen Fikom Unpad, tim Promotor pada saat menyelesaikan studi doktoral karena paper ini adalah bagian dari tugas akhir studi tersebut. Demikian halnya kepada anak-anak key-informant yang sekarang tumbuh dan berkembang menjadi remaja jalanan. Mereka telah memberikan ceritra dan informasi yang berharga untuk tulisan ini. Gambar 1. Model Penyesuaian Peran Diri Anak- anak Pengemisselama di Jalanan dan di Lokasi Wisata Ziarah DAFTAR PUSTAKA Faktor-faktor pendorong untuk turun mengemis dan benturan-benturan pada saat interaksi sosial dengan orang-orang dewasa, telah membentuk makna peran diri mereka. Makna peran diri yang dikonstruksi yakni DIRI yang menenuhi kebutuhan dasar, DIRI yang melepaskan beban orang tua, DIRI yang memenuhi kebutuhan sekolah, DIRI yang mencari hubungan sosial, serta DIRI yang didorong terpaksa akibat orang tua. SIMPULAN Afthonul Hidup Versi Logoterapi," Rubrik Ide Koran Tempo, Minggu 10 Oktober 2004, Afthonul Afif diunduh dari 2008/06/25/21/ Afif, "Kebermaknaan Bajari, Atwar., Dinamika Komunikasi dan Perilaku Bandung: Sosial Humaniora, 2012. Anak Menyimpang, Cuff, E.C., and G.C.F. Payne., Perspective in Sociology, London: George Allen and Unwin, 1981. Desmita., 2005. Psikologi Perkembangan, Bandung: Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil pembahsan, adalah sebagai berikut: 1. Anak-anak pengemis memaknai secara berbeda dalam melihat situasi, seting dan perilaku orang- orang jalanan. Kondisi di mana anak berada dalam keadaan kritis akibat ketidakmampuan ekonomi di satu pihak, dan keadaan riil yang diterima dan ditemui anak di jalanan manakala mereka berinteraksi dengan aturan, prinsip dan nilai-nilai jalanan atau kultur jalanan di pihak lain, membuat anak-anak memiliki identifikasi diri yang berbeda dengan anak-anak yang berkembang dalam lingkungan yang normal. Anak-anak memiliki sikap proaktivitas dan resiliensi untuk menjadi AKU atau DIRI yang unik jika dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya. 2. Anak-anak berusaha membangun pemahaman dimana mengemis bagi mereka adalah tindakan yang baik dan menolong diri mereka. Sehingga mengemis dianggap sebagai tindakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, membantu orang tua, membayar biaya sekolah (jika masih sekolah) dan suruhan orang tua sebagai konversi dari sekedar melakukan tindakan yang tidak menghasilkan. Remaja Rosda Karya, 2005 Emily Delap, "Begging for Change, Research Findings and Recommendations on Forced Child Begging in Albania/Greece, and Senegal," Research Report, Anti-Slavery International, 2009 India Human Rights Watch, "Where Do You Want Us to Go? Abuses against Street Children in Uganda," Uganda: Human Right, 2014. Jeremias Marseille, "The Spiritual Dimension in Logotherapy: Viktor Frankl's Contribution to Transpersonal Psychology, The Journal of Transpersonal Psychology," 1997, Vol. 29, No.1 diakses dari 01-001.pdf Koswara, Iwan., Hari Muharam, dan Atwar Bajari., Jejaring Penanganan Anak Jalanan, Sebuah Kajian Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Jalanan di Garut, Sumedang, dan Bandung., Bandung: Jurnal Pengabdian, Vol. 11 No. 5., LPM Unpad, Juni 2003. 181
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kuswarno, Engkus, "Dunia Simbolik Pengemis Kota Bandung, Studi tentang Konstruksi Sosial dan Manajemen Komunikasi Para Pengemis di Kota Bandung," Bandung: Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, 2004 Lembaga Manajemen Komunikasi, Program Ilmu Komunikasi, "Studi Longitudinal Penanganan Kesejahteraan Sosial Anak Jalanan Melalui Rumah Singgah," Jakarta: Laporan Penelitian, Program Pascasarjana UI, 2002 LPM Unpad, "Jejaring Penanganan Anak Jalanan, Sebuah Kajian Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Jalanan di Garut, Sumedang, dan Bandung", Bandung: Jurnal Pengabdian, Vol. 11 No. 5., LPM Unpad, Juni 2003. Nadia Azam, "Beggarization: Beggary as an Organized in Pakistan," Thesis, University of Crime Kansas, Desember, 2014. Tjandraningsih, Indrasari, dan Popon Anarita, Pekerja Anak di Perkebunan Tembakau, Bandung: AKATIGA, 2002. Unicef dan Pemerintahan Kota Cirebon, Lingkungan Protektif bagi Anak, Upaya Pemenuhan Hak- hak Anak 2003, Bandung: Unicef, 2003. Soeprapto, Riyadi., H.R., 2002. Interaksionisme Simbolik, Perspektif Sosiologi Modern, Malang: Averoes Press. Soekanto, Soerjono, 2004. Sosiologi Keluarga, Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja, dan Anak, Jakarta: Rineka Citra. 182
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Homofobia dalam Film Dallas Buyers Club (2013) Novia Adibatus Shofah Magister Kajian Sastra dan Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga e-mail: Abstrak PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk membongkar film Dallas Buyers Club sebagai salah satu dari wahana politik budaya yang menyimpan pertarungan identitas melalui representasi kaum heteronormatif dan kaum non heteronormatif dalam film Dallas Buyers Club, ternyata diketahui adanya misi homofobia yang tetap unggul melalui pelabelan kaum non heteronormatif di film tersebut. Posisi teori semiotika Rolland Barthes yaitu pada pembedahan fragmen gambar film yang berperan ketika peneliti mengungkap bagaimana kaum heteronormatif heteronormatif kaum direpresentasikan melalui segala hal yang tampak secara visual pada gambar film. Kemudian, guna mengungkap adanya misi homofobia di dalam film Dallas Buyers Club, maka teori Queer dimanfaatkan peneliti sebagai teori lanjutan guna membongkar misi homofobia yang merupakan salah satu dari isu Queer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis data semiotika Rolland Barthes yang mengungkap segala sesuatu yang tampak secara visual pada gambar film Dallas Buyers Club yang mengandung isu Queer. Hasil penelitian membuktikan bahwa Dallas Buyers Club menghadirkan pertarungan identitas antara golongan heteronormatif dan non- heteronormatif dalam wahana politik budaya yang ternyata dimenangkan oleh kaum heteronormatif melalui yang direpresentasikan terhadap kaum non heteronormatif di tersebut tengah-tengah kaum heteronormatif. Hal dilatarbelakangi untuk adanya misi oleh melanggengkan homofobia di tengah-tengah kaum heteronormatif yang menilai kaum non heteronormatif sebagai pembawa tindak anarkis, tidak tertib, dan penentang hukum. ini diketahui melalui makna implisit di balik misi homofobia di dalam film tersebut, yaitu adanya kebebasan non untuk memperlakukan heteronormatif misalnya dengan cara-cara yang negatif karena kaum non heteronormatif lah yang memiliki label negatif. Melalui penelitian ini, pembaca diharap lebih kritis dalam menanggapi isu di tengah-tengah masyarakat melalui media. dan non adanya negatif pelabelan Implikasi dari penelitian kaum Film adalah salah satu media yang hadir sebagai wahana politik budaya. Film menghadirkan berbagai macam wacana berdasarkan penggambaran sosial budaya dan suasana politik. Oleh karena itu, peneliti dapat menyebutkan film merupakan budaya media yang di dalamnya terdapat persaingan antara yang dominan dengan yang tidak dan antara yang berkuasa dengan yang kemudian menimbulkan pertentangan. Melalui kajian budaya, maka akan dapat digali lebih dalam apa saja dampak serta cara menyikapi sebuah teks yang mengusung pertentangan, apakah ideologi, atau tersebut melibatkan pertentangan identitas, atau politik kebudayaan (Kellner, 2010:77). lemah yang Dalam hal ini, penelitian ini memilih objek film Dallas Buyers Club sebagai objek penelitian. Dallas Buyers Club adalah film yang disutradarai oleh Jean-Marc Vallee dan tayang perdana pada 22 November 2013. Film Dallas Buyers Club yang bergenre biografi dan drama diproduksi oleh Truth Entertainment di Amerika Serikat. Pemain utamanya adalah tokoh Ron Woodroff sebagai seorang heteroseksual dan tokoh Rayon sebagai seorang gay (Amazon, 2013). Film yang berdurasi 116 menit ini menghadirkan isu menarik yang disesuaikan dengan latar film tersebut yaitu pada tahun 1985 adanya pelabelan negatif terhadap dunia gay yang digambarkan dekat dengan penyakit AIDS. Pelabelan negatif terhadap kehidupan kaum gay dimaksudkan untuk tetap melanggengkan heteroseksual sebagai kehidupan yang benar dan normal, sehingga citra negatif harus ada untuk memberikan kesan homofobia di dalam masyarakat. Telah diketahui bahwa, dalam penelitian ini yang merupakan kajian budaya dimana jelas berbeda dengan studi budaya. Jika studi film hanya berpusat terhadap posisi penonton, analisis tekstual, makna ditentukan melalui proses produksi, dan pembaca yang pasif serta penuh dengan ketidaksadaran, maka kajian budaya film lebih terhadap pencarian makna yang yang diperoleh melalui konsumsi pembaca yang secara aktif dan penuh kesadaran (Storey, 2010:86). Kata Kunci: film, kaum heteronormatif dan kaum non heteronormatif, pelabelan negatif, queer, homofobia, semiotika Dallas Buyers Club berlatar pada tahun 1985 di Amerika. Film ini menceritakan perjuangan Ron sebagai seorang tukang listrik dan cowboy untuk bertahan hidup karena penyakit AIDS yang dideritanya. itu dokter masih belum Dikarenakan pada saat 183
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 menemukan obat yang baik untuk tubuh pengidap AIDS, maka Ron berusaha membeli obat secara illegal hingga membuat kesehatannya terus menurun. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan seorang kenalan kepada dokter yang berstatus illegal (atau dicabut izin prakteknya) untuk mendapatkan obat yang mujarab. Tujuan Ron yang semula mengkonsumsi obat untuk bertahan hidup ternyata membelok terhadap penjualan obat hingga membuat komunitas club bersama kenalan gaynya yaitu Rayon. Ternyata, melalui Rayon itulah bisnis Ron menjadi berkembang karena para konsumennya kebanyakan adalah orang-orang gay kenalan si Rayon. Rayon adalah seorang laki-laki yang memiliki orientasi seksual sesama jenis. Dia mengidap AIDS dan dikucilkan dari keluarga. Ketika bertemu dengan Ron, Rayon merasa memiliki teman baik dan menjalani kehidupan barunya tetap sebagai seorang gay. pelabelan negatif seperti itu akhirnya masyarakat heteroseksual menjadi homofobia, yaitu adanya rasa takut untuk ikut campur di dalam kehidupan seorang gay. Homofobia yang berarti adanya ketakutan terhadap kaum homoseksual. Rasa takut yang ditanamkan adalah melalui pelabelan negatif dan secara tidak sadar kaum heteronormatif akan bertindak waspada meski harus dengan cara-cara negatif agar tidak menghirup kehidupan kaum homoseksual. Jadi sebenarnya, misi homofobia untuk menenggelamkan kekuatan kaum non heteronormatif agar identitas yang satu-satunya layak hadir dan eksis di masyarakat hanyalah kaum yang beridentitas heteronormatif. Itulah maksud dan tujuan film Dallas Buyers Club hadir dengan membawa label gay yang sangat negatif serta merugikan. ditanamkan Permasalahan yang diangkat dalam film Dallas Buyers Club adalah pelabelan negatif terhadap kaum gay yang digambarkan dekat dengan penyakit AIDS, penentang aturan hukum, dan jauh dari keluarga maupun teman. Permasalahan tersebut digambarkan oleh kaum heteroseksual yang diwakili oleh tokoh Ron dan kaum non heteroseksual yang diwakili oleh tokoh Rayon. Melalui penggambaran yang terkesan negatif tersebut misi kaum heteroseksual untuk menciptakan homofobia menjadi sangat terlihat, namun makna implisit apakah di balik misi homofobia yang akan menjadi temuan dalam penelitian ini. Penggambaran label negatif ditandai dengan kehidupan Ron sebagai seorang heteroseksual yang dekat dengan seorang gay yaitu Rayon harus berurusan dengan hukum karena penjualan obat AIDS yang illegal dan kehidupan Rayon yang digambarkan menderita akibat penyakit AIDSnya dan pilihan hidupnya untuk menjadi gay menjadi dikucilkan keluarga dan teman sekitar. Untuk menganalisis film guna mendapatkan suatu makna yang tersirat, maka diperlukan pemahaman atas teori yang dapat membedah setiap informasi yang terlihat dalam gambar film, maka penelitian ini memanfaatkan teori fragmen gambar film Rolland Barthes. Terdapat tiga tahapan untuk mencapai tahap terakhir yaitu mitos. 1. Lapisan informasional Pada tahapan pertama, segala sesuatu yang tampak secara visual di dalam gambar harus dimaknai secara denotatif. Adapun segala sesuatu yang harus dianalisis dalam tahap ini adalah latar, kostum, tata letak, karakter, kontak, gerak laku tokoh, sudut pengambilan gambar maupun kamera, pengambilan angle, juga berpengaruh terhadap hasil makna denotatif. Setelah mengetahui segala aspek dalam lapisan informasional maka tahap untuk selanjutnya adalah menuju mengetahui makna konotatif yang dihasilkan. 2. Lapisan simbolis Penelitian ini akan mengungkap homofobia sebagai bagian dari pembangunan isu queer melalui teori semiotika Rolland Barthes mengenai telaah fragmen gambar dalam film yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu, (1) lapisan informasional, (2) lapisan simbolis, dan (3) makna ketiga. Melalui penelitian ini terungkap bahwa penanaman label negatif terhadap kaum gay sudah ditanamkan di dalam masyarakat heteronormatif sejak dulu. Pada zaman dahulu, masyarakat heteronormatif sudah diberi peringatan apabila berhubungan dengan cara yang menyimpang, yaitu akan mendatangkan penyakit. Padahal yang akan terkena penyakit tidak hanya seorang homoseksual saja, namun seorang heteroseksual juga akan berpotensi terkena penyakit. Namun, yang menjadi fokus terhadap bahaya penyakit adalah kaum homoseksual. Selain itu juga diperlihatkan pula bahwa masyarakat yang tinggal di akan berkecenderungan hidup di bawah bayang-bayang kejahatan dan berurusan dengan hukum. Melalui akan bahaya yang terjadi lingkungan homoseksual juga Pada tahapan ini, segala sesuatu yang tampak pada gambar film diinterpretasi hingga mmenghasilkan sebuah makna kedua, yaitu konotasi. Makna yang dihasilkan pun berdasarkan latar belakang, kondisi sosial, dan pengetahuan si pemberi makna. Segala aspek yang berbau simbolis dalam gambar film memiliki makna lain yang lebih mendalam daripada kelihatannya saja (surface meaning). Maka dalam tahap kedua ini disebut juga sebagai tahapan mencari deep meaning. 3. Makna ketiga Di balik makna kedua yang dihasilkan melalui hasil interpretasi, ternayata menyimpan sebuah mitos yang nampaknya terselubung dan tersirat. Segala sesuatu yang bermakna dalam memiliki tujuan ataupun maksud lain di balik pemaknaan yang dihasilkan. Maka, pada tahapan terakhir inilah akan diketahui mitos yang terkandung pada gambar film (Barthes, 1990:41-67). 184
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Sebelum melangkah jauh menuju Queer, maka peneliti akan memaparkan perbedaan antara LGBT dan Queer. LGBT atau Lesbian Gay Bisex Transgender adalah suatu istilah yang hadir di tengah-tengah rezim modern di bidang biologi. LGBT hanya berpusat terhadap bagaimana sex yang dimiliki seseorang menjalankan hubungan intim secara tidak semestinya atau dalam bahasa kasarnya adalah mengidap kelainan sex. Ada tiga kata yang harus diingat perbedaannya apabila berbicara mengenai Queer, yaitu sex, gender, dan seksualitas. Sex adalah jenis kelamin. Gender adanya performativitas seseorang yang memiliki sex laki-laki dan perempuan. Performativitas yang dimaksud adalah merujuk kepada Judith Butler yang mengemukakan pendapatnya bahwa seseorang yang ber-sex perempuan bisa menjadi seorang feminim dan maskulin di saat yang berbeda, begitu juga dengan seseorang yang ber- sex laki-laki, bisa berlaku feminim dan maskulin tergantung dengan keadaan budaya (Sugiarti, 2002: 4- 9). Kemudian seksualitas adalah kecenderungan untuk berlaku menjadi homososial atau homoseks. Seseorang yang bersex laki-laki dapat memiliki kekaguman terhadap seorang laki-laki juga ketika berinteraksi secara sosial, namun tidak selalu ingin menyalurkan hasratnya untuk berhubungan seksual, maka seseorang tersebut sudah dapat dipastikan memiliki gaya seksualitas yang aneh, yaitu di satu sisi mengagumi sesama jenis, namun di satu sisi juga bernafsu dengan jenis. Jadi, dalam seksualitas, selalu ada lawan permainan-permainan antara sex dan gender, ada kekuasaan yang mengatur di dalam sana (Foucault, 2008:119). Pada mulanya, queer adalah keanehan dalam orientasi seks, namun kemudian tidak dianggap suatu keanehan lagi, sebab orientasi seksual yang non heteronormatif bukanlah hal yang menyimpang, tapi natural. Queer tidak memandang konstruksi tradisional gender yaitu heteronormatif, konsep yang benar dan diikuti seluruh masyarakat bahwa laki-laki berhubungan dengan perempuan, maupun sebaliknya. Queer menganggap bahwa orang yang memiliki sex perempuan tidak harus memiliki ketertarikan laki-laki, maupun sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan queer tidak melihat sex sebagai penentu gender. Salah satu pencetusnya adalah Judith Butler yang menganggap bahwa gender adalah hal yang fluid karena identitas gender tindakan-tindakan. melalui Sebagaimana yang dikatakan oleh Sarah Salih: terhadap didapat "Butler does claim that gender identity is a sequence of acts." (Salih, 2002:45) Dapat disimpulkan bahwa Butler tidak setuju jika sex seseorang sebagai penentu gender. Seseorang yang terlahir memiliki kelamin perempuan maka harus bergender feminin, sedangkan yang terlahir memiliki kelamin laki-laki maka harus bergender maskulin. Sehingga gender yang terbentuk menjadi penentu orientasi seksual, laki-laki berhubungan dengan perempuan dan begitu sebaliknya. Hal tersebut dangat bertolak belakang dengan konsep Butler, bahwa identitas gender didapat melalui tindakan-tindakannya. Jadi, seorang perempuan tidak harus bergender feminin dan memiliki orientasi seksual dengan laki-laki, namun perempuan dapat juga bergender maskulin dan memiliki orientasi seksual dengan perempuan juga. Gender merupakan sesuatu yang tidak alami, sehingga tidak mengharuskan seorang perempuan menunjukkan feminin, namun dapat keperempuanannya atau menunjukkan perempuan maskulin. Atau seorang laki-laki yang tidak harus dan wajib menunjukkan sifat kelaki-lakiannya atau maskulin, namun dapat juga memilih identitas sebagai laki-laki feminin (Salih, 2002:46). identitasnya sebagai kaum demikian membuat Adanya heteronormatif menjadi terancam karena keberadaan kaum non heteronormatif. Sehingga muncullah homofobia yaitu pandangan masyarakat heteroseksual yang ketakutan terhadap hubungan sesama jenis. Ketakutan yang tercipta di dalam masyarakat heteroseksual tetap eksis karena pemberian label negatif terhadap kaum homoseksual yaitu intimidasi, pelecehan, ketidakadilan dalam masyarakat, dan tindak perilaku negatif lainnya. Keberadaan kaum gay yang dipenuhi dengan pandangan negatif serta perlakuan yang berbeda membuat mereka lebih memilih untuk menyimpan identitas yang sesungguhnya. Penolakan homoseksual di dalam masyarakat yang dominan yaitu masyarakat adanya penanaman homofobia. Homofobia yang diciptakan oleh masyarakat heteroseksual digunakan sebagai alat untuk membentengi diri mereka akan ancaman homoseksual. Sehingga masyarakat heteroseksual secara berkelanjutan masih memberikan tekanan terhadap kaum homoseksual (Rahardjo, Homophobia dan Kita, 2009:11-13). hal jelas heteroseksual dikarenakan Pada sendiri mayoritas homofobia diperlihatkan oleh kaum pria dari wanita. Hal tersebut dikarenakan laki-laki dengan ego maskulinitasnya bermain sehingga ia tidak mau terlihat lemah dan seperti perempuan. Hal tersebut merupakan penolakan keras dari seorang laki-laki yang heteroseksual terhadap kaum homoseksual. Homofobia akan selalu berada di adanya masyarakat yang heteroseksual karena heteroseksisme. Heteroseksisme adalah ideologi yang menganggap bahwa hubungan seksual yang benar adalah yang berada di bawah perlindungan hukum, yaitu hubungan yang heteroseksual. Sehingga pandangan mengenai sisi lain dari homoseksual akan selalu berlabel negatif karena homoseksual masih belum memiliki kekuatan atau kekuasaan untuk melawan heteroseksisme. Homofobia tercipta dari masyarakat secara tidak sadar dikarenakan beberapa sebab, diantaranya adalah homoseksual adalah sesuatu yang lazim, dan aneh, kemudian homoseksual berlawanan dengan agama sehingga dianggap dosa besar, dan homoseksual adalah dasarnya, langka, tidak 185
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 hubungan yang tidak terpuji dan bermanfaat. Oleh karena itu banyak penolakan atas kaun homoseksual hingga sekarang (Rahardjo, 2007:194-197). Club (2013) atau yang disebut dengan semiotika tingkat pertama Pada kaum homoseksual, tidak sepenuhnya ketika berinteraksi di masyarakat selalu bertindak feminim, namun ada kalanya berlaku maskulin. Begitu juga pada kaum heteroseksual, ada kalanya seseorang yang ber- sex laki-laki menjadi terlihat lemah akibat suatu budaya, maka dapat disimpulkan bahwa seorang yang ber-sex laki-laki maupun perempuan tidak akan selalu bergender feminim atau maskulin, dalam hal ini gender adalah fluid, cair, begitu juga dengan seksulitas, sehingga melahirkan keanehan-keanehan. Maka muncullah istilah Queer yang lebih menyangkup semuanya di antara ketiga aspek tadi (sex, gender, seksualitas), sehingga homofobia yang sebenarnya masih ditanamkan di masyarakat hanyalah suatu pertahanan untuk melanggengkan kekuasaan kaum heteronormatif, dengan berdalih bahwa yang benar dan beradab hanyalah yang tetap, padahal gender bersifat fluid. 2. Mengungkap makna konotatif yang dihasilkan melalui interpretasi lapisan informasional film Dallas Buyers Club (2013) atau yang disebut dengan semiotika tingkat kedua 3. Mengungkap mitos atau makna ketiga dari hasil interpretasi yang dilakukan melalui hasil deskriptif, hasil interpretasi, dan hasil eksplanasi yang kemudian diketahui makna ketiga di dalam film Dallas Buyers Club (2013). HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk membuktikan bahwa film Dallas Buyers Club (2013) menyimpan misi untuk menanamkan pandangan homofobia, maka peneliti melakukan pemaknaan secara denotatif, konotatif, dan menghasilkan sebuah mitos melalui teori Rolland Barthes mengenai telaah fragmen gambar film. METODE Sumber data pokok dalam penelitian ini adalah film Dallas Buyers Club (2013) yang didapat peneliti melalui tempat penyewaan film di kota Lamongan. Alasan dipilihnya film Dallas Buyers Club (2013) sebagai sumber data karena dalam film ini mengusung tujuan lain di balik pelabelan negatif kehidupan kaum homoseksual yaitu penanaman pandangan homofobia. Sumber referensi kepustakaan yang mendukung pemahaman atas salah satu dari konsep Queer, yaitu homofobia dan teori semiotika Rolland Barthes mengenai telaah fragmen gambar film. data pendukungnya adalah Untuk mengetahui bagaimana pelabelan negatif terhadap tokoh Ron dan Rayon, maka aspek pertama dalam telaah fragmen gambar film yaitu lapisan informasional dimanfaatkan untuk mengetahui latar latar (setting), kostum, tata letak, karakter, kontak atau relasi antar tokoh, dan gerak-laku tokoh dalam film Dallas Buyers Club (2013), kemudian lapisan simbolik serta makna ketiga yang didapat. Latar film Dallas Buyers Club (2013) adalah pada tahun 1985 di Amerika Serikat. Kostum yang digunakan oleh para tokoh terutama tokoh Ron sebagai tokoh utama dalam film Dallas Buyers Club (2013) adalah pakaian ala cowboy. Kostum yang digunakan terlihat santai dan casual. Hal tersebut menandakan bahwa kehidupan yang dijalani oleh tokoh dekat dengan kebebasan dan selalu mengikuti alur tanpa adanya peraturan. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode simak catat karena objek yang digunakan yakni film sehingga menyimak dan menonton film kemudian mencatat hal-hal yang menunjang data penelitian. Prosedur pengumupulan data yakni: a. Memutar film Dallas Buyers Club (2013) Sedangkan tata letak seperti pengambilan gambarnya adalah close up untuk memperlihatkan kepada penonton bahwa apa yang sedang diperlihatkan harus tersebut. Sedangkan sudut fokus pengambilan kamera dalam film Dallas Buyers Club (2013) adalah small angle. terhadap tokoh b. Mencari dan mencatat data-data yang menunjukkan salah satu konsep dari isu queer yaitu homophobia. Penelitian ini akan mengungkap homofobia sebagai bagian dari isu queer melalui teori semiotika Rolland Barthes mengenai telaah fragmen gambar dalam film yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu, (1) lapisan informasional, (2) lapisan simbolis, dan (3) makna ketiga. Sehingga melalui teknis analisis fragmen gambar film akan diketahui makna sesungguhnya dalam film ini yaitu penanaman pandangan homofobia. Berikut teknis analisis yang dilakukan: 1. Mengungkap makna denotatif dari segala aspek di dalam lapisan informasional film Dallas Buyers Gambar 1: Close up dan Small angle 186
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pengambilan gambar dengan small angle serta pose dari tokoh yang tersenyum sinis meski sedang terluka menggambarkan bahwa film ingin membuat penonton fokus terhadap tokoh utama tersebut yang memiliki permasalahan hukum. Meskipun tokoh tersebut memiliki hukum, namun yang terlihat adalah kejantanan dan ketangguhan tokoh. Hal ini merupakan penggambaran film dalam melancarkan misinya untuk menanamkan homofobia. Meski tokoh utama tersebut yaitu Ron bukan seorang homoseksual dan ia telah berada di lingkungan orang homo, maka besar kemungkinan untuk ikut terlibat di dalam label negatif. Melalui gambar ini dapat disimpulkan bahwa akan selalu berbahaya untuk dekat-dekat atau berkumpul dengan seorang homoseksual. Yaitu ditandai dengan luka fisik pada tokoh Ron. ini tempat para perempuan, namun disini yang dihadirkan bukan para perempuan, namun seorang tokoh gay dan laki-laki. Maka dapat disimpulkan bahwa, antara laki- laki, gay, dan transgender pun berhak berada di tempat atau kekuasaan perempuan untuk tetap bisa melangsungkan hidup. Lapisan informasional selanjutnya yang perlu dikaji adalah relasi antar tokoh serta gerak lakunya. Gambar 3 : Kaum heteronormatif dilindungi pihak keamanan Gambar 2: dari kiri ke kanan (Rayon seorang gay-teman Ron- Ron) Seorang gay yaitu tokoh Rayon digambarkan dalam gambar film bahwa ia mendapat penolakan terhadap orang heteroseksual (teman Ron) bahkan hanya untuk sekedar berjabat tangan. Melalui gambar film tersebut terlihat bahwa pada film ini, pelabelan negatif terhadap kaum homoseksual selalu diperlihatkan. Kaum heteronormatif dikenal dengan pihak penguasa atas kaum lainnya karena diakui oleh suatu bangsa. Maka, apapun bentuk kriminal yang dilakukan oleh kaum heteronormatif akan dimaklumi dan bahkan diberi bantuan. Seperti pada potongan kisah pada film Dallas Buyers Club, tokoh Ron adalah penjudi dan akrab dengan seks bebas. Tokoh Ron yang merupakan seorang laki-laki berorientasi sex dengan perempuan memiliki koneksi dengan pihak keamanan sehingga mendapat perlindungan ketika sedang melakukan tindak kriminal. Lain halnya dengan kaum non heteronormatif. Penyakit AIDS di dalam film seperti sepaket dengan kaum non heteronormatif. Padahal sesuai dengan alur ceritanya, fous cerita dari film diawali oleh seorang lelaki normal yang mengidap penyakit AIDS. Jelas terlihat motif sesungguhnya yang ingin dihadirkan dalam film ini, yaitu pelabelan negatif terhadap kaum non heteronormatif. Dari mimik tokoh tengah terlihat bahwa ia malu dan risih mengetahui ada seorang laki-laki yang berkostum perempuan, dan juga berbicara seperti perempuan. Perasaan maulu, selalui identik dengan perempuan karena sisi feminimnya. Namun, tanpa disadari, tokoh tengah pun juga memiliki rasa malu yang merupakan salah satu dari ciri feminim. Maka dapat diketahui laki-laki maupun bahwa, baik perempuan akan tidak selalu bisa tetap bergender feminim saja atau maskulin saja, pasti akan selalu ada kombinasi diantara keduanya. Karakteristik malu laki dan dimiliki oleh seseorang yang bersex perempuan, perasaan marah dan menunjukkan keberaniannya juga dapat dimiliki oleh laki maupun perempuan. Maka kaum heteronormatif pun dapat bisa dikatakan Queer akibat gender yang fluid tidak kaku, namun kaum heteronormatif masih menyangkalnya sampai saat ini. Hal tersebut terlihat melalui penokohan tokoh diatas. Latar fragmen gambar film berada di pusat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan dikenal sebagai seorang bersex Gambar 4 : Ron (normal) - Rayon (Gay, Transgender) Tokoh Ron yang sudah terjebak di dalam label negatif membuat ingin membantu sesama untuk menemukan 187
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 solusi menghadapi penyakit AIDS. Sebuah komunitas dibangunnya untuk mempermudah para pengidap AIDS. Tokoh Ron sebaga seorang laki-laki normal digambarkakn memiliki power dan pemimpin, sedangkan tokoh Rayon digambarkan sebagai seorang gay dan juga transgender, tidak memiliki power, dan bergantung kepada tokoh Ron. Motif bantuan yang ditawarkan tokoh Ron menyimpan makna lain bahwa orang-orang yang mengidap AIDS terutama orang gay dan transgenderperlu mendpaat bantuan untuk menanganinya, dan yang bisa membantunya adalah orang normal. Namun dibalik bantuan tersebut, orang heteronormatif bersuara bahwa hanya denagn cara yang menyakitkan saja yang bisa digunakan untuk membantu kaum non heteronormatif. Hal tersebut ditandai dengan niatan salah seorang tokoh Dokter yang mengaku membuat obat tersebut untuk diuji cobakan dulu. Melalui fragmen gambar terlihat bahwa bantuan yang diberikan oleh orang normal kepada orang gay atau transgender tidaklah melalui solusi yang membuat lebih baik, namun justru menyakitkan dan menyengsarakan. tersebut Setelah mengetahui bagaimana telaah fragmen gambar film memperlihatkan pelabelan negatif dari tokoh homoseksual di mata masyarakat heteroseksual dan pelabelan negatif juga terhadap tokoh heteroseksual yang berhubungan dekat atau sekedar berdekatan secara sosial juga akan mendapatkan bahaya, yaitu kekerasan fisik, penyakit mematikan, serta intimidasi. Melalui pelabelan negatif seperti hal diatas maka secara tidak sadar penonton memiliki penanaman pandangan akan homofobia bahwa untuk tidak dekat-dekat dengan homoseksual agar dapat hidup dengan baik. mematikan, pandangan tersebut adalah homofobia di dalam konsep Queer. DAFTAR PUSTAKA (2013, november 22). Retrieved June 2, 2016, Barthes, R. (1990). Image/Music/Text. London: Fortana Amazon. IMDb Movies. IMDb: from Press. David Graddol dan Joan Swann. (1989). Gender Voices: Telaah Kritis Relasi Bahasa-Gender. Pasuruan: Pedati. Foucault, M. (2008). Ingin Tahu Sejarah Seksualitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kellner, D. (2010). Budaya Media: Cultural Studies, Identitas, dan Politik antara Modern dan Postmodern. Yogyakarta: Jalasutra. Rahardjo, W. (2007). Homophobia dan Penolakan Masyarakat serta Hubungannya dengan Bicultural Identity pada Cover Homoseksual. Jurnal Penelitian Psikologi Nomor 2 Volume 12, 194-197. Rahardjo, W. (2009). Homophobia dan Kita. Jurnal Penelitian Psikologi Nomor 1 Volume 14, 11- 13. Salih, S. (2002). Judith Butler. London: Routledge. Storey, J. (2010). Cultural Studies dan kajian budaya pop. Yogyakarta: Jalasutra. Sugiarti, T. H. (2002). Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang: UMM Press. Vallée, J.-M. (Director). (2013). Dallas Buyers Club [Motion Picture]. SIMPULAN Film Dallas Buyers Club (2013) menghadirkan tokoh sentral yang penuh dengan masalah. Adapun permasalahn yang dihadapi oleh tokoh sentralnya yaitu Ron yang seorang heteroseksual yang dekat-dekat dengan seorang homoseksual adalah adanya penyakit AIDS, penyerangan fisik, kemudian urusan hukum. Sedangkan pada tokoh Rayon dihadirkan sebagai tokoh gay yang jauh dari keluarga (dikucilkan), selalu mendapat intimidasi, dan penolakan terhadap orang- orang sekitar. Tokoh-tokoh tersebut digambarkan dengan label yang negatif. Setelah menganalisis film Dallas Buyers Club (2013) melalui teori semiotika Rolland Barthes mengenai telaah fragmen gambar film dan teori Queer yang mengungkap konsep homofobia, maka diketahui maksud atau tujuan sebenarnya yang ingin diusung dalam film Dallas Buyers Club (2013). Melalui pelabelan negatif dari orang yang berhubungan dekat dengan seorang homoseksual, maka secara tidak sadar membuat penonton film Dallas Buyers Club (2013) memiliki pandangan baru untuk tidak dekat-dekat atau masuk dalam dunia homoseksual karena bahaya di dalam dunia homoseksual sangat berbahaya bahkan 188
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Benturan Kekuasaan: Polisi, Arema, dan Aremania Indhar Wahyu Wira Harjo Staff Pengajar Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. [email protected] Abstrak Relasi antara negara, korporasi, dan civil society tidak lagi bersifat saling medominasi. Hubungan semacam itu dapat diamati pada peristiwa pelarangan konvoi Aremania (kelompok pendukung klub sepak bola Arema Malang). Pawai kendaraan bermotor Aremania sebelum dan setelah pertandingan Arema acapkali menjadi masalah bagi arus lalu lintas di Malang Raya. Pelanggaran aturan lalu lintas, kemacetan jalan hingga perusakan kendaraan lain merupakan persoalan yang sering terjadi saat arak-arakan kendaraan Aremania dari dan menuju stadion. Kondisi tersebut menjadi dasar bagi Polisi Resort Kota Malang untuk melarang konvoi di hari ulang tahun Arema pada 11 Agustus 2016. ini bermaksud mengurai praktik saling Tulisan mempengaruhi yang melibatkan polisi, pengurus Arema dan Aremania. Konsep tiga dimensi kekuasaan dari Steve Lukes digunakan sebagai koridor ulasan, lanjut metode penelitian kualitatif dengan lebih pendekatan analisis framing model Mondigliani diimplementasikan dalam penelitian ini. Penelitian menunjukkan pertama terdapat perbedaan tujuan para pihak mengenai konvoi perayaan ulang tahun Arema. Polisi berkepentingan mengatur Aremania agar tidak menyelenggarakan konvoi dengan argumen ketertiban umum dan regulasi lalu lintas. Di sisi lain, pengurus Arema bermaksud merayakan ulang tahun Arema secara besar-besaran bersama Aremania. Sedangkan Aremania berkeinginan melakukan konvoi untuk mempertahankan tradisi dan memeriahkan hari jadi Arema. Kedua, tujuan para pihak tersebut tidak ada satupun yang terwujud di hari itu. Tarik ulur argumen tersebut akhirnya melahirkan praktik yang berbeda dari tuntutan para pihak. Perayaan ulang tahun Arema pada tanggal 11 Agustus dilakukan dengan lomba-lomba, tasyakuran, bedah buku dan konser musik. Kegiatan ini tetap saja memunculkan mobilitas besar-besaran Aremania menuju tempat penyelenggaraan acara. Konvoi akhirnya juga diperbolehkan, namun dilakukan pada hari Minggu 14 Agustus dalam acara 'napak tilas' dengan rute sekitar 23 km. Simpulan dari kondisi tersebut menunjukkan kegagalan negara untuk mengatur perilaku warga. Di sisi ini mengilustrasikan pula keredupan kekuatan civil society, sebab civil society harus bekerja sama dengan korporasi untuk mengubah regulasi negara. lain, hal Kata Kunci: sepak bola, civil society, suporter, kebijakan, korporasi dan negara. PENDAHULUAN Relasi antara negara, korporasi dan civil society menampilkan pola-pola yang tidak ajeg. Salah satu diantara ketiga entitas tersebut dapat menjadi pihak yang dominan satu sama lain. Dominasi salah satu pihak kepada pihak lain bukan menjadi kondisi ideal dalam negara demokrasi. Relasi yang menunjukkan tidak keunggulan merepresentasikan prinsip egalitarian yang menjadi prinsip penting dalam negara demokrasi. salah satu pihak dinilai Relasi timpang antara negara, korporasi dan masyarakat sipil merupakan permasalahan yang mendesak untuk dikaji dalam negara demokrasi. Tulisan ini berupaya mengurai silang sengkarut negara, korporasi, dan masyarakat sipil dalam isu perayaan ulang tahun klub sepak bola Arema. Pemilihan isu ini dilakukan dengan mempertimbangkan posisi penting sepak bola dalam dunia sosial. Sepakbola memberikan kontribusi yang besar untuk peningkatan kesadaran manusia terhadap dunia (Richard Giulianotti & Robertson, 2004, p. 558). Penelitian ini bermula dari kegagalan institusi negara dalam mengatur perilaku warga negara. Polisi sebagai instrumen penting dari negara bermaksud melarang konvoi kendaraan bermotor yang dilakukan Aremania (supporter klub sepak bola Arema) pada saat perayaan hari ulang tahun Arema di wilayah Malang Raya. Akan tetapi, aturan yang diberlakukan Polisi Resort Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang itu tidak berdampak tetap melakukan arak-arakan kendaraan bermotor pada pesta perayaan ulang tahun tersebut. secara signifikan. Aremania 189
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Fokus penelitian ini berada pada pembingkaian diskursus yang dilakukan atas kebijakan pelarangan konvoi dan penolakannya. Pembingkaian diskursus pelarangan konvoi tersebut mewarnai sejumlah media massa lokal yang beredar di Malang Raya. Harian Malang Post, Surya Malang, dan Radar Malang secara intensif memuat berita perihal kebijakan tersebut. Secara spesifik, isu tersebut telah dipublikasikan sejak tanggal 09 Agustus 2016, dua hari sebelum ulang tahun klub berlogo kepala singa. Pemberitaan itu menuai sejumlah penolakan dari Aremania. Penolakan tersebut terutama disalurkan melalui jejaring sosial, sebagai upaya untuk mengimbangi penyebaran diskursus yang dilakukan polisi dan manajemen Arema di sejumlah surat kabar lokal. Sehingga tulisan ini bermaksud menelaah yang melibatkan polisi, pengurus Arema dan Aremania sebagai aktor-aktor penting. praktik saling mempengaruhi Kontrol yang dilakukan negara terhadap pendukung kesebelasan memang bukan hal yang baru. Perlakuan semacam ini telah terjadi di Inggris sejak 1989, pemerintah mengawasi stadion, perkelahian dan nyanyian-nyanyian yang terdapat di dalamnya (Foer, 2006, p. 91). Selain menjadi sasaran kontrol negara, sepakbola dapat pula menjadi anasir pembentuk nasionalisme negara. Kondisi semacam ini dapat diamati di negara Spanyol sejak abad ke-20, pada saat sepakbola di dikaitkan dengan komponen-komponen yang membangun nasionalisme (Llopis Goig, 2008, p. 61). Sepak bola pun telah menjadi ranah yang strategis bagi korporasi untuk meraih keuntungan bisnis. Keadaan semacam ini dapat terlihat dari kehadiran penonton di stadion pada pertandingan sepak bola Amerika Serikat sejak tahun 1991 (Welki & Zlatoper, 1994, p. 494). METODE ini menggunakan metode penelitian Penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing model William Gamson dan Mondigliani. Gagasan mereka terutama menghubungkan wacana media di satu sisi dengan pendapat umum di sisi yang lain (Eriyanto, 2002, p. 217). Cara pandang inilah yang dijadikan sebagai pijakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini. Data dalam penelitian ini diperoleh dari media masa dan media sosial yang memuat pembicaraan tentang perayaan ulang tahun Arema yang ke 29. Fokus penelitian diarahkan pada pembingkaian diskursus yang dilakukan media massa terhadap kepentingan polisi, manajemen Arema dan Aremania dalam momentum perayaan hari ulang tahun Arema. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi di media massa dan jejaring sosial twitter. Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis menggunakan langkah kerja yang dirancang Gamson dan Mondigliani. Langkah kerjanya secara spesifik menganalisis data mulai dari diskursus yang dibentuk oleh media massa hingga diskursus yang dibangun oleh masyarakat (Gamson & Modigliani, 1989). Pada penelitian ini, diskursus dari media massa diperoleh dari media massa lokal yang beredar di Kota Malang. Data diperoleh dari berita perayaan ulang tahun ke-29 Arema yang dipublikasi di website Radar Malang, Malang Pos, dan Surya Malang. Sedangkan diskursus masyarakat diperoleh dari jejaring sosial twitter yang memperbincangkan tentang perayaan ulang tahun Arema yang ke-29. HASIL DAN PEMBAHASAN MEMOSISIKAN BERSETERU PARA PIHAK YANG Riset-riset tersebut di atas menunjukkan relasi yang bersifat deterministik antara negara, supporter sepak bola dan klub sepak bola. Tulisan singkat ini berupaya untuk mengambil posisi yang berbeda dengan kajian- kajian itu. Uraian di sini akan didasari dengan gagasan negara, korporasi dan masyarakat sipil berpotensi untuk mempengaruhi satu sama lain. Kerangka konsep yang digunakan untuk mengulas data yang diperoleh ialah cara pandang tiga dimensi kekuasaan yang digagas Steven Lukes. Cara pandang ini melihat praktik kuasa tidak sekedar berujung pada decision making, namun juga berhubungan dengan nondecisions making dan control over political agenda (Lukes, 2005, p. 25). Upaya Polres Malang untuk mengelola pergerakan masa pada saat perayaan ulang tahun ke-29 Arema didasari sejumlah pertimbangan. Antisipasi tersebut berkaitan dengan permasalahan yang kerap muncul ketika terjadi pergerakan Aremania dalam jumlah besar. Permasalahan yang sering terjadi pada saat konvoi Aremania diantaranya adalah kemacetan lalu lintas, peningkatan jumlah kecelakaan di jalan raya, hingga perusakan kendaraan bermotor. 190
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Perayaan pada tanggal 11 Agustus tersebut diprediksi melibatkan para Aremania dari seluruh wilayah Malang Raya. Kehadiran Aremania yang berjumlah ribuan di jalanan wilayah Malang Raya tentu saja akan memadati semua ruas jalan dan menyebabkan kemacetan lalu- (Mashita, 2016; Satrio, 2016). Mobilitas lintas Aremania acap kali merepotkan pengguna jalan yang tidak terlibat dalam arak-arakan, mereka harus menepi dan berhenti untuk memberikan jalan bagi rombongan Aremania yang sedang melintas. secara besar-besaran ini jalan, konvoi Selain permasalahan kemacetan kendaraan bermotor juga meningkatkan peluang kecelakaan lalu lintas. Hal ini bisa terjadi sebab pawai kendaraan seringkali memunculkan pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran tersebut terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pelanggaran aturan lalu lintas yang dinilai sebagai pemicu kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada saat konvoi antara lain tidak mengenakan helm pengaman untuk pengendara kendaraan beroda dua, menggunakan kendaraan bak terbuka untuk mengangkut orang, dan mengendarai kendaraan bermotor tanpa dilengkapi surat-surat yang lengkap dan sah (Mashita, 2016; Ramadhan, 2016; Wahyunik, 2016d). bermotor semacam itu dianggap menjadi pemicu sedangkan Bonekmania mempercayai jargon 'Salam Satu Nyali: Wani'. Permasalahan yang berpeluang terjadi pada saat terjadi arak-arakan kendaraan bermotor Aremania mendorong Polres Kota Malang untuk melakukan penertiban. Upaya penertiban tersebut dilakukan dengan jalan memberlakukan larangan pawai kendaraan bermotor pada hari Kamis, 11 Agustus 2016. Pada hari itu, Aremania tidak diperkenankan melakukan konvoi keliling kota untuk merayakan hari kelahiran klub Singo Edan. Kebijakan tersebut disampaikan oleh jajaran Kepolisian Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu pada saat sosialisasi kepada perwakilan Aremania pada tanggal 09 Agustus di Aula Polres Malang (Hartik, 2016; Wahyunik, 2016a; Zuk, 2016). Kebijakan yang dilakukan oleh jajaran Kepolisian Malang Raya ini dapat dipandang sebagai upaya negara untuk mengatur tindakan warganya. Kebijakan yang disepakati oleh tiga resort di wilayah Malang Raya itu dimaksudkan untuk memberikan batasan atas perilaku kolektif yang hendak dilakukan Aremania. Dasar atas pemberlakuan kebijakan tersebut ditekankan pada pertimbangan bahwa tanggal 11 Agustus 2016 bertepatan dengan hari Kamis yang berarti masih ada aktivitas sekolah dan kerja bagi warga Kota Malang (Zuk, 2016). Problem yang tidak kalah krusial berkaitan dengan ancaman perusakan kendaraan bermotor. Pada saaat pawai kendaraan bermotor para Aremania, pengguna jalan yang lain tak jarang menjadi sasaran perusakan. Kejadian semacam ini jamak terjadi pada kendaraan bermotor dengan plat nomor dari kota sebelah, Surabaya. Pengemudi kendaraan dengan kode plat berhuruf 'L' seringkali khawatir melintas di jalan wilayah Malang Raya pada saat arak-arakan Aremania berlangsung. Konon kendaraan dari kota tersebut dianggap sebagai musuh yang perlu dihantam sebab salah satu klub sepakbola asal Surabaya merupakan rival abadi Arema. Meskipun ada pula mobil plat 'L' yang dirusak ternyata bukan milik warga Kota Surabaya, melainkan orang Malang yang membeli mobil di Surabaya (Wahyunik, 2016c). Kekerasan semacam ini dapat terjadi atas dasar perbedaaan nilai- nilai yang mengikat pendukung klub sepakbola, lebih lanjut ganguan semacam ini juga juga terjadi berdasar perbedaan sosiodemografi (Zani & Kirchler, 1991, p. 5). Dalam konteks ini berarti bahwa kekerasan yang terjadi bermula dari perbedaan nilai-nilai yang dianut Aremania dan Bonekmania (pendukung klub sepakbola asal Surabaya) dan perbedaan sosiodemografi antara Kota Malang dan Surabaya. Aremania menganut nilai yang tampak dalam slogan 'Salam Satu Jiwa: Arema', Kebijakan itu dilakukan sebagai stategi preventif untuk mencegah sejumlah permasalahan yang berpotensi terjadi pada saat perayaan ulang tahun Arema diselenggarakan. Kebijakan ini dapat dilihat sebagai upaya negara untuk mengatur perilaku pendukung klub sepakbola. Negara memiliki tentara dan polisi untuk memaksa warga negara (Duke & Crolley, 2014, p. 4), sehingga dalam hal ini polisi idealnya memiliki kekuatan untuk memaksa Aremania membatalkan rencana konvoi pada hari ulang tahun Arema. Alih-alih mendapatkan kepatuhan, ternyata regulasi itu justru menghadirkan perlawanan dari pihak manajemen Arema dan ribuan Aremania. Perbincangan yang melibatkan tiga Kapolres di wilayah Malang Raya, manajemen Arema dan Aremania berlangsung sengit. Pertemuan yang diselenggarakan secara tertutup di Aula Polres Kota Malang tersebut berlangsung sejak pagi hingga siang hari. Pertemuan itu tak kunjung memunculkan konsensus yang disepakati para aktor yang terlibat di dalamnya. Pihak Kepolisian bersikukuh untuk membatasi konvoi yang hendak dilakukan Aremania pada perayaan ulang tahun Singo Edan. Sedangkan kubu manajemen bersama perwakilan Aremania bersikeras melakukan arak-arakan pada hari Kamis 11 Agustus 2016. 191
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Manajemen Arema bersama Aremania berusaha mempertahankan argumen yang memungkinkan terjadinya mobilitas rombongan Aremania keliling Malang Raya. Gagasan yang dipertahankan keduanya berkisar pada pelestarian tradisi perayaan ulang tahun yang selama ini telah dilakukan (Wahyunik, 2016a). Tradisi perayaan ulang tahun yang dimaksud ialah perayaan yang dilakukan secara terpusat di sekitar Kantor Arema dan dilanjutkan dengan pawai keliling wilayah Malang Raya. Pawai tersebut dari tahun ke tahun selalu melibatkan ribuan Aremania dari seluruh penjuru Malang Raya. Konvoi yang melibatkan ribuan Aremania memang bukan menjadi satu-satunya agenda manajemen untuk merayakan ulang tahun Arema kali itu. Sejumlah kegiatan telah dirancang sebagai rentetan perayaan hari jadi klub kebanggaan warga Malang. Kegiatan tersebut telah kegiatan-kegiatan pemutaran film dokumenter Arema, pertunjukan kembang api, lomba mewarna, bazar, lomba desain t- shirt official Arema, tasyakuran, bedah buku, talk show, dan pertunjukan musik. Sejumlah acara tersebut direncanakan berawal dari hari Rabu 10 Agustus hingga 14 Agustus 2016 (Permana, 2016; Rekohadi, 2016a). Kegiatan yang dipusatkan di sekitar kantor Arema tersebut menjadi daya tarik luar biasa bagi Aremania dari seluruh Malang Raya. Alhasil, kendati konvoi kendaraan secara resmi dilarang, pergerakan para Aremania dari dan menuju pusat perayaan ulang tahun tersebut sudah mirip dengan konvoi itu sendiri. direncanakan dengan Kegiatan-kegiatan yang telah dirancang manajemen Arema untuk merayakan hari jadi berorientasi pada partisipasi sebanyak mungkin dari Aremania. Atas dasar gagasan itu, manajemen Arema berupaya keras untuk menolak kebijakan membatasi konvoi yang dilakukan Aremania di hari perayaan ulang tahun yang ke-29. Larangan Polres Kota Malang itu memang tidak berimbas bagi kelangsungan manajemen Arema secara langsung. Namun manajemen Arema menilai kebijakan tersebut dapat berdampak negatif bagi kelangsungan acara-acara yang telah disiapkan jauh-jauh hari. Pernyataan yang disampaikan perihal larangan konvoi sontak ditentang pihak manajemen Arema dan Aremania. Penolakan Aremania atas kebijakan pihak kepolisian dapat dipahami, sebab mereka menilai konvoi merupakan bagian dari tradisi yang perlu dipertahankan. dengan ketidaksetujuan manajemen Arema atas regulasi itu? Apakah keputusan itu bersentuhan dengan kebutuhan manajemen Arema? Namun bagaimana Manajemen memperjuangkan dan memfasilitasi keinginan Aremania untuk melakukan konvoi sebab suporter merupakan aset yang sangat berharga bagi klub sepakbola. Suporter menjadi aset penting sebab mereka memiliki investasi personal dan emosional berjangka panjang pada klub (R. Giulianotti, 2002, p. 33). Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa keterikatan personal dan emosional jangka panjang Aremania kepada Arema menjadi kekayaan yang penting dipertahankan. Sehingga loyalitas Aremania kepada Arema perlu dipertahankan dan direproduksi oleh manajemen Arema. Sebagai bentuk konkret atas upaya tersebut, manajemen Arema harus berupaya menyokong penolakan terhadap kebijakan larangan konvoi yang menyasar Aremania. Diperlukan sejumlah argumen kuat dimunculkan untuk mempertahankan gagasan suporter sebagai aset di atas. Gagasan lain yang patut dipertimbangkan ditemukan dari situs jejaring sosial twitter. Twitter dimanfaatkan Aremania untuk meluapkan ketidaksetujuannya atas pelarangan konvoi menyemarakkan ulang tahun ke-29 kesebelasan Arema. Salah satu pernyataan dari Aremania berikut ini dapat menjadi penjelasan menarik mengenai upaya manajemen 'memfasilitasi' Aremania untuk melakukan konvoi pada 11 Agustus. Akun twitter @lazir_ongisnade menuliskan keluh kesahnya pada tanggal 10 Agustus 2016. Pernyataan tersebut dituliskan "@AremafcOfficial berikut: @we_aremania jangan salahkan kami bila kanjuruhan sepi aremania... Wong dihari jadi arema kami aremania dilarang tersebut menunjukkan ancaman kepada manajemen Arema apabila konvoi pada saat perayaan ulang tahun Singo Edan dilarang. Ancaman itu berhubungan dengan boikot yang hendak dilakukan Aremania pada pertandingan kandang sepakbola Arema di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. sebagai konvoi cox". Pernyataan Konvoi menjadi bentuk perayaan yang diinginkan oleh Aremania, suporter Singo Edan menyebutnya sebagai tradisi. Konvoi sebagai tradisi menyemarakkan hari ulang tahun itu menjadi bagian dari kebahagiaan Aremania (Wahyunik, 2016a). Konvoi maka dari itu dilihat sebagai kepingan kebahagiaan Aremania untuk merayakan dari lahir klub sepak bola kebanggaannya. Sehinga pada saat konvoi dilarang oleh pihak beramai-ramai menolak kepolisian, Aremania keputusan itu. Penolakan Aremania terhadap kebijakan pelarangan konvoi berakhir 'indah'. Polisi memang bersikukuh pada keputusan untuk melarang Aremania melakukan arak-arakan kendaraan bermotor di hari Kamis tanggal 11 Agustus. Namun dan Aremania boleh melakukan 192
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 konvoi pada hari Minggu 14 Agustus 2016 dengan tajuk 'napak tilas'. Napak tilas ini menjadi angin segar bagi Aremania yang berkeinginan mempertahankan tradisi jalan merayakan ulang mengadakan pawai keliling wilayah Malang Raya. tahun Arema dengan Napak tilas tidak memperlihatkan kekuatan polisi dalam mengatur tindakan Aremania. Di event ini, pada akhirnya justru pihak kepolisian harus turun tangan untuk melakukan pengawalan pada arak-arakan yang dilakukan Aremania pada tanggal 14 Agustus tersebut. Polisi yang dilibatkan dalam perayaan ini bertugas melakukan pengawalan rombongan Aremania sedari Stadion Gajayana di Kota Malang menuju Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang dengan panjang rute perjalanan berkisar 23 km (Rekohadi, 2016b). Jumlah aparat kepolisian yang ditugaskan mengamankan dan menertibkan acara tersebut tercatat sebanyak 750 personel (Wahyunik, 2016b). PERSETERUAN BERKEKUATAN MUMPUNI PARA PIHAK YANG kekuasaan cara mempengaruhi Aremania agar tidak melakukan arak- arakan pada tanggal 11 Agustus. Polisi berusaha untuk membentuk kebutuhan Aremania yang melakukan perayaan ulang tahun Singo Edan dengan menekankan pada dan mempertahankan ketertiban umum di wilayah Malang Raya. yang dimilikinya dengan urgensi menciptakan keamanan Strategi polisi untuk mencapai tujuannya untuk mengatur konvoi Aremania diwujudkan dalam kebijakan bersama polisi di Malang Raya. Polres Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu memiliki kesepakatan untuk melarang Aremania melakukan mobilitas massal 11 Agustus. Pengambilan tersebut melibatkan manajemen Arema dan perwakilan Aremania yang dilakukan pada tanggal 09 Agustus di Aula Polres Kota Malang. Pada tahapan ini, kekuasaan dioperasikan dalam proses pengambilan keputusan. Praktik kuasa yang difokuskan pada perilaku dan proses pengambilan keputusan semacam ini dapat dikategorikan sebagai cara pandang kekuasaan satu dimensi (Lukes, 2005, p. 29). pada keputusan tanggal Peristiwa pelarangan konvoi perayaan hari ulang tahun Arema ke-29 menunjukkan relasi sosial yang menarik. Keterlibatan polisi, manajemen Arema dan Aremania dalam ini menunjukkan praktik kekuasaan melibatkan sejumlah aktor yang berkepentingan. Pertautan praktik kuasa ini yang dilakukan para aktor dalam peristiwa menunjukkan upaya untuk saling mempengaruhi pihak- pihak yang dinilai memiliki kepentingan dalam perayaan hari ulang tahun Arema. sengkarut implementasi kebijakan Kebijakan yang dirancang Polres Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu merepresentasikan kekuatan dari institusi negara dalam mengatur perilaku warga negara. Kebijakan itu bermula dari kepentingan yang dimiliki pihak kepolisian untuk memanipulasi perilaku Aremania saat merayakan hari jadi klub sepak bola Arema. Polisi menginginkan dan merancang strategi agar Aremania tidak melakukan konvoi keliling Malang Raya pada hari itu. Kekuasaan institusi negara pada konteks ini didorong untuk bekerja dalam pola yang bersifat koersif. sekedar Cara kerja kekuasaan berorientasi pada pemaksaan. Kekuasaan bukan sekedar upaya memaksa orang lain agar melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin dilakukannya. Namun kekuasaan jalan atau menentukan mempengaruhi, membentuk keinginan seseorang (Lukes, 2005, p. 27). Pada konteks ini, pihak kepolisisan berupaya untuk menjalankan ternyata tidak juga beroperasi dengan Selain praktik kuasa yang dijalankan polisi, peristiwa ini juga memperlihatkan strategi kekuasaan yang dilakukan oleh manajemen Arema. Berbeda dengan pihak kepolisian yang lebih menekenakan pada pengaturan perilaku dan pengambilan keputusan, praktik kuasa yang dijalankan manajemen Arema beroperasi pula pada proses yang non decison-making. Manajemen Arema terlibat dalam perumusan kebijakan perihal perayaan dirgahayu Singo Edan dengan pihak kepolisian. Akan tetapi praktik kuasa yang dijalankan manajemen Arema tidak berhenti di ranah pengambilan keputusan saja. Di satu sisi, manajemen Arema turut membentuk perilaku Aremania pada pesta perayaan ulang tahun yang ke-29. Pembentukan perilaku sebagai bentuk praktik kuasa itu dijalankan dengan 'menentukan' kebutuhan Aremania. Manajemen Arema berusaha untuk membentuk dan menentukan kebutuhan dengan cara menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bersifat pencapaian prestasi dan hiburan. Manajemen Arema telah menyiapkan kegiatan yang berorientasi pada pencapaian prestasi seperti lomba mewarna dan lomba mendesain t-shirt official Arema. Selain kegiatan yang berorientasi pada prestasi, kebutuhan Aremania pada saat merayakan ulang tahun klub andalannya dalam bentuk acara hiburan semacam pertunjukan musik, pemutaran film dokumenter, dan nonton bareng pertandingan Arema. Upaya menentukan kebutuhan Aremania dengan logika semacam ini menunjukkan 193
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 praktik kuasa yang bersifat nondecision-making. Sehingga pola praktik kuasa yang dilangsungkan manajemen Arema ini dapat dikategorikan sebagai cara pandang kekuasaan dua dimensi (Lukes, 2005, p. 29). Cara pandang kekuasaan dua dimensi ini mencoba memahami praktik kuasa dalam koridor decision- making sekaligus nondecision-making. Kebijakan pihak kepolisian Malang Raya melarang konvoi Aremania jalinan yang menarik saat diulas dalam koridor relasi kuasa. Polisi bermaksud menjalankan praktik kuasa pada Aremania dengan menyuntikkan kepentingannya ke dalam keputusan yang melarang arak-arakan. Polisi mendesak Aremania menghindari konvoi seperti yang diinginkan dengan harapan agar ketertiban dan keamanan lalu lintas di Kota Malang dapat dijaga. Untuk membuat dan menjalankan kebijakan tersebut, polisi melibatkan manajemen Arema dan perwakilan Aremania. Akan tetapi pelarangan itu pada akhirnya dinegosiasikan sehingga memunculkan kebijakan baru yang dikenal dengan sebutan 'napak tilas'. ini menunjukkan tujuannya sendiri, kendati orang tersebut sebenarnya tidak mau melakukan hal itu. Sehingga pada tahapan ini polisi terlihat sedang menga Kebijakan pihak kepolisian Malang Raya tidak serta merta dipatuhi oleh keduanya. Alih-alih mematuhi arahan polisi, manajemen Arema dan Aremania justru mengkritisi kebijakan tersebut. Manajemen Arema dan Aremania melakukan peninjauan pada kebijakan itu sehingga pada akhirnya polisi melakukan perubahan atas kebijakan itu. Peristiwa ini menunjukkan bahwa kekuasaan selain memuat dimensi decision-making dan nondecision- making juga mengandung unsur kontrol terhadap agenda politik. Inilah yang dipahami sebagai cara pandang kekuasaan tiga dimensi (Lukes, 2005, p. 29). Manajemen Arema dan Aremania melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang diberlakukan sehingga berpeluang untuk menegosiasi kebijakan yang akan diimplementasikan. Alhasil, event napak tilas dan muncul nondecision-making yang lahir dari control over political agenda. sebagai bentuk decision-making Napak tilas sebagai sebuah keputusan dipengaruhi oleh kepentingan polisi, manajemen Arema dan tentu saja tidak mengakomodir Aremania. Napak kepentingan polisi untuk meniadakan konvoi untuk merayakan ulang tahun Arema. Napak tilas ini sedianya bukan pula menjadi agenda dalam kegiatan pesta hari jadi yang dirancang manajemen Arema. Napak tilas ini juga tak menjadi pemenuhan keinginan Aremania untuk turun ke jalan pada tanggal 11 Agustus. Napak tilas ini memperlihatkan dimensi lain dari jalannya kekuasaan dalam bentuk negosiasi antaraktor pada proses decision-making. tilas Negosiasi antaraktor yang terlibat dalam peristiwa ini memperlihatkan yang menarik. Polisi, manajemen Arema dan Aremania memiliki tujuan masing-masing yang berbeda satu sama lain. Perbedaan tujuan tersebut mendorong para pihak untuk saling mempengaruhi, mengarahkan, dan membentuk kepentingan pihak lain agar tujuannya tercapai. Ketiga pihak yang terlibat dalam tarik-ulur kebijakan ini mencoba mempengaruhi pihak-pihak yang lain dengan berbagai cara. relasi Polisi yang memiliki tujuan melarang konvoi kendaran bermotor berusaha sekuat tenaga mempengaruhi manajemen Arema dan Aremania. Ketika mengorientasikan tujuannya untuk membentuk perilaku Aremania melalui kebijakan, polisi memperlihatkan praktik yang berada dalam koridor decision-making. Praktik kuasa dalam dimensi ini bermaksud untuk mengarahkan perilaku orang lain agar sesuai dengan SIMPULAN Napak tilas yang dilakukan Aremania menunjukkan bahwa strategi yang dijalankan negara untuk mengatur perilaku masyarakat sipil berakhir percuma. Kekuasaan yang dalam institusi mengimplementasikan kebijakan terbukti tidak mampu perilaku masyarakat. Alih-alih mengarahkan memberikan koridor dalam perilaku, tujuan institusi untuk mengatur perilaku yang diwujudkan dalam kebijakan tersebut justru ditentang oleh korporasi dan organisasi masyarakat sipil. Penentangan terhadap kebijakan itu memperlihatkan kontrol atas regulasi yang ditetapkan negara. Kontrol itu berhasil dilakukan sampai pada tingkat merubah kebijakan yang telah diberlakukan. Di sisi lain, peristiwa napak tilas ini mengilustrasikan pula keredupan kekuatan masyarakat sipil dalam mengkontrol kebijakan negara. Pada konteks ini masyarakat sipil harus bekerja sama dengan korporasi untuk mengubah regulasi negara. Korporasi seolah-oleh menempatkan diri sebagai mediator dalam faktual, korporasi peristiwa sebab memiliki memfasilitasi masyarakat kepentingan loyalitas masyarakat sipil terhadapnya. Sehingga peristiwa ini menggambarkan silang-sengkarut kepentingan dan kekuasaan para aktor yang terlibat di dalamnya. Berdasarkan kondisi semacam ini, relasi antara negara, dimiliki negara ini. Namun secara sipil untuk mempertahankan 194
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 masyarakat sipil dan korporasi dapat diorientasikan kepada model hubungan yang bersifat saling menguntungkan. Relasi antara tiga elemen penting itu pada akhirnya tidak mesti berada dalam koridor yang bersifat dominatif dan eksploitatif. Ramadhan, L. A. (2016). Banyak Pelanggar, Konvoi Aremania Ditertibkan Polisi - beritajatim news. Retrieved from html DAFTAR PUSTAKA Duke, V., & Crolley, L. (2014). Football, Nationality and the State. New York: Routledge. Retrieved from Rekohadi, D. (2016a). HUT Arema, Napak Tilas Akan Digelar Minggu 14 Agustus, Ini Rutenya . . . - Surya Malang. Retrieved October 17, 2016, from agustus-ini-rutenya Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS. Foer, F. (2006). Memahami Dunia Lewat Sepak Bola. Tangerang: Marjin Kiri. Gamson, W., & Modigliani, A. (1989). Media Discourse and Public Opinion on Nuclear Power : A Constructionist Approach. American Journal of Sociology, 95(1), 1-37. Rekohadi, D. (2016b). Ulang Tahun, Arema Gelar Konvoi Napak Tilas Gajayana -Kanjuruhan - Halaman 2 - Surya. Retrieved October 17, 2016, from gajayana-kanjuruhan?page=2 Giulianotti, R. (2002). Supporters, Followers, Fans, and Flaneurs: A Taxonomy of Spectator Identities in Football. Journal of Sport & Social Issues, 26(1), 25-46. Satrio, F. A. (2016). Arema: Jalanan Macet Konvoi Aremania, Relawan Turun Membantu | Malang TIMES. Retrieved October 17, 2016, from 417/160832/jalanan-macet-konvoi-aremania- relawan-turun-membantu/ Giulianotti, R., & Robertson, R. (2004). The the globalization of football: A study in glocalization of the "serious life." British Journal of 545-568. Sociology, 4446.2004.00037.x 55(4), Wahyunik, S. (2016a). Aremania Ingin Konvoi saat Rayakan HUT Arema, tapi Polisi . . . - Surya Malang. Retrieved October 17, 2016, from tapi-polisi Hartik, A. (2016). Tidak Ada Konvoi Aremania pada Puncak HUT Ke-29 Arema - Retrieved from UT.Ke-29.Arema October 17, 2016, Wahyunik, S. (2016b). Ini Jumlah Polisi yang Jaga di Perayaan HUT Arema ke-29 - Surya Malang. Retrieved from arema-ke-29 October 17, 2016, state and football in Spain. the evolution of nationalist feelings in Spanish Football. Soccer & Society, 9(1), 56-63. Lukes, S. (2005). Power: A Radical View. New York: Llopis Goig, R. (2008). Identity, nation ‐ Wahyunik, S. (2016c). Polisi Tangkap Dua Suporter Perusak Mobil di Kota Malang - Surya. Retrieved October from malang 17, 2016, Palgrave Macmillan. Mashita, N. (ed). (2016). Awas...Aremania konvoi, Malang Raya macet - Retrieved from Permana, R. W. (2016). Malang - | Ini rangkaian acara peringatan ulang tahun Arema ke-29. Retrieved October 17, 2016, from ke-29-1608105.html October 17, 2016, Wahyunik, S. (2016d). Polisi Tidak Beri Kelonggaran Aremania Konvoi dan Tilang Pelanggar - Surya Malang. Retrieved October 17, 2016, from dan-tilang-pelanggar Welki, a. M., & Zlatoper, T. J. (1994). US Professional Football: The Demand for Game-Day Attendance in 1991. Managerial and Decision Economics, 15(5), 489-495. /mde. 4090150510 195
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Zani, B., & Kirchler, E. (1991). When violence overshadows the spirit of sporting competition: Italian football fans and their clubs. Journal of Community and Applied Social Psychology, 1(July 5-21. 1990), Zuk. (2016). Ultah Arema, Polisi Larang Konvoi-Page2 Retrieved October 17, Jawapos 2016, from 196
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 PERILAKU PEMILIH DAN BUDAYA POLITIK DALAM PEMILU DI INDONESIAPASCA REFORMASI Ratnia Solihah Program Studi Ilmu Politik, FISIP, Universitas Padjadjaran [email protected] Siti Witianti Program Studi Ilmu Politik, FISIP, Universitas Padjadjaran Abstrak Tulisan ini merupakan hasil kajian tentang Perilaku Pemilih dan Budaya Politik dalam Pemilu di Indonesia Pasca Reformasi, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tentang perilaku pemilih dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi, budaya politik dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi serta relasi antara perilaku pemilih dan budaya politik dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi. Penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan berdasarkan kajian literatur dan dokumentasi yang terkait dengan perilaku pemilih dan budaya politik dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa corak perilaku pemilih dalam pemilu pasca reformasi mengalami perubahan dari pemilu yang satu ke pemilu yang lainnya. Begitu juga budaya politik dari para pemilih dalam pemilu di Indonesian pasca reformasi secara keseluruhan mengalami perubahan. Walaupun budaya politik bercorak "patronclient" masih terlihat, namun pasca reformasi juga terdapat kelompok penganut budaya politik yang berlawanan tetapi dinamis, yaitu kelompok defenders yang cenderung mempertahankan status serta kelompok innovators yang berusaha mewujudkan demokrasi yang lebih baik. Budaya politik yang masih bercorak "patronclient" dan perilaku pemilih yang semata- mata bercorak voluntary serta transaksi material pada akhirnya menyuburkan terdapatnya disconnect electoral. Tantangan ke depan adalah bagaimana mewujudkan budaya politik kewarganegaraan dan adanya perilaku politik yang bercorak transaksi kebijakan. Hal tersebut akan memungkinkan adanya kontrak politik atau perjanjian yang lebih baik antara wakil dan terwakil. Kata kunci: perilaku, pemilih, budaya, politik, merupakan salah satu wadah yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada rakyat untuk menentukan siapa yang akan mewakili mereka dalam lembaga legislatif, dan siapa yang akan memimpin mereka dalam lembaga eksekutif, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Pemilu yang demokratis salah satunya dicirikan dari adanya komponen pemilih yang semakin plural seiring dengan semakin kompleknya pemilu.Ini artinya pemilih adalah pendukung utama yang sangat penting dalam proses pemilu yang demokratis, sesuai dengan prinsip kedaulatan rakyat. Dalam hal ini, setiap pemilih dalam pemilu tidak akan terlepas dari latar belakang sosial, ekonomi, politis maupun budaya pada saat itu, sehingga hal ini sangat berpengaruh dalam menentukan pilihan mereka, inilah yang disebut perilaku pemilih (voter behavior). Dilihat dari kondisi tersebut, karakteristik pemilih Indonesia saat ini mengalami perubahan, dimana pemilih terbagi ke dalam beberapa corak, baik dalam bentuk hubungan ideologis,hubungan keagamaan, latar belakang sosial budaya, bahkan dalam bentuk hubungan kepentingan yang sifatnya pragmatis dengan calon atau kandidat yang dipilihnya dalam pemilu. Kajian tentang perilaku pemilih dalam pemilu banyak dilakukan dalam berbagai pendekatan atau perspektif. Beberapa kajian tentang perilaku pemilihdalam perspektif sosiologis antara lain dilakukan oleh Mulyawarman,dan Ricky Rianto Kadir.Dari perspektif oleh Muhammad Ferdiansyah Zidni danAli Nurdin. Kajian tentang perilaku pemilih dalam pendekatan sosial budaya dilakukan oleh IB Gede Surya Pradipta dan Ni Wayan Sri Suprapti, Kajian perilaku pemilih dari aspek psikologi politik antara lain dilakukan oleh Rahmaturrizqi, Choirun Nisa, dan Fathul Lubabin Nuqul. pilihan rasional dilakukan PENDAHULUAN Pemilu meruapakan bagian penting dalam demokrasi. Jika diartikan secara sederhana, pemilu adalah cara individu warga negara melakukan aktivitas politik ataupun kontrak politik dengan orang lain atau partai politik yang diberikan mandat atau wewenang untuk melaksanakan sebagian kekuasaan rakyat atau pemilih. Di berbagai negara, pemilihan umum Kajian tentang pemilu dan pemilihan kepala daerah di Indonesia, bahkan di beberapa daerah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia juga sudah banyak dilakukan. Secara umum para peneliti terdahulu mengkaji pemilihan kepala daerah dalam tinjauan sosiologis, yuridis formal (hukum), dan administrasi. Adapun dalam tinjauan politis para peneliti banyak 197
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 melakukan kajian pemilihan kepala daerah dengan menggunakan perspektif institusionalisme dan behavioralisme (perilaku, rational choice, games terdahulu umumnya theory). Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi kasus untuk daerah kabupaten/kota/provinsi yang telah lama ada di Indonesia (sebagai contoh, Aspinal, 2009; Macrae, 2009; Faiz, 2011; Suhartono dkk, 2013; Arianto, 2013; Firmansyah 2013; Trihartono, 2014) serta metode survey untuk penelitian yang menggunakan metode (misalnya, Irmayani, 2005; Romli, 2008; Hendrik, 2008; Nasution, 2009; Sholihin, 2009; Azis, 2010; Junaidi, 2011; Shahab, 2013; Rizkiyansyah, 2013; Sugiyanto, 2013; Asni, 2013 dan 2014; Subekti, 2014; Muhaling, 2014; Perludem, 2014; Strachan, 2014; Nurdin, survey 2014), elektabilitas pemilihan kepala daerah menjelang, pada saat dan sesudah pemilihan kepala daerah (seperti, Survey Elektabilitas Pilkada Jawa Barat Tahun 2013, Charta Politika tentang survey Pilkada Sumatera Selatan Tahun 2013, LSI tentang survey Pilkada Bangka Belitung Tahun 2013 dan survey Pilkada Kalimantan Barat Tahun 2013). kuantitatif popularitas maupun survey INSTRAT tentang Hasil Perilaku pemilih erat kaitannya dengan bagaimana individu berperilaku danberinteraksi dalam sebuah pemilihan dengan ketertarikandan pilihan politik mereka terhadap suatu partai politik atau kandidat yang akan dipilihnya. Perilaku pemilih secara umum dapat dibagi menjadi dua macam perilaku, yaitu perilakuyang baik atau yang normal dan perilaku yang tidak baik atau menyimpang. Dalamkaitannya dengan pemilihan umum, perilaku normal adalah perilaku politik yangmengikuti tata cara dan aturan main dalam berpolitik, sementara perilaku politikmenyimpang adalah pola perilaku politik yang tidak mengikuti aturan main. Bahkandalam hal ini mungkin mereka melakukan berbagai perilaku yang membuat pihakatau orang lain terganggu dan terintimidasi. Sebagai contoh adalah perilakukekerasan politik yang sering terjadi di tengah kampanye pemilu, seperti bentrokantara intimidasi pendukung partai politik lain atau antara pendukung kandidat yang satu dengan yang lain yang berujung pada konflik dan permusuhan. umum, terutama terkait pendukung parpol, Kajian lainnya tentang pemilu dan pilkada dalam perspektif neo-institusionalisme juga telah dilakukan oleh beberapa peneliti (antara lain, Pratikno, 2007; Lindawaty, 2012; Andrias dan Nurohman, 2013; Djati, 2013; Wahyudi, 2009; Hertanto dan Sulaeman, 2013, Irawan dkk, 2013; Margono, 2015). Dalam institusi (partai politik, kajian lembaga lembaga organisasi penyelenggaran pemilu, bawaslu), aspek perilaku politik (perilaku peserta pilkada/kontestan, perilaku partai/tim sukses, perilaku masyarakat) serta norma (peraturan tentang pemilu/pilkada dan aturan tentang penyelesaian sengketa atau kasus-kasus pemilu/pilkada) menjadi fokus kajian dalam penyelenggaraan pemilu/pilkada, baik dalam tahapan pra pemilu/pilkada, saat pemilu/pilkada maupun pasca pemilu/pilkada. tersebut, aspek politik, sosial, perundang-undangan Menurut Ramlan Surbakti, perilaku politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat, diantara lembaga-lembaga pemerintah dan diantara kelompok dan individu dalam masyarakat, dalam rangka proses pembuatan pelaksanaan dan penegakan keputusan politik (Surbakti, 1992: 12). Tidak semua individu atau kelompok masyarakat itu mengerjakan kegiatan politik. Karena ada pihak yang memerintah dan ada pula satu mempengaruhi dan yang lain menentang dan hasilnya berkompromomi. Yang lain menjanjikan, yang lain kecewa karena janji tidak dipenuhi, berunding dan tawar menawar, yang satu memaksakan keputusan berhadapan dengan pihak lain yang mewakili kepentingan rakyat yang berusaha membebaskan. Yang satu menutupi kenyataan yang sebenarnya (yang merugikan masyarakat), sementara pihak lain berusaha memaparkan kenyataan yang sebenarnya dan mengajukan tuntutan, memperjuangkan kepentingan, mencemaskan apa yang terjadi. yuang mentaati perintah, yang Dalam tulisan ini, penulis membahas hasil kajian literaturtentang perilaku pemilih dan budaya politik dalam pemilu, dimana dalam pandangan penulis kajian tersebut merupakan salah satu kajian yang sangat menarik, karena perilaku pemilih dalam pemilu mencerminkan yang berkembang dalam masyarakat suatu negara atau daerah. Selain itu, antara perilaku pemilih dan budaya politik berrelasi satu sama lain dalam sistem politik, khususnya dalam konteks pemilu atau pilkada sebagai satu bagian dari komponen berkembangnya demokrasi di suatu negara atau daerah. budaya politik salah Perilaku politik menurut pendapat Ramlan Surbakti dibagi 2 (dua), yaitu:Pertama, perilaku politik lembaga dan para pejabat pemerintah yang bertanggung jawab membuat, melaksanakan dan menegakan keputusan politik. Kedua, Perilaku politik warga negara maupun individu kelompok yang berhak dalam melaksanakan fungsinya karena apa yang dilakukan pemerintah menyangkut kehidupan warga negara tersebut. Salah satu perilaku politik yang dilakukan masyarakat adalah dalam bentukpemilihan umum. Dalam pemilihan umum masyarakat berpartisipasi rakyat yang akan untuk memilihpara wakil memperjuangkan kepentingan mereka (Surbakti, 1992: 15). mempengaruhi pemerintah 198
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Isu-isu dan kebijakan politik sangat menentukan perilaku pemilih, namun terdapat faktor-faktor lain yang juga berpengaruh. Para pemilih dapat saja memilih seorang calon baik calon kepala daerah maupun calon anggota dewan, karena dianggap sebagai representatif dari keagamaan. Namun dapat juga ia ,memilih karena ikatan kepartaian dan juga mewakili kelompoknya. Atau ada juga pemilih yang memilih calon karena ikatan emosional misalnya taat dan kepatuhan terhadap seseorang dengan ikatan loyalitas terhadap figur bersangkutan. METODE Dalam kajian ini, penulis menggunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana metode ini dianggap tepat dengan tujuan penelitian, yaituuntuk mendeskripsikan tentang perilaku pemilih dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi, budaya politik dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi serta relasi antara perilaku pemilih dan budaya politik dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi. Perilaku pemilih merupakan salah satu bentuk dari perilaku politik anggota masyarakat. Aktivitas politik baik yang bersifat sederhana maupun yang hebat merupakan bentuk nyata dari sikap dan kognisi yang dimiliki oleh seseorang. Secara bebas perilaku politik menurut Arifin Rahman(2001:50) dapat diartikan sebagai keseluruhan tingkah laku politik para aktor politik dan warga negara yang dalam manifestasi kongkritnya telah saling memiliki hubungan dengan kultur politik atau budaya politik. Dalam pengumpulan data, penulis melakukan studi kepustakaan melalui kajian literatur dan dokumentasi yang terkait dengan perilaku pemilih dan budaya politik dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi. literatur dan berdasarkan berbagai Dari kajian referensi yang relevan dengan permasalahan penelitian, penulis menyusun instrumen penelitian yang menjadi bahan untuk analisis kajian ini. Gabriel Almond mengatakan bahwa interaksi antara pemerintah dan masyarakat, antara lembaga-lembaga pemerintah dan antara kelompok dan individu dalam masyarakat dalam rangka proses pembuatan, pelaksanaan dan pengakuan keputusan politik pada dasarnya merupakan perilaku politik. Perilaku politik yang menarik dikaji adalah perilaku pemilih artinya perilaku orang yang memilih hak pilih dalam setiap pemilihan umum. Pemilih sebagai pihak yang paling menentukan kualitas penyelenggaraan pemilu, kualitas anggota legislatif, pimpinan eksekutif di pusat maupun di daerah serta kualitas demokrasi memiliki berbagai kecenderungan yang dimunculkan oleh hal yang bersifat psikologis, ekonomis, informatif dan relasi lainnya. Kematangan pemilih akan mempengaruhi tingkat perilaku pemilih.Artinya, hal-halyang berkaitan dengan potensi internal seperti pendidikan, kualitas dan kuantitas informasi, interaksi dengan perilaku politik dan kemampuan memilih dari berbagai alternatif yang ada berperan dalam membentuk perilaku pemilih. Perilaku pemilih juga mencerminkan budaya politik dari masyarakat,yang dalam konteks perilaku pemilih dan budaya politik dalam pemilu di pasca reformasi mengalami perubahan. ini Berdasarkan hal tersebut, dalam tulisan ini, akan dibahas tentang perilaku pemilih dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi, budaya politik dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi serta relasi antara perilaku pemilih dan budaya politik dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi. Pada penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan perspektif, teori dan konsep-konsep yang antara lain digunakan sebagai penjelasan atas perilaku dan sikap- sikap tertentu. (Schwandt dalam Creswell, 2010: 95). HASIL DAN PEMBAHASAN PerilakuPemilih dalam Pemilu di Indonesia Pasca Reformasi Pemilih diartikan sebagai semua pihak yang menjadi tujuan utama para kontestan untuk mereka pengaruhi dan yakinkan agar mendukung dan kemudian memberikan suaranya kepada kontestan yang bersangkutan (Firmanzah, 2007: 102). Perilaku pemilih dapat ditujukan dalam memberikan suaradan menentukan siapa yang akan dipilih menjadi anggota legislatif, presiden dan wakil presiden maupun Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam pemilu secara langsung. Perilaku pemilih dapat dianalisis dengan tiga pendekatan yaitu pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis dan pendekatan rasional (Asfar, 2006: 137-144). Pendekatan sosiologis pada dasarnya menjelaskan bahwa karakteristik sosial dan pengelompokan- pengelompokan sosial mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam menentukan perilaku pemilih seseorang. Karakteristik sosial (seperti pekerjaan, pendidikan dan sebagainya) dan karekteristik atau latar belakang sosiologis (seperti agama, wilayah, jenis kelamin,umur dan sebagainya) merupakan faktor penting dalam menentukan pilihan politik. Pendek kata, pengelompokan sosial seperti umur (tua-muda); jenis kelamin (laki-perempuan);agama dan semacamnya dianggap mempunyai peranan yang 199
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 cukup membentuk pengelompokan sosial baik secara formal seperti keanggotaan seseorang dalam organisasi- organisasi keagamaan, organisasi-organisasi frofesi; maupun keluarga, pengelompokan pertemanan,ataupun kelompok-kelompok kecil lainnya, merupakan sesuatu yang sangat vital dalam memahami perilaku politik seseorang, karena kelompok-kelompok inilah yang mempunyai peranan besar dalam membentuk sikap, persepsi dan orientasi seseorang (Asfar, 2006: 137). menentukan dalam informal seperti dan Pendekatan mengembangkan konsep psikologi-terutama konsep sosialisasi dan sikap untuk menjelaskan perilaku pemilih. Variabel-variabel dapat dihubungkan dengan perilaku memilih kalau ada proses itu, menurut ini sosialisasilah sebenarnya yang pendekatan menentukan (politik) seseorang.Penganut pendekatan ini menjelaskan sikap seseorang-sebagai refleksi dari kepribadian seseorang-merupakan cukup menentukan dalam mempengaruhi perilaku politik seseorang. Oleh karena itu, pendekatan psikologis menekankan pada tiga aspek psikologis sebagai kajian utama yaitu ikatan emosional pada suatu partai politik, orientasi terhadap isu-isu dan orientasi terhadap kandidat (Asfar, 2006: 140). psikologis menggunakan itu tidak sosialisasi. Oleh karena memilih perilaku variabel yang atau kontestan, yang akan menekankan aspek-aspek subjektivitas seperti kedekatan nilai, budaya, norma, emosi dan psikografis. Semakin dekat kesamaan partai atau kontestan pemilu, pemilih jenis ini akan cenderung memberikan suaranya ke partai atau kontestan tersebut. (Wibawanto, "Menangkan Hati dan Pikiran Rakyat". Yogyakarta: Pembaruan. 2005). Selain itu, pemilih juga dibedakan atas pemilih rasional, pemilih kritis, pemilih tradisional dan Rasional, pemilih Pada pemilihmemiliki orientasi yang terhadap policy-problem-solving dan berorientasi rendah untuk faktor lebih mengutamakan kemampuan partai politik atau calon peserta pemilu dengan program kerjanya, mereka melihat program kerja tersebut melalui kinerja partai atau kontestan dimasa lampau, dan tawaran program yang ditawarkan sang calon atau partai politik dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang terjadi. skeptis. Pemilih tinggi ideologi. Pemilih dalam hal ini Pemilih jenis ini memiliki ciri khas yang tidak begitu ikatan mementingkan ideologi politik suatu atau seorang kontestan. Hal yang terpenting bagi pemilih jenis ini adalah apa yang bisa (dan yang telah) dilakukan oleh sebuah partai atau seorang kontestan pemilu. kepada partai Penggunaan pendekatan rasional dalam menjelaskan perilaku pemilih oleh ilmuwan politik sebenarnya diadaptasi dari ilmu ekonomi. Mereka melihat adanya analogi antara pasar (ekonomi) dan perilaku memilih (politik). Apabila secara ekonomi masyarakat dapat bertindak secara rasional, yaitu menekan ongkos sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, maka dalam perilaku politikpun maka masyarakat akan dapat bertindak secara rasional, yakni memberikan suara ke OPP yang dianggap mendatangkan keuntungan yang sebesar- besarnya dan menekan kerugian (Asfar, 2006: 143). Dalam menentukan pilihannya, pemilih dibedakan dalam 2 (dua) bentuk orientasi, yaitu Orientasi Policy-Problem Solving dan Orientasi Ideologi. Ketika pemilih menilai seorang kontestan dari kacamata policy-problem-solving, yang terpenting bagi mereka adalah sejauh mana kontestan mampu menawarkan program kerja atau solusi bagi suatu permasalahan yang ada. pemilih akan cenderung secara objektif memilih partai politik atau kontestan yangmemiliki kepekaanterhadap masalah nasional atau daerahdan kejelasan-kejelasan program kerja partaipolitik atau kontestan pemilu yang arah kebijakannya tidak jelas akan cenderung tidak dipilih. cenderung pemilih Sedangkan mementingkan ideologi suatu partai atau kontestan, akan mementingkan ikatan "ideologi" suatu partai pada yang Sementara itu, proses untuk menjadi jenis pemilih kritis bisa terjadi melalui 2 hal yaitu pertama, jenis pemilih ideologis sebagai pijakan untuk menentukan kepada partai atau kontestan pemilu mana mereka akan berpihak dan selanjutnya mereka akan mengkritisi kebijakan yang akan atau yang telah dilakukan. Kedua,bisa juga terjadi tertarik sebaliknya di mana pemilih dulu dengan program kerja yang ditawarkan sebuah partai/kontestan baru kemudian mencoba mamahami nilai-nilai dan faham yang melatarbelakangi pembuatan sebuah kebijakan. Pemilih jenis ini adalah pemilih yang kritis, artinya mereka akan selalu menganalisis kaitan antara sistem partai ideologi dengan kebijakan yang dibuat. ini menjadikan nilai Pemilih tradisional memiliki orientasi ideologi yang sangat tinggi dan tidak terlalu melihat kebijakan partai politik atau seorang kontestan sebagai sesuatu yang penting dalam pengambilan keputusan. Pemilih tradisional sangat mengutamakan kedekatan sosial- budaya, nilai, asal-usul, paham dan agama sebagai ukuran untuk memilih sebuah partai politik atau yang kontestan berhubungan ekonomi, kesejahteraan, pendidikan dll, dianggap sebagai prioritas kedua. Pemilih jenis ini sangat mudah dimobilisasi selama masa kampanye, pemilih jenis ini tinggi. Mereka memiliki pemilu. Kebijakan seperti dengan masalah loyalitas yang sangat 200
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 menganggap apa saja yang dikatakan oleh seorang kontestan pemilu atau partai politik yang merupakan suatu kebenaran yang tidak bisa ditawar lagi. Sedangkan pemilih skeptis tidak memiliki orientasi ideologi yang cukup tinggi dengan sebuah partai politik atau kontestan pemilu. Pemilih ini juga tidak menjadikan sebuah kebijakan menjadi suatu hal penting. Kalaupun mereka berpartisipasi dalam pemilu, biasanya mereka melakukannya secara acak atau random. Mereka berkeyakinan bahwa siapapun yang menjadi pemenang dalam pemilu, hasilnya sama saja, tidak ada perubahan yang berarti yang dapat terbagi bagi kondisi Daerah/Negara. pemilih yang masih loyal terhadap ideologi dan partai politik yang didukungnya. Pada pemilu 2009, perilaku pemilih tidak jauh berbeda dengan perilaku pemilih dalam pemilu 2004, namun sudah mulai berkembang ke arah pemilih yang rasional, pemilih kritis dan pemilih skeptis. Namun para pemilih yang rasional lebih dipengaruhi oleh sikap pragmatis yang ditunjukkan dengan adanya transaksi politik yang dilakukan oleh para pemilih dengan yang dipilihnya, baik secara langsung dengan kandidat ataupun melalui tim suksesnya. Pada pemilu 1999 ini juga masih terlihat pemilih yang bercorak tradisional yang loyal terhadap partai atau tokoh yang dipilihnya, tanpa memandang policy-problem - solving yang ditawarkan partai politik atau kandidat yang dipilihnya. Bila kita telusuri, perilaku pemilih dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi, dapat ditemui beberapa kategori dengan perilaku karakteristiknya masing-masing. pemilih sesuai Perilaku pemilih dalam pemilu 1999, lebih bercorak pemilih tradisional, pemilih kritis dan pemilih rasional. Dilihat dari orientasinya, pada pemilu tahun 1999 cenderung pada kesamaan ideologi dengan calon yang akan dipilihnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa pada pemilu 1999, perilaku pemilih masih dipengaruhi oleh aspek-aspek psikologis dan sosiologis masyarakat yang bersangkutan. Namun pada pemilu 1999 ini juga muncul perilaku pemilih yang kritis dan rasional yang dimotori oleh para intelektual dan aktivis politik yang muncul bersamaan dengan gagasan demokrasi dalam politik dan pemerintahan. Perilaku politik yang bercorak kritis dan rasional di pada pemilu 1999 lebih berorentasi pada policy-problem solving yang ditawarkan oleh partai yang dipilihnya dalam pemilu. Pada pemilu 2014, para pemilih lebih bercorak rasional, bercorak kritis, dan bercorak skeptis. Pemilih rasional dalam pemilu 2014 cenderung rasional dalam arti apa yang dilakukan oleh pemilih untuk bertujuan untuk memberikan keuntungan material bagi mereka (pemilihnya), dimana dalam perilakunya dipengaruhi oleh sikap patron client antara pemilih yang yang dipilihnya atau antara Wakil dan Yang Diwakilinya. Selain itu, pada pemilu 2014 muncul pula perilaku pemilih yang kritis, yang dilakukan oleh aktivitis dan intelektual politik yang masih bertahan untuk melakukan dan mengawal pemilu yang bersih, jujur, adil dan berintegritas di tengah-tengah kondisi politik dipandang kurang baik. Sementara itu, perilaku pemilih yang skeptis juga banyak ditunjukkan oleh pemilih yang merasakan tidak adanya perubahan ke arah yang lebih dengan dan tanpa adanya pemilu, dengan melakukan golput saat pemilu berlangsung. Pada pemilu 2004, perilaku pemilih mengalami pergeseran seiring dengan adanya perubahan sistem pemilu legislatif maupun sistem pemilu presiden, dimana untuk memilih anggota parlemen digunakan varian sistem Proporsional Daftar (terbuka). Untuk memilih anggota DPD digunakan sistem pemilu lainnya, yaitu Single Non Transverable Vote (SNTV). Sementara untuk memilih presiden, digunakan sistem pemilihan Mayoritas (Pluralitas) dengan varian Two Round System (Sistem Dua Putaran). Dengan perubahan sistem pemilu tersebut, secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi perilaku pemilih yang lebih berperilaku rasional serta mulai muncul sikap pemilih yang pragmatis. Dalam situasi tersebut, muncul transaksi-transaksi antara para pemilih dengan yang dipilihnya, transaksi terutama yang berbentuk material yang dianggap lumrah oleh kedua belah pihak. Namun dalam pemilu ini juga, pemilih yang bercorak tradisionalmasih terlihat, terutama para pemilu Proporsional dengan Budaya Politik dalam Pemilu di Indonesia Pasca Reformasi Miriam Budiardjo menyatakan bahwa salah satu aspek penting dalam sistem politik adalah budaya politik yang mencerminkan faktor subjektif. Budaya politik adalah keseluruhan dari pandangan- pandangan politik, seperti norma-norma, pola-pola orientasi terhadap politik, dan pandangan hidup pada umumnya. Budaya politik mengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik, yaitu sikap-sikap, sistem-sistem kepercayaan, simbol-simbol yang dimiliki oleh individu-individu, dan beroperasi di dalam seluruh masyarakat, serta harapan-harapannya (Budiardjo, 2008: 58-59). Kegiatan politik warga negara, tidak hanya ditentukan oleh tujuan-tujuan yang didambakannya, akan tetapi juga oleh harapan-harapan politik yang dimilikinya dan oleh pandangannya mengenai situasi politik. Bentuk dari budaya politik dalam suatu masyarakat dipengaruhi antara lain oleh sejarah perkembangan dari sistem, oleh agama yang terdapat 201
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dalam masyarakat itu, kesukuan, status sosial, konsep mengenai kekuasaan dan kepemimpinan. Dengan kata lain, budaya politik suatu bangsa dapat didefinisikan sebagai pola distribusi orientasi- orientasi yang dimiliki oleh anggota masyarakat terhadap objek-objek politik atau bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan jauh diantaramasyarakat politik dinyatakan, bahwa warga Negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol- simbol dan lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang mereka miliki. Dengan orientasi itu pula mereka menilai serta mempertanyakan tempat dan peranan mereka di dalam sistem politik. itu. Lebih atau sekurang-kurangnya saling mempengaruhi. Misalnya, seorang warga negara dalam melakukan penilaian terhadap seorang pemimpin, ia harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang si tentu saja sudah pemimpin. Pengetahuan dipengaruhi, oleh diwarnai, perasaannya sendiri. Sebaliknya, pengetahuan orang tersebut tentang sesuatu simbol politik, misalnya, dapat pula membentuk atau mewarnai perasaannya terhadap simbol politik itu. Boleh jadi, pengetahuan tentang suatu simbol sering mempengaruhi perasaan seseorang terhadap sistem politik secara keseluruhan (Alfian dan Sjamsuddin, 1991: 22). itu atau dibentuk Menurut Rusadi Kantaprawira, budaya politik tidak lain adalah pola individu dan tingkah orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik (2006: 25). Budaya politik selalu inhern pada setiap masyarakat yang terdiri dari sejumlah individu yang hidup dalam sistem politik tradisional, transnasional, maupun modern. laku Dalam pendekatan perilaku politik, terdapat interaksi antaramanusia satu dengan lainnya yang akan selalu terkait dengan pengetahuan, sikap, dan nilai seseorang yang kemudian memunculkan orientasi sehingga timbul budaya politik. Orientasi politik itulah yang kemudian membentuk tatanan dimana interaksi-interaksi yang muncul tersebut akhirnya mempengaruhi budaya politik seseorang. Orientasi politik tersebut dapat dipengaruhi oleh orientasi individu dalam memandang obyek-obyek politik. Menurut Almond dan Verba (1984: 16) tipe-tipe orientasi politik dapat dibagi dalam 3 klasifikasi, yaitu: (1) Orientasi kognitif, yaitu kemampuan yang menyangkut tingkat pengetahuan dan pemahaman serta kepercayaan dan keyakinanindividu terhadap jalannya sistem politik dan atributnya, seperti tokoh- tokohpemerintahan, kebijaksanaanyang mereka ambil, atau mengenai simbol-simbol yang dimiliki oleh sistem politiknya, seperti ibukota negara, lambang negara, kepala negara, batas-batas negara, mata uang yang dipakai, dan lagu kebangsaan negara. (2) Orientasi afektif, yaitu menyangkut perasaan seorang warga negara terhadap sistem politik dan peranannya yang dapat membuatnya menerima atau menolak sistem politik itu. (3) Orientasi evaluatif, yaitu menyangkut keputusan dan praduga tentang obyek-obyek politik yang secara tipikal melibatkan kombinasi standar nilai dan kriteria dengan informasi dan perasaan. Pada suatu masyarakat terdiri dari sistem kepercayaan yang sifatnya empiris, simbol-simbol yang ekspresif, dan sejumlah nilai yang membatasi tindakan-tindakan politik, maka kebudayaan politik selalu menyediakan arah dan orientasi subjektif bagi politik. Karena kebudayaan politik merupakan salah satu aspek dari kehidupan politik, maka jika kita ingin mendapatkan gambaran dan ciri politik suatu kelompok masyarakat secara bulat dan utuh, maka kitapun dituntut melakukan penelaahan terhadap sisinya yang lain (Alfian dan Sjamsuddin, 1991: 23). Berkaitan dengan sistem politik, kebudayaan politik masyarakat dipengaruhi oleh sejarah perkembangan sistem, di samping itu kebudayaan politik lebih mengutamakan dimensi psikologis suatu sistem, seperti sikap, sistem kepercayaan, atau simbol-simbol yangdimiliki dan diterapkan oleh individu-individu dalam sekaligus harapan- harapannya. Variabel yang ada bisa berawal dari suasana psikologis seseorang, argumentasi umum dalam jajaran psikologi sosial, dan terminal terakhir bertumpu pada status sosial-ekonomi yang dimiliki oleh seseorang atau sekolompok orang sebagai determinan pembentukan orientasi, sikap, dan tingkah laku politik (Alfian dan Sjamsuddin, 1991: 24). hakekatnya kebudayaan politik suatu masyarakat Alfian (1986: 244-245), menganggap bahwa lahirnya kebudayaan politik sebagai pantulan langsung dari keseluruhan sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas. Hal ini terjadi melalui proses sosialisasi politik agar masyarakat mengenal, memahami, dan menghayati yang dipengaruhi oleh sikap dantingkah laku politik mereka sehari-hari. Adapun nilai-nilai politikyang terbentuk dalam diri seseorang biasanya berkaitan erat denganatau bagian dari nilai-nilai lain yang hidup dalam masyarakat itu,seperti nilai-nilai sosial budaya dan agama. Alfian, menempatkan faktor lingkungan budaya sebagai salah satu faktor penentu orientasi politik seseorang disamping sejumlah faktor lainnya. nilai-nilai politik tertentu Perlu disadari bahwa dalam realitas kehidupan, ketiga komponen ini tidak terpilah-pilah tetapi saling terkait 202
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Almond dan Verba mengemukakan tiga tipe budaya politik suatu berkembang masyarakat/bangsa, yaitu tipe parokial, subjek dan partisipan (Almond dan Sidney Verba, 1984: 14-22): 1) Tipe budaya politik parokial Orang/masyarakat yang bertipe budaya politik parokial bercirikan tidak memiliki orientasi ( atau pandangan sama sekali, baik berupa pengetahuan (kognisi), sikap (afeksi) dan penilaian (evaluasi) terhadap objek politik (sistem politik). Ini berarti yang bersangkutan bersifat acuh tak acuh terhadap objek politik. Objek politik yang paling utama adalah pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik. Objek politik yang lain adalah pemilu DPRD, DPR, DPD dan Presiden, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota), pemilihan Kepala Desa, pemilihan anggota BPD, kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan pers, dan sebagainya. Namun, walaupun tidak/kurang peduli terhadap objek politik, orang/masyarakat yang bertipe budaya politik parokial, tetap peduli terhadap nilai-nilai primordial seperti adat istiadat, etnis dan agama. 2) Tipe budaya politik subjek. Orang/masyarakat yang bertipe budaya politik subjek, bercirikan memiliki orientasi terhadap output (hasil/pelaksanaan kebijakan publik) yang sangat tinggi, tetapi orientasi terhadap input (pembuatan kebijakan publik) dan terhadap diri sendiri sebagai aktor politik sangat rendah. Ini berarti dalam tipe budaya politik subjek, kepatuhan/ketaatan yang tinggi terhadap berbagai peraturan pemerintah tetapi tidak disertai sikap kritis (menunjukkan kelemahan dan kekuatan/kebaikan suatu peraturan). Dengan kata lain peran yang dilakukan bersifat pasif. 3) Tipe budaya politik partisipan.Tipe budaya politik partisipan, bercirikan di mana seseorang/masyarakat memiliki orientasi terhadap seluruh obyek politik secara keseluruhan (input, output) dan terhadap diri berarti sendiri seseorang/masyarakat politik partisipan disamping aktif memberikan masukkan atau aktif mempengaruhi pembuatan kebijakan publik implementasi atau (input) pelaksanaan kebijakan publik (output). Juga memiliki kepercayaan yang tinggi bahwa dirinya sebagai aktor politik berkemampuan mempengaruhi kehidupan politik bangsa dan negaranya. Orang/masyarakat yang bertipe budaya politik partisipan disamping berperan aktif dalam proses politik juga tunduk pada hukum dan kewenangan pemerintah. yang dalam sebagai Ini budaya politik. aktor bertipe juga aktif dalam dalamnya memiliki budaya politik parokial dan subjek. Oleh karena itu yang kita temukan dalam kenyataan budaya politik suatu masyarakat atau Ini berarti dalam bangsa bersifat campuran. masyarakat dapat kita temukan budaya politik campuran: parokial - subjek; subjek - partisipan; dan parokial - partisipan. Tipe budaya politik yang yang berkembang di Indonesia Pasca Reformasi, dapat ditelusuri dari beberapa hal berikut: Pasca reformasi, dengan amandemen UUD 1945, maka pengembangan kelembagaan negara terutama antara eksekutif dengan legislatif dikembangkan pada posisi yang sama kuat. Posisi yang sama kuat ini dimaksudkan dalam rangka pengembangan hubungan kelembagaan negara yang bersifat check and balance. Caranya Presiden tidak lagi dipilih oleh MPR tetapi di pilih oleh rakyat secara langsung. Kekuasaan membuat undang-undang berada di DPR, berhak sedangkan mengajukan RUU. Pengesahan UU oleh Presiden tidak mengikat secara hukum, karena apabila Presiden tidak mengesahkan dalam batas waktu yang telah ditentukan UU itu tetap berlaku. eksekutif hanya sebatas Selain itu, Kelembagaan negara untuk mendukung negara demokrasi dan negara hukum juga berkembang dengan pesat. Saat ini kita mengenal Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Ombusmen Nasional. Begitu pula secara kelembagaan mulai diperkuat proses demokrasi, misalnya dengan Pilkada langsung, pemekaran provinsi maupun kabupaten. Tetapi ironisnya baik eksekutif maupun legislatif tampak semakin oligarkis (mengutamakan kelompok).Hal ini dapat dilihat pada berbagai kebijakan publik yang diambil tampak kurang berorientasi pada kepentingan rakyat. Menghadapi kondisi yang demikian rakyat tidak tinggal diam. Mereka kemudian merespon dengan berbagai untuk memperjuangkan kepentingannya. Rakyat menuntut agar negara dikelola sesuai dengan tujuan bernegara, yang paling penting yaitu mensejahterakan rakyatnya. Kondisi tampaknya menyebabkan inilah yang demikian mengapa tipe budaya politik partisipan yang berkembang sejak tumbangnya pemerintahan orde baru semakin menguat. aktivitas Tipe 4) ataukewarganegaraan. Dalam kenyataan, sulit ditemukan dalam suatu masyarakat atau suatu bangsa berbudaya politik menurut tertentu. Misalnya, hanya berbudaya politik partisipan, atau subjek atau parokial. Ini berarti sistem politik, yang secara juga di dominan berbudaya politik partisipan, budaya campuran politik tipe satu Dengan kata lain tipe budaya politik parokial dan tipe budaya politik secara dominan subjek yang berkembang pada masa sebelum era reformasi mulai bergeser ke arah berkembangnya tipe budaya politik partisipan. Bukti kearah berkembangnya tipe budaya politik partisipan dalam masyarakat dewasa ini, : masyarakat antara lain ditandai maraknya 203
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 memberikan input terhadap berbagai RUU. Seperti input masyarakat terhadap RUU Perlindungan terhadap Saksi, RUU Penyiaran, RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi, dan sebagainya. Begitu pula berbagai kritik, protes terhadap kebijakan pemerintah ketika menaikan BBM, impor beras, dan sebagainya. Sementara innovators berupaya melakukan improvisasi dan perubahan-perubahan guna mewujudkan sistem politik yang lebih demokratis. Dalam pandangan Liddle, Kelompok ini terdiri dari para aktivis dan intelektual, serta sejumlah aparatur negara yang memiliki perhatian terhadap perubahan-perubahan. itu, kelompok Dalam konteks pemilu pasca reformasi, budaya politik pemilih mengalami perubahan yang cukup besar dari mulai pemilu tahun 1999 sampai dengan pemilu tahun 2014. Dalam 10 tahun terakhir pasca reformasi 1998, masih adanya disconnect electoral sebagaimana terjadi pada pemerintahan Orde Baru, dimana terjadinya pergantian kekuasaan dan sebaran kekuasaan ke sejumlah kekuatan politik, adanya termasuk desentralisasi, lantas bermakna pudarnya kekuasaan yang bercorak oligarkis. Realitas semacam itu, tidak bisa terjadi semata-mata karena pemimpin yang terpilih lebih mementingkan diri sendiri atau kelompok (partai). Budaya politik para pemilih juga memiliki pengaruh terhadap terjadinya realitas semacam itu (Marijan, 2015: 128-129). tidak Jauh hari sebelum jatuhnya pemerintahan Orde Baru, William Liddle (1988) menempatkan budaya politik Indonesia di dalam konteks transformasi dari budaya politik tradisional ke budaya politik modern. Budaya politik tradisional dipengaruhi oleh oleh beragam etnis, agama, dan budaya-budaya lokal lainnya. Sementara itu di dalam budaya politik modern dipengaruhi oleh budaya politik Barat. Di dalam budaya politik tradisional, budaya politik Jawa sangat dominan. Di dalam budaya politik demikian relasi antara pemimpin dan yang dipimpin bercorak patron client. Sementara itu, relasi antara pemimpin dan yang dipimpin di dalam budaya politik Barat lebih bercorak saling mengontrol dan berdasarkan prinsip rasionalitas. Yang dipimpinan memberikan otoritas kepada pemimpin, sementara yang memimpin harus responsip dan akuntabel (1998: 1). Transformasi atau perubahan budaya politik dari pemilih dalam pemilu pasca reformasi tandai oleh dua kelompok penganut budaya politik yang berlawanan innovators tetapi dinamis, yaitu dependersdan (Liddle, 1996). Di dalam kelompok pertama cenderung mempertahankan status quo. Dalam hal ini Liddle memberikan gambaran sebagai berikut: "A supporting cast of tens of believers, many of whom are mobilise against change, the cultural and social inertia that typically accompanies long-held beliefes, a high degree of "recoverability' or capacity to adapt to new situations; and powerful networks of social; forces and institution with an interest in their preservation (Liddle, 1996: 159). Relasi Perilaku Pemilih dengan Budaya Politik dalam Pemilu Pasca Reformasi Jatuhnya pemerintahan Suharto di tengah krisis ekonomi (krisis moneter) tahun 1998 berarti pula kemenangan pendukung budaya politik innovators. Namun kemenangan ini lebih berfokus terjadinya perubahan-perubahan kepemimpinan dan corak sistem politik ke arah yang lebih demokratis. Sementara budaya politik para pemilih secara keseluruhan tidak mengalami perubahan-perubahan besar sebagaimana perubahan kepemimpinan dan kelembagaan. Pola patronclient dalam perilaku pemilih pada awal reformasi hingga saat ini masih cukup kuat, meskipun harus diakui, dalam tahun- tahun belakangan telah mengalami perubahan- perubahan. Implikasi dari masih kuatnya budaya politik semacam itu telah membuka ruang bagi wakil untuk melakukan ignoren terhadap orang-orang yang diwakilinya. Adanya disconnect electoral yang terjadi merupakan refleksi dari belum tumbuh kuatnya budaya politik kewarganegaraan (civic adanya cultural) civicengagement atau relasi yang lebih baik antara pemimpin dan yang dipimpin. yang memungkinan Selain itu, disconnect electoral itu tidak lepas dari perilaku pemilih, khususnya para pemilih yang relatif rasional, yang terjadi pada pemilu tahun 1999, 2004 dan pilkada-pilkada. Pada pemilu 1999, perilaku pemilih cenderung bercorak "voluntary" (sukarela). Hal ini terlihat dari keterlibatan masyarakat di dalam pemilu yang cukup intens. Dilihat dari tingkat partisipasi, kehadiran pemilih ke bilik-bilik suara pada pemilu 1999 merupakan yang tertinggi kalau dibandingkan dengan pemilu lainnya yang dilakukan secara demokratis pada tahun 1955 da tahun 2004. Kesukarelaan juga terlihat dari antusiasme pemilih memberikan sumbangan, baik uang, tenaga maupun material lainnya, kepada partai-partai yang mereka dukung. Corak "vouluntary" ini tidak terlepas dari harapan, ketika partai-partai mereka memperoleh kekuasaan , akan terdapat perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik. Pada pemilu 2004, perilaku pemilih sudah mengalami perubahan. Antusiasme pemilih yang terlibat dalam pemilu jauh berkurang. Kalaupun terlibat, tidak lepas dari "transaksi-transaksi material". Tidak sedikit, para pemilih datang ke tempat-tempat kampanye karena memperoleh imbalan kaus atau"uang transportasi". Kecenderungan demikian semakin kuat 204
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 ditemui pada pilkada-pilkada yang dilakukan sejak 1 Juni 2005. Transaksi model demikian menghasilkan relasi antara wakil dan terwakil secara terputus, karena transaksi itu selesai ketika calon atau wakil memberikan "materi" dan terwakil menentukan pilihannya (Marijan, 2015: 130-131). Adanya pergeseran corak perilaku pemilih semacam itu tidak lepas dari penilaian bahwa para wakil yang mereka harapkan bisa melakukan perubahan- perubahan tidak bisa berbuat banyak. Kalaupun ada perubahan-perubahan, yang mamperoleh banyak keuntungan adalah para wakil itu sendiri. Adanya fakta tentang penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh para wakil rakyat pasca pemerintahan Orde Baru, berbeda degan semangat reformasi yang digerakkan pada saat menjatuhkan pemerintahan Orde Baru pada awal tahun 1998. Pasca reformasi, terdapat harapan kuat, pawa wakil rakyat bisa memfungsikan "delegates representation", yaitu memperjuangkan kebijakan- kebijakan Negara sebagaimana dikehendaki oleh para konstituen (Andeweg dan Thomassen, 2005: 509). Harapan demikian berbeda dengan apa yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru. Ketika itu para wakil rakyat lebih banyak memfungsikan diri sebagai "trustees representation", yakni bergerak sendiri seolah-olah memperoleh kepercayaan penuh dari para pemilihnya. Di dalam situasi demikian, para wakil rakyat tidak merasa perlu melakukan konsultasi dengan para konstituen. dirinya sebagai Realitas tersebut mendorong munculnya pandangan bahwa "kalau para wakil memperoleh keuntungan material, mengapa para pemilih tidak?". Memperoleh kaos, dan uang transportasi ketika menghadiri kampanye merupakan bagian dari keuntungan yang berusaha dinikmati oleh para pemilih itu. Selain itu, terlihat dari tranksaksi-transaksi material tuntutan sebagai pemilih untuk memperoleh sumbangan dari para wakil, antara lain banyaknya sumbangan yang diinginkan dari konstituen dalam bentuk proposal-proposal (Marijan, 2015: 131). juga Di dalam negara yang demokratis, adaya transaksi antara wakil dan terwakil memang harus terjadi. Tetapi, bentuk transaksinya adalah bahwa para pemilih ikut memberikan otoritas kepada para wakil dan para wakil berusaha membentuk kebijakan- kebijakan politik yang disesuaikan dengan preferensi para pemilih. Agar transaksi demikian terjadi, maka yang perlu memungkinkan para pemilih bisa mempengaruhi keputusan-keputusan yang dibuat oleh para wakil. Selain dituntut memiliki para wakil responsibilitas dan akuntabilitas kepada publik. dibukanya ruang-ruang publik itu, Secara politik, penilaian-penilaian apakah transaksi itu telah berjalan atau tidak dilakukan pada saat pemilu. Anthony Downs mengemukakan bahwa pemerintah akan berusaha memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya, khususnya kekuasaan di dalam mengalokasikan dan mendistribusikan kekuasaan, untuk memperoleh simpati dari para pemilih. Disamping dimaksudkan sebagai langkah untuk memenuhi janji-janji yang pernah diucapkan sebelum menjabat, orientasi kebijakan seperti itu dimaksudkan sebagai bukti kepada para pemilih bahwa para incumbent itu memang layak untuk dipilih. Dalam kerangka semacam itu, manakala para wakil dinilai mampu memenuhi transaksi-transaksi yang ada, akan dipilih kembali. Sebaliknya, manakala tidak berhasil, atau bahkan mengingkari janji-janji yang telah dikemukakan sebelumnya, mereka akan dihukum atau tidak akan dipilih kembali (dalam Marijan, 2015: 132). Selain itu, ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah atau para wakil, tidak hanya diwujudkan dalam bentuk penghukuman dengan tidak dipilih kembali juga melahirkan dalam pemilu. Ketidakpuasan distrust (ketidakpercayaan) para pemilih yang memicu pada suatu keputusan untuk tidak ikut dalam pemilu dan terlibat dalam partisipasi publik lainnya. Dalam situasi demikain, proses perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia tidak saja belum mampu melahirkan budaya politik kewarganegaraan (civic culture). Performance para wakil yang tidak baik juga telah menghambat pertumbuhan budaya politik semacam itu. Disconnect electoral terus terjadi karena baik para wakil maupun terwakil (pemilih dan yang dipilih) sama-sama dijangkiti oleh budaya ignorance atau bercorak apatis. Dalam hal ini sebagian pemilih yang melakukan golput termasuk kelompok yang apatis ini. terdapat Selain kelompok fenomena "dependers", dimana dalam konteks ini muncul pandangan bahwa situasi pada masa Orde Baru itu lebih baik dan telah membuat sebagian pemilih merindukan kembali format politik pemerintahan pimpinan Soeharto itu bahkan memperoleh pembenaran ketika mendapati perilaku elit politik yang tidak lebih baik dari elit politik Orde Baru, berikut konflik dan biaya tinggi yang mengiringi proses demokratisasi (Marijan, 2015: 133). itu, di kalangan pemilih juga munculnya kembali itu. Kerinduan tersebut berimplikasi pada kelompok Realitas terus berusaha innovators mewujudkan apa yang menjadi harapannya, yaitu menjadikan demokrasi yang lebih baik dalam sistem politik dan sistem ketatanegaraan di Indonesia. Salah satunya melalui desain berbagai kelembagan, aturan main dalam pemilu dan partisipasi politik masyarakat, serta kebijakan- kebijakan publik yang memungkinkan terdapatnya yang masih harus perubahan 205
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pemerintahan yang responsif dan akuntabel, yang sampai saat ini belum berjalan dengan baik, sehingga masih perlu dibenahi kekurangan-kekurangannya. SIMPULAN Perilaku pemilih dalam pemilu di Indonesia pasca reformasi, dapat dilihat melalui perilaku pemilih pada pemilu 1999, pemilu 2004, pemilu 2009 dan pemilu 2014, yang secara representatif dapat dikategorikan sebagai pemilih yang bercorak tradisional, pemilih kritis, pemilih rasional dan pemilih skeptis. Dilihat dari orientasinya, pada pemilu tahun 1999 cenderung pada kesamaan ideologi dan loyalitas terhadap partai yang akan dipilihnya. Pada pemilu 1999 ini juga muncul perilaku pemilih yang kritis dan rasional yang dimotori oleh para intelektual dan aktivis politik yang muncul bersamaan dengan gagasan demokrasi dalam politik dan pemerintahan. Perilaku politik yang bercorak kritis dan rasional di pada pemilu 1999 lebih berorentasi pada policy-problem solving yang ditawarkan oleh partai yang dipilihnya dalam pemilu. Pada awal masa reformasi juga nampak perilaku pemilih yang bersifat voluntary (sukarela) sebagian besar bertujuan untuk memberikan keuntungan material bagi mereka (pemilihnya), dimana dalam perilakunya dipengaruhi oleh sikap patron client antara pemilih yang yang dipilihnya atau antara Wakil dan Yang Diwakilinya. Selain itu, pada pemilu 2014 muncul pula perilaku pemilih yang kritis, yang dilakukan oleh aktivitis dan intelektual politik yang masih bertahan untuk melakukan dan mengawal pemilu yang bersih, jujur, adil dan berintegritas di tengah-tengah kondisi politik dipandang kurang baik. Sementara itu, perilaku pemilih yang skeptis juga banyak ditunjukkan oleh pemilih yang merasakan tidak adanya perubahan ke arah yang lebih baik dengan dan tanpa adanya pemilu, dengan melakukan golput saat pemilu berlangsung. Budaya politik dalam pemilu di Indonesia di awal pasca reformasi juga masih ditunjukkan dengan peralihan dari budaya politik yang cenderung tradisional menuju modern. Budaya politik pemilih terbagi atas beberapa kategori, dimana yang pada masa Orde Baru cenderung parokial dan subyek, pasca reformasi mengalami perubahan menuju budaya politik subyek dan budaya politik partisipan. Pada pemilu 2004, perilaku pemilih mengalami pergeseran seiring dengan adanya perubahan sistem pemilu legislatif maupun sistem pemilu presiden, langsung yang secara mempengaruhi perilaku pemilih yang lebih berperilaku rasional serta mulai muncul sikap pemilih yang pragmatis. Dalam situasi tersebut, muncul transaksi-transaksi antara para pemilih dengan yang transaksi terutama yang berbentuk dipilihnya, material yang dianggap lumrah oleh kedua belah pihak. Namun dalam pemilu ini juga, pemilih yang bercorak tradisionalmasih terlihat, terutama para pemilih yang masih loyal terhadap ideologi dan partai politik yang didukungnya. Pada pemilu 2009, perilaku pemilih tidak jauh berbeda dengan perilaku pemilih dalam pemilu 2004, namun sudah mulai berkembang ke arah pemilih yang rasional, pemilih kritis dan pemilih skeptis. Namun para pemilih yang rasional lebih dipengaruhi oleh sikap pragmatis yang ditunjukkan dengan adanya transaksi politik yang dilakukan oleh para pemilih dengan yang dipilihnya, baik secara langsung dengan kandidat ataupun melalui tim suksesnya. Pada pemilu 2009 ini juga masih terlihat pemilih yang bercorak tradisional yang loyal terhadap partai atau tokoh yang tanpa memandang policy-problem - dipilihnya, solving yang ditawarkan partai politik atau kandidat yang dipilihnya. langsung ataupun tidak Pada pasca reformasi, perilaku pemilih masih memperlihatkan budaya politik patron client pada pemilih tradisional yang loyal pada ideologi dan partai politik. Demikian juga budaya politik patronclientnampak pada pemilih rasional yang fragmatis, dimana perilaku tersebut tercermin dalam hubungan antara pemilih dengan yang dipilihnya atau antara wakil dan terwakil yang melakukan transaksi politik layaknya hubungan antara patron dan client. Sementara itu, pasca reformasi juga memunculkan kelompok penganut budaya politik yang berlawanan tetapi dinamis, yaitu kelompok defenders yang cenderung mempertahankan serta kelompok innovators yang berusaha mewujudkan demokrasi yang lebih baik. Relasi antara perilaku pemilih dan budaya politik antara lain dapat dilihat melalui perilaku pemilih yang semata-mata bercorak voluntary (sukarela) mauun yang bercorak rasional pragmatisdengan budaya politik yang masih bercorak patron client serta transaksi material dalam pemilu yang pada akhirnya menyuburkan terdapatnya disconnect electoral. Oleh karenanya, tantangan ke depan adalah bagaimana politik kewarganegaraan dan adanya perilaku politik yang bercorak transaksi kebijakan. Hal tersebut akan atau memungkinkan perjanjian yang lebih baik antara wakil dan terwakil. status quo mewujudkan budaya adanya kontrak politik DAFTAR PUSTAKA Pada pemilu 2014, para pemilih lebih bercorak rasional, bercorak kritis, dan bercorak skeptis. Pemilih rasional dalam pemilu 2014 cenderung rasional dalam arti apa yang dilakukan oleh pemilih Alfian dan Nazaruddin Sjamsuddin. 1991. Profil Budaya Politik Indonesia. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti 206
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Almond , Gabriel A.dan Sidney Verba. 1984.Budaya Politik Tingkah Laku Politik dan Demokrasi diLima Negara. Jakarta: Bina Aksara. Asfar, Muhammad. 2006. Pemilu dan Perilaku Pemilih 1955-2004. Surabaya:Pustaka Eureka. Budiardjo, Miriam, 2008. Dasar-dasar Ilmu Poliik. Jakarta: PT Gramedia. Creswell, John W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Firmanzah. 2007. Marketing Politik. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Kantaprawira. Rusadi. 2006. Sistem Politik Indonesia: Suatu Model Pengantar. Bandung: CV Sinar Baru. Liddle, R. William. 1988. Politics and Culture in Indonesia. The Ohio State University. Centre for Political Institute for Social Research. Marijan, Kacung. 2015. Sistem Politik Indonesia: Orde Demokrasi Konsolidasi Baru.Jakarta: Prenada Media Group. Pasca Rahman, Arifin. 2001. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: SIC. Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia. Wibawanto, Agung. 2005. Menangkan Hati dan Pikiran Rakyat. Yogyakarta: Pembaharuan. 207
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Politik Kepercayaan: Sebuah Relasi Sosial dan Budaya dalam Perdagangan Komoditas di Pedesaan Sumatra Amilda Fak. Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Abstrak Hubungan antara penjual dan pembeli tidak semata didasarkan pada perhitungan keuntungan semata. Hubungan keduanya tidak hanya memuat pertukaran hasil produksi dalam kepentingan ekonomi tetapi juga memuat kontrak-kontrak sosial yang mengikat antara penjual dan pembeli. Kontrak sosial tersebut memuat nilai-nilai sosial dan budaya dalam masyarakatnya. Tulisan ini akan memfokuskan pada bagaimana relasi personal yang terbangun antara petani selaku penjual dan pedagang pengepul sebagi pembeli dalam perdagangan kelapa. Data yang digunakan dalam tulisan ini diperoleh dengan menggunakan metode etnografi dalam rangka memahami bentuk-bentuk hubungan personal yang terjadi dalam perdagangan kelapa antara petani dan pedagang. Hubungan personal antara petani dan pedagang didasarkan pada nilai kepercayaan dan kesetiaan. Petani mempercayai pedagang untuk menjualkan produk kelapa mereka sedangkan pedagang mengharapkan kesetiaan petani untuk tetap menjual kelapa mereka kepadanya. Karakteristik komoditas juga mempengaruhi bentuk hubungan antara petani dan pedagang. Ketergantungan antar keduanya mendorong petani dan pedagang menjaga hubungan, dengan memberikan harga yang lebih baik untuk menjamin ketersediaan kelapa dengan kualitas baik; sedangkan petani berharap tetap dapat menjual kelapa mereka yang berkualitas rendah dengan harga yang baik. Tulisan ini menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan tidak bersifat antisosial dan impersonal, perdagangan memuat berbagai interaksi yang bersifat pribadi dan subyektif dari para pelakunya. bahkan hingga internasional. Keterlibatan pertanian dalam perdagangan, baik di tingkat lokal maupun global sebagai dampak dari masuknya komersialisasi di pedesaan (Abdullah, 1989; Alexander, 1987; Geertz, 1977; Mulyanto, 2009; Kutanegara, dkk, 1989; Mai & Buchholt, 1987). Keterlibatan petani dalam komersialisasi tidak dapat dilepaskan dari peran pemerintah kolonial Belanda, dimana petani diperkenalkan dengan tanaman perdagangan dan menempatkan petani Indonesia dalam lingkaran ekonomi dunia pada abad 19. Menurut Houben (2000:74), pada masa tersebut unsur-unsur dasar sistem ekonomi timpang mendapat bentuknya tanam paksa, ditandai dengan melalui berkembangnya perkebunan di Jawa (lihat juga Bremen, 1997; Asba, 2007; Mai dan Buchholt, 1987; Lindblad, 1998). sistem Kegiatan perdagangan di pedesan bukan sekedar tindakan ekonomi dimana terjadi perpindahan barang dari pembeli ke penjual di pasar. Kegiatan pasar di pedesaan menyatu dalam kehidupan sosial masyarakat; masyarakat tidak hanya melayani kegiatan pertukaran tetapi juga menjadi arena pertunjukan hubungan politik, sosial, dan budaya (Mai & Buchholt, 1987); dan hubungan sosial yang terbangun di pasar bertujuan untuk mendukung hubungan perdagangan tersebut (Alexander & Alexander, 1997). Kata kunci: perdagangan, komoditas, petani, pedagang, personal, pedesaan, sumatra PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian di pedesaan tidak dapat dilepaskan dari kegiatan perdagangan. Sangat sulit untuk mengatakan bahwa kehidupan perekonomian di pedesaan bersifat tradisional yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan sendiri dan tidak berorientasi pada perdagangan baik bersifat lokal, nasional, bahkan global. Petani tidak dapat mengelak untuk masuk dan terlibat dalam komersialisasi yang berkembang di pedesaan. Hasil pertanian petani menjadi komoditas yang diperdagangkan tidak hanya di tingkat lokal Artikel ini akan mendiskusikan praktek-praktek perdagangan yang terbangun antara petani sebagai produsen dan pedagang pengepul sebagai pembeli, di mana kegiatan tidak hanya bersandar pada perhitungan ekonomi semata, tetapi lebih dipengaruhi oleh makna sosial dan budaya. Muara dari praktek komersial tersebut adalah untuk memberikan keuntungan masing- masing pihak. Tarik-menarik kepentingan ekonomi antar keduanya menghasilkan persaingan antar aktor- aktor yang terlibat di pasar. Penggunaan simbol budaya menjadi strategi petani dan pembeli dalam usaha menyamarkan strategi ekonomi. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa nilai sosial dan budaya berkontribusi dalam pembentukan karakteristik pasar di mana kepentingan masing-masing pihak berkontribusi mempengaruhi dan membentuk pasar. 208
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Praktek perdagangan antara petani dan pembeli ditentukan oleh karakteristik komoditas. Komoditas dengan kualitas produknya dapat dengan mudah dibedakan atau diukur sehingga praktek perdagangan antara petani dan pembeli menjadi sangat longgar dimana petani dan pembeli dapat dengan mudah berpindah pembeli atau petani lain. Komoditas yang mana kualitasnya hanya dapat diketahui jika sudah diproses maka sifat perdagangan lebih permanen dalam bentuk hubungan kepercayaan guna menjamin ketersediaan komoditas dengan kualitas yang baik dan mengurangi tindakan kecurangan yang dapat merugikan pembeli. Nilai kepercayaan ini menjadikan hubungan antara petani dan pedagang bersifat sangat personal. Praktek perdagangan tidak hanya dibangun antar keduanya didasarkan seberapa tinggi harga yang diperoleh petani, ukurannya tetapi ditentukan oleh seberapa pemurah seorang pembeli dan seberapa setianya seorang petani. kemungkinan terjadinya Usaha petani dan pembeli untuk mempertahankan kepentingan ekonomi mereka dengan membangun kepercayaan dari masing-masing pihak dalam merupakan bentuk strategi politik perdagangan masing- masing individu melibatkan kehormatan dan berbagai bentuk investasi sosial dalam praktek-praktek ekonomi lokal. Makna yang hadir dalam praktek-praktek ekonomi tersebut merupakan hasil dari bentukan sosial dari pada hasil dari mekanisme penawaran dan permintaan (Bourdieu, 1977:177-178). Ketika praktek- praktek ekonomi, termasuk didalamnya perdagangan, ia memuat sebagai hasil dari bentukan sosial, kepentingan-kepentingan politik dimana terdapat ruang-ruang ketidaksetaraan dalam praktek-praktek ekonomi tersebut, dimana pertukaran tidak hanya bersifat materi tetap juga kesadaran politik dari kedua pihak dengan menggunakan tolak ukur moralitas. Praktek ekonomi yang dilakukan oleh petani dan pembeli, tidak hanya sebatas kalkulasi keuntungan materi sesaat, keduanya juga melakukan investasi- investasi sosial sejak awal terjadinya transaksi hingga memunculkan tarik-ulur kepentingan yaitu kepentingan petani dengan tolak ukur moralitasnya dan kepentingan pembeli juga dengan tolak ukur moralitas yang berbeda. Perbedaan ini berkaitan dengan nilai-nilai yang melingkupi keduanya berbeda, petani memiliki konstruksi nilainya tentang seorang pembeli yang baik; begitu pula seorang pembeli juga memiliki konstruksi nilai tentang penjual yang baik. Kedua konstruksi nilai ini bertemu dalam praktek-praktek ekonomi di pasar. METODE Tulisan ini didasarkan pada penelitian kualitatif dengan menggunakan metode etnografi dengan subyek penelitiannya adalah petani kelapa selaku produsen yang menjual hasil produk pertanian mereka dan pedagang pengepul selaku pembeli. Penggunaan desain etnografi dalam rangka memahami makna dari berbagai praktek perdagangan yang dilakukan oleh petani dan pembeli. Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data yang memuat berbagai praktek perdagangan antara petani kelapa dan pembelinya. Proses pengumpulan data tersebut menggunakan teknik pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis etnografi; meliputi tahap analisis domain yaitu melakukan identifikasi beberapa kategori-kategori penting dari pengetahuan seperti mata pencarian, budaya petani kelapa kekerabatan, kebudayaan materi, hubungan sosial, dan sistem tersebut kepercayaan. Kategori-kategori kemudian diuji kembali untuk menemukan kategori- kategori lain dengan menanyakan pertanyaan struktural kepada informan guna mengetahui bagaimana petani mengorganisasikan pengetahuan yang mereka miliki. Tahap kedua adalah melakukan analisis taksonomi agar dapat melihat struktur internal yang terdapat dalam kategori-kategori utama tersebut dengan melakukan identifikasi terlibat dalam kegiatan perdagangan kelapa seperti petani, pedagang, tukang petik, dan lain-lain. Tahap ketiga dilakukan analisis komponen dengan cara mencari berbagai kemiripan dari berbagai kategori (domain dan taksonomi), kemudian memfokuskan pada berbagai perbedaan dengan menggunakan prinsip kontras. Pemilihan berbagai kontras yang ditemukan, kemudian dikelompokkan dan memasukkan semua informasi ke dalam satu paradigma lengkap terhadap satu komponen budaya. individu-individu yang sebagai dimensi kontras Data pada artikel ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada Januari 2015 hingga Januari 2016 dengan berlokasi di kawasan Delta Upang, sebuah wilayah di Provinsi Sumatera Selatan. Wilayah ini dikenal sebagai daerah penghasil kelapa yang penting di Sumatera Selatan. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah Perdagangan Kelapa di Sumatra Sejarah Sumatra di menunjukkan bahwa kelapa sebagai komoditas kurang mendapat porsi penting pada pasar komoditas baik di lokal maupun nasional. Kelapa sebagai tingkat komoditas kalah dengan ekspor lada yang banyak ditanam di daerah Sumatra terutama di daerah Aceh (Marsdem, 2013:88). Di Sumatra Barat, kopi menjadi komoditas penting yang banyak ditanam oleh penduduk di daerah perbukitan seperti di Agam, dan Limapuluh Koto; sedangkan di kawasan Sumatra Timur, Sumatera Selatan dan Jambi, tamanan karet menjadi komoditas penting di wilayah ini pada pertengahan abad ke-19 (Poerwanto, 2002). perdagangan komoditas 209
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kelapa adalah jenis tanaman yang dikenal hampir di seluruh wilayah Indonesia, diperdagangkan masyarakat pada tingkat lokal sebagai bahan baku pembuatan minyak goreng dan bahan dasar pembuatan makanan untuk pemenuhan kebutuhan subsistensi masyarakat. Tanaman kelapa mulai menjadi komoditas yang penting pada akhir abad ke-19 setelah minyak nabati menjadi bahan baku yang penting bagi produk sabun dan mentega. Permintaan pasar Eropa terhadap kelapa dalam bentuk kopra mendorong pemerintah Hindia Belanda menggalakkan tanaman kelapa di Nusantara. Daerah Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Maluku menjadi wilayah penghasil kelapa yang penting di era kolonial (Hunger dalam Asba, 2007:30). Heersink (1994) menyebutkan pada periode 1927-1950, Indonesia menjadi negara pengekspor kopra terbesar di dunia dengan total ekspor 465 ribu ton dengan luas areal tanaman kelapa mencapat 27,4% dari total luas lahan perkebunan di Indonesia. Sepertiga jumlah total ekspor kopra dunia dihasilkan oleh wilayah Hindia Belanda dan kopra menjadi ekonomi penting di kawasan Indonesia bagian Timur terutama di Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Maluku. Peningkatan produksi kopra yang pesat di Indonesia Timur tidak diikuti dengan peningkatan jumlah produksi kopra di wilayah Indonesia Barat terutama Sumatra Barat dan Kalimantan Barat. Catatan tentang budidaya kelapa dan perdagangan kopra di Sumatera Selatan diungkapkan oleh Wellan (1932:275) terutama di daerah Lampung, Jambi, dan Bengkulu. Produk kelapa dan kopra dari wilayah ini lebih dari 50% dihasilkan dari daerah Jambi kemudian diikuti Lampung dan Bengkulu. Produksi kelapa Jambi terus meningkat pada tahun 1928-1929 (Wellan, 1932:276). Produk kelapa di wilayah Palembang hanya diperdagangkan di tingkat lokal, sedangkan di wilayah Jambi, sejak 1929, kelapa menjadi salah satu komoditas penting selain karet. Kopra dari Jambi diekspor ke Singapura sedangakn kopra dari Lampung dan Bengkulu dikirim untuk memenuhi kebutuhan kopra di Pulau Jawa. Kehadiran perkebunan kelapa dalam skala luas di wilayah Sumatera Selatan berada di wilayah pesisir Jambi. sejarah Lambatnya perkembangan tanaman kelapa sebagai komoditas dikarenakan rendahnya harga kopra yang dihasilkan petani. Rendahnya kualitas tersebut karena kopra diproduksi dari buah kelapa yang belum terlalu tua dan proses pengeringan yang kurang sempurna dan biasanya dijual dalam bentuk kopra campur. Selain memproduksi juga melakukan perdagangan kopra dan kelapa sebagai pedagang pengumpul, dengan membeli kopra dan kelapa dari petani, kemudian menjual kembali kopra dan kelapa kepada padagang Cina (Wellan, 1932:278). kopra, penduduk pribumi Minyak kelapa dan kopra menjadi komoditas penting di Sumatra Barat pada akhir abad ke-19, banyak ditanam oleh masyarakat setempat terutama di wilayah pesisir pantai, wilayah Padang dan Pariaman (Asba, 2007:49). Pada tahun 1870-an, masyarakat Sumatra Barat mulai membuat kopra untuk diperdagangkan dan Sumatra Barat menjadi daerah pengekspor kopra yang utama di Sumatra. Kopra dari wilayah ini lebih banyak dikirim ke Padang dan Jawa sebagai bahan baku pabrik minyak insulide dan sisanya diekspor ke Singapura dan Jepang. Pada tahun 1920, produksi kopra Sumatra Barat mulai menurun disebabkan penduduk lebih menaruh perhatian pada tanaman karet. Daerah penghasil kelapa lain di Sumatra adalah daerah Pulau Tujuh di Riau. Perdagangan kelapa di pulau ini ditandai dengan berdirinya perusahaan Syarkah al- Ahmadi atau Ahmadi & Co. yang sangat terkenal sebagai perusahaan pribumi pertama di Kepulauan Riau pada tahun 1906. Bauke Jan Haga (1920) menyebutkan sebagian besar wilayah ini ditanami kelapa, sehingga pulau ini memiliki potensi besar produksi kopra, namun produksinya terus menurun karena penduduk Pulau tanaman Tujuh mengabaikan perawatan kelapa mereka dan hanya menghasilkan kopra dengan kualitas rendah sehingga menanam kepala tidak dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Melayu Pulau Tujuh. terhadap Perdagangan kelapa di tingkat lokal Pohon kelapa di mana-mana, merupakan gambaran umum di wilayah Delta Upang. Di sepanjang tepi-tepi parit atau kanal terlihat gundukan kelapa yang telah dikupas, tinggi menggunung menunggu untuk dijual. Ketika kelapa sudah diturunkan dan dikupas, maka harus segera dijual agar kualitasnya tidak turun, yang akan mempengaruhi harga yang akan diterima petani. Perdagangan kelapa di tingkat lokal didominasi oleh pedagang Bugis, mereka menjadi pedagang pengepul kelapa yang penting, banyak pedagang kecil atau agen menjual kembali kelapa yang mereka beli dari petani kepada pedagang pengepul besar. Agen biasanya ada di tiap desa, beberapa petani yang memiliki jumlah kelapa yang agak banyak setiap panen dan memiliki sedikit modal, akan membeli kelapa tetangganya, namun jumlahnya tidak akan menguntungkan jika langsung dijual ke Palembang, maka mereka akan menjual lagi kepada pedagang pengepul besar yang disebut dengan bos kelapa. Terkadang, bos kelapa akan memodali para agen untuk membeli kelapa petani dalam rangka memperbanyak pasokan kelapa mereka. Peran agen menjadi penting untuk menjamin pasokan kelapa yang harus disetorkan ke pedagang besar di Palembang setiap minggunya. Kelapa di wilayah ini diperdagangkan dalam dua jenis produk yaitu kelapa bulat dan kopra. Permintaan kedua 210
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 produk tersebut saling berlawanan; di saat harga kelapa bulat tinggi maka harga kopra akan turun, begitu pula sebaliknya. Permintaan kelapa bulat dan kopra sangat ditentukan oleh kondisi cuaca, di musim kemarau harga kelapa bulat akan tinggi karena produksi kelapa menurun, selain itu banyak parit yang kering sehingga sulit untuk mengeluarkan kelapa. Pada musim penghujan, harga kelapa bulat turun karena pasokan kelapa melimpah sebaliknya harga kopra meningkat karena ketiadaan sinar matahari sehingga pasokan kopra berkurang. Harga kelapa dan kopra juga ditentukan oleh ketersediaan tenaga tukang petik. Ketepatan dalam waktu petik akan menentukan kualitas harga kelapa, selain itu petani juga harus jeli untuk melihat harga, ketika harga tinggi, kelapa harus sudah dipetik dan diturunkan agar mendapat keuntungan lebih. Keterlambatan dalam memetik dapat merugikan petani sendiri. Secara tradisional, petani di Delta Upang menjual kelapa dalam bentuk kopra kering untuk ekspor dan tradisional sekitar kelapa bulat bagi pasar-pasar Palembang. Pada tahun 2013 permintaan terhadap kelapa bulat mulai meningkat seiring dengan permintaan dunia untuk kelapa bulat, terutama dari Cina, dimana perusahaan kelapa di Palembang setiap minggunya harus mengirimkan 10-15 kontainer kelapa bulat. Kelapa-kelapa tersebut dipasok dari daerah pesisir timur Sumatera Selatan termasuk kawasan Delta terus Upang. Sejak meningkat dan harga kelapa bulat semakin baik di pasaran dimana harga paling rendah ditingkat petani mencapai Rp 1.600,-/butir. Kelapa-kelapa dengan kualitas super akan dijual sebagai kelapa bulat, sedangkan kelapa yang tidak lolos sortiran akan dibuat menjadi kopra basah atau kelapa cukil dan dijual ke pabrik pembuatan santan instan. Dengan adanya permintaan pasar ini, petani memiliki pilihan untuk memaksimalkan keuntungannya. itu permintaan kelapa bulat Pasar komoditas kelapa dan mekanismenya Secara umum terdapat dua pola perdagangan kelapa di wilayah ini yaitu petani yang terikat dengan pedagang tertentu dan petani yang menjual bebas kelapanya ini dengan mempertimbangkan harga. Perbedaan menghasilkan yang praktek-praktek berbeda. Petani yang terikat dengan pedagang tertentu di setiap panen, ia harus menjual atau setor kelapanya kepada pedagang tersebut; sebaliknya petani yang jual bebas, ia bebas memilih kepada siapa ia akan menjual hasil panennya. Sebagian besar petani di wilayah Delta Upang adalah petani yang terikat dengan pedagang, sehingga artikel ini akan lebih fokus pada praktek- praktek perdagangan yang dilakukan oleh petani dengan pembelinya, atau yang mereka sebut dengan bos kelapa. berdagang Ketika kelapa harus diturunkan, petani akan memberitahukan bos kelapa dimana akan menjual kelapanya, ia akan meminjam sejumlah uang untuk biaya panen. Kelapa-kelapa yang telah diturunkan dan dikupas kemudian ditimbun di tepi parit, kemudian petani untuk memberitahukan bahwa kelapa siap untuk diangkut. Bos kelapa akan mengirim ketek untuk mengangkut dan memindahkan kelapa-kelapa tersebut ke tongkang yang berlabuh di sepanjang kanal-kanal primer. Sebelum kelapa dipindahkan dari ketek ke tongkang, kelapa- kelapa tersebut akan disortir. Kelapa yang berukuran tumbuh kecil, pangkalnya berjamur, atau tumbungnya akan dipisahkan sebagai kelapa BB atau sortiran. Kelapa sortiran ini menjadi tanggung jawab pembeli, karena petani biasanya menjual secara borongan semua kelapa yang ada. Pada tahap ini pembeli menghadapi resiko jika banyak kelapa sortiran maka ia akan rugi. Setelah kelapa disortir, maka petani akan menerima bon atau nota berapa jumlah kelapa yang ia setorkan; dan nota tersebut akan menjadi pegangan pembeli untuk melakukan pembayaran setelah kelapa tersebut dijual ke Palembang. akan menghubungi bosnya telah Setelah bos kelapa berhasil menjual kelapa di Palembang, petani akan mencairkan nota tersebut dan menerima pembayaran atas kelapa mereka. Ketika pembayaran terjadi, bos kelapa tidak akan memotong uang petani, bagi petani yang memiliki hutang, pembeli akan bertanya apakah akan dipotong hutang atau tidak; jika petani menyatakan potong hutang baru ia akan memotong hutangnya sebagian atau seluruhnya, jika sebaliknya maka bos kelapa tidak akan memotong uang tersebut. Ikatan hutang antara bos kelapa dan petani terjadi; bila petani merupakan hal yang biasa memerlukan uang maka ia akan menghubungi bosnya untuk meminjam uang dan akan dibayar ketika panen berikutnya. Bos kelapa selaku pembeli pun akan bersikap pemurah untuk memberikan hutang kepada petani dengan pertimbangan jika petani memiliki hutang maka petani akan terikat kepadanya untuk tetap menyetor jaminan ketersediaan stok kelapa menjadi penting karena mereka harus memenuhi kontrak kepada bos kelapa di Palembang untuk menyetorkan kelapa dalam jumlah tertentu akan memberikan pinjaman kepada petani tanpa bunga dan petani akan menyetorkan kelapanya paling tidak hingga petani melunasi hutangnya. Setelah itu petani bebas untuk menentukan kepada siapa ia akan menjual kelapanya. Kesetiaan Vs Kejujuran Pasar komoditas kelapa merupakan rantai perdagangan yang panjang, dimana petani selaku produsen memperoleh keuntungan yang terendah dalam rantai tersebut. Petani adalah produsen yang memasok komoditas dalam rantai tersebut namun mereka tidak memiliki kontrol terhadap harga sehingga petani kelapanya. Bagi pedagang setiap minggunya. Bos kelapa 211
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 memiliki keterbatasan modal untuk berproduksi. Untuk dapat berproduksi petani harus berhutang kepada pembelinya. Berhutang menjadi hal yang umum dilakukan petani kelapa. Dalam pasar komoditas hubungan antara petani dan pembeli didasarkan oleh ikatan kredit dan langganan. Seorang petani akan berhutanga pada pembeli maka ia akan menyerahkan hasil panennya kepada pemberi pinjaman. Bentuk ikatan ini memberikan jaminan kepada pembeli akan ketersediaan pasokan komoditasnya; bagi petani dengan adanya pinjaman tersebut mereka dapat berproduksi. Hubungan kredit yang diberikan pembeli kepada petani tidak sekedar transaksi ekonomi berupa kredit dan komoditas; transaksi tersebut mengungkapkan simbol moralitas antara petani dan pembelinya. Petani memiliki pemaknaannya sendiri tentang sosok seorang pembeli yang baik, bukan semata diukur dari harga yang diberikan atas produk petani, seorang pembeli dituntut untuk menjadi tempat berlindung dari para petani yang menyerahkan produknya. Bagi petani kelapa di Pantai Timur Sumatera Selatan, sosok seorang bos kelapa dipandang sebagai orang yang memilki kekayaan lebih dibandingkan petani sehingga ia dituntut untuk menjadi orang yang pemurah tidak berhitung dalam membantu petaninya ketika mereka mengalami kesulitan. Semakin pemurah seorang bos kelapa maka ia akan dapat menjaga petani yang menyetorkan kelapanya untuk tidak pindah kepada bos lain. Berhutang sebagai bentuk hubungan ekonomi dan sosial antara petani dan bos kelapa, terkadang petani tidak berhutang banyak, hanya Rp 500.000,00 saja, yang dapat ia bayar ketika ia menerima pembayaran kelapanya, tapi ia tidak mau melunasinya meskipun jika panen setiap 3 bulan ia mengeluarkan 5.000 kelapa dengan penghasilan paling sedikit Rp 8.000.000/3 bulan. Berhutang menjadi simbol ikatan antara petani dengan bos kelapanya. Tindakan petani untuk berhutang terkadang tidak dapat dimaknai sebagai ketidakmampuan tetapi ia menjadi simbol dari adanya nilai kepecayaan di antara keduanya. dengan tersebut Nilai kepercayaan bos kelapa kepada petani bahwa petani akan melaksanakan kewajiban ekonomi dengan tidak menjual produk kelapanya ke pedagang lain, sebagai ekspresi kesetiaanya kepada bos kelapa yang telah memberikan pinjaman kepadanya. Dengan memperoleh ikatan kesetiaan dari petani memberikan jaminan ketersediaan komoditas pembeli. Nilai kepercayaan petani kepada bos kelapa jika ia selalu tepat dengan janjinya, ketika orang petani datang ke bos kelapa untuk meminjam sejumlah uang untuk membayar tenaga tukang petik, kupas, dan angkut maka kelapanya benar- benar segera diturunkan dan disetorkan kepada bos kelapa. Ketepatan ini tidak hanya menguntungkan kepercayaan ditandai pembeli tetapi juga menguntungkan petani, ia akan menghasilkan kelapa dengan kualitas baik, berarti petani juga akan menerima harga yang tinggi pula. Sistem pembayaran pada pasar kelapa di tingkat petani bersifat tunda, petani akan menyerahkan terlebih dahulu kelapanya kepada pembeli, kepastian akan harga dan pembayarannya baru dilakukan setelah bos kelapa berhasil menjual kelapa tersebut, mendorong petani untuk memilih kepada siapa mereka akan menjual kelapanya kepada orang yang mereka percaya. Fenomena Haji Ambo, seorang bos kelapa menampung kelapa lebih dari 1000 orang petani menunjukkan prinsip kepercayaan tersebut. Petani merasa lebih senang menjual kelapanya kepada Haji Ambo karena ia dipandang sebagai bos kelapa yang 'lurus' selalu tepat dalam pembayaran dan perhitungan. Para petani yang menyerahkan kelapanya merasa lebih nyaman berdagang dengannya, ia terbuka dengan harga, ketika petani menyerahkan kelapanya ia akan menyatakan harga kelapa di Palembang. Ia juga tepat dalam pembayaran, ia selalu membawa kelapa ke Palembang pada hari selasa malam; pada hari kamis, petani akan antri membawa bon pembayaran mereka di loket pembayaran Haji Ambo untuk mencairkan uang mereka. Bagi petani yang kelapanya berangkat pada hari Kamis, mereka dapat mencairkan uangnya pada hari sabtu. Kepastian pembayaran ini menjadi ukuran bahwa sang bos kelapa adalah orang yang dapat dipercaya, ia tidak pernah menahan uang petani. Petani pun menerima pembayaran sesuai dengan perhitungan yang dilakukan sebelumnya. Dengan sikap berdagang yang lurus tersebut menempatkan Haji Ambo sebagai pedagang kelapa besar dan memiliki petani setia menyerahkan kelapanya dari sejak pertama kali ia mulai berdagang kelapa di tahun 1999. Kesetiaan petani juga ditentukan bagaimana seorang bos kelapa memperlakukan petani, kesalahan sedikit saja dalam perkataan dapat membuat bos kelapa kehilangan langganannya. Seorang petani menceritakan alasannya pindah dari bos kelapa lamanya karena sang bos menanyakan kelapanya kenapa ia belum turun juga sedangkan uang untuk panen sudah ia terima tiga hari yang lalu, namun cara ia menagih tersebut di pasar yang ramai. Petani tersebut tersinggung lalu mengembalikan uang tersebut hari itu juga, ketika panen ia mendatangi Haji Ambo apakah bersedia membeli 5.000 kelapanya. Sejak itu ia selalu menyetor kelapanya kepada Haji Ambo, ada sampai sekarang ia merasa diperlakukan baik, meskipun kadang harga yang diberikan lebih murah dari bos kelapa yang lain. Komponen pasar terpenting adalah harga, bagi petani kelapa harga tidak menjadi pertimbangan utama dalam menentukan kepada siapa mereka akan menjual kelapanya. Permainan harga oleh pembeli umumnya dengan tujuan untuk memikat petani meninggalkan 212
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pembeli lamanya. Biasanya pembeli baru yang mulai berdagang akan menawarkan harga yang tinggi dengan harapan pembeli langganannya. Strategi ini kerap tidak berhasil karena petani umumnya sudah terikat hutang dan emosional dengan pembeli lamanya. Menurut petani, jika pembeli baru menawarkan harga tinggi hanya sesaat saja setelah itu harga akan kembali normal lagi, kalau pun selisih tidak lebih dari Rp 100,-/butir. Ketika petani menjual kelapanya ke pembeli lain, pembeli langganannya akan menganggap dia tidak setia dan ia tidak akan dipercaya lagi, untuk ke depannya akan sulit untuk meminta pinjaman. petani akan meninggalkan Selain harus bersikap lurus, seorang bos kelapa juga dituntut untuk menjadi pelindung bagi petani langganannya. Petani akan meminjam kepada bos kelapa ketika ia dan keluarganya menghadapi kesulitan keuangan dari biaya berobat hingga membangun rumah. Seorang petani menceritakan bahwa ia merasa sangat berhutang budi kepada bos kelapanya, yang mau meminjamkan uang cukup besar untuk biaya berobat suaminya padahal ia hanya punya kelapa 3.000 butir sekali panen, sudah 2 tahun bosnya tidak pernah memintanya melunasi hutang tersebut, si petani saja yang meminta sang bos untuk memotong hutangnya setiap kali ia menerima hasil panen kelapa. Usaha bos kelapa menanam budi ini menjadikan ia seorang yang sangat dihormati oleh para petani yang menyetorkan kelapa kepadanya. Jika si bos memiliki kegiatan seperti akan mengadakan sedekah tongkang, maka akan banyak yang membantu. Begitu pula sebaliknya, jika keluarga petani memiliki hajatan maka sang bos yang pertama diharapkan memberikan bantuan. untuk dimintai pinjaman jika bukan berkaitan dengan kelapa; karena terikat dengan hutang dan kedekatan keluarga sebagian dari mereka memaksa mereka tetap setia dengan bosnya. Tarik menarik permainan kepercayaan antara petani dan pembeli tidak selalu berjalan mulus. Konflik kepentingan diantara keduanya hubungan keduanya berakhir. Bagi petani, ketidakjujuran dalam perhitungan jumlah kelapa dipandang sebagai kesalahan terbesar seorang bos kelapa, karena ia telah mendapatkan 10% dari seluruh kelapa yang disetorkan oleh seorang petani. Selisih perhitungan tersebut karena petani memegang perhitungan dari tukang petik yang ia bayar sedangkan pembeli berpatokan pada perhitungan dari tukang ketek yang mengangkut kelapa petani ke tongkong untuk disortir. Hubungan yang kurang bagus antara bos kelapa dengan tukang ketek akan merugikan petani, jika selisih perhitungan lebih dari 100 butir, maka petani akan dirugikan. Bagi bos kelapa, petani juga kerap nakal, tidak jujur dalam menjual hasil panennya. Kelapa harus dipanen paling lambat setiap 3 bulan sekali, ketika petani memerlukan uang dan hutangnya di bos kelapa sudah banyak, pilihannya adalah menjual kelapa kepada bos lain yang menawarkan harga lebih tinggi, dengan cara ini petani dapat memperoleh uang lebih banyak. Ketika ia menghadap bosnya, ia akan mengatakan tidak ada tukang petik. Politik petani ini bukan berarti bos kelapa tidak mengetahuinya. Jika kelapa terlambat dipanen maka buahnya akan jadi kelapa BB atau sortiran karena sudah terlalu tua, ketika masa panen berikutnya ternyata kelapanya bagus, berarti petani telah berlaku curang. Kecurangan tersebut akan direkam oleh bos kelapanya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai kepercayaan ini tidak berarti keduanya mengalahkan kepentingan masing-masing. Kepercayaan dan kesetiaan petani kepada bos kelapanya tidak terlepas dari kepentingan ekonomi mereka, ikatan permanen antara petani dan bos kelapanya dapat memberikan jaminan kepada petani tetap ada pembeli meskipun kelapa yang mereka hasilkan berkualitas jelek. Seorang petani menceritakan ketika ketika ia bermasalah dengan tukang petiknya sehingga kelapanya terlambat dipanen dan sangat tidak layak untuk dijual. Ia kemudian menghadap bos kelapa untuk menanyakan apakah ia mau membeli kelapanya yang sudah terlambat 4 bulan. Sang bos menyatakan petik saja biar nanti dibuat kopra. Walaupun dihargai lebih murah tapi ia masih mendapatkan hasil dari kelapanya. Petani tersebut juga mengakui bahwa bosnya akan rugi jika membeli kelapanya karena ia harus mengeluarkan biaya untuk membuat kopra, sedangkan harga kopra sedang turun. Pada situasi seperti ini seorang bos kelapa yang baik akan hadir menolong petaninya meskipun untuk itu berarti ia harus mengurangi keuntungannya. Namun tidak semua bos seperti yang diharapkan petani, ada juga bos yang sulit Permainan politik kepercayaan Hubungan yang terbangun antara petani dan pembelinya ini tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan pasar komoditas kelapa di wilayah Pantai Timur Sumatra, pasar komoditas kelapa dibangun oleh masyarakat Bugis. Orang-orang Bugis berperan penting dalam rantai perdagangan kelapa, dari petani selaku produsen, pedagang pengepul, hingga pedagang akhir yang melakukan ekspor; serta peran pengusaha Cina yang memberikan modal kepada mereka. Karena dibangun oleh orang-orang Bugis, nilai budaya merekapun mempengaruhi bentuk hubungan antara pelaku dalam pasar tersebut. Salah satu nilai penting dalam struktur sosial masyarakat Bugis adalah hubungan ajoareng-ajo. Ajoareng adalah seorang patron yang dituntut untuk melindungi pengikutnya atau ajo. Sebagai seorang patron, ia akan menuntut pengikutnya untuk setia kepadanya dan percaya bahwa ia akan mampu melindungi mereka. Prinsip kepercayaan ini menjadi penting dalam praktik-praktik ekonomi petani pasar komoditas di pedesaan. 213
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Berbagai praktik-praktik bertransaksi antara petani dan bos kelapanya mengandung nilai-nilai kepercayaan, kesetiaan, dan perlindungan. Nilai-nilai tersebut bukan berarti tanpa kepentingan masing-masing, seorang petani kelapa memainkan nilai kepercayaan dan kesetiaan tersebut untuk memperoleh keuntungan bagi pribadinya, memperoleh pinjaman yang diperlukan untuk modal produksi dan kebutuhan keluarga lainnya; petani juga memperoleh jaminan pembelian atas komoditas mereka dengan harga yang baik meskipun rendah. Dengan menjaga dengan kualitas yang kepercayaan terlepas dari resiko kerugian yang besar ketika mereka menghadapi fluktuasi harga yang kerap tidak dapat diprediksi oleh petani. tersebut, petani Seorang bos kelapa juga memegang nilai kepercayaan dari petani, yang mempercayakan kelapa mereka sehingga pembeli memperoleh jaminan ketersediaan komoditas dan keuntungan yang lebih dari persen yang diperoleh dari setiap kelapa yang disetorkan oleh petani. Kepercayaan tersebut juga memuat tanggung jawab pembeli untuk menanggung segala resiko atas kelapa yang berkualitas rendah dan akan mengurangi keuntungan dari pembeli karena ia harus mengolah kelapa-kelapa sortiran tersebut agar laku di jual. Tuntutan moral seorang pembeli sebagai imbalan dari keuntungan yang diperoleh dari transaksi tersebut menjadikan seorang pembeli sebagai patron bagi para petani yang menyerahkan kelapanya, ditandai dengan sikap pemurah yang kadang dalam perhitungan ekonomi tidak memberikan keuntungan materi, bahkan membuat pembeli mengalami kerugian. tidak mungkin dilakukan karena Berbagai praktek-praktek transaksi di pasar komoditas di pedesaan menunjukkan transaksi tersebut juga bermakna sebagai arena politik dari masing-masing aktornya dalam usaha mencapai tujuan. Seorang petani menetapkan nilai kepercayaan dalam menentukan apakah ia akan bertransaksi dengan seseorang untuk jangka panjang atau tidak; begitu pula dengan pembeli, ia akan menilai seorang petani yang akan ia berikan pinjaman uang berdasarkan nilai kepercayaan. Meskipun menerapkan nilai moralitas yang sama namun keduanya mengusung kepentingan yang berbeda, petani berhadap dengan memperoleh kepercayaan pembeli, ia sedang berinvestasi untuk memperoleh kemudahan memperoleh pinjaman untuk modal produksi, jaminan akan pasar bagi komoditas mereka yang bermutu rendah, serta bantuan ketika mereka menghadapi masalah keuangan lainnya, seperti musibah atau pendidikan anak. Pembeli berusaha menjaga nilai kepercayaan petani dalam usaha memperoleh jaminan ketersediaan pasokan komoditas mereka dengan kualitas yang baik; jaminan ini akan memberikan keuntungan bagi pembeli. Untuk menjaga tersebut seorang petani menerapkan kepercayaan prinsip-prinsip moral ia memperoleh kepercayaan petani, meliputi sikap lurus dalam perhitungan dan pribadi. Pembeli juga bertindak sebagai patron dengan memberikan perlindungan dan bantuan kepada petani. Menjaga kepercayaan tersebut bagi keduanya merupakan bentuk investasi sosial, yang akan menjamin kepentingan ekonomi masing-masing. yang memungkinkan Pasar komoditas di pedesaan tidak bekerja dalam mekanisme pasar yang sesungguhnya. Kontrak-kontrak ekonomi seperti pemberian kredit, harga, permintaan, berlangsung dalam konteks sosial dimana kegiatan sosial dalam ekonomi menyatu masyarakatnya. Berbagai tindakan dan perhatian yang dilakukan petani dan pembeli dalam bertransaksi menghasilkan budaya pasar komoditas di pedesaan. Dalam budaya pasar ini, nilai kepercayaan menjadi modal sosial dan budaya yang penting dalam melakukan transaksi. Transaksi komoditas yang dilakukan oleh petani dengan pembelinya tidak dapat hanya dilihat sebagai transaksi ekonomi semata, juga melibatkan transaksi terhadap kepercayaan dan segala bentuk investasi sosial yang mengikutinya. kehidupan Transaksi tersebut merupakan bentuk negosiasi antara rasionalitas petani untuk memperoleh jaminan terhadap pasar komoditas dan modal produksi dengan rasionalitas pembeli untuk memperoleh jaminan pasokan komoditas dan keuntungan dari perdagangan tersebut. Rasionalitas ekonomi petani memuat budaya petani yang diekspresikan dalam praktek-praktek ekonomi mereka bahwa mereka berada pada struktur terendah dalam rantai perdagangan dimana mereka sebagai namun mereka memperoleh keuntungan paling rendah. Struktur sosial ini yang mendorong petani melakukan praktek-praktek negosiasi dengan menggunakan media simbolik berupa nilai kepercayaan untuk mengaburkan struktur tersebut tawar demi sehingga petani memiliki posisi kepentingan mereka. Ketika pembeli bertransaksi dengan petani, mereka tidak mungkin untuk mengedepankan orientasinya untuk memperoleh lebih besar, mereka harus keuntungan yang membungkus dengan tersebut menggunakan simbol-simbol nilai budaya, dimana seorang pembeli harus memperoleh kepercayaan petani dengan cara menempatkan dirinya sebagai sosok yang 'lurus' dan 'pemurah' untuk membantu petani. Strategi ini bertujuan menumbuhkan kepercayaan petani untuk memasok produk mereka. produsen komoditas kepentingan SIMPULAN tidak dapat Kegiatan perdagangan di pedesaan dipisahkan dari kehidupan sosial masyarakat. Perdagangan di pedesaan tidak hanya berkaitan dengan transaksi berupa harga, keuntungan, komoditas, tetapi 214
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 ia juga melibatkan nilai kehormatan dan ukuran moralitas sebagai bentuk investasi sosial. Berbagai usaha yang dilakukan oleh petani dan pembeli bertujuan untuk mempertahankan kepentingan ekonomi mereka dengan membangun kepercayaan dari masing-masing pihak melalui negosiasi-negosiasi dari berbagai tersebut kepentingan menggunakan untuk mengaburkan kepentingan kapital dari masing-masing individu dengan berpegang pada nilai menjaga kepercayaan. individu. Negosiasi-negosiasi budaya simbol-simbol Breman, J. 1997. Menjinakkan Sang Kuli: Politik Kolonial pada Awal Abad ke-20 (terjemahan). Jakarta: Grafiti/KITLV. Dewey. Alice G. 1962. Peasant and Marketing in Java. New York: Free Press of Glencoe, Ins. Evers, Hans-Dieter, 1994. "The Emergence of Trade in a Peasant Society: Javanese Transmigrants in Kalimantan" dalam Hans-Dieter Evers & Heiko Schrader. The Moral Economy of Trade Ethnicity and Developing Markets. (p. 76-87). London: Routledge. UCAPAN TERIMA KASIH Geertz, Clifford. [1963] 1977. Penjaja dan Raja Perubahan Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Dua Kota Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Artikel ini merupakan bagian dari tulisan disertasi rangka menyelesaikan pendidikan penulis dalam program doktoral Antropologi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Padjajaran. Terima kasih disampaikan kepada Prof. Dr. Drs. H. Haryo S. Martodirdjo, Dr. Selly Riawanti, M.A., dan Dra. Prihartini Ambaretnani, M.Sc., Ph.D., atas kritik dan sarannya sehingga dapat membangun konsep dalam penelitian ini. Terima kasih juga disampaikan kepada para informan yang telah dengan kemurahan hati untuk informasi dan mengajarkan penulis memberikan tentang banyak hal lapangan selama kegiatan berlangsung. Terima kasih disampaikan kepada Gubernur Sumatera Selatan yang telah memberikan dan beasiswa menyelesaikan penelitian ini. untuk menempuh pendidikan DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Irwan. 1994. "The Muslim Businessman of Jatinom Religious Reform and Economic Modernization in a Central Javanese Town". Disertasi. Amsterdam: Universiteit van Amsterdam. Alexander, Jennifer, 1987. Trade, Trader and Trading in Rural Java. Singapore: Oxford University Press. Asba, A. Rasyid. 2007. Kopra Makassar Perebutan Pusat dan Daerah: Kajian Sejarah Ekonomi Politik Regional di Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Indonesia. Braadbaart, Okken. 1993. "Vertical Integration in Javenese Vegetable Marketing" dalam Huub de (eds.). Commercialization and Market Formation in 140-161). Developing Saarbrucken-Fort Verlag Breitenbach Publishers.. Jonge & Willem Walters Societies. (p. Lauderdale: Bourdieu, Pierre. 1977. Outline of a Theory of Practice. Cambridge: Cambridge University Press. Haga, B.J. 1920. "De Klappercultuuren Copra Haldel in Poelaoe Toejoeh (Riow). Koloniale Studien, 4- 2, pp. 314-342. Heersink, Christiaan G. 1994. "Selayar and the Green Gold the Development of Coconut Trade on an Indonesian Island (1820-1950). Journal of Southeast Asian Studies, 25, 1 (March), pp. 47- 69. Houben, Vincent J.H. 2000. "Perkebunan-perkebunan Swasta di Jawa Barat Abad ke-19 Sebuah Kajian Ulang" dalam J. Thomas Lindblad. Sejarah berbagai Ekonomi Modern: tantangan baru Cet. I. (p. 73-98). Jakarta: Pustaka LP3ES. Jongen, Huud de. 1993. "Credir, Trust and Knowledge" dalam Huub de Jonge & Willem Walters and Market (eds.). Commercialization Societies. Formation in Saarbrucken-Fort Verlag Breitenbach Publishers. pp. 116-139. Kutanegara, Pande Made, Anna Marie Wati, & Marcelinus Molo. 1989. Pedagang dan Perdagangan di Jatinom. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM. Developing Lauderdale: Lindblad, J. Thomas. 1998. "Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa, 1910-1940" dalam J. Thomas Lindblad (ed.). Sejarah Ekonomi Modern Indonesia Berbagai Tantangan Baru. (p. 333- 369). Jakakrta: Pustaka LP3ES Indonesia. Mai, Ulrich & Helmut Buccholt. 1987. Peasant Pedlars and Professional Trader, Subsistence Trade in Rural Market of Minahasa Indonesia. Singapore: Institute of Southeast Asia Studies. Marsden, William. 2013. Sejarah Sumatra. Jakarta: Komunitas Bambu. Mulyanto, Dede, dkk. 2009. Kapitalisasi dalan Bandung: Penghidupan AKATIGA. Pedesaan. Poerwanto, Bambang. 2002. Peasant Economy and Institution Changes in late Colonial Indonesia. Paper presented International Conference on Economic Growth and Institutional Change in 215
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Indonesia in the 19th and 20th Centuries. Amsterdam, February, 25-26. Unnevehr, Laurian J. 1984. "Marketing dan Price Formation" dalam Walter P. Falcon, William O. Jones, Scott R. Pearson. The Cassava Economy of Java. (p. 136-163).California: Stanford University Press. Wellan, J.W.J. 1932. Zuid-Sumatra Economisch over Zich van de Gewesten Djambi, Palembang, de Lampoengsche Districten en Benkoelen. Wageningen (Holland): H. Veenman & Zonen. 216
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Manfaat Perubahan Politik Terhadap Identitas Budaya Pecinan Kekinian Lya Dewi Anggraini (Interior Desain, Sekolah Tinggi Desain Indonesia) e-mail: Abstrak - Mengantisipasi akulturasi, perubahan nilai, idealisme, gaya hidup, struktur sosial, dan aspek-aspek budaya yang ini menekankan munculnya perubahan-perubahan dalam Pecinan, kantung urban yang tersebar di banyak kota dan negara, sebagai produk perubahan dalam politik. Transformasi lingkungan masal ini akan ditinjau secara keseluruhan melalui pengamatan terhadap ciri-ciri fisik ini bertujuan untuk dalam skala urban. Tulisan membandingkan dampak perubahan politik yang bermanfaat terhadap identitas budaya Pecinan masa kini di beberapa kota di negara-negara di Asia, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Korea. Metode yang digunakan adalah pengamatan langsung di lapangan dan analisis struktural terhadap tampak muka dan tapak bangunan di masing-masing negara. Hasilnya menunjukkan beberapa ciri, yang secara menakjubkan sama, sebagai karakteristik muka dan struktur urban Pecinan kekinian lintas negara. Wajah khas Pecinan ditunjukkan secara khusus dengan warna, penggunaan alat-alat penanda komersil, dan dekorasi, yang mengacu pada identitas budaya Cina. Struktur khas wilayahnya dicirikan oleh hubungan langsung dan kuat antara bangunan-bangunannya dengan jalan melalui cara tertentu. Implikasi penelitian ini adalah, meskipun memaksakan munculnya perubahan besar pada lingkungan, dalam hal ini Pecinan, perubahan dalam politik di masing-masing negara telah secara efektif yaitu mendorong penyampaian identitas budaya masyarakat keturunan terbuka dan berani untuk mencapai Cina secara kemakmuran dan meneruskan keberadaannya. lain, penelitian berpengaruh positif, Kata kunci: Pecinan kekinian, wajah kota, struktur kota, identitas budaya, perubahan politik terpelajar, petani dan pengrajin yang gelombang lebih yang berpendidikan tinggi dan profesional serta sangat aktif dan gesit (Lianhe Zaobao 30 Juli 2001 dalam Chan, 2006:2) yang berdampak pada pola organisasi dan hubungan sosial. Para pendatang dari Cina ini melalui proses enkulturasi dan akulturasi, berusaha tetap mempertahankan identitasnya dengan berbagai cara. imigran Cina untuk Salah mempertahankan identitasnya adalah membentuk komunitas virtual melalui internet yang menurut Wong (2003 dalam Chan, 2006: 4), termasuk di dalamnya komunitas Pecinan, yang cenderung bertujuan untuk membangun komunitasnya di negara yang didiaminya, bukan untuk menekankan keterikatan politik atau emosional dengan negara asalnya, Cina. Pecinan, sebutan untuk permukiman pendatang dari Cina adalah bentuk lain dari usaha mempertahankan identitas kebudayaannya, yang akhirnya juga menjadi bagian dari identitas kota, di mana Pecinan tersebut berada. Sebagai kelompok masyarakat, mereka memerlukan identitas, pengakuan bagi keberadaan dirinya yang dinilai dari kekhasannya yang menonjol yang berbeda dari lingkungan sekitarnya, melalui bentukan-bentukan fisiknya, ciri visual, karena bentuk merupakan sarana komunikasi yang cukup efektif untuk memancarkan citra diri seseorang (Dana, 1990: 4-6). Pecinan masa kekinian telah diakui memiliki potensi dan menjadi bagian yang identitas kota. Berbagai isu mewarnai motivasi dibangkitkannya kembali Pecinan yang telah lama terbentuk hingga pembentukan Pecinan yang baru. Sebagai negara tetangga yang selalu tak mau kalah bersaing dengan Jepang, berencana terbesar di dunia yang membangun Pecinan menimbulkan kontroversi (Juliet Song untuk Epoch Times, 3 Juli 2016). setengah baru pendatang jauh satu usaha para terpisahkan dari tak pemerintahan kota Korea PENDAHULUAN (diteruskan) keluar Budaya Cina yang dibawa tidak negerinya homogen. Migrasi bangsa Cina ke luar negeri terutama ke Asia telah berlangsung selama berabad-abad. Paling sedikit enam kelompok dialek warga Cina berbagai provinsi Tenggara Cina telah beremigrasi ke kepulauan Indonesia yang menghasilkan komunitas Tionghoa yang kuat selama masa pemerintahan Hindia Belanda (1600-1942), dua gelombang pendatang terbesar terjadi pada periode 1860-1890 dan 1900-1930 yang sebagian besar bermukim di Jawa (Suhandinata, 2009: 31). Gelombang pendatang Cina dari masa ke masa juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Gelombang imigran Cina sebelum perang dunia II adalah para sebenarnya sangatlah beragam, Tulisan ini menekankan perubahan-perubahan politik yang memengaruhi perubahan pada Pecinan hingga masa kekinian, sebagai bagian dari wajah dan struktur kota tempatnya berada. Perubahan, perbedaan atau kesamaan adalah diamati keberadaannya pada saat ini, dengan latar belakang sejarah terbentuknya yang berbeda-beda, perhatian utama dalam menganalisis Pecinan di beberapa kota di Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, dan Singapura. Tidak hanya sekadar membandingkan, tulisan ini bertujuan untuk mencari benang merah, kaitan dalam perubahan-perubahan tersebut, yang terjadi di masing- masing Pecinan, di negara yang berbeda-beda. yang langsung 217
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 METODE Mengantisipasi munculnya dan permasalahan terhadap citra Pecinan, penelitian ini diawali sejak tahun 2009. Salah satu faktor yang memengaruhi pengalaman seseorang terhadap tempat yang baru adalah struktur fisik lingkungan spatial, yang diwakili oleh pola jalan-jalannya yang beragam di masing-masing negara yang dialami melalui jalan kaki atau berkendara keliling secara aktif selama waktu tertentu dengan motivasi belajar dan mengamati tanda- tanda di jalan (Ng, 1998: 58). Penulis tinggal selama beberapa waktu untuk mengamati langsung situasi dan kondisi Pecinan di masing-masing negara antara 2009- 2013 menjadi cara untuk mendapatkan data primer. Rekaman gambar dipelajari yang dapat mewakili keseluruhan suasana dan karakteristik Pecinan. Peta wilayah diambil dari berbagai sumber internet untuk perbandingan lokasi, letak dan bentuk tapak bangunan, serta peruntukannya. Data sekunder diperoleh dari berbagai tertulis, buku-buku, hasil-hasil penelitian tentang Pecinan di negara-negara yang diamati dan informasi dalam berbagai sumber, yaitu buku dan media massa, yang memberitakan perkembangan politik dari sejarah terbentuknya hingga berita terbaru yang mendukung perubahannya. Rekaman gambar tampak muka dan tapak bangunan kemudian dianalisis secara struktural pada setiap elemen-elemennya yang telah dipisahkan. berbagai isu sumber HASIL DAN PEMBAHASAN Korea mengalami masa panjang pendudukan bangsa Han dari Cina selama berabad-abad yang membentuk dan mengatur struktur kota mula-mula dan pola budaya masyarakatnya. Masa pendudukan yang panjang ini memengaruhi sikap masyarakat Korea yang cenderung ingin melindungi diri dari ketergantungan dan pengaruh kuat Cina di masa kini. Dengan terbukanya kembali hubungan dengan Cina melalui peresmian hubungan diplomatik masa Dinasti Ching tahun 1884, aliran barang mulai membanjiri Korea kembali, diikuti meningkatnya jumlah pendatang dan munculnya "Little China". Pertumbuhan yang cukup penting tercatat tahun 1948 saat pendudukan Jepang berakhir dan masyarakat Korea mulai membentuk pemerintahan demokrasi hingga 1949 saat pemerintah Cina melarang penduduknya bepergian ke luar negeri. Lima puluh tahun kemudian. Penyebutan "Pecinan" dalam bahasa Indonesia merupakan salah satu cara politik untuk menandai sebuah distrik atau kawasan tertentu. Meskipun pada hakekatnya para keturunan Cina yang bermukim di Indonesia pada mulanya menyebar dan menyatu dengan penduduk setempat, pada masa pemerintahan kolonial Belanda, sekitar abad ke-17, tahun 1677. Demikian pula alasan pemberian nama "Chinatown" di beberapa negara, di Jepang, memiliki alasan politik, terhadap yaitu memudahkan kontrol pemerintah sejak penduduk melalui pelabuhan-pelabuhan Jepang dibuka terhadap negara- negara asing sekitar abad ke-19, berakhirnya Periode Edo, bermulanya Periode Meiji tahun 1867. Para pendatang dari Cina ke negara-negara tersebut secara alamiah menyatu dengan penduduk setempat melalui proses akulturasi budaya, sehingga secara visual, mereka membangun rumahnya pun tidak menonjolkan diri. Bahkan budaya Cina telah diterima dan memperkaya budaya setempat yang sulit dipisahkan. Pemberian nama-nama dalam bahasa aslinya pun tidak lagi dianggap asing karena telah diterima dan masuk dalam bahasa sehari-hari. pembagian wilayah, terjadilah Ketika pemerintahan beralih perubahan politik yang mengakibatkan perubahan pada situasi urban wilayah tempat tinggal para pendatang dari Cina pada masa ini. Di Indonesia, para keturunan Cina ini dianggap mengancam bahkan ada usaha-usaha pemusnahan. Mereka dengan paksaan disatukan dalam kantung-kantung permukiman di wilayah urban dengan penjagaan dan pengawasan yang ketat. Generasi berikutnya dan mereka yang selamat dan berhasil melarikan diri ke wilayah terus membawa kerinduan untuk tetap mengkomunikasikan jati dirinya, dengan berbagai cara, terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, semacam kebutuhan dasar untuk diterima di masyarakat sekaligus bangga dengan keturunan atau asal usulnya. tangan, lain, Pergantian pemerintahan yang berlangsung terus- menerus di Indonesia ditanggapi dengan berbagai perubahan dalam manifestasi fisik wilayah keturunan Cina ini. Puncak perubahannya di Indonesia adalah masa peralihan kepemimpinan negara sejak tahun 1998 hingga 2000-an, yang menandai berakhirnya masa penindasan budaya Cina. Perlahan-lahan di berbagai wilayah kantong-kantong Pecinan mulai bermunculan berbagai atraksi berbau budaya Cina, disusul dengan memanfaatkan lokasi dan nama Pecinan yang telah dikenal, mereka munculkan berbagai bentuk visual yang telah diasosiasikan oleh masyarakat luas dengan budaya Cina. Lengkap dengan makanan dan barang- barang Cina yang khusus. Meskipun hal-hal tersebut bukanlah inti budaya Cina, namun dengan motivasi utama memanfaatkan budaya untuk menaikkan manfaat finansial. PERISTIWA-PERISTIWA POLITIK Pada masa kolonial belanda, gelombang orang-orang cina berdatangan ke Batavia (Jakarta pada masa itu) untuk mencari penghidupan. Kondisi yang berulang 218
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dan tak terkendali, sehingga menimbulkan kerusuhan ekonomi dan sosial ini, mendesak pemerintah kolonial untuk mengeluarkan undang-undang Wijkenstelsel dan membatasi wilayah yang memisahkan permukiman orang Cina dari pribumi dan suku bangsa lain (Pratiwo, 2010: 34). Kemudian Pemerintah Belanda melarang kedatangan para imigran dari Cina, menyulut pemberontakan yang disusul pembantaian orang Cina tahun 1740 di dalam benteng kota Batavia, disusul pembakaran toko mereka (Heuken, 2016: 88). Peristiwa tersebut menyebabkan orang-orang Cina yang ketakutan banyak yang melarikan diri ke daerah-daerah lain di pulau Jawa (Pratiwo, 2010: 10-11). Beberapa tahun kemudian, permukiman orang Cina mulai muncul di luar tembok kota Batavia (Heuken, 2016: 95). Ketika pemerintah kolonial Belanda melaporkan kepada pemerintah Cina, tidak ditanggapi, dianggap mereka telah melupakan leluhurnya dengan menetap, lahir, dan besar di luar Cina. Sehingga orang-orang Cina di Indonesia tidak dapat kembali ke Cina, dan harus bertahan di Indonesia, atau memilih pindah ke negara lain. Sistem getto tersebut baru dicabut tahun 1905 (Suhandinata, 2009). Peristiwa politik lain yang berpengaruh adalah masa orde baru ketika budaya Cina dianggap berhubungan dengan komunis, dan masa reformasi, rumah-rumah STRUKTUR KOTA PECINAN Akulturasi budaya, perubahan nilai-nilai, idealisme, gaya hidup, struktur sosial, dan aspek-aspek budaya yang lain tak terelakkan lagi terjadi di lingkungan sekitar kita setiap hari (Rapoport, 2005: 11). Orang seakan-akan ditempatkan pada lingkungan tertentu yang kemudian memengaruhi mereka, padahal kenyataannya, dalam kondisi apapun, oranglah yang memilih dan menyeleksi lingkungannya, dan proses seleksi habitat ini adalah aspek paling penting dari pengaruh lingkungan terhadap orang (Rapoport 2005: 20). Terhadap budaya, dan peran budaya, lebih jauh lagi Rapoport mengatakan budaya sebagai cara hidup yang memasukkan idealisme, norma-norma, aturan- aturan, perilaku sehari-hari, dan lain sebagainya. Definisi budaya berikutnya adalah sebuah sistem skema yang diturunkan secara simbolis dari generasi ke generasi, melalui enkulturasi (atau sosialisasi) kepada keturunannya dan akulturasi oleh para pendatang. Tidak hanya bahasa, misalnya, namun juga lingkungan fisiknya. Sehingga peran budaya yang pertama adalah menjadi rancangan kehidupan, dan yang kedua menyediakan kerangka makna bagi benda- benda yang ada di sekitar kita (Rapoport, 2005: 78). permukiman mula-mulaPuncak interaksi bangsa Cina dengan Asia Tenggara (1403-1424)Periode perang saudara (1336-1573)Koloni 100 bangsa Cina Han (100 SM - 313) dan Pemerintahan Tiga Kerajaan(50 SM-668)Kebangkitan Malaka (1403-1411)Perubahan nama Melayu, Temasek, menjadi Danmaxi (1550-an)Perubahan awal wilayah permukimanPertempuran wilayah antara pribumi dan asing (1500-an)Perang Onin mendorong terbentuknya kelompok 'machi' (1467-1477)Terbukanya kembali hubungan dengan Cina (1884)Puncak masa perdagangan dengan Cina (1570-1640) hingga dominasi warga Cina (1740)Dominasi warga Cina (1740 disusul bersatunya Singapura dan Malaysia di bawah koloni Inggris-India (1826-1941)Pemisahan permukiman dalam wilayah kotaPemerintah Hindia Belanda (1600-1942)Pemerintahan Tokugawa (1603-1867)Pendudukan Jepang (1910-1945)Konfrontasi Beijing melawan Malaysia (1963-1965)Pendudukan Jepang (1942-1945)Pengaruh pemerintahan dalam negeri yang mengubah karakter permukimanPemerintahan Orde Baru (1965-1998) pelarangan identitas CinaRestorasi Meiji (1868-1912) permulaan Jepang modernPerang Korea (1950-1953) dan terbentuknya Demokrasi Republik Rakyat Korea (1948-sekarang)Kerusuhan rasial di Kuala Lumpur (1964, 1969)Pembangunan bangsa untuk integrasi berbagai kelompok etnis tahun 1956 (1947-1990)Kebangkitan Pecinan hingga masa kekinianPemerintahan terbuka (2001-sekarang)Gempa bumi Kanto (1923)Proyek pembaruan kota (1998-sekarang)Dibukanya kembali hubungan diplomatik dengan Cina (1975-sekarang)Kemerdekaan dari koloni Inggris (1965-sekarang) Permukiman orang-orang Cina pada masa sebelum penjajahan telah menyebar dan tidak begitu menonjol baik di kota maupun di pedesaan, menjadi terpusat, padat, dan terbatasi oleh tembok-tembok kota dan batas-batas wilayah tertentu pada masa kolonialisme (Heuken, 2016: 248). Setelah hubungan dagang berabad-abad lamanya terjadi antara Cina ke negara-negara di Asia Tenggara, permukiman mereka di negara-negara tuan rumah tersebut telah terintegrasi dengan baik, dan tidak lagi terpisah dianggap (Suhandinata, bahkan perdagangan internal maupun eksternal yang terjadi di wilayah Asia Tenggara masa menjelang tahun 1740 telah menandai dominasi warga Cina pendatang di Singapura kini (Suhandinata, 2009: 29). Mulailah masa pendudukan Inggris di Malaysia dan Singapura karena perdagangan dengan Cina pada pertengahan terakhir abad ke-18. Tahun-tahun inilah menandai titik yang menentukan dalam hubungan antara Asia Tenggara, Cina, dan Eropa (Suhandinata, 2009: 29). Meskipun sikap bermusuhan mulai muncul antara bangsa Eropa terhadap warga Cina, Singapura dan Malaysia menjadi lebih tergantung pada peran para pendatang Cina. sebagai yang kelompok 2009: 27). Selanjutnya, dan Malaysia hingga masa ketika undang-undang dan keputusan-keputusan pemerintah yang mengesampingkan orang-orang dan budaya Cina dicabut. TABEL 1. PERUBAHAN POLITIK Kota-kota di Asia umumnya memiliki pertumbuhan kota yang terkesan lebih tidak beraturan, bahkan lebih tepatnya kacau. Pengaruh laju pertumbuhan penduduk 219
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 yang pesat, telah memengaruhi pertumbuhan bangunan dan pelebaran wilayah kotanya (Narumi, 1986: 59-60). Kota-kota di Jepang, memiliki konsep berkelompok berdasarkan area dan memusat yang mirip dengan kota-kota di banyak negara Asia, terutama Indonesia dan Korea. Sistem alamat (pemberian nomor rumah) di Jepang berpusat pada potongan area-area, aglomerasi unit-unit yang lebih kecil, disebut 'machi' yang pola keseluruhan organisasinya lebih mirip sarang burung (Narumi, 1986: 72), tak beraturan dan cenderung tidak berorientasi pada jalan. Ini mirip seperti kelurahan, kecamatan, dan kabupaten atau kota di Indonesia yang masih digunakan sebagai sistem pemberian alamat atau nomor rumah yang diandalkan, meskipun nama jalan tetap digunakan (Anggraini, 2003). terkesan sistem pembagian RT/RW, Disandingkan dengan pola kota-kota di Barat yang terkesan lebih teratur dengan sistem 'axial' yang linier yaitu berpusat pada jalan sebagai acuannya (Narumi, 1986: 73), atau yang lebih dikenal dengan sistem 'block', dapat dikatakan bahwa struktur kota-kota Barat terbangun dari sekelompok individual (Narumi, 1989: 60), sedangkan struktur urban kota-kota Asia lebih menunjukkan kelompok-kelompok penduduk atau unit rumah tangga sebagai unit dasarnya (Surjomihardjo, 2008: 11; Narumi, 1986: 72-73). Struktur urban di kota-kota di Asia memiliki sistem area yang bertingkat dan memusat, dari wilayah besar yang terbagi dalam area-area yang lebih kecil, yang terdiri dari rumah- rumah, kemudian terdiri dari individu-individu. Pusat kota terletak pada lapangan kota yang luas yang dikenal sebagai alun-alun (di Indonesia) (Handinoto, 1996: 13; Handinoto & Soehargo, 1996: 13; Pratiwo, 2010: 28-30; Heuken, 2016: 27) atau sekolah dasar (di Jepang), yang berfungsi sebagai penghubung, tempat berkumpul atau pusat kegiatan masyarakat (Narumi, 1986: 70; Zahnd, 2008:17). Struktur kota-kota yang memusat juga merupakan salah satu bentuk usaha politik pemerintah untuk mengendalikan masyarakat, untuk berbagai tujuan, misalnya saat terjadi bencana, selain juga dimanfaatkan sebagai pusat organisasi warga, untuk pertemuan dan pengungsian (Narumi, 1986: 70-71) atau untuk menunjukkan keseimbangan dengan alam (Adishakti, 1997: 72), kekuasaan atau kekuatan pemerintahan di mana istana selalu terletak segaris (Zahnd: 2008: 17; Adishakti, 1997: 71). Politik segregasi diterapkan pemerintah Jepang untuk mengendalikan penduduknya memanfaatkan struktur kota tersebut dimulai pada era Tokugawa (1600-1868) yang bertahan sampai era Jepang baru (Bellah: 1985: 15-16) berdasar kelas-kelas masyarakat pada masa lalu seperti kelompok hunian untuk samurai, dipisahkan tersebut dari kelompok petani dan pedagang, di mana unit kelompok rumah-rumah milik samurai ditandai sebagai 'cho', sedangkan kelompok orang biasa ditandai 'machi' (Narumi, 1989: 62-66). Pada masa pemerintahan VOC, Inggris, hingga kolonial Hindia Belanda berakhir (1614-1942), pemisahan permukiman-permukiman berdasarkan etnisitas di Indonesia berlangsung secara bertahap, hingga puncaknya ketika diberlakukan undang-undang Wijkenstelsel (Pratiwo, 2010: 34), yang setelah dihapuskan tahun 1915, menjadikan Pecinan bagian dari struktur kota sebagai pusat ekonomi yang kuat bahkan makin melebar (Pratiwo, 2010: 38; Adishakti, 1997: 79). Secara umum, Pecinan di daerah amatan memiliki karakteristik yang mirip. Bentuk tapak bangunan- bangunan yang berkelompok cenderung sempit dan memanjang, dan berorientasi terhadap jalan, sehingga dengan mudah dapat dikenali. Juga, dari lokasinya terhadap kota, selain dekat dengan bentukan-bentukan alam, seperti sungai, atau di sekitar pasar, area Pecinan telah menjadi pusat perdagangan kota yang bertahan hingga penggerak perekonomian di saat masa-masa krisis di masing- masing negara. sekarang, bahkan menjadi 1. Pola2. Letak3. Orientasib. Orientasi ke dalam4. Jalan5. AktivitasMula-mula menyebar, lalu mengelompok atau sebaliknya dengan bentuk tapak sempit memanjanga. Menempati area pasar dan sekitarnya yang menjadi pusat perdaganganb. Terletak di dalam atau tengah kota yang menjadi pusat perekonomiana. Memperhatikan arah matahari dan batasan-batasanlingkungan dan alam, seperti sungaia. Jalan-jalan besar atau kecil diberi nama sesuai cirikhas wilayahnya atau jenis perdagangannyab. Rumah-rumah menghadap ke jalan di depan dan belakang diberi nomor sesuai urutan dari ujung jalana. Pemisahan ruang publik terhadap ruang privat sangatjelas, tidak ada pembauranb. Pemanfaatan jalanan untuk aktivitas formal skala komunitas atau publik sangat tinggi TABEL 2. CIRI-CIRI STRUKTUR KOTA PECINAN Di beberapa kota yang diamati, hubungan antara bangunan dengan jalan berbeda-beda, namun dalam aktivitas dalam penggunaan dan pemisahan atau pembagian ruang publik dan privat, yang sangat jelas. Yaitu area depan jalan. Jalanan digunakan bangunan dengan area utamanya untuk kegiatan-kegiatan untuk publik, seperti acara-acara khusus ulang tahun atau perayaan- perayaan Barongsai dimana diselenggarakan. Kemudian, publik atau konsumen disediakan tempat untuk menikmatinya sambil duduk di meja dan kursi yang sengaja ditata di jalanan sempit ditemukan kesamaan, yaitu penting tarian 220
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 depan bangunan-bangunan tersebut. Kecuali di Jepang dan Korea, yang kurang memungkinkan karena cuaca yang dingin dan terus berganti sepanjang tahun, di Singapura, Malaysia, dan Indonesia, aktivitas publik mulai memanfaatkan jalanan, meskipun aktivitas sosial lebih ruangan (berorientasi ke dalam). Hal ini berbeda dengan kebiasaan masyarakat pribumi Jawa misalnya yang cenderung mengizinkan pemanfaatan ruang publik, jalan atau gang umum, untuk kegiatan mulai sosial hingga yang lebih pribadi (berorientasi keluar) (Zahnd, 2008: 109). cenderung berpusat di dalam WAJAH KOTA PECINAN Wajah permukiman masyarakat Cina pendatang pada awalnya mengikuti dengan dan kebudayaan masyarakat setempat atau gaya arsitektur yang populer, sehingga sulit dibedakan (Pratiwo, 2010: 78-79) dan tidak menonjol dari segi arsitektur, padat, menjadi kumuh, tergusur, atau hancur karena pembakaran atau pembongkaran (Heuken, 2016: 247). terintegrasi TABEL 3. CIRI-CIRI WAJAH PECINAN 1.Dekorasi2.Warnabanyak menggunakan lambang naga, dan bunga teratai serta berbagai ukiran khas budaya Cinamenggunakan warna-warna merah, hijau, dan kuning atau emas3.Penanda komersilberagam benda-benda khas Cina dimanfaatkan sebagai penanda, seperti lampion gantung,dll 4.Simbol/ karakter Cinamuncul pada penulisan nama toko dan barang atau makanan5.Bukaan pintu dan jendelamenjadi sangat terbatas dan cenderung tertutup dengan pengamanan ganda6. Atap bubungan melengkunglandai danbertumpuktidak digunakan lagi namun mengadopsi gaya arsitektur Eropa atau setempat7.Hiasan tepidinding pemisahtetap dipertahankan dan menjadi satu-satunya penanda khas rumah-rumah di Pecinan Salah adalah satu perubahan yang menyolok penggunaan warna dominan merah dan kombinasinya dengan hijau dan kuning atau emas. Kemudian penggunaan beberapa atribut lain seperti papan nama, lampion, karakter Cina, dan tentu saja dekorasi bentuk- bentuk karakter dalam legenda Cina, yang telah dikenal masyarakat. Kemudian berbagai kegiatan berupa atraksi Barongsai dalam menyambut Tahun Baru Imlek ataupun acara-acara lain seperti ulang atau tahun tahun ulang sebagainya. Dengan kemerdekaan, diselenggarakannya di latar belakangi bangunan-bangunan ruko di Pecinan, situasi malam hari atau pun siang hari Pecinan menjadi semarak, menarik, bagi pengunjung. Selain itu, dibukanya jalanan hanya untuk para pejalan kaki mengundang para pengusaha restoran untuk meletakkan meja kursinya di jalan yang makin mengundang para pengunjung untuk duduk sejenak menikmati suasana sambil menyantap hidangan khas Pecinan yang mengundang selera. Selain Jepang dan itu banyak ditemui di Korea, situasi semacam Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Penggunaan lambang-lambang warna, emblem, dekorasi, dan tersebut cara salah mengkomunikasikan identitas diri atau kelompoknya. Penemuan tersebut sesuai dengan teori Lynch (1992: 9) yang menyebutkan atau bahwa kemampuan menangkap citra kota sebagai kualitas sebuah obyek fisik yang memberikan kemungkinan terbesar untuk membangkitkan citra yang kuat dalam diri atau pengaturannya. tokoh masyarakat, dan lain jalanan di dan menghidupkan terutama merupakan satu imageability pengamat, melalui bentuk, warna, Di Singapura, orang-orangnya pun tidak terbiasa duduk-duduk di jalanan. Namun, beberapa usaha pemerintah kembali perkampungan di wilayah kota yang cukup tua ini mulai memasukkan beberapa kegiatan masyarakatnya. Meskipun sayangnya komersialisasi telah mengambil alih peran Pecinan menjadi tanpa nilai-nilai budaya, kecuali sekadar tempelan pada fisik bangunannya dengan warna-warni yang mencolok, dan barang- barangnya, untuk menarik pengunjung. Demikian pula membuka kantong Pecinan untuk mengundang pengunjung dengan menawarkan restoran terbukanya, di mana pengunjung bisa memilih duduk di depan deretan bangunan khas Pecinan, di bawah langit sambil menikmati suasana sekitar. Kecuali warna-warni dan lampion-lampion, serta makanan khas Cina, sulit untuk menentukan apakah orang-orangnya berasal atau berkebudayaan Cina. untuk menghidupkan Sama halnya dengan Pecinan di Korea, di mana mereka sama-sama bersaing untuk memperoleh pembeli dan menarik sebanyak mungkin pengunjung ke wilayah mereka. Mereka memanfaatkan jalanan sebagai tempat meletakkan berbagai atribut khas Cina. Lampion-lampion dan dekorasi berkarakter legenda Cina daratan. Lengkap dengan bau-bauan makanan khas Cina. Perubahan penggunaan jalan ini adalah salah satu tanggapan terhadap perubahan politik bahkan di negara asalnya, di Cina, di mana jalan merupakan tempat khusus para pejabat yang akan melaluinya, sehingga rumah-rumah penduduk tidak boleh memiliki bukaan yang langsung terhadap jalanan di depannya. Toko- toko pun harus terpisah dari jalan. Hal ini di Indonesia, 221
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 terutama di Jawa, sangat berbalikan dengan hubungan langsung masyarakat Jawa dengan jalan, ditandai dengan penggunaan jalan sebagai ruang komunal untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, yang bersifat publik hingga semi-privat. Ruang yang boleh digunakan untuk bertemu seseorang, bercakap-cakap, duduk, makan, bahkan tidur. Gang-gang atau jalanan di Jawa, khususnya telah menjadi bagian dari ruang komunal. Sehingga ketika salah seorang melaluinya, ia wajib mengucapkan salam atau meminta izin, seolah-olah jalan yang dilaluinya milik orang yang sedang duduk atau berdiri di situ. dihancurkan oleh komunisme dalam kurun puluhan tahun (Wong dalam Song, 2016). Tahun 2008, Jepang mempunyai rencana membangun Pecinan yang baru di tengah kota Tokyo yang juga menimbulkan kontroversi. Alasan pembangunan adalah jumlah pendatang Cina yang paling banyak terdapat di kota tersebut, bahkan dibandingkan dengan terbesar. tempat kota Yokohama, Kekhawatiran pun mengikuti rencana tersebut, yang berkaitan dengan keamanan masyarakat. Namun tahun 2014 keberatan-keberatan masyarakat telah mengubah rencana tersebut menjadi komunitas Cina online (Miki Takajiro untuk 20 Agustus 2015). Pecinan Sementara di negara asalnya di Cina, jalanan adalah tempat khusus yang cukup sakral yang arah dan pembagiannya diatur yang berakhir pada sebuah tempat penyembahan, kuil atau kelenteng. Sehingga beraktivitas di jalan sangatlah dibatasi penggunaannya, yaitu yang bertujuan di atas tujuan sehari-hari. Orang- orang penduduknya tidak akan memanfaatkan jalan sebagai ruang komunal. Mereka lebih memilih ruangan di dalam bangunan untuk bertemu dan melakukan kegiatannya sehari-hari. Mereka tidak memiliki budaya untuk mengobrol sambil duduk atau makan atau tiduran di jalan. Demikian pula di Jepang, jalanan bukanlah tempat yang biasa digunakan untuk duduk-duduk atau berinteraksi sosial. Pada masa Edo, ketika Samurai berjaya, jalan adalah tempat mereka berpatroli dan tempat-tempat tahunnya bepergian pertemuan. Penduduk setempat dilarang melihat apalagi menonton mereka. Sehingga jendela dan pintu- pintu rumah mereka pun serba tertutup. Tidak ada orang atau penghuninya yang dibiarkan duduk-duduk di luar mengobrol atau bersantai apalagi saat para Samurai lewat. Inilah cara menghormati. Jalanan di Jepang juga menjadi semacam jalur untuk memandang pemandangan atau ikon budaya di kejauhan, sehingga jalanannya harus bersih dan lancar untuk orang berjalan mengikuti arah pandangannya yang lurus. Kecuali saat festival, ketika orang-orang berkerumun, tapi tempat-tempat makan hanya sebatas didirikan di tepi-tepi jalan. Para pembelinya biasanya berdiri cukup sebentar untuk membiarkan orang berikutnya lewat. setiap ke Rencana dibangunnya Pecinan sebagai kawasan bisnis yang baru yang menghubungkan Korea dan Cina dan telah disetujui Juni 2016, ternyata menuai pro dan kontra. Tidak semua pendatang Cina menyetujuinya. Seorang keturunan Cina yang lahir di Korea Masyarakat Cina pendatang yang telah lama bermukim di negara yang didiaminya, mengisahkan bahwa norma-norma budaya tradisional Cina yang terbentuk berabad-abad lamanya, yang agung dan luhur, telah Dalam penelitian tentang identitas budaya mahasiswa pendatang Cina secara virtual di singapura, Chan mendapati bahwa komunitas Cina yang dibangun secara virtual mungkin saja atau mungkin juga tidak menawarkan pilihan identitas yang berbeda bagi anggota-anggotanya yang dimiliki secara etnis atau nasional karena dibatasi oleh kebijakan politik pihak manajemen (Chan, 2006: 24). di lain pihak, komunitas virtual identitas budaya Cina keseluruhan melalui motif naga dan melalui istilah huaren yang menunjuk pada penggunaan identitas etnis Cina tanpa ada konotasi politik. Tidak hanya pendatang dari Cina daratan, tetapi juga dari lahir di Singapura. Berbeda Taiwan atau yang dengannya, asosiasi fisik cenderung lebih membatasi identitas budayanya secara tunggal dalam satu organisasi, misalnya berdasar dialek/lokalitas, atau identitas Cina keseluruhan (Chan, 2006: 25). permasalahan politik dalam negeri juga memengaruhi peraturan dalam organisasi, terutama dalam menggerakkan dan mengatur protes/demonstrasi (Chan, 2006: 27). ini memunculkan imigran Cina secara Peran orang-orang Cina jauh sebelum kedatangan bangsa Belanda dan Inggris hingga masa pendudukan mereka di daerah-daerah kolonial, terutama memiliki misi perdagangan. Orang belanda dan inggris yang tiba sekitar tahun 1600 menemukan koloni kaum Tionghoa yang luas dan sangat berbeda di pelabuhan-pelabuhan Asia seperti Hoi An, Patani, Banten, dan Pnom Penh, serta Manila. Di Banten pada tahun 1600 jumlah warga Tionghoa mencapai 3.000; mereka tinggal di permukiman yang terpisah di luar tembok kota di mana mereka mendominasi perdagangan internal di seluruh kepulauan nusantara (Suhandinata, 2009: 28-29). terkonsentrasi hingga Pengaruh Eropa dan Cina di Asia Tenggara telah menjadi makin menentukan tahun-tahun pertengahan abad ke-18 melalui kemitraan, namun di 222
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kemudian persaingan mulai muncul disusul sikap bermusuhan terhadap warga Tionghoa dari bangsa Eropa, pribumi, bahkan sesama Tionghoa sendiri (Suhandinata, 2009: 29) Tidak hanya perdagangan, kondisi politik di negeri asal mereka, Cina, dan usaha menyatukan orang Tionghoa di Indonesia, telah memberi dampak perubahan- perubahan politik di Indonesia (Suhandinata, 2009: 40). Beberapa perkumpulan politik orang Tionghoa di Indonesia membiayai gerakan nasionalis pribumi yang menjamur sekitar dasawarsa pertama abad ke-20, sehingga membuat gusar otoritas pemerintahan kolonial (Williams dalam Suhandinata, 2009: 41). meskipun demikian, evolusi kelas kapitalis Tionghoa di Jawa makin mendorong kelompok tersebut jauh dari masyarakat pribumi dan bertentangan perkembangan politik arus utama kaum pribumi. berusaha untuk sukses di negara baru tempat mereka berimigrasi (Padilla 2003: 42). setelah memahami proses sosial mereka, salah satu indikator lain dalam akulturasi budaya adalah menjadi kompeten dalam budaya, yaitu kemampuan yang dipelajari untuk berguna dalam budaya tuan rumah dalam nilai-nilai, kepercayaan, kebiasaan-kebiasaan, tata cara, dan bahasa, sehingga mereka dapat diterima sebagai "orang dalam". kemudian ada identitas sosial yang tercermin melalui perilaku atau perwujudan secara kelompok dalam skala yang lebih besar. Seseorang akan berpikir, meraskan, dan bertindak sebagai anggota dari kelompok, institusi, atau budayanya (Padilla 2003: 43). selalu ada kebutuhan untuk memiliki identitas sosial (etnis, agama, atau nasional), untuk masuk dalam sebuah kelompok sosial (inklusi) di samping tetap mempertahankan perbedaan sebagai kelompok etnis tertentu (diferensiasi). fisik Akulturasi budaya, secara psikologis, adalah proses perubahan internal yang dialami pendatang (imigran) ketika berhubungan langsung dengan warga setempat, yang berkaitan erat dengan identitas sosial dan kompetensi budayanya, hasilnya adalah perubahan dalam pola-pola budaya aslinya bagi kedua kelompok terjadi selama tersebut. Proses individu tersebut menghadapi perbedaan-perbedaan yang disebabkan oleh warna kulit, bahasa, latar belakang budaya, dan sebagainya (Padilla, 2003: 35- 36). Dua hal pembangun akulturasi adalah kesadaran budaya dan loyalitas etnis yang terutama terjadi pada kelompok minoritas (Padilla 2003: 38-39). Ada kemungkinan seorang pendatang memilih untuk tidak berubah, bukan karena minat atau kecenderungan pribadinya, namun lebih disebabkan oleh kondisi politik, sosial dan/atau ekonomi (Marin, 1993 dalam Padilla 2003: 39). dalam lingkungan geopolitik yang sama, tidak dapat diharapkan hasil yang sama karena adanya proses akulturasi tersebut. Dilaporkan juga tingginya kesulitan psikologis yang dialami pendatang karena usaha mengidentifikasikan budayanya dengan kuat (Nguyen, Messe, dan Stollak, 1999 dalam Padilla 2003: 40) sebagai usaha untuk menghadapi penolakan dari budaya setempat, yang sebenarnya malah makin melebarkan perbedaan antara dua budaya. Jadi, proses akulturasi budaya dipastikan akan terjadi antara dua individu atau kelompok individu yang berbeda latar belakang budayanya dalam jangka waktu yang panjang dipengaruhi oleh kondisi politik, sosial dan ekonomi setempat, yang hasilnya belum tentu sama bahkan di wilayah yang mirip karena kebebasan memilih individu/kelompok tersebut. ini terus-menerus Ada tujuan-tujuan, motif, dan kebutuhan-kebutuhan pendatang yang menjadi pertimbangan karena mereka Dalam sebuah penelitian tentang sense of community, perasaan berkomunitas, penduduk kota pinggiran di terungkap bahwa urbanisasi wilayah Kalifornia, pinggir kota yang luas wilayahnya, padat, dan terdiri dari beraneka ragam etnis, rasa memiliki komunitas kurang dapat dirasakan dalam skala besar, sehingga mereka terus-menerus menginginkan komunitas yang lebih kecil, namun idealisme tersebut tidak selalu sesuai dengan kenyataan (Wilson & Baldassare, 1996: 39). SIMPULAN Kaum Tionghoa dalam menanggapi perkembangan politik sejak awal abad ke-20, telah berjuang untuk kepentingan sosial, hukum dan politik tanpa langsung menentang otoritas penjajah. Hal ini tercermin pada lokasi permukiman mereka yang mengikuti aturan- aturan pemerintah kolonial, dengan menempati area- area terbatas, terkonsentrasi di kota. Kedua, terhadap pemberlakuan pajak muka bangunan yang lebih tinggi mengakibatkan lahan muka rumah menjadi makin sempit, di beberapa wilayah lain tercermin pada penyatuan muka bangunan untuk dua atau tiga buah konstruksi rumah yang terpisah, mengaburkan jumlah lantai bangunan dengan permainan atap dari tampak muka bangunan dan bukaan atas yang kecil. Ketiga, banyak bangunan yang didirikan dengan penampilan mengikuti gaya arsitektur bangunan Eropa. Perkembangan Pecinan mula-mula tidak disebabkan oleh pengaruh politik, bahkan jauh dari pengaruh politik seperti diungkapkan oleh Zahnd (2010: 29). Keberadaan Pecinan yang mula-mula berintegrasi dengan struktur kota tradisional yang berkembang secara alamiah. Kemudian, dalam perkembangannya, 223
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 tangan dan desakan politik oleh karena campur pemerintahan telah eksternal maupun membangkitkan idealisme masyarakat etnis Cina untuk membentuk komunitas tersendiri yang menonjolkan identitas budaya Cina asalnya. Masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, yaitu di Indonesia, atau Inggris, yaitu di Singapura dan Malaysia, maupun timbulnya perang yang terus-menerus dan perpecahan di antara bangsa sendiri, yaitu di Jepang dan Korea, telah menyebabkan perubahan utama pada awal sebelum masa kemerdekaan atau keterbukaan, yaitu awal masa modern, yang melandasi perubahan- perubahan penting hingga terbentuknya citra Pecinan kekinian. Meskipun dikhawatirkan telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik dengan tujuan menaikkan keuntungan finansial, beragam perubahan politik yang terjadi telah secara efektif memberikan pengaruh positif yang mendorong penyampaian ekspresi budaya Cina sebagai bagian dari citra Pecinan kekinian secara terbuka dan berani. internal, Narumi, Kunihiro. 1989. The Difficult-To-Understand Japanese Addressing System. Monthly Journal Of Science Kagaku Asahi April 1989. Ng, Fan Cheuk. 1998. Canada As A New Place: The Immigrant's Experience. Journal Of Environmental Psychology 18: 55-67. Padilla, Amado M. Dan Perez, William. 2003. Acculturation, Social Identity, And Social Cognition: A New Perspective. Sage Publication. Hispanic Journal Of Behavioral Sciences, Vol. 25 (1), Februari 2003: 35-55. Wilson, Georjeanna dan Baldassare, Mark. 1996. Overall "sense Of Community" In A Suburban Region: The Effects Of Localism, Privacy, And Urbanization. Journal Of Environment And Behavior, Vol. 28 No.1, Januar 1996: 27-43. Adishakti, Laretna T. 1997. A Study On The Conservation Planning Of Yogyakarta Historic- Tourist City Based On Urban Space Heritage Conception. Kyoto University. Unpublished Dissertation. DAFTAR PUSTAKA Bellah, Robert N. 1985. Religi Tokugawa: Akar-Akar (akses 10/11/2016) largest-chinatown-in-korea (akses 10/11/2016) (akses 10/11/2016) Armstrong, Charles K. 2009. A Timeline Of Korean University Columbia History. (akses 10/10/2016) Anderson, K. 1990, 'Chinatown Re-Oriented': A Critical Analysis Of Recent Redevelopment Schemes In A Melbourne and Sydney Enclave, [Now Studies Australian Geographical Research], 18(2): 137-154. Geographical Anggraini, Lya D. 2005. Machiya, Townhouses In Japan: A Type In The Homogeneity. Report to Environmental Engineering Osaka University. Chan, Brenda, 2006. Virtual Communities And Chinese National Identity. Journal Of Chinese Overseas Vol 2 (1) May 2006: 1-32. Chen, Cong, Kim, Joonho, Mitsuhashi, Nubuo, Dan Fujimoto, Nobuyoshi. 2007. Life-Style Of The Inhabitants Derived From The Spatial Composition Of Qilou House And District: Study On The Residential Environment Of Qilou District In Guangzhou City, China Part 1. Japan Architectural Planning Januari 2007 No. 611, 23-29. Narumi, Kunihiro. 1986. Metropolitan Neighborhoods In Japan And The West: Nested Systems Versus Axial Systems. Senri Ethnological Studies 19: 59- 75. Budaya Jepang. Jakarta: Gramedia. Dana, Djefry W. 1990. Ciri Perancangan Kota Bandung. Jakarta: Gramedia. Handinoto. 1996. Perkembangan Kota Dan Arsitektur Kolonial Belanda Di Surabaya (1870-1940). Kerja Sama Dengan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Petra, Surabaya. Yogyakarta: Andi. Handinoto 1996. dan Soehargo, Paulus H. Perkembangan Kota Dan Arsitektur Kolonial Belanda Di Malang. Kerja Sama Dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Petra, Surabaya. Yogyakarta: Andi. Jakarta. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. 1996. dan Soehargo, Paulus H. Perkembangan Kota Dan Arsitektur Kolonial Belanda Di Malang. Kerja Sama Dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Kristen Petra, Surabaya. Yogyakarta: Andi. Jakarta. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. Lynch, Kevin. 1992. The Tmage Of The City. Massachusetts: MIT Press. Pratiwo. 2010. Arsitektur Tradisional Tionghoa Dan Perkembangan Kota. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Rapoport, Amos. 2005. Culture, Architecture, and Design. Chicago: Locke Science Publishing Company. Suhandinata, Justian. 2009. WNI Keturunan Tionghoa Dalam Stabilitas Ekonomi Dan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia. Surjomihardjo, Abdurrachman. 2008. Kota Yogyakarta Tempo Doeloe: Sejarah Sosial 1880-1930. Jakarta: Komunitas Bambu. Zahnd, Markus. 2008. Model Baru Perancangan Kota Yang Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius. 224
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Sketsa Pariwisata di Aceh: Dari Regulasi Berbasis Syar'i Hingga Resistensi Masyarakat dalam Apologi Rekreasi (Studi Kasus di Kota Lhokseumawe) Pangeran P.P.A. Nasution, S.Sos., M.A Program Studi Antropologi, FISIP, Universitas Malikussaleh Andry Ruida Hasi, S.H. Program Magister Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada Abstrak Pariwisata sebagai arena industri tentu berkontribusi bagi pemerintah maupun kehidupan masyarakat. Manfaat kepariwisataan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, secara ekonomi, sosial budaya, bahkan pendidikan sekalipun, dalam lingkup nasional maupun daerah. Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sesungguhnya memiliki potensi pariwisata begitu berlimpah. Tidak hanya memiliki daya tarik wisata alam di sepanjang garis pantai aceh dengan pesona (selat) malaka yang begitu indah, kehidupan sosio-religi masyarakat Aceh yang Islami merupakan potensi geliat wisata yang membutuhkan kreasi kenyataannya pariwisata di Aceh lelah menentukan identitasnya untuk andil sebagai ikon pariwisata di Indonesia. Asumsi telaah isu dalam tulisan ini meliputi dua aspek utama yang dianggap menjadi kendala bagi melesatnya kepariwisataan di Aceh. Pertama, berbicara regulasi, khususnya peraturan pemerintah daerah Aceh berdimensi Islami (Qanun) yang terkesan menahan laju perkembangan pariwisata di aceh. Kedua, tidak patut diabaikan bahwa tren aspirasi kepariwisataan pada sebagian masyarakat Aceh telah mengalami perubahan. Oleh sebab itu, tulisan ini akan mengemukakan bagaimana regulasi kepariwisataan dengan semangat syariat yang diusung oleh dimaksud, mendapatkan resistensi masyarakat dengan aspirasi budaya kepariwisataan yang berbeda, -dalam 'apologi rekreasi'. Tulisan ini disajikan berdasarkan data yang diperoleh dengan metode penelitian kualitatif. Data primer diperoleh dari penelitian lapangan via informan: (indepth) dengan kategori wawancara wisatawan, pelaku usaha di sekitar lokasi wisata, dan pihak pemerintah terkait. Penelitian dilakukan di indsutri. Namun begitu, seolah tentang Pemerintah Provinsi Aceh beberapa lokasi wisata populer di Kota Lhokseumawe. Selain itu, data sekunder diperoleh dari literatur terkait, termasuk regulasi/qanun oleh Pemerintah Aceh di bidang pariwisata. Gagasan naratif dalam tulisan ini mengacu pendekatan budaya pop dan studi tubuh sosial sebagai poros simpul analitik, dengan padanan representasi pengembangan kepariwisataan di Aceh pada bagian akhir tulisan. dan rekomendasi Kata kunci: Pariwisata, Qanun, Aspirasi Budaya, Resistensi, Apologi Rekreasi PENDAHULUAN Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia dengan kawasan perniagaan strategis yang berada di Pulau Sumatera, terletak di antara Samudera Hindia dan Selat Malaka. Hikayat sejarah mengabarkan bahwa kolonial Belanda pemerintah mengalahkan Aceh pada tahun 1903, Aceh merupakan entitas politik yang independen. Selama berabad-abad, Aceh dipimpin dan dikendalikan oleh para suksesi Sultan Ali Mughayat Syah, pendiri Kerajaan Aceh Darussalam pada abad ke-16. Selama pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-19, Aceh mengalami kemajuan signifikan di bidang politik dan ekonomi. Aceh menjadi salah satu pusat perdagangan besar di Asia Tenggara dan mengendalikan pelabuhan- pelabuhan besar di seluruh wilayah Sumatera Utara dan Semenanjung Melayu (Reid, 1969:3).1 Namun secara bertahap bagaimanapun, kekuatan Aceh menurun sebagai akibat dari konflik internal dan persaingan antara kekuatan kolonial Inggris dengan sebelum 1 Reid, A. 1969. The Contest for North Sumatra, Atjeh, the Netherlands and Britain 1858-1898. Kuala Lumpur: University of Malaya Press. Hlm.3. 225
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Belanda untuk menguasai sumber daya Aceh yang berlimpah. memberikan kontribusi keuangan bagi kas Indonesia ketika republik baru ini hampir bangkrut (Ricklefs, 1993).3 Periode kolonial Belanda luruh dalam garis edar sejarah, berganti oleh masa kolonial Jepang di Aceh yang berlangsung dari tahun 1942 sampai 1945. Sebagaimana pendahulunya (Belanda), pihak Jepang juga memerintah wilayah Aceh melalui bangsawan lokal. Ketika Jepang kalah, revolusi sosial pecah antara bangsawan tradisional yang mendukung kembalinya Belanda dengan para pemimpin agama yang pro-kemerdekaan Republik Indonesia. Akar rakyat Aceh perpecahan antara para pemimpin berhubungan dengan pertikaian panjang dalam kepentingan penguasaan tanah, peradilan dan otoritas administratif yang telah dimulai selama Perang Aceh, dan terus berlangsung selama masa penjajahan. Selama periode revolusi sosial, banyak bangsawan tradisional dan keluarga mereka yang terbunuh maupun dipenjara oleh pasukan pro-kemerdekaan yang dipimpin oleh para pemimpin agama, dan kemudian menciptakan struktur sosial baru di Aceh berdasarkan kesatuan dalam Islam di bawah kepemimpinan para pemimpin agama (Kell, 1995:9).2 Jika merunut narasi historis tentang kehidupan sosial- politik di Aceh, akan ditemukan proyektil sejarah mengapa ada perasaan bahwa status Aceh berbeda dari wilayah suku bangsa atau provinsi lain di Indonesia. Pertama, Aceh menolak penjajahan lebih lama dari hampir seluruh wilayah lainnya di Indonesia, dan penjajahan di Aceh berakhir dalam periode relatif sangat singkat. Kedua, revolusi sosial yang terjadi pada Desember 1945 hingga Maret 1946 secara permanen mengubah struktur sosial pada rakyat Aceh dengan dalih dominasi pemimpin agama dan sadar kelas yang menyertainya. Ketiga, selama revolusi kemerdekaan, diklaim bahwa pihak kolonial Belanda yang meninggalkan wilayah Aceh, dan Aceh menetapkan dirinya dengan status independen yang dimiliki sejak masa pra-kolonial. Tidak hanya itu, pada tahun 1947, Presiden Soekarno membujuk Aceh untuk bergabung dengan Republik Indonesia, menjanjikan bahwa Aceh akan diberikan otonomi dalam Indonesia, dan memungkinkan untuk menerapkan Hukum Islam. Keempat, atas dasar bujuk-janji tersebut, Aceh memberi kontribusi besar untuk Republik Indonesia yang masih berusia sangat muda kala itu. Dapat dikatakan, rakyat Aceh membiayai pembelian pesawat pertama bagi Indonesia, mendanai pembentukan pos India dan PBB, dan diplomatik di Singapura, Aceh merupakan provinsi dengan sumberdaya alam yang berlimpah, namun ironis, wilayah bangsa ini tidak luput dari catatan sejarah konflik yang menyertainya. Pemberontakan oleh kelompok pasukan bersenjata lokal (indigenous armed milition) terhadap pemerintah Republik Indonesia merupakan benih konflik yang ditaburkan awal periode kemerdekaan, pada tahun 1940-an dan 1950-an. Pada masa periode kepemimpinan Soeharto, wilayah Aceh dikembangkan dari provinsi yang dianggap 'miskin' menjadi provinsi dengan pertumbuhan perekonomian tercepat di Indonesia. Namun, sebagian besar elit pemimpin tidak masyarakat Aceh percaya bahwa mereka mendapatkan bagian proporsional dari pertumbuhan ekonomi tersebut memicu perasaan juga meningkatkan dan popularitas Gerakan Aceh Merdeka (Gerakan Aceh Merdeka) di Aceh. Selama periode Soeharto (1966- 1998), ada tiga isu politik dan ekonomi yang penting dan berkontribusi terhadap kerusakan hubungan antara Aceh dan Pemerintah Indonesia di masa Orde Baru: eksploitasi sedang berlangsung di Aceh antara pemimpin agama dan kaum bangsawan tradisional, dan perubahan politik serta ekonomi secara cepat yang terjadi di Indonesia pada masa Orde Baru (lihat Sugiarti dan Purwadi, 2010). sejak selanjutnya, pemerintahan tersebut. Pandangan anti-Jakarta ekonomi, persaingan yang Pasca runtuhnya rezim pemerintahan Soeharto disertai bergulirnya bandul reformasi dengan dinamikanya tersendiri mengantarkan Aceh pada momentum perdamaian yang digelar dalam MOU-Helsinki di tahun 2005. Pada level tertentu, gelombang damai di Aceh membawa kehendak Islamisasi dengan anatomi, batas-batas, dan geliat kekuasaan di Aceh pasca MOU- Helsinki. Tercipta elit pemerintahan baru di Aceh yang mengaku otonom dan mendesak independensi dengan arsitektur pemerintahan yang mencitrakan ketakwaan melalui UUPA (Undang-Undang Pemerintahan Aceh), (Perda) dan bermetomini Islami yang dikenal dengan istilah Qanun. Regulasi berbasis syariah ini merevitalisasi dan mendikte masyarakat Aceh pada gaya hidup Islami yang meliputi cara pandang, penampilan, dan berbagai selebrasi terhadap beraneka aspek material dan praktik kehidupan yang mengandung nilai-nilai juga berbagai peraturan daerah 2 Kell, T. 1995. The Roots of Acehnese Rebellion (1989-1992). Ithaca, NY: Cornell University. Hlm. 9. 3 Ricklefs, M.C. 1993. A History of Modern Indonesia since C1300. London: Macmillan. Hlm. 220. 226
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Islami 2009:226). atau 'peng-Islam-an (lihat Kokoschka, Bercerita tentang Pariwisata Beregulasi Syar'i Regulasi berbasis syariah luput dalam menentukan masa depan kepariwisataan di Aceh. Perkembangan pariwisata yang berkontribusi secara ekonomi, membutuhkan partisipasi dan tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah. Pemerintah memiliki terhadap perkembangan dan pengelolaan kepariwisataan. Pemerintah Aceh sebagai regulator tidak terlepas dari kewajibannya untuk memajukan pariwisata dengan mengeluarkan produk regulasi yang mendukung dan membangun pariwisata ini tidak peran penting Ironisnya, qanun tetang kepariwisataan di Aceh yang berazaskan syariah juga tidak luput dari penolakan oleh masyarakat dalam beragam bentuk resistensi. Qanun pariwisata seakan mengekang keleluasaan masyarakat dalam berpariwisata. Ada persepsi oleh masyarakat bahwa regulasi tersebut menghambat pariwisata di Aceh. Tidak hanya itu, masyarakat memiliki tren aspirasi budaya kepariwisataan sebagai leisure tidak membutuhkan kehendak religitas sebagaimana dipatutkan oleh pemerintah Aceh dalam Qanun kepariwisataan di Aceh. time yang Selanjutnya, konstruksi data diperoleh dari wawancara terhadap informan biasa (pangkal) dan informan kunci (key informants). Pemilihan informan kunci ditentukan informasi yang hendak digali. dengan konteks Sebagaimana dikemukakan oleh Spradley (2007), bahwa para informan ditentukan berdasarkan beberapa syarat minimal: enkulturasi penuh, keterlibatan langsung informan dengan suasana budayanya, latar belakang budaya yang berbeda dengan peneliti, ketercukupan waktu, dan non analitik. Wawancara ditujukan untuk mengungkap informasi yang terkait dengan kejadian, sejarah dan persepsi. Oleh karenanya, wawancara juga dilakukan untuk merekam informasi yang dianggap mampu memberi gambaran historis atas fenomena yang berlangsung selama beberapa kurun waktu. Pengamatan terlibat (partisipant observation) juga menjadi metode pengumpulan data yang digunakan, terutama untuk mengamati berbagai perilaku, tindakan, dan peristiwa lainnya yang terkait dengan aktivitas kepariwisataan. Terakhir, metode dokumentasi di sini dimaksudkan kepada perolehan data (visual) dengan penggunaan peralatan (bantu) kamera dan berbagai peralatan bantu lainnya. untuk kamera mendokumentasikan perilaku atau berbagai praktik budaya yang relevan dengan fokus kajian. Peralatan digunakan ini akan Dari uraian memaparkan tentang gambaran (sketsa) pariwisata di Aceh, terutama di Kota Lhokseumawe, berkaitan dengan keberadaan qanun kepariwisataan di Aceh yang mendapatkan resistensi dari masyarakat dengan tren aspirasi wisata dalam apologi rekreasi sebagai imaji budaya populer yang berkembang. tersebut, maka tulisan METODE Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini adalah penelitian kepustakaan, wawancara, dokumentasi. pengamatan Penelitian pustaka dilakukan untuk memperoleh informasi awal serta referensi yang mendukung pemahaman terhadap fokus kajian, dan juga untuk memperkuat analisis data yang diperoleh dari penelitian lapangan. Berbagai sumber informasi awal ini diperoleh dari buku, jurnal, artikel, thesis maupun disertasi, berbagai hasil laporan penelitian, dokumen pemerintah, dan berbagai informasi dari berbagai media berita (cetak maupun elektronik). non-partisipan, dan HASIL DAN PEMBAHASAN Pariwisata merupakan fenomena kemasyarakatan, yang menyangkut manusia, masyarakat, kelompok, organisasi, kebudayaan, yang dipandang sebagai kegiatan ekonomi dan tujuan utama pengembangan pariwisata adalah untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, baik bagi masyarakat maupun daerah/negara (Pitana & Gayatri, 2005:31). dan sebagainya Selanjutnya, pariwisata merupakan suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat sehingga membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat. Bahkan pariwisata dikatakan mempunyai energi dobrak yang luar biasa, membuat mengalami metamorfosa dalam berbagai aspeknya. Dampak pariwisata merupakan wilayah kajian yang paling literatur, banyak mendapatkan perhatian dalam masyarakat setempat 227
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 terutama dampak terhadap masyarakat lokal (Pitana & Gayatri, 2005:109). Smith dan Eadington (1992:xiii; dalam Pitana & Gayatri, 2005:7) juga memaparkan bahwa pariwisata adalah institusi sosial yang sangat penting dalam kehidupan dunia modern yang dapat dipelajari. literatur, Pariwisata mempunyai mempunyai struktur internal dengan prinsip-prinsip operasinya, dan sangat sensitif terhadap pengaruh eksternal, baik kejadian alam maupun budaya. Semua itu dapat dianalisis secara ekonomi maupun transaksi sosial. sejarah dan tentang wisatawan dan pariwisata karena merupakan pemicu dari proses perjalanan wisata, dan motivasi ini acapkali tidak disadari secara penuh oleh wisatawan kepariwisataan itu Indonesia semestinya dikelola dalam semangat populis dan berbasis budaya. Kepariwisataan dibangun dengan berlandaskan prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat tidak, pariwisata dan untuk masyarakat. Betapa merupakan sosial-ekonomi salah manusia yang dominan sepanjang peradaban manusia. Kepariwisataan telah menjadi satu mata rantai industri dengan beragam permalahan yang menyertainya: sosial, politik, ekonomi, keamananan, ketertiban, keramah-tamahan, budaya, kesehatan, dan berbagai persoalan lainnya. sendiri. Dengan demikian, satu aktivitas Dalam hubungannya dengan pariwisata, motivasi wisatawan terbagi ke dalam empat kategori (Pitana dan Gayatri, 2005:58): 1. Motivasi fisik, yaitu motivasi yang berkaitan dengan aktifitas fisik, misalnya olah raga, rekreasi pantai, hiburan yang menyegarkan, dan motivasi lainnya yang secara langsung berhubungan dengan kesehatan. 2. Motivasi budaya, yaitu motivasi yang dapat diidentifikasikan melalui hasrat untuk mengetahui tentang budaya, adat, tradisi, dan kesenian daerah lain. Termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek peninggalan budaya (monumen bersejarah). 3. Motivasi interpersonal/motivasi yang bersifat sosial, motivasi yang berkaitan dengan hasrat untuk menemui orang baru, mengunjungi teman atau keluarga, menjauhkan diri dari rutinitas atau mencari pengalaman baru yang berbeda. Berbicara tentang kepariwisataan di Aceh, Kota Lhokseumawe merupakan kota terbesar kedua di Aceh yang memiliki potensi lokasi pariwisata yang meliputi garis pantai hingga pebukitan. Beberapa di antaranya adalah Waduk pusong, Taman Wisata Bukit Guha Jepang, Pantai Ujong Blang, Pulau Semadu, dan Pantai Rancong. Beragam destinasi wisata tersebut terus bergeliat dan hendak berbenah. Lhokseumawe ditetapkan statusnya menjadi kota yang otonom berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001. Secara geografis, wilayah Kota Lhokseumawe mempunyai luas wilayah 181,06 km2 dengan batas-batas sebagai berikut: - Batas Utara - Batas Selatan : Kabupaten Aceh Utara : Kabupaten Aceh Utara - Batas Timur : Kabupaten Aceh Utara - Batas Barat : Selat Malaka 4. Motivasi karena fantasi, yaitu adanya fantasi bahwa di daerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan dan ego- enhancement kepuasan psikologis. yang memberikan Keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh kuatnya faktor-faktor pendorong (push factor) dan faktor-faktor penarik ini factor).Faktor pendorong dan penarik (pull sesungguhnya merupakan faktor internal dan eksternal yang memotivasi wisatawan untuk mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan. Menurut Sharpley (1994) dan Wahab (1975; dalam Pitana dan Gayatri, 2005:58) menekankan bahwa motivasi merupakan hal yang sangat mendasar dalam studi Penduduk Kota Lhokseumawe yang berjumlah 148.301 jiwa tersebar di 3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Dua, Kecamatan Banda Sakti, dan Kecamatan Blang Mangat. Kecamatan dengan luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Muara Dua (113,7 km2) sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil yaitu Kecamatan Banda Sakti (11,24 km2). Ibukota Lhokseumawe berada di Kecamatan Banda Sakti yang ditandai dengan kegiatan perdagangan yang sangat menonjol di daerah ini sedangkan kegiatan industri berada di Kecamatan Muara Dua. Selain itu, Kecamatan Blang Mangat memiliki potensi pertanian dan sumber daya alam. di Kota Lhokseumawe Dinamika menawarkan ketakjuban kemajuan ekonomi dan keeksotisannya menjadi rangkaian daya tarik dengan suguhan berbagai cawan persoalan yang tidak akan pariwisata 228
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dengan mudah dapat terselesaikan. Patut untuk lebih berhati-hati dalam menentukan posisi kita ketika hendak menyatakan bahwa kepariwisataan ini membawa dampak negatif, atau justru kehadirannya memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat. Sikap mawas dimaksud akan hadir dalam tulisan ini berupaya memahami suatu fenomena kepariwisataan melalui perspektif antropologi, sebagai pendekatan keilmuan yang menawarkan sudut pandang berbeda. Tidak seperti bidang ilmu ekonomi misalnya, lebih sering membicarakan dalam kaitannya dengan penguatan sumber daya ekonomi negara, dan cenderung melihatnya dengan pendekatan maupun analisis yang lebih bersifat makro. ini, terlebih karena tulisan tentang kepariwisataan Hikayat Pariwisata yang Ter-Islam-kan Regulasi terkini yang mengatur kepariwisataan di Aceh mewujud dalam Qanun Nomor 8 Tahun 2013. Beberapa pasal tertentu dalam qanun tersebut menjadi perhatian utama sebagai latar telaah atas resistensi budaya kepariwisataan yang sekaligus merupakan aspirasi masyarakat terhadap pariwisata di Aceh. Pasal 2 dalam Qanun Nomor 8 Tahun 2013 menyebutkan bahwa penyelenggaraan kepariwisataan Aceh harus bahwa berazaskan: penyelenggaraan kepariwisataan di Aceh harus sesuai dengan tuntunan agama Islam; b) kenyamanan; c) keadilan; d) kerakyatan; f) kelestarian; g) keterbukaan; dan h) adat, budaya dan kearifan 3, Selanjutnya penyelenggaraan kepariwisataan Aceh bertujuan: a) melestarikan, mempromosikan, mendayagunakan, dan meningkatkan mutu objek dan daya tarik wisata; b) mengangkat nilai-nilai sejarah dan budaya Aceh yang islami sebagai daya tarik wisata; c) memperluas lapangan kerja dan memeratakan kesempatan berusaha; dan d) meningkatkan Pendapatan Asli Aceh menuju kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Fungsi penyelenggaraan kepariwisataan Aceh kemudian diatur dalam Pasal 4: a) mensyukuri nikmat Allah SWT; b) meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air; c) meningkatkan taraf hidup jasmani dan rohani; d) menambah pengetahuan dan pengalaman; dan e) membangun jiwa kewirausahaan. a) Iman dan Islam, e) kebersamaan; lokal. pada Pasal jasa penyediaan akomodasi; j) jasa spa; dan k) jasa wisata kesehatan. Selanjutnya terkait dengan objek dan daya tarik wisata, dalam pasal 17 disebutkan bahwa pengusahaan objek dan daya tarik wisata dilakukan dengan memperhatikan: a) nilai-nilai Islam; b) adat- istiadat, serta kearifan lokal; c) kehidupan ekonomi dan sosial budaya; d) kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup; dan e) kelangsungan usaha pariwisata. Semakin besar bilangan pasal yang mengatur ternyata menegaskan Islamisasi kepariwisataan di Aceh. Pasal 82 dalam Qanun Nomor 8 Tahun 2013 tentang 'larangan di tempat-tempat wisata' mengatur bahwa setiap orang dilarang: a) meminum minuman keras dan mengkonsumsi barang yang memabukkan lainnya; b) melakukan perbuatan asusila; c) berjudi/maisir; dan/atau d) merusak sebagian atau seluruh fisik objek dan daya tarik wisata. Qanun Nomor 8 Tahun 2013 juga mengatur tentang ketentuan pidana dalam industri kepariwisataan di Aceh, yakni pada Pasal 84: 1) mengenai Pelanggaran penyelenggaraan kepariwisataan Aceh yang meliputi kegiatan usaha jasa pariwisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata dan usaha sarana pariwisata sebagaimana diatur dalam qanun ini, dikenakan Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan peraturan perundang-undangan lainnya; 2) Pelanggaran terhadap ketentuan mengenai penyelenggaraan kepariwisataan Aceh yang meliputi kegiatan usaha jasa pariwisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata, dan usaha sarana pariwisata sebagaimana diatur dalam qanun ini, yang sanksinya tidak diatur dalam Undang-Undang tentang Kepariwisataan, Nomor 10 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah); 3) Selain sanksi pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, pelanggaran terhadap ketentuan mengenai penyelenggaraan kepariwisataan dapat dikenakan sanksi administrasi yang berupa pencabutan izin usaha yang didahului dengan peringatan tertulis. Terakhir pada Pasal 85, bahwa Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82 diancam pidana dan/atau denda sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. terhadap ketentuan tahun 2009 Jenis usaha jasa pariwisata yang diatur dalam Qanun Nomor 8 Tahun 2013, Pasal 13 meliputi: a) jasa wisata syariat, seperti wisata tarikat dan zikir, atraksi seni sufistik, pengobatan tradisional, dan wisata syariat Islam lainnya; b) jasa biro perjalanan wisata; c) jasa pramuwisata; d) jasa konvensi, perjalanan insentif dan pameran; e) jasa penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi; f) jasa konsultan pariwisata; g) jasa informasi pariwisata; h) jasa makanan dan minuman; i) Pariwisata Masyarakat dalam Apologi Rekreasi Regulasi kepariwisataan berbasis syariah (syar'i) ini aspirasi dapat kepariwisataan oleh para elit pemerintah Aceh dengan kehendak Islamisasi, -bukan sebagai pilihan bagi sebagai Budaya Massa: Resistensi dikatakan sebagai representasi 229
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 wisata populer melainkan kepatutan (ketertiban moral; keimanan) bagi masyarakat dalam berwisata. Wisata populer yang dulu (secara historis) dan kini (dalam konteks sosial tertentu) dapat sangat berbeda pada masa dan tempat yang berbeda. Wisata menjadi ikonik ketika meraih popularitas melalui karya dan praktik haruslah relatif mudah dan menarik perhatian pelaku wisata lintas ras, asal, usia, gender, bahkan paham keagamaan sekalipun. Kehadiran wisata populer semestinya dapat diterima secara kolektif dari berbagai latar individu dalam menikmati, menggunakan, berperan serta, mereproduksi, atau mendistribusi ulang pengalaman kewisataan kepada yang lain. Pemerintah Kota Lhokseumawe sebagai representasi Pemerintah Aceh merupakan bagian dari kelompok politis yang berorientasi elitis dan memandang rendah terhadap budaya wisata populer. Pemerintah Aceh dengan Qanun kepariwisataan terkesan was-was dan gamang dalam mengelola kepariwisataan di Aceh sementara masyarakat sebagai pelaku wisata bersikap mendua, sebagian berkeinginan mengekskalasi diri (sosial) dengan mengikuti perkembangan terbaru dalam imaji wisata populer; sementara kelompok lainnya merasa sungkan bahkan tersinggung oleh hiruk-pikuk wisata syariah. Sepintas dapat dikatakan kepariwisataan telah berwatak politis. Wisata populer sulit mendapatkan status terhormat dari kelompok elit (pemerintah) dengan beragam karakter politiknya. Wisata populer dianggap sebagai aspirasi budaya massa yang 'tak santun' melalui imaji industri hiburan. Dianggap hanya hendak mengejar laba wisata, kaum elite atau Pemerintah Aceh terkesan cenderung merendahkan wisata sebagai 'budaya pop' (lihat Macdonald, 1998:22; Strinati, 1995:10), -budaya rendahan, massif, dangkal, imitatif, dan seragam (Strinati, 1995:21). Wisata sebagai budaya populer selalu dianggap bermasalah oleh para pemimpin politik, pendisiplin moralitas dan sosial. Mereka berpandangan seharusnya masyarakat memperhatikan ihwal yang lebih mencerahkan dan bermanfaat ketimbang berwisata dengan imaji budaya populer (lihat Strinati, 1995:41) bahwa Lhokseumawe dengan Qanun No. 8 Tahun 2013, memuat pandangan tentang wisata oleh masyarakat Aceh sebagai imaji budaya populer merupakan tiruan buruk berselera-rendah yang merujuk budaya populer kaum Eropa dan Amerika. Sebagaimana diungkap dalam kajian Gerke (2000), bahwa umumnya orang Indonesia dianggap cenderung menyerupai gaya hidup hidup sebagai 'sesungguhnya' pada masyarakat kelas sosial atas di Eropa dan Amerika. Gerke (2000) juga mengatakan bahwa hanya sedikit masyarakat kelas menengah di Indonesia yang dapat menjalani gaya hidup kaum perkotaan di Eropa dan Amerika. Sebagian besar tidak dapat mengonsumsi barang- barang yang tergolong pantas bagi kelas menengah. tiruan murahan dari gaya relatif Qanun Nomor 8 Tahun 2013 yang mengatur tentang kepariwisataan oleh juga dianggap bias maskulin. Aspek material dan imaji budaya konseptual seputar wisata dengan populer merupakan ekses modernisasi, ekonomi, dan agama yang dianggap sebagai kegiatan tentang dan untuk para lelaki. "Ter-gender-kan-nya pariwisata" di Aceh dapat dilihat dalam Pasal 83, bahwa: 1) Bagi wisatawan nusantara dan wisatawan manca negara diwajibkan berbusana sopan di tempat-tempat wisata; 2) Bagi wisatawan muslim diwajibkan berbusana sesuai dengan syariat Islam; 3) Pemandian di tempat umum dipisahkan antara laki-laki dan perempuan; 4) Bagi masyarakat yang menonton pertunjukan/hiburan, dipisahkan antara laki-laki dan perempuan; 5) Bagi pengusaha, kelompok masyarakat atau aparatur pemerintah dan badan usaha dilarang memberikan fasilitas kemudahan dan/ atau melindungi orang untuk melakukan mesum, khamar/ mabuk-mabukan dan maisir/judi; 6) Setiap orang, baik sendiri maupun terjadinya berkewajiban mencegah kelompok perbuatan maksiat. Pengaturan tentang busana muslim dimaksud lebih ditujukan kepada kaum perempuan. Artinya, upaya penertiban lebih dimaksudkan kepada perempuan yang dianggap sumber problem kesusilaan dalam kepariwisataan. Perlakuan kepariwisataan berbias gender/termaskulinkan menambah dominasi lelaki bahwa gender di luar mereka dinilai lebih rendah. sebagian masyarakat Wisata dengan imaji budaya populer dianggap bermasalah, realita yang tak dikehendaki atau ekses modernisasi yang sering dianggap sebagai tanggung jawab negara (Foulcher, 1990). Pemerintah Kota Kenyataan pariwisata di Lhokseumawe cenderung tidak kondusif. Pada tahun 2015 sempat terjadi insiden pengrusakan bahkan hingga pembakaran tempat hiburan wisata di Kota Lhokseumawe. Sebagian masyarakat dan pemimpin masyarakat setempat melakukan pembakaran terhadap salah cafe di lokasi 230
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 wisata Rancong, pengrusakan dan pembakaran usaha karoke yang berada di lokasi wisata di Kota Lhokseumawe, dan penggusuran warung-warung penjual makanan di lokasi wisata Pusong Lama. Khusus untuk penggusuran di Pusong Lama, ada pihak tersebut yang dan melakukan Pengadilan Negeri ke lhokseumawe dengan nomor gugatan 29/PDT- G/2016/PN-LSM. Pembakaran yang terjadi di cafe di lokasi wisata Pusong menjadi semacam ketidakpastian kondusifnya antara pariwisata mengembangkan atau membiarkan kehendak suatu golongan tertentu yang terkesan dipaksakan. Terjadi kesimpangsiuran atas insiden tersebut dengan opini dan isu-isu keagamaan (moral dan asusila) yang merangsek kondusifnya kepariwisataan di Kota Lhokseumawe. Begitu pula yang dan pembakaran tempat karoke di Kota Lhokseumawe. berkeberatan penggusuran gugatan di Kota suatu Lhokseumawe, destinasi wisata terjadi pada insiden pengrusakan Dalam Qanun Nomor 8 Tahun 2013, pasal 82, ada diatur mengenai larangan yang dilakukan oleh para wisatawan di lokasi usaha jasa pariwisata: di tempat- tempat wisata setiap orang dilarang meminum minuman keras dan mengonsumsi barang yang memabukkan lainnya; melakukan perbuatan asusila; berjudi/maisir; dan/atau merusak sebagian atau seluruh fisik objek dan daya tarik wisata. Ironisnya, pasal 82 sepertinya menjadi 'rasionalisasi dengan instrumental' mengatasnamakan masyarakat dan kepentingan agama tertentu membunyikan dugaan pelanggaran oleh para pelaku usaha pariwisata. Apa yang dikecam sebagai pelanggaran oleh sekelompok orang tersebut belumlah terbukti kebenarannya, namun dengan semena-mena terjadi tindakan kekerasan, pengrusakan dan bahkan pembakaran. Insiden itu tentu dapat mengakibatkan kemunduran industri pariwisata di Aceh, terutama di Lhokseumawe. Para pelaku usaha bidang jasa pariwisata ragu untuk membuka atau mengembangkan usahanya, dan membuat investor juga mengalami kondisi yang serupa. oleh sekelompok orang Apa yang dianggap bermasalah bisa bersumber dari wawasan yang dipilih, dan juga berasal dari tekanan orang lain. Banyak orang bersempadan pada ceruk pemikiran dalam menampung atau mendamaikan berbagai gairah, cita-cita, tekad, dan pantangan yang bisa namun tidak selalu saling bertentangan. Insiden kepariwisataan di Lhokseumawe memperlihatkan paranoia akut tentang keberadaan perempuan dan ke-maksiat-an yang bertentangan dengan kehendak ke-syariat-an. yang terjadi Dunia wisata di Aceh pun terbelah dalam dikotomi gender yang merupakan pembagian usang antara 'kehendak maskulin dan kepatuhan feminin'. Politik identitas yang termaktub dalam Qanun kepariwisataan di Aceh semakin sulit menengahi tuntutan massa atas kegembiraan dan hiburan dimiliki oleh kaum lelaki yang melegitimasi kenikmatan pariwisata yang bersifat feminin. Rangkaian pariwisata berlatar maskulin itu tampil dan berdamai dengan bangkitnya Islamisasi kepariwisataan di Aceh. Perempuan sebagai pelaku wisata merupakan penikmat jasa wisata kelas kedua di 'privat' ataupun 'domestik', dan Aceh, bersifat tertutup selayaknya ruang wisata membutuhkan tuduhan oleh para elit (pemerintah) terhadap wisata sebagai budaya massa itu sendiri (lihat Pambudy, 2003; O'Connor dan Klaus, 2000:379-82). Resistensi hegemoni Qanun Nomor 8 Tahun 2013 oleh masyarakat secara umum tampil melalui rentetan apologi rekreasi. 'Menjadi lebih populer' merupakan alih rupa dari rekreasi yang dalam konteks pariwisata tentang peluang khusus menyiratkan pengertian guna menikmati maupun baru, keterampilan identias wisata kesenangan dengan mengonsumsi (budaya pop). Keterlibatan teknologi media terkini (media sosial dan lainnya), orientasi gaya wisata yang sedang menjadi tren (lihat Gerke, 2000; Heryanto, 1999b; Van Leeuwen, 2011). Pandangan ini dapat dipahami lebih jauh dari gagasan Nordholt (2011: 435), bahwa semenjak akhir masa penjajahan, bagi mayoritas penduduk asli kelas menengah di Indonesia, menjadi populer dan kekinian merupakan gaya hidup yang menggairahkan. Di Indonesia kini, imaji populer dan kekinian dalam kehidupan sehari-hari berperan membedakan seseorang dari masyarakat tradisional (sebagai 'yang lain' bagi kaum modern). Imaji itu juga membedakan pandangan umum tentang sesama warga yang masih 'terbelakang' di masa kolonial maupun pasca kolonial. Imaji dimaksud menjadi atribut penanda yang memisahkan kelas menengah dari status sebagai warga negara yang dulu tertindas di era Orde Baru, dari mayoritas bangsa ini yang kurang beruntung 231
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 (kaum miskin perkotaan dan rakyat pedesaan), secara nyata maupun yang dibayangkan, -menjadi anggota masyarakat yang berorientasi Islami pada masa pasca Orde Baru, dan berlanjut hingga kini. Dalam konteks kepariwisataan di Aceh, orientasi Islamisasi dalam Qanun Nomor 8 Tahun 2013 muncul dengan pertentangan antara ketakwaan moral berbasis agama dan daya rusak industri rekreasi. Beberapa pandangan yang dapat dirujuk dalam menjelaskan Islamisasi kepariwisataan di Aceh, memperlihatkan kecenderungan penjelasan gejala ini sebagai peristiwa komersialisasi dan komodifikasi simbol-simbol agama (Hew, 2013; Murray, 1991; Muzakki, 2007; Suryakusuma, 2008). Kesan dikembangkan selanjutnya, bahwa gerakan Islamisasi pariwisata berupaya menjinakkan industri rekreasi/hiburan dan menjadikannya sebagai kendali pemanjaan diri para penikmat wisata di Aceh. Pandangan tentang kejayaan Islamisasi dalam menaklukkan dunia yang sekuler, termasuk terhadap industri hiburan yang secara global didominasi oleh gaya rekreasi Eropa dan Amerika. kehidupan kaum Muslim pemikiran yang dapat lstilah Islamisasi memang tidaklah dapat digunakan sesederhana itu, dan tidak didefinisikan sekadar proses perubahan sosial yang diusung dan didukung oleh suatu gerakan tunggal di antara komunitas Muslim yang taat. Gerakan yang bertujuan untuk memperoleh luas bagi pelaksanaan agama atau ruang pernyataan keimanan dalam urusan- urusan kehidupan sosial politik dan menjadi berkelanjutan. lebih budaya, agenda Dalam semakin Islamisasi problematis ketika berbagai pihak yang tidak memiliki motivasi religius, dan entitas budaya massa lainnya (ekspansi kapitalisme global terhadap barang dan jasa, perkembangan dalam teknologi media), -turut mengambil peran dalam proses Islamisasi yang kompleks. Ciri khas utama berbagai proses Islamisasi terjadinya perluasan cara yang kompleks adalah pandang, penampilan, dan perayaan secara massif terhadap unsur-unsur material dan beragam praktik yang mudah dipahami, mengandung nilai-nilai Islami atau 'ter-Islam-kan. gerakan tersebut, Bagi masyarakat di Propinsi Aceh dengan kehidupan sosio-religi Islam yang dominan, sepertinya kini ketaatan beragama dan bergaya dalam wisata populer sama menariknya dan tidak selalu saling bertentangan. Ketaatan beragama dan kesenangan dalam berwisata lebih tersedia sebagai pilihan ketimbang menjadi fanatik dengan berpihak dan mengabaikan salah satunya. Tidak seperti pandangan di masa lalu yang memandang ketaatan dan rekreasi dalam bingkai paradoksal. Muslim Aceh terus berupaya menemukan cara dalam tidak (meskipun dangkal) ayal tradisi yang seringkali mendamaikan pandangan ditentang dengan agama dan budaya populer. Agama dan hidup berdampingan dan memiliki keterkaitan, bahkan dalam risalah tertentu beraliansi hingga mendukung tindakan- tindakan kolektif yang berkelanjutan. kapitalisrne tidak hanya dapat Selanjutnya, masyarakat Aceh melakukan perlawanan senyap yang 'fundamentalisme' agar permisif terhadap kehendak masyarakat yang gandrung kesenangan (fun-loving society) (lihat Bayat, 2007b:435). Melalui poros analitik Bayat yang menemukan gerakan 'post-Islami' sebagai kondisi dan proyek Islamisasi merupakan fase eksperimen atas energi dan sumber terkuras habis. Menanggapi kondisi daya yang semacam itu, kalangan Muslim terlibat dalam proyek post-Islami yang 'bukan anti Islam, bukan non-Islami, namun tidak juga sekuler' (Bayat 2007a:19). Mewakili upaya menyatukan religiusitas atas hak-hak keimanan dan kebebasan dalam praktik kehidupan. Islam dan kemerdekaan menekankan hak daripada kewajiban, keragaman sebagai pengganti suara otoritas tunggal, kesejarahan ketimbang teks keagamaan, serta masa depan ketimbang masa ini hendak menyatukan pilihan individu dan kebebasan, antara Islami dan Budaya Populis (Bayat, 2002) terhadap pemerintahan tematik, lalu. Proyek Kondisi dan proyek merupakan aspirasi-aspirasi budaya yang dapat diperbandingkan, bukan berkutat sebagai penyebab. Apapun istilah yang diminati, religius populer di Lhokseumawe, ketakwaan merepresentasikan dalam mengartikulasikan terhadap komitmen gagasan utopia Islam yang berlandaskan syariah. Mereka dengan ketakwaan seperti ini tidak pernah memberikan kepercayaan mereka sepenuhnya secara masyarakat Aceh korektif 232
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 berlebihan kepada elit politik/pemerintah, dan terus bereaksi terhadap dogma dan retorika kepentingan elit pemerintah. Dalam banyak peristiwa, adopsi hukum syariah di Aceh cenderung bersifat simbolis, tanpa penegakan yang serius dan konsisten di sisi pemerintah daerah. telah membuat Lemahnya penegakan hukum frustrasi kelompok Islamis yang lebih aktif dan telah mendorong kelompok-kelompok untuk main hakim sendiri. Beberapa anggota dari kelompok yang sama, atau kelompok Islami lain, diketahui telah mengambil manfaat dari situasi ini untuk melakukan pemerasan dengan dalih perlindungan. Kelompok-kelompok milisi ini kerap tampil sebagai Muslim yang taat, mengumandangkan teriakan-teriakan Islami, terkadang secara fisik mengintimidasi komunitas muslim lain yang dianggap bagian dari musuh politik mereka. ini Mengingat bahwa konflik yang secara fundamental bukan merupakan persoalan agama, melainkan persoalan politik, kemakmuran, dan moralitas, maka kemungkinan besar faktor-faktor non- religius akan menentukan bagaimana konflik tersebut akan terselesaikan. terjadi dan menyeluruh kepada masyarakat. Minimnya informasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh, dan keengganan masyarakat untuk mencari tahu mengenai regulasi menyebabkan tidak terlaksananya semua tujuan dan hasil yang diharapkan oleh Pemerintah Aceh melalui qanun tersebut. Makna Islamisasi pariwisata di Aceh tidak bersifat beku ataupun tunggal, dan tak seorang pun dapat mengendalikan maknanya yang beragam dan kadang bertolak belakang. Lebih dari sekadar menggambarkan ketegangan antara hasrat untuk meraih kemakmuran dan penghargaan moral selama proses Islamisasi dalam kepariwisataan, juga penting memahami potensi insiden, konflik, hingga negosiasi dan upaya-upaya rekonsiliasi terhadap pihak-pihak dengan ideologi yang bertentangan. Masyarakat dengan tren aspirasi budaya kepariwisataan sebagai leisure time, tidak membutuhkan sebagaimana dipatutkan oleh pemerintah Aceh dalam qanun kepariwisataan di Aceh. Sementara itu, pemerintah Aceh cenderung memandang aspirasi wisata populer pada masyarakat sebagai budaya massa dengan imaji industri hiburan yang 'tidak santun' dan mendukung ragam kemaksiatan. kehendak religitas UCAPAN TERIMA KASIH Di Aceh kini, sebagaimana di berbagai tempat lain, benturan besar antara kapitalisme dan komitmen terhadap ketakwaan beragama tidaklah kentara. Agama dapat menawarkan keteduhan bagi orang- orang yang tidak mampu secara ekonomi dan politik serta tanpa perwakilan atau kuasa dalam meraih keadilan. Bagi orang kaya urban yang kritis terhadap keajegan pemerintah, agama dapat berperan sebagai titik berangkat bagi pembangkangan ketika seluruh kran politik resmi telah ditutup. Bagi mereka yang sedang berkuasa, dikelilingi oleh kemiskinan, korupsi, dan kekerasan yang disponsori oleh negara, ketakwaan dapat membantu memulihkan kecemasan tentang status mereka, mengurangi rasa bersalah, atau menetralkan persepsi publik tentang kerakusan diri. itu Apakah usaha-usaha persoalan lain. itu sukses atau tidak, Penulis mengucapkan terima kasih kepada sivitas akademika pada Program Studi Antropologi, FISIP, Universitas Malikussaleh, atas dukungannya terhadap ini. keikutsertaan penulis dalam kegiatan Penulis saudara juga berterima kasih kepada Mochammad Wahyu Ghani, S.IIP., M.I.Kom., atas diskusinya yang bermanfaat dalam pengayaan 'halal dan haramnya' kepariwisataan di Aceh. ilmiah DAFTAR PUSTAKA (Paper) Bayat, Asef. 2002. What is Post-Islamism. ISIM Newsletter (16):5. __________ 2007a. Islam and Democracy: What is the Real Question?. ISIM Papers, 8. Amsterdam: Amsterdam University Press. __________ 2007b. Islamism and the Politics of Fun. Public Culture, 19(3/Fall): 433-459. Murray, Alison. 1991. "Kampung Culture and Radical Chic in Jakarta". Review of Indonesian and Malayan Affairs, 25(Winter): 1-16. SIMPULAN Kenyataan parisata yang terjadi Aceh, regulasi Qanun Nomor 8 Tahun 2013 belum tersampaikan dengan baik O'Connor, B. dan Klaus, E. 2000. "Pleasure dan Meaningful Discourse: An Overview of Research Issues", International Journal of Cultural Studies, 3 (3): 369-387. 233
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pambudy, Ninuk. 2003. "Inul di Dalam Budaya Pop", Kompas, 5 Mei. Suryakusuma, Julia. 2008. "Interest in a Jilbab?", Tempo, 3 (IX), 16-22. September. (Buku) Foulcher, Keith. 1990. "The Construction of an Indonesian National Culture: Patterns of Hegemony and Resistance", dalam A. Budiman (ed.) State and Civil Society in Indonesia. (p. 301- 320. Clayton: Center of Southeast Asian Studies. Gerke, Solvay. 2000. "Global Lifestyles under Local Conditions: the New Indonesian Middle Class", dalam Chua Beng-Huat (ed.) Consumption in Asia: Lifestyles and Identities. (p. 135-158). London: Routledge. Sugiarti, E., dan Purwadi, B. 2010. "Anak Keluarga Korban Konflik Aceh: Collective Memory Masyarakat Aceh". Laporan Hibah Penelitian (Hibah Kerjasama Antar Perguruan Tinggi Pekerti). Tahun Anggaran 2010. Universitas Airlangga, Surabaya. Van Leuween, Lizzy. 2011. Lost in Mall: an the in Ethnography of Middle-class Jakarta 1990s. Leiden: KITLV Press. Heryanto, Ariel. 1999. "The Years of Living Luxuriously", dalam Culture and Privilege in Capitalist Asia. (p. 159-87). London dan Newyork: Routledge. Hew, Wai-Weng. 2013. "Expressing Chinese Muslim Preachers", dalam SM Sai dan CY Hoon (ed.), Chinese Indonessian Reassessed; History, Religion and Beloging. (p. 178-199). London: Routledge. Kokoschka, Alina. 2009. "Islamizing the Market? Advertising, Products, and Consumption in an Islamic Framework in Syria", dalam J. Pink (ed.), Muslim Societies the Age of Mass Consumption. (p. 225-240). Newcastle Upon Tyne: Cambridge Scholars. in Macdonald, Dwight. 1998. "A Theory of Mass Culture", dalam J. Storey (ed.), Cultural Theory and Popular Culture. (p. 22-36). Athens: The University of Georgia Press. Muzakki, Akh. 2007. "Islam as Symbolic Commodity: Transmitting and Consuming through Public Sermons in Indonesia", dalam P. Kitiarsa in Asia: (ed.). Religious Commodifications Marketing Gods. (p. 205-219). London: Routledge Pitana, I.G., dan Gayatri, Putu G. 2005. Sosiologi Pariwisata, Kajian Sosiologis Terhadap Struktur, Sistem Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset. Islam dan Dampak-dampak Reid, A. 1969. The Contest for North Sumatra, Atjeh, the Netherlands and Britain 1858-1898. Kuala Lumpur: University of Malaya Press. Ricklefs, M.C. 1993. A History of Modern Indonesia since C1300. London: Macmillan. Strinati, Dominic 2004. An Introduction to Theories of Popular Culture. London: Routledge. Spradley, James P. 2007. Metode Etnografi. oleh M. Zulfa Elizabeth. Diterjemahkan Yogyakarta: Tiara Wacana. 234
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Sex Tourism dalam Paradigma Pembangunan Pariwisata Perkotaan Widyastuti Perencanaaan Kepariwisataan ITB Abstrak Dunia industri pariwisata yang mengandalkan jasa, menjadi jembatan yang potensial bagi daerah yang mengalami kemunduran ekonomi kearah peningkatan pendapatan sehingga dapat menjadi devisa daerah/ negara yang berfungsi untuk menaikkan kesejahteraan dan kestabilan pembangunan. Pasangnya arus urbanisasi, dalam berbagai multiplier menimbulkan pembangunan perkotaan yang salah satu acuannya mengarah pada pembangunan pariwisata. Pariwisata perkotaan, yang pada dasarnya merupakan suatu sense jasa yang menjual konsumsi kesenangan/pleasure dan tidak mendasarkan pada fungsi pertanian, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi salah satu andalan suatu kebijakan dalam peningkatan pendapatan khususnya dalam koridor pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak yang ditimbulkan dari adanya fenomena sex terhadap pembangunan pariwisata perkotaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa observasi, wawancara dan studi literatur untuk pengumpulan data. Hasil studi dari penelitian ini mencakup pada pembangunan pariwisata perkotaan, maka muncullah suatu tarikan yang dapat menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung dan membelanjakan uangnya dalam sense of pleasure di atmosfer perkotaan. Bermacam-macam dari tarikan ini menghasilkan produk yang beragam, salah satunya yakni dengan adanya industri jasa seks yang dikemas dalam industri pariwisata. Ibarat koin yang bermata dua, sex tourism hadir sebagai satu bentuk tarikan yang berfungsi sebagai angin segar sekaligus sebagai catatan hitam dalam pembangunan pariwisata perkotaan. Implikasi kedua mata koin ini kemudian berdampak pada sektor ekonomi dan tatanan sosial perkotaan yang multikultur. efek tourism di kota besar Kata Kunci : pariwisata perkotaan, sex tourism, industri pariwisata, devisa, pembangunan pariwisata PENDAHULUAN Pola keberagaman interaksi dan aktivitas sosial manusia, bermula pada banyaknya percampuran budaya yang dibawa oleh berbagai jenis budaya yang kemudian hidup dan diadopsi di suatu tempat. Hal ini kemudian bermuara pada iklim yang majemuk, yang mana kemudian dikenal oleh banyak orang sebagai sifat alamiah kota. Merujuk pada sifat alamiah kota yang bersinggungan dengan industri pariwisata ini, menurut Law (1996: 1), bahwa kota merupakan jenis destinasi pariwisata yang paling penting di dunia sejak tahun 1980-an. Dalam fenomena kepariwisataan dunia, pertumbuhan kota dipandang sebagai suatu proses kompleks yang terkait dengan budaya, gaya hidup, dan sekumpulan permintaan yang berbeda terhadap liburan dan perjalanan (Page, 1995: 1). Dalam industri pariwisata, kota dilihat sebagai suatu destinasi dengan multimotivasi, tidak seperti resor-resor pada umumnya (Law, 1996: 3). Orang-orang datang ke suatu kota dengan memiliki berbagai tujuan, misalnya: bisnis, kegiatan hiburan dan rekreasi, mengunjungi keluarga dan kerabat, atau urusan pribadi lainnya. Seringkali, mereka mengunjungi kota untuk lebih dari satu alasan (Adriani: 2000). Berbagai unsur kehidupan kota ini, kemudian mendatangkan implikasi pada suatu bentuk sifat baru dari turunannya yakni perkotaan, yang melihat bahwa iklim keheterogenitasan ini tidak hanya dalam bentuk ruang (bentuk kota), melainkan sebagai suatu bentuk sifat yang lebih fleksibel, bukan berbentuk geografis atau administrasi. Kawasan Perkotaan Di awal telah dijelaskan bahwa kota secara spasial, dapat berarti suatu wilayah dengan letak geografis dan batas administratif yang jelas. Tulisan ini, mengadopsi turunan dari konsep kota tersebut yakni berupa keadaan sifat dari suatu wilayah yang kemudian tidak berupa ruang lagi. Kawasan perkotaan didefinisikan sebagai kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi (Pedoman RDTR Kota). Page (1995) mengungkapkan bahwa kawasan perkotaan muncul sebagai akibat dari proses urbanisasi. Selanjutnya, mengacu pada definisi kawasan perkotaan tersebut, maka 'perkotaan' memiliki pengertian yang menunjukkan sifat kekotaan, yaitu yang mempunyai 235
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kegiatan utama bukan pertanian, tetapi permukiman, pusat kegiatan ekonomi dan jasa (Adriani: 2000). Pariwisata Perkotaan Mengenai pariwisata perkotaan ini, ada beberapa pendapat para ahli yang merujuk pada aktivitas pariwisata perkotaan, antara lain: Klingner (2006: 1) mendefinisikan pariwisata perkotaan secara sederhana sebagai sekumpulan sumber daya atau kegiatan wisata yang berlokasi di kota dan menawarkannya kepada pengunjung dari tempat lain. ..."a set of tourist resources or activities located in towns and cities and offered to visitors from elsewhere". Definisi lain dikemukakan oleh Inskeep (1991: 163) yang menekankan pada peran pariwisata dalam perkotaan sebagai berikut: ..."urban tourism........a very common form of tourism takes place in large cities where tourism may be important but is not a primary activity of the urban area". a. Tourist-historic city (kota wisata sejarah) Konsep kota wisata sejarah merupakan konsep pariwisata perkotaan yang menjadikan sejarah sebagai daya tarik wisatanya. Komponen-komponen dari kota wisata sejarah ini antara lain lingkungan dengan arsitektur sejarah dan morfologi perkotaan, even sejarah dan akumulasi artefak budaya, keberhasilan artistik yang merupakan bahan baku dari konsep ini (Ashworth dan Tunbridge, 1990: 72). b. Cultural city (kota budaya) Konsep kota budaya seringkali diidentikkan dengan kota sejarah atau kota heritage. Konsep kota budaya jauh lebih luas dibandingkan dengan kota sejarah atau heritage. Komponen-komponen kota yang menjadi daya tarik wisata utama bagi kota-kota budaya adalah: 1) museum dan wisata heritage, 2) distrik-distrik budaya (pecinan, kampong arab), 3) masyarakat etnis, 4) kawasan hiburan, 5) wisata ziarah, 6) trail sastra (Evans dalam Richards dan Wilson, 2007: 61). c. Fantasy city Mullins tourism urbanisation sebagai urbanisasi yang didasarkan pada penjualan dan konsumsi kesenangan/pleasure. Dalam tourism urbanisation kemudian perkembangannya, menumbuhkan bentuk-bentuk khusus dari pariwisata perkotaan. Bentuk umum dari pariwisata yang memanfaatkan unsur-unsur perkotaan (bukan pertanian) dan segala hal yang terkait dengan aspek kehidupan kota (pusat pelayanan dan kegiatan ekonomi) sebagai daya tarik wisata. Beberapa poin penting yang diperhatikan dalam pariwisata perkotaan ini, antara lain: (1991) juga mengatakan bahwa
Pariwisata perkotaan tidak selalu harus berada di wilayah kota atau pusat kota. Pariwisata perkotaan dapat berkembang di wilayah pesisir, misalnya, dengan mengembangkan hal-hal yang terkait perkotaan sebagai daya tarik wisatanya. Berbeda dengan kota wisata. Kota wisata adalah kota yang memang dibangun untuk pariwisata dan wisatawan, mengandalkan pariwisata sebagai sektor utama penggerak perekonomian kota. Konsep kota fantasi muncul pada akhir abad ke-19 di Amerika (Page, 2003: 44) di Amerika. Konsep yang paling terkenal adalah Hannigan Fantasy City. Hannigan (1998 dalam Page, 2003: 44-45)) mengidentifkasi enam karakteristik Fantasy City: 1. Fokus pada themocentricity, didasarkan pada tema yang ditentukan. 2. The city is aggressively branded, tercermin dari strategi pemasaran dan produk-produknya. 3. Day and night operation is a common feature, tidak seperti pusat perbelanjaan yang operasi waktu siangnya besar. 4. Modularisation of products, di mana keberagaman komponen dirangkai untuk menghasilkan berbagai pengalaman yang lebih luas. 5. Solipsisicity, dimana kota secara ekonomi, budaya, dan fisik terpisah dan terisolasi dari lingkungan sekitarnya dalam suatu 'kota ilusi'. 6. Postmodernity, di mana kota dibangun dengan teknologi sensasi pertunjukan. Kota menarik sumber inspirasi utama dari model Disney, yang secara luas ditiru. Model Disney memunculkan konsep gambar-gambar bergerak dan taman hiburan ke dalam dunia fantasi menggunakan teknologi yang menciptakan kondisi hiperrealitas. simulasi, realitas virtual, dan Konsep pariwisata perkotaan yang saat ini berkembang di dunia sedikitnya ada enam konsep, yaitu tourist-historic city, cultural city, resort city, fantasy city, creative city, dan urban ecotourism. Mengutip dari tulisan Adriani (2000), berikut penjelasan singkat dari masing-masing konsep pariwisata perkotaan tersebut: Creative city (new urban tourism) (Richard and Wilson, 2008). Konsep kota kreatif mulai dikembangkan pada tahun 1990 di Inggris dan selalu dikaitkan dengan pariwisata budaya. Kota kreatif merupakan bentuk generasi baru dari pariwisata perkotaan. 236
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Urban ecotourism Urban ecotourism merupakan konsep pariwisata perkotaan yang berwawasan lingkungan. Konferensi Internasional tentang Urban Ecotourism pada tahun 2004 menghasilkan deklarasi tentang urban ecotourism. Isi deklarasi tersebut menyatakan bahwa urban ecotourism dikembangkan untuk tujuan: - Memulihkan dan mengkonservasi warisan alam dan budaya, termasuk lanskap alam dan keanekaragaman hayati dan juga budaya asli. - Memaksimalkan manfaat lokal dan melibatkan masyarakat kota sebagai pemilik, investor, tamu, dan pemandu. - Memberikan pembelajaran kepada pengunjung dan penduduk tentang lingkungan, sumber daya heritage, serta keberlanjutan. - Mengurangi jejak ekologis. pelacuran, dalam prakteknya sendiri mengandung tiga unsur yang meliputi: pembayaran, promiskuitas, dan ketidakacuhan emosional (Truong, 1992). Khususnya di Indonesia, pelacuran dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak sah dan umumnya dianggap miring bagi masyarakat luas (Hull, 1997). Tercatat dalam sejarah, bahwa pelacuran di Indonesia secara tersirat telah ada sejak masa kerajaan-kerajaan di Jawa (Hull, 1997). terjadi pada masa penjajahan ketika Transformasi pelacuran dilegalkan oleh pemerintah VOC sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan bagi para tentar, dan para pekerja asing yang singgah di nusantara (Ibid). Dampak Pariwisata Swarbrooke (1999), bahwa ada beberapa akibat yang ditimbulkan dari industri pariwisata, yang mana dampak pada masyarakat dalam kehidupan sosial dan juga berpengaruh terhadap alam serta lingkungan. Berdasarkan pada beberapa definisi konsep pariwisata perkotaan di atas tersebut, maka konsep sex tourism pada tulisan ini merujuk pada salah satu aspek konsep pariwisata perkotaan yakni fantasi city. TABEL 1. DAMPAK PARIWISATA Dampak Ekonomi Lingkungan Sosial Sex Tourism Definisi Sex Tourism merujuk pada UNWTO: Sex tourism as trips organized from within the tourism sector, or from outside this sector but using its structures and networks, with the primary purpose of effecting a commercial sexual relationship by the tourist with residents at the destination. Gambar 1. Pekerja seks di etalase brothel Sumber : Pada prakteknya, sex tourism merupakan bagian dari suatu bentuk aktivitas transaksi seksual komersial yang melibatkan beberapa aktor, peran aktor dan sistem. Aktivitas ini dikenal juga dengan istilah prostitusi/ pelacuran, yang dalam bahasa Inggris disebut prostitution. Prostitusi didefinisikan sebagai praktik hubungan seksual sesaat, yang kurang lebih dilakukan dengan siapa saja, untuk imbalan berupa uang. Konteks Positif Negatif
Foreign Exchange Earnings - Contributions To Government Revenues - Employment Generation - Infrastructure Development - Development of Local Economies Leakage - Enclave - Tourism Infrastructure Cost Increase in Prices (Inflation) - Economic Dependence Seasonal Characteristics Conservation of important natural areas - Conservation of archeological and historic sites - Improvement of environment - Enchantment of the environment - Improvement of infrastructure - Increasing environmental awareness - Pollution of environment - Waste disposal problems - Damage to archeological and historic pride Conservatio n of cultural heritage -Cross- cultural exchange - Renewal of cultural pride Overcrowdin g and loss of amenities for residents - Cultural impacts - Social problems
Sumber: Swarbrooke. Sustainable Tourism Management. 1999 237
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas sex jasa yang ditawarkan kepada wisatawan, yang menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pembangunan pariwisata perkotaan. Namun di sisi lain, aktivitas sex tourism ini juga menjadi salah satu bentuk kriminalitas dan catatan hitam bagi pariwisata perkotaan. Sex tourism disini dinilai seperti koin yang memilki dua sis dan pisau yang bermata tajam. Kedua sisi koin ini, berimplikasi positif dan negatif bagi tatanan masyarakat dan pembangunan perkotaan. Sementara itu, sex tourism juga seperti pisau yang bermata tajam, karena ketabuan bagi sebagian besar masyarakat, yang dlaam hal ini merupakan masyarakat Indonesia. Adanya fenomena ini seringkali jarang dibahas untuk dicari solusinya, sehingga sex tourism tetap tumbuh dan menjamur, sekalipun telah muncul peraturan daerah yang berusaha untuk menanggulangi dampak dari adanya aktivitas ini. Akan tetapi hal tersebut lebih pada tindakan untuk menghilangkan ruang untuk mengakses wisata jasa ini, bukan pada tindakan untuk mengkoordinir para individu yang terlibat di dalamnya. Komponen yang dijadikan variable dalam penelitian ini, meliputi aktivitas sex tourism di kota-kota besar di dunia maupun di Indonesia, dampak positif dan negatif dari sex tourism ini berkaitan dengan pembangunan pariwisata perkotaan. tourism sebagai salah satu wisata METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang manaciri dari metode kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk deskripsi yang berupa teks naratif, kata- kata, ungkapan, pendapat, gagasan yang dikumpulkan oleh peneliti dari beberapa sumber sesuai dengan teknik atau cara pengumpulan data. Kemudian, data dengan dikelompokkan pendekatan interpretatif terhadap subjek selanjutnya dianalisis (Denzin dan Lincoln,2009:2). Objek dari penelitian ini meliputi aktivitas sex tourism yang terjadi di beberapa kota-kota besar di Asia, Eropa dan Amerika yang terkenal dengan aktivitas sex tourismnya sebagai salah satu faktor penarik pertumbuhan pariwisata perkotaan, seperti Hongkong, Amsterdam, dan lainnya. Sebagai perbandingan, kemudian dikomparasikan dengan kota-kota besar di Indonesia, yang juga terkenal dengan aktivitas sex tourismnya sebagai salah satu aktivitas yang menjadi magnet pada pertumbuhan pariwisata perkotaan di Indonesia. Sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah para pelaku yang terlibat dalam industri sex tourism, yang meliputi para pekerja seks, mucikari dan individu lainnya yang terkait dengan aktivitas tersebut. Karakteristik subjek dalam penelitian ini dilakukan secara purpossive sampling, yaitu penentuan subyek diambil sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Karakteristik tersebut adalah: berdasarkan kebutuhan individu yang berprofesi sebagai pekerja seks baik yang terkoordinir maupun yang tidak terkoordinir oleh sistem, mucikari atau perantara, dan lain yang bersinggungan dengan aktivitas sex tourism ini. Jumlah subjek penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang, hal ini merujuk pada Poerwandari penelitian (2001), Penelitian kualitatif, terletak pada kedalaman dan proses, cenderung dilakukan dengan jumlah kasus yang sedikit. Terkait dengan tema penelitian ini yang juga bersinggungan dengan hal sensitif dan tabu di masyarakat, maka untuk identitas subjek adalah rahasia. Adapun lokasi penelitian untuk pengambilan data primer dalam penelitian ini, peneliti mengambil sample di tiga kota besar di Indonesia, yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya. Alasan pada penentuan ketiga kota besar di Indonesia ini, terkait dengan subjektivitas peneliti, merujuk bahwa ketiga kota ini memiliki lokalisasi maupun bekas lokalisasi yang cukup dikenal oleh masyarakat luas, dan ketiganya merupakan tiga kota terbesar di Indonesia. individu jumlah bahwa subjek fokus penelitiannya Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Data Primer pada penelitian ini, menggunakan (2005), teknik observasi, merujuk pada Moleong berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan orang- orang yang diamati, observasi dibedakan menjadi dua jenis, yakni obeservasi partisipan dan observasi non partisipan. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk observasi non partisipan dimana peneliti hanya mengamati tingkah laku subjek tanpa ikut aktif dalam kegiatan subjek, karena sebagai pengamat. Observasi ini bertujuan untuk cross-check fenomena di lapangan dan untuk mengetahui gambaran yang jebih jelas mengenai aktivitas sex tourism sebagai salah satu faktor pembangkit dari pariwisata perkotaan. Sementara untuk pengambilan data sekunder, dilakukan dengan studi literatur, yang bertujuan untuk pengambilan data tanpa mengamati langsung dan sebagai penunjang dari data primer. Studi literature bersumber dari buku, jurnal/artikel dan dari media internet. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui bagaimana aktivitas sex tourism di beberapa kota besra di Asia, Eropa dan Amerika, terkait keeksistensiannya sebagai salah satu faktor penarik bagi pariwisata perkotaan. peneliti hanya Instrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman wawancara, berupa pertanyaan terbuka (interview guide). Terkait dengan penelitian kualitatif, yang mana peneliti juga termasuk sebagai slaah satu instrumen penelitian, hal ini seperti dikemukakan oleh Nasution (1990), bahwa instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah peneliti 238
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 sebagai instrumen utama, didukung pedoman wawancara dan catatan kecil observasi (field notes). Pedoman wawancara sebagai pertanyaan terbuka dikembangkan dan diperdalam di lapangan untuk cross check. . Pariwisata Perkotaan Rekonstruksi Ekonomi Konsumsi Kesenangan/ Pleasure Pusat Ekonomi/ Jasa Pada bagian analisis data penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dan interpretatif. Hal ini merujuk bahwa analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengatur secara sistematis pedoman wawancara, data kepustakaan, kemudian memformulasikan secara deskriptif, selanjutnya memproses data dengan tahapan reduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan. Miles dan Herberman (dalam Putra, 2009: 53). SEX TOURISM HASIL DAN PEMBAHASAN Pariwisata Perkotaan dan Industri Jasa Salah satu bentuk pengembangan perekonomian perkotaan adalah dengan adanya tarikan kota dalam pariwisata, sebagai salah satu produknya yaitu melalui wisata jasa (prostitusi/ sex tourism) Melihat pada sudut pandang suatu iklim perkotaan, yang mana di dalamnya hidup berbagai macam keheterogenitasan masyarakat yang saling berbaur satu sama lain, kemudian terjadinya interaksi sosial diantara mereka. Pembangunan pada dasarnya memerlukan sumber daya yang bersifat sinergis dan saling menopang, selain itu juga diperlukan sumber pendapatan yang mampu menjadi dasar energi bagi suatu kota atau daerah dalam penghidupannya. Salah satu bentuk pengembangan suatu ruang untuk segi penghidupannya adalah dengan menghasilkan suatu tarikan yang mampu menjadi magnet bagi pengunjung atau orang luar agar berkunjung dan memberikan dampak positif. Merujuk pada sektor pariwisata, dalam hal ini orang luar yang dimaksud adalah para wisatawan yang datang ke duatu tempat untuk menghabiskan energinya berupa materi yang kemudian berdampak pada sisi positif bagi perkembangan ekonomi di daerah tersebut. Tulisan ini mengangkat isu yang dilematis dalam penghidupan pariwisata perkotaan, yakni merujuk pada jenis industri jasa yang tidak mengandalkan pada sektor pertanian maupun alam, melainkan pada bentuk konsumsi kesenangan/ pleasure yang kemudian menjadi sumber pendapatan suatu daerah/ kota juga masyarakatnya. Jenis industri yang mampu menarik wisatawan dengan magnet yang kuat dalam koridor pariwisata perkotaan ini, merujuk pada insutri jasa wisata seks (sex tourism) yang berkembang di beberapa tempat baik di kota, daerah pinggiran, maupun pesisir yang mengandalkan sifat pariwisata perkotaan sebagai sumber penghasilannya. Dalam restrukturisasi perekonomian global dan deindustrialisasi di beberapa kota di dunia, pariwisata dan pengembangan pariwisata berperan penting dalam memperbaiki perekonomian kota yang mulai menurun (Law, 2000). konteks Gambar 2. Alur keterkaitan pariwisata perkotaan dengan sex tourism Sumber: Analisis peneliti Sex Tourism Sebagai Suatu Bentuk Tarikan Pariwisata Perkotaan Pengembangan pariwisata perkotaan bagi suatu tempat/ kawasan memerlukan suatu bentuk tarikan (magnet) berupa produk wisata jasa yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung dan datang ke tempat tersebut. Merujuk pada sifat perkotaan sendiri yang mana terdapat segala macam aspek yang heterogen baik dari segi masyarakat, budaya dan tatanan sosial. Maka salah satu upaya yang relevan dilakukan adalah dengan mengembangkan diversifikasi produk yang tidak homogen dan "menjual" ke wisatawan. Salah satu bentuk tarikan yang dapat dikembangkan yakni dengan produk wisata jasa yang mampu menarik massa wisatawan dengan mudah dan efisien. Segala macam bentuk kebutuhan sifat "perkotaan" ini kemudian bermuara pada pariwisata perkotaan. Diagram di bawah ini, merangkum bagaimana beberapa aspek yang disebutkan sebelumnya saling berkaitan dengan pariwisata perkotaan. 239
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 DIVERSIFIKASI PRODUK HETEROGENITAS WISATAWAN JASA YANG MUDAH "MENARIK" MASSA PARIWISATA PERKOTAAN Gambar 3. Keterkaitan faktor dengan pariwisata perkotaan Sumber: Analisis Peneliti Diversifikasi produk dalam menarik perhatian wisatawan merupakan salah satu bentuk sarana yang diupayakan produsen (pemilik modal/ pemerintah setempat) untuk dapat menarik massa para wisatawan yang berkunjung ke suatu tempat tersebut. Produk pariwisata yang umumnya intangible, menjual beraneka macam atau kesenangan yang variatif dan sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Salah satu bentuk jasa dalam industri pariwisata adalah adanya transaksi prostitusi yang di dalamnya terdapat aktivitas sex tourism. Produk jasa ini, telah menjadi salah satu bentuk tarikan awal atau bahkan menjadi ikon pariwisata sebuah tempat dalam menarik para wisatawannya. Penelitian Truong (1992) mengenai industri pariwisata seks di Thailand, menjelaskan bahwa industri telah mampu menarik sejumlah besar wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung dan menghabiskan leisure time nya di Thailand. Hal ini berdampak pada penghasilan faktor ekonomi daerah setempat dan para pekerja yang bergantung pada industri ini. jasa ini Sex Tourism di Indonesia vs Sex Tourism di Dunia Sex tourism di dunia pariwisata sendiri, merupakan salah satu bagian dari industri jasa komersial yang merujuk pada unsur pleasure/ kesenangan. Dengan demikian, melihat aspek dari sifatnya maka sex tourism masuk kepada sifat pariwisata perkotaan (urban tourism) yang menjual konsumsi kesenangan dan tidak ada kaitannya dengan lahan pertanian. Pada beberapa kasus, sex tourism jarang diangkat untuk menjadi salah satu hal yang serius dan perlu dikritisi, mengingat bahwa hal ini merupakan suatu ketabuan yang sudah menjadi "rahasia umum", karena dianggap bertentangan dengan norma asusila dan norma agama, terlebih bagi budaya timur, termasuk Indonesia. Di Indonesia, sex tourism tumbuh menjamur dan menjadi slaah stau bentuk ladang mata pencaharian bagi beberapa individu yang terlibat dalam aktivitas tersebut, tidak hanya bagi pekerja seks. Berbeda dengan di beberapa Negara di Eropa seperti Belanda dan Polandia misalnya, yang mana industri sex tourism legal dan para pekerja seksnya menjadi salah satu profesi yang legal, sehingga pengawasan dan kontrolingnya lebih terjaga. Hal ini berfungsi berpengaruh terhadap kontroling sosial, kriminalitas dan penyebaran penyakit menular akibat aktivitas terpantau dan dapat diantisipasi. Sementara di Indonesia, sex tourism lebih terkesan "terselubung" dan underground. Industri ini tumbuh menjamur tanpa pengawasan dan kontroling, di satu sisi karena beberapa aturan pemerintah daerah sudah menghapuskan adanya lokalisasi, sehingga kini kemudian dianggap ilegal. Hal ini merujuk bahwa aktivitas sex tourism ini bertentangan dengan norma agama dan asusila, bertentangan dengan budaya timur. Sisi lain, aktivitas ini tetap ada dan tumbuh makin subur tanpa pengawasan yang ketat. Undang-undang terkait sex tourism di Indonesia, merujuk kepada beberapa aturan pemerintah daerah terkait penghapusan lokalisasi dan undang-undang pornografi yang menjadi dasar pijakan terkait aktivitas ini, tetapi, penghapusan dan ketabuan tersebut justru menjadi boomerang yang berimplikasi lebih negatif, karena kontroling sosial bagi masyarakat, termasuk individu lebih tidak terkendali dan seperti tidak mendapat perhatian. Sebagai salah satu buktinya adalah dengan semakin mudanya usia anak yang dilacurkan dari tahun ke tahun (ECPAT, 2013). Bisnis prostitusi anak, trafficking anak yang dewasa ini masuk ke dalma salah satu kriminalitas dalam jaringan kejahatan internasional (karena bertentangan dengan HAM), melibatkan korban yang makin muda usianya. Sebagian korban yang merupakan usia di bawah 18 tahun ini, merupakan perempuan yang kemudian dijadikan komoditas untuk bisnis sex tourism, baik yang terorganisasi maupun yang tidak terkoordinasi. Sex tourism ini hidup dan tumbuh dalam iklim perkotaan dan merupakan magnet yang kuat untuk menarik wisatawan datang berkunjung ke suatu tempat ke suatu tempat tersebut. Sex tourism di Negara- negara Eropa, Asia dan Amerika tidak selalu murni menjual hanya sebatas seks, akan tetapi selalu disisipkan pada industri hiburan yang lain ataupun pada wisata jenis lain dengan tujuan untuk menjadi nilai lebih bagi minat dan ketertarikan wisatawan. Begitu juga halnya dengan yang terjadi di Indonesia, bisnis ini menjadi parasit yang menempel di sektor jasa lain, termasuk pada jenis pariwisata lainnya. Bagaimanapun, permintaan pasar akan bisnis ini semakin meningkat dan selalu dibutuhkan. tersebut yang lebih Sex Tourism: Angin Segar Pariwisata Perkotaan Davidson dan Taylor (1994) pada penelitiannya pada LSM ECPAT, mengenai sex tourism di Thailand menerangkan bahwa pada tahun 1989, lebih dari empat juta wisatawan mengunjungi Thailand, dan angka ini kemudian meningkat pesat selama dekade terakhir. Pada tahun 1999, sekitar 8.652.000 wisatawan mengunjungi Thailand, dan pada tahun 2002 jumlah itu meningkat 240
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 menjadi yang mengunjungi Thailand pada setiap tahunnya, sekitar 60% adalah laki-laki, dan LSM memperkirakan bahwa 70% dari wisatawan laki-laki di Thailand adalah wisatawan yang mencari "fantasi" sex tourism dalam transaksinya ke negara tersebut. Tidak hanya di Asia Tenggara dengan Thailand sebagai salah satunya, fenomena sex tourism juga telah mengangkat beberapa "ikon" pariwisata jenis ini pada beberapa negara lain seperti Brazil, negara- negara di Afrika dan Pulau Karibia (Davidson dan Taylor, 1994). sekitar 10.873.000. Wisatawan ....In contrast to tourists visiting destinations where they seek sexual gratification, even less is known about prostitutes traveling to their workplace. Even so a large number of {{internationals|| are working in strip joints, massage parlors, brothels, and walking the streets in most countries (Leheny 1995; Maurer 1991; Schmitz 1987b; Symanski 1981). Often they are sought by sex seekers and brothel owners, as they providean {{exotic||touch. (Hanson1997) Sex tourism dari sisi positifnya, merupakan salah satu bentuk pendongkrak perekonomian beberapa negara miskin-berkembang untuk pemenuhan devisa negara/ daerah, sehingga tetap dipertahankan dan menjadi suatu bentuk komoditas utama. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan negara-negara maju di Eropa seperti di Belanda misalnya, menjual sex tourism sebagai suatu bentuk lifestyle bagi setiap wisatawan yang datang. Beberapa negara di Asia dan Eropa memulai "karir" pariwisata perkotaannya dari bisnis sex tourism. Dampak positif tersebut terangkum dalam beberapa point berikut ini:
Pajak yang besar dari usaha ini, masuk sebagai devisa negara. Berikut beberapa usaha sejenis yang dikenal "hitam". Contoh: kasino di Vegas, sex tourism di Thailand dan beberapa negara berkembang di Amerika Selatan. (Altindag, 2013) (Truong, 1992) (Hull, 1997). Pembangunan infrastruktur negara berkembang mengandalkan dari pajak dari usaha ini (Truong, 1992). Upah yang besar bagi para penyalur di usaha ini, sehingga bisa berinvestasi pada usaha jenis lain serupa property. Beberapa negara mempertahankan sex tourism di wilayahnya untuk menarik wisatawan datang, sekalipun pelaku pekerja seks nya bukan dari lokal negara tersebut (sex tourism kelas atas) Sex Tourism Dalam Pariwisata Perkotaan: Suatu Momen Yang Dicari! Selain dampak positif yang dihadirkan wisata jasa sex tourism dalam atmosfer kehidupan perkotaan, dalam dunia pariwisata internasional, kedatangan wisatawan mancanegara ke suatu negara lain, selain karena urusan pekerjaan atau lainnya, juga mencari eksplorasi dari jasa sex tourism di suatu negara tersebut. Merujuk pada kutipan dari Annals of Tourism Research, Vol. 26, No. 2, pp. 251- 266, 1999.
...that all the motivations for holiday taking - relaxation, fantastical escape, family bonding, adventure, doing something different - y apply equally to visiting a sex worker... (Ryan, 2000) Dilema Sex Tourism Sex Tourism/ Prostitution : Catatan Hitam Pariwisata Pembahasan sebelumnya, melihat pada dampak positif yang dihadirkan oleh sex tourism sebagai suatu bentuk industri jasa yang menjual pleasure kepada konsumennya dan sebagai sumber devisa bagi pariwisata perkotaan. Selanjutnya pembahasan berikut akan melihat bagaimana perkembangan sex tourism dalam atmosfer pariwisata perkotaan yang kemudian memberi segenap ruang negatif yang berimbas pada struktur sosial dan kriminalitas. Mengutip dari Opperman (1999), mengenai tarikan pariwisata dengan produk sex tourism di negara-negara Eropa dan negara berkembang, bahwa bentukan industri pariwisata jasa jenis ini, erat kaitannya dengan adanya ketergantungan antara suatu bentuk hubungan korelasi antara wisatawan-pelaku usaha (pekerja seks/ germo). On one side are those that intend to reveal the male sex tourist flows from the developed to the developing countries. Very often they highlight child exploitation and/or place sex tourism in the context of the exploitation of developing countries . (Ackermann and Filter 1994; Graburn 1983; Latza 1987; Maurer 1991; Meyer 1988; Launer 1993; O|Grady 1992; Reinhardt 1989; Renschler 1987a; Schoning-Kalendar 1989; Thiemann 1989). Kondisi ini kemudian digambarkan dalam ilustrasi berikut ini. 241
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Sex Tourism sebagai Suatu Bentuk Kriminalitas? PROSTITUTION SEX TOURISM Gambar 3. Korelasi antara Prostitusi dan Sex Tourism Sumber: Martin Oppermann (Annals of Tourism Research, Vol. 26, No. 2, pp. 251-266, 1999) Pada beberapa penelitian dan makalah ilmiah yang membahas mengenai sex industri pariwisata, menerangkan bahwasanya industri jasa serupa ini menjadi sangat penting sebagai suatu bentuk "magnet" yang mampu menarik para wisatawan untuk datang berkunjung. Sisi lain, industri ini juga seringkali menjadi catatan buruk yang merusak citra positif tempat tersebut. Beberapa hal penting yang berkaitan antara sex tourism dengan keberadaan suatu tempat dan industri pariwisata, adalah sebagai berikut: • Setiap Kota besar memiliki tempat lokalisasi. Baik di tourism dalam Sebagai sebuah produk jasa yang juga memiliki implikasi negatif pada suatu tatanan sosial, sex tourism tidaklah hadir secara otonom. Industri ini kerap kali melibatkan beberapa investor modal yang juga memiliki kepentingan dan bergerak di bidang usaha lain (Truong, 1992). Serupa dengan hal tersebut, sex tourism tidaklah hanya bersifat lokal dan berdiri di satu daerah saja. Jaringan bisnis ini telah saling berkaitan seperti rantai dan mengakar dengan skala kepentingan yang lebih besar. Senada dengan penelitian Opperman (1999), bahwasanya industri ini melibatkan jaringan yang luas dan juga saling memback-up satu sama lain. Industri ini juga memiliki multi rantai dengan industri lain seperti bisnis hiburan malam, peredaran narkoba, traficking yang melibatkan para distributor (germo) mulai dari skala kecil sampai pada mafia kelas atas. Adanya bentuk sistem penguasaan sekelompok orang yakni yang diposisikan sebagai para "bos" terhadap para pekerja langsung (pekerja seks misalnya) dalam industri ini, memperlihatkan adanya eksploitasi para kaum marjinal atas yang dominan. Selain itu, keterkaitan sex tourism dengan bisnis peredaran narkoba aparat "pemerintah" dan para mafia yang saling bersinggungan, turut melahirkan suatu bentuk kriminalitas baru dalam kehidupan sosial. Hal ini tentu saja mencoret citra positif pariwisata perkotaan di tempat tersebut. yang melibatkan para oknum Sex tourism identik dengan eksploitasi kaum marjinal, individu maupun kelompok. Baik sex tourism maupun prostitusi selalu melibatkan multi rantai yang terkait dengan usaha lainnya, seperti: perjudian, peredaran narkotika, human traficking dan pembunuh bayaran. negara berkembang maupun di negara maju. Beberapa Lokalisasi daerah dan dikenai pajak Beberapa Lokalisasi daerah dan dikenai pajak Beberapa lokalisasi legal sering ada sidak dan
pungutan liar di luar pajak Para "oknum" nakal yang memungut "upeti" dari setiap lokalisasi secara ilegal Beberapa lokalisasi kemudian ditutup dan menjadi ilegal. Hal ini berimbas pada penyebaran spot prostitusi dan tidak adanya kontrol terhadap aktivitas ini maupun para pelaku di dalamnya. Adalah tidak mungkin memerangi hal ini secara menyeluruh bahkan sampai ke akar Baik seks tourism maupun prostitusi selalu menjadi benalu yang "dibutuhkan" dan menempel pada usaha induk. Beberapa bentuk aktualisasi budaya menolak sex tourism di daerahnya, sebagai suatu "image" yang kotor karena bertentangan dengan pola hukum normatif dan nilai luhur agama setempat.Adanya ketidakseimbangan pola upah dalam sistem kerja ini (Truong, 1992) Razia yang berkaitan dengan usaha ini, hanya bersifat formalitas dan hanya menyisir pelaku usaha ini di tingkat bawah (pinggir jalan) dan melindungi yang lebih "high class". Mengenai kaitan antara sex tourism dengan bentuk kriminalitas ini, berikut bentuk studi kasus yang terjadi di negara-negara Eropa. Tabel berikut ini menjelaskan hasil kuantitatif dari beberapa kasus kriminalitas dari pariwisata perkotaan di beberapa negara Eropa, yang mana sex tourism/ prostitusi adalah bagian salah satunya. 242
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 the political salience of public order and crime issues. Hong Kong supports a relatively large public and private policing establishment. In the last two decades about 12 percent of annual government expenditure was devoted to the maintenance of security, an outlay that is exceeded only by spending on health and education. Gambar 4. Tabel jumlah statistik kriminalitas pariwisata perkotaan di negara-negara Eropa Sumber: Altindag, 2013 Selain itu, berikut merupakan ulasan beberapa studi ilmiah mengenai dampak dari kriminalitas yang melibatkan pariwisata perkotaan, yang mana sex tourism/ prostitusi menjadi salah satu bagian dari penyumbang masalah tersebut. The impact of crime on tourism is economically significant. For example, for an average country with a population of 25 million, a 10% increase in aggregate violent crime rate leads to about $140 million (in 2000 dollars) decline in international tourism revenue. Using Siegfried locally-owned entertainment venue multiplier of 1.5 as a lower bound, the economic impact of such an increase in violent crime rate is estimated to be at least $200 million. ( Altindag, Duha T. Crime and International Tourism. 2013. Forthcoming in the Journal of Labor Research ) and Zimbalist (2000)'s Kriminalitas yang diakibatkan oleh adanya industri sex tourism ini selalu menyeret hukum dan mengambil perhatian pada tatanan politik. Beberapa negara-negara di Eropa dan Asia menganggap hal ini serius karena seringkali sex tourim melibatkan anak-anak untuk menjadi pekerja seks, selain itu hukum yang melindungi anak-anak di bawah umur ini seringkali tumpul karena usia mereka yang disamarkan. Serupa dengan negara- negara lain, Di Hongkong sebagai salah satu negara maju yang ada di Asia timur, sex tourism/ prostitusi juga ikut mengambil andil dalam terjadinya kriminalitas di negara tersebut. Crime then is a threat to social order and development as well as a problem of individual pathology or risk. The level of investment by the state in "law and order" reflects Tabel 2. Angka Kriminalitas di Hongkong tahun 2000 Sumber : Dr. Roderic Broadhurst (Working paper prepared in part for the Hong Kong Social Services Council - Social Indicators Project 2000) I. SIMPULAN iklim Sex perkotaan dan telah mampu menghasilkan tarikan-tarikan yang besar bagi para wisatawan yang berdampak pada kriminalitas dan beberapa aktivitas yang bertentangan dengan hukum normatif lainnya (seperti traficking, perjudian, pencurian, pemerkosaan, peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang, Sisi lain, sex tourism ini juga dibutuhkan sebagai salah satu faktor penarik bagi pariwisata perkotaan untuk sumber devisa daerah dan sarana penghidupan perekonomian bagi sebagai masyarakat sekitar. tourism tumbuh dan berkembang pada Pembangunan pariwisata perkotaan pada dasarnya juga berfungsi sebagai daya tarik suatu daerah untuk dikenal ke publik dan sebagai suatu bentuk branding. Memang angka kriminalitas di suatu tempat tidak selalu karena dampak pariwisata, yang di dalmnya termasuk sex tourism. Namun, pariwisata menjadi salah satu bagian yang berperan besar dalam perkembangan suatu kota. 243
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 DAFTAR PUSTAKA (Paper) Altindag, Duha T. 2013. Crime and International Tourism. AUWP 2014-01. Broadhurst, Roderic. 2000. Working Paper Prepared in Part for The Hong Kong Social Services Council - Social Indicators Project. HongKong. Davidson and Taylor. 1994. Sex Tourism in Thailand. Research paper for the Department of Sociology, University of Leicester, U.K., published by ECPAT. Eadington, W.R,. 1991. "Economic and Tourism" dalam Annals of Tourism Research (8) 41 - 56. Frechtling, Doughlas C. 2010. The Tourism Satellite Account "A Primer". Annals of Tourism Research Vol. 37, No. 1, pp. 136-153. USA: The George Washington University. Oppermann, Marthin. 1999.Annals of Tourism Research, Vol. 26, No. 2, pp. 251Ð266. Elsevier Science Ltd. All rights reserved. (Buku) Hull, Terrence., Endang S, Gavin W. Jones. 1997. dan Pelacuran Indonesia: Perkembangannya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. di Sejarah Lean, William. 1969. Economics of Land Use Planning: Urban and Regional. London: The Estates Gazette Limited. Muhammad Nasir. 1985. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Murray, Allison. 1994. Pedagang Jalanan dan Pelacur Jakarta. Jakarta: PT. Pustaka LP3S. Ryan,Christ. 2003. "Recreational Tourism". Great Britain: the Cromwell Press. Sinclair, M.T. 1997. Gender, Work, and Tourism. London and new York: Routledge. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Swarbrooke. 1999. Sustainable Tourism Management. New York : CAB International Publishing. Taylor, Jacqueline Sanchez edited by Stroma Cole and Nigel Morgan. 2010. Tourism and Inequality : Problems and Prospects. CAB International. Ryan, Chris and C Michael Hall. Sex tourism: marginal people and liminalities. 2000. Routledge, London. Paperback, ISBN 0-415-19510-1. Truong, Thanh Dam. 1992. Sex, Uang dan Kekuasaan: Pariwisata dan Pelacuran Asia Tenggara. Jakarta: LP3S Yoeti, Oka. A. 2008. Ekonomi Pariwisata. Jakarta: Kompas. 244
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 STRATEGI PROMOSI PARIWISATA KOTA BANDUNG. (Studi Kasus Aktivitas Bandung Creatif City Forum (BCCF) Dalam melakukan Promosi Pariwisata Kota Bandung Melalui Industri Kreatif) Iwan Koswara Duddy Zein Manajemen Komunikasi FIKOM UNPAD Abstrak PENDAHULAN Industri pariwisata merupakan sektor yang sangat penting bagi suatu negara dalam mendorong peningkatan pendapatan devisanya. Begitupun dengan Indonesia, industri pariwisata merupakan sektor vital yang menjadi harapan untuk peningkatan pendapatan negara. Sejalan dengan itu Kota Bandung sebagai Ibu kota Provinsi Jawa Barat, tentu saja tidak ketinggalan dalam melakukan promosi wisata ini. Di bawah kepemimpinan Walikota Ridwan Kamil, geliat Kota Bandung ini semakin gencar dan ekspresif untuk terus mengkampanyekan Bandung destinasi pariwisata. Kota Bandung yang sarat dengan SDM yang inovatif dan kreatif, telah banyak memunculkan industri-industri kreatif, dan salah satu komunitas yang selalu aktif dan kreatif mengusung industri kreatif ini adalah komunitas Bandung Creatif City Forum (BCCF). Berdasarkan fenomena inilah penulis tertarik untuk mengkaji masalah tersebut dengan tujuannya adalah untuk mengetahui: 1). Strategi apa yang diterapkan BCCF dalam melakukan promosi pariwisata melalui Industri kreatif, 2). Kebijakan apa yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung dalam melakukan promosi pariwisata melalui Industri Kreatif 3). Bagaimana implementasi kegiatan promosi pariwisata Kota Bandung yang dilakukan oleh BCCF. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan analisis kajian yang digunakan adalah studi kasus berdasarkan metode, data, dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas BCCF, sangat menunjang sekali terhadap pengembangan industri- industri kreatif di Kota Bandung. Ini terbukti dengan bertambahnya wisatawan asing dan domestik yang berkunjung ke Kota Bandung, pembangunan berbagai jenis usaha industri kreatif semakin banyak, peluang tenaga kerja semakin bertambah, serta sarana prasasarana terus diperbaiki dan dipersiapkan untuk menunjang aksesibilitas pariwisata. sebagai Daya saing antar negara sangat tinggi terutama pada era globalisasi saat ini. Forum ekonomi dunia atau The World Economic memberikan pengumuman pada Mei 2015 mengenai daya saing pariwisata Indonesia yang berhasil naik ke peringkat 50 dari 141 negara yang sebelumnya menempati posisi 70 di tahun 2013. Peningkatan pariwisata Indonesia dilihat dari jumlah kunjungan, yang mana menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Pebruari 2015 mencapai 786,7 ribu kunjungan atau naik 11,95% dibandingkan jumlah kunjungan wisman Pebruari 2014,yang tercatat 702,7 ribu kunjungan dan jika dibandingkan dengan Januari 2015, jumlah kunjungan wisman Pebruari 2015 naik sebesar 8,80% Ayni dan Alhazami (2016). Pembangunan menitikberatkan Indonesia pertumbuhan ekonomi pada sektor industri terutama pariwisata industri diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pendapatan negara. Sektor pariwisata harus terus ditingkatkan untuk mendorong kemajuan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. pariwisata. Pembangunan Sebagai pendorong laju pertumbuhan ekonomi, pariwisata juga memiliki penawaran yang cukup besar dari sektor pasar. Pariwisata memiliki fungsi sebagai pasar, antara lain sebagai pasar primer, pasar sekunder, dan pasar tersier. Pasar primer merupakan pasar utama dan mempunyai peran paling penting bagi perkembangan pariwisata, yakni memenuhi keinginan dan kebutuhan wisatawan terhadap unsur pokok pariwisata. Pasar yang dimaksud mencakup pasar akomodasi, pasar transportasi, pasar biro perjalanan, pasar pemandu wisata, serta pasar atraksi atau pertunjukan wisata. Kata kunci: Strategi Promosi, Pariwisata, BCCF, Industri Kreatif, Bandung Sementara itu pasar sekunder juga memiliki peran yang sangat signifikan dalam upaya memenuhi keinginan dan kebutuhan wisatawan terhadap unsur pendukung ini meliputi pasar barang pariwisata. Pasar cinderamata, penukaran uang, rental kendaraan, juga asuransi perjalanan. Sedangkan yang dimaksud dengan pasar tersier adalah kualitas peningkatan layanan pada wisatawan. Pasar tersier ini meliputi jasa fotografi, 245
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 buku panduan wisata, pengiriman barang, serta perhotelan Arifin dan Gemiharto (2016). Besarnya potensi pariwisata yang kita miliki tentu harus diimbangi dengan kualitas SDM yang tinggi dan pengelolaan pariwisata. Hal ini penting demi terciptanya pariwisata sebagai pengembangan potensi ekonomi dan budaya yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia. Dengan demikian, tidaklah mudah dalam pengelolaan ini, pengelolaan pariwisata modern menuntut manajemen bisnis yang profesional. Dalam manajemen pariwisata modern seluruh hal yang terkait dengan pariwisata harus dipetakan berdasarkan jenis usaha yang dapat dikelola dengan baik. Sejalan dengan hal tersebut, Kota Bandung sebagai salah satu Kota dan Ibu kota Provinsi Jawa Barat, yang banyak melahirkan insan-insan inovatif dan kreatif, telah membangun suatu komunitas yang bergiat dalam sektor industri kreatif, yakni Bandung Creatif City Forum atau perkumpulan komunitas kreatif kota Bandung adalah sebuah forum dan organisasi lintas komunitas kreatif yang dideklarasikan dan didirikan oleh berbagai komunitas kreatif Kota Bandung pada tanggal 21 Desember 2008. Sebagai organisasi resmi, BCCF telah menjelma menjadi sebuah organisasi mandiri yang memiliki tujuan untuk dapat memberikan manfat bagi masyarakat pada umumnya dan komunitas kreatif di Kota Bandung khususnya. Lahirnya BCCF ini tidak lepas dari campur tangan Walikota Bandung sebagai penggagas dan sekaligus ketua pertama yang memimpin komunitas terpilih menjadi Walikota Bandung periode 2013-2018. Di mana aksesisbilitas BCCF ini memiliki peran penting dalam menunjang aspek pariwisata Kota Bandung (BCCF, 2015). sektor pariwisata (BCCF) tersebut sebelum Dalam situasi kompetisi sector pariwisata yang dituntut untuk semakin meningkatkan daya saing dari semua aspek, karena dengan meningkatkan daya saing ini, Kota Bandung diharapkan dapat menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Bandung. Dengan demikian tentunya gerak langkah atau aktivitas BCCF, sangat diharapkan sekali dalam mendongkrak sektor pariwisata ini, sebagai salah satu sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. Oleh karena itu, penulis memandang penting tentang keberadaan BCCF, dalam kiprahnya bersama pemerintah Kota Bandung untuk mengembangkan program pariwisata Kota Bandung. Berdasarkan hal ini pula, penulis merumuskan permasalahan kajian ini yakni dalam mempromosikan Pariwisata Kota Bandung melalui industri kreatif". Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui: 1). Strategi apa yang diterapkan BCCF dalam melakukan promosi pariwisata melalui Industri Kreatif, 2). Kebijakan apa yang dilakukan Pemerintah tinggi, Kota Bandung "Bagaimana Strategi BCCF Kota Bandung dalam melakukan promosi pariwisata Kota Bandung melalui Industri Kreatif 3). Bagaimana implementasi kegiatan promosi pariwisata Kota Bandung yang dilakukan oleh BCCF. KAJIAN TEORI Ekonomi Kreatif Ekonomi kreatif merupakan era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Ekonomi kreatif merupakan wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas. Berkelanjutan diartikan sebagai suatu iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumberdaya yang terbarukan. Pesan besar yang ditawarkan ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumberdaya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu ide, talenta dan kreativitas. Dalam ekonomi kreatif itu sendiri terdapat bagian yang tidak terpisahkan dari ekonomi kreatif, yaitu industri kreatif (Departemen Perdagangan RI, (Warta Ekonomi, 2008). Menurut Howkins No.12/Tahun XX/9 Juni 2008) ekonomi kreatif merupakan segala kegiatan ekonomi yang menjadikan kreativitas (kekayaan intelektual), budaya dan warisan budaya maupun lingkungan sebagai tumpuan masa depan. Ekonomi kreatif merupakan 1). Pengembangan konsep berdasarkan kreativitas yang dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi, 2). Pemanfaatan cadangan sumber daya yang bukan hanya terbarukan bahkan tak terbatas, yaitu: 1). Ide, 2). Gagasan, 3). Bakat atau Talenta, dan 4). Kreativitas (Bidang Perekonomian Pemkot Bandung 2015). Simatupang (2007) menjelaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan sistem kegiatan lembaga dan manusia yang terlibat dalam produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa yang bernilai kultural, artistik, dan hiburan. Pelanggan mempunyai ikatan estetika, intelektual, dan emosional yang memberikan nilai terhadap produk kreatif di pasar (Bappeda Kota Salatiga, 2010). Jerusalem (2009), menjelaskan bahwa industri kreatif adalah industri yang mempunyai keaslian dalam kreatifitas individual, ketrampilan dan bakat yang mempunyai potensi untuk mendatangkan pendapatan dan penciptaan lapangan kerja melalui eksploitasi kekayaan (Bappeda Kota Salatiga, 2010). Hardjowisastro (2009) mengemukakan bahwa Industri Kreatif dapat diartikan sebagai sebuah industri yang mempunyai ide-ide baru, SDM yang kreatif dan juga mempunyai kemampuan dan bakat yang terus dikembangkan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Demikian pula Dewi (2009) menjelaskan bahwa industri kreatif berasal dari ide yang merupakan intelektual 246
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 sumber daya yang selalu terbaharukan. Berbeda dengan industri yang bermodalkan bahan baku fisikal, industri kreatif bermodalkan talenta dan keterampilan (Bappeda Kota Salatiga, 2010). ide-ide kreatif, pembiayaan terhadap industri di bidang ekonomi kreatif sebagai industri yang menarik. Strategi Promosi Menurut United Nations Conference on Trade and Development/UNCTAD (2008) dalam Jerusalem (2009), industri kreatif adalah: (1) siklus kreasi, produksi, dan distribusi dari barang dan jasa yang menggunakan modal kreativitas dan intelektual sebagai input utamanya; (2) bagian dari serangkaian aktivitas berbasis pengetahuan, berfokus pada seni, yang berpotensi mendatangkan pendapatan dari perdagangan dan hak atas kekayaan intelektual; (3) terdiri dari produk-produk yang dapat disentuh dan intelektual yang tidak dapat disentuh atau jasa-jasa artistik dengan muatan kreatif, nilai ekonomis, dan tujuan pasar; (4) bersifat lintas sektor antara seni, jasa, dan industri; dan (5) bagian dari suatu sektor dinamis baru dalam dunia perdagangan (Bappeda Kota Salatiga, 2010). Beberapa penelitian terkait dengan ekonomi kreatif dapat dikemukakan sebagai berikut. Kathrin Muller, (2008) Christian Rammer, dan Johannes Truby mengemukakan tiga peran industri kreatif terhadap inovasi ekonomi dalam penelitiannya di Eropa. Yang pertama, industri kreatif adalah sumber utama dari ide- ide inovatif potensial yang berkontribusi terhadap pembangunan/inovasi produk barang dan jasa. Kedua, industri kreatif menawarkan jasa yang dapat digunakan sebagai input dari aktivitas inovatif perusahaan dan organisasi baik yang berada di dalam lingkungan industri kreatif maupun yang berada di luar industri kreatif. Terakhir, industri kreatif menggunakan teknologi secara intensif sehingga dapat mendorong inovasi dalam bidang teknologi tersebut. Industri kreatif digambarkan sebagai kegiatan ekonomi yang berkeyakinan penuh pada kreativitas individu. Pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap penguatan pondasi dan pilar ekonomi kreatif (tahun 2009-2014), dan tahap akselerasi ekonomi kreatif (2015-2025). Sasaran jangka panjang pengembangan ekonomi kreatif nasional sampai dengan tahun 2025 adalah sebagai berikut: (1) Insan kreatif dengan pola pikir dan moodset kreatif; (2) Industri yang unggul di pasar dalam dan luar negeri, dengan peran dominan wirausahawan lokal; (3) Teknologi yang mendukung penciptaan kreasi dan terjangkau oleh masyarakat Indonesia; (4) Pemanfaatan bahan baku dalam negeri secara efektif bagi industri di bidang ekonomi kreatif; (5) Masyarakat yang menghargai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan mengkonsumsi produk kreatif lokal; (6) Tercapainya lembaga tingkat kepercayaan yang Sehubungan dengan pariwisata modern, yang sangat kompleks dan kapitalistik serta dijalankan dengan manajemen bisnis yang akurat dan terukur, Bungin (2015) menyatakan bahwa peran komunikasi menjadi sangat penting, dengan demikian keberhasilan usaha pariwisata modern mensyaratkan keefektifan komunikasi pariwisata. Menurut Bungin, komunikasi pemasaran, pariwisata mencakup wisatawan, aksesibilitas, SDM dan kelembagaan, pemilik modal, dan destinasi. Seluruh komponen tersebut menjadi satu kesatuan produk pariwisata di sebuah destinasi yang dikemas dalam suatu brand destinasi. komponen Ditegaskan oleh Bungin (2015) bahwa brand bukanlah logo atau simbol. Brand adalah indikator values atau nilai yang ditawarkan kepada pelanggan. Brand merupakan aset yang menciptakan values atau nilai kepada pelanggan dengan memperkuat kepuasan dan loyalitasnya. Ketika bauran pemasaran dilakukan, sebenarnya yang dibangun dan dikembangkan adalah sebuah brand (Kertajaya, 2007 dalam Bungin 2015). Untuk mengenalkan Brand tentunya tersebut promosi. Promosi strategi dibutuhkan komunikasi atau merupakan pemasaran. Komunikasi pemasaran pada prinsipnya merupakan "Ujung Tombak" bagi organisasi untuk memperkenalkan, mempengaruhi, mendorong, dan mengarahkan audiens tentang produk, merek dan nama (konsumen) organisasi, sehingga audiens bertindak sesuai dengan tujuan organisasi (Shimp, 2003). Dengan demikian tujuan utama komunikasi pemasaran adalah untuk mempengaruhi dan meraih khalayak sasaran dalam melakukan keputusan pembelian. Oleh karenanya kemampuan komunikasi sangat diperlukan dalam penyampaian karena pariwisata merupakan aset yang juga harus dijual kepada masyarakat (wisatawan). Berkaitan dengan ini, maka komunikasi sesungguhnya atau disampaikan kepada khalayak sasaran adalah pesan sebuah brand, oleh sebab itu strategi branding yang dibangun merupakan strategi promosi yang tepat untuk mengenalkan sebuah produk/jasa kepada khalayak sasaran. Dengan demikian brand yang kuat merupakan alat pemasaran produk yang tangguh. sebuah kegiatan bentuk pengambilan keputusan promosi kepariwisataan, pemasaran pariwisata apa yang dikomunikasikan METODE PENELITIAN tinggi oleh Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus merupakan riset yang menggunakan berbagai sumber 247
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 data. Sebanyak mungkin data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis. Cresswell (2003) mendefinisikan studi kasus sebagai berikut: "an exploration of a bounded system or case (or multiple cases) overtime through detailed, in depth data collection sources of information rich in context." involving multiple Teknik Pengumpulan Data: Penelitian ini menggunakan sumber data kualitatif yang berasal dari data primer dan sekunder yang diperoleh dari teknik yang berbeda. Kedua data ini diperoleh melalui wawancara terbatas, serta studi kepustakaan dan dokumentasi. Untuk data penelitian lapangan diperoleh melalui wawancara kepada nara sumber dan informan tekait. Teknik Validasi Data: Validasi data ini bertujuan untuk meminimalisir kesalahan guna memperoleh data penelitian yang akurat. Teknik validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah perpanjangan keikutsertaan, keajegan pengamatan, dan triangulasi. Teknik Analisis Data: Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data dari Miles dan Huberman. Analisis data meliputi tiga alur kegiatan yakni; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (2005:16). HASIL DAN PEMBAHASAN Sebuah brand mampu menjalankan fungsinya dan memberikan keuntungan bagi produsen dan konsumen. Menurut Kotler produk yang memungkinkan konsumen untuk memilih di antara berbagai alternatif, dapat di-branding-kan, termasuk tempat atau lokasi geografis. Setiap lokasi atau tempat dapat di-branding- kan dengan mengkomunikasikannya berdasarkan keunikan atau identitasnya. Usaha mem-branding-kan tempat atau lokasi sudah ada sejak jaman dahulu. Berawal di Eropa dengan konsep selling yang kemudian terus berkembang dan berubah menjadi destination branding yaitu usaha merancang suatu tempat untuk memenuhi kebutuhan target market. Sehingga lokasi atau tempat itu dapat melekat di benak konsumen (Keller, 2003:32-33, dalam Puspita dan Fajrini, 2016). Seiring dengan pendapat di atas, Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata yang setiap akhir pekan dikunjungi wisatawan, tentunya tidak tinggal diam untuk terus mempromosikan diri sebagai daerah atau tempat wisata yang menarik, dan salah satu daya tarik wisata di Kota Bandung adalah adanya Industri kreatif. Keberadaan industri kreatif di kota bandung tidak bisa lepas dengan hadirnya sebuah komunitas yang bergiat dalam sektor industri kreatif yaitu; Bandung Creative City Forum (BCCF), adalah sebuah forum dan organisasi lintas komunitas kreatif yang dideklarasikan dan didirikan oleh berbagai komunitas kreatif di Kota Bandung pada tanggal 21 Desember 2008. Sebagai organisasi resmi, BCCF telah menjelma menjadi sebuah organisasi mandiri yang memiliki tujuan untuk dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan komunitas kreatif di Kota Bandung khususnya. Dalam setiap aktivitasnya, BCCF menggunakan pendekatan pendidikan berbasis kreativitas, perencanaan dan perbaikan infrastruktur kota sebagai sarana pendukung pengembangan ekonomi kreatif dan menciptakan wirausaha- wirausaha kreatif baik perorangan atau komunitas. Pada akhirnya forum ini turut serta menginisiasi pengembangan strategi branding dan membangun network yang seluas-luasnya sebagai upaya kolektif demi mentahbiskan kota Bandung sebagai kota industri kreatifnya yang siap Pariwisata dengan berkolaborasi sekaligus berkompetisi secara global (BCCF, 2015). Seiring dengan kiprahnya dalam industri kreatif, keberaadaan komunitas BCCF, telah memberikan kontribusi penting terhadap sektor pariwisata Kota Bandung. Pertanyaannya adalah bagaimana strategi yang dibangun oleh BCCF dalam mempromosikan Bandung? Penggunaan visual dan pesan yang tepat merupakan syarat utama keberhasilan dari sebuah program promosi. Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan (loyalty). Dalam kajian komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA Interest, Desire, (Attention, Decision, Action). Sedang dalam kajian disiplin perilaku konsumen (consumer behaviour) dikenal istilah Three Component of Attitude Model CAC, yaitu: Cognitive (pengetahuan), Affection (perasaan), dan Conative (kecenderungan untuk berperilaku). Tujuan komunikasi secara umum adalah untuk mencapai sejumlah perubahan, seperti: perubahan pengetahuan (knowledge), perubahan sikap (attitude change), dan perubahan perubahan masyarakat (social change). Penjualan produk baru dapat terjadi apabila telah terjadi minimal adanya perubahan sikap pada tataran conative, atau munculnya suatu kecenderungan untuk melakukan sesuatu. Kecenderungan melakukan sesuatu itu adalah kecenderungan atau untuk membeli memanfaatkan jasa yang ditawarkan. Perencanaan strategi marketing communication meliputi sejumlah strategi pesan dan visual, yang secara bertahap mengikuti alur perubahan, dan perubahan tersebut harus diukur secara tepat melalui riset komunikasi pemasaran research) (marketing communication (Soemanagara, 2012:5). pariwisata Kota perilaku (behaviour change), produk 248
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Berdasarkan hal langkah strategi tersebut maka (promosi) yang dibangun oleh BCCF yakni dengan melakukan strategi branding (Brand Campaign). Branding adalah istiah lain dari sebuah aktivitas manajemen kampanye produk/jasa. Kesuksesan yang diraih oleh usaha kampanye ini didasarkan atas kemampuan tim marketing dalam menentukan strategi promosi dan distribusi produk secara simultan. Bagi BCCF menempatkan produknya sebagai salah satu national brand harus memiliki perencanaan yang matang. Dengan demikan distribusi menjadi patokan penting bagi tim promosi dalam menentukan langkah strategis yang tepat. Terdapat jenjang atau tahapan penting dalam promosi atau kampanye sebuah brand yang dilakukan oleh BCCF ini, yaitu: 1. 2. Brand Recognition Pada tahapan ini, sebuah brand yang diusung oleh BCCF memasuki tahapan pengenalan produk baru menjadi produk yang familiar di mata publik, setiap saat brand mucul dengan tema sama dan dilakukan berulang-ulang sehingga brand mudah diingat oleh konsumen. Sebagai satu produk yang menarik untuk dicoba disini produk menghadapi kemungkinan kegagalan apabila produk yang dipromosikan tidak tersedia dalam pasar. Berapa investasi yang dibutuhkan dan kemampuan produk dalam memenangkan pasar bersumber kepada kemampuan pemain atau distributor itu sendiri yang dapat mempengaruhi kebijakan para petinggi BCCF dalam proses intervensi terhadap kegiatan promosi lokal. BCCF mampu melihat kebutuhan publik terhadap produk-produk kreatif yang diciptakan oleh para wirausahawan di Kota layak untuk Bandung diperdagangkan dalam skala nasional maupun global, sehingga peluang tersebut menjadi hal yang sangat strategis untuk menangkap situasi pasar yang sangat menggiurkan. Brand Preference Sebuah brand yang diusung oleh BCCF dalam tahapan ini adalah di mana konsumen telah melewati sejumlah pengalaman terhadap produk yang ia pilih dari berbagai pengalaman produk yang ada di sekitarnya. Produk yang dirasanya cukup memenuhi kebutuhan menjadi preference dari berbagai alternatif cenderung melakukan uji coba terhadap produk lain dan produk yang bersifat alternatif, di sini produk- produk baru memiliki peluang untuk mendapat kesempatan memasuki pasar, pengalaman yang baik terhadap sebuah produk baru membantu mereka untuk mencapai kepuasan dari alat pemuas yang telah ada. Di sinilah mengapa sebagai aset yang produk, konsumen 3. 4. BCCF selalu melakukan inovasi-inovasi baru terhadap produk, menambah kualitas produk dan penampilan produk sebagai upaya menjaga mitra terhadap produk konsumen dan pelanggan mereka dan agar para pelanggan tidak beralih ke produk lainnya. Preference yang ingin dicapai BCCF dalam benak konsumen menjadi bagian yang terpenting. Para brand manager BCCF ketika mereka menemukan fakta ini dalam pasar melalui studi yang mereka lakukan, berusaha mempertahankan keberadaan produk mereka di pasar dan meningkatkan promosi produk dalam berbagai event dan campaign yang dilakukan. Brand Insistance. Pada tahapan ini konsumen melakukan pengambilan keputusan secara bulat untuk mengonsumsi produk BCCF kesekian lebih banyak mengenal kalinya. Konsumen kelebihan produk ini dengan beragam inovasi yang ditawarkan Pengalaman mereka pada penggunaan produk lain dengan brand yang sama juga berakhir dengan pengalaman yang sehingga muncul kekuatan menyenangkan keyakinan dalam diri mereka untuk selalu menggunakan dan mencoba produk lain dalam kelompok brand yang sama. Pada akhirnya, kepuasan-kepuasan yang mereka dapatkan dari penggunaaan beberapa produk dalam satu brand yang disuguhkan oleh BCCF menyebabkan tumbuhnya kepercayaan konsumen kepada BCCF sendiri sebagai forum yang menghasilkan produk berkualitas dan memiliki jaminan yang tinggi. Lovely Brand/Brand Satisfy. Tahapan terakhir dari proses strategi branding ialah lovely brand atau brand satisfy, konsumen benar-benar merasa puas terhadap pengalaman yang dialami berulang-ulang dari penggunaan satu atau beberapa produk dalam brand yang diusung BCCF. Kebulatan tekad dan konsistensi yang telah mereka miliki pada tahapan brand insistence teruji secara berkali-kali menyebabkan mereka yakin bahwa produk dari sebuah brand memberikan mereka kepercayaan yang kuat bahwa mereka selalu terpuaskan oleh produk- produk telah menempatkan dirinya pada lovely brand mendapat keuntungan yang sangat besar, karena bibit-bibit mereka wirausahawan kreatif yang berjumlah besar. Konsumen akan memberikan pendapat untuk penyelesaian masalah yang dihadapi oleh rekan mereka dan memberikan saran penggunaan produk yang menurutnya paling baik. tersebut. Produk BCCF yang telah menciptakan 249
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dalam menunjang pengembangan sektor pariwisata, BCCF membentuk suatu media networking yang bernama CEN (Creative Entrepreneur Network) yang merupakan salah satu strategi branding dalam memasarkan produk-produk kreatif yang dihasilkan oleh para wirausahawan kreatif Kota Bandung. Keberadaan CEN tersebut adalah untuk mewadahi berbagai jenis wirausaha kreatif komunitas yang terdapat di Kota Bandung. Di mana nantinya CEN dapat menjadi sebuah pusat berjejaring antar pelaku ekonomi kreatif, menyediakan acara-acara untuk berjejaring, membangun dan lokal melalui pengetahuan bagi wirausahawan workshop, seminar, klinik bisnis, dan sebagainya, yang mana hal sangat membantu para wirausahawan Kota Bandung untuk terus mengasah kreativitasnya dalam menciptakan beragam produk- produk yang mampu bersaing di pasaran global. serta menjadikan Kota Bandung sebagai kota Pariwisata dengan Industri kreatifnya (BCCF, 2015). Di lain pihak kebijakan yang diambil Pemerintah Kota terhadap promosi pariwisata melalui Bandung industri kreatif, tentunya sangat mendukung terhadap pengembangan industri kreatif sebagai daya tarik pariwisata, hal tersebut dilakukan melalui penetapan indikator kreativitas Kota Bandung: 1). enam Kebijakan Kreatif, 2). Infrastruktur Kreatif, 3). Hukum, Etika dan HKI, 4). Sistem Pendukung Kreatif, 5). Kapasitas Kreatif, dan 6). Kontribusi Ekonomi. Dengan mengacu kepada Keppres Nomor 6 tahun 2009. Tentang pengembangan ekonomi kreatif, mengenai 15 sub sektor industri kreatif yakni: 1). Periklanan, 2). Arsitektur, 3). Pasar seni dan barang antik, 4). Kerajinan, 5). Desain, 6). Fashion, 7). Film,Video dan Fotografi, 8). Permainan interaktif, 9). Musik, 10). Seni pertunjukan, 11). Penerbitan dan percetakan, 12). Layanan komputer dan piranti lunak, 13). Radio dan televisi, 14). Kuliner, 15). Riset dan pengembangan. Sehingga dengan kebijakan ini diharapkan tercapainya Kota bandung yang aktual, adaptif, informatif dan representatif (Bidang Perekonomian Sekertariat Daerah Kota Bandung 2016). Sementara itu implementasi kegiatan promosi pariwisata yang dilakukan BCCF. adalah membuat berbagai kegiatan (event) untuk mengenalkan Kota Bandung melalui serangkaian penawaran dan promosi produk-produk industri kreatif. Seperti beberapa event yang telah dilaksanakan, yaitu pada tahun 2010, BCCF membuat Program Semarak Bandung yaitu rangkaian kegiatan kreatif dengan tujuan untuk mengintervensi ruang publik kota Bandung berupa Reka Kota, Nyala Bandung Gedung Merdeka & Bragakeun Bragaku. Setelah itu pada tahun 2011, BCCF bekerjasama dengan United Nations Environment Programme (UNEP) dan Kementerian turut Lingkungan Hidup International mensukseskan program TUNZA keterampilan ini Children and Youth Conference on Environment yang digelar di Gedung Sasana Budaya Ganesha Bandung. Sebagai catatan penting bahwa dari program TUNZA tersebut lahirlah sebuah deklarasi yang bernama Babakan Siliwangi World City Forest yang menetapkan bahwa kawasan Babakan Siliwangi Bandung adalah Hutan Kota Dunia yang wajib untuk dijaga secara bersama-sama. Deklarasi ini telah disepakati & ditandatangani bersama oleh Walikota Bandung, Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan UNEP. Pada saat yang bersamaan diresmikan pula sebuah jembatan hutan (forest walk) di kawasan Babakan Siliwangi sebagai simbol bahwa sejatinya masyarakat Kota Bandung dapat mengakses sekaligus menegaskan harapan warga Bandung untuk selalu mempertahankan hutan Babakan Siliwangi sebagai ruang hijau kota tanpa bangunan (BCCF, 2015). hutan dengan mudah Ruang-ruang publik bagi komunitas pun menjadi salah satu upaya yang diinisiasi oleh BCCF untuk meningkatkan potensi pariwisata di Kota Bandung. Pada tahun 2011, BCCF menyediakan sebuah ruang kreatif yang bernama Bandung Creative Hub (BCH) atau yang lebih dikenal dengan nama Simpul Space I, yang bertempat di Jalan Ir. H. Juanda No. 329 Bandung. Tahun 2012, BCCF meresmikan sebuah ruang publik lain yaitu Simpul Space II yang beralamat di Jalan Purnawarman No. 70 Bandung. Ruang kreatif ini tentunya akan memfasilitasi segala macam program yang diusung oleh komunitas seperti Pameran, Diskusi, Workshop, Ekskursi, Presentasi, Pertemuan Komunitas lain sebagainya. dan Sebagai bentuk dukungan terhadap berbagai event yang diselenggarakan oleh BCCF, Presiden Jokowi, tepatnya pada 12 Januari 2014, melakukan kunjungan ke BCCF di Jl. Taman Cibeunying Selatan Nomor 5 Bandung, untuk melihat berbagai kegiatan serta produk industri kreatif hasil dari aktivitas komunitas kreatif Bandung. Gambar 1 : Kunjungan Presiden Jokowi ke BCCF (KLH) Indonesia Di mana semua program yang hadir diharapkan mampu memiliki nilai dan pesan kreativitas dalam 250
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 balutan kebersamaan. Pada akhirnya BCCF memiliki harapan ke depan agar suatu saat ruang-ruang tersebut dapat menjadi pengikat simpul-simpul individu, komunitas, kreativitas dan kolaborasi maupun organisasi yang memiliki semangat kreatif yang tak pernah lekang oleh masa. Demi nama Bandung, sebuah kota kreatif, kota wisata yang selalu haus akan perubahan (BCCF, 2015). SIMPULAN Strategi promosi pariwisata yang dilakukan BCCF sebagai wadah kreativitas masyarakat Bandung dengan program CEN (Community Entrepreneur Network)-nya mampu menstimulasi Sektor Pariwisata Kota Bandung melalui pengembangan jejaring industri kreatif dengan membangun komunitas enterpreneur yang berfokus pada hasil karya industri kreatif, dengan menggunakan strategi Brand Campaign melalui beberapa tahapan strategi branding yaitu: (1) Brand Recognition, (2) Brand (4) Lovely Preference, Brand/Brand Satisfy. Dan hal ini didukung pula oleh kebijakan yang dibuat Pemerintah Kota Bandung melalui 6 Indikator Kota kreatif. Sedangkan Implementasi promosi pariwisata adalah melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan (event). (3) Brand Insistence, menunjang dan meningkatkan sektor Untuk sebaiknya pariwisata Kota Bandung, maka pengembangan BCCF dalam mengekspansi berbagai produk kreatif yang dimilikinya melalui CEN, perlu senantiasa didukung oleh pihak Pemerintahan Kota Bandung, dengan kerjasama yang kontinyu, serta yang mempermudah berbagai penyelenggaraan untuk menarik event-event kunjungan wisatawan baik domestik, maupun mancanegara. bantuan Shimp. Terence A. 2008. Periklanan dan Promosi. Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta. Erlangga. Soemanagara, Raden. 2012. Strategic Marketing dan Communication Terapan). Bandung: Alfabeta (Konsep Strategis Ayni. Nuzul dan Alhazami. 2016. Pengaruh Komunikasi Kepemimpinan, Dan Pendidikan Terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Desa Wisata Parongpong. Prosiding Konferensi Nasional The Power Of Communication. Pengembangan Arifin. H. Suprapto dan Gemiharto. Ilham. 2016. Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Tradisional Desa Cibubur Kecamatan Jawa Barat. Prosiding Samarang Garut The Power Of Konferensi Nasional Communication. Peluang dan Tantangan Indonesia Pasar Bebas (Masyarakat Ekonomi ASEAN), RI, Warta edisi ASEAN Kementerian EksporDitjen Januari Perdagangan PEN/WRT/04/I/2015 Puspita. Yesi dan Fajrini.Nurkhalia. 2016. City Branding Sawahlunto (Proses rebranding kota Industri Tambang Sawahlunto dari Kota Menjadi KotaWisata Tambang Yang Berbudaya). Prosiding Konferensi Nasional The Power Of Communication. Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Bandung 2016 Bandung Creative City Forum (BCCF) 2016 diakses pada 15 Oktober 2016 pukul 12: 14 WIB diaksespada15Oktober 2016 pukul 12:17 WIB diakses pada 14 Oktober 2016 pukul 21: 30 WIB DAFTAR PUSTAKA Bungin. Burhan. 2015. Komunikasi Pariwisata Tourism Communication, Pemasaran dan Brand Destinasi. Jakarta. Kencana Creswell. John W. 2003. Research Desain Qualitative and Quantitative Approaches. Sage Publication Fill. Chris, 2009. Marketing Communication, Frame and Aplications. works, Theories London.Prentice Hall Kertajaya. Hermawan. 2004. On Brand. Bandung .Mizan Kotler. Philip dan Garry Armstrong. 2012. Principle of Marketing Edisi 14. New Jersey. Prentice Hall Moleong. Lexy .J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya 251
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Peningkatan citra Pangandaran melalui Kearifan Lokal oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran Priyo Subekti Hanny Hafiar Dadang Sugiana Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Abstrak Panorama alam yang disuguhkan di Pangandaran memiliki daya tersendiri, sehingga banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Potensi yang dimiliki Pangandaran di bidang pariwisata sangat beragam antara lain, wisata pantai, cagar alam, Green Canyon, dan Jojogan. Semua potensi tersebut menjadi sorotan utama bagi Pemerintah Kabupaten Pangandaran saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengentahui peran pemerintah dalam meningkatkan citra Pangandaran melalui kearifan lokal. Metode yang digunakan dengan pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. tarik adalah metode deskriptif Hasil Penelitian menjelaskan bahwa; 1) Pemerintah berusaha untuk merubah karakter orang Pangandaran menjadi lebih baik lagi, agar wisatawan asing maupun lokal merasa nyaman ketika mereka berwisata ke Pangandaran dan membuat wisatawan ketagihan untuk datang pemerintah mengadakan program-program yang bertujuan untuk menjadikan Pangandaran menjadi Kabupaten yang berbudaya Khas dan masyarakatnya agamis yang terkenal di media cetak maupun sosial (online). 3) Humas Kabupaten Pangandaran berperan sebagai informasi kepada masyarakat menjadi pemberi dan sekaligus masyarakat. 4) Masalah jaringan komunikasi. Penyebarluasan informasi salah satunya melalui jaringan internet. Tidak semua daerah di Pangandaran jaringan yang dapat mengakses internet. 5) Karakteristik masyarakat yang berbeda secara sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang menjadikan tingkat penerimaan informasi menjadi berbeda beda. Dan masih percaya kepada hal hal yang gaib atau mitos di masyarakat terhadap tempat di pangandaran yang di anggap wingit sehingga tidak diperbolehkan untuk dijadikan tempat wisata umum. Kata Kunci: Pangandaran, Humas Pemerintah, Kearifan Lokal, Pariwisata, potensi wisata, media massa lagi ke Pangandaran. 2) penghubung antara pemerintah teknis yaitu tercover oleh PENDAHULUAN Pemerintah Pangandaran sebagai sebuah kabupaten baru yang resmi dimekarkan pada 25 Oktober 2012, mencoba menjadikan Pantai Pangandaran sebagai daerah wisata nasional yang betemakan ekowisata. Kabupaten yang beribukota di Kecamatan Parigi ini terdiri dari sepuluh kecamatan, yaitu Cigugur, Cijulang, Cimerak, Kalipucang, Langkap Lancar, Mangunjaya, Padaherang, Pangandaran, Parigi dan Sidamulih. Pangandaran terkenal dengan destinasi pariwisatanya. Panorama alam yang disuguhkan di Pangandaran tersendiri, sehingga banyak memiliki daya dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Potensi yang dimiliki Pangandaran di bidang pariwisata sangat beragam antara lain, wisata pantai, cagar alam, Green Canyon, dan Jojogan. Semua potensi tersebut menjadi sorotan utama bagi Pemerintah Kabupaten Pangandaran saat ini. tarik Daya Tarik Wisata menurut Undang-Undang Republik Tentang Indonesia Nomor Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. 10.Tahun 2009 Menurut Kepala Dinas Pariwisata, Drs. Muhlis, potensi terbesar yang dimiliki Kabupaten Pangandaran adalah pariwisata baik objek wisata pantai maupun gunung. Terdapat banyak objek wisata favorit yang bisa dinikmati baik oleh turis mancanegara maupun domestic. Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Pangandaran dan masih bisa dikembangkan yaitu: Pantai Pangandaran, Taman Wisata Alam (cagar alam pananjung), Pantai batu hiu, pantai Batu Karas, pantai madasari, pantai karapyak, dan wisata sungai yaitu cukang taneuh (green canyon), citumang, dan santirah. Tersedia fasilitas hotel dengan kelas yang bervariasi 252
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dan cukup lengkap, restoran, dan tempat hiburan lainnya. Sedangkan menurut pedagang kaki lima di pinggir pantai, potensi yang bisa dijual di kawasan wisata Pangandaran adalah kuliner, banana boat, perahu dan keramah-tamahan penduduk lokal. Berdasarkan kebijakan Bpk. Jeje Wiradinata sebagai Bupati Pangandaran, bagi seluruh jajaran kelembagaan Kab. Pangandaran menyatakan ingin mewujudkan Kabupaten pangandaran sebagai daerah tujuan wisata dunia. Hal yang paling ditonjolkan adalah karakter. Karakter adalah sifat seseorang. Karakter yang baik, yang menonjolkan ciri khas budaya pangandaran. Karakteristik seseorang yang menerima dengan senang hati (welcome) dan saling menghargai merupakan kearifan lokal yang Pemerintah Kab. Pangandaran galakkan. Untuk mencapai pangandaran sebagai daerah wisata yang mendunia dan berkarakteristik yang baik yaitu salah satu caranya dengan program pendidikan gratis dan pemeliharaan terhadap ekosistem terutama pantai dan kawasan itu masyarakat pangandaran dibekali dengan pendidikan guna membangun karakteristik yang baik sebagai identitas daerah wisata. laut. Selain terus berkembangnya pariwisata, Seiring dengan lingkungan terjadilah perubahan pada komponen sebagai penyangganya. Menurut (1991) pengembangan pariwisata menimbulkan 2 tipe dampak, dampak tersebut dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif. Dampak positif dapat berupa konservasi kawasan alam, konservasi lokasi sejarah dan arkeologi serta bentukan khas, peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan infrastruktur, peningkatan kesadaran lingkungan. Sedangkan dampak negatifnya dapat berupa polusi air, polusi udara, polusi suara, polusi pemandangan, masalah pengolahan limbah, penurunan ekologi, bencana lingkungan, kerusakan situs-situs bersejarah dan arkeologi, serta permasalahan guna lahan. Inskeep aktivitas wisata. Dalam pelaksanaan pengembangan, perencanaan merupakan faktor yang perlu dilakukan dan dipertimbangkan (Hidayat, 2011: 35). Pengembangan pariwisata di wilayah Pangandaran didukung oleh program Destination Management Organization (DMO) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pada tahun 2013, target DMO dalam internal adalah hal kelembagaan dalam menyusun sistem dan mekanisme keorganisasian, melakukan kolaborasi dan harmonisasi program dengan pemerintah provinsi dan koordinasi dalam perencanaan dan pengelolaan pariwisata. Hasil dari DMO dalam hal kelembagaan yang sudah tercapai adalah aparatur pemerintah Pangandaran mengenai kepariwisataan, dukungan pemerintah provinsi, kerja sama kolaboratif dengan Pemkab Pangandaran dalam pelaksanaan program, munculnya inisiatif pemangku kepentingan dalam kegiatan dan penguatan kelembagaan desa. Sedangkan target DMO dalam hal program adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan kapasitas desa sebagai desa wisata, optimalisasi diseminasi informasi, pengembangan industri kreatif, penataan destinasi dan pengembangan acara lokal sebagai awal pengembangan acara Pangandaran. Dari target lain tersebut yang sudah dicapai antara terlaksananya pelatihan pengembangan kapasitas, tersusunnya design, strategi dan rencana aksi (DSRA), terlaksananya upaya peningkatan kapasitas desa dalam mengembangkan desa, pengembangan potensi wisata baru menjadi produk wisata alternatif, pengembangan acara, gerakan bersama penataan kawasan dan pelaksanaan pengenalan produk wisata baru. kelembagaan penguatan adanya penguatan Kearifan tentang lokal menurut UU No.32/2009 perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup BAB I Pasal 1 butir 30 adalah adalah "nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari". Dalam penelitian yang dilakukan Hidayat (2011: 34) mengemukakan adanya penurunan yang signifikan jumlah kunjungan wisatawan kawasan Pangandaran dalam kurun waktu 2000 - 2005. Kerusakan lingkungan dan penurunan jumlah wisatawan, yang ditandai dengan dihilangkannya Pangandaran dari paket-paket wisata anggota ASITA menunjukkan bahwa Pangandaran telah memasuki fase stagnasi, sehingga daerah wisata fase tersebut memiliki dua pilihan, memasuki penurunan atau memperbaiki diri menuju fase pertumbuhan kedua (rejuvenasi). Kebijakan pariwisata memberikan filsafat dasar untuk pembangunan dan menentukan arah pengembangan pariwisata di destinasi tersebut untuk masa depan. Sebuah destinasi dapat dikatakan akan melakukan pengembangan wisata jika sebelumnya sudah ada Ardhana (dalam Apriyanto, 2008: 4) menjelaskan bahwa: menurut perspektif kultural, kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan dan dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman hidup mereka. Termasuk berbagai mekanisme dan cara untuk bersikap, bertingkah laku dan bertindak yang dituangkan sebagai suatu tatanan sosial. Selanjutnya Ridwan (2007: 2) memaparkan: Kearifan lokal atau sering disebut local wisdom dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal budinya (kognisi) untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam ruang tertentu. 253
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Adapun menurut Keraf (2010: 369) bahwa kearifan lokal adalah sebagai berikut: yang dimaksud dengan kearifan tradisional di sini adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis. Jadi kearifan lokal ini bukan hanya menyangkut pengetahuan dan pemahaman masyarakat adat tentang manusia dan bagaimana relasi yang baik di antara manusia, melainkan juga menyangkut pengetahuan, pemahaman dan adat kebiasaan tentang manusia, alam dan bagaimana relasi di antara semua penghuni komunitas ekologis ini harus dibangun. Kepala Seksi Pengembangan Usaha dan Konsumen, Bapak Nito menyatakan, sudah banyak peran yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata diantaranya penataan lahan untuk kawasan ruang terbuka hijau (RTH) kawasan Pariwisata Pangandaran dengan menertibkan para pedagang yang berada di depan pasar Pananjung. Penertiban pedagang di kawasan tersebut dilakukan agar kawasan pantai bisa langsung terlihat dari arah jalan tersebut dilakukan dengan cara relokasi ke beberapa titik yaitu ke kawasan bekas tanah Dinas Sosial, Pananjung Sari, wilayah dekat Star Meridian, dan Pasar Seni. Sebanyak 100 pedagang dari 1465 sudah direkolasi ke kawasan bulevard. Biaya yang dihabiskan untuk merelokasi para pedagang mencapai Rp 40,4 miliar. tol. Penertiban pedagang-pedagang Nito (Kepala Seksi Pengembangan Usaha dan Konsumen). Pengumpulan data menggunakan 1) Wawancara mendalam; 2) Observasi; 3) Studi Pustaka. Narasumber dipilih menggunakan sample purposif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam hal ini tombak dalam kepala humasnya melakukan sosialisasi berbagai program kebijakan pemerintah terkait dengan peningkatan citra positif Kabupaten pangandaran sebagai daerah wisata nasional. Untuk itu peran pemerintah dalam hal ini Humas dan jajarannya adalah sebagai jembatan antara pemerintah dengan pihak eksternal baik itu media maupun masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh kepala Humas Kabupaten Pangandaran yaitu: selaku ujung a)Humas harus menjadi sumber informasi untuk masyarakat; b) Humas menginformasikan berita yang bergejolak dan berusaha menyaringnya agar bisa diserap baik oleh masyarakat. c) Mengkoordinasikan informasi melalui media cetak atau elektronik d)Harus bisa memilah-milah mana informasi yang harus di publikasikan dan tidak dipublikasikan. e) Harus bisa melihat ke semua sisi (menyerap dan mengolah informasi) Karena itu Pemerintah Kabupaten Pangandaran harus memikirkan cara untuk menjaga kearifan lokal dan ekosistem pangandaran untuk meningkatkan citra pangandaran nasional. Pangandaran harus menentukan pilihan ditinggalkan wisatawan/pasar atau segera memperbaiki diri sebagai daerah wisata METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang memaparkan situasi atau peristiwa atau penelitian observasional seperti yang dikemukakan oleh Wood (1997, dalam jauh Rahmat 25). Lebih Rahmat, mengemukakan bahwa penelitian deskriptif ditujukan untuk: (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang (Rakhmat, 2004: 25). 2004: Dalam mensosialisaikan dan menerapkan program kebijakan pemerinatah kabupaten Pangandaran seorang humas melakukan verifikasi berita yang menimbulkan esensi di masyarakat, kemudian melaporkan hasil dokumentasi dan menyaring berita yang akan di publikasikan dan di konsumsi masyarakat serta menyebarluaskan informasi ke manca Negara atau Nusantara tentang pariwisata dan potensi wisata di wilayah Pangandaran. Lattimore dalam (Lubis, 2012: 52) mengemukakan Fungsi paling dasar humas dalam pemerintahan adalah membantu menjabarkan dan mencapai tujuan program pemerintahan, meningkatkan responsif pemerintah, serta memberi publik informasi yang cukup untuk dapat melakukan pengaturan diri sendiri Berarti humas pemerintahan bertugas menjalankan kegiatan kebijakan dan pelayanan publik dengan memberikan berbagai informasi tentang kebijakan pemerintahan yang mengikat rakyat atau masyarakat. Selanjutnya memberikan pelayanan publik yang terbaik, dengan birokrasi yang tidak berbelit-belit untuk memberikan kepuasan kepada rakyat atau masyarakat sehingga dunia pemerintahan memperoleh citra positif dari rakyat atau publik. sikap Narasumber dalam penelitian ini adalah: 1) Soni Agusman S.H Ketua Bagian Humas 2015 dan Ketua Bidang Destinasi Wisata 2016; 2) Drs. Muhlis (Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran); 3) Bapak Beberapa program yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pangandaran terkait dengan pembentukan Pangandaran sebagai kota wisata antara lain: 1) Pendidikan gratis 254
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pemerintah daerah kabupaten pangandaran berupaya memberikan dana kepada sekolah/madrasah sebagai pendamping BOS Pusat dan BPMU Provinsi yang diberikan kepada sekolah/madrasah Negeri maupun Swasta dimana besarnya dana bantuan yang diterima sekolah/madrasah dihitung berdasarkan jumlah siswa yang memiliki Kartu Keluarga Kabupaten Pangandaran di masing-masing sekolah/madrasah dikalikan satuan layanan biaya bantuan. Tujuannya mewujudkan pendidikan di Kabupaten Pangandaran yang bermutu, terjangkau, dan terbuka bagi semua masyarakat Pangandaran dan kedepannya bukan hanya peserta didiknya saja yang diperhatikan, tetapi tenaga pendidik dan kependidikannya juga akan diperhatikan. 2) AMS (Ajengan Masuk Sekolah) pemberitaan, namun mengevaluasi tercapai tidaknya tujuan dengan menghitung outcome yang dihasilkan dari pemberitaan instansi pemerintah. tersebut pada publik Penerapan evaluasi kegiatan media relations yang ideal oleh humas pemerintah dilakukan dengan mengukur ketepatan penyebaran informasi melalui media massa, apakah telah berhasil menjangkau publik hingga berhasil menimbulkan partisipasi publik atau tidak. Dengan kata lain, terdapat gap antara fenomena yang terjadi di pemerintahan Indonesia dengan kajian teoritis mengenai penerapan evaluasi. Oleh karena itu, peneliti melihat isu mengenai penerapan evaluasi kegiatan media relations oleh humas pemerintah menjadi menarik untuk dianalisis. Dalam rangka mewujudkan pangandaran berkarakter, pemerintah menyelenggarakan program AMS dan lembaga islam lainnya meneyetujui hal tersebut, meskipun terdapat berbagai polemik tentang bagaimana pelaksanaan program tersebut. 3) Pelayanan Kesehatan gratis Berikut beberapa indikator keberhasilan program pemerintah menurut kepala humas Kabupaten Pangandaran: 1.) Seluruh sekolah dari SD,SMP,SMA Pusat kesehatan masyarakat yang tersebar di Kabupaten Pangandaran berlakukan layanan kesehatan gratis pada masyarakat setempat. Hal itu atas dasar langkah, upaya sekaligus keberanian DPRD dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran di bidang kesehatan. Layanan kesehatan gratis tersebut tentu saja disambut baik masyarakat Pangandaran. Pangandaran di gratiskan oleh Pemerintah. 2.) Berdirinya Unpad Multikampus Pangandaran & subsidi bagi putra putri daerah. 3.) Ajengan Masuk Sekolah 4.) Dibangunnya Rumah Sakit dan Puskesmas di sekitar wilayah Pangandaran yang menyediakan Pelayanan kesehatan gratis. 4) UNPAD masuk ke Pangandaran 5) Pemerintah Kabupaten menjalin kerjasama dengan media massa yaitu sutrat kabar dan radio yang nantinya akan bekerja di seputar penyiaran: a) Meliput destinasi wisata Mendokumentasikan semua objek wisata yang ada pangandaran. b) Memberitakan wisata pangandaran Menyebarluaskannya melalui media cetak ataupun media sosial (online.) c) 5.) Membangun puskesmas dengan fasilitas yang berbasis bintang tiga seperti ruangan rawat inap menggunakan AC 6.) Dibangunnya rest area di sekitar daerah wisata 7.) RTH di pinggir pantai ( Rencana Tata Ruang Hijau ) 8.) Peningkatan keamanan daerah wisata 9.) Pembinaan pemandu wisata secara rutin 10.) Melaksanakan kegiatan jumat bersih setiap intansi di pinggir pantai Melaporkan pangandaran tentang Memberikan laporan kepada Humas Pemerintah Kabupaten mengenai situasi Pangandaran terkini dan hasil dan disebarluaskan. pariwisata liputannya, agar dapat disaring Dalam setiap implementasi program kebijakan tentunya ada tolak ukur indikator keberhasilan program. Cutlip, Center, dan Broom (2009) menyatakan bahwa struktur evaluasi terhadap kegiatan kehumasan idealnya bersifat komprehensif, dengan mengukur/ memeriksa persiapan, implementasi, dan dampak dari kegiatan tersebut. Sedangkan, Grunig dan Grunig (2001 dalam Yin dan Krishnan 2012) juga menyatakan bahwa evaluasi tidak hanya sebatas mengukur efektifitas dari sebuah program/ kegiatan kehumasan, namun juga mengukur kontribusi program/ kegiatan tersebut bagi efektifitas organisasi secara keseluruhan. Maka, humas pemerintah seharusnya tidak hanya menghitung output jumlah dari kegiatan media Beberapa metode yang dilakukan oleh humas dalam melakukan sosialisasi mengenai kebijakan pemerintah kabupaten Pangandaraan yang berkenaan dengan ekowisata dan kearifan lokal yaitu: a) Menggunakan saluran saluran komunikasi yang ada di masyarakat seperti: PKK, Kelompok tani, aparat desa dan saluran komunikasi lainnya. Saluran komunikasi atau forum komunikasi tersebut dapat dimanfaatkan sarana masyarakat untuk oleh humas menjadi menyampaikan aspirasi maupun hanya sekedar berbagi permasalahan yang ada. Selain itu juga forum ini dijadikan untuk menyampaikan berbagai informasi dari pemerintah yang harus disampaikan kepada setiap masyarakat desa. Apalagi jika kegiatan tersebut tetap sudah terjadwal akan memudahkan humas untuk mengatur waktu dan agenda dalam rangka mengadakan pertemuan dengan warga terkait dengan pemebrian informasi dan hearing. sebagai salah satu agenda relations berupa 255 di
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 b) Menggunakan kearifan setempat yaitu mengadakan Taraweh Keliling (Tarling) memanfaatkan momen Ramadhan untuk mensosialisasikan kegiatan dan program pemerintah. Dengan memanfaatkan momen tarawih yang notabene warga paling banyak berkumpul untuk melaksanakan ibadah tarawih maka pihak humas dapat memberikan informasi berupa peraturan, bantuan, kegiatan, dan lain sebagainya. Informasi ini kemudian dapat disebarkan oleh warga yang ikut taraweh kepada warga lainnya. c) Selain juga menggunakan momen pagelaran senin badud dan mengadakan perlombaan kuliner makanan 'kampung' lokal tarling, pemerintah Cutlip, S.M., Center, A.H. & Broom, G.M. 2009, Effective Public Relations (terjemahan), 9 th edn, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Hidayat, Marceilla. 2011. Strategi Perencanaan Dan Pengembangan Objek Wisata (Studi Kasus Pantai Pangandaran Kabupaten Ciamis Jawa Barat). Tourism and Hospitality Essentials (THE) Journal, Vol. I, No. 1, 2011 - 33. Inskeep, Edward (1991). Tourism Planning: An Integrated Sustainable Approach . New York: Van Nostrand Reinhold Keraf, A.S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Penerbit Buku Kompas Pemerintah Kabupaten Pangandaran cukup berhasil dalam memperbaiki infrastruktur, sarana, dan prasarana di wilayahnya, khususnya di kawasan wisata. Hal ini cukup mempengaruhi peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Pangandaran, sayangnya kenaikan jumlah wisatawan tidak berbanding lurus dengan penghasilan penduduk lokal khususnya para pedagang. Mereka terlihat kurang memiliki strategi bisnis yang baik. Hal ini terlihat dengan kurangnya cara promosi para pedagang untuk menarik perhatian konsumen. Mereka cenderung pasrah terhadap penghasilan yang diterimanya walaupun hanya sedikit. Padahal, ada banyak cara lain dalam menarik perhatian wisatawan, misalnya dengan meningkatkan kualitas dagangannya, mempercatik dan menjaga kebersihan toko, melakukan permainan harga dan sebagainya.. Lubis, Evawani Elysa. 2012. Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintah. Ilmu Administrasi Negara, Volume 12, Nomor 1, Juli 2012: 1 - 73 Jurnal Ridwan, N.A. (2007). "Landasan Keilmuan Kearifan Lokal". Jurnal Studi Islam dan Budaya. Vol.5, (1), 27-38 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan Yin, P.L.P., Krishnan, K. 2012, 'Evaluation Research on Public Relations Activities Among Public Relations Practitioners in Malaysian Corporations: An Exploratory Study', The Journal of the South East Asia Research centre for Communications and Humanities, vol.4, no.1, pp. 41-61, [journal on- line], accessed 23 February 2013, Available at: %204%20Issue%201/3%20PR SIMPULAN Terbentuknya karakteristik para pelaku wisata dan masyarakat Kabupaten Pangandaran yang beretika sopan santun dan murah senyum dan mempunyai ciri khas tersendiri sebagai tujuan wisata dunia. Diharapkan Pangandaran akan menjadi Kabupaten dengan objek wisatanya yang mendunia. Dengan harapan seperti itu, maka pemerintah berusaha untuk terus merubah karakter orang Pangandaran menjadi lebih baik lagi, agar wisatawan asing maupun lokal merasa nyaman ketika mereka berwisata ke Pangandaran dan membuat wisatawan ketagihan untuk datang lagi ke Pangandaran. Dalam proses perwujudan dari hal tersebut, pemerintah mengadakan program-program yang bertujuan untuk menjadikan Pangandaran menjadi Kabupaten yang berbudaya Khas dan masyarakatnya agamis yang terkenal di media cetak maupun sosial (online). DAFTAR PUSTAKA Apriyanto, Y. dkk. (2008). "Kearifan Lokal dalam Mewujudkan Pengelolaan Sumberdaya Air yang Berkelanjutan". Makalah Pada PKM IPB, Bogor. 256
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 PENCAK SILAT AS A SPECIAL CULTURAL TOURISM POTENTIAL: A CASE ON LEMBAGA PEWARISAN PENCAK SILAT (PENCAK SILAT INHERITANCE INSTITUTE) - BANDUNG Dindin Dimyati Ilmu Komunikasi, Fakultas Humaniora, Universitas President [email protected] Muhamad Farhan Program Studi Magister Kajian Pariwisata, Fakultas Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada Abstract PencakSilat has been a part of Indonesian culture for centuries; however there are no official historical records yet now on when this martial arts started attaching to the Indonesian culture. There are no written records either when the arts began spreading beyond Indonesia e.g. Europe and the USA. The term PencakSilat covers what is understood as the fighting arts or traditional self-defence from West to East of the country e.g. Pencak is mostly used in Java, while Silat or Silek is commonly accepted in Sumatera. Since the arts has been the inseparable part of the Indonesian culture, there are a lot of foreigners coming to the country only to either start to learn or enhance their skills as it happens in Thailand for Muay Thai. This is the focus of the paper which presents and discusses pencaksilat as a special interest tourism which is based on culture. Qualitative research methodology was applied by using observation and interviews as methods of gathering the data. Informants were those practicing pencaksilat actively from various styles (aliran) and they are foreign students as well as local ones. The research was descriptive in nature and was conducted from March to July 2016. The research has revealed that pencaksilat meets three aspects of a cultural tourism object which has potentials to attract tourists: ideas, activities and artefacts. To meet the criteria, the tourism object has to possess uniqueness, authenticity, originality and variety/diversity. By learning roots of pencaksilat from its homeland, the tourists have proven to give higher appreciation to this intangible heritage than the one they had prior to their coming. Keywords - culture, heritage, tourism intangible, pencaksilat, catatan sejarah resmi sampai sekarang kapan seni bela diri ini mulai melekat pada budaya Indonesia. Tidak ada catatan tertulis pula kapan seni ini mulai menyebar di luar Indonesia misalnya Eropa dan Amerika Serikat. Istilah Pencak Silat meliputi apa yang dipahami sebagai seni pertempuran atau bela diri tradisional, dari ujung barat sampai ke ujung timur negeri ini, misalnya kata Pencak banyak digunakan di Jawa, sedangkan Silat atau Silek umumnya diterima di Sumatera. Karena seni bela diri ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Indonesia, banyak orang asing yang datang ke negeri ini baik hanya untuk memulai atau meningkatkan keterampilan mereka seperti yang terjadi di Thailand untuk Muay Thai. Fokus dari paper ini adalah menyajikan dan membahas pencak silat sebagai wisata minat khusus yang didasarkan pada budaya. Metodologi penelitian kualitatif diterapkan dengan menggunakan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Informan adalah mereka berlatih pencak silat aktif dari berbagai aliran baik mahasiswa lokal. Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan dari Maret-Juli 2016. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pencak silat memenuhi tiga aspek dari obyek wisata budaya yang memiliki potensi untuk menarik wisatawan: ide, kegiatan, dan artefak. Untuk memenuhi kriteria, obyek pariwisata harus memiliki keunikan, keaslian, orisinalitas dan keragaman. Dengan belajar akar pencak silat langsung dari sumbernya, para wisatawan telah terbukti memberikan terhadap warisan budaya apresiasi yang takbenda ini dibandingkan dengan sebelum mereka datang. belajar asing maupun orang-orang tinggi Abstrak Pencak Silat telah menjadi bagian dari budaya Indonesia selama berabad-abad; Namun tidak ada Kata Kunci: pencaksilat, budaya, pariwisata, tak benda, warisan 257
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 INTRODUCTION Tourism in Indonesia has got a lot of potentials in terms of providing good impacts for positive and significance changes for the people. Tourism can create new employment and extend opportunities for Indonesian to have better economic condition. It can automatically the country's foreign exchange. When it happens, some programmes set up by the government such as poverty reduction, welfare improvement or job opportunities for jobless will be hopefully assisted. increase people's income and look at Japan, which is a source of martial arts tradition in the world. Among those visiting this country for Sakura, castles or drinking tea tradition, there are people coming to only to learn self defence. From this self defence, those learners then will learn other parts of the Japanese culture that, in turn, may attract them to know further these Japanese stuff besides self defence. Self defence or martial arts for Japan has become a window to let people beyond Japan get informed on anything beyond the arts. It has been noted for the two decades that changes in excursion patterns of the tourism world from mass tourism to individual or small group one-occur due to increasing 'wish' of tourists to get new experiences in their life such as those in Malaysia, Thailand, the Philippines and Singapore. Such tourists are commonly willing to expand their horizons and knowledge by exploring certain activities during their travel, in which they also can enrich their spiritual and psychological experiences. This is what is called special interest tourism (Parikesit & Hernowo, 1997) or New Tourism (Damanik & Weber, 2005). Indonesia is a cultural rich country which can make its culture as a unique selling point to boost its economic development. At the same time, the country is also expected to be able to support its local culture preservation through tourism activities. Each local culture with its local genius can be sustainably preserved through sustainable tourism development as declared by UNESCO and UN-WTO in their joint resolution in 2002. Culture, as Fandeli (2005:30) mentions, has got a potential to be special interest tourism and for the last two decades it has been noted that there are quite many developing countries planning to develop such a tourism in which the following components or aspects exist: 1. Rewarding: appreciation on a tourism resort/object 2. Enriching: increase of knowledge and skills on a tourism activity 3. Adventure: involvement of tourists in some adventures during their visit 4. Learning: process of education during tourists' visit on the spot. Another case is Thailand, which was recorded to place the 4th rank of the top ten tourism destination in Asia and the Pacific in 2014 as released by UN-WTO. Tourism Authority of Thailand on its official website formally includes Muay Thai as a cultural exploration tourism programme. Muay Thai, a traditional self defense, has been well known in Indonesia and other parts of the world. Tourism Authority of Thailand even explains: "Muay Thai, or Thai boxing, is the national sport of Thailand. Once a skill that was essential for survival in battle, Muay Thai is now one of the most popular fighting sports in the world. Fighters from all corners of the globe travel to Thailand to train in Muay Thai, and it is no longer uncommon for Muay Thai fights in Bangkok or the countryside to feature foreign fighters on the fight bill." Indonesia is also a country which is rich with traditional traditions. When Thailand has got Muay Tahi or Japan has got Judo, Kendo, Karate and Jiu Jitsu to 'sell', Indonesia has also got its own traditional martial arts to promote - pencak silat. Unfortunately, this traditional self defense is assummed not to be popular among young generation of Indonesia due to lack of proper documentary which will become rich resources to explore while what has been developed mostly only on oral tradition. Toto Sucipto, Head of Cultural Values Preservation Board (Kepala Badan Pelestarian Nilai Budaya), in an interview with Tempo on 22nd August 2015 commented: "....besides lack of good continuous documentary, there are not many academic studies on pencak silat. It is one of the barriers making the arts difficult to recognise as an intangible heritage." One of few academic efforts in pencak silat is Ian Douglas Wilson who did a research about history, culture and practice of pencak silat in West Java for his dissertation in 2002. In addition to this, O'ong Maryono (a researcher and practitioner of the arts) highlights lack of training modules as a weakness in developing pencak silat. Martial arts as a part of culture or local genius is a distinctive tourists although the created market is quite segmented. Take a tourism attraction for foreign 258
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Overcoming any possible barrier has actually been an unwritten agenda among pencak silat practitioners and lovers. They have made a quite many efforts introduce, popularise and strengthen the existence of the arts to young generation and to the world. Persaudaraan Angkringan dan Tangtungan Project hold an annual gathering which always invites thousands of pencak silat practitioners from Indonesia, Europe and the USA to come to Yogya. On 28-31 Mei 2015, they held Jambore Pencak 2015 that invited about 7500 practitioners and tens of pencak silat schools (paguron) from Bandung, Jakarta, and Europe. This 5th Surabaya, Kalimantan international scale-event, fully supported by the Sultan of Yogyakarta, attracted tourists to witness some street perfromance which they can only watch once a year. Anis Baswedan as the Minister of Education and Culture in 2015 came to the event and showed his support in developing pencak silat in Indonesia (Tempo.co, 15 Februar 2015). Silat (PAS) Following such event, there was another one held in Bandung on 12 December 2015 when more than a thousand pencak silat practitioners from 25 schools (paguron) from Indonesia and other foreign countries gathered for a festival and workshop called Temu Pendekar (International Pendekar Meeting). The organizer of the event was Masyarakat Pencak Silat Indonesia/MASPI (Indonesia Pencak Silat Society) that has got also some regular agenda to promote the arts so that any event made will also give additional values to local tourism (Pikiran Rakyat Online, 12 December 2015). International The researchers, therefore, believe that our local genius called pencak silat will contribute to the development of Indonesian in Thailand and Japan. The focus of the research was to examine potentials that pencak silat has as a tourism attraction due to the inseparable parts of Indonesian culture. The research does not discuss all pencak silat styles which are believed to have 600 styles all over Indonesia, but only to talk about the main Sundanese styles which have been an appeal of foreign people to learn for years. Since Lembaga Pewarisan Pencak Silat/GARIS PAKSI Inheritance Institute) is an independent organization which focuses its activities on preservation, research, training and documenting of the arts from West Java, therefore the researchers chose it as a source of those Sundanese pencak silat styles. tourism such as (Pencak Silat attraction. Therefore, we had to address two research questions set up: 1. What are the components of pencak silat as a tourism attraction? 2. How can pencak silat be a special interest cultural tourism? Tourism involving social economic cultural technological aspects in which people release their tension for fun or enjoy their leisure. Tourism is a multidisciplinary academic study and engages both national and international private and public sectors (Damanik & Weber, 2006; Murphy, 1985; Pitana, 2005; Leiper, 1995). is a complex activity Tourism offers tourists/visitors products (goods and travel destination e.g. temples or palaces) and services or tangible and intangible items for consumption (Freyer, 1993). When we discuss quality of tourism products, Damanik and Weber (2005:13) point out four dimensions to be available: uniqueness, authenticity, originality and diversity. Uniqueness means it is the only that exists in one place e.g. komodo which is only available in Indonesia. Authenticity is concerned with simplicity, natural exotic setting and level of attraction of a tourism resort or product e.g. Balinese dance which was originally intended for ritual ceremonies (Kontogeorgopoulos, 2003; West and Carrier, 2004). Originality talks about how pure a tourism product is such as a hotel which adopts local values in its architecture design or how employees of the hotel dress by wearing traditional clothes in their daily activities. Diversity represents various products and services offered to tourists or visitors. Forms of diversity can be beauty of nature and cultural artefacts offered at the same time to the tourists coming to the site. The main intention of this diversity is to make the tourists stay longer and gain more experiences during their stay. A key of tourism activity which invites people to come and to stay is attraction, either tangible or intangible. This attractiveness is classified into three types: natural imitation. These classifications usually become a crucial consideration in developing a tourism resort plan (Goeldner & Ritchie, 2012; Damanik & Weber, 2006; Gunn, 1988; Mill & Morrison, 1998). resources, culture and Based on those facts, the researchers explored what pencak silat could do to be a special cultural tourism Referring to pencak silat which has a potential to be a tourism attraction, it can be classified as a cultural tourism and this cultural tourism breaks down into three items: ideas, activities and artifacts. Cultural tourism proposes new experiences to tourists such as 259
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 aesthetic, intelectual, emotional, or psychological ones because they usually participate actively in getting such experiences. In this case, cultural tourism can be categorized as special interest tourism. Special interest tourism tourists' own motivation in seeking new original unique insights of life, fun or entertainment in other countries (Damanik & Weber, 2006; Fandeli, 2005; Arjana 2015; Kruja & Gjyrezi, 2011; M. Robinson dan M.Novelli, 2005). is commonly based on beetle vine juice into the eyes of the student, an act known as 'dipeureuh'. This is symbolic of the student's entry into a new world, and their commitment towards "seeing things clearly". METHOD This research was qualitative in nature with descriptive method in exploring and revealing information. The researchers and participatory observation to obtain the data from Abah Gending Raspuzi (the founder and of GARIS), Feri Herlian, Feri Pedro, Kamil Irmasnyah and Galih Iman (a practitioner of Betawi style). Three foreign students from France, Brunei and Hawaii gave their testimonyThe researchers tried collecting literature studies which connected pencak silat and special interest cultural tourism, besides gathering data from the program set up by GARIS PAKSI (Cresswell, 2004; Sugiyono, 2012). The research was conducted from March to July 2016. applied in depth interview Picture 1. Ritual of peureuhan in Cimande RESULT AND DISCUSSION Forty countries have been registered as the members of PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa/International Pencak Silat Federation), the only international pencak silat organization which was founded on 11 March 1980. This is a symbol of recognition of the world to the existence of pencak silat as one of acknowledged martial arts. During observation, it was found out that Pasundan (west java) as one of the prominent sources of pencak silat in Indonesia. Abah Gernding Raspuzi, the founder of Garis Paksi, described that his organization focused on preserving and developing aliran (styles) from west java such as Cimande, Cikalong, Sera, Sabandar, Ulin Makao (which is actually from Banten). Those styles as a complete system have their own philosophy, strategy and techniques of fighting. Roots of origins of the styles can still be traced that the sources of knowledge and skills of the arts will be able to get explored. Every pencak silat school or style has its own tradition in accepting new students and this ritual is a process of asking or confirming that a new candidate of student is eligible to start to learn. In Cimande, this ritual is called Talek. Wilson (2002) records this process: "...After the oath has been taken the teacher squeezes Another distinctive attribute attached to pencak silat from west java is ibing (dance) which is different from other styles from Sumatera, Central or East Java. In west java, music is not just a background when practitioners perform on stage. Music has to follow those practitioners when they perform techniques that technique movement is in harmony with rhythm of the instruments. There are patterns of silat dance e.g. tepak dua, tepak tilu, paleredan, gonjing etc. Feri Pedro added that common attributes in pencak silat are loose clothes (kampret & pangsi in Sundanse), belts, head cover (iket in Sundanese) and weapons such as knives, kerambit, blades, kujang and rattan sticks. Those loose clothes usually become uniform during training and he emphasized that common color for the uniforms is black. Gabriel Facal (France) and Ruslie Bujang (Brunei) who once had learned Garis Paksi system sent their testimony through on line conversation, admitting authenticity of the roots of the system. They learned the development version but in the end of the lessons they were informed the original forms of the system. Since one of the missions of Garis Paksi is actually 'purifying' pencak silat which has been long spread beyond Indonesia, therefore Abah Gending went to France, Ireland, Las Palmas, and Germany to give a workshop on Sundanese pencak silat from 2nd to 24th April 2016. Galih Iman, as a Betawi style practitioner, put a high respect on efforts of Garis Paksi in preserving traditional values of Sundanese pencak silat by systematic grading of lessons. 260
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 maintain social relationship were the ones he gained during his study in Garis Paksi. Picture 4.Travis Heller (USA) after taking oath in Tarikolot Cimande-Bogor Picture 2.Attributes in pencak silat: Claudio Conti from Las Palmas Picture 3.Kerambit as a weapon in pencak silat Culture based tourism can give benefits to the tourists in terms of recognising and interacting with object of tourism through a series of activities as testified by the following foreign students. Brian Higgins (Hawaii) testified that he obtained values through his training and experience with Garis Paksi such as being open minded to new principles and lessons, respect to all religions and faith, respect to people, desire for peace and confidence to defend one's life and family, idea of pusaka or passing on information to another generation for their benefit of values and information. Gabriel Facal that philosophical values of balancing life in making and two (France) then supplemented Looking at facts found during observation, pencak silat is eligible to be a special interest tourism. Pencak silat possesses unique sides which are not available in other martial as music accompanying performers with special patterns of rhythm. The martial arts has been proved to be originally genuine from Indonesia. The country as the source of this traditional self defense provides cultural attraction in every part of the archipelago. Every style offers distinct philosophy, techniques, applications and aesthetical sides. Talking about the applications, Edwin Hidayat Abdullah -an entrepreneur, pencak silat practitioner silat preservation activist -in his Miracle of Silat (2013) notes that silat applies in daily life and he admits that he is successful due to his silat comprehension on applying strategy to run his business, just like The Arts of War - Tsun Zu. Silat is not just a fighting art in battles, but it is a fighting art in facing various people in business. He applies what is believed as way of life. arts systems such and traditional pencak Appreciation on benefits gained during and after practicing pencak silat has met the criteria of becoming the special interest tourism, which is based on culture. This martial arts is getting more and more popular at the moment. Cecep Arif Rahman, Iko Uwais and Yayan Ruhiyan who stared Merantau, the 261
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Raid 1 & 2, and Star Wars: the Force Aawakens have given more added values to pencak silat. Recently, Ben Afflect has shown his silat fighting choreography in the Accountant. The arts, now, is not a hidden or secret fighting system anymore although it used to be so in some places of Indonesia a few decades ago. The researchers assume that no aggressive promotion is urgently needed for external market because the this case, great market opportunities are widely open for Indonesian tourism world if this is professionally managed. Those foreign practitioners will finally try to find where the roots of what they learn belong. They will seek authenticity, originality and real culture of the arts. is solid already. In 2. Next appreciation is sent to those who have become informants during data collection and let the researchers reveal their names on the paper. 3. Abah Azis Asy'arie (a Cikalong guru), Mas Andityas Praba (a Cikalong Practitioner) and Bang Galih Iman (Paseban & Pengasinan Betawi style practitioner): Thank you for nice discussion during the initial process of the research. REFERENCES Paper Kruja Drita, dan Gjyrezi Albana, 2011, The Special Interest Tourism TURIZAM Vol.1, p. 77-89 Travel agents can commence to think of offering holiday or travelling packages in which pencak silat as an intangible heritage is also included. The forms are various, from enjoying art performing of pencak silat to learning it with duration of days, weeks or months. Economic values will automatically and mutually be created between travel agents and traditional pencak silat practitioners. By professional management, the agents are expected to participate in preserving national heritage and, at the same time, practitioners as well as social environment will benefit from economic enhancement or empowerment. This potential just needs to be developed and demand a solid cooperation between private and public sectors. Support from pencak silat related organizations and their practitioners is hopefully required. The only question to close this paper is when to start? Parikesit, Danang dan Hernowo. 1997. Prospek dan strategi pengembangan wisata minat khusus di Indonesia. Makalah Seminar Nasional Gegama, 8 September 1997 di Yogyakarta Nashir, Haedar. 2010. Memahami Strukturasi dalam Perspektif Sosiologi Giddens.Sosiologi Reflektif Volume 7 Nomor 1 Oktober 2012:1-9 Books Aj Orhid, 2010, Bunga Rampai Pencak Silat. unpublished Creswell, J.W., 2010, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Damanik, J. Dan Weber, H.F., 2006, Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi,Yogyakarta. Andi Fandeli, Cahfid, dan Nurdin, Muhammad, 2005, Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi Di Taman Nasional, Yogyakarta: Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada in a cooperation with Pusat Studi Pariwisata dan Kantor Kemenrian Lingkungan Hidup Gunn, Clare, 2002, Tourism Planning, fourth edition, basic concept cases, New York, Routledge. Goeldner, Charles R. 2012, Tourism : principle, practice, philosphies. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. I Gusti Bagus, Arjana, 2015, Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta, Rajawali Press CONCLUSION Mill, RC. dan Morisson, ML., 1998, The Tourism System. Prenice 1. 2. 3. Pencak silat is an almost forgotten intangible heritage which actually has the potential to develop as a source of foreign exchange of Indonesia. It is classified as a special interest tourism which is quite marketable for Indonesian tourism besides natural resources and other cultural artifacts because the market, in fact, is already available. The government and private sectors should put serious efforts and attention on developing pencak silat as the special interest tourism. Hall Novelli Marina, 2005, Niche Tourism : Contemporary issues, trends and cases. Jordan Hill, Oxford Pitana, I.G dan Gayatri, P.G., 2005, Sosiologi Pariwisata, Yogyakarta, Andi Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung, Alfabeta UNWTO. 25 June 2015, UNWTO Tourism Highlights 2015 Edition. Wilson, Ian Douglas, 2002 The Politics of Inner Power: The Practice Of Pencak Silat in West Java, Thesis : Western Australia, School of Asian Studies Murdoch University Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan ACKNOWLEDGMENT Internet (accessed on 3 September 2015) 1. The researchers would to thank Abah Gending Raspuzi for his availability in providing all data needed. like (accessed on 28 Januari 2015) pencak-silat-internasional (accessed on 28 Januari 2015) 262
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 (accessed on 3 September 2015) Video Proposal Ensiklopedi Silat Indonesia (accessed on 3 sepetember 2015) (accessed on 3 September 2015) (accessed on 3 September 2015) 263
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Global Tourism Challenges: Menuju Pariwisata Berbasis Syariah Bagus Irawan Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, Universitas Trunojoyo Madura, Jalan raya Telang PO BOX 2 Kamal Bangkalan, Madura, Jawa Timur. [email protected] Abstrak PENDAHULUAN Perkembangan negara berkembang seperti terus mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Tak ubahnya, sebuah komoditas ekonomi yang menjanjikan, pada akhirnya menjadi trend ekonomi dunia. Trend ekonomi pariwisata saat ini, tak lepas dari mudahnya informasi, dan tentunya perkembangan infrastruktur dalam bidang pariwisata yang semakin memadai. Pariwisata sebagai komoditas ekonomi terbesar, dan tengah menjadi indsutri ternyata menjadi kendala dalam perkembangannya di Indonesia. Masyarakat dengan ragam suku bangsa, budaya, dan adat istiadat menjadi salah satu sumber perkembangan pariwisata menjadi terhambat di sejumlah daerah wisata. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka kebijakan pariwisata tidak lagi berbenturan dengan kepentingan setiap daerah. Pariwisata syariah diharapkan mampu memberikan peluang perjalanan wisata yang lebih nyaman kepada pemeluk agama Islam, yang juga sebagai agama mayoritas di Indoneisa. Standarisasi produk barang, dan jasa menjadi tumpuan untuk memperbesar perluang penerapan konsep pariwisata syariah dengan label halal, dan tentunya regulasi menjadi salah satu alat kebijakan. Konsep standarisasi dalam bentuk konsumsi massa adalah salah satu bentuk wajah kapitalisme fordisme. Tulisan ini menggunakan metode kajian pustaka, dengan alasan untuk lebih jauh menangkap situasi seputar pariwisata global, yang erat kaitannya dengan perkembangan pariwisata di Indonesia. Hasil dari penulisan ini nantinya dapat digunakan sebagai rujukan untuk memahami potensi pengembangan pariwisata, dan pariwisata syariah, dan mampu menjadi sebuah rekomendasi terkait dengan kebijakan-kebijakan bidang ekonomi pariwisata. pariwisata di terutama Indonesia, jasa, yang berhubungan Kata Kunci : Pariwisata Syariah, Komoditas Ekonomi, Fordisme, Halal, Pariwisata Pariwisata syariah selama satu dekade ini menjadi perbincangan hangat dikalangan kaum intelektual bahkan di kalangan pebisnis pariwisata. Konsep wisata ini sebenarnya bukanlah hal yang baru syariah mengingat pariwisata berbasis syariah telah diperkenalkan pada tahun awal milenium kedua. Namun hal tersebut kurang mendapatkan respon yang dari masyarakat dan pemerintah Indonesia khususnya. Karena kata 'syariah' ini yang identik dengan wisata religi atau ziaroh (Andriani dkk, 2015: 22). Konsep pariwisata dengan pendekatan islam ini, bukan berarti tidak kompetitif mengingat persaingan pasar global yang terus menggeliat terutama di bidang ekonomi pariwisata. Pariwisata adalah salah satu komoditas ekonomi terbesar di dunia yang mendapatkan tempat yang luar biasa bahkan beberapa catatan seperti Global Paradox, John Naisbitt mengatakan dalam globalisasi, pariwisata merupakan terbesar di dunia, pariwisata adalah penghasil uang terbesar dan terkuat dalam pembiyaan ekonomi global (Naisbitt dalam Gelgel, 2009: 24). ini industri Pariwisata dengan jargon pleasure place, mendapatkan posisi tawar yang lebih seksi, daripada kebanyakan peluang konsumsi yang lain. Peminatan terhadap komoditas jasa dalam pasar global terus mengalami kenaikan yang sangat signifikan, termasuk kebijakan 'murah' menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menentukan sebuah pilihan produk jasa seperti pariwisata ini (Mannaserian, 2012:201). Persaingan pariwisata tidak hanya terjadi di ruang lingkup nasional namun, juga sampai kepada ruang lingkup negara bahkan sampai kepada persaingan antara negara maju dan negara berkembang. Mulai dari tawaran paket wisata, bebas visa, eksotisme destinasi wisata, wana wisata, budaya yang eksentrik, festival budaya, upacara agama, hingga wisata berbasis islam atau biasa dikenal dengan wisata syariah. Di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, telah cukup lama memberikan konsep wisata ini, dan beberapa negara Timur Tengah juga memberikan konsep yang sama, untuk menarik minat wisatawan. Seiring dengan semakin banyaknya, dan perkembangan pemeluk agama Islam negara-negara di 264
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 seluruh dunia, membuka peluang yang lebih, untuk menawarkan industri wisata syariah ini (Andriani, 2015). Lebih jauh lagi, melihat peluang dan potensi wisata syariah terutama di Indonesia ini menjadi hal yang tidak mustahil mengingat Indonesia, sebagai pemeluk agama Islam untuk terus konsep wisata mengembangkan menggelora. Berbagai penelitian tentang wisata syariah tengah banyak dilakukan seperti penelitian Alim dkk, tentang Analisis Potensi Pariwisata Syariah Dengan Mengoptimalkan Industri Kreatif Di Jawa Tengah Dan Yogyakarta. Dengan pendekatan kuantitatif didapatkan bagaimana respon masyarakat terhadap konsep wisata syariah, sebesar 79% responden kurang memahami tentang konsep wisata syariah ini. Anggapan wisata syariah sebagai bentuk wisata religi atau wisata kerohanian jawaban responden, minimnya pengetahuan dan pemahaman terkait wisata syariah menjadi hal yang mendominasi jawaban responden dalam penelitian. Produk pariwisata syariah akan mengalami pertumbuhan yang positif apabila situasi pemaknaan, dan pemahaman wisata syariah menjadi lebih baik lagi. Sebanyak 32% responden tidak memberikan pendapat tentang konsep pariwisata syariah, dan sisanya 26% responden tidak memberikan terkait kebutuhan dan kesesuaian pariwisata syariah (Alim dkk, 2015: 5-7). Penelitian dengan ruang lingkup kajian perspektif hunian atau kamar hotel berbasis syariah dilakukan oleh Suwardono. Penelitian ini menunjukkan adanya permintaan yang positif terhadap hotel atau penginapan berbasis syariah di Kota Semarang. Setidaknya 52% informasi dari pengelola responden mendapatkan swasta tentang hotel berbasis syariah, dengan jumlah kamar 114 dari hotel syariah yang ada di Kota Semarang. Peminatan terhadap produk pelayanan hotel semacam ini, memberikan indikasi dan peluang untuk menempatkan produk wisata syariah sebagai bagian dari pilihan paket wisata. Dengan metode kuantitatif dalam perspektif ekonomi, usaha pemerintah dan swasta juga tidak lepas dari peran masyarakat yang juga ikut mendukung adanya konsep wisata syariah yang lebih baik lagi (Suwardono, 2015: 69-73). terbanyak dunia. di keinginan syariah ini mendominasi sejumlah tanggapan Pekerjaan untuk memberdayakan potensi pariwisata syariah juga giat dilakukan pemerintah, walaupun sempat ragu karena potensi ini ditengarai kurang menjanjikan, dan masih dianggap belum mampu mewadahi gelora pariwisata secara umum. Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya, nama "wisata syariah" menurutnya kurang menjual di pasar wisata Indonesia, yang disampaikan pada kesempatan Halal Tourism dan Lifestyle 2015 di NTB di hadapan Masyarakat Ekonomi Syariah (Andriani, 2015). Dalam penelitian yang berjudul kajian Pengembangan Wisata Syariah, yang dikelola oleh deputi pengembangan kebijakan pariwisata, di bawah kementerian pariwisata Indonesia, memberikan beberapa catatan penting dalam sebuah hasil penelitian, salah satunya dari kegiatan FGD (Focus Group Discussion) dengan terminologi syariah'. Hasil FGD dan wawancara 'wisata menunjukkan bahwa penggunaan istilah "wisata syariah" dinilai kurang tepat karena terkesan kaku dan kurang menjual untuk menjadi "branding" pariwisata segmen wisatawan muslim. yang menyasar Penggunaan kata syariah harus sangat hati-hati karena berkaitan dengan pemberlakuan hukum Islam dalam kehidupan sehari-hari....(Andriani, 2015: 155). Aceh sebagai percontohan konsep wisata syariah, dan sekaligus menjadi salah satu lokasi dalam kajian ini. melihat kesiapan Aceh sebagai destinasi wisata syariah masih butuh upaya dan dukungan dari berbagai kalangan untuk fokus dalam pembentukan image, dan ruang lingkup destinasi, serta manajamen pariwisata syariah. Beberapa hal terkait dengan kajian dalam ruang lingkup wisata syariah telah cukup banyak dilakukan. Namun, belum mampu memberikan sebuah jawaban terkait dengan upaya pengembangan wisata syariah itu sendiri. Tulisan ini mencoba untuk mencari sebuah bentuk korelasi, dengan sebuah pendekatan studi pustaka dengan intepretasi dari sejumlah karya ilmiah baik itu berupa penelitian, buku dan kajian ilmiah yang terkait dengan pariwisata global dan wisata syariah yang ada. Melihat, dan mencoba memahami lebih jauh konsep pariwisata global, dengan berbagai kemungkinan termasuk di antaranya konsep pariwisata yang seringkali kontradiktif dengan budaya dan politik ketimuran Indonesia, penerimaan terhadap wisatawan, komersialisasi daerah pariwisata, dampak pariwisata, budaya dan akibatnya. METODE Metode kualitatif digunakan sebagai upaya untuk menggali sebuah pengalaman subyektif, dengan pendekatan studi pustaka. Alasan penulis menggunakan metode ini adalah memberikan sebuah uraian yang jelas dengan intepretasi penulis, Studi kepustakaan adalah bagian dari usaha penelitian untuk mencari berbagai sumber penelitian terutama sumber-sumber tertulis baik itu berupa informasi dari buku, catatan, penelitian, jurnal dan hal apapun yang berkaitan dengan fokus kajian penelitian yang relevan dan empiris (Zed, 2008: 4-10). Sesuai dengan tipe penelitian ini, penulis melakukan sebuah intepretasi data yang telah dihimpun melalui salah satu dokumen resmi dari Organization of Islamic Cooperation, dengan judul Muslim Friendly Tourism: Understanding the Demand and Supply Sides in the OIC Member Countries. Sumber ini menyajikan data-data terkait dengan perkembangan pariwisata syariah di negara-negara dengan penduduk muslim yang melakukan perjalanan wisata, dari berbagai situasi 265
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 termasuk makanan halal, hotel halal, destinasi halal, transportasi dan hal-hal yang berhubungan dengan potensi dan kebijakan terkait dengan pariwisata syariah secara global. Dengan menggunakan teknik analisis komparasi (Zed, 2008) dari sumber data seperti data statistik atau data angka (Chotari, 2004: 7), mencoba melihat kondisi relevan, dan realistis tentang situasi, dan kesiapan wisata syariah di Indonesia. Penelitian dengan menggunakan pendekatan studi pustaka atau library research dalam penelitian sosiologi, memiliki kekurangan salah satunya adalah, ruang lingkup kajian, dan teknik analisis data yang terbatas (Estabrook, 1985:464) HASIL DAN PEMBAHASAN Bukan rahasia lagi, potensi wisata Indonesia begitu melimpah dan beragam. Potensi wisata tropis sungguh menjanjikan, mulai dari pantai, gunung, budaya, sejarah hingga religi tersaji lengkap di Indonesia. Iklim yang hangat serta, kondisi geografis yang menunjang adalah salah satu hal yang menjadi peluang yang bagi industri pariwisata. Bali sebagai daerah kawasan Timur Indonesia adalah salah satu contoh nyata kesuksesan pariwisata level internasional. Namun Bali hari ini bukan begitu saja, lantas mampu mendulang sukses, tetapi Bali sebagai destinasi wisata favorit dunia telah mengalami berbagai prosesnya untuk menjadi seperti sekarang. Melihat kesuksesan tersebut berbagai daerah juga turut ikut andil untuk berkompetisi dikacah pariwisata, nasioanl mulai dari Lombok, Aceh, Jatim, Bandung, Jakarta, Jogja, dan daerah lain di Indonesia. Pariwisata sebagai peluang ekonomi yang menjanjikan tentu saja digarap serius oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat mengingat potensi ekonomi global dalam pariwisata telah memberikan sumbangan relevan terhadap kemajuan perekonomian dunia (Manaserian, 2012). Pariwisata memperkejakan 240 juta orang di seluruh dunia, atau satu dari setiap pekerja, 10,6% dari anggkatan kerja global. Pariwisata adalah penyumbang ekonomi terkemuka di dunia menghasilkan 10,2% produk nasional bruto (Gelgel, 2009). Globalisasi selalu transnasional atau gerakan bermakna organisasi pertumbuhan kemudian dilanjutkan dengan perkembangan luar biasa dari industri budaya seperti musik, film, seni, bahasa, dan juga pariwisata (During, 2005: 23). peningkatan pekerja, Geopolitik Indonesia yang bervariasi, merupakan bagian dari sebuah dinamika sosial. konsep wisata global yang luar biasa ini ternyata tidak semua kalangan mampu memberi penerimaan yang sama. Maksudnya; banyak pertentangan terkait dengan keberadaan wisatawan, dan perbedaan budaya yang mencolok antara wisatawan dan penduduk lokal, sehingga perkembangan wisata dalam konsep global seringkali mengalami hambatan terutama di sejumlah daerah di Indonesia, pengaruh akan sangat terasa terutama dengan daerah yang memiliki adat istiadat yang sangat kuat, kebiasaan yang bersifat tradisional, dan tentu saja berbeda sama sekali dengan kebiasaan di negara atau daerah asal wisatawan (Yoety, 1999: 8-9). Dari situasi tersebut, masyarakat pada akhirnya mencoba melihat pengelolaan wisata dengan cara yang lebih bijak salah satunya adalah dengan pariwisata syariah. Pariwisata syariah sendiri meliputi,...tourism activities by Muslims in seaside destinations for the purposes of relaxation and entertainment in hospitality enterprises that apply Islamic principles. The categorization of tourism related goods and services that are designed, produced, and presented to the markets could be considered under Islamic or Halal tourism (Duman dalam Aminul dan Kärkkäinen, 2013: 3). Aktivitas pariwisata syariah tidak mencakup produk halal saja, tetapi juga pelayanan yang berbasis prinsip Islam, dan berbagai hal termasuk manajemen marketing yang tunduk dalam peraturan dan prinsip Islam. Dengan penduduk mayoritas pemeluk agama Islam, syariah diharapkan mampu prinsip pariwisata memberikan peluang dalam kompetisi diranah persaingan pariwisata global yang terus mengalami kemajuan yang signifikan. Sejumlah data menyebutkan tentang potensi dan kemungkian pariwisata syariah ini menjadi trend ekonomi. Tabel 1. Peluang dan Perkiraan Kedatangan Wisatawan Muslim Periode 2010-2020 Tahun (Lonjakan Pariwisata) Lonjakan Kedatangan Wisatawan Muslim (jutaan) Lonjakan Belanja Dari Kedatangan Wisatawan Muslim (Dalam Jutaan US) 2010 0, 90 984 2014 1,16 1, 328 2020 1,74 1, 795 Sumber : Cresent Rating dalam Comcec, 2016: 72) Data di atas memberikan penjelasan tentang peluang, dan perkiraan kedatangan wisatawan muslim dari seluruh dunia. Hal ini memberikan kemungkinan bahwa, adanya kedatangan wisatawan muslim, merujuk pada kesiapan segala hal yang terkait dengan kedatangan wisatawan muslim tersebut. Setidaknya dengan kedatangan wisatawan ini, kesiapan seperti infrastruktur, manajemen, paket wisata, regulasi pemerintah, politik dan budaya tentu harus mampu mengikuti trend perkembangan kedatangan wisatawan ini. Ditinjau dari beberapa penelitian sebelumnya, bahwa pengetahuan atas pariwisata syariah masih minim mengingat lemahnya edukasi kepada calon wisatawan terutama dalam negeri untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep wisata syariah (Andriani, 2015). 266
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Selain daripada itu seiring dengan perkembangan konsep pariwisata syariah, produk halal di Indonesia tengah terus memberikan label halal oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada produk-produk konsumsi. Pentingnya memberikan sebuah brand image dalam produk halal juga tidak berhenti dalam sektor formal, tetapi juga sektor informal seperti sertifikat halal pada rumah produk di pasar pemotongan hewan yang dikelola oleh masyarakat sebaikanya diberikan label halal, produk UMKM dan produk-produk berbasis ekonomi kerakyatan juga perlu memberikan peran dalam kancah persaingan produk halal dalam negeri. Namun produk halal, hanya berhenti pada produk konsumsi. Tempat makan, restaurant, atau tempat destinasi belum ada label halal, kebanyakan fokus pada produk barang bukan jasa. Jasa hanya berhenti kepada salah satu produk yakni perbankan syariah, sepanjang pengetahuan penulis perbankan syariah ada beberapa variasi produk seperti saham syariah, dan koperasi syariah. Konsep syariah dalam perbankan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980an. tradisional. Misalnya melakukan perjalanan ke tempat yang khusus. Faktor dorongan menawarkan wawasan ke rangsangan internal dimana turis atau wisatawan melakukan perjalanan dan berguna dalam menjelaskan keinginan untuk pergi berlibur. (Belo dan Etzel, 1985; Crompton, 1979; Goossens, 2000; Kozak 2002) Klenosky (2002, p.385) menyatakan bahwa "....faktor push merujuk pada masukan khusus dalam hidup kita yang mengarah pada keputusan untuk berlibur (yaitu, melakukan perjalanan di lingkungan yang normal kita sehari- hari)..."(Alghamdi, 2007: 81-96). luar Pariwisata sebagai suatu industri global, aspek yang mendapat perhatian paling besar dalam pembangunan pariwisata adalah aspek ekonomi. Terkait dengan aspek ekonomi pariwisata dikatakan sebagai suatu industri, bahkan kegiatan pariwisata dikatakan sebagai suatu kegiatan bisnis yang berorientasi dalam penyediaan jasa yang dibutuhkan wisatawan (Outra dalam Gelgel, 2009: 22-23). Sebagai suatu industri, tentu produk pariwisata adalah, konsumen, permintaan, dan penawaran. Dalam bisnis pariwisata konsumennya adalah wisatawan, kebutuhan dan permintaan-permintaan wisatawanlah yang harus dipenuhi oleh produsen dalam industri pariwisata (Gelgel, 2009: 24). Hotel atau penginapan dengan label halal belum banyak berdiri, tentu saja pelayanan hotel juga menyertai konsep syariah juga. Promosi paket wisata berbasis syariah juga belum banyak dilakukan oleh pemerintah, dan swasta mengingat belum banyak yang mengetahui tentang branding wisata syariah (Comcec, 2016: 76). Lebih jauh lagi, dengan semakin banyaknya kedatangan wisatawan muslim atau wisatawan non-muslim tentu memiliki dampak terhadap masyarakat. sendiri menurut E. Guyer Freuler Pariwisata artian modern pariwisata merumuskan merupakan fenomena dari zaman saat ini yang didasarkan atas kebutuhan akan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam, dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa, dan kelas masyarakat manusia sebagai hasil daripada industri, perdagangan serta penyempurnaan trasnportasi (Yoety, 1999: 2). tertentu dalam perkembangan perniagaan, Some of the challenges Indonesia's tourism industry faces include the development of infrastructure to support tourism across the tourism the archipelago, and development on the life of local people. Despite the optimism of officials, there are concerns by some segments of the travel industry that advancement for Islamic tourism could alienate other visitors who want to sunbathe or relax on the beach with a drink. But the local government insists tourism" without affecting the existing industry, and that the area will remain party hotspots unaffected. (Comcec, 2016: 77) impact of it can promote "shariah in Pariwisata sendiri tidak membatasi tentang peluang perjalanan wisata itu sendiri termasuk kepentingan urusan dagang, rekreasi, konvensi, olahraga, dan budaya (Spillane, 2000: 29), maka dari itu keinginan wisatawan menjadi hal yang menjadi prioritas dalam kegiatan ekonomi yang berbasis pariwisata. Telah disebutkan, motivasi wisata cenderung berkisar pada teori push dan pull. Teori ini mengasumsikan bahwa perjalanan wisatawan dan memilih tujuan mereka berasal dari dorongan yang berbeda, dan menarik variabel motivasi. Pada dasarnya, hal ini adalah dua langkah proses yang melibatkan faktor pendorong yang memotivasi seseorang untuk meninggalkan rumahnya, individu untuk dan Pernyataan dalam penelitian di atas memberikan sebuah Indonesia catatan menghadapi industri pariwisata secara global tidak hanya pembenahan infrastruktur karena kontur daerah atau wilayah geografis yang bervariasi saja, namun semakin tingginya kunjungan wisatawan ke Indonesia terhadap kehidupan masyarakat. juga berdampak Greenwood dalam tulisan Pitana dan Gaytri melihat, secara evolusi hubungan antara wisatawan dan masyarakat terjadinya proses komoditas dan komersialisasi dari keramahtamahan masyarakat lokal. Pada awalnya wisatawan dianggap "tamu" dalam pengetian dengan keramahtamahan tanpa motif ekonomi. Kemudian dlanjutkan dengan bertambahnya jumlah wisatawan, maka hubungan berubah menjadi resiprositas dalam artian ekonomi, yaitu tujuan komersialisasi. Apabila penting, bahwa tantangan lokal menyebabkan tradisional, faktor-faktor yang menarik 267
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 sampai melewati batas-batas yang dapat ditoleransi oleh masyarakat lokal, maka hubungan bisa menjadi anomi. Dan masyarakat lokal sudah mulai agresif terhadap wisatawan, mengarah kepada eksplotasi dalam setiap transaksi, tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang. Pada fase-fase seperti ini, banyak ditemui tindakan kriminal terhadap wisatawan (Pitana dan Gayatri, 2005: 83). Lebih memberikan masyarakat, terhadap wisatawan: jelas Doxey (Pitana dan Gayatri, 2005) tahapan penerimaan atau persepsi 1. Euphoria. Kedatangan wisatawan diterima dengan baik dengan sejuta harapan. Hal ini biasa tahap awal perkembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata 2. Apathy. Masyarakat menerima wisatawan sebagai suatu yang lumrah, dan hubungan antara masyarakat dengan wisatawan didominasi oleh hubungan komersial. Fase ini umumnya menekankan pada aspek pemasaran pariwisata. terjadi tertentu, kualitas yang hampir sama dengan komoditas dan konsisten, standarisasi memastikan sebagai bentuk produk komoditas dan termasuk di dalamnya kualitas pelayanan yang terstandar (Wang, 2000: 192). Kemunculan gaya hidup baru seperti pariwisata ini adalah bentuk dari budaya konsumsi baru (Wang, 2000:112). Kemunculan pariwisata sebagai kebijakan keuangan murah berdasar paket wisata (Manasserian, 2012) adalah bentuk transformasi struktur gaya hidup kelas sosial penerima upah. Lebih tepatnya disebut sebagai fordisme, adalah sebuah konsep ekonomi monopolistik dengan penerapan produksi massal, mangacu kepada bentuk akumulasi intensif, yakni bentuk kapitalisme yang sukses abad ke-20. Hal ini ditandai pula dengan adanya kemunculan masyarakat konsumen modern, perubahan sosial dan perubahan budaya. Transformasi relasi produksi sosial yang dimunculkan oleh relasi produksi tersebut menjadi langgeng karena perkembangan bentuk monopolistis yang khas. Hal ini terlihat pada hegemoni yang luar biasa di sebagian besar kehidupan sosial, yang membangun fokus utama pada aliansi segitiga antara modal-kerja-negara (Lee, 2015: 124). 3. Annoyance. Titik kejenuhan sudah hampir dicapai, dan masyarakat mulai merasa terganggu dengan kehadiran wisatawan. berusaha Perencanaan meningkatkan sarana dan prasaran, tapi belum ada usaha membatasi pertumbuhan umumnya ketidaksenangannya, 4. Antagonism. Masyarakat secara terbuka sudah dan menunjukkan melihat wisatawan sebagai sumber masalah. Pada fase ini perencanaan baru menyadari akan pentingnya perencanaan menyeluruh. Dalam situasi yang ekstrim, maka wisatawan akan dipersepsi secara negatif oleh masyarakat lokal. Tahapan-tahapan inilah yang nantinya ditemukan ketika tahapan pariwisata itu terjadi, maka sebelum lebih jauh ketahapan penerimaan atau persepsi masyarakat terhadap wisatawan tentunya harus ada kerjasama yang baik antara pemerintah, elite lokal dan pemangku kepentingan untuk bersinergi satu sama lain. Politik dalam hal ini melihat bahwa kepentingan yang ada merupakan peluang dalam bentuk komoditas ekonomi, regulasi yang humanis serta negasi diperlukan untuk memberikan peluang, dan kesempatan dalam pekembangan pariwisata tentunya. SIMPULAN Komoditas ekonomi seperti pariwisata, secara global adalah bentuk kapitalisme. Termasuk bagaimana menempatkan pariwisata ke dalam sebuah bentuk masyarakat dengan pemeluk agama mayoritas Islam seperti Indonesia. Meskipun konsep pariwisata berbasis syariah, namun standarisasi produk barang, dan jasa, dalam bentuk konsumsi massa adalah salah satu konsep kapitalisme ini ditandai dengan mudahnya akses informasi serta peluang untuk memberikan lebih banyak informasi terkait dengan program wisata seperti wisata syariah ini. fordisme. Hal DAFTAR PUSTAKA Alghamdi, Abdulraheem. 2007. Explicit And Implicit Motivation Towards Outbound Tourism: A Study Of Saudi Tourists. Tesis (non publish). The University Of Glasgow, School Of Business And Management as a thesis for degree of doctor of philosophy in marketing Gerakan keagamaan dengan memberikan label halal dalam setiap produk barang dan jasa (standar) adalah upaya politik dalam bentuk yang lebih apik, dengan semakin menguatkan asumsi bahwa kepentingan mayoritas dalam artian kalangan mayoritas mencoba mendominasi komoditas pariwisata ini dengan branding pariwisata syariah. Komoditasi pariwisata dengan standar produk, termasuk produk massa, untuk pemasaran yang lebih luas dan pasar dengan target Aminul, Islam Md dan Laura Kärkkäinen. 2013. Islamic Tourism As A Prosperous Phenomenon In Lapland. Thesis Published. Rovaniemi University Of Applied Sciences School Of Tourism And Hospitality Management. Suwardono, Harijanto. 2015. Potensi Pengembangan Pariwisata Perhotelan Di Kota Semarang (Kajian Dari Perspektif Syariah). Tesis Sebelas Maret Diterbitkan. Universitas Surakarta. 268
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Andriani Dkk. 2015. Kajian Pengembangan Wisata Syariah. Jakarta: Asisten Deputi Penelitian Dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Alim, Haidar Dkk. 2015. Analisis Potensi Pariwisata Syariah Dengan Mengoptimalkan Industri Kreatif di Jawa Tengah dan Yogyakarta. PKM- P published. Universitas Diponegoro Comcec. Tourism: Understanding the Demand and Supply Sides in the OIC Member Countries. Turkey: Comce Coordinator Office 2016. Muslim Friendly Chotari, C. R. 2004. Research Methodology, Methode and Techniques. Second Edition. New Delhi: New Age International During, Simon. 2005. The Cultural Studies Reader, Second Edition. London and New York: Routledge. Estbrook, Leigh. 1986. Library Research in Sociology: A Student Manual of Information Retrieval and Utilization Skills. United States: Wyndham Hall Press Gelgel, I Putu. 2009. Industri Pariwisata Indonesia dalam globalisasi perdagangan jasa implikasi hukum dan antispasinya. Bandung: PT Refika Aditama Lee, Martin J. 1993. Kebudayaan, Konsumsi, dan Komoditas, Sebuah Kajian Politik Budaya Konsumen. Diterjemahkan oleh Nurhadi. 2015. Bantul: Kreasi Wacana Manasserian, Tatoul. 2012. Global Financial Epidemic: Challenges And Lessons Learned dalam buku Brian De Schaine (ed) The World Economy Today: Major Trends And Developments First Edition. Armenia: Research Center Alternative. Spillane, James J. 2000. Ekonomi Pariwisata, sejarah dan prospeknya. Yogyakarta I Gede Pitana dan Putu G Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi offset Yoety, Oka A. 1999. Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata. Bandung: Angkasa Wang, Ning. 2000. Tourism And Modernity A Sociological Analysis. United Kingdom: Pergamon 269
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Reactive Strategy and Personal Image: A Guide for 'Awkarin' DittaHumammy Hanifah Amalia Sabri, Mohamad Shihab Communication Studies ProgramPresident University Abstrak Sebagai bagian dari budaya digital, vlog menjadi popular dikalangan remaja. Vlog adalah cara baru untuk menulis blog, yang menggantikan teks dengan video sebagai isinya. Dalam rangka menarik pemirsa pada channel mereka, vloggers menciptakan karya-karya yang unik dan beragam untuk di upload melalui video- sharing platform. Namun, vlogger bernama Awkarin telah mengejutkan netizen Indonesia. Karin Novilda atau akrab disapa Awkarin adalah mahasiswa 19 tahun di sebuah universitas swasta di Jakarta. Awkarin meng- upload videonya yang mengandung unsur vulgar, kata- kata kasar, dan konten yang tidak pantas untuk remaja di bawah 17 tahun. Tidak hanya di saluran YouTubenya, Awkarin juga berbagi video yang tidak pantas dan foto di akun media sosialnya yang lain seperti di Instagram dimana ia memiliki lebih dari 1 juta pengikut. Dengan banyaknya pengikut social media Awkarin yang berasal dari beragam latar belakang, Komisi PerlindunganAnak Indonesia khawatir bahwa dia akan memberikan pengaruh negative kepada anak-anak sehingga mereka meminta kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk menangguhkan salurannya. Dalam usia muda, situasi ini pasti akan berdampak ke citra dirinya di masa depan jika tidak ada tindakan pemulihan diambil. Oleh karena itu, pendekatan public relations harus digunakan. Di sini, penulis menggunakan metode analisis kualitatif tentang isu-isu gender di media social dan menguraikan praktek dari strategi Public Relations. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengusulkan strategi PR agar citra dari sosok Awkarin menjadi positif dimata publik. Kata Kunci: budaya digital, pencitraan, public relations, media sosial, vlogging, Awkari Today, teenagers are very addicted to social media, quoted by (EllavieIchlasa: 2016), around 75% of teenagers under 13 years old are already using social media. Social media offer different sensations from time to time, for now the trend is 'vlog'. Vlog or Video Blogging is an activity with the same purpose of writing a story or a message, but it delivers by video then they upload it through media sharing platform called YouTube. There are lot of variances of 'Vlogger' in Indonesia, they compete each other to create a unique and interesting content for their vlog in order to get a good response from netizenin the form of likes and subsrcribes. Besides, there are also activities with the same purpose as vlogging by posting a photos on a social media account named Instagram.Moreover, many people are gaining popularity among netizens through Instagram that usually called as 'Celebgram'. Recently, Indonesia has been shaken by the news of Karin vlogger celebgram Novildaa.k.aAwkarin, 19-years-old student in a private university in Jakarta. Awkarin freely upload videos and photos on her social media accounts with vulgar content that display an affection toward her ex-boyfriend named that Gaga, a 16-years-old high school student considered as an 'adult' content. Instead of the vulgar content, Awkarin often saying a harsh words which considered as uneducated. The way Awkarin dress that seen onthe video and photoon her YouTube and Instagram increasingly make netizens especially parents being worried about that. The reason is that the parents worried about their children who may be affected by the video and photos of Awkarin to follow that. Netizens also argue that the video intimacy of Awkarin and Gaga regarded as a 'relationship goal' which will be cool to follow. and named INTRODUCTION In this century, technology is developing rapidly, not only as a tool but recently technology became one of the most important parts of human life. It is proved by the widely use of digital media which becomes apart of today's technology. Two of the most famous social media recently are YouTube and Instagram. As a result of the problem, Awkarin reported by the Indonesian Commission for Child Protection (KPAI) to the Ministry of Communication and Information (Diskominfo) to suspend her channel on the basis of worrying actions in social media that can give a negative impact for her followers which hasbeen reached millions from 2016), the meeting results of of people. Summarized 270
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Awkarin with KPAI are, KPAI explained to Awkarinthat besides the sake of entertainment every content must also have educational dimension, but in reality there are full of negative elements that could interfere the process of future development of children. Awkarin also admitted her actions that were inappropriate and apologize for it.Shepromised to remove the inappropriate content and will post the content which is more educational, and committed not to repeat it in the future. Awkarin with all the negative sensation was inevitable, but it cannot be denied also that Awkarin is smart and creative. Awkarin have earned the highest ranking of national exam (UN)in Junior High School (SHS) in Riau Province with 37.9, such an almost perfect score. Instagram feeds of Awkarin was very unique and interesting, it can be seen from the order of photos, colour, and caption stated entirely very creative and organized. Awkarin also have started doing business since SHS and still continuing until today. She even could pay her own tuition fees and buy expensive items for her parents. Creativity, tenacity, and intelligence of Awkarin exposed outside all of the bad things that she ever did. It is all show that she has tremendous potential and talent as a youth. Moreover Awkarin proved to have a special attraction where she could become famous and be a trendsetter among teenager with approximately 1.1 million followers on her social media accounts. The existence of Awkarin in this context has become an interesting one when we associated with politic democracy and gender issues. Studied from the writing of Madalina Epure (2014) she stated that for radical feminists, men as a group are the main enemy to be tackled, defeated and wistfully, perhaps even subjugated by women and this would lead to a matriarchal society, and one has to wonder if that would not make the women just as bad as the men they so vehemently criticize. Here, the gender issues appear is radical feminism whereby the rights of women are limited by men. Hellen Clark (2008) believe that the more are social, cultural, and attitudinal problem which prevent woman from enjoying full equality with men.As the impact, woman cannot fully express themselves as men. Besides, public opinion assume themselves as a democratic society while they tend to limit the freedom of expression of its own society. Cultural factors is one of the reason of discrimination against women. This is because male (masculine) is always in the first priority among societies, a men is superior and female is inferior. However, sexism applied when a fault decided by the gender.The theory stated are suitable with the reality nowadays since Awkarin has an interconnection between sexism, culture, and democratic public. In fact, Awkarin who upload sexy pictures that shows her beautiful body shape is considered as a wrongdoing even as a 'fault', while many men actually considered as 'cool' when they upload photos with sexy pose showing their muscle-bib. Our country is a democratic country, but Awkarin who expresses her freedom by publishing their own photos and video through her 'personal account' at social media too much been condemnation. However, social acceptance is very important when you are a teenager. As if when you are a teenager, you must be want to try everything that seems as a cool things ever in your teen life and you will be happy when everybody know it. has getting With that bad reputation,Awkarin in her young age is feared will give the bad impact for her future if no recovery action applied. And the most unfortunate thing that might be happen is all of her charm, creativity, and potential talent will be useless because no one will trust her. Therefore, some approach in the form of personal branding by Public Relations is need to be applied soon.Alipour, Hossein; Jahan, Mehdi Hazrati; Jamaati- e-Somarin, Shahzad (2015) argue that "personal branding is the process whereby people and their careers are marked as brands and it differs from reputation management and impression management with its purpose". However, according to Kleppinger, Courtney A.Cain, Jeff (2015) "when social media is part of the hiring equation, it can become a deciding factor to the benefit of candidates with a strong digital brand". While usually, branding efforts require extensive financial support for promotion to create brand awareness and afterwards brand loyalty, but with social media and its ideological and technological structure could give the opportunity to the people to promote themselves as brands in a relatively cheap and efficient manner (Karaduman: 2013). Essentially, in this article, we will elaborate further and proposing the Public Relations (PR) Strategy for Awkarin based on the analysis of gender issues and the culture as well as the politic democracy and other evidences which come from the previous cases and/or issues. Our analysis is to arrive at a new result, that is, Awkarin need a new personal image that could be acceptable by public. With proactive and reactive strategy wrapped by persuasion concept, hence this personal branding aims to create the personal image of Awkarin become positive in the eyes of the public for the sake of a better future. 271
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 METHODOLOGY In this article, authors use the method of qualitative analysis. Authors will elaborate and analyze the practical strategy of public relations in handling the issue of Awkarin that related to Gender Issues, Culture, and Politic Democracy. Here, the authors focus on the public and Awkarin as the object of analysis. The authors collect the data by studying the literature review and another case that related to this problem. Social media and internet are become the instrument of this analysis research. enjoying full equality with men. Therefore it needs the social-acceptance to understand and pursue the equality in society. The author thinks that the social-acceptance could be apply for the case of Awkarin, because she has been misjudged for her style and scandal. Sexismis a gender discrimination or prejudice based on a person's sex or gender. Sexism can affect any gender, but it is particularly documented as affecting women and girls. Because society always looking for suspect to be blame not to find the solution of the problem. RESULTS AND ANALYSIS From this case, authors did some research related to the culture, politic and human right, hence there are some findings about theory that could related to Awkarin's case. Gender issues, is interdisciplinary and cross-national in scope focusing on gender and gender equity. And one of gender issues that could relate to this case is feminism. Feminism is a women rights that limited by men. And from this theory author find that Awkarin has got discrimination since she is still a teenager. She is known as the 'drama queen' and a 'bad girl' because of her posts on her social media, meanwhile when a boy that has the same age with Awkarin or even younger everyone call it as 'cool' when he post their muscle with nude pose but when Awkarin post her picture to show her body shape because she has been working on it everyone call it as 'a bad girl' and even 'a fault. The society discriminate her with the reason that she is still a young girl and should not be act that way while now we are living in the new generation of digital culture where everyone can access and express themselves freely. In the case of Awkarin, she wears inappropriate clothes while she is an Asian whereby Asian stereotype of a woman who wear an open clothes is a 'bad girl' even though it is her rights to wear anything. It is all limited by men because Asian prefer to not wearing that since it will distance them from any harm caused by men. Politic, for the relation with politic the author use the theory of Democracy where Indonesia is a democratic nation but the public didn't really apply the definition of democracy because the public is still think in an old- fashioned way. We can relate it with case of rapes in Indonesia, wildly known there is a high percentage of rape cases in this country. Though the suspect will get penalty by law but the victim will have the long-term effect that will be traumatic for them. Even though the woman always being the victim, not so many cases also said that the woman is the suspect because exposing too much skin from her clothes that lead to the crime. While it is the rights of women to wear anything they concern, especially in this country which is a democratic country. According to feminism it is not right to put the blame on women only because the way she dress and also this is a democratic nation which the society could express themselves. And because of that the author thought that this could be applied on Awkarin's case, since it is her rights to dress the way she is because it's the way she is expressing her style. Indonesian Commission for Children Protection (KPAI) called Awkarin due to her posts and contents in YouTube and Instagram that regarded as a problem for children and make the parents worry while those are her private account. Since she published it in her private account then only the one who want to access that can see it, thus it is totally different with TV that the broadcasting rights belong to public. Therefore, the authors thought that KPAI should not do that to Awkarin, but should find the solution of it. The authors think that Awkarin is not fully at fault because she has right to post anything on her social media but indeed she need to be aware about the content that she wants to share. Social Cultural is a human population viewed in its the and ecological many subsystems of a larger ecological system. But there is also some problem regardingsocial, cultural, and attitudinal problem which prevent woman from context as one of One of the example for this case is about the singer Syahrini or also known as Princess Syahrini who wildly known as a 'drama queen' in Entertainment Industry that always show off her wealth. Because of that she gain many of haters for make a lot of sensational in entertainment industry, but behind those all sensational issues she prove herself by showing her talent with her 272
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 songs and she also succeed with her business. The relation with Awkarin's case from the authors' point of view is that both of them got misjudged because of showing what they have, where they are living in the country that apply democracy who highly respect the freedom of expression. Therefore, what Awkarin needs is a PR because she actually has a potential especially in getting attention and become trendsetter. From author's point of view she has talent and has her own credibility in her knowledge of art and creativity. To accomplish author's purpose to make a guide of personal branding for Awkarin author will use the persuasive concept, because with persuasive concept it focus on the content to influence people, thus we will apply the PR strategy below. concession strategy is the clients of Awkarin who wanted their product being promoted on Awkarin's feeds in Instagram, beside Awkarin's creative and unique feeds she also has a lot of followers that the public or clients think that would help to increase the selling. There was also an issue that Awkarin haven't upload or do the endorsement from the due date of clients because of her controversial video as a 'drama queen' on YouTube, with that the authors propose that Awkrain can use this concession strategy to rebuild her relationship with her public or her clients by giving what the public or her clients wants with upload the pictures of endorsement 6 times per day, and each from different endorsement with the same background and theme. Reactive strategy: Ronald D. Smith in his book explain that Reactive mode is happen when the organization getting the accusations and criticisms. And to respond to those forces the organizations should develop and maintain the objective of organizations such as gaining public understanding, maintaining and restoring reputation, and re-building trust and support. Diversionary response strategies: From Ronald D. Smith in his book Strategy Planning for Public Relation explain that several diversionary strategies could be include used concessions, ingratiation, disassociation and relabeling, all of which are attempts to shift the gaze of the public from the problem related with the organization. And from those strategies the authors choose concession, ingratiation and disassociation as the strategy to re- branding the image of Awkarin because the authors think it suit for the case of Awkarin. to communication planners. They Concession is a strategy that trying to re-build the relationship with its public by giving something it wants. And it should be valued for both public and organization to aims the generating favorable publicity for an organization under fire. From general definition concession is a contractual right to carry on a certain kind of business or activity in an area. And this strategy could relate to re-branding to authors' purpose Awkarin's image by using her link with her clients of endorsement. This concession strategy has been applied on the scandal of Malaysia Airlines MH370 who got shoot in the midair of Ukraine 2 years ago, the victim's family demand for compensation to Malaysia Airlines and after a long process each family of the victims got compensation 1,8 billion rupiahs from totals of 298 victims. Disassociation is the second strategy that authors use from Diversionary Responses Strategy. It is a strategy that attempts to distance an organization from the wrongdoing associated with it. This can be effective when accident occurred not because of organizational policy but because policy was not the organization was observed, especially when suffering ties with the cause of problem. And in this case Awkarin is still 19 years old and regarding social acceptance theory, teenager wants to looks like a cool kid so they can be accepted in their society. an Authors' opinion proposes that Awkarin should make the video blogging of her daily life and do meet and greet with fans since she already joined an agency (Takis Entertainment). It could answer the curiosity of netizen with her lifestyle and since she joined an agency it wouldn't look as a 'pencitraan' if she do a meet and greet with her fans. And when editing the video blogging it needs filter for the vulgarity, smoking and clubbing and do the audio sensor for the inappropriate words, and with her her joined an agency she need to refrain herself to show anything freely like she used to because it will damage the agency's image and she need to keep her image professional because she work under contract and has new responsibility now. In authors' opinion Awkarin can use this concession strategy to fulfill all the orders of endorsement from her clients to show that Awkarin is professional, before she was known as a 'bad girl' these days, people known her as a celebgram with a creative and unique feeds on her Instagram. The public that authors' means in this Ingratiation is the last strategy that the authors propose from Diversionary Responses Strategy, it is an attempts to manage the negative situation by charming its public or 'tossing a bone', giving something relatively significance to the organization in attempt to turn the 273
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 spotlight away from the accusation and criticism. And from the point of view of psychology, ingratiation is a psychological technique in which an individual attempts to influence, manipulate or control another by becoming more attractive or likeable to their target. This term was coined by social psychologist Edward E. Jones (1964). This psychological technique has several methods that the authors' think one of its methods could be useful for the Awkarin's case, Self-Presentation techniques that could be used, it is a technique in which the ingratiator1 emphasizes their own attributes in order to be seen positively in the eyes of the target individual. Because the author's purpose is to re-branding the image of Awkarin to be better in the eyes of public and the method is by persuading the public with self- presentation technique. is one of songs become hit in Indonesia music industry. Even though Sammy has been kicked out from Kerispatih, he still maintain the relationship with the member of Kerispatih. They even held a concert together on April 2014, showing that they're still in a good terms. Proactive Strategy is a Public Relations strategies initiated by the organization are called proactive strategies. These can be the most effective strategies because they are implemented according to the planning of the organization, rather than because of a need to respond to outside pressure and expectations from publics. And that enable an is an approach organization to launch a communication program under the conditions and according to the timeline that seem to best fit the organization's interests. it From author's point of view, Awkarin or Karin Novilda is a smart girl and has a creative ideas about art. It show on her feeds on her Instagram, where she take the picture, the lightning, angle and even the theme for each of her photos show that she know about art and has interest on it. And for her YouTube channel she once explain on her video that she is the one who edit her video blogging, she did not pay for the experts to edit her video when she earn enough to pay it, authors' opinion think that she also has the skill on editing video and love to do it because she is full of ideas and creativity. With this ingratiation strategy authors' propose that following with the music video of Bad Girl she has to come up with new concept and idea to charm the public and her fans and to show that Awkarin is full of ideas. She already charm her fans and public with her creative feeds on Instagram because her feeds on Instagram were known as unique and she is the one behind those ideas so she also needs to apply that on her video blogging to show people that she is creative and has her own style. The example for this case that concluded from (TrieYas:2015) is when Sammy Simorangkir has to lose his position as Kerispatih's vocalist since he got caught using narcotics in 2010. One year later on 3rd February 2011 he was released and soon after he have to go to the rehabilitation for several months to clear his addiction toward those addictive drugs. After that he come back to the entertainment industry as a solo singer. From author's opinion Sammy succeed on using the ingratiation strategy by charming public with his self-writing songs as a solo singer after his scandal with narcotics, he show that he really loves to sing and it is his passion and it shows when all of his two or more Coalition and Alliances organizations join together in a common purpose, the combined energy offers a real opportunity for strategic communication initiatives. Since Awkarin has joined an agency, the agency have to start to make plan to maintain the popularity of Awkarin and with alliances concept the agency could gain more profit and also make a new relation with other agencies or organizations.Alliances tend to be informal, loosely structured, and perhaps small working relationships among organizations. Authors choose this concept because Awkarin is not a real 'Artist' who work under a big company and the agency she recently joined is also still a small agency. is when Authors propose that Awkarin could make an alliances with YouTuber and CelebgramChandraliow, because it would help the image of Awkarin since Chandraliow is a credible YouTuber and celebgram and he is creative and well-known as an editor and director in his agency. They can share their thought and ideas as the content of their collaboration video. Beside with Chandraliow as YouTuber, Author propose that Awkarin could also work together with models to increase the sales of her endorsement and with singer other than Young Lex to show that she has another talent. Rectifying Behavior is the theory when the organization does something to repair the damage done to its publics. Awkarin's name recently have been popular since her video confession which after that she got the title of 'drama queen' and also with her feeds on Instagram that show vulgarity which lead to the complaint of parents to the KPAI that it would give a negative impact to the children, because she has a lot of followers. And from four types of concept of rectifying behavior author 1Ingratiator: Individuals or Organization that use the method 274
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 choose corrective action as the concept for the personal branding of Awkarin. Corrective Action is a taking steps method to contain a problem, repair damage and or prevents its recurrence. It can serve the mutual interest of both the organization and its public. It is if an organization in a position to fix a problem. Now with Awkarin has joined TAKIS Entertainment agency, this agency need to take this concept because it will help to clean the image of Awkarin and could increase the popularity of this agency if they succeed on doing this concept. Authors propose that for the corrective action concept Awkarin can start by wearing a proper clothes, she was known as her vulgarity for words and clothes because she often wear the clothes that showing much of her skin. The agency could step in and control the way she dress because she is under the contract and there should be manager and her own stylist to manage her clothes, but still has the style of Awkarin. REFERENCE Alipour,Hossein; Jahan,MehdiHazrati; Jamaati-e- Somarin, Shahzad. 2015. A Review on Personal Branding and Social Media. Journal of Current Research in ScienceVol. 3 (6): 11-14 Amalia, Ichlasa, Ellavie. "Survei: 75% Anak Dibawah 13 Tahun Sudah Gunakan Sosial Media". 2016 Retrieved October 14,2016 from: gunakan-media-so Clark, Helen, Hon. 2008. All Human Beings are Born Free and Equal in Dignity and Rights. New Zealand: The Ministry of Foreign Affairs and Trade/Manatὐ Aorere Duman, Fatih. 2012. The Roots of Modern Feminism: Mary Wollstonecraft and the French Revolution. International Journal of Humanities and Social Science Vol. 2 (9): 75-88 According Ronald D. Smith (2005:112) for this case example authors choose the Johnson & Johnson's scandal when their product is the cause of the death because of Tylenol element on their product. Though it was not because the company negligently responsible for the product tampering. Johnson & Johnson's recalled all the product and then introduced a new triple- seal safety packaging that soon became the industry standard. Epure, Madalina. 2014. Critically Assess: The Relative Merits of Liberal, Socialist and Radical Feminism. Journal of Research in Gender Studies Volume 4(2): 514-519 Friastuti, Rini. "KPAI IniHasilnya". 2016. Retrieved October 13, 2016 from ini-hasilnya CONCLUSION In this era, there is a new culture that could be accessed in everywhere, it is called as digital culture. Everyone tend to use digital media even addicted to it until it become the important part of their life. Although technology and media has been increasing but feminism still exists. Awkarin's case is one of example of feminism that appears caused by media digital and social media. As a country that believe in democratic, we still find many limitation in conveying our thoughts, feelings, even in expressing our self. James, Carrie; Davis, Katie; Flores, Andrea; Francis, John Rundle, Margaret; Gardner, Howard. 2010. Young People, Ethics, and the New Digital Media. Contemporary Readings in Law and Social Justice Vol. 2 (2): 220 Jones, E.E. 1964. Ingratiation: A Social Psychological Analysis: Century Psychology Series. Meredith Publishing Company. M; Pettingill, Lindsay; Smith, R. D. (2005). Strategic planning for public relations. Mahwah, NJ, London: Lawrence Erlbaum Associates. Society needs guidance in using and responding digital media. Because digital media created in purpose to help people in doing their activities and hoping that many creations could come after, not make a negative activities and/or limiting the others creation. In the end, this article aims for handling theAwkarin's caseby some public relations strategies and approaches nor hope itmight be applied also for the other same case in the future. Yas, Trie. Dari Narkoba Dan Kerispatih, Sammy SimorangkirSemakinBersinar". 2015. 2016 from: Retrieved October 12, 275
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 IKLAN POLITIK DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH PARTAI GOLKAR PADA PEMILU LEGISLATIF Ramadhan Wengku Arizal Heny Hendrayati Prodi Manajemen, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia e-mail: Abstrak - Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah turunnya tingkat raihan suara Partai Golkar pada Pemilu Legislatif. Permasalahan ini harus segera diatasi karena jika tidak Partai Golkar akan semakin tidak diminati dan kembali kalah raihan suara dari partai lain pada Pemilu selanjutnya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran iklan politikterhadap keputusan memilih serta bagaimana pengaruh iklan politikterhadap keputusan memilih pada Partai Golkar. Aspek atau variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi dua hal, yaitu iklan politikdan keputusan memilih.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif dengan metode explanatory survey, yaitu metode survey untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.Populasi dalam penelitian ini yaitu pemilih pemula Mahasiswa UPI yang berjumlah 5054 orang dan sampel berjumlah 100 responden.Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode non- probability sampling dengan teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis koefisien korelasi pearson product moment dan analisis regresi linier sederhana.Hasil penelitian menunjukan bahwa iklan politik pada Partai Golkarberada pada kategori sedang dan keputusan memilih berada pada kategori tinggi.Hasil perhitungan korelasi, variabel iklan politiktehadap keputusan memilih memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi sedang. Hasil perhitungan analisis regresi sederhana diketahui bahwa keputusan memilih iklan politiksebesar 28,1%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 71,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Saran untuk peneliti berikutnya yaitu diharapkan peneliti melakukan studi terhadap pemilih pemula dengan variabel dan penelitian yang berbeda. dipengaruhi oleh PENDAHULUAN Demokrasi di Indonesia semakin hari semakin menjadi topik yang menarik untuk dibahas dan diamati, masyarakat sudah dianggap semakin dewasa dalam menyikapi perkembangan demokrasi di Indonesia. Saat ini bangsa Indonesia telah melewati suatu babak baru dalam pelaksanaa demokrasi, di mana pemilihan umum mulai dari pemilihan legislatif sampai pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden boleh terlaksana dengan aman, jujur dan adil. Pemilu yang dilaksanakan secara langsung dengan memilih kandidat-kandidat yang baik legislatif maupun calon eksekutif, dari calon memberikan kebebasan kepada rakyat untuk memilih sendiri kandidatnya. Di dalam praktek kehidupan kenegaraan sejak masa awal kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang saling berbeda satu dengan lainnya. Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dilihat dari Pelaksanaan Demokrasi yang pernah ada di Indonesiai ini.Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periodesasi seperti terlihat pada tabel 1. PERIODESASI TAHUN DEMOKRASI Masa Revolusi 1945-1950 Masa Demokrasi Liberal 1950-1959 Masa Demokrasi Terpimpin 1959-1966 Masa Demokrasi Orde Baru 1966-1998 Masa Demokrasi Reformasi 1998-Sekarang Kata Kunci: Iklan Politik, Keputusan Memilih, Metode Survey, Partai Golkar, Pemilu Legislatif, Pemilih Pemula, Penelitian Deskriptif, dan Penelitian Verifikatif Tabel 1:Perkembangan Demokrasi di Indonesia, Pemilihan Umum tahun 1955 merupakan pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia.Waktu itu 276
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Republik Indonesia berusia 10 tahun. Pemilihan Umum yang diadakan sebanyak dua kali yaitu pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan kedua pada tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituante. Setelah pemilu pertama tahun 1955, Indonesia baru melakukan pemilu kembali pada tanggal 5 Juli 1971, pertama di jaman Orde Baru dibawah pemerintahan Presiden Kedua Indonesia Soeharto.Pada pemilu kali ini, terdapat 9 partai politik dan 1 organisasi masyarakat yang berpartisipasi. Pemilihan Umum Legislatif di telah dilaksanakan sebanyak sebelas kali.Jumlah partai politik yang menjadi peserta pada setiap Pemilu yang telah dilaksanakan selalu berbeda-beda.Terkecuali pada tahun 1977-1997 hanya ada 3 partai politik yang menjadi peserta Pemilu yaitu Partai Golkar, PDI dan PPP. Hal dari tersebut merupakan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1975 tentang Partai Politik dan Golkar, diadakanlah fusi (penggabungan) partai-partai politik, menjadi hanya dua partai politik (yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrasi Indonesia) dan satu Golongan Karya. Indonesia akibat Gambar 1: Sumber informasi publik terhadap parpol, Sumber: Pol Tracking Indonesia Januari 2014 Untuk itu Partai Golkar harus menerapkan strategi pemasaran politik yang tepat sasaran dan harus peka melihat perkembangan masyarakat saat ini terutama pemilih pemula terutama pada kemasan iklan yang menarik. Sebab kalangan muda atau pemilih pemula sangat tertarik terhadap popularitas seseorang yang kerap muncul di media massa khususnya televisi melalui pengemasan iklan yang menarik. Berdasarkan uraian yang disampaikan pada latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Pasca reformasi tahun 1998 Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia banyak mengalami perubahan mendasar yang terjadi dalam sistim ketatanegaraan Indonesia, dengan persaingan partai partai lain dan para pemilih yang semakin kritis Suara Partai Golkar pun cenderung turun drastis seperti terlihat pada tabel 2. 1. bagaimana deskrpisi iklan politik partai golkar menurut mahasiswa upi ? 2. bagaimana gambaran keputusan memilih di kalangan mahasiswa upi ? 3. sejauh mana pengaruh iklan politik partai golkar terhadap keputusan pemilih pada mahasiswa upi ? TAHUN JUMLAH SUARA PRESENTASE A. Manajemen Pemasaran 1999 23.741.749 22,44% 2004 22.480.757 21,58% 2009 15.037.757 14,45% 2014 18.432.312 14,75% Tabel 2:Data Perolehan Suara Partai Golkar Pada Skala Nasional, Sumber: Data tabel 2 diatas menunjukan setelah keruntuhan orde baru suara partai golkar turun drastis karena pemilih yang semakin kritis dan inovasi kampanye partai-partai lain yang menarik para pemilih khususnya pemilih pemula yang semakin tahun semakin bertambah. Seperti kampanya melalui iklan yang menurut suvei Pol Tracking pada januari 2014 Peran media dan iklan melalui media cukup efektif dalam mempengaruhi opini dan persepsi publik. Iklan menempati urutan kedua setelah pemberitaan media massa sebagai sumber informasi publik terhadap parpol seperti yang terlihat di gambar. Pemasaran merupakan hal terpenting dalam seuah organisasi bisnis maupun non-bisnis karena pemasaran sangat berperan dalam mengembangkan ataupun juga mempertahankan suatu organisasi.Pemasaran merupakan aktivitas pokok yang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang ke skala yang lebih lagi dengan tujuan akhir memperoleh laba. Menurut Kotler dan Keller (2012:5), "Marketing is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others". Artinya pemasaran adalah proses sosial yang dilakukan oleh individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Pengertian pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip Kotler dan Keller (2012:5) yaitu: "Marketing is the activity, set of creating, institutions, and processes for 277
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large". Artinya pemasaran adalah kegiatan dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya. C. Perilaku Konsumen Menurut Kotler (2012:151) perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan menghabiskan barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumennya. B. Periklanan (Advertising) Pengertian periklanan menurut Kotler dan Keller (2012:478) adalah, "Advertising is any paid form of non personal presentation and promotion of ideas, goods, or service by an identified sponsor". Artinya periklanan adalan segala bentuk penyajian yang bukan pribadi dan usaha promosi mengenai ide-ide, produk atau jasa yang dilakukan oleh orang tertentu. Menurut Moriarty et.all (2011:6) Iklan adalah jenis komunikasi pemasaran yang mengacu kepada semua bentuk teknik komunikasi yang digunakan pemasar untuk menjangkau konsumennya dan menyampaikan satu komponen salah pesannya. komunikasi dari bauran pemasaran Iklan adalah (2011:10) Perilaku konsumen Menurut Swastha (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan kegiatan tersebut, sedangkan Menurut Solomon (2010:31) "consumer behavior is the study of the processes involved when individuals or group select, purchase, use, or dispose of products, service, ideas, or experiences to satisfy needs and desires". Artinya bahwa studi tentang proses yang terlibat ketika individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau menentukan produk, layanan, ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. individu yang secara Sedangkan menurut Shimp (2003:38). Periklanan adalah suatu bentuk dari komunikasi massa atau komunikasi direct to consumer yang bersifat non personal dan dibiayai oleh perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, atau individu yang diidentifikasikan dengan berbagai cara dalam pesan iklan tersebut. Pihak untuk tersebut pemberi menginformasikan atau membujuk para anggota dari khalayak tertentu. dana berharap Menurut Kotler & Amstrong (2008:185), ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pengambilan keputusan yaitu pemahaman masalah, pencarian informasi, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian, yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. D. Keputusan Memilih iklan diatas dapat Dari beberapa pengertian disimpulkan bahwa iklan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar memiliki atau memenuhi permintaan pemasang iklan. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan. Untuk membuat periklanan yang dapat menggugah keinginan yang besar maka pelaku pemasaran tersebut harus memulai dengan mengidentifikasikan pasar sasaran dan motif pembelian. Kotler dan Keller (2012:504) mengemukakan adanya lima keputusan utama dalam membuat program periklanan, yaitu : Pada dasarnya keputusan memilih dalam pemilu sama dengan keputusan memilih konsumen atau pembeli (a voter is a buyer). Keputusan merupakan pilihan yang dibuat melalui berbagai alternatif pilihan yang ada.Pilihan yang dibuat merupakan suatu objektif dari pembuat keputusan dengan melihat akibat dari pilihan yang dibuatnya. Menurut Firmanzah (2012:115-118), ada tiga faktor yang mempengaruhi keputusan memilih. Ketiga faktor tersebut yaitu: 1. Kondisi Awal Kondisi awal diartikan sebagai karakteristik yang melekat pada diri si pemilih seperti keadaan sosial budaya pemilih, nilai tradisional pemilih, level pendidikan & ekonomi pemilih dan sebagainya. 2. Media Massa 1.Misi (Mission): apakah tujuan periklanan ? 2.Uang dibelanjakan ? 3.Pesan (Message):pesan apa yang harus disampaikan ? 4. Media (Media) : media apa yang akan digunakan ? (Measurement) 5.Pengukuran mengevaluasi hasilnya ? (Money): berapa banyak yang dapat : bagaimana Kemampuan media massa untuk mendistribusikan untuk informasi pembentukan opini publik. Opini publik sendiri sangat ditentukan oleh seberapa besar informasi yang diberikan kepada masyarakat.Informasi tersebut dapat berupa data, informasi dan berita di media, ulasan ahli, permasalahan terkini, dan perkembangan dan tren situasi. merupakan kekuatan 278
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 3. Partai Politik atau Kontestan Faktor-faktor seperti track record dan reputasi, marketing politik, program kerja, dan sistem nilai dari partai politik mempengaruhi penilaian dari pemilih. Selain itu, atribut kontestan seperti reputasi, image, citra, latar belakang, ideologi, dan kualitas para politisinya akan mempengaruhi penilaian masyarakat atas partai bersangkutan Dan menurut Schiffman & Kanuk ( 1997 ), tiga model sikap dalam pengambilan keputusan konsumen adalah sebagai berikut: 1. Kognitif yaitu pengetahuan dan persepsi seseorang yang di dapat dari kombinasi pengalaman langsung terhadap suatu obyek dan informasi yang relevan dari berbagai sumber. atas (tingkat keberadaan suatu produk/partai tertentu). kesadaran konsumen/pemilih 2. Afektif yaitu emosi atau perasaan konsumen dalam menilai suatu merek atau produk tetentu. (tingkat minat terhadap dan produk/partai tertentu). keinginan 3. Konatif yaitu kesukaan atau kecenderungan perilaku atau tindakan seseorang atau suatu obyek tertentu. kecenderungan konsumen/pemilih dan membeli produk/partai tertentu ). (tingkat politik itu sendiri sehingga menyebabkan para pemilih pemula menjadi pemilih yang tidak menyalurkan pilihan mereka. Iklan salah satu informasi yang sangat membantu partai politik maupun para kandidat untuk menginformasikan hal-hal penting kepada para pemilih, tapi iklan tersebut harus dikemas secara menarik dan dapat menarik perhatian para pemilih. Menurut Moriarty et.all (2011:6) Iklan adalah jenis komunikasi pemasaran yang mengacu kepada semua bentuk teknik yang komunikasi untuk digunakan menjangkau konsumennya dan menyampaikan pesannya. produsen METODE Menurut Sugiyono (2014:2) bahwa "metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu". Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian (2010:11) deskriptif dan verifikatif. Sugiyono menjelaskan bahwa, "penelitian deskriptif ialah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel secara mandiri, baik itu satu variabel maupun lebih, secara mandiri, tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya".Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh deskiptif atau gambaran mengenai iklan politik dan keputusan memilih pada Partai Golkar. Bergman and Wickert (1999) dalam Nursal (2004), menyebutkan bahwa seorang pemilih akan membuat satu keputusan untuk menggunakan hak pilihnya karena beberapa hal: 1. Adanya rasa ketertarikan dan kepuasan terhadap kandidat. Penelitian verifikatif dijelaskan oleh Suharsimi (2010:15), "penelitian verifikatif pada Arikunto dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan", yaitu mengenai pengaruh iklan politik terhadap keputusan memilih pada Partai Golkar. 2. Banyaknya jumlah kandidat. Alasan ini muncul karena pemilih memiliki banyak pilihan 3. Tayangan media yang menyajikan hal-hal positif yang dilakukan partai politik. 4. Keyakinan bahwa proses pemilihan pemimpin politik dianggap sama pentingnya dengan proses pengawasan. Keyakinan ini menjadi penting sebagai bukti bahwa masyarakat tidak apatis, atau tidak pesimis terhadap proses pemilihan pemimpin politik. Seperti halnya dunia bisnis maupun dunia usaha, dunia politik juga terdiri dari produsen dan konsumen.Sebagai produsennya adalah partai-partai atau kontestan individu yang menjadi pihak yang menghasilkan produk politik. Sebagai konsumennya adalah para pemilih yang akan memilih para kandidat peserta Pemilu. Produk politik yang ditawarkan adalah merupakan janji-janji dan kontrak politik pada saat kampanye .Banyaknya partai politik maupun kandidat yang menjadi peserta pemilu membuat para pemilih kebingungan dan sulit untuk menentukan pilihan, apalagi di kalangan pemilih pemula yang masih kurang pengetahuan mereka akan kandidat maupun partai Berdasarkan jenis penelitian, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan dengan pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey, yaitu metode survey untuk menjelaskan hubungan antar variabel-variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei.Metode survei digunakan sebagai upaya untuk mengumpulkan data dan informasi dari responden.Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti. Seperti yang dikemukakan oleh Nana Syaodih (2008:82) bahwa: "Survei digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil". Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas.Menurut Rangkuti (2007:24) menyatakan desain kausalitas bertujuan untuk mengetahui variabel yang menjadi penyebab atau 279
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 variabel pengaruh (variable independen) dan variabel yang menjadi akibat atau variabel terpengaruh (variabel dependen) serta mengetahui hubungan atau keterkaitan antara variabel-variabel tersebut.Adapun hubungan antara variabel satu dengan yang lainnya yang akan diteliti pada penelitian ini adalah pengaruh iklan politik terhadap Keputusan Memilih pada Partai Golkar. Tabel 2 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Memilih Partai Maupun Caleg Rata- Jumlah Rata Pertanya Skor an Indikator Keputusan Total Skor No 1 Ketertarikan 3 1037 346 2 Jumlah Kandidat 2 651 325 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa UPI angkatan 2014 yang sekaligus sebagai pemilih pada pemilu legislatif yang memilih Partai Golkar dengan jumlah populasi yang tidak terbatas (infinity). 3 Keyakinan Total 3 8 1151 2839 384 1055 Jumlah sampel yang diambil berdasarkan rumus infinityDengan tingkat kepercayaan 95 % dan standar deviasi populasinya 0,25 maka didapat jumlah sampel untuk diteliti sebesar 96 orang dan dibulatkan menjadi 100. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran mengenai variabel Iklan Politik yang diterapkan menggunakan tiga dimensi diantaranya yaitu Mission, Message, dan Media. Berdasarkan pada hasil pengolahan data kuesioner yang telah disebar, maka dapat dilihat tanggapan mengenai variabel Iklan Politik Partai Golkar adalah sebagai berikut Berdasarkan tabel 2 mengenai gambaran Keputusan Memilih di kalangan pemilih pemula mahasiswa UPI angkatan 2014, secara keseluruhan memperoleh skor 2839. Dapat terlihat bahwa indikator yang mendapatkan skor paling tinggi oleh responden adalah dimensi keyakinan dengan skor 384, hal tersebut dikarenakan Pemilih memilih caleg berdasarkan prestasi, kontribusi, dan individual caleg maupun partai tersebut, serta mayoritas responden sudah yakin dengan pilihannya sendiri,karena mayoritas responden adalah mahasiswa yang mahasiswa pada umumnya sudah bisa memilih berdasarkan pilihan mereka juga berdasarkan individu terhadap caleg pilihannya tanpa dipengaruhi oleh siapapun. sendiri dan penilaian masing-masing Tabel 1. Rekapitulasi Gambaran Iklan Politik Golkar Jumlah Pertanya an Rata- Rata Skor Total Skor Indikator Iklan Politik No 1 Mission 3 899 299 2 Message 5 1495 299 3 Media 2 677 338 Total 10 3071 937 Dimensi dengan adalah ketertarikan dengan skor 346, dan indikator yang memperoleh skor terkecil pada variabel ini adalah jumlah kandidat dengan skor 325.semakin banyak jumlah caleg yang mengikuti Pemilu mempengaruhi partisipasi pemilih dalam Pemilu, serta membuat pemilih menjadi lebih selektif juga dalam memilih calegnya. skor tertinggi kedua Berdasarkan Tabel 1 mengenai gambaran Iklan Politik Partai Golkar di kalangan pemilih pemula mahasiswa UPI angkatan 2014, secara keseluruhan memperoleh skor 3071. Dapat terlihat bahwa dimensi yang paling tinggi dan dianggap baik oleh responden adalah indikator media dengan skor 338, hal tersebut berhasil menayangkan iklan melalui media dan dapat mudah ditemukan oleh para pemilih.Kedua dimensi terakhir yaitu mission dan message sama-sama memperoleh skor 299 dan dianggap kurang baik oleh tersebut dikarenakan responden yang sebagian besar adalah pemilih pemula masih kurang memahami tujuan dan isi pesan dari iklan Partai Golkar. dikarenakan Partai Golkar telah responden, hal Pengujian statitstik pada penelitian ini menggunakan pendekatan analisis regresi sederhana, dimana data yang digunakan sebagai variabel bebas Xadalah Iklan Politik dan variabel terikat Y adalah keputusan memilih. Suatu data dikatakan berdistribusi normal, jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.Sebaliknya suatu data dikatakan tidak berdistribusi normal, jika data menyebar jauh dari arah garis atau tidak mengikuti diagonal.Penulis melakukan uji normalitas dengan bantuan IBM SPSS Statistics 22.Sebelumnya, ubah terlebih dahulu data yang berskala ordinal menjadi data berskala interval dengan menggunakan Method of SuccessiveInterval (MSI). Berikut adalah grafik p - plot hasil pengolahan data statistik yang tersaji pada gambar 1 280
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Tabel 4: Output Pengaruh Iklan Politik Terhadap Keputusan Memilih Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. Change 1 .530a 0.281 0.274 4.193 0.281 38.342 1 98 0 a. Predictors: (Constant), Iklan_Politik b. Dependent Variable: Keputusan_Memilih Gambar 1 : Normal Probability Plot, Sumber:Hasil pengolahan data menggunakan IBM SPSS Statistics 22,2015. Pada gambar 1 di atas menunjukkan bahwa sebaran data terletak dari kiri bawah ke arah kanan atas menyebar di sekitar garis diagonal. Dengan demikian model regresi menunjukkan bahwa persyaratan normalitassudah terpenuhi. Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan IBM SPSS Statistics 22,2015. Berdasarkan pada Tabel 4didapat nilai R sebesar 0,530 yang menunjukkan tingkat hubungan antara gabungan antar variabel Iklan Politik dengan variabel Keputusan Memilih, tabel angka korelasi 0,530 berada pada interval koefisien 0,40 - 0,599 yang menunjukkan tingkat hubungan yang sedang. Pada gambar 1 di atas menunjukkan bahwa sebaran data terletak dari kiri bawah ke arah kanan atas menyebar di sekitar garis diagonal. Dengan demikian model regresi menunjukkan bahwa persyaratan normalitassudah terpenuhi. Tabel 3 Output Korelasi, Sedangkan nilai R-square atau koefisien determinasi adalah 0,281 Artinya 28,1% Keputusan Memilih Partai Golkar dipengaruhi oleh Iklan Politik. Sedangkan sisanya (100% - 28,1% = 71,9%) dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai R Square semakin besar, maka menunjukkan bahwa model yang dirumuskan untuk menjelaskan Keputusan Memilih pada Partai Golkar dapat dikatakan baik. Correlations Keputusa n_Memilih Iklan_Polit ik Tabel 5: Output Koefisien Regresi, Pearson Correlation Sig. (1- tailed) Keputusan_ Memilih Iklan_Politik Keputusan_ Memilih Iklan_Politik 1 0.53 . 0 0.53 1 0 . Model Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardiz ed Coefficient s Beta Sig. N Keputusan_ Memilih Iklan_Politik 100 100 100 100 1 (Constant) Iklan_Polit ik 11.426 0.394 2.071 0.064 0.53 5.518 6.192 a. Dependent Variable: Keputusan_Memilih Pada tabel 3didapat hasil koefisien korelasi sebesar 0.530 dengan tingkat signifikasi sebesar 0.000 pada pengujian taraf signifikansi 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel Iklan Politik dengan variabel keputusan memilih. terhadap 100 responden. Untuk Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen) makadigunakan analisis korelasi sederhana Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan IBM SPSS Statistics 22, 2015. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai thitung iklan politik sebesar 6,192 dengan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, sedangkan nilai ttabelsebesar 1,661dari perolehan derajat kebebasan (df)=n-2 (100- 2=98). Oleh karena itu maka nilai thitung >ttabel, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh positif antara iklan politikterhadap keputusan memilih. Berdasarkan hasil pengolahan data regresi linear sederhana pada tabel 3, maka persamaan prediksi untuk Keputusan Memilih atas Iklan Politik maka didapatkan 281 F 0 0
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 hasil regresi berupa nilai a = 11,426 dan b = 0,394 yang dapat ditulis kedalam persamaan regresi sebagai berikut: Y = 11,426 + 0,394 X Pada persamaan tersebut nilai B konstan adalah 11,426.Artinya, jika Iklan Politik diabaikan maka nilai Keputusan Memilih adalah sebesar 11,426. Koefisien regresi pada variabel Iklan Politik adalah 0,394 artinya apabila Iklan Politik dinaikkan sebesar satu satuan maka nilai Keputusan Memilih akan meningkat sebesar 0,394. Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien korelasi antara variabel iklan politik dan keputusan memilih adalah sebesar 0,544 dengan tingkat signifikasi 0,000, hasil tersebut berada dalam interval 0,40 - 0,599 yang termasuk ke dalam tingkat hubungan yang sedang. Selanjutnya dalam perhitungan regresi linier sederhana diperoleh persamaan regresi linier keputusan memilih atas citra partai yaitu Y = 14,262 + 0,495X. Hal ini berarti setiap perubahan satu satuan iklan politik maka nilai keputusan memilih akan berubah sebesar 0,495. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan iklan politik maka akan meningkatkan keputusan memilih sebesar 0,495 dan berlaku sebaliknya. berdasarkan perhitungan koefisien determinasi R2 diperoleh hasil R- Square sebesar 0,296. Hasil koefisien determinasi tersebut menunjukkan bahwa variabel iklan politik terhadap keputusan memilih pemilih berpengaruh pemula mahasiswa UPI. Nilai R2 berarti bahwa 0,296 keputusan memilih partai Golkar dipengaruhi oleh iklan politik Partai Golkar dan sisanya sebesar 0,704 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. daripada dimensi lainnya dari para mahasiswa UPI, dan juga keragaman penggunaan media mendapatkan penilaian cukup baik dari para mahasiswa UPI, namun kesesuaian desain, warna, dan gambar dalam iklan Partai Golkar masih dianggap sedikit kurang baik, sementara indikator mission dan message mendapatkan penilaian yang kurang baik dari para responden yang artinya tujuan dan pesan dalam iklan Partai Golkar belum bisa tersampaikan secara baik kepada para pemilih.Gambaran Keputusan Memilih pemilih pemula mahasiswa UPI yang terdiri dari indikator ketertarikan, jumlah kandidat, dan keyakinan berada pada kategori tinggi.Dimana indikator keyakinanmerupakan indikator yang mendapatkan skor tertinggi dimana para pemilih melihat dari kualitas dan prestasi caleg dan partai tersebut. Dari penelitian yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara iklan politik terhadap keputusan memilih Partai Golkar pada pemilih pemula Mahasiswa UPI.Sehingga dapat diketahui bahwa keputusan memilih dipengaruhi oleh iklan politik.Hal ini menunjukan bahwa keputusan memilih dapat ditingkatkan dengan meningkatkan iklan politik. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia yang telah menjadi tempat saya menimba ilmu selama 4 tahun dan dapat menghasilakan penulisan ini. DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa iklan politk berpengaruh terhadap keputusan memilih.Hal ini sesuai dengan pendapat Dudek (2007:2) yang mengatakan bahwa iklan politik secara singkat dideskripsikan sebagai penyiaran yang bersifat informatif dan persuasif dengan tujuan untuk meraih pemberi suara dan memberikan mereka pilihan politik yang meliputi partai politik, kandidat dan program. Sedangkan menurut Linda Lee Kaid dalam Putra (2007) menjelaskan iklan politik adalah proses komunikasi dimana seorang sumber (biasanya kandidat dan atau partai politik) membeli atau memanfaatkan kesempatan melalui media massa guna menjelaskan pesan-pesan untuk mempengaruhi sikap, kepercayaan dan perilaku politik khalayak. politik dengan sengaja (Buku) Adman Nursal. 2004. "Political Marketing: Strategi Memenagkan Pemilu: Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, Presiden". Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Afdal Makkuraga Putra. "Emosionalitas dan Negativity dalam Iklan Politik Pilkada", Jurnal Media Watch, 31 Agustus 2007 ArifSugiono. 2005. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemilih dalam Pilkada: Perspektif Political Marketing. Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia. No.05/TH.XXXI V MEI 2005. LMFE Universitas Indonesia. Bauer, H.H dan Herrmann, A. 1996. "Political Marketing: an Journal of information-economic analysis". European Marketing. No. 30.P.159-172. Bilson Simamora, 2004. "Panduan Riset Perilaku Konsumen". Jakarta.Gramedia Pustaka Utama. Butler, P dan Collins, N, 1993. "Political Marketing: Structure and Process". European Journal of Marketing. No.28. P.19-34. Dudek, Patrycja. 2007. "Negative Political Advertising: Parliamentary Election 2007 Campaign TV Spots" Engel, J. F. Blackwell dan R, D, Miniard, 2005."Consumer Behavior". 11th Ed. Forth Word, Texas. The Dryden Press. Firmanzah. 2004. "Peran Ilmu Marketing dalam Dunia Politik - SIMPULAN Menuju Marketing Politik di Indonesia ?". Deskripsi iklan politikpada Partai Golkar yang terdiri dari indikator mission, message, dan media berada pada kategori sedang.Dimana indikator media merupakan dimensi yang mendapatkan penilaian cukup baik Firmanzah. 2007. "Marketing Politik - Mengelola Partai Politik: Komunikasi dan Positioning ideologi politik di era demokrasi". Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2008, "Principles of Marketing", Pearson Global Edition 282
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kotler, Philip dan Kelvin Lane Keller, 2012, "Marketing Management", 14e Global Edition, Pearson 2012' McNair, Brian. 2011. "An Introduction Political Comunication", fifth edition. London: Routledge Moriarty. S., N. Mitchell, dan W. Wells, 2011. "Advertising". Edisi ke 8. Terjemahan Tri Wibowo B.S. Penerbit Kencana, Jakarta Pol Tracking Indonesia. Januari 2014. "Menangkap Tren Tone Berita Dan Elektabilitas" Transparency International Indonesia. Februari 2014. " Persepsi Pemilih Pemula pada Pemerintah, Korupsi, dan Pemilu Nasional 2014" Schiffman, Leon G dan Kanuk, Leslie Lazar, 2004. "Behavior. Prentice Hall". International Edition. Sugiyono.2012. "Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D". Bandung Alfabeta Sugiyono.2014. "Metode Penelitian Bisnis". Bandung: Alfabeta Yuni Retnowati. 2012. "Efektifitas Iklan DalamMeraih Partisipasi Politik 283
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Public Relations dan Pencak Silat Tradisional Mohammad Shihab I Nyoman Musiasa Program Studi Ilmu Komunikasi President University [email protected] Abstrak Pencak silat is a culture of Indonesia. It has been emerging in Indonesia in recent years because of some issues. The primary issue is that traditional pencak silat is dying in its homeland, Indonesia. The number of people who learn traditional pencak silat is decreasing. Meanwhile, some countries have claimed that pencak silat originated from their lands. To prevent traditional pencak silat from dying, public relations may be an option. How does public relations become helpful to put the public back to pencak silat? A literature study has been performed. In-depth interviews were organized to gain insights from an organization focused on traditional pencak silat. The study offered both online and offline PR approaches. The community may take the advantages of action strategies to build engagement with the public. The spirit of Pencak Silat may also be shared through direct communication with audiences. Finally, all activities must be published on online media to strengthen internet publicity. Keywords: culture, pencak silat, public relations, internet, social media Pencak Silat dan Public Relations komunikasi yang bertujuan menumbuhkan hubungan baik. Selain itu, pendekatan PR juga dapat digunakan untuk menjaring partisipasi masyarakat ke dalam misi yang organisasi jalankan(Soemirat & Ardianto, 2010). Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi publik dapat dipengaruhi oleh citra organisasi. Citra berkaitan erat dengan persepsi publik menjadi tujuan utama dari kegiatan PR. Dalam konteks PR, citra adalah sebuah objek yang dikomunikasikan oleh individu, kelompok, atau organisasi kepada publiknya. Carrol menyebut citra organisasi (corporate reputation) sebagai sebuah pesan yang menggambarkan karakter organisasi saat ini dan dikomunikasikan secara terus menerus kepada publiknya (Carrol, 2013). Bagaimana cara publik melihat sebuah organisasi, maka itulah citra organisasi tersebut. Citra organisasi yang baik berkontribusi pada perilaku publik. Peter dan Olson menyatakan jika seseorang puas terhadap produk, jasa, atau merek maka ia akan terus pengguna menggunakannya.Bahkan menurutnya, tersebut yang akan membagikan menyenangkan tentang produk, jasa atau merek tersebut kepada orang lain (Kusdiyanto, 2008). Untuk itu, pendekatan PR yang strategis dibutuhkan untuk membawa pencak silat lebih dekat kepada masyarakat sekaligus membentuk citra yang baik di mata publik. pengalaman Sejak ribuan tahun yang lalu, pencak silat di Indonesia dipercaya telah dipraktekkan oleh orang India dan Cina di Sumatera yang sedang melakukan perjalanan di Indonesia dan terus berkembang hingga kini (Sertori, 2007; Lesmana, 2002). Namun, perkembangan pencak silat Indonesia terancam mengalami hambatan dan kepunahanbila tidak ada tindakan dari masyarakat (Republika Online, 2012; Tribun Jabar, 2014). Apalagi masyarakat luar negeri sangat aktif mempelajari bahkan mengklaim pencak silat mereka lebih asli dari negeri asalnya. Para ahli telah menawarkan banyak cara mengelola dan merumuskan strategi PR yang dapat digunakan untuk membentuk citra positif.Smith merumuskan langkah- langkah menyusun strategi PR ke dalam empat fase yakni riset formatif, perumusan strategi, pemilihan taktik- taktik, dan evaluasi(Shihab, 2015). Riset formatif perlu dilakukan oleh setiap organisasi untuk mengidentifikasi situasi internal maupun eksternal organisasi. Riset ini penting dilakukan agar perencanaan strategi tepat sesuai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Semangat untuk menarik banyak peminat untuk mempelajari pencak silat menjadi sulit terwujud apabila persepsi masyarakat masih menganggap pencak silat identik dengan kekerasan yang sempat ramai diberitakan oleh media nasional. Untuk memperkenalkan dan mempopulerkan pencak silat di kalangan masyarakat, pendekatan hubungan masyarakat (public relations) menjadi hal yang vital. PR merupakan kegiatan Tahap perencanaan strategi berikutnya yakni perumusan strategi dan taktik PR. Smith membagi strategi PR ke dalam dua kelompok, strategi reaktif dan proaktif. Strategi reaktif sering dijalankan pada saat organisasi sedang mengalami krisis. Sementara itu, strategi proaktif dilaksanakan sesuai kondisi dan waktu yang tepat bagi kepentingan organisasi. Strategi proaktif mengandung 284
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 strategi-strategi yang nyata (action strategies) dan komunikatif (communication strategies). Masing-masing strategi akan melahirkan taktik-taktik komunikasi. Taktik-taktik ini yang secara langsung bersentuhan dengan persepsi dan perilaku manusia, seperti website, rilis berita, tur organisasi, dan baliho/spanduk, dan sebagainya. Komunikasi strategis menjadi kunci penting bagi organisasi untuk menanamkan citra di dalam persepsi publik. Mengapa komunikasi sangat penting? Menurut Gregory (2010), komunikasi merupakan kendaraan untuk menggalang dukungan dari publik kunci dengan memastikan bahwa visi dan nilai-nilai organisasi dipahami oleh para publik kunci. Pelaksanaan strategi yang telah direncanakan kemudian harus dievaluasi. Smith menyatakan PR wajib mengevaluasi program komunikasi yang telah berjalan dengan mengukur efektivitas setiap taktik dan melihat apakah sasaran telah tercapai. Hasil evaluasi ini akan menjadi masukan atau umpan balik (feedback) bagi perencanaan strategi selanjutnya. Seluruh tahapan strategi PR Smith ini dikenal dengan 'Sembilan Langkah PR Strategis'(The Nine Steps of Strategic PR). Pendekatan PR strategis di atas dapat diimplementasikan ke berbagai organisasi, termasuk organisasi nirlaba yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Oleh karenanya, makalah ini akan menawarkan strategi PR yang dapat digunakan oleh organisasi pencak silat tradisional untuk membentuk citra positif dan mengajak masyarakat berpartisipasi lebih lanjut dalam kegiatan pencak silat. Selanjutnya, Gregory (2010) menyebutkan bahwa komunikasi dapat mendukung terjalinnya hubungan yang baik dengan publik kunci. Publik kunci ini memiliki peran yang besar bagi organisasi karena mereka yang menentukan baik atau buruknya nasib organisasi. Bagi organisasi pencak silat tradisional, mengidentifikasi publik penting agar strategi PR tepat sasaran. Berbagai pemangku kepentingan yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan strategi PR untuk organisasi silat tradisional meliputi organisasi induk pencak silat IPSI, seluruh komunitas pencak silat yang memiliki kesamaan visi dan misi, media massa, dan masyarakat umum sebagai partisipan yang akan disasar. Kemudian, instansi pemerintah bidang kepemudaan, olahraga, seni dan budaya juga perlu diajak berkomunikasi sebagai pihak yang juga memiliki kepentingan dalam pelestarian pencak silat sebagai budaya Indonesia. Metodologi Makalah ini dikembangkan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah realitas dalam suatu kelompok masyarakat dengan menggunakan serangkaian analisis induktif terhadap teks-teks yang ada (Vanderstoep & Johnston, 2009). Data dikumpulkan melalui wawancara dengan para informan yang terlibat dalam organisasi pencak silat. Selain itu, data kemudian diperkaya dengan studi pustaka yang berasal dari berbagai sumber yang relevan. Data yang sesuai dikelompokkan (coding) relevansinya (categorizing) berdasarkan tema yang telah ditentukan. Hasil pengelompokkan akan membantu penulis untuk mengembangkan narasi-narasi teoritis hasil dari pengumpulan data (Shihab, 2015). telah dikumpulkan kemudian Dengan citra positif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pencak silat tradisional, organisasi dapat mengadopsi strategi PR proaktif yang dikemukakan oleh Smith (Shihab, 2015). a. Menciptakan partisipasi publik (audience participation) Mengajak masyarakat untuk berpartisipasi merupakan langkah awal yang dapat digunakan organisasi untuk berkomunikasi Partisipasi masyarakat dapat diciptakan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat membuat masyarakat merasakan secara langsung produk dan jasa yang ditawarkan oleh organisasi (Smith, 2005). Untungnya, pencak silat merupakan ilmu bela diri yang dapat ditampilkan di depan publik atau secara langsung dapat dirasakan sendiri oleh masyarakat. Inilah peluang bagi organisasi silat tradisional untuk menarik minat masyarakat dengan menciptakan penampilan di depan publik. tujuan membentuk dengan masyarakat. b. Hasil dan Pembahasan Gregory (2010) menyatakan citra baik organisasi akan mendorong publik untuk mencoba produk/jasa terbaru, berinvestasi, dan mempercayai iklannya. Selain itu, citra yang baik juga membuat publik memiliki keinginan untuk bekerja sama dan mendukung organisasi di masa sulit. Dengan demikian, citra yang baik bagi organisasi akan mendorong publik untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru organisasi serta menciptakan kesetiaan publik terhadap organisasi. Penampilan pencak silat dapat dilakukan oleh organisasi itu sendiri maupun berpartisipasi dalam acara khusus (special event) yang diadakan oleh pihak ketiga seperti festival silat, festival budaya, dan acara-acara lainnya. Special event sangat bermanfaat untuk menciptakan partisipasi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian dan penerimaan dari publik kunci. Special event jenis sebagaimana dijabarkan oleh Smith (2005) seperti program kesenian, kompetisi (lomba dan pertandingan), terdiri dari berbagai 285
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kegiatan masyarakat (festival, pameran, pawai), perayaan hari-hari penting (nasional, agama, etnis, dll). Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat berupa perayaan ulang tahun atau sejenisnya, dan kegiatan yang berorientasi pada proses seperti pembukaan, peresmian, peletakan batu pertama, dan lain sebagainya (Smith, 2005). informasi yang lebih terpercaya bila dibandingkan dengan informasi melalui saluran media yang dimiliki organisasi (Smith, 2005).Untuk mendapatkan publisitas, Smithmenyarankan organisasi memanfaatkan kehadiran tokoh yang dikenal publik atau wartawan dalam kegiatan yang diselenggarakan organisasi. Untuk mempopulerkan pencak tradisional, organisasi dapat menyelenggarakan festival tahunan pencak silat, workshop dan pameran jurus silat dalam rangka ulang tahun organisasi, hingga lomba koreografi antar aliran. silat Strategi ini telah dilakukan oleh organisasi Garis Paksi Indonesia, salah satu organisasi silat tradisional di Jawa Barat(Shihab, ini mengajak 2015). Organisasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam workshop silat berbiaya terjangkau dengan bekerja sama (coalition) dengan sesama komunitas pencak silat. Tentunya, tidak semua teknik silat diajarkan kepada masyarakat sehinggauntuk mempelajari lebih lanjut, para peserta workshop perlu mendaftar dan mengikuti latihan reguler. c. Memberikan sponsor (sponsorship) Sponsorship bisa menjadi cara untuk membangun kesadaran (awareness) masyarakat terhadap organisasi. Sponsor tidak selalu berbentuk pendanaan. Sebagai alternatifnya, organisasi dapat mengalokasikan sebagian atau seluruh sumber dayanya untuk mendukung sebuah kegiatan atau acara. Sumber daya yang diberikan bisa berbentuk dukungan (co- organizer), seperti membantu menyelenggarakan festival workshop kebudayaan. Sebagai imbalannya, identitas organisasi ditampilkan dalam seluruh materi publikasi acara. tenaga penyelenggara silat dalam rangkaian acara d. Pemberian penghargaan dan bantuan Strategi ini secara khusus menyasar para praktisi silat. Penghargaan dapat diberikan berdasarkan kriteria- kriteria yang ditetapkan organisasi, seperti konsistensi pelatihan, prestasi pengembangan dan lain sebagainya. Bantuan juga dapat diberikan kepada guru-guru silat yang secara ekonomi perlu mendapatkan bantuan. Hal ini dapat meninggalkan kesan yang baik bagi komunitas- komunitas pencak silat di mana guru-guru tersebut mengajarkan silat. Selain itu, cara ini juga dapat melahirkan informasi yang sarat nilai berita (Smith, 2005). Strategi akan berjalan dengan sia-sia apabila tidak Smith strategi didukung mengemukakan tiga strategi komunikasi proaktif yaitu publisitas, menyediakan informasi bernilai berita, serta komunikasi yang transparan. dengan komunikasi. Publisitas merupakan teknik untuk mendapatkan publikasi melalui pemberitaan di media massa. Di mata audiens, pemberitaan di media massa merefleksikan Selain mengundang wartawan, strategi mendapatkan publisitas dengan menyelenggarakan konferensi pers, resepsi media, dan kunjungan media (Nababan, 2013). Nababan dalam penelitiannya tentang publisitas Wisata Budaya Tjong A Fie Mansion menyatakan pengelola situs wisata selalu setiap kegiatan yang melibatkan media dalam diselenggarakan. Ini dilakukan agar kegiatan terliput, terpublikasikan, dan masyarakat mengetahui informasi berkaitan dengan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, publisitas media massa perlu dimulai oleh organisasi silat agar aktivitas dan kegiatannya diketahui oleh publik. juga dapat dilakukan Strategi komunikasi yang kedua adalah dengan memberikan informasi yang bernilai berita. Strategi ini untuk membutuhkan mengidentifikasi informasi apa yang menjadi penting untuk diketahui oleh publik dan menarik bagi para jurnalis. Informasi ini dapat berupa tips dan trik melumpuhkan lawan dengan jurus silat, keunikan aliran silat, metode pelatihan, hingga informasi-informasi lainnya yang bernilai berita (news value). Informasi- informasi seperti ini disampaikan dalam bentuk press release yang dikirim ke berbagai media, mulai dari media milik sendiri, media komunitas, media lokal, hingga ke media nasional. Organisasi juga perlu menulis rilis di media-media jurnalisme warga seperti Kompasiana (Kompas), Indonesiana (Tempo), forum-forum online, dan media lainnya yang kontennya berasal dari para pengguna (user-generated content). Degan menulis di media rilis memiliki kesempatan besar untuk dipublikasikan melalui media sosial dengan puluhan ribu audiensnya. kecermatan organisasi jurnalisme warga, artikel Seluruh tulisan yang dikirim kepada wartawan maupun yang ditulis di media jurnalisme warga juga perlu dipublikasikan melalui media organisasi seperti website ini populer. dan media sosial Organisasi bisa memanfaatkan Facebook Page yang khusus didesain untuk kepentingan bisnis. Facebook Page bersifat terbuka untuk diikuti oleh komunitas maya (netizen) di Facebook. Selain mengisi Facebook Page- nya dengan informasi yang berkaitan dengan produk dan jasa khas organisasi, Facebook Page juga dapat diisi dengan selingan informasi lain yang berkaitan dengan tema olahraga dan bela diri, kebudayaan, kesehatan dan kebugaran, dan gaya hidup. Hal ini bertujuan agar Facebook Page tetap terisi dengan informasi secara berkala. lainnya yang saat 286
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Daftar Pustaka Langkah ini pun telah penulis terapkan untuk Garis Paksi Indonesia. Di setiap artikel yang dikirim atau ditulis, penulis meninggalkan saluran kontak resmi apabila pembaca ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pencak silat di organisasi ini. Garis Paksi Indonesia juga memiliki media organisasi dalam bentuk website, Twitter, Facebook Page, dan Instagram yang diisi dan diperbarui secara berkala (Shihab, 2015). Sejak dimulainya strategi ini,komunikasi antara masyarakat umum dan organisasi ini pun perlahan-lahan mengalami peningkatan. Carrol, C. E. (2013). The Handbook of Communication and Corporate Communication. Chichester: Wiley- Blackwell. Gregory, A. (2010). Planning and Managing Public Relations Campaign: A Strategic Approach (3rd Ed.). Philadelphia: Kogan Page Limited. Kusdiyanto. (2008). Citra Perguruan Tinggi Swasta Di Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah. ENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 12 No. 2 , 150-160. Lesmana, F. (2002). Panduan Pencak Silat Jilid 1. Pekanbaru: Zanafa Publishing. Kesimpulan Organisasi harus mengembangkan strategi aksi dan strategi komunikasi untuk membentuk citra dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Strategi aksi yang dapat dilakukan antara lain menciptakan tampilan yang menarik perhatian dan partisipasi publik, membangun citra dan kesadaran publik melalui sponsorship, memberikan penghargaan dan bantuan kepada publik spesifik. Strategi aksi ini juga harus dipadukan dengan strategi komunikasi untuk mendapatkan publisitas di media massa dengan menyelenggarakan kegiatan dan memberikan informasi yang keduanya memiliki nilai berita. Komunikasi kepada masyarakat juga diperkuat melalui saluran-saluran media sosial populer dan media jurnalisme warga. Nababan, C. R. (2013). Analisis Program Publisitas Wisata Budaya Tjong A Fie Mansion Dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan Domestik. Jurnal Ilmu Komunikasi 'Flow' . Republika Online. (2012, September 19). 169 Aliran Silat Sumbar Terancam Punah. Diakses pada Februari 18, 2014, dari Republika Online Web site: terancam-punah Republika Online. (2013, Agustus 18). Perlu Strategi Pasarkan Pencak Silat di Luar Negeri. Diakses pada Desember 02, 2013, dari Republika Online: pencak-silat-di-luar-negeri Saran Riel, C. B., & Fombrun, C. J. (2007). Essentials of Corporate Communication (Implementing practices for effective reputation management). New York: Routledge. Implementasi strategi PR bagi organisasi yang bergerak tradisional dalam tata cara membutuhkan personel yang memahami mengelola kegiatan PR. Untuk menciptakan eksistensi organisasi di komunitas maya, penulis menyarankan organisasi memiliki satu personel yang aktif di berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, dan dan mengembangkan media-media online organisasi. pengembangan pencak silat blog untuk membuat Sertori, T. (2007, September 06). What is Pencak Silat? Diakses pada Februari 18, 2014, dari The Jakarta Post : Website at-pencak-silat.html Shihab, M. (2015). Public Relations Dan Pembentukan Citra Organisasi: Studi Pada Perkumpulan Pencak Silat Garis Paksi Jawa Barat (Tesis). Jakarta: Universitas Mercu Buana. Smith, R. D. (2005). Strategic Planning for Public Relations (2nd Ed.). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publishers. Soemirat, S., & Ardianto, E. (2010). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Rosda. Vanderstoep, S. W., & Johnston, D. D. (2009). Research Methods for Everyday Life. San Francisco: Jossey- Bass. 287
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pemanfaatan Pagelaran Wayang Golek sebagai metode Kampanye Politik Pasangan Sabdaguna dalam Pemilukada Kabupaten Bandung periode 2016-2021 Yanti Setianti, Priyo Subekti, Yogaswara Sunandar Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Email: Abstrak PENDAHULUAN tahap Penelitian identifikasi masalah kampanye yang dilakukan tim ini Sabdaguna melalui wayang golek. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data secara kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, serta studi pustaka, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap identifikasi masalah dengan melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Tahap pengelolaan kampanye dilakukan melalui perencanaan dan pelaksanaan kampanye melalui wayang golek. Tahap perencanaan dengan melakukan budgeting, konsolidasi internal dan eksternal, segmentasi dan sasaran, positioning dan publikasi. Tahap pelaksanaan dilakukan dengan kampanye melalui cerita wayang golek dengan komunikasi verbal dan non verbal secara implisit dan eksplisit. Sementara itu, tahap evaluasi melalui wayang golek belum dilaksanakan dengan baik oleh tim Sabdaguna. ini bertujuan untuk memaparkan telah Sabdaguna Peneliti menyimpulkan Tim identifikasi masalah dan melaksanakan pengelolaan Kampanye melalui wayang golek. Namun, tahap evaluasi belum dilaksanakan secara maksimal oleh Tim Sabdaguna. Berdasarkan penelitian ini, penulis menyarankan membuat pengukuran terencana dalam efektifitas kampanye melalui wayang golek. Hasil temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi penelitian-penelitian lainnya di bidang komunikasi politik dan PR politik terutama di ranah komunikasi dengan menggunakan media wayang golek dan teknik pencitraan yang baik. Penelitian ini pun diharapkan dapat mendorong penelitian berikutnya dengan memberikan masukan bagi calon pasangan kepala daerah yang akan mengikuti pemilihan umum kepala daerah mengenai bagaimana kampanye melalui media wayang golek dalam menghadapi pemilukada. tahapan Kata kunci: kampanye politik, wayang golek, sabdaguna, budaya, komunikasi, kearifan lokal Ketatnya persaingan dalam berkampanye politik adalah sesuatu hal yang lazim dilakukan dalam pemilihan kepala daerah dalam mendapatkan dukungan suara. Kesempatan seorang calon kepala daerah untuk pun memenangkan bergantung pada penggunaan beragam media dalam kampanye politik yang dilakukannya. upaya dilakukan agar media yang digunakan menjadi efektif dan mempersuasi khalayak banyak untuk memilih kepala daerah. pemilihan secara langsung Dadang M Naser dan Gun-Gun Gunawan adalah salahsatu kandidat calon Bupati dan Wakil Bupati di Kabupaten Bandung yang telah memenangkan Pemilukada tahun 2015 untuk jabatan periode 2016- tanggal 22 Desember 2015, Komisi 2021. Pada (KPU) Kabupaten Bandung Pemilihan Umum menetapkan pasangan Dadang M. Naser dan Gun Gun Gunawan sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bandung Tahun 2015 setelah mendapat perolehan suara terbanyak yaitu 64,28 persen dari total suara sah. Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat Kabupaten Bandung, perolehan suara pasangan Sabdaguna itu mengungguli pasangan Sofyan Yahya - Agus Yasmin (24,95%) dan pasangan Deki Fajar - Dony Mulyana Kurnia (10,77 %). Sabdaguna berangkat dari non partai/independen sehingga tim sabdaguna dibentuk oleh relawan-relawan Dadang M Naser dan Gun Gun Gunawan yang tidak profit oriented atau sukarela. Sehingga orang-orang yang menjadi tim Sabdaguna adalah orang yang sudah mengenal sepak terjang Dadang M Naser pada periode pertama sebagai Bupati Kabupaten Bandung. Para relawan ini tidak dibayar oleh tim pemenangan pasangan Sabdaguna, hanya bermodalkan persuasi dengan memaparkan kesamaan visi dan misi kepada relawan yang ingin membantu. 288
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Menurut Rogers dan Storey (1987) dalam Venus (2009:7) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Merujuk pada definisi ini maka setiap aktivitas kampanye komunikasi setidaknya harus mengandung empat hal, yakni (1) tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu, (2) jumlah khalayak sasaran yang besar, (3) biasanya dipusatkan dalam kurun waktu tertentu dan (4) melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi. Karakteristik lain dari kampanye yaitu sumber yang jelas, yang menjadi penggagas, perancang, penyampaian sekaligus penanggung jawab suatu produk kampanye (campaign makers), sehingga setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat mengidentifikasi bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat. dunia kedua. Kedua konsep tersebut secara akademis memang berbeda. Sayuti dalam bukunya Komunikasi Pemasaran Politik (2014:101-107), Kampanye politik merupakan usaha terorganisasi yang berusaha untuk memengaruhi proses- proses pembuatan keputusan di dalam kelompok spesifik. Di dalam alam kehidupan demokrasi, kampanye politik juga disebut dengan kampanye pemilihan umum. Tujuan kampanye politik pun sangat spesifik bergantung pada jenis pemilihan umumnya. Kampanye politik menjelang pemilihan umum presidensial ditujukan untuk memengaruhi calon pemilih agar memutuskan untuk memilih calon presiden tertentu. Demikian juga dalam kampanye politik pemilihan umum kepala daerah, ditujukan untuk memengaruhi calon pemilih agar memutuskan untuk memilih calon kepala daerah tertentu. Penyelenggara kampanye umumnya bukanlah individu melainkan lembaga atau organisasi. Lembaga tersebut dapat berasal dari lingkungan pemerintahan, kalangan swasta atau lembaga swadaya masyarakat (LSM). Terlepas siapa pun penyelenggaranya, kampanye selalu memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan tersebut sangat beragam dan berada antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Menurut Pfau dan Parrot dalam Venus (2009:10) apapun tujuannya, upaya perubahan yang dilakukan kampanye selalu terkait dengan aspek pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behavioral). Kampanye politik dilakukan untuk pemilihan wakil rakyat di parlemen dan untuk melakukan referendum. Kampanye politik pada pemilihan wakil rakyat di parlemen ditujukan untuk memengaruhi pilihan rakyat agar tertuju kepada calon tertentu, sedangkan pada pemilu untuk referendum, kampanye ditujukan untuk menggiring pemilih pada salah satu dari dua pilihan yang suatu wilayah akan tersedia, misalnya apakah memisahkan diri dari negara induknya atau tetap menjadi bagian dari negara tersebut. Pemilihan umum yang terakhir ini pernah dilaksanakan Indonesia dalam penyelesaian krisis Timor Timur. Kampanye politik yang paling sering terjadi di dunia belakangan ini adalah kampanye politik pemilukada (Pemilihan Umum Kepala Daerah). Menurut Venus dalam Manajemen Kampanye (2009:4- 6) banyak yang sering mempersamakan kampanye dengan propaganda. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena keduanya memang merupakan wujud tindakan komunikasi yang terencana dan sama-sama ditujukan untuk mempengaruhi khalayak. Kampanye dan propaganda juga sama-sama menggunakan berbagai saluran komunikasi untuk menyampaikan gagasan- gagasan mereka. Jadi pada kenyataannya memang ada beberapa kemiripan diantara kedua konsep tersebut. Bedanya, istilah propaganda telah dikenal lebih dulu dan memiliki konotasi yang negatif, sementara istilah kmpanye baru memasyarakat pada tujuh puluh tahun terakhir serta memiliki citra yang positif dan akademis. Tetapi kehadiran konsep kampanye bukanlah pengganti kata propaganda yang mulai dijauhi orang sejak perang Kampanye merupakan sebuah tindakan yang bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, dukungan rakyat, khalayak calon pemilih. Kampanye dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang yang terorganisasi untuk dalam suatu kelompok khalayak. Kampanye tentu saja dapat juga dilakukan guna memengaruhi penghambatan, atau pembelokan pencapaian. Sayuti pada bukunya Komunikasi Pemasaran Politik (2014:108-110), kampanye politik umumnya dilakukan dalam bentuk pertemuan dan rapat-rapat umum yang berisi berbagai pidato, pembicaraan penyampaian slogan-slogan, atau dalam bentuk penyebaran barang- barang cetakan dan barang rekaman berisikan kalimat- 289
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kalimat ajakan, bujukan, gambar-gambar, atau suara dan simbol-simbol. Semua bentuk kampanye tersebut secara garis besar berisikan pesan persuasif yang secara langsung mengajak pendengar, pemirsa, atau pembaca untuk menjatuhkan pilihannya kepada kandidat atau partai politik tertentu dalam sesi pemilihan umum yang tertentu pula. Jenis komunikasi kampanye politik pada umumnya dan pada dasarnya dirancang sebagai komunikasi satu arah. Adapun sesi debat kandidat atau debat partai politik peserta pemilu sebagaimana yang belakangan dilakukan dan dimediasi oleh stasiun televisi dan disiarkan secara langsung pun tetap menggunakan jenis komunikasi satu arah, yaitu dari media televisi dan atau radio (katakanlah demikian) kepada khalayak, dan tidak mencakup arah sebaliknya (jenis komunikasi dua arah). Pesan-pesan dari suatu kampanye politik lazimnya memuat gagasan-gagasan yang ditawarkan oleh para kandidat atau partai politik kepada para khalayak calon pemilih. Pesan tersebut lazimnya berisi butir-butir pembicaraan mengenai berbagai soal kebijakan. Butir- butir pembicaraan yang memuat gagasan-gagasan utama kampanye tersebut penyampaiannya diulang berkali-kali agar menciptakan kesan akhir mendalam pada calon pemilih. Dalam banyak pemilihan umum, partai oposisi (pembangkang) tidak menyampaikan pesannya dengan cara mengajukan petanyaan-pertanyaan tentang kebijakan dan pribadi yang tidak berkenaan dengan inti perbincangan, alih-alih lebih lazim dengan menggunakan kontra-persuasi yang ditujukan pada meng-counter citra politik berkuasa yang menjadi lawannya. kandidat cenderung Kesuksesan yang dilakukan tim Pemenangan Sabdaguna bukan semata-mata keberuntungan saja, tetapi membuat strategi kampanye politik yang sesuai dengan regional Kabupaten Bandung dengan berlandaskan ketentuan peraturan Komisi Pemilihan Umum No 7 tahun 2015. Diantara yang dilakukan adalah Rapat umum, rapat terbatas, tatap muka (face to face), seni budaya, olahraga, sosial, media sosial, iklan radio, iklan tv, dan alat peraga kampanye. Kampanye yang ditetapkan ini bukan saja dilakukan pasangan Sabdaguna, tetapi juga dilakukan oleh setiap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung 2016-2021. Sabdaguna didukung oleh 4 partai politik yaitu PKS, Golkar, Gerindra, dan PPP. Selain itu, sebagian seniman lokal di Kabupaten Bandung juga menjadi relawan dan sehingga kampanye yang simpatisan Sabdaguna dilakukan melalui kesenian daerah seperti halnya yang paling dominan adalah pagelaran wayang golek. Karena seniman wayang golek dalang Dadan Sunandar Sunarya dan Deden Kosasih Sunarya adalah salahsatu simpatisan Sabdaguna. Selama ini telah menjadi anggapan masyarakat luas bahwa wayang golek adalah media komunikasi tradisional. Anggapan seperti itu tentunya berangkat dari proses kesejarahannya yang dijalankan para pewaris aktifnya, terutama para dalang yang menjadi agen komunikasinya. Dalang dimasa lalu dan sampai kini masih lebih banyak memiliki sikap ketradisionalan yang menonjol sebagai sikap yang diwarisi secara turun temurun. Tradisi lisan yang dijalankan dalam kehidupan para dalang memberikan ciri tersendiri dalam gaya komunikasinya. Pagelaran wayang golek memiliki karakteristik bentuk pertunjukan yang kuat ketradisionalannya. Wayang golek sebagai seni tradisional sudah diakui menjadi warisan budaya yang tak diragukan lagi. Wayang golek dikenal dan didukung oleh masyarakat Jawa Barat. Wayang golek dapat dipahami sebagai seni pertunjukkan yang paling memasyarakat karena keakrabannya yang senantiasa hadir sebagai wajah kesenian sunda yang khas. Wayang golek di Jawa Barat, sejak dulu sampai sekarang selalu melekat dengan nama dalangnya, baik itu di dalam pertunjukan semalam suntuk maupun pertunjukan padat (berdurasi terbatas). Kehadiran wayang golek yang selalu dilekatkan dengan nama dalang sering muncul menjadi pertanyaan pertama dari calon penonton. Bukan hal yang baru tetapi kelaziman masyarakat ketika mendengar kabar adanya pertunjukan wayang golek. Bagi penonton wayang golek yang fanatik, nama dalang adalah jaminan bagi mereka untuk mendapatkan kepuasan. Mereka merasa yakin bahwa mereka akan mendapatkan pertunjukan wayang golek yang menarik dan menghibur. Tim relawan Sabdaguna terdiri dari berbagai unsur masyarakat yang beragam profesi dari usia muda hingga independen, tua. Walaupun berangkat dari jalur Media tradisional wayang golek sendiri selain menjadi media hiburan bagi rakyat Jawa Barat menjadi sebuah media yang dipergunakan untuk kepentingan kampanye atau sosialisasi program pemerintah. Seperti yang pernah dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan 290
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 yang mensosialisasikan programnya melalui "Gubernur Saba Lembur" dengan dalang kondang Asep Sunandar Sunarya pada tahun 2012. Hal serupa juga dilakukan oleh Pasangan Calon Bupati dan wakil Bupati Dadang M Naser dan Gungun Gunawan pada Pemilukada tahun 2015. Wayang golek dipakai oleh tim pemenangan Sabdaguna sebagai bagian media kampanye di berbagai kecamatan di Kabupaten Bandung. Karena sifat relawan bebas berkampanye dan tidak melanggar hukum ketentuan waktu kampanye, maka dalam praktiknya, berkordinasi dengan tim pemenangan Sabdaguna dalam pemanfaatan pagelaran wayang golek di berbagai tempat di Kabupaten Bandung. Selain itu, dilatarbelakangi dengan banyaknya permintaan ke kantor tim pemenangan Sabdaguna dari berbagai kalangan masyarakat di tiap kecamatan untuk menghadirkan pagelaran wayang golek di daerahnya masing-masing. sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menerapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Tipe utama penelitian deskriptif mencakup penilaian sikap atau pendapat individu, organisasi, tentang peristiwa, atau prosedur; demikian juga tentang jajak pendapat politik dan survei penelitian pasar. Penelitian deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data survei dan non survei, hanya saja penelitian eksperimental kurang efektif. Cooper dan Emory bahkan mengatakan bahwa penelitian deskriptif menuntut kemampuan ideal dibanding meneliti yang penelitian penjelasan dan menuntut standar yang sama tingginya, desain maupun pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pagelaran wayang golek sebagai salahsatu media kampanye politik pasangan "Sabdaguna" dalam pemilukada Kabupaten Bandung tahun 2015. Oleh karena itu, penelitian ini lebih cocok menggunakan metode deskriptif. tinggi yang lebih baik menyangkut Kampanye adalah bagian yang inheren dari kegiatan pemilukada langsung. Karena itu, kampanye harus direncanakan dan dibuatkan strategi dan teknik, baik yang menyangkut materi kampanye maupun model kampanye. Penggunaan wayang golek sebagai salah satu media kampanye politik memiliki nilai tambah, terutama di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Hal ini disebabkan karena wayang golek telah menjadi sebuah "gaya hidup" masyarakat Sunda dalam upaya mencari penghiburan. Nilai tambah dari pertunjukan wayang golek yakni para pedalang dapat menyisipkan pesan-pesan kampanye, baik secara eksplisit maupun implisit, tergantung pada bagaimana cara pengemasan yang diinginkan sang pemangku hajat (dalam penelitian ini adalah calon bupati dan wakil bupati). METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Di sini, "deskriptif" diartikan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Pada hakikatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Penelitian deskriptif ditujukan untuk (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bulan Maret 2015, Dadang M Naser secara personal membentuk tim kecil dalam upaya komunikasi dua arah terkait diskusi konsep dan program kampanye yang efektif dan awal mula pembentukan tim besar dalam rangkaian menempuh pemenangan Sabdaguna periode kedua. Tim kecil ini beranggotakan lima orang yang diantaranya Iman Salman Sag.,Msi, Subhansah, H. Sugianto Sag.,Msi, Cecep Suhendar Spd.,Msi, dan Deden Deni Nugraha Spd. Sebelum Merumuskan perencanaan, langkah pertama yang dilakukan dalam pengelolaan kampanye adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada, sehingga dapat dilakukan perencanaan yang matang. Melakukan kampanye politik sebagai salah satu upaya meraih massa sebanyak-banyaknya, diperlukan orang-orang yang mampu melakukan strategi komunikasi yang baik pula dengan menyebarkan pesan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran. Untuk itu salahsatunya dari tim simpatisan relawan Sabdaguna yang berasal dari seniman lokal Kabupaten Bandung melakukan kampanye yang dilakukan melalui kesenian daerah seperti halnya yang paling dominan adalah pagelaran wayang golek sebagai alat organisasi penyebar pesan. Kampanye politik melalui pagelaran wayang golek pada pemilukada Kabupaten Bandung adalah bagian dari rangkaian kampanye yang dilakukan tim Sabdaguna 291
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 yang pada tahap pelaksanaannya dilaksanakan oleh tim simpatisan Sabdaguna. Perencanaan strategi kampanye politik tidak hanya dilakukan oleh tim kampanye utama, perencanaan kampanye juga dilakukan oleh masing- masing tim kampanye Sabdaguna di kecamatan dan kelurahan asalkan tetap dalam pantauan tim kampanye utama. Wayang golek sebagai salahsatu kampanye politik dipilih oleh tim kecil Sabdaguna terkait sepak terjang Dadang M Naser dalam mensosialisasikan program- program pembangunan Kabupaten Bandung kepada masyarakat pada jabatan Bupati periode 2010-2015. Masyarakat kabupaten Bandung yang notabene masih mencintai budaya lokal wayang golek, dijadikan sebuah alat untuk melancarkan kampanye politik tim Sabdaguna dalam meningkatkan brand awareness kepada masyarakat Kabupaten Bandung. Pemilihan media sebagai saluran kampanye dilakukan dengan mengukur dan menganalisis kesempatan untuk melihat format dan isi pesan kampanye, nilai respons, biaya per penayangan pesan kampanye, akibat yang ditimbulkan dan kriteria lainnya. Dalang yang dikenal masyarakat biasanya selalu dilekatkan dengan nama grup kesenian "Giriharja". Giriharja adalah salahsatu sentra dalang wayang golek yang sudah terkenal di Jawa Barat. Di antara dalang yang terkenal di dunia pedalangan dari Giriharja di antaranya adalah Dadan Sunandar Sunarya dan Deden Kosasih Sunarya. Animo masyarakat terhadap wayang golek dipengaruhi oleh figur seorang dalangnya. Identifikasi masalah yang dilakukan Sabdaguna melalui data primer di lapangan terkait pengalaman sebagai panitia penyelenggara wayang golek. Subhansah menganalisis kampanye yang dilakukan pasangan Sabdaguna bersama tim kampanyenya yang pada dasarnya dimulai dari tahap identifikasi kampanye politik melalui pagelaran wayang golek pada pemilukada Kabupaten Bandung Periode 2016-2021: 4. Kemudahan perijinan kegiatan wayang golek dan kondusif dibandingkan dengan pentas musik yang memiliki banyak aturan dalam perijinan kegiatan. 5. Penonton wayang golek bersifat heterogen dari berbagai kalangan dan berbagai usia dan tidak dipatok oleh suatu kepentingan politik apapun pada masa kampanye, sehingga fleksibel mendatangkan jauh karena masyarakat dari dekat maupun fungsinya sebagai hiburan yang merakyat dan bebas ditonton oleh masyarakat manapun. Selain itu, penonton wayang golek biasanya adalah orang- orang yang sudah mempunyai hak pilih suara. 6. Adanya peraturan PKPU mengenai beberapa publikasi yang dibatasi dilakukan oleh pasangan calon, sehingga untuk menyiasati keefektifan media yang murah dan diterima masyarakat agar bisa mempersuasi untuk memilih Sabdaguna dipilihlah wayang golek. temuan-temuan tidak didukung oleh Menurut Ostergaard pada Venus (2009: 14-15) sebuah rancangan program kampanye untuk perubahan sosial yang ilmiah tidaklah layak untuk dilaksanakan. Alasannya karena program semacam itu tidak akan menimbulkan efek apapun dalam menanggulangi masalah sosial yang dihadapi. Karenanya, lanjut pakar kampanye ini, sebuah program kampanye hendaknya selalu dimulai dari identifikasi masalah secara jernih. Langkah ini disebut juga tahap pra kampanye. Identifikasi yang dilakukan tim kecil Sabdaguna terkait dengan kesenian wayang golek dimulai pada pagelaran yang ditampilkan di setiap event Pemerintah Kabupaten Bandung dan beberapa hajatan pribadi. Kesenian sunda wayang golek digemari oleh masyarakat sunda khususnya di Kabupaten Bandung dengan melihat animo warga yang menyaksikan pagelaran wayang golek. Poin keduanya wayang golek adalah media massa tradisional yang komunikatif dibandingkan dengan kesenian sunda lainnya sehingga efektif untuk menyisipkan pesan kampanye pada cerita wayang golek karena cerita wayang golek berkorelasi dengan kampanye Sabdaguna. 1. Tingginya minat masyarakat Kabupaten Bandung terhadap wayang golek sebagai salah satu syarat pelancaran kampanye Sabdaguna. 2. Pengukuran kredibilitas dalang sebagai aktor kampanye untuk menyampaikan pesan kampanye Sabdaguna agar memberikan pesan persuasif. 3. Korelasional cerita wayang golek yang dinamis khususnya kepentingan dengan kepentingan kampanye Sabdaguna. berbagai Pertimbangan wayang golek sebagai media yang dimanfaatkan kampanye Sabdaguna adalah dukungan relawan dan pagelaran wayang golek lebih kondusif dan aman dari awal sampai akhir pagelaran bahkan bisa mengembangkan bagi pelaku UKM untuk menjajakan hasil produksinya pada setiap ada pagelaran wayang golek diadakan, berbeda dengan pagelaran pentas musik yang banyak peraturan, sehingga perijinannya pada 292
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pihak keamanan dan pihak setempat lebih mudah dan murah dilakukan. Pemilihan dalang sebagai aktor politik dilakukan karena secara pribadi kedekatan dengan dalangnya dan mengukur keinginan masyarakat yang menginginkan pagelaran wayang golek dengan dalang Dadan Sunandar Sunarya dan dalang Deden Kosasih Sunarya yakni wayang golek sebagai media komunikasi tradisional masih dicintai oleh masyarakat Kabupaten Bandung dan aksesibilitas dalam melakukan pagelaran wayang golek dengan memanfaatkan fungsinya sebagai media komunikasi untuk menyalurkan pesan kampanye pada cerita wayang golek DAFTAR PUSTAKA Nalan, Arthur S. 2015. Asep Sunandar Sunarya - Dalang Langkah pertama yang harus dilakukan sumber kampanye (campaign makers atau decision maker) adalah mengidentifikasi masalah faktual yang dirasakan. Penulis menganalisis tingginya animo masyarakat Kabupaten Bandung terhadap kesenian Wayang Golek dikarenakan wayang golek sebagai media hiburan rakyat yang dinamis berkembang di tengah derasnya modernisasi. Cerita wayang golek bisa berintegrasi secara dinamis dengan isu-isu kekinian dan kepentingan yang membeli jasa wayang golek itu sendiri. Pada dasarnya media wayang golek bisa menjelaskan pesan yang disampaikan melalui ceritanya. Wayang Golek Intelek. Sayuti, Solatun Dulah. 2014. Komunikasi Pemasaran Politik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Venus, Antar. 2009. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Merujuk pada pernyataan Groenendael pada Nalan (2015:3) Dalang hanya mengartikulasikan hal-hal yang bermakna bagi masyarakat yang masih menjadi bagian integral dunia makna audiensnya, sehingga peranan sosial dalang bisa sebagai "pelayan masyarakat". Dalang sebagai "pelayan masyarakat" menjadikannya selalu teknik-teknik berusaha menemukan cara-cara dan mendalang hingga pada akhirnya menjadi gaya mendalang yang khas setiap dalang. Para dalang menyadari bahwa wayang adalah alat komunikasi mereka yang khas. Menurut Suryana dalam Nalan (2015:4) wayang golek seperti jenis wayang lainnya, adalah alat komunikasi yang lengkap, yaitu alat komunikasi pandang-dengar, yang telah akrab sejak lama dengan audiensnya. Aneka tuntunan dikemas dalam tuturan para dalang. Semua jenis wayang, sejak awal, berfungsi sebagai wahana penyampaian tuntunan di samping sebagai tontonan. Karena itu, audiens pertunjukan wayang golek bisa menikmati dua sajian: sajian yang berupa nilai-nilai (tuntunan) dan hiburan/tontonan. SIMPULAN Pada tahap identifikasi masalah, tim pemenangan Sabdaguna melakukan dengan melakukan peninjauan langsung kelapangan. Analisis tersebut menggambarkan permasalahan yang dihadapi, analisis situasi 293
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 BUDAYA POLITIK, KOMUNIKASI POLITIK, DAN TRANSISI DEMOKRASI PASCA ORDE BARU Dede Mariana Ari Ganjar Herdiansyah, Diah Fatma Sjoraida Heru Riyanto Universitas Padjadjaran [email protected] Abstrak Pasca runtuhnya rezim Orde Baru Soeharto, Indonesia memasuki era transisi demokrasi yang sangat masif tatanan politik dan yakni beralihnya pemerintahan dari sistem otoriter ke sistem demokratis. Sistem demokratis tersebut selanjutnya akan menjadi alas atau landasan kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya bagi seluruh bangsa indonesia di tengah-tengah arus globalisasi. Pertanyaannya, mampukah bangsa indonesia melewati era transisi demokrasi tersebut dengan baik. Apakah transisi demokrasi tersebut disertai dengan perubahan budaya politik secara signifikan, yakni bergesernya budaya politik parokial dan/atau subjek ke budaya politik partisipan. Serta bagaimanakah pola-pola komunikasi politik yang menyertai perubahan budaya politik di era transisi ini akan berupaya demokrasi membahas ketiga hal tersebut di atas selama transisi demokrasi di implikasinya bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya di indonesia. seluruh tersebut. Makalah indonesia serta Kata kunci: budaya politik, komunikasi politik, transisi demokrasi, sosial, ekonomi, dan budaya Pendahuluan Pasca runtuhnya rezim Orde Baru Soeharto, Indonesia memasuki era demokrasi dan demokratisasi di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selanjutnya, Indonesia pasca pemerintahan Soeharto memasuki era transisi demokrasi. Demokrasi yang dikembangkan di sebagai pengaturan kembali kelembagaan untuk mencapai individu- keputusan-keputusan politik di dalam individu melalui perjuangan memperebutkan suara pemilih, memperoleh kekuasaan untuk membuat keputusan. Indonesia dimaknai politik yang melibatkan sebanyak mungkin warga dalam pemilihan pemimpin atau kebijakan, yang dilakukan melalui yang diselenggarakan secara reguler dan adil, sehingga tidak satu pun kelompok yang dikecualikan. Kedua, kompetisi yang sungguh-sungguh dan meluas di antara individu-individu dan kelompok-kelompok organisasi (terutama partai politik) untuk memperebutkan jabatan-jabatan pemerintahan yang mempunyai kekuasaan efektif, pada jangka waktu yang reguler dan tidak melibatkan penggunaan daya paksa. Ketiga, adanya jaminan kebebasan sipil dan politik berupa kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan untuk membentuk dan bergabung ke dalam organisasi, yang cukup menjamin integritas kompetisi dan partisipasi politik. pemilihan umum Secara prosedural, ketiga elemen pokok tersebut dilembagakan dalam pemilihan umum dan lembaga perwakilan. Pemilu merupakan arena kompetisi untuk menentukan pejabat-pejabat publik di eksekutif maupun legislatif. Partai politik dan parlemen merupakan dua institusi politik utama yang menjadi wadah artikulasi dan agregasi kepentingan publik. Titik tekan yang terlampau besar pada dimensi prosedural ini menimbulkan kritik karena dalam terabaikannya dimensi- praktiknya menyebabkan lain dalam demokrasi, seperti dimensi dimensi kebebasan sipil, budaya politik, dan legitimasi demokrasi. Pertanyaannya, mampukah bangsa indonesia melewati era transisi demokrasi tersebut dengan baik. Apakah transisi demokrasi tersebut disertai dengan perubahan budaya politik secara signifikan, yakni bergesernya budaya politik parokial dan/atau subjek ke budaya politik partisipan. Serta bagaimanakah pola-pola komunikasi politik yang menyertai perubahan budaya politik di era transisi demokrasi tersebut. Pemaknaan yang mengacu pada demokrasi prosedural ala Schumpeterian ini memandang penting 3 (tiga) elemen dasar demokrasi1, yakni pertama, partisipasi 1 Mariana, Dede. 2007. Makalah. Demokrasi di Indonesia: Problematika dan Aktualisasi. 294
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Budaya Politik dan Transisi Demokrasi kekuasaan dalam masyarakatnya rendah, dan tidak ada peranan politik bersifat khusus. Memasuki era transisi demokrasi yang dijalankan di Indonesia pasca pemerintahan Soeharto mengacu pada demokrasi prosedural ala Schumpeterian yang menekankan kepada 3 (tiga) elemen dasar demokrasi2, yakni pertama, partisipasi politik yang dilakukan melalui pemilihan umum yang diselenggarakan secara reguler dan adil. Kedua, kompetisi yang luas antara individu-individu dan kelompok-kelompok organisasi (terutama partai politik) untuk memperebutkan jabatan-jabatan pemerintahan yang mempunyai kekuasaan efektif secara reguler dan tidak melibatkan penggunaan daya paksa. Ketiga, jaminan kebebasan sipil dan politik berupa kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan untuk membentuk dan bergabung ke dalam organisasi, yang cukup menjamin integritas kompetisi dan partisipasi politik. Kritik terhadap konsep dan praktik demokrasi prosedural ini, bahwa optimisme dalam menciptakan kepastian-kepastian membuat konsep demokrasi prosedural mengabaikan faktor-faktor di luar dimensi pemilu dan partai politik, seperti budaya politik dan legitimasi demokrasi. Budaya politik menyangkut pola keyakinan, nilai-nilai, ide-ide, sentimen, dan sikap- sikap suatu masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan peran masing-masing individu dalam sistem legitimasi demokrasi meliputi dua tingkatan, yakni pertama, keyakinan bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang terbaik yang memungkinkan. Kedua, keyakinan pada demokrasi bukan sebagai bentuk pemerintahan ideal tapi sebagai pilihan yang lebih disukai dibandingkan sistem lain yang pernah dicoba (Diamond, 2003; Mariana, 2007). tersebut. Sedangkan Secara teoritik terdapat tiga tipe budaya politik, yakni: budaya politik parokial, kaula/subjek, dan partisipan (Masoed, 2007; Kantaprawira, 2006). Budaya Politik Parokial, yakni budaya politik dengan tingkat partisipasi yang rendah. Umumnya budaya politik ini terdapat di dalam masyarakat tradisional dan lebih bersifat sederhana. Menurut Mochtar Masoed dan Colin Mc. Andrew (2007), di dalam budaya politik parokial: orang-orang tidak mengetahui sama sekali adanya pemerintahan dan politik. Hingga kesadaran politik mereka menjadi sangat minimal dan ditentukan apatis, oleh lingkupnya sempit dan kecil, pengetahuan politik rendah, masyarakat sederhana dan tradisional, adanya ketidak pedulian dan menarik diri dari kehidupan politik, anggota masyarakat condong tidak berminat terhadap obyek politik yang luas, kesadaran anggota masyarakat mengenai danya pusat kewenangan dan para pemimpinnya. Ciri-cirinya: Budaya Politik Kaula/Subjek, yakni budaya politik masyarakat yang sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya, namun masih relatif pasif. Di dalam budaya politik kaula/subjek, orang-orang secara pasif patuh terhadap para pejabat-pejabat pemerintahan dan undang-undang, akan tetapi mereka tidak melibatkan diri dalam politik ataupun memberikan suara dalam pemilihan umum. Budaya politik kaula/subjek memiliki tingkat perhatian pada sistem politik sangat Ciri-cirinya: masyarakat menyadari rendah. sepenuhnya otoritas pemerintah, sedikit warga memberikan masukan dan tuntutan kepada pemerintah, namun dapat menerima apa yang berasal dari pemerintah, menerima putusan-putusan yang dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dikoreksi, terlebih lagi ditentang, sikap warga sebagai aktor politik adalah pasif, artinya warga tidak dapat berbuat banyak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik, warga menaruh kesadaran, minat, dan perhatian pada sistem politik secara umum dan khusus terhadap obyek output, sedangkan untuk kesadarannya terhadap input dan kesadaran sebagai aktor politik masih rendah. Budaya politik partisipan, yakni budaya politik yang ditandai adanya kesadaran politik yang sangat tinggi. Di dalam budaya politik partisipan, masyarakat cenderungan mengorientasikan eksplisit terhadap sistem politik baik terhadap struktur dan proses politik maupun administratif. Budaya politik partisipan ditandai adanya kesadaran dirinya dan orang lain sebagai anggota aktif di dalam kehidupan politik. Umumnya masyarakat dengan budaya politik partisipan sadar bahwa betapapun kecilnya partisipasi dalam sistem poliitk, tetap saja merasa berarti dan berperan di dalam berlangsungnya sistem politik tersebut. Begitupula, di dalam budaya politik partisipan, masyarakat tidak menerima secara langsung keputusan-keputusan politik, karena merasa sebagai anggota aktif dalam kehidupan politik yang memiliki hak dan tanggung jawab. secara Ciri-ciri budaya politik partisipan: warga menyadari hak dapat mempergunakan hak dan menanggung kewajibannya; tidak begitu saja menerima keadaan, tunduk pada keadaan, berdisiplin tetapi dapat memberikan penilaian dengan penuh kesadaran terhadap semua obyek politik, baik secara keseluruhan: input, output, maupun posisi dirinya sendiri; kehidupan politik sebagai sarana transaksi, misalnya: layaknya sebagai penjual dan pembeli, warga menerima menurut kesadarannya tetapi dapat juga menolak menurut penilaiannya dan tanggungjawabnya, serta 2 Mariana, Dede. 2007. Makalah. Demokrasi di Indonesia: Problematika dan Aktualisasi. 295
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 sendiri; menyadari sebagai warga negara yang aktif dan berperan sebagai aktivis. Dengan demikian budaya politik yang diperlukan untuk membangun kehidupan politik yang demokratis adalah budaya politik partisipan. Namun, di Indonesia di dalam praktiknya di era transisi demokrasi ini dengan merujuk kepada ciri-ciri masing-masing budaya politik, masih menunjukan kehadiran ketiga tipe budaya politik tersebut, yakni: untuk daerah- daerah dengan corak masyarakat tradisional maka budaya parokial dan/atau parokial-subjek/kaula tampak lebih dominan, sementara untuk daerah-daerah yang sudah menunjukan kemajuan maka buaya politik partisipan sudah mulai tampak. Apabila, dilihat secara geografis daerah-daerah perdesaan masih menunjukan budaya parokial- subjek/kaula, sementara daerah-daerah perkotaan menunjukan budaya politik partisipan. politik parokial dan/atau demokrasi serta merta mewujudkan kesejahteraan juga menjadi alasan belum terbentuknya keyakinan masyarakat akan demokrasi. Keterbelahan sosial dan ekonomi, yakni: kemajemukan kondisi sosial masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa dan sistem nilai dan keyakinan (sistem religi), serta kesenjangan ekonomi yang ditunjukan oleh timpangnya tingkat pendapatan masyarakat secara individu maupun kelompok, telah turut mendorong ketidak setaraan (unequality) antar individu maupun kelompok-kelompok masyarakat, yang di dalam sistem demokrasi sejatinya menuntut kesetaraan antar individu dan/atau kelompok masyarakat tersebut di dalam mengakses urusan-urusan bersama (publik). Kondisi ini berlanjut menimbulkan ketimpangan di dalam mengakses sumberdaya sosial dan ekonomi di dalam praktik demokrasi. tidak Uniknya, di wilayah perkotaan pun, dapat ditemukan kecenderungan budaya politik parokial dan/atau parokial-subjek/kaula. Mengingat wilayah perkotaan di Indonesia biasanya merupakan wilayah-wilayah yang secara sosial budaya dihuni oleh warga perdesaan yang berpindah ke kota sebagai migran. Jadi di dalam konteks Indonesia, tidak selamanya wilayah kota itu benar-benar dihuni oleh warga kota dengan budaya politik partisipan. Secara instrumental, demokrasi mendorong kebebasan melalui tiga cara, pertama, pemilu yang bebas dan adil yang secara inheren mensyaratkan hak-hak politik tertentu pendapat, berorganisasi, oposisi, serta hak-hak politik mendasar semacam ini tidak mungkin hadir tanpa pengakuan terhadap kebebasan sipil yang lebih luas. Kedua, demokrasi memaksimalkan peluang bagi penentuan nasib sendiri, di mana setiap individu hidup di bawah aturan hukum yang dibuatnya sendiri. Ketiga, demokrasi mendorong otonomi moral, yakni kemampuan setiap warga negara membuat pilihan- pilihan normatif, sehingga pada tingkat yang paling mendalam, demokrasi mendorong kemampuan untuk memerintah sendiri (Dahl, 1989; Mariana, 2007). untuk mengekspresikan Ketiadaan keyakinan bahwa demokrasi merupakan satu-satunya bentuk pemerintahan terbaik yang mungkin diterapkan menjadi penyebab belum terlembagakannya demokrasi di Indonesia selama masa transisi. Penerapan demokrasi prosedural yang cenderung artifisial juga menjadi penyebab tidak terbentuknya konsensus mengenai demokrasi di berbagai kalangan masyarakat. Kegagalan demokrasi prosedural untuk menjelaskan kemunculan bentuk- bentuk partisipasi dan kompetisi semu serta mengapa Penyimpangan pada praktik demokrasi terjadi akibat pengabaian demokrasi prosedural terhadap kondisi- sosial-ekonomi3 yang bersifat kondisi mendua: membatasi pilihan-pilihan politik dari elit pro demokrasi atau justru sebaliknya. Dalam ranah ekonomi, oleh Yushihiro Kunio, dualisme ekonomi ini disebut sebagai kapitalisme semu atau olrh Terquist (1990)4 disebut dengan kapitalisme rente. Dualisme ekonomi ini tercermin, antara lain pada terbentuknya struktur ekonomi berbasis etnis atau suku. Sedangkan dalam ranah politik, dualisme ini mengarah pada fenomena kembalinya negara patrimonial dan politik identitas dalam tata politik Indonesia modern. Nasikun (1998) melihat fenomena ekonomi-politik Indonesia ini sebagai bentuk perkawinan antara dua watak yang paling dasar dalam dua sistem ekonomi, yakni kapitalisme dan feodalisme. Fenomena perkawinan antara demokrasi modern, kapitalisme dengan feodalisme ini tentu saja menimbulkan sejumlah keraguan, apakah demokrasi bisa dilahirkan melalui sebaliknya, "rahim"kapitalisme-feodalistik? Atau demokrasi justru melahirkan penguatan feodalisme dan 'pembajakan' institusi dan prosedur demokrasi oleh kekuatan politik yang mempunyai akar feodalistik? Kondisi-kondisi ini pada akhirnya melahirkan sistem demokrasi yang memberi ruang adanya hegemoni oleh kekuatan-kekuatan kelompok masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi yang lebih tinggi terhadap kelompok masyarakat lainnya. Tentu ini bertentangan atau berlawanan dengan prinsip-prinsip dan tujuan demokrasi itu sendiri. Meskipun pada akhirnya kondisi ini mengokohkan apa yang disinyalir oleh Robert Michael5, sebagai hukum besi oligarki, yakni suatu kondisi dimana "setiap kita memilih sistem demokrasi, maka pada waktu bersamaan cepat atau lambat, kita struktur 3 AA GN Ari Dwipayana. 2004. Bangsawan dan Kuasa: Kembalinya Para Ningrat di Dua Kota. Yogyakarta: IRE Press, hal. 5. 4 Mariana, Dede. 2007. Makalah. Demokrasi di Indonesia: Problematika dan Aktualisasi. 5 Robert Michels. 1911. Political Parties. London: Penguin Books. 296
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 akan dihadapkan kepada sistem oligarki di dalam praktiknya". Dari sisi aktor, kegagalan demokrasi digambarkan oleh 'pembajakan' Olle Tornquist sebagai demokrasi. Ia menjelaskan bagaimana ruang publik yang dibuka melalui liberalisasi, demokratisasi, dan desentralisasi sudah 'dibajak' oleh orang-orang yang tidak mempunyai sedikit kehendak pun untuk membangun akuntabilitas dan transparansi. Bentuk demokrasi di Indonesia saat ini, yang dijabarkan oleh Tornquist 'demokrasi kaum penjahat' menguntungkan para pejabat, kaum elit, dan para koruptor lokal, orang yang sering disebut sebagai status quo. Yang diinginkan oleh penguasa lama dan para hardliners adalah suatu negara yang lemah. fenomena sebagai Birokrasi masih tetap didominasi oleh orang-orang yang dididik di bawah rezim otoriter, yang banyak terlibat korupsi, sehingga mereka tidak mempunyai kemampuan untuk melayani kepentingan publik. Bahkan hal ini meluas ke birokrasi yang menjadi bagian dari organisasi meso struktur politik, yakni: lembaga-lembaga politik baru yang dilahirkan pasca rezim soeharto, seperti: komisi-komisi negara ataupun lembaga non struktural lainnya yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan di bawah UUD 1945 hasil amandemen, yakni: Undang-undang ataupun Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, serta turunannya. Orang-orang tersebut, yang hidup nyaman ketika zaman Orde Baru, saat ini masih tetap mempunyai kekuasaan, walaupun di bawah tatanan politik baru dan berasal dari partai yang berbeda-beda. Selain mereka, muncul pula aktor-aktor baru dalam pentas politik yang memanfaatkan untuk kepentingan mereka. Inilah yang disebut dengan 'para penumpang gelap' (free riders). Banyak di antara mereka yang menggunakan bahasa demokrasi dan otonomi, atau paling tidak mempergunakan kelemahan demokrasi di mana hubungan mendasar dari kekuasaan masih tetap tidak tertata. Sistem kekuasaan semacam dan itu memperkuat ketidakadilan pada saat ini. Akibatnya, banyak orang merasa tidak diuntungkan dengan adanya demokrasi. peluang demokratisasi adanya ketidaksamaan Pengabaian terhadap dimensi liberalisasi, budaya politik, dan legitimasi demokrasi serta fenomena 'pembajakan' demokrasi oleh para free riders menimbulkan konsekuensi terbangunnya model demokrasi semu (pseudo democracy), sebagai sebuah kecenderungan di mana keberadaan lembaga-lembaga politik demokratis secara formal, seperti pemilu multipartai menyebabkan dominasi kekuatan otoriter menjadi tidak kasat mata. Secara sederhana, demokrasi semu berawal dari konsensus di antara para aktor politik untuk menggunakan prosedur dan institusi demokrasi modern secara formal, namun substansi permainan berada di luar skenario yang diinginkan oleh demokrasi murni. Kebijakan politik, baik nasional maupun lokal masih mendistorsi upaya-upaya pemulihan ekonomi, padahal secara historis, pengalaman di negara-negara lain demokrasi justru mendorong pertumbuhan ekonomi. Idealnya, demokrasi akan mengarah pada pencapaian kesejahteraan karena demokrasi akan memperluas akses publik untuk memperoleh barang-barang publik (public goods), seperti pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan per kapita, perluasan kesempatan kerja, dll. Namun, yang terjadi sekarang, sepertinya penerapan demokrasi di Indonesia belum pencapaian menunjukkan kesejahteraan. keterkaitan dengan Kegagalan mewujudkan kesejahteraan ini disebabkan oleh dua hal6, yakni anomali dalam sistem dan perilaku aktor yang terlibat. Praktik demokrasi yang dijalankan sekarang ini baru sebatas prosedural dan formal, masih jauh dari substansial. Indikasinya, institusi demokrasi yang ada hanya dikuasai segelintir elit politik sehingga praktik demokrasi bergeser menjadi oligarki elit-elit strategis. Politik desentralisasi yang dijalankan baru sebatas elit dan parpol, belum sampai ke massa atau rakyat/warga, sehingga otonomi daerah cenderung oligarkhis pelaksanaannya. Kondisi ini mengakibatkan akses rakyat/warga keputusan strategis, misalnya dalam penetapan APBN dan APBD hampir tidak ada. Artinya, rakyat masih tetap ada di pinggiran di dalam proses berpemerintahan dan tetap menempati posisi marginal. demokrasi dalam terhadap pengambilan Sementara dari dimensi perilaku aktor politik, orientasi para pelaku politik sekarang ini cenderung mengalami pergeseran, dari yang semula didasari oleh orientasi ideologis menjadi sekedar orientasi pragmatis yakni untuk memperoleh kekuasaan dan menggunakannya untuk kepentingan kelompoknya. Secara substantif, tidak ada pelembagaan budaya demokrasi baik di kalangan elit maupun massa. Sekalipun pada praktiknya, proses politik dapat diibaratkan seperti transaksi (pertukaran sumberdaya), namun yang terjadi banyak saat menguntungkan segelintir elit. Masyarakat tidak memperoleh kemudahan untuk mempengaruhi secara langsung penyediaan barang dan jasa publik yang akan mereka nikmati. Keluhan dan aspirasi hanya dapat disalurkan melalui perwakilan (partai politik dan anggota legislatif), sementara kedua agen perantara tersebut pada praktiknya belum sungguh-sungguh ini, transaksi tersebut lebih 6 Mariana, Dede. 2007. Makalah. Demokrasi di Indonesia: Problematika dan Aktualisasi. 297
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 berperan sebagai representasi rakyat. Karenanya, kebijakan yang dilahirkan dari proses politik ini pun hanya mencerminkan preferensi para elit, bukan preferensi publik secara umum. Masyarakat tidak berdaya untuk dapat mengakses dan memilih pejabat dan barang publik yang diinginkan selain yang disodorkan oleh partai dan yang dipengaruhi oleh kelompok kepentingan. Belajar dari berbagai keterbatasan model demokrasi prosedural, maka diperlukan sebuah kerangka eksplanasi tentang perkembangan demokratisasi di Indonesia yang tidak hanya bisa menghindari 'jebakan' tradisi politik formal, tetapi lebih sensitif terhadap dimensi-dimensi kebebasan sipil, budaya politik, dan legitimasi demokrasi. Untuk menjamin agar transisi ke demokrasi di Indonesia dapat terkonsolidasi dengan baik, maka perlu segera diantisipasi masalah-masalah yang muncul agar transisi tidak mengarah pada kebuntuan. Masalah-masalah tersebut adalah7: 1. Masalah kontekstual, yang biasanya mewujud berupa pemberontakan massa; konflik etnis komunal; tingkat kemiskinan yang ekstrem; ketimpangan sosial ekonomi yang mencolok; inflasi yang kronis; hutang luar negeri yang terorisme; serta keterlibatan negara besar; secara ekstensif dalam perekonomian. 2. Masalah transisi, yang dipengaruhi oleh kecenderungan balik ke otoritarian karena aktor utama dari transisi itu merupakan tokoh-tokoh yang masih merupakan bagian dari rezim otoritarian atau sistem demokrasi digantikan oleh bentuk-bentuk pemerintahan otoriter yang baru. Di Indonesia, transisi tidak dijalankan dengan benar-benar karena tidak ada pakta atau kompromi antara kelompom status quo dengan kelompok pro demokrasi untuk memberantas semua bentuk penghadangan gerak ke demokrasi dan tidak adanya kesepakatan antara kelompok reformasi dengan kelompok status quo untuk mengagendakan sejumlah perubahan signifikan ke arah demokrasi. mengalami transisi kehilangan daya geraknya ke demokrasi karena tidak ada penginstalasian yang kuat terhadap lembaga tersebut atau merekonstruksikannya kembali menjadi lebih cocok dengan demokrasi. pembusukan, menjadikan Karena Indonesia memerlukan waktu yang lama untuk sukses dalam mewujudkan demokrasi. Di samping disebabkan oleh berbagai persoalan transisional, dan sistemik, konsensual yang diwariskan oleh pemerintahan Habibie dan pemerintahan setelahnya, yakni: Gus Dur, Megawati, dan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang belum mampu ditangani secara baik, juga disebabkan oleh instalasi demokrasi yang melahirkan pemerintahan yang lemah karena tidak memiliki basis partai politik yang kuat. Namun demikian, transisi terus demokrasi masih memiliki peluang untuk diperjuangkan dengan mengatasi permasalahan tersebut dan melakukan sejumlah langkah strategis untuk membenahi struktur dan kultur berdemokrasi, antara lain: pertama, menumbuhkan kultur demokrasi di kalangan elit maupun massa/warga melalui pendidikan politik kewargaan (civic education) yang kritis terhadap pemerintahan dan elit-elit, yang dapat menyadarkan akan hak-hak dan kewajiban sebagai warga. Kedua, rule of law dan penegakan hukum yang tegas dan tidak diskriminatif, sehingga ada kepastian dan ketegasan aturan main yang mengikat para pelaku. Penegakan hukum diperlukan agar trust (kepercayaan) publik dapat dipulihkan dan legitimasi pemerintah dapat diperkuat. Ketiga, menumbuhkan moral hazard dalam dan pembangunan, agar perilaku elit politik dan elit ekonomi semakin dekat dengan tujuan pokok, yakni mewujudkan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial (social justice). Etika politik harus menjadi agenda utama untuk dijalankan oleh para pejabat publik, baik di eksekutif, legislatif, judikatif maupun lembaga- lembaga yang mengurusi urusan-urusan publik. Dengan kata lain, perlu ada keberpihakan politik dan kedewasaan berpolitik, khususnya dari para elit sebagai pendorong demokratisasi8. itulah, transisi demokrasi di praktik politik, pemerintahan, 3. Masalah sistemik, dipicu oleh kegagalan sistemik dari rezim-rezim demokratis untuk beroperasi efektif memperlemah legitimasi mereka; ambruknya perekonomian internasional; bergesernya suatu kekuatan besar demokratis arah otoriterisme dapat memicu aksi efek bola salju serupa di negara-negara lain; dll. atau demokratisasi ke secara Komunikasi Politik di Era Transisi Demokrasi Praktik komunikasi politik selalu mengikuti sistem politik yang berlaku. Peralihan Orde Baru ke Reformasi menandai Pergeseran sistem politik dari otoriter menuju demokrasi, hal ini tentu berpengaruh besar terhadap pola komunikasi politik yang terjadi. Di Indonesia, masalah sistemik yang masih terjadi adalah keseluruhan sistem yang dibangun dengan KKN oleh Soeharto selama Orde Baru yang telah Dalam pemerintahan yang demokratis, menurut menurut M. Alwi Dahlan (1999), komunikasi adalah unsur esensial bagi demokrasi, melekat pada konsep demokrasi itu sendiri. Mengutip Almond dan Coleman 7 Samuel Huntington. hal 210. 8 Mariana, Dede. 2007. Makalah. Demokrasi di Indonesia: Problematika dan Aktualisasi. 298
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 (1960: 12-17) bahwa demokrasi sebagai sistem politik dalam praktiknya tidak bisa dipisahkan dari komunikasi. Lebih lanjut dikatakan Almond dan Coleman bahwa semua fungsi yang dilakukan dalam sistem politik - sosialisasi dan rekrutmen politik, artikulasi kepentingan, pembuatan aturan, penerapan aturan, pengadilan atas pelaksanaan aturan - dilakukan dengan cara komunikasi. kepentingan, agregasi Cerita komunikasi politik di era orde baru tentu tidak mungkin diterapkan di era reformasi saat ini. Tatanan sistem politik saat ini sangat masif mendorong demokratisasi. Menurut Soleh (2014)9 tidak ada lagi ruang bagi memonopoli komunikasi. Prinsip check and balance badan-badan pemerintah, lembaga hukum serta pengawasan dari media massa dan civil society telah bekerja secara seimbang untuk menopang demokrastisasi. Dengan demikian, komunikasi politik pemerintah diarahkan memenuhi yang ruang dialog. mengedepankan Kebijakan-kebijakan strategis yang menyangkut kebutuhan dasar rakyat diperdebatkan baik melalui jalur formal di lembaga-lembaga resmi maupun di masyarakat yang terekam media massa maupun media sosial. antar negara, lembaga demokrasi, kaidah-kaidah transparansi dan Komunikasi Politik pada dasarnnya melibatkan pesan- pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah. Atas dasar itu menurut Rauf dan Nasrun (1993) fungsi komunikasi politik dapat dikategorikan menjadi dua, yakni : 1. Fungsi komunikasi politik yang berada pada struktur pemerintah /suprastruktur politik atau disebut pula dengan istilah the goverment political sphere. 2. Fungsi yang berada pada struktur masyarakat /infra struktur politik yang disebut pula dengan istilah the socio political sphere. Pada struktur masyarakat /infrastruktur akan terjadinya proses fungsi sosialisasi seta edukasi yang dilakukan oleh asosiasi-asosiasi yang terdapat di dalam masyarakat. Sedangkan tingkatan pada isi komunikasi yang dilaksanakan pada pemerintahan /suprastruktur antara lain : tingakatan pada 1. Seluruh kebijakan menyangkut kepentingan umum 2. Meningkatkan loyalitas dan integrasi nasional 3. Menumbuhkan dinamika dalam motivasi dan integritas mental Komunikasi politik dapat dipahami dari berbagai perspektif, seperti yang disampaikan Perloff (2013:30) yang melihat dari sisi efek/dampak nya, bahwa komunikasi politik sebagai proses dimana bahasa dan simbol yang digunakan baik oleh para pemimpin, media, atau warga negara memberikan dampak politik baik disengaja ataupun tidak pada aspek kognisi, sikap dan perilaku individu atau menghasilkan kebijakan publik bagi bangsa, negara atau komunitas. Kartaprawira (1983:64), melihat komunikasi politik pada sisi kegunaannya, yaitu untuk menghubungkan pikiran politik yang ada di masyarakat, baik intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan politik pemerintah. Menurut Rauf dan Nasrun (1993: 32-33) melihat komunikasi politik dari dua dimensi, yaitu komunikasi politik sebagai sebuah kegiatan politik dan sebagai kegiatan ilmiah. Sebagai kegiatan politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. Kegiatan ini bersifat empirik, karena dilakukan secara nyata dalam kehidupan sosial. Sedangkan sebagai kegiatan ilmiah, komunikasi politik adalah salah satu kegiatan politik dalam sistem politik. 4. Menerapkan serta undang-undang dan perundang-undangan dalam hidup bernegara kebijakan-kebijakan 5. Mendorong partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan nasional Perubahan sistem politik dari era orde baru ke reformasi menandai pergeseran sistem politik dari otoriter menuju demokrasi berimbas pada komunikasi politik yang terjadi. Dalam konteks pemerintahan, menurut Soleh (2014) setidaknya lima variable yang menambah tinggi pergerakan atau dinamika komunikasi politik pemerintah saat ini, yakni 1) sistem pemerintahan presidensil yang sepatutnya menguatkan komunikasi politik pemerintah; 2) produk hukum perundang-undangan yang sebagai alas formal komunikasi politik; 3) praktik otonomi daerah yang mempengaruhi hubungan pusat dan daerah; 4) Kooptasi media massa oleh elit politik; 5) keterbatasan sumber daya manusia di elit pejabat dalam mengemas komunikasi politik. terdapat Era reformasi melahirkan semangat keterbukaan dalam segala bidang yang menjadi spirit baru untuk perubahan, termasuk pula di dalamnya bidang politik. Ibarat keran air yang dibuka mendadak, partai-partai politik tumbuh subur mencoba mengeluarkan suaranya yang pernah dibungkam. Kelompok reformis maupun yang mengaku reformis turun gunung meramaikan 9 Diakses tanggal 15 oktober 2016. 299
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 jagad perpolitikan nasional. Para politisi ini kemudian seolah menemui dunia politik yang sebenar-benarnya. Dunia politik di mana retorika serta propaganda silih berganti sekaligus bertubi-tubi menyapa masyarakat yang haus akan perubahan. Para politisi mencari pengaruh dengan melakukan kegiatan komunikasi. Dalam konteks Indonesia, komunikator politik memengaruhi konsep dan pilihan masyarakat, disebabkan political level yang ada di negara masih sebatas cultural politic. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang masih rendah, dan belum merata. Kategori komunikator politik menurut Dan Nimmo (2000:30-35) adalah politikus, yang bertindak sebagai komunikator politik, komunikator profesional dalam politik dan aktivis atau komunikator paruh waktu. Pencitraan dalam membangun komunikasi politik di Indonesia pasca pesan-pesan reformasi politiknya. Pada perkembangannya, komunikasi politik yang dilakukan oleh para politisi tidak memberikan edukasi banyak bagi publiknya. Komunikasi politik dalam dunia politik kultural isi dengan demikian belum mementingkan apa pembicaraan, namun baru sekadar siapa yang berbicara. Tidak semua politisi melakukan komunikasi politik hanya demi memerbaiki citranya semata masih cukup banyak pula bertebaran politisi ideolog . Namun, kekuatan yang mereka miliki tak sehebat para politisi yang begitu terbuai dengan pencitraan yang dilakukannya. politik menjadi primadona dalam menyampaikan Daniel Katz (dalam Nimmo, 2000:30) membedakan politikus ke dalam dua kelompok yang berbeda berkenaan dengan sumber aktivitas kepentingan politik pada proses politik, yaitu politikus ideolog dan politikus partisan. Analisis yang sangat menarik ditulis oleh Vitaloka (2012)10, dalam mencermati perilaku komunikasi politik politisi Indonesia pasca era reformasi. Menurut vitaloka sebagian besar politisi di negeri ini, pasca reformasi, kerap mendengungkan demokrasi yang dibalut dengan kesantunan dan tak lagi berjalan dengan semangat yang sama seperti halnya di awal reformasi. Daftar Pustaka Almond, Gabriel A., Coleman, James A. Eds. (1960). the Development Areas. The Politics of Princeton University Press. Princeton. Dahl, Robert. 1989. Democracy and Its Critics. New Haven: Yale University Press. Diamond, Larry. 2003. Developing Democracy: Toward Consolidation. Yogyakarta: IRE Press. Semangat reformasi dalam kancah politik pada awal sangat kental dengan perjuangan untuk perubahan. Komunikasi politik yang dibangun pun mengarah pada perbaikan, atau jika mengutip pernyataan Gertz di atas, para politisi ideolog. Sebut saja para pengusung Deklarasi Ciganjur yang digagas oleh mahasiswa pada awal reformasi. Terasa benar semangat demokrasi dalam komunikasi politiknya meski tak menutup kemungkinan masing-masing pihak tentu membawa pula kepentingan-kepentingan kelompoknya di dalam jalinan komunikasi tersebut. Amien Rais yang mewakili perlawanan kaum intelektual di era Orde Baru, Megawati sebagai simbol "wong cilik", Gusdur sebagai Sultan umat, Hamengkubuwono yang mewakili tokoh reformis dari partai penguasa kala sebuah komunikasi yang memiliki harga di hadapan publik. pemersatu dan Sri itu membangun Dryzek, John. 2000. Deliberative Democracy And Betond : Liberals, Critics, Contestations. Oxford: Oxford University Press Dwipayana, AA GN Ari. 2004. Bangsawan dan Kuasa: Kembalinya Para Ningrat di Dua Kota. Yogyakarta: IRE Press, Harjanto, N.T. Budi. 1998. "Studi Pembangunan Politik : Dari Modernisasi Ke Demokratisasi". Dalam ANALISIS CSIS Tahun XXVII No. 2, April - Juni Kartaprawira, Rusadi. 1983; 2006. Sistem Politik di Indonesia. Bandung: Dunia Baru. Legowo, Tommi A. 1994. "Demokratisasi: Refleksi Kekuasaan yang Transformatif" Analisis. Tahun XXIII No. 1. Liddle, R. William. 2005. Revolusi dari Luar: Demokratisasi di Indonesia. Jakarta: Freedom Institute. Berkebalikan dengan peristiwa bertahun-tahun lalu itu, saat ini, pola komunikasi yang dibangun oleh politisi terkesan begitu pragmatis dengan mengedepankan kepentingan kelompok. Berbagai dagelan politik kerap dipertontonkan kepada masyarakat seperti kasus Century, papa minta saham dan lain sebagainya. Ling, L.H.M dan Chih-yu Shih. 1998. "Confusianism with a Liberal Face: The Meaning of Democratic Politics in Post-Colonial Taiwan". The Review of Politics Vol. 60 No. 1. Mariana, Dede. 2007. Makalah. Demokrasi di Indonesia: Problematika dan Aktualisasi. 10 politik-era-reformasi.html. Diakses tanggal 15 oktober 2016. 300
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Masoed, Mochtar dan Collin Mc.Andrew. 2006. Perbandingan Politik. Yogyakarta: GAMA Press. Michels, Robert. 1911. Political Parties. London: Penguin Books Nimmo, Dan. 2000. Komunikasi Politik. Remaja Rosdakarya. Bandung: Rosda Karya. Rauf, Maswadi dan Nasrun, Mappa. (1993). Indonesia dan Komunikasi Politik. Jarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sahdan, Gregorius. 2004. Jalan Transisi Demokrasi Pondok Pasca-Soeharto. Edukasi. Yogyakarta: Sorensen, Georg. 2003. Demokrasi dan Demokratisasi : Proses dan Prospek dalam Sebuah Dunia yang sedang Berubah. (Edisi Terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Internet : demokrasi. Diakses tanggal 15 oktober 2016. . Diakses tanggal 15 oktober 2016. 301
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dalam Meme: Sebuah Analisa Isi Terhadap Meme-meme di Dunia Maya Nuning Kurniasih Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gambar, isi pesan, tujuan dan tanggapan netizen terhadap meme- meme yang beredar di dunia maya (internet memes). Metode yang dipergunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisa isi terhadap 40 meme yang terkait Pemilihan Gubernur Jakarta 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gambar-gambar yang dimunculkan dalam meme berupa tokoh yaitu calon gubernur, tokoh-tokoh di balik partai pengusung dan artis; kegiatan, program atau kondisi wilayah DKI Jakarta; komik dan foto masyarakat lainnya, (2) pesan yang disampaikan dalam meme mencakup profil calon gubernur pilihan, perbandingan di antara para calon gubernur, janji-janji atau pernyataan dari para calon gubernur, janji-janji atau pernyataan dari tokoh partai pengusung, pesan untuk berpartisipasi di dalam pemilihan gubernur dan sindiran terhadap para tokoh, (3) tujuan netizen menampilkan meme adalah sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam proses pemilihan gubernur, untuk hiburan, menunjukkan kreativitas, sindiran/satire, kritik sosial, menyampaikan informasi lebih dari sekedar teks dan menunjukan kapasitas para calon serta mengajak netizen lain mendukung calon gubernur tertentu, (4) tanggapan netizen terhadap meme yang berkembang adalah bervariasi, cenderung untuk memuat atau membagikan meme-meme yang dapat memperkuat dukungannya terhadap calon gubernur tertentu, netizen merasa terhibur dengan adanya meme- meme yang menghibur atau bersifat humor, memberikan doa dan pernyataan membangun ketika setuju dengan pesan dalam sebuah meme, memberikan tanggapan sarkasme ketika menemukan meme satire dan kritik sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi didalam pemilihan media alternatif untuk penyampaian pesan dalam kampanye pemilihan kepala daerah. Kata kunci: pemilihan gubernur, meme, media informasi, kreativitas, media sosial PENDAHULUAN Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta akan dilaksanakan pada tahun 2017. Namun demikian, sejak awal tahun 2016, antusiasme masyarakat menyambut Pilgub tersebut sudah terasa. Di dunia maya, terutama di media sosial, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta berhasil menarik perhatian, tidak hanya bagi warga DKI Jakarta, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia secara umum. Perhatian dari masyarakat dunia maya (netizen) ditandai dengan banyaknya pesan, baik berupa status ataupun tanggapan terhadap para calon gubernur dan proses pemilihannya. Sebagaimana pemilihan presiden ataupun pemilihan kepala daerah lainnya, Pilgub DKI Jakarta juga memunculkan kreativitas netizen dalam menyampaikan pesan. Salah satu kreativitas adalah dengan munculnya meme-meme terkait Pilkada DKI Jakarta. Meme berasal dari kata mimeme yang digunakan untuk menjelaskan evolusi kebudayaan. Istilah ini mulai diperkenalkan Richard Dawkins pada tahun 1976. Menurut Brodie (2005), meme tanpa sadar menjangkiti manusia dan menyebar ke otak seperti virus. Dalam politik, pesan kritis pada meme di jejaring sosial "Path" digambarkan melalui humor satir dengan menggunakan tanda visual dan tanda verbal yang dianalisis melalui ikon, indeks dan simbol (Pusanti & Haryanto, 2015). Di Instagram, ada lima motif yang melatarbelakangi pengguna Instagram memasang meme, yaitu motif ingin tahu, motif menghibur, motif cinta, motif ekspresi, dan motif harga diri. Dengan meme-meme ini, mereka merasa diperhatikan dan memberikan serta mendapatkan pengalaman baru (Nugraha, Sudrajat, & Putri, 2015). informasi kepada followers, Dalam proses Pilgub DKI Jakarta tahun 2017, sampai dengan bulan Oktober 2016 ini ada beberapa momen menarik yaitu diawali dengan munculnya tokoh-tokoh yang berminat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, antara lain Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Yusril Izha Mahendra, Adiyaksa Dault, Sandiaga Uno, Rizal Ramli dan Ahmad Dhani. Kemudian pengumuman calon gubernur oleh partai pengusung. Pada momen ini masyarakat dikejutkan oleh dua calon yang muncul, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan. Dalam perjalanan selanjutnya, masyarakat juga ramai menanggapi pernyataan Ahok terkait Surat Al Maidah Ayat 51 serta pengangkatan Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dikaitkan dengan Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang kini menjadi salah satu calon gubernur DKI Jakarta, yaitu Anies Baswedan. Momen-momen ini mendapat perhatian luar biasa dari masyarakat dunia maya. Banyak meme yang 302
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dimunculkan netizen di internet terkait momen-momen tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gambar dan isi pesan yang terdapat pada meme-meme Pilgub DKI Jakarta 2017, tujuan dibuatnya meme-meme Pilgub DKI Jakarta 2017, serta tanggapan netizen terhadap meme-meme Pilgub DKI Jakarta yang beredar di internet tersebut, terutama terkait empat momen sebagaimana telah diuraikan di atas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di dalam pemilihan media alternatif untuk penyampaian pesan dalam kampanye pemilihan kepala daerah atau kepala pemerintahan. Gambar-gambar dan Isi Pesan pada Meme Pilgub DKI Jakarta 2017 Pada awal bursa bakal calon Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017, netizen mengangkat tiga tokoh yang dianggap layak memimpin Jakarta. Ketiga tokoh tersebut adalah Ahok, Ridwan Kamil (Walikota Bandung) dan Tri Rismarini (Walikota Surabaya). Meme-meme yang berkembang di internet berisi gambar ketiga tokoh tersebut dengan membandingkan prestasi dan kapasitas masing-masing dalam memimpin daerahnya. Meme-meme tersebut antara lain sebagai berikut: METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisa isi. Analisa ini mencakup teknik untuk menganalisa teks secara sistematis (Mayring 2000). Studi kualitatif isi dimulai dengan mengidentifikasi dan analisis mengkuantifikasi kata-kata dalam teks dengan tujuan untuk memahami penggunaan kata secara kontekstual. Pendekatan analisa isi secara kualitatif mencakup analisa isi yang tersembunyi yang merujuk pada interpretasi (Hsieh and Shannon 2005). Meme 1-4 Meme 1 Meme 2 Meme 3 Meme 4 Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menganalisa gambar dan isi pesan pada meme- meme yang beredar di internet. Meme-meme itu sendiri biasanya menyebar secara viral sehingga kemungkinan besar, meme yang beredar di semua platform internet, termasuk di media sosial adalah meme yang sama. Dari banyaknya meme yang beredar, peneliti membatasi meme yang terkait empat hal, yaitu (1) kehadiran para tokoh yang meramaikan bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta 2017, (2) pengumuman calon gubernur DKI Jakarta oleh partai pengusung, (3) tanggapan terhadap pernyataan Ahok yang mengutip Al Quran Surat Al Maidah ayat 51 dan (4) momen pengumuman Ignasius Jonan sebagai menteri ESDM yang dikaitkan dengan dengan Anies Baswedan. Dengan pembatasan tersebut, peneliti mengambil contoh 40 meme yang merupakan hasil penelusuran melalui search engine google dengan kata kunci "Meme Pilgub DKI Jakarta 2017".. Keterangan: Meme dari Berbagai Sumber di Internet Pada meme 1 dan 2, netizen membandingkan sosok Ahok dan Ridwan Kamil, dimana Ridwan Kamil dinilai sebagai pribadi yang lebih santun tutur katanya daripada Ahok. Pada meme 3, pembuat meme mengatasnamakan Jaklovers yang meminta Risma sebagai wali kota terbaik dunia agar mau memimpin Jakarta. Pada meme 1 dan 2, sudah jelas maksud dari pembuat meme adalah mendukung Ridwan Kamil untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta, sedangkan pada meme 3, mendukung Risma untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Pada meme 4, netizen berpendapat bahwa ketiga tokoh tersebut, baik Ahok, Ridwan Kamil maupun Risma bisa menjadi pemimpin di wilayahnya masing-masing sehingga tidak perlu I. Meme 4 menunjukkan bersaing untuk DKI dukungannya kepada Ahok untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Isi pesan yang terdapat pada keempat meme ini dapat ditangkap langsung oleh siapapun yang melihatnya. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi lebih lanjut terhadap blog pribadi atau akun media sosial yang memuat dan menyebarkan meme-meme tersebut untuk mengetahui tujuan dibuatnya meme Pilgub DKI Jakarta dan tanggapan netizen terhadap meme-meme tersebut. Untuk lebih meyakinkan interpretasi peneliti terhadap hasil analisa isi, peneliti juga melakukan wawancara (interaksi beberapa netizen. Pengolahan data dilakukan melalui koding sehingga mengasilkan kata kunci, dan selanjutnya diinterpretasi. langsung) dengan Ketika Ridwan Kamil mengumumkan tidak akan maju ke Pilgub DKI Jakarta, kemudian muncul meme berisi gambar Ridwan Kamil dan istrinya Atalita Kamil dalam bentuk katun yang diunggah oleh seorang warga Surabaya dengan akun ahmad_syahirul_basyir dan diunggah ulang dalam Facebook Ridwan Kamil pada 1 Maret 2016 dengan judul "Behind the scene. Karena wanita selalu benar" (Lihat Lampiran Meme 5). Dalam meme tersebut diceritakan ketidaksetujuan istri Ridwan 303
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kamil apabila Ridwan Kamil maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta. Isi meme tersebut, tentu hanya sebuah guyonan untuk menghibur. Meme berisi gambar dan kartun juga muncul untuk menggambarkan para tokoh yang ingin mencalonkan diri atau yang mungkin dicalonkan menjadi Gubernur DKI Jakarta seperti Yusril Izha Mahendra, Adiyaksa Dault, Sandiaga Uno, Rizal Ramli dan Ahmad Dhani (lihat Lampiran Meme 6). Yusril Izha Mahendra dan Ahmad Dhani mendapatkan sebuah meme sindiran yang berkenaan dengan kegagalan rumah tangga keduanya. Dalam meme tersebut ditampilkan gambar keduanya dengan teks "Yus** dan Dha** mimpin warga Jakarta? Mimpin rumah tangga sendiri saja gagal"(lihat Lampiran Meme 7). Meme ini sepertinya dibuat oleh orang yang tidak mendukung keduanya maju menuju DKI 1. Soesilo Bambang Yudhoyono(SBY) dan Ibu Ani Yudhoyono. Meme-meme yang muncul berupa kepatuhan AHY kepada orang tua (lihat Lampiran Meme 11), sindiran terhadap ungkapan yang pernah disampaikan oleh SBY saat menjabat sebagai Presiden bahwa tidak tepat apabila ada TNI yang bercita-cita ingin menjadi bupati, walikota, gubernur, pengusaha, dll (Handr, 2009) (lihat Lampiran Meme 12), meme lucu sekaligus sindiran dengan teks "Papa jahaaat" lampiran Meme 13) untuk menunjukkan (lihat keheranan netizen mengapa SBY tidak memilih puteranya yang sudah berkarir di poitik yaitu Edhi Baskoro Yudhoyono dan meme untuk membandingkan putera SBY dengan putera Presiden Jokowi, yaitu Gibran Rangkabuming yang memilih menjadi pengusaha daripada politikus (lihat Lampiran Meme 14) hingga membandingkannya dengan Norman Kamaru, seseorang yang memutuskan berhenti menjadi polisi untuk menjadi artis. Meme lainnya berbentuk modifikasi gambar diri para bakal calon gubernur menyerupai artis atau pemeran film (lihat Lampiran Meme 8), tokoh senior dari partai pendukung bakal calon gubernur, serta kegiatan atau kondisi wilayah DKI Jakarta. Berkaitan dengan pengumpulan dukungan untuk Ahok maju menjadi calon independen. Banyak meme yang berisi wajah masyarakat umum memegang kertas berisikan "Saya pilih Ahok karena ..." dan "Saya Gak Mungkin Pilih Ahok karena ...". Pesan yang disampaikan di dalam meme-meme ini lebih banyak sebagai hiburan, seperti "Saya gak mungkin pilih Ahok karena saya sudah punya pacar", "Saya gak mungkin pilih Ahok, soalnya kata Anang, jangan memilih aku" (lihat Lampiran Meme 9). Namun ada juga pesan dalam meme tersebut yang menuliskan tidak mungkin memilih calon tertentu karena perbedaan agama. Dalam hal ini pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat meme sepertinya adalah sama seperti teks yang disampaikan. Kekecewaan sebagian netizen karena Ahok tidak memilih jalur independen juga tak lepas dari kreativitas pembuat meme, dimana nama "Teman Ahok" diplesetkan menjadi "Teman Kapok" dalam sebuah meme bergambar kaos dengan teks "Shold Out. Teman Kapok. Takut Independen 2017. Balikin KTP Gua" (lihat Lampiran Meme 10). Selanjutnya muncul meme- meme Ahok dengan "seteru" politiknya seperti dengan Lulung Lunggana dan Habiburrahman yang sejak awal meragukan Ahok maju lewat jalur independen. Namun demikian, banyak juga meme yang mendukung AHY dalam Pilgub DKI Jakarta. Dalam meme-meme yang beredar, AHY digambarkan sebagai sosok yang tampan, sehingga disandingkakan dengan bintang Korea (lihat Lampiran Meme 15), santun, nasionalis dan agamais (lihat Lampiran 16). Sementara itu, Anies Baswedan yang diusung oleh partai yang bersebrangan dengan partai yang 2014, didukungnya memunculkan meme kilas balik Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 (lihat Lampiran Meme 17). Disini netizen ingin mengungkapkan bahwa mereka masih ingat momen Pilpres 2014 dan mempertanyakan konsistensi terhadap pernyataan sang calon gubernur. pada Pemilihan Presiden Ditetapkannya juga memunculkan meme dengan gambar perbandingan hardware dari tiga merek yang saat ini banyak dipergunakan dapat oleh masyarakat menggambarkan kapasitas masing-masing calon (lihat Lampiran Meme 18). Ketika para calon gubernur dan wakil gubernur melakukan pemeriksaan kesehatan, mereka melakukan foto bersama, foto inipun kemudian dimodifikasi oleh netizen. Ada yang mengganti wajah salah satu calon wakil gubernur, Silviana Murni dengan wajah Jonru, Ratna Sarumpaet, hingga artis Tika Panggabean. tiga calon gubernur DKI dan Pada saat diumumkan tiga calon gubernur oleh para partai pengusung, pencalonan Agus Harimuri Yudhoyono (AHY) berhasil mengambil perhatian netizen. Netizen dikejutkan oleh keputusan AHY mundur dari TNI untuk maju menuju DKI 1. Netizen- pun menduga bahwa keputusan AHY semata-mata untuk memenuhi keinginan kedua orang tuanya, yaitu Pilgub DKI Jakarta juga dimeriahkan oleh artis pendukung, seperti Sopia Lacuba yang diangkat menjadi salah seorang juru bicara Tim Ahok, ramalan feng shui, serta bakal calon yang tidak jadi diusung dengan teks "Yang rame dan yang jadi" (lihat Lampiran Meme 19). Selanjutnya muncul meme-meme yang menunjukkan program dari calon gubernur, seperti meme dari 304
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pendukung Anies Baswedan, menampilkan gambar sang calon gubernur, calon wakil gubernur dan para sesepuh pendukung pasangan calon dengan teks "Jakarta yang baik itu adalah maju kotanya, bahagia warganya. Ada adab di kota ini. Adab harus dikembalikan di kota ini' (lihat Lampiran Meme 20) . Terkait kata "adab" yang ada dalam teks tersebut, beberapa komentator meme menduga bahwa kata itu ditujukan untuk salah satu calon gubernur. Polemik pernyataan Ahok berkaitan dengan Surat Al Maidah Ayat 51, memunculkan meme antara lain yang menjadi viral dengan gambar Nusron Wahid terkait pernyataannya tentang tafsir Al-Quran (lihat Lampiran Meme 21) dan Yusuf Mansur, menanggapi pernyataan Nusron Wahid. Meme lainnya adalah gambar Ahok yang sedang diwawancara oleh wartawan dengan teks "Breaking News. Ahok batal nyalon". Tentu saja meme ini bukan dalam arti batal nyalon sesungguhnya, melainkan hanya sebagai upaya pendukung Ahok meredakan ketegangan politik dimana akibat dari polemik tersebut, ada beberapa pihak yang memintanya mundur. Masih dalam yang meme sama ada teks lanjutan yaitu "Ahok memilih untuk tidak memotong rambutnya di salon". (Plevriti, 2014). Berdasarkan analisa terhadap meme-meme Pilgub DKI Jakarta 2017 dan hasil interaksi terhadap beberapa netizen, dapat disimpulkan bahwa tujuan netizen membuat atau menyebarkan meme Pilgub DKI Jakarta 2017 adalah (1) sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam proses politik di DKI Jakarta (lihat Lampiran Meme 24). Dalam foto bersama ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tertulis "calonnya saja damai, warganya koq rebut". Dari meme ini terlihat, netizen ingin agar masyarakat berpartisipasi dalam Pilgub dengan cara yang damai, (2) untuk hiburan, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya meme humor politik, (3) menunjukkan kreativitas, dengan memodifikasi foto atau gambar, (4) sindiran/satire, (5) kritik sosial, (6) menyampaikan informasi lebih dari sekedar teks, (7) menunjukan program atau hasil kinerja, (8) menunjukkan kapasitas dengan mengupas kelebihan dan kelemahan para calon dibandingkan calon lain mendukung calon gubernur tertentu. lainnya, dan (9) mengajak netizen Tanggapan Netizen terhadap Meme Pilgub DKI 2017 Terakhir, dilantiknya kembali Ignasius Jonan sebagai meteri di kabinet Jokowi, memunculkan kreatifitas netizen yang menghubungkannya dengan mantan menteri yang menjadi calon gubernur, Anies Baswedan. Dalam meme yang beredar, netizen berpendapat, seandainya Anies dapat sedikit sabar, mungkin akan diangkat lagi sebagai menteri sebagaimana Jonan (lihat Lampiran meme 23). Tujuan Disebarkannya Meme Pilgub DKI Jakarta 2017 oleh Netizen Berdasarkan pemaparan pada bagian 3.1., dapat dilihat bahwa pesan yang disampaikan dalam meme politik dapat berupa sesuatu yang serius ataupun sebuah humor. Menurut Dr Sophie Lecheler, meme memiliki peran penting untuk masa depan kampanye, meme taktik persuasif dalam dapat digunakan sebagai kampanye dengan potensi pendekatan akar rumput. Meme juga menawarkan cara baru bagi partisipasi masyarakat dalam mengekspresikan opini politiknya (Shifman, 2013). Setidaknya ada tiga motif mengapa seseorang membuat meme, yaitu sebagai ekspresi diri, aktualisasi diri dan ingin mendapat tanggapan dari orang lain (Shao, 1999). Meme memiliki implikasi terhadap dunia politik karena sifatnya yang mudah dibuat dan disebarkan. Meme menjadi media kritik politik yang efektif dengan cara yang kreatif. Meme politik dapat membuat politik lebih inklusif dan mudah diakses terutama bagi anak muda yang aktif dan antusias mengkonsumsi budaya pop Untuk mengetahui tanggapan netizen terhadap meme Pilgub DKI Jakarta 2017, peneliti melakukan observasi langsung terhadap tulisan yang dibuat oleh netizen melalui beberapa blog pribadi dan akun media sosial yang memuat meme-meme tersebut. Dari hasil observasi tersebut diketahui bahwa netizen cenderung untuk memuat atau membagikan meme- meme yang dapat memperkuat dukungannya terhadap calon gubernur tertentu. Netizen memuat dan membagikan meme-meme yang berisi pesan positif terhadap calon yang didukungnya dan memuat atau membagikan pesan yang bernada negatif untuk calon yang tidak didukungnya. Beberapa netizen memuat meme sebagai pengantar untuk mendiskusikan calon tertentu. Netizen merasa terhibur dengan adanya meme-meme yang menghibur atau bersifat humor. Netizen memberikan doa dan pernyataan membangun ketika setuju dengan pesan dalam sebuah meme. Netizen memberikan tanggapan sarkasme ketika menemukan meme satire dan kritik sosial. Tidak jarang netizen terlibat pertengaran secara online ketika mendapati meme dan tanggapan yang tidak sesuai dengan pendapat pribadinya. Pertengkaran yang dimulai dengan komentar-komentar di media sosial ini, pada beberapa kasus membuat pertemanan di media sosial terputus. 305
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 SIMPULAN Meme 17-20 Meme 17 Meme 18 Meme 19 Meme Meme politik memberikan implikasi dalam dunia secara politik. Masyarakat dapat berpartisipasi langsung dengan mengekspresikan opininya melalui meme politik. Meme politik dapat mengindikasikan dukungan dan penolakan kepada seorang calon. Apabila hal ini dikelola dengan baik akan menghasilkan strategi kampanye kreatif dan efektif, terutama untuk meraih publik yang aktif di dunia maya dan terbiasa dengan budaya pop. 20 Keterangan: Meme dari Berbagai Sumber di Internet Meme 21-24 Meme 21 Meme 22 Meme 23 Meme 24 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan penulis di media sosial yang aktif memberikan tanggapan dan berdiskusi tentang meme politik Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. LAMPIRAN Meme 5-8 Meme 5 Meme 6 Meme 7 Meme 8 DAFTAR PUSTAKA BLACKMORE, S. (2000). THE POWER OF MEMES. IN S. AMERICAN, BRAIN TO BRAIN, MEMES PROLIFERATE THROUGH SOCIETY, BLINDLY EVOLVING AS THEY GO AND SHAP ING OUR CULTURE, SAYS THE AUTHOR. (PP. 65-73). US: SCIENTIFIC AMERICAN, INC. Keterangan: Meme dari Berbagai Sumber di Internet Meme 9-12 Meme 9 Meme 10 Meme 11 Meme 12 Brodie, R. (2011). Virus of the Mind: The New Theory of Meme Reissue Edition. USA: Hay House, Inc. Chick, G. (1999). What's in a Meme? The Development of the Meme as a Unit of Culture. The Annual Meeting of the American Anthropological Association as part of the session, "Perceiving Culture: Unit Definition in Cultural Anthropology. US: American Anthropological Association . Coscia, M. (2013). Competition and Success in the Meme Pool: a Case Study on Seventh International AAAI Conference on Weblogs and Social Media (pp. 100-109). US: Association for the Advancement of Artificial Intelligence Dawkins, R. (2006). The Selfish Gene. New York: Keterangan: Meme dari Berbagai Sumber di Internet Meme 13-16 Meme 13 Meme 14 Meme 15 Meme 16 Oxford University. Handr. (2009, Desember 22). Presiden: Perwira TNI- Polri Jangan Bercita-cita Jadi Gubernur. Retrieved AntaraNews: from gubernur Hsieh, H.-F., & Shannon, S. E. (2005). Three Approaches to Qualitative Content Analysis. QUALITATIVE HEALTH RESEARCH, Vol. 15 No. 9, November, 1277-1288. Keterangan: Meme dari Berbagai Sumber di Internet Mayring, P. (2000). Qualitative Content Analysis. Forum: Qualitative Social Research Vol.1 No.2 , Art. 20 - June. 306
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Nugraha, A., Sudrajat, R. H., & Putri, B. P. (2015). Fenomena Meme di Media Sosial: Studi Etnografi Virtual Posting Meme pada Pengguna Media Sosial Instagram. Jurnal Sosioteknologi | Vol. 14, No 3, Desember , 273-245. Plevriti, V. (2014). Satirical User-Generated Memes as an Effective Source of Political Criticism, Extending Debate and Enhancing Civic Engagement. UXS: The University of Warwick. Pusanti, R. R., & Haryanto. (2015). Representasi Kritik dalam Meme Politik (Studi Semiotika Meme Politik dalam Masa Pemilu 2014 pada Jejaring Sosial "Path" sebagai Media Kritik di Era Siber). Jurnal Komunikasi Massa Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip UNS, diakses melalui 20ONLINE%20REPRESENTASI%20KRITIK% 20DALAM%20MEME%20POLITIK_ROSA%2 0REDIA-D1212069.pdf, 1-19. Shao, G. (1999). Understanding the Appeal of User ‐ Generated Media: a Uses and Gratification Perspective. Internet Research, Vol. 19 Iss: 1, 7- 25. Shifman, L. (2013). Memes in Digital Culture. Cambridge MA: The MIT Press. Wijayanto, E. (2013). Memetics: Perspektif Evolusionis Membaca Kebudayaan. Depok: Kepik. 307
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 PR Politik Sebagai Salah Satu Strategi Komunikasi Politik Jokowi Pada Awal Masa Pemerintahannya. Evie Ariadne Shinta Dewi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran [email protected] ABSTRAK PENDAHULUAN Secara teoretik, kinerja komunikasi politik suatu pemerintahan sangat ditentukan oleh penerapan strategi strategi komunikasi politik secara tepat tidak bias dilepaskan dari budaya komunikasi politik yang berlaku. Sepanjang pemerintahan Jokowi, terdapat beberapa persoalan komunikasi, terutama komunikasi internal diantara para menteri, maupun eksternal antara presiden & para menteri dengan publiknya. Beberapa pernyataan menteri mengundang kontroversi di masyarakat dan berbalik menjadi tudingan kepada presiden yang dianggap tidak sanggup mengelola ini komunikasi. Akibatnya cenderung negatif pada menimbulkan opini public yang pemerintah. Secara konseptual, Public Relations (PR) Politik, merupakan salah satu strategi komunikasi politik yang menggunakan konsep dasar public relations, yaitu membangun two-way communication dan mengoptimalkan kemampuan "mendengar". Tulisan ini mencoba mengelaborasi penggunaan strategi PR Politik dalam berbagai komunikasi presiden pada masa awal pemerintahannya. Tujuan studi deskriptif ini untuk menggambarkan bagaimana strategi PR Politik dapat menjadi solusi agar komunikasi politik Jokowi lebih baik. Metodologi yang digunakan adalah desk research dan literature review, dimana peneliti mengumpulkan dan menganalisis data berupa dokumen, tulisan media, dan teks pidato, dengan berlandaskan pada konsep Political Public Relations. Hasil penelitian menunjukkan PR Politik tepat digunakan oleh negara demokratis tujuan tujuan PR, yaitu demokrasi membangun hubungan yang responsif dengan seluruh konstituen didasarkan pada saling pengertian dan komunikasi dua arah. Namun komunikasi politik Jokowi masih belum banyak menggunakan strategi PR Politik. komunikasinya. Pemilihan hal Indonesia, karena seperti sejalan dengan Kata Kunci : Budaya Komunikasi Politik, Demokrasi, Komunikasi Politik, Political Public Relations, Presidential two-way communication. Public Relations, Dua tahun sudah pasangan Jokowi Widodo-Jusuf Kalla memegang tampuk pemerintah tertinggi di Indonesia, setelah 70,99 juta orang memilihnya sebagai presiden dan wakil presiden pada helat demokrasi akbar pemilu tahun 2014. Saat pemilu, dapat dicermati bahwa di balik tingginya intensitas kegiatan kampanye kedua pasang calon presiden dan wakil presiden tersebut, ada tim komunikasi yang kinerjanya justru paling menentukan efektifitas pesan yang disampaikan pada para pemilih. Para ahli (konsultan) komunikasi masing-masing pasangan berlomba memetakan tiga faktor penting dalam mengelola komunikasi politik yang efektif, yaitu : formulasi pesan, pemilihan media, serta penentuan target audience. Semakin piawai para pakar tim komunikasi kedua pasangan kandidat meramu pesan dan memilih media yang tepat bagi setiap publik yang terfragmentasi secara spesifik, maka akan semakin efektif komunikasi tersebut. Salah satu indikator efektifitas komunikasi politik adalah terjadinya share meaning komunikator (kandidat) dengan komunikan (pemilihnya) tentang pesan yang disampaikan dalam kampanye tersebut. Muara dari tercapainya kesepahaman dikenal dengan istilah efek komunikasi politik, yang bentuknya secara konkrit berupa tindakan politik (political berbondong-bondong action) memberikan suaranya di TPS saat proses pemungutan suara berlangsung. (kesepahaman) antara pemilih yang Kiprah tim komunikasi ini, seyogyanya tidak terhenti saat salah satu pasangan memenangkan kontestasi dan dilantik sebagai pemimpin pemerintahan, melainkan tetap merancang dan membangun sistem komunikasi politik yang strategis untuk mendukung kinerja kepemimpinan presiden dan wakil presiden sepanjang masa pemerintahannya. Ringkasnya, presiden harus mempunyai grand design komunikasi politik strategis agar semua kebijakan yang dibuatnya secara otomatis dapat dipahami publik dan memperoleh dukungan mayoritas publik. Semakin efektif komunikasi politik presiden (dan wakilnya) maka akan semakin efektif pula penerapan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Sejalan dengan apa yang dikemukakan Denton dan Woodward : "the crucial factors make communication "political" is not the source of message, but its content and 308
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 purpose" (dalam McNair,2007), ini artinya, dalam komunikasi politik Jokowi, bukan soal source atau sumber pesan (harus presiden), melainkan content (isi pesan) dan purpose (tujuan pesan) yang perlu mendapat perhatian serius. Dalam arti harus ada orang profesional atau ahli dalam memformulasikan isi pesan, menentukan tujuan dan target sasaran pesan serta pemilihan media dan strategi yang tepat. Maka disinilah signifikansi peran tim komunikasi politik presiden dipertaruhkan kinerjanya. Tulisan ini berusaha mengelaborasi pentingnya penerapan Political Public Relations sebagai strategi komunikasi dalm mengakselerasi komunikasinya sebagai presiden baik dengan para menterinya maupun dengan masyarakat luas. politik presiden Jokowi Komunikasi politik, didefinisikan oleh Brian McNair(2007: 4) dalam bukunya An Introduction to Political Communication, sebagai "komunikasi yang disengaja dalam semua bentuk komunikasi yang berisi pesan-pesan politik yang dilakukan oleh para aktor politik (politisi, pemerintah, media, dll) melalui media dan strategi yang tepat untuk mencapai sasaran politik tertentu." Merujuk pada kutipan ini, karena komunikasi politik merupakan komunikasi yang disengaja (bukan kebetulan ataupun spontan saja), maka tim komunikasi presiden perlu benar-benar merancang bentuk komunikasi untuk lebih mengefektifkan komunikasi politik Jokowi. dan mengelola berbagai Penulis mencermati, pada awalnya komunikasi presiden nampak masih belum memiliki format yang memadai, salah satu aspek misalnya terlihat dari beberapa kali pidato, Jokowi masih belum bisa mengelola gesturalnya. Atau contoh lain pada saat pidato pertamanya usai terpilih sebagai pemenang pemilu pada Oktober 2014, kertas catatan kecil konsep pidatonya tersembul dari balik jas, sehingga terlihat kurang elegan. Namun demikian, persoalan gestural sudah tidak nampak lagi pada saat pidato di hadapan para tamu delegasi asing mancanegara saat pembukaan APEC (November 2014), Jokowi nampak confidence berpidato dalam bahasa Inggris, kendati grammarnya dinilai kurang apik oleh sebagian publik akademik. Dan terakhir, pidato terbaiknya (baik isi maupun gestural) muncul saat peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) April 2015, kendati sayangnya para netizen justru lebih banyak memperhatikan penampilan walikota Bandung Ridwan Kamil (sebagai tuan rumah KAA) dibanding dengan isi pidato presiden yang sangat bagus tersebut. Secara teoretis, di negara demokratis, implementasi komunikasi politik dapat dioptimalkan dengan menggunakan strategi Public Relations (PR). Mengapa PR?, hal ini dapat ditelusuri dari hal yang paling mendasar, yaitu adanya kesamaan antara tujuan demokrasi dan tujuan PR. Seperti dinyatakan Tenchs & Yeomans, 2006, dalam bukunya Exploring Public Relations, "in a very real sense, the purpose of democracy itself closely matches the purpose of public relations. Succesfull democratic government maintain responsive relationships with constituents, based on mutual understanding and two-way communication. Democracy is or should be a two- way process, giving multiple opportunities for members of the public to communicate their own interest and concerns to government at all levels, to influence and sometimes transform public policy. Kutipan ini menjelaskan bahwa suksesnya sebuah pemerintahan demokratik ditentukan oleh bagaimana membangun hubungan yang responsif dengan seluruh konstituen, yang didasarkan kepada komunikasi dua arah (two-way communication) dan saling pengertian (mutual understanding). Hal ini berarti pemerintah harus menyadari betul bahwa demokrasi selayaknya merupakan proses dua arah dimana rakyat memiliki kesempatan beragam untuk mengkomunikasikan kepentingan dan kepedulian mereka (terhadap suatu program atau subjek kebijakan) untuk dapat mempengaruhi dan bahkan kadang-kadang mentransformasi kebijakan pada setiap tingkatan pemerintahan. Komunikasi politik dengan menggunakan PR sebagai strategi komunikasi dikenal dengan istilah political public relations (PR Politik), yang didefinisikan oleh Stromback (2011) sebagai "the management process by which an organization or individual actor for purposefull political communication and action, seeks to influence and to establish, build and maintain beneficial relationships and reputations with its key publics to help support its mission and achieve its goals." purposes, through Oleh karenanya, PR Politik secara sederhana dapat diartikan sebagai proses manajemen dimana organisasi atau aktor individu demi tujuan politis, melakukan aksi komunikkasi untuk memengaruhi dan memantapkan, membangun dan memelihara hubungan yang serta memperoleh reputasi dari publik-publik kunci untuk membantu mencapai misi dan sasaran yang telah diteteapkan. saling menguntungkan Konsep PR Politik, sebetulnya sudah ada sejak tahun 64 SM pada saat Quintus Tullius Cicero menawarkan nasihat politik pada saudaranya Marcus Tullius Cicero yang akan mengikuti pemilihan anggota Consul di Roma. Saat itu, Quintus menyatakan bahwa untuk memenangkan pemilihan, ada dua hal penting yang harus dicermati, yaitu : 1) the support of your friend dan 2) the favor of the people. Hal ini berarti bahwa kandidat harus mempelajari konstituennya secara rinci, mulai dari mengetahui motif mereka, 309
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 mengenali teman-teman dan kelompoknya serta lebih banyak mendengarkan apa yang dikatakan rakyat agar dapat mengetahui apa yang paling disukai oleh rakyat. simultan. Pada titik ini kinerja komunikasi politik menjadi upaya mengakselerasikan kebijakan yang diambil presiden dan para menterinya. bagian integral dalam Selain konsep Political Public Relations, dalam perspektif komunikasi politik , dikenal juga konsep Presidential Public Relations, yaitu terminology yang terkait dengan pengelolaan komunikasi presiden dengan menggunakan strategi PR Politik, dimana inti kerjanya adalah persuassion (membujuk) yang disampaikan melalui berbagai bentuk komunikasi verbal seperti pidato. Hal ini ditegaskan dalam beberapa pernyataan ahli PR seperti "Public relations is a paramount to political power in American democracy" (McKinnon, Tedesco, Lauder, 2001) , atau "Presidential power is the power to persuade" is geared (Neustadt, 1990), fundamentally toward persuasion " (Miller, 1989), persuasion "Presidential involves communicating speaking and through public engaging in media relations to reach various audiences to achieve their policy agendas" (Kernell, 1997) , dan "President and their staff target policies and publics so as to maximize their opportunities for influence " (Edwards, 2009). "Just as PR now Terkait hal terakhir ini, secara konseptual, tim komunikasi presiden perlu memahami pentingnya Political PR dalam konteks demokrasi, karena seperti dikemukakan oleh Franz Ronneberger, (2008), dalam Encyclopedia of Political Communication Vol 1&2, bahwa "maintain that public relations is constitutive for the functioning of a democratic system because it helps to publicly articulate the diverging interests within a democratic society and thus allows for a reconcilement of these interests and for integration. Dari rujukan di atas, nampak jelas bahwa PR, tidak saja membuat berfungsinya sebuah sistem demokrasi, bahkan PR dapat membantu mengartikulasikan beragam kepentingan yang tumbuh di masyarakat demokratis. Selain itu, lebih jauh PR juga dapat memungkinkan tercapainya rekonsiliasi dan integrasi dari berbagai kepentingan yang ada. METODE PENELITIAN Tulisan ini didasarkan pada desk research, bukan penelitian terhadap objek riset berupa fenomena yang mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara pengamatan berperanserta. Tulisan ini lebih bertumpu pada study literature, oleh karenanya, metode pengumpulan data lebih banyak berupa telaahan kajian teoretis atas strategi konsep-konsep komunikasi, dan presidential PR yang penulis lakukan secara mandiri. mendalam dan komunikasi politik, political public relations Dalam konteks komunikasi politik presiden Jokowi, penulis mencermati terjadi perubahan yang signifikan, terutama saat istana menetapkan Teten Masduki sebagai orang yang dipercaya presiden bertanggungjawab untuk (salah satunya) mengelola dan memelihara komunikasi politik dengan seluruh audience. Progres kinerja komunikasi politik presiden setidaknya dapat dicermati dari semakin terkelolanya arus in and out information serta media management yang nampak makin baik, kendati pada beberapa kasus sempat mengalami noise (gangguan), dan itu wajar terjadi dalam sebuah proses komunikasi politik. HASIL & PEMBAHASAN Mencermati komunikasi politik Jokowi-JK, sejak awal dilantik sebagai presiden hingga dua tahun masa pemerintahannya kini, memang masih memerlukan banyak optimalisasi terutama dalam konteks two way dan membangun mutual communication understanding dengan seluruh target audience. Progres kinerja komunikasi politik presiden ini, semakin mengemuka ketika kepada media (setelah sempat terjadi "ketegangan" antara Jokowi dengan yang pendukungnya petinggi (PDIP) mengingatkan Jokowi lebih dari seorang tidak petugas partai yang harus loyal kepada partainya kendati sekarang sudah jadi presiden Indonesia), saat itu Jokowi menyatakan bahwa "buat saya, yang penting itu hubungan pemerintah dan partai berjalan baik, biar masyarakat tenang." partai Namun demikian, penulis paham untuk mewujudkan dua hal tersebut bukan perkara mudah bagi pimpinan pemerintahan yang baru berkarya. Seperti halnya dialami oleh institusi manapun, pasca kontestasi, saat mengawali kerja kolektif mengelola negara, presiden dituntut benar-benar dapat mengkonsolidasikan berbagai vested interest (partai pendukung dan juga oposan) dan mensinergikan sistem yang berlaku di tiga ranah (eksekutif, legislatif dan yudikatif) secara Pernyataan ini menyiratkan betapa pentingnya membangun two-way Communication yang efektif dan tercapainya mutual understanding antara pemerintah dengan partai politik sehingga rakyat tidak disuguhi dengan drama perang pernyataan yang alih-alih menentramkan malah membuat rakyat menjadi tidak simpati. 310
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dalam teori Relationship Management, kata kunci "hubungan" dalam pernyataan Jokowi tersebut merupakan aspek utama dalam perspektif political PR, seperti dinyatakan Ledingham, J.A. & Bruning, S.D.(eds) dalam bukunya, PR as relationship management: a relational approach to the study and practice of public relations (2000). Dalam konteks inilah tim komunikasi presiden yang dikomandoi oleh Teten Masduki memiliki peran signifikan dalam mengelola hubungan antara presiden dengan wakilnya, para menteri, DPR, partai politik, institusi media, perwakilan negara lain, NGO nasional dan internasional, serta para opinion leaders lainnya, yang kesemuanya bermuara pada terciptanya saling pengertian harmonis sehingga rakyat menjadi lebih tenang dalam kondisi dan situasi apapun yang melanda negaranya ini. Sejalan dengan konsep political PR, blusukan atau canvassing ini merupakan upaya soft diplomacy yang sebetulnya memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan pidato yang cenderung berlangsung secara satu arah. Dengan menyapa langsung konstituen, Jokowi bisa menyampaikan ide utama sekaligus mendengar langsung pemikiran khalayak tentang kebijakannya tersebut. Karena secara konseptual, soft diplomacy adalah "attempts to engage directly with the public in round-about ways", maka upaya Jokowi sesekali menghadiri pernikahan warga, menyapa petani atau nelayan langsung di lokasi mereka bekerja atau berbicara kepada pelajar tentang bahaya narkoba, akan menautkan hati konstituen dan rakyat secara umum kepada Jokowi. tentang sebuah kebijakan, Lebih jauh, dalam political PR, _yang konsep dasarnya adalah membangun komunikasi dua arah_, maka kemampuan yang diutamakan Jokowi, tidak juga hanya kemampuan berbicara melainkan kemampuan mendengar. "Public Relations involves two-way communication between an organization and the It requires constituencies on which an organization depends as well as analyzing and understanding the attitudes and behaviors of those audiences. Only then can an organization undertake an effective public relations campaign. " (IPRA, 2000). its public. listening to Disamping Pidato dan Blusukan, mencermati seringnya terjadi "serangan" dari pihak legislatif kepada presiden, maka juga dapat menekankan sasaran komunikasi politiknya pada kelompok-kelompok yang dapat memobilisasi anggotanya dan menggunakan sumber daya yang mereka miliki untuk mengkomunikasikan NAWACITA kepada publik media massa dan juga DPR-RI. Dan ini artinya presiden harus memiliki kontrol yang kuat terhadap pesan-pesan yang akan disampaikan kelompok-kelompok tersebut atau setidaknya dapat memperluas peran public liaison dalam tim komunikasinya. Jokowi Tim komunikasi presiden tinggal memadukan dua kata kunci, two-way communication & listening dengan hasil analisis mereka atas sikap dan perilaku publik terhadap kebijakan-kebijakan presiden. Kendati wajah presidential PR ini ada pada presiden sendiri, namun tentu Jokowi tidak secara individual pemerintahannya visi misi mempromosikan (Nawacita), karena sesungguhnya itu merupakan representasi kinerja aparatnya yang disinergikan dengan kinerja tim komunikasi presiden. Semua upaya ini dikoordinasikan dan dikelola oleh tim komunikasi presiden seperti dikemukakan Stromback et al dalam bukunya Political Public Relations,(2011) "which is designed to facilitate presidential communication with target publics- primarily, the public and news media- and build support, prestige and foster a positive reputation to help presidents achieve his larger goals." SIMPULAN Sejauh ini, dalam perspektif PR Politik, _selain komunikasi melalui Media Sosial_, terdapat dua cara terbaik mengkomunikasikan pesan, mengoptimalkan saling pengertian dan membangun hubungan dengan target audience, yakni melalui pidato presiden dan going narrow (blusukan). Ketika makin hari pidato-pidato Jokowi makin baik, lebih berikutnya maka seperti mengoptimalkan "blusukan", dikatakan Cohen, 2008, " Go narrow, is the strategy that near-future presidencies may undertake is to target interested and organized groups through their outreach efforts." langkah adalah karena ini, maka menyoal kinerja Mengakhiri komunikasi politik presiden dapat dilihat dari kinerja tim komunikasinya, yang keberadaannya secara konseptual bertujuan untuk memfasilitasi presiden menciptakan komunikasi strategis dengan publik terutama media, bisa mendukung sehingga terciptanya reputasi positif presiden yang akan membantu presiden mencapai visi misi nya. Dalam konteks ini, penerapan political PR sebagai strategi komunikasi politik, menjadi sebuah keniscayaan. tulisan 311
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 UCAPAN TERIMA KASIH . Artikel ini merupakan pengembangan dari materi mata kuliah Komunikasi Politik yang sebelumnya pernah dipresentasikan pada acara diskusi Unpad Merespons. Kemudian melalui diskusi yang tajam dan mendalam dengan dan mendalam dengan dua orang guru penulis yaitu Fachry Ali, MA dan Ir. Muh. Ridlo Eisy materi ini ditulis ulang dalam bentuk makalah. Kepada kedua orang ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih Daftar Pustaka Kriesi, Hanspeter (2012), Political Communication in Direct Democratic Campaigns, Enlightening or Manipulating?, New York:Palgrave Macmillan. (eds), . Ledingham, Relationship (2006). Management: A general Theory of Public e. Relations. In C.H. Botan & V.Hazleton (Eds), Public Relations Theory II (pp: 465-483) New.York:Erlbaum. J.A McNair, Brian, (2007), An Introduction to Political Communication, 4th edition, New York: Routledg Stanyer, (2007), Modern Political Communication, Cambridge UK : Polity Press. James, Stromback, Jesper & Kiousis, Spiro, (eds), (2011), Political Public Relations, Principles and Applications, New York : Routledge. Voltmer, Katrin (eds), (2006), Mass Media and New Political Democracies, New York : Routledge. Communication In Yeoman & Tensch, (2006), Exploring Public Relations, USA : Sage 312
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Budaya Hoax Politik pada Media Sosial Twitter Renata Anisa Prodi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Rachmaniar Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Abstrak PENDAHULUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media sosial twitter berkaitan dengan pesan yang berisi berita atau informasi yang tidak benar mengenai politik atau disebut Hoax. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga hal yaitu sasaran dari hoax politik, isu yang dikaitkan dengan hoax politik, dan bagaimana pengguna twitter memberikan respon terhadap hoax politik yang beredar tersebut. Penelitian ini menggunakan virtual etnografi sebagai metode dengan menganalisis berita atau informasi, percakapan, dan respon dari hoax mengenai politik pada media twitter. Dalam proses pengumpulan data, sosial Penelitian ini menggunakan partisipasi observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sasaran dari hoax yang berkaitan dengan politik adalah politisi, pejabat publik yang tengah menjabat, calon pejabat publik, dan pelaku dunia hiburan. Kini, Hoax dinilai telah menjadi budaya dalam dunia politik. Perkembangan media, khususnya media sosial sangat pesat di Indonesia. Twitter sebagai salah satu media sosial yang popular digunakan masyarakat, kini menjadi salah satu sumber informasi utama. Berdasarkan data versi situs Sycomos 2016, pengguna Twitter dari negara-negara asia mencapai 7.74% dari total pengguna Twitter di berbagai belahan dunia. Peringkat pertama pengguna Twitter di Asia diduduki oleh Indonesia dengan 2.34%, diikuti Jepang 1.47% dan India 0.97%. Pengguna twitter di Indonesia adalah yang terbesar di Asia, sehingga berbagai informasi ekonomi, politik, hukum, kesehatan, hiburan, dan informasi lainnya disebarkan melalui twitter setiap saatnya. Namun, informasi-informasi tersebut tidak seluruhnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hoax yang disebarkan mengenai politisi, pejabat publik yang tengah menjabat, calon pejabat publik dan pelaku dunia hiburan kerap dikaitkan dengan beberapa isu yaitu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), korupsi, dan penyalahgunaan wewenang. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 4 (empat) tipe pengguna twitter dalam menanggapi Hoax mengenai politik. Pertama, pengguna twitter yang memberikan respon secara langsung terhadap Hoax yang beredar dan menyatakan bahwa berita atau informasi tersebut adalah hoax. Kedua, pengguna twitter yang memberikan dengan mempertanyakan respon kebenaran hoax yang beredar. Ketiga, pengguna twitter yang memposting kembali hoax yang beredar dan menghimbau pengguna lainnya untuk tidak mudah mempercayai hoax tersebut. Keempat, pengguna twitter yang memposting kembali hoax tersebut dan menginformasikan bahwa berita tersebut adalah tidak benar dengan memberikan berita atau tautan klarifikasi dari sumber berita yang dapat dipercaya. Salah satu pendiri Twitter, yaitu Evan Williams, menekankan twitter sebagai jaringan informasi yang memberikan kabar terkini dari semua orang dan membaginya ke seluruh dunia. Twitter Lahir pada tanggal 21 Januari 2000 di San Francisco, California. Tujuannya adalah untuk menyediakan layanan online (bukan chat) untuk teman-teman Anda, keluarga, kolega atau rekan kerja agar selalu terjalin komunikasi dan tetap terhubung meski dipisahkan oleh jarak. Dengan menggunakan Twitter, anda bisa mengirimkan informasi singkat kepada teman-teman Anda yang mengikuti (Following) akun Twitter Anda. Tidak hanya berguna sebagai layanan pembangun komunitas, Twitter juga merupakan alat marketing yang efektif di era bisnis afiliasi di jaman yang berkembang dengan cepat ini. Dan sekarang sudah banyak perusahaan- perusahaan skala internasional yang sudah merambah ke layanan-layanan sejenis Twitter. Berikut adalah ciri-ciri media sosial: Kata Kunci: hoax, politik, twitter, virtual etnografi, media sosial 1. Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang dan tidak terbatas pada satu orang tertentu tanpa melalui suatu Isi pesan muncul gatekeeper dan tidak ada gerbang penghambat 2. 313
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 3. Isi disampaikan secara online dan langsung 4. Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa juga tertunda pada waktu tergantung penerimaannya interaksi yang ditentukan sendiri oleh pengguna 5. Medsos menjadikan penggunanya sebagai creator dan aktor yang memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri 6. Dalam konten medsos terdapat sejumlah aspek identitas, percakapan fungsional seperti (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis), hubungan (relasi), reputasi (status) dan kelompok (group). (Mulyati, 2014:27). Kelebihan media sosial adalah: 1. Cepat, ringkas, padat dan sederhana (user Medsos begitu mudah digunakan friendly), bahkan pengguna tanpa basis pengetahuan Teknologi Informasi (TI) pun dapat menggunakannya. Yang diperlukan hanya komputer, tablet, smartphone, ditambah koneksi internet. mendalam, kebijaksanaan dalam penggunaan dan emosi yang terkontrol. 2. Sarana integrasi Bermacam aplikasi medsos pada dasarnya merupakan gudang dan dokumentasi beragam konten, dari yang berupa profil, informasi, reportase kejadian, rekaman peristiwa, sampai pada hasil-hasil riset kajian. Dalam konteks ini, organisasi, lembaga dan perorangan dapat memanfaatkannya dengan cara membentuk kebijakan dan pelatihannya bagi segenap karyawan, dalam rangka memaksimalkan fungsi medsos sesuai dengan target-target yang telah dicanangkan. Beberapa hal yang bisa dilakukan dengan medsos, antara lain membuat blog organisasi, mengintegrasikan berbagai lini di perusahaan, menyebarkan konten yang relevan sesuai target di masyarakat, atau memanfaatkan medsos sesuai kepentingan, visi, misi, tujuan, efisiensi dan efektifitas operasional organisasi. penggunaan medsos dokumentasi, administrasi 2. Menciptakan hubungan lebih intens 3. Medsos memberikan kesempatan yang lebih luas kepada user untuk berinteraksi dengan mitra, pelanggan, dan relasi, serta membangun hubungan timbal balik secara langsung dengan mereka. Jangkauan luas dan global bisa Melalui medsos, mengkomunikasikan informasi secara cepat tanpa hambatan geografis. Pengguna medsos juga diberi peluang yang besar untuk mendesain konten, sesuai dengan target dan keinginan ke lebih banyak pengguna. siapa pun 4. Kendali dan terukur Dalam medsos dengan sistem tracking yang tersedia, pengguna dapat mengendalikan dan yang mengukur diberikan melalui respons balik serta reaksi yang muncul. (Mulyati, 2014:31) Peran, manfaat dan fungsi media social adalah: dan efektivitas informasi 1. Sarana belajar, mendengarkan, menyampaikan Berbagai aplikasi medsos dapat dimanfaatkan untuk belajar melalui beragam informasi, data Dan isu yang termuat di dalamnya. Pada aspek lain, medsos juga menjadi sarana untuk menyampaikan berbagai informasi kepada pihak lain. Konten-konten di dalam medsos berasal dari berbagai belahan dunia dengan budaya, sosial, beragam latar belakang ekonomi, keyakinan, tradisi dan tendensi. Dalam arti positif, medsos adalah sebuah ensiklopedi global yang tumbuh dengan cepat. Dalam konteks ini, pengguna medsos perlu membekali diri dengan kekritisan, pisau tajam, perenungan yang analisa yang 3. Sarana perencanaan, strategi dan manajemen Akan diarahkan dan dibawa ke mana medsos, merupakan domain dari penggunanya. 4. Sarana kontrol, evaluasi dan pengukuran Medsos berfaedah untuk melakukan kontrol organisasidan juga mengevaluasi berbagai perencanaandan strategi yang telah dilakukan. (Mulyati, 2014:33) Pengertian hoax menurut Cambridge English Dictionary adalah "rencana untuk menipu seseorang" sementara menurut Merriam-Webster adalah "trik/siasat agar orang percaya atau menerima sesuatu sebagai yang asli padahal palsu dan sering tidak masuk akal". Hoax dapat diartikan sebagai informasi yang tidak sesuai dengan faktanya, dengan tujuan agar orang dapat mempercayai informasi tersebut. Hoax kerap muncul di media sosial, hal ini karena pada media sosial tidak terdapat gate keeper seperti pada media massa, sehingga ribuan informasi dapat menyebar dengan langsung dan cepat setiap saatnya. Salah satu informasi hoax yang kerap disebarkan twitter melalui digunakan untuk pihak-pihak menyebarkan hoax mengenai politik dalam rangka menyerang pemerintah, pejabat publik, politisi maupun lawan politik. Twitter dianggap sebagai media yang cepat dalam menyampaikan informasi kepada publik. twitter adalah oleh informasi politik, tertentu Menurut hasil pengamatan mediawave perusahaan yang mengembangkan peranti lunak pengukuran media sosial, terdapat 1,055 percakapan mengenai wacana spekulasi wali kota Surabaya yang akan maju menjadi 314 dan
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 calon dalam pilkada DKI pada September 2016 dan didominasi oleh #hastag selamatdatangrisma yang mencapai 1,041 percakapan. Hal ini menunjukkan bahwa informasi politik adalah salah satu informasi yang kerap diperbincangkan di media sosial twitter, dan hingga saat ini informasi tersebut tidak terbukti kebenarannya. Kini, hoax telah menjadi budaya dalam dunia politik. Dari contoh informasi hoax diatas, penulis tertarik untuk melihat budaya Hoax politik pada media sosial twitter di lihat dari : 1. Sasaran dari hoax politik 2. Isu-isu yang dikaitkan dengan hoax politik sebagai sebuah cara sekaligus medium yang digunakan untuk berkomunikasi, merupakan "ethnography in, of and trough the virtual" - interaksi tatap muka atau face to face tidak diperlukan (Hine, 2001). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pencarian penulis di media sosial twitter, sasaran dari hoax politik adalah politisi, pejabat publik yang tengah menjabat, calon pejabat publik dan pelaku dunia hiburan (entertainer). Media twitter ini digunakan oleh berbagai pihak untuk memperoleh dukungan, menyerang pendukung salah satu pihak, individu maupun golongan, menjatuhkan reputasi mengungkapkan informasi yang belum diketahui oleh publik dan menyebarkan fitnah. 3. Respon pengguna twitter terhadap hoax politik METODE Penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan tradisi penelitian etnografi virtual. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat empiris (dapat diamati dengan panca indera sesuai dengan kenyataan), dengan pengamatan atas data tidak didasarkan pada ukuran- ukuran matematis yang terlebih dulu ditetapkan peneliti dan harus disepakati (direplikasi) oleh pengamatan lain, tetapi berdasarkan ungkapan subjek penelitian, sebagaimana yang dikehendaki dan dimaknai oleh subjek penelitian. Pendekatan kualitatif menggunakan konsep kealamiahan (kecermatan, kelengkapan, atau orisinalitas) data dan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Pendekatan kualitatif terutama layak untuk menelaah sikap atau perilaku dalam lingkungan yang agak artifisial, seperti dalam survei atau eksperimen. Peneliti kualitatif lebih menekankan proses dan makna ketimbang kuantitas, frekuensi atau intensitas (yang secara matematis dapat diukur), meskipun peneliti tidak mengharamkan statistik deskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi atau presentase untuk melengkapi analisis datanya (Mulyana, 2007:11). Sementara tradisi penelitian etnografi virtual adalah metode etnografi yang dilakukan untuk melihat fenomena sosial dan kultur pengguna di ruang siber (Nasrullah, 2014: 171). Studi etnografi virtual merupakan metode etnografi yang dilakukan untuk melihat fenomena sosial dan kultur pengguna di ruang siber. Sebagai sebuah kultur dan artefak kultural, cyberspace atau dunia siber bagi peneli ti etnografi virtual bisa mendekati beberapa objek atau fenomena yang ada di internet (Nasrullah, 2014: 171-172). Etnografi virtual mempertanyakan asumsi yang sudah berlaku internet, umum menginterpretasikan sekaligus reinterpretasi internet secara tentang Hoax yang disebarkan kerap dikaitkan dengan beberapa isu yaitu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), korupsi, dan penyalahgunaan wewenang. Kicauan hoax politik di twitter yang menggunakan isu SARA, terlihat berupaya untuk menjatuhkan pihak-pihak tertentu dan untuk menarik dukungan kepada pihak lainnya. Sementara hoax yang mengangkat isu korupsi dan penyalahgunaan untuk menjatuhkan reputasi individu sehingga menggiring opini publik pada arah yang negatif. wewenang bertujuan Hal yang menarik terlihat pada Hoax politik yang melibatkan entertainer atau pelaku dunia hiburan. Hoax politik yang disebarkan berupaya untuk menarik dukungan publik melalui figur publik yang seolah-olah memberikan dukungan pada pihak tertentu. Hoax berupaya untuk mengumpulkan dukungan dari para penggemar atau fans figur publik tersebut. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 4 (empat) tipe pengguna twitter dalam menanggapi Hoax mengenai politik. Pertama, pengguna twitter yang memberikan respon secara langsung terhadap Hoax yang beredar dan menyatakan bahwa berita atau informasi tersebut adalah hoax. Kedua, pengguna twitter dengan mempertanyakan kebenaran hoax yang beredar. Ketiga, pengguna twitter yang memposting kembali hoax yang beredar dan menghimbau pengguna lainnya untuk tidak mudah mempercayai hoax tersebut. Keempat, pengguna twitter yang memposting kembali hoax tersebut dan menginformasikan bahwa berita tersebut adalah tidak benar dengan memberikan berita atau tautan klarifikasi dari sumber berita yang dapat dipercaya. yang memberikan respon 315
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 SIMPULAN 1. Sasaran dari hoax politik adalah politisi, pejabat publik yang tengah menjabat, calon pejabat publik dan pelaku dunia hiburan (entertainer). Mediawave. 2016. Dukungan "Netizen" tak Sejalan Dengan Parpol. Diakses pada 10 Oktober 2016, melalui situs: mediawave. co.id/? p=580 2. Hoax yang disebarkan dikaitkan dengan beberapa isu yaitu SARA ras, dan antargolongan), korupsi, dan penyalahgunaan wewenang. (suku, agama, 3. Respon dalam pengguna menanggapi hoax politik beragam yaitu pengguna twitter yang memberikan respon dan menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoax. Pengguna twitter yang memberikan respon dengan mempertanyakan kebenaran hoax yang beredar. Pengguna twitter yang memposting kembali hoax yang beredar dan menghimbau pengguna lainnya untuk tidak mudah mempercayai hoax tersebut. Dan terakhir, pengguna twitter yang memposting kembali hoax tersebut dan menginformasikan bahwa berita tersebut adalah tidak benar dengan memberikan berita dari sumber lain yang dapat dipercaya. setiap twitter DAFTAR PUSTAKA Hine, Christine. 2001. Virtual Ethnography. London: Sage Publication Ltd Mulyana, Deddy. & Solatun. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda Nasrullah, Rulli. (2014). Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta:Kencana Mulyati, Ani. 2014. Panduan Optimalisasi Media Sosial untuk Kementrian Perdagangan RI. Jakarta: Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI Cambride English Dictionary. 2016. Berita Hoax. Diakses pada 10 Oktober 2016, melalui situs : Evan Williams. 2009. Apa itu twitter dan cara menggunakannya. Diakses pada 20 September 2016, melalui situs: LPMP Jateng . 2016. Indonesia Urutan Pertama Pengguna Twitter di Asia. Diakses pada 20 September melalui situs: %20%20%20 twitter-di-asia 2016, urutan-pertama-pengguna- 316
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 REAK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI TRADISIONAL PADA MASYARAKAT CILENGKRANG KECAMATAN UJUNGBERUNG Feliza Zubair Lukiati Komala Prodi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran [email protected] Abstrak PENDAHULUAN \Ujungberung dikenal sebagai salah satu wilayah yang kaya akan kesenian, baik tradisional maupun kesenian modern, salah satunya adalah seni Reak. Reak ditampilkan berupa iring-iringan dengan instrument etnik sunda, sinden kuda renggong, sisingaan dan beberapa penari. Konon, Seni Reak lahir sekitar abad ke-12 dimana pada saat itu Prabu Kiansantang menyebarkan Islam dan melaksanakan bagi anak-anak, mendapat kendala karena si anak selalu merasa ketakutan. Oleh karena itu, diciptakanlah suatu jenis kesenian "Reak". Hal paling prinsip dari pertunjukan ini adalah keramaian atau kemeriahannya. Karena hiruk-pikuk dan sorak- sorai dari pemain dan penonton itulah maka kesenian ini dinamakan "Seni Reak" diambil dari kata hiruk- pikuk, atau sorak-sorai gemuruh tetabuhan yang dalam Bahasa Sunda yaitu "susurakan atau eak- tujuan untuk eakan". Penelitian mengetahui: 1) bagaimana bentuk komunikasi verbal dan non verbal dalam seni Reak, 2) bagaimana pemahaman pelaku seni tentang Seni Reak, dan 3) bagaimana kendala yang ada dalam komunikasi melalui seni Reak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif pendekatan kualitatif dimana peneliti menganalisis kesenian tradisional sebagai kearifan lokal yang dimanfaatkan sebagai media komunikasi untuk menyalurkan pesan (pesan moral, etika, politik, dan pesan keagamaan). Dari wawancara mendalam dan observasi yang dilakukan dalam penelitian terungkap bahwa seni Reak sebagai media komunikasi tradisional masih cukup efektif untuk menyampaikan berbagai pesan informatif terutama edukatif, melalui komunikasi verbal dan non verbal, seperti tatacara berpakaian lagu-lagu dalam seni Reak hingga pemilihan permainan alat-alat musik semua sarat komunikasi. Para pemilik sanggar seni Reak umumnya keluarga dan diturunkan secara turun-temurun, dengan tujuan utama adalah memelihara tradisi dan memberikan hiburan. Banyak kendala yang dihadapi dalam pelestarian seni Reak terutama biaya operasional antara lain pemeliharaan peralatan dan kuda tunggangan yang digunakan. agama ini memiliki Studi Literatur Beberapa penelitian yang menjadi literatur dalam penelitian ini adalah: Penelitian pertama berjudul "Makna Pesan Kesenian Masamper" (Studi pada kelompok Masamper yang ada di kecamatan Tuminting kota Manado). Penelitian ini dilaksanakan oleh Lestari Sariani Makasenda, Antonius Boham dan Stefi. H. Harilama, yang menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Adapun penentuan informan menggunakan purposive sampling, yaitu ketua-ketua kelompok Masamper dan anggota kelompok Masamper yang belum paham mengenai sejarah Masamper di Kecamatan Tuminting -kota Manado. Masamper adalah salah budaya tradisional Indonesia yang tetap dipelihara, dibina dan dikembangkan oleh masyarakat Sangihe hingga dewasa ini. Masamper adalah salah satu media komunikasi tradisional yang berisi ungkapan hati nurani masyarakat yang mengandung nilai etika, moral, patriotik, dan religius yang pada prakteknya mengalami perkembangan menjadi pertunjukan. Masamper adalah jenis kesenian yang menggunakan simbol komunikasi karena lagu-lagu/puji-pujian yang disampaikan dalam Masamper merupakan pesan- pesan yang dibawakan dalam bentuk nyanyian. Dari sini bisa di melihat bahwa kesenian Masamper menyampaikan pesan-pesan melalui simbol-simbol yang ada di dalamnya. Simbol-simbol tersebut berupa pakaian, nyanyian, dan gerakan yang bisa dipadukan dengan suasana yang ada. Hasil penelitian adalah, pesan-pesan yang disampaikan melalui kesenian Masamper menggunakan simbol nyayian, gerakan, telah ditetapkan dan pakaian. Dalam nyayian, beberapa tema yang dapat dibawakan dalam setiap pementasan, antara lain: tema pertemuan, pujian rohani, sastra daerah, perjuangan, percintaan, dan tema perpisahan. Sedangkan simbol gerakan hanya sebagai kombinasi dalam setiap penampilan. Simbol pakaian hanya sederhana yaitu menggunakan pakain bebas dalam pementasan biasa dan meggunakan pakaian adat Sangihe dalam perlombaan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah Masamper secara sosial merupakan sarana komunikasi dengan berbagai pihak yang berisi pesan-pesan sosial yang mengacu pada Kata Kunci: Seni Reak, Komunikasi, Tradisional, kearifan lokal, verbal dan non verbal. 317
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 aspek kehidupan sepanjang masa yang didalamnya menggunakan simbol-simbol komunikasi. Penelitian kedua adalah penelitian Dewi Rahma yang berjudul: Makna Pesan Non Verbal Pada Kesenian Kuda Renggong di Paguyuban "Saluyu "(Group Mekar Saluyu) di Kecamatan Cileunyi-Bandung, Studi deskriptif mengenai makna pesan non verbal pada kesenian kuda Renggong di Paguyuban Saluyu Kecamatan Cileunyi -Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna nonverbal dalam kesenian Kuda Renggong di Paguyuban "Saluyu" (Group Mekar Saluyu), dengan fokus penelitian: Perilaku dalam kesenian kuda renggong, ruang dan waktu. Sub fokus digunakan untuk mengukur fokus dari penelitian ini yang berjudul Makna pesan non verbal dalam kesenian Kuda Renggong di Paguyuban Saluyu (Group Mekar Saluyu) Kecamatan Cileunyi-Bandung. Penelitian menggunakan metode deskriptif, adapun informan penelitian adalah pemimpin kesenian Saluyu yang berjumlah tiga orang dan informan pendukung (Ketua desa wisata dan penonton) sebanyak dua orang, Teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling dan teknik penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Makna perilaku dalam kesenian kuda renggong bisa dilihat dari penggunaan pakaian, gerakan, ekspresi wajah, dan bau-bauan. Ruang dan waktu yang dipakai dalam renggong dilakukan menurut kesenian kuda perhitungan adat istiadat setempat, dalam tempat terbuka dan menyesuaikan dengan waktu yang ditentukan oleh orang yang punya hajat. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa seni Kuda Renggong tidak hanya dianggap sebagai sebuah seni pertunjukan hiburan saja, tetapi di dalam kesenian tersebut banyak mengandung pesan yang di dalam kegiatanya memiliki banyak makna. Saran penelitian, diharapkan agar masyarakat setempat bisa lebih menaruh perhatian kepada kesenian Kuda Renggong dimana kesenian ini merupakan kesenian khas masyarakat Sunda yang merupakan kesenian turun-temurun dan harus tetap dijaga kelestariannya. dengan peristiwa sejarah negara Indonesia, seperti 17 Agustus-an. Dalam skala kecil, Reak pun dihadirkan pada acara pernikahan, ulang tahun, peringatan akil baligh [9 tahun, atau 13 tahun, atau 15 tahun], dan acara syukuran lainnya. Seni Reak sebagai media komunikasi tradisional memiliki potensi untuk menyampaikan berbagai pesan-pesan moral dan etika masyarakat kita baik melalui komunikasi verbal maupun non verbal. Sebagai pagelaran seni Reak sarat akan pesan komunikasi verbal maupun non verbal, baik dari tata upacara yang dilakukan sebelum pagelaran, pakaian, ornamen, bentuk Reak hingga isi pesan yang disampaikan sinden dalam tembang (lagu) yang mengiringinya. Untuk itu maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Bagaimana bentuk komunikasi verbal dan non verbal dalam seni Reak, Mengamati para pekerja seni dalam pagelaran seni Reak di wilayah Cilengkrang banyak yang masih berusia remaja, menarik untuk diketahui apakah mereka memiliki pemahaman yang sama akan keberadaan seni Reak dengan para sesepuh mereka, untuk itu tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Bagaimana pemahaman pelaku seni tentang Seni Reak. Sebagai salah satu media komunikasi tradisional yang sarat akan kearifan lokal seni Reak saat ini memiliki berbagai kendala terutama dalam menyampaikan berbagai pesan komunikasi. Tantangan yang tentu tidak mudah bagi para pelaku seni Reak dimana mereka harus tetap eksis apapun yang terjadi, karena itu tujuan ketiga dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kendala yang ada dalam komunikasi melalui seni Reak. METODE Gambaran Penelitian Sebagai media komunikasi tradisional seni Reak hingga saat ini masih tampak terjaga kelestariannya. Hal ini terbukti sebagai salah satu kesenian rakyat Jawa Barat, khususnya di sekitar Ujungberung- Bandung, Cileunyi-Bandung, dan Sumedang (Jawa ini masih sering ditampilkan Barat) kesenian (digelar). Umumnya, kesenian ini diselenggarakan oleh masyarakat, seperti Cileunyi dan Ujungberung, pada acara Sunatan (Sunda; khitan), baik yang dikhitannya laki-laki maupun perempuan. Namun, umumnya, Reak ditampilkan ketika khitanan laki- laki. Selain itu, Reak pun sering ditampilkan dalam acara-acara syukuran panen atau acara yang terkait Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif menurut Rakhmat (1989:34) merupakan penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa, maka dalam penelitian ini peneliti memaparkan situasi atau peristiwa dalam pagelaran seni Reak sebagai media komunikasi tradisional pada masyarakat Cilengkrang Kecamatan Ujungberung- Bandung. kualitatif akan Melalui menganalisis kesenian tradisional Reak sebagai kearifan lokal yang dimanfaatkan sebagai media komunikasi untuk menyalurkan pesan (pesan moral, etika, politik, dan pesan keagamaan). pendekatan peneliti Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling. Menurut Agus Salim (2006:12) sampel purposif ditentukan selaras dengan tujuan studi. Pengambilan sampel 318
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dalam penelitian ini ditentukan pada kualitas sampel dan bukan pada jumlahnya. Informan penelitian adalah pemimpin kesenian Reak Bungsu Manglayang yaitu bapak Ade Darga, Bapak Agus dan Bapak Adang sebagai pembina mereka dianggap cukup representatif sebagai informan dalam penelitian ini karena sesuai dengan kriteria yang ditentukan, yaitu memiliki pengalaman yang cukup sebagai pekerja dalam seni mengembangkan seni Reak dan memahami berbagai permasalahan seni Reak, khususnya di wilayah Ujungberung Bandung. Reak, memiliki kemampuan Herdiansyah (2010: 116) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa teknik pengumpulan data yang umum digunakan. Beberapa teknik tersebut, antara lain wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan focus group discussion. Namun, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada para informan dan juga salah satu wakil masyarakat Bapak Denny Rakhmat, pengguna seni Kuda Renggong sebagai triangulasi sumber pada penelitian ini. Teknik observasi dilakukan pada saat pagelaran dan ketika melakukan wawancara dengan para informan baik di lokasi hajatan maupun di sanggar seni Reak Bungsu Manglayang. Melengkapi berbagai analisa dan pembahasan dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan dokumentasi baik berupa literatur, data-data online maupun buku-buku terkait. HASIL DAN PEMBAHASAN sorak-sorai gemuruh tetabuhan yang dalam Bahasa Sunda yaitu "susurakan atau eak-eakan". Hasil dan pembahasan dari penelitian ini adalah: Bentuk komunikasi verbal dalam seni Reak Bentuk komunikasi verbal dalam seni Reak disampaikan melalui lagu-lagu yang dibawakan salah satunya Wangsit Siliwangi yang memaparkan tentang keadilan dan kesejahteraan dalam suatu masyarakat. Kendati Prabu Siliwangi bukan beragama Islam, namun beliau sudah menjalankan kaidah-kaidah Islam. Seni Reak lahir atas gagasan putra beliau Prabu Kiansantang yang merupakan salah seorang penyebar agama Islam di pulau Jawa, khususnya Jawa Barat. Pesan verbal disampaikan melalui pupuh-pupuh yang sarat kearifan lokal (Sumedang Larang), diiringi tetabuhan menghibur anak-anak yang disunat agar tidak merasa takut disunat. Simbol atau pesan verbal menurut Mulyana (2005) adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai sistem kode verbal , maka pupuh yang disamapikan lewat tembang Wangsit Siliwangi merupakan pesan yang disampaikan oleh komunikator (penembang) kepada komunikan yaitu audience penonton pagelaran. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang Istilah menggunakan nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Adapun komunikasi non verbal dalam seni Reak tersampaikan melalui: pesan-pesan nonverbal. Media komunikasi tradisional adalah salah satu media yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan sebagi bagian dari tradisi masyarakat di suatu daerah atau suatu tempat. Komunikasi yang disampaikan berisi berbagai kearifan lokal yang dipadukan dalam bentuk komunikasi verbal maupun non verbal. Seni Reak adalah merupakan salah satu dari media komunikasi tradisional tersebut. Media tradisional sering disebut sebagai media rakyat atau kesenian rakyat, melihat dari sejarah lahirnya, sekitar abad ke-12 ide Prabu Kiansantang, putera Prabu Siliwangi, sebagai salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa, khususnya Jawa Barat. Dalam agama Islam, setiap laki-laki wajib hukumnya (sunat). Namun, dikhitan pelaksanaan khitanan bagi anak-anak ini mendapat kendala karena si anak selalu merasa ketakutan untuk dikhitan. Oleh karena itu diciptakanlah suatu jenis kesenian yang disebut "Seni Reak" (di Sumedang). Hal yang paling prinsip dari pertunjukan ini adalah agar banyak keramaian masyarakat yang menonton, terutama anak-anak. Nama "Seni Reak" diambil dari kata hiruk-pikuk, atau berawal dari untuk atau kemeriahannya a. alat yang digunakan dalam pagelaran yaitu Tilingtit, tong, gerung, bangpak dan bedug. Kelima buah alat ini memiliki makna atau arti yaitu, "sok indit, tong embung, prak lakukeun solat dimana dur bedug". b. Pesan non verbal lainnya disampaikan melalui pakaian serba hitam yang digunakan peserta seni Reak yang disebut "pangsi", yaitu merupakan lambang keagungan dan kesederhanaan, merupakan pakaian yang selalu digunakan Prabu Siliwangi. c. Logo sanggar bergambar "maung" atau harimau sebagai lambang keperkasaan dan kegagahan dengan slogan: "Ngagali seni titipan para wali, ngaguar budaya titipan para pujangga". d. Tokoh "Reak" yang berkepala naga, sebetulnya berangkat dari mitos bangsa Indonesia yang dipengaruhi budaya Hindu, dimana Naga merupakan simbol "dunia bawah", yang bisa baik jika diperlakukan baik, tetapi bisa sebaliknya bila diperlakukan buruk. e. Gerakan yang dilakukan baik oleh nayaga, sinden maupun Reak, menggambarkan 319
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kekuatan dan kearifan serta keberanian tercermin dalam gerakan silat. Klasifikasi pesan nonverbal menurut Rakhmat (1994) bahwa pesan non verbal yang menyampaikan pesan kinesik, yaitu pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama: pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural. Pesan fasial menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan untuk mengkomunikasi berbagai makna. Ini tergambar dalam gerakan-gerakan para peserta seni Reak serta ekspresi tokoh Reak yang merupakan topeng kepala Naga, serta ekspresi yang mencerminkan kegembiraan pada semua peserta. Pesan nonverbal lainnya dijelaskan Rahmat (1994) adalah: Pesan proksemik disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban kita artifaktual yang lain. Pesan dengan orang diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan tentang lain sesuai dengan persepsinya orang tubuhnya (body image) seperti pakaian, dan kosmetik. Semua penampilan peserta dan ornamen yang digunakan dalam seni Reak menggambarkan kearifan lokal seni tradisional ini. Pesan komunikasi vebal dan non verbal dalam seni Reak berbeda-beda , karena seni Reak terbagi dalam 3 (tiga) macam: Seni Reak Tradisional yang hanya menggunakan alat musik utama dan tidak ada sinden (wanita) karena dianggap tabu (bukan muhrim), jadi rombongan seni Reak tradisional semua pria, juga tidak menggunakan toa (pengeras suara) dan sound system. Seni Reak yang kedua adalah Reak Kreasi dimana dalam pertunjukan ada sinden, menggunakan pengeras suara dan diselingi jaman sekarang, untuk menarik minat penonton. Seni Reak yang ketiga adalah Reak Kombinasi, dimana dalam pagelaran sudah menggunakan berbagai alat musik modern seperti gitar. Perbedaan ini menggambarkan fleksibilitas dari seni Reak sebagai media komunikasi tradisional yang berusaha menyesuaikan pada perkembangan jaman. Tidak mengherankan bila seni Reak dapat bertahan hingga saat ini. lagu-lagu Pemahaman pelaku seni tentang Seni Reak. Pemahaman pelaku seni tentang seni Reak adalah meliputi falsafah yang melatarbelakangi pagelaran seni Reak. Bapak Ade Darga menjelaskan bahwa seni Reak sesungguhnya sarat dengan pesan-pesan moral dan etika. Mulai dari upacara "ngukus" atau sesajen sebetulnya lebih kepada sikap syukur kepada yang Gaib yaitu Allah Subhanahuwataala yang kemudian disandingkan dengan doa memohon kelancaran atas tugas yang akan mereka termasuk mendoakan yang memiliki hajatan agar semua berada dalam kelancaran. Seni Reak dipahami secara umum sebagai hiburan dalam arti Reak, rame, eak-eakan berarti penuh kegembiraan. Ini tujuan utama yang dilaksanakan sejak awal oleh Prabu Kiansantang agar masyarakat khususnya anak-anak yang disunat merasa gembira. lakukan, Dalam bukunya yang berjudul: "The Social Construction of Reality", Berger dan Luckmann (terjemahan: 2012) menggambarkan suatu situasi komunikasi interpersonal dimana tiap individu saling mengamati namun juga saling merespon kebiasaan mereka satu sama lain sehingga semua peserta komunikasi (partisipan) dapat mengantisiapasi dan menggantungkan diri pada kebiasaan orang lain. ini maka situasi komunikasi Karena kebiasaan dibangun seseorang (pengkhasan). Dalam penelitian ini seni Reak merupakan kebiasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi sehingga tercipta pemahaman yang merupakan hasil kesepakatan bersama terhadap seni Reak. berdasarkan tipe-tipe Pemahaman yang lebih mendalam adalah tujuan dari seni Reak sebagai media pemahaman agama Islam. Pada masa itu mengislamkan Jawa Barat tidak mudah, karena penduduk Jawa Barat sudah memiliki ageman dan kearifan budaya sendiri. Maka masuknya agama Islam adalah melalui pendekatan budaya, sehingga lama-kelamaan penduduk tertarik akan ajaran Islam yang dianggap memiliki kearifan yang lebih baik. Misalnya alat musik seni Reak yang pokok ada 5 (lima), yaitu Tulingtit (kendang paling kecil), Tong (kendang agak besar), Gembung (kendang lebih besar), Bangpak (kendang lebih besar lagi) dan Bedug (kendang paling besar). Arti 5 diambil dari makna 5 waktu solat dan 5 rukun Islam, dan disampaikan dalam bahasa penuh kearifan "Sok indit, tong embung, prak lakukeun solat, dimana dur bedug". Pemahaman seni Reak sebagai kearifan yang harus dijaga dari berbagai "polusi" budaya yang justru mengotori keluhuran seni "Reak" itu sendiri. Dalam seni "Reak" etika dan perilaku para pemainnya harus sesuai dengan ajaran Islam dan kearifan Sunda Buhun (Prabu Siliwangi), tidak boleh berperilaku yang kurang baik apalagi mabuk-mabukan. Karena itu anggota sanggar Reak Bungsu Manglayang tidak diperbolehkan mabuk-mabukan seperti yang sering dilakukan sanggar Reak yang lain. Dale G. Leathers (1976) dalam Nonverbal Communication Systems, menyebutkan alasan mengapa pesan nonverbal sangat signifikan, salah satunya adalah pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Dalam 320
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 penelitian ini pesan nonverbal yang disampaikan melalui seni Reak memiliki kualitas yang tinggi. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat. Ada situasi komunikasi yang menuntut kita untuk mengungkapkan gagasan dan emosi secara tidak dimaksudkan Sugesti menyarankan sesuatu kepada orang lain secara implisit tercermin dalam pagelaran seni Reak. langsung. ini (tersirat). Semua ini Saran Reak dan kendala dalam komunikasi melalui seni Reak. Untuk melestarikan seni budaya buhun diperlukan berbagai usaha dan upaya, namun karena kondisi yang serba terbatas para seniman tradisional khususnya seni Reak tidak dapat mewujudkannya Saran saran dalam penelitian ini adalah: Kendala-kendala yang ada berkitan dengan kelangsungan seni Reak dengan yang Kendala-kendala kelangsungan seni Reak sebagai media komunikasi tradisional, terbagi dua yaitu kendala yang dihadapi para pekerja seni Reak dalam menjaga kelestarian seni Reak dan kendala dalam komunikasi melalui seni Reak. Saat ini adalah diperlukannya wadah yang dapat memberikan "perlindungan" bagi para seniman tradisional khusunya seni Reak. Untuk melestarikan seni budaya buhun diperlukan berbagai usaha dan upaya, namun karena kondisi yang serba terbatas para seniman tradisional khususnya seni Reak tidak dapat mewujudkannya, kendala-kendala lain yang dialami adalah keterbatasan ekonomi, persaingan antar sanggar seni, menghadapi "serangan" budaya dari "luar", perhatian pemerintah yang tidak maksimal (tidak sesuai Perda no.5 tahun 2012). Padahal pemerintah sudah menjanjikan akan melaksanakan pemberdayaan pembinaan, ekonomi kepada komunitas seniman Reak, sayangnya hingga hari ini belum terpenuhi. ada berkitan perlindungan dan 1. Perlunya wadah bagi pelaku seni Reak yang dapat membina keberlangsungan falsafah seni Reak sebagai media komunikasi tradisional yang tepat sasaran. 2. Perlu adanya upaya pemerintah untuk melakukan pembenahan setiap sanggar seni Reak agar memelihara pakem kesenian tersebut, sehingga tidak mencemari sanggar lain. 3. Perlu upaya meningkatkan peran seni Reak sebagai media komunikasi tradisional yang tidak hanya memberikan hiburan saja, namun juga edukasi dan pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Cresswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Tradition. London: Sage Plubication, Inc. Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya. Adapun kendala-kendala yang ada dalam komunikasi seni Reak baik secara verbal dan nonvebal adalah tidak semua anggota paham akan falsafah seni Reak. Belum banyak orang yang paham akan keberadaan seni Reak akibat dari kurangnya "gaung" tentang keberadaan seni Reak itu sendiri. SIMPULAN DAN SARAN Denzin, N.K. dan Y.S. 1998. The landscape of Qualitative Research: Theories and Issues. London: Sage Publication, Inc. Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya. Luckman, Berger, 2012. "The Social Construction of Reality" (terjemahan), Jakarta, LP3ES. Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya. Simpulan Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Komunikasi verbal dan nonverbal pada seni Reak adalah pada pupuh lagu-lagu yang dibawakan sinden, slogan, logo, jenis dan warna pakaian para peserta seni Reak, serta peralatan musik pengiring yang digunakan dalam seni Reak. 2. Pemahaman para pelaku seni Reak terhadap seni Reak itu sendiri adalah: pertama sebagai media hiburan, sebagai media pendidikan dan sebagai media penyampai pesan moral dan perilaku yang baik. 3. Kendala-kendala yang dihadapi para pekerja seni Reak dalam menjaga kelestarian seni 321
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 PERAN ELIT NON-POLITIK DALAM PENINGKATAN DEMOKRASI LOKAL DI BALI: KASUS PROSES PENOLAKAN REKLAMASI TELUK BENOA Diana Fawzia, MA Ilmu Politik, FISIP Universitas Nasional Nursatyo Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Nasional Truly Wangsalegawa Hubungan Internasional FISIP Universitas Nasional) Abstract The rejection movement on Benoa Bay Reclamation in Bali is a movement with a purpose of rejecting the act of physical alteration (reclamation; revitalization) in the area of Benoa Bay. The aforesaid rejection is triggered by fear of its negative impact on the development of tourism which marginalized Balinese and violate sacred sites. This movement can be seen as an increase of society participation in the development of local democracy in Bali. Not only regarded as the "adversary" of the state power, but it is also changing the human relations on micro level; the growth on collective awareness. This research aims to obtain depiction on all transpired dynamics of such movement as well as the role played by each of non-political elite element. This research is applying qualitative research method with grounded descriptive approach. Primary data is obtained by way of interview, with secondary data is obtained by references of books, journals as well as mass media. The research finding has shown the role of non- political elite on the movement. The movement which initially suggested by environmental activist in turn has developed onto youth movement from various social background. They have influenced those of keliyan adat (the Leaders of Banjar Traditional) and bendesa (Village Head). The movement has greater impact when it is supported by religious elite and several elite palaces kingdom in Bali. Keywords - Local Politic, Non-Political Elite, Strategy Role, Social Movement, Benoa Bay Reclamation. kepentingan setiap unsur masyarakat terhadap kawasan tersebut juga sangat tinggi. Terbukti, ketika pemerintah memberikan untuk melakukan perubahan besar-besaran pada kawasan tersebut melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 51 Tahun 2014 terkait perubahan peruntukan ruang sebagian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang merupakan bagian dari Kawasan Teluk Benoa, konflik kepentingan dari berbagai unsur masyarakat tidak dapat dielakan lagi. kesempatan Walaupun pemerintah dengan tegas menyatakan bahwa keluarnya Perpres 51 Tahun 2014 telah memenuhi kriteria Good Governance, yang setiap unsur masyarakat, namun melibatkan keputusan tanggapan berbeda di masyarakat Bali. Hal ini dapat terlihat dari penolakan yang keras berbagai elemen masyarakat, baik oleh pemuka agama, pemuka adat, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan bahkan oleh individu- individu yang peduli pada keselamatan Bali. ini mendapat Hal yang menarik dari peristiwa ini adalah bahwa penolakan masyarakat tidak fokus pada perlawanan terhadap kekuasaan negara, melainkan mengubah hubungan manusia pada tingkat mikro. Kegiatan yang dilakukan lebih banyak berupa interaksi dan perlawanan kebudayaan, yaitu proses terus menerus yang mengambil bentuk sebagai permainan, performa, dan gaya, alih-alih pengorganisasian politik. Pergerakan seperti ini tidak bisa disebut sebagai kelompok penekan biasa, namun disebut sebagai Gerakan Sosial Baru atau New Social Movement (NSM). PENDAHULUAN Kawasan Teluk Benoa yang terletak di Kabupaten Badung, Provinsi Bali merupakan daerah yang memiliki nilai sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya, tidak hanya bagi masyarakat Bali, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia. Hal itu mengakibatkan NSM bisa dikatakan sebagai salah satu ajang demokrasi alternatif bagi negara. Di tengah kehampaan demokrasi prosedural yang berlangsung di daerah-daerah di Indonesia, pasca otonomi daerah, model partisipasi dalam penolakan sebuah kebijakan dengan NSM menjadi sebuah alternatif yang bukan 322
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 hanya teori-teori demokrasi yang ada, namun juga memberi warna lain dalam demokrasi di Indonesia. akan menjawab kejenuhan Walaupun gerakan ini dinamakan sebagai gerakan sosial, namun tidak dapat disangkal bahwa gerakan ini hanya akan terjadi dengan peran elit. Hal ini tampak sebagai sesuatu yang kontradiktif, karena bila dikaitkan dengan konsep demokrasi, elit biasanya dianggap sebagai orang atau kelompok yang melembagakan pengaruh mereka melalui negara dan menentang demokrasi. Maka dari itu, elit yang dimaksud di sini adalah elit non-politik, yaitu elit yang tidak kekuatan mempergunakannya untuk memperebutkan jabatan atau posisi politik tertentu. Elit ini biasanya berupa elit keagamaan, elit organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, profesi, dan lain sebagainya. memiliki namun Dalam kasus penolakan kebijakan reklamasi Teluk Benoa, Bali, terdapat berbagai macam elit non-politik yang terlibat dalam pergerakannya. Elit-elit ini memiliki sumber kekuasaan yang berbeda, karakter yang berbeda, jenis pergerakan yang berbeda, namun semuanya bersatu dalam pergerakan untuk menentang kebijakan Teluk Benoa. ideologi yang berbeda, Sebagai daerah yang memiliki nilai sosial, ekonomi, lingkungan, dan budaya yang tinggi, dan berpengaruh pada kondisi nasional, dan bahkan internasional, maka proses demokratisasi yang terjadi di Bali ini cukup menarik untuk dijadikan sebagai sebuah model demokrasi alternatif. Demokrasi yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam sebuah kebijakan tanpa harus secara langsung berhadapan dengan kekuasaan atau mengakibatkan pergantian kekuasaan. Demokrasi yang melibatkan elit-elit non- politik yang alih-alih bertarung dalam pemilihan untuk memenuhi kepentingannya, malah melakukan sosialisasi dan membentuk orientasi politik masyarakat secara mendasar. Konsep partisipasi masyarakat dalam demokrasi yang berkembang sebelum era reformasi ini dimaknai sebagai tindakan kolektif yang biasanya bersumber pada basis-basis politik sosial tertentu. Hal ini terjadi akibat sistem politik yang bekerja tidak memberikan tempat bagi aspirasi individual. Aspirasi yang diperhatikan dan kemudian menjadi bahan masukan adalah kepentingan yang sudah diartikulasikan dan diagregasi melalui suatu kelompok, bisa berupa kelompok kepentingan, kelompok penekan, atau partai politik. Namun sejak saat itu, terdapat pergeseran, sejalan dengan demokratisasi dan desentralisasi, kajian tentang peran aktor dalam proses demokrasi lokal menjadi signifikan, hal ini terjadi karena dua hal. Pertama, dalam kaitannya dengan budaya politik lokal, aktor adalah agen budaya. Disatu sisi, aktor merupakan penerus nilai-nilai budaya politik yang tumbuh dan berkembang di ranah lokal, namun disisi lain juga aktor juga merupakan produsen (creator) budaya, dimana perilaku politik aktor mempengaruhi perubahan dan kesinambungan nilai-nilai budaya lain, peran aktor politik merupakan salah satu kunci penting keberhasilan demokrasi karena tingkah laku aktor dan kebijakan yang dihasilkan mempunyai arti penting dan juga berpengaruh terhadap konsolidasi demokrasi. Kedua, dalam kaitannya dengan demokrasi, proses transisi politik yang berlangsung di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir telah memberikan wadah, sekaligus menempatkan para aktor baik diranah nasional maupun lokal (Zuhro, 2009: 2). Studi peran aktor dianggap penting karena melalui studi ini dapat dilihat pertarungan antar aktor dalam menentukan apakah proses demokrasi berasal dari atas, bawah, atau tengah (Zuhro, 2009: 17). lokal. Dengan kata Preferensi yang menghubungkan aktor politik lokal tentu tidak lepas dari elit lokal dalam mensikapi, menentukan, dan mempengaruhi proses politik di tingkat lokal. Varma SP dalam "Teori Politik Modern" (2003: 197) mengatakan bahwa, teori elit bersandar pada kenyataan bahwa setiap masyarakat terbagi dalam dua kategori yang luas mencakup: 1. Sekelompok kecil manusia yang kemampuan dan karenanya menduduki posisi untuk memerintah, dan 2. Sejumlah besar masa yang ditakdirkan untuk diperintah. 3. Ketika elit dihubungkan dengan demokrasi lokal, maka saat ini kajian-kajian dilakukan untuk melihat bagaimana hubungan antar elit lokal dalam mendapatkan kekuasaan. Atau dengan kata lain, para peneliti saat ini lebih fokus pada elit-elit politik lokal yang saling berkompetisi dalam memperebutkan kekuasaan, sehingga kesimpulan yang didapat dari bahwa penelitian-penelitian demokrasi mengalami kegagalan, dimana demokrasi lokal dan desentralisasi bergeser menjadi oligarki elit. tersebut adalah "Praktik demokrasi yang dijalankan saat ini baru sebatas prosedural dan formal. Masih jauh dari substansial. Indikasinya, institusi demokrasi yang ada hanya dikuasai segelintir elit politik sehingga praktik demokrasi bergeser menjadi oligarki elit-elit strategis. Politik desentralisasi yang dijalankan baru sebatas elit dan parpol, belum sampai ke massa atau rakyat/warga, sehingga otonomi daerah cenderung 323
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 oligarkis dalam pelaksanaannya" (Mariana dan Pascarina, 2007: 13). Namun demikian tidak semua penelitian berjalan kearah yang sama. Diana Fawzia dalam penelitiannya "Peran Elit Non-Politik dan Kebijakan Berperspektif Jender: Kasus di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah" (2012) mengungkapkan upaya elit non- politik di daerah dalam mempengaruhi kebijakan untuk mempertahankan kebudayaan lokal melalui kebijakan berperspektif jender. Dalam penelitian tersebut, demokrasi lokal tercermin dari keikutsertaan elit non-politik dalam proses pembuatan kebijakan tersebut. Interaksi antar aktor dalam proses demokrasi, tidak merupakan perebutan kekuasaan, melainkan dalam saling mengkonstruksi sebuah kebijakan. mempengaruhi itu, kepentingan dapat digunakan sebagai cara untuk melihat perbedaan motif diantara kelompok yang saling bertentangan, baik dalam suatu kelompok yang Perbedaan kecil maupun kepentingan setidaknya akan memperlihatkan motif dalam berkonflik. kelompok besar. Morlino (1989) berpendapat bahwa stabilitas dalam demokrasi sangat dipengaruhi oleh perilaku dan hubungan antara elit politik dan elit non-politik. Bagaimana elit-elit tersebut mengelola komitmen mereka dalam menjaga konsolidasi demokrasi. Konsep konsolidasi demokrasi ini dibawakan oleh Linz dan Stepan (1996), yang menyatakan bahwa konsolidasi demokrasi modern membutuhkan penerimaan dari keseluruhan aturan-aturan, institusi- institusi, dan regulasi-regulasi, yang dikonstruksi dan diterima secara sosial dan politik. Dalam konteks lokal, elit dibagi menjadi dua kategori, yaitu elit politik lokal dan elit non-politik lokal. Nurhasim (2005:12-13) menjelaskan kategorisasi tersebut sebagai berikut: 1) Elit Politik Lokal merupakan seseorang yang menduduki jabatan-jabatan politik (kekuasaan) di eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui pemilihan umum dan dipilih dalam proses politik yang demokratis di tingkat lokal. Mereka menduduki jabatan politik tinggi di tingkat lokal yang membuat dan menjalankan kebijakan politik. Elit politik seperti ini seperti: Gubernur, Bupati, walikota, Ketua DPRD, anggota DPRD, dan pimpinan Partai Politik. Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah seputar model demokratisasi lokal yang dilakukan oleh elit non-politik melalui NSM, yang mencakup: 1. Elit non-politik yang terlibat dalam NSM bukan merupakan satu kelompok tunggal. Elit-elit ini ideologis yang berlainan, memiliki perspektif membentuk organisasi yang berbeda, dan tujuan politik dan budaya yang berbeda, sehingga perlu dikaji karakteristik dari masing-masing elit non terlibat dalam gerakan penolakan politik yang reklamasi Teluk Benoa ini. 2) Elit non-politik Lokal yaitu seseorang yang menduduki jabatan-jabatan strategis dan memiliki pengaruh untuk memerintah orang lain dalam lingkup seperti: elit masyarakat. Elit non-politik keagamaan, kemasyarakatan, organisasi elit kepemudaan, profesi, dan lain sebagainya. Perbedaan tipe elit lokal ini selain dapat membedakan ruang lingkup mereka, juga dapat memberikan penjelasan mengenai hubungan antar elit politik maupun elit masyarakat dalam proses pemilihan kepala daerah di ini kemudian yang paling banyak diteliti adalah hubungan yang bersifat konfliktual. ini tingkat lokal. Hubungan 2. 3. Perbedaan karakter yang dimiliki oleh elit non-politik ini sangat berhubungan dengan sumber daya yang dimilikinya. Maka penting sekali untuk mengkaji mengenai sumber daya apa saja yang digunakan oleh elit tujuan non-politik kelompoknya tersebut. untuk mempertegas 4. 5. Karena merupakan gerakan sosial, secara teoritis, model demokrasi ini menihilkan peran elit, sehingga belum menjawab secara layak bagaimana kelompok sosial dalam NSM ini diorganisir oleh elit non-politik. Nurhasim (2005: 14) menyatakan bahwa konflik elit dapat dipahami dari beberap dimensi untuk melihat penyebab, motif, dan kepentingan-kepentingan politiknya. Pertama, dari segi pengertiannya, konflik diartikan sebagai pertentangan yang terbuka antar kekuatan-kekuatan politik yang memperebutkan kekuasaan sehingga dapat dilihat oleh orang luar. Pengertian konflik disini merujuk pada hubungan antar kekuatan politik (kelompok dan individu) yang memiliki, atau yang merasa memiliki sasaran yang tidak sejalan. Kedua, Sasaran yang tidak sejalan sesungguhnya menunjukkan adanya perbedaan kepentingan. Karena 6. 7. Karena gerakan yang berfokus pada kebaruan kultural dan sosial, sehingga kajian NSM selama ini belum dapat menjelaskan secara rinci bagaimana cara kelompok sosial yang dipimpin oleh elit non-politik ini melakukan interaksi dengan elit negara atau aktor dan elit politik. 8. Untuk membuat sebuah model dari kasus gerakan sosial dalam penolakan reklamasi Teluk Benoa ini juga perlu diketahui hambatan-hambatan yang ditemukan oleh elit non politik selama melakukan perjuangannya, sehingga dapat terlihat bagaimana fleksibilitas dan kemampuan model ini dalam mempengaruhi sebuah agenda politik. 324
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 METODE Penelitian ini menggunakan metode grounded research dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara terhadap berbagai kelompok masyarakat di Bali yang terkait dalam masalah reklamasi Teluk Benoa, yang mencakupbeberapa kategori yaitu Tokoh Agama, Tokoh Desa Pakraman, Akademisi, Pebisnis, Tokoh Pemuda, Seniman, Budayawan dan Aktivis. Tim Peneliti juga melakukan observasi lapangan ke Teluk Benoa pada tanggal 23 - 27 Mei 2016. Selain itu juga dilakukan penelusuran data sekunder baik dari buku, jurnal maupun berita media massa. Analisa data dilakukan dengan cara memilah data kemudian yang mengelompokkan dalam kategori sesuai dengan rancangan tujuan penelitian, melakukan analisis terhadap temuan-temuan dan menghasilkan simpulan penelitian. relevan penelitian, dengan laporan dan isi mengantar wisatawan di hotel. Hal itu mengakibatkan hampir sudah tidak ada waktu lagi untuk 'menyama- braya' atau bertegur sapa. Melihat orang bertegur sapa di jalanan, saat ini, adalah kejadian langka, ajaib, atau malah dipandang aneh. "terlalu basa-basi, lebian tutur," kata orang Bali. Orang Bali saat ini juga cenderung pragmatis.Kalau sudah urusan uang/harta tak ada istilah "lek" (malu, sungkan). Hal ini bisa dilihat dari perilaku para pedagang souvenir di daerah wisata, yang kerap setengah memaksa wisatawan untuk membeli barang dagangannya. Ajakan "Lan dum pada mebedik" (=meskipun sedikit ayo kita bagi bersama) sudah kian jarang Individualisme mendominasi kebersamaan. Keuntungan diri sendiri dan kelompok adalah segalanya. 'Pang kuala untung' (=yang penting untung), 'pang kuala maan pis' (yang penting dapat uang), 'pang kuala menang' (=yang penting menang), dan akhirnya 'pang kuala misi kenehe' (=yang penting segala ambisi keturutan) menjadi istilah yang banyak didapatkan dari masyarakat Bali saat ini. terdengar. HASIL DAN PEMBAHASAN Gerakan Bali Tolak Reklamasi (BTR) merupakan gerakan yang dapat merubah pandangan tentang dualisme budaya dan politik di Bali. Melalui gerakan ini dapat dibuktikan bahwa masyarakat Bali dapat terlibat dalam kegiatan politik, namun tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan agama yang mereka anut selama ini sudah berlangsung selama 3 tahun (sejak 2013 s/d 2016) dan dapat dikatakan sebagai gerakan terbesar di Bali setelah reformasi. Gerakan ini bukan hanya merubah pandangan mengenai budaya dan politik di Bali, namun juga merubah struktur kekuasaan yang dimiliki oleh masyarakat Bali. ini. Gerakan Untuk dapat memahami perubahan tersebut, perlu kiranya pembahasan mengenai kondisi masyarakat Bali kontemporer Dalam aspek agama, saat ini muncul sekte-sekte baru diantara penganut Hindu sendiri. Kesadaran sebagian masyarakat Bali untuk "kembali ke Hindu murni" yang berpusat di India, justru menimbulkan sekte- sekte. Bahkan konon ada yang sampai tidak (berdukacita) ketika ada anggota 'mesebelan' keluarga beda sekte meninggal. Dalam aspek ekonomi, Bali menjadi semakin tergantung pada industri pariwisata, yang terutama dipicu oleh peningkatan kedatangan turis asing secara langsung. Ledakan turis memberikan dampak langsung pada lingkungan, ekonomi, dan relasi sosial. Terjadi peningkatan tajam jumlah kamar hotel, restoran, toko seni, dan ruko. Akibatnya setiap tahun 1.000 sawah menghilang. Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata sekitar 8%, Bali mengalami transisi dari ekonomi agraris ke ekonomi turis perkotaan. hektar Kondisi Masyarakat Bali Kontemporer ditambah Ledakan meningkatnya transmigran dari luar pulau Bali, membuat kompetisi hidup di Bali menjadi semakin ketat. Diantara masalah-masalah hidup lainnya, telah menjadi prioritas utama survivalitas kini sehingga membawa di masyarakat Bali.Hal ini terutama terjadi di wilayah perkotaan dan destinasi pariwisata. pertumbuhan penduduk beberapa perubahan Etos kerja masyarakat Bali saat ini menjadi super sibuk. "Time is money" istilah mereka saat ini. Perubahan terjadi akibat perubahan mata pencaharian yang begitu drastis dan ledakan angkatan kerja yang mengakibatkan kompetisi menjadi begitu ketat. Libur sehari untuk menengok upacara keluarga misalnya, dapat berakibat hilangnya jatah antrian ini Namun ada yang tidak berubah di Bali saat ini, yaitu budaya politiknya. Hingga kini, budaya politik masyarakat Bali masih menganut konsep kepemimpinan dan partisipasi yang didasarkan pada budaya konsep paternalistik/patron-client. Budaya paternalistik mengacu pada adanya sikap bertindak setelah melihat tindakan atau pilihan orang yang tokoh dituakan atau dihormati (pimpinan atau masyarakat). Masyarakat melakukan tindakan berdasarkan saran, arahan, atau perilaku pemimpin mereka. Pandangan masyarakat Bali, terutama kalangan orang tua, terhadap politik juga masih cenderung negatif. Politik menjadi hal yang tabu untuk diperbincangkan. 325
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Politik dianggap sebagai sesuatu yang kotor, perlu dihindari, cermin kelicikan, amoral, penuh darah dan kekerasan. Sindrom tabu politik ini tidak dapat dilepaskan dari peristiwa kekerasan politik yang terjadi di Bali pasca tragedi nasional 30 September 1965. Pembunuhan massal terhadap pengurus dan simpatisan PKI di Indonesia, termasuk di Bali, menimbulkan bagi masyarakat Bali. Meskipun demikian, mekanisme penyampaian pendapat dalam lingkup desa atau banjar tetap terjaga melalui paruman (pertemuan) di tingkat desa/banjar yang kemudian akan diteruskan oleh prajuru desa kepada pemerintah. trauma yang mendalam Sejarah dan Dinamika Gerakan Bali Tolak Reklamasi Isu tentang reklamasi Teluk Benoa mulai menjadi bahan pembicaraan di masyarakat Bali pada awal tahun 2013, santer memberitakan tentang rencana pembangunan sirkuit F1 di kawasan Teluk Benoa. Sejak saat itu kelompok aktivis lingkungan, mulai menelusuri kebenaran rumor tersebut. Akhirnya mereka mendapatkan kebenaran tentang isu rencana reklamasi Teluk Benoa setelah berhasil mendapatkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Bali Nomor 2138/02-CL/HK/2012 Tentang Rencana Pemanfaatan dan Pengembangan Kawasan Perairan Teluk Benoa pada bulan Juli 2013. SK Gubernur itu memberikan izin kepada PT. Tirta Wahana Bali International (PT. TWBI) untuk melakukan reklamasi di perairan Teluk Benoa Kabupaten Badung Propinsi Bali seluas 838 Hektar setelah beberapa media LSM di Bali saat itu tetap bersikeras bahwa SK Gubernur Bali bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di atasnya, yaitu Peraturan Presiden (Perpres) No 45 Tahun 2011 tentang Tata Ruang Kawasan Perkotaan SARBAGITA (Denpasar- Badung- Gianyar- Tabanan), dimana kawasan Teluk Benoa termasuk kawasan konservasi, serta Perpres No 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang melarang reklamasi dilakukan di kawasan konservasi. Saat itu penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa dilakukan oleh jaringan aktivis lingkungan yang telah membentuk aliansi bernama KEKAL (Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup) Bali. Beberapa LSM yang tergabung dalam KEKAL Bali itu adalah Walhi Bali, Front Demokrasi saat Perjuangan Rakyat (Frontier) Bali, Bali Outbound Community, BEM Universitas Hindu Indonesia, dan PPMI DK Bali. KEKAL Bali mengadakan aksi demonstrasi pertama untuk menolak reklamasi Teluk Benoa pada 31 Juli 2013 di depan kantor Gubernur Bali. Saat itu peserta aksi hanya berjumlah sekitar 30 orang. (Hasil wawancara dengan informan pemuda STT Banjar) KEKAL Bali sendiri sebenarnya terbentuk sejak Oktober 2012untuk merespons kebijakan Gubernur Bali yang menerbitkan izin pengusahaan pariwisata alam di kawasan Mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai. KEKAL Bali juga turut menggelar aksi demonstrasi penolakan terhadap pembangunan jalan tol yang dibangun di atas perairan Teluk Benoa yang saat ini menjadi tol Bali Mandara. Setelah SK tersebut menyebar luas di media massa dan juga media sosial, muncul reaksi dari masyarakat yang mempertanyakan sikap pemerintah daerah yang terkesan sembunyi-sembunyi dalam mengeluarkan kebijakan tersebut lantaran SK tersebut dikeluarkan pada 26 Desember 2012. Hal ini lantas mengundang aksi demonstrasi penolakan reklamasi Teluk Benoa dari berbagai kalangan, terutama dari kelompok aktivis lingkungan hidup yang dimotori oleh Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bali. Akibat maraknya penolakan masyarakat tersebut, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika pada 16 Agustus 2013 akhirnya menerbitkan SK Gubernur Bali Nomor 1727/01- B/HK/2013 tentang Izin Studi Kelayakan Rencana Pemanfaatan, Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perairan Teluk Benoa sekaligus mencabut SK Gubernur Bali Nomor 2138/02-C/HK/2012. Dalam SK baru tersebut pemerintah daerah tetap memberikan hak kepada PT. TWBI untuk melakukan kegiatan reklamasi berupa kegiatan studi kelayakan di Teluk Benoa. Munculnya SK Gubernur Bali yang baru tidak lantas meredakan polemik di masyarakat tentang rencana reklamasi Teluk Benoa. Walhi Bali beserta jaringan Sejak demonstrasi penolakan reklamasi Teluk Benoa yang pertama dilakukan atas nama KEKAL Bali, para aktivis kemudian memperluas jaringan dengan cara menghimpun organisasi LSM lingkungan, organisasi pemuda, organisasi mahasiswa dan juga grup band musik untuk mendukung aksi mereka. Dari beberapa pertemuan konsolidasi tersebut lahirlah ide untuk membuat nama aliansi baru dengan nama ForBALI yang awalnya diartikan sebagai Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi. Nama ForBALI pertama kali muncul saat mereka melaporkan Gubernur Bali dan DPRD Bali dugaan ke Obudsman maladministrasi atas keluarnya SK Reklamasi Teluk Benoa pada tanggal 23 Agustus 2013. Proses perubahan dari nama aliansi dari KEKAL menjadi ForBALI praktis hanya berjalan kurang dari 1 bulan. atas Dalam dokumen surat ForBALI ke Ombudsman tersebut tertera nama-nama lembaga yang tergabung dalam ForBALI mengalami peningkatan jumlah dibandingkan dengan lembaga yang tergabung dalam aliansi KEKAL Bali. Bahkan KEKAL Bali sendiri masuk sebagai bagian dari ForBALI. Adapun tergabung di ForBALI adalah lembaga yang 326
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 FRONTIER (Front Demokrasi Perjuangan Rakyat Bali), KEKAL (Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup Bali), GEMPAR Teluk Benoa (Gerakan Masyarakat Pemuda Tolak Reklamasi Teluk Benoa), WALHI Bali, Sloka Institute, Mitra Bali, PPLH (Pusat Penelitian Lingkungan Hidup) Bali, PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia) Bali, Kalimajari, Yayasan Wisnu, Manikaya Kauci, Komunitas Taman 65, Komunitas Pojok, Bali Outbound Community, Penggak Men Mersi, BEM Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Bali, PPMI DK Denpasar, Eco Defender, Nosstress, The Bullhead, Geekssmile, Superman Is Dead, Navicula, Devildice, Dialog Dini Hari, Ganjil, Nymphea, The Dissland, The Sneakers, The Hydrant, Goldvoice, Rootsradical, The Brews, Blackened, Ripper Clown, Scared of Bumbs, Suicidal Sinatra, Ugly Bastard, Steel Bone Rigid, Rollfast, Suitcase for Kennedy, Tha Kantin, Ska Teenagers Punk, Durhaka, Refugee, Hyena Wants a Party, Patrick The Bastard, The Room, Billy Bob Cats. mereka buat yaitu Twitter (@forBALI13), Instagram (@forBALI13), fanpage Facebook (@forbali13) dan Youtube (ForBALI). Bahkan beberapa musisi Bali yang menolak reklamasi berkolaborasi menciptakan videoklip musik berjudul "Bali Tolak Reklamasi" yang diunggah di laman Youtube ForBALI. Musik tersebut selalu dinyanyikan setiap aksi demonstrasi sehingga menjadi lagu mars ForBALI. Kuatnya desakan ForBALI menolak reklamasi Teluk Benoa yang disebabkan oleh lemahnya dan saling berlawanan dasar kebijakan peraturan perundang- undangan, akhirnya membuat pemerintah pusat melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 51 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Perpres No 45 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan SARBAGITA pada tanggal 30 Mei 2014. dapat ForBALI Daftar dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu organisasi LSM, organisasi mahasiswa, dan grup band musik. Grup band musik yang bergabung memang mayoritas beraliran musik underground. Hal itu menunjukkan bahwa sejak awal ForBALI ingin membentuk persepsi bahwa gerakan mereka adalah gerakan anak muda yang populis. anggota tersebut Sejak saat itu ForBALI terus mengadakan aksi demonstrasi turun ke jalan dan secara bersamaan mengkampanyekan tolak reklamasi Teluk Benoa melalui media sosial seperti website, facebook, twitter, instagram dan youtube. Tuntutan mereka saat itu adalah cabut SK Gubernur Bali Nomor 1727/01- B/HK/2013. Dari waktu ke waktu peserta demonstrasi kian bertambah baik dari segi jumlah maupun variasi kelompok masyarakat, seperti bergabungnya Sekaa Teruna Teruni (STT), banjar adat, dan desa adat. ForBALI juga mengembangkan jaringan ke beberapa provinsi lain seperti DKI Jakarta, Bandung, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat melalui jaringan Walhi dan aktivis lainnya untuk menyuarakan penolakan reklamasi Teluk Benoa. Bahkan melalui penampilan beberapa grup band musik seperti Superman Is Dead (SID), Nosstress dan Navicula yang mendapat kesempatan bermain musik negeri, mereka jugamenyelipkan isu penolakan reklamasi Teluk Benoa sehingga isu ini menjadi perbincangan di dunia internasional. di luar ForBALI sangat memanfaatkan media sosial sebagai media komunikasi dan juga publikasi gerakan. dan ForBALI mengunggah (upload) foto dan video aksi-aksi demonstrasi ke berbagai akun media sosial yang selalu mendokumentasikan Perpres no.51 tahun 2014 tersebut intinya mengubah status konservasi Teluk Benoa menjadi zona penyangga atau kawasan pemanfaatan umum. Penerbitan Perpres No 51 Thn 2014 menghapuskan pasal-pasal yang menyatakan Teluk Benoa adalah kawasan konservasi sebagaimana yang disebutkan di dalam pasal 55 ayat 5 Perpres No 45 Thn 2011 serta mengurangi luasan kawasan konservasi perairan dengan menambahkan frasa "sebagian" pada kawasan konservasi Pulau Serangan dan Pulau Pudut. Hal tersebut menyebabkan kawasan konservasi di wilayah SARBAGITA menjadi berkurang luasannya. Pasca penerbitan Perpres 51 tahun 2014 kemudian PT. Tirta Wahana Bali International (PT. TWBI) juga mengantongi izin lokasi reklamasi nomor 445/MEN- KP/VIII/2014 dari Menteri Kelautan dan Perikanan di kawasan perairan Teluk Benoa yang meliputi Kabupaten Badung dan Kota Denpasar Provinsi Bali seluas 700 hektar. Keluarnya Perpres no.51 Tahun 2014 menyebabkan isu yang diusung ForBALI dalam aksi demonstrasi berubah dari cabut SK Gubernur Bali 1727 menjadi cabut Perpres no.51 Tahun 2014. Singkatan ForBALI pun mendapat tambahan kata "Teluk Benoa" menjadi Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa untuk menegaskan fokus perjuangan ForBALI hanya pada soal reklamasi Teluk Benoa. (Hasil wawancara dengan informan Koordinator ForBALI) ForBALI intensitas aksi demonstrasi turun ke jalan. Hampir setiap minggu terdapat kegiatan aksi demonstrasi penolakan reklamasi Teluk Benoa yang dilakukan oleh banjar adat atau desa adat yang mendeklarasikan diri secara resmi bergabung dalam gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa. Aksi-aksi tersebut dikemas dengan parade budaya, melalui penampilan tari-tarian, pawai ogoh-ogoh dan pagelaran musik, serta pemasangan baliho di sudut jalan strategis. terus meningkatkan 327
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Desa adat yang bergabung dalam gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa pun semakin bertambah jumlahnya. Awalnya hanya 9 desa adat yang bergabung secara resmi menolak reklamasi Teluk Benoa. Lalu pada aksi demonstrasi tanggal 28 Februari 2016 yang diadakan di perairan Teluk Benoa dan tol Bali Mandara tercatat sebanyak 19 desa adat yang bergabung secara resmi. Sebulan berikutnya pada aksi demonstrasi 20 Maret 2016 jumlah desa adat yang bergabung dalam gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa meningkat menjadi 25 desa adat. Pada aksi berikutnya 29 Mei 2016 jumlah desa adat yang bergabung meningkat menjadi 36 desa adat.19 Pada aksi 25 Agustus 2016, sebanyak 38 desa adat melakukan aksi demonstrasi ke DPRD Provinsi Bali. (Hasil wawancara dengan informan Ketua Pasubayan Desa Pakraman Tolak Reklamasi) Meningkatnya isu penolakan reklamasi Teluk Benoa, tidak dapat dilepaskan dari peran elit non-politik yang ada. Berikut identifikasi peran elit non-politik dalam isu penolakan reklamasi Teluk Benoa: 1. Tokoh Agama Tokoh agama yang terlibat dalam gerakan BTR ini adalah tokoh agama Hindu. Tokoh agama memiliki visi untuk mereformasi lembaga keagamaan yang ada di Bali sehingga tidak hanya berbicara mengenai peribadatan, tapi juga terlibat dalam isu-isu sosial masyarakat. Tokoh agama memiliki modal kultural yang sangat kuat, karena apa yang disabdakan oleh mereka akan dilaksanakan oleh masyarakat karena dianggap sebagai fatwa yang harus diikuti. Sejak aksi 20 Maret 2016 para desa adat sudah membentuk sebuah perkumpulan yang bernama Pasubayan Desa Adat/Pakraman Tolak Reklamasi. Sejak saat itu setiap aksi demonstrasi menolak reklamasi Teluk Benoa, nama yang digunakan bukan ForBALI Pasubayan Desa Adat/Pakraman Tolak Reklamasi. Berdasarkan keterangan dari informan I Wayan Swarsa selaku ketua Pasubayan Desa Adat Tolak Reklamasi, proses pembentukan Pasubayan tersebut terjadi pada selang waktu antara aksi tanggal 28 Februari 2016 hingga aksi tanggal 20 Maret 2016: lagi melainkan Alasan tokoh agama di Bali ikut serta dalam gerakan BTR adalah bahwa Teluk Benoa merupakan kawasan suci yang perlu dijaga kesuciannya. Aktivitas yang dilakukan adalah mengkampanyekan pentingnya memelihara kesucian Teluk Benoa dan mengembalikan Bali padakonsep Tri Hita Karana dengan maksud untuk menjaga keseimbangan kehidupan bermasyarakat, dan keseimbangan alam. Melalui tokoh agama pesamuhan Sabha Pandita, para mengeluarkan keputusan bahwa Teluk Benoa merupakan wilayah suci. oleh tokoh agama ini antara ketuhanan, 2. Tokoh Desa Pakraman Bergabungnya desa adat dalam gerakan Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa murni keputusan masing- masing desa adat untuk aksi demonstrasi. Bendesa Adat tidak bisa memaksakan desa adatnya untuk bergabung. Setiap desa adat memiliki mekanisme pengambilan sendiri-sendiri. keputusan Terbentuknya Pasubayan Desa Adat Tolak Reklamasi menjadikan tongkat komando aksi beralih dari jaringan kelompok aktivis lingkungan kepada itu menunjukkan masyarakat adat Bali. Hal keberhasilan lingkungan mentransformasi gerakan aktivis LSM menjadi gerakan sosial masyarakat Bali. kelompok aktivis Peran Elit Non-Politik reklamasi/revitalisasi Teluk Benoa, Dalam hal terdapat dua kelompok masyarakat yang berbeda pendapat. Satu kelompok menolak reklamasi dengan serangkaian (pengrusakan lingkungan, pelanggaran kawasan suci, pelanggaran hukum), sementara satu kelompok lagi mendukung peningkatan revitalisasi kesejahteraan masyarakat. Namun, kondisi masyarakat Bali saat ini lebih mengemuka isu penolakan reklamasi Teluk Benoa sehingga membuat suara kelompok pendukung tidak bergema. argumentasi kritis dengan argumentasi revitalisasi Modal utama yang dimiliki seorang Bendesa Adat/Pakraman adalah pengetahuan mengenai adat istiadat dan nilai-nilai sastra agama Hindu Bali. Bendesa adat ini memiliki tingkatan yang sama dengan pendeta/pemuka agama di desa. Hal ini memberikan untuk mempengaruhi dan membuat kebijakan pada masyarakat desanya secara langsung. Selain itu, Bendesa juga memiliki otoritas perijinan usaha di desanya. kekuatan bagi bendesa Pada dasarnya, desa-desa yang telah menyatakan diri tergabung dalam gerakan BTR tidak memutuskan hal ini sendiri. Keputusan untuk bergabung dalam gerakan BTR dilaksanakan dengan mekanisme demokrasi yang memerlukan waktu yang panjang. Kebanyakan dari desa pakraman yang bergabung dengan gerakan BTR mendapatkan masukan dari Seka Truna-Truni (STT) dan Keliyan yang ada di setiap Banjar di Desanya. Apabila seluruh banjar di desa pakraman tersebut menyatakan diri sudah setuju untuk ikut bergabung dengan gerakan BTR, maka dilaksanakan deklarasi. Tujuan utama dari bendesa ikut serta dalam pergerakan BTR adalah untuk menjaga kesucian Teluk Benoa. Salah satu bendesa yang paling berpengaruh dalam gerakan ini adalah Bendesa adat Kuta, karena bukan hanya dapat mempengaruhi masyarakat di desanya, 328
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Bendesa ini juga merupakan Bendesa Alit yang membawahi desa-desa lain se-kecamatan, sehingga mampu mengorganisir desa-desa pakraman yang ikut dalam gerakan BTR dalam Pasubayan Desa Pakraman Tolak Reklamasi. Ada hal baru yang dilakukan oleh elit Bendesa ini, yaitu bagaimana bendesa mengorganisasikan desa-desa pakraman yang terlibat dalam gerakan BTR yang sejatinya desa- desa tersebut bersifat otonom. Akademisi Pada dasarnya, akademisi di Bali terpecah pada dua opini, pro dan kontra terhadap reklamasi Teluk Benoa. Akademisi-akademisi yang terlibat gerakan BTR rata-rata merupakan akademisi yang masih memegang teguh budaya Bali dan juga sangat menghormati demokrasi, karena itulah yang menjad alasan akademisi tersebut bergabung dalam gerakan BTR. Mereka mempercayai bahwa Teluk Benoa merupakan kawasan suci yang harus dilindungi, dan mereka ingin mempertahankan kearifan lokal Bali. adalah orang-orang yang Modal yang dimiliki oleh akademisi ini bisa dikatakan cukup lengkap, karena mereka memiliki modal sosial, modal kultural, modal ekonomi, dan modal politik yang cukup kuat, sehingga memiliki pengaruh sangat kuat di masyarakat. Dalam pergerakannya, akademisi ini melakukan aktivitasnya dengan cara lazimnya seorang ilmuwan, yaitu terlibat dalam penelitian dan pengabdian masyarakat dalam rangka advokasi gerakan ini. Selain menjadi narasumber dalam seminar-seminar dan televisi, elit akademisi melakukan pendekatan secara langsung kepada elit politik nasional yaitu dengan menemui menteri KKP dan Menteri Lingkungan Hidup. Tokoh Pemuda Tokoh pemuda merupakan salah satu aktor yang cukup berpengaruh dalam gerakan ini. Pemuda yang rata-rata menjadi elit dapam pergerakan merupakan pemuda yang memiliki modal sosial, karena mereka biasanya merupakan ketua dari Sekaa Truna Truni di Banjarnya, sehingga mereka merupakan pemuda yang mengetahui bagaimana dan mekanisme melaksanakan pengambilan keputusan di Banjar maupun di Desanya. Mereka adalah pemuda yang berpikiran terbuka dan berwawasan luas, serta menginginkan tanpa perubahan Bali menjadi meninggalkan adat istiadat mereka. ini istiadat adat lebih baik Mereka cukup dekat dengan para aktivis, terutama aktivis '98 yang ikut berperan dalam menumbangkan Orde Baru juga aktivis lingkungan di Bali. Mereka terlibat dalam komunitas taman '65 dan seringkali ikut aksi-aksi dengan lingkungan yang dilakukan oleh Walhi sehingga terbentuk ForBALI. Para pemuda nilah yang kemudian mengajak peuda- pemuda lain di lingkungannya untuk bergabung dalam gerakan ini. Setelah mereka bersepakat, para pemuda ini kemudian mengajukan kepada Banjar dan Desa Pakraman untuk dapat ikut serta dalam gerakan BTR. tema Sebagai generasi yang melek teknologi, para pemuda ini juga yang ikut mempromosikan gerakan BTR ini melalui sosial media. Metode yang mereka lakukan adala cara-cara berjuang yang menyenangkan, sehingga banyak orang yang tertarik dengan gerakan ini. Pebisnis Para pengusaha di kawasan Teluk Benoa merupakan kelompok yang terhadap rencana reklamasi ini dengan alasan persaingan. Selain memiliki modal ekonomi, para pengusaha ini juga rata-rata memiliki modal lain, terutama modal sosial dan modal kultural. Modal sosial biasanya mereka dapatkan karena keterlibatan mereka dalam berbagai organisasi, terutama organisasi para pengusaha, sedangkan modal kultural mereka dapat karena kebanyakan dari para pengusaha ini juga merupakan para pemuka adat. langsung terpengaruh Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang dengan juga pemikiran menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada di Bali. Karena itu, alasan mereka ikut dalam pergerakan BTR juga karena alasan tersebut. Mereka menganggap bahwa dengan adanya reklamasi di Teluk Benoa maka akan menyebabkan Bali semakin kehilangan identitas budayanya. Pengusaha ini terlibat dalam gerakan BTR dengan memberikan donasi. terbuka, komunikatif, tapi Pada dasarnya para pemuda ini memiliki kegelisahan akibat kebijakan pariwisata yang diskriminatif dan memarjinalkan masyarakat Bali. Mereka tidak merasakan benefit yang ditawarkan oleh pemerintah dari industri pariwisata, mereka menyadari bahwa masih banyak masyarakat di lingkungannya yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Dengan demikian, gerakan BTR ini sebenarnya bukan hanya sekedar menyoal penolakan reklamasi, namun mereka mengaharapkan adanya perubahan mendasar yang dilakukan pemerintah sehingga lebih berpihak pada masyarakat Bali dan tidak hanya melindungi atau mementingkan kepentingan pemodal di Bali. Dengan demikian, tujuan mereka ikut serta dalam gerakan BTR bukan hanya karena kerusakan lingkungan yang akan dialami Bali bila melakukan reklamasi di Teluk Benoa, tapi juga akan merusak tatanan sosial di Bali. Perubahan yang diciptakan oleh para pemuda ini adalah bahwa STT yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai pembantu dalam setiap pelaksanaan upacara adat, kini menjadi lebih aktif dalam merespon isu-isu sosial dan politikdi Bali. 329
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 3. Seniman Seniman merupakan salah satu tokoh penting dalam pergerakan ini. Seniman-seniman yang tergabung dalam gerakan BTR biasanya merupakan seniman yang memiliki pandangan yang luas dan berkesenian dalam rangka menyuarakan isu-isu politik dan lingkungan, sehingga biasanya mereka memiliki basis penggemar yang sangat kuat, dan inilah yang menjadi modal mereka untuk menjadi eli dalam gerakan ini. Penggemar mereka yang bukan hanya dari Bali, menyebabkan gerakan ini menjadi terkenal dan diikuti oleh masyarakat di luar Bali, bahkan masyarakat di luar negeripun ikut terlibat dalam gerakan ini akibat dari kampanye yang dilakukan oleh para seniman ini. Seniman yang ikut melakukan pergerakan bukan hanya musisi, namun juga perupa dan seniman lukis. Mereka terus menyuarakan ide-ide mereka dalam gerakan BTR ini melalui karya-karya mereka. Para seniman ini biasanya mendapatkan informasi mengenai gerakan ini dari aktivitas mereka di taman '65, selain itu mereka juga sering bergaul dengan para aktivis yang ada di Bali dalam kegiatan pagelaran musik, sehingga mereka selalu mendapatkan update mengenai perkembangan sosial politik di Bali. Para seniman ini biasanya merupakan seniman-seniman yang idealis baik itu idealis dalam bermusik maupun juga dalam pandangan sosial politik. Mereka adalah anak muda-anak muda yang peka terghadap kondisi sosial politik di Bali. sangat kuat karena jaringan yang dimilikinya, baik itu di Bali, pada tataran nasional, maupun internasional. Selain itu, sebagai orang Bali asli, beliau diuntungkan karena dengan demikian beliau juga memiliki modal kultural yang cukup untuk dapat mempengaruhi masyarakat Bali. Aktivis ini beranggapan bahwa selama ini kebijakan-kebijakan pembangunan yang dibuat oleh pemerintah telah banyak mengorbankan lingkungan hidup. Karena sudah aktif dalam penyelamatan lingkungan hidup, maka aktivis ini dapat dianggap sebagai inisiator dari gerakan BTR dengan dibentuknya Komite Kerja Advokasi Lingkungan (Kekal), hingga akhirnya menjadi ForBALI. Kelompok yang dipengaruhi oleh aktivis ini terutama adalah para pemuda dari STT Banjar-banjar, Keliyan Banjar, kelompok aktivis yang lain, makasiswa, seniman, dan budayawan Bali. Jalur pergerakan yang digunakan oleh aktivis ini adalah dengan cara melakukan pendekatan kepada para pemuda, mahasiswa, aktivis, para pengurus STT, dan kelompok musisi yang biasa mengadakan pertemuan di taman '65. Kelompok ini kemudian melakukan aksi-aksi simpatik dan damai dengan bentuk pawai budaya dan pagelaran music, sehingga semakin banyak yang tertarik dengan gerakan ini. Aktivis ini juga melakukan advokasi kepada para pengurus desa dan mendorong STT dan keliyan Desa sehingga membuat Desa Pakraman ikut bergerak. 4. Budayawan Budayawan merupakan salah satu yang terganggu dengan adanya rencana reklamasi Teluk Benoa ini. Budayawan merupakan salah satu tokoh yang dihormati di Bali, sehingga mereka memiliki modal sosaial yang cukup untuk dapat mempengaruhi masyarakat di Bali. Kekhawatiran mereka adalah dengan industry pariwisata yang semakin masif di Bali akhir-akhir ini telah merubah wajah Bali yang dulu terkenal karena kebudayaannya menjadi kehilangan "ruh-nya". Para budayawan selain melakukan kajian-kajian budaya dan banyak membuat tulisan mengenai dampak negatif dengan adanya reklamasi di Teluk Benoa, juga kerap mengadakan pagelaran seni. Salah satu pesan dari budayawan di Bali mengenai reklamasi Teluk Benoa adalah "Mari lawan reklamasi dengan deklamasi", maka dari itu, banyak karya- karya dari budayawan di Bali yang berisi penolakannya terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa. 5. Aktivis Yang menjadi motor dalam gerakan BTR ini adalah para aktivis. Salah satu aktivis yang paling berperan adalah aktivis '98 yang juga merupakan aktivis lingkungan. Beliau memiliki modal sosial yang Selain melakukan rekrutmen, aktivis ini juga selalu ambil bagian secara langsung untuk melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat untuk meyakinkan mereka untuk segera membatalkan kebijakan reklamasi Teluk Benoa. Hal baru yang dibawa oleh aktivis ini ke dalam pergerakan BTR adalah strategi baru yang digunakan dalam gerakan tolak reklamasi ini, yakni pendekatan kepada anak muda, mengemas demonstrasi sebagai pawai budaya dan pagelaran musik, memaksimalkan media sosial dalam kampanye serta pada akhirnya menyerahkan komando pada Pasubayan Desa Adat. Kondisi Sosial Yang Mendukung Gerakan Membesarnya gerakan Bali Tolak Reklamasi ini, selain dari upaya yang dilakukan oleh elit non-politik, juga didukung oleh kondisi sosial yang terjadi di Bali saat ini: 1. Pengalaman buruk reklamasi pulau Serangan Reklamasi Pulau Serangan terjadi pada awal tahun 90an. Rencana akan dibangun lapangan golf, resort, lagoon untuk sarana rekreasi air, yacht club, beach club house, pembangunan Superlot yang berupa villa, fasilitas penunjang pariwisata serta jembatan penyeberangan dari marina/ferry dan lainnya, 330
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 daratan pulau Bali ke Pulau Serangan. Reklamasi ini berhenti di tengah jalan karena krisis moner 1998. Reklamasi ini menimbulkan dampak buruk ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. lapangan Lisa Woinarski (2002) Hasil studi menyatakan terdapat 3 dampak buruk yang ditimbulkan akibat reklamasi pulau Serangan, yaitu dampak lingkungan, dampak sosial budaya dan dampak ekonomi. elit-elit yang berperan penting dalam menciptakan gerakan yang besar ini. Pergerakan ini diinisiasi oleh berbagai jenis elit non- politik yang memiliki berbagai modal, baik itu modal sosial, modal kultural, modal politik, dan modal ekonomi, dengan demikian gerakan ini memiliki cukup kapasitas untuk menjadi gerakan yang besar dan mempengaruhi masyarakat. 2. Kekecewaan Terhadap Pembangunan Pariwisata Selain menyebabkan ketersingkiran masyarakat Bali dari tanahnya, pembangunan pariwisata Bali juga turut menyingkirkan masyarakat Bali dari pariwisata itu sendiri. Masyarakat Bali tidak dapat menikmati tempat-tempat wisata yang ada. Di wilayah wisata bertaraf internasional dimana banyak turis asing disana, wilayah tersebut berubah menjadi eksklusif hanya bagi turis asing. Banyak pantai yang berada di wilayah perhotelan internasional berubah taraf menjadi private beach yang menyebabkan larangan bagi masyarakat lokal Bali untuk berkunjung ke pantai tersebut. 3. Gerakan Ajeg Bali 4. Setelah tragedi bom Bali 2001muncul gerakan Ajeg Bali untuk mengembalikan dan melindungi budaya Bali dari pengaruh budaya luar yang dinilai merusak Bali. Orang-orang Bali menganggap dirinya sebagai kelompok minoritas religius, benteng agama Hindu yang terancam oleh ekspansi agresif agama Islam dan Nasrani. Proyek reklamasi Teluk Benoa dilihat sebagai ancaman infiltrasi budaya asing diluar Bali yang akan merusak budaya Bali itu sendiri. Isu kawasan suci Teluk Benoa Isu tentang kawasan suci Teluk Benoa ini berasal dari tulisan seorang ahli sastra Jawa Bali Kuno bernama Nyoman Sugi B. Lanus. Tulisan Sugi Lanus kemudian ditindaklanjuti oleh ForBALI dengan melakukan riset titik-titik yang menjadi kawasan suci di wilayah Teluk Benoa. Hasilnya, ditemukan 60 titik kawasan suci yang melingkupi wilayah pantai, loloan, campuhan, muntig dan palemahan beberapa desa di sekitar Teluk Benoa. Munculnya isu kawasan suci Teluk Benoa inilah yang menjadi salah satu dasar keterlibatan desa adat dan juga dukungan tokoh agama hindu di Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dalam gerakan tolak reklamasi.Pada pesamuhan Sabha Pandita April 2016, Parisada memutuskan Teluk Benoa sebagai kawasan suci, tanpa disertai tolak reklamasi Teluk Benoa. Keputusan PHDI itu membuat isu tentang kawasan suci menggaung lebih besar dan lebih kuat mempengaruhi masyarakat desa adat Bali. SIMPULAN Elit yang berpengaruh di Bali bukan hanya dari kalangan pemuka adat atau pemuka agama. Terbukti bahwa aktivis, seniman, dan tokoh pemuda menjadi Penolakan atas rencana reklamasi di Teluk Benoa yang dilakukan melalui gerakan yang damai dan harmonis dan jauh dari sifat kekerasan. Hal ini yang menyebabkan gerakan ini banyak mendapat simpati dari masyarakat dan berkembang menjadi gerakan yang semakin hari semakin membesar. Gerakan ini juga telah merubah cara pandang masyarakat Bali mengenai cara mempertahankan kepentingan masyarakat karena mengangkat berbagai macam isu dan kepentingan masyarakat Bali. bagaimana Gerakan penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa merupakan gerakan sosial yang tumbuh dan berkembang karena keresahan sosial yang terpendam selama terhadap kebijakan pembangunan pariwisata Bali yang massif dan bergantung pada pemodal besar sehingga merusak lingkungan, melanggar kawasan suci dan memarjinalkan masyarakat Bali sendiri. ini Terdapat pergeseran ruang lingkup peran dan wewenang dari tokoh adat Bali, baik pemuda STT, keliyan banjar maupun bendesa adat, yang semula hanya mengurus hal-hal yang berhubungan dengan upacara adat, berkembang pada isu sosial, ekonomi dan juga politik. UCAPAN TERIMA KASIH kepada Penulis mengucapkan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia atas dukungan dana hibah penelitian unggulan perguruan tinggi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh informan penelitian yang bersedia untuk diwawancara yaitu Prof. Dr. I Wayan P. Windia, Guru Besar Hukum Adat Universitas Udayana; Prof. Dr. I Wayan Ardika, MA, Guru Besar Sastra dan Budaya Universitas Udayana; Dr. Anak Agung Gede Raka, Dosen Sastra dan Budaya Universitas Warmadewa; Drs. I Made Suantina, Dosen FISIP Universitas Warmadewa; Drs. I Nyoman Wiratmaja, M.Si, Dosen FISIP Universitas Warmadewa; I Nyoman Dhamantra, Anggota DPR RI asal Bali; Drs. I Ketut Wiyana, M.Ag, Ketua Pengurus Harian PHDI; I Putu Wirata Dwikora,Ketua Sabha Walaka PHDI; I Wayan "Gendo" Suardana, Koordinator ForBALI; I Nyoman Subudi, Ketua Yayasan Bumi Bali Bagus; I Wayan Swarsa, Bendesa Adat Kuta dan Koordinator Pasubayan Desa Pakraman Tolak Reklamasi; Made Wijaya, SE, terima kasih 331
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Bendesa Adat Tanjung Benoa; Beberapa pemuda STT Banjar Desa Kesiman (Hadhi Kusuma, Adi Aprianta, Tedy Mahendra, Bayu Aditya); Gede Roby: Personil Grup Band Navicula; Man Angga: Personil Grupband Nosstress; Wayan "Jengki Sunarta, Budayawan Bali; I Gusti Wisatawan, Seniman Bali. Morlino, Leonardo. 2009. Legitimacy and The Quality of Democracy. International Social Science Journal Volume 60, Issue 196 Pramana, Gede Indra. 2015. Politik Aliran di Bali Pasca Soeharto. Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2015, hal. 59-72 DAFTAR PUSTAKA Bottomore, TB. 2006. Elites and Society. Edisi Terjemahan. Jakarta: Akbar Tandjung Institute Dumhoff, G.W. 1990. The Power Elite and the State: How Policy is Made in America. New York: Aldine de Gruyter, Hawthorne. Foweraker, Joe. 1995. Theorizing Social Movement. Colorado: Pluto Press Suacana, I Wayan Gede. 2015. Nilai-nilai dan Parameter Demokrasi dalam Kehidupan Masyarakat Bali. JURNAL KAJIAN BALI Volume 05, Nomor 01, April 2015, hal 81-106 Suryawan, I Ngurah. 2010. Politik Kekerasan (Para Jurnal Jagoan) dan Dendam di Bali, Antropologi Indonesia 1, hlm. 41-57 Vergara, Garrido Luis. 2013. Elites, Political Elites and Social Change in Modern Societies. Revista De Sociología No. 28. Hal 30-49 Mariana, Dede, dan Caroline Paskarina. 2008. Politik Desentralisasi. Demokrasi Yogyakarta: Graha Ilmu. dan Nurhasim, Moch. 2005. Konflik antar Elit Politik Lokal Dalam Pemilihan Kepala Daerah. Jakarta: LIPI Woinarski, Lisa. 2002. Pulau Serangan:Dampak dan pada Pembangunan Masyarakat, Lapangan, Laporan Universitas Muhammadiyah Malang bekerja sama dengan Australian Consortium For In- Country Indonesian Studies, Lingkungan Studi Suacana, I Wayan Gede. 2013. Transformasi Demokrasi dan Otonomi Desa. Surabaya: Revka Petra Media bekerjasama dengan Warmadewa University Press dan Asosiasi Ilmu Politik Indonesia Pengurus Cabang Bali Suacana, I Wayan Gede. 2016. Budaya Demokrasi Dalam Pemerintahan Desa di Bali. Ponorogo: Penerbit Wade Group Varma, SP. 1987. Teori Politik Modern, Jakarta: Rajawali Pers Zuhro, Siti. 2009. Demokrasi Lokal, Perubahan dan Kesinambungan Nilai-nilai Budaya Politik Lokal di Jawa Timur, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Bali. Yogyakarta: Ombak Azhar, Muhammad Ali. 2013. Marginalisasi Masyarakat Di Daerah Pariwisata, Studi Kasus di Desa Ungasan Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung, Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.4, No.2, Juli- Desember 2013, hal.166-176 Fawzia, Diana. 2012. Peran Elit Bukan Politik dan Dasar Berperspektif Gender: Kajian KES di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Disertasi. Universitas Kebangsaan Malaysia Linz, Juan J dan Alfred C Stepan. 1996. Towards of Consolidated Democracies. Democracy Volume 7. No 2. Hal 14-33 Journal Mihardja, Deni. 2013. Adat, Budaya Dan Agama Lokal, Studi Gerakan Ajeg Bali Agama Hindu Bali, Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam, Volume 7 Nomor 1, Juni 2013, hal 53 - 77 Morlino, Leonardo dan Tarchi Marco. 1996. The Dissatisfied Society: The Roots of Political Change in Indonesia. European Journal of Political Research Volume 30 Issue 332
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Perpustakaan Rakyat : Gerakan Emansipatoris dalam Mengembangkan Budaya Membaca dan Wacana Sosial Dika Sri Pandanari, S.P Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Abstrak Budaya membaca dan pembentukan wacana sosial sering ditemui pada masyarakat kelas menengah keatas dan kalangan terdidik. Kelas sosial tersebut memiliki bernalar, mengkritisi kebijakan maupun mendorong gerakan masyarakat. Selain itu, manusia memiliki naluri keingintahuan yang besar, sehingga ilmu menjadi perihal yang krusial bagi sebagian besar manusia. Beberapa tahun terakhir muncul berbagai komunitas baca dan perpustakaan masyarakat. Gerakan tersebut banyak ditemukan di sekitar kota pendidikan seperti Malang, Yogyakarta dan Bandung. Komunitas dan ini bersifat emansipatoris, gerakan masyarakat memiliki tertentu yaitu mencerdaskan masyarakat. Aktivitas dari komunitas-komunitas tersebut adalah mendorong masyarakat untuk rajin membaca, menulis atau berdialog. Tumbuhnya komunitas baca dan perpustakaan rakyat merupakan buah kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat umum. Fenomena ini merupakan bentuk sikap politik masyarakat dalam menjawab kebutuhan pengetahuan yang dirasa masih kurang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan sosial fenomenologis dan wawancara pihak terkait. Obyek studi utama dalam penelitian ini adalah komunitas baca dan perpustakaan rakyat terutama yang berada di Kota dan Kabupaten Malang. Tujuan utama dari penulisan ini ialah untuk mengkaji latar belakang pertumbuhan gerakan masyarakat tersebut dan implikasinya terhadap budaya membaca serta perkembangan wacana sosial. Pada hasil penelitian ditemukan bahwa faktor bermunculannya fenomena ini adalah tingginya kesadaran masyarakat atas pentingnya budaya membaca bagi semua orang. Para penggerak umumnya memiliki pengalaman pada bidang ilmu pengetahuan dan ruang publik. Oleh ini berupaya untuk selalu sebab memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan budaya membaca dan berdialog. Bagi para penggerak, menyebarkan ilmu merupakan bentuk perlawanan terhadap kebodohan publik. Implikasi dari sikap politik masyarakat terhadap pendidikan kesempatan untuk lebih tujuan itu gerakan publik ini adalah terbentuknya jaringan komunitas antar daerah sehingga gerakan semakin meluas. Pengalaman masyarakat merupakan historisitas yang melahirkan kesadaran dan sikap nyata masyarakat demi melawan kemiskinan ilmu. Kata Kunci: komunitas, perpustakaan, emansipatoris, budaya, membaca, wacana, sosial rakyat, PENDAHULUAN Komunitas dan gerakan masyarakat ini bersifat emansipatoris, memiliki tertentu yaitu mencerdaskan masyarakat. Aktivitasnya mendorong masyarakat untuk rajin membaca, menulis atau berdialog. Tumbuhnya komunitas baca dan perpustakaan rakyat merupakan buah kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat umum. Pertumbuhan perpustakaan rakyat merupakan pergerakan sosial dan walaupun kecil memiliki kekuatan politiknya sendiri. Secara garis besar perpustakaan rakyat mengusahakan masyarakat agar dapat mendapatkan ilmu dan pengetahuan lebih. Sementara itu Francis Bacon menyatakan science is power, dengan kata lain ilmu pengetahuan memiliki energinya sendiri untuk merubah sesuatu. Menurut ilmu pengetahuan memiliki Riyanto implikasi dan eksplikasi pada kekuasaan, karena definisi rasional. adalah Kemudian Bakker dan Zubair (1990,23) memaparkan bahwa pengetahuan bercirikan kesadaran akan sebab musabab suatu keputusan, dengan kata lain kesadaran adalah kepada yang membawa manusia pertanggungjawaban atas suatu hal. Oleh karena kesadaran itu, para voluntir kemudian berusaha untuk membangun kesadaran masyarakat untuk ikut membaca, mempermudah akses bacaan dan merangsang kesadaran yang lebih luas lagi. Hal ini sejalan dengan pendapat Michel Foucault (2002,155) bahwa untuk menjadi seseorang intelektual berarti memiliki kesadaran atau menyadari seluruh kedirian kita. tujuan (2011,38) kekuasaan definisi Selain kegiatan membaca, komunitas membaca dan perpustakaan rakyat berusaha juga untuk membuka 333
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 suatu ruang publik bagi masyarakat. Ruang publik adalah sarana eksistensi diri dan identitas manusia secara individual untuk diambil sebagai purifikasi politik otentik (Arendt:1959:38). Ruang publik dapat merangsang penggunaan rasio manusia karena oleh karena ruang publik, manusia harus berhadapan dengan manusia lain. Rasionalitas yang ditumbuhkan dalam kehidupan bermasyarakat akan membawa dampak yang baik bagi sekitarnya. Perpustakaan sebagai salah satu sumber literasi merupakan perangkat untuk menumbuhkan rasionalitas. sempurna Masyarakat Indonesia tidak malas untuk membaca. Hal ini dapat terlihat dari berapa banyak penulis, sastrawan, peneliti yang ada di Indonesia. Selain itu, masyarakat juga mengkonsumsi berita dari berbagai media tulis baik cetak maupun on line. Masyarakat Indonesia, terutama yang memilih untuk hidup secara religius juga mempelajari (membaca) kitab-kitab, buku ajaran mengenai kepercayaan yang mereka anut. Kebutuhan dan keinginan masyarakat di Indonesia cukup tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah penerbit yang tersebar di seluruh Indonesia sejumlah kurang lebih 1399 penerbit1. Kita dapat menggolongakan rasionalisasi atas dua tingkat : yang pertama sebagai suatu proses kognitif yang melepaskan dan mengidentifikasikan proses- proses sosial dari konteks 'tindakan'nya yang penuh makna, dan yang kedua sebagai suatu proses historis yang lebih luas, dalam mana proses-proses kognitif itu sendiri menjadi bagian dari pandangan-pandangan dunia, sistem-sistem makna dan kerangka untuk bertindak (Eyerman,1996.217) Masyarakat dapat membaca, namun juga perlu untuk mengutarakan pemikirannya. Ide dan kreativitas memerlukan kesempatan dan ruang. Selain itu, apabila ada pertemuan diantara masyarakat, maka pengetahuan akan mudah diserap karena melalui proses dialogis. Menurut Freire hubungan dialogis sebagai praktek yang asasi untuk kodrat manusia dan untuk demokrasi di satu pihak, dan sebagai syarat epistemologis di lain pihak (2001. 07) Perpustakaan literasi dan berjejaring, berkelompok kembali untuk membangun suatu forum komunikasi. Melalui forum ini semangat mereka saling terjaga. Terbentuknya jaringan ini merupakan pengimplementasian solidaritas antar kelompok. Kerjasama sebagai suatu ciri tindakan dialogis yang berlangsung hanya diantara pelaku- komunikasi pelaku (Freire,1985.182). - kelompok ini sudah menunjukkan solidaritasnya pembacanya. luas, kepada masyarakat Solidaritas yang mereka lakukan, sebagai individu lalu menghubungkan diri dengan yang lain (Alisjahbana.1986,103). rakyat komunitas hanya tercapai melalui Sebelumnya, kelompok para Budaya membaca dan pembentukan wacana sosial sering ditemui pada masyarakat kelas menengah keatas dan kalangan terdidik. Kelas sosial tersebut bernalar, memiliki mengkritisi kebijakan maupun mendorong gerakan masyarakat. Kelas menengah di Indonesia memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi. Oleh karena kemudian sebagian itu masyarakat kelas menengah yang mampu membeli buku dan mengakses pengetahuan secara luas berniat membagi ilmu tersebut melalui perpustakaan rakyat. Menurut Tanter dan Young (1993,143) kelas menengah bagi kebanyakan partisipan, merupakan suatu kategorisosial dalam arti sekaligus sebagai gaya hidup dan nilai-nilai: pelopor sekularisasi dan revolusi rasional. kesempatan lebih untuk Kesempatan hidup telah dinarasikan dalam Hak Asasi Manusia dimana kesempatan hidup diantaranya adalah kesempatan untuk memperoleh pendidikan. Seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XA Pasal 28C ayat (1) yang menyatakan "setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.". Selain itu, manusia memiliki naluri keingintahuan yang besar, sehingga ilmu menjadi perihal yang krusial bagi sebagian besar manusia. Sehingga siapapun dapat mengusahakan peningkatan kualitas hidup atas dirinya dan orang lain. gerakan emansipatoris merupakan Gerakan penyelamatan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat yang sadar bahwa orang lain disekitarnya mengalami suatu ketertindasan. Dalam permasalahan sosial, banyak sekali jenis penindasan yang terjadi, terutama penindasan antar kelas. Kelas dalam hal ini , kesejahteraan dan bersangkutan dengan hak 'kesempatan-kesempatan dan (Tanter Young,1993.142). hidup' Tidak hanya pada kelas menengah saja, namun kelas pekerja juga memiliki kemauan membaca yang besar. Justru minat baca dan keinginan untuk memperoleh pengetahuan menyebabkan masyarakat kelas ini melakukan tindak-tindak emansipatoris yang kreatif. Demikian maka sesuai dengan pendapat bahwa persatuan kaum tertindas menyangkut solidaritas diantara mereka, tanpa mempedulikan kedudukan ini pastilah mereka masing-masing, persatuan kelas memerlukan adanya kesadaran 1 Tercatat dalam daftar anggota IKAPI yang tertera pada 334
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 (Freire,1985.190) Tidak hanya kelas menengah yang mengusahakan namun juga kelas pekerja. Hal ini kembali lagi lahir dari kesadaran bahwa masyarakat sedang berada dalam penindasan dalam rangka memperoleh pengetahuan. Demikian selaras dengan apa yang dinyatakan oleh Paulo Freire (1985) bahwa hanya jika kaum tertindas menemukan kaum penindas mereka, dan kemudian ikut terlibat dalam usaha terorganisasi bagi pembebasanya, maka mereka mulai dapat mempercayai diri sendiri. Karena aksi kebudayan sebagai suatu proses keseluruhan dan menyeluruh, mendekati masyarakat secara keseluruhan dan tidak sekedar para pemimpinnya (Freire,1985.148). METODE Obyek formal dalam penelitian ini adalah komunitas baca dan perpustakaan rakyat terutama yang berada di Kota dan Kabupaten Malang, sebagai fenomena sentral yang hendak diamati. Sementara obyek materialnya merupakan latar belakang dari komunitas baca tersebut dan bagaimana perpustakaan rakyat ini terbentuk di dalam lokalitasnya masing-masing, serta melalui emansipatoris hulu-hilir perpustakaan rakyat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan sosial fenomenologis (mengutarakan kenyataan sosial) dengan data yang diambil melalui proses wawancara pihak terkait. Dengan demikian, penulis berusaha mencari singkronisasi dan inti dari pertumbuhan gerakan perpustakaan sosial fenomenologis berusaha mendeskripsikan seluruh perkembangan obyek yang diamati. Selanjutnya analisis dilakukan secara sistematis yang meliputi alasan rakyat, perkembangan, dan harapan para pelaku komunitas atau perpustakaan rakyat. Terdapat tiga komunitas dan perpustakaan rakyat yang diwawancarai secara langsung oleh penulis, dan sisanya merupakan data sekunder hasil Forum Group Discussion yang dilakukan bersama pada bulan September 2016. gerakan rakyat ini. Metode berdirinya perpustakaan HASIL DAN PEMBAHASAN Malang merupakan salah satu dari kota pelajar selain ini menjadikan Bandung dan Yogyakarta. Hal Malang sebagai kota yang mampu memproduksi intelektual - intelektual muda. Namun bukan berarti bahwa masyarakat Malang sendiri mampu berpikir kritis dan mampu mengakses literasi dengan mudah. Oleh karena itu mulai sekitar tahun 1998 hingga 2016 terus tumbuh komunitas - komunitas literasi dan perustakaan rakyat. Kota Malang mempunyai dua pusat/pasar buku di daerah kota. Sementara itu tidak kurang dari 5 toko buku besar selalu ramai dikunjungi oleh konsumen. Oleh karena itu, kesadaran dan keinginan masyarakat untuk berbagi literasi tidak terhambat Kisah Beberapa Perpustakaan Rakyat di Malang : Kartarsi Katarsi, perpustakaan rakyat yang baru berdiri pada bulan Agustus 2016 ini. Katarsi mengkhusukan diri untuk membuka bagi mahasiswa, khususnya di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Hal tersebut terjadi karena kedua penggagas perpustakaan rakyat ini merupakan mahasiswa dari fakultas tersebut. Terbilang lebih dari 40 buku mengenai pertanian. Sisanya merupakan novel dan buku bergenre umum. Prasetyo dan Narwastu merupakan penggagas Katarsi, mereka memulai perpustakaan rakyat ini karena pengalaman mereka menjadi asisten praktikum selama kuliah. banyak Selama menjadi mahasiswa yang kurang memahami permasalahan - permasalahan pertanian. Di dalam kelas, dosen lebih banyak mengemukakan perihal abstark dibandingkan contoh kasus atau pendangan-pandangan kritis seputar isu agraria. Kecintaan mereka berdua kepada literasi kemudian mendorong mereka untuk membuka perpustakaan rakyat di fakultasnya. perpustakaan terbuka asisten praktikum, Mereka merasa bertanggung jawab untuk memberi kesadaran kepada teman-teman mahasiswanya agar mau membaca. Selain itu, mereka juga membuka sesi-sesi diskusi. Menurut Prasetyo, membaca dapat memperkaya khasanah mahasiswa, namun kemudian dibutuhkan ruang terbuka bagi mahasiswa untuk berbicara, berdialog sehingga dapat memproduksi ide-ide baru. Prasteyo dan Narwastu tidak menginginkan kehidupan mahasiswa yang jauh dari literasi. Terkadang mereka mengamati beberapa 'aktivis' mahasiswa yang berbicara secara bebas tanpa berlandaskan pemikiran yang jelas. Selain itu, sebagian justru memilih menyibukkan diri di tengah tugas-tugas perkuliahan sehingga menjauhkan diri dari kepekaan atas sesamanya. Dengan melihat kedua kutub kehidupan mahasiswa seperti ini, maka Katarsi diadakan agar dapat mempertemukan berbagai tipe mahasiswa melalui pendekatan ilmu dan diskusi. Kattarsi sendir dibuka setiap hari di jam aktif kuliah, sehingga siapapun yang berkenan datang dipersilahkan untuk membaca. Pada sore harinya, Katarsi membuka sesi diskusi bebas. Hal ini dilakukan guna menciptakan ruang publik baru dimana seseorang dapat berbicara tanpa perasaan takut salah, atau mendapat intimasi dari kehadiran dosen atau asisten perkuliahan. Perpustakaan rakyat Katarsi ini menjdi wadah baru bagi mahasiswa bebas disekitarnya memperoleh ilmu dan berpendapat. besar mahasiswa untuk Halangan yang saat membuka terjadi pada perpustakaan rakyat ini adalah sumber daya yang kurang. Terkadang Katarsi kehabisan voluntir untuk membuka perpustakaan disaat yang tepat sehingga 335
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pembaca harus menunggu terlebih dahulu. Apabila tidak dapat membuka perpustakaan karena berbagai halangan, terkadang mereka menitipkan koleksi buku Katarsi kepada perputakaan rakyat lain di sekitar Universitas. Setiap hari Katarsi menerima antara lima hingga 20 pembaca mulai pagi hingga sore. Para pembaca lebih memilih untuk datang ke Katarsi dibandingkan dengan perpustakaan fakultas karena disana mereka bebas membaca dan berdiskusi dengan temannya. Semangat yang membuat teman - Prasetyo dan Narwastu terus berusaha untuk mengembangkan perpustakaan masyarakat adalah semangat berbagi. Bagi mereka, ilmu bukan saja milik pribadi namun merupakan hak dari semua orang. Gubuk Tulis Gubuk Tulis merupakan kelompok atau komunitas pencinta buku yang kemudian bersepakat untuk membuat untuk mengembangkan wacana sosial dan literasi. Gubuk Tulis mulai berdiri pada Januari 2016. Kegiatan yang biasa mereka lakukan adalah perpustakaan antar. Koleksi buku yang dimiliki oleh sekitar 30 anggota dipinjamkan secara bebas, katalognya disebar melalui akun media sosial seperti Line, Instagram dan Facebook. Untuk meminjam, calon pembaca hanya perlu menghubungi kontak person tertentu dan buku akan diantar kepada peminjam. Selain itu Gubuk Tulis juga setiap hari mengisi website mereka di dan diupdate disemua akun media sosial termasuk Twitter. program-program bersama Gubuk Tulis juga telah membuat kegiatan diskusi rutin untuk mengangkat isu-isu sosial, sastra dan kesejarahan. Dialog kritis dan membebaskan, yang didahului oleh tindakan, harus dilakukan dengan kaum tahap perjuangan pembebasan mereka" (Freire,1985:47). Bagi Gubuk Tulis baik membaca, menulis ataupun berdialog merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara rutin. Berpikir kritis, secara jenaka atau lugas merupakan dalam menanggapi segala hal yang diterima di dalam konteksnya. Dialog adalah bentuk perjumpaan di antara sesama manusia, dengan perantaraan dunia, dalam rangka menamai dunia (Freire,1985.73), oleh karena itu proses dialog yang diusahakan oleh Gubuk Tulis bermaksud juga untuk membebaskan para pembaca dan partisipan agar lebih mengenal dunia. S tertindas pada setiap kewajiban bagi pemuda mahasiswa mau membaca. Bukan karena tingkat keinginan membaca mahasiswa yang rendah, namun karena membaca dan menulis membawa manusia kepada pengetahuan, dan melalui pengetahuan manusia terselamatkan. Perpustakaan Anak Bangsa Perputakaan Anak Bangsa berdiri pada kisaran tahun 2000, namun pendirinya, Eko Cahyono mulai membuat perpustakaan teras rumahnya mulai tahun 1998. Alasan awal Eko membangun perpustakaan rakyat adalah karena banyak anaka kecil yang telah tidak bersekolah. Selain itu, Eko mengaku sebagai pecinta buku, dimana ia berharap agar orang lain dapat mencintai literasi seperti dirinya. Selanjutnya ia mulai meminta sumbangan - subangan majalah, koran dan bku e berbagai sumber. Nyaris setiap pintu pelanggan majalah ia datangi demi mendapatkan majalah bekas. Ia juga melakukan pengajuan kepada penerbit - penerbit dan toko buku untuk menambah koleksi perpustakaannya. rakyat di depan Perpusakaan rakyat yang ada di rumahnya telah menampung sekitar 58.000 buku dan majalah. Seluruhnya boleh dipinjam secara bebas. Tidak ada batasan jumlah, waktu, biaya anggota maupun syarat - syarata lainnya. Bahkan perustakaannya terbuka 24 jam, sehingga siapapun dapat membaca, berdialog dan mengabil buku sesuai dengan keinginannya. Hal ini Eko lakukan kerana ia menganggap bahwa perpustakaan yang dimiliki oleh instansi-instansi resmi justru menjauhkan masyarakat dari bahan bacaan. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa suatu struktur sosial yang kaku dan menindas niscaya akan mempengaruhi pranata-pranata pengasuhan dan pendidikan tersebut dalam (Freire,1985.164). anak struktur terdapat Eko koleksinya karena menurtut hilang pendapatnya, buku yang hilang hanyalah buku yang bertemu dengan pemiliknya yang sejati. Selain itu Eko juga sering meminjamkan majalah dan buku bergenre umum untuk dibawa oleh pedagang bakso dan es keliling. Buku yang dibawa adalah buku yang dapat dipinjamkan kepada para pedagang tersebut. Buku pinjaman ini membuat perpustakaan rakya menjadi perpustakaan berjalan. Oleh sebab itu juga tidak jarang para pedagang justru mendapat untung dari buku yang mereka sewakan. tidak mempermasalahkan apabila yang buku, mereka mampu Untuk mengantarkan kurang lebih 10 buku perbulannya. Namun untuk membaca on the spot di saat-saat diskusi ataupun bisa lebih dari 10 buku tersewa. Komunitas ini berusaha untuk selalu menyadarkan terus pemuda menjadikan literasi bagian hidupnya. Semangat yang hampir sama dengan Katarsi, adalah bagaimana peminjaman uatamanya mahasiswa untuk Beberapa perpustakaan rakyat lainnya Beberapa perpustakaan rakyat lain yang ada di Malang antara lain adalah Perpustakaan Komunitas Kalimetro, Gubuk Baca Lentera Negeri, Gubuk Cerita, Pojok Baca, Peroustakaan Kampoeng Mie Ayam, Perpustakaan Kafe Pustaka - Pelangi Sastra, Rumah Aqil dan Kontribusi. Perpustakaan rakyat ini 336
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 hanya sebagian dari sekitar 96 perpustakaan lain yang tersebar di Malang. Pembaca yang dituju beragam. Sebagian besar perpustakaan rakyat yang berada di Kota Malang ditujukkan untuk kaum muda dan mahasiswa. Sementara itu perustakaan rakyat yang berada di Kabupaten Malang lebih banyak memiliki koleksi buku yang dapat dikonsumsi oleh keluarga dan anak-anak. Contoh Tema buku perpustakaan rakyat di Kota Malang antara lain adalah literasi pergerakan, isu-isu dan pergerakan sosial, hukum dan sejarah. Sementara itu koleksi di perpustakaan rakyat di Kabupaten Malang lebih banyak mengandung unsur bisnis praktis, urusan rumah tangga, buku pendidikan anak hingga mode. Karakter koleksi bukku yang dimiliki literasi oleh masing menyesuaikan dengann konteks yang ada. Hal ini terjadi karena baik dari kelas menengah maupun kelas pekerja telah mengerti apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Terkadang banuan dari pemerintah justru sasaran. Seperti bantuan buku untuk salah perpustakaan rakyat yang ada di daerah Pantai Kondang Merak, Malang Selatan, dimana mayoritas penduduknya merupakan nelayan , justru diberi hibah buku ensiklopedia lengkap yang tidakmenarik minat masyarakat. - masing komunitas Kesadaran merupakan salah satu alasan kuat bagi terus voluntir menyumbang ilmunya. Kesadaran tersebut terdorong oleh kata hati, dimana kata hati merupakan kesadaran individu akan adanya suatu mahkamah dalam dirinya, yang di dalamnya pikirannya tuduh menuduh (Alisjahbana.1986,29). Sehinga melalui kata hati tersebut manusia dapat terdorong untuk kritis sekaligus berlaku kebaikan. Dengan demikian masyarakat memiliki etika, nilai - nilai perilaku yang tersusun dalam ruang pribadinya sekaligus untuk ruang di luar dirinya. Menurut Alisjahbana selanjutnya (1986,127) etik pribadi dan etik sosial merupakan dua tenaga yang amat kuat yang dapat menentukan kelakuan khusus manusia. Nilai emansipatoris, yakni penyelamatan masyarakat dari kebutaan literasi merupakan suatu nilai sosial dan etika yang kemudian diterapkan dalam tidak praktis. Dari hal ini dapat kita perhatikan kembali bahwa pertimbangan untuk membuka perpustakaan rakyat muncul dari dalam dan terangsang oleh fakta di luar diri voluntirnya. perpustakaan rakyat untuk Fenomena tumbuhnya berbagai perpustakaan rakyat harus dilihat melalui paradigma perkembangan kelompok sosial. Dengan kata lain, kita dapat mengamati kesatuan masyarakat sederhana sebagai nilai - nilai yang ada di dalam masyarakat, dalam hal ini yaitu emansipatoris atas ilmu dengan kebiasaan membaca dan membentuk wacana - wacana sosial. Penerapan nilai - nilai ini dapat dikatakan sebagai penerapan solidaritas atas sesama. Dengan dimikian, tumbuhnya perpustakaan rakyat dapat dinyatakan sebagai salah satu benda kebudayaan. Benda solidaritas, menurut Alisjahbana kebudayaan (1986,240) merupakan benda kebudayaan yang menjelmakan nilai solidaritas dalam berbagai bentuk perhubungan sosial. Dengan demikian meurutnya, terdapat perasaan, cinta dan tanggung jawab diantara individu dan kelompok. Fenomena ini merupakan salah satu bukti nyata adanya sikap intersubjektifitas di dalam masyarakat, dimana 'aku' merasa bagian dari yang 'liyan'. Sehingga apa yang 'aku' lakukan adalah dengan untuk menyelamatkan diriku menyelamatkan 'liyan' juga. Tujuan dari bermunculannya perpustakaan rakyat rata-rata adalah usaha penyelamatan masyarakat agar dapat bebas menerima pengetahuan dan bebas juga untuk memiliki ruang publik dalam mengutarakan ide dan gagasan. Penindasan yang terjadi dalam hal ini adalah keterkungkungan masyarakat dalam sistem kehidupan lain (misalnya sistem produksi) yang terdiri dari para ibu rumah tangga, petani dan buruh. Selain itu, sistem birokrasi pendidikan tidak dapat diakses oleh seluruh orang. Untuk mengenyam pendidikan perguruan tinggi misalnya, seseorang harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal dibandingan saat berseolah di SMA. Selain itu, birokrasi perpustakaan lembaga formal berusaha untuk menjaga buku dengan sangat baik sehingga terkadang sulit untuk calon pembaca untuk mengaksesnya. Fenomena ini merupakan bentuk sikap politik masyarakat dalam menjawab kebutuhan pengetahuan yang dirasa masih kurang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan sosial fenomenologis dan wawancara pihak terkait. faktor bermunculannya fenomena ini adalah tingginya kesadaran masyarakat atas pentingnya budaya membaca bagi semua orang. Para penggerak umumnya memiliki pengalaman pada bidang ilmu pengetahuan dan ruang publik. Oleh sebab itu gerakan ini berupaya untuk selalu memfasilitasi masyarakat budaya membaca dan berdialog. Para penggerak umumnya memiliki pengalaman pada bidang ilmu pengetahuan dan ruang publik. Oleh sebab itu gerakan ini berupaya untuk selalu memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan budaya membaca dan berdialog. Bagi para penggerak, menyebarkan ilmu merupakan terhadap kebodohan publik. bentuk perlawanan Implikasi dari sikap politik masyarakat terhadap pendidikan publik ini adalah terbentuknya jaringan komunitas antar daerah sehingga gerakan semakin meluas. Tindakan politik yang berpihak pada kaum tertindas harus merupakan tindakan yang mendidik dalam artian kata yang sesungguhnya, dan karena itu, merupakan tindakan yang dilakukan bersama kaum dalam mengembangkan 337
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 tertindas. (Freire,1985.44) 2. Gubuk Cerita membuka perpustakaan rakyat di Car Free Day Kota Malang. Pengalaman masyarakat merupakan historisitas yang melahirkan kesadaran dan sikap nyata masyarakat demi melawan kemiskinan ilmu. Perpustakaan rakyat merupakan ekspresi ketidakpuasan masyarakat atas penyediaan ilmu oleh instansi-instansi negara dan lembaga formal. Kesulitan dalam mengakses buku dan kakunya birokrasi menghalangi masyarakat untuk bebas memperoleh pengetahuan. Di sisi lain perpustakaan rakyat juga diadakan karena semangat berbagi dan kesadaran bahwa masyarakat harus dibebaskan untuk belajar. Umumnya, mereka yang melakukan usaha mengembangkan ilmu pengetahuan merupakan mreka yang telah mengenyam pendidikan cukup tinggi. Dengan kata lain, pihak - pihak tersebut merupakan bagian dari masyarakat kelas menengah. 3. Perpustakaan Anak Bangsa memiliki kurang lebih 58.000 buku dan majalah. Gerakan emansipatoris dilakukan demi memberi kesadaran kaum tertindas terlebih dahulu. Selama kaum tertindas tidak menyadari sebab-sebab keadaan fatalistik mereka menerima mereka, pemerasan atas diri mereka (Freire,1985.41) secara S 4. Katarsi membuka perpustakaan rakyat di Fakutas Pertanian Universitas Brawijaya. Perpustakaan rakyat merupakan hasil dari kritisi terjadi. Secara masyarakat atas keadaan yang langsung gerakan jalan baru, kebudayaan baru yang menjadi harapan bagi sebagian orang, untuk memperbaiki keadaan hidup masyarakat seara umum. Hal tersebut selaras dengan pendapat bahwa aksi kebudayaan seantiasa merupakan bentuk tindakan yang sistematis dan terencana yang ditinjukkan pada struktur sosial, baik dengan tujuan melestarikan mengubahnya ataupun (Freire,1985.197) ini membawa 5. Gubuk Baca Lentera Negeri sedang mendapat kunjungan dari Gubuk Tulis. UCAPAN TERIMA KASIH LAMPIRAN Foto - Foto kegiatan komunitas perpustakaan rakyat di Malang. literasi dan Penulis mengucapkan terima kasih kepada para penggerak literasi di Kota Malang yang tergabung dalam Gubuk Tulis, Taman Baca Anak Bangsa, Katarsi dan komunitas/penyelenggara perpustakaan rakyat lainnya, yang bersedia meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman dan inspirasi. Selain itu penulis syukur atas kesempatan yang diberikan oleh para pegiat perpustakaan dan rakyat mengumpulkan data. juga mengucapkan rasa untuk wawancara 1. Gubuk Tulis membuka tebar baca di Taman Merjosari, Malang. DAFTAR PUSTAKA Alisjahbana, S.Takdir. 1986. Antropologi Baru. Penerbit Dian Rakyat : Jakarta. Bakker, Anton dan Achmad Charris Zubair. 1990. Metodologi Penelitian Filsafat. Penerbit Kanisius: Jogjakarta. Eyerman, Ron. 1994. Cendekiawan Antara Budaya dan Politik Dalam Masyarakat Modern . Yayasan Obor Indonesia: Jogjakarta. Foucault, Michel. 2002. Wacana Kuasa/Pengetahuan . Bentang: Jogjakarta. 338
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Freire, Paulo. 1985. Pendidikan Kaum Tertindas. LP3ES : Yogyakarta. -------. 2001. Pedagogi Hati. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Riyanto, Armada. CM, Prof. Dr. 2011. Aku & Liyan : Kata Filsafat dan Sayap. Widya Sasana : Malang. Tanter, Richard dan Kenneth Young. 1993. Politik Kelas Mengengah Indoensia. LP3ES : Yogyakarta. Arendt. H. 1959. Human Condition. Chichago University Press 339
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Demokratisasi Buruh dan Kesejahteraan (Studi Deskriptif Tentang Dinamika Organisasi Buruh dan Tingkat Kesejahteraan Di Kabupaten Bandung ) Suwandi Sumartias Ikhsan Fuadi Fakultas Ilmu Komunikasi - Unpad [email protected] Abstrak ini adalah untuk mengetahui Tujuan penelitian dinamika organisasi buruh dan tingkat kesejahteraan buruh di Kabupaten Bandung. Demokratisasi buruh sejak reformasi tahun 1998 mengalami perkembangan yang sangat luar biasa. Metode Penelitian yang digunakan metode deskriptif, dengan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya organisasi buruh di tingkat sebagai wujud demokratisasi dan Hak Asasi Manusia, namun konsep kemitraan dalam relasi kerja seringkali terganggu oleh interpretasi dan pemahaman berbeda antara pengusaha dan buruh. Kurangnya keterbukaan dan kejujuran dalam berkomunikasi antara buruh dan pengusaha; adanya sikap egois dan arogansi yang berlebihan di antara keduanya. Rasa curiga dan prasangka negatif menjadi faktor utama yang mengganggu relasi produksi. Para buruh menganggap pengusaha tidak punya niat baik untuk menyejahterakan, dan hanya menuntut produktivitas yang tinggi. Sebaliknya, pengusaha menganggap para buruh hanya menuntut dan menuntut dan melupakan hak-haknya produktivitas. Kebutuhan hidup layak dan keadilan masih memerlukan perjuangan yang panjang. Tekanan global dan gaya hidup yang semakin masif telah mempengaruhi perilaku buruh dalam bekerja dan kehidupan sosial para buruh. Rekomendasi penelitian, perlunya ada upaya sinergis dari semua pemangku kepentingan (Pengusaha, Buruh dan Pemerintah) untuk terus mengupayakan kehidupan layak para buruh dan kualitas hidup mereka. perusahaan dimaknai Kata kunci: demokratisasi, organisasi buruh, buruh, kesejahteraan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi dan kemudian diterbitkan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Buruh. Dan perubahan terjadi sangat signifikan dari sebelumnya yang menganut sistem single union menjadi multi union. Jumlah organisasi pekerja atau buruh berjumlah 6 konfederasi, tingkat 100 federasi dan 6.808 serikat pekerja perusahaan di Indonesia. Jumlah itu meliputi 1.678.364 orang anggota serikat pekerja (SP). Sedangkan, di masa orde baru, hanya satu yakni Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Demokratisasi buruh dalam berorganisasi tentunya menjadi tantangan yang luar biasa bagi elemen pengusaha, buruh dan pemerintah. Di era multi serikat pekerja/buruh tidak hanya memerlukan regulasi dan kebijakan yang tepat dan akurat, namun juga perlunya mekanisme dan tatanan dalam upaya menjamin bagaimana sistem keterwakilan dalam LKS Bipartite- dalam Kelembagaan Hubungan Tripartite, serta Industrial, sehingga bisa memenuhi nilai dasar yang terkandung dalam filosofi kebebasan berserikat dengan perlindungan hak berorganisasi dan berunding bersama untuk kemajuan perusahaan dan juga kesejahteraan buruh. Banyaknya organisasi buruh sebagai salah satu wujud demokratisasi, seyogyanya mampu menjadi forum komunikasi dan pemberdayaan para buruh untuk yang lebih bermafaat bagi kehidupan buruh dalam relasi kerja, bukan sebagai gerakan politik praktis yang seringkali menjadi kelompok penekan dalam menghadapi perbedaan dan atau konflik kepentingan dengan pengusaha atau pemerintah. Penguatan hubungan bipartite (buruh-pengusaha) atau tripartite (buruh-pengusaha-pemerintah) lebih penting daripada mobilisasi gerakan buruh dalam bentuk demonstrasi. LATAR BELAKANG Berkembangnya organisasi pekerja di Indonesia, didorong oleh adanya kebebasan berorganisasi, karena Indonesia telah meratifikasi Konvensi ILO Nomor 98 ke dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1956 tentang Hak Berorganisasi dan Berunding Bersama, akan tetapi baru setelah meratifikasi Konvensi ILO Nomor 97 kedalam Keputusan Presiden Nomor 83 tentang Kebebasan Berserikat dan tahun 1998 Gerakan buruh dalam praksis sosial ekonomi, politik dan budaya tidaklah berhenti di tempat mereka bekerja, juga seakan merepresentasikan satu kaum yang selama ini belum mendapat perhatian dari para pengusaha dan elite birokrasi (pemerintah). Terpuruknya nasib buruh yang semakin transparan ibarat gunung es, yang mewakili ratusan ribu kaum buruh yang dalam kehidupan sehari- hari sangat memprihatinkan dan belum memperoleh kehidupan yang layak sebagai manusia. Sehingga dalam ruang-ruang publik, 340
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 gerakan buruh mayoritas bermotifkan perubahan nasib dalam sosial ekonomi, namun di sisi lain gerakan buruh juga tak hanya murni memperjuangkan nasib dan kehidupan buruh dalam konteks sosial ekonomi, namun praktis dengan keragaman ideologi, yang bertujuan mendapatkan kekuasaan yang cenderung radikal dan anarkis. Bahkan gerakan buruh juga menampilkan sosok yang sangat instan, dengan adanya gerakan karena solidaritas sesama buruh dan ada juga yang membayarnya. Gerakan buruh masih terus terjadi sebagai wujud adanya masalah dalam hubungan kerja antara para (Buruh-Pengusaha dan pelaku proses produksi Pemerintah). Hubungan kerja antara buruh dengan pengusaha terganggu dengan sering munculnya berbagai aksi gerakan dalam jumlah dan intensitas yang tinggi, terutama yang dilakukan di luar perusahaan yang melibatkan gabungan organisasi pekerja. juga bermotif politik (bipartit) Rumusan Masalah Bagaimana Eksistensi Organisasi Buruh dalam Konteks Hubungan Industrial yang Harmonis? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: Eksistensi Organisasi Buruh dalam Konteks Hubungan Industrial yang Harmonis. Kajian Pustaka Dengan jumlah organisasi buruh yang banyak di tingkat perusahaan (Pengurus Unit Kerja) dan maraknya organisasi buruh di luar perusahaan di tingkat cabang, daerah dan pusat menjadi persoalan yang semakin rumit dan potensi konflik hubungan yang selalu mengemuka. Aksi mogok kerja dan atau unjuk rasa buruh yang masif terjadi di berbagai daerah dan nasional, seakan menihilkan makna sesungguhnya dari relasi produksi yang menuntut produktivitas tinggi di satu sisi. Di sisi lain, kondisi kerja dan kehidupan para buruh masih belum beranjak dari persoalan normatif yang menjadi tuntutan buruh, antara lain masih rendahnya tingkat kesejahteran buruh dan upah murah para buruh. Rendahnya keterampilan dan kurangnya produktivitas buruh menjadi kendala dalam upaya mewujudkan hubungan bipartite yang harmonis. Sebaliknya, para buruh menilai pengusaha seringkali tak memiliki niat baik untuk menyejahterakan para pekerjanya, dan hanya mengejar keuntungan. Upah yang mereka peroleh seringkali tidak memenuhi kebutuhan fisik minimum, sementara harga kebutuhan dasar di pasaran terus meningkat, sementara upah yang mereka peroleh tak mampu lagi mengejar tuntutan pasar. Dalam ranah hubungan industrial, banyak persoalan yang memerlukan pemahaman yang mendalam, khususnya keberadaan buruh dalam hubungan kerja. Giddens (1971) mengemukakan bahwa karya Karl Marx merupakan satu dari kontribusi terpenting bagi studi sosiologi terhadap industri, kendatipun dia tidak secara "Hubungan Industrial". Selanjutnya, Giddens dalam Susetiawan (2000) mengatakan bahwa premis-premis pertukaran ekonomis, properti privat, dan pengejaran profit dilihat oleh para ekonom sebagai karakteristik natural manusia. tegas menyebutkan istilah Marx, dalam posisi berlawanan, menyatakan bahwa formasi pertukaran ekonomis adalah hasil dari sebuah proses historis oleh karena itu kapitalisme merupakan bentuk sistem produksi yang khas dalam sejarah manusia, selain masih ada sistem produksi lainnya. Pendapat Marx, menurutnya, kapitalisme hanyalah salah satu tipe sistem produksi di antara sistem produksi lainnya yang telah mendahului dalam sejarah. Asumsi yang dimiliki oleh ekonomi klasik menurutnya, bahwa modal, komoditi harga, pada prinsipnya tidak tergantung dari mediasi oleh manusia. Sebaliknya Marx beragumen bahwa obyek-obyek fisik membentuk elemen-elemen di dalam suatu rangkaian yang pasti dari hubungan-hubungan sosial. Bottomore (1983) mengatakan bahwa aktifitas-aktifitas produksi menurut Marx harus dipahami melalui hubungan dialektis antara kekuatan produksi dan hubungan- hubungan produksi sebagai basis atau substruktur, di satu sisi, dan di sisi lain elemen-elemen yang berbeda menurutnya, seperti ideologi, hukum, religi, institusi- institusi politik dan budaya merupakan super strukturnya. Kekuatan produksi, mencakup cara-cara material maupun tenaga manusia dalam produksi. Keduanya menurut Bottomore dalam Susetiawan (2000) mencakup perkembangan fenomena historis, seperti: permesinan, perubahan-perubahan dalam proses kerja, pembukaan sumber daya energi baru, serta pendidikan bagi kaum pekerja. Marx dalam Giddens (1971) berargumen bahwa :"Human behaves not only to nature but also to one another in order that they can produce something. To do this they cooperate in such a way and manually do barter. For the shake of production, they involved into a real relationship among one another. So only in here, they carry out the relationships and maintain their behavior against nature and production". Manusia pada dasarnya tidak hanya bekerja, lain dapat memproduksi sesuatu. Untuk melakukannya, mereka bekerja sama dan melakukan barter secara`manual. Untuk menghasilkan, mereka terlibat dalam satu hubungan. Untuk itu mereka menjalankan hubungan tetapi satu sama 341
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dan memelihara tingkah lakunya memperjuangkan kehidupan dan produksinya. buruh terhadap gerakan itu sendiri atau perannya dalam hubungan produksi. Fungsi buruh dalam hubungan industrial memiliki peran penting, seperti halnya dengan peran pengusaha dan pemerintah. Namun karena sering munculnya perbedaan pemahaman terhadap kepentingan masing- masing pihak di atas, terutama yang berawal dari internal perusahaan, kemudian meluas menjadi masalah sosial ketenagakerjaan di luar perusahaan. Para buruh mewujudkannya dalam bentuk gerakan, sehingga menggambarkan perbedaan pemahaman di antara para buruh itu sendiri, dan tentunya hal ini akan menganggu hubungan dan proses produksi. adanya Dunlop (1958:8) mengemukakan, para pelaku atau aktor dalam hubungan industrial meliputi:(1) hirarki para manajer dan para wakil mereka untuk pengawasan; (2) hirarki para pekerja (non-managerial) dan instansi-instansi instansi-instansi swasta pemerintah tertentu yang didirikan oleh dua para pelaku tersebut yang memperhatikan para pekerja, perusahaan, dan hubungan-hubungan mereka. (Tripartite Pluralism)". Dunlop (1958:15) menyatakan, "salah satu masalah besar dalam hierarki para pelaku dalam hubungan industral ini, adalah kesulitan komunikasi dan pengertian sejati antara para ahli tersebut dengan sisa lainnya". Dalam perspsektif Sosiologi hierarki Industri, menurut Subagio Sastrodiningrat (1994:11) adalah salah satu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari setiap kegiatan kelompok kerja yang menimbulkan produktivitas. Soerjono Soekanto industri (1987:1) mengatakan, bahwa sosiologi sebenarnya merupakan penerapan baik pendekatan sosiologis terhadap realitas maupun masalah-masalah industri. juru bicaranya, dan (3) tertentu dan Berbagai kajian selama ini menunjukkan, bahwa gerakan buruh disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain: persoalan kesejahteraan buruh, pemutusan hubungan kerja, dan perselisihan kepentingan lainnya di berbagai sektor masih menjadi masalah serius. Beberapa pelanggaran hak-hak normatif yang memicu kasus-kasus tuntutan buruh masih belum beranjak dari soal upah, outsourcing atau buruh sewa, tenaga kontrak, pemutusan hubungan kerja, dan komponen jaminan kesejahteraan lainnya, hingga kriminalisasi buruh.1 Perkembangan industrialisasi telah membawa dampak terjadinya perubahan hubungan industrial. Industri tidak hanya dapat dipahami sebagai fenomena juga di mana mesin-mesin muncul, melainkan difahami sebagai fenomena perubahan hubungan kerja, makna kerja, ekonomi politik, sosial budaya, dan lain sebagainya antara para pelaku proses produksi. Dinamika, gejolak dan perselisihan hubungan industrial yang terjadi tidak dapat dilepaskan dari kebijakan pembangunan ketenagakerjaan dan industri. Tatanan ekonomi internasional yang telah menciptakan struktur modal internasional berkonsekuensi pada pentingnya pemahaman terhadap gerakan buruh secara luas. Kebijakan umum di beberapa daerah sangat tidak berpihak kepada pekerja/buruh, dan berdasarkan survei angkatan kerja tahun 2005 di Jawa Barat terdapat 7.167.872 buruh, penghasilannya separuh buruh (50%) antara Rp 400.000 - Rp 1 juta. Dan yang berpenghasilan di atas 1 juta rupiah sebanyak 20 % dan 30 % mendapatkan upah di bawah Rp 400.000,- Intensitas gerakan buruh yang sering dilakukan di dalam dan luar perusahaan, pada dasarnya tidak diinginkan oleh semua pihak, karena setiap aksi akan menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit secara materi maupun non materi. Gerakan yang dilakukan para buruh seakan menjadi ciri khas komunitas buruh dalam menuntut dan menyelesaikan berbagai perbedaan kepentingan masing-masing dan pemerintah) dan sulit dicarikan pemecahannya, baik melalui dialog secara internal perusahaan (birpartit) antara buruh dengan pengusaha, maupun hubungan tripartit. Gerakan (demonstrasi) buruh seakan menjadi senjata utama dan pamungkas dalam menyampaikan berbagai kepentingan atau aspirasi dan dapat mem- pressure pengusaha dan pemerintah. Dalam hubungan bipartit (buruh-pengusaha) dan tripartit (pemerintah- pengusaha dan buruh) sampai saat ini masih terdapat berbagai persoalan yang menarik untuk dikaji lebih dalam, khususnya tentang bagaimana pemahaman pihak (buruh-pengusaha Dasar filosofis hubungan kerja antara pengusaha dan buruh yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila mengisyarakatkan adanya hubungan bersifat partner in production dan partner in profit, sampai saat ini masih sulit diwujudkan, hal ini tidak hanya disebabkan oleh faktor-faktor nyata internal perusahaan dan eksternal sosial ekonomi, politik, sosiologis, budaya, namun yang lebih mengkhawatirkan adalah masih adanya pandangan yang keliru terhadap eksistensi buruh dalam konteks hubungan kerja, antara lain adanya anggapan para pekerja sebagai kaum lemah yang uneducated, kasar, sehingga berdampak tidak hanya terpinggirkan oleh sistem, juga dipinggirkan oleh cara berpikir yang keliru. 1 Jenal Abidin, Revitalisasi Gerakan Buruh untuk Kesejahteraan, Kompas, 1 Mei 2006). 342
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Tujuan pengembangan hubungan industrial adalah untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak terkait (buruh-pengusaha) yang dapat meningkatkan produktivitas usaha. Salah satu wujud manajemen hubungan industrial di setiap perusahaan adalah merumuskan peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama yang memuat hak dan kewajiban pekerja serta kewenangan dan kewajiban pengusaha. Hak pekerja merupakan pemenuhan kewajiban pengusaha. Kewajiban pekerja didasarkan pada kewenangan pengusaha untuk mengaturnya; melakukan pekerjaan sesuai dengan penugasan pimpinan menurut disiplin kerja dan dalam waktu kerja yang tanpa Seringkali memperhatikan kepentingan buruh sebagai manusia yang layak baik secara ekonomis maupun sosial. Maraknya gerakan dalam era reformasi, termasuk gerakan komunitas buruh (formal dan informal), bukan hanya sebagai indikasi adanya kesadaran masyarakat atas hak-hak dasar untuk menyampaikan aspirasi, pendapat, gagasan yang bebas dan bertanggung jawab (demokratisasi), namun juga gerakan massa ini dipahami sebagai demonstrasi. diaturkan. berjalan hubungan kelas tetapi hubungan fungsional yang harmonis antara buruh dan pemilik modal. Konflik adalah suatu proses yang terjadi bila perilaku seseorang terhambat karena perilaku orang lain. Konflik sering terjadi dalam hubungan yang erat (Peterson, 1983). Konflik akan semakin mudah timbul bila interdependensi makin meningkat. Bila interaksi menjadi semakin kerap dan melibatkan berbagai kegiatan dan hal-hal yang semakin luas, peluang untuk munculnya ketidaksesuaian akan semakin besar (Sears, 1985:245). Marx dan Engels dalam Garna (1992:43-44) mengemukakan dua postulat utama, pertama yaitu determinisme ekonomi yang menyatakan faktor ekonomi adalah penentu fundamental bagi struktur dan perubahan masyarakat, bentuk-bentuk produksi yang bersifat teknologis menentukan organisasi sosial suatu produksi, yaitu relasi-relasi yang mengakibatkan pekerja memproduksi hasil dengan lebih efektif. Kedua, menyentuh mekanisme perubahan (change), yang menurut pandangan Marx, perubahan sosial itu harus dipahami dalam arti tiga fase atau tahap yang selalu tampak. Tiga tahap itu merupakan skema dialektik dari Georg Hegel (Garna, 1992:44) Riset Polling Centre (Garin Nugroho, 2006) mengungkapkan bahwa pasca reformasi 1998 di 27 Provinsi menunjukkan lebih dari 60 % masyarakat Indonesia mengartikan kata demonstrasi karena melihat arak-arakan demonstrasi di jalanan lewat televisi. Aksi gerakan buruh tak dapat dilepaskan dari kehadiran organisasi buruh atau pekerja. Masalahnya, sebagian besar pengurus serikat pekerja tidak mempunyai latar belakang perjuangan serikat bekerja, kurang mempunyai program kerja dan sasaran yang jelas, kurang mempunyai kemampuan negosiasi. Banyak kasus yang terjadi mengindikasikan bahwa sangat diragukan untuk "perjuangan" mereka kepentingan pekerja. Sebagian mempunyai muatan politik, sebagian lagi lebih menonjolkan kepentingan pribadi dan kelompok. Tingkah laku serikat pekerja sekarang ini bukan saja terkesan menakutkan, akan tetapi dalam jangka panjang dapat merusak disiplin dan etos kerja para karyawan. Keberadaan gerakan kaum buruh formal dan informal sepanjang sejarah di Indonesia, mengalami berbagai warna seiring dengan situasi politik ideologi, ekonomi, budaya, sehingga persoalan-persoalan hubungan kerja dan aktivitas sosialnya sangat erat dengan berbagai interpretasi para pelaku proses produksi. demokrasi dari tidak profesional di bidangnya, Perspektif konflik, antara lain seperti pandangan Karl Marx, bahwa hubungan industrial merupakan hubungan kelas yang bersifat eksploitatif dan berorientasi pada hubungan konflik. Pendapat lainnya, mengatakan bahwa hubungan industrial bukan sebuah Segala sesuatu yang ada di dunia, dan termasuk masyarakat sendiri, harus melalui tiga tahapan yaitu (1) tesis (affirmation); (2) antitesis (negation), dan (3) sintesis (reconciliation of opposites). Setiap sistem produksi atau ekonomi mulai sebagai suatu tesis, suatu orde yang paling baik. Setelah sistem begitu terbentuk merupakan penghalang terhadap penemuan teknologi baru dan penggunaan pasar pemenuhan bahan mewah; terjadilah konflik antara kuasa-kuasa produksi dengan relasi produksi. Menurut Marx secara umum tahapan perkembangan dari pembentukan ekonomi masyarakat diperlihatkan dalam metode produksi Asiatik, Kuno (Ancient), Feodal dan Borjuis. Hubungan produksi borjuis ialah bentuk terakhir proses sosial produksi yang bersifat antagonistik yang ditentang oleh revolusi kaum proletar, yang justru hendak menghabiskan social formation dalam masyarakat. Selanjutnya, menurut Garna (1996: 65), konflik berlaku dalam semua aspek relasi sosial, yang bentuknya seperti dalam relasi antar individu, relasi individu dengan kelompok ataupun antara kelompok dengan kelompok. Karl Marx berpendapat bahwa kepentingan utama kaum borjuis adalah memperoleh keuntungan yang maksimum, sebaliknya kaum proletar perlu gaji yang lebih mengurangi keuntungan majikan, dan manakala majikan tak memenuhi tuntutan pekerja, maka terjadi konflik industri. Talcott Parsons dalam (Susetiawan, 2000:218), memandang konflik itu sebagai bentuk sosial, yang sosialisasi yang dengan menggunakan konsep 343
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 menimbulkan ketegangan dan pertentangan itu dapat menjelaskan konflik. Konflik juga berlangsung sebagai akibat dari interaksi antar individu dan individu dengan kelompok individu yang lebih besar. Dalam proses sosialisasi itu biasanya para individu ditransformasikan berbagai cara penyimpangan (deviance) melalui pilihan tentang apa yang baik dan apa yang buruk, termasuk bagaimana melakukannya METODE Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan analisis datanya kualitatif. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan jenis data kuantitatif dan kualitatif, melalui pemahaman aspek keluasan data lebih dipentingkan sehingga data atau hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.. Tujuan penelitian untuk membuat pendeskripsian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian deskriptif itu akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi (Suryabrata, 1998). deskriptif adalah Metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata yang sekarang berlangsung dengan tujuannya adalah untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Hasil penelitian deskriptif hanya berupa deskripsi mengenai variabel- tertentu yang menggunakan pengolahan variabel statistik yang bersifat deskriptif, dengan menyajikan frekuensi, angka rata-rata, atau kualifikasi lainnya untuk tiap-tiap kategori di suatu variabel aset yang berharga dalam menunjang keberhasilan industri, namun di sisi lain kehidupan mereka jauh dari kehidupan yang layak sebagai manusia. Penderitaan dan perjuangan kaum buruh seakan menjadi lembaran sejarah kelam bagi bangsa ini, betapa sulitnya untuk menjadi warga yang "merdeka" secara ekonomi, paling tidak dapat hidup layak dan sejahtera untuk para buruh dan keluarganya. Tekanan demi tekanan yang datang dari luar buruh baik secara global dalam wujud pasar bebas dan kepentingan politik praktis para elite negeri, telah memposisikan buruh dalam keadaan serba sulit. Tarik ulur kebijakan dan kepentingan para elite birokrasi berdampak semakin terpuruknya eksistensi kaum buruh dalam perkembangan industri manufaktur. Dalam kebebasan berserikat bagi kalangan buruh, kenyataannya masih dihadapkan berbagai persoalan yang mendasar dan teknis. Menurut Direktorat KPHI (2012) menemukan antara lain, bahwa kebebasan berserikat di daerah diterima dan dilaksanakan belum sepenuhnya sesuai kehendak untuk kepentingan para buruh, akan tetapi terindikasi dimanfaatkan oleh berbagi kepentingan politik, sosial dan lainnya. Dinamika indikasi demokratisasi masih belum memiliki hubungan langsung yang signifikan dengan tingkat kesadaran dan pemahaman dari para pelaku produksi, khususnya di tingkat pengusaha dan buruh (bipartite). Kehadiran pemerintah sebagai regulator dan fasilitator dalam membina dan mewujudkan hubungan industrial yang profesional dan harmonis seringkali terganggu dengan adanya kepentingan-kepentingan pragmatis dari pihak aparat terkait dengan ketenagakerjaan, perusahaan dan atau buruh. Ketidaktegasan menegakkan dan mengawasi peraturan kerja antara buruh-pengusaha menjadi indikasi minimnya kualitas SDM pemerintah. organisasi buruh sebagai Teknik pengumpulan data digunakan melalui: Wawancara, observasi, dokumentasi, studi pustaka. Teknis analisis data:reduksi data; penyajian data dan verifikasi kesimpulan. Informan penelitian yakni (APINDO) di Kabupaten Bandung; Pengusaha Pengurus Unit Kerja Organisasi Buruh Tingkat Perusahaan; Disnaker Kabupaten Bandung' Pengurus Cabang atau Daerah Serikar Buruh/Pekerja. HASIL DAN PEMBAHASAN Eksistensi Organisasi Buruh dalam Konteks Hubungan Industrial yang Harmonis. seringkali dihadapkan pada Aparat pemerintah kebingungan untuk mediasi jika ada persoalan di tingkat perusahaan, antara pengusaha dan buruh. Untuk menentukan upah minimum buruh tingkat kota/kabupaten dan atau provinsi, seringkali tidak memuaskan para buruh, dan selalu menuai protes para buruh di berbagai daerah, bahkan para buruh melakukan mogok kerja atau unjuk rasa dalam skala besar (nasional). Komponen upah dan harga barang yang dijadikan patokan utama dalam menentukan upah minimum seringkali tidak memuaskan para pekerja, bahkan muncul prasangka buruk, tidak adanya niat baik untuk dan pemerintah menyejahterakan para buruh. pengusaha Eksistensi kaum buruh sebagai realitas sosial di Indonesia masih menyisakan banyak persoalan serius, khusus mereka yang berada pada perusahaan- perusahaan atau industri manufaktur. Keberadaan mereka secara sosial ekonomi di satu pihak menjadi Hubungan pengusaha dan buruh seringkali diwarnai dengan hubungan yang kurang harmonis. Para informan (pengusaha) dan buruh, masih dihadapkan pada persoalan cara pandang yang berbeda tentang peran masing-masing dalam relasi kerja yang produktif 344
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dan kondusif. Para pengusaha menilai maraknya pengurus unit kerja (PUK) di tingkat perusahaan, bukan hanya sekedar tempat berorganisasi para pekerja kurang namun yang seringkali dioptimalkan sarana untuk mendorong produktivitas dan harmonisasi dalam bekerja. demokratis, sebagai PUK seringkali dijadikan organisasi untuk menekan atau melawan pengusaha. Termasuk menjadi perpanjangan tangan para aktivis buruh di luar perusahaan, yang seringkali melakukan unjuk rasa atau mogok kerja, intimidasi, sweeping jika ada tingkat persoalan dan atau ketidakpuasan di perusahaan. Bahkan unjuk rasa atau mogok kerja dijadikan senjata pamungkas untuk melakukan tekanan terhadap pengusaha atau pemerintah, sehingga menganggu produktivitas perusahaan dan atau sosial kemasyarakatan. Kerugian materi dan non materi yang jumlah besar seringkali mengemuka sedemikian rupa. Dengan jumlah organisasi buruh yang banyak di (Pengurus Unit Kerja) dan tingkat perusahaan maraknya organisasi buruh di luar perusahaan di tingkat cabang, daerah dan pusat menjadi persoalan yang semakin rumit dan potensi konflik hubungan yang selalu mengemuka. Aksi mogok kerja dan atau unjuk rasa buruh yang masif terjadi di berbagai daerah dan nasional, seakan menihilkan makna sesungguhnya dari relasi produksi yang menuntut produktivitas tinggi di satu sisi. Berdasarkan data Kemenakertrans RI (2012), secara nasional organisasi buruh atau pekerja yang memenuhi syarat dan terdaftar sebagai berikut: (1) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI hasil Munas); (2) Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Reformasi (FSPSI Reformasi); (3) Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (FSBDSI); (4) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI); (5) Sarekat Buruh Muslimin Indonesia- SARBUMUSI; (6) Persaudaraan Pekerja Muslimin Indonesia- PPMI; (7) Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia-GASPERMINDO; (8) Federasi Organisasi Pekerja Keuangan dan Perbankan Indonesia- FOKUBA; (9) Kesatuan Buruh Marhaenis- KBM; (10) Kesatuan Pekerja Nasional Indonesia- KPNI; (11) Kesatuan Buruh Kebangsaan Indonesia- KBKI; (12) Asosiasi Karyawan Pendidikan Swasta Indonesia-ASOKADIKTA; (13) Gabungan Serikat Buruh Industri Indoensia -GASBIINDO; (14) Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia - ASPEK Indonesia; (15) Serikat Pekerja Keadilan- SPK; (16) Gabungan Serikat Buruh Independen- GSBI; (17) Serikat Pekerja Metal Indonesia - SPMI; (18) Dewan Pengurus Pusat Korps Pegawai Republik Indonesia-KORPRI; (19) Federasi Serikat Pekerja BUMN- FSP BUMN; (20) Serikat Buruh Merdeka "Setiakawan"-SBM; (21) Serikat Pekerja Nasional Indonesia-SPNI; (21) Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit-SPTSK; (22) Gabungan Organisasi Buruh Seluruh Indonesia-GOBSI; (23) Asosiasi Nasional- ASOKADIKNA; (24) Federasi SP Penegak Keadilan Kesejahteraan dan Persatuan-SPKP; (25) Federasi SP Rakyat Indonesia-SPRI; (26) Federasi Kimia, Energi, Pertambangan-FKEP; (27) Solidaritas Buruh Maritim dan Nelayan Indonesia-SBMNI; (28) Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia-FNPBI; (29) Federasi SP Indonesia-SPI; (30) Federasi Gabungan Serikat Pekerja Mandiri-GSBM; (31) Federasi Perserikatan Buruh Independen-PFBI; (32) Federasi Serikat Buruh Perjuangan-FSBP; (33) Federasi Aliansi Jurnalis Independent-AJI; (34) Federasi Gabungan Serikat Pekerja PT Rajawali Nusantara Indonesia-GSPRNI; (35) Federasi FARKES (Farmasi dan Kesehatan) Reformasi; (36) Federasi SPM (hotel, restoran, plaza, apartemen, katering dan pariwisata)-F-SPM; (37) Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia Baru- GASPERMINDO BARU; (38) Gabungan Serikat Buruh Indonesia 2000-GSBI 2000; (39) Federasi SP (40) Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO; Pariwisata-F SP-PAR; (41) Federasi Serikat Pekerja Percetakan, Penerbitan dan Media Informasi; (42) Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan- F SP-PP; (43) Federasi Serikat Pekerja Bangunan dan Pekerjaan Umum- F SP-BPU; (44) Federasi Serikat Pekerja Niaga, Bank, Asuransi, Jasa dan Profesi; (45) Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan; (46) Federasi Serikat Pekerja Angkutan Darat, Danau, Feri, Sungai dan Telekomunikasi Indonesia- F SP-ADFES; (47) Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin-F SP-LEM; (48) Federasi Serikat Pekerja Kependidikan Seluruh Indonesia- F SP SPKSI; (49) Federasi Serikat Pekerja TSK-SPSI; (50) Federasi Serikat Pekerja Perkayuan dan Kehutanan-F SP KAHUT-SPSI; (51) Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia-F SP-TI; (52) Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan-F SP-KEP; (53) Federasi Serikat Pekerja Kewartawanan Indonesia-F SP-PEWARTA; (54) Federasi Serikat Pekerja Maritim Indonesia-F SP-MI; (55) Kesatuan Pelaut Indonesia- KPI; (56) Federasi Serikat Pekerja Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri-F SP TKI LN; (57) Federasi Serikat Buruh Karya Utama-F SBKU; (58) Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara-F SP BUN; (59) DPP Gerakan Buruh Marhaen; (60) Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia-F SP ISI; (61) Serikat Pekerja Islam-SERPI. Karyawan Pendidikan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 menegaskan industrial diwujudkan melalui bahwa hubungan penerapan 8 sarana yaitu; serikat pekerja/buruh, organisasi pengusaha, lembaga kerja sama bepartit, lembaga kerja sama tripartit, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, peraturan per undang undangan ketenagakerjaan dan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 345
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dengan berlakunya Undang Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat pekerja menjamin hak kaum pekerja untuk menjadi atau tidak menjadi pengurus dan atau anggota suatu organisasi didalam maupun diluar perusahaan. Menurut Ditjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja pada tahun 2012 tercatat Pekerja masing masing: Tingkat Serikat Perusahaan Federasi Serikat (92 buah), Konfederasi Serikat Pekerja/Buruh Pekerja/Buruh (6 buah), Jumlah anggota Serikat Pekerja/Buruh (3.414.455 orang), dan SP/SB BUMN (170 buah). (11.852 buah), secara bersamaan adanya rasa bangga dan penghargaan sebagai pelaku produksi relasi kerja dan relasi sosialnya. Sebagai gambaran tentang kondisi upah para buruh di Jawa Barat tahun 2016, melalui Penetapan UMK Jawa Baratberdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/Kep.1322-Bangsos/2015, sebagai berikut: Tabel 1. Daftar UMK Jawa Barat 2016 No Wilayah UMK/RP Keterangan 1 Kota Banjar 1.327.965 Kehidupan Para Buruh Di sisi lain, kondisi kerja dan kehidupan para buruh masih belum beranjak dari persoalan normatif yang menjadi tuntutan buruh, antara lain masih rendahnya tingkat kesejahteran buruh dan upah murah para buruh. Rendahnya keterampilan dan kurangnya produktivitas buruh menjadi kendala dalam upaya mewujudkan hubungan bipartite yang harmonis. Sebaliknya, para buruh menilai pengusaha seringkali tak memiliki niat baik untuk menyejahterakan para pekerjanya, dan hanya mengejar keuntungan. Upah yang mereka peroleh seringkali tidak memenuhi kebutuhan fisik minimum, sementara harga kebutuhan dasar di pasaran terus meningkat, sementara upah yang mereka peroleh tak mampu lagi mengejar tuntutan pasar. 2 Kabupaten Cianjur 3 Kabupaten Cirebon 4 Kota Cirebon 5 Kota Sukabumi 6 Kota Tasikmalaya 7 Kabupaten Bekasi 8 Kabupaten Kuningan 9 Kabupaten Garut 10 Kabupaten Majalengka 11 Kota Bandung 12 Kabupaten Bogor 13 Kabupaten Tasikmalaya 14 Kabupaten Ciamis 1.837.520 1.592.220 1.608.945 1.834.175 1.641.280 3.261.375 1.364.760 1.421.625 1.409.360 2.626.940 2.960.325 1.632.360 1.363.319 15 Kabupaten Pangandaran 1.324.620 Terendah 16 Kabupaten Indramayu 1.665.810 Dasar perhitungan minimum upah buruh KHL (Kebutuhan Hidup Layak) diatur dalam UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pemerintah menetapkan standar KHL sebagai dasar dalam penetapan Upah Minimum seperti yang diatur dalam pasal 88 ayat 4. Standar KHL terdiri dari beberapa komponen yaitu : Makanan & Minuman (11 items); Sandang (13 items); Perumahan (26 items); Pendidikan (2 item); Kesehatan (5 items); Transportasi (1 item); Rekreasi dan Tabungan (2 item), sehingga total komponen upah sebanyak 60 items. 17 Kabupaten Bandung 18 Kabupaten Bandung Barat 19 Kabupaten Sumedang 20 Kota Cimahi 21 Kota Depok 22 Kota Bogor 23 Kabupaten Sukabumi 24 Kota Bekasi 2.275.715 2.280.175 2.275.715 2.275.715 3.046.180 3.022.765 2.195.435 3.327.160 Dari 60 items upah yang diperoleh para buruh, seringkali dianggap para buruh belum memenuhi kebutuhan hidup layak mereka, sehingga mereka menuntut 80 items tambahan. Dan dalam perundingan tentang penentuan upah minimum, seringkali buruh menilai pengusaha belum berpihak kepada mereka, dan pihak pemerintah pun dianggap tak memihak kepada buruh, namun lebih berpihak kepada pengusaha dalam upaya minimalisasi pengeluaran untuk upah. Sehingga upah buruh dianggap masih rendah dan jauh dari pemenuhan kebutuhan dasar para buruh. Bahkan, jika tidak puas dengan perundingan, para buruh seringkali melakukan mogok kerja dan atau unjuk rasa. Komunikasi di antara pengusaha-buruh seringkali tidak produktivitas dan menghambat perusahaan. Relasi produki dan kerja tidak hanya dilihat dari aspek keuntungan materi, namun menguat lancar 25 Kabupaten Karawang 3.330.505 Tertinggi 26 Kabupaten Purwakarta 2.927.990 27 Kabupaten Subang 2.149.720. Dari tabel di atas, tampak bahwa dasar pengupahan para buruh, telah ditentukan oleh pemerintah berdasarkan perhitungan Tim dari Dewan Pengupahan Daerah Jawa Barat. Tim ini terdiri dari wakil pengusaha, buruh, pemerintah, dan akademisi yang melakukan survey pasar untuk menentukan kebutuhan dasar para pekerja. Namun dalam perjalananya, seringkali mendapat kritik dari para buruh, yang menganggap tim ini bekerja kurang profesional dan proporsional, karena saat survey pasar, harga barang diambil harga yang sangat rendah dan kualitas barang sangat minimalis. Sehingga, UMK yang ditetapkan tidak sepenuhnya diterima. Bahkan seringkali pihak 346
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pengusaha dan pemerintah dianggap kolaborasi untuk menekan harga dasar kebutuhan para buruh. Sementara harga barang dan jasa dalam sehari-hari, jauh dari UMK. Sehingga UMK yang diperoleh masih dianggap terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan layak para buruh. Alih-alih harga di pasaran, seringkali mengikuti hukum pasar bebas, sementara kenaikan upah selalu terlambat. menjadi tujuan bersama para pelaku proses produksi. DAFTAR PUSTAKA Campbell. Tom. 1994, Seven Theories of Human (terjemahan), Penerbit Kanisius, Society Yogyakarta. Di lain pihak, pengusaha dan pemerintah ,merasa sudah optimal melakukan perannya dalam melayani keinginan dan kebutuhan para buruh, melalui penentuan UMK. Bahkan pengusaha menilai, para buruh selalu menuntut hak yang berlebihan dalam hal upah, sementara kinerja mereka tidak optimal. Coser, Lewis A. 1956. The Functions of Social Conflict. New York : The Free Press. Craib, Ian. 1984. Modern Social Theory, From Parsons to Habermans. Wheatsheaf Books Ltd. Dahrendorf, Ralf. 1959. Class and Class Conflict in Industrial Society. Stanford University Press, California. SIMPULAN _____. 1968. Easy in the Theory of Society. Standorf, Calif. : Standorf University Press. Berdasarkan paparan di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan: 1. Berkembangnya organisasi buruh di berbagai perusahaan sebagai indikator demokratisasi dan HAM sudah menjadi fakta yang tidak bisa dihindari. _____. 1986. Konflik dan konflik dalam masyarakat Industri, Sebuah Analisa Kritik. (terjemahan), Penerbit Cv. Rajawali, Jakarta. Donlop, John T. 1958. Industrial Relation System. Illincis : Southern California Univ. Press. Sumartias, Suwandi. Kumpulan artikel dan Jurnal, 2. Organisasi buruh yang ada belum identik dengan buruh.Bahkan kesejahteraan meningkatnya organisasi buruh belum berfungsi optimal sebagai sarana untuk memperjuangkan nasib perbaikan hidup para buruh. Namun masih bernuansa adanya politisasi buruh. Posisi tawar para buruh dalam relasi kerja, masih lemah dan pengusaha masih terlalu dominan. 4. Hubungan yang harmonis dan kesejahteraan buruh masih memerlukan perjuangan bersama secara sinergis antara pengusaha, buruh dan pemerintah. 3. 2000-2016. 5. Upah yang mereka terima seringkali tak mampu memenuhi kebutuhan hidup layak para buruh, karena harga barang dan jasa selalu mengikuti perkembangan pasar bebas. Komunikasi yang transparan dan akuntabel menjadi tantangan bersama para pelaku proses produksi yang secara dinamis harus dicermati dan dikawal bersama secara bipartite atau tripartite. terbuka, 6. Saran 1. Organisasi buruh sebaiknya bisa berfungsi lebih optimal dalam membantu upaya perbaikan nasib para buruh. 2. Hubungan bipartite dan atau tripartite perlu dioptimalkan, sehingga berbagai persoalan yang muncul bisa dikelola secara profesional dan proporsional. 3. Kesejahteraan dan kemajuan bersama perusahaan merupakan tanggung jawab bersama yang tetap 347
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 REPRESENTASI "TEMAN AHOK" SEBAGAI BENTUK IDENTITAS BUDAYA DAN PERLAWANAN TERHADAP OLIGARKI POLITIK Anang Viki Pratama Hadju Student of Master of Literature and Culture Studies Faculty of Humanities Universitas Airlangga [email protected] Abstrak PENDAHULUAN Warga DKI Jakarta seolah-olah tercengang lewat pemberitaan nasional, baik media cetak maupun elektronik dengan sekumpulan koalisi anak muda yang menamakan diri mereka sebagai "Teman Ahok". Kehadiran mereka mampu membuat geger para kaum elite partai politik hanya karena seseorang yang bernama "Ahok". Hal ini dikarenakan dirinya menyebutkan adanya anggaran siluman di dalam rancangan Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD) DKI 2015, sehingga dirinya merasa dimusuhi oleh pimpinan DPRD dan akan diancam untuk digulingkan dari posisinya sebagai Gubernur DKI. Penelitian ini ingin menyelami rencana sebagian anak-anak muda tersebut dibalik alasan mereka membentuk suatu perkumpulan gerakan baru ditengah masyarakat perkotaan yang modern di Jakarta yang bersikukuh melawan sistem politik yang masih berbau unsur oligarki di negeri ini. Selain itu, penelitian ini berupaya mendeskripsikan penggunaan media sosial sebagai media untuk menjaring aspirasi dari warga DKI Jakarta untuk memberikan dukungannya terhadap Ahok agar mampu dicalonkan kembali dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Metode dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka dengan pendekatan kajian fenomenologi budaya dengan teknik mencatat dan mengamati aktifitas yang dilakukan oleh pengurus "Teman Ahok" lewat media sosial, seperti situs resmi "Teman Ahok", Facebook, Twitter, dan Instagram. Hasil dari penelitian ini terlihat bahwasanya "Teman Ahok" hadir sebagai fenomena baru di Jakarta yang menjadi bagian dari identitas budaya bagi gerakan anak muda jaman sekarang untuk ikut serta memperbaiki kondisi politik nasional dengan cara mereka sendiri (Do it Yourself) dan mereka berhasil membuktikannya sebagai bentuk balasan melawan kaum oligarki yang memilki modal besar dalam pencalonan kepala daerah. Kata kunci: warga DKI Jakarta, Teman Ahok, Ahok, identitas budaya, politik, oligarki, dan kepala derah. Sejatinya, sebuah daerah tentunya membutuhkan sosok seorang pemimpin sebagai panutan dalam menjalankan aktifitas ataupun kegiatan. Sebuah daerah memerlukan pemimpin reformis yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong perubahan daerah yang dipimpinnya. Sampai saat ini, kepemimpinan masih menjadi bahan perbincangan yang menarik, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena yang sedikit dipahami. Fenomena kepemimpinan di Indonesia menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan politik dan bernegara. Dalam dunia birokrasi, kepemimpinan berpengaruh kuat institusi dan kelangsungan hidup institusi. Peran kepemimpinan harus memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak sebagai negarawan dan memiliki kelebihan-kelebihan tertentu termasuk wawasan keilmuan sebagai seorang pemimpin. Sangat strategis dan penting dalam sebuah insitusi sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam pencapaian visi, misi dan tujuan suatu institusi (Thoha, 1999). Maka dari itu, tantangan dalam mengembangkan strategi institusi yang jelas terutama terletak pada ruang lingkup pemerintahan daerah di satu sisi dan tergantung pada kepemimpinan yang ada pada institusi dimana pemimpin institusi ini terhadap jalannya Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita dari media cetakmaupun elektronik nasional tentang peristiwa politik yang terjadi. Secara langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu, tanpa memiliki hubungan baik dengan pengaruh terhadap sistem maupun struktur politik (Gaffar, 1999). Seperti halnya dalam mencari sosok pemimpin di daerahnya membutuhkan partisipasi 356
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 politik agar mewujudkan pembangunan politik dan praktik demokratisasi di suatu daerah berjalan dengan baik. Sebagaimana persiapan perhelatan pesta demokrasi (pilkada) di Propinsi DKI Jakarta yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 mendatang. Namun, tidak semua perwujudan demokrasi itu berjalan dengan lancar. Masih banyak polemik mengenai persiapan pelaksanaan pilkada di DKI Jakarta yang dapat mempengaruhi proses pemilihan. Salah satunya yang menjadi kendala seperti halnya memunculkan sosok pemimpin yang akan maju sebagai peserta calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Warga DKI Jakarta dihebohkan dengan pemberitaan baik media cetak maupun elektronik nasional dimana ada perseteruan sengit antara Gubernur DKI Jakarta sebagai perwakilan pemerintah daerah dengan pihak DPRD Propinsi mengenai pembahasan Rancangan Anggaran Pembahasan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2015. Dimana Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), selaku Gubernur DKI Jakarta mengatakanadanya anggaran siluman di dalam rancangan APBD DKI 2015. Sehingga, dirinya merasa dimusuhi oleh pimpinan DPRD dan akan diancam untuk digulingkan dari posisinya sebagai Gubernur DKI melalui kesepakatan sembilan fraksi di DPRD untuk mengajukan hak angket (Savitri, 2015). Berawal dari permasalahan tersebut, masyarakat DKI seolah-olah dibuat tercengang kembali oleh pemberitaan media nasional dengan hadirnya sekumpulan koalisi anak muda yang menamakan diri mereka sebagai "Teman Ahok". Mendengar isu wacana Ahok akan dimakzulkan dari posisinya sebagai Gubernur DKI, mereka mencoba membentuk suatu koalisi anak muda agar mencalonkan Ahok sebagai Gubernur DKI periode kedua tanpa lewat jalur partai politik (independen). Pada akhirnya, kehadiran mereka membuat geger para elite partai poltik nasional hanya karena satu nama yang bernama Ahok ini. Tentunya, "Teman Ahok" ini memunculkan fenomena budaya baru yang hadir di tengah-tengah masyarakat modern seperti di Jakarta, dimana kelompok yang beranggotakan anak-anak muda ini memiliki tujuan yang sama, menggalang aspirasi dari masyarakat Jakarta agar memilih Ahok sebagai Gubernur DKI periode kedua. Fenomena budaya yang terbentuk dalam suatu komunitas seperti halnya "Teman Ahok" memiliki pandangan tersendiri dibandingkan komunitas lainnya, dimana di dalam "Teman Ahok" ini tidak ada satupun anggotanya yang bekerja untuk mengharapkan imbalan (tanpa pamrih). Mereka disini melakukannya dengan sukarela dan tidak ada unsur paksaan maupun pengaruh dari siapapun, termasuk pengaruh unsur politik praktis. Hal ini yang membuat peneliti ingin menyelami lebih dalam alasan sebagian anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas ini mengapa mereka membentuk suatu perkumpulan gerakan baru di tengah masyarakat perkotaan yang modern di Jakarta dan apa motif mereka bersikukuh tersebut melakukan mendukung seseorang maju melalui jalur independen di pemilihan kepala daerah (pilkada) tanpa melalui jalur partai politik. hal-hal yang Metode Penelitian Penelitian ini dapat berjalan dengan baik, terarah, dan mendapatkan hasil yang maksimal maka dibutuhkan sebuah metode yang cocok. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dijadikan sebagai objek penelitian, dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena dalam situasi tertentu, sehingga penelitian ini memfokuskan pada subjek dan objek penelitian. Hal ini guna membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat atas fakta-fakta yang ditentukan (Moelong, 1990). Jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka. Studi kepustakaan dilakukan dengan menghimpun informasi yang relevan dari beberapa jurnal penelitian dan sumber tertulis lainnya karena data-data yang dibutuhkan berupa sebaran sebaran informasi yang tidak perlu dikuantifikasi. Di mana dalam penelitian ini selain data diperoleh dari beberapa informasi dari sumber- sumber di alamat situs secara online, data juga bisa diperoleh melalui kajian pustaka atau buku-buku yang dianggap berkaitan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, data yang akan diambil adalah berupa data primer, sedangkan metode pengumpulan data teknik dokumentasi dengan teknik mencatat dan mengamati aktifitas yang dilakukan oleh pengurus "Teman Ahok" sebagai objek penelitian ini melalui pemberitaan- pemberitaan lewat alamat situs, seperti situs resmi "Teman Ahok", Facebook, Twitter, Instagram atau terpacu pada beberapa situs pemberitaan yang pemberitaan mengenai fenomena "Teman Ahok". dilakukan dengan menggunakan Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah Non participant Observation, yaitu observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati, dimana peneliti mengumpulkan data melalui catatan- catatan pribadi, hasil karya seseorang, hingga beberapa sumber tertulis lainnya (Ostrower, 1998). Teknik ini digunakan karena peneliti melakukan penelitian dengan mencatat dan mengamati perkembangan netizen 357
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 terhadap fenomena "Teman Ahok" atas peristiwa yang sedang marak dan hangat dibicarakan. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi dalam menganalisis "Teman tujuan untuk menginterpretasikan Ahok" dengan tindakan perkumpulan atau (komunitas) sebagai sebuah yang bermakna (dimaknai) serta dapat merekonstruksi kembali turunan makna (makna yang digunakan saat berikutnya) dari tindakan yang bermakna pada komunikasi intersubjektif individu dalam dunia kehidupan sosial. Di dalam pendekatan, fenomenologi ini lebih menekankan pada realitas budaya yang ada dan berusaha memahami budaya lewat pandangan pemilik budaya atau pelakunya (Sudarmanti, 2005). Fenomenologi dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji dan peneliti bebas untuk menganalisi data yang diperoleh. sosial aseseorang Pembahasan sebuah Pengertian dari identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002). Pengertian Komunitas menurut Kertajaya Hermawan (2008), adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. Dari dua definisidiatas dapat diartikan jika komunitas itu sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu- individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa (Wenger, 2002). komunitas merupakan Teman Ahok sebagai salah satu contoh komunitas yang berisikan kumpulan warga Jakarta yang menginginkan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) agar maju melalui jalur perseorangan (independen). Teman Ahok sendiri bukan ide ataupun murni inisiasi dari Ahok, melainkan oleh lima anak muda yang memiliki pemikiran yang sama, mulai dari Muhamad Fathony, Richard Saerang, Amalia Ayuningtyas, Singgih Widyastono, dan Aditya Yogi Prabowo. Tujuan mereka mendirikan Teman Ahok untuk membantu Ahok maju di Pilkada 2017 melalui jalur independen, hal ini disebabkan Ahok tidak aktif lagi sebagai anggota partai politik manapun karena banyak kebijakan Ahok yang kontroversial dengan juru bicara dari kepentingan politik. Salah satu komunitas Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas mengatakan bahwa komunitas Teman Ahok membantu Ahok maju melalui jalur independen dengan cara mengumpulkan KTP dari warga Jakarta yang nantinya akan digunakan sebagai bukti ke Mahkamah Konstitusi agar Ahok dapat dicalonkan kembali melalui jalur independen. Gambar 1. Kelima remaja founder dari komunitas Teman Ahok Menurut Crow dan Allan (1995), Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen, yaitu pertama, berdasarkan lokasi atau tempat wilayah, merupakan tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis. Teman Ahok hadir di DKI Jakarta yang notabenenya adalah ibukota negara Republik Indonesia yang hampir sebagian besar anggotanya merupakan relawan anak muda sesuai dengan misi mereka, menjadi wadah silaturrahmi warga DKI Jakarta yang mendukung Ahok untuk bergerak bersama dan saling membantu serta mengorganisir dukungan terhadap Ahok agar tidak tercerai berai. Kedua, berdasarkan minat sekelompok, merupakan orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras, maupun berdasarkan kelainan seksual. Anggota yang tergabung dalam Teman Ahok terdiri berbagai macam agama, suku, ras bahkan profesi yang berbeda-beda di Jakarta yang memutuskan untuk bergabung dan mengorbakan waktu dan pekerjaannya untuk membantu Teman Ahok. Dan yang terakhir berdasarkan komuni, merupakan berawal dari ide dasar yang dapat berdirinya komunitas itu sendiri. Teman Ahok merupakan komunitas pertama dan terbesar di Indonesia yang mendukung seseorang maju melalui jalur independen di Pemilihan Kepala Daerah dimana kelima foundernya memiliki ide yang sama, mengusung Ahok untuk maju ke Pilkada DKI 2017 tanpa lewat kendaraan partai politik. Vanina Delobelle (2008) juga menjelaskan bahwa komunitas mempunyai beberapa aturansendiri, yaitu: 1. Saling berbagi: Mereka saling menolong dan berbagi satu sama laindalam komunitas. 2. Komunikasi: Mereka saling respon dan komunikasi satu sama lain. 358
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 3. Kejujuran: Dilarang keras berbohong. Sekali segera berbohong, makaakan seseorang ditinggalkan. 4. Transparansi: Saling bicara terbuka dan tidak boleh menyembunyikansesuatu hal. 5. Partisipasi: Semua anggota harus disana dan berpartisipasi pada acara bersama komunitas. Seperti halnya di Teman Ahok yang dihuni oleh beberapa anggota anak muda yang rela untuk melakukan pengorbanan yang tidak sedikit seperti menunda kegiatan perkuliahannya bahkan adapula yang nekat berhenti dari pekerjaannya hanya untuk ikut partisipasi dalam mensukseskan aktifitas yang dilakukan oleh Teman Ahok. Realitanya,seluruh anggota dari komunitas ini sama sekali bersifat sukarela dan tanpa paksaan dari pihak mananpun, sehingga siapapun boleh ikut serta untuk bergabung dengan komunitas ini tanpa mendapatkan gaji atau imbalan semata. Setiap anggota Teman Ahok memiliki kedekatan yang sangat erat, baik interaksi maupun komunikasi diantara mereka pun seperti layaknya seorang teman sebaya dan tidak gengsi sekalipun. Karena interaksi dan komunikasi yang terjalin diantara mereka, menimbulkan fenomena baru bagi sebagian masyarakat DKI Jakarta, khususnya anak-anak muda guna membentuk identitas budaya tersendiri dalam bermasyarakat. inginkan adalah bagaimana Ahok bisa menjadi gubernur DKI periode kedua yang segala urusannya dibantu dalam satu wadah kelompok, yaitu Teman Ahok ini. Setiap individu yang ada di dalamnya merasa tidak dipaksa untuk harus mengikuti alur yang ditetapkan oleh pengurus Teman Ahok karena komunitas ini bersifat sukarela, tidak ada peraturan terkait yang mengharuskan angggota-anggotanya untuk menuruti bahkan memaksa mereka untuk melakukan demikian demi pencalonan Ahok ke pilkada. Yang itulah inisiatif dari Teman Ahok sehingga ketika menyikapi semangat dari para anggota Teman Ahok, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebagai petahana tidak punya pilihan lain kecuali mengapresiasi inisiatif dan memilih jalur independen. Dari inisiatif dan semangat itu, sudah terkumpul satu juta KTP (kartu tanda penduduk) sebagai bukti dukungan masyarakat agar sosok yang dijagokan Teman Ahok itu memenuhi syarat untuk berkompetisi dalam Pilgub DKI tahun 2017 nantinya. Disini terlihat konsep identitas yang dibentuk manakala seseorang yang ingin tergabung dalam Teman Ahok, secara tidak sadar mereka harus menjatuhkan pilihan politiknya kepada Ahok dan bagi Ahok sendiri mau tidak mau harus menuruti dan menghargai kinerja dari Teman Ahok itu sendiri apabila ingin maju lewat jalur tanpa partai politik. Permasalahan identitas merupakan salah satu tema pada tahun 1990-an. kajian budaya yangmuncul pada Pembahasan mengenai identitas merujuk pada berbagaimacam isu, seperti sosial, politik serta budaya. Berbagai dibahasmengenai identitas, di antaranya yaitu politik feminisme, etnisitas, hingga masalahseksualitas. Identitas dalam kajian budaya identitas budayaatau identitas kultural. Menurut Stuart Hall (1990), konsep identitas budaya yaitu menyembunyikan identitas pribadi seorang individu di balik identitas kolektif yang ada di sekitarnya. Berdasarkan konsep tersebut, individu dipaksakan memiliki identitas yang sama dengan identitas di sekelilingnya. Individu yang memiliki identitas berbeda dengan sebuah kelompok akan dianggap tidak layak menjadi bagian dari kelompok tersebut menyebabkan terjadinya ketimpangan identitas budaya antar satu kelompok dengan kelompok lainnya. permasalahan yang lebih sebagai sering disebut seorang tersebut. Konsep Seperti halnya di Teman Ahok, mereka menilai Ahok adalah sosok pemimpin yang layak memimpin DKI Jakarta tanpa memandang berasal darimana sukunya, rasnya, hingga agamanya. Mereka sadar jika di dalam Teman Ahok ini memiliki beberapa anggota yang dari latar belakang yang berbeda-beda. Yang mereka Stuart Hall dalam Cultural Identity and Diaspora, berpendapat bahwa konsep identitas budaya merupakan sesuatu hal yang tidak langsung terbentuk, melainkan sebuah proses yang tidak akanpernah selesai, selalu dalam proses, dan diwujudkan dalam sebuah representasi (Hall, 1990). Identitas dan representasi merupakan dua hal yang tidak mungkin dapat dipisahkan. Hal tersebut karena identitas individu akan terlihat jika ditunjukkan melalui representasi, seperti yang dikatakan oleh Barker (2012) sebelumnya bahwa identitas ditandai atau direpresentasikan melalui gaya hidup, sikap dan lain sebagainya. "It is a matter of "becoming" as well as of "being". It belongs to the future as much as to the past. It is not something which already exist, transcending place, time, history and culture" (Hall, 1990:225). Menurut Hall dalam kutipan tersebut, identitas budaya bukan hanya merujuk pada masa lalu saja, melainkan apa yang ada pada masa kini dan masa depan. Hal tersebut karena proses "becoming" identitas akan terjadi secara terus menerus sesuai tempat, waktu, sejarah, dan budaya. Hall menegaskan bahwa identitas budaya bukanlah sesuatu yang kaku dan tidak berubah dari waktu ke waktu, melainkan identitas budaya adalah sesuatu yang terus menerus dibentuk berdasarkan kerangka sejarah dan budaya. Teman Ahok sendiri sudah memunculkan fenomena budaya baru yang sangat 359
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 berbeda lainnya, fenomena inilah akan memunculkan polemik tersendiri untuk menimbulkan pengalaman bagi siapa saja yang ikut tergabung dalam komunitas tersebut, tentunya secara tidak sadar pula perlu memahami realitanya. Sebelum memahami realitas, perlu memahami dahulu fenomena budaya itu sendiri dan maknanya seperti apa melalui fenomenologi, khususnya dalam hal kajian budaya. dengan kelompok-kelompok Fenomenologi sedikit alergi teori. Pendekatan ini lebih menekankan rasionalisme dan realitas budaya yang ada. Fenomenologi menjadikan pengalaman sebenarnya sebagai data utama dalam memahami realitas. Apa yang dapat diketahui seseorang adalah apa yang dialaminya. Apabila dikaitkan dalam kajian budaya, tidak perkembangan dipengaruhi secara langsung oleh aliran filsafat, tetapi oleh perkembangan dalam pendefinisian konsep kebudayaan. Dalam hal ini, fenomenolog Edmund Husserl (Muhadjir, 1998) menyatakan bahwa obyek ilmu itu tidak terbatas pada yang empirik (sensual), melainkan mencakup fenomena yang tidak lain terdiri dari persepsi, pemikiran, kemauan, dan keyakinan subyek holistik, mendudukkan obyek penelitian dalam suatu kontsruksi ganda, melihat obyeknya dalam suatu konteks natural, dan bukan parsial. Karena itu dalam fenomenologi lebih menggunakan tata pikir logik daripada sekedar linier kausal. Sehingga, tujuan dari fenomenologi budaya yaitu ke arah membangun ilmu ideografik budaya itu sendiri.Ada beberapa ciri-ciri pokok fenomenologis yang dilakukan oleh peneliti fenomenologis menurut Moleong (2007), yaitu pertama, mengacu kepada kenyataan, dalam hal ini kesadaran tentang sesuatu benda secara jelas. Kedua, memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi-situasi terakhir memulainya dengan diam. pendekatan fenomenologi yang menuntut pendekatan tertentu. Yang Mengutip dari situs resmi Teman Ahok, komunitas ini memiliki visi, yaitu menghimpun dukungan dari seluruh warga DKI yang punya keinginan menjadikan Jakarta lebih baik, tertata, manusiawi, dan bebas korupsi di masa depan untuk memenangkan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) sebagai Gubernur Terpilih tahun 2017- 2022, dengan cara yang demokratis, kreatif, terhormat dan memberikan manfaat edukasi politik bagi warga Jakarta dan seluruh Indonesia. Dari visi tersebut sudah terlihat kenyataannya yang sangat jelas dan memiliki keterkaitan antar anggota di dalamnya, dimana komunitas ini terbentuk karena adanya interaksi yang sama untuk mengusung Ahok maju kembali di periode kedua. Mereka menilai kinerja Ahok sebagai Gubernur DKI sudah layak diapresiasi dan ingin mlihat perubahan secara signifikan di seluruh kawasan DKI Jakarta. Atas dasar itulah, sesama anggota Teman Ahok dapat lain, sama-sama belajar berinteraksi satu sama sama untuk berorganisasi, dan mensukseskan program pencalonan Ahok. Mereka menilai Teman Ahok ini sebuah komunitas yang seru dan unik di Indonesia dan baru pertama kali hadir di negara ini dimana ada wadah khusus bagi seseorang yang ingin maju tanpa partai politik. Keunikan inilah yang menjadi budaya baru untuk bebas melakukan apapun tanpa adanya aturan-aturan yang bisa mengekang kebebasan seseorang dalam berkreatifitas, sehingga Teman Ahok ini bisa dibilang memiliki identitas budaya secara Do It Yourself (DIY). saling bekerja Budaya Do It Yourself (melakukan dengan etikanya sendiri) merupakan salah satu bentuk identitas budaya yang mengacu pada etika yang mandiri dengan menyelesaikan tugas-tugas secara diri sendiri sebagai perlawanan aturan yang ditetapkan dari orang lain/kelompok yang lebih berpengalaman atau mampu menyelesaikan tugas orang lain untuk dirinya sendiri. Budaya jenis ini mempromosikan gagasan bahwa orang biasa bisa belajar untuk melakukan lebih dari yang dia pikirkan itu mungkin terjadi. Tanpa ini, DIY bukan merupakan stigma yang efektif.Istilah ini dapat merujuk pada "melakukan" apa pun, termasuk perbaikan infrastruktur dan perbaikan objek bangunan lainnya, pertolongan pertama terhadap seseorang, dan upaya kreatifitas diri. D.I.Y atau Do It Yourself adalah etos atau sikap yang muncul pada kisaran tahun 1970-an, dan kemudian menjadi semakin populer seiring dengan semakin berkembangnya kultur Punk (hardcore). Berawal dari keresahan dan kebosanan generasi muda pada saat itu terhadap dominasi budaya mainstream yang dianggap membatasi kebebasan untuk berekspresi, etos D.I.Y bergerak menjadi sebuah kultur tandingan (counter culture) guna mendobrak kemapanan budaya (Widya, 2010). Teman Ahok salah satu contoh komunitas anak muda terbesar di Indonesia yang ingin merubah citra sistem perpolitikan nasional dengan cara mereka sendiri karena mereka menganggap sistem politik di Indonesia masih belum bisa terlepas dari oligarki kaum elite politik. Gambar 2. Hasil produk kreatifitas yang dilakukan oleh Teman Ahok. 360
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dalam memahami sistem oligarki dalam perpolitikan nasional, oligarki bukan semata-mata kekuasaan politik di tangan minoritas kecil elit-elit politik (definisi generik), namun mengalami penyempitan makna ke arah definisi oligarki spesifik. Memahami oligarki sebagai pemusatan kekuasaan pada segelintir elit, terutama elit-elit pemegang modal (kaum borjuis). Oligark yang merupakan sebutan bagi orang yang terlibat langsung dalam sistem oligarki di suatu negara memiliki kekayaan di atas rata-rata bahkan di atas kekayaan rata-rata kekayaan orang kaya sekalipun, atau bisa disebut individu sebagai super kaya (jutawan bahkan milyuner). Masuknya para kaum oligark dalam ranah politik didasarkan pada kegagalan negara dalam menjaga kekayaan mereka, dari berbagai macam ancaman, bahkan ketika ancaman tersebut datang dari negara (Winter, 2011). Oligark Upaya Mempertahankan Kekayaan Sistem Oligarki Bagan 1: Proses Pertahanan Kekayaan Oligark (Winter, 2011) Bagan di atas berusaha menjelasakan bahwa logika yang digunakan oleh Winters dalam menjelaskan sistem oligarki. Dalam bukunya yang berjurdul Oligarki, Winters berusaha membalikkan logika umum yang lazim digunakan dalam menjelaskan oligarki. Bagi sebagian besar kepustakaan terkait oligarki, fokus utama analisis akan terlebih dahulu mendefinisikan oligarki kemudian melacak para oligark pembentuk tersebut. Namun Winters mencoba oligarki membaliknya, dengan terlebih dahulu menjelaskan oligark secara komprehensif kemudian menjelaskan bagiamana oligark tersebut menciptakan sebuah oligarki dalam suatu tatanan politik. Karena itu dapat disimpulkan bahwa oligarki bukan sekedar bagaimana suatu minoritas kecil mendominasi mayoritas, namun oligarki lebih pada bagaimana para individu pemilik kekayaan berupaya mempertahankan kekayaan (Winter, 2011). Kadar keterlibatan oligark dalam perebutan kekuasaan melalui politik praktis dapat diukur melalui seberapa besar ancaman terhadap kekayaan para oligark. Semakin besar kadar ancaman kekuasaan semakin aktif para oligark dalam perebutan kekuasaan. Kadar keterlibatan oligark dalam politik praktis melalui Pemilu atau Pemilukada juga menjadi jawaban atas pertanyaan kritis yang dilontarkan oleh beberapa kalangan yang menyatakan bagaimana mungkin oligark dan demokrasi dapat berjalan dalam satu sistem politik. Meskipun pada dasarnya oligarki dan demokrasi memiliki dasar kekuasaan berbeda, di mana oligark meletakkan konsentrasi kekuasaan pada kekayaan (klaim terhadap kepemilikan dan kekayaan), sedangkan demokrasi meletakkan konsentrasi pada persebaran kekeuasaan nonmaterial (hak, prosedur, dan tingkat partisipasi. Oligarki dan elit menurutnya berbeda. Keduanya memang menggunakan kekuasaan dan pengaruh minoritas. Namun, kemampuan melakukannya didasarkan pada jenis kekuasaan yang berbeda, yang kemudian berimplikasi pada hasil politik yang berbeda pula. Bukti adanya perbedaan yang mendasar antara elit dan oligarki ini terletak pada pengaruh minoritas pada elit yang selama ini telah ditantang oleh perubahan demokratis, sedangkan Oligarki bahkan belum memiliki kemampuan untuk menyesuaikan. Hal demikian berhubungan dengan sumber daya kekuasaan yang digunakan untuk menjadi seorang elit dan Oligark. Sumber daya kekuasaan yang dimaksud mencakup hak politik formal, jabatan resmi (baik di dalam maupun di luar pemerintahan), kuasa pemaksaan (coercive power), kekuatan mobilisasi dan kekuasaan material (kekayaan). Empat sumber daya yang pertama, ketika didistribusikan dengan cara sangat eksklusif atau terkonsentrasi, adalah dasar yang umumnya dikenal sebagai politik "elit." Sumber daya yang terakhir, kekuasaan material adalah basis oligarki (Winter, 2011). Oligark adalah aktor yang diberdayakan oleh kekayaan sumber daya paling menonjol di antara bentuk-bentuk kekuasaan lainnya. Kekayaan jelas paling serba guna, dalam arti mudah diubah menjadi kepemilikan kekuasaan yang lain. Sehingga dengan itu, elit politik dan secara konseptual.Kategori Oligark dan elit poltik bisa saling tumpang tindih dengan kekuasaan oligarkis yang berpotensi mengarah pada kekuasaan elit poltik, begitu pula sebaliknya. Namun, keduanya tidak mesti bertumpang tindih. Banyak oligark hanya memiliki sumber daya kekuasaan material, dan banyak elit politik tidak yang mendatangkan kekuasaan. Dalam suatu sistem politik, Oligark selalu menjadi seorang elit, tetapi seorang elit belum tentu menjadi seorang Oligark (Winter, 2011). Fenomena Teman Ahok semata-mata bukan menjadi perkembangan gerakan antiparpol. Mereka terbentuk sebagai representasi gerakan anak-anak muda untuk menolak oligarki sistem politik Indonesia dimana rakyat Jakarta selama ini merasa sakit hati akan dibohongi dan dikhianati para elite politik yang telah mendapatkan kekuasaannya, entah di jalur parlemen maupun eksekutif. oligark dapat dipisahkan pernah menghimpun kekayaan 361
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 mereka miliki untuk diberdayakan sesuai keinginan mereka, sehingga mereka juga memiliki identitas budaya sebagai kelompok netizen. Gambar 3. Aktifitas dari Teman Ahok ketika menyuarakan pendapat di depan arena publik. Berpacu pada opini dari Peneliti Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Donny Ardyanto, yang juga Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia oligarki didefinisikan sebagai politik pertahanan kekayaan dari kaum oligark. Tujuan oligarki adalah mempertahankan kekuasaan ekonomi dan bahkan menambahnya. Oligark ini untuk mempertahankan sedemikian kepentingan bisnisnya dengan terlibat dalam pembuatan UU dan kebijakan lain. Potret gerakan anak-anak muda "Teman Ahok" ini, menurut Donny, masih dalam tahap menolak sistem politik Indonesia yang berbau oligarki. ini Pergerakan menggetarkan jagat perpolitikan baru. Mereka dianggap mendobrak kekuatan politik besar yang selama ini dikuasai para elite partai politik. Aktifitas mereka dapat terlihat melalui jalur komunikasi publik via online, yaitu dapat diakses melalui situs resmi Teman Ahok di dimana warga DKI Jakarta dapat berinteraksi bahkan membutuhkan informasi yang valid mengenai pencalonan Ahok di Pilkada DKI 2017. canggih komunitas anak-anak muda Melalui situs resmi Teman Ahok, mereka berhasil mengumpulkan ratusan ribu data KTP dari beberapa warga DKI yang ingin mendukung Ahok agar dicalonkan kembali sebagai Gubernur DKI periode kedua. Selain situs resmi tersebut, Teman Ahok juga menghadirkan wadah komunikasi lainnya melalui social media resmi milik Teman Ahok, seperti Facebook, Twitter, Youtube, dan Instagram. Para relawan yang tergabung dalam Teman Ahok ini didominasi anak-anak muda, dimana kebanyakan mereka berasal dari generasi yang mahir dalam dunia digital dan internet, atau biasa disebut Gen Y (Generasi Y), yang lahir pada rentang tahun antara 1981-1999 yang kini usianya berkisar 17-35 tahun, tidak tertutup kemungkinan juga adapula generasi tua yang akhirnya ikut bergabung. Di tangan anak-anak muda yang mahir digital, mereka mencoba menghimpun kekuatan dari dunia maya agar bisa ditransformasikan di dunia nyata. Berbagai tools berbasis web kini telah siap dan telah Gambar 4. Salah satu laman resmi dari fitur media sosial milik Teman Ahok. Masuknya generasi muda ke ranah politik adalah sebuah upaya melawan paradoks. Selama ini, memang ada problem serius antara politik dunia riil dan gerakan media sosial. Teman Ahok melancarkan aksinya melalui media sosial untuk menggalang dukungan publik agar mau menjatuhkan pilihan politiknya ke Ahok. Sesuai dengan misi mereka yaitu memberikan edukasi politik bagi warga Jakarta dan menginspirasi Indonesia untuk berkampanye politik secara kreatif dan terhormat dan menjadi garda terdepan untuk meluruskan berita-berita yang tidak benar atau fitnah terhadap Ahok. Teman Ahok memiliki strategi jitu, unik, dan kreatif ketika banyak statement-statement negatif ke Ahok, mereka menginformasikan ke ranah publik dengan gaya informasi anak muda yang mampu diserap dengan baik oleh semua warga DKI. Mereka tidak menggunakan cara klasik seperti partai politik lakukan ketika "mempromosikan" kandidatnya ke masyarakat yang tentunya hanya bisa merusak membutuhkan modal yang besar serta adanya kontrak politik antara partai politik yang mengusung calon kandidatnya dengan personal yang diusung tersebut. yang mengarah lingkungan dan Hadirnya Teman Ahok tidak salah juga jika membuat kaum elite partai politik merasa geger karena mereka menganggap partai politik belum bisa terlepas dari sistem oligarki ketika siapapun berhak maju ke kompetisi pemilihan kepala daerah tanpa harus adanya mahar politik. selain itu, mereka menganggap partai politik belum mampu melaksanakan regenerasi dalam 362
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 hal melahirkan kader-kader terbaik yang layak menjadi seorang pemimpin daerah. Beberapa hasil pengaderan parpol memang membuahkan hasil. Hanya saja, kondisi itu lebih didorong oleh desakan publik. Apabila tidak ada desakan dari publik, belum tentu partai politik akan tetap memasang calon-calon yang berkorelasi dengan pelanggengan kekuasaan para pengurus partai politik tersebut. di tangan anak-anak muda lewat Teman Ahok ini, mulai membangkitkan momentum pergerakan anak muda untuk ikut serta membenahi sistem politik nasional bahkan gerakan mereka bisa direpresentasikan sebagai shadow parliamen, bukan sebatas menjadi voters dari para politisi. Winters, A. Jeffrey. 2011. Oligarchy and Democracy. dalam Jurnal The American Interest Volume VII, 2 Holidays (November/December). Washington DC: The American Interest. Barker, Chris. 2012.Cultural Studies: Theory and Practice. London: SAGE Publication Ltd Delobelle, Vanina. 2008. Community: A Critical Response. Sandy. Inc. Gaffar, Affar. 1999. Politik Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hall, Stuart. 1990. Cultural Identity and Diaspora. London: Harvester Wheatsheaf. Moleong, Lexy J.1990. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kesimpulan Berdasarkan dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan jika Teman Ahok adalah representasi gerakan anak- anak muda untuk melawan para kaum elite partai politik yang memiliki modal besar dalam kancah pertarungan pemilihan kepala daerah. Mereka mampu menjadi alternatif bagi seseorang yang ingin maju sebagai kepala daerah tanpa jalur partai politik. seperti halnya Ahok yang didesak oleh anak-anak muda Teman Ahok ini agar bersedia dicalonkan kembali sebagai Gubernur DKI periode 2017-2022 tanpa adanya mahar politik sekalipun (oligarki). Teman Ahok ini adalah cermin dari identitas budaya anak muda dengan cara mereka sendiri tanpa adanya aturan-aturan yang mengekang kreatifitas mereka ketika ikut serta membenahi sistem politik nasional. Hal inilah yang menjadi fenomena budaya baru dalam masyarakat modern seperti halnya di Jakarta dimana seluruh anggoota dari Teman Ahok memiliki visi dan misi yang sangat konkrit untuk memberikan edukasi politik terhadap masyarakat Jakarta dengan cara yang unik dan kreatif sesuai dengan keinginan mereka sendiri tanpa ada pengaruh dari pihak manapun, yaitu mengusung budaya Do It Yourself sebagai cara yang jitu mengambil agar menjatuhkan pilihan politiknya ke Ahok. perhatian masyarakat DKI _____________.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Muhadjir, Noeng. 1998. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Reka Sarasin. Thoha. Miftah. 1999. Perilaku Organisasi, Dimensi- dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. PT. Rajawali Pers: Jakarta. Wenger, Etienne et al. 2002. Cultivating Communities of Practice. Harvard Business School Press . Widya, G. 2010. Punk: Ideologi yang Disalahpahami. Yogyakarta: Garasi House of Book. Winters, A. Jeffrey. 2011. Oligarki terj., Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011. Widya, G. 2010. Punk: Ideologi yang Disalahpahami. Yogyakarta: Garasi House of Book. Oligarki.Parpol ((diakses pada tanggal 11 Oktober 2016) (diakses pada tanggal 11 Oktober 2016) Oktober 2016) (diakses pada tanggal 11 (diakses pada tanggal 11 Oktober 2016) Daftar Pustaka: Crow, G., & Allan, G. 1995. Community types, community typologies and community time. Time and Society 4 (2). (diakses pada tanggal 11 Oktober 2016) (diakses pada tanggal 11 Oktober 2016) Ostrower, F. 1998. Nonparticipant observation as an to qualitative research. Teaching introduction Sociology, 26(1). T9gHu1nJQ (diakses pada tanggal 11 Oktober 2016) Soenarno, 2002. Kekuatan Komunitas Sebagai Pilar Pembangunan Nasional. Makalah disajikan pada Seminar Nasional - Kekuatan Komunitas sebagai Pilar Pembangunan. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Jakarta Sudarmani, Rini. 2005. Memahami "Fenomenologi" Kesadaran Intersubjectif Aldfred Schutz". Jurnal Universitas Paramadina vol. 4 no. 2. 363
Lampiran Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 364
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Gerakan Kesadaran Budaya Anti Korupsi, Intelektual Akademisi Dalam Perspektif Intellectual Craftsmanship C. Wright Mills Arie Wahyu Prananta Abstrak Banyaknya studi tentang gerakan anti korupsi yang hukum, menggunakan penindakan dan pendekatan jaringan korupsi serta advokasi, yang semua berparadigma pada ekonomi politik, ini masih mengundang kritik, karena tidak tajam memberikan solusi yang dapat menukik yang inilah, komprehensif. Pada menggunakan dapat teoritik memposisikan peran intelektual sebagai individu memiliki kesadaran dalam Budaya anti Korupsi dalam dilema etik sebagai aktor kreatif yang mampu memiliki kekuatan untuk secara otonom dan indipenden, menjadi menarik untuk diangkat. Atau dengan kata lain, melihat peran kaum intelektual tidak semata-mata tidak hanya sebagai "turunan" dari struktur kekuasaan ekonomi dan politik yang melingkupinya, Bermula dari permasalahan ini maka studi ini dimaksudkan bukan hanya untuk sekedar mengaplikasikan teori C. Wright Mills dalam Sociology Imagination tentang peran kaum intelektual (Intellectual Craftsmanship) terutama di Indonesia saja, melainkan lebih jauh dari itu, untuk melihat dinamika atau kompleksitas teoritik yang muncul ketika terjadi kesenjangan antara teori yang lahir dari akar pemikiran konteks historis dengan realitas sosial yang ada, dan juga untuk melihat fenomena dari konteks yang berbeda dalam kaitannya dengan peran sosiologi intelektual. Tujuan dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut: Memahami, menemukan dan memaknai kesadaran kaum intelektual (Intellectual Craftsmanship) dalam menghadapai tekanan. Dilema etik gerakan anti korupsi berupa kekuasaaan dan politik. Memetakan peran gerakan gerakan anti korupsi sebagai gerakan kesadaran kaum intelektual baru (Intellectual Craftsmanship) gerakan anti korupsi dengan menggunakan pendekatan public Issue dan personal trouble. Sejak awal studi ini berusaha untuk kritis dalam memaknai dan memahami peran individu (kaum teks intelektual) dalam sebuah peristiwa sejarah, teks sejarah dilihat dalam sebuah imajinasi terutama di sosiologi berkaitan dengan korupsi Indonesia. Studi paradigma interpretatif dengan metode fenomenologi Alfred Schultz. perspektif penegakan titik studi yang perspektif ini menggunakan PENDAHULUAN Latar Belakang Relasi antara pemerintah, intelektual dan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah sejak lama ada. Relasi yang dimaksud di sini adalah pada kesadaran peran kaum intelektual yang sangat sentral, seperti yang dikatakan Benda (1999:27-51). Kesadaran peran intelektual di sini lebih kepada perannya sebagai agen perubah dalam membangun negara, dengan ide- ide yang cemerlang, yang dapat bermanfat bagi masyarakat. Sementara di sisi yang lain bisa juga menjadi sumber permasalahan dan kerusakan. Sejalan dengan permasalahan di atas Kurzman dan Owens sosiologi studinya (2002:2-25), dalam intelektual mengungkapkan dalam masyarakat, kaum intelektual selalu dihadapkan pada dilema etik pada pilihan yang memihak pada kekuasaan, konservatif dan alergi pada perubahan atau memilih posisi menjadi selalu kritis, otonomi dan independen pada pemerintah. Perdebatan dilema etik dalam sebuah wacana memicu sebuah ketegangan dan pilihan antara Elitism dan Egalitarianism dalam peran seorang intelektual. Tujuan dalam Penelitian ini adalah sebagai dan memaknai kesadaran kaum intelektual (Intellectual Craftsmanship) dalam menghadapai tekanan. Dilema etik gerakan anti korupsi berupa kekuasaaan dan politik. Memetakan peran gerakan gerakan anti korupsi sebagai gerakan kesadaran kaum intelektual baru (Intellectual Craftsmanship) gerakan anti korupsi dengan menggunakan pendekatan public Issue dan personal trouble. Dalam sebuah realita sosial, wacana ini selalu menemui benturan dalam dilema etik antara teori yang ditemukan dan prakteknya. Perbedaan ini memunculkan pertarungan etik. Kaum intelektual kesulitan melepaskan diri terutama di Asia (timur) kaum intelektual sendiri lebih banyak menjadi elite politik dari pada seorang intelektual yang independen, di sinilah kita melihat kaum intelektual di Timur (Asia) menghadapi pertarungan dilema etik antara idealisme keilmuan atau masuk menjadi Elitisme rezim yang berkuasa menurut Benda (1927:3). Pendekatan kultural diperlukan untuk menciptakan kesadaran masyarakat, tanpa kecuali, untuk tidak melakukan itu diperlukan agar muncul korupsi. Kesadaran pernyataan dan tekad bersama untuk meninggalkan tentang bahwa di berikut: memahami, menemukan Kata fenomenologi, interpretatif kunci: kesadaran, intelektual, korupsi, 365
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 budaya korup tersebut. Korupsi yang sudah menjadi budaya itu harus dirombak secara fundamental untuk menjadi budaya yang jujur, terbuka, dan transparan. Muara korupsi sebenarnya ada pada persoalan moral. Moralitas yang berinspirasi dari sumber nilai dan ajaran mana pun sudah jelas tidak membenarkan korupsi.Hampir semua agama dan institusi yang mengajarkan kebajikan mengharamkan korupsi dalam segala bentuk. Pada tataran ini persoalan sebenarnya sudah selesai. Yakni, tidak ada legitimasi sedikit pun bagi seseorang -secara moral untuk melakukan korupsi. Pendeknya, korupsi itu haram dan dilarang. tidak Namun pada demikian. Apa yang diyakini sebagai hal haram dan terlarang masih terus direproduksi, termasuk korupsi Itulah paradoks dalam masyarakat kita bahwa antara yang diajarkan dan diyakini berbeda seratus delapan puluh derajat dengan apa yang dikerjakan dan dilakoni. Kalau begitu, kesadaran pun tidak cukup jika tidak sampai pada tataran perilaku. Pengetahuan dan pemahaman yang benar tidak selalu melahirkan tindakan yang benar. level praktis, kenyataannya sering dilakukan dan Dari paparan yang sudah di jelaskan dalam latar belakang tentang peran kaum Intelektual, dapat disimpulkan bahwa peran dalam gerakan kesadaran kaum intelektual gerakan anti korupsi, dapat diangkat sebagai sebuah kajian melalui pendekatan keterlibatan peran individu sebagai aktor kreatif dalam konsep Imajinasi Sosiologis, yang mengemukakan tentang adanya ini menjadi kekuatan penyeimbang dan perubah dalam masyarakat, yang disebabkan oleh kekecewaan terhadap kondisi system yang korup dan tidak kunjung membaik, bahkan semakin kacau akibat konspirasi- konspirasi tritunggal (Militer, Birokrat dan pengusaha) yang membentuk suatu tirani kekuasaan absolut. Walaupun demikian fokus dari studi tetap melihat pada peran individu yang secara kreatif memiliki kesadaran melawan ketidakadilan system yang korup dari tritunggal tersebut diatas. Perspektif dan cara pandang studi ini nantinya berdasarkan pada pemikiran Mills yang melihat sebuah kesadaran dari internal kehidupan (inner life) dan kebutuhan kehidupan individu. Dengan berbagai career) (external menggunakan analisis public issue Mills dan personal troubel ini sebagai konsep dasar analisis. Intellectual Craftsmanship. Dimana Pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang pernyataan bahwa korupsi itu tidak dapat dibenarkan tidak begitu saja menjadikan orang tidak melakukan tindakan tidak benar itu. Di sinilah, struktur dan lembaga yang berwenang dalam pemberantasan korupsi mengambil perannya. Mengawal kesadaran yang benar. Penggolongan kaum intelektual oleh Lewis Coser dalam Soekito ( 1983:169-170) dibagi menjadi : (1) kaum intelektual yang mengejar kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan, (2) Kaum Intelektual yang berusaha untuk membimbing dan menasehati orang-orang yang memegang keuasaan dan kaum intelktual tersebut tidak memiliki kepentingan dalam kekuasaan intelektual yang membenarkan doktrin-doktrin serta membenamkan diri dalam pertikaian kepentingan dari dari rezim yang berkuasa serta selalu menyediakan perlengkapan pembenar, selalu mengkritik dan mengecam rezim berkuasa, (5) Kaum Intelektual yang putus asa berpaling pada system politik luar negeri berlindung serta berdalih selalu mengatasnamakan kepentingan masyarakat yang menaunginya. Banyaknya studi yang menggunakan perspektif penegakan hukum, penindakan dan pendekatan jaringan korupsi serta advokasi, yang semua berparadigma pada ekonomi politik, ini masih mengundang kritik, karena tidak dapat menukik tajam memberikan solusi yang komprehensif. Bahkan lebih jauh lagi, Faqih (1999 :125) mengatakan bahwa studi- studi tersebut belum dapat melihat peran otonomi dan sepertinya indipendensi kaum diabaikan, terlalu mengedepankan kekuatan struktur yang membatasi kesadaran peran kaum intelektual. benar menjadi perilaku yang (3) Kaum tersebut, Intelektual yang (4) Kaum intelektual yang Dalam konteks penegakan kesadaran dilema etik secara empiris, dimana peran Kaum Intelektual mempunyai peran individu dalam memiliki kebebasan, kaum intelektual dalam melihat perannya dari sebuah Makroskopik dan molecular. Makroskopik disini terdiri dari mencoba menampilkan tipe-tipe fenomena historis dimana yang berhubungan dengan keseluruhan struktur sosial dalam berinteraksi, secara sistematis menghubungkan berbagai institusional masyarakat yang kemudian dikaitkan dengan tipe-tipe manusia yang ada Issue). Molekular, ditandai dengan masalah-masalah berskala kecil dengan kebiasaan menggunakan model skala interaksi lebih kecil (permasalahan individu/Personal Trouble ), Mills didasarkan atas kecenderungan individu untuk terlibat dalam masyarakat dan struktur sosial dan lembaga-lembaga sosial yang ada. Individu diasumsikan mampu untuk merubah pola-pola yang ada dalam struktur dengan kesadaran sejarah atau pengalaman yang ia refleksikan dalam kehidupanya. Artinya bahwa kebebasan individu dan kesadarannya pada masyarakat dan lembaga ditentukan oleh tingkah laku individu yang sedang dalam keadaan goncang atau kerumitan yang ia alami di lingkungannya. Dalam Bahasa Mills mempertemukan Public ( Makroskopik) dan Personal Trouble (molekuler) dipertemukan dalam sebuah Imajinasi Sosiologi merupakan kemampuan untuk menangkap sejarah dan biografi serta daya gunanya dalam masyarakat. Mills menambahkan pada tekanan sosial sosiologis terletak di dimensi sejarah dan kesadaran akan pengaruh kekuasaan terhadap struktur sosial. lingkungan (Issue Umum/Public Issue terutama karena dianggap 366
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Studi ini dimaksudkan bukan hanya untuk sekedar mengaplikasikan teori C. Wright Mills dalam Sociology Imagination tentang peran kaum intelektual (Intellectual Craftsmanship) terutama di Indonesia saja, melainkan lebih jauh dari itu, untuk melihat dinamika atau kompleksitas teoritik yang muncul ketika terjadi kesenjangan antara teori yang lahir dari akar pemikiran konteks historis dengan realitas sosial yang ada, dan juga untuk melihat fenomena dari konteks yang berbeda dalam kaitannya dengan peran sosiologi intelektual. Ideologi dan cita-cita C. Wright Mills "Sociology Imagination", membayangkan adanya sosok yang disebut sebagai, "Intellectual Craftsmanship" yaitu seorang intelektual yang memiliki kesadaran dalam kecermelangan untuk mengaktualisasikan sebuah solusi atas perubahan, dalam fenomena permasalahan sosial yang muncul di masyarakat. dalam karya fenomenalnya, METODE intelektual gerakan anti Konsep kesadaran kaum korupsi menurut fenomenologi Alfred schutz dipakai untuk melihat sebuah realitas kemunafikan sampai dengan realitas vulgar pada praksis korupsi semakin menegaskan suatu eksistensi realita "kerentanan" yang bergerak semakin kompleks hingga menyentuh pada dimensi realita keahlian yang dianggap sakral, bahkan dimensi tersebut semakin merumitkan visualisasi mayoritas masyarakat oleh pembungkusan secara rapi dengan pemanfaatan (eksploitasi) maksimal nilai-nilai keahlian. Keterkaitan konsepsi dasar yang dikemukan C.Wright Mills dalam konsep imajinasi sosiologi. Imajinasi sosiologi memfokuskan konsep personal trouble dan public Issue adalah tahapan dalam membangun sebuah kesadaran awal, sedangkan selanjutnya adalah inner life dan eskternal career membangun sebuah kesadaran, dan yang terakhir adalah membangun kesadaran konsep makroskopik dan molekuler untuk mendapatkan kesadaran terkahir yaitu counciusness. Dengan Pendekatan metode fenomenologi yang berangkat dalam sebuah history of life dalam life world sangat tepat digunakan dengan 3 landasan antara lain adalah : terakhir adalah dengan a. Landasan ontology fenomenologi Schutz yaitu konsep-konsep pemikiran dari Weber tentang relevansi nilai, pemahaman (verstehen) dan konsep tipe ideal. pertama adalah b. Landasan kedua adalah epistimologi Schutz yang memandang bahwa penguasaan manusia terhadap makna yang timbul dari motivasi atau disebut dengan makna motivasi, tindakan dan proses pemahaman manusia sebagai mahkluk yang berpikir. c. Landasan Ketiga adalah aksiologi, sebagai bagian dari metode penelitian kualitatif, penelitian fenomenologi Alfred Schutz banyak dipengaruhi Weberian, sisi yang sangat kental dari fenomenologi Alfred Schutz banyak melihat sangat intersubyektif menjadi kelebihan pendekatan fenomenologi. konstruksi pemaknaaan sisi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini didapatkan 1. Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa bagaimana memahami, menemukan serta memaknai kesadaran kaum (Intellectual Craftsmanship) dalam menghadapai tekanan dilema etik berupa kekuasaaan dan politik dalam gerakan anti korupsi, dimana studi ini memilih 7 orang intelektual akademisi dari perguruan tinggi yang terdapat di Jawa Timur dan semuanya adalah PTN, Alasan dari Kriteria ini untuk mendapatkan pemahaman bahwa gerakan budaya anti korupsi harus di mulai dari tempat atau sumber awal dimana para intelektual-intelektual di lahirkan. Sosok yang di temukan dalam studi ini adalah kaum intelektual akademisi yang tidak hanya sebagai pengajar saja tapi mereka rata-rata mempunyai keterlibatan dalam gerakan budaya anti korupsi di kampus yang masuk dalam pusat-pusat studi anti korupsi. Sedangkan dalam memaknai gerakan kesadaran budaya anti korupsi dalam studi ini 7 orang obyek penelitian menyebutkan gerakan kesadaran adalah gerakan yang disebut oleh obyek penelitian sebagai "kesalehan sosial", khsusus istilah kesalehan sosial ini sebegai sebuah bentuk kesadaran tidak hanya berteori saja di kampus tapi mereka turun ke masyarakat dan menggerakan semua stake holder di masyarakat untuk melawan korupsi. intelektual 2. Memetakan peran gerakan gerakan anti korupsi sebagai gerakan kesadaran kaum intelektual baru (Intellectual Craftsmanship) gerakan anti korupsi dengan menggunakan pendekatan public Issue dan personal trouble. Konsep gerakan budaya kesadaran anti korupsi disini para intelektual di kampus yang menjadi obyek penelitian adalah mereka yang memiliki historisitas keluarga ( personal Trouble), ketika masih kecil menjadi bagian individu keluarga yang sudah sejak awal orang tua mereka punya keterlibatan dalam pengorganisasian di masyarakat yang cukup militan. Seperti pengorganisasi petani dalam reklaming lahan, pengorganisasian buruh dalam menuntut hak dan UMR, serta pengorganisasian pedagang di pasar serta pengorganisasian tenaga kesehatan dan guru honorer. Artinya disini sebagai seorang pengajar backgroud historisitas 367
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 orang tua mereka sangat menginspirasikan dan tertanam sangat kuat dalam pandangan, prinsip kehidupan mereka yang akhirnya menjadi kebiasaan dan budaya ketika menjadi intelektual akademisi. Prinsip seperti budaya kerja keras dan anti korupsi. 3. Gerakan budaya kesadaran anti korupsi menjadi gerakan yang sangat jarang dilakukan oleh ini di golongan sebabkan oleh tekanan dilema etik akan saat gerakan kesadaran anti korupsi bertemu dalam sebuah peran individu sebuah struktur yang tersistimatis yang sangat korup. Pilihan yang akan dihadapi golongan intelektual hanya ada dua macam, yaitu melawan dengan gerakan kesadaran yang harus siap dengan terlempar dari struktur tersebut atau Bahasa yang lugas dalam karya golongan C.Wright Mills disebut intelektual lain adalah terkucilkan. Pilihan mengikuti sistem yang korup dan menjadi kelompok intelektual "pesanan"( coser dalam Sujadmoko dan Soekito, 1983:25). Kedua pilihan ini mengundang pilihan dilema etik yang tidak mudah dilakukan dalam sebuah pilihan pekerjaan tersebut yang tahapan memunculkan konsepsi baru kesadaran yang dipengaruhi dalam 3 tahapan yaitu : 1. Awakkness ( masih dalam wacana), tentang dilakukan. Dari sebagai tentang pilihan gerakan kesadaran budaya anti korupsi intelektual akademisi. Hal Adams, Z.W. & Boyd, S.E., 2010. Ethical challenges in the treatment of individuals with intellectual disabilities. Ethics & Behavior, 20(6), pp.407- 418. Adisa, W.B., 2014. the Middle Class and Political Transformation in Nigeria : an Appraisal of the Role of Asuu and Nba. , 10(28), pp.383-404. Alatas, S.F., 2015. Doing Sociology corruption in South East. Autonome, L., Alatas, S.H. & Alatas, S.H., 2006. Resumes/Resumenes. Current Barratt, E., 2014. C. Wright Mills, power and the power elites - a reappraisal. Management & Organizational History, 9(1), pp.92-106. Available at: Barratt, E., 2011. Re-Reading C. Wright Mills. Organization, 18(5), pp.707-724. Available at: 410397223. Barrow, C.W., 2007. Plain Marxists, Sophisticated Marxists, and C. Wright Mills' The Power Elite. Science & Society, 71(4), pp.400-430. Beamish, R., 2015a. Book Review Symposium: John Scott and Ann Nilsen (eds), C Wright Mills and the Sociological Imagination: Contemporary Perspectives. Sociology. Beamish, R., 2015b. Book Review Symposium: John Scott and Ann Nilsen (eds), C Wright Mills and the Sociological Imagination: Contemporary Perspectives. Sociology. Available at: 2. Awarness (sudah ada dalam Pemikiran), tentang gerakan kesadaran budaya anti korupsi 3. Counciuones ( melakukan dalam sebuah tindakan), tentang gerakan kesadaran budaya anti korupsi dengan mengembalikan pada hakekat kehidupan (Inner life dalam konsepsi Milss, 1959). Le Billon, P., 2008. Corrupting Peace? Peacebuilding International and Post-conflict Corruption. Peacekeeping, 15(3), pp.344-361. Birrell, P.J., 2006. An Ethic of Possibility: Relationship, Risk, and Presence. Ethics & Behavior, 16(2), pp.95-115. Available at: Bishop, S., 2011. Systematic review The effectiveness of anti-corruption policy What has worked , what hasn ' t , and. , (July). SIMPULAN Dari Hasil Penelitian didapatkan bahwa gerakan kesadaran dalam budaya anti korupsi para intelektual Akademisi dengan perspektif dan pendekatan peran "Intellectual Craftsmanship" yang dikemukan oleh C. Wright Mills, ini menerima teori yang diungkapkan oleh C. Wright Mills tersebut, hanya menyempurnakan karena karya C. Wright Mills dalam karya peran "Intellectual Craftsmanship" tidak pernah menjelaskan sejauh mana counciusnes. Oleh Karena itu penelitian ini berusah memperjelas konsepsi yang dikemukann oleh C. Wright Mills ( Kesadaran dalam tindakan) sepertinya dalam penelitian DAFTAR PUSTAKA Brewer, J.D., 2005. The public and private in C. Wright Mills's life and work. Sociology, 39(4), pp.661-677. Bridges, A. & Kronick, R., 1999. Writing the rules to win the game - The middle-class regimes of municipal reformers. Urban Affairs Review, 34(5), pp.691-706. Bridoux, J. & Gebel, A., 2012. Flexibility versus Inflexibility: discursive discrepancy in US democracy promotion and anti-corruption policies. Third World Quarterly, 33(10), pp.1945-1963. Brown, J.J., 2008. From Friday to Sunday: the hacker ethic and shifting notions of labour, leisure and intellectual property. Leisure Studies, 27(4), pp.395-409. at: 614360802334922. Brown, R.A., 2006. Available Indonesian Corporations, Cronyism, and Corruption. Modern Asian Studies, 40(04), p.953. Available at: Budiman, 368
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 A., Roan, A. & Callan, V.J., 2013. Rationalizing Ideologies, Social Identities and Corruption Among Civil Servants in Indonesia During the Suharto Era. Journal of Business Ethics, 116(1), pp.139-149. Budiman, M., 2011. The middle class and morality politics in the envisioning of the nation in post- Suharto Indonesia. Inter-Asia Cultural Studies, 12(4), pp.482-499. Dainotto, R., 2011. Gramsci's bibliographies. Journal of Modern Italian Studies, 16(2), pp.211-224. Available at: Dandaneau, S.P., 2009. Sisyphus had it Easy: Reflections of Two Decades of Teaching the Sociological Imagination. Teaching Sociology, 37(1), pp.8-19. Available at: Davidson, A., 2008. The Uses and Abuses of Gramsci. Thesis Eleven, 95(1), pp.68-94. Bunbongkarn, S., 2001. The role of kaum Intelektualin democratic consolidation in Asia. Center for International Exchange, pp.137-144. Available at: Burawoy, M., 2008. Homo Ludens vs. Homo Habitus: Bourdieu. Conversations with Pierre Bourdieu: The Johannesburg Moment, (1958), pp.1-17. Burawoy, M., 2009. Open Letter to C. Wright Mills. Practising Public Scholarship: Experiences and Possibilities Beyond the Academy, 40(3), pp.18- 28. Burawoy meets Burawoy, M., 2007. Public Sociology: Mills vs. Gramsci. Introduction to the Italian Translation of "For Public Sociology." Sociologica. Italian Journal of Sociology Online, (1), pp.7-13. Campbell, N. & Saha, S., 2013. Corruption, democracy and Asia-Pacific countries. Journal of the Asia Pacific Economy, 18(2), pp.290-303. Available at: Canlan, S.T.J.S. & Editor, G.U., 2015. Introduction 50. , 37(1962), pp.1-7. Cappuccio, A.D.M., 2012. The relationship between dialect, theatre, and power in Antonio Gramsci. The Italianist, 32(1), pp.67-83. Available at: Chang, E.C.C. & Chu, Y.H., 2006. Corruption and trust: Exceptionalism in Asian democracies? Journal of Politics, 68(2), pp.259-271. Cheang, T., 1987. ASIAN JOURNAL OF PUBLIC ADMINISTRATION CORRUPTION IN ASIA TO WITH SINGAPORE : AND CONSEQUENCES Jon S . T . Quah. , pp.80-98. Cokgezen, M., 2004. Corruption in Kyrgyzstan: the facts, causes and consequences. Central Asian Survey, 23(1), pp.79-94. Available at: SPECIAL REFERENCE PATTERNS Cole, W.M., 2015a. Institutionalizing a global anti- corruption regime: Perverse effects on country outcomes, 1984-2012. International Journal of Comparative Sociology, 56, pp.53-80. Davidson, J.S., 2007. Politics-as-usual on trial: regional anti-corruption campaigns in Indonesia. The Pacific Review, 20(1), pp.75-99. Davis, J.H., Ruhe, J. a & Ruhe, A., 2012. Perceptions of Country Corruption : Antecedents and Outcomes and Outcomes of Country Antecedents James. Journal of Business Ethics, 43(4), pp.275-288. Perceptions Corruption : Dungan, J., Waytz, A. & Young, L., 2014. Corruption in the context of moral trade-offs. Journal of Interdisciplinary Economics, 26(1-2), pp.97- 118. Ekman, A., 2015. China's Emerging Middle Class: What Political Impact? Asie Visions, 76(June). Evertsson, N., 2013. Political Corruption and Electoral Funding: Analysis. International Criminal Justice Review, 23(1), pp.75-94. at: 713476886. A Cross-National Available Ewins, P. et al., 2006. Mapping the Risks of Corruption in Humanitarian Action. , (July). Eyal, G. & Buchholz, L., 2010. From the Sociology of Intellectuals to the Sociology of Interventions. Annual Review of Sociology, 36(1), pp.117-137. Fadaee, S., 2014. India's New Middle Class and the Critical Activist Milieu. Journal of Developing Societies, 30(4), pp.441-457. Faqih, Mansour, 2002), Jalan Lain: Manifesto Organik, Intelektual (Yogyakarta: INSIST. 1997, Agama Faqih, Mansour dan Proses Demokratisasi di Indonesia Suatu Analisis Kritis, Nasionalisme Refleksi Krisis Kaum Ilmuwan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,). Form, W., 2001. C. Wright Mills: Letters and Autobiographical Writings. Contemporary Sociology, 30, pp.327-328. Cole, W.M., 2015b. Institutionalizing a global anti- corruption regime: Perverse effects on country outcomes, 1984-2012. International Journal of Comparative Sociology, 56, pp.53-80. Connelly, B.S. & Ones, D.S., 2008. The Personality of Corruption: A National-Level Analysis. Cross- Cultural Research, 42(4), pp.353-385. Creswel, J.W., 2008. The Selection of a Research qualitative, Approach. Research quantitative, and mixed methods approaches. design: Form, W., 2007. Memories of C. Wright Mills: Social and Structure Occupations, 34(2), pp.148-173. and Biography. Work Frantz, G., 2013. Psychological Perspectives : A Quarterly Journal of Jungian Aging and Individuation. , (August), pp.37-41. Frith, C., 2010. What is consciousness for? Pragmatics & Cognition, 18(3), pp.497-551. Available at: 3fri. 369
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Gamber, W., 2005. Away from Home: Middle-Class the Nineteenth-Century City. Boarders Journal of Urban History, 31(3), pp.289-305. in Hough, D., 2013. The Rise and Rise of the Global Anti-Corruption Movement. Corruption, Anti- Corruption and Governance, pp.12-30. Geary, D., 2001. The "union of the power and the labor intellect": C. Wright Mills and movement. Labor History, 42(4), pp.327-345. the Ives, P., 2009. Prestige, Faith, and Dialect: Expanding Gramsci's Engagement. Rethinking Marxism, 21(3), pp.366-374. Available at: Gephart, M., 2015. Contested meanings in the anti- corruption discourse: international and local narratives in the case of Paraguay. Critical Policy Studies, 9(2), pp.119-138. Available at: Jain, S.C. & Lehrer, B.R., 2008. Regulating Supply Side Corruption Regulating Supply Side Corruption : American Investors in the Republic of Kazakhstan. , 9868(September). Ghatak, A. & Iyengar, S., 2014. Corruption Breeds Corruption. Studies in Microeconomics, 2(1), pp.121-132. Available at: Gingerich, D.W., 2009. Ballot Structure, Political Corruption, and the Performance of Proportional Representation. Journal of Theoretical Politics, 21(4), pp.509-541. Gingerich, D.W., 2013. Yesterday's heroes, today's villains: Ideology, corruption, and democratic performance. Journal of Theoretical Politics, 26(2). Jones, D.M., 1995. Asia ' s Rising Middle Class : Not a Force for Change. Keaney, M., 2001. State Versus Society: the Political Sociology of Irving Louis Horowitz. Critical Sociology, 27(3), pp.43-73. KEARNEY, J.A., 1987. George Eliot: the Intellectual Vs. Intellect? English Studies in Africa, 30(1), pp.17-26. Available at: Kenney, D.J.A.Y. & Godson, R.O.Y., 1998. Countering crime and corruption. Trends in Organized Crime, 4(200211), pp.2-3. Giroux, H. a., 2003. Betraying the Intellectual Tradition: Public Intellectuals and the Crisis of Youth. Intercultural Language Communication, 3(3), pp.172-186. and Khan, M., 1998. The role of kaum Intelektualand the analysis of pp.1-14. patron-client networks corruption. Available at: in Eprints.Soas.Ac.Uk, Gómez-Vilchis, R.R., 2012. Democratic Transition and Presidential Approval in Mexico. Mexican Studies/Estudios Mexicanos, 28(1), pp.43-71. Available at: Khandekar, A. & Reddy, D.S., 2013. An Indian summer : Corruption, class, and the Lokpal protests. of Consumer Culture, p.1469540513498614. Journal Gong, T. & Wu, A.M., 2012. Does Increased Civil Service Pay Deter Corruption? Evidence from China. Personnel Administration, 32(2), pp.192-204. Available at: Goode, E., 2008. From the Western To the Murder Mystery: the Sociological Imagination of C. Wright Mills. Sociological Spectrum, 28(3), pp.237-253. at: 732170801898265. Review of Public Available Gramsci, A., 1999. SELECTIONS FROM THE ANTONIO PRISON GRAMSCI, Available at NOTEBOOKS OF Harrison, E., 2006. Unpacking the Anti-corruption Agenda: Dilemmas for Anthropologists. Oxford Development pp.15-29. Available at: Studies, 34(1), Khayatt, A., 2008. The Arab Anti‐ corruption Organization. Contemporary Arab Affairs, 1(3), pp.471-477. Khondker, H.H., 2006. Sociology of Corruption and "Corruption of Sociology": Evaluating the Contributions of Syed Hussein Alatas. Current Sociology, 54(1), pp.25-39. Kim & Suk, P., 2008. Comparative Governance Reform in Asia: Democracy, Corruption, and , 17(2), pp.155-178. Government Trust. Available at:. Kimura, E., 2011. Indonesia in 2010: a leading democracy disappoints on reform. Asian Survey, 51(1), pp.186-195. King, D.Y., 2000b. Corruption Curable Cancer? Journal of Affairs, 53(2), pp.109-119. in Indonesia: A International Heryanto, A. & Hadiz, V.R., 2005. Post-authoritarian Indonesia. Critical Asian Studies, 37(2), pp.251- 275. Available at: Holmen, H. & Jirstrom, M., 2009. Look Who's Talking!: Second Thoughts about NGOs as Representing gerakan kaum intelektual. Journal of Asian and African Studies, 44, pp.429-448. Kingsbury, D., 2007. Indonesia in 2006: Cautious Reform. Asian Survey, 47(1), pp.155-161. Koelble, T. a. & Lipuma, E., 2008. Democratizing Democracy: A Postcolonial Critique of Conventional Approaches to the "Measurement of Democracy." Democratization, 15(1), pp.1- 28. Holmes, L., 2012. Corruption in Post-Soviet Russia. Global Change, Peace & Security, 24(2), pp.235-250. Available at: Koller, A., Mills ' Anticipation of Habermas ' Structural Transformation of the Public Sphere. Social Science Research, pp.1-23. 370
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kolstad, I. & Wiig, A., 2011. Does democracy reduce corruption? Working Paper - Chr. Michelsen Institute, 0347(4), pp.1-25. Kontler, L.L., 2004. Beauty or Beast, or Monstrous Regiments? Robertson and Burke on Women and the Public Scene. Modern Intellectual History, 1(3), pp.305-330. Krug, J.F., 2003. Intellectual Freedom and ALA: Historical Overview. Encyclopedia of Library and Information Science, (January). Kupatadze, A., 2012. Explaining Georgia's anti- corruption drive. European Security, 21(1), at: pp.16-36. 7. Available Kupatadze, A., 2015. Political corruption in Eurasia: Understanding states, organized crime and business. Theoretical Criminology, 19(2), pp.198-215.. collusion between Kurzsman, L.O. and C., 1993. The Sociology of Intellectuals. Theory, Culture & Society, 10(3), pp.69-80. Creativity Research Journal, 14(2), pp.179- 192.. Maeda, K. & Ziegfeld, A., 2015. Socioeconomic status and corruption perceptions around the world. Research & Politics, 2(2). Maggs, G. & Greig, A., 1997. C. Wright Mills and the Concept of "Craftsmanship": Personal Troubles and Public Issues in the Housebuilding Industry. Labour & Industry: a journal of the social and economic relations of work, 7(3), pp.67-83.. Maia, J.M., 2014. History of sociology and the quest for intellectual autonomy in the Global South: The cases of Alberto Guerreiro Ramos and Syed Hussein Alatas. Current Sociology, 62(7). Martin, J., 2014. Intellectual portraits: politics, professions and identity in twentieth-century England. History of Education, 43(6), pp.740- 767. Available at:. Martin, J., 2010. Stew of Discontent: "Middle Class" Americans' Economic Populism in The 1990s and Beyond. Humanity and Society, 34, pp.350- 378. Kwon, P.O.Y., 2015. [ The Korean Economy and Society under Globalization - ISS3121 ]. , 36(2014), pp.1-11. Martin, J. & Martin, J., 2008. intellectuals Between ethics and politics : Gramsci ' s theory of intellectuals. , (October 2014), pp.37-41. Langseth, P., 2006. Measuring Corruption. Measuring Corruption, pp.7-44. Larmour, P. & Wolanin, N., 2001. Corruption and Meagher, P., 2005. Anti--corruption agencies: Rhetoric Versus reality. The Journal of Policy Reform, 8(1), pp.69-103. Anti-Corru ption. Megill, A., 2004. Intellectual History and History. LARMOUR, P. & Wolanin, N., 2006. Corruption and anti-corruption. Economic Theory, (November), p.p. 286. Rethinking History, 8(4), pp.549 - 557. Memenuhi, U., Mata, T. & Pendidikan, K., 2011. Fenomena korupsi. Leite, C.A.D.C. & Weidmann, J., 1999. Does mother nature corrupt? Natural resources, corruption, and economic growth. IMF Working Paper No. 99/85, pp.1-34. Available at:. Mercer, C. & Mercer, C., 2002. Progress in Development kaum Intelektualand democratization : a critical review of the literature. , 1, pp.5-22. Studies NGOs , Leventoglu, B., 2005. Social Mobility and Political Transitions. Journal of Theoretical Politics, 17(0), pp.465-496. Merli, P., 2010a. Antonio Gramsci, Prison notebooks. International Journal of Cultural Policy, 16(1), pp.53-55.. Li, H., Gong, T. & Xiao, H., 2015. The Perception of Anti-corruption Efficacy in China: An Empirical Analysis. Social Indicators Research. Merli, P., 2010b. Antonio Gramsci, Prison notebooks. International Journal of Cultural Policy, 16(1), pp.53-55. Li, H., Tang, M. & Huhe, N., 2015. How does democracy influence citizens' perceptions of government corruption? A cross-national study. Democratization, (in press), pp.1-27. Available at:. Lough, B.J., 2008. Engaging the poor to challenge corrupt governance. International Social Work, 51(4), pp.532-543. Luo, Y., 2002. Corruption and Organization. , (August 2000), pp.405-422. Lynch, M., 2014. Going Global in Asia : Emerging Trends and Economic Insights of Asia Pacific . Bank of America, (August), p.8. Mace, M.-A. & Ward, T., 2002. Modeling the Creative Process: A Grounded Theory Analysis of the Domain of Art Making. Creativity in Michael, B. & Polner, M., 2008. Fighting corruption on the transdnistrian border: Lessons from failed and new successful anti-corruption programmes. Transition Studies Review, 15(3), pp.524-541. Miklian, J. & Carney, S., 2013. Corruption, Justice and Violence in Democratic India. SAIS Review, 33(1), pp.37-49 Miller, E., 2005. Thorstein Veblen, John Dewey, C. Wright Mills, and the generic ends of life. Journal of Economic Issues, 39(4), pp.1086- 1088.. Mills, Wright, C, Sociological Imagination, Oxford Press,Fourteen Edition,1962, Mills, Wright, C, The Power Of Elite, Oxford Press,New Edition,1956, 371
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Mills, B.C.W., The Promise of the Sociological Imagination. , pp.1-8. Mills, C.W. & Knowledge, U., 1969. The Incoherence QIZILBASH, M., 2008. Two Views of Corruption and Democracy. Review of Political Economy, 20(2), pp.275-291. of the Intellectual. , (April). Mir, R. & Mir, a., 2002. The Organizational Imagination: From Paradigm Wars to Praxis. Organizational Research Methods, 5(1), pp.105- 125. Quah, J.S.T., 2008. Anti-Corruption Agencies in Four Asian Countries: A Comparative Analysis. Comparative Governance Reform in Asia: Democracy, Corruption, and Government Trust, 8(2), pp.85-110. Morgan, M.F., Cuskelly, M. & Moni, K.B., 2014. Unanticipated ethical issues in a participatory research individuals with intellectual disability. Disability & Society, 29(8), pp.1305-1318.. project with Morris, S.D. & Klesner, J.L., 2010. Corruption and Trust: Theoretical Considerations and Evidence From Mexico. Comparative Political Studies, 43(10), pp.1258-1285. Mukherjee, R., 2007. Indian Historical Review. , pp.1- 3. Quah, J.S.T., 2013. Combating Corruption in Asian Countries : What Lessons Have We Learnt ?*. , pp.18-19. Quah, J.S.T., 1997. Corruption in Asian Countrues: Can It Be Minimized? iPublic Administration and Public Policy, II(1). Quazi, R.M., 2014. Corruption and Foreign Direct Investment in East Asia and South Asia : An Econometric Study 1. International Journal of Economics and Financial Issues, 4(2), pp.231- 242. Muller, J.-W., 2006. Julien Benda's Anti-Passionate Europe. European Journal of Political Theory, 5(2), pp.125-137. Musila, J.W., 2013. Does Democracy Have a Different Impact on Corruption in Africa? Journal of African Business, 14(3), pp.162-170.. R, J.W., 2000. Department of Sociology, Eastern Connecticut State University. , pp.147-158. Reyes, V.C., 2009. Systemic Corruption and the Programme on Basic Education in the Philippine Department of Education. Journal of Developing Societies, 25(4), pp.481-510. Naidoo, V., 2013. The politics of anti-corruption enforcement in South Africa. Journal of Contemporary African Studies, 31(July 2014), pp.523-542.. Newell, J.L., 2008. Introduction: Corruption and Democracy in Western Europe. Perspectives on European Politics and Society, 9(1), pp.1-7.. Nieto-Galan, A., 2011. Antonio gramsci revisited: Historians of science, intellectuals, and the struggle for hegemony. History of Science, 49(4), pp.453-478. Noor, M. Al, Rahman, M. & Uddin, M., 2011. Corruption Impacts , Effects and Fluctuations in Ten Distinct Asian Countries. European Journal of Business and Management, 3(4), pp.39-56. O'Connor, S. & Fischer, R., 2012. Predicting Societal Corruption Across Time: Values, Wealth, or Institutions? Cross-Cultural Psychology, 43(4), pp.644-659. Journal of Rock, M.T., 2009. Corruption and Democracy. Journal of Development Studies, 45(1), pp.55- 75. Rodrigues, U., 2014. This is the published version : Available from Deakin Research Online : Social media ' s impact on journalism : A study of media ' s coverage of anti-corruption protests in India. Rose-Ackerman, S., 2013. Anti-Corruption Policy: Can International Actors Play a Constructive Role? University of Pennsylvania Journal of International Law, forthcomin. S., Rose-Ackerman, 1999. Corruption Government: Causes, Consequences, Reform. Ch 4 Reducing Increasing Costs, p.263.. and and Incentives and Rose-Ackerman, S., 1997. Corruption: Causes, consequences and cures. Trends in Organized Crime, 3(1), pp.109-111. Olsen, W.P., 2010. The anti-corruption handbook. How to protect your business in the global marketplace. , p.172. Orjuela, C., 2014. Corruption and identity politics in divided societies. Third World Quarterly, 35(5), pp.753-769.. Paetzold, H. & Blauvelt, A., 2007. The role of the intellectual in postmodern culture.pdf. Design Beyond Design, (January 2015), pp.35-51. Pellegata, A., 2013. Constraining political corruption: an empirical analysis of impact of democracy. Democratization, 20(7), pp.1195- 1218. the Rosengarten, F., 2010. On Intellectuals, Engaged and Otherwise (With an Afterword on Thomas Mann's Use of Intellectual Reflection in the the Magician). Italian Novella Mario and Culture, 28(2), pp.157-167. Rothstein, B., 2011. Anti-Corruption: The Indirect "Big-Bang" Approach. Review of International Political Economy, 18(2), p.228 - 250. Saccarelli, E., 2011. the Intellectual in Question. Cultural Studies, 25(6), pp.757-782.. Sage, G.H., 2015. Assessing the sociology of sport: On social consciousness and social movements. International Review for the Sociology of Sport, 50(4-5). 372
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Saha, J., 2010. The Male State: Colonialism, Corruption and Rape Investigations the Irrawaddy Delta c. 1900. Indian Economic and Social History Review, 47(3), pp.343-376 Said, E.W., 1978. Orientalism. Race & class, 27(2), in Talshir, G., 2005. The intellectual as a political actor? Four models of theory/praxis. Critical Review of International Social and Political Philosophy, 8(2), pp.209-224.. Taylor, R.P. et al., 2016. Visualize Your Intellectual p.1. Available at:. Property. , 6308(January), pp.20-33. Said, 1993: Representations of the Intellectiual. Lecture 1. , (June), pp.1-8. Available at:. E.W., 1993. Reith Lectures Scott, J. & Nilsen, A., 2013a. C. Wright Mills and the Contemporary Sociological Perspectives. Imagination. Themudo, N.S., 2014. Government Size, Nonprofit Sector Strength, and Corruption: A Cross- National Examination. American Review of Public Administration, 44(3). TI, 2013. 2013 Corruption Perceptions Index. Transparency International. Scott, J. & Nilsen, A., 2013b. C. Wright Mills and the Contemporary Sociological Perspectives. , pp.17-44. Imagination. Setiyono, B. & McLeod, R.H., 2010. Gerakan kaum intelektual organisations' contribution to the anti-corruption movement in Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 46(3), pp.347- 370. Seybold, P., 2012. Radical Ambition: C. Wright Mills, the Left, and American Social Thought. Socialism and Democracy, 26(2), pp.156-159. Shear, B., 2008. Gramsci, Intellectuals, and Academic Practice Today. Rethinking Marxism, 20(1), pp.55-67.. Shen, C., 2005. Corruption, Democracy, Economic Freedom, and State Strength: A Cross-national Analysis. International Journal of Comparative Sociology, 46(4), pp.327-345. Shim, D.C. & Eom, T.H., 2009. Anticorruption effects of information communication and technology (ICT) and social capital. International Review of Administrative Sciences, 75(1), pp.99-116. Stachowicz-Stanusch, A., 2013a. The Relationship between National Intellectual Capital and Corruption: A Cross-National Study. Journal of Business Economics and Management, 14(1), pp.114-136. Available at:. Steves, F. & Rousso, A., 2003. Anti-corruption transition the business 1999-2002. EBRD Working programmes countries environment, papers, (85), pp.1-40. in post-communist and changes in Soekito, Wiratmo, 1983, Cendekiawan dan Politik Penerbit LP3ES, Jakarta Studies, A. & Studies, A., 2010. Daniel Geary, Radical Ambition : C. Wright Mills, the Left, and American Social Thought (Berkeley : University of California Press, 2009, £20.95). Pp. 296. , 44. Stutchbury, K. & Fox, A., 2009. Ethics in educational research: introducing a methodological tool for effective ethical analysis. Cambridge Journal of Education, 39(4), pp.489-504. Available at:. Summers, J.H., 2006. Perpetual Revelations: C. Wright Mills and Paul Lazarsfeld. The ANNALS of the American Academy of Political and Social Science, 608(1), pp.25-40. Torenvlied, R. & Klein Haarhuis, C.M., 2008. Polarization and Policy Reform: Anti-Corruption Policymaking in Sub-Saharan Africa. Journal of Peace Research, 45(2), pp.223-240. Available at:. Torsello, D. & Venard, B., 2015. The Anthropology of Corruption. Journal of Management Inquiry. Travis, F. & Pearson, C., 2000. Pure consciousness: distinct phenomenological and physiological itself". The "consciousness correlates of International journal of neuroscience, 100(1-4), pp.77-89. Available at: Trevino, A.J., 2010. Review Essay: The Symbol and Substance of C. Wright Mills: Daniel Geary Radical Ambition: C. Wright Mills, the Left, and American Social Thought Berkeley, CA: University of California Press, 2009, 20.95 cloth (ISBN: 9780520258365), 277 pp. Tom Hayden Rad. Sociology, 44(3), pp.577-583.. Ui, F., 2008. Kebijakan kriminal..., Bagus Sudarmanto, FISIP UI, 2008. , pp.18-24. Villalon, R., 2007. Neoliberalism, Corruption, and Legacies of Contention: Argentina's Social Movements, Latin American Perspectives, 34(2), pp.139-156. 1993-2006. Wang, L.L., 1998. Beyond Identity and Racial Politics : Asian Americans and the Campaign Fund-raising Controversy Beyond Identity and Racial Politics : , 5(January). Warsta, M., 2004. CORRUPTION IN THAILAND Swiss Federal Institute of Technology. Reading. Webb, M., 2013. Disciplining the everyday state and society? Anti-corruption to Information activism in Delhi. Contributions to Indian Sociology, 47(3), pp.363-393.. and Right van Wessel, M., 2004. Talking about Consumption: How an Indian Middle Class Dissociates from Middle-Class Life. Cultural Dynamics, 16(1), pp.93-116. Wheary, J., 2010. The Global Middle Class is Here: Now What? World Policy Journal, 26(4), pp.75- 83. Wickberg, D., 2001. Intellectual history vs the social history of intellectuals. Rethinking History, 5(3), pp.383-395. 373
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Wilkinson, I., 2012. With and Beyond Mills : Social Suffering and the Sociological Imagination. Cultural Studies<=> Critical Methodologies, 12(3), pp.182-191. Yu, C., Chen, C.-M. & Lin, M.-W., 2013. Corruption Perception in Taiwan: reflections upon a bottom- up citizen perspective. Journal of Contemporary China, 22(79), pp.56-76. Woodward, C., 1956. Review: THE POWER ELITE , by C . Wright Mills. Louisiana Law Review, 17(1), pp.1-7. Yadav, V., 2011. Legislative Institutions and Corruption in Developing Country Democracies. Comparative Political Studies, 45(8), pp.1027- 1058. Available at:. Zavadskaya, M. & Welzel, C., 2014. Subverting in regimes. autocracy: competitive Democratization, 0347(December), pp.1-26. Zhao, L.S., 2008. Anomie Theory and Crime in a International emancipative mass values authoritarian Transitional China Criminal Justice Review, 18(2), pp.137-157. (1978--). Yolles, 2010. Understanding corruption. Journal of Organisation Transformation & Social Change, 7(2). 374
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 REVITALISASI DAN REKONSTRUKSI KEARIFAN LOKAL UNTUK MEMBANGUN HUKUM KEHUTANAN YANG BERKELANJUTAN Caritas Woro Murdiati Runggandini Program Studi llmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji:1. Sinkronisasi kearifan lokal dengan peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan sumber daya hutan; 2. Strategi untuk merevitalisasi kearifan lokal; 3. Strategi untuk merekonstruksi kearifan lokal dalam pembangunan hukum kehutanan yang berkelanjutan. Pendekatan konseptual digunakan dalam penelitian normatif ini, yang diteliti adalah bahan pustaka/data sekunder (bahan hukum primer dan sekunder). Terhadap data yang diperoleh melalui penelitian normatif, digunakan alat bantu untuk mempertajam pembahasan dengan mempergunakan metode interpretasi hukum dan konstruksi hukum. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif, selanjutnya ditarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1. Peraturan perundangan mengenai pengelolaan sumber daya hutan belum sepenuhmya sesuai dengan lokal. Faktor-faktor yang prinsip-prinsip kearifan menjadi penyebabnya: a). Masih dipergunakannya norma dan nilai kapitalisme dalam pengelolaan sumber daya hutan; b). Sistem pengelolaan sumber daya hutan lebih mementingkan pada aspek ekonomi; c). Belum berubahnya mindset negara dalam pengelolaan sumber daya hutan, sumber daya hutan sebagai domein negara. 2. Strategi merevitalisasi peningkatan kearifan pengakuan hak-hak masyarakat hukum adat dalam sistem hukum nasional dan melalui penyusunan program pembangunan bidang kehutanan yang menyesuaikan budaya dan lingkungan setempat; 3. Strategi untuk merekonstruksi kearifan lokal dalam pembangunan hukum kehutanan yang berkelanjutan: a). Kearifan lokal dijadikan sebagai petunjuk arah bagi pembangunan hukum kehutanan, terutama dalam memenuhi nilai-nilai filosofis dan sosiologis; b). Kearifan lokal dijadikan sebagai asas/prinsip dalam pembangunan hukum kehutanan dan mengedepankan paradigma pembangunan berkelanjutan. Adanya pembangunan hukum kehutanan yang berdasarkan pada asas/prinsip hukum yang berasal dari kearifan lokal dan prinsip pembangunan berkelanjutan, akan mewujudkan hukum yang efektif dan berkeadilan. tetap dianggap lokal dilakukan melalui PENDAHULUAN Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, merupakan isu yang sangat penting di era sekarang. Hal tujuan pembangunan millennium (Millenium Development Goal/MDG) yang menjadi fokus dan target bagi negara-negara tahun 2030. berkembang hingga Namun Indonesia yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat besar, selama bertahun-tahun mengalami syndrome Dutch Disease, yaitu perilaku eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan untuk meraup keuntungan sendiri tanpa memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam (Arif Satria, 2007:1). ini secara eksplisit termaktub dalam Perspektif negara masih digunakan dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya hutan di Indonesia, di sini pemerintah menjadi pemain tunggal dalam dan menetapkan peruntukan sumber daya hutan. Kepada siapa hutan tersebut diserahkan untuk dimanfaatkan, sangat dipengaruhi oleh kepentingan dan tawar-menawar politik penguasa dengan praktisi bisnis (San Afri Awang, 2005:15). Akibat dari sistem pengelolaan sumber daya hutan yang lebih mementingkan aspek ekonomi tersebut, menyebabkan terjadinya penurunan termasuk masyarakat kesejahteraan masyarakat, hukum adat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan. dan mengatur pemanfaatan Hutan sebagai salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui, sebenarnya memiliki peranan yang kesejahteraan strategis masyarakat, termasuk masyarakat hukum adat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan. Akan tetapi masyarakat hukum adat tersebut justru seringkali komunitas suku distigmasi terbelakang, etnis yang kurang bermoral, juga dikambinghitamkan sebagai "maling" ketika mereka mengelola hutannya sendiri yang telah dilakukan legalitas turun-temurun, hanya atas dasar secara penguasaan hutan secara sepihak yang dilakukan oleh Negara (Caritas Woro dan Lukas Rumboko, 2005: 100-101). dalam meningkatkan sebagai terasing, Kata kunci: revitalisasi, rekonstruksi, kearifan lokal, masyarakat hukum adat, pembangunan berkelanjutan, hukum kehutanan. Dalam pengelolaan sumber daya hutan, masyarakat hukum adat umumnya masih bertindak sebagai penonton. Jika mereka dilibatkan, sebatas sebagai 375
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 objek semata, belum sebagai subjek pengelola hutan yang berperan sebagai mitra yang sejajar dengan pemerintah, perusahaan swasta maupun BUMN. Dari telah melahirkan akhirnya kebijakan akumulasi konflik dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya hutan. Padahal tidak dapat dipungkiri, masyarakat hukum adat telah memiliki kearifan lokal tertentu yang mampu menjaga Banyak kelestarian sumber daya hutan sekitar. kearifan lokal sebagai produk budaya tersebut patut terus dijadikan sebagai pegangan hidup. Kearifan lokal itu memang berwujud tetapi nilai yang terkandung di dalamnya sangat universal. tersebut, tersebut umumnya lokal, Dalam banyak kasus, kearifan lokal dalam mengelola sumber daya hutan sudah punah bersamaan dengan musnahnya biodiversitas yang mengiringi kerusakan lingkungan, yang dilakukan oleh aktor-aktor luar yang datang dan bekerja atas nama pembangunan dan kapitalisme. Tetapi di awal abad ke-21 ini, wacana tentang kearifan lokal telah muncul ke permukaan dan sebagai bagian penting dalam program diakui pembangunan ke depan, termasuk pembangunan hukum (Zulkifli B. Lubis, 2005: 239). Adanya telah menimbulkan kesadaran baru bahwa krisis ekologi bisa diselamatkan dengan kembali kepada kearifan lokal masyarakat hukum adat. Oleh karena itu, harus ada komitmen politik di tingkat global dan nasional untuk melindungi hak-hak masyarakat adat beserta seluruh kearifan ini, bukan saja menyelamatkan keberadaan masyarakat hukum adat beserta seluruh kekayaan dan kearifan lokalnya, melainkan juga menyelamatkan krisis ekologi yang terutama disebabkan oleh kesalahan cara pandang dan perilaku masyarakat modern (Sonny Keraf, 2002: 297). Paradigma pengelolaan sumber daya hutan yang sentralistik, pro kapitalis, pro power and authority holders selama ini, mendesak untuk dilakukan perubahan melalui pembangunan hukum kehutanan ke depan yang lebih adil bagi masyarakat hukum adat, pro poor dan pro environment. Pada dasarnya semua termasuk masyarakat hukum adat, stakeholders, memiliki hak yang sama dalam mengelola sumber daya hutan. Pengelolaan sumber daya hutan yang sentralistik juga akan mematikan potensi kearifan lokal masyarakat hukum adat untuk mengelola sumber daya hutan yang terdapat di sekitar mereka. krisis ekologi akhir-akhir ini, lokalnya. Melalui jalan tinggi oleh masyarakat, akan efektif dan akan dapat memberikan rasa keadilan dalam masyarakat tersebut. Menurut aliran Sociological Jurisprudence, hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup di dalam masyarakat (Lili Rasjidi, 1990: 47). Aliran ini memisahkan secara tegas antara hukum positif (the positive law) dan hukum yang hidup (the living law). Aliran ini timbul dari proses dialektika antara (tesis) Positivisme Hukum dan (antithesis) Mazhab Sejarah. Sebagaimana diketahui, Positivisme Hukum memandang tiada hukum kecuali perintah yang diberikan penguasa (law is a command of lawgiver), sebaliknya Mazhab Sejarah menyatakan hukum timbul dan berkembang bersama dengan masyarakat. Aliran pertama lebih mementingkan akal, sementara aliran yang kedua lebih mementingkan pengalaman, dan Sosiological Jurisprudence menganggap keduanya sama pentingnya (Darji Darmodiharjo dan Shidarta, 1995: 110-111). Eugen Ehrlich dapat dianggap sebagai pelopor aliran Sociological Jurisprudence, khususnya di Eropa. Ehrlich melihat ada perbedaan antara hukum positif di satu pihak dengan hukum yang hidup dalam masyarakat (living law) di lain pihak. Menurutnya, hukum positif baru akan memiliki daya berlaku yang efektif apabila berisikan, atau selaras dengan hukum yang hidup dalam masyarakat tadi. Di sini jelas bahwa Ehrlich berbeda pendapat dengan penganut Positivisme ingin membuktikan kebenaran Hukum. Ehrlich teorinya, perkembangan/ bahwa pembangunan hukum tidak terletak pada undang- undang, putusan hakim, atau ilmu hukum, tetapi pada masyarakat itu sendiri (Darji Darmodiharjo dan Shidarta, 1995: 11). titik pusat Selanjutnya Ehrlich beranggapan bahwa hukum tunduk pada kekuatan-kekuatan sosial tertentu. Hukum sendiri tidak akan mungkin efektif, oleh karena ketertiban dalam masyarakat didasarkan pada pengakuan sosial terhadap hukum, dan bukan karena penerapannya secara resmi oleh Negara. Bagi Ehrlich, tertib sosial didasarkan pada fakta diterimanya hukum yang didasarkan pada aturan dan norma sosial yang tercermin dalam sistem hukum. Secara konsekuen Ehrlich beranggapan bahwa mereka yang berperan sebagai pihak yang mengembangkan sistem hukum harus mempunyai hubungan yang erat dengan nilai- nilai yang dianut dalam masyarakat bersangkutan (Soerjono Soekanto, 1985: 20-21). Dalam pembangunan hukum kehutanan, penting menempatkan kearifan lokal masyarakat hukum adat sebagai sumber bahan dan sumber nilai dalam proses pembentukannya. Hukum yang dibuat berdasarkan kearifan lokal sebagai sistem nilai yang dijunjung Menurut pandangan Lawrence M. Friedman, (2011: 15-17), sistem hukum mempunyai tiga komponen, yaitu: struktur; substansi dan kultur hukum. Struktur 376
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 sebuah sistem adalah kerangka badannya; ia adalah bentuk permanennya, tubuh institusional dari sistem tersebut. Sementara substansi tersusun dari peraturan- peraturan dan ketentuan mengenai bagaimana institusi- institusi itu harus berperilaku. Struktur dan substansi adalah komponen-komponen riil dari sebuah sistem hukum. Kultur hukum adalah elemen sikap dan nilai sosial. Kultur hukum ini merupakan sebagian dari terus-menerus kekuatan-kekuatan menggerakkan hukum. Kultur hukum mengacu pada bagian-bagian yang ada pada kultur umum (adat, kebiasaan, opini, cara bertindak dan berfikir) yang mengarahkan kekuatan-kekuatan sosial menuju atau menjauh dari hukum dan dengan cara-cara tertentu. Suatu sistem hukum dalam operasi aktualnya merupakan sebuah organisme kompleks di mana struktur, substansi dan kultur berinteraksi. Dalam pembangunan hukum nasional, juga harus berintikan komponen materi hukum (legal substance), aparatur hukum (legal structure) dan budaya hukum (legal culture). sosial yang Selanjutnya Lawrence M. Friedman (2011: 19), menyatakan bahwa sistem hukum mempunyai fungsi terutama untuk mendistribusikan dan menjaga alokasi nilai-nilai yang benar menurut masyarakat. Alokasi ini, yang tertanam dengan pemahaman akan kebenaran, adalah apa yang umumnya disebut sebagai keadilan. Pembangunan hukum masing-masing Negara tidaklah sama, hal tersebut bersangkutan juga dengan latar belakang pembangunan hukum dan perkembangan masyarakatnya, yang tentunya tidak terlepas dari nilai- nilai sosial budaya masing-masing bangsa yang sesuai dengan jiwa bangsa (volkgeist) dari masing-masing Negara. Jadi membangun hukum Indonesia merupakan perpaduan dari pendekatan yang berorientasi pada nilai (baik nilai-nilai kemanusiaan maupun nilai-nilai identitas budaya dan nilai-nilai moral keagamaan yang hidup dalam masyarakat), pendekatan humanis, pendekatan kultural, pendekatan religius yang diintegrasikan ke dalam pendekatan rasional yang berorientasi pada kebijakan (Satjipto Raharjo. (2009: xv-xvi). Model pembangunan hukum kehutanan ke depan, bila berlandaskan pada pandangan dari aliran Sociological Jurisprudence dan pandangan Lawrence M. Friedman tersebut di atas, akan menghasilkan hukum kehutanan yang efektif dan adil. Sebagaimana pandangan dari aliran Sociological Jurisprudence, hukum yang baik haruslah hukum yang sesuai dengan hukum yang hidup di dalam masyarakat, dengan demikian hukum tersebut akan efektif berlakunya di masyarakat tersebut. Kearifan lokal masyarakat hukum adat penting dijadikan sebagai asas dalam pembangunan hukum kehutanan ke depan, agar hukum kehutanan tersebut efektif di masyarakat. Sedangkan menurut pandangan Lawrence M. Friedman, sistem hukum mempunyai komponen kultur hukum. Kearifan lokal sebagai kultur hukum ini merupakan sebagian dari kekuatan-kekuatan sosial yang terus-menerus menggerakkan hukum. Sistem hukum juga mempunyai fungsi terutama untuk mendistribusikan dan menjaga keadilan. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian normatif ini (conceptual approach). Pendekatan konseptual beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum. Dengan mempelajari pandangan- pandangan dan doktrin-doktrin tersebut, peneliti ide-ide yang melahirkan pengertian- menemukan pengertian hukum, konsep-konsep hukum, dan asas- asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi. Pemahaman akan pandangan-pandangan dan doktrin- doktrin tersebut merupakan sandaran bagi peneliti dalam membangun suatu argumentasi hukum dalam memecahkan isu yang dihadapi (Peter Mahmud, 2005: 95). adalah pendekatan konseptual Data Data yang dicari dalam penelitian ini terdiri dari data sekunder. Data sekunder adalah berupa: a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat meliputi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, yaitu: Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 beserta Perubahan Pertama, Kedua, Ketiga, dan Keempat; Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria; Undang-undang No. 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan; Undang-undang tentang Pemerintahan Desa; Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya; Undang-undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan; Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Undang-undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-undangan; Peraturan beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya. No. 5 Tahun 1979 b. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan hukum primer. Cara Pengumpulan Data 377
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Cara pengumpulam data sekunder melalui studi dokumen atau studi bahan pustaka. Narasumber a. Di lokasi penelitian Propinsi Sulawesi Selatan Pejabat dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Propinsi Sulawesi Selatan; Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan; Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata; Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Departeman Kebudayaan dan Pariwisata; Dosen Fakultas Hukum dan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanudin; Pejabat dari Pemerintah Daerah, Kantor Statistik Propinsi Sulawesi Selatan, Pemuka adat dari masyarakat adat Kajang dan Pimpinan dari LSM Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Cabang Sulawesi Selatan. prinsip-prinsip kearifan lokal masyarakat hukum adat dalam mengelola sumber daya hutan. Faktor-faktor yang menjadi penyebab ketidaksesuaian tersebut adalah: a. Dalam pengelolaan sumber daya hutan masih dipergunakan norma-norma dan nilai-nilai kapitalisme Indonesia, Praktek norma-norma kapitalisme di sesungguhnya merupakan transformasi struktural di sektor kehutanan dalam kerangka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui mesin pembangunan yang diberi nama modernisasi. Modernisasi pemanfaatan hutan dalam bentuk ekspansi Hutan Tanaman Industri maupun operasionalisasi Hak Pengusahaan Hutan (HPH), telah merubah dinamika penguasaan lahan masyarakat hukum adat sebagai masyarakat desa hutan dan strategi pilihan hidup mereka, yakni dari bercocok tanam dan berburu sebagian lalu menjadi penebang kayu, baik legal maupun illegal. proses b. Di lokasi penelitian Propinsi Bali Pejabat dari Dinas Kehutanan Propinsi Bali; Dinas Kehutanan Kabupaten Karangasem Bali; Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Departemen Kehutanan; Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bali Departeman Kebudayaan dan Pariwisata; Kantor Pusat Dokumentasi Bali Dinas Kebudayaan Propinsi Bali; Kantor Dinas Pariwisata Propinsi Bali; Pemerintah Daerah dan Kantor Statistik Propinsi Bali; dan Pemuka adat dari masyarakat adat Tenganan Pegringsingan. Cara Analisis Data Keseluruhan data yang diperoleh selama penelitian berlangsung, melalui proses penalaran hukum (legal reasoning) yang logis dilakukan proses analisis data. Terhadap data sekunder yang diperoleh melalui penelitian normatif, digunakan alat bantu yang berfungsi untuk mempertajam pembahasan dengan interpretasi hukum dan mempergunakan metode konstruksi hukum. Interpretasi hukum tersebut terdiri sistematis atas (logis), komparatif serta antisipatif (futuristis). Dalam menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian ini data digunakan dianalisis, selanjutnya ditarik kesimpulan. penafsiran gramatikal, pendekatan kualitatif. Setelah HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Sinkronisasi antara peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan sumber daya hutan dengan kearifan lokal masyarakat hukum adat. Pengaturan pengelolaan sumber daya hutan yang eksploitatif dan sentralistik serta berparadigma State tidak sesuai dengan Based Forest Management, Penetrasi kapitalisme yang dimotori oleh mesin modernisasi dan dilakukan secara struktural di sektor kehutanan, telah menjadikan posisi masyarakat hukum adat (sebagai petani desa hutan) menjadi terjepit dalam rangka mempertahankan hidup mereka. Bangunan sosial, yang terdiri dari adat-istiadat, tradisi, norma (hukum adat) dan perilaku, pengetahunan lokal atau kearifan lokal dipaksa harus berhadapan dengan budaya kapitalisme yang didukung kekuatan supra struktur, seperti negara. Bangunan sosial tersebut perilaku, (adat-istiadat, pengetahunan lokal atau kearifan lokal) sebagai sistem kekebalan diri masyarakat hukum adat, semakin tergerus oleh ekspansi kapitalis tersebut. tradisi, norma dan struktural bidang transformasi Dalam konteks kehutanan yang terjadi di Indonesia, banyak unsur telah dihancurkan oleh norma-norma dan nilai-nilai kapitalisme. Hancurnya keyakinan masyarakat hukum adat dan kehidupan sosial budaya mereka adalah fenomena nyata yang dapat dijumpai dalam kehidupan- sehari-hari di beberapa masyarakat hukum adat sebagai masyarakat desa hutan. Kapitalisme dalam proses penghancuran masyarakat hukum adat sebagai masyarakat desa hutan, melakukan penetrasi dari dua arah atau sektor yang berbeda, pertama, sektor pertanian dan kedua, sektor kehutanan dengan mesin dengan moderrnisasi. Efek dari kepungan dan serangan kapitalisme telah melahirkan dualisme perekonomian di masyarakat hukum adat, yakni sistem ekonomi tradisional (baca: subsisten) yang berdampingan dengan sistem ekonomi modern (baca: berorientasi pada mekanisme pasar bebas). Implikasi selanjutnya adalah masyarakat hukum adat sebagai petani desa apa yang dinamakan 378
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 hutan menjadi semakin miskin dan terpinggirkan, menjadi buruh di negerinya sendiri. Dampak lain adalah munculnya konflik yang cenderung meningkat, terutama terkait dengan perebutan lahan (tenurial). Studi kasus yang dilakukan oleh CIFOR-FORDA (2005) di Indra Giri Hulu, Riau dalam Lukas Rumboko Wibowo, et. all. (2009: 18-19), telah membuktikan bahwa efek ganda penetrasi kapitalisme begitu luar biasa, terus melaju menghantam dan menghancurkan sendi-sendi kearifan lokal masyarakat hukum adat. Bangunan sosial dalam bentuk ikatan-ikatan sosial yang berada di bawah kendali ketua adat yang karismatik dan mengandalkan kolektivitas, secara perlahan menjadi runtuh tergerus oleh arus munculnya nilai-nilai individualisme yang dikonstruksikan oleh budaya kapitalisme. ibarat "bola salju" yang Adanya strategi politik penghancuran kepemimpinan lokal yang diambil dari studi kasus CIFOR-FORDA di Indra Giri Hulu, Riau dalam Lukas Rumboko Wibowo, et. all (2009: 20), terlihat bahwa kepemimpinan lokal diintervensi melalui berbagai cara dan oleh berbagai aktor, terutama melalui lobi-lobi yang menawarkan norma-norma hedonistic dan janji-janji manis sesaat. Tingkat pendekatan yang dilakukan oleh borjuasi birokrasi, militer dan kapitalis mulai dari pendekatan lunak (soft) sampai pendekatan keras (hard), seperti penyogokan sampai ke tindak-tindak kekerasan, seperti ancaman, intimidasi dan penggusuran atau penyitaan secara paksa. b. Sistem pengelolaan sumber daya hutan mementingkan aspek ekonomi. lebih Terjadinya kehancuran hukum adat sebagai pranata lokal menjadi pertanda mulai runtuhnya kepemimpinan lokal dan fenomena ini tidak terlepas dari dinamika interaksi politik di tingkat elit lokal dan nasional. Instrumen politik yang paling efektif dan efisien untuk memuluskan jalan eksploitasi hutan, melalui beberapa strategi yang dijalankan. Strategi pertama, diawali inventarisasi dan identifikasi yang dilanjutkan dengan pembuatan peta Tata Guna Hutan Kesepakatan (TGHK). Sebagai akibatnya, banyak tanah-tanah yang dulunya milik komunal masyarakat hukum adat diklaim sebagai tanah negara. Realitas ini memicu konflik yang berkepanjangan sampai saat ini. Strategi kedua, Baru melakukan penyeragaman desa untuk seluruh kelembagaan asli masyarakat hukum adat dengan diundangkannya UU No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Strategi ini adalah bagian untuk memecahkan resistensi masyarakat hukum adat, di bawah kendali ketua adat, yang sebagian besar tinggal dan menguasai sebagian didayagunakan. kawasan Munculnya dualisme kepemimpinan lokal dapat dikatakan sebagai awal kehancuran masyarakat hukum adat. Langkah yang lain adalah pengeluaran UU No. 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan yang membuka ruang bagi kiprah para pemodal. Strategi ketiga adalah kaum borjuasi birokrasi dan militer didukung oleh pemilik modal atau kapitalis menghancurkan kepemimpinan lokal dari masyarakat hukum adat dengan menciptakan kaki- tangan, baik melalui atau tanpa pihak ketiga (rent seeker) di tingkat lokal. Pendekatan yang digunakan para pemodal ataupun pemburu rente (rent seeker) adalah melalui lobi-lobi yang merupakan jebakan yang terbukti jitu atau ampuh dalam meredam militansi dan resistensi ketua adat atau informal lainnya. pemerintah Orde hutan yang hendak Secara konseptual sumber daya hutan memiliki tiga fungsi utama yang saling terkait satu sama lain, yakni fungsi ekonomi, fungsi ekologi dan fungsi sosial ekonomi budaya. Sumber daya hutan diharapkan peningkatan kesejahteraaan masyarakat. Secara ekologis, sumber daya hutan diharapkan bisa menjadi salah satu faktor utama terwujudnya keberlanjutan ekosistem secara lintas generasi. Terakhir secara sosial budaya, sumber daya hutan diharapkan bisa menjadi sumber kehidupan masyarakat hukum adat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan melalui sistem dan praktek pengelolaan hutan. Ketiga fungsi pokok pengelolaan sumber daya hutan tersebut seharusnya dimanfaatkan secara adil dan demokratis aspek kelestarian dan keberlanjutannya sehingga sumber juga dapat dinikmati oleh generasi daya hutan mendatang. secara sumber bisa menjadi dengan menjunjung tinggi Ketentuan normatif sistem pengelolaan sumber daya hutan ini dalam prakteknya mengalami kendala. Dominasi peran dari salah satu aspek, yakni aspek ekonomi, dalam aktualitas praktek pengelolaan sumber daya hutan cenderung mengemuka. Pengelolaan sumber hanya mengedepankan kepentingan ekonomis semata. Hutan dieksploitasi untuk mengisi kas penguasa Negara tanpa mempertimbangkan beserta kroni-kroninya, kesejahteraan masyarakat (termasuk masyarakat hukum adat yang tinggal di sekitar hutan maupun dalam hutan) dan kelestarian ekologi sumber daya hutan. Realitasnya, pemanfaatan sumber daya hutan hanya dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakat yang tergabung dalam elite pemerintahan dan para pemilik kapital. Tetesan kemakmuran dari pemerintah pusat ke masyarakat daerahpun tidak pernah terjadi. Masyarakat hukum adat yang secara turun-temurun daya hutan, kenyataannya tokoh-tokoh 379
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 tinggal di sekitar dan di dalam hutan, faktanya tidak mendapat bahkan cenderung mengalami marginalisasi. Masyarakat hukum adat yang tinggal di sekitar dan di dalam hutan, belum mengalami peningkatan kesejahteraan yang berarti sebagai akibat sistem pengelolaan sumber daya hutan yang mementingkan aspek ekonomi tersebut. c. Belum berubahnya mindset negara dalam pengelolaan sumber daya hutan, sumber daya hutan tetap dianggap sebagai domein negara. Bila dilacak dari dimensi historis, perubahan paradigma dalam pengelolaan hutan dari pendekatan state based menjadi community based, tidaklah cukup signifikan dalam memberikan dampak baik terhadap kondisi sumber daya alam maupun masyarakat. Perubahan level tekstual dari kebijakan negara. Perubahan tidak sampai menyentuh kelestarian (sustainabilitas) dan kesejahteraan masyarakat. Sumber daya hutan tetap dipandang sebagai domein negara yang secara absah dapat digunakan menurut spektrum terutama negara. Spektrum masyarakat masyarakat hukum adat sebagai subordinasi dari spektrum negara. Rezim negara (sentralisme) ini menekankan kewenangan kepada negara dalam mengelola sumber daya hutan, mulai dari perumusan kebijakan, pelaksanaan hingga pengawasan dan pengendalian sumber daya alam (hutan). bagian pembangunan, hasil substansial hanya terjadi pada dari makna esensi lokal, diposisikan sangat sulit mendapatkan pengakuan dari Negara, terutama pengakuan secara de yure. Pengakuan secara sosial-budaya, ekonomi, politik dan terutama secara yuridis terhadap eksistensi masyarakat hukum adat dalam pengelolaan sumber daya hutan, merupakan kondisi sine qua non yang sekaligus merupakan insentif yang sudah sepantasnya diberikan oleh negara. Keengganan negara mendiskusikan secara konstruktif lebih banyak diakibatkan oleh penyakit terhadap lama negara, yakni phobia berkurangnya otoritas dalam kontrol terhadap sumber daya hutan. Untuk meredam isu tersebut negara selalu melakukan politisasi kebijakan melalui tarik ulur seperti (Hutan terlihat dalam kebijakan HKm Kemasyarakatan) selama ini. Padahal, pengakuan terhadap hasil keterlibatan aktif masyarakat hukum adat merupakan refleksi dari demokratisasi dan keberadaban negara. Mengijinkan masyarakat hukum adat yang dipimpin oleh tokoh- tokoh adat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan untuk bermaksud tidak daya sumber feodalisme; penghargaan menghidupkan kembali terhadap hukum adat justru akan memuluskan peningkatan jalannya pembangunan. hutan Kawasan hutan yang dianggap oleh pemerintah sebagai domein Negara, justru "diperjualbelikan" kepada investor dengan mekanisme pemberian hak konsesi usaha tanpa memetakan terlebih dahulu kawasan masyarakat hukum adat. Akibatnya masyarakat hukum adat yang tidak memiliki benteng pertahanan diri, kalah dengan kekuatan senjata pemerintah. Masyarakat hukum adat sebagai masyarakat desa hutan mengalami marginalisasi penurunan kesejahteraan dan meningkatnya ketergantungan pada pihak luar. yang berujung pada 2. Strategi untuk merevitalisasi kearifan lokal dalam yang kehutanan hukum pembangunan berkelanjutan. Pengakuan, baik secara de yure maupun de fakto adalah sangat esensial. Seperti dalam teori yang dipostulatkan Maslow, pengakuan merupakan puncak dari kebutuhan manusia, termasuk masyarakat hukum adat. Keberhasilan aktualisasi diri yang mendapat pengakuan legal-formal akan mendorong optimalisasi dan perluasan keberhasilan pengelolaan sumber daya hutan oleh komunitas yang lebih luas. Pengakuan juga akan lebih memberikan kepastian pengelolaan sumber daya hutan bagi masyarakat hukum adat. Masyarakat hukum adat yang sudah ada terbentuknya sejak zaman dulu, bahkan sebelum negara Republik Indonesia ini, naif bila dikonstruksi eksistensinya dasar negara pertimbangan-pertimbangan pragmatis. Berubahnya tata nilai atau sudah tidak berlakunya sebagian dari tata nilai tersebut, bukan berarti langsung menghilangkan identitas budaya masyarakat hukum adat tersebut dalam tata kelola terhadap sumber daya hutan. oleh hanya atas Perlu ada strategi untuk merevitalisasi kearifan local tersebut, melalui: a. Peningkatan pengakuan hak-hak masyarakat hukum adat dalam sistem hukum nasional. Pengakuan terhadap hak-hak masyarakat hukum adat barangkali merupakan sesuatu yang teramat mahal di negara Indonesia ini. Keberhasilan masyarakat hukum adat dalam memelihara sumber daya hutan, Untuk melindungi keberadaan masyarakat hukum adat beserta seluruh kekayaan tradisi budayanya, termasuk kearifan lokalnya dan dalam rangka melindungi keanekaragaman hayati, hak-hak masyarakat hukum adat berikut ini perlu diakui, dijamin dan dilindungi dalam pembangunan hukum kehutanan ke depan, antara lain adalah: Hak untuk menentukan diri sendiri; Hak atas tanah dan teritori (wilayah); Hak atas 380
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 budayanya lokalnya dalam pengelolaan sumber daya hutan); Hak untuk tidak diperlakukan secara diskriminatif dalam pengelolaan sumber daya hutan; Hak untuk menganut sistem kepercayaan serta nilai-nilai religius mereka sendiri. (termasuk kearifan norma dasar hukum positif. Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat hukum adat dalam mengelola sumber daya hutan, perlu dijadikan sebagai asas/prinsip dalam pembangunan hukum kehutanan ke depan karena memuat nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Dalam memperjuangkan peningkatan pengakuan hak- hak masyarakat hukum adat tersebut, dapat dilakukan melalui upaya dari Pemerintah Daerah untuk mengundangkan: 1). Peraturan Daerah yang isinya mengakui hak ulayat dari masyarakat hukum adat yang berada di wilayahnya tersebut; 2). Peraturan Daerah yang isinya mengakui keberadaan kelembagaan adat di wilayahnya. Pengakuan tersebut juga disertai dengan adanya pengakuan terhadap wilayah, struktur pemerintahan dan harta kekayaannya. Pembangunan hukum kehutanan ke depan akan mempunyai kekuatan berlaku sosiologis, apabila memuat asas-asas atau prinsip-prinsip hukum yang berasal dari kearifan lokal masyarakat hukum adat dalam mengelola sumber daya hutan. Hukum hanya akan efektif apabila selaras dengan hukum yang hidup di dalam masyarakat yang merupakan cerminan nilai- nilai yang hidup di dalamnya. Hukum itu merupakan pencerminan dan konkritisasi nilai-nilai yang pada suatu saat berlaku di dalam masyarakat. b. Penyusunan bidang kehutanan yang menyesuaikan dengan karakteristik budaya dan lingkungan setempat. program pembangunan Di era desentralisasi pemerintahan saat ini, perlu disusun program pembangunan bidang kehutanan yang benar-benar adaptif dan aplikatif di lapangan. Sistem pengelolaan sumber daya hutan di Indonesia, sebaiknya berakar pada pluralitas budaya masyarakat hukum adat dengan mengedepankan kebhinekaan program pembangunan yang disesuaikan dengan karakteristik budaya dan lingkungan setempat. 3. Strategi untuk merekonstruksi kearifan lokal dalam pembangunan hukum kehutanan yang berkelanjutan. a. Kearifan lokal sebagai petunjuk arah dalam pembangunan hukum kehutanan untuk memenuhi syarat tentang keberadaan/keberlakuan hukum. Kearifan lokal mempunyai arti penting sebagai petunjuk arah bagi pembangunan/pembentukan hukum, yaitu harus memenuhi nilai-nilai filosofis (berintikan rasa keadilan dan kebenaran); memenuhi nilai-nilai sosiologis (sesuai dengan tata nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat); serta memenuhi nilai-nilai yuridis (sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku). Pembangunan hukum kehutanan ke depan akan mempunyai kekuatan berlaku filosofis, apabila kaedah hukum tersebut sesuai dengan cita-cita hukum (rechtsidee) sebagai nilai positif yang tertinggi, yaitu Pancasila. Dengan dicantumkannya Pancasila sebagai dasar negara secara formal di dalam Pembukaan UUD 1945, maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai Pembangunan hukum kehutanan ke depan akan mempunyai kekuatan berlaku secara yuridis, apabila dituangkan dalam bentuk peraturan perundang- undangan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam membentuk undang-undang yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya hutan (di tingkat pusat), berbagai prinsip kearifan lokal masyarakat hukum adat yang bersifat universal harusnya dimasukkan sebagai asas hukumnya. Hal ini sebagai cara atau strategi agar prinsip kearifan lokal masyarakat hukum adat dalam mengelola sumber terakomodasi dalam undang- daya hutan dapat undang nasional. Sedangkan kearifan lokal lainnya yang bersifat lokal, biarlah menjadi kekhasan hukum lokal di daerah tersebut. Kearifan lokal yang menjadi kekhasan atau ciri-ciri khusus di daerah tersebut, harusnya diakomodasi dalam Peraturan Daerah setempat. b. Kearifan lokal sebagai asas hukum dalam yang hukum pembangunan berparadigma berkelanjutan. kehutanan Kearifan lokal masyarakat hukum adat memang berwujud lokal, akan tetapi nilai yang terkandung di dalamnya bersifat universal, seperti: Prinsip hormat terhadap alam; Prinsip tanggung jawab terhadap alam; Prinsip solidaritas kosmis, prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam; Prinsip hidup sederhana; Prinsip hidup selaras dengan alam; dan Prinsip keadilan. Berbagai prinsip kearifan lokal yang bersifat universal tersebut, penting dijadikan sebagai asas hukum yang kokoh bagi pembangunan hukum kehutanan, karena tumbuh dari dalam masyarakat Indonesia sendiri. Dalam merekonstruksi kearifan lokal masyarakat hukum adat tersebut sebagai asas atau prinsip dalam pembangunan hukum kehutanan, 381
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 prinsip-prinsip tersebut harus disaring sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sebagai rechtidee dalam hukum nasional. Prinsip-prinsip kearifan lokal tersebut ternyata juga mendukung pembangunan prinsip-prinsip berkelanjutan itu sendiri, yaitu: Prinsip demokrasi; Prinsip keadilan; dan Prinsip keberlajutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan. Berkaitan dengan prinsip demokrasi, sungguh-sungguh memberi peran dalam pengelolaan sumber daya hutan kepada masyarakat hukum sudah mempunyai modal sosial (berupa: kearifan lokal; hukum adat dan kelembagaan adat) dalam mengelola sumber daya hutan. Berkaitan dengan prinsip keadilan, pembangunan harus diorientasikan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat, termasuk masyarakat hukum adat secara berkelanjutan. Oleh karena itu sumber daya hutan harus dimanfaatkan dan dialokasikan secara adil dan demokratis, termasuk di antara generasi sekarang maupun dengan generasi yang akan datang. Berkaitan dengan prinsip keberlanjutan, pembangunan Hukum Kehutanan harus tidak lagi berorientasi pada eksploitasi (use oriented), tetapi mengedepankan kepentingan keberlanjutan sumber daya hutan. Pembangunan hukum kehutanan yang berkelanjutan prinsip masyarakat hukum adat dalam mengelola sumber daya hutan. pemerintah perlu adat yang kehutanan hukum juga tersebut selaras dengan SIMPULAN 1. Sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan dalam Pengelolaan Sumber daya hutan Peraturan perundangan mengenai pengelolaan sumber daya hutan belum sesuai dengan prinsip-prinsip kearifan yang menjadi Faktor-faktor penyebabnya: a. Masih dipergunakannya norma dan nilai kapitalisme dalam pengelolaan sumber daya hutan; b. Sistem pengelolaan sumber daya hutan lebih mementingkan aspek ekonomi; c. Belum berubahnya mindset negara dalam pengelolaan sumber daya hutan, sumber daya hutan tetap dianggap sebagai domein negara. 2. Strategi untuk merevitalisasi kearifan lokal dalam pembangunan hukum kehutanan yang berkelanjutan, yaitu: a. Melalui hak-hak masyarakat hukum adat dalam sistem hukum nasional, yang dapat dilakukan melalui: a). Upaya Pemerintah Daerah mengundangkan Peraturan Daerah yang isinya mengakui hak ulayat (hutan adat) dari masyarakat hukum adat yang berada di wilayahnya tersebut; b). Upaya Pemerintah Daerah untuk mengundangkan Peraturan Daerah yang isinya mengakui keberadaan kelembagaan adat di wilayahnya. peningkatan pengakuan lokal. b. Melalui penyusunan program pembangunan bidang kehutanan yang menyesuaikan dengan karakteristik budaya dan lingkungan setempat. Delapan prinsip (yang bersumber dari prinsip-prinsip kearifan lokal masyarakat hukum adat dan juga bersumber pembangunan berkelanjutan), yaitu: 1). Prinsip hormat terhadap alam; 2). Prinsip tanggung jawab terhadap alam; 3). Prinsip solidaritas kosmis, prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam; 4). Prinsip hidup sederhana; 5). Prinsip hidup selaras dengan alam; 6). Prinsip keadilan; 7). Prinsip demokrasi; dan 8). Prinsip keberlajutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan, sebaiknya dijadikan sebagai asas hukum dalam pembangunan hukum kehutanan ke depan. Adanya pembangunan hukum kehutanan yang berdasar pada 8 asas/prinsip hukum tersebut, akan mewujudkan hukum kehutanan yang efektif karena mempunyai kekuatan berlaku secara sosiologis (berlakunya atau diterimanya hukum tersebut di dalam masyarakat). Pembangunan hukum kehutanan tersebut di atas, juga sekaligus dapat mewujudkan hukum yang berkeadilan. dari prinsip-prinsip 3. Strategi untuk merekonstruksi kearifan lokal untuk membangun hukum kehutanan yang berkelanjutan: a. Kearifan lokal dalam pembangunan hukum kehutanan ke depan sangat penting keberadaannya, tersebut memenuhi agar pembangunan hukum syarat keberadaan/keberlakuan hukum, terutama keberlakuan sosiologis. Kearifan lokal tersebut merupakan petunjuk arah hukum pembangunan/pembentukan bagi kehutanan, yaitu harus memenuhi nilai-nilai filosofis (berintikan rasa keadilan dan kebenaran); memenuhi nilai-nilai sosiologis (sesuai dengan tata nilai budaya yang berlaku dalam masyarakat). b. Dalam pembangunan hukum kehutanan ke depan, kearifan lokal penting dijadikan sebagai asas/prinsip dalam dan mengedepankan pembangunan tersebut memang berkelanjutan. Kearifan berwujud lokal, akan tetapi nilai yang terkandung di dalamnya bersifat universal, seperti: prinsip hormat terhadap alam; prinsip tanggung jawab terhadap alam; prinsip solidaritas kosmis, prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam; prinsip hidup sederhana, prinsip hidup selaras dengan alam dan prinsip keadilan. Dalam membangun hukum kehutanan ke depan, harus secara filosofis dan pembangunan hukum paradigma lokal kehutanan 382
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 juga berparadigma berkelanjutan, yaitu mendasarkan pada prinsip demokrasi, prinsip keadilan dan prinsip keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan. Adanya pembangunan hukum kehutanan yang berdasarkan pada 8 asas/prinsip hukum akan mewujudkan hukum kehutanan yang efektif karena mempunyai kekuatan berlaku sosiologis (berlakunya atau diterimanya hukum tersebut di dalam masyarakat) juga sekaligus akan dapat mewujudkan hukum yang berkeadilan. secara DAFTAR PUSTAKA Awang, S.A. (2005). Sejarah Pemikiran Pengelolaan Hutan Indonesia. Wacana, Jurnal Ilmu Sosial Transformatif, Edisi 20 Tahun VI, halaman: 15. Darmodiharjo D. dan Shidarta (1995). Pokok-pokok Filsafat Hukum (Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia). Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Keraf, S. (2002). Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Kompas. Lawrence M. Friedman (2011). Sistem Hukum, Perspektif Ilmu Sosial. Bandung: Penerbit Nusa Media. Lubis, Z. B. (2005). Menumbuhkan (kembali) Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam di Tapanuli Selatan. Indonesia, Indonesian Journal of Social and Cultural Anthropology, Vol. 29 No. 3, halaman: 239. Mahmud, P. (2005). Penelitian Hukum. Jakarta: Antropologi Penerbit Prenada Media. Raharjo, S. (2009). Membangun dan Merombak Hukum Indonesia (Sebuah Pendekatan Lintas Disiplin). Yogyakarta: Genta Publishing. Rasjidi, L. (1990). Dasar-Dasar Filsafat Hukum. Bandung: Penerbit Citra Aditya Bakti. Satria, A. (2007). Penguatan Kapasitas Masyarakat terhadap Desa dalam Akses dan Kontrol Sumberdaya Alam. Makalah disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Menuju Desa 2030, di Kampus Magister Manajemen dan Bisnis IPB, Bogor, halaman: 1. Soekanto, S. (1985). Perspektif Teoritis Studi Hukum dalam Masyarakat. Jakarta: Penerbit Rajawali. Woro, C. dan Rumboko, L. (2005). Multikulturalisme dalam Pembangunan Kehutanan: Tantangan dan Peluang Ke Depan. Multikulturalisme, Membangun Harmoni Masyarakat Plural. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Wibowo, L. R., Woro, C. dan Subarudi. (2009). Konflik Sumber Daya Hutan dan Reforma Agraria (Kapitalisme Mengepung Desa). Yogyakarta: Penerbit ALFAMEDIA dan PALMA Foundation. 383
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Boss Selalu Benar: Folklor di Tempat Kerja Chico Adhibaskara Ekananda Hindarto Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Abstrak pembahasan adalah: Folklor modern dalam bentuk humor mengenai interaksi antara pimpinan dan anak buah adalah hal yang cukup umum. Salah satu contoh humor yang sering digunakan adalah "Peraturan pertama: Boss selalu benar; Peraturan kedua: Jika boss salah, lihat peraturan pertama." ini menunjukkan kekuasaan mutlak pimpinan, terutama dalam sebuah Identitas kultural anak buah dalam korporasi. kelompok pekerjaan diposisikan sebagai pihak yang kurang beruntung. Meskipun demikian, hal ini diasumsikan sebagai kondisi yang wajar oleh sebagian besar anak buah. Sementara itu, pimpinan yang tidaklah dapat memiliki posisi yang dipersalahkan. Kompleksitas hubungan antara pimpinan dan anak buah disederhanakan dengan dua peraturan pada humor ini, sehingga tidak perlu lagi perdebatan lanjutan mengenai salah atau benarnya pimpinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas relevansi folklor dalam bentuk humor pada keseharian karyawan mengenai kekuasaan. Penelitian dengan mengadakan kualitatif wawancara kepada para informan, yang menduduki posisi sebagai anak buah, dari beragam organisasi untuk kepentingan penelitian ini. Didapatkan pola penerapan humor dari hasil wawancara tersebut. Pada tempat kerja modern, situasi yang terjadi tidak sesuai dengan humor ini. Beberapa informan menyatakan bahwa posisi mereka di dalam organisasi tidak lemah seperti yang disampaikan pada humor ini, meskipun posisi mereka berada di bawah pimpinan. Ada dua hal yang menjadi temuan penelitian ini. Pertama, humor mengenai kekuasaan mutlak pimpinan tidak relevan pada beberapa kondisi. Kedua, kedekatan hubungan antara pimpinan dan anak buah dapat mengurangi kesenjangan di antara mereka. Humor lebih kuat ini dilakukan Kata Kunci: folklor, kekuasaan, organisasi modern, hubungan kerja, budaya organisasi Peraturan #1 Boss selalu benar Peraturan #2 Ketika boss salah, baca peraturan #1 Folklor merupakan bentuk naratif oral yang merupakan refleksi atas identitas kebudayaan dan pengetahuan tacit, dimana terdapat refleksi mengenai pengelolaan keragaman sosial, kompleksitas dan termasuk di dalam kelompok (Rayner, 2008). Identitas kebudayaan anak buah sebagai suatu kelompok sangat ketara pada anekdot tersebut, sebagai pihak yang selalu salah. Di samping itu, posisi ini secara tacit dipahami dan dimaklumi secara seragam oleh anak buah sebagai suatu yang wajar. Keragaman sosial antara pimpinan dan anak buah tercerminkan pada anekdot tersebut. Selain itu, juga tercermin superioritas pimpinan sebagai pihak yang selalu benar atau tidak pernah salah. Kompleksitas hubungan antara kedua belah pihak disederhanakan dengan peraturan tidak ada perdebatan lebih lanjut mengenai benar salahnya boss. Mereka yang berada pada posisi anak buah merasakan inklusifitas di dalam kelompok tersebut dan bernasib sama. ini, Folklor yang berbentuk cerita membuka jendela- jendela yang bernilai untuk memasuki kehidupan organisasional yang emosional, politis, dan simbolis; serta memanusiakan organisasi tersebut (Gabriel 2000, pada Smith dkk, 2014: 218). Rayner (2008) membagi pembelajaran yang terkait dengan folklor menjadi tiga. Pertama, folklor memiliki bentuk yang bermacam- macam dan sangat nyata pada kehidupan sehari-hari. Akibat yang terjadi merupakan konsekuensi bagi yang melanggarnya. Kedua, hal yang dikelola oleh folklor adalah rasa percaya (trust). Pembelajaran ketiga adalah perlu untuk mengubahnya. keberhati-hatian yang sangat PENDAHULUAN Makalah ini membahas mengenai folklor berupa anekdot bermuatan humor yang mengarah pada kekuasaan absolut seorang pimpinan, terutama pada organisasi korporasi. Definisi anekdot adalah cerita singkat yang menghibur atau menarik mengenai insiden atau seseorang yang nyata. Anekdot tidak selalu bermuatan humor. Anekdot yang menjadi Makna yang termuat pada anekdot humor ini berlaku secara umum. Jika hal ini dianggap sebagai mite organisasional, Gabriel (1991) menyatakan bahwa maknanya tidaklah tranparan dan memuat ambiguitas, bahkan seringkali merefleksikan harapan kontradiktif dan membuka peluang untuk diinterpretasikan secara berbeda dievaluasi berdasarkan atas lima tipe kriteria: akurasi dan kesahihan muatan; utilitas; mewakili kepentingan; melekat pada norma-norma keilmuan; dan campuran atau berkompetisi. Mite 384
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 motif-motif (Spich, 1995). Muatan anekdot ini dianggap berlaku secara general, meskipun terkesan berpihak kepada kepentingan anak buah yang merasa berada posisi yang lemah secara relatif terhadap boss pada bahasan makalah ini. Utilitas suatu mite melayani tujuan-tujuan: melakukan sosialisasi generasi yang lebih muda, mengingatkan penyimpangan dari akar, menjaga disiplin dan komitmen, serta menghidupkan kelompok dan membedakan antar manusia (Spich, 1995). Utilitas anekdot ini memenuhi tujuan-tujuan ini, terutama dikarenakan hal ini dianggap sebagai mite yang tepat pada kegiatan sehari-hari di organisasi. Namun demikian, perlu diingat bahwa mite tidaklah penyampai kebenaran dan suatu tatanan nilai yang menjadi panduan bertindak (Spich, 1995). organisasi (Solnet dan Kandampully, 2008). Kondisi yang berseberangan dapat menimbulkan kondisi yang negatif, dimana kisah-kisah negatif punya peluang melemahkan keberlangsungan organisasi. Salah satu konteks peranan folklor pada organisasi adalah sebagai alat adaptasi karyawan baru dalam memasuki dunia kerja Farrow (2005). Anekdot yang dibahas pada makalah ini dapat berperan sebagai medium pembelajaran karyawan baru. Anekdot terkait kekuasaan yang dimiliki boss, mengondisikan karyawan baru pada suatu pola gagasan sebagai panduan mereka dalam bertindak. Beberapa tujuan melakukan ini adalah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan organisasi, bertahan di tempat kerja, dan pelarian diri dari tekanan pekerjaan melalui humor. Sebagai mite, anekdot humor soal hubungan antara boss dan anak buah secara tepat merepresentasikan berbagai kondisi di berbagai organisasi. Dengan demikian, kriteria perwakilan kepentingan terpenuhi sebagai isu yang menarik dan keragaman partisipasi. juga Jika ditelusuri muatan keilmuan, mite memenuhi kriteria untuk dibahas dari sisi perimbangan kekuasaan dan alokasi sumberdaya. Kekuasaan dan sumberdaya yang dimiliki oleh boss secara relatif lebih besar dibandingkan dengan anak buah. Mite ini juga dapat dikatakan sebagai campuran motif yang bisa ditinjau dari sisi akademis, yaitu teori organisasi, dan sisi aplikatif yang berlaku pada organisasi secara umum. Tugas keilmuan adalah berupaya untuk menguji legitimasi gagasan fokloris, dimana ketika hal itu terbukti sahih maka harus masuk ke bagian pengetahuan ilmiah (Armstrong, 1996). ini Anekdot ini dapat juga ditinjau dari teori humor. Stefanova menjelaskan tiga sisi yang ada pada humor, yaitu: Karakter yang kita tanggapi. • Properti objek yang dijadikan humor. • Apa yang perlu ada pada objek agar menjadi lucu. Makalah ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui relevansi folklor berbentuk humor pada keseharian karyawan dalam menghadapi tekanan kekuasaan dari pimpinan mereka. Berdasarkan studi literatur sebagai bingkai pembahasan folklor ini, dilakukan serangkaian wawancara untuk mengetahui apakah folklor ini dipraktekkan oleh pimpinan mereka di lingkungan kerja sehari-hari. Folklor sebagai bagian dari ilmu dimulai pada paruh kedua tahun 1970an, dimana mahasiswa perilaku organisasi mulai berkutat dalam hal kebudayaan dan simbolisme (Jones, 199), dimana judul esay mengenai seperti: cerita yang folklor organisasi adalah disampaikan manajer (Mitroff dan Kilmann, 1975), simbol di tempat kerja (Dandridge, 1976), struktur formal sebagai mitos dan seremoni (Meyer dan Rowan, 1977), kepemimpinan sebagai suatu "permainan bahasa" (Pondy, 1978), simbol, pola, dan setting (Peters, 1978), dan kebudayaan organisasi, mitos, dan cerita-cerita (Pettigrew, 1979; Westerlund dan Sjostrand, 1979; dan Wilkins, 1978). Kaitan antara diharapkan konsep meningkatkan pemahaman mengenai keduanya dan memberikan saran untuk menyempurnakan organisasi (Jones, 1991). folklor dan organisasi, METODE Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara kepada informan yang sedang menempuh program pendidikan pasca sarjana bisnis di suatu universitas swasta di Jakarta, dimana mereka berkuliah paruh waktu pada malam hari. Pada siang hari kerja, mereka bekerja. Wawancara diadakan kepada tujuh orang, sesudah perkuliahan. Bentuk wawancara yang dilakukan tidak mengikuti daftar pertanyaan yang baku, tetapi dikembangkan sesuai dengan situasi yang terjadi di saat sesi wawancara. Di awal wawancara ditanyakan apakah mereka pernah mengetahui mengenai folklor yang menjadi topik pada penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagai artefak penting pada kebudayaan manusia, folklor berperan membentuk struktur dan keberlanjutan pengalaman dan kebajikan manusia (Armstrong, 1996). Ketika terbentuk dialog yang positif antara dua pihak yang terlibat, kisah-kisah mengenai organisasi akan keberlangsungan memberikan manfaat kepada Seluruh informan pernah mendengar dan mengetahui folklor yang menjadi topik bahasan pada makalah ini, tetapi mereka tidak tahu sumber folklor tersebut. Dari enam informan tersebut, tiga diantaranya menyatakan bahwa anekdot tersebut terjadi di tempat mereka bekerja. Sedangkan tiga orang lainnya mengatakan 385
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kondisi seperti ini tidak terjadi secara mutlak, dan satu orang mengatakan tidak terjadi di tempat kerjanya. Veronica yang berlatarbelakang pendidikan S1 animasi menyatakan anekdot tersebut terjadi di tempatnya bekerja. Menariknya, sikap pimpinan yang selalu mau benar bukanlah semata-mata dari kemauannya, tetapi karena mendapat klien. tekanan Kesepakatan awal antara perusahaan dengan klien pada pelaksanaannya berubah, dan ketika Veronica mengeluhkan soal ini, pimpinannya mengatakan bahwa klien harus dipatuhi. Oleh karena itu, karyawan harus mengikuti keputusan pimpinan, karena perusahaan berorientasi pada kepuasan pelanggan. dari pihak Nastiti juga menyepakati bahwa anekdot tersebut terjadi dengan pimpinannya. Hal yang membedakan pimpinan Nastiti dengan Veronica adalah pimpinan Nastiti merupakan pemilik perusahaan, sedangkan pimpinan Veronica adalah profesional. Dengan demikian, pimpinan Nastiti lebih memiliki akses ke sumberdaya. Konsekuensi yang besar peluang untuk terjadi adalah pimpinan Nastiti memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi karyawan, baik dalam hal memberikan ganjaran ataupun hukuman. Kasus yang dicontohkan oleh Nastiti adalah hal yang secara logika tidak membuat pimpinan marah. Kasusnya adalah Nastiti ditugaskan untuk melakukan penagihan untuk perusahaan distributor tempat dia bekerja. Pimpinan memberikan tenggat waktu dana harus tertagih pada tanggal 10. Nastiti melakukan perintah tersebut, dan ternyata pembayaran dilakukan lebih dini, atau sebelum tanggal 10. Menurut logika, hal tersebut adalah hal baik untuk perusahaan. Namun demikian, pimpinan Nastiti menegur Nastiti dengan keras karena tidak sesuai dengan tenggat waktu yang dia minta, yaitu tanggal 10. Nastiti merasa bingung dengan kondisi ini, tetapi dia tidak melawan ataupun membantah pimpinannya. Dia terima salah. Hal ini sesuai dengan anekdot 'Boss selalu benar.' ditanyakan apakah anekdot tersebut berlaku di tempat kerja, Kurniadi mengatakan tergantung kondisi. Dengan perkataan lain, tidak selalu pimpinannya merasa benar dalam setiap situasi. Hal yang sama disampaikan oleh Rudy, yang bekerja di perbankan bagian teknologi informasi. Rudy mengatakan hal seperti ini tergantung kasusnya. Pada beberapa kondisi, ketika pimpinan kurang mengerti sesuatu hal, dia menanyakan kepada Rudy. Dengan demikian terjadi hubungan yang saling tergantung antar Rudy dan pimpinannya. Pada kasus Jody yang bekerja di konsultan manajemen, fleksibilitas terjadi pada kondisi pimpinan meminta usul kepada anak buah. Pimpinan terbuka atas masukan yang diberikan anak buah. Jody mengatakan bahwa pimpinannya akan murka jika target tidak tercapai. Kasus Jody ini mengindikasikan pimpinan berorientasi pada hasil, dimana hal tersebut sudah merupakan kesepakatan antara dirinya dengan anak buah. Target pada umumnya dinyatakan dalam angka, sehingga secara jernih dipahami oleh para pihak yang terlibat. Akibatnya, ketika target tersebut tidak tercapai, pimpinan memiliki fakta nyata yang bisa digunakan sebagai alasan atas kemarahannya. Masukan yang menarik disampaikan oleh Adhita yang bekerja di perbankan. Menurut Adhita, peraturan sangat jelas di perbankan, dan industri ini sangatlah diatur oleh pemerintah. Akibatnya, pelaksanaan tugas di perbankan dijaga ketat agar bank tersebut patuh dengan peraturan yang ada. Adhita mencontohkan proses pemberian pinjaman oleh bank sangatlah kaku, sangat sedikit modifikasi yang dapat dilakukan. Pandangan Adhita kepada pimpinannya adalah sebagai pengambil keputusan berganda (multiple decision maker), dengan memastikan segala sesuatunya taat kepada peraturan yang berlaku. Karena peraturannya jelas maka pimpinan tidak bisa semena-mena kepada anak buah. Agnesia yang bekerja di bagian pemasaran Bursa Efek Jakarta menyatakan anekdot tersebut benar adanya. Pimpinannya ketika beda pendapat dengannya selalu menang-menangan. Agnesia menerima hal tersebut sebagai hal yang wajar karena pimpinannya mempunyai kekuasaan. Menariknya, Agnesia menyatakan bahwa pada kondisi pimpinannya menyadari bahwa kesalahan ada di pihaknya, pimpinan tersebut meminta maaf atas kesalahannya. Informasi yang disampaikan Agnesia ini menarik, karena ternyata anekdot tersebut tidak selalu benar, meskipun pimpinan memiliki kekuasaan. Karakter pribadi pimpinan yang terbuka untuk meminta maaf berpeluang membuat anekdot tersebut tidak relevan. Pimpinan di tempat kerja Kurniadi di bidang teknologi informasi memiliki karakter yang fleksibel. Ketika Terkait dengan tiga sisi humor yang disampaikan oleh Stefanova karakter yang ditanggapi adalah pimpinan, properti adalah peraturan yang dibuat oleh pimpinan, dan hal yang membuat lucu adalah boss selalu benar. informan menyadari bahwa karakter ini sesuai dengan kondisi di tempat kerja mereka. Dari hasil wawancara, Hal yang menarik adanya variasi peraturan sebagai properti yang dijadikan humor. Peraturan bisa dibuat dan penerapannya ditentukan secara otoriter oleh pimpinan, seperti yang disampaikan pada anekdot ini. Tetapi, ada juga variasi bahwa peraturan disepakati oleh pimpinan dan anak buah, dan peraturan yang taat pada peraturan dari pemerintah dalam kasus industri perbankan. Variasi dua peraturan tersebut membuat anekdot tidak relevan lagi. 386
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Hal yang membuat lucu sebagai sisi ketiga, dalam hal ini adalah pimpinan tidak pernah salah, tidak berlaku secara umum. Karakter pribadi pimpinan bisa membuat anekdot ini tidak berlaku. Hal ini diindikasikan pada kasus pimpinan yang meminta maaf jika melakukan kesalahan, dan pimpinan yang membuka diri untuk menerima masukan dari para anak buahnya. Hal yang menarik disampaikan oleh Rudy, dimana pimpinannya meminta bantuan untuk hal yang tidak diketahuinya kepada Rudy. Kondisi ini adalah indikasi kekuasaan yang berimbang antara pimpinan dan anak buah, dimana dapat meniadakan segi kelucuan pada anekdot yang dibahas pada makalah ini. Bentuk humor digunakan pada anekdot ini sebagai bentuk satir akan kekuasaan boss kepada anak buahnya. juga memperhalus Kemasan humor bertujuan penyampaian agar tidak menjadi sarkasme dan menjadi 'pelarian' dari tekanan pekerjaan sehari-hari. Tekanan yang dihadapi ini merupakan kompleksitas yang untuk kemudian direfleksikan sebagai suatu hal yang lumrah terjadi sehari-hari (Rayner, 2008). Hasil wawancara mengindikasikan bahwa para informan menyadari inferioritas mereka dibandingkan dengan pimpinan. Namun demikian, pada kenyataannya humor ini tidak selalu berlaku pada kondisi-kondisi yang terkait dengan bagaimana peraturan dibuat dan kepribadian pimpinan. Tekanan yang dihadapi oleh karyawan lebih dikarenakan beban pekerjaan dibandingkan dengan arogansi pimpinan. Pada kasus Veronika, tekanan dari pimpinan merupakan efek rantai tekanan dari klien perusahaan. Bukan semata-mata karena kekuasaan yang dimiliki pimpinan. Dengan demikian, anekdot ini tidak sesuai lagi sebagai pelarian pada kondisi-kondisi seperti ini. Jika dikaitkan antara folklor berupa anekdot humor ini dengan tiga pembelajaran yang diajukan Rayner (2008), maka dapat diartikan bahwa: pertama, anak buah menghadapi dominasi pimpinan dalam kehidupan sehari-hari, dan akan menghadapi konsekuensi jika melanggarnya; kedua, anak buah mempercayai dua aturan pada folklor tersebut sebagai hal yang benar dan tidak terbantahkan, dan ketiga, perubahan radikal dan berulang-ulang yang konsisten memberikan peluang untuk mengubah pemahaman atas makna folklor tersebut. Pada pembelajaran pertama, dominasi pimpinan masih terjadi, namun pada beberapa kondisi hal ini dapat berkurang pengaruhnya karena ketaatan pada peraturan yang sudah baku, dan tergantung pada karakter pribadi pimpinan. Dari hasil wawancara, pembelajaran kedua juga sudah memudar. Berdasarkan keseharian informan dengan pimpinan, folklor berbentuk anekdot humor 'boss selalu benar' tidak relevan di tempat kerja mereka. Meskipun demikian, sebagian besar informan masih menyadari bahwa posisi mereka belum setara dengan pimpinan. Pada kasus Jody, peluang memberi gagasan dan masukan untuk mendapatkan kesepakatan tetap dibawah komando pimpinan. Sedangkan pada kasus Rudy, saling ketergantungan terjadi, sehingga pada beberapa kondisi terjadi keseimbangan kekuasaan. Perubahan folklor yang dibahas pada makalah ini tidak terjadi secara radikal dan berulang-ulang atas upaya dari pihak anak buah. Pimpinan adalah pihak yang tetap menentukan untuk bertindak otoriter, membuka diri, meminta maaf ketika melakukan kesalahan, atau menunjukkan ketergantungannya kepada anak buah. Kondisi otoriter terjadi pada kasus Veronica dan Nastiti, dimana pimpinan mereka menunjukkan superioritasnya. Sedangkan kondisi yang dihadapi oleh keempat informan lainnya sedikit berbeda dengan kedua kasus tersebut. Dalam hal ini, pendapat yang disampaikan oleh Gabriel (1991) mengenai pemaknaan mitos organisasi dengan makna tidak transparan dan ambigu. Diprakiraan adanya dominasi pimpinan, tetapi pada prakteknya bisa terjadi dan tidak. Interpretasi yang timbul menjadi berbeda-beda. Kriteria pertama mengenai mite yang disampaikan oleh Spich (1995), yaitu akurasi dan kesahihan muatan, Terdapat variasi yang tidak berlaku mutlak. mengurangi keakuratan. Namun demikian, dapat dikatakan keempat kriteria yang lain tetap berlaku. Peran folklor sebagai artefak sebagai pembentuk struktur dan keberlanjutan pengalaman dan kebajikan manusia (Armstrong, 1996), pada anekdot 'boss selalu benar' mengarah pada kepatuhan anak buah kepada pimpinannya, satu komando dalam melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Bentuk ancaman pada atas anekdot keberlangsungan hasil penelitian pada makalah ini, diketahui bahwa para informan tetap menempatkan diri inferior dibanding pimpinan. Peran folklor ini tetap berfungsi agar anak buah mematuhi pimpinan, namun tidak lagi diartikan sebagai ancaman. Peraturan yang baku dan karakter pribadi pimpinan menegasi efek negatif yang mengancam kelanggengan organisasi. sebagai upaya terbentuknya ini, memiliki negatif efek organisasi. Berdasarkan SIMPULAN Pada makalah ini dibahas mengenai folklor berupa anekdot dengan muatan humor mengenai dominasi pimpinan di dalam organisasi. Anekdot 'boss selalu benar' diketahui oleh para informan yang terlibat pada penelitian ini. Mereka sadar akan posisi superior para pimpinan di tempat kerja. Namun demikian, ditemukan variasi pada interaksi antara pimpinan dan anak buah yang membuat folklor ini tidak lagi bersifat mutlak. 387
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dominasi pimpinan dipengaruhi tidak hanya oleh posisi mereka di dalam organisasi, tetapi juga oleh ketaatan pada peraturan, tekanan dari klien organisasi, dan karakater pribadi. Namun demikian, fungsi folklor tetap berlaku sebagai pendukung kepatuhan anak buah kepada pimpinan, dengan mengurangi efek negatif yang dapat mengganggu keberlangsungan organisasi. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan diskusi dari Bapak Dr. Jajang Gunawijaya, sebagai pengajar mata kuliah Analisis Folklor di jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Armstrong, J. Scott (1996). The ombudsman: Management folklore and management science: On portfolio planning, escalation bias, and such, Interfaces, 26, 25-55 Farrow, Jane (2005). Workplace culture, folklore, and adaptation, Journal of Occupational Science, 12, 1, 4-8 Gabriel, Yiannis (1991). Turning facts into stories and stories into facts: A hermeneutic exploration of organizational folklore, Human Relations, 44, 8, 857-875 Jones, Michael Owen (1991). Why folklore and oorganization(s)? Western Folklore, 50, 1, 29-40 Rayner, Stephen G. (2008). Complexity, diversity and management: Some reflections on folklore and learning leadership in education, Management in Education, 22(2), 40-46 Smith, Robert, Sarah Pedersen, dan Simon Burnett (2014). Towards an organizational folklore of policing: The storied nature of policing and the police use of storytelling, Folklore, 125, 218-237 Spich, Robert S. (1995). Globalization folklore: problems of myth and ideology in the discourse on globalization, Journal of Organizational Change Management, 8, 4, 6-29. Humour theories and the archetype of the trickster in folklore: An analytical psychology point of view by Sefanova, A. 388
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Mengali Kearifan Sosial Politik Masyarakat Minangkabau melalui Ungkapan Pepatah-pepatah Minangkabau Wirdanengsih Universitas Negeri Padang Abstrak - Salah satu kearifan lokal yang ada di nusantara ini adalah kekayaan bahasa dan budaya daerah. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan bahasa dan budaya ke generasi selanjutnya adalah dengan memberikan dan mengajarkan serta mendidik anak-anak dengan beberapa pepatah-pepatah serta menjelaskan nilai-nilai yang terdapat ungkapan pepatah dalam bahasa daerah tersebut. Masyarakat Minangkabau adalah salah satu masyarakat yang memiliki kiasan dan pepatah yang bermakna. Pepatah- pepatah tersebut adalah cerminan dari pandangan hidup yang khas dalam masyarakat Minangkabau yaitu musyawarah untuk mufakat. Musyawarah mufakat merupakan landasan hidup terpenting dalam adat Minangkabau dan memiliki semangat egalitarian. Maka tulisan ini mencoba untuk menjelaskan ungkapan pepatah yang bermakna semangat kebersamaan (egalitarian) dan budaya musyawarah mufakat yang terterapkan dalam rangkaian upacara khatam Quran anak-anak jalur pendidikan non formal yaitu Perguruan Quran Awaliyah di Kanagarian Balai Gurah Sumatera Barat. Kerangka ilmu etnolingistik. Spirit berpikirnya mengunakan egalitarian yang merupakan prinsip-prinsip demokrasi sudah sejak lama berkembang di kalangan masyarakat suku bangsa Minangkabau. Spirit ini tergambar dalam falsafah atau pepatah kehidupan, di antaranya kato mufakaik nan bakuaso (kata mufakat yang berkuasa), basilang kayu dalam tungku mako api kahiduik (bersilang kayu dalam tungku, sehingga api bisa hidup), bulek aia dek Pambuluah, Bulek kato dek mufakaik (bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat), ditinggikan selangkah (ditinggikan hanya seranting, didahulukan), duduk samo randah tagak samo tinggi (duduk sama rendah berdiri sama tinggi). Terkait dengan proses pilkada di daearah Sumatera Barat, suatu kearifan lokal sosial politik tersimbolkan dalam pepatah dan simbol pemilu badunsanak. Suatu kearifan lokal dalam sistem politik di Sumatera Barat yang memiliki pengaruh dalam Pemilu proses badunsanak yang mengandung filosofi persaudaraan, kebersamaan merupakan semangat masyarakat Sumbar untuk mensukseskan setiap pesta demokrasi. yang diselenggarakan melalui sarantiang, didahulukan penyelesaian masalah Pemilu. Kata kunci: kearifan lokal politik, Minangkabau, pepatah PENDAHULUAN Pada hakikatnya kita tidak bisa melupakan akar budaya yang memiliki nilai-nilai luhur bangsa. Nilai bijak dan nilai luhur di kenal dengan istilah kearifan lokal. Salah satu kearifan lokal yang di nusantara ini adalah kekayaan bahasa dan budaya daerah. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan bahasa dan budaya ke generasi selanjutnya adalah dengan memberikan dan mengajarkan serta mendidik anak-anak dengan beberapa pepatah-pepatah serta menjelaskan nilai-nilai yang terdapat ungkapan pepatah dalam bahasa daerah tersebut. Masyarakat Suku bangsa Minangkabau adalah satu etnis yang memiliki kebanggaan dalam berbahasa walaupun kadang-kadang ada ketidakmampuan secara sempurna dalam mengunakan bahasa Minangkabau yang penuh dengan kiasan dan pantun yang bermakna. Namun demikian pedoman dan nilai-nilai bijak yang ada dalam khasanah bahasa dan budaya bangsa tersebut masih dibutuhkan agar bangsa ini menjadi bangsa yang arif dan bijaksana, memiliki rasa kedamaian antara suku yang berbeda. Oleh karenanya kearifan lokal bahasa dan budayanya perlu digali dan dilestarikan. Masyarakat adalah masyarakat yang berupaya memadukan antara nilai-nilai adat (tradisi) dan nilai keagamaan Islam. Masyarakat ini dikenal sebagai masyarakat yang hidup dalam suasana egalitarian dan menghargai hak individu untuk berrpendapat (Abdullah, 1966; Abdullah, 1988; Naim, itu semangat 1984; Kato, 2005). Oleh karena kebersamaan (egalitarian ) adalah ciri khas masyarakat Minangkabau dimana musyawarah untuk mufakat merupakan landasan hidup terpenting dalam adat Minangkabau. suku bangsa Minangkabau Kebersamaan dalam masyarakat Minangkabau, terutama dalam proses pengambilan keputusan harus dibuat berdasarkan musyawarah menuju mufakat. Keputusan akan ada apabila ada kemufakatan oleh berbagai pihak. Orang suku Minangkabau memiliki kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari jaringan sosial yang memiliki jawab dan hak. Dalam pengambilan tanggung keputusan, setiap orang berhak menyatakan pendapat yang diakhiri dengan persetujuan (Beckmann, 2000:1- 2). (egalitarian) 389
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memahami budaya suatu suku bangsa, salah satu dengan cara mengkaji dan memahami ungkapan pepatah yang terdapat didalam bahasa dan budaya daerah seperti dalam bahasa dan budaya suku bangsa Minangkabau. Dalam bentuk kebahasaannya terkandung nilai luhur yang tidak pernah disadari oleh generasi muda karena dianggap sebagai warisan budaya yang hanya perlu diketahui oleh orang tua saja. Dengan kondisi masyarakat yang terpuruk oleh etika dan sopan santun, maka diperlukanlah sosialisasi untuk menanamkan nilai budaya lokal lewat jalur formal maupun informal, Berdasarkan perihal di atas, tulisan mencoba untuk menjelaskan ungkapan pepatah yang memiliki makna kebersamaan (egalitarian) yang terterapkan dalam rangkaian upacara khatam Quran anak-anak yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan non formal yaitu Perguruan Quran Awaliyah (PQA) yang ada di daerah Bukit Tinggi dan kabupaten Agam Sumatera Barat yang dilihat sebagai budaya yang sudah mengakar hidup ditengah masyarakat Kato 2005, dimana semangat kebersamaan (egalitarian) adalah ciri khas masyarakat Minangkabau dimana musyawarah untuk mufakat merupakan landasan hidup terpenting dalam adat Minangkabau. METODE Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan (1980) pendekatan etnografi. Menurut Spradley etnografi yang pendekatan adalah mendeskripsikan fenomena sosial manusia sebagaimana adanya. Dalam pendekatan, penelitian ini berupaya menggali politik Masyarakat sosial Minangkabau melalui ungkapan pepatah-pepatah Minangkabau. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, wawancara mendalam, dan observasi sebagai metode utama dalam pendekatan etnografi. penelitian kearifan PEMBAHASAN Kerangka konseptual Etnolinguistik yang mempelajari bagaimana bentuk-bentuk lingustik dipengaruhi oleh aspek sosial budaya, mental dan psikologis serta bagaimana hubungannya satu sama lainnya beserta maknanya.( Duranti 1997) adalah .Ilmu Sapir (Dalam Bonvillain 1997 ;49) mengemukan bahwa menganalisis kosa kata dalam suatu bahasa dapat mengungkapkan lingkungan fisik dan sosial dimana si penutur bahasa tersebut bermukim. bahasa adalah alat mendasar bagi manusia untuk kehidupan sosial, dan bahasa itu ketika diungkapkan terkait dengan budaya, bahasa mengungkapkan kenyataan budaya dan melambangkan kenyataan budaya tersebut maka orang berbicara dengan cara berbeda mengungkapkan cara berpikir yang berbeda pula.manusia berbahasa berbeda dengan cara berpikir berbeda karena bahasa yang digunakan menawarkan cara memandang dunia sekitar mereka yang berbeda pula. Sistem Sosial Politik" Egalitarian" dalam Pepatah pepatah Minangkabau Keyakinan bahwa setiap orang memiliki kedudukan yang sama dan sederajat dalam kehidupan yang dikenal dengan semangat egalitarian merupakan nilai prinsip demokrasi didunia internasional dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. yang digaung-gaungkan Secara sejarah perjalanan pemikiran, spirit egalitarian yang merupakan prinsip-prinsip demokrasi sudah sejak lama berkembang, di kalangan masyarakat suku bangsa Minangkabau, nilai ini sudah ada sebelum kedatangan negara-negara Eropa ke Indonesia, ini dapat dibuktikan melalui falsafah adat suku bangsa Minangkabau yang berkembang sesuai dengan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, adapun spirit egaliter (spirit demokrasi) ini tergambar dalam falsafah atau pepatah kehidupan, di antaranya: Sehubungan adanya hubungan yang erat antara bahasa dan budaya. Didalam masyarakat suku bangsa Minangkabau terdapat pepatah-pepatah (bahasa) . Pepatah-pepatah yang ini memiliki mencerminkan latar belakang budaya masyarakat Suku bangsa Minangkabau tersebut seperti pepatah bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mufakaik ( bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat). Pepatah ini mengambarkan latar belakang budaya masyarakat Minang yang suka bermusyawarah dan bermufakat dalam proses pengambil keputusan. Sebagaimana pendapat Abdullah, 1966 dan 1988; Naim, 1984; dan nilai-nilai a. Kato mufakaik nan Bakuaso (Kata mufakat yang berkuasa) Masyarakat bermusyawarah dilaksanakan dengan sungguh untuk mencari kata mufakat, pentingnya musyawarah bagi masyarakat Minangkabau karena hasil musyawarah diatas seperti yang segala-galanya, terungkap dalam pepatah dibawah ini 390
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Sakalipun hingok nan mancangkam Kuku nan tajam tak paguno Walaupun mamacik tampuak alam. tungku mako api kahiduik (Bersilang kayu dalam tungku, sehingga api bisa hidup) artinya setiap persoalan bisa dipecahkan dengan adanya silang pendapat dalam setiap musyawarah, setiap persoalan dimusyawarahkan agar dapat dipecahkan (Nusyirwan 2007:149). Kato mufakaik nan bakuaso (Sekalipun hinggap yang mengcengkeram c. Bulek aia dek Pambuluah, Bulek kato dek mufakaik (Bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat) Kuku yang tajam tak berguna Walau memegang tampuk alam Kata mufakat yang berkuasa Musyawarah mufakat adalah salah satu nilai dasar yang menjadi pandangan hidup masyarakat Minangkabau, sebagaimana dengan pepatah Bulek aia dek Pambuluah, Bulek kato dek mufakaik (Bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat). Dan Duduk surang basampik-sampik Duduk basamo balapang-lapang Kato basamo di paiyokan Kato surang babulek-i Nan rajo kato mufakaik Nan bana kato saiyo Setiap orang mempunyai hak untuk berpedapat sesuai dengan aspirasinya, kebebasan berpendapat dijunjung tinggi atas nilai kebersamaan dan kesamaan. Semua orang dalam musyawarah dipandang sama meskipun mereka memiliki fungsi yang berbeda, semua orang bermanfaat sesuai dengan fungsinya, sebagaimana pepatah "Nan buto paambuih lasuang, nan pakak palaeh badia, nan lumpuah paunyi rumah,nan kuek pambao baban, nan cadiak lawan barundiang artinya yang buat untuk meniup salung, yang tuli melepas bedil, yang lumpuh penunngu rumah, yang kuat pembawa beban, yang pintar teman berunding. (Duduk sendiri bersempit-sempit Duduk bersama berlapang-lapang d. Ditinggikan sarantiang, didahulukan selangkah (ditinggikan didahulukan selangkah) hanya seranting, Kata bersama di per iyakan Kata seorang dibulati Yang raja kata mufakat Yang benar kata se iya. b. Basilang kayu dalam tungku mako api kahiduik (bersilang kayu dalam tungku, sehingga api bisa hidup) Ditinggikan salangkah (ditinggikan hanya seranting, didahulukan selangkah) artinya hampir tak ada jarak antara seorang pemimpin dengan yang dipimpin. Dengan jarak yang hanya selangkah didepan orang yang dipimpin atau dengan jarak setinggi satu buah ranting antara yang dipimpin dengan yang dipimpin membuat sebuah kepemimpinan itu terkontrol dan mudah melakukan pengecekan "check and balance" terhadap perjalanan keputusan dan roda kepemimpinan. sarantiang, didahulukan Persilangan pendapat dalam musyawarah adalah hal yang lumrah dan menjadi suatu keharusan bagi masyarakat Minangkabau dalam memperoleh kata kesepakatan bersama, sebagaimana ungkapan di bawah ini: Basilang kayu dalam tungku mako api kahiduik (Bersilang kayu dalam tungku, sehingga api bisa hidup) Musyawarah untuk mufakat merupakan pola yang terimplikasi dalam rangkaian upacara Khatam Quran anak-anak di kanagarian Balai Gurah Sumatera Barat. Ini diungkapkan dalam pepatah Basilang kayu dalam Pemimpin dalam nagari alam Minangkabau seperti (kepala kampung) memiliki kedudukan penghulu terhormat, namun kedudukan mereka ditinggikan seranting dan didahulukan selangkah, ini mensyaratkan mereka memiliki kedudukan yang sama ditengah masyarakat, namun memiliki kedudukan dan wewenang sebagai pemimpin, maka mereka perlu dihormati sebagaimana layaknya. Penghormatan tidak membuat mereka mengambil keputusan secara semena-mena dimana setiap keputuan yang akan dilakukan, tidaklah menjadi suatu keputusan yang otomatis, melainkan perlu mendapat persetujuan dari masyarakat banyak melalui forum bersama atau forum perwakilan. 391
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 e. Duduk samo rendah, tagak samo tinggi (duduk sama rendah berdiri sama tinggi) Adanya nilai-nilai kesamaan dan keterbukaan, terlihat pada pepatah "duduk samo randah tagak samo tinggi" (duduk sama rendah berdiri sama tinggi), walaupun pada kenyataan formal punya kedudukan yang lebih tinggi, tapi dalam prakteknya posisi pimpinan tidak terlalu berjarak dengan masyarakat sebagaimana pepatah untuk kepemimpinan, baik untuk kepemimpinan adat, agama dan keepemimpinan lainnya yang bunyi nya antara lain. "ditinggikan sa rantiang, didahulukan salangkah (ditinggikan se ranting, didahulukan selangkah) artinya hampir tidak ada jarak antara seorang yang memimpin dengan yang dipimpin, dalam hal ini akan mudah dilakukan koreksi satu sama lainnya dalam sistem sosial kehidupan dan pemimpin tidak bisa bertindak semaunya tetapi menyuarakan aspirasi rakyat Berdemokrasi bagi orang Minangkabau, setiap proses pengambil keputusan harus melalui proses musyawarah menuju mufakat. Kata sepakat berasal dari orang-orang yang terlibat dalam permasalahan yang harus diselesaikan. Masyarakat Minangkabau memiliki kesadaran bahwa mereka merupakan bagian dari jaringan sosial yang memiliki hak dan tanggung jawab. Diri mereka adalah bagian dari kelompok, tiap orang memiliki hak untuk berpendapat dan diakhiri oleh sutu persetujuan /tidak persetujuan (Beckmann, 2006:1-2) Orang Minangkabau menyebut kampung halamannya dengan istilah alam Minangkabau, ini mengandung makna, bahwa alam itu segala-galanya, alam tidak hanya tempat lahir atau mati, tempat hidup dan berkembang namun alam tempat berguru, ini terkenal dengan falsafah "alam takambang jadi guru." (Navis, 1984:59) bermusyawarah dan adanya nilai egalitarian dalam masyarakat Minangkabau juga memiliki fungsi sebagai media penyelesaian konflik baik dalam skala kecil maupun besar. Budaya musyawarah dan egalitarian ini merupakan modal sosial politik bagi masyarakat dan bagi pemerintah diharapkan untuk merevitalisasi dalam kehidupan masyarakat Budaya Lokal " Musyawarah dan Egalitarian," Lokal Dalam Mayarakat Minangkabau Suatu tantangan Nilai budaya local egalitarian pada suku bangsa Minangkabau merupakan aset bangsa yang memiliki tinggi. Namun dengan adanya nilai harga yang penyeragaman yang dilakukan pada masa orde baru secara tidak langsung telah memudarkan nilai -nilai budaya lokal sebagai pegangan dan kearifan lokal masyarakat setempat. Ini diawali oleh adanya penetapan undang undang tentang pemerintahan daerah dan Undang Undang nomor 5 tahun 1979 tentang pemerintahan desa. Hal inilah yang dianggap sebagai suatu awal pemecahan komunitas lokal melebur dalam unit baru padahal komunitas adat tersebut memiliki khas tersendiri dan komunitas- komunitas adat itu bukanlah satu kesamaan adat. Melalui penetapan Undang-undang sedikitnya banyak telah mengerus kewenangan-kewenangan yang dimiliki oleh institusi pemerintahan yang berbasis kultural seperti di Minangkabau, Kerapatan Adat Nagari (KAN) beserta sistem sosial politiknya. Jika sekarang mulai dikembalikan kepada hakikatnya suatu nagari di Minangkabau, muncul suatu tantangan karena nilai budaya lokal "egalitarian" tersebut sudah terdegradasi oleh sistem yang baru berdasarkan pernyeragaman tersebut. nomor 5 tahun 1974 Masyarakat Minangkabau menganggap masyarakat adalah masyarakat yang dinamis di mana perubahan dipandang sebagai suatu yang lumrah saja (Sairin, 2002) ini terungkap dalam pepatah sakali aia gadang, sakali tapian beralih sakali musim batuka, sakali caro batuka (sekali air besar, sekali tepian beralih, sekali musim bertukar, sekali cara berganti) artinya masyarakat Minangkabau menyadari ada pola perubahan hidup dan berkembang di tengah masyarakat sehingga masyarakat sangat lentur terhadap perubahan. Selain itu masyarakat Minangkabau memiliki budaya merantau, dimana arti merantau ini adalah meninggalkan kampung halaman untuk mencari ilmu pengetahuan, kekayaan dan kemasyuran (Kato, 2005:4) Budaya bermusyawarah dan nilai egalitarian dalam sistem sosial politik Minangkabau merupakan budaya yang sudah turun-temurun diwariskan dan bertujuan budaya mempersatukan masyarakat selain itu Nagari merupakan organisasi sosial politik di Minangkabau (Naim, 1979:17). Tiap nagari dipimpin oleh sebuah dewan penghulu atau Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang terdiri dari wakil-wakil penghulu suku. Salah seorang di antaranya diangkat menjadi kepala yang dikenal dengan istilah penghulu pucuak (Penghulu pucuk). Jadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan didalam nagari adalah Kerapatan Adat Nagari (Graves, 1981: 11-12). Pada masa pemerintahan orde baru organ politik lokal termasuk organ politik masyarakat Minagkabau diatur secara terpusat dan seragam serta mengabaikan sistem politik lokal yang telah mengakar di tengah masyarakat. Konsep Kenagarian yang gerakannya lebih mengarah pada sistem demokrasi dan otonom dihapus dan diganti dengan sistem pemerintahan desa. Perubahan ini juga mempengaruhi cara berperilaku politik masyarakat di Sumatera Barat dimana sistem birokrasi yang kaku 392
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 membuat sikap feodalisme juga tumbuh di tengah kehidupan masyarakat. menggagas bahwa kompetisi di pilkada itu tetap ada nilai yang dibalut dengan filosofi minangkabau yakni nilai-nilai adat badunsanak. Ketika reformasi 1998 bergulir, nilai demokrasi mulai ditumbuhkan namun tetap menjadi tantangan karena nilai itu belum sepenuhnya berkembang dan perlu optimisme bahwa budaya lokal minangkabau dengan semangat musyawarah dan egalitariannya merupakan modal sosial budaya lokal. yang perlu digali dan dilestarikan. Kearifan lokal sosial Politik Masyarakat Sumatera dalam "Pemilu Badunsanak". Pepatah Kontemporer Salah satu kearifan lokal sosial politik dalam bentuk pepatah kontemporer yaitu pemilu badunsanak adalah sebuah istilah yang dipakai dalam setiap perhelatan politik di Sumatera Barat. Mulai dari pemilihan legislatif, Pilpres sampai kepada Pilkada. Konsep pemilihan badunsanak itu dipopulerkan oleh pemerintah daerah untuk meminimalisir konflik dalam proses politik itu. Pemilihan badunsanak artinya pemilihan yang didasarkan semangat persaudaraan (Effendi, 2001:1). Memilih pemimpin-pemimpin daerah secara langsung saat ini merupakan momentum yang strategis dalam kehidupan bernegara, untuk itu diperlukan partisipasi politik rakyat yang aktif, artinya partisipasi politik rakyat yang ada tidaklah hanya mengunakan hak pilihnya secara pasif tetapi juga menunjukkan partisipasi yang mengimplementasikan bagaimana melakukan pilihan yang rasional dalam rangka memberikan kemaslahatan untuk orang banyak. Partisipasi politik ini akan menjadi masalah, ketika partisipasi diiringi oleh konflik antar tim sukses yang menggalang kekuatan untuk kemenangan calon kepala daerah tersebut. Konflik bisa berujung kekerasan jika tidak ada manajemen konflik yang efektif dan manajemen yang memiliki tekad kampanye pemilihan yang damai serta pandangan yang positif atas kekalahan dan kemenangan atas pilkada maupun pilwako dalam suatu daerah. Jika partisipasi politik yang diiringi konflik terjadi maka mengingatkan kita, arti penting pengembangan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat dalam rangka mencari solusi bersama dan mengantisipasi konflik yang akan terjadi. Kearifan lokal yang mengacu pada berbagai kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang dikenal, dipercaya dan diakui sebagai elemen penting yang mampu mempertebal kohesi sosial di antara warga masyarakat. Pepatah pemilu badunsanak yang menjadi komitmen moral bagi penyelenggaraan dan juga pasangan calon serta partai politik. Awalnya, lanjut dia, pepatah itu timbulkan diskusi yang hangat dan keraguan dari beberapa pihak. Pasalnya mungkinkah pilkada yang seyogyanya sebuah kompetisi filosofi disandingkan badunsanak yang seakan-akan meniadakan kompetisi. Nyatanya hal itu bisa kita dilaksanakan dengan baik di Sumbar bisa terlaksananya pemilu badunsanak ketika itu, terangnya lagi, karena KPU Sumbar waktu itu semua pihak, tidak terkecuali bisa dengan Pepatah pemilu badunsanak yang menjadi komitmen moral bagi penyelenggaraan dan juga pasangan calon serta partai politik. Pilkada adalah sebuah kompetisi namun realitanya bisa disandingkan dengan filosofi, dimana filosofi badunsanak lebih mementingkan semangat kebersamaan daripada kompetisi, terlihat dari terlaksanakan pemilu tanpa konflik dan perseteruan yang anarkis, ini tak lepas dari semangat pemilu badunsanak dan KPU Sumbar menggagas ini pemilu badunsanak ini adalah suatu kompetisi dalam pilkada harus tetap ada nilai yang dibalut dengan filosofi minangkabau yakni nilai-nilai adat badunsanak (Husni, 2005). semua pihak, tidak terkecuali ini Pepatah pilkada badunsanak yang telah dipopulerkan sejak pilkada tahun 2005. Pilkada badunsanak adalah sebuah komitmen moral antar penyelenggara, peserta pemilihan dan masyarakat untuk menghadirkan kontestasi politik tanpa kekerasan, tanpa kecurangan dan mengedepankan dan ini meminta komitmen persaudaraan. Dalam hal pasangan calon, partai politik pengusung dan masyarakat prinsip badunsanak dalam penyelenggaraan pilkada serentak 2015. Kontestasi politik untuk memperebutkan kekuasaan di tingkat lokal tidak boleh sampai merusak kohesivitas dan hubungan kekerabatan pertemanan.Terlalu murah jika pertarungan untuk memperebutkan jabatan harus melepaskan hubungan kekerabatan dan pertemanan yang telah terjalin antar pasangan calon selama ini. Pilkada badunsanak bukan berarti meniadakan kompetisi tetapi berkompetisi dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang hidup dan dianut oleh masyarakat Minangkabau. Pilkada badunsanak dapat terwujud jika penyelenggara bekerja secara profesional dan bertanggung jawab (Husni, 2010). semangat kekeluargaan untuk tetap menegakkan sosial 393
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 KESIMPULAN Dalam ajaran adat Minangkabau, kedudukan manusia adalah setara, terlihat dari sikap mau menerima perbedaan di tengah masyarakat, setiap memiliki potensi untuk menyampaikan kebenaran sikap akomodatif secara positif perlu dikembangkan dalam mencari kebenaran yang bisa diterima semua pihak. Di antaranya terlihat ada sistem pengambilan keputusan yang terdiri dari nagari, dimana nagari ini berdiri secara otonom. Posisi pemimpin adalah posisi orang yang mewakili rakyat, bukan raja tinggi. Model yang memiliki struktural yang tidak kepemimpinnya, model kepemimpinan yang berjarak tinggi, jaraknya hanya seranting dan selangkah lebih tinggi dari rakyatnya. Pemimpin tidak bisa bertindak semaunya tetapi menyuarakan aspirasi rakyat, hal ini dapat dikatakan bahwa pola hubungan antara pemimpin dan dipimpin bersifat patron client, suatu hubungan yang saling mempengaruhi dan membutuhkan dan lokal masyarakat Minangkabau. sehingga indikasi kesetaraan tungku mako api kahiduik, ditinggikan sarantiang, didahulukan selangkah, duduk samo randah tagak samo tinggi. Dan pepatah yang sangat kekinian saat ini dikembangkan konsep atau pepatah pemilu badunsanak dimana Pemilu dan badunsanak mengandung makna yang berlawanan, di mana Pemilu mengandung makna semangat berkompetisi untuk dipilih oleh masyarakat, sementara badunsanak adalah persaudaraan. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Taufik (1980) Studi Tentang Minangkabau. Kertas Kerja Seminar Internasional Mengenai Kesusastraan, Kemasyarakatan dan Kebudayaan Minangkabau 4-6 September 1980 di Bukit Tinggi Beckmann, keebet von Benda (2000) Goyahnya Tangga Menuju Mufakat. Jakarta Grasindo Bonvillian, Nancy (1997) Language, Cultural and Communication The meaning of message, New Jersey. Prentice Hall ini adalah suatu kearifan Kato, Tsuyoshi (2005) Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspektif Sejarah. Jakarta. Balai Pustaka. Kearifan lokal adalah nilai nilai, pandangan masyarakat setempat yang bersifat bijaksana dan penuh pengertian. Yusri (2008) mengemukakan bahwa kearifan lokal adalah sistem ide dan makna yang dimiliki masyarakat secara matang yang merupakan hasil proses belajar dan seleksi sosial dalam berpikir, bersikap dan bertindak serta berperilaku yang berfungsi untuk penataan lingkungan dalam berbagai aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, hukum dan lain-lain. Kearifan lokal membawa pesan kepada masyarakat dalam proses menyelesaian masalah di lingkungan sehingga semangat mengangkat kearifan lokal sebagai sebagai pemecahan solusi permasalahan dan memberikan penekanan bahwa kearifan lokal adalah produk budaya yang dapat menyatu tatanan kehidupan agar lebih serasi dan adaya penekanan akan penting partisipasi masyarakat dalam penciptaan kearifan kearifan kehidupan patut dihargai salah satu dalam Naim, Muchtar (1984) Merantau: Pola migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta. Gajah Mada University Press. Duranti, Alessandro 1997. Lingustic Antropology. Cambridge: Cambridge University Press Iskandar, Hary Efendi (2005) Dari pemilu badunsanak kepemilu basiarak Studi Tentang Radikalisasi Politik di Kabupaten Padang Pariaman 2005 Makalah ini disampaikan dalam Konferensi Nasional Sejarah VIII tanggal 14-17November 2006 di Hotel Millenium Jakarta. Kamil, (2010) dalam berita sumbar.html#ixzz4Ml3YibU 6 Husni Kamil, dalam berita layak-diimplementasikan.html Husni (2010) Suatu kearifan lokal masyarakat Sumatera Barat dalam sistem politik yang tertuang di dalam beberapa pepatah Kato mufakaik nan Bakuaso, Basilang kayu dalam Yusri, Yusuf (2008), Peute Beun, Kearifan Lokal Masyarakat Aceh, Banda Aceh, Majelis Adat Aceh 394
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Peranan Kearifan Lokal Dalam Pembangunan Desa di Minahasa (Studi di Desa Warembungan Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa) Welly Waworundeng Mahasiswa Pascasarjana Program Doktor Prodi Ilmu Administrasi Konsentrasi Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad Bandung Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado PENDAHULUAN Abstrak Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya, yang mengandung nilai-nilai, pandangan-pandangan lokal, yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat desa.Budaya yang diterapkan oleh masyarakat termasuk kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan kearifan lokal yang perlu dibina dan dilestarikan sebagai modal dalam pelaksanaan pembangunan desa. Metode penelitian secara kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan lokasi di desa Warembungankecamatan Pinelengkabupaten Minahasa, dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan desa berpenduduk terbanyak kedua dari 227 desa yang ada di kabupaten Minahasa, dan merupakan salah salah satu desa yang berbatasan langsung dengan kota Manado sebagai ibukota propinsi Sulawesi Utara. Hasil kajian menunjukkan bahwa kearifan lokal di Minahasa yaitu mapalus, pinontol sawang, jaga negeri dan kerja bakti (gotong tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa bahkan berpengaruh pada pembangunan desa, sehingga kearifan lokal dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan pada tingkat lokal di desa.Sejalan dengan perubahan sosial kultural, terjadi pergeseran dalam penerapan budaya sebagai kearifan lokal di desa telah hilang di Warembungan,bahkan masyarakat.Kearifan telah ini ditinggalkan masyarakat desa Warembungan yaitu pinontol sawang, jaga negeri dan mapalus tani. Agar kearifan terus dilestarikan masyarakat, maka perlu adanya strategi politik kebudayaan yang dilaksanakan di desa. Bentuk strategi tersebut yaitu pembuatan peraturan desa (perdes) dan peraturan daerah tingkat pemerintah (perda) di daerah/kabupaten Minahasa,sebagai dasar membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat desa gagasan-gagasan atau royong). Kearifan lokal sebagian lokal yang saat lokal tersebut dapat Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya, yang mengandung nilai-nilai, pandangan-pandangan lokal, yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat desa. Kearifan lokal menurut Theresia, dkk. (2015:66) dapatdiartikan nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam suatu masyarakat. SelanjutnyamenurutSibarani (2012:112-113) adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya lokal yang dapat dimanfaatkan untukmengatur tatanan kehidupan masyarakat secara arif atau bijaksana. Dengan kata lain, budaya yang diterapkan oleh masyarakat termasuk kearifan lokal. gagasan-gagasan atau Setiap daerah sesuai dengan kondisi geografisnya, memiliki kearifan lokal yang berbeda-beda (Zulkarnain dkk, 2008:69-84., Siswadi dkk, 2011:63-68., Alus, 2014., Suhartini, 2009.,Juniarta dkk, 2013). Kearifan lokal di setiap daerah, memiliki manfaat karena mampu mensejahterakan masyarakatnya (Juniarta dkk, 2013., Sungkharat et.al, 2010). Namun demikian, berdasarkan penelitian yang dilakukan Zulkarnain dkk, (2008), Siswadi dkk (2011) dan Alus (2014), diketahui bahwa kearifan lokal di setiap daerah perlu dijaga dan dilestarikan karena dapat hilang seiring dengan perkembangan zaman.Kesadaran masyarakat akan untuk pelestarian ditumbuhkan. Upaya-upaya yang perlu dilakukan agar kearifan lokal yang merupakan budaya setempat dapat terus menerus dilaksanakan masyarakat antara lain 1) perlu strategis pengembangan dan pelestarian budaya yang di tetapkan melalui peraturan desa 2) perlu adanya koordinasi dan sinkronisasi program antar lembaga dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kreatifitas kebudayaan. budaya penting sangatlah penyusunan adanya rencana Kata kunci: peranan, budaya, kearifan lokal, desa, pembangunan desa. 395
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Berdasarkan uraian beberapa penelitian tersebut, maka di desa Warembungan kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa juga memiliki kearifan lokal sebagai budaya dengan Minahasa. Namun perkembangan zaman, terdapat budaya yang mulai hilang bahkan ditinggalkan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kearifan lokal yang merupakan budaya Minahasa, dalam perannya sebagai faktor yang perlu dioptimalkan dalam pembangunan desa Warembungan. demikian, seiring Gambaran Umum Desa Warembungan Desa Warembunganimerupakan salah satu dari 227 desa di kabupaten Minahasa berada di kecamatan Pineleng termasuk desa yang yangmemiliki sumber daya yang besar. Desa ini berdiri tahun 1850, memilikiluas wilayah lahan pertanian/perkebunan) danjumlah penduduk 4.084 jiwa, memiliki jaga(lingkungan), mayoritaspekarjaan penduduk sebagai petani (68%), mayoritas penduduk sub etnistombulu (80%). 1.580,00ha 1.100ha (+ (lima 15 belas) METODE Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode deskriptif untuk menjelaskan sifat atau kondisi suatu obyek dalam keadaan apa adanya. Metode ini yang dapat tersembunyi dibalik fenomena yang terkadang sulit dipahami secara memuaskan. Penggunaan desain kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu,kelompok, masyarakat dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting atau konteks yang dikaji dari sudut pandang secara utuh, komprehensif,dan 2013:4). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mendeskripsikan bagaimana perkembangan keraifan lokal dan bagaimana peran kearifan lokaldalam pelaksanaan pembangunan di desa Warembungan kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa. digunakan untukmemahami apa holistik (Creswell, Lokasi penelitian di desa Warembungan kecamatan Pineleng kabupaten Minahasa provinsi Sulawesi Utara, dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan desa berpenduduk kedua terbanyak dari 227 desa yang ada di kabupaten Minahasa, dan merupakan salah salah satu desa yang berbatasan langsung dengan kota Manado sebagai ibukota propinsi Sulawesi Utara. Informan dalam penelitian ini yaitu Hukum Tua (sebutan lain kepala desa di Minahasa berdasarkan hukum adat), anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat dan tokoh agama. Peranan Kearifan Lokal dalam Pembangunan Desa di Minahasa Kearifan lokal di Kabupaten Minahasa merupakan warisan nenek moyang, dimana asal mulanya tidak diketahui sebelumnya. Kearifan lokal tersebut yaitu: 1. Lukar/lumukar/ma'lukar atau jaga negeri/desa, meliputi kegiatan menjaga keamanan desa, kantor desa, dan rumah Hukum Tua, menerima/mengantar surat di desa, serta sebagai penerima tamu desa/Hukum Tua, pelaksanaannya berdasarkan swadaya/sukarela masyarakat desa secara bergilir setiap hari (Rondonuwu, 2015). 2. Sumawang/pinontol sawang, berupa kegiatan masyarakat desa yang memberikan tenaganya untuk bekerja di kebun, sawah dan di rumah Hukum Tua untuk beberapa hari dalam satu tahun. Kegiatan tersebut merupakan wujud kebersamaan masyarakat atas balas jasa serta ungkapan terima telah berkorban, kasih karena Hukum Tua memimpin dan melayani masyarakat desa. Hukum Tua tidak diberi gaji, hanya memperoleh prosentase dari penagihan pajak. Selain ituHukum Tua berhak mengerahkan tenaga rakyat untuk membantunya tanpa bayaran (Suwondo, 1978:70-71). dimana 3. Kerja bakti (gotong-royong), berupa kegiatan membangun swadaya/sukarela masyarakat, yaitu berperan dalam kegiatan pemukiman, lingkungan membersihkan membersihkan pekuburan, lingkungan membersihkan lingkungan pasar desa, membuat atau memelihara prasarana jalan desa, tempat ibadah, gedung sekolah, puskesmas/pos kesehatan, pos kamling, dan saluran irigasi; desa atas HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini akan menjelaskan gambaran umum desa Warembungan, kearifan lokal yang ada di Minahasa, perkembangan kearifan lokal di desa Warembungan, peranan kearifan lokal dalam pembangunan desa Warembungan, dan strategi politik kebudayaan untuk melestarikan kearifan lokal di desa. 4. Mapalus, merupakan kegiatan tolong menolong yang dilakukan sesama anggota dalam kelompok mapalus (Supit, 1986:46). Kelompok mapalus terbentuk atas dasar adanya kepentingan yang sama diantara mapalus pertanian/nelayan, mapalus uang, mapalus bantuan duka, mapalus bantuan perkawinan, mapalus kelahiran anak, mapalus pembangunan keluarga (Taulu, 1951: 43-44; Turang, 1983:24). Bentuk dan keanggotaan tersebut misalnya: kelompok tani, kelompok rukun tetangga/warga anggotanya, kelompok seperti 396
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 (jaga/lingkungan), kelompok rukun keluarga, kelompok organisasi keagamaan, kelompok profesi. 3. Kerja bakti (gotong-royong) untuk pembangunan desamulai berkurang diikuti oleh masyarakat. Dengan kata tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa; terjadi penurunan lain, Jaga negeri dan kerja bakti, diwajibkan untuk dilaksanakan oleh penduduk desa laki-laki berumur 17 s/d 55 tahun atau tidak sekolah/bekerja, sedangkan sumawang/ pinontol sawang dan mapalus oleh penduduk desa laki-laki dan peremouan berumur 17 s/d 55 tahun atau tidak sekolah/bekerja. Kegiatan yang dilaksanakan pada keempat jenis kearifan lokal tersebut, berperan dalam pembangunan desa, khususnya jaga negeri, kerja bakti, dan mapalus. Ketiga kearifan lokal tersebut merupakan kegiatan yang berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar besarnya kesejahteraan masyarakat desa (sesuai definisi pembangunan desa dalam Permendagri No.114 tentang Pedoman Pembangunan Desa). Kearifan lokal tersebut merupakan wujud partisipatif yang dilaksanakan desa. masyarakat Pembangunan partisipatif yang mampu diwujudkan oleh masyarakat desa, sangat dibutuhkan bahkan merupakan modal utama dalam pembangunan desa. Dengan demikian, melalui koordinasi Hukum Tua, dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan, mampu mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial di desa (sesuai definisi pembangunan partisipatif dalam Permendagri No.114 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa) tahun 2014 dalam desa pembangunan 4. Mapalus, dimana terjadi penurunan jumlah kegiatan mapalus organisasi/kelompok pertanian, ekonomi dan sosial. dan Berdasarkan penjelasan diatas, hilangnya kearifan lokal di desa Warembungan, diikuti juga dengan penurunan nilai-nilai yang terkandung bahkan mendasari kegiatan- kegiatan sehubungan dengan kearifan lokal di masyarakat. Hilangnya budaya mapalus berdampak pada meningkatnya pengangguran, meningkatnya kemiskinan, berkurangnya kepemilikan lahan pertanian oleh penduduk desa, banyaknya lahan tidur, sehingga terjadi peningkatan konflik sosial, yang berakibat pada berkurangnya dalam pembangunan desaiii. partisipasi masyarakat Strategi Politik Kebudayaan Dalam Melestarikan Kearifan Lokal Minahasa Kearifan lokal di Minahasa, apabila tetap dipertahankan untuk dilaksanakan di desa Warembungan, dapat terwujudnya pembangunan desa yang membantu partisipatif dalam upaya mensejahterakan masyarakat desa. Kearifan lokal di desa Warembungan perlu dijaga dan dilestarikan, sehingga dapat terus menjadi warisan budaya di masa mendatang karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Seiring dengan perkembangan zaman, kearifan lokal juga telah mengalami perubahan. Berdasarkan hasil wawancara dengan para informanii diketahui bahwa di desa Warembungan, terdapat kearifan lokal yang sudah ditinggalkan masyarakat. Kearifan lokal tersebut yaitu: Jaga negeri/malukar, dimana sejak tahun 1990-an 1. tidak lagi dilaksanakan oleh masyarakat. Hilangnya kearifan kebijakan pemerintah desa yang menghentikan pelaksanaan jaga negeri, dengan alasan terdapat masyarakat desa yang tidak mau lagi memberikan tenaganya karena harus bekerja di luar desa. Jaga negeri kemudian diganti dengan kegiatan pos kamling yang dijaga oleh para hansip, wandra dan kambra. Sumawang/pinontol sawang, sejak tahun 2000-an tidak lagi dilaksanakan oleh masyarakat, dengan alasan bahwa Hukum Tua telah menerima gaji/tunjangan kesejahteraan dari dana desa. Bersamaan dengan hal tersebut, muncul perasaan malu dari Hukum Tua untuk menerima bantuan tenaga dari masyarakat desa. lokal tersebut, karena 2. Berbagai upaya perlu dilakukan sebagai strategi politik kebudayaan dalam melestarikan kearifan lokal minahasa (Zulkarnain dkk, 2008., Siswadi dkk, 2011., Alus, 2014). Agar supaya kearifan lokal di Minahasa seperti mapalus, kerja bakti dan jaga negeri dapat terus dilaksanakan sebagai pelestarian kebudayaan Minahasa, maka perlu dilakukan perencanaan untuk membuat: 1. peraturan pembangunan budaya di Minahasa. peraturan desa tentang pembangunan budaya yang mengacu pada peraturan daerah. Hal tersebut perlu dilakukan karena umumnya program di desa merupakan program propinsi/kabupaten. perlu dilakukan pelatihan kepemimpinan Hukum Tua agar mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi dari jaman ke jaman. yang mengatur daerah tentang 2. dari turunan 3. SIMPULAN Kearifan lokal di Minahasa dapat berperan dalam pembangunan desa apabila secara terus menerus mampu dijalankan oleh masyarakat desa. Kearifan lokal 397
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 di Minahasa mengandung nilai-nilai budaya yang patut di jaga dan dilestarikan sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang partisipatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan desa secara bersama- sama. Oleh sebab itu, diperlukan strategi politik kebudayaan dalam penerapannya, antara lain perlu menetapkan peraturan desa dan peraturan daerah tentang pelaksanaan kearifan lokal yang dapat meningkatkan kreatifitas kebudayaan. DAFTAR PUSTAKA Alus, Christeward. 2014. Peran lembaga adat dalam pelestarian kearifan lokal suku sahu di desa balisoan kecamatan sahu Kabupaten halmahera barat. Journal Acta Diurna Volume III (4) Juniarta, Hagi Primadasa., Edi Susilo., Mimit Primyastanto., 2013. Kajian Profil Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Pulau Gili Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Jurnal ECSOFiM Volume 1(1) Rondonuwu, B. 2015. Eksistensi Hukum Tua Pada Pemerintahan Desa (studi Tentang Hukum Tua Dlam Konsep Pemerintahan Yang Bertanggung Jawab di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara Periode Thun 1945-2014). Bandung: PPS Unpad Siswadi, Tukiman Taruna, Hartuti Purnaweni. 2011. Kearifan Lokal Dalam Melestarikan Mata Air (Studi Kasus di Desa Purwogondo, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal). Jurnal Ilmu Lingkungan Volue 9 (2): 63-68. ISSN 1829-8907 Pelestarian Sumberdaya Pesisir (Studi Kasus di Desa Panglima Raja Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau). Jurnal Agribisnis Kerakyatan Volume 1(1):69-84. Sibarani, Robert 2012. Kearifan Lokal: Hakikat, Peran dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan. Suhartini. 2009. Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan. Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 Prosiding Sungkharat Utit, Piboon Doungchan, Chantas Tongchiou, Banlue Tinpang-nga. 2010. Local Wisdom: The Development Of Community Culture And Production Processes In Thailand. International Business & Economics Research Journal. Volume 9 (11). Cresswell, J.W. 2013. (Cresswell, J.W. 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Fawaid. Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar). Penerjemah: Achmad Supit, Bert. 1986. Minahasa: Dari Amanat Watu Pinawetengan Sampai Gelora Mina Wanua. Jakarta: Sinar Harapan. Theresia, A., dkk. 2015. Pembangunan Berbasis Masyarakat: Acuan bagi Praktisi, Akademis, dan Pemerhati Pembangunan Masyarakat. Bandung: Alfabeta. Taulu, H.M. 1952 Adat dan Hukum Adat Minahasa. Tomohon: Jajasan Membangun. Zulkarnain, Asdi Agustar, Rudi Febriamansyah. 2008. Kearifan Lokal Dalam Pemanfaatan Dan Turang, J. 1983. Mapalus di Minahasa. Daerah Tk II Minahasa: Posko Koperasi Mandiri. iSumber register Desa Warembungan tahun 2015, dan hasil wawancara peneliti dengan AW selaku mantan (KepalaDesa) desa Warembungan Hukum Tua kecamatan Pineleng kabupaten Minahasa, tanggal 8 Juni 2016 iiAK selaku wakil ketua BPD desa Warembungan, tokoh tanggal 5 Maret masyarakat. Hasil wawancara Tuadesa 2016;AW selaku mantan Hukum Warembungan, tokoh masyarakat. Hasil wawancara tanggal 8 Juni 2016; FT selaku Hukum Tuadesa Warembungan. Hasilwawancaratanggal 29 September 2016. WR selaku sekertaris BPMJ GMIM Sion Warembungan, tokoh agama, mantan sekertaris desa. iiiNT selakuKepala Bidang Pemerintahan Desa BPMPD Kab. Minahasa. Hasil wawancara tanggal 12 Maret 2016; 398
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 MODEL PENGELOLAAN MADRASAH MANDIRI BERBASIS KEARIFAN LOKAL Junardi Harahap Budi Rajab Budhi Gunawan Opan S. Suwartapradja Departemen Antropologi, Universitas Padjadjaran Abstrak Madrasah adalah sebuah institusi pendidikan yang bergerak di bidang religi dan merupakansalah satu ujung tombak dalam pendidikan berbasis agama mulai dari pedesaan hingga perkotaan. Madrasah mempunyai kemampuan untuk mencetak para anak bangsauntuk semakin berkarakter. Pendidikan berkarakter berbasis agama sebenarnya berasal dari budaya dan akar budi masyarakat serta falsafah bangsa Indonesia. Artinya, madrasah tidak lepas dari budaya masyarakat setempat yang menjadikannya sangat dekat dengan kearifan lokal budaya bangsa.Madrasah adalah sebuah aset budaya lokal yang harus terus tetap dijaga dan dijadikan sebagai institusi yang terus bergerak di bidang karakter agama serta terus dijadikan sebagai salah satu ujung tombak tolak ukur peradaban bangsa berkarakter agama.Yang secara budaya bangsa Indonesia madrasah memiliki kontribusi yang berorientasi pada membangun peradaban bangsa. Pertanyaan dalam artikel ini adalah bagaimana model pengelolaan madrasah mandiri berdasarkan kearifan lokal bangsa.Metodologi dalam artikel ini adalah menggunakan data pengabdian masyarakat dengan dan metode wawancara.Hasil dari artikel ini menyatakan bahwa model pengelolaan madrasah mandiri bagi menghidupi madrasah secara mandiri yang berbasis kearifan lokal adalah dengan memelihara domba Garut dan membuat usaha mandiri seperti kios.Dengan model ini madrasah mampu menghidupi dan mengelola madrasah secara mandiri. Implikasi dari artikel ini adalah memberikan masukan bagi pengelolaan madrasah secara mandiri lokal melalui usaha dengan berbasis kearifan pemeliharaan domba Garut dan bentuk usaha lainnya. kualitatif dengan observasi dicapai dalam pendidikan berdasarkan agama.Hal penting yang perlu diingat bahwa menjadikan sebagai bagian penting di dalam madrasah masyarakat.Tujuan di dalam penulisan artikel ini sebagai untuk menjadikan madrasah adalah kebanggaan sifat dengan religiusitasnya.Madrasah merupakan sebuah institusi yang bergerak di bidang pendidikan agama yang membawa masyarakat untuk memperoleh pencerahan yang lebih baik di dalam pendidikanagama, tentu hal ini akanmemberikan perubahan pendidikanmasyarakat yang lebih baik. Keberadaan madrasah telah membawa masyarakatkepada perubahan pendidikan berkarakter agama yang lebih baik. bangsa, Madrasah sebagai sebagai institusi yang banyak didirikan oleh inisiatif dari masyarakat telah banyak memberikan kontribusi kepada pendidikan berteraskan agama di pedesaan dan di perkotaan. Keberadaan madrasah akhirnya memberikan korelasi positif terhadap masyarakat yang membawa kebaikan dan keberkahan pendidikan di masyarakat. Meskipun, di sana sini terdapat persoalan di dalam tubuh madrasah, terlebih-lebih berkaitan dengan pengelolaandan pendanaan. Namun, lambat laun hal tersebut dapat diselesaikan dengan adanya musyawarah yang dilakukan. Salah satu bentuk penyelesaian persoalan, tersebut coba dipecahkan di dalam artikel ini, yaitu mengenai model pengelolaan madrasah. Model pengelolaan madrasah sangat penting untuk melihat bagaimana baiknya membangun madrasah dengan model kearifan lokal yang ada yang tentu akan membawa madrasah sebagai sebuah institusi dengan pengelolaan yang lebih baik. METODE Kata kunci: Masyarakat, madrasah, mandiri, kearifan lokal dan pengelolaan PENDAHULUAN Madrasah merupakan sebuah institusi yang bergerak di dalam dunia pendidikan.Madrasah adalah sebuah lembaga yang berdasarkan kepada pendidikan yang berteraskan kepada agama bersifat religius yaitu agama Islam.Agamalah berdirinya pendidikan berbasis religi tersebut, yang bernama madrasah.Madrasah sebuah telah candradimuka bagi berhasilnya tujuan yang ingin yang melandasi menjadi Metode yang digunakan di dalam artikel ini adalah metode kualitatif dengan sumber data berasal dari hasil pengabdian masyarakat dengan sumber informasi dari informan dan juga dari hasil observasi di lapangan.Hasilnya adalah sebuah olahan mengenai konsep dan model pengelolaan madrasah yang ideal yang baik untuk mengelola madrasah sehingga dapat menghidupi pengelolaan madrasah dengan baik. 399
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari kajian menunjukkan akan ada model yang cukup baik yang berdasarkan kepada budaya bangsa yaitu yang melekat seperti pemeliharaan domba garut yang mesti tetap harus dijaga dengan baik dan sesuai dengan dasar dan juga kemampuan yang harus tetap dilakukan dengan sebaik-baiknya. Kearifan tradisional yang mesti dijalankan dan dijadikan sebagai sumber dari berbagai hal yang harus dilakukan dengan baik.Masyarakat yang menjalankan banyak hal yang membawa kepada perubahan besar di dalam masyarakat yang mempelajari.Untuk madrasah sendiri menurut Kosim(2007:45-46), yang memaparkan sejarah awal kemerdekaan yang menjadikan madrasah dan pesantren sebagai tonggak pendidikan agama di Indonesia, salah satunya adalah madrasah yang punya sejarah penting bangsa kita. penting madrasah pada masa Hasil dan pembahasan yang ingin disampaikan bahwa madrasah dengan memperhatikan hal pendanaan bagi madrasah.Hal ini sejalan dengan pandangan yang diberikan oleh Nasikun (1995:19) banyak institusi yang terkendala akibata masalah teknis, sehingga sukar untuk berkembang. Sehingga fungsi madrasah tetap pada fungsi perubahan masyarakat dengan berlatar belakang kepada masalah religi yang sudah berakar sejak lama pada masyarakat kita.Akar dari religi yang telah berakar tersebut tentu juga berhubungan dengan budaya setempat yang memiliki akar yang kuat pula. Di dalam pembahasan yang akan disampaikan dalam artikel ini pula akan melakukan analisis sesuai dengan budaya masyarakat yang berbasis kepada religi masyarakat setempat. Masyarakat setempat mesti menjadi prioritas utama dalam analisis yang akan dibuat di dalam artikel ini. Artinya masyarakat setempat memiliki keistimewaan yang ada sejak ratusan tahun yang lalu berhubungan dengan budaya setempat yang berakar sejak lama. Tentu hal tersebutlah yang akan dijadikan pisau analisis model yang akan dikembangkan di dalam artikel ini. perlu dipertimbangkan awalnya yaitu melakukan Masyarakat, budaya dan agama adalah bahasan yang menarik karena menyentuh ke bagian yang terdalam dalam masyarakat kita. Bisa dibayangkan bagaimana ketiga unsur ini menyatu di dalam masyarakat dan menjadi sebuah kesatuan yang utuh dan termaktub di dalam sebuah masyarakat yang membawa kepada terimplementasikannya semua unsur dengan baik pada masyarakat yang apalagi hal tersebut digunakan dengan baik akan mudahlah semua program dilakukan dengan baik. Model yang dikembangkan disini yang berhubungan dengan ketiga komponen tersebut sehingga mudah terimplementasi dengan baik. Masyarakat mempunyai budaya yang telah mengakar begitu kuat yang menjadi hal penting di dalam masyarakat yang membawa pengaruh penting di dalam masyarakat kita. Pengelolan madrasah dengan melibatkan masyarakat sangat penting, karena madrasah merupakan sebuah bagian yang penting dalam masyarakat yang membawa banyak pengaruh pada masyarakat kita. Masyarakat kita mempunyai banyak kearifan lokal yang mesti tetap dijaga dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah ada.Yang tentunya membawa banyak perubahan besar dalam masyarakat kita, yang mempunyai banyak pengaruh bagi masyarakat kita.Masyarakat kita berdasarkan kepada sebuah kebudayaan yang mesti dilestarikan dengan banyak hal dan mesti dilestarikan.Karena masyarakat bangsa kita adalah masyarakat yang sangat tergantung pada tradisi yang berangkat dari kearifan lokal bangsa yang terus terjamin.Bangsa yang besar adalah bangsa yang menjadikan sumber daya dan juga segala tetap dipertahankan dan digunakan dengan baik. Masyarakat akan merespons baik bila dilakukan melalui pendekatan budaya hal coba dikembangkan di dalam artikel ini. Dengan metode yang digunakan adalah domba garut sebagai prioritas untuk pengembangan madrasah dan juga pengelolaan madrasah. Beternak domba telah menjadibudaya dalam masyarakat kita, dengan memelihara domba akan membawa nilai budaya telah masuk ke dalam masyarakat sehingga model yang digunakan juga menjadi lebih baik. Domba adalah sebuah budaya yang telah berjalan cukup lama pada budaya sunda, yang menjadikan ternak yang ternak domba sebagai dipelihara oleh masyarakat yang tentu akan membawa hal kesejahteraan dan ekonomi bagi masyarakat. Hal ini yang menjadi landasan bagi masyarakat untuk beternak domba garut karena memang karena telah menjadi budaya yang telah lama.bagi masyarakat. Masyarakat tentu akan suka bila pengelolaan sangat berhubungan dengan budaya dari masyarakat yang bersangkutan kepada pengelolaan yang lebih baik karena berhubungan budaya. Dengan budaya masyarakat setempat dan tentu tidak akan memperoleh penentangan dari masyarakat setempat yang membawa kepada perubahan dalam daya fikir akan membawa pengelolaan akan lebih mudah karena menggunakan kearifan lokal masyarakat setempat.Sebelumnya juga kajian sebelumnya juga telah dilakukan seperti Mulyanto, Suwartapradja & Wijanti (2011)& Harahap, Suwartapradja& Mulyanto (2012). Model yang digunakan seperti tergambar di Junardi Harahap et al(2016:15), yang dalam mengambarkan mengenai model yang dikembangkan seperti di bawah ini: sumber daya lokal yang harus itulah akan membawa tentu 400
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 MODEL MADRASAH MANDIRI MANAJEMEN MODEL PENGELO- LAAN MANAJE- MEN MADRASAH MASYARAKAT PENGELOLAAN BERBASIS USAHA DOMBA institusimadrasah keberadaan dapatmerasakan tanpaharus bingung dengan pembiayaan madrasah karena sudah dipenuhi pembiayaan dan juga hal lainnya dari pengelolaan madrasah yang berdasarkan kepada pemeliharaan domba untuk menghidupi operasional pembiayaan madrasah.Madrasah adalah sebuah institusi yang bergerak di bidang pendidikan masyarakat sehingga dapatmemberikan pemberdayaan yang baik tentu dengan pengelolaan dan model pengelolaan yang dikembangkan diatas. UCAPAN TERIMA KASIH PIHAK DESA MADRASAH Sumber: Junardi Harahap et al(2016:10) Ucapan terima kasih kepada LPPM UNPAD yang telah memberikan dana buat melakukan pengabdian kepada masyarakat. Ucapan terima kasih kepada Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. Domba merupakan hewan yang telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat kita, terlebih-lebih yang namanya domba garut yang telah menjadi icon yang telah lama dan berakar di dalam kehidupan masyarakat kita.Pemeliharaan hewan telah membawa perubahan yang lebih baik pada mata pencaharian pada masyarakat kita, sehingga hewan domba adalah sebuah bentuk mata pencaharian yang sangat menjanjikan bagi masyarakat kita.Sebuah pengelolaan dapat berjalan dengan baik bila sebuah program berjalan sesuai dengam budaya msyarakat sangat setempat.Supa'at memerlukan manajemen pendanaan madrasah dan manajemen skill madrasah.Maka Rochmawati (2012:163), skill yang diberikan yaitu bersangkut paut dengan pelajaran karakter agama. Dari sini pulah berangkat ide-ide untuk membuat sebuah manajemen pengelolaan madrasah yang baik.Karena semua yang dilakukan untuk pengelolaan madrasah sesuai dengam budaya masyarakat setempat yaitu dengan berdasarkan kepada berakar yang cukuplamadi.masyarakat pengelolaan madrasah, dengan memakaikearifan lokal yang ada pada masyarakat kita. Hal ini mutlak diperlukan untuk memperoleh penanganan yang serius darimasyarakat sehinggapengelolaan madrasah dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpaterkendaladengan masalah biaya dan lain sebagainya. ini, (2008:48), madrasah budaya telah dalam DAFTAR PUSTAKA Harahap, J., Rajab, B., Gunawan, B., & Suwartapradja, O.S. (2016).Laporan Kemajuan Pengabdian Pada Masyarakat(PPM) Prioritas. Manajemen Pengelolaan Madrasah Mandiri Al Furqon. Jatinangor: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran. Harahap, J., Suwartapradja, O.S & Mulyanto, D. (2012). Pengelolaan Madrasah Diniyah Ibtidaiyah(MDI) Al Furqon Menuju Madrasah mandiri. Jatinangor: Laporan PKM LPPM UNPAD. Kosim, M. Indonesia. (Pertumbuhan dan Perkembangan). Tadris.2. (1): 41-57. (2007). Madrasah di Rochmawati, I. (2012). Optimalisasi Peran Madrasah Dalam Nilai Pengembangan Masyarakat. Pedagogia 1, (2):161-171. Nasikun.(1995). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT. Sistem RajaGrafindo Persada. Mulyanto, D., Suwartapradja, O.S & Wijanti, D.T. (2011). Pengelolaan Madrasah Diniyah Ibtidaiyah(MDI) Al Furqon Menuju Madrasah Mandiri(Tahap 1). Laporan PKM LPPM UNPAD. Supa'at. (2008). Paradigma Baru Pengelolaan Madrasah. Kepemlilikan Islam, 3, (1):35-57. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diuraikan dalamartikel ini adalah modelpengelolaan yang baik dalam pengelolaan madrasah untukkawasan Jawa Barat terutamanya pada maayarakat desaadalah dengan pengelolaan yang masyarakat juga terlibat dalam pemeliharaan domba garut di dalamnya.Artinya di dalam pengelolaan madrasah pihakustad dan ustazah terlibat pula di dalam memelihara domba untukmenghidupi madrasah terkendala dengan biaya.Masyarakat tanpaharus 401
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pemilihan Wali Jorong Langsung Dan Implikasinya terhadap Budaya Politik Nagari Irawati Fisip Universitas Andalas Abstrak Tulisan ini memfokuskan kajian pada perkembangan demokrasi lokal dilihat dari nilai-nilai demokrasi yang dikembangkan dalam ranah desentralisasi di Indonesia yang cenderung mengedepankan prinsip partisipasi individu yang termanifestasi nyata dalam mekanisme pemilihan pejabat eksekutif daerah dengan model pemilihan langsung. Model pemilihan Kepala Daerah langsung yang kemudian diadopsi juga untuk model pemilihan pejabat eksekutif di pemerintahan Nagari (Wali Nagari/Wali Jorong) di Sumatera Barat. Padahal situasi sosial-politik pada level Pemerintahan Daerah jauh berbeda dengan situasi sosial-politik pada level Nagari. Konsep pemilihan langsung ini diadopsi dari konsep demokrasi liberal yang memegang prinsip partisipasi individual sebagai salah satu ukuran kualitas demokrasi. Tak jarang model pemilihan langsung ini menunculkan konflik seperti yang terjadi dalam pemilihan Wali Jorong Padang Kunyik, Nagari Kamang Mudik Kabupaten Agam. Tulisan ini bertujuan menjelaskan implikasi model langsung dalam pemilihan Wali Jorong pemilihan terhadap karakteristik budaya demokrasi masyarakat di tingkat Nagari. Studi dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Data primer diperoleh dari hasil wawancara mendalam, sedangkan data skunder didapat dari dokumentasi. sebelumnya pemilihan Wali Jorong dilaksanakan dengan sistem musyawarah tetapi dukungan itu tidak bisa lepas dari basis komunal (suku). Representasi seseorang didasari oleh representasi komunal, bukan representasi individual. Masyarakat Nagari yang melandaskan kehidupan pada kekuatan hubungan komunal, "dipaksa" untuk memahami dan mempraktekkan model demokrasi yang tidak berakar pada kultur politik setempat. Akibat pengadopsian pemilihan langsung Wali Jorong terjadi kompetisi yang bebas, secara langsung dengan prinsip one man, one vote, menimbulkan rasa permusuhan "perang dingin" antar kandidat maupun antar pendukung yang sebenarnya mereka saling bertetangga. Bahkan bukan suatu keniscayaan antara pendukung. Penerapan nilai demokrasi yang berbeda dengan nilai-nilai masyarakat sendiri menghilangkan Pada periode-periode akan menimbulkan konflik prinsip musyawarah dalam komunal sebagai bentuk demokrasi deliberatif masyarakat Nagari. Kata kunci: pemilihan langsung, wali jorong, konflik, demokrasi, budaya politik, nagari PENDAHULUAN Kebijakan desentralisasi di Indonesia membawa perubahan besar bagi penyelanggaraan pemerintahan dan perkembangan demokrasi lokal. Desentralisasi dalam konteks Indonesia diyakini sebagai sebuah cara untuk membangun pemerintahan yang efektif, mengembangkan pemerintahan yang demokratis, menghargai berbagai keragaman lokal, menghormati dan mengembangkan potensi penghidupan masyarakat lokal, serta memelihara integrasi nasional (Eko, 2003:2). Semangat ini mewadahi keinginan masyarakat daerah untuk membentuk pemerintah yang sesuai dengan karakter mereka sendiri. Perubahan UU No 22 tahun 1999 dengan UU No 32 tahun 2004 secara konseptual berusaha untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan pengembangan demokrasi lokal. Salah satu wujud keinginan tersebut terlihat pada pasal yang mengatur tentang pemilihan pejabat eksekutif daerah dengan model pemilihan langsung. Konsep ini diadopsi dari konsep demokrasi liberal yang memegang prinsip partisipasi individual sebagai salah satu ukuran kualitas demokrasi. Banyak kajian para ahli yang menjelaskan desentralisasi dan proses demokrasi lokal di Indonesia dari berbagai pendekatan. Kajian tersebut ada yang menunjukkan sikap pesimis dan sikap optimis terhadap perkembangan desentraliasi di Indonesia. Di antaranya Hidayat (2007) tentang desentralisasi dalam mencoba menjelaskan setempat. Studi Hidayat perspektif elite negara menunjukkan pelaksanaan desentralisasi ditandai oleh tawar-menawar dan koalisi antara elit lokal dan tidak bisa disangkal bahwa proses pengambilan keputusan juga cenderung terkonsentrasi di tangan beberapa orang, terutama mereka yang berada pada Pemerintah Daerah dan DPRD. Baswedan (2007) mempelajari tentang hubungan antara desentralisasi dan proses demokratisasi. Baswedan menemukan bahwa pelaksanaan otonomi daerah tidak secara langsung meningkatkan partisipasi lokal. Otonomi daerah mengalihkan fokus politik 402
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 perhatian dari isu-isu nasional menjadi isu-isu politik regional. Temuan lain mengindikasikan bahwa tingkat response pemerintah dipengaruhi oleh jumlah penduduk. juga Berkaitan dengan menemukan bahwa transparansi pemerintah berkaitan dengan tingkat keasadaran publik terhadap politik (2012) mencoba menjelaskan paradoks desentralisasi dilihat dari pelayanan publik dan pengambilan keputusan. Lele berkesimpulan bahwa pelaksanaan desentralisasi di Indonesia jarak antara pemerintah dan masyarakat semakin jauh. Artikel ini berpendapat bahwa paradoks jarak tersebut terjadi akibat rekayasa kelembagaan. Setidaknya terdapat dua hal yang menyebabkan kondisi tersebut, pertama terkait dengan politik pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang lebih menguntungkan pemerintah pusat. Faktor kedua adalah pengaturan hubungan antara pemerintah daerah dengan masyarakat di mana hampir tidak ada jalan bagi masyarakat setempat untuk menuntut pertanggungjawaban pemerintah yang lalai menjalankan tugasnya. isu transparansi, Baswedan tingkat lokal. Sedangkan Lele tampaknya justru membuat Kajian Lele dan Hidayat menunjukkan pandangan yang pesimis desentralisisi. Sedangkan kajian Baswedan memperlihatkan pandangan perekembangan yang desentralisasi dan demokrasi di Indonesia. Berangkat dari dua pandangan ini yang kontradiktif ini, terutama kajian Baswedan, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang kaitan desentralisasi dan demokrasi lokal. Peneliti memfokuskan kajian pada perkembangan demokrasi lokal dilihat dari nilai-nilai demokrasi yang dianut dan dikembangkan dalam ranah desentralisasi di Indonesia yang cenderung mengedepankan prinsip partisipasi individu. Prinsip partisipasi individual ini termanifestasi nyata dalam mekanisme pemilihan pejabat eksekutif daerah dengan model pemilihan langsung. Konsep ini diadopsi dari konsep demokrasi liberal yang memegang prinsip partisipasi individual sebagai salah satu ukuran kualitas demokrasi (Held: 2007). terhadap perkembangan sangat optimis terhadap Model pemilihan Kepala Daerah langsung yang kemudian diadopsi juga untuk model pemilihan pejabat eksekutif di Nagari (Wali Nagari/Wali Jorong) di Sumatera Barat. Padahal situasi sosial-politik pada level Pemerintahan Daerah jauh berbeda dengan situasi sosial- politik pada level Nagari. Pemerintahan Nagari yang dirancang di Sumatera Barat pasca reformasi, dipahami dengan mengunakan cara pandang desentralisasi dan demokrasi lokal untuk memaknai dan membingkai transformasi Nagari di Sumatera Barat. Pertama, Nagari dapat dipahami dengan kerangka pemerintahan sendiri yang berbasis (self-governing community). Artinya (kemandirian) dalam Nagari mempunyai otonomi membangun organisasi kekuasaan dan pemerintahan keputusan sendiri, lokal, mengelola secara mandiri, mengelola sumberdaya lokal sendiri, mengelola interaksi sosial, mempunyai pola pengelolaan konflik dan sistem peradilan sendiri. Self-governing community, pada prinsipnya sebelum Nagari diintegrasikan ke dalam negara, yang dikerangkai dengan aturan (hukum) adat. Mengikuti hukum nasional, self- governing community berarti sebagai bentuk kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai hak dan kewenangan sesuai dengan asal-usulnya. keleluasaan mengambil pemerintahan sehari-hari telah hidup lama Kedua, ketika Nagari sudah masuk ke dalam formasi besar negara-bangsa Indonesia, maka konsep subsidiarity sangat penting untuk memaknai ulang keberadaan Nagari. Nagari sekarang berbeda dengan Nagari dulu. Nagari dulu sangat otonom, mempunyai self-governing community bagaikan "republik kecil" yang terbebas dari kekuasaan pusat. Nagari sekarang tidak sepenuhnya otonom dari struktur negara. Struktur negara yang telah melakukan desentralisasi kekuasaan, hirarkhis kewenangan dan sumberdaya pada Nagari. Dengan kalimat adalah "pemberian" negara. Karena itu, untuk membangkitkan (revitalisasi) "republik kecil", konsep subsidiarity adalah jawabannya. Sebagai sebuah prinsip politik, subsidiarity bukan sekadar berbicara tentang pembagian kewenangan ke unit pemerintahan yang lebih rendah, melainkan berbicara tentang pengambilan keputusan dan penggunaan kewenangan secara mandiri oleh unit pemerintahan atau komunitas yang paling rendah lain, otonomi Nagari sekarang semangat Dalam konteks subsidiarity ini, maka sangat penting melihat kajian tentang pengembangan demokrasi dengan menggunakan konsep demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai kultural masyarakat Nagari itu sendiri. Pengembangan demokrasi dengan konsep pemberian dari jelas akan menghilangkan pemerintah kesempatan masyarakat Nagari untuk memiliki kewenangan sendiri secara mandiri. Penyeragaman model pemilihan pemimpin politik Nagari (Wali Nagari/Wali Jorong) secara langsung, perlu dilakukan mengkajian terkait dengan karakteristik budaya masyarakat Nagari yang memiliki kekuatan hubungan komunal. lebih atas, Di beberapa Nagari, pemilihan pemimpin politik Nagari (Wali Nagari/Wali Jorong) secara langsung yang berlangsung secara demokratis sering harus dibayar dengan risiko sosial dan politik yang mahal, seperti munculnya dendam pribadi yang terus dibawa, serta permusuhan "perang dingin" antar kandidat maupun antar pendukung yang sebenarnya mereka saling bertetangga. 403
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Bahkan bukan suatu keniscayaan akan menimbulkan konflik antara pendukung seperti terjadi dalam Pemilihan Wali Jorong Padang Kunyik Nagari Kamang Mudik, kabupaten Agam pada tahun 2015. Risiko sosial dan politik yang muncul tidak berdiri sendiri, tetapi memiliki keterkaitan dengan proses politik dan kondisi sosial yang ada pada masyakat tersebut. Masyarakat Nagari yang melandaskan kehidupan pada kekuatan hubungan dan komunal, mempraktekkan model demokrasi yang tidak berakar pada kultur politik setempat. Masyarakat Nagari dipaksa untuk memahami mekanisme politik dalam pemilihan pemimpin sesuai dengan konsep demokrasi dengan prinsip one man one vote. Jika dikaji dari sisi tujuan desentralisasi yang diyakini membangun pemerintahan yang efektif, mengembangkan pemerintahan yang demokratis berbasis pada masyarakat, jelas kenyataan penyeragaman model pemilihan Wali Jororng langsung ini menjadi sangat kontradiktif dengan semangat tersebut. "dipaksa" untuk memahami Persoalan yang hendak dijadikan fokus penelitian ini meliputi, yaitu: pertama, Mengapa terjadi konflik setelah pemilihan langsung Wali Jorong Padang Kunyik Nagari Kamang Mudik, kabupaten Agam pada tahun 2015? Kedua, Apa implikasi model pemilihan Wali Jorong langsung terhadap budaya demokrasi masyarakat Jorong Padang Kunyik Nagari Kamang Mudik? METODE Penelitian tentang konflik pemilihan Wali Nagari langsung dan implikasinya terhadap budaya masyarakat Nagari ini, merupakan penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer direncanakan dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) dan penelitian ini juga mengunakan sumber tertulis (data sekunder) seperti sumber dari arsip, dokumen pribadi, dokumen resmi, majalah ilmiah, dan seterusnya. Untuk pengambilan ini digunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Oleh karena penelitian ini ingin menemukan nilai-nilai budaya masyarakat yang terkait dengan mekanisme pemilihan pemimpin politik di Nagari, maka penggunaan teknik ini dianggap sesuai dengan tujuan penelitian. Informan penelitian dipilih secara sengaja (purposive) berdasarkan kedudukan mereka pemilihan langsung dan kedudukannya dalam Wali Jorong masyarakat. Untuk menemukan nilai-nilai masyarakat peneliti mengunakan tokoh masyarakat sebagai sumber informasi yang nantinya akan memberikan penjelasan tentang nilai-nilai budaya dan prakteknya di Nagari, maka proses penarikan informan dilakukan dengan menggunakan teknik snowball dan berakhir hingga pada informan dalam penelitian titik jenuh tertentu dengan ditemukannya suatu pola yang berulang atas jawaban dari pertanyaan yang diajukan ke informan tersebut. Kesimpulan dari analisis yang dilakukan terkait pada gabungan data yang didapat dari informan (emik) dan interpretasi peneliti (etic) terhadap data lapangan tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Nagari dalam Konteks Desentralisasi Otonomi daerah sebagai bentuk desentralisasi politik menjadi pilihan paling tidak ada tiga alasan utama, Pertama dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. Desentralisasi dianggap mampu memangkas rigiditas birokrasi dan meningkatkan otoritas pemerintah daerah sehingga pelayanan terhadap masyarakat semakin efektif. Kedua desentralisasi diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sehingga dapat tercipta partisipasi masyarakat dalam proses perumusan kebijakan. Ketiga dalam rangka demokratisasi sistem pemerintahan. Diyakini bahwa demokratisasi pada tingkat nasional tidak dapat bertahan kokoh tanpa ditopang oleh demokrasi ditingkat daerah (Hidayat,2007: 238-240). Alasan ini menunjukkan bahwa pembangunan demokrasi lokal merupakan salah satu tujuan dari kebijakan desentralisasi yang penting. Ada keterkaitan yang signifikan antara demokrasi pada tingkat lokal dengan kekokohan demokrasi negara. Desentralisasi dan otonomi daerah tidak hanya berurusan dengan persoalan pembagian kewenangan dan keuangan dari pusat ke daerah, melainkan juga hendak membawa negara lebih dekat pada masyarakat atau membuat demokrasi lokal bekerja (akuntabilitas lokal, transparansi, responsivitas dan partisipasi masyarakat) (Eko: 2003a). Namun demokrasi dalam pengertian ini tidak hanya sebatas penyerahan kewenangan dan pemilihan pemimpin secara langsung. Tetapi yang menjadi terpenting adalah bagaimana desentralisasi pada pemerintahan daerah mampu menjamin keterlibatan dan kepentingan masyarakat keseluruhan dalam proses politik atau memperkuat posisi rakyat. Tidak hanya sebatas terlibat dalam pemungutan suara semata. Salah satu tema sentral kebangkitan desentralisasi dan demokrasi lokal di Sumbar adalah "Kembali ke Nagari", yakni kembali ke identitas dan komunitas politik lokal yang desentralistik dan demokratis. Pemahaman akan perubahan yang inilah kemudian yang menciptakan sistem pemerintahan Nagari yang diberlakukan pada tahun 2000 menggunakan konsep sistem politik modern yang digabungkan dengan kultur tradisional. Konsep 404
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pemerintahan Nagari seperti yang diatur dalam perda No. 9 Tahun 2000 menganut prinsip trias politica dalam politik modern. Konsep dalam perda ini sendiri mengakomodir sistem politik modern yang digabung dengan struktur kultur Minangkabau. Adanya pemerintahan Nagari yang terdiri dari lembaga legislatif (BPAN), Lembaga eksekutif (Wali Nagari) dan yudikatif dalam batasan tertentu (KAN), yang disandingkan dengan pengakomodiran kultur kepemimpian Tali Tigo Sapilin, Tungku Tigo Sajarangan sebagai orang-orang yang mengisi lembaga-lembaga tersebut. ini masih dimungkinkan membentuk organisasi sosial lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga keputusan untuk menjadikan Nagari menjadi pemerintahan terendah ini menimbulkan harapan yang sangat besar dari semua lapisan masyarakat Minangkabau untuk menciptakan sistem pemerintahan Nagari yang berakar pada kultur mereka yang sajak lama dianggap demokratis. demokrasi model Nagari Minangkabau lama yang memang diakui sebagai model yang ideal baik oleh masyarakatnya sendiri maupun pihak luar. minangkabau dengan Selain lembaga-lembaga Image Tengku Rika dkk (2011) menyimpulkan bahwa didalam Nagari, perangkat Nagari dan masyarakat serta lembaga Nagari bisa membuat sebuah komitmen bersama dengan mengadopsi nilai-nilai budaya lokal dalam membangun Nagari dengan prinsip integritas. Praktek nilai-nilai bekerja pada level masyarakat awam dan dijadikan patokan perilaku bagi semua aktor-aktor dalam lembaga- lembaga yang ada di Nagari seperti Wali Nagari dan perangkatnya sebagai eksekutif, Badan Musyawarah Nagari sebagai unsur legislatif dan Kerapatan Adat Nagari sebagai unsur yudikatif. Dalam prakteknya nilai- nilai budaya lokal dalam lembaga adat dan lembaga Nagari yang bersifat formal ternyata bisa menjembatani kepentingan yang berbeda antara penghulu yang bergelar rajo dengan wali Nagari sebagai institusi pemerintahan formal. Di Nagari ini masyarakat diberikan ruang publik yang sangat bebas dan menyalurkan aspirasi dan pendapatnya, ruang publik itu dikelompokan jadi dua yaitu ruang publik untuk mengurus segala bentuk masalah adat dan budaya, sako dan pusako terletak di lembaga Adat (KAN) dan ruang publik untuk masalah formal serta adminsitrasi pemerintahan terletak di pemerintahan Nagari. Artinya masyarakat Sumatera Barat sendiri sudah dianggap memliki social capital yang cukup kuat untuk mendukung penciptaan demokrasi tersebut. Penciptaan struktur demokratis itu menjadi tidak cukup ketika tidak didukung oleh kekuatan kultural yang memungkinkan bekerjanya lembaga-lembaga tersebut secara maksimal. Membuat desentralisasi dan demokrasi bekerja lebih baik tidak cukup hanya disandarkan pada kebijakan yang responsif dan partisipatif), demokratis komitmen elite lokal, atau capacity building bagi pemerintah daerah, melainkan juga harus digerakkan oleh modal sosial dalam sektor masyarakat sipil. Mungkin perspektif yang dikembangkan oleh Robert Puttnam tentang social capital menjadi salah satu (1993) pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkaji apakah sistem pemerintahan Nagari di Sumatera Barat mampu menciptakan demokrasi secara substantif. (akuntabel, Demokrasi Komunitarian dan Proses Deliberasi Berbasiskan Kultur Demokrasi adalah cara atau seni "pergaulan hidup" untuk mencapai kebaikan bersama. Banyak orang memahami bahwa prinsip dasar demokrasi adalah kebebasan individu. Tetapi idelanya prinsip dasar demokrasi adalah mendengarkan dan menghargai orang Jika demokrasi dimaknai sebagai pemerintahan rakyat, maka pemerintah harus banyak mendengarkan suara rakyat dalam mengambil keputusan dan bertindak. Sebagai seni pergaulan hidup demokrasi bisa diwujudkan dalam level prosedural dan kultural (Eko, 2003b). Demokrasi terkait dengan mekanisme prosedural antara pembuatan keputusan, penentuan pemimpin, dan artikulasi kepentingan masyarakat. Demokrasi pada level kultural terkait dengan budaya atau tatakrama (fatsoen) pergaulan hidup sehari-hari dalam arena masyarakat sipil. Ini terbuka, egalitarian, bertanggungjawab, mutual trust, kepedulian warga, kompetensi politik, dan seterusnya. lain. lain tercermin dalam kultur yang toleran, Pemikiran dan penerapan demokrasi prosedural sangat beragam karena dipengaruhi oleh dua tradisi pemikiran: demokrasi liberal dan demokrasi komunitarian. Menurut tradisi liberal, demokrasi prosedural diukur dengan bekerjanya tiga nilai penting: kontestasi (kompetisi), liberalisasi dan partisipasi. Ketiga elemen ini berbasis pada individualisme dan semangat kebebasan individu. lahir sebagai kritik atas Demokrasi komunitarian demokrasi liberal, karena demokrasi liberal ini dinilai menjadi yang melakukan universal penyeragaman praktek demokrasi prosedural di seluruh dunia. Orang di manapun akan mengatakan bahwa demokrasi adalah kebebasan individu, pemilihan secara bebas, dan partisipasi. Jarang sekali orang yang berargumen bahwa demokrasi adalah metode untuk mencapai kolektif. Tradisi komunitarian, yang peka terhadap masalah ini, memaknai demokrasi secara partikularistik dengan memperhatikan hegemoni kebersamaan secara 405
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 keragaman budaya, struktur sosial, sistem ekonomi dan setiap negara. Dua penganut demokrasi sejarah komunitarian, Barber (1984), menyatakan bahwa individualisme liberal cenderung merusak kewarganegaraan dan menafikkan civic virtue. Artinya, semangat individualisme liberal itu tidak mampu memberikan landasan yang kokoh bagi kebebasan dan kesetaraan warga dalam bingkai demokrasi komunitas (Eko,2003b). Penganut komunitarian yakin bahwa rakyat selalu berada dalam ikatan komunal ketimbang individualistik. (1983) dan Walzer pengaktifan peran kelompok-kelompok sosial, forum warga, serta jaringan antarkelompok, yang bukan saja untuk keperluan self-help kelompok, tetapi juga sebagai wahana awareness warga, civic engagement dan partisipasi dalam urusan pemerintahan di tingkat komunitas (Eko,2003c). Elemen-elemen komunitarian memungkinkan yang dinamis penyelenggaraan dan (bukan pembuatan keputusan berbasis komunitas segelintir elite) secara partisipatif serta memungkinkan penggalian potensi dan kreativitas individu dalam ikatan kolektif. inilah yang pemerintahan (governance) Tabel 1 Dua tradisi demokrasi Item Liberal Komunitarian 1. Sumber Tradisi liberal ala Barat Komunitarian masyarakat lokal ala 2. Basis Individualisme Kolektivisme 3. Semangat 4. Wadah Kebebasan individu Lembaga perwakilan, partai politik dan pemilihan umum Kebersamaan secara kolektif Komunitas, commune, rapat desa, rembug desa, forum warga, asosiasi sosial, paguyuban, dll Musyawarah 5. Metode 6. Model Voting kompetitif Demokrasi perwakilan secara Demokrasi deliberatif Sumber: diadopsi dari Eko, 2003b, Revitalisasi Demokrasi komunitarian. Gagasan demokrasi komunitarian relevan diterapkan pada level komunitas yang kecil seperti Nagari karena kegagalan demokrasi prosedural-liberal mewadahi partisipasi publik. Demokrasi liberal secara konvensional mereduksi praktek demokrasi hanya dalam kerangka pemilihan pemimpin dan lembaga perwakilan, yang diyakini sebagai wadah partisipasi publik. Format demokrasi perwakilan yang didesain itu dilembagakan secara formal melalui peraturan, yang mau tidak mau menimbulkan apa yang disebut oleh Robert Michel sebagai oligarki elite. Segelintir elite yang mengendalikan pemerintahan dan pembuatan keputusan itu umumnya bersikap konservatif dan punya kepentingan sendiri yang tercerabut dari konstituennya, tetapi mereka selalu mengklaim mewakili rakyat banyak. sangat Karena itu, demokrasi komunitarian sebagai pilar self- governing community, dapat mempromosikan partisipasi publik dalam urusan publik, pemerintahan dan pembangunan di level komunitas. Melampaui batasan- batasan komunitarian merekomendasikan pentingnya perluasan ruang publik, formal, demokrasi Model demokrasi deliberatif merupakan bentuk ekstrem demokrasi prosedural yang dijiwai oleh tradisi komunitarian. Demokrasi deliberatif berbeda dengan demokrasi perwakilan dan demokrasi langsung dalam hal penentuan pemimpin dan mekanisme pembuatan keputusan. Menurut penganjur demokrasi deliberatif, mekanisme penentuan pemimpin dan pembuatan keputusan dilakukan dengan cara partisipasi warga secara langsung, bukan melalui voting atau perwakilan, melainkan melalui dialog, musyawarah dan pengambilan kesepakatan. Menurut Dryzek, untuk menyelesaikan permasalahan publik, kualitas pembuatan keputusan inti perdebatan dengan harus diletakkan dalam diperkuatnya atau diskursif rasionalitas komunikatif, sehingga kita dapat mencari solusi kolektif dari permasalahan kolektif yang kita hadapi dalam kehidupan modern (Held, 2007: 277-278). Demokrasi delibaratif menempatkan deliberasi publik atas warga negara yang bebas dan setara sebagai inti legitimasi pembuatan keputusan politik dan pemerintahan sendiri. Dalam model demokrasi ini keputusan politik yang memenuhi standar adalah yang dapat dipertahankan dalam debat publik yang diikuti oleh semua pihak yang berkepentingan yang setara (Held, 2007: 281). yang Model demokrasi deliberatif ini menuntut pemahaman nilai-nilai kolektif yang dihargai dan dilaksanakan dalam proses pengambilan keputusan politik. Saling menghargai sesama anggota kelompok, kultur yang toleran, terbuka, egalitarian, bertanggungjawab, mutual trust dan kesetaraan menjadi hal yang penting dalam debat publik dalam pengambilan keputusan. Kehadiran masyarakat dalam wilayah publik yang terbuka merupakan bagian dari perluasan arena masyarakat dengan cara ikut berpartisipasi di dalam pembentukan kebijakan sebagai upaya penguatan basis lokal. Penguatan basis lokal tersebut diharapkan bisa mengubah taraf kehidupan yang lebih baik dan lebih bermartabat. Oleh sebab itu, bagaimana menggunakan pintu pemberian otonomi daerah ini menjadi titik masuk bagi demokratisasi dan partisipasi masyarakat. Secara historis-sosiologis, Nagari 406
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 mempunyai berlandaskan pada suku/kaum. tradisi demokrasi komunitarian yang Praktek Pemilihan Langsung dan Hilangnya Karakter Demokrasi Komunal Masyarakat prinsip one man one vote. Jika dikaji dari sisi tujuan desentralisasi yang diyakini membangun pemerintahan yang efektif, mengembangkan pemerintahan yang demokratis berbasis pada masyarakat, jelas kenyataan penyeragaman model pemilihan Wali Jorong langsung ini menjadi sangat kontradiktif dengan semangat tersebut. Masyarakat Nagari di Sumatara Barat dikenal sebagai masyarakat yang memiliki khazanah budaya yang ekuivalen dengan nilai-nilai demokrasi yang bertumpu pada komunal. Dalam literatur-literatur seperti ditulis Franz & Benda-Beckmann (2000), Dobbin (1983), Tsuyoshi Kato (1989), Audrey Kahin (2005), masyarakat Nagari selalu digambarkan sebagai masyarakat yang egaliter dengan model demokrasi yang menempatkan kesepakatan kolektif komunal sebagai suatu proses penentuan keputusan. Masyarakat tidak mengenal suara individu sebagai penentu keputusan politik, individu selalu didefensikan sebagai bahagian dari komunal. Representasi representasi seseorang didasari oleh komunal, bukan representasi individual. Model seperti ini, akan mengikat hubungan yang timbal balik antara pemimpin dengan masyarakatnya. Pemilihan Wali Nagari/ Wali Jorong adalah bentuk kongkrit pengalaman berdemokrasi masyarakat Nagari. Pemilihan Wali Nagari/ Wali Jorong langsung dianggap sebagai arena demokrasi dan sekaligus sebagai arena pergolakan politik paling seru di Nagari, karena melibatkan kompetisi aktor-aktor politik dan mobilisasi massa besar-besaran. Dalam Pemilihan Wali Nagari/Wali Jorong langsung terjadi kompetisi yang bebas, partisipasi masyarakat, pemilihan secara langsung dengan prinsip one man one vote. Kemenangan seorang kandidat Wali Nagari/ Wali Jorong atau kompetitor sangat ditentukan oleh dukungan suara individu dalam proses pemilihan, tetapi dukungan itu tidak bisa lepas dari basis komunal, baik yang terkait dengan kekerabatan (keluarga), teman dan tetangga. Kekerabatan (trah) semakin tampak dan solid bila salah satu anggotanya tampil menjadi calon Wali Nagari/Wali kohesivitas ketetanggaan atau pertemanan bisa pecah karena proses pilwana. Jorong. Tetapi Risiko sosial dan politik yang muncul tidak berdiri sendiri, tetapi memiliki keterkaitan dengan proses politik dan kondisi sosial yang ada pada masyakat tersebut. Masyarakat Nagari yang melandaskan kehidupan pada kekuatan hubungan komunal, "dipaksa" untuk memahami dan mempraktekkan model demokrasi yang tidak berakar pada kultur politik setempat. Masyarakat Nagari dipaksa untuk memahami mekanisme politik dalam pemilihan pemimpin sesuai dengan konsep demokrasi dengan Penyeragaman model pemilihan pemimpin politik Nagari (Wali Nagari/Wali Jorong) secara langsung, sangat berbeda dengan karakter budaya yang tumbuh dalam masyarakat Nagari selama ini. Misalnya kasus yang terjadi pada Pemilihan Wali Jorong Padang Kunyik Nagari Kamang Mudik, kabupaten Agam pada tahun 2015. Pemilihan yang dilakukan pada bulan September 2015 memunculkan konflik setelah panitia pemilihan menetapkan Wali Jorong terpilih. Beberapa kelompok warga menolak Wali Jorong terpilih dengan alasan bahwa Wali Jorong terpilih tidak memenuhi syarat umur seperti yang ditentukan oleh Perda kabupaten Agam No. 12 tahun 2007 tentang Pemerintahan Nagari. Wali Jorong terpilih telah berusia 64 tahun, sedangkan pada pasal 39 Perda Kabupaten Agam No 12 tahun 2007 menyebutkan syarat menjadi Wali Jorong berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 60 (enam puluh) tahun. Beberapa kelompok masyarakat ini melakukan protes kepada panitia pemilihan dan mengajukan pengaduan kepada wali Nagari secara resmi. Konflik muncul dalam masyarakat justru setelah proses pemilihan berlangsung, namun mereka tidak memprotes ketika proses pencalonan dilakukan. Jika diamati lebih dalam protes rasa ketidakpuasan beberapa kelompok masyarakat yang tidak senang dengan Wali Jorong terpilih. Persyarakatan umur menjadai alat yang palinng jitu sebagai alasan protes. Selama masa protes terjadi, mucul berbagai desas-desus yang saling menyudutkan diantara para pendukung, baik pendukung dari Wali Jorong terpilih maupun dari kelompok pendukung calon yang tidak terpilih. Tak jarang dalam pergaulan mereka sampai perang mulut meskipun mereka bertetangga dan satu suku. Kelompok masyarakat yang menolak hasil pemilihan Wali Jorong langsung, melakukan rapat terbatas dan mengajukan gugatan ke wali Nagari. Mereka meminta pembatalan terhadap Wali Jorong yang terpilih dan meminta pelantikan terhadap pemenang nomor dua yang memenuhi syarat dilihat dari sisi usia. ini muncul sebenarnya dari Perseteruan atau konflik akibat pemilihan Wali Jorong ini, memiliki efek lanjutan yang cukup buruk. Konflik ini bahkan merembet hingga ke program PKK yang sebelumnya berjalan baik. Kelompok PKK yang 407
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 sebelumnya solid dan bahkan memenangkan perlombaan tingkat Kecamatan, pecah karena adanya pertentangan antar pengurus yang berawal dari berseberangan dukungan dalam pemilihan Wali Jorong. Pemilihan ini membawa dampak permusuhan dalam masyarakat serta menyebabkan hilangnya solidaritas ketetanggaan maupun komunal. ditonjolkan menciptakan masyarakat yang rentan permusuhan. Masyarakat kehilangan rasa kepercayaan, toleran dan keterbukaan meskipun telah jelas hasil proses pemilihan. Pemilihan Wali Jorongv boleh saja berlalu, tetapi permusuhan antar pendukung atau masyarakat menjadi pengalaman buruk bagi proses sosial kehidupan mereka. Kehilangan proses deliberasi dalam penentuan keputusan pemilihan pemimpin membuat masyarakat kehilangan nilai-nilai kebersamaan dalam komunal. Jika dilihat pengalaman sebelumnya dalam masyarakat Jorong padang Kunyik, praktek pemilihan Wali Jorong biasanya menggunakan sistem musyawarah masyarakat yang berangkat dari kesepakatan kolektif komunal. Semenjak diterapkannya pemerintahan Nagari pada tahun 2000 model pemilihan musyawarah dengan basis kesepakatan komunal berjalan baik. Empat periode pergantian Wali Jorong tidak pernah terjadi konflik maupun penolakan oleh masyarakat terhadap Wali Jorong terpilih. Padahal jika dilihat dalam proses pemilihan tidak melibatkan semua anggota masyarakat jorong satu persatu. Proses musyawarah dilakukan dengan prinsip kebersamaan dengan representasi/ perwakilan dari kaum atau suku, dengan proses musyawarah terbuka dan dapat disaksikan oleh siapa saja anggota masyarakat yang bersedia hadir. Dalam proses musyawarah ini berbagai diskusi dan pertentangan mamang kadang kala muncul, tetapi tidak pernah menjadi konflik ketika kesepakatan dan keputusan diambil untuk menetapkan Wali Jorong. Disinalah tepat rasanya apa yang dikatakan Dryzek, untuk menyelesaikan permasalahan publik, kualitas pembuatan keputusan harus diletakkan dalam inti perdebatan dengan diperkuatnya atau komunikatif, sehingga kita dapat mencari solusi kolektif dari permasalahan kolektif yang kita hadapi dalam kehidupan modern. Saling menghargai sesama anggota kelompok, kultur yang toleran, terbuka, egalitarian, bertanggungjawab, mutual trust dan kesetaraan menjadi hal yang penting dalam debat publik dalam pengambilan keputusan. Sehingga keputusan musyawarah inilah yang menentukan siapa yang menjadi Wali Jorong. Meskipun tidak hadir dalam musyawarah, namun setiap anggota masyarakat dapat menerima keputusan musyawarah pemilihan Wali Jorong tersebut. Masyarakat sangat memahami bahwa musyawarah yang dilakukan oleh representasi komunal sudah mampu mengakomodir keinginan mereka dan keputusan tersebut diterima sebagai keputusan milik bersama. Dalam proses seperti inilah demokrasi deliberatif ini menuntut pemahaman nilai-nilai kolektif yang dihargai dan dilaksanakan dalam proses pengambilan keputusan politik. rasionalitas yang diskursif KESIMPULAN liberal yang diterapkan dalam Praktek demokrasi pemilihan pemimpin politik dalam masyarakat komunal, ternyata dalam permusuhan masyarakat. Masyarakat justru kehilangan makna demokrasi itu sendiri, ketika model yang demokrasi yang dipaksakan tidak sesuai dengan kulur demokrasi yang mereka miliki. Dengan menemukan kembali ide, gagasan demokrasi dari kultur sendiri, dapat dijadikan landasan untuk melakukan perubahan dan pembenahan bagi proses demokrasitisasi yang sedang berlangsung di Nagari saat ini. dapat menciptakan Pembangunan demokrasi di Nagari juga harus didasarkan kepada model budaya yang sudah tumbuh dalam Nagari. Tidak semua masyarakat Nagari dapat dipaksa untuk demokratis seperti yang selalu di imajinasikan demokrasi dari adalah pemberdayaan nilai-nilai demokrasi komunal yang dianggap unggul inilah yang seharusnya dieksplorasi untuk menjembatani perubahan yang ada. Apalagi kultur demokrasi Minangkabau sendiri sudah memperlihatkan keterbukaan pada perbedaan dan masyarakat yang mampu mendialektikakan perbedaan menjadi persamaan yang dihargai bersama. atas. Tetapi yang paling penting DAFTAR PUSTAKA Baswedan, Anies Rasyid. 2007. "Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia". PhD theses, Department of Political Science, Northern Illinois University. Eko, Sutoro, 2003a. Dinamika Desentralisasi dan Demokrasi Lokal, Makalah Disajikan dalam Lokakarya "Wawasan Pembangunan Nasional" yang diselenggarakan oleh Yayasan Bina Masyarakat Mandiri (YBM2), 17-19 September Bogor. Berbeda dengan pengalaman ketika pemilihan langsung - model demokrasi liberal- diterapkan dalam pemilihan individual yang sangat Wali Jorong, keterlibatan _______, 2003b, Revitalisasi Demokrasi Komunitarian, IRE, Makalah, 408
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Yogyakarta. diunduh 12 Juli 2009. ________, 2003c. "Modal Sosial, Desentralisasi dan Demokrasi Lokal", makalah disajikan dalam Seminar Internasional IV Dinamika Politik Lokal di Indonesia: Demokrasi dan Partisipasi, yang digelar oleh Yayasan Percik dan The Ford Foundation, Salatiga, 15-18 Juli. Lele, Gabriel, "The Paradox of Distance in Decentralized Indonesia" dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 15, Nomor 3, Maret 2012, hal. 220-231. Rika, Tengku Valentina, Irawati dan Roni Ekha Putera, 2011, Membuat Model Intergritas Nasional Berbasis Lokal (Kasus: Transisi Demokrasi Lokal Nagari di Sumatera Barat dengan Menghidupkan Kembali Potensi Pilar - Pilar Kelembagaan di Tingkat Lokal), tidak diterbitkan, Kerjasama dengan PIEN-TIRI. Benda-Beckmann, Keebet von, 2000, Goyahnya Tangga Menuju Mufakat. Jakarta: Grasindo. Dobbin, Christine E., 1983, Islamic revivalism in a changing peasant economy: central Sumatra, 1784-1847, Curzon Press. Held, David ,2007. Model of Democracy, Terj. Ahdul Haris, Jakarta: Akbar Tanjung Institute. Hidayat, Syarif. 2007. Too Much, Too Soon: Local State Elite's Perspective on and The Puzzle of Contemporary Indonesian Regional Autonomy Policy. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kahin, Audrey, 2005, Dari Pemberontakan ke Integrasi Sumatera Barat dan Politik Indonesia 1926- 1998, Terj. Azmi dan Zulfahmi, Jakarta: Yayasan Obor. Kato, Tsuyoshi, 1989. Nasab Ibu dan Merantau: Tradisi Minangkabau yang Berketerusan di Indonesia. Kuala Lumpur , Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia. Putnam, Robert. 1993, "The Prosperous Community: Social Capital and Public Life" in American Prospect, Spring, p. 4-13. 409
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Idiom Jawa dan Politik Elektoral Lokal Iwan Nurhadi Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya [email protected] Abstrak Penggunaan idiom Jawa dalam kontestasi politik elektoral lokal adalah fenomena yang menguat seiring dengan pemilihan kepala daerah secara langsung. Seturut dengan pencitraan kontestan politik yang diproduksi dan direproduksi oleh para elit politik, idiom lokal mendapatkan momentum sebagai salah satu strategi politik untuk pemenangan pemilihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk idiom Jawa yang digunakan oleh elit politik lokal dalam konteks kontestasi sosiolkultural dalam kontekstasi politik elektoral lokal dan menganalisis aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam penggunaan idiom Jawa oleh elit politik lokal. Kerangka konseptual dalam penelitian terutama dibangun di atas karya-karya Anderson tentang bahasa dan kekuasaan masyarakat idiom, simbol-simbol serta rasa bahasa yang kompleks. Pendekatan kualitatatif dengan desain studi kasus tunggal ini. Informan dipilih secara purposif dengan kategori informan meliputi kontestan politik pada pemilihan kepala desa di lokasi penelitian dan kontestan politik pada pemilihan Bupati Kabupaten Malang. Perjodohan pola digunakan sebagai analisis dalam penelitian ini untuk menjelaskan idiom, simbol dan perilaku strategi komunikasi politik kontestan politik pada pemilih Bupati Malang dan Kepala Desa di lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan perilaku politik sangat ditentukan oleh tutur kata atau bahasa yang dipilihnya. Perilaku politik antar elit menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh kawula alit (orang biasa). Perilaku semacam ini sering diistilahkan sebagai perilaku atau tindakan yang terbungkus dengan bahasa lambang, dan sinarmuning serta lelaku serta seperangkat pengetahuan simbolis lain sehingga strategi komunikasi politik berbeda antar elit. politik lokal, menjelaskan penggunaan idiom jawa ini Jawa yang penuh dengan intrinsik digunakan dalam penelitian Jawa melalui kembang, Kata Kunci: kekuasaan, kontestasi politik elektoral, simbol. idiom Jawa, perilaku elit politik, PENDAHULUAN Redupnya penggunaan bahasa lokal atau boso Jowo dalam komunikasi politik di Indonesia dapat dilacak ke belakang dalam karya-karya Benedict R.O'G Anderson, Profesor Politik dan Ilmu Pemerintahan di Universitas Cornell Amerika. Melalui risetnya tentang Bahasa dan Kekuasan Politik di Indonesia, Ben Anderson (1990) menganalisis bahwa redupnya penggunaan bahasa Jawa dalam politik kekuasaan Indonesia terjadi pada masa "investasi kolonial" dan penggunaan Bahasa Indonesia (Melayu) untuk memperluas perjuangan Indonesia merdeka. Secara politik-kultural, penggunaan bahasa dalam berpolitik mencerminkan perilaku bertutur dan citra kebahasaan elit politik dan sekaligus membentuk apa yang "keberkuasaan berbahasa". Keberkuasaan berbahasa ditunjukkan melalui pemilihan gramatika dan menunjukkan sumbu berbahasa dalam komunikasi politik (Ibrahim, 2005). Pemilihan dan penggunaan bahasa tersebut membentuk imaji realitas politik. Misalnya, Presiden Sukarno dianggap sebagai pemimpin yang sangat senang menggunakan idiom atau kutipan dengan menggunakan bahasa Belanda dalam berpidato, seperti "oleh karena itu, maka semua bangsa Indonesia terutama haruslah ditujukan ke arah kemerdekaan nasional itu. Dengan bahasa Belanda: de nationale vrijhed als zeer belangrijke voorwaarde tot de national reconstructie!" Presiden Soeharto seringkali menggunakan idiom Jawa dalam beberapa pidatonya misalnya "Aja kagetan, aja gumunan, aja dumeh". Jika merujuk pada contoh di atas, nampaknya ada tesis yang dapat ditarik sebagai gambaran dunia politik kita dibentuk oleh suatu sistem bahasa yang politis. Sistem bahasa politik tersebut salah satunya tercermin melalui penggunaan "idiom" atau "perumpamaan" dalam berkomunikasi. Penggunaannya bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada audiens, mempersuasi khlayak dan menyerang lawan politik. Pada skala politik-lokal, penggunaan selalu bermunculan setahun atau dua tahun menjelang kampanye dimulai. Dapat dikatakan idiom bahasa lokal disebut sebagai dengan idiom bahasa lokal hampir 410
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 mencerminkan isyarat pencurian waktu kampanye politik. Ini bisa dijumpai pada berbagai media kampanye yang dijumpai di sepanjang jalan protokol suatu kota. Misalnya idiom holopis kuntul baris dari salah seorang elit politik nasional di Jawa Timur. Ungkapan tersebut bermakna agar bangsa royong untuk Indonesia bergotong membangun. Penggunaan idiom Jawa pada tingkatan lokal menjadi menarik untuk diteliti karena ia mencerminkan lokal mencerminkan dirinya sebagai "pusat bahasa" politik. Melalui penggunaan idiom maka pencitraan politik seorang kontestan politik dibentuk dan mulai dikomunikasikan kepada para calon pemilihnya. Dengan kata lain, elit lokal menggunakan idiom Jawa sebagai salah satu mainstream komunikasi politik lokal. penggunaannya sebagai bagaimana elit politik Pada masyarakat Jawa, penggunaan idiom dalam berkomunikasi masih sering digunakan oleh mereka yang ada dalam wilayah pedesaan. Penggunaan idiom Jawa cenderung dipahami sebagai hal yang simbolik dan memililki definisi yang dalam. Melalui idiom khas Jawa pemilih memanfaatkannya untuk membangun relasi dengan para pemilihnya. Idiom Jawa adalah salah satu bentuk oleh pengungkapan makna masyarakat untuk mendefinisikan suatu keadaan atau kenyataan. Idiom Jawa mengandung makna semantik dan kultural bagi para penggunanya. Khusus untuk memilih seorang pemimpin atau bagaimana menjadi pemimpin sangat jelas dijabarkan dalam idiom Jawa. Misalnya pada prinsip yang ditanamkan oleh Ki Hajar Dewantara tentang perilaku pemimpin ing ngaro sing tuludo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani, penggunaan idiom tersebut menunjukan pada makna dibalik simbolisasi tentang keperibadian seorang pemimpin. tersebut, biasanya kontestan secara tradisional yang Jawa diperuntukkan Pada idiom Jawa, tersirat nilai-nilai lokal yang memiliki daya sugesti yang tinggi dan dianggap mampu menggerakkan bagi orang yang memahaminya (orang Jawa). Pada masyarakat Jawa, penggunaan idiom kadangkala menunjukkan sikap kehati-hatian seorang pemimpin dalam bertindak. Idiom ini sangat identik dengan Pada karakteristik tertentu, penggunaan idiom Jawa dapat dianggap sebagai citra penggunanya. Penggunaan idiom juga penting diperhatikan karena ia selalu memilih diksi yang tentang prinsip yang tepat dikemasnya dalam komunikasi politik. tindak-tutur seorang pemimpin. Untuk memulai studi mengenai perilaku pemilih dan hubungannya dengan budaya Jawa, maka tulisan ini kembali merujuk pada tulisan penting yang lahir pada tahun 1950an yaitu karya antropolog Clifford Geertz The Religion of Java yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Santri, Priyayi, Abangan dalam Masyarakat Jawa (Geertz, 1989). Karya kedua yang patut dirujuk adalah tulisan dari hasil disertasi Afan Gaffar tentang Javanese Voters yang mengambil studi di masyarakat pedalaman Jawa (Gaffar, 1992). Secara kontemporer, perilaku pemilih pada era otonomi daerah yang dikenal dengan pemilihan kepala daerah langsung (Pilkada) dapat dijelaskan melalui tulisan tentang Kuasa Rakyat dari Mujani et al. (2011). Ketiganya memberikan sumbangan pemikiran tentang tranformasi pemilih orang Jawa dalam perkembangan sistem demokrasi di Indonesia dan secara spesifik di Pulau Jawa. Studi Geertz di Kota Mojokuto (suatu kota yang belakangan diduga terletak di Pare, tahun Kabupaten Kediri - Jawa Timur) pada 1950-1953an, secara spesifik tidak melihat tentang perilaku politik pemilih Jawa. Namun, pada salah satu Bab dalam buku tersebut, studi ini telah berperan penting menjadi pembuka pada kajian tentang karakteristik pemilih orang Jawa. Dengan meletakkan analisis pada studi aliran, Geertz memfokuskan pada orientasi religius individu sebagai dasar penentuan perilaku pemilih. Memang bahwa dalam karyanya ini Geertz tidak membahas tentang karakter pemilih orang Jawa. Tetapi, studi ini telah memberikan aspek-aspek detail bagaimana beragam aspek muncul dalam satu konsep sistem sosial yang utuh. Secara eksplisit, tidak membicarakan mengenai perilaku pemilik dalam sistem politik di Jawa pada saat itu. Namun, perlu melihat secara historis, bahwa masa kegiatan lapang (fieldwork) yang dilakukan oleh Geertz bertepatan dengan masa pemilihan umum pertama di Indonesia pada tahuan 1951. Jika melihat pada konteks historitas pemilu tersebut, perlu dipahami bahwa pemilu pertama tersebut, Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang memiliki konstitusi paling maju di dunia. Dimana konstitusi tersebut menjamin kebebasan dan kaya akan budaya politik yang beragam. Pemilihan Mojokuto menurut Geertz, karena ia melihat Mojokuto sebagai suatu sistem sosial dengan kebudayaan akulturatif. Stuktur sosial seperti Abangan (berpusat di pedesaan), Santri (berpusat di tempat perdagangan dan pasar) dan Priyayi (berpusat di kantor pemerintahan atau kota) mencerminkan bahwa sub-sub kebudayaan Jawa tersebut masing-masing merupakan struktur yang berlainan. Berdasarkan atas tulisan tersebut Geerrz cenderung pada kesimpulan bahwa orientasi kaum Santri yang memiliki keyakinan Islam lebih baik dibandingkan dengan kaum Abangan akan cenderung memilih calon-calon atau partai-partai yang berazaskan atau memiliki ideologi Islam. Bagi kelompok Abangan, studi tentang Mojokuto 411
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pola keterwakilan atau pemilihan mereka akan teridentifikasi pada partai-partai yang non-Islam. Afan Gaffar untuk projek disertasinya tentang pemilih Jawa di pedalaman Jawa (Jawa Timur dan Jawa Tengah) berangkat dari pemikiran Clifford Geertz ini. Berdasarkan risetnya tersebut, Gaffar (1992) melihat bahwa perilaku memilih orang Jawa ditentukan oleh empat faktor utama. Pertama, keyakinan religius. Keyakinan religius merupakan variabel penting dalam mempengaruhi pilihan seseorang terhadap partai politik. Faktor ini mendapatkan pengaruh yang kuat dari studi yang dilakukan oleh Geertz tentang variasi aliran dalam menentukan preferensi politik orang Jawa. Faktor kedua, Identifikasi partai politik. Pada konteks ini sisi psikologis-ideologis individu yaitu seberapa dekat individu terhadap partai politik atau elit politik dari partai tersebut. Kedekatan ini dapat terbentuk atau bahkan dibentuk melalui sosialisasi politik. Perilaku ini dapat menjelaskan yang berorganisasi ke Nahdalatul Ulama (NU) memiliki kecenderungan psikologis memilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) atau partai Islam, begitu juga sebaliknya dengan individu yang nasionalis akan memiliki sisi berazaskan psikologis memilih nasionalisme. Faktor ketiga, pola kepemimpinan. Berdasarkan atas perilaku pemilih di Jogjakarta, Gaffar (1992) perilaku pemilih Jawa ditentukan oleh pemilin non-formal seperti kyai, ustadz, guru, dukun dan sebagainya. Ini juga bisa dilacak dalam tulisan Geertz, dimana dijelaskan bahwa kaum santri dalam memilih banyak dilakukan atas dasar petunjuk pada kyai atau guru agama mereka. Sedangkan bagi kelompok Abangan, para guru dan dukun dianggap sebagai preferensi dalam memiilih karena kepercayaan akan kekuatan supernatural yang mereka miliki. Sedangkan faktor terakhir yang diidentifikasi oleh Gaffar adalah kelas dan status sosial seseorang. Gejala perilaku pemilih yang bisa diamati adalah pada kelompok kelas atas. Perilaku memilih akan cenderung untuk memilih bisa mempertahankan status quo. Sedangkan pada pemilih kelas bawah akan cenderung pada partai oposisi. pemilih Jawa berorientasi pada bagaimana seorang partai yang politik. Model psikologis memperkenalkan tentang konsep budaya demokrasi dan ini melihat pemilih melakukan hak pilih atas dasar ketertarikan politik. Jadi pada konteks ini pemilih ikut melakukan pemilihan karena pemilih ingin berpatisipasi mewujudkan keadaan yang lebih baik. Ini juga bisa dilihat dari informasi politik, ketertarikan politik, identitas partai. Pada skala yang lebih mikro, sejalan dengan penelitian Fatanti (2013) perilaku memilih juga dapat ditentukan melalui tokoh yang diajukan dan bagaimana tokoh tersebut dikemas dalam komunikasi pemasaran politiknya. Maka dengan demikian, langsung faktor-faktor mempengaruhi keputusan untuk memilih. Tetapi melalui persepsi dan sikap terhadap partai politik dan elit politiknya hal tersebut dapat dipengaruhi. Maka yang muncul kemudian bukan faktor sosiologis secara obyektif, melainkan yang dipersepsikan. Berangkat dari faktor sosiologis yang dipersepsikan tersebut, karakter pemilih telah banyak diuraikan, tetapi elit politik dalam wacana demokrasi politik lokal menjadi sedikit diungkapkan. sosiologis tidak bisa faktor sosiologis Dengan memfokuskan pada budaya lokal, melalui idiom Jawa, maka konteks penelitian diarahkan untuk mengeksplorasi sampai sejauh mana penggunaannya dalam skala strategi komunikasi politik pada meso-politik. Pembahasan mengenai idiom Jawa sebagai pesan politik dalam kajian antropologis, ilmu politik dan komunikasi politik adalah tema yang luas, sehingga perlu suatu pembatasan. Pemilihan skala politik pada level meso dan mikro dipilih untuk membatasi sekaligus melihat penggunaan idiom ini bekerja dalam proses pemilihan. Mengambil suatu level meso yang diwakili pada penelitian pada pemilihan bupati dan level mikro yang ditunjukkan pada pemilihan kepala desa memberikan peluang untuk melihat kajian ini secara lebih mendalam dalam kultur budaya orang Jawa. METODE orang atau kelompok yang Pada konteks kekinian, tulisan Saiful Mujani et al. (2011) mengkritik kedua pendekatan di atas yang cenderung mengedepankan model sosiologis. Mujani dan kawan-kawan, menawarkan suatu pendekatan yang berorientasi ekonomi-politik dan psikologis dalam melihat perubahan politik yang sangat cepat di Indonesia. Model ekonomi-politik bertumpu pada rasionalitas pemilih sebagai dasar berpijak dan model psikologis bertumpu pada identitas partai dan kualitas tokoh personal dalam memahami dinamika perilaku Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Pada dasarnya, penelitian dengan jenis studi kasus bertujuan untuk mengetahui tentang sesuatu hal secara mendalam. Maka, dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode studi kasus. Pemilihan metode ini didasari pada tujuan eksploratif permasalahan penelitian bahwa penggunaan idiom Jawa erat hubungannya dengan konteks sosiokultural antara aktor politik dengan pemilihnya. Penentuan informan menggunakan teknik purposif dengan kategori didasarkan pada pilihan peneliti tentang aspek apa dan siapa yang dijadikan fokus pada 412
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 saat situasi terus-menerus sepanjang penelitian. Dalam penelitian ini, informan yang dipilih adalah kontestan pemilihan kepala desa. tertentu dan saat ini Lokasi penelitian ditetapkan di Desa Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang karena tergambarkan fenomena penggunaan idiom Jawa dalam kontestasi politik baik di tingkat mikro (desa) maupun meso (bupati) HASIL DAN PEMBAHASAN Transformasi politik elit politik lokal telah mengalami sejak diberlakukannya undang-undang perubahan tentang otonomi daerah di Indonesia (Fatanti, 2013; Mochtar, 2011). Ini dapat dilihat pada perubahan peran elit lokal sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat tangan dan masyarakat (Haryanto, 2009). Akibatnya dalam sistem demokrasi Indonesia, posisi elit politik lokal meningkat dan berpengaruh pada cara-cara elit politik lokal berhadapan dengan pemilih mereka secara langsung. Untuk mempertahankan suara mereka dalam suatu sistem pemilihan lokal, tidak jarang para elit lokal harus mampu membangun pijakan baru yang berorientasi kepada para pemilihnya. Pijakan baru tersebut salah satunya adalah kemampuan dan strategi para elit dalam konteks politik elektoral. Pada kebudayaan Jawa, perilaku elit lokal harus berkonsepsi manunggal dengan bawahannya. Melalui konsep manunggaling kawulo gusti atau jumbuhing kawulo gusti konsep itu dapat diturunkan pada skala epistemologis dalam hubungan patron-klien antara elit dan pemilihnya (Mulders, 2001). Perilaku politik kelompok elit Jawa telah lama lentur. dikenal dengan model simbolisme yang Petuah-petuah pemimpin tidak diuraikan melalui bahasa-bahasa yang lugas, sering berbelit-belit dan bahkan penuh dengan bahasa metafora. Misalnya bisa dilihat pada teks-teks tentang kepempimpinan yang ditulis oleh R. Ng. Ronggowarsito. Idiom Jawa semacam seringkali menimbulkan pemaknaan yang beragam. Pada kultur Jawa, perilaku politik sangat ditentukan oleh tutur kata atau bahasa elit yang menggunakan bahasa yang berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang kebanyakan (Anderson, 1990). Perilaku semacam ini sering diistilahkan sebagai perilaku atau tindakan bermedia (Herusatoto, 1984). Perilaku yang demikian terbungkus dengan bahasa Jawa yang terkenal dengan kembang, lambang, dan sinarmuning (tersembunyi) sehingga seringkali ucapan dan berbeda. menjadi Ungkapan-ungkapan seperti "Wong Jowo nggone rasa, pada gulangening kalbu, ing sasmita amrih lantip, kuwowo nahan hawa, kinemat maoting driya" adalah berkooptasi kepanjangan sebagai ini memang dipilihnya. Perilaku politik antar tindakan jauh ungkapan yang bernada sangat dalam. Ungkapan tersebut adalah pedoman yang mengatur dan menjelaskan perilaku orang Jawa dalam keseharian. Tentu saja, dalam praktik kesehariannya para elit mengklaim bahwa ada dua hal secara prinsip yang dipegang yaitu falsafah atau pandangan hidup dan sikap hidup. Falsafah terkait dengan tuntunan hidup dan berperilaku sehari-hari. Pada konteks demikian, tindakan orang Jawa senantiasa dihubungkan dengan Tuhan unsur mistisnya). Oleh karena itu, simbol-simbol menjadi penting dalam menentukan tindakan orang Jawa. Misalnya untuk menjadi pemimpin, konsep-konsep seperti Hasta Sila (delapan sikap dasar), Asta Brata (delapan macam tindakan) dan Panca Kreti (lima perbuatan) menjadi panutan bagi mereka-mereka yang ingin ingin memilih pemimpin dan menjadikan dirinya sebagai pemimpin. Konsep-konsep tersebut direfleksikan ke dalam sikap hidup orang Jawa melalui simbol-simbol lain misalnya melalui tokoh pewayangan. Pada studinya tentang wayang di Jawa, Anderson (2009) melihat secara lebih luas bahwa karakter seorang pemimpin dalam budaya Jawa sangat terwakili oleh tokoh-tokoh dalam pewayangan. Misalnya karakteristik Yudhistira merupakan simbol sebagai pemimpin yang bijaksana. Maka sifat-sifat yang dimiliki oleh Yudhistira seperti sabar, tenang dan bijaksana merupakan sifat yang dikehendaki oleh orang Jawa. Namun demikian, seorang pemimpin Jawa tidak itu secara akan pernah menunjukkan sifat-sifat langsung. Sifat-sifat tersebut akan dimunculkan ke permukaan oleh masyarakatnya (Mulder, 2001) atau dengan lain ia akan muncul sebagai bentuk karisma pemimpin (Anderson, 1990). Sehingga model komunikasi politik elit lokal di Jawa menjadi penting untuk didalami karena dalam bahasanya ia selalu muncul dalam idiom-idiom dan kode yang beragam. (seringkali berhubungan dengan sekaligus Tindak-tutur mereka telah dijelaskan di atas sangat terpolarisasi ke dalam domain simbol makna bahasa. Simbolisme beperan sebagai media atau alat perantara untuk menguraikan sesuatu tentang keadaan, kondisi, dan sikap orang Jawa (Herusatoto, 1984, hlm. 96). Simbolisme bahasa dapat diketahui sangat melekat dalam struktur bahasa Jawa. Tingkatan bahasa ngoko, kromo halus dan kromo inggil mencerminkan karakter tindakan sosial individu penggunanya (Suharno, 1982). Oleh karena struktur bahasa Jawa yang kompleks tersebut, maka membutuhkan perangkat kerja semiotik dan semantik untuk menguraikan kerumitannya. Anderson (1990) menyampaikan kekagumannya atas kerumitan pembendaharaan kata yang dimiliki oleh bahasa Jawa dengan penggunaan kalimat berikut: "Here was a sophisticated corpus of writing produced 413
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 by and for a few hundreds, or perhaps thousands, of men and women, over centuries in which 90 percent ... illiterate" (Anderson, 1990, hlm. 194). Dengan memperbandingkan dengan beberapa pembendaharaan kata seperti kamus bahasa Belanda-Indonesia (40.000), Inggris-Indonesia (12.000) dan Kamus bahasa Indonesia Poerwadarminta (27.000 kata), Anderson menyebutkan bahwa bahasa Jawa pada zamannya adalah bahasa dengan tradisi literasi tua. Umurnya jauh lebih tua dari bahasa Rusia, dan bahkan mungkin sama tuannya dengan tradisi literatur dalam bahasa Prancis dan Inggris. Penggunaan idiom oleh orang Jawa adalah salah satu bentuk komunikasi simbolis dan verbal yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pada tindakan ritus ritual, seni, dan tradisi pun penggunaan idiom masih seringkali dapat ditemui (Herusatoto, 1984). Lalu bagaimana halnya dengan tindakan politik mereka khususnya pada kegiatan kampanye pada momentum pemilihan bupati atau kepala desa? Masyarakat Pandansari menujukkan penggunaan idiom sebagai materi dan media kampanye. Idiom merupakan istilah khas yang memiliki nikai-nilai estetika dan kultural dalam suatu bahasa. Idiom Jawa merujuk pada istilah khusus dalam bahasa Jawa yang bermakna simbolis. Pada bahasa Jawa yang sangat ini bentuknya beragam dan dapat rumit, ditemukan pada pengucapan sehari-hari atau rahasia. Khusus pada idiom Jawa dalam konteks politik sebenarnya banyak ditemukan dalam cerita, wejangan, cerita panji, pewayangan dan bahkan karya - karya sastra klasik Jawa (Anderson, 1990). Idiom Jawa dapat berupa kata atau bahkan gabungan kata yang membentuk suatu ungkapan khusus. Beberapa idiom Jawa telah lama populer sebelumnya baik melalui cerita atau karya agung pujangga. Merujuk pada konsepsi strategi komunikasi politik, idiom Jawa dapat dianggap sebagao salah satu bentuk cara orang Jawa dalam menyampaikan pesannya kepada orang tertentu. Penggunaan idiom dalam bahasa Jawa mencerminkan suatu kerahasiaan yang hanya dapat ditangkap oleh pengguna bahasa tersebut. Bentuk komunikasi semacam ini seringkali disebut dengan komunikasi berkode yaitu suatu model komunikasi yang membutuhkan pemahaman dan pengetahuan khusus antar penggunanya. idiom menunjukkan yang memainkan kekuasaannya dalam arena politik. Berkenaaan dengan itu, Andrain (1992: 14) dalam Gatara (2009: 265) juga mengatakan di samping keyakinan dan struktur dimensi kehidupan politik utama lainnya yang terdiri dari individu-individu, ada kalanya digambarkan sebagai "aktor yang berkuasa", suatu istilah yang menunjukkan bahwa orang-orang ini memainkan peranan dalam dunia politik. Kegiatan politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain. orang-orang SIMPULAN Realitas politik elektoral adalah suatu proses dan kegiatan-kegiatan membentuk sikap dan perilaku politik yang terintegrasi ke dalam suatu sistem politik yang pada konteks masyrakat Jawa terkait dengan simbol kebahasaan. Oleh sebab realitas politik bersifat temporer politik menampakkan karakter identitas. Pada karakteristik tertentu, penggunaan idiom Jawa dapat dianggap sebagai citra penggunanya. Penggunaan idiom juga penting diperhatikan karena ia selalu memilih diksi yang tentang prinsip yang tepat dikemasnya dalam politik elektoral. Nilai-nilai lokal tentang dalam idiom Jawa tidak hanya merefleksikan dunia orang Jawa, tetapi juga sekaligus membentuk dunia politik dan bagaima politik tersebutkan diartikulasikan oleh orang Jawa. atau situasional. Perilaku sebagai UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih atas pendanaan Penelitian Hibah Internal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Tahun Anggaran 2016 atas dukungan finansialnya pada penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anderson, B. (1990). Language and Power: Explroring Political Culture in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press. Anderson, B. (2009). Mythology and the Tolerance of the Javanese. Singapore: Equinox Publishing (Asia). Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Peranan kepala daerah sangat strategis maka tingkat persaingan juga semakin tinggi yang membuat para aktor politik mudah sekali terjebak dalam pragmatisme politik (orientasi jangka pendek dari para aktor politik untuk dapat memenangkan persaingan politik). Dalam hal ini, Gatara (2009: 265) menjelaskan bahwa aktor politik adalah bagian kunci yang berkuasa dalam lanjut, aktor dimensi kehidupan politik. Lebih yang istilah menurutnya, merupakan Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Bogdan, R., & Taylor, S. J. (1992). Introduction to A Research Qualitative Phenomenelogical Aprroach to the Sciences. New York: John Wiley & Sons, Ltd. Methods; Bungin, B. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Fatanti, M. N. (2013). Popularitas dan Orientasi Politik: Negasi Personal Brand dan Popularitas dengan Pemasaran Elektabilitas dalam Komunikasi suatu 414
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Politik Heri Pudji Utami Pada Pilkada Kota Malang Tahun 2013. Universitas Brawijaya. Firmanzah. (2012). Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Gaffar, A. (1992). Javanese Voters: A Case Study of Election under Hegemonic Party System. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Geertz, C. (1989). Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Pustaka Jaya. Guba, E. ., & Lincoln, Y. S. (1994). Competing Paradigms in Qualitative Research. In Hamid, A. (2006). Jawara dan Penguasa Politik Lokal di Banten. In Okamoto & A. Rozaki (Eds.), Kelompok Kekerasan dan Bos Lokal di Era Reformasi. Yogyakarta: IRE Press. Haryanto. (2009). Elit Politik Lokal dalam Perubahan Sistem Politik. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 13(November), 131-148. Herusatoto, B. (1984). Simbolisme dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita. Hidayat, D. N. (2003). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Citra Aditya Bakti. Ibrahim, G. A. (2005). Idiom Kegamangan dalam Bahasa Politik Kita. In Seminar Nasional PESAT 2005 (pp. 48-54). Jakarta: Universitas Gunadarma. Kartomihardjo, S. (1979). Ethnography of Communication Codes in East Java. Pacific Linguistics, D(39), 1-39. Marsh, D., & Stoker, G. (2011). Teori dan Metode dalam Ilmu Politik. Bandung: Nusa Media. Miles, M. B., & Huberman, A. . (1992). Analisi Data Kualitatif: Buku Sumber tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UI Press. Mochtar, H. (2011). Demokrasi dan Politik Lokal di Kota Santri. Malang: UB Press. Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja RosdaKarya. Mujani, S., Liddle, W., & Ambardhi, K. (2011). Kuasa Rakyat: Analisis tentang Perilaku Memilih dalam Pemilihan Legislatif dan Presiden Indonesia Pasca Orde Baru. Jakarta: Mizan. Mulder, N. (2001). Ideologi Kepemimpinan Jawa. In Cederroth (Eds.), H. Kepemimpinan Halus, Pemerintahan Otoriter (pp. 79- 99). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Antlov & S. Jawa, Perintah Pawito. (2009). Komunikasi Politik, Media Massa dan Kampanye Pemilihan. Yogyakarta: Jalasutra. Rozaki, A. (2004). Menabur Kharisma Menuai Kuasa. Yogyakarta: Pustaka Mawar. Ruslan, A. (2005). Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang: UIN Press. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. 415
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Nilai Budaya Mapalus Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kabupaten Minahasa Selatan Dr. Very Y. Londa, S.Sos. M.Si Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi e-mail: Abstrak - Pada hakekatnya penyelenggaraan pelayanan di daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan. Akan tetapi hal ini masih merupakan sebuah permasalahan yang dihadapi oleh penyelenggaraa pemerintahan di kabupaten Minahasa Selatan yang terlihat dari berbagai fenomena yang mengemuka dan dikeluhkan oleh masyarakat baik dalam pelayanan administrasi, pemerintahan, pembangunan sampai dengan pemberdayaan. Mapalus merupakan nilai kerja suprastruktur sosial dan budaya orang Minahasa dan membentuk sebuah hubungan sosial antar sesama orang Minahasa. Penelitian ini berupaya mendasarkan pemehaman pada nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan yang didasarkan pada dimensi nilai kekeluargaan, nilai rasa sepenanggungan yang tinggi, nilai kebersamaan, nilai musyawarah dan mufakat, nilai kepemimpinan, nilai keterbukaan, nilai disiplin yang kuat dan nilai religius dalam kaitannya dengan responsiveness, assurance, tangibles, emphaty. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Dengan maksud bahwa dalam penelitian ini diharapkan akan dapat mengungkap, menguraikan serta memahami fenomena yang terjadi pada latar dan obyek penelitian. suatu metode Peneliti memandang epistimologis yang mampu melahirkan teori dari kombinasi antara perspektif yang diteliti dan dari perspektif peneliti sendiri, lebih melalui pendekatan emik, seperti halnya paradigma penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Mapalus sistem nilai yang menyatu dalam merupakan penyelenggaraan melalui pelayanan responsibilitas, disiplin, partisipatif, solidaritas dan keadilan sosial. Sebab Mapalus merupakan hakikat dasar dan aktivitas kehidupan orang Minahasa yang terpanggil dengan ketulusan hati nurani yang mendasar dan mendalam (touching hearts) dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab menjadikan manusia dan kelompoknya (teaching mind) untuk saling menghidupkan dan menyejahterakan setiap orang dan kelompok dalam komunitasnya (transforming life). Sehingga nilai budaya Mapalus dapat dijadikan media untuk perbaikan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan pada cara kerja, metode pelayanan dan teknik pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. reliability, perlunya public Kata Kunci: Nilai, Budaya, Mapalus, Pelayanan, Publik PENDAHULUAN Kualitas pelayanan publik menjadi kunci penentu kepercayaan masyarakat dan menjadi indikator utama penyelenggaraan pemerintahan. Mengingat urgensi keberadaan dan tugas pokok serta fungsi pemerintah yang adalah melindungi dan mensejahterakan masyarakat maka menjadi penting mendekatkan rangka pelayanan pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan daerah. Kenyataan menunjukkan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pelayanan publik tidak terlepas dari peran aparat dalam mengemban misi sebagai pelayan masyarakat. kepada masyarakat dalam Aparat dalam pelaksanaan tugasnya diharapkan dapat membangun citra pelayanan publik yang berkualitas, namun dalam kenyataannya pelaksanaan pelayanan publik belum dapat berjalan dengan baik terbukti dengan begitu banyaknya permasalahan yang mengemuka di lapisan masyarakat tentang pelayanan selalu yang mempermasalahkan aparatnya karena tidak tersedianya aparat pelayanan yang profesional, berdedikasi, akuntabel dan responsif serta loyal terhadap tugas dan kewajibannya sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat. diterima dari pemerintah dan Dorongan untuk melaksanakan tugas didasari oleh motivasi yang ada dalam diri setiap aparat akan sendiri. mempengaruhi Keterampilan dalam pelaksanaan pekerjaan dan tugas serta kesediaan aparat untuk melaksanakan tugas semangat dan dengan penuh jawab terciptanya faktor yang mendukung merupakan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi aparat baik dalam pembangunan, pemberdayaan maupun administrasi yang terlihat dari sikap kerja, tingkat keterampilan yang dimiliki maupun hubungan kerja yang terbina dalam organisasi. perilaku itu aparat tanggung bidang pemerintahan, Operasionalisasi dan aktualisasi sikap seseorang terhadap situasi dan kondisi lingkungan dimana dia berada yang terlihat dari persepsi, sikap, nilai dan motivasi kemampuan, cerminan keterampilan, pengetahuan, keinginan dan kebutuhan yang dimiliki. Persepsi, sikap, nilai dan motivasi yang dimiliki akan mempengaruhi aparat bertindak termasuk di dalam menjalankan pekerjaaannya. Aparat yang mampu menjalankan tugas dan tangungjawabnya bukan sebagai dari 416
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 saja memiliki tingkat pendidikan yang tinggi serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang bagus jelas. Demikian pula halnya dengan persepsi yang dimiliki akan secara langsung mempengaruhi pola kerja yang berdampak pada pelayanan yang di berikan kepada masyarakat. Kabupaten Minahasa Selatan berada pada bagian tengah propinsi Sulawesi Utara dan di sebelah selatan Kabupaten Minahasa dengan luas wilayah Kabupaten Minahasa Selatan adalah 1.429.7 KM2 yang didiami oleh 195.553 jiwa dengan kepadatan 136,78 jiwa/km2 Kabupaten berdasarkan data BPS Tahun 2010. Minahasa terbagi dalam 17 kecamatan dengan 170 Desa dan 10 Kelurahan. Merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Minahasa. Berbagai fenomena permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan publik baik dalam bidang administrasi kependudukan (hasil penelitian dari Daud Liando, efektivitas pemerintahan desa (hasil penelitian dari Very Londa, 2012), pelayanan kesehatan, masalah pertambangan : pasir besi (Pakuure), Galian C (Rumoong Bawah), Tambang Emas (Motoling), tata ruang Kota Amurang lainnya yang mengemuka serta permasalahan sebagaimana amatan peneliti. Kondisi ini menunjukkan kualitas pelayanan setelah Kabupaten Minahasa Selatan menjadi daerah otonom yang telah 10 tahun belum seperti yang diharapkan oleh masyarakat serta sebagaimana yang diamanatkan undang - undang. Fenimena lainnya yang terlihat dimana adanya ketidak harmonisan penyelenggara pemerintahan dalam hal ini hubungan kerja yang tidak sejalan lagi. Situasi ini semakin membuat pelayanan di Kabupaten Minahasa Selatan semakin terpuruk. Hal ini dibuktikan dengan penilaian kinerja dan pengelolaan keuangan dari Badan Pemeriksa Keuangan dengan nilai Disclamer. 2011), penyelenggaraan Dengan memerhatikan budaya masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan setidaknya sebagaimana yang permasalah - permasalahan dikemukakan sebelumnya terjadi. Masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan sangat kental dengan yang namanya budaya Mapalus. Mapalus merupakan nilai kerja yang merupakan suprastruktur sosial dan budaya yang ada dan hidup dalam sistem budaya orang Minahasa. Sistem kerja Mapalus kemudian menjadi struktur yang membentuk sebuah hubungan sosial antar sesama tou Minahasa. Dari ciri, struktur dan sifatnya, Mapalus pada akhirnya dapat kita katakan sebagai sebuah sistem nilai yang menyatu dalam keterikatan (interelation) masing- masing nilai, yakni antara resiprokal, responsibilitas, disiplin, kesetaraan, partisipatif, solidaritas, keadilan sosial, pluralisme, dan kasih. kondisi sosial tidaklah perlu Konsep nilai budaya Mapalus melalui dimensi nilai kekeluargaan, nilai rasa sepenanggungan yang tinggi, nilai kebersamaan, nilai musyawarah dan mufakat, nilai kepemimpinan, nilai keterbukaan, nilai Disiplin yang kuat dan nilai religius. Nilai budaya Mapalus ini jika dipahami dengan benar dan menjadi sebagai sebuah gaya hidup masyarakat dan pemerintah menjadi sangat penting dalam mewarnai penyelenggaraan pelayanan reliability, public melalui responsiveness, assurance, emphaty yang membentuk kualitas pelayanan publik. dimensi tangibles, Didasarkan pada yang dikemukakan di atas, membawa ketertarikan bagi peneliti untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. Bagi penulis permasalahan ini sangat penting mengingat bahwa awal dari semua proses pelayanan publik sebenarnya terletak pada nilai yang dimiliki oleh aparat selaku penyelenggara pelayanan dalam memberikan pelayanan yang dapat dilihat dalam pola perilaku yang terjadi. Atas pemikiran tersebut peneliti berkeyakinan bahwa kajian ini akan menjadi sangat penting dan strategis karena benar - benar akan bermanfaat dalam pelaksanaan pelayanan publik di apabila Kabupaten Minahasa Selatan. Sebab pembenahan tidak dilakukan oleh pemerintah yang diawali dari pemberian pelayanan, penafsiran secara baik dan benar segala hal yang berhubungan dengan program kerja serta penerapan atau pelaksanaan pelayanan akan mempengaruhi proses dan kerja pemerintah serta akan merusak citra pemerintah daerah itu sendiri di mata masyarakat sebagai pemberi kedaulatan. Mengacu pada latar belakang masalah diatas, penulis beranggapan bahwa nilai budaya Mapalus belum sepenuhnnya menjadi bagian dari aparat di Kabaupaten Minahasa Selatan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat yang memberikan dampak yang kurang dalam pelayanan publik. Kondisi ini menjadi pernyataan problem statement) guna mengungkapkan penyebab nilai budaya Mapalus tidak diterapkan pada penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan serta bagaimana model nilai budaya Mapalus yang dapat dijadikan pola penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. masalah sebagai pola pelayanan Tulisan ini mendiskripsikan dan mengeksplorasi dimensi yang membentuk nilai budaya Mapalus yang dimiliki masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan untuk dijadikan sebagai model dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan analisis secara mendalam terhadap dimensi- dimensi dari nilai budaya Mapalus yang dimodifikasi dengan dimensi yang membentuk konsep kualitas tersebut dilakukan untuk pelayanan publik. Hal 417
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 memperkuat konsep pelayanan publik dalam lingkup kajian cara memodifikasi dimensi nilai budaya Mapalus dengan dimensi kualitas pelayanan publik. ilmu administrasi publik dengan yang dibutuhkan. Berdasarkan hal tersebut maka informan yang diwawancarai terdiri dari unsur kepala dinas, unsur kepala bidang, unsur staf di loket pelayanan, unsur camat, unsur lurah dan unsur hukum tua. Penulis beranggapan bahwa urgensi penelitian terkait tentang nilai budaya Mapalus (sebagai sebuah kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Minahasa) untuk dalam dikembangkan menjadi memperkuat pelayanan publik sehingga dicapainnya kualitas yang diharapkan dalam melayani masyarakat. Upaya mengembangkan sebuah kearifan lokal dianggap menjadi sebuah konsep yang sangat menarik mengingat perkembangan ilmu yang berkembang selama ini lebih banyak mengadopsi konsep teori barat yang sangat bertolak belakang dengan kondisi lokal. Sehingga ketika sebuah konsep teoritis diaplikasikan banyak mengalami kegagalan atau ketidakberhasilan. sebuah model Sementara Data sekunder meliputi dokumen tertulis yang sejak awal menjadi bahan dalam penelitian lapangan menyangkut data yang empiris di berhubungan dengan dokumen - dokumen yang ada kaitannya dengan nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan seperti surat keputusan, tugas pokok dan fungsi, bagan alur kerja, prosedur pelayanan, laporan kerja dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan nilai budaya Mapalus dan pelayanan publik serta artikel, buku maupun karya ilmiah lainnya yang dijadikan rujukan teoritik. METODE Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan maksud bahwa dalam penelitian ini dapat mengungkap, menguraikan serta memahami fenomena yang terjadi pada latar dan obyek penelitian sehubungan dengan nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. Pertimbangan penelitian kualitatif (Bungin, 2009) adalah untuk menemukan (uncover) dan memahami (understand) apa yang ada di balik fenomena yang akan diteliti, yakni mengapa nilai budaya Mapalus tidak diterapkan sebagai pola pelayanan pada penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan, dan bagaimana model nilai budaya Mapalus yang dapat dijadikan pola penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. Pemilihan pendekatan kualitatif untuk menjawab masalah penelitian yang diajukan dengan menekan kepada interprestasi bukan pada generalisasi dalam lebih mengungkapkan meaning dan memahami fenomena nilai budaya Mapalus belum sepenuhnnya menjadi bagian dari aparat di Kabaupaten Minahasa Selatan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat yang memberikan dampak yang kurang dalam pelayanan publik. digunakannya metode dan ditekankan Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data utama hasil penelitian dan sumber data sekunder. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ini adalah seluruh kegiatan dilapangan berupa pernyataan dan tindakan dari informan yang diteliti. Sumber data primer yang dimaksudkan adalah data dari semua pihak dimana diharapkan data yang akurat, lengkap dan mendalam dari para informan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan. dengan mempertimbangkan kemampuan memberikan data Peneliti memilih informan Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode yang umumnya digunakan pada pendekatan kualitatif yaitu peneliti sendiri sebagai instrumen dalam penelitian dengan menggunakan (Bungin, 2009) : (1) pedoman wawancara terbuka (peneliti bertatap muka langsung dengan informan). Teknik pengumpulan data ini yang digunakan melalui komunikasi langsung dengan informan yang dianggap mengetahui dan menguasai serta memahami informasi yang berkaitan dengan nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. (2) observasi lokasi penelitian dengan cara mengamati secara dalam penyelenggaraan pelayanan yang antara lain pada pelayanan administrasi kependudukan, pelayanan perizinan dan pelayanan umum (3) penggunaan dokumen yang berhubungan langsung dengan nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan berupa laporan kerja, SOP, tugas yang terkait baik yang bersifat kajian teoritik maupun dokumen yang ada pada objek penelitian. langsung yang proses terjadi kesehatan, pendidikan, lainnya; Proses analisis data dilakukan sejak memasuki lapangan penelitian yang meliputi memahami latar penelitian dan persiapan peneliti, memasuki lokasi dan obyek penelitian pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam mengimplementasikan kebijakan pengelolaan sampah melalu tugas, fungsi dan hak yang melekat didalamnya. Melakukan pengamatan secara mendalam tentang masalah penelitian dikaitkan dengan fenomena yang ada. Melakukan wawancara mendalam dengan informan tentang nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. Data yang diperoleh dari lapangan dilakukan analisis melalui tahap berikut : 1. Kategorisasi dan mereduksi data yang berhubungan dengan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten nilai budaya Mapalus 418
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Minahasa Selatan yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi dan studi dokumen. teori yang relevan yang mengurai tentang nilai budaya Mapalus dan pelayanan publik. 2. Data yang dikelompokkan selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-narasi, sehingga data berbentuk rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. 3. Melakukan telah dikelompokan berdasarkan hasil kategorisasi dan reduksi sehingga mendapatkan makna yang sebenarnya sebagai ungkapkan nyata atas masalah yang sebenarnya terjadi dalam nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. interpretasi pada data yang 4. Pengambilan kesimpulan berdasarkan susunan narasi yang telah disusun pada tahap ketiga, sehingga dapat memberi jawaban atas masalah penelitian yaitu menyangkut nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. 5. Melakukan verifikasi hasil analisis data dengan informan, yang didasarkan pada kesimpulan tahap keempat. HASIL DAN PEMBAHASAN Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota kabupaten yaitu Amurang. Jarak dari Amurang Minahasa Selatan ke Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara yakni Kota Manado ± 64 km. Secara geografis kabupaten minahasa selatan terletak antara 0º,47 - 1º,24 lintang utara dan 124º,18 - 124º,45 bujur timur. terletak disebelah Sedangkan secara administratif selatan Kabupaten Minahasa dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Minahasa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dengan selatan Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow dan sebelah barat berbatasan dengan Laut Sulawesi. Luas wilayah adalah 1.489.8 km yang terdiri dari 17 kecamatan dan 176 desa, 10 kelurahan dengan jumlah penduduk 207.074 jiwa. sebelah berbatasan Pada tahap kesahihan data, peneliti melakukan pengecekan temuan penelitian yang disesuaikan dengan situasi yang terjadi dalam pelayanan di lokasi penelitian sehubungan dengan nilai budaya Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan. Peneliti memeriksa seluruh data yang mendukung, menangkap atau menggambarkan temuan. Pada tahap ini, peneliti bersikap konsisten terhadap data penelitian, memilih topik-topik penting yang menonjol, menganalisis dan membuat interpretasi data. Hasil interpretasi data kemudian dibuat dalam bentuk deskripsi, yang selanjutnya di diskusikan kepada subjek penelitian. Peneliti menggunakan triangulasi (Bungin, 2009) dengan teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sumber data yang digunakan, data primer maupun data sekunder, metode yang ada dala hal tahapan tahapan yang dilakukan, penyidik selaku pihak yang melakukan penelitian baik dalam hal pengetahuan maupun dan menginterpretasi dan teori yang digunakan baik melalui diskusi dengan teman sejawat maupun melalui focus group diskusi berkaitan dengan masalah yang diteliti yang memudahkan peneliti baik dalam proses analisis, interpretasi dan pengambilan kesimpulan. Peneliti membandingkan data pengamatan dengan data wawancara dan dokumen. Peneliti juga memeriksa kembali penemuan hasil penelitian dari teknik pengumpulan data dan sumber data. Sehingga peneliti dapat menemukan perbedaan dan kesamaan serta alasan-alasannya. Pemanfaatan temuan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dimanfaatkan untuk pengecekan kembali data penelitian dan mengarahkan analisis data. Seluruh data penelitian yang dianggap penting akan dijelaskan dengan menggunakan teori- kemampuan menganalisis Penduduk Kabupaten Minahasa Selatan berjumlah 207.074 jiwa dengan jumlah penduduk perempuan 102.300 jiwa dan jumlah penduduk laki - laki 104.774 jiwa. Kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya yaitu kecamatan Sinonsayang dan yang paling sedikit adalah kecamatan Motoling. Untuk komposisi penduduk kabupaten Minahasa Selatan tanhun 2012 menurut golongan umur, menunjukan bahwa penduduk kabupaten Minahasa Selatan berusia muda (0 -14 tahun) laki-laki sebanyak 27.396 jiwa dan perempuan 27.621 jiwa. Dan yang berusia produktif (15 - 64 tahun) laki-laki sebanyak 62.232 jiwa, perempuan 59.556 jiwa dan yang berusia lanjut (≥ 65 tahun) laki- laki sebanyak 11.275 jiwa, perempuan 11.283 jiwa. Kondisi perekonomian masyarakat Minahasa Selatan merupakan salah satu aspek yang mendukung dalam menentukan keberhasilan pembangunan daerah. Sarana dan prasarana pendukung perekonomian masyarakat kabupaten Minahasa Selatan mengalami peningkatan di bidang pertanian dan nelayan juga tersedianya pasar di hampir semua kecamatan, berdirinya koperasi, usaha mikro, usaha menengah dan usaha-usaha perekonomian lain. Salah satu pendukung pembangunan daerah dan peningkatan kesehatan adalah sektor pendidikan yang merupakan prioritas penting di Minahasa Selatan. Berbagai program dilakukan oleh pemerintah kabupaten Minahasa Selatan untuk menjangkau seluruh pelosok desa agar memperoleh pendidikan meskipun banyak permasalahan yang dihadapi, antara lain permasalahan sarana dan prasarana, akses, sumber daya manusia, serta pemerataan pelayanan pendidkan juga mutu pendidikan. Namun demikian, pemerintah Minahasa Selatan terus menerus mengadakan perbaikan manajemen serta mengatasi maalah-masalah lainnya. 419
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Saat ini sarana pendidikan di Minahasa Selatan cukup memadai, dapat dilihat dari setiap kecamatan yang terdapat tingkat lembaga pendidikan formal dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dn Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan data jumlah siswa SMA dan SMK maka sangat diperlukan adanya perguruan tinggi yang representatif sesuai dengan untuk keadaan Kabupaten Minahasa Selatan menampung para siswa lulusan SMA dan SMK Minahasa selatan yang kebanyakan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di kota Manado, Tondano dan Airmadidi di Minahasa Utara, dengan konsekuensi biaya yang lebih tinggi dibandingkan jika melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi didaerah sendiri kabupaten Minahasa Selatan. Budaya Minahasa Selatan berasal dari budaya Minahasa yang terkenal dengan sebutan Mapalus yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong. Umumnya penduduk yang tinggal di wilayah kabupaten Minahasa Selatan berasal dari sub etnis Tountemban dengan menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa Tountemboan. Budaya lainnya juga diselenggarakan oleh masyarakat Minahasa Selatan di setiap pertengahan tahun (bulan juli), masyarakat Minahasa Selatan menggelar acara yang disebut Pengucapan Syukur dimana masyarakat Minahasa Selatan bersyukur atas berkat Tuhan lewat hasil pertanian (panen raya). Masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan umumnya memeluk agama Kristen Protestan, namun ada juga agama lainnya yaitu Kristen Katolik dan Islam. Dalam perkembangannya, sejak Minahasa Selatan menjadi daerah otonom yang baru, bermunculan kretaivitas masyarakat lewat tari - tarian antara lain tari pisok , tari dodol, tari kentang, tari elasoma, tari batifar, tari lenso, tari pete cingkeh dan tari mawolay. Dalam hal menjalankan pelayanan publik, keberadaan sumber daya manusia yang handal sangan diperlukan, baik dari jumlah, jenisan kualitas dari sumber daya manusia itu sendiri. Keberhasilan penyelenggaraan otonomi daerah sangat ditentukan oleh kesiapan dan kemampuan daerah itu sendiri dalam mengelola dan memberdayakan seluruh potensi dan sumber daya yang tersedia. Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pelayanan publik khususnya di bidang kesehatan, pendidikan dan pelayanan administrasi kependudukan. Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menempatkan pegawai untuk menjalankan fungsi pelayanan sebagai mana data yang ada bahwa pada Dinas Kesehatan terdapat 368 orang pegawai, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebanyak 3525 orang pegawai dan di Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil sebanyak 18 orang pegawai. Data diatas menunjukan bahwa dinas pendidikan dan dinas kesehatan menyerap sumber daya manusia yang sangat banyak. Hal ini dikarenakan kedua SKPD ini banyak berkecimpung dlam pelayanan kepada masyarakat secara langsung, baik dalam pelayanan kesehatan maupun dalam pendidikan anak sekolah. Selain sumber daya manusia, sarana dan prasarana juga mendukung dalam tercapainya pelayanan publik selain itu juga didukung oleh sumber anggaran. Dinas Kesehatan yang dikukung dengan 17 Puskesmas, 62 Pustu, 12 Pusling dan 185 Posyandun didukung dengan anggaran dari APBD Rp. 35,912,238,325. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dengan 158 PAUD/TJ, 240 SD, 82 SMP dan 29 SMA/K mendapatkan alokasi anggaran dari APBD Rp. 249.830.705.961. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mendapatkan alokasi anggaran dari APBD Rp. 3,595,748,676. (Bappeda Kab. Minahasa Selatan, 2014). yang bersumber Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Sementara itu makna kata Mapalus merupakan suatu sistem atau teknik kerja sama untuk kepentingan bersama dalam budaya Suku Minahasa fundamental, Mapalus adalah suatu bentuk gotong royong tradisional yang memiliki perbedaan dengan bentuk-bentuk gotong royong modern, misalnya: perkumpulan atau asosiasi usaha. Secara filosofis, Mapalus mengandung makna dan arti yang sangat mendasar. Mapalus sebagai local spirit and local wisdom Masyarakat Minahasa yang terpatri dan berkohesi di dalamnya: 3 (tiga) jenis hakikat dasar pribadi manusia dalam kelompoknya, yaitu: Touching Hearts, Teaching Mind, dan Transforming Life. Mapalus adalah hakikat dasar dan aktivitas kehidupan orang Minahasa (Manado) yang terpanggil dengan ketulusan hati nurani yang mendasar dan mendalam (touching hearts) dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab menjadikan manusia dan kelompoknya (teaching mind) untuk saling menghidupkan dan menyejahterakan setiap orang dan kelompok dalam komunitasnya (transforming life). Menurut buku, The Mapalus Way, Mapalus sebagai sebuah sistem kerja yang memiliki nilai-nilai etos seperti, etos resiprokal, etos partisipatif, solidaritas, responsibilitas, gotong leadership, disiplin, transparansi, kesetaraan, dan trust (Umbas, dalam (Turang, 1984). Secara royong, good Berbagai tulisan dari orang Minahasa yang dapat dijumpai maupun melalui website Kerukunan Keluarga Kawanua banyak mememberikan penjelasan mengenai Mapalus. Mapalus adalah satu bentuk solidaritas masyarakat agraris Minahasa yang berkembang sebagai 420
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 pola perilaku tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Pola perilaku masyarakat Minahasa waktu yang lalu ini didasarkan pada keterikatan satu sama lain berdasarkan relasi social yang disebut ikatan primordial yaitu ikatan kesatuan/kedekatan geografis serta ikatan kesamaan kepercayaan. Dijaman orde lama dan orde baru ikatan dan perilaku ini digolongkan sebagai bentuk "gotong royong" yang merupakan latar belakang aktifitas tolong menolong dan bantu membantu antara warga seikatan (se-marga, se-desa, se-pekerjaan, se-kebutuhan, se- golongan bahkan se-kepercayaan) yang nyata dilaksanakan dalam aktivitas seperti: kematian dengan rangkaian upacara perkabungannya, perkawinan, baptisan, dan perayaan serta dalam mengerjakan atau menyelesaikan berbagai bentuk pekerjaan seperti dalam bidang pertanian, membangun rumah dan fasilitas lainya dalam memenuhi kebutuhan masing-masing (perorangan dan keluarga) atau kebutuhan bersama. Dalam kegiatan ini nilai budaya yang menonjol atau yang menjadi landasan utama adalah adanya Bantu membantu, saling menolong berdasarkan prinsip "timbal balik". Suatu bantuan yang diberikan selalu harus diberikan balasan pada orang lain yang ia/mereka membutuhkan. antara lain ikatan keluarga, lainnya, telah membantu itu pada saat Dari berbagai literatur serta informasi lisan yang dihimpun penulis, dapat disimpulkan bahwa Mapalus adalah; "sebuah sistem sosial yang menghimpum dan melibatkan masyarakat untuk saling menolong secara aktif dalam mencapai tujuan bersama di berbagai bidang." Dari ciri, struktur dan sifatnya, Mapalus pada akhirnya dapat kita katakan sebagai sebuah sistem nilai yang menyatu dalam keterikatan (interelation) masing- masing nilai, yakni antara resiprokal, responsibilitas, disiplin, kesetaraan, partisipatif, solidaritas, keadilan sosial, pluralisme, dan kasih. Mapalus adalah simbol dari kehadiran (existence) komunitas Minahasa yang dalam implementasi sosialnya merasuki bidang-bidang sebagai sebuah relasi kerja, baik di bidang ekonomi, sosial, dan keagamaan. Memang tou Minahasa lebih dulu akrab dengan sistem kerja di bidang pertanian. Mapalus memiliki fungsi aktif untuk menghimpun dan melibatkan peran masyarakat untuk saling menolong secara aktif. administrative yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public. Dalam perkembangan konsep tentang pelayanan (2013:168) oleh mengungkapkan bahwa unsur pokok pelayanan public yaitu pemerintah (servant), masyarakat (customer), hubungan antar servant dan customer (relations) dan lingkungan (environment). Pelaksanaan pelayanan oleh pemerintah kepada masyarakat yang membentuk suatu hubungan (relations) inilah tercipta suatu nilai yang dirasakan baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan. publik Rusli Nilai (value) merupakan sesuatu yang penting dalam upaya mengembangkan sikap kerja yang baik. Nilai tersebut terdapat pada karakter manusia maupun prilaku masyarakat. Values are the enduring beliefs and expectations held to be important guides to behavior by a person or group of people (Cook, 2001: 125), nilai adalah kepercayaan dan harapan yang menjadi pegangan penting bagi seseorang atau sekelompok orang untuk berprilaku. Nilai pribadi seseorang, ia sepanjang pelajari dari pengalaman-pengalaman hidupnya. Proses pembelajaran sepanjang hidup terjadi melalui pola interaksi yang ada dalam masyarakat Minahasa yang disebut dengan Mapalus. Robbins dan Judge (2009:214 ) : membagi nilai menjadi dua yaitu Nilai instrumental (instrumental value) yaitu nilai - nilai yang dianut dalam berperilaku unuk mencapai suatu tujuan tertentu dan nilai terminal (terminal value) adalah nilai - nilai dari suatu tujuan yang dianggap baik dan ingin dicapai. Nilai menunjukkan kosistensi tingkah laku setiap individu. Danandjaja, (1986:12) bahwa nilai adalah suatu keyakinan abadi bahwa suatu cara bertindak yang khas, atau tujuan eksistensi secara pribadi atau sosial yang lebih diinginkan dibanding cara bertindak atau tujuan hidup yang bertentangan atau berlainan". Karena itu, tingkahlaku manusia menganut sistem nilai tertentu sebagaimana dikemukakan Siagian (2004:109) yaitu "berupa pola kelakuan atau alasan keberadaan seseorang, sistem nilai yang dimiliki seseorang akan dikaitkan dengan normanorma yang menyangkut hal- hal tertentu seperti yang "baik", "buruk", "benar" atau "salah". Islamy dalam Londa (2012) juga mengatakan sistem nilai adalah "kaitan dan kebulatan nilai-nilai, norma-norma dan tujuan-tujuan yang mapan yang terdapat dalam masyarakat". Makna nilai Mapalus ini yang dalam upaya perbaikan pelayanan public diupayakan dapat dielaborasi sehingga kinerja penyelenggaraan pelayanan oleh apparat kepada masyarakat. Pelayanan publik sebagaimana dalam Undang - Undan Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa pelayanan public merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundand-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan mampu memperbaiki Baik pemerintah maupun masyarakat sama - sama mengharapkan terjadinya pelayanan public yang prima. Sehingga untuk melaksanakan pelayanan yang baik maka yang membentuknnya sebagaimana pendapat Fitzsimmons and Fitzsimmons dalam Rusli (2013:179) yaitu tangibles (penyediaan sumber daya yang memadai), empathy (tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen), responsivienes (keinginan diperlukannya sejumlah indicator 421
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 melayani dengan cepat) (memberikan pelayanan secara tepat dan cepat) dan assurance (tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam memberikan pelayanan). reliability Pelayanan yang baik yang diharapkan dapat diberikan oleh yang sebagaimana membentuknnya dapat diperkuat dengan memahami dan mengejawantahkan makna nilai budaya Mapalus melalui "nilai kekeluargaan" yang mengatur bahwa semua anggota dalam kelompok dianggap sebagai hubungan keluarga sehingga dalam memberikan tidak ada pilih kasih, nilai "rasa pelayanan sepenanggungan yang tinggi" dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai pelayan masyarakat, "nilai kebersamaan" untuk bersama saling membantu, "nilai tangungjawab kerja untuk kepemimpinan" dalam melayani, "nilai Keterbukaan" yang menjamin tidak adanya korupsi dalam melayani masyarakat, "nilai disiplin" yang kuat dalam menjalankan tugas dengan memperhatikan prosedur pelayanan, "nilai religious" dengan selalu menganggap bahwa pelayanan yang diberikan sebagai bagian dari ibadah. pemerintah indikator standar operasional Dalam masyarakat Minahasa Selatan status sosial bukanlah sesuatu yang harus di 'hormati atau dijunjung tinggi'. Artinya cara orang Minahasa Selatan menggangap status seseorang tinggi apabila orang tersebut mampu beradaptasi secara langsung dengan semua lapisan masyarakat dan memiliki 'jiwa sosial'. Dan mereka mengimplementasikan rasa hormat sebagai contoh memilih/menjadikan orang yang di anggap ini menjadi tokoh masyarakat, aparat desa atau ketua organisasi agama, partai politik, organisasi sosial dan sebagainya. Nilai yang dapat dipelajari dari masyarakat Minahasa pada umumnya dan masyarakat Minahasa Selatan khususnya dalam nilai "Mapalus" dan semboyan "si tou timou tu mou tou". Bagi masyarakat Minahasa, keterpanggilan, tanggung jawab dan komitmen dalam melaksanakan tugasnya, ternyata mengandung makna nilai budaya masyarakat Minahasa yaitu Si Tou Timou Tumou Tou (ST4) yaitu manusia hidup untuk memanusiakan orang lain. Makna tersebut kemudian memberi arti bahwa setiap orang yang telah menjadi manusia (berhasil), berkewajiban memanusiakan orang lain. Masyarakat Minahasa memandang bahwa setiap manusia (Si Tou) yang lahir dan telah menjadi manusia (Timou) berkewajiban memanusiakan manusia lain (Tou). Mapalus adalah satu bentuk solidaritas masyarakat agraris Minahasa yang berkembang sebagai pola perilaku tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Pola perilaku masyarakat Minahasa waktu yang lalu ini didasarkan pada keterikatan satu sama lain berdasarkan relasi social yang disebut ikatan primordial yaitu antara lain ikatan kesatuan/kedekatan geografis serta ikatan kesamaan kepercayaan. Dijaman orde lama dan orde baru ikatan dan perilaku ini digolongkan sebagai bentuk "gotong royong" yang merupakan latar belakang aktifitas tolong menolong dan bantu membantu antara warga seikatan (se-marga, se-desa, se-golongan bahkan se-kepercayaan) yang nyata dilaksanakan dalam aktivitas seperti: kematian dengan rangkaian upacara perkabungannya, perkawinan, baptisan, dan perayaan lainnya, serta dalam mengerjakan atau menyelesaikan berbagai bentuk pekerjaan seperti dalam bidang pertanian, membangun rumah dan fasilitas lainya dalam memenuhi kebutuhan masing-masing (perorangan dan keluarga) atau kebutuhan bersama. ikatan keluarga, se-pekerjaan, se-kebutuhan, Dalam kegiatan ini nilai budaya yang menonjol atau yang menjadi landasan utama adalah adanya bantu membantu, saling menolong. Mengingat semakin banyak dan berkembangnya masyarakat dan semakin kompleksnya kebutuhan dan beragamnya kegiatan dan upaya memenuhi kebutuhan maka upaya saling bantu dan saling tolong ini berkelompok dalam berbagai kelompok kebutuhan. Kelompok- kelompok ini dalam kegiatannya selalu mengutamakan nilai saling bantu secara timbal balik dalam Mapalus. berdasarkan Dalam penyelenggaraan pelayanan public dewasa ini sangat diharapkan adanya pelayanan yang berkualitas dengan mendakikan masyarakat sebagai yang utama untuk dilayani. Hadirnya era reformasi diharapkan mampu menghadirkan dan melahirkan program - program pemerintah yang dapat menjawab kebutuhan masyarakat bak dalam bidang pendidikan, kesehatan, sampai dengan pelayanan ketenagakerjaan dan pelayanan kependudukan maupun pelayanan perizinan. Besarnya kewenangan yang dalam diberikan penyelenggaraan pemerintahan seharusnya menjadikan pemerintah daerah termasuk yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan dapat memahami dengan benar persoalan dan budaya masyarakat dengan memperkecl konstalasi politik guna memberikan ruang dan akses kepada masyarakat untuk juga menjadi bagian dari dengan proses berpartisipasi penyelenggaraan pemerintahan melalui perumusan, pelaksanaan dan evaluasi kebijakan dan pelayanan pemerintahan. administrasi kepada pemerintah daerah penyelenggaraan pemerintahan dalam proses Dari ciri, struktur dan sifatnya, Mapalus pada akhirnya dapat kita katakan sebagai sebuah sistem nilai yang menyatu dalam keterikatan (interelation) masing- masing nilai, yakni antara resiprokal, responsibilitas, disiplin, kesetaraan, partisipatif, solidaritas, keadilan sosial, pluralisme, dan kasih. Semua variabel itu menyatu dalam sebuah konsensus besar tou Minahasa yakni Mapalus. Karena itu, prinsip Si Tou Timou 422
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Tumou Tou, yang dipegang dan diyakini sebagai gagasan kultural Bangsa Minahasa adalah manifestasi nilai-nilai etos Mapalus yang diangkat dalam sebuah wejangan yang bukan saja kalimat biasa, tetapi menjadi satu semboyan yang memang melekat dalam diri masyarakatnya. Si Tou Timou Tumou Tou juga mengandung unsur-unsur kharakter asli tou Minahasa diantaranya, ngaasan yang berarti cerdas atau yang bijak, niatean atau yang telah ditekadkan menjadi sesuatu yang pantang urung, sama' atau baik adalah sesuatu yang menjadi harapan agar kehidupan menjadi lebih baik. penguaan mental spiritual melalui pendekatan kepercayaan serta penguatan pemahaman akan tugas dan tangung jawab dengan didasari pada nilai Mapalus dan Si Tou Timou Tumou Tou. Tujuannya agar tata nilai yang dimiliki oleh aparat benar - benar berfungsi sebagai pembimbing dalam pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dalam melayani masyarakat. Jika tata nilai yang dimiliki aparat sudah berurat berakar maka perilaku - perilaku yang ditunjukkan oleh aparat desa akan semakin baik. Dengan semua nilai ini, Si Tou Timou Tumou Tou memberikan pesan agar sesama manusia berkewajiban untuk menjadikan manusia lain menjadi lebih baik dari sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga kehidupan yang saling memperbaiki menuju pada sebuah masyarakat yang cerdas dan sejahtera. Dalam implementasinya, Mapalus merupakan alat kerja Si Tou Timou Tumou Tou di tingkatan praksis sebagai sebuah tools mencapai cita-cita perjuangan seperti yang diimpikan oleh setou Sam Ratulangi. Siagian (1995:109) mengungkapkan bahwa setiap orang menganut sistem nilai tertentu, yaitu berupa pola kelakuan atau alasan keberadaan seseorang. Memahami sisten nilai yang dianut oleh anggota organisasi termasuk didalamnya sistim nilai yang dianut oleh aparat selaku pemberi pelayanan merupakan hal yang sangat penting. Tingkatan sistem nilai lebih lanjut dikemukakan oleh Siagian (1995:113) setidaknya terdapat tujuh yaitu nilai yang sifatnya reaktif, nilai yang sifatnya tribalistik, nilai yang ego sentris, nilai konformitas, nilai manipulatif, nilai yang sosio sentris dan nilai eksistensial. Di sinilah relasi sosial itu menjadi sangat menarik untuk dilihat. Manusia sebagai subjek aktivitas Mapalus, si tou timou tumou tou adalah pandangan hidup kultural, sementara Mapalus adalah relasi kerja antara manusia satu dan lainya dalam sebuah himpunan besar bangsa Minahasa. Pada model hubungan seperti inilah Mapalus menjadi sangat subur berkembang karena ibarat wadah, Mapalus disuplai oleh sistem sosial yang sangat kondusif bagi berkembangnya Mapalus. Dengan demikian, Mapalus adalah sebuah sistem sosial yang sangat kompetibel dengan berbagai aktivitas baik, ekonomi, sosial, bahkan pembangunan bangsa, apabila menempatkan Mapalus sebagai semangat dan dasar aktivitas senantiasa aktivitas tersebut berhasil. Seperti sebuah tubuh, Mapalus adalah sistem kerja dari fungsi- fungsi biologis yang harmonis antar organ tubuh mulai lain dari otak, mata, mulut, sebagainya. Mapalus dengan nilai-nilainya telah menjadi sistem simbol yang merekat erat dengan manusia Minahasa yang selanjutnya menjadi penanda (coding) sebuah identitas budaya Minahasa. Dengan kata lain, Mapalus adalah simbol dari kehadiran dalam (existence) implementasi sosialnya merasuki bidang-bidang sebagai sebuah relasi kerja, baik di bidang ekonomi, sosial, dan keagamaan. Memang tou Minahasa lebih dulu akrab dengan sistem kerja di bidang pertanian. Mapalus memiliki fungsi aktif untuk menghimpun dan melibatkan peran masyarakat untuk saling menolong secara aktif. Penguatan dan pencegahan agar aparat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat akan semakin bernilai maka perlu dilakukan dengan cara tangan, kaki, dan komunitas Minahasa yang Memperhatikan yang dikemukakan diatas maka dalam upaya mmeberikan pelayana yang berkualitas kepada masyarakat perlu dihindari nilai yang sifatnya konformitas dengan tipe politis dan ekonomis. Kesediaan untuk memahami dan menerima nilai yang berbeda dan pendapat yang berlainan merupakan salah sau segi kehidupan organisasional yang amat penting untuk dipupuk dan dikembangkan. Permasalahan kewenangan dalam jabatan sebagai pemerintah yang ditinjau dari aspek politik yang menjurus pada kekuasaan, kekuatan, wewenang dan pengaruh yang dimilikinya perlu dipahami sebagai media untuk menjadikan seseorang mendapatkan hubungan ketergantungan dengan orang dalam lain penyelenggaraan pelayanan aparat perlu untuk menghindar tipe ekonomi yang hanya mementingkan unsur pendapatan yang mengakibatkan pemberi pelayanan diperhadapkan dengan korupsi. tingkatan nilai sistem lingkungannya. atau Sehingga Aparat yang mampu memaknai dan menerapkan sistem nilai Mapalus dalam penyelenggaraan pelayanan publik apabila nilai itu dapat berfungsi dan mampu merespon serta mengatasi masalah - masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana tangungjawab yang diberikan. Dalam arti sempit Mapalus mengandung konsep kesediaan individu untuk bekerjasama dalam organisasi sukarela demi tujuan bersama, dan bentuk organisasi kerja. Dalam arti luas Mapalus merupakan suatu konsep tingkah laku dalam memecahkan persoalan bersama. Sehingga makna Mapalus sebagai sebuah sistem kerja yang memiliki nilai-nilai etos seperti, etos resiprokal, etos partisipatif, royong, good solidaritas, responsibilitas, gotong 423
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 leadership, disiplin, transparansi, kesetaraan, dan trust (kepercayaan) dapat membentuk suatu sikap dan tindakan dari apparat selaku pemberi pelayanan untuk beraktivitas dengan mempersatukan kekuatan dan dalam melayani kepandaian dimiliki masyarakat. Budaya Mapalus sebagai aktualisasi yang paling konkret tentang makna hakiki Si Tou Timou Tumou Tou, yang dapat dilihat dari sifat sosial budayanya sebagai sumber adat kebiasaan masyarakat. Olehnya Budaya Mapalus diharapkan dapat dipelihara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. yang dianggap konsep Cook, Curtis W, and Hunsaker L, Phillip. 2001. Management and Organizational Behavior, Third Edition. New York San Francis: Mc Graw- Hill, Irwin, Boston Burr Ridge. Danandjadja, Andreas A. 1986. Sistem Nilai Manajer Indonesia Tinjauan Kritis Terhadap Penelitian. Jakarta : PPM. Liando, Daud. 2011. Pengaruh Implementasi Kependudukan Administrasi Kebijakan Terhadap Kualitas Pelayanan KTP di Kabupaten Minahasa Selatan. Bandung : PPs. Unpad. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa nilai budaya Mapalus belum pada diterapkan penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Minahasa Selatan karena budaya Mapalus yang mengandung rasa kebersamaan, sepenanggungan musyawarah kepemimpinan, keterbukaan, disiplin yang kuat dan religius belum dijadikan sebagai tata nilai yang berfungsi sebagai pembimbing dalam pencapaian pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dalam melayani masyarakat. Sehingga guna perbaikan pelayanan, dengan didasarkan pada konsep kualitas pelayanan public yang dibentuk melalui reliability, responsiveness, assurance maka model nilai budaya Mapalus dalam pelayanan public perlu dilakukan melalui aspek responsibilitas, disiplin, kesetaraan dan keadilan sosial dan religious. sebagai pola pelayanan kekeluargaan, tinggi, makna yang mufakat, dan tangibles, aspek emphaty, Londa, Very. 2012. Pengaruh Perilaku Aparat Terhadap Efektivitas Kerja Aparat Desa di Kabupaten Minahasa Selatan. Bandung : PPs. Unpad. Robbins, S.P., and T.A., Judge, 2009, Organizational Behavior. United State Of America, New York : Pearson Prentice Hall. Rusli Budiman. 2013. Kebijakan Publik. Membangun Pelayanan Publik Yang Responsif. Bandung: Hakim Publishing. Siagian. S. P. 2004. Motivasinya dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Turang, Jan. 1984. Pembangunan Daerah Minahasa dengan Pertanian Inti Sistem Mapalus (Prisma). Manado: Yayasan Mapalus. Undang - Undan Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. UCAPAN TERIMA KASIH Melalui tulisan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Sam Ratulangi melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian. Serta kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan melalui Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pemerintah Kecamatan dan telah membantu dalam Pemerintah Desa yang pengumpulan kepada Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran melalui Panitia Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan yang memberikan kesempatan kepada penulis dalam keikutsertaan pada kegiatan ilmiah ini. data. Dan DAFTAR PUSTAKA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Minahasa Selatan, 2014. Profil Kabupaten Minahasa Selatan. Amurang: Bappeda Kab. Minahasa Selatan. Bungin, Burhan.2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Cook. 424
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 DILEMA KEBIJAKAN LAND REFORM Anik Susanti Nyimas Nadya Izana Nike Kusumawanti, MA Jurusan Sosiologi, FISIP, Universitas Brawijaya Abstrak Fenomena tekanan penduduk atas tanah telah menarik perhatian para peneliti dan memunculkan beragam judul penelitian di seputar topik tentang soal tanah, sistem penguasaan tanah, stratifikasi sosial masyarakat petani, konflik pertanahan dan kesenjangan sosial. Dalam upaya mengatasi permasalahan penguasaan tanah di pedesaan, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan agraria. Berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IX/MPR/2001, salah satu arah kebijakan yang menjadi perhatian utama penulis adalah mengenai land reform. Land reform menyangkut penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang berkeadilan dengan memperhatikan kepemilikan tanah untuk rakyat. Melalui kebijakan land reform, diharapkan pemerintah dapat mendorong kaum tani untuk meningkatkan taraf hidupnya. Pada kenyataannya secara tidak disengaja, kebijakan land reform juga mendorong terbukanya pasar tanah karena adanya legalisasi tanah. Penulis merasa khawatir jika land reform ini malah bergeser dari semestinya memantapkan kedudukan petani atas tanah yang telah didudukinya menjadi membuka peluang bagi petani untuk terlepas dari tanahnya di bawah kondisi tertentu. Pada paper ini, penulis bermaksud untuk menjelaskan implikasi kebijakan land reform bagi kehidupan masyarakat tani: apakah membantu kesejahteraan keluarga petani atau justru mempermudah petani terlepas dari tanahnya. Untuk keperluan tersebut, penulis menyajikan data yang relevan berdasarkan hasil penelitian lapang dengan menggunakan metode kualitatif serta studi literatur. Adapun temuan yang diperoleh yaitu kebijakan land reform ini cenderung mengarah pada liberalisasi tanah yang pada gilirannya dapat mengancam kedudukan petani atas tanahnya. pembaharuan tujuan semula, Kata kunci: kebijakan, land reform, dilema, petani, penguasaan tanah Land reform kembali menjadi topik penting semenjak era reformasi seiring dengan kemiskinan dan ketimpangan penguasaan tanah yang dihadapi petani. Sebagian besar petani di Jawa hidup dalam garis batas subsistensi, ia mengerjakan tanah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan makan keluarganya. Sayangnya, hanya sebagian petani menjalankan usaha tani di atas tanah miliknya, itupun luasnya rata-rata 0,5 ha. Sementara itu, sebagian yang lain terlibat dalam perjanjian bagi hasil seperti maro, mertelu dan mrapat. Artinya, terdapat petani yang tidak memiliki lahan sendiri sehingga sewaktu-waktu ia dapat kehilangan hak garap manakala perjanjian bagi hasil berakhir. Begitu pentingnya arti lahan bagi seorang petani sehingga apabila tanah terlepas dari penguasaannya, maka pemenuhan kebutuhan makan keluarganya akan terancam. Menanggapi fenomena kehidupan suram kaum petani, land reform merupakan kebijakan yang semestinya dilaksanakan secara efektif. Reforma agraria di Indonesia bukanlah ide baru karena sudah diterapkan pada periode 1960-1965. Kini gagasan mulia tersebut dilanjutkan kembali dalam kerangka Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 dan TAP MPR Nomor IX/MPR/2001. Ironisnya, tujuan mulia dari land reform tidak selalu dapat direalisasikan mengingat berbagai kondisi pemilikan tanah dan pranata yang muncul dari hubungan orang dengan tanahnya yang berimplikasi pada relasi sosial diantara mereka. Program ini semestinya disertai dengan asistensi dan fasilitasi supaya penerima tanah redistribusi dapat meningkatkan aksesnya pada input-input pertanian, kredit, tata guna tanah, pemasaran dan asistensi teknis. Dengan ungkapan lain, land reform mencakup asset reform dan access tanah yang diredistribusikan menjadi produktif, menguntungkan dan dapat dikelola secara berkelanjutan (Rachman, 2012). Pada kenyataannya, redistribusi tanah masih menyisakan berbagai persoalan. Beberapa penelitian mengungkapkan persoalan-persoalan terkait dengan redistribusi tanah. reform supaya PENDAHULUAN Semenjak diterapkan antara tahun 1960 hingga tahun 1965 dan diabaikan pada masa Orde Baru, land reform pada masa reformasi nampaknya telah mengalami pergeseran. Keterbatasan ketersediaan tanah yang 425
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 dapat diredistribusikan yaitu tanah-tanah yang melebihi ketentuan maksimum, tanah-tanah swapraja atau bekas swapraja, tanah guntai dan tanah terlantar, sulit untuk reform menyebabkan diterapkan khususnya di Jawa. Namun, guna memenuhi ambisi pemerintah untuk mengurangi kemiskinan maka land reform dijalankan sebatas legalisasi aset pemilikan tanah yang telah dikuasai dan dimanfaatkan oleh rakyat. Beberapa skema land reform seperti PRONA, P4T dan redistribusi tanah merupakan bentuk legalisasi aset yang tidak saja memiliki manfaat berpotensi positif, menjerumuskan petani dalam pasar tanah pada kondisi tertentu. Dengan melakukan penelitian lapangan di Desa Sri Mulyo dan Desa Sukodono, peneliti ingin memahami lebih dalam mengenai dilema yang dirasakan kaum tani akibat land reform. land sangat tetapi selanjutnya penulis melakukan wawancara mendalam dan observasi dengan subyek penelitian sampai menemukan jenuh. Wawancara mendalam dan observasi dilakukan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016. Sembari melakukan pengumpulan data, penulis juga segera melakukan analisis data dengan mengikuti model Miles dan Huberman. Setelah analisis data selesai, penulis menyusun laporan penelitian hingga selesai pada awal Oktober 2016. Sebagai langkah terakhir, penulis ingin temuan yang dihasilkan terjamin keakuratannya sehingga penulis kembali lagi ke lapangan untuk memastikan bahwa data itu benar. informasi yang HASIL DAN PEMBAHASAN METODE Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dalam memahami lebih dalam mengenai dilema yang dialami oleh kaum tani akibat kebijakan land reform khususnya dalam program redistribusi tanah. Informasi yang akurat mengenai pengalaman petani pada proses dan dampak land reform hanya dapat diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang ditawarkan oleh metode kualitatif. Sugiyono (2006) menyatakan bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai seting, berbagai sumber dan berbagai cara, sementara itu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Ketiga cara tersebut menjadi acuan penulis ketika mengumpulkan data yang relevan. Redistribusi tanah mulai dilaksanakan di Kecamatan Dampit pada sekitar tahun 1961 dengan obyek tanah peninggalan Belanda. Menurut Undang-undang Nomor 56 PRP Tahun 1960, setiap keluarga petani hanya diperbolehkan menguasai tanah pertanian yang tidak melebihi ketentuan maksimum. Luas tanah pertanian yang tergolong tanah kering hanya bisa dikuasai keluarga petani maksimum 20 hektar, 12 hektar, 9 hektar dan 6 hektar masing-masing untuk daerah tidak padat, kurang padat, cukup padat dan sangat padat. Keluarga petani yang menguasai tanah melebihi ketentuan tersebut wajib melaporkannya kepada Kepala Agraria Daerah Kabupaten/Kota. Selanjutnya pemerintah mengambil tanah kelebihan dari ketentuan maksimum dengan ganti kerugian, kemudian membagikannya kepada rakyat yang membutuhkan. Adapun operasional dari ketiga cara yang disampaikan oleh Sugiyono adalah sebagai berikut. Sekitar April 2016, penulis membaca berita pada situs online mengenai adanya program redistribusi yang dilaksanan di Kecamatan Dampit. Penulis merasa tertarik dengan tema redistribusi tanah karena program ini diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial khususnya di wilayah pedesaan. Untuk memahami lebih dalam mengenai tema ini, penulis memutuskan untuk menyusun proposal penelitian pada Mei-Juni 2016 yang diawali dengan studi literatur tentang program redistibusi tanah. Berdasarkan studi literatur, penulis memutuskan untuk lebih fokus pada dilema kaum tani yang terlibat dalam program land reform atau redistribusi tanah. Setelah mendapatkan fokus penelitian, penulis memilih metode kualitatif deskriptif dan segera memulai pengumpulan data. Penulis melakukan observasi pendahuluan pada Juli 2016 dengan hasil yang agak berbeda dengan apa yang penulis bayangkan. Berdasarkan hasil analisis data yang dihasilkan oleh observasi pendahuluan ini, Agak berbeda dengan ketentuan tersebut, luas tanah kering yang dapat dikuasai oleh keluarga petani di Kecamatan Dampit khususnya di Desa Sri Mulyo adalah 1 hektar melalui peristiwa pendahuluan yang lokal dengan blodosan dan disebut oleh orang pengguntingan tersirat, blodosan merupakan serangkaian kegiatan pendataan tanah yang dikuasai oleh keluarga petani, lalu tanah tersebut diukur sebelum akhirnya digunting apabila dianggap lebih dari terkena pengguntingan diambil oleh pemerintah dengan ganti rugi untuk selanjutnya dibagi-bagikan kepada petani tunakisma. Berikut petikan wawancara dengan salah tanah di seorang Kecamatan Dampit: tanah. Secara satu hektar. Tanah yang tokoh program redistribusi "Pada tahun enam puluh satu pemerintah itu diadakan pemutihan, jarene (kata) wong (orang) biyen (dulu) blodosan. Nah orang pada waktu tahun enampuluh satu yang kelebihan tanah kayak suami isteri, tanahnya yang tanahnya digunting dikasihkan orang yang nggak punya tanah". lebih dari satu hektar, 426
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Ketentuan informal mengenai penguasaan tanah seluas 1 hektar ini cukup menarik untuk ditelisik lebih lanjut dalam kaitannya dengan ketentuan formal penguasaan tanah maksimum. Penulis berpendapat bahwa lahan kering seluas satu hektar dianggap oleh penduduk setempat kebutuhan subsistennya atau dianggap sebagai mekanisme sosial untuk melakukan pemerataan hak akan sumber nafkah. Temuan ini menjadi penting ketika ada pernyataan dari dua penulis yaitu Stanislaus Swianiewiez dan Inna E. Selamet. sudah bisa mencukupi Stanislaus bahwa perombakan agraria adalah kurang penting di Indonesia daripada di kebanyakan negara Asia lainnya. Sebabnya ialah soal pemusatan milik tanah pada tuan- tuan ada (Sajogyo&Sajogyo, 1980). Sementara itu, Inna E. Selamet berpandangan bahwa keperluan untuk mengadakan suatu redistribusi tanah khususnya di Jawa kurang menyolok mata (Sajogyo&Sajogyo, 1980). Kedua pandangan tersebut kira-kira perlu dipertimbangkan kembali. Jangankan untuk menguasai tanah layaknya tuan tanah, menguasai tanah lebih dari 1 hektar saja sudah ada mekanisme sosial untuk membagikannya kepada petani tunakisma. Swianiewiez berpandangan tanah boleh dikatakan tidak Seorang ahli land reform bernama Ladejinsky telah menyangsikan keberhasilan land reform utamanya di Jawa karena di wilayah tersebut tidak cukup tanah sekalipun pemilikan maksimum lima hektar dikurangi (Lucas & Warren, 2013). Sepanjang populasi di pedesaan terus berkembang dan bersaing dengan area pertanian yang luasnya relatif tetap maka harapan untuk merubah kondisi penguasaan tanah yang lebih baik menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Apabila tidak ditemukan lagi rumah tangga yang menguasai lahan pertanian melampaui ketentuan maksimum, lalu tanah manakah yang semestinya diredistribusikan kepada petani tunakisma khususnya masa kini? Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 ayat 1, tanah-tanah yang akan dibagikan adalah: (a) tanah terlantar; (b) tanah guntai; (c) tanah swapraja dan bekas swapraja; (d) tanah-tanah lain yang dikuasai oleh negara. Kalau redistribusi tanah diartikan sebagai bagi-bagi tanah kepada petani tunakisma dengan luas yang cukup yaitu 2 hektar, maka sudah pasti tidak dapat dilakukan di Jawa karena kecil kemungkinannya tersedia tanah kelebihan, tanah guntai dan tanah swapraja. Oleh sebab itu, muncullah gagasan untuk menjadikan tanah negara sebagai obyek land reform. Redistribusi tanah di Jawa bukannya tidak bisa dilakukan, tetapi memang sangat sulit dilakukan karena luas lahan pertanian yang dikuasai oleh rumah tangga petani tidak memungkinkan untuk dikenakan ketentuan luas maksimum berdasarkan pasal 1 ayat (2) Undang-undang Nomor 56 PRP Tahun 1960. Pemerintah Indonesia kesulitan menerapkan ketentuan luas maksimum dapatlah dipahami, mengingat sebagian rumah tangga petani menguasai lahan yang luasnya rata-rata 0,5 hektar. Pada tahun 1993 kira-kira 19.713.000 rumah tangga menguasai suatu lahan pertanian. Rincian kasarnya, sebanyak 9.579.000 rumah tangga tani mengendalikan kurang dari 0,5 hektar lahan pertanian. Sementara itu, sebanyak 10.134.000 rumah tangga tani mengendalikan lahan lebih. Sebagai pertanian seluas 0,5 hektar atau informasi tambahan, pada tahun 1993 terdapat kurang lebih 9.054.000 rumah tangga buruh tani tidak menguasai lahan pertanian. Adapun proporsi rumah tangga petani tunakisma dan petani pemilik tanah sempit lebih tinggi di Jawa daripada di Luar Jawa (Prosterman, 2002:6). Minimnya tanah yang tersedia menjadi salah satu faktor yang menentukan keberhasilan land reform di Indonesia. Sepanjang periode 1960-2000, pemerintah telah meredistribusi tanah seluas 850,128 hektar dari 26.000.000 lahan yang ada di wilayah Indonesia. Dari jumlah tersebut, seluas 339,227 hektar tanah dari 5.800.000 berada di Jawa (Prosterman, 2002:3). Program Reforma Agraria Nasional yang berpusat pada redistribusi tanah negara bagi rakyat miskin pedesaan menuntut 8,15 juta hektar tanah milik perhutani, 1,1 juta hektar tanah negara di bawah wewenang BPN dan 7,3 juta hektar terlantar di bawah yuridiksi kedua lembaga tersebut (Rachman, 2002). Program redistribusi tanah dianggap sebagai cara yang baik untuk mengurangi kemiskinan di wilayah pedesaan, meningkatkan produktivitas pertanian penduduk, juga sebagai instrumen yang efektif dalam mencegah konflik sosial yang disebabkan oleh distribusi lahan pertanian yang tidak merata. Namun demikian, pemerintah nampak sangat hati-hati ketika ide land reform akan ditujukan pada tanah di wilayah hutan. Malahan program ini sering kali ditolak dengan spirit untuk pemeliharaan hutan yang secara ekologis memiliki kompleksitas dan menyediakan beragam layanan kebutuhan publik. Bachriadi & Sardjono (2006:23) menyatakan bahwa gagasan land reform yang didasarkan atas permintaan untuk menciptakan pertanian yang mantap seringkali berada dalam keadaan kontradiksi dengan ide kebutuhan perlindungan wilayah hutan. Ide land reform dilihat sebagai ancaman pada keberlanjutan hutan. Di dalam kementerian kehutanan, wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan hutan adalah milik negara. Oleh sebab itu, rakyat yang ingin mengakses dan mengelola wilayah hutan harus mengikuti kebijakan yang berlaku di Kementerian Kehutanan seperti kemasyarakatan, Perhutanan Sosial, Hutan 427
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pengelolaan Hutan bersama Masyarakat, Hutan Desa, Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Adat. Di luar mekanisme legal, akses rakyat pada wilayah hutan berakibat kriminalisasi pada rakyat yang hidup di sekitar kawasan hutan. Sementara itu, BPN berupaya memastikan tersedianya sumber tanah baru yang tergolong sebagai tanah terlantar untuk diredistribusikan. Berdasarkan Perturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010, yang dimaksud dengan tanah atas nama perseorangan dan tanah yang dikuasai pemerintah yang secara tidak sengaja tidak dipergunakan sebagaimana keadaan dan tujuan pemberian hak. Hasil identifikasi BPN luas tanah terlantar mencapai 7.386.289 hektar dengan rinciannya yaitu seluas 1.925.326 tanah hak guna usaha, 49.030 hektar tanah hak guna bangunan, 401.079 hektar tanah hak pakai, 535.682 hektar tanah dengan hak pengelolaan dan 4.475.172 hektar tanah dengan ijin lokasi dan ijin lain-lainnya (Rachman, 2012). tanah terlantar adalah Keterbatasan akses tanah yang dapat diredistribusikan membuat program land reform khususnya di Jawa nyaris mengalami jalan buntu. Oleh sebab itu, BPN mengandalkan legalisasi aset tanah negara yang telah dikuasai, dipergunakan dan dimanfaatkan oleh rakyat melalui skema redistribusi tanah, Proyek Nasional Agraria (PRONA) dan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan tanah. Menurut BPN kedua skema ini dianggap sebagai redistribusi tanah dengan sasaran luasan tanah mencapai 1,1 juta hektar. Jumlah sertifikat tanah yang dihasilkan melalui jalur redistribusi tanah ini sepanjang tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008 secara berturut-turut adalah 5.000, 4.700, 74.900 dan 332.935 sertifikat. Pada tahun 2004 jumlah bidang tanah yang dilegalisasi hanyalah 269.902 bidang sedangkan pada jumlahnya mencapai 2.172.507 bidang. Apabila dibiayai sendiri oleh perorangan, kelompok, maupun badan usaha maka jumlahnya mencapai 4.627.039 bidang (Rachman, 2012:111). tahun 2008 Perubahan status penguasaan tanah hasil redistribusi ini berimbas pada produktivitas pertanian dan harga tanah. Sebelum adanya program redistribusi tanah, petani penggarap pernah mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal usaha tani karena pendapatan yang ia terima sebagai buruh perkebunan cengkeh dan kopi di Kecamatan Tirtoyudho hanya mencukupi untuk kebutuhan subsistensi. Setelah mendapatkan sertifikat tanah redistribusi, petani penggarap dapat mengakses permodalan dari bank dengan menjadikan tanah yang ia peroleh sebagai agunan. Seiring dengan keberhasilan program legalisasi aset tanah, harga tanah di Desa Sri Mulyo menjadi melonjak hingga mencapai tiga kali lipat dibandingkan dengan sebelum adanya program redistribusi tanah. Perlu ditelisik lebih lanjut, apakah dengan menerima sertifikat tanah petani merasakan dampak positif dalam kehidupannya atau justru terjerumus dalam praktik pasar tanah. Kekhawatiran penulis cukup berdasar karena kehidupan kekotaan semakin merembet ke akan yang wilayah membutuhkan tanah untuk pembangunan utamanya perumahan, perkantoran, pabrik, dan fasilitas umum. Kebutuhan ini akan menciptakan pasar tanah di pedesaan dengan pembeli utama berasal dari pemodal luar desa. Oleh sebab itu, pemerintah perlu menyusun seperangkat aturan main bagi penerima sertifikat redistribusi supaya tidak menjual lahannya kepada pemodal luar desa apalagi demi tujuan yang tidak terkait dengan kegiatan pertanian. Pelepasan tanah hasil redistribusi kepada para pemilik modal merupakan awal kebangkrutan bagi petani yang menjadikan kehidupannya semakin terpuruk. pedesaan lambat laun Berdasarkan uraian di muka, kebijakan redistribusi tanah dapat dikatakan dilematis, bagaikan dua sisi mata uang. Pada satu sisi dapat meningkatkan kehidupan para petani, mengurangi ketimpangan sosial dan kemiskinan. Pada sisi yang lain dapat menjerumuskan petani pada pasar tanah. SIMPULAN Skema legalisasi aset ini juga dilaksanakan di Desa Sri Mulyo antara tahun 2000 sampai 2016. Pada tahun 2000 limaratus kepala keluarga yang mengikuti program redistribusi tanah, pada tahun 2003 terdapat 500 bidang tanah yang dilegalisasikan melalui skema PRONA. Setelah lima tahun semenjak adanya PRONA, pada tahun 2008 terdapat 1.067 bidang tanah yang dilegalisasikan melalui program redistribusi tanah. Pada tahun 2016 terdapat 132 bidang tanah yang berhasil dilegalisasikan dari 500 bidang yang diusulkan. Kini tanah bekas perkebunan karet pada masa Hindia Belanda itu tidak hanya bisa diusahakan oleh penduduk setempat, tetapi juga bisa dimiliki dengan status hak milik (SHM). terdapat Program land reform dalam artian upaya pemerataan aset tanah kepada petani tunakisma memang sangat sulit untuk diterapkan di Pulau Jawa. Upaya ambisius pemerintah untuk memaksakan gagasan tersebut di Pulau Jawa menjadikan land reform sebatas legalisasi aset penguasaan tanah yang berujung dilematis. Di satu sisi memberikan manfaat bagi petani, di sisi yang lain dapat mengarahkan petani pada pasar tanah. DAFTAR PUSTAKA 428
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Bachriadi, D dan Sardjono, MA. 2006. Local Initiative To Return Communities' Control Over Forest Lanf In Indonesia: Conversion Or Occupation? Paper had been prepared for 11 th Biennial Conference of International Association for The Study of Common Property, Bali-Indonesia, June 19-23,2006 Rachman, N.F. 2011. The Resurgence Of Land reform Policy And Agrarian Movement In Indonesia. Berkeley: University Of California Sajogyo & Sajogyo, P. 1980. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Prosterman dkk. 2012. Concept For Land reform On Java. Paper is prepared under Land Law Initiative Lucas, A dan Warren, C. 2013. The State and Agrarian Conflict In Indonesia. Athens: Ohio University Press Rachman, N.F. 2012. Land reform Dari Masa Ke Masa. Yogyakarta: Tanah Air Beta 429
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kendala Budaya dalam Sosialisasi Kebijakan Penanganan Masalah Trafficking di Kabupaten Indramayu Slamet Mulyana Meria Octavianti Ira Mirawati Kismiyati El Karimah Program Studi Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Abstrak PENDAHULUAN Masalah human trafficking di Indramayu merupakan masalah yang kronis dan sangat kompleks. Trafficking menyangkut kondisi ekonomi, kondisi sosial, dan kondisi budaya yang menjadi bagian dari masyarakat untuk Indramayu. mengidentifikasi dan memetakan berbagai kendala budaya yang ada di masyarakat Indramayu dalam Sosialisasi Penanganan Masalah Trafficking. Metode yang digunakan adalah studi kasus sehingga bisa memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. Subjek penelitian bersifat multi sources, dengan informan kunci sebanyak enam orang yang mewakili birokrat, budayawan, akademisi, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup miskin pada sebagian masyarakat Indramayu kontradiktif dengan hidup materialistik, budaya konsumtif, yang membuat anak dan orang tua rentan dieksploitasi oleh pelaku human trafficking. Kasus human trafficking terjadi karena adanya diskriminasi gender dalam keluarga dan masyarakat, praktik budaya yang berkembang di masyarakat Indramayu seperti luruh duit, budaya saweran dan budaya ngadongdot atau ngelanang. Selain itu, tingkat pendidikan yang rendah dan putus sekolah karena pandangan anak gadis tidak perlu pendidikan tinggi, serta pernikahan dini dan tingkat perceraian yang tinggi. Faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain; seperti benang yang sangat kusut dan sulit diurai, dan akhirnya menjadi kendala besar dalam upaya penanganan masalah human trafficking, termasuk dalam sosialisasi kebijakannya. Penelitian bertujuan ini Kebijakan desakan kuat untuk bergaya Kata kunci: human trafficking, sosialisasi kebijakan, budaya luruh duit, saweran, ngadongdot Fenomena tingginya angka buruh migran perempuan merupakan salah satu masalah yang menjadi perhatian serius pemerintah daerah Kabupaten Indramayu. Apalagi ini selalu dikaitkan dengan fenomena lain yaitu trafficking dan pelacuran. Ketiga kata tersebut merupakan tiga konsep yang berbeda satu sama lain, tetapi di Indramayu ketiga kata teresebut merupakan gambaran fenomena sosial yang sangat berkaitan. Tingginya minat menjadi buruh migran dan jebakan dunia pelacuran menyebabkan maraknya kasus trafficking; sementara banyak korban trafficking karena tertipu iming-iming menjadi buruh migran dengan gaji tinggi, yang akhirnya terjerumus dalam aktivitas pelacuran. Data kuantitatif menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan daerah yang paling banyak mengirimkan buruh migran diikuti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jika dilihat per kabupaten, Indramayu merupakan sending area tertinggi diikuti Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah kemudian Cilacap dan Kabupaten Cirebon (Puslitfo BNP2TKI, 2012). fenomena Besarnya jumlah pekerja migran perempuan asal Indonesia ternyata tidak sebanding dengan nasib dan masa depan mereka sebagai pahlawan devisa bagi negara. Mencermati kondisi ini, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa faktor yang secara struktural menjadikan perempuan sebagai pihak yang paling rentan terhadap perdagangan manusia, di samping acapkali menjadi korban pelecehan dalam kapasitasnya sebagai buruh migran. Kemiskinan tentu saja menjadi faktor mendasar, diikuti dengan tingkat pendidikan yang rendah. Faktor kedua ini linier dengan faktor pertama, karena ada kecenderungan keluarga dengan kemampuan ekonomi rendah akan memprioritaskan laki-laki daripada anak pendidikan bagi anak perempuan (Feminis Standpoint, 19 November 2012). Kondisi ini bisa dilihat dari tingkat melek huruf yang rendah pada kelompok perempuan di sejumlah 430
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 wilayah. Sebagai contoh yaitu daerah Indramayu yang menjadi wilayah pengirim buruh migran terbesar. Di Indramayu, tingkat melek huruf pada perempuan hanya sekitar 55.5% (UNDP, 2009), terpaut jauh dari tingkat melek huruf pada perempuan secara nasional yang berada pada angka 80.5%. Mencermati faktor ini, ditambah dalam menyediakan lapangan kerja di dalam negeri, maka jelas ketika dihadapkan pada permasalahan ekonomi, perempuan yang tidak memiliki skill dan bekal pendidikan, serta memiliki wawasan yang sangat minim tentang tindak kejahatan migrasi, akan dengan mudah terjebak dalam sindikat perdagangan manusia (trafficking) atau penyelundupan orang (smuggling), meskipun selalu saja kedok yang ditawarkan adalah dapat bekerja di negara tetangga dengan upah yang tinggi. adanya kegagalan negara kerjasama dengan aparatur penegak hukum, aparatur pemerintah, perguruan tinggi, dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat. Upaya kuratif diarahkan untuk menangani korban kasus penjemputan, penampungan sementara, sampai pemulangan korban ke daerah asal. Selain itu juga dilakukan pemberian bantuan hukum dan pendampingan korban sampai masalahnya selesai. Upaya rehabilitatif diarahkan untuk pemulihan kondisi kesehatan fisik dan psikis bagi korban reintegrasi korban ke keluarganya atau lingkungan masyarakatnya; serta pemberdayaan ekonomi dan/atau pendidikan terhadap korban. trafficking, dari mulai trafficking; Penanganan trafficking merupakan kegiatan yang bersifat komprehensif dan terintegrasi sehingga seluruh komponen masyarakat harus terlibat dan memainkan perannya secara optimal. Berbagai laporan maupun hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab trafficking adalah multifaktor (Irwanto, dkk, 2001; International Catholic Migration Commission, 2006; Sentika, 2007), tidak hanya karena faktor kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan anak dan perempuan tetapi juga karena budaya patriaki yang mengakar di masyarakat, dampak industrialisasi dan modernisasi pertanian serta faktor sosial budaya. Penelitian PKPM Unika Atmajaya-UNFPA (2003) mengungkapkan bahwa kemiskinan, pendidikan yang rendah, budaya masyarakat merupakan kombinasi yang menyebabkan perempuan dan anak terjebak di "sektor industri seks". Penelitian tentang anak yang dilacurkan oleh Universitas Atmajaya dan Yayasan Kusumah Buana (2002) menyimpulkan bahwa faktor pendorong anak terlibat perdagangan lain: kemiskinan, utang- anak-dilacurkan antara piutang, riwayat pelacuran dalam keluarga, permisif, rendahnya dan sosial, stigmatisasi. serta Pada kenyataannya, berbagai upaya penghapusan trafficking masih belum menunjukkan hasil yang optimal. Data yang ada menunjukkan bahwa kasus trafficking masih terus terjadi, dengan jumlah kasus yang signifikan. Data Puslitfo BNP2TKI (2012) menjelaskan bahwa pada tahun 2012, dari 3.810.534 buruh migran Indonesia yang tercatat berangkat ke luar negeri, lebih dari 75%-nya adalah perempuan dan sekitar 88% dari perempuan tersebut bekerja di sektor informal, sebagain besar sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Belum optimalnya implementasi kebijakan nasional dalam upaya penghapusan trafficking, yang melibatkan peran serta pemerintah daerah baik pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, disebabkan beberapa faktor, seperti diungkapkan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Sosial (2005), antara lain: (1) Adanya disparitas persepsi para pejabat yang berwenang terhadap kebijakan nasional penghapusan trafficking; (2) Kurangnya dukungan sumberdaya (resources) di tingkat daerah; dan 3) Faktor lingkungan strategis yang dihadapi di tingkat operasional. kontrol rasionalisasi, Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani kasus trafficking sudah dilakukan baik upaya yang bersifat preemtif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif. Upaya preemtif diarahkan untuk memperbaiki kondisi-kondisi makro yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi faktor pendorong dan faktor penyebab terjadinya kasus trafficking. Selain juga diarahkan untuk meningkatkan aksesibilitas, kesadaran, dan partisipasi masyarakat terhadap penghapusan trafficking. Upaya preventif diarahkan untuk mencegah terjadinya kasus trafficking dengan membangun supporting system yang mampu memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya kasus trafficking. Hal itu antara lain dilakukan dengan membangun jejaring dan itu Secara lebih tegas, Tb. Rachmat Sentika mengatakan ada 3 (parameter) yang diperkirakan menjadi kendala implementasi kebijakan nasional utama dalam penghapusan (1) Lemahnya sumberdaya yang diperlukan untuk dukungan mengimplementasikan penghapusan trafficking; (2) Kondisi lingkungan ekonomi, sosial budaya, dan partisipasi masyarakat yang kurang kondusif penghapusan trafficking; dan (3) Kurang mendukungnya nilai-nilai sosial budaya masyarakat termasuk nilai-nilai kepemimpinan pemerintah daerah dan organisasi kelembagaan yang peduli anak, yang terkait dengan kebijakan penghapusan trafficking (Sentika, 2007: 11). trafficking, yaitu: kebijakan terhadap implementasi Adanya berbagai kendala dalam upaya penghapusan trafficking menjadi fenomena yang menarik untuk dikaji. Kendala yang berkaitan dengan kondisi 431
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 lingkungan ekonomi, sosial budaya, dan partisipasi masyarakat terhadap kurang implementasi penghapusan trafficking merupakan fenomena yang menarik untuk kajian komunikasi. Selama ini, penelitian-penelitian trafficking lebih banyak menyangkut pemetaan kebijakan-kebijakan penanganan, implementasi kebijakan, serta pemaparan faktor pendorong dan faktor penyebab terjadinya trafficking. yang kondusif salah satu wilayah kasus terbanyak. Data penelitian diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung yang peneliti lakukan. Selain itu juga, dilakukan peninjauan ulang dan penggunaan dokumentasi dengan menyandarkan pada konsep konsep teoritis yang telah dijelaskan sebelumnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Tulisan ini, yang merupakan bagian dari penelitian tentang trafficking di Jawa Barat, mencoba memotret Indramayu. trafficking di Kabupaten fenomena Tujuannya untuk mengidentifikasi dan menganalisis budaya masyarakat Indramayu yang selama ini diduga menjadi faktor kendala dalam upaya penanganan sosialisasi termasuk dalam upaya trafficking, kebijakannya. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pendekatan kualitatif digunakan karena ini menghendaki adanya pernbahasan yang holistik, sistemik, dan mengungkapkan makna dibalik fakta empiris mengenai kendala budaya dalam sosialisasi penghapusan trafficking. tujuan dari penelitian dengan Metode mempertimbangkan relevansinya untuk menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti, yaitu kendala budaya dalam sosialisasi penghapusan trafficking di Kabupaten Indramayu. Dalam studi kasus, peneliti mempelajari sebanyak mungkin data mengenai seorang individu, kelompok atau suatu kejadian, peneliti bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti (Mulyana, 2001:201). Studi kasus merupakan penelitian yang mempelajari secara intensif atau mendalam satu anggota dari kelompok sasaran suatu subjek penelitian studi kasus digunakan Pada penelitian ini yang menjadi narasumber atau key informan dan dipilih secara purposif adalah (1) Pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten langsung penghapusan menangani trafficking; (2) Anggota Panitia Khusus DPRD Kabupaten dan menetapkan peraturan daerah untuk penghapusan trafficking; (3) Pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Indramayu, yang menangani masalah trafficking; (4) Peneliti masalah trafficking di Kabupaten Indramayu; dan (5) Tokoh masyarakat Kabupaten Indramayu, yang diperkirakan mengetahui dan peduli terhadap masalah trafficking. Indramayu, yang kegiatan secara sosialisasi Indramayu, yang menyusun Trafficking di Indramayu Indramayu sudah lama dikenal sebagai daerah pengirim (sending area) buruh migran ke luar negeri, di mana sebagian besar di antara mereka adalah buruh migran perempuan. Kondisi dan perkembangan buruh migran di Indramayu dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan, baik dari sisi jumlah maupun wilayah tujuan. Menurut data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaker) Kabupaten Indramayu, pada tahun 2013 tercatat ada 16.000 buruh migran dari 31 kecamatan di Indramayu yang berangkat ke luar negeri yang berbekal dokumen lengkap dan mengikuti prosedur yang berlaku (documented), terdiri atas 20 laki-laki dan 15.980 perempuan. Ada tiga kecamatan yang paling banyak mengirimkan tenaga kerjanya sebagai buruh migran ke luar negeri yaitu Kecamatan Juntinyuat, Sliyeg dan Balongan Indramayu, 2014). Walaupun (Dinsosnakertrans demikian, di setiap kecamatan di Indramayu jumlah tenaga kerja yang berangkat ke luar negeri sebagai buruh migran cukup tinggi. Bagi banyak warga Indramayu, menjadi buruh migran adalah pilihan alternatif untuk keluar dari himpitan kesulitan ekonomi. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah buruh migran yang berangkat ke luar negeri jauh lebih banyak, karena tidak semua buruh migran yang ke luar negeri ada dalam catatan Dinsosnaker kabupaten. Banyak di antara mereka yang berangkat (undocumented). tidak melalui prosedur Berkenaan dengan hal tersebut, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Dinsosnaker Kabupaten Indramayu, menjelaskan; "Diperkirakan, tenaga kerja yang tidak tercatat justru jumlahnya lebih besar daripada yang tercatat,,,,ya begitulah Dia mengemukakan, banyaknya calon tenaga kerja yang tidak melalui prosedur ini disebabkan beberapa kemungkinan, di antaranya faktor ketidaktahuan warga, keengganan untuk terlibat birokrasi, ataupun calon tenaga kerja yang menyerahkan segala urusan kepada sponsor. "Padahal sebenarnya birokrasi untuk mengurusnya mudah,....sangat mudah, satu hari juga bisa jadi," ujar Iwan. Sponsor yang dimaksud adalah individu atau resmi Hermawan Iwan kondisinya!" Lokasi penelitian adalah Kecamtan Sliyeg Indramayu, yang ditetapkan secara purposif sebagai 432
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kelompok yang merekomendasi dan memfasilitasi calon buruh migran untuk berangkat ke luar negeri. Negara yang menjadi tujuan para buruh migran perempuan Indramayu mengalami pergeseran yang cukup signifikan. Lima tahun lalu atau sebelumnya wilayah favorit tujuan buruh migran adalah negara- negara di kawasan Timur Tengah seperti adalah Saudi Arabia, Abu Dhabi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan sebagainya. Sementara saat ini, wilayah tujuan favorit buruh migran adalah negara-negara di kawasan Timur Jauh seperti Taiwan, Korea Selatan dan Hongkong atau kawasan Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia. Sementara Ari Nurjaman, yang beberapa tahun terlibat dalam satuan (satgas) anti-trafficking di Indramayu, apalagi pada saat beliau menjabat sebagai Asisten Daerah II (Asda II) bidang Ekonomi dan Pembangunan, menegaskan lebih jauh bahwa kasus trafficking yang paling banyak terhadap perempuan Indramayu di antaranya berupa pelecehan seksual, pemerkosaan, penganiayaan, penyekapan di penampungan baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu ada pula tenaga kerja wanita asal Kabupaten Indramayu yang tidak dibayar saat bekerja di luar trauma negeri. Korban maupun gangguan psikis lainnya. tugas terjadi trafficking menanggung Hasil penelitian menunjukkan sejumlah kalangan di Indramayu menilai bahwa permasalahan buruh migran dan tidak trafficking saling berkaitan. Apabila ditangani dengan baik, kedua masalah itu bisa menjadi benang kusut yang tidak mudah diurai. Masalah buruh migran harus ditangani dengan baik, benar dan sungguh-sungguh terutama oleh pemerintah kabupaten melalui dinas/instansi terkait. Iwan Hermawan, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas pada Dinsosnaker Kabupaten Indramayu menegaskan bahwa, "Apabila salah dalam menangani buruh migran khususnya tentang pengurusan dokumennya, maka sangat rentan terhadap tindak penipuan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Bukan nasib baik yang akan ditemui buruh migran tetapi bisa terjebak dalam sindikat perdagangan orang atau trafficking". Sementara, Nurhayati, Kepala Pusat Studi Wanita Indramayu, (PSW) menambahkan di Indramayu memang sangat kompleks karena menyangkut berbagai aspek dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Universitas Wiralodra bahwa masalah trafficking "Trafficking itu dilema. Banyak orangtua di Indramayu malah membolehkan anaknya untuk berkerja di luar daerah bahkan di luar negeri. Apakah dengan cara legal atau illegal, itu tidak masalah. Mereka menganggap anak perempuan itu adalah aset. Mereka melaporkan adanya kasus trafficking hanya jika tidak ada kiriman uang dari anaknya yang telah bekerja di luar daerah, ... Indramayu, daerah yang sangat kronis dan kompleks untuk trafficking". Pendapat yang hampir senada disampaikan Soenarto Rois, pimpinan Yayasan As-Sakienah Pondok Pesantren As-Sakienah Desa Tugu Kecamatan Sliyeg yang sudah banyak menangani kasus buruh migran asal Indramyu. Beberapa pernyataan Soenarto Rois "Sekitar enam dari sepuluh perempuan di sini bekerja di luar negeri. Empat di antaranya memang pulang dengan membawa kesuksesan, dan dua lainnya tidak." "Di desa kami pemberangkatan buruh migran tiap tahun terus bertambah karena para calon buruh migran tersebut melihat keberhasilan pendahulunya, sedangkan kejadian buruk seperti buruh migran yang pulang jadi gila, dihamili oleh majikan, disiksa, tidak pernah jadi pelajaran bagi mereka." terutama sejak satu Dorongan menjadi TKW, dasawarsa terakhir, kian menjadi primadona di kalangan perempuan desa dengan alasan hanya dengan sajalah mereka bisa menjadi buruh migran mendapatkan uang 'gede' untuk mengubah nasibnya. Itulah sebabnya mereka cenderung 'nekad' meski dengan cara illegal dengan resiko menjadi korban trafficking. Menariknya, resiko menjadi korban trafficking dinilai wajar sebagai suatu resiko, bahkan sebagai 'nasib' sial saja. Kendala Budaya dalam Sosialisasi Kebijakan Penanganan Trafficking Sosialisasi kebijakan penanganan trafficking di Indramayu belum berjalan optimal salah satu faktor utamanya penelitian menunjukkan beberapa budaya yang berkembang di masyarakat Indramayu justru menjadi faktor pemicu meningkatnya jumlah buruh migran perempuan dan sebagian di antaranya menjadi korban trafficking. adalah budaya. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu masalah budaya yang dihadapi Indramayu, sejak dulu sampai sekarang, adalah budaya atau tradisi luruh duit. Tradisi inilah yang akhirnya membuat Indramayu dikenal sebagai daerah pengirim buruh migran perempuan bahkan pelacur (PSK) di Indonesia. Luruh duit (mencari uang dengan mudah), yang bisa juga diartikan secara kasar sebagai pelacuran, dipandang sebagian masyarakat Indramayu sebagai solusi, jalan penyelemat, untuk keluar dari kemiskinan. Fenomena ini bisa dilihat terutama di Kecamatan Bongas, Karangampel, Juntinyuat, ataupun Sliyeg. Tujuan dari warga yang luruh duit adalah untuk mencari kesugihan (kekayaan). Kekayaan merupakan 433
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 representasi suatu kesenangan, supaya ekonominya tercukupi, dan tidak kalah dengan orang lain. Selain itu, status sosialnya terangkat dan untuk masa depan yang lebih baik, serta supaya dapat membahagiakan seluruh keluarganya terutama orang tuanya, sehingga secara otomatis akan mendapat penghargaan dari orang-orang sekitarnya dan kebanggaan diri. Di tengah sulitnya mencari pekerjaan karena terbatasnya kesempatan kerja; di tengah keterbatasan kemampuan dan keahlian karena rendahnya pendidikan, di tengah himpitan kemiskinan karena tidak punya sawah atau lahan garapan maka luruh duit menjadi cara termudah untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat. Kekayaan diwujudkan dalam bentuk rumah yang bagus, pakaian yang modis, ataupun kendaraan yang dimiliki. Luruh duit tidak selamanya menghasilkan kekayaan secara cepat. Ketika warga yang luruh duit gagal, kegagalan itu disikapi dengan sikap nrimo bahwa hal itu merupakan takdir atau nasib buruk. Biasanya mereka berhenti untuk sementara kemudian mencari cara lagi untuk meraih kesuksesan. Beberapa cara merespon kegagalan adalah dengan mencari dukun yang ampuh, menjadi kuli, menjadi pembantu rumah tangga, atau mencari suami. Cara-cara irasional lebih banyak dipilih ketika kegagalan dialami, seperti dengan melakukan ritual-ritual aneh yang hasilnya sangat sulit dipertanggungjawabkan. Di beberapa wilayah Indramayu, luruh duit merupakan kebiasaan turun-temurun. Sebagai kebiasaan turun- temurun, luruh duit menjadi sesuatu yang terbuka dan diterima masyarakat. Bahkan masyarakat sangat menerimanya. Selama ini, tidak ada sanksi sosial terhadap pelaku luruh duit karena dinilai sudah tradisi. Sebagian warga masyarakat memang ada yang sudah menyadari bahwa luruh duit merupakan kejahatan. Tetapi banyak tidak demikian. Mereka memandang luruh duit bukan kejahatan, tetapi pekerjaan sebagaimana pekerjaan yang lainnya. Luruh duit sudah tidak dianggap sesuatu yang salah, bahkan bisa menjadi kebanggaan. Luruh duit mudah memperoleh uang dan tidak ada sanksi apa pun, baik dari pemerintah maupun masyarakat. juga yang menganggapnya lelaki. Harapannya, anak perempuan nantinya bisa membalas 'bakti' kepada orang tua dalam bentuk kiriman-kiriman uang yang akan mengangkat harkat martabat keluarga. Tak peduli apakah kiriman uang itu berasal dari hasil bekerja sebagai PSK atau dari pekerjaan lainnya. Pola dasar yang terjadi biasanya adalah anak perempuan dalam usia yang sangat muda akan dinikahkan oleh orang tuanya, sebagai jalan keluar dari beban menafkahi keluarga yang harus ditanggung orang tua. Selanjutnya, karena secara fisik dan mental mereka belum siap, tidak lama kemudian pasangan muda itu akan bercerai. Si perempuan akan menyandang status sebagai janda; janda muda atau lebih dikenal sebagai janda kembang. Status janda kembang akan meningkatkan nilai jual perempuan. Pandangan seperti itu masih sangat kuat di sebagian masyarakat Indramayu. Temuan lain penelitian adalah berkembangnya secara turun-temurun beberapa tradisi upacara adat di dalam keluarga berkenaan siklus hidup manusia, dimulai dari tradisi kehamilan sampai kelahiran, tradisi khitanan termasuk rasulan (khitanan untuk anak perempuan), tradisi perkawinan, dan tradisi kematian. Di antara tradisi tersebut, yang biasanya dirayakan secara khusus dengan menggelar pesta (hajatan) 'besar-besaran' yang cenderung mengeluarkan biaya banyak adalah tradisi sunatan, rasulan, dan perkawinan. Acara ini biasanya terjadi pada musim panenan, ketika mereka memperoleh pendapatan lumayan dan sekaligus merupakan acara syukuran. Jenis hiburan pada saat hajatan menunjukkan tingkat status sosial ekonomi orang tua. Masyarakat kelas atas biasanya mengadakan hiburan orkes dangdut, khas tarling Indramayuan atau Cirebonan, Masyarakat kelas menengah dengan sandiwara, sementara masyarakat kelas bawah cukup organ tunggal. Bagi orang Indramayu mengadakan hajatan khitanan atau perkawinan merupakan satu kewajiban yang mau tidak mau harus dilaksanakan; Ia akan merasa sangat malu dan terusik harga dirinya jika tidak melakukannnya. Sikap seperti itu mendorong mereka untuk mencari upaya apa pun agar bisa melakukan hajatan khitanan atau perkawinan, bahkan dengan cara memaksakan diri misalnya dengan berhutang. Berkembangnya budaya luruh duit pada sebagian warga masyarakat Indramayu berkaitan dengan pandangan mereka terhadap keberadaan perempuan, yang lebih banyak dilihat dari sisi fisiknya. Tradisi seperti ngadongdot (menawarkan anak perempuan kepada lelaki tertentu) atau ngelanang (melacurkan diri) pada hakekatnya adalah bentuk pemaknaan masyarakat terhadap tubuh perempuan yang dipandang sebagai asset, nilai tambah ataupun komoditas yang bisa dijual, bahkan itu dilakukan oleh orangtua atau suami. Pandangan ini pula yang menyebabkan kelahiran anak perempuan di beberapa wilayah di Indramayu lebih dihargai daripada kelahiran anak Bersamaan dengan tradisi hajatan, berkembang juga kebiasaan (sistem) buwuhan yaitu kebiasaan terikat seperti arisan untuk membantu warga masyarakat yang akan mengadakan hajatan. Buwuhan umumnya dilakukan dalam bentuk beberapa warga yang mampu (punya uang atau beras atau kebutuhan hajatan lainnya) melakukan magang (meminjamkan) beras atau uang tersebut untuk kebutuhan hajatan. Menjadi kewajiban warga yang hajatan untuk mencatat siapa saja yang magang, dalam bentuk apa, dan berapa banyak. Barang 434
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 hasil magang harus dibayarkan kembali (nyurtang), sebesar minimal yang telah dipinjam atau bahkan dilebihi, 'yang meminjamkan' mengadakan hajatan di waktu yang lain. Menjadi beban warga seperti halnya utang-piutang apalagi nilainya bias sangat besar untuk ukuran masyarakat Indaramayu, totalnya bisa sampai puluhan juta rupiah. Kondisi tersebut diperparah dengan budaya konsumtif yang memang merupakan karakter masyarakat Indramayu. Berkenaan dengan sistem buwuhan, tokoh masyarakat di Sliyeg, Kuwu Wartono menjelaskan, ketika tetangga-tetangga "...hajatan dan buwuhan memang tradisi leluhur yang berkembang di hampir seluruh wilayah Indramayu. Tradisi ini awalnya sebenarnya sih menurut saya baik...ya bentuk langsung dari gotong royong tapi lama-lama seperti bergeser maknanya, jadi seperti utang yang mau tidak mau harus dibayar kembali. Dan ini menyangkut harga diri warga di sini. Banyak warga yang sepertinya jadi terjerat 'utang" buwuhan ini...." Akibat dari tradisi hajatan dan sistem buwuhan banyak warga masyarakat di Indramayu, khususnya di Kecamatan Sliyeg, yang akhirnya seolah terjerat utang- piutang. Mereka harus selalu siap untuk melakukan nyurtang (membayar kembali) ketika tetangga yang melakukan magang mengadakan hajatan di waktu yang lain. Utang-piutang buwuhan bisa berlangsung dalam kurun waktu yang panjang sehingga mereka harus selalu siap sewaktu-waktu jika utang tersebut harus dibayarkan. Tradisi hajatan dan buwuhan sejalan dengan pola hidup konsumtif yang ditandai dengan kebiasaan masyarakat yang merasa 'sukses' untuk berlomba-lomba untuk membangun rumah mewah dan membeli kendaraan. "Ada kebanggaan tersendiri ketika menjadi orang kaya di daerah ini, bisa membangun rumah bagus atau membeli barang-barang mahal. Padahal uang tersebut disinyalir diperoleh dari anak-anak mereka, yang harus mencari nafkah sebagai buruh migran atau bahkan PSK, di kota-kota besar" Temuan berikutnya berkenaan dengan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan sebagian warga masyarakat Indramayu, khususnya kaum laki-laki terutama di wilayah pesisir Pantura, adalah kebiasaan mencari popularitas dan prestise dengan cara berfoya-foya. Tradisi saweran adalah salah satu contohnya. Saweran adalah kebiasaan untuk memberikan 'uang tips' kepada penyanyi atau penari di acara-acara hiburan dangdutan, tarlingan, atau bahkan di acara-acara tradisi yang juga diisi dengan acara hiburan atau pasar malam, seperti tradisi ngarot atau nadran. Semakin terkenal si penyanyi atau si penari, apalagi kalau primadona atau sri panggung-nya dan semakin memenuhi hasrat si Sistem buwuhan persis sama dengan sistem gantangan yang berkembang di wilayah kabupaten Subang. Sistem buwuhan secara tidak langsung pada akhirnya lelaki, maka uang sawer pun akan semakin besar. Semakin besar uang sawer yang diberikan dianggap akan mengangkat popularitas dan prestise si lelaki. Budaya luruh duit, tradisi ngadongdot dan ngelanang, juga budaya hajatan dan buwuhan, serta saweran pada masyarakat Indramayu mengerucut pada kuatnya budaya konsumtif. Sekalipun umumnya miskin, tetapi sebagian masyarakat Indramayu mempunyai gaya hidup konsumtif untuk mengejar prestise sosial. Kenyataan itu dibenarkan oleh Soenarto Rois, pimpinan Yayasan As-Sakienah, yang merupakan seorang penduduk asli Indramayu. "Konsumtivisme sudah menjadi budaya di sini! Maksud saya untuk menghabiskan sejumlah uang untuk prestise tertentu. Warga di sini biasa menggelar hiburan secara besar- besaran untuk hajatan pernikahan atau sunatan. Penyelenggaraan hiburan ini terkait dengan prestise yang ingin ditunjukkan." "Kalau yang mampu, hiburannya bisa sampai tujuh hari tujuh malam. Kalau yang biasa-biasa saja, paling satu hari satu malam. Bahkan ada yang terpaksa jual tanah atau bahkan berutang demi nanggap sandiwara." adalah kebiasaan masyarakat Temuan-temuan lapangan dalam penelitian ini, seperti sudah sebelumnya, pada menunjukkan bahwa masalah trafficking di Indramayu merupakan masalah yang kronis dan sangat kompleks. Dalam menangani dan menyelesaikan masalah trafficking, Pemerintah daerah kabupaten Indramayu sudah mempertimbangkan berbagai kondisi, baik kondisi internal maupun kondisi eksternal, termasuk dalam sosialisasi kebijakan penghapusan trafficking. Nurhayati sebagai Ketua PSW Universitas Wiralodra Indramayu, secara lebih lugas mengatakan: yang "Ada melatarbelakangi, yakni kemiskinan dan kebodohan. Di Indramayu, diperparah problem kultural. Masalahnya justru dari orang tua atau keluarga. Keluarga miskin terjangkit sindrom lalu anak perempuan jadi alatnya. Biasanya, atas nama balas budi ke orang tua. Harus ada perubahan mindset." dipaparkan bagian ketimpangan sosial struktur ingin cepat kaya, Sosialisasi penghapusan trafficking merupakan bagian dari kebijakan menyeluruh, kebijakan publik, pemerintah daerah dalam upaya menangani dan menyelesaikan masalah trafficking di Indramayu. Suatu kebijakan publik, seperti dikatakan Putra (2001: 16), merupakan sesuatu yang dinamis dan kompleks; bukan sesuatu yang kaku dan hanya didominasi oleh para pemegang kekuasaan formal. Oleh karenanya, 435
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 kebijakan publik harus dikembalikan pada makna demokratisnya yaitu kebijakan yang berasal dari, oleh, dan untuk publik (rakyat). seksual komersial anak dan perempuan, perdagangan anak dan perempuan. serta Di sisi trafficking merupakan kegiatan yang bersifat komprehensif dan terintegrasi sehingga seluruh komponen masyarakat harus terlibat dan memainkan perannya secara optimal. Mengingat faktor penyebab trafficking yang bersifat multifaktor, maka dalam upaya penghapusan trafficking haruslah ditujukan untuk mengatasi faktor penyebab tersebut dengan melakukan kegiatan yang implementatif dan langsung dirasakan manfaatnya. lain, penghapusan Proses sosialisasi, yang berlangsung antara pribadi seseorang orang, memungkinkan orang per di norma-norma mempelajari masyarakatnya. Berger dan Luckmann (1975) menggambarkan proses sosial melalui tindakan dan interaksinya, dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. Institusi masyarakat tercipta dan dipertahankan atau diubah melalui tindakan dan interaksi manusia. Setiap orang mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas berdasarkan pengalaman, preferensi, pendidikan, dan lingkungan sosial yang dimiliki masing-masing individu. Meskipun masyarakat dan institusi sosial terlihat nyata secara objektif, namun pada kenyataannya semuanya dibangun dalam definisi subjektif melalui proses interaksi. yang terjadi Selain itu, budaya patriaki masih cukup kuat di dalam kebanyakan budaya di Indonesia. Anak gadis dan perempuan kurang mendapat penghargaan tinggi di mana dalam situasi krisis anak gadis dan perempuan yang pertama dikorbankan. Misalnya anak perempuan yang pertama kali akan diberhentikan dari sekolah apabila keluarga mengalami krisis ekonomi atau krisis pangan. Faktor penyebabnya lainnya adalah adanya diskriminasi jender dalam keluarga dan masyarakat. Banyak anak gadis dan perempuan yang berupaya melarikan diri dari ketidakadilan jender, beban kerja yang terlalu berat di rumah, atau mereka dipaksa kawin oleh orang tua. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistika Kabupaten Indramayu, 2014. Indramayu Dalam Angka Tahun 2014 Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Barat, 2014. Jawa Barat Dalam Angka 2014 Basrowi dan Sukidin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif: Perspektif Mikro. Surabaya: Insan Cendikia. Creswell, John W., 1998. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Tradition. New York: sage Publications Inc. USA SIMPULAN Trafficking menyangkut kondisi ekonomi, kondisi sosial, dan kondisi budaya yang menjadi bagian dari masyarakat Indramayu. Trafficking di Indramayu merupakan masalah kompleks. Kemiskinan pada sebagian masyarakat kontradiktif dengan desakan kuat untuk bergaya hidup materialistik, budaya konsumtif, membuat anak dan orang tua rentan dieksplotasi oleh pelaku itu, trafficking terjadi karena adanya diskriminasi gender; praktik budaya yang berkembang di masyarakat Indonesia seperti luruh duit, tingkat pendidikan yang rendah dan putus sekolah karena pandangan anak gadis tidak perlu pendidikan tinggi, serta pernikahan dini dan tingkat perceraian yang tinggi. yang sangat trafficking. Selain Faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain; seperti benang yang sangat kusut dan sulit diurai. Kemiskinan yang dialami sebagian penduduk Indramayu, terutama kelompok petani di pedesaan membuat kesempatan mereka untuk memperoleh akses pendidikan menjadi sangat terbatas. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada munculnya bentuk-bentuk terburuk pekerjaan anak dan perempuan, eksploitasi Denzin, Norman K dan Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research, London: Sage Publication Devi Rahayu. 2011. Perlindungan Hukum bagi Buruh Migran Terhadap Tindakan Perdagangan Perempuan. Dian Noeswantari, dkk. 2011 Mencegah Trafficking melalui Prosedur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. Pusat Studi Hak Asasi Manusia, Universitas Surabaya, 2010. Imam Rosadi. "Konsekuensi Migrasi Internasional terhadap Relasi Gender (Studi tentang buruh migran internasional yang pulang dari bekerja di luar negeri di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Jawa Indramayu, Barat)". Disertasi Universitas Indonesia. Isbandi, Rukminto Adi. 2012. Pemberdayaan Masyarakat dan Partisipasi Masyarakat. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Liliweri, Alo. 2009. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta. Maxwell, Joseph A. 1996. Qualitative Research Design: An Introduction Approach. London: Sage Publication. Mulyana, Deddy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 436
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 _____________. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurul Herawati. 2010. Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Ekonomi Buruh Migran Perempuan. Patrick Sakdapolrak 2002. Perlindungan Buruh Migran di Negara-negara Perempuan Kebijakan Pengirim dan Penerima. Poloma, Margaret M., 2000. Sosiologi Kontemporer (terj.). Jakarta: Raja Grafindo Persada Pusat Penelitian dan Pengembangan Informasi/Puslitfo BNP2TKI, 2012. Laporan Tahunan Kondisi dan Perkembangan Pekerja Migran. Ritzer, George dan Douglas J Goodman. 2009. Teori Sosiologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana Rizqika Tri Utami dan Sukamdi (2011) yang berjudul "Pengambilan Keputusan Bermigrasi Pekerja Migran Perempuan (Kasus di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo) Sendjaya, Sasa Djuarsa, 1994. Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka Soekanto, Soerjono. 1997. Sosiologi Suatu Pengatar. Edisi ke-4. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sukirno, Sadono. 1978. Ekonomi Pembangunan; Kebijaksanaan. Proses, Masalah Yogyakarta: Petaling Jaya dan Susilaningsih dan Agus M. Nadjib, 2004. Kesetaraan Gender di Perguruan Tinggi Islam. Tim Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). 2006 "Bergantung pada Tali Rapuh" Studi tentang Situasi Rentan Yang Dihadapi Buruh migran Perempuan dari Kabupaten Sumenep-Madura, Malang, dan Bojonegoro, Jawa Timur. Tri Susilowati. 2011. Perlindungan Hukum Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri 437
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Implikasi Budaya Popular terhadap Kebijakan Industri Kreatif Indonesia, Studi Kasus: Pengaruh Hallyu terhadap Indonesia Seny Soniaty Alumnus Hubungan Internasional FISIP UNPAD Widyastuti Perencanaan Kepariwisataan Institut Teknologi Bandung Rahmad Efendi Rahmad Efendi, Komunitas Riset Antronesia Seny Soniaty, Widyastuti, Abstrak menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan industri ekonomi kreatif Indonesia yang lebih baik lagi. Tulisan ini merupakan kajian tentang tantangan dan implikasi komodifikasi budaya popular dalam industri kreatif di Korea Selatan dan Indonesia. Komodifikasi budaya popular ini terkandung dalam produk industri kreatif. Ekonomi kreatif menjadi salah satu prioritas Pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Kebijakan industri kreatif menjadi sangat krusial di tengah harapan yang tinggi akan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Budaya popular bagaimanapun juga telah menjadi media bahkan alat dari pemasaran produk industri ini. Korea Selatan, melalui berhasil membentuk suatu citra tentang dirinya yang berakibat pada digemarinya produk mereka. Melalui dunia hiburan yang ditawarkan, gelombang Hallyu berhasil memasuki pasar dunia internasional, termasuk pasar Indonesia. Korea Selatan membentuk citra budaya "Korea" seperti yang digambarkan dalam setiap produknya. Indonesia sebagai negara multikultral, tidak dapat serta merta meniru apa yang dilakukan Korea Selatan melalui citra "Korea". Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia di tengah keinginan untuk memasarkan produk ekonomi kreatif ke kancah internasional melalui "Indonesia"-nya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan menggunakan studi literatur dan survei online sebagai teknik pengumpulan data. Hasil dari penelitian ini dapat menunjukkan bagaimana komodifikasi budaya pada industri ekonomi kreatif mampu membangun citra dan penguasaan terhadap ekonomi dan menunjukan bahwa membangun konsep "Indonesia" yang dapat merepresentasikan Indonesia yang sebenarnya. Penelitian ini diharapkan dapat Indonesia dalam gelombang Hallyu, Indonesia harus Kata Kunci: kebijakan, budaya, komodifikasi, industri, kreatif, Hallyu, Indonesia PENDAHULUAN Hallyu merupakan sebutan dari masyarakat di luar bangsa Korea Selatan terhadap fenomena pergerakan dan pertumbuhan yang signifikan dari industri kreatif Korea (dalam artikel ini merujuk pada Korea Selatan) yang menyebar ke seluruh dunia. Dalam studi sejarah perkembangan Hallyu, Lee (2013) menemukan adanya tiga tahap perkembangan kebijakan terkait budaya popular di Korea, yaitu tahap kontrol industrialisasi dan pemerintah (1960-1993), penyebaran budaya pop korea (1993-2003), dan tahap ekpansi budaya sebagai kebijakan strategis Korea (2003-sekarang). Hallyu sendiri gerakannya dimulai tahap kedua dari pekembangan kebijakan dari kebudayaan di Korea. Setelah melihat potensi dari Hallyu, pemerintah Korea Selatan mengembangkan skema jangka panjang Hallyu, yang dibagi dalam tiga tahap, yakni yaitu 1) Hallyu 1.0 (1995-2005), tersebar di Asia Timur, berorientasi pada penyebaran drama dan film (produk orirented) dengan menggunakan DVD dan Broadcasting. 2) Hallyu 2.0 (2006-sekarang), sebaran terutama di Asia, Amerika Utara dan Eropa. (k-stars-oriented), melalui Mengedepankan internet dan penampilan on-site. 3) Hallyu 3.0. (masa depan), akan disebar keseluruh dunia. Diversifikasi genre (stars & creator brand oriented), dengan menggunakan cross media. tahap Idol 438
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Tabel 1. The Past, Present and Future of Hallyu (Kim Bok-rae, 2015). Hallyu 1.0 Hallyu 2.0 Hallyu 3.0 Period 1995~2005 Diffusion Area Target Cases Early Distributio n Media Asia Taiwan Japan) contents Media (K-dramas and movies) (Product- oriented) "What is Love? (1992),"14"Wint er Sonata (2002), "My Sassy Girl (2001)""Jewel in the Palace (2003-2004)," HOT (band), Boa (singer). Overseas Korean society (China, and Video, CD, spot broad casting Durability From several months to years (Winter Sonata) Directivity Turning the eyes of the world upon Korea (Tourist industry-centerd) 2006~to present Asia, North America and Europe K-pop (K-stars- oriented) the idols· Girls' Generation, Kara, Shinee, 2PM, and Big Bang (band) Online circulation (YouTube) Internet, site performance For years Generation) Overseas expansion and performance on- several (Girls' Foreseeable future All over world the Genre- diversification (Stars Creator brandoriented) & SNS Cross-media For decades several To the world beyond Korea (Regarded as mainstream) Kesuksesan Hallyu menunjukkan kemampuan pelaku industry kreatif dan pemerintah Korea dalam memanfaatkan arus globalisasi serta perkembangan media digital dan internet. Dua hal ini telah membantu penyebaran produk-produk budaya pop korea ke seluruh dunia. Globalisasi sebagai platform kerjasama internasional, termasuk keterbukaan informasi, telah membuka ruang untuk masuknya budaya Korea di berbagai. Kesempatan itu dimanfaatkan secara optimal oleh Korea dengan memproduksi produk budaya pop dalam bentuk media digital sehingga lebih mudah didistribusikan melalui broadcasting dan internet. Meski demikian, globalisasi dan media digital hanyalah sarana yang dimanfaatkan dalam proses pemasaran. Daya tarik utama produk korea sesungguhnya bergantung pada kualitas dan keunikan konten dari produk-produk tersebut. Produk industi kreatif Korea Selatan yang popular dalam gerbong Hallyu antara lain berupa musik pop, idol, drama, film, fashion, kuliner, dan komik. Do (2012) memetakan bahwa produk budaya pop korea memiliki beberapa ciri khas yang terkandung di dalam kontennya, yakni dapat dilihat dari beberapa karakteristik berikut. Pertama, di dalam produk musik, terlihat jelas dominasi K-pop dan grup idol yang menguatamakan aliran RnB dan music elektro, diiringi oleh penampilan anggota band yang tampan dan cantik, dengan tarian dan kostum yang menawan. Kemudian musik korea selatan juga banyak berkolaborasi dengan pemusik internasional sehingga memiliki cirri music internasional yang kuat. Sementara dalam drama dan film, konten yang menonjol adalah nilai-nilai konfusionisme, kemanusiaan, kekeluargaan dan romantisme. Produk film dan drama korea menekankan pada story line yang sederhana, namun memiliki kekuatan emosi yang dalam. Mereka cenderung menghindari konten-konten provokatif dan seksualitas. Sebab itu, produk film dan drama korea mudah diterima diberbagai Negara, bahkan di negara- negara Arab yang mayoritas ketat dalam kebijakan sensor. Hallyu terwujud dari kerjasama multipihak. Terdapat beberapa aktor utama yang terlibat dalam proses penyebaran Hallyu, diantaranya; pemerintah, pihak swasta (chaebol) dan grup idola. Pemerintah dalam hal ini berperan sebagai pengawas dan pendukung penyebaran Hallyu. Badan yang bertanggung jawab atas hal ini adalah Kementerian Budaya, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan atau Ministry of Culture, Sports and Tourism (MCST). Para konglomerat berperan sebagai pihak yang mensponsori kegiatan-kegiatan dalam penyebaran kebudayaan. Seperti agensi musik yang menjadi pihak aktif dalam kegiatan industri musik dimulai dari penyelenggaraan audisi vokal dan tari, proses pelatihan hingga debut sebagai grup idola atau penyanyi solo. Para grup idola, penyanyi solo, aktor dan aktris juga termasuk ke dalam aktor yang bertanggung jawab dalam proses penyebaran Hallyu. Mereka adalah aktor yang berdiri di posisi paling depan sebagai wajah Hallyu. Pada dasarnya mereka memiliki peran utama dalam ekspansi kebudayaan Korea Selatan ke lingkungan internasional (Sari 2013). pemerintah Pada tahap ekspansi budaya popular Korea secara global (1993-sekarang), pemerintah Korea mulai menjadikan ekspansi budaya pop Korea sebagai kebijakan politik luar negeri yang bertujuan untuk meningkatkan soft-power Korea dalam hubungan internasional. Soft power diartikan sebagai kemampuan untuk mendapakan apa yang diinginkan melalu daya tarik daripada koersi atau bayaran. Soft power lahir dari ketertarikan akan budaya, politik yang ideal dan kebijakan suatu negara (Nye, 2004). 439
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pada tahap ekspansi ini, Sari (2013) mengemukakan bahwa pada dasarnya Hallyu membawa empat misi kebudayaan, diantaranya; pembentukan citra positif, mengubah perspektif atau pandangan negara lain, menggalang dukungan atas suatu kebijakan luar negeri, membentuk penilaian baik terhadap pemimpin atau dukungan domestik terhadap pemerintah. Misi-misi tersebut yang menjadi faktor penyebab diterimanya internasional. kebudayaan Korea oleh masyarakat Hallyu merupakan bukan bentuk nasionalisme, analisanya adalah popularitas yang diraih Hallyu di lingkungan internasional bukan ancaman terhadap pergeseran nilai-nilai nasionalisme di negara- negara tersebut karena Hallyu merupakan bentuk komunikasi penyampaian ide perdamaian yang dipromosikan oleh Korea terhadap negara-negara lain. komunikasi Dalam penyebaran hallyu secara global, Indonesia merupakan salah satu negara yang masyarakatnya menerima dengan baik berbagai produk kebudayaan pop Korea. Hallyu mulai muncul di Indonesia sejak awal tahun 2000 dengan ditayangkannya drama-drama Korea di TV nasional, seiring dengan menjamurnya penjualan barang-barang buatan Korea. Setelah itu diikuti dengan booming-nya Kpop seiring dengan penjualan produk fashion, hingga kuliner. Lebih jauh, pada saat ini budaya pop Korea semakin popular dengan bermunculannya berbagai fan base idol atau grup band, yang pada akhirnya memicu pelaksanaan konser-konser artis dan grup Korea di Indonesia. Penyebaran budaya pop Korea di Indonesia merupakan suatu proses interaksi antar budaya/intercultural. Bukti kesuksesan Hallyu di Indonesia juga dapat dilihat melalui penyelenggaraan eksibisi Korea EXPO 2013 di Jakarta dan juga festival-festival kebudayaan lainnya seperti; Korean Film Festival 2013 di Jakarta, festival K-Pop M Countdown Halo Indonesia 2013, Music Bank live in Jakarta 2013 dan sebagainya (Sari 2012). Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah melaui berbagai program bertemakan ekonomi kreatif dan industri kreatif telah menginspirasi banyak orang, terutama yang berasal dari kalangan pemuda untuk berkreasi dan berkarya serta menjadi wirausaha. Sejak Pemerintah mengenalkan ekonomi kreatif dan industri kreatif, bermunculan yang mengembangkan sektor ekonomi kreatif sebagai usahanya. para pengusaha muda Apa yang dilakukan Korea melalui Hallyu-nya, secara langsung atau telah memberikan pengaruh terhadap perkembangan industri kreatif nasional. Di satu sisi, Hallyu menginspirasi para pemuda Indonesia untuk lebih kreatif dan imajinatif dalam berkarya dan menonjolkan sisi yang paling memiliki nilai jual tinggi. Namun di sisi lain, masuknya Hallyu ke Indonesia telah mengikis sedikit demi sedikit rasa kebanggaan dan kecintaan akan produk dalam negeri dan budaya Indonesia. Dualisme pengaruh ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia dan para stakeholder dalam mengembangkan industri kreatif. Indonesia. tidak Oleh sebab itu, tentu menarik untuk melihat bagaimana Hallyu yang membawa budaya pop Korea berdampak pada pandangan masyarakat Indonesia, terutama para pemuda, baik di tingkat pemikiran maupun di tingkat perilaku, mengenai budaya pop Korea itu sendiri dan industri industri kreatif di Indonesia. Dengan demikian, tujuan dari penelitian pada akhirnya ingin melihat bagaimana pengaruh budaya pop Korea terhadap masyarakat dan perkembangan Industri kreatif di Indonesia. Saat ini, industri kreatif Indonesia sedang berada pada fase pengembangan. Pemerintah Indonesia, melaui BEKRAF dan kementerian/lembaga (K/L) lainnya berupaya untuk menumbuhkan semangat dan daya kreativitas masyarakat Indonesia terutama kalangan pemuda. METODE Penelitian ini menggunakan survei online yang didukung oleh studi literatur. Studi literatur dilakukan pada berbagai data-data pemerintah dan kajian-kajian akademik terkait dengan perkembangan budaya pop Korea dan penyebaran melalui Hallyu, pengaruh budaya pop Korea di Indonesia dan tentang pengembangan Industri kreatif di Indonesia. Studi literatur dalam penelitian ini banyak menggunakan material yang diakses melalui internet, dan sebagian ada yang bersumber dari material cetak seperti buku dan jurnal. Industri kreatif Indonesia mulai benar-benar dilirik dan diperhatikan dengan seksama oleh Pemerintah adalah sejak tahun 2006. Pada tahun 2006, Pemerintah mulai membuka pemikiran mengenai pentingnya keberadaan industri kreatif di Indonesia. Indonesia Design Power adalah pilot project Pemerintah terkait dengan industri kreatif. Sejak saat itu, industri kreatif Indonesia mulai dikenal dan mulai memainkan perananannya dalam perekonomian nasional. Survei online berusaha mengumpulkan pandangan dari masyarakat terkait pendapat mereka tentang budaya pop Korea dan pandangannya tentang pengembangan industri kreatif di Indonesia. Survei ini menggunakan non-probability khususnya metode convenience/aksidental sebagai teknik pengambilan sampel. Ali (2011: 115), menjelaskan bahwa dalam sampling, 440
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 metode penyampelan convenience, sampel diambil tidak berdasarkan bingkai sampel yang memuat seluruh daftar populasi, melainkan subyek mana saja yang bisa dijadikan sampel, atau dalam kata lain, penyampelan dilakukan lebih mudah. Dengan teknik ini, kami berusaha memperoleh sampel dari elemen-elemen yang paling mudah dihubungi, dikenal, dan mau bekerja sama. Para responden yang terlibat memang memilih untuk berpartisipasi secara sukarela atas kemauan sendiri karena ketertarikan terhadap isu penelitian, yakni tentang Hallyu dan gaya hidup. Sebab itu, para responden ini dapat juga disebut sebagai "self-selected respondent." Unit analisis penelitian ini terdiri dari data literatur dan data yang didapat lewat survei online. Analisa data literatur menggunakan studi komparasi dan crosscheck terkait isu-isu yang diangkat. Sementara itu, data kuantitatif hasil survei online dianalisa menggunakan software SPSS 17 dan Microsoft Excel. Tahap awal, data demografi tingkat konsumsi responden. Kemudian dianalisa produk budaya pop Korea berdasarkan kategori- kategori lain. Selanjutnya dianalisa pendangan dan pendapat responden terkait budaya pop Korea dan Industri kreatif Indonesia. disusun berdasarkan kategori HASIL DAN PEMBAHASAN Implikasi Hallyu Terhadap Masyarakat Indonesia a. Pengaruh Pada Minat Terhadap Budaya Pop Korea Untuk melihat bagaimana pengaruh paparan Hallyu pada masyarakat Indonesia, kami melakukan survei online, dengan menggunakan metode convenient. Responden terlibat dalam survei ini berjumlah 244 orang, mayoritas adalah perempuan (72.8%), tiga banding satu dengan jumlah responden laki-laki (27.2 %). Mereka masuk dalam kelompok usia muda di kisaran usia 16-30 tahun, paling banyak di rentang usia 21-25 tahun (39.3 %), dan 26-30 tahun (38.8%), lalu diikuti oleh usia 16-20 tahun (21.9%). Responden terbesar berasal dari kalangan Mahasiswa (43.3%), kemudian Karyawan Swasta (26.3%), Wiraswasta (7.1%), PNS (5.8%), Tidak Bekerja (3.6%), Pelajar (3.1%), Ibu Rumah Tangga (3.1%), Honorer (2.2%), Freelancer (1.8%) dan Lainnya (3.4%). Tenggara. Kemudian responden dapat dibagi atas kategori yang tinggal di Kota Besar dan daerah. Sebanyak 51.3% responden tinggal di kota besar (Bandung dan Jakarta), dan 48.7% responden tinggal di daerah (antara lain Yogyakarta, Cianjur, Bogor, Tangerang, Semarang, Banyumas, Banda Aceh, Palangkaraya, Makasar, Mataram, dan lainnya). Secara umum, para responden telah mengenal berbagai produk budaya pop Korea. Masifnya paparan informasi tentang Korea memiliki korelasi dengan minat responden terhadap budaya pop Korea. Hanya sedikit dari responden yang menyatakan tidak tertarik terhadap budaya Korea, yakni hanya 6.7% dari total responden. Mayoritas responden tertarik dengan budaya pop Korea dalam tiga tingkatan, yakni biasa saja (31.25%), tertarik tertarik (23.66%). Adapun (38.39%), dan sangat produk-produk budaya yang paling disukai oleh responden adalah drama, musik, film, reality show, dan kuliner. Minat itu sejalan dengan penggunaan produk Korea yang mencapai 62% dari responden. Para peminat itu menggunakan produk korea dalam berbagai kategori dan lewat berbagai media. Dimulai dari yang tertinggi; 1) Konsumsi produk digital Korea melalui internet (54.46%). Produk digital yang dikonsumsi antara lain seperti drama, film, musik, gambar, berita dan artikel. 2) Konsumsi produk Kuliner Korea (35.27%). 3) Konsumsi media cetak tentang Korea (20.09%). 4) Belanja pakaian dan fashion Korea. 5) Biaya channel tv berlangganan khusus tentang Korea (12.95%). 6) Belanja aksesoris fashion Korea (11.61%). Dari para pengguna itu, 11% diantaranya merasa bangga menggunakan produk Korea. Dari pengguna produk Korea, 95% memiliki artis/aktor yang dijadikan idol, dan 63% di antaranya mengikuti satu atau beberapa gaya hidup dari idol tersebut. Beberapa poin tersebut cukup mengejutkan bahwa, sebagian besar responden menggunakan produk Korea bukan karena bangga tapi lebih kepada pengaruh dari gaya hidup idol yang mereka sukai. Di samping itu 24% dari responden pernah memasarkan produk Korea. Hal ini menunjukkan bahwa responden menyadari bahwa produk Korea merupakan komoditas dengan pasar yang bagus. Secara sebaran wilayah, para responden paling banyak berasal dari Provinsi Jawa Barat (62.5%), sisanya berasa dari DKI Jakarta (12.1%), Jawa Timur (6.3%), DI Yogyakarta (4.9%), Jawa Tengah (3.6%) dan Provinsi Banten (3.1 %). Disamping itu, juga terdapat responden dari luar pulau Jawa sebanyak (7.6%) yang tersebar di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Berdasarkan penilaian terhadap diri mereka sendiri, terkait minat terhadap produk budaya pop Korea, sekitar 30.10% responden menilai dirinya bukan penggemar budaya pop Korea. Sementara mayoritas responden, yakni 73.66%, merasa diri mereka penggemar, yang terbagi dalam empat kategori sebagai berikut, Penggemar Biasa (48.66%), Penggemar Musiman 441
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 (8.18%), Penggemar Loyal (7.73%), dan Penggemar Fanatik (2.45%). 0% 9% Kategori 26% penggemar musiman penggemar biasa keseluruhan, tidak terlalu membedakan dan memilih produk tertentu sebagai yang disuka. Pengetahuan mereka tentang produk. Korea sangat baik. Mereka tidak ragu untuk menunjukkan kebanggaannya terhadap produk budaya pop Korea. Sebab itu dari kategori ini banyak yang terlibat dalam komunitas terkait Korea, menjadi ambassador produk, dan berjualan produk budaya pop Korea. 3% 13% 49% penggemar loyal penggemar fanatik bukan penggemar Gambar 1. Perbandingan Jumlah Kategori Penggemar Para responden bukan penggemar ini sebenarnya cukup mengenal budaya pop Korea, tapi mereka mengaku tidak tertarik dan merasa bukan penggemar. Kelompok ini tidak melihat adanya pengaruh positif yang signifikan dari aktivitas mengonsumsi produk Korea bagi diri mereka, dan juga terhadap masyarakat. Sebaliknya mereka melihat pengaruh budaya pop Korea cenderung menimbulkan dampak negatif. Sedangkan Penggemar fanatik tidak begitu suka dalam aktivitas pemasaran produk Korea. Mereka cenderung lebih suka menikmati sendiri, terutama mengkoleksi produk-produk yang mereka sukai. Kategori ini juga lebih selektif terhadap produk Korea yang mereka sukai. Mereka hanya menyukai beberapa produk, namun dengan konsistensi yang tinggi. Dalam hal ini termasuk juga saat mereka menyukai artis/aktor Korea. Mereka mengikuti secara konsisten perkembangan info tentang idolnya tersebut, dan lebih susah atau butuh waktu yang lebih lama untuk pindah menyukai idol lain. b. Pengaruh Terhadap Pandangan Terkait Industri Kreatif Korea dan Indonesia Dari kategori penggemar, yang memiliki perbedaan besar adalah penggemar musiman. Kategori ini menyukai produk budaya pop Korea yang sedang hits, misalnya musik, artis, drama, dsb. Saat produk itu hits, penggemar musiman ini aktif mengikuti info terbaru dan mengeluarkan banyak dana untuk mengakses produk yang hits tersebut. Namun jika masa waktu hits produk tersebut telah lewat, atau mereka sudah bosan duluan, tingkat konsumsinya menurun bahkan bisa berhenti. Satu hal lagi, mereka tidak terlibat fan base jangka panjang terhadap suatu produk idola tertentu. Sementara itu penggemar biasa menyukai satu atau lebih produk budaya pop Korea, namun mereka mengkonsumsi hanya sebagai hiburan semata. Bagi mereka menggunakan tidak menimbulkan rasa bangga yang berlebih, hanya biasa saja. Sangat jarang juga dari mereka yang mau menjadi brand ambassador produk Korea. Meski demikian, aktivitas menjual produk Korea cukup banyak dilakukan oleh kategori itu karena berdasarkan peluang bisnis saja. Mereka mengagumi satu atau lebih artis/aktor Korea sebagai idol, namun hanya sekedar suka karena tertarik dengan penampilan, dan tidak terlalu mengikuti gaya idol tersebut. Mereka juga mudah berpindah menyukai idol yang lain. produk Korea ini, namun Kategori penggemar loyal merupakan yang paling konsisten dalam mengikuti perkembangan budaya pop Korea. Mereka menyukai produk pop Korea secara Dari hasil survei, terkait Top of Mind responden tentang Korea, yakni satu kata yang pertama mereka ingat saat mendengar kata "Korea", terdapat lima kata yang paling dominan muncul, dimulai dari "Kpop (Korean Pop)," lalu "Drama," "Boy Band," "Oppa (kakak laki-laki)," "Film" dan "Operasi Plastik." Kemudian, dari Top of Mind responden, lebih banyak muncul kesan positif terhadap Korea, antara lain seperti "keren, seru, popular, mengagumkan, sejuk, dan cantik." Hanya sedikit kesan negatif yang muncul, misalnya kata "alay dan banci." Selain itu, dari alasan responden menyukai produk budaya pop Korea, semakin banyak muncul penilaian positif dari produk Korea. Misalnya responden suka terhadap drama karena durasinya singkat, apa yang ditampilkan kreatif, dapat menyentuh hati, romantis, sarat banyak pengetahuan, dan bisa direlasikan nilai-nilai ketimuran yang ada di Indonesia. Kemudian responden menyukai musiknya karena easy listening, maknanya dalam, penyajiannya inovatif. Lalu reality show dinilai yang sangat menghibur, selalu segar, sangat berbeda dengan produk lokal Indonesia yang terkesan memaksa dan menjenuhkan. nilai kekeluargaan, memberikan Lebih lanjut, saat membandingkan dengan produk industri 63% Indonesia, respondenmenyatakan bahwa perkembangan industri industri kreatif Indonesia tertinggal jauh dari industri industri kreatif Korea Selatan. Hal ini menujukkan bagaimana masyarakat menganggap bahwa produk Indonesia kalah bersaing dengan produk Korea. kreatif sebanyak 442
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Masalah kualitas produk ini juga menjadi alasan bagi 53% responden yang menyatakan ragu atau tidak suka pada produk industri kreatif Indonesia. Dalam hal ini, ada mindset yang kuat yang ditunjukkan sebagian besar responden, bahwa Korea adalah negara yang jauh lebih maju dari Indonesia, termasuk budaya pop yang merupakan produk industri kreatifnya. Mayoritas responden menilai bahwa Indonesia perlu belajar banyak dari negeri Ginseng tersebut untuk memajukan sektor industri kreatif. 0%10%20%30%40%50%60%70%80%90% ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) % 7 4 ( a Y % 3 4 ( u g a R % 0 1 ( k a d T i % 3 6 ( a Y % 7 3 ( k a d T i % 2 6 ( l a g g n i t r e T % 0 3 ( i t a k e d n e M % 4 ( g n a b m e S i % 4 ( u a m h b e L j i % 2 8 ( u u t e S j % 8 1 ( k a d T i % 2 8 ( s i m i t p O % 8 1 ( u g a R Menyukai Produk Indonesia Mengenal Bekraf Industri Kreatif Indonesia Vs Korea Indonesia belajar Industri Kreatif Ke Korea Industri Kreatif indonesia akan maju Gambar 2. Pandangan Responden tentang Industri Kreatif Implikasi Hallyu Terhadap Kebijakan Industri Kreatif Indonesia a. Budaya Populer sebagai bagian dari Industri Kreatif Globalisasi telah mengantarkan dunia pada kondisi dimana budaya menjadi salah satu komoditas ekonomi yang bernilai jual tinggi. Persaingan ekonomi yang tinggi dan kebutuhan akan ekonomi yang semakin tinggi, telah mengantarkan negara-negara untuk lebih kreatif dalam mencari cara untuk mengembangkan ekonomi mereka. Budaya menjadi salah satu obyek yang dijadikan komoditas yang pada praktiknya ternyata memberikan sumbangsih ekonomi yang begitu besar terhadap perekonomian nasional mereka. Budaya popular diidentikan dengan sesuatu yang digemari oleh khalayak ramai/masayarakat kebanyakan. Dalam budaya popular ada indikasi komersialisasi budaya atau lebih dikenal dengan istilah komodifikasi budaya. Budaya dijadikan komoditas yang dapat diperjualbelikan. Nilai yang terdapat dalam budaya tersebut menjadi nilai jual. Sebagian besar masyarakat Indonesia berpendapat Pemerintah dapat meniru bahkan mengadopsi kebijakan industri kreatif Korea Selatan untuk kemajuan industri industri kreatif nasional. Terdapat 82% respondenyang menyatakan hal tersebut. Alasan mereka adalah bahwa Indonesia memiliki potensi industri kreatif yang besar baik dari segi SDM maupun pasar. Jika benar-benar dimanfaatkan, akan sangat menguntungkan Indonesia itu sendri. Korea Selatan bisa dikatakan berhasil dalam menyebarkan dan menanamkan nilai budaya pop Korea. Keberhasilan ini tentunya merupakan kerjasama yang solid antara pelaku industri kreatif dan juga pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Industri kreatif mulai dikenal dan berkembang di dunia pada era tahun 1990-an akhir. Berakhirnya perang dingin berdampak pada pergeseran paradigma ekomoni dunia menjadi berorientasi pada kreativitas. Negara- negara maju, terutama Barat, telah mengembangkan ekonomi kreatif bukan sebagai pendukung ekonomi utama namun telah menjadikan ekonomi kreatif sebagai pilar ekonomi utama. Hal ini dilakukan karena ekonomi kreatif telah berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi mereka. Kontribusi yang diberikan cukup signifikan untuk ukuran sektor ekonomi yang awalnya sama sekali tidak dilirik. ternyata Meskipun masyarakat Indonesia beranggapan bahwa industri kreatif Indonesia jauh tertinggal dari industri industri kreatif Korea, namun mereka menaruh harapan yang besar akan kemajuan industri industri kreatif Indonesia. Sebagian besar masyarakat optimis bahwa industri industri kreatif Indonesia akan maju melebihi Korea. Sebanyak 82% responden menyatakan optimis bahwa industri industri kreatif Indonesia akan maju Indonesia seperti halnya memiliki potensi yang besar baik dari segi sumber daya manusia, kreativitas, sumber daya alam. Dengan adanya perpaduan yang baik dan tepat antara sumber daya alam, sumber daya manusia, kreativitas dan kebijakan Pemerintah, apa yang dicita-citakan tentang kemajuan industri kreatif Indonesia dapat terwujud. industri kreatif Korea. Kreativitas menjadi hal utama yang harus dimiliki dalam pengembangan industri kreatif ini. Kreativitas mengantarkan negara-negara untuk mengomodifika- sikan apapun yang mereka miliki. Budaya merupakan salah satu obyek yang terkena komodifikasi budaya dijadikan komoditas ekonomi yang ternyata dalam praktinya sangat bernilai jual tinggi. Dari situ, muncul dan berkembanglah apa yang disebut budaya populer. Budaya yang tercipta untuk memenuhi hasrat menguasai pasar. Pasar menjadi tujuan, sehingga budaya yang diciptakan pun disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Pada akhirnya, budaya populer menjauhkan budaya tersebut dari makna sesungguhnya, namun disisi lain menjadi kekuatan ekonomi suatu negara. 443
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 b. Pengaruh Hallyu Wave terhadap industri Kreatif Indonesia Hallyu Wave atau dikenal dengan juga Korean Wave merujuk pada upaya pemerintah Korea dalam hal ini Korea Selatan dalam menyebarkan dan memasarkan produk budaya populer mereka. Hallyu sendiri pada awal kemunculannya merupakan istilah dari China Youth Daily pada tahun 1999 untuk menggambarkan pertumbuhan popularitas dari dunia hiburan dan budaya populer Korea Selatan. Penggunaan istilah Hallyu ini ternyata meluas tidak hanya oleh China Youth Daily tapi juga digunakan oleh semua kalangan di dunia terutama yang memiliki perhatian lebih terhadap perkembangan budaya populer Korea. Menurut Kim Bok-rae (2015), istilah Hallyu berasal dari bahasa Mandarin yang merujuk pada sebuah pergerakan gelombang besar dari simplistic politico- economic perbedaan budaya/peradaban pada periode perang pasca perang dingin. Hallyu wave bukanlah sebuah agen subaltern dari modernitas namun sebuah agen utama dari budaya populer Asia Timur yang terhubung paralel dengan orientasi budaya populer Barat. ideologies ke paradigma Sejak pertengahan tahun 1990-an, berbagai negara di Asia termasuk Jepang, China dan Vietnam telah mengadopsi budaya populer Korea dan berbagai genre budaya Korea termasuk program televisi dan film (Dal Yong Jin. 2012). Melalui musik popler (K-Pop) dan permainan online (game online), Korea berhasil melakukan penetrasi pasar Eropa dan Amerika Utara. Pertumbuhan industri kreatif Korea yang tidak terduga telah mendatangkan keuntungan besar bagi Korea dimana industri ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional Korea (Dal Yong Jin, 2012). Hallyu wave mengalami 3 fase gelombang yaitu Hallyu 1.0, Hallyu 2.0 dan Hallyu 3.0. Pada masing- masing fase tersebut, Korea selalu menampilkan agenda yang berbeda. Terdapat cara dan pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh Korea melalui Hallyu wave dalam penyebaran budaya populer mereka. Mereka sangat memanfaatkan perkembangan zaman untuk menyebarkan dan memasarkan produk budaya populer mereka. Teknologi informasi adalah alat penyebaran yang digunakan mereka. Pengemasan yang kreatif dan penggunaan teknologi menjadikan budaya populer mereka cepat untuk diterima oleh masayarakat dunia. Produk budaya populer Korea yang pertama kali disebarkan/dipasarkan adalah produk hiburan berupa Drama. Drama menjadi titik awal pengenalan budaya populer Korea ke seluruh dunia. Sejak pertama kali disebarkan Drama mendapat perhatian dari masyarakat dari berbagai negara. Melalui Drama, Korea menyampaikan pesan untuk menggunakan produk budaya mereka. Mereka sedemikian rupa membentuk pola pikir (mind set) para penonton bahwa yang Korea itu adalah yang seperti yang digambarkan dalam Drama. Fashionable, cantik, berbudi luhur, pekerja keras, modern, berteknologi tinggi adalah pesan-pesan yang disampaikan dalam Drama-drama yang dibuat oleh Korea atau dikenal dengan istilah K-Drama. K-Drama dapat dikatakan berhasil memasarkan produk-produk Korea ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hal-hal yang berbau Korea menjadi trendsetter di dunia termasuk di Indonesia. Masyarakat sangat menggandrungi produk Korea terutama kosmetik, fesyen (gaya busana dan aksesorisnya), musik, kuliner, dan banyak lagi. Bahkan banyak yang akhirnya belajar bahasa Korea dan budaya Korea itu sendiri serta menjadikan Korea sebagai destinasi wisata luar negeri mereka. Sebuah gelombang budaya, seperti yang dijelaskan oleh Mariani (2008), menyebabkan peningkatan konsumsi produk, minat terhadap budaya, dan kunjungan wisata ke negara asal budaya tersebut. Rasa keingintahuan terhadap Korea menjadi pasar yang sangat besar bagi berbagai produk buatan Korea. c. Kebijakan industri kreatif Indonesia Ekonomi kreatif telah menjadi paradigma baru dalam perekonomian dunia. Seiring dengan berjalannya waktu, orientasi ekonomi dunia telah bergeser ke ekonomi kreatif. Negara-negara maju, terutama Barat, telah mengembangkan ekonomi kreatif bukan sebagai pendukung ekonomi utama namun telah menjadikan ekonomi kreatif sebagai pilar ekonomi utama. Hal ini dilakukan karena ekonomi kreatif telah berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi mereka. Kontribusi yang diberikan cukup signifikan untuk ukuran sektor ekonomi yang awalnya sama sekali tidak dilirik. Apa yang dilakukan negara-negara maju di dunia Barat ini diikuti oleh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. ternyata Industri kreatif atau ekonomi kreatif telah menjadi perhatian Pemerintah Indonesia sejak tahun 1984 dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, yaitu pada Bab VI pasal 17 yang menyatakan bahwa desain produk industri mendapat perlindungan hukum. Pada tahun 2000, diterbitkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain industri dalam Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual. Pada tahun 2001 diterbitkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan 444
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Nomor 20/MPP/Kep/I/2001 tentang Pembentukan Dewan Desain Nasional/Pusat Desain Nasional (PDN). Dalam kurun waktu 2001-2006, Pusat Desain Nasional telah memilih 532 desain produk terbaik Indonesia. kementerian dan badan terkait, untuk bekerja bersama- sama demi mewujudkan cita-cita membangun industri ekonomi kreatif Indonesia yang maju dan berdaya saing tinggi. Pada tahun 2006, Pemerintah Indonesia dapat dikatakan baru benar-benar menaruh perhatian lebih pada sektor ekonomi kreatif dan industri kreatif. Melalui Departemen Perdagangan, Pemerintah membuat program Indonesia Design Power 2006-2010 yang merupakan suatu bentuk pengembangan Koridor Ekonomi ini dilatarbelakangi oleh masih kurangnya usaha untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia agar berdaya saing di pasar domestik maupun internasional, belum terkait dengan pembinaan UKM serta belum adanya koordinasi lintas departemen /kementerian yang baik sehingga belum dapat dicapai efektivitas, Industri kreatif dan desain belum berperan sebagai sumber perekonomian yang dapat diandalkan karena belum terciptanya lingkungan yang kondusif seperti kurangnya pembinaan dan kurangnya kebijakan-kebijakan yang menunjang, belum optimalnya eksplorasi tenaga kerja sektor informal berbasis budaya yang sebetulnya melimpah di masyarakat, dan kurangnya pemahaman brand dan inovasi sehingga hanya mengeksploitasi alam tanpa memberikan nilai tambah sehingga membahayakan sumber daya alam yang terbatas. Melalui program Indonesia Design Power 2006-2010 ini, Pemerintah mengajak masyarakat untuk serta dalam membangun perekonomian nasional melalui ekonomi kreatif. Pada tahun 2007, Pemerintah melakukan studi pemetaan industri kreatif Indonesia yang mana hasilnya adalah ditetapkannya 14 sektor industri kreatif Indonesia. Pada tahun 2008, Departemen Perdagangan menerbitkan cetak biru Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015 dan Rencana Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif 2009- 2015. Pada tahun 2009, Presiden RI saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono, mengeluarkan Inpres no 6 tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif. Pada tahun 2009 tersebut, presiden Inpres no 6 menginstruksikan untuk mendukung jajarannya kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif tahun 2009- 2015, yakni pengembangan kegiatan ekonomi berdasarkan pada kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan daya kreasi dan daya cipta individu yang bernilai ekonomis dan berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat Indonesia, dengan sasaran, tercantum dalam arah, dan strategi sebagaimana Lampiran Instruksi Presiden ini. Inpres no 6 tahun 2009 menegaskan perlunya kebijakan yang terintegrasi antar kementerian/lembaga di Indonesia, dalam hal ini Kreatif Indonesia. Program terpadunya kegiatan yang ikut Pada tahun 2015, pemerintah mendirikan sebuah lembaga/badan baru bernama Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF). BEKRAF mempunyai tugas membantu menetapkan, Presiden mengoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Arah kebijakan pembangunan ekonomi kreatif yang diusung oleh BEKRAF adalah memfasilitasi Orang Kreatif (OK) di sepanjang rantai nilai yang dimulai dari tahap kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, hingga konservasi. BEKRAF memiliki visi menjadikan ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru terwujudnya ekonomi pertumbuhan ekonomi kreatif, lapangan serta ekspor ekonomi kreatif. dalam merumuskan, Indonesia dengan misi Agenda nasional pembangunan ekonomi kreatif saat ini didasarkan pada Nawacita 2015-2019 dimana salah satu agendanya, pada butir 6, adalah meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya. Sub agenda dari agenda ini adalah meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun isu strategis pengembangan ekonomi kreatif adalah mencapai dan mengutamakan tinggi pertumbuhan penumbuhan usaha pemula di ekonomi kreatif. yang Pada tahun 2019, Pemerintah menargetkan adanya peningkatan Produk Domesti Bruto (PDB) sebesar 12 %, ekspor sebesar 10% dan tenaga kerja sebesar 13 juta orang. Strategi yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan memperluas pasar baik domestik maupun mancanegara, memfasilitasi proses ekonomi kreaif melalui ruang kreasi dan jaringan orang kreatif, memfasilitasi rantai nilai ekonomi kreatif dan memfasilitasi start-up. tersebut, Pemerintah target Untuk mewujudkan melakukan sinergi antara kementerian/lembaga (K/L) dimana tiap K/L memiliki perannya masing-masing seperti yang terlihat dalam Gambar 1 berikut ini. 445
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Bekerjasama dengan komunitas lokal untuk berpartisipasi dalam promosi program dengan dukungan dana dari Pemerintah Pusat Gambar 1. Sinergi K/L dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif Sumber: Hamdan, 2016 BEKRAF sebagai badan yang khusus menangani seluk beluk industri kreatif Indonesia memiliki tugas dan fungsi yang menyeluruh, sebagai mengurusi perihal kelembagaan dan HIKI, permodalan, sumber daya manusia (SDM), pemasaran, dan infrastruktur dan tekonologi. Tugas BERAF ini tentunya harus disokong oleh lembaga lain yang memiliki agenda dalam pengembangan industri kreatif nasional. Pengaruh Hallyu Wave terhadap Kebijakan Industri Kreatif Indonesia Meluncurkan "Rencana Lima Tahun bagi Budaya Korea baru" Kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia memang tidak serta merta merupakan buah dari pengaruh Hallyu di Indonesia. Namun, dalam ini menjadi perjalanannya, keberadaan Hallyu pertimbangan Pemerintah dalam membuat kebijakan. Tidak dapat dipungkiri bahwa kemunculan ekonomi kreatif di Indonesia bersamaan waktunya dengan masuknya Hallyu ke Indonesia. Meskipun secara kebijakan dan aturan baru benar-benar ada tahun 2006. Seperti halnya Korea Selatan meluncurkan yang Pemerintah Indonesia dalam upaya pengembangan industri kreatif, menerbitkan cetak biru Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2015 dan Rencana Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif 2009-2015. Selain itu, tahun 2015, Pemerintah mendirikan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) sebagai lembaga yang menangani langsung ekonomi dan industri kreatif yang dalam melakukan tugasnya dibantu oleh kementerian/lembaga lain. Muncul dan berkembangna industri kreatif di Indonesia tidak lepas dari kondisi dunia yang menuntut adanya pergeseran ekonomi ke arah ekonomi kreatif. Perkembangan industri ini di dunia juga tidak lepas dari pengaruh masuknya industri kreatif negara lain ke Indonesia. Korea Selatan melalui Hallyu -nya merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan industri kreatif Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan Korea Selatan dalam mendongkrak industri kreatif telah menginspirasi berbagai negara di dunia untuk mengembangkan industri kreatif mereka. Apa yang terjadi dengan Korea Selatan melaui Hallyu-nya dapat dibilang sebagai sesuatu yang tidak terkira akan terjadi. Hallyu, budaya populer, berhasil membawa nama Korea Selatan ke dunia internasional dan terkenal. Keberadaan Hallyu di dunia menyadarkan negara- negara untuk melihat sisi komersil dari budaya. ternyata Penggunaan budaya sebagai komoditas terhadap sumbangsih yang besar memberikan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Indonesia saat ini sudah mulai menampilkan sisi nilai budaya Indonesia dalam karyanya. Upaya Indonesia dalam menanamkan nilai budaya Indonesia tercermin dalam produk yang dipasarkan. Produk kriya, fesyen, kuliner sangat kental dengan cita rasa Indonesia. Namun ada yang masih mengganjal jika berkaitan dengan budaya Indonesia, yaitu bahwa budaya Indonesia itu tidak satu. Indonesia adalah negara multicultural. Sehingga klaim bahwa budaya suatu suku bangsa sebagai budaya Indonesia kadang kala tidak diterima dengan baik. Korea Selatan merupakan salah satu negara yang dipandang berhasil mengembangkan industri kreatifnya oleh Indonesia. Pemerintah menempatkan Korea industri Selatan sebagai negara yang kebijakan kreatifnya patut untuk dicontoh. Kebijakan Korea Selatan yang bagus dan perlu dicontoh oleh Pemerintah adalah : - Mendirikan badan pendukung keuangan yaitu Korean Budaya Indoensia yang beragam menjadi tantang bagi Pemerintah dalam merumuskan kebijakan. Keinginan Pemerintah yang ingin mengidentikan Indonesia dengan satu budaya tidak akan mungkin dapat terwujud. Mempertahankan nilai-nilai budaya local yang ada, budaya adat yang ada, dirasa lebih baik ketimbang membuat budaya Indonesia yang satu. Apa yang dilakukan oleh Korea Selatan dengan "Korea"-nya tidak dapat serta merta diadopsi oleh Indonesia. Culture and Arts Foundation 446
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Komodifikasi budaya seperti yang dilakukan oleh Korea atau mengakulturasikan budaya tradisional dengan budaya modern, belum dapat sepenuhnya dilakukan oleh Indonesia. Namun meskipun demikian, Indonesia sedikit demi sedikit, tahap demi tahap memasukan nilai- nilai luhur budaya lokal pada produk industri kreatifnya. Selatan dengan menggabungkan DAFTAR PUSTAKA Bok-rae, Kim. 2015. Past, Present and Future of Hallyu (Korean Wave). American International Journal of Contemporary Research Vol. 5, No. 5; October 2015 :154-160 Untuk mewujudkan target peningkatan ekonomi kreatif, Pemerintah tengah menyusun kebijakan : (1) Payung Kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional, (2) Pengembangan skema pembiayaan khusus bagi ekonomi kreatif, (3) Pengembangan kriteria dan sebagai basis wilayah indikator kota kreatif pembentukan ekonomi kreatif yang ekosistem berkelanjutan, (4) Inkubasi wirausaha pemula (start-up) berbasis teknologi. SIMPULAN Industri kreatif Indonesia sedang berada pada fase pengembangan. Pengembangan di sini tidak hanya dalam artian pengembangan produknya tapi juga nilai dan identitas yang dibawa oleh produk tersebut. Keinginan dan target Indonesia untuk melakuan akselerasi pertumbuhan melalui ekonomi kreatif telah membawa Indonesia pada kondisi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah melalui kebijakan dan reulasi yang dikeluarkannya. Pemerintah berupaya untuk mengangkat industri kreatif Indonesia di pasa domestic dan internasioal. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah yaitu dengan menetapkan mana sektor ekonomi kreatif yang prioritas mana yang bukan. Sehingga dalam pengembangannya dapat maksimal. Jin, Dal Yong. 2012. Hallyu 2.0: The New Korean Wave the Creative Industry. International Institute Journal University of Michigan Volume 2 No. 1, Fall 2012: 3-7 in Meidita, Aullya. (2013). Dampak Negatif Industri Hallyu ke Indonesia. eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2013, 1 (4): 979 - 992 Yang , Jonghoe. 2012. The Korean Wave (Hallyu ) in East Asia: A Comparison of Chinese, Japanese, and Taiwanese Audiences Who Watch Korean TV Dramas. Development and Society Volume 41 No. 1, June 2012, 103-147 DO, Thao Emilie. (2012). Emergence Of The Korean Popular Culture In The World. Bachelor's Thesis Degree programme International Business . Turku University Of Applied Sciences. Finlandia. Lee, Hye-Kyung.2013. Cultural Policy and the Korean Wave: From National Culture to Transnational Consumerism. In Kim, Y (edt). The Korean Wave: Korean Media Go Global. London: Routledge Sari, Indah Chartika dan Ahmad J. (2013). Hallyu Jurusan Sebagai Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau. Pekanbaru Fenomena Transnasional. Tumenggung, Adeline May. 2005. Kebudayaan (para) Konsumen. Teori-Teori kebudayaan. Edt. Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto. Yogyakarta : Penerbit Kanisius Korea Selatan melalui Hallyu telah berhasil memasuki pasar Indonesia dan dengan mudahnya mendapatkan tempat di hati masyarakat Indonesia. Segala sesuatu trendsetter di yang berasal dari Korea menjadi masyarakat Indonesia. Hal tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Indonesia untuk merebut hari masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri. ini Komodifikasi budaya dalam budaya populer yang dibawa oleh Hallyu, telah mengantarkan Korea Selatan pada kesuksesan ekonomi. Korea Selatan tumbuh menjadi negara dengan tingkat ekonomi yang mapan di Asia Timur dan Asia. telah mengantarkan Korea Selatan pada kesuksesan ekonomi dan pengakuan akan keberadaan Korea Selatan di dunia. Industri kreatif 447
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Pulau Sebatik : Sebuah Kajian Kawasan Perbatasan (Studi Antropologi Tentang Pandangan Masyarakat terhadap Kawasan Perbatasan) Poppy Setiawati Universitas Jayabaya Junardi Harahap Universitas Padjadjaran Abstrak Kata Kunci: Masyarakat, Nasionalisme, Perbatasan, Pembangunan, dan Sebatik. Perbatasan selama ini selalu menjadi isu menarik untuk dikaji karena perbatasan erat dengan permasalahan strategis dan yang kompleks, memiliki nilai identik dengan kawasan satu kedaulatan. Salah perbatasan yang penting untuk dikaji adalah Pulau Sebatik. Pulau ini berada di Provinsi Kalimantan Utara dan memiliki dua jenis perbatasan, yaitu perbatasan darat dan laut. Pembangunan kawasan perbatasan menjadi prioritas, terlebih saat ini Pemerintah memiliki agenda Nawacita yang salah satu fokusnya pada pembangunan perbatasan, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran. Studi ini bertujuan untuk melihat pandangan masyarakat Sebatik terhadap kawasan hidup mereka. kelangsungan perbatasan Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil studi pandangan menunjukkan bahwa daerah perbatasan harus mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah pusat dan daerah, infrastruktur dan terutama yang berkaitan dengan suprastruktur kesejahteraan dalam meningkatkan masyarakat. Akses informasi yang begitu tinggi dari negara tetangga dapat menyebabkan perubahan sosial kaitannya dalam bagi masyarakat dengan nasionalisme. Studi berimplikasi terhadap ini perbatasan upaya Pemerintah dalam mewujudkan sebagai beranda negara yang yang berdaya saing, berdaulat perbatasan sebagai beranda depan NKRI harus tetap menjadi priooritas pembangunan dengan memperhatikan latar belakang budaya masyarakat dan karakter perbatasan, tidak lagi berorientasi pada sehingga masyarakat negera tetangga. kawasan perbatasan yang penting karena mempunyai nilai strategis bagi hubungan dua negara yang bertetangga yaitu Indonesia dan Malaysia. bagi pengumpulan data melalui masyarakat memiliki dan aman. Kawasan Sebatik merupakan PENDAHULUAN Salah satu kawasan perbatasan yang menarik untuk dikaji adalah pulau Sebatik. Pulau Sebatik adalah sebuah pulau yang berada di daerah kawasan perbatasan dan mempunyai nilai strategis di dalam hubungan dua negara yang bertetangga, yaitu Indonesia dan Malaysia. Merujuk pada kajian yang dilakukan oleh Kahin (1964:253), sudah ada persoalan yang panjang pada kawasan perbatasan. Perbatasan selama ini selalu menjadi isu yang hangat dan penting di dalam masyarakat kita. Salah satu penyebabnya karena kawasan perbatasan adalah sebuah wilayah yang sangat krusial dari berbagai sisi. Pembangunan kawasan perbatasan merupakan hal yang mesti terus dilakukan, dimana pembangunan tersebut wajib menyerap berbagai hal yang dibutuhkan masyarakat di kawasan perbatasan. Tujuan pembangunan ini tentunya dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat di kawasan perbatasan. METODE Kawasan perbatasan merupakan wilayah yang penting, karena mempunyai nilai strategis bagi masyarakat perbatasan di antara dua negara. Apabila dilihat dari berbagai unsur, hal ini sering membawa persoalan yang kompleks dalam menggalinya secara metode. Rumusan persoalan di dalam penelitian ini adalah sejauh mana urgensi kawasan perbatasan bagi masyarakat di Pulau Sebatik. Yang difokuskan sebagai pertanyaan penelitian dengan melihat pandangan orang Sebatik terhadap kawasan perbatasan yang memandang sebagai bagi kawasan sebuah kelangsungan hidup mereka. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. eksistensi perbatasan 448
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan dalam artikel ini menunjukkan bahwa masyarakat masih menganggap bahwa perhatian khusus oleh pemerintah dalam pemanfaatan kawasan perbatasan perlu ditingkatkan lagi. Ketatnya informasi di era globalisasi dan juga berbagai perubahan di kawasan dinamisnya masyarakat di kawasan perbatasan. Interaksi yang terjadi antar masyarakat Pulau Sebatik dan masyarakat di kawasan perbatasan negara tetangga, Malaysia membawa perubahan-perubahan pada masyarakat perbatasan. dan suprastruktur perlu ditingkatkan di kawasan perbatasan agar masyarakat tidak tertarik untuk ke daerah negeri tetangga dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Kawasan perbatasan sebagai bagian integral yang harus tetap diperhatikan, dan menjadikan masyarakat di kawasan perbatasan sebagai subjek dan objek pembangunan yang harus terus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan mereka. Sehingga masyarakat perbatasan menjadi masyarakat yang penting dalam masyarakat kita, bukan menjadi masyarakat yang dinomorduakan di kancah masyarakat kita. Kawasan perbatasan selalu dikaitkan dengan nasionalisme. Masalah yang berhubungan dengan aspek nasionalisme di kawasan perbatasan disampaikan oleh Kepala Desa Sungai Limau, bahwa masyarakat Sebatik bukan tidak cinta pada NKRI atau pun produk-produk Indonesia, tetapi kondisi geografi yang menyebabkan masyarakat harus menempuh cara lain untuk dapat bertahan hidup. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, mereka sampai saat ini masih menggunakan produk-produk Malaysia. Contohnya, sampai saat ini, di Patok 5, masih menjadi tempat penampungan tabung gas Malaysia. Pasokan barang-barang dari Malaysia tidak diperkenankan lewat jalur laut setelah ditutupnya jalur pelayaran resmi dari Tawau ke Sebatik dan sebaliknya. Saat ini, para tengkulak membawa barang-barang melalui Sungai Pukul (jalur darat). perbatasan menyebabkan Pembangunan Infrastruktur Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat di Pulau Sebatik masih mengalami kendala dalam mendapatkan barang-barang produk Indonesia untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam hal ini, masyarakat mengharapkan pemerintah dapat membuka toko yang khusus menjual Indonesia dimana barang-barang barang-barang langsung oleh pemerintah agar tersebut disuplai harganya tidak mahal. Dengan demikian, dalam menentukan nasionalisme masyarakat di kawasan perbatasan bukan hanya ditentukan oleh penggunaan tetapi produk-produk yang bukan dari Indonesia ditentukan juga oleh keterlibatan pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan. Peningkatan Pembangunan Infrastruktur dan Suprastruktur Peningkatan infrastruktur dan suprastruktur sangat penting dalam menangani perbatasan yang mesti menjadi prioritas utama dalam banyak hal. Hal itulah yang menjadi kekuatan masyarakat perbatasan sehingga mereka menjadi masyarakat yang sangat kawasan penting. perbatasan sangat memerlukan pembangunan yang bersinergi dengan berbagai pihak dan orang-orang yang peduli dengan persoalan perbatasan. Perbatasan merupakan bagian penting di dalam masyarakat yang harus dijaga supaya tetap lestari dan masyarakatnya tersejahterakan karena masyarakat perbatasan adalah bagian penting dari masyarakat Indonesia. Perbatasan perlu terus mendapatkan perhatian dari pemerintah karena memiliki nilai strategis. Kajian yang dilakukan oleh Raharjo (2013:78) di kawasan perbatasan adanya persoalan infrastruktur, masalah ekonomi dan masalah nasionalisme yang ada di kawasan perbatasan Kalimantan. Penanganan pembangunan Urgennya kawasan perbatasan adalah menjadikan perbatasan sebagai sebuah kawasan yang penting infrastruktur dan suprastruktur dalam melengkapi masyarakat di perbatasan sehingga menjadi lebih modern dan tidak ketinggalan dengan negara tetangga Malaysia. Masyarakat di perbatasan harus juga dijadikan sebagai orang-orang yang dapat merasakan nikmatnya menjadi masyarakat Indonesia. Meskipun berada di kawasan perbatasan, tentunya mereka diberikan fasilitas yang menjadikan hidup mereka lebih berdaya dengan infrastruktur dan suprastruktur yang harus selalu dibangun di kawasan perbatasan. Oleh karena dan suprastruktur di kawasan perbatasan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar hasil pembangunan dapat bermanfaat secara nyata bagi mereka. itu, pembangunan infrastruktur Dalam upaya mewujudkan perbatasan sebagai beranda depan NKRI, maka masyarakat di kawasan perbatasan harus dapat merasakan bagaimana menjadi beranda depan bangsa karena berbatasan langsung dengan negara tetangga yang secara fasilitas lebih baik dengan kondisi di perbatasan negeri sendiri. Masyarakat perbatasan harus bangga dengan identitas yang mereka miliki, yaitu sebagai masyarakat kawasan perbatasan yang tentu sangat berkaitan erat dengan isu perbatasan dan keterbatasan. Isu ini harus dapat dihapus dari paradigma masyarakat kita dan menjadikan mereka 449
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 mesti lebih berdaya dan tidak ketinggalan dengan wilayah lainnya. Lebih berdaya dalam memenuhi berbagai kebutuhan pokok yang diperlukan oleh masyarakat di Pulau Sebatik yang tentunya dapat membawa banyak perubahan besar bagi masyarakat. sehingga unsur asing tidak mudah masuk ke dalam kawasan Sebatik dan mengobok-obok kawasan tersebut. Hal ini tentunya akan membawa kepada banyak perubahan ke arah yang lebih baik di kawasan perbatasan Pulau Sebatik. Sumber Daya Manusia di Perbatasan Foto: Kantor Kecamatan Sebatik Tengah Masyarakat perbatasan merupakan sebuah bagian penting yang harus dijaga kemaslahatannya. Kawasan perbatasan di Pulau Sebatik menjadi bagian penting dan sesuai dengan kekhasan kawasan sehingga menarik bagi pemilik modal untuk menguasai kawasan tersebut. Hal ini menjadikan semakin pentingnya kawasan Sebatik dari banyak sisi. Banyak hal yang membawa Pulau Sebatik menjadi kawasan perbatasan yang penting, karena Pulau Sebatik memiliki kekuatan dan pengaruh yang luar biasa dari aspek ekonomi, serta posisi strategis Pulau Sebatik itu sendiri. Foto: Infrastruktur di kawasan Sebatik Masyarakat Sebatik adalah bagian penting yang harus dibawa kepada mapan kesejahteraan. Tentunya jika masyarakat telah mapan secara keuangan, maka akan membawa pengaruh yang luar biasa dalam banyak hal. Pengaruh yang luar biasa secara keuangan tersebut tentu akan membawa kepada banyak aspek dalam kaitannya dengan kawasan perbatasan. Salah satunya tawar yang sangat kuat, adalah memiliki posisi Manusia di kawasan perbatasan Sebatik adalah manusia yang mempunyai berbagai keinginan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti layaknya keinginanan masyarakat di wilayah lainnya. Dan, mereka bukan benda yang diam, melainkan adalah sebuah sumber daya manusia yang luar biasa apabila dikelola, diolah dan diberdayaan dengan baik. Pulau Sebatik merupakan kawasan perbatasan yang memiliki sumber daya manusia yang banyak, yang tentunya dapat menghantarkan banyak perubahan pada masyarakat perbatasan. Kawasan perbatasan adalah sebuah wilayah yang memiliki banyak sumber daya manusia yang harus dibantu oleh pemerintah sehingga masyarakat perbatasan menjadi masyarakat yang berdaya. seperti Sumber daya manusia masyarakat perbatasan harus dibawa menjadi sumber daya yang mumpuni dan mempunyai peran yang lebih dalam mengembangkan kawasan perbatasan. Sumber daya manusia yang berkualitas salah satunya ditentukan oleh kesehatannya. Kepala Desa Sungai Limau dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakatnya, membuat Progam Jamban Sehat. Melalui program ini, Desa Sungai Limau mendapatkan penghargaan dari Presiden SBY pada tahun 2014 dan Presiden Jokowi pada tahun 2016 sebagai Desa Terbaik dalam lomba desa tingkat nasional karena memiliki inovasi dalam program kesehatan dan pendidikan. Program jamban sehat ini bertujuan agar masyarakat dapat memiliki pola hidup sehat dengan tidak buang air besar maupun kecil sembarangan. Oleh karena ini mengharuskan setiap rumah memiliki jamban. Kendala yang dihadapi yaitu dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang hidup sehat. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Desa Sunga Limau, bahwa awalnya masyarakat sulit untuk menerima program ini. Namun, dengan upaya yang dilakukan oleh Kades maka akhirnya semua rumah dapat memiliki jamban. Bagi masyarakat yang tidak mampu, pak Kades memberlakukan subsidi dari masyarakat yang mampu. Sedangkan untuk mengatasi drainase (saluran air), Kades meminta bantuan tenaga ahli dari Puskesmas untuk membantu menangani masalah ini. Dalam hal ini, untuk membangun sumber daya manusia di kawasan perbatasan yang memiliki kualitas diperlukan keterlibatan berbagai pihak. itu, program 450
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Masyarakat perbatasan mempunyai perbedaan dengan masyarakat lainnya, ia merupakan masyarakat yang dapat berubah sewaktu-waktu karena daerah perbatasan identik dengan cepatnya berubah karena akses informasi yang begitu besar. Karena wilayah perbatasan juga merupakan bagian yang berada dalam masyarakat yang mempunyai banyak kepentingan di dalamnya sehingga cepat sekali berubah. Tentu lambat laun hal ini membawa kepada perubahan di dalam masyarakat wilayah perbatasan. Masyarakat perbatasan adalah masyarakat yang bagian penting di dalam selalu melakukan banyak hal masyarakat kita perubahan di dalam masyarakat baik secara internal maupun eksternal. adalah Pembangunan pembangunan yang mesti dilakukan dengan melihat berbagai persoalan yang ada di kawasan perbatasan sebagai sehingga pembangunan dirasakan oleh seluruh dimensi kehidupan masyarakat. Masyarakat perbatasan semestinya penting merupakan pembangunan selalu membawa kepada perubahan yang lebih baik bagi masyarakat yang berada perbatasan. Tentu pembangunan yang membawa pengaruh yang perbatasan. positif Pembangunan yang membawa perubahan kepada masyarakat sehingga menjadikan penghidupan yang lebih baik dari hari ini, sehingga mereka bisa menatap masa depan dengan tersenyum. kawasan perbatasan bagian yang bagi masyarakat kawasan Pembangunan kawasan perbatasan adalah bagian penting yang harus selalu dilihat sebagai suatu upaya pembangunan wilayah kawasan perbatasan. Perbatasan merupakan daerah yang mesti dijaga dengan program yang mendukung kawasan perbatasan tersebut sebagai kawasan yang pembanguannya tidak hanya sebatas pembangunan fisik semata, tetapi juga pembangunan manusia di dalamnya sehingga pembangunan yang ada dilakukan menjadi pembangunan yang terintegrasi. Selama ini ada anggapan bahwa kawasan perbatasan merupakan kawasan yang terkadang masyarakatnya dijadikan sebagai masyarakat tidak berdaya karena banyaknya keterbatasan yang mereka hadapi, sehingga menjadikan mereka kadang tergantung kepada negara tetangga. Masalah Kesejahteraan Yang Utama membawa masyarakat perbatasan berdaya secara ekonomi. Dengan berdaya secara ekonomi, mereka akan mampu menjadi masyarakat yang mapan secara ekonomi. Masyarakat dengan keterbatasan ekonomi cenderung akan banyak mengeluh terutama di bidang ekonomi. Hal ini akan membawa banyak masalah ekonomi dan akhirnya dijadikan sebagai masalah sangat besar. Dapat dibayangkan apabila secara ekonomi bermasalah tentu akan jadi persoalan yang luar biasa apabila anaknya tidak bisa makan. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat perbatasan secara ekonomi mesti dilakukan secara terencana dan harus berkelanjutan. Masyatakat disejahterakan secara ekonomi. Dalam aspek ekonomi, saat ini masyarakat di Pulau Sebatik, khususnya petani pisang dan sawit terkendala dalam memasarkan hasil panen mereka. Hal ini sebagaimana dituturkan oleh Camat Sebatik Tengah yang menyatakan bahwa saat ini, di Pulau Sebatik, khususnya di Kecamatan Sebatik Tengah terkendala dalam fokus pengembangan potensi pertanian. Hal ini merupakan imbas dari ditutupnya jalur pelayaran dari Pulau Sebatik ke Kota Tawau, Sabah, Malaysia. Penutupan ini dilakukan oleh Malaysia sejak tahun 2013 dengan alasan bahwa ini digunakan oleh masyarakat Sebatik merupakan jalur pelayaran internasional, sementara perahu-perahu yang digunakan bukan perahu internasional, sehingga dilakukan penutupan pelayaran oleh Malaysia secara sepihak. Hal ini tentu merugikan petani Sebatik yang biasa menjual hasil pertaniannya ke Sebatik melalui jalur laut. Masyarakat di Pulau Sebatik harus menuju Nunukan untuk dapat ke Tawau karena hanya penyeberangan dari Nunukan yang merupakan penyeberangan resmi. perbatasan jalur pelayaran jalur pelayaran yang selama standar Dalam mengatasi hal ini, tentu yang harus dilakukan adalah dengan mencari peluang-peluang dana bagi masyarakat perbatasan agar mereka dapat mandiri dan berdaya secara ekonomi. Nilai mata uang Malaysia yang nilai mata uangnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai mata uang Indonesia, telah menjadi masalah tersendiri. Ekonomi adalah salah satu faktor yang membuat masyarakat menjadi tergantung pada negara tetangga untuk mendapatkan manfaat ekonomi. Masalah ekonomi mesti dijadikan sebagai keputusan yang harus dilakukan dalam kegiatan ekonomi di masalah yang harus dijalani dan semuanya harus sesuai dengan ekonomi. Masalah kesejahteraan adalah masalah yang penting untuk memberdayakan masyarakat perbatasan. Masalah ekonomi merupakan parameter untuk meningkatkan perekonomian pada masyarakat di kawasan melakukan pemberdayaan masyarakat perbatasan maka dapat perbatasan. Dengan Masalah ekonomi harus dijadikan sebagai hal yang penting dan mesti dicari jalan keluar. Dengan adanya penutupan jalur pelayaran resi ke Tawau dari Sebatik, maka masyarakat memilih untuk menggunakan jalur ilegal (jalur tikus) untuk mencapai alternatif 451
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Tawau dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penjelasan ini sebagaimana dikatakan oleh salah satu tokoh pemudi di Pulau Sebatik yang kerap melalukan penyeberangan secara ilegal, bahwa dengan adanya penutupan jalur pelayaran di Sebatik, masyarakat tidak tinggal diam. Mereka sering menggunakan jalur pelayaran ilegal, dikenal dengan "jalur tikus" untuk menjual hasil pertaniannya ke Tawau. Mereka menggunakan jalur 'aji kuning' yang berada di Kecamatan Sebatik Tengah dan 'lale salo' yang berada di Sebatik Utara. Melalui kedua "jalur tikus" ini masyarakat menuju Tawau untuk berbagai ekonomi. keperluan, Penyeberangan biasanya dilakukan dini hari, mulai sekitar pukul 04.00 karena pos penjagaan di Dermaga Batu, Tawau baru dibuka pukul 06.00 pagi sehingga masih belum ada pemeriksaan yang dilakukan oleh Polisi Diraja Malaysia. Masyarakat dapat menggunakan perahu jongkong milik masyarakat Sebatik, biasanya milik nelayan, atau menggunakan perahu jongkong milik Malaysia yang dikemudikan oleh masyarakat Sebatik, biasanya di perahu milik Malaysia ditulis tanda TW sebagai tanda bahwa perahu tersebut sudah terdaftar di Tawau sehingga "aman" jika melewati pos penjagaan polis Malaysia di Dermaga Tawau karena perahu tersebut sudah ada penjaminnya yaitu orang Tawau sehingga bebas melakukan penyeberangan ke Tawau. Kegiatan ini tentunya beresiko, namun hanya ini yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk tetap dapat bertahan hidup. Resiko apapun mereka tempuh untuk dapat menjual hasil kebun mereka, seperti pisang dan sawit. Upaya ini mereka lakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. akhirnya lebih khususnya keperluan dibangun dalam upaya memberantas buta huruf. Sekolah didirikan untuk para anak-anak TKI. Ketersediaan fasilitas pendidikan sebagai yang prioritas utama menjadikan masyarakat perbatasan sebagai masyarakat yang berdaya dan mereka dapat melihat menteri pagi dengan cerah karena telah berdaya secara pendidikan. SIMPULAN Simpulan yang dapat diperoleh dari artikel ini adalah bahwa perbatasan bagi masyarakat Pulau Sebatik merupakan bagian dari kehidupan mereka. Masalah perbatasan adalah masalah yang krusial dan mesti ditangani dengan melibatkan semua pihak. Kajian dari Dibb (2001:829), bahwa keamanan di Asia Tenggara kuncinya ada di negara Indonesia, ini sebenarnya kesimpulan yang dapat kita jadikan rujukan, bahwa negara kita adalah negara besar. Di dalam menyelesaikan perbatasan yang diperlukan yaitu adanya saling berkordinasi, bukan malah menyalahkan satu sama lainnya. Dengan sikap saling berkordinasi dan mencari solusi terbaik serta dengan tidak saling menyalahkan maka perbatasan akan menjadi beranda negara yang memiliki daya saing, berdaulat dan aman. Bangsa Indonesia, sedang menuju sebuah perubahan besar di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk mencapai cita-cita yang diinginkan seperti program Nawacita, yang mencoba membangun Indonesia dari pinggiran, seperti halnya di kawasan perbatasan Pulau Sebatik. Ketersediaan Fasilitas Pendidikan UCAPAN TERIMA KASIH Ketersediaan fasilitas pendidikan merupakan bagian yang penting, seperti apa yang dilakukan dengan memberikan fasilitas kesehatan yang lebih di kawasan perbatasan. Ketersediaan fasilitas pendidikan dapat sumber daya mendukung dalam meningkatkan perabatasan yang berkualitas. saat fasilitas pendidikan masih minim, terutama fasilitas pendukung pendidikan seperti perpustakaan, laboraturium dan fasilitas pendukung lainnya. Jangan sampai kawasan perbatasan ketinggalan dari segi pendidikan. Tentu, bila tertinggal secara pendidikan akan membawa masyarakat menjadi bodoh sehingga mudah diperdaya oleh masyarakat di luar tersebut. Pembangunan di bidang pendidikan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia di Pulau Sebatik, menurut Camat Sebatik Tengah, dilakukan secara mandiri oleh Hj. Suraidah yaitu dengan membangun Sekolah Tapal Batas di Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah. Sekolah ini ini, Ucapan terima kasih disampaikan kepada Camat Sebatik Tengah, Kepala Desa Sungai Limau, para tokoh pemuda, nelayan dan juga para petani di Pulau Sebatik. DAFTAR PUSTAKA Dibb, Paul. 2001) Indonesia: The Key to South-East Asia's Security. Source: International Affairs (Royal Institute of International Affairs 1944-), Vol. 77, No. 4 (Oct., 2001), pp. 829-842. Published by: Wiley on behalf of the Royal Institute of International Affairs. Stable URL: Kahin, George McT. (1964). Malaysia and Indonesia. Source: Pacific Affairs, Vol. 37, No. 3 (Autumn, 452
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 1964), pp. 253-270. Published by: Pacific Affairs, University of British Columbia Stable URL: Raharjo, Sandy Nur Ikfal. 2013. Kebijakan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Darat Indonesia-Malaysia (Studi Evaluatif di Kecamatan Entikong). Widyariset, Vol. 16 No.1, April 2013: 73-80. 453
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 PENGARUH SOSIAL DAN BUDAYA DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN DESENTRALIASI KEWENANGAN PUSAT DI DAERAH DALAM PENERAPAN UU No. 6/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DI NAGARI SUMATERA BARAT Tamrin Jurusan Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas [email protected] Abstrak PENDAHULUAN Terdapat hubungan antara desentralisasi kekuasaan pemerintah dengan dinamika politik lokal, meskipun begitu kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Desentralisasi adalah pemencaran kekuasaan yang dilakukan pemerintah secara internal, seperti dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Sedangkan politik lokal adalah pemencaran kekuasaan pada dimensi ruang (spatial), serta batas- yang melingkunginya. batas relasi Hubungan keduanya bisa menjelaskan kekuasaan nasional dengan lokal dalam bentuk pengaruh lingkungan sosial budaya masyarakat terhadap penerapan kebijakan pemerintah pusat di daerah, serta bisa menjelaskan fungsi politik lokal sebagai sarana pembelajaran untuk berdemokrasi dan menumbuhkan kapasitas masyarakat mengelola kekuasaan yang dipancarkan pemerintah pusat ke daerah. Artikel berikut menjelaskan pengaruh lingkungan sosial dan budaya masyarakat dalam mempengaruhi perumusan kebijakan UU No. 6/2014 tentang Nagari sebagai bentuk Pemerintahan terendah di Sumatera Barat. Penelitian ini berangkat dari asumsi bahwa terdapat pergeseran dari modal ekonomi kepada modal budaya sebagai bentuk pengaruh modalitas sosial dalam modal simbolik (Kepala Desa). Untuk jabatan Wali Nagari membuktikan asumsi tersebut maka peneliti menggunakan teori modalitas sosial. Dengan alasan sifat hubungan antara beberapa modal sosial tersebut bersifat kompleks sesuai dengan sifat nagari yang tidak hanya memiliki pengertian adminstratif pemerintahan, tetapi juga memiliki pengertian sosial, budaya serta membedakannya dari pengertian desa pada umumnya. Melalui kaedah penelitian kualitatif, ini menegaskan bahwa pelaksanaan artikel desentralisasi kewenangan pemerintah pusat ke daerah mempengaruhi dinamika politik lokal dalam bentuk modalitas sosial yang digunakan dalam perebutan jabatan Wali Nagari (Kepala Desa) semakin besar kewenangan yang dibeikan oleh pemerintah pusat dalam menggunakan dana alokasi desa (ADD) kepada pemerintah nagari maka akan semakin besar pengaruh dinamika politik lokal dalam perumusan kebijakan penggunaan alokasi dana desa (ADD) tersebut. Keywords: birokrasi, patrimonial, demokrasi sosial budaya dan ekonomi yang rumit Seiring konsolidasi demokrasi yang ditandai dengan terbitnya UU No.6/2014 tentang desa, maka peluang untuk melaksanakan nagari dalam konteks yang lebih luas semakin terbuka. Misalnya, dalam pasal 6 ayat 1 UU desa ini dinyatakan "[d]esa terdiri atas desa dan desa adat." Penegasan tranformasi nagari terhadap menjadi nagari adat juga dinyatakan dalam Pasal 28 PP No.43/2014 tentang pelaksanaan UU desa. dengan berlangsungnya Dengan adanya pasal-pasal ini memberi peluang kepada etnis Minangkabau untuk mengembangkan nagarinya berdasarkan adat dan budaya yang ada. Apalagi dengan konsepsi adat salingka nagari membawa pesan bahwa pengembangan nagari adat sebenarnya ditentukan oleh sikap masyarakat di nagari dalam memanfaatkan peluang ini. Pilihan kepada pelaksanaan nagari adat ini tidak berarti menghilangkan penyelenggaraan substansi pemerintahan modern terendah yang selama ini menjadi fungsinya. Perbedaannya proporsionalitas pelaksanaan kewenangan yang ada di nagari tersebut yang pada penyelenggaraan aspek sosial dan budayanya. ini kewenangan nagari dalam Apalagi selama konteks sosial dan budaya ini tidak jelas walaupun ada pengakuan pemerintah terkait dengan hak asal- usul. adalah pada tentu lebih banyak diarahkan Tentu dengan perubahan praktik bernagari yang di bawah rezim UU Desa yang dipisah dari rezim UU Pemerintahan Daerah memberi manfaat bagi masyarakat nagari. Pelaksanaan UU No. 6 tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa di Sumatera Barat telah mengurangi gegar politik yang terjadi dalam bentuk konflik kepentingan yang terjadi antara Kepala Desa dengan BPD, bentuk otonomi kewenangan yang lebih besar diberikan terhadap lembaga adat, seperti Kerapatan Adat Nagari (KAN) dan pemerintahan nagari mengurangi konflik kepentingan antara kedua lembaga tersebut. Oleh karena itu, artikel ini menyorot manfaat transformasi yang dilakukan masyarakat menuju nagari adat. Pertanyaannya sekarang bagaimanakah transformasi 454
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 penyelenggaraan pemerintahan menuju nagari adat di bawah rezim UU desa ini? Apakah transformasi bentuk penyelenggaraan nagari adat ini membawa manfaat kepada masyarakat dan proses konsolidasi demokrasi? Dinamika kehidupan masyarakat etnis Minangakabu mendapat perhatian banyak pihak. Bahkan ilmuwan dari berbagai negara juga mendalami bagaimana kehidupan etnis Minangkabau ini. Umumnya mereka menyoroti beberapa aspek secara mendalam, terutama dinamika sosio, budaya, ekonomi, dan politik pemerintahan. Dari beberapa kajian yang pernah tiga paling pengelompokkan besar yang dikaji, yaitu (1) dari sudut pandang sosial dan budaya di nagari; (2) dari aspek otonomi daerah dan; dan (3) dari aspek kehidupan bernagari di Sumatera Barat. Di antara ilmuwan yang memberi perhatian dari aspek sosial dan budaya di anataranya De Jong (1952), Kato ([1982]; 2005) dan Navis (1984), Hadler (2010). Misalnya, De Jong melihat dinamika kehidupan masyarakat Minangkabau sebenarnya bersumber dari alam yang melingkupinya. Tidak jarang konsepsi berguru ke alam - alam takambang jadi sehingga guru - memiliki pesan yang dalam mempengaruhi etnis Minangkabau. dilakukan, tidak ada setiap tingkah laku Pemahaman yang dalam terkait dengan proses pembelajaran ke "alam" ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari perkembangan sistem sosial dan budaya masyarakat Minangkabau. Bahkan sendi sosial dan budaya inilah yang menjadi dasar penyelenggaraan kehidupan bernagari yang menjadi identitas etnis Minangkabau. Lebih jauh, De Jong menjelaskan bahwa organisasi sosial masyarakat, misalnya nagari, dibangun dari sistem matrilineal yang dimulai dari suku hingga berkembang menjadi kaum. Suku dan Kaum menjadi dasar terbentuknya sistem lain dalam nagari sehingga interaksi yang berlangsung di antara individu di nagari menjadi lebih hidup. Dalam aspek ini, baik pada tingkat suku maupun kaum ada peran penghulu yang menjadi pemimpin dalam menjalankan nagari.1 Tentu aspek penyelenggaraan nagari tidak hanya sosial dan budaya, dan penyelenggaraan pemerintahan yang semuanya berinteraksi dalam nagari yang dikendalikan oleh penghulu adat. tapi politik Lain halnya dengan kajian Tsuyoshi Kato dalam Adat Minangkabau dan merantau dalam perspektif sejarah melihat adanya kecenderungan merantau etnis Minangkabau pada perkembangan sistem matrilineal di Sumatera 2 Kato bahkan mencoba memahami Barat. yang berdampak keberadaan sistem matrilineal yang cenderung terus berubah dan bahkan meninggalkan esensi yang sebenarnya dari kehidupan suku dan kaum dalam keluarga besar orang Minangkabau. Tanpa disadari, perilaku merantau etnis Minangkabau ini membawa dampak kepada perkembangan nagari dari masa ke masa. Filosofi merantau yang ada dalam pikiran generasi muda di nagari ini menjadi dasar mengapa dorongan merantau ini begitu besar. Tujuannya tidak lain adalah untuk membangun nagarinya - kelak jika berhasil di rantau. Pembahasan yang menarik mengenai aspek sosial dan budaya etnis Minangkabau ini dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan Hadler3 Menurut Hadler kedudukan budaya matrilineal dalam sistem sosial dan budaya etnis Minangkabau sedikit banyaknya mempengaruhi dinamika politik yang berlangsung dalam masyarakat Minangkabau. Bahkan Hadler melihat kecenderungan itu dalam kaitannya dengan perkembangan sistem politik kontemporer di Sumatera Barat. Hadler melihat adanya saling hubung antara budaya Minangkabau dengan agama mayoritas penduduknya, yaitu Islam. Interaksi nilai budaya Minangkabau dan Islam ini membentuk dasar yang kuat menjadi filosofi masyarakatnya, yaitu adat bersendikan syara', syara' bersendikan kitabullah. Lebih jauh sistem sosial dan budaya serta pengamalan Islam bagi etnis Minangkabau menjadi bagian penting dalam bersikap dan bertindak dalam interaksinya sehari-hari. Bahkan apa yang menjadi nilai dasar dari filosofi ini menempatkan orang Minang tetap eksis dalam perkembangan politik dari masa ke masa. Realita ini dapat dilihat dari dinamika politik di tingkat nasional bahwa orang Minang tetap bisa bertahan walaupun pasca pemberontakan PRRI tahun 1958 menyebabkan etnis Minangkabau ini mengalami trauma politik yang dahsyat dan rasa inferior dalam kancah perpolitikan nasional 4 Kajian lain yang juga penting dihubungkan dengan dinamika penyelenggaraan nagari adalah apa yang ditulsi oleh Antlov 5 . Walaupun Antlov hanya menyorot perkembangan desa di Indonesia, namun relavan untuk dijadikan perbandingan dengan kehidupan nagari di masa reformasi. Antlov melihat terjadinya perubahan signifikan dalam praktik berdemokrasi masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah adanya keinginan politik dari pemerintah dengan memberi ruang demokrasi bagi masyarakat di daerah melaksanakan demokrasi. Misalnya, mulai menguatnya fungsi Badan Perwakilan Desa (BPD) dalam pengambilan keputusan untuk masyarakat desa. Singkatnya, dapat dilihat adanya peran luas dalam membuat masyarakat yang lebih 1 De Jong, 1952:49-53. 2 Tsuyoshi Kato, 1982;2005 3 Jeffrey Hadler, 2010 4 Kahin, 2005 5 Antlov, 2003:210 455
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 keputusan politik sebagaimana yang dijamin oleh UU No.22/1999 tentang pemerintahan daerah. Walaupun begitu, Antlov juga melihat praktik demokrasi ini juga mendapat ancaman dari institusi yang berada di luar komunitas masyarakat desa itu sendiri, terutama untuk menguatkan peranan elite pemerintahan atau negara dalam melaksanakan fungsi negara. pemerintah nagari tidak lagi sekedar kesatuan masyarakat hukum adat dan geneologi saja, tapi sudah menjadi unit pemerintahan modern terendah daerah. diberikan sejak Sebagaimana yang dijelaskan Cheema bahwa tata kelola pemerintahan menggambarkan sesuatu yang kompleks yang meliputi mekanisme, proses, hubungan dan institusi dimana masyarakat dan menyampaikan kelompok kepentingannya, melaksanakan hak-hak mereka dan memediasi perbedaan yang ada di antara mereka7. otonomi kepada lain dapat "...the main threat to grassroots democracy and village autonomy comes the communities, from the state and from district elites. I am referring the half-hearted measures through which central and district governments support village autonomy, and the way lokal elites have captured the fruits of decentralisation. To what extent higher authorities will allow villages to maintain their autonomy is still very uncertain "6 from outside to Akan tetapi, jika fenomena desa yang digambarkan ini dilihat dalam aspek nagari di Sumatera Barat, tentu ditemukan benang merahnya. Misalnya, dalam melihat penyelenggaraan otonomi daerah di nagari. dilihat dalam aspek yang lebih luas, memahami Nagari cenderung menjadikan kebijakan pemerintah sebagai asas melaksanakan hak otonominya, walaupun mengabaikan dimensi sosial dan budaya yang berkembang dalam masyarakatnya. Terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 9 tahun 2000 tentang pokok-pokok pemerintahan justru menjadikan nagari sebagai unit nagari pemerintahan yang melaksanakan terendah kewenangan yang dilimpahkan kepadanya. Kecenderungan ini jelas tidak hanya ada di tingkat kabupaten, tetapi juga di desa/nagari dengan nilai- nilai tradisional masyarakat yang kompleks dapat menjadi penghambat pencapaian tujuan otonomi daerah. Dengan memahami perkembangan nagari di bawah UU No. 6 tahun 2014 ini justru memberi pemahaman baru dalam melihat praktik demokrasi berdasarkan sistem sosial dan budaya etnis Minangkabau. Apalagi saat ini tengah berlangsung transformasi penyelenggaraan nagari ke nagari adat yang mendapat perhatian pemerintah kabupaten sehingga seperti apa dampak yang perlu dielaborasi ditimbulkan pengembangannya, prospek dan terutama dalam memperkuat bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak aturan yang dibuat dalam bentuk kebijakan nasional yang dilakukan pemerintah memerlukan penyesuaian diri dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat pada lokal di daerah masing-masing, perbedaan penerapan aturan pada tingkat lokal tingkat nasional dengan perumusannya pada menghasilkan bentuk aturan yang berbeda dari tujuan semula. tingkat Akibatnya nagari tidak lagi menjadi unit yang otonomi sebagaimana sejarah nagari itu sendiri Namun, dengan dengan hal asal-usulnya. perkembangan sistem demokrasi, terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah, maka perhatian pada unit pemerintahan terendah pun mengalami perubahan. Pemerintah tidak lagi melihat desa/nagari sebagai unit pemerintahan terendah saja, tapi juga kesatuan masyarakat hukum (adat) yang memiliki kewennagan sesuai dengan hak asal- usulnya yang lebih dulu ada sebelum negara terbentuk. Dalam perkembangannya, pelaksanaan otonomi daerah pun mulai diarahkan untuk memperkuat kedudukan desa/nagari ini. fungsi Faktanya, pemerintahan terendah, di desa/nagari pemerintah menekankan adanya pelaksanaan tata kelola pemerintahan, terutama dari penerapan akuntabilitas, transparansi dan efektifitas dan efisiensi. Ini karena dalam penyelenggaraan METODE Artikel ini bersumber dari penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik grounded theory. Penggunaan pendekatan dan teknik ini, yaitu ini sesuai dengan menjelaskan transformasi penyelenggaraan nagari ke nagari adat di bawah UU No 6/2014 tentang desa. Melalui pendekatan ini, peneliti dapat mengkonstruksi konsep/proposisi yang terkait dengan transformasi pemerintahan terendah dari nagari menuju nagari adat di Sumatera Barat. Peneliti melihat pendekatan ini sangat sesuai theory dengan menumpukan kepada kedalaman data yang dicari, terutama yang terkait dengan pola, konsep, ciri dan dimensi dari fenomena yang diamati.8 Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman, tujuan penelitian proses bagaimana ini karena grounded teknik 6 Ibid., 7 Cheema, 2005:4-6 8 Strauss and Corbin, 1998 456
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Limapuluh Kota. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan informan yang dipilih secara sengaja dengan kriteria yang sudah ditetapkan serta dikembangkan dengan teknik snowball sampling. Selain juga dikumpulkan melalui pengamatan terkait dengan aktivitas bernagari di lokasi penelitian. itu, data HASIL DAN PEMBAHASAN Jika diamati bahwa penyelenggaraan kehidupan Sumatara Barat mengalami bernagari penyempitan makna sejak dilaksanakannya otonomi daerah pada masa reformasi. Ini dapat dilihat dalam pelaksanaan kehidupan bernagari yang saat ini tidak lebih hanya sekedar menyelenggarakan bentuk pemerintahan modern terendah saja.9 Dengan kata lain, nagari hanya sekedar melaksanakan fungsi pemerintahan dengan kewenangan yang terbatas pada apa yang dilimpahkan oleh pemerintah etnis kabupaten. Minangkabau tidak sekedar menyelenggarakan pemerintahan saja, tapi lebih kompleks dari itu 10 (Musyair Zainuddin, 2008). Menyelenggarakan nagari merangkum segala dimensi kehidupan dalam masyarakat. Karena faktanya, nagari dibentuk dari kondisi yang meliputi aspek sosiobudaya dan geneologi masyarakatnya (cf. De Jong, 1952; Kato, [1982], 2005). di Padahal bernagari bagi Namun, sejak Orde Baru berkuasa, eksistensi nagari justru mulai hilang. Nagari tidak lagi menjadi tempat masyarakat mengamalkan sosial dan diseragamkannya budayanya penyelenggaraan pemerintahan terendah menjadi desa. Implikasinya nagari harus lebur menjadi desa sebagaimana yang diinginkan UU No.5 tahun 1979. Padahal dalam kenyataannya ada aspek yang berbeda antara desa dan nagari.11 Pada hakikatnya nagari merupakan kesatuan masyarakat hukum adat yang jelas tidak sama dengan desa. Sementara desa diartikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Akibat penyeragaman ini, nagari hanya menjadi unit pemerintahan terendah saja sekaligus melaksanakan tugas pembantuan yang diserahkan oleh pemerintah kabupaten melalui camat. sistem akibat Bagi masyarakat transformasi penyelenggaraan nagari sangat bergantung pada aturan yang dibuat oleh pemerintah pusat. Diskresi dalam penyelenggaraan nagari tidak boleh keluar dari UU yang sudah ditetapkan. Karenanya desain kehidupan bernagari di Sumatera Barat sangat ditentukan sejauh mana ruang yang diatur oleh di daerah, pemerintah pusat sejalan dengan keinginan masyarakat di daerah. Penyempitan makna nagari sebagai instrumen adminsitratif pemerintahan pusat sejak zaman di daerah pemerintahan kolonial Belanda. Pemerintahan kolonial menempatkan nagari sebagai sarana pengumpulan pajak blasting dari penduduk, kegagalan pemerintahan nagari dalam mencapai target pengumpulan ini dikenakan sanksi dalam bentuk pengurangan otonomi pemerintahan nagari dalam bentuk peleburan dengan nagari tetangga, seperti yang terjadi di nagari Pakan Baru atau pakambaan (perkembaran) yang lahir dari peleburan nagari Lubuk Pandan dengan nagari Sungai Asam Meskipun memiliki lembaga pemerintahan yang sama, tetapi kedua nagari ini memiliki lembaga adat (Kerapatan Adat Nagari) yang berbeda. Perbedaan ini memudahkan kedua nagari ini melakukan pemekaran nagari menjadi nagari Lubuk Pandan dan nagari Sungai Asam pada tahun 1999. sudah berlangsung Dalam hal ini, kesepakatan pemuka adat lebih menentukan nagari. Perubahan pemerintahan nagari dalam bentuk pemekaran nagari hanyalah perubahan batas wilayah pemerintahan, tetapi tidak meruabh batas wilayah sosial dan kultural yang lebih luas daripada wilayah administrasi antara wilayah pemerintahan dengan wilayah adat istiadat bentuk perbedaan ini merupakan pemerintahan desa lain dengan pemerintahan nagari di Sumatera Barat. Nagari sebagai kesatuan adminsitrasi pemerintahan terbuka terhadap pengaruh dari luar, diantaranya pengaruh kebijakan pemerintah pusat yang mengatur pemerintah nagari. Tetapi dari segi adat maka nagari memiliki otonomi sendiri yang menentukan batas wilayah pemerintahan menurut kesepakatan pemuka adat, struktur pemerintahan pemerintahan. Perbedaan antara daerah adminsitrasi Faktor pertimbangan adat istiadat lebih menentukan bentuk pemekaran nagari dibandingkan dengan kebijakan administrasi pemerintahan, seperti yang terjadi di nagari Aur Malintang. Sebelum melakukan pemekaran nagari pada terdapat konsensus di antara nagari yang melakukan pemekaran untuk memiliki satu lembaga adat (KAN) yang sama antara nagari Aur Malintang Selatan, Aur Malintang Timur, Aur Malintang Utara yang melakukan pemekaran dari nagari induk Aur Malintang Batu Basa. Kekhawatiran kehilangan identitas sosial dan kultural melalui fungsi lembaga adat menyebabkan masyarakat Sungai Pingai tidak mau memekarkan diri dari nagari Aur Malintang Selatan yang memiliki ikatan adat yang sama, meskipun persyaratan pemekaran nagari yang tahun 2010 9 Yoserizal dan Asrinaldi, 2013 10 Musyair Zainuddin, 2008. 11 Imran Manan, 1995 457
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 ditentukan oleh jumlah penduduk 4000 penduduk dan 800 Kepala Keluarga (KK) sudah terpenuhi oleh masyarakat nagari tersebut. Pertimbangan lembaga lebih menentukan daripada pertimbangan adat admisnitrasi dalam melakukan pemekaran nagari di Sumatera Barat. pemerintahan Penegasan konsep pemekaran nagari adalah pemekaran wilayah pemerintahan dan bukannya pemekaran adat istiadat merupakan gagasan ya ng selalu disampaikan kepada masyarakat di nagari Sumatera Barat. Terdapat keseulitan bagi pemerintah Propinsi Sumatera Barat untuk merumuskan bentuk nagari adat yang diinginkan pemerintah melalui kebijakan UU No. 6/2014. Sejak penyusunan draft UU tentang desa ini terjadi polemik yang sangat intens di Sumatera Barat yang keberatan dengan desain UU desa tersebut. Salah satunya adalah Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) yang keberatan dengan desain UU tersebut. Dimulai dari penggunaan istilah tersebut mencerminkan desa ketidakarifan pemerintah menghargai nilai-nilai lokal. Kesan perkataan "desa" mencerminkan dominasi satu kultur saja di Indonesia. Padahal Indonesia dibangun dengan semangat keberagaman. Masalah lain yang juga disorot oleh lembaga kerapatan adat ini jika UU desa ini dilaksanakan adalah semakin lemahnya tananan nilai sosial, budaya dan agama di nagari. Sebab semangat yang terkandung dalam desa ini jelas berbeda dengan rasa kebatinan masyarakat di nagari. Apalagi selama ini, dengan dilaksanakannya UU No.5 tahun 1979 tentang pokok-pokok pemerintahan desa, terjadi dalam perubahan penyelenggaraan nagari di Sumatera Barat 12 (cf. Manan, 1995). dalam UU yang sangat mendasar Sejak dilaksanakannya UU No. 6/2014 tentang pemerintahan desa sudah terdapat penguatan lembaga adat, penguatan ini dalam bentuk otonomi kewenangan yang diberikan pemerintah dalam mengatur sako dan pusako serta harta kekayaan nagari lainnya, seperti pengelolaan tanah ulayat. Lembaga adat memiliki kewenangan menyelesaikan sengketa sosial ytang terjadi dalam masyarakat sebelum diputu skan oleh pihak kepolisian dan pengadilan, seperti yang dilakukan oleh KAN nagari Lubuk Pandan pada tahun 2016 yang menarik kembali 2 pengaduan KDRT yang masuk ke Polsek nagari tersebut. Mekanisme lembaga adat dalam penyelesaian sengketa ini adalah dilakukan melalui orangtua, jika orangtua gagal maka kasus tersebut diselesaikan oieh mamak (paman), jika mamak gagal melakukan penylesaian maka sengketa tersebut dapat diteruskan kepada pihak kepolisian melalui rekomendasi lembaga adat (KAN). terhadap kewenangan Pengakuan pemerintah lembaga adat dalam penyelesaian sengketa ini mengembalikan peran Mamak (paman) sebagai datuk pemuka adat dalam menjalankan fungsinya. Gelar datuk dalam masyarakat Minangkabau diberikan kepada tokoh masyarakat yang sukses, di samping pertimbangan warisan dari mamak (paman) kepada kemenakan (keponakan) sebagai bentuk pola hubungan masyarakat Minangkabau. Kecenderungan ini menyebabkan 60% dari datuk masyarakat Minang berdomisili di luar nagari, serta tidak menjalankan fungsi dirinya sebagai mamak (paman) yang menyelesaikan sengketa keluarga. Sedangkan fungsi datuk dalam masyarakat Minangkabau adalah sebagai pemuka suku atau kaum yang mewakili suku atau kaum tersebut dalam kerapatan adat. Fungsi datuk sebagai penghulu suku) memiliki beberapa tingkatan, penghulu pucuk sebagai gelar datuk tertinggi membawahi beberapa datuk di bawahnya. Semain besar jumlah anggota keluarga yang dipimpin oleh datuk tersebut maka semakin tinggi kedudukan sosial datuk tersebut dalam memutuskan sengketa keluarga. matrilineal dalam (kepala Terdapat keberanian beberapa lembaga adat, seperti KAN Lubuk Pandan untuk merevisi AD/ART lembaga tersebut agar terdapat persyaratan untuk memaksa datuk yang diberi gelar oleh lembaga tersebut bisa menjalankan fungsinya, tidak sebagai gelar simbolis keberhasilan bagi masyarakat nagari.13 Ketentuan ini juga sejalan dengan gagasan pemerintah untuk merevisi pesyaratan pencalonan Wali Nagari minimal harus berdomisili di nagari setempat minimal 1 tahun, agar mereka memiliki pengetahuan sosial dan budaya masyarakat setempat sebelum menduduki jabatan Wali Nagari. Ketentuan ini telah memperkuat lembaga adat dalam mengatur etika sosial dalam masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai adat, keberhasilan pemerintah dalam lembaga mengakomodasi pemerintahan ditentukan oleh komitmen Wali Nagari sebagai pelaksana kewenangan yang didesentralisasikan pemerintah pusat ke daerah. Komitmen ini meningkat jika Wali Nagari tersebut menjadi datuk yang mewakili suku atau kaumnya, serta semakin lemah jika Wali Nagari tersebut berasal dari struktur pemerintahan formal. nilai adat dalam Kekuasaan Wali Nagari yang bisa memperoleh legitimasi yang kuat dari masyarakat adalah kekuasaan yang berasal dari gelar datuk sebagai modal simbolik, penggunaan aturan hukum yang 12 Manan, loc.cit. 13 Wawancara dengan Maizar Datuk Maninjun, Ketua KAN Lubuk Pandan, 2 Agustus 2016 458
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 didasarkan oleh nilai adat setempat memungkinkan Wali Nagari untuk bisa memaksakan visi mereka sebagai bentuk representasi dunia sosial lingkungan masyarakat mereka, seperti yang terlihat dalam kepemimpinan Wali Nagari Aur Malintang Batu Basa. Wali Nagari desa ini diangkat menjadi datuk pemuka suku Koto dengan gelar Rangkayo Datuk Mudo pada 9 November 2015, peranannya sebagai andiko basa (besar) dari penghulu pucuk adalah sebagai pemilik anak buah ninik mamak lain, seperti datuk Rajo Bangso, datuk Marah, datuk Batuah, datuk Sirajo, datuk Majoindo. Secara adat maka beberapa datuk ini tunduk kepada pak Wali Nagari dalam proses pengambilan keputusan, seperti bisa memaksa adat untuk merumuskan Peraturan Nagari (Perna) yang mengatur etika sosial yang sesuai dengan lembaga adat.14 lembaga antara Dalam hal desentralisasi dengan dinamika politik lokal, meskipun begitu kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Desentralisasi adalah pemencaran kekuasaan yang dilakukan pemerintah secara internal, seperti dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Sedangkan politik lokal adalah pemencaran kekuasaan pada dimensi ruang (spatial), serta yang melingkunginya. Hubungan kedua istilah tersebut dapat dijelaskan dari fungsi politik lokal sebagai sarana pembelajaran untuk berdemokrasi, serta mengelola kekuasaan yang dipencarkan pemerintah pusat ke daerah serta menumbuhkan kapasitas masyarakat (Dede Mariana & Caroline Paskarina, 2008;52). Peningkatan kapasitas ini dapat dilihat dari gagasan-gagasan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, partisipasi tersebut berlangsung dari perencanaan pembangunan yang dimulai dari hasil Musrembang yang dihadiri oleh wakil pemerintah dan masyarakat sampai kepada bentuk pelaksanaan dan pengawasan pembangunan tersebut. ini, kekuasaan terdapat hubungan pemerintah batas-batas sosial budaya kebijakan pemerintah untuk menetapkan alokasi proyek pembangunan serta persyaratan lain untuk dalam melibatkan ketiga konflik pelaksanaannya berkepanjangan antara Wali Nagari dengan BAMUS (Badan Musyawarah). Konflik tersebut menyangkut persoalan transparansi pengelolaan pemerintahan nagari yang melibatkan lembaga adat dalam struktur pemerintahan nagari tersebut. pihak (rekanan) telah melahirkan Keterlibatan lembaga adat bersama Wali Nagari dalam struktur pemerintahan nagari memungkinkan intervensi pemerintah dalam lembaga adat, fungsi lembaga adat adalah melakukan rasionalisasi kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah nagari tanpa melibatkan partisipasi masyarakat secara yang langsung. mengharuskan Wali Nagari berkonsultasi bersama- sama dengan masyarakat yang terdiri dari pemuka adat, bundo kanduang, pemuda dalam forum MUSREMBANG Rencana Pembangunan) yang diselenggarakan oleh BAMUS nagari meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pengawasan pembangunan yang dijalankan, posisi lembaga adat dan Wali Nagari terpisah serta memiliki otonomi tersendiri yang tidak memungkinkan intervensi kewenangan masing-masing lembaga adat dan lembaga pemerintahan. Meskipun kedudukan lembaga adat tidak lagi berada dalam struktur pemerintahan nagari, tetapi dukungan lembaga adat terhadap pelaksanaan pemerintahan nagari mengalir sejauh Wali Nagari berjalan dengan standar operasional (SOP) yang ditetapkan pemerintah melalui berbagai Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur penggunaan anggaran alokasi dana desa (ADD) dan Alokasi Dana Nagari (ADN). Kebijakan pemerintah (Musyawarah pelaksanaan dan Partisipasi masyarakat pelaksanaan pembangunan adalah dalam bentuk sumbangan tenaga yang bisa menghemat anggaran alokasi dana desa (ADD) yang disediakan pemerintah pusat. Bentuk partisipasi ini membedakan pelaksanaan UU No. 6/2014 tentang ADD ini dengan pelaksanaan sebelumnya yang tidak melibatkan masyarakat, pemerintah sudah menetapkan anggaran proyek pembangunan yang dicairkan melalui proses politik yang dilakukan oleh wakil rakyat dalam lembaga legislatif serta melibatkan pihak ketiga (rekanan) sebagai pelaksana proyek pembangunan tersebut. Di samping terdapat biaya ekonomi dan politik yang harus dikeluarkan dalam proses pencairan dana serta tersebut, pelaksanaan dalam Pengaruh sosial dan budaya masyarakat terhadap perumusan kebijakan desentralisasi kewenangan pemerintah ke daerah terlihat dalam dinamika politik yang terjadi dalam BAMUS. Ketua BAMUS tidak boleh dijabat oleh Ketua KAN maupun Wali lembaga tetapi bisa menjadi anggota Nagari, legislatif tersebut dalam kedudukan mereka sebagai datuk pemuka adat baik dari kalangan Ketua KAN maupun Wali Nagari. Rangkap jabatan sebagai Wali Nagari maupun Ketua KAN memungkinkan integrasi nilai adat dalam perumusan kebijakan alokasi dana desa (ADD) yang masuk ke rekening Wali Nagari secara langsung dari pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah melalui dana APBN, fungsi tersebut adalah datuk dalam mendorong pengawasan pemerintahan nagari agar sejalan dengan nilai adat istiadat masyarakat setempat, seperti yang dilakukan rapat BAMUS pelaksanaan serta proyek pembangunan 14 wawancara dengan Wali Nagari Aur Malintang Batu Basa, 19 Agustus 2016 459
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 oleh datuk yang menjadi Ketua KAN sekaligus merangkap anggota BAMUS nagari Lubuk Pandan bahwa dia akan melakukan reaksi keras jika pelaksanaan pemerintahan nagari tidak berjalan sesuai dengan nilai adat istiadat masyarakat setempat. Intervensi kewenangan datuk dalam perumusan kebijakan alokasi dana desa (ADD) juga dilakukan melalui jabatan Wali Nagari jika Wali Nagari dijabat oleh datuk yang menjadi wakil pemuka masyarakat dalam BAMUS, seperti yang dilakukan oleh Wali Nagari Aur Malintang Batu Basa yang dijabat oleh datuk pemuka masyarakat suku Koto yang meminta diselenggarakannya pertemuan yang membahas bentuk etika sosial yang mengatur perilaku masyarakat agar sejalan dengan nilai adat istiadat melalui penggunaan alokasi dana desa (ADD) pada bulan Oktober 2016. Pembahasan ini terkait dengan Peraturan Bupati (Perbub) Kabupaten Padang Pariaman yang melarang organ tunggal dalam ini pelaksanaan dikeluarkan Peraturan Nagari (Perna) yang mengatur ijin kenduri perkawinan harus melalui Wali Nagari setelah melalui ijin dari Mamak (Paman) yang menjadi kepala suku keluarga masyarakat yang menyelenggarakan kenduri tersebut. Terdapat integrasi nilai adat dalam aturan sosial dan kebudayaan yang dibuat pemerintah nagari melalui Peraturan Nagari yang menggunakan anggaran alokasi dana desa (ADD) sebagai bentuk pengaruh politik kebijakan desentralisasi kewenangan pemerintah pusat di daerah. kenduri, pembahasan dari dalam lokal perumusan Modal simbolik datuk yang digunakan oleh Wali Nagari dalam memaksakan visi pembangunan nagari menghasilkan dukungan partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik, tidak ada anggaran yang tersisa pada tahun berikutnya dari penggunaan alokasi dana desa (ADD) ini. Bentuk partisipasi masyarakat dapat dilihat dari sumbangan tenaga dalam pengerjaan proyek pembangunan fisik, sisa anggaran yang seharusnya digunakan untuk biaya tenaga kerja proyek pembangunan dialokasikan untuk kegiatan proyek pembangunan lainnya yang memberikan dampak kesinambungan (spillover) untuk pembangunan berikutnya. Pembangunan fisik yang dimulai dari penggunaan modal simbolik ini bisa pembangunan berkesinambungan untuk tahun berikutnya, serta menciptakan model pembangunan yang terintegrasi antara penggunaan modal simbolik, modal sosial, modal budaya, dan modal ekonomi masyarakat. menciptakan bentuk bersifat kompleks. Kompleksitas hubungan dari keempat modal ini dapat dilihat dari hubungan modal simbolik dengan modal lainnya yang melahirkan "logika modal" yang hadir dalam perumusan kebijakan sebagai ranah sebagai bentuk arena perjuangan kekuatan dari otoritas atau posisi yang memiliki legitimasi dalam masyarakat. Terdapat perbedaan ranah kekuasaan yang menjadi arena perjuangan kekuatan lembaga adat dengan lembaga pemerintahan dan bentuk "logika modal" yang dibangun dalam masing-masing ranah. Ranah kekuasaan Wali Nagari dibangun melalui logika modal demokrasi prosedural, sedangkan ranah kekuasaan logika modal demokrasi deliberatif. Perbedaan antara kedua ranah dan logika modal adalah adalah pada rekrutmen politik dan proses pengambilan keputusan, proses keputusan pengambilan keputusan dalam lembaga adat dilakukan secara langsung tetapi rekrutmen politik dilakukan secara tidak langsung melalui wakil suku atau kaum dalam lembaga adat (KAN), tetapi dalam pengambilan keputusan harus bermusyawarah dengan anak dan kemenakan yang menjadi anggota tersebut. Sebaliknya rekrutmen politik Wali Nagari bersifat langsung melalui pemilihan Wali Nagari yang melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung, tetapi dalam proses pengambilan keputusan tidak langsung melibatkan partisipasi masyarakat. dibangun melalui suku atau kaum Modal simbolik Wali Nagari dibangun dari logika modal yang berasal dari modal ekonomi dan modal sosial, sedangkan modal simbolik datuk dalam lembaga adat dibangun dari logika modal yang dibentuk oleh modal sosial dan modal budaya. Pengaruh sosial dan budaya menjadi kuat sebagai bentuk logika modal dalam ranah kekuasaan perumusan kebijakan desentralisasi kewenangan pusat di daerah pada saat modal simbolik jabatan Wali Nagari dipegang oleh datuk, pengaruh datuk yang menjabat sebagai Wali Nagari bisa mempengaruhi bentuk alokasi dana desa (ADD) yang dirumuskan bersama dengan pemuka masyarakat lain dari perwakilan lembaga adat agar sejalan dengan nilai-nilai sosial dan budaya yang berkembang dalam masyarakat. Legitimasi yang diperoleh dari dukungan masyarakat terhadap modal simbolik yang dimiliki oleh datuk yang menduduki jabatan Wali Nagari ini memungkinkan penggunaan hukum serta paksaan yang mengatasnamakan pemerintahan nagari dan lembaga adat dalam pelaksanaan visi pembangunan nagari yang sejalan dengan nilai sosial dan budaya masyarakat setempat. Hubungan modal simbolik, modal sosial, modal budaya dan modal ekonomi dalam konteks hubungan politik lokal dengan desentralisasi kewenangan dalam pemerintahan nagari di Sumatera Barat 460
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 SIMPULAN Terbitnya UU No.6/2014 tentang desa sebenarnya hanya mempertegas aturan sebelumnya. Walaupun dalam beberapa hal membawa keuntungan bagi etnis Minangkabau. Misalnya, pengakuan yang diberikan oleh negara tentang adanya masyarakat adat dengan hak asal-usulnya. Namun, faktanya, kewenangan yang diselenggarakan oleh nagari masih sebatas kewenangan yang diserahkan oleh pemerintah kabupaten dengan prinsip dekonsentrasi. Begitu juga dengan urusan yang bersifat tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah atau pemerintah daerah kepada desa atau nagari. Artinya, penyelenggaraan kewenangan yang berdasarkan hak asal usul masih sebatas konsep yang ada dalam undang-undang. Bahkan ada kekhawatiran, penyelenggaraan hak asal-usul sulit dilaksanakan karena identifikasi terhadap hal asal-usul itu tumpang tindih dengan kewenangan pemerintahan. tersebut meningkatnya pembangunan di nagari. Apalagi dengan adanya alokasi dana desa dari APBN yang cukup besar jelas memberi manfaat bagi nagari. Jika pembangunan pembiayaan selama mengandalkan APBD, sekarang juga menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. ini, UCAPAN TERIMA KASIH Artikel ini adalah bagian laporan penelitian yang dibiayai oleh Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi melalui Skema Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Andalas DAFTAR PUSTAKA Di nagari, misalnya, hak asal-usul ini tidak hanya sebatas menyelenggarakan urusan adat dan budaya saja. Nagari, sebagai representasi kedaulatan masyarakat yang dikenal dengan "republik mini" tentu menyelenggarakan juga fungsi pemerintahan. Fungsi pemerintahan yang diselenggarakan ini, memang sudah ada bahkan sebelum Indonesia merdeka. Jika ditelusuri lebih jauh, inilah sebenarnya tersebut. bagian penting dari hak asal usul Sayangnya, ketika nagari diintegrasikan ke dalam penyelenggaraan pemerintahan, hak asal-usul yang diakui oleh negara tidak bisa dilaksanakan sesuai dengan sistem nilai yang berlaku di masyarakat. Tentunya banyak pihak berharap UU tentang desa ini bisa dilaksanakan sehingga membawa manfaat kepada masyarakat di desa, khususnya nagari di Sumatera Barat. Faktanya, transformasi penyelenggaraan nagari ke rezim UU desa ini membawa beberapa manfaat kepada masyarakat di nagari, yaitu memperkuat eksistensi atau kedaulatan nagari dalam penyelenggaraan pemerintahan terendah. secara konsisten Buku Abd. Halim, 2014, Politik Lokal, Pola, Aktor & Alur Dramatikalnya (Perspektif Teori Powercube dan Panggung), Yogyakarta, LP2B, Agusta, Ivanovich, Tetiani, Ani & Fujiartanto. 2014. "Teori dan Kebijakan Desa Untuk Indonesia". Dalam Ivanovich Agusta & Fujiartanto (Eds.). Indeks Kemandirian Desa: Metode, Hasil dan Alokasi Program Pembangunan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hlm. 13-32. Agustino, Leo. 2009. Pilkada: Dinamika Politik Lokal, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Agustino, Leo. 2011. Sisi Gelap Otonomi Daerah. Bandung: Widya Padjadjaran. Antlov, Hans. 2003. "Village Government And Rural Development In Indonesia: The New Democratic Framework." of Indonesian Economic Studies 39(2): 193-214. Benda-Becmann, Franz von & Benda-Beckman, Keebet von. 2013. Political and Legal Transformations of an Indonesian Polity:The Nagari to from Desentralisation. Cambridge: Cambridge University Press. Bulletin Colonialitation Walaupun sudah ada pengakuan terhadap nagari berdasarkan UU No.32/2004 tentang pemerintahan daerah dan PP No.72/2005 tentang desa, namun dengan UU No.6/2014 tentang desa ada penegasan yang itu, implementasinya. pelaksanaan bernagari berdasarkan UU ini juga memperkuat kembali sistem nilai etnis Minangkabau yang muaranya adalah penguatan modal sosial di nagari. Selama ini, akibat pengaruh globalisasi yang juga melanda nagari, sistem nilai adat dan budaya Minangkabau ini mengalami pergeseran dari bentuk aslinya. Inilah yang mempengaruhi perkembangan nagari dengan meninggalkan sistem nilai yang berlaku di nagari. Terakhir yang tidak kalah penting ini adalah transisi ke rezim desa terjadinya diikuti Selain Cheema, G. Shabir. 2005. Building Democratic Institutions: Governance Reform In Developing Countries. New York: Kumarian Press. Dahl, Robert A. 1971. Polyarchy: Participation and Opposition in Western Democracies (New Haven: Yale University Press) Dede Mariana, Caroline Demokrasi & Yogyakarta, Graha Ilmu, Paskarina, 2008, Politik Desentralisasi, De Jong, Josselin. 1952. Minangkabau and Negri Sembilan: in Structure Socio-Political Indonesia. The Hague: Martinus Nijhoff Hadler, Jefrey. 2010. Sengketa Tiada Putus: dan Matriarkat, Reformisme Kolonialisme di Minangkabau. Terjemahan. Jakarta: The Freedom Institute. Islam, 461
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Hari Sabarno. 2007. Untaian pemikiran otonomi daerah: memandu otonomi daerah menjaga kesatuan bangsa. Jakarta: Sinar Grafika. Hasbi, Muhammad. "Perkembangan 1971. Lembaga Kerapatan Adat di Nagari-Nagari Minangkabau: Uraian Tentang Perkembangan Kerapatan Adat Tradisionil Ke Arah Perkembangan Demokratis Nagari." Skripsi Doktorandus. Institut Ilmu Pemerintahan, Malang. Kerapatan Henley, David & Davidson Jamie. S. 2007. "Radical Conservatism - the Protean Politics of Adat" dalam Jamie S Davidson & David Henley (Eds.). The Revival of Tradition in Indonesia Politics: the Deployment of Adat from Colonialism to Indigenism. London: Routledge, hlm. 1-49. Kahin, Audrey R. 2005. Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatera Barat dan Politik Indonesia 1926-1998. Terj. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kato, Tsuyoshi. 2005. Adat Minangkabau dan Sejarah. Merantau Dalam Terjemahan. Jakarta: Balai Pustaka. Perspektif Manan, Imran. 1995. Birokrasi Modern Dan Otoritas Tradisional Minangkabau (Nagari Dan Desa di Minangkabau). Padang: Yayasan Pengkajian Kebudayaan Minangkabau. Robison, Richard & Hadiz, Vedi. R. 2004. Reorganising Power in Indonesia: The Politics of Oligarchi in An Age of Markets. London: RoutledgeCurzon. Strauss, Anselm. L. & Corbin, Juliet. 1998. Basics Of Qualitative Research Techniques And Procedures For Developing Grounded Theory. USA: Sage Pub. Zainuddin, Musyair. Implementasi 2008. Pemerintahan Nagari Berdasarkan hak Asal- Usul Adat Minangkabau. Yogyakarta: Ombak. Laporan Penelitian Tamrin, Asrinaldi dan Indah Adi Putri. 2013. Model Transfer Dana Perimbangan Dan Pemerataan Kemampuan Fiskal Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Padang: LPPM Universitas Andalas. Yoserizal & Asrinaldi. 2013. "Quasi Otonomi Pada Pemerintahan Terendah Nagari Simarasok Di Sumatera Barat Dan Desa ponjong di Daerah Sosiohumaniora, Istimewa Yogyakarta". 15(2): 178-193. Yoserizal & Asrinaldi, 2011."Praktik Pemerintahan Terendah dan Implikasinya Terhadap Demokrasi Lokal Di Sumatera Barat". Jurnal Transformasi Pemerintahan, 3(2):85-103. Dalam Pembangunan Miles, Matthew. B. & Huberman, A.Michael. 1994. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. Ed-Kedua. California: Sage Pub. Navis, A.A. 1984. Alam Takambang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta: Grafiti Press. Yoserizal, Asrinaldi & Rahmadani Yusran. 2005. Sumber Daya Aparatur "Pemanfaatan Pemerintah Daerah Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Provinsi Sumatera Barat". Laporan Penelitian Balitbang Provinsi Sumbar. Padang: Balitbang Provinsi Sumatera Barat, 462
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 TANTANGAN BAGANSIAPIAPI MENGHADAPI GLOBALISASI: DENGAN MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA Lies Mariani Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Universitas Padjadjaran Abstrak - Bagansiapiapi adalah sebuah kota kecil yang terletak di Provinsi Riau, Sumatera. Sejak tahun 1999 kota ini merupakan ibukota Kabupaten Rokan Hilir di Provinsi Riau. Bagansiapiapi memiliki sejarah panjang sebagai salah satu kota penting di kepulauan Indonesia. Didirikan pada abad ke-19 oleh puluhan etnis Tionghoa yang berasal dari provinsi Fujian, Cina, Bagansiapiapi berkembang menjadi pelabuhan ikan yang paling penting kedua di dunia setelah Norwegia. Pemerintah kolonial Hindia Belanda kemudian mengembangkan kota ini dan mendirikan banyak bangunan seperti bank, rumah sakit, gereja sebagai warisan budaya yang bersifat tangible. Banyak di antara bangunan tersebut yang masih utuh dan fungsional hingga kini. Menghadapi tantangan globalisasi, pelestarian dan revitalisasi warisan budaya ini untuk mempertahankan identitas lokal. bisa dikembangkan menjadi alat Kata kunci: warisan budaya, pelestarian, revitalisasi, identitas lokal. PENDAHULUAN Pekanbaru, luas keseluruhan wilayah 87.023.66 km2 dengan populasi penduduknya 5.543.031 jiwa. Suku-suku bangsa yang selama ini telah menetap di Riau antara lain, suku Melayu 37.74%, suku Jawa 25,05%, Minangkabau 11,26%, Batak 7,31%, Banjar 3,78%, Tionghoa 3,72% dan Bugis 2,27% (Dinas Pariwisata Rokan Hilir, 2016:7). Bagansiapiapi merupakan salah satu kota di Kabupaten Rokan Hilir yang dalam perjalanan sejarahnya pernah mengalami masa kejayaan sebagai kota pelabuhan kedua terbesar setelah Norwegia sebagai penghasil ikan di dunia, meskipun lokasi kota Bagansiapiapi timur Provinsi Riau Daratan. Wilayah ini memiliki latar belakang sejarah yang panjang. terletak di pelosok sebelah Setelah invasi Portugis tahun 1.511 wilayah Rokan Hilir terdiri atas tiga Kenegerian yaitu Tanah Putih, Kubu dan Bangko. Dalam perkembangannya, wilayah ini menjadi lalu lintas perdagangan laut Malayu di selat Melaka. Hal ini diketahui dari adanya sisa-sisa peninggalan artefak seperti situs Candi Sintong dan situs Sidinginan yang diperkirakan memiliki latar belakang agama Buddha. Sedangkan penyebaran Islam terlihat di situs kerajaan Batu Hampar yang letaknya 20 km ke hulu dari Bagansiapiapi dengan peninggalan situs makam. Latar belakang Kabupaten Bagansiapiapi terletak di muara Sungai Rokan, di pesisir utara Kabupaten Rokan Hilir, dan merupakan suatu tempat strategis karena letaknya berdekatan dengan Selat Malaka merupakan lalu lintas perdagangan internasional. Kota Bagansiapiapi dijuluki sebagai Hongkong van Andalas (Wikipedia, diunduh tanggal 12-2016). Bagansiapiapi secara administrasi merupakan salah satu Kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Riau dengan Ibu Kota Tahun 1.858 merupakan awal kegiatan pemerintah Hindia-Belanda melakukan kegiatan menguasai Bagansiapiapi karena Kerajaan Siak di Tanah Putih yang menempatkan sudah kontrolirnya pada tahun 1885/6. Pada tahun 1990 kantor pusat pemerintah Hindia-Belanda dipindahkan ke Bagansiapiapi sampai runtuhnya pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 19421. Selama menguasai dan menetap di Kota Bagansiapiapi, untuk dikuasai Belanda 1 Arfan Surya 2016 dalam Sejarah Kabupaten Rokan Hilir & Bakar Tongkang.(Hal:10-12) 463
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 memudahkan mengawasi dan menguasai bea dan pajak. Pemerintah Belanda banyak mendirikan bangunan seperti Dermaga Bea cukai, Water Leiding (pengolahan air bersih), gereja, dan rumah sakit. Sedangkan kantor BRI yang hingga kini masih berfungsi merupakan kantor bank kedua yang dibangun setelah kantor bank pertama di Kota Magelang. Kajian dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dan apa saja upaya yang dilakukan untuk melakukan pelestarian serta revitalisasi khususnya warisan budaya di Bagansiapiapi tersebut dalam upaya mempertahankan dan menjaga identitas lokal. Selain itu akan dilihat apakah upaya tersebut efektif sebagai sarana untuk mempertahankan dan menjaga identitas lokal. Masalah penelitian Bagansiapiapi mempunyai penduduk multi suku (Melayu, Tionghoa, Jawa, Batak, Minang, Bugis dan Nias) serta lokasinya cukup dekat dengan selat Malaka serta Singapura. Oleh karena itu Bagansiapiapi dapat menjadi contoh wilayah di mana identitas khususnya identitas budaya menjadi salah satu isu penting. Koentjaraningrat (1985:180) dalam dekade 1970an mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. Lebih lanjut di awal dekade 1980an, Parsudi Suparlan (1986) mencoba melihat kebudayaan sebagai pengetahuan yang bersifat operasional, yaitu sebagai keseluruhan pengetahuan yang dipunyai oleh manusia sebagai makhluk sosial; yang isinya adalah perangkat-perangkat model-model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan yang dihadapi, dan untuk mendorong dan menciptakan tindakan-tindakan yang diperlukannya. Kabupaten Bagansiapiapi mempunyai peninggalan warisan budaya yang sangat beragam, antara lain warisan budaya yang bersifat tangible/benda yang pada hakekatnya merupakan salah satu jatidiri masyarakat Bagansiapiapi. Untuk mempertahankan identitas lokal, warisan budaya dapat dijadikan sarana karena merupakan salah satu wujud dari ketahanan nasional non militer. Kerangka teoritis Dalam mengkaji pemertahanan warisan budaya, digunakan konsep Stuart Hall4 tentang identitas budaya, yaitu identitas budaya sebagai sebuah wujud (identity as being) dan identitas budaya sebagai proses menjadi (identity as becoming). Dalam konsep ini diuraikan identitas budaya sebagai suatu kesatuan yang dimiliki bersama, atau yang merupakan 'bentuk dasar/asli seseorang dan berada dalam diri banyak orang yang memiliki kebersamaan sejarah dan leluhur'. Identitas budaya adalah cerminan kesamaan sejarah dalam kode-kode budaya yang membentuk sekelompok orang menjadi 'satu': walaupun dari 'luar' mereka tampak berbeda. Hal ini dapat berarti juga bahwa selain dari kesamaan sejarah dan kode-kode budaya yang menyatukan mereka, sudut pandang ini juga lahiriah mengidentifikasikan mereka sebagai suatu kelompok. melihat bahwa ciri fisik atau Kajian dan penelitian ini akan membahas bagaimana upaya masyarakat dan pemerintah daerah untuk mempertahankan warisan budaya di Bagansiapiapi dan sebaga identitas lokal, di dalam masyarakat yang multi suku di Kabupaten Bagansiapiapi, serta tepat guna dan berhasil guna sehingga warisan budaya yang bersifat bendawi atau tangible ini, dapat dipertahankan sebagai jatidiri dan sebagai modal menjaga identitas lokal di Bagansiapiapi. METODE PENELITIAN Kajian dan penelitian ini khususnya akan membahas warisan budaya yang bersifat tangible/benda yang sampai sekarang masih terawat dengan baik di kota revitalisasi2di Bagansiapiapi. Bagansiapiapi yaitu suatu cara menghidupkan kembali spirit kebudayaan sebagai salah satu identitas lokal. Hal ini sesuai pendapat Stuart Hall3 yang menyatakan identitas budaya sebagai sebuah wujud (identity as being) dan sebagai proses menjadi (identity as becoming). Ada upaya Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian permasalahan dan mencapai menggambarkan prosedur pengumpulan data atau bahan yang diperlukan untuk menguji dugaan-dugaan. Dalam penulisan laporan diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Studi Kepustakaan (library research) yang berkenaan kota Bagansiapiapi serta warisan budaya yang dimilikinya yang bersifat tangible. Untuk langsung dengan 2 Revitalisasi, ialah kegiatan pemugaran yang bersasaran untuk mendapatkan nilai tambah yang optimal secara ekonomi, social dan budaya dalam pemanfaatan bangunan dan lingkungan cagar budaya dan dapat sebagai bagian dari revitalisasi kawasan kota lama untuk mencegah hilangnya asset-aset kota yang bernilai sejarah karena kawasan produktivitas (Ref.UNESCO.Dep.PU-Ditjen Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan), tersebut mengalami penurunan atau Revitalisasi/ Adaptasi, Membangun untuk fungsi yang lebih sesuai dengan dampak minimal. 3 Stuart Hall. Cultural Identity and Diaspora. London:1990:393. 4 Stuart Hall. Cultural Identity and Diaspora. London:1990:393. 464
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 objek yang merupakan hasil peninggalan bersifat tangible/ benda seperti situs candi Sintong, peneliti langsung melakukan survei ke lokasi di Tanah Putih. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: b) Survei ke lapangan c) Observasi di lapangan b) Pendokumentasian (rekaman gambar, dan foto) Benda Cagar Budaya yang bersifat tangible, berwujud benda konkret yang dapat dipegang, yang dapat pula dipilah atas yang "tak bergerak" (tak dapat dipindah-seperti bangunan). Antara lain berupa peninggalan pada masa Klasik/Hindu-Budha seperti Candi Sintong di Kecamatan Tanah Putih, Situs Sidinginan di Kecamatan Tanah Putih, 7 buah tugu prasasti perjanjian beraksara Cina, Komplek Makam Cina agama Budha, Sumur tua Pulau Jemur, 2 buah Goa Pulau Jemur, Kelenteng Ing Hok Kiong. c) Wawancara d) Melakukan setelah melakukan pengamatan di lapangan dengan merekam kondisi situs candi Sintong di Tanah Putih. analisis langsung Menurut Moleong (2012:11) dalam metode deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Dengan demikian, laporan penelitian berisi data untuk memberi gambaran penyajian laporan hasil penelitian di lapangan tersebut. Data berupa hasil survei di lapangan dan kutipan yang diperoleh perlu dideskripsikan atau dipaparkan apa adanya sehingga pada akhirnya akan diketahui sejauh apa warisan budaya yang bersifat tangible/benda ini, menjalani upaya pelestarian dan revitalisasi, sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan identitas lokal yang dimiliki oleh Kota Bagansiapiapi. Peninggalan pada masa Islam antara lain, Makam Syekh Abdul Kholid, Makam Syarif Ali/Datuk Batu Hampar, Makam Tengku Abdullah Pasai, Makam Datuk Kancil, Makam Datuk Benuang, Makam Datuk Dewa, Makam Datuk Sirajo Hitam. Peninggalan masa Belanda/ Kolonial antara lain, Dermaga Bea Cukai, Rumah Dinas Bupati., RSU RM Pratomo, Mess Polisi, Water Leiding, Gedung rumah dinas BRI, Bangunan rumah tua Kantor Pajak Pelita, Fillbox Jepang di Pulau Jemur, Mercusuar di Pulau Jemur, Rumah Tua Bangunan Belanda di Pulau Jemur, rumah tua tempat musyawarah warga Cina, Gereja Katholik Santo Petrus dan Paulus, Rumah Kapiten marga Ang, 78 bangunan Kelenteng. Bentuk penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan oleh peneliti/penulis yang langsung berhadapan dengan sumber data yaitu survei di lapangan dan melakukan wawancara serta melakukan pendokumentasian. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata maupun kalimat serta tidak dalam bentuk angka-angka atau bentuk hitungan, bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara deskriptif dengan menggunakan metode befikir induktif (Moleong, 2010:8-13). Alasan penulis menggunakan bentuk penelitian kualitatif karena hasil penelitian ini akan diuraikan dan disimpulkan dalam bentuk kata-kata bukan angka- angka. Sumber data dalam penelitian ini adalah warisan budaya yang bersifat tangible/ benda yaitu situs candi Sintong di Tanah Putih. Peninggalan budaya yang bersifat tangible/benda Mengenai peninggalan dan warisan budaya yang ada di Bagansiapiapi dapat dipilah ke dalam golongan, yaitu yang bersifat tangible seperti penjelasan di bawah ini, Masyarakat Bagansiapiapi mempunyai keragaman kebudayaan sebagaimana cukup dikemukakan oleh oleh Koentjaraningrat, mencakup ketujuh unsur kebudayaan yang masing-masing. mencakup seluruh kebudayaan makhluk manusia di manapun juga di dunia, dan menunjukkan ruang lingkup dari kebudayaan serta isi dari konsepnya (Koentjaraningrat, 1982: 1-4). yang unik, Kabupaten Rokan Hilir merupakan salah satu bagian dari wilayah di Provinsi Riau yang mengandung tinggalan budaya bendawi yang bersifat tangible yang cukup tinggi nilainya, oleh karena itu diperlukan upaya-upaya pelestarian. Benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya yang penting artinya bagi ilmu pemahaman dan pengembangan pengetahuan, dan kebudayaan serta pariwisata sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran dan membentuk jati diri bangsa serta untuk kepentingan nasional. Upaya menjaga kelestarian benda cagar budaya diperlukan langkah pengaturan bagi penguasaan, pemilikan, penemuan, pencarian, perlindungan, pemeliharaan, pengelolaan, pemanfaatan, dan pengawasan benda cagar budaya. Sesuai Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 19925. sejarah, 5 Benda cagar budaya pada saat ini sering kali diartikan sebagai 'Pusaka Saujana Budaya'. Penyebutan demikian karena benda cagar budaya termasuk ke dalam kelompok barang-barang atau benda-benda yang tergabung dalam pusaka saujana budaya (Draft Kaliurang, 2003: 49 dalam Novendra, 2009:49) 465
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Dewasa ini upaya pelaksanaan menjaga kelestarian benda cagar budaya di Indonesia, dengan adanya otonomi daerah maka telah terjadi perubahan seperti diketahui pada tabel dibawah ini. Tabel 1 Perubahan Paradigma P UU No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya UU No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya Orientasi pada " memajukan kebudayan nasional" saja (pasal 32 UUD'45) Orientasi pada "memajukan kebudayan nasional" (pasal 32) dan "untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat" (pasal 33 UUD'45) Pengaturan terhadap benda Pengaturan terhadap aktivitas Pelestarian parsial Pelestarian kawasan Pemerintahan bersifat sentralistik Pemerintahan yang bersifat desentralistik (seperti pembagian kewenangan, peringkat cagar budaya) Peran dominan Pemerintah dalam pelestarian Pelestarian berbasis masyarakat Adanya upaya revitalisasi6 suatu cara menghidupkan kembali spirit kebudayaan yang ada di Bagansiapiapi sebagai salah satu identitas lokal. Sesuai pendapat Stuart Hall7 bahwa identitas budaya sebagai sebuah wujud (identity as being) dan identitas budaya sebagai proses menjadi (identity as becoming). Dalam cara pandang pertama diuraikan bahwa, identitas budaya dilihat sebagai suatu kesatuan yang dimiliki bersama, atau yang merupakan 'bentuk dasar/asli seseorang dan berada dalam diri banyak orang yang memiliki kebersamaan sejarah dan leluhur. Identitas budaya adalah cerminan kesamaan sejarah dan kode- kode budaya yang membentuk sekelompok orang menjadi 'satu': walaupun dari'luar' mereka tampak berbeda. Hal ini dapat berarti juga, selain dari kesamaan sejarah dan kode-kode budaya yang menyatukan mereka, sudut pandang ini melihat bahwa cirri fisik atau lahiriah mengidentifikasikan mereka sebagai suatu kelompok. yaitu antara lain, Islam, Katholik, Kristen, Buddha dan kepercayaan Tridharma; 2). Sistem dan organisasi kemasyarakatan, dari keadaan masyarakatnya yang multi suku ini mereka mempunyai Komunitas Melayu, Komunitas Tionghoa, Komunitas Jawa, Komunitas batak, Nias dan Bugis; 3). Sistem pengetahuan dari keadaan masyarakatnya yang multi suku ini mereka mempunyai Pembuatan galangan kapal, Proses Pengawet ikan laut, Proses budi daya burung walet; 4). Bahasa, dari keadaan masyarakatnya yang multi suku ini mereka mempunyai bahasa yang berbeda untuk bahasa sehari hari, kalau mereka berikteraksi dengan tetap masyarakat menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Melayu, tetapi saat mereka melakukan interaksi di dalam komunitasnya mereka akan menggunakan bahasa ibu, seperti etnis Tionghoa mereka akan menggunakan bahasa Hokkian, suku Jawa akan menggunakan bahasa Jawa, suku Melayu akan menggunakan bahasa Melayunya, suku Batak akan menggunakan bahasa Bataknya; 5). Kesenian, dari keadaan masyarakatnya yang multi suku ini mereka mempunyai mempunyai komunitas yang secara rutin akan bertemu dan berlatih untuk kelangsungan kesenian mereka, karena mereka mempunyai suatu yayasan seperti pada suku Jawa mereka mempunyai kelompok komunitas yang bernama 'Hangudi Utomo'. Tempat mereka berkumpul dan berkesenian. Demikian juga dengan etnis Tionghoa mereka mempunyai yayasan Multi Marga, ini tempat mereka untuk berkumpul dan melaksanakan kegiatan bakti sosial, keagamaan dan sebagainya; 6). Sistem mata pencaharian hidup, dari keadaan masyarakatnya yang multi suku ini mereka mempunyai kegiatan berdagang, bertani, berkebun, sebagai nelayan, berternak burung wallet dan sebagainya; 7). Sistem teknologi dan peralatan dari keadaan masyarakatnya yang multi suku ini mereka mempunyai cara-cara untuk mengawetkan ikan, membuat kapal, serta beragam rasa di bidang kuliner antara lain dari kuliner dari etnis Tionghoa, Melayu, Jawa, Minang, Batak, dan sebagainya. di luar sukunya mereka Kebudayaan di mana pun memiliki unsur-unsurnya, begitu pula halnya dengan kondisi yang ada di Bagansiapiapi. Dalam penelitian ini hasil peninggalan warisan budaya yang bersifat tangible dengan latar belakang unsur-unsurnya seperti diungkapkan di bawah ini, antara lain: 1). Sistem religi dan upacara keagamaan, dari keadaan masyarakatnya yang multi suku ini mereka mempunyai keyakinan yang beragam Kelompok masyarakat ini masing-masing memiliki: sistem Religi, Bahasa, Kesenian, Sistem Pengetahuan, Sistem Organisasi masyarakat, Sistem mata pencaharian yang sangat berbeda, tetapi selama ini mereka dapat hidup berdampingan dan saling di Kabupaten menghormati Bagansiapiapi. serta bergotong 6 Revitalisasi, ialah kegiatan pemugaran yang bersasaran untuk mendapatkan nilai tambah yang optimal secara ekonomi, social dan budaya dalam pemanfaatan bangunan dan lingkungan cagar budaya dan dapat sebagai bagian dari revitalisasi kawasan kota lama untuk mencegah hilangnya asset-aset kota yang bernilai sejarah karena produktivitas kawasan tersebut mengalami penurunan (Ref.UNESCO.Dep.PU-Ditjen Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan), atau Revitalisasi/ Adaptasi, Membangun untuk fungsi yang lebih sesuai dengan dampak minimal. 7 Stuart Hall. Cultural Identity and Diaspora. London:1990:393. 466
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 HASIL ANALISIS penilaian (pembobotan) dan penetapan cagar budaya yang bersangkutan secara yuridis formal. Potensi masyarakat di Kabupaten Bagansiapiapi didukung dengan etnik yang cukup beragam yaitu etnik Melayu, Tionghoa, Jawa, Batak, Minang, Bugis dan Lombok/NTT. Inilah salah satu potensi yang dimiliki oleh Bagan Siapi Api, dengan latar belakang masyarakat multi kulturnya yang selama ini telah menetap di Kabupaten Bagansiapiapi dengan masyarakat dan penduduknya yang cukup beragam. Gambar 1. Hasil Budaya Tangible/benda Situs Candi Sintong lokasi di Kecamatan Pasir Putih Hasil kajian dalam penelitian mengenai warisan budaya ini menunjukkan sejak masa prasejarah, masa Klasik/ Hindu-Budha, masa Islam, masa Kolonial dan masa kemerdekaan terdapat 31 situs peninggalan situs benda cagar budaya. Tetapi pada kenyataannya baru inventarisasi oleh Balai Pelestarian dilaksanakan Peninggalan Purbakala Batusangkar (BPCB Batusangkar) pada tahun 2012 dan pada kenyataannya baru terdaftar 5 situs. Sumber: Foto pribadi, 2016 Tabel 2 Kabupaten Rokan Hilir N o 1. 2. 3. 4. 5. No Inventa -ris 01/BC- TB/B/0 8/2007 02/BC- TB/B/0 8/2007 03/BC- TB/B/0 8/2009 04/BCB TB/B/0 8/2009 05/BC- TB/B/0 8/2009 Nama BCB/ Situs Candi Sintong Candi Sedingi nan Rumah Kapiten Cina Ng Hi Tam Kelente ng Ing Ho King Gereja Katholi k St. Petrus & Paulus Keca - mata n Tana h Putih Tana h Putih Baga n Timu r Baga n Kota Baga n Kota Alamat Desa/K e- lurahan Sintong Sedingi nan Bangko Bangko Bangko Kelengkapan Data De - na h v Des- kripsi Fo -to v v v v
v v v v v v v v v Sumber: Daftar Cagar Budaya Tidak Bergerak, Provinsi Riau (2015:9) Keterangan : v: ada -: tidak/belum ada Pada tabel 2 di atas ini merupakan benda Cagar Budaya yang sudah dilakukan inventarisasi untuk melakukan suatu upaya perlindungan dan pelestarian cagar budaya atau kepurbakalaan di Kabupaten Rokan Hilir secara holistik. Tujuannya adalah untuk memperoleh data- data cagar budaya atau kepurbakalaan Rokan Hilir, baik berupa data historis, data administratif, data teknis, maupun data arkeologis, sehingga dapat digunakan sebagai bahan dan acuan dalam rangka Ju- pel v
Kabupaten Rokan Hilir memiliki tinggalan budaya bendawi yang bersifat tangible cukup tinggi oleh karena itu diperlukan upaya-upaya pelestarian. Benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan sehingga perlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran dan membentuk jati diri bangsa serta untuk kepentingan nasional. Upaya menjaga kelestarian benda cagar budaya diperlukan langkah pengaturan bagi penguasaan, pemilikan, penemuan, pencarian, perlindungan, pengelolaan, pemeliharaan, pemanfaatan, dan pengawasan benda cagar budaya. Ada upaya revitalisasi8 suatu cara menghidupkan kembali spirit kebudayaan yang ada di Bagansiapiapi sebagai salah satu identitas lokal. Identitas lokal inilah yang dibahas dan dihubungkan dengan kebudayaan dari masyarakat yang multi suku dapat di Kabupaten Bagansiapiapi yang akan dimunculkan serta tepat guna dan berhasil guna sehingga budaya yang bersifat bendawi ini, dapat dipertahankan sebagai modal penguatan jati diri bangsa dan dapat dimanfaatkan oleh segenap pihak yang berkepentingan, baik oleh kalangan pemerintah, akademik, maupun masyarakat. yaitu SIMPULAN Upaya revitalisasi atau pelestarian khususnya di bidang budaya yang bersifat tangible masih belum mencapai sasaran yang diharapkan karena dengan begitu banyaknya benda cagar budaya di seluruh Kabupaten 8 Revitalisasi, ialah kegiatan pemugaran yang bersasaran untuk mendapatkan nilai tambah yang optimal secara ekonomi, social dan budaya dalam pemanfaatan bangunan dan lingkungan cagar budaya dan dapat sebagai bagian dari revitalisasi kawasan kota lama untuk mencegah hilangnya asset-aset kota yang bernilai sejarah karena kawasan produktivitas (Ref.UNESCO.Dep.PU-Ditjen Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan), atau Revitalisasi/ Adaptasi, Membangun untuk fungsi yang lebih sesuai dengan dampak minimal. tersebut mengalami penurunan 467
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Bagansiapiapi, dari jumlah 31 situs cagar budaya, ternyata baru 5 lima situs yang terinventarisasi oleh BPCB di Batu Sangkar, Sumatra Barat. Begitu pula dengan situs Candi Sintong yang diperkirakan klasik (Hindu/Budha) terutama pada masa perkembangan agama Budha di Suwarnabhumi (Pulau Sumatra) sekitar abad 12-15 M. Dengan demikian, situs ini sudah memiliki umur yang cukup tua (5 abad) dan secara yuridis dapat dimasukkan dalam kategori situs cagar budaya yang bersifat intangible (sekurang- kurangnya 50 tahun)9. berdiri pada periode Hasil peninggalan budaya yang bersifat tangible telah memberikan bagi serta perkembangan manusia dan budaya sampai sekarang. Berbagai percampuran manusia dari suku Melayu, Tionghoa, Jawa, Batak, Nias, Bugis dan Minang serta Lombok/NTT, seperti diketahui masyarakat berbagai etnis di Bagansiapiapi ini mempunyai hugungan yang sangat cair, mereka dapat hidup berdampingan dengan membawa latar belakang budayanya masing-masing, potensi dan kekuatan budaya dengan latar belakang keberagaman seperti inilah yang akan memunculkan salah satu potensi yang ada di Bagansiapiapi. Mengingat adanya keberagaman dari hasil peninggalan yang bersifat tangible. Mengingat adanya perkembangan dan arus globalisasi sebagai suatu keniscayaan yang harus dihadapi oleh Kabupaten Bagansiapiapi. Adanya masyarakat yang multi etnis/suku dan adanya berbagai peninggalan yang bersifat tangible yang mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Hal ini merupakan salah satu identitas budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Bagansiapiapi, karena dengan adanya keberagaman budaya tersebut. Merupakan salah satu ciri khas yang akan selalu mewarnai di Kota Bagansiapiapi. andil sumbangan DAFTAR PUSTAKA Arfan, Surya 2016 Sejarah Kabupaten Rokan Hilir Dan Bakar Tongkang. Penerbit Soreram Media dan Yayasan Multi Marga. Bagansiapiapi dan Kabupaten Rokan Hilir. Ayatrohaedi 1986 Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius).Penerbit: Dunia Pustaka Jaya. Jakarta. Arybowo Sutamat 2002 Kepulauan Riau Dan Pluralisme.Puslit Kemasyarakatan Dan Kebudayaan (PMB-LIPI). Jakarta. Cochrane. Janet 2016 It's a Jungle Out There (Contestation and Conflict at Indonesia's Natural World Heritage Sites.Ed. King.T.Victor. Unesco in Southeast Asia World Heritage Sites in Comparative Perspective. Copenhagen K. Denmark: NIAS Press (313-346) Fross Katharina Johana 2016 Natural Word Heritage Sites and Local Communities: A Conflit of Interest? (Two case Studies From Palawan, The Philippines. Ed.King.T.Victor. Unesco in Southeast Asia World Heritage Sites in Comparative Perspective. Copenhagen K. Denmark: NIAS Press (347-366) Hall, Stuart 1990 Cultural Identity and Diaspora. Dalam Jonasthan Rutherford (Ed.), Identity, Difference. Culture, Community, London:Lawrence &Wishart Shanks, Michael & Tilley. Chridtopher 1992 Re- Constructing Archaeology Theory and Practice. Printed in Great Britain by Butler & Tanner Ltd, Frome, Somerset Miora. Keiko & Sarjjana.I. Made 2016. The World Heritage Nomination of Balinese Cultural Landscapes. Ed.King.T.Victor. Unesco in Southeast Asia World Heritage Sites in Comparative Perspective. Copenhagen K. Denmark: NIAS Press (274-290). Koentjaraningrat. 1984, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Djambatan. ---------1984 Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka. ----------1985Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:Aksara Baru. 'Persepsi Tentang Kebudayaan Nasional'. Dalam Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan. Editor Alfian. Penerbit PT Gramedia, Jakarta Labadi, Sophia 2013 Sustainable Tourism and Development or Wishful Thinking?). Dalam Unesco, Cultural Heritage and Outstanding Universal Value (Value-based Analyses of the World Heritage an Intangible Cultural Heritage Conventions). AltaMira Press. -----------1985 (Realistic Outcome ----------2013 Cultural Diversity and Inclusion. Dalam Unesco, Cultural Heritage and Outstanding Universal Value (Value-based Analyses of the World Heritage an Intangible Cultural Heritage Conventions). AltaMira Press. Moleong. Lexy 1990 Metodolog Penelitian Kualitatif. Bandung : remaja Rosdakarya 9 Analisis Data Cagar budaya. Hasil Laporan Pencagarbudayaan. Kabupaten Rokan Hilir.Provinsi Riau (2012:32). 468
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 Novendra 2009 Partisipasi Masyarakat Dalam Pelestarian Situs Dan Benda Cagar Budaya. Studi Kasus:Situs Muara Jambi Di Penerbit. Departemen Propinsi Jambi. Kebudayaan Dan Pariwisata Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional. Tanjung Pinang. Probonegoro,Kleden Ninuk dkk 2002. Pemahaman Seni Pluralisme Pertunjukan. LIPI. Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB-LIPI). Jakarta. Budaya Melalui Sahlins, Marshall 1994, 'Goodbye to Tristes Tropique: Ethnography in the Context of Modern World History', dalam R.Borofsky, (ed) Assessing Cultural Anthropology. New York:McGraw-Hill, Inc, Hlm, 377-395. Suparlan,Parsudi-1986 'Kebudayaan dan Pembangunan', Media IKA 14:2-19 Warnaen, Suwarsih -2002 Stereotip Etnis dalam Masyarakat Multietnis. Penerbit: Mata bangsa. Jogjakarta. Dinas Pariwisata Rokan Hilir. Bagan Siapiapi 2016. MAPS. Bakar Tongkang 2016. Pesona Indonesia. Guswandi 2015.Rokan Hilir dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Kabupaten Rokan Hilir. Bagansiap 469
Seminar Nasional Politik dan Kebudayaan Departemen Antropologi, FISIP, Universitas Padjadjaran 24-25 Oktober 2016 470 |
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx PEMIKIRAN AHMAD DAHLAN TERHADAP PENDIDIKAN Nurhayati1, Muhamad Fidri2, Muh Tahir3 1 Institut Agama Islam Abdullah Said Batam, Indonesia Email : 2Institut Agama Islam Abdullah Said Batam, Indonesia Email : 3Institut Agama Islam Abdullah Said Batam, Indonesia Email : Abstrak Riset terdahulu atau riset yang relevan sangat penting dalam suatu riset atau penulisan artikel ilmiah. Riset terdahulu atau riset yang sebelumnya yang relevan berfungsi untuk memperkuat teori dan penomena hubungan atau pengaruh antar variabel. Artikel ini mereview kembali tentang pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dalam pendidikan Muhammadiyah untuk kemajuan pendidikan yang ada di Indonesia. Data yang terkumpul melalui sumber informasi melalui buku, pengamatan, dan studi dokumentasi akan dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Tujuan penulisan artikel ini untuk membangun hipotesis guna untuk riset selanjutnya agar lebih berkembang. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran empirik tentang pemikiran K.H. Ahmad Dahlan mengenai Pendidikan, organisasi Muhammadiyah, dan kemajuan pendidikan di Indonesia. Kata kunci: pemikiran, organisasi Muhammadiyah, kemajuan pendidikan. Abstract Previous research or relevant previous research serves to strengthen the theory and phenomena of the relationship or influence between variables. This article reviews the thoughts of K.H. Ahmad Dahlan in Muhammadiyah education for the advancement of education in Indonesia. Data collected through information sources through books, observations, and documentation studies will be analyzed qualitatively and presented descriptively. The purpose of writing this article is to build hypotheses for further research to develop. The problem in this research is how to empirically describe the thoughts of K.H. Ahmad Dahlan on Education, Muhammadiyah organization, and the advancement of education in Indonesia. Keywords: thought, Muhammadiyah organization, education progress. Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83)
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx PENDAHULUAN Setiap mahasiswa baik Strata 1, Strata 2 dan Strata 3 diwajibkan untuk melakukan riset dalam bentuk Skripsi, Tesis dan Disertasi untuk memenuhi tugas akhirnya sebagai mahasiswa. Begitu juga pula jika seorang dosen, peneliti dan tenaga fungsional lainnya aktif melakukan riset dan berbagai artikel ilmiah untuk di publikasi pada jurnal ilmiah yang harus di publish.(Safitri 2021) Karya ilmiah merupakan salah satu Tri Darma Pendidikan bagi seorang dosen dalam melaksanakan amanahnya selain mengajar dan melakukan PKM. Berdasarkan pengalaman empirik diatas banyak para dosen dan author yang kesulitan dalam mencari artikel pendukung untuk karya ilmiahnya sebagai penelitian terdahulu atau sebagai penelitian yang relevan. (Nurhayati, Afrizawati, and Rivaldo 2021) Artikel yang relevan sangat di perlukan untuk memperkuat teori yang di teliti, untuk melihat hubungan antar variabel dan membangun hipotesis yang sangat diperlukan pada pembahasan hasil penelitian. Artikel ini mereview kembali Pemikiran Ahmad Dahlan Terhadap Pendidikan. Dalam Filsafat pendidikan Islam terdapat banyak tokoh-tokoh yang memberikan pemikirannya terutama dalam pengembangan kemajuan pendidikan di Indonesia. Mereka adalah para ulama yang ilmunya tidak diragukan lagi dilakangan masyarakat dan menjadi panutan bagi orang-orang disekitarnya. Tak diragukan lagi, sebagai seorang Ilmuwan Muslim maka kita harus mengenal sosok- sosok yang menjadi pembaru dalam pendidikan islam. Karena mereka telah memberikan kontribusi yang besar dalam pemgembangan ilmu pendidikan di tempat mereka masing- masing. Salah satunya adanya dengan kehadiran K.H Ahmad Dahlan sebagai salah satu tokok pendidikan Islam di Indonesia. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah untuk membangun hipotesis yaitu: 1. Bagaimanakah pemikiran K.H. Ahmad Dahlan mengenai Pendidikan? 2. Seperti apa kehidupan yang dijalaninya sampai dapat mendirikan organisasi Muhammadiyah? 3. Bagaimana usaha nyata yang dilakukannya untuk kemajuan pendidikan di Indonesia? METODE Metode penulisan artikel ilmiah ini adalah dengan metode kualitatif dan kajian pustaka (libary research). Mengkaji teori atau hubungan antar variabel dari buku-buku dan jurnal, baik secara offline diperpustakaan dan secara online yang bersumber dari mendeley, google scholar dan media online lainnya yang mudah didapatkan. (Nurhayati, Lias Hasibuan 2021) Dalam penelitian kualitatif maka kajian pustaka harus digunakan secara konsisten dengan berbagai asumsi metodologis. Artinya harus digunakan secara induktif sehingga tidak mengarahkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Salah satu alasan utama untuk melakukan penelitian kualitatif yaitu, bahwa penelitian tersebut bersifat eksploratif. (N. Nurhayati, Mukti, et al. 2022) Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan kajian kepustakaan (library research), yaitu data yang diteliti dari berbagai buku yang bersumber dari khasanah kepustakaan. Menggunakan pendekatan deskriptif analisis, yaitu pencarian berupa fakta, hasil Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83)
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan. (N. Nurhayati, Nasir, et al. 2022) Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan memanfaatkan berbagai referensi buku, dokumen, sejarah, dan lain-lain yang dianggap sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Sangat sulit memetakan konsep pemikiran K.H Ahmad Dahlan, karena tidak satupun dokumen tertulis darinya. Namun setidaknya ada buku-buku yang terkait dengan tema penelitian. (Nurhayati, Afrizawati, and Rivaldo 2021) Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah metode dokumentasi. Esterbeg mengatakan bahwa metode dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia. Dokumen berguna jika peneliti ingin mendapatkan informasi mengenai suatu peristiwa tetapi mengalami kesulitan untuk mewawancarai langsung para pelaku. Kondisi tersebut mungkin terjadi jika peneliti melakukan studi pada peristiwa masa lalu dimana para pelaku sudah meninggal. (Arofah 2016) Penelitian dilakukan pada target atau subjek sekolah dibawah naungan Muhammadiyah agar mendapatkan data yang valid. Selainitu penulis juga mengambil subjek penelitian yang bersumber dari penelitian terdahulu yang relevan. (Saputra and Fidri 2022) Selanjutnya dibahas lebih mendalam pada bagian yang berjudul "Pustaka Terkait" (related literature) atau kajian pustaka (review of literature), sebagai dasar perumusan hipotesis dan selanjutnya akan menjadi dasar untuk melakukan perbandingan dengan hasil atau temuan- temuan yang terungkap dalam penelitian. (N. Nurhayati and Rosadi 2022) HASIL Pada Awal abad ke-20 dunia pendidikan Islam masih ditandai oleh adanya sistem pendidikan yang dikotomis antara pendidikan agama dengan pendidikan umum. Disatu sisi terdapat madrasah yang mengajarkan pengetahuan umum, dan di satu sisi terdapat lembaga pendidikan umum yang tidak mengajarkan agama. Pendidikan Islam juga tidak memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, terutama jika dihubungkan dengan perkembangan masyarakat pada saat ini. Umat Islam berada dalam kemunduran yang diakibatkan oleh pendidikan yang tradisional dan masih terbelakang. (N. H. Nurhayati 2021) K.H. Ahmad Dahlan adalah salah tokoh pembaru pendidikan Islam dari tanah Jawa yang berupaya menjawab permasalahan umat tersebut diatas. Dialah tokoh yang berusaha memasukkan pendidikan umum kedalam kurikulum Madrasah dan memasukkan pendidikan agama kedalam pendidikan umum. Melalui pendidikan, maka K.H. Ahmad Dahlan menginginkan agar umat dan bangsa Indonesia memiliki jiwa kebangsaan dan kecintaan kepada tanah air. Dialah salah satu tokoh yang telah berhasil mengembangkan dan menyebarluaskan gagasan pendidikan Modern ke seluruh pelosok tanah air melalui organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, hingga saat ini masih menunjukkan eksistensi secara fungsional. (Nata 2005) Peneliti juga menggunakan referensi yang terdapat di dalam penelitian terdahulu. Variabel tentang Pemikiran K.H Ahmad Dahlan tentang Pendidikan sudah banyak di teliti oleh peneliti sebelumnya di antaranya adalah : (Amelia and Hudaidah 2021), (Hamsah, Nurchamidah, and Rasimin 2021), (Achmad 2021), (Yuliasari 2014). Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83)
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx DISKUSI Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan mengenai Pendidikan Ahmad Dahlan memiliki pandangan yang sama dengan Ahmad Khan sebagai salah satu tokoh pembaru Islam di India, mengenai pentingnya pembentukan kepribadian. Menurut Sayyid Ahmad Khan tidak menganjurkan adanya masyarakat yang sekuler atau pluris, meskipun mencoba mendorong muslim untuk berhubungan dengan orang-orang Barat, untuk makan bersama mereka, untuk menghormati agama mereka, untuk mempelajari ilmu-ilmu mereka dan lain-lainnya. (Mulkhan 2010) Sebagaimana halnya Ahmad Khan, K.H Ahmad Dahlan menganggap bahwa pembentukan kepribadian sebagai target yang sangat penting dari tujuan-tujuan pendidikan. Ia berpendapat bahwa tak seorangpun dapat mencapai kebesaran di dunia ini dan akhirat, kecuali mereka yang memiliki kepribadian yang baik. Seorang yang berkepribadian yang baik adalah orang yang mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Hadits. Maka oleh karena itu dalam proses pembentukan kepribadian siswa harus diperkenalkan pada kehidupan dan ajaran-ajaran Nabi. (Yuliasari 2014) Selain itu, K.H Ahmad Dahlan juga berpandangan bahwa pendidikan harus membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kemajuan materil, oleh karena itu, pendidikan yang baik adalah pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dimana siswa itu hidup dan bermasyarakat. (Ahmad 2015) Berdasarkan ide-idenya itu, terlihat bahwa K.H Ahmad dahlan menggunakan pendekatan self regulative terhadap umat Islam. Menurutnya bahwa pandangan muslim tradisionalis terlalu menitikberatkan pada aspek spiritual dalam kehidupan kesehariannya. Sikap semacam ini yang mengakibatkan kelumpuhan atau bahkan kemunduran dalam dunia Islam. (Nata 2005) 1. Pembaruan terhadap Tujuan Pendidikan Muhammadiyah sejak tahun 1912 telah menggarap dunia pendidikan, namun perumusan mengetahui tujuan pendidikan yang spesifik baru disusun pada 1936 M. Pada mulanya tujuan pendidikan berasal dari ucapan yang dikeluarkan oleh salah satu tokok pendidikan di Indonesia yaitu K.H. Ahmad Dahlan yang berbunyi : "Dadijo kjai sing kemajoean, adja kesel angganu nyambut gawe kanggo Muhammadiyah." Yang artinya adalah: " Jadilah manusia yang maju, lelah dalam bekerja untuk Muhammadiyah." Untuk mewujudkan tujuan pendidikan, menurut K.H. Ahmad Dahlan maka pendidikan terbagi menjadi tiga jenis, yaitu: jangan pernah a. Pendidikan Moral atau Akhlak, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan karakter manusia yang baik, berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits. b. Pendidikan individu, yaitu sebagai usaha untuk menumbuhkan kesadaran individu yang utuh yang berkesinambungan antara keyakinan dan intelek, antara akal dan pikiran serta antara dunia dan akhirat. c. Pendidikan masyarakat, yaitu sebagai usahaa untuk menumbuhkan kesepakatan dan keinginan hidup masyarakat. 2. Pembaruan Teknik Penyelenggaraan Pendidikan Usaha Muhammadiyah untuk memperbarui teknik penyelenggaraan pendidikan dengan jalan modernisasi dalam sistem pendidikan yaitu menukar sistem pondok dan pesantren dengan sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zaman pada saat ini. Usaha itu diwujudkan dalam bentuk lembaga pendidikan yang bersifat spesifik, yaitu mengadopsi Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83)
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx dari sistem sekolaha di Barat. Tetapi dimodifikasikan sedemikian rupa sehingga berjiwa nusantara yang mempunyai misi yang Islami. Ada dua model persekolahan, yaitu: a. Model persekolahan umum. Sekolah pertama yang didirikan oleh K.H.Ahmad Dahlan pada 1911 M, yang berlokasi di Kauman, Yogyakarta. Sekolah ini merupakan sekolah tingkat dasar yang berawal dari pengajian. Sekolah ini mempunyai murid laki-laki dan perempuan, yang diajar dengan penggunaan papan tulis dan kapur, bangku- bangku, serta alat peraga. Penyelenggaraan pendidikan seperti ini adalah pertama kali, yang menggabungkan antara sistem pengajaran pesantren dan pendidikan Barat. b. Madrasah c. Selain mendirikan sekolah, beliau juga mendirikan madrasah yang mengikuti model Gubernamen, yang bersifat agamis yang disebut sebagai Madrasah. Perbedaannya dengan sekolah terletak pada kurikulumnya, yaitu 60% agama dan selebihnya 40% non agama atau kurikulum Dinas. Sementara di Muhammadiyah, dilakukan pembaruan yang memadukan sistem pendidikan Barat dengan model pesantren, yaitu pelajaran yang diberikan kepada murid laki-laki dan perempuan bersamaan atau serentak (Coeducation). Dari pemaparan diatas, dapat dikatakan bahwa sebagai seorang pembaru, K.H. Ahmad Dahlan telah banyak berjasa dalalm banyak aspek bagi perubahan Masyarakat Indonesia khususnya. Beliau adalah orang yang selalu menekankan pengamalan kesholehan individu dan sosial secara seimbang dan secara langsung memberikan keteladan bagi masyarakat Indonesia. (Nata 2005) Organisasi Muhammadiyah Lembaga- Lembaga Pendidikan yang didirikan oleh Muhammadiyah. Diantara sekolah- sekolah Muhammadiyah yang tertua dan besar jasanya yang sudah didirikan K.H Ahmad Dahlan yaitu : 1. Kweekschool Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Muallimin Muhammadiyah, Solo, Jakarta 3. Mua'llimat Muhammadiyah, Yogyakarta 4. Zu'ama/ Za'imat, Yogyakarta 5. Kulliyatul Muballighin/muballighat, Padang Panjang (Sumatera Tengah) 6. Tablighschool, Yogyakarta 7. H.I.K. Muhammadiyah Yogyakarta. (Mulkhan 2010) Lain daripada itu banyak lagi H.I.S Muhammadiyah, Mulo, A.M.S. Muhammadiyah, Madrasah Ibtida'iyah dan Tsanawiyah/ Wustha Muhammadiyah dan lain-lain. Semuanya itu didirikan pada masa penjajahan Jepang dan tersebar tiap-tiap cabang Muhammadiyah seluruh pelosok bumi Nusantara. Pada masa Indonesia Merdeka Muhammadiyah mendirikan sekolah/ madrasah berlipat- lipat ganda banyaknya dari masa penjajahan Belanda dahulu. Menurut Siaran Muhammadiyah (Edisi Oktober 1957) adalah jumlah sekolah Agama/ Madrasah Muhammadiyah sebagai berikut: 1. Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 412 sekolah. 2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 40 sekolah. 3. Madrasah Awaliyah (MA) sebanyak 82 sekolah. 4. Madrasah Mu'allimin sebanyak 73 sekolah. 5. Madrasah Pendidikan Guru Agama sebanyak 75 sekolah. Maka total semua sekolah sebanyak 682 sekolah. Jumlah semua Madrasah dan sekolah umum Muhammadiyah sebagai berikut: Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83)
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx 1. Jumlah Madrasah ada 682 sekolah. 2. Jumlah sekolah umum ada 877 sekolah. Maka jumlah keseluruhan Madrasah dan sekolah umum Muhammadiyah berjumlah 1559 sekolah. Disini patut ditegaskan, bahwa pada sekolah-sekolah umum Muhammadiyah tetap diberikan pelajaran Agama dari rendah sampai sekolah tinggi. Contoh beberapa sekolah sampai perguruan tinggi yang sudah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan diberbagai pelosok bumi Nusantara yaitu : (Mulkhan 2010) 1. Madrasah Diniyah Muhammadiyah (Menurut rencana 29 juli 1955) Tujuannya ialah memberi bekal kepada anak-anak, agar mempunyai semangat semangat mengamalkan segala tuntutan dan pengetahuan tentang islam, setingkat lebih tinggi daripada yang diberikan di sekolah rakyat, serta dititik beratkan kepada kecakapan membaca Al-Qur'an. Madrasah Diniyah terdiri dari 5 kelas (dari kelas I-V). yang diterimah menjadi murid, ialah anak-anak yang berumur antara 7 tahun sampai 9 tahun dikelas II S.R. atau lebih. Mata Pelajarannya yang dipelajari terdiri dari: a. Al-Qur'an b. Hijaiyah c. Ibadah d. Akhlak e. Menulis Arab f. Bahasa Arab(Arabiyah) g. 'Amaliyah (Praktek) Waktu belajar sore dimulai dari pukul 15.30 - 17.00 WIB, atau malam hari dari pukul 18.00 -19.3 WIB. Bahkan kadang juga diadakan pagi hari, kalau dipandang memang perlu. 2. Madrasah Muallimin Muhammadiyah (Yogyakarta) Madrasah Muallimin Muhammadiyah adalah madrasah yang terbesar dan tertua yang terletak di Yogyakarta. Madrasah ini telah banyak berjasa mengeluarkan guru-guru yang tersebar seluruh pelosok Indonesia, sejak mulai didirikan sampai masa sekarang. Madrasah ini kira-kira dibangun pada tahun 1918 M. Mula-mula madrasah itu dinamai Madrasah Muhammadiyah kemudian diubah namanya menjadi Qismul Arqa. Sudah itu diganti dengan Kweekschool Muhammadiyah, hingga akhirnya ditukar dengan nama Madrasah Muallimin Muhammadiyah sampai sekarang. Lama belajarnya pada madrasah Muallimin Muhammadiyah 5 (lima) tahun dari kelas I sampai kelas V. Pada tahun 1959 M diubah sampai jenjang pendidikan 6 (enam) tahun dari kelas I sampai kelas VI , seperti P.G.A. lengkap. 3. Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Padang Panjang (Sumatera Tengah) tahun1937M Madrasah ini didirikan pada tahun 1937 M. dikepalai oleh Johan Nurdin, yang bernama Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah (putera) pada tahun 1950 M, nama Tsanawiyah menjadi Mu'allimin Muhammadiyah dan menerima murid-murid putera dan puteri. Lama belajarnya adalah5 tahun terdiri dari kelas I s/d V. Yang diterima menjadi pelajar adalah mereka tamatan Ibtida'iyah atau S.R. yang telah pandai membaca Al-Qur'an. Mata pelajarannya terdiri dari berbagai ilmu-ilmu Agama dan Bahasa Arab serta pengetahuan umum yang sederajat dengan S.M.P. Negeri. Sebab itu para pelajar Mu'allimin juga dapat menempuh ujian Penghabisan S.M.P. Negeri atau S.G.B dan P.G.A. Negeri. Jumlah murid-murid Muallimin pada tahun 1956 M ±1000 orang putera dan puteri dan guru- gurunya berjumlah 40 orang. 4. Perguruan Tinggi Muhammadiyah Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83)
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx Muhammadiyah telah lama berniat dan berhasrat untuk mendirikan perguruan tinggi (Universitas) Muhammadiyah. Pada tahun 1936 M dalam Kongres 1⁄4 abad Muhammadiyah di Jakarta, telah diputuskan akan mendirikan Universitas Muhammadiyah, tetapi kemudian mendapat rintangan, karena pecahnya perang dunia ke II. a. Fakultas Hukum dan Filsafat (padang panjang tahun 1955 M) Pada tanggal 18 November 1955 M barulah Muhammadiyah dapat mendirikan Fakultas Hukum dan Filsafat yang berlokasi di Padang Panjang (Sumatera Tengah), menurut rencananya, bahwa pemimpin dan dosen pada Fakultas Hukum dan Filsafat dimana Dekannya adalah Drs. Danuhusodo. Jumlah mahasiswa Fakultas Hukum dan Filsafat berjumlah 209 mahasiswa. b. P.T.P.G. Muhammadiyah (Jakarta tahun 1975 M) P.T.PG (Perguruan Tinggi Pendidikan Guru). Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 November 1957 M bertempat di gedung P.T.P.G. sendiri yang berlokasi Kebayoran Baru, Jakarta. P.T.P.G. ini mula-mulanya mempunyai satu Jurusan yaitu Jurusan Pendidikan. Adapun Dekannya adalah H.R Mubangid, Ronoanjaya. Pada tahun 1958 M nama P.T.P.G. diubah menjadi F.K.I.P. (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Pada permulaan tahun ajaran 1958/1959 M (September 1958 M) F.K.I.P mempunyai tiga jurusan: 1) Pendidikan 2) Sastra/ Bahasa Indonesia 3) Sastra/ Bahasa Inggris Rencana pelajarannya diselaraskan dengan rencana F.K.I.P. Kementrian P.P.K. hanya saja ditambah dengan pengajaran Agama Islam dan bahasa Arab pada tiap-tiap jurusan itu. Dosen- dosen pun ditambah dengan beberapa orang dosen yang lain, sehingga jumlah dosen yaitu ada ± 20 orang dosen. c. F.K.I.P Muhammadiyah Surakarta pada tahun 1958 M. Lain dari F.K.I.P di Jakarta, maka Muhammadiyah mendirikan lagi F.K.I.P. di Surakarta (1958). Dengan demikian Muhammadiyah telah mempunyai dua buah F.K.I.P. sebuah di Jakarta dan sebuah lagi di Surakarta. F.K.I.P. Surakarta terdiri dari 2 jurusan. 1) Jurusan Pendidikan 2) Jurusan Agama Rencana pelajarannya diselaraskan dengan rencana F.K.I.P. Kementrian P.P.K., kecuali jurusan Agama. d. Akademi Tabligh Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 1958 M. Akademi Tabligh ini didirikan pada tanggal 18 November 1958 M, oleh Muhammadiyah di Yogyakarta. Akademi ini khusus hanya untuk ilmu dakwah Islamiyah (Penyiaran Islam), memberikan pelajaran ilmu-ilmu agama dan kemasyarakatan serta ditambah dengan pengetahuan bahasa-bahasa daerah, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan bahasa-bahasa asing yang diajarkan. Akademi Tabligh, diharapkan kemudian akan dapat mengeluarkan tenaga-tenaga ahli Tabligh dan Dakwah yang dapat memenuhi hajat masyarakat di Indonesia dan diluar Indonesia. (Satrisno 2018) Kemajuan Pendidikan yang dihasilkan oleh K.H. Ahmad Dahlan Adapun kemajuan dalam dunia pendidikan yang telah dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan adalah : (Nata 2005) Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83)
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx 1. Usaha Ahmad Dahlan dalam Bidang Pendidikan terlihat pada perannya dalam mengintegrasikan ilmu Agama dan umum, dengan cara mengajarkan kedua ilmu tersebut di Madrasah. Dialah tokoh di pulau Jawa yang pertama kali memasukkan pelajaran umum ke dalam Madrasah. Sedangkan usaha K.H Ahmad Dahlan dalam bidang dakwah terlihat pada upayanya melakukan dakwah bil-hal, yaitu dakwah yang menekankan pada perbuatan atau penciptaan program-program yang menyentuh langsung perbaikan kehidupan keagamaan dalam arti seluas-luasnya, yaitu peribadatan, kesehatan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya. 2. Sebagai tokoh pembaharuan dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial keagamaan. 3. Mengubah dan memperbaiki arah kiblat yang tidak tepat menurut mestinya. Umumnya masjid atau langgar di Yogyakarta menghadap ke jurusan Timur dan orang-orang sholat didalamnya menghadap ke arah Barat lurus. Padahal kiblat yang sebenarnya menuju ka'bah dari tanah Jawa haruslah miring kearah utara 24 derajat dari sebelah Barat. Berdasarkan ilmu pengetahuan tentang ilmu Falaq itu orang tidak boleh menghadap kiblat menuju Barat lurus, melainkan harus miring ke utara 24 derajat. Oleh sebab itu K.H. Ahmad Dahlan mengubah bangunan pesantrennya sendiri agar menuju arah kiblat yang betul. 4. Mengajarkan dan menyiarkan agama Islam dengan secara popular keseluruhan pelosok Indonesia. Bukan saja melalui pondok pesantren, melainkan ia pergi ketempat-tempat lain seperti mendatangi berbagai-berbagai golongan. Bahkan dapat dikatakan bahwa K.H. Ahmad Dahlan adalah seorang Muballigh Islam di Jawa Tengah, sebagaimana Syekh M. Jamil Jambek seorang muballigh di Sumatera Tengah. 5. Memberantas Bid'ah-bid'ah dan Khurafat serta adat istiadat yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. 6. Mendirikan perkumpulan Muhammadiyah pada tahun 1912 M yang hidup tersebar seluruh pelosok sekarang. Pada permulaan berdirinya Muhammadiyah mendapat halangan dan rintangan yang sangat hebat dan lainnya. Tetapi semuanya itu diterimanya dengan sabar dan tawakal, sehingga Muhammadiyah menjadi perkumpulan terbesar di Indonesia serta berjasa kepada rakyat dengan mendirikan sekolah-sekolah sejak taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi. (Yunus 1979) sampai KESIMPULAN Indonesia K.H. Ahmad Dahlan lahir di Kauman, Yogyakarta pada tahun1868 M dengan nama kecil yaitu Muhammad Darwis. Ayahnya adalah seorang ulama yang bernama K.H. Abu Bakar bin K.H. Sulaiman, yaitu seorang pejabat khatib di Mesjid Besar Kesultanan Yogyakarta. Ibunya adalah putri dari H. Ibrahim bin K.H. Hassan, yaitu salah seorang pejabat penghulu kesultanan. Melihat garis keturunannya bahwa K.H Ahmad Dahlan adalah seorang yang berada dan berkedudukan dalam masyarakat. (Mulkhan 2010) K.H Ahmad Dahlan memiliki pandangan yang sama dengan Ahmad Khan (Tokoh pembaharuan Islam di India) mengenai pentingnya pembentukan kepribadian, sayyid Ahmad Khan tidak menganjurkan adanya masyarakat yang sekuler atau Pluris, meskipun mencoba mendorong muslim untuk berhubungan dengan orang-orang barat, untuk makan bersama mereka, untuk menghormati agama mereka, untuk mempelajari ilmu-ilmu mereka dan lain- lainnya. (Mohammad 2006) Sebagaimana halnya Ahmad Khan, Ahmad Dahlan Menganggap bahwa pembentukan kepribadian sebagai target penting dari berbagai tujuan-tujuan pendidikan. Ia berpendapat Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83)
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx bahwa tak seorangpun dapat mencapai kebesaran di dunia ini dan akhirat kecuali untuk mereka yang memiliki kepribadian yang baik. Seorang yang mempunyai berkepribadian yang baik adalah orang yang mengamalkan ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Hadits, maka dalam proses pembentukan kepribadian siswa harus diperkenalkan pada kehidupan dan ajaran-ajaran Nabi. (Mulkhan 2010) Berdasarkan ide-idenya itu, terlihat bahwa K.H Ahmad Dahlan menggunakan pendekatan self regulative terhadap umat Islam. Menurutnya bahwa pandangan seorang muslim tradisionalis terlalu menitikberatkan pada aspek spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Sikap semacam ini mengakibatkan terjadinya kelumpuhan atau bahkan kemunduran dunia Islam.(Achmad 2021) Penulis berharap dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa untuk lebih mengenal pribadi tokoh pembaru pendidikan Islam di Indonesia yaitu K.H. Ahmad Dahlan, kemudian seluruh kritik dan saran yang baik demi kemaslahatan yang akan datang dari seluruh pembaca akan penulis terima dengan hati yang lapang. DAFTAR PUSTAKA Achmad, Ghufran Hasyim. 2021. "Refleksi Pemikiran Pembaharuan Pendidikan Islam Kh. Ahmad Dahlan Terhadap Problematika Pendidikan Islam." EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN 3(6): 4329-39. Ahmad, Fandi. 2015. "Pemikiran KH Ahmad Dahlan Tentang Pendidikan Dan Implementasinya Di SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta Tahun 2014/2015." Profetika: Jurnal Studi Islam 16(2): 144-54. Amelia, Tasya Faricha, and Hudaidah Hudaidah. 2021. "Pembaharuan Pendidikan Berdasarkan Pemikiran KH Ahmad Dahlan." Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 3(2): 472-79. Arofah, Siti. 2016. "Gagasan Dasar Dan Pemikiran Pendidikan Islam KH Ahmad Dahlan." Tajdida: Jurnal Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah 13(2): 114-24. Hamsah, Muhammad, Nurchamidah Nurchamidah, and Rasimin Rasimin. 2021. "PEMIKIRAN PENDIDIKAN KH AHMAD DAHLAN DAN RELEVANSINYA DENGAN DUNIA PENDIDIKAN MODERN." Risâlah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam 7(2): 378-90. Mohammad, Herry. 2006. Tokoh-Tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20. Gema Insani. Mulkhan, Abdul Munir. 2010. Kiai Ahmad Dahlan: Jejak Pembaruan Sosial Dan Kemanusiaan: Kado Satu Abad Muhammadiyah. Penerbit Buku Kompas. Nata, Abuddin. 2005. Tokoh-Tokoh Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia. Divisi Buku Perguruan Tinggi, RajaGrafindo Persada. Nurhayati, Lias Hasibuan, Kemas Imron Rosyadi. 2021. "Determinas Minat Belajar Dan Sikap Tehadap Prestasi Belajar Melalui Kreativitas Mahasiswa." Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951-952. 3(10): 2013-15. Nurhayati, Afrizawati, and Yandra Rivaldo. 2021. "Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Investigatif Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Representasi Matematis Siswa Sekolah Dasar." Pendidikan Guru MAdrasah Ibtidaiyah 5: 49-58. Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83)
Ta'Limuna : Jurnal Pendidikan VOL. 1 No. 1, Desember 2022 ISSN CETAK ISSN ONLINE : xxxx-xxxx : xxxx-xxxx Nurhayati, Nur Hayati. 2021. "Filsafat Ilmu Peranan Filsafat Ilmu Untuk Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan." TASAMUH: Jurnal Studi Islam 13(2): 345-58. Nurhayati, Nurhayati, Abdul Mukti, et al. 2022. "KINERJA KEPALA SEKOLAH KINERJA KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN." JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL 3(2): 634-44. Nurhayati, Nurhayati, M Nasir, et al. 2022. "MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM." JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL 3(2): 594-601. Nurhayati, Nurhayati, and Kemas Imron Rosadi. 2022. "DETERMINASI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM : SISTEM PENDIDIKAN , PENGELOLAAN PENDIDIKAN , DAN TENAGA PENDIDIKAN ( LITERATUR MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM )." 3(1): 451-64. Safitri, Wahyu. 2021. "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS II DI SDI INTEGRAL LUQMAN AL HAKIM 02 BATAM." JURNAL AS-SAID 1(2): 52- 59. Saputra, Domi, and Muhamad Fidri. 2022. "PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK PENGUASAAN KOSA KATA." JURNAL AS-SAID 2(1): 127-37. Satrisno, Hengki. 2018. Filsafat Pendidikan Islam. Samudra Biru. Yuliasari, Putri. 2014. "Relevansi Konsep Pendidikan Islam Kh. Ahmad Dahlan Di Abad 21." As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Pendidikan 3(1): 45-64. Yunus, Mahmud. 1979. Sejarah Pendidikan Islam; Dari Zaman Nabi SAW, Khalifah- Khalifah Rasyidin, Bani Umaiyah Dan Abbasiyah Sampai Zaman Mamluks Dan Usmaniyah Turki; Untuk Mahasiswa-Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN. Hidakarya Agung. Nurhayati - Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Kota Batam (74-83) |
ANALISIS NARATIF PERAN BAPAK DALAM FILM SABTU BERSAMA BAPAK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Rusnawati Sani NIM : 1113051000115 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017
ANALISIS NARATIF PERAN BAPAK DALAM FILM SABTU BERSAMA BAPAK Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Rusnawati Sani NIM : 1113051000115 Di Bawah Bimbingan PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiblakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ABSTRAK RUSNAWATI SANI, NIM : 1113051000115, Analisis Naratif Peran Bapak Dalam Film Sabtu Bersama Bapak, Skripsi Sarjana Strata 1 (S1) dibawah bimbingan Dr. Suhaimi, M. Si. Peran adalah pola perilaku yang terdiri dari tugas dan kewajiban seseorang. Setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing. Salah satunya adalah peran penting yang di pegang oleh seorang bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak. Di satu sisi, film tersebut menggambarkan peran seorang bapak yang hanya mencari dan memberi nafkah kepada istri dan anaknya. Di sisi lain, al-Qur`an menerangkan bahwa terdapat lebih banyak dialog pengasuhan antara bapak dengan anaknya dibandingkan dialog antara ibu dengan anaknya. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti menggunakan kajian naratif Tzvetan Todorov untuk melakukan sebuah penelitian. Pada cerita dalam film Sabtu Bersama Bapak yang mengandung berbagai peran dan tanggung jawab seorang bapak. Film tersebut menggambarkan berbagai peran bapak yang seharusnya. Untuk itu peneliti merumuskan pertanyaan yakni : Bagaimana narasi pada alur cerita di awal, tengah, dan akhir dalam film Sabtu Bersama Bapakmenggunakan naratif Tzvetan Todorov? Dan apa saja peran bapak dalam alur cerita pada film Sabtu Bersama Bapak? Tinjauan teoritis yang peneliti gunakan adalah naratif Tzvetan Todorov, yaitu sebuah analisis yang melihat bahwa terdapat beberapa bagian dalam sebuah narasi. Bagian tersebut adalah bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal adalah ekuilibrium atau keseimbangan yang didalamnya terdapat keteraturan pada sebuah cerita. Bagian tengah adalah gangguan atau munculnya konflik dan kekacauan pada sebuah cerita. Bagian akhir adalah ekuilibrium atau keseimbangan yang muncul dari penyelesaian konflik sebelumnya. Selain itu juga, dilengkapi dengan tinjauan teoritis mengenai peran bapak dalam Islam untuk menentukan apa saja peran bapak yang terkandung dalam film Sabtu Bersama Bapak. Metodologi yang peneliti gunakan adalah metode analisis naratif yang bersifat kualitatif deskriptif. Data yang ada, peneliti dapatkan dari observasi berupa menonton film Sabtu Bersama Bapak, kemudian dokumentasi yang berupa buku-buku, catatan, jurnal, dan juga internet, serta melakukan wawancara pada penulis skenario film tersebut. Setelah menonton film Sabtu Bersama Bapak, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat berbagai beran bapak yang selama ini tidak diketahui banyak orang. Peran bapak tersebut yakni memberikan nafkah yang halal untuk keluarga, memberikan pengasuhan (Hadhanah), memberikan motivasi, memberikan nama yang baik (Tasmiyah) dan memberikan ibu yang baik untuk anak-anaknya. Kata kunci : Film Sabtu Bersama Bapak, Peran Bapak, Naratif, Alur, dan Keluarga. iv
KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirrahim Setiap kata dan pujian yang terucap, hanyalah milik Allah Subhanahu wa Ta`ala. Dia adalah raja dari seluruh alam semesta yang tiada tandingnya di dunia. Dengan segala rahmat, taufiq, hidayah dan inayah yang telah diberikan, saya dapat menyelesaikan karya ilmiyah ini dengan baik. Dan berkat hadirnya baginda Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, seluruh dunia dapat menikmati indahnya cahaya kehidupan. Biarkanlah saya menghaturkan shalawat serta salam atas perjuangan dan kerja kerasmu. Engkau adalah Rasul yang telah diutus AllahSubhanahu wa Ta`ala untuk menyelamatkan kami dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang. Skripsi dengan judul "Analisis Naratif Peran Bapak Dalam Film Sabtu Bersama Bapak" ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, namun dibalik itu semua terdapat banyak pihak yang membantu dalam menyelesaikannya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Arief Subhan, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Suparto, M.Ed, MA selaku wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum sekaligus Dosen Penasehat Akademik, dan Dr. Suhaimi M.Si selaku wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan sekaligus dosen pembimbing skripsi penulis. v
2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Fita Faturokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 3. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu-ilmunya saat penulis menimba ilmu disana. 4. Orang tua terkasih yaitu Bapak Syahrul dan Ibu Bainih, S.Pd serta adik tersayang Alya Rahmadhanti Sani yang senantiasa mendukung, menyemangati penulis serta selalu menyelipkan do`a - do`a tulusnya hanya demi kemajuan penulis. 5. Keluarga Besar yang selama ini sudah memberikan perhatiannya dengan penuh kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan segera. 6. Teman-teman KPI C dan sahabat tercinta yaitu Lianti Meida, Nur Asiah Aisyah Zaldi dan Dira Rohmatun. 7. Komunitas terbaik DNKTV yang telah memberikan banyak pelajaran seputar penyiaran dan berorganisasi, terutama General Manager DNKTV yaitu Bapak Dedi Fahrudin, M.Ikom dan Angkatan 4 yang luar biasa. Pada akhirnya hanya terima kasih yang sebesar-besarnya yang dapat penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Mohon maaf atas segala kesalahan yang penulis lakukan, baik dalam kesengajaan ataupun tidak. Ciputat, Agustus 2017 Rusnawati Sani vi
DAFTAR ISI ABSTRAK ... iv KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vii DAFTAR GAMBAR ... iix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1 B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 7 D. Manfaat Penelitian ... 7 E. Metodologi Penelitian ... 8 F. Tinjauan Pustaka ... 12 G. Sistematika Penulisan ... 13 BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis Naratif ... 15 1. Pengertian Analisis Naratif ... 15 2. Bentuk Khusus Narasi ... 18 B. Teori Naratif Tzvetan Todorov ... 20 1. Alur Cerita Awal (Pendahuluan) ... 21 2. Alur Cerita Tengah (Perkembangan)... 24 3. Alur Cerita Akhir (Peleraian) ... 27 C. Film ... 30 1. Pengertian Film ... 30 2. Jenis - Jenis Film ... 32 D. Peran Bapak Dalam Islam ... 34 1. Pengertian Peran dan Bapak ... 34 2. Karakter Seorang Bapak ... 36 3. Peran Bapak dalam Keluarga ... 43 BAB III PROFIL FILM SABTU BERSAMA BAPAK A. Latar Belakang Pembuatan Film Sabtu Bersama Bapak ... 53 B. Sinopsis Film Sabtu Bersama Bapak ... 54 C. Produksi Film Sabtu Bersama Bapak ... 56 vii
1. Sutradara dan Penulis Skenario Film Sabtu Bersama Bapak ... 56 2. Data dan Tim Produksi ... 60 3. Tokoh Pemeran Film Sabtu Bersama Bapak ... 62 BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS NARATIF A. Analisis NaratifAlur Awal, Tengah, dan Akhir Cerita Pada Film Sabtu Bersama BapakMenggunakan Naratif Tzvetan Todorov ... 68 B. Analisis Peran Bapak Pada Alur CeritaDalam Film Sabtu Bersama Bapak ... 104 BAB VPENUTUP A. Kesimpulan ... 119 B. Saran ... 121 DAFTAR PUSTAKA ... 123 LAMPIRAN viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Struktru Narasi Tzvetan Todorov ... 21 Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ... 52 Gambar 3. 1 Monty Tiwa ... 56 Gambar 3. 2 Adhitya Mulya... 59 Gambar 3. 3 Abimana Prasetya dalam Film Sabtu Bersama Bapak ... 62 Gambar 3. 4 Ira Wibowo dalam Film Sabtu Bersama Bapak ... 63 Gambar 3. 5 Arifin Putra dalam Film Sabtu Bersama Bapak ... 64 Gambar 3. 6 Dave Mahendra dalam Film Sabtu Bersama Bapak ... 65 Gambar 3. 7 Acha Septriasa dalam Film Sabtu Bersama Bapak ... 66 Gambar 3. 8 Sheila Dara Aisha dalam Film Sabtu Bersama Bapak ... 67 ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bapak berperan sebagai kepala keluarga yang tidak hanya bertugas untuk mencari nafkah namun juga memberikan pengasuhan dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya. Banyak bapak yang merasa bahwa tugasnya dalam keluarga hanya mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Hal itu tidak sepenuhnya salah, karena berarti sang bapak hanya melaksanakan satu tugas atau perannya sebagai seorang bapak dalam keluarga. Hal tersebut digambarkan dalam film Sabtu Bersama Bapak, ketika seorang anak tumbuh dan menjadi seorang bapak. Ia berpikir bahwa sebagai seorang suami dan seorang bapak tugasnya hanyalah mencari nafkah, sedangkan sang istri harus mengurus dan mendidik anak-anaknya tersebut, sehingga ia jarang pulang kerumah dan jarang hadir untuk anak-anaknya. Saat ia tiba di rumah akan ada hal yang tidak sesuai dengan keinginannya, ia merasa tidak puas dan langsung memarahi anak ataupun istrinya. Saat ini di Indonesia terdapat banyak permasalahan yang melanda sebuah keluarga. Pertengkaran tersebut bukanlah hal baru dan kerap terjadi antara suami dengan istri, ibu dengan anak ataupun bapak dengan anaknya dan lain sebagainya. Di kota Medan, Sumatra Utara misalnya, terdapat seorang bapak yang merantai anak kandungnya sendiri. Hal tersebut dilakukan sang bapak akibat bertengkar dengan istrinya. 1 Selain itu, ada pula anak yang tega membunuh orang 1 Reza Perdana, Liputan6, Bocah Medan Dirantai Setelah Orang Tuanya Bertengkar,di akses pada 27 Januari 2017 dari 1
tuanya karena permasalahan harta waris dan permasalahan lainnya seperti sang anak yang tidak dibelikan sebuah motor.2 Sebuah ikatan keluarga saat ini seakan mulai rapuh dengan semakin melemahnya nilai-nilai keluarga tradisonal itu sendiri. Bahkan di dunia Barat, yang menjadi model masyarakat modern, tampak keretakan ikatan-ikatan keluarga di sekitar mereka, melemahnya fondasi pernikahan, menghindarnya anak muda dari tanggung jawab pernikahannya, ketidaksukaan wanita menjadi seorang ibu, merosotnya kasih sayang kebapaan dan keibuan, hingga banyaknya perlakuan anak yang kurang pantas terhadap orang tuanya. 3Sungguh disayangkan ketika orang tuanya sudah tidak dapat membangunkan anaknya di waktu pagi tanpa menggunakan peringatan keras dan hal tersebut telah menjadi kebiasaan umum yang dipandang sebagai hal yang biasa. Sebuah studi menunjukkan bahwa 75% keluarga harus berkelahi sebelum sarapan. Permasalahan yang sedang dihadapi sebagian dari yang melanda seluruh dunia tersebut merupakan hal yang berakar dalam perubahan sosial masa kini.4 Orang tua yaitu bapak dan ibu memiliki peran penting dalam keluaga. Bapak sering kali mengabaikan tanggung jawabnya untuk mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Dalam al-Qur`an, terdapat sekitar 17 dialog pengasuhan dan 14 diantaranya adalah dialog antara bapak dan anak, lalu dialog antara ibu dan anak sebanyak 2 kali, dan kedua orang tua sebanyak 1 kali. Salah satunya adalah dialog dalam surah Luqman ayat 13 - 15, yaitu: 2Bian Hernansa, Tribunnews, Newsvideo: Anak Bunuh Orang Tua Karena Tak Dibelikan Motor,di akses pada 27 Januari 2017 dari 3Ibnu Mustafa, Keluarga Islam Menyongsong Abad 21, (Bandung: Al Bayan, 1993), h. 23. 4Maurice Balson, Menjadi Orang Tua yang Baik, (Jakarta: BUMI AKSARA, 1987), h. 3. 2
13. Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya,"Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." 14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. 15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.5 Dalam surah tersebut menandakan bahwa bapak memiliki peran yang penting dalam hal mendidik anak jika dilihat dari lebih banyaknya dialog mendidik antara bapak dan anak dibandingkan ibu dengan anaknya. Perkembangan jaman dan perfilman yang begitu pesat menjadi salah satu penyebab kurangnya pengetahuan mengenai peran seorang bapak yang ada dalam keluarga. Istilah Movie, Cinema dan Film sebenarnya merupakan perkembangan dari istilah bioskop. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yang berarti melihat sesuatu yang hidup atau seolah-olah hidup. Apabila dilihat dari sudut pandang penonton, istilah ini mempunyai dua makna. Pertama, suatu istilah yang menggambarkan sesuatu yang seolah-olah hidup dan sifatnya membawa penonton 5 Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya (Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006), h. 581-582. 3
ke dalam kenyataan yang bisa ada atau pun tidak ada di dalam kehidupan sehari- hari. Dari sinilah timbul berbagai khayalan-khayalan yang memikat. Kedua, dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai perfilman dan inisiatif kerja dari pembuat film itu sendiri, muncul suatu usaha baru yang membawa penonton untuk menikmati isi dari film itu sebagai bentuk tayangan yang dapat mengikat kembali diri dan lingkungannya, baik lingkungan terkecilnya berupa keluarga ataupun lingkungan terbesarnya yang merupakan salah satu ciptaan Ilahi. Pada makna kedua inilah penonton diajak untuk berpikir serta mau tidak mau mampu untuk menanggapi atas hal yang ditontonnya dari film tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pembuat film untuk dapat membuat film yang dapat memberikan nilai-nilai pembelajaran disamping hanya sebuah hiburan.6 Selama ini memang telah banyak film yang mengangkat kedekatan seorang bapak dengan anaknya seperti Real Steal pada tahun 2011, film animasi Finding Nemo pada tahun 2003, Bodyhood pada tahun 2014, dan banyak lagi. Namun di Indonesia sendiri, masih sedikit film yang mengangkat kedekatan terlebih lagi peran seorang bapak dengan anaknya. Adapun salah satu film yang memberikan nilai pembelajaran mengenai bapak dengan anaknya dan memberikan gambaran akan peran serta tanggung jawab yang harus di pegang oleh seorang bapak meski umur sang bapak sudah tidak lama lagi adalah Film Sabtu Bersama Bapak yang disutradarai oleh Monty Tiwa dan ditulis oleh Adhitya Mulya.Film ini telah berhasil masuk ke dalam beberapa nominasi pada Piala Maya dan Festival Bandung bahkan salah satu pemainnya mendapatkan 6M. Sarief Arief, Politik Film di Hindia Belanda, (Jakarta: Komunitas Bambu, 2009), h.1-2. 4
penghargaan dalam Piala Arifin C Noer untuk Penampilan Singkat Nan Berkenan ketika berperan dalam film tersebut. Hal tersebut karena film ini banyak mengandung pesan bapak kepada anaknya, tanggung jawab seorang bapak yang sebenarnya kepada keluarga dan karena setiap manusia yang lahir ke dunia memiliki seorang bapak, film ini memiliki hubungan yang dekat dengan setiap penontonnya.7 Film ini telah berhasil membawa haru bagi banyak penontonnya. Permasalahan lain yang tergambar dalam film Sabtu Bersama Bapak ini adalah ketika sang ibu yaitu Itje menderita kanker setelah Satya dan adiknya yaitu Cakra tumbuh dewasa. Itje merahasiakan sakitnya dari kedua anaknya. Ia tidak ingin kedua anaknya tahu bahwa dirinya memiliki penyakit yang mematikan. Namun, hal tersebut justru membuat Satya dan juga Cakra khawatir. Analisis naratif digunakan penulis karena dapat membantu untuk memahami bagaimana pengetahuan, makna, dan nilai diproduksi serta disebarkan dalam masyarakat. 8 Seperti halnya nilai-nilai tanggung jawab sebagai seorang bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak yang harus disebarkan kepada khalayak dan lain sebagainya. Selain itu, analisis naratif memungkinkan untuk dapat menyelidiki hal-hal yang tersembunyi dari suatu cerita. 9 Sering kali penulis naskah atau pembuat berita menyembunyikan makna atau dalam kata lain tidak diperlihatkan secara terang-terangan agar lebih menarik. 7 M. Iqbal Fazarullah Harahap, Alasan Kenapa Harus Menonton "Sabtu Bersama Bapak",di akses pada 8 Mei 2017 dari 8Eriyanto, Analisis Naratif : Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media (Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP, 2013), h. 10. 9 Eriyanto, Analisis Naratif, h. 10. 5
Proses dan efek dari mempresentasikan waktu dalam sebuah teks disebut dengan narasi.10 Studi naratif menawarkan berbagai wawasan tentang interaksi sosial yang terjadi ketika teks dihasilkan atau dibaca.11Dalam cerita akanada plot, adegan, tokoh, dan karakter yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan analisis naratif agar dapat lebih cermat mengetahui alur cerita dan memperlihatkan peran dan tanggung jawab seorang bapak. Analisis naratif yang digunakan merupakan analisis naratif Tzvetan Todorov karena hanya analisis naratifnyalah yang dapat mengungkapkan cerita secara lebih rinci dan dapat dipakai untuk semua jenis cerita sedangkan analisis lain seperti Vlademir Propp ataupun Algirmas Greimas hanya beberapa jenis saja karena tidak semua. Adapun alasan lain penulis mengambil judul tersebut karena selama ini tidak banyak orang mengetahui bahwa terdapat peran lain dari seorang bapak ketika dirinya berada di rumah. Selain itu peneliti tidak hanya akan menganalisis teks semata, melainkan juga akan menganalisis karakter pelaku yang ada dalam film Sabtu Bersama Bapak, maka dari itu penulis memberikan judul penelitian ini dengan"ANALISIS NARATIF PERAN BAPAK DALAM FILM SABTU BERSAMA BAPAK" 10Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies : Sebuah Pendekatan Semiotik, terj. Saleh Rahmana (Yogyakarta : Jalasutra, 2009), Cet. Ke-1, h.174 . 11Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies, h. 175. 6
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada setiap narasi adegan dan teks dialog yang berhubungan dengan peran bapak yang ditampilkan dalam alur cerita awal, tengah dan akhir pada film Sabtu Bersama Bapak. 2. Rumusan Masalah Dari batasan masalah yang telah dituliskan sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : a. Bagaimana narasi pada alur cerita awal, tengah, dan akhir film Sabtu Bersama Bapakmenggunakan naratif Tzvetan Todorof? b. Apa saja peran bapak yang terdapatdalam filmSabtu Bersama Bapak? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mendeskripsikan narasi pada alur cerita awal, tengah, dan akhir dalam film Sabtu Bersama Bapak menggunakan naratif Tzvetan Todorov. b. Untuk mendeksripsikan unsur peran bapakyang terdapat dalam film Sabtu Bersama Bapak. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pustaka sehingga mampu memberikan referensi terkait dengan peran bapak, terutama mengenai analisis 7
naratifyang menggunakan model Tzvetan Todorov dilihat dari alur awal, tengah, dan akhir pada sebuah film. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa film dapat menyampaikan pesan positif ataupun negatif sesuai dengan kepentingan penulis naskah tersebut. 2. Manfaat Praktis Diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk memahami dan menambah pengetahuan seputar peran dan tanggung jawab seorang bapak dalam keluarga menurut pandangan Islam. Secara praktis dapat digunakan sebagai referensi untuk mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). E. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian Konstruktivisme adalah paradigma yang penulis gunakan. Aliran ini menolak pandangan empiris atau positivisme yang memisahkan subjek dan objek bahasa. Dalam hal ini konstrtuktivisme menganggap bahwa subjek merupakan faktor sentral dalam kegiatan teks serta hubungan-hubungan sosialnya. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan penciptaan makna.12 Oleh karena itu setiap cerita atau narasi merupakan pembentukan dari penciptanya atau dalam hal ini adalah penulis naskah. 2. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakanpendekatan kualitatif yaitu penelitian yang berupa kata-kata di mana tidak menggunakan prosedur statistik. 12Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2001), h.5. 8
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. 13 Dengan kata lain, penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini akan mengungkapkan sebuah fenomena lebih dalam dan rinci. Hal yang membedakan penelitian kualitatif dengan kuantitatif terletak pada hasil yang berupa narasi atau deskriptif pada penelitian kualitatif sedangkan penelitian kuantitatif terdapat angka dan statistika yang menjelaskan penelitiannya tersebut. Peneliti menggunakan model analisis naratif Tzvetan Todorov dimana menurutnya narasi adalah apa yang dikatakan, oleh karena itu mempunyai urutan kronologis, motif, plot, dan hubungan sebab akibat dari suatu peristiwa.14Analisis naratif merupakan sebuah analisis mengenai narasi, baik narasi iksi (novel, puisi, cerita rakyat, dongeng, film, komik, musik, dan sebagainya) ataupun fakta seperti berita.15Analisis naratif dari Todorov ini akan menggambarkan alur certia awal, tengah dan akhir dengan cermat sehingga dapat membantu penulis menggambarkan cerita dalam film Sabtu Bersama Bapak. 3. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian ini mejadikan film Sabtu Bersama Bapak sebagai subjek. Sedangkan narasi dan adegan yang memiliki keterkaitan terhadap peran bapak dalam film tersebut merupakan objek yang diteliti. 13 Lexy J Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990), h.4-6. 14Eriyanto, Analisis Naratif, h. 46. 15Eriyanto, Analisis Naratif, h. 9. 9
10 4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Semua bentuk penelitian mengandung aspek observasi didalamnya. Istilah observasi lebih diarahkan kepada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut. 16 Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan observasi tayangan yaitu dengan menonton tayangan atau film Sabtu Bersama Bapak terlebih dahulu untuk mengetahui alur cerita dari film tersebut. b. Dokumentasi Gottschalk menyatakan bahwa dokumen (dokumentasi) dalam pengertiannya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambar, atau arkeologis. 17 Adapun dokumentasi dalam penelitian ini berupa sumber yang didapat dari buku-buku, catatan, naskah ataupun arsiplainnya baik mengenaiperan bapak, hubungan bapak dengan anak, dan juga analisis naratif.Lalu, penulis juga menggunakan internet sebagai tambahan informasi. Selain itu juga menelaah dari video, grafik, arsip, teks atau gambar dari film Sabtu Bersama Bapak. c. Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan dengan maksud tertentu yang terdiri dari dua orang di mana salah satunya bertujuan untuk menggali dan mendapatkan suatu informasi. Wawancara bukanlah suatu kegiatan dengan kondisi satu orang melakukan atau memulai pembicaraan sementara yang lain 16Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 143. 17Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek, h. 175
hanya mendengarkan, tetapi wawancara diartikan sebagai sebuah interaksi yang didalamnya terdapat pertukaran baik kepercayaan, perasaan, tanggung jawab dan lain sebagainya.18 Dalam hal ini peneliti mewawancarai Adhitya Mulya selaku penulis skenario dari film Sabtu Bersama Bapak. Beliau terlibat langsung dalam pembuatan film dan merupakan penggagas cerita dari film tersebut sehingga penulis memutuskan untuk mewawancarai beliau guna mendapatkan data lebih dalam lagi. 5. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan data yang dikumpulkan baik melalui observasi, wawacara maupun dokumen-dokumen dengan menggunakan metode analisis naratif Tzvetan Todorov. Sebagian besar data yang digunakan merupakan data yang terdapat dalam film Sabtu Bersama Bapak. Todorov adalah seorang ahli sastra dan budaya yang berasal dari Bulgaria dan mengajukan gagasan mengenai struktur dari suatu narasi. Gagasan Todorov bahwa teks mempunyai susunan atau struktur tertentu.19 Struktur narasi dari Todorov yaitu adanya bagian awal yang menurutnya terdapat keseimbangan cerita, lalu bagian tengah yang terdapat gangguan atau kekacauan dan bagian akhir yang berupa penyelesaian dari kekacauan tersebut sehingga terciptanya keseimbangan kembali. Adapun struktur narasi memiliki lima tahap yang telah dikembangkan oleh Lacey dan Gillespie, dimana tahap pertama diawali dengan kondisi keseimbangan dan diakhiri dengan pemulihan menuju keseimbangan. Tahap kedua yaitu terciptanya keseimbangan. Lalu tahap 18Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Humanika,2010), Cet ke - 3, h. 118. 19Eriyanto, Analisis Naratif , h. 46. 11 telah
ketiga adalah ganggungan. Tahap keempat adalah kesadaran terjadinya gangguan dan yang terakhir atau tahap kelima adalah upaya untuk memperbaiki gangguan.20 F. Tinjauan Pustaka Penulis banyak menemukan penelitian sebelumnya baik seputar analisis naratif ataupun yang menjadi contoh dan pegangan dalam melakukan penelitian, diantaranya : 1. Konflik Identitas Peran Muslimah Dalam Keluarga (Analisis Naratif Pada Film Hijab Karya Hanung Bramantyo)yang di susun oleh Ahmad Sahroji. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sahroji dengan penelitian ini terletak pada konsep Tzvetan Todorov yang digunakan. Dan perbedaannya terletak pada subjek penelitian dan objek yang juga berbeda dimana Ahmad Sahroji meneliti peran muslimah dalam keluarga sedangkan penelitian ini mengenai peran bapakdalam Islam pada film Sabtu Bersama Bapak.21 2. Narasi Waria Dalam Film Lovely Manyang di susun oleh Ilham Fajar Alfarisyi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Ilham Fajar Alfarisyi dimana Ilmham menggunakan analisis naratif sebagai alat penelitiannnya begitu juga peneliti. Sedangkan perbedaannya terletak pada apa yang diteliti atau dengan kata lain film yang berbeda.22 20Eriyanto, Analisis Naratif, h. 50-51. 21Ahmad Sahroji, "Konflik Identitas Peran Muslimah Dalam Keluarga (Analisis Naratif Pada Film Hijab Karya Hanung Bramantyo)" (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016) 22Ilham Fajar Alfarisyi "Narasi Waria Dalam Film Lovely Man" (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,2014) 12
3. Analisis Naratif Karakter Perempuan melalui Tokoh Katniss dalam Film Hunger Games yang disusun oleh Chrimery Herpradiantari dari Universitas Khatolik Widya Mandala. Dimana persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Chrimeryada pada analisis naratif. Perbedaannya terletak pada film dan hal yang diteliti, yaitu Chrimery melakukan penelitian terharap karakter perempuan dalam film tersebut, sedangkan peneliti melakukan penelitian terhadap peran seorang bapak dalam Islam pada film Sabtu Bersama Bapak.23 4. Analisis Naratif Larangan Pacaran Dalam Agama Islam Pada Buku Udah, Putusin Aja Karya Felix Yanwar Siauw yang disusun oleh Dwita Apriliani. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwita adalah analisis naratif yang menggunakan metode dari Tzvetan Todorov. Perbedaannya adalah Dwita melakukan penelitian pada sebuah buku sedangkan peneliti melakukan penelitian pada film.24 G. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang disusun yaitu : BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, 23Chrimery Herpradiantari "Analisis Naratif Karakter Perempuan Melalui Tokoh Katniss Dalam Film The Hunger Games" (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, 2015) 24Dwita Apriliani "Analisis Naratif Larangan Pacaran Dalam Agama Islam Pada Buku Udah, Putusin Aja Karya Felix Yanwan Siauw" (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014) 13
BAB II. BAB III. BAB IV. BAB V. metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan. KAJIAN TEORITIS Pada bab ini menjelaskan tentang analisis naratif yang terdiri dari pengertian analisis naratif dan model analsis naratif Tzveten Todorov. Lalu definisi dan jenis film, definisi dan peran bapak dalam Islam. PROFIL FILM SABTU BERSAMA BAPAK Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang pembuatan filmSabtu Bersama Bapak, sinopsi film, biografi dari sutradara dan penulis film, data dan tim produksi, serta pemeran dalam filmSabtu Bersama Bapak. TEMUAN DAN HASIL ANALISIS NARATIF Pada bab ini membahas tentang analisis naratif alur awal, tengah, akhir cerita pada film Sabtu Bersama Bapak menggunakan model analisis naratif Tzvetan Todorov dan peran bapak pada film Sabtu Bersama Bapak. PENUTUP Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari penelitian yang didapat dan saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi para praktisi maupun akademisi. 14
BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis Naratif Sejak dulu hingga saat ini, narasi sering kali dihubungkan dengan dongeng, cerita rakyat, atau cerita fiktif lainnya seperti novel, prosa, puisi, dan drama. Oleh karena itu, analisis naratif selama ini banyak dipakai untuk mengkaji cerita-cerita fiksi.1 1. Pengertian Analisis Naratif Narasi merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu narre yang berarti "membuat tahu". Dengan kata lain, narasi berkaitan dengan upaya untuk memberitahukan sesuatu atau peristiwa. Namun meskipun begitu, tidak semua informasi atau pemberitahuan terhadap suatu peristiwa dapat disebut sebagai narasi, sepertimisalnya papan penujuk jalan dan iklan lowongan pekerjaan. Mereka mengandung informasi tetapi tidak dapat disebut sebagai narasi atau cerita.2Unsur paling utama dalam sebuah narasi adalah perbuatan dan tindakan.3 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), narasi adalah pengisahan suatu cerita atau kejadian, cerita atau deskripsi suatu kejadian atau peristiwa. Lalu naratif memiliki arti "bersifat menguraikan".4Adapun pengertian lainnya dari narasi yaitu suatu bentuk wacana yang berusaha untuk mengisahkan suatu 1Eriyanto, Analisis Naratif , h. 5. 2Eriyanto, Analisis Naratif , h. 1. 3Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, Cet. Ke-11(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1997), h. 136. 4Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), Cet. Ke-7 Edisi IV, h. 952. 15
kejadian atau peristiwa sehingga pembaca akan seolah-olah melihat atau mengalami sendiri peristiwa tersebut.5 Adapun pengertian narasi dari seorangahli, yaitu : Porter Abbott : Representation of events, consisting of story and narrative discourse story is an events of sequence of events (the action) and narrative discourse is those events as represented. (Representasi dari peristiwa-peristiwa atau rangkaian peristiwa (tindakan) dan wacana naratif adalah peristiwa sebagaimana ditampilkan.)6 Biasanya antara kisah satu dengan kisah lainnya akan selalu ada perbedaan, minimal yang menyangkut tujuan atau sasarannya. Berikut dua jenis narasi berdasarkan tujuannya7: a. Narasi Ekspositoris Narasi ini bertujuan untuk menggugah pikiran para pembaca agar mengetahui apa yang dikisahkan. Sasaran utamanya adalah rasio, yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca kisah tersebut. Pada narasi ekspositoris, informasi suatu peristiwa sangat penting untuk dapat memperluas pengetahuan atau pengertian pembaca baik secara tertulis ataupun lisan. b. Narasi Sugestif Berbeda dengan narasi ekspositoris, narasi sugesif bertujuan untuk memberi makna atas peristiwa atau kejadian merupakan suatu pengalaman. Sasarannya adalah makna peristiwa atau kejadian tersebut, oleh karena itu narasi sugesif selalu melibatkan daya khayal. Seluruh kejadian yang disajikan membuat pembaca ada pada perasaan tertentu atau kematangan mental. 5Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 136-138. 6Eriyanto, Analisis Naratif,h. 1-2. 7Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 136. 16
Adapun perbedaan narasi ekspositoris dan narasi sugesif yaitu8 : Tabel 1 Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugesif No Narasi Ekspositoris Narasi Sugesif 1 Memperluas pengetahuan Menyampaikan suatu makna atau suatu amanat yang tersirat 2 Menyampaikan informasi mengenai Menimbulkan daya khayal suatu kejadian 3 Didasarkan pada penalaran untuk Penalaran hanya berfungsi sebagai mencapai kesepakatan rasional alat untuk menyampaikan makna, sehingga kalau perlu penalaran dapat dilanggar 4 Bahasanya lebih condong informatif Bahasanya lebih condong ke bahasa dengan titik berat pada penggunaan figuratif dengan menitik beratkan kata-kata denotatif penggunaan kata-kata konotatif Naratif adalah teks yang distrukturkan oleh rangkaian waktu dari berbagai peristiwa yang direpresentasikannya. Naratif ada disetiap tempat dalam teks sosial. Naratif muncul dari dalam banyak jenis genre dan konteks sosial yang berbeda, namun naratif tidak bisa dikatakan secara tegas sebagai genre itu sendiri.9Konsep narasi merupakan salah satu strategi tekstual utama yang digunakan oleh teks yang tampak sangat berbeda untuk merepresentasikan realitas. Semua jenis aspek penting naratif muncul dari dimensi waktu.10 Narasi dapat berupa fakta dan bisa pula berisi rekaan atau fiksi yang dikhayalkan oleh pengarangnya saja. Narasi yang disebut fakta adalah biografi dan autobiografi, sedangkan narasi berupa fiksi adalah novel, cerita pendek, cerita 8Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 138-139. 9Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies,h. 174. 10Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies, h. 175. 17
bergambar dan lain sebagainya.11Pada narasi yang fiksi ataupun fakta, umumnya menampilkan peristiwa dalam bentuk alur. Penting bagi pembuat cerita untuk menyajikan sebuah narasi yang menarik bagi para pembacanya. Oleh karena itu, urutan peristiwa yang disajikan tidak selalu mengikuti urutan kronologi waktu, tetapi diatur peristiwa mana yang menarik terlebih dahulu baru disusul dengan peristiwa pendukung yang tidak menarik.12 Dari penjelasan mengenai pengertian narasi di atas, dapat disimpulkan bahwa narasi adalah alur yang terdiri dari rangkaian peristiwa dan waktu. Di mana urutan peristiwa tersebut dapat dipindah-pindahkan atau dengan kata lain tidak selalu berurutan asalkan peritiwa tersebut masih logis dan sistematik sesuai dengan kepentingan pembuat cerita agar cerita yang dihasilkan dapat disajikan secara menarik untuk penonton ataupun pembacanya. Bagaimanapun narasi dibuat untuk khalayak sehingga agar dapat menarik perhatiannya, narasi yang disajikan haruslah disesuaikan dengan pengalaman khalayak. 2. Bentuk Khusus Narasi Narasi memiliki berberapa yang banyak dibicarakan dalam hubungan kesusastraan. Diantaranya adalah roman, novel, cerpen, dongeng, dan lain sebagainya. Ada pula beberapa jenis narasi yang belum begitu terdengar oleh masyarakat umum atau dapat dibilang khusus yaitu seperti anekdot, insiden, sketsa, dan profil. Berikut penjelasannya13 : 11Alex Sobur, Komunikasi Naratif : Paradigma, Analisis, dan Aplikasi (Bandung: PT Remaja Roesdakarya, 2014), h.5. 12Eriyanto, Analisis Naratif, h. 17. 13Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 141-143. 18
a. Autobiografi dan Biografi Kata dan pengertian autobiografi dan biografi sering kali terdengar. Perbedaannya terletak dalam masalah naratornya (pengisahnya), yaitu siapa yang berkisah. Pengisah dalam autobiografi adalah dirinya sendiri, sedangkan pengisah dalam biografi bukan dirinya atau dengan kata lain adalah orang lain. Baik autobiografi maupun biografi biasanya mengisahkan suka dan duka dari pengalaman seseorang secara sesungguhnya, maka dapat dijamin keautentikan dan cita rasa kehidupan yang sesungguhnya. Autobiografi dan biografi merupakan bentuk narasi yang berupa fakta. b. Anekdot dan Insiden Anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh mengenai seseorang atau suatu hal lain. Daya tariknya terletak pada suatu gagasan atau suatu amanat yang ingin diungkapkannya dan biasanya muncul menjelang akhir kisah. Anekdot yang merupakan suatu cerita berdasarkan pada kejadian nyata dengan melibatkan orang-orang yang sesungguhnya. Anekdot terkadang berupa humor, kritik, dan lain sebagainya yang dapat menghibur namun tetap bermakna. Insiden merupakan kejadian atau peristiwa yang sebaliknya yaitu memiliki karakter yang lebih bebas lagi dari pada anekdot. Daya tarik insiden terletak pada karakter-karakter yang khas dan hidup, yang menjelaskan perbuatan atau kejadian itu sendiri. Cerita pada insiden biasanya terdengar asik dan semata- mata untuk kepentingan insiden itu sendiri bukan struktur dramatik atau interpretasi. Ketegangan dalam cerita penggerebekan ataupun perkelahian dapat 19
menjadi bahan insiden yang menarik. Anekdot dan insiden sering berfungsi sebagai bagian saja dari autobiografi, biografi, atau sejarah. c. Sketsa Sketsa adalah sautu bentuk wacana yang singkat, yang selalu dikategorikan dalam tulisan naratif. Ia biasanya berupa detail-detail dari perbuatan atau tindakan yang digambarkan dengan narasi yang lengkap sehingga hal tersebut dapat dipergunakan untuk menciptakan suasana karangan yang lebih panjang pada latar belakang cerita. Tujuan utama sebuah sketsa adalah menyajikan hal-hal yang penting dari suatu peristiwa atau kejadian secara garis besar dan selektif dan bukan untuk memapatkan sesuatu secara lengkap. d. Profil Kata profil diturunkan dari kata Latin proyang berarti di muka, ke muka, dan filo yang berarti garis, benang, kerangka. Dengan kata lain profil adalah sebuah sketsa karakter yang disusun sedemikian rupa untuk mengembangkan subjeknya. Meski pada awalnya ia bukanlah suatu bentuk narasi yang murni dan sesungguhnya, namun profil merupakan suatu wacana modern yang berupaya untuk menggabungkan narasi, deskripsi, dan eksposisi pada satu jalur dalam berbagai keseimbangan. B. Teori Naratif Tzvetan Todorov Tzvetan Todorov mengajukan sebuah pemikirannya mengenai struktur dari suatu narasi. Struktur merupakan bagian-bagian yang secara fungsinya saling berhubungan satu sama lain. Setiap narasi terdapat alur atau plot yang 20
didasaripada saling terhubungnya beberapa kejadian atau peristiwa dalam narasi itu sendiri dan dalam hubungan sebab-akibat. Ada bagian yang mengawali narasi itu atau bagian awal, ada bagian yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari situasi awal atau bagian tengah, dan ada bagian yang mengakhiri narasi itu atau bagian akhir.14Menurut Todorov, suatu narasi mempunyai struktur dari awal hingga akhir. Narasi diawali dengan adanya keseimbangan atau keteraturan dalam kehidupan. Kemudian, keteraturan itu terganggu dengan adanya kekuatan jahat. Narasi diakhiri oleh upaya atau cara untuk membuat gangguan itu berhenti sehingga keseimbangan akan kembali tercipta. Jika digambarkan, struktur dari sebuah narasi adalah sebagai berikut15 : Gambar 2. 1 Struktru Narasi Tzvetan Todorov Ekuilibrium Gangguan Ekuilibrium (Keseimbangan) (Kekacauan) (Keseimbangan) Struktur kisah atau cara menceritakan kisah itu merupakan aspek utama proses naratif, dan membantu dalam menyusun respons para pembaca.16Bagian awal atau pendahuluan, bagian tengah atau perkembangan, dan bagian akhir atau peleraian merupakan struktur berdasarkan pembagian waktu. Berikut penjelasannya : 1. Alur Cerita Awal (Pendahuluan) Narasi pada alur awal cerita atau pendahuluan pada umumnya diawali dari situasi yang normal dan ketertiban atau Todorov menyebutnya sebagai 14Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 145. 15Eriyanto, Analisis Naratif, h. 46. 16Tony Thwaites, dkk, Introduction Cultural And Media Studies, h. 182. 21
ekuilibrium atau keseimbangan.17Bagian ini merupakan bagian yang menyajikan situasi dasar atau langkah awal yang memungkinkan penonton memahami adegan-adegan selanjutnya. Apabila penonton atau pembaca tidak merasa tertarik dengan alur awal dari sebuah cerita, besar kemungkinan mereka tidak akan melihat jalan cerita selanjutnya. Bagian pendahuluan akan menentukan daya tarik atau selera penonton terhadap bagian-bagian berikutnya. Oleh karena itu, penulis cerita harus menggarapnya dengan serius dan bersungguh-sungguh.18 Suatu perbuatan atau tindakan tidak terjadi begitu saja. Perbuatan harus lahir dari sebuah situasi yang dapat menyebabkan suatu perkembangan lebih lanjut di masa depan. Ada situasi yang sederhana dan adapula situasi yang kompleks.Sederhana atau kompleknya sebuah situasi tergantung dari bagian- bagian yang berbeda. Kompleks atau tidaknya sebuah situasi dapat diukur dari keterkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya yang dapat menimbulkan kejadian-kejadian selanjutnya.19 Ekuilibrium atau keseimbangan dan keteraturan dalam sebuah narasi umumnya diawali oleh kondisi kota yang damai, makmur, dan seterusnya bila cerita tersebut mengenai superhero atau sejenisnya. Hal lainnya bila narasi tersebut mengenai keluarga maka cerita tersebut diawali dengan kondisi keluarga yang utuh, kebahagian, dan harmonis.20 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keseimbangan memiliki arti keadaan seimbang, keadaan yang terjadi apabila semua gaya kecenderungan 17Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 18Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 152. 19Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 151. 20Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 22
yang ada tepat diimbangi atau dinetralkan oleh gaya dan kecenderungan yang sama. Seimbang berarti sama berat atau sama kuat.21 Jika suatu cerita diawali dengan keadaan seimbang hingga kemudian diganggu oleh suatu keadaan tertentu maka menurut Todorov itu merupakan sebuah cerita yang ideal.22Bagian pendahuluan adalah penentu dari daya tarik dan selera pembaca atau penonton terhadap bagian-bagian selanjutnya. Bagian ini dapat berbentuk suatu insiden atau fragmen dari kejadian. Materi yang disajikan penulis harus mampu merangsang keingintahuan pembaca atau penonton.23 Saat menyajikan narasi yang menyangkut hal sebenarnya atau fakta, tugas pertama seorang penulis adalah menganalisa materi atau bahan agar dapat memperoleh kepastian dan keyakinan mengenai unsur-unsur mana yang penting dan unsur yang memiliki daya tarik sehingga pembaca dapat memahami keadaan pada cerita selanjutnya. Sedangkan dalam menyajikan narasi imajinatif atau fiktif, hal yang harus dihadapi penulis sebenarnya sama ketika menyajikan narasi faktual. Perbedaannya terletak pada narasi fiktif tidak perlu menganalisa materi yang sebenarnya melainkan menciptakan materinya sendiri.24 Kalimat-kalimat bukanlah membentuk rangkaian yang tiada akhir, melainkan membentuk lingkaran yang dapat dikenali oleh pembaca atau penonton dengan mudah. Kalimat awal seharusnya menggambarkan suatu keadaan yang stabil atau seimbang. Keseimbangan pada alur awal cerita perlahan-lahan akan 21Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, h. 527. 22Tzvetan Todorov, Tata Sastra, Penerjemah Okke K.S. Zaimar,dkk (Jakarta: djambatan, 1985), h. 51. 23Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 152. 24Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 151-152. 23
mengalami perubahan dari suatu keadaan ke keadaan lain yang melihat peristiwa secara abstrak.25 Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada narasi bagian alur awal cerita atau pendahuluan merupakan bagian keseimbangan atau keteraturan. Cerita dibuat dengan situasi yang masih stabil, aman, dan tentram. Semua aktivitas masih berjalan dengan lancar dan tertib, sehingga akan membawa penonton ataupun pembaca pada ketenangan terlebih dahulu. Cerita pada bagian pendahuluan ini merupakan awal dari sebuah kisah yang akan mengantarkan penontonnya kepada adegan selanjutnya. Pada alur awal cerita, penulis dituntut untuk dapat menarik perhatian pembaca atau penontonnya agar mereka tetap fokus pada bacaannya atau tontonannya tersebut. Cerita yang awali dengan keseimbangan dapat dikatakan sebagai cerita yang paling baik menurut Todorov. Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini ekuilibrium (keseimbangan) yang tampak pada alur awal cerita salah satunya adalah keluarga yang masih utuh terdiri dari seorang ibu, bapak, dan dua orang anak laki-laki. Hal lainnya adalah kehadiran Pak Gunawan sebagai seorang bapak yang berkarakter dalam keluarga. Meski umurnya sudah tidak lama lagi, ia tetap berusaha agar kehadirannya sebagai seorang bapak tidak hilang begitu saja. Oleh karena itu, ia membuat video untuk kedua anak dan istrinya mengenai nasihat dan pelajaran hidup. 2. Alur Cerita Tengah (Perkembangan) Bagian kedua dalam struktur narasi yaitu adanya distruption atau gangguan. Keseimbangan atau keteraturan akan berubah menjadi kacau dan rusak, 25Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 50-51. 24
25 keharmonisan memudar dan hilang secara perlahan serta hubungan yang baik menjadi buruk dan seterusnya.26 Batang tubuh yang utama dari seluruh tindak-tanduk pada tokoh terletak pada alur cerita bagian tengah. Karena pada dasarnya bagian ini merupakan perkembangan atau kelanjutan dari bagian awal cerita, maka peristiwa pada bagian tengah merupakan sebab-akibat dari suasana masa lalu. Alur cerita tengah juga mencangkup adegan-adegan yang berusaha meningkatkan ketegangan dan kekhawatiran penonton ataupun pembaca.27 Gangguan dapat berupa datangnya tokoh yang dapat merusak keseimbangan ataupun berupa perubahan dari tokoh yang tengah ada. Dalam film superhero misalnya, bagian kedua yang berupa gangguan ditandai oleh kehadiran musuh yang melakukan tindakan kejahatan. Contoh lainnya teman yang selama ini membelanya justru merusak kehidupannya karena ia merasa iri atau lain sebagainya, sehingga membuat kehidupan pun berubah menjadi tidak teratur.28 Gangguan dapat semakin besar terjadi dan dampaknya semakin dirasakan dengan adanya kesadaran terhadap gangguan tersebut. Pada tahap ini gangguan biasanya mencapai titik puncak atau klimaks yang membuat tokoh merasa hidupnya telah hancur.Saat itulah keseimbangan berubah menjadi ketidakseimbangan seperti yang Todorov ungkapkan sebelumnya.29 Bagian perkembangan atau pertengahan berarti bagian yang telah memasuki tahap konkritisasi. Bagian tubuh karangan telah melepaskan dirinya 26Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 27Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 153. 28Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 29Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48.
dari situasi umum atau situasi awal menuju suatu permasalahan yang lebih terlihat lagi. Konkritisasi berarti semua unsur narasi diuraikan dengan lebih detail dan rinci. Pertikaian antar tokoh, perbenturan kepentingan yang menimbulkan konflik baik terbuka ataupun tertutup hingga permasalahan tersebut tampak semakin runcing dan semakin rumit. Konflik atau gangguan hanya dapat dimengerti dan dipahami dengan baik, jika situasi awal pada bagian pendahuluan sudah disajikan secara jelas. Semua yang terjadi dalam bagian perkembangan hanya kausalitas atau sebab-akibat dari masa lalu.30 Inilah yang membuat penulis cerita penting untuk membuat bagian awal dengan sangat baik agar penonton dapat masuk dan memahami konflik yang ada. Alur tengah cerita dapat disebut sebagai bagian yang menegangkan. Ketegangan tersebut tidak hanya terdapat dalam cerita fiktif tetapi juga terdapat dalam cerita nonfiktif. Seperti kisah mengenai "Hari-hari Proklamasi Kemerdekaan" dan lain sebagainya. Pada dasarnya, bagian perkembangan ini dapat dibagi lagi atas beberapa tahap yang lebih kecil, tergantung dari sifat dan besarnya narasi. Pada awal perkembangan gangguan masih belum terlalu dalam dan tidak disadari. Setelah pertikaian timbul, kekacauanpun berada pada puncaknya.31 Verba adalah melanggar hukum atau suatu hal yang menyebabkan keadaan tidak seimbang. Todorov mengatakan bahwa melanggar berarti terdapat aturan yang tidak dipatuhi.32 Ketidakpatuhan seseorang terhadap suatu aturan atau 30Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 153. 31Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 154. 32Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 50. 26
hukum akan membuat orang lain merasa bahwa hal tersebut bentuk dari gangguan. Ketertiban dan keharmonisan yang selama ini dijaga dengan baik dalam sebuah aturan telah dilanggar begitu saja. Kesimpulannya adalah bagian tengah atau perkembangan merupakan bagian yang akan muncul konflik didalamnya. Konflik semakin lama akan semakin membesar seiring tokoh menyadari hal tersebut. Cerita akan dibuat dengan ketegangan dan gangguan-gangguan yang dapat membuat penontonnya lebih tertarik lagi untuk menonton dan mengetahui kelanjutannya. Tidak hanya pada cerita khayalan, gangguan dapat pula terjadi pada cerita yang sesungguhnya, karena hidup tidaklah selalu lurus. Pada bagian tengah ini akan ada adegan yang menghancurkan keteraturan, keharmonisan yang telah penulis dibuat pada awal cerita. Oleh karena itu, bagian ini disebut juga bagian perkembangan yaitu bagian lanjutan dari apa yang telah tercipta di awal cerita. Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini gangguan (kekacauan) hadir dalam alur tengah cerita. Salah satu gangguan tersebut ditimbulkan oleh Satya yang merupakan anak tertua dari keluarga Pak Gunawan. Ia telah berkeluarga dan menjadi seorang bapak. Karena ambisinya untuk bisa menjadi seperti bapaknya yaitu Pak Gunawan, membuat Satya keras kepala dan pemarah. Ia tidak menyukai segala hal yang tidak berjalan dengan apa yang direncanakan. Oleh karena itu, ia sering kali berdebat dengan sang istri di rumah. 3. Alur Cerita Akhir (Peleraian) Nama teknis bagian terakhir dari suatu narasi disebut juga peleraian atau denouement. Dalam bagian ini komplikasi akhirnya dapat diatasi dan 27
28 diselesaikan.Usai atau selesainya sebuah cerita tidak selalu benar-benar terjadi. Maka dari itu, para kritikus sering kali mengatakan bahwa penyelesaian tidak benar-benar ada. Namun, dalam hal ini yang dimaksud dari alur akhir cerita merupakan tindakan akhir dari permasalahan yang terjadi pada bagian sebelumnya.33 Pada alur akhir cerita, kekacauan yang sempat muncul pada babak kedua atau bagian pengembangan, berhasil diselesaikan sehingga keteraturan bisa dipulihkan kembali. Pada tahap ini, narasi biasanya berisi tentang hadirnya sosok pahlawan dan beusaha untuk memperbaiki kondisi yang sebelumnya ada dalam keadaan yang tidak seimang.34 Todorov dalam struktur narasinya mengatakan bahwa tahap ini merupakan tahap dimana keadaan seimbang tercipta kembali. Keadaan seimbang di tahap ini memang mirip dengan keadaan awal, tetapi keduanya tidak pernah sama. Diantara perbedaannya terletak pada keseimbangan yang ada pada alur akhir cerita merupakan upaya seseorang untuk dapat membuat kehidupannya baik kembali. Sedangkan keseimbangan alur awal cerita merupakan kestabilan yang telah ada. Dengan demikian, ada dua macam keseimbangan dalam satu cerita.35 Dalam alur akhir cerita, terdapat upaya untuk menciptakan keteraturan kembali, meskipun upaya tersebut sering kali mengalami kegagalan. Seperti dalam cerita superhero misalnya, pada tahap ini pahlawan telah muncul dan berhadapan dengan musuh akan tetapi pahlawan tersebut sering kali digambarkan 33Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 155. 34Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48. 35Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 51.
kalah terlebih dahulu agar penonton semakin tertarik. Setelah kekacauan selanjutnya dimunculkan dengan sesuatu yang lebih besar, barulah pahlawan tersebut berhasil merebut kemenangannya dan warga kota dapat kembali beraktifitas seperti biasa.36Namun begitu, hal tersebut tidak selalu terjadi, bahwa bagian peleraian benar-benar akan memecahkan masalah yang dihadapi. Sering kali terjadi bahwa penyelesaian itu bersifat semu dengan mematikan sang tokoh atau bahkan tokoh utama. Todorov mengatakan bahwa akhir cerita merupakan sebuah keadaan baru, sebuah hukum baru yang telah tercipta, walaupun tidak eksplisit.37Saat seorang penulis ingin menyusun sebuah cerita, ia menganggap bahwa bagian akhir merupakan titik dimana perbuatan dalam seluruh narasi itu memperoleh makna yang bulat dan penuh. Sehingga penonton ataupun pembaca dapat sepenuhnya mengerti maksud atau arti dari cerita yang telah ditonton atau dibacanya.38 Bagian akhir dari sebuah alur meliputi akibat dari sesuatu perlakuan yang telah dilakukannya. Jika perlakuan tersebut berupa kejahatan, maka pada tahap ini kejahatan tersebut akan meneripa ganjarannya. Dalam cerita rakyat misalnya, bagian ini sering kali memperlihatkan bahwa kebaikan akan menang dan kejahatan akan kalah.39 Kesimpulannya adalah bagian akhir merupakan bagian dari berakhirnya sebuah narasi. Bagian ini terdiri dari keseimbangan, kedamaian, keteraturan yang telah didapat kembali setelah sebelumnya mengalami kekacauan. Meskipun harus 36Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48. 37Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 50. 38Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 155. 39Murti Bunanta, Problematika Penulisan Cerita Rakyat Untuk Anak Indonesia,Cet.1(Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 210. 29 di
mematikan karakter sang tokoh atau bahkan tokoh utama, hal tersebut merupakan peleraian yang di pilih oleh narator sebagai akhir dari sebuah narasinya. Keseimbangan baru telah tercipta dari peleraian yang ada dalam tahap ketiga ini atau bagian akhir. Kehadiran tokoh yang dapat menyelamatkan dan meyelesaikan segala permasalahan akan dihadirkan pada bagian ini. Oleh karena itu, tahap ini sebut sebagai keputusan akhir dari sebuat cerita. Dalam film Sabtu Bersama Bapak pada alur akhir cerita terdapat peleraian atau upaya untuk mendapatkan keseimbangan kembali. Salah satunya adalah ketika Satya meminta Rissa sang istri untuk kembali tinggal bersama dirinya dan anak-anaknya serta meminta maaf atas apa yang menjadi kesalahannya. Ia menyadari bahwa dalam keluarga ia harus menjadi bapak dari anak-anaknya, bukan menjadi sama seperti bapak lainnya. Oleh karena itu, keseimbanganpun kembali dengan Satya dan Rissa yang telah bersama lagi dan menjalani kehidupan mereka dengan lebih baik. C. Film 1. Pengertian Film Film adalah rangkaian imaji fotografi yang diproyeksikan ke layar dalam sebuah ruangan gelap. Definisi tersebut merupakan sebuah penjelasan sederhana atas fenomena gambar bergerak yang terlihat dalam bioskop.40Film, secara umum dapat dibagi menjadi dua unsur pembentuk yakni, unsur naratif dan unsur sinematik. Kedua unsur tersebut saling terkait satu sama lain.Unsur naratif adalah 40Fatimah Rusmawati, Ratih Hasanah Sudrajat, "Kasih Sayang Ayah Dalam Film (Analisa Naratif Film Miracle In Cell No.7 Dengan Teori Algirdas Greimas", Vol.4, Fakultas Film dan Televisi IKJ 2008, h. 4. 30
bahan (materi) yang akan diolah, sedangkan unsur sinematik adalah cara (gaya) untuk mengolahnya.41 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek. Kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar yang hidup.42 Pada tingkat penanda, film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata.43 Adapun pengertian film menurut Undang - Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1992 yaitu : Film ialah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan di rekam pada pita seluloif, pita video, piringan video, dan atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan atau lainnya.44 Film sering kali membawa penontonnya ke dalam dunia khayal yang telah diciptakan sedemikian rupa sehingga membuat siapa pun larut didalamnya. Itulah sebabnya film dapat mengambil perhatian dengan pesat.Kemunculan film di Indonesia terjadi pada akhir abad ke-19. Film perdana yang telah dibuat merupakan film dokumenter, karena hingga 1902 masih belum ada yang dapat membuat sebuah film cerita bisu yang dapat menampilkan seorang aktor ataupun 41Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta : Homerian Pustaka, 2008), h. 1. 42Apriandi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 112. 43Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Cet. Ke-1 (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h. 134. 44Misbach Yusa Biran, Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia (Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga, 2009), h. 112-113. 31
32 aktris.45Dapat disimpulkan bahwa film adalah kumpulan atau serangkaian dari beberapa gambar yang membuatnya tampak hidup atau bergerak dan diikat dalam sebuah cerita. Film merupakan karya seni yang menggabungkan unsur audio dan visual sehingga tidak jarang digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi baik tersirat ataupun tersurat dalam sebuah cerita. Oleh karena itu, saat ini banyak orang menggunakan film bukan hanya untuk hiburan semata namun juga untuk bisnis. 2. Jenis - Jenis Film Film secara umum dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni dokumenter, fiksi, dan eksperimental.Adapun penjelasannya sebagai berikut: a. Film Dokumenter Hal yang menjadi kunci utama pada film dokumenter adalah penyajiannya yang berupa fakta. Film dokumenter tidak menciptakan suatu peristiwa atau sebuah kejadian, melainkan merekam peristiwa yang sungguh terjadi atau otentik.46 Dapat disimpulkan bahwa film dokumenter adalah jenis film yang menampilkan cerita apa adanya, tanpa rekayasa cerita sedikitpun. Kenyataan dan apa adanya cerita yang dihasilkan membuat film dokumenter dapat menarik banyak perhatian para penontonnya. Oleh karena itu, tidak heran jenis film ini memiliki banyak peminat hingga diperlombakan dibeberapa daerah di dalam negeri maupun luar negeri. 45M. Sarief Arief, Politik Film di Hindia Belanda, h. 13-14. 46Himawan Pratista, Memahami Film, h. 4.
b. Film Fiksi Berbeda dengan jenis film dokumenter, film fiksi terikat oleh plot. Film fiksi relatif lebih kompleks dibanding dua jenis film lainnya, baik masa pra- produksi, produksi, maupun pasca produksi. Biasanya, film fiksi menggunakan perlengkapan yang lebih banyak, bervariasi, serta mahal. Film fiksi berada pada dua kutub, yaitu nyata dan abstrak.47 Dapat disimpulkan bahwa film fiksi merupakan film yang sangat menarik karena jenis film ini dapat menampilkan cerita secara abstrak dan juga nyata sekaligus. Penulis biasanya telah mengemas cerita dengan sangat baik dari awal hingga akhir sehingga cerita yang dihasilkan lebih terarah. c. Film Eksperimental Film eksperimental tidak memiliki plot namun tetap memiliki struktur. Biasanya struktur tersebut sangat dipengaruhi oleh insting subjektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka. Para sineas eksperimental umumnya bekerja di luar industri film utama (mainstream) dan bekerja pada studio independen atau perorangan.48 Selain ketiga kategori utama tersebut, film dapat dibedakan berdasarkan cerita, orientasi pembuatannya, dan genrenya sebagai berikut : a. Berdasarkan cerita, film fapat dibedakan menjadi dua, yaitu film fiksi dan nonfiksi. Film fiksi merupakan film yang dibuat berdasarkan imajinasi manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada kejadian nyata. 47Himawan Pratista, Memahami Film, h. 6. 48Himawan Pratista, Memahami Film, h. 7-8. 33
34 Sedangkan film non-fiksi merupakan film yang didasari oleh suatu kejadian yang benar-benar terjadi. b. Berdasarkan orientasi pembuatannya, film dapat digolongkan dalam film komersial dan film non-komersial. Orientasi dari film komersial dalam pembuatannya adalah bisnis dan mengejar keuntungan. Dan orientasi film non-komersial adalah bukan dalam rangka mengejar target keuntungan melainkan murni sebagai seni dalam menyampaikan suatu pesan dan sarat akan tujuan. c. Berdadarkan genre film, terdapa beragam genre film yang biasa diperkenalkan kepada masyarakat selama ini, yaitu action, komedi, drama, petualangan, epik, musical, perang, science fiction, pop, horror, gangster, thriller, fantasi, dan disaster.49 Film Sabtu Bersama Bapak adalah film bergenre drama. Di katakan drama karena film ini menggambarkan realita kehidupan mengenai seorang bapak dalam keluarga dan berbagai tingkah laku manusia didalamnya. Meski film ini adalah film drama, namun terdapat hal-hal yang menggelitik pun ada pada satu atau dua karakter dalam cerita. D. Peran Bapak Dalam Islam 1. Pengertian Peran dan Bapak Peran merupakan suatu aspek dinamis dalam kedudukan (status). Apabila seseorang menjalankan hak dan kewajibannya, hal tersebut berarti ia telah menjalankan perannya. Kedudukan dan peran tidak dapat dipisahkan satu sama 49Apriandi Tamburaka, Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak, h. 113-115.
lain. peran dapat menentukan perilaku dan apa yang bisa dilakukannya untuk orang lain atau masyarakat banyak.50 Bapak adalah laki-laki tertua dalam keluarga inti yang memegang penuh tanggung jawab dalam keluarganya sebagai kepala rumah tangga. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bapak adalah orang tua laki-laki yang dalam pertalian kekeluargaan boleh dianggap sama dengan ayah dan harus dihormati serta berperan penting dalam melindungi keluarganya.51Berikut hadits yang menerangkan bahwa bapak adalah orang kedua yang harus dihormati setelah ibu : يِبَأ : َلاَق .َكُّمَ ُرْبُش ِنْب ِع اَقْعقْلا ِنْب َة َر اَمُع ٌريِرَج اَنَثَّد َح : ٍديِعَس ُنْب َةَبْيَتُق اَنَثَّدَح ْنَع َةَمَ َف َمَّل َص ِالله ِلوُس َر ىَلِإ ٌل ,َةَع ْرُز ُأ َمُث : َلاَق ؟ ْنَمَ َمُث : َلاَق ُس َر اَي َةَمَُرْبُش ُنْبا َلاَق َو . َكوُبَأ َمُث : َلاَق ؟ ْنَمَ َمُث : َلاَق .َكُّمَُأ َمُث : َلاَق ؟ ْنَمَ َمُث : َلاَق : َبوُّيَأ ُنْب ىَي ْحَي َو ْنَع : َلاَق ُهْنَع يِبَأ ْنَع ُأ : َلاَق ؟يِتَبا َحَص ِنْسُحِب ُّق َحَأ ْنَمَ ،ِالله ِلو ُجَر َءا َج .َكُّمَ ُالله َيِض َر َة َرْي َرُه .ُهَلْثِمَ َةَع ْرُزوُبَأ اَنَثَّد َح Qutaibah bin Sa`id menyampaikan kepada kami dari Jarir, dari Abu Zur`ah, dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Beliau bersabda, 'Ibumu'. Dia bertanya lagi, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau bersabda, 'Ibumu'. Dia bertanya lagi, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau bersabda, 'Kemudian Ibumu'. Dia bertanya lagi 'Kemudian siapa lagi?' Beliau bersabda, 'Kemudian bapakmu'. Ibnu Syubrumah dan Yahya bin Ayyub berkata: Abu Zur`ah menyampaikan hadits yang sama kepada kami.52 Pada haditsdiatas meski ibu disebutkan sebanyak 3 kali dan bapak hanya satu kali, namun posisi bapak berada setelah ibu hal tersebut karena ibu telah mengandung dan melahirkannya. Itu berarti setelah ibu, orang yang harus dihormati oleh seorang anak adalah bapak.Rasulullah shallallahu `alaihi wa 50Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Cet. Ke-46, Ed. Revisi (Jakarta: Rajawali Pers, 2014.h. 210-211. 51W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2014), h. 99. 52Shahih al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 2 : Shahih al-Bukhari 2, Kitab Adab, No. 5971, Penerjemah Subhan Abdullah, Idris, Imam Ghazali (Jakarta: Almahira, 2012). 35
sallam memiliki tugas kerasulan yang sangat berat. Jadwal hidupnya sangat padat untuk berdakwah dan mengurus umat, akan tetapi beliaumasih memperhatikan anakdan juga istrinya.53 Rasulullahadalah seorang bapak yang dapat dijadikan contoh bagi umatnya. Fakta bahwa setiap perbuatan bapak akan memberikan pengaruh bagi anaknya tidak dapat dipungkiri lagi. Ketika bapak bersikap acuh dalam keluarga kelak anak akan meniru sikap acuh yang diperlihatkan oleh sang bapak, begitupun sebaliknya. Karena anak merupakan peniru yang hebat, oleh sebab itu bapak harus memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya. Dari penjelasan mengenai pengertian peran dan bapak di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peranterdiri dari hak dan kewajiban sedangkan bapak adalah kepala dalam keluarga.Peran dan tugasnya tidak hanya untuk memberikan nafkah bagi anak dan istrinya, tetapi juga bertugas untuk mendidik dan melindungi anak dan istrinya. Bapak adalah seseorang laki-laki tangguh dalam keluarga yang nantinya akan bertanggung jawab ataskehidupan keluarganya. 2. Karakter Seorang Bapak Bapak yang baik adalah bapak yang memiliki karakter. Berikut adalah karakter yang harus dimiliki oleh seorang bapak dalam keluarga : a. Ikhlas Secara praktis, ikhlas adalah keahlian untuk berserah diri, menyerahkan segala pikiran (keinginan, harapan, cita-cita) dan perasaan (ketakutan, kecemasan, 53Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah dan Dahsyatnya Doa Ayah (Jakarta:Al Maghfiroh, 2013), h.12. 36 tetap
37 dan kekhawatiran) kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala.54Ikhlas bukan hanya diucapkan melalui lisandan bukan pula yang hanya dipikirkan saja di dalam kepala, melainkan ikhlas merupakan keterampilan yang berada di dalam dasar hati manusia.55 Ikhlas merupakan kompetensi tertinggi manusia yang dipedomankan oleh Allah untuk dimiliki oleh setiap manusia yang ingin berhasil meraih kesuksesan. Ketika ikhlas berada dalam diri seorang bapak, maka hidupnya hanya mengandalkan bimbingan-Nya untuk dapat memberikan manfaat terbesar bagi setiap orang terlebih lagi untuk anak dan istrinya.56 Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ikhlas berarti merelakan segala sesuatunya semata-mata semua itu adalah kehendak dari yang Maha Kuasa. Ikhlas bukan berarti harus terucap oleh lisan, namun ikhlas berada dalam hati manusia yang paling dalam. Bapak harus memiliki sifat ikhlas untuk mengasuh dan mendidik anak-anaknya agar kelak perbuatannya tersebut mendapat keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta`ala. Keikhlasan Pak Gunawan dalam film Sabtu Bersama Bapak ini meski tidak terucap namun tampak pada apa yang diperbuatnya. Keikhlasannya terlihat pada Pak Gunawan yang menerima bahwa dirinya memiliki penyakit kanker dan dipanggil oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala. Ia tidak sedikitpun mengeluhkannya, melainkan ia meminta kepada anak-anaknya untuk tidak membenci-Nya. 54Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2007), cet. Ke-I, h. 153. 55Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, h. 11. 56Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, h. 153.
b. Bertakwa Dalam al-Qur`an banyak sekali kosakata takwa dalam konjungsinya adalah realitas yang tidak dapat dibantah oleh siapapun, bahkan jumlahnya hingga mencapai 242 buah.57 Secara umum takwa berarti mencegah atau menjaga dari hal-hal yang akan membahayakan, merusak, merugikan, dan sebagainya. Sedangkan secara khusus, seorang mufasir kenamaan yang bernama Abu Hayyan al-Andalusi menegaskan bahwa seorang yang disebut bertakwa dalam konsep syari`ah ialah orang yang selalu menjaga dirinya agar tidak melakukan hal-hal yang mengancam keselamatan dirinya, baik dalam bertindak, melakukan sesuatu ataupun meninggalkannya. Al-Shuyuthi juga memberikan pengertian takwa tidak jauh berbeda dari Abu Hayyan dimana takwa adalah melaksanakan perintah (agama) dan meninggalkan larangannya agar terhindar dari azab neraka.58 Maka dapat disimpulkan bahwa takwa adalah sifat yang harus tertanam dalam diri dengan senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang menjadi larangan-Nya. Bapak yang memiliki sifat takwa akan dapat memberikan contoh yang baik bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, sifat takwa tidak boleh terlepas dari dalam diri seorang bapak. Ketakwaan seorang bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak terlihat dari Pak Gunawan yang senantiasa mengajarkan anak-anaknya untuk selalu berbuat kebaikan dan berakhlak yang baik. Tidak hanya mengajarkan, Pak Gunawan pun sesekali memberikan contoh kepada anaknya agar mereka mengerti apa yang dimaksudkan olehnya. Salah satunya adalah saat Pak Gunawan mengatakan 57Nashruddin Baidan, Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 53. 58Nashruddin Baidan, Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an, h. 57-58. 38
39 bahwa hidup haruslah direncanakan, karena hidup tidaklah dua kali. Pada saat itu Pak Gunawan telah merencanakan apa yang menjadi kebutuhan istri dan anak- anaknya. Sehingga setelah ia pergi dari dunia pun, mereka tidak perlu mengkhawatirkan apapun dan dapat hidup dengan layak. c. Berilmu Seorang bapak harus berbekal ilmu yang memadai. Ia harus memiliki pengetahuan mengenai konsep-konsep dasar pendidikan dalam Islam, seperti aqidah, akhlak, dan syariah dalam Islam.59Allah Subhanahu wa Ta`ala menjelaskan, bahwa orang-orang berilmu adalah orang-orang yang takut kepada- Nya, bahkan Allah mengkhususkan sifat takut kepada-Nya ini bagi mereka saja.60 Allah Ta`ala berfirman dalam surah Fathir ayat 28 : 28. Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah pada ulama (orang-orang yang mengetahui ilmu kebesaran dan kekuasaan Allah). Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.61 Adapun keutamaan ilmu dan orang yang berilmu, diantaranya : pertama, mereka yang diminta Allah Ta`ala untuk bersaksi terhadap keesaan-Nya adalah orang-orang berilmu, dan bukan kelompok manusia lain. Kedua, Allah 59Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 70. 60Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Buah Ilmu,Penerjemah Fadhli Bahri (Jakarta: Pustaka Azzam, 1999), h. 10. 61Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya , h. 620.
menggabungkan kesaksian orang-orang berilmu dengan kesaksian-Nya.62Ketiga, Allah Subhanahu wa Ta`ala akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu dan masih banyak keutamaan orang-orang berilmu lainnya.63 Maka dapat disimpulkan bahwa orang yang berilmu berarti orang yang mengetahui segala macam pengetahuan. Seorang bapak yang berilmu akan dapat menjadi pelindung sekaligus petunjuk bagi anak-anaknya. Karena ketika sang anak merasa tersesat dan tidak mengetahui apa yang dilakukannya, seorang bapak dapat menuntunnya agar ke jalan yang benar dengan ilmu yang dimilikinya. Oleh karena itu, sangat penting bagi bapak untuk memiliki ilmu yang berlimpah. Bapak yang berilmu dalam film Sabtu Bersama Bapak digambarkan oleh Pak Gunawan. Ia adalah seorang bapak yang memberikan ilmunya kepada anak- anak dan juga istrinya, baik ilmu dunia yaitu untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang ataupun ilmu akhirat yaitu bagaimana seharusnya seorang anak berbakti kepada ibunya. Hal tersebut tempak dari Pak Gunawan yang tidak ingin anak-anaknya merasa kehilangan dirinya hingga ia membuat sebuah video yang berisikan nasihat dan juga pelajaran tentang hidup. Ia juga mengajarkan anaknya untuk membuat rencana dalam kehidupan, kedewasaan jiwa dan akhlak, nilai sebuah harga diri dan masih banyak lagi. d. Bertanggung Jawab Tanggung jawab manusia mencakup semua aspek kehidupan baik politik, kenegaraan, ubudiyah, ekonomi, sosial, kebudayaan, ilmiah dan lain sebagainya. Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam yang merupakan seorang 62Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Buah Ilmu, h. 3. 63Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Buah Ilmu, h. 9. 40
pemimpin sekaligus bapak dalam keluarganya adalah teladan yang bertanggung jawab kepada anak dan juga istrinya.64 Para bapak perlu untuk memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap anak dan istrinya. Rasa tanggung jawab ini akan mendorong upaya menyeluruh dalam mengawasi terutama kepada anak, memperhatikan dan mengarahkannya. Seorang bapak telah diberi berbagai kekuatan (baik fisik, psikis, dan pemikiran lebih) memiliki tanggung jawab besar untuk membawa anak-anaknya mencapai kesuksesan. Karena tanpa tanggung jawab mustahil anak akan menjadi sukses.65 Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab adalah perasaan yang dapat membut manusia melaksanakan tugas-tugas yang memang harus dikerjakannya. Seorang bapak yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap anak dan istrinya akan dapat membawa kehidupan keluarganya lebih baik. Karena pada dasarnya, rasa tanggung jawab dapat membuat seseorang menjadi lebih baik dalam menjalankan kewajibannya. Itulah sebabnya, tanggung jawab sangat dibutuhkan dalam diri seorang bapak. Tanggung jawab seorang bapak kepada keluarga dalam film Sabtu Bersama Bapak diperlihatkan oleh Pak Gunawan yang tetap memberikan pengasuhan atau pendidikan dan memberikan nafkah meski dirinya sudah tidak ada lagi di dunia. Tanggung jawab seorang bapak kepada keluarga pun ditunjukkan oleh Satya yang juga bekerja keras demi dapat menghidupi istri dan juga anak-anaknya meski pekerjaan tersebut jauh dan membuat dirinya jadi jarang berada dirumah dan kumpul bersama keluarganya. 64H.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, h. 116. 65Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 72. 41
e. Sabar Sabar secara terminologi berasal dari bahasa Arab yaitu Shabr yang berarti menahan.66Sabar menurut syariat adalah menahan diri dari keluhan dan kemarahan, menahan lidah dari keluh kesah, dan menahan anggota badan dari berbuat kekacauan. Imam al-Ghazali mendefinisikan bahwa sabar adalah suatu keteguhan motivasi religius dalam menghadapi dorongan syahwat.67Abu Amru secara singkat mengkategorisasikan sabar ke dalam tiga hal yaitu: pertama sabar dalam mematuhi perintah Allah, kedua sabar dalam menahan diri untuk menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela, dan ketiga sabar dalam arti menahan diri ketika menegakkan kebenaran dan kemaslahatan.68 Sabar bertujuan semata-mata hanya untuk mendapatkan ridhadari Allah Subhanahu wa Ta`ala, seperti dalam al-Qur`an surah ar-Ra`d ayat 22 : 22. Dan orang-orang yang sabar karena mengharap keridhaan Tuhannya, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).69 Sifat ini mutlak dibutuhkan oleh setiap bapak, karena dalam proses pendidikan akan banyak tantangan dan ujian yang akan dihadapi. Dalam hal 66Ridjaluddin, Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghadzali (Ciputat: Lembaga Kajian Islam "Nugraha", 2009), h. 3. 67Asma' Umar Hasan Fad'aq, Mengungkap Makna dan Hikmah Sabar, Penerjemah Nasib Musthafa(Jakarta: Lentera, 1999),h. 49. 68Ridjaluddin, Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghadzali, h. 4. 69Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 340. 42
tersebut, kesabaran sangat dibutuhkan agar anak dapat mengerti secara perlahan, tentunya dengan cara yang lemah lembut.70 Maka dapat disimpulkan bahwa sabar berarti menahan diri dari perbuatan- perbuatan atau segala hal yang dapat menjerumuskan ke dalam kemaksiatan. Bapak yang sabar akan dapat membuat anaknya menjadi orang yang lebih baik. Seorang anak yang dididik dengan penuh kesabaran akan berbeda dengan anak yang tidak. Pasalnya, kesabaran akan membawa seseorang menjadi lemah lembut dan memiliki perangai yang baik. Sebab itulah, sifat sabar harus tertanam dalam diri seorang bapak, hingga kemudian anak dan istrinya pun akan mengikuti. Kesabaran seorang bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak diperlihatkan oleh Pak Gunawan saat dirinya dinyatakan terkena penyakit kanker. Ia tidak merasa kesal ataupun marah kepada keputusan Allah dan menjalani hidupnya dengan penuh semangat. Ia tidak larut begitu saja dalam kesedihan sehingga tidak melakukan apapun. Melainkan Pak Gunawan berpikir bagaimana caranya agar istri dan anak-anaknya dapat menerima kepergiannya nanti. 3. Peran Bapak dalam Keluarga Adapun peran bapak terhadap keluarganya adalah sebagai berikut : a. Bapak Berperan Memberikan Nafkah yang Halal Bapak adalah tulang punggung dalam keluarga. Ia mencurahkan seluruh kemampuan dan waktunya untuk mencari nafkah agar tercukupi setiap kebutuhan keluarganya. Mencari nafkah memang tugas berat bagi bapak atau seorang 70Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 72. 43
suami.Pemimpin dalam keluarga dituntut untuk menyelamatkan keluarganya dari apineraka seperti dalam al-Qur`an surah At-Tahrim ayat 6 yaitu : 6. Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang selalu mengerjakan apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan diperintahkan.71 Dalam Islam, seorang kepala keluarga wajib memberi makan keluarganya dari harta yang halal. Bapak berperan dalam memelihara (ri`ayah) terhadap keluarganya. Memelihara atau ri`ayah lebih dekat dengan usaha memenuhi kebutuhan pakaian, makanan, dan urusan kehidupan lain bagi si anak.72 Kewajiban bapak memberikan nafkah kepada anak selama mereka masih lemah untuk bekerja dan berusaha. Nafkah bagi anak-anak seperti pahala bersedekah.73 Keinginan mensejahterakan keluarganya terkadang membuat sebagian bapak tidak mengindahkan soal halal dan haram. Padahal bapak atau ayah yang baik telah diwajibkan untuk menafkahi keluarganya dengan hal yang halal. Allah Subhanahu wa Ta`ala adalah sang Maha baik, Dia hanya akan menerima hal yang baik pula. Dengan kata lain, nafkah yang dicari dengan cara yang tidak baik atau 71Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 820. 72Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah (Solo: Samudera, 2007), h. 24. 73Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam (Jakarta: AMZAH, 2010), h. 283. 44
haram tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala.74Dalam film Sabtu Bersama Bapak, memberikan nafkah yang halal ditunjukkan oleh Satya yang telah mendapatkan pekerjaan yang halal atau baik. Ia mempergunakan gajinya untuk dapat memenuhi kebutuhan istri dan juga anak-anaknya mulai dari membelikan rumah, makanan sehari-hari, pendidikan dan kebutuhan lainnya. b. Mengasuh (Hadhanah) Anak-anaknya Sebagai kepala rumah tangga, bapak yang juga merupakan pemimpin dalam keluarga yang bertugas untuk melindungi dan mengembangkan potensi positif yang dimiliki sang anak agar mengantarkan mereka menjadi manusia yang berkualitas.75Hadanah merupakan hak bagi anak yang masih kecil karena ia membutuhkan pengawasan, penjagaan, dan pendidikan. Meski seorang ibu memiliki kewajiban lebih utama dalam hadanah ini, namun hal tersebut tidak lantas membuat seorang bapak melepas pengasuhannya kepada anak.76Mengasuh anak bagi ibu berlangsung selama masa pengasuhan. Kemudian dialihkan kepada bapak setelah anak menjadi seorang yang mampu untuk mencukupi dari kasih sayang dan tanggung jawab ibu kepadanya.77 Mengasuh berarti juga mendidik, mengajari mana yang salah dan benar, mana yang halal dan haram, mana yang baik dan buruk, dan mana yang harus dia kerjakan. Ketika sang bapak telah berpikir bahwa dirinya telah menghidupi anaknya dengan baik, membelikan apa yang diinginkannya, dan menempatkannya 74Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 73. 75Asep Usman Ismail, Menata Keluarga, Memperkuat Negara dan Bangsa: Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah (Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Lisbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2011), h. 91. 76Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1995), h. 212. 77Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam, h. 285. 45 sang
di sekolah yang berkelas, namun sang anak masih saja mengecewakannya. Hal itu berarti, ia tidak mengetahui bahwa mengasuh anak juga menuntut pengorbanan hati, tenaga dan waktunya.78Itulah sebabnya mengasuh anak merupakan salah satu peran penting dari seorang bapak dalam keluarga. Pada dasarnya, semua bapak memiliki keinginan untuk dapat mendidik atau memberikan pengasuhan tersebut, tetapi konsekuensi lelah dan letih memaksanya enggan untuk berbuat. Mendidik anak sangatlah melelahkan dan membutuhkan pengorbanan juga keikhlasan. Tidak heran sedikit bapak atau ayah yang mau menjalankannya.79 Selain pendidikan umum, pendidikan akhlak sangatlah penting diberikan kepada sang anak. Akhlak bukan sekedar perilaku manusia yang bersifat bawaan dari lahir, tetapi juga merupakan salah satu dari dimensi kehidupan seorang muslim yang mencakup aqidah, ibadah, akhlak, dan syari`ah.80 Oleh karena itu, lingkungan dalam keluarga sangat menentukan perilaku atau akhlak anak tersebut.Ustadz Muhammad Qutb mengatakan bahwa pendidikan adalah amalan yang continue. Proses keteladanan didalamnya tidak cukup jika hanya diberikan secara sekilas. Dalam mendidik dibutuhkan arahan dan bimbingan yang terus menerus diberikan agar anak tetap pada jalan yang benar.81 Pengasuhan seorang bapak dalam film Sabtu Bersama Bapak diperlihatkan oleh Pak Gunawan yang mengajarkan anak-anaknya untuk lebih 78Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 25. 79Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 30. 80KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, 1994), h. 12. 81Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 31. 46
memperlihatkan sebuah ketulusan hati dibandingkan penampilan. Karena nilai sebuah harga diri berasal dari hati bukan dari apa yang tengah dipakainya. c. Memberikan Motivasi Kepada Anak-anaknya Imam al-Ghazali dan Ihya Ulumiddin mengatakan bahwa setiap kali anak berbuat kebaikan dan terpuji, maka berilah ia imbalan yang membuatnya senang, dan pujilah ia di depan orang lain.82 Pemberian hadiah atau imbalan akan memunculkan dampak positif bagi anak dan mampu memotivasi kesungguhan dan semangatnya. Adapun hadiah yang paling besar adalah hadiah bagi jiwa sang anak, yaitu berupa pelukan, pujian, sanjungan, tepuk tangan dan sebagainya.83 Semahal apapun hadiah yang diberikan seorang bapak kepada anak, tidak ada yang lebih berharga dibandingkan hal tersebut. Ada kalanya hadiah atau imbalan dapat menjadi berbahaya. Hal tersebut dapat menjadikan sang anak malas mengerjakan kewajibannya jika tidak diberikan imbalan. Jangan memberikan imbalan atas apa yang memang menjadi kewajibannya atau berilah jarak setiap kali memberikan hadiah. Dengan kata lain, jangan terlalu sering memberinya imbalan atau hadiah, cukup sekali-sekali saja agar tujuan untuk memotivasinya dapat berjalan dengan baik.84 Oleh karena itu, seorang bapak harus berhati-hati dalam bertindak. Metode untuk memberikan hadiah agar anak termotivasi dapat digunakan dengan cara yang tepat karena pada dasarnya seorang anak sangat menyukai apabila ia mendapatkan hadiah atau imbalan. 82Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 134. 83Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 90. 84Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 91-92. 47
Dalam film Sabtu Bersama Bapak, Pak Gunawan telah memberikan motivasi kepada kedua anaknya untuk percaya pada dirinya sendiri. Hal tersebutpun berdampak pada prestasi yang dimiliki oleh Satya dan Cakra. Merekapun berhasil mendapatkan pekerjaan yang menjanjikan berkat motivasi yang diberikan oleh bapaknya tersebut. d. Memberikan Nama yang Baik (Tasmiyah) Nama berfungsi sebagai do`a bagi seseorang. Itulah sebabnya nama seseorang itu diberi dengan nama yang baik, sesuai dengan ajaran Islam.85Setiap anak yang terlahir ke dunia ini haruslah memiliki nama. Jika tidak, anak tersebut akan mendapatkan kesulitan dalam berkomunikasi dengan seseorang. Adanya sebuah nama akan membuat anak tersebut dikenal dan memiliki identitas diri.86Nama yang baik adalah nama yang pendek, tetapi mempunyai arti yang baik seperti Abrar, Imansyah, Yunadi, dan lain sebagainya. Dalam agama istilah tersebut adalah "tafa`ul" atau "pengharapan baik".87 Selain itu, hakikat pemberian nama kepada anak adalah agar sang anak dapat dimuliakan sebagai titipan Allah Subhanahu wa Ta`alayang berharga. Oleh sebab itu, para ulama sepakat bahwa pemberian nama kepada seorang anak baik itu laki-laki ataupun perempuan merupakan sebuah kewajiban.88 Pada dasarnya, seorang bapak lebih berhak untuk memberikan nama kepada anak-anaknya. Hal ini sebagaimana yang telah dilakukan oleh para sahabat terdahulu di mana saat mereka memiliki seorang anak, mereka pergi menemui 85KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, h. 79. 86Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah,h. 104. 87KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, h. 79. 88Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 105. 48
Rasulullah agar sebagai makhluk yang mulia memberikan nama kepada anak- anak mereka. Ini menunjukkan bahwa kedudukan bapak lebih tinggi dibandingkan seorang ibu. Selain itu, anak pun bernasab kepada bapaknya bukan ibunya.89 Karena memberi nama berarti pula memperkenalkan nasab dan orang yang dinisbatkan. Allah Subhanahu wa Ta`alaberfirman dalam surah al-Ahzab ayat 5 : 5. "Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak- bapak mereka;itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara- saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang".90 Dalam film Sabtu Bersama Bapak, pemberian nama yang baik telah dilakukan oleh Pak Gunawan kepada anak-anaknya. Ia memberikan nama anak pertamanya Satya Garnida dan anak keduanya Cakra Garnida. Satya berarti setia dan benar, sedangkan Cakra berarti yang melindungi. e. Memberikan Ibu yang Baik Perhatian islam kepada anak dimulai sebelum ia dilahirkan. Oleh karena itu, Rasulullah mengajak orang-orang islam untuk memilih seorang pasangan yang dapat menjadi teman hidup atas dasar takwa, kebaikan, keunggulan, dan 89Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 106. 90Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 591-592. 49
kemuliaan.91Islam melihat keturunan sebagai bagian dari nikmat yang menyenangkan dalam kehidupan dan untuk mencapai kebahagiaan untuk keluarganya dan masa depannya, seperti dalam al-Qur`an surah Al-Kahfi ayat 46 : 46. Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.92 Bagaimanapun juga faktor keturunan merupakan salah satu hal yang memungkinkan perkembangan atau bakat sang anak. Hal ini sama dengan pandangan biologis yang menurut ilmu kedokteran di mana ovum wanita sangat berpengaruh besar terhadap pembentukan janin. Ovum yang sakit akan menghasilkan seorang bayi yang akan memiliki kekurangan dalam tubuhnya. Sedangkan pengaruh keturunan terhadap pengaruh intelektual dan kognitif menurut penyelidikan Burt dan Jensen adalah 80 % banyaknya, dibandingkan dengan pengaruh lingkungan yang hanya 20 %.93 Dalam film Sabtu Bersama Bapak, kebaikan seorang ibu diperlihatkan oleh istri dari Pak Gunawan yang tidak pernah ingin merepotkan anak-anaknya ketika mereka dewasa bahkan telah berkeluarga. Ibu Itje adalah seorang ibu yang dapat mengerti perasaan anak-anaknya sehingga mereka tidak pernah ragu untuk menceritakan apapun yang tengah dirasakannya. f. Memperdengarkan Adzan, Aqiqah dan Khitan Sebelum melakukan Aqiqah dan Khitan kepada bayi, bapak yang ideal atau yang paling baik adalah ia yang melantunkan adzan di telinga anaknya saat 91Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam, h. 253. 92Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 408. 93Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah, h. 65-66. 50
dilahirkan. Ini merupakan bagian dari pendidikan bapak kepada sang anak.94Meski hal ini disunnahkan namun di rasa penting agar kata pertama yang didengarnya adalah perintah untuk shalat. Hal tersebut pun telah dilakukan oleh Rasulullah kepada anak-anaknya saat baru dilahirkan.95 Adapun keutamaan mengadzankan seorang anak ialah agar yang pertama mengetuk pendengaran sang anak merupakan kalimat-kalimat yang memuat keagungan dan kebesaran ilahi.96Pengaruh adzan sangatlah baik untuk perjalanan hidup sang anak, karena adzan akan meresap ke dalam hati sanubarinya. Sejak janin berusia 120 hari, saat ditiupkan rohnya dan mengesakan Allah, saat itulah jiwa manusia bisa menerima pengajaran dan hal lain yang mempengaruhinya. Maka dari itu, dianjurkan kepada para ibu dan bapak untuk memperdengarkan ayat suci al-Qur`an dan sering mengajaknya berkomunikasi.97 Aqiqah ialah menyembelih kambing untuk menyelamati bayi yang baru lahir dan sekaligus memberikannya sebagai sedekah kepada kaum fakir miskin. Aqiqah terkadang diartikan sebagai kambing atau domba yang disembelih dan terkadang diartikan rambut yang tercukur dari sang bayi yang baru lahir.98Hukum dari aqiqah itu ialah sunnah muakkadah. Agama islam sendiri mengajarkan kepada umatnya, untuk melakukan aqiqah kepada anaknya.99Khitan bagi anak laki-laki adalah sunnah dan dimuliakan bagi anak perempuan. Khitan merupakan 94Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 93. 95Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam, h. 258. 96Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Fiqih Bayi, h. 42. 97Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 93. 98Muhammad Ali Quthb, Sang Anak Dalam Naungan Pendidikan Islam (Bandung : CV Diponegoro, 1993), h. 42. 99KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, h. 80. 51
52 peraturan kesehatan yang sangat bermanfaat, yaitu menghindarkan orang dari berbagai penyakit dan gangguan kesehatan lainnya.100 Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran Analisis Naratif Peran Bapak Dalam Film Sabtu Bersama Bapak Analisis Naratif Tzvetan Todorov Analisis Peran Bapak Dalam Film Sabtu Bersama Bapak Alur Awal Alur Tengah Alur Akhir Menafkahi yang halal Memberi Motivasi Memberikan Ibu yang Baik Ekuilibrium Gangguan Ekuilibrium Mengasuh (Hadhanah) Memberikan Nama yang baik Surga Berada Di bawah Telapak Kaki ibu Perencanaan dalam hidup Kedewasaan Jiwa dan Akhlaq Nilai Sebuah Harga Diri Tidak Merepotkan Keluarga Pentingnya Kehadiran Seorang Bapak 100Muhammad Ali Quthb, Sang Anak Dalam Naungan Pendidikan Islam, h. 43.
BAB III PROFIL FILM SABTU BERSAMA BAPAK A. Latar Belakang Pembuatan Film Sabtu Bersama Bapak Film Sabtu Bersama Bapakadalah film diangkat dari sebuah novel best seller karya Adhitya Mulya, di mana telah dicetak ulang sebanyak 22 kali dan terjual sebanyak puluhan ribu copy.1Cerita Sabtu Bersama Bapaklahir dari kegelisahan penulis yang merupakan seorang bapak apabila nanti ia tidak dapat melihat anak-anaknya tumbuh dewasa. Ketakutan jika ia tidak dapat melihatnya wisuda meski pada saat itu anak pertamanya berumur 8 tahun dan anak keduanya berumur 5 tahun, membuat dirinya mencurahkan seluruh pemikiran dan nasihat- nasihatnya menjadi sebuah cerita yang dapat membawa pembaca ataupun penontonya merindukan bapaknya.2 Rasa syukur yang besar dipanjatkan Adhitya karena karyanya tersebut mendapatkan sambutan yang sangat luar biasa dari penikmat novel di seluruh Indonesia.3 Adhitya mengaku bahwa ia membutuhkan waktu selama satu tahun untuk menyelesaikan novelnya dan tiga bulan untuk membuat skenario film yang di bantu oleh Monty Tiwa. Adapun Perbedaan terbesar yang ia rasakan ketika menulis novel dengan menulis skenario film yaitu dalam menulis novel Adhitya tidak perlu membatasi novelnya tersebut, sedangkan menulis skenario terbatas 1Syaiful Bahri, Cerita Sabtu Bersama Bapak Terinspirasi dari Kehidupan Penulisnya,di akses pada 10 Juni 2017 dari 2Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 3Syaiful Bahri, Cerita Sabtu Bersama Bapak Terinspirasi dari Kehidupan Penulisnya,di akses pada 10 Juni 2017 dari 53
pada durasi yang ada. Sehingga untuk membuat sebuah skenario film dibutuhkan paling banyak 80 halaman dari sebuah novel.4 Awal mula novel Sabtu Bersama Bapak dapat difilmkan ialah dari pihak produser yang menghubungi Adhitya Mulya. Hal tersebut tidak mengherankan, karena menurutnya saat ini tidaklah sulit untuk membuat novel yang dapat dibuat menjadi sebuah film. Pasalnya, banyak produser yang mendedikasikan dirinya paling tidak seminggu sekali untuk pergi ke toko buku dan mencari bibit buku yang bagus. Mereka bertanya kepada orang-orang yang ada di toko buku tersebut, kira-kira buku mana saja yang penjualannya paling banyak dan lain sebagainya lalu kemudian merekapun mencoba menghubungi penulisnya.5 Monty dan Adhitya bekerja sama dalam menulis skenario film tersebut. Untuk menyatukan dua kepala tersebut tidaklah sulit karena menurut Adhitya, Monty dengan dirinya telah memiliki kecocokan tersendiri dari segi rasa humor dan juga drama. Oleh karena itu, ia tidak merasa keberatan sedikitpun saat Monty ingin berpartisipasi dalam hal menulis skrenario. Selain itu, Monty juga memiliki kedekatan dengan bapaknya dan film tersebut dibuat sebagai penghormatan untuk bapaknya tersebut.6 B. Sinopsis Film Sabtu Bersama Bapak Alur awal cerita film Sabtu Bersama Bapak digambarkan dengan sepasang suami istri yang tengah menangis sambil memegangi sepucuk kertas dari rumah sakit. Rupanya surat tersebut merupakan pemberitahuan bahwa sang suami tengah 4Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 5Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 6Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 54
mengidap penyakit yang kanker sehingga hidupnya sudah tidak lama lagi. Ia adalah Pak Gunawan dan sang istri bernama Itje. Kehidupan mereka tampak sempurna hingga kabar tersebut datang dan membuat Itje sangat sedih. Pasalnya, mereka memiliki dua orang anak laki-laki yang masih kecil. Anak pertamanya adalah Satya, 8 tahun dan anak kedua adalah Cakra yang berumur 5 tahun. Pak Gunawan berusaha menenangkan istri dan kedua anaknya dengan meminta mereka untuk tidak marah kepada tuhan, bapaknya, ataupun dirinya sendiri meski ia juga tepukul akan hal itu. Ia merasa bahwa sebagai seorang bapak, peran dan tanggung jawabnya tidaklah selesai hanya karena dirinya sudah tidak ada lagi di dunia. Namun, keluarganya akan menjadi tanggung jawabnya di akhirat juga. Ia khawatir tidak dapat membimbing kedua anaknya hingga dewasa dan membiarkan mereka besar tanpa seorang bapak. Akhirnya ia pun memutuskan untuk membuat beberapa rekaman video di sisa hidupnya yang berisikan nasihat dan ilmu mengenai kehidupan untuk dapat diputar nantinya di setiap hari Sabtu. Pada pertengahan alur cerita, Satya dan Cakra telah tumbuh dewasa. Mereka telah menjadi orang yang sukses berkat nasihat dan pembelajaran yang diberikan bapaknya melalui rekaman video di setiap hari Sabtu. Satya telah berkeluarga dan menetap di luar negeri karena pekerjaannya. Ia juga telah menjadi seorang bapak dari dua anak bernama Rian dan Miku. Sedangkan Cakra merupakan seorang direktur yang baik dan mau berbaur dengan karyawannya namun diumurnya yang tersebut, ia masih sendiri dan belum menikah. Satya dan Cakra selalu mengikuti apa yang bapaknya ajarkan. Mereka meyakini bahwa apa yang diajarkan oleh bapaknya itu adalah benar dan baik 55
untuk mereka. Itje pun telah membuka rumah makan impiannya dan ramai didatangi pengunjung berkat motivasi yang diberikan Pak Gunawan kepadanya. Satya terlalu terobsesi untuk menjadi seperti bapaknya dan membuat rumah tangganya retak karena hal itu. Cakra yang telalu fokus pada pekerjaannya itu membuat Itje sedikit khawatir jika nantinya ia tidak dapat menepati janji yang dibuatnya kepada Pak Gunawan. Ada sebuah rahasia besar yang disembunyikan Itje dari kedua anaknya. Pak Gunawan berkata padanya bahwa sewaktu kecil anak-anaknya tidaklah merepotkan dirinya begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, Itje tidak ingin membuat Satya dan Cakra mengkhawatirkan dirinya. Alur akhir film Sabtu Bersama Bapak merupakan penyelesaian dari masalah atau konflik yang sebelumnya telah tercipta baik itu antara Satya dengan Rissa, Cakra dengan Ayu, dan rahasia Ibu Itje yang terbongkar. Disamping itu, akan ada video yang berisikan pesan dan nasihat terakhir dari Pak Gunawan kepada anak-anaknya sebelum mereka masuk ke jenjang pernikahan. C. Produksi Film Sabtu Bersama Bapak 1. Sutradara dan Penulis Skenario Film Sabtu Bersama Bapak a. Monty Tiwa Gambar 3. 1 Monty Tiwa Sumber : googleimage 56
Monty tiwa adalah seorang penulis, pencipta lagu, musisi, dan film editor asal Indonesia yang telah berhasil masuk kedalam beberapa nominasi diantaranya : Film Favorit (Piala Layar Emas) dalam Indonesian Movie Awards 2013, Skenario Cerita Asli Terbaik (Piala Citra) dalam Festival Film Indonesia2006, Penyuntingan Terbaik (Piala Citra) dalam Festival Film Indonesia 2007, Penata Suara Terbaik (Piala Citra) dalam Festival Film Indonesia 2007, Skenario Cerita Asli Terbaik (Piala Citra) dalam Festival Film Indonesia 2007, Terfavorit (Piala Layar Emas) dalam Festival Film Indonesia 2012, Skenario Asli Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2015. Selain masuk kedalam beberapa nominasi, ia pun memenangkan beberapa penghargaan seperti Skenario Cerita Asli Terbaik (Piala Citra) dalam Festival Film Indonesia pada 2006,7 Skenario Terbaik (Film Cerita Lepas) Piala Vidia FFI 2005 untuk "Juli di Bulan Juni", Penata Sunting Terbaik Piala Vidia FFI 2006 untuk "Ujang Pantry 2", Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik Piala Citra di FFI 2006 untuk "Denias, Senandung di Atas Awan". Tulisan awal Monty Tiwa ialah cerita-cerita lucu, sarat komedi. Setelah kuliah dari Universitas Kansas, bersama teman-temannya membuat website yang isinya berita-berita tentang Indonesia. Dari website ini perjalanan karir Monty Tiwa sebagai penulis dimulai. Kisahnya dimulai ketika tulisannya dibaca seorang produser di salah satu televisi swasta Indonesia. Tulisannya dinilai memiliki kreatifitas tinggi. 7TIRTO.ID, Monty Tiwa, di akses pada 19 April 2017 dari 57
Monty Tiwa sudah menekuni dunia tulis menulis sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Menulis adalah hobinya dan hal yang dilakukannya ketika dia sedang ada waktu luang. Ia pernah bekerja di Trans TV sebagai creative writer (2002-2003), RCTI sebagai Head Section Creative (2003-2004) dan MNC (RCTI, TPI, GLOBAL) sebagai Creative Director (2004 - 2005). Kini Monty bekerja sebagai penulis lepas dan sutradara.8 Proyek pertama yang dikerjakan olehnya adalah cerita layar lebar berjudul "Andai Ia Tahu" di tahun 2002. Ia mengaku tidak memiliki pengetahuan dan keahlian untuk menulis skenario layar lebar kala itu. Ia mengaku menjumpai banyak hambatan. Salah satu terbesarnya adalah ketika ia harus memilah dan memilih mana yang penting atau tidak penting untuk dimasukkannya ke dalamsajian film berdurasi 90 menit. Karena banyak penulis skenario yang berangkat dari penulis novel, termasuk dirinya. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan di novel tetapi tidak dapat dilakukan di skrip. Sejak ia bisa menaklukkan hambatan itu, ia pun dapat mengerjakan proyek-proyek lainnya dengan lebih cermat. Karena, pengalaman dapat mengajarinya banyak hal. Adapun karya yang telah dihasilkan oleh Monty Tiwa, diantaranya Critical Eleven (2017), Aku Ingin Ibu Pulang (2016), Barakati (2016), Shy Shy Cat (2016), Raksasa Dari Jogja (2016), Sabtu Bersama Bapak (2016), Kapan Kawin? (2015), Lamaran (2015), Aku, Kau & KUA (2014), Romantini (2013), Isyarat (2013), Operation Wedding (2013), Get M4rried (2013), Tast Pack (2012), Get Married 3 (2011), Sampai Ujung Dunia (2011), Laskar Pemimpi (2010), Kalau Cinta Jangan 8Indonesian Film Center, Monty Tiwa, di akses pada 19 April 2017 dari 58
Cengeng (2009), Keramat (2009), Anak Setan (2009), XXL - Double Extra Large (2009) dan XL - Extra Large (2008). b. Adhitya Mulya Gambar 3. 2 Adhitya Mulya Pria yang lahir pada 3 Desember 1977 ini dikenal dengan Adhitya Mulya. Ia pernah masuk ke dalam dua nominasi di ajang Festival Film Indonesia pada tahun 2016 dengan kategori Skenario Adaptasi Terbaik (Piala Citra) dan di ajang Festival Film Bandung pada tahun 2013 dengan kategori Penulis Skenario Terpuji.9Karya Adhitya Mulya telah diakui oleh produse-produser di Indonesia dan berhasil mengantarkan dirinya menjadi penulis skenario dari filmnya sendiri. Ia pertama kali di kenal sebagai penulis lewat novel komedinya yang berjudul "Jomblo" pada tahun 2003. Novel tersebutpun diadaptasikan kedalam sebuah film dengan judul yang sama dan dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Ringgo Agusrahman, Christian Sugiono, Dennis Adhiswara. dan Rizky Hanggono. Setelah itu, Adhitya pun mengeluarkan karya-karya lainnya seperti Gege Mengejar Cinta, Catatan Mahasiswa Gila, Mencoba Sukses, Sabtu Bersama Bapak dan masih banyak yang lainnya. Novel Sabtu Bersama Bapak merupakan 9Indonesian Film Center,Adhitya Mulya, di akses pada 9 Agustus 2017 dari Adhitya adhitya-mulya.html 59
novel best seller yang telah berhasil di cetak ulang sebanyak puluhan kali dan terjual sebanyak ribuan Copy.10 Selain menulis buku, ia bekerja disalah satu perusahaan logistik di Jakarta dan juga melebarkan sayapnya sebagai penulis naskah dibeberapa judul film ternama seperti film Sabtu Bersama Bapak dan Jomblo yang diambil dari novelnya sendiri, kemudian Test Pack pada tahun 2012 serta Shy - ShyCat pada tahun 2016. Meskipun begitu, ia adalah orang yang ingin terus belajar dan belajar. Adhitya Mulya adalah sosok pria yang humoris, sama seperti karakter- karakter pria yang ada dalam ceritanya. Adhitya biasa menulis novel ataupun skenarionya pada malam hari setelah anak-anaknya tertidur. Hal tersebut karena ia tidak bisa menulis dalam keadaan yang bising melainkan harus dalam sepi atau kesunyian. Sehingga, ia harus mengorbankan sedikit waktu tidurnya untuk melakukan apa yang disukainya itu. 2. Data dan Tim Produksi Sutradara : Monty Tiwa Penata Skrip : Adhitya Mulya Monty Tiwa Co-Director : Putri Hermansjah Pengarah Peran : Nita Yanuarti Nuni Nuchman Buthet Erlina 10Nanien Yuniar, Antara News, Bincang-Bincang Bersama Penulis Adhitya Mulya, di akses pada 9 Agustus 2017 dari penulis-adhitya-mulya. 60
Pemimpin Pasca Produksi Line Producer Co-Producer Produser Produser Eksekutif Pemeran Penata Kamera Penata Busana Penata Rias Penata Artistik : Askan Larepand : Ika Muliana Dimas Prosujadi D.D. Putranto Sudiadi : Sumarsono : Ody Mulya Hidayat : HB Naveen Dallas Sinaga Frederica : Abimana Aryasetya sebagai Gunawan Ira Wibowo sebagai Itje Arivin Putra sebagai Satya Deva Mahenra sebagai Saka Acha Septriasa sebagai Rissa Sheila Dara Aisha sebagai Ayu Ernest Prakasasebagai Firman Jennifer Arnelita sebagai Wati Rendy Kiaernett sebagai Salman : Rollie Markiano : Aldie Harra : Rinie May : Angga Prasetyo 61
62 Perekam Suara : Adi Molana Machmud Penata Musik : Andhika Triyadi Penata Suara : Adityawan Susanto Penata Gambar : Ryan Purwoko Fotografi : Lukman Saputra Produksi : Maxima Pictures 3. Tokoh Pemeran Film Sabtu Bersama Bapak a. Abimana Prasatya sebagai Gunawan Gambar 3. 3 Abimana Prasetya dalam Film Sabtu Bersama Bapak Pak Gunawan sedang merekam video untuk anak-anaknya Pria yang lahir di Jakarta pada 24 Oktober 1982 ini berperan sebagai seorang bapak yang bernama Gunawan dalam film Sabtu Bersama Bapak. Kemahirannya dalam berakting sudah tidak diragukan lagi, terbukti dari banyaknya film yang telah dibintanginya sejak tahun 90-an.11Beberapa diantaranya masuk ke dalam nominasi-nominasi bergengsi dan dua diantaranya memenangkan penghargaan, yaitu Pemenang Aktor Terlaris pada Indonesian Box Office Movie Awards 2016 dan Pemenang Pemeran Utama Pria Terbaik pada Indonesia Box Office Movie Awards 2017.Bapak yang memiliki dua orang anak 11Foto Skandal, Biodata Lengkap Pemain Film Sabtu Bersama Bapak, di akses pada 20 Juli 2017
laki-laki di dalam film ini merupakan seorang pria yang tegas dan penuh dengan kasih sayang. Ia ingin menjadi bapak yang berguna bagi anak-anaknya serta peran atau tugasnya sebagai seorang bapak harus tetap ia jalankan meski takdir telah menentukan bahwa ia harus meninggalkan keluarganya. b. Ira Wibowo sebagai Itje Gambar 3. 4 Ira Wibowo dalam Film Sabtu Bersama Bapak Ibu Itje sedang membayangkan masa lalunya bersama Pak Gunawan dan kedua anaknya yang masih kecil Wanita dengan nama lahir R.A. Ira Wibowo Wirjodiprojo ini bertempat lahir di Berlin, Jerman pada 20 Desember 1967. Ia mengawali karirnya sebagai aktris pada tahun 1984 dengan fim pertamanya yaitu "Pencuri Hati", hingga saat ini telah banyak judul film layar lebar yang dibintanginya.12 Ia telah berhasil menggenggam empat buah penghargaan di mana salah satunya adalah pemenang Aktris Pembantu Terpuji dalam penghargaan Festival Film Bandung. Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini, ia berperan sebagai istri dari bapak Gunawan yang merupakan seorang wanita tangguh, penyayang, dan sangat memperdulikan kedua anak laki-lakinya. Hal tersebut terbukti dari perjuangannya dalam melawan penyakit kankernya. Disamping itu, setelah suaminya meninggal, meskipun sang suami telah meninggalkan beberapa video untuk membantunya 12Foto Skandal, Biodata Lengkap Pemain Film Sabtu Bersama Bapak, di akses pada 20 Juli 2017 dari 63
dalam hal mendidik anak, namun ia merawat kedua anaknya seorang diri. Istri yang selalu menuruti apa yang suaminya perintahkan ini, tidak pernah ingin membuat kedua anaknya khawatir akan penyakit yang dideritanya. Itulah sebabnya, ia terus merahasiakannya dari kedua putranya tersebut. c. Arifin Putra sebagai Satya Gambar 3. 5 Arifin Putra dalam Film Sabtu Bersama Bapak Satya menelfon istrinya untuk mengabarkan bahwa dirinya akan pulang Aktor yang mengawali karirnya pada 2003 ini memiliki nama lahir Putra Arifin Scheunemann. Ia lahir di Jakarta pada 1 Mei 1987. Sejak remaja, ia sudah aktif di dunia model dan bermain sinetron. Namun, seakan tidak puas Arifin pun mencoba untuk menjadi seorang presenter dengan mengikuti ajang pencarian presenting meski dirinya harus puas dengan menjadi finalis saja. Kini, ia melanjutkan karirnya sebagai seorang aktor di beberapa sinetron dan film-film terbaik di Indonesia.13 Ia berperan sebagai Satya yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara dalam film Sabtu Bersama Bapak. Satya adalah sesosok laki-laki yang cukup kaku dan keras kepala. Ia sangat menyayangi bapaknya lebih dari yang orang ketahui. Rasa sayangnya tersebut membuat dirinya ingin menjadi seperti 13Budianto, Biodata dan Profil Arifin Putra, di akses pada 20 Juli 2017 dari 64
sang bapak. Meskipun begitu, ia berusaha untuk menjadi bapak yang baik bagi anak-anaknya dan menjadi suami yang baik pula untuk istrinya. d. Deva Mahendra sebagai Cakra Gambar 3. 6 Dave Mahendra dalam Film Sabtu Bersama Bapak Cakra sedang berada diruang kerjanya dan meminta karyawan lainnya berhenti mengejeknya Anak dari pasangan bapak Mansur Mahenra dan Ibu Masdania ini adalah seorang aktor, presenter, model dan juga DJ (Disc Jokey). Ia terlahir di Makassar pada 19 April 1990 dan mengawali karirnya pada tahun 2007. Sejak SMA, Deva sudah aktif dalam dunia penyiaran di salah satu radio.14Meski tergolong baru, film yang telah dibintanginya pun sudah cukup banyak dan kemapuannya berakting sudah tidak diragukan lagi. Ia berperan sebagai Cakra atau Saka yaitu anak kedua atau terakhir dalam keluarga Pak Gunawan yang memiliki sifat pekerja keras atau lebih tepatnya sangat menyukai bekerja. Kesibukannya dalam kantor membuat ia belum juga menikah dan berkeluarga. Sifatnya yang humoris bahkan terkesan sedikit aneh dan mudah bergaul, tidak dapat membantunya untuk bisa mendapatkan seorang wanita.Tidak jauh berbeda dengan sang kakak, Saka juga sangat mencintai bapaknya tersebut. Setiap kata atau nasihat yang diucapkan, ia selalu berusaha 14Yetta, Dewa Mahenra : Mimpi Berawal Dari Papua, di akses pada 20 Juli 2017 dari 65
untuk mematuhinya. Ia juga sangat memperhatikan ibunya sejak bapaknya meninggal. e. Acha Septriasa sebagai Risa Gambar 3. 7 Acha Septriasa dalam Film Sabtu Bersama Bapak Rissa sedang makan malam dengan Satya Jelita Septriasa dan lebih dikenal dengan nama Acha Septriasa ini lahir di Jakarta, 1 September 1989. Acha adalah seorang aktris, penyanyi dan juga presenter. Ia mengawali karirnya pada tahun 2004.15Acha adalah wanita berprestasi baik dalam pendidikan dan juga karirnya. Salah satu prestasi membanggakannya yaitu meraih penghargaan sebagai pemeran utama wanita terbaik dalam film Love Story, pada Second Corinthian International Film Festival 2011 di teater kota Corinthos, Yunani.16 Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini Acha berperan sebagai Istri dari Satya di mana ia sangat menyayangi suami dan anak-anaknya. Ia berusaha menjadi apa yang suaminya inginkan meski harus berjuang lebih keras. Keinginan Satya menjadi seperti apa yang bapaknya lakukan membuat Risa sedikit kesulitan. 15Foto Skandal, Biodata Lengkap Pemain Film Sabtu Bersama Bapak,di akses pada 20 Juli 2017 dari 16Zhr, Acha Septriasa Raih Penghargaan Internasional, di akses pada 23 Agustus 2017 dari 66
Hal tersebut karena Satya tidak dengan baik mencerna apa yang bapaknya katakana. 4. Sheila Dara Aisha Sebagai Ayu Gambar 3. 8 Sheila Dara Aisha dalam Film Sabtu Bersama Bapak Ayu tertawa karena Cakra bertingkah yang aneh dan lucu Aktris dan penyanyi yang akrab di panggil Sheila Dara ini telah memulai karirnya sejak ia masih kecil. Ia mengawali karirnya dengan menjadi duta salah satu MCKIDS dan tergabung dalam salah satu trio pada tahun 2000. Wanita yang lahir di Bandung pada 24 September 1992 ini selain fokus di bidang tarik suara, ia juga pernah membintangi beberapa sinetron dan juga film.17 Sheila Dara berperan sebagai Ayu dalam film Sabtu Bersama Bapak. Dalam film ini Ayu adalah seorang wanita yang anggun dan cantik serta pintar. Kecantikannya berhasil membuat Cakra terpihat dan jatuh hati padanya. Namun, ada alasan lain yang membuat Cakra jatuh cinta padanya. Hal tersebut ialah karena Cakra sering kali melihat sepatu Ayu ada di musholla seusai ia shalat. Lalu, pengalaman yang pahit saat sekolah membuat Ayu menjauh dari orang yang penuh dengan gelak tawa seperti Cakra. 17Fandi Adhitya, Profil dan Biografi Sheila Dara Aisha - Artis Cantik Indonesia, di akses pada 27 Juli 2017 dari aisha.html. 67
BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS NARATIF A. Analisis NaratifAlur Awal, Tengah, dan Akhir Cerita Pada Film Sabtu Bersama BapakMenggunakan Naratif Tzvetan Todorov Narasi menurut Todorov mempunyai struktur dari awal hingga akhir. Oleh karena itu pada bab ini, analisis terbagi menjadi tiga bagian diantaranya alur awal yang menurutnya adalah ekuilibrium atau keseimbangan, alur tengah yaitu gangguan, dan alur akhir cerita yaitu ekuilibrium atau keseimbangan kembali. 1. Alur Awal Cerita Bagian awal atau alur awal dari sebuah cerita merupakan pendahuluan dari peristiwa-peristiwa selanjutnya.Todorov berpendapat bahwa umumnya naratif diawali dengan adanya situasi yang normal, tertib dan seimbang atau ia menyebutnya sebagai ekuilibrium (keseimbangan) dari cerita.1Berikut adalah keseimbangan pada alur awal cerita dalam film Sabtu Bersama Bapak: a. Keutuhan Keluarga Pada awal cerita, penulis film Sabtu Bersama Bapak memulainya dengan memperlihatkan sebuah keluarga inti yang utuh atau lengkap. Diantaranya terdapat bapak, ibu, dan juga dua orang anak laki-laki yang pintar. Mereka adalah sang bapak yang bernama Gunawan, sang ibu yang bernama Itje, dan anak-anak mereka yang bernama Satya dan Cakra. Keluarga yang utuh atau lengkap akan membuat situasi dalam kehidupan sebuah keluarga ada pada keseimbangan atau kestabilan. Setidaknya hal tersebut 1Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 68
akan menutup kemungkinan adanya rasa kekurangan dan kehilangan orang tua ataupun anak karena mereka dapat saling memiliki satu sama lain. Kehangatan dan cinta akan selalu diberikan oleh sebuah keluarga, baik itu orang tua kepada anaknya, istri kepada suami ataupun sebaliknya. Selanjutnya, rasa saling percaya dan mendukung, tolong menolong, saling memberi dan menerima satu sama lain pun akan tercipta. Orang tua yang saling mengasihi dan menyayangi menandakan berdampak pada ketentraman jiwa sang anak. Apabila jiwa seorang anak tentram di dalam keluarganya, pengaruh buruk yang datang dari luar sekalipun akan mampu ia tolak dengan bijaksana.2 Allah Subhanahu wa Ta`alapun menciptakan seorang istri dari tulang rusuk suaminya seperti Siti Hawa dengan Nabi Adam agar mereka saling memberikan rasa kasih sayang dan dapat merasakan ketentraman satu sama lain, seperti dalam surah Ar-Rum ayat 21 : 21. Dan di antara tanda-tanda (Kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.3 2Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 35. 3Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 572. 69
Dalam film ini kehangatan dan cinta digambarkan oleh Pak Gunawan kepada sang istri yaitu Ibu Itje ketika mereka sedang berada berbincang di dapur. Berikut percakapan mereka : Pak Gunawan Ibu Itje Pak Gunawan Ibu Itje Pak Gunawan Ibu Itje Pak Gunawan : "Saya akan rindu ini." : "Rindu apa?" : "Masakanmu." : "Gak akan rindu saya?" : "Ada kata lain di kamus yang melebihi rindu?" : "Kayaknya enggak ada." : "Berarti saya gak bisa jawab pertanyaanmu." Situasi yang digambarkan dalam percakapan tersebut adalah haru. Pasalnya, beberapa waktu sebelumnya Pak Gunawan mendapatkan sebuah surat dari Yayasan Kanker Nasional yang menyatakan bahwa dirinya telah terkena penyakit kanker dan hidupnya hanya tersisa satu tahun lagi. Namun meskipun begitu, ia tetap tegar dan berusaha membuat keluarga kecilnya itu tersenyum dan bahagia agar dapat melanjutkan hidup mereka. Berbagai cara dia coba pikirkan, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memanfaatkan waktu satu tahunnya membuat beberapa video mengenai nasihat dan pelajaran tentang hidup yang ia miliki agar nantinya dapat mereka putar kembali. Ia merasa bahwa hal tersebut merupakan satu-satunya cara agar mereka tetap merasakan kehadiran seorang bapak. Cinta dan kasih sayang seorang bapak kepada anaknya bukanlah cinta dari segi materi melainkan kepercayaan terhadap kemampuannya dan selalu ada dipihaknya saat orang lain tidak mempercayai kebenaran tentang dirinya.4 Kasih sayang tersebut tidak hanya berdampak pada akhlak dan perasaannya saja tetapi 4Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 94. 70
juga pada kepercayaan diri yang dimilikinya.5 Oleh karena itu, Pak Gunawan berusaha agar kedua anaknya tetap merasakan kehadiran dan kasih sayangnya meski dirinya sudah tidak ada lagi di dunia. b. Bapak yang Berkarakter Keseimbangan yang diperlihatkan selanjutnya oleh penulis skenario adalah seorang bapak yang berkarakter. Diantara karakter yang ada ialah ikhlas, bertakwa, berilmu, bertanggung jawab, dan sabar. Bapak yang memiliki karakter tersebut dirasa mampu untuk membawa pada keseimbangan dan ketentraman dalam keluarga. Berikut penjelasannya : 1. Ikhlas Ikhlas merupakan kemampuan untuk berserah diri, menyerahkan segala pikiran dan perasaan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta`ala.6 Keikhlasan seseorang bukan hanya melalui ucapannya, tetapi pada dasar hatinya yang semata- mata mengharap keridhaan Allah Subhanahu wa Ta`ala.7 Bapak yang ikhlas dalam film Sabtu Bersama Bapak digambarkan oleh Pak Gunawan. Keikhlasannya tampak dari dirinya yang menerima dengan hati yang lapang akan kehendak Allah Subhanahu wa Ta`alabahwa ia difonis memiliki penyakit yang cukup serius yaitu kanker. Meskipun begitu, ia tidak mengeluh sedikitpun atau bahkan marah kepada-Nya. Ia justru menghadapinya dengan tidak menyerah begitu saja dan melakukan berbagai macam cara agar kedua anak dan istrinya dapat menerima kepergiannya juga tanpa membenci-Nya, 5Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 95. 6Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, h. 153. 7Erbe Sentanu, Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati, h. 11. 71
salah satunya adalah dengan memberikan mereka nasihat. Berikut percakapan Pak Gunawan kepada kedua anaknya, Satya dan Cakra : Pak Gunawan Satya Cakra Pak Gunawan : "Mungkin tahun depan bapak harus pergi." : "Kenapa? Bapak gak sayang sama Satya?" : "Saka nakal ya pak? Saka janji gak akan nakal lagi. Bapak jangan pergi." : "Kamu gak nakal nak, kamu gak nakal. Bapak pergi karena tuhan minta ditemani sama bapak di atas sana..." Keikhlasan Pak Gunawan dalam menerima keputusan Allah kepada dirinya, tampak pada perkataannya bahwa tuhan hanya ingin ditemani oleh dirinya. Ia tidak menyalahkan Allah sedikitpun akan hal itu. Hal tersebut merupakan ketaatan Pak Gunawan kepada-Nya, bagaimanapun juga Allah lah yang telah menciptakan manusia serta isinya dan hanya kepada-Nya tempat kembali, sebagaimana firman Allah dalam surah al-A`raf ayat 29: 29. Katakanlah, "Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap salat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.8 Niat yang ikhlas selain mendatangkan keridhaan dan pahala Allah, ia juga akan meneguhkan hati di saat ujian datang.9 Sakit adalah ujian dan cobaan yang Allah berikan. Oleh karena ikhlaslah Pak Gunawan memiliki hati yang teguh dan dapat menerimanya dengan hati yang lapang. Penjelasan yang keluar dari 8Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 206. 9Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 68. 72
mulut Pak Gunawan itu menjadi penenang bagi Satya dan Cakra yang saat itu masih berumur 8 dan 5 tahun. Ia mencoba memberikan pengertian kepada anak- anaknya bahwa bapaknya itu tidaklah benar-benar pergi, melainkan hanya karena Allah Subhanahu wa Ta`alayang memintanya. 2. Bertakwa Takwa berarti mencegah atau menjaga hal-hal yang membahayakan, merusak, merugikan, dan sebagainya.10 Para ulama mengartikan takwa sebagai suatu perbuatan yang dapat menjaganya dari perbuatan yang dilarang-Nya dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya.11 Pada film Sabtu Bersama Bapak ini, ketakwaan seorang bapak tampak pada diri Pak Gunawan yang senantiasa menasihati anaknya untuk menghormati seorang ibu karena bagaimanapun juga, surga seorang anak ada pada telapak kaki ibunya. Berikut perkataan Pak Gunawan kepada kedua anaknya : "Satya, Saka, anakku. Bapak gak pernah ninggalin kalian. Bapak titip mamah ya, surga kalian di kaki dia. Jangan pernah membiarkan mamah merasa sendiri. Bapak akan selalu ada di samping kalian. Kita akan bertemu setiap hari Sabtu. Hari biasa kalian belajar yang rajin ya." Pak Gunawan tahu benar bahwa menjaga dan melindungi seorang ibu adalah perintah Allah Subhanahu wa Ta`ala yang tertera dalam mushaf al-Qur`an. Hal tersebut merupakan bentuk ketakwaan kepada yang Maha Kuasa dengan mengamalkan apa yang diperintahkannya. Pak Gunawan meminta agar mereka tetap tidak boleh membiarkan ibu mereka merasa seorang diri meskipun kelak tumbuh besar dan berkeluarga. 10Nashruddin Baidan, Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an, h. 57. 11Nashruddin Baidan, Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an, h. 53. 73
74 Ketakwaan sebagai bapak yang selanjutnya diperlihatkan dari sosok Pak Gunawan adalah ketika ia mengatakan bahwa jadilah seseorang yang tumbuh dewasa secara jiwa dan akhlak bukan hanya secara usia. Berikut perkataan Pak Gunawan : "Bapak akan sangat-sangat kangen sama kalian. Tumbuhlah dewasa. Bukan sekedar dewasa usia, karena usia bisa sangat pendek. Dewasa secara jiwa, akhlak..." Ahmad Hasan dalam sebuah artikel mengatakan bahwa kedewasaan dalam al-Qur`an dan Sunnah adalah mereka yang hidup dengan ketaatan dan mengimplementasikan takwa dalam kehidupan sehari-hari. Takwa dengan pemaknaan yang luas dapat dijadikan sebagai tolak ukur kedewasaan seseorang.12Kedewasaan jiwa dan akhlak seseorang akan dapat membawa orang tersebut kepada pemikiran yang baik dan jernih. Maka dari itu, Pak Gunawan meminta anaknya untuk dewasa secara jiwa bukan hanya usia sebagai bagian dari ketakwaan seseorang. Setiap yang bertakwa akan mendatangkan pahala dari Allah seperti firman-Nya dalam surah al-Baqarah ayat 103 : 103. Dan jika mereka beriman dan bertakwa, pahala dari Allah pasti lebih baik, sekiranya mereka tahu.13 12Nasih Nashrullah, Republika.co.id, Relasi Usia Muda dan Kedewasaan, di akses pada 2 September 2017 dari usia-muda-dan-kedewasaan. 13Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 20.
Bapak yang bertakwa, tidak akan membiarkan istri dan anak-anaknya berada pada keburukan. Ketakwaan seorang bapak ialah saat ia dapat membawa istri dan anak-anaknya pada kebaikan-kebaikan di jalan Allah.14 Dalam hal ini Pak Gunawan yang senantiasa memberikan nasihat-nasihatnya kepada istri dan kedua anaknya agar mereka tetap terjaga di jalan kebaikan yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala. 3. Berilmu Ilmu yang hakiki adalah ilmu yang dapat menuntun setiap manusia pada keimanan. Namun sesungguhnya, ilmu yang dikehendaki Islam merupakan ilmu dunia dan akhirat.15Bapak yang berilmu dapat membawa keluarganya pada cahaya di dunia sebagaimana dikatakan bahwa ilmu adalah jendela dunia. Dalam film Sabtu Bersama Bapak seorang bapak yang berilmu diperlihatkan oleh Pak Gunawan dalam setiap video yang dibuatnya. Ia menyisipkan nasihat-nasihat dan juga pembelajaran tentang hidup agar kedua anak-anaknya beserta istrinya dapat mempersiapkan diri menghadapi dunia. Salah satu nasihat Pak Gunawan yang berisikan ilmu pada alur awal cerita adalah mengenai perencanaan yang harus dipersiapkan oleh kedua anaknya. Berikut perkataannya : "Bapak itu orang yang percaya bahwa hidup harus matang direncanakan, karena kita gak hidup dua kali. Waktu gak bisa diulang. Jadi rencanakan semuanya. Ini penting. Rencana, rencana, dan rencana. Apalagi jika kalian menjadi suami, jadi bapak. Setiap langkah yang kalian ambil, ada anak dan istri yang mengikuti." 14Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 69. 15Musthafa Muhammad Tahhan, Muslim Ideal Masa Kini, h. 70. 75
Perencanaan adalah bagian dari ilmu management yang Pak Gunawan coba untuk jelaskan kepada Satya dan Cakra. Rencana yang matang akan membawa seseorang pada tujuannya dan merupakan suatu persiapan untuk menghadapi kehidupan. Seperti halnya Pak Gunawan yang telah mempersiapkan segala kebutuhan istri dan anak-anaknya agar kelak jika waktu telah benar-benar memanggilnya, baik istri ataupun anak-anaknya sudah tidak perlu dikhawatirkan. Dengan ilmu, segala teka-teki dan perumpamaan-perumpamaan yang Allah ciptakan akan dapat dipahami dengan baik. Seperti firman Allah dalam surah Al-Ankabut ayat 43 : 43. Dan perumpamaan-perumpamaan ini kamu buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.16 4. Bertanggung jawab Tanggung jawab berarti sebuah kewajiban untuk menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab manusia mencakup semua aspek kehidupan yang ada.17Bapak yang bertanggung jawab kepada anak dan istrinya berarti telah melaksanakan kewajibannya sebagai bapak didalam keluarga. Tanggung jawab tersebut dapat berupa pemberian nafkah, pengasuhan, dan lain sebagainya. Pada film ini, Pak Gunawan dapat dikatakan sebagai bapak yang bertanggung jawab. Ia bahkan tidak ingin melepaskan tanggung jawabnya sebagai 16Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 565. 17H.A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, h. 116. 76
77 seorang bapak meski dirinya sudah tidak ada lagi. Lalu ia pun membuat video agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan pengasuh untuk anak-anak. Ia juga tidak ingin kehadirannya sebagai seorang bapak hilang begitu saja dan membiarkan anak-anaknya tumbuh tanpa perhatian dan pelajaran darinya. Rasa tanggung jawab akan senantiasa mendorong upaya menyeluruh dalam mengawasi dan memperhatikan anaknya.18 Setiap apa yang diperbuat atau dilakukan kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala. Berikut surah Al- Muddatsir ayat 38 : 38. Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan19 Tanggung jawab lainnya yang dilakukan Pak Gunawan adalah memberi dan mempersiapan nafkah yang halal untuk kebutuhan istri dan kedua anaknya. Karena bagaimanapun juga nafkah yang halal akan membawa keluarga tersebut pada kestrabilan dalam tubuh dan juga hidup. Namun apabila nafkah tersebut didapatnya dari suatu hal yang haram, maka akan berdampak buruk bagi keluarga tersebut cepat ataupun lambat. 5. Sabar Sabar menurut syariat adalah menahan diri dan kemarahan, menahan lidah dari keluh kesah, dan menahan anggota tubuh dari berbuat 18Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 72. 19Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 851.
kekacauan.20Kesabaran merupakan salah satu karakter penting yang harus dimiliki oleh seorang bapak. Allah sangat menyukai sifat sabar karena dengan bersabar seseorang dapat terjaga dari kemarahan yang dasarnya dari makhluk yang dibenci Allah Subhanahu wa Ta`ala. Pada alur awal cerita, sifat sabar telah ditunjukkan oleh Pak Gunawan atas apa yang telah menimpanya. Sabar bukan berarti diam dan tidak melakukan apa-apa, akan tetapi sabar berarti menerima dan melakukan sesuatu yang baik serta menahan yang buruk. Pak Gunawan telah difonis bahwa hidupnya sudah tidak lama lagi karena penyakit kanker yang menimpanya. Namun hal tersebut tidak membawanya pada keterpurukan atau sikap putus asa sehingga ia tidak melakukan apapun. Ia melakukan hal yang ia rasa perlu untuk kebaikan anak dan juga istrinya di masa depan nanti. Ia tidak sedikitpun menyalahkan Allah atas apa yang menimpanya, melainkan membuat video agar keluarganya tidak merasa bahwa ia benar-benar pergi meninggalkan mereka. Selain itu, Pak Gunawan tidak pernah mengeluh atas apa yang telah menimpanya bahkan meminta kedua anaknya untuk tidak menyalahkan siapapun atas apa yang telah menimpanya. Berikut perkataan Pak Gunawan kepada Satya dan Cakra saat mereka masih kecil : "...Jangan marah sama tuhan, jangan marah sama bapak, jangan pernah marah sama diri kamu sendiri. Gak ada yang salah." Dalam hal ini, Pak Gunawan telah menunjukkan bahwa dirinya telah bersabar dengan tidak berputus asa dan menahan amarahnya bahkan meminta kedua anaknya melakukan hal yang sama. Apabila seseorang telah diberi cobaan 20Asma' Umar Hasan Fad'aq, Mengungkap Makna dan Hikmah Sabar, h. 49. 78
oleh Allah Subhanahu wa Ta`ala tidak mudah putus asa, patah hati ataupun marah dan selalu tabah menghadapi hidup berarti orang tersebut telah bersabar.21 Ia cukup tenang menghadapi cobaan yang Allah berikan kepadanya. Allah akan menguji setiap manusia untuk mengetahui orang yang benar-benar bersabar dijalannya. Berikut ayat al-Qur`an yang menerangkan hal tersebut, yaitu dalam surah Muhammad ayat 31 : 31. Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berijtihad dan bersabar diantara kamu; dan kami uji perihal kamu.22 c. Istri dan Ibu yang Baik Untuk Anak-anaknya Keseimbangan yang tergambar pada alur awal cerita di film Sabtu Bersama Bapak selanjutnya merupakan ibu yang baik dan penyayang. Pasalnya, kasih sayang seorang ibu akan membawa keluarganya pada kedamaian hati dan membuat seorang anak merasakan bahwa dirinya telah diperhatiakan. Ibu Itje adalah seorang ibu yang baik dan sangat menyayangi suami dan kedua anaknya. Ia selalu ada di samping Pak Gunawan bahkan ketika suaminya itu tengah mengalami penyakit kanker. Berikut janji Ibu Itje kepada suaminya : Pak Gunawan : ".... Tapi saya gak bisa ngeliat mereka tumbuh dewasa, nemenin mereka wisuda, melepas mereka nikah nanti." 21Amita Darmawan Putri dan Lukmawati, Makna Sabar Bagi Terapis, UIN Raden Fatah Palembang, Vol.1, No.1, PSIKIS: 2015, h. 50. 22Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 731. 79
Ibu Itje Pak Gunawan : "Saya yang akan antar mereka menikah. Saya janji kang." : "Saya minta maaf ya neng." Sebagai seorang istri yang akan ditinggal oleh suaminya, mengurus anak- anaknya seorang diri, Ibu Itje tidak sedikitpun mengeluh atau merasa marah kepada suaminya tersebut. Meski ia sedih yang teramat dalam saat ia mengetahui bahwa hidup suaminya tidak lama lagi, akan tetapi ia memahami bahwa itu semua adalah kehendak-Nya yang harus diterima dengan ikhlas. Pak Gunawan dengan Ibu Itje tidak pernah bertengkar sedikitpun terlebih dihadapan anak-anaknya. Pasalnya pertengkaran antara bapak dan ibu akan membuat pola hidup dalam keluarga menjadi tidak sehat. Keluarga tersebut akan rentan pada kerapuhan dan kehancuran.23 Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama dari kedua belah pihak agar kehidupan dalam keluarga dapat menjadi sehat dan kuat. Salah satunya adalah saling menerima dan memahami satu sama lain. Kebaikan seorang ibu selanjutnya tergambar dari Rissa yang merupakan istri dari Satya. Mereka memiliki dua orang anak laki-laki yang bernama Rian dan Miku. Satya sering kali berharap tinggi kepada kedua anaknya itu, sehingga ketika mereka tidak dapat mencapainya ia kerap kali marah. Pada saat itulah, sosok Rissa yang baik menjadi penenang untuk anak-anaknya. Ia merawat anak-anaknya dengan sangat baik. Berikut percakapan Risa dan anaknya : Rissa Rissa Rian : "Finally, liat nih mamah bikin apa? Fuala, ketupat sayur ala mamah Rissa." : "7 x 9 = 63, good. Waw 100 buat Rian. Hebat nih, peluk dulu mamah. Itu bisa math nya. : "Rian dan Miku mau main di luar nih." 23Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 54. 80
Rissa : "Boleh, tapi di pake jaketnya, di luar lagi dingin. Go! Go! Go!Tuh papah nelfon. Halo?" Pada saat itu sebenarnya Rian melakukan kesalahan dalam mengerjakan matematikanya, namun dengan sabar ia berusaha menutupinya agar anaknya tersebut terus semangat dan tambah rajin lagi. Oleh karena itu, istri dan ibu yang baik masuk dalam keseimbangan atau kestrabilan. d. Anak yang Pintar Keseimbangan berikutnya merupakan adanya anak yang pintar. Bukan hanya pintar secara prestasi, namun juga pintar dalam bersikap baik kepada orang tuanya ataupun kepada yang lainnya. Anak yang pintar akan membawa kebanggaan tersendiri bagi kedua orang tuanya. Kepintaran Satya dan Cakra dapat dilihat dari banyaknya piala ataupun piagam yang didapatnya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Berikut percakapannya : Satya Ibu Itje Cakra Ibu Itje Satya Cakra Ibu Itje Pak Gunawan : "Kita kebanyakan piala." : "Enggak, kita teh kekurangan dinding." : "Mah liat mah!" : "Waaah Saka." : "Bapak, bapak, Satya dapet piala taekwondo dong yang gede." : "Saka juga nih pak." : "Iya, Saka juga." : "Bapak bangga sama kalian." Adanya anak yang cerdas, disadari atau tidak akan membawa kebahagiaan dan kedamaian dalam keluarga. Pasalnya baik sang ibu ataupun bapak akan berpikir bahwa pendidikan serta pengasuhan yang selama ini diterapkannya telah berhasil. Satya dan Cakra telah membuktikan kecerdasannya hingga menciptakan senyuman dan kebanggaan di wajah bapak dan ibunya. 81
Pada saat kecil mereka telah mendapatkan begitu banyak piala dan piagam. Ketika mereka tumbuh dewasa, kepintaran mereka seakan terus bertambah dan dibuktikan dengan mereka yang dapat masuk di universitas ternama di Bandung. Oleh karena itu, anak yang cerdas atau pintar adalah salah satu keteraturan yang digambarkan oleh penulis skenario pada alur awal cerita. 2. Alur Tengah Cerita Todorov mengatakan pada pertengahan atau alur tengah cerita terdapat gangguan atau kekacauan yang ada pada struktur narasi dan merupakan perkembangan dari alur cerita awal.24 Pada tahap ini akan ada gangguan atau kekacauan awal yang tidak disadari yaitu pemicu dari sebuah kekacauan tersebut. kemudian, adapula gangguan atau kekacauan akhiryang disadari yaitu kekacauan yang semakin memuncak atau klimaks.25 Alur tengah cerita pada film Sabtu Bersama Bapak ditandai dengan Satya dan Cakra yang telah tumbuh dewasa dan memiliki kehidupannya masing-masing. Hal ini merupakan perkembangan cerita dari alur sebelumnya. Satya telah tinggal bersama keluarga kecilnya di luar negeri. Kepindahannya tersebut didasari pekerjaan yang mengharusnya dirinya untuk tinggal disana. Sedangkan Cakra tengah bekerja di Jakarta dan memegang posisi penting sebagai direktur di sebuah perusahaan. Hal tersebut membuat dirinya jauh dari sang ibu di Bandung. Namun meskipun begitu, ia masih tetap sesering mungkin menghubungi Ibu Itje di waktu senggangnya. Berikut gangguan pada alur tengah cerita dalam film Sabtu Bersama Bapak : 24Eriyanto, Analisis Naratif, h. 46. 25Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 154 82
a. Gangguan awal (Pemicu Kekacauan) 1. Ibu Itje merahasiakan sakitnya dari anak-anaknya Pada saat itu pagi telah datang, Ibu itje pun telah menyelesaikan olahraga dengan lari-lari kecil di sekitar rumahnya. Pekerja rumah tangga yang selama ini telah membantu dirinya memberikan sebuah surat yang didapatnya dari rumah sakit. Rupanya itu merupakan surat dari Yayasan Kanker Nasional yang menyatakan bahwa dirinya tengah mengalami penyakit yang cukup serius tersebut. Seketika wajahnya pun memucat dan kesedihan melandanya. Ia teringat ketika suaminya yaitu Pak Gunawan mendapatkan surat yang sama dan mengingat kembali janjinya untuk mengantarkan anak-anaknya menikah. Kekhawatiran tampak pada wajah Ibu Itje dan pekerja rumah tangganya tersebut. Berikut percakapannya : Pekerja Rumah Tangga Ibu Itje Pekerja Rumah Tangga Ibu Itje : "Anak-anak harus tau neng, kayak bapak dulu." : "Kalo Satya sampai tau, nanti dia uring- uringan jauh disana. Kalo Saka sampai tau, nanti dia malah mau rawat saya. Bukannya cari jodoh." : "Anak-anak cuma punya satu ibu." : "Setelah diangkat, semuanya akan beres bi. Gak ada yang perlu tau." Niat Ibu Itje untuk merahasiakan sakitnya tersebut merupakan awal dari sebuah gangguan yang akan terjadi kedepannya. Ibu Itje tidak menyadari bahwa merahasiakan sesuatu dari keluarganya akan menimbulkan gangguan lainnya. Ia pun mulai berbohong satu demi satu untuk menutupi rahasianya tersebut. Bagaimanapun, sebagai seorang ibu, ia hanya mencemaskan kedua putranya yang jauh disana. Ia tidak ingin kehidupan mereka menjadi terganggu karena apa yang 83
telah menimpanya saat itu. Berikut kebohongan Ibu Itje yang berusaha menutupi penyakitnya : Cakra Ibu Itje Cakra Ibu Itje Cakra Ibu Itje Cakra Ibu Itje Cakra : "Hai mah.." : "Hai Saka. Kumaha? Damang?" : "Damang. Mah ini.. Saka.. Saka lagi naksir sama cewek nih mah." : "Alhamdulillah bukan lalaki." : "Mah, ini Saka serius." : "Eh Saka. Kamu jangan ke Bandung ya akhir Juli. Mamah mau ke Padang sama temen-temen SMA mamah." : "Eh tapi mamah ada yang jagain kan? Maksudnya berangkatnya ramean gitu kan mah? Aman tapi kan?" : "Aman. Aman." : "Ya udah kalo gitu, mamah hati-hati di jalan yaa. Saka cuma mau ngabarin soal itu aja sih. Ya udah nanti kabar- kabaran lagi mah yaa. Saka sayang mamah." : "Mamah sayang Saka." Ibu Itje Pada percakapannya dengan Cakra melalui telepon tersebut, ia meminta Cakra untuk tidak datang ke Bandung melihatnya. Karena ia akan pergi ke Padang bersama teman-teman SMA nya. Pada kenyataannya, ia meminta Cakra untuk tidak datang pada akhir Juli tersebut karena pada tanggal 26 Juli merupakan jadwal pengangkatan kankernya. Tanggal 26 Juli telah tiba, Ibu Itje pun tengah bersiap dan berbaring untuk melakukan operasi di rumah sakit. Pekerja rumah tangganya terus membujuk Ibu Itje untuk menghubungi Cakra dan mengatakan semuanya. Namun, ia tetap bersikeras untuk merahasiakannya. Rupanya, ia mengingat perkataan Pak Gunawan kepada dirinya saat ia masih hidup. Berikut perkataan Pak Gunawan : "Inget ya neng. Waktu kecil kita gak nyusahin orang tua. Udah tua, kita gak nyusahin anak." Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan Ibu Itje untuk bersikeras merahasiakannya. Ia sangat percaya dan memegang teguh setiap perkataan 84
suaminya. Setelah operasi pun ia mengingat saat romantis bersama dengan Pak Gunawan. Ia selalu membayangkan bahwa suaminya tersebut selalu ada didekatnya sambil memeluk dirinya. Oleh karena itu, rahasia dan kebohongan Ibu Itje pun masuk kedalam gangguan awal yang suatu saat nanti dapat mengakibatkan hal lain yang tidak terduga. 2. Cakra belum menikah Gangguan awal selanjutnya ada pada Cakra yang masih belum juga menikah diumurnya yang ke 30 tahun. Karyawan-karyawan lainnya sering kali mengejeknya akan hal itu. Namun, ia tidak memasukkannya ke dalam hati dan lebih menganggapnya sebagai hiburan saja. Bahkan sang ibu pun sempat memintanya untuk tidak selalu mengunjunginya di Bandung agar ia dapat lebih giat lagi mencari jodongnya tersebut. Berikut percakapannya : Ibu Itje Cakra Ibu Itje : "Udah di cari belum yang mau masakin? Umur kamu tehudah 30 tahun. Tahun ini nyari yaa. Jangan ke sini terus. Kalo setiap minggu ke Bandung, kapan atuh nyarinya?" : "Ih mamah, masa Saka kesini di larang. Nanti yang jagain mamah siapa?" : "Mamah mah gak perlu dijagain." Menikah adalah sunnah Nabi yang ada dalam sebuah hadits dan berbunyi : ْكَمَ ْنَع ِجاَّجَحْلا ْنَع ٍثاَيِغ ُنْب ُصْفَح اَنَثَّد َح ٍعيِكَو ُنْب ُناَيْفُس اَنَثَّد َح َّالله ُلوُس َر َلاَق َلاَق َبوُّيَأ يِبَأ ْنَع ِلاَمِّشلا يِبَأ ْنَع َو ِهْيَلَع ُ ِنَنُس ْنِمَ ٌعَب ْرَأ ٍلوُح َمَّلَس َّالله ىَّلَص ِ ُحاَكِّنلاَو ُكاَوِّسلاَو ُرُّطَعَّتلاَو ُءاَي َحْلا َنيِلَس ْرُمْلا Sufyan bin Waki` menyampaikan kepada kami dari Hafsh bin Ghiyats dan al- Hajjaj dari Makhul dan Abu asy-Syimaldari Abu Ayub bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, "Empat hal yang termasuk sunah para rasul yaitu rasa malu, memakai wewangian, siwak, dan nikah."26 26Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits 6: Jami` at-Tirmidzi, Cet. Ke-1, Penerjemah Misbakhul Khaer, dkk (Jakarta: Almahira, 2013), h. 379. 85
Banyak yang meyakini bahwa alasan Cakra belum juga menikah dan mendapatkan seorang pendambing adalah karena dirinya yang tidak dapat memperbaiki penampilannya. Hingga akhirnya, teman sekaligus karyawannya membantu Cakra untuk memilih pakaian yang bagus untuk dikenakan dirinya. Begitu banyak pakaian yang telah dipilihkan oleh teman-temannya tersebut, akan tetapi ketika ia hendak membayarkannya di kasir, ia teringat akan pesan bapaknya kepadanya. Berikut perkataan Pak Gunawan kepada Cakra : "Saka, bapak inget kamu pernah gak mau sekolah karena belum beli sepatu baru. Inget satu hal, di keluarga kita nilai harga diri datang dari sini (hati) dan berdampak terhadap orang luar bukan dari apa yang kita pakai." Setelah mengingat perkataan yang diucapkan bapaknya tersebut, Cakra mengembalikan seluruh baju yang telah dipilihkan untuknya. Ia hanya membeli dan membayar satu baju yang dirasanya cukup untuk dirinya. Kedua temannya pun bingung melihatnya. Pada saat di kantor keesokan harinya, ia dan kedua temannya tersebut harus menghadiri sebuah rapat. Disana, ia melihat seorang wanita yang telah berhasil mengalihkan perhatiannya hingga ia mengalami kegugupan yang luar biasa. Kesalahan pengucapan satu persatu diperbuat olehnya. Hal itu membuat wanita tersebut heran dan sedikit aneh menatapnya. Cakra pun sangat menyesalinya. Wanita tersebut bernama Ayu. Ia merupakan karyawan baru dan telah berhasil mencuri banyak perhatian lelaki karena keanggunan wajahnya. Namun ia pernah mengalami pengalaman buruk dengan laki-laki seperti Cakra dan membuatnya sedikit trauma akan hal itu. Meskipun Ayu belum mengenal Cakra sepenuhnya. 86
Gangguan dapat berupa datangnya tokoh yang merusak keseimbangan ataupun tokoh yang mengalami perubahan.27 Dalam hal ini yang berusak keseimbangan pada kehidupan Cakra datang tokoh lain. Baik itu dari kehati-hatian Ayu ataupun seseorang yang menjadi saingan Cakra untuk mendapatkan Ayu. Gangguan tersebut tidak disadari oleh Cakra sebelumnya. Lalu, ia merasa bahwa sikapnya selama ini adalah hal yang wajar ketika seseorang mengalami jatuh cinta. Ia berharap Ayu dapat melihat dirinya yang sebenarnya dan menerima keseriusannya. Namun gangguan tersebut nantinya menjadi semakin besar dan membuat Ayu semakin menjauhi dirinya. 3. Perbedaan pendapat antara Satya dan Rissa Satya dan Rissa telah memiliki dua orang putra bernama Rian dan Miku. Satya yang bekerja diluar membuatnya jarang pulang kerumah. Namun setiap kepulangannya, akan ada hal yang dirasa kurang olehnya. Hal tersebut karena Satya merasa bahwa dirinya harus lebih baik dari bapaknya. Ia merasa bahwa ia mampu untuk menjadi seorang bapak yang baik bahkan melebihi bapaknya lewat apa yang telah diajarkan oleh Pak Gunawan melalui video tersebut. Ia tidak menyadari bahwa sikapnya tersebut akan menimbulkan gangguan yang lebih besar nanti apabila tidak ditangani dengan segera.Berikut beberapa perbedaan pendapat antara Satya dan Rissa : Satya Rissa Satya : "Ini ngomong-ngomong Miku gimananih? Tim soccer nya masuk gak?" : "Kan masih ada tahun depan." : "Em.. itu artinya gak masuk kan. Kamu tuh gak bisa kayak gitu, cuma orang kalah yang bilang selalu ada kesempatan lain. 27Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 87
Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Jangan terlalu lembek sama dia, kamu harus nge-push dia supaya dia bisa." : "Okee.." : "Terus ini apa nih?" : "Matematikanya Rian." : "Matematikanya Rian?. Nah, ini kok salah nih?" : "Enggak, ini gak papa. Aku emang kasih dia semangat aja makannya aku kasih betul terus." : "Ya gak bisa begitu dong, kalau emang salah ya salah aja. Kamu tuh harus keras sama dia kalau soal matematika karena dia itu ada potensinya. Tapi kalau kamu terlalu lembek sama dia ya udah dia gakbakal jadi apa-apa." : "Ya udah, ya udah. Sekarang kita mau makan atau enggaknih?" : "Enggak, enggak, saya harus ngomong sama mereka dulu deh." Setelah itu, Satya memanggil kedua anaknya untuk memberikannya nasihat dan motivasi. Ia hanya menginginkan anak-anaknya dapat belajar dari dirinya dan juga bapaknya. Pak Gunawan telah mendidiknya dengan sangat baik hingga ia mendapatkan begitu banyak prestasi sejak masa kecilnya. Jika Pak Gunawan dapat melakukan hal tersebut, maka ia pun dapat melakukannya apa yang bapaknya lakukan ketika saat ini ia telah menjadi seorang bapak. Perbedaan pendapat memang wajar adanya dalam sebuah keluarga. Namun apabila terus menerus dan dilakukan dihadapan sang anak, maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi sebuah pertengkaran yang besar. Terkadang, bapak dan ibu mengira pertengkaran mereka tidak akan memberikan efek kepada anak, jika dia melihatnya. Tetapi, si kecil memiliki alat perekam yang sangat sensitif didalam benaknya sehingga hal tersebut akan terulang-ulang dipikirannya.28 Perbedaan pendapat lainnya yang diperlihatkan penulis skenario antara Satya dan Rissa adalah mengenai pekerjan Satya yang membuatnya jarang berada dirumah. Berikut percakapan mereka : 28Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 55. 88
Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya : "Neng, lihat nih. Tiga tahun lagi rumah kita lunas." : "Iya.." : "Terus tiga tahun lagi, dana pendidikan anak-anak juga udah beres semua. Rencana kita on track." : "Kang.." : "Hmm.." : "Udahan aja yuk kerja offshore nya. Gimana kalo kamu kerja kantoran aja? Di sini?" : "Yaa.. ya rumah kita gak akan lunas tiga tahun lagi." : "Lebih lama dikit gak papa kan?" : "Neng, waktu gakkeulang dua kali..." : "Iya saya tahu itu kata bapak kamu. Saya kanbisa bantu kamu kerja." : "Neng, waktu kita baru nikah kita pernah coba cara ini dan emang sih kita ada waktu lebih untuk anak-anak. Tapi hasilnya gakseberapa kan? Cara paling cepat untuk mencapai semua rencana-rencana kita adalah dengan saya ambil kerja lapangan." : "Iya, tapi kalo misalnya saya kerja di sini dan kamu kerja di sana, toh akan lebih cepet kan? Anak-anak gak lama terus kita tinggalinkayak gini. Kamu jauh dari saya." : "Kalo saya kerja di lapangan, hanya ada satu orang tua di rumah. Kamu. Kalo kamu kerja juga kan kasihan anak-anak gak ada yang jagain. Biar saya aja yang kerja. Meski jauh, meski bahaya tapi biar saya aja yang tanggung resikonya, biar kalian gak usah tanggung resiko apa-apa. Pokoknya kalian terima beres. Bapak saya aja bisa masa saya gak bisa sih." Perbedaan pendapat, perdebatan dalam keluarga memang kerap kali terjadi. Hal tersebut adalah awal mula sebuah pertengkaran apabila tidak diselesaikan dengan secepat mungkin. Rissa merasa bahwa dirinya bisa membantu Satya dalam keuangan sehingga Satya tidak perlu pergi jauh dan berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Ia membutuhkan Satya untuk ada dirumah setiap saat sebagai suami dan bapak untuk anak-anaknya. Meski hal tersebut harus mengulurkan semua perencanaannya. Namun rupanya hal tersebut tidak sejalan dengan Satya. Ia lebih menginginkan bahwa istrinya tersebut tetaplah dirumah untuk merawat anak-anaknya dan menjadi istri juga ibu yang baik. Tugas untuk mencari nafkah adalah kewajibannya dan apa yang direncanakan olehnya tidak boleh meleset 89
karena itu merupakan pelajaran dari bapaknya. Oleh karena itu, ia bersikeras untuk bekerja lapangan karena hanya dengan itu semua rencana-rencananya akan tercapai dan terpenuhi. Rissa dan Satya tidak menyadari bahwa perbedaan pendapat mereka dapat menimbulkan kekacauan karena selama ini Rissa hanya memendamnya didalam hati. Kekurangan-kekurangan yang Satya selalu utarakan ketika dirumah selalu dijadikannya sebagai masukan meski cara perkataan Satya sedikit menyinggung hatinya. Namun dia masih berusaha untuk menjaga ketentraman hatinya. 4. Rissa bekerja tanpa sepengetahuan dan izin dari Satya Setelah berbicara dengan Satya, Rissa pun tetap pada pikirannya. Ia mencari sebuah pekerjaan tanpa sepengetahuan Satya. Ia ingin membuktikan bahwa apa yang diucapkannya adalah benar dan mereka dapat tinggal bersama kembali setiap hari seperti keluarga lain pada umumnya. Meskipun niat Rissa baik, pergi keluar rumah tanpa izin dari suami merupakan sebuah kesalahan. Allah Subhanahu wa Ta`ala telah memerintahkan setiap istri untuk berada dirumah seperti dalam surah al-Ahzab ayat 33 : 33. Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah 90
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait (Istri-Istri) dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.29 Saat Rissa bekerja, ia menitipkan kedua anaknya kepada sahabatnya yang ia panggil Mbak Ika. Usai kerja, Rissa akan menjemput anaknya kembali dan pulang bersama. Rissa tidak menyadari bahwa merahasiakan sesuatu dari suami atau bahkan tidak mendapatkan izin dari suami akan mendapatkan kekacauan yang besar nantinya. Ia percaya bahwa yang dilakukannya adalah benar dan untuk kepentingan anak-anaknya yang selama ini merindukan kasih sayang bapaknya. : "Mamah kok kerja?" : "Sayang, dengerin mamah yaa. Mamah harus kerja, mamah harus bantu bapak. Dan kalo mamah udah bantu bapak, nantinya kita berempat bisa sama-sama lagi. Kumpul kayak dulu, mau kan?" Rian Rissa Rian Miku Rissa : "Iya." : "Oke." : "Oke. Udah mau ujan, yukk!" Satu, dua hari hal tersebut berjalan sesuai dengan keinginannya. Sebelum berangkat kerja, ia dan kedua anaknya pergi ke rumah Mbak Ika untuk menitipkannya. Merekapun tidak merasa bosan karena dapat bermain bersama. Namun saat Mbak Ika mengajak Rian dan Miku untuk bermain di taman, rupanya ada seorang laki-laki mencurigakan yang tengah mengawasi mereka. Ketika Mbak Ika mengangkat telpon dari suaminya, pengawasannya pun melemah. Rian dan Miku diajak oleh pria asing tersebut untuk membeli sebuah makanan. Karena kebetulan mereka lapar, tanpa pikir panjang lagi mereka langsung menuruti dan mau diajaknya. Setelah selesai berbicara dengan suaminya di telpon, Mbak Ika menyadari bahwa kedua anak sahabatnya telah hilang dan segera melaporkan ke polisi serta 29Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 597. 91
menghubungi Rissa. Pada saat itu posisinya masih ada di kantor dan langsung menuju ke taman menemui Mbak Ika. Rissa Mbak Ika Rissa Polisi Rissa Mbak Ika : "Miku, Rian?" : "Mbak Rissa, maafin aku." : "Where are my children?" : "We just recieved the report." : "Where are my boys?!" : "Mbak Rissa aku cuma telponan 5 menit, pas aku liat mereka udah gak ada." Kepanikan tanpak di wajahnya. Ia pun langsung menghubungi Satya dan memberitahukan bahwa anak-anaknya telah hilang. Namun tidak lama setelah itu, petugas kepolisian menghampirinya dan mengatakan padanya bahwa ada seseorang yang telah menemukan anak-anaknya. Tanpa berpikir lagi, ia langsung berlari dan mengajak petugas kepolisian untuk pergi bersamanya. Saat tiba di sana, ternyata itu adalah tempat penjual daging yang selama ini menjadi langganannya. Untung saja, penjual daging tersebut melihat dan menyadari bahwa anak itu adalah anak Rissa dan langsung menghubungi pihak kepolisian. Rissa pun bersyukur telah menemukan kedua putranya dan memeluk mereka dengan sangat erat. Ia meminta kedua anaknya untuk berjanji agar tidak melakukan hal yang mengkhawatirkan dirinya lagi. b. Gangguan Akhir (Kekacauan yang memuncak) 1. Keretakan rumah tangga Satya dan Rissa Gangguan dapat semakin besar terjadi dan dampaknya semakin dirasakan pada gangguan akhir ini. Pasalnya karakter tersebut tengah menyadari bahwa ada 92
hal yang tidak berjalan dengan baik.30 Pada tahap ini gangguan yang terjadi pada rumah tangga Satya dan Rissa semakin besar. Ketika mendengar kabar dari Rissa bahwa kedua anaknya itu hilang, Satya pun segera pulang kerumah. Keteledoran Rissa hingga mengakibatkan hilangnya Rian dan Miku menjadi penyebab pertengkaran Satya dan Rissa. Kekacauan tersebut cukup besar hingga membuat Rissa tidak tahan lagi berada didekatnya. Satya Rissa Satya Rissa : "Kita tuh beruntung banget tau gak sih? Untung anak-anak gak kenapa-kenapa. Kita udah bahas ini kan? Apa sih yang bikin kamu keras kepala?" : "Saya cuma pengen bantu kamu kang." : "Saya gak perlu di bantu! Kita udah ngomongin berkali-kali, saya cuma perlu kamu menjadi istri yang baik, jangan rubah- rubah rencana. Mastiin dulu anak-anak gak ilang, mastiin dulu matematikanya bener, mastiin dulu masakan kamu bener!." : "Kang?.. saya gak ada artinya sama sekali di mata kamu? Siapa sih yang pengen anak-anak ilangkang? Saya serendah itu?" : "Kamu gagal menjadi ibu." Satya Selama ini Rissa telah berusaha untuk membuat makanan yang Satya inginkan, karena pasalnya lidah Satya sangat menyukai masakan ibunya. Sehingga, Rissa belajar memasak terus menerus kepada Ibu Itje dengan cara videocall agar masakannya dapat disenangi oleh Satya. Lalu tidak hanya itu, Rissa pun selalu melakukan sit up atau olah raga agar dapat menjaga bentuk badannya dan dapat membuat suaminya itu senang setiap kali melihatnya. Kerja kerasnya selama ini untuk mengurus rumah, menjaga anak-anak, dan untuk membuat Satya senang seakan tidak dilihat oleh Satya sedikitpun. Setelah pertengkaran tersebut, Rissa langsung pergi kekamarnya dan mengemasi barang-barangnya. Ia merasa lelah dengan usahanya yang tidak 30Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48. 93
pernah dilirik itu. Ia ingin suaminya merasakan bagaimana sulitnya mengurus rumah dan mendidik anak-anaknya hingga ia menyadari bahwa untuk mendidik anak juga merupakan salah satu tanggung jawabnya sebagai bapak. Satya : "Kamu mau kemana?" Rissa : "Mau pergi dari kamu. Biar kamu ngurus anak-anak." Satya : "Kamu tega ninggalin mereka?" Rissa : "Saya gak pernah ninggalin mereka, kamu yang gak pernah ada! Giliran ada semuanya kurang." Satya : "Ya karena kamu gak pernah mau dengerin saya! Semua yang diminta ke kamu itu semua diajarin bapak saya, udah terbukti! Kamu mau bilang itu salah?" Rissa : "Saya gak pernah bilang itu salah. Kamu bukan bapak (Pak Gunawan), kamu bapak dari Rian dan Miku." Satya : "Jadi menurut kamu saya gak sehebat bapak saya?!" Rissa : "Kang?! Sia-sia." Satya : "Sia-sia? Jadi pernikahan kita sia-sia? Saya kerja mati-matian untuk kamu dan Miku dan Rian itu sia-sia? Saya sekolahin Miku dan Rian itu semua sia-sia? Saya kasih kamu rumah sebesar ini juga sia-sia? Semuanya sia-sia? Apapun yang aku kasih ke kamu semuanya sia-sia?" Rissa : "Satya!" Satya : "Aku kerja mati-matian sia-sia?!" Rissa : "Satya! Cukup!" Lalu Rissa pun mendorong Satya ke kamar mandi dan menguncinya. Ia pergi dan mengatakan kepada anak-anaknya untuk pergi ke luar kota sementara waktu karena ada pekerjaan. Rissa ingin kedua anaknya itu tidak khawatir dan meminta untuk membukakan pintu kamar mandi setelah hitungan ke 100 setelah ia keluar dari rumah. Pertengkaran tersebut masuk kesalam kekacauan atau gangguan yang besar dimana baik Rissa ataupun Satya menyadari perselisihan tersebut. Mereka pun akhirnya tidak tinggal bersama beberapa waktu. Dalam hal ini kedua belah pihak tampak pada posisi yang salah. Rissa bersalah karena keteledorannya akibat bekerja tanpa izin dari sang suami dan 94
Satya bersalah karena tidak melihat perjuangan dan haknya sebagai seorang istri. Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 228 : 228. ... Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan atas mereka. Allah Mahaperkasa, Maha bijaksana.31 Istri memiliki hak yang sama akan tetapi suami memiliki satu tingkat lebih tinggi dari padanya sehingga patut bagi setiap istri untuk menaati suami dan selalu izin untuk melakukan setiap kegiatannya. 2. Penolakan terhadap Cakra Cakra mengajak Ayu untuk makan siang bersama. Ia memang tidak berpengalaman dalam masalah seperti itu. Hal yang pasti, Cakra mencoba untuk terus mendekatinya untuk bisa mendapatkan perhatian dan cintanya. Kegugupannya datang seperti biasa hingga membuatnya bertingkah aneh untuk kesekian kalinya di hadapan Ayu. Untung saja, ia mau untuk diajak makan bersama. Namun ketika Cakra tiba di tempat makan tersebut, ia melihat Ayu yang sedang asik berbincang dengan salah satu karyawan pria lain. Dengan perasaan yang sedikit kecewa, Cakra pun menghampirinya dan bergabung bersama mereka. Tapi sayangnya, Cakra tidak dianggap sama sekali dan ia hanya melihat mereka tertawa berbincang-bincang bersama. Keesokan harinya, Cakra mencoba mengajaknya kembali. Ia berharap, makan siang kali ini tidak boleh gagal. Lalu tanpa perlu berbikir panjang, Ayu pun 31Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 45. 95
menolaknya dan mengatakan bahwa dirinya sudah ada janji untuk makan siang di luar kantor bersama orang yang sama. Kekecewaan tampak begitu jelas wajahnya. Setiap hari ia tampak murung dan tidak bersemangat. Semangatnya telah turun perlahan-lahan. Tetapi teman-teman kantornya mendukung sepenuhnya agar Cakra menyatakan perasaannya kepada Ayu. Mereka mengatakan bahwa Ayu belum menerima cinta laki-laki itu sehingga Cakra masih ada harapan. Saat malam harinya, ia mengajak Ayu untuk makan malam bersamanya dan menjadi waktu yang tepat untuk Cakra menyatakan perasaannya. Ayu tampak cantik dan anggun seperti biasanya. Sedangkan Cakra tetap gugup seperti biasanya. Berikut ungkapan hatinya : Cakra : "Bunganya bagus ya?" Ayu Cakra : "Makanannya enak?" Ayu : "Enak mas." Cakra : "Bunganya bagus ya?" Ayu Cakra : "Sorry, Sorry, Sorry. Saya jelek banget urusan beginian sumpah. Ehem, jadi sebenernya gini Ayu, Saya mau... kamu... jadi pacar saya. Eh, engga, enggak, enggak, gini, gini maksudnya gini, maksudnya gini. Ee, saya gak nyari pacar tapi lebih kepada teman hidup begitu dan saya melihat itu sama kamu." : "Mas, aku kayaknya lebih nyaman kalo kita jadi temenaja sihmas." : "Iya mas." : "Tadi udah dibahas mas." Ayu Cakra : "Oh, i.. iya, iya. Hehe saya paham. Ba..bagus temenan kan? Em,maksud saya temen hidup itu adalah.. kita temenan, kamu hidup, teman hidup. Iya kan? Nafas kan? Hidup berarti hehehe. Tapi serius deh ini bunganya..." : "Udah! Tadi udah.. ehm, dibahas." Ayu Cakra langsung tertunduk mendengar penolakan Ayu kepada dirinya. Ini merupakan gangguan yang meningkat pada kehidupan Cakra. Beberapa waktu sebelumnya, sang ibu sering kali menjodohkan dirinya dengan anak perempuan dari teman ibunya. Namun Cakra selalu menolak, karena menurutnya bukan 96
waktunya lagi untuk saling menjodohkan. Ia masih percaya bahwa ia dapat mencari pasangan hidupnya dengan usaha dan kerja kerasnya sendiri. 3. Penyakit Ibu Itje yang diketahui oleh Satya dan Cakra Pada saat itu, Ibu Itje dipanggil kembali oleh dokter dan langsung menemuinya di rumah sakit. Ketika ia tiba, sang dokter mengatakan padanya bahwa kini kanker tersebut menyebar ke sebelah kiri. Ia merasa terguncang saat mendengarnya. Tanpa berpikir panjang, Ibu Itje langsung melakukan operasi pengangkatan dan seperti sebelumnya ia tidak mengatakannya kepada Satya ataupun Cakra. Satu-satunya hal yang dikhawatirkan dirinya saat terbaring untuk melakukan operasi ialah janji yang ia miliki kepada suaminya. Ia berpikir sepertinya ia tidak dapat menepati janji tersebut dan meminta maaf kepada Pak Gunawan akan hal itu. Saat itu seperti biasa, Cakra tengah menghubunginya untuk memberitahukan ceritanya pada hari itu. Ketika ia menelponnya dan mulai bercerita ia tersadar bahwa itu bukanlah ibunya. Seseorang pada telpon mengatakan tentang rahasia Ibu Itje selama ini dan sekarang sedang melakukan operasi pengangkatan yang kedua kalinya. Cakra yang sangat terkejut langsung berlari ke Bandung dan mendatangi rumah sakit tempat ibunya dirawat. Ketika tiba, ia lalu memeluk ibunya dengan sangat sedih. Cakra teringat akan pesan bapaknya kepada dirinya untuk selalu mejaga ibunya. Kini hal tersebut seakan telah dilanggarnya dan membiarkan ibunya untuk merasakan kesakitan seorang diri. Penyesalan yang begitu dalam tampak pada wajah Cakra kala itu. 97
Alur cerita tengah merupakan sebab akibat dari suasana di masa lalu. Pada tahap ini juga mencangkup adegan-adegan yang berusaha meningkatkan ketegangan penonton.32Sang penulis skenario memainkan emosi dengan diiringi lagu yang menyayat hati sehingga penonton akan larut pada kesedihannya. Lalu Cakra pun menghubungi sang kakak yang jauh di sana dengan video call. Sama seperti Cakra, Satya pun terkejut dengan kondisi ibunya saat itu. Ia pun sedih saat mendengar hal tersebut dan tidak tahu harus berbuat apa. Hal tersebut merupakan guncangan besar dalam hidup mereka. Pasalanya mereka hanya memiliki satu ibu yang harus dijaga dengan sangat baik. Mereka tidak ingin kehilangan ibunya seperti mereka kehilangan sang bapak dulu. Cakra dan Satya tidak habis pikir bahwa ibunya dapat merahasiakan hal besar seperti itu dari mereka karena selama ini Ibu Itje tidak pernah sekecil apapun merahasiakan sesuatu dari mereka. 3. Alur Akhir Cerita Tzvetan Todorov mengatakan pada alur akhir cerita akan ada keseimbangan kembali. Hal tersebut merupakan upaya seseorang untuk dapat memperbaiki ganguan-ganguan yang terjadi pada alur tengah cerita.33Ia pun mengatakan bahwa pada tahap ini memang mirip dengan keadaan awal, tetapi keduanya tidak pernah sama yaitu alur akhir cerita meliputi upaya seseorang agar dapat membuat kehidupannya baik kembali.34 Maka dari itu Todorov menyebut tahap ini sebagai ekuilibrium atau keseimbangan kembali. Berikut alur akhir cerita dalam film Sabtu Bersama Bapak : 32Gory Kerafs, Argumentasi dan Narasi, h. 153. 33Eriyanto, Analisis Naratif, h. 47. 34Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 51. 98
a. Satya Mengakui Kesalahannya Saat Rissa pergi dari rumah, ia mengubungi Ibu Itje untuk mencurahkan isi hatinya. Ia mengatakan bahwa ia telah bertengkar dengan Satya dan sepertinya ia bukanlah seseorang yang baik untuknya. Namun sang ibu menenangkannya dan mengatakan bahwa tidak apa-apa, bayangkan bahwa ibu sedang ada disana dan memeluk Rissa. Ibu Itje paham betul bahwa anak-anaknya masih saling mencintai. Keesokan harinya, Satya tengah membuat pancake untuk sarapan kedua putranya. Ia merasa sedih dan bertanya pada kedua putranya tentang keberadaan Rissa, namun mereka tidak mengetahuinya sama sekali. Rian dan Miku mengatakan bahwa mereka selalu dititipkan di kediaman Mbak Ika ketika ibu mereka bekerja. Lalu Satya pun menghubungi Mbak Ika untuk menanyakan keberadaan Rissa. Disaat yang sama, ternyata Rissa tengah menghubungi kedua putranya melalui video call untuk menanyakan keadaannya. Ketika Satya menyadari bahwa Rissa telah menelpon kedua anaknya, Rissa langsung mematikan ponselnya seakan tidak ingin lagi berbicara dengan Satya. Ia bertanya kepada kedua anaknya kembali mengenai keberadaan ibunya tersebut, namun mereka masih tetap tidak mengetahuinya dan itu membuat Satya geram dan marah kepada mereka. Satya termenung dalam kamarnya dan memikirkan apa yang salah sebenarnya. Hingga kemudian ia terlelap dan bertemu dengan sang bapak melalui mimpi. Berikut percakapannya dengan Pak Gunawan : Pak Gunawan Satya Pak Gunawan : "Kamu kenapa nak?" : "Bapak Bohong." : "Bohong apa?" 99
Satya Pak Gunawan Satya Pak Gunawan Satya Pak Gunawan Satya Pak Gunawan : "Semua yang bapak ajarin setiap hari Sabtu. Satya udah jalanin, tapi salah semua." : "Salahnya dimana?" : "Ya bohong semua." : "Bapak ajarin kalian untuk merencanakan masa depan, tapi jangan lupakan masa sekarang." : "Bapak selalu bilang bikin rencana, rencana, dan rencana.." : "Masa sekarang bersama .." : "Ternyata terkadang hidup itu berjalan tidak sesuai rencana! Bapak gak pernah bilang gitu?!" : "Satya! Dengerin bapak! Jangan lupakan masa sekarang bersama keluargamu disini. Maaf, bapak gak bisa hadir buat kamu. Kamu harus hadir untuk keluarga kamu. Sini anak bapak. Bapak kangen sama kamu. Bapak ada di sini, di hati kamu." : "Satya kangen sama bapak." Satya Dalam tahap ini akan ada tokoh yang menjadi pahlawan dan dapat meciptakan ketentaram kembali.35 Orang yang dapat disebut sebagai pahlawan ialah Pak Gunawan karena ia dapat membuat Satya menyadari kesalahannya. Beberapa saat setelah itu, Satya langsung terbangun dari tidurnya dan keluar kamarnya. Ketika ia keluar, ia melihat kedua putranya sedang melihat sebuah video Rissa yang direkam oleh Rian saat ia sedang bekerja di rumah. Ia melihat betapa kerasnya istrinya tersebut bekerja ketika dirumah, betapa letihnya sang istri saat mengurus rumah dan juga menyiapkan keperluan kedua putra serta dirinya. Penyesalan yang sangat dalam begitu tampak dari raut wajah Satya. Ia merasa tidak seharusnya ia mengatakan hal tersebut kepada istrinya. Dalam hal ini Pak Gunawan dapat dikatakan pahlawan karena dapat menyadarkan Satya akan kesalahannya. Upaya Satya untuk memperbaiki rumah tangganya pun menjadi alur akhir cerita yang dibuat oleh sang penulis skenario. 35Eriyanto, Analisis Naratif, h. 48. 100
Pada adegan selanjutnya, penulis memperlihatkan Satya yang sedang melihat dan mendengarkan kembali video yang telah di buat bapaknya kala itu. Salah satu nasihat dalam video itu berbunyi : "Bapak itu orang yang percaya bahwa hidup itu harus matang direncanakan. Apalagi jika kalian menjadi suami. Setiap langkah yang kalian ambil, ada anak dan istri yang mengikuti. Jadilah laki-laki yang baik dan kuat, yang layak untuk anak, istri. Agar kalian layak mendapatkan istri yang baik dan kuat juga. Perempuan yang bisa menjadi perhiasan dunia dan akhirat. Waktu gak bisa diulang, jadi rencanakan semuanya. Ini penting. Rencana, rencana, dan rencana." Setelah itu, Satya pergi untuk menemui dan menjemput Rissa di sebuah hotel yang ditinggalinya selama ini. Satya dapat mengetahui keberadaan Rissa saat itu berkat kartu kreditnya. Dengan sangat menyesal, Satya mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada Rissa. Sebenarnya hal yang dibutuhkan Rissa adalah Satya yang apa adanya, bukan Satya yang sempurna sebagai seorang bapak dan suami. Akhirnya merekapun dapat bersama kembali seperti sebelumnya, bahkan pernikahan mereka tampak lebih baik setelah permasalahan itu terjadi. Satya kemudian mengurus mutasinya ke Paris sehingga ia akan memiliki waktu lebih banyak untuk anak dan juga istrinya dan membiarkan Rissa untuk bekerja namun masih tetap memegang tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan juga ibu. b. Jodoh Untuk Cakra Cakra menemui ibunya di Bandung untuk melihat keadaannya seperti sebelumnya. Sang ibu bertanya padanya mengenai kelanjutan kisahnya dengan wanita yang dicintainya. Cakra pun menjawab bahwa semua gagal total dan ia adalah laki-laki yang tidak disukai oleh siapa pun. Lalu melihat anaknya yang 101
frustasi seperti itu, ia pun menawarkan kembali seorang wanita yang merupakan anak dari kenalannya. Sang ibu mengatakan bahwa ini bukanlah perjodohan, kalau mereka tidak menyukai satu sama lain mereka dapat menolaknya. Ini hanyalah perkenalan biasa. Mendengar hal tersebut, Cakra pun menerimanya dan sang ibu mulai mengatur pertemuannya. Nama perempuan tersebut adalah Ratna. Saat tiba waktu pertemuan di sebuah pantai, ia melihat Ayu sedang berdiri di sana dan Cakra langsung menghampirinya. Ayu pun sedang menunggu seseorang. Saat Cakra menghubungi nomor anak dari sahabat ibunya yang bernama Ratna itu, ia terkejut kenapa nomor telponnya sama dengan Ayu di ponselnya. Ketika tersambung dan di angkat, ternyata itu benarlah Ayu. Jadi orang tua mereka menyebutkan kepada anak-anaknya dengan nama kecil mereka. Ayu dipanggil Ratna sedangkan Cakra dipanggil Saka, itulah sebabnya mereka tidak menyadari saat orang tua mereka menyebutkan nama orang yang akan diperkenalkannya itu. Pertemuan mereka berjalan dengan lancar, berbeda dengan pertemuan sebelumnya yang sedikit kaku. Kali ini Cakra telah berhasil menarik perharian Ayu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang membuat dirinya terkesan seperti berikut : tidak mencari perempuan yang melengkapi saya. Jadi melengkapi diri saya itu tugas saya, bukan orang lain. Contoh, saya gak shalat, lantas saya cari istri yang alim. Sama aja, nanti yang jadi imam nya siapa? Contoh lain, saya boros, lantas saya cari istri yang pintar nabung, ya nanti tabungannya habis sama saya dong. Menjalin suatu hubungan itu, butuh dua orang yang kuat. Dan untuk menjadi kuat, itu adalah tanggung jawab masing-masing. Kata bapak saya begitu." "... Saya 102
Seperti biasa, Cakra selalu mengingat dan memahami apa yang bapaknya katakan. Sebagai seorang bapak, Gunawan telah berhasil menuntun mereka menjadi seorang anak yang sukses dan memiliki akhlak yang baik. Baik itu Cakra ataupun Satya. Lalu setelah itu, Cakra pun kembali meminta Ayu untuk menjadi pendamping hidupnya dan akhirnya ia pun menerima Cakra sebagai calon suaminya dan merencanakan ke jenjang pernikahan. Todorov mengatakan bahwa akhir cerita merupakan keadaan baru, sebuah hukum baru yang tercipta walaupun tidak eksplisit.36Hal tersebut merupakan alur akhir yang dipilih dan dibuat oleh penulis skenario dan membuat kehidupan baru antara Cakra dan Ayu serta kehidupan mereka menjadi seimbangkembali. c. Kesembuhan Ibu Itje Setelah melakukan operasi kedua dan anak-anaknya mengetahui penyakit yang diderita ibunya selama ini, Ibu Itje lega dan mengakui bahwa merahasiakan sesuatu dari keluarga adalah sebuah kesalahan. Ia menyadari bahwa kekuatannya ada pada anak-anaknya, sehingga tidak seharusnya ia melakukan hal tersebut. Kini ia mampu menghadapi apapun yang akan menerpa dirinya, selama Satya dan Cakra ada bersama dengannya. Ibu Itje Cakra : "Sekarang, dokter kasih saya apa aja, saya ambil. Saya udah kuat." : "Jangan gini lagi ya mah. Saka kan cuma punya satu mamah, gak boleh main rahasia-rahasiaan lagi." Dokter : "Jangan memaksakan diri ya, semua perlahan-lahan." Anugrah luar biasa telah menghampiri Itje karena dirinya berhasil sembuh dan pulih kembali. Ia dapat berkumpul bersama keluarganya dan kembali 36Tzvetan Todorov, Tata Sastra, h. 50. 103
tersenyum. Satya, Rissa dan kedua anaknya pun ke Indonesia untuk menghadiri pernikahan adiknya dan juga melihat keadaan Ibu Itje. Sang nenek tampak bahagia dapat bermain bersama kedua cucu nya dan melihat kehidupan Satya dan Rissa yang kembali seperti sedia kala bahkan lebih baik dari sebelumnya. Lalu, Ibu Itje pun bersyukur karena Cakra telah menemukan pendamping hidupnya. Keseimbangan kembali tampak pada keluarga Pak Gunawan dengan mereka yang dapat berkumpul bersama. Ibu Itje pun senang karena ia dapat menepati janjinya untuk mengantarkan anak-anaknya menikah. Ia mengatakan kepada Cakra bahwa terdapat satu buah video terakhir dari sang bapak yang ditujukan oleh anak-anaknya ketika hendak menikah. Berikut perkataan Pak Gunawan dalam video terakhirnya : "Ini pesan terakhir bapak. Bapak sudah rekam semua pesan bapak yang bapak anggap penting untuk kalian. Semoga itu bisa membantu untuk apapun itu. Kalo kalian melihat pesan ini, berarti sebentar lagi kalian akan menikah. Tugas bapak selesai di sini. Tugas kalian, baru dimulai. Bahagiakan mereka seperti kamu membahagiakan bapak. Terima kasih untuk itu anak-anakku, istriku. Maafin semua kesalaha bapak. Maaf." Hal tersebut merupakan akhir cerita dari kehidupan keluarga Pak Gunawan dan merupakan akhir dari film Sabtu Bersama Bapak yang telah dibuat oleh sang penulis skenario. B. Analisis Peran Bapak Pada Alur CeritaDalam Film Sabtu Bersama Bapak Dalam penelitan film Sabtu Bersama Bapak ini, peneliti mendapati beberapa peran bapak yang ada dan mencoba untuk disampaikan kepada penonton, diantaranya : 104
1. Bapak berperan memberikan nafkah yang halal kepada keluarga Peran bapak yang umum diketahui oleh khalayak adalah mencari nafkah yang halal untuk keluarganya.Seorang kepala keluarga berkewajiban untuk memberikan makan, tempat tinggal, dan kebutuhan lain kepada keluarganya dengan harta yang halal. Kata halal berarti mendapatkannya dengan cara yang baik dan benar, salah satunya adalah pekerjaan yang didapatnya37. Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini, peran bapak dalam mencari dan memberikan nafkah yang halal tampak pada alur awal cerita yaitu dari sosok Pak Gunawan sebagai kepala keluarga.Berikut pecakapan Pak Gunawan dengan sang istri yaitu Ibu Itje : Pak Gunawan : "Kamu gak perlu takut ngebesarin mereka sendiri. Saya sudah rencanain semua, bahkan setelah saya gak ada nanti. Tapi saya gak bisa ngeliat mereka tumbuh dewasa, nemenin mereka wisuda, melepas mereka nikah nanti." :"Saya yang akan mengantar mereka menikah. Saya janji kang." :"Saya minta maaf ya neng." "Udah tidur." Ibu Itje Pak Gunawan Ibu Itje Bapak Gunawan adalah seorang yang sangat terencana. Setiap langkah yang telah dijalaninya, ia berusaha untuk merencanakan terlebih dahulu dengan sangat matang termasuk untuk masa depan istri dan juga kedua anaknya.Dia berpegang pada keyakinan bahwa hidup tidaklah dua kali dan sehingga semua haruslah direncanakan dengan baik. Oleh karena itu Pak Gunawan telah menyediakan tempat tinggal yang layak untuk istri dan anak-anaknya serta mempersiapkan biaya untuk pendidikan mereka. 37Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 73. 105
Adhitya Mulya mengatakan bahwa pada film ini figur yang dapat menjadi panutan ada pada seorang bapak yaitu Pak Gunawan.38Selain itu, seorang bapak yang menafkahi keluarganya dengan cara yang halal terlihat pada Satya setelah menjadi seorang suami dan juga bapak untuk kedua putranya. Satya menafkahi keluarganya dengan pekerjaan lapangan yang membuat dirinya jadi jarang untuk berada dirumah. Meskpun begitu, hal tersebut merupakan cara yang halal yang dilakukan oleh Satya untuk istri dan juga kedua anaknya. Berikut adalah percakapan Satya dan istri yang memperlihatkan tanggung jawabnya sebagai suami dan bapak untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mulai dari tempat tinggal hingga pendidikan anak mereka. Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya : "Neng, lihat nih. Tiga tahun lagi rumah kita lunas." : "Iya.." : "Terus tiga tahun lagi, dana pendidikan anak-anak juga udah beres semua. Rencana kita on track." : "Kang.." : "Hmm.." : "Udahan aja yuk kerja offshore nya. Gimana kalo kamu kerja kantoran aja? Disini?" : "Yaa.. ya rumah kita gak akan lunas tiga tahun lagi." : "Lebih lama dikit gak papa kan?" : "Neng, waktu gakkeulang dua kali..." : "Iya saya tahu itu kata bapak kamu. Saya kan bisa bantu kamu kerja." : "Neng, waktu kita baru nikah kita pernah coba cara ini dan emang sih kita ada waktu lebih untuk anak-anak. Tapi hasilnya gakseberapa kan? Cara paling cepat untuk mencapai semua rencana-rencana kita adalah dengan saya ambil kerja lapangan." : "Iya, tapi kalo misalnya saya kerja disini dan kamu kerja disana, toh akan lebih cepet kan? Anak-anak gak lama terus kita tinggalinkayak gini. Kamu jauh dari saya." : "Kalo saya kerja di lapangan, hanya ada satu orang tua di rumah. Kamu. Kalo kamu kerja juga kan kasihan anak-anak gak ada yang jagain. Biar saya aja yang kerja. Meski jauh, 38Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 106
meski bahaya tapi biar saya aja yang tanggung resikonya, biar kalian gak usah tanggung resiko apa-apa. Pokoknya kalian terima beres. Bapak saya aja bisa masa saya gak bisa sih." Dari percakapan tersebut tampak rasa tanggung jawab Satya bahwa sebagai kepala rumah tangga dan pemimpin dalam keluarga, ia ingin memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya. Ia rela menanggung resiko apapun demi istri dan kedua anaknya. Satya sangat menjadikan bapaknya sebagai seorang panutan dan perencanaan yang Satya persiapkan merupakan ilmu yang diberikan sang bapak yaitu Pak Gunawan agar kehidupannya dapat berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, ia berusaha untuk melakukan apa yang bapaknya lakukan. 2. Mengasuh (Hadhanah) anak-anaknya Mengasuh berarti mendidik dan mengajarkan hal yang halal dan haram serta yang baik dan tidak.39Beberapa bapak atau ayah beranggapan bahwa itu hanyalah tugas seorang ibu ketika berada di rumah. Namun pada kenyataannya bahwa hal tersebut merupakan tugas bersama. Bapak adalah sosok yang sering kali dijadikan panutan oleh anak, maka dari itu ia sangat dibutuhkan kehadirannya dalam hal pengasuhan. Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini, terdapat peran pengasuhan seorang bapak kepada anaknya. Hal tersebut dapat dilihat dari Pak Gunawan yang merekam setiap ilmu dan nasihat yang dimilikinya agar nantinya dapat diberikan kepada sang anak untuk dipergunakan dalam kehidupannya kelak. Meski Pak Gunawan sudah tidak ada, akan tetapi ia merasa bahwa perannya sebagai seorang bapak harus tetap dilaksanakan. 39Karim Ash-shadzili, Selamat Anda Menjadi Ayah, h. 25. 107
Berikut beberapa perkataan Pak Gunawan sebagai nasihat dan pendidikan untuk sang anak : a. Surga berada di telapak kaki ibu "Satya, Saka, anakku. Bapak gak pernah ninggalin kalian. Bapak titip mamah ya, surga kalian di kaki dia. Jangan pernah membiarkan mamah merasa sendiri. Bapak akan selalu ada di samping kalian. Kita akan bertemu setiap hari Sabtu. Hari biasa kalian belajar yang rajin ya." Dalam nasihatnya tersebut, terdapat pelajaran yang diberikan sang bapak bahwa mereka harus tetap menjaga dan menghormati ibu mereka, karena surga masih tetap berada di bawah kaki sang ibu. Pak Gunawan sebagai seorang bapak, ia mengajarkan bagaimana seorang anak harus berbakti kepada kedua orang tuanya terlebih lagi kepada ibunya. Bagaimanapun seorang ibu mengandungnya selama sembilan bulan, menyusui dan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Berikut salah satu dalil yang meistimewakan seorang ibu : 108 telah
233. Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka secara patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusui anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.40 Ayat diatas menerangkan bahwa seorang anak tidak diperkenankan untuk membuat ibu dan bapaknya menderita karenanya. Maka dari itu Pak Gunawan meminta sang anak untuk menjaga ibunya baik-baik. Karena Ia memperlakukan istri dan kedua anaknya dengan sangat baik, kasih sayangnya kepada mereka seakan tidak pernah habis bahkan sampai ajal menjemput dirinya. b. Perencanaan dalam hidup agar mendapatkan pasangan yang dapat menjadi perhiasan dunia dan akhirat "Bapak itu orang yang percaya bahwa hidup harus matang direncanakan, karena kita gak hidup dua kali. Waktu gak bisa diulang. Jadi rencanakan semuanya. Ini penting. Rencana, rencana, dan rencana. Apalagi jika kalian menjadi suami, jadi bapak. Setiap langkah yang kalian ambil, ada anak dan istri yang mengikuti. Jadilah laki-laki yang baik dan kuat, yang layak untuk anak istri. Agar kalian layak mendapatkan istri yang baik dan kuat juga. Perempuan yang bisa menjadi perhiasan. Perhiasan dunia dan akhirat." Pelajaran selanjutnya yang diberikan oleh Gunawan selaku seorang bapak adalah mengenai perencanaan dalam sebuah hidup. Menurutnya hidup tidaklah dua kali oleh karena itu butuh sebuah perencanaan agar hidup dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Pak Gunawan telah merencanakan semua kehidupannya mulai dari kebutuhan untuk istri dan kedua anaknya seperti nafkah dan pendidikannya. Sehingga meskipun dirinya sudah tidak ada lagi di dunia, ia 40Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 47. 109
akan merasa sedikit lebih tenang karena nanti keluarganya tidak merasa kesulitan dalam hal perekonomian. Lalu, Pak Gunawan menasihati anak-anaknya untuk menjadi laki-laki yang baik dan kuat agar kelak mereka mendapatkan istri yang baik dan kuat pula seperti dalam al-Qur`an surah An-Nur ayat 26 : 26. Wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita yang keji (pula). Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).41 Bagaimanapun jodoh atau seseorang yang nantinya menjadi pasangan hidup adalah cerminan dari diri sendiri. Oleh karena itu, Gunawan menasihati anaknya untuk menjadi lelaki yang baik agar kelak mendapatkan istri yang dapat menjadi perhiasan untuk dunia dan akhirat. c. Kedewasaan jiwa dan akhlak "Bapak akan sangat-sangat kangen sama kalian. Tumbuhlah dewasa. Bukan sekedar dewasa usia, karena usia bisa sangat pendek. Dewasa secara jiwa, akhlak. Menjadi lengkap itu bukan tugas pasangan kalian tapi tugas kita masing- masing." Nasihat dan pelajaran selanjutnya yang diberikan oleh Pak Gunawan kepada anak-anaknya adalah mengenai kedewasaan yang sebenarnya, dimana dewasa bukan berarti tumbuh atau berkembang secara usia saja tetapi yang 41Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, h. 492. 110
terpenting adalah dewasa secara jiwa dan akhlak. Maksudnya adalah sang anak bukan hanya tumbuh dan mengalami perubahan secara fisik tetapi secara sifat yang awalnya mungkin kekanak-kanakan menjadi mapan dari segala hal mulai dari akhlak atau perilaku dalam berbicara dan bertindak. d. Nilai sebuah harga diri "Saka, bapak ingat kamu pernah gak mau sekolah karena belum dibeliin sepatu baru. Ingat satu hal. Di keluarga kita, nilai harga diri datang dari sini (hati) dan berdampak pada orang luar, bukan dari apa yang kita pakai." Penampilan memang penting, karena hal yang dilihat pertama kali oleh seseorang adalah penampilannya. Namun hal tersebut tidak akan berlangsung lama dengan kata lain hanya sesaat dan bukan berarti harus berpenampilan secara berlebihan atau tampilah secara apa adanya tetapi masih pantas untuk dilihat. Pak Gunawan mengajarkan anaknya untuk tetap bersyukur dengan apa yang dimilikinya saat itu, karena bagaimanapun juga menurutnya seseorang dinilai dari hati dan perbuatannya bukan dari apa yang dipakainya. Perkataan itu selalu diingat oleh Cakra hingga ia telah menjadi seorang direktur dan memiliki jabatan yang penting. e. Tidak merepotkan keluarga "Ingat ya neng, waktu kecil kita gak nyusahin orang tua. Udah tua, kita gak nyusahin anak." Pak Gunawan berpesan dan menasihati istrinya untuk tidak membuat anaknya merasa kesulitan sedikit pun karena saat mereka kecil pun mereka tidak membuat ibu dan bapaknya berada dalam kesulitan. Sejak kecil, Cakra dan Satya sudah membantunya mengurus rumah makan dan telah membuatnya bangga dengan prestasi-prestasi yang telah diraihnya. Bahkan hingga mereka tumbuh 111
dewasa, Cakra yang belum berkeluarga sebisa mungkin menyempatkan waktu untuk mengunjungi sang ibu meski dirinya sibuk bekerja. f. Pentingnya kehadiran seorang bapak Bapak Satya Bapak Satya Bapak Satya Bapak Satya Bapak Satya Bapak : "Kamu kenapa nak?" : "Bapak Bohong." : "Bohong apa?" : "Semua yang bapak ajarin setiap hari Sabtu. Satya udah jalanin, tapi salah semua." : "Salahnya dimana?" : "Ya bohong semua." : "Bapak ajarin kalian untuk merencanakan masa depan, tapi jangan lupakan masa sekarang." : "Bapak selalu bilang bikin rencana, rencana, dan rencana.." : "Masa sekarang bersama .." : "Ternyata terkadang hidup itu berjalan tidak sesuai rencana! Bapak gak pernah bilang gitu?!" : "Satya! Dengerin bapak! Jangan lupakan masa sekarang bersama keluargamu disini. Maaf, bapak gak bisa hadir buat kamu. Kamu harus hadir untuk keluarga kamu. Sini anak bapak. Bapak kangen sama kamu. Bapak ada di sini, di hati kamu." : "Satya kangen sama bapak." Satya Pak Gunawan tahu bahwa umurnya yang sudah tidak lama lagi membuat dirinya harus pergi dan meninggalkan keluarganya. Namun, hal tersebut bukan berarti ia juga harus melepas peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang bapak. Oleh karena itu ia membuat beberapa video yang berisi nasihat dan pelajaran hidup yang akan berguna untuk istri dan anak-anaknya kelak. Ia sangat mengetahui betapa pentingnya kehadiran seorang bapak dalam keluarga. Ia langsung meminta maaf kepada sang anak karena ia tidak dapat hadir seutuhnya untuk dia dan keluarga. Setelah diberikan nasihat oleh sang bapak, Satya yang sudah menjadi seorang bapak itu langsung menyadari kesalahannya dan melakukan yang terbaik 112
untuk istri dan kedua anaknya. Satya mulai memahami bahwa ia adalah bapak dari kedua anaknya. Setiap bapak tidak bisa menjadi sama dengan bapak di keluarga lain.Walaupun kehadiran seorang bapak penting, Adhitya Mulya menganggap bahwa sosoknya yang dapat menjadi panutanlah yang lebih penting. Pasalnya, apabila terdapat seorang bapak namun ia tidak dapat menjadi panutan untuk anak dan juga istrinya hal tersebut justru dirasa tidak penting lagi. Sehingga sosok bapak yang dapat menjadi panutan itulah yang menurutnya sangat penting.42 g. Membahagiakan Keluarga "Ini pesan terakhir bapak. Bapak udah rekam semua pesan bapak yang bapak anggap penting buat kalian, semoga itu bisa membantu untuk apapun itu. Kalo kalian melihat pesan ini, berarti sebentar lagi kalian akan menikah. Tugas bapak selesai di sini, tugas kalian baru dimulai. Bahagiakan mereka seperti kamu membahagiakan bapak. Terima kasih untuk itu, anak-anakku, istriku. Maafin semua kesalahan bapak. Maaf." Pelajaran dan nasihat yang selanjutnya diberikan Pak Gunawan kepada anak-anaknya adalah mengenai kebahagiaan keluarga. Saat sang anak hendak menikah, itu berarti tugasnya untuk menjadi seorang suami dan seorang bapak baru akan dimulai. Ia merasa bahwa membahagiakan keluarga sangatlah penting untuk keutuhan keluarga itu sendiri. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa tidak selamanya kebahagiaan selalu datang dalam keluarganya tersebut tapi paling tidak ia telah berusaha agar kedua anak dan istrinya itu tidak lepas dari kebahagiaan. Salah satunya adalah merekam semua pesan dan pelajaran yang ia miliki agar istri dan kedua anaknya tidak merasa kehilangan sosok seorang suami dan seorang bapak. Iya dapat menasihati dan memberikan pelajaran mengenai 42Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 113
kehidupan melalui video tersebut. Sebagai seorang panutan dalam keluarga, Pak Gunawan telah melakukan hal yang ia bisa dan menurutnya setiap bapak bertanggung jawab atas hal tersebut. 3. Memberikan motivasi kepada anak-anaknya Motivasi adalah suatu usaha yang didasari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak selakukan sesuatu.43 Sebagai pemimpin dalam keluarga, bapak memiliki peran penting untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan kebaikan, salah satunya dengan cara memberikan motivasi. Dalam film Sabtu Bersama Bapak, Pak Gunawan beberapa kali berhasil memotivasi anak dan istrinya hingga mereka dapat menjadi anak yang diharapkan keuda orang tuanya. Adapun perkataan Pak Gunawan yaitu : "Bapak sayang sama kalian. Ingat satu hal, di keluarga kita orang pertama dan terakhir yang percaya sama diri kita adalah diri kita sendiri. Ini juga buat kamu neng. Masakan kamu enak. Percaya sama aku. Kapan mau buka rumah makan sendiri?" Motivasi yang diberikan Pak Gunawan kepada kedua anaknya berdampak pada prestasi dan kesuksesan mereka. Sejak kecil, mereka telah berhasil menjuarai berbagai macam perlombaan di sekolah hingga tingkat ke universitas. Tidak hanya Cakta dan Satya yang termotivasi oleh sang bapak, Ibu Itje pun termotivasi untuk dapat membuka warung makan seperti apa yang dikatakan oleh Pak Gunawan. Warung makan tersebutpun laris dan ramai didatangi oleh banyak orang.Selanjutnya Pak Gunawan memotivasi anak pertamanya yaitu Satya 43Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol.12, No.1, 2011, h. 91. 114
115 ketika berlatih taekwondo. Berikut perkataan Pak Gunawan kepada Satya hingga ia berhasil mendapatkan piala kemenangan pada pertandingan taekwondonya. Pak Gunawan Satya Pak Gunawan Satya Pak Gunawan : "Terus, jongkok terus, kaki kanan terus. Jangan loncat, gak mau ngeliat loncat. Nah, terus. Di angkat dulu kakinya baru nendang, bukan langsung nendang dari bawah. Cepet, cepet, cepet, cepet." : "Enggak ah, kakak kan masih kecil. Bapak gak pernah biarin kakak menang." : "Sampai kamu besarpun, gak akan ada yang ngasih kamu kemenangan. Kemenangan itu diraih, bukan di kasih. Kalo kurang pinter belajar lagi biar lebih pinter. Kalo kurang kuat, latihan untuk lebih kuat. Oke? Mau istirahat?" : "Em.. enggak ah, mau coba lagi." : "Ayo!" Pak Gunawan memotivasi sang anak untuk terus berlatih jika ia belum bisa mendapatkan apa yang menjadi tujuannya, karena kemenangan itu di raih bukan di kasih. Berkat motivasi tersebut, Satya mengerti bahwa ia harus lebih giat lagi berlatih tanpa mengeluh sedikitpun. Sebagai hasil dari kerja kerasnya tersebut, ia berhasil meraih kemenangannya tersebut dan membuat bapaknya bangga akan hal tersebut. 4. Memberikan nama yang baik (Tasmiyah) untuk anak-anaknya Dalam ajaran Islam, nama berfungsi sebagai do`a bagi seseorang. Itulah sebabnya harus diberikan dengan nama yang baik.44Bapak lebih berhak memberikan nama kepada anak-anaknya sang anak akan bernasab kepada bapaknya bukan ibunya.45 Walaupun Adhitya Mulya selaku penulis skenario dari film Sabtu Bersama Bapak mengaku bahwa saat dia memberikan nama tidak memikirkan arti yang 44KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, h. 79. 45Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 106.
sebenarnya pada karakter-karakternya termasuk Satya dan Cakra.46 Namun dalam bahasa jawaSatya berarti setia dan benar. Adapun arti lain yaitu penghidupan yang tentram, merdeka, bahagia dan sempurna. Sedangkan Garnida berarti hebat dan agung yang berasal dari Inggris. Anak kedua Pak Gunawan diberi nama Cakra Garnida. Di mana Cakra yang berasal dari bahasa jawa berarti yang melindungi dan arti lainnya yaitu roda dan cipta.48 Nama tersebut sebagai do`a yang dipanjatkan Pak Gunawan untuk kedua putranya. Tugasnya untuk memberikan nama yang baik kepada anaknya pun telah dilaksanakan dan sang anak telah mendapatkan haknya untuk mendapatkan nama yang baik dari orang tuanya. 5. Memberikan ibu yang baik untuk anak-anaknya Ibu yang baik diharapkan dapat menjadikan anaknya baik pula karena mereka lahir dari rahim seorang ibu dimana darah lebih kenal dari pada air. Beberapa penelitianpun telah membuktikan bahwa hal tersebut sedikit banyak berpengaruh untuk kemajuan sang anak. Dalam film Sabtu Bersama Bapak ini, Pak Gunawan telah memilihkan seorang ibu yang baik untuk kedua anaknya. Hal tersebut dapat dilihat dari Ibu Itje yang dapat membesarkan kedua putranya seorang diri setelah Pak Gunawan telah tiada. Ia sangat menyayangi mereka dan berusaha keras untuk tidak merepotkan mereka bahkan saat ia sedang sakit. Seperti Pak Gunawan, Ibu Itje juga tidak melepas tanggung jawabnya sebagai seorang ibu yang harus selalu ada 46Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 48Cari Arti, di akses pada 20 Agustus 2017 dari 116
untuk anaknya dan selalu mendukungnya. Ia berusaha selalu mengatakan sayang kepada anaknya agar mereka tahu bahwa kasih sayangnya tidak akan pernah habis. Cakra Ibu Itje Cakra Ibu Itje Cakra Ibu Itje Cakra Ibu Itje Cakra : "Hai mah." : "Hai, Saka. Kumaha damang?" : "Damang. Mah ini, Saka.. Saka lagi naksir sama cewek nih mah." : "Alhamdulillah, bukan lalaki." : "Mah, ini Saka serius." : "Eh Saka, kamu jangan ke Bandung yaa akhir Juli. Mamah mau ke Padang sama temen-temen SMA mamah." : "Eh tapi mamah ada yang jagainkan? Maksudnya berangkatnya ramean gitu kan mah? Aman tapi kan?" : "Aman. Aman." : "Ya udah kalo gitu, mamah hati-hati di jalan yaa. Saka cuma mau ngabarin hal itu aja sih. Ya udah nanti kabar- kabaran lagi mah yaa. Saka sayang mamah." : "Mamah sayang Saka." Ibu Itje Dalam percakapan tersebut dapat terlihat bagaimana kedekatan seorang ibu dengan anaknya. Cakra tidak sungkan untuk menceritakan semua hal kepada ibunya karena menurutnya ibunyalah satu-satunya orang yang dapat ia percaya dan dapat mendengarkan semua ceritanya. Ibu Itje tahu benar sifat dan sikap dari kedua anaknya. Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya saling percaya yang dibangun sejak kecil di dalam keluarga. Islam telah memberikan perhatian yang besar kepada seorang anak bahkan sebelum ia dilahirkan, yaitu memilihkan seorang ibu yang baik. Rasulullah mengajak orang islam untuk memilih pasangan yang dapat menjadi teman hidup atas dasar takwa dan kebaikannya.49 Selain Pak Gunawan, rupanya Satya juga telah berhasil mendapatkan istri dan ibu yang baik untuk dirinya dan kedua anaknya. Rissa selalu ada untuk kedua 49Ali Yusuf As-Subki, Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam, h. 253. 117
anaknya ketika mereka membutuhkannya. Rissa selalu berusaha tersenyum ketika di depan kedua anaknya meski ia sedang dalam pertengkaran dengan Satya. Ada tiga hak seorang anak yang wajib diberikan oleh orang tuanya. Pertama adalah nama yang baik, kedua mendidiknya dengan baik, dan ketiga adalah menempatkannya di tempat yang baik.50 Berikut percakapan Rissa dengan kedua anak dan suaminya : Rissa Rissa Rian Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya Rissa Satya : "Finally, liat nih mamah bikin apa? Fuala, ketupat sayur ala mamah Rissa." : "7 x 9 = 63, good. Waw 100 buat Rian. Hebat nih, peluk dulu mamah. Itu bisa math nya. : "Rian dan Miku mau main di luar nih." : "Boleh, tapi di pake jaketnya, di luar lagi dingin. Go! Go! Go!Tuh papah nelfon. Halo?" : "Hei, sayang" : "Hai kang, I miss you." : "Miss you too. Neng, saya di Paris 3 hari yaa." : "Oh ya? Eh dari kapan?" : "Ini baru nyampe. Tapi hari ini full liat kuoter soalnya harus bantu tim pusat design pipa. Jadi baru pulang ke rumah besok pagi." : "Hm.. oke. Sama apa kang?" : "Oh enggak, enggak, gak papa kok." : "Eh kang, neng masak sesuatu buat kakang enak banget." : "Oh ya?" : "Tebak apa?" : "Ayam panggang ya? Hehe lagi pengen banget ayam panggang soalnya." : "Eee? Iya, iya, iya, ayam panggang. Hehe." : "Asiik." : "Em.. ya udah kang, cepet pulang yaa." : "Iya sampai besok yaa." Dari percakapan tersebut dapat dilihat bahwa Rissa sering kali memotivasi kedua anaknya tersebut belajar di rumah. Ia juga belajar untuk menyiapkan makanan kesukaan suaminya, agar ketika sang suami pulang ke rumah ia dapat menyajikan makanan yang disukainya dan dapat menyenangkan hatinya. 50Yanuardi Syukur, Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah, h. 106. 118
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Film Sabtu Bersama Bapak menggambarkan peran seorang bapak dalam keluarga yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat.Peneliti menggunakan analisis naratif Todorov pada alur awal, tengah, dan akhir cerita dan mendapati beberapa peran bapak yang terdapat dalam film Sabtu Bersama Bapak. Berikut kesimpulan penelitian ini adalah : 1. Analisis Naratif Todorov pada alur awal, tengah, dan akhir cerita dalam film Sabtu Bersama Bapak. a. Alur Awal Cerita Alur awal cerita adalah pendahuluan, awal mula sebuah cerita. Pada alur ini terdapat keseimbangan atau keteraturan, kedamaian, ketertiban cerita.Dalam alur awal cerita film Sabtu Bersama Bapak keseimbangan tampak pada keutuhan keluarga, bapak yang berkarakter, ibu yang baik, dan anak yang pintar. Hal tersebut karena itu semua merupakan aspek-aspek kebahagiaan yang dapat tercipta didalam sebuah keluarga. Oleh karena itu, keluarga yang bahagia merupakan keseimbangan yang diperlihatkan sang penulis skenario. b. Alur Tengah Cerita Alur tengah cerita merupakan perkembangan cerita dari alur awal. Pada tahap ini terdapat gangguan atau kekacauan dalam sebuah cerita hingga menimbulkan konflik yang begitu memuncak. Adapun gangguan atau kekacauan yang terdapat dalam film Sabtu Bersama Bapak diantaranya :Ibu Itje 119
merahasiakan sakitnya dari anak-anaknya, Cakra belum menikah, Perbedaan pendapat antara Satya dan Rissa, dan Rissa bekerja tanpa sepengetahuan dan izin dari Satya.Gangguan tersebut pun memuncak menjadi adanya keretakan rumah tangga Satya dan Rissa, penolakan terhadap Cakra, dan penyakit Ibu Itje yang diketahui oleh Satya dan Cakra. Gangguan-gangguan tersebut menjadi meningkat hingga menggoyahkan keluarga kecil Satya. c. Alur Akhir Cerita Alur akhir cerita adalah peleraian atau penyelesaian dari konflik yang ditimbulkan sebelumnya. Tahap ini akan menimbulkan keseimbangan kembali sehingga ketertiban dan kedamaian kembali tercipta. Pada film Sabtu Bersama Bapak, alur akhir cerita yang tampak ialah Satya mengakui kesalahannya, jodoh untuk Cakra dan kesembuhan Ibu Itje. Keseimbangan kembali tercipta setelah permasalahan-permasalahan pada alur sebelumnya terselesaikan. Kehidupan keluarga Ibu Itje, Cakra dan Satya kembali normal dan penuh kedangan kebahagiaan. Itulah akhir dari cerita film Sabtu Bersama Bapak. 2. Peran Bapak yang Terdapat Dalam film Sabtu Bersama Bapak Bapak adalah pemimpin dalam keluarga yang bertugas untuk melindungi keluarga. Film Sabtu Bersama Bapak mengandung beberpa peran dari seorang bapak yang selama ini kurang mendapatkan perhatian dari khalayak. Adapun peran bapak tersebut ialah menafkahi yang halal, mengasuh (hadhanah), memberikan motivasi, memberikan nama yang baik (tasmiyah), dan memberikan ibu yang baik. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa film Sabtu Bersama Bapak merupakan film yang mengandung peran seodang bapak dalam keluarga. 120
Adapun hal lainnya yang dapat disimpulkan diantaranya : Bapak yang digambarkan dalam film Sabtu bersama Bapak merupakan seorang bapak yang bertanggung jawab meski dirinya sudah tidak ada. Pesan moral yang hendak disampaikan kepada penonton ialah bahwa peran dan tugas seorang bapak di dalam keluarga merupakan seorang kewajiban yang harus tetap dijalankan meski dirinya sakit atau bahkan hidupnya telah berakhir. Selain itu bahwa ternyata memberikan ibu yang baik merupakan sebuah kewajiban dan langkah awal dari tugas seorang bapak kepada anak-anaknya. Pasalnya dalam sebuah penelitianpun mengungkapkan bahwa Ovum yang sakit pada seorang wanita akan menghasilkan seorang bayi yang akan memiliki kekurangan dalam tubuhnya. Oleh karena itu, calon bapak wajib memilih calon istrinya sesuai dengan syariat agama dan kesehatannya. B. Saran Kekurangan akan selalu ada karena kesempurnaan hanya milik-Nya. Oleh karena itu, peneliti memiliki beberapa saran yang dapat dijadikan renungan bersama agar kedepannya dapat lebih baik lagi. Berikut saran dari peneliti : 1. Penulis Skenario Penulis skenario membagi cerita film tersebut pada tiga bagian. Sehingga akan terlalu banyak permasalahan yang terpecah dari masing-masing cerita. Permasalahan tersebut diantaranya mengenai jodoh, merahasiakan penyakit, dan peran sebenarnya dari seorang bapak.Apabila terfokus satu cerita yaitu peran bapak dalam sebuah keluarga tentunya akan lebih banyak dan lebih dalam lagi informasi mengenai peran seorang bapak. 121
2. Penonton dan Khalayak Ada baiknya melihat film sebagai sebuah pembelajaran untuk kehidupan kedepannya. Artinya tidak hanya sekedar menonton untuk hiburan semata tetapi juga mengambil pengetahuan yang ada didalamnya. Sehingga, setiap bapak yang ada dalam setiap keluarga dapat melaksanakan setiap perannya dengan baik tidak hanya perannya untuk mencari nafkah melainkan untuk terlibat juga dalam hal pengasuhan terhadap anak-anaknya. 122
DAFTAR PUSTAKA Buku al-Bukhari, Shahih.Ensiklopedia Hadits 2 : Shahih al-Bukhari 2. Kitab Adab. No. 5971. Penerjemah Subhan Abdullah, Idris, Imam Ghazali. Jakarta: Almahira, 2012. Al-Jauziyyah, IbnuQayyim. Buah Ilmu. Penerjemah Fadhli Bahri. Jakarta: Pustaka Azzam. 1999. Arief, M. Sarief.Politik Film di Hindia Belanda. Jakarta: Komunitas Bambu. 2009. Ash-shadzili, Karim.Selamat Anda Menjadi Ayah. Solo: Samudera. 2007. As-Subki, AliYusuf. Fiqih Keluarga : Pedoman Berkeluarga Dalam Islam. Jakarta: AMZAH. 2010. Baidan, Nashruddin. Konsepsi Taqwa Perspektif Al-Qur`an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015. Balson, Maurice. Menjadi Orang Tua yang Baik. Jakarta: BUMI AKSARA. 1987. Biran, MisbachYusa. Peran Pemuda dalam Kebangkitan Film Indonesia. Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga. 2009. Bunanta, Murti. Problematika Penulisan Cerita Rakyat Untuk Anak di Indonesia. Cet.1. Jakarta: Balai Pustaka. 1998. Danesi, Marcel. Pengantar Memahami Semiotika Media. Cet. Ke-1. Yogyakarta: Jalasutra. 2010. Departemen Agama RI.Al-Qur`an dan Terjemahannya. Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan. 2006. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Cet. Ke-7 Edisi IV. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2012. Djaelani, AbdulQadir. Keluarga Sakinah. Surabaya: PT Bina Ilmu. 1995. Eriyanto.Analisis Naratif : Dasar-dasar dan Penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media. Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP. 2013. ______ Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS. 2001. 123
Fad'aq, Asma'Umar Hasan. Mengungkap Makna dan Hikmah Sabar. Penerjemah Nasib Musthafa. Jakarta: Lentera, 1999. Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktek. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2013. Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet ke - 3. Jakarta: Salemba Humanika. 2010. Ismail, AsepUsman. Menata Keluarga, Memperkuat Negara dan Bangsa: Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah. Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Lisbang dan Diklat Kementerian Agama RI. 2011. Kerafs, Gory. Argumentasi dan Narasi. Cet. Ke-11. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1997. Moleong,LexyJ. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.1990. Muhammad, AbuIsa bin Isa at-Tirmidzi. Ensiklopedia Hadits 6: Jami` at-Tirmidzi. Penerjemah Misbakhul Khaer, dkk. Jakarta: Almahira. 2013. Mustafa,Ibnu. Keluarga Islam Menyongsong Abad 21. Bandung: Al Bayan. 1993. Poerwadarminta. W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka. 2014. Pratista, Himawan. Memahami Film. Yogyakarta : Homerian Pustaka. 2008. Quthb, MuhammadAli. Sang Anak Dalam Naungan Pendidikan Islam. Bandung : CV Diponegoro. 1993. Ridjaluddin. Sabar Dalam Pandangan Imam Al-Ghadzali. Ciputat: Lembaga Kajian Islam "Nugraha". 2009. Salim, Abdullah. Akhlaq Islam : Membina Rumah Tangga dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial. 1994. Sentanu, Erbe. Quantum Ikhlas : Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati. Cet. ke-I. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2007. Sobur, Alex. Komunikasi Naratif : Paradigma, Analisis, dan Aplikasi. Bandung: PT Remaja Roesdakarya. 2014. Soekanto, Soerjono.Sosiologi Suatu Pengantar. Cet. Ke-46. Ed. Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. 2014. 124
Syukur, Yanuardi. Rahasia Keajaiban Berbakti Kepada Ayah dan Dahsyatnya Doa Ayah. Jakarta:Al Maghfiroh. 2013. Tamburaka, Apriandi.Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta: Rajawali Pers. 2013. Thwaites, Tony. dkk. Introduction Cultural And Media Studies : Sebuah Pendekatan Semiotik. Penerjemah Saleh Rahmana. Cet. Ke-1. Yogyakarta : Jalasutra. 2009. Todorov, Tzvetan. Tata Sastra.Penerjemah Okke K.S. Zaimar,dkk. Jakarta: djambatan. 1985. Internet Adhitya, Fandi. Profil dan Biografi Sheila Dara Aisha - Artis dari akses Cantik Indonesia, di pada 27 Juli 2017 Bahri, Syaiful. Cerita Sabtu Bersama Bapak Terinspirasi dari Kehidupan dari pada Penulisnya,di akses 10 Juni 2017 Budianto. dan Profil Arifin Putra, di akses pada 20 Juli dari 2017 putra.html?m=1 Cari Arti, di akses pada 20 Agustus 2017 dari Foto Skandal.Biodata Lengkap Pemain Film Sabtu Bersama Bapak, di akses pada Juli 2017 20 pemain-film-sabtu_95.html. Harahap, M. Iqbal Fazarullah. Ini Alasan Kenapa Harus Menonton "Sabtu Bersama Bapak", di akses pada 8 Mei 2017 dari sabtu-bersama-bapak. Hernansa, Bian.Tribunnews. Newsvideo: Anak Bunuh Orang Tua Karena Tak dari di Dibelikan Motor, akses pada 27 Januari 2017 Indonesian Film Center, Monty Tiwa, di akses pada 19 April 2017 dari 125
___________________ Adhitya Mulya, di akses pada 9 Agustus 2017 dari, adhitya-mulya.html Nashrullah, Nasih.Republika.co.id.Relasi Usia Muda dan Kedewasaan, di akses pada 2 September 2017 dari Perdana, Reza.Liputan6.Bocah Medan Dirantai Setelah Orang Tuanya dari 27 akses Bertengkar,di pada Januari 2017 TIRTO.ID, Monty Tiwa, di akses pada 19 April 2017 dari tiwa. Yetta. Mahenra : Mimpi Berawal Dari Papua, di akses pada 20 Juli 2017 dari Mimpi-Berawal-Dari-Papua. Yuniar, Nanien.Antara News.Bincang-Bincang Bersama Penulis Adhitya Mulya, dari 9 di penulis-adhitya-mulya. akses pada Agustus 2017 Zhr. Septriasa Raih Penghargaan Internasional, di akses pada 23 Agustus 2017 dari Sumber lain Hamdu, Ghullam dan Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indonesia, Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol.12, No.1, 2011. Putri,Amita Darmawan dan Lukmawati.Makna Sabar Bagi Terapis. UIN Raden Fatah Palembang.Vol.1. No.1. PSIKIS: 2015. Rusmawati, Fatimah danRatih Hasanah Sudrajat, "Kasih Sayang Ayah Dalam Film (Analisa Naratif Film Miracle In Cell No.7 Dengan Teori Algirdas Greimas)", Vol.4, Fakultas Film dan Televisi IKJ 2008. Wawancara Pribadi dengan Adhitya Mulya Pada 3 Agustus 2017. 126
SURAT KETERANGAN WAWANCARA Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Adhitya Mulya Jabatan : Penulis Novel dan Skenario Film Sabtu Bersama Bapak Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : Rusnawati Sani NIM : 1113051000115 Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikas Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menerangkan bahwa mahasiswi tersebut benar telah melakukan wawancara dengan penulis novel dan skenario film Sabtu Bersama Bapak dengan judul "Analisis Naratif Peran Bapak Dalam Film Sabtu Bersama Bapak." Demikian surat keterangan ini di buat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Lampiran 3 Cover Film Sabtu Bersama Bapak
Foto Peneliti dan Adhitya Mulya selaku penulis dari novel dan film Sabtu Bersama Bapak Wawancara tersebut dilakukan di Apartemen Surdirman Jakarta pada Kamis, 3 Agustus 2017 pukul 18.30 WIB.
Transkip Wawancara dengan Adhitya Mulya Penulis Novel dan Skenario Film Sabtu Bersama Bapak Pada 3 Agustus 2017 1. Apa yang melatarbelakangi bapak dalam membuat sebuah cerita bertemakan bapak dengan anak? Jawab : Karena kegelisahan saya sebagai seorang ayah. Jadi sebagai seorang ayah, saya selalu takut tidak bisa melihat anak-anak saya tumbuh dewasa dan karena kegelisahan saya yang parenting itu, saya memutuskan untuk mencoba menulis cerita tentang itu. Jadi saya berpikir begini, kira-kira nasihat apa saja yang berharga dan ingin saya sampaikan kepada anak-anak saya tapi belum saya sampaikan sekarang. Karena waktu itu dibuat, umur anak saya itu masih 8 tahun dan juga 5 tahun, saya berpikir jika saya tidak memiliki waktu untuk melihat mereka wisuda apa saja yang harus saya sampaikan nanti. Tidak mungkin saya menyampaikan hal-hal berat seperti carilah pekerjaan atau jadilah suami yang baik di umur 8 tahun itu kan tidak mungkin. Hal itu harus dibicarakan paling tidak saat mereka berumur 17 tahun. Namun, jika saya tidak ada saat mereka berumur 17 tahun paling tidak saya sudah membuat cerita itu begitu. Sebenarnya keinginan saya juga untuk benar-benar merekam seperti Pak Gunawan, hanya saja saya belum ada waktu yang tepat. 2. Bagaimana awalnya novel Sabtu Bersama Bapak ini bisa diadaptasi menjadi sebuah film? Jawab : Saat ini tidak terlalu sulit untuk sebuah buku itu difilmkan. Karena produser-produser film yang saya tahu sering kali mendedikasikan dirinya paling tidak seminggu sekali untuk pergi ke toko buku dan mencari bibit buku yang bagus. Mereka bertanya kepada orang-orang yang ada di toko buku tersebut, kira-kira buku mana saja yang penjualannya paling banyak dan lain sebagainya. Mereka mencoba menghubungi penulisnya dan itu sering sekali
terjadi. Tidak ada yang sentimentil memang dan itu semua hanya murni untuk bisnis saja. Tapi kalau saya memang dari dulu adalah orang yang visual dari pada buku dalam artian begini, saya lebih suka nonton daripada membaca. Saya tidak tahu kenapa, mungkin karena saya lebih suka teater atau hal yang berhubungan dengan visual. Jadi saya menulis novel itu karena saya tidak bisa sepenuhnya terjun ke dunia perfilman. Resiko untuk itu terlalu tinggi sedangkan untuk menulis novel tidak ada resiko bisnisnya. Kalau menulis novel yang dibutuhkan hanyalah laptop, jika ingin menulis langsung menulis saja dan jika tidak ya sudah. Sedangkan film harus memiliki crew seratus orang, kita juga harus memikirkan makanan untuk mereka, kontrak dengan para pemain dan masih banyak lagi. Jadi saya berpikir ya sudahlah, tidak perlu yang seperti itu. 3. Perbedan terbesar dalam menulis novel dengan menulis skenario itu apa pak? Jawab : Kalau menulis novel itu bisa tidak selesai-selesai, sebanyak apapun bisa. Sedangkan skenario itu terbatas pada 80 halaman maksimal. Jadi begini, satu halaman A4 skrip itu ditranslasikan ke satu atau dua menit tergantung filmnya. Jika film actions, satu halaman itu dua menit. Karena ketika kamu menulis kalimat "Jojo dan Andi berkelahi" sudah selesai langsung titik begitu, tetapi jika masuk ke dalam visualnya itu merupakan hasil syuting selama dua hari dan durasinya hanya jadi berapa menit saja. Lalu ketika kita menulis "Establish shoot pemandangan Los Angeles yang indah", itu adalah satu kalimat tetapi pada kenyataannya kan kita shoot sebelah sana, sebelah sini, mengambil gambar orang yang sedang minum dan segala macamya. Itu 15-30 detik sendiri untuk yang seperti itu. Oleh karena itu dalam satu halaman bisa beberapa menit saat di film. Jadi akan ada banyak bagian yang akan dibuang. Ketika kita memfilmkan sebuah buku, tidak akan bisa
menyenangkan semua orang, pasti akan ada hal yang membuat kita setuju untuk membuang beberapa bagian. 4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menulis novel dan skenario film Sabtu Bersama Bapak? Jawab : Novel menghabiskan waktu 1 tahun dan skenario selama 3 bulan. Tetapi waktunya terpisah, tidak langsung tiga bulan. Karena saat menulis novel ya sudah menulis novel saja setelah itu produser dateng dan langsung oke. 5. Dalam menulis skenario film ini bapak tidak sendiri yaitu bersama Pak Monty Tiwa. Apakah ada kesulitan menulis skenario berdua yang berarti terdapat dua kepala dalam satu skenario? Jawab : Iya, karena Monty juga memiliki dengan cerita itu dan dia ingin berpartisipasi dalam menulisnya juga. Saya tidak merasa keberatan dan saya sangat apresiasi itu. Bagaimanapun juga dia memiliki kedekatan dengan bapaknya juga dan seperti penghormatan kepada bapaknya juga. Untuk menulis skrip berdua itu tergantung, tetapi saat dengan Monty, kita memang klop dimana kita memiliki selera humor yang sama dan dramanya juga sama jadi tidak ada kesulitan yang berarti. Namun jika dengan orang lain itu iya. Karena jika menurut dia harus begini dan menurut saya begitu kemudian cita rasa komedinya berkurang hal tersebutlah yang menjadi sulit. Sedangkan dengan Monty, saya tidak. 6. Apakah ada kekhawatiran terhadap novel yang difilmkan akan membuat kecewa pembaca atau lain sebagainya? Jawab : Tidak. Saya merasa tidak bertanggung jawab atas pembaca. Maksudnya adalah saya hanya bertanggung jawab kepada pembaca untuk memberikan bacaan yang bermoral bukan memenuhi espektasi sepuluh ribu orang tersebut, karena espektasi mereka beda-beda. Satu orang mengatakan harus ada ini, yang lainnya harus ada itu, Abimana tidak pantas, dan masih banyak lagi. Jika itu semua dituruti maka hal tersebut tidak akan ada habisnya.
7. Apa yang bapak ketahui mengenai peran seorang bapak? Jawab : Gampangnya adalah peran seorang bapak itu merupakan apa yang ada dalam al-Qur`an dan Hadits. Sebenarnya dalam menulis Sabtu Bersama Bapak itu adalah tiga cerita yang saya jadikan satu. Saya memang orang yang seperti itu, dapat dibilang "boros" dalam artian seperti yang bapak saya katakan, saya seharusnya membuatnya satu per satu agar kamu menjual terus dan Sabtu Bersama Bapak juga begitu. Hubungan antara bapak dengan anak, suami dengan istri, dan seseorang yang mencari pasangan hidupnya namun ketiga cerita itu saling menjalin satu sama lain sehingga susah untuk dipisahkan. 8. Menurut bapak, seberapa penting peran seorang bapak dalam membangun karakter seorang anak? Jawab : Sebenarnya penting, namun saya tidak mendewakan juga. Maksudnya begini, anak itu butuh figur yang dia bisa panuti dan dia bisa belajar darinya, tanpa figur itu sulit. Kenapa saya tidak bilang figur bapak itu sangat penting? Figur bapak itu penting, namun jika sang bapak itu bukan panutan itu bagaimana? Jadi bukan bapak yang penting akan tetapi panutannya. Setiap anak membutuhkan figur yang dibisa dia panuti. Dalam kasus ini, figur tersebut tersedia pada bapak. Ingat Nabi Muhammad yang bapaknya telah meninggal. Meskipun begitu dari saat masih kecil, beliau memiliki figur yang bisa ia panuti seperti kakeknya, pamannya, dan masih banyak lagi sampai ia dewasa. Apakah mereka bapaknya? Bukan. Tapi apakah mereka figur seorang bapak? Iya dan layak untuk dipanuti. Beliau telah menjadi al-amin sebelum islam masuk. Itu semua diajarkan oleh pamannya bukan bapaknya. Dalam artian, ada figur dalam diri seseorang itu yang bisa mendampingi dia di masa kecilnya dan dapat menjadi panutannya serta memberikan pengertian terhadap apa yang salah, apa yang benar dan harus seperti ini bukan seperti itu. Ada figur
yang dapat menjadi panutannya dan ada figur yang mengarahkan. Sulit juga saat ada figur yang mengarahkan namun ia juga tidak melaksanakan seperti saat kamu bilang jangan merokok, namun kamu melakukan hal tersebut dihadapannya. Itu akan menjadi sulit. Figur yang layak ini haruslah menjalankan apa yang diarahkan. 9. Apa tanggapan bapak setelah melihat film Sabtu Bersama Bapak itu selesai dibuat? Jawab : Dalam hal pesan kalau menurut saya sesuai dengan espektasi, sedangkan productionnya kurang. Tapi itu sudah diluar dari pembahasan ini jadi itu saja. Karena semua pesan yang ingin saya sampaikan pada film itu saya rasa sudah tersampaikan semua, tapi apakah semua pesan yang di novel itu keluar juga di film? Tentu tidak. Karena kita terbatas oleh durasi. 10. Apakah ada sebuah arti atau maksud dari nama Satya dan Cakra? Jawab : Tidak ada sih. |
T e m u k a n S a m p a i S e m b u h P E T U N J U K T E K N I S P E N A T A L A K S A N A A N T U B E R K U L O S I S R E S I S T A N O B A T D I I N D O N E S I A PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 2020 616.995 Ind p
PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2020 Te m u k a n T B O b a t i S a m p a i S e m b u h
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 616.995 Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal p Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Petunjuk Teknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat 2020. - Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2020 ISBN 978-623-301-029-0 1. Judul I. TUBERCULOSIS II. TUBERCULOSIS, DRUG-RESISTANT III. TUBERCULOSIS - PREVENTION AND CONTROL 616.995 Ind p
KATA PENGANTAR Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) merupakan penyakit yang berdampak pada kesehatan masyarakat, dengan jumlah kasus yang semakin meningkat sehingga memerlukan upaya penanggulangan yang komprehensif dari semua pihak. Tatalaksana penanggulangan TB RO telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2009 dan telah ditetapkan menjadi bagian dari Program Penanggulangan TB Nasional. Pada tahun 2013, Menteri Kesehatan RI telah menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pedoman Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat, sebagai acuan dalam tatalaksana penanggulangan TB RO di Indonesia. Perkembangan tatalaksana TB RO di tingkat global terjadi dengan cepat baik terkait alur diagnostik, paduan pengobatan maupun tatalaksana penyakit yang berpusat pada pasien (patient centered approach). Oleh karena itu perlu dilakukan pembaruan dokumen yang digunakan dalam tatalaksana TB RO, sesuai dengan perkembangan dan rekomendasi dari WHO. Buku Petunjuk Teknis Tatalaksana TB Resistan Obat di Indonesia ini merupakan pembaharuan dari Buku Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian TB RO yang telah diterbitkan Kementerian Kesehatan RI tahun 2014. Diharapkan buku ini dapat menjadi pedoman nasional dalam penanganan kasus TB RO di Indonesia bagi seluruh pelaksana program TB di semua tingkatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan stakeholder terkait. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA i
Kami ucapkan terima kasih kepada tim penyusun dan semua pihak terkait yang telah berkontribusi dalam penyusunan Petunjuk Teknis Penatalaksanaan TB Resistan Obat di Indonesia. Semoga dokumen ini berperan dalam mewujudkan Indonesia bebas TB. Jakarta, September 2020 Direktur Jenderal P2P dr. Achmad Yurianto ii PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
TIM PENYUSUN Pengarah Penanggung Jawab Editor : Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) : dr. Imran Pambudi, MPHM : dr. Endang Lukitosari, MPH dr. Retno Kusuma Dewi, MPH dr. Yusie Permata, MIH Kontributor : Andriansjah Rukmana, M.Biomed, PhD Anis Karuniawati, dr, Sp.MK, PhD Antonius Sianturi, dr, Sp.P Arinda Putri Wihardi, SKM Ariyani Kiranasari, Dra., M. Biomed Arto Yuwono, Dr., dr, Sp.PD-KP, FCCP, FINASIM RSUP Dr Hasan Sadikin Bintang YM Sinaga, M.Ked, Sp.P(K) Dangan Prasetya, S.IP Dedi Novizar, dr, Sp.P Desi Aulia, SKM Diah Asri Wulandari, dr, Sp.A(K) Dina Frasasti, SKM Ega Febrina, Dra., Apt Erlina Burhan, Dr., dr, Sp.P(K), MSc Fahrul Udin, dr, SpA, M.Kes Farah Alphi Nabila, SKM Fathiyah Isbaniah, dr, Sp.P(K), M.Pd.Ked Finny Fitry Yani, Dr., dr, Sp.A(K) Galuh Budhi Leksono Adhi, dr, M.Kes UKK LMK FKUI UKK LMK FKUI RSUD Embung Fatimah BBLK Surabaya UKK LMK FKUI Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML RSUD Tangerang Selatan Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML UKK Respirologi IDAI Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML Badan Pengawas Obat dan Makanan RSUP Persahabatan UKK Respirologi IDAI Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML RSUP Persahabatan UKK Respirologi IDAI Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA iii
Hanifah Rizky Purwandini Sugiarto, SKM Harsini, Dr., dr, Sp.P(K) Indra Yovi, dr, Sp.P (K) Isak Solihin, Drs. Koesprijani, dr, Sp.PK Lydia Mursida, S.Si M Syarofil Anam, dr, M.Si.Med, Sp.A M. Arifin Nawas, dr, Sp.P(K) Mikyal Faralina, SKM Nafrialdi, dr, Sp.FK, Sp.PD, PhD Nani Widodo, dr, Sp.M Natiti Kaswandani, Dr., dr, Sp.A(K) Neni Sawitri, dr, Sp.P Parluhutan Siagian, dr, Sp.P(K) Pengelola Program TB Pengelola Program TB Pengelola Program TB Pengelola Program TB Pengelola Program TB Pengelola Program TB Pengelola Program TB Pengelola Program TB Pengelola Program TB Pompini Agustina, dr, Sp.P Prayudi Santoso, dr, Sp.PD-KP, M.Kes Purwantyastuti, Prof., Dr., dr, M.Sc, Sp.FK Rahmaniah, dr., M.Biomed Regina Loprang, dr Rena Titis Nur Kusumawardani, SKM Retno Asih Setyoningrum, Dr., dr, Sp.A(K) Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML RSUD Dr. Moewardi RSUD Arifin Achmad Labkes Provinsi Jawa Barat BBLK Surabaya Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML UKK Respirologi IDAI RSUP Persahabatan WHO Indonesia Departemen Farmakologi UI/ RSCM Jakarta Dit. PKR- Ditjen Yankes UKK Respirologi IDAI RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo RSUP H. Adam Malik Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Utara Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau RSPI Prof Dr Suranti Saroso RSUP Dr Hasan Sadikin Ketua Pokja TB RO Badan Pengawas Obat dan Makanan WHO Indonesia Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML UKK Respirologi IDAI iv PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Rina Triasih, dr, M.Med (Paed), PhD, Sp.A(K) UKK Respirologi IDAI Roni Chandra, M.Biomed Roro Antasari, SKM Ryan Bayusantika Ristandi, dr, Sp.PK Sardikin Giri Putro, dr, Sp.P(K) Setiawan Jatilaksono, dr Soedarsono, Dr., dr, Sp.P(K) Sulistya Widada, dr Sulistyo, M.Epid Thomas Handoyo, dr, Sp.PD(K) Tiar Salman, ST, MM Tiara Verdinawati, SKM Titiek Sulistyowari, dr, M.Ked.Klin, Sp.MK Tjatur Kuat Sagoro, dr, Sp.A(K) Totok Haryanto, SKM, M.Kes Tri Asti Isnariani, Dra., Apt., M.Pharm Triana Yuliarsih, SKM Vini Gokkana Clara Manurung, SKM Wahyuni Indawati, dr, Sp.A(K) Wawaimuli Arozal, dr, M.Biomed Windy Oktavina, SKM, M.Kes Wita Nurshanti, dr, MARS Yani Jane Sugiri, dr, Sp.P(K) Yoana Anandita, SKM Yusie Permata, dr, MIH TB STAR USAID Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML Labkes Provinsi Jawa Barat RSUP Persahabatan WHO Indonesia RSUD Dr Soetomo Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML RSUP Dr Kariadi TB STAR USAID Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML BBLK Surabaya UKK Respirologi IDAI Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML Badan Pengawas Obat dan Makanan Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML UKK Respirologi IDAI Departemen Farmakologi UI Subdirektorat Tuberkulosis Dit. P2PML Dit. PKR- Ditjen Yankes RSUD Dr Saiful Anwar WHO Indonesia TB STAR USAID PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA v
vi PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR ... TIM PENYUSUN ... iii DAFTAR ISI ... vii x DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... xii DAFTAR SINGKATAN ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... xvii 1 BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1. Latar Belakang ... 2. Pengertian ... 3 3. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya TB Resistan Obat ... BAB II. KEBIJAKAN DAN STRATEGI ... 1. Tujuan ... 2. Kebijakan ... 3. Strategi ... BAB III. ORGANISASI DAN JEJARING ... 1. Organisasi Pelaksana Kegiatan TB Resistan Obat ... 9 2. Jejaring Layanan TB Resistan Obat ... 17 BAB IV. PENEMUAN PASIEN TB RESISTAN OBAT ... 22 1. Kegiatan Penemuan Pasien TB Resistan Obat ... 22 2. Jenis Resistansi terhadap Obat Antituberkulosis ... 22 3. Kriteria Terduga TB Resistan Obat ... 23 4. Mekanisme Rujukan dalam Manajemen TB Resistan Obat ... 24 BAB V. PENEGAKAN DIAGNOSIS TB RESISTAN OBAT .... 26 1. Jenis Pemeriksaan Mikrobiologi untuk TB RO ... 26 2. Alur Diagnosis TB RO ... 31 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA vii 3 5 5 5 7 9
3. Penguatan Kapasitas Laboratorium Biakan Uji Kepekaan ... 33 4. Akses terhadap Pemeriksaan Uji Kepekaan ... 34 5. Tindak Lanjut terhadap Hasil Diskordan ... 36 BAB VI. PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT ... 39 1. Strategi Pengobatan TB Resistan Obat ... 39 2. Pengelompokan Obat dan Alur Pengobatan TB Resistan Obat ... 40 3. Pengobatan TB RO dengan Paduan Jangka Pendek ... 44 4. Pengobatan TB RO dengan Paduan Jangka Panjang ... 53 5. Dosis dan Sediaan Obat TB RO ... 63 6. Tahapan Inisiasi Pengobatan TB Resistan Obat ... 64 7. Evaluasi Lanjutan Setelah Pasien Menyelesaikan Pengobatan TB RO ... 69 BAB VII. PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT DALAM KEADAAN KHUSUS ... 71 1. Pengobatan TB RO pada Ibu Hamil ... 71 2. Pengobatan TB RO pada Ibu Menyusui ... 73 3. Pengobatan TB RO pada Diabetes Melitus ... 73 4. Pengobatan TB RO pada HIV ... 76 5. Pengobatan TB RO pada Gagal Ginjal ... 79 6. Pengobatan TB RO pada Gangguan Liver ... 80 BAB VIII. EVALUASI HASIL AKHIR PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT DAN MANAJEMEN PASIEN DENGAN MASALAH PENGOBATAN ... 81 1. Hasil Akhir Pengobatan TB RO untuk Paduan Jangka Pendek ... 81 2. Hasil Akhir Pengobatan TB RO untuk Paduan Jangka Panjang ... 83 3. Manajemen Pasien dengan Masalah Pengobatan ... 84 viii PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB IX. PENATALAKSANAAN TB RESISTAN OBAT BAB X. PADA ANAK ... 91 1. Diagnosis TB RO pada Anak ... 91 2. Alur Diagnosis dan Pengobatan TB RO Anak ... 98 3. Pengobatan TB RO Anak ... 101 INVESTIGASI KONTAK PADA PASIEN TB RESISTAN OBAT ... 124 1. Investigasi Kontak Pasien TB Resistan Obat ... 124 2. Terapi Pencegahan Tuberkulosis pada Kontak TB Resistan Obat ... 125 BAB XI. TATA LAKSANA EFEK SAMPING PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT ... 130 BAB XII. MONITORING EFEK SAMPING OBAT SECARA AKTIF ... 143 1. Tahapan Kegiatan Monitoring Efek Samping Obat ... 144 2. Penilaian Kausalitas ... 150 BAB XIII. PENGELOLAAN LOGISTIK ... 154 1. Jenis Logistik ... 154 2. Pengelolaan Logistik ... 156 3. Jaga Mutu Logistik ... 176 BAB XIV. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ... 180 1. Pilar Pengendalian Manajerial untuk TB RO ... 181 2. Pilar Pengendalian Administratif ... 182 3. Pilar Pengendalian Lingkungan ... 184 4. Pilar Perlindungan Diri ... 185 BAB XV. MONITORING EVALUASI DAN INDIKATOR PROGRAM ... 186 1. Pencatatan dan Pelaporan ... 188 2. Formulir Pencatatan dan Pelaporan Program TB Nasional ... 188 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA ix
3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan TB RO menggunakan SITB ... 193 4. Indikator Pelaksanaan Kegiatan TB RO ... 194 BAB XVI. DUKUNGAN PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT .... 197 BAB XVII. PEMBIAYAAN TB RESISTAN OBAT ... 207 DAFTAR PUSTAKA ... 208 x PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
DAFTAR TABEL Tabel 1. Hasil pengobatan pasien TB RO tahun 2009-2017 ... 2 Tabel 2. Tanggung Jawab Fasyankes Pelaksana Layanan TB RO dan Fasyankes Satelit ... 16 Tabel 2. Periodiasasi laboratorium uji kepekaan TB (Panel SDP 2018-2020) ... 29 Tabel 3. Pengelompokan obat TB RO ... 40 Tabel 4. Durasi pemberian obat pada paduan pengobatan TB RO jangka pendek ... 48 Tabel 5. Dosis OAT berdasarkan berat badan untuk paduan pengobatan TB RO jangka pendek ... 49 Tabel 6. Pemeriksaan awal dan selama pengobatan TB RO (jangka pendek) ... 51 Tabel 7. Langkah penyusunan paduan pengobatan TB RO jangka panjang ... 55 Tabel 8. Contoh Paduan Pengobatan TB RO Jangka Panjang berdasarkan Kondisi Pasien ... 57 Tabel 9. Durasi pengobatan TB RO jangka panjang ... 59 Tabel 10. Pemeriksaan awal dan selama pengobatan TB RO (Jangka panjang) ... 60 Tabel 11. Dosis OAT untuk paduan pengobatan TB RO jangka panjang ( ≥ 15 tahun) ... 63 Tabel 12. Kategori keamanan obat TB RO pada kehamilan ... 72 Tabel 13. Dosis dan frekuensi pemberian OAT pada pasien TB RO dengan gagal ginjal ... 79 Tabel 14. Jenis spesimen saluran napas untuk diagnosis TB RO anak ... 84 Tabel 15. Jenis spesimen non dahak ... 86 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA xi
Tabel 16. Dosis OAT untuk pengobatan TB RO (usia < 15 tahun) ... 92 Tabel 17. Prinsip penyusunan paduan pengobatan TB RO pada anak ... 95 Tabel 18. Paduan pengobatan TB RO anak berdasarkan umur dan resistansi fluorokuinolon ... 98 Tabel 19. Durasi pengobatan TB RO pada anak ... 100 Tabel 20. Pemeriksaan awal dan pemantauan pengobatan TB RO anak ... 102 Tabel 21. Daftar efek samping pengobatan TB RO pada anak ... 104 Tabel 22. Komposisi obat untuk terapi pencegahan untuk kontak TB RO ... 119 Tabel 23. Daftar efek samping pengobatan TB RO ... 121 Tabel 24. Hubungan kausalitas berdasarkan WHO-UMC ... 142 Tabel 25. Jenis obat TB RO yang disediakan Program TB Nasional ... 145 Tabel 26. Jadwal permintaan logistik TB ... 149 Tabel 27. Indikator logistik tingkat kabupaten/kota ... 162 Tabel 28. Indikator logistik tingkat provinsi ... 163 Tabel 29. Jenis formulir pada program TB RO dan tingkat penggunaannya ... 181 Tabel 30. Periode pelaporan kegiatan TB RO berdasarkan formulir ... 184 Tabel 31. Indikator kegiatan TB RO ... 185 Tabel 32. Paket dukungan pengobatan pasien TB RO ... 189 Tabel 33. Kegiatan peningkatan kualitas layanan TB RO ... 196 xii PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Skema Sistem Rujukan (berdasarkan PP No 1 tahun 2012) ... 17 Gambar 2. Alur Diagnosis TB Resistan Obat ... 32 Gambar 3. Alur Pengobatan TB Resistan Obat ... 41 Gambar 5. Alur Diagnosis dan Pengobatan TB RO pada Anak ... 89 Gambar 6. Alur Tata Laksana TB RO dan HIV pada Anak ... 111 Gambar 8. Alur Kerja Kader dan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan IK ... 115 Gambar 9. Alur Penapisan TB RO dan Pemberian TPT pada Kontak TB RO ... 117 Gambar 10. Skema Pelaksanaan MESO-aktif TB RO ... 134 Gambar 11. Alur Informasi Pelaporan KTD pada Program TB Resistan Obat ... 140 Gambar 12. Alur Permintaan, Distribusi dan Pelaporan Logistik ... 155 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA xiii
3TC ABC aDSM Amk APD ARV AZT BAL Balkes BAST BBLK Bdq BPJS-K BPOM BTA Ca Cfz Cm Cs D4T DDI Dlm DM DOTS DPM DRS DST E Efv EKG xiv DAFTAR SINGKATAN : Lamivudine : Abacavir : Active Drug-safety Monitoring and Management : Amikasin : Alat Pelindung Diri : Anti Retroviral : Zidovudine : Broncho-Alveolar Lavage : Balai Kesehatan : Berita Acara Serah Terima : Balai Besar Laboratorium Kesehatan : Bedaquiline : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan : Badan Pengawas Obat dan Makanan : Bakteri Tahan Asam : Kalsium : Clofazimin : Kapreomisin : Sikloserin : Stavudine : Didanosine : Delamanid : Diabetes Melitus : Directly Observed Treatment Shortcourse : Dokter Praktik Mandiri : Drug Resistancy Surveilance : Drug Suscepbility Testing : Etambutol : Efavirens : Elektrokardiogram PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
ESO Eto Fasyankes FKRTL FKTP FNAB FQ GA GL H HAART HIV ICD ICSR IDAI IDI IK IMT INH Ipm-Cln IRIS K KIE Km KMK Komli KTD LJ LPA LRN Lzd MDR : Efek Samping Obat : Etionamid : Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut : Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama : Fine Needle Apirate Biopsy : Fluorokuinolon : Gastric Aspirate : Gastric Lavage : Isoniazid : Highly Active Antiretroviral Therapy : Human Immunodeficiency Virus : International Classification of Diseases : Individual Case Safety Report : Ikatan Dokter Anak Indonesia : Ikatan Dokter Indonesia : Investigasi Kontak : Indeks Massa Tubuh : Isoniazid : Imipenem-silastatin : Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome : Kalium : Komunikasi, Informasi dan Edukasi : Kanamisin : Keputusan Menteri Kesehatan : Komite Ahli : Kejadian Tidak Diharapkan : Lowenstein Jensen : Line Probe Essay : Laboratorium Rujukan Nasional : Linezolid : Multidrug Resistant PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA xv
MESO Mfx Mg MGIT Mpm Na NNRTI NRTI NVP OAD OAT Ofx PAMKI PAPDI : Monitoring Efek Samping Obat : Moksifloksasin : Magnesium : Mycobacteria Growth Indicator Tube : Meropenem : Natrium : Non-Nucleoside Reverse-Transcriptase Inhibitor : Nucleoside Reverse-Transcriptase Inhibitor : Nevirapine : Obat Antidiabetik : Obat Antituberkulosis : Ofloksasin : Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinis Indonesia : Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia PAS PDPI PERDAFKI PHBS PI PMO Pokja PPI Pto RHZ RTV S SBBK SDM SDP SGOT SGPT : P-Aminosalicylic Acid : Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia : Perhimpunan Dokter Farmakologi Klinik Indonesia : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat : Protease Inhibitor : Pengawas Menelan Obat : Kelompok Kerja : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi : Protionamid : Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid : Ritonavir : Streptomisin : Surat Bukti Barang Keluar : Sumber Daya Manusia : Standardized Drug Susceptibility Testing Packages : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase xvi PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
SITB SPO SSP SSRI TAK TAT TB RO TB RR TB SO TB XDR TCM TDF TPT Trd TSH UKM UKP UV VOT Z : Sistem Informasi Tuberkulosis : Standar Prosedur Operasional : Susunan Saraf Pusat : Serotonin Selective Re-Uptake Inhibitor : Tim Ahli Klinis : Turn Around Time : Tuberkulosis Resistan Obat : Tuberkulosis Resistan Rifampisin : Tuberkulosis Sensitif Obat : Tuberkulosis Extensively Drug Resistance : Test Cepat Molekuler : Tenofovir : Terapi Pencegahan TB : Terizidone : Thyroid Stimulating Hormon : Upaya Kesehatan Masyarakat : Upaa Kesehatan Perorangan : Sinar ultraviolet : Video-Observed Treatment : Pirazinamid PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA xvii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Dosis Obat TB RO Anak berdasarkan Berat Badan ...... 200 Lampiran 2. Formulir Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan Serius ... 207 xviii PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tuberkulosis resistan obat (TB RO) masih menjadi ancaman dalam pengendalian TB dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di banyak negara di dunia. Secara global pada tahun 2019, diperkirakan 3,3% dari pasien TB baru dan 17,7% dari pasien TB yang pernah diobati merupakan pasien TB resistan obat. Pada tahun 2019, diperkirakan terdapat 9,96 juta insidens TB di seluruh dunia, dimana 465.000 diantaranya merupakan TB MDR/TB RR. Dari perkiraan 465.000 pasien TB RO tersebut, hanya 206.030 yang berhasil ditemukan dan 177.099 (86%) diobati, dengan angka keberhasilan pengobatan global 57%. Di Indonesia, estimasi TB RO adalah 2,4% dari seluruh pasien TB baru dan 13% dari pasien TB yang pernah diobati dengan total perkiraan insiden kasus TB RO sebesar 24.000 atau 8,8/100.000 penduduk. Pada tahun 2019, sekitar 11.500 pasien TB RR ditemukan dan dilaporkan, sekitar 48% pasien yang memulai pengobatan TB lini kedua, dengan angka keberhasilan pengobatan 45% (WHO Global TB Report 2020). Tatalaksana pasien TB RO telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 2009. Pengobatan TB RO ditetapkan menjadi bagian dari Program Pengendalian TB Nasional dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 565/ MENKES/PER/III/2011 perihal Strategi Nasional Pengendalian TB tahun 2011-2014. Strategi nasional dalam pengobatan TB RO selalu berupaya mengikuti perkembangan global yang terbaru yang diharapkan dapat memberikan angka keberhasilan pengobatan yang maksimal. Hasil pengobatan pasien TB RO dari tahun 2009-2017 masih menunjukan adanya kecenderungan penurunan PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 1
angka keberhasilan pengobatan, peningkatan angka pasien putus berobat, serta peningkatan angka pasien meninggal (Tabel 1). itu, Program Penanggulangan melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan cakupan dan kualitas layanan TB RO di Indonesia, salah satunya dengan implementasi paduan pengobatan TB resistan obat tanpa injeksi, baik paduan jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI (KMK) nomor 350 tahun 2017 tentang Penunjukan Rumah Sakit dan Balai Kesehatan untuk melakukan pengobatan TB RO dan memperluas ketersediaan fasilitas layanan kesehatan TB resistan obat. Peningkatan kualitas layanan dan manajemen pasien TB RO, ditambah dengan penyebaran layanan kesehatan TB RO yang merata di seluruh Indonesia diharapkan dapat meningkatkan angka cakupan pengobatan TB RO serta memutus rantai penyebaran TB dan TB RO di masyarakat. Oleh karena Tabel 1. Hasil pengobatan pasien TB RO tahun 2009-2017 Tahun Sembuh (%) Pengo- batan lengkap (%) Putus berobat (%) Gagal (%) Meninggal (%) Lainnya (%) Masih dalam pengo- batan (%) 2009 52,6 5,3 10,5 5,3 10,5 15,8 0 2010 62,9 5 10,7 4,3 12,9 4,3 0 2011 56,5 1,6 25,1 1,2 15,3 0,4 0 2012 53,5 1,2 26,9 3,2 15,3 0 0 2013 46,8 1 28,5 2,8 15,6 0 0 2014 46,7 3,6 27,9 2,7 17,9 1,2 0 2015 41,6 5,3 30,7 3,6 15,9 1,5 1,4 2016 43,4 6,4 25,6 3,7 16,9 2,5 1,4 2017 39,2 5,8 26 3,5 18,5 1,4 5,7 2 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
2. Pengertian Resistansi (Mtb) disebabkan oleh mutasi spontan pada kromosom. Proporsi kuman kuman Mycobacterium tuberculosis Mtb yang sudah mengalami mutasi (wild-type resistant mutants) pada pasien yang tidak pernah mendapatkan OAT sangat sedikit. Pengobatan TB menyebabkan hambatan selektif pada populasi kuman Mtb sehingga kuman Mtb sensitif dibunuh, sementara populasi mutan akan bereproduksi dan menyebabkan terjadinya resistansi terhadap OAT (resistansi didapat). Resistansi di antara pasien baru adalah resistansi terhadap OAT pada pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan TB sebelumnya atau sudah mendapatkan OAT kurang dari 1 bulan. Pasien ini terinfeksi dari orang dengan kuman TB resistan. Sementara resistansi di antara pasien yang pernah diobati adalah resistansi yang terjadi pada pasien yang pernah mendapatkan pengobatan TB > 1 bulan, termasuk pasien gagal pengobatan, pasien kambuh atau kembali setelah putus berobat. Pasien ini bisa mendapatkan kuman resistan selama pengobatan, atau mengalami reinfeksi / terinfeksi secara primer dari orang dengan kuman TB resistan. 3. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya TB Resistan Obat Faktor utama penyebab terjadinya resistansi kuman terhadap OAT adalah akibat tata laksana pengobatan pasien TB yang tidak adekuat atau tidak sesuai standar. Resistansi OAT dapat disebabkan oleh 3 faktor berikut: a. Pemberi jasa (petugas kesehatan), yaitu karena: − Diagnosis tidak tepat − Pengobatan tidak menggunakan paduan yang tepat PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 3
− Dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu pengobatan tidak adekuat − Penyuluhan kepada pasien yang tidak adekuat b. Pasien, yaitu karena: − Tidak mematuhi anjuran dokter / petugas kesehatan − Tidak teratur menelan paduan OAT − Menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya − Memiliki gangguan penyerapan obat c. Program Pengendalian TB, yaitu karena: − Persediaan OAT yang kurang − Rendahnya kualitas OAT yang disediakan 4 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB II. KEBIJAKAN DAN STRATEGI 1. Tujuan Tujuan dari manajemen TB resistan obat ialah untuk memutus rantai penularan TB RO di masyarakat dengan menemukan, mengobati semua kasus TB RO serta menyediakan layanan TB RO yang berkualitas dan mudah diakses oleh semua pasien TB RO di Indonesia. 2. Kebijakan Kebijakan yang terkait dengan pengendalian dan tata laksana TB resistan obat di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Pengendalian TB RO di Indonesia dilaksanakan sesuai tatalaksana pengendalian TB yang berlaku saat ini dengan mengutamakan berfungsinya jejaring di antara fasilitas pelayanan kesehatan yang didukung oleh peran aktif masyarakat. Titik berat manajemen program meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta menjamin ketersediaan sumber daya (dana, tenaga, sarana dan prasarana). 2. Tatalaksana TB RO dilaksanakan dengan pendekatan yang berpusat pada pasien (Patient-Centered Approach), yaitu pengembangan layanan pengobatan TB RO yang lebih mudah diakses oleh pasien, sehingga layanan bisa tersedia sedekat mungkin dengan pasien. 3. Penguatan kebijakan untuk meningkatkan komitmen para pemegang kebijakan dan pelaksana kegiatan pengendalian TB RO. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 5
4. Penguatan tatalaksana TB RO dan pengembangannya ditujukan terhadap peningkatan mutu pelayanan, kemudahan akses untuk penemuan kasus dan pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya TB XDR. 5. Tatalaksana pengendalian TB RO mengacu kepada Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis dan petunjuk teknis lain yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI. 6. Pengembangan wilayah disesuaikan dengan rencana pengembangan layanan TB RO yang ada dalam Strategi Nasional TB, dilakukan secara bertahap sehingga seluruh wilayah Indonesia dapat mempunyai akses terhadap pelayanan TB RO yang bermutu. 7. Pelayanan pasien TB RO diberikan secara berjenjang mengikuti sistem jejaring rujukan yang berlaku. Menteri Kesehatan menunjuk Fasyankes dan Balai Kesehatan yang memberikan layanan TB resistan obat berdasarkan KMK 350 tahun 2017. Penetapan fasyankes pemberi layanan TB RO bersifat terbuka dan dapat bertambah sejalan dengan penambahan jumlah pasien dan cakupan wilayah serta pertimbangan lainnya. 8. Pembiayaan untuk penanganan pasien TB RO yang meliputi UKM dan UKP menjadi tanggung jawab bersama Pemerintah Pusat, Provinsi, Kab/ Kota, BPJS-K dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai mekanisme yang ada. 9. Laboratorium TB merupakan unit yang terdepan dalam diagnosis dan evaluasi penatalaksanaan pasien TB RO sehingga kemampuan dan mutu laboratorium harus sesuai standar. 6 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
10. Pengobatan TB RO dapat dilaksanakan di seluruh fasyankes dan balai kesehatan layanan TB RO dan dilanjutkan di fasyankes satelit yang berupa fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) maupun fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL) yang mudah diakses oleh pasien sesuai dengan mekanisme yang telah disepakati sebelumnya. 11. Pemerintah menyediakan OAT lini kedua yang berkualitas dan logistik lainnya untuk pasien TB RO. 12. Mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten jumlah yang memadai untuk meningkatkan dan dalam mempertahankan kinerja program. 13. Meningkatkan dukungan keluarga dan masyarakat bagi pasien TB RO. 14. Memberikan kontribusi terhadap komitmen global. 3. Strategi Upaya penanggulangan TB RO telah tertuang pada dokumen Strategi Nasional (Stranas) 2021-2024, yang berisi pengembangan program untuk kualitas layanan TB RO yang terintegrasi dan percepatan menuju akses universal. Hal ini berarti bahwa layanan TB RO harus dapat menjangkau semua pasien tanpa membedakan latar belakang sosial ekonomi, karakteristik demografi, wilayah geografis dan kondisi klinis. Strategi nasional pengendalian TB RO tersebut meliputi: 1. Mencegah munculnya resistansi melalui akses universal terhadap layanan yang berkualitas tinggi untuk TB sensitif obat sesuai dengan rencana strategis nasional TB. 2. Mencegah penyebaran TB RO melalui akses universal terhadap layanan diagnostik dan pengobatan TB RO yang berkualitas tinggi. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 7
3. Mencegah penularan TB RO melalui penerapan PPI TB sesuai standar. 4. Penyediaan layanan berpusat pada pasien untuk semua pasien TB RO termasuk dukungan kepatuhan minum obat. 5. Meningkatkan manajemen dan kepemilikan layanan TB RO di semua tingkat baik di provinsi, kabupaten/ kota dan fasilitas pelayanan kesehatan. 6. Memperkuat komitmen politis di semua tingkatan untuk MTPTRO melalui advokasi dan kemitraan dengan pemangku kebijakan serta organisasi berbasis masyarakat. Implementasi penggunaan obat baru dan paduan standar jangka pendek untuk meningkatkan kualitas pengobatan pasien TB RO di Indonesia. 7. 8 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB III. ORGANISASI DAN JEJARING 1. Organisasi Pelaksana Kegiatan TB Resistan Obat a. Tingkat Pusat Manajemen kegiatan TB resistan obat merupakan bagian dari upaya pengendalian TB nasional. Penatalaksanaan TB RO di tingkat nasional berada di bawah tanggung jawab langsung Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, serta Direktorat Jenderal lain yang terkait. Unit pelaksana harian kegiatan TB RO adalah Subdirektorat Tuberkulosis (Subdit TB), Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang bekerjasama dengan Subdirektorat terkait lainnya. Secara rinci, tugas dari Subdirektorat Tuberkulosis terkait pelaksanaan TB RO di tingkat pusat adalah: a. Mengembangkan dan menetapkan kebijakan, strategi, rencana, pedoman dan anggaran nasional tatalaksana TB RO. b. Membangun kapasitas untuk implementasi TB RO. c. Monitoring kegiatan TB RO di tingkat provinsi dan kabupaten, termasuk kegiatan koordinasi, pemantauan, pengumpulan dan analisis data melalui unit surveilans TB, dan penyusunan laporan nasional. d. Pengawasan di tingkat provinsi dan fasyankes yang menyediakan perawatan dan pengobatan TB RO. e. Memfasilitasi manajemen kasus sulit oleh tim ahli klinis (TAK) dan tim terapeutik. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 9
f. Memastikan pelaksanaan kegiatan berbasis masyarakat untuk mendukung pasien TB RO. g. Mengelola obat dan logistik lain untuk TB RO, bekerja sama dengan unit terkait di Kementerian Kesehatan. h. Melibatkan semua sektor, khususnya rumah sakit swasta dan dokter praktik mandiri (DPM). i. Mengkoordinasikan kegiatan yang terkait TB RO dengan Direktorat dan institusi yang terkait antara lain BPOM, Ditjen Farmasi dan Alat Kesehatan, Ditjen Pelayanan Kesehatan dan Laboratorium Rujukan Nasional. Dalam pelaksanaan tugasnya, Subdirektorat TB mendapatkan bantuan teknis Komite Ahli (Komli) TB yang bertugas memberikan masukan, melakukan analisis situasi dan membantu untuk merumuskan kebijakan berkaitan dengan aspek program dan klinis. Kelompok kerja (Pokja) TB RO di tingkat pusat merupakan kelompok independen yang beranggotakan perwakilan-perwakilan dari organisasi profesi, fasyankes, dinas kesehatan provinsi, mitra program TB, ahli klinis dan ahli kesehatan lain yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Tugas pokja TB RO adalah: a. Memberikan masukan dan mengawasi penerapan kebijakan, strategi dan pengembangan pedoman, perencanaan, mobilisasi dan pengembangan sumber daya manusia. b. Memberikan dukungan teknis kepada tim manajemen tingkat nasional, provinsi dan fasilitas kesehatan (diagnostik dan pengobatan). c. Mengkoordinasikan kegiatan Pokja TB RO di provinsi serta memberikan masukan bagi manajemen TB RO. 10 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Pokja TB RO terdiri dari para ahli dan mitra program TB, yaitu organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Farmakologi Klinik Indonesia (PERDAFKI), Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinis Indonesia (PAMKI), organisasi profesi lainnya, serta mitra teknis terkait seperti WHO, USAID, KNCV, dsb. b. Tingkat Provinsi Di tingkat provinsi, manajemen kegiatan TB RO dikelola oleh dinas kesehatan provinsi melalui bidang yang membawahi program pencegahan dan pengendalian penyakit. Dalam pelaksanaanya, kegiatan TB RO dikelola oleh tim TB di tingkat provinsi dengan tugas sebagai berikut: a. Menyusun perencanaan dan penganggaran kegiatan TB RO termasuk pengembangan layanan di wilayahnya. b. Mengkoordinasikan kegiatan TB RO dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat. c. Mensosialisasikan pedoman maupun petunjuk teknis terkait TB RO (manajemen maupun klinis) kepada semua staf unit pelayanan TB RO. d. Pelatihan petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan TB RO. e. Pengawasan dan supervisi layanan TB RO setidaknya per triwulan ke fasyankes dan balkes layanan TB RO. f. Memantau ketersediaan logistik obat dan logistik lainnya. g. Monitoring dan evaluasi kegiatan program di tingkat provinsi. h. Menganalisis data dari kabupaten/kota dan memanfaatkan data untuk peningkatan capaian kasus TB RO. i. Memastikan implementasi yang sesuai dengan pedoman nasional. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 11
Untuk pelaksanaan kegiatan perlu dibentuk Tim TB RO provinsi yang akan membantu dinas kesehatan, baik untuk aspek program maupun klinis. Tim TB RO provinsi terdiri dari tim teknis dari dinas kesehatan (pengelola program TB dibantu staf teknis TB RO), tim klinis dari perwakilan fasyankes penyedia layanan TB RO, laboratorium rujukan, perwakilan organisasi masyarakat dan mitra lain yang terkait. c. Tingkat Kabupaten/Kota Di tingkat kabupaten/kota, dinas kesehatan bertanggung jawab terhadap manajemen pengendalian TB RO di wilayahnya. Uraian tugas tim TB RO tingkat kabupaten/kota adalah sebagai berikut: a. Menyusun perencanaan dan penganggaran kegiatan TB RO termasuk pengembangan layanan di wilayahnya. b. Mengkoordinasikan kegiatan TB RO dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat. c. Mensosialisasikan pedoman maupun petunjuk teknis terkait TB RO (manajemen maupun klinis) kepada semua staf unit pelayanan TB RO. d. Pelatihan petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan TB RO. e. Pengawasan dan supervisi termasuk pencatatan dan pelaporan secara rutin per triwulan ke fasyankes dan Balkes TB RO. layanan TB RO f. Memastikan ketersediaan logistik obat dan logistik lainnya. g. Monitoring dan evaluasi kegiatan program. h. Menganalisis data dari fasyankes dan memanfaatkan data untuk meningkatkan capaian kasus TB RO. i. Memastikan implementasi yang sesuai dengan pedoman nasional. 12 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
j. Mempersiapkan analisis kohort triwulanan TB RO di tingkat kabupaten/kota dan mengirim hasilnya ke koordinator TB RO di tingkat provinsi. k. Melaporkankan hasil kegiatan TB RO pada pertemuan monitoring dan evaluasi triwulan di tingkat provinsi. d. Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) TB Resistan Obat Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 350 tahun 2017, maka pengorganisasian layanan TB RO adalah sebagai berikut: 1. Fasyankes Pelaksana Layanan TB RO Fasyankes pelaksana layanan TB RO adalah semua fasyankes TB RO yang dapat memberikan tatalaksana TB RO baik tanpa penyulit maupun dengan penyulit. Fasyankes ini dapat berupa RS (semua tipe) milik pemerintah maupun swasta, ataupun fasyankes lain (Balkes, Puskesmas). Diharapkan semua provinsi memiliki minimal satu fasyankes TB RO di setiap kabupaten/kota. Secara umum tugas dan tanggung jawab fasyankes pelaksana layanan TB RO yaitu: − Melakukan kegiatan penemuan terduga TB RO. − Melakukan diagnosis TB RO berdasarkan hasil pemeriksaan TCM maupun uji kepekaan konvensional. − Mendapatkan persetujuan pasien untuk bersedia diobati (informed consent). − Melakukan pemeriksaan awal sebelum memulai pengoabatan TB RO. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 13
− Melakukan tatalaksana pengobatan TB RO sesuai kriteria. − Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien TB RO mengenai pentingnya kepatuhan pengobatan dan mengkonsumsi obat sesuai anjuran, efek samping yang mungkin timbul dari obat-obatan dan langkah-langkah yang harus diambil. − Mengisi kartu pengobatan setiap pasien dengan benar, lengkap, tepat waktu, dan memperbarui data di SITB. − Menyediakan layanan pengawasan menelan obat (PMO) untuk semua pasien TB RO, termasuk suntikan selama diperlukan dan dengan persetujuan pasien. − Melakukan desentralisasi pasien TB RO ke fasyankes satelit yang disepakati untuk melanjutkan pengobatan sampai selesai. − Menunjuk seorang penanggung jawab untuk proses pencatatan dan pelaporan. − Melakukan evaluasi kemajuan pengobatan, implementasi pemeriksaan laboratorium rutin sesuai panduan nasional. 2. Fasyankes Satelit TB RO Fasyankes yang berfungsi melanjutkan pengobatan pasien TB RO yang sudah mulai pengobatannya di fasyankes pelaksana layanan TB RO. Tugas dan tanggungjawab dari fasyankes satelit TB RO adalah: − Melakukan kegiatan penemuan terduga TB RO dan melakukan rujukan ke fasyankes TCM untuk penegakan diagnosis TB RO. 14 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
− Merujuk kasus TB RO ke fasyankes pelaksana layanan TB RO untuk memulai pengobatan. − Memberikan informasi dan edukasi kepada pasien untuk datang ke fasyankes pelaksana layanan TB RO. − Melakukan identifikasi kontak pada pasien TB RO. − Melakukan pengawasan langsung untuk pasien yang telah didesentralisasi. − Melakukan pelacakan ketika pasien tidak datang berobat, dalam waktu 24 jam setelah pasien melewatkan perjanjian. − Mencatat semua efek samping yang dialami dalam kartu pengobatan dan melakukan pengelolaan efek samping ringan. − Merujuk kasus dengan efek samping menengah dan berat (seperti yang tercantum dalam petunjuk teknis) ke fasyankes pelaksana layanan TB RO − Memberikan informasi tentang yang putus berobat atau pasien yang meninggal kepada pengelola program TB kabupaten/kota dan fasyankes pelaksana layanan TB RO serta mengembalikan obat yang tidak terpakai. − Mengkoordinasikan kunjungan rutin pasien ke fasyankes pelaksana layanan TB RO untuk pemeriksaan klinis dan pemantauan bulanan. − Menghadiri pertemuan rutin dengan fasyankes pelaksana layanan TB RO. Tanggung jawab fasyankes pelaksana layanan TB RO dan fasyankes satelit TB RO terdapat pada tabel berikut. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 15
Tabel 2. Tanggung Jawab Fasyankes Pelaksana Layanan TB RO dan Fasyankes Satelit Tanggung jawab Fasyankes Pelaksana Layanan TB RO Fasyankes Satelit TB RO Tim ahli klinis (multidisiplin) +/-
Tim TB RO
Mendiagnosis
+/
Menetapkan Pengobatan
Inisiasi Pengobatan
Melanjutkan Pengobatan
Rawat Inap
+/-
Rawat Jalan + + Menetapkan Hasil Akhir Pengobatan Keterangan: *) Tim TB RO terdiri dari minimal satu dokter terlatih (dokter spesialis atau +
umum) dan satu perawat terlatih TB RO. Kementerian Kesehatan RI melalui Keputusan Menteri Kesehatan No. 350 tahun 2017 telah menetapkan 360 Rumah Sakit dan Balai Kesehatan untuk memberikan layanan TB RO, yang diharapkan sudah beroperasional mulai tahun 2018. Penunjukan rumah sakit dan balai kesehatan ini bersifat terbuka dan berkembang sejalan dengan penambahan jumlah pasien dan pengembangan cakupan wilayah. 16 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
yang diharapkan sudah beroperasional mulai tahun 2018. Penunjukan rumah sakit dan balai kesehatan ini bersifat terbuka dan berkembang sejalan dengan penambahan jumlah pasien dan pengembangan cakupan wilayah. 2. Jejaring Layanan TB Resistan Obat Jejaring layanan TB RO mengikuti skema jejaring rujukan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Sistem rujukan layanan TB RO diselenggarakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No 1 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. 2. Jejaring Layanan TB Resistan Obat Jejaring layanan TB RO mengikuti skema jejaring rujukan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Sistem rujukan layanan TB RO diselenggarakan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No 1 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. Gambar 1. Skema Sistem Rujukan (berdasarkan PP No 1 tahun 2012) Gambar 1. Skema Sistem Rujukan (berdasarkan PP No 1 tahun 2012) Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut: Penjelasan dari gambar di atas adalah sebagai berikut: ¥ Fasyankes tingkat pertama (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit Kelas D Pratama) merujuk ke Fasyankes tingkat pertama (Puskesmas, Klinik, Rumah Sakit Kelas D Pratama) merujuk ke Fasyankes tingkat sekunder (Rumah Sakit Kelas B, C, D dan Balai). Fasyankes tingkat sekunder (Rumah Sakit Kelas B, C, D dan Balai). ¥ Fasyankes tingkat sekunder (Rumah Sakit Kelas B, C, D dan Balai) merujuk ke Fasyankes Fasyankes tingkat sekunder (Rumah Sakit Kelas B, C, D dan tingkat tersier (Rumah Sakit Kelas A). Balai) merujuk ke Fasyankes tingkat tersier (Rumah Sakit ¥ Fasyankes tingkat pertama dapat merujuk pasien ke fasyankes tingkat tersier dengan Kelas A). pertimbangan geografis, sarana dan prasarana serta kompetensi SDM yang tidak ada • Fasyankes tingkat pertama dapat merujuk pasien ke fasyankes pada fasyankes sekunder. tersier dengan pertimbangan geografis, sarana tingkat dan prasarana serta kompetensi SDM yang tidak ada pada fasyankes sekunder. Secara umum, rumah sakit dan balai kesehatan adalah fasyankes yang memiliki potensi yang besar dalam penemuan pasien TB RO (case finding), namun memiliki keterbatasan 13 | PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 17
Secara umum, rumah sakit dan balai kesehatan adalah fasyankes yang memiliki potensi yang besar dalam penemuan pasien TB RO (case finding), namun memiliki keterbatasan dalam menjaga keteraturan dan keberlangsungan pengobatan pasien (case holding) jika dibandingkan dengan Puskesmas. Mengingat pengobatan TB RO memerlukan waktu yang relatif lama, untuk menjamin keberlangsungan pengobatan TB RO diperlukan kerjasama antara rumah sakit dan balkes pelaksana layanan TB RO dengan puskesmas/fasyankes yang terdekat dengan tempat tinggal pasien. Untuk itu perlu dikembangkan jejaring internal maupun eksternal. a. Jejaring Internal Jejaring internal adalah jejaring antar semua unit terkait di dalam fasyankes yang menangani kasus TB termasuk TB RO, dari awal penemuan kasus, penegakan diagnosis, sampai pasien selesai pengobatan. Pada dasarnya, jejaring internal pelayanan untuk pasien TB RO menggunakan sistem yang sama dengan pelayanan pasien TB sensitif obat. Setiap fasyankes pelaksana layanan TB RO harus mengembangkan suatu alur pelayanan (clinical pathway) yang dituangkan dalam bentuk Standar Prosedur Operasional (SPO) agar alur layanan pasien TB RO menjadi jelas dan sistematis. Tujuan dibentuknya jejaring internal ialah: − Meningkatkan komitmen manajemen dan tenaga kesehatan di fasyankes dalam tatalaksana TB RO. − Terbentuknya koordinasi yang baik antar unit di dalam fasyankes terkait penanganan pasien TB RO. − Meningkatkan kualitas layanan pengobatan TB RO di fasyankes. 18 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Untuk menjamin keberhasilan jejaring internal, perlu didukung oleh direksi atau manajemen RS dan tim TB di fasyankes. Tim TB fasyankes mengkoordinasikan seluruh kegiatan penatalaksanaan semua pasien TB termasuk pasien TB RO. Fasyankes pelaksana layanan TB RO perlu membentuk tim ahli klinis dengan melibatkan para dokter ahli serta dokter umum yang terlatih TB RO untuk menjadi bagian dari struktur tim TB di fasyankes yang akan melaksanakan kegiatan tatalaksana pasien TB RO. Fasyankes TB RO yang tidak memiliki dokter ahli, tetap dapat memberikan layanan TB RO yang dilakukan oleh dokter umum yang terlatih. Tim ahli klinis (TAK) adalah kelompok fungsional di fasyankes rujukan TB RO, yang memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menetapkan diagnosis. b. Menetapkan pengobatan. c. Menetapkan paduan dan dosis OAT yang digunakan. d. Melakukan tatalaksana kasus TB RO termasuk pasien TB pre- XDR, TB XDR, dan kasus dengan penyulit. e. Bekerjasama dengan dokter ahli lain yang terkait, terutama untuk penanganan efek samping berat serta masalah yang memerlukan masukan dari dokter ahli. f. Menetapkan hasil akhir pengobatan. g. Melakukan koordinasi melalui jejaring internal dan eksternal. h. Memastikan keberlangsungan pengobatan di fasyankes yang bersangkutan. i. Memberikan bimbingan pada fasyankes satelit yang masuk dalam jejaringnya. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 19
Penatalaksanaan TB RO memerlukan kerjasama berbagai disiplin ilmu yang termasuk di dalamnya dokter spesialis paru, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis jantung, dokter spesialis THT, spesialis mata, spesialis jiwa, maupun spesilasasi lain yang berhubungan dengan pengobatan TB RO maupun tata laksana efek samping obat. Untuk melakukan peran dan tanggung jawab di atas, perlu dilakukan pertemuan rutin tim TB RO yang dilaksanakan secara berkala dan terjadwal sesuai kebutuhan (idealnya minimal satu kali pertemuan dalam 1 bulan), kecuali bila ada hal mendesak yang harus segera diputuskan maka pertemuan bisa dilakukan di luar jadwal. Jejaring internal juga terdapat di fasyankes satelit TB RO. Tim TB RO di fasyankes satelit TB RO memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melanjutkan pengobatan pasien TB RO yang didesentralisasi dari fasyankes pelaksana layanan TB RO. b. Berkonsultasi dengan tim TB RO di fasyankes pelaksana layanan TB RO untuk tata laksana efek samping serta kondisi komorbid yang tidak bisa ditangani di fasyankes satelit. c. Melakukan pemantauan kemajuan pengobatan dan merujuk untuk pemeriksaan rutin ke fasyankes pelaksana layanan TB RO sesuai jadwal. d. Melakukan pemantauan dan pencatatan efek samping obat (ESO), memberikan tata laksana ESO sesuai kemampuan, serta merujuk pasien bila diperlukan. e. Melakukan pencatatan pelaporan sesuai ketentuan program. f. Melakukan koordinasi melalui jejaring internal dan eksternal. g. Memastikan keberlangsungan pengobatan. 20 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA telah
a. Jejaring Eksternal Jejaring eksternal adalah jejaring yang dibangun dengan semua fasyankes dan institusi lain yang terkait dalam pengendalian TB, khususnya dalam tata laksana pasien TB RO dan difasilitasi oleh dinas kesehatan setempat. Tujuan jejaring eksternal ialah agar semua pasien TB RO mendapatkan akses pelayanan yang berkualitas dan menjamin keberlangsungan pengobatan pasien sampai selesai. jejaring pemeriksaan juga mencakup laboratorium dan penunjang yang dibutuhkan. Fasyankes pelaksana layanan TB RO yang tidak memiliki fasilitas pemeriksaan penunjang dapat melakukan rujukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang ke fasyankes lain sesuai aturan yang berlaku. Jejaring eksternal PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 21
BAB IV. PENEMUAN PASIEN TB RESISTAN OBAT 1. Kegiatan Penemuan Pasien TB Resistan Obat Penemuan pasien TB RO adalah suatu rangkaian kegiatan yang dimulai dengan penemuan terduga TB RO menggunakan alur penemuan baku, dilanjutkan dengan proses penegakan diagnosis TB RO dengan pemeriksaan dahak, dan kemudian didukung dengan kegiatan edukasi kepada pasien dan keluarga sehingga penularan penyakit TB dapat dicegah di keluarga maupun masyarakat. Semua kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan penemuan pasien TB RO harus dicatat dalam buku register terduga TB (TBC.06) sesuai dengan fungsi fasyankes. 2. Jenis Resistansi terhadap Obat Antituberkulosis Resistansi kuman M. tuberculosis terhadap obat antituberkulosis (OAT) adalah keadaan dimana kuman sudah kebal sehingga tidak dapat lagi dibunuh oleh obat antituberkulosis. Terdapat beberapa jenis resistansi terhadap OAT, yaitu: a. Monoresistansi: resistansi terhadap salah satu OAT lini pertama, misalnya resistansi terhadap isoniazid (H) b. Poliresistansi: resistansi terhadap lebih dari satu OAT lini pertama selain dari kombinasi obat isoniazid dan rifampisin (HR), misalnya resistan isoniazid dan etambutol (HE), rifampisin etambutol (RE), isoniazid etambutol dan streptomisin (HES), atau rifampisin, etambutol dan streptomisin (RES) c. Multidrug resistance (MDR): resistansi terhadap isoniazid dan rifampisin (HR), dengan atau tanpa OAT lini pertama yang lain, misalnya resistan HR, HRE, HRES 22 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
d. Pre-XDR: TB MDR yang disertai resistansi terhadap salah salah satu obat golongan fluorokuinolon atau salah satu dari OAT injeksi lini kedua (kapreomisin, kanamisin dan amikasin) e. Extensively Drug Resistance (XDR): TB MDR disertai resistansi terhadap salah salah satu obat golongan fluorokuinolon dan salah satu dari OAT injeksi lini kedua (kapreomisin, kanamisin dan amikasin) f. TB resistan rifampisin (TB RR): Resistan terhadap rifampisin (dalam bentuk monoresistan, poliresistan, TB MDR, TB XDR) yang terdeteksi menggunakan metode fenotipik ataupun genotipik, dengan atau tanpa resistansi terhadap obat antituberkulosis lain. 3. Kriteria Terduga TB Resistan Obat Pada dasarnya, terduga TB RO adalah semua orang yang mempunyai gejala TB dengan satu atau lebih riwayat pengobatan atau kriteria berikut: 1. Pasien TB gagal pengobatan dengan OAT kategori 2 2. Pasien TB pengobatan OAT kategori 2 yang tidak konversi 3. Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB tidak standar atau menggunakan kuinolon dan obat injeksi lini kedua selama minimal 1 bulan 4. Pasien TB gagal pengobatan dengan OAT kategori 1 5. Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tidak konversi 6. Pasien TB kasus kambuh setelah pengobatan OAT kategori 1 ataupun kategori 2 7. Pasien TB yang kembali setelah putus berobat 8. Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB RO PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 23
9. Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak responsif secara klinis maupun bakteriologis terhadap pemberian OAT (bila penegakan diagnosis TB di awal tidak menggunakan TCM) Pasien yang sudah terdiagnosis TB RO dan menjalani pengobatan juga dapat kembali menjadi terduga TB RO. Beberapa kriteria terduga TB RO yang telah mendapatkan pengobatan sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Pasien TB RO yang gagal pengobatan 2. Pasien TB RO kasus kambuh 3. Pasien TB RO yang kembali setelah putus berobat Terduga TB RO baik dari kelompok pasien yang belum pernah mendapatkan pengobatan maupun yang telah diobati merupakan pasien dengan risiko tinggi mengalami TB RO, dan harus segera dilanjutkan dengan penegakan diagnosis menggunakan pemeriksaan TCM. 4. Mekanisme Rujukan dalam Manajemen TB Resistan Obat Rujukan dalam manajemen TB RO dapat berupa rujukan pemeriksaan laboratorium TB (untuk diagnosis dan pemantauan pengobatan) dan rujukan pengobatan. Rujukan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium lebih direkomendasikan dibandingkan rujukan pasien, hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan dan memastikan spesimen dahak sampai di laboratorium. Apabila pasien terkonfirmasi resistan terhadap rifampisin (TB RR), maka pasien dirujuk ke fasyankes pelaksana layanan TB RO untuk memulai pengobatan TB lini kedua. Proses pengiriman dahak dari fasyankes ke laboratorium rujukan TB harus memperhatikan tata cara pengumpulan dan pengemasan spesimen yang benar sesuai 24 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
buku Petunjuk Teknis Transportasi Spesimen TB (Kementerian Kesehatan, 2019). Untuk rujukan pasien terkait pengobatan, misalnya untuk konsultasi persiapan pengobatan (pemeriksaan awal sebelum pengobatan) ataupun rujukan untuk manajemen efek samping pengobatan, dapat dilakukan melalui jejaring internal ataupun jejaring eksternal. Fasyankes yang fasilitas pemeriksaan penunjang ataupun sarana manajemen efek samping yang memadai, dapat melakukan rujukan pasien ke fasyankes lain melalui kesepakatan yang sudah difasilitasi oleh dinas kesehatan setempat. Adanya kesepakatan antar fasyankes penting untuk menjamin pembiayaan pasien TB RO. Selain itu, alur rujukan pasien TB RO yang sudah diatur dengan kesepakatan antar fasyankes bertujuan untuk menjamin bahwa pasien TB RO dirujuk ke fasyankes lain yang juga mampu melakukan tata laksana TB RO dan memiliki sarana PPI yang sesuai. tidak memiliki PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 25
BAB V. PENEGAKAN DIAGNOSIS TB RESISTAN OBAT 1. Jenis Pemeriksaan Mikrobiologi untuk TB RO Beberapa jenis pemeriksaan laboratorium mikrobiologi yang digunakan untuk penegakan diagnosis maupun pemantauan pengobatan TB RO: 1) Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler Pemeriksaan TCM dengan alat Xpert MTB/RIF merupakan tes amplifikasi asam nukleat secara otomatis untuk deteksi bakteri M. tuberculosis complex dan gen resistansi terhadap rifampisin (rpoB). Hasil pemeriksaan dapat diketahui dalam waktu kurang lebih 2 jam. Hasil pemeriksaan TCM terdiri dari: a) MTb terdeteksi dengan hasil Rifampisin berupa: − Rifampisin Resistan terdeteksi atau hasil "Rif Res" − Rifampisin Resistan tidak terdeteksi atau hasil "Rif Sen" − Rifampisin Resistan Indeterminate atau hasil "Rif Indet" b) MTb tidak terdeteksi atau hasil "negatif" c) Hasil gagal yaitu invalid, no result, atau error 2) Pemeriksaan Mikroskopis Pemeriksaan mikroskopis BTA dilakukan dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari uji kepekaan yang dilakukan segera setelah pasien terkonfirmasi TB Rifampisin Resistan sebelum pasien memulai pengobatan 26 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
TB RO. Selain itu, pemeriksaan mikroskopis juga dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan biakan follow up selama masa pengobatan yang dilakukan sesuaijadwal. Hasil pemeriksaan mikroskopis berupa hasil positif (dengan gradasi scanty, 1+, 2+, 3+) serta hasil negatif. Interpretasi hasil pemeriksaan mikroskopis dapat dilihat pada dokumen Petunjuk Teknis Pemeriksaan Miskroskopis TB. 3) Pemeriksaan Biakan Pemeriksaan biakan bertujuan untuk menumbuhkan dan mengidentifikasi kuman MTb menggunakan media media padat (Lowenstein Jensen / LJ) atau media cair (Mycobacteria Growth Indicator Tube / MGIT). Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Biakan menggunakan media padat relatif lebih murah dibanding media cair tetapi memerlukan waktu yang lebih lama yaitu 3-8 minggu. Sebaliknya bila menggunakan media cair hasil biakan sudah dapat diketahui dalam waktu 1-2 minggu tetapi memerlukan biaya yang lebih mahal. Hasil pemeriksaan biakan dengan media padat adalah hasil positif (dengan gradasi) maupun negatif, sedangkan hasil pemeriksaan biakan dengan media cari adalah hasil positif (tanpa gradasi) dan negatif. 4) Pemeriksaan Uji Kepekaan secara Fenotipik Uji kepekaan M. tuberculosis complex dilakukan untuk mengetahui adanya resistansi kuman Mtb terhadap OAT. Pemeriksaan laboratorium untuk uji kepekaan M. tuberculosis PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 27
28 complex dilakukan dengan metode standar yang tersedia di Indonesia yaitu metode fenotipik dan metode genotipik. Metode fenotipik menggunakan media padat (LJ) maupun cair (MGIT). Saat ini, pemeriksaan uji kepekaan secara konvensional dalam Program Penanggulangan TB hanya dilakukan menggunakan media cair (MGIT). Pemeriksaan ini harus dilakukan oleh laboratorium yang sudah tersertifikasi oleh laboratorium rujukan nasional TB. Pengembangan kapasitas laboratorium untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan terus diupayakan. Guna menghindari beban kerja yang terlalu banyak pada laboratorium rujukan, maka dilakukan pengaturan alur rujukan untuk pemeriksaan laboratorium oleh Kementerian Kesehatan RI. Jenis obat yang diperiksa dalam Program TB ditentukan berdasarkan jenis obat yang digunakan oleh pasien TB RO. Program TB berupaya untuk membangun kemampuan pemeriksaan uji kepekaan bagi obat baru yang reliabel berdasarkan rekomendasi WHO tahun 2018 yaitu bedaquiline, linezolid, clofazimin, delamanid dan pirazinamid. Uji kepekaan terhadap etionamid/protionamide dapat disimpulkan dari hasil uji kepekaan molekuler terhadap INH yaitu adanya mutasi pada gen inhA dengan LPA lini satu. Uji kepekaan fenotipik terhadap sikloserin/terizidone, etambutol, etionamid/ protionamide, imipenem/meropenem dan PAS tidak dikerjakan karena reliabilitasnya rendah. Pada September 2019 telah terjadi perubahan pada pemeriksaan uji kepekaan TB lini satu dan dua menjadi PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
pemeriksaan paket standar uji kepekaan (Standardized Drug Susceptibility Test Packages / SDP). Laboratorium biakan dan uji kepekaan TB dipersiapkan untuk menggunakan obat- obat baru melalui panel SDP. Berikut adalah tabel tentang periodisasi laboratorium uji kepekaan TB pada pelaksanaan panel SDP tahun 2018 sampai dengan 2020. Tabel 2. Periodiasasi laboratorium uji kepekaan TB (Panel SDP 2018- 2020) Tahun pelaksanaan panel SDP Jenis obat Hasil panel SDP Isoniazid (H) konsentrasi rendah 1. Isoniazid (H) konsentrasi tinggi 2. 3. Moksifloksasin (Mfx) konsentrasi rendah 4. Moksifloksasin (Mfx) konsentrasi tinggi 12 (dua belas) laboratorium dinyatakan lulus pada uji kepekaan media cair (MGIT) 2018 5. Kanamisin (Km) 6. Kapreomisin (Cm) 7. Ofloksasin (Ofx) Seluruh laboratorium mengerjakan panel pada media padat dan cair 11 (sebelas) laboratorium dinyatakan lulus pada uji kepekaan media padat (LJ) PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 29
Tahun pelaksanaan panel SDP Jenis obat Hasil panel SDP Isoniazid (H) konsentrasi rendah 1. 2. Isoniazid (H) konsentrasi tinggi 3. Moksifloksasin (Mfx) konsentrasi rendah 4. Moksifloksasin (Mfx) konsentrasi tinggi 11 (sebelas) laboratorium dinyatakan lulus pada uji kepekaan media cair (MGIT) 2019 2020 5. Kanamisin (Km) 6. Kapreomisin (Cm) 7. Amikasin (Amk) 8. Pirazinamid (Z) Hanya 1 (satu) laboratorium yang mengerjakan panel pada media lain padat, mengerjakan panel pada media cair 1. Isoniazid (H) konsentrasi tinggi 2. Moksifloksasin (Mfx) konsentrasi tinggi sedangkan yang 3. Bedaquilin (Bdq) 4. Linezolid (Lzd) 5. Clofazimin (Cfz) 6. Amikasin (Amk) 7. Delamanid (Dlm) 8. Pirazinamid (Z) Seluruh laboratorium mengerjakan panel pada media cair. 1 (satu) laboratorium dinyatakan lulus pada uji kepekaan media padat (LJ) Masih dalam proses dan diperkirakan selesai pada Oktober 2020. 5) Pemeriksaan LPA Lini Dua Dikenal sebagai Hain Lifescience GenoType MTBDRplus VER 2.0 (LPA lini pertama) dan MTBDRsl VER 2.0 (LPA lini kedua). 30 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
LPA merupakan salah satu uji kepekaan dengan metode genotipik. LPA lini pertama dapat mendeteksi resistansi terhadap obat rifampisin (rpoB), isoniazid (inhA dan katG) dan ethionamide/ prothionamide (inhA), sedangkan LPA lini kedua untuk mendeteksi resistansi pada obat golongan flurokuinolon (gyrA dan gyrB) dan obat injeksi TB lini kedua (eis dan rrs). Saat ini program TB hanya menggunakan LPA lini kedua. Hasil pemeriksaan dapat diperoleh dalam waktu kurang lebih 48 jam. Laboratorium LPA akan melakukan pemeriksaan LPA sebanyak satu sampai dua kali dalam seminggu agar lebih efisien, sehingga turn around time (TAT) pemeriksaan LPA adalah 2-5 hari kerja. Hasil pemeriksaan LPA dapat menunjukan: − Mycobacterium tuberculosis detected Mycobacterium tuberculosis not detected − Sensitif atau resistan fluorokuinolon (levofloksasin, moksifloksasin dosis rendah, dan moksifloksasin dosis tinggi) − Sensitif atau resistan obat injeksi lini kedua (kanamisin, amikasin dan kapreomisin) 2. Alur Diagnosis TB RO Diagnosis TB resistan obat dipastikan berdasarkan uji kepekaan M. tuberculosis kompleks, baik menggunakan metode fenotipik maupun genotipik. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 67 tahun 2016, penegakan diagnosis TB dilakukan menggunakan TCM maupun mikroskopis sesuai Gambar 2 berikut. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA atau 31
Menteri Kesehatan nomor 67 tahun 2016, penegakan diagnosis TB dilakukan menggunakan TCM maupun mikroskopis sesuai Gambar 2 berikut. Terduga TB Gambar 2. Alur Diagnosis TB Resistan Obat Gambar 2. Alur Diagnosis TB Resistan Obat Jumlah spesimen dahak yang diperlukan untuk pemeriksaan TCM sebanyak 2 (dua) Jumlah spesimen dahak yang diperlukan untuk pemeriksaan dahak dengan kualitas yang bagus. Kualitas dahak yang baik adalah dahak mukopurulen TCM sebanyak 2 (dua) dahak dengan kualitas yang bagus. 24 | 32 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Menteri Kesehatan nomor 67 tahun 2016, penegakan diagnosis TB dilakukan menggunakan TCM maupun mikroskopis sesuai Gambar 2 berikut. Kualitas dahak yang baik adalah dahak mukopurulen dengan volume 3-5 ml. Dahak dapat berasal dari pengambilan Sewaktu- Pagi, Pagi-Sewaktu maupun Sewaktu-Sewaktu dengan syarat jarak pengambilan minimal 2 jam. Satu dahak diperiksa TCM, satu dahak lain akan disimpan jika diperlukan pengulangan TCM yaitu pada hasil indeterminate, invalid, error, no result, serta pada hasil Rif Resistan pada kelompok risiko rendah TB RO. Terduga TB Berdasarkan faktor risiko kejadian TB RO, terdapat kelompok risiko tinggi TB RO (berasal dari kriteria terduga TB RO) dan risiko rendah TB RO (berasal dari selain kriteria terduga TB RO). Pasien dengan hasil Mtb Resistan Rifampisin dari kelompok risiko rendah TB RO harus dilakukan pemeriksaan TCM ulang menggunakan dahak kedua yang berkualitas baik di fasyankes TCM asal. Pengulangan hanya dilakukan sebanyak 1 kali. Terdapat beberapa kemungkinan hasil pengulangan sebagai berikut: a. Hasil TCM kedua adalah Rif Res, maka pasien terkonfirmasi sebagai Rif Res. b. Hasil TCM kedua adalah Rif Sen, maka pasien dinyatakan sebagai pasien TB Rif Sen. c. Hasil TCM kedua adalah Neg, Indeterminate, Error, Invalid maupun No Result, maka tidak diperbolehkan dilakukan pengulangan lagi. MTb telah terkonfirmasi, namun resistansi terhadap Rifampisin tidak diketahui. Karena pasien berasal dari kelompok risiko rendah TB RO, pasien dinyatakan sebagai pasien TB Rif Sen. Gambar 2. Alur Diagnosis TB Resistan Obat 3. Penguatan Kapasitas Laboratorium Biakan Uji Kepekaan Laboratorium rujukan biakan dan uji kepekaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam tatalaksana pasien TB RO. Penjaminan mutu laboratorium biakan dan uji kepekaan dilakukan Jumlah spesimen dahak yang diperlukan untuk pemeriksaan TCM sebanyak 2 (dua) dahak dengan kualitas yang bagus. Kualitas dahak yang baik adalah dahak mukopurulen 24 | 33 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
oleh Laboratorium Rujukan Nasional (LRN) BBLK Surabaya. Pengembangan kapasitas laboratorium untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan terus diupayakan. Guna menghindari beban kerja yang terlalu banyak pada laboratorium rujukan, maka dilakukan pengaturan alur rujukan untuk pemeriksaan laboratorium rujukan oleh Kementerian Kesehatan RI. Pengaturan alur rujukan ini berdasarkan pada kemampuan laboratorium, akses serta alur pemeriksaan laboratorium yang berlaku. 4. Akses terhadap Pemeriksaan Uji Kepekaan Diagnosis TB RO menekankan pada pentingnya akses terhadap pemeriksaan uji kepekaan yang terpercaya dan terpantau mutunya. Pemeriksaan uji kepekaan dapat dilakukan dengan metode cepat maupun konvensional. Pemeriksaan uji kepekaan secara cepat diharapkan dapat meningkatkan akses bagi pasien untuk dapat didiagnosis dengan cepat, sehingga pasien dapat segera mendapatkan pengobatan dengan tepat. Pemeriksaan uji kepekaan yang minimal diperlukan adalah yang dapat mendeteksi resistansi terhadap rifampisin dan isoniazid bagi pasien baru dan resistansi terhadap fluorokuinolon bagi pasien dengan riwayat pengobatan sebelumnya. Berdasarkan alur diagnosis dalam Permenkes nomor 67 tahun 2016, penegakan diagnosis TB dilakukan menggunakan TCM bagi pasien yang datang ke fasyankes dengan akses terhadap TCM. Bagi pasien dengan hasil TCM menunjukkan Rifampisin Resistan, akan dilanjutkan dengan pemeriksaan LPA lini dua yang dapat mendeteksi resistansi terhadap fluorokuinolon dan obat injeksi lini dua. Saat ini belum terhadap tersedia pemeriksaan uji kepekaan secara cepat etambutol dan PZA. Pemeriksaan LPA lini dua diharapkan dapat keluar dalam waktu 7 hari. Pemeriksaan LPA lini dua juga dapat 34 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
memberikan informasi pola resistansi yang dapat mempengaruhi jenis obat yang dapat diberikan kepada pasien, misalnya adanya mutasi pada gen inhA saja, maka INH dosis tinggi masih dapat diberikan, sedangkan jika terdeteksi mutasi pada gen katG atau kedua gen inhA dan katG terdeteksi mutasi, maka pemberian INH tidak lagi efektif. Tidak tersedianya hasil uji kepekaan terhadap setiap obat pada pasien seharusnya tidak menjadi kendala diberikannya terapi TB RO pada kondisi mengancam jiwa, akan tetapi disisi lain harus selalu dipertimbangkan risiko penambahan resistansi pada pemberian terapi yang tidak sesuai yang dapat meningkatkan kemungkinan penurunan keberhasilan pengobatan. Apabila hasil uji kepekaan pada OAT lini kedua belum tersedia, klinisi dan pengelola program TB harus memperkirakan kemungkinan keberhasilan terapi berdasarkan riwayat pengobatan, pola resistansi dari kasus indeks, serta data survei kepekaan obat (drug resistancy surveilance/DRS) terkini. Manajemen TB RO membutuhkan ketersediaan pemeriksaan laboratorium, penentuan uji kepekaan dan pemberian terapi yang cepat. Hal ini membutuhkan akses cepat terhadap pemeriksaan diagnostik dan uji kepekaan TB bagi semua pasien TB. Idealnya semua pasien TB seharusnya diketahui status resistansinya terhadap OAT yang akan diberikan di awal pengobatan, namun tidak tersedianya hasil uji kepekaan tidak boleh memperlambat pemberian terapi bagi pasien TB. Program TB wajib mengupayakan kapasitas pemeriksaan uji kepekaan sesuai perkembangan terbaru, namun upaya ini tidak boleh memperlambat pemberian terapi bagi pasien. Strategi End TB tahun 2015 - 2030 menitikberatkan pada diagnosis dini dan pemeriksaan uji kepekaan universal bagi semua pasien yang terdiagnosis TB. Dalam upaya menuju target Strategi PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 35
End TB, uji diagnostik molekuler yang direkomendasikan WHO (WHO-recommended molecular rapid TB diagnostics/WRDs) seharusnya tersedia bagi semua orang dengan gejala TB, dan bagi pasien TB terkonfirmasi bakteriologis seharusnya dilakukan pemeriksaan uji kepekaan setidaknya terhadap rifampisin, dan semua pasien yang terkonfirmasi Rifampisin Resistan seharusnya dilakukan uji kepekaan terhadap fluorokuinolon. 5. Tindak Lanjut terhadap Hasil Diskordan Berdasarkan alur diagnosis dan pengobatan yang berlaku, pada pasien dengan Rifampisin Resistan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan uji kepekaan fenotipik. Pada beberapa kondisi tertentu dapat ditemukan hasil diskordan antara TCM dengan uji kepekaan fenotipik. Masing-masing hasil diskordan tersebut perlu untuk dievaluasi, namun ada beberapa ketentuan terkait hasil diskordan sebagai berikut: 1) Pemeriksaan TCM menunjukkan hasil MTb positif dan biakan menunjukkan hasil negatif: a. Hasil TCM dan analisis kondisi klinis pasien oleh TAK seharusnya digunakan untuk menentukan terapi yang akan diberikan. b. Hasil TCM dipertimbangkan sebagai hasil konfirmasi bakteriologis jika diperoleh dari pasien yang belum diterapi. Hasil biakan dimungkinkan negatif jika pasien telah diberikan pengobatan dengan OAT, kondisi transportasi spesimen, metode pemeriksaan biakan yang kurang tepat sehingga mematikan kuman, adanya kontaminasi, jumlah spesimen yang kurang, kesalahan laboratorium termasuk kesalahan penyalinan (transcription error). 36 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
c. Upaya tambahan perlu dilakukan diantaranya anamnesa ulang untuk menentukan apakah pasien telah diberikan terapi, evaluasi respon terapi dan melihat kemungkinan kesalahan penyalinan. 2) Pemeriksaan TCM menunjukkan hasil negatif, namun biakan menunjukkan hasil positif a. Keputusan pengobatan seharusnya didasarkan pada hasil biakan. Jika pasien sudah diterapi berdasarkan klinis, teruskan terapi. Catat pasien sebagai pasien TB terkonfirmasi bakteriologis. b. Hasil biakan positif menunjukkan konfirmasi bakteriologis karena pemeriksaan biakan merupakan baku emas untuk diagnosis TB. c. Kemungkinan hasil positif palsu pada biakan dapat terjadi misalnya karena kontaminasi silang dan kesalahan pelabelan. Kondisi error ini seharusnya jarang terjadi di laboratorium yang terpantau mutunya. d. Upaya tambahan perlu dilakukan diantaranya anamnesa ulang, pemeriksaan ulang dengan metode WRD yang lain, biakan ulang dan mempertimbangkan kemungkinan kesalahan laboratorium. Jika pasien telah diterapi berdasarkan kondisi klinis, evaluasi respon pengobatan. 3) Pemeriksaan TCM menunjukkan Rifampisin Resistan, namun uji kepekaan menunjukkan Rifampisin Sensitif a. Gunakan hasil TCM sebagai dasar pemberian terapi b. Beberapa mutasi tertentu menunjukkan hasil sensitif palsu di MGIT. Pasien dengan mutasi ini tidak menunjukkan perbaikan dengan pengobatan OAT Kat 1. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 37
c. Pada kelompok dengan prevalensi TB MDR yang rendah, kadang memberikan hasil resistan palsu di TCM, namun hal ini sangat jarang terjadi. d. Hasil resistan palsu di TCM dapat terjadi pada hasil Mtb detected very low. Untuk hasil tersebut sebaiknya dilakukan TCM ulang menggunakan isolat. e. Kemungkinan adanya kesalahan laboratorium. 4) Pemeriksaan TCM menunjukkan MTb Rifampisin Sensitif, namun hasil uji kepekaan menunjukkan Rifampisin Sensitif a. Pengobatan harus disesuaikan sesuai dengan hasil uji kepekaan b. Hasil sensitif palsu dari TCM sangat jarang, sekitar 1-5% total kasus TB yang diperiksa dengan TCM tergantung kondisi epidemiologis masing-masing wilayah. Mutasi regio rpoB yang dideteksi oleh TCM menunjukkan 95- 99% lokasi Rifampisin Resistan. Hasil sensitif palsu ini menunjukkan bahwa lokasi mutasi berada di luar regio rpoB. c. Tindakan yang mungkin dilakukan adalah pemeriksaan sekuensing, ulang uji kepekaan atau pertimbangkan (transcription kemungkinan kesalahan error). laboratorium 5) Hasil TCM dengan kartrid Ultra menunjukkan MTb trace, namun hasil biakan negatif. Interpretasi hasil ini harus mempertimbangkan kondisi klinis pasien, jenis spesimen yang diperiksa dan kemungkinan pasien telah diberi pengobatan dengan OAT. 38 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB VI. PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT 1. Strategi Pengobatan TB Resistan Obat Strategi pengobatan pasien TB RO adalah memastikan semua pasien yang sudah terkonfirmasi sebagai TB RR/ MDR dapat mengakses pengobatan secara cepat, sesuai standar dan bermutu. Paduan obat untuk pasien TB RO terdiri dari OAT lini pertama dan lini kedua. Paduan OAT tersebut dapat disesuaikan bila terjadi perubahan hasil uji kepekaan M. Tuberculosis. Keputusan penggantian tersebut ditetapkan oleh tim ahli klinis TB RO. Semua pasien TB RO perlu menjalani pemeriksaan awal, pemeriksaan selama pengobatan berlangsung sampai selesai pengobatan, dan pemeriksaan setelah selesai masa pengobatan. Persiapan awal pengobatan meliputi pemeriksaan penunjang yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal berbagai fungsi organ (ginjal, hati, jantung), pemeriksaan elekrolit, dan berbagai lain. Pemeriksaan selama pasien pemeriksaan dalam masa pengobatan TB RO bertujuan untuk memantau perkembangan pengobatan dan efek samping obat. laboratorium Pengobatan TB RO harus bisa dimulai dalam waktu 7 hari setelah diagnosis pasien ditegakkan. Pengobatan untuk pasien TB RO diberikan dengan rawat jalan (ambulatory) sejak awal dan diawasi setiap hari secara langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Sesuai dengan rekomendasi WHO tahun 2020, pengobatan TB RO di Indonesia saat ini menggunakan paduan tanpa obat injeksi, yang terbagi menjadi dua, yaitu paduan pengobatan jangka pendek (9-11 bulan) dan jangka panjang (18-20 bulan). PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 39
2. Pengelompokan Obat dan Alur Pengobatan TB Resistan Obat Progam Penanggulangan TB Nasional telah melakukan pembaharuan pengelompokan obat TB RO sesuai dengan rekomendasi WHO tahun 2018. Penggolongan obat TB RO ini didasarkan pada studi mendalam yang dilakukan WHO terkait manfaat dan efek samping dari obat-obat tersebut. Pengelompokan obat TB RO yang saat ini digunakan di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Pengelompokan obat TB RO Levofloksasin / Moxifloksasin Lfx / Mfx Grup A Bedaquiline Bdq Linezolid Lzd Clofazimine Cfz Grup B Sikloserin atau Cs Terizidone Trd Etambutol E Delamanid Dlm Pirazinamid Z Imipenem-silastatin Ipm-Cln Grup C Meropenem Amikasin atau Mpm Amk Streptomisin S Etionamid atau Eto Protionamid Pto p-aminosalicylic acid PAS Penentuan paduan pengobatan pasien TB resistan obat didasarkan pada berbagai kriteria dan kondisi pasien. Alur pengobatan berikut (Gambar 3) merupakan acuan dalam menentukan pilihan paduan pengobatan pasien TB RO berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Program TB Nasional. 40 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Terduga TB Tes Cepat Molekular (TCM) MTB negatif TB rifampisin sensitif TB rifampisin resistan (RR) Penatalaksanaan yang sesuai Pengobatan TB dengan OAT lini 1 Kirim spesimen untuk uji kepekaan obat (LPA lini kedua DAN pemeriksaan biakan uji kepekaan) MULAI PENGOBATAN SETELAH ADA HASIL LPAa) DAN MEMENUHI KRITERIA BERIKUT i KRITERIA PENGOBATAN TB RO PADUAN JANGKA PENDEK TANPA INJEKSI 1. Tidak resistan terhadap fluorokuinolon 2. Tidak ada kontak dengan pasien TB pre/XDR 3. Tidak pernah mendapat OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan 4. Tidak ada resistansi atau dugaan tidak efektif terhadap OAT paduan jangka pendek (kecuali INH) b) 5. Tidak hamil ataupun menyusui 6. Bukan kasus TB paru berat c) 7. Bukan kasus TB ekstraparu berat d) 8. ODHA 9. Anak usia >6 tahun MEMENUHI KRITERIA TIDAK MEMENUHI KRITERIA Paduan pengobatan TB RO yang diberikan Paduan Standar Jangka Pendek Paduan Jangka Panjang Perubahan paduan berdasarkan: Sensitif/toleran terhadap FQ/obat utama Resistan/ intoleran thd FQ/obat utama Resistan/intoleran terhadap FQ/obat utama Sensitif/toleran terhadap FQ/obat utama ¥ Hasil uji kepekaan OAT lini kedua ¥ Toleransi obat LANJUTKAN paduan jangka pendek GANTI ke paduan jangka panjang LANJUTKAN paduan jangka panjang (komposisi paduan dapat disesuaikan dengan hasil uji kepekaan obat) LANJUTKAN pengobatan jangka panjang. Bila pengobatan <30 hari, telaah kemungkinan pasien pindah ke paduan jangka pendek e) Gambar 3. Alur Pengobatan TB Resistan Obat Gambar 3. Alur Pengobatan TB Resistan Obat Keterangan: Keterangan: a. Hasil LPA ditunggu maksimal 7 hari. Bila >7 hari hasil LPA belum a. Hasil LPA ditunggu maksimal 7 hari. Bila >7 hari hasil LPA belum keluar, pengobatan keluar, pengobatan harus segera dimulai berdasarkan kriteria yang harus segera dimulai berdasarkan kriteria yang ada di kotak. ada di kotak. b. Resistansi INH dengan mutasi salah satu dari inhA atau katG (tetapi tidak keduanya) dapat diberikan paduan pengobatan jangka 32 | pendek. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 41
c. Yang termasuk kasus TB paru berat ialah: − kerusakan parenkimal luas (lesi sangat lanjut dengan definisi luas lesi melebihi lesi lanjut sedang, tetapi kavitas ukuran lebih dari 4 cm). Lesi lanjut sedang didefinisikan sebagai luas sarang-sarang yang berupa bercak tidak melebihi luas satu paru, bila ada kavitas ukurannya tidak lebih 4 cm, bila ada konsolidasi tidak lebih dari 1 lobus; atau terdapat kavitas di kedua lapang paru. − d. Yang termasuk kasus TB ekstraparu berat ialah TB meningitis, TB tulang (osteoartikular), TB spondilitis, TB milier, TB perikarditis, TB abdomen. e. Pasien dapat dipertimbangkan untuk pindah dari paduan pengobatan jangka panjang ke paduan jangka pendek bila bukan merupakan kasus TB RO paru/ekstraparu berat dan pasien tidak hamil. Penjelasan alur: 1. Untuk semua pasien TB RR, ambil dua (2) contoh uji berkualitas baik, satu (1) contoh uji untuk pemeriksaan LPA lini kedua dan satu (1) dahak untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan fenotipik. Hasil LPA lini kedua akan keluar dalam waktu 7 hari, sedangkan hasil uji kepekaan fenotipik akan keluar dalam waktu 2-3 bulan. 2. Sebelum memulai pengobatan TB RO, perlu dilakukan pengkajian riwayat pasien untuk mengetahui apakah pasien memenuhi kriteria untuk mendapatkan paduan pengobatan jangka pendek. Kajian yang dilakukan ialah berdasarkan anamnesis ataupun hasil pemeriksaan yang meliputi hal-hal berikut: 42 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
− Apakah terhadap fluorokuinolon (tanyakan bila pasien memiliki riwayat mengkonsumsi levofloksasin/moksifloksasin ≥ 1 bulan atau pernah berobat TB RO sebelumnya dan memiliki hasil uji kepekaan OAT) terdapat resistansi − Apakah pasien memiliki kontak erat yang merupakan pasien terkonfirmasi TB pre-XDR ataupun TB XDR, yang diobati maupun tidak diobati − Apakah pasien pernah mendapatkan pengobatan TB RO dengan levofloksasin/ moksifloksasin, clofazimin, etionamid atau bedaquiline selama ≥ 1 bulan − Apakah penyakit TB pasien merupakan kasus TB paru ataupun ekstraparu berat − Apakah pasien dalam keadaan hamil atau sedang menyusui Bila tidak terdapat salah satu atau lebih dari kemungkinan di atas maka pasien memenuhi kriteria untuk mendapatkan paduan pengobatan jangka pendek. Bila terdapat salah satu atau lebih kemungkinan di atas, maka pasien harus diberikan paduan jangka panjang. a. Jika hasil uji kepekaan sudah tersedia, lakukan evaluasi apakah paduan pengobatan jangka pendek dapat dilanjutkan atau diperlukan perubahan paduan pengobatan berdasarkan hasil uji kepekaan. Bila pengobatan pasien sudah dimulai dengan paduan jangka pendek dan hasil uji kepekaan menunjukkan adanya resistansi terhadap florokuinolon, maka status pengobatan pasien ditutup dan dicatat sebagai kasus "Gagal karena perubahan diagnosis". Pasien selanjutnya didaftarkan kembali untuk mendapatkan paduan pengobatan jangka panjang mulai dari awal. Bila pengobatan pasien sudah PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 43
dimulai dengan paduan jangka panjang, maka pengobatan dapat dilanjutkan dengan menyesuaikan komposisi paduan berdasarkan hasil uji kepekaan. b. Bila terjadi intoleransi obat pada paduan jangka pendek yang memerlukan penghentian salah satu obat utama (Bdq, Lfx/ Mfx, Cfz, Eto, INHDT), maka paduan pengobatan jangka pendek harus dihentikan dan dicatat sebagai kasus "Gagal pengobatan". Pasien selanjutnya pindah ke paduan pengobatan jangka panjang sesuai kondisi berikut: • Bila pasien sudah mengalami konversi biakan, maka durasi pengobatan jangka panjang dapat dilanjutkan dengan menghitung bulan pengobatan yang sudah dijalani (misalnya pasien sudah berobat 3 bulan dan konversi pada bulan ke-2, maka lanjutkan pengobatan sampai mencapai durasi total 18 bulan). Bila pasien belum mengalami konversi biakan, maka pengobatan dengan paduan jangka panjang harus dimulai dari awal.
3. Pengobatan TB RO dengan Paduan Jangka Pendek Pada tahun 2019, WHO mengeluarkan rekomendasi terkait penggunaan paduan pengobatan TB resistan obat tanpa injeksi, dimana obat injeksi kanamisin atau kapreomisin digantikan dengan obat bedaquiline. Penggunaan obat injeksi Km/Cm diketahui berkaitan dengan hasil pengobatan yang buruk, sehingga kedua obat injeksi ini tidak lagi dipakai dalam pengobatan TB resistan obat. 1. Kriteria Penetapan Pasien untuk Paduan Pengobatan TB RO Jangka Pendek Pada paduan pengobatan TB RO jangka pendek, kriteria pasien TB RR/ MDR yang bisa mendapatkan paduan ini adalah: 44 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Tidak resistan terhadap fluorokuinolon Tidak ada kontak dengan pasien TB pre/XDR Tidak pernah mendapat OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan Tidak ada resistansi atau dugaan tidak efektif terhadap OAT pada paduan jangka pendek (kecuali resistan INH dengan mutasi inhA atau katG). Tidak sedang hamil atau menyusui Bukan kasus TB paru berat Bukan kasus TB ekstraparu berat Pasien TB RO (paru ataupun ekstraparu) dengan HIV Anak usia lebih dari 6 tahun Pasien TB RR/MDR yang tidak memenuhi kriteria di atas akan mendapatkan pengobatan TB RO dengan paduan jangka panjang. Penjelasan tentang paduan pengobatan TB resistan obat jangka panjang dapat dilihat pada sub bab 4 di bawah, sementara paduan pengobatan TB resistan obat untuk anak dapat dilihat pada Bab IX. 2. Komposisi Paduan Pengobatan TB RO Jangka Pendek Paduan pengobatan TB RO jangka pendek tanpa injeksi terdiri dari 7 jenis obat pada tahap awal dan 4 jenis obat pada tahap lanjutan, dengan komposisi sebagai berikut: PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 45
46 Prinsip pemberian paduan pengobatan TB RO jangka pendek tanpa injeksi adalah: ▪ Sebelum pengobatan, direkomendasikan untuk menunggu hasil uji kepekaan obat terhadap florokuinolon (hasil LPA lini kedua), namun bila hasil LPA tidak tersedia hingga hari ke-7, pengobatan harus segera dimulai dan pemilihan paduan pengobatan didasarkan pada hasil anamnesis dan riwayat pengobatan TB/TB RO sebelumnya . ▪ Durasi total pengobatan adalah 9-11 bulan, dengan tahap awal selama 4 bulan (bila terjadi konversi BTA pada atau sebelum bulan ke-4) dan tahap lanjutan selama 5 bulan. Pasien dengan hasil pemeriksaan BTA atau biakan awal negatif dapat diberikan tahap awal selama 4 bulan. Kondisi klinis dan radiologis harus dipantau untuk memastikan terjadi perbaikan. ▪ Bila belum terjadi konversi BTA pada bulan ke-4, tahap awal pengobatan dapat diperpanjang sampai bulan ke-5 atau bulan ke-6 (bergantung pada waktu konversi BTA). Pemeriksaan LPA lini kedua dan uji kepekaan obat harus diulang bila hasil pemeriksaan BTA pada bulan ke-4 masih positif. ▪ Pada paduan jangka pendek, bedaquiline tetap diberikan selama 6 bulan tanpa memperhatikan durasi tahap awal pengobatan. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
▪ Bila terjadi konversi BTA pada bulan ke-6, pengobatan paduan jangka pendek harus dihentikan dan hasil pengobatan pasien dicatat sebagai "Gagal pengobatan". Pasien didaftarkan kembali atau dirujuk untuk mendapatkan paduan pengobatan TB RO jangka panjang. tidak ▪ Semua obat diminum satu kali sehari, 7 hari dalam seminggu (setiap hari), kecuali bedaquiline yang diminum setiap hari pada 2 minggu pertama dan 3x seminggu pada 22 minggu berikutnya (total Bdq diminum selama 24 minggu). ▪ Komposisi paduan pengobatan jangka pendek merupakan paduan standar yang tidak dapat dimodifikasi. Namun pada kondisi tertentu, seperti terjadinya efek samping, etionamid dapat diganti dengan protionamid dan levofloksasin diganti dengan moksifloksasin. Penggunaan moksifloksasin dalam paduan jangka pendek harus dengan pengawasan efek samping obat yang ketat karena penggunaan moksifloksasin bersamaan dengan bedaquiline dan clofazimin dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung (pemanjangan interval QT). ▪ Paduan pengobatan jangka pendek tanpa injeksi tidak bisa diberikan bila hasil LPA lini satu menunjukkan adanya mutasi pada gen inhA dan katG secara bersamaan yang menunjukkan adanya resistansi terhadap INH dosis tinggi dan etionamid/protionamid. ▪ Vitamin B6 (piridoxin) dapat diberikan untuk pasien dengan paduan jangka pendek. ▪ Semua obat harus diberikan di bawah pengawasan minum obat yang ketat selama periode pengobatan. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 47
Durasi pengobatan TB RO dengan paduan jangka pendek dan jenis obat pada tiap fase pengobatan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Durasi pemberian obat pada paduan pengobatan TB RO jangka pendek Nama Obat Tahap Awal (4-6 bulan)* Tahap Lanjutan (5 bulan) Total Durasi Pemberian 1. Bedaquiline (Bdq)* V 6 bulan (tanpa memperhatikan durasi tahap awal) 2. Levofloksasin atau Moxifloxacin V V 9-11 bulan 3. Clofazimin V V 9-11 bulan 4. Etionamid V
6 bulan 5.
INH dosis tinggi V
4-6 bulan 6. Pirazinamid V V 9-11 bulan 7. Etambutol V V 9-11 bulan ) Bedaquiline diberikan dengan durasi tetap selama 6 bulan, tanpa memperhatikan durasi tahap awal pengobatan (sehingga meskipun tahap awal pengobatan hanya 4 atau 5 bulan, Bdq tetap diberikan selama 6 bulan). Obat TB RO diberikan sesuai dengan dosis berdasarkan kelompok berat badan pasien. Pada Tabel 5 di bawah dapat dilihat dosis OAT berdasarkan berat badan untuk paduan pengobatan TB RO jangka pendek. 48 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Tabel 5. Dosis OAT berdasarkan berat badan untuk paduan pengobatan TB RO jangka pendek Kelompok berat badan (≥ 15 tahun) Nama Obat Dosis Obat Harian Kemasan 30-35 kg 36-45 kg 46-55 kg 56-70 kg >70 kg Bedaquiline*
100 mg tab 4 tablet pada 2 minggu pertama, 2 tablet Senin/Rabu/Jumat selama 22 minggu berikutnya 250 mg tab 3 3 4 4 4 Levofloksasin
500 mg tab 1,5 1,5 2 2 2 Dosis standar 400 mg tab 1 1 1,5 1,5 1,5 Moksifloksasin Dosis tinggi 400 mg tab 1 atau 1,5 1,5 1,5 atau 2 2 2 50 mg cap 2 2 2 2 2 Clofazimine
100 mg cap 1 1 1 1 1 Ethambutol 15-25 mg/kg 400 mg tab 2 2 3 3 3 400 mg tab 3 4 4 4 5 Pirazinamide 20-30 mg/kg 500 mg tab 2 3 3 3 4 Ethionamid 15-20 mg/kg 250 mg tab 2 2 3 3 4 INH 10-15 mg/kg (dosis tinggi) 300 mg tab 1,5 1,5 2 2 2 ) Bdq ditelan 2 x 2 tablet @100 mg (setiap hari, pagi dan malam) pada 2 minggu pertama, dan 1 x 2 tablet @100 mg (3x seminggu) pada 22 minggu berikutnya. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 49
Secara ringkas, skema pemberian paduan pengobatan TB RO jangka pendek dapat dilihat pada Gambar 4 berikut. Gambar 4. Skema Pemberian Paduan Pengobatan TB RO Jangka Pendek 3. Pemantaun Pengobatan TB RO dengan Paduan Jangka Pendek Sebelum memulai pengobatan, pasien TB RO perlu menjalani berbagai pemeriksaan awal untuk mengetahui kondisi awal pasien. Selama pengobatan pasien juga wajib menjalani berbagai pemeriksaan rutin untuk mengetahui kemajuan pengobatan dan memantau efek samping obat yang dapat terjadi. Pemeriksaan pemantauan yang dilakukan di fasyankes TB RO setiap bulan, meliputi pemeriksaan 50 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
fisik, pemeriksaan mikrobiologi, dan pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologis, EKG). Pengumpulan dahak untuk pemeriksaan mikrobiologi dilakukan di fasyankes pelaksana layanan TB RO sesuai jadwal. Hasil pemeriksaan dahak diinformasikan dan dimasukkan ke dalam SITB dalam waktu paling lambat 3 hari setelah hasil tersedia. Jenis pemeriksaan awal dan pemantauan dalam pengobatan TB RO dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Pemeriksaan awal dan selama pengobatan TB RO (jangka pendek) Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan Akhir Pengobatan Setiap 6 bulan pasca pengobatanh Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan fisik V V V V Konseling dan evaluasi kondisi psikososial V V V V Berat badan (IMT) V V V V Skrining neuropati perifer V V V Skrining fungsi penglihatan a V V V Skrining psikiatri b V Pemantauan efek samping obat Konsultasi hasil pengobatan V V V V Pemeriksaan Mikrobiologi BTA sputum c V V V V PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 51
Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan Akhir Pengobatan Setiap 6 bulan pasca pengobatanh Biakan sputum c V V V V LPA lini kedua Uji kepekaan obat fenotipik V V Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan EKG Rontgen dada d V V V EKG e V V V Darah perifer lengkap (DPL) Fungsi hati: SGOT, SGPT, Bilirubin total V V V V V V Elektrolit: Na, K, Ca, Mg V V Fungsi ginjal: Ureum, kreatinin serum V V Pemeriksaan asam urat V V Gula darah puasa dan 2 jam PPg V TSH/TSHsg V Tes kehamilang V Tes HIVg V Keterangan tabel: a) Tes penglihatan yang dilakukan meliputi tes buta warna dan lapang pandang sederhana b) Skrining psikiatri dapat dilakukan sesuai dengan fasilitas yang tersedia (dengan menggunakan MINI ICD-10, SCID 2, dsb). 52 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
c) Pemeriksaan BTA dan biakan dilakukan setiap bulan dengan mengumpulkan 1 (satu) dahak pagi. Pada bulan ke-4, ke-5, ke-6 dan akhir pengobatan dilakukan pemeriksaan BTA dari dua (2) dahak pagi berurutan. Pemeriksaan BTA dapat dilakukan di rumah sakit TB RO atau laboratorium biakan. Sisa dahak yang sudah diperiksa BTA dapat dikirimkan ke laboratorium biakan. Pemeriksaan LPA dan uji kepekaan dilakukan dengan mengumpulkan 2 dahak. d) Pemeriksaan rontgen dada diulang pada akhir tahap awal dan di akhir pengobatan. e) Pemeriksaan EKG dilakukan di awal, minggu ke-2 pengobatan, bulan ke-1 pengobatan, lalu rutin setiap bulan dan atau bila terdapat keluhan terkait jantung. f) Bila hasil pemeriksaan BTA/biakan masih positif pada bulan ke- 4, lakukan pemeriksaan LPA lini kedua/uji kepekaan ulang untuk mengetahui tambahan resistansi obat (acquired resistance). Jika laboratorium biakan juga merupakan laboratorium LPA/uji kepekaan, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan isolat yang tumbuh. Jika laboratorium biakan bukan merupakan laboratorium LPA/uji kepekaan, dapat dilakukan pengambilan dahak baru atau pengiriman isolat ke laboratorium LPA/uji kepekaan. g) Pemeriksaan dilakukan di awal dan dapat diulang bila ada indikasi. h) Pemantauan pasca pengobatan dilakukan setiap 6 bulan selama 2 jika terdapat tahun, dan dapat dilakukan kapan saja bila muncul gejala TB. 4. Pengobatan TB RO dengan Paduan Jangka Panjang Pengobatan TB RO dengan paduan jangka panjang (18- 24 bulan) diberikan pada pasien yang tidak bisa mendapatkan paduan pengobatan jangka pendek. Berbeda dengan paduan jangka pendek, paduan pengobatan TB RO jangka panjang dapat dimodifikasi sesuai kondisi pasien (individualized) -sehingga disebut juga sebagai paduan individual- untuk dapat meningkatkan efektivitas dan keamanan dari paduan ini dalam mengobati pasien TB RO. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 53
a) Kriteria Penetapan Pasien untuk Paduan Pengobatan TB RO Jangka Panjang Kriteria pasien TB RO yang dapat diberikan paduan pengobatan jangka panjang adalah sebagai berikut: Pasien TB RR/ MDR dengan resistansi ▪ florokuinolon (TB pre-XDR) Pasien TB XDR Pasien gagal pengobatan jangka pendek sebelumnya Pasien TB RO yang pernah mendapatkan OAT lini kedua selama ≥ 1 bulan Pasien TB RR/ MDR yang terbukti atau diduga resistan terhadap Bedaquiline, Clofazimine atau Linezolid Pasien TB MDR dengan hasil LPA terdapat mutasi pada inhA dan katG Pasien TB RR/MDR paru dengan lesi luas, kavitas di kedua lapang paru Pasien TB RR/MDR ekstra paru berat atau dengan komplikasi (yang harus diobati jangka panjang), seperti TB meningitis, TB tulang, TB spondilitis, TB milier, TB perikarditis, TB abdomen Pasien TB RO dengan kondisi klinis tertentu, misalnya alergi berat / intoleran terhadap obat-obatan pada paduan jangka pendek Ibu hamil, menyusui terhadap ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ b) Komposisi Paduan Pengobatan Jangka Panjang Paduan pengobatan TB RO jangka panjang disesuaikan dengan pola resistansi dan kondisi klinis pasien. Adapun langkah penyusunan paduan jangka panjang berdasarkan rekomendasi WHO tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. 54 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Tabel 7. Langkah penyusunan paduan pengobatan TB RO jangka panjang Kelompok Obat Nama Obat Levofloxacin (Lfx) atau Moxifloxacin (Mfx) Grup A Pilih semua (tiga) obat Bedaquiline (Bdq) Linezolid (Lzd) Grup B Pilih semua (dua) obat Clofazimine (Cfz) Sikloserin (Cs) Grup C Apabila jumlah obat dari grup A + B belum mencukupi 5 jenis obat, maka tambahkan 1 atau lebih obat dari grup C untuk melengkapi paduan pengobatan Etambutol (E) Delamanid (Dlm) Pirazinamid (Z) Amikasin (Am) atau Streptomisin (S) Etionamid (Eto) atau Protionamid (Pto) P-asam aminosalisilat (PAS) Prinsip pemberian paduan jangka panjang tanpa injeksi ialah: − Pengobatan dimulai dengan lima obat TB yang diperkirakan efektif dan terdapat setidaknya tiga obat setelah penggunaan bedaquiline dihentikan. − Paduan pengobatan yang ideal terdiri dari tiga obat Grup A dan dua obat Grup B. − Bila dari Grup A dan Grup B tidak memenuhi lima (5) obat maka diambilkan obat dari grup C untuk melengkapi jumlah obat dalam paduan. − Setelah pemberian bedaquiline dihentikan (setelah 6 bulan), paduan pengobatan harus terdiri dari minimal tiga (3) obat. − Obat pada Grup C diurutkan berdasarkan rekomendasi penggunaan (urutan atas yang paling direkomendasikan). PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 55
− Pada pengobatan jangka panjang, obat injeksi amikasin atau steptomisin dapat diberikan hanya bila pilihan obat oral di grup C tidak mencukupi komposisi paduan. amikasin diberikan hanya bila masih terbukti sensitif, serta terdapat mekanisme pemantauan efek samping obat yang adekuat (audiometri berkala). Jika amikasin tidak tersedia, streptomisin dapat menggantikan amikasin (bila streptomisin juga terbukti masih sensitif). − − Etionamid/protionamid dan PAS dapat ditambahkan dalam paduan pengobatan bila bedaquiline, linezolid, clofazimine atau delamanid tidak dapat digunakan dan tidak ada opsi lain yang lebih baik untuk menyusun paduan pengobatan jangka panjang. − Vitamin B6 (piridoxin) dapat diberikan bila pasien mendapatkan obat linezolid ataupun sikloserin. Contoh paduan pengobatan TB RO jangka panjang tanpa injeksi yang dapat diberikan: jangka panjang harus menyesuaikan dengan riwayat pengobatan dan kondisi klinis pasien (termasuk hasil uji kepekaan OAT lini kedua yang tersedia, riwayat intoleransi terhadap penyakit, dan adanya penyakit komorbid yang dapat menyebabkan interaksi OAT dengan obat lain yang juga dikonsumsi). Pada Tabel 8 berikut dapat dilihat beberapa contoh paduan pengobatan TB RO jangka panjang yang disesuaikan dengan kondisi pasien dan langkah penyusunan paduan yang sesuai dengan rekomendasi WHO terbaru (2020). Paduan pengobatan TB RO 56 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Tabel 8. Contoh Paduan Pengobatan TB RO Jangka Panjang berdasarkan Kondisi Pasien No. Kondisi atau pola resistansi pasien Jumlah obat yang KONTRA- INDIKASI Jumlah obat yang DAPAT DITAMBAHKAN Grup A Grup B Grup C Contoh paduan pengobatan jangka panjang yang dapat diberikan 1. Pasien TB RR/ MDR yang tidak bisa STR Tidak ada 3 2 Tidak perlu 6 Bdq - Lfx - Lzd - Cfz - Cs / 14 Lfx - Lzd - Cfz - Cs 2. Resistan / kontraindikasi Bdq 1 obat Grup A (Bdq) 2 2 1 20 Lfx atau Mfx - Lzd - Cfz - Cs - E (atau obat lain dari Grup C) 3. 4. Resistan FQ (TB pre-XDR) atau kontraindikasi FQ Resistan / kontraindikasi Lzd 1 obat Grup A (FQ) 1 obat Grup A (Lzd) 2 2 2 2 1 1 6 Bdq - Lzd - Cfz - Cs - E / 14 Lzd - Cfz - Cs - Z (atau obat lain dari Grup C) 6 Bdq - Lfx - Cfz - Cs - E / 14 Lfx - Cfz - Cs - Z (atau obat lain dari Grup C) 5. Resistan / kontraindikasi Bdq dan FQ 2 obat Grup A 1 2 2 20 Lzd - Cfz - Cs - Dlm (6 bulan) - E (atau obat lain dari Grup C) 6. 7. 8. Resistan / kontraindikasi Bdq dan Lzd Resistan / kontraindikasi FQ dan Lzd Pasien TB RR/ MDR yang gagal pengobatan STR 2 obat Grup A 2 obat Grup A 2 obat Grup A, 1 obat Grup B 1 1 1 2 2 1 2 2 ≥ 3 20 Lfx atau Mfx - Cfz - Cs - Dlm (6 bulan) - Z (atau obat lain dari Grup C) 6 Bdq - Cfz - Cs - E - Z / 14 Cfz - Cs - E - Z (atau obat lain dari Grup C) 20 Lzd - Cs - Dlm - Z - E - PAS atau kombinasi obat Grup C lain sesuai kondisi pasien PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 57
No. Kondisi atau pola resistansi pasien Jumlah obat yang KONTRA- INDIKASI Jumlah obat yang DAPAT DITAMBAHKAN Grup A Grup B Grup C Contoh paduan pengobatan jangka panjang yang dapat diberikan 9. Resistan / intoleran terhadap Cfz atau Cs 1 obat Grup B (Cfz atau Cs) 3 1 1 6 Bdq - Lfx - Lzd - Cfz atau Cs - Z / 14 Lfx - Lzd - Cfz atau Cs - Z 10. Resistan / intoleran terhadap Cfz dan Cs Semua (2) obat Grup B 3 0 2 6 Bdq - Lfx - Lzd - Dlm - Eto / 14 Lfx - Lzd - Eto 11. 12. 13. 14. Resistan / kontraindikasi Bdq (A) dan Cfz (B) Resistan / kontraindikasi FQ (A) dan Cs (B) Resistan / kontraindikasi Bdq (A) dan Cfz dan Cs Resistan / kontraindikasi Lzd (A) dan Cfz dan Cs 1 obat Grup A, 1 obat Grup B 1 obat Grup A, 1 obat Grup B 1 obat Grup A, 2 obat Grup B 1 obat Grup A, 2 obat Grup B 2 2 2 2 1 1 0 0 2 2 ≥ 3 ≥ 3 6 Lfx atau Mfx - Lzd - Cs - Dlm - E / 14 Lfx atau Mfx - Lzd - Cs - E 6 Bdq - Lzd - Cfz - Eto - Z / 14 Lzd - Cfz - Eto - Z 6 Lfx atau Mfx - Lzd - Dlm - Z - Eto / 14 Lfx atau Mfx - Lzd - Z - Eto 6 Bdq - Lfx atau Mfx - Dlm - Z - E - Eto/ 14 Lfx atau Mfx - Z - E - Eto Catatan: • Contoh paduan yang diberikan pada tabel di atas belum
mencakup semua opsi regimen. Pemilihan obat Grup C pada paduan disesuaikan kondisi pasien dengan mempertimbangkan urutan efektivitas obat. Lfx lebih dianjurkan daripada Mfx untuk meminimalkan terjadinya efek samping pemanjangan interval QT. Pada pemberian Bdq dapat ditambahkan Z karena hasil studi menunjukkan kedua obat tersebut dapat bekerja secara sinergis. 58 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Dosis linezolid dapat diturunkan menjadi 300 mg per hari bila terjadi toksisitas. Bila terjadi KTD serius yang memerlukan penghentian obat, maka Lzd dapat diganti dengan obat lain. Pemberian Bdq dan Dlm secara bersamaan aman untuk dilakukan, kedua obat diberikan hanya selama 6 bulan.
Durasi pengobatan TB RO jangka panjang ialah 18 bulan dan 16 bulan setelah terjadi konversi biakan. − Jika konversi biakan terjadi pada bulan ke-1 atau 2, durasi total pengobatan jangka panjang ialah 18 bulan. Jika konversi biakan terjadi pada bulan ke-3 atau lebih, maka durasi pengobatan pasien ditambahkan 16 bulan setelah konversi (n+16 bulan). − − Bila pasien tidak mengalami konversi biakan pada bulan ke-8 pengobatan, maka pasien dinyatakan "Gagal pengobatan". Pasien harus didaftarkan ulang dan memulai pengobatan jangka panjang dari awal dengan komposisi obat sesuai dengan hasil uji kepekaan terbaru. Cara perhitungan durasi total pengobatan TB RO jangka panjang berdasarkan waktu konversi biakan dahak dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Durasi pengobatan TB RO jangka panjang Waktu konversi biakan (Bulan ke-) Perhitungan durasi pengobatan Durasi total pengobatan TB RO jangka panjang 1 N/A 18 bulan 2 2 + 16 bulan 18 bulan 3 - 7 n + 16 bulan 19 - 23 bulan 8 8 + 16 bulan 24 bulan PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 59
c) Pemantaun Pengobatan TB RO dengan Paduan Jangka Panjang Pemeriksaan awal dan pemantauan dalam pengobatan TB RO dengan paduan jangka panjang pada umumnya sama dengan paduan jangka pendek, dengan penambahan untuk pemeriksaan albumin (untuk pasien yang mendapatkan obat delamanid) dan pemeriksaan audiometri untuk pasien yang mendapatkan obat injeksi. Daftar pemeriksaan yang diperlukan untuk paduan TB RO jangka panjang dapat dilihat pada Tabel 10 berikut. Tabel 10. Pemeriksaan awal dan selama pengobatan TB RO (Jangka panjang) Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan Akhir Pengobatan Pasca Pengobatang Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan fisik V V V V Konseling dan evaluasi kondisi psikososial V V V V Berat badan (IMT) V V V V Skrining neuropati perifer V V V Skrining fungsi penglihatan a V V V Skrining psikiatri V Pemantauan efek samping obat V V Konsultasi hasil pengobatan V V 60 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan Akhir Pengobatan Pasca Pengobatang Pemeriksaan Bakteriologis BTA sputum b V V V V Kultur sputum V V V V LPA lini kedua V Diulang bila BTA/kultur bulan ke-6h positif Uji kepekaan fenotipik V Diulang bila BTA/kultur bulan ke-6h positif Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan EKG Rontgen dada c V V V EKG d V V V Darah perifer lengkap (DPL) e V V V Audiometri f V Fungsi hati: SGOT, SGPT, Bilirubin total V V V Elektrolit: Na, K, Ca, Mg V V Ureum, kreatinin serum V V Albumin i V V Asam urat V V Gula darah puasa dan 2 jam PP V TSH/TSHs V Tes kehamilan V Tes HIV V PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 61
Keterangan tabel: a) Tes penglihatan yang dilakukan meliputi tes buta warna dan lapang pandang sederhana b) Pemeriksaan BTA dengan mengumpulkan 1 (satu) dahak pagi. Pada bulan ke-6, ke-7, ke-8 dan akhir pengobatan dilakukan pemeriksaan BTA dari dua (2) dahak pagi berurutan. dilakukan setiap bulan c) Pemeriksaan rontgen dada diulang pada bulan ke-6 pengobatan d) Pemeriksaan EKG dilakukan di awal, minggu ke-2 pengobatan, bulan ke-1 pengobatan, lalu rutin setiap bulan dan atau bila terdapat keluhan terkait jantung e) Pemeriksaan DPL harus dipantau secara ketat untuk pasien yang mendapatkan obat linezolid f) Pemeriksaan audiometri harus dilakukan pada pasien yang mendapatkan obat injeksi amikasin ataupun streptomisin g) Pemantauan pasca pengobatan dilakukan setiap 6 bulan selama 2 tahun h) Bila hasil pemeriksaan BTA/biakan masih positif pada bulan ke-6, lakukan pemeriksaan LPA lini kedua/uji kepekaan ulang untuk mengetahui jika terdapat tambahan resistansi obat (acquired resistance). Jika laboratorium biakan juga merupakan laboratorium LPA/uji kepekaan, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan isolat yang tumbuh. Jika laboratorium biakan bukan merupakan laboratorium LPA/ uji kepekaan, dapat dilakukan pengambilan dahak baru atau pengiriman isolat ke laboratorium LPA/uji kepekaan. i) Hanya dilakukan untuk pasien yang mendapatkan obat delamanid 62 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
5. Dosis dan Sediaan Obat TB RO Dosis obat berdasarkan pengelompokan berat badan untuk paduan pengobatan TB RO jangka panjang pada pasien berusia ≥15 tahun dan dewasa dapat dilihat pada Tabel 11 berikut. Tabel 11. Dosis OAT untuk paduan pengobatan TB RO jangka panjang ( ≥ 15 tahun) Grup Nama Obat Dosis Obat Harian Kema- san 30-35 kg Kelompok berat badan (≥ 15 tahun) 36-45 kg 46-55 kg 56-70 kg Levoflok- sasin
250 mg tab 3 3 4 4 500 mg tab 1,5 1,5 2 2 A Moksiflok- sasin Dosis standar Dosis tinggi 400 mg tab 400 mg tab 1 1 atau 1,5 1 1,5 1,5 1,5 atau 2 1,5 2 Be- daquiline
100 mg tab 4 tablet pada 2 minggu pertama, 2 tablet Senin/Rabu/Jumat selama 22 minggu berikutnya Linezolid
600 mg tab
(<15 th)
(<15 th)
B Clofazi
mine
50 mg cap 100 mg cap 2 1 2 1 2 1 2 1 Sikloserin 10-15 mg/kg 250 mg cap 2 2 3 3 Ethambu- tol 15-25 mg/kg 400 mg tab 2 2 3 3 C Delamanid
50 mg tab 2 x 2 tab per hari PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA >70 kg 4 2 1,5 2 1 2 1 3 3 63
Grup Nama Obat Dosis Obat Harian Kema- san 30-35 kg Kelompok berat badan (≥ 15 tahun) 36-45 kg 46-55 kg 56-70 kg Pirazin- amide 20-30 mg/kg 400 mg tab 500 mg tab 3 2 4 3 4 3 4 3 Amikasin 15-20 mg/kg 500 mg/2 ml (am- pul) 2,5 ml 3 ml 3-4 ml 4 ml Streptomi- sin 12-18 mg/kg 1 g ser- buk (vial) Dihitung sesuai dengan zat pelarut yang digunakan Ethion- amid 15-20 mg/kg 250 mg tab 2 2 3 3 PAS 8-12 g/hari dalam 2-3 dosis terbagi PAS Sodium salt (4g) sachet 1 bd 1 bd 1 bd 1 bd Obat lain INH 4-6 mg/ kg dosis standar 10-15 mg/kg do- sis tinggi 300 mg tab 300 mg tab 2/3 1,5 1 1,5 1 2 1 2 6. Tahapan Inisiasi Pengobatan TB Resistan Obat Setelah diagnosis TB RO pasien ditegakkan, maka petugas di fasyankes rujukan TB RO atau fasyankes TB RO melakukan langkah-langkah berikut: ▪ Melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) terkait penyakit dan pengobatan TB RO, serta meminta pasien memberikan persetujuan pengobatan (informed consent). 64 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA >70 kg 5 4 4 ml 4 1-1,5 bd 1 2
▪ Menetapkan paduan pengobatan TB RO yang sesuai dengan kondisi pasien. ▪ Melakukan persiapan awal sebelum memulai pengobatan. a) Persiapan Awal sebelum Pengobatan TB RO Persiapan awal yang perlu dilakukan pada semua pasien TB RO yang setuju untuk mulai pengobatan adalah sebagai berikut: 1. Anamnesis ulang untuk memastikan kemungkinan terdapatnya alergi pada OAT tertentu, penyakit komorbid, dan riwayat pengobatan TB/TB RO sebelumnya 2. Pemeriksaan klinis, yang meliputi pemeriksaan fisik, tanda vital, penimbangan berat badan, tinggi badan, fungsi penglihatan, fungsi pendengaran dan skrining psikiatri sesuai dengan ketersediaan fasilitas. Jika ada keluhan atau kelainan pada hasil pemeriksaan, dokter dapat melakukan rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis terkait. 3. Pemeriksaan dahak untuk LPA lini dua dan uji kepekaan fenotipik, ambil dua (2) pot dahak. 4. Pemeriksaan penunjang awal sebelum pengobatan meliputi: − Rontgen dada − Pemeriksaan EKG − Darah perifer lengkap − Fungsi hati: SGOT, SGPT, bilirubin total − Elektrolit: natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg) − Fungsi ginjal: ureum dan kreatinin serum − Gula darah puasa dan 2 jam PP − Asam urat − Albumin serum PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 65
− Pemeriksaan pendengaran (dilakukan bila pasien mendapatkan paduan pengobatan dengan obat injeksi, berdasarkan ketersediaan sarana dan tenaga di fasyankes TB RO) • Pemeriksaan pendengaran sederhana: garpu tala, tes bisik Pemeriksanaan pendengaran dengan audiometri
− Thyroid stimulating hormon fasilitas pemeriksaan tidak tersedia, maka pengobatan dapat dilakukan sambil memonitor efek samping. (TSH). Jika 5. Memastikan data pasien terisi dengan benar dan terekam dalam sistem pencatatan yang digunakan, baik pada formulir pencatatan manual maupun SITB. 6. Kunjungan rumah oleh petugas fasyankes wilayah tempat tinggal pasien atau organisasi kemasyarakatan terkait untuk memastikan alamat yang jelas dan kesiapan keluarga untuk mendukung pengobatan TB RO pasien. a) Inisiasi Pengobatan TB Resistan Obat Pengobatan TB resistan obat dapat dimulai tanpa menunggu semua hasil pemeriksaan penunjang awal tersedia. Hasil pemeriksaan penunjang yang harus ada untuk memulai pengobatan pasien ialah rontgen dada, EKG, pemeriksaan DPL, dan tes kehamilan. Hasil pemeriksaan LPA lini kedua dapat ditunggu selama maksimal 7 hari. Selama menunggu memulai pengobatan, pasien perlu memakai masker, menerapkan etika batuk dan protokol kesehatan yang benar untuk mencegah penularan TB pada keluarga. Tim ahli klinis di fasyankes pelaksana layanan TB RO akan menetapkan pasien memulai pengobatan baik secara 66 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
rawat inap maupun rawat jalan. Jika pasien membutuhkan rawat inap dan tidak tersedia sarana rawat inap di fasyankes pelaksana layanan TB RO tersebut, maka pasien akan dirujuk ke fasyankes TB RO lain di provinsi untuk inisiasi pengobatan. Pasien akan dirujuk balik ke fasyankes TB RO asal untuk melanjutkan pengobatan TB resistan obatnya bila kondisi pasien sudah memungkinkan berdasarkan keputusan TAK di fasyankes TB RO rujukan. Apabila pasien tidak membutuhkan rawat inap di awal, maka pengobatan dapat dimulai di klinik TB RO (instalasi rawat jalan). b) Desentralisasi Pengobatan TB RO fasyankes pelaksana layanan TB RO (rumah sakit), pasien yang tidak memiliki komplikasi atau intoleransi terhadap obat dapat melanjutkan pengobatan di fasyankes satelit TB RO (puskesmas) yang terdekat dengan tempat tinggalnya. Proses desentralisasi pasien TB RO melibatkan pihak-pihak berikut: ▪ Dinas kesehatan setempat, dalam hal ini ialah pengelola program TB, yang mengkoordinasikan pelaksanaan rujukan pasien dan menyiapkan pembekalan singkat terkait manajemen pasien TB RO untuk fasyankes satelit. Fasyankes pelaksana layanan TB RO (dokter, perawat TB RO dan petugas farmasi) yang akan melakukan serah terima pasien dan logistik terkait lainnya. Fasyankes pelaksana layanan TB RO, berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat, dapat memberikan pembekalan singkat untuk petugas kesehatan dari fasyankes satelit. Fasyankes satelit TB RO, yaitu dokter dan perawat/ petugas TB puskesmas yang sudah terlatih TB RO. Jika Setelah pasien memulai pengobatan di ▪ ▪ PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 67
▪ petugas belum terlatih, maka harus dilakukan pembekalan singkat yang meliputi manajemen pengobatan pasien TB RO dan logistik terkait, serta sistem pencatatan dan pelaporan, sebelum pasien didesentralisasi. Pendamping pengobatan dari organisasi kemasyarakatan juga dapat membantu proses terlatih atau kader desentralisasi pasien. Dalam proses desentralisasi pasien, perlu diperhatikan hal-hal berikut: ▪ Menetapkan waktu serah terima pasien dan petugas fasyankes satelit yang akan mendampingi pasien saat serah terima ▪ Yang perlu disiapkan oleh fasyankes pelaksana layanan TB RO ialah: − Formulir pengantar melanjutkan pengobatan TB RO di puskesmas yang dilengkapi dengan kondisi klinis dan pengobatan TB RO pasien − Fotokopi buku TB01 pasien − Logistik: OAT untuk triwulan tersebut ditambah stok buffer 1 bulan dan masker N95 untuk petugas puskesmas − Lembar serah terima obat TB RO (2 rangkap) − Formulir pelaporan KTD serius − Materi edukasi TB RO seperti buku saku pasien ataupun leaflet terkait TB RO Petugas fasyankes satelit TB RO memiliki tanggung jawab sebagai berikut: ▪ Pengawasan menelan obat dan mengisi absensi pengobatan pasien pada buku TB01 dan SITB. 68 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
▪ Memastikan keberlangsungan pengobatan TB RO pasien dan melakukan pelacakan bila pasien mangkir. ▪ Melakukan pemantauan efek samping secara aktif dan menatalaksana efek samping ringan dan sedang, serta merujuk pasien ke fasyankes pelaksana layanan TB RO bila mengalami efek samping berat yang tidak dapat ditangani di fasyankes satelit. ▪ Melakukan pencatatan efek samping dalam formulir MESO harian pada buku TB01 dan SITB, serta melakukan pencatatan dan pelaporan KTD serius dengan formulir pelaporan KTD serius manual maupun melalui SITB. ▪ Memastikan pasien TB RO datang sesuai jadwal untuk pemantauan klinis dan pemeriksaan laboratorium ke fasyankes pelaksana layanan TB RO. Saat datang untuk pemantauan rutin ke rumah sakit, pasien wajib membawa salinan buku TB01 yang rutin diisi oleh petugas kesehatan di fasyankes satelit. ▪ Memastikan ketersediaan OAT dan obat tambahan melalui koordinasi dengan dinas kesehatan setempat dan fasyankes pelaksana layanan TB RO. ▪ Melakukan pencatatan dan pelaporan pada SITB sesuai dengan tupoksi fasyankes satelit TB RO. ▪ Melakukan konseling dan edukasi secara berkesinambungan kepada pasien TB RO dan keluarganya, mengenai kepatuhan minum dan PHBS. ▪ Melakukan investigasi kontak dan pemberian terapi pencegahan TB untuk anak usia <5 tahun (sesuai kriteria pemberian TPT). 7. Evaluasi Lanjutan Setelah Pasien Menyelesaikan Pengobatan TB RO Meskipun pasien telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, pemantauan serta evaluasi terhadap pasien tersebut PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 69
tetap dilakukan. Hal-hal yang perlu dilakukan pasca menyelesaikan pengobatan TB RO ialah: ▪ Rumah sakit layanan TB RO tempat pasien berobat membuat jadwal kunjungan untuk evaluasi pasca pengobatan. ▪ Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali selama 2 tahun. Namun, bila timbul gejala dan keluhan TB seperti batuk, produksi dahak, demam, penurunan berat badan dan tidak ada nafsu makan, maka pasien segera datang ke fasyankes pelaksana layanan TB RO untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi. ▪ Nakes memberikan edukasi kepada pasien untuk mengikuti jadwal kunjungan yang telah ditentukan. ▪ Pemeriksaan yang dilakukan adalah anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik (termasuk IMT), pemeriksaan sputum BTA, biakan dan foto toraks. ▪ Pemeriksaan dilakukan untuk melihat atau memastikan tidak adanya kekambuhan. ▪ Nakes memberikan edukasi kepada pasien untuk menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti olah raga teratur, tidak merokok, konsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup dan tidak mengkonsumsi alkohol. 70 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB VII. PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT DALAM KEADAAN KHUSUS Semua pasien TB RO, terutama yang memiliki penyakit komorbid dianjurkan untuk memiliki jaminan kesehatan nasional (BPJS Kesehatan) sehingga tata laksana penyakit komorbid pasien dapat terjamin pembiayaannya. 1. Pengobatan TB RO pada Ibu Hamil Pasien TB RO yang sedang hamil direkomendasikan untuk segera memulai pengobatan segera setelah diagnosis TB RO ditegakkan, terutama pada pasien TB RO yang memiliki koinfeksi HIV. Pada pasien TB RO dengan HIV negatif, pengobatan TB RO dapat ditunda sampai trimester kedua bila kondisi pasien stabil (atau penyakit TB tidak berat) untuk menghindari terjadinya efek teratogenik pada trimester pertama kehamilan. Beberapa prinsip pengobatan TB RO pada ibu hamil adalah: ▪ Wanita hamil tidak bisa mendapatkan paduan pengobatan TB RO jangka pendek. ▪ Obati dengan minimal empat (4) jenis OAT lini kedua oral yang diperkirakan efektif. ▪ Obat pilihan untuk pengobatan TB RO pada kehamilan ialah bedaquiline dan delamanid (kategori B), serta fluorokuinolon, sikloserin, dan PAS (kategori C). ▪ Hindari pemberian Etionamid atau Protionamid karena dapat meningkatkan mual-muntah pada kehamilan, dan terdapat efek teratogenik pada percobaan hewan. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 71
▪ Hindari penggunaan obat injeksi aminoglikosida karena bersifat ototoksik. ▪ Untuk pasien TB RO dengan kehamilan, dianjurkan untuk dilakukan rawat bersama dengan dokter spesialis obstetrik- ginekologi. ▪ Bayi yang lahir dari ibu yang sedang menjalani pengobatan TB RO perlu ditata laksana bersama dengan dokter spesialis anak. Pada Tabel 12 berikut dapat dilihat kategori keamanan obat TB RO pada kehamilan. Tabel 12. Kategori keamanan obat TB RO pada kehamilan Kelompok Obat Nama Obat Kategori Keamanan pada Kehamilan Levofloxacin (Lfx) atau Moxifloxacin (Mfx) C Grup A Bedaquiline (Bdq) B Linezolid (Lzd) C Grup B Clofazimine (Cfz) C Sikloserin (Cs) C Etambutol (E) A Delamanid (Dlm) B Grup C Pirazinamid (Z) B Amikasin (Am) atau Streptomisin (S) Etionamid (Eto) atau Protionamid (Pto) D C P-asam aminosalisilat (PAS) C 72 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
2. Pengobatan TB RO pada Ibu Menyusui Pasien TB RO yang sedang menyusui tidak dapat diobati dengan paduan pengobatan TB RO jangka pendek. Hampir semua OAT lini kedua dapat diberikan kepada ibu menyusui kecuali bedaquiline dan clofazimine karena obat tersebut terakumulasi pada jaringan lemak payudara dan diekskresikan dalam air susu ibu (ASI). Belum ada data tentang distribusi Bdq dalam ASI dan efeknya pada bayi yang menyusui. Oleh karena itu, keputusan untuk memberikan Bdq pada ibu menyusui harus mempertimbangkan manfaat ASI bagi perkembangan dan kesehatan bayi, kebutuhan klinis ibu terhadap Bdq, serta kemungkinan kejadian yang tidak diinginkan pada bayi karena Bdq dan penyakit ibunya. Diperlukan pemantauan kejadian yang tidak diinginkan pada bayi, di antaranya fungsi hati selama hepatotoksisitas, berupa pemeriksaan pengobatan. Untuk clofazimine, mengingat terdapat data bahwa clofazimine diekskresikan dalam ASI dan dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit bayi, maka kepada pasien yang mendapat Cfz disarankan untuk tidak menyusui selama pengobatan dengan Cfz. Perubahan warna kulit pernah dilaporkan terjadi pada bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang mengkonsumsi clofazimine. Untuk mencegah penularan penyakit dari ibu ke bayi, pasien TB RO yang sedang menyusui wajib memakai masker bedah sampai mengalami konversi biakan. 3. Pengobatan TB RO pada Diabetes Melitus Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit komorbid yang dapat mempengaruhi pasien TB, baik perjalanan penyakit maupun hasil akhir pengobatannya. Prevalensi DM pada pasien TB PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 73
bervariasi antara 12-44%, dan angkanya cenderung naik dari tahun ke tahun. Diabetes merupakan faktor risiko TB, penyulit terapi TB, dan merupakan faktor prognosis yang lebih buruk dibandingkan pasien TB tanpa DM. Diabetes merupakan komorbid yang sering dijumpai pada pasien TB RO. Diabetes harus dikelola secara ketat selama pemberian OAT lini kedua. Pemberian obat antidiabetik (OAD) oral bukan merupakan kontraindikasi selama pasien mendapat OAT lini kedua, akan tetapi pasien DM lebih disarankan untuk menggunakan insulin. Interaksi OAD dan OAT (etionamid/protionamid) akan menyebabkan kadar gula darah sulit dikendalikan. Pada pasien TB RO dengan DM, dianjurkan untuk melakukan rawat bersama dengan dokter spesialis penyakit dalam. Target pengendalian gula darah pada pasien TB RO DM adalah dengan pemeriksaan HbA1C (<7). samping obat antituberkulosis yang lebih berat, terutama pasien DM yang sudah mengalami komplikasi kronik. Komplikasi kronik diabetes terdiri atas komplikasi makroangiopati dan mikroangiopati. Mikroangiopati terdiri dari retinopati, nefropati dan neuropati. Pada setiap pasien TB RO dengan DM harus dilakukan penilaian awal terhadap status komplikasi diabetesnya (apakah ada neuropati, nefropati, maupun retinopati DM), karena hal ini akan mempengaruhi pemilihan obat dan pemantauan selama pengobatan. a. TB RO dengan retinopati DM Diabetes melitus mencetuskan efek Hati-hati penggunaan etambutol pada pasien dengan retinopati DM. Penggunaan etambutol pada pasien TB dapat menyebabkan toksisitas pada mata, sehingga pengawasan rutin selama penggunaan obat serta edukasi pasien untuk mengenali penurunan visus, penurunan lapangan pandang dan buta warna sangat penting untuk mencegah kerusakan 74 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
mata lebih lanjut. Pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis mata bila ada keluhan. b. TB RO dengan nefropati DM Pemantauan kreatinin dan kadar kalium darah harus dilakukan secara lebih sering, setiap minggu dalam 1 bulan pertama terapi dan setiap bulan berikutnya, terutama bila pasien menggunakan OAT injeksi golongan aminoglikosida. Kondisi tersebut berhubungan dengan efek nefrotoksik yang disebabkan oleh aminoglikosida. Dosis obat TB RO perlu disesuaikan pada pasien dengan nefropati. Pasien TB RO dengan DM dapat mengalami efek samping gangguan fungsi ginjal yang berupa: − Gangguan elektrolit (hipokalemia dan hipomagnesemia) − Nefrotoksisitas, yang berhubungan dengan OAT injeksi aminoglikosida. Pemberian aminoglikosida pada pasien dengan nefropati diabetes akan mempercepat fungsi ginjal, dengan rerata kenaikan penurunan kreatinin 0,39 mg/dl per bulan. c. TB RO dengan neuropati DM Gejala neuropati perifer yang sering terjadi adalah nyeri, rasa terbakar di kaki, rasa tertusuk di telapak kaki, serta kebas pada kaki. OAT lini kedua yang mencetuskan neuropati perifer adalah sikloserin, linezolid, isoniazid, etionamid, flourokuinolon, bedaquiline, delamanid, dan clofazimin. Tiga obat utama yang paling banyak menyebabkan neuropati perifer adalah Sikloserin, Linezolid, dan Isoniazid. Pemberian obat-obat tersebut pada pasien dengan neuropati DM harus disertai dengan piridoksin. Dosis piridoksin yang diberikan adalah 50 mg piridoksin setiap pemberian 250 mg sikloserin. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 75
Pasien TB RO dengan neuropati DM harus ditata laksana bersama dengan dokter spesialis neurologi. d. Interaksi OAT dengan diabetes dan obat antidiabetik (OAD) Terapi OAT pada pasien DM dapat dipengaruhi oleh kondisi penyakit diabetes atau oleh interaksi OAT dengan obat antidiabetik (OAD). Perubahan farmakokinetik OAT pada pasien DM kemungkinan dipengaruhi oleh adanya perubahan aliran darah adipose subkutan, waktu pengosongan lambung, adanya kondisi nefropati DM, atau adanya interaksi dengan obat antidiabetik. Bedaquiline mempunyai jalur metabolism yang sama di liver dengan beberapa OAD, sedangkan Delamanid akan berebut ikatan protein dengan beberapa OAD dan insulin analog. Hati-hati penggunaan bedaquiline dan delamanid pada pasien yang berusia lebih dari 65 tahun dengan gangguan liver, renal dan gangguan elektrolit. Penggunaan bersamaan delamanid dan bedaquiline dengan analog insulin maupun OAD yang mempunyai efek memperpanjang interval QT (misalnya sulfonylurea dan glinide) akan memperberat efek samping ini. Efek samping hepar terjadi lebih sering pada penggunaan bedaquiline dan delamanide dengan tiazolinedione dan acarbose. 4. Pengobatan TB RO pada HIV Pasien dengan HIV merupakan kelompok paling rentan untuk terinfeksi TB, termasuk TB resistan obat, dan sangat berisiko untuk berkembang menjadi TB aktif dengan angka kematian yang tinggi, sehingga penemuan kasus perlu dilakukan sedini mungkin dan menginisasi pengobatan TB RO secepatnya. Pasien TB RO dengan HIV dianjurkan untuk ditata laksana bersama dengan 76 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
dokter spesialis penyakit dalam. Prinsip dan paduan pengobatan TB RO pada pasien dengan HIV sama dengan pasien bukan HIV. a. Inisiasi pengobatan TB RO dan ARV Pada pasien TB RO dengan HIV yang sudah memulai pengobatan antiretrovirus (ARV), maka ARV diteruskan dan obat TB RO dapat segera diberikan sesudah diagnosis ditegakkan. Sedangkan pada pasien TB RO dengan HIV yang belum memulai pengobatan ARV, maka pengobatan ARV dimulai dalam 8 minggu setelah pengobatan TB RO dimulai dan toleransi pasien terhadap OAT baik, dengan tetap mempertimbangan risiko terjadinya immune reconstitutuin inflamatory syndrome (IRIS). Ketika memulai pengobatan ARV dan TB RO, perlu diperhatikan efek samping yang tumpang tindih akibat ARV dan OAT lini kedua, serta jumlah pil yang diminum. b. Pilihan regimen ARV lini pertama Prinsipnya harus mencakup dua nukleosida reverse-transcriptase inhibitor (NRTI) ditambah non-nukleosida reverse-transcriptase inhibitor (NNRTI). Regimen ARV harus dipilih untuk menghindari potensi toksisitas dengan OAT lini kedua. Regimen ARV yang paling umum digunakan untuk pasien TB RO yang terinfeksi HIV adalah AZT + 3TC + EFV. c. Prinsip pemilihan ARV − Bdq dimetabolisme oleh enzim CYP3A4, sehingga kadar obat dalam tubuh dan efek terapetiknya dapat menurun dengan pemberian inducer CYP3A4. Di sisi lain, pemberian Bdq dengan inhibitor CYP3A4 dapat meningkatkan kadar obat sehingga berpotensi meningkatkan risiko efek samping obat. Obat ARV yang dapat berinteraksi dengan Bdq antara lain efavirenz (inducer) dan lopinavir/ritonavir (inhibitor). − Tenofovir (TDF) umumnya dihindari karena kemungkinan PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 77
efek potensiasi toksisitas ginjal dengan obat TB suntik lini kedua. Oleh karena itu, TDF diperuntukkan untuk kasus resistansi ARV atau jika NRTI lainnya tidak sesuai karena efek samping berat, seperti anemia (AZT) dan neuropati perifer (d4T). − Stavudine (d4T) tidak disarankan untuk digunakan pada pasien TB RO karena efek neuropati perifer yang diperberat juga oleh banyak obat TB lini kedua yang juga menimbulkan neuropati perifer. − Zidovudine tidak boleh dimulai pada pasien dengan hemoglobin kurang dari 7 g/dL, yang biasa terjadi pada pasien dengan TB RO. Hal ini karena AZT dapat menyebabkan gangguan hematologi, seperti anemia berat. risiko hepatotoksisitas bila digunakan bersamaan dengan pirazinamid. (AZT) − Nevirapine (NVP) umumnya dihindari karena − Efavirens (EFV) adalah obat pilihan dalam penanganan TB RO dengan paduan yang mengandung pirazinamid. d. Interaksi obat TB lini kedua dan ARV Beberapa obat TB yang dapat berinteraksi dengan obat ARV ialah: − Kuinolon dan didanosine (DDI) Fluorokuinolon jika diberikan bersamaan dengan DDI, maka absorbsi fluorokuinolon akan menurun. Oleh sebab itu, sebaiknya DDI diberikan 6 jam sebelum atau 2 jam sesudah pemberian fluorokuinolon. − Bedaquiline dan efavirens Efavirens akan menurunkan kadar Bedaquiline sebanyak 20-50%, sehingga diperlukan dosis penyesuaian dengan monitoring kadar terapeutik. 78 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
− Delamanid dan efavirens Pemberian bersama delamanid dan EFV tidak berpengaruh signifikan pada farmakokinetik kedua obat tersebut. − Lopinavir (LPV) atau ritonavir (RTV) dapat meningkatkan kadar delamanid sebanyak 20%, akan tetapi pemberian delamanid 100 mg dua kali sehari tidak mempengaruhi konsentrasi LPV atau RTV. 5. Pengobatan TB RO pada Gagal Ginjal Pasien TB RO dengan gagal ginjal tidak bisa mendapatkan paduan pengobatan jangka pendek. Untuk obat TB RO yang dibersihkan melalui ginjal, strategi umumnya ialah memperpanjang interval pemberian obat dan atau menurunkan dosis yang disesuaikan dengan fungsi ginjal. Sementara pada kasus gagal ginjal akut, dipertimbangkan untuk menghentikan sementara pemberian OAT yang bersifat nefrotoksik. Pasien TB RO dengan gagal ginjal dapat ditata laksana bersama dengan dokter spesialis penyakit dalam. Penyesuaian dosis obat pada pasien dengan insufisiensi ginjal dapat dilihat pada Tabel 13 berikut. Tabel 13. Dosis dan frekuensi pemberian OAT pada pasien TB RO dengan gagal ginjal Nama obat Dosis dan frekuensi Pemberian yang direkomendasikan (pada klirens kreatinin <30 ml/ menit atau dengan hemodialisis) INH Pirazinamid Etambutol Streptomisin Amikasin Levofloksasin Moksifloksasin Tidak perlu penyesuaian 25-35 mg/kg/kali, 3x seminggu 15-25 mg/kg/kali, 3x seminggu 12-15 mg/kali, 2-3x seminggu 12-15 mg/kali, 2-3x seminggu 750-1000 mg/kali, 3x seminggu Tidak perlu penyesuaian PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 79
Nama obat Sikloserin Etionamid/Protionamid PAS Bedaquiline Linezolid Clofazimine Delamanid Dosis dan frekuensi Pemberian yang direkomendasikan (pada klirens kreatinin <30 ml/ menit atau dengan hemodialisis) 250 mg setiap hari, atau 500 mg/kali 3x seminggu Tidak perlu penyesuaian 4 g/kali, 2x sehari (tidak dianjurkan memakai natrium PAS) Tidak perlu penyesuaian Tidak perlu penyesuaian Tidak perlu penyesuaian tidak penyesuaian perlu Tidak direkomendasikan pada gagal ginjal berat karena data yang masih terbatas) (namun 6. Pengobatan TB RO pada Gangguan Liver Obat yang bersifat hepatotoksik pada kelompok OAT lini pertama isoniazid dan pirazinamid (paling hepatotoksik), sementara untuk OAT lini kedua ialah etionamid, protionamid dan PAS. Kuinolon jarang menyebabkan hepatitis. ialah rifampisin, Pasien dengan riwayat penyakit liver bisa mendapatkan OAT bila bukan merupakan kasus penyakit liver kronik yang berat, tidak ada riwayat hepatitis akut (yang baru terjadi), atau tidak mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Secara umum, pasien dengan penyakit liver kronik tidak boleh mendapatkan pirazinamid. Obat TB yang lain dapat diberikan dengan pemantauan fungsi hati yang ketat. Bila terjadi inflamasi liver akut berat, obat yang diduga sebagai penyebab harus dihentikan. Pada kasus tertentu, OAT dapat dihentikan sampai menunggu hepatitis akut sembuh. Pada kasus tertentu dimana pengobatan TB RO harus diobati meskipun terdapat hepatitis akut, kombinasi empat OAT yang tidak bersifat hepatotoksik merupakan pilihan yang paling aman. Hepatitis virus harus diobati bila diindikasikan secara medis dan dapat diberikan selama pengobatan TB RO. 80 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB VIII. EVALUASI HASIL AKHIR PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT DAN MANAJEMEN PASIEN DENGAN MASALAH PENGOBATAN Hasil akhir pengobatan pasien TB resistan obat dibedakan berdasarkan paduan pengobatan yang diberikan. Pada dasarnya, hasil akhir pengobatan TB RO pada kedua paduan memiliki definisi yang sama untuk hasil akhir "pengobatan lengkap", "putus berobat", "meninggal" dan "tidak dievaluasi", namun memiliki definisi yang sedikit berbeda untuk "gagal" dan "sembuh". Belum ada pembaharuan untuk definisi hasil akhir pengobatan TB RO (masih sama dengan paduan pengobatan TB RO dengan obat injeksi). Definisi hasil akhir pengobatan yang saat ini dipakai berdasarkan pada pedoman WHO tahun 2016. 1. Hasil Akhir Pengobatan TB RO untuk Paduan Jangka Pendek Definisi hasil akhir pengobatan TB RO untuk paduan jangka pendek dapat dilihat pada Tabel 14 berikut. Tabel 14. Definisi hasil akhir pengobatan TB RO pada paduan jangka pendek No. Hasil akhir pengobatan Definisi 1. Putus berobat Pasien tidak menelan obat atau berhenti berobat selama 2 bulan berturut-turut atau lebih. 2. Meninggal Pasien meninggal oleh sebab apapun dalam masa pengobatan. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 81
No. Hasil akhir pengobatan Definisi paduan Pasien pengobatan yang diberikan perlu dihentikan dan diubah secara permanen dengan alasan salah satu atau lebih sebagai berikut: ▪ Tidak ada respon perbaikan klinis dan/atau dinyatakan gagal jika 3. Gagal bakteriologis ▪ Adanya efek samping obat ▪ Adanya bukti tambahan resistansi obat yang ada dalam paduan yang saat ini diberikan berdasarkan hasil uji kepekaan obat 4. Sembuh Pasien dikatakan sembuh bila memenuhi ketiga hal berikut: ▪ Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai durasi pengobatan yang ditetapkan dan memenuhi kriteria untuk dinyatakan sembuh berikut: − Pemeriksaan biakan 3 kali berturut-turut dengan jarak minimal 30 hari hasilnya negatif pada tahap lanjutan − Pemeriksaan BTA pada akhir pengobatan hasilnya negatif ▪ Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai 5. Pengobatan lengkap durasi pengobatan yang ditetapkan ▪ Tidak ada bukti untuk dinyatakan sembuh atau gagal 6. Tidak dievaluasi ▪ Pasien pindah berobat tapi hasil akhir tidak pengobatan dilaporkan kembali tidak diketahui atau ▪ Pasien tidak ada hasil pengobatan sampai periode pelaporan ) Untuk pengobatan jangka pendek, terjadi resistansi tambahan terhadap OAT lini kedua utama dikategorikan sebagai "Gagal karena perubahan diagnosis". 82 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
2. Hasil Akhir Pengobatan TB RO untuk Paduan Jangka Panjang Definisi hasil akhir pengobatan TB RO untuk paduan jangka pendek dapat dilihat pada Tabel 15 berikut. Tabel 15. Definisi hasil akhir pengobatan TB RO pada paduan jangka panjang No. Hasil akhir pengobatan Definisi 1. Putus berobat Pasien tidak menelan obat atau berhenti berobat selama 2 bulan berturut-turut atau lebih. 2. Meninggal Pasien meninggal oleh sebab apapun dalam masa pengobatan. Pasien dinyatakan gagal jika paduan pengobatan yang diberikan perlu dihentikan dan diubah secara permanen dengan alasan salah satu atau lebih sebagai berikut: ▪ Tidak ada respon perbaikan klinis dan/atau 3. Gagal bakteriologis ▪ Adanya efek samping obat ▪ Adanya bukti tambahan resistansi obat yang ada dalam paduan yang saat ini diberikan berdasarkan hasil uji kepekaan obat 4. Sembuh Pasien dikatakan sembuh bila memenuhi ketiga hal berikut: Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai durasi pengobatan yang ditetapkan dan memenuhi kriteria untuk dinyatakan sembuh: ▪ Pemeriksaan biakan 3 kali berturut-turut dengan jarak minimal 30 hari hasilnya negatif pada tahap lanjutan ▪ Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai 5. Pengobatan lengkap durasi pengobatan yang ditetapkan ▪ Tidak ada bukti untuk dinyatakan sembuh atau gagal 6. Tidak dievaluasi ▪ Pasien pindah berobat tapi hasil akhir tidak pengobatan dilaporkan Kembali tidak diketahui atau ▪ Pasien tidak ada hasil pengobatan sampai periode pelaporan PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 83
3. Manajemen Pasien dengan Masalah Pengobatan Petugas kesehatan harus mengupayakan agar pasien TB RO berobat secara teratur dan berhasil sembuh. Jika pasien TB RO tidak teratur minum obat atau mengalami gagal pengobatan, tindak lanjut yang dilakukan harus mempertimbangkan: ▪ Jenis paduan OAT yang digunakan ▪ Lama pengobatan yang telah dijalani ▪ Lama tidak minum obat ▪ Hasil pemeriksaan apusan dahak BTA ▪ Hasil pemeriksaan biakan dan uji kepekaan dahak 3.1 Tata Laksana Pasien Mangkir / Putus Berobat Pada pasien TB RO yang tidak teratur minum obat dan akan melanjutkan kembali pengobatannya harus dilakukan telaah menyeluruh oleh dokter di rumah sakit TB RO. Tindak lanjut pasien TB RO mangkir atau putus berobat dalam Tabel 16 berikut. Tabel 16. Tata laksana pasien yang tidak teratur minum obat Lama tidak minum obat Lama pengobatan sudah dijalani Tata laksana < 1 bulan Berapapun lamanya 1. Melakukan konseling pasien dan keluarga. intensif kepada 2. Melanjutkan pengobatan sesuai paduan sebelumnya. 1 - 2 bulan ≤ 1 bulan 1. Melakukan konseling intensif kepada pasien dan keluarga. 2. Pengobatan diulangi dari permulaan dengan paduan OAT yang sama. 84 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Lama tidak minum obat Lama pengobatan sudah dijalani Tata laksana > 1 bulan 1. Melakukan konseling pasien dan keluarga. intensif kepada 2. Lakukan pemeriksaan biakan sebelum memulai disarankan pengobatan, menggunakan metode cair (MGIT) yang lebih cepat. 3. Sambil menunggu biakan, pengobatan TB RO dilanjutkan dengan paduan OAT yang sama dengan yang didapatkan pasien sebelum pasien mangkir. hasil 4. Evaluasi hasil biakan a. Pasien pengobatan tahap awal: − Hasil biakan negatif, lanjutkan tahapan pengobatan pengobatan sesuai − Hasil biakan positif dan pasien sudah mengalami konversi sebelumnya, maka perhitungan tahap awal menunggu konversi biakan b. Pasien pengobatan tahap lanjutan − Bila hasil biakan negatif, teruskan pengobatan − Bila positif, pertimbangkan risiko kegagalan pengobatan hasil biakan > 2 bulan ≤ 1 bulan 1. Kartu pengobatan TB 01 MDR ditutup, pasien dinyatakan "putus berobat" 1. Kartu pengobatan TB 01 MDR ditutup, pasien dinyatakan "putus berobat" 2. Pasien mendapatkan KIE ulang yang menekankan kepatuhan pengobatan 3. Pasien ditatalaksana sebagai terduga TB RO dari awal − Lakukan pemeriksaan TCM ulang − Jika hasil pemeriksaan TCM hasilnya Resistan Rifampisin (RR), lanjutkan dengan pemeriksaan biakan dan uji kepekaan OAT lini kedua. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 85
Lama tidak minum obat Lama pengobatan sudah dijalani Tata laksana 4. Pengobatan bisa dimulai dari awal dengan paduan OAT yang sama tanpa menunggu hasil uji kepekaan. 5. Penyesuaian dimungkinkan paduan bila hasil uji kepekaan lini kedua sudah keluar, dan terdapat tambahan resistansi OAT. 5. Pasien dengan paduan pengobatan TB RO jangka pendek harus berganti ke paduan jangka panjang. > 2 bulan > 1 bulan 1. Kartu pengobatan TB 01 MDR ditutup, pasien dinyatakan "putus berobat" 2. Pasien mendapatkan KIE ulang yang menekankan kepatuhan pengobatan 3. Pasien ditatalaksana sebagai terduga TB RO dari awal − Lakukan pemeriksaan TCM ulang − Bila hasil TCM Resistan Rifampisin, lakukan pemeriksaan biakan dan uji kepekaan − Dianjurkan melakukan pemeriksaan LPA lini kedua untuk menentukan paduan pengobatan 4. Pengobatan dapat menunggu hasil LPA lini kedua (maksimal 7 hari). Bila LPA tidak tersedia atau kondisi pasien berat, pengobatan TB RO dapat segera dimulai dengan paduan jangka panjang. 5. Penyesuaian paduan dimungkinkan bila hasil uji kepekaan lini kedua tersedia. 3.2 Tata Laksana Pasien Gagal Pengobatan TB RO Keputusan untuk menetapkan kasus gagal pengobatan dilakukan oleh tim ahli klinis di rumah sakit layanan TB RO atau dokter terlatih di fasyankes TB RO berdasarkan pertimbangan klinis dan hasil biakan. Adapun kondisi yang menyebabkan kasus gagal pengobatan berdasarkan pertimbangan berikut ini: 86 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
a. Pasien dengan risiko gagal pengobatan Pasien yang secara klinis, radiologis, dan biakan menunjukkan penyakit masih aktif progresif, atau kondisi klinis kembali memburuk setelah pengobatan bulan ke-4. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada pasien dengan resiko gagal pengobatan: 1) Menelaah kartu pengobatan pasien (TB.01 MDR) untuk menilai kepatuhan pengobatan. 2) Melakukan konfirmasi apakah pasien sudah menelan semua obat yang diberikan, dengan melakukan wawancara ulang pada pasien. 3) Menelaah ulang paduan pengobatan TB RO dan menghubungkannya dengan riwayat pengobatan, kontak dengan pasien TB RO dan laporan hasil uji kepekaan. Bila paduan tersebut tidak adekuat maka sebaiknya ditetapkan paduan yang baru. 4) Menelaah ulang hasil pemeriksaan mikroskopis dahak dan biakan secara serial, serta membandingkannya dengan kondisi klinis pasien dan gambaran radiologis. 5) Melakukan uji kepekaan ulang untuk OAT lini kedua untuk mengetahui apakah ada resistansi tambahan terhadap OAT lini kedua. 6) Pasien dengan hasil pemeriksaan mikroskopis dahak dan biakan negatif tetapi terdapat perburukan klinis mungkin diakibatkan oleh penyakit lain selain TB RO. 7) Menelaah ulang adanya penyakit lain yang dapat menurunkan absorpsi obat (seperti diare kronik) atau penurunan sistem imunitas (HIV, kemoterapi). 8) Perubahan paduan pengobatan ditetapkan oleh TAK atau dokter terlatih di rumah sakit rujukan TB RO. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 87
9) Penatalaksanaan dilakukan seoptimal mungkin, termasuk pertimbangan pengobatan yang akan diberikan ataupun tindakan lain yang diperlukan (operasi). b. Penghentian pengobatan sebelum waktu yang ditentukan Pengobatan TB RO dapat dipertimbangkan untuk dihentikan oleh TAK karena pasien putus berobat atau pengobatan dinyatakan gagal. Pengobatan dinyatakan "gagal", jika pasien memenuhi salah satu dari kriteria di bawah ini: Pengobatan dihentikan oleh TAK atau dokter karena terjadi efek samping obat yang berat yang tidak dapat ditangani. Pasien membutuhkan perubahan paduan pengobatan TB RO yaitu ≥ 2 obat TB RO karena intoleransi ataupun adanya resistansi. Pada pengobatan dengan paduan jangka panjang, tidak terjadi respon yang adekuat terhadap pengobatan yang ditandai dengan tidak terjadinya konversi sampai dengan akhir bulan ke-8 pengobatan. Pada pengobatan dengan paduan jangka pendek bila hasil pemeriksaan mikroskopis akhir bulan ke-6 masih positif. Terjadi reversi pada tahap lanjutan (setelah sebelumnya konversi). Reversi adalah kondisi dimana pemeriksaan biakan pada tahap lanjutan 2 (dua) kali berturut-turut hasilnya positif. Pertimbangan untuk menghentikan pengobatan TB RO pada pasien yang mengalami kegagalan pengobatan ialah: a. Pertimbangan klinis Secara klinis, meneruskan pengobatan hanya akan menambah 88 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
penderitaan pasien karena efek samping dan tidak ada respons terhadap pengobatan (gagal). b. Pertimbangan kesehatan masyarakat (public health) Meneruskan pengobatan yang cenderung gagal akan menimbulkan terjadinya resistansi obat yang lebih kompleks dan berisiko terjadinya penularan bentuk TB yang kompleks tersebut di masyarakat. Setelah pengobatan pasien dinyatakan gagal, pengobatan dapat dipertimbangkan kembali dengan menggunakan paduan pengobatan TB RO jangka panjang dengan menggunakan OAT yang masih tersedia dan masih terbukti sensitif. Tindakan suportif pada pasien TB RO yang dihentikan pengobatannya, yaitu: a. Bila memungkinkan lakukan analisa menyeluruh mengenai tindakan medis dan non-medis yang perlu dilakukan b. Berikan obat-obatan simptomatis sesuai indikasi c. Terapi oksigen untuk pasien dengan sesak napas sesuai indikasi d. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang e. Petugas kesehatan melakukan kunjungan secara teratur f. Jika diperlukan, pasien bisa menjalani rawat inap untuk perbaikan kondisi klinis g. Pendidikan kesehatan, terutama terkait pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan rumah pasien Pemberian tindakan suportif bisa dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan atau sumber dukungan lainnya (sektor lain). PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 89
3.3 Tatalaksana Pasien dengan Reversi Biakan Dahak (mikroskopis dan biakan) merupakan metode pemantauan yang paling tepat untuk memonitor keberhasilan pengobatan TB. Program Nasional TB menetapkan pemeriksaan pemantauan dahak setiap bulan selama tahap awal maupun tahap lanjutan, baik untuk paduan pengobatan TB RO jangka pendek ataupun paduan jangka panjang. Pemeriksaan bakteriologis Jika TAK di fasyankes rujukan TB RO atau dokter terlatih di fasyankes TB RO menemukan hasil pemeriksaan biakan yang kembali menjadi positif pada pasien yang sebelumnya sudah negatif (sudah konversi), namu tidak didukung dengan perburukan kondisi klinis pasien, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: a. Menelaah kepatuhan dan keteraturan pengobatan dengan melihat kartu TB 01 MDR b. Menelaah kondisi klinis dan hasil foto rontgen c. Membandingkan hasil biakan dengan hasil pemeriksaan BTA secara serial. Bila terjadi reversi biakan biasanya juga akan didapatkan reversi BTA terlebih dahulu. d. Melakukan pemeriksaan BTA dan biakan ulang, dari 2 spesimen dahak sebagai konfirmasi untuk menyingkirkan kemungkinan kontaminasi: • Jika hasil negatif, maka yang terjadi adalah kontaminasi dan hasil positif sebelumnya bisa diabaikan Jika hasil biakan positif dengan jumlah hitung koloni sama atau lebih tinggi, maka telah terjadi reversi pada pasien bersangkutan pemeriksaan radiologis untuk melihat Jika hasil biakan positif dengan jumlah hitung koloni sama atau lebih tinggi, maka telah terjadi reversi pada pasien bersangkutan pemeriksaan radiologis untuk melihat perkembangan penyakit f. Menelaah ulang adanya penyakit lain yang dapat menurunkan absorpsi obat 90 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB IX. PENATALAKSANAAN TB RESISTAN OBAT PADA ANAK Kejadian TB RO pada dewasa maupun anak semakin meningkat. Jumlah pasti kasus TB RO pada anak secara global belum diketahui. Data terakhir berdasarkan WHO menunjukkan dari sekitar satu juta kasus TB anak yang ada di dunia, diperkirakan 4% di antaranya adalah kasus TB RO. Jumlah pasti kasus TB RO pada anak di Indonesia sampai saat ini belum diketahui, tetapi penemuan kasus TB RO pada anak meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019, 115 anak dengan TB RO tercatat di program TB nasional namun hanya ada 42 anak yang tercatat memulai pengobatan. Kewaspadaan terhadap kasus TB RO pada anak perlu ditingkatkan mengingat penatalaksanaan kasus TB pada anak masih belum optimal dan angka kejadian TB RO pada dewasa semakin meningkat. Diperkirakan banyak anak yang kontak dengan pasien TB RO dewasa, sehingga kejadian TB RO pada anak mencerminkan pengendalian TB RO dewasa. 1. Diagnosis TB RO pada Anak 1.1 Kriteria Terduga TB RO Anak Anak yang dicurigai menderita TB RO adalah anak yang mempunyai gejala TB disertai dengan minimal salah satu kondisi berikut: ▪ Kontak erat dengan pasien TB RO (kontak serumah, di sekolah, di tempat penitipan anak, dan sebagainya). Kontak erat dengan pasien yang meninggal akibat TB, gagal pengobatan TB atau tidak patuh dalam pengobatan TB. ▪ PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 91
▪ Anak yang sudah diterapi OAT lini pertama selama 2-3 bulan dengan dosis yang adekuat dan ketaatan minum obat yang baik, namun tidak menunjukkan perbaikan (hasil pemeriksaan dahak dan atau kultur yang masih positif, gejala tidak membaik atau tidak ada penambahan berat badan). ▪ Memiliki riwayat pengobatan TB 6-12 bulan sebelumnya. ▪ Anak dengan TB-HIV yang tidak responsif dengan pengobatan TB yang adekuat. 1.2 Gejala TB RO Anak TB RO pada anak bisa berupa TB paru maupun TB ekstra paru. Gejala umum TB RO pada anak sama dengan gejala TB pada umumnya, yaitu: a. Berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya atau terjadi gagal tumbuh (failure to thrive) meskipun telah diberikan upaya perbaikan gizi yang baik dalam waktu 1-2 bulan. b. Demam lama(≥ 2minggu) dan/atau berulang tanpa sebab yang jelas (bukan demam tifoid, infeksi saluran kemih, malaria, dan lain-lain). Demam umumnya tidak tinggi. Keringat malam saja bukan merupakan gejala spesifik TB pada anak apabila tidak disertai dengan gejala-gejala sistemik/umum lain. c. Batuk ≥ 2 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak pernah reda atau intensitas semakin lama semakin parah) dan sebab lain batuk telah dapat disingkirkan. Batuk tidak membaik dengan pemberian antibiotika atau obat asma (sesuai indikasi). d. Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain. Untuk TB RO ekstra paru pada anak, gejala yang timbul sesuai dengan lokasinya, seperti masa di leher pada limfadenitis TB RO, kejang dan penurunan kesadaran pada meningitis TB RO, serta pembengkakan sendi pada TB RO artritis. 92 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
1.3 Pemeriksaan Bakteriologis Penegakan diagnosis TB RO pada anak seharusnya berdasarkan pada hasil uji kepekaan obat, baik secara fenotipik maupun genotipik (lihat detail pada Bab V). Konfirmasi bakteriologis untuk penegakan TB RO pada anak harus diupayakan semaksimal mungkin, tetapi hal ini sering tidak mudah karena kondisi pausibasiler pada anak atau pada kasus TB ekstraparu tanpa gejala batuk. Pengumpulan spesimen untuk pemeriksaan mikrobiologis merupakan langkah yang penting dalam penentuan diagnosis TB RO pada anak. Cara pengelolaan spesimen mulai dari pengambilan, penyimpanan dan transportasi spesimen yang kurang baik dapat menyebabkan biakan tidak tumbuh atau hasil negatif pada TCM, atau adanya kontaminasi dengan kuman Mycobacterium non- tuberkulosis. Oleh karena itu, perlu diperhatikan hal-hal berikut: ▪ Pengambilan sputum dilakukan pada waktu yang optimal (misalnya pagi hari sebelum anak beraktivitas untuk pengambilan bilas lambung pasca puasa, 2-4 jam setelah puasa untuk induksi sputum, dan pagi hari untuk berdahak langsung). ▪ Gunakan media transport yang sesuai. Hindari larutan salin atau larutan lain yang mengandung zat antimikroba, jangan tempatkan jaringan biopsi dalam larutan formaldehyde. Selalu upayakan untuk mengumpulkan spesimen dalam volume yang cukup. Jumlah volume minimal bervariasi berdasarkan jenis spesimen. Volume yang lebih banyak biasanya memberikan kemungkian hasil positif yang lebih besar. ▪ ▪ Gunakan pot/tabung yang sesuai dan dalam kondisi baik (steril, tidak bocor). Jika spesimen akan disentrifus, sebaiknya langsung ditempatkan pada tabung sentrifus (Falcon) 50 ml, PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 93
▪ ▪ ▪ sehingga tidak perlu memindahkan sputum dari satu tabung ke tabung lainnya. Lakukan cara pengambilan spesimen yang tepat dan terapkan prinsip tindakan steril untuk menghindari kontaminasi. Idealnya pengambilan spesimen dilakukan sebelum anak mendapatkan OAT, tetapi pada anak dengan sakit berat hal ini mungkin tidak dapat dilakukan. Namun demikian, upaya terbaik harus dilakukan untuk mendapatkan spesimen sesegera mungkin. Beri identitas pasien yang sesuai pada setiap tabung spesimen (nama lengkap, nomor identitas spesimen sesuai TB 05, no rekam medis, jenis/sumber spesimen, tanggal dan jam pengambilan spesimen). Segera kirim ke laboratorium atau simpan spesimen pada suhu 2-8oC. Pada Tabel 17 dan Tabel 18 berikut dapat dilihat berbagai jenis spesimen yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis TB RO anak. Tabel 14. Jenis spesimen saluran napas untuk diagnosis TB RO anak Jenis Spesimen Berdahak langsung Prosedur Pengam- bilan Berdahak langsung tanpa nebulisasi Reko- mendasi umur >5 tahun Volume minimal 3 ml Waktu Pengam- bilan optimal Pagi Keterangan Jika anak tidak dapat berdahak langsung dengan volume dan kualitas sesuai standar, pertimbangkan iduksi sputum. 94 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Jenis Spesimen Induksi Sputum Aspirasi Cairan Lambung (Gastric Aspirate=GA) Bilasan Lambung (Gastric Lavage = GL) Prosedur Pengam- bilan Berdahak dengan dirangsang menggunakan inhalasi NaCl hipertonis Aspirasi nasogastrik dari cairan lambung yang mengandung dahak yang tertelan Pemberian cairan kumbah lambung (25-50 ml air distilasi steril dan suhu hangat) melalui selang nasogastrik untuk mengembalikan dahak yang menempel di dinding lambung Reko- mendasi umur Semua umur < 7 tahun < 7 tahun Volume minimal 3 ml 5 ml 10 ml Waktu Pengam- bilan optimal Pagi Pagi sebelum anak bangun Pagi Keterangan Jika anak tidak dapat berdahak setelah pemberian inhalasi, lakukan isap lendir (laryngo-pharingeal suction) untuk pengumpulan dahaknya. setelah bangun, duduk dan berdiri, peristaltik dimulai dan perut berangsur-angsur kosong, akibatnya volume akan terganggu. Hanya direkomendasikan jika tidak dapat diperoleh 3 ml cairan lambung melalui aspirasi lambung. Segera kirim ke laboratorium. JIka proses pengiriman > 1 jam, spesimen dinetralkan dengan menambahkan 100 mg natrium karbonat. Sebaiknya spesimen dikumpulkan 1x/ hari selama 3 hari berturut-turut. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 95
Jenis Spesimen Bilas bronko- alveolar (Bronko- alveolar Lavage= BAL) Jenis Spesimen Cairan Serebros- pinal Jaringan 96 Prosedur Pengam- bilan Reko- mendasi umur Bronkoskopi Semua Volume minimal 3 ml Waktu Pengam- bilan optimal Sewaktu Hasil bakteriologis Keterangan umur dari satu sampel BAL tidak lebih baik dari sputum yang diinduksi serial atau GA/GL. Tabel 15. Jenis spesimen non dahak Prosedur Pengam- bilan Pungsi Lumbal Reko- mendasi Umur Semua umur Volume Minimal 1 ml Waktu Pengam- bilan Optimal Sewaktu Kirimkan tabung Keterangan ke 3 atau ke 4 untuk pemeriksaan biakan untuk meminimalisir kontaminasi karena flora normal kulit Biopsi Semua umur 1 g Sewaktu Kumpulkan secara aseptik, tempatkan dalam wadah steril tanpa pengawet. Segera kirim ke laboratorium. Jika butuh waktu > 2 jam, tambahkan cairan garam isotonik steril (NaCl/Salin steril) dan suhu dipertahankan 4-15 °C. Hasil bakteriologis jaringan lebih baik dibandingkan dengan cairan. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Jenis Spesimen Kelenjar Getah Bening Prosedur Pengam- bilan Biopsi jaringan langsung maupun fine needle aspirate biopsy (FNAB) Reko- mendasi Umur Semua umur Volume Minimal 1 ml Waktu Pengam- bilan Optimal Sewaktu Gambaran Keterangan histopatologis dari FNAB yang menunjukkan TB mungkin bermakna diagnostik 1.4 Penegakkan Diagnosis TB RO Anak Idealnya, diagnosis TB RO pada anak ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis. Akan tetapi, hasil pemeriksaan bakteriologis pada anak sering negatif. Di antara anak yang sakit TB, <15% memiliki hasil BTA sputum positif dan sekitar 40% memiliki hasil biakan positif. Hasil pemeriksaan bakteriologis memerlukan waktu beberapa hari/minggu dan selama masa tersebut kondisi anak dapat memburuk dengan cepat, sehingga penting bagi klinisi untuk mempertimbangkan memulai terapi TB RO tanpa menunggu konfirmasi bakteriologis, terutama pada anak yang mempunyai faktor risiko TB RO. Oleh karena itu, diagnosis TB RO pada anak dapat ditegakkan secara bakteriologis (berdasarkan gejala klinis TB dan hasil pemeriksaan bakteriologis) ataupun secara klinis (berdasarkan gejala klinis, gambaran radiologis dan faktor risiko TB RO), sebagai berikut: ▪ TB RO terkonfirmasi bakteriologis: anak dengan gejala TB dan hasil TCM atau biakan menunjukkan resistansi terhadap OAT. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 97
▪ TB RO terdiagnosis klinis: anak dengan gejala, tanda dan/ atau gambaran foto Rontgen dada sesuai dengan TB dan memenuhi kriteria terduga TB RO, tetapi tidak terkonfirmasi secara bakteriologis. TB RO terdiagnosis klinis bisa sebagai TB RO probable atau TB RO possible. − TB RO probable: anak dengan gejala, tanda dan/atau gambaran foto Rontgen dada atau toraks sesuai dengan TB pada anak yang kontak dengan pasien TB RO. − TB RO possible: anak dengan TB sensitif obat (TB SO) yang tidak menunjukkan perbaikan setelah mendapatkan OAT selama 2-3 bulan (dengan ketaatan minum obat yang baik, dosis dan regimen sesuai dan kemungkinan diagnosis lain sudah disingkirkan), atau anak dengan gejala TB dan dengan riwayat kontak dengan pasien yang meninggal karena TB, gagal pengobatan TB atau pasien TB kambuh. 2. Alur Diagnosis dan Pengobatan TB RO Anak Gambar 5 merupakan alur pemeriksaan yang digunakan untuk membantu penegakan diagnosis TB RO pada anak. Pada anak dengan gejala TB yang memenuhi kriteria terduga TB RO, lakukan pemeriksaan TCM dengan spesimen yang sesuai (dahak, cairan serebrospinal, dan sebagainya), foto Rontgen dada dan uji tuberkulin. Untuk anak usia <5 tahun atau yang belum bisa berdahak spontan, dapat dilakukan induksi sputum atau aspirasi lambung untuk mendapatkan spesimen untuk pemeriksaan TCM. 98 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Gambar 5. Alur Diagnosis dan Pengobatan TB RO pada Anak Gambar 5. Alur Diagnosis dan Pengobatan TB RO pada Anak Berdasarkan hasil TCM, maka tata laksana yang dilakukan ialah Berdasarkan hasil TCM, maka tata laksana yang dilakukan ialah sebagai berikut: sebagai berikut: a. MTB tidak terdeteksi (atau bila spesimen tidak didapatkan), lihat kondisi klinis pasien: a. MTB tidak terdeteksi (atau bila spesimen tidak didapatkan), 1) Kondisi pasien stabil lihat kondisi klinis pasien: Berdasarkan gejala klinis, faktor risiko (misalnya kontak dengan pasien TB RO), hasil pemeriksaan uji tuberkulin dan foto Rontgen dada, TAK akan membuat keputusan 1) Kondisi pasien stabil klinis terhadap pasien tersebut, dengan kemungkinan berikut: Berdasarkan gejala klinis, faktor risiko (misalnya kontak ▪ Bukan TB: bila hasil foto Rontgen dada dan uji tuberkulin tidak mendukung dengan pasien TB RO), hasil pemeriksaan uji tuberkulin dan diagnosis TB, maka pasien perlu diobservasi dan tidak diberikan OAT. 69 | PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 99
foto Rontgen dada, TAK akan membuat keputusan klinis terhadap pasien tersebut, dengan kemungkinan berikut: ▪ Bukan TB: bila hasil foto Rontgen dada dan uji tuberkulin tidak mendukung diagnosis TB, maka pasien perlu diobservasi dan tidak diberikan OAT. Pemeriksaan TCM ulang dapat dilakukan untuk penegakan diagnosis jika pasien kembali menunjukan gejala TB. ▪ TB SO terdiagnosis klinis: bila hasil foto Rontgen dada dan uji tuberkulin mendukung diagnosis TB klinis, maka anak dikelola sebagai TB klinis sensitif obat dan diberikan terapi OAT lini pertama (RHZ atau RHZE). Bila kondisi klinis membaik, lanjutkan pengobatan OAT lini 1 hingga selesai. Bila gejala tidak membaik, upayakan lagi pengambilan spesimen untuk pemeriksaan TCM ulang pada akhir bulan ke-2 pengobatan. 2) Kondisi tidak stabil Bila kondisi pasien tidak stabil, maka pasien didiagnosis sebagai TB RO klinis (TB RO probable atau possible). Evaluasi riwayat dan kondisi pasien untuk menentukan apakah pasien memenuhi kriteria untuk mendapatkan paduan pengobatan jangka pendek atau jangka panjang. b. MTB positif, Rifampisin sensitif, maka pasien didiagnosis sebagai TB sensitif obat dan diberikan terapi OAT lini pertama (RHZE). c. MTB positif, Rifampisin resistan, maka pasien didiagnosis sebagai TB resistan Rifampisin (TB RR). ▪ Kirim spesimen untuk pemeriksaan biakan, uji kepekaan obat fenotipik (DST), dan LPA lini dua. ▪ Evaluasi apakah pasien memenuhi kriteria untuk pengobatan TB RO dengan paduan jangka pendek oral berikut: 100 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
− Tidak terdapat riwayat intoleransi terhadap obat-obat yang termasuk dalam paduan oral. − Bukan kasus TB paru berat, yaitu pada foto Rontgen dada tidak terdapat kavitas atau kelainan bilateral. − Bukan kasus TB ekstra paru berat, yaitu limfadenopati perifer atau limfadenopati mediastinal yang tidak menyebabkan kompresi saluran napas. − Tidak hamil ▪ Pasien yang memenuhi kriteria, dapat segera diberikan paduan pengobatan TB RO oral jangka pendek. ▪ Jika pasien tidak memenuhi kriteria untuk pengobatan jangka pendek, berikan pengobatan TB RO jangka panjang. ▪ Lakukan evaluasi rutin pengobatan dan bila hasil uji kepekaan obat telah tersedia, sesuaikan paduan pengobatan dengan hasil pemeriksaan tersebut. 3. Pengobatan TB RO Anak 3.1 Pengelompokan dan Dosis Obat Pengelompokan dan jenis OAT yang dipakai pada pengobatan TB RO anak sama dengan pengobatan TB RO dewasa, akan tetapi dosisnya disesuaikan dengan berat badan anak. Pengelompokan obat TB RO terbaru (2020) dapat dilihat pada Tabel 4 (Bab VI) , sementara dosis OAT untuk anak usia <15 tahun secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 19 berikut. Tabel lengkap terkait dosis masing-masing obat TB RO untuk anak berdasarkan kelompok berat badan dan sediaan obat dapat dilihat pada Lampiran 1 dokumen ini. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 101
Tabel 16. Dosis OAT untuk pengobatan TB RO (usia < 15 tahun) Group Nama Obat Dosis per hari Sediaan Kelompok BB untuk Pasien <15 tahun 5-6 kg 7-9 kg 10-15 kg 16-23 kg 24-30 kg 31-34 kg >34 kg Levoflok- sasin Moksiflok- sasin 15-20 mg/kg 10-15 mg/kg 100 mg DT 250 mg tab 100 mg DT 400 mg tab 1 0,5 0,8 2 ml 1,5 0,5 1,5 3 ml 2 - 3 3 - 4 1 - 1,5 1,5 - 2 2 3 5 ml 0,5- 0,75 ≥ 15 th ≥ 15 th ≥ 15 th 2 3 ≥ 15 th 4 ≥ 15 th ≥ 15 th 1 ≥ 15 th ≥ 15 th A Beda- quiline - 50 mg tab
2 tab/hari selama 2 minggu; 1 tab pada Senin/ Rab/Jumat selama 22 minggu 4 tab/hari selama 2 minggu; 2 tab pada Senin/ Rab/Jumat selama 22 minggu Linezolid 15 mg/ kg (<16kg) atau 10-12 mg/kg (>15 kg) 600 mg tab 0,25 0,25 0,25 0,5 0,5 0,5 0,75 B Clofazi- mine 2-5 mg/ kg 50 mg cap 100 mg cap 1 dosis berse- lang S/R/J 1 dosis berse- lang S/R/J 1 dosis berse- lang 1 dosis berse- lang 1 1 dosis berse- lang 2 1 2 ≥ 15 th ≥ 15 th ≥ 15 th Siklo- serin 15-20 mg/kg 125 mg cap 250 mg cap 1 4-5 ml 1 5-6ml 2 7-10ml 3 2 4 2 ≥ 15 th ≥ 15 th 2 ≥ 15 th 102 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Group Nama Obat Dosis per hari Sediaan Kelompok BB untuk Pasien <15 tahun 5-6 kg 7-9 kg 10-15 kg 16-23 kg 24-30 kg 31-34 kg >34 kg Etham- butol Dela- manid Pirazin- amid Amikasin 15-25 mg/kg
30-40 mg/kg 15-20 mg/kg 100 mg DT 400 mg tab 50 mg tab 100 mg DT 400 mg tab 500 mg tab 500 mg/2 ml (ampul) 1 3 ml
1 0,5 0,5 0,4 ml 2 4 ml
2 0,75 0,5 0,6 ml 3 6 ml
0,75-1 0,8- 1ml 4
4 atau 5 1,5-2 1,5 1,2- 1,5 ml
1-1,5 2 x 1 tab
2,5 2
2 ml
≥ 15 th 2 ≥ 15 th 2 x 1tab 2 bd
≥ 15 th 3 ≥ 15 th 2,5 ≥ 15 th ≥ 15 th ≥ 15 th C Streptomi- sin 20-40 mg/kg 1 g (vial) Dihitung berdasarkan dilusi yang digunakan ≥ 15 th ≥ 15 th Etionamid PAS INH 15-20 mg/kg 200- 300 mg/kg dalam 2 dosis terbagi 15 - 20 mg/kg (dosis tinggi) 125 mg DT PAS Sodium salt (4 g) 100 mg tab 1 0,5- 0,75 g bd 1 1 0,75-1 g bd 1,5 2 1-2 g bd 2 3 2-3 g bd 3 4 3-3,5 g bd 4 4 ≥ 15 th ≥ 15 th ≥ 15 th 4 ≥ 15 th 3.2 Prinsip Pengobatan TB RO Anak Secara umum, pengobatan TB RO pada anak mengikuti prinsip pengobatan TB RO dewasa. Dalam mengobati anak, selalu upayakan pemberian paduan pengobatan tanpa injeksi, terutama PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 103
pada anak usia muda dan pada anak dengan sakit TB yang ringan, untuk menghindari efek samping gangguan pendengaran akibat obat injeksi (amikasin ataupun streptomisin). Beberapa prinsip pengobatan TB RO pada anak ialah: ▪ Paduan obat minimal terdiri atas 4 obat, yang diperkirakan jika masih sensitif selama pemberian memungkinkan ditambahkan obat ke-5 pada beberapa bulan pertama khususnya pada kasus yang berat atau resistensi pada banyak obat. Jika sudah menggunakan obat-obat di grup A dan B dan/ atau delamanid, paduan obat dengan lebih dari 5 obat hanya akan menambah efek samping tanpa menambah efektivitas pengobatan. Bedaquiline bisa diberikan pada anak usia > 6 tahun, sedangkan delamanid pada anak ≥ 3 tahun. Jika delamanid tidak tersedia, bisa diganti dengan PAS. Perlu diingat bahwa PAS pada dewasa mempunyai efek samping yang cukup berat. Penyusunan paduan obat harus memprioritaskan obat-obat dari grup A dan B. Obat anti TB yang digunakan adalah semua obat dari grup A (3 macam obat) dan minimal 1 obat dari grup B. Bila hanya 1 atau 2 obat dari grup A yang dapat diberikan, maka kedua obat dari grup B harus dimasukkan dan ditambahkan obat dari grup C untuk melengkapinya. Jika anak yang dicurigai TB-RO tidak mempunyai hasil TCM atau uji kepekaan, paduan pengobatannya seharusnya didasarkan pada hasil uji kepekaan sumber penularan. Komposisi obat TB-RO pada anak dengan HIV pada prinsipnya sama dengan anak tanpa HIV. Pada anak yang mendapatkan bedaquiline jangan diberikan efavirenz selama anak minum terapi, dan ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ 104 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
▪ bedaquline karena evafirens menurunkan kadar bedaquiline. Pemantauan dan pengenalan dini serta tata laksana terjadinya efek samping sangat penting. 3.3 Paduan Pengobatan TB RO Anak Pada anak, paduan pengobatan TB RO jangka pendek dan jangka panjang memiliki komposisi yang sama; yang membedakan adalah durasi pemberian obat. Penentuan seorang mendapatkan paduan obat jangka pendek atau jangka panjang adalah berdasarkan berat ringan penyakitnya. Obat TB RO jangka pendek (selama 9-12 bulan) diberikan pada TB RO tidak berat; sedangkan obat jangka panjang (18-24 bulan) diberikan pada TB RO berat. Lama pemberian obat TB RO jangka panjang minimal 18 bulan, tergantung pada respon klinis terhadap terapi. Kondisi gizi buruk, imunodefisiensi berat, dan konfirmasi bakteriologis (TCM atau biakan) juga dipertimbangkan dalam penentuan durasi pengobatan. Prinsip penyusunan paduan pengobatan TB RO pada anak dapat dilihat pada Tabel 20 berikut. Tabel 17. Prinsip penyusunan paduan pengobatan TB RO pada anak Langkah Penyusunan Pilihan Obat a. Gunakan semua obat dari Grup A ▪ Levofloksasin atau Moksifloksasin ▪ Bedaquiline * ▪ Linezolid b. Gunakan semua obat dari Grup B ▪ Clofazimin ▪ Sikloserin / Terizidone PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 105
Langkah Penyusunan Pilihan Obat c. Tambahkan obat dari Grup C untuk melengkapi komposisi paduan dengan minimal 4 obat ▪ Etambutol ▪ Delamanid ** ▪ Etionamid ▪ PAS ▪ Pirazinamid ▪ Imipenem-silastatin ▪ Amikasin atau Streptomisin Keterangan: ) Bedaquiline dapat digunakan pada anak usia > 6 tahun **) Delamanid dapat digunakan pada anak usia > 3 tahun Penelitian terkait pengobatan TB RO pada anak, termasuk komposisi paduannya masih sehingga rekomendasi tata laksana TB RO pada anak banyak didasarkan pada pengalaman klinis dan pendapat ahli. Penyusunan paduan pengobatan TB RO pada anak utamanya didasarkan pada usia anak dan profil resistan terhadap fluorokuinolon, dan dapat dibagi sebagai berikut: a. Untuk anak usia <3 tahun sangat terbatas ▪ ▪ Jika tidak ada resistensi terhadap floroquinolon, paduan yang direkomendasikan adalah Lzd-Lfx-Cfz-Cs. Jika diperlukan obat tambahan(obat kelima), pilihannya adalah delamanid, ethionamid atau PAS. Jika terdapat resistensi floroquinolone, linezolid, clofazimin dan sikloserin harus diberikan ditambah dengan paling tidak salah satu dari delamanid, PAS atau etionamid. lain bisa ditambahkan untuk menambah Obat-obat efektivitas pengobatan. Etambutol dan pirazinamid bisa dipertimbangkan untuk ditambahkan jika terbukti tidak ada resitensi terhadap kedua obat tersebut. 106 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Catatan: − Penentuan paduan untuk anak usia kurang dari 3 tahun adalah tidak mudah, dan rekomendasi ini didasarkan pada pengalaman klinis, bukan penelitian. − Beberapa negara memberikan delamanid pada anak usia < 3 tahun karena obat ini sudah banyak diteliti di populasi dewasa yang menunjukkan efektivitas yang baik. Beberapa negara lain memilih untuk memberikan PAS dan melaporkan hasil yang baik, meskipun dosis dan keamanaan PAS pada anak usia <3 tahun belum dibuktikan dalam penelitian. Etionamid bisa dipertimbangkan jika tidak ada bukti mutasi inhA. b. Untuk anak usia 3-6 tahun ▪ Bedaquiline tidak direkomendasikan pada kelompok umur ini karena penelitian farmakokinetik dan keamanaannya masih terbatas. ▪ Jika tidak ada resistensi terhadap fluorokuinolon paduan yang dianjurkan adalah Lfx-Lzd-Cfz-Cs. Jika diperlukan obat tambahan, direkomendasikan untuk diberikan delamanid, alternatif lain adalah PAS. ▪ Jika terdapat resistensi fluorokuinolon, paduan inti yang dianjurkan adalah Lzd-Cfz-Cs-Dlm. Jika diperlukan obat tambahan, bisa dipertimbangkan ethionamid atau PAS, berdasarkan pola kekebalan (etionamid jangan diberikan pada pasien yang diketahui atau dicurigai mempunyai mutasi inhA) dan toleransi terhadap obat-obat tersebut. c. Untuk anak usia >6 tahun ▪ Jika terhadap fluorokuinolon, paduan inti yang diberikan adalah: Bdq-Lfx-Lzd-Cfz. Jika tidak ada resistansi PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 107
▪ ▪ diperlukan obat tambahan, pilihannya adalah sikloserin atau delamanid. Jika terdapat resistensi terhadap fluorokuinolon, paduan inti yang diberikan adalah Bdq-Lzd-Cfz-Cs. Karena luaran pasien ini tidak baik, tambahan obat sikloserin dan delamanid dapat dipertimbangkan. Etambutol dan pirazinamid bisa diberikan jika terdapat bukti bahwa obat-obat tersebut masih sensitif. Komposisi paduan pengobatan TB RO anak berdasarkan umur dan profil resistansi terhadap fluorokuinolon dapat dilihat pada Tabel 21 berikut. Tabel 18. Paduan pengobatan TB RO anak berdasarkan umur dan resistansi fluorokuinolon Usia Profil Resistansi Flurokuinolon Komposisi Paduan Pengobatan Paduan obat: Lfx-Lzd-Cfz-Cs Obat tambahan bila diperlukan*: PAS atau Eto <3 tahun Sensitif FQ Paduan TB RO jangka pendek: 4-6 Lfx-Lzd-Cfz-Cs / 5 Lfx-Cfz-Cs Paduan TB RO jangka panjang: 6 Lfx-Lzd-Cfz-Cs-PAS* (Eto) / 12 Lfx-Cfz-Cs- PAS* (Eto) Pilihan obat: Lzd-Cfz-Cs ditambah PAS atau Eto Obat tambahan bila diperlukan*: PAS atau Eto <3 tahun Resistan FQ Paduan TB RO jangka pendek: 6 Lzd-Cfz-Cs-PAS (Eto) / 5 Cfz-Cs-PAS (Eto) Paduan TB RO jangka panjang: 6 Lzd-Cfz-Cs-PAS (Eto) / 12 Cfz-Cs-PAS (Eto) 108 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Usia Profil Resistansi Flurokuinolon Komposisi Paduan Pengobatan Paduan obat: Lfx-Lzd-Cfz-Cs Obat tambahan bila diperlukan*: Dlm atau PAS Sensitif FQ Paduan TB RO jangka pendek: 4-6 Lfx-Lzd-Cfz-Cs-(Dlm atau PAS)* / 5 Lfx- Cfz-Cs-(PAS)* Paduan TB RO jangka panjang: 6 Lfx-Lzd-Cfz-Cs-(Dlm atau PAS)* / 12 Lfx-Cfz- Cs-(PAS)* 3-6 tahun Paduan obat: Lzd-Cfz-Cs-Dlm Obat tambahan bila diperlukan*: PAS atau Eto Resistan FQ Paduan TB RO jangka pendek: 4-6 Lzd-Cfz-Cs-Dlm-(PAS atau Eto)*/5 Cfz-Cs- (PAS atau Eto)* Paduan TB RO jangka panjang: 6 Lzd-Cfz-Cs-Dlm-(PAS atau Eto)*/ 12 Cfz-Cs- (PAS atau Eto)* Paduan obat: Bdq-Lfx-Lzd-Cfz Obat tambahan bila diperlukan*: Cs atau Dlm Sensitif FQ Paduan TB RO jangka pendek: 4-6 Bdq(6 bulan)-Lfx-Lzd-Cfz-(Cs atau Dlm)* / 5 Lfx-Cfz- (Cs)* >6 tahun Paduan TB RO jangka panjang: 6 Bdq-Lfx-Lzd-Cfz-(Cs atau Dlm)* / 12 Lfx-Cfz- (Cs)* Paduan obat: Bdq-Lzd-Cfz-Cs Obat tambahan bila diperlukan**: Dlm dan PAS Resistan FQ Paduan TB RO jangka pendek: 4-6 Bdq(6 bulan)-Lzd-Cfz-Cs-(Dlm dan PAS)** / 5 Cfz-Cs-PAS Paduan TB RO jangka panjang: 6 Bdq-Lzd-Cfz-Cs--(Dlm dan PAS)** / 12 Cfz- Cs-PAS ) Obat tambahan dipertimbangkan diberikan pada: PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 109
− sakit TB berat untuk meningkatkan efektivitas obat atau − sebagai pengganti obat yang awalnya diberikan tetapi dalam perjalanannya menimbulkan efek samping sehingga pemberiannya harus dihentikan Catatan: ▪ Bedaquiline hanya diberikan selama 6 bulan pertama. Pada 14 hari pertama, Bdq diberikan setiap hari dengan dosis 6 mg/kg/hari, selanjutnya diberikan 3 kali seminggu dengan dosis 3-4 mg/kg ▪ Linezolid minimal diberikan selama 2 bulan pertama. Bila dapat ditoleransi dengan baik, Lzd diberikan selama tahap awal. ▪ Linezolid, delamanid, dan bedaquiline tidak diberikan lebih dari 6 bulan. ▪ Bila pasien tidak dapat diberikan rejimen di atas maka dapat dipilihkan obat lain (dalam grup C). ▪ Lakukan evaluasi respon terapi dengan pemeriksan BTA dan kultur setiap bulan. ▪ Durasi tahap awal ditentukan berdasarkan konversi BTA dan biakan dahak. Durasi tahap awal dan total pengobatan untuk TB RO anak dapat dilihat pada Tabel 19 berikut. ▪ Panduan di atas adalah untuk membantu penyusunan paduan obat. Pada pelaksanaan, dimungkinkan paduan yang diberikan berbeda dengan paduan di atas, tergantung pada kondisi klinis pasien, hasil uji kepekaan obat, dan ketersediaan obat. Tabel 19. Durasi pengobatan TB RO pada anak Paduan Pengobatan Tahap Awal Tahap Lanjutan Durasi Total Jangka pendek 4-6 bulan 5 bulan 9-11 bulan Jangka panjang 6 bulan Minimal 12 bulan Minimal 18 bulan 110 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
3.4 Persiapan Sebelum Memulai Pengobatan TB RO Anak Sebelum memulai pengobatan TB RO, perlu dilakukan beberapa pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi awal pasien dan berbagai fungsi organ (terutama ginjal, hati, jantung), serta ada tidaknya kontraindikasi terhadap obat yang akan diberikan. Pemeriksaan awal yang dilakukan meliputi meliputi: 1) Pemeriksaan fisik, termasuk Berat dan tinggi badan Skrining neuropati perifer Tes penglihatan (buta warna, lapang pandang sederhana) Pemeriksaan psikiatri 2) Pemeriksaan bakteriologis ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Uji kepekaan obat Pemeriksaan biakan 3) Pemeriksaan laboratorium, radiologis dan penunjang lain ▪ Darah rutin ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ HIV (Pada anak dengan infeksi HIV, di awal perlu SGOT, SGPT, bilirubin TSH, T4 Audiometri (jika terpaksa diberikan obat injeksi) Foto Rontgen dada EKG evaluasi interval QTc pemeriksaan kolesterol, CD4 dan viral load HIV) Pada saat akan memulai pengobatan TB RO, pasien dan keluarga juga perlu diberikan edukasi yang baik tentang pentingnya ketaatan minum obat dan kemungkinan efek samping yang terjadi. 3.5 Pemantauan Pengobatan TB RO Anak Pemantauan pengobatan merupakan faktor yang sangat penting dalam pengobatan TB RO pada anak. Berbagai PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 111
pemeriksaan yang perlu rutin dipantau selama pasien menjalani pengobatan TB RO dapat dilihat pada Tabel 20 di bawah. Selain berbagai pemeriksaan tersebut, hal-hal lain yang juga perlu rutin dievaluasi pada pengobatan TB RO ialah ketaatan minum obat, kejadian efek samping, penyakit penyerta dan asupan nutrisi pasien. Tabel 20. Pemeriksaan awal dan pemantauan pengobatan TB RO anak Jenis Pemeriksaan Sebelum Pengobatan Setiap Bulan Akhir Pengobatan Pasca Pengobatani Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan fisik V V V V Konseling dan evaluasi kondisi psikososial V V V V Berat badan (IMT) V V V V Skrining neuropati perifer V V V Skrining fungsi penglihatan a V V V Pemantauan efek samping obat V V Konsultasi hasil pengobatan V V Pemeriksaan Bakteriologis BTA sputum b V V V V Kultur sputum V V V V LPA lini kedua b Uji kepekaan fenotipik b V V Diulang bila BTA/kultur bulan ke-6 positif Diulang bila BTA/kultur bulan ke-6 positif Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan EKG Rontgen dada c V V V 112 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Jenis Pemeriksaan Sebelum Pengobatan Setiap Bulan Akhir Pengobatan Pasca Pengobatani EKG d V V V Darah perifer lengkap (DPL) e V V V Audiometri f V Fungsi hati: SGOT, SGPT, Bilirubin total V V V Elektrolit: Na, K, Ca, Mg V V Ureum, kreatinin serum V V Albumin g V V Asam urat V V Gula darah puasa dan 2 jam PP V TSH/TSHs V Tes kehamilan V Tes HIV V Viral load HIV h V Pemeriksaan kolesterol h V Keterangan tabel: a) Tes penglihatan yang dilakukan meliputi tes buta warna dan lapang pandang sederhana. b) Pemeriksaan BTA dilakukan setiap bulan dengan mengumpulkan 1 (satu) dahak pagi. Pada bulan ke-4, 5, 6 (jangka pendek) atau bulan ke-6, 7, 8 (jangka panjang) dan akhir pengobatan dilakukan pemeriksaan BTA dari dua (2) dahak pagi berurutan. Pemeriksaan LPA lini dua dan uji kepekaan fenotipik dapat diulang bila pada bulan ke-4 (jangka pendek) atau bulan ke-6 (jangka panjang) hasil BTA/biakan masih positif. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 113
c) Pemeriksaan Rontgen dada diulang pada bulan ke-6, 12, dan 18 pengobatan. d) Pemeriksaan EKG dilakukan di awal, minggu ke-2 pengobatan, bulan ke-1 pengobatan, lalu rutin setiap bulan dan atau bila terdapat keluhan terkait jantung. e) Pemeriksaan DPL harus dipantau secara ketat untuk pasien yang mendapatkan obat linezolid. f) Audiometri hanya dilakukan bila pasien mendapatkan OAT injeksi. g) Pemeriksaan albumin hanya dilakukan pada pasien yang mendapatkan obat delamanid. h) Pemeriksaan dilakukan pada anak dengan HIV positif. i) Pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan selama 2 tahun pasca pengobatan TB RO. 3.6 Tata Laksana Efek Samping Obat TB RO Anak Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan TB RO dapat menyebabkan berbagai macam efek samping yang memerlukan penatalaksanaan yang tepat. Daftar efek samping dari obat-obat tersebut pada anak dapat dilihat pada Tabel 24 berikut. Tabel 21. Daftar efek samping pengobatan TB RO pada anak Efek Samping Obat yang Diduga Gejala / Tanda dan Pemeriksaan Penunjang Tata Laksana Anemia Linezolid Periksa darah perifer lengkap (DPL) tiap bulan pada anak yang mendapat Lzd Jika anemia sedang-berat, hentikan Lzd sampai tidak anemia. Lzd dapat diberikan kembali dengan dosis rendah (10 mg/ kg sekali sehari). Pemberian Lzd dengan durasi yang lebih singkat dipertimbangkan pada anak dengan usia yang lebih muda. 114 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Efek Samping Obat yang Diduga Gejala / Tanda dan Pemeriksaan Penunjang Tata Laksana Diare PAS Secara klinis Pertimbangkan penyebab lain - Lakukan hidrasi - Kurangi dosis PAS - Pertimbangkan pengantian obat jika diare berat dan tidak membaik dengan penghentian PAS Gangguan elektrolit Amikasin, streptomisin, kanamisin, kapreomisin Pemeriksaan elektrolit berkala (terutama kalium) Jika kadar kalium rendah, beri kalium per oral dan pertimbangkan pemberian magnesium. Jika kalium <2,5 mmol/L, rawat inap dan koreksi melalui intravena. Gangguan fungsi tiroid Etionamid, protionamid, PAS Gejala hipotiroid atau goiter; Periksa TSH berkala. Pertimbangkan suplementasi tiroksin bila hipotiroid klinis atau TSH dan fT4 turun. - Dosis suplementasi tiroksin pada anak lebih tinggi: • Usia 4-15 tahun: 4 mcg/kg/ hari (maks: 200 mcg) Usia 1-3 tahun: 10-15 mcg/ kg/hari (maks: 200 mcg) - Monitor TSH tiap bulan dan dosis tiroksin dinaikkan 25 mcg sampai nilai TSH normal (TSH < 5 mIU/L). Hentikan OAT yang menyebabkan jika gangguan fungsi tiroid berat. Gangguan ginjal Amikasin, streptomisin Gejala hiperkalemia; Pemeriksaan darah (fungsi ginjal). Jika kadar kreatinin naik atau kalium meningkat, hentikan OAT injeksi, atau ganti dengan obat lain. Dosis OAT injeksi dapat disesuaikan (mis. 3x seminggu). PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 115
Efek Samping Gangguan neuropsiki- atri Gangguan pengliha- tan Gangguan sendi 116 Obat yang Diduga Gejala / Tanda dan Pemeriksaan Penunjang Tata Laksana Sikloserin, INH, levo- floksasin, moksiflok- sasin Kejang, sakit kepala, perubahan perilaku, depresi, gangguan tidur Pastikan dosis OAT benar; hentikan OAT yang diduga menjadi penyebab Jika gejala menetap, hentikan obat lain yang diduga menjadi penyebab Jika gejala berat atau menetap, hentikan semua obat yang diduga atau lakukan pengurangan dosis. Etambutol, linezolid Pemeriksaan Snellen and Ishihara (di awal dan setiap bulan) • Untuk usia < 2 tahun: pemeriksaan respon "fixate and follow" Hentikan Etambutol atau Linezolid dan ganti dengan obat lain. Konsultasikan dengan dokter spesialis mata Berikan prednisone (1 mg/kg/ hari) Pirazinamid, levofloksa- sin, moksi- floksasin Untuk usia 3-5 tahun: symbol charts Secara klinis Pastikan dosis OAT benar - Pertimbangkan penurunan dosis atau hentikan OAT yang diduga Beri obat anti inflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen Jika timbul bengkak akut, kemerahan dan teraba hangat pada sendi, pertimbangkan aspirasi untuk diagnosis gout, infeksi, penyakit autoimun, artritis TB, dll PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Efek Samping Hepa- totoksitas Obat yang Diduga Pirazinamid, rifampisin, Eto, Pto, Bdq, PAS, Cfz, Dlm Gejala / Tanda dan Pemeriksaan Penunjang Hepatomegali, ikterik Tata Laksana Hentikan semua OAT yang bersifat hepatotoksik bila kadar SGOT/SGPT >5 kali nilai normal dan atau bilirubin >2 mg/dL. Bila fungsi hati sudah normal, reintroduksi OAT satu per satu setiap 2 hari dengan pemantauan fungsi hati sebelum pemberian obat selanjutnya. Reintroduksi mulai dari OAT dengan efek hepatotoksik lebih sedikit: E, Cfz, Lzd, Mfx/Lfx, Dlm. Lalu reintroduksi OAT dengan efek hepatotoksik lebih besar: Bdq, Pto/Eto, H, dan Z setiap 3 hari dengan pemantauan fungsi hati. Jika setelah reintroduksi terjadi hepatotoksik, ganti OAT yang dicurigai dengan OAT lain yang efektif Monitor fungsi hati setiap bulan. Leukope- nia Linezolid Periksa DPL tiap bulan pada anak yang mendapat Lzd Jika leukopenia sedang-berat, hentikan Lzd sampai lekosit normal. Lzd dapat diberikan kembali dengan dosis rendah (10 mg/ kg sekali sehari) Pemberian Lzd dengan durasi lebih singkat dipertimbangkan pada anak dengan usia yang lebih muda. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 117
Efek Samping Obat yang Diduga Gejala / Tanda dan Pemeriksaan Penunjang Tata Laksana Neuropati perifer Secara klinis JIka secara klinis terbukti adanya neuropati, hentikan Lzd atau INH, ganti dengan obat lain yang efektif. JIka secara klinis terbukti adanya neuropati, hentikan Lzd atau INH, ganti dengan obat lain yang efektif. Pertimbangkan reintroduksi Lzd dengan dosis rendah namun dengan pemantauan yang lebih ketat, hentikan Lzd bila gejala timbul kembali atau memberat. Pemberian Lzd dengan durasi lebih singkat dipertimbangkan pada anak dengan usia yang lebih muda. Berikan piridoksin Pemanjan- gan QTc Moksiflok- sasin, Bdq, clofazimin, Dlm Pingsan, denyut jantung meningkat, nyeri dada hebat; QTc interval memanjang >500 ms atau meningkat >50 msec dan pasien bergejala; Pemeriksaan EKG setiap bulan. Pemeriksaan EKG ulang - Periksa elektrolit dan koreksi bila perlu, lakukan pemeriksaan elektrolit ulang setelah koreksi. Telaah obat lain yang dapat menyebabkan pemanjangan interval QTc, jika ada hentikan OAT yang diduga menjadi penyebab. Periksa tiroid: bila hipotoroid, berikan terapi hipotiroid. Hentikan moksifloksasin. Bila masih terdapat pemanjangan QT, hentikan Cfz atau Bdq. Perubahan warna kulit Clofazimin Kulit berubah warna menjadi coklat gelap atau orens, kulit kering Edukasi pasien bahwa keluhan akan membaik 2-3 bulan setelah pengobatan dihentikan dan kulit akan kembali normal Bila kulit kering, beri krim pelembab. 118 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Efek Samping Obat yang Diduga Gejala / Tanda dan Pemeriksaan Penunjang Tata Laksana Ruam berat Sakit pada daerah suntikan Semua OAT, PZA (sering) Amikasin, Streptomisin Ruam kulit berat, anak tampak tidak sehat, membran mukosa terkelupas Secara klinis Hentikan semua OAT sampai gejala klinis membaik Reintroduksi obat satu per satu setiap 2 hari dengan pemantauan klinis - Beri anestesi lokal - Suntik pada tempat yang berbeda setiap harinya Pertimbangkan penghentian OAT injeksi, ganti dengan obat lain Jika keluhan berat, pertimbangkan dosis terbagi dan penyuntikan pada 2 tempat suntikan yang berbeda. Trombosi- topenia Linezolid Periksa DPL tiap bulan pada anak yang mendapat Lzd Jika trombositopenia sedang- berat, hentikan Lzd sampai trombosit normal. Lzd diberikan kembali dengan dosis rendah (10 mg/kg sekali sehari). Pemberian Lzd dengan durasi lebih singkat dipertimbangkan pada anak dengan usia yang lebih muda. 2.7 TB RO pada Kondisi Khusus TB RO pada kondisi khusus yang dibahas pada bagian ini ialah TB RO dengan HIV anak dan TB RO ekstraparu pada anak. 1. TB RO HIV Anak Anak yang terinfeksi HIV berisiko tinggi menderita penyakit berat dan meninggal akibat TB RO. Pemeriksaan HIV harus dilakukan pada semua anak terduga TB RO. Pengobatan TB RO pada anak yang terinfeksi HIV mengikuti prinsip yang sama dengan anak yang tidak terinfeksi HIV. Pengobatan TB PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 119
RO pada HIV memerlukan perhatian khusus karena obat yang diberikan dalam jumlah banyak, toksisitas obat yang tumpang tindih, interaksi antar obat, dan risiko terjadinya immune reconstitutuin inflamatory syndrome (IRIS). (ARV) akan meningkatkan keberhasilan terapi TB RO pada anak dengan HIV. Pada anak yang sudah mendapatkan terapi ARV, pengobatan TB RO dapat dimulai secepatnya. Pada anak HIV yang belum mendapatkan ARV, pengobatan ARV harus dimulai dalam 2 minggu setelah inisiasi pengobatan TB RO, kecuali pada kasus TB RO meningitis yang dimulai dalam waktu 4-6 minggu untuk mengurangi risiko IRIS intrakranial. Pemberian antiretrovirus Interaksi obat yang dapat terjadi pada pengobatan TB RO dan HIV sebisa mungkin dihindari atau dipantau secara ketat. Beberapa obat TB yang dapat berinteraksi dengan obat ARV ialah: ▪ Bedaquiline: Bdq tidak dapat diberikan bersama EFV, karena akan menurunkan konsentrasi Bdq. Bdq dapat diganti dengan delamanid atau Bdq tetap diberikan namun EFV diganti dengan nevirapin/NVP atau lopinavir/ritonavir. ▪ Linezolid: Lzd dapat menyebabkan supresi sumsum tulang, pemberian bersama dengan zidovudine (AZT) akan memperberat efek supresi sumsum tulang. AZT dapat dipertimbangkan diganti dengan tenofovir (TDF) atau abacavir (ABC) bila terdapat gangguan ginjal. ▪ Sikloserin/terizidon: pemberian sikloserin/terizidon bersama EFV dapat meningkatkan timbulnya gangguan psikiatri. Alur tata laksana TB RO dan HIV pada anak dapat dilihat pada Gambar 6 di bawah ini. 120 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Anak terdiagnosis TB RO Anak HIV (+) dan sudah mendapat ARV Anak curiga HIV (+) atau diketahui HIV (+) tetapi belum mendapat ARV Mulai terapi TB RO secepatnya. Mulai terapi TB RO secepatnya (periksa CD4, viral load, kolesterol, Dalam waktu 2 minggu, mulai terapi ARV (bila TB meningitis, mulai dalam 4-6 minggu). pertimbangkan kemungkinan kegagalan terapi HAART) Perhatikan tanda-tanda IRIS: ¥ Gejala dan tanda memburuk (tanda pernafasan atau limfadenopati) ¥ Demam ¥ Penurunan berat badan ¥ Nyeri perut Terapi dengan steroid jika terdeteksi IRIS. Bila berat atau mengancam jiwa, segera hentikan ART. Mulai kembali pemberian ARV jika TB RO sudah stabil. Hindari (bila memungkinkan) atau pantau secara ketat kombinasi obat berikut: ¥ Efavirenz (EFV) dan sikloserin/terizidon ¥ Bedaquiline tidak dapat diberikan bersamaan dengan EFZ. Sebagai gantinya gunakan Delamanid daripada menghentikan EFZ, atau mulai NVP (pada anak >30 kg) atau lopinavir/ritonavir bersamaan dengan Bedaquiline. Gambar 6. Alur Tata Laksana TB RO dan HIV pada Anak Keterangan: HAART (Highly Active Anti-Retroviral Therapy) adalah tipe spesifik dari kombinasi ARV yang terdiri dari 3 atau lebih obat ARV dari minimal 2 macam kelas obat yaitu nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI), non nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI), atau protease inhibitor (PI). Contoh HAART ialah 2 NRTI + NNRTI/PI. 86 |
Anak terdiagnosis TB RO Anak HIV (+) dan sudah mendapat ARV Anak curiga HIV (+) atau diketahui HIV (+) tetapi belum mendapat ARV Mulai terapi TB RO secepatnya (periksa CD4, viral load, kolesterol, pertimbangkan kemungkinan kegagalan terapi HAART) Mulai terapi TB RO secepatnya. Dalam waktu 2 minggu, mulai terapi ARV (bila TB meningitis, mulai dalam 4-6 minggu). Perhatikan tanda-tanda IRIS: ¥ Gejala dan tanda memburuk (tanda pernafasan atau limfadenopati) ¥ Demam ¥ Penurunan berat badan ¥ Nyeri perut Terapi dengan steroid jika terdeteksi IRIS. Bila berat atau mengancam jiwa, segera hentikan ART. Mulai kembali pemberian ARV jika TB RO sudah stabil. Hindari (bila memungkinkan) atau pantau secara ketat kombinasi obat berikut: ¥ Efavirenz (EFV) dan sikloserin/terizidon ¥ Bedaquiline tidak dapat diberikan bersamaan dengan EFZ. Sebagai gantinya gunakan Delamanid daripada menghentikan EFZ, atau mulai NVP (pada anak >30 kg) atau lopinavir/ritonavir bersamaan dengan Bedaquiline. Gambar 6. Alur Tata Laksana TB RO dan HIV pada Anak Gambar 6. Alur Tata Laksana TB RO dan HIV pada Anak Keterangan: HAART (Highly Active Anti-Retroviral Therapy) adalah tipe spesifik HAART (Highly Active Anti-Retroviral Therapy) adalah tipe spesifik dari kombinasi ARV yang dari kombinasi ARV yang terdiri dari 3 atau lebih obat ARV dari terdiri dari 3 atau lebih obat ARV dari minimal 2 macam kelas obat yaitu nucleoside reverse minimal 2 macam kelas obat yaitu nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI), non nucleoside reverse transcriptase inhibitor transcriptase inhibitor (NRTI), non nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI), atau (NNRTI), atau protease inhibitor (PI). Contoh HAART ialah 2 NRTI + NNRTI/PI. Keterangan: protease inhibitor (PI). Contoh HAART ialah 2 NRTI + NNRTI/PI. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 86 | 121
122 2. TB RO Ekstraparu Anak WHO merekomendasikan pemberian paduan TB RO jangka panjang untuk pasien dengan TB RO ekstra paru berat. Pengobatan meningitis TB RO paling baik berdasarkan hasil uji kepekaan OAT dan menggunakan obat-obat yang dapat melewati sawar darah otak. levofloksasin dan moksifloksasin dapat melewati sawar darah otak dengan baik, begitu juga etionamid/protionamid, sikloserin, linezolid, dan imipenem- silastatin. Kejang lebih sering terjadi pada pasien meningitis anak yang mendapat imipenem-silastatin, sehinga meropenem lebih disarankan untuk TB meningitis anak. Isoniazid dosis tinggi dan pirazinamid dapat mencapai kadar terapetik di cairan serebrospinal, dan mungkin berguna pada kuman TB yang sensitif. PAS dan etambutol tidak dapat melakukan penetrasi ke susunan saraf pusat (SSP) dengan baik, dan sebaiknya tidak digunakan pada meningitis TB RO. Amikasin dan streptomisin hanya dapat melakukan penetrasi ke SSP bila terdapat inflamasi meningeal, sementara data mengenai clofazimin, bedaquiline, dan delamanid dalam penetrasi pada SSP masih terbatas. Alur tata laksana TB RO ekstra paru pada anak dapat dilihat pada Gambar 7 berikut. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Gambar 7. Alur Tata Laksana TB RO Ekstraparu pada Anak ) kecuali limfadenopati (periferal/mediastinum) **) penetrasi baik di LCS: Lfx, Mfx, Eto/Pto, Cs/Trd, Lzd, dan Mpm. Linezolid memberikan hasil yang baik #) paduan disesuaikan berdasarkan umur dan resistansi terhadap kuinolon PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 123
BAB X. INVESTIGASI KONTAK PADA PASIEN TB RESISTAN OBAT Investigasi Kontak Pasien TB Resistan Obat Investigasi Kontak (IK) adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan penemuan kasus TB dengan cara mendeteksi secara dini dan sistematis terhadap orang yang kontak dengan sumber infeksi TB. Kegiatan IK sangat penting dilakukan pada pasien TB baik TB SO maupun TB RO. Selain sebagai sarana penemuan secara aktif pasien TB RO baru dewasa dan anak, IK juga dapat menemukan orang yang kontak yang terindikasi untuk pemberian terapi pencegahan agar tidak menderita TB RO di kemudian hari. Kegiatan IK diselenggarakan melalui kolaborasi antara pemberi layanan kesehatan dengan komunitas yang ada di masyarakat seperti kader kesehatan, PMO, pendidik sebaya yang ditunjuk dan dipilih oleh Puskemas dan sudah terlatih yang dibekali dengan surat tugas dan tanda pengenal dari Pimpinan Puskesmas. Pelaksanaan kegiatan IK harus dicatat dan dilaporkan baik dalam kartu pengobatan pasien TB yang merupakan kasus indeks (TB.01) maupun formulir pemeriksaan kontak (TB.16K). 1. Alur kerja kader dan petugas kesehatan dalam pelaksanaan inverstigasi kontak dapat dilihat pada Gambar 8 berikut. 124 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Gambar 8. Alur Kerja Kader dan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan Gambar 8. Alur Kerja Kader dan Petugas Kesehatan dalam Pelaksanaan IK IK 2. Terapi Pencegahan Tuberkulosis pada Kontak TB Resistan Obat 2. Terapi Pencegahan Tuberkulosis pada Kontak TB Resistan Penelitian melaporkan bahwa pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) pada Obat Penelitian melaporkan bahwa pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) pada kontak TB RO dapat menurunkan sampai 90% kejadian TB RO. Kebijakan tata laksana kontak dengan TB RO, bervariasi di berbagai negara, mulai dari yang hanya observasi ketat hingga pemberian pengobatan pencegahan dengan pilihan paduan obat yang beragam pula. Menurut rekomendasi WHO, TPT diberikan dengan mempertimbangkan intensitas paparan (misal kontak serumah atau kontak erat), pola resitensi sumber kontak, risiko berkembang menjadi sakit (usia muda, imunokompromais) kontak TB RO dapat menurunkan sampai 90% kejadian TB RO. Kebijakan tata laksana kontak dengan TB RO, bervariasi di berbagai negara, mulai dari yang hanya observasi ketat hingga pemberian pengobatan pencegahan dengan pilihan paduan obat yang beragam pula. Menurut rekomendasi WHO, TPT diberikan dengan mempertimbangkan intensitas paparan (misal kontak serumah atau kontak erat), pola resitensi sumber kontak, risiko berkembang menjadi sakit (usia muda, imunokompromais) dan memastikan ada tidaknya infeksi. Di Indonesia, dengan mempertimbangkan bukti yang ada mengenai tingginya risiko sakit TB RO dan manfaat pengobatan pencegahan, serta ketersediaan logistik, maka TPT diberikan terutama pada kontak TB RO yang berisiko tinggi berkembangnya sakit TB RO, yaitu balita (<5 tahun) dan anak dengan imunokompromais yang tidak bergejala TB dan kontak usia >5 tahun 89 | PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 125
dan memastikan ada tidaknya infeksi. Di Indonesia, dengan mempertimbangkan bukti yang ada mengenai tingginya risiko sakit TB RO dan manfaat pengobatan pencegahan, serta ketersediaan logistik, maka TPT diberikan terutama pada kontak TB RO yang berisiko tinggi berkembangnya sakit TB RO, yaitu balita (<5 tahun) dan anak dengan imunokompromais yang tidak bergejala TB dan kontak usia >5 tahun yang tidak bergejala dan tidak terbukti sakit TB tetapi uji tuberkulin positif (sesuai algoritma di atas). Paduan obat pencegahan yang diberikan adalah levofloksasin 15-20 mg/kgBB/hari dan etambutol 15-25 mg/kgBB/hari selama 6 bulan. Obat diminum 1-2 jam sebelum makan. Selama pemberian obat, dilakukan pemantauan berkala terhadap munculnya gejala TB atau keluhan efek samping obat. Jika hasil uji kepekaan kasus indeks resisten fluorokuinolon, paduan levofoloksasin dan etambutol sebagai TPT tidak bisa diberikan. Paduan TPT akan ditentukan oleh TAK sesuai dengan hasil uji kepekaan kasus indeks. Selama pemberian TPT pada kontak TB RO, terdapat beberapa kondisi yang perlu diperhatikan yaitu: − Harus selalu diberikan penjelasan kepada pasien atau orang tua pasien sebelum pemberian TPT, dan mintakan persetujuan setelah penjelasan tersebut. − Observasi gejala klinis yang cermat dan pemantauan berkala terhadap gejala sakit TB minimal selama 2 tahun, walaupun telah diberikan TPT. Jika timbul gejala TB selama pemberian TPT, segera lakukan pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya sakit TB. − − Pantau dengan ketat efek samping pemberian obat TPT. 126 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Alur penapisan TB RO dan pemberian terapi pencegahan TB pada kontak TB RO dapat dilihat pada Gambar 9 berikut. Kontak dengan kasus indeks TB RO Dokter di Fasyankes: Anamnesis & PF Ada gejala TB Tidak ada gejala TB Usia < 5 tahun dan atau imunokompromis Usia >5 tahun Fasilitas Ro thorak tidak tersedia Fasilitas Ro thorak tersedia TST TST & Ro thorak Foto thorak normal Foto thorak sugestif TB TST (+) TST (-) TST (+) TST (-) TST (+)/(-) TPT TPT Observasi TPT Observasi Periksa TCM Pemeriksaan TB RO Sesuai Alur TCM (-), TST (+) TCM (-), TST (- ) TCM (+), TST (+)/(-) (TBC RO atau TBC SO) Jika timbul gejala TB selama observasi atau pemberian TPT TPT Observasi Obati sesuai panduan Gambar 9. Alur Penapisan TB RO dan Pemberian TPT pada Kontak TB Gambar 9. Alur Penapisan TB RO dan Pemberian TPT pada Kontak TB RO RO Keterangan alur: Keterangan alur: 1. Jika kontak ada gejala TB, maka harus dilakukan pemeriksaan sesuai alur diagnosis TB 1. Jika kontak ada gejala TB, maka harus dilakukan pemeriksaan RO, yaitu pemeriksaan TCM dan pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan (sesuai sesuai alur diagnosis TB RO, yaitu pemeriksaan TCM dan dengan alur diagnosis TB RO pada anak dan dewasa). pemeriksaan penunjang lain yang diperlukan (sesuai dengan alur diagnosis TB RO pada anak dan dewasa). HIV/imunokomprimais lain, berikan obat pencegahan (TPT) dengan levofloksasin dan 2. Jika kontak tidak bergejala dan berumur <5 tahun atau dengan etambutol selama 6 bulan. infeksi HIV/imunokomprimais lain, berikan obat pencegahan 3. Jika kontak tidak bergejala, usia >5 tahun (termasuk usia dewasa), tidak infeksi HIV (TPT) dengan levofloksasin dan etambutol selama 6 bulan. dan tidak imunokompromis, dan fasilitas foto Rontgen dada tidak tersedia, maka 3. Jika kontak tidak bergejala, usia >5 tahun (termasuk usia dilakukan uji tuberkulin saja: dewasa), tidak infeksi HIV dan tidak imunokompromis, dan fasilitas foto Rontgen dada tidak tersedia, maka dilakukan uji tuberkulin saja: 2. Jika kontak tidak bergejala dan berumur <5 tahun atau dengan infeksi 2. Jika kontak tidak bergejala dan berumur <5 tahun atau dengan infeksi ▪ Jika uji tuberkulin positif: berikan TPT (levofloksasin dan etambutol selama 6 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 91 | 127
▪ ▪ Jika uji tuberkulin positif: berikan TPT (levofloksasin dan etambutol selama 6 bulan). Jika uji tuberkulin negatif: edukasi dan observasi berkala selama 2 tahun. Jika selama observasi timbul gejala TB, lakukan pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya TB sesuai dengan alur diagnosis TB RO pada anak atau dewasa. 4. Jika kontak tidak bergejala, usia >5 tahun (termasuk usia dewasa), tidak infeksi HIV dan tidak imunokompromais, tersedia fasilitas foto Rontgen dada dan uji tuberkulin, lakukan keduanya: ▪ Jika foto Rontgen dada normal, tapi uji tuberkulin positif: berikan TPT (levofloksasin dan etambutol selama 6 bulan). Jika foto Rontgen dada normal dan uji tuberkulin negatif: observasi berkala selama 2 tahun. Jika selama observasi tersebut muncul gejala TB, lakukan pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya TB sesuai dengan alur diagnosis TB RO pada anak atau dewasa. ▪ ▪ Foto Rontgen dada sugestif TB : apapun hasil uji tuberkulin, dilakukan pemeriksaan TCM, dengan kemungkinan hasilnya : − TCM negatif, uji tuberkulin positif: berikan TPT (levofloksasin dan etambutol selama 6 bulan). − TCM negatif, uji tuberkulin negatif, observasi berkala selama 2 tahun. Jika selama observasi tersebut muncul gejala TB, lakukan pemeriksaan untuk menentukan ada tidaknya TB sesuai dengan alur diagnosis TB RO pada anak atau dewasa. − TCM positif, apapun hasil uji tuberkulin, diagnosis adalah TB RO atau TB SO sesuai hasil TCM, dan diberikan paduan OAT sesuai panduan teknis. 128 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Pada Tabel 25 berikut dapat dilihat obat yang diberikan pada terapi pencegahan TB untuk kontak TB RO beserta efek samping yang dapat muncul. Tabel 22. Komposisi obat untuk terapi pencegahan untuk kontak TB RO Nama Obat Dosis per hari Durasi Pemberian Efek Samping Obat 1. Levofloksasin 2. Etambutol 15-20 mg/kg 15-25 mg/kg 6 bulan 6 bulan Gangguan saluran cerna, gangguan irama jantung, sakit kepala Gangguan fungsi hati, nyeri perut, gangguan penglihatan PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 129
BAB XI. TATA LAKSANA EFEK SAMPING PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT Pemantauan terjadinya efek samping obat penting dilakukan selama pengobatan TB RO. Semua OAT yang digunakan untuk pengobatan pasien TB RR/MDR mempunyai kemungkinan untuk timbul efek samping ringan, sedang, maupun berat. Petugas kesehatan harus selalu memantau munculnya efek samping dan memberikan tata laksana sesegera mungkin. Penanganan efek samping yang baik dan adekuat adalah kunci keberhasilan pengobatan. Prinsip pemantauan efek samping selama pengobatan: Deteksi dini efek samping selama pengobatan sangat penting karena semakin cepat ditemukan dan ditangani, maka prognosis akan lebih baik. Untuk itu, pemantauan efek samping pengobatan harus dilakukan setiap hari. Efek samping OAT berhubungan dengan dosis yang diberikan. • Gejala efek samping pengobatan harus diketahui petugas kesehatan yang menangani pasien dan juga oleh pasien serta keluarganya. Semua efek samping pengobatan yang dialami pasien harus tercatat dalam Formulir MESO Harian pada buku TB.01 dan SITB. Penatalaksanaan efek samping dapat dilakukan di: ▪ Fasyankes pelaksana layanan TB RO dan fasyankes satelit TB RO merupakan tempat penatalaksanaan efek samping OAT, tergantung pada berat atau ringannya gejala. 130 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
▪ Efek samping ringan sampai sedang dapat ditangani oleh dokter fasyankes satelit TB RO dan perlu dilaporkan ke fasyankes pelaksana layanan TB RO. ▪ Pasien dengan efek samping berat dan pasien yang tidak menunjukkan perbaikan setelah penanganan efek samping ringan atau sedang harus segera dirujuk ke fasyankes pelaksana layanan TB RO. Berbagai efek samping OAT yang digunakan dalam pengobatan TB resistan obat dan penatalaksanaannya dijelaskan pada Tabel 23 berikut. Tabel 23. Daftar efek samping pengobatan TB RO Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana Keterangan 1. Efek teratogenik Eto, Pto, Am, S Eto/Pto dan obat injeksi tidak boleh digunakan selama kehamilan sehingga paduan jangka pendek tidak diberikan untuk wanita hamil. Perlu tata laksana bersama dengan dokter spesialis obstetrik- ginekologi. Wanita hamil dengan TB RO akan mendapatkan paduan pengobatan jangka panjang. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 131
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana Keterangan 2. Gangguan jantung: pemanjan- gan interval QT, torsa de pointes, VT, VF Lfx, Mfx, Cfz, Bdq, Dlm 1. Lakukan monitoring EKG secara rutin atau lebih ketat bila ada indikasi. 2. Bila interval QTc ≥450 ms pada pria dan ≥470 ms disebut mengalami pemanjangan. QTc ≥480 ms (atau terjadi pemanjangan QTc ≥60 ms dari nilai dasar) sebaiknya langsung dilakukan pemeriksaan EKG lebih sering, dan pemeriksaan elektrolit untuk mencari penyebab lain. 3. Bila interval QTc ≥500 ms obat yang diperkiran menjadi penyebab harus dihentikan. Faktor risiko meningkat pada: 1. Penggunaan kombinasi kuinolon, Bdq, Dlm, Cfz 2. Penggunaan obat-obat yang meningkatkan kejadian prolong QT (seperti Azitromisin, Ondansetron) 3. Usia lebih dari 60 tahun 4. Gangguan elektrolit (hipokalemi, hipomagnesemi, hipokalsemi) 5. Hipoalbumin (<2,8mg/dl) 4. Pasien dirujuk ke dokter spesialis jantung/penyakit dalam. 6. Gizi buruk 7. Hipotiroid 8. Gangguan ginjal, gangguan hati 9. Penyakit jantung kongestif dan riwayat aritmia 132 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana Keterangan 3. Neuropati perifer H, Eto, Pto, Lzd 1. Bila gejala tidak berat, pengobatan TB RO tetap dilanjutkan. 2. Berikan vitamin B6 sampai dengan 200 mg per hari. 3. Konsultasikan ke dokter spesialis neurologi bila terjadi gejala neuropati berat (nyeri, sulit berjalan). Keputusan keberlanjutan pemberian OAT berdasarkan pada hasil konsultasi dokter spesialis neurologi. 4. Gangguan pendengaran Am, S 1. Periksa data awal untuk memastikan bahwa gangguan pendengaran disebabkan oleh OAT atau perburukan gangguan pendengaran yang sudah ada sebelumnya. 2. Rujuk pasien ke dokter spesialis THT (untuk evaluasi gangguan pendengaran dan singkirkan sebab lain seperti infeksi telinga, sumbatan dalam telinga, trauma, dll). 3. Pertimbangkan untuk mengganti OAT bila terjadi ESO. Gangguan pendengaran sering terjadi sehingga mendo- kumentasikan hasil pemeriksaan awal merupakan hal yang penting. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 133
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana Keterangan 5. Depresi H, Lfx, Mfx, Pto, Eto, Cs 1. Lakukan konseling kelompok atau per orang. Penyakit kronik dapat merupakan faktor risiko depresi. 2. Rujuk ke psikiater untuk pemeriksaan lebih lanjut dan bila diperlukan pengobatan anti depresi. 3. Pilihan anti depresan yang dianjurkan adalah amitriptilin atau golongan SSRI misalnya sentraline, fluoxetine. 4. Riwayat depresi sebelumnya bukan merupakan kontraindikasi bagi penggunaan OAT tetapi meningkatkan risiko terjadinya depresi selama pengobatan TB RO. 5. Bila memungkinkan turunkan dosis OAT penyebab. 6. Hentikan sementara OAT terkait (1-2 minggu) sampai gejala psikiatri teratasi. 134 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana Keterangan 6. Hipotiroid Pto, Eto, PAS 1. Pasien dapat dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. 2. Gejala hipotiroid ialah kulit kering, kelelahan, kelemahan dan tidak tahan dingin. Bila diagnosis ada gejala ke arah hipotiroid, dapat dilanjutkan pemeriksaan skoring dengan Billewicz. 3. Diagnosis hipotiroid ditegakkan berdasar peningkatan kadar TSH (>10 mU/l). 4. Levotiroksin/ natiroksin dapat diberikan. 7. Gangguan tidur Lfx, Mfx, Cs 1. Berikan OAT pada pagi hari atau jauh dari waktu tidur pasien. 2. Lakukan konseling mengenai pola tidur yang baik. 3. Bila perlu konsultasikan pasien ke dokter spesialis psikiatri. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 135
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana Keterangan 8. Gangguan gastrointes- tinal (mual muntah, dis- pepsia, akut abdomen) Eto, Pto, Cfz, H, E, Z, Lfx, Mfx, Lzd, Bdq, Dlm, PAS 1. OAT tetap dilanjutkan, sambil dilakukan evaluasi. 2. Pantau pasien untuk mengetahui berat ringannya keluhan. 3. Singkirkan penyebab lain seperti gangguan hati, diare karena infeksi, atau obat- obatan lain. Antasida atau sukralfat tidak diberikan bersamaan dengan OAT (jarak waktu pemberian minimal 2 jam). 4. Bila perlu berikan anti emetik, PPI (Proton Pump Inhibitor), H2 antagonis (Ranitidin), antasida golongan Mg(OH)2 atau sukralfat. 5. Bila tidak respon dengan pengobatan di atas, pertimbangkan rawat inap untuk penilaian lanjutan dan rehidrasi cairan IV, dan evaluasi elektrolit, ureum dan serum kreatinin. 6. Bila terjadi tanda- tanda abdomen akut, konsultasikan ke dokter sepesialis bedah. 7. TAK akan mempertimbangkan kelanjutan pengobatan. 136 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana 9. Kelainan fungsi hati Z, H, Eto, Pto, Lfx, Mfx, Lzd, Bdq, PAS 1. Hentikan semua OAT bila hasil SGOT-SGPT > 5x normal atau kadar bilirubin total > 2 mg/dl. 2. Pasien dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. 3. Singkirkan kemungkinan penyebab lain selain hepatitis imbas obat. 4. TAK akan mempertimbangkan kelanjutan pengobatan. 10. Kelainan fungsi ginjal 10. Kelainan fungsi ginjal fungsi ginjal (gangguan diuresis, peningkatan kadar serum kreatinin), pasien dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. 2. TAK akan mempertimbangkan kelanjutan pengobatan pasien. 11. Neuritis optik E, Lzd 1. Setiap gejala gangguan penglihatan perlu dievaluasi dan dikonsultasikan ke dokter spesialis mata. 2. TAK akan mempertimbangkan kelanjutan pemberian E dan Lzd. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Keterangan 137
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana Keterangan 12. Artralgia, artritis Z, Lfx, Mfx, Eto, INH, Bdq 1. Lakukan pemeriksaan asam urat. 13. Perubahan warna kulit Cfz 2. Bila terdapat gejala atralgia disertai peningkatan kadar asam urat, dapat diberikan OAINS. 3. Bila gejala tidak hilang dan mengganggu maka pasien dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam. 4. Bila terjadi artritis gout akut, pemberian Z akan dihentikan. Pasien diberikan KIE mengenai penyebab terjadinya perubahan warna kulit dan sifatnya yang tidak menetap. 138 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana 14. Tendinopati, ruptur tendon Lfx, Mfx 1. Gejala tendinopati ditandai dengan pembengkakan, nyeri tekan, hangat, dan kemerahan. 2. Ruptur tendon achilles didiagnosis dengan tes Thompson (hilangnya plantar flexi ketika betis ditekan). 3. Pasien dapat dirujuk untuk pemeriksaan USG dan MRI. USG terdapat area hipokinetik dengan degenerasi jaringan dan penebalan tendon. MRI dapat mendeteksi tendinopati dan risiko ruptur. 4. Pasien diberikan obat analgetika / antiinflamasi. 5. Fisioterapi dapat dilakukan termasuk diatermi ultrasound, elektroterapi. 6. Bila terjadi ruptur tendon, pertimbangkan tindakan operatif. 7. Bila diagnosis tendinopati ditegakkan, pasien tidak boleh lagi diberikan fluorokuinolon. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Keterangan 139
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana Keterangan 15. Kelainan hematologi 15. Kelainan hematologi 1. Hentikan permanen Lzd bila terjadi mielosupresi berat (anemia, leukopenia, trombositopenia). 2. Evaluasi pasien dengan ketat. Cari penyebab lain selain Lzd, misalnya perdarahan atau penyakit komorbid lain. 3. Ldz diberikan kembali dimulai dengan dosis 300 mg per hari (dan meningkat bertahap) bila terjadi perbaikan dan bila Lzd merupakan salah satu obat efektif. 4. Bila terjadi anemia berat (Hb <8 mg/dL), pasien dirawat dan diberikan transfusi darah. 16. Asidosis laktat Lzd 1. Gejala asidosis laktat ialah mual, muntah, sesak napas, lelah, lemah, nyeri otot, dan dapat disertai dengan penurunan kesadaran (bila berat). 2. Hentikan pemberian Lzd. 3. Cari kemungkinan penyebab lain. 4. Pasien dikonsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam. 140 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana 17. Kejang Cs, Lfx, Mfx 1. Hentikan sementara pemberian OAT yang dicurigai sebagai penyebab kejang. 2. Berikan obat anti kejang, misalnya Fenitoin 3-5 mg/hari/ kg BB atau berikan Diazepam iv 10 mg (bolus perlahan) serta bila perlu naikkan dosis vitamin B6 s.d. 200 mg/hari. 3. Upayakan untuk mencari tahu riwayat atau kemungkinan penyebab kejang lainnya (meningitis, ensefalitis, pemakaian obat, alkohol atau trauma kepala). 4. Apabila kejang terjadi pertama kali, lanjut- kan pengobatan TB RO tanpa pemberian sikloserin selama 1-2 minggu. 5. Piridoksin (vit B6) dapat diberikan sam- pai dengan 200 mg/ hari. 6. Berikan profilaksis kejang yaitu fenitoin 3-5 mg/kg/hari. Jika menggunakan fenitoin dan pirazinamid ber- sama-sama, pantau fungsi hati, hentikan pirazinamid jika hasil fungsi hati abnormal. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Keterangan 141
Efek samping OAT penyebab Strategi tata laksana Keterangan 7. Pengobatan pro- filaksis kejang dapat dilanjutkan sampai pengobatan TB RO selesai atau lengkap. 8. Pasien dapat dikon- sultasikan ke dokter spesialis neurologi. 18. Gangguan vestibuler S, Am 1. Hentikan permanen pemberian obat bila terjadi gangguan keseimbangan, vertigo. 2. Konsultasikan ke dokter spesialis THT atau neurologi. 142 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB XII. MONITORING EFEK SAMPING OBAT SECARA AKTIF Pengobatan TB RO membutuhkan adanya monitoring dan manajemen efek samping obat secara aktif (active drug-safety monitoring and management / aDSM) atau di Indonesia lebih dikenal dengan monitoring efek samping obat secara aktif (MESO-aktif). MESO-aktif merupakan proses penilaian klinis dan laboratorium secara aktif dan sistematis pada semua pasien yang mendapatkan pengobatan TB dengan paduan baru. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi, menata laksana dan melaporkan kejadian tidak diinginkan (KTD) obat. Semua KTD yang terjadi pada pasien baik yang serius maupun non serius memerlukan manajemen klinis yang tepat. Sebagai upaya untuk memperkuat sistem MESO pada pasien yang mendapatkan pengobatan TB dengan OAT lini kedua, dilakukan dengan memperkuat pencatatan dan pelaporan MESO. Pencatatan dan pelaporan MESO serius dan non serius mengikuti alur yang sudah berjalan selama ini yang dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) RI. Pelaksanaan monitoring dan manajemen efek samping obat akan dilakukan di seluruh fasyankes TB RO. Pengumpulan dan pelaporan data monitoring efek samping akan dilakukan oleh petugas kesehatan yang tersedia di semua tingkatan. Pengumpulan data menggunakan formulir yang telah ditentukan dan pelaporan dianjurkan menggunakan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB), sehingga semua pihak yang berkepentingan dapat mengakses data tersebut dengan mudah, akurat, valid dan terkini. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 143
Skema pelaksanaan kegiatan MESO aktif untuk program TB RO di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 10 berikut. Program TB Nasional (Sub Direktorat Tuberkulosis) Pelaksana Farmakovigilans Nasional (Badan POM) Fasyankes TB RO Monitoring keamanan obat (MESO-aktif) Pelaporan KTD melalui SITB Tatalaksana pengobatan TB RO; MESO-aktif Monitoring pengobatan pasien dengan: - Daftar tilik ESO - Pemeriksaan lab rutin untuk monitoring keamanan obat KTD serius dilaporkan segera dalam 24 jam Analisis lanjut untuk deteksi sinyal/ causality assessment dan komunikasi Pencatatan seluruh KTD Pelaporan KTD Perubahan terkait kebijakan pengobatan / tata laksana pasien TB RO serius menggunakan form MESO-aktif - Deteksi sinyal/ causality assessment oleh Badan POM dan P2TB Kolaborasi pelaksanaan deteksi sinyal, causality assessment Pemutakhiran informasi terkait profil keamanan obat TB di tingkat nasional dan global Bukti Baru Gambar 10. Skema Pelaksanaan MESO-aktif TB RO Gambar 10. Skema Pelaksanaan MESO-aktif TB RO 1. Tahapan Kegiatan Monitoring Efek Samping Obat Penyelenggaran MESO dibagi menjadi beberapa rangkaian kegiatan meliputi: 102 | 144 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
1.1 Penemuan KTD / ESO Yang dimaksud KTD adalah semua kejadian medis yang tidak diinginkan yang terjadi pada pasien setelah mendapatkan obat dan tidak selalu memiliki hubungan kausalitas dengan obat tersebut. Kejadian medis yang tidak diinginkan tersebut dapat berupa gejala seperti mual, muntah, diare, nyeri kepala, pusing dan sebagainya, tanda-tanda seperti perubahan tekanan darah, perubahan suhu tubuh, ruam kulit dan sebagainya, perubahan nilai uji laboratorium menjadi abnormal yang bermakna secara klinis, atau suatu diagnosis yang terjadi setelah penggunaan obat. Kejadian tersebut mempunyai hubungan temporal dimana kondisi atau diagnosis terdeteksi setelah pemberian obat. ESO adalah respon terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan, yang terjadi pada dosis yang biasa digunakan pada manusia untuk pencegahan, diagnosis, atau terapi penyakit atau untuk modifikasi fungsi fisiologik. Manifestasi KTD/ESO dapat berupa kejadian medis yang bersifat serius dan non serius (ringan). Yang dimaksud KTD/ ESO serius adalah KTD/ESO yang menyebabkan hal-hal berikut: 1) Kematian 2) Keadaan yang mengancam jiwa 3) Kecacatan permanen 4) Memerlukan perawatan di rumah sakit 5) Memerlukan perpanjangan waktu perawatan di rumah sakit 6) Kelainan kongenital pada bayi 7) Kejadian medis lainnya yang bermakna secara klinis yang memerlukan penundaan atau penghentian obat, PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 145
146 atau penggantian jenis obat / regimen pengobatan. Contohnya ialah bila pasien mengalami gangguan elektrolit, kelainan fungsi hepar atau fungsi ginjal. Penilaian medis dan ilmiah juga harus dilakukan dalam menentukan gejala efek samping obat yang dialami pasien yang merupakan kategori serius tetapi tidak masuk dalam kategori serius pada poin 1-7 tersebut di atas. Contohnya adalah pengobatan intensif di ruang gawat darurat pada pasien dengan bronkospasme alergi ringan, tetapi tidak memerlukan rawat inap. 1.2 Pencatatan Pencatatan rekam medis pasien harus mempertimbangkan hak-hak privasi pasien (confidential). Semua KTD yang terjadi selama pengobatan TB RO, baik KTD serius maupun non serius, harus dicatat di formulir TB01 maupun di dalam SITB. Untuk KTD serius, perlu dicatat dengan menggunakan Formulir Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan Serius (lihat pada Lampiran 2). Pengisian Form Pelaporan KTD Serius dilakukan oleh petugas farmasi atau farmasi klinis berkoordinasi dengan tim ahli klinis di fasyankes TB RO. Pada setiap Fasyankes diharapkan terdapat petugas yang ditunjuk sebagai penanggung jawab MESO. Dalam formulir KTD serius dilakukan pencatatan terhadap: a) Karakteristik individu ▪ Nama, jenis kelamin, alamat ▪ Umur, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, status kehamilan ▪ Penyakit utama ▪ Penyakit/kondisi lain yang menyertai PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
b) Nama obat ▪ Nama obat yang digunakan pasien termasuk obat lain, suplemen, atau obat tradisional yang digunakan dalam waktu yang bersamaan. Nama obat dapat ditulis dengan nama generik atau nama dagang sesuai dengan jenis obat yang diberikan. ▪ Obat yang dicurigai ▪ Bentuk sediaan ▪ Dosis dan cara pemberian ▪ Tanggal awal dan akhir pengobatan ▪ Frekuensi pemberian obat ▪ Dicatat pengobatan yang tidak lengkap/selesai dan alasannya c) Manifestasi KTD ▪ Deskripsi manifestasi KTD dan terminologi KTD serius ▪ Tanggal mulai terjadi KTD ▪ Tanggal akhir KTD ▪ Kesudahan KTD Serius: sembuh, sembuh dengan gejala sisa, belum sembuh, meninggal, tidak diketahui ▪ Riwayat KTD yang pernah dialami ▪ Data uji laboratorium jika tersedia d) Hasil pemeriksaan penunjang: dapat berupa hasil pemeriksaan laboratorium (darah), pemeriksaan radiologi, EKG atau pemeriksaan lain yang berkaitan dengan KTD yang dialami oleh pasien. e) Keterangan tambahan ▪ Informasi lainnya dari pewawancara ▪ Keterangan tambahan: ditulis kemungkinan ada kaitannya secara langsung atau tidak langsung dengan gejala efek samping obat misalnya kecepatan timbulnya PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 147
148 KTD dan ESO, reaksi setelah obat dihentikan atau diberikan kembali, pengobatan/tindakan yang diberikan untuk mengatasi KTD, perubahan paduan pengobatan, perubahan dosis dan lain-lain. 1.3 Manajemen KTD Tata laksana KTD harus mempertimbangkan keamanan pasien dan pengobatan yang diperlukan. Untuk KTD ringan, pasien perlu diedukasi mengenai tata laksana yang dapat dilakukan oleh pasien dan dimotivasi agar tetap teratur melanjutkan pengobatannya. Untuk KTD yang memerlukan tambahan, pemeriksaan pemeriksaan dan pengobatan laboratorium dan obat-obatan yang diperlukan harus tersedia dan dapat dengan mudah diakses oleh pasien. Bila obat yang diduga menyebabkan KTD perlu dihentikan/ dikeluarkan dari paduan pengobatan, obat pengganti mungkin saja diperlukan, terutama pada fase intensif dimana bacillary load masih tinggi. Penggantian obat harus mempertimbangkan kondisi klinis dan status bakteriologis pasien. Pastikan bahwa pada paduan terdapat setidaknya 4 obat yang diketahui efektif. Setiap keputusan harus didasarkan pada telaah kasus yang teliti. 1.4 Pelaporan KTD yang dilaporkan adalah KTD serius yang dialami oleh pasien. KTD serius fatal dilaporkan melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) oleh petugas farmasi atau farmasi klinis atau petugas penanggung jawab MESO sesegera mungkin dalam waktu 24 jam sejak terjadinya KTD tersebut, sedangkan KTD serius non fatal dilaporkan sesegera mungkin tidak lebih PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
dari 15 hari kalender sejak terjadinya KTD tersebut. SITB akan menginformasikan secara langsung kepada semua pihak berkepentingan yang memiliki akses. Sedangkan KTD non serius dapat dilaporkan melalui SITB maupun laman e-meso.pom.go.id/ADR (e-MESO Badan POM) sesegera mungkin sejak diketahui terjadi. Pelaporan KTD yang masuk akan diverifikasi oleh tim verifikator dari Subdit Pengawasan Keamanan ONPP, Deputi Bidang Pengawasan ONPPZA, Badan POM dan Subdit TB Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI. Investigasi dan pengkajian akan dilakukan apabila terdapat laporan KTD serius. Investigasi dan pengkajian dilakukan oleh tim terkait bersama dengan Komite Nasional Farmakovigilans TB RO yang beranggotakan Badan POM, Kementerian Kesehatan dan tenaga ahli klinis terkait. Proses tersebut dimulai dari penilaian kausalitas per individu dan dilakukan secara rutin. Apabila diperoleh signaling risiko keamanan obat maka akan dilakukan pengkajian manfaat - risiko oleh tim ahli dan hasil pengkajiannya akan disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Badan POM dan Ditjen P2P Kemenkes RI. Setiap laporan KTD serius yang diterima, setelah dilakukan evaluasi hubungan kausalitas dan signaling, secara berkala dikirimkan ke WHO Uppsala Monitoring Centre yang mengelola database WHO ICSR (Individual Case Safety Report). Alur informasi dimulai ketika terjadi KTD yang dialami dan dikeluhkan oleh pasien, kemudian dikonfirmasi melalui pemeriksaan dokter dan pemeriksaan penunjang yang sesuai. Untuk KTD non-serius, perawat di klinik TB RO akan melakukan pencatatan pada Formulir MESO Harian dan SITB. Untuk KTD serius, petugas farmasi atau penanggung jawab MESO PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 149
di fasyankes wajib mengisi Formulir Pelaporan KTD serius, bekerja sama dengan tim klinis TB RO, dan memasukkan data tersebut ke dalam SITB. Alur informasi dan data dapat dilihat pada Gambar 11 di bawah ini. Badan POM Ditjen P2P KOMITE NASIONAL FARMAKOVIGILANS TB RESISTAN OBAT PELAPORAN ESO E-MESO PENGISIAN FORMULIR & SITB PJ MESO FASYANKES Tenaga Kesehatan di Fasyankes Pelaksana TB RO Keterangan: : Koordinasi / konsultasi : Alur informasi dan data Pasien/Keluarga atau Nakes di Fasyankes Satelit TB RO Gambar 11. Alur Informasi Pelaporan KTD pada Program TB Resistan Obat Gambar 11. Alur Informasi Pelaporan KTD pada Program TB Resistan Obat 2. Penilaian Kausalitas MESO mencakup laporan mengenai kejadian tidak diinginkan yang diduga diakibatkan 2. Penilaian Kausalitas oleh penggunaan obat. Kejadian tidak diinginkan (KTD) seringkali tidak spesifik diakibatkan MESO mencakup laporan mengenai kejadian tidak diinginkan yang diduga diakibatkan oleh penggunaan obat. Kejadian tidak diinginkan (KTD) seringkali tidak spesifik diakibatkan oleh satu obat kecuali pada tes kulit untuk mendeteksi alergi. Di samping oleh satu obat kecuali pada tes kulit untuk mendeteksi alergi. Di samping itu, aktivitas rechallenge juga seringkali terbentur alasan etis. Oleh karena itu, dalam serangkaian pengobatan seringkali dijumpai penggunaan banyak obat dan timbulnya beberapa kejadian tidak diinginkan. Selain itu, kejadian tidak diinginkan juga seringkali sulit dibedakan dengan perjalanan penyakitnya. 150 Dalam praktik klinis, hubungan antara penggunaan obat dengan KTD dapat merupakan PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA hubungan kausal yang 'sangat pasti terjadi' (certain) atau 'kemungkinan besar tidak terjadi' 107 |
itu, aktivitas rechallenge juga seringkali terbentur alasan etis. Oleh karena itu, dalam serangkaian pengobatan seringkali dijumpai penggunaan banyak obat dan timbulnya beberapa kejadian tidak diinginkan. Selain itu, kejadian tidak diinginkan juga seringkali sulit dibedakan dengan perjalanan penyakitnya. Dalam praktik klinis, hubungan antara penggunaan obat dengan KTD dapat merupakan hubungan kausal yang 'sangat pasti terjadi' (certain) atau 'kemungkinan besar tidak terjadi' (unlikely); sebagian besar berada pada level di antara yang ekstrem tersebut, yaitu: 'belum pasti terjadi' (possible) atau 'dapat terjadi' (probable). Untuk mengetahui adanya hubungan kausal suatu KTD dengan obat, telah dikembangkan berbagai metode dalam rangka melakukan penilaian kausalitas yang terstruktur. Namun, tidak ada sistem yang secara sempurna menghasilkan estimasi kuantitatif kemungkinan hubungan yang tepat. Akan tetapi, penilaian kausalitas telah menjadi prosedur rutin yang umum dalam farmakovigilans. Penilaian kausalitas yang umum dilakukan dengan dua metode, yaitu penilaian kausalitas menggunakan metode WHO-UMC dan dengan Skala Naranjo. Pada bab ini hanya akan dijelaskan mengenai penilaian kausalitas menggunakan metode WHO UMC, diman metoda ini sudah dipakai untuk TB RO di Indonesia sejak tahun 2016. Sistem WHO-UMC dikembangkan oleh WHO dengan Upsala Monitoring Center (UMC) dalam WHO Programme for International Drug safety Monitoring (PIDM) dan digunakan oleh banyak pusat farmakovigilans di negara-negara anggotanya. Metoda ini pada dasarnya merupakan penilaian gabungan dengan mempertimbangkan aspek farmakologi klinis dari riwayat kasus dan kualitas dokumentasi serta pengamatan. Karena PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 151
farmakovigilans terutama berkaitan dengan deteksi KTD yang tidak diketahui dan tidak terduga, kriteria lain seperti pengetahuan sebelumnya dan peluang statistik memainkan peran yang kurang menonjol dalam sistem. Definisi operasional tentang tingkatan hubungan kausal sangat penting untuk meminimalisasi perbedaan penilaian individu. Terdapat algoritma lain yang sangat kompleks atau terlalu spesifik untuk penggunaan secara umum. Metode ini memberikan panduan dengan definisi yang secara umum mudah dipahami untuk memilih satu kategori tingkatan hubungan kausal dari yang lain. Berbagai kategori hubungan kausalitas berdasarkan WHO- UMC dapat dilihat pada Tabel 24 berikut. Tabel 24. Hubungan kausalitas berdasarkan WHO-UMC Jenis Hubungan Kausal Kriteria Penilaian* Sangat pasti berhubungan dengan penggunaan obat (certain) Suatu KTD atau hasil laboratorium yang abnormal memiliki hubungan waktu dengan penggunaan obat Tidak bisa dijelaskan oleh penyakit atau obat lain Respons terhadap penghentian penggunaan obat (withdrawal) yang masuk akal (secara farmakologis, patologis) Kejadian atau fenomena farmakologis yang pasti (yaitu gangguan medis objektif dan spesifik atau fenomena farmakologis yang diakui) Re-challenge positif 152 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Jenis Hubungan Kausal Kriteria Penilaian* Dapat terjadi (probable) / kemungkinan besar berhubungan dengan penggunaan obat (likely) Suatu KTD atau hasil laboratorium yang abnormal memiliki hubungan waktu dengan penggunaan obat Kemungkinan tidak disebabkan oleh penyakit atau obat lain Respon terhadap penghentian penggunaan obat (withdrawal) yang masuk akal secara klinis Re-challenge tidak diperlukan Belum pasti berhubungan dengan penggunaan obat (possible) Suatu KTD atau hasil laboratorium yang abnormal memiliki hubungan waktu dengan penggunaan obat Masih mungkin disebabkan penyakit atau obat
lain Informasi tentang penghentian penggunaan obat (withdrawal) mungkin kurang atau tidak jelas Kemungkinan besar tidak berhubungan dengan penggunaan obat (unlikely) Suatu KTD atau hasil laboratorium yang abnormal mustahil memiliki hubungan waktu dengan penggunaan obat (tetapi bukan tidak mungkin) Penyakit atau obat lain mungkin menyebabkan KTD ini Bersyarat / Tidak Terklasifikasi (Conditional/ Unclassified) Kelainan uji laboratorium - Diperlukan lebih banyak data untuk penilaian yang tepat, atau Data dan pemeriksaan lanjutan diperlukan Tidak dapat dinilai / Tidak dapat diklasifikasikan (Un-assessable/ Unclassifiable Laporan mengenai KTD namun tidak dapat dinilai karena informasi tidak mencukupi atau bertentangan Data tidak dapat ditambah atau diverifikasi ) Semua poin harus dipenuhi secara wajar PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 153
BAB XIII. PENGELOLAAN LOGISTIK 1. Jenis Logistik Logistik yang dikelola oleh program TB pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis yaitu logistik obat antituberkulosis (OAT) dan logistik non-OAT. Penggolongan jenis logistik ini untuk lebih memudahkan pengelolaan barang tersebut sesuai dengan fungsi penggunaannya. 1.1 Logistik Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Yang termasuk dalam logistik OAT yaitu: a. Obat TB Sensitif: Sediaan obat TB sensitif yang disediakan oleh Program TB dalam bentuk paket Kombinasi Dosis Tetap (KDT) dan paket Kombipak. Obat TB sensitif terdiri dari OAT kategori I dan OAT kategori anak. b. Obat TB Resistan Obat Sediaan obat TB RO yang disediakan oleh Program TB bentuk obat satuan atau obat lepas, tidak dalam bentuk paket. Obat yang disediakan oleh Program TB dapat berubah sewaktu waktu tergantung dari kebijakan program dalam mengobati pasien TB resistan obat. Obat TB RO yang disediakan oleh program saat ini seperti pada Tabel 25 berikut. 154 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Tabel 25. Jenis obat TB RO yang disediakan Program TB Nasional Jenis Obat Nama Singkatan Levofloksasin Moksifloksasin Bedaquiline Linezolid Lfx Mfx Bdq Lzd Clofazimin Sikloserin Cfz Cs Etambutol Delamanid Pirazinamid Etionamid p-aminosalicylic acid E Dlm Z Eto PAS c. Obat Terapi Pencegahan TB Obat-obatan yang disediakan oleh Program TB untuk pencegahan TB yaitu isoniazid, vitamin B6, levofloksasin, etambutol, rifapentin. 1.2 Logistik Non-OAT Logistik non OAT yang digunakan dalam Program Pengendalian Tuberkulosis adalah: a. Bahan dan alat pendukung laboratorium untuk: reagensia, pot dahak, kaca sediaan, minyak emersi, eter alkohol, tisu, mikroskop, ose/lidi, lampu spiritus/bunsen, rak pengering, kaca sediaan, alat TCM, kartrid TCM, masker N95 tipe 1860, 1860S dan 1870, alat fit test, lisol, dll PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 155
b. Formulir Pencatatan dan Pelaporan TB Sensitif dan TB RO, yaitu: 1) TBC.01 2) TBC.02 3) TBC.03 4) TBC.04 5) TBC.05 6) TBC.06 7) TBC.07 8) TBC.08 13) TBC.13 9) TBC.09 10) TBC.10 14) TBC.14 11) TBC.11 15) TBC.15 12) TBC.12 16) TBC.16 c. Barang cetakan lainnya seperti buku pedoman, buku panduan, buku petunjuk teknis, leaflet, brosur, poster, lembar balik, stiker, dan lain-lain. 2. Pengelolaan Logistik Kegiatan pengelolaan logistik pada dasarnya berhubungan dengan perencanaan, pengadaan, penyimpanan, permintaan, distribusi, monitoring dan evaluasi. Pengelolaan logistik OAT TB RO berbeda dengan pengelolaan OAT untuk TB sensitif. OAT TB RO tidak bisa disediakan dalam bentuk paket seperti OAT TB SO karena lama pengobatan pasien yang lama dan jenis obat yang dimungkinkan untuk berubah selama pengobatan. Masa simpan (shelf life) OAT TB RO relatif lebih cepat dibanding OAT TB SO. Oleh karena itu untuk menjamin ketersediaan dan jumlah logistik yang cukup untuk pengobatan pasien TB RO maka petugas kesehatan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola logistik TB RO. 2.1 Perencanaan Perencanaan OAT TB RO dilakukan oleh Kementerian Kesehatan menggunakan perangkat lunak Quan TB yang dilakukan setiap satu tahun sekali pada awal tahun, dengan melibatkan tim TB RO dan logistik. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam proses perhitungan kebutuhan obat TB RO, yaitu: 156 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
• Jumlah target pasien baru yang akan diobati berdasarkan paduan pengobatan. Jumlah pasien yang sedang dalam pengobatan berdasarkan paduan pengobatan. Sisa stok OAT yang tersedi.a Jumlah obat yang sudah dibeli namun belum diterima (stock in pipe line). Masa tunggu (lead time) dari waktu pemesanan sampai barang tiba. Periode perhitungan kebutuhan yang diharapkan.
• Dosis setiap jenis obat yang akan diberikan per kg berat badan. Perencanaan logistik non OAT dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten yang memiliki fasyankes penyedia layanan TB RO melalui koordinasi dengan dinas kesehatan provinsi untuk selanjutnya dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan. Perencanaan logistik non OAT dari setiap kabupaten/kota dan provinsi harus memperhatikan sumber pendanaan daerah yang dapat dimanfaatkan sehingga keberlangsungan program TB dapat terjamin. Perhitungan kebutuhan logistik non OAT harus memperhitungkan beberapa hal, yaitu:
• Spesifikasi barang Tanggal kadaluarsa barang Jumlah kebutuhan berdasarkan konsumsi perbulan yang disesuaikan dengan target dan konsumsi sebelumnya Stok yang tersedia yang masih dapat dipergunakan Stok yang diperkirakan akan datang (stock in pipe line)
• PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 157
2.2 Pengadaan Pengadaan merupakan proses penyediaan barang logistik fasilitas pelayanan yang dibutuhkan pada institusi maupun kesehatan. Pengadaan yang baik harus dapat memastikan logistik yang diadakan sesuai dengan jenis, jumlah, tepat waktu sesuai dengan kontrak kerja dan harga yang kompetitif. Pengadaan barang baik OAT maupun non OAT harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh Program TB. Pengadaan OAT maupun non OAT diharapkan menggunakan mekanisme pengadaan barang dan jasa yang telah ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pengadaan logistik dapat dilaksanakan oleh dinkes kabupaten/ kota, dinkes provinsi dan Kementerian Kesehatan. Sumber dana yang digunakan dapat berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan bantuan luar negeri. Pengadaan obat TB RO saat ini sebagian besar dibiayai oleh pendanaan hibah luar negeri. Diharapkan dimasa yang akan datang pendanaan akan bersumber dari pemerintah Indonesia. Obat TB RO yang digunakan saat ini banyak yang belum diproduksi di dalam negeri, sehingga pengadaannya masih diimpor. Pengadaan impor membutuhkan proses dan waktu yang cukup lama (7-8 bulan) sehingga untuk menjamin ketersediaan obat TB RO di setiap fasyankes masih merupakan tantangan yang cukup besar. 2.3 Permintaan Permintaan logistik OAT maupun non OAT, dilaksanakan setiap 3 bulan sekali secara berjenjang menggunakan formulir standar. Proses permintaan logistik dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat fasyankes ke dinkes kabupaten/kota, dinkes kabupaten/kota ke dinkes provinsi, dinkes provinsi ke Subdirektorat Tuberkulosis, Dit.P2PML, Kementerian Kesehatan. Jadwal permintaan logistik 158 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan agar proses distribusi dan analisis dapat dilakukan secara teratur dan ketersedian logistik dapat terjaga. Jadwal permintaan logistik per triwulan dapat dilihat pada Tabel 26 berikut. Tabel 26. Jadwal permintaan logistik TB Kebutuhan Untuk Triwulan Bulan Jadwal Permintaan Perkiraan OAT Dikirim Fasyankes ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota 1 2 3 4 Januari s/d Maret April s/d Juni Juli s/d September Oktober s/d Desember Minggu ke-2 bulan November Minggu ke-2 bulan Februari Minggu ke-2 bulan Mei Minggu ke-2 bulan Agustus Minggu ke-4 bulan Desember Minggu ke-4 bulan Maret Minggu ke-4 bulan Juni Minggu ke-4 bulan September Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota ke Dinas Kesehatan Provinsi 1 2 3 4 Januari s/d Maret April s/d Juni Juli s/d September Oktober s/d Desember Minggu ke-3 bulan November Minggu ke-3 bulan Februari Minggu ke-3 bulan Mei Minggu ke-3 bulan Agustus Minggu ke-3 bulan Desember Minggu ke-3 bulan Maret Minggu ke-3 bulan Juni Minggu ke-3 bulan September Dinas Kesehatan Provinsi Ke Pusat (Subdit TB) 1 2 Januari s/d Maret April s/d Juni Minggu ke-4 bulan November Minggu ke-4 bulan Februari Minggu ke-2 bulan Desember Minggu ke-2 bulan Maret PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 159
Kebutuhan Untuk Triwulan Bulan Jadwal Permintaan Perkiraan OAT Dikirim 3 4 Juli s/d September Oktober s/d Desember Minggu ke-4 bulan Mei Minggu ke-4 bulan Agustus Minggu ke-2 bulan Juni Minggu ke-2 bulan September Saat ini program telah menyediakan aplikasi yang memudahkan dalam proses permintaan logistik dengan menggunakan perangkat SITB yang dapat diakses di alamat: Proses permintaan logistik OAT dan Non OAT dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi "Permintaan Keluar". Petugas wajib mengisi variabel yang telah ditentukan sehingga sistem akan menghitung secara otomatis jumlah obat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan selama 3 bulan ke depan. ditentukan sehingga sistem akan menghitung secara otomatis jumlah obat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan selama 3 bulan ke depan. a) Permintaan obat dari fasyankes TB RO ke dinas kesehatan kabupaten/kota a) Permintaan obat dari fasyankes TB RO ke dinas kesehatan kabupaten/kota Berikut ini contoh permintaan obat dari fasyankes TB RO ke Dinas Berikut ini contoh permintaan obat dari fasyankes TB RO ke Dinas Kesehatan Kab/Kota: Kesehatan Kab/Kota: 160 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 115 |
ditentukan sehingga sistem akan menghitung secara otomatis jumlah obat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan selama 3 bulan ke depan. a) Permintaan obat dari fasyankes TB RO ke dinas kesehatan kabupaten/kota Berikut ini contoh permintaan obat dari fasyankes TB RO ke Dinas Kesehatan Kab/Kota: 115 | Setelah mengecek jumlah obat yang terhitung otomatis, maka langkah selanjutnya adalah mengklik tombol "Simpan" dan "Kirim Permintaan", maka permintaan dari fasyankes akan terkirim otomatis ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Proses permintaan obat dari fasyankes sangat dipengaruhi oleh jumlah pasien TB RO yang sedang diobati, perkiraan jumlah pasien baru yang akan diobati dan stok obat yang tercatat didalam software SITB, oleh karena itu sebelum melakukan permintaan obat, petugas kesehatan harus memastikan data tersebut telah diinput ke dalam software SITB.mBerikut adalah tampilan SITB di tingkat kabupaten/kota apabila ada permintaan obat dari fasyankes: 161 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Setelah mengecek jumlah obat yang terhitung otomatis, maka langkah selanjutnya adalah mengklik tombol "Simpan" dan "Kirim Permintaan", maka permintaan dari fasyankes akan terkirim otomatis ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Proses permintaan obat dari fasyankes sangat dipengaruhi oleh jumlah pasien TB RO yang sedang diobati, perkiraan jumlah pasien baru yang akan diobati dan stok obat yang tercatat didalam software SITB, oleh karena itu sebelum melakukan permintaan obat, petugas kesehatan harus memastikan data tersebut telah diinput ke dalam software SITB.mBerikut adalah tampilan SITB di tingkat kabupaten/kota apabila ada permintaan obat dari fasyankes: b) Permintaan obat dari dinas kesehatan kabupaten kota Langkah yang harus dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota setelah ada transaksi permintaan dari fasyankes adalah melakukan penerimaan permintaan obat dan melakukan Langkah yang harus dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota setelah ada rekapitulasi permintaan tersebut untuk diteruskan ke dinas kesehatan provinsi. Klik tombol tanda kaca pembesar pada transakti permintaan dari fasyankes lalu klik tombol "Terima Permintaan" dan "Simpan". Lakukan langkah ini untuk semua permintaan yang masuk ke dinkes kabupaten/kota. b) Permintaan obat dari dinas kesehatan kabupaten kota transaksi permintaan dari fasyankes adalah melakukan penerimaan permintaan obat dan melakukan rekapitulasi permintaan tersebut untuk diteruskan ke dinas kesehatan provinsi. Klik tombol tanda kaca pembesar pada transakti permintaan dari fasyankes lalu klik tombol "Terima Permintaan" dan "Simpan". Lakukan langkah ini untuk semua permintaan yang masuk ke dinkes kabupaten/kota. 116 | Langkah selanjutnya adalah melakukan "Permintaan Keluar" ke Dinas Kesehatan Provinsi PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 162 dengan menekan tombol tambah seperti gambar di bawah ini: Langkah selanjutnya adalah mengisi /memberi tanda rumput pada permintaan fasyankes yang akan direkapitulasi untuk dikirimkan ke dinas kesehatan provinsi. Hanya transaski yang sudah di "Terima Permintaan" yang akan muncul pada fungsi rekapitulasi ini, oleh karena itu pastikan telah melakukan "Terima Permintaan" terlebih dahulu apabila kabupaten/kota ingin melakukan rekapitulasi permintaan. Klik "Simpan" dan 'Kirim Permintaan", maka permintaan 117 |
Langkah selanjutnya adalah melakukan "Permintaan Keluar" ke Dinas Kesehatan Provinsi dengan menekan tombol tambah Langkah selanjutnya adalah melakukan "Permintaan Keluar" ke Dinas Kesehatan Provinsi seperti gambar di bawah ini: dengan menekan tombol tambah seperti gambar di bawah ini: tanda rumput pada permintaan fasyankes yang akan direkapitulasi Langkah selanjutnya adalah mengisi /memberi tanda rumput pada permintaan fasyankes untuk dikirimkan ke dinas kesehatan provinsi. Hanya transaski yang sudah di "Terima Permintaan" yang akan muncul pada fungsi rekapitulasi ini, oleh karena itu pastikan telah melakukan "Terima Permintaan" terlebih dahulu apabila kabupaten/kota ingin melakukan rekapitulasi permintaan. Klik "Simpan" dan 'Kirim Permintaan", maka permintaan kabupaten kota akan terkirim otomatis ke dinas kesehatan provinsi. Langkah di dinas kesehatan provinsi untuk melakukan permintaan kepada Kemenkes adalah sama dengan yang dilakukan oleh kabupaten/kota. Langkah selanjutnya adalah mengisi /memberi yang akan direkapitulasi untuk dikirimkan ke dinas kesehatan provinsi. Hanya transaski yang sudah di "Terima Permintaan" yang akan muncul pada fungsi rekapitulasi ini, oleh karena itu pastikan telah melakukan "Terima Permintaan" terlebih dahulu apabila kabupaten/kota ingin melakukan rekapitulasi permintaan. Klik "Simpan" dan 'Kirim Permintaan", maka permintaan 117 | kabupaten kota akan terkirim otomatis ke dinas kesehatan provinsi. Langkah di dinas kesehatan provinsi untuk melakukan permintaan kepada Kemenkes adalah sama dengan yang dilakukan oleh kabupaten/kota. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Permintaan kebutuhan logistik OAT dan Non OAT hanya akan disetujui apabila permintaan tersebut melalui software SITB. Tahapan proses permintaan OAT dan non OAT juga dapat dilihat pada petunjuk teknis penggunaan perangkat SITB atau melihat video tutorial SITB. 2.4 Distribusi Distribusi adalah pengeluaran dan pengiriman logistik dari satu tempat ke tempat lainnya dengan sesuai persyaratan baik administratif maupun teknis untuk memenuhi ketersediaan jenis dan jumlah logistik agar sampai di tempat tujuan. Proses distribusi ini harus memperhatikan aspek keamanan, mutu dan manfaat. Pendistribusian logistik merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan logistik secara merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan distribusi ialah: 118 | 163
kabupaten kota akan terkirim otomatis ke dinas kesehatan provinsi. Langkah di dinas kesehatan provinsi untuk melakukan permintaan kepada Kemenkes adalah sama dengan yang dilakukan oleh kabupaten/kota. Permintaan kebutuhan logistik OAT dan Non OAT hanya akan disetujui apabila permintaan tersebut melalui software SITB. Permintaan kebutuhan logistik OAT dan Non OAT hanya akan disetujui apabila Tahapan proses permintaan OAT dan non OAT juga dapat dilihat pada petunjuk teknis penggunaan perangkat SITB atau melihat permintaan tersebut melalui software SITB. Tahapan proses permintaan OAT dan non OAT video tutorial SITB. juga dapat dilihat pada petunjuk teknis penggunaan perangkat SITB atau melihat video 2.4 Distribusi tutorial SITB. Distribusi adalah pengeluaran dan pengiriman logistik dari satu tempat ke tempat lainnya dengan sesuai persyaratan baik administratif maupun teknis untuk memenuhi ketersediaan jenis dan jumlah logistik agar sampai di tempat tujuan. Proses distribusi 2.4 Distribusi ini harus memperhatikan aspek keamanan, mutu dan manfaat. Distribusi adalah pengeluaran dan pengiriman logistik dari satu tempat ke tempat lainnya Pendistribusian logistik merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan logistik secara merata dan teratur untuk memenuhi dengan sesuai persyaratan baik administratif maupun teknis untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan distribusi ialah: jenis dan jumlah logistik agar sampai di tempat tujuan. Proses distribusi ini harus • Terlaksananya pengiriman logistik secara merata dan teratur memperhatikan aspek keamanan, mutu dan manfaat. Pendistribusian logistik merupakan • Terjaminnya kecukupan logistik di fasyankes. kegiatan pengeluaran dan penyerahan logistik secara merata dan teratur untuk memenuhi • Terjaminnya mutu logistik pada saat pendistribusian. kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan distribusi ialah: Distribusi dilaksanakan berdasarkan permintaan secara 118 | berjenjang untuk memenuhi kebutuhan logistik di setiap tingkat penyelenggara program TB. Distribusi logistik dari Kementerian Kesehatan dilaksanakan setiap triwulan dengan jumlah dan jenis sehingga dapat diperoleh pada saat dibutuhkan. 164 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
barang sesuai dengan kebutuhan dinas kesehatan provinsi. Pendistribusian logistik dari dinas kesehatan provinsi ke dinas kabupaten/kota, fasyankes maupun balai layanan TB RO dilakukan oleh dinas kesehatan provinsi. Dinas kesehatan kabupaten/kota yang menyimpan OAT TB RO, dapat mendistribusikan obat ke fasyankes penyedia layanan TB RO dan fasyankes satelit bisa maupun meminta fasyankes mengambil logistik ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Alur perintaan, distribusi dan pelaporan logistik terdapat pada Gambar 12 berikut. Gambar 12. Alur Permintaan, Distribusi dan Pelaporan Logistik Realokasi logistik dari satu tempat ke tempat lainnya diperbolehkan untuk menghindari stok out. Proses administrasi realokasi logistik dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan difasilitasi oleh jenjang pemerintahan di atasnya. Apabila realokasi dilaksanakan antar kabupaten/kota maka akan difasilitasi oleh dinkes provinsi, sedangkan tealokasi antar provinsi akan difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan. Proses distribusi OAT dan non OAT di dalam SITB dilakukan untuk melakukan pemantauan atau menindaklanjuti adanya PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 165
Realokasi logistik dari satu tempat ke tempat lainnya diperbolehkan untuk menghindari stok out. Proses administrasi realokasi logistik dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan difasilitasi oleh jenjang pemerintahan di atasnya. Apabila realokasi dilaksanakan antar kabupaten/kota maka akan difasilitasi oleh dinkes provinsi, sedangkan tealokasi antar provinsi akan difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan. Proses distribusi OAT dan non OAT di dalam SITB dilakukan untuk melakukan pemantauan atau menindaklanjuti adanya permintaan dari unit/organisasi di bawahnya. permintaan dari unit/organisasi di bawahnya. Prosesnya adalah Prosesnya adalah dengan melakukan penerimaan permintaan OAT dan Non OAT terlebih dengan melakukan penerimaan permintaan OAT dan Non OAT dahulu, seperti gambar di bawah ini. terlebih dahulu, seperti gambar di bawah ini. Proses penerimaan permintaan OAT dilakukan dengan Proses penerimaan permintaan OAT dilakukan dengan mengklik tanda kaca pembesar mengklik tanda kaca pembesar pada transaksi permintaan tersebut, pada transaksi permintaan tersebut, lalu klik "Terima Permintaan" dan "Simpan" apabila lalu klik "Terima Permintaan" dan "Simpan" apabila semua informasi semua informasi tersebut telah dicek dan tanggal penerimaan diisi. tersebut telah dicek dan tanggal penerimaan diisi. 120 | Setelah proses penerimaan selesai dilakukan, maka akan muncul tanda notifikasi angka 166 dengan blok warna merah, yang berarti transaksi permintaan dari dinkes kabupaten/kota PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA sudah siap dieksekusi dengan cara mengklik tombol kaca pembesar. 121 |
Setelah proses penerimaan selesai dilakukan, maka akan muncul tanda notifikasi angka Setelah proses penerimaan selesai dilakukan, maka akan dengan blok warna merah, yang berarti transaksi permintaan dari dinkes kabupaten/kota muncul tanda notifikasi angka dengan blok warna merah, yang sudah siap dieksekusi dengan cara mengklik tombol kaca pembesar. berarti transaksi permintaan dari dinkes kabupaten/kota sudah siap dieksekusi dengan cara mengklik tombol kaca pembesar. Untuk mengisi jumlah obat yang akan dikirimkan, klik tombol "+" lalu isi jumlah obat yang akan dikirim sesui dengan permintaan dan jumlah stok yang tersedia disoftware SITB,lalu klik "Simpan" "Simpan" dan "Kirim". 121 | dan "Kirim". Untuk mengisi jumlah obat yang akan dikirimkan, klik tombol "+" lalu isi jumlah obat yang akan dikirim sesui dengan permintaan dan jumlah stok yang tersedia disoftware SITB,lalu klik PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Isi tanggal kirim sesuai dengan tanggal dilakukannya transaksi di SITB, usahakan tanggal kirim di SITB sama dengan tanggal realiasi pengiriman ke dinas kesehatan kabupaten/kota pada hari yang sama, lalu klik "Simpan" maka proses pengiriman atau distribusi OAT telah selesai dilakukan dan stok OAT di provinsi akan berkurang secara otomatis. 122 | 167
Untuk mengisi jumlah obat yang akan dikirimkan, klik tombol "+" lalu isi jumlah obat yang akan dikirim sesui dengan permintaan dan jumlah stok yang tersedia disoftware SITB,lalu klik "Simpan" dan "Kirim". Isi tanggal kirim sesuai dengan tanggal dilakukannya transaksi Isi tanggal kirim sesuai dengan tanggal dilakukannya transaksi di SITB, usahakan tanggal di SITB, usahakan tanggal kirim di SITB sama dengan tanggal realiasi pengiriman ke dinas kesehatan kabupaten/kota pada hari yang sama, lalu klik "Simpan" maka proses pengiriman atau distribusi OAT telah selesai dilakukan dan stok OAT di provinsi akan berkurang secara otomatis. kirim di SITB sama dengan tanggal realiasi pengiriman ke dinas kesehatan kabupaten/kota pada hari yang sama, lalu klik "Simpan" maka proses pengiriman atau distribusi OAT telah selesai dilakukan dan stok OAT di provinsi akan berkurang secara otomatis. 122 | 2.5 Penyimpanan Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan logistik termasuk memelihara yang 168 mencakup aspek tempat penyimpanan (Instalatasi Farmasi atau gudang), barang dan PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA administrasinya. Dengan dilaksanakannya penyimpanan yang baik dan benar, maka akan terpelihara mutu logistik, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga kelangsungan persediaan serta memudahkan pencarian dan pengawasan. Penyimpanan perbekalan farmasi atau logistik perlu diatur sebagai berikut: Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya Dibedakan menurut suhu atau kestabilannya Mudah tidaknya meledak/terbakar Tahan tidaknya terhadap cahaya Penyimpanan logistik khususnya obat harus ditempatkan di sarana dan prasarana yang memadai dan dikelola oleh tenaga farmasi terlatih. Tempat penyimpanan logistik harus memperhatikan hal-hal seperti di bawah ini: a. Tersedia ruangan yang cukup untuk penyimpanan. b. Tersedia ruangan khusus sesuai dengan persyaratan setiap jenis barang/logistik yang akan disimpan. c. Tersedia cukup ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan. 123 |
2.5 Penyimpanan Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan logistik termasuk memelihara yang mencakup aspek tempat penyimpanan (Instalatasi Farmasi atau gudang), barang dan administrasinya. Dengan dilaksanakannya penyimpanan yang baik dan benar, maka akan terpelihara mutu logistik, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, menjaga kelangsungan persediaan serta memudahkan pencarian dan pengawasan. Penyimpanan perbekalan farmasi atau logistik perlu diatur sebagai berikut: Dibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya Dibedakan menurut suhu atau kestabilannya Mudah tidaknya meledak/terbakar Tahan tidaknya terhadap cahaya Penyimpanan logistik khususnya obat harus ditempatkan di sarana dan prasarana yang memadai dan dikelola oleh tenaga farmasi terlatih. Tempat penyimpanan logistik harus memperhatikan hal-hal seperti di bawah ini: a. Tersedia ruangan yang cukup untuk penyimpanan. b. Tersedia ruangan khusus sesuai dengan persyaratan setiap jenis barang/logistik yang akan disimpan. c. Tersedia cukup ventilasi, sirkulasi udara dan penerangan. d. Ventilasi mempunyai teralis dan penghalang sinar matahari langsung. e. Tersedia alat pengukur suhu (termometer) dan pengukur kelembaban (higrometer) yang terkalibrasi. Tersedia formulir pencatatan monitoring suhu dan kelembaban. f. Tersedia alat pengatur suhu ruangan (AC, kipas, exhaust fan). PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 169
g. Gudang mempunyai minimal satu pintu masuk barang dan satu pintu keluar barang yang masing-masing mempunyai dua lapis pintu. h. Tersedia ruangan administrasi. i. Tersedia alarm pendeteksi kebakaran dan alat pemadam kebakaran yang sesuai peruntukan dan masih dapat digunakan. j. Atap gudang dalam keadaan baik dan tidak ada yang bocor. k. Ruang penyimpanan bebas dari binatang dan serangga (kucing, tikus, semut, burung, kecoa, dll). l. Ruang penyimpanan dalam keadaan bersih, tidak berdebu. Penyimpanan OAT TB RO disimpan dibeberapa tingkat administrasi, yaitu tingkat pertama Kementerian Kesehatan - Subdit TB, tingkat kedua di dinas kesehatan provinsi, tingkat ketiga di dinas kesehatan kabupaten/kota, tingkat ke empat di fasyankes penyedia layanan TB RO dan tingkat ke lima di fasyankes stelit TB RO. Penyimpanan OAT TB RO disemua tingkatan harus mempertimbangkan infrastruktur dan SDM yang tersedia. Proses penyimpanan OAT dan Non OAT yang dilakukan di semua tingkatan harus tercatat di software SITB, untuk memudahkan monitoring ketersediaan barang logistik yang dimiliki dan untuk menjamin pasien mendapatkan obat yang dibutuhkan. Proses penerimaan OAT dan Non OAT dilakukan dengan cara menambahkan data OAT dan Non OAT menggunakan fungsi "Penerimaan Obat Pengadaan Mandiri" atau dengan melakukan penerimaan obat dari transaksi pengiriman. 170 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
2.6 Monitoring dan Evaluasi 2.6 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan monitoring evaluasi, membutuhkan data yang valid dari semua tingkat administrasi pemerintah sampai fasyankes. Data Kegiatan monitoring evaluasi, membutuhkan data yang valid dari semua tingkat jumlah stok tersedia, data pendistribusian dan penggunaan logistik administrasi pemerintah sampai fasyankes. Data jumlah stok tersedia, data pendistribusian semua harus dicatat dan dilaporkan ke pihak yang berkepentingan dan penggunaan logistik semua harus dicatat dan dilaporkan ke pihak yang berkepentingan untuk dilakukan analisis. Pencatatan semua informasi tersebut harus dicatat pada formulir yang terstandar. Pencatatan semua untuk dilakukan analisis. Pencatatan semua informasi tersebut harus dicatat pada formulir informasi dan data tersebut bisa menggunakan sistem manual atau yang terstandar. Pencatatan semua informasi dan data tersebut bisa menggunakan sistem "paper based" dan menggunakan SITB. Beberapa keuntungan manual atau "paper based" dan menggunakan SITB. Beberapa keuntungan yang diperoleh yang diperoleh dari penggunaan software SITB yaitu jumlah stok dari penggunaan software SITB yaitu jumlah stok logistik dapat dimonitor secara langsung, logistik dapat dimonitor secara langsung, proses perhitungan permintaan kebutuhan obat dapat dilakukan secara otomatis proses perhitungan permintaan kebutuhan obat dapat dilakukan secara otomatis dan jumlah dan jumlah konsumsi logistik dapat didapatkan secara otomatis. konsumsi logistik dapat didapatkan secara otomatis. Proses monitoring dan evaluasi Proses monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara periodik dilaksanakan secara periodik minimal setiap triwulan yang dilakukan oleh staf program TB minimal setiap triwulan yang dilakukan oleh staf program TB dan staf farmasi sehingga hasil yang didapatkan dapat lebih maksimal. dan staf farmasi sehingga hasil yang didapatkan dapat lebih maksimal. Berikut ini ada beberapa indikator logistik yang bisa digunakan Berikut ini ada beberapa indikator logistik yang bisa digunakan pada saat melakukan pada saat melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan logistik, dibedakan berdasarkan tingkat implementasi kegiatannya. monitoring dan evaluasi kegiatan pengelolaan logistik, dibedakan berdasarkan tingkat implementasi kegiatannya. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 125 | 171
Tabel 27. Indikator logistik tingkat kabupaten/kota No Indikator Kegunaan Waktu 1 Persentase fasyankes di satu kabupaten/kota yang melakukan pencatatan transaksi logistik (penerimaan, penggunaan) di software SITB secara terkini. Terkini: Pencatatan terakhir H- 30 hari sejak dilakukan pengecekan data. Pengecekan data dilakukan setiap tanggal 1 awal bulan. Mengetahui fasyankes yang melaporkan kondisi stok logistik di kabupaten/kota Target: 100 % fasyankes melaporkan data terkini. Setiap bulan 2 Persentase fasyankes yang tidak mengalami stock out setiap bulan. 3 Persentase fasyankes yang memiliki logistik kadaluarsa. Mengetahui fasyankes yang tidak mengalami kekosongan logistik. Target: minimal 90 % fasyankes tidak terjadi stok out dari seluruh fasyankes yang ada di satu kabupaten/kota. Mengetahui tingkat ketepatan perencanaan, penggunaan dan monitoring barang logistik Target: maksimal 2% dari total fasyankes yang ada di satu Kab/ Kota. Setiap bulan Setahun sekali 172 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Tabel 28. Indikator logistik tingkat provinsi No Indikator Kegunaan Waktu 1 2 4 Persentase kabupaten/kota di satu provinsi yang melakukan pencatatan transaksi logistik (penerimaan, pengeluaran/ pendistribusian) di SITB secara terkini. Terkini: Pencatatan terakhir H- 30 hari sejak dilakukan pengecekan data. Pengecekan data dilakukan setiap tanggal 1 awal bulan. Persentase kabupaten/kota yang tidak mengalami stok out setiap bulan. Persentase kabupaten/ kota yang memiliki logistik kadaluarsa. Mengetahui kabupaten/kota yang melaporkan kondisi stok logistik disetiap provinsi. Target: 100% kabupaten/kota melaporkan data terkini. Mengetahui kabupaten/ kota yang tidak mengalami kekosongan logistik. Target: 100 % kabupaten/kota tidak mengalami stock out. Mengetahui tingkat ketepatan perencanaan, penggunaan dan monitoring barang logistik. Target: 100 % kabupaten/kota tidak memiliki logistik yang kadaluarsa. Setiap bulan Setiap bulan Setahun sekali Pemanfaatan perangkat SITB untuk proses kegiatan monitoring dan evaluasi di semua tingkat dapat dilakukan. Fungsi laporan logistik yang ada di SITB akan sangat membantu petugas kesehatan dalam melaksanakan tupoksinya. Berikut ini beberapa fungsi laporan yang dapat dimanfaatkan: PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 173
a) Laporan Kondisi Stok Per Wilayah a) Laporan Kondisi Stok Per Wilayah a) Laporan Kondisi Stok Per Wilayah b) Laporan Formulir Bantu RS Rujukan TB MDR b) Laporan Formulir Bantu RS Rujukan TB MDR b) Laporan Formulir Bantu RS Rujukan TB MDR 174 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 128 | 128 |
c) Laporan Ketersediaan Obat TB MDR c) c) Laporan Ketersediaan Obat TB MDR Laporan Ketersediaan Obat TB MDR PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 129 | 129 | 175
d) Laporan Absensi Pengkinian Data Stok d) Laporan Absensi Pengkinian Data Stok d) Laporan Absensi Pengkinian Data Stok e) Laporan Riwayat Transaksi e) Laporan Riwayat Transaksi e) Laporan Riwayat Transaksi 3. Jaga Mutu Logistik Instalasi farmasi pemerinta perlu melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh obat yang tidak memenuhi standar 176 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 130 | 130 |
persyaratan keamanan, khasiat dan mutu melalui pengujian terhadap mutu obat secara berkala. Pengendalian mutu adalah suatu mekanisme kegiatan pemantauan dan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan secara terencana dan sistematis, sehingga dapat diidentifikasi peluang untuk peningkatan mutu serta menyediakan mekanisme tindakan yang diambil. Kegiatan ini merupakan upaya untuk peningkatan mutu pelayanan farmasi yang berkesinambungan. Uji mutu adalah pengujian laboratorium yang dilakukan untuk membuktikan mutu obat memenuhi standar dan persyaratan secara konsisten. Penyelenggaraan uji mutu obat pada Instalasi Farmasi Pemerintah dilakukan melalui kegiatan: 3.1 Pengambilan Sampel jenis obat yang dijadikan sampel harus memperhitungkan aspek ketersediaan obat pada Instalasi Farmasi Pemerintah. Setiap pengambilan sampel harus dibuat Berita Acara Pengambilan sampel (BAP), Berita Acara Serah Terima (BAST), dan Surat Bukti Barang Keluar (SBBK) yang ditandatangani oleh petugas BPOM, Balai Besar POM, Balai POM dan penanggung jawab Instalasi Farmasi Pemerintah. Jumlah dan 3.2 Pengujian Secara Laboratorium Logistik terutama OAT yang diterima atau disimpan di gudang perbekalan kesehatan secara rutin harus dilakukan uji mutu. Uji mutu ini dapat dilakukan secara organoleptik dan laboratorium. Uji organoleptik dilakukan untuk melihat perubahan fisik sediaan yang terjadi akibat faktor fisika maupun kimia. Untuk logistik non OAT dilakukan sesuai dengan jenis dan karakteristik. Tanda-tanda perubahan mutu obat ialah sebagai berikut: PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 177
a. Tablet / tablet salut ▪ Terjadinya perubahan warna, bau atau rasa, noda (tidak sesuai dengan spesifikasi pemberian). ▪ Kerusakan berupa tablet/tablet salut pecah, retak dan atau terdapat benda asing, menjadi bubuk dan lembab. ▪ Blister/strip rusak, sehingga dapat mempengaruhi mutu obat. b. Kapsul ▪ Terjadinya perubahan warna, bau, rasa, noda (tidak sesuai dengan spesifikasi pemberian). ▪ Kerusakan berupa kapsul pecah, retak dan atau terdapat benda asingdan lembab. ▪ Basah dan lengket satu dengan yang lainnya ▪ Blister/strip rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik c. Obat suntik ▪ Kebocoran wadah (vial/ampul) ▪ Terdapat partikel asing pada pelarut injeksi ▪ Perubahan warna dan bentuk pada serbuk injeksi 3.3 Pelaporan Hasil Uji Hasil pelaksanaan uji mutu obat terdiri atas Memenuhi Syarat (MS) atau Tidak Memenuhi Syarat (TMS). Apabila dari hasil pengujian laboratorium, mutu sediaan yang diuji tidak memenuhi persyaratan maka akan dilakukan Perintah Penarikan dari Peredaran kepada industri farmasi oleh Badan POM. Tindak Lanjut Hasil Uji Mutu terhadap logistik yang terbukti rusak adalah sebagai berikut: ▪ Mengumpulkan dan menyimpan terpisah berdasarkan produk yang memiliki nomor batch atau kode produksi yang sama. 178 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
▪ Membuat laporan ke atasan langsung yang isinya jumlah, jenis, nomor batch dan tanggal kadaluarsa. ▪ Menginformasikan ke seluruh fasyankes yang memiliki jenis produk dengan nomor batch yang sama untuk tidak menggunakan produk tersebut. ▪ Menghapus dan memusnahkan sesuai aturan yang berlaku, dan atau dikembalikan sesuai dengan kesepakatan yang berlaku sesuai kontrak yang ada. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 179
BAB XIV. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI Pencegahan dan pengendalian Infeksi (PPI) TB Resistan Obat bertujuan untuk mencegah penularan TB RO melalui perlindungan terhadap petugas kesehatan, pengunjung dan pasien di fasyankes. Pencegahan dan pengendalian infeksi TB RO wajib dilaksanakan di fasyankes yang mengobati pasien TB. PPI TB RO tidak hanya dilaksanakan di fasyankes, namun juga di lingkungan pasien TB RO, misalnya lingkungan kontak erat pasien di rumah, sekolah dan tempat kerja. Pelaksanaan PPI TB RO merupakan bagian dari kegiatan PPI di fasyankes. Pengorganisasian kegiatan PPI TB RO di rumah sakit dilakukan oleh Komite PPI, sedangkan di Puskesmas dilakukan oleh koordinator PPI yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas. Komite PPI di RS dan koordinator PPI bertanggung jawab untuk menerapkan PPI di fasyankes, meliputi perencanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan serta monitoring evaluasi. Tindakan PPI secara umum meliputi: a. Kewaspadaan standar, seperti higiene tangan (kebersihan pribadi), pemakaian alat pelindung diri (APD), etika batuk dan higiene respirasi, pencegahan tusukan jarum atau benda tajam, pencucian dan disinfeksi alat medis, penatalaksanaan limbah, penata laksanaan linen, misalnya sarung bantal, seprei, jas praktik, dll. b. Kewaspadaan berdasarkan penularan lewat udara (transmisi airborne), yang merupakan fokus dari PPI TB. 180 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Pencegahan dan pengendalian infeksi memiliki 4 pilar, yaitu: 1. Pengendalian Manajerial 2. Pengendalian Administratif 3. Pengendalian Lingkungan 4. Pemakaian Alat Pelindung Diri Pilar pengendalian manajerial dan administratif memiliki pengaruh paling besar dalam mencegah penularan TB di fasyankes. 1. Pilar Pengendalian Manajerial untuk TB RO Risiko penularan TB RO di fasyankes dapat diturunkan melalui kebijakan PPI TB RO yang dimulai dari aspek manajerial berupa komitmen dan kepemimpinan untuk kegiatan pengendalian infeksi di fasyankes. Tujuan pengendalian manajerial adalah untuk menjamin tersedianya sumber daya terlatih yang diperlukan untuk pelaksanaan PPI. Kegiatan pengendalian manajerial meliputi: ▪ Perencanaan dan pembuatan kebijakan PPI TB Setiap fasyankes sebaiknya memiliki pedoman PPI TB yang berisi protokol untuk mengenali, memisahkan dan menyediakan pelayanan dan rujukan bagi terduga dan pasien TB. Pasien atau terduga TB seharusnya diberikan petunjuk tentang etika batuk, disediakan masker dan tidak mengantri seperti pasien lain sehingga meminimalisir kemungkinan penularan. Apabila fasyankes tidak memiliki sarana diagnostik atau pengobatan untuk pasien TB RO, maka harus ada sistem rujukan ke fasyankes terdekat yang diatur oleh dinas Kesehatan. Perlu ditunjuk petugas khusus yang bertanggungjawab untuk PPI TB yang bertugas untuk memastikan skrining pasien dilakukan, etika batuk dan SPO terkait PPI diterapkan serta melakukan monitoring pelaksanaan PPI TB di fasyankes PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 181
▪ Penyusunan Standar Prosedur Operasional terkait PPI TB SPO majemen pasien dalam rangka mencegah penularan TB di fasyankes terdiri dari 5 langkah yaitu skrining, edukasi pasien dalam melakukan etika batuk, memisahkan pasien/ terduga TB, triase pasien bergejala agar tidak mengantri lama serta pemeriksaan diagnosis baik di fasyankes maupun merujuk ke fasyankes lain. ▪ Pelatihan petugas untuk PPI TB Semua petugas di fasyankes harus diberikan pelatihan tentang prinsip penularan TB, tanda dan gejala pasien TB serta peran masing-masing petugas dalam PPI TB. ▪ Edukasi pasien dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang tanda dan gejala TB, cara perlindungan diri dan upaya memperoleh pertolongan medis. ▪ Monitoring dan evaluasi ketersediaan sarana, kepatuhan terhadap pelaksanaan prosedur PPI dan surveilens gejala dan tanda TB pada petugas. 2. Pilar Pengendalian Administratif Tujuan pengendalian administratif adalah untuk melindungi petugas kesehatan, pengunjung dan pasien dari penularan TB RO dan untuk menjamin tersedianya sumberdaya yang diperlukan untuk pelaksanaan PPI. Prosedur pengendalian administratif dibedakan sesuai dengan jenis fasyankes, yaitu: a. Prosedur di fasyankes TB RO: ▪ Rawat Jalan − − Penyuluhan pasien mengenai etika batuk/higiene respirasi (menutup mulut dengan tangan, tisu, atau Identifikasi cepat terduga TB RO. 182 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
siku ketika batuk atau bersin, memakai masker dan mencuci tangan setelah batuk atau bersin). − Pemisahan pasien dan suspek TB RO dengan pasien lain di tempat yang berventilasi baik. − Memberikan prioritas pelayanan kepada terduga dan pasien TB RO. ▪ Rawat inap − Tempatkan pasien yang diwaspadai memiliki penyakit yang menular melalui udara di kamar yang berventilasi baik (12 ACH) dan terpisah dari pasien lain. − 1 (satu) kamar untuk 1 (satu) pasien. − Petugas kesehatan memakai masker respirator partikulat bila memberikan pelayanan medis kepada pasien, pastikan petugas telah melakukan fit test dan menggunakan respirator sesuai prosedur. − Batasi aktivitas pasien, penyuluhan etika batuk, higiene respirasi dan pakai masker jika keluar ruangan − Cuci tangan sebelum dan setelah memberikan pelayanan. − Pengaturan pengunjung dan anggota keluarga yang merawat pasien b. Prosedur di fasyankes satelit TB RO Pada dasarnya PPI fasyankes satelit TB RO sama dengan fasyankes TB RO, hanya menyesuaikan dengan situasi fasyankes satelit yang pada dasarnya lebih sederhana dari fasyankes TB RO. c. Prosedur di laboratorium ▪ Prosedur laboratorium sesuai dengan prinsip keamanan dan keselamatan kerja laboratorium. cara melakukan ▪ Pengaturan sputum, induksi infeksius, pembuangan dan penatalaksanaan bahan PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 183
penatalaksanaan limbah infeksius dan non infeksius. ▪ Menerapkan kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasar transmisi melalui udara. ▪ Adanya prosedur tetap tertulis yang harus dipatuhi dan diilaksanakan oleh setiap petugas laboratorium tanpa mengurangi mutu pemeriksaan. 3. Pilar Pengendalian Lingkungan Pengendalian lingkungan dalam PPI TB bertujuan untuk mengurangi konsentrasi droplet nuclei di udara dan mengurangi keberadaan benda-benda yang terkontaminasi sesuai dengan epidemiologi infeksi di instalasi rawat jalan, kamar perawatan pasien TB RO dan laboratorium. Pengendalian lingkunan saja tanpa pengendalian manajerial dan admnistratif tidak akan mampu mengurangi risiko penularan TB RO. Pilar pengendalian lingkungan terdiri dari beberapa upaya sebagai berikut: ▪ Pengaturan ventilasi baik secara alami maupun mekanik. − Teknologi pengaturan ventilasi udara secara mekanik seringkali mahal dan kompleks, karena itu kadang hanya ada di fasyankes rujukan. Namun ventilasi alami yang terkontrol dapat mengurangi risiko penularan TB. Ventilasi adalah pergerakan udara keluar masuk ruangan. Pengaturan ventilasi secara alami artinya adanya aliran udara keluar masuk melalui pintu atau jendela. Pengaturan ventilasi secara natural yang terkontrol artinya adanya pengaturan supaya pintu dan jendela selalu dalam keadaan terbuka, kipas angin dapat digunakan untuk membantu mengalirkan udara sehingga saat udara bersih masuk, akan mengurangi konsentrasi partikel di udara. Ruangan untuk kewaspadaan berdasarkan transmisi 184 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
airborne sebaiknya memiliki pergantian udara sebesar 12 ACH dengan sistem pembuangan udara keluar atau penggunaan penyaring udara (hepafilter) sebelum masuk ke sirkulasi udara area lain di rumah sakit. − Pengaturan ruang tunggu dan ruang periksa agar mengurangi kemungkinan risiko penularan TB. − Pasien berdahak di sputum booth atau di udara terbuka yang jauh dari keramaian, tidak diperbolehkan berdahak di ruangan sempit seperti toilet. ▪ Penggunaan sinar ultraviolet (UV) untuk antibakteri. ▪ Kebersihan dan desinfektasi (cleaning and disinfection) menggunakan bahan-bahan disinfektan. 4. Pilar Perlindungan Diri Pemakaian alat pelindung diri (APD) yang tepat bertujuan untuk melindungi petugas kesehatan, pengunjung dan pasien dari penularan TB RO. Sasaran APD adalah petugas kesehatan, pasien dan pengunjung. Jenis-jenis APD yang sering dipakai ialah masker respirator N95 untuk petugas kesehatan dan masker bedah bagi pasien. Penggunaan respirator N95 dibatasi di ruangan dengan risiko penularan tinggi. Prosedur fit test bagi petugas sebelum menggunakan respirator merupakan keharusan, idealnya dilakukan di awal kerja di ruangan yang baru dan minimal sekali setahun. Fit test perlu dilakukan untuk memastikan respirator yang dipakai sesuai dengan karakter wajah masing-masing petugas dan memberikan perlindungan maksimal. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 185
BAB XV. MONITORING EVALUASI DAN INDIKATOR PROGRAM Pelaksanaan kegiatan manajemen TB RO memerlukan monitoring secara periodik dan evaluasi secara sistematis pada semua tingkat. Monitoring berkala kegiatan TB RO perlu melibatkan para pemangku kepentingan yang lebih luas selain para pengelola program TB. Monitoring dapat dilakukan dengan cara menelaah laporan, mengamati langsung melalui kegiatan kunjungan lapangan atau supervisi serta wawancara dengan petugas pelaksana maupun dengan masyarakat sasaran. Tujuan monitoring kegiatan manajemen TB RO adalah: ▪ Memantau implementasi kegiatan TB RO secara berkala dan berkelanjutan. ▪ Mengidentifikasi masalah dan kesenjangan dalam implementasi TB RO. ▪ Mengatasi masalah dan mengantisipasi dampak dari permasalahan tersebut. Kegiatan evaluasi pelaksanaan manajemen TB RO bertujuan untuk menganalisis relevansi, efisiensi, efektivitas, dampak dan keberlanjutan penerapan program sebagai masukan terhadap arah kebijakan jangka panjang. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara menelaah data pencatatan pelaporan dan sistem surveilans, melaksanakan penelitian atau riset operasional, wawancara, dan lain sebagainya. Evaluasi dapat menilai sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat berhasil dicapai, maupun mencaritau apabila tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya berhasil dicapai. Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perbaikan 186 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
kinerja program serta perencanaan ke depan. Kegiatan evaluasi dilakukan secara berkala dalam kurun waktu tertentu. Evaluasi kegiatan manajemen TB RO dilakukan sesuai dengan jenjang unit yang bersangkutan minimal dilakukan sekali setiap tiga bulan di tingkat fasyankes. Dinas kesehatan kabupaten/kota dan provinsi melakukan evaluasi pelaksanaan program minimal sekali setiap 6 bulan. Pertemuan evaluasi di tingkat nasional akan diselenggarakan sekurangnya satu tahun sekali. Berbagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk kepentingan monitoring dan evaluasi (monev) kegiatan manajemen TB RO. Data dapat bersumber dari laporan rutin ataupun laporan tidak rutin yang menggunakan kombinasi sistem informasi TB RO berbasis web dan sistem manual (paper-based). Temuan dari berbagai hasil riset operasional dan evaluasi yang terkait dengan kegiatan di Indonesia oleh lembaga/ organisasi yang terkait dapat memperkaya evaluasi kegiatan manajemen TB RO. Untuk meningkatkan akuntabilitas publik dan transparansi, hasil monitoring dan evaluasi kegiatan manajemen TB RO akan disebarluaskan melalui mekanisme yang sudah ada dan berbagai jalur komunikasi sesuai dengan peraturan dan kebutuhan. Dengan demikian masyarakat mendapatkan haknya untuk mengakses hasil evaluasi tersebut secara terbuka. Diseminasi informasi kepada para pembuat kebijakan, pengelola program dan masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai media komunikasi seperti media cetak, elektronik dan jalur komunikasi lain yang mudah diakses oleh masyarakat. Informasi dari hasil monitoring dan evaluasi kegiatan manajemen TB RO akan ditindaklanjuti dan digunakan untuk tujuan perbaikan yang berkelanjutan dalam upaya pengendalian permasalahan TB RO di Indonesia. Informasi ini juga digunakan untuk menilai sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah, pemerintah dan swasta serta lintas sektor. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 187
1. Pencatatan dan Pelaporan Salah satu komponen penting kegiatan monitoring dan evaluasi adalah pencatatan dan pelaporan. Kegiatan ini bertujuan mendapatkan data untuk diolah, dianalisis, diinterpretasi, disajikan dan disebarluaskan untuk dimanfaatkan. Data yang dikumpulkan harus sahih atau valid (akurat), lengkap, tepat waktu sehingga memudahkan pengolahan dan analisis. Pencatatan dan pelaporan kegiatan manajemen TB RO mengacu pada Permenkes No. 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Setiap fasyankes yang memberikan pelayanan TB RO wajib mencatat dan melaporkan kasus TB yang ditemukan dan atau diobati. Sistem notifikasi wajib (Mandatory Notification) dapat dilakukan secara manual atau melalui sistem elektronik sesuai dengan tata cara dan sistem yang ditentukan oleh Program Penanggulangan TB. Pada saat ini pencatatan data TB secara manual menggunakan formulir baku dan didukung dengan sistem informasi secara elektronik sedangkan pelaporan TB secara komprehensif telah menggunakan sistem informasi elektronik. Sistem pencatatan pelaporan TB secara elektronik menggunakan Sistem Informasi TB yang berbasis web dan diintegrasikan dengan sistem informasi kesehatan secara nasional dan sistem informasi publik yang lain. Pencatatan dan pelaporan TB RO diatur berdasarkan fungsi masing-masing tingkatan pelaksana berdasarkan satu sistem baku. 2. Formulir Pencatatan dan Pelaporan Program TB Nasional Sistem pencatatan dan pelaporan TB RO mengacu kepada sistem yang sudah ada sesuai dengan pencatatan dan pelaporan di Program Pengendalian Tuberkulosis. 188 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
2.1 Fasyankes Pencatatan di tingkat fasyankes terdiri dari : a. Fasyankes satelit TB RO Fasyankes satelit TB RO menggunakan formulir pencatatan dan pelaporan berikut: ▪ Formulir Rujukan Terduga TBC Resistan Obat ▪ Formulir Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) Serius ▪ Formulir Permohonan Pemeriksaan Bakteriologis TBC (TBC.05) ▪ Buku Register Terduga TBC (TBC.06) ▪ Salinan Buku Pengobatan Tuberkulosis Resistan Obat (TBC.01 RO) bila meneruskan pengobatan pasien TB RO b. Fasyankes pelaksana layanan TB RO Fasyankes pelaksana layanan TB RO menggunakan formulir pencatatan dan pelaporan sebagai berikut: ▪ Buku Pengobatan Tuberkulosis Resistan Obat (TBC.01 RO) ▪ Buku Identitas Pasien TBC Resistan Obat (TBC.02 RO) ▪ Register Pasien TBC RO Fasyankes (TBC.03 RO Fasyankes) ▪ Buku Register Laboratorium TBC untuk Fasyankes Mikroskopis Dan Xpert (TCM) (TBC.04 Fasyankes) ▪ Formulir Permohonan Pemeriksaan Bakteriologis TBC (TBC.05) ▪ Buku Register Terduga TBC (TBC.06) ▪ Lembar Informasi Untuk Pasien TBC Resistan Obat (Informed consent) ▪ Formulir Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) Serius ▪ Formulir rujukan/pindah pasien TBC (TBC.09) PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 189
2.2 Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Pencatatan dan pelaporan di dinas kesehatan kabupaten/kota menggunakan formulir atau register: ▪ Register Pasien TBC RO Kab/Kota (TBC.03 RO Kab/Kota) ▪ Laporan Triwulan Penemuan dan Pengobatan Pasien TB RO (TBC.07 RO Kabupaten/Kota) ▪ Laporan Triwulan Hasil Pengobatan Pasien TBC RO (TBC.08 RO Kabupaten/Kota) ▪ Laporan Triwulan Hasil Pengobatan Sementara Bulan Ke- Enam Pasien TBC RO (TBC.11 RO Kabupaten/Kota) 2.3 Dinas Kesehatan Provinsi Pencatatan dan pelaporan di dinas kesehatan provinsi menggunakan formulir berikut: ▪ Laporan Triwulan Penemuan Dan Pengobatan Pasien TBC RO (TBC.07 RO Provinsi) ▪ Laporan Triwulan Hasil Pengobatan Pasien TBC RO (TBC.08 RO Provinsi) ▪ Laporan Triwulan Hasil Pengobatan Sementara Bulan Ke- Enam Pasien TBC RO (TBC.11 RO Provinsi) Catatan : − Beberapa jenis formulir pencatatan di fasilitas pelayanan kesehatan sudah difasilitasi dalam bentuk elektronik pada perangkat SITB (diisi setiap hari) − Beberapa register atau laporan di tingkat kabupaten/kota dan provinsi secara otomatis terangkum di SITB pada saat fasyankes melakukan pengisian data. − Untuk permintaan maupun laporan pemakaian OAT dan non OAT dilakukan secara elektronik menggunakan SITB, sehingga tidak lagi menggunakan formulir pelaporan manual. 190 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Jenis formulir yang digunakan berdasarkan tingkatannya dapat dilihat pada Tabel 29 berikut. Tabel 29. Jenis formulir pada program TB RO dan tingkat penggunaannya No Formulir Keterangan Fasy. satelit Fasy. TB RO Dinkes kab/ kota Dinkes provinsi Subdit TB 1 2 3 4 5 6 7 Formulir rujukan terduga TBC RO TBC.06 Informed Consent TBC.01 RO Salinan TBC.01 RO TBC.02 RO TBC.03 RO Formulir yang digunakan untuk merujuk terduga TB RO ke fasyankes rujukan/ fasyankes TB RO Buku Register Terduga TBC Lembar Persetujuan Pengobatan TBC RO Buku Pengobatan Tuberkulosis Resistan Obat Salinan Buku Pengobatan Tuberkulosis RO untuk fasyankes satelit yang memiliki pasien TB RO Buku Identitas Pasien TB RO Register Pasien TBC RO Formulir Permohonan Pemeriksaan Bakteriologis TBC √ √ √ √ √ √ √ √ 8 TBC.05 √ √ PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 191
No Formulir Keterangan Fasy. satelit Fasy. TB RO Dinkes kab/ kota Dinkes provinsi 9 TBC.09 10 TBC.07 RO 11 TBC.08 RO 12 TB.11 RO Formulir yang digunakan sebagai keterangan pasien TB RO akan melanjutkan pengobatan atau pindah dari fasyankes rujukan/fasyankes TB RO ke fasyankes satelit Laporan Triwulan Penemuan dan Pengobatan Pasien TBC RO Laporan Triwulan Hasil Pengobatan Pasien TBC RO Laporan Triwulan Hasil Pengobatan Sementara Bulan Ke-Enam Pasien TBC RO √ √ √ √ √ √ √ 13 Formulir Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) Serius Kejadian atau efek samping tidak diinginkan (KTD) serius √ √ 192 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Subdit TB √ √ √
3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan TB RO menggunakan 3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan TB RO menggunakan SITB SITB Kewajiban melakukan pencatatan pelaporan kasus TB bagi semua fasyankes terdapat pada Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor KH 02.01/MENKES/660/2020. Hal ini dilakukan agar upaya penanggulangan TB di Indonesia dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan berkesinambungan. Selain mengunakan formulir berbasis kertas dengan formulir yang disebutkan di atas, pencatatan kasus TB termasuk TB RO wajb dilakukan menggunakan aplikasi berbasis online yaitu Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) yang dapat diakses di Aplikasi ini dapat di akses oleh masing-masing penguna yaitu poli, laboratorium, farmasi, pengelola program TB di dinas kesehatan kabupaten/kota, provinsi maupun Subdirektorat TB. Tampilan aplikasi SITB sesuai gambar berikut. 3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan TB RO menggunakan SITB SITB Kewajiban melakukan pencatatan pelaporan kasus TB bagi semua fasyankes terdapat pada Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor KH 02.01/MENKES/660/2020. Hal ini dilakukan agar upaya penanggulangan TB di Indonesia dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan berkesinambungan. Selain mengunakan formulir berbasis kertas dengan formulir yang disebutkan di atas, pencatatan kasus TB termasuk TB RO wajb dilakukan menggunakan aplikasi berbasis online yaitu Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) yang dapat diakses di Aplikasi ini dapat di akses oleh masing-masing penguna yaitu poli, laboratorium, farmasi, pengelola program TB di dinas kesehatan kabupaten/kota, provinsi maupun Subdirektorat TB. Tampilan aplikasi SITB sesuai gambar berikut. Kewajiban melakukan pencatatan pelaporan kasus TB bagi semua fasyankes terdapat pada Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor KH 02.01/MENKES/660/2020. Hal ini dilakukan berkesinambungan. Selain mengunakan formulir berbasis kertas dengan formulir yang disebutkan di atas, pencatatan kasus TB termasuk TB RO wajb dilakukan menggunakan aplikasi berbasis online yaitu Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) yang dapat diakses di Aplikasi ini dapat di akses oleh masing-masing penguna yaitu poli, laboratorium, farmasi, pengelola program TB di dinas kesehatan kabupaten/kota, provinsi maupun Subdirektorat TB. Tampilan aplikasi SITB sesuai gambar berikut. Kegiatan TB RO yang tercatat dalam setiap formulir pencatatan dan pelaporan harus dilaporkan secara berjenjang. Tabel 30 di bawah ini menggambarkan periode pelaporan masing-masing formulir dalam kegiatan manajemen TB RO. Kegiatan TB RO yang tercatat dalam setiap formulir pencatatan dan pelaporan harus dilaporkan secara berjenjang. Tabel 30 di bawah ini menggambarkan periode pelaporan masing-masing formulir dalam kegiatan manajemen TB RO. 193 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 144 |
Tabel 30. Periode pelaporan kegiatan TB RO berdasarkan formulir Formulir/laporan Indikator yang dilihat Periode Pelaporan TBC.07 RO Jumlah semua kasus TB RO ternotifikasi Jumlah pasien yang memulai pengobatan TB RO baik paduan standar jangka pendek maupun paduan pengobatan individual Setiap 3 bulan, untuk pasien yang ternotifikasi dan memulai pengobatan 3 bulan (1 triwulan) sebelumnya. Misalnya pada bulan Januari 2020, maka yang dilaporkan adalah periode Oktober-Desember 2019. TBC.11 RO Jumlah hasil pengobatan sementara bulan ke-enam pasien TB RO Setiap 3 bulan, untuk pasien yang memulai pengobatan 9 bulan (3 triwulan) sebelumnya Misalnya pada bulan Januari 2020, maka yang dilaporkan adalah periode Januari-Maret 2019. TBC.08 RO Hasil akhir pengobatan TB RO (9-11 bulan) Setiap 3 bulan Misalnya pada bulan Januari 2020, maka yang dilaporkan adalah periode Oktober-Desember 2018. Formulir Pelaporan KTD Serius Jumlah laporan KTD serius Segera (dalam waktu 24 jam) setelah terjadinya KTD serius. TBC 13 A, B, C Ketersediaan dan permintaan kebutuhan logistik OAT dan non OAT Setiap 3 bulan Misalnya pada bulan Januari 2020, maka yang dilaporkan adalah periode Oktober-Desember 2019. 4. Indikator Pelaksanaan Kegiatan TB RO Untuk mempermudah analisis data diperlukan indikator sebagai alat ukur kinerja dan kemajuan program (marker of progress). Indikator yang digunakan dalam kegiatan manajemen TB RO adalah sesuai Tabel 31 berikut. 194 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Tabel 31. Indikator kegiatan TB RO NO INDIKATOR SUMBER DATA WAKTU 1 Cakupan penemuan TB RO TBC.07 RO; Perkiraan kasus TB RO Triwulan; Tahunan 2 Cakupan pengobatan TB RO TBC.07 RO; Perkiraan kasus TB RO Triwulan; Tahunan 3 Angka inisiasi pengobatan TB RO TBC.06; TBC.07 RO Triwulan; Tahunan 4 Angka keberhasilan pengobatan TB RO TBC.08 RO Triwulan; Tahunan Indikator kegiatan TB RO yang harus dianalisa secara rutin (setiap triwulan dan tahunan) adalah sebagai berikut: 1) Cakupan penemuan TB RO Adalah jumlah kasus TB RO yang terkonfirmasi di antara perkiraan kasus TB RO. Rumus: Jumlah kasus TB RO terkonfirmasi Perkiraan jumlah kasus TB RO x 100% Berdasarkan estimasi WHO, perkiraan kasus TB RO diperoleh dari 2,4% dari kasus TB paru baru ditambah 13% dari kasus TB paru pengobatan ulang. Indikator ini menggambarkan jangkauan penemuan kasus TB RO dI antara perkiraan kasus TB RO di suatu wilayah. 2) Cakupan pengobatan TB RO Adalah jumlah kasus TB RO yang memulai pengobatan di antara perkiraan kasus TB RO. Rumus: Jumlah semua kasus TB RO yang memulai pengobatan Perkiraan jumlah kasus TB RO x 100% Indikator ini menggambarkan jangkaun pengobatan pasien TB PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA RO diantara perkiraan kasus TB RO di suatu wilayah. 195
3) Angka inisiasi pengobatan TB RO Adalah jumlah kasus TB RO yang terdaftar dan memulai pengobatan lini kedua di antara jumlah kasus TB RO yang ditemukan. Rumus: Jumlah kasus TB yang terdaftar dan memulai pengobatan lini kedua x 100% Jumlah kasus TB yang ditemukan Indikator ini menggambarkan berapa banyak kasus TB RO yang terkonfirmasi dan memulai pengobatan. 4) Angka keberhasilan pengobatan TB RO Adalah jumlah kasus TB RO yang menyelesaikan pengobatan dengan hasil akhir sembuh atau pengobatan lengkap) di antara jumlah kasus TB RO yang memulai pengobatan TB lini kedua. Rumus: Jumlah kasus TB RO yang dinyatakan sembuh dan pengobatan lengkap Jumlah kasus TB RO yang memulai pengobatan TB lini kedua x 100% Indikator ini menggambarkan kualitas pengobatan TB RO. 196 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB XVI. DUKUNGAN PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT Pengobatan TB resistan obat memerlukan durasi pengobatan yang panjang dengan berbagai macam efek samping. Selain itu, pasien TB RO juga dapat mengalami kesulitan finansial dan stigmatisasi akibat penyakit dan pengobatan TB. Untuk menjamin kepatuhan pasien TB RO agar dapat menyelesaikan pengobatannya hingga sembuh, semua pasien perlu mendapatkan dukungan dan layanan yang ramah pasien. Dukungan terkait pengobatan pasien TB RO yang diperlukan ialah: 1. Pengawasan Menelan Obat Pengawasan minum obat dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan (nakes), kerabat / keluarga pasien, ataupun orang dari komunitas yang menjadi pendamping pengobatan pasien (treatment supporter). Pengawasan juga dapat dilakukan melalui video daring real-time, seperti melalui aplikasi telepon video. Definisi dari patuh berobat ialah pasien mengkonsumsi >90% obat-obatannya dengan pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat (PMO). WHO lebih merekomendasikan PMO dari nakes dan komunitas terlatih daripada anggota keluarga pasien ataupun menelan obat sendiri tanpa pengawasan (self-administered treatment). Mekanisme pengawan minum obat melalui video (video-observed treatment, VOT) dapat menggantikan PMO bila tersedia dan dapat dioperasikan dengan baik oleh nakes dan pasien. PMO sangat dianjurkan untuk pasien TB RO dengan kondisi berat, pasien koinfeksi TB-HIV, dan pasien yang berisiko tinggi untuk putus berobat. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 197
2. Tempat Minum Obat dan Desentralisasi Layanan Lokasi minum obat untuk pasien TB RO dapat di fasyankes ataupun di lingkungan tempat tinggal pasien (community- or home- based DOT). Berdasarkan panduan WHO 2020, pasien TB RO minum obat di lingkungan tempat tinggal dengan pengawasan nakes atau komunitas terlatih lebih direkomendasikan daripada minum obat di fasyankes ataupun minum obat tanpa pengawasan. Hasil studi menunjukkan bahwa pasien TB RO yang minum obat di lingkungan tempat tinggal dengan pengawasan memiliki angka keberhasilan pengobatan dan konversi sputum pada bulan ke-2 yang lebih tinggi. Desentralisasi pengobatan ke fasyankes terdekat dengan tempat tinggal pasien setelah pasien memulai pengobatan TB RO di RS/Balkes Rujukan TB RO sangat dianjurkan bagi seluruh pasien agar lebih mendekatkan layanan dengan tempat tinggal pasien. Desentralisasi pengobatan tersebut harus disertai dengan edukasi yang memadai bagi petugas fasyankes satelit untuk dapat menjalankan peran nya mendampingi pengobatan pasien termasuk untuk mengurangi stigma dari petugas kesehatan itu sendiri. Komunikasi petugas kesehatan di fasyankes satelit harus tetap terjaga dengan petugas di fasyankes rujukan TB RO dimana pasien pertama kali berobat. 3. Paket Dukungan Kepatuhan Berobat Paket dukungan kepatuhan berobat untuk pasien TB RO merupakan kombinasi dari dukungan psikologis, bantuan materi/ ekonomi, sistem pelacak/pemantauan pengobatan pasien, serta konseling dan edukasi kesehatan. WHO melaporkan bahwa pasien TB RO yang mendapatkan kombinasi paket dukungan kepatuhan berobat memiliki angka keberhasilan pengobatan yang lebih tinggi, serta angka kematian dan putus berobat yang lebih rendah. 198 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Berbagai paket dukungan pengobatan yang dapat disediakan untuk menjamin keberlangsungan pengobatan pasien TB RO dapat dilihat pada Tabel 32 berikut. Tabel 32. Paket dukungan pengobatan pasien TB RO Jenis dukungan pengobatan Penjelasan atau contoh dukungan Dukungan psikologis ▪ Dukungan dari teman sebaya, kelompok pasien, atau komunitas lain; dapat berupa sesi konseling / diskusi kelompok dengan sesama pasien. ▪ Pasien TB RO dapat dihubungkan dengan kelompok pasien TB RO atau komunitas/ organisasi kemasyarakatan terkait yang ada di wilayahnya masing-masing (fasyankes dapat berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat terkait dukungan dari kelompok pasien TB RO). Bantuan materi / ekonomi ▪ Dukungan finansial dapat berupa masakan (makanan siap santap), paket makanan, voucher belanja ataupun insentif pengganti biaya transportasi. ▪ Pemberian makanan tambahan dapat meningkatkan respon biologis pasien terhadap pengobatan dalam hal memperbaiki gizi kurang dan meningkatkan fungsi imun. Bantuan finansial dapat digunakan untuk biaya tidak langsung yang perlu dikeluarkan pasien terkait pengobatannya dan untuk memitigasi risiko kehilangan penghasilan akibat penyakit TB RO. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 199
Jenis dukungan pengobatan Penjelasan atau contoh dukungan Pemantauan pengobatan ▪ Pemantauan pengobatan pasien dapat dilakukan melalui komunikasi rutin dengan pasien (via SMS, telepon, ataupun kunjungan rumah), baik oleh nakes maupun komunitas/ pendamping pengobatan pasien. ▪ Teknologi digital seperti VOT, SMS/audio pengingat minum obat, kotak obat dengan notifikasi digital juga dapat menjadi opsi bila kondisi di lapangan memungkinkan. ▪ Untuk menjamin kualitas layanan dan keberhasilan pengobatan TB RO, berbagai kegiatan yang perlu dilakukan secara rutin oleh fasyankes TB RO ialah penilaian mandiri (benchmarking), minikohort bulanan, dan audit klinis. Dinkes kabupaten/kota juga dapat melakukan monthly interim cohort analysis (MICA) untuk memastikan pasien TB RO memulai pengobatan dan berobat sampai sembuh. Konseling dan edukasi kesehatan WHO menyebutkan bahwa pasien yang mendapatkan edukasi dan konseling memiliki angka keberhasilan dan kepatuhan berobat yang lebih tinggi. Edukasi pasien dapat secara oral oleh nakes atau melalui materi edukasi tertulis (melalui pamflet, chart bolak balik, dll). Pelatihan untuk nakes dalam melakukan konseling dan terkait penyakit TB RO juga dapat mengurangi stigma nakes kepada pasien sehingga meningkatkan angka keberhasilan pengobatan pasien TB RO. 4. Dukungan Masyarakat (Komunitas) Pemberdayaan masyarakat dalam menyediakan dukungan pengobatan pasien TB RO adalah sangat penting. Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam 200 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan TB yaitu menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam memutus mata rantai penularan TB, salah satunya dengan menemukan pasien TB di wilayahnya dan mendukung pengobatannya. Komponen masyarakat yang dapat terlibat dalam penanggulangan TB yaitu: a) Keluarga pasien b) Tokoh masyarakat, termasuk Ketua RT/RW c) Kader kesehatan atau pendukung sebaya d) Organisasi kemasyarakatan e) Lintas sektor Tujuan khusus pemberdayaan masyarakat untuk TB/TB RO adalah sebagai berikut: ▪ Menemukan, merencanakan dan memecahkan masalah kesehatan masyarakat dalam penanggulangan TB/TB RO. ▪ Menggali, meningkatkan dan mengarahkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan TB/TB RO. ▪ Menggunakan sumber daya dan potensi masyarakat dalam penanggulangan TB/TB RO. ▪ Memanfaatkan fasilitas kesehatan tingkat pertama/Puskesmas sesuai dengan kebutuhan keluarga dalam penanggulangan TB/TB RO. Peran masyarakat dalam penanggulangan TB adalah: ▪ Peran Individu − Segera memeriksakan diri bila mengalami keluhan sakit TB; PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 201
− Memotivasi individu lainnya yang mengalami keluhan/ sakit TB untuk memeriksakannya ke tempat pelayanan kesehatan terdekat; − Dapat menjadi pengawas/pendamping penderita sakit TB/TB RO yang telah mendapat pengobatan dengan OAT untuk menjaga keteraturan pengobatannya sampai penderita dinyatakan sembuh. ▪ Peran Keluarga − Memberikan saran kepada keluarga lainnya yang telah menderita sakit TB untuk segera mendapat pemeriksaan/ pengobatan TB/TB RO; − Memotivasi keluarga lainnya yang telah mengalami keluhan batuk 2 minggu atau lebih dengan gejala klinis kearah TB/TB RO untuk segera memeriksakan dirinya ke tempat pelayanan kesehatan terdekat; − Keluarga (ayah, ibu, anak) dapat menjadi pengawas/ pendamping penderita sakit TB/TB RO yang telah mendapat pengobatan dengan OAT untuk menjaga keteraturan pengobatannya sampai penderita dinyatakan sembuh. ▪ Peran Kelompok − Memberikan saran kepada individu, keluarga dan kelompok lainnya yang telah menderita sakit TB untuk segera mendapat pemeriksaan/pengobatan TB/TB RO; − Dapat membentuk suatu paguyuban mantan penderita TB/ TB RO; − Melakukan disiminasi informasi kepada kelompok masyarakat sekitar lingkungan agar TB dapat diketahui 202 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
dan masyarakat menyadari bahwa mereka tepat selalu peduli terhadap penyakit TB; − Membantu menyiapkan rujukan penderita TB yang kronis; − Kelompok dapat menjadi pengawas/pendamping penderita sakit TB yang telah mendapat pengobatan dengan OAT untuk menjaga keteraturan pengobatannya sampai penderita dinyatakan sembuh; − Kelompok dapat membentuk wadah paguyuban peduli TB. 5. Kegiatan untuk Meningkatkan Kualitas Layanan TB RO Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan TB RO adalah dengan melakukan telaah rutin dan intervensi segera terhadap masalah yang dialami pasien untuk memastikan layanan yang diberikan berkualitas dan sesuai standar. Kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjamin kualitas layanan TB RO ialah sebagai berikut: a. Monthly Interim Cohort Analysis (MICA) Kegiatan MICA harus dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota secara rutin setiap bulan. Adapun tujuan dari kegiatan MICA ialah: ▪ Memastikan semua pasien TB RO di kabupaten/kota memulai pengobatan ▪ Mengetahui status pengobatan setiap pasien (masih dalam pengobatan, pindah mangkir, meninggal), termasuk catatan tentang alasan mangkir dan penyebab kematian (jika diketahui) dan manajemen efek samping obat ▪ Menyelesaikan masalah kepatuhan pengobatan dan pelacakan pasien TB RO PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 203
▪ Validasi data pengobatan pasien TB RO ▪ Komunikasi status investigas kontak dan hasilnya b. Penilaian mandiri layanan TB RO (benchmarking) Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui situasi layanan TB RO dibandingkan dengan standar nasional dan menyusun rencana perbaikan untuk memenuhi standar. Kegiatan ini idealnya dilakukan setiap 6-12 bulan di rumah sakit/balkes TB RO. c. Telaah kohort sederhana (Mini-cohort review) Pada kegiatan ini dilakukan telaah manajemen pasien TB RO yang sudah memulai pengobatan secara sistematis, mulai dari pemeriksaan diagnosis awal hingga pemeriksaan monitoring lain. Tujuan dari kegiatan mini-cohort ialah: ▪ Memastikan tata laksana pengobatan pasien sesuai dengan pedoman nasional ▪ Melihat perkembangan kondisi klinis dan hasil pengobatan pasien ▪ Melakukan intervensi segera, baik dalam hal manajemen klinis maupun program berdasarkan kondisi pasien ▪ Validasi / kelengkapan data pasien pada SITB dan formulir TB.01 d. Audit klinis Pada dasarnya kegiatan audit klinis sama dengan mini-cohort, namun pada kegiatan audit klinis dilakukan telaah terkait tata laksana klinis pasien TB RO secara sistematis dengan menggunakan Formulir Audit Klinis TB RO dan melibatkan tim ahli klinis eksternal dari Pokja TB RO Nasional. Tujuan dari kegiatan audit klinis ialah untuk: 204 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
▪ Peningkatan kualitas tata laksana dan keputusan klinis pasien TB RO, termasuk di dalamnya tata laksana penyakit TB RO, efek samping obat, dan komorbid ▪ Identifikasi kesenjangan ilmu terkait manajemen klinis TB RO untuk perencanaan kebutuhan pelatihan di fasyankes yang diaudit ▪ Berbagi ilmu dan pembelajaran atau praktik terbaik antar sejawat dalam penatalaksanaan TB RO (TAK dari Pokja TB RO dapat memberikan masukan berdasarkan temuan audit klinis) ▪ Melakukan intervensi segera, baik dalam hal manajemen klinis maupun program berdasarkan kondisi pasien ▪ Validasi / kelengkapan data pasien, termasuk data hasil pemeriksaan bakteriologis, pemeriksaan penunjang rutin untuk monitoring pengobatan, kontak investigasi, dan data lain pada SITB dan formulir TB.01 Rangkuman mengenai pelaksana/pihak yang terlibat serta periode pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas layanan TB RO dapat dilihat pada Tabel 33 berikut. Penjelasan lengkap mengenai kegiatan-kegiatan peningkatan kulaitas layanan TB RO dapat dilihat pada dokumen "Instrumen Peningkatan Kualitas Layanan Tuberkulosis Resistan Obat". PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 205
Tabel 33. Kegiatan peningkatan kualitas layanan TB RO Kegiatan Pelaksana Pihak lain yang perlu dilibatkan Periode dan tempat pelaksanaan MICA Pengelola Program TB dinas kesehatan kab/kota Penilaian mandiri layanan TB RO Tim TB RO fasyankes dan dinkes setempat Mini-cohort review Tim TB RO fasyankes ▪ Perawat atau manajer kasus atau data officer dari fasyankes TB RO ▪ Tim komunitas ▪ Manajemen fasyankes TB RO ▪ Dinas kesehatan provinsi ▪ Subdit TB ▪ Tim komunitas - Setiap bulan di dinas kesehatan kab/kota Setiap 6-12 bulan di fasyankes TB RO Setiap bulan di fasyankes TB RO Audit klinis TB RO Tim TB RO fasyankes dan dinkes setempat ▪ Manajemen fasyankes TB RO ▪ Dinas kesehatan provinsi ▪ Laboratorium rujukan ▪ Pokja TB RO ▪ Subdit TB Setiap 6 bulan di fasyankes TB RO 206 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
BAB XVII. PEMBIAYAAN TB RESISTAN OBAT Pada saat ini, sebagian besar pendanaan masih menjadi tanggung jawab dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dalam hal ini Program Penanggulangan TB Nasional. Sumber pendanaan tersebut diperoleh dari dana pemerintah dan bantuan luar negeri. Meskipun demikian, diperkirakan masih akan terjadi kesenjangan antara total biaya yang diperlukan dengan anggaran yang tersedia selama periode tersebut. Perlu ada upaya sistematis untuk mendorong kemandirian program dari sisi pendanaan. Kontribusi pendanaan dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota dan jaminan kesehatan diharapkan dapat mengatasi kesenjangan tersebut secara bertahap. Hal ini menunjukkan peningkatan komitmen politis terhadap program penanggulangan TB pada umumnya dan manajemen TB RO pada khususnya. Advokasi kepada lintas program dan lintas sektor diharapkan dapat meningkatkan kontribusi multisektoral dalam mendukung pendanaan untuk kegiatan manajemen TB RO. Pendanaan secara umum dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu untuk kegiatan manajerial dan kegiatan layanan. Kegiatan manajerial di antaranya untuk penyiapan SDM, logistik program (OAT dan non OAT), penyediaan sarana prasarana dan kegiatan manajemen di semua tingkatan. Pendanaan kegiatan layanan berupa dukungan kepada pasien TB resistan obat dan dukungan operasional bagi fasyankes. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 207
DAFTAR PUSTAKA Diacon A, Pym A, Grobusch M, Rios J, Gotuzzo E, Vasilyeva I. Multidrug-Resistant Tuberculosis and Culture Conversion with Bedaquiline. 2014:723-732. doi:10.1056/NEJMoa1313865. Janssen Therapeutics. SIRTURO product informstion for healthcare providers. 2019. Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Transportasi Spesimen TB. 2018 Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 67 tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. 2016. Pym AS, Diacon AH, Tang SJ, et al. Bedaquiline in the treatment of multidrug- and extensively drugresistant tuberculosis. Eur Respir J. 2016;47(2):564-574. doi:10.1183/ 13993003.00724- 2015. Sentinel Project. Management of multidrug-resistant tuberculosis in children: A field guide. 2019. Skrahina A, Hurevich H, Falzon D, et al. Bedaquiline in the multidrug- resistant tuberculosis treatment: Belarus experience. In: International Journal of Mycobacteriology. Vol 5; 2016. doi:10.1016/j.ijmyco.2016.11.014. WHO. Global Tuberculosis Report 2020. 2020. WHO. Technical manual for drug susceptibility testingof medicines used in the treatment of tuberculosis. 2018. WHO. Tuberculosis infection control in the era of expanding hiv care and treatment: Addendum to WHO Guidelines for the Prevention of Tuberculosis in Health Care Facilities in Resource-Limited Settings. WHO. WHO Consolidated guideline on drug-resistant tuberculosis treatment. 2019. 208 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
WHO. WHO Operational handbook on tuberculosis, Module 3: Diagnosis, Rapid diagnostics for tuberculosis detection. 2020. WHO. WHO Operational handbook on tuberculosis, Module 4: Treatment, Drug-resistant tuberculosis treatment. 2020. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 209
Lampiran 1. Dosis Obat TB RO Anak berdasarkan Berat Badan Levofloksasin Dosis: 15-20 mg/kg/hari | Dosis maksimal: 750 mg/hari Kelompok berat (kg) Dosis Jumlah tablet 100 mg (dispersibel) Jumlah tablet 250 mg 1 kg 2 kg 3 kg 4-6 kg 7-9 kg 10-12 kg 13-15 kg 16-18 kg 19-20 kg 21-23 kg 24-25 kg 26-35 kg 20 mg 40 mg 50 mg 100 mg 150 mg 200 - 250 mg 300 mg 300 - 350 mg 400 mg 400 - 4450 mg 500 mg 750 mg Campurkan 100 mg tablet dalam 10 ml air, berikan 2 ml campuran Campurkan 100mg tablet dalam 10 ml air, berikan 4 ml campuran 0,5 1 1.5 2 - 2,5 3 3 - 3,5 4 4 - 4,5 5 - - - - 0,5 0,5 1 1 - 1,5 1,5 1,5 2 2 3 Moxifloxacin Dosis: 10-15 mg/kg/hari | Dosis maksimal: 400 mg Kelompok berat (kg) Dosis Jumlah tablet dalam 100 mg Jumlah tablet 400 mg (larutkan dalam air 10 ml) 1 kg 2 kg 3 kg 4-6 kg 7-9 kg 10-15 kg 16-19 kg 20-25 kg 26-35 kg 10 mg 20 mg 30 mg 50-80 mg 150 mg 200 mg 300 mg 400 mg 400 mg Campurkan 100 mg tablet dalam 10 ml air, berikan 1 ml campuran Campurkan 100 mg tablet dalam 10 ml air, berikan 2 ml campuran campurkan 100 mg tablet dalam 10 ml air, berikan 3 ml campuran 0,5 - 0,75 1,5 2 3 4 - - - - 2 ml 3 ml 4 ml 0,5-0,75 dari 400 mg tablet 1 1 210 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Linezolid Dosis: 10-12mg/kg/hari (>16kg); 15mg/kg sehari sekali (<16kg) Kelompok berat (kg) Dosis Tablet 150mg* Tablet 600 mg 1 kg 2 kg 3 kg 4 kg 15 mg sehari sekali 30 mg sehari sekali 45 mg sehari sekali 60 mg sehari sekali Campurkan 150 mg tablet dalam 15 ml air, berikan 1,5 ml campuran Campurkan 150 mg tablet dalam 15 ml air, berikan 3 ml campuran Campurkan 150 mg tablet dalam 15 ml air, berikan 4,5 ml campuran Campurkan 150 mg tablet dalam 15 ml air, berikan 6 ml campuran - - - - 5 kg 75 mg sehari sekali ½ tablet - 6 kg 90 mg sehari sekali Campurkan 150 mg tablet dalam 15 ml air, berikan 9 ml campuran 0,25 7-9 kg 75-150 mg sehari sekali ½ - 1 tablet 0,25 10-15 kg 150-225 mg sehari sekali 1 - 1,5 tablet 0,25 16-20 kg 225-250 mg sehari sekali 1,5 - 2 tablet 0,5 21-25 kg 36-35 kg 300 mg sehari sekali (bila usia <12 tahun) 300 mg sehari sekali (bila usia <12 tahun) 2 tablet - 0,5 0,5 ) Tablet 150 mg saat ini belum tersedia. PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 20mg/ml suspensi - 4 ml 4 ml 6 ml 8 ml 11 ml 14 ml - 211
Bedaquiline Dosis: 6 mg/kg/hari untuk 14 hari pertama, kemudian 3-4 mg/kg 3x seminggu Kelompok berat (kg) Dosis Tablet 100 mg 1-10 kg 10-15 kg 16-23 kg 24-30 kg 31-34 kg >34 kg Konsultasi dengan dokter spesialis Konsultasi dengan spesialis 100 mg/hari selama 14 hari, kemudian 50 mg 3x seminggu 200 mg/hari selama 14 hari, kemudian 100 mg 3x seminggu 200 mg/hari selama 14 hari, kemudian 100 mg 3x seminggu 400 mg/hari selama 14 hari, kemudian 200 mg 3x seminggu 400 mg/hari selama 14 hari, kemudian 200 mg 3x seminggu 1 tablet/hari selama 14 hari, kemudian ½ tablet 3x seminggu (mis. Senin, Rabu, Jumat) 2 tablet/hari selama 14 hari, kemudian 1 tablet 3x seminggu (mis. Senin, Rabu, Jumat) 2 tablet/hari selama 14 hari, kemudian 1 tablet 3x seminggu (mis. Senin, Rabu, Jumat) 4 tablet/hari selama 14 hari, kemudian 2 tablet 3x seminggu (mis. Senin, Rabu, Jumat) 4 tablet/hari selama 14 hari, kemudian 2 tablet 3x seminggu (mis. Senin, Rabu, Jumat) Clofazimine Dosis: 2-5 mg/kg/hari Kelompok berat (kg) Dosis Kapsul gel 50 mg Kapsul gel 100 mg <5 kg 5-6 kg 7-9 kg 10-15 kg 16-23 kg 15 mg 10-30 mg 15-30 mg 20-75 mg 1 kapsul pada Senin, Rabu, Jumat 1 kapsul pada Senin, Rabu, Jumat 1 kapsul pada Senin, Rabu, Jumat 1 kapsul setiap hari atau pada Senin, Rabu, Jumat 32-115 mg 1 kapsul setiap hari Konsultasikan dengan spesialis 1 kapsul pada Senin, Rabu, Jumat 1 kapsul pada Senin, Rabu, Jumat 1 kapsul pada Senin, Rabu, Jumat 1 kapsul pada Senin, Rabu, Jumat 1 kapsul setiap hari 24-35 kg 100 mg 2 kapsul setiap hari 212 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Slikoserin Dosis: 15-20 mg/kg/hari Kelompok berat (kg) Dosis Kapsul 125 mg 250 mg kapsul 1 kg 20 mg Campurkan 125 mg kapsul dalam 12 ml air, berikan 1 ml campuran - 2 kg 3-4 kg 40 mg 62,5 mg Campurkan 125 mg kapsul dalam 12 ml air, berikan 2 ml campuran Campurkan 125 mg kapsul dalam 12 ml air, berikan 5 ml campuran - - 5-9 kg 125 mg 1 kapsul - 10-15 kg 250 mg 2 kapsul 1 kapsul 16-23 kg 375 mg 3 kapsul 2 kapsul 24-35 kg 500 mg 4 kapsul 2 kapsul Delamanide Dosis: 3-4 mg/kg/hari Kelompok berat (kg) Dosis Tablet 50 mg 1-6 kg Konsultasi dengan dokter spesialis 7-23 kg 25 mg, 2x sehari ½ tablet, 2x sehari 24-34 kg >34 kg 50 mg, 2x sehari 100 mg, 2x sehari 1 tablet, 2x sehari 2 tablet, 2x sehari PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 213
Ethambutol Dosis: 15-25mg/kg/hari Kelompok berat (kg) Dosis Tablet 100 mg Tablet 400 mg 1 kg 2 kg 3 kg 4-6 kg 7-9 kg 10-12 kg 13-15 kg 16-18 kg 19-20 kg 21-23 kg 24-31 kg 31-35 kg Campurkan 100 mg tablet dalam 10ml air, berikan 2 ml campuran Campurkan 100 mg tablet dalam 10ml air, berikan 4 ml campuran Campurkan 100 mg tablet dalam 10ml air, berikan 7 ml campuran 1 100 mg 2 200 mg 2,5 250 mg 3 300 mg 3,5 350 mg 4 400 mg 4,5 450 mg 500 mg 5 800 mg - 20 mg 40 mg 70 mg - - - - - - - - 1 1 1,5 2 Pirazinamid Dosis: 30-40mg/kg/hari Kelompok berat (kg) Dosis Tablet 150 mg (dispersibel) Tablet 250 mg 1 kg 2 kg 3 kg 4-6 kg 7-9 kg 10-12 kg 13-15 kg 16-18 kg 19-20 kg 21-23 kg 24-31 kg 31-35 kg Campurkan 100 mg tablet dalam 10 ml air, berikan 2 ml campuran Campurkan 100 mg tablet dalam 10 ml air, berikan 4 ml campuran Campurkan 100mg tablet dalam 10 ml air, berikan 6 ml campuran 1 150 mg 2 225 mg 2,5 375 mg 3 450 mg 3,5 525 mg 4 600 mg 4,5 675 mg 750 mg 5 1250 mg - 30 mg 60 mg 90 mg - - - - - - - 1 1,25 1,5 1,5-2 2,5 214 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Etionamid Dosis: 15-20mg/kg/hari Kelompok berat (kg) Dosis Tablet 125 mg Tablet 250 mg 1 kg 2 kg 30 mg 40 mg Campurkan 125 mg tablet dalam 12 ml air, berikan 1 ml campuran Campurkan 125 mg tablet dalam 10 ml air, berikan 4 ml campuran - - 3 kg 62,5 mg 0,5 - 4-6 kg 125 mg 1 0,5 7-9 kg 187,5 mg 1,5 0,5 10-13 kg 250 mg 2 1 14-15 kg 312,5 mg 2,5 1 16-20 kg 375 mg 3 2 21-23 kg 437,5 mg 3,5 2 24-31 kg 500 mg 4 2 31-35 kg 500 mg - 2 Asam para aminosalisilat (PAS) Dosis: 200-300mg/kg dibagi dalam 2x pemberian per hari (Dapat dipertimbang- kan pemberian PAS 200mg/kg 1x sehari) Kelompok berat (kg) Dosis 1 kg 150 mg, 2x sehari 2 kg 300 mg, 2x sehari 3-4 kg 500 mg, 2x sehari 5-6 kg 0,5-0,75 g, 2x sehari 7-9 kg 0,75-1 g, 2x sehari 11-13 kg 1 g, 2x sehari 14-15 kg 2 g, 2x sehari 16-20 kg 2,5 g, 2x sehari 21-23 kg 3 g, 2x sehari 24-31 kg 3,5 g, 2x sehari 31-35 kg 4 g, 2x sehari PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 215
Amikasin Hanya digunakan bila Amikasin terbukti sensitif dan pemeriksaan audiometri dapat rutin dilakukan (pemeriksaan otoacoustic emissions untuk < 5 tahun, pure tone untuk > 5 tahun) Dosis Harian Dosis Harian Maximum 15-20mg/kg 1x sehari 1000mg Isoniazid Dosis: 15 - 20mg/kg Kelompok badan (kg) Dosis Tablet 100 mg (dispersibel) Tablet 300 mg 1 kg 15 mg Campurkan 100 mg tablet dalam 10 ml air, berikan 1,5 ml campuran - 2 kg 30 mg Campurkan 100 mg tablet dalam 10ml air, berikan 3 ml campuran - 3 kg 50 mg 0,5 - 4-6 kg 100 mg 1 - 7-9 kg 150 mg 1,5 - 10-15 kg 200 mg 2 - 16-18 kg 250 mg 2,5 - 19-20 kg 300 mg 3 1 21-23 kg 350 mg 3,5 1 24-30 kg 400 mg 4 1,5 31-35 kg 600 mg - 2 216 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
Lampiran 2. Formulir Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan Serius Lampiran 2. Formulir Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan Serius Formulir Pelaporan KTD Serius Program TB ID Laporan No. (diisi oleh Badan POM): ... (kode site/Inisial pasien/nomor urut) Informasi Pasien Nama (singkatan/inisial): Jenis Kelamin: o Laki-laki □ Wanita Umur: Berat badan: Tinggi badan: □ Hamil □ Tidak Hamil □ Tidak Tahu Suku: Penyakit Utama: Penyakit / Kondisi lain yang menyertai: □ HIV Riwayat efek samping obat (ESO) yang pernah dialami sebelumnya: □ DM □ Gangguan jantung □ Gangguan ginjal □ Lainnya, sebutkan... .. Obat TB yang digunakan o OAT Kategori 1 o OAT Kategori 2 o OAT Kategori Anak o Paduan TB RO Jangka Pendek o Paduan TB RO Jangka Panjang Informasi mengenai OAT yang digunakan Masih dikonsumsi Nama obat TB Obat yang dicurigai (Beri tanda √) Dosis dan cara pemberian Bentuk sediaan Tanggal mulai (Tgl/Bln/Thn) Ya Tidak Tanggal akhir (Tgl/Bln/Thn) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Obat lain yang dikonsumsi bersamaan dengan OAT (termasuk vitamin, obat tradisional, jamu, herbal) Masih dikonsumsi Nama obat (Dagang/Generik) Obat yang dicurigai (Beri tanda √) Dosis dan cara pemberian Bentuk sediaan Tanggal mulai (Tgl/Bln/Thn) Ya Tidak Tanggal akhir (Tgl/Bln/Thn) 163 | PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA 217
Deskripsi KTD serius yang terjadi Terminologi KTD serius (Tuliskan perjalanan penyakit/KTD serius yang dialami pasien) Tanggal mulai KTD (tanggal/bulan/tahun) Tanggal akhir KTD (tanggal/bulan/tahun) Hasil pemeriksaan penunjang (tuliskan hasil laboratorium, EKG, radiologi, dll yang berkaitan dengan KTD yang terjadi, serta tanggal pemeriksaan) Jenis KTD serius Keterangan tambahan (termasuk pengobatan/tindakan yang diberikan untuk mengatasi KTD, perubahan paduan pengobatan atau dosis OAT, reaksi setelah OAT dihentikan dan/atau diberikan kembali, dll) Pilih salah satu (x): □ Meninggal □ Mengancam jiwa □ Memerlukan rawat inap □ Perpanjangan masa perawatan di RS □ Menyebabkan kecacatan □ Menyebabkan kelainan kongenital Kesudahan KTD serius Hasil penilaian causalitas □ Sembuh □ Certain □ Sembuh dengan gejala sisa □ Probable □ Belum sembuh □ Possible □ Meninggal □ Unlikely □ Tidak diketahui □ Unassessable Keterangan: Informasi Pelapor Nama pelapor: Jabatan: Tanggal melaporkan: Nama fasyankes: No. telepon pelapor: Tanda tangan Alamat fasyankes: 164 | 218 PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA
T e m u k a n S a m p a i S e m b u h P E T U N J U K T E K N I S P E N A T A L A K S A N A A N T U B E R K U L O S I S R E S I S T A N O B A T D I I N D O N E S I A PETUNJUK TEKNIS PENATALAKSANAAN TUBERKULOSIS RESISTAN OBAT DI INDONESIA Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA - 2020 616.995 Ind p |
JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Representasi Budaya Jawa dalam Film Tilik Maudy Christina Johanna Wuwung, Daniel Budiana, Chory Angela Wijayanti Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya Abstrak Pada 17 Agustus 2020 lalu, media sosial Youtube di Indonesia sempat diramaikan dengan Film pendek yang berjudul Tilik, Film ini mengisahkan sekelompok ibu-ibu yang tinggal dalam satu desa berencana untuk menjenguk Bu Lurah yang dikabarkan masuk rumah sakit. Sekelompok ibu- ibu ini melakukan perjalanan ke rumah sakit menggunakan kendaraan truk milik seorang warga. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggambaran Budaya Jawa dalam film Tilik. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode yang digunakan adalah semiotika dengan kode televisi John Fiske dengan 3 level, yaitu realitas, level representasi, dan level ideologi. Peneliti menggunakan karakteristik Budaya Jawa milik Thomas Wiyasa Bratawijaya untuk menemukan penggambaran Budaya Jawa dalam film Tilik. Hasil penelitian ini memperlihatkan bagaimana representasi Budaya Jawa dalam film Tilik dengan menggambarkan orang Jawa sebagai sosok yang diajarkan untuk berbuat baik, taat beragama, saling membantu, dan selalu menjaga perkataannya. Kata kunci: Representasi, Budaya Jawa, Semiotika, Film, Tilik Pendahuluan Menurut Deddy Mulyana film adalah cermin realitas kebudayaan umat manusia di tempatnya berada. Nilai, norma, dan gaya hidup yang ada pada masyarakat ditampilkan dalam sebuah film yang diproduksi. Salah satu media massa ini memiliki kuasa untuk menetapkan nilai-nilai budaya yang penting dan perlu dianut oleh masyarakat, termasuk nilai yang merusak (Mulyana, 2008, p.89). Film adalah cermin realistas. Film memainkan perannya sebagai bingkai realistas, karena realitas film adalah realitas pemilih aspek gambaran. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dan kemudian memproyeksikannya ke atas layar lebar. Maka tak heran jika banyak film yang temanya dan ide awalnya berangkat dari tema fenomena yang ada di dunia nyata (Sobur, 2004, p.128). Judul penelitian tersebut adalah Representasi Budaya Jawa dalam Film "Tilik". Film pendek yang diunggah di Youtube pada tanggal 17 Agustus 2020 ini dalam seminggu sudah meraih sepuluh juta kali penonton yang melihatnya. Film pendek ini sudah ada sejak tahun 2018 dan meraih penghargaan Film Pendek Terpilih Piala Maya 2018, namun baru di unggah pada tanggal 17 Agustus 2020. "Tilik" merupakan sebuah kosakata bahasa Jawa yang memiliki arti "menjenguk". Film "Tilik" sendiri mengambil latar tempat di Desa Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Film ini mengisahkan sekelompok ibu-ibu yang tinggal
JURNAL E-KOMUNIKASI VOL 9 NO.2 TAHUN 2021 dalam satu desa berencana untuk menjenguk Bu Lurah yang dikabarkan masuk rumah sakit. Sekelompok ibu-ibu ini melakukan perjalanan ke rumah sakit menggunakan kendaraan truk milik seorang warga. Fenomena yang diangkat dalam film ini adalah adanya budaya tilik dalam budaya orang Jawa, yaitu menjenguk aktivitas tetangga. Menjenguk aktivitas yang dimaksud adalah tidak hanya untuk menjenguk orang sakit, melainkan juga bisa menjenguk ketika tetangga tengah memiliki bayi yang baru lahir, yang kemudian dikenal sebagai "tilik bayi". Wahyu Agung Prasetyo sebagai sutradara dalam Film "Tilik" bercerita bahwa budaya "Tilik" menjadi sebuah fenomena baru bagi dirinya, karena sutradara sebelumnya belum pernah melihat secara langsung fenomena dimana terdapat beberapa orang berkumpul dan melakukan perjalanan untuk menjenguk salah seorang tetangga atau kerabat yang sakit. Selain mengangkat tentang fenomena "tilik", film ini juga menggambarkan fenomena didalam perjalanan untuk menjenguk tersebut, ibu-ibu bergunjing mengenai status salah satu kembang desa di lingkungannya. Secara singkat awal mula gunjingan terjadi karena salah satu ibu dalam rombongan "tilik" tersebut memperoleh informasi dari internet yang menyebut kembang desa yang dibicarakan merupakan perempuan yang tidak benar (Efendi, 2020). Dengan latar belakang dalam penelitian ini, peneliti hendak menggambarkan bagaimana representasi Budaya Jawa dalam film Tilik. Tinjauan Pustaka Representasi Representasi adalah konsep yang memiliki beberapa pengertian. Ia adalah proses sosial dari representing. Representasi juga bisa berarti proses perubahan konsep- konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang konkret. Jadi pandangan- pandangan hidup kita tentang perempuan, anak-anak atau laki-laki misalnya akan dengan mudah terlihat dari cara kita memberi hadiah ulang tahun kepada teman kita yang laki-laki, perempuan dan juga anak-anak. Begitu juga dengan pandangan-pandangan hidup kita terhadap cinta, perang dan lain-lain akan Nampak dari hal-hal yang praktis juga. Representasi adalah konsep yang digunakan dalam proses sosial pemaknaan melalui sisten penandaan yang tersedia: dialog, tulisan, film, fotografi, dsb. Secara ringkas, representasi adalah produksi makna melalui baha (Juliastuti, 2000). Menurut Stuart Hall (Juliastuti, 2000), ada dua representasi. Pertama, representasi mental, yaitu konsep tentang sesuatu hal yang ada dikepala kita masing-masing (peta konseptual), representasi mental ini masih berbentuk abstrak. Kedua, bahasa, yang berperan penting dalam konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada di kepala kita harus diterjemahkan dalam bahasa yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu dengan tanda dan simbol-simbol tertentu. Representasi menurut John Fiske adalah sesuatu yang merujuk pada proses yang dengannya realitas disampaikan dalam komunikasi, via kata-kata, bunyi, citra, atau kombinasinya. Jurnal e-Komunikasi Hal. 2
JURNAL E-KOMUNIKASI VOL 9 NO.2 TAHUN 2021 Representasi juga bisa berarti proses perubahan konsep- konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk-bentuk konkret. Budaya Jawa Masyarakat Jawa dikenal sebagai masyarakat yang memiliki kekerabatan yang erat. Berkaitan dengan masalah sosial, masayrakat Jawa telah mengenal istilah saiyeg saeka praya atau gotong royong (Kamal, 2016). Menurut Kartadirja (dalam Salamun dkk., 2002, p.4), gotong royong merupakan perwujudan solidaritas yang berdasarkan pada moralitas sebagai ciri dalam masyarakat sebuah desa. Dalam masyarakat Jawa, berdirinya sebuah organisasi merupakan bentuk dari gotong royong. Organisasi sosial ini merupakan wadah bagi masyarakat yang memiliki pandangan hidup yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut Thomas Wiyasa Bratawijaya ada 9 point Budaya Jawa dalam nilai karakteristik yang diajarkan, diantaranya: 1. Aja dumeh, adalah ajaran dalam budaya Jawa untuk mendorong seseorang bersikap tidak sewenang-wenang sehingga lupa diri. Karakteristik ini sering diwujudkan pada sosok seorang pemimpin. 2. Tepa selira, adalah wujud perilaku seseorang yang dapat ini memahami perasaan dari orang mengajarkan seseorang untuk menghormati pendapat dan hak orang lain. lain. Karakteristik 3. Mawas diri, adalah wujud dari instrospeksi diri, yaitu menilai setiap tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan norma atau tata nilai yang berlaku di lingkungan masayrakat. Karakteristik ini mengajarkan seseorang untuk selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk setiap masalah yang sedang dihadapi. 4. Budi luhur, adalah wujud dari budi pekerti, yang mendorong setiap orang untuk selalu berbuat baik dalam perihal apapun. Karakteristik ini mengajarkan seseorang untuk melakukan segala sesuatu tanpa mengharap pamrih. 5. Wani tombok, adalah wujud dari sikap berani menanggung segala bentuk resiko atas perilaku yang dilakukan. Karakteristik ini mengajarkan seseorang untuk berani berkorban kepentingan pribadi demi mewujudkan kepentingan bersama. 6. Mendhem Jero Mikul Dhuwur, adalah sebuah karakteristik yang mengajarkan bagi masyarakat muda untuk melupakan dan tidak mengungkit kembali perihal buruk tentang orang tua. 7. Sifat Gemi, Nastiti, dan Ngati-Ati, adalah karakteristik yang mengajarkan seseorang untuk berperilaku hemat, cermat, dan berhati-hati dalam setiap hal. Sebelum melakukan sesuatu hendaknya dipertimbangkan terlebih dahulu secara matang. 8. Jer Basuki Mawa Beya, adalah karakteristik yang mengajarkan seseorang untuk selalu memiliki cita-cita atau tujuan dan bersedia untuk bekerja keras dalam mewujudkan cita-cita dan Jurnal e-Komunikasi Hal. 3
JURNAL E-KOMUNIKASI VOL 9 NO.2 TAHUN 2021 tujuan tersebut. Ajining Dhiri Saka Obahing Lathi, adalah karakteristik yang mengajarkan seseorang untuk tidak sembarang atau berhati-hari dalam berucap. Orang yang termasuk dalam suku bangsa Jawa memiliki sikap hidup yang berlandaskan pada Tri-Sila dan Panca-Sila. Tri-Sila adalah pedoman pokok yang harus dilaksanakan setiap hari oleh orang Jawa dan merupakan tiga hal yang harus dituju oleh budi dan cipta manusia dalam menyembah Tuhan. Yang dimaksud dengan Tri-Sila adalah eling atau sadar, pracaya atau percaya, dan mituhu atau setia melaksanakan perintah (Herusatot, 1987, p. 78). Semiotika Menurut John Fiske (1990) semiotika atau dengan kata lain semiologi adalah studi tentang pertandaan dan makna dari sistem tanda; ilmu tentang tanda, tentang bagaimana makna dibangun dalam "teks" media; atau studi tentang bagaimana tanda dari jenis karya apapun dalam masyarakat yang mengkomunikasikan makna (p. 282). Kode-kode Televisi Peristiwa yang ditayangkan telah dienkode oleh kode-kode sosial yang terkonstruksi dalam beberapa level, antara lain (Fiske, 1987, p. 4): 1. Peristiwa yang ditindakan (endcode) sebagai realitas. Bagaimana peristiwa itu dikonstruksikan sebagai realitas oleh media. Dalam bahasa gambar terutama televisi, ini umumnya berhubungan dengan aspek seperti penampilan, kostum, riasan, lingkungan, kelakuan, dialog, gerakan, ekspresi, suara dan sebagainya. 2. Level Representasi Disini kita menggunakan perangkat secara teknis. Dalam bahasa tulis, alat tulis itu adalah kata, kalimat atau proposisi, grafik dan sebagainya. Dalam bahasa gambar atau televisi, alat itu berupa kamera, pencahayaan, editing atau musik. 3. Peristiwa tersebut diorganisir ke dalam konvensi-konvensi yang diterima secara ideologis. Bagaimana kode-kode representasi dihubungkan dan diorganisasikan kedalam koherensi sosial, seperti kelas sosial, atau kepercayaan dominan yang ada dalam masyarakat (patriarki, matrealisme, kapitalisme dan sebagainya). Menurut Fiske, ketika kita melakukan tidak bisa dihindari kemungkinan menggunakan ideologi tersebut. Dalam ideologi yang dipenuhi ideologi patriarki, kode representasi yang muncul, misalnya, digambarkan dengan tanda posisi laki- laki yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. representasi Jurnal e-Komunikasi Hal. 4
JURNAL E-KOMUNIKASI VOL 9 NO.2 TAHUN 2021 Metode Konseptualisasi Penelitian Representasi merupakan konsep yang mempunyai beberapa pengertian. Representasi adalah proses sosial dan juga proses perubahan konsep-konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk yang konkret. Konsep abstark yang ada dikepala kita harus diterjemahkan dalam bahasa lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang sesuatu dengan tanda dan symbol-simbol tertentu (Juliastuti, 2000). Budaya Jawa adalah wujud dari sebuah kearifan lokal yang memiliki nilai yang terkandung didalamnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap pandangan atau cara hidup bermasyarakat (Wewengkang & Moordiningsih, 2016). Kekerabatan berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, hubungan antara sesama manusia, kemudian keagamaan berkaitan dengan sistem kepercayaan masyarakat Jawa, dan karakteristik pribadi yang berkaitan dengan perilaku individu. Metode yang digunakan untuk menganalisis dalam "Representasi Budaya Jawa dalam Film Tillik" adalah metode semiotika John Fiske. Metode semiotika merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanda dan beserta maknanya. Menurut John Fiske (1990: 282), semiotika adalah studi tentang pertanda dan makna dari system tanda; ilmu tentang tanda, tentang bagaimana tanda dari jenis karya apapun dalam masyarakat yang mengkomunikasikan makna. Tujuan menggunakan metode analasis semiotika adalah untuk mengungkapkan hal yang tersembunyi (Fiske, 1990: 133). Analisis semiotika memberi metode analisis dan kerangka berpikir untuk menjaga dari kesalahan membaca (Fiske, 1990: 120). Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah film "Tilik". Peneliti mengamati gambar dan suara yang ditampilkan oleh objek penelitian. Sedangkan objek penelitian adalah budaya Jawa. Menurut John Fiske (1987: 4), peristiwa yang ditayangkan telah dienkode oleh kode-kode sosial yang terkonstruksi dalam dua level. Level realitas mencakup penampilan, kostum, riasan, lingkungan, perilaku, dialog, gestur tubuh. Level representasi meliputi editing, musik dan suara. Representasi budaya Jawa merupakan unit pengamatan yang dapat dilihat dari tiap-tiap unit analisis. Alasan peneliti memilih karakter sebagai unit analisis adalah untuk melihat bagaimana budaya Jawa digambarkan. Pemilihan dialog adalah untuk mendukung penggambaran budaya Jawa dalam karakter dan permasalahan yang timbul. Unit analisis latar untuk melihat ruang gerak budaya Jawa. Sedangkan konflik untuk melihat permasalahan yang timbul dalam film "Tilik". Penggunaan unit analisis konflik lebih difokuskan pada konflik internal. Konflik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah konflik batin. Jurnal e-Komunikasi Hal. 5
JURNAL E-KOMUNIKASI VOL 9 NO.2 TAHUN 2021 Analisis Data Dalam menganalisis representasi Budaya Jawa dalam film Tilik. Peneliti menganalisis data yang berupa hasil dari pengumpulan data. Kemudian data-data tersebut nantinya akan dianalisis dengan menghunakan beberapa level analisis dari teori The Codes of Television oleh John Fiske, beberapa level analisis dan kode sosial tersebut adalah level realitas yang dipaparkan adalah penampilan, kostum, riasan, lingkugan, perilaku, speech, gerakan, dan ekspresi. Level representasi yang dipaparkan adalah kamera, lighting, editing, music, suara, naratif, konflik, karakter, aksi, dialog, setting, dan casting. Level ideologi yang dipaparkan adalah koherensi sosial, seperti kelas sosial, atau kepercayaan dominan yang ada dalam masyarakat (patriarki, matrealisme, kapitalisme dan sebagainya). Setelah itu data yang dibandingkan dengan teori-teori yang ada, data pendukung yang diambil dari jurnal maupun artikel. Kemudian hasil dari data- data tersebut diinterpretasikan dan ditarik suatu kesimpulan tentang representasi Budaya Jawa dalam film Tilik. Temuan Data Dalam film "Tilik", peneliti menemukan data yang telah dikategorikan melalui Budaya Jawa. Kategori-kategori yang peneliti pilih adalah mengenai nilai karakteristik dalam Budaya Jawa. Sehingga peneliti membuat kategori-kategori tersebut setelah peneliti membuat matriks dari film "Tilik" dan memfokuskan kepada nilai karakteristik budaya Jawa. Gambar 1. Ibu-Ibu memberikan uang sumbangan kepada anak Bu Lurah Budi luhur, adalah wujud dari budi pekerti, yang mendorong setiap orang untuk selalu berbuat baik dalam perihal apapun. Karakteristik ini mengajarkan seseorang untuk melakukan segala sesuatu tanpa mengharap pamrih (Bratawijaya, 1997). Seperti halnya pada kalimat di atas, hal ini juga dapat terlihat bagaimana Yu Ning memberikan uang sumbangan yang dikumpulkan oleh Ibu-Ibu kepada Fikri sebagai anak Bu Lurah guna memabantu meringankan biaya rumah sakit selama Bu Lurah di Rawat. Pada level representasi juga ditunjukkan dengan teknik medium close up saat Ibu- Ibu sudah sampai di rumah sakit dan bertemu dengan Fikri sebagai anak Bu Lurah dan Yu Ning memberikan amplop putih berisikan uang yang telah dikumpulkan tadi. Dan juga pada level realitas yang diperlihatkan dengan dialog antara Fikri dan Yu Ning. Fikri bertanya "Apa ini, Bu?" Yu Ning menjawab sambil menyerahkan amplop putih kepada fikri "Dari Ibu-Ibu" Fikri sempat menolak "Duh, malah merepotkan" Yu Ning menjawab "Nggak papa, diterima aja. Semoga Ibu lekas sembuh. Kalau ada apa-apa berkabar, ya". Jurnal e-Komunikasi Hal. 6
JURNAL E-KOMUNIKASI VOL 9 NO.2 TAHUN 2021 Begitu juga saat menjenguk itu juga akan membantu kesembuhan orang sakit karena orang yang sakit akan merasa tenang karena ada yang menemani. Secara psikologis, siapa saja yang sakit lalu dijenguk, maka dia merasa ada yang menemani sehingga muncul rasa senang. Bagi orang sakit, senang membuat tenang. Secara medis, yang membantu proses penyembuhan dari dalam adalah rasa tenang (republika.co.id). Gambar 2. Mampir ke musolah menyempatkan waktu untuk sholat zuhur Tri-Sila adalah eling atau sadar, pracaya atau percaya, dan mituhu atau setia melaksanakan perintah, ini tiga hal yang harus dituju oleh budi dan cipta manusia dalam menyembah Tuhan (Herusatot, 1987, p. 78). Seperti yang tertulis pada kalimat di atas yang memperlihat bagaimana Ibu-Ibu tidak melupakan kewajibannya sebagai umat beragama. Dari scene tersebut memperlihat bagaimana kostum yang digunakan yaitu kerudung atau jilbab dan baju lengan panjang hingga bawahan yang panjangnya sampai mata kaki menjadi bukti ketaatan sebagai umat beragama kepada Tuhaannya. Khusus bagi kaum perempuan, kewajiban ini akan terlaksana dengan memakai jilbab/kerudung (busana muslimah) (mui.or.id/). Pada scene ini dalam dialognya juga memperlihatkan Ibu-Ibu yang melakukan sholat zuhur yang menjadi tanda kepercayaan terhadap Tuhannya. Yu Ning bertanya kepada Bu Tejo "Lah, Yu Sam sama Bu Tri mana?" Bu Tejo menjawab "Yu Sam sama Bu Tri tadi mau sholat zuhur dulu". long shot Dari memperlihatkan daerah tersebut dan menunjukan tempat beribadah atau bagi agama muslim disebut sebagai musolah. Pengambilan long shot dilakukan untuk mendukung percakapan yang dilakukan oleh Yu Ning dan Bu Tejo yang mengatakan bahwa Yu Sam dan Bu Tri sedang melakukan sholat zuhur. teknik pengambilan gambar yang diambil menggunakan Gambar 3. Yu Ning yang merasa kasihan atas apa yang terjadi dengan Bu Lurah Dari scene memperlihatkan bagaiman Yu Ning merasa kasihan dan khawatir dengan keadaan Bu Lurah yang masuk rumah sakit, dan menceritakan bagaimana Jurnal e-Komunikasi Hal. 7
JURNAL E-KOMUNIKASI VOL 9 NO.2 TAHUN 2021 kondisi Bu Lurah juga dengan keadaan keluarga Bu Lurah. Seperti dalam dialog yang dilakukan Yu Ning kepada Bu Tejo. Yu Ning berkata "Kasihan Bu Lurah, siapa coba yang jaga di rumah sakit ? Nggak punya siapa-siapa, nggak ada suami. Punya anak satu juga kayak gitu". Hal ini juga didukung dengan teknik kamera Medium Close Up yang memperlihatkan ekspresi wajah Yu Ning saat berbicara. Kamera yang menyorot wajah Yu Ning dengan jelas memperlihatkan ekspresi sebagai tanda ada perasaan yang dirasakan oleh Yu Ning dengan mengerutkan alis yang menunjukkan ada perasaan kasihan dan khawatir terhadap keadaan Bu Lurah. Mengerutkan alis mengartikan ketika orang merasa khawatir atau takut. Mengerutkan alis menunjukkan emosi, seperti kebingungan dan ketakutan Analisis dan Interpretasi Film Tilik merupakan film yang secara konsep memang murni mengkedepankan Budaya Jawa. Hal ini terlihat pada bahasa dalam film yang menggunakan Bahasa Jawa. Namun demikian, selain dapat dilihat pada aspek tersebut, Film Tilik sebenarnya juga menyajikan beragam aspek lain dari Budaya Jawa. Penjelasan mengenai penggambaran aspek-aspek tersebut dilakukan dengan mengacu pada kode televisi milik John Fiske yang terdiri dari dua level, yaitu level realitas dan level representasi. Pada level realitas terdapat enam kode, yaitu penampilan, kostum, riasan, lingkungan, perilaku, dan dialog. Kode yang terdapat pada level representasi terdiri dari kamera, editing, lighting, dan suara. Berdasarkan penyajian temuan data pada enam aspek budaya dengan mengacu pada kode televisi menurut John Fiske pada sub bab sebelumnya, dapat diketahui terdapat tujuh nilai Budaya Jawa yang ditampilkan dalam Film Tilik, yaitu solidaritas, kejujuran dan transparansi, saling membantu, kerukunan, saling menasehati, gotong royong, dan sopan santun. Nilai budaya tersebut digambarkan melalui adegan-adegan dalam film yang cukup sederhana pengambilan gambarnya, yaitu hanya menggunakan medium, longshot close up, memanfaatkan pencahayaan alami dari matahari, dan tanpa dilakukan editing. Selain itu percakapan antar tokoh yang diiringi oleh suara mesin truk, suara ibu-ibu yang berbicara satu sama lain, dan suara lingkungan di sekitar. Menurut Sobur (2004, p.128), film adalah cerminan realitas. Artinya, tujuh nilai budaya yang disampaikan secara tersirat dalam Film Tilik sebenarnya merupakan nilai-nilai nyata yang ada di masyarakat yang hidup dengan Budaya Jawa yang kuat. Makna dari nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar anggota masyarakat mengenai hal-hal yang dianggap sangat bernilai dalam hidup. Nilai-nilai budaya menampakkan diri dalam kata- kata dan perilaku para anggota budaya yang dituntut oleh budaya tersebut. Nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara-cara, alat-alat, dan tujuan-tujuan perbuatan yang tersedia (Prayogi & Danial, 2016). Mulyana (2008, p.89) menyatakan bahwa film sebagai salah satu bentuk dari media massa memiliki peranan kuat dalam menetapkan nilai-nilai tersebut. Oleh karena itu, maka tujuan ajaran Budaya Jawa dalam Film Tilik dapat terus Jurnal e-Komunikasi Hal. 8
JURNAL E-KOMUNIKASI VOL 9 NO.2 TAHUN 2021 dipertahankan dan tetap tertanam, sehingga masyarakat Jawa tetap mengingat akan ajaran Budaya Jawa dan masyarakat umum dapat memahami ajaran dalam Budaya Jawa yang ada dalam film Tilik. Simpulan Penelitian ini melihat representasi budaya Jawa dalam film Tilik. Film ini cukup menunjukkan bagaimana penggambaran Budaya Jawa yang bermain di film Tilik dimana pemain dalam film tersebut diperankan oleh orang-orang yang asli dari Jawa. Temuan peneliti menunjukkan bahwa Budaya Jawa yang ada di dunia nyata digambarkan sama dalam film ini. Budaya Jawa digambarkan sebagai Budaya yang ber-Tuhan, saling membantu, peduli satu sama lain, mengajarkan untuk berhati-hati dalam berbicara. Pada penelitian ini, kode televis yang kerap ditemukan dan menghasilkan pengambaran mengenai Budaya Jawa ialah level realitas. Dimana pada level ini membantu peneliti dalam melihat bagaimana penampilan, kostum, dialog dan perilaku yang disajikan dalam film. Pada saat menyorotkan kamera dan pencahayaan terarahkan dan terlihat dengan jelas. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya menggunakan metode semiotika dan analisis dua level milik John Fiske, yaitu level realitas dan representasi, maka dapat diketahui representasi Budaya Jawa dalam Film Tilik. Pada aspek yang ada dalam Budaya Jawa terdapat enam bentuk nilai yang disampaikan secara tersirat dalam film, yaitu solidaritas, ke Tuhanan, saling membantu, saling menasehati, gotong royong, dan mempertimbangkan dalam memutuskan. Daftar Referensi Fiske, J. (1987). Television culture. London : Routledge Herusatoto, Budiono. (2019). Mitologi Jawa: Pendidikan moral dan etika tradisional. Jakarta: PT. Buku Seru. Juliastuti, Nuraeni. 2000. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana. Moleong, L.J. (2005). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mulyana, D. (2008). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS Pelangi Aksara Sobur, Alex. (2004). Analisis teks media: Suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotika, analisis framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sobur, Alex. (2004). Analisis teks media: Suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotika, analisis framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Jurnal e-Komunikasi Hal. 9 |
Psikologi Pendidikan di dalam Ruangan Kelas Henry Clay Lindgren Profesor Psikologi San Francisco State University Copyright © 200© 20077 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI
Tujuan Pada akhir perkuliahan Saudara diharapkan: Memahami pengertian psikologi pendidikan sebagai psikologi terapan. Memperoleh pemahaman baru dan lebih mendalam dibandingkan Pengenalan Psikologi. Mampu menerapkan baik pemahaman maupun metoda-metoda psikologi dalam permasalahan yang dihadapi dalam situasi belajar-mengajar. Meningkatkan pemahaman tentang perilaku manusia dan situasi belajar. Mampu menerapkan "pandangan ilmiah" berkenaan dengan data kehidupan profesional Saudara. Meningkatkan kemampuan peran Saudara sebagai psikolog-guru. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 2
Revolusi Belajar Kita belajar Kita belajar
dari apa yang kita baca 10% 10% dari apa yang kita baca dari apa yang kita dengar 20% dari apa yang kita dengar 20% 30% dari apa yang kita lihat 30% dari apa yang kita lihat 30% dari apa yang kita lihat 30% dari apa yang kita lihat 50% dari apa yang kita lihat dan dengar 50% dari apa yang kita lihat dan dengar 70% dari apa yang kita katakan 70% dari apa yang kita katakan dari apa yang kita katakan dan 90% dari apa yang kita katakan dan 90% lakukan lakukan Dr. Vernon A. Magnesen, 1983 Dr. Vernon A. Magnesen, 1983 Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 3
Pskologi Pendidikan di dalam Ruangan Kelas Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 4
Daftar Isi Psikologi Pendidikan meliputi 18 topik (I) 1 Pemahaman tentang psikologi mengajar dan belajar • Pemahaman tentang psikologi mengajar dan belajar 2 Siswa dan motivasi mereka • Siswa dan motivasi mereka 3 Pertumbuhan dan kematangan siswa • Pertumbuhan dan kematangan siswa 4 Siswa dan keluarga • Siswa dan keluarga 5 Siswa dan teman sebaya • Siswa dan teman sebaya 6 Permasalahan perilaku di dalam ruangan kelas • Permasalahan perilaku di dalam ruangan kelas Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 5
Daftar Isi Psikologi Pendidikan meliputi 18 topik (II) 7 Pandangan tradisional/konvensional tentang belajar dan • Pandangan tradisional/konvensional tentang belajar dan instruksi instruksi 8 Konsep-konsep psikologi tentang proses belajar-mengajar • Konsep-konsep psikologi tentang proses belajar-mengajar 9 Faktor kognitif dan afektif dalam belajar • Faktor kognitif dan afektif dalam belajar 10 Mengelola belajar di dalam ruangan kelas. • Mengelola belajar di dalam ruangan kelas. 11 Disiplin dan situasi belajar • Disiplin dan situasi belajar 12 Ruangan kelas berpusat pada siswa • Ruangan kelas berpusat pada siswa Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 6
Daftar Isi Psikologi Pendidikan meliputi 18 topik (III) 13 Evaluasi belajar • Evaluasi belajar 14 Perbedaan-perbedaan individu serta pengukurannya • Perbedaan-perbedaan individu serta pengukurannya 15 Anak-anak berkelainan: siswa yang memiliki kebutuhan khusus • Anak-anak berkelainan: siswa yang memiliki kebutuhan khusus 16 Masalah siswa yang memiliki penyimpangan sosial • Masalah siswa yang memiliki penyimpangan sosial 17 Layanan psikologi: bantuan pribadi bagi siswa • Layanan psikologi: bantuan pribadi bagi siswa 18 Psikologi menjadi seorang guru • Psikologi menjadi seorang guru Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 7
Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI Bab 5 Siswa dan Teman Sebaya 8
Bab 5: Siswa dan Teman Sebaya PADA BAB INI KITA AKAN MEMBAHAS Kebutuhan psikologi dalam berhubungan dengan orang lain Siapa yang paling disukai anak-anak Tahap-tahap awal dalam Apakah para guru menyadari atau tidak tentang siapa suka siapa? Apa yang ditunjukkan sosiometri tentang para siswa pembentukan kelompok sebaya Pola bermain dan hubungan bermain Kelompok-kelompok sebaya pada Norma-norma kelompok sebaya Apakah para guru dapat sejalan dengan kelompok sebaya? usia pertengahan masa kanak-kanak Kepaduan(cohesiveness): perekat Kebutuhan orang dewasa versus sosial tekanan-tekanan kelompok sebaya Hubungan remaja dengan otoritas Kelompok sebaya sebagai suatu otokrat dan tiran Sosiometri: Siapa suka siapa Semangat dan perasaan optimisme kelompok Iklim psikologis ruangan kelas Kompetisi, kepaduan, dan semangat Prasangka etnis: Penyebab dan apa yang dapat dilakukan guru Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 9
Bab 5: Siswa dan Teman Sebaya 5.1 Kebutuhan akan hubungan dengan orang lain Permusuhan di antara kelompok-kelompok teman sebaya teman sebaya 5.5 Siswa dan teman sebaya 5.2 Hubungan dengan orang lain selama orang lain selama masa kanak-kanak dan remaja Kekuatan sosial yang mempengaruhi perilaku 5.4 5.3 Mengukur penerimaan teman sebaya Gambar 5.1 Cakupan topik Siswa dan Teman Sebaya Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 10
5.1 Pendahuluan Kebutuhan Akan Hubungan dengan Orang Lain Perasaan kehampaan/kesendirian (emptiness) adalah salah satu cara di mana kebutuhan kita akan orang lain menunjukkan eksistensinya. Keadaan terisolir atau dalam kesendirian terkadang membuat kita merasa tidak berarti atau merasa kekurangan. Hanya dengan berbicara pada seseorang akan membuat suatu perbedaan yang sangat mencolok. Perasaan kesendirian sebenarnya sejenis kecemasan (anxiety) - suatu rasa takut terputus dari orang lain. Rollo May (1950) menyebut kecemasan sebagai "ketakutan terputus dari orang lain. Rollo May (1950) menyebut kecemasan sebagai "ketakutan akan menjadi manusia tak berguna." Tanpa orang lain, kita merasakan kecemasan dan ketakutan. Hal ini berarti terdapat semacam "kelaparan sosial" - suatu kebutuhan yang dapat ditunjukkan secara eksperimen. Sebuah percobaan yang dilakukan pada anak-anak menunjukkan bahwa penghilangan (deprivation) dalam waktu singkat dari suatu interaksi sosial akan menjadikan mereka berjuang lebih keras untuk memperoleh pengakuan sosial. (lihat eksperimen pada halaman 100) Studi lain yang dilakukan pada remaja-remaja yang memiliki masalah perilaku kronis menunjukkan bahwa mereka tidak hanya memiliki rasa percaya diri yang rendah, tetapi juga mereka lebih memusatkan pada diri sendiri, kurang tertarik pada pengembangan hubungan antar pribadi, serta kurang mampu melihat diri mereka sebagai anggota kelompok, jika dibandingkan dengan remaja-remaja yang normal. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 11
5.1 Pendahuluan Hal tersebut jelas merupakan suatu interaksi antara sebab dan akibat. Para remaja ini boleh jadi memiliki pengalaman antar pribadi dan kelompok yang tidak memuaskan, yang mengakibatkan remaja ini menolak orang lain dan menghindari kontak atau keterlibatan dengan mereka. Perilaku ini pada akhirnya akan membuat mereka dikucilkan oleh orang lain serta terisolir dari kelompok. Intinya adalah kebutuhan akan hubungan dengan orang lain merupakan sesuatu yang "normal". hubungan dengan orang lain merupakan sesuatu yang "normal". Akar dari kebutuhan terhadap "hubungan" dengan orang lain kembali ke masa bayi. Kita melihat perilaku bayi yang marah ketika ibunya marah. Pada usia dini dari perkem- bangan, anak-anak mengembangkan konsep dirinya dari sikap-sikap orang lain terhadapnya. Oleh karena itu, anak-anak belajar memahami dirinya sendiri melalui orang-orang di sekitarnya. Semakin dewasa, ia akan lebih selektif dan kritis terhadap penilaian yang dibuat orang lain terhadapnya. Proses perkembangan konsep diri yang berdasarkan suatu penilaian yang seimbang dari apa yang dipikirkan orang terhadap kita biasanya berlangsung hingga usia tiga puluh atau empat puluh tahun pertama dari kehidupan kita. Namun demikian, sebagian orang tidak pernah mencapai tingkatan kematangan emosional tersebut dan hidup selamanya bergantung pada opini atau pendapat orang lain. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 12
5.1 Pendahuluan Terdapat alasan-alasan yang praktis dan bersifat psikologis mengapa orang lain begitu penting bagi kita. Ada alasan-alasan untuk "bertahan hidup" (survival): sifat alamiah dari masyarakat kita yang kompleks di perkotaan membuat kita perlu untuk bergantung kepada orang lain dalam hal sandang, pangan dan papan, serta perlindungan dari bahaya dan bencana. Secara umum, kebutuhan jenis ini dapat dipenuhi pada tingkatan yang tidak menyangkut pribadi (impersonal), contohnya kita makan roti yang dibuat yang tidak menyangkut pribadi (impersonal), contohnya kita makan roti yang dibuat oleh orang lain dan hidup dalam rumah yang dibangun orang lain, tanpa memperdulikan bagaimana kira-kira perasaan pembuat roti dan pembangun rumah terhadap kita. Akan tetapi faktor pribadi (personal) - bagaimana perasaan orang lain tentang kita - adalah jauh sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar selain yang berkaitan dengan perawatan dan perlindungan terhadap organisme fisik. Misalnya kebutuhan untuk dimiliki tidak akan terpenuhi kecuali orang lain memiliki perasaan positif terhadap diri kita. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 13
5.2 Hubungan dengan Orang Lain Selama Masa Kanak-kanak dan Remaja 5.2.1 Siapa yang paling disukai oleh anak-anak 5.2.2 Tahap-tahap awal dalam pembentukan kelompok teman sebaya 5.2.3 Hubungan dengan teman sebaya selama usia pertengahan dari masa kanak-kanak pertengahan dari masa kanak-kanak 5.2.4 Konflik antara kebutuhan orang dewasa dengan tekanan-tekanan dari kelompok teman sebaya 5.2.5 Hubungan dengan teman-teman sebaya selama masa remaja 5.2.6 Hubungan remaja dengan otoritas 5.2.7 Tirani dari kelompok-kelompok teman sebaya Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 14
5.2 Hubungan dengan Orang Lain Selama Masa Kanak-kanak dan Remaja Kecenderungan mendasar dalam tumbuh kembang dari bayi hingga dewasa adalah kecenderungan semakin meningkatnya kemandirian. Memasuki bangku sekolah merupakan langkah besar pertama menjauh dari keluarga ke dalam dunia luar. Anak mulai menjadi bagian dari suatu "masyarakat teman sebaya" (peer society) - seorang anggota dari suatu kelompok individu yang memiliki ukuran, usia, dan status yang hampir sama dengan si anak. Kelompok ini memenuhi kebutuhan usia, dan status yang hampir sama dengan si anak. Kelompok ini memenuhi kebutuhan pertumbuhan anak, karena dengan kelompok tersebut anak belajar mengembangkan perasaan-perasaan baru terhadap kecocokan dan penerimaan. Satu hal, standar mereka bukanlah standar perilaku orang dewasa yang biasanya dijadikan pembanding oleh orang tua dan guru mereka, akan tetapi standar yang lebih siap dicapai. Seorang anak usia sembilan tahun mengharapkan anak umur sembilan tahun lainnya berperilaku seperti anak usia sembilan tahun, dan melakukan hal-hal yang dapat dicapai oleh anak usia sembilan tahun. Oleh karenanya mereka pada umumnya merasa lebih nyaman ditemani oleh anak usia sembilan tahun lainnya, ketimbang ditemani oleh orang dewasa. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 15
5.2.1 Siapa yang paling disukai oleh anak-anak Ketika anak usia sembilan tahun lebih suka bekerja sama dan bermain dengan anak usia sembilan tahun lainnya, ketimbang dengan anak usia tujuh tahun atau dua belas tahun, mereka merespon atas rangsangan (drive) yang diekspresikan dalam suatu pepatah, "Burung-burung dengan bulu yang sejenis akan berbondong-bondong bersama". Tatkala mereka sampai pada usia pertengahan sekolah dasar, mereka telah memiliki cukup ide tentang bagaimana menilai/menimbang minat (interest), nilai (values), dan sikap (attitude) dari teman-teman sebayanya. Sikap dan perilaku yang (values), dan sikap (attitude) dari teman-teman sebayanya. Sikap dan perilaku yang diakui bersama (shared) disebut "norma kelompok". Semakin kuat norma-norma tersebut, maka semakin erat keterikatan anggota-anggotanya di dalam kelompok, serta semakin lama kelompok tersebut mampu bertahan. Anak-anak pada umumnya menemukan bahwa keanggotaan kelompok memiliki sebuah harga, yakni kepatuhan/kesesuaian (conformity) terhadap norma. Ketika anak-anak beranjak remaja, mereka memiliki cukup ide tentang "siapa mereka" dan kemungkinan kecil mereka membuat kesalahan dalam upaya bergabung dengan kelompok yang minat dan perilakunya tidak sesuai dengan mereka. Oleh karenanya, kecenderungan umum pada masa anak-anak adalah untuk lebih stabil dalam persaha- batan. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 16
5.2.1 Siapa yang paling disukai oleh anak-anak Minat (Interests) NORMA KELOMPOK Nilai (Values) Sikap (Attitudes) Gambar 5.2 Norma dalam kelompok Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 17
5.2.1 Siapa yang paling disukai oleh anak-anak Sebuah survey tentang pola persahabatan menunjukkan bahwa 62% persahabatan yang terjadi semasa kelas empat SD bertahan selama dua bulan, bandingkan dengan 64% untuk kelas enam SD dan 68% untuk kelas tujuh dan delapan SMP (Busk, Ford, dan Schulman, 1973). dan Schulman, 1973). Pentingnya kesamaan nilai dan minat dalam pembentukan persahabatan ditunjukkan dalam suatu survey terhadap siswa-siswa di delapan belas sekolah menengah atas di negara bagian New York. Ternyata variabel yang paling signifikan dalam hal saling ketertarikan (mutual attractiveness) yakni jenis kelamin (sex), usia (age) dan kesukuan (ethnicity). Namun demikian, yang sangat menarik dari survey ini adalah variabel keempat yang paling penting yakni pemakaian mariyuana (Kandel, 1973). Para remaja pengguna mariyuana memiliki nilai dan sikap yang sangat berbeda dari mereka yang tidak menggunakannya. Hal ini akan dibahas lebih jauh pada topik sikap remaja terhadap otoritas. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 18
5.2.1 Siapa yang paling disukai oleh anak-anak Jenis Kelamin (Sex) Usia Usia (Age) SALING SALING KETER- TARIKAN Kesukuan Kesukuan (Ethnicity) Pema- kaian Mariyuana Gambar 5.3 Saling ketertarikan dalam kelompok Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 19
5.2.2 Tahap-tahap awal dalam pembentukan kelompok teman sebaya Hubungan yang dikembangkan anak-anak dengan teman sebayanya pada umumnya mengikuti pola yang sudah tertentu, sebuah pola yang dapat dengan mudah diobservasi dalam situasi bermain. Dalam sebuah studi klasik dalam psikologi perkembangan ML Parten (1932) mengobservasi permainan yang dilakukan anak-anak prasekolah dan mengklasifikasikan partisipasi sosial mereka ke dalam enam bentuk atau tingkatan: 1. perilaku menyendiri/belum terisi (unoccupied behavior) 2. perilaku sebagai penonton (onlooker behavior) 3. bermain bebas sendirian (solitary independent). 3. bermain bebas sendirian (solitary independent). 4. aktifitas paralel 5. bermain bersama teman sebaya (associate play) 6. bermain secara kooperatif atau bermain dengan "penambahan yang terorganisir" (organized supplementary). Istilah dari nomor 1 s.d. 3 sudah jelas. Aktifitas paralel dimaksudkan untuk menjelaskan situasi di mana seorang anak bermain di sebelah anak-anak lainnya, namun tidak bermain dengan mereka, maupun berusaha mempengaruhi mereka. Dalam bermain bersama teman sebaya, anak lebih aktif bermain dalam permainan bersama yang lainnya. Mereka saling meminjam mainan maupun material lainnya serta saling meniru satu sama lain. Dalam permainan kooperatif, si anak menjadi anggota kelompok yang memainkan suatu game, atau membuat produk (mis. Kue dari lumpur), atau bermain peran. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 20
5.2.2 Tahap-tahap awal dalam pembentukan kelompok teman sebaya Anak-anak prasekolah lebih individualistis. Tidak memperdulikan perkembangan hubungan kelompok. Bermain kooperatif tidak berlangsung lama. Biasanya akan menerima siapa saja sebagai teman main, bahkan orang dewasa sekalipun. Kekecualian pada anak-anak prasekolah di asrama. Mereka akan bermain di antara mereka sendiri dan tidak dengan anak-anak lain. Asosiasi seperti ini bisa berlangsung berbulan-bulan. Biasanya teman main mereka bisa berganti dari hari ke hari dan minggu ke minggu. Mereka tidak mengembangkan standar perilaku mereka sendiri, karena perasaan kelompoknya tidak kuat. Tatkala mereka berkelompok, mereka tidak lebih dari kelompoknya tidak kuat. Tatkala mereka berkelompok, mereka tidak lebih dari "sekumpulan individu" ketimbang kelompok yang sebenarnya. Sikap mereka masih berpusat pada diri (self-centered). Hubungan dengan orang tua merupakan hubungan seorang anak kecil yang membutuhkan dan menerima perhatian, cinta, kepedulian, dan perlindungan. Pada dasarnya sebagai penerima ketimbang pemberi. Ketika bermain dengan anak-anak lain, sikap berpusat pada dirinya dinyatakan dalam suatu aturan, "Apa yang kamu miliki adalah milikku, dan apa yang aku miliki adalah milikku." Dengan bantuan orang tua dan kakak-kakaknya maupun teman mainnya yang lebih tua, ia akan belajar untuk berbagi mainan dan menunggu giliran. Semakin mendekati akhir usia prasekolah, si anak mulai lebih peduli tentang hak, perasaan, dan keselamatan orang tua serta teman-teman mainnya, kendati masih sebatas dasar minimal, karena ia lebih sebagai penerima dibandingkan sebagai seorang pemberi. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 20
5.2.3 Hubungan dengan teman sebaya selama usia pertengahan dari masa kanak-kanak Sekolah merupakan tempat bersosialisasi yang paling utama selama usia pertengahan dari masa kanak-kanak. Para guru dengan sadar dan sengaja merangsang anak-anak untuk terlibat dalam pelbagai perilaku kelompok, seperti riset komite, permainan kelompok, kelompok belajar dan sebagainya. Dalam budaya Amerika, kemampuan bergaul yang baik sebagai anggota kelompok merupakan kualitas yang diberi nilai sangat tinggi. Karenanya seorang anak yang memiliki kesulitan dalam bergaul dengan teman-teman sebayanya, orang tuanya bahkan dengan guru-gurunya, maka akan dianggap "lemah menyesuaikan diri" (poor dengan guru-gurunya, maka akan dianggap "lemah menyesuaikan diri" (poor adjustment). Dalam studi antar budaya, (Butcher, Ainsworth, dan Nesbitt, 1963) dibandingkan dengan anak-anak Inggeris, terlihat bahwa anak-anak Amerika lebih bersosialisasi dan mudah bergaul (outgoing). Penelitian lain menunjukkan anak-anak Finlandia usia sembilan hingga sebelas tahun lebih memandang orang tua mereka sebagai sumber pujian maupun kesalahan, sedang- kan anak-anak Amerika dengan usia sama lebih memandang sumber perilaku mereka dari teman-teman sebayanya (Britton, Britton dan Fisher, 1969). Begitu juga penelitian yang dilakukan Bronfenbrenner (1970) yang menunjukkan betapa kuat anak-anak Amerika mengidentifikasikan diri dengan kelompok teman sebaya. Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.2.4 Konflik antara kebutuhan orang dewasa dengan tekanan-tekanan dari kelompok teman sebaya Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.2.5 Hubungan dengan teman-teman sebaya selama masa remaja Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.2.6 Hubungan remaja dengan otoritas Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.2.7 Tirani dari kelompok-kelompok teman sebaya Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.3 Mengukur Penerimaan Teman Sebaya 5.3.1 Penggunaan Sosiometri: Estimasi guru tentang penerimaan teman sebaya penerimaan teman sebaya 5.3.2 Apa yang ditunjukkan data sosiometrik kepada kita tentang anak-anak dan para remaja Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.3.1 Penggunaan Sosiometri: Estimasi guru tentang penerimaan teman sebaya Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.3.2 Apa yang ditunjukkan data sosiometrik kepada kita tentang anak-anak dan para remaja Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.4 Kekuatan Sosial yang Mempengaruhi Perilaku 5.4.1 Norma-norma Kelompok teman sebaya 5.4.2 Guru dan kelompok teman sebaya: Kolaborator atau antagonis? 5.4.3 Kepaduan (Cohesiveness) 5.4.3 Kepaduan (Cohesiveness) 5.4.4 Semangat 5.4.5 Iklim psikologis dari ruangan kelas 5.4.6 Dampak dari suatu iklim yang kompetitif Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.4.1 Norma-norma Kelompok teman sebaya Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.4.2 Guru dan kelompok teman sebaya: Kolaborator atau antagonis? Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.4.3 Kepaduan (Cohesiveness) Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 5.4.4 Semangat 22
5.4.5 Iklim psikologis dari ruangan kelas Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.4.6 Dampak dari suatu iklim yang kompetitif Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.5 Permusuhan di antara Kelompok-kelompok Teman Sebaya 5.5.1 Prasangka etnis 5.5.2 Dampak dari permusuhan (kekerasan) antar kelompok 5.5.3 Bagaimana sekolah-sekolah dapat mengatasi permusuhan dan agresi antar kelompok Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.5.1 Prasangka etnis Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.5.2 Dampak dari permusuhan (kekerasan) antar kelompok Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22
5.5.3 Bagaimana sekolah-sekolah dapat mengatasi permusuhan dan agresi antar kelompok Minat (Interest) NORMA Learn- ing Motiva- tion Copyright © 200© 2007 7 Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd Copyright Dra.Hj. Neni Meiyani, MPd -- UPIUPI 22 |
Javanese - Pepénginané Kitab Suci - Lust Scriptures Pangentasan 15:9 Ujaripun mengsah: Dakburune, dakandum rayahan; hawanepsuku daksokne marang wong-wong iku, pedhangku dakunuse; bakal padha katumpes dening tanganku. Pangentasan 18:21 Kajaba saka iku, sliramu dakaturi nitik lan ngangkat panunggalane bangsa iki kang sembada lan ngabekti marang Gusti Yehuwah, wong-wong kang kena dipracaya, lan ora gelem nampani besel; iku ditetepna dadi pemimpin kang nglurahi wong sewu, pemimpine wong satus, wong seket sarta wong sepuluh. Pangentasan 20:14 Sira aja laku jina. Pangentasan 20:17 Sira aja melik marang omahe pepadhanira; sira aja melik marang somahe pepadhanira, utawa bature lanang lan wadon, sapine utawa kuldine, lan apa bae kang dadi duweke pepadhanira. Wilangan 11:4 Anadene wong rucah kang ana ing antarane padha kathukulan budi srakah, temahan wong Israel banjur katut nangis maneh, pangucape: "Sapa kang bakal menehi daging marang aku? Pangandharing Toret 5:21 Sira aja melik bojone pepadhanira, sira aja melik omahe pepadhanira, utawa pategalane lan bature lanang utawa wadon, sapine utawa kuldine, lan sadhengah apa bae kang dadi duweke pepadhanira. Pangandharing Toret 12:20 Samangsa Pangeran Yehuah, Gusti Yehuwahmu, ing tembe wus ngelar tlatahing tanahmu, kaya kang wus dadi pangandikane marang kowe, mangka kowe nuli duwe osik: Aku arep mangan daging, marga kowe kepengin mangan daging, iya mangana dading ing sasenenging, atimu. Pangandharing Toret 22:22 Manawa ana wong lanang ketemu awor turu karo wong wadon kang duwe bojo, karo-karone padha kaukuma pati, iya kang lanang kang nuroni wong wadon mau, iya kang wadon. Kaya mangkono anggonmu kudu nyingkirake kang ala saka ing tengahmu. Yosua - Yusak 7:21 ing antawasipun barang jarahan punika kula tingali wonten jubahipun satunggal ingkang endah, damelan ing Sinear, sarta selaka kalih atus sekel, punapa dene jene salonjor ingkang wawratipun seket sekel; awit saking kepengin kula lajeng kula pendhet; lan barangipun sami kula dhelikaken wonten ing siti ing lebetipun kemah kula, selakanipun wonten ing ngandhap piyambak. Masmur 10:3 Awit tiyang duraka punika ngegung-egungaken pepenginaning manahipun, lan tiyang kethaha punika nyupatani lan ngawon-awon Sang Yehuwah.
Masmur 78:18 Malah padha nyoba marang Gusti Yehuwah ing sajroning atine yaiku anggone nyuwun pangan kanggo nguja hawa-napsune. Masmur 78:30 Nalika isih padha rumangsa durung wareg, sarta pangane isih ana ing cangkeme; Masmur 81:13 Mulane banjur Suntogake atine kang wangkot iku, cikben padha nglakoni sakarepe dhewe. Masmur 106:14 padha ngumbar hawa-napsune ana ing segara wedhi, sarta nyoba marang Gusti Yehuwah ana ing ara-ara samun. Masmur 119:36 Manah kawula mugi Paduka adhepaken dhateng dhawuh pepenget Paduka, sampun ngantos dhateng pangoyaking bebathen. Wulang Bebasan 1:19 Kaya mangkono pangalamane saben wong murka ing bab bebathen peteng, kang ngrebut nyawane wong kang ndarbeni. Wulang Bebasan 6:25 Aja kayungyun marang ayune ing sajroning atimu, aja nganti ketarik dening idepe. Wulang Bebasan 15:27 Sapa kang murka marang kauntungan peteng iku ngisruhake brayate dhewe, nanging kang sengit marang besel iku bakal urip. Wulang Bebasan 21:25,26 Wong kesed dipateni dening pepenginane dhewe, marga tangane lumuh nyambut gawe. 26 Kamelikan iku sadina-dina tansah melik, balik wong bener iku weweh tanpa wates. Wulang Bebasan 28:16 Pemimpin kang cupet ing budi iku keras panindhese, nanging kang sengit marang bebathen kang ora absah iku dawa umure. Yesaya 56:11 asu-asu kang srakah, kang ora tau krasa wareg. Mangka iya wong-wong iku kang padha dadi pangon, kang padha ora bisa neniteni! Padha lumaku ing dalane dhewe-dhewe kabeh, siji-sijine padha mburu kauntungan, ora ana kang ora mangkono. Yesaya 57:17 Ingsun duka marga saka durakaning srakahe, banjur Sunrangket, Ingsun nyingidake pasuryaningSun lan duka, nanging dheweke banjur murtad, lumaku ing dalan kang dadi pilihaning atine. Yeremia 6:13 Lah, wiwit saka kang cilik nganti tumeka kang gedhe, panunggalane wong-wong iku, kabeh padha ngudi oleh bathi, dadia nabi dadia imam kabeh padha ngapusi. Yeremia 22:17 Nanging mripat lan atinira mung ngarah marang kauntungan, ngwutahake getihe wong kang ora luput, sarta nindakake pameres lan panganiaya. Yeremia 51:13 He kowe kang padha manggon ana ing pinggiring bengawan lan sugih raja-brana, iki wus tekan ing wekasaning umurmu, wus tekan ing watesing uripmu! Yeheskiel 6:9 Ana ing tengahing para bangsa, para wong kang oncat saka ing antaranira kang padha katawan mau, bakal padha eling marang
Ingsun, yaiku nalika Ingsun wus ngremuk atine kang laku jina, kang wus ngedohi Ingsun lan kang mripate wus ngalih arahe, kang tansah laku jina ngenut marang para brahalane; iku dhewe bakal ngrumangsani nisthaning awake, nyumurupi piala kang katindakake lan nyumurupi sakehing panggawene kang nistha. Yeheskiel 14:4,5 Mulane padha tuturana lan kandhanana mangkene: Mangkene pangandikane Pangeran Yehuwah: Saben wong turune Israel kang mundhi-mundhi brahalane ana ing sajroning atine lan mrenahake watu sandhungan ana ing ngarepe kang nuwuhake duraka, mangka banjur nemoni nabi -- Ingsun, Yehuwah piyambak kang bakal paring wangsulan marga saka akehe brahalane iku, 5 supaya Ingsun bisa ngrogoh atine turune Israel, kang wus padha ninggal Ingsun kabeh sarana anggone padha ngetut-buri marang sakehing brahalane iku. Yeheskiel 22:12 Ing tengahira ana wong kang nampani besel kanggo ngwutahake getih; sira nganakake dhuwit utawa njaluk anakan tuwin gawe pitunaning pepadhanira kanthi patrap nindhes, nanging sira ora eling marang Ingsun. Mangkono pangandikane Pangeran Yehuwah. Yeheskiel 33:31 Wong-wong mau banjur padha marani sira kaya rakyat kang nglumpuk lan padha lungguh ana ing ngarepira, katon kaya umatingSun sarta padha krungu apa kang sira ucapake, nanging padha ora nglakoni mangkono; cangkeme kebak tetembungan kang isi katresnan, nanging atine mburu kauntungan kang nistha. Hoséa 4:12 UmatingSun takon marang wite; sarta tekene kang nyumurupake, marga padha kasasarake dening roh jina, lan padha laku jina tuwin banjur ngungkurake marang Yehuwahe. Hoséa 5:4 Pratingkah-pratingkahe ora ngolehake wong-wong mau padha mratobat marang Yehuwahe, marga padha kadunungan rohing laku jina, sarta ora padha wanuh marang Pangeran Yehuwah. Mikha 2:2 kang manawa melik pategalan, iya tumuli ngrebut, lan omah- omah, iya banjur disrobot bae, kang ngroda-peksa wong dalah saisine omahe wong satanah-pusakane. Nahum 3:4 Iku kabeh marga saka akehe pasundelan kang katindakake dening wong wadon tuna-susila, kang endah warnane lan ahli sihir, kang ngloropake bangsa-bangsa srana anggone laku jina, lan golongan- golongan srana sihire. Habakuk 2:9 Bilai wong kang ngarah bathi kang ora bakal kanggo kaperluaning brayate; sumedya mrenahake susuhe ana ing papan kang dhuwur, supaya bisa oncat saka ing cangkeremaning bilai. Matius 5:28 Nanging Aku pitutur marang kowé: Sing sapa mandeng wong wadon kalawan derenging napsu marang dhèwèké, iku wus laku jina sajroning atiné.
Markus 4:19 nanging sumelanging urip ing donya lan godhaning kasugihan tuwin kamélikan marang prakara-prakara liyané banjur nlusup lan nglindhih pangandika iku, temah dadi tanpa woh. Markus 7:22 laku jina, srakah, tingkah dursila, pokal culika, laku rusuh, kumèrèn, panyenyamah, umuk, tindak-tanduk tanpa budi. Lukas 3:14 Para prajurit uga padha nyuwun pirsa, "Menawi kula, punapa ingkang kedah sami kula lampahi?" Paring wangsulané Yohanes, "Aja ngrampas lan aja meres, cukupna nganggo blanjamu dhéwé." Lukas 12:15 Para prajurit uga padha nyuwun pirsa, "Menawi kula, punapa ingkang kedah sami kula lampahi?" Paring wangsulané Yohanes, "Aja ngrampas lan aja meres, cukupna nganggo blanjamu dhéwé." Lukas 16:14 Pangandika mau kabèh iya kaprungu déning para Farisi, kang padha mata-dhuwiten, satemah padha ngrèmèhaké Panjenengané. Yohanes 8:44 Kowé mijil saka bapakmu, yaiku Iblis, lan kowé padha seneng nglakoni kekarepané bapakmu iku. Mangka iku tukang matèni wong wiwit wiwitan mula, sarta ora urip sajroning kayektèn, awit kayektèn iku ora dumunung ing bapakmu. Samangsa ngucapaké goroh, pangucapé iku saka awaké dhéwé, amarga pancèn iku tukang goroh lan bapakné sakèhing goroh. Lelakoné Para Rasul 20:33 Pérak, emas utawa sandhangan, aku ora tau kepéngin, saka sapa baé. Roma 1:24-29 Mulané Yehuwah banjur nguja pepénginaning atiné kang jember, satemah badané dianggo jember-jinemberan. 25 Wong-wong iku iya padha nglironi prakara kang bener mungguhing Yehuwah sarana apus-apus, sarta padha memuji lan ngabekti marang titah kanthi nglalèkaké kang nitahaké, kang mesthiné pinuji-puji ing salawas-lawasé, Amin. 26 Mulané Yehuwah nguja wong-wong mau padha nuruti hawa- napsuné kang nistha, sabab kang wadon padha ora awor turu salumrahé karo bojoné, nanging padha nyulayani kodrat. 27 Mangkono uga kang lanang, padha ninggal patrap sapaturon kang lumrah karo kang wadon, nanging klawan ati kang ngangah-angah tanpa isin nindakaké iku karo pepadhané wong lanang, satemah wong-wong iku padha nampani piwales kang mruwat karo durakané. 28 Dadi sarèhné padha rumangsa ora prelu ngakoni Yehuwah, mulané Yehuwah nguja wong-wong mau marang pangangen-angen kang nistha, satemah padha nindakaké patrap kang ora patut, 29 kebak ing sarupané kadurakan, kadursilan, kasrakahan, piala, kebak drengki, gawé pati, tukar padu, culika sarta pikiran ala. Roma 6:12 Mulané dosa aja nganti ngwasani badanmu kang kena ing pati manèh, supaya kowé aja nganti nuruti pepénginané. Roma 7:7 Yèn mangkono apa sing arep kita kandhakaké? Apa angger-
anggering Torèt iku dosa? Babar pisan ora! Kosok baliné, malah marga saka angger-anggering Torèt iku aku mangerti dosa. Awit aku uga ora ngerti apa kang diarani mélik iku, menawa angger-anggering Torèt ora dhawuh, "Sira aja mélik!" Roma 13:9 Awit dhawuh, "Aja laku jina, aja matèni, aja nyenyolong, aja mélik," apadéné dhawuh liyané, wus kacakup ana ing pangandika iki, yaiku, "Tresnaa marang sapepadhanira dikaya marang awakira dhéwé!" Roma 13:14 Nanging padha ngrasuka Gusti Yésus Kristus lan aja nuruti watak kang asipat daging kanggo ngumbar pepénginané. 1 Korintus 5:10,11 Kang dakkarepaké iku ora karo sakèhing wong kang laku cabul ing jagat iki, utawa karo wong kabèh kang srakah sarta tukang njarah-rayah, utawa wong kabèh kang padha nyembah brahala, amarga yèn ta mangkonoa kowé mesthi kudu padha metu saka jagat iki. 11 Nanging, anggonku nulis marang kowé iku mau mangkéné: kowé aja nganti srawung karo wong, kang sanadyan wong mau ngaku sadulur tunggal pracaya, nyatané laku cabul, srakah, nyembah brahala, gawéné mitenah, seneng endem-endeman utawa tukang njarah-rayah; kowé aja pisan-pisan mangan bebarengan karo wong kang kaya mangkono iku. 1 Korintus 6:9,10 Utawa kowé padha ora sumurup, yèn wong kang padha ora adil iku bakal ora tampa warisan Kratoning Yehuwah? Aja padha kesasar. Wong kang laku cabul, nyembah brahala, seneng laku jina, wong lanang kang kawin karo padha lanang, lan pasangané wong-wong mau, 10 kang nyenyolong, srakah, seneng endem-endeman, tukang mitenah lan tukang njarah-rayah, iku ora bakal tampa warisan Kratoning Yehuwah. 1 Korintus 10:6 Kabèh iki mau wis kelakon minangka tuladha lan pepéling tumrap kita, supaya kita aja nganti padha kepéngin marang piala, kaya kang wis katindakaké déning wong-wong mau, 1 Korintus 12:31 Mulané padha nggayuha marang peparing-peparing kang luwih penting. Anadéné aku nuduhaké kowé dalan kang ora ana tandhingé. 1 Korintus 14:39 Mulané, para Sadulurku, padha ngudia supaya tampa peparing medhar wangsit, lan aja ngalang-alangi wong kang guneman nganggo basa roh. 2 Korintus 9:5 Mulané dakanggep prelu, yèn sadulur-sadulur iku dakbereg mangkat ndhisiki, supaya bisa ngurus luwih dhisik dana kang wus dadi kasaguhanmu biyèn, temahan mengko wis cumawis minangka tandha- buktiné kamurahaning atimu lan dudu dana peksan. Galatia 5:16-20 Maksudku yaiku: Lakumu padha manuta marang Roh, satemah kowé ora nuruti pepénginaning daging. 17 Awit pepénginaning daging iku nyulayani karsané Roh lan karsané Roh iku nyulayani
pepénginaning daging -- awit sakaroné padha lelawanan -- satemah kowé saben-saben ora nindakaké apa kang kokkarepaké. 18 Ananging menawa kowé padha masrahaké awakmu supaya dituntun déning Roh, mesthi kowé padha ora kawengku ing angger-anggering Torèt. 19 Déné panggawéning daging wus cetha: laku cabul, laku rusuh, hawa napsu, 20 panyembah brahala, sihir, sesatron, pasulayan, kamèrèn, kanepson, pamrih, padudon, cecongkrahan, Galatia 5:24 Lan sapa kang dadi kagungané Kristus Yésus, iku wis nyalib daging dalah sakèhing hawa napsu lan pepénginané. Efesus 2:1-3 Kowé biyèn padha mati marga saka sakèhing panerak lan dosa-dosamu. 2 Kowé biyèn padha dumunung ana ing kono, awit kowé manut lakuning donya iki, lan mbangun-miturut marang pamaréntahé pangwasaning akasa, yaiku roh kang saiki lagi nandukaké dayané ana ing satengahé para wong duraka. 3 Satemené biyèn aku kabèh uga padha klebu ing antarané wong-wong iku, nalika urip ana ing sajroning hawa-napsuning daging lan nuruti pakaremané daging lan pangangen- angenku kang ala. Samesthiné aku padha kaparingan deduka, kayadéné wong-wong liyané. Efesus 4:19 Pangrasané wis kethul, temahan padha masrahaké awaké marang hawa-napsu lan kanthi srakah nglakoni sakèhing panggawé kang rusuh. Efesus 4:22-27 yaiku menawa kowé, ing bab lakumu kang biyèn, kudu ngrucat kamanungsan lawas, kang nemahi rusak awit saka anané hawa- napsu kang nasaraké, 23 supaya kowé padha dianyaraké ing roh lan pikiranmu, 24 lan ngrasuk kamanungsan anyar, kang wis tinitahaké manut karo karsaning Yehuwah ing kayektèn lan kasucèn kang satuhu. 25 Awit saka iku aja padha goroh lan ngucapa kang bener marang para Sadulur siji lan sijiné, awit kita padha-padha dadi gegelitaning badan siji. 26 Menawa kowé nepsu aja nganti gawé dosa: Nepsumu kudu wus ilang, sadurungé srengéngé angslup, 27 lan aja awèh papan marang Iblis. Efesus 5:3,5 Nanging, kaya kang pantes tumraping para suci, laku-cabul lan sarupané pratingkah rusuh utawa kasrakahan iku aja nganti tinemu ana ing antaramu, sanadyana mung kasebut baé. 5 Awit padha élinga temenan bab iki: Ora ana sundel, wong kang najis utawa kang srakah, yaiku kang nyembah brahala, olèh panduman ana ing kratoné Kristus lan Yehuwah. Kolosé 3:5 Mulané kowé padha matènana samubarang kang asipat kadonyan kang ana ing awakmu, yaiku laku-cabul, tindak rusuh, ngumbar hawa napsu, kapéncuting daging, mangkono uga budi srakah, kang padha karo panyembah marang brahala, 1 Tésalonika 2:5 Awit kaya kang padha koksumurupi, aku padha ora tau
migunakaké tembung manis, utawa nganggo budi-srakah kang siningidaké - iku Yehuwah kang neksèni. 1 Tésalonika 4:3-7 Amarga kang dadi karsané Yehuwah iku: kasucènmu, yaiku supaya kowé padha nyingkiri laku-cabul, 4 supaya wong panunggalanmu ngepèk wong wadon siji dadi somahé dhéwé sarta urip ing sajroning kasucèn lan kasusilan, 5 ora amarga saka derenging hawa- napsu, kayadéné tumindaking wong kang padha ora wanuh marang Yehuwah, 6 apamanèh wong aja gawé pitunané utawa ngapusi saduluré tunggal pracaya. Amarga Gusti kang bakal malesaké iku kabèh, kaya kang wis tau padha dakkandhakaké lan daktandhesaké marang kowé. 7 Yehuwah anggoné nimbali kita iku ora supaya laku-najis, nanging supaya nindakaké apa kang suci. 1 Timotius 3:3,8 ora karem minum, ora gampang nepsu, sumanak, dhemen ngrukunaké, ora ngawula marang bandha, 8 Mangkono uga para Dhiaken iya kudu wong kang kajèn, kang ora méncla-ménclé, ora karem anggur, ora srakah, 1 Timotius 6:9,10 Nanging wong kang kepéngin sugih padha tumiba ing panggodha lan kena ing kala-jiret sarta pepénginan warna-warna kang kothong lan gawé cilaka, kang ngèremaké manungsa marang bilai tuwin karusakan. 10 Awit oyoding sakèhing piala iku karem bandha, lan karana anggoné mburu dhuwit iku sawenèhing wong padha nyimpang saka pracaya sarta nyiksa awaké dhéwé sarana kasusahan warna-warna. 2 Timotius 2:22 Mulané ngedohana hawa-napsuné wong anom, ngudia kaadilan, kasetyan, katresnan lan tentrem-rahayu bebarengan karo wong-wong kang padha nyebut Pangéran kalawan ati kang tulus. 2 Timotius 3:2 Wong bakal padha mung mikir awaké dhéwé lan karem bandha. Bakal padha umuk lan gumunggung, bakal dadi tukang mitenah, bakal wani karo wong tuwa sarta ora ngerti ngaturaké panuwun, ora mreduli marang agama, 2 Timotius 3:6 Sabab ing antarané wong-wong iku ana kang padha nylimpet lumebu ing omahé wong liya lan mbebujuk wong-wong wadon kang ringkih kang kabotan dosa sarta kawengku déning hawa-napsu rupa- rupa, 2 Timotius 4:3 Amarga bakal tumeka ing waktuné, wong bakal ora bisa nampani manèh piwulang kang becik, nanging bakal padha ngumpulaké guru-guru kang dikarepaké kanggo maremaké pepénginaning kupingé. Titus 2:12 Iku merdi marang kita, supaya kita ninggal pamblasar lan pepénginan kadonyan sarta supaya kita urip kalawan wicaksana, adil tuwin ngabekti ana ing donya samengko iki, Titus 3:3 Amarga ing mauné urip kita iya padha tanpa budi: wangkal, nasar, kawengku ing hawa-napsu rupa-rupa lan kanikmatan kadonyan,
urip ing sajroning piala lan drengki, rusuh, sengit-sinengitan. Ibrani 13:5 Kowé aja padha karem bandha sarta padha marema karo apa kang kokduwèni. Awit Yehuwah wis ngandika, "Ingsun ora bakal négakaké sira lan sira ora pisan-pisan bakal suntilar." Yakobus 1:14,15 Nanging saben wong dicoba déning pepénginané dhéwé, jalaran disèrèd sarta dipilut déning pepénginan iku. 15 Menawa pepénginan iku wis ngandhut, banjur nglairaké dosa, lan samangsa dosa iku wis katog, bakal nglairaké pati. Yakobus 4:1-5 Saka ngendi tekané pasulayan sarta cecongkrahan ing antaramu iku? Apa ora saka hawa-napsu kang tansah peprangan ana ing awakmu? 2 Kowé padha mélik sawijining barang, nanging ora kelakon, kowé banjur mematèni; kowé mèri, nanging ora kegayuh tujuanmu, kowé banjur padha padu sarta kerengan. Kowé padha ora olèh apa-apa, amarga padha ora ndedonga. 3 Utawa kowé uga padha ndedonga, nanging padha ora olèh apa-apa, amarga anggonmu ndedonga iku klèru, jalaran apa kang koksuwun iku bakal kokentèkaké kanggo ngumbar hawa-napsumu. 4 Hé wong kang padha ora setya, apa kowé padha ora sumurup, menawa memitran karo donya iku ateges sesatron karo Yehuwah? Kang iku sapa baé kang dadi mitrané donya, iku ndadèkaké awaké dhéwé satruné Yehuwah. 5 Aja padha duwé pangira, menawa tanpa alesan ing Kitab Suci iku ana pangandika, mangkéné, "Roh kang wis kadunungaké Yehuwah ana ing kita, dikarsakaké kalawan cemburu." 1 Pétrus 1:14 Uripmu dikaya bocah kang mbangun turut, aja nuruti hawa- napsu kang ngwasani kowé nalika kowé isih padha bodho. 1 Pétrus 2:11 Hé, para Sadulur kang kinasih, aku pitutur marang kowé, supaya kayadéné wong kang mondhok lan wong neneka, padha ngedohana sakèhing pepénginané daging kang padha nglawan nyawamu. 1 Pétrus 4:2-4 supaya waktu kang isih ana, aja kokanggo nuruti pepénginaning manungsa, nanging nuruta marang karsaning Yehuwah. 3 Jalaran wis cukup suwéné waktu kang kokgunakaké kanggo nindakaké apa kang disenengi déning bangsa-bangsa kang ora wanuh marang Yehuwah. Kowé wis padha urip nuruti sawarnané hawa-napsu, pepénginan, endem-endeman, andra-wina, pésta ombèn-ombènan, sarta nyembah brahala kang ora diparengaké. 4 Marga saka iku wong-wong padha gumun déné kowé kok ora mèlu bebarengan karo wong-wong iku njegur ing blethokaning pamblasar iku uga, temahan kowé banjur dipitenah. 2 Pétrus 1:4 Kanthi patrap kang mangkono iku Panjenengané wis maringi kita prasetya-prasetya kang adi sarta pinunjul, supaya sarana iku kowé padha kepareng ndhèrèk ing sajroné kodrat kaallahan lan uwal saka
dayaning hawa-napsu kadonyan kang nyirnakaké donya. 2 Pétrus 2:3 Sarta marga saka srakahé, guru-guru palsu iku bakal padha ngudi golèk kauntungan saka kowé kabèh kanthi dongèng-dongèngé kang ngayawara. Nanging paukuman tumrap tumindaké iku wus katetepaké lan karusakané bakal ora kacandhet. 2 Pétrus 2:9-19 dadi tetéla, menawa Pangéran pirsa carané ngentasaké wong mursid saka ing godha-rencana sarta nyadhangaké para wong duraka iku kasiksa ing dina pangadilan, 10 luwih manèh wong kang padha ngumbar hawa-napsuné, kang ndadèkaké awaké jember sarta nyenyamah pangrèhé Yehuwah. Wong-wong iku padha kumawani sarta gumunggung, nganti tanpa rikuh-pakéwuh nyenyamah marang para titah kang luhur, 11 mangka para malaékat dhéwé, sanadyan luwih peng- pengan sarta luwih kwasa katimbang wong-wong iku, ora nggunakaké pitembungan panyenyamah menawa nggugat wong-wong mau ana ing ngarsaning Yehuwah. 12 Nanging wong-wong iku padha baé karo kéwan kang tanpa budi, kang tinitahaké dadi kéwan kang mung dicekel sarta dipatèni. Wong-wong iku padha nyenyamah marang kang ora dimangretèni, temahan marga saka panggawéné kang duraka, bakal padha nemoni karusakané dhéwé kaya kéwan alasan, 13 sarta bakal ngalami nasib ala minangka opahing durakané. Nguja kasenengan ing wayah awan kaanggep sawijining kanikmatan. Padha dadi jejember lan blentong, kang mendem ing sajroning hawa napsuné, samangsa padha mangan lan ngombé bebarengan karo kowé kabèh. 14 Mripaté kebak napsu cabul, ora bosen-bosen anggoné gawé dosa. Wong-wong iku padha mbujuki wong-wong kang ringkih atiné. Wateké wis kulina srakah. Pancèn wong kang padha kena ing ipat-ipat! 15 Sarehné wis padha ninggal dalan kang bener, mulané padha kesasar, banjur ngetutaké lakuné Biléam anaké Béor kang seneng tampa opah tumrap panggawé- panggawé ala. 16 Nanging Biléam kawelèhaké kalawan keras marga saka tumindaké kang ala iku, jalaran kuldi momotan kang bisu, bisa guneman nganggo basaning manungsa, sarta nyegah tumindaké nabi kang ora bener iku. 17 Guru-guru palsu iku kaya sumber kang asat, kaya méga kang kabuncang ing prahara; wong-wong iku wis padha kacawisan panggonan ana ing pepeteng kang nggegirisi banget. 18 Jalaran wong- wong mau padha ngucapaké tetembungan kang muluk-muluk nanging kothong, sarta migunakaké napsu cabul kanggo mbujuki wong-wong kang lagi baé uwal saka ing para wong kang kesasar uripé. 19 Padha njanjèni kamardikan marang wong liya, mangka awaké dhéwé padha dadi baturing karusakan. Jalaran sing sapa katelukaké déning wong, iku iya dadi baturé wong iku. 2 Pétrus 3:3 Kang prelu banget kudu kokmangertèni, yaiku menawa ing
dina-dina wekasan bakal ana para wong kang teka memoyoki, yaiku wong kang lakuné padha nuruti hawa-napsuné, 1 Yohanes 2:15-17 Kowé kabèh aja padha nresnani donya lan samubarang kang ana ing kono. Menawa wong nresnani donya, iku ora kadunungan katresnan marang Sang Rama. 16 Sabab samubarang kang ana ing donya, yaiku pepénginané daging lan pepénginané mripat tuwin angkuhing urip, iku pinangkané ora saka Sang Rama, nanging saka ing donya. 17 Lan donya iki dalah pepénginané lagi sirna, nanging sapa wong kang nglakoni karsané Yehuwah iku tetep urip ing salawas- lawasé. Yudas 1:11 Bilai wong-wong iku, sabab padha mèlu mlaku ing dalan kang katempuh déning Kain lan marga mburu opah, njegur ing panasarané Biléam, temah padha tumpes, marga anggoné mbaléla kayadéné Korah. Yudas 1:15-19 karsa nindakaké pangadilan tumrap wong kabèh, sarta matrapi paukuman marang sakèhing pratingkah mblasar kang padha dilakoni, sarta jalaran saka sakèhing tembung kang nistha, kang diucapaké déning para wong dosa kang mblasar iku marang Gusti." 16 Iku wong kang padha grundelan lan ora nrima ing pepesthèn, urip nuruti hawa-napsu, nanging cangkemé padha ngucapaké tembung-tembung kang ngayawara, ngonggrong wong, supaya olèh kauntungan. 17 Nanging kowé iku, para Sadulur kinasih, padha élinga marang pangandika kang biyèn wis kawedharaké marang kowé kabèh déning para rasulé Gusti kita, Yésus Kristus. 18 Jalaran kowé wis padha dipangandikani, "Mbésuk ngarepaké jaman wekasan bakal ana juru pamoyok, kang lakuné padha ngumbar hawa-napsuné kang mblasar." 19 Woing-wong iku kang padha njalari cecongkrahan, manungsa kadonyan kang ora kadunungan Roh Suci. Wahyu 18:14 Iku kabèh bakal padha ngucap, "Sarupaning pepénginané atimu iku wis musna; samubarang kang gumebyar lan éndah iku wis sirna saka ing ngarepmu, ora bakal ketemu manèh." Pastor T. John Franklin Church of Salvation, Healing, and Deliverance COS-HAD.org |
PENERAPAN BIDIRECTIONAL ENCODER REPRESENTATIONS FROM TRANSFORMERS (BERT) UNTUK ANALISIS SENTIMEN VAKSIN COVID-19 PADA TWITTER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UIN SUSKA RIAU TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Informatika Oleh ARDI MURSYIDI NIM. 11651103473 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2023
LEMBAR PERSETUJUAN ii
LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL Tugas Akhir yang tidak diterbitkan ini terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau adalah terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta pada penulis. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau ringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Penggandaan atau penerbitan sebagian atau seluruh Tugas Akhir ini harus memperoleh izin dari Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Perpustakaan yang meminjamkan Tugas Akhir ini untuk anggotanya diharapkan untuk mengisi nama, tanda peminjaman dan tanggal pinjam. v
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan didalam daftar pustaka. Pekanbaru, 11 Juli 2023 Yang membuat pernyataan, ARDI MURSYIDI NIM. 11651103473 vi
LEMBAR PERSEMBAHAN Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, puji syukur yang teramat dalam kepada Allaw SWT, yang telah memberikan salah satu anugerah terindah yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup. Kepada kedua Orang Tua tercinta, terima kasih selalu berjuang, memberikan kasih sayang dan do'a yang tak ternilai harganya, yang akan selalu dibutuhkan kapanpun dan dimanapun. Dari lubuk hati yang paling dalam, ku persembahkan gelar sarjan ini. Kepada keluarga tersayang, terima kasih telah menjadi pendengar yang baik, memberi motivasi serta semangat yang sangat berarti bagi penulis hingga penulis bisa sampai ke titik ini. Kepada teman-teman seperjuangan, terima kasih karena selalu ada dan berjuang bersama. Mari terus berjuang bersama-sama, karena bersama kita bisa. vii
ABSTRAK COVID-19 diklasifikasikan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar pertengahan tahun 2020. Hingga Juli 2021, ketika angka deteksi COVID-19 di Indonesia mulai meningkat signifikan, penularan virus semakin meluas. Salah satu strategi yang digunakan pemerintah Indonesia untuk menghentikan penyebaran COVID-19 adalah vaksinasi. Banyak faktor, seperti tanggapan publik dan pendapat tentang kampanye vaksinasi, harus diperhitungkan sebelum program vaksinasi dilaksanakan. Memanfaatkan informasi dari media sosial Twitter yang dikumpulkan melalui Twitter API, dengan bantuan pemrograman python, diperoleh melalui crawling serta diolah menggunakan teknik crowdsourcing, dan majority voting. Studi ini mencoba mengklasifikasikan pemikiran dan tanggapan masyarakat terhadap implementasi vaksin ke dalam tiga kategori : positif, negatif, dan netral. Selain itu, kategorisasi opini publik terhadap vaksinasi COVID-19 akan dilakukan dengan menggunakan model BERT. Sebanyak 8000 data pelatihan, 778 data validasi, dan 400 data uji digunakan setelah penyeimbangan. Akurasi dan f1-score untuk hasil pengujian model BERT pada data seimbang masing-masing adalah 73% dan 69%, sedangkan nilai 70% dan 61% pada data yang tidak seimbang. Perbandingan temuan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya menggunakan dataset yang sama, BERT merupakan model yang mendapatkan hasil tertinggi. Kata kunci: BERT, kelas tidak seimbang, klasifikasi sentimen Twitter, Vaksinasi COVID-19 viii
ABSTRACT COVID-19 was classified as a global pandemic by the World Health Organization (WHO) around mid-2020. Until July 2021, when the number of COVID-19 detections in Indonesia began to increase significantly, the transmission of the virus became more widespread. One of the strategies used by the Indonesian government to stop the spread of COVID-19 is vaccination. Many factors, such as public response and opinions about vaccination campaigns, must be taken into account before a vaccination program is implemented. Utilizing information from Twitter social media collected through the Twitter API, with the help of Python programming, obtained through crawling and processing using crowdsourcing techniques, and majority voting. This study tries to classify people's thoughts and responses to vaccine implementation into three categories: positive, negative, and neutral. In addition, public opinion categorization of COVID-19 vaccination will be carried out using the BERT model. A total of 8000 training data, 778 validation data, and 400 test data were used after balancing. The accuracy and f1-score for the BERT model test results on balanced data were 73% and 69%, respectively, while the values were 70% and 61% on unbalanced data. Comparing the findings of this study with previous studies using the same dataset, BERT is the model that gets the highest results. Keywords: BERT, unbalanced classes, twitter sentiment classification, COVID-19 vaccination ix
KATA PENGANTAR Assalammu'alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh. Alhamdulillahi robbil'alamin, tak henti-hentinya kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, yang dengan rahmat dan hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tidak lupa bershalawat kepada Nabi dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi wa salam, yang telah membimbing kita sebagai umatnya menuju jalan kebaikan. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Banyak sekali pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini, baik berupa bantuan materi ataupun berupa motivasi dan dukungan kepada kami. Semua itu tentu terlalu banyak bagi kami untuk membalasnya, namun pada kesempatan ini kami hanya dapat mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Hairunas Rajab, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2. Bapak Dr. Hartono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3. Bapak Iwan Iskandar, M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 4. Ibu Siti Ramadhani, S.Pd., M.Kom. selaku Pembimbing Akademis penulis selama menjalani perkuliahan di Jurusan Teknik Informatika, yang telah banyak memberikan arahan serta masukan mengenai perkuliahan bagi penulis. 5. Bapak Surya Agustian, S.T, M.Kom, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir penulis, yang telah sangat banyak berbagi waktu, ilmu dan wawasan yang dimiliki kepada penulis sehingga penelitian dan Laporan Tugas Akhir ini selesai. x
6. Bapak Muhammad Fikry, S.T, M.Sc, selaku dosen penguji I yang telah meluangkan waktunya dan banyak memberikan saran, dan masukan yang membangun bagi penulis. 7. Bapak Nazruddin Safaat H, M.T, selaku dosen penguji II yang telah meluangkan waktunya dan banyak memberikan saran, dan masukan yang membangun bagi penulis. 8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Teknik Informatika yang telah sabar memberikan tunjuk ajar serta ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama masa perkuliahan. 9. Keluarga penulis yang tidak pernah letih memberikan semangat, nasehat, dan doa yang tulus. 10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 yang berjuang dan saling mendukung. 11. Seluruh pihak yang belum kami cantumkan, terima kasih atas dukungannya, baik material maupun spiritual. Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Wassalamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh. Pekanbaru, 11 Juli 2023 Penulis xi
DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN ... iii LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ... v LEMBAR PERNYATAAN ... vi LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii ABSTRAK ... viii ABSTRACT ... ix KATA PENGANTAR ... x DAFTAR ISI ... xii DAFTAR GAMBAR ... xv DAFTAR TABEL ... xvii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Batasan Masalah... 4 1.4 Tujuan Penelitian ... 4 1.5 Manfaat Penelitian ... 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6 2.1 Kajian Metode ... 6 2.1.1 Twitter ... 6 2.1.2 Text Mining ... 6 2.1.3 Phyton ... 7 2.1.4 Crowdsourcing dan Majority voting ... 8 xii
2.1.5 Text Preprocessing ... 8 2.1.6 Machine Learning ... 9 2.1.7 Artificial Neural Network (ANN) ... 10 2.1.8 Deep Learning ... 12 2.1.9 Transformer ... 12 2.1.10 Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT) . 16 2.1.11 Transfer Learning ... 20 2.1.12 Confusion Matrix ... 21 2.1.13 Vaksin ... 21 2.1.14 COVID-19 ... 22 2.2 Penelitian Terkait ... 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 25 3.1 Perumusan Masalah ... 26 3.2 Studi Literatur ... 26 3.3 Pengumpulan Data ... 26 3.4 Analisa ... 27 3.4.1 Analisa Dataset ... 28 3.4.2 Text Preprocessing ... 28 3.4.3 Analisa BERT ... 29 3.4.4 Fine-tunning BERT ... 29 3.5 Implementasi ... 30 3.6 Pengujian ... 30 3.7 Kesimpulan dan Saran... 31 BAB IV PEMBAHASAN ... 32 4.1 Analisa ... 32 xiii
4.1.1 Dataset Analysis ... 32 4.1.2 Balancing Data Train ... 34 4.1.3 Text Preprocessing ... 36 4.1.4 Analisa BERT ... 37 4.1.5 Fine-tunning BERT ... 38 4.2 Perancangan ... 40 4.3 Implementasi ... 41 4.3.1 Batasan Implementasi ... 41 4.3.2 Lingkungan Implementasi ... 42 4.3.3 Penerapan model klasifikasi menggunakan BERT (Bidirectional Encoder From Transformers) ... 42 4.4 Pengujian ... 52 4.4.1 Pengujian Paramater... 53 4.4.2 Confusion Matrix ... 55 4.4.3 Hasil Pengujian ... 62 BAB V PENUTUP ... 64 5.1 Kesimpulan ... 64 5.2 Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA ... xvii LAMPIRAN A ... xxi DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... xxxiii xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Struktur Artificial neural network ... 11 Gambar 2. 2 Arsitektur Encoder Decoder pada Transformer ... 13 Gambar 2. 3 The Transformer - Model Architecture ... 14 Gambar 2. 4 Scaled Dot-Product Attention dan Multi-Head Attention ... 15 Gambar 2. 5 Arsitektur BERT ... 17 Gambar 3. 1 Metodologi Penelitian ... 25 Gambar 3. 2 Tahapan Analisa Model BERT ... 27 Gambar 3. 3 Tahapan fine-tuning BERT ... 30 Gambar 4. 1 Hasil Pelabelan Data ... 33 Gambar 4. 2 Hasil Pembagian Dataset ... 34 Gambar 4. 3 Data Train Awal ... 34 Gambar 4. 4 Data Train Penelitian sebelumnya ... 35 Gambar 4. 5 Variasi Data Train Netral ... 35 Gambar 4. 6 Gambar data yang telah di tokenisasi ... 39 Gambar 4. 7 Pembuatan model ... 39 Gambar 4. 8 Flowchart Perancangan Model BERT ... 41 Gambar 4. 9 Import Library Python ... 43 Gambar 4. 10 Import Dataset... 43 Gambar 4. 11 Pembagian Dataset ... 44 Gambar 4. 12 Kode Program Case Folding ... 44 Gambar 4. 13 Kode Program Cleaning ... 44 Gambar 4. 14 Kode Program Menghapus Stopword ... 45 Gambar 4. 15 Kode Program Penerapan Teks Cleaning pada dataset ... 45 Gambar 4. 16 Kode program tokenisasi data ... 46 Gambar 4. 17 Pengecekan Panjang maksimal token pada dataset ... 47 Gambar 4. 18 Kode Program Tokenisasi Seluruh Data ... 48 Gambar 4. 19 Kode Program Persiapan Data ... 49 Gambar 4. 20 Balencing data ... 50 Gambar 4. 21 Kode Klasifikasi ... 50 xv
Gambar 4. 22 Kode Program Model Klasifikasi BERT ... 51 Gambar 4. 23 Proses Training BERT ... 51 Gambar 4. 24 Menyimpan Model ... 52 Gambar 4. 25 Kode Program Klasifikasi Tweet ... 52 Gambar 4. 26 Hasil Klasifikasi ... 52 Gambar 4. 27 Hasil f1 score dari data imbalance ... 58 Gambar 4. 28 Hasil f1 score dari data balance... 62 xvi
DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Confusion Matrix ... 21 Tabel 2. 2 Penelitian Terkait ... 22 Tabel 4. 1 Dataset Awal... 32 Tabel 4. 2 Contoh Data yang di cleaning ... 36 Tabel 4. 3 Contoh data yang telah di case folding ... 36 Tabel 4. 4 Contoh data yeng telah di stopword ... 37 Tabel 4. 5 Contoh dataset yang telah di lebeling ... 38 Tabel 4. 6 Pelatihan model ... 39 Tabel 4. 7 Confussion Matrix ... 40 Tabel 4. 8 Eksperimen Pertama ... 53 Tabel 4. 9 Eksperimen Kedua ... 53 Tabel 4. 10 Eksperimen Ketiga ... 54 Tabel 4. 11 Eksperimen Terakhir ... 54 Tabel 4. 12 Confussion matrix dari data imbalance ... 55 Tabel 4. 13 Confussion matrix dari data balance ... 59 Tabel 4. 14 Hasil Pengujian Terhadap Data Tes ... 62 Tabel 4. 15 Perbandingan BERT dengan Penelitian Sebelumnya ... 62 Tabel 5. 1 Dataset beserta label... xxi xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada 11 Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengumumkan bahwa penyakit virus corona, yang dikenal sebagai COVID-19, telah menjadi pandemi global. Pada tahun 2019, COVID-19 awalnya diidentifikasi di kota Wuhan di Cina[1]. Sejak itu, sudah mulai menyebar 3.239.936 orang Indonesia dikonfirmasi positif COVID-19 per Juli 2021, menurut statistik dari situs web yang menunjukkan pertumbuhan kasus yang cukup signifikan[2]. Pemberian vaksin ke seluruh masyarakat adalah salah satu strategi yang digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk menghentikan perkembangan COVID-19 di Indonesia. Vaksinasi akan diluncurkan secara bertahap, dimulai dari tenaga kesehatan dan kelompok rentan, dan digulirkan ke seluruh masyarakat sesuai prioritas yang telah ditetapkan[3]. Pelaksanaan vaksinasi tentunya harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk persyaratan kelayakan vaksin, bahaya yang terkait dengan vaksinasi, serta langkah-langkah dan praktik yang terlibat dalam pemberian vaksin kepada masyarakat[4]. Dibandingkan dengan melakukan survei secara langsung di daerah pemukiman, penerapan pengumpulan opini tentang vaksinasi menggunakan media sosial dipandang menawarkan kemudahan dalam banyak aspek[5]. Reaksi positif dan negatif di dalam masyarakat menjadi sentimen yang berkembang. Sentimen ini mencakup opini, sikap, dan perasaan individu terhadap produk, layanan, organisasi, kepribadian, topik atau masalah, dan peristiwa[4]. Klasifikasi sentimen adalah topik penelitian dengan tujuan mengklasifikasikan sikap, pandangan, dan sentimen orang mengenai masalah dan kejadian yang melibatkan barang, jasa, orang, dan kelompok. Isi kalimat, opini, atau dokumen dapat diklasifikasikan sebagai positif, negatif, atau netral dalam klasifikasi sentimen untuk menentukan bobot opini yang diungkapkan[6]. Kegiatan menganalisis respon dan opini masyarakat menggunakan data yang diperoleh dari media sosial twitter dengan melakukan crawling data API 1
twitter dengan library Tweepy pada python hingga data terkumpul melalui tahap pelebelan data menggunakan metode crowdsourcing dan majority voting. Banyaknya jumlah tweet yang terus meningkat di platform twitter menyebabkan kesulitan dalam melakukan klasifikasi sentimen secara manual. Oleh karena itu, diperlukan teknik yang lebih canggih seperti klasifikasi menggunakan machine learning untuk mengatasi tantangan tersebut. Teknik machine learning memungkinkan pemrosesan otomatis yang efisien dan akurat dalam mengklasifikasikan sentimen dari ribuan atau bahkan jutaan tweet dalam waktu singkat[7]. Klasifikasi machine learning adalah salah satu tugas utama dalam pembelajaran mesin yang melibatkan pengelompokan atau pemetaan objek ke dalam kategori atau label yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan model atau algoritma yang dapat mempelajari pola dari data pelatihan dan kemudian dapat digunakan untuk memprediksi label kategori yang tepat untuk data baru yang tidak terlihat sebelumnya. Beberapa jenis algoritma klasifikasi yang sering digunakan dalam Machine Learning diantaranya Naïve Bayes, Decision Tree, Random Forest, Support Vector Machine (SVM), K- Nearest Neighbors (K-NN), Logistic Regression, dan berbagai algoritma klasifikasi lainnya[8]. Penelitian serupa dengan berbagai metode untuk mendeteksi analisis sentimen telah dilakukan sebelumnya, dengan hasil akurasi kurang dari 70% dan f1-score kurang dari atau sama dengan 60%. Klasifikasi Sentimen Masyarakat terhadap Kebijakan Vaksin COVID-19 pada Twitter dengan Imbalance Classes Menggunakan Naive Bayes oleh [9] menerapkan optimasi Naïve Bayes dengan kombinasi text preprocessing, balancing data training serta parameter tunning menghasilkan akurasi terbaik sebesar 61% dan f1-score sebesar 57,15%. Selanjutnya, analisis sentimen COVID-19 dengan data yang sama menggunakan metode Support Vector Machine oleh [10] memperoleh akurasi terbaik sebesar 65% dan f1-score sebesar 56,81%. Klasifikasi sentimen menggunakan Long-short term memory oleh [11] pada dataset yang sama mendapatkan hasil akurasi sebesar 66% serta f1-score sebesar 54%. Penelitian dengan dataset yang sama juga dilakukan [12] menggunakan model optimal dari feature selection dan engineering 2
menggunakan K-Nearest Neighbor menghasilkan akurasi sebesar 69% dan f1-score sebesar 60%. Klasifikasi teks menggunakan machine learning pada dataset yang berbeda diantaranya klasifikasi menggunakan Decision Tree yang dilakukan oleh [13] dalam mendeteksi Hate Speech dan Abusive Language pada twitter menggunakan kombinasi text preprocessing dan tunning parameter mendapatkan akurasi terbaik sebesar 71,03%. Penelitian pada dataset yang sama menggunakan Random Forest Classifier [14] dengan kombinasi text preprocessing dan feature engineering terbaik mendapatkan model terbaik yang menghasilkan akurasi lebih baik sebesar 75,96%. Metode machine learning lainnya yaitu K-Nearest Neighbor dengan dataset yang sama [15] mendapatkan model terbaik dengan akurasi tertinggi sebesar 78,46%. Penelitian serupa dengan dataset yang sama menggunakan model neural network oleh [16] mendapatkan hasil klasifikasi untuk label hatespeech, abusive language beserta target, kategori dan level hatespeech yaitu 72,28% dan untuk mengklasifikasi hatespeech dan abusive language tanpa level, target dan kategori adalah 85,80%. Dari beberapa penelitian menggunakan metode machine learning dan neural network dapat dilihat bahwa neural network dapat memproses klasifikasi teks dengan lebih baik untuk kasus multi label dibandingkan metode machine learning. Melalui penerapan pendekatan Robustly Optimized BERT Pretraining Approach yang dilakukan [17] dengan menggunakan model pre-trained indonesian RoBERTa Base Sentiment Classifier, dapat diperoleh hasil akurasi prediksi yang cukup tinggi dalam menentukan sentimen pendapat masyarakat mengenai vaksin COVID-19 di platform media sosial Twitter. Rata-rata akurasi prediksi pada label positif mencapai 84%, label netral sebesar 97%, dan label negatif sebesar 93%. Hal ini menunjukkan bahwa model pre-trained tersebut mampu secara efektif mengklasifikasikan sentimen dengan akurasi yang signifikan, memberikan wawasan yang berharga dalam memahami pandangan masyarakat terhadap vaksin COVID-19 di platform Twitter. Berdasarkan hasil analisis sentimen yang dilakukan oleh [17] dengan hasil akurasi pada label positif, netral dan negatif yang relatif tinggi. Pada penelitian ini akan 3
menggunakan metode BERT untuk klasifikasi sentimen masyarakat dengan melakukan kombinasi text preprocessing, tunning parameter BERT dan balancing data train untuk menghasilkan model terbaik pada dataset yang sama dengan penelitian [9][10][11][12] serta membandingkan performa BERT terhadap metode pada penelitian sebelumnya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan latar belakang, rumusan masalah yang diambil adalah bagaimana mengimplementasikan Bidirectional Encoder Transformers (BERT) untuk melakukan klasifikasi sentimen terkait COVID-19 pada data Twitter berbahasa Indonesia. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah mencari model terbaik dari BERT serta melihat tingkat akurasi yang didapatkan. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah, maka dibutuhkan sebuah batasan masalah untuk membatasi ruang lingkup pembahasan yang akan dilakukan. Ruang lingkup yang akan dibahas yaitu: 1. Data digunakan sebanyak 9178 diantaranya 8000 data pelatihan 400 data pengujian dan 778 data validasi 2. Klasifikasi data dibagi menjadi 3 kelompok yaitu positif, negatif dan netral 3. Metode klasifikasi yang digunakan adalah feedforward neural network dengan Bidirectional Encoder from transformers (BERT) 4. Model BERT yang digunakan adalah IndoBERT [18] 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini : 1. Penerapan Bidirectional Encoder from transformers (BERT) untuk mengklasifikasi sentimen masyarakat terhadap vaksin COVID-19 pada media sosial Twitter. 4 from
2. Mencari model BERT terbaik dan menghitung akurasi dari model Bidirectional Encoder from transformers (BERT) dalam mengklasifikasi sentimen masyarakat terhadap vaksin COVID-19 pada media sosial Twitter. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Mengetahui penerapan, kinerja dan tingkat akurasi dari model Bidirectional Encoder from transformers (BERT) dalam mengklasifikasi sentimen masyarakat terhadap vaksin COVID-19 pada media sosial Twitter. 2. Menjadi sumber referensi dalam melakukan penelitian lanjutan khususnya pada klasifikasi sentimen dan penerapan model Bidirectional Encoder from transformers (BERT). 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Metode 2.1.1 Twitter Menurut halaman resmi Twitter adalah platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk berbagi pesan singkat yang disebut "tweet". Setiap tweet memiliki batasan karakter maksimal sebesar 280 karakter, meskipun sebelumnya batasnya hanya 140 karakter. Pengguna dapat mengirim tweet mereka sendiri, membalas tweet pengguna lain, atau menyebarkan tweet tersebut dengan retweet. Twitter menawarkan berbagai fitur untuk memperluas interaksi dan komunikasi antara pengguna. Fitur-fitur ini termasuk penggunaan tanda pagar (hashtag) untuk menandai topik atau tren tertentu, mencantumkan tautan (link) ke sumber eksternal, menyertakan media seperti gambar atau video dalam tweet, serta menyebarkan tweet dalam bentuk pesan pribadi (direct message). Pengguna twitter dapat mengikuti (follow) akun pengguna lain untuk melihat tweets yang mereka bagikan. Berdasarkan preferensi dan minat pengguna, Twitter juga menawarkan fitur timeline yang disesuaikan untuk menampilkan tweets yang dianggap relevan dan menarik. Twitter telah menjadi platform yang sangat populer untuk berbagi informasi, diskusi publik, kampanye sosial, dan pemantauan berita terkini. Karena batasan karakter yang ketat, twitter sering digunakan untuk mengirim pesan singkat, berbagi pemikiran cepat, atau menyampaikan pandangan dalam waktu nyata. Format pesan yang singkat ini membuat twitter menjadi tempat yang efisien dan cepat untuk berinteraksi dengan pengguna lain di seluruh dunia. 2.1.2 Text Mining Text mining adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi dokumen, clustering, information extraction, analisis sentimen dan information retrieval dimana text mining merupakan variasi dari data 6
mining yang berusaha menemukan pola yang menarik dari sekumpulan data tekstual yang berjumlah besar[19]. Metode ini menggunakan teknik-teknik komputasional untuk mengidentifikasi pola, hubungan, dan wawasan dari kumpulan teks yang besar. Text mining bertujuan untuk menemukan informasi berharga yang tersembunyi baik dari sumber informasi terstruktur dan tidak terstruktur. Web merupakan sumber utama tempat keberadaan kata yang menyimpan informasi tekstual yang tersedia bagi kita[20]. Dalam penerapannya, text mining memproses data dalam bentuk kata-kata untuk mendapatkan informasi dan memiliki berbagai area penerapan yaitu ekstraksi informasi, lacak topik, perangkuman, kategorisasi topik, pengklasteran, memodelkan topik, dan penjawaban pertanyaan[21]. 2.1.3 Phyton Python merupakan salah satu bahasa pemrograman paling populer dan banyak digunakan yang digunakan untuk serangkaian tugas termasuk berbasis konsol, berbasis GUI, pemrograman web, dan analisis data. Python adalah bahasa pemrograman yang mudah dipelajari dan pemrograman komputer sederhana sehingga meskipun masih baru dalam pemrograman, seorang programmer dapat mempelajari python tanpa menghadapi banyak masalah[22]. Bahasa pemrograman ini banyak digunakan oleh pengembang di berbagai domain, mulai dari pengembangan web hingga machine learning. Masih menurut [22] ada beberapa karakteristik Python yang menonjol adalah sebagai berikut: 1. Mudah dibaca dan dipahami. Python menempatkan penekanan pada kejelasan sintaksis, sehingga kode yang ditulis dalam python cenderung lebih mudah dibaca dan dipahami oleh manusia. 7
2. Bahasa pemrograman serbaguna. Python mendukung berbagai paradigma pemrograman, termasuk pemrograman terstruktur, pemrograman berorientasi objek, dan pemrograman fungsional. 3. Memiliki banyak pustaka dan modul. Python memiliki ekosistem yang sangat kaya dengan berbagai pustaka dan modul yang siap pakai, yang menyediakan berbagai fungsi dan fitur yang luas. 4. Portabilitas. Python dapat dijalankan di berbagai platform seperti Windows, macOS, Linux, dan sistem operasi lainnya. Python telah menjadi bahasa pemrograman yang populer dan banyak digunakan dalam industri, komunitas open source, dan penelitian akademis. Phyton terus berkembang dan memiliki komunitas pengembang yang aktif, yang berarti ada banyak sumber daya, dokumentasi, dan dukungan yang tersedia bagi para pengguna python. 2.1.4 Crowdsourcing dan Majority voting Crowdsourcing adalah suatu pendekatan untuk memperoleh kontribusi, ide, informasi, atau solusi dari sekelompok orang yang luas. Istilah "crowdsourcing" menggabungkan kata "crowd" (kerumunan) dan "outsourcing" (mengalihdayakan), yang mengimplikasikan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan kolektif dari banyak individu dalam rangka memecahkan masalah, menghasilkan ide, atau menyelesaikan tugas tertentu. Metode crowdsourcing Majority voting yaitu metode yang pengambilan keputusan akhir ditentukan berdasarkan hasil pemilihan suara terbanyak dari suara pemilihan yang ada [23]. 2.1.5 Text Preprocessing Text preprocessing adalah serangkaian langkah atau proses yang dilakukan pada teks mentah sebelum diolah lebih lanjut dalam pemrosesan bahasa alami Natural Language Processing (NLP). Tujuan dari text preprocessing adalah untuk membersihkan, mengubah, dan mempersiapkan teks agar lebih cocok untuk analisis 8
atau pemrosesan selanjutnya[24]. Text preprocessing membantu menyederhanakan dan mempersiapkan teks agar lebih cocok untuk pemrosesan dan analisis lanjutan, seperti klasifikasi teks, analisis sentimen, ekstraksi informasi, dan pemodelan bahasa. 2.1.6 Machine Learning Machine learning adalah bidang studi dalam kecerdasan buatan yang berfokus pada pengembangan algoritma dan teknik untuk memungkinkan sistem komputer belajar dari data dan meningkatkan kinerjanya seiring dengan waktu tanpa perlu diprogram secara eksplisit. Dalam machine learning, model atau algoritma tersebut berusaha untuk mengenali pola atau hubungan dalam data yang diberikan, dan kemudian dapat membuat prediksi atau mengambil keputusan berdasarkan pola-pola tersebut[25]. Dalam pembelajaran machine learning, terdapat beberapa model seperti: 1. Supervised Learning: Algoritma pembelajaran mesin menerima data yang sudah memiliki label atau jawaban yang benar. Tujuan utama adalah untuk mempelajari hubungan antara fitur input dan label output. 2. Unsupervised Learning: Algoritma pembelajaran mesin bekerja dengan data yang tidak memiliki label atau jawaban yang benar. Tujuan utama adalah menemukan pola tersembunyi, struktur, atau kelompok dalam data tersebut. 3. Semi-Supervised Learning: Kombinasi dari supervised learning dan unsupervised learning, di mana algoritma menggunakan data yang memiliki label sebagian dan data tanpa label untuk membuat prediksi atau klasifikasi. 4. Reinforcement Learning: Algoritma pembelajaran mesin belajar melalui interaksi dengan lingkungan. Sistem pembelajaran diberi umpan balik berupa reward atau hukuman berdasarkan tindakan yang diambilnya. Tujuan utama adalah untuk memaksimalkan reward dalam jangka waktu yang lebih panjang. 9
5. Transfer Learning: Menggunakan pengetahuan atau model yang telah dipelajari dari satu tugas atau domain untuk meningkatkan kinerja dalam tugas atau domain lain yang terkait. 6. Deep Learning: Jenis machine learning yang menggunakan jaringan saraf tiruan yang dalam (deep neural networks) untuk mempelajari pola dan representasi yang kompleks dalam data. Deep learning biasanya memerlukan jumlah data yang besar dan komputasi yang kuat. 2.1.7 Artificial Neural Network (ANN) Artificial Neural Network (ANN) adalah model komputasi yang terinspirasi oleh struktur dan fungsi jaringan saraf biologis dalam otak manusia[26]. Ini adalah salah satu bentuk pemodelan kecerdasan buatan yang paling populer. ANN terdiri dari jaringan neuron buatan atau unit pemrosesan, yang saling terhubung dengan bobot numerik yang mengatur kekuatan koneksi antar neuron. Bobot ini disesuaikan selama proses pelatihan untuk memungkinkan jaringan belajar dan menghasilkan output yang diinginkan. Komponen dasar dalam Artificial Neural Network adalah neuron buatan. Setiap neuron menerima input, menghitung jumlah tertentu, dan menghasilkan output berdasarkan fungsi aktivasi yang ditentukan. Fungsi aktivasi ini dapat memberikan keputusan apakah neuron harus "menyala" atau "mati" berdasarkan inputnya. ANN biasanya terdiri dari tiga jenis lapisan: lapisan input, lapisan tersembunyi, dan lapisan output. Lapisan input menerima input data mentah, lapisan tersembunyi bertindak sebagai pemrosesan internal yang kompleks, dan lapisan output menghasilkan hasil akhir dari jaringan. Setiap neuron dalam lapisan tersembunyi terhubung dengan semua neuron di lapisan sebelumnya dan lapisan setelahnya. Proses kerja artificial neural network memiliki konsep yang sama dengan proses kerja otak manusia. 10
Gambar 2. 1 Struktur Artificial neural network Gambar diatas merupakan struktur artificial neural network yang menyerupai neuron pada otak manusia: 1. Input berfungsi sebagai dendrit 2. Output berfungsi seperti akson 3. Fungsi aktiva (hidden layer) berfungsi seperti sinapsis Proses pelatihan ANN adalah proses memberikan input pada jaringan dan membandingkan outputnya dengan output yang diharapkan. Dengan menggunakan metode seperti algoritma propagasi balik (backpropagation), bobot antar neuron diperbarui secara berulang kali untuk mengurangi kesalahan antara output yang dihasilkan dan output yang diharapkan. Tujuan dari pelatihan adalah agar jaringan dapat belajar pola dan hubungan dalam data sehingga dapat menghasilkan output yang akurat untuk data baru yang belum pernah dilihat sebelumnya[25]. Keuntungan utama dari Artificial Neural Network adalah kemampuannya untuk belajar dari data, menangkap pola yang kompleks, dan menangani masalah yang tidak terstruktur. Mereka telah berhasil diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk pengenalan pola, pemrosesan bahasa alami, visi komputer, prediksi, dan pengenalan suara. Namun, ANN juga memiliki beberapa kelemahan. Mereka dapat menjadi sangat kompleks dan memerlukan sejumlah besar data pelatihan untuk menghasilkan hasil yang baik. Meskipun demikian, Artificial Neural Network telah 11
menjadi alat yang kuat dalam bidang kecerdasan buatan dan terus menjadi subjek penelitian yang aktif untuk pengembangan dan penerapannya yang lebih lanjut. 2.1.8 Deep Learning Deep Learning adalah salah satu cabang dalam bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang bertujuan untuk memodelkan dan mensimulasikan cara kerja otak manusia dalam pembelajaran dan pengambilan keputusan. Deep learning menggunakan jaringan saraf tiruan yang kompleks, yang disebut sebagai jaringan saraf tiruan dalam lapisan berulang (deep neural network), untuk mempelajari dan mengekstraksi pola dari data yang diberikan. Deep learning memungkinkan komputer untuk belajar secara mandiri melalui proses pembelajaran yang mendalam, di mana jaringan saraf tiruan yang terdiri dari banyak lapisan (layer) memproses data input dan menghasilkan output yang diinginkan. Setiap lapisan dalam jaringan saraf tiruan mengambil representasi data yang semakin abstrak dan kompleks seiring dengan mendekatinya lapisan output. Dalam bidang deep learning, komputer dapat belajar secara langsung untuk melakukan klasifikasi dari gambar, teks, atau suara. Terdapat beberapa jenis pembelajaran yang digunakan dalam deep learning, yaitu supervised learning, semi-supervised learning, dan unsupervised learning. [27]. 2.1.9 Transformer Transformer adalah model Deep learning yang diperkenalkan pada tahun 2017 pada paper Attention is all you need[28], Transformer digunakan secara luas dalam bidang pemrosesan bahasa alami (natural language processing). Arsitektur Transformer dirancang khusus untuk menangani data sekuensial, seperti teks, dan telah berhasil diterapkan dalam berbagai tugas NLP, termasuk penerjemahan mesin dan ringkasan teks. Transformer adalah arsitektur jaringan saraf yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu encoder dan decoder. Encoder terdiri dari serangkaian lapisan encoding yang memproses input secara berulang satu per satu, sedangkan decoder terdiri dari serangkaian lapisan decoding yang melakukan hal yang sama pada output encoder. Dengan demikian, informasi dari input disandikan secara bertahap oleh encoder, dan decoder menggunakan representasi tersebut untuk 12
menghasilkan output yang diinginkan. Setiap lapisan encoder memiliki fungsi untuk memproses masukan dan menghasilkan representasi encoding, yang mengandung informasi tentang bagian relevan dari masukan dan meneruskan representasi encoding tersebut ke lapisan encoder berikutnya sebagai masukan. Sebaliknya, setiap lapisan decoder bertugas mengambil semua encoding tersebut dan memprosesnya, menggunakan informasi kontekstual yang tergabung untuk menghasilkan urutan keluaran. Dengan demikian, lapisan decoder secara bertahap menghasilkan urutan keluaran berdasarkan informasi yang terkandung dalam encoding[28]. Arsitektur Transformer dibangun berdasarkan lapisan-lapisam Encoder dan decoder. Gambar 2. 2 Arsitektur Encoder Decoder pada Transformer Encoder : encoder terdiri dari 6 layer. Setiap layer memiliki 2 sub-layers. layer pertama adalah multi-head self-attention mechanism, dan layer kedua adalah Position-wise fully connected feed-forward network. Diantara dua sub-layers tersebut terdapat layer normalisasi. Output dari setiap layer adalah layer Norm(x + sub-layer(x)). Decoder : decoder terdiri dari 6 layer. Setiap layer memiliki 3 sub-layer. 2 sub-layer sama seperti yang ada pada encoder. Sub-layer ketiga terdiri dari multi- 13
head attention over the output of the encoder stack. Sama seperti encoder setiap sub-layer terdapat layer normalisasi. Pada sub-layer ketiga terdapat masking untuk memastikan bahwa prediksi untuk posisi i hanya dapat bergantung pada output yang diketahui pada posisi kurang dari i. Gambar 2. 3 The Transformer - Model Architecture 1. Attention Fungsi attention dapat dideskripsikan sebagai pemetaan query dan sekumpulan pasangan key-value ke output, di mana query, key, value, dan output semuanya adalah vektor. Outputnya dihitung dari total bobot dari value, di mana bobot yang ditetapkan ke setiap nilai dihitung oleh fungsi kompatibilitas dari query dengan key yang sesuai. 14
Gambar 2. 4 Scaled Dot-Product Attention dan Multi-Head Attention a. Scaled Dot-Product Attention scaled dot-product attention terdiri dari query dan key dimensi dk, dan value dimensi dv. untuk menghitung scaled dot-product, query dikalikan dengan semua key, dan dibagi dengan √dk, dan terapkan fungsi softmax untuk mendapatkan bobot pada value. Attention(Q, K, V ) = softmax( kTDQK )V b. Multi-Head Attention Multi-head attention merupakan kumpulan fungsi scaled dot-product attention. Multi-head attention memungkinkan model untuk bersama- sama memperhatikan informasi dari representasi yang berbeda diposisi berbeda. MultiHead(Q, K, V ) = Concat(head1, ..., headh)WO headi = Attention(QWQ, KWk, VWv ) 2. Position-wise Feed-Forward Networks setiap layer encoder dan decoder terdapat fully connected feed-forward network yang terdiri dari 2 linear transformations dengan aktivasi RELU. FFN(x) = max(0, xW1 + b1)W2 + b2 15
2.1.10 Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT) Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT) adalah sebuah model bahasa alami (NLP) yang dikembangkan oleh Google pada tahun 2018. BERT menggunakan arsitektur Transformer, yang digunakan untuk menghasilkan representasi yang akurat dari teks. Salah satu fitur utama BERT adalah kemampuannya untuk memahami konteks kata dengan baik, terutama dalam kalimat yang lebih panjang. Model ini mengambil keuntungan dari pendekatan bi- directional, yang berarti ia dapat melihat kata-kata sebelum dan sesudah kata yang sedang diproses pada saat yang bersamaan. Hal ini berbeda dengan model-model sebelumnya yang menggunakan pendekatan unidirectional dan hanya memperhatikan kata-kata sebelumnya. BERT dilatih pada tugas-tugas pemahaman bahasa yang beragam, seperti pemenuhan kata yang hilang, klasifikasi teks, dan pemahaman pertanyaan. Selama pelatihan, model diberikan masukan berpasangan, misalnya pasangan kalimat dan pertanyaan. Dengan melatih model untuk memprediksi kata-kata yang hilang dalam kalimat atau menjawab pertanyaan berdasarkan konteks kalimat, BERT belajar untuk memahami hubungan antara kata-kata dalam teks. Setelah dilatih, BERT dapat digunakan untuk berbagai tugas pemrosesan bahasa alami natural language processing (NLP), seperti analisis sentimen, pemahaman pertanyaan, pemenuhan kata yang hilang, dan lain sebagainya. Banyak penelitian dan implementasi BERT telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kualitas hasil yang diperoleh dibandingkan dengan model-model sebelumnya [29]. BERT model architecture dibentuk dari multilayer bi-directional Transformer encoder. terdapat 2 bentuk model : 16
Gambar 2. 5 Arsitektur BERT 1. BERT BASE : model ini dibangun dari 12 Transformer block, 12 Attention layer dan 768 hidden layer. 2. BERT LARGE : model ini memiliki layer dan attention layer yang lebih banyak dari BERT BASE untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu 24 transformer block, 16 attention head dan 1024 hidden layer. BERT telah menjadi terobosan dalam bidang pemrosesan bahasa alami dan menjadi dasar bagi banyak penelitian dan pengembangan lebih lanjut di dalamnya. Arsitektur dan konsep yang digunakan dalam BERT telah menginspirasi model- model lain yang terkait dengan pemrosesan bahasa alami, dan menjadi landasan bagi kemajuan yang pesat dalam bidang tersebut. BERT dapat digunakan untuk pre-training dan fine-tuning. Dalam tahap pre-training, model BERT dilatih menggunakan data yang tidak berlabel untuk menyelesaikan berbagai tugas pre-training seperti Masked Language Modeling (MLM) dan Next Sentence Prediction (NSP). Pada tahap ini, model BERT belajar memahami hubungan antara kata-kata dalam kalimat dan mendapatkan representasi bahasa yang kaya. 17
Setelah pre-training, pada tahap fine-tuning, model BERT diinisialisasi dengan parameter yang telah dilatih sebelumnya. Selanjutnya, semua parameter tersebut diperbarui atau disesuaikan (fine-tuning) menggunakan data yang memiliki label untuk menyelesaikan berbagai tugas pemrosesan bahasa alami (NLP), seperti teks klasifikasi, question-answering, dan Named Entity Recognition (NER). Dalam fine-tuning, model BERT belajar untuk memahami tugas spesifik yang dihadapi dan menghasilkan prediksi yang akurat. Sebagai contoh, dalam tugas teks klasifikasi, model BERT dapat digunakan untuk mengklasifikasikan teks ke dalam kategori yang sesuai, seperti klasifikasi sentimen (positif/negatif/netral) atau klasifikasi topik. Dalam tugas question- answering, model BERT dapat digunakan untuk memahami pertanyaan dan menghasilkan jawaban yang relevan berdasarkan konteks. Sedangkan dalam tugas Named Entity Recognition (NER), model BERT dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menandai entitas bernama dalam teks, seperti nama orang, lokasi, dan organisasi. Dengan menggunakan pre-training dan fine-tuning, model BERT dapat diadaptasi untuk menyelesaikan berbagai tugas pemrosesan bahasa alami yang berbeda dengan tingkat performa yang tinggi. Pendekatan ini telah membawa kemajuan yang signifikan dalam bidang NLP dan telah menjadi fondasi bagi banyak penelitian dan aplikasi di dunia nyata. 1. Pre-training BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) adalah salah satu model bahasa yang revolusioner dalam bidang pemrosesan bahasa alami. Pre-training BERT melibatkan langkah- langkah berikut: a. Masked Language Modeling (MLM) Pada tahap ini, teks yang tidak diawasi digunakan untuk melatih model. BERT mengambil sebuah kalimat dan secara acak menggantikan beberapa token dengan token khusus "[MASK]". Model 18
kemudian diajarkan untuk memprediksi kembali token yang asli dari konteks sekitarnya. Tujuannya adalah agar model dapat memahami konteks dan hubungan antara kata-kata dalam sebuah kalimat. b. Next Sentence Prediction (NSP) Selain MLM, BERT juga dilatih menggunakan pasangan kalimat untuk tugas prediksi kalimat berikutnya. Model diberikan dua kalimat secara bersamaan, dan tugasnya adalah untuk memprediksi apakah kalimat kedua mengikuti kalimat pertama dalam urutan teks aslinya atau tidak. NSP membantu BERT memahami hubungan semantik antara dua kalimat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konteks. Selama proses pre-training, BERT menggunakan arsitektur transformer yang kuat. Transformer memungkinkan model untuk mengatasi masalah jarak panjang dalam pemrosesan bahasa dengan menggunakan mekanisme perhatian (attention mechanism) yang efisien. Dalam arsitektur transformer, ada beberapa lapisan yang disebut encoder yang mampu mengambil input teks dan menghasilkan representasi yang kaya secara kontekstual. Setelah pre-training, BERT dapat dijalani dengan fine-tuning pada tugas spesifik. Fine-tuning melibatkan melatih kembali model pada tugas tertentu dengan menggunakan dataset berlabel. Misalnya, model BERT yang telah dilatih secara umum dapat disesuaikan untuk tugas seperti analisis sentimen, pemrosesan bahasa alami, entitas bernama, dan lainnya. Pre-training BERT membantu model untuk mempelajari representasi teks yang lebih baik dan memahami struktur dan konteks bahasa. Hal ini telah membawa kemajuan signifikan dalam berbagai tugas pemrosesan bahasa alami. 19
2. Fine-tuning Fine-tuning pada model BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) adalah proses melatih kembali model BERT yang telah dilatih secara umum pada tugas spesifik yang lebih terbatas menggunakan dataset berlabel. Fine-tuning memungkinkan model BERT untuk mengubah representasi umum yang telah dipelajari selama pre-training menjadi representasi yang lebih sesuai dengan tugas yang spesifik. Model BERT yang telah dilatih secara umum dimuat, dan lapisan terakhirnya diubah untuk sesuai dengan tugas yang spesifik. Biasanya, lapisan terakhir dalam arsitektur BERT, yang disebut "classifier layer," diganti dengan lapisan klasifikasi baru yang sesuai dengan jumlah kelas dalam tugas yang spesifik. Selanjutnya, model tersebut dilatih menggunakan metode pembelajaran terawasi seperti pembelajaran pemetaan mundur (backpropagation) dan optimisasi gradien stokastik (stochastic gradient descent) untuk meminimalkan kesalahan pada tugas yang ditargetkan. 2.1.11 Transfer Learning Transfer Learning adalah pendekatan dalam pembelajaran mesin di mana pengetahuan yang telah dipelajari dari tugas-tugas sebelumnya dapat ditransfer dan dimanfaatkan dalam tugas baru. Transfer Learning dapat mengatasi masalah kurangnya data pelatihan yang cukup atau kurangnya sumber daya komputasional yang memadai dalam mempelajari model dari awal. Dengan menggunakan Transfer Learning Linear, model yang telah dilatih pada tugas-tugas sebelumnya dapat memberikan pengetahuan umum tentang bahasa dan struktur teks kepada tugas baru. Ini dapat menghasilkan peningkatan performa dan efisiensi dalam pembelajaran mesin, terutama ketika data pelatihan yang spesifik dan melimpah terbatas[29]. 20
2.1.12 Confusion Matrix Confusion Matrix adalah sebuah metode yang digunakan dalam evaluasi kinerja model klasifikasi untuk menganalisis seberapa baik model tersebut melakukan klasifikasi pada dataset pengujian. Confusion Matrix memberikan gambaran tentang seberapa baik atau buruk model dalam mengklasifikasikan data. Tabel 2. 1 Confusion Matrix Actual Values d e t c i d e r P s e u l a V True Negative (TN) False Negative (FN) False Positif (FP) True Positif (TP) Accuracy = 𝑇𝑃+𝑇𝑁 𝑇𝑃 + 𝑇𝑁 +𝐹𝑃 + 𝐹𝑁 Precission = 𝑇𝑃 𝑇𝑃 + 𝐹𝑃 Recall = 𝑇𝑃 𝑇𝑃 +𝐹𝑁 Keterangan : True Positive (TP): Merupakan jumlah sampel positif yang diklasifikasikan dengan benar sebagai positif oleh model. True Negative (TN): Merupakan jumlah sampel negatif yang diklasifikasikan dengan benar sebagai negatif oleh model. False Positive (FP): Merupakan jumlah sampel negatif yang salah diklasifikasikan sebagai positif oleh model. False Negative (FN): Merupakan jumlah sampel positif yang salah diklasifikasikan sebagai negatif oleh model. 2.1.13 Vaksin Vaksin adalah suatu substansi biologis yang digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh guna melindungi individu dari penyakit tertentu. 21
Umumnya, vaksin terdiri dari bagian-bagian mikroorganisme seperti virus atau bakteri yang telah dilemahkan, dibunuh, atau diubah sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit yang serius. Vaksinasi adalah proses di dalam tubuh, dimana seseorang menjadi kebal atau terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan, biasanya dengan pemberian vaksin. Vaksinasi tidak hanya bertujuan untuk memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah saja, tetapi juga dalam jangka panjang untuk mengeliminasi bahkan mengeradikasi (memusnahkan/ menghilangkan) penyakit itu sendiri[30]. 2.1.14 COVID-19 COVID-19 atau penyakit coronavirus 2019 adalah penyakit pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyebaran COVID-19 pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada bulan Desember 2019, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi. World Health Organization (WHO) menetapkan wabah ini sebagai pandemic global pada tanggal 11 Maret 2020[1]. Gejala COVID-19 dapat bervariasi dari ringan hingga parah dan mungkin termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, kelelahan, nyeri tubuh, hilangnya kemampuan mengecap atau mencium bau, dan dalam kasus yang parah, pneumonia dan kegagalan organ. Virus ini menyebar terutama melalui droplet pernapasan saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernapas. Virus juga dapat menyebar melalui sentuhan dengan permukaan atau benda yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah, mulut, atau mata. 2.2 Penelitian Terkait Tabel berikut ini merupakan ringkasan dari penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian tugas akhir ini. Tabel 2. 2 Penelitian Terkait No 1 Penulis Prima Yohana, Surya Agustian, Judul Klasifikasi Sentimen Tahun 2022 Kesimpulan Kombinasi Teks Preprocessing, Balancing 22
Siska Kurnia Gusti[9] 2 Muhammad Rizky[10] 3 Miftahul Ihsan, Beny Sukma Negara, dan Surya Agustian[11] 4 Afrinaldi, Surya Agustian[12] 5 Habib Hakim Sinaga, Surya Agustian[7] 5 Aidil Fadilah[15] 6 Aulil Amri[14] Masyarakat terhadap Kebijakan Vaksin Covid-19 pada Twitter dengan Imbalance Classes Menggunakan Naive Bayes Analisis Sentimen Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19 Menggunakan Metode Support Vector Machine Pada Media Sosial Twitter Metode LSTM (Long short term memory) untuk Klasifikasi Sentimen Vaksin Covid-19 pada Twitter Klasifikasi Sentimen Vaksin Covid-19 Menggunakan K- Nearest Neighbor berdasarkan Word Embeddings Fasttext pada Twitter Pebandingan Metode Decision Tree dan XGBoost untuk Klasifikasi Sentimen Vaksin Covid-19 di Twitter Penerapan Algoritma K- Nearest Neighbor untuk Mendeteksi Ujaran Kebencian dan Bahasa Kasar pada Twitter Bahasa Indonesia Implementasi Algoritma Random Forest untuk 23 Dataset, Setra Parameter Tunning Menghasilkan Akurasi Terbaik 61% dan f1-Score 57,15%. 2022 Penelitian ini dengan menggunakan model terbaik mendapatkan akurasi 65% dan f1-score sebesar 56,81% Klasifikasi sentimen dengan teknik deep learning menggunakan Long-short term memory dengan dataset yang sama mendapatkan hasil f1-score 54% dengan akurasi 66%. 2023 Model K-NN yang paling optimal dari penelitian ini, mendapatkan hasil akurasi 66% dan F1-score 57% 2022 2022 2021 Hasil pengujian Decission tree dan XGBoost mendapatkan hasil terbaik pada model XGBoost dengan akurasi 66% dan F1-score 57% K-Nearest Neighbor mendapatkan performa lebih dari Decision Tree tinggi dengan akurasi 78,46 %. 2020 Random Forest mendapatkan hasil akurasi
7 Fauzi Ihsan, Surya Agustian, Iwan Iskandar, Nazruddi Safaat Harahap[13] 8 Reski Saputra[16] Mendeteksi Hate Speech dan Abusive Language pada Twitter Bahasa Indonesia Decision tree algorithm for multi- label hate speech and abusive language detection in Indonesian Twitter Implementasi Bidirectional Encoder Representations From Transformers (Bert) untuk Mendeteksi Hatespeech dan Abusive Language pada Twitter Bahasa Indonesia 24 2021 2022 rata-rata lebih tinggi sebesar 75,96%. Kombinasi teks preprocessing serta tuning parameter memperoleh akurasi sebesar 71,03%. klasifikasi hatespeech dan abusive language beserta target, kategori dan level hatespeech yaitu 72.28% dan untuk mengklasifikasi hatespeech dan abusive language tanpa level, target dan kategori adalah 85.80%
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan pedoman atau tahapan-tahapan dalam melakukan penelitian. Metodologi penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Berikut tahapan-tahapan dalam penelitian: Gambar 3. 1 Metodologi Penelitian 25
3.1 Perumusan Masalah Perumusan masalah yaitu langkah awal dalam metodologi penelitian yang akan dilakukan, tahapan ini merumuskan masalah dan mempelajari masalah yang terjadi serta pada tahapan ini akan ditemukannya latar belakang permasalahan dari penelitian yang dilakukan. Perumusan masalah yang akan dilakukan adalah bagaimana cara menerapkan Bidirectional Encoder Representations Transformers (BERT) untuk mengklasifikasikan sentimen masyarakat terhadap vaksin COVID-19 pada media sosial Twitter, serta melihat tingkat akurasi dari model BERT 3.2 Studi Literatur Pada tahap ini dilakukan pencarian informasi, teori dan konsep-konsep dasar mengenai materi yang berhubungan dengan penelitian. Pencarian informasi ini didapat dengan cara mempelajari buku-buku, artikel, jurnal, skripsi, video youtube dan referensi lainnya yang berhubungan dengan penelitian. 3.3 Pengumpulan Data Pada penelitian ini menggunakan dataset tweet yang sama dengan beberapa penelitian sebelumnya yang terdiri dari [7], [9], [10], [11] dan [12], dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode crawling untuk mendapatkan data tweet yang mencerminkan opini masyarakat terkait kegiatan vaksinasi di Indonesia. Proses crawling dilakukan secara otomatis dengan menggunakan Bahasa pemrograman Python. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian data antara lain "Vaksin Corona", "Vaksin Covid", "Vaksin", "Vaksinasi Indonesia", "Vaksin Cina", "Vaksin Murah", "Vaksin Sinovac", dan kata kunci terkait lainnya yang relevan dengan vaksin Covid. Data yang berhasil dikumpulkan sebanyak 13.015 tweet dengan rentang waktu dari Maret hingga April 2021. Selanjutnya, dilakukan pelabelan terhadap data menggunakan metode crowdsourcing labelling dengan tiga label yang terdiri dari positif, netral, dan negatif. Proses pelabelan data dilakukan melalui partisipasi beberapa orang. Metode crowdsourcing labelling melibatkan beberapa orang dalam proses 26 from
pelabelan data yang telah dikumpulkan melalui proses crawling. Tahap pelabelan dilakukan oleh 12 orang yang terbagi menjadi 4 tim, di mana setiap tim terdiri dari 3 orang. Setiap individu akan melabeli 3000 data. Salah satu kekurangan dari pelabelan menggunakan metode crowdsourcing adalah kurangnya kualitas hasil pelabelan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh ahli. Oleh karena itu, untuk memastikan akurasi dan keandalan data yang lebih baik, diperlukan penggunaan metode tambahan seperti majority voting. Metode ini melibatkan beberapa orang untuk melabeling data yang sama, dan keputusan akhir tentang label yang benar diambil berdasarkan hasil dengan jumlah suara terbanyak[23]. Setelah tahap pelabelan selesai, dataset akhir yang dianggap valid terdiri dari 9178 tweet. Data tersebut kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu 8000 data untuk pelatihan (training), 778 data untuk validasi, dan 400 data untuk pengujian (testing). 3.4 Analisa Setelah dilakukannya identifikasi masalah, studi literatur, dan pengumpulan data, tahapan selanjutnya adalah analisa. Analisa ini bertujuan untuk mempelajari dan mengevaluasi permasalahan yang ada, dengan tujuan mendapatkan gambaran yang jelas tentang penelitian yang dilakukan. Berikut adalah tahapan analisa yang dilakukan. Gambar 3. 2 Tahapan Analisa Model BERT 27
3.4.1 Analisa Dataset Pada tahap ini, dilakukan persiapan terhadap data yang akan digunakan dan dilakukan pengecekan terhadap keberadaan data kosong atau tidak lengkap. Selain itu, dilakukan analisis terhadap data untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi akurasi dalam penelitian. Pada penelitian ini, dataset akhir yang dianggap valid terdiri dari 9178 tweet. Data tersebut kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu 8000 data untuk latih (train), 778 data untuk validasi, dan 400 data untuk uji (test). Pembagian data latih, data validasi dan data uji dilakukan agar pada saat pengujian terdapat data yang terpisah yang akan digunakan untuk menguji model. 3.4.2 Text Preprocessing Text preprocessing adalah proses persiapan dan pengolahan teks sebelum dilakukan analisis atau pemodelan. Tujuan dari text preprocessing adalah untuk membersihkan dan mengubah teks mentah menjadi bentuk yang lebih terstruktur dan siap digunakan dalam tahap selanjutnya. Text preprocessing merupakan langkah yang bertujuan untuk membersihkan data dari unsur-unsur yang tidak dibutuhkan dan dapat digunakan pada proses klasifikasi. Tahapan preprocessing yang dilakukan pada penelitian ini: a. Case folding Case folding merupakan proses mengubah semua huruf dalam teks menjadi huruf kecil agar tidak ada perbedaan antara huruf besar dan kecil dalam analisis. b. Cleaning Cleaning merupakan proses menghilangkan karakter khusus, tanda baca, atau simbol yang tidak relevan atau mengganggu dalam analisis. c. Normalization Normanization adalah proses mengubah variasi bentuk kata ke bentuk standar, misalnya menggantikan bentuk kata baku dengan singkatan atau menggantikan angka dengan kata-kata. 28
d. Stopword removal Stopword removal merupakan tahapan penghapusan kata-kata umum yang tidak memberikan kontribusi signifikan dalam pemahaman teks, seperti "dan", "atau", "yang", dll. e. Wordpiece tokenizing Wordpiece tokenizing adalah metode tokenisasi teks yang digunakan dalam pemrosesan bahasa alami. Pendekatan ini membagi teks menjadi unit-unit yang lebih kecil yang disebut wordpieces. Wordpieces adalah potongan- potongan kata yang dapat berupa kata lengkap atau subkata. Metode wordpiece tokenizing berguna dalam beberapa konteks, termasuk pemodelan bahasa, mesin terjemahan, dan tugas-tugas pemrosesan bahasa alami lainnya. Keuntungan utamanya adalah kemampuan untuk mengatasi kata yang tidak umum atau kata-kata yang tidak pernah ditemukan dalam kamus. 3.4.3 Analisa BERT Pada tahap ini dilakukan analisa pada pretrain BERT yang akan digunakan pada penelitian ini. Model pre-trained BERT yang digunakan merupakan model indoBERT yang di dapat dari penelitian[18]. Model indoBERT ini di latih dari dataset indo4B. dataset indo4B merupakan dataset bahasa indonesia yang di dapat dari sumber publik seperti sosial media, blog, berita dan website. 3.4.4 Fine-tunning BERT Pada tahap ini, model pretrain BERT yang telah diperoleh akan menjalani proses fine-tuning dengan menambahkan lapisan (layer) jaringan saraf yang digunakan untuk melakukan klasifikasi pada teks sentimen. Dalam penelitian ini, lapisan fully connected neural network akan ditambahkan untuk melaksanakan proses klasifikasi teks sentimen. Berikut tahapan fine-tuning BERT: 1. Input IDs dan attention mask yang didapat setelah proses tokenisasi digunakan sebagai inputan pada BERT. 29
2. Input IDs dan attention mask diproses pada BERT layer. Output dari proses ini adalah vektor. 3. Output dari proses BERT layer selanjutnya diproses pada neural network menggunakan feed forward fully conected layer. 4. Setelah proses pada neural network maka akan dihasilkan bobot yang selanjutnya dilakukan proses klasifikasi dengan metode sigmoid. 5. Hasil dari proses klasifikasi merupakan label data. Gambar 3. 3 Tahapan fine-tuning BERT 3.5 Implementasi Implementasi adalah tahap di mana penerapan model berdasarkan hasil dari analisa dan perancangan. Proses ini melibatkan penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai pendukung. 1. Perangkat keras Perangkat keras yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Laptop dengan Processor Intel Core i5, RAM 8 GB dengan sistem operasi windows. 2. Perangkat lunak Perangkat lunak yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan python, jupyter notebook. 3.6 Pengujian Pada tahap ini, dilakukan pengujian kinerja model yang telah dibangun dengan menghitung tingkat akurasi menggunakan confusion matrix. Selanjutnya, 30
model diterapkan berdasarkan perancangan skenario eksperimen yang telah dirancang sebelumnya. Seluruh eksperimen akan dilakukan dengan mengikuti metode yang telah dirancang sebelumnya, termasuk pemisahan data menjadi set pelatihan, validasi, dan pengujian. Hasil dari eksperimen ini akan memberikan wawasan tentang kemampuan model BERT dalam melakukan analisis sentimen dengan akurasi yang tinggi dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kinerja model dalam konteks yang berbeda. Eksperimen yang akan dilakukan: 1. Pembagian data latih 8000, validasi 778 dan uji 400. 2. Melakukan eksperimen tahapan preprocessing dengan melakukan kombinasi penggunaan preprocessing. 3. Berbagai percobaan nilai parameter seperti variasi jumlah data train netral learning rate dan epoch. 3.7 Kesimpulan dan Saran "Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian ini di mana akan disajikan hasil dan kesimpulan dari penerapan BERT untuk mengklasifikasikan sentimen terkait COVID-19 pada Twitter dalam bahasa Indonesia. Selain itu, pada tahap ini juga akan diberikan beberapa saran untuk penelitian berikutnya guna pengembangan lebih lanjut." 31
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan tahapan pengujian dan eksperimen yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya : 1. Model klasifikasi BERT dapat diterapkan untuk klasifikasi sentimen masyarakat terkait vaksin COVID-19. 2. Parameter terbaik yang ditemukan pada data netral sebesar 2600, jumlah epoch sebanyak 5, dan learning rate sebesar 0.000001. 3. Kombinasi parameter terbaik yang memberikan hasil optimal adalah learning rate sebesar 0.000001. 4. Dalam pengujian yang dilakukan terhadap data test, hasilnya menunjukkan bahwa data yang seimbang (balanced) memberikan hasil yang lebih baik dari pada data yang tidak seimbang (imbalanced). 5. Pengujian terhadap data seimbang mendapatkan akurasi sebesar 73% dan f1-score 69%, sedangkan pada data tidak seimbang mendapatkan akurasi sebesar 70% dan f1-score 61%. 6. Dalam penelitian sebelumnya dengan menggunakan metode machine learning lainnya [7], [9], [10], dan [12] dengan dataset yang sama BERT (Bidirectional Encoder Representations from Transformers) telah mencapai akurasi dan f1-score tertinggi. 5.2 Saran Saran untuk penelitian selanjutnya tentang analisis sentimen menggunakan BERT adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi cara-cara untuk memperkaya BERT dengan konteks temporal, seperti menggunakan transformer bertautan dengan perhatian khusus pada urutan waktu atau memperkenalkan fitur temporal tambahan dalam representasi BERT. 64
2. Penelitian selanjutnya dapat menggabungkan BERT dengan model pengolahan data multi-modal untuk analisis sentimen yang lebih komprehensif. Misalnya, menggabungkan representasi teks BERT dengan representasi visual dari gambar atau representasi akustik dari audio untuk menghasilkan prediksi sentimen yang lebih akurat. 3. Penelitian selanjutnya dapat menggali metode fine-tuning berbasis few- shot learning untuk analisis sentimen menggunakan BERT. Pendekatan ini dapat membantu dalam menghadapi keterbatasan data dengan melakukan fine-tuning yang efektif bahkan dengan jumlah sampel terbatas. 4. Penelitian selanjutnya dapat fokus pada pengembangan teknik-teknik untuk memahami dan menjelaskan keputusan yang diambil oleh model BERT dalam analisis sentimen. Ini dapat membantu pengguna atau pemangku kepentingan dalam memahami alasan di balik prediksi sentimen yang diberikan oleh model 65
DAFTAR PUSTAKA [1] World Health Organization, "Covid-19 Situation Report," World Heal. Organ., vol. 31, no. 2, pp. 61-66, 2020. [2] A. P. Susanto et al., "COVID-19 in Indonesia: Challenges and Multidisciplinary Perspectives for a Safe and Productive New Normal," Acta Med. Indones., vol. 52, no. 4, pp. 423-430, 2020. [3] Kementerian Kesehatan RI, "Keputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor hk.01.07/menkes/12758/2020 tentang penetapan jenis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi," Keputusan Menteri Kesehat., vol. 2019, pp. 1-4, 2020. [4] F. F. Rachman and S. Pramana, "Analisis Sentimen Pro dan Kontra Masyarakat Indonesia tentang Vaksin COVID-19 pada Media Sosial Twitter," vol. 8, no. 2, pp. 100-109, 2020. [5] J. Eka Sembodo, E. Budi Setiawan, and Z. Abdurahman Baizal, "Data Crawling Otomatis pada Twitter," 2016. doi: 10.21108/indosc.2016.111. [6] B. Pang and L. Lee, "Opinion Mining and Sentiment Analysis," Found. Trends Inf. Retr., vol. 2, pp. 1-135, 2008, doi: 10.1561/1500000011. [7] H. H. Sinaga and S. Agustian, "Pebandingan Metode Decision Tree dan XGBoost untuk Klasifikasi Sentimen Vaksin Covid-19 di Twitter," J. Nas. Teknol. dan Sist. Inf., vol. 8(3), pp. 107-114, 2022. [8] M. R. Firmansyah, R. Ilyas, F. Kasyidi, J. T. Informatika, U. Jenderal, and A. Yani, "Klasifikasi Kalimat Ilmiah Menggunakan Recurrent Neural Network," pp. 26-27, 2020. [9] P. Yohana, S. Agustian, and S. K. Gusti, "Klasifikasi Sentimen Masyarakat terhadap Kebijakan Vaksin Covid-19 pada Twitter dengan Imbalance Classes Menggunakan Naive Bayes," Semin. Nas. Teknol. Inf. Komun. dan Ind., vol. 14, pp. 69-80, 2022. [10] M. Rizky, "Analisis Sentimen Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19 Menggunakan Metode Support Vector Machine Pada Media Sosial Twitter," xvii
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2022. [11] M. Ihsan, B. S. Negara, and S. Agustian, "Metode LSTM (Long short term memory) untuk Klasifikasi Sentimen Vaksin Covid-19 pada Twitter," Digit. Zo. J. Teknol. Inf. Dan Komun., vol. 13(1), pp. 1-13, 2022. [12] A. Naldi and S. Agustian, "Klasifikasi Sentimen Vaksin Covid-19 Menggunakan K-Nearest Neighbor berdasarkan Word Embeddings Fasttext pada Twitter," J. Sist. Inf., vol. 1, 2023. [13] F. Ihsan, I. Iskandar, N. S. Harahap, and S. Agustian, "Decision tree algorithm for multi-label hate speech and abusive language detection in Indonesian Twitter," J. Teknol. dan Sist. Komput., vol. 9, no.4, pp. 199-204, 2021, doi: 10.14710. [14] A. Amri, "Implementasi Algoritma Random Forest untuk Mendeteksi Hate Speech dan Abusive Language pada Twitter Bahasa Indonesia," Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2020. [15] A. Fadilah, "Penerapan Algoritma K-Nearest Neighbor untuk Mendeteksi Ujaran Kebencian dan Bahasa Kasar pada Twitter Bahasa Indonesia," Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2021. [16] R. Saputra, "Implementasi Bidirectional Encoder Representations From Transformers (Bert) untuk Mendeteksi Hatespeech dan Abusive Language pada Twitter Bahasa Indonesia," Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2022. [17] M. M. Zain, R. N. Simbolon, and H. Sulung, "Analisis Sentimen Pendapat Masyarakat Mengenai Vaksin Covid-19 Pada Media Sosial Twitter dengan Robustly Optimized BERT Pretraining Approach," vol. 7, no. 2, pp. 280- 289, 2021. [18] B. Wilie et al., "IndoNLU: Benchmark and Resources for Evaluating Indonesian Natural Language Understanding," 2019. [19] B. U. Manalu, "Analisis Sentimen Pada Twitter Menggunakan Text Mining," Universitas Sumatera Utara Medan, 2019. [20] A. Firdaus, W. I. Firdaus, P. Studi, T. Informatika, M. Digital, and P. N. Sriwijaya, "Text Mining Dan Pola Algoritma DalamPenyelesaianMasalah xviii
Informasi : (Sebuah Ulasan)," vol. 13, no. 1, pp. 66-78, 2021. [21] I. Olive, D. Putra, K. R. Prilianti, P. Lucky, and T. Irawan, "Implementasi Text Mining untuk Analisis Layanan Transportasi Online dengan Analisis Faktor," J. SimanteC, vol. 8, no. 2, 2020. [22] A. Sunardi, "DASAR KOMPUTER DAN PEMROGRAMAN". [23] A. Rachmat and Y. Lukito, "Implementasi Sistem Crowdsourced Labelling Berbasis Web dengan Metode Weighted Majority Voting," J. Ultim. InfoSys, vol. 6, no. 2, pp. 76-82, 2016, doi: 10.31937/si.v6i2.223. [24] A. Rahman Isnain, A. Indra Sakti, D. Alita, and N. Satya Marga, "Sentimen Analisis Publik Terhadap Kebijakan Lockdown Pemerintah Jakarta Menggunakan Algoritma Svm," Jdmsi, vol. 2, no. 1, pp. 31-37, 2021. [25] I. Goodfellow, Y. Bengio, and A. Courville, Deep learning. MIT press, 2016. [26] Y.-Y. Chen, Y.-H. Lin, C.-C. Kung, M.-H. Chung, and I.-H. Yen, "Design and implementation of cloud analytics-assisted smart power meters considering advanced artificial intelligence as edge analytics in demand-side management for smart homes," Sensors, vol. 19, no. 9, p. 2047, 2019. [27] Y. LeCun, Y. Bengio, and G. Hinton, "Deep learning," Nature, vol. 521, no. 7553, pp. 436-444, 2015. [28] A. Vaswani et al., "Attention is all you need," Adv. Neural Inf. Process. Syst., vol. 30, 2017. [29] J. Devlin, M.-W. Chang, K. Lee, and K. Toutanova, "Bert: Pre-training of deep bidirectional transformers for language understanding," arXiv Prepr. arXiv1810.04805, 2018. [30] Kementerian Kesehatan RI, "Question ( Faq ) Pelaksanaan Vaksinasi Covid- ," Kesmas, vol. 2, no. 1, pp. 1-16, 2021. [31] A. F. Hidayatullah, A. A. Fadila, K. P. Juwairi, and R. A. Nayoan, "Identifikasi Konten Kasar Pada Tweet Bahasa Indonesia," J. Linguist. Komputasional, vol. 2, no. 1, p. 1, 2019, doi: 10.26418/jlk.v2i1.15. [32] A. V. Sudiantoro et al., "Analisis Sentimen Twitter Menggunakan Text Mining Dengan Algoritma NAÏVE BAYES CLASSIFIER," pp. 398-401, 2018. xix
[33] C. A. Putri and S. Al Faraby, "Analisis Sentimen Review Film Berbahasa Inggris Dengan Pendekatan Bidirectional Encoder Representations from Transformers," vol. 6, no. 2, pp. 181-193, 2020. [34] M. Sahbuddin and S. Agustian, "Support Vector Machine Method with Word2vec for Covid-19 Vaccine Sentiment Classification on Twitter," J. INFORMATICS Telecommun. Eng., vol. 6, no. 1, pp. 288-297, 2022. [35] M. M. Kusairi and S. Agustian, "SVM Method with FastText Representation Feature for Classification of Twitter Sentiments Regarding the Covid-19 Vaccination Program," Digit. Zo. J. Teknol. Inf. dan Komun., vol. 13, no. 2, pp. 140-150, 2022. [36] S. Ash and A. Surya, "Analisis Sentimen Masyarakat Terhadap Kebijakan Vaksinasi Covid-19 pada Media Sosial Twitter menggunakan Metode Logistic Regression," Anal. Sentimen Masy. Terhadap Kebijak. Vaksinasi Covid-19 Pada Media Sos. Twitter Menggunakan Metod. Logist. Regres., vol. 3, no. 2, pp. 99-106, 2022. xx
LAMPIRAN A Berikut ini merupakan dataset beserta label yang digunakan pada penelitian DATASET BESERTA LABEL Berikut ini merupakan dataset beserta label yang digunakan pada penelitian ini : Tabel 5. 1 Dataset beserta label No Sentiments 1 net 2 net 3 net 4 net 5 net 6 neg 7 net 8 net 9 neg 10 neg 11 net Tweets Aduh kalau ngomongin masalah antrian vaksin emang bikin emosi.. Jepang Sediakan Cukup Vaksin COVID-19 Untuk Semua Penduduk @sbyfess Iya gaboleh keknya,kemarin aku juga pas vaksin ditanyai apakah punya penyakit diabet @gowryeee @tirta_hudhi Faktanya Vaksin Sinovac sudah memenuhi kriteria WHO dan China sendiri sudah memakai dua vaks... @stanmenfess tensiku tinggi, sebelum vaksin tidur jam 1 pagi, entah penyebabnya itu atau bukan Gamblang, silakan anggota DPR jd sukarelawan uji klinis fase II Vaksin pura-pura Nusantara; hak stp org. Tdk akan m... @IqmalDhiafakhri Saya cuma nak tekankan yang tugas cikgu hadap pelajar 30 orang tu la yang buatkan cikgu penting da... Efikasi vaksin Sinovac masih di atas batas minimal yg ditetapkan WHO. Penggunaannya pun sejauh ini efektif meredam... Habis vaksin badan gw menggilgil Hasilnyadata imungoenitas tdk valid, tdk jelas dan tdk konsisten. Wah.. Dalam pengembangan vaksin Covid-19, melibatkan para pakar bidang kesehatan dan WHO. Hal ini bertujuan untuk memonit... @amaliafitri Iya sis se gembira itu, setelah se sedih itu kan waktu kena trus ngliat temen2 pada vaksin 😂 @Vaksin_Update Terimakasih banyak kepada semua Pada September 12 net 13 pos xxi
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 net net net net net net net net net net net neg net net pos net net net Danrem 052/Wkr Memantau Dan Mengamankan Kedatangan Vaksin Tahap 8 Merek Sinovac Di Bandara SoettaKodam Jaya - Ta... @FebyFitri99 Katanya udah 100 persen ya bu Nakes di Jatim yg di vaksin @petronaso @CNNIndonesia bukanya vaksin nusantara penelitian nya kebanyakan di US ya? coba baca lagi deh tentang asal usul vaksin nusantara @IzzatySyaheera akak dah ambik ke 2nd dose ? Bulan bulan puasa ni , ada jugak yang tak puasa sbb vaksin nnt ?? ditinggal liburan karna:belum ada visa âŒbelum vaksin 💯kraaaaaaay ðŸ˜ðŸ˜ @setkabgoid @jokowi @BudiGSadikin @KemenkesRI @DKIJakarta @sandiuno @Kemenparekraf @Kemdikbud_RI Mohon bantuannya u... @dianramaji @Puthutea Vaksin kui ibarat panjenengan kudanan njuk nganggo mantol, udan yo tetep udan, ning jaminan n... @syumanjaya82 @e100ss Bawa bukti vaksin-1 saja, kalau untuk kepentingan mendesak masih diperkenankan, menurut saya... @dr_tompi @MonaAtalina Dulu katanya bisa sembuh sendiri, kenapa sekarang mati-matian bela vaksin yg dia gagas ? @setkabgoid @KemenkesRI Kata seorang profesor kesehatan tidak ada namanya virus yang bisa di vaksin pak @aipsun Kan pertama di vaksin :)Pak Sandiaga tersenyum melihat nakes mengikuti sarannya untuk berwisata ^^ @kristsubs dia start dulu 🤩 kita sambung je 🤩 dah berani telan vaksin haram berani tanggung la 🤩🤪🤪🤪 Jadi isu super league buat naikin saham juventus nih? Udh mirip sm vaksin di IHSG.. 😃😃 @FiersaBesari Di vaksin ketika berpuasa itu membatalkan Kalau selagi nunggu antrian,malah minum kukubima @ariefnoviandi_ Setuju gays..Mari kita dukung bpomStop politisasi vaksin nusantara#DukungBPOM @kochengfess Gak vaksin gak papa, yg penting jaga kebersihan aja. Kalo aku prioritas di steril drpd vaksin, biar ga... @inaesd Itu vaksin nusantara naaak, yoi @Martin16645781 Aku pernaj di vaksin sama adik sepupu ku lebarn thn kemarin, sepupu ku bidan, dekluarga ibuku ter... sektor pharma di xxii
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 net net net net net neg net net net net net net pos net net net net net @ownercatering Iyaa, sekarang bingung woi nyari vaksin kemana. Yoon klo mau vaksin, aku ikutlahh selak vaksinnya bayar Ayo kita @litbangkemenkes Saya ada di canada dan dpt jatah utk vaksin 1 pfizer tgl 27 april.ini .ttp sy mo pulang tgl.21 ma... ??Siti Fadilah Supari: Kalau Vaksin Nusantara Berhasil, Pemerintah Jangan Ditebang Dulu Jumat ini jadwal vaksin mana barengan sama jadwal puasa nah kan galau, puasa engga ya?? @khumairaraa @annisamayangss Vaksin juga buat apa dikira bisa gak pake masker gitu aja🥲🥲🥲 Enam Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Kembali Tiba di Tanah Air @radaininis Bukan sinovac sih, klo sinovac udah sekarang ini kita vaksin. Apa gitu deh namanya lupak. @DKIJakarta @dinkesJKT para pedagang bilang belum di vaksin, mungkin bisa dipertimbangkan untuk organisir pedagang... #AWANIringkas 19 April 2021 | 1 PM- Sebanyak 1.14 juta vaksin telah diberi- Perkembangan raya pro... 🔶 Lorong 5/125 🔶 Lorong 6/125 🔶 Lorong 7/125 🔶 Lorong 8/125 🔶 Lorong 9/125 🔶 PPR Desa Petaling Fokus Penyamp... Dhla bola sepak malaysia ni paling loser antara sukan sukan lain. Badminton basikal xpa la vaksin. @indiratendi Haduu. Semoga segera dpt giliran vaksin yaa 😔🙠@roelsmajor @Teh__L Bokap sendiri ngalamin beberapa minggu lalu pas mau vaksin ke 2, tensi awal tinggi. Setelah ist... If vaksin ni dh ada dkt hosp swasta believe me or not malaysian xkan desperate tggu dri hosp gov. Too slow. ENAM JUTA DOSIS Bahan Baku Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia Selengkapnya dapat dilihat di Putraindo News -... 6 juta dosis bahan baku vaksin CoronaVac dari Sinovac kembali tiba di Indonesia pada Minggu, 18 April 2021. Kedatan... Dua Kali Vaksin, Kadis Kesehatan Kota Tebing Tinggi Terpapar Covid-19 laksanakan program vaksin covid-19 Ikut Untung, iklan isu lagu xxiii
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 net net net net net net net pos net net net net net net net net @atiff_z Confuse bahagian mana tu? Pasal boleh infected walaupun dah receive 2 dos vaksin ke? @everyonelufyu @sygfess Tapi, udh terbuka untuk umum ya? Kemarin mau vaksin, tpi karna ujian kam tkut efek samping... @zarazettirazr @KompasTV Kalau sinovac dan astra zeneca sudah ada penelitiannya dan hasilnya dpt diakses sama org m... @TofaTofa_id Masa org sakit di buly si om,kl emang vaksin membuat org keluar darah dari teling&hidung...lah banjir... @detikcom headline berita begini nih yg buat anti vaksin makin gamau vaksin atau yg minim edukasi ttg vaksin jd rag... jap lagi ada lah komen "kalau berjangkit jugak buat apa vaksin?"... @Yonyon25249391 di BaBe:Polres Gresik Sosialisasi Program Pemerintah Vaksin Sinovac Covid-19... @monbebebellss Iy emg ktny klaim vaksin sinovac ni bkn utk mencegah penularan tp cm memperingan gejala jd walo vaks... Karena telah banyak melalui pengalaman vaksin covid di semester pertama, Menkes perkuat kordinasi dengan IDI jelang... Jangan dibawa2 ke ranah politik seolah oposisi memilih divaksin Vaksin Nusantara dan pro Pemerintah memilih menungg... @rustamaji Pak, gak tau deh saya hrs bilang apa soal riwayat pasien vs dokter2 ini. Soalnya byk org yg punya comorb... Kalo masalah lain gue tutup mata..Ini masalah kesehatan dan kemanusiaan..Jangan di duitin seenaknya..DSA... @myputun Covid-19 dan Vaksin itu ada aset buat para pejabat dan produsen obat....klo gak begitu gak pemasukan buat... @ayunindy17 Hoalah pantesan soalnya kemaren aku nanya dokter yg mau vaksin aku di jkt blm pake itu. Ada efek sampingnya kah ka? @Sajjuwan @KamilSahil_ @faisalzulkar9la @EHNathasia Hahaha,At least aku jumpa yg memang Dr. Pakar International. D... Dulu sinovac jg g ada yg percaya sebelum pengujian trlbh krena dr china. Skg pd berbondong2 pengen divaksin...apa b... POLSEK UJUNGPANGKAH terus xxiv
66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 net net net neg net net neg neg net net net net pos net net net @brgsjks Itulah fungsi vaksin.Macam demam pula. It's a simptom. Sebab tu demam berulang. Doa orang terniaya dimakbulkan. So , boleh aku doa incharge vaksin penang supaya dapat pengajaran. Doa supaya sembelit seminggu. @bertanyarl Ada madzhab yang mengatakan batal karena masuknya benda/cairan kedalam tubuhTapi ada jga madzhab yang... bentar lagi period mah susah si ya, gua pengen nangis bngt asli. dr sore tu gua nanya mau makan apa kek nyet gua pu... AWANI Pagi: YakiniVaksin, tolak mitos dan salah faham vaksin COVID-19 via @Audioboom #YakiniVaksin #AWANIpagi Beijing Mempertimbangkan Mencampur Vaksin-Vaksin COVID- 19 dengan Dalih Meningkatkan KemanjurannyaNonton video sel... fungsi VAKSIN & OBAT itu beda, kalo situ masih orang gunain fungsi otak untuk bekerja cari informasi jangan cuma OMES, f***🖕 @_GUNS__ Lu percaya ginian? Wkkwwkwk kalo emg mau gitu konsep nya bukan super league yang isi2 nya elit doang, semu... ibukku juga kebetulan vaksin kedua hari ini (tapi beda tempat sama aku ) truss abis slese prep ak sama ajik langsung cuss ke tempatnya AKJ Vaksin Perdana, Ajak Komitmen Bersama Cegah Covid- 19 @ferdiriva Doain kami yg di tim vaksin tetap semangat dok, di tengah stok vaksinnya yg menipis sementara animo masy... Bahkan peringatan dari para pakar dibungkam, dengan dalih yang sama bahwa siklus ekonomi.... @narkosun Yes, semoga dengan tambahan amunisi vaksin ini target pemerintah tercapai @zoegyBrix Beda lah, CN 235 komponen lokalnya udah 39%, VN kan katanya msh 100% impor, VN itu lebih tepatnya vaksin CKD 😃 Gk mau coba suntik vaksin Nusantara mbah? Biar terkesan Nasionalis gitu. @B2WIndonesia Saya 10km. Bersepeda santai menikmati jalanan macet. Setibanya di gedung kantor ganti pakaian karena... ini akan mengganggu xxv
82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 net neg net net neg net net net net net net net net net pos net neg net net Dahlan Iskan Sumbang Sampel Darah untuk Vaksin Nusantara @henrypngaribuan Di kantor w ga ada wfh untuk mendukung penjualan di bulan puasa. Tapi kaga ada vaksin juga. Mancing mania? 9 petugas kesihatan dijangkiti COVID-19 selepas lengkapkan dos vaksin - KP Kesihatan | Astro Awani @yourpetsfess makannya apa? sudah diperiksa ke dokter hewan? sudah vaksin dan steril? obat cacing rutin? [SALAH] Vaksin Covid-19 Merusak Sel Otak dan Sel Darah Associate Professor dan Peneliti Kimia Farmasi Universiti... Kami dah le nak kena masuk spital hujung sem ni. Turn untuk vaksin tak dapat lagi haha. Dear @detikcom Tolong belajar lagi mengenai case covid dari ahlinya, jangam cuma nyari sensasi aja dari berita. Y... @galena83 Kna faham gak yg Negara pengeluar vaksin tu ade negara tertentu yg mereka xsuka mereka akan lambatkan del... @arneetarue Gue pengen vaksin anti ovethinking sumpah Andi Arief: "Terserah mau ribut gunakan Sinovac, Astrazeneca atau vaksin Nusantara, yang penting ekonomi tumbuh 7 p... @veeola @Indostransfer Pembelian tiket hanya via online,dan dikasih tambahan harus upload sertifikat vaksin ke 2, l... Detik dari dulu bikin judul suka jadi salah presepsi mulu deh, kalo ada yang orang ga informasi bis... h-3 nunu kicik steril. 2-3minggu abis steril nunu mau ku open adopt. calon adopter ganti biaya vaksin+steril 500k.... @shirosyy Jare efek vaksin menambah masa jomblo Ayo Bersama 19.@polsek_mloe@ResMarosPresisi #polripresisi @IbnuWandi @sociotalker Nanya dong, sebener nya pak jokowi suka ngak sih dengan ada nya vaksin nusantara? @arddwn LOH KAN UDAH VAKSIN ANTI MLEYOT 5 KALI @samarindasiaga Sudah kak, tp ndak bisa daftr vaksin ke dua @EHNathasia Vaksin ni umpama pintu kat rumah kita . Kalau tiada pintu pencuri senang je masuk . Tapi kalau ada pint... tau atau kurang Vaksin, lawan Covid- @divisihumaspolri xxvi
101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 net net net net net net net net net net net net net net net net net Indonesia Kedatangan 6 Juta Lagi Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac Heboh Vaksin Nusantara Berlanjut @raudhatulmohd @Qistrzmn odah selagi tak vaksin jangan main twt please ~~ @Tfarahdayana Karang orang ingat aku mengata yg belum vaksin dengki ke kang..😅 @inaesd Kalo nggak salah, vaksin nusantara itu belum lulus uji fase 1 menurut BPOM tp udah pengen buru2 dirilis mak... adakah sengaja buat isu vaksin squad bola sepak supaya rakyat xhirau dah isu vaksin UAE tu... ke mcm mana ni... mod... Enam Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia6 juta dosis bahan baku vaksin CoronaVac dari Sinovac... @PutraWadapi @arankaru tengkiu om pemberi tauan nya..iya dlu jg suami nya dah di vaksin... Dukung Mendukung Terkait Vaksin Nusantara, Ketua Fraksi PAN: Ini Bukan Pilkada Atau Pileg | @kukuk4kikuk4ku @ProfesorZubairi Mohon dikoreksi jika sy salah. Kaka tau kenapa vaksin nusantara ini di gadang2?? K... Jadi kita gak rebutan sama amerika lagi ya terkait ketersediaan vaksin. Potus bilang amerika punya cukup vaksin untuk seluruh warganya. @nizambakeri @jxmmxd Harap2 Yang komem2 ni dah daftar vaksin yaa. @f4izalhassan @aniqdurar @AOC sorang tu pusat vaksin pon suruh tutup awal sbb takut kacau solat terawih... lagi nk... @hazid34 menteri2 yg dah kena vaksin ni ada kesan sampingan ke? benak semacam je @Dnok_Ayu @SOGOL49688803 @BudiGSadikin negara produsen vaksin juga perlu, disamping beberapa negara asean dan G20 j... @sandiuno @jokowi Serius nanya bg, jadi kalo misal sudah di Vaksin, seberapa kemungkinan imun kita kuat, dan sebera... @jokowi Tolong untuk security , karena garda terdepan untuk pengguna jasa, kapan vaksin ya pak@jokowi matur sembah nuwun xxvii
118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 neg net pos net pos net net net net net net net net net net net net net Guys doain ya hari Kamis bunda aku mau di vaksin covid semoga lancar dan ga berubah jadi Titan;( @dardopr Makanya...etapi banyak lho yg punya pemikiran udah vaksin covid-19 artinya udah ga dihinggapi Covid-19, ba... @lykwnlin Lawan rasa takutnya, malah banyak orang yang takut tidak kebagian vaksin jadi kita yang kebagian ayo sege... 9.Saudi Arabia lebih dekat dan bersahabat dengan Amerika ketimbang Cina. Sedangkan Indonesia sedang akrab dan berma... Harapannya, kita ingin agar bisa segera dapat tambahan sekitar 20 an lagi hasil produksi dari Bio Farma,... Info vaksin : Enam juta dosis bahan baku vaksin yang telah datang, akan terlebih dahulu diolah dan diproduksi oleh... @Isfy_fav @zarazettirazr @KompasTV coy @Isfy_fav di negara produsennya juga awalnya vaksin sinovac dan vaksin astra... @kochengfess Gapapa, nanti kmu vaksin sendiri nder. Shocky sama pemilik lamanya jg blm divaksin, trus bulan ini vak... @dwipard @FiersaBesari @Teh__L @alderina Ya kan belum vaksin :-( @watermelonnlee Udah dapat giliran vaksin? @collegemenfess aku udh offline tapi ga di vaksin Armand Maulana, Isyana, hingga Vino G Bastian Suntik Vaksin Covid-19 @kitblackit Oli udah bijiless dari awal adopsi, kalau bambi ngulang vaksin buldep @yusufgunawan @e100ss Disitu tdk ada ketentuan tentang pengantar bisa ikut vaksin atau tidak kak🙠@afrkml @bookpapers @kokokdirgantoro Klo kebalik, saya dah 2 kalo vaksin trus kena apa perlu vaksin ulang atau engga ? Kapuspen TNI menepis polemik. Meski digagas oleh dr. Terawan sebagai anggota TNI, tapi ditegaskan vaksin Nusantara... @itsantariksa @ZOOFESS_ID Kalo vaksin subsidi biasanya cari2 info #vaksinsubsidi di sosmed2 gt sesuai dom km. Kalo... Datang Lagi, 6 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 dari China#CelebritiesDotID #InfoCelebTerkini juta dosis xxviii
136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 net net pos net neg net net net neg net neg net net net net neg net net Jika vaksin tidak dapat mereduce angka icu rumah sakit, vaksin tertentu. Kita perhatik... sebatas bisnis para kelompok @detikcom Itu juga yg dipersoalkanKan penyakit org beda beda Masak vaksin harus sama 🤔🤔 @jokowi @erickthohir @KemenBUMN .. kok diam saja .. ada vaksin nusantra .. dibantu dong .. di fasilitasi .. kpn maj... #BenerMeriah #VaksinCovid19 Kegiatan vaksinasi akan terus dilakukan bulan dah... Kenyang @PutraWadapi 😀😀😀😀😀😀😀😀 CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan, mereka yang menggunakan vaksin Pfizer, kemungkinan akan membutuhkan suntikan k... @masnorainn Sama. Penat dahh educate bagitau pasal vaksin last2 deme duk hantar video2 vaksin agenda yahudi jgk. Ha... @srisumartie @LtdAkbar oiya kalo dari vaksin sudah sempat baca, kl dr obat blm tau.. @Lotipot @NikitaNikAziz Habis tu apa fungsi vaksin? Cucuk2 dan positif balik lps tu cucuk balik ulang sampai abang jamil mampussss? @trytodealwithit Lohh... belum dpt vaksin covid? @EdiMahaMG @Partono_ADjem Wuihhh cair si nganu, pantesan yg ga mau vaksin pake acara didenda segala @ridwankamil @ata_lia Punten Pa Gubernur, tumaros. Dupi Ibu Ata Atos di vaksin Covid? Pami Atos geuning kunaon tias... @putrikebo Iya ka... temen2ku juga balasannya begini tiap aku mempertanyakan kenapa lansia duluan yg di vaksin [VAKSIN PADA BULAN RAMADAN]Halo, Wargi Bandung!Sejauh ini, lebih dari 470.000 warga Kota Bandung telah menjadi s... 59) Maka kata dia, selama menunggu vaksin, semua orang harus tetap menjaga diri. Disiplin menerapkan protokol kes... dah vaksin ke belum?"dengki ke? @ctNURdt @KamilSahil_ @Sajjuwan @faisalzulkar9la @EHNathasia Ada je banyak Cara untuk urus virus ni. Sebab tu kita... Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara) Faktanya, Vaksin Covid-19 yang diuji cobakan... meskipun di tengah penjual vaksin xxix
154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 net net net net net net net net net net net neg net net net net neg net net neg Fiersa Besari iseng membuat cuitan yang membahas sikap Nicholas Saputra saat antre vaksin. Responsnya tak terduga! Hahaha sama bgt waktu vaksin ke 2, disela ama lebih dr 5 orang dan petugasnya cuma iya iya. Petugasnya gue samperin... @Aguspri0 @kostumkomik Emang ada yang salah ya dari beritanya? Eh, atau malah belom baca? Kan emang vaksin bukan me... Anwar selar Putrajaya terlampau lembab peroleh bekalan vaksin Emang gw lihat banyak bujjer n media abal2 dg narasi seragam pro ke vaksin nusantara. Bikin kacau wacana publik d p... Disebut Tak Manjur, Diplomat Tiongkok Sepakat Iklankan Vaksin Sinovac - @sushidushi468 Aku dari february udah kepingin vaksin tapi belom nemu tempat yv menerima🥺 Dlu baca komen2 fb ramaila kecam antivaksin skrang ni bila baca komen2 fb ramai pulak yg nk tolak vaksin. Aku pon d... 71,4 Persen Relawan Vaksin Nusantara Alami Efek Samping Ungkap BPOM @dazea @Khairykj Relax! Khairy kat nak bagi kat PATI warga asing dan UNCHR dulu.Duit cukai titik peluh rakyat M... Bulan Depan, Seluruh Guru di Sumedang Ditargetkan Selesai Disuntik Vaksin @baekhyunmydear Hueee gmn kalo ngantuk soalnya after vaksin lsg disuruh kerja bkn istirahat di rmh :( @cattoulette Makanya. Vaksin aja yang urgent sebelum ke manusia ke animal dulu kok. 😔 @arkuyyy vaksin mandiri aja gue aja mandiri bulan puasa geh masih ada vaksin nahasih :( @Miduk17 @naibaragas Vaksin berbasis dendritic cell sdh dipatenkan bos thn 2015, oleh Dr Hans S Keirstead, pendiri... @iniakuitis Ribut lainnya aja jgn ttg vaksin 😂 Ditargetkan dalam satu bulan ke depan Indonesia akan menerima 20 baru#PulihkanRIDenganVaksin @lydiasutera Wait what? U dh ambik vaksin? Ke apps ni dh tak betul? @jokowi Lg kipas* duid nih yg punya pabrik vaksin😠Juta dosis Vaksin xxx
174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 neg neg net net net net net net net net net net net net pos pos Dah dapat apa apa projek belum? Dah kene vaksin? Boleh balik kampung beraya tak? Ke sedang menikmati kejahanaman ya... @Stevaniehuangg Udh di vaksin,,kemana2 masih pake msker,,pake handsani,kudu jaga jarak juga. Jd buat apa di vaksin? Gw sih ogah ! Adik aku pon dh 4 bulan tak balik. Dh budak manja. Memang terperuk dlm tu dgn monyet2. Pastu skrg dkt situ org buat... #KualaLumpur Seramai 451,237 individu sudah melengkapkan dua dos suntikan vaksin mereka dalam Program Imunisasi Cov... Dasar Si Vaksin, Datangnya Darimana Ieu Akang Vaksin Té... Biarin aje circle mereka pada Perang Vaksin, orang sisa² macem lu² pada gak perlu ikutan nimbrung. @conan_idn Yaudah sederhanakan aja, orang sehat mau gitu disuntik vaksin yg salah satu efek sampingnya mati, klo no... @DrThanussha @partimuda Hi sorry cabul hak apa ya? Setahu saya parlimen mmg boleh bersidang cumaNYA PM kesayangan j... @Partono_ADjem kok bisa begini ya..Chili adalah salah satu negara yang paling banyak divaksinasi di dunia, tetapi... @arusbaik_id Dengan adanya suplai tambahan baru pada hari ini, maka tentu pace dan kecepatan vaksin per hari akan terus kita tingkatkan Jutaan bulk vaksin Covid dari Sinovac ini siap diolah di dalam negeri. Simak ulasan lengkapnya @freesiablush Antara disetir, dikejar target, sama beneran males baca dan punya maksud tipis. Inti... @AREAJULID mau gimanapun desamu yg bilang gak covd di covdkan . jangan juga hiraukan covd itu memang ada dan nyata... @Vaksin_Kita Yuk bantuin mereka buat daftar vaksinisasi yaa #UpayaLawanPandemi #VaksinUntukKita @NayDonuts @KemenkesRI Apresiasi yg setinggi2nya buat pemerintah yg sdh berusaha memenuhi kebutuhan vaksin ditengah... Duh, entah ya. Rasanya seneng banget denger Indonesia baru saja menerima 6 Juta dosis bahan baku vaksin C-19 dari S... terselubung beda xxxi
190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 ... 7998 7999 8000 8001 net net net net net net net net net net net ... net net net net [SALAH] Tim Vaksinasi GSP Cari Data Penerima Vaksin - Dapet jadwal vaksin dari tempat kerjaan lama. Kepengen ikut serta tapi apa daya jadwal vaksin bentrok ama kerjaan baru. Gak bisa ditinggal @detikcom Ini utk mengingatkan bahwa vaksin adalah lapisan terakhir pertahanan kita terhadap virus ini. Di saat per... Itu peliharaan yaAllah nambah2 kerjaan, naik2 ke stroller jadi harus divakum tinggal... @KKMPutrajaya aslmkmIni bermakna suntikan vaksin BLM menjamin kn keadaan sseorg brjaya mghalang covid19 masuk dlm... Dok promote vaksin2 sekali vaksin derma ke Bosnia end up rakyat sendiri tak cukup. Abutooolah ni semua. Ggwp Bekas vaksin dikolepek bodoh sekali kan skrg jd nyut nyutan lgi:))))) @boncusho @Nugroho_Hami @MbakEmma @dz1975 @NenkMonica Dia gelontorkan dana banyak utk penelitian @IejaFy Vaksin ni lebih kurang macam ubat antibiotik.. bagi i laa @afiphany @aisyhdarling Dengki gak la kalau kau dah dapat vaksin hm😔 @mochii802 Pada gak sabaran sama pada terlalu optimis merasa udah aman gegara udah banyak vaksin. Padahal kalaupun... ... Besok disuruh backup temen-temen yang vaksin lagi, belum kerja si Bapak nya udah dibilang makasih tuh apa maksud Pa... @piyopikavet sorry dok bukan "sepertinya" tp emqng d kampus itu vaksin merah putih. nape dah aku.tulis sepertinya. dasar otak @n_akb31 @HitsIndonesia_ @rudeski83 Loh kok gitu bro? Vaksin aman dan halal itu sudah dipastikan oleh MUI dan BPOM.... @yulijackson biar anaknya pada mau bawa ortunya yg udh lansia kali bo, karena kadang anak anaknya juga sih yg ngelarang ortunya buat vaksin iiiiiih banyak bulunyaa, susah xxxii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP INFORMASI PERSONAL Nama : Ardi Mursyidi NIM : 11651103473 Jurusan : Teknik Informatika Agama : Islam E-mail : [email protected] suska.ac.id INFORMASI PENDIDIKAN Tahun 2003-2010 SDN 013 Bangkinang Tahun 2010-2013 SMPN 1 Bangkinang Tahun 2013-2016 SMKN 1 Bangkinang Kota Tahun 2016-2023 UIN Sultan Syarif Kasim Riau S1 Teknik Informatika xxxiii |
PENGARUH AKULTURASI BUDAYA DALAM UPAYA PENINGKATAN PEREKONOMIAN DI KOTA LASEM Priska Sahanaya Simamora Jurusan Arsitektur, Fakultas Arsitektur dan Desain, Universitas Kristen Duta Wacana, Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo no. 5-25, kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta. Email: Abstrak Sejak abad XVIII, Lasem menjadi sebuah kota pantai yang terkenal akan akulturasi kebudayaan Arab, Cina dan Jawa yang bisa hidup selaras melalui tokoh Panji Margana, K.H. Baidawi, dan Oei Ing Kiat. Kebudayaan Arab hadir melalui jaringan agama Islam dan pesantren. Kebudayaan Cina hadir melalui kedatangan etnis Tionghoa pada periode puncak kejayaan dinasti Han. Lasem memiliki tipikal geografis yang ideal untuk didirikan sebuah kota. Hal ini menyebabkan pelaut Tionghoa yang mendarat di Lasem pada awal abad XIII membuat pemukiman permanen di tepi sungai yang kemudian menyebar di daerah Dasun, Babagan dan Karangturi. Oleh karena itu, arsitektur Cina mempengaruhi bentuk rumah di Lasem dan menjadikan Lasem mendapat julukan "Tiongkok Heritage". Kebudayaan Jawa hadir dari masyarakat Lasem itu sendiri. Dengan adanya berbagai macam kebudayaan yang dapat hidup selaras, seharusnya Lasem menjadi kota berciri khas yang dapat mengundang wisatawan untuk menikmati kehidupan akulturasi dan arsitekur yang khas di Lasem. Namun sayangnya, hal itu belum dapat diwujudkan dikarenakan kurangnya perawatan dan belum adanya tempat yang mewadahi akulturasi kebudayaan Lasem itu sendiri. Lasem Cultural Center hadir sebagai solusi dari permasalahan yang terdapat di Lasem yang berfungsi sebagai sarana apresiasi, edukasi, pendidikan, rekreasi dan promosi kebudayaan melalui pendekatan akulturasi yang terjalin di kota Lasem. Diharapkan bangunan ini dapat membantu meningkatkan devisa kota melalui perekonomian dan wisatawan yang hadir. Kata kunci: Lasem, pusat kebudayaan, akulturasi, wisatawan. Abstract Title: The Influence of Culture Aculturation In The Effort of The Economic Improvement in The Lasem City Since the XVIII century, Lasem became a coastal city famous for the acculturation of Arabic, Chinese and Javanese cultures that can live in harmony through the Panji Margana, K.H. Baidawi, and Oei Ing Kiat. Arab culture was present through the network of Islam and pesantren. Chinese culture was present through the arrival of ethnic Chinese in the peak period of the Han Dynasty. Lasem has an ideal geographic for established a city. This caused the Chinese sailors who landed in Lasem in the early XIII century to make permanent settlements on the edge of the river which then spread in Dasun, Babagan and Karangturi. Therefore, Chinese architecture affects the shape of the house in Lasem and makes Lasem earned the nickname "Chinese Heritage". Javanese culture comes from the Lasem community itself. With the existence of various cultures that can live in harmony, Lasem should be a city of character that can invite tourists to enjoy a unique acculturation and architectural life in Lasem. But unfortunately, it can not be realized due to lack of care and the absence of a place that accommodates the acculturation of Lasem culture itself. Lasem Cultural Center comes as a solution to Lasem's problems that serves as a means of appreciation, education, education, recreation and cultural promotion through the acculturation approach intertwined in the city of Lasem. It is expected that this building can help increase the city's foreign exchange through the economy and tourists who attend. Keywords: the city of Lasem, cultural center, acculturation, tourist 157
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ENERGI EFFICIENT FOR SUSTAINABLE LIVING, November 2017, 157-169 Pendahuluan Keberhasilan pengembangan wilayah kota di pengaruhi oleh berbagai macam faktor. Sujarto (1989), perkembangan dan pertumbuhan suatu kota adalah keterkaitannya dengan faktor manusia yang menyangkut dengan banyaknya penduduk yang migrasi ke daerah lain dan kegiatan manusia yang menyangkut dari aspek kondisi jenis perekonomian Sedangkan menurut Branch (1995), faktor internal yang mempengaruhi perkembangan suatu dan adalah kota kebudayaan. Lasem merupakan satu kecamatan di kabupaten Rembang yang memiliki posisi paling strategis di sepanjang jalan transportasi regional, yaitu Semarang- Pantura; Rembang-Lasem-Tuban-Surabaya. Kecamatan Lasem mempunyai dua puluh desa yang kesemuanya termasuk dalam desa swasembada. Terdapat delapan desa yang termasuk dalam wilayah Kota Lasem yang merupakan Ibu Kota Kecamatan (IKK) Lasem, yang terdiri dari desa dengan ciri-ciri perkotaan. Sedangkan dua belas desa lainnya masih bersifat pedesaan. Lasem dikenal dengan sebuah kota yang dapat merefleksikan perpaduan kebudayaan Arab, Cina dan Jawa yang bisa hidup selaras. Kebudayaan Cina merupakan kebudayaan yang paling berpengaruh di Lasem karena dulu di kota Lasem tumbuh sebuah pusat permukiman orang Cina yakni di dan daerah Karangturi. Hal ini dikarenakan kota Lasem bandar internasional. Dalam perdagangan perdagangan itulah terjadi akulturasi budaya Cina dengan budaya setempat. Akulturasi tidak hanya terwujud dari segi kebudayaan namun juga dari segi arsitekturnya. Pada mulanya, arsitektur rumah tinggal di Lasem didominasi dengan arsitektur Jawa, namun setelah terbentuknya permukiman Cina maka terjadilah akulturasi antara arsitektur jawa dan arsitektur Cina. Hal ini menjadikan Lasem mendapat julukan "Tiongkok Heritage". Pada abad ke-19, Lasem akhir mengalami masa kejayaan karena perdagangan candu. Opsir Tionghoa yang menikmati hasil dari perdagangan candu menjadi sangat kaya sehingga mereka mampu membangun rumah "Indische dengan gaya tetap masih Empire" kepercayaan mempertahankan Confusianisme. Akibatnya terjadi percampuran arsitektur antara Belanda, Cina dan Jawa. Akulturasi budaya yang berwujud arsitektur terlihat dari rumah tinggal namun juga terlihat dari arsitektur seperti tempat kelenteng, masjid, dan pesantren. Dengan kehidupan akulturasi budaya yang kuat, Lasem masih belum memiliki suatu sarana yang potensial menampung, yang mampu dan mengapresiasi, mengedukasi, mempromosikan kebudayaan melalui pendekatan akulturasi yang terjalin di kola Lasem. Pemerintah Kota Lasem terus berupaya untuk menjadikan kawasan Lasem sebagai salah satu tujuan cara mengembangkan sektor kebudayaan. Namun tampaknya pemerintah belum mampu mengembangkan kebudayaan menjadi faktor utama dalam upaya peningkatan ekonomi Lasem. Menurut pekerjaan dan kota. arsitektur namun sejarah salah tidak hanya jalur ibadah dengan wisata Dasun, Babagan Metode Analisis yang digunakan bersifat kualitatif untuk mengidentifikasi hasil proses akulturasi di Lasem dalam kota peningkatan dari dengan meggunakan dokumentasi, catatan, observasi, dan dalam berperan perekonomian data 158
data-data sesuai kemudian disusun secara sistematis, faktual, dan akurat untuk mencari penyelesaian permasalahan yang ada. literatur yang Kajian Pustaka Lasem merupakan sebuah kota pantai akulturasi yang budayanya melalui Panji Margana, K.H. Baidawi, dan Oei Ing Kiat. Sejak abad XVIII, Lasem telah menjadi area pertukaran kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat (1971:381), budaya merupakan sistem keseluruhan konsep abstrak pikiran yang berasal dari masyarakat mengenai apa yang penting dan dianggap berharga sebagai anggota masyarakat. Lasem merupakan refleksi perpaduan kebudayaan Arab, Cina, dan pribumi yang bisa hidup selaras. Ada beberapa versi yang menceritakan tentang kedatangan etnis Tionghoa di Lasem. pertama menjelaskan bahwa Lasem memiliki tipikal geografis yang ideal untuk didirikan sebuah kota. Hal ini yang menyebabkan pelaut Tionghoa yang mendarat di Lasem pada awal abad ketiga belas membuat pemukiman permanen di tepi Timur sungai (Knapp, 2013:70-98). Hal ini terjadi di masa pucak kejayaan dinasti Han. Versi kedua etnis Tionghoa sudah berinteraksi masyarakat dengan pribumi sejak abad ke XIV dan XV. Dalam interaksi, kelenteng di kota Lasem dianggap memiliki tata cara pemujaan yang seperti di provinsi Fujian sehingga masyarakat Fujian memilih Lasem sebagai tempat tinggal (Suliyati,2009). Kedatangan masyarakat Cina inilah turut mewarnai tempat tinggal (Darmawan, 2012:42). Pada akhir abad ke-19, kota Lasem mengalami masa keemasan karena terkenal akan tokoh nilai yang Versi pemukiman sama mereka arsitektur di Lasem Simamora, Pengaruh Akulturasi Budaya perekonomian berkembangnya perdagangan candu sehingga menimbulkan golongan elite lokal mampu membangun rumahnya "Indische dengan gaya Empire" gaya Tionghoa (ruang sembayang) serta arsitektur jawa pada interior lainnya. Lasem simpul juga merupakan jaringan penyebaran agama Islam yang pesantren- terlihat pesantren. Pesantren-pesantren tersebut membawa adat tradisi dari budaya Arab seperti acara manakib dan haul. Pada abad XV, Jaringan Muslim Cina berkembang di bawah naungan Ceng Ho. Para pengikut Ceng Ho yang berada di Lasem kemudian menetap di perkampungan yang kini menjadi Kampung Pecinan. Pada tahun 1450, terjadi kehilangan kontak antara masyarakat Lasem dengan Tiongkok sehingga perpecahan terjadi masyarakat Cina Muslim. Beberapa meninggalkan Islam dan mengubah masjid menjadi kuil, sementara yang lain tetapi melebur menjadi Jawa (Reid, 2000:211-275). Dari segi perkembangan kebudayaan batik, kegiatan produksi batik masih berkembang sampai saat ini. Batik Lasem terkenal sebagai batik pesisir yang memiliki warna yang mencolok dengan tiga motif utama yaitu motif naga, motif Lok Can atau motif burung Hong, dan motif Sekar Jagad. Ketiga motif tersebut merupakan perwujudan akulturasi budaya antara etnis Jawa dan Tionghoa (Rizali dan Waluyo, 2012:239-248). tempat Lasem memiliki berbagai peribadatan yang juga merupakan sumber wisata kebudayaan karena sejarahnya yang menarik seperti Kelenteng Gie Yong Bio di Babagan tanda yang Cina penghormatan setempat terhadap panji margana yang khususnya arsitektur dengan interior dari hadirnya tetap Muslim dibuat sebagi komunitas 159
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ENERGI EFFICIENT FOR SUSTAINABLE LIVING, November 2017, 157-169 merupakan seorang Adipati Lasem pada masa Kerajaan Mataram abad ke- 18. Vihara Ratanavana Arama di Sendang Coyo yang terdapat patung Budha berlapis emas yang merupakan peninggalan sejarah cina. Masjid jami" Lasem yang digunakan sebagai tempat ziarah ke beberapa ulama antara lain Mbah Sambu yang merupakan salah seorang penyebar agama islam pada zaman kerajaan majapahit dan K.H. Ma"Shum yang merupakan ulama besar Lasem. Interiornya dipenuhi dengan kaligrafi dan ukiran kayu dan telah berusia mimbarnya dipercaya lebih dari 420 tahun. Selain itu terdapat Kelenteng Cu An Kiong di Dasun, Kelenteng Poo An Bio di Karangturi dan Vihara Maha Karuna di Karangturi. couryard di Lasem relatif sempit dan berbentuk memanjang. Gambar 1. Analisis denah rumah di Lasem Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Hasil dan Pembahasan Arsitektur China, Jawa dan kolonial Belanda turut mewarnai arsitektur di kota Lasem. Namun arsitektur yang paling signifikan adalah arsitektur tradisional Tiongkok selatan yang tergambar paling jelas pada rumah tinggal dan tempat ibadah yang telah dimodifikasi dari gaya "nasional" atau gaya "Tiongkok Utara". Modifikasi ini terwujud pada segi struktur, ruang, warna dan ornamennya. Dari segi struktur, arsitektur Tionghoa tergambar dalam arsitektur kayu. Pada bagian dasar kolom menggunakan elemen batu. Hal ini dikarenakan batu dianggap sebagai unsur bumi. Dari segi ruang, beberapa rumah di Lasem ada yang menggunakan sistem courtyard. Courtyard menjadi salah satu solusi bagi pemberian kesan bangunan yang luas di Lasem. Selain itu courtyard dapat berfungsi untuk mennyediakan udara dan pencahayaan. Pemasukan udara dan pencahayaan merupakan unsur alam yang ingin dimasukan kedalam bangunan. Bentuk Dari bentuk atapnya, elemen atap di Lasem mendominasi secara visual dan arsitektur di menekankan bahwa arsitektur Lasem Tionghoa. Lasem menggunakan tiga jenis atap diantaranya adalah atap kampung, limasan, dan joglo. Atap kampung atau yang biasa sering disebut dengan atap doro kerap digunakan pada tipe rumah kolonial dan beberapa rumah Jawa. Sedangkan atap joglo melambangkan nobility dari penghuninya, biasa atap digunakan untuk aristokrat dan pejabat tinggi. Atap berbentuk renzi /gable berbentuk pelana dengan dinding ampig ditepinya yang merupakan ciri khas dari China daratan turut mewarnai atap rumah tinggal di Lasem. Terlihat pada gambar bahwa atap pada bangunan Lasem memiliki ujung yang melengkung ke atas sebagai simbol dari sebuah perahu. Pada bubungan atap terdapat hiasan yang berbentuk naga atau burung. Dari segi arsitektur, atap ini mampu mencegah matahari langsung masuk kedalam bangunan dipengaruhi yang 160
dan menghihindari air hujan masuk ke dalam rumah. Gambar 2. Atap China yang terdapat pada rumah tinggal di Lasem Sumber: Dokumentasi Priska, 2017 Gambar 3. Atap China yang terdapat pada pos kamling di Lasem Sumber: Dokumentasi Priska, 2017 struktur, Lasem Untuk yang arsitektur memiliki mengekspos struktur bangunannya. Kolom digunakan untuk menopang balok. Namun terdapat juga dinding bata yang digunakan untuk menopang tidak balok. menggunakan kuda-kuda namun menggunakan sistem balok yang dibantu dengan batang vertikal. Oleh sebab itu jarak atara kolom tidak dapat memiliki rentang terlalu lebar. elemen sistem Struktur atap sistem Simamora, Pengaruh Akulturasi Budaya Gambar 4. Struktur bangunan yang terekspos Sumber: Dokumentasi Lolita, 2017 Kolom yang digunakan biasanya berbentuk bulat dengan gaya arsitektur Yunani / Romawi dengan plafon yang tinggi serta lantai yang dibuat dari marmer. Gambar 5. Kolom bergaya arsitektur Romawi dengan plafon tinggi Sumber: Dokumentasi Priska, 2017 Sampai saat ini, deretan rumah-rumah di Lasem mengadopsi arsitektur Cina. Pagar tembok yang memiliki tinggi 4 meter dan tebal 30 cm menjadi identitas pembeda kampung pecinan Lasem dengan kampung lainnya. Ketebalan tembok merepresentasikan kekuatan. Selain jaman dahulu aktivitas perbatikan dikuasai oleh kaum etnis Cina, dan kaum etnis Cina beranggapan bahwa tembok yang tinggi serta tebal dapat menghindari pengusaha batik dari pesaing yang lain teknik pembuatan batik meniru jaman pemerintahan mereka. Pada itu, pada 161
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ENERGI EFFICIENT FOR SUSTAINABLE LIVING, November 2017, 157-169 presiden Soeharto, ketinggian pagar tidak boleh lebih tinggi dari dua meter disebabkan pemerintah kawatir bila terdapat kelompok yang mengadakan rapat gelap untuk menggulingkan pemerintahan. Oleh karena itu pemilik rumah harus memotong pagar dan bagi pemilik yang tidak sanggup memotong pagar maka cukup membuat lubang di pagar sehingga aktivitas di dalam bisa terpantau dari luar (Inpres No.14 tahun 1967). metafora dunia, penciptaan, roda keabadian. (Lee Ane dalam Pratiwo, 2010:424). Pada jendela terdapat tralis dengan aksen Cina. bagian Gambar 7. Lubang ventilasi berupa mandala Sumber: Dokumentasi Priska, 2017 Gambar 6. Lubang pada pagar rumah tinggal di Lasem Sumber: Dokumentasi Priska, 2017 Gambar 8. Tulisan Cina pada permukaan pintu Sumber: Dokumentasi Priska, 2017 Selain tembok, denah rumah, pintu, jendela dan atap juga mengadopsi arsitektur Cina. Pada beberapa rumah pecinan memiliki halaman belakang yang lebih luas dari ruang utama rumah pecinan. Pada bagian pintu terdapat tulisan kanji dengan lubang yang ventilasi dikelilingi oleh panah-panah (Pratiwo, 2010:424). Ventilasi berupa mandala melambangkan kemudahan rezeki. Hal ini merupakan bentuk harapan agar pemilik rumah mendapatkan rezeki dari itu, arah manapun. Selain lainnya berupa akulturasi arsitektur Dharmachakra, yang melambangkan berupa mandala, Gambar 9.Ornamen pada permukaan pintu Sumber: Dokumentasi Priska, 2017 162
Dengan arsitektur karakteristik Tionghoa yang kuat, maka tak heran bila Lasem mendapatkan julukan "Tiongkok heritage" dan menjadi sebuah kota bercirikhas yang dapat mengundang untuk menikmati kehidupan akulturasi dan arsitekur yang khas di Lasem. Namun sayangnya, Lasem belum memiliki objek wisata yang potensial untuk menampung akulturasi arsitektur dan kebudayaan yang terdapat di Lasem dan serta pemanfaatan dari masyarakatnya itu sendiri. Lasem Cultural Center dengan pendekatan arsitektur Tionghoa di solusi dari sebagai Lasem hadir permasalahan pengembangan budaya. Lasem Cultural Center diharapkan mampu menguatkan khas arsitektur china yang terdapat di Lasem dan menjadi tempat wisata budaya yang dapat meningkatkan nilai kawasan dan citra tujuan daerah pariwisata serta menimbulkan keinginan bagi para wisatawan untuk mengunjungi kota Lasem meningkatkan sehingga pendapatan daerah. Lasem Cultural Center nantinya juga akan mewadahi kebutuhan masyarakat kebudayaan. terhadap ini Panggung akan akulturasi mempromosikan kebudayaan yang ada di Lasem dengan aktivitas yang terjadi. wisatawan kurangnya kesadaran kebudayaan ciri sehingga potensial daerah nasional sebagai kelas panggung kebudayaan Gambaran Umum Lokasi dan Tapak Lokasi tapak terletak di Karangturi Kabupaten Rembang, Jawa Timur. Kota Lasem dipilih karena Lasem tiga tempat kebudayaan arsitektur Cina, Jawa dan kolonial. terjadinya akulturasi Simamora, Pengaruh Akulturasi Budaya Gambar 10. Batasan Site Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Batasan-Batasan Site Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Gang : Pertokoan : Gang : Rumah Warga Dikarenakan bangunan membutuhkan memerlukan lokasi yang straegis agar mudah di jangkau dan mudah dilihat dari jalan arteri atau jalan kolektor agar mendukung kegiatan promosi Lasem lokasi yang Culture Center, maka dipilih terlrtak di jalan raya jatirogo. Jalan ini dekat dengan jalan arteri yaitu Jalan Kragan. Terdapat analisis SWOT yang membantu dalam menentukan pemilihan site adalah sebagai berikut. Analisis SWOT Strenght Membuat kawasan semakin hidup dan ramai dengan adanya activity support at street level, seperti pedagang kaki lima, dan warung- warung. Dekat dengan pusat kota dan daerah cagar budaya Peraturan RTRW yang sesuai Area akulturasi kebudayaan Mudah dijangkau dari pusat kota area dan permukiman kawasan industri. Memiliki kemudahan akses angkutan perkotaan. dengan dekat serta 163
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ENERGI EFFICIENT FOR SUSTAINABLE LIVING, November 2017, 157-169 Tersedianya jaringan infrastruktur yang memadai: jaringan listrik, jaringan air kotor dan bersih, dan telekomunikasi, pembuangan sampah. dan site topografi mendukung aliran udara dan akses pencahayaan. drainase Letak dan pendidikan perdagangan perbelanjaan, (Pusat swalayan, toko, dan pedagang kaki lima). Tapak ini juga berada di tengah kota sehingga aksesnya mudah dicapai. Terlihat jelas dari jalan raya. Memiliki luas minimal 2619,982. (pesantren) Terhindar dari pencemaran air, udara dan kebisingan. Fleksibilitas: adanya kemungkinan pertumbuhan fisik atau pemekaran (kondisi lingkungan fisik keterpaduan dan lingkungan) prasarana yang menunjang fungsi bangunan Lasem Culture Center yang akan dirancang Tapak Perancangan memiliki luasan kurang lebih 2619,982 m2 Gambar 11. Analisis Site Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Weakness Letak site tidak berada di jalan arteri dan jalan kolektor. Namun bangunan masih dapat terlihat dari jalan kolektor yaitu Jalan Jatirogo. Opportunities Dapat mendukung perekonomian kawasan Jalan Kragan, Jalan Jatirogo, dan Jalan Soditan. Gambar 12. Suasana Lasem pada titik 1 Sumber: Google Map, 2017 Threat Activity at street level dapat menjadi bumerang bagi toko-toko utama, seperti kaki lima yang menutupi fasad dari toko utama. Tinjauan Site Pemilihan tapak menjadi krusial agar bangunan Lasem Cultural Center dapat ideal. Kondisi terbangun secara akulturasi budaya menjadi faktor utama pemilihan tapak. Tapak terpilih terletak di Jalan Jatirogo Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Tapak ini berada di kawasan yang kental akan perwujudan akulturasi kebudayaan. itu dekat dengan aktivitas Selain Gambar 13. Suasana Lasem pada titik 2 Sumber: Google Map, 2017 Fakta Kawasan heritage dan toko batik Lasem pada daerah Karangturi turut perekonomian serta membangun yang kawasan. Jalan Jatirogo 164
merupakan jalan penghubung ke area heritage dan toko batik membuat jalan ini sering dilewati para wisatawan sehingga membuat kesempatan bagi masyarakat karangturi untuk mengadu peruntungan perekonomian pada jalan ini. Dinamika relasi sosial masyarakat kaum pribumi dan etnis Cina dalam menopang ekonomi terlihat jelas serta akulturasi semakin kebudayaan terlihat. Value "Akulturasi" Perkawinan Tionghoa pribumi. Arsitektur merupakan jawa dan Cina silang masyarakat dengan masyarakat Rumah perpaduan Lasem budaya Masyarakat Tionghoa berganti nama dari nama mandari ke nama Indonesia Tercipta kebersamaan di ruang ritual Perpaduan batik Tionghoa dengan batik Jawa Tapak Terpilih Gambar 14. Ukuran Site Sumber: Perhitungan Pribadi, 2017 RDTRK Lasem Kabupaten menetapkan bahwa peraturan pada lokasi Lasem Culture Center di Karang turi, tepatnya di Jalan Raya Jatirogo kolektor yang merupakan jalan Simamora, Pengaruh Akulturasi Budaya memiliki peraturan untuk membangun adalah sebagai berikut : Garis Sempadan Bangunan (GSB): 5 meter KDB : mak 60% : 4884,5202 RTH : min 40% : 3256,3468 KLB : 3 Analisa Kawasan Terhadap Respon Environment Ian Bentley pernah Tahun 1985, menulis sebuah buku yang berjudul Urban Design. Teori tersebut akan digunakan dalam menentukan standar untuk kelayakan menganalisis tersebut membantu dalam dalam penambahan potensi site dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan. yang digukan site. Teori View View paling menarik adalah view ke arah (Jalan lingkungan) sedangkan view ke arah Timur, Barat merupakan permukiman warga. selatan dan Utara Gambar 15. Analisis view Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Sisi Selatan merupakan sisi paling baik untuk digunakan sebagai akses masuk dikarenakan area Selatan merupakan area yang memiliki banyak bangunan cagar budaya. Pintu keluar akan diletakan pada sisi utara. Ruang workshop akan diletakan di area Timur 165
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ENERGI EFFICIENT FOR SUSTAINABLE LIVING, November 2017, 157-169 karena jauh dari kebisingan. nantinya bagian Timur akan diolah berupa taman dan ornamen arsitektural untuk menghindari panas matahari. Pencahayaan Gambar 17. Analisis sirkulasi Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Gambar 16. Analisis pencahayaan Sumber: Analisis Pribadi, 2017 keluar dan Jalan masuk dipisahkan karena jalan lingkungan memiliki lebar yang kecil. Sirkulasi kendaraan memilki ruang transit untuk drop off penumpang masuk ke dalam bangunan. jalan Respon Terhadap Pencahayaan adalah sisi memaksimalkan bukaan pada Utara dan selatan yang akan digunakan sebagai pintu masuk dan pintu keluar agar area tersebut memperoleh cahaya matahari sehingga menghemat energi. Pada sisi Timur digunakan sebagai ruang workshop dan akan dibuat taman. Pencahayaan juga dibutuhkan pada area ini agar tanaman mendapat matahari yang cukup serta ruang workshop dapat menghemat energi listrik. Namun matahari tidak boleh langsung masuk ke dalam ruangana agar tidak merusak kualitas zat-zat yang terdapat pada ruangan. Sinar matahari yang berlebihan juga dapat di atasi dengan pemberian shading device pada bangunan. Sirkulasi Sirkulasi kendaraan di sekitar Jalan Jatirogo merupakan jalan kolektor dengan jalur dua arah selebar delapan meter sedangkan jalan lingkungan memiliki lebar 2,5 meter dan jarang dilalui kendaraan besar. Tidak ada pedestrian way di sisi Selatan tapak. Kebisingan Gambar 18. Analisis kebisingan Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Kebisingan terbesar berasal dari jalan kolektor yaitu Jalan Jatirogo. Namun hal ini tidak terlalu berdampak besar bagi site karena kebisingan masih dapat terhalang dengan bangunan yang berada di sisi Timur site. Area sempadan untuk vegetasi dan parkir dapat membantu meredam kebisingan. Intensitas vegetasi akan diperbanyak (diberikan taman pada area Timur), supaya kebisingan yang berasal dari luar site museum ini tidak mengganggu 166
aktivitas pelatihan pembuatan batik yang berada di sisi Timur site. Zona yang membutuhkan privasi diletakan pada zona privat yang tingkat kebisingan bising digunakan sebagai area parkir dan open space. rendah. Area Ide Desain Lasem membutuhkan sebuah sarana menampung, mampu yang mengapresiasi, mengedukasi, dan mempromosikan kebudayaan. Oleh karena itu, Lasem Cultural center hadir sebagai solusi dari permasalahan yang ada yang didesain dengan pendekatan akulturasi budaya dan arsitektur yang untuk terjalin mewujudkan peningkatan ekonomi kota Lasem. Berdasarkan analisis site dan analisis kebutuhan ruang pada Center, maka Lasem ditentukan penataan tata bangunan dan tata ruang sebagai berikut. di kola Lasem Cultural Gambar 19. site plan Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Saat kita berada pada bagian pintu masuk Lasem Cultural Center, kita tembok akan menemukan sebuah Simamora, Pengaruh Akulturasi Budaya setinggi tiga meter dengan tebal tiga puluh cm tanpa sebuah pintu dan hanya akan diberikan bukaan sebagai jalan masuk. Pagar yang tinggi dan tebal menyesuaikan dengan kondisi pagar di Lasem. berada Sedangkan untuk tembok tanpa sebuah pintu melambangkan Lasem terbuka dengan budaya luar. Saat kita berjalan memasuki Lasem Culture Center, kita akan menemukan sebuah patung Oei Ing Kiat. Oei Ing Kiat merupakan salah satu tokoh yang memperjuangkan kehidupan akulturasi di Lasem. Selanjutkan kita akan dihadapkan dengan bangunan Lasem Culture Center. Desain pada Lasem Culture Center ditekankan pada penggunaan bentuk atap yang akan mendominasi secara visual. Pada bagian atap akan berbentuk pucuk jerami. Atap pucuk ini diadopsi dari beberapa jerami rumah yang tinggal menggunakan atap yang serupa. Atap pucuk jerami merupakan atap yang pada akan dilengkungkan ke atas. Pada bubungan atap terdapat hiasan yang berbentuk naga. Nantinya akan mempunyai panjang tritisan 1,5 meter. ini dilakukan agar mencegah Hal langsung masuk kedalam matahari bangunan. Dan lengkungan pada bentuk atap akan menghihindari air hujan masuk ke dalam rumah. Pada bagian atas atap akan diberikan ornamen untuk mempercantik tampilan atap. Kemudian untuk bagian kolom akan didesain arsitektur Yunani/ Romawi, dengan plafon yang tinggi serta lantai yang dibuat dari marmer. ketinggian Untuk bangunannya sendiri akan dinaikan setinggi 1,5 meter. Hal ini mencegah agar pada saat hujan air tidak masuk ke dalam bangunan. Selain itu, kenaikan yang di Lasem bagian ujungnya atap ini dengan gaya 167
PROSIDING SEMINAR NASIONAL ENERGI EFFICIENT FOR SUSTAINABLE LIVING, November 2017, 157-169 bangunan akan membuat bangunan terkesan megah. Pada bagian bukaan, pintu akan diukirkan tulisan kanji dengan lubang ventilasi berupa mandala dengan dikelilingi yang melambangkan kemudahan rezeki. Hal ini diadopsi dari desain pintu dan lubang ventilasi yang berada di Lasem. Diharapkan terbentuknya setelah Lasem Culture Center, Lasem akan mendapatkan rezeki dari berbagai macam arah dan nantinya akan membantu menaikan perekonomian Lasem. oleh panah memiliki warna yang mencolok dengan didominasi gambar burung, serangga, yang dikombinasikan dengan sulur bunga. Motif tersebut merupakan perwujudan akulturasi budaya antara etnis Jawa dan Tionghoa kupu-kupu, Gambar 21. Area membatik Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Gambar 20. Lasem Culture Center Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Pada bagian sirkulasi vertikal, Lasem Culture Center akan menggunakan ram ini sebagai dimaksudkan agar para pengunjung tidak cepat lelah. Tangga akan tetap digunakan namun sebagai sirkulasi sebagai vertikal pendukung yaitu tangga darurat yang nantinya akan langsung diarahkan ke luar bangunan. ruang, Lasem Untuk perencanaan Culture Center memiliki area parkir untuk 23 mobil dan 83 motor. Pada area dalam bangunan, Ruang pameran mendapat luas ruang yang paling besar karena merupakan fungsi utama dari bangunan ini. Selanjutnya terdapat area membatik yang untuk mempelajari cara membatik batik Lasem yang merupakan salah satu perwujudan akulturasi budaya antara etnis Jawa dan Tionghoa. Batik Lasem sirkulasi utama. Hal akan digunakan Oleh karena itu, area membatik didesain dengan ornamen burung, serangga, kupu-kupu dan juga sulur bunga. Area membatik ini diposisikan dekat dengan kolam ikan. Kolam ini panas matahari akan mereduksi tidak sehingga udara yang masuk terlalu panas dan kolam ini akan membatu para pembatik memberikan ide desain dalam pembuatan batik. Di sisi Timur area membatik terdapat batik shop yang digunakan untuk menjual produk batik Lasem. Gambar 22. Area Coffe Shop Sumber: Analisis Pribadi, 2017 Pada bagian selatan batik shop terdapat area coffee shop. Coffe shop ini menjual kopi lelet khas Lasem. Coffee shop akan didesain dengan menggunakan bukaan yang besar agar para penikmat coffee dapat menikmati 168
kopi dan suasana kota Lasem secara bersamaan. Pada bagian lantai akan digunakan material bata. Penggunaan material bata ini diadopsi dari salah satu juga shop menggunakan material bata pada bagian lantainya. Selain itu, bata juga dapat memberikan kesan hangat. coffee yang Struktur Struktur bangunan Lasem Culture Center adalah konsep dengan struktur pola rigid frame dengan jarak tertentu akan diberlakukan sistem dilatasi. stall, dan Pondasi menggunakan pondasi tiang pancang. Kesimpulan Kerangka perencanaan Lasem Cultural Center mampu diharapkan menampung, mengapresiasi, mengedukasi, dan mempromosikan kebudayaan melalui pendekatan akulturasi budaya dan arsitektur yang untuk terjalin mewujudkan peningkatan ekonomi Berdasarkan analisis kota Lasem. kebutuhan ruang, Lasem Cultural Center memiliki 4 ruang pokok yaitu ruang pameran yang nantinya akan memamerkan kebudayaan khas Lasem, area membatik di mana kita dapat mempelajari cara pembuatan batik Lasem, batik shop yang akan menjual produk batik Lasem dan cofee shop di mana kita dapat mengetahui cara pembuatan kopi lelet dan membeli produk kopi tersebut. Lasem Cultural Center didesain dengan menggunakan multicultural design yaitu memasukan unsur kemajemukan masyarakat budaya, arsitektur, dan etnis yang diwujudkan dalam suatu bentuk desain bangunan untuk menambah ciri khas kota Lasem. Hal ini diwujudkan dalam ketebalan dan tinggi pagar, atap, kolom, plafon, area bukaan, ornamen dan penggunaan di kola Lasem lelet dari segi Simamora, Pengaruh Akulturasi Budaya material. Selain itu perencanaan juga memakai arsitektur ekologi. Lasem Cultural Center didesain dengan terhadap alam pendekatan sehingga memaksimalkan kenyamanan bangunan. respon Daftar Pustaka/ Referensi Handinoto. (2015). Lasem kota tua bernuansa Cina Jawa Tengah. Yogyakarta: Penerbit Ombak. di Nurhajarini, D.L., Purwaningsih, E., Fibiona, I. (2015). Akulturasi lintas : perspektif sejarah dan budaya. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) zaman di Lasem 169 |
6 A y o B e r b a h a s a I n d o n e s i a u n t u k S D / M I K e a s 6 l 66 AyoAyo Berbahasa Indonesia Berbahasa Indonesia untuk SD/MI untuk SD/MI Ida Hamidah Ida Ham ida h Rosita Rahma Rosit a Rahma Nunuy Nurjanah Nunuy Nurjanah S r i N u r s i a w a t i Sri Nursiawati
Ayo Berbahasa Indonesia Untuk SD/MI Kelas 6 Ida Hamidah Rosita Rahma Nunuy Nurjanah Sri Nursiawati
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang Ayo Berbahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas 6 Penyusun : Ida Hamidah Rosita Rahma Nunuy Nurjanah Sri Nursiawati Editor Editor Ahli Desain Cover Setting & Layout Ukuran : Paskalina Oktavianawati : Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd. : Aan Haerul Anwar : Aan Haerul Anwar : 17 x 25 cm 372.6 BER Berbahasa Indonesia 6 : Untuk SD/MI / penyusun, Ida Hamidah... [et al] ; editor, Paskalina oktavianawati, Andoyo Sastromiharjo. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. vii, 194 hlm. : ilus. ; 25 cm. Bibliografi : hlm. 177 Indeks ISBN 978-979-068-525-3 1. Bahasa Indonesia-Pendidikan Dasar I. Judul II. Paskalina oktavianawati III. Andoyo Sastromiharjo Hak Cipta Buku ini Dibeli Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit PT.Perca Diterbitkan Oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009 Diperbanyak Oleh... ii
Kata Sambutan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81 Tahun 2008 tanggal 11 Desember 2008. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan. Jakarta, Juni 2009 Kepala Pusat Perbukuan iii
Kata Pengantar Apakah kamu sudah terbiasa berbahasa Indonesia? Apakah bahasa Indonesia yang kamu gunakan sudah baik dan benar? Jika belum, teruslah berlatih bersama temanmu dan mintalah bimbingan gurumu supaya kemampuan berbahasamu meningkat. Tidak usah malu belajar menggunakan bahasa yang runtut dan baku. Jika kamu mengikuti setiap tahap dari buku ini, usahamu untuk meningkatkan keterampilan berbahasa akan terbantu. Setiap bab dari buku ini disusun berdasarkan empat keterampilan, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Agar keterampilan mendengarkan terkuasai dengan baik, dalam buku ini disediakan lampiran yang berisi teks yang akan dibacakan oleh guru. Aspek kebahasaan dan kesusastraan juga disediakan sesuai porsi yang harus kamu dapatkan serta sesuai dengan standar kurikulum saat ini. Untuk mengukur standar kompetensi dan kompetensi dasar yang kamu kuasai, dalam setiap bab buku ini diberikan evaluasi yang bisa kamu kerjakan. Pada setiap akhir semester juga kamu akan disuguhi latihan akhir semester. Semoga buku ini bermanfaat untuk kamu. Memahami isi buku, mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh serta giat berlatih akan membuahkan hasil yang terbaik. Untuk menambah wawasanmu, sering-seringlah menyimak dan membaca informasi dari berbagai sumber. Maret 2008 Penulis iv Kata Pengantar
Daftar Isi Kata Sambutan ... iii Kata Pengantar ... Daftar Isi ... v Pelajaran 1 BENCANA ALAM A. Ayo, Mendengarkan! ... 2 B. Ayo, Berbicara! ... 3 C. Ayo, Membaca! ... 7 D. Ayo, Menulis! ... 8 Ayo, Berlatih! ... 12 Lembar Tugas Portofolio ... 17 Pelajaran 2 LINGKUNGAN A. Ayo, Berbicara! ... 20 B. Ayo, Membaca! ... 21 C. Ayo, Menulis! ... 26 D. Ayo, Mendengarkan! ... 30 Ayo, Berlatih! ... 31 Lembar Tugas Portofolio ... 37 Pelajaran 3 KESEHATAN A. Ayo, Mendengarkan! ... 40 B. Ayo, Berbicara! ... 42 C. Ayo, Membaca! ... 43 D. Ayo, Menulis! ... 47 Ayo, Berlatih! ... 51 Lembar Tugas Portofolio ... 52 Daftar Isi iv v
Pelajaran 4 KELUARGAKU A. Ayo, Berbicara! ... 58 B. Ayo, Membaca! ... 60 C. Ayo, Mendengarkan! ... 61 D. Ayo, Menulis! ... 64 Ayo, Berlatih! ... 66 Lembar Tugas Portofolio ... 72 Pelajaran 5 BERTEMAN ITU PENTING A. Ayo, Mendengarkan! ... 74 B. Ayo, Berbicara! ... 75 C. Ayo, Membaca! ... 76 D. Ayo, Menulis! ... 78 Ayo, Berlatih! ... 79 Lembar Tugas Portofolio ... 86 Latihan Ulangan Semester 1 ... 87 Pelajaran 6 MELESTARIKAN LINGKUNGAN, MELESTARIKAN HIDUP A. Ayo, Mendengarkan! ... 96 B. Ayo, Membaca! ... 99 C. Ayo, Berbicara! ... 102 D. Ayo, Menulis! ... 103 Ayo, Berlatih! ... 106 Lembar Tugas Portofolio ... 110 Pelajaran 7 GIAT BERJUANG A. Ayo, Mendengarkan! ... 112 B. Ayo, Berbicara! ... 113 C. Ayo, Membaca! ... 114 D. Ayo, Menulis! ... 117 Ayo, Berlatih! ... 118 Lembar Tugas Portofolio ... 122 vi Daftar Isi
Pelajaran 8 GIGIKU A. Ayo, Mendengarkan! ... 126 B. Ayo, Berbicara! ... 127 C. Ayo, Membaca! ... 128 D. Ayo, Menulis! ... 131 Ayo, Berlatih! ... 134 Lembar Tugas Portofolio ... 139 Pelajaran 9 TOLONG-MENOLONG A. Ayo, Membaca! ... 142 B. Ayo, Menulis! ... 144 C. Ayo, Mendengarkan! ... 146 D. Ayo, Berbicara! ... 147 Ayo, Berlatih! ... 149 Lembar Tugas Portofolio ... 153 Pelajaran 10 PAHLAWAN A. Ayo, Membaca! ... 156 B. Ayo, Mendengarkan! ... 158 C. Ayo, Menulis! ... 158 D. Ayo, Berbicara! ... 160 Ayo, Berlatih! ... 162 Lembar Tugas Portofolio ... 165 Latihan Ulangan Semester 2 ... 167 Daftar Pustaka ... 177 Lampiran ... 178 Glosarium ... 192 Indeks ... 194 Daftar Isi vii
Pelajaran BENCANA ALAM 1 Kamu pernah mendengar berita-berita tentang bencana alam di televisi atau radio? Setelah kamu mendengarkan berita itu, dapatkah kamu menyampaikan hal-hal penting yang kamu dengar kepada orang lain? Atau, kamu pernah mengalami kejadian bencana alam itu? Jika begitu, kamu bisa melaporkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di tempat kamu berada.
Ayo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Menulis hal-hal penting/pokok dari suatu teks yang dibacakan. 2. Menyampaikan pesan/informasi yang diperoleh dari berbagai media dengan bahasa yang runtut, baik dan benar. 3. Mendeskripsikan isi dan teknik penyajian suatu laporan hasil pengamatan/ kunjungan. 4. Mengisi formulir (pendaftaran, kartu anggota, wesel pos, kartu pos, daftar riwayat hidup, dan lain-lain.) dengan benar. A. Ayo, Mendengarkan! 1. Memahami Teks yang Didengar Apakah kamu sering menyimak berita? Dengan menyimak berita, wawasanmu menjadi luas karena kamu akan menemukan berbagai informasi yang terjadi di sekitarmu bahkan di dunia. Untuk dapat menyerap informasi secara maksimal, kamu dapat menulis hal-hal penting dari berita yang kamu dengar di televisi, radio, atau surat kabar. Gurumu akan membacakan berita. Dengarkan berita yang akan dibacakan oleh gurumu tersebut! Sebelum kamu mendengarkan berita, siapkan buku catatanmu dan buatlah kolom seperti berikut ini! Ayo, tuliskan pokok-pokok isi berita yang kamu dengar dalam tabel di bawah ini! No. Pokok isi berita 1 2 3 .... 2 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
2. Menulis Pokok Isi Teks Ayo, tuliskan pokok isi teks yang sudah kamu tulis ke dalam beberapa kalimat! No. Isi teks Kalimat 1 2 3 .... B. Ayo, Berbicara! 1. Memberikan Informasi Kamu sedang membaca sebuah majalah. Temanmu datang menghampiri dan bertanya "Ada informasi apa hari ini?". Bagaimana kamu menjawab pertanyaan temanmu itu? Ketika kamu hendak menyampaikan informasi yang kamu baca di media, hendaknya menggunakan bahasa yang runtut, baik, dan benar. Bacalah teks berita berikut ini secara saksama! Pengungsi Banjir Mulai Kena Leptospirosis Jakarta (Media): Korban banjir di Jakarta mulai terserang penyakit leptospirosis. Dua pasien leptospirosis asal Jakarta Barat kemarin dirawat di RSUD Tarakan. Satu di antaranya dinyatakan positif. Kepala Bidang Perawatan RSUD Tarakan, Zuraidah, mengatakan pasien yang dinyatakan positif leptospirosis itu adalah Sarnata, 61, warga Kelurahan Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat. Adapun pasien suspect leptospirosis adalah ida, 50, warga Jl. Angsana. Hingga kemarin, ia masih belum dapat berbicara dan hanya sanggup mengerang-erang. "Kondisinya masih belum membaik sejak pertama kali dirawat," kata Entin, 53, istri Sarnata saat dijumpai Media Indonesia di ruang perawatan, kemarin. Bab 1 Bencana Alam 3
Menurut dokter Nazir yang menangani Sarnata, kondisi Sarnata sudah sangat parah saat dibawa ke rumah sakit. "Leptospirosis pada Sarnata tergolong sudah berat karena sudah menyerang ginjal dan liver," jelasnya. Selain itu, otaknya pun sudah terganggu karena ia sudah sulit berkomunikasi. Nazir menjelaskan gejala awal leptospirosis adalah demam tinggi, mual, muntah, dan pusing terutama di bagian depan kepala, dan pegal-pegal terutama pada betis, pinggul, dan perut. Dalam kondisi yang parah, penyakit ini dapat menimbulkan gangguan pada fungsi liver, ginjal, otak, dan paru-paru, dengan gejala mata berwarna kuning, air seni berwarna merah, dan terganggunya kesadaran. Bakteri leptospira masuk ke tubuh akibat kontak dengan air, tanah, atau tanaman yang dikotori air seni hewan penderita leptospirosis, melalui selaput lendir mata, hidung, kulit yang lecet atau makanan yang terkontaminasi urine hewan terinfeksi leptospira. Bakteri itu banyak disebarkan oleh kencing binatang, terutama tikus atau anjing. "Hampir semua tikus di Jakarta membawa (bakteri leptospira)," tukasnya. Sumber: Media Indonesia, Februari 2007 dengan perubahan. 2. Menemukan Pokok Isi Teks pada Setiap Paragraf Pada bagian sebelumnya, kamu sudah mencatat pokok-pokok isi teks berita yang kamu dengar. Nah, sekarang coba kamu catat pokok isi dari teks berita di atas! Kamu dapat menemukan pokok isi teks pada setiap paragraf. Ayo, asah kemampuanmu dengan menemukan pokok isi teks pada setiap paragraf! Paragraf No. Pokok isi teks bacaan 1 2 3 .... 4 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
3. Membuat Kalimat Setelah kamu menemukan pokok teks pada setiap paragraf, tuliskan pokok isi teks ke dalam beberapa kalimat tanpa melihat teks berita kembali! Paragraf No. Pokok isi teks Kalimat 1 2 3 .... 4. Memberikan Informasi Secara Lisan Sudahkah kamu catat pokok-pokok isi teks dan mengubahnya menjadi kalimat? Dengan menggunakan catatan yang kamu buat, sampaikan informasi yang terdapat dalam teks berita "Pengungsi Banjir Mulai Kena Leptospirosis" kepada teman-temanmu di depan kelas! 5. Mengasah Kemampuan Ayo, asah kemampuanmu dengan mengerjakan soal berikut! a. Bacalah teks berita berikut ini secara saksama! Asap Gunung Krakatau Bahayakan Kesehatan BANDAR LAMPUNG--MEDIA: Asap yang dikeluarkan dari letusan Anak Gunung Krakatau mengandung berbagai macam zat berbahaya yang dapat menganggu kesehatan makhluk hidup yang menghirupnya. Sebab asap itu mengandung karbondioksida dan asam yang dapat menganggu saluran pernapasan. "Setiap gunung berapi yang masih aktif, mengandung zat beracun mematikan atau mofet namun sulit dikenali, zat tersebut terdiri atas C12, HCI, SO2, CO, CO2, H2, dan N2," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Krakatau yang berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suhardi, ketika dihubungi di Bandar Lampung, Kamis. Gas vulkanik itu bisa beracun, karena embusan berkosentrasi tinggi pada saat cuaca mendung, berkabut, dan hujan. Namun kata Andi, dampaknya akan terasa di luar dari radius tiga kilometer. Karena itu pihaknya berharap masyarakat, nelayan dan Bab 1 Bencana Alam 5
juga wisatawan jangan mendekat kurang dari radius tersebut. Sebab selain mengeluarkan asap dan debu, setiap letusan yang terjadi juga melontarkan batu panas yang muncul dari energi letusan. Menurut Andi, memang sampai sejauh ini dampak dari letusan-letusan yang terjadi belum membahayakan keselamatan penduduk yang tinggal di pesisir pantai atau juga di pulau-pulau yang ada di dekat gunung yang berada di Selat Sunda tersebut. Sedangkan mengenai aktivitas letusan, hingga hari ini setidaknya terjadi 67 kali letusan, 18 kali gempa vulkanik dalam, 11 kali dangkal. Sedangkan melalui alat seismograf pada Selasa (30/10) terjadi 198 kali letusan, 68 kali gempa vulkanik dangkal dan 31 dalam. "Jumlah letusan mulai menunjukkan penurunan, tetapi intensitas letusan tetap terjadi setiap tiga sampai lima menit sekali. Oleh karena itu, status siaga tetap dipertahankan," lanjutnya. Andi menambahkan, sampai saat ini gempa yang muncul dari Gunung Krakatau masih berskala kecil, yaitu antara 20-35 amplitudo. Guncangan yang muncul akibat gempa mungkin tidak terasa oleh manusia, namun terekam oleh seismograf. Andi menambahkan, meski berstatus Siaga, BMG menyatakan kondisi ini tidak membahayakan pelayaran Kapal Roro di Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak, sedangkan ketinggian gelombang juga masih dalam batas normal, yaitu berkisar 1,25 sampai 2 meter. (VI/OL-1) b. Temukan pokok isi teks pada setiap paragraf! Paragraf No. Pokok isi teks bacaan 1 2 3 .... 6 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
c. Buatlah kalimat sesuai dengan pokok isi tiap paragraf dengan memerhatikan kelogisan dan kepaduan! Paragraf No. Pokok isi teks Kalimat 1 2 3 .... d. Rangkailah kalimat-kalimat tersebut menjadi sebuah paragraf! Perhatikan kepaduan dan kelogisan antarkalimat! e. Sampaikan informasi yang kamu peroleh dari berita tersebut kepada teman- temanmu! C. Ayo, Membaca! 1. Membaca Teks Laporan Pengamatan Bacalah dalam hati laporan hasil pengamatan berikut secara saksama! LAPORAN HASIL PENGAMATAN Pada hari Senin, 9 Februari 2007, saya melakukan pengamatan terhadap posko penampungan korban banjir yang mengungsi di Sekolah Dasar 05-06 Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Saya melakukannya pada sore hari setelah pulang sekolah. Hasil pengamatan yang saya lakukan adalah sebagai berikut: saya temukan 50 tenda tempat bernaung para pengungsi, dua tenda besar untuk dapur umum, dua ruangan kelas untuk tempat menyimpan persediaan makanan bagi para pengungsi, satu tenda untuk posko pelayanan kesehatan. Ada 20 mobil tentara sebagai alat transportasi untuk menjemput para pengungsi dari daerah-daerah di Jakarta Selatan. Selain mobil tentara, ada juga mobil ambulans sebanyak 2 unit. Daerah di sekitar posko penampungan ini agak becek karena diguyur hujan sepanjang malam. Akan tetapi, para anggota TNI sudah memasang papan di atas tanah yang becek supaya lebih aman dilalui para pejalan kaki. Bab 1 Bencana Alam 7
2. Mengasah Kemampuan Ayo, asah kemampuanmu dengan menjawab pertanyaan berikut ini! a. Apa yang diamati? b. Di mana lokasi pengamatannya? c. Hari dan tanggal berapa pengamatan dilakukan? d. Apa pokok-pokok isi yang diamati? 1) ... 2) ... 3) ... e. Tulislah kembali jawabanmu karena jawabanmu itu merupakan pokok-pokok isi laporan pengamatan! 1) ... 2) ... 3) ... D. Ayo, Menulis! 1. Mengisi Daftar Riwayat Hidup Setiap orang memiliki sejarah atau riwayat hidup masing-masing. Riwayat hidup kamu pasti berbeda dengan riwayat adik, kakak, bahkan orang tuamu. Riwayat hidup dapat ditulis dalam bentuk singkat maupun dalam bentuk narasi atau cerita. 8 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
a. Riwayat hidup dalam bentuk singkat Daftar Riwayat Hidup 1. Nama Lengkap : Zahran Muhammad Fawaz 2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 22 Juli 1997 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Agama : Islam 5. Alamat : Jl. Ir. H. Djuanda No. 391, Bandung 6. Tinggi badan : 145 cm 7. Berat badan : 34 Kg 8. Golongan darah : O 9. Nama ayah/Ibu : Diran/Zahra 10. Anak ke- : 1 dari 3 bersaudara 11. Pendidikan a. TK : Tahun 2001-2002 b. SD Kelas I : Tahun 2002-2003 c. SD Kelas II : Tahun 2003-2004 d. SD Kelas III : Tahun 2004-2005 e. SD Kelas IV : Tahun 2005-2006 f. SD Kelas V : Tahun 2006-2007 g. SD Kelas VI : Tahun 2007- 12. Hobi : Menggambar 13. Prestasi : 1. Juara I Lomba Mewarnai Tingkat Nasional : 2. Juara I Lomba Tahsin Al-Quran Tingkat Kodya : 3. Juara I Lomba Menggambar Tingkat Provinsi 14. Cita-cita : Pemimpin yang adil Bandung, 5 November 2007 Hormat saya, Zahran Muhammad Fawaz Bab 1 Bencana Alam 9
b. Daftar riwayat hidup dalam bentuk narasi Nama saya Zahran Muhammad Fawaz, saya lahir di Bandung, pada tanggal 22 Juli 1997. Saya beragama Islam. Saya terlahir sebagai anak laki-laki yang ke satu dari tiga bersaudara dari pasangan suami/istri yang bernama Diran/Zahra. Saat ini saya tinggal bersama ayah, ibu, dan adik saya di Jl. Ir. H. Djuanda No. 391, Bandung. Tinggi badan saya 145 cm dan berat saya 34 Kg dengan golongan darah O. Adapun mengenai pendidikan saya adalah sebagai berikut. 1. TK : Tahun 2001-2002 2. SD Kelas I : Tahun 2002-2003 3. SD Kelas II : Tahun 2003-2004 4. SD Kelas III : Tahun 2004-2005 5. SD Kelas IV : Tahun 2005-2006 6. SD Kelas V : Tahun 2006-2007 7. SD Kelas VI : Tahun 2007- Saya senang sekali menggambar. Selama ini prestasi yang pernah raih adalah Juara I Lomba Mewarnai Tingkat Nasional, Juara I Lomba Tahsin Al-Quran Tingkat Kodya, dan Juara I Lomba Menggambar Tingkat Provinsi. Saya bercita-cita menjadi pemimpin yang adil. Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya. Bandung, 5 November 2007 Hormat saya, Zahran Muhammad Fawaz 2. Mengasah Kecermatan Amatilah daftar riwayat hidup di atas! Data apa saja yang harus dicantumkan dalam sebuah daftar riwayat hidup? 10 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
3. Mengasah Kemampuan Tulislah daftar riwayat hidupmu dengan mengisi blanko daftar riwayat hidup berikut ini dalam buku tugas! a. Nama lengkap :... b. tempat dan tanggal lahir : ... c. Jenis Kelamin : ... d. Agama : ... e. Alamat : ... f. Tinggi badan : ... g. Berat badan : ... h. Golongan darah : ... i. Nama ayah/Ibu : ... j. Anak ke- : ... dari ... bersaudara k. Pendidikan a. TK : Tahun... b. SD Kelas I : Tahun... c. SD Kelas II : Tahun... d. SD Kelas III : Tahun... e. SD Kelas IV : Tahun... f. SD Kelas V : Tahun... g. SD Kelas VI : Tahun... l. Hobi : ... m. Prestasi : ... n. Cita-cita : ... ,... Hormat saya, ttd ... Bab 1 Bencana Alam 11
Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Setiap teks memiliki hal-hal penting atau pokok-pokok isi teks. 2. Ketika kamu hendak menyampaikan informasi yang kamu baca di media, hendaknya menggunakan bahasa yang runtut, baik, dan benar. 3. Laporan pengamatan berisi: objek yang diamati, tempat pengamatan, waktu pengamatan, dan pokok-pokok isi pengamatan. 4. Riwayat hidup berisi data-data pribadi seperti nama, tempat tanggal lahir, pendidikan, nama orang tua, pekerjaan, dan lain-lain. Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Bencana alam sepertinya tak bisa lepas dari Indonesia. Banjir dan tanah longsor terus datang silih berganti. Apa yang bisa kamu lakukan? Jika bencana telah terjadi, kamu bisa segera menggalang bantuan untuk para korban. Sebelum bencana alam terjadi kamu bisa membantu penanggulangannya dengan cara ikut dalam program penanaman sejuta pohon. Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1 - 5! Lumpur Lapindo Bencana Alam Biasa Meski telah memasuki tahun kedua, penderitaan para korban banjir lumpur Lapindo belum juga usai. Sampai saat ini kondisi mereka semakin terjepit. Pasalnya, kebijakan pemerintah maupun DPR cenderung berpihak kepada Lapindo Brantas. Betapa tidak, seperti yang dilaporkan Republika (17/2), Tim Pengawas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (TP2LS) dan DPR RI sepakat menyatakan bahwa semburan lumpur di Sidoarjo merupakan bencana alam biasa, bukan akibat kelalaian Lapindo. Kesimpulan ini bertolak belakang dengan kesimpulan pengadilan dan pakar pertambangan dari 12 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
perguruan tinggi ternama di Indonesia maupun dari luar negeri. Mereka menyebutkan bahwa ada unsur kekeliruan manusia yang menyimpang dari standar operasional teknik pengeboran hingga mengakibatkan semburan. Keputusan ini jelas akan membuat para korban lumpur Lapindo semakin menderita. Sebaliknya, Lapindo Brantaslah yang akan sangat diuntungkan. Dengan statusnya sebagai bencana alam biasa, Lapindo Brantas tidak perlu lagi repot untuk bertanggung jawab karena negaralah yang akan mengambilalihnya dengan pertanggungjawaban yang ala kadarnya kepada para korban. Ujung-ujungnya, rakyatlah yang akan semakin menderita. Sungguh kebijakan yang aneh. Rina Dwi Handayani Karadenan RT 04/03 Kec. Cibinong, Kab. Bogor senin, 10 Maret 2008 1. Ide pokok paragraf pertama adalah ... a. DPR berpihak kepada Lapindo Brantas. b. Kondisi pengungsi korban Lapindo terjepit. c. Penderitaan korban banjir lumpur Lapindo belum usai. d. Lapindo Brantas tidak peduli pada korban banjir lumpur. 2. Pernyataan di bawah ini yang tidak ada dalam teks adalah ... a. Bencana lumpir Lapindo memasuki tahun kedua. b. TP2LS dan DPR menyatakan bahwa semburan lumpur di Sidoarjo merupakan bencana alam biasa. c. Pemeritah berpihak pada korban banjir lumpur Lapindo Brantas. d. Lapindo Brantas tidak perlu bertanggung jawab kepada para koraban. 3. Tema teks di atas adalah ... . a. lingkungan b. bencana alam c. pendidikan d. kesehatan 4. Bencana lumpur Lampindo sudah memasuki tahun ke- ... . a. 2 c. 4 b. 3 d. 5 Bab 1 Bencana Alam 13
5. Kepanjangan TP2LS adalah ... . a. Tim Pengawas Penanggulangan Lumpur Sidoarjo b. Tim Penanggulangan Pengawas Lumpur Sidoarjo c. Tim Peduli Penanggulangan Lapindo Sidoarjo d. Tim Penanggulangan Peduli Lapindo Sidoarjo Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 6 - 8! Laporan Hasil Kunjungan Nama saya Reni Aisyah. Pada hari Jumat, 14 Maret 2008, saya dan teman-teman berkunjung ke panti asuhan yang terletak di Bogor. Kami didampingi oleh Ibu Rika, guru kelas VI. Pukul 10.00 WIB kami tiba di panti asuhan dan disambut oleh pengelola panti yang bernama Ibu Aminah. Menurut informasi yang kami terima, anak-anak di panti asuhan ini banyak yang berasal dari korban bencana alam. Setelah kami tanyakan, ternyata benar. Panti asuhan ini dihuni oleh 15 anak berusia antara 10 - 15 tahun, 9 anak berusia antara 6 - 8 tahun, dan 7 anak berusia balita. 6. Reni dan teman-teman pergi ke panti asuhan pada ... . a. hari Jumat, 14 Maret 2008 c. hari Jumat, 16 Maret 2008 b. hari Jumat, 15 Maret 2008 d. hari Jumat, 17 Maret 2008 7. Banyak anak panti yang berasal dari ... . a. korban kerusuhan c. korban kecelakaan b. korban bencana alam d. korban kemiskinan 8. Anak-anak panti yang berusia antara 6 - 8 tahun berjumlah ... anak. a. 3 c. 7 b. 5 d. 9 9. (1) Nama saya Utama Putra. (2) Saya lahir di Surabaya, 10 November 1997). (3) Saya beragama Islam. (4) Saya anak pertama dari dua bersaudara. (5) Adik saya bernama Utami Putri. (6) Adik saya mempunyai hobi membaca dan menulis. (7) Saya bersekolah di SD Raden Saleh II. (8) Hobi saya adalah menyanyi dan bermain drama. 14 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Penjelasan yang tidak perlu dicantumkan dalam daftar riwayat hidup adalah ... . a. (1) dan (2) c. (5) dan (6) b. (3) dan (4) d. (7) dan (8) 10. Saya pernah menjuarai beberapa lomba, yaitu juara I Lomba Pidato tingkat Kecamatan, juara II Lomba mengarang Tingkat Kotamadya, dan juara I Lomba Menulis Cerpen. Bagian daftar riwayat hidup di atas adalah bagian ... . a. prestasi c. pendidikan b. hobi d. cita-cita B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! Bacalah teks berikut ini dengan saksama untuk menjawab soal 1 - 3! Bencana alam adalah suatu kejadian yang sulit untuk diprediksikan kapan terjadi. Bisa saja terjadi tiba-tiba, tanpa ada ciri-ciri tertentu. Kita tahu Gunung Tangkuban Perahu sedang aktif dan mungkin akan meletus, tapi kita tidak tahu tepatnya kapan. Gempa juga terjadi di mana-mana tapi kita tidak dapat mengira hal itu terjadi. Maka dari itu yang dapat kita lakukan adalah bersiap-siap akan segala hal buruk yang akan terjadi kemudian hari. Misalkan saja dengan membuat ruang bawah tanah. Jikalau terjadi gempa atau bencana lainnya, kita dapat mengungsi sementara di tempat itu. Membuat ruang bawah tanah bukan hal yang mudah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga hanya dapat dilakukan oleh kalangan orang tertentu. Bagi masyarakat yang lainnya, sebaiknya pemerintah juga membangun tempat-tempat pengungsian. Kegiatan ini dilakukan tentu jauh hari sebelum bencana menimpa kita. Karena mendadak biasanya pemerintah kita kelabakan membangun tempat pengungsian setelah bencana terjadi. Tempatnya pun sangat kritis, dan tidak membuat kita merasa lebih aman. Hans Saputra, kelas 2-5 SMAK 1 BPK PENABUR Bab 1 Bencana Alam 15
1. Tulislah pokok-pokok teks setiap paragraf di atas! 2. Setelah kamu menemukan pokok teks pada setiap paragraf, tuliskan pokok isi teks ke dalam beberapa kalimat tanpa melihat teks berita kembali! 3. Sampaikan secara lisan informasi yang kamu peroleh dari teks! 4. Bacalah laporan hasil pengamatan berikut ini ! Seminggu yang lalu saya diajak ayah dan ibu ke Kota Bandung untuk menjenguk Paman Ridwan. Saya sudah beberapa kali ke sana. Tapi kali ini ada yang berbeda. Saya diajak oleh anak Paman Ridwan ke Cihampelas. Saya memang belum pernah pergi ke Cihampelas. Berada di Cihampelas amat menyenangkan. Banyak sekali hal-hal baru yang saya dapatkan. Ketika melewati Jalan Cihampelas, di kanan kiri jalan, berjajar pakaian jeans. Kita bisa membuat pakaian dari jeans sesuai model yang kita inginkan. Di Cihampelas juga banyak toko-toko menarik. Di sebuah toko, tampak berjajar dengan gagah patung Bruce Lee, Son Goku, Teminator, He Man, Wolverine, Tarzan, dan Ultraman. Di toko-toko lain, ada patung Batman, Aladdin, dan Putri Jasmine. Di Cihampelas juga ada beberapa toko yang menjual pakaian yang bermotif tentara. Tidak hanya pakaian yang ada di sana, kita juga bisa menemukan boneka-boneka tokoh kartun yang sangat lucu. Pergi ke Cihampelas sangat menyenangkan. Ingin sekali saya kembali ke sana suatu hari nanti. Tulislah pokok-pokok isi laporan di atas! 5. Buatlah daftar riwayat hidupmu dalam selembar kertas! 16 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . 1. Carilah satu teks bertema "Bencana alam" di majalah atau surat kabar! Lalu, tempelkan di buku tugasmu! 2. Tulislah pokok-pokok isi teks setiap paragraf dalam bentuk tabel berikut! Paragraf No. Pokok-pokok isi teks 1 2 3 Hari, tanggal: Skor Paraf Aspek penilaian Guru Orang tua 1. Kesesuaian teks dengan tema. 2. Kerapian tulisan. Komentar guru : Komentar orang tua : Bab 1 Bencana Alam 17
18 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Pelajaran LINGKUNGAN 2 Ketika melihat temanmu membuang sampah sembarang,kamu harus segera menegurnya. Ketika melihat seseorang membuang sampah di sungai, kamu juga harus segera menegurnya. Teguran itu dapat disebut sebagai kritik. Pada bab ini kamu belajar cara memberikan kritik dengan bahasa yang santun. Kamu tidak perlu takut menegur kesalahan seseorang karena teguran kamu mempunyai alasan yang kuat.
Ayo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Mengidentikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita anak yang dibacakan. 2. Menanggapi (mengkritik/memuji) sesuatu hal disertai alasan dengan menggunakan bahasa yang santun. 3. Menanggapi dari kolom/rubrik khusus (majalah anak, koran, dan lain-lain.). 4. Membuat ringkasan dari teks yang dibaca atau yang didengar. A. Ayo, Berbicara! 1. Memberikan Kritik Sebagai makhluk sosial yang sering berinteraksi dengan orang lain, kamu sering memberikan kritikan maupun pujian terhadap seseorang ataupun terhadap sesuatu yang menarik untuk dipersoalkan. Dalam memberikan kritik, kamu harus memerhatikan bahasa yang digunakan supaya tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang yang diberi kritik. Selain itu, ketika memberikan kritik, kamu juga harus memberikan jalan keluar yang baik dan tepat untuk memperbaiki kekurangannya. Kamu berkunjung ke rumah temanmu, Rara. Ternyata sampah berserakan di mana-mana. Kamu mendapati temanmu sedang bermain game. Padahal, ayah dan ibunya sedang bekerja untuk mencari uang. Jika kamu mau memberikan kritik, kalimat mana yang akan kamu pilih? a. Kamu memang pemalas, tidak tahu terima kasih. Orang tua susah payah mencari uang, bukannya membantu membersihkan rumah malah terus-menerus bermain game. b. Maaf ya, Ra, saya kira kamu lebih baik memanfaatkan waktu luangmu untuk membersihkan dan membereskan rumah. Game hanya sebagai selingan saja. Jika orang tuamu pulang dan mendapati rumah dalam keadaan bersih, mereka pasti senang dan rasa lelahnya akan berkurang. 2. Mengasah Kemampuan Kamu sudah dapat menentukan kritik yang tepat dan kurang tepat. Kritik berikut ini kurang sopan, perbaiki supaya menjadi kritik yang sopan dan tidak menyinggung perasaan! 20 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
a. Dasar tidak tahu diri! Sudah diberi jawaban nomor 3 malah minta jawaban lagi. Makanya belajar, dong! b. Jangan keluar-masuk rumah terus! Bekas kakimu mengotori lantai yang baru saja aku bersihkan. Diam di luar! c. Untuk apa ganti HP terus-menerus kalau hanya untuk membuat orang lain iri. d. Kamu ini nilainya bagus karena modal nyontek bukan modal pintar. e. Ekskul di sekolah ini tidak ada yang bermutu. Tidak ada satu pun ekskul yang mengikuti perlombaan dan menjadi juara. 3. Memberikan Kritikan dan Saran yang logis Ayo, berikan kritikan dan saran yang logis atas permasalahan berikut! a. Ketika Cahaya pergi ke acara pernikahan kakaknya, dia memakai celana jeans yang bolong-bolong. b. Acara pagelaran seni SDN Kota Parahyangan hanya diisi dengan band sekolah. c. Kamu merasa kesal karena ketika ulangan, temanmu meminta kamu untuk memberi tahu jawabannya. d. Kamu menemukan temanmu sedang merokok bersama anak berandalan kampung. e. Suara Sherin ketika bernyanyi tidak enak didengar. B. Ayo, Membaca! 1. Membaca Sekilas Baca! Baca! Baca! Membaca buku, novel atau koran dapat menjadi hiburan yang murah dan bermanfaat. Dengan membaca, kamu dapat menemukan dan menyerap berbagai informasi secara cermat. Bacalah teks berikut secara saksama! Sampah dan Parkir di Pasar Gedebage Memasuki Pasar Gedebage, tentunya banyak sekali yang ingin dibeli. Namun ada sesuatu yang menjadi perhatian saya, yaitu banyaknya sampah yang teronggok di jalan protokol pasar dan selokan, sehingga membuat pemandangan kurang sedap, bau, dan kumuh. Hal tersebut membuat saya tidak betah berlama-lama berbelanja di Pasar Gedebage. Jalan yang seharusnya dirawat untuk sarana kendaraan banyak dipenuhi oleh sampah dari hasil bumi yang dibuang sembarangan. Bab 2 Ling kungan 21
Bersih dan asri adalah indah. Hal ini dapat kita lihat di negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Keadaan lingkungan pasar di kedua negara ini menjadi sesuatu yang tidak terlupakan karena lingkungan sekeliling yang bersih membuat kita betah untuk berada di sana. Pasar-pasar di sana sangat bersih, ramah lingkungan, dan berkesan, sehingga membuat kita ingin kembali lagi. Walaupun menghabiskan biaya yang mahal, kepuasan hati mengalahkan segalanya. Sebagai pelanggan Pasar Gedebage, saya mengharapkan agar pasar ini dapat menjadi pasar tradisional yang bersih dan terbebas dari sampah. Selain itu, saya meminta agar Pasar Gedebage difasilitasi dengan tempat parkir yang memadai, baik untuk sepeda motor ataupun mobil karena selama ini sarananya kurang, sehingga banyak mobil yang masuk ke dalam pasar dan menimbulkan kemacetan. Belum lagi ruas jalan protokol samping kiri dan kanan dipadati jongko dan becak yang membuat kurang nyaman. Bambang, S.T. 2. Menemukan Pokok Isi Teks pada Setiap Paragraf a. Wacana di atas terdiri atas tiga paragraf. Temukan pokok isi teks pada setiap paragraf! Paragraf No. Pokok Isi Teks Bacaan 1 2 3 b. Tuliskan pokok isi teks ke dalam beberapa kalimat! Dari satu pokok isi dapat dibuat menjadi beberapa kalimat. Paragraf No. Pokok Isi Teks Kalimat a. 1 b. c. 2 3 22 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
c. Rangkailah kalimat-kalimat itu menjadi ringkasan teks. Kamu bisa menggunakan kata penghubung atau ditambahkan dengan kata-kamu sendiri agar kalimat itu menjadi enak dibaca, padu, dan runtut. Sampah dan Parkir di Pasar Gedebage ... d. Wacana dalam surat kabar Pikiran Rakyat di atas dikirim oleh Bambang. Nah, sekarang berikan tanggapanmu terhadap pemikiran penulis wacana di atas! Tanggapan Pertanyaan Saran 3. Mengasah Kemampuan Ayo, asah kemampuanmu dengan mengerjakan soal berikut! a. Bacalah dalam hati teks berikut ini dengan saksama! Pencemaran Air Sungai di Kota Tegal Lewati Ambang Batas Tegal, Kompas-Tingkat pencemaran air sungai di wilayah Kota Tegal, Jawa Tengah, melampaui ambang batas. Pencemaran terutama disebabkan oleh mikrobiologi berupa coli tinja. Pencemaran itu terjadi di tiga sungai besar yang melintasi Kota Tegal, yaitu Sungai Gung, Sibelis, dan Sungai Kemiri. Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (Kapedal) Kota Tegal Basuki Pudjianto, Jumat (24/6), mengatakan, ketiga sungai itu merupakan sungai kelas tiga. Bab 2 Ling kungan 23
Air sungai kelas tiga hanya digunakan untuk mengairi areal pertanian dan peternakan. Dalam batas normal, kadar coli tinja sungai kelas tiga seharusnya hanya 200 bakteri per 100 mililiter. Namun kenyataannya, kadar coli tinja ketiga sungai itu jauh di atasnya. Data dari Kapedal Kota Tegal tahun 2004 menunjukkan kadar coli tinja Sungai Gung berkisar 9.000-17.000 bakteri per 100 mililiter. Sementara Sungai Sibelis 13.000-16.000 bakteri per mililiter dan Sungai Kemiri 20.000 bakteri per mililiter. Basuki menjelaskan, tingginya kadar coli tinja di sungai akibat pola hidup masyarakat yang tidak sehat. Selain karena tidak memiliki jamban keluarga, kebiasaan buang tinja di sungai telah menjadi tradisi turun-temurun. Penyebab diare Air sungai merembes ke sumur-sumur penduduk, terutama yang jaraknya kurang dari 10 meter sehingga sumur mereka tercemar. Meski masyarakat tidak memanfaatkan langsung air sungai untuk diminum, mereka tetap berisiko terkena dampak pencemaran tersebut. Kandungan koli tinja yang tinggi itu merupakan salah satu penyebab maraknya penyakit diare di Kota Tegal. Selama enam bulan terakhir tercatat 1.238 penderita diare yang terpaksa menjalani perawatan di rumah sakit, sembilan di antaranya meninggal dunia. Menurut Basuki, kadar pencemaran coli tinja di sungai akan semakin tinggi saat musim kemarau, saat air sungai tidak dapat mengalir lancar ke laut. Sebaliknya, saat musim penghujan, aliran air jadi deras dan tingkat rembesan air sungai ke sumur penduduk juga tinggi. Selain pencemaran oleh coli tinja, sungai-sungai di Kota Tegal juga mulai tercemar oleh logam berat, seperti seng, tembaga, dan belerang, mengingat industri logam merupakan salah satu industri rakyat terbesar di Tegal. Selama ini sarana pembuangan limbah industri belum dikelola dengan baik. Para perajin logam membuang limbahnya sembarangan. 24 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Menurut Basuki, sejauh ini kadar pencemaran yang diakibatkan oleh logam masih dapat ditoleransi. Namun, dalam 10 tahun ke depan dikhawatirkan akan menimbulkan dampak kesehatan. Pasalnya, air sungai yang terkena limbah logam akan masuk ke laut sehingga mencemari habitat ikan yang dikonsumsi penduduk. Oleh karena itu, upaya yang dapat diambil untuk mengatasi masalah itu adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Masyarakat yang belum memiliki jamban juga diharapkan segera membangun jamban keluarga, serta penataan saluran limbah industri. (WIE) Sumber: b. Temukan pokok isi teks pada setiap paragraf pada buku tugasmu! Paragraf No. 1 2 3 ..... Pokok Isi Teks Bacaan c. Tuliskan pokok isi teks ke dalam beberapa kalimat! Dari satu pokok isi dapat dibuat menjadi beberapa kalimat. Paragraf No. Pokok Isi Teks Kalimat a. 1 b. c. 2 3 .... d. Rangkailah kalimat-kalimat itu menjadi ringkasan teks! Kamu bisa menggunakan kata penghubung atau ditambahkan dengan kata-kamu sendiri agar kalimat itu menjadi enak dibaca, padu, dan runtut. Bab 2 Ling kungan 25
Pencemaran Air Sungai di Kota Tegal Lewati Ambang Batas ... e. Berikan tanggapanmu terhadap pemikiran penulis wacana di atas! Tanggapan Pertanyaan Saran C. Ayo, Menulis! 1. Membuat Ringkasan dari Teks yang Didengarkan Siaran berita di televisi dan radio memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupanmu. Begitu pula dengan berita yang ditulis dalam koran harian atau mingguan. Semua berita tersebut membawa berjuta-juta informasi yang dapat memperkaya wawasanmu dan mampu membuat matamu melihat dunia. Kamu akan lebih mudah mengetahui isi informasi jika berita tersebut kamu ringkas. Tulislah dalam buku tugasmu isi pokok berita yang akan dibacakan oleh gurumu! Warga Bekasi Keluhkan Pencemaran Sungai Sadang TEMPO Interaktif, Bekasi:Warga Desa Telaga Asih dan Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, tepatnya di sekitar Sungai Sadang mengeluhkan kondisi air telah berubah menjadi keruh, berbusa, dan berbau busuk. Akibatnya, warga yang biasanya memanfaatkan air sungai itu untuk mandi dan memenuhi kebutuhan keluarga lainnya, kini, diliputi kekhawatiran adanya limbah beracun yang dapat membahayakan kesehatan dan jiwa. 26 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Sungai Sadang yang membentang dari arah pusat pemerintahan Kabupaten Bekasi itu mengalir melintasi Kawasan Industri Metropolitan Mall. Sungai yang kondisi setahun lalu jernih, belakangan ini tak terlihat lagi kejernihan itu. Air sungai itu, kini, telah berubah warna menjadi kehitaman dan apabila dipegang, akan terasa lengket di tangan, mirip oli. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu, hulu sampai hilir Sungai Sadang, ini memang kualitas airnya telah mengalami penurunan drastis. Terbukti, air sungai mengandung BPD, COD (chemical oxigen demand) atau kebutuhan oksigen biologi, zenol dan Zn (seng) di atas ambang baku mutu. Menurut warga sekitar, kualitas air sungai itu memang sudah menurun drastis. Sebab, sewaktu-waktu, air akan berubah warna menjadi kecokelatan, hijau keruh, dan berubah amis darah. Di samping itu, mereka juga mengeluhkan bau busuk yang menyengat sampai radius satu kilometer dari dalam sungai yang lebarnya tidak kurang dari 15 meter itu. Warga sekitar tidak bisa lagi mengkonsumsi air kebutuhan minum, mandi dan mencuci pakaian. "Air di sungai itu memang sudah berubah sejak banyak dibangun pabrik-pabrik di sini," kata warga setempat bernama Iwan. Selain berdampak pada warga, air sungai juga membuat para nelayan sangat sulit memperoleh hasil tangkapan. Sebab, semenjak air sungai berubah, ikan yang biasanya mudah didapat, belakangan ini jauh menurun. Dari sepuluh kilo per hari, kini nelayan tidak mencapai 5 kilo per hari. Sumber: Siswanto - Tempo News Room 2. Menemukan Pokok Isi Teks a. Temukan pokok isi teks pada setiap paragraf pada buku tugasmu! Paragraf No. Pokok Isi Teks Bacaan 1 2 3 ..... Bab 2 Ling kungan 27
b. Tuliskan pokok isi teks ke dalam beberapa kalimat! Dari satu pokok isi dapat dibuat menjadi beberapa kalimat. Paragraf No. Pokok Isi Teks Kalimat a. 1 b. c. 2 3 .... 3. Membuat Ringkasan dan Simpulan a. Buatlah ringkasan teks berita di atas dengan memanfaatkan kalimat yang telah kalian buat! Meskipun kamu hanya membuat sebuah ringkasan, kamu tetap harus memerhatikan penggunaan huruf besar atau yang biasa disebut huruf kapital. Warga Bekasi Keluhkan Pencemaran Sungai Sadang ... b. Buatlah kalimat simpulan dari teks yang kamu baca! Cakrawala Ilmu Apakah kamu sudah tahu penggunaan huruf kapital? Jika belum, perhatikan uraian berikut ini! a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Contoh: Meskipun kamu.... b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: Ibu berkata, "Pergilah sesuka hatimu!" 28 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, agama, dan kitab suci. Contoh: Allah, Yang Mahakuasa, hamba-Mu, Alquran d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Nabi Isa, Raden Ajeng Kartini, Sultan Agung. e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Ketua MPR Amien Rais, mantan Presiden B.J. Habibie, Gubernur Jawa Timur, Dinas Pendidikan f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. Contoh: Dewi Sartika, Amien Rais g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. Contoh: bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Jawa. h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. Contoh: tahun Masehi, bulan September, Perang Dunia II. i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan. Contoh: Menteri Kehakiman dan HAM j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: Ia penulis buku Hak Gus Dur untuk Nyleneh. k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Contoh: Dr., M.Pd., S.Pd. l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Contoh: Atas perhatian Saudara, kami sampaikan terima kasih. m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Contoh: Surat Anda telah kami terima. Bab 2 Ling kungan 29
D. Ayo, Mendengarkan! 1. Mendengarkan Cerita Fabel dan Menjawab Pertanyaan Dengarkan cerita fabel berjudul "Tongkol Jagung" yang dibacakan gurumu! Lalu, jawablah pertanyaan berikut! a. Siapakah yang menemukan biji jagung? b. Mengapa Landak melarang Semut memakan jagung itu? c. Siapakah yang menanam dan merawat tanaman jagung? d. Berapa jumlah biji jagung yang terdapat pada tongkol jagung raksasa? e. Apa yang dilakukan Landak pada jagung bagiannya? 2. Mencatat Karakter Tokoh Tulislah tokoh-tokoh cerita fabel yang kamu dengar beserta watak tokohnya dalam tabel berikut ini ! No. Nama Tokoh Watak/Sifat Tokoh 1. Semut Suka menimbun, tidak berpikir panjang, mau berbagi. 2. 3. 4. .... Tokoh adalah pemeran dalam suatu cerita. Cakrawala Ilmu Watak adalah sifat, perangai, kelakuan tokoh. Misalnya, tokoh Nobita dalam lm Doraemon. Bagaimana watak Nobita? Nobita adalah seorang anak yang pemalas, cengeng, suka mengadu, tidak bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, tetapi dia baik hati, perhatian, dan suka menolong. 30 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Dalam memberikan kritik, kamu harus memerhatikan bahasa yang digunakan supaya tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang yang diberi kritik. 2. Setiap teks memiliki hal-hal penting atau pokok-pokok isi teks. Pokok-pokok isi teks tersebut jika dirangkai akan menjadi sebuah ringkasan. 3. Semua berita tersebut membawa berjuta-juta informasi yang dapat memperkaya wawasanmu dan mampu membuat matamu melihat dunia. Kamu akan lebih mudah mengetahui isi informasi jika berita tersebut kamu ringkas. 4. Karakter tokoh adalah watak yang diperan dalam cerita. Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Lingkungan yang sehat adalah keinginanmu dan keinginan kita semua. Namun, keinginan itu sulit dicapai, karena lingkungan kita sudah banyak yang tercemar. Apa yang bisa kamu lakukan untuk menjaga lingkungan yang sehat? Yang bisa kamu lakukan adalah tidak membuang sampah di sembarang tempat. Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! 1. Kamu melihat temanmu membuang sampah di selokan. Sebagai teman kamu ingin mengkritik perbuatan temanmu itu. Kritik yang tepat untuk temanmu itu adalah ... a. Eh, jangan membuang sampah di situ! b. Maaf, jangan tersinggung ya. Sebaiknya kamu jangan membuang sampah di selokan, karena dapat menyebabkan selokan tersumbat. c. Aduh, kamu membuat kotor tempat ini. d. Perbuatanmu itu bisa dikenakan denda, lho! Bab 2 Ling kungan 31
Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 2 dan 3! Mengurangi Polutan Udara dengan Tanaman Masyarakat perkotaan sering kali kesulitan menanam tanaman di sekitar rumah karena keterbatasan lahan. Padahal, tanaman memiliki banyak fungsi ekologis yang menguntungkan manusia. Tanaman bermanfaat memperbaiki kualitas udara melalui proses fotosintesis yang mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen (O2). Tanaman juga dapat menurunkan suhu udara di sekitar rumah. Beberapa ahli lingkungan menyebutkan, setiap satu hektare lahan hijau dapat mengubah 3,7 ton CO2 dari aktivitas manusia, pabrik, dan kendaraan bermotor menjadi dua ton O2 yang dibutuhkan manusia. Namun ironisnya, sebagian orang justru menebangi pohon di depan rumah dengan berbagai alasan. Di sebuah kawasan perumahan di Tangerang, misalnya, warga menebangi pohon perindang yang ditanam di depan rumah oleh pengembang. Warga juga tidak banyak menanam tanaman meski masih punya sedikit halaman untuk ditanami. Sumber: Kompas Cyber Media, 9 Desember 2007 2. Ide pokok paragraf kedua adalah ... . a. manfaat tanaman b. memperbaiki kualitas tanaman c. menurunkan polusi udara d. proses fotosintesis 3. Pertanyaan yang jawabannya tidak ada dalam teks adalah ... a. Apakah manfaat tanaman? b. Siapakah yang kesulitan menanam tanaman di sekitar rumah? c. Warga di kawasan mana yang menebangi pohon perindang? d. Mengapa warga Bogor menebangi pohon? 4. Menanam pohon di halaman rumah yang sempit jelas sulit dilakukan bagi mereka yang tinggal di perkotaan. Karena jarak halaman dengan rumah berdekatan, akar pohon sering kali merusak bangunan. 32 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Untuk itu, pemakaian pohon bisa diganti dengan tanaman taman atau tanaman lanskap. "Tanaman hias atau pohon sama pentingnya. Yang paling dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas udara adalah daunnya untuk fotosintesis," kata Nurisyah. Ringkasan paragraf di atas adalah ... a. Untuk memperbaiki kualitas udara di halaman rumah yang sempit, sebaiknya ditanami tanaman tanam atau taman lanskap. b. Tanaman hias dapat ditanam di lahan sempit. c. Halaman rumah yang sempit tidak perlu ditanami pohon, tapi tanamlah tanaman hias. d. Fotosintetis memperbaiki kualitas udara. 5. (1) Seleksi tanaman untuk tiap tempat penting dilakukan. (2) Menurut Nurisyah, tanaman yang dipilih harus memiliki toleransi terhadap lingkungan sekitarnya agar bisa bertahan hidup. (3) Di Jakarta, misalnya, butuh tanaman atau pohon yang punya batas toleransi tinggi terhadap CO2 atau Pb. (4) "Pohon seperti manusia, ada yang tahan dan tidak tahan terhadap lingkungan dan kondisi tertentu seperti pencemaran," kata Nurisyah. Ide pokok paragraf di atas terdapat pada kalimat ke ... . a. (1) c. (3) b. (2) d. (4) 6. Penggunaan huruf kapital yang benar terdapat pada kalimat ... a. Atas perhatian bapak, Kami mengucapkan terima kasih. b. Reza senang membaca majalah Bobo. c. Risma merayakan Idul tri di bandung. d. Ayah tidak membeli kompas hari ini. 7. Mirna dan resti merayakan idul tri di Surabaya bersama nenek dan kakeknya. Kata-kata yang seharusnya diawali huruf kapital adalah ... . a. resti, idul tri, nenek b. resti, idul tri, surabaya c. resti, idul tri d. resti, Surabaya Bab 2 Ling kungan 33
Bacalah penggalan cerita fabel berikut ini untuk menjawab soal 8 - 10! Pada suatu zaman, ada seekor ayam yang bersahabat dengan seekor monyet. Si Yamyam dan si Monmon namanya. Namun persahabatan itu tidak berlangsung lama, karena kelakuan si Monmon yang suka semena-mena dengan binatang lain. Hingga, pada suatu petang si Monmon mengajak Yamyam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang, si Monmon mulai merasa lapar. Kemudian ia menangkap si Yamyam dan mulai mencabuti bulunya. Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. "Lepaskan aku, mengapa kau ingin memakan sahabatmu?" teriak si Yamyam. Akhirnya Yamyam, dapat meloloskan diri. Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu adalah tempat kediaman si Kepiting. si Kepiting merupakan teman Yamyam dari dulu dan selalu baik padanya. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang rumah si Kepiting. Di sana ia disambut dengan gembira. Lalu Yamyam menceritakan semua kejadian yang dialaminya, termasuk pengkhianatan si Monmon. Sumber: 8. Jumlah tokoh dalam cerita di atas adalah ... . a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 9. Sifat si Monmon dalam cerita di atas adalah ... . a. baik hati c. pengkhianat b. suka menolong d. sabar 10. Penolong bagi tokoh si Yamyam adalah ... . a. si Monmon c. si Semut b. si Kepiting d. tidak ada yang menolong B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! 1. Buatlah kritik atau tanggapan untuk permasalahan di bawah ini! a. Jam pertama di kelasmu kosong, karena Guru Matematika yang seharusnya mengajar di kelasmu sedang sakit. Teman-temanmu berlarian ke sana ke mari sehingga kelas menjadi ramai dan mengganggu kelas yang lain. b. Ketika pulang sekolah, kamu melihat seorang anak membuang sampah di sungai. 34 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 2 dan 3! Penanaman Pohon Terancam Sia-sia Jakarta, Kompas - Banyak yang keliru dalam gerakan 10 juta pohon yang dicanangkan pemerintah, antara lain plastik pembungkus akar ikut ditanam dan tinggi tanaman asal- asalan. Selain itu, sumber bibit tanaman tidak jelas dan banyak pohon yang ditanam tidak sesuai kondisi lahan. Jika tidak segera diperbaiki, ribuan pohon yang sudah ditanam terancam sia-sia. Penanaman pohon membutuhkan persyaratan tertentu untuk menjamin keberlangsungan hidupnya. Ahli tanaman yang ditemui Kompas, Kamis (29/11), menunjuk kecocokan jenis tanaman, ketepatan cara atau waktu menanam, dan pemilihan bibit sebagai syarat utama yang harus diperhatikan, selain faktor pemeliharaan pascatanam. "Asal cepat besar dan hijau saja tidak cukup," kata doktor siologi pohon pada Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), Supriyanto, di Bogor. Pertimbangan tentang keberlangsungan hidup tanaman patut disejajarkan dengan manfaat keberadaannya. Menurut Supriyanto, penanaman pohon tidak cukup dilihat dari soal estetikanya saja, tetapi juga peran maksimalnya. Pohon dari dataran tinggi, misalnya, tidak cocok untuk lokasi dataran rendah. Pohon dengan batang mudah patah. Tajuk tak proporsional, dan berumur pendek pun tak cocok untuk ruang publik. Soal keamanan dan manfaat menjadi pertimbangan. Sumber: Kompas, 30 November 2007 2. Temukan pokok isi teks pada setiap paragraf teks di atas! Paragraf No. Pokok Isi Teks 1 2 3 4 3. Tuliskan pokok isi teks ke dalam beberapa kalimat! Lalu, susun kalimat itu menjadi ringkasan teks! Bab 2 Ling kungan 35
4. Betulkan kalimat-kalimat ini supaya benar penggunaan huruf kapitalnya! a. ayah pergi ke bandung kemarin. b. atas perhatian Saudara, saya mengucapkan terima kasih. c. drs. suryana adalah nama paman saya. d. Rudi membaca buku berjudul lingkungan rumahku. 5. Bacalah kutipan cerita fabel "Tiga Sekawan" di bawah ini! Daftarlah tokoh-tokoh dan sifat tokoh yang ada dalam cerita! Dahulu kala, hiduplah seekor Ibu Babi dengan 3 orang anaknya. Anak yang sulung sangat malas dan mengabaikan pekerjaannya. Anak yang tengah sangat rakus, tidak mau bekerja dan kerjanya hanya makan. Anak bungsunya tidak seperti kakaknya, ia anak yang rajin bekerja. Suatu saat Ibu Babi berkata kepada anak-anaknya, "Karena kalian sudah dewasa, kalian harus hidup mandiri dan buatlah rumah masing-masing." Si bungsu berpikir rumah seperti apa yang akan didirikannya. Si sulung tanpa mau bersusah payah membuat rumahnya dari jerami. Si bungsu berkata, "Kalau rumah jerami nanti akan hancur bila ada angin atau hujan." "Oh iya ya! Kalau begitu aku akan membuat rumah dari kayu saja, supaya kuat jika ada angin," kata si tengah. Setelah selesai si bungsu kembali berkata, "Kalau rumah kayu walau tahan angin tetapi akan hancur jika dipukul" Si kakak menjadi marah, "Kau sendiri lambat membuat rumah dari batu batamu itu, jika hari telah sore serigala akan datang." Si bungsu bertekad akan membuat rumah dari batu-bata yang kuat yang tidak goyah dengan angin atau serangan serigala. Malam pun tiba, pada saat bulan purnama, si bungsu telah selesai. Esok harinya, si bungsu mengundang kedua kakaknya, lalu mereka pergi ke rumah ibu Babi. "Hebat anak-anakku, mulai sekarang kalian hidup dengan mengolah ladang sendiri," ujar Ibu Babi. Kedua kakak si bungsu menggerutu. "Tidak ah, cape...," gerutu mereka. Menjelang senja telah tiba, mereka pamit kepada Ibu mereka. Dalam perjalanan, tiba-tiba seekor serigala membuntuti mereka. "Aku akan memakan babi malas yang tinggal di rumah jerami itu," kata serigala. Ketika sampai di depan pintu si sulung ia langsung menendang pintu. "Buka pintu!" teriaknya. Si sulung terkejut dan cepat-cepat mengunci pintu. Tetapi serigala lebih cerdik. Ia langsung meniup rumah jerami itu sehingga menjadi hancur. Sumber: 36 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . 1. Carilah satu cerita fabel di buku atau majalah anak-anak! 2. Tulislah ringkasan cerita fabel tersebut! 3. Daftarlah tokoh-tokoh dan sifat tokoh cerita fabel itu! Bab 2 Ling kungan 37
Hari, tanggal: Aspek penilaian 1. Kesesuaian teks dengan perintah yang diminta. 2. Ketepatan ejaan. Komentar guru : Komentar orang tua : 38 Skor Paraf Guru Orang tua Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Pelajaran KESEHATAN 3 Tahukah kamu apa itu MSG? MSG atau monosodium glutamat banyak dipakai untuk membuat masakan menjadi gurih dan enak. MSG memang tidak dilarang, tetapi sebaiknya tidak digunakan secara berlebihan. Tahukah kamu bahwa mengurangi waktu tidur pada malam hari menyebabkan kegemukan? Pernahkan kamu berkunjung ke Puskesmas?
Ayo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Menulis hal-hal penting/pokok dari suatu teks yang dibacakan. 2. Menyampaikan pesan/informasi yang diperoleh dari berbagai media dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar. 3. Mendeskripsikan isi dan teknik penyajian suatu laporan hasil pengamatan/ kunjungan. 4. Menyusun percakapan tentang berbagai topik dengan memerhatikan penggunaan tanda baca. A. Ayo, Mendengarkan! 1. Membuat Ringkasan dari Teks yang Dibacakan Apakah kamu sering jajan makanan ringan atau mie instan? Hati-hati, lho! Karena makanan tersebut mengandung MSG. Apa itu MSG? Dengarkan dengan baik teks yang akan dibacakan oleh gurumu! Sambil mendengarkan, buatlah catatan-catatan kecil tentang isi teks! 2. Mengasah Daya Ingat Ayo, asah daya ingatmu dengan menjawab pertanyaan berikut ini! a. Singkatan dari apakah MSG? b. Apa dampak yang ditimbulkan jika kita mengonsumsi MSG secara berlebihan? c. Berapa batas maksimum penggunaan MSG dalam sehari? d. Sebutkan makanan yang mengandung MSG? e. Mengapa penggunaan MSG harus dihindari? 40 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
3. Mengasah Kecermatan Ayo, asah kecermatanmu dengan mengerjakan soal berikut ini! a. Tulislah hal-hal penting dari teks yang kamu dengar! No. Hal-hal Penting 1 2 3 .... b. Buatlah kalimat dengan menggunakan hal-hal penting yang sudah kamu catat! No. Pokok isi teks Kalimat 1 2 3 .... c. Tulislah ringkasan berita di atas dengan merangkaikan kalimat yang telah kamu buat! Supaya ringkasan runtut dan logis, kamu dapat menggunakan kata penghubung. Cakrawala Ilmu Kata penghubung adalah kata yang kegunaannya menghubungkan dua kata atau bagian-bagian kalimat lainnya sehingga kalimat itu menjadi padu. Kata penghubung ada bermacam-macam, antara lain, sebagai berikut. Jenis Contoh Hubungan tujuan agar, supaya, biar Hubungan pertentangan namun, sedangkan Hubungan pemiripan seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana Bab 3 Keseha tan 41
B. Ayo, Berbicara! 1. Memberikan Informasi Secara Lisan Bacalah teks berikut ini secara saksama! Kurang Tidur Bikin Anak Tambah Gemuk JAKARTA, SELASA - Berhati-hatilah jika anak Anda kurang waktu tidur! Mulai sekarang, cobalah untuk mengajak anak Anda tidur lebih awal dari biasanya. Anak- anak berusia 9-12 tahun seharusnya tidur minimal selama 9 jam. Kurang dari itu, akan memberikan peluang kegemukan pada anak-anak. Demikianlah hasil penelitian dari Universitas Michigan, yang dipimpin oleh Dr. Julie Lumeng. Kurangnya waktu tidur pada anak akan berpengaruh pada metabolisme tubuh mereka. Perubahan metabolisme ini memengaruhi gerak dan kebiasaan makan mereka sehingga meningkatkan risiko penambahan berat badan. Penelitian ini juga menyarankan agar ada penambahan waktu tidur setiap malamnya, karena akan mengurangi 40 persen peluang kegemukan pada anak-anak usia 11-12 tahun. Survei ini sendiri melibatkan 785 anak-anak berusia 9 hingga 12 tahun. Dari 50 persen anak laki-laki yang diteliti, 81 persen memiliki berat badan normal, dan 18 persen mengalami kelebihan berat badan. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang tergolong minim waktu tidurnya pada usia 11-12 tahun mengalami kelebihan berat badan pada usia itu. Dalam penelitian ini anak laki-laki mengeluhkan waktu tidur yang lebih singkat, sedangkan anak perempuan mengaku lebih memiliki permasalahan dalam tidurnya. Namun, masalah yang mereka hadapi tidak berhubungan dengan berat badan. Sumber: koranindonesia_com 2. Mengasah Pemahaman a. Tulislah isi pokok setiap paragraf dari teks yang kamu baca! Paragraf Hal-hal Penting 1 Hasil penelitian dari Universitas Michigan, yang dipimpin oleh Dr. Julie Lumeng. 2 3 4 42 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
b. Buatlah kalimat dengan menggunakan isi pokok paragraf yang sudah kamu catat! Paragraf No. Pokok isi teks Kalimat 1 2 3 4 c. Tulislah ringkasan berita di atas dengan merangkaikan kalimat yang telah kamu buat! d. Sampaikan informasi kepada teman-temanmu mengenai isi bacaan di atas dengan menggunakan bahasa yang runtut, baik dan benar! Cakrawala Ilmu Jika kamu ingin menyampaikan informasi dengan lancar dan tidak ada satu informasi pun yang tidak tersampaikan, kamu dapat mengikuti hal-hal berikut ini: a. baca bahan atau sumber informasi dengan saksama; b. tuliskan hal-hal informasi yang ingin kamu sampaikan; c. rangkailah hal-hal informasi tersebut dengan menggunakan bahasa kamu sendiri; d. latihan berbicara dengan menggunakan bahasa yang runtut, jelas, dan menarik di depan cermin dapat kamu lakukan supaya keterampilan berbicaramu bertambah; e. sesekali melihat catatan yang kamu buat tidak masalah. C. Ayo, Membaca! 1. Mendeskripsikan Isi Suatu Laporan Hasil Pengamatan/Kunjungan Pada pelajaran sebelumnya, kamu sudah belajar menemukan pokok-pokok isi laporan hasil pengamatan. Nah, sekarang kamu akan berlatih untuk mendeskripsikan isi suatu laporan hasil pengamatan. Bab 3 Keseha tan 43
Bacalah dengan teliti laporan hasil pengamatan berikut ini! Laporan Kunjungan Ke Puskesmas Pada hari Senin, 12 November 2007, kami pergi ke Puskesmas Desa Kiaralada. Kami pergi berdua. Pukul 12.22, kami sudah tiba di lokasi. Sebelum kami mengerjakan tugas yang telah diberikan, kami menemui kepala Puskesmas untuk menyerahkan surat izin penelitian dari sekolah. Setelah diizinkan, kami langsung mengamati ruangan dan fasilitas yang ada di Puskesmas tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pegawai Puskesmas, luas bangunan Puskesmas ini adalah 42 m2. Terdiri atas satu ruang tunggu dengan enam buah kursi panjang yang dibagi menjadi dua baris, satu loket pendaftaran, satu loket untuk pengambilan dan penebusan obat, satu ruangan untuk pemeriksaan umum, satu ruangan untuk pemeriksaan gigi, satu ruangan untuk kepala Puskesmas, satu ruangan untuk tempat pelayanan KB, 2 toilet untuk laki-laki dan perempuan, dan 1 toilet khusus kepala Puskesmas dan dokter. Di setiap ruangan terdapat meja kerja, kursi, alat tulis dan gambar-gambar yang berhubungan dengan kesehatan. Di ruangan KB dan pemeriksaan umum terdapat tempat tidur untuk memeriksa pasien, alat pengukur tekanan darah, dan timbangan. Di ruang dokter gigi terdapat kursi khusus untuk memeriksa gigi yang dilengkapi dengan alat-alat pemeriksaan gigi. Di loket pendaftaran dan ruang tunggu terdapat lemari besar yang terisi penuh oleh arsip-arsip. Di Puskesmas ini terdapat satu buah papan pengumuman, satu buah pesawat telepon, satu buah mobil ambulans, satu buah mobil dinas, dan dua buah motor dinas. Fasilitas- fasilitas tersebut tersebut dirawat dan dijaga dengan baik oleh seluruh pegawai Puskesmas. Penyusun Laporan Hasil Kunjungan 1. Sulastri 2. Sani 44 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Pokok-pokok isi dari laporan pengamatan tersebut serta penjabarannya dalam teks adalah sebagai berikut. Yang Diamati Luas bangunan Pokok Isi 42 m2 Penjabaran dalam Teks Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan pegawai Puskesmas, luas bangunan Puskesmas ini adalah 42 m2. Pembagian ruangan 1 ruang tunggu, Terdiri atas satu ruang tunggu, satu loket 1 ruang kepala pendaftaran, satu loket untuk pengambilan dan Puskesmas, penebusan obat, satu ruangan untuk pemeriksaan 1 ruang pelayanan KB, umum, satu ruangan untuk pemeriksaan gigi, satu 1 ruang pemeriksaan ruangan untuk kepala Puskesmas, satu ruangan gigi, untuk tempat pelayanan KB, 2 toilet untuk laki- 1 ruang pemeriksaan laki dan perempuan, dan 1 toilet khusus kepala umum, Puskesmas dan dokter. 1 loket pendaftaran 1 loket pengambilan obat 3 toilet Jenis fasilitas dan Meja, kursi, alat tulis, Di setiap ruangan terdapat meja kerja, kursi, media gambar-gambar, alat tulis dan gambar-gambar yang berhubungan tempat periksa, alat dengan kesehatan. Di ruangan KB dan pengukur tekanan pemeriksaan umum terdapat tempat tidur untuk darah, timbangan, memeriksa pasien, alat pengukur tekanan darah, alat pemeriksaan gigi, dan timbangan. Di ruang dokter gigi terdapat lemari arsip, papan kursi khusus untuk memeriksa gigi yang pengumuman, 1 dilengkapi dengan alat-alat pemeriksaan gigi. pesawat telepon, mobil Di loket pendaftaran dan ruang tunggu terdapat ambulans, 2 motor lemari besar yang terisi penuh oleh arsip-arsip. dinas untuk pegawai, 1 Di Puskesmas ini terdapat satu buah papan mobil dinas. pengumuman, satu buah mobil ambulans, satu buah mobil dinas, dan dua buah motor dinas. Fasilitas-fasilitas tersebut tersebut dirawat dan dijaga dengan baik oleh seluruh pegawai Puskesmas. Bab 3 Keseha tan 45
2. Mengasah Kecermatan a. Bacalah laporan hasil kunjungan berikut ini! Laporan Hasil Kunjungan ke Curug Cirampog Pada hari Minggu, kami pergi ke Curug Cirampog yang terletak di Desa Kiaralada, Jawa Barat. Kami pergi berenam. Pukul 11.03 kami sudah sampai di lokasi. Kami pergi ke sana untuk mengisi hari libur kami dan kami memilih Curug Cirampog karena untuk pergi ke sana cukup berjalan kaki saja. Pemandangan di sana sangat indah. Curug atau air terjun ini tidak terlalu tinggi tetapi cukup lebar dan airnya deras. Karena lingkungan di sekitar air terjun ini masih asri dan dikelilingi oleh pegunungan kecil, maka airnya masih jernih dan bersih. Banyak ikan-ikan kecil di sana sehingga sering ada pemancing yang mengadu keberuntungan di sana. Di sana banyak batu-batu besar yang ditumbuhi oleh lumut-lumut kecil berwarna hijau segar. Tidak hanya lumut yang berwarna hijau. Di sekitar air terjun juga banyak pohon dan tanaman-tanaman kecil yang daunnya berwarna hijau. Tanaman yang banyak dijumpai di sekitar air terjun adalah tanaman paku. Mulai dari tanaman paku yang kecil sampai yang besar. Lokasi air terjun ini oleh penduduk tidak dirawat secara khusus namun tetap dijaga keasriannya. Penyusun Laporan Hasil Kunjungan Kaisha Sandi Adnan Arul Ra Muti b. Jawablah pertanyaan berikut ini! 1. Siapakah yang pergi ke Curug Cirampog? 2. Kapan mereka pergi? 3. Jam berapa mereka tiba di lokasi? 4. Mengapa mereka pergi ke Curug Cirampog? 46 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
5. Tulislah pokok-pokok isi dari laporan hasil kunjungan tersebut! Cantumkan uraian pendukung pokok-pokok isi tersebut! Yang Diamati Pokok Isi Penjabaran dalam Teks D. Ayo, Menulis! 1. Menyusun Percakapan Sesuai dengan Gambar Ikutilah petunjuk berikut ini! a. Bentuklah kelompok beranggotakan 4 orang! b. Amatilah 7 gambar di bawah ini! c. Diskusikan dalam kelompok kegiatan yang dilakukan dalam gambar yang diamati! d. Diskusikan tema gambar tersebut! 1 2 3 5 4 7 6 Bab 3 Keseha tan 47
2. Mengasah Kemampuan a. Buatlah percakapan sesuai dengan urutan gambar di atas! Perhatikan tanda baca yang harus digunakan ketika menulis sebuah percakapan. b. Tentukan judul untuk percakapan yang kamu buat! Cakrawala Ilmu Apakah kamu pernah membaca naskah drama? Itulah contoh penulisan teks percakapan. Contoh teks percakapan: Armin : "Kamu sebaiknya pergi sebelum Dina datang, San!" Sandi : "Aku tidak akan pergi." Armin : "Mengapa kamu tidak mau pergi?" Dari contoh di atas, tanda baca yang biasa digunakan dalam suatu percakapan adalah titik dua (:), tanda petik ("...."), tanda koma (,) tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). 1. Tanda Titik (.) a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Adikku sedang menangis. b. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan yang menunjukkan waktu. Contoh: pukul 22.22.22 (pukul 22 lewat 22 menit 22 detik) c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Contoh: Ada 3.000 orang yang hadir pada acara ini. d. Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat. Contoh: Jalan Kiarapedes Gang Ciloji 85, Purwakarta (tanpa titik) 16 November 2007 (tanpa titik) 2. Tanda Koma (,) a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh: Tia membawa baju, tas, dan dompet. 48 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang menggunakan kata penghubung 'tetapi' dan 'melainkan'. Contoh: Tanto bukan adikku, melainkan adiknya Tito. c. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun, begitu, akan tetapi. Contoh: Jadi, belajarlah dengan tekun! d. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat. Contoh: Hati-hati, ya, nanti terpeleset! e. Tanda koma dipakai untuk petikan langsung. Contoh: Kata Ibu, "Saya kecewa sekali dengan sikap teman kamu!" f. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contoh: Fujia Nurfadillah, S.Pd. g. Tanda koma dipakai di antara (1) nama dan alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Contoh: Bapak Azis Nurkholis Majid, Jalan Ipig Gandamanah Nomor 19, Bandung. h. Tanda koma dipakai untuk mengapit karangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contoh: Adik saya, Roni, lucu sekali. i. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contoh: Atas pengertian Bu Tami, Rina mengucapkan terima kasih. 3. Tanda (:) a. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Contoh: Ketua : Santoso Sekretaris : Diana Bab 3 Keseha tan 49
b. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama atau percakapan sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh: Sandri : "Lebih baik kita pergi sekarang!" Dimas : "Aku tidak akan pergi sebelum dia datang." 4. Tanda Petik ("....") a. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh: "Aku ingin kamu percaya," kata Andi memohon. b. Tanda petik mengapit judul syair karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Contoh: Kamu harus membaca puisi "Diponegoro" besok! Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Kiat menyampaikan informasi dengan lancar adalah membaca bahan dengan saksama, menulis hal-hal penting, merangkai hal-hal penting itu menjadi ringkasan. Informasi itu dapat disampaikan secara lisan atau tertulis. 2. Kata penghubung adalah kata yang kegunaannya menghubungkan dua kata atau bagian-bagian kalimat lainnya sehingga kalimat itu menjadi padu. 3. Berdasarkan gambar seri kamu dapat membuat teks percakapan. Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Apakah kamu sering jajan di pinggir jalan? Sebaiknya kamu tidak membiasakannya karena kebersihan makanannya kurang terjamin. Hal ini dapat mengganggu kesehatanmu. 50 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1-3 Bayi Gizi Kurang dan Gizi Buruk Mencapai 4,1 Juta Jiwa Gizi buruk masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang sulit diatasi, kendati jumlah kasusnya menurun dalam beberapa tahun terakhir. Data terakhir menunjukkan, jumlah balita dengan gizi kurang dan gizi buruk mencapai 4,1 juta jiwa. Menurut Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, dalam jumpa pers, Minggu (9/3) di Jakarta, gizi kurang atau gizi buruk disebabkan kurangnya asupan gizi sehingga anak rentan terinfeksi penyakit. Situasi ini akibat kemiskinan, pendidikan rendah, dan kesempatan kerja rendah. Pada kesempatan terpisah, sejumlah organisasi yang tergabung dalam Jaringan Pemerhati Perubahan Undang-Undang Kesehatan menyatakan keprihatinan atas kondisi kesehatan bangsa Indonesia yang masih terpuruk. Hal ini antara lain ditandai dengan masih tingginya angka kasus gizi buruk, angka kematian ibu dan anak, dan penyakit menular. Sumber: Kompas, 10 Maret 2008 1. Ide pokok paragraf pertama adalah ... a. Jumlah balita dengan gizi kurang dan gizi buruk. b. Gizi buruk masalah kesehatan di Indonesia yang sulit diatasi. c. Gizi buruk disebabkan kurangnya asupan gizi. d. Kasus gizi buruk menurun dalam beberapa tahun terakhir. 2. Menurut menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, situasi yang tidak mengakibatkan gizi buruk adalah ... . a. kemiskinan c. kesempatan kerja rendah b. pendidikan rendah d. kesehatan Bab 3 Keseha tan 51
3. Kalimat yang tidak ada dalam teks adalah ... a. Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Jaringan Pemerhati Perubahan Undang-Undang Kesehatan menyatakan keprihatinan. b. Jumlah balita dengan gizi kurang dan gizi buruk mencapai 4,1 juta jiwa. c. Kasus gizi buruk di Indonesia sudah dapat diatasi. d. Gizi kurang atau gizi buruk disebabkan kurangnya asupan gizi sehingga anak rentan terinfeksi penyakit. 4. Di setiap ruangan terdapat meja kerja, kursi, alat tulis dan gambar-gambar yang berhubungan dengan kesehatan. Di ruangan KB dan pemeriksaan umum terdapat tempat tidur untuk memeriksa pasien, alat pengukur tekanan darah, dan timbangan. Di ruang dokter gigi terdapat kursi khusus untuk memeriksa gigi yang dilengkapi dengan alat-alat pemeriksaan gigi. Di loket pendaftaran dan ruang tunggu terdapat lemari besar yang terisi penuh oleh arsip-arsip. Yang dilaporkan di atas adalah ... . a. puskesmas c. rumah dokter b. stasiun d. toko Bacalah teks laporan berikut ini untuk menjawab soal 5 - 6! Pada tanggal 24 Februari 2007, bersama Om Bono, Andi naik kereta api dari stasiun Bandung menuju Stasiun Gambir Jakarta. Di Jakarta saya bermalam di rumah Om Teo. Keesokan harinya, Andi, Om Bono, dan Om Teo berangkat ke Bandara Soekarno Hatta untuk selanjutnya pada pukul 12.30 WIB terbang menuju Bali. Dari dalam pesawat Andi melihat Kota Jakarta, namun hanya sebentar karena selanjutnya hanya awan putih yang tampak. Andi sempat memotret awan sampai 2 kali. 5. Penggalan teks di atas adalah bagian dari ... . a. laporan kunjungan b. laporan pengamatan c. laporan perjalanan d. laporan peristiwa 52 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
6. isi laporan di atas adalah ... . a. perjalanan menuju Bali b. rencana perjalanan Andi c. rencana liburan Andi d. perjalanan Andi ke Makasar 7. Penulisan tanda koma yang tepat adalah ... . a. Surabaya, 10 November 1945 b. Surabaya 10, November 1945 c. Surabaya 10 November, 1945 d. Surabaya, 10 November, 1945 8. Penggunaan tanda petik yang tidak benar adalah ... a. Neli : "Permisi, Bu." b. Tobing : "Tunggu sebentar, saya akan mandi dulu." c. "Saya senang membaca buku cerita," kata Ucok. d. "Dita : Syukurlah kalau kau lulus ujian." 9. Kalimat percakapan yang bermaksud mengajak adalah ... a. Andi : "Ayo kita bantu kakek itu!" b. Reza : "Ah, kamu saja. Aku ingin cepat pulang." c. Sisi : "Aku tidak bisa mengantar kakek itu sendiri. d. Tati : "Aduh, kamu kenapa? 10. Upit : "Permisi, Bu?" Ibu Guru : "Ada apa, Upit?" Upit : "Saya mau mengantar surat ini." Ibu Guru : "Surat dari siapa?" Upit : "Surat ini dari Euis, Bu. Euis tidak bisa masuk sekolah hari ini karena sakit. Isi percakapan di atas adalah ... . a. menyampaikan pesan b. mengucapkan terima kasih c. menawarkan bantuan d. mengungkapkan rasa ingin tahu Bab 3 Keseha tan 53
B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1 - 3! Apa sih pusing itu sebenarnya? Pusing itu sebenarnya bukan termasuk golongan penyakit. Namun, timbulnya rasa pusing itu merupakan tanda, kalau ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh kita. Nah, penyebab pusing itu sendiri bisa terjadi karena berbagai sebab. Bisa karena kita mengalami kelelahan, bisa juga merupakan tanda adanya penyakit dalam tubuh kita. Bisa juga karena kurangnya sel darah merah dalam tubuh kita atau dikenal dengan anemia Pusing yang sering kita alami, banyak yang disebabkan oleh kurangnya sel darah merah. Lalu bagaimana caranya kita punya sel darah merah dalam jumlah cukup? Sel darah merah itu dibentuk oleh zat besi yang masuk dalam tubuh kita. Sekarang dari mana kita memperoleh zat besi itu? Zat besi sebenarnya bisa dengan mudah kita dapatkan dari berbagai bahan makanan bergizi. Contohnya, daging sapi, sayur bayam, dan hati. Zat besi dalam tubuh kita akan diolah menjadi sel darah merah. Kemudian sel darah merah akan berfungsi sebagai mobil yang harus mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh kita termasuk otak. Kalau mobil mengangkutnya kurang, oksigen tidak akan bisa mencapai semua bagian tubuh kita. Akibatnya kita merasa pusing. 1. Tulislah pokok-pokok isi teks di atas! 2. Berdasarkan pokok-pokok isi teks yang ditulis buatlah ringkasan isi teks! 3. Sampaikan isi ringkasan itu secara lisan! 4. Kanguru adalah nama binatang ini. Kanguru sangat terkenal di Australia. Akan tetapi, sebenarnya kanguru juga terdapat di Indonesia, tepatnya di Papua. Berdasarkan cara hidupnya, kanguru dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kanguru darat dan kanguru pohon. Kanguru darat hidup di tanah dah hutan-hutan, serta semak-semak belukar atau padang rumput. Sedang kanguru pohon menghabiskan hidupnya di pohon. Kanguru pohon hanya turuh kebawah untuk minum. Teks di atas adalah bagian dari laporan. Laporan jenis apa dan siapa yang menjadi objek laporan? 5. Tulislah percakapan yang bertema kesehatan! 54 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . 1. Tempelkan sebuah gambar di bawah ini! 2. Buatlah percakapan berdasarkan gambar tersebut! ... : ... : ... : ... : ... : ... Bab 3 Keseha tan 55
... : ... : ... : ... : ... : ... : ... : ... Hari, tanggal: Skor Paraf Aspek penilaian Guru Orang tua 1. Kesesuaian isi percakapan dengan gambar. 2. kreativitas dalam mengembangkan percakapan. 3. Ketepatan penggunaan tanda baca. Komentar guru : Komentar orang tua : 56 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Pelajaran KELUARGAKU 4 Kamu pernah dengar syair lagu ini: Kubuka album biru Penuh debu dan usang Kupandangi semua gambar diri Kecil bersih tak bernoda Benar sekali syair itu diambil dari lagu Kak Melly Goeslow. Syair ini bisa kamu ubah menjadi bentuk prosa. "Aku membuka sebuah album biru yang penuh debu dan usang. Aku memandangi semua foto diriku. Dalam foto itu aku tampak kecil dan bersih tak bernoda.
Ayo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Mengidentikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita anak yang dibacakan. 2. Menanggapi (mengkritik/memuji) sesuatu hal disertai alasan dengan menggunakan bahasa yang santun. 3. Mendeskripsikan isi dan teknik penyajian suatu laporan hasil pengamatan/ kunjungan. 4. Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memerhatikan makna puisi. A. Ayo, Berbicara! 1. Menanggapi Pembacaan puisi Salah seorang teman kalian akan membacakan puisi "Sepi". Dengarkanlah secara saksama! Sepi Di rumah ini aku sendiri. Hanya ditemani oleh foto-foto mati, foto ayah, ibu, juga kakakku. Tapi mereka tak bisa kuajak bicara. Kapan kau pulang, Ayah? Aku merindukan suaramu. Aku rindu ceritamu sebelum aku tidur. Kenapa kau tak kembali, Ibu? Aku rindu masakan ibu. Aku juga rindu senyuman dan pelukan ibu saat aku sedih dan sakit. Kenapa kakak belum pulang? Aku ingin bermain denganmu. Berlari di halaman. Bermain bola di lapangan. 58 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Kamu sudah mendengarkan puisi yang dibacakan oleh temanmu, bukan? Bagaimana pendapatmu dengan kemampuan temanmu dalam membaca puisi? Apakah indah dan memancing emosimu jika kamu menjadi tokoh aku? Jika menurutmu pembacaan puisi oleh temanmu itu bagus, berikanlah pujian yang dapat menyenangkan hatinya disertai alasan yang dapat menyemangatinya supaya lebih baik lagi. Akan tetapi, jika temanmu kurang bagus dalam membaca puisi tersebut, berikanlah kritik dengan menggunakan kata-kata yang sopan disertai dengan saran supaya dia bisa dapat memperbaiki kekurangannya. 2. Memberikan Pujian Hal yang dikritik adalah: Alasan kamu memberikan pujian adalah: a... a... b... b... c... c... dst. dst. 3. Memberikan Kritik Hal yang dikritik adalah: Alasan kamu memberikan kritik adalah: a... a... b... b... c... c... dst. dst. Saran untuk memperbaiki hal-hal tersebut adalah: a... b... c... dst. Bab 4 Keluarga ku 59
B. Ayo, Membaca! 1. Menentukan Tema, Judul, dan Gagasan Pokok Sekarang kamu akan mengasah kemampuanmu untuk menemukan gagasan pokok dari suatu paragraf, menemukan tema dan menentukan judul yang tepat untuk paragraf tersebut. a. Tema : ... Judul : ... Gagasan pokok : ... Pak Diman seorang pengusaha yang sukses. Dia berhasil mengembangkan usahanya dalam bidang industri pakaian jadi. Perusahaan Pak Diman banyak menyerap tenaga kerja, mereka bekerja sesuai dengan keahliannya. Ada tugasnya memotong, menjahit, memasang kancing, dan menyetrika. Mereka membuat pakaian untuk memenuhi pesanan baik dari dalam maupun dari luar negeri. b. Tema : ... Judul : ... Gagasan pokok : ... "Sungguh gembira saya kali ini, karena dapat merayakan tahun baru bersama keluarga dan teman-teman," kata paman. Biasanya pada tahun-tahun yang lalu saya merayakan tahun baru di atas kapal. Semua penumpang berkumpul di ruang besar, mereka menari- nari dan menyanyi. Jam dua belas kurang satu menit tiba-tiba lampu dipadamkan. Semua orang diam, suasana hening, yang terdengar hanyalah bunyi mesin kapal. Tepat pada jam dua belas lampu menyala lagi diiringi sorak sorai dan nyanyian. Mereka bersalam-salaman dan berpeluk-pelukan sambil mengucapkan "Selamat Tahun Baru". Seperti biasa mereka berpesta sampai pagi. Saya tidak bisa lama menyaksikan keramaian itu. Setelah mengucapkan selamat kepada penumpang, saya kembali ke tempat tugas saya. Saya teringat kepada istri dan sanak saudara di rumah. Karena itu, sekarang saya benar- benar berbahagia karena dapat merayakan Tahun Baru di rumah. Dikutip dari: Pelajaran Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 60 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
c. Tema : ... Judul : ... Gagasan pokok : ... Penduduk suatu kampung giat bekerja, selalu bergotong royong, menjaga keamanan kampung diatur secara bergiliran, membersihkan dan menata kampung dilakukan bersama setiap minggu. Kehidupan di kampung itu tampak tenteram dan hidup rukun. Para petani tenang mengolah sawah dan kebun, pedagang tidak takut dagangannya dicuri orang, pegawai tekun melakukan tugasnya, anak-anak rajin belajar dan sekolah. Rakyat sejahtera dan sukacita. Cakrawala Ilmu Judul adalah kepala karangan dalam cerita, drama, wacana, buku, dan sebagainya. Tema adalah dasar cerita yang dipakai sebagai dasar mengarang. Gagasan Pokok adalah ide cerita dari suatu paragraf atau karangan. C. Ayo, Mendengarkan! 1. Mendengarkan Dongeng dan Mengamati Gambar Gurumu akan membacakan dongeng "Sang Kancil dengan Buaya". Dengarkanlah secara saksama! Sambil mendengarkan dongeng, kamu dapat mengamati gambar di bawah ini! Bab 4 Keluarga ku 61
2. Mengidentifikasi Tokoh, Watak, Latar, Tema, atau Amanat Tentukan tema, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat dari dongeng "Sang Kancil dengan Buaya"! 3. Mengasah Kemampuan Berdiskusi Ayo, asah kemampuanmu berdiskusi dengan mengikutilah langkah berikut ini! a. Bentuklah kelompok beranggotakan 4 orang! b. Cari dan pilihlah satu dongeng dari buku dongeng atau majalah anak! c. Bacalah dongeng itu secara bergantian! d. Diskusikan tema, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat dari dongeng tersebut! e. Buat laporan kelompok berisi hasil diskusi tentang tema, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat dongeng! Cakrawala Ilmu Struktur prosa, baik itu novel, cerpen, dongeng, maupun yang lainnya, dibentuk oleh unsur-unsur berikut: tema, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat/pesan. 1. Tema Tema adalah inti atau ide pokok sebuah cerita. Tema merupakan pangkal tolak pengarang. 2. Latar Latar (setting) tempat, waktu, dan suasana terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. Dalam cerpen, novel, atau pun bentuk prosa lainnya, kadang- kadang tidak disebutkan secara jelas latar perbuatan tokoh itu. Yang ada hanya penyebutan latar secara umum. Misalnya, di tepi hutan, di sebuah dewasa, pada suatu waktu, pada zaman dahulu, di kala senja. 3. Penokohan Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan karakter seorang tokoh, pengarang dapat menggunakan teknik sebagai berikut: 62 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
a. penggambaran langsung oleh pengarang b. penggambaran sik dan perilaku tokoh c. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh d. penggambaran tata kebahasaan tokoh e. pengungkapan jalan pikiran tokoh f. penggambaran oleh tokoh lain 4. Sudut pandang Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang dalam menyampilkan ceritanya dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: a. berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlihat dalam cerita yang bersangkutan b. sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat. 5. Amanat/Pesan Amanat/pesan merupakan ajaran moral atau pesan didaktis yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya itu. Tidak jauh berbeda dengan bentuk cerita lainnya, amanat dalam cerpen akan disimpan rapi dan disembunyikan oleh pengarangnya dalam keseluruhan isi cerita. Karena itu, untuk menemukannya tidak cukup dengan membaca dua atau tiga paragraf, tetapi harus menghabiskannya sampai tuntas. Bab 4 Keluarga ku 63
D. Ayo, Menulis! 1. Mengubah Puisi ke dalam Bentuk Prosa dengan Memerhatikan Makna Puisi Ayo, bacalah puisi ini dalam hati! Segelas Air untuk Ayah Oleh Kak Az Kala aku melihatmu dari jendela rumah Saat ku melihatmu pulang bermandikan keringat Aku tahu engkau lelah Kasihan ayah Harus pergi di pagi hari Dan pulang di sore hari Untuk bekerja mencari uang Andai aku sudah besar Akan kugantikan tugasmu Untuk menghidupi keluarga Tapi aku hanya anak-anak Yang bisa kulakukan saat ini Hanya membuatkanmu segelas air Agar hilang lelahmu 2. Memparafrasakan Puisi Apakah kamu tahu jika empat bait puisi di atas dapat diubah menjadi bentuk prosa? Perhatikan contohnya berikut ini! Segelas Air untuk Ayah Ketika aku melihat ayah pulang bermandikan keringat, aku tahu ayah pasti lelah. Aku kasihan melihat ayah karena harus pergi pagi hari dan baru pulang jika sore tiba. Semua itu dia lakukan untuk mencari uang. Andai aku sudah besar, aku akan menggantikan tugas ayah untuk menghidupi keluarga. Tetapi sekarang ini, aku masih anak-anak. Jadi, aku hanya bisa memberikan segelas air untuk ayah agar rasa lelahnya hilang. 64 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Cakrawala Ilmu Mengubah bentuk puisi menjadi prosa tanpa mengubah isi dan amanat dari puisi itu disebut memparafrasakan puisi. Memparafrasakan puisi berarti mengubah puisi ke dalam bentuk prosa atau cerita. Untuk itu, kita harus memahami puisi itu secara keseluruhan. Terlebih dahulu kita mencari makna dari setiap kalimat dan setiap batinnya. Setelah itu, kita dapat menceritakannya kembali dalam bentuk prosa dengan menggunakan kata- kata sendiri. Tetapi perlu diingat, bahasa yang digunakan harus runtut. 3. Mengasah Kemampuan Ayo, asah kemampuanmu dengan memparafrasakan syair lagu berikut ini! Bunda Oleh Kak Melly Goeslow Kubuka album biru Penuh debu dan usang Kupandangi semua gambar diri Kecil bersih belum ternoda Pikirku pun melayang Dahulu penuh kasih Teringat semua cerita orang Tentang riwayatku Kata mereka diriku slalu dimanja Kata mereka diriku slalu ditimang Nada-nada yang indah Selalu terurai darinya Tangisan nakal dari bibirmu Takkan jadi deritanya Tangan halus dan suci Telah mengangkat tubuh ini Jiwa raga dan seluruh hidup Telah dia berikan Oh Bunda ada dan tiada dirimu Akan selalu ada di dalam hatiku Bab 4 Keluarga ku 65
Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Hal-hal yang ditanggapi dalam pembacaan puisi adalah lafal, intonasi, ekspresi, dan penghayatan. 2. Unsur penting dalam menulis laporan adalah judul, tema, dan gagasan pokoknya. 3. Unsur dongeng yang diidentikasi adalah tema, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat. 4. Mengubah bentuk puisi menjadi prosa tanpa mengubah isi dan amanat dari puisi itu disebut memparafrasakan puisi. Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Coba kamu baca lagi syair puisi "Segelas Air untuk Ayah"! Atau, coba kamu nyanyikan syair lagu "Bunda"! Dari kedua syair itu, kamu bisa melihat betapa besar jasa kedua orang tua dalam keluarga. Sebagai anggota keluarga, kamu harus berbakti kepada kedua orang tuamu. Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1-3! Natal sebentar lagi tiba. Setelah sungkem kepada ibu dan kakaknya yang berlebaran, tahun ini giliran Wisnubroto (35) atau akrab disapa Wisnu menerima kunjungan saat merayakan Natal. Kebiasaan saling berkunjung saat perayaan hari besar keagamaan merupakan realitas yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat kita. Meski berbeda keyakinan, momentum itu digunakan untuk bersilaturahmi satu sama lain di sela-sela kesibukan sehari-hari. Natal tahun ini juga dimanfaatkan Wisnu untuk berkumpul bersama ibu dan kakaknya yang berkunjung ke Sidoarjo, Jawa Timur. Ibu dan kakak Wisnu tinggal di Yogyakarta. Sejak kecil Wisnu dan keenam saudaranya memang berbeda keyakinan. Soenaryati (72), ibu kandung Wisnu, seorang Muslim, demikian juga dengan keempat kakaknya, 66 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
sedangkan ayahnya sudah almarhum. Tiga saudara yang lain, termasuk Wisnu, penganut Katolik. Tahun ini Wisnu yang bekerja di sebuah bank pemerintah di Surabaya, Jawa Timur, mengambil cuti dua hari. Selain acara kumpul keluarga di rumah Wisnu bersama mertua dan orang tuanya, acara Natal akan diisi Wisnu dengan piknik bersama ke tempat wisata. "Kami selalu memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama setiap ada perayaan," tutur Wisnu. Sejak kecil Wisnu dibebaskan oleh orang tuanya untuk memilih keyakinan. Sumber: Kompas Cyber Media, 23 Desember 2007 1. Judul yang tepat untuk teks di atas adalah ... . a. Saling Berkunjung, Wujud Toleransi dalam Keluarga b. Libur Lebaran dan natal c. Kebiasaan Saling berkunjung d. Lebaran dan Natal Bersama Keluarga 2. Paragraf yang menjelaskan tentang keluarga Wisnu adalah ... . a. paragraf 1 c. paragraf 3 b. paragraf 2 d. paragraf 4 3. Ide pokok paragraf 2 terdapat pada kalimat ke- ... . a. 1 c. 3 b. 2 d. 4 4. Tanggapan dan kritik yang disertai alasan adalah ... a. Cara membaca puisi yang kamu lakukan terlalu kuno. b. Puisi yang kamu bacakan menarik perhatian banyak orang. c. Pembacaan puisi yang kamu lakukan sangat bagus karena didukung oleh mimik, vokal, dan intonasi yang baik. d. Pembacaan puisi yang kamu tampilkan kurang menarik. Bacalah dongeng berikut ini untuk menjawab soal 5 - 6! Pada suatu hari yang cerah, Simpson siput bangun pagi-pagi sekali. Ia berencana pergi ke rumah sahabatnya, Tucker si kura-kura. Sambil memakai topinya, dia membayangkan makanan lezat yang akan disantapnya bersama Tucker. Dengan tidak sabar dia bergegas berangkat. Tak lama kemudian, Simpson tiba di puncak bukit. Dari sana, Simpson dapat melihat dengan jelas rumah Tucker. Rumah sahabatnya itu memang berada tepat di kaki bukit. Karena sangat tergesa-gesa menuruni bukit, Simpson pun tergelincir. Dia jatuh berguling-guling ke bawah. Semakin lama semakin cepat. Badannya akhirnya terantuk sebuah batu. Dhukkk! Sumber: Majalah Bobo, 13 Maret 2008 Bab 4 Keluarga ku 67
5. Kalimat berikut ini yang menyatakan sifat Simpson yang ceroboh adalah ... a. Simpson siput bangun pagi-pagi sekali. b. Sambil memakai topinya, dia membayangkan makanan lezat yang akan disantapnya bersama Tucker. c. Karena sangat tergesa-gesa menuruni bukit, Simpson pun tergelincir. d. Tak lama kemudian, Simpson tiba di puncak bukit. 6. Amanat dongeng di atas adalah ... a. Berhati-hatilah dalam melakukan sesuatu supaya tidak celaka. b. Bersabarlah dalam menghadapi masalah. c. Bangun pagi-pagi supaya tidak terlambat. d. Carilah teman sebanyak mungkin. Bacalah puisi berikut ini untuk menjawab soal 7 - 8! Ayah Tercinta Ayah... Dari kecil aku bersamamu Kau telah memberikan Kasih sayangmu Yang begitu berharga kepadaku Di saat kubutuh, kau pun selalu ada Dan tiba saatnya Kau pergi meninggalkanku Dan hatiku merasa sepi Karena kau tiada lagi untukku Kau adalah untukku Bagiku ... kau bagaikan sinar Yang selalu menerangi setiap saat Ayah ... walaupun kau telah tiada Aku akan selalu mengenang Masa kecilku Bersamamu Ananda Purti Islami, Kelas 6, SDN Eretan Wetan 1 Jl. KUD Misaya Mina, Kandanghaur, Indramayu 45254 Sumber: Majalah Bobo, 13 Maret 2008 68 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
7. Puisi di atas bercerita tentang ... . a. ayah c. keluarga b. ayah dan ibu d. mimpi 8. Berikut ini yang bukan isi puisi di atas adalah ... . a. kecintaan anak kepada ayah b. mengungkapkan sayang kepada ayah c. kesedihan yang mendalam karena ditinggal ayah d. mengenang ayah tercinta 9. Bacalah penggalan puisi berikut ini! Berawal dari sebutir benih kecil Engkau tebarkan dengan hati-hati Saat panas matahari Mulailah kisah perjuangan petani Penggalan puisi di atas menceritakan ... . a. petani mulai menanam padi b. Petani menantikan panen c. petani bekerja keras d. petani menuai hasil 10. Tapi kini.... Ia telah tiada Tanpa mengucapkan sepatah kata Maksud penggalan puisi di atas adalah ... . a. Ia telah lama meninggal b. ia pergi tanpa pamit terlebih dahulu c. ia meninggalkan rumah karena tidak bisa bicara d. ia pindah kota untuk mengikuti orang tuanya B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! 1. Bersama dengan teman sebangkumu, ayo berlatih memberikan tanggapan dengan disertai alasan! a. Bacalah satu puisi yang kamu sukai! Lalu mintalah tanggapan berupa kritik atau pujian dari teman sebangkumu dengan disertai alasan! b. Lakukan secara bergantian! Bab 4 Keluarga ku 69
Bacalah teks laporan berikut ini untuk menjawab soal 2-3! Aku tinggal di Desa Aia Mancua, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Menurutku, tempat tingggalku sangat indah. Di sini ada tempat wisata air terjun Lembah Anai yang sering aku kunjungi. Aku tak pernah bosan datang ke tempat ini. Apalagi kalau aku pergi bersama Kakek. Sambil menikmati sejuknya udara dan dinginnya air, Kakek suka menceritakan keindahan alam Sumatera dahulu kala. Kami masuk ke kompleks wisata ini dengan terlebih dulu membeli tiket. Tiketnya murah. Aku cukup membayar Rp 1.000,00, sedang kakekku Rp 2.000,00. Air terjun ini terletak di pojok belokan jalan raya lintas Sumatera. Karena letaknya di tepi jalan, banyak pengendara mobil atau motor memanfaatkannya sebagai tempat beristirahat. Tempat di sekitar air terjun Lembah Anai memang nyaman untuk istirahat. Di sekitar air terjun banyak terdapat batu-batu besar. Aku suka sekali duduk di atas batu, sambil merendam kaki di air yang dingin dan jernih. Apalagi kalau cuaca sedang panas. Percikan air terjun dihembuskan angin membuat udara menjadi lembap. Jadi, terasa basah-basah segar. Sumber: Majalah Bobo, 13 Maret 2008 2. Apakah judul dan tema yang cocok untuk laporan di atas? 3. Tuliskan pokok-pokok isi laporan di atas! 4. Bacalah cerita anak berikut ini! Berdasarkan cerita anak tersebut, tentukan tokoh dan sifat tokoh beserta kutipan pendukungnya! Tak Ada yang Mubazir Cici meletakkan tas kresek berisi jeruk di meja depan ibunya yang sedang menikmati tek manis hangat. "Bu, Cici beli jeruk murah pada tukang buah keliling," kata Cici. "Oh, ya? Jangan-jangan rasanya tidak manis," kata Ibu. "Kata penjualnya sih, ditanggung manis," kata Cici seraya mengupas sebuah jeruk. 70 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
"Bah! Tukang buah pembohong!" pekik Cici setelah mencoba sejuring jeruk yang ternyata berasa asam. "Kamu tadi tidak mencobanya?" Cici menggeleng, "Cici percaya saja. Tukang buah yang itu biasanya tidak bohong," jawab Cici. "Mungkin tukang buah itu pun tak tahu, kalau jeruk yang dijualnya asam," Ibu mencoba menghibur. "Kalau begini kan jadi mubazir," sungut Cici kesal. "Maksudmu?" "Kalau jeruk asam begini, kan tak bisa dimakan, akhirnya dibuang. Kan jadi mubazir," kata Cici masih dengan nada kesal. Ibunya tersenyum, "Ci, Tuhan menciptakan makhluknya tak ada yang sia-sia, semua bermanfaat. Begitu pula jeruk yang masam ini." "Bermanfaat buat tukang buah pembohong itu kan? Sebab dia tetap saja untung." "Sts... tidak baik berkata demikian. Jeruk itu bermanfaat buat kita juga kok." Cici mengeryitkan alis karena tidak mengerti maksud ibunya. Lalu Ibu Cici mengambil sebuah jeruk, dan dipotong-potongnya melintang. Salah satu potongannya diperas di atas minuman tehnya. Kemudian diaduk dengan sendok perlahan-lahan. "Ih, Ibu norak. Ini kan bukan jeruk lemon, masa buat campuran teh manis?" komentar Cici. "Coba saja," kata Ibu sambil menyodorkan cangkir tehnya. Cici meminumnya dengan ragu namun kemudian wajahnya berbinar. "Wah, ternyata enak juga. Ada manis, asam, dan sepet." "Kalau kita cerdik, sesuatu yang tak bermanfaat, dapat menjadi bermanfaat, bahkan bisa jadi berharga," kata Ibu sambil tersenyum. "Cici senang sekali punya Ibu yang cerdik," kata Cici seraya memeluk ibunya erat. Sumber: Majalah Ino, 07 - 20 Februari 2007 5. Parafrasakan puisi "Ayah Tercinta" di atas! Bab 4 Keluarga ku 71
Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . 1. Carilah sebuah puisi bertema keluarga dari majalah atau koran anak! Guntinglah puisi tersebut dan tempelkan! 2. Ubahlah puisi tersebut ke dalam bentuk cerita dengan cara diparafrasakan! ... Hari, tanggal: Skor Paraf Aspek penilaian Guru Orang tua 1. Kesesuaian puisi dengan tema. 2. Kesesuaian puisi dengan hasil parafrasa. 3. Ketepatan penggunaan tanda baca. Komentar guru : Komentar orang tua : 72 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
BERTEMAN ITU Pelajaran PENTING 5 Ada berapa jumlah temanmu? Wah pasti sudah tak terhitung. Tema "Berteman Itu Penting" memang bagus untuk dibahas. Pada bab ini banyak hal tentang berteman akan dibahas. Ada bahasan tentang kepedulian pada teman. Ada juga bahasan tips mendapatkan teman. Puisi tentang teman juga dibahas pada bab ini. Kamu pasti senang mempelajari bab ini.
Ayo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Mengidentikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita anak yang dibacakan. 2. Menyampaikan pesan/informasi yang diperoleh dari berbagai media dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar. 3. Menanggapi dari kolom/rubrik khusus (majalah anak, koran, dan lain-lain.). 4. Mengubah puisi ke dalam bentuk prosa dengan tetap memerhatikan makna puisi. A. Ayo, Mendengarkan! 1. Mendengarkan Cerita Rakyat Pernahkah kalian mendengarkan sebutan cerita rakyat? Cerita rakyat biasanya diceritakan secara lisan oleh orang tua secara turun-temurun. Cerita rakyat berisi asal-usul suatu tempat, misalnya, asal-usul Gunung Tangkuban Perahu, asal-usul Kota Banyuwangi, asal- usul Kota Magelang, asal-usul Danau Toba, asal-usul Talaga Warna, dan masih banyak yang lainnya. Gurumu akan membacakan salah satu cerita rakyat berjudul "Talaga Warna". Dengarkanlah secara saksama dan lihatlah gambar! Sambil mendengarkan kamu boleh mencatat tokoh dan watak tokoh dalam cerita. 2. Mengasah Kecermatan Ayo, asah kecermatanmu dengan menjawab pertanyaan berikut! a. Tulislah tokoh beserta sifatnya dalam cerita di atas! b. Apa tema cerita di atas? c. Amanat apa yang terkandung dalam cerita di atas? 74 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
3. Mengasah Kemampuan Tuliskan ringkasan cerita rakyat "Talaga Warna" di atas! Talaga Warna ... ... ... ... ... ... Cakrawala Ilmu Untuk mempermudah membuat ringkasan dari suatu cerita, kamu dapat mendaftar isi pokok cerita tersebut atau mengurutkan peristiwa atau kejadian. Namun, ingat, meski hanya sebuah ringkasan, kamu tetap harus memerhatikan kepaduan kalimat. Suatu paragraf dikatakan padu apabila ada kekompakan antargagasan. B. Ayo, Berbicara! 1. Menyampaikan Informasi dengan Bahasa yang Runtut, Baik, dan Benar Ketika kamu akan menyampaikan informasi, gunakan bahasa yang runtut, baik, dan benar. Ada baiknya kamu menentukan pokok-pokok informasi seperti berikut ini. Pokok-pokok isi yang ingin disampaikan: a. Sandri sakit demam berdarah b. dia dirawat di rumah sakit c. mohon bantuan berupa uang untuk membantu membayar biaya perawatan dan membeli obat. Bab 5 Ber teman I t u Pent ing 75
Uraian Informasi: Teman-teman, teman kita, Sandri, kini sedang sakit. Dia terserang demam berdarah. Sudah dua hari dia dirawat di rumah sakit. Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap sesama teman, marilah kita memberikan sumbangan berupa uang untuk membantu membayar biaya perawatan dan pembelian obat. Atas perhatian teman-teman, saya ucapkan terima kasih. 2. Mengasah Kemampuan Buatlah sebuah pengumuman yang menginformasikan bahwa teman kamu meninggal karena kecelakaan. Sebelumnya, buatlah pokok-pokok penting yang ingin kamu sampaikan kepada teman-temanmu supaya semua informasi yang tersampaikan! C. Ayo, Membaca! 1. Membaca Sekilas Bacalah tips untuk mendapatkan teman berikut ini di dalam hati! Tips Mendapatkan Teman Zaman sekarang teman sejati masih ada nggak ya? Jika kamu belum pernah menemukan teman yang sangat kamu sukai, awalilah dengan menjadi seorang bisa disukai teman- temanmu. Kita intip dahulu tips berikut ini: a. Jadilah pendengar yang baik buat teman-temanmu. Jangan pernah sekalipun kamu bersikap menggurui. Memberi nasihat boleh-boleh aja, tapi jangan melakukannya dengan cepat. Pelahan-lahan namun pastikan temanmu itu mendengarkannya. b. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas. Cobalah mengerti bagaimana karakter temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kamu bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa memutuskannya. 76 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
c. Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan oleh teman dekatmu itu. Jangan pernah sekali-kali kamu mengobral rahasia temanmu pada orang lain. Saling jaga rahasia, anggap saja antara kalian ada sebuah permainan yang hanya bisa dimainkan oleh kamu dan temanmu. d. Berilah dukungan dan pujilah temanmu, kesampingkan kesalahannya dan kelemahannya. e. Jangan pernah merasa iri kepada temanmu. Kebahagiaannya adalah bahagia milikmu juga. Ikut berbahagialah atas keberhasilan temanmu. f. Dekat bukan berarti harus tergantung satu sama lain. Berikan pertolongan secukupnya. Jagalah 'jarak' yang wajar. Mundurlah sedikit bila kita merasa pertemanan sudah terlampau dekat. Sebaliknya, mendekatlah kala kita merasa pertemanan sudah semakin renggang. g. Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan refreshing bersama. Kembangkan sikap toleransi, eksibel, assertive (tegas), empati, dan belajar saling memahami. h. Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada temanmu saat kamu melakukan kesalahan padanya. Setelah itu berusahalah perbaiki kesalahanmu. Begitu pula sebaliknya, berikan maaf dan lupakan kesalahannya jika ia bersalah. Sumber: 2. Mengasah Kemampuan Ayo, asah kemampuanmu dengan mengerjakan soal berikut! a. Tuliskan pokok-pokok isi dari teks di atas! b. Rangkailah pokok-pokok isi dari teks tersebut menjadi sebuah prosa! c. Berikan komentarmu mengenai tips-tips yang disampaikan dalam teks di atas! Bab 5 Ber teman I t u Pent ing 77
D. Ayo, Menulis! 1. Memparafrasakan Puisi Ayo, bacalah puisi berikut ini di depan kelas! Sahabat Oleh Kak Az Bila kau sedang sedih, Katakan saja padaku Karena aku adalah sahabatmu Bila kau perlu bantuan Katakan saja padaku Aku siap membantu karena kau sahabatku Kita akan selalu berbagi Kita juga akan saling memberi Karena kita adalah sahabat Dalam suka maupun duka Semoga persahabatan ini abadi Walau kadang... Ada pertengkaran di antara kita Itu hanyalah untuk sementara Kapanpun, Di manapun, Apa pun yang terjadi Kita adalah sahabat 2. Mengasah Kecermatan Ayo, asah kecermatanmu dengan mengerjakan soal berikut! a. Temukan amanat yang terkandung dalam puisi tersebut! b. Ubahlah puisi tersebut ke dalam bentuk prosa! c. Buatlah sebuah puisi untuk sahabat terdekatmu! 78 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Untuk mempermudah membuat ringkasan dari suatu cerita, kamu dapat mendaftar isi pokok cerita tersebut atau mengurutkan peristiwa atau kejadian. 2. Sebelum menyampaikan informasi, kamu dapat membuat catatan kecil berisi pokok-pokok isi yang disampaikan. Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Apakah kamu mempunyai sahabat karib? Mempunyai sahabat karib pasti menyenangkan. Kamu mempunyai tempat untuk berbagi cerita dan pengalaman. Ingat, setiap orang mempunyai pribadi yang unik dan khas. Sahabatmu juga mungkin mempunyai sifat berbeda denganmu. Ketika terjadi pertengkaran, kamu harus mencoba mengerti sifat dia. Sahabatmu juga pasti mau mengerti sifatmu. Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! Bacalah cerita rakyat berikut ini untuk menjawab soal 1-4! Legenda Danau Toba Ini adalah kisah tentang terjadinya Danau Toba. Orang tak akan menyangka, ada kisah sedih di balik danau yang elok rupawan itu. Tersebutlah seorang pemuda yatim piatu yang miskin. Ia tinggal seorang diri di bagian utara Pulau Sumatera yang sangat kering. Ia hidup dengan bertani dan memancing ikan. Suatu hari ia memancing dan mendapatkan ikan tangkapan yang aneh. Ikan itu besar dan sangat indah. Warnanya keemasan. Ia lalu melepaskan pancingannya dan memegangi ikan itu. Tetapi saat tersentuh tangannya, ikan itu berubah menjadi seorang putri yang Bab 5 Ber teman I t u Pent ing 79
cantik. Ternyata ia adalah ikan yang sedang dikutuk para dewa karena telah melanggar suatu larangan. Telah disuratkan jika tersentuh tangan, ia akan berubah bentuk menjadi seperti makhluk apa yang disentuhnya. Karena ia disentuh manusia, maka ia juga berubah menjadi manusia. Pemuda itu lalu meminang Putri Ikan itu. Putri Ikan itu menganggukkan kepalanya tanda bersedia. "Namun aku punya satu permintaan, Kakanda," katanya. "Aku bersedia menjadi istri Kakanda, asalkan Kakanda mau menjaga rahasiaku bahwa aku berasal dari seekor ikan." "Baiklah, Adinda. Aku akan menjaga rahasia itu," kata pemuda itu. Akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang bayi laki-laki yang lucu. Namun, ketika beranjak besar, si anak ini selalu merasa lapar. Walau sudah banyak makan makanan yang masuk ke mulutnya, ia tak pernah merasa kenyang. Suatu hari, karena begitu laparnya, ia makan semua jatah makanan yang ada di meja, termasuk jatah makan kedua orang tuanya. Sepulang dari ladang, bapaknya yang lapar mendapati meja yang kosong tak ada makanan, marahlah hatinya. Karena lapar dan tak bisa menguasai diri, keluarlah kata-kata yang kasar, "Dasar anak keturunan ikan!" Ia tak menyadari, dengan ucapannya itu, berarti ia sudah membuka rahasia istrinya. Seketika itu juga, istri dan anaknya hilang dengan gaib. Ia jadi sedih dan sangat menyesal atas perbuatannya. Namun, nasi sudah menjadi buur. Ia tak pernah bisa bertemu kembali dengan istri dan anak yang disayanginya. Di tanah bekas pijakan istri dan anaknya itu, tiba-tiba ada mata air menyembur. Airnya makin lama makin besar. Lama-lama menjadi danau. Danau inilah yang kemudian kita kenal sampai sekarang sebagai Danau Toba. Sumber: Cerita Rakyat 33 Provinsi dari Aceh sampai Papua, oleh Dea Rosa. 1. Sifat pemuda atau suami Putri Ikan adalah ... . a. sabar b. mudah menyerah c. tidak bisa mengendalikan emosi d. sabar 80 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
2. Janji pemuda pada Putri Ikan adalah ... . a. menjaga Putri Ikan sampai akhir hayat b. menjaga rahasia Putri Ikan c. menafkahi Puti Ikan dan anaknya d. membimbing anaknya sampai besar 3. Yang bukan termasuk alasan suami Putri Ikan mengingkari janjinya pada Putri Ikan adalah karena ... . a. tidak bisa mengendalikan emosi b. lupa akan janjinya pada Putri Ikan c. marah pada anaknya d. tidak mencintai Putri Ikan 4. Legenda Danau Toba berasal dari ... . a. Jawa c. Sumatera b. Kalimantan d. Bali Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 5 - 6! Di Jawa tengah, Jesicca Aprillia dikenal sebagai anak yang hobi mengikuti lomba. Bayangkan, sejak kelas 1 hingga sekarang, murid kelas 6 salah satu SD di Kota Semarang ini hampir tiap minggu ikut lomba. Tidak hanya lomba lukis yang menjadi hobinya, tetapi juga sempoa, matematika, komputer, bahasa Inggris, menulis halus, foto model, sampai peragaan busana. Kenapa semua lomba diikuti? "Aku sih yang penting coba dulu. Apa pun hasilnya, kalau sudah dicoba rasanya senang." Jelas Jesicca. Dari Lomba-lomba itu, kini Jesicca sudah mengumpulkan lebih dari 300 piala dan piagam penghargaan. Ada yang juara 1, ada juga yang juara harapan. Untuk mendapatkan prestasi sebanyak itu, tentu saja Jesicca harus rajin berlatih dan belajar, serta disiplin mengatur waktu. Kalau tidak, bisa-bisa prestasi di sekolah merosot gara-gara sibuk ikut lomba. Tidak setiap ikut lomba Jesicca dapat juara. "Bagiku itu tidak masalah. Yang penting kita jangan cepat putus asa. Kalau kita terus mencoba, pasti ada hasilnya!". (Sigit) Sumber: Majalah Bobo, 18 Mei 2006 Bab 5 Ber teman I t u Pent ing 81
5. Berikut ini yang bukan pokok-pokok informasi dari teks di atas adalah ... a. Jesicca senang mengikuti lomba-lomba sejak kelas 1 SD hingga sekarang. b. Jesicca sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 300 piala dan piagam penghargaan. c. Meski sering ikut lomba, Jesicca selalu meluangkan waktu untuk bermain dengan teman-temannya. d. Jesicca harus rajin berlatih dan belajar, serta disiplin mengatur waktu. 6. Pesan yang disampaikan dari teks di atas adalah ... a. Jangan terlalu banyak ikut lomba! b. Jangan cepat putus asa! Kalau kita terus mencoba, pasti ada hasilnya. c. Jangan terlalu ingin menang dalam lomba yang kamu ikuti. d. Jangan menyerah, teruslah maju! 7. Putri Eliana sangat cantik. Sayang, sikap Putri Tania tak secantik parasnya. Ia sangatlah nakal. Segala yang ia inginkan harus aselalu dituruti. Putri Eliana juga amat jail. Semua pegawai istana pernah dijailinya. Paragraf di atas bercerita tentang ... . a. sifat-sifat jail Putri Eliana b. sifat-sifat seorang putri raja yang jail c. sifat buruk Putri Eliana d. kegemaran Putri Eliana di istana 8. Semangatnya yang besar untuk terus berprestasi terlihat pula ketika ia berusaha keras untuk kembali ke lapangan setelah mengalami cedera lutut dalam sebuah pertandingan. Dengan bantuan pelatihnya, Serena melatih kembali seluruh sknya. Akhirnya, ia berhasil mengatasi rintangan yang menghadang dan kembali memperlihatkan kebolehannya. Ide pokok paragraf di atas adalah ... . a. terus berjuang meski banyak rintangan menghadang b. putus asa setelah rintangan datang c. berlatih terus menerus sampai berhasil d. memenangkan pertandingan tanpa rintangan 82 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
9. Pertandingan berlangsung amat seru. Ahmad mendapat umpan terobosan dan langsung berhadapan dengan kipper. Tembakan datar dan tidak terlalu keras yang dilakukan oleh Ahmad ke pojok kanan telah memperdaya kiper. Gol tunggal Kesebelasan Utama Jaya, dicetak Ahmad pada menit ke-75. Paragraf di atas dapat diringkas sebagai berikut ... a. Ahmad mencetak gol tunggal. b. Ahmad mendapat umpan terobosan. c. Ahmad berhadapan dengan kiper. d. Ahmad pandai bersepak bola. 10. Kulayangkan suratku untukmu Kumulai dalam sejarah hidupku Aku merasa gembira sekali Mempunyai sahabat sejati Isi penggalan puisi di atas adalah ... . a. merasa senang karena mempunyai sahabat pena b. senang menulis surat c. mempunyai banyak sahabat d. mendambakan sahabat sejati B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! Bacalah cerita rakyat berikut ini untuk menjawab soal 1 - 3! Sangkuriang Pada zaman dahulu, tersebutlah kisah seorang putri raja di Jawa Barat bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu. Ia berburu dengan ditemani oleh Tumang, anjing kesayangan istana. Sangkuriang tidak tahu, bahwa anjing itu adalah titisan dewa dan juga bapaknya. Pada suatu hari Tumang tidak mau mengikuti perintahnya untuk mengejar hewan buruan. Maka anjing tersebut diusirnya ke dalam hutan. Ketika kembali ke istana, Sangkuriang menceritakan kejadian itu pada ibunya. Bukan main marahnya Dayang Sumbi begitu mendengar cerita itu. Tanpa sengaja ia memukul kepala Sangkuriang dengan sendok nasi yang dipegangnya. Sangkuriang terluka. Ia sangat kecewa dan pergi mengembara. Bab 5 Ber teman I t u Pent ing 83
Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali dirinya. Ia selalu berdoa dan sangat tekun bertapa. Pada suatu ketika, para dewa memberinya sebuah hadiah. Ia akan selamanya muda dan memiliki kecantikan abadi. Setelah bertahun-tahun mengembara, Sangkuriang akhirnya berniat untuk kembali ke tanah airnya. Sesampainya di sana, kerajaan itu sudah berubah total. Di sana dijumpainya seorang gadis jelita, yang tak lain adalah Dayang Sumbi. Terpesona oleh kecantikan wanita tersebut, Sangkuriang melamarnya. Oleh karena pemuda itu sangat tampan, Dayang Sumbi pun sangat terpesona padanya. Pada suatu hari Sangkuriang minta pamit untuk berburu. Ia minta tolong Dayang Sumbi untuk merapikan ikat kepalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi ketika melihat bekas luka di kepala calon suaminya. Luka itu persis seperti luka anaknya yang telah pergi merantau. Setelah lama diperhatikannya, ternyata wajah pemuda itu sangat mirip dengan wajah anaknya. Ia menjadi sangat ketakutan. Kemudian ia mencari daya upaya untuk menggagalkan proses peminangan itu. Ia mengajukan dua buah syarat. Pertama, ia meminta pemuda itu untuk membendung sungai Citarum. Dan kedua, ia minta Sangkuriang untuk membuat sebuah sampan besar untuk menyeberang sungai itu. Kedua syarat itu harus sudah dipenuhi sebelum fajar menyingsing. Malam itu Sangkuriang melakukan tapa. Dengan kesaktiannya ia mengerahkan makhluk- makhluk gaib untuk membantu menyelesaikan pekerjaan itu. Dayang Sumbi pun diam- diam mengintip pekerjaan tersebut. Begitu pekerjaan itu hampir selesai, Dayang Sumbi memerintahkan pasukannya untuk menggelar kain sutra merah di sebelah timur kota. Ketika menyaksikan warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira hari sudah menjelang pagi. Ia pun menghentikan pekerjaannya. Ia sangat marah oleh karena itu berarti ia tidak dapat memenuhi syarat yang diminta Dayang Sumbi. Dengan kekuatannya, ia menjebol bendungan yang dibuatnya. Terjadilah banjir besar melanda seluruh kota. Ia pun kemudian menendang sampan besar yang dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh menjadi sebuah gunung yang bernama "Tangkuban Perahu." Sumber: 84 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
1. Tulislah tokoh dan sifat tokoh dalam cerita di atas! 2. Apa tema cerita di atas? 3. Amanat apa yang terkandung dalam cerita di atas? 4. Carilah sebuah artikel di majalah atau koran anak! Guntinglah rubrik tersebut dan tempelkan di buku tugasmu! Tulislah pokok-pokok isi teks dalam rubrik itu dan sampaikanlah secara lisan di depan kelas! 5. Ubahlah puisi di bawah ini ke dalam bentuk cerita! Melati Melati... Putih bersih warnamu Semerbak harum baumu Bagaikan kasturi Menyebar keamaian di hati Melati... Bunga yang lemah lembut Penghapus angkara murka Menciptakan kebaikan Melati... Aku berjanji akan melestarikan Kusirami batang-batangmu Agar tumbuh subur Dan berbunga lebat Anissa R. F Jl. Layur Raya No. 14 Sebantengan, Ungaran Jawa Tengah Sumber: Majalah Ino, 07 - 20 Maret 2007 Bab 5 Ber teman I t u Pent ing 85
Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . 1. Carilah satu cerita rakyat di daerahmu! Tanyakan pada keluargamu jika kamu belum mengetahuinya! Tulis ringkasan ceritanya di bawah ini! 2. Tulislah pesan atau nasihat yang ada dalam cerita rakyat itu! Adakah manfaatnya untukmu! Hari, tanggal: Skor Paraf Aspek penilaian Guru Orang tua 1. Kesesuaian teks dengan perintah yang diminta. 2. Keruntutan ringkasan cerita. 3. Ketepatan penggunaan ejaan. Komentar guru : Komentar orang tua : 86 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Latihan Ulangan Semester 1 A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal 1 - 3! Hujan Beberapa Jam Sejumlah Kawasan di Batam Terendam Air Penulis: Hendri Kremer BATAM - MEDIA: Hujan yang terus mengguyur Batam pada Kamis (1/11) pagi, membuat sejumlah kawasan di daerah ini digenangi air setinggi satu meter. Pengamatan Media Indonesia di sejumlah kawasan di Batam seperti di Tiban Kampung, Tanjung Riau, Tanjung Uncang, dan Batuaji banyak perumahan penduduk yang terendam banjir. Kawasan permukiman yang paling parah terendam banjir antara lain kawasan Batuaji Kecamatan Sagulung, Baloi Kolam Kecamatan Lubukbaja, dan Bengkong Kecamatan Batuampar, ketinggian air mencapai satu meter. Namun, tidak ada korban yang dilaporkan dalam kejadian itu. Pantauan Media Indonesia pada Kamis pagi mendapati air sudah mulai turun dan penduduk di sejumlah kawasan yang terkena banjir tampak mulai membersihkan rumahnya. Yeni, 34, warga Batuaji, RT01/RW02, Kecamatan Sagulung, Batam, mengaku sudah sering mendapat banjir kiriman dari bukit-bukit gundul yang ada di sekitar perumahannya. Namun, pemerintah daerah setempat belum mengambil sikap soal banjir itu. "Katanya mau diperbaiki. Namun hingga sekarang belum ada. Mestinya kami sudah tidak kebajiran lagi," katanya. Dia menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pengembangan perumahan yang menggusur habis bukit yang ada di sekitar perumahannya, dan meminta agar pemerintah setempat untuk mencabut izin pengembang terkait. (HK/OL-1) dengan perubahan
1. Hujan terus mengguyur daerah-daerah di bawah ini, kecuali... . a. Tiban Kampung c. Tanjung Pinang b. Lubukbaja d. Tanjung Uncang 2. Ide pokok paragraf kedua adalah ... . a. kawasan yang paling parah terendam banjir b. tidak ada korban jiwa c. nama-nama daerah yang ada di Batam d. ketinggian air 3. Kawasan Batuaji termasuk kecamatan ... . a. Sagulung c. Tiban kampung b. Lubukbaja d. Tanjung Uncang 4. ... Ada mawar kuning, mawar merah, dan mawar putih. Selain bunga mawar ada juga bunga anggrek, melati, kamboja, tulip, lily, dan masih banyak lagi. Banyak orang yang datang ke sini dan membeli bunga-bunga yang cantik ini. Panitia terlihat sangat puas. Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah ... a. Bermacam-macam bunga dipamerkan. b. Pameran bermacam-macam bunga mawar. c. Bunga-bunga langka dipamerkan. d. Siapakah yang suka bunga? 5. Salah satu bentuk penulisan riwayat hidup adalah ... . a. Bentuk panjang b. Bentuk narasi atau cerita c. Bentuk khusus d. Bentuk umum 6. Data yang tidak harus dicantumkan dalam daftar riwayat hidup adalah ... . a. Nama lengkap b. Alamat c. Nama binatang peliharaan d. Agama 88 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Bacalah wacana di bawah ini untuk menjawab soal 7 - 9! Laporan Hasil Pengamatan Pada hari Minggu pagi, tanggal 4 November 2007, saya melakukan pengamatan terhadap Sekolah Dasar Anak Bangsa yang menjadi korban gempa di Bintaro, Tangerang. Hasil pengamatan yang saya lakukan adalah sebagai berikut: saya melihat ada 3 kelas yang rusak total dan rata dengan tanah, dan 2 kelas rusak berat. Namun, hanya ada 1 kelas dan ruang kantor saja yang masih bisa digunakan karena hanya mengalami kerusakan ringan. Lapangan pun tidak dapat digunakan karena tertutup oleh puing-puing reruntuhan. Di lokasi terlihat ada satu truk untuk mengangkut puing-puing. Tujuh orang pegawai dari instansi pekerjaan umum, dibantu oleh tiga orang guru mengamankan kursi dan meja yang masih bisa digunakan. Ada satu tiang listrik yang runtuh sehingga banyak kabel listrik yang bergelantungan. Namun, ada 2 petugas PLN yang sedang mengamankannya agar tidak membahayakan siapa pun. 7. Pengamatan dilakukan pada ... . a. Minggu sore, tanggal 7 November 2008 b. Minggu pagi, tanggal 4 November 2007 c. Minggu malam, tanggal 5 November 2008 d. Minggu siang, tanggal 6 November 2007 8. Jumlah kelas yang mengalami kerusakan adalah ... . a. 3 Kelas c. 1 Kelas b. 2 Kelas d. Tidak ada yang rusak total 9. Truk yang mengangkut puing-puing berjumlah ... unit. a. empat c. dua b. satu d. tiga 10. Atas pertolongan Mutia Tiara mengucapkan terima kasih. Jika yang dimaksud adalah Tiara mengucapkan terima kasih kepada Mutia, maka penempatan tanda koma yang tepat adalah.... a. Atas pertolongan Mutia, Tiara mengucapkan terima kasih. b. Atas pertolongan Mutia Tiara, mengucapkan terima kasih. La t ihan Ulangan Semes ter 1 89
c. Atas pertolongan, Mutia, Tiara mengucapkan terima kasih. d. Atas pertolongan Mutia, Tiara, mengucapkan terima kasih. 11. Nama saya Zahran Muhammad Fawaz, saya lahir di Bandung, pada tanggal 22 Juli 1997. Saya beragama Islam. Saya terlahir sebagai anak laki-laki yang ke satu dari tiga bersaudara dari pasangan suami/istri yang bernama Diran/Zahra. Saya memiliki adik yang sangat lucu. Pipinya tembem, kulitnya putih, bibirnya merah, dan badannya gendu. Yang tidak perlu dicantumkan dalam daftar riwayat hidup di atas adalah ... . a. nama lengkap c. nama orang tua b. tempat tanggal lahir d. deskripsi adik 12. Di bawah ini kalimat yang menggunakan huruf kapital dengan benar adalah ... a. Saya tunggu kehadiran Anda. b. Sekarang sudah masuk Bulan Desember c. Aku berasal dari Suku Sunda d. Aku melihat Ibumu pergi ke pasar. 13. Banyaknya pohon yang tumbang, mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Suara klakson terus bersahutan. Beberapa pohon yang tumbang menutup seluruh badan jalan. Sangat sulit menyingkirkan pohon itu karena terlalu besar. Selain itu, sebuah tiang listrik sebagai penerangan jalan umum di Kelurahan Pilangbangau, ambruk. Pokok isi paragraf di atas adalah ... . a. suara klakson terus bersahutan b. banyak pohon tumbang c. tiang listrik ambruk d. listrik mati 14. Kuburan ibunya sudah dia lewati. Angin bertiup sangat kencang. Semuanya begitu hening kecuali dari kejauhan terdengar sesekali anjing menggonggong. Tetapi Surya tetap berjalan dengan santai. Watak Surya dalam cerita di atas adalah ... . a. penakut c. pemberani b. suka bersantai d. tidak takut mati 90 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
15. .... "Kau bisa memakannya kalau mau. Bagi dua, tambahkan gula atau garam, baru kau makan. Mau coba?" "Ya, jelas!" Kepik mengambil pisau dan akan membagi jagung itu ... . Sifat Kepik dalam cerita di atas adalah ... . a. suka berbagi b. pelit c. senang memotong jagung d. suka makan sendiri 16. Kaisya mendengar Neni menyanyi. Nadanya sangat sumbang. Suaranya tidak enak didengar. Kritik yang tepat supaya tidak menyinggung perasaan Neni adalah ... a. suaramu bagus, tetapi lebih bagus lagi kalau tidak menyanyi. b. lebih baik kamu mengikuti les menyanyi supaya suaramu lebih terasah. c. Berisik! Jangan menyanyi lagi! d. Kamu tidak cocok menjadi penyanyi. 17. Di bawah ini merupakan penggunaan tanda titik yang tidak benar adalah ... a. Aku akan datang pukul 12.30 WIB. b. Ada sekitar 3000 orang yang menonton konser ini. c. Aku lahir pada tahun 1999 d. Rumahnya kemarin terbakar. 18. ... Pak Diman seorang pengusaha yang sukses. Dia berhasil mengembangkan usahanya dalam bidang industri pakaian jadi. Perusahaan Pak Diman banyak menyerap tenaga kerja, mereka bekerja sesuai dengan keahliannya. Ada tugasnya memotong, menjahit, memasang kancing, dan menyetrika. Mereka membuat pakaian untuk memenuhi pesanan baik dari dalam maupun dari luar negeri. Tema yang tepat untuk teks di atas adalah ... . a. pengusaha kaya c. tolong-menolong b. bekerja keras d. kegemaran La t ihan Ulangan Semes ter 1 91
19. Bacalah puisi di bawah ini! Karangan Bunga Tiga anak kecil Dengan langkah malu-malu Datang ke Salemba sore itu Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga Sebab kami ikut berduka Bagi kakak kami yang ditembak mati siang tadi Yang datang ke Salemba adalah ... . a. anak kecil c. orang tua b. seorang kakak d. pejuang 20. Pita hitam pada puisi di atas melambangkan ... . a. kematian c. kekecewaan b. kegembiraan d. kesengsaraan 21. Tini membuat kue coklat. Warnanya hitam dan rasanya enak. Dwi menghabiskan lima kue. Jika yang dimaksud adalah Dwi memuji masakan Tini, kalimat yang tepat adalah ... a. Rasanya enak sekali tapi pahit. b. Walaupun hitam, tetapi rasanya sangat enak. c. Kue ini rasanya enak tetapi agak aneh. d. Aku terpaksa memakan kue buatanmu. 22. Karena ingin membalas sakit hatinya kepada bekas tunangannya itu, ia kemudian berusaha menabrak Sri ketika gadis itu sedang berjalan sendirian. Pada saat itu Sri terjatuh. Mirna yang mengira bahwa Sri telah meninggal langsung mendatangi Rusman dan mengajak pemuda itu untuk kembali kepadanya. Namun, permintaan itu ditolak oleh Rusman. Pada saat itu muncul Sri yang kemudian menceritakan perbuatan jahat Mirna. Betapa malu hati Mirna ketika kejahatannya terbongkar. 92 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Tokoh dalam penggalan cerita di atas berjumlah ... orang. a. 2 c. 4 b. 3 d. 5 23. Mantan tunangan Mirna bernama ... . a. Sri c. Laila b. Rusman d. Mirna 24. Watak Mirna dalam cerita di atas adalah ... . a. pendendam b. baik hati c. suka marah-marah d. mudah emosi 25. Setiap orang memiliki pribadi yang unik dan khas. Cobalah mengerti bagaimana karakter temanmu. Hormatilah pendapatnya. Walau kadang kalian bisa saling berbeda pendapat dan keyakinan, namun pasti ada jalan tengah yang bisa ditempuh asal jangan tergesa-gesa memutuskannya. Pesan yang disampaikan dalam cerita di atas adalah ... . a. Berusahalah untuk saling mengerti! b. Buatlah keputusan sendiri! c. Carilah jalan tengah! d. Tunjukkan karaktermu! B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 26 - 29! SBY Ajak Mbah Ronggo Bekerja sama Selamatkan Rakyat Presiden Ajak Juru Kunci Gunung Kelud Bekerja Sama Selamatkan Rakyat Kediri, 24/10 (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para juru kunci Gunung Kelud untuk bekerja sama dengan aparat pemerintah menyelamatkan rakyat yang berada di sekitar gunung tersebut. ''Meski belum ketemu saat meninjau Gunung Merapi, saya sampaikan kepada Mbah Marijan (Juru Kunci Gunung Merapi) agar berdoa untuk menyelamatkan rakyat Yogyakarta waktu itu serta bekerja sama dengan pemerintah dan TNI/Polri. Hal yang sama juga saya sampaikan ke Mbah Ronggo (Juru Kunci Gunung kelud di Kediri) serta La t ihan Ulangan Semes ter 1 93
Mbah Eko dan Mbah Agung (juru kunci Gunung Kelud di Blitar) untuk melakukan hal yang sama,'' kata Presiden usai menerima paparan mengenai aktivitas Gunung Kelud dan penanganan para pengungsi di Lapangan Pluncing, Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Rabu malam. Menurut Presiden, para juru kunci Gunung Kelud memiliki pengalaman dan ''penglihatan'' sehingga diharapkan mau bekerja sama dengan para petugas untuk menyelamatkan rakyat. ''Tidak perlu ada pertentangan karena tujuannya sama, yakni menyelamatkan kita semua,'' katanya. Kepala Negara menyebut pengalaman yang pernah terjadi dengan meletusnya Gunung Kelud pada 1901, 1919, 1951, 1966, dan 1990 yang memakan korban jiwa sekitar 5.110 orang. Presiden berharap, jika Gunung Kelud meletus pada tahun ini maka tidak sampai terjadi korban jiwa dan kalaupun ada diharapkan bisa ditekan sekecil mungkin. Presiden juga kembali meminta para pengungsi agar bersabar selama berada di lokasi pengungsian dan pemerintah berjanji untuk memilih solusi yang akan membawa kebaikan bagi masyarakat. Sumber: Berita dan Feature - SBY Ajak Mbah Ronggo Bekerja sama Selamatkan Rakyat - Indonesia.htm 26. Siapakah juru kunci Gunung Merapi? 27. Sebutkan nama-nama juru kunci Gunung Merapi dan Gunung Kelud yang terdapat dalam wacana di atas! 28. Pada tahun berapakah gunung Kelud meletus? 29. Siapa saja yang harus bersiaga dalam menghadapi letusan Gunung Kelud? 30. Sebutkan dan betulkan kata-kata yang seharusnya diawali dengan huruf kapital! pada suatu hari nisrina ikut ayahnya pergi ke simpedes. di simpedes banyak orang. di loket lain orang-orang antre, ada juga beberapa petugas simpedes duduk di luar loket-loket antrean. Mereka melayani orang-orang yang bertanya tentang tata cara menabung atau hal-hal lain, ayah nisrina berada di barisan loket tabungan. US Tahun 2006 94 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
MELESTARIKAN LINGKUNGAN, MELESTARIKAN Pelajaran HIDUP 6 Bagaimana terjadinya pencemaran lingkungan? Bagaimana caranya mengurangi polusi udara? Jawaban pertanyaan itu akan kamu temukan pada pelajaran ini. Pencemaran lingkungan, baik itu di darat, di udara, maupun di air harus segera ditanggulangi karena pencemaran itu bisa membunuh makhluk hidup, termasuk manusia.
Ayo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. 2. Menemukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif. 3. Berpidato atau presentasi untuk berbagai keperluan acara perpisahan, perayaan ulang tahun, dan lain-lain) dengan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat. 4. Menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dan lain-lain.) dengan bahasa yang baik dan benar, serta memerhatikan penggunaan ejaan. A. Ayo, Mendengarkan! 1. Menyimpulkan Isi Berita yang Didengar Apakah kamu pernah menanam pohon? Menanam pohon yang bisa menghasilkan buah akan bermanfaat bagimu dan lingkungan sekitarmu. Untuk lebih jelasnya, dengarkanlah berita yang akan dibacakan oleh salah seorang temanmu atau guru berikut ini! Berita tersebut berjudul "Bupati Drs. H. Lily Hambaly Hasan: "Mari Hijaukan Lingkungan." Cakrawala Ilmu Ketika kamu mendengarkan pembacaan teks berita, kamu tentu mendengar adanya kalimat yang dihubungkan dengan kata dan, atau, serta tetapi. Kalimat-kalimat yang menggunakan kata penghubung tersebut mungkin saja termasuk kalimat majemuk setara. Perhatikan contoh berikut ini! a. Ia mengintip dari balik tirai. b. Ia berusaha mendengarkan pembicaraan mereka. Masing-masing kalimat di atas merupakan kalimat tunggal. Kita bisa menggabungkan kedua kalimat di atas menjadi satu kalimat. c. Ia mengintip dari balik tirai dan berusaha mendengarkan pembicaraan mereka. Kalimat c merupakan kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua pola kalimat atau dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat setara atau sederajat. Kalimat majemuk setara ini biasanya ditandai dengan kata penghubung dan, atau, tetapi, dan melainkan. 96 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Perhatikan contoh berikut ini! 1. Aku makan roti, keju, dan kentang. 2. Aku makan roti dan minum sirup. 3. Ibu yang harus ke luar atau kalian diam? 4. Pilih pisang atau nangka? Kalimat pada nomor 1 dan 4 bukan kalimat majemuk. Sedangkan kalimat nomor 2 dan 3 merupakan kalimat majemuk. Diskusikan bersama temanmu, mengapa kalimat nomor 1 dan 4 bukan kalimat majemuk! 2. Mengasah Kecermatan a. Kamu sudah menyimak berita di atas, kan? Nah, sekarang tuliskan pokok-pokok isi berita di atas pada buku tugasmu! Jika kamu merasa kesulitan, kamu bisa menggunakan pertanyaan di bawah ini sebagai pemandu. Gunakanlah kalimat yang runtut dalam menuliskan jawabanmu! Pertanyaan Pemandu Jawaban Siapa yang diceritakan dalam ... berita yang didengar? ... Apa saja yang disampaikan ... dalam berita yang didengar? ... Adakah himbauan atau ajakan dalam berita yang didengar? Sebutkan! ... b. Kamu sudah mencatat pokok-pokok isi berita di atas, kan? Nah, sekarang buatlah kesimpulan dari berita tersebut. Untuk membuat kesimpulan dari suatu wacana atau berita, kamu dapat menggunakan pokok-pokok isi berita yang sudah kamu catat dengan menggabungkannya menjadi beberapa kalimat. Kamu bisa menambahkan kata-kata kamu sendiri. Bab 6 Meles tari kan Ling kungan, Meles tari kan Hidup 97
3. Mengasah Kemampuan a. Salah seorang temanmu akan membacakan wacana di bawah ini! Ayo, dengarkan dengan saksama! Pencemaran Lingkungan Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus mengetahui sumber pencemaran, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri. Sumber Pencemaran Pencemaran datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air, dan tanah dengan berbagai cara. Pencemaran udara terutama datang dari kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran sampah. Pencemaran udara dapat pula berasal dari aktivitas gunung berapi. Proses Pencemaran Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara, maupun tanah. Proses tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran. Pencemaran ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, pencemaran akan berada di alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada manusia, material, hewan, tumbuhan, dan ekosistem. Langkah Penyelesaian Penyelesaian masalah pencemaran terdiri atas langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemaran dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya 98 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle). Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerja sama semua pihak antara satu negara dengan negara lain. Sumber: 4. Mengasah Kemampuan Ayo, asah kemampuanmu dengan mengerjakan soal di bawah ini! a. Tuliskan pokok-pokok isi dari berita di atas! b. Buatlah ringkasan dari berita di atas! c. Buatlah kesimpulan dari isi berita di atas! d. Temukan kalimat majemuk dalam berita di atas! B. Ayo, Membaca! 1. Memahami Teks dengan Membaca Intensif Saat ini, jika kita ingin mendapatkan udara yang sejuk dan bersih, kita harus pergi ke pedesaan. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, udara yang bebas dari polusi kendaraan maupun pabrik sangat sulit kita temukan. Contohnya, bisa kamu baca dalam wacana berikut ini. Bab 6 Meles tari kan Ling kungan, Meles tari kan Hidup 99
Polusi Udara Dulu, Kota Bandung terkenal dengan hawa dingin. Pohon-pohon hijau tumbuh di mana saja. Banyak terdapat taman di setiap sisi jalan. Sawah-sawah juga banyak. Setiap orang akan senang pergi ke Kota Bandung. Tapi sekarang, Kota Bandung menjadi panas. Pohon-pohon hijau hanya tumbuh di tempat tertentu. Sawah-sawah juga semakin sedikit. Dulu, sangat mudah mencari udara sejuk di siang hari. Sekarang, udara sejuk sangat sulit kita dapatkan di Kota Bandung. Pohon-pohon hijau dan taman sudah mulai jarang. Semuanya berubah menjadi pusat pertokoan dan pabrik. Di Kota Bandung juga sudah mulai padat penduduknya. Sawah-sawah kini berubah menjadi perumahan. Banyak Gambar polusi udara pula mobil dan motor yang setiap hari melewati jalan karena asap kendaraan raya. Oleh karena itu, di Kota Bandung sering terjadi bermotor kemacetan. Bukan hanya itu, udara di Kota Bandung juga sudah mulai tercemar. Asap yang dikeluarkan mobil dan motor menyebabkan polusi udara. Asap pabrik yang keluar lewat cerobong juga bisa menimbulkan polusi. Banyaknya rumah dan genting yang terbuat dari kaca juga membuat udara semakin panas. Panas dan polusi udara itu bisa menyebabkan banyak penyakit. Misalnya, penyakit paru-paru, kanker, ginjal, dan gangguan pernapasan. Polusi udara memang sangat berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, harus segera diatasi. Di antaranya dengan menanam pohon yang rindang. Dengan demikian, udara di Kota Bandung bisa kembali sejuk. 2. Mengasah Kecermatan Ayo, asah kemampuanmu dengan menjawab soal berikut! a. Berapa jumlah paragraf dalam berita di atas? b. Catatlah hal-hal penting yang disampaikan dalam setiap paragraf! c. Buatlah lima buah pertanyaan yang sesuai dengan isi wacana di atas! d. Berikan pertanyaanmu kepada temanmu! Biarkan dia menjawab dengan tepat semua pertanyaanmu. 100 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Ayo, Berlomba! Kita akan berlomba mencari jawaban dalam wacana "Polusi Udara". Sebelum berlomba, bacalah petunjuk di bawah ini! 1. Masing-masing siswa membuat lima buah pertanyaan yang sesuai dengan wacana "Polusi Udara"! 2. Berikan soal tersebut kepada teman sebangku! 3. Setiap siswa harus menjawab pertanyaan temannya dengan menuliskan jawabannya disertai dengan letak jawaban tersebut ditemukan (paragraf dan baris berapa)! 4. Siswa yang paling cepat, tepat, lengkap dalam memberikan jawaban, dialah pemenangnya. Selamat berlomba! 3. Mengasah Kejelian Kamu tentunya pernah mengisi TTS atau Teka-teki Silang, kan? Isilah teka-teki silang di bawah ini! Caranya, cari lawan kata di bawah ini! Contoh: 1. keluar lawan kata masuk. Tuliskan lawan kata tersebut dalam kolom nomor 1. 2. banyak 3. sedikit 4. sulit 1 m a 2 s u k 3 5. panas 4 6. kota 5 7. dingin 8. mudah 6 7 8 Bab 6 Meles tari kan Ling kungan, Meles tari kan Hidup 101
Cakrawala Ilmu Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah antonim. Antonim merupakan kata-kata yang berbeda atau berlawanan maknanya. Contohnya, siang-malam, tinggi-rendah, panjang- pendek. TTS yang sudah kamu isi di atas merupakan contoh antonim. Jadi, kamu sudah mengerti, kan apa itu antonim? C. Ayo, Berbicara! 1. Menemukan Unsur-unsur Pidato Kalian tentu sudah sering mendengar orang berpidato. Tahukah kalian apa itu pidato? Pidato adalah penyampaian uraian secara lisan tentang suatu hal di depan umum/orang banyak (massa). Pidato juga memiliki bagian-bagian, yaitu: a. Salam pembuka Contoh: 1) Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. 2) Salam sejahtera untuk kita semua. 3) Selamat pagi. b. Sapaan Contoh: 1) Bapak Kepala sekolah yang saya hormati, Bapak dan Ibu guru yang saya hormati, serta kawan-kawan yang saya banggakan, 2) Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan Saudara-saudara yang saya hormati, 3) Teman-temanku yang saya cintai, c. Pendahuluan ialah pengantar ke arah pokok-pokok materi yang akan disampaikan. Fungsinya, agar pendengar mengetahui ke arah mana mereka akan dibawa. 1) Puji syukur kepada Tuhan. 2) Ucapan terima kasih kepada pihak tertentu. 3) Maksud menyampaikan pidato/ceramah/khotbah. d. Bagian isi atau inti pidato/ceramah/khotbah, ialah bagian yang berisi materi utama. Hindari penyampaian materi yang sifatnya menggurui. Kemukakan contoh, ilustrasi, dan cerita-cerita ringan yang berkaitan dengan materi utama. 102 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
e. Penutup Tutuplah pidato/ceramah/khotbah dengan kesan yang baik. Bisa dengan simpulan atau ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu. f. Salam penutup Contoh: 1) Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. 2) Atas perhatian Bapak dan Ibu, saya ucapkan terima kasih. 2. Mengasah Pemahaman Ayo, asah pemahamanmu dengan menjawab soal berikut ini! a. Apa yang dimaksud dengan salam pembuka dan salam penutup? b. Apa perbedaan antara penutup dengan salam penutup? c. Siapa saja yang harus disapa dalam pidato? d. Mengapa kita memerlukan ilustrasi ketika menyampaikan isi pidato? e. Apakah pengumuman termasuk jenis pidato? 3. Mengasah Kemampuan Secara berpasangan, carilah sebuah naskah pidato/ceramah/sambutan! Temukan unsur- unsur pidato tersebut, kemudian tuliskan pada buku tugasmu! D. Ayo, Menulis! 1. Menemukan Pokok Isi Pidato yang Dibaca Setiap hari Senin, kamu tentunya sering mendengar pidato/ceramah/amanat dari pembina upacara. Isi pidato yang disampaikan beragam setiap minggunya. Umumnya, hal-hal yang disampaikan oleh pembina upacara tersebut sifatnya penting dan aktual atau sesuai dengan peristiwa atau kondisi saat itu. Oleh karena itu, pidato sangat penting untuk disimak. Jika perlu, tulislah pokok-pokok isi pidato tersebut seperti yang akan kamu lakukan sekarang. Bab 6 Meles tari kan Ling kungan, Meles tari kan Hidup 103
Ayo, bacalah pidato berikut ini! Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak Ibu Guru yang saya hormati, Bapak Ibu Pejabat TU yang saya hormati, Anak-anakku yang Bapak cintai, Pada kesempatan ini Bapak ingin menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan keindahan lingkungan sekolah kita. Anak-anakku yang Bapak cintai, Kita harus menjaga kebersihan sekolah kita dengan baik. Sekolah sudah menyediakan tong sampah di depan setiap kelas. Kalian tentu tahu bahwa tong sampah itu bukanlah pajangan yang hanya boleh dilihat. Jadi manfaatkan tong sampah tersebut dengan baik. Buanglah sampah di sana. Jangan membuang sampah sembarangan. Di setiap kelas, Bapak perhatikan sudah memiliki kelengkapan kelas. Bapak hargai itu. Tetapi sangat disayangkan, dalam beberapa kelas kelengkapan kelas tersebut tidak dijaga dan dirawat dengan baik. Taplak meja guru kotor. Penghapus papan tulis tinggal pegangannya saja. Kaca bingkai foto-foto pahlawan dan presiden beserta wakilnya sudah kusam karena jarang dilap. Anak-anakku semua, Kebersihan adalah sebagian dari iman. Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan bukanlah tugas penjaga sekolah saja. Bukan tugas Mang Udin saja. Akan tetapi, menjaga kebersihan lingkungan sekolah ini adalah tugas kita semua termasuk bapak dan ibu guru, bahkan Bapak sebagai kepala sekolah ini. Jadi, ingat dengan baik! Buanglah sampah pada tempatnya, jaga kerapian kelas, dan jaga kebersihan kelas serta lingkungan. Sekian amanat dari Bapak. Bapak ucapkan terima kasih atas perhatian kalian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 104 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
2. Mengasah Daya Ingatan Ayo, asah daya ingatmu dengan menjawab soal berikut ini! a. Siapakah yang memberikan sambutan? b. Dalam rangka apa sambutan tersebut disampaikan? c. Apa pesan yang disampaikan dalam sambutan tersebut? d. Siapa saja yang disapa dalam sambutan di atas? e. Siapakah petugas kebersihan dalam sambutan di atas? 3. Mengasah Kecermatan Yang harus kamu lakukan sekarang adalah menemukan tema serta menuliskan pokok- pokok isi yang disampaikan dalam pidato pada buku tugasmu! Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Menyimpulkan isi teks berita adalah menggabungkan pokok-pokok isi berita yang telah dicatat dengan menambahkan kata-kata sendiri. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua pola kalimat atau dua klausa 2. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua pola kalimat atau dua klausa atau lebih. Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antara unsur- unsurnya bersifat setara atau sederajat. 3. Pidato memiliki enam unsur, yaitu salam pembuka, sapaan, pendahuluan, bagian isi, penutup, dan salam penutup. Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Tema pelajaran ini adalah "Melestarikan Lingkungan, Melestarikan Hidup". Kalau kamu ditanya, apa yang bisa kamu lakukan untuk ikut melestarikan lingkungan? Lihat saja sekeliling ruang kelasmu. Kamu bisa mulai melestarikan lingkungan di kelasmu dengan menjaga kelas dan isinya tetap bersih. Bab 6 Meles tari kan Ling kungan, Meles tari kan Hidup 105
Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1 dan 2! Kota Shanghai yang dikenal sebagai kawasan pusat perekonomian China, setelah Hong Kong dan Beijing, memiliki aset wisata yang sangat beragam. Setelah dua puluh tahun membuka diri terhadap pengaruh budaya asing, Kota Shanghai berkembang sangat pesat. Gedung-gedung tinggi bermunculan dan hampir 80 persen lebih masyarakat di sana tinggal di apartemen. Sisanya tinggal di pinggiran kota dan memiliki rumah sendiri. Salah satu yang menarik perhatian saya saat mengunjungi kota ini adalah saat berkunjung ke kawasan People's Square (taman rakyat) yang luasnya beberapa hektare. Di taman ini, banyak masyarakat yang menghabiskan waktunya untuk menikmati keindahantanaman. Sumber: Seputar Indonesia, 16 Maret 2008 1. Ide pokok paragraf pertama adalah ... a. Kota Shanghai telah berkembang pesat setelah membuka diri terhadap pengaruh asing. b. Kota Shanghai yang dikenal sebagai kawasan pusat perekonomian China. c. Di Kota Shanghai bermunculan gedung-gedung tinggi. d. Kota Shanghai sama berkembangnya dengan Hong Kong. 2. Pernyataan berikut ini tidak ada dalam teks adalah ... a. Kota Shanghai memiliki aset wisata yang beragam. b. Hampir 80 persen penduduk Kota Shanghai tinggal di apartemen. c. Kota Shanghai belum dapat membuka diri terhadap pengaruh budaya asing. d. Salah satu aset wisata Kota Shanghai adalah kawasan People's Square. 106 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 3 dan 4! Pagi hari, taman ini ramai dikunjungi masyarakat untuk berolahraga dan jalan santai. Di belakang taman ini terdapat Kantor Pemerintahan Kota Shanghai. Anak-anak juga banyak bermain di taman ini. Ratusan burung merpati berkeliaran di taman ini dan berusaha mendekati pengunjung dengan harapan diberi makan. Perawatan burung merpati ini ditangani langsung oleh Pemerintah Kota Shanghai. Hamparan taman yang luas dilengkapi tempat duduk untuk bersantai terlihat ditata sangat menarik. Saat musim dingin di kota ini, beberapa tanaman daunnya gugur dan bunga yang tumbuh di taman terlihat sedang berkembang. Sumber: Seputar Indonesia, 16 Maret 2008 3. Pernyataan berikut ini yang tidak ada dalam teks adalah ... a. Kantor Pemerintahan Kota Shanghai berada di belakang taman. b. Perawatan burung merpati di Kota Shanghai ditangani langsung oleh Pemerintah Kota Shanghai. c. Kota Shanghai memiliki pesona wisata yang luar biasa. d. Ratusan burung merpati berkeliaran di taman dan berusaha mendekati pengunjung dengan harapan diberi makan. 4. Pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam teks adalah ... a. Siapakah yang merancang taman itu? b. Berapa jumlah orang yang berkunjung ke taman? c. Pada bulan apa taman dipadati pengunjung? d. Berada di manakah Kantor Pemerintahan Kota Shanghai? 5. Pada kesempatan yang baik ini marilah kita memanjatkan rasa syukur kita ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Hanya Tuhan yang telah memberikan rahmat dan karunia ini kepada kita sehingga pada siang hari ini kita bersama-sama dapat menghadiri undangan teman kita yang akan pindah menuju ke tempat yang baru. Selain ungkapan syukur, kutipan di atas menyatakan ... . a. tujuan berpidato b. pujian-pujian kepada Tuhan c. undangan kepada para sahabat d. terima kasih kepada tuan rumah Bab 6 Meles tari kan Ling kungan, Meles tari kan Hidup 107
6. Demikian sambutan yang dapat kami sampaikan. Maafkan atas segala kesalahan, baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Kami sampaikan selamat jalan kepada Bapak Punidi. Semuga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi kita semua. Amin Cuplikan pidato di atas adalah bagian ... . a. salam pembuka c. isi b. pendahuluan d. penutup 7. Meski menggunakan payung, bajunya tetap basah terkena hujan. Antomin kata yang dicetak tebal adalah ... . a. agak kering c. lembap b. kering d. licin 8. Kakak menyiangi rumput. Ibu menyapu halaman. Kata penghubung yang tepat untuk menggabungkan kedua kalimat di atas adalah ... . a. dan c. dengan b. atau d. yang 9. Para hadirin yang terhormat, Izinkan saya mewakili teman-teman menyampaikan kesan selama enam thun kami bersekolah di sini. Selama berada di sini, Bapak dan Ibu Guru telah membimbing kami dengan penuh kesabaran. Kami tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan budi pekerti. Mudah-mudahan semua itu dapat menjadi bekal kamu dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Cuplikan pidato di atas berisi ungkapan ... . a. rasa syukur c. harapan b. terima kasih d. permintaan maaf 10. Bapak dan Ibu yang saya hormati. Apotek hidup adalah tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat obat yang ditanam di halaman rumah. Tumbuhan yang dipelihara ini dapat dijadikan obat penyakit tertentu. Misalnya pepaya, daunnya berguna untuk menyembuhkan malaria. Isi kutipan pidato di atas adalah ... . a. pengertian dan manfaat apotek hidup b. malaria bisa disembuhkan oleh daun papaya c. contoh tumbuhan yang ditanam di apotek hidup d. ajakan membuat apotek hidup 108 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1-3! Lumba-Lumba Pandu Ikan Paus ke Laut Sebuah peristiwa langka baru-baru ini terjadi di Selandia baru. Seekor lumba-lumba menyelamatkan dua ekor ikan paus yang terdampar di pantai dengan memandu ikan paus tersebut berenang kembali ke laut lepas. "Kami sudah lebih dari satu jam berupaya menyelamatkan kedua ikan paus tersebut. Lumba-lumba itu tiba-tiba muncul dan memandu ikan paus berenang menuju laut lepas," ujar staf Departemen Konservasi Selandia Baru, Malcolm Smith. Tim penolong berupaya menyelamatkan kedua ikan paus yang terdampar di pantai itu dengan menyeret ikan paus itu ke perairan yang cukup dalam. Namun, kedua ikan paus itu ternyata kembali berenang menuju pantai dan terdampar lagi. Peristiwa itu terjadi berulang-ulang hingga kedua ikan paus itu lemas dan hampir mati. Smith mengungkapkan, kedua ekor ikan paus itu tampak panik dan kebingungan sehingga terus-menerus tersesat menuju pantai dan terdampar. Ketika lumba-lumba itu datang, kedua ikan paus yang terdampar itu segera diseret kembali ke perairan dalam. Lumba-lumba itu mendekati kedua ikan paus dan selanjutnya kedua ikan itu ternyata mampu berenang mengikuti lumba-lumba tersebut ke arah laut lepas. Kedua ikan paus itu pun selamat. "Ini peristiwa yang sangat luar biasa," ujar ahli mamalia laut Museum Nasional Selandia Baru, Anton van Helden. (AP/ahmad fauzi) Sumber: Seputar Indonesia, 16 Maret 2008 1. Tuliskan pokok-pokok isi berita di atas! 2. Ayo buat kesimpulan berdasarkan pokok-pokok isi berita yang sudah kamu catat dengan menggabungkannya menjadi beberapa kalimat! Kamu bisa menambahkan kata-kata kamu sendiri. 3. Buatlah tiga pertanyaan beserta jawabannya sesuai dengan isi teks di atas! 4. Buatlah 5 kalimat yang mengandung antonim? 5. Tulislah sebuah pidato dengan tema pelestarian lingkungan! Misalnya: (1) Imbauan untuk tidak membuang sampah di selokan, (2) Imbauan untuk tidak menebang pohon sembarang, dan lain-lain. Bab 6 Meles tari kan Ling kungan, Meles tari kan Hidup 109
Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . Tulislah sebuah naskah pidato untuk perayaan hari ulang tahun salah satu teman sekolahmu! ... Hari, tanggal: Skor Paraf Aspek penilaian Guru Orang tua 1. Kesesuaian isi pidato dengan tema acara. 2. Keruntutan kalimat pidato. 3. Ketepatan penggunaan ejaan. Komentar guru : Komentar orang tua : 110 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
GIAT Pelajaran BERJUANG 7 Semangat Rio, Dewi, dan Adi dalam memberi sumbangan untuk panti asuhan yang dikelola oleh Ibu Ida sungguh luar biasa. Semangat Pak Joko untuk mendirikan warung es campur "Manis Rasa" juga patut diacungi jempol. Giat berjuang orang-orang tersebut dapat kamu baca dalam drama yang dibahas pada pelajaran 7 ini.
VAyo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan. 2. Mengidentikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks drama anak. 3. Melaporkan isi buku yang dibaca (judul, pengarang, jumlah halaman, dan isi) dengan kalimat yang runtut. 4. Menulis surat resmi dengan memerhatikan pilihan kata sesuai dengan orang yang dituju. A. Ayo, Mendengarkan! 1. Mendengarkan Naskah Drama Drama Pendek Ayo, pilihlah 4 temanmu untuk membentuk kelompok! Keempat temanmu itu akan memerankan tokoh-tokoh dalam drama berjudul "Memberi Sumbangan". Untuk kamu yang tidak bertugas memerankan drama, harus bisa menulis pokok-pokok isi drama yang diperankan temanmu dan juga menceritakan isi drama. Ayo, simaklah drama yang diperankan teman-temanmu! Cakrawala Ilmu Apakah kamu tahu apa itu drama? Drama adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk dialog. Drama memiliki tokoh dan isi cerita seperti halnya novel dan cerpen. 112 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
2. Mengasah Daya Ingat Ayo, asah daya ingatmu dengan menjawab pertanyaan ini! a. Kemanakah Adi, Dewi, dan Rio pergi? b. Menggunakan apa mereka pergi ke sana? c. Mengapa mereka pergi ke sana? d. Sepeda milik siapa yang kempes? e. Siapa yang menyambut mereka di panti asuhan? 3. Mengasah Kecermatan Apakah kamu dapat menangkap isi drama yang ditampilkan teman-temanmu? Kalau begitu, tuliskan pokok-pokok isi dari drama tersebut! 4. Mengasah Kemampuan Kamu tentunya sudah mencatat pokok-pokok isi drama yang ditampilkan teman-temanmu. Sampaikanlah isi drama tersebut secara lisan di depan kelas! B. Ayo, Berbicara! 1. Melaporan Isi Buku Bacalah isi laporan buku ini secara saksama! Judul Buku : Kecil-Kecil Jadi Pengantin Eh... Salah, Pengusaha Penulis : Anna R. Nawaning S. Penerbit : Eureka Tahun terbit : 2003 Jumlah halaman : 95 Isi Buku: Sebagai manusia, kita wajib berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal. Walaupun kita masih sekolah, kita bisa mendapatkan uang dengan cara berwiraswasta. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk berwiraswasta adalah menyiapkan modal: relationship dan nama baik, menentukan rekanan kerja, menentukan jenis usaha, menciptakan nama usaha dan memasuki dunia usaha. Beberapa contoh bidang usaha yang bisa kita garap yaitu usaha jasa terjemahan, usaha jasa pengetikan, usaha jasa penelitian, usaha penyewaan komputer, usaha kedai makanan, usaha pembuatan kue dan masakan, usaha parcel dan karangan bunga, usaha "Labor Agency", usaha kursus pelajaran dan keterampilan, membuka warung, Bab 7 Gia t Berjuang 113
menjadi distributor MLM, usaha keterampilan/kerajinan tangan, dan pelayanan perbaikan barang elektronik. Hal-hal yang harus dimiliki oleh seorang wiraswastawan adalah mengenal diri sendiri, berani mengambil keputusan, amanah, shidiq, memiliki wawasan dan pengalaman, tekun, teliti, dan cekatan serta orientasinya untuk kepentingan dunia dan akhirat. 2. Mengasah Kemampuan Ayo, asah kemampuanmu dengan menjawab soal berikut ini! a. Hal-hal apa saja yang harus dicantumkan dalam sebuah laporan buku yang telah kita baca? b. Tuliskan format laporan buku! c. Bacalah beberapa buah buku! Buatlah laporannya! Sampaikan isi buku yang telah kamu baca di depan kelas! C. Ayo, Membaca! 1. Membaca Naskah Drama Bacalah naskah drama berikut ini dengan saksama! Saat libur sekolah Ria, Musa, dan Dina pergi ke rumah Danu. Di rumah Danu mereka akan belajar mencangkok pohon. Setelah selesai belajar mencangkok pohon, mereka istirahat di teras rumah. Ria : Ternyata mudah juga mencangkok pohon. Dina : Iya, tidak sesulit yang aku bayangkan. Musa : Tapi, capek juga, ya! Danu : Kalian mau mencoba es campur "Manis Rasa"? Rasanya segar dan nikmat, lho! Ria : Di mana kamu akan membelinya? Danu : Itu, di seberang sana! (menunjuk ke sebuah warung) Musa : Wah, banyak sekali pembelinya! Memangnya selezat apa, sih, es campur di sana? Danu : Kita langsung ke sana saja, yuk! 114 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Mereka pun bergegas menuju warung es campur "Manis Rasa" yang terletak tak jauh dari rumah Danu. Mereka harus ikut antrean yang panjang. Akhirnya, mereka dapat menikmati es campur "Manis Rasa" juga. Dina : Betul sekali, Dan. Es campur di sini memang berbeda. Ria : Hmm...nikmat sekali! Musa : Segar! Pantas saja banyak pembelinya. Datang pemilik warung menghampiri mereka. Pak Joko : Danu, ini teman-temanmu? Sepertinya baru pertama kali mereka ke sini. Danu : Iya, Pak Joko. Kenalkan, ini Dina, Ria, dan Musa. Ria : Pak, es campur ini rasanya enak sekali. Musa : Pantas kalau banyak yang membeli. Pak Joko : Iya, Bapak bersyukur. Bapak berjualan es sejak kecil. Karena orang tua Bapak miskin, jadi Bapak tidak melanjutkan sekolah. Dina : Terus Bapak mendapat modal untuk membuka warung sebesar ini dari mana? Pak Joko : (tersenyum) Awalnya Bapak berjualan es keliling. Dari desa ke desa, dari perumahan ke perumahan. Selama sepuluh tahun Bapak berjalan kaki menjajakan es. Bapak tidak pantang menyerah, terus berjuang dan berjuang. Akhirnya, setelah terkumpul modal Bapak membangun warung es campur "Manis Rasa" ini. Danu : Luar biasa, ya! Semangat juang Pak Joko perlu kita tiru. Pak Joko : O, ya! Karena kalian baru pertama kali berkunjung, es ini gratis untuk kalian. Danu, Ria, Musa, Dina : Wah, terima kasih!!!! Hore!!! Bab 7 Gia t Berjuang 115
Cakrawala Ilmu Sebuah drama dibangun oleh unsur-unsur berikut ini. a. Tokoh Tokoh adalah orang-orang yang menjadi pemeran dalam isi drama. b. Dialog Dialog adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara langsung. c. Alur Alur adalah rangkaian peristiwa dan konik dari awal sampai akhir cerita. d. Amanat/pesan Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis melalui karya sastra. e. Latar Latar adalah keterangan mengenai tempat, ruang, dan waktu di dalam naskah drama. Latar tersendiri atas 3 jenis, yaitu: Latar tempat, yaitu penggambaran tempat peristiwa di dalam naskah drama Latar waktu, yaitu penggambaran waktu kejadian di dalam naskah drama Latar suasana/budaya, yaitu suasana atau budaya yang digambarkan dalam naskah drama, seperti budaya Sunda, budaya Jawa atau budaya masyarakat Minangkabau. 2. Mengasah Kecermatan Ayo, asah kecermatanmu dengan mengerjakan soal berikut ini! a. Sebutkan nama tokoh yang ada dalam drama di atas beserta sifat atau wataknya. Tuliskan pula kalimat yang menyatakan sifat tokoh tersebut! Nama tokoh Sifat Kalimat pendukung sifat tokoh Danu 116 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
b. Bagaimanakah latar drama tersebut? Untuk memudahkan kamu menemukannya, jawablah pertanyaan di bawah ini! 1) Di manakah peristiwa/kejadian cerita dalam drama tersebut berlangsung? Tuliskan kalimat pendukung jawabanmu! 2) Kapan peristiwa tersebut terjadi? Tuliskan kalimat pendukung jawabanmu! 3) Apakah drama di atas memiliki latar suasana atau budaya masyarakat tertentu? Jika ada, tuliskan, disertai dengan kalimat pendukung dalam drama! c. Apa amanat/pesan yang ingin disampaikan penulis melalui drama tersebut? d. Apa tema dari drama di atas? e. Tuliskan kembali isi cerita drama di atas ke dalam sebuah paragraf. D. Ayo, Menulis! 1. Mengetahui Unsur-unsur Surat Resmi Pada umumnya, surat resmi memiliki bagian-bagian sebagai berikut: a. Kepala surat b. Nomor surat c. Tanggal surat d. Lampiran e. Hal f. Alamat surat dalam g. Salam pembuka b d e c h. Isi surat i. Salam penutup f j. Identitas pengirim surat g Untuk mengetahui bentuk surat resmi, perhatikan bagan berikut! i Bab 7 Gia t Berjuang a h j 117
2. Mengasah Kemampuan Ayo, asahlah kemampuanmu dengan mengerjakan soal ini! a. Carilah salah satu contoh surat resmi, kemudian tulislah di buku tugasmu! b. Setelah kamu melihat contoh surat tersebut, buatlah surat resmi dari sekolahmu kepada orang tuamu! Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Drama adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk dialog. Drama memiliki tokoh dan isi cerita seperti halnya novel dan cerpen. 2. Kepala surat, nomor surat, tanggal surat, lampiran, hal, alamat surat dalam, salam pembuka, isi surat, salam penutup, dan identitas pengirim surat. Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Kamu sudah membaca semangat dari tokoh-tokoh drama dalam giat berjuang. Apakah kamu juga memiliki semangat seperti mereka? Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! 1. (1) Rara : "Kau memang pantas jadi pemenang." (2) Onas : "Ini berkat doa kalian." (3) Pika : "Selamat, Nas." (4) Onas : "Terima kasih, Ka." Susunan percakapan di atas yang baik adalah ... . a. (1) - (2) - (3) - (4) c. (3) - (4) - (1) - (2) b. (2) - (3) - (1) - (4) d. (4) - (3) - (2) - (1) 118 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
2. Togar : "Apa saja kegiatan tutup tahun ini, kawan-kawan?" Tera : "Biasa, Gar, perpisahan dengan kakak kelas enam." Anes : "Ya, tapi kita dapat usulan yang lain." Rena : "Hal ini tidak dapat dibicarakan di kelas. Kalau mau, terima usulku. Adakan rapat." Percakapan tersebut menunjukkan bahwa Rena anak yang cermat dan ... . a. semaunya c. tangguh b. tanggung jawab d. bijaksana Bacalah penggalan drama berikut untuk menjawab soal 3 dan 4! (1) Dewi : Akhirnya, sampai juga kita di panti ini. (2) Rio : Iya, perjalanan yang cukup jauh. (3) Adi : Dan sangat melelahkan. (4) Bu Ida : (berjalan menuju ke arah 3 anak itu) Ada yang bisa saya bantu, Dik! (5) Adi : Oh, ibu maaf! Kami dari SD Wahana Bakti ingin memberikan sumbangan. (6) Bu Ida : Oh...dari SD Wahana Bakti? Wah, kalian pasti lelah karena mengayuh sepeda sampai ke panti ini. Kalian memang hebat! 3. Berdasarkan percakapan (5) watak Adi adalah ... . a. sombong c. sabar b. perhatian d. sopan 4. Berdasarkan percakapan (4) dan (6) watak Bu Ida adalah ... . a. sombong c. sabar b. perhatian d. sopan 5. Buku ini berkisah tentang sebuah boneka kelinci yang sangat indah. Namanya Edward Tulane. Boneka ini milik seorang anak perempuan bernama Abilene Tulane. Edward terbuat dari porselen yang halus sekali. Porselen itu dibalut dengan kulit asli. Setiap sendi tangan dan kakunya disambung dengan kawat sehingga bisa ditekuk. Kutipan laporan buku di atas menceritakan ... . a. isi buku c. keunggulan buku b. identitas buku d. kelemahan buku 6. Buku ini berjudul "Hiduplah Anakku Ibu Mendampingimu" ditulis oleh Michiyo Inoue dan diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo. Tebal buku ini 183 halaman dan telah mengalami enam kali cetak ulang. Bab 7 Gia t Berjuang 119
Kutipan laporan buku di atas menceritakan ... . a. isi buku c. keunggulan buku b. identitas buku d. kelemahan buku 7. Beberapa cerita lainnya menceritakan tentang romantika pergaulan anak muda yang lumayan bisa membuat kita tercenung. Tapi harus diakui konik cerita disebagian besar cerpen Nevi dalam buku ini masih terasa kurang menggigit dan datar. Beberapa ending cerita juga gampang ditebak, seperti dalam cerpen "Burung-Burung Kertas", "Jalan Terakhir", "Sebuah Permintaan", "Semesra Kasih-Mu", dan "Tak Sehitam Bayang-Bayang". Kutipan laporan buku di atas menceritakan ... . a. isi buku c. keunggulan buku b. identitas buku d. kelemahan buku 8. Liburan semester yang akan datang aku akan berlibur ke Bandung. Kalau bisa, aku ingin mampir ke rumahmu. Sejak kamu pindah ke Bandung, aku tidak mempunya teman bercerita. Kalau kita ketemu, aku ingin bercerita banyak pengalamanku. Dan aku juga ingin mendengar ceritamu setelah setahun tinggal di Bandung. Penggalan surat di atas ditujukan untuk ... . a. guru c. sekolah b. teman d. orang tua Perhatikan bentuk surat berikut ini untuk menjawab soal 9 dan 10! 1 2 8 3 4 5 6 7 120 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
9. Bagian surat nomor 5 dan 8 adalah ... . a. kepala surat dan lampiran c. alamat surat dan tanggal surat b. alamat surat dan salam pembuka d. nomor surat dan tanggal surat 10. Bagian surat nomor 1 dan 7 adalah ... . a. kepala surat dan lampiran c. alamat surat dan tanggal surat b. alamat surat dan salam pembuka d. kepala surat dan isi surat B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! Bacalah kutipan drama berikut ini untuk menjawab soal 1 - 3! (dari arah jauh Jati muncul dengan muka serius dan agak marah) Jati : "Inu! Kamu apakan mereka?" (sambil melotot kepada Inu) Inu : "Tenang, Jati. Tidak ada apa-a..!" (tiba-tiba langsung diserobot oleh Jati) Jati : "Enak saja! Kamu senang ya melihat temanmu menangis." Inu : "Hei, bukan aku penyebabnya, Jati!" (tertawa) Jati : "Kamu mampu tertawa sementara ketiga temanmu menangis. Di mana perasaanmu, Inu?" Inu : (tertawa) "Ha...ha.... ." Jati : "Aku tahu kini sifatmu. Ternyata kamu senang melihat penderitaan orang lain!" (sambil memperlihatkan kemarahannya) Inu : "Sabar dulu Jati. Ini coba kamu baca." Jati : (dengan senang hati membaca selembar kertas yang diberikan. Muka Jati berubah saat membaca selembar kertas) "Maaf, kami sedang latihan acting menangis! Jangan diganggu, ya!? Terima kasih!" (semua tertawa terbahak-bahak kecuali Jati yang menahan malu) Sumber: Kumpulan Drama Remaja, A. Rumadi (Ed.) 1. Tuliskan tokoh dan sifat tokoh drama di atas! 2. Setelah kamu mengetahui tokoh dan sifat tokohnya, coba kamu tuliskan pokok-pokok isi drama dalam beberapa kalimat! 3. Susun pokok-pokok isi drama itu menjadi ringkasan cerita isi drama. 4. Buku Pemanasan Global ini menarik utnuk dibaca mereka yang penasaran dengan masalah lingkungan hidup. Untuk memudahkan pemahaman dan pembuktian ada beberapa percobaan yang disebut dengan eksperimen. Bab 7 Gia t Berjuang 121
Ada sekitar 12 bab yang judulnya berapa kalimat Tanya, dimulai dari "Apa Benar Bumi Makin Panas?", "Mengapa Bumi Bisa Bertambah Panas?", "Siapa Tersangka Utamanya?", hingga ke "Apa yang Dapat Kita Lakukan?" Gambar dan ilustrasi dalam buku ini mengajak kita semua mencintai dan menyelamatkan bumi, tempat tinggal kita. Apa yang dijelaskan dalam kutipan laporan buku di atas? Jelaskan! 5. Carilah sebuah surat resmi, kemudian salinlah dalam bukumu! Tandai bagian-bagian surat itu! Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . Bacalah sebuah buku yang kamu sukai, kemudian laporkan! Identitas buku: 1. Judul : ... 2. Penulis : ... 3. Penerbit : ... 4. Tahun terbit : ... 5. Cetakan : ... 6. Tebal : ... Isi buku: ... 122 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Hari, tanggal: Aspek penilaian 1. Kelengkapan identitas buku. 2. Keruntutan kalimat/isi laporan buku. 3. Ketepatan penggunaan ejaan Komentar guru : Komentar orang tua : Bab 7 Gia t Berjuang Skor Guru Paraf Orang tua 123
124 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Pelajaran GIGIKU 8 Jangan anggap sepele kesehatan gigi dan mulut. Infeksi gigi berat dapat memengaruhi kesehatan secara umum, misalnya, bakteri dari gigi menjalar ke organ jantung. Selain itu, kebersihan gigi dan mulut yang terabaikan akan menyebabkan napas tidak segar yang akan menghambat pergaulan.
Ayo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. 2. Menemukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif. 3. Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat. 4. Menulis surat resmi dengan memerhatikan pilihan kata sesuai dengan orang yang dituju. A. Ayo, Mendengarkan! 1. Mendengarkan berita Gurumu akan membacakan berita tentang kesehatan gigi. Sebelum kamu menyimak berita tersebut, siapkan buku catatan untuk mencatat hal-hal penting dari berita tersebut! Simak dengan saksama, ya! 2. Mengasah Daya Ingat Ayo, asah daya ingatmu dengan menjawab pertanyaan ini! a. Berapa persen anak Indonesia yang memiliki masalah gigi berlubang? b. Apa penyebab utama masalah kesehatan gigi? c. Kapan pemerintah menargetkan 50 persen anak Indonesia bebas gigi berlubang? d. Berapa jumlah dokter gigi yang disebar ke daerah? e. Apa yang menjadi kendala dalam pendistribusian dokter ke daerah? 3. Mengasah Kecermatan Ayo, asah kecermatanmu dengan mengerjakan soal ini! a. Tulislah pokok-pokok isi dari berita tadi! b. Ubahlah pokok-pokok isi tersebut menjadi kalimat yang runtut! c. Buatlah kesimpulan isi berita tersebut! 126 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
B. Ayo, Berbicara! 1. Membacakan Puisi dengan Ekspresi yang Tepat Ayo, bacalah puisi berikut ini dengan ekspresi yang tepat! AKU Oleh Chairil anwar Kalau sampai waktuku Kumau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu-sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Cakrawala Ilmu Untuk membacakan puisi, agar tampak hidup, perlu dibantu dengan irama, mimik, kinesik, artikulasi, dan volume suara. a. Irama adalah alunan bunyi ketika membacakan kalimat demi kalimat dalam puisi. b. Mimik adalah peniruan anggota badan, khususnya raut muka. c. Kinesik yakni gerakan tubuh seperti tangan, kaki, kepala, atau yang lainnya. d. Volume suara adalah tingkat keras lunaknya suara. e. Artikulasi adalah pengucapan kata harus jelas. Bab 8 Gigi ku 127
2. Membuat Puisi Berdasarkan Pengalaman Pribadi Dalam perjalanan hidup kita, kita pasti pernah mengalami kejadian-kejadian yang sangat menarik. Kejadian-kejadian itu sebenarnya bisa kita ungkapkan dalam bentuk puisi. Berikut hal-hal yang dapat diperlukan untuk menyusun puisi berdasarkan pengalaman pribadi. a. Tentukanlah pengalaman yang paling menarik yang bisa ditulis menjadi puisi. Galilah terus pengalaman-pengalaman menarik dalam hidupmu sebagai bahan penyusunan puisi. b. Tuliskanlah pengalaman-pengalaman itu ke dalam baris-baris puisi dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan padat! Perluaslah perbendaharaan kosa katamu sehingga bisa menciptakan puisi dengan bahasa yang indah, jelas, dan padat. c. Pilihlah kata-kata yang memiliki makna kias atau konotatif yang bisa menjadi simbol atau lambang dari hal-hal yang diceritakan dalam puisi tersebut. d. Berlatihlah terus-menerus untuk menulis puisi yang baik! Banyaklah membaca puisi di majalah, koran, atau buku puisi dengan maksud menambah wawasanmu dalam berpuisi. e. Beranikanlah untuk sekali-kali memublikasikan puisimu itu dalam majalah dinding atau dengan mengirimkannya ke media massa, baik itu radio, koran, maupun majalah yang ada di daerahmu. 3. Mengasah Kemampuan Ayo, asah kemampuanmu dengan mengerjakan soal berikut ini! a. Tulislah hal-hal pokok satu buah pengalaman pribadi yang menarik! b. Dengan memanfaatkan hal-hal pokok yang telah kamu tulis, buatlah sebuah puisi! c. Bacakan puisi yang kamu buat di depan kelas! C. Ayo, Membaca! 1. Membaca Intensif untuk Menemukan Kata Bersinonim dan Makna yang Tersirat Bacalah wacana berikut ini dengan saksama! Gigi Sehat, Organ Tubuh Lain Ikutan Sehat Jangan anggap sepele kesehatan gigi dan mulut. Infeksi gigi berat dapat memengaruhi kesehatan secara umum, misalnya, bakteri dari gigi menjalar ke organ jantung. Selain itu, kebersihan gigi dan mulut yang terabaikan akan menyebabkan napas tidak segar 128 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
yang akan menghambat pergaulan. Karenanya, penting untuk mengetahui seluk beluk perawatan gigi. Gigi yang sehat tak cukup hanya rapi dan putih, tetapi juga harus didukung oleh gusi yang kencang serta akar dan tulang yang sehat. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap. Kondisi tersebut hanya dapat dicapai jika kita merawatnya dengan cara rutin membersihkan gigi dua kali sehari, terutama setelah makan, ditambah dengan memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan sekali. Sayangnya hingga kini masalah kesehatan gigi masih menjadi prioritas kedua bagi masyarakat Indonesia. Padahal dari sakit gigi yang tampaknya sepele, bisa menjadi pemicu munculnya sejumlah penyakit berbahaya yang membutuhkan pengobatan mahal. Bahkan, penyakit gigi bisa membawa kematian. Informasi statistik rumah sakit di Indonesia tahun 2005 menunjukkan penyakit gigi kronis seperti penyakit pulpa dan periapikal termasuk dalam urutan 24 dari 50 daftar Peringkat Utama Kematian di Rumah Sakit Indonesia tahun 2004. Perawatan tepat Perawatan gigi sejak dini akan meminimalkan kita dari komplikasi penyakit gigi yang membahayakan. Membersihkan gigi dua kali sehari, terutama setelah makan seharusnya menjadi kebiasaan. Namun berdasarkan data Prol Kesehatan di Indonesia, Departemen Kesehatan tahun 2001, faktanya baru 77 persen masyarakat yang memiliki kebiasaan menyikat gigi, itu pun baru 10 persen di antaranya yang menyikat gigi secara benar. Bahkan 22 persen orang Indonesia jarang atau tidak melakukannya. Cara menyikat gigi yang benar harus dilakukan dengan gerakan memutar, karena selain membersihkan, gerakan ini tidak akan merusak gusi. Selain gigi, bersihkan pula lidah bagian atas karena di bagian ini kerap berkumpul bakteri. Gunakan sikat gigi berbulu lembut. "Patokannya kalau dipakai menyikat gigi tidak sakit, berarti sikatnya bagus," saran Rini. Selain itu, Rini juga mengungkapkan sering menyikat gigi akan membuat gigi lebih sering terpapar uor. "Pasta gigi yang mengandung uor akan membuat gigi mengalami remineralisasi, sehingga email gigi menempel kembali dan keasaman mulut bisa terjaga," jelasnya. Bab 8 Gigi ku 129
Selain melakukan perawatan harian, kunjungilah dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk melakukan kontrol gigi. Yang tak kalah penting, jangan pernah menunda memeriksakan gigi ke dokter setiap ada gangguan gigi. Jangan menunggu sampai muncul rasa sakit yang berlebihan atau infeksi bakteri. Kalau sudah begini, lebih baik sakit hati daripada sakit gigi. Sumber: KOMPAS CYBER MEDIA Penulis: Anna 2. Mengasah Kecermatan Ayo, asahlah kecermatanmu dengan mengerjakan soal ini! a. Buatlah lima buah pertanyaan yang jawabannya ada dalam wacana di atas! b. Tentukan tema dari wacana di atas! c. Temukan sinonim dari kata-kata berikut ini! Jawabannya dapat kamu temukan dalam wacana di atas. No. Kata Sinonimnya 1. lumrah 2. menghalangi 3. apik 4. pemeliharaan 5. kuat 6. keadaan d. Temukan 8 kata dalam wacana di atas yang mengandung makna sinonim. Tuliskan pula sinonim dari kata tersebut! Cakrawala Ilmu Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama atau hampir sama. Suatu kata bersinonim dengan kata lainnya apabila dalam kalimat yang sama kata-kata itu dapat saling menggantikan. Kata aset dan kekayaan adalah bersinonim. Dalam kalimat yang sama, kedua kata itu dapat saling menggantikan. 130 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
D. Ayo, Menulis! 1. Menulis Surat Pada pelajaran 7 kamu sudah mempelajari bagian-bagian surat. Sekarang, kamu akan belajar membedakan dua macam surat Bacalah surat untuk guru berikut ini! Bandung, 12 November 2007 Yth. Bapak/Ibu Wali kelas 6 di tempat Dengan hormat, Dengan ini saya memberitahukan bahwa anak saya yang bernama Rika Ayu Dewi pada hari : Selasa tanggal : 13 November 2007 tidak bisa mengikuti pelajaran karena sakit. Demikian surat izin ini, atas perhatian Bapak/Ibu saya sampaikan terima kasih Hormat saya, Renata Diah Orang tua Bab 8 Gigi ku 131
Bacalah surat untuk teman berikut ini! Bandung, 12 November 2007 Untuk temanku Rina di Palembang Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Rina, bagaimana kabarmu di sana? Semoga kamu sekeluarga dalam keadaan sehat walaat. Saya dan semua teman-teman di sini juga dalam keadaan sehat. Bagaimana, Rin? Apakah kamu sudah akrab dengan teman-teman barumu di Palembang? Wah, pasti mereka senang sekali bisa berkenalan denganmu. Sama seperti kami di sini dulu. Rasanya sangat senang mempunyai teman yang pintar dan baik sepertimu. Di sini, kami semua sangat merasa kehilanganmu. Betapa tidak? Sudah hampir enam tahun kita bersama. Kita belajar, bermain, dan bergurau bersama. Tiba-tiba saja kamu harus pindah sekolah ke Palembang. Waduh, Palembang itu jauh sekali. Ada laut dan gunung yang memisahkan kita. Rasanya, sulit sekali kita bisa bertemu langsung. Namun, ya beginilah hukum alam. Ada pertemuan, ada perpisahan. Meskipun begitu, kami berharap hubungan kita akan tetap terjalin. Melalui surat ini, semoga bisa mengobati rasa rindu kami padamu. Rina, mungkin sampai di sini surat dari kami. Tetap jaga prestasimu, ya! Doakan kami juga agar bisa lulus UAN dengan nilai yang baik. Salam kami untuk keluarga dan teman-temanmu di sana. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam dariku dan teman-teman, Resti & teman-teman 132 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
2. Mengasah Kecermatan dan Kemampuan Ayo, asah kecermatanmu dan kemampuan dengan mengerjakan soal ini! a. Sebutkan perbedaan kedua surat di atas! Pembeda Surat untuk guru Surat untuk teman Bahasa Bentuk surat Tujuan surat Isi surat Pembuat surat b. Sebutkan persamaan kedua surat di atas! c. Tulislah sebuah surat izin tidak masuk sekolah karena kamu akan mengikuti acara keluarga! d. Tulislah sebuah surat untuk teman! Cakrawala Ilmu Tahukah kamu? Kedua surat di atas termasuk dalam surat pribadi/keluarga, yakni surat yang digunakan untuk kepentingan sendiri ataupun keluarga. Pada umumnya, surat ini termasuk jenis surat tidak resmi. Meskipun demikian, surat pribadi ada juga yang bersifat resmi, misalnya surat lamaran kerja, surat undangan, surat ucapan selamat, surat ucapan terima kasih, bela sungkawa, surat perkenalan, dan surat permohonan. Surat untuk guru di atas termasuk jenis surat resmi. Sedangkan surat untuk teman termasuk jenis surat tidak resmi. Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Untuk membacakan puisi, agar tampak hidup, perlu dibantu dengan irama, mimik, kinesik, artikulasi, dan volume suara. 2. Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama atau hampir sama. 3. Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan sendiri atau keluarga. Bab 8 Gigi ku 133
Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Apakah kamu sering lupa menggosok gigi? Kebiasaan lupa itu harus kamu ubah. Mengapa begitu? Karena bakteri yang ada pada gigi dapat me njalar ke seluruh tubuh, misalnya jantung. Jadi, mulai sekarang jangan lupa menggosok gigi supaya gigimu terhindar dari bakteri jahat. Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1 - 4! Ceriakan Anak dengan Gigi Sehat "Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, salah satunya dengan menjaga kesehatan gigi sejak dini, dengan gigi yang sehat akan membuat anak senang dan ceria dalam beraktivitas", ungkap Ny. Sinto Sukawi Sutarip, ST saat membuka Lomba Gigi Sehat di Gedung Balaikota (15/8). Menurut Sinto menjaga kesehatan gigi merupakan salah satu upaya kita menjaga kesehatan tubuh yang harus dibiasakan sejak dini, sehingga ke depan muncul generasi bangsa yang tumbuh menjadi insan yang kuat lahir maupun batin. Bertemakan Gigi yang Sehat Membuat Anak Jadi Ceria, PKK Kota Semarang dalam peran sertanya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak TK dan SD mengadakan Lomba Gigi Sehat 2006 diperuntukkan bagi anak-anak TK dan SD kelas 1-3 se-Kota Semarang. Lomba gigi sehat yang diikuti oleh 100 anak TK dan 100 anak SD kelas 1-3 yang mewakili tiap-tiap kecamatan, dimana tiap kecamatan 6 anak TK dan 6 anak SD ini dinilai langsung oleh dokter-dokter gigi dari PDGI Kota Semarang. Adapun pemenang dalam lomba gigi sehat, yaitu bagi tingkat TK juara I Areen Leonard Hari dari Kec. Semarang Selatan, juara II Maira dari Kec. Semarang Tengah, juara III Qanissa Aghara dari Kec. Ngaliyan, juara Harapan I Dita dari Kec. Semarang 134 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Tengah, juara Harapan II Martha Ayu Setia dari Kec. Semarang Utara, juara Harapan III Assaqina Elwan dari Kec. Pedurungan. Sedangkan juara dari SD kelas 1-3 adalah juara I Yosep Stevara dari Kec. Semarang Selatan, juara II Aliviena Amelia dari Kec. Semarang Tengah, juara III Diah Fahmi Saputra dari Kec. Tugu, juara Harapan I Viola dari Mijen, juara Harapan II Daniel Nabella dari Kec. Semarang Selatan, juara Harapan III Titania Novena dari Kec. Semarang Timur. Setiap juara mendapatkan tropi dan piagam, dan uang pembinaan sebesar 300 ribu bagi juara I, 250 ribu juara II, 200 ribu juara III, dan 100 ribu bagi masing-masing juara harapan.**infokom Sumber: 1. Tema lomba gigi sehat adalah ... a. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. b. Jagalah gigi sejak dini. c. Gigi yang sehat membuat anak jadi ceria d. Gigi sehat membuat anak senang. 2. Pernyataan berikut ini yang tidak sesuai dengan teks adalah ... a. Lomba Gigi Sehat diadakan oleh PKK Kota Semarang. b. Lomba Gigi Sehat di Gedung Balaikota dibuka secara resmi oleh Ny. Sinto Sukawi Sutarip, ST. c. Peserta Lomba Gigi Sehat adalah siswa TK dan SD d. Semua juara hanya mendapatkan tropi. 3. Pertanyaan yang jawabannya tidak terdapat dalam teks adalah ... a. Siapakah yang membuka Lomba Gigi Sehat di Balaikota. b. Siapakah yang menyerahkan tropi pada juara lomba? c. Siapakah yang mendapat juara 1 Lomba Gigi Sehat tingkat TK? d. Siapa sajakah yang menjadi juara Lomba Gigi Sehat tingkat SD? 4. Berapakah jumlah peserta yang mengikuti Lomba Gigi Sehat? Jawaban kalimat pertanyaan di atas terdapat pada paragraf ... . a. pertama c. ketiga b. kedua d. keempat Bab 8 Gigi ku 135
5. Meraung menggelegar Membelah angkasa Melayang menembus awan Terbang tinggi di angkasa Bersama burung-burung di langit Suaramu membelah dunia Memecah kesunyian dunia Bagi ombak pasang Puisi di atas bercerita tentang ... . a. burung-burung c. langit b. pesawat terbang d. angkasa 6. Gigi yang sehat tak cukup hanya rapi dan putih, tetapi juga harus didukung oleh gusi yang kencang serta akar dan tulang yang sehat. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap. Kondisi tersebut hanya dapat dicapai jika kita merawatnya dengan cara rutin membersihkan gigi dua kali sehari, terutama setelah makan, ditambah dengan memeriksakan gigi ke dokter setiap enam bulan sekali. Kesimpulan paragraf di atas adalah ... a. Jika ingin gigi sehat, bersihkan gigi dua kali sehari dan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. b. Selain gigi rapi dan putih, gusi juga harus sehat. c. Biasakan membersihkan gigi dua kali sehari. d. Biasakan ke dokter gigi dua kali sehari. 7. Selain rasa sakit, akibat nyata dari buruknya kesehatan gigi dan mulut adalah bau mulut tidak sedap. Selain karena faktor eksternal, seperti pengaruh makanan, kebiasaan merokok, serta pembersihan gigi yang tidak optimal, menurut Rini bau mulut seseorang juga bisa mengungkapkan adanya masalah kesehatan lain.) Sinomim kata sedap dan eksternal adalah ... . a. enak, luar c. lezat, utama b. enak, dalam d. lezat, penting 8. Atas perhatian dan kehadiran Ibu, kami mengucapkan terima kasih. Kutipan surat di atas merupakan bagian ... . a. pembuka surat c. penutup surat b. isi surat d. tambahan surat 136 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
9. Salam manis, Apa kabar, Cacan? Semoga kamu dalam keadaan sehat walaat. Sudah lama aku tidak berkirim surat padamu. Kutipan surat di atas merupakan bagian ... . a. pembuka surat untuk guru b. penutup surat untuk teman c. pembuka surat untuk teman d. penutup surat untuk teman 10. Mengingat pentingnya acara tersebut, kami berharap Bapak/Ibu datang tepat pada waktunya. Kalimat di atas biasanya dikemukakan dalam surat ... . a. tugas c. undangan b. pesanan d. permohonan B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1 - 3! Masalah gigi berlubang atau karies merupakan masalah yang kerap dialami orang Indonesia. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2004, prevelansi karies di tanah air mencapai 90,05 persen. "Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat Indonesia," ujar drg. Zaura Rini Matram, MDS, dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, bagian Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan. Lubang tersebut menurut Rini bisa muncul karena sisa makanan yang terselip bersama bakteri tetap menempel di gigi. Jika tidak segera dilakukan penyikatan gigi, lama kelamaan akan terbentuk plak yang merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Asam ini akhirnya menghancurkan email gigi dan menyebabkan gigi berlubang. Selain itu kuman-kuman pada plak akan mengeluarkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, akibatnya gusi menjadi mudah berdarah. Keadaan ini jika terus dibiarkan akan berdampak pada bergeraknya gusi dari perlekatannya dengan gigi, sehingga memengaruhi tulang pendukung dan ligamen (jaringan pengikat) sekitarnya dan menyebabkan tanggalnya gigi. Bab 8 Gigi ku 137
Akibat yang ekstrim dari terabaikannya dari kesehatan gigi dan mulut adalah kerusakan organ vital lain, seperti ginjal atau jantung. Hal itu terjadi karena gigi berlubang yang didiamkan menjadi sumber infeksi dan menyebarkan penyakit ke bagian lain di tubuh, seperti pada mata, hidung, jantung, atau pencernaan. Keadaan ini disebut sebagai infeksi fokal. Selain rasa sakit, akibat nyata dari buruknya kesehatan gigi dan mulut adalah bau mulut tidak sedap. Selain karena faktor eksternal, seperti pengaruh makanan, kebiasaan merokok, serta pembersihan gigi yang tidak optimal, menurut Rini bau mulut seseorang juga bisa mengungkapkan adanya masalah kesehatan lain. "Orang yang mengidap diabetes biasanya memiliki bau manis (acetone breath) yang dapat dikenali oleh dokter gigi," katanya. Sumber: 1. Carilah arti kata yang dicetak tebal pada teks di atas! 2. Buatlah ringkasan teks di atas! 3. Buatlah simpulan teks di atas! 4. Bacalah teks puisi berikut ini, lalu buatlah puisi dengan tema kesehatan gigi! Gigi Warnamu putih bersih Berbaris rapi di dalam mulut Mengunyah nasi dan daging Sebelum masuk ke perut Aku selalu merawatmu Membersihkan setiap hari Sungguh banyak jasamu Wahai gigi putih berseri Sumber: Majalah Bobo, 21 April 2005 5. Buatlah surat yang ditujukan untuk gurumu, berisi permohonan izin tidak masuk sekolah! 138 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . Tulislah sebuah surat untuk sahabatmu yang sudah lama tidak bertemu! ... Bab 8 Gigi ku 139
Hari, tanggal: Aspek penilaian 1. Kesesuaian dengan perintah yang diminta. 2. Ketepatan penggunaan ejaan. Komentar guru : Komentar orang tua : 140 Skor Paraf Guru Orang tua Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Pelajaran PERISTIWA 9 Kamu tentu pernah melihat pelangi, bukan? Pelangi memiliki warna-warna yang indah. Apakah kamu tahu bagaimana proses terjadinya pelangi itu? Kamu akan mendapatkan jawabannya setelah membaca teks pada pelajaran ini. Bukan itu saja, kamu juga akan menceritakan kembali isi drama, bermain drama, dan menulis pokok-pokok pidato.
Ayo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan. 2. Menemukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif. 3. Mengidentikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari teks drama anak. 4. Menyusun naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dan lain-lain) dengan bahasa yang baik dan benar. A. Ayo, Membaca! 1. Memahami Teks dengan Membaca Intensif Kamu pernah melihat pelangi? Dalam teks di bawah ini kamu akan mengetahui berbagai penjelasan tentang pelangi. Bacalah sampai kamu memahami isi teksnya! Heei! Pelanginya Kok Satu Warna? Oleh: Arrigo Hagi R. Pelangi atau bianglala bukanlah benda asing. Sobat-sobat sudah tahu, kan? Ia biasanya muncul di langit setelah turun hujan bersamaan dengan panas terik. Bentuknya seperti busur, yang terdiri dari tujuh warna serasi. Tahukah sobat, warna-warni indah seperti pelangi juga bisa hadir gara-gara cipratan air di sekitar air terjun saat matahari bersinar, atau di antara tetes-tetes embun di jaring laba-laba. Lalu dari mana munculnya warna pelangi? Begini, sinar matahari yang putih sesungguhnya merupakan gabungan dari sinar warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, yang panjang gelombangnya berbeda-beda. Pelangi muncul ketika sinar matahari mengenai setetes bola air, lalu tiap unsur warnanya mengalami pembelokan dengan sudut yang berbeda-beda sampai tiga kali. Pertama, ketika menembus dinding bola titik air. Kedua, sewaktu direeksikan pada dinding dalam bola 142 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
itu, dan ketika saat meninggalkan bola air, kembali ke udara. Karena gelombangnya terpanjang, sinar merah muncul pada sisi terluar busur pelangi, sedangkan sinar hijau yang memiliki gelombang terpendek, berada pada sisi paling dalam. Kemunculan pelangi pun tak selalu terdiri dari tujuh warna. Coba deh sobat-sobat amati. Kadang-kadang, ada juga pelangi yang terdiri dari satu warna, seperti ungu, putih, atau merah saja. Lalu apa penyebab pengecualian itu? Begini, lho. Kita ambil contoh pelangi warna nila. Ia hanya bisa dilihat saat matahari terbenam atau terbit. Peristiwa langka ini terjadi bila sinar biru dan ungu dipecah oleh awan tinggi, lalu dibiaskan kembali oleh air hujan. Waktu matahari terbenam, saat matahari rendah, pelangi bisa tampak sebagai busur merah menyala. Penyebabnya, gelombang-gelombang warna pendek (biru, hijau, dan kuning) telah pudar selama perjalanan jauh menuju lapisan atmosfer. Lain lagi dengan pelangi berwarna putih, yang dapat muncul di siang hari atau malam terang bulan. Di siang hari, sinar matahari dibiaskan oleh tetes embun yang sangat kecil, begitu kecilnya, sehingga pita warna yang muncul berderet sangat dekat, seperti saling tumpuk akibatnya, terciptalah kesan warna putih. Sedangkan pelangi putih di malam hari sebenarnya tidak putih. Hanya pancaran warna-warninya terlalu lemah untuk ditangkap mata. Selain warna, keunikan lainnya adalah bentuk pelangi. Ternyata, bentuknya tak selalu mirip busur. Ada juga pelangi vertikal seperti pilar yang berkilauan, atau pelangi horizontal yang biasanya muncul di atas permukaan air yang luas. Ilmuwan menduga reeksi dari air itu sebenarnya menciptakan banyak warna pelangi, tersusun urut, namun hanya ujungnya yang telihat. Lain lagi dengan pelangi horizontal. Jenis ini biasanya disebabkan oleh embun yang menutupi dataran luas atau permukaan air. Pelangi itu pun sering kali dibayangi dengan pelangi normal di latar belakangnya. Bab 9 Peris t iwa 143
Kadang-kadang, ada juga pelangi berwarna tersusun. Artinya, masing-masing warna merupakan bayangan dari warna lainnya. Diduga, penyebabnya ialah sinar pelangi bagian luar dipantulkan dua kali di dalam tetes air. Kemudian sinar ini muncul pada sudut yang sedemikian rupa, sehingga urutan warnanya berkebalikan. Sumber: Pikiran Rakyat, Peer Kecil, 21 Oktober 2007 2. Mengasah Pemahaman Teks Ayo, asah pemahamanmu dengan menjawab pertanyaan berikut ini! a. Catatlah ide pokok dari setiap paragraf! 1) Ide pokok paragraf 1 : ... 2) Ide pokok paragraf 2 : ... 3) Ide pokok paragraf 3 : ... dan seterusnya. b. Buatlah kalimat dengan menggunakan ide pokok tersebut! c. Buatlah ringkasan dari teks di atas! d. Buatlah pertanyaan yang jawabannya dapat kamu temukan dalam teks di atas! e. Serahkan pertanyaanmu kepada teman sebangkumu! Biarkan dia menjawab pertanyaan yang telah kamu buat dan kamu menjawab pertanyaan yang dibuat temanmu! B. Ayo, Menulis! 1. Menulis Pidato/Sambutan Bacalah pidato/sambutan berikut ini dengan lafal, intonasi, dan sikap yang tepat! Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Bapak kepala sekolah yang kami hormati, Ibu dan bapak guru yang kami hormati, Para tamu undangan yang kami hormati, Serta teman-teman yang saya cintai, 144 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Tadi malam saya gelisah. Sulit sekali rasanya memejamkan mata ini. Saya pun tidur lebih malam dari biasanya. Memang ada yang saya pikirkan, yaitu pagi ini saya diminta mewakili teman-teman kelas VI menyampaikan sambutan dalam acara perpisahan ini. Bagi saya, tugas ini tidak mudah sebab saya harus mengungkapkan kegembiraan sekaligus keharuan. Ibu dan Bapak guru yang kami hormati, Terus terang, pagi ini kami semua kelas VI sangat senang dan bahagia. Berhasil menyelesaikan pendidikan pada waktunya adalah cita-cita kami. Apalagi nilai ujian kami cukup baik. Kami sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pemurah yang telah meridoi usaha kami. Dalam kesempatan ini kami secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Bapak kepala sekolah, Bapak dan Ibu guru yang telah membimbing kami. Berkat bimbingan yang tekun, sabar, dan ikhlas, kami dapat lulus dengan nilai yang cukup baik. Jasa Ibu dan Bapak guru tidak akan kami lupakan. Mudah-mudahan Tuhan Yang Mahakuasa membalas jasa Ibu dan Bapak guru dengan balasan yang berlipat ganda. Kami sadar bahwa selama kami belajar di sekolah ini kami sering membuat jengkel Ibu dan Bapak guru. Kami sering melakukan kesalahan. Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami mohon maaf. Demikian pula kepada adik-adik kelas, kami minta maaf atas kesalahan kami selama bergaul dan bermain bersama. Akhirnya, kepada Ibu dan Bapak guru, kami minta pamit dan mohon doa restu. Mudah- mudahan kami semua dapat melanjutkan ke sekolah pilihan kami masing-masing. Kepada adik-adik kami ucapkan selamat belajar dan selamat berjuang, semoga kelak lulus dengan nilai yang lebih baik lagi. Sekian. Atas perhatian Bapak dan Ibu guru serta adik-adik, kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bab 9 Peris t iwa 145
Cakrawala Ilmu Pada teks sambutan di atas terdapat peribahasa tak ada gading yang tak retak. Makna peribahasa tersebut adalah tidak ada sesuatu yang tidak ada cacatnya. Apakah kalian tahu apa itu peribahasa? Peribahasa adalah kalimat atau perkataan yang mengiaskan maksud tertentu. Hampir sama dengan ungkapan. Ungkapan atau idiom adalah perkataan atau kelompok kata yang khusus untuk menyatakan sesuatu maksud dalam arti kiasan. Perhatikan contoh berikut ini! 1. Menabur biji di atas batu. (peribahasa) Makna: perbuatan yang sia-sia saja. 2. Ringan tangan (ungkapan) Makna: suka memukul Diskusikan dengan temanmu! Temukan persamaan dan perbedaan antara peribahasa dengan ungkapan! 2. Mengasah Kemampuanmu Ayo, asah kemampuanmu dengan mengerjakan soal ini! a. Kamu dimintai panitia perpisahan untuk memberikan sambutan dalam acara tersebut. Tuliskan pokok-pokok isi sambutan yang ingin kamu sampaikan! b. Buatlah kalimat dengan menggunakan pokok-pokok isi yang kamu buat. c. Kembangkanlah kalimat yang kamu buat menjadi paragraf! Satu kalimat menjadi satu paragraf. d. Rangkailah paragraf-paragraf yang kamu buat menjadi satu naskah pidato! e. Tukarkan dengan teman sebangku untuk diperiksa! f. Berikan komentar terhadap sambutan yang ditulis temanmu! C. Ayo, Mendengarkan! 1. Menceritakan Kembali Isi Drama yang Didengar Pilihlah dua orang laki-laki dan dua orang perempuan untuk memerankan drama yang tersedia di depan kelas! Simaklah dengan baik isi drama yang diperankan teman-teman kalian itu! Setelah drama selesai diperankan, kamu harus memberikan tanggapan. 146 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
2. Mengasah Kecermatan Ayo, asah kecermatanmu dengan mengerjakan tugas berikut ini! a. Berikan tanggapanmu tentang kemampuan teman-temanmu dalam memerankan naskah drama! Kamu dapat memberikan tanggapan seputar mimik wajah, intonasi, artikulasi, dan hal-hal lain. Ingat, berikan kritik yang positif! b. Temukan pokok-pokok isi drama yang kamu dengarkan tadi! c. Ceritakan kembali secara lisan isi drama yang kamu dengarkan tadi! D. Ayo, Berbicara! 1. Bermain Peran Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika akan dan sedang bermain drama. Simak secara saksama, ya! a. Bacalah dengan baik (jika perlu berulang-ulang) tiap kalimat yang diucapkan oleh tokoh drama! Hal ini akan membantu kamu menemukan karakter tokoh yang akan kamu perankan. b. Perhatikan latar budaya tokoh! Jika tokoh yang akan kamu mainkan berasal dari masyarakat Sunda yang kental dengan logatnya, berbicaralah sesuai dengan logat Sunda. c. Sesuaikan ekspresi tubuh serta mimik muka dengan dialog. Seorang pemain drama akan dianggap bagus dalam bermain jika mampu berekspresi secara tepat dan wajar. d. Seringlah latihan vokal serta perhatikan artikulasi kata! Hal ini perlu dilakukan supaya suaramu terdengar dengan jelas oleh para penonton. e. Naik-turunnya suaramu di atas pentas akan memengaruhi suasana panggung. Kamu dapat memberikan tanda pada bagian mana kamu harus berbicara dengan nada tinggi, sedang atau rendah. f. Walaupun pementasan drama yang akan kamu lakukan sekarang cukup sederhana, tidak ada salahnya kamu menggunakan kostum yang sesuai. Hal ini akan membantumu lebih menjiwai peranmu. g. Persiapkan setting (tata letak) panggung dengan baik supaya penonton merasakan suasana yang ingin kamu sampaikan. Bab 9 Peris t iwa 147
h. Seringlah berlatih bersama dan melakukan geladi bersih di lokasi pertunjukan. i. Semoga pertunjukanmu sukses, ya! 2. Mengasah Kemampuan Kamu tentunya sering menonton sinetron atau lm, bukan? Para aktor maupun aktris dalam sinetron tersebut sangat lihai memainkan perannya sebagai orang lain. Nah, buatlah kelompok beranggotakan 5 orang! Carilah naskah drama singkat yang menarik, kemudian lakukan pertunjukan drama sederhana di depan kelas! Selain mempersiapkan naskah drama, kalian juga harus siap memberikan penilaian dan tanggapan terhadap pertunjukan drama yang dilakukan oleh kelompok lain. Untuk lebih memeriahkan pertunjukan drama ini, kalian dapat memilih aktor dan aktris terbaik. Selamat bermain drama! Format Penilaian Pertunjukan Drama Pertunjukan Kelompok : Pemberi tanggapan : Kelompok...... Aspek yang Dinilai Skor Kesesuaian logat dengan latar budaya Artikulasi Setting panggung Kostum Ekspresi Intonasi Skor Total Nilai= Skor total 6 Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Sebelum membuat ringaksan, temukan terlebih dahulu ide pokok paragraf. 2. Menulis pidato diawali dengan membuat pokok-pokok isi sambutan yang akan ditulis, mengembangkan setiap pokok isi menjadi satu paragraf, kemudian merangkai paragraf-paragraf itu menjadi nakah pidato. 148 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Banyak peristiwa alam yang menarik yang terjadi di lingkungan sekitarmu, salah satunya peristiwa terjadinya pelangi. Untuk menambah pengetahuan yang kamu dapatkan, cari tahulah asal-usul terjadinya peristiwa alam yang terjadi di sekitarmu! Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1-4! Sejarah Pensil Kata pencil berasal dari bahasa Latin, penicillus, yang artinya ekor kecil karena bentuknya memang seperti kuas kecil. Pensil yang kita kenal sekarang adalah sebuah alat tulis berbentuk batang, berwarna hitam, dan dilapisi kayu di bagian luar. Bahan hitam itu adalah grat. Grat berasal dari bahan batuan yang didapat dengan cara menambang. Grat ditemukan sekitar 500 tahun yang lalu di daerah Cumberland, Inggris. Orang pertama yang menggunakan hasil tambang sebagai bahan pensil adalah keluarga Faber yang tinggal di Jerman. Keluarga ini memulai usaha pembuatan pensil grat pada tahun 1760. Namun sayang, usaha Faber kurang sukses. Orang tidak suka menggunakan pensil Faber karena mudah patah dan mengotori tangan. Pada tahun 1895 NJ Conte menyempurnakan pensil buatan Faber. Agar pensil tidak mudah patah, grat dicampur dengan air dan tanah liat, lalu dicetak kecil-kecil panjang, kemudian dibakar sehingga didapat tingkat kekerasan yang diinginkan. Hasilnya memuaskan, pensil tidak mudah patah dan tangan tidak kotor. Orang pun dengan senang hati menggunakan pensil. Sumber: Kompas Anak, 2 Maret 2008 Bab 9 Peris t iwa 149
1. Gagasan pokok paragraf pertama adalah ... . a. bentuk pensil c. penemuan pensil b. asal-usul kata pensil d. kegunaan pensil 2. Usaha pembuatan pensil granit Faber kurang sukses karena ... a. pensil buatan Faber tidak tahan lama. b. harga pensil buatan Faber mahal. c. pensil buatan Faber mudah patah dan mengotori tangan. d. pensil buatan Faber diberi campuran air. 3. NJ Conte menyempurnakan pensil buatan Faber pada tahun ... . a. 1760 c. 1795 b. 1895 d. 1670 4. Pertanyaan berikut jawabannya tidak terdapat dalam teks adalah ... a. Berasal dari manakah kata pensil? b. Di manakah granit ditemukan? c. Berapakah harga sebatang pensil granit? d. Bagaimanakah cara NJ Conte menyempurnakan temuan Faber? Bacalah kutipan drama berikut ini untuk menjawab soal 5 dan 6 Di dalam kelas, anak-anak tampak gelisah. Seperti ada sesuatu yang mereka pikirkan. Di dalam kesenyapan tersebut, Adi mulai berbicara. Adi : Teman-teman, kita tidak bisa tinggal diam. Kita harus membantu Pak Ali. Dewi : Caranya bagaimana? Budi : Biaya rumah sakit itu katanya mahal. Uang jajan kita tidak cukup membantu biaya pengobatan Pak Ali. Adi : Iya, tapi kita ingin Pak Ali cepat sembuh dan kembali mengajar lagi, kan? Rina : Iya, betul. Kita jangan menyerah dulu! Pasti ada jalan keluarnya. Budi : Memang bagaimana caranya? Apa kita harus menjual baju-baju kita? Tidak mungkin, kan? 5. Tokoh yang berwatak pantang menyerah adalah ... . a. Adi c. Rina b. Dewi d. Budi 150 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
6. Tokoh yang memberikan pemecahan masalah adalah ... . a. Adi b. Dewi c. Rina d. Budi 7. Kalimat di bawah ini yang menggunakan ungkapan berarti orang kepercayaan adalah ... a. Orang itu adalah pembantu Pak Anwar. b. Reza memiliki sahabat karib bernama Tari. c. Kaki tangan Pak Arif telah meninggal dunia. d. Kaki dan tangan Erni terikat sehingga tak bisa bergerak. 8. Peribahasa yang berarti pengeluaran lebih besar daripada penerimaan adalah ... . a. Karena nila setitik rusak susu sebelanga b. Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak. c. Lebih besar pasak daripada tiang. d. Ada udang di balik batu. Bacalah kutipan-kutipan pidato berikut ini untuk menjawab soal 9 dan 10! (1) Bapak dan Ibu Guru yang saya cintai, Kami mengucapkan terima kasih atas dukungannya sehingga acara pentas seni akhir tahun sekolah ini bisa terlaksana dengan lancar. (2) Teman-teman yang saya kasihi, Selaku tuan rumah, saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran. Dan saya mohon maaf jika jamuan yang disajikan kurang memuaskan. (3) Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika selama kami dibimbing oleh Bapak dan Ibu Guru ada kata dan perilaku kami yang kurang berkenan. Akhir kata, kami mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga atas semua didikan dan bimbingan Bapak dan Ibu Guru. (4) Teman-teman yang saya kasihi, Acara ini sungguh bermaanfaat bagi kita semua. Selain, karena bisa saling bertukar informasi, pertemuan ini juga bisa menambah sahabat. 9. Kalimat pidato yang cocok diucapkan pada acara perpisahan sekolah adalah ... . a. b. (1) (2) c. d. (3) (4) 10. Kalimat pidato yang cocok diucapkan oleh ketua panitia pentas seni adalah ... . a. b. (1) (2) c. d. (3) (4) Bab 9 Peris t iwa 151
B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal 1 dan 2! Jenis-jenis Pensil Banyak jenis pensil sekarang ini, sesuai dengan kebutuhan. Ada pensil keras, sedang, dan lembut. Untuk menandai tingkat kekerasannya digunakan kode tertentu, seperti H untuk pensil keras dan B untuk pensil lembut dan tebal. Misalnya, pensil 6H menghasilkan garis tajam dan tipis, sedang pensil 8B menghasilkan garis lembut dan tebal. Variasi kepekatan ini dapat dilihat dari tulisan yang ada, lalu diikuti dengan huruf EE, EB, B, dan H. Apa yang membuat sebuah pensil keras atau lembut? Jawabannya adalah tergantung campuran tanah liatnya. Semakin banyak campuran tanah liat, maka pensil pun semakin keras. Saat ini terdapat tak kurang 350 jenis pensil dengan fungsi yang berbeda-beda. Kegunaan pensil pun bermacam-macam, seperti pensil warna untuk menggambar, pensil lembut untuk menggambar bangunan, pensil khusus untuk kaca dan plastik. Bahkan seorang dokter bedah pun membutuhkan sebuah pensil khusus untuk menandai bagian tubuh yang akan dioperasi. Sumber: Kompas Anak, 2 Maret 2008 1. Ayo, daftarlah pokok-pokok isi teks, lalu buatlah ringkasan teksnya! 2. Buatlah 3 pertanyaan beserta jawabannya berdasarkan teks di atas! 3. Tahukah kamu arti peribahasa dan ungkapan berikut! Cari artinya dan gunakan dalam kalimat! a. besar mulut b. tinggi hati c. tak ada gading yang tak retak d. bagai air di daun alas 4. Carilah sebuah drama pendek, lalu tulis kembali isi drama itu dengan kalimatmu sendiri! 5. Tulislah sebuah pidato yang menarik untuk acara perpisahan sekolah! 152 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . 1. Bentuklah kelompok beranggotakan 5 orang! 2. Carilah sebuah drama yang menarik! 3. Berlatihlah memerankan tokoh-tokoh dalam drama yang sudah ditentukan! 4. Pentaskan drama itu di depan kelas! Hari, tanggal: Skor Paraf Aspek penilaian Guru Orang tua 1. Kesesuaian pemeranan tokoh. 2. Ketepatan ekspresi dalam memerankan tokoh dalam drama. Komentar guru : Komentar orang tua : Bab 9 Peris t iwa 153
154 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Pelajaran PAHLAWAN 10 Menjadi seorang pahlawan tidak perlu ikut dalam perang. Siapa pun dan kapan pun seseorang bisa menjadi pahlawan. Seperti yang ada pada teks drama yang akan dibahas pada bab ini. Dani, Tri, dan Wahyu saat pulang sekolah menjadi pahlwan bagi Roni karena telah diselamatkan dari sungai.
Ayo, Mulai Belajar! Pada pelajaran ini kamu diajak untuk: 1. Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. 2. Mengidentikasi berbagai unsur (tokoh, sifat, latar, tema, jalan cerita, dan amanat) dari drama anak. 3. Membacakan puisi karya sendiri dengan ekspresi yang tepat. 4. Menulis teks iklan. A. Ayo, Membaca! 1. Mengidentifikasi Tokoh Drama yang Dibaca Bacalah naskah drama di bawah ini secara saksama! Saat pulang sekolah Dani, Tri, dan Wahyu terjebak hujan yang cukup deras. Mereka berteduh di Pos Kamling yang berada di dekat sungai. Dani : Wah, hujannya sangat deras sekali. Tri : Iya, syukurlah kita bisa berteduh di sini. Wahyu : Kita tunggu saja sampai hujan reda. Kalau sudah reda kita langsung pulang ke rumah. Petir terus menyambar. Hujan turun semakin deras. Tri : Aku takut sekali! Wahyu : Kita berdoa saja agar hujan cepat reda. Dani : Mudah-mudahan hujan ini tidak menyebabkan banjir. Tri : (melihat ke arah sungai) Hei, lihat itu ada anak yang hanyut di sungai! Bagaimana ini? Dani : Kita harus menolongnya! Tapi aku tidak bisa berenang. Dengan sigap Wahyu melepas tasnya dan langsung meloncat ke sungai. Tri : Wahyu!!! Hati-hati!!! Airnya sangat deras! Dani : Aku akan mencari batang pohon untuk menarik kalian! 156 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Dani pun mendapatkan batang pohon dan menarik Wahyu dan anak itu dari sungai. Mereka berdua selamat. Dani, Wahyu, dan anak itu basah kuyup. Mereka membawa akan itu ke dalam Pos Kamling. Si anak : Terima kasih, Kak! Wahyu : Siapa namamu? Si anak : Roni. Wahyu : Kok, kamu bisa jatuh ke sungai? Si anak : Tadi waktu pulang sekolah saya terpeleset dan jatuh ke sungai. Terima kasih kakak telah menjadi pahlawan karena telah menyelamatkan saya. Setelah hujan reda mereka mengantar Roni pulang ke rumah. Keluarganya sangat bahagia setelah mendengar cerita Roni. Keluarga Roni pun sangat berterima kasih kepada Wahyu, Dani, dan Tri. 2. Mengasah Daya Ingat Ayo, asahlah daya ingatmu dengan menjawab pertanyaan di bawah ini! a. Ada berapa tokoh dalam drama di atas? b. Siapa yang jatuh ke sungai? c. Siapa yang tidak bisa berenang? d. Siapa yang loncat ke sungai? e. Siapa yang mengulurkan batang pohon? 3. Mengasah Kecermatan Tuliskan nama-nama tokoh dalam drama di atas pada kolom di bawah ini! Tuliskan pula karakter atau sifat masing-masing tokoh! Nama Tokoh Sifat Bab 10 Pahlawan 157
B. Ayo, Mendengarkan! 1. Meringkas Teks yang Didengarkan Kamu pernah menjadi pahlawan? Jawabannya bisa "ya" atau "tidak". Tanpa kamu sadari, kadang kala ada perilakumu yang bisa dikatakan pahlawan. Seperti yang ada dalam teks yang akan kamu dengarkan. Teks ini berisi sikap kepahlawanan yang tidak disadari. Dengarkan dengan saksama! Jangan lupa, buat catatan kecil! Karena, setelah mendengarkan teks kamu akan diminta untuk meringkas isi teks. 2. Mengasah Kecermatan Ayo, jawab pertanyaan di bawah ini berdasarkan teks yang kamu dengarkan! a. Apa pesan yang ingin disampaikan penulis dalam teks di atas? b. Buatlah ringkasan teks di atas menjadi satu paragraf! c. Sampaikan hasil ringkasanmu di depan kelas secara lisan tanpa melihat catatan! 3. Mengasah Pendengaran Ayo, asah pendengaranmu dengan mengikuti petunjuk berikut! a. Dengarkan sebuah berita di televisi atau radio! b. Catatlah pokok-pokok isi berita yang kamu dengar! c. Buatlah ringkasan berita yang kamu dengar pada buku tulismu! C. Ayo, Menulis! 1. Menulis Teks Iklan Perhatikan iklan berikut ini! Kemanapun, Di manapun Minumlah "AGUA" Identikasi Iklan Sasaran Iklan : untuk semua orang. Jenis iklan : penawaran. Isi iklan : ajakan untuk selalu minum AGUA. Bahasa iklan : singkat, berisi ajakan, jelas, dan mudah dimengerti. 158 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Cakrawala Ilmu Setiap hari kita sering melihat iklan, baik di pinggir jalan, di televisi, radio, atau di koran. Iklan yang disampaikan tidak hanya berupa penawaran suatu produk tapi ada juga yang berupa penerangan. a. Iklan produk biasanya berisi penawaran supaya pembaca tertarik dan mau membeli produk yang ditawarkan. b. Iklan penerangan biasanya disampaikan oleh pemerintah atau suatu lembaga untuk menjelaskan suatu hal kepada masyarakat supaya masyarakat bisa mengerti. c. Iklan yang bersifat pengumuman biasanya digunakan untuk mengumumkan sesuatu seperti "Pengumuman Pindah Alamat", "Ucapan Terima kasih", atau "Berduka cita". d. Iklan permintaan biasanya digunakan untuk mencari tenaga kerja atau barang, seperti "dicari", "dibutuhkan", "lowongan kerja" Bahasa iklan haruslah jelas, singkat, dan mudah dimengerti serta sesuai dengan sasaran iklan. Jika sasaran iklan tersebut untuk anak-anak, gunakanlah bahasa anak-anak! 2. Mengasah Kecermatan Ayo, asah kecermatanmu dengan mengidentikasi iklan berikut ini! a. Kaplet susut perut X menyusutkan perut gendut dengan mudah. b. Mau punya tulang dan gigi sehat dan kuat? Minum Maylo setiap hari! c. Hemat energi, hemat biaya. Gunakan listrik seperlunya! d. Dicari! Pria atau wanita berpengalaman menjahit pakaian. e. Telah berpulang ke rahmatullah, teman kita Cica pada hari Minggu pukul 16.30 di Rumah Sakit Harapan Semua karena demam berdarah. 3. Mengasah Kemampuan Buatlah sebuah iklan yang menawarkan suatu produk! Kamu bisa membuat gambar yang sesuai supaya lebih menarik. Bab 10 Pahlawan 159
D. Ayo, Berbicara! 1. Membacakan dan Mendeskripsikan Puisi Ayo, bacakan puisi berikut ini di depan kelas! Ibunda Oleh Thalia Maudina Kamu memeluk diriku Mendongengi aku Merawatku juga Tanda cinta padaku Maafkanlahku Telah menyusahkanmu Bagai musim panas Yang mengeringkan tanaman Kau tetap tegar Walau cobaan melanda Karena engkau adalah.... Ibunda yang tercinta Sumber: Pikiran Rakyat, Peer Kecil, 4 November 2007 2. Mengasah Pemahaman Ayo, asah pemahamanmu dengan mengerjakan soal ini! a. Tuliskan jasa-jasa ibumu kepadamu! b. Buatlah deskripsi tentang ibumu! c. Menurutmu, apakah ibumu bisa dianggap sebagai pahlawan? Kemukakan alasanmu! d. Buatlah puisi yang bertema kepahlawanan! e. Bacakan puisi yang kamu buat di depan kelas! 160 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Cakrawala Ilmu Deskripsi artinya pemaparan atau penggambaran. Mendeskripsikan benda berarti memaparkan sesuatu kepada orang lain agar orang lain dapat membayangkan benda yang kita maksud. Perhatikan contoh berikut! Pagi tadi aku terlambat datang ke sekolah. Ternyata bukan aku saja yang terlambat tetapi ada seorang anak perempuan cantik yang berlari ke ruang kelas 5. Rambutnya panjang terurai, berwarna hitam lebat. Kulitnya putih, dan bola matanya sangat besar. Hidungnya mancung, bibirnya mungil. Eh, dia mempunyai lesung pipi yang sangat indah. Sangat manis ketika dia tersenyum menyapa temannya. Gambaran anak perempuan tersebut, yaitu: a. berambut panjang f. bola matanya besar b. rambutnya tidak diikat g. hidungnya masuk c. rambutnya berwarna hitam h. bibirnya kecil d. rambutnya tebal/lebat i. memiliki lesung pipi e. kulitnya berwarna putih j. manis ketika tersenyum Belajarlah untuk mendeskripsikan sesuatu, dimulai dengan mendeskripsikan teman dekatmu. Kamu boleh mendeskripsikan siknya saja, sifatnya saja, atau keduanya. Ayo, ingat lagi! (Rangkuman) 1. Sifat tokoh dalam drama dapat diketahui dari dialog-dialog yang diperankan sang tokoh. 2. Deskripsi artinya pemaparan atau penggambaran. Mendeskripsikan benda berarti Deskripsi artinya pemaparan atau penggambaran. Mendeskripsikan benda berarti memaparkan sesuatu kepada orang lain agar orang lain dapat membayangkan benda yang kita maksud. 3. Bahasa iklan haruslah jelas, singkat, dan mudah dimengerti serta sesuai dengan Bahasa iklan haruslah jelas, singkat, dan mudah dimengerti serta sesuai dengan sasaran iklan. Jika sasaran iklan tersebut untuk anak-anak, gunakanlah bahasa anak-anak! Bab 10 Pahlawan 161
Bagaimana aku bersikap? (Refleksi) Pahlawan adalah seseorang yang menolong orang lain dengan sepenuh hati tanpa pamrih apapun. Jika kamu sudah bisa membantu orang lain dengan tulus, kamu adalah pahlawan. Ayo, Berlatih! A. Ayo, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! 1. Raja Mahendra dan Manusia satu kata sampai di istana kerajaan. Raja Mahendra : "Paman Patih, tolong berikan pekerjaan pada manusia satu kata ini. Ia hanya bisa berkata, tidak." Patih : "Mengapa padaku membawa orang yang amat bodoh ini?" Raja Mahendra : "Walau bodoh, ia telah menolongku ketika terperosok lubang." Watak Raja Mahendra adalah ... . a. tahu balas budi c. tegas b. penyabar d. setia 2. Berdasarkan kutipan drama soal 1, watak Patih adalah ... . a. mudah berprasangka c. bodoh b. tidak mudah percaya d. perhatian 3. Raja Mahendra : "Benar Paman Patih, aku ingin mempunyai menantu yang sakti dan pandai. Tetapi apa hubungannya hal ini dengan sayembara?" Patih : "Peserta yang lolos ujian kesaktian, harus mengikuti babak kedua. Yaitu harus bisa memasuki keputren dengan cara membujuk penjaganya." Raja Mahendra : "Lalu, siapa yang akan dijadikan penjaga kaputren?" Patih : "Manusia satu kata itu, Paduka." 162 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Permasalahan yang tidak dibicarakan dalam kutipan drama di atas adalah ... . a. rencana sayembara b. mencari suami untuk putri c. menentukan penjaga kaputren d. manusia satu kata ikut sayembara 4. Dokter Ciptomangunkusumo adalah seorang dokter yang mau mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi. Ia mau bekerja keras sesuai dengan ilmu pengetahuannya untuk masyarakat luas yang kala itu berada dalam kemiskinan akibat penjajahan. Pengabdian inilah yang seharusnya bisa kita jadikan contoh. Ide pokok paragraf di atas adalah ... a. Pengabdian yang harus dijadikan contoh. b. Dokter yang mengabdi untuk kepentingan umum. c. Dokter yang suka bekerja keras d. Dokter yang berada dalam kemiskinan 5. (1) Di Indonesia, hanya sepertiga guru berlatar belakang pendidikan setara sarjana. (2) Di antara Negara-negara berpenduduk besar itu, hanya Brasil dan Meksiko yang memiliki guru dengan pendidikan memadai. (3) Adapun di China, India, Nigeria, dan Pakistan, jumlah guru yang berpendidikan tinggi, terlebih lagi khusus dibidang pendidikan masih di bawah 40 persen. (4) Demikian terungkap dalam jumpa pers terkait pertemuan Seventh E-9 Ministerial Revies Meeting on Education for All yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Minggu (9/3). Ide pokok paragraf di atas terdapat pada kalimat ke- .... a. (1) c. (3) b. (2) d. (4) 6. Wahai melati warnamu putih Bagikan salju di pagi hari Keindahanmu membuat kagum Dan baumu sangat harum Sosok yang dibicara dalam puisi di atas adalah ... . a. salju c. kekaguman b. melati d. harum Bab 10 Pahlawan 163
7. Kubuka mataku Kubelai cahayamu Melihat senyummu Menembus seluruh bayangku Engkaulah satu-satunya Yang membuka pintu pagi Sosok yang dibicara dalam puisi di atas adalah ... . a. salju c. kekaguman b. melati d. harum 8. Ki Hajar kau adalah fajar bagi sesama Penyuluh kesadaran budi bangsamu Kau pendidik untuk kaum jelata Pembangkit semangat juang bangsa Makna baris pertama puisi di atas adalah ... . a. memberi pencerahan bagi sesama b. memberi sinar untuk sesama c. memberi cahaya panas bagi sesama d. memberi pancaran bagi sesama 9. Hemat energi, hemat biaya. Gunakan listrik seperlunya! Iklan di atas tergolong iklan ... . a. penerangan c. penawaran b. produk d. pengumuman 10. Lemah, letih, dan lesu? Segera minum Vite-C! Iklan di atas tergolong iklan ... . a. penerangan c. penawaran b. produk d. pengumuman 164 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
B. Ayo, uji kompetensimu dengan mengerjakan soal berikut ini! Bacalah drama berikut ini untuk menjawab soal 1-2! Iroh : "Lho.. Kak Atun kok tidak datang ke ulang tahunnya Kak Evita?" Atun : (Atun yang tengah melamun terkejut dengan kedatangan Iroh) "Banyak yang datang, Dik?" Iroh : "Banyak sekali. Kak Atun cepat ke sana. (Iroh menarik tangan Atun) Atun : (Atun tak bergerak. Iroh memandanginya) Iroh : "Kakak tak punya kado, ya?" (Iroh mencoba menerka yang menyebabkan kakaknya tak mau menghadiri ulang tahun Evita) Atun : (masih terdiam) Iroh : "Kakak tidak punya baju yang bagus, ya? Sayang sekali Kak Atun tidak mau datang. Padahal tadi Kak Evita menanyakan Kakak." Atun : "Terus adik bilang apa?" Iroh : "Aku bilang Kak Atun baru mandi. Dan Kak Evita tampaknya senang." 1. Identikasilah watak tokoh drama di atas! 2. Jelaskan permasalahan yang ada dalam drama tersebut! 3. Selama 40 tahun berkarya, LSM itu memiliki sekitar 1.000 karyawan, jumlah pekerja yang jauh melampaui LSM-LSM dalam negeri. Atas masukan guru besar Sosiologi Pedesaan IPB, Sajogyo, Bambang kemudian memomulerkan istilah lembaga swadaya masyarakat (LSM) ketika publik masih menyebutnya organisasi nonpemerintah. Tulislah ide pokok paragraf di atas! 4. Tulislah sebuah puisi bertema kepahlawanan! Lalu, bacalah puisi tersebut dengan ekspresi yang tepat! 5. Buatlah sebuah iklan produk makanan! Kamu dapat menghiasnya dengan gambar. Lembar Tugas Portofolio Nama : ... . Kelas : ... . 1. Carilah sebuah teks di surat kabar atau majalah yang bertema kepahlawanan! 2. Tulislah pokok-pokok isi teks tersebut! 3. Buatlah rangkuman berdasarkan teks tersebut! Bab 10 Pahlawan 165
Hari, tanggal: Aspek penilaian 1. Kesesuaian jawaban dengan perintah. 2. kesesuaian ringkasan dengan teks. Komentar guru : Komentar orang tua : 166 Skor Paraf Guru Orang tua Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Hari, tanggal: Aspek penilaian 1. Kesesuaian jawaban dengan perintah. 2. kesesuaian ringkasan dengan teks. Komentar guru : Komentar orang tua : 166 Skor Paraf Guru Orang tua Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Latihan Ulangan Semester 2 A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar! 1. Bacalah kutipan percakapan berikut! Risma : "Hari bersejarah apa yang selalu diperingati tanggal 10 November?" Santi : "Oh, itu kan hari ... ." Kalimat yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ... . a. Sumpah Pemuda b. Hari Lingkungan Hidup c. Hari Pahlawan d. Hari Kelahiran 2. Longsornya timbunan sampah di Batujajar menyebabkan bencana alam. Peristiwa ini telah menelan banyak korban jiwa dan harta benda. Mereka khawatir akan terjadi longsor susulan. Sebagian penduduk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kalimat utama pada paragraf di atas adalah ... . a. sebagian penduduk mengunpsi ke tempat yang lebih aman b. peristiwa itu telah menelan banyak korban jiwa dan harta benda c. mereka khawatir akan terjad i longsor susulan d. longsornya timbunan sampah di Batujajar menyebabkan bencana alam US Tahun 2005 3. Bencana Tsunami di Sumatera menjadi pembicaraan dunia. Ungkapan yang tepat untuk kata yang dicetak tebal adalah ... . a. buah berita c. buah pikiran b. buah bibir d. buah tangan 167
Bacalah surat resmi di bawah ini dengan saksama, untuk menjawab soal 4 dan 5! SEKOLAH DASAR NEGERI I HARAPAN TINGGI Jalan Raya Laswi Timur Blok V/1, Jakarta Barat 35, Telepon 021-6456543 Nomor : 34/S-12/Adm/2007 15 Januari 2007 Hal : Pemberitahuan Yth. Orang Tua Siswa SD Negeri 1 Harapan Tinggi di tempat Dengan hormat, Bersama surat ini, kami umumkan bahwa terhitung sejak tanggal 19 November 2007 jam masuk sekolah adalah pukul 06.45. Bilamana ada siswa datang terlambat tanpa pemberitahuan sebelumnya, maka akan dikenakan sanksi. Demikian pemberitahuan ini kami buat. Atas perhatian Bapak/Ibu, kAmi mengucapkan terima kasih. Hormat kami, ttd Dra. Sani Rahma Kepala Sekolah 4. Salam pembuka pada surat resmi di atas adalah ... . a. Nomor dan Hal c. Dengan hormat b. Yth. Orang tua Siswa d. Hormat kami 5. Surat di atas ditujukan kepada ... . a. Kepala Sekolah b. Siswa SD Negeri 1 Harapan Tinggi c. Orang tua siswa d. Dra. Ira Julianti 168 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Bacalah puisi berikut ini dengan saksama, untuk menjawab soal 6 dan 7! Doa Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut nama-Mu Biar susah sungguh Mengingatmu penuh seluruh Cahaya-Mu panas suci Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk Remuk Tuhanku Aku mengembara Di negeri asing Tuhanku Di pintu-Mu Aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling Charil Anwar 6. Puisi di atas menceritakan tentang ... . a. Cahaya yang panas b. Orang yang pasrah c. Orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan d. Termangu mengingat Tuhan 7. Tema puisi di atas adalah ... . a. Ketuhanan c. Kesengsaraan b. Pengabdian d. Kebingungan 8. Ibu membeli rumah secara tunai. Antonim kata tunai adalah ... . a. cicilan c. uang b. kontan d. angsuran La t ihan Ulangan Semes ter 2 169
9. Lampu merah menyala. Si kecil bertopi kumal dan berkaleng kecil mendekati jendela sebuah mobil. Orang yang di dalam mobil, cepat-cepat menutup jendela. Si kecil tetap mengulurkan tangan, tetapi sia-sia belaka .... Kalimat yang tepat untuk melengkapi akhir paragraf tersebut adalah... . a. Mobil mewah segera melaju. b. Si kecil pun memandang dengan sedih. c. Si kecil pun melompat-lompat kegirangan. d. Lalu-lintas dalam keadaan macet. US Tahun 2005 10. Bacalah kutipan percakapan berikut! Ivan : "Tahukah kamu mengapa di jalan raya sering dibuat jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki? Sophi : "Aku tahu! Jembatan penyeberangan itu dibuat untuk kenyamanan pejalan kaki." Ivan : "Ada yang lebih penting dari itu, yaitu ... ." Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah ... . a. untuk mengurangi kemacetan b. untuk meningkatkan pelayanan c. untuk memperpendek jarak d. untuk memperkecil kecelakaan 11. Bacalah kalimat-kalimat di bawah ini! 1) Bijinya pun berisi sehingga batangnya merunduk. 2) Ternyata musim panen sudah tiba. 3) Mereka gembira karena padinya sudah kuning. 4) Para petani bersukacita. 5) Mereka pun senang. Urutan kalimat di atas menjadi paragraf yang padu adalah ... . a. 4), 3), 1), 5), 2) c. 4), 5), 2), 3), 1) b. 4), 1), 5), 2), 3) d. 4), 3), 2), 1), 5) 12. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengintruksikan ruas Cipularang II telah difungsikan seluruhnya sebelum penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) 24 April 2005. 170 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Arti kata menginstruksikan pada paragraf tersebut di atas adalah ... . a. melarang keras c. memerintahkan b. menganjurkan d. mewajibkan US Tahun 2005 13. Bacalah kutipan percakapan berikut! Titan : "Apa yang suka kamu lakukan jika musim libur tiba?" Seno : "Aku suka pergi ke tempat-tempat yang memiliki pemandangan indah seperti pantai atau daerah gunung." Seno : "Oh, asyik, ya!" Percakapan Titan dan Awis di atas membicarakan tentang ... . a. Pemandangan Gunung Semewu b. Pemandangan Gunung Cereme c. Pantai Kuta Bali d. mengisi waktu liburan I4. Tiara berbakat dalam melukis. Oleh karena itu, dua kali seminggu ia mengikuti les melukis. Dia belajar melukis dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Ia ingin menjadi pelukis dengan hasil lukisan yang sangat indah. Pokok pikiran paragraf di atas adalah ... . a. Hasil lukisan Tiara sangat indah. b. Tiara berbakat menjadi seorang pelukis. c. Tiara belajar dengan penuh semangat. d. Tiara mengikuti les melukis. 15. Bali terkenal ke mancanegara karena keindahannya. Tempat wisata yang paling mereka sukai adalah Pantai Kuta. Mengapa mereka menyukai Pantai Kuta? Karena Pantai Kuta ... . a. merupakan pantai yang sangat indah b. sangat terawat c. memiliki sejarah yang menarik d. merupakan pantai terbersih di dunia 16. Dina merasa iba kepada ibunya. Sinonim kata iba pada kalimat tersebut adalah ... . a. benci c. sayang b. kasihan d. cinta La t ihan Ulangan Semes ter 2 171
17. Perhatikan percakapan berikut! Evi : "Ah, ceritanya tidak ada duanya. Seru." Fitri : "Dari tadi kamu bilang seru, coba jelaskan!" Iwan : "Ah, paling kamu cuma tidur. Evi : "Enak saja saya melihat sendiri ketika penjahatnya di tembak oleh Polisi" Fitri : "Terus-terus?" Evi : "Penjahatnya ... karena kehabisan darah. Kata yang tepat untuk melengkapi percakapan di atas adalah ... . a. mati c. kabur b. lari d. masih hidup 18. Anak yang paling tinggi di kelas adalah Tomi. Kata tinggi pada kalimat di atas berantonim dengan kata ... . a. panjang c. pendek b. rendah d. menjulang 19. Saat itulah, kemudian saya berjanji untuk melakukan operasi sapu jagat minggu depan. Saya akan membawa kantong plastik besar, tongkat berpaku untuk mengusulkan plastik yang mengotori tempat itu, dan minyak tanah dan korek api untuk membakar sampah plastik yang mengotori tempat itu. Tunggu saja! Pesan yang disampaikan dari cerita di atas adalah ... . a. membakar sampah b. kita harus menjaga lingkungan kita agar tetap bersih c. kita harus mengusulkan plastik d. laksanakan operasi sapu jagat 20. Berikut ini kalimat yang mendeskripsikan tokoh Spongebob secara tepat adalah ... . a. dia tidak punya hidung dan bibir b. dia sebuah bintang laut dengan tubuh berwarna merah muda c. tubuhnya berbentuk bulat dan berwarna kuning d. dia seorang tokoh cerita kartun, tubunya berbentuk kotak berwarna kuning dan baik hati. 21. Semua orang membicarakan peristiwa kemarin. Bagaimana tidak? Dia melakukan itu di depan semua orang. Perempuan tua itu dicaci-maki habis-habisan. Dia bahkan berani mengeluarkan kata-kata kotor. Hal itu dilakukannya hanya untuk menyembunyikan rasa 172 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
malunya di depan semua orang. Padahal, semua orang sudah tahu bahwa perempuan miskin itu adalah ibunya. Yang menjadi sebab peristiwa itu ramai dibicarakan adalah ... . a. ada anak yang tidak mengakui ibu kandungnya b. mereka melihat sendiri kejadiannya c. kejadian itu cukup memberikan kejutan d. anak itu mengeluarkan kata-kata kotor 22. Aku berharap pembunuh itu mampus ditabrak mobil.... Sinonim kata mampus adalah ... . a. mati c. wafat b. gugur d. mangkat 23. Karena nila setitik rusak susu sebelanga. Arti peribahasa di atas adalah ... a. Karena kesalahan kecil, kebaikan yang telah dibuat dilupakan. b. Kesalahan kecil akan mengantarkan pada kesalahan besar. c. Orang yang punya kesalahan pasti pernah minum susu. d. Karena kesalahan kecil, harus berbuat baik selamanya. 24. Penulisan kalimat langsung yang benar adalah ... a. Kata Tami, "kerjakan sendiri pekerjaan rumahnya, ya!" b. Kata Tami "kerjakan sendiri pekerjaan rumahnya, ya!" c. Kata Tami, kerjakan sendiri pekerjaan rumahnya, ya!" d. Kata Tami. "kerjakan sendiri pekerjaan rumahnya, ya!" 25. Kata di bawah ini yang memuat kata depan di adalah ... a. Aku disangka tidak mengerjakan PR. b. Setelah sampai di rumah sakit, korban mendapat perawatan. c. Kerugian akibat gempa diperlukan milyaran rupiah. d. Tanah itu sudah dihuni warga sejak tahun 1980. 26. Kalimat di bawah ini yang menggunakan huruf kapital secara tepat adalah ... a. Tidak ada yang tahu kemana Sandri pergi. Apakah ke Bali atau di rumah saja. b. Tidak ada yang tahu kemana sandri pergi. Apakah ke bali atau di rumah saja. c. Tidak ada yang tahu kemana Sandri pergi. apakah ke Bali atau di rumah saja. d. Tidak ada yang tahu kemana sandri pergi. apakah ke bali atau di rumah saja. La t ihan Ulangan Semes ter 2 173
27. Berikut ini merupakan bagian iklan untuk menawarkan produk adalah.... a. Minum Vitacimin setiap hari, badan tetap sehat dan segar. b. Memiliki pengalaman memasak. c. Sering meraih kejuaraan. d. Kami turut berdukacita. 28. ... Radi berada? Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ... . a. mengapa c. di manakah b. siapakah d. bagaimanakah Bacalah teks berikut ini dengan saksama, untuk menjawab soal 29 dan 30! Suno Lompo berasal dari Tanjung Bira, yaitu suatu pulau yang seluruh penduduk laki-lakinya adalah pelaut. Suatu hari ketika ia sedang berlayar ke Gresik untuk mengantarkan barang, nakhodanya meninggal dunia, maka seluruh awak kapal harus mencari penggantinya dengan segera. Sebenarnya hanya Suno Lompo atau juru mudi yang berhak menempati posisi tersebut, namun salah seorang anggota kelasi kapal yang bernama Docang merebut posisi tersebut dari tangannya. Di tengah perjalanan, Docang memaksa mereka untuk mengubah haluan kapal dan bermaksud mengambil barang- barang yang akan dikirimkan. Tentu saja, perbuatannya itu membuat Suno Lompo menjadi berang sehingga terjadilah perkelahian. 29. Setting temapat cerita di atas adalah ... . a. di Tanjung Bira c. di pulau b. di sebuah kapal d. di Gresik 30. Watak Docang adalah ... . a. sombong c. licik b. penghianat d. mudah menyerah 31. Di museum ini banyak sekali barang kuno. Antonim dari kata kuno adalah ... . a. antik c. seni b. bagus d. modern 174 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Bacalah teks berikut ini dengan saksama, untuk menjawab soal 32 dan 33! Bangsa Indonesia sangat kaya dengan berbagai kesenian daerah. Yang dimaksud kesenian daerah ialah kesenian yang berasal dari daerah-daerah di Nusantara. Kesenian daerah itu merupakan kekayaan kebudayaan nasional. 32. Gagasan pokok dari teks di atas adalah ... . a. kebudayaan nasional c. kesenian tradisional b. kebudayaan daerah d. kesenian daerah. 33. Gagasan penjelas dari teks di atas adalah ... . a. kebudayaan tradisional c. kebudayaan daerah b. kesenian tradisional d. kesenian daerah US Tahun 2006 34. Kalimat di bawah ini yang merupakan pembuka surat adalah ... a. mendindaklanjuti surat dari saudara ... . b. atas perhatian saudara, saya mengucapkan terima kasih. c. pada hari senin, 25 oktober 2007 di aula sekolah. d. demikian surat ini kami buat ... . 35. Darmin bekerja sebagai montir di bengkel Pak Ahmad. Gajinya sebulan hanya 200.000 rupiah. Tapi pengeluaran untuk bulan ini lebih dari 400.000 rupiah. Peribahasa yang tepat untuk ilustrasi di atas adalah ... a. Bagai air di daun talas. b. Tak ada rotan akar pun jadi. c. Besar pasak daripada tiang. d. Cepat kaki ringan tangan. 36. Orang-orang dari berbagai daerah datang untuk melihat keajaiban Candi Borobudur. Orang-orang itu dinamakan ... . a. wisatawan mancanegara c. pariwisata b. wisatawan domestik d. turis asing 37. Penggunaan tanda titik (:) yang tepat terdapat pada kalimat ... a. Mang Karta penjual: sayuran, buah-buahan, dan bumbu dapur. b. Valianda menyiapkan alat lukis: kanvas, kuas, dan cat air. c. Pak Ali membawa: tas, buku dan pulpen. d. Bu Evi berbelanja: kue, keripik, dan sirup. La t ihan Ulangan Semes ter 2 175
38. Banyak orang mengatakan bahwa dia besar mulut. Arti ungkapan besar mulut adalah ... . a. mulutnya besar c. tukang bohong b. tukang makan d. selalu tersenyum 39. Aku makan mie ayam. Aku makan mie instan. Kedua kalimat tunggal di atas dapat dijadikan sebuah kalimat majemuk dengan memakai kata penghubung ... . a. dan c. atau b. lalu d. kemudian 40. Namaku Mutiara. Aku lahir pada tanggal 9 September 1995 di Brebes. Aku suka menyanyi dan melukis. Karena itu, kemarin aku pergi bersama temanku untuk melukis pemandangan. Hal yang tidak perlu disampaikan dalam sebuah daftar riwayat hidup adalah ... . a. nama lengkap b. tempat tanggal lahir c. kegemaran d. menceritakan kemana dia pergi 176 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Daftar Pustaka Dewanta, Nugroho. 2004. Rampaian 6565 Ungkapan dan Peribahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Dewanta, Nugroho. 2005. Kamus Sinonim-Antonim Bahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Kosasih. 2006. Kompetensi Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka. Rani, Supratman Abdul & Endang Sugriati. 1999. 115 Ikhtisar Roman Sastra Indonesia. Bandung: CV Pustaka Setia. Rosa, Dea. 2007. Cerita Rakyat 33 Provinsi dari Aceh Sampai Papua. Yogyakarta: Indonesiatera. Rosdiyanto, Kaka dkk. 2007. Intisari Sastra Indoensia untuk SMP Kelas VII, VIII, dan IX. Bandung: CV Pustaka Setia. Rosdiyanto, Kaka dkk. 2007. Intisari Sastra Indonesia untuk SD Kelas 4, 5, dan 6. Bandung: CV Pustaka Setia. Rumadi, A (Ed.). 1982. Kumpulan Drama Remaja. Jakarta: PT Gramedia. Tim Pesanggrahan Guru. 2006. Persiapan Menghadapi Ujian Sekolah UMP SD/MI dan Tes Masuk SMP. Bandung: Yrama Widya. Da f tar Pus ta ka 177
Lampiran Pelajaran 1 Bencana Alam Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 2) Banjir Air Laut Melanda Cirebon dan Indramayu Perkampungan dan Rumah warga kebanjiran Di perkampungan nelayan di RT 09 RW 6 Kampung Cangkol, Kelurahan/Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, ombak sudah masuk ke perkampungan. Eti Agung, salah seorang pemilik rumah di perkampungan yang terletak 100 meter dari bibir pantai, sudah mengemasi barang-barangnya karena air menggenangi rumahnya setinggi 20 sentimeter (cm). Sebagian jalan kampung juga tergenang air setinggi 30 cm. Satu keluarga lain bahkan sudah mengungsi. Di sepanjang pantai, ombak berkali-kali menghantam tanggul kecil yang membatasi perkampungan dengan bibir pantai. Kebanyakan air laut yang berwarna keruh masuk ke kampung lewat saluran pembuangan air. Di Indramayu, ombak besar juga mengancam permukiman warga. Di Desa Limbangan, Juntinyuat, air bahkan sudah masuk ke permukiman. Di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, dua keluarga mengungsi dan air terus menggerus pantai yang telah rusak akibat abrasi. Desa Dadap sendiri merupakan desa yang terus terkena abrasi. Setidaknya ribuan hektar lahan telah terkikis sejak 10 tahun lalu. Sebagian rumah di pinggir pantai bahkan terancam roboh karena terkikis air saat pasang dan rob. Hingga kini belum ada tanggul pengaman yang mengamankan perkampungan warga dari ombak pantai. Ribuan tanaman bakau yang ditanam awal tahun lalu mati atau terbawa ombak. (NIT) Sumber: Kompas, Mei 2007 dengan perubahan 178 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Pelajaran 2 Lingkungan Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 30) Tongkol Jagung "Lihat ini," kata Semut nomor sebelas (semut kan banyak, kau tahu, dan masing- masing punya nomor). "Lihat apa yang kutemukan!" "Cuma sebutir jagung," tukas Semut nomor tiga belas. "Apa gunanya?" "Kau bisa memakannya kalau mau. Bagi dua, tambahkan gula atau garam, baru kau makan. Mau coba?" "Ya, jelas!" Kedua Semut mengambil pisau dan akan membagi jagung itu ketika terdengar suara berseru, "Tunggu sebentar! Apa yang akan kalian lakukan?" Ternyata Landak, yang datang dengan tampang sangat serius. "Kami akan makan jagung," jawab Semut-semut. "Payah! Kalian tidak tahu kalian bisa dapat setongkol jagung dari butiran ini? Tanam di tanah, sirami, rawat, dan beberapa saat kemudian kalian akan memperoleh setongkol jagung berisi seratus atau dua ratus biji jagung!" "Betul?" "Tentu!" Semut-semut saling berbisik beberapa saat, lalu kembali menghadapi Landak. "Dengar," ujar Semut nomor sebelas, "kami akan memberimu biji jagung ini dan kau yang akan menanamnya. Kalau tumbuh jagung, beri kami setengahnya. Sisanya buatmu. Bagaimana?" Landak berpikir sejenak, kemudian menyetujuinya. "Baik! Masing-masing setengah! Setuju! Ayo salaman!" Lampiran 179
Landak menanam butiran jagung itu, dengan hati-hati menaburkan tanah di atasnya, menyiraminya, dan melindunginya dari cahaya panas matahari dan embun. Setelah beberapa lama, muncul tunas. Dengan penasaran semua penghuni hutan datang melihatnya. Dan semua mengomentarinya. "Wow!" seru Tikus, "Landak yang bekerja keras, tapi ia harus berbagi dengan para Semut, yang sama sekali tidak membantu!" "Benar, tapi para Semut yang memberikan butiran jagungnya, dan tanpa butiran itu takkan ada batang jagung," balas Tupai. "Kaok! Kaok! Kuulangi, kaok! Takkan ada batang jagung!" teriak Gagak, sambil menggeleng. Tapi Gagak salah, karena ketika waktunya tiba, muncullah setongkol jagung yang besar, gemuk, berambut halus, warna kremnya berubah jadi merah keemasan! Betapa hebohnya hutan! "Kita bisa memakannya dengan susu!" Tikus Hitam mengusulkan. "Tidak, digoreng!" bentak Kodok. "Tidak, direbus!" desak Tikus Mondok. "Tidak, mentah saja!" kata Berang-berang. Sementara itu, sambil membawa pensil dan kertas, para Semut menghitung jumlah butirannya. Seratus tujuh puluh dua! Mereka bersalaman dengan Landak, kemudian mulai mengangkut jatah mereka yang sebanyak delapan puluh enam butir ke sarang. Landak memutuskan memanggang jagungnya dan mengolesinya dengan madu yang dibawa Lebah-Lebah Bulu. Dan semua penghuni hutan jelas diundang ke acara makan- makan itu. Api unggun dinyalakan, baranya memerah, dan sisa jagung, yang diolesi madu, dibolak- balik. Baunya membuat air liur menitik. Tenda pun didirikan, dan para penghuni hutan membawa minuman. Yang tidak membantu hanya Burung Gagak. Ia mengibas- ngibaskan sayap dengan tidak sabar. "Kenapa kau?" tanya Kodok. 180 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
"Aku? Aku menunggu makanannya!" Makanannya cukup untuk semua orang, dan jagung bakar madu itu enak dan garing sekali. Tentu saja, semua ingin terus makan selama makanan masih tersedia, tapi nanti malam bisa-bisa ada yang sakit perut. Dan itulah yang terjadi pada Tikus Mondok. Untung saja ia punya buah juniper matang di rumah, ini bisa mengobati sakit apa pun. Sambil tergeletak di tempat tidur, menunggu sakit perutnya sembuh, Tikus Mondok mendengar suara bergemeresak di luar dan, ketika ia memandang keluar jendela, dengan diterangi cahaya bulan ia melihat para Semut mengangkut tongkol jagung raksasa itu, yang sudah gundul dan berwarna kelabu. Tikus Mondok bertanya pada mereka, "Hei! Akan kalian apakan itu?" Dan Semut-semut, yang memang suka menimbun, menjawab, "Kita kan tak bisa memastikan, siapa tahu nanti ada gunanya. Biar kami pikirkan mau diapakan tongkol ini." Pelajaran 3 Kesehatan Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 40) MSG Berbahaya untuk Pertumbuhan Anak MSG atau monosodium glutamat, banyak dipakai sebagai penambah rasa untuk membuat masakan menjadi gurih dan enak. Meski tidak dilarang oleh Dinas Kesehatan namun penggunaan MSG sebaiknya tidak dijadikan kebiasaan, apalagi dalam takaran berlebihan MSG cukup berbahaya bagi pertumbuhan anak. Menurut Prof dr. Aznan Lelo, Ph.D. Sp.FK., penggunaan penyedap rasa pada makanan yang akan dikonsumsi anak-anak dapat berdampak negatif. Dampak yang ditimbulkan antara lain kerusakan retina sehingga anak bermata juling, kerusakan otak, gangguan untuk tubuh, hingga gangguan jiwa. Lampiran 181
Aznan menyarankan agar orang tua mengurangi konsumsi penyedap rasa. "Jika tidak bisa dihindari, sebaiknya konsumsinya dikurangi, atau setelah memakan makanan yang menggunakan penyedap rasa sebaiknya langsung mengonsumsi bawang putih atau penetralisir lainnya," ujarnya. Batas maksimum penggunaan MSG dalam makanan adalah tiga gram per hari, sedangkan untuk anak batas maksimumnya satu gram sehari (satu sendok teh peres). Yang perlu diperhatikan adalah bukan hanya makanan yang dimasak di rumah saja yang memakai MSG, jajanan dan makanan di restoran pun kebanyakan memakai tambahan MSG. Mie instan, makanan ringan, dan minuman ringan pun tak luput dari MSG. Karena itu untuk amannya sebaiknya hindari sama sekali penggunaan penyedap rasa saat memasak. Bukankah negeri kita kaya akan bumbu rempah-rempah yang lebih alami dan sanggup membuat masakan terasa kelezatannya? (Antara/Nakita/An) Sumber: Pelajaran 4 Keluargaku Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 61) Sang Kancil dengan Buaya Pada zaman dahulu Sang Kancil merupakan binatang yang paling cerdik di dalam hutan. Banyak binatang di dalam hutan datang kepadanya untuk meminta pertolongan apabila mereka menghadapi masalah. Walaupun ia menjadi tempat tumpuan binatang- binatang di dalam hutan, tetapi ia tidak menunjukkan sikap yang sombong malah bersedia membantu kapan saja. Suatu hari Sang Kancil berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Karena makanan di sekitar kawasan kediamannya telah berkurang, Sang Kancil pergi untuk mencari di luar kawasan kediamannya. Cuaca pada hari itu, sangat panas dan terlalu lama berjalan, menyebabkan Sang Kancil kehausan. Lalu, ia berusaha mencari sungai terdekat. Setelah mengelilingi hutan akhirnya Kancil aliran sungai yang sangat jernih airnya. Tanpa membuang waktu, Sang Kancil minum sepuas-puasnya. Dinginnya air sungai itu menghilangkan rasa dahaga Sang Kancil. 182 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Kancil terus berjalan menyusuri tebing sungai. Apabila terasa capai, ia beristirahat sebentar di bawah pohon beringin yang sangat rindang. Kancil berkata di dalam hatinya "Aku mesti bersabar jika ingin mendapat makanan yang lezat-lezat." Setelah rasa capainya hilang, Sang Kancil kembali menyusuri tebing sungai tersebut sambil memakan dedaunan kegemarannya yang terdapat di sekitarnya. Ketika tiba di satu kawasan yang agak lapang, Sang Kancil memandang kebun buah-buahan yang sedang masak ranum di seberang sungai. "Alangkah enaknya jika aku dapat menyeberangi sungai ini dan dapat menikmati buah-buahan tersebut," pikir Sang Kancil. Sang Kancil terus berpikir mencari akal bagaimana cara menyeberangi sungai yang sangat dalam dan deras arusnya itu. Tiba-tiba Sang Kacil memandang Sang Buaya yang sedang asyik berjemur di tebing sungai. Sudah menjadi kebiasaan buaya, apabila hari panas buaya suka berjemur untuk mendapat cahaya matahari.Tanpa berlengah-lengah lagi kancil menghampiri buaya yang sedang berjemur lalu berkata," Hai sahabatku Sang Buaya, apa kabarmu hari ini?" Buaya yang sedang asyik menikmati cahaya matahari membuka mata dan didapati Sang Kancil yang menegurnya. "Kabar baik sahabatku, Sang Kancil." Sambung buaya lagi, "Apakah yang menyebabkan kamu datang ke mari?" "Aku membawa kabar gembira untukmu," jawab Sang Kancil. Mendengar kata- kata Sang Kancil, Sang Buaya tidak sabar lagi ingin mendengar khabar yang dibawa oleh Sang Kancil, lalu berkata, "Ceritakan kepadaku apakah yang hendak engkau sampaikan?" Kancil berkata, "Aku diperintahkan oleh Raja Sulaiman supaya menghitung jumlah buaya yang terdapat di dalam sungai ini karena Raja Sulaiman ingin memberi hadiah kepada kamu semua." Mendengar nama Raja Sulaiman saja sudah menakuti semua binatang karena Nabi Sulaiman telah diberi kebesaran oleh Allah untuk memerintah semua makhluk di muka bumi ini. "Baiklah, kamu tunggu di sini, aku akan turun ke dasar sungai untuk memanggil semua kawanku," kata Sang Buaya. Sementara itu, Sang Kancil sudah berangan-angan untuk menikmati buah-buahan. Tidak lama kemudian, semua buaya yang berada di dasar sungai berkumpul di tebing sungai. Sang Kancil berkata "Hai buaya sekalian, aku telah diperintahkan oleh Nabi Saulaiman supaya menghitung jumlah kamu semua karena Nabi Sulaiman akan memberi hadiah yang istimewa pada hari ini." Kata kancil lagi, "Berbarislah kamu merentasi sungai mulai dari tebing sebelah sini sampai ke tebing sebelah sana." Lampiran 183
Karena perintah tersebut datangnya dari Nabi Sulaiman, semua buaya segera berbaris tanpa membantah. Kata Buaya, "Sekarang hitunglah, kami sudah bersedia." Sang Kancil mengambil sepotong kayu yang berada di situ lalu melompat ke atas buaya yang pertama di tepi sungai dan ia mulai menghitung dengan menyebut "Satu dua tiga lekuk, jantan betina aku ketuk," sambil mengetuk kepala buaya hingga Kancil berjaya menyeberangi sungai. Ketika sampai ditebing seberang, Kancil terus melompat ke atas tebing sungai sambil bersorak gembira dan berkata, "Hai buaya-buaya sekalian, tahukah kamu bahwa aku telah menipu kamu semua dan tidak ada hadiah yang akan diberikan oleh Nabi Sulaiman." Mendengar kata-kata Sang Kancil semua buaya merasa marah dan malu karena mereka telah ditipu oleh kancil. Mereka bersumpah dan tidak akan melepaskan Sang Kancil apabila bertemu pada masa akan datang. Dendam buaya tersebut terus membara hingga hari ini. Sementara itu Sang Kancil terus melompat kegembiraan dan terus meninggalkan buaya-buaya tersebut dan menghilangkan di dalam kebun buah-buahan untuk menikmati buah-buahan yang sedang masak ranum itu. Sumber: dengan perubahan Pelajaran 5 Berteman itu Baik Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 74) Talaga Warna Diceritakan kembali oleh Renny Yaniar Zaman dahulu, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Negeri itu dipimpin oleh seorang raja. Prabu, begitulah orang memanggilnya. Ia adalah raja yang baik dan bijaksana. Tak heran, kalau negeri itu makmur dan tenteram. Tak ada penduduk yang lapar di negeri itu. Semua sangat menyenangkan. Sayangnya, Prabu dan istrinya belum memiliki anak. Itu membuat pasangan kerajaan itu sangat sedih. Penasihat Prabu menyarankan, agar mereka mengangkat anak. Namun Prabu dan Ratu tidak setuju. "Buat kami, anak kandung adalah lebih baik dari pada anak angkat," sahut mereka. 184 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Ratu sering murung dan menangis. Prabu pun ikut sedih melihat istrinya. Lalu Prabu pergi ke hutan untuk bertapa. Di sana sang Prabu terus berdoa, agar dikaruniai anak. Beberapa bulan kemudian, keinginan mereka terkabul. Ratu pun mulai hamil. Seluruh rakyat di kerajaan itu senang sekali. Mereka membanjiri istana dengan hadiah. Sembilan bulan kemudian, Ratu melahirkan seorang putri. Penduduk negeri pun kembali mengirimi putri kecil itu aneka hadiah. Bayi itu tumbuh menjadi anak yang lucu. Belasan tahun kemudian, ia sudah menjadi remaja yang cantik. Prabu dan Ratu sangat menyayangi putrinya. Mereka memberi putrinya apa pun yang dia inginkan. Namun itu membuatnya menjadi gadis yang manja. Kalau keinginannya tidak terpenuhi, gadis itu akan marah. Ia bahkan sering berkata kasar. Walaupun begitu, orang tua dan rakyat di kerajaan itu mencintainya. Hari berlalu, Putri pun tumbuh menjadi gadis tercantik di seluruh negeri. Dalam beberapa hari, Putri akan berusia 17 tahun. Maka para penduduk di negeri itu pergi ke istana. Mereka membawa aneka hadiah yang sangat indah. Prabu mengumpulkan hadiah-hadiah yang sangat banyak itu, lalu menyimpannya dalam ruangan istana. Sewaktu-waktu, ia bisa menggunakannya untuk kepentingan rakyat. Prabu hanya mengambil sedikit emas dan permata. Ia membawanya ke ahli perhiasan. "Tolong, buatkan kalung yang sangat indah untuk putriku," kata Prabu. "Dengan senang hati, Yang Mulia," sahut ahli perhiasan. Ia lalu bekerja sebaik mungkin, dengan sepenuh hati. Ia ingin menciptakan kalung yang paling indah di dunia, karena ia sangat menyayangi Putri. Hari ulang tahun pun tiba. Penduduk negeri berkumpul di alun-alun istana. Ketika Prabu dan Ratu datang, orang menyambutnya dengan gembira. Sambutan hangat makin terdengar, ketika Putri yang cantik jelita muncul di hadapan semua orang. Semua orang mengagumi kecantikannya. Prabu lalu bangkit dari kursinya. Kalung yang indah sudah dipegangnya. "Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini untukmu. Kalung ini pemberian orang-orang dari penjuru negeri. Mereka sangat mencintaimu. Mereka mempersembahkan hadiah ini, karena mereka gembira melihatmu tumbuh jadi dewasa. Pakailah kalung ini, Nak," kata Prabu. Lampiran 185
Putri menerima kalung itu. Lalu ia melihat kalung itu sekilas. "Aku tak mau memakainya. Kalung ini jelek!" seru Putri. Kemudian ia melempar kalung itu. Kalung yang indah pun rusak. Emas dan permatanya tersebar di lantai. Itu sungguh mengejutkan. Tak seorang pun menyangka, Putri akan berbuat seperti itu. Tak seorang pun bicara. Suasana hening. Tiba-tiba terdengar tangisan Ratu. Tangisannya diikuti oleh semua orang. Tiba-tiba muncul mata air dari halaman istana. Mula-mula membentuk kolam kecil. Lalu istana mulai banjir. Istana pun dipenuhi air bagai danau. Lalu danau itu makin besar dan menenggelamkan istana. Sekarang, danau itu disebut Talaga Warna. Danau itu berada di daerah puncak. Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan, warna-warna itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar telaga. Pelajaran 6 Melestarikan Lingkungan, Melestarikan Hidup Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 96) Bupati Drs. H. Lily Hambaly Hasan: "Mari Hijaukan Lingkungan" Gerakan penghijauan hendaknya terus dilakukan di setiap lahan kosong dan pekarangan rumah. Sebaiknya, menanam pohon yang menghasilkan buah atau produktif, sehingga penanam bisa memetik hasilnya saat musim panen. Upaya penghijauan dengan pohon angsana memang bagus, tapi akan lebih bermanfaat lagi bila yang ditanam adalah pohon yang produktif, seperti rambutan, mangga, durian, dan lain-lain, buahnya bisa dipetik, demikian diungkapkan Drs. H. Lily Hambali Hasan ketika membicarakan masalah penghijauan pada kesempatan pengajian rutin malam Jumat minggu kedua Juni 2006 di Pendopo Kabupaten. Penghijauan harus dilakukan untuk melestarikan lingkungan dan menjaga kestabilan oksigen yang sangat diperlukan untuk kehidupan manusia. Bila pohon ditebangi atau lingkungan gersang, oksigen yang tersedia tidak mencukupi. Untuk itu upaya penghijauan 186 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
harus terus dilakukan oleh segenap masyarakat. Selain itu, masyarakat juga harus turut serta mengawasi kelestarian lingkungan dan hutan. Dengan cara itu diharapkan tidak akan terjadi kasus pencurian pohon. Bila ada yang berusaha melakukan pencurian akan segera diketahui. "Mari hijaukan lingkungan kita," kata Bupati. Tentu saja, seruan Bupati dalam Gerakan Penghijauan harus kita sambut dengan positif. Agar kelestarian lingkungan tetap terjaga diperlukan kesadaran dari semua pihak untuk tidak mencemari lingkungan di sekitarnya. Begitu pula kepada para pengemban yang nakal: Hentikan pencemaran lingkungan sekarang juga atau kita semua akan sengsara ditimpa bencana.*** Sumber: Buletin Wibawa Karta Raharja, 2006 dengan beberapa penyesuaian. Pelajaran 7 Giat Berjuang Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 112) Memberi Sumbangan Pada hari Minggu di depan rumah Adi, tampak Rio dan Dewi merasa gelisah. Sudah hampir lima belas menit mereka berada di depan rumah Adi. Beberapa saat Rio memeriksa perlengkapan sepeda yang ditumpanginya. Dewi membetulkan letak bungkusan besar yang ada di keranjang sepedanya. Rio : Wi, panggil Adi, dong! Dewi : Masa saya harus teriak? Rio : Pakai bel aja! Dewi : (membunyikan bel sepeda) Adi dengar nggak, ya? Adi : (keluar dari rumah sambil membawa sepeda) Kalian sudah lama menunggu? Rio : Lumayan! Adi : Maaf, ya! Tadi ban sepedaku kempes, jadi harus dipompa dulu. Dewi : Nggak pa-pa, kok! Adi : Lho, kok teman-teman yang lain belum datang? Rio : Justru itu, Di. Sudah hampir lima belas menit kami menunggu mereka di sini, tapi belum datang juga. Lampiran 187
Adi : Ya, sudah kita berangkat saja sekarang. Biar mereka nanti menyusul. Setelah menaiki sepeda cukup jauh mereka berhenti. Mereka bertiga tampak kelelahan. Terlihat dari wajah mereka yang penuh keringat. Dewi : Kita sudah naik sepeda cukup jauh. Teman-teman belum terlihat juga. Rio : Sepertinya mereka tidak akan datang. Adi : Meskipun tanpa mereka, rencana tetap kita laksanakan, kan? Dewi : Tentu saja. Aku sudah membawa bungkusan ini. (menunjuk ke arah bungkusan di keranjangnya) Mereka pun melanjutkan perjalanan. Setelah 30 menit mengayuh sepeda, akhirnya mereka sampai di sebuah panti asuhan. Dengan baju yang penuh keringat, mereka memasuki gerbang panti itu sambil tersenyum. Dewi : Akhirnya, sampai juga kita di panti ini. Rio : Iya, perjalanan yang cukup jauh. Adi : Dan sangat melelahkan. Bu Ida : (berjalan menuju ke arah 3 anak itu) Ada yang bisa saya bantu, Dik! Adi : Oh, ibu maaf! Kami dari SD Wahana Bakti ingin memberikan sumbangan. Bu Ida : Oh...dari SD Wahana Bakti? Wah, kalian pasti lelah karena mengayuh sepeda sampai ke panti ini. Kalian memang hebat! Dewi : Iya, ini ibu sumbangannya. Maaf, hanya ini yang bisa kami berikan! Bu Ida : Tidak-apa-apa, dengan kalian ke tempat ini saja, kami sangat bahagia. Ibu kagum dengan semangat juang kalian! Adi, Dewi, Rio: Terima kasih, Bu! Bu Ida : Kalian tidak mau istirahat dulu? Adi : Ng...ng...kami... Bu Ida : Sudahlah...istirahat dulu saja, ya! Ibu akan membuatkan jus segar untuk kalian. Adi, Dewi, Rio: Wah, terima kasih, Bu! Dengan malu-malu mereka bertiga mengikuti langkah Bu Ida memasuki rumah. Mereka disambut dengan sorak gembira anak-anak panti asuhan. Rasa lelah mengayuh sepeda, kini terbayar sudah. 188 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Pelajaran 8 Gigiku Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 126) Kesehatan Gigi 90 Persen Anak Indonesia Buruk TEMPO Interaktif, Jakarta: Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Departemen Kesehatan, Eddie Naydial Roesdal menyatakan sekitar 90 persen anak Indonesia memiliki masalah gigi berlubang. Jumlah itu sangat mengkhawatirkan mengingat kesehatan gigi anak dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh. Menurutnya, masalah kesehatan gigi terutama disebabkan karena pola hidup masyarakat yang kurang sehat. Saat ini, pemerintah telah menyebar 7.000 dokter gigi dan 6.000 perawat kesehatan gigi ke beberapa daerah. Selain itu, Departemen juga telah menempatkan 1.000 dokter gigi ke wilayah Papua, Maluku, dan daerah lain di wilayah timur Indonesia. "Nantinya, satu orang dokter gigi akan bertugas di tiga puskesmas. Mereka dilengkapi dengan dental kit," kata Eddie. Untuk menekan jumlah anak yang bermasalah dengan gigi, departemennya juga akan menggalakkan program Desa Siaga. Diharapkan, pada 2009 nanti, seluruh desa di wilayah Indonesia akan menjadi Desa Siaga. "Pelayanan kesehatan gigi bisa dioptimalkan di sana," ujarnya. Pemerintah menargetkan pada 2010 nanti 50 persen anak Indonesia berusia di bawah 6 tahun bebas gigi berlubang. Saat ini, merujuk data Departemen Kesehatan 1995, hanya 14 persen anak di Indonesia yang bebas gigi berlubang. Namun, ia melanjutkan, departemennya tidak mengalokasikan dana khusus untuk menangani kesehatan gigi pada anak. Selain Eddie, jumpa pers juga dihadiri Presiden International Dental Federation, Michele Aeden dan President Asia Pasic Dental Federation, H. Mirza. Dwi Riyanto Agustiar. Sumber: Tempointeraktif_com.htm Lampiran 189
Pelajaran 9 Tolong-menolong Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 146) Di dalam kelas, anak-anak tampak gelisah. Seperti ada sesuatu yang mereka pikirkan. Di dalam kesenyapan tersebut, Adi mulai berbicara. Adi : Teman-teman, kita tidak bisa tinggal diam. Kita harus membantu Pak Ali. Dewi : Caranya bagaimana? Budi : Biaya rumah sakit itu katanya mahal. Uang jajan kita tidak cukup membantu biaya pengobatan Pak Ali. Adi : Iya, tapi kita ingin Pak Ali cepat sembuh dan kembali mengajar lagi, kan? Rina : Iya, betul. Kita jangan menyerah dulu! Pasti ada jalan keluarnya. Budi : Memang bagaimana caranya? Apa kita harus menjual baju-baju kita? Tidak mungkin, kan? Semua anak terdiam. Mata mereka tertuju kepada Budi. Budi : Kenapa kalian menatapku seperti itu? Apa saya salah bicara? Semua anak bersorak gembira. Adi : Ya!! Itu caranya!! Rina : Akhirnya, ketemu juga jalan keluarnya! Dewi : Wah, terima kasih Budi! Kau memang cerdas! Budi : Ma...maksud kalian.... Adi : Iya, kita akan mengumpulkan baju bekas yang masih bagus. Setelah itu kita menjualnya. Dewi : Iya, kita obral baju itu. Jadi, bazar kecil-kecilan. Rina : Ide hebat! Dengan uang yang terkumpul itu, kita bisa sumbangkan untuk biaya pengobatan Pak Ali. Budi : Betul juga! He...he...he... Setelah pulang sekolah mereka mengumpulkan baju bekas mereka dan teman-teman yang lain. Baju yang sudah tidak mereka pakai, tapi masih bagus dijual di desa tetangga. Dengan menaiki sepeda mereka menjualnya dengan penuh semangat. Adi : Syukurlah, teman-teman! Baju yang kita jual laku juga. Rina : Iya, lihat uang ini. Mudah-mudahan cukup untuk meringankan biaya rumah sakit Pak Ali. Dewi : Meskipun lelah dan bercucuran keringat begini, tapi hatiku senang. Budi : Iya, aku juga senang. 190 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Adi : Sisa baju ini bisa kita jual lagi besok. Dewi : Iya, kita harus terus berjuang! Semua : Semangat!!!!!!!!! Pelajaran 10 Pahlawan Ayo, Mendengarkan! (untuk hal 158 Operasi Sapu Jagat Suatu pagi, saya berjalan-jalan bersama anjing saya di hutan pinus di Cikole, di depan camping ground Cikole. Yang membuat saya berbunga-bunga adalah kondisi hutan yang lumayan asri, dan lingkungan yang tidak banyak disentuh oleh pengunjung, membuat segalanya tampak sempurna. Burung bernyanyi di atas pohon pinus yang rindang. Jalan setapak yang menghubungkan hutan ini ke daerah bagian selatan Tangkuban Perahu membuat saya dan Aita, nama anjing saya, bersemangat untuk menelusurinya. Saya memarkir mobil di depan pintu gerbang menuju Tangkuban Perahu, dan saya menerabas ke arah kiri, bejalan di antara pepohonan pinus yang rindang. Dan, ouch! Tiba-tiba mataku menangkap tumpukan sampah bekas kotak makanan yang dibuang oleh pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Sayang saat itu saya tidak membawa kamera digitalku. Tumpukan sampah itu menggunung di sebelah kanan jalan setapak, mengotori lingkungan yang menurutku sangat indah itu. Mengapa ada saja orang- orang yang sangat tidak menghargai lingkungannya? Dengan jengkel, saya menendang sebongkah batu di dekat gundukan sampah, dan berteriak, "Buusseeetttthhh!!!". Teriakan itu kemudian makin sering terdengar ketika saya menemukan tumpukan- tumpukan lain di lokasi lain. Ohhhhhh..... Saat itulah, kemudian saya berjanji untuk melakukan operasi sapu jagat minggu depan. Saya akan membawa kantong plastik besar, tongkat berpaku untuk mengumpulkan plastik yang mengotori tempat itu, dan minyak tanah dan korek api untuk membakar sampah plastik yang mengotori tempat itu. Tunggu saja! Sumber: Lampiran 191
Glosarium akut amanat amplitude antonim arsip : timbul secara mendadak dan cepat memburuk (tentang penyakit) : pesan; perintah : dalam geogra berarti selisih suhu tahunan atau suhu harian : kata yang berlawanan makna, dengan kata lain : dokumen tertulis berasal dari komunikasi tertulis (surat menyusun akta, dsb) yang dikeluarkan instansi resmi, yang disimpan dan dipelihara di tempat khusus untuk referensi atmosfer : lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km (terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitrogen, oksigen, organ, dan sejumlah kecil gas lain) bakteri : makhluk hidup terkecil bersel tunggal terdapat di mana-mana, dapat berkembang biak dengan kecepatan luar biasa dengan jalan membelah diri, ada yang berbahaya, ada yang tidak, dapat menyebabkan peragian, pembusukan, dan penyakit diabetes dialog distributor : penyakit gula, penyakit kencing manis : percakapan : orang atau badan yang bertugas mendistribusikan barang (dagangan); penyalur eksperimen : percobaan yang bersistem dan berencana (untuk membuktikan kebenaran suatu teori) ekstrem empati : paling ujung; sangat keras dan teguh; fanatik : keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atu kelompok lain fabel : cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti) fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar- benar ada atau terjadi siologi : cabang biologi yang berkaitan dengan fungsi dan kegiata kehidupan atau zat hidup (organ, jaraingan, atau sel); ilmu faal eksibel fotosintesis : lentur,mudah dibengkokkan; luwes : pemanfaatan energi cahaya matahari (cahaya matahari buatan) oleh tumbuhan berhijau daun atau bakteri untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi karbohidrat frasa global grat habitat : gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonprediktif : secara umum dan keseluruhan; taksiran secara bulat : barang tambang yang rupanya seperti arang batu (untuk pensil) : tempat tinggal khas bagi seseorang atau kelompok masyarakat (biologi) tempat hidup organisme tertentu; tempat hidup yang alami (bagi tumbuh-tumbuhan dan hewan); lingkungan kehidupan asli 192 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
infeksi informasi intonasi ironis jerami judul : terkena hama; kemasukan bibit penyakit : penerangan; keterangan; pemberitahuan : lagu kalimat : bersifat ironi : batang padi yang sudah kering : nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu komentar konotatif konservasi : ulasan atau tanggapan : mempunyai makna tautan; mengandung konotasi : pemeliharaan atau perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan; pengawetan; pelestarian kostum : pakaian khusus (dapat pula merupakan pakaian seragam) bagi perseorangan, rombongan, kesatuan, dan sebagainya, dalam upacara, pertunjukan dan sebagainya kronis lafal : terus-menerus berlangsung; tahan dalam waktu yang lama : cara sesorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa latar : (sastra) keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra limbah lisan liver metabolisme : pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses sika dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di badan yang memungkinkan berlangsungnya hidup : sisa proses produksi; air buangan pabrik : kata-kata yang diucapkan : hati mikrobiologi : ilmu tentang seluk-beluk mikcrobe (bakteri, virus, protozoa, dan sebagainya) secara umum, baik yang bersifat parasit maupun yang penting bagi industri, pertanian, kesehatan, dan sebagainya momentum ozon : saat yang tepat : gas yang terdapat di atmosfer berasal dari oksigen yang mengalami perubahan akibat adanya aliran listrik setelah petir dan guruh silih berganti atau karena pengaruh sinat ultraviolet matahari pidato : pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditunjukkan kepada prevalensi prosa ringkasan seismograf orang banyak : hal yang umum : karangan bebas : hasil meringkas : alat pencatat gempa bumi, yang menunjukkan kekuatan, lama, arah, dan jaraknya. sinonim : bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain toleransi vital : sikap atau sifat toleran : sangat penting Glosarium 193
Indeks A Amanat 20, 23, 25, 62, 63, 66, 74, 78, 142, 147 Antonim 102, 109 C Cerita rakyat 74, 75, 79, 60, 83, 86 R Ringkasan 20, 31, 37, 158, 166 S Sinonim 128, 130, 133 Surat pribadi 133 Surat resmi 112, 117. 118. 126 D Drama 112-114, 116, 117, 142, 146-148, 152, 155-157 F Fabel 30, 34, 36, 37 Formulir 2 H Huruf capital 28, 29, 33, 36 T Tema 19-21, 31, 4, 58-61, 69, 70, 74, 85, 112, 142, 147 Tokoh 20, 30, 31, 34, 36, 37, 62, 63, 58, 59, 74, 85, 118, 121, 142, 147 W Watak 20, 30, 31, 62, 58, 116, 119, 142, 147 K Kata penghubung 41, 49, 50 Kritik 19, 20, 31, 58, 59, 69 L Laporan 40, 43, 44, 46, 47, 52, 53, 58, 66, 62, 70 Latar 20, 21, 31, 34, 65, 58, 62, 74, 142, 147 M Membaca intensif 96, 99, 126, 128, 142 P Parafrasa 64, 65, 71, 72 Pidato 102-105, 107-110, 141, 142, 148 Puisi 58, 59, 64, 66, 67, 72-74, 78, 83, 84, 126-128, 133, 136, 138, 156, 160, 163 Pujian 59, 69, 20 194 Ayo, Berbahasa Indonesia unt u k SD/MI Kelas 6
Bahasa Indonesia adalah salah satu pelajaran yang ada di sekolah. Kemampuan berbahasa Indonesia meliputi kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Empat kemampuan ini diramu secara menarik dalam buku Ayo Berbahasa Indonesia. Dalam buku ini, bukan sekadar memenuhi tuntutan SK dan KD, tetapi juga menyajikan materi-materi yang dapat menambah pengetahuanmu karena mengangkat tema-tema menarik. Di akhir pelajaran disajikan rangkuman, re eksi, dan evaluasi akhir sebagai bagian penutup yang akan menguji kemampuanmu dan sikapmu. Andoyo Sastromiharjo, lahir di Cirebon, 10 September 1961, mengajar sebagai dosen pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Menyelesaikan pendidikan sarjana di IKIP Bandung tahun 1985 (sekarang UPI), mendapat gelar magister pendidikan pada Program Pascasarjana IKIP Bandung, dan meraih gelar Doktor pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Saat ini ia menjabat sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI. Selain sebagai pengajar, ia juga aktif menjadi pembicara seminar dan penulis. Sepak terjangnya dalam kegiatan ilmiah tidak diragukan lagi. Hal ini dibuktikan dengan undangan sebagai pembicara seminar di Universitas Brunei Darussalam, Negara Brunei Darussalam, pada tahun 2008 dalam Seminar Antarbangsa Dialek-dialek Austronesia. Seminar atau pelatihan lain yang menjadikanya pembicara, di antaranya Lokakarya Penulisan Buku Ajar di Univ. Lambung Mangkurat Kalbar, Pelatihan Penulisan Naskah Pidato Kenegaraan di Setneg RI, Diklat Metodologi Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Guru dalam Jabatan di UPI Bandung, Seminar Kreativitas Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Univ. Galuh Ciamis, dan masih banyak seminar lain. Buku ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah dinyatakan layak sebagai buku teks pelajaran berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor: 81 tahun 2008 tanggal 11 Desember 2008 tentang Penetapan Buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Proses Pembelajaran. ISBN 978-979-068-525-3 Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp10.651,- 6 Ayo Berbahasa Indonesia untuk SD/MI Ida Ham ida h Rosita Rahma Nunuy Nurjanah Sr i Nur sia wati |
KEBIASAAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN DAMPAKNYA TERHADAP STRES PADA ANGGOTA PENGAJIAN NASYI'ATUL 'AISYIYAH PAGUYANGAN, BREBES SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama Oleh: Nisrina Ambar Sari NIM. 18.11.3.1.010 PROGRAM STUDI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI JURUSAN PSIKOLOGI DAN PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA 2022
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING KEBIASAAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN DAMPAKNYA TERHADAP STRES PADA ANGGOTA PENGAJIAN NASYI'ATUL 'AISYIYAH PAGUYANGAN, BREBES SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Tasawuf Dan Psikoterapi Jurusan Psikologi Dan Psikoterapi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Agama Oleh: Nisrina Ambar Sari NIM. 18.11.3.1.010 Surakarta, 13 Desember 2022 Disetujui dan disahkan oleh: Dosen Pembimbing Skripsi Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog NIP. 19900802 201801 1 001 ii
SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Yang bertanda tangan di bawah ini: NAMA : NISRINA AMBAR SARI NIM : 18.11.3.1.010 PROGRAM STUDI : TASAWUF DAN PSIKOTERAPI FAKULTAS : USHULUDDIN DAN DAKWAH Menyatakan bahwa penelitian skripsi yang berjudul "KEBIASAAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN DAMPAKNYA TERHADAP STRES PADA ANGGOTA PENGAJIAN NASYI'ATUL 'AISYIYAH PAGUYANGAN, BREBES" adalah hasil karya peneliti sendiri bukan merupakan plagiasi dan belum pernah diteliti sebelumnya. Apabila di kemudian diketahui bahwa skripsi ini merupakan plagiasi, peneliti bersedia untuk bertanggungjawab sesuai peraturan yang berlaku. Demikian surat ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Surakarta, 13 Desember 2022 Nisrina Ambar Sari iii
NOTA PEMBIMBING Ahmad Saifuddin, M. Psi., Psikolog Dosen Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta NOTA PEMBIMBING Hal Lamp : - : Skripsi Saudari Nisrina Ambar Sari Kepada Yang Terhormat Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Dengan hormat, bersama dengan surat ini saya beritahukan bahwa setelah membaca, memahami, menganalisis, membimbing, dan melakukan perbaikan sepertinya, kami mengambil keputusan skripsi dari saudari: Nama : Nisrina Ambar Sari : 18.11.3.1.010 Nim : KEBIASAAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN DAMPAKNYA Judul TERHADAP STRES PADA ANGGOTA PENGAJIAN NASYI'ATUL 'AISYIYAH PAGUYANGAN, BREBES Dengan ini kami menilai skripsi tersebut sudah dapat dimunaqosyahkan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Agama (S. Ag.) dalam bidang Tasawuf dan Psikoterapi. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Surakarta, 13 Desember 2022 Dosen Pembimbing Skripsi Ahmad Saifuddin, M. Psi., Psikolog NIP. 19900802 201801 1 001 iv
PENGESAHAN KEBIASAAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN DAMPAKNYA TERHADAP STRES PADA ANGGOTA PENGAJIAN NASYI'ATUL 'AISYIYAH PAGUYANGAN, BREBES Oleh: Nisrina Ambar Sari NIM. 18.11.3.1.010 Telah dinyatakan lulus dalam ujian munaqosah Pada hari/tanggal Selasa, 29 November 2022 dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Agama Surakarta, 13 Desember 2022 Penguji Utama Supriyanto, S.Ud., M.Ud. NIP. 19860306 201503 1 005 Penguji I/Ketua Sidang Penguji II/Sekretaris Sidang Ahmad Saifuddin, M.Psi., Psikolog NIP. 19900802 201801 1 001 Siti Fathonah, S.ThI.,MA NIK. 19830223 201701 2 167 Mengetahui, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Raden Mas Said Surakarta Dr. Islah, M.Ag NIP. 19730522 200312 1 001 v
MOTTO "Hidup adalah pahatan yang kamu buat saat kamu melakukan kesalahan dan belajar darinya " (Kim Namjoon) "Effort makes you. You'll regret someday if you don't try your best now. Don't think it's too late but keep working on it. It may take time but there's nothing that gets worse when you practice. You may get sad, but it's evidence that you are doing good" (Jeon Jungkook) "sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)" ( Q.S. Al-Insyirah: 6-7) vi
HALAMAN PERSEMBAHAN Dengan mengucap alhamdulillahirabbil 'alamin, atas segala nikmat, rezeki, pertolongan dan keridhoan yang telah Allah berikan selama proses penyusunan skripsi ini sehingga saya dapat menyelesaikannya. Saya persembahkan karya kecil ini kepada kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan nya dalam bentuk apapun dan selalu mendoakan yang terbaik, serta selalu ada dalam situasi apapun, kepada kakak dan adik saya tercinta yang selalu mendukung dan menyemangati saya, dan kepada sahabat-sahabat saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberi banyak dukungan dan motivasi, semangat dan bantuannya. vii
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat, iman, dan kesehatan yang tidak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Kebiasaan Membaca Al-Qur'an Dan Dampaknya Terhadap Stres Pada Anggota Pengajian Nasyi'atul 'Aisyiyah Paguyangan Brebes". Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Study Jenjang Sastra 1 (S1) Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Jurusan Psikologi dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. Sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan, terutama dalam menyusun skripsi ini yang masih jauh dari kata sempurna sebab kekurangan-kekurangannya. Akan tetapi berkat bimbingan dan bantuan serta dukungan dari beberapa pihak, pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih dan rasa hormat kepada: 1. Prof. Dr. Mudhofir Abdullah, M. Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Islam Raden Mas Said Surakarta. 2. Prof. Dr. KH. Syamsul Bakri, S. Ag, M. Ag selaku wakil Rektor III 3. Dr. Retno Pangestuti, M. Psi, Psikolog selaku Ketua Jurusan Psikologi dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. 4. Lintang Seira Putri, M. A selaku Koordinator Prodi Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah 5. Ahmad Saifuddin, M. Psi. Psikolog selaku Wali Studi serta Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak perhatian, meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Supriyanto, M. UD, dan Ibu Siti Fathonah, M. A selaku dosen penguji. Terimakasih atas segala saran dan masukan dalam penelitian ini. 7. Seluruh Dosen Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said yang telah memberikan pengetahuan-pengetahuan baru kepada penulis. viii
8. Biro Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah yang memudahkan administrasi bagi penulis dan segala keperluan penulis dalam urusan akademik. 9. Kedua orang tua Penulis, Bapak Sukhemi dan Ibu Nur Kaidah yang tercinta. Terimakasih atas segala cinta dan kasih sayang, doa, serta segala bentuk dukungan yang telah diberikan kepada penulis. Terimakasih telah mengajarkan banyak hal dan menjadi panutan yang baik untuk penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. 10. Kakak dan adik penulis, Zacky Septiansah dan Kunzita Lazuardi. Terimakasih atas dukungan serta motivasi yang telah diberikan yang membuat penulis tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Ke-4 subjek penelitian. Terimakasih telah bersedia membantu dengan menjadi subjek penelitian, serta meluangkan waktu dan tenaganya untuk penulis. 12. Seluruh teman-teman, terimakasih atas dukungan, bantuan, dan motivasi yang membersamai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ditulis dengan sepenuh hati dan kesungguhan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan pihak yang membutuhkan. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan guna perbaikan pada masa yang akan datang. Kartasura, 13 Desember 2022 Penulis ix
ABSTRAK Dalam memenuhi kebutuhan dan tujuan hidupnya, seseorang tidak jarang menemukan masalah yang membuatnya merasa kesulitan. Kesulitan yang dihadapi oleh seseorang dapat menimbulkan stres. Stres merupakan hal yang melekat pada setiap orang. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi stres adalah dengan membiasakan diri membaca Al-Qur'an, seperti kebiasaan membaca Al- Qur'an yang dilakukan oleh anggota pengajian Nasyi'atul 'Aisyiyah (organisasi remaja putri yang merupakan salah satu organisasi otonom Muhammadiyah) desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes yang menjadikan membaca Al- Qur'an sebagai suatu kebiasaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengalaman kebiasaan membaca Al-Qur'an serta dampak dari kebiasaan membaca Al-Qur'an terhadap stres pada anggota Pengajian Rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. Metode yang digunakan adalah fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian sebanyak empat orang, yang dipilih melalui teknik purposive sampling yang merupakan anggota Pengajian Rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. Pengumpulan data menggunakan wawancara semi-terstruktur, dengan observasi semi-partisipan, serta dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode. Data dianalisis dengan menggunakan teori Sarafino & Smith yang menjelaskan tentang aspek stres yang terbagi menjadi aspek fisik, aspek kognitif, aspek emosi dan aspek perilaku, yang dianalisis menggunakan lima tahapan teknik analisis data Moustakas yaitu membaca transkrip wawancara, horizonalisasi, menyusun pertanyaan penting menjadi unit-unit makna atau tema, mengembangkan deskripsi terstruktur dan struktural, serta mendeskripsikan esensi. Hasil dari penelitian ini adalah membaca Al-Qur'an mengandung unsur terapeutik doa dan ibadah seperti unsur pengaturan pernafasan dan relaksasi yang dapat membuat badan terasa lebih relaks dan santai sehingga emosi menurun, unsur katarsis yang menimbulkan ketenangan, unsur restrukturisasi kognitif yang membuat seseorang berpikir rasional dan positif, pengendalian diri dan emosi yang membuat seseorang mampu mengendalikan dirinya, penerimaan diri dan kepasrahan yang menimbulkan perasaan tenang. Membaca Al-Qur'an juga tasawuf yang dapat mengurangi kecemasan dan mengandung nilai-nilai menimbulkan perasaan tenang. Selain itu Membaca Al-Qur'an juga memberikan dampak pada kecerdasan intelektual dan spiritual. Dengan adanya perasaan tenang akibat emosi yang menurun serta kecemasan yang berkurang ini membuat stres yang diderita seseorang dapat teratasi. Kata kunci: Stres, kebiasaan membaca Al-Qur'an x
ABSTRACT In fulfilling the needs and goals of life, a person often encounters problems that make them feel difficult. The difficulties faced by a person can cause stress. Stress is inherent in everyone. One way that can be done to overcome stress is to get used to reading the Qur'an, such as the habit of reading the Qur'an carried out by members of the Nasyi'atul 'Aisyiyah (a young women's organization which is one of the autonomous organizations of Muhammadiyah) recitation of Kretek village, Paguyangan district, Brebes regency which makes reading the Qur'an a habit. The purpose of this research is to describe the process of experiencing the habit of reading the Qur'an and the impact of the habit of reading the Qur'an on stress in members of the Nasyi'atul 'Aisyiyah routine, Kretek village, Paguyangan district, Brebes regency. The method used is phenomenology with a qualitative approach. The research subjects were four people, who were selected through a purposive sampling technique who were members of the Nasyi'atul 'Aisyiyah in Kretek village, Paguyangan district, Brebes regency. Data collection using semi-structured, interviews, with participant observation, and documentation. The validity of the data used is source triangulation and method triangulation. Data were analyzed using the theory of Sarafino & Smith which explains aspects of stress which are divided into physical aspects, cognitive aspects, emotional aspects and behavioral aspects, whice were analyzed using five stage of the Moustakas data analysis technique, namely reading interview transcripts, horizonalization, compiling important questions into units of meaning or themes, developing structured, structural descriptions, and describing the essence. The results of this study are reading the Qur'an containing therapeutic elements of prayer and worship such as elements of breathing regulation and relaxation which can make the body feel more relaxed and relaxed so that emotions decrease, elements of cathartic that cause calm, elements of cognitive restructuring that make a person think rationally and positive, self control and emotions that make a person able to control himself, self-acceptance and resignation and which cause a feeling of calm. Reading the Qur'an also contains the values of Sufism which can reduce anxiety and create a feelings of calm. In addition, reading the Qur'an also has an impact on intellectual and spiritual intelligence. With the feeling of calm due to decreased emotions and reduced anxiety, the stress suffered by a person can be overcome. Keywords: Stress, the habit of reading the Qur'an xi
DAFTAR ISI PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ... ii SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIASI ... iii NOTA PEMBIMBING ... iv PENGESAHAN ... v MOTTO ... vi HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii KATA PENGANTAR ... viii ABSTRAK ... x ABSTRACT ... xi DAFTAR ISI ... xii DAFTAR TABEL ... xiv PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ... xv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 12 C. Tujuan Penelitian ... 12 D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ... 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 14 A. Tinjauan Pustaka ... 14 B. Landasan Teori ... 22 1. Al-Qur'an ... 22 2. Stres ... 33 C. Kerangka Berpikir ... 49 BAB III METODE PENELITIAN... 56 xii
A. Jenis Penelitian ... 56 B. Teknik Pengambilan Data ... 60 1. Wawancara ... 60 2. Observasi ... 67 3. Dokumentasi ... 69 C. Keabsahan Data ... 69 D. Teknik Analisis Data ... 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 74 A. Sejarah Nasyi'atul 'Aisyiyah Dukuh Krajan, Desa Kretek, Kecamatan Paguyangan... 74 B. Deskripsi Data Hasil Penelitian dan Tema-tema yang Muncul ... 78 C. Sintesis Tema yang Muncul ... 157 D. Pembahasan ... 159 1. Kebiasaan Membaca Al-Qur'an Pada Anggota Pengajian Nasyi'atul 'Aisyiyah ... 160 2. Dampak Membaca Al-Qur'an Terhadap Stres Pada Anggota Pengajian Nasyi'atul 'Aisyiyah ... 164 3. Proses Pengalaman Kebiasaan Membaca Al-Qur'an Anggota Pengajian Nasyi'atul 'Aisyiyah Sehingga Berdampak Pada Kondisi Stres... 177 BAB V PENUTUP ... 184 A. Kesimpulan ... 184 B. Saran ... 186 DAFTAR PUSTAKA ... 187 VERBATIM WAWANCARA... 192 REDUKSI DATA ... 252 META MATRIKS ANALISIS LINTAS SITUS ... 295 OBSERVASI ... 323 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 338 xiii
DAFTAR TABEL Tabel 1. Panduan wawancara aspek kebiasaan membaca Al-Qur'an ... 61 Tabel 2. Panduan wawancara aspek stres ... 63 Tabel 3. Panduan wawancara unsur terapeutik ibadah dan doa ... 64 Tabel 4. Panduan wawancara nilai tasawuf dalam membaca Al-Qur'an ... 65 Tabel 5. Lembar panduan observasi ... 68 xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 158 Tahun 1987 Nomor: Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih-hurufan dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin di sini ialah penyalinan huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya. A. Konsonan Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus. Berikut ini daftar huruf Arab yang dimaksud dan transliterasinya dengan huruf latin: Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama أ Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan xv
ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز Ba Ta Ṡa Jim Ḥa Kha Dal Żal Ra Zai B T ṡ J ḥ Kh d ż r z xvi Be Te es (dengan titik di atas) Je ha (dengan titik di bawah) ka dan ha De Zet (dengan titik di atas) er zet
س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق Sin Syin Ṣad Ḍad Ṭa Ẓa `ain Gain Fa Qaf s sy ṣ ḍ ṭ ẓ ` g f q xvii es es dan ye es (dengan titik di bawah) de (dengan titik di bawah) te (dengan titik di bawah) zet (dengan titik di bawah) koma terbalik (di atas) ge ef ki
ك Kaf k ka ل Lam l el م Mim m em ن Nun n en و Wau w we ﮬ Ha h ha ء Hamzah ' apostrof ي Ya y ye B. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. xviii
1. Vokal Tunggal Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut: Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama ﹷ Fathah a a ﹻ Kasrah i i ﹹ Dammah u u 2. Vokal Rangkap Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf sebagai berikut: Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama .. َ.ْي Fathah dan ya ai a dan u .. َ. ْو Fathah dan wau au a dan u xix
Contoh: ََبَتَك kataba ََلَعَ ف fa`ala ََلِئُس suila ََفْيَك kaifa ََلْوَح haula C. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda sebagai berikut: Huruf Arab Nama Huruf Nama Latin .. َ.ى.. َ.ا Fathah dan alif atau ā a dan garis di atas ya .. ِ.ى Kasrah dan ya ī i dan garis di atas xx
.. ُ.و Dammah dan wau ū u dan garis di atas Contoh:
ََلاَق qāla
ىَمَر ramā
ََلْيِق qīla
َُلْوُقَ ي yaqūlu D. Ta' Marbutah Transliterasi untuk ta' marbutah ada dua, yaitu: 1. Ta' marbutah hidup Ta' marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah "t". 2. Ta' marbutah mati Ta' marbutah mati atau yang mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah "h". 3. Kalau pada kata terakhir dengan ta' marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta' marbutah itu ditransliterasikan dengan "h". xxi
ََلََفْطَِلا اَُةَضْؤَر raudah al
atfāl/raudahtul atfāl
َُةَرَّوَ نُمْلاَُةَنْ يِدَمْلا al
madīnah al
munawwarah/al
madīnatul munawwarah
َْةَحْلَط talhah E. Syaddah (Tasydid) Syaddah atau tasydid yang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, ditransliterasikan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh:
ََلَّزَ ن nazzala
َرِبلا al-birr F. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu لا, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas: xxii
1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf "l" diganti dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu. 2. Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyah ditransliterasikan dengan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya. Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun qamariyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanpa sempang. Contoh:
َُلُجَّرلا ar
rajulu
َُمَلَقْلا al
qalamu
َُسْمَّشلا asy
syamsu
َُل ََلَْلْا al-jalālu G. Hamzah Hamzah ditransliterasikan sebagai apostrof. Namun hal itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Sementara hamzah yang terletak di awal kata dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif. xxiii
َُذُخَْتَ
ta'khużu
َ ئيَش syai'un
َُءْوَّ نلا an
nau'u
ََّنِإ inna H. Penulisan Kata Pada dasarnya setiap kata, baik fail, isim maupun huruf ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya. Contoh: ََ ْيِقِزاَّرلاَُْيَْخَ َوُهَ فََاللهََّنِإَ َو Wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīn/ Wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
اَهاَسْرُمَ َوَاَهاَرَْمََِاللهَِمْسِب Bismillāhi majrehā wa mursāhā xxiv
I. Huruf Kapital Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bilamana nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh:
ََ ْيِمَلاَعْلاَ ِ بَرَِللهَُدْمَْلْا Alhamdu lillāhi rabbi al-`ālamīn/ Alhamdu lillāhi rabbil `ālamīn
َِمْي ِحَّرلاَِن ْحَّْرلا Ar-rahmānir rahīm/Ar-rahmān ar-rahīm Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan. Contoh:
َ مْي ِحَرَ رْوُفَغَُالله Allaāhu gafūrun rahīm
اًعْ يَِجََُرْوُم
ِلِلَُل اَِ
Lillāhi al
amru jamī`an/Lillāhil
amru jamī`an xxv
J. Tajwid Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Ilmu Tajwid. Karena itu peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid. xxvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia memiliki kebutuhan, tujuan serta harapan hidupnya masing-masing. Tidak jarang bagi mereka menemukan kesulitan saat sedang berjuang memenuhi kebuTuhannya, karena pada dasarnya setiap manusia tidak akan terlepas dari berbagai kesulitan di hidupnya. Kesulitan yang dihadapi biasanya beragam, mulai dari permasalahan yang kecil sampai dengan permasalahan yang besar, baik masalah dalam jangka pendek, maupun jangka panjang, baik itu masalah jasmani maupun rohani. Kesulitan yang dialami juga dapat terjadi pada waktu dan tempat yang terkadang sulit untuk diprediksi. Pada situasi tertentu, ketika manusia mengalami kesulitan atau penderitaan yang tidak dapat dihindari dan dia tidak dapat mengatasinya maka kondisi kejiwaannya akan terganggu. Akan tetapi ketika manusia tersebut memiliki resiliensi atau kemampuan untuk mengatasi atau beradaptasi dengan situasi atau dalam kondisi sulit secara cepat. Resiliensinya tersebut akan mengubah permasalahan menjadi sebuah tantangan, kegagalan menjadi kesuksesan, serta ketidak berdayaan menjadi kekuatan. Jika dilihat dari berbagai aspek serta adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berperan penting pada perubahan tiap individu dari berbagai level, setiap manusia ternyata memiliki kehidupan yang sangat beragam. Shihab (2008) menjelaskan bahwa era masa kini adalah era 1
2 kegelisahan, permasalahan kehidupan dapat dilihat dan dirasakan dimanapun individu tersebut berada. Hal seperti ini dikarenakan adanya kebuTuhan yang semakin meningkat namun kedamaian yang ada semakin minim (Sucinindyasputeri, Mandala, Zaqiyatuddinni, & S, 2017). Oleh karena itu tidak heran jika di era masa kini yang serba modern manusia masih mengalami kegelisahan hati akibat permasalahan hidup yang kompleks. Dengan kondisi yang seperti itu tidak heran jika perasaan tidak tenang (gelisah) merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami stres. Stres adalah respon setiap individu terhadap stresor yang berupa kejadian-kejadian yang menantang atau mengancam di lingkungan individu tersebut berada (Nugraheni, Mabruri, & Stanislaus, 2018). Stresor merupakan tuntutan untuk menyesuaikan diri atau biasa disebut adjustive demand (Wiramihardja, 2015). Menurut Coleman cs. (1976) terdapat 3 sumber yang dapat dimasukkan dalam kategori stresor, yaitu frustasi, konflik dan tekanan (pressure) (Wiramihardja, 2015). Melihat perkembangan teknologi yang semakin pesat, hingga menyebabkan tingginya tuntutan hidup dan kebuTuhan setiap manusia, serta arus dan persaingan kerja yang semakin ketat mengharuskan manusia untuk bergerak melampaui batas. Kompetisi yang seperti ini sangat rentan menimbulkan permasalahan kejiwaan. Ditambah lagi, perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat sebagian lahan pekerjaan manusia tergantikan yang menyebabkan manusia terancam tidak bekerja, kondisi yang seperti ini akan menyebabkan manusia mengalami tekanan yang berat (Bakri & Saifuddin, 2019). Apalagi ketika mereka mengalami kegagalan
3 dalam usahanya memenuhi kebuTuhan dasarnya, tentu hal ini akan menimbulkan keadaan yang tidak seimbang yang dapat menyebabkan seseorang merasa frustasi. Selain itu, adanya kebuTuhan hidup yang terus meningkat juga tak jarang menimbulkan berbagai konflik. Dalam perspektif tasawuf, kecemasan, kekhawatiran, dan kegelisahan yang menyangkut permasalahan psikologis merupakan penyakit jiwa yang umumnya terjadi pada manusia modern yang materialis, hedonis, selalu disibukkan oleh duniawi, hingga akhirnya kering dari keimanan (Sarihat, 2021). Oleh karena itu, sebagai manusia yang beragama dan beriman, ada saatnya kita mencari ketenangan dalam hidup dengan cara kembali kepada Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Ar- Ra'ad ayat 28 yang berbunyi: ٢٨َ ُ َََۗ ُب ْو ق ل لاَ ُّ نِٕى م ْ ط ه تَ ِ للّٰاَ اََۗ ِ ل كِذِبَا َِر ه للّٰاَ ِر ْ كِذِبَ ْم ُ ه ُ ُ ُّ ُ ب ْو نِٕى م قَ ل ْ ط ت وَا ْو ُ ن م َ َ ن ا ْ ي ِذ َّ لا "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram" Ayat tersebut menerangkan tentang iman yang akan membuat manusia selalu mengingat Allah. Ingatan kepada Allah inilah yang akan membuat hati menjadi tentram, sehingga segala perasaan gelisah, pikiran negatif, putus asa, takut, cemas, dan lainnya akan hilang dengan sendirinya. Oleh karena itu, sudah menjadi hal yang lazim jika agama dan manusia merupakan dua hal yang saling berkaitan. Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Disisi lain, manusia juga membutuhkan agama dalam hidupnya.
Agama memiliki banyak fungsi bagi manusia, salah satunya adalah sebagai alat pemecahan masalah. Pemecahan masalah ini dapat berwujud secara fisik maupun psikis. Selain itu agama juga mengajarkan manusia mengenai keselarasan dan keseimbangan, terutama keseimbangan jiwa dan raga dengan cara mengajarkan berbagai bentuk doa dan ibadah yang berguna untuk menyelesaikan berbagai ketidak seimbangan kondisi psikis manusia (Saifuddin, 2019). Salah satu doa dan ibadah yang berguna untuk menyelesaikan berbagai ketidak seimbangan yang dialami oleh manusia adalah membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an dapat mengurangi ketegangan saraf sehingga dapat membuat seseorang menjadi lebih senang ( Mar'ati & Chaer, dalam Jariah, 2019). Membaca Al-Qur'an ternyata dapat mempengaruhi pikiran seseorang yang menimbulkan perasaan tenang hingga mengurangi atau bahkan menghilangkan perasaan stres maupun tekanan yang sedang dialami. Oleh karena itu, Al-Qur'an dapat menjadi obat dalam beberapa keadaan seperti, mengendalikan emosi, terhindar dari berbagai penyakit, hidup lebih bahagia, menjadi pribadi yang lebih baik, panjang umur, serta aspek auto sugesti (Irawati & Lestari, 2017). Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Isra' ayat 82 yang menjelaskan bahwa al-Qur'an di turunkan sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, yang berbunyi: ا ٗرا س َّ خَا َ ل ِإَ ني ِم ِل َّٰ ظل ُ َ ي ل وَ ٱ َ دي ِز َا ني ِن ِمۡؤ ُمۡلِ لَٞة مۡح ر وَٞءٓا ف ِشَ و ُ ُ هَا مَ ِنا ءۡر قۡل َ ن ِمَ ٱ ن ز ل ِ ُ ن و "Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian" 4
Dengan begitu, Al-Qur'an juga dapat dijadikan sebagai media terapi, karena Al-Qur'an sebagai as-Syifa memiliki kekuatan untuk menangani dan menyembuhkan penyakit termasuk penyakit jiwa. Hal ini menunjukan bahwa ketika seseorang membaca Al-Qur'an, maka ia akan memperoleh manfaat yang sangat banyak, maka tidak heran jika dalam berbagai kegiatan, baik kegiatan keagamaan ataupun kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh umat muslim menyelipkan pembacaan Al-Qur'an dalam kegiatannya. Seperti yang terjadi di desa Kretek, kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Masyarakat desa Kretek mayoritas beragama Islam. Seperti halnya di desa lain, di desa Kretek juga banyak kegiatan yang berlangsung, terutama kegiatan agama, salah satunya adalah pengajian, baik pengajian yang terbuka untuk umum maupun khusus untuk sekelompok masyarakat. Dalam pengajian tersebut tidak hanya ada ceramah dari para ustaz atau pembicara melainkan adanya kegiatan membaca Al-Qur'an beserta arti dan maknanya. Hal ini dimaksudkan supaya para jemaah pengajian tidak hanya memperoleh pesan dan pelajaran dari materi yang disampaikan, akan tetapi para jemaah juga memperoleh ilmu tentang cara membaca Al-Qur'an yang baik dan benar dan juga mengetahui makna di balik ayat yang dibacanya agar ketika mereka membaca Al-Qur'an, manfaat yang diperoleh lebih banyak. Salah satu kelompok pengajian yang ada di desa Kretek yang menerapkan pembacaan Al- Qur'an sebagai kegiatan utama nya adalah Pengajian Rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah (PRNA). 5
Pengajian Rutinan Nasiyatul Aisyiyah (PRNA) merupakan salah satu pengajian rutinan yang diadakan oleh para anggota Nasiyatul Aisyiyah di desa Kretek. PRNA desa Kretek ini dibentuk pada tanggal 20 Mei 2017 dengan tujuan utamanya adalah membentuk akhlak terutama para perempuan yang berarti bagi keluarga, bangsa dan Negara untuk mewujudkan Islam yang sebenarnya. Pengajian ini dilaksanakan setiap 2 minggu sekali, biasanya diisi oleh para anggotanya, hal ini dimaksudkan untuk melatih kemampuan public speaking para anggotanya, akan tetapi pada hari-hari tertentu mereka juga akan mengundang ustaz untuk mengisi acara intinya yaitu tausiah. Sebelum acara inti dimulai, biasanya pengajian diawali dengan membaca Al-Qur'an dengan tartil, beserta artinya yang biasanya dipimpin oleh salah satu anggota. Selain itu, para anggota PRNA Kretek juga dituntut untuk selalu membaca Al-Qur'an (One Day One Juz). Oleh karena itu setiap pertemuan, anggota akan selalu diingatkan untuk membaca Al-Qur'an serta pentingnya membaca Al-Qur'an. Adanya kegiatan membaca Al-Qur'an sebelum memulai pengajian, serta tuntutan one day one juz dan motivasi untuk membaca Al-Qur'an ternyata membuat para anggotanya menjadikan membaca Al-Qur'an sebagai kebiasaan baru dalam kehidupan sehari-harinya. Meskipun Menurut Chaplin (2014) kebiasaan dalam kamus psikologi merupakan suatu reaksi yang diperoleh atau dipelajari; suatu kegiatan yang menjadi relatif otomatis setelah melewati praktik yang panjang; serta pola pikir atau sikap yang realatif terus menerus (Feni Yuliani, Djamal, & Endi, 2019). Kebiasaan membaca Al-Qur'an sendiri merupakan suatu kegiatan atau pengulangan yang 6
berupa aktivitas membaca Al-Qur'an yang dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi tingkah laku yang menetap pada seorang individu (Jariah, 2019). Kebiasaan membaca Al-Qur'an ini akan membawa pengaruh positif dalam kehidupan seseorang, salah satunya adalah menurunkan tingkat stres. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Dian Nugraheni, Moh. Iqbal Mabruri, dan Sugiyarta Stanislaus yang berjudul Efektivitas Membaca Al- Qur'an Untuk Menurunkan Stres Akademik Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kebumen, mengatakan bahwa membaca Al-Qur'an efektif untuk menurunkan stres pada siwa SMA (Nugraheni et al., 2018). Hal ini dikarenakan, kalimat-kalimat yang ada di Al-Qur'an adalah kalimat yang baik, sehingga ketika membacanya akan menyebabkan perasaan tenang sehingga perasaan stres dan tekanan yang dialami akan berkurang bahkan menghilang. Apalagi ketika kegiatan membaca tersebut dilakukan secara terus menerus dan berulang- ulang. Seperti halnya pengakuan dari beberapa narasumber yang merupakan salah satu anggota PRNA Kretek, salah satunya berinisial A (22 tahun, Perempuan, Ibu Rumah Tangga / Mahasiswi), mengatakan bahwa: "Ya saya sudah terbiasa sih membaca Al-Qur'an, hampir setiap hari. Ya ada efeknya sih Mbak. Efeknya itu jadi adem, lebih tenang gitu perasaan. Kalau lagi banyak pikiran, stres karena pekerjaan dll, itu habis baca Al-Qur'an terasa lebih enak, lebih enteng" (S1: A: W1: 02 Januari 2022) Hal ini juga dirasakan oleh narasumber berinisial I (31 tahun, Perempuan, Guru). Berikut penuturannya: "Yang saya rasakan setelah membaca Al-Qur'an itu ya hati lebih adem, lebih nyaman, lebih tenang Mbak. Kadang kalau lagi stres 7
terus baca Al-Qur'an itu tidak tahu kenapa agak mendingan, bahkan kadang itu hilang" (S2: I: W1: 02 Januari 2022) Tidak hanya itu, efek dari kebiasaan membaca Al-Qur'an juga dirasakan oleh narasumber yang berinisial E, (33 tahun, Perempuan, Guru). Berikut penuturannya: "Hampir setiap hari saya membaca Al-Qur'an, tuntutan one day one Juz juga kadang saya penuhi, alhamdulillah banyak manfaat yang saya rasakan, mulai dari kepuasan sampai ketenangan yang saya rasakan. Sampai kadang stres yang saya rasakan itu hilang, apalagi kalau lagi banyak tekanan itu biasanya pusing banget Mbak, tapi perlahan hilang sendiri karna baca Al-Qur'an itu" (S3: E: W1: 03 Januari 2022) Dari ketiga narasumber dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca Al-Qur'an yang mereka lakukan membawa dampak positif untuk dirinya. Manfaat yang dirasakan oleh ketiga narasumber juga ternyata dirasakan oleh anggota lainnya. Mayoritas dari anggotanya mengaku bahwa kegiatan seperti membaca dan belajar Al-Qur'an, pemberian motivasi, serta tuntutan one day one juz membuat para anggota lebih giat lagi membaca Al-Qur'an di rumah, kegiatan membaca Al-Qur'an dirumah inilah yang dirasa memiliki pengaruh dan manfaat yang lebih besar karena ketika mereka membaca Al-Qur'an di rumah, apa yang mereka dapat dalam pengajian itu diterapkan. Seperti pengakuan salah satu anggota yang berinisial AM (31 tahun, Perempuan, Karyawan Swasta), sebagai berikut: " Dari kegiatan membaca Al-Qur'an dan lainnya yang ada di NA itu membuat saya di rumah itu jadi lebih rajin membaca Al-Qur'an Mbak, nah pas membaca yang di rumah itu yang menfaatnya itu lebih berasa karena untuk saya pribadi ketika mendapat pelajaran baru di pengajian, sampai rumah itu saya praktikan" (S4: AM: W2: 13 Januari 2022) 8
Namun tidak semua anggota merasakan ketenangan setelah membaca Al-Qur'an, ada juga yang memang hanya merasakannya untuk sesaat yaitu hanya pada saat membaca, bahkan ada pula yang tidak merasakan apapun, seperti keterangan narasumber yang berinisial N (38 tahun, Perempuan, Paramedis) berikut: " Saya itu kan bekerja di rumah sakit Mbak, kalau ada komplain dari pasien atau tugas yang numpuk itu kadang stres banget Mbak. Kadang baca Al-Qur'an juga tetep aja masih stres, ya mungkin karna saya pas baca pikirannya kemana-mana dan gak fokus kali ya, tapi kadang juga kaya agak adem meskipun cuman pas baca habis itu balik lagi sih" (S5: N: W2: 13 Januari 2022). Hal serupa juga dirasakan oleh anggota lain yang merupakan mahasiswa berinisial K (20 tahun, Perempuan, Mahasiswi), sebagai berikut: "Saya ini kan mahasiswi Mbak, apalagi sekarang sudah mau smester 6, banyak praktiknya, tugas juga banyak. Kadang itu pusing banget, stres juga. Kalau lagi kayak gitu ya kadang jalan-jalan, cari jajanan, kadang juga baca Al-Qur'an, tapi ya kadang tetep aja merasa pusing, merasa stres Mbak, tapi ya kadang agak mendingan meskipun nanti pusing lagi sih" (S6: K: W3: 30 Januari 2022) Tidak hanya itu, hal yang samapun juga ikut dirasakan oleh salah satu anggota yang berinisial E (38 tahun, Perempuan, Guru), berikut keterangannya: "Saya membaca Al-Qur'an itu ya sering, stres juga sering, ya namanya hidup yah Mbak pastilah ada gak enaknya. Biasanya sih yang bikin pusing, stres itu masalah pekerjaan yang numpuk, anak juga rewel, kadang juga masalah ekonomi, ya begitulah Mbak. Tapi ya kadang agak mendingan kalo baca Al-Qur'an itu, tapi kadang ya tetap saja sih mbak masih pusing, masih stres gitu" (S7: W3: 30 Januari 2022) Perasaan tenang yang dirasakan sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang, apalagi di zaman yang serba moderen dengan banyak kekhawatiran ini, banyak masyarakat yang memiliki kegundahan atau kegelisahan hati. 9
Banyaknya permasalahan hidup yang dirasakan seseorang mampu membuatnya mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini juga dirasakan oleh para anggota PRNA desa Kretek. Berbagai permasalahan hidup yang dialami para anggota memberikan berbagai tekanan yang menyebabkan adanya stres. Stres dapat menurunkan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri, selain itu stres juga dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Stres ternyata mempunyai efek domino dalam sistem endoktrin, hormon-hormon yang stres yang diproduksi oleh kelenjar adrenalin akan membantu tubuh menyiapkan diri untuk menghadapi stresor atau ancaman, akan tetapi apabila stres yang dialami seseorang adalah stres yang kronis maka tubuh akan terus menerus memompa keluar hormon-hormon yang dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh termasuk menekan kemampuan dari sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan sesorang menjadi lebih mudah terserang penyakit (Nevid, Rathus, & Greene, 2003). Maka dari itu ketika seseorang mengalami stres maka harus segera diatasi. Salah satu cara untuk mengatasi stres adalah dengan membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an dapat menjadi pilihan alternatif yang tidak membutuhkan biaya yang banyak serta tidak menimbulkan efek negatif dalam jangka pendek maupun panjang, karena kalimat-kalimat yang terkandung di dalamnya merupakan kalimat positif sehingga akan memberikan efek positif juga pada diri seseorang yang membacanya. Menurut beberapa penelitian serta penjelasan tersebut, Al-Qur'an mempunyai banyak sekali keistimewaan. Ketika seseorang membaca Al-Qur'an secara rutin dan terus menerus maka manfaat 10
11 yang seperti ketenangan akan terus didapatkan, sehingga dapat berdampak pada perasaan stres yang dialami oleh seseorang, yang dalam penelitian ini adalah para anggota PRNA desa Kretek. Dengan begitu para anggota PRNA desa Kretek akan mampu menyelesaikan permasalahan dan tekanan yang membuatnya stres, sehingga stres yang dialami semakin berkurang dan bahkan hilang. Akan tetapi, ada juga anggota yang sudah membiasakan diri membaca Al-Qur'an namun tidak merasakan dampak yang berarti. Dengan kata lain, ketenangan yang didapat pada saat membaca Al-Qur'an tidak berdampak besar bagi kondisi stres nya. Selain itu, meski masyarakat desa Kretek yang tergabung dalam PRNA masih minoritas dan para anggotanya memiliki tingkat usia dan tingkat kesibukan yang berbeda namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap menjalankan setiap kegiatan yang ada terutama kegiatan membaca Al-Qur'an. Tingkat usia dan kesibukan, serta tuntutan yang berbeda-beda tentu akan membuat tingkat stres yang dialami oleh para anggotanya juga berbeda. Oleh karena itu, penelitian tentang kebiasaan membaca Al-Qur'an dan dampaknya terhadap stres ini penting untuk diteliti. Dengan demikian, penelitian ini berjudul, "KEBIASAAN MEMBACA AL-QUR'AN DAN DAMPAKNYA TERHADAP STRES PADA ANGGOTA PENGAJIAN NASYI'ATUL 'AISYIYAH PAGUYANGAN, BREBES"
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, agar lebih terfokus pada penelitian, penulis merumuskan pokok penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pengalaman kebiasaan membaca Al-Qur'an anggota pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah di desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes? 2. Bagaimana dampak dari kebiasaan membaca Al-Qur'an terhadap stres pada anggota pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah di desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan dan mendeskripsikan proses pengalaman kebiasaan membaca Al-Qur'an anggota pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah di desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. 2. Menjelaskan dan mendeskripsikan dampak dari kebiasaan membaca Al- Qur'an terhadap stres pada anggota pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah di desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. D. Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna secara akademis sebagai masukan serta pembanding terhadap ilmu pengetahuan yang 12
berhubungan dengan pengalaman psikis anggota Pengajian Rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah terkait dengan dampak kebiasaan membaca Al-Qur'an baik dalam ilmu pengetahuan umum maupun agama, khususnya dalam kajian Tasawuf dan Psikoterapi. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi serta pijakan bagi pihak-pihak di bidang keilmuan yang terkait. Selain itu dengan adanya penelitian ini, masyarakat desa Kretek terutama para anggota Pengajian Rutinan Nasiyatul Aisyiyah desa Kretek menjadi lebih giat lagi dalam membaca Al-Qur'an. 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian yang relevan dengan topik penelitian ini adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ainun Jariah pada tahun 2019 dengan judul Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Melalui Kebiasaan Membaca Al-Qur'an dengan menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan hasil adanya pengaruh yang signifikan antara kebiasaan membaca Al- Qur'an terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VIII di MTS Al-Hamid Banjarmasin. Besarnya pengaruh kebiasaan membaca Al-Qur'an terhadap kecerdasan emosional sebesar 28,4% (Jariah, 2019) 2. Penelitian yang dilakukan oleh Popy Irawati dan Maga Sri Lestari yang berjudul Pengaruh Membaca Al-Qur'an Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Klien Dengan Hipertensi di RSK Dr. Sitanala Tanggerang, dengan menggunakan metode quasi eksperimental design dengan pre test and post test without control. Dengan hasil adanya perbedaan yang signifikan tekanan darah pada pre dan post pemberian terapi membaca Al- Qur'an pada pasien hipertensi di RSK Dr. Sitanala Tanggerang (Irawati & Lestari, 2017) 3. Penelitian Dian Nugraheni, Moh. Iqbal Mabruri, dan Sugiyarta Stanislaus dengan judul Efektivitas Membaca Al-Qur'an Untuk Menurunkan Stres Akademik Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kebumen, dengan menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian matched 14
statistic group design. Hasilnya adalah membaca Al-Qur'an efektif untuk menurunkan stres pada siswa SMA. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perbedaan skor yang cukup signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen (Nugraheni et al., 2018) 4. Penellitian Anisa Zahra Wijayanti Nugroho dan Sri Kusrohmaniah dengan judul Pengaruh Murattal Alquran Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa Muslim di Yogyakarta, dengan menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian randomized pretest and posttest control group design. Hasinya adalah adanya pengaruh murattal Alquran terhadap perubahan stres. Terdapat perbedaan perubahan tingkat stres antara subjek yang mendengarkan dan tidak mendengarkan murattal (Zahra, Nugroho, & Kusrohmaniah, 2019) 5. Penelitian yang dilakukan oleh Mutia Putri Rahmayani, Etin Rohmatin, dan Qanita Wuulandara, yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur'an Terhadap Tingkat Stres Pada Pasien Abortus di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2018, dengan menggunakan desain penelitian pre- eksperimen dengan one group pretest-posttest. Dengan hasil terapi murottal Al-Qur'an berpengaruh terhadap tingkat stres pada psien abortus (Rahmayani, Rohmatin, & Wulandara, 2018) 6. Penelitian Ridha Sucinindyasputeri, Citra Indriani Mandala, dan Anisah Zaqiyatuddinni, dengan judul Pengaruh Terapi Zikir Terhadap Penurunan Stres Pada Mahasiswa Magister Profesi Psikologi. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperiment dengan desain control group design 15
16 with pretest and posttest. Dengan hasil hipotesis di tolak yaitu tidak adanya pengaruh terapi zikir terhadap kelompok yang diberikan intervensi dan yang tidak diberikan intervensi, karena adanya berbagai faktor seperti penggunaan metode intervensi yang belum maksimal dan kesiapan respon (Sucinindyasputeri et al., 2017) 7. Penelitian Feni Yuliani, Nani N Djamal dan Endi yang berjudul Pengaruh Kebiasaan Tadabbur Al-Qur'an Terhadap Kecerdasan Spiritual Anggota Komunitas Tadabbur Al-Qur'an. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif korelasional dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa questioner menggunakan skala likert. Dengan hasil hipetesisnya adalah kebiasaan tadabbur Al-Qur'an memiliki pengaruh yang positif terhadap kecerdasan spiritual anggota komunitas yaitu tadabbur Al- Qur'an yaitu sebesar 48% yang artinya semakin tinggi kebiasaan tadabbur Al-Qur'an maka kecerdasan spiritualnya juga akan semakin tinggi atau bertambah (Feni Yuliani et al., 2019) 8. Penelitian yang dilakukan oleh Ina Nisrina Bahrir, dan Siti Komariah dengan judul Pengaruh Terapi Murotal Al-Qur'an Terhadap Stres Pada Lansia. Metode penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dengan pendekatan one group pretest postest dengan teknik pengambilan sample nya menggunakan teknik purposive sampling. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya pengaruh dari terapi murotal Al-Qur'an terhadap stres pada lansia. Hal ini dibuktikan dengan tingkatan stres yang sebelum dilakukan terapi murotal adalah sedang ke berat dan setelah
dilakukan terapi murotal tingkatan stres menurun menjadi ringan (Bahrir & Komariah, 2020) 9. Penelitian Rima Irmansyah yang berjudul Hubungan Intensitas Membaca Al-Qur'an Terhadap Tingkat Stres Santri SMA Pondok Pesantren Putri Ulumul Mukminin Makasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analytic observational dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dengan hasil penelitiannya adalah terdapat 40,9% subjek penelitian yang mengalami stres menjelang bimbingan belajar untuk mempersiapkan ujian nasional Dari penelitian ini juga didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara perhatian dan durasi membaca Al-Qur'an terhadap tingkat stres (Irmansyah, 2017) 10. Penelitian yang dilakukan oleh Rosalina yang berjudul Hubungan Membaca Al-Qur'an Dengan Tinngkat Depresi Pada Wanita Hamil Di Klinik Wihdatul Ummah Dan Di Klinik Wira Husada Makasar Tahun 2015. Dengan metode penelitiannya adalah survey analitis dengan pendekatan cross sectional. Dengan hasil adanya hubungan yang signifikan antara frekuensi membaca Al-Qur'an dengan depresi yang dialami oleh wanita hamil di klinik Wihdatul Ummah dan klinik Wira Husada. Hasil yang didapat adalah semakin tinggi frekuensi membaca Al-Qur'an yang dilakukan oleh wanita hamil, maka akan resiko terkena depresi akan semakin rendah (Roslina, 2015) 11. Penelitian Thahrah Annisa dengan judul Pengaruh Mendengarkan dan Membaca Al-Qur'an Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia 17
Hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Mabaji Gowa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan metode quasi eksperimen, dengan rancangan penelitian control group pretest postest design. Hasil yang diperoleh adalah adanya pengaruh yang signifikan antara mendengarkan dan membaca Al-Qur'an pada tekanan darah pada lansia penderita hipertensi. Lansia yang menderita hipertensi yang mendengarkan dan membaca Al-Qur'an mengalami penurunan tekanan darah (Annisa, 2017) 12. Skripsi Avy Eka Putry Sufi'ana, dengan judul Terapi Membaca Al-Qur'an Dengan Pendekatan Kognitif Untuk Mengatasi Stres Kerja Pada Karyawan Badan Usaha Milik Desa Banter Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Terapi membaca Al-Qur'an dengan pendekatan kognitif terbukti dapat mengatasi stres. Hal ini dapat dilihat pada perubahan stres kerja yang yang dirasakan oleh karyawan (konseli) setelah melakukan beberapa tahap terapi dan konseling mengalami penurunan (Sufi'ana, 2021) 13. Penelitian yang dilakukan oleh Kholifah Umi Sholibah dan Dian Ratna Sawitri. Dengan judul Tingkat Stres Narapidana Ditinjau Dari Masa Tahanan Dan Frekuensi Membaca Al-Qur'an. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian korelasional dan komparatif dengan menggunakan metode analisis non parametrik spearman-rank dan non parametrik mann-whitney. Hasil yang diperoleh adalah tidak ditemukan korelasi atau hubungan antara lamanya masa tahanan dengan tingkatan stres 18
akan tetapi jika dilihat dari frekuensi membaca Al-Qur'an, ara tahanan yang memiliki frekuensi tinggi dalam membaca Al-Qur'an memiliki tingkat stres yang rendah. Artinya frekuensi membaca Al-Qur'an mempengaruhi tingkat stres narapidana (Sholihah & Sawitri, 2021) 14. Penelitian Eman Ghanem dan Muhammad Nubli Abdul Wahab yang berjudul Effects of Quran Recitation On Heart Rate Variability as an Indicator of Student Emotions. Metodologi yang digunakan adalah mixed methodology approach dengan menggunakan kombinasi metode convenience selection dan random assignment sampling. Hasilnya adalah Al-Qur'an mempunyai efek pada tingkat koherensi HRV. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan koherensi HRV pada setiap sesi dalam penelitian ini (Ghanem & Wahab, 2018) 15. Penelitian Siti Awa Abu Bakar, dengan judul Effect of Holy Qur'an Listening On Physiological Stress Response Among Muslim Patients in Intensive Care Unit. Metodologi yang digunakan adalah quasi- eksperimental dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasilnya adalah terdapat manfaat baik secara fisiologis maupun psikologis dari sesi mendengarkan pembacaan doa selama 30 menit. Dengan mendengarkan doa atau Al-Qur'an ini ditemukan terdapat efek samping non-farmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan obat penenang farmakologi. Hal ini dikarenakan perasaan tenang yang didapatkan ketika mendengarkan pembacaan Al-Qur'an (Bakar, 2015) 19
16. Penelitian N A Nadimah, dengan judul Study on Effect of Reading Activities and Listening to Al-Qur'an on Human Mental Health. Metode yang digunakan adalah kajian literatur. Literature yang digunakan adalah Al- Qur'an dan artikel penelitian sebagai sumber utama penelitian. Hasilnya adalah Al-Qur'an dapat mempengaruhi pendengar dan pembacanya tanpa mempertimbangkan makna dan kepercayaan yang dimiliki. Mendengar, menghafal dan membaca Al-Qur'an dapat mempengaruhi kesehatan jiwa individu karena adanya efek ketenangan yang dirasakan saat mendengar, menghafal dan membaca Al-Qur'an, sehingga dapat mengurangi kecemasan dan stres. Oleh karena itu, Al-Qur'an dapat digunakan sebagai terapi untuk gangguan emosional mental seseorang (Nadimah, 2018) Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah pertama, variabel pada penelitian ini adalah Al-Qur'an yang berfokus pada kebiasaan membaca sedangkan penelitian sebelumnya berfokus pada murottal Al-Qur'an seperti penelitan Zahra et al. (2019) dan (Rahmayani et al., 2018). Terdapat persamaan variabel pertama dengan penelitian (Irawati & Lestari, 2017) namun berbeda variabel keduanya yaitu tekanan darah tingggi, adanya persamaan dan perbedaan variabel pertama dan kedua juga terdapat penelitian (Jariah, 2019). pada penelitian Jariah (2019) variabel pertamanya adalah kecerdasan emosional dan variabel keduanya adalah membaca Al-Qur'an, sedangkan pada penelitian ini variabel pertamanya adalah membaca Al-Qur'an dan variabel keduanya adalah stres. 20
Kedua, sebagian besar penelitian terdahulu menggunakan metode kuantitatif eksperimen, sedangkan pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif fenomenologi yang akan digunakan untuk menggali secara mendalam dampak dari kebiasaan membaca Al-Qur'an terhadap stres pada para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes Ketiga, subjek penelitian. Subjek penelitian terdahulu adalah siswa, mahasiswa dan pasien, sedangkan pada penelitian ini subjeknya adalah para anggota atau jemaah pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah desa Kretek, kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Keempat, penelitian ini berfokus pada dampak dari kebiasaan membaca Al- Qur'an (variabel bebas) terhadap stres (variabel terkontrol). Penelitian ini memfokuskan pada pengalaman dari para anggota yang menerapkan pelajaran yang didapat dari kegiatan PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes pada kegiataan membaca Al-Qur'an di rumahnya yang mampunyai kebiasaan membaca Al-Qur'an. Berdasarkan ke-empat penjelasan tersebut maka penelitian ini dapat dikatakan memenuhi syarat originalitas penelitian. 21
B. Landasan Teori 1. Al-Qur'an a. Pengertian Al-Qur'an Al-Qur'an merupakan Kitab Suci yang sempurna sekaligus paripurna, yang terdisri dari 30 juz, 114 surah, 6.666 ayat (menurut Ibnu Abbas ada 6616 ayat) 77.934 kosa kata serta 333.671 huruf. Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantara malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat yang diriwayatkan secara mutawatir (berturut-turut), ditulis di mushaf, dan membacanya adalah ibadah. Al-Qur'an diturunkan secara ber angsur- angsur. Proses turunnya ini disebut juga nuzulul Qur'an yang terbagi menjadi 2 proses, yaitu yang pertama adalah proses turunnya Al-Qur'an dari Lauh Mahfuzh ke baitul Izzah di langit dunia tepat pada malam Lailatul Qadar pada bulan ramadhan yang diiringi oleh para malaikat dibawah pimpinan malaikat Jibril secara berbondong-bondong, sedangkan yang kedua, proses turunnya Al-Qur'an dari Baitul Izzah di langit dunia ke dunia yang diterima oleh Rasulullah Saw. melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur, proses berlangsung selama 22 tahun, 2 bulan 22 hari, atau 23 tahun; 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah. Surat yang pertama kali turun adalah Q.S al-Alaq ayat 1-5 (Syarifuddin, 2004). Al-Qur'an merupakan kitab suci yang tidak hanya mengandung tuntunan hidup bagi manusia baik dalam berhubungan dengan Allah 22 ini
yang merupakan sang pencipta, maupun dengan sesama manusia dan makhluk ciptaan lainnya. Al-Qur'an merupakan kalam Allah, ia adalah tali Allah yang kuat, siapapun yang berpegang teguh pada Al-Qur'an maka dia akan mendapatkan petunjuk. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Al-Qur'an merupakan kitab suci yang paling sempurna yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. secara berangsur-angsur yang disebut sebagai Nuzulul Qur'an. Al-Qur'an mempunyai kedudukan yang sangat tinggi karena mengandung rahasia dan hikmah kebaikan serta petunjuk bagi umat manusia kepada kebenaran. Dengan berpegang pada Al-Qur'an, maka kita akan mendapatkan petunjuk. b. Keutamaan Al-Qur'an Al-Qur'an yang merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad dan merupakan kitab yang terakhir memiliki banyak sekali keutamaan. Sekian banyaknya ayat dan surah yang ada di dalamnya memiliki keutamaan tersendiri. Keutamaan yang paling besar dari Al-Qur'an adalah bahwa ia merupakan kalam Allah yang diturunkan dengan penuh berkah sebagai petunjuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil. Oleh karena itu Al-Qur'an menjadi kitab kehidupan serta pedoman bagi siapa saja yang menginginkan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nilai keagungan Al-Qur'an bukan hanya sebatas pada kandungannya saja, akan tetapi huruf demi hurufnya pun bernilai 23
kebaikan yang dapat berlipat sampai sepuluh kalinya (Badan Litbag dan Diklat Kementrian RI, 2011). Al-Qur'an juga dapat dijadikan sebagai media terapi karena Al- Qur'an sebagai as-syifa mempunyai kekuatan untuk menangani dan menyembuhkan tekanan jiwa (Mar'ati & Chaer, 2016). Ayatnya yang tersusun dari kalimat-kalimat yang indah dan penuh kebaikan mampu menjadikan Al-Qur'an sebagai penawar dalam berbagai keadaan. Dalam penelitian kali ini keadaan yang dimaksud adalah perasaan stres yang dialami oleh para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. c. Keutamaan Membaca Al-Qur'an Terhadap Stres Membaca dalam aneka maknanya adalah syarat pertama dan utama pengembangan ilmu dan teknologi serta syarat utama dalam membangun peradaban. Ayat pertama yang turun adalah iqra' atau perintah untuk membaca. Perintah membaca ini kemudian dikaitkan dengan kalimat "bismi robbika" 'dengan menyebut nama Tuhanmu', hal ini berarti ketika membaca apapun harus dengan perasaan ikhlas, disamping tuntutan memilih bacaan yang tidak mengantarkan kepada hal-hal bertentangan dengan nama Allah itu (Syarifuddin, 2004). Al-Qur'an bukanlah kalam biasa, melainkan kalam ilahi, yang huruf-hurufnya telah terangkai indah dan memiliki daya tarik dan pesona yang luar biasa (Badan Litbag dan Diklat Kementrian RI, 2011). 24
Oleh karena bacaannya yang indah dan mengandung kebaikan inilah, setiap yang membaca akan merasakan ketenangan. Dengan begitu, tidak heran jika Al-Qur'an dapat dijadikan sebagai penawar dalam berbagai keadaan seperti pengendalian emosi, terhindar dari berbagai kompilasi penyakit, hidup terasa lebih bahagia, menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki umur yang panjang, serta aspek auto sugesti (Irawati & Lestari, 2017). Karena keutamaan membaca Al-Qur'an, Rasulullah Saw. memberikan apresiasi, motivasi dan sugesti untuk giat membacanya beberapa keutamaan ya, motivasi dan sugesti nya yaitu sebagai obat terapi jiwa yang gundah, memberikan syafaat ketika diliputi perasaan gelisah serta ketika Al-Qur'an dibacakan, malaikat akan turun dan memberikan ketenangan kepada yang membacanya (Syarifuddin, 2004). Al-Qur'an membawa pengaruh positif dalam kehidupan seseorang yang terbiasa membacanya, salah satu pengaruh positif yang dapat diterimanya adalah menurunkan tingkat stres sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Dian Nugraheni, Moh. Iqbal Mabruri, dan Sugiyarta Stanislaus yang berjudul Efektivitas Membaca Al-Qur'an Untuk Menurunkan Stres Akademik Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kebumen yang mengatakan bahwa membaca Al-Qur'an efektif untuk menurunkan stres pada siswa SMA (Nugraheni et al., 2018). Dari penjelasan tersebut, maka tidak heran jika membaca Al-Qur'an dapat menjadi obat bagi orang yang sedang mengalami stres, melalui 25
26 bacaannya yang mengandung kalimat-kalimat yang baik yang menimbulkan ketenangan. Selain itu, dalam membaca Al-Qur'an juga mengandung beberapa nilai tasawuf, seperti: 1) Taubat. Taubat merupakan kembali ke jalan Allah, menyesal atas perbuatan yang salah yang diikuti dengan upaya pembaharuan cara hidup yang baru (Bakri & Saifuddin, 2019). Menyesali kesalahan di masa lalu berarti berjanji kepada diri sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa, perbuatan yang seperti ini secara tidak langsung akan memberikan kesan positif pada jiwa (Tamami, 2011). Pada saat membaca Al-Qur'an, seseorang akan menyadari bahwa Tuhan Maha Mengetahui dan Maha Pengampun. Dengan mengakui dan menyesali segala kesalahannya di masa lalu akan membuatnya terhindar dari rasa bersalah dan membuat hatinya lebih tenang. 2) Sabar, merupakan sikap menahan diri dari sesuatu yang disenangi (Bakri & Saifuddin, 2019). Sabar juga merupakan sikap jiwa yang ditunjukkan untuk menerima sesuatu, baik yang berhubungan dengan penerimaan tugas baik dalam bentuk larangan maupun perilaku orang lain serta sikap menghadapi suatu musibah (Tamami, 2011). Sikap menerima dalam sabar ini akan timbul ketika seseorang mengingat kebesaran akan Tuhannya. Dalam hal ini seseorang yang membaca Al-Qur'an
akan senantiasa mengingat kebesaran Tuhannya karena di dalam Al-Qur'an terdapat nama dan sifat Allah. 3) Tawakal, merupakan menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah setelah berusaha dengan bersungguh- sungguh (Tamami, 2011). Tawakal dalam pengertian khas sufistik adalah menyerahkan urusan dan mempercayakan seluruhnya kepada Allah dan tidak mencurigai Allah, sehingga tidak perlu memfokuskan perhatian pada apa yang akan terjadi (Bakri & Saifuddin, 2019). Dengan melafalkan nama Allah pada saat membaca Al-Qur'an secara tidak langsung seseorang sedang mengingat segala kebesaran Allah yang akan memunculkan sikap pasrah yang akan menghilangkan segala kekhawatiran yang sedang dirasakan. 4) Mahabah, merupakan cinta dan kasih sayang. Mahabah merupakan usaha untuk mewujudkan rasa cinta dan kasih sayang yang ditunjukkan kepada Allah (Tamami, 2011). Membiasakan diri membaca Al-Qur'an akan menumbuhkan rasa cinta dan rindu kepada Allah. Hal ini disebabkan ketika seseorang membaca Al-Qur'an maka secara tidak langsung dia sedang berkomunikasi dengan Tuhannya dan mengenal Tuhannya lebih dekat. Kedekatan inilah yang kemudian akan menimbulkan rasa cinta kepada Tuhan. 5) Rida, merupakan kerelaan hati, dimana perasaan benci yang ada di kalbu dikeluarkan dan mengisinya dengan perasaan senang, 27
28 serta tidak merasakan kepahitan hidup terhadap apa yang telah diputuskan oleh Allah (Bakri & Saifuddin, 2019). Orang-orang yang membaca Al-Qur'an akan memahami dan menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan yang akan membuat dirinya menyerahkan keputusan dan pilihannya kepada Allah yang akan menimbulkan perasaan rela menerima apapun yang akan terjadi ke depannya. Nilai-nilai tasawuf yang terkandung dalam membaca Al-Qur'an ini yang dapat membantu seseorang menyucikan jiwa, karena untuk mencari ketenangan dengan cara kembali kepada Allah membutuhkan jiwa yang suci. Selain itu, adanya perasaan taubat, sabar, tawakal, mahabah, dan rida dapat membuat manusia merasakan kedamaian di hati sehingga dapat mengurangi perasaan stres seseorang. d. Kebiasaan Membaca Al-Qur'an Hal terpenting yang dalam kegiatan membaca Al-Qur'an adalah rutinitas atau keajekan (Istiqamah), yaitu membaca secara berkesinambungan dan terus menerus (estafet). Oleh karena itu hendaknya membaca Al-Qur'an dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Dengan membaca Al-Qur'an secara rutin, maka suatu saat seseorang akan khatam (tamat) dan selanjutnya mulai lagi dari awal agar tidak putus. Di saat khatam, orang yang sering membaca Al-
Qur'an memiliki doa yang ampuh. Maka dari itu, kegiatan membaca Al- Qur'an ini perlu dijadikan aktivitas dan konsumsi sehari-hari (Syarifuddin, 2004). Aktivitas membaca Al-Qur'an yang dilakukan secara terus menerus inilah yang dapat kita sebut dengan kebiasaan. Kebiasaan merupakan suatu sikap atau kegiatan, baik yang bersifat fisik maupun mental, telah mendarah daging pada diri seseorang. Jika dilihat dalam kemasyarakatan, kebiasaan merupakan kegiatan atau sikap, baik fisik ataupun mental yang telah membudaya dalam suatu masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kebiasaan merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat (Tampubolon, 2015). Terbentuknya suatu kebiasaan tidak dapat terjadi dalam waktu yang singkat, karena pembentukan merupakan suatu proses perkembangan yang memakan waktu yang cukup lama. Tidak hanya itu, dalam pembentukan kebiasaan, dibutuhkan juga faktor lain seperti faktor keinginan dan motivasi. Disamping faktor tersebut, faktor lingkungan juga ikut berperan penting dalam membentuk kebiasaan. Jika lingkungan tidak mendorong, dan bahkan menghambat, maka kebiasaan akan sukar atau bahkan tidak akan terbentuk meskipun sudah terdapat keinginan, kemauan serta motivasi. Dalam usaha pembentukan kebiasaan membaca, terdapat 2 aspek yang harus diperhatikan yaitu minat (perpaduan antara keinginan, kemauan dan motivasi) dan keterampilan membaca (Tampubolon, 2015). 29
Dari penjelasan tersebut, maka kebiasaan membaca Al-Qur'an yang dimaksud pada penelitian ini adalah kegiatan membaca Al-Qur'an yang dilakukan secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama. Selain waktu, ada juga pengaruh dari beberapa faktor seperti keinginan atau perasaan ingin membaca Al-Qur'an, kemauan membaca Al-Qur'an, motivasi dalam membaca Al-Qur'an serta lingkungan sekitar yang turut berperan dalam pembentukan kebiasaan membaca Al-Qur'an ini. Selain itu, ada hal lain yang perlu diperhatikan dalam membentuk kebiasaan membaca Al-Qur'an yaitu minat dalam membaca Al-Qur'an, serta keterampilan dalam membaca Al-Qur'an. Minat membaca Al-Qur'an yang dimaksud pada penelitian ini adalah adanya keinginan, kemauan serta motivasi seseorang dalam membaca Al-Qur'an sedangkan keterampilan membaca Al-Qur'an yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemahaman tentang hukum bacaan serta kelancaran dalam membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an merupakan bagian dari doa dan ibadah. Saifuddin (2019) memberikan penjelasan bahwa doa dan ibadah dapat digunakan sebagai penyembuh atau metode dalam psikoterapi dengan beberapa hal seperti: 1) Unsur katarsis. Bertujuan untuk mengeluarkan segala emosi negatif yang dipendam di alam bawah sadar untuk menciptakan kondisi jiwa yang sehat. Katarsis ini dapat dilakukan dengan cara membaca Al-Qur'an. Ayat-ayat yang ada dalam Al-Qur'an 30
mengandung nama-nama Allah dan berisi kalimat yang baik yang dapat menenangkan hati dengan begitu emosi negatif yang dirasakan akan berkurang. 2) Unsur penerimaan diri dan kepasrahan. Dalam psikologi, kepasrahan identik dengan penerimaan diri. Kesadaran dan penerimaan diri terhadap keterbatasan diri inilah yang akan memunculkan sikap pasrah kepada Tuhan. Unsur ini akan memunculkan pikiran yang positif yang akan membantu menyeimbangkan antara ekspektasi dan realita. Sikap menerima dan pasrah akan timbul ketika seseorang mengingat kebesaran Tuhannya. Dalam Al-Qur'an terdapat nama dan sifat Allah, dengan begitu ketika seseorang membaca Al-Qur'an, secara otomatis dia sedang mengagungkan dan mengingat kebesaran Allah. 3) Unsur restrukturisasi kognitif. Setiap manusia yang hidup pasti akan menemukan kesulitan. Situasi yang sulit ini tidak jarang menimbulkan kegelisahan, tidak nyaman, pikiran negatif dan lainnya. Pikiran semacam ini dapat menyebabkan stres. Oleh karena itu, pikiran negatif seperti ini dapat diganti dengan pikiran yang rasional demi kesehatan jiwa yang lebih baik. Dengan mengatakan kalimat yang baik serta menyebut nama dan sifat Tuhan akan membantu seseorang untuk berpikir positif. Ayat-ayat Al-Qur'an mengandung kalimat-kalimat yang positif serta nama dan sifat Tuhan, dengan begitu saat membacanya seseorang secara 31
32 tidak langsung sedang menyebut dan melafalkan nama dan sifat Tuhan yang akan berdampak pada pikirannya. Kondisi pikiran yang rasional ini akan menimbulkan perilaku yang rasional yang akan meningkatkan kondisi psikologis seseorang. 4) Unsur pengendalian diri dan emosi. Dalam ayat Al-Qur'an terdapat nama dan sifat Tuhan yang ketika dibaca secara terus menerus akan menyebabkan seseorang selalu mengingat Tuhannya. Dengan begitu setiap perkataan, tindakan serta perbuatannya akan terkendali karena merasa bahwa Tuhan akan selalu mengawasi dirinya sehingga berpeluang kecil untuk melakukan hal yang abnormal. Oleh karena itu, seseorang tidak akan merasa stres. 5) Unsur pengaturan pernapasan dan relaksasi. Pengolahan pernapasan yang baik dan teratur dalam membaca Al-Qur'an akan membantu seseorang menjadi relaks dan tidak tegang karena seseorang yang bernapas dengan mengatur intensitas dan hembusan nya akan membuat jantung berdetak secara teratur. Efeknya, darah akan mengalir secara teratur. Aliran darah yang teratur inilah yang akan menjamin ketersediaan oksigen ke seluruh pembuluh dan bagian tubuh. Kondisi inilah yang akan membuat seseorang menjadi relaks dan santai. Dari penjelasan tersebut, membaca Al-Qur'an dapat dijadikan sebagai metode untuk mengurangi stres dengan memperhatikan beberapa hal yang telah disebutkan di atas.
33 2. Stres a. Pengertian Stres Stres merupakan salah satu fenomena psikofisik yang sangat manusiawi. Maksudnya, stres brsifat inheren (melekat) pada setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari (Yusuf, 2018). Stres tidak mengenal jenis kelamin, usia, jenis kedudukan, ataupun status sosial ekonomi. Dengan begitu, stres dapat dialami oleh setiap orang. Stres adalah perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan, baik secara fisik maupun psikis, sebagai respon atau reaksi individu terhadap stresor (stimulus yang dapat berupa peristiwa, objek, maupun orang) yang mengancam, mengganggu, membebani serta membahayakan keselamatan, kepentingan, keinginan, serta kesejahteraan hidup (Mashudi, 2012). Stres juga dapat diartikan sebagai respon organisme untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan yang berlangsung. Ada bermacam-macam situasi pada diri seseorang ketika seseorang tersebut harus memenuhi tuntutan lingkungan. Hal ini disebut juga sebagai kategori dari stressor. Stressor merupakan adjustive demand atau tuntutan untuk menyesuaikan diri (Wiramiharja, 2015) Stres dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif bagi setiap individu. Pengaruh positif dari stres seperti mendorong individu untuk melakukan sesuatu, membangkitkan kesadaran dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan pengaruh negatifnya adalah menimbulkan
perasaan tidak percaya diri, marah atau depresi yang akan memicu munculnya penyakit (Mashudi, 2012). Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa stres merupakan suatu fenomena yang melekat pada manusia, yaitu suatu respon yang berupa perasaan tidak nyaman, perasaan tidak enak, perasaan tertekan baik secara psikis maupun fisik terhadap suatu tekanan atau tuntutan yang dihadapi. Stres ini dapat dirasakan oleh siapa saja. Dalam penelitian ini, stres yang dimaksud adalah perasaan tidak enak, tidak nyaman dan tertekan yang dialami oleh para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes yang disebabkan oleh tuntutan dan tekanan yang sedang dihadapi. b. Aspek Stres Menurut Sarafino & Smith (2011) aspek stres terbagi menjadi: 1) Aspek Fisik. Ketika seseorang mengalami peristiwa yang menakutkan, mengancam, ataupun keadaan darurat lainnya, terdapat reaksi fisiologis terhadap stres seperti jantung berdebar lebih cepat, gemetar dan lainnya. Stres kronis dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan, karena selama stres yang kronis, tubuh akan terus menerus memompa hormon-hormon yang dapat menyebabkan kerusakan pada keseluruhan tubuh, serta menekan sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan seseorang dapat dengan mudah terserang penyakit (Nevid et al., 2003). Aspek ini ditandai dengan adanya 34
gangguan fisik seperti kelelahan, kualitas makan dan tidur yang terganggu. 2) Aspek Kognitif. Tingkat stres yang tinggi akan mempengaruhi ingatan dan perhatian seseorang. stres dapat mengganggu fungsi kognitif dengan mengalihkan perhatian. Kesulitan berpikir jernih selama stres dapat disertai dengan kontrol psikologis yang buruk atau regulasi respon stres. 3) Aspek Emosi. Emosi cenderung menyertai stres. Orang-orang sering menggunakan keadaan emosi untuk mengevaluasi stres. Stres dapat mempengaruhi suasana hati, seperti perasaan sedih ataupun marah. 4) Aspek Perilaku. Stres mengubah perilaku orang terhadap satu sama lain. Dalam beberapa situasi, stres dapat membuat seseorang mencari kenyamanan dengan orang lain untuk mendapatkan dukungan, namun pada beberapa situasi ketika stres dan kemarahan bergabung dapat menyebabkan meningkatnya perilaku sosial yang negatif, karena respon stres yang berupa kemarahan biasanya cenderung mengarah pada perilaku agresif. Ada pula aspek stres menurut Hardjana (1994) yaitu: 1) Aspek Emosional. Aspek ini ditandai dengan mudah marah, rasa cemas yang berlebihan, gugup, mudah tersinggung, gelisah, harga diri menurun, mudah menyerang orang, merasa sedih dan depresi. 2) Aspek Intelektual. Kondisi stres dapat mengganggu fungsi berpikir, mental image, konsentrasi, serta ingatan seseorang. 35
3) Aspek Fisiologis. Aspek fisiologis ditandai dengan adanya gangguan yang berasal dari pola aktifitas fisiologis yang ada. 4) Aspek Interpersonal. Aspek ini ditandai dengan ketidak mampuan seseorang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Seperti yang telah dijabarkan di atas, terlihat adanya kemiripan antar aspek stres dari kedua ahli tersebut, maka dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan aspek fisik atau fisiologis untuk mengidentifikasi adanya gangguan secara fisik pada para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes ketika sedang mengalami stres, aspek kognitif dan intelektual untuk mengidentifikasi kemampuan mengingat, konsentrasi serta kemampuan berpikir para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes, aspek emosi untuk mengidentifikasi perubahan emosi ketika stres, serta aspek perilaku dan interpersonal untuk mengidentifikasi adanya perubahan perilaku yang ditunjukkan sebagai luapan dari stres yang dirasakan para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. c. Gejala Stres Untuk mengetahui seseorang sedang mengalami stress ataupun tidak, dapat dilihat dari gejala fisik maupun psikis (Mashudi, 2012): 1) Fisik, meliputi sakit kepala, sakit lambung (mag), hipertensi (tekanan darah tinggi), sakit jantung atau jantung berdebar-debar, 36
insomnia (sulit tidur), mudah lelah, keluar keringat dingin, berkurangnya selera makan, serta sering buang air kecil. 2) Psikis, meliputi gelisah atau cemas, kurangnya konsentrasi dalam bekerja ataupun belajar, sikap apatis (masa bodoh), sikap pesimis, hilangnya rasa humor, bungkam seribu bahasa, malas belajar atau bekerja, sering melamun, serta sering marah-marah atau bersikap agresif (baik secara verbal maupun non verbal) Menurut Hardjana (1994) gejala stres terbagi menjadi: 1) Gejala Fisik, meliputi sakit kepala, tidur yang tidak teratur, sakit punggung, sulit buang air besar, gatal-gatal pada kulit, urat tegang terutama pada bagian leher dan bahu, tekanan darah, sering berkeringat, berubah selera makan, mudah lelah atau kehilangan energi. 2) Gejala Emosional, meliputi gelisah atau cemas, sedih, mudah menangis, mood yang tidak stabil, mudah marah, gugup, was-was atau merasa tidak aman, mudah tersinggung, mudah menyerang atau bermusuhan. 3) Gejala Intelektual, meliputi sulit berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun secara berlebihan, hilang rasa humor, prestasi kerja yang menurun, pikiran hanya dipenuhi satu hal saja, banyak membuat kesalahan saat bekerja. 37
4) Gejala Interpersonal, meliputi tidak percaya pada orang lain, mudah menyalahkan orang lain, suka membatalkan janji, suka mencari kesalahan orang lain, menutup diri, mendiamkan orang lain, menyerang orang lain dengan kata-kata. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang mengalami stres dapat merasakan gejala-gejala stres yang meliputi gejala secara fisik, psikis, emosional, intelektual, serta interpersonal. Dari penjelasan tersebut, peneliti akan melihat dan menggali informasi tentang gejala yang dirasakan oleh para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes untuk mengidentifikasi adanya stres yang dirasakan. d. Faktor-Faktor Stres Ada beberapa faktor atau pemicu yang dapat menyebabkan stres menurut Yusuf, (2018) yaitu: 1) Stressor fisik-biologis, seperti penyakit-penyakit yang sulit untuk disembuhkan, cacat fisik, faktor tubuh yang dipersepsi tidak ideal, dll. 2) Stressor psikologis, seperti berpikir negatif (negative thinking), frustrasi atau kecewa, hasad (iri hati atau dendam), sikap permusuhan, cemburu, konflik pribadi, serta keinginan yang di luar kemampuan. 38
3) Stressor sosial, seperti iklim kehidupan keluarga (hubungan antar anggota keluarga yang tidak harmonis, perceraian, perselingkuhan, suami atau istri meninggal, anak yang nakal, sikap dan perlakuan orangtua yang keras, adanya anggota keluarga yang mengidap gangguan jiwa, tingkat ekonomi keluarga yang lemah), faktor pekerjaan (kesulitan mencari pekerjaan, pengangguran, PHK, perselisihan dengan atasan, jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuan, penghasilan yang tidak sesuai dengan tuntutan kebutuhan), iklim lingkungan (maraknya kriminalitas, tawuran antar kelompok, harga kebutuhan pokok yang mahal, fasilitas air bersih yang kurang memadai, kemarau panjang, cuaca yang ekstrem, suara bising, polusi udara, lingkungan yang kotor, kondisi perumahan yang buruk, kemacetan, lingkungan yang rentan dengan banjir dan longsor, dan kehidupan politik dan ekonomi yang kurang stabil). Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres menurut Sarafino & Smith (2011) yaitu: 1) Dukungan sosial, mengacu pada tindakan yang benar-benar dilakukan oleh orang lain sebagai dukungan. Dukungan sosial juga mengacu pada persepsi seseorang bahwa kenyamanan, perhatian, dan bantuan itu ada jika di perlukan. Dukungan sosial yang diterima dan dirasakan dapat memiliki efek yang berbeda terhadap kesehatan. Salah satu dukungan sosial adalah dukungan secara emosional 39
seperti memberikan empati, perhatian, pujian, dan dorongan akan memberikan kenyamanan dan kepastian serta rasa memiliki dan dicintai pada saat stres. 2) Rasa kontrol pribadi. Pada umumnya, setiap orang menyukai perasan memiliki kendali atas hal-hal yang terjadi dalam hidupnya dan mengambil tindakan atas setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Orang-orang yang percaya bahwa. Ada 2 jenis kontrol yaitu kontrol perilaku yang melibatkan kemampuan untuk mengambil tindakan nyata untuk mengurangi dampak stressor dan kontrol kognitif yang merupakan kemampuan untuk menggunakan proses atau strategi berpikir untuk memodifikasi dampak dari stressor. Orang yang mempunyai kontrol pribadi yang lemah akan merasa bahwa mereka tidak memiliki kendali atas setiap peristiwa yang terjadi pada dirinya serta merasa gagal untuk mengendalikan bahkan ketika mereka dapat berhasil. Kondisi seperti ini disebut ketidak berdayaan. Sedangkan ketidak berdayaan digambarkan sebagai karakteristik depresi. 3) Kepribadian. Karakteristik kepribadian setiap orang pasti berbeda satu sama lain. Ada yang memiliki kepribadian yang tangguh dalam menghadapi keadaan hidup yang penuh tekanan, ada pula yang menjadi sumber kerentanan. Dengan kata lain, beberapa faktor kepribadian lebih mampu menahan tingkat pengalaman stres yang tinggi tanpa menjadi tertekan secara emosional atau sakit fisik, dan 40
faktor kepribadian lainnya membuat mereka rentan terhadap permasalahan tersebut. Faktor tersebut seperti neuroticism vs emotional stability, ekstraversion vs introversion, openness vs closed mindedness, agreeableness vs antagonism, conscientiousness vs unreliability. 4) Perilaku, perilaku yang tidak baik seperti marah, sinis, permusuhan dapat menimbulkan berbagai konflik baik di rumah, lingkungan kerja dan tempat tinggal. Orang dengan konflik serta tekanan memungkinkan terkena paparan stres yang lebih besar daripada orang lain. Dari penjelasan tersebut terdapat faktor pemicu atau penyebab stres. Menurut Yusuf (2018) terdapat 3 faktor penyebab stres yaitu faktor fisik-biologis dimana stres yang dialami oleh individu dapat dipicu oleh keadaan fisik individu tersebut, faktor psikologis dimana stres dapat dipicu oleh keadaan psikologis yang tidak stabil serta faktor sosial dimana hubungan sosial individu dengan lingkungannya dapat menjadi pemicu terjadinya stres. Selain itu ada juga faktor stres menurut Sarafino & Smith (2011) meliputi dukungan sosial, rasa kontrol pribadi, kepribadian serta perilaku. Dukungan sosial akan memberikan perasaan nyaman, rasa memiliki, diperhatikan serta dicintai, oleh karena itu ketika individu tidak memiliki dukungan sosial maka individu tersebut tidak akan merasakan perasaan tersebut sehingga rentan terkena stres. Individu yang memiliki rasa kontrol terhadap dirinya akan mampu 41
mengendalikan dan mengambil tindakan ketika mendapat tekanan atau menghadapi permasalahan, berbeda dengan individu yang memiliki rasa control diri yang lemah, maka akan kesulitan dan gagal dalam mengendalikan diri sehingga lebih rentan terpapar stres. Selain itu, kepribadian seseorang yang berbeda juga dapat menjadi faktor pemicu stres, pribadi yang kurang tangguh dalam menghadapi permasalahan hidup akan mengalami tekanan emosional, atau sakit fisik sehingga lebih rentan terkena stres. Serta individu dengan pribadi yang buruk memicu perselisihan, perdebatan dan permusuhan akibatnya akan banyak tekanan yang didapatkan oleh karena itu mereka yang mempunyai kepribadian buruk lebih rentan terpapar stres. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan kedua pendapat ahli tentang faktor pemicu stres untuk menggali informasi mengenai hal-hal yang memicu stres pada anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. e. Stres dan Penyakit Fisik Stres menghasilkan banyak perubahan fisiologis dalam tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan terutama ketika stres kronis dan parah (Sarafino & Smith, 2011). Saat seseorang berada dalam bahaya atau sedang dalam tekanan stres, hipotalamus akan mengirim pesan ke kelenjar endoktrin sepanjang dua jalur utama. Dijalur pertama, hipotalamus akan mengaktifkan bagian simpatetik saraf otonom, yang 42
menstimulasi adrenal medula untuk memproduksi epinephrine dan norepinephrine yang akan menghasilkan banyak perubahan tubuh yang berhubungan dengan "lawan atau lari". Di jalur lainnya, pesan akan berjalan menuju aksis HPA (hypothalamus-pituitary-adrenal cortex yang merupakan sistem teraktivasi untuk memberikan energi untuk memberikan respon terhadap stres) ke kortisol dan hormon-hormon lainnya. hasilnya adalah peningkatan energi dan perlindungan terhadap peradangan jaringan jika terjadi luka. Namun jika kortisol dan hormon- hormon stres lain terlalu tinggi dalam jangka waktu yang cukup lama, akan berbahaya bagi kesehatan karena beresiko memunculkan tekanan darah tinggi, gangguan kekebalan tubuh, serta penyakit fisik lainnya (Wade & Travris, 2007). Dari penjelasan tersebut kita dapat mengetahui bahwa fisik dan psikis berhubungan sangat erat. Stres mempunyai efek domino dalam sistem endoktrin. Perasaan stres yang tidak segera ditangani atau tidak ditangani dengan cara yang tepat dapat mempengaruhi sistem endoktrin dalam tubuh yang akan menyebabkan kekebalan tubuh dalam diri individu menurun, sehingga individu dapat dengan mudah terserang penyakit. f. Pengelolaan Stres Penglolaan stres disebut juga dengan coping. Menurut Weten dan Lioyd, coping merupakan upaya untuk mengatasi, mengurangi, atau 43
mentoleransi ancaman yang beban perasaan yang tercipta karena stes (Mashudi, 2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi coping yaitu: 1) Dukungan sosial. Dukungan sosial dapat diartikan sebagai pemberian bantuan atau pertolongan terhadap seseorang yang mengalami stres dari orang lain yang memiliki hubungan dekat (saudara atau teman). Dukungan sosial ini memiliki fungsi antara lain sebagai emotional support, appraisal support, informational support, serta instrumental support (Mashudi, 2012). 2) Kepribadian. Tipe kepribadian seseorang sangat berpengaruh terhadap copping. Diantaranya adalah Hardiness (tipe kpribadian yang ditandai dengan sikap komitmen, internal locus control, dan kesadaran terhadap tantangan (challenge)) , siap optimis yang memungkinkan seseorang dapat "meng-cope" stress lebih efektif, humoris (orang yang senang humor biasanya lebih toleran dalam menghadapi situasi stress (Yusuf, 2018). Dari penjelasan di atas dapat diketahui ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam mengelola stres seperti dukungan sosial yang dapat diperoleh dari lingkungan tempat tinggal atau lingkungan kerja dan lainnya serta tipe kepribadian seseorang seperti pribadi yang komitmen dan humoris biasanya lebih mudah dalam memanajemen atau mengoping stres yang dialami. 44
g. Macam-macam Coping Coping dalam stress terbagi menjadi 2 yaitu coping positif dan negative. Berikut penjelasannya (Mashudi, 2012): 1) Coping Negatif Menurut Weitten Lioyd, coping negatif meliputi beberapa hal yaitu: a) Giving Up (Withdaraw) yaitu melarikan diri dari kenyataan atau situasi stres, yang berbentuk seperti sikap apatis, kehilangan semangat, perasaan tak berdaya, meminum minuman keras serta mengkonsumsi obat-obatan terlarang. b) Agresif yaitu berbagai perilaku yang menyakiti orang lain baik itu secara verbal maupun non verbal. c) Memanjakan diri sendiri (indulging yourselft) dengan berperilaku konsumerisme yang berlebihan. d) Mencela diri sendiri (blaming yourselft) yaitu mencela atau menilai negatif diri sendiri sebagai respon terhadap frustasi atau kegagalan dalam memperoleh sesuatu yang diinginkan. e) Mekanisme pertahanan diri (defense mechanism), yang berbentuk penolakan diri terhadap kenyataan dengan cara melindungi diri dari suatu kenyataan yang tidak menyenangkan. 2) Coping positif Coping positif ini merupakan upaya untuk menghadapi stres secara sehat. Coping positif ini dapat dilakukan melalui beberapa metode pendekatan yaitu: 45
a) Rational-Emotive Therapy, merupakan pendekatan terapi yang memfokuskan pada upaya untuk mengubah pola berpikir klien yang irasional sehingga dapat mengurangi gangguan emosi atau perilaku yang maladaptif. b) Meditasi, menurut Weitten & Lioyd (1994)merupakan latihan mental untuk memfokuskan kesadaran atau perhatian dengan cara non analisis. c) Relaksasi. Menurut Lehrer & Woolfolk (1984), relaksasi dapat mengatasi kekalutan emotional dan mereduksi masalah fisiologis. d) Mengamalkan ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan. Orang yang taat beribadah atau memiliki keimanan kepada Tuhan mampu mengelola hidup dan kehidupannya secara sehat, wajar, normatif, dan dapat mengatasi situasi stres secara positif dan konstruktif. Sebagai seorang muslim, salah satu amalan dalam ajaran agama Islam adalah membaca Al- Qur'an. Menurut Lazarus & Folkman, (1984), macam-macam coping terbagi menjadi: 1) Coping yang berfokus pada emosi (emotion- focused forms of coping). Bentuk kognitif tertentu pada coping yang berfokus pada emosi dapat menyebabkan perubahan dalam cara sebuah 46
pertemuan ditafsirkan tanpa situasi objektif. Dalam coping ini, individu cenderung berusaha mengurangi dampak stressor dengan menyangkal adanya stressor atau menarik diri dari situasi. (Lazarus & Folkman, 1984) menggolongkan emotion- focused forms of coping beberapa komponen yaitu: a) Distancing, yaitu tidak terlibat dalam permasalahan atau membuat menjadi terlihat positif b) Escape avoidance, yaitu menghindar dari masalah c) Self controlling (kendali diri), yaitu respon berupa kegiatan pembatasan atau regulasi baik dalam bentuk perasaan maupun tindakan d) Accepting responsibility, yaitu respon yang menimbulkan atau meningkatkan kesadaran akan perasaan diri dalam suatu masalah yang sedang dihadapi dan berusaha menempatkan segala sesuatu sebagaimana mestinya. e) Positive reappraisal, yaitu respon berupa menciptakan makna positif dalam diri sendiri dengan tujuan untuk mengembangkan diri termasuk hal-hal yang religius 2) Bentuk coping yang berfokus pada pemecahan masalah (problem-focused forms of coping). Coping ini berfokus pada masalah yang mencangkup strategi dengan orientasi masalah yang lebih luas daripada pemecahan masalah saja. Pemecahan masalah menyiratkan proses analitik 47
yang objektif yang difokuskan terutama pada lingkungan. Coping ini juga mencakup strategi yang diarahkan ke dalamnya. (Lazarus & Folkman, 1984) menggolongkan problem-focused forms of coping ke dalam 3 kelompok yaitu: a) Planful problem-solving, yaitu respon atau reaksi yang timbul dengan melakukan kegiatan tertentu dengan tujuan untuk merubah keadaan dengan cara melakukan pendekatan secara analisis dalam menyelesaikan masalah b) Confrontative coping, yaitu reaksi yang timbul dengan melakukan kegiatan tertentu dengan tujuan perubahan keadaan dengan cara menantang langsung (konfrontasi) pada sumber masalah. c) Seeking social support, yaitu reaksi dengan mencari bantuan dari pihak luar dalam bentuk bantuan yang nyata atau dukungan sosial Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa coping terhadap stres menurut Mashudi (2012) ada 2 yaitu coping negatif yang merupakan upaya seseorang dalam menghadapi situasi stres secara negatif atau tidak sehat, coping negatif ini dapat memberikan dampak buruk bahkan dapat merugikan individu yang sedang merasakan situasi stres maupun orang lain yang berada di sekelilingnya, serta coping positif yang merupakan upaya untuk menghadapi situasi stres dengan cara-cara yang sehat. Serta 48
pembagian coping menurut (Lazarus & Folkman, 1984) yang dibagi menjadi 2 yaitu emotional-focused forms of coping yang ditandai dengan sikap menyangkal adanya stressor atau menarik diri dari situasi dan problem-focused forms of coping, ditandai dengan adanya individu yang melakukan coping ini akan melakukan sesuatu untuk mengubah stressor untuk meringankan efek dari stressor tersebut. Dalam penelitian ini, coping yang digunakan atau diterapkan adalah coping positif yaitu mengamalkan ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan. Yang dimaksud mengamalkan ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan pada penelitian ini adalah dengan membiasakan diri membaca Al-Qur'an. C. Kerangka Berpikir Pada zaman yang serba modern seperti ini, manusia rentan terkena stres karena adanya tuntutan hidup yang meningkat namun tingkat kedamaian makin minim. Stres merupakan respon organisme untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan yang berlangsung, tuntutan tersebut dapat berupa hal-hal yang faktual terjadi, atau hal-hal baru yang mungkin akan terjadi akan tetapi dipersepsi secara aktual. Apabila kondisi tersebut tidak teratasi dengan baik, maka akan mengakibatkan gangguan pada satu atau lebih organ tubuh yang mengakibatkan seseorang yang bersangkutan tidak dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik (Moh, 2020). Singkatnya, 49
ketika seseorang mengalami stres dan tidak segera diatasi atau mendapat penanganan yang baik maka akan mengakibatkan aktifitas kesehariannya terganggu. Stres yang dialami seseorang dapat berasal dari beberapa faktor seperti stressor fisik-biologis, stressor psikologis serta stressor social (Yusuf, 2018). Semua orang berbeda dalam menghadapi stres (melakukan coping). Ada yang melakukannya dengan cara yang sehat (benar) yang disebut copping positive serta ada juga yang melakukannya dengan cara negatif atau disebut juga copping negatif. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti sikap atau tindakan subjek penelitian dalam menghadapi stres melalui coping yang positif yaitu dengan mengamalkan agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan melalui kebiasaan membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an adalah salah satu alternatif yang dapat dilakukan ketika seseorang sedang merasakan stres. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Al-Qur'an memiliki banyak sekali keutamaan ketika dibaca. Oleh karena itulah Rasulullah memberikan apresiasi, motivasi, dan sugesti untuk giat membaca. Selain itu, banyak sekali keuntungan yang didapat ketika membaca Al-Qur'an, salah satunya adalah sebagai obat (terapi) jiwa yang gundah. Karena itulah membaca Al-Qur'an dapat dijadikan alternative dikala seseorang sedang mengalami stres. Agar manfaat yang dirasakan lebih besar maka kegiatan membaca Al- Qur'an ini tidak cukup jika hanya dilakukan satu kali, melainkan harus continue dan konsisten. Selain itu pembiasaan ini juga dapat memperlancar 50
seseorang dalam membaca Al-Qur'an, dan mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan rasa tenang, serta bertambahnya iman. Kondisi yang seperti ini tentu akan mengurasi stres yang sedang dirasakan. Membaca al-Qur'an dapat dijadikan sebagai metode untuk mengurangi stres dengan memperhatikan beberapa hal berikut. Pertama, aspek fisik stres. Aspek ini dapat dipengaruhi oleh unsur pengaturan pernapasan dan relaksasi. Pengelolaan pernapasan dapat dilakukan dengan intensitas dan embusan napas (Saifuddin, 2019). Pernapasan yang teratur dalam membaca Al-Qur'an akan membantu konsentrasi dan penghayatan saat membacanya, sehingga detak jantung akan berdetak dengan teratur. Efeknya, darah akan mengalir secara teratur dan kadar oksigen dalam darah akan tercukupi. Kondisi inilah yang akan membantu tubuh menjadi relaks. Dalam keadaan relaks inilah otot akan mengendur dan tidak ada ketengan yang akan menyebabkan stres. Selain itu ketika tubuh menjadi relaks maka akan tercipta perasaan tenang dan nyaman. Perasaan tenang dan nyaman ini akan menopang lahirnya pola pikir dan tingkah laku yang positif, normal dan terkontrol (Saifuddin, 2019). Kedua, aspek kognitif stres. Aspek ini dipengaruhi oleh unsur restrukturisasi kognitif. Adanya kesalahan pemaknaan terhadap fenomena mengakibatkan pikiran menjadi irasional dan melahirkan perilaku yang irasional. Pikiran irasional ini sering kali berbentuk pikiran negatif yang akan berdampak pada munculnya perasaan pesimis (Saifuddin, 2019). Dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat yang mengandung kalimat positif 51
beserta nama dan sifat-sifat Tuhan seperti Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha Pemurah, Maha Pengabul dan sifat Tuhan yang lainnya. Menyebut dan melafalkan Tuhan dan sifatnya saat membaca Al-Qur'an inilah yang akan membantu pikiran untuk berpikir positif. Dengan demikian, semakin sering seseorang membaca Al-Qur'an, maka pikiran dan perilakunya akan semakin rasional. Ketiga, aspek emosi. Aspek ini dipengaruhi oleh unsur katarsis. Katarsis merupakan salah satu bentuk pengalihan yang mengacu pada penyaluran emosi keluar dari keadaannya (Diana, 2015). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyalurkan emosi adalah dengan membaca Al-Qur'an. Kegiatan membaca Al-Qur'an ini akan membuat seseorang mengingat Allah. Ingatan tentang Allah inilah yang dapat mengalihkan emosi negatif yang dialami seseorang menjadi emosi yang positif karena adanya ketenangan dan kedamaian yang dirasakan nya ketika membaca Al-Qur'an. keempat, aspek perilaku atau interpersonal stres. Aspek ini dipengaruhi oleh unsur penerimaan diri dan kepasrahan. Kepasrahan mengandung makna bahwa setiap individu harus memahami bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tidak dapat menentukan apapun sendirian, dalam setiap kejadian dan usaha manusia pasti ada faktor campur tangan Tuhan. Dengan memahami hal tersebut, individu juga akan memahami bahwa ada wilayah yang dapat dikerjakannya dan ada pula wilayah yang tidak dapat dikerjakannya. Pemahaman seperti ini akan berdampak pada penurunan stressor yang timbul akibat usaha dalam mencapai sesuatu, yang 52
kemudian akan menghasilkan sikap pasrah dan menerima segala hasil dan kenyataan. Sehingga tercipta lah ketenangan yang akan membuat jiwa menjadi sehat (Saifuddin, 2019). Dengan adanya nama dan sifat-sifat Allah dalam ayat Al-Qur'an membuat setiap orang yang membacanya akan mengingat Allah yang akan menimbulkan efek ketentraman dalam menghadapi masalah, ketentraman ini akan menghasilkan sikap optimis ketika ada harapan yang tidak terpenuhi. Dengan adanya sikap menerima dan pasrah ini maka seseorang akan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan meminimalisir perilaku agresi akibat stres. Membaca Al-Qur'an dengan keyakinan juga akan menimbulkan proses berserah diri pada Allah yang akan membawa kondisi positif bagi tubuh (Irawati & Lestari, 2017). Selain dipengaruhi oleh unsur-unsur penerimaan diri dan kepasrahan, aspek perilaku stres juga dipengaruhi oleh unsur pengendalian diri dan emosi. Doa dan ibadah dapat meningkatkan kesadaran diri bahwa terdapat dorongan yang berpotensi mengotori jiwa dan perilaku dalam diri setiap orang, yang akan mengakibatkan keinginan untuk mengendalikan diri untuk meminimalisir munculnya perilaku yang melanggar aturan Tuhan serta menyebabkan dosa dan kecemasan (Saifuddin, 2019). Seseorang yang senantiasa membaca Al-Qur'an akan selalu mengingat Tuhannya dan merasa selalu diawasi oleh Tuhannya, perasaan inilah yang akan menyebabkan seseorang mempunyai keinginan untuk mengendalikan 53
perilakunya. Pengendalian diri ini akan membuat dirinya berpeluang kecil untuk melakukan hal-hal yang akan membuat dirinya stres. Dengan penjelasan tersebut, tidak heran jika membaca Al-Qur'an secara rutin dapat mempengaruhi karakter dan cara berpikir seseorang, menjadi pribadi yang lebih baik, mampu mengontrol emosi serta terhindar dari berbagai penyakit. Kaitannya dengan anggota PRNA desa Kretek kecamatan Paguyangan adalah dalam rangkaian kegiatannya, terdapat pembiasaan membaca Al- Qur'an sebelum memulai acara, yang dilanjutkan dengan pembacaan arti dan maknanya, kegiatan ini ternyata memberi banyak manfaat, mulai dari pengetahuan tentang tata cara membaca al-Qur'an, hukum bacaan, serta motivasi yang kemudian diterapkan dalam kebiasaannya membaca Al- Qur'an. Kebiasaan inilah yang diharapkan dapat membantu para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes dalam menanggulangi stres yang dirasakan, dengan memperhatikan aspek stres serta unsur terapeutik dalam membaca Al-Qur'an. 54
1.1 Bagan Kerangka Berpikir KERANGKA BERPIKIR Stress Copping positive \suasanastre= Kebiasaan Membaca Al-Qur'an Faktor Penyebab Stres (Stressor) Aspek Stres Unsur terapeutik membaca Al-Qur'an Aspek Membaca Al- Qur'an Fisik-Biologis Fisik - Fisiologis: kelelahan, kualitas makan terganggu, kualitas tidur kurang. Pengaturan pernapasan dan relaksasi Minat Psikologis Sosial dan Dukungan Sosial Kognitif - Intelektual: pengalihan perhatian, kesulitan berpikir. Emosi: suasana hati terganggu, seperti perasaan sedih, marah dan lainnya. Restrukturisasi Kognitif Katarsis Keterampilan Membaca Pemahaman hukum bacaan Al-Qur'an Rasa Kontrol Pribadi Kepribadian Perilaku - Interpersonal: perubahan perilaku, tidak mampu menyesuaikan diri Penerimaan Diri dan kepasrahan Keinginan membaca Al-Qur'an Pengendalian diri dan emosi Kemauan membaca Al-Qur'an Dampak yang dirasakan 5 5 55
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan yang menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode kualitatif merupakan suatu penelitian yag ditunjukan untuk mendeskrepsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, pemikiran orang secara individual ataupun kelompok. Metode kualitatif mempunyai dua tujuan yaitu menggambarkan dan menangkap (to describe and eksplore) dan menggambarkan dan menjelaskan (to describe and eksplain) (Mustafidah & Suwarsito, 2020). Metode kualitatif ini berkaitan dengan pola tingkahlaku manusia (behavior) serta makna yang terkandung dibalik tingkahlaku yang sulit diukur oleh angka (Tanzeh, 2009). Fenomenologi berasal dari bahasa latin, yaitu phi-nomena yang berarti realita sosial yang berdasarkan pada pemahaman serta keyakinan subjek yang bersangkutan, dan logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Fenomenologi merupakan model penelitian yang berkaitan dengan suatu fenomena tertentu yang terjadi dan mempengaruhi sudut pandang, sikap, persepsi serta perilaku seseorang atau sekelompok orang yang memaknainya (Herdiansyah, 2015). Fenomenologi digunakan untuk mengungkap dan mempelajari serta mamahami suatu fenomena beserta konteksnya yang khas dan unik yang dialami oleh individu hingga tataran "keyakinan" individu yang bersangkuatan, oleh karena 56
itu dalam mempelajari dan memahaminya haruslah berdasarkan sudut pandang, paradigma, dan keyakinan langsung dari individu yang bersangkutan sebagai subjek yang mengalami langsung (first-hand experiences), dengan kata lain penelitian fenomenologi ini berusaha untuk mencari arti secara psikologis dari suatu pengalaman individu terhadap suatu fenomena melalui penelitian yang mendalam dalam konteks kehidupan sehari-hari subjek yang diteliti. Fenomenologi berfokus pada konsep suatu fenomena tertentu untuk melihat dan memahami arti dari suatu pengalaman individual ataupun kelompok yang berkaitan dengan fenomena tertentu (Herdiansyah, 2015). Sejalan dengan pengertian diatas, maka penelitian dengan tema kebiasaan membaca Al-Qur'an dan dampaknya terhadap stres ini dirasa tepat jika menggunakan pendekatan fenomenologi untuk menggali informasi yang mendalam, karena pada penelitian ini peneliti ingin mengungkap dan mempelajari serta memahami dampak dari kebiasaan membaca Al-Qur'an terhadap stres yang dialami oleh para subjek berdasarkan sudut pandang, paradigma, dan keyakinan langsung dari subjek yang mengalami, yang dalam hal ini subjeknya adalah anggota PRNA desa Kretek hingga ditemukan hasil dari dampak kebiasaan membaca Al-Qur'an terhadap stres pada anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. Penentuan partisipan dalam penelitian ini menggunakan purposeful sampling. Purposeful sampling atau purposive sampling adalah teknik dalam non-probability sampling yang didasarkan pada ciri-ciri yang dimiliki oleh subjek yang dipilih sesuai dengan tujuan penelitian yang akan 57 teknik
dilakukan (Herdiansyah, 2015). Adapun sample dari penelitian ini adalah anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. yang mempunyai kebiasaan membaca Al-Qur'an dengan kriteria sebagai berikut: 1. Anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes. Desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes merupakan desa dengan keseluruhan penduduknya beragama Islam. Di desa ini, banyak kegiatan keagamaan yang dilangsungkan. Dalam setiap kegiatan keagamaan tersebut, selalu disisipkan kegiatan membaca Al-Qur'an salah satunya kegiatan pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah (PRNA). Pembiasaan pembacaan ayat Al-Qur'an ini lah yang menjadi ajang pembelajaran bagi para anggotanya untuk lebih memahami hukum bacaan serta makna ayat yang dibaca, yang kemudian diaplikasikan pada kebiasaannya membaca Al-Qur'an di rumah. Selain itu, mengingat para anggotanya mempunyai usia, kesibukan, tuntutan yang berbeda tentu akan membedakan tingkatan stress yang dialaminya. Mengingat di desa Kretek kecamatan Paguyangan masyarakatnya masih awam dengan keadaan mental mereka. 2. Perempuan. Perempuan lebih rentan untuk mengalami stres dibandingkan dengan laki-laki, karena pada umumnya perempuan mempunyai tuntutan tugas yang cukup banyak, apalagi perempuan yang sudah berkeluarga dan tetap bekerja membuatnya mempunyai tanggungan pekerjaan yang lebih banyak. Dalam penelitiannya, Habibi & Jefri (2018) mengatakan bahwa perempuan lebih banyak mengalami stres dibandingkan dengan laki-laki, 58
dengan persentase perempuan yang mengalami stres sedang sebanyak 41,25% dan laki sebanyak 32,25%. 3. Mempunyai kebiasaan membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an akan menyebabkan perasaan tenang sehingga seseorang yang mengalami stres akan berangsur-angsur membaik. Kebiasaan sendiri merupakan perilaku berulang yang akan menjadi tingkah laku yang menetap. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lally, Jaarsveld, Potts, & Wadle (2009) menyebutkan bahwa perilaku dapat disebut kebiasaan apabila telah dilakukan kurang lebih selama 18-254 hari. Oleh karena itu ketika kegiatan membaca Al- Qur'an dilakukan secara terus menerus, dan berulang maka efek dari membaca Al-Qur'an (ketenangan) yang dirasakan akan terus dirasakan sehingga stres yang dialami akan menghilang. 4. Remaja akhir (18 - 21) - Dewasa awal (20 - 45). Peneliti mengambil masa remaja-dewasa sebagai kriteria karena, pada masa ini, individu cenderung mengalami berbagai perubahan dalam hidupnya. Pada masa remaja, proses pertumbuhan otak sedang berada di puncaknya. Selain itu, pada masa ini sedang terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe yang akan mempengaruhi kemampuan kognitif remaja. Pada masa remaja, seseorang sudah mampu untuk berpikir secara sistematik, dan mampu untuk memikirkan semua kemungkinan secara sistematik untuk memecahkan masalah. Masa remaja merupakan proses peralihan dari masa anak-anak mencapai kedewasaan, yang memiliki tuntutan dan harapan peran sebagai orang tua. Oleh karena itu pada masa ini biasanya banyak situasi yang 59
mengharuskan para remaja mengambil keputusan yang tentunya akan mengubah kehidupannya (Desmita, 2008). Perubahan-perubahan yang cepat itu tidak jarang menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan bagi remaja. Sedangkan pada masa dewasa, kemampuan kognitif terus berkembang. Selama masa dewasa, dunia social dan personal dari individu menjadi lebih luas dan kompleks (Desmita, 2008). Pada masa ini, peristiwa kehidupan individu sudah mulai dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan. individu akan melibatkan diri secara khusus terhadap karir, pernikahan serta kehidupan berkeluarga. Hal seperti ini juga tidak jarang menimbulkan stres. Sedangkan untuk sumber data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang berkaitan dengan tema penelitian. B. Teknik Pengambilan Data 1. Wawancara Wawancara atau yang biasa disebut interview merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh sebuah informasi dari narasumber atau terwawancara (Mustafidah & Suwarsito, 2020). Wawancara melibatkan komunikasi dua arah antara kedua kubu dan adanya tujuan yang dicapai melalui komunikasi tersebut (Herdiansyah, 2015). Untuk data awal, peneliti melakukan wawancara via Whats App serta melalui telepon dengan informan. Kemudian ketika memasuki inti dari 60
61 penelitian, teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara semi- terstruktur. Wawancara semi-terstruktur ini merupakan salah satu dari 3 teknik wawancara. Secara teoritis, wawancara semi-terstruktur masih terikat dengan konsep teori yang digunakan, sementara dalam penyusunan pertanyaan peneliti dibebaskan dalam melakukan eksplorasi dengan catatan tetap berkaitan dengan kerangka atau dimensi teori atau konstruk yang diteliti (Herdiansyah, 2015). Penggunaan teknik wawancara semi- terstruktur ini dipilih untuk menggali informasi yang lebih dalam melalui pertanyaan-pertanyaan yang fleksibel namun tetap terkontrol dengan patokan pedoman wawancara, dengan tujuan memahami fenomena serta pada saat penggalian data dilakukan tidak mengaburkan fokus utama penelitian. Berikut panduan wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini: Tabel 1. Panduan wawancara aspek kebiasaan membaca Al-Qur'an Fokus Penelitian : Aspek kebiasaan membaca Al-Qur'an Nama : Usia : Pekerjaan : No Aspek kebiasaan Tujuan Pertanyaan 1. 2. membaca Al-Qur'an Motivasi Kelancaran Untuk mengidentifikasi para motivasi anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Pguyangan, Brebes kabupaten dalam membaca Al- Qur'an Mengetahui para kemampuan anggota PRNA desa Bagaimana Anda diri memotivasi untuk sendiri diri membiasakan membaca Al- Qur'an? Bagaimana Anda mendapatkan motivasi tersebut? Dalam membaca Al- kesulitan Qur'an,
3. 4. 5. Pemahaman hukum bacaan Ayat Al-Qur'an Keinginan Kemauan Kretek, Pguyangan, kabupaten Brebes dalam hal kelancaran pada saat membaca Al-Qur'an kecamatan Untuk mengetahui atau kemampuan pengetahuan tentang hukum bacaan (tajwid) para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Pguyangan, kabupaten Brebes Untuk mengidentifikasi keinginan para anggota PRNA desa kecamatan Kretek, Pguyangan, kabupaten Brebes dalam membaca Al- Qur'an Untuk mengidentifikasi kemauan para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Pguyangan, Brebes kabupaten dalam membaca Al- Qur'an 62 seperti sering Anda alami? cara Bagaimana Anda mengatasi kesulitan yang Anda temui saat membaca Al-Qur'an? Bagaimana Anda dapat mengetahui hukum bacaan (tajwid) pada ayat yang Anda baca? Bagaimana cara Anda memahami menerapkan dan bacaan hukum (tajwid) pada saat membaca Al-Qur'an Keinginan yang apa yang seperti Anda harapkan atau setelah inginkan Al- membaca Qur'an? Dari mana Anda mendapatkan Anda keinginan untuk membaca Al- Qur'an? yang Apa menyebabkan Anda memiliki keinginan membaca Al- Qur'an? Bagaimana cara Anda mendapatkan untuk kemauan Al- membaca Qur'an? Bagaimana cara Anda mewujudkan kemauan Anda untuk membaca Al- Qur'an setiap hari? apa yang
Tabel 2. Panduan wawancara aspek stres Fokus Penelitian : Aspek Stres Nama : Usia : Pekerjaan : No 1. Aspek Stres Aspek Fisik - Fisiologis Tujuan Mengidentifikasi stres para kondisi anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Pguyangan, kabupaten secara fisik Brebes 2. Aspek Emosi Mengidentifikasi kondisi emosi para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Pguyangan, kabupaten Brebes 3. Aspek Kognitif - Intelektual Mengidentifikasi adanya kondisi yang mengganggu fungsi kognitif ketika stres 4. Aspek Perilaku - Interpersonal Mengidentifikasi adanya menghindar melawan mengidentifikasi kemampuan masing- anggota masing PRNA desa Kretek, kecamatan Pguyangan, Brebes kabupaten dalam menghadapi situasi atau keadaan sikap dan serta 63 Pertanyaan Bagaimana keadaan anda ketika stres ? Bagaimana kondisi atau nafsu makan Anda ketika sedang stres? Bagaimana kualitas tidur Anda ketika sedang Anda mengalami stres? Bagaimana perasaan anda ketika stres? Bagaimana Anda mengendalikan emosi Anda ketika stres? Bagaimana kondisi pikiran Anda ketika stres? Bagaimana caranya agar Anda dapat fokus ketika stres? Bagaimana cara Anda menangani stres yang Anda rasakan? Bagaimana Anda mengungkapkan perasaan stres yang Anda rasakan? cara cara
64 Tabel 3. Panduan wawancara unsur terapeutik ibadah dan doa Fokus Penelitian : Unsur Terapeutik Ibadah dan Doa Nama : Usia : Pekerjaan : No Unsur Terapeutik Ibadah dan Doa Unsur Katarsis 1. 2. Unsur Penerimaan Diri dan Kepasrahan 3. Unsur Restrukturisasi kognitif Tujuan Untuk mengidentifikasi adanya emosi negatif yang dikeluarkan pada saat membaca Al-Qur'an sehingga emosi negatif yang dirasakan para anggota PRNA desa kecamatan Kretek, Paguyangan, Kabupaten Brebes dapat stres saat berkurang setelah membaca Al-Qur'an Mengidentifikasi sikap adanya menerima dan pasrah setelah membaca Al- Qur'an Mengidentifikasi perubahan adanya yang pemikiran irasional menjadi pikiran yang rasional sesudah membaca Al-Qur'an Pertanyaan Bagaimana cara Anda mengurangi emosi negatif Anda pada stres saat dengan membaca Al- Qur'an? Bagaimana perasaan Anda sebelum dan sesudah membaca Al-Qur'an? Bagaimana Al- dapat Qur'an memberikan Anda perasaan menerima dan pasrah saat Anda sedang mengalami stres? cara Bagaimana mendapat Anda perasaan menerima dari dan pasrah membaca Al- Qur'an? Al- Bagaimana Qur'an dapat mengubah pola fikir Anda sedang saat stres? Bagaimana cara Anda mengubah pola pikir Anda hanya
65 4. 5. Unsur Pengendalian Diri dan Emosi Unsur Pengaturan Pernapasan dan Relaksasi Mengidentifikasi kemampuan mengendalikan diri dan saat emosi membaca Al-Qur'an Mengidentifikasi kemampuan dalam mengatur pernapasan pada saat membaca Al-Qur'an dengan membaca Al- Qur'an? Apa yang membuat membaca Al-Qur'an dapat membuat Anda mengendalikan diri ketika stres? Pada saat membaca Al-Qur'an, bagaimana cara Anda mengendalikan sehingga emosi berdampak pada kondisi stres yang Anda alami? cara Bagaimana Anda dapat mengatur pernapasan Anda pada saat membaca Al-Qur'an sehingga dapat berdampak pada perasaan stres yang Anda rasakan? Upaya seperti apa yang Anda lakukan agar Anda dapat mengatur pernapasan dengan baik saat membaca Al-Qur'an sehingga berdampak pada perasaan stres yang Anda rasakan? Tabel 4. Panduan wawancara nilai tasawuf dalam membaca Al-Qur'an Fokus Penelitian : Nilai Tasawuf dalam membaca Al- Qur'an Nama : Usia : Pekerjaan : No Nilai Tasawuf dalam membaca Al- Qur'an Taubat 1. Tujuan Untuk mengidentifikasi ada perasaan tidaknya Pertanyaan Bagaimana cara Anda memperoleh perasaan menyesal
2. 3. 4. Sabar Tawakal Mahabah taubat yang timbul saat membaca Al- Qur'an dan pengaruhnya terhadap stres Untuk mengidentifikasi ada perasaan tidaknya sabar yang timbul akibat membaca Al- dan Qur'an pengaruhnya terhadap stres Untuk mengidentifikasi ada tidaknya perasaan tawakal yang timbul saat membaca Al- Qur'an dan pengaruhnya terhadap stres. Untuk mengidentifikasi ada tidaknya perasaan mahabah yang timbul akibat membaca Al- 66 hanya membaca Qur'an? Apa yang membuat dapat Al-Qur'an menimbulkan perasaan menyesal dan membuat Anda bertaubat? Bagaimana perasaan taubat dapat ini mempengaruhi kondisi Anda ketika stres? Bagaimana membaca dapat Al-Qur'an membuat Anda merasa sabar? Ketika membaca Al- Qur'an, apa yang membuat Anda dapat menahan diri dari yang hal-hal mungkin Anda senangi atau Anda benci sehingga pada berdampak kondisi Anda pada saat stres? Bagaimana membaca dapat Al-Qur'an membuat Anda berserah diri kepada Allah? Bagaimana tawakal yang Anda dapatkan pada saat membaca dapat Al-Qur'an mengurangi perasaan stres yang sedang Anda rasakan? Bagaimana cara Anda mendapatkan perasaan mahabah dari membaca Al- Qur'an? dengan Al-
67 5. Rida Qur'an pengaruhnya terhadap stres dan Untuk mengidentifikasi ada tidaknya perasaan rida yang timbul saat membaca Al-Qur'an dan pengaruhnya terhadap stres Bagaimana mahabah dapat mempengaruhi kondisi Anda pada saat stres? Pada saat membaca Al-Qur'an, bagaimana perasan Anda terkait dengan hal-hal yang Anda benci? yang Apa perasaan membuat dapat rida ini berdampak pada perasaan stres yang Anda alami? saja 2. Observasi Dalam pengertian psikologik, observasi merupakan kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (observasi langsung) (Mustafidah & Suwarsito, 2020). Observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik itu dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Tanzeh, 2009). Data yang diperoleh dari observasi adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam (Tanzeh, 2009). Observasi yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi semi-partisipan, dimana pada rangakaian riset, peneliti melakukan pengamatan dari dua sisi yang berbeda, satu waktu peneliti ikut larut dalam aktivitas bersama subjek, akan tetapi di lain waktu peneliti melakukan pengamatan dari luar atau tidak ikut terlibat aktif bersama subjek (Herdiansyah, 2015). Dalam hal ini, untuk mengamati praktik pembacaan
dan pembelajaran ayat Al-Qur'an serta kelancaran membaca Al-Qur'an para anggotanya, pemahaman tentang hukum bacaan, kemampuan para anggota dalam membaca Al-Qur'an serta pemahaman ayat yang dibaca, peneliti akan turut serta mengikuti kegiatan para anggota PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes yang dilaksanakan setiap 2 minggu 1 kali pada hari Sabtu, dan mengamati secara langsung di luar rutinitas atau kegiatan PRNA tersebut. Disisi lain, untuk mengamati kondisi lingkungan subjek, peneliti akan melakukan pengamatan dari luar atau tidak langsung Adapun panduan observasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 5. Lembar panduan observasi Tempat Fleksibel Hari / Tanggal Fleksibel Waktu Fleksibel Tujuan 1. Mengamati lokasi penelitian dengan lebih dekat. 2. Mengamati kondisi lingkungan sekitar penelitian secara langsung. 3. Mengamati praktik membaca Al-Qur'an pada saat pengajian rutinan dan di luar rutinitas kegiatan PRNA berlangsung. 4. Mengamati praktik pembelajaran Al- Qur'an pada saat pengajian rutinan dan di luar rutinitas kegiatan PRNA berlangsung. 5. Mengamati praktik pembacaan makna ayat Al-Qur'an beserta pemahamannya pada saat pengajian rutinan dan di luar rutinitas kegiatan PRNA berlangsung. ustadzah dalam menyampaikan tausiah pada saat pengajian rutinan berlangsung 6. Mengamati 7. Mengamati perilaku subjek ketika sedang stres. 68
8. Mengamati perubahan-perubahan yang terjadi kepada subjek ketika subjek sedang mengalami stres. 9. Mengamati kondisi subjek ketika subjek sedang mengalami stres. 3. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis (Mustafidah & Suwarsito, 2020). Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan melihat atau mencatat suatu laporan yang sudah tersedia (Tanzeh, 2009). Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data-data tentang asal-usul berdirinya Nasyi'atul 'Aisyiyah, asal usul berdirinya PRNA desa Kretek, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes, jumlah anggota, agenda atau kegiatan yang dilaksanakan serta untuk mengumpulkan data-tertulis (literatur) yang berhubungan dengan penelitian ini. C. Keabsahan Data Salah satu teknik untuk memeriksa keabsahan data adalah dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik yang lazim dipakai untuk menguji validitas dalam penelitian kualitatif. Teknik ini memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Tanzeh, 2009). Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 69
1. Triangulasi sumber Triangulasi sumber adalah memeriksa konsistensi sumber data yang berbeda dalam metode yang sama. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan memeriksa ulang konsistensi informasi yang diperoleh pada waktu yang berbeda dengan cara yang berbeda dan dalam metode kualitatif (Patton, 2001). Pada tahap ini, peneliti mencoba untuk mengklarifikasi kebenaran data yang diperoleh dilapangan dengan mewawancarai para anggota PRNA desa Kretek, masayarakat sekitar, serta keluarga informan yang bersangutan. 2. Triangulasi metode Triangulasi metode merupakan teknik triangulasi menggunakan berbagai metode pengumpulan data untuk menggali data yang sejenis (Tanzeh, 2009). Triangulasi metode merupakan suatu teknik untuk memeriksa konsistensi temuan yang dihasilkan oleh metode pengumpulan yang berbeda. Triangulasi metode ini seringkali digunakan untuk melibatkan, membandingkan, dan mengintegrasikan data yang dikumpulkan melalui beberapa jenis metode kualitatif (Patton, 2001). Pada tahap ini, peneliti melakukan perbandingan terhadap data yang di peroleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. 70 yang
71 D. Teknik Analisis Data Setelah data yang diperoleh dirasa sudah cukup, langkah selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah diperoleh. Berikut langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini: 1. Membaca transkrip wawancara Setelah semua data terkumpul, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah membuat transkrip wawancara dan membacanya secara berulang dan teliti sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran secara umum mengenai data yang didapat. 2. Horizonalisasi Menurut Moustakas "describe the horizon as "the grounding or condition of the phenomenon that gives it a distinct character. Horizonalization: every statement has equal value" (Moustakas, 1994). Maksudnya, pada tahap ini seluruh pernyataan partisipan mempunyai nilai yang sama atau sejajar. Peneliti harus dapat menahan prasangka atau pendapatnya agar penelitiannya tidak kabur atau terjadi bias. Setelah itu, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah memilah atau mengelompokan pernyataan-pertanyaan yang tumpang tindih dan tidak relevan dengan penelitian yang kemudian akan di hapus atau dibuang hingga hanya menyisakan pernyataan yang relevan dengan topic penelitian, seperti yang dijelaskan oleh moustakas "as every significant statement is initially treated as processing equal value, this next step deletes those statement irrelevant to the topic and others that are repeat our overlapping.
The remaining statements are the horizons or textural meaning" (Moustakas, 1994). Oleh karena itu dalam penyusunan pernyataan dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pernyataan yang terkait dengan aspek kebiasaan membaca Al-Qur'an, aspek stres. 3. Menyusun pernyataan penting menjadi unit-unit makna atau tema (cluster of Meaning) Setelah mengelompokkan pernyataan penting, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan pernyataan ke dalam tema atau unit, seperti penjelasan Moustakas "The researcher carefully examines the identified significant statements, then cluster the statement into themes or meaning units" (Moustakas, 1994). Dalam penelitian ini pernyataan akan di kelompokan dalam beberapa focus yaitu dampak atau manfaat dari pembiasaan membaca Al-Qur'an terhadap stres, serta faktor utama penyebab stress. 4. Mengembangkan deskripsi terstruktur dan structural Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah menyusun pernyataan dalam unit atau tema adalah menggambarkan apa yang dialami oleh partisipan (deskripsi tekstural) dan bagaimana partisipan mengalaminya (deskripsi structural). Seperti penjelasan dari Moustakas "from the thematic analysis, the researcher then provides a description of "what" was experienced in textural description, and "how" it was experienced in structural description" (Moustakas, 1994). 72
5. Mendeskripsikan esensi (komposit dari deskripsi ter struktural dan structural) Moustakas mengungkapkan "the textual and structural description of the experiences are then synthesized into a composite description of the phenomenon through the research process" (Moustakas, 1994) maksudnya, langkah terakhir dari penelitian fenomenologi adalah menyintesis deskripsi tekstural dan structural menjadi gabungan deskripsi yang utuh yang bersangkutan dengan pengalaman para partisipan. Pada tahap ini, peneliti akan menggali makna otentik dari penelitian kemudian mengklasifikasikan dan menggabungkan nya membentuk suatu deskripsi dari pengalaman partisipan. 73
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Nasyi'atul 'Aisyiyah Dukuh Krajan, Desa Kretek, Kecamatan Paguyangan. Terbentuknya Nasyi'atul 'Aisyiyah di dukuh Krajan, desa Kretek, kecamatan paguyangan ini sebenarnya sudah ada sejak lama, akan tetapi karena tidak adanya pengkaderan akhirnya Nasyi'atul 'Aisyiyah di dukuh Krajan, desa Kretek, kecamatan Paguyangan ini meredup dan menghilang, hal ini juga terjadi di Nasyi'atul 'Aisyiyah yang ada di Paguyangan. Hingga pada akhirnya, di tahun 2017 ketika di Paguyangan mulai menggerakkan lagi, orang-orang yang mengikuti pengkaderan di Paguyangan mulai menggerakkan kembali Nasyi'atul 'Aisyiyah di dukuh Krajan, desa Kretek ini. Nasyi'atul 'Aisyiyah merupakan organisasi dibawah naungan Muhammadiyah yang menitik beratkan kepada kegiatan wanita yang usianya masih muda. Sebenarnya Nasyi'atul 'Aisyah ini untuk wanita yang usianya berkisar antara 17-35 tahun, akan tetapi karena di dukuh Krajan, desa Kretek ini orang-orangnya masih minoritas, oleh karena itu mereka yang usianya dibawah 17 tahun ataupun diatas 35 masih diperbolehkan mengikuti Nasyi'atul 'Aisyiyah. Ketika Nasyi'atul 'Aisyiyah di dukuh Krajan, desa Kretek ini digerakkan kembali, orang-orang yang pertama kali diajak menjadi anggota adalah mereka yang tergabung di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) atau orang-orang yang 74
bekerja di bawah naungan Muhammadiyah, karena untuk bekerja di instansi dibawah naungan Muhammadiyah membutuhkan surat rekomendasi, secara otomatis orang yang ingin bekerja disana harus aktif terlebih dahulu di organisasi ke-Muhammadiyahan salah satunya adalah di Nasyi'atul 'Aisyiyah, dan inilah yang dimanfaatkan oleh para anggota inti atau para penggerak Nasyi'atul 'Aisyiyah untuk merekrut anggotanya. Pada awalnya anggota yang aktif hanyalah 10 orang dan sekarang sudah lebih dari 25 orang. Nasyi'atul 'Aisyiyah di dukuh Krajan, desa Kretek ini dibentuk dengan harapan adanya perkumpulan yang bermanfaat seperti semboyannya "al-birru manittaqo" yang artinya senantiasa menebar kebajikan demi kebermanfaatan umat. Mengingat para anggotanya masih muda dan semangat yang membara ini diharapkan dapat menciptakan kegiatan atau program yang dapat bermanfaat. Banyak program-program yang telah terlaksana seperti bakti sosial, lomba 17 Agustusan, bank sampah yang dilaksanakan setiap hari Minggu, pashmina atau program belajar bersama Nasyi'atul 'Aisyiyah atau bimbingan belajar yang biasanya diadakan saat bulan puasa dengan target anak-anak Madrasah yang berisikan tausyiah, mengaji dan kegiatan agama lainnya, serta berbuka puasa bersama. Selain itu ada juga program mengajar ngaji yang dilaksanakan setiap hari setelah salat maghrib yang diadakan di masjid tempat biasanya diadakan pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah, serta kegiatan pengajian rutinan yang diadakan setiap 2 minggu 1 kali. Pengajian ini dilaksanakan 2 minggu 1 kali atas saran dari para anggota, agar para anggota tidak merasa bosan. Berbagai program kegiatan yang dilakukan biasanya 75
memang sudah menjadi rutinitas setiap tahunnya atau sebagai kegiatan tahunan, namun, beberapa juga berangkat dari ide-ide dari para anggota yang di usulkan pada saat pertemuan rutinan. Kegiatan pengajian rutinan ini diadakan di masjid Al-Hidayah dimulai setelah ashar dan berakhir sekitar pukul 17:00 WIB. Dalam pengajian rutinan ini terdapat beberapa kegiatan, seperti membaca Al-Qur'an dan terjemahannya, kultum, membacakan 10 komitmen Nasyi'atul 'Aisyiyah, serta menyanyikan mars Nasyi'atul 'Aisyiyah ketika pertemuan dilaksanakan di luar masjid. Pada awalnya praktik pembacaan Al-Qur'an ini tidak beserta makna atau terjemahannya hanya sekedar membaca beberapa ayat saja, kemudian setelah setelah dikeluarkannya 10 komitmen Nasyi'atul 'Aisyiyah makna atau artinya pun mulai di baca. Pada praktiknya, saat membaca ayat Al-Qur'an para Jema'ah akan membacanya bersama-sama, namun untuk pembacaan terjemahannya akan dibacakan oleh salah satu Jema'ah yang telah di tugaskan. Setiap pertemuan, petugas yang membawakan acara akan berbeda-beda, biasanya sebelum acara dimulai akan ada anggota inti yang meminta bantuan anggota lain untuk turut berpartisipasi untuk mengisi acara tersebut, seperti menjadi moderator, membacakan terjemahan, tausyiyah dan membacakan 10 komitmen Nasyi'atul 'Aisyiyah, dengan susunan acara, materi tausyiyah dan teks 10 komitmen Nasyi'atul 'Aisyiyah yang telah disediakan. Jadi para anggota yang bertugas hanya tinggal membacakan nya saja. Hal ini dimaksudkan untuk melatih public speaking para anggotanya. 76
Sebelum membaca Al-Qur'an dimulai, para anggota akan diingatkan tentang wakaf atau pemberhentian. Wakaf yang diingatkan biasanya seputar "lam alif" dan "shod lam" yang artinya tidak boleh berhenti, karena dirasa para Jema'ah belum sepenuhnya mengerti tentang arti daripada wakaf yang ada di ayat Al-Qur'an. Pada praktiknya memang beberapa orang ketika membaca Al- Qur'an ketika menjumpai wakaf yang artinya tidak boleh berhenti masih tetap berhenti meskipun sudah diingatkan. Selain mengingatkan tanda wakaf, ketika membaca Al-Qur'an dirasa ada yang salah, maka setelah selesai membaca Al- Qur'an akan di telaah kembali bersama-sama bacaan yang dirasa salah dan dibenarkan cara membacanya. Akan tetapi karena sering diingatkan, pada praktiknya sangat jarang terjadi kesalahan pembacaannya. Terkait dengan membaca Al-Qur'an, untuk meningkatkan kegemaran membaca Al-Qur'an anggotanya, cabang Nasyi'atul 'Aisyah mengadakan program one day one Juz dan 1 Juz 7 hari. One day one Juz ini lebih dikhususkan saat bulan puasa, dengan tujuan menambah amalan di bulan puasa, dengan target 30 hari puasa selesai 30 Juz, sedangkan untuk 1 Juz 7 hari dilaksanakan ketika hari biasa atau selain bulan puasa. Program ini telah berjalan selama 2 tahun lebih. Adanya program ini berawal dari anjuran Pimpinan Daerah Nasyi'atul 'Aisyiyah (PDNA) dengan harapan anggota Nasyi'atul 'Aisyiah gemar membaca Al-Qur'an. 77
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian dan Tema-tema yang Muncul 1. Subjek E Subjek E 37 (tahun) adalah seorang ibu rumah tangga dan seorang ibu dari 2 anak laki- lakinya. Kesibukan seharinya selain mengurus rumah dan mengurus kedua anaknya, subjek juga mengajar di sebuah sekolah dasar yaitu SD Negeri Kretek 04. Di sekolah dasar ini subjek menjadi guru kelas 1 yang terbilang kelas rendah karena membutuhkan lebih banyak perhatian dan kesabaran dalam mengajar. Terkadang pekerjaanya ini juga membuat subjek merasa stres, tidak hanya permasalahan pekerjaannya saja, berbagai permasalahan seperti anak yang rewel, masalah rumah tangga, hingga mesalah keuangan tidak jarang membuat subjek merasakan stres. Kesibukan lainnya adalah, bergabung dengan Aisyiyah dan Nasyi'atul 'Aisyiyah desa Kretek. Bersama rekannya, E merintis Nasyi'atul 'Aisyiyah yang sempat redup di desa Kretek hingga sekarang anggotanya meningkat pesat dan banyak kegiatan yang telah di lakukan salah satunya adalah kegiatan membaca Al-Qur'an pada saat pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah. Selain membaca Al-Qur'an di setiap pengajian Nasyi'atul 'Aisyiyah, subjek juga rajin membaca Al-Qur'an di rumahnya. Berikut adalah tema-tema hasil wawancara subjek: a. Tema 1. Pekerjaan, ekonomi, anak dan keluarga menjadi penyebab stres Menurut subjek hal-hal yang membuatnya stres tidak hanya masalah pekerjaannya saja, akan tetapi juga masalah di dalam keluarganya 78
seperti anak yang susah di atur, serta masalah keuangan. Berikut keterangan subjek: "Sebenarnya bukan hanya di pekerjaan saja yang menumpuk yah mbak, kadang kaya gak punya uang, anak, keluarga..." (SU.S1-E-W1: L.149-150) Hal ini didukung oleh pernyataan suaminya yang mengatakan bahwa hal yang sering subjek keluhkan adalah seputar rumah tangga seperti anak-anaknya yang rewel, masalah keuangan serta pekerjaanya. Berikut pernyataanya: "Apa ya, paling ya ngeluh masalah rumah tangga seperti anak-anak rewel, keuangan, pekerjaan gitu sih" (SO. S1-TS- W1: L.16-17) b. Tema 2. Lebih rajin membaca Al-Qur'an Kebiasaannya dalam membaca Al-Qur'an sudah dimulai sejak sebelum bergabung dengan Nasyi'atul 'Aisyiyah. Meskipun begitu, bergabung nya subjek dengan Nasyi'atul 'Aisyiyah memberikan dampak bagi kebiasaan membaca Al-Qur'an subjek. Di Nasyi'atul 'Aisyiyah ini subjek mendapatkan motivasi tambahan agar lebih rajin lagi dalam membaca Al-Qur'an. Selain itu, menurut subjek di Nasyi'atul Aisyiah ini terutama pada saat pengajian rutinan yang dilaksanakan setiap 2 minggu sekali, sebelum membaca Al-Qur'an bersama-sama di ingatkan tentang wakaf dan tajwid. Dengan begitu subjek makin paham akan hukum tajwid. Berikut penjelasannya: "Ada Mbak, setelah bergabung di Nasyi'atul 'Aisyiyah itu jadi punya motivasi tambahan untuk membaca Al-Qur'an nya di kencengin lagi, terus juga kan suka di ingatkan tentang 79
waqaf, tajwid lah jadi makin paham lah Mbak" (SU.S1-E- W3: L.120-123) c. Tema 3. Stres mengakibatkan pusing, mudah lelah, pola makan dan tidur terganggu Stres dapat menyebabkan beberapa gangguan pada tubuh salah satunya yang dirasakan oleh subjek. Ketika subjek sedang mengalami stres subjek mengalami gangguan secara fisik seperti kepala pusing dan mudah lelah, berikut penuturan subjek: "...terus pusing, sama jadi gampang banget capek" (SU.S1- E-W2: L.41-42) Selain kepala pusing dan mudah lelah, stres juga mempengaruhi pola makan subjek. Ketika sedang stres subjek menjadi malas untuk makan dan tidak mempunyai mood untuk makan. Berkut keterangannya: "Ya kalau saya berpengaruh, jadi malas makan, nggak mood makan begitu." (SU.S1-E-W2: L.45-46) Tidak hanya itu, stres juga mengganggu tidur subjek. Meskipun jam tidur subjek tidak berubah, stres membuat subjek sering terbangun dari tidurnya. Berikut keterangannya: "Nah itu kalau tidur sih sering terganggu, jadi sering kebangun tengah malam sih Mbak." (SU.S1-E-W2: L.48-49) d. Tema 4. Lebih sensitif dan emosional Emosi yang meningkat juga dirasakan subjek ketika subjek sedang stres. Saat subjek sedang stres, perasaannya akan menjadi lebih sensitif dan lebih emosional. Berikut keterangan subjek: 80
"Yah kalau lagi stres kadang ya jadi lebih sensitif lah lebih emosional..." (SU.S1-E-W2: L.40-41) "...anak-anak rewel bikin marah ya pasti..." (SU.S1-E-W1: L.127-128) Hal ini juga dibenarkan oleh suami subjek. menurut nya ketika istrinya sedang banyak masalah, istrinya menjadi lebih sensitif dan mudah marah. Berikut keterangannya: "Jadi suka marah-marah Mbak, sensitif banget koh." (SO. S1-TS-W1: L.16-17) e. Tema 5. Stres menyebabkan kurangnya fokus Ketika stres, berbagai pertanyaan sering muncul di kepala subjek. Selain pikirannya yang dipenuhi berbagai pertanyaan, stres juga menimbulkan perasaan malas dan tidak fokus pada saat mengajar, apalagi subjek ini merupakan guru dari kelas 1 yang masih sangat butuh bimbingan dan harus terus diawasi. Meski begitu, subjek dapat menangani perasaan malas dan kurang fokusnya dengan keluar ruang kelas terlebih dahulu da menghirup udara segar. Berikut keterangannya: "...nah kalau lagi di kelas trus nggak fokus biasanya keluar dulu. Karena kan saya ngajarnya kelas bawah harus standbay di kelas." (SU.S1-E-W2: 76-79) f. Tema 6. Stres menimbulkan perilaku malas dan suka menyendiri. Dalam beberapa situasi stres dapat membuat seseorang mencari kenyamanan terhadap orang lain. Begitu pula yang terjadi pada subjek. Ketika subjek sedang stres, atau mempunyai banyak masalah, subjek lebih memilih bersama suaminya dan membicarakan permasalahannya dan banyak hal lainnya. Berikut keterangannya: "Ya ngobrol Mbak sama suami lah."(SU.S1-E-W2: L.91) 81
Hal ini didukung oleh pernyataan suami subjek yang menyatakan bahwa sebagai suami subjek, subjek pasti menceritakan setiap masalahnya kepada suaminya. Berikut keterangannya: "Iya sebagai suaminya pasti ceritanya ke saya Mbak (SO. S1-TS-W1: L.11) Selain berbincang dengan suaminya, subjek juga mengaku lebih sering menyendiri dan melamun. Selain itu stres juga menyebabkan subjek menjadi malas. Rasa malas ini biasanya timbul ketika subjek sedang mengajar. Meskipun begitu, subjek mengaku tidak pernah melakukan hal-hal yang aneh saat ada masalah dengan keuangan, keluarga dan anak-anaknya sekalipun. Dibanding hal yang tidak benar, subjek justru memilih Al-Qur'an sebagai penenangnya. Ketika stres, subjek mengaku lebih sering membaca Al-Qur'an. dibandingkan pada saat kondisi subjek sedang baik, yang membaca Al-Qur'an 1 kali sehari sekitar 2 lembar, sedangkan ketika kondisi subjek sedang stres, subjek menjadi lebih sering membaca Al-Qur'an yaitu sekitar 2 kali sehari sekitar 5 lembar. Berikut keterangan subjek: "Paling menyendiri Mbak, ngelamun gitu" (SU.S1-E-W2: L.87) "Jelas Mbak, kalau di sekolah ngajar anak-anak kaya malas benget, sebal lah. Tapi ya karna tanggungjawab kan..." (SU.S1-E-W2: 75-76) "...mikirnya bisa lah pasti bisa, selalu meyakinkan diri sendiri, gak harus lari ke hal-hal yang begituan, yang nggak-nggak, paling ya ke Al-Qur'an, paling enak begitu" (SU.S1-E-W1: L.151-153) "Lebih sering Mbak. Yang tadinya cuman 1 kali sehari selembar 2 lembar ya jadi tambah, jadi dua kali sehari, ya kadang sampai 5 lembaran gitu." (SU.S1-E-W3: L.11-13) 82
Perihal subjek yang suka menyendiri dan melamun ketika benyak masalah juga dibenarkan oleh suamimya. Menurut suami subjek subjek suks duduk di teras dan melamun sendirian. Menurutnya, ketika subjek melamun, subjek sedang merenungi masalahnya. Berikut keterangannya: "Iya Mbak, suka duduk di teras, ngelamun sendirian. Mungkin lagi merenung yah Mbak" (SO. S1-TS-W1: L.40- 41) g. Tema 7. Al-Qur'an sebagai bekal dunia dan akhirat Motivasi untuk selalu membaca Al-Qur'an subjek berasal dari diri sendiri. Kesadaran akan tanggungjawab nya sebagai seorang muslim membuatnya sering membaca Al-Qur'an. Dengan terus membaca Al- Qur'an, subjek berharap Al-Qur'an dapat memberikannya bekal baik di dunia seperti petunjuk atau jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi, maupun di akhirat seperti pahala. Berikut keterangannya: "Dari diri sendiri, dari sebelum masuk NA sih Mbak..." (SU.S1-E-W1: L.219) "Yang pertama karena saya orang muslim kan, sering baca-baca Qur'an untuk bekal dunia dan akhirat, sebagai syafa'at lah. Iya kesadaran diri lah Mbak." (SU.S1-E-W2: L.20-22) "Kalau akhirat kan jelas pahala yah Mbak, kalau di dunia ya kayak petunjuk gitu. Misal seperti yang sudah tak alami itu ketika membaca Al-Qur'an yah Mbak entah kenapa kalau lagi banyak masalah itu ada aja kemudahannya, entah dalam bentuk disadarkan oleh ayat- ayatnya atau bantuan lewat orang lain lah" ( SU.S1-E-W3: L.22-27) "Petunjuk jalan keluar dari masalah yang sedang tak hadapi itu mbak melalui ayat yang tak baca, jadi setelah baca itu ada aja pikiran oh iya coba kalau seperti ini bagaimana ya? Gitu lah Mbak" (SU.S1-E-W3: L.30-33) "Contoh seperti masalah pekerjaan nih Mbak, udah bingung yah, mentok lah nah habis baca Qur'an nih suka ada pikiran coba kalau saya lakuin ini, atau coba tak selesaikan dengan 83
cara begini bisa nggak ya, jatuhnya kaya coba-coba gitu Mbak lah, tapi ya itu seringnya berhasil, selesai juga itu masalah, nah jadi kan gak tak pikirin lagi." (SU.S1-E-W3: L.36-41). Pernyataan subjek mengenai membaca Al-Qur'an yang berasal dari dirinya sendiri juga diperkuat oleh pernyataan suami subjek yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menyuruh subjek untuk selalu membaca Al-Qur'an. Berikut keterangannya: "Nggak sih, memang orangnya rajin baca Qur'an. nggak di suruh pun baca sendiri. Kesadaran diri lah Mbak, sudah tua kan hehe." (SO. S1-TS-W1: L. 34-36) Selain sebagai bekal, subjek juga berharap membaca Al-Qur'an dapat memberikannya pertolongan terutama ketika subjek sedang mengalami kesulitan baik kesulitan dengan pekerjaan atau keuangan. Dengan begitu, ketika kesulitan datang menghampiri subjek, subjek tidak akan terlalu memikirkan kesulitan yang dihadapinya karena subjek percaya bahwa Tuhan akan menolongnya. Dengan tidak terlalu memikirkan masalahnya beban pikiran subjek akan semakin sedikit, sehingga stres yang dialaminya pun akan semakin berkurang. berikut keterangan subjek: "Dari tanggungjawab sih Mbak, ya sebagai muslim yah, meskipun nggak setidaknya kita bisa membacanya begitu." (SU.S1-E-W2: L.32-34) 'Yah itulah Mbak biar nanti bisa menolong di akhirat nanti" (SU.S1-E- W2: L.29) "Ada sih Mbak, seperti ya saya membaca Al- Qur'an selain karena pahala kan menginginkan pertolongan, jadi misal ketika saya sedang kesusahan masalah keuangan atau pekerjaan ya tidak terlalu saya pikirkan, Allah pasti akan menolong kok." (SU.S1-E-W3: L.112-116) tau artinya 84
h. Tema 8. Tidak ada kesulitan dalam membaca Al-Qur'an Karena memang sudah terbiasa membaca Al-Qur'an, subjek tidak merasakan adanya kesulitan yang berarti ketika membaca Al-Qur'an. Subjek merasa semuanya lancar saja tidak ada kendala setiap kali dia membaca Al-Qur'an. Berikut keterangannya: Nggak sih, karna sudah terbiasa jadi lancar-lancar aja Mbak. (SU.S1-E-W2: L.11) i. Tema 9. Memahami hukum tajwid Subjek mengaku sudah paham dengan hukum tajwid karena memang sejak kecil untuk menambah pengetahuan agamanya, subjek juga bersekolah di madrasah diniah. Dari sinilah subjek mulai belajar tentang tajwid. Selain itu, setiap pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah, sebelum membaca Al-Qur'an juga di ingatkan perihal hukum bacaan dan tajwid. Berikut keterangannya: "Ya alhamdulillah gak ada kesulitan, ya paham lah tajwid, karena kan dulu sekolah Madrasah juga jadi ya lancar saja, apalagi kan di NA juga kadang diingatkan" (SU.S1-E-W2: L.13-15) j. Tema 10. Terbiasa membaca menimbulkan rasa senang dan bangga Untuk memenuhi keinginannya membaca Al-Qur'an, subjek mewujudkannya dengan membacanya setiap hari meskipun hanya 1 atau 2 lembar saja. Baginya ada rasa senang dan bangga yang muncul ketika selesai membaca Al-Qur'an, apalagi ketika surah yang dibacanya mendekati akhir surah ataupun akan berganti Juz. Selain rasa bangga dan senang, subjek juga merasakan perasaan menyesal saat 85
subjek tidak membaca Al-Qur'an. Perasaan senang dan bangganya ini juga yang mendorong subjek agar terus membaca Al-Qur'an. Selain itu, subjek juga merasa bahwa membaca Al-Qur'an ini sudah menjadi kebutuhannya. Selain itu, ketika stres membuat dirinya murung dan marah, rasa senang yang diperoleh ketika membaca Al-Qur'an membuat subjek melupakan hal-hal yang membuat dirinya stres, murung dan marah-marah, sehingga stres yang dirasakan subjek semakin berkurang. Berikut keterangannya: "...Tapi alhamdulillah lah setiap hari kalau baca Al-Qur'an sih pasti yah entah cuman 1 lembar atau 2 lembar hehe, rasanya emang beda loh mbak. Kalau gak ngaji itu saya merasa kayak ih sayang benget kayaknya gak ngaji. Nah kalau habis ngaji itu jga ngrasa kayak ih kok tinggal segini aja mau selesai. Pasti itu setiap habis ngaji ada perasaan tinggal sedikit lagi ganti juz gitu, ada rasa seneng lah bangga, kadang juga di hitung tinggal berapa lembar lagi nih ganti juz. Karena senang saya jadi ngaji terus Mbak , yaa sudah kebuTuhan juga sih yah." (SU.S1-E-W1: L.92-101) "Ada sih Mbak. kan kalau orang lagi seneng apalagi habis baca Qur'an yah, udahlah tenang kan ditambah seneng ternyata sudah mau khatam aja, ya pasti ada adampaknya ke stres. Kalau lagi stres kan bawaanya murung, pengen marah, nah kalau udah seneng kan pasti juga lupa lah sama yang tadi buat stres Mbak." (SU.S1-E-W3: L.128-133) Pernyataan subjek yang menyatakan bahwa dirinya membaca Al- Qur'an setiap hari ini didukung oleh pernyataan dari suaminya. Suami subjek mengatakan bahwa subjek membaca Al-Qur'an setiap hari ketika tidak ada halangan. "Iya Mbak. tiap hari kalau nggak ada halangan ngaji terus dia alhamdulillah. " (SO. S1-TS-W1: L. 31-32) 86
k. Tema 11. Membaca Al-Qur'an menimbulkan ketenangan Menurut subjek membaca Al-Qur'an terutama pada saat menunggu waktu subuh membuat waktu cepat berlalu. Meskipun subjek tidak mengetahui arti dan benar atau tidak yang dia baca, berbagai perubahan tetap dirasakan oleh subjek, seperti ketika membaca Al-Qur'an di pagi hari yang membawa dampak positif bagi subjek seperti rasa malas yang menghilang. Selain itu subjek juga merasa ketika membaca Al-Qur'an terutama di waktu bulan puasa, apa yang subjek mau terpenuhi, contohnya ketika menginginkan ganti laptop karena laptop yang biasa subjek gunakan untuk bekerja rusak, ketika bulan puasa, keinginannya untuk membeli laptop baru terpenuhi. Berikut keterangannya: "Iya pasti ada mbak. seperti menunggu waktu subuh itu, misal habis salat malam itu kalau baca Al-Qur'an waktunya itu cepet banget, terus juga kalau paginya baca Al-Qur'an itu siangnya jadi beda, seperti kalau di pekerjaan sudah malas tapi jadi biasa aja, seperti nothing to lose. Biasa aja rasanya gak yang kaya sebal banget atau apa, bahkan saya juga pernah pas puasa itu kalau ngaji, apa aja di ijabah. Ada aja yang berubah, ya meskipun gak tau yah bacanya bener apa nggak, tapi kan katanya yang penting baca, bahkan orang buta saja kan membaca yang penting kan niat membaca lah" (SU.S1-E-W1: L.105-114) " Ketika saya mau sesuatu yah mbak seperti kemarin pas bulan puasa itu kan laptop saya sempat rusak lah, pengen ganti yang baru gitu kan, itu alhamdulillah Mbak pas bulan puasa di ijabah sama Allah. Bisa beli laptop baru, kan kalau gak ada laptop pekerjaan ya keteteran yah" (SU.S1-E-W3: L.45-49) Ketenangan juga dirasakan oleh subjek setelah membaca Al-Qur'an, seperti ketika subjek sedang marah dengan anak-anaknya karena kesal. Bagi subjek, sangat disayangkan ketika subjek sudah mengaji tapi 87
masih tetap marah-marah. Selain menenangkan saat marah, saat sedang banyak masalah pun subjek merasakan adanya ketenangan di dalam hatinya. Berikut penuturan nya: "Iya merasa lebih tenang gitu mbak. Kayak anak-anak kan biasanya habis maghrib di suruh ngaji suka susah ya kadang sampe buat jengkel lah. Ya setelah ngaji jengkelnya ilang Mbak.kadang juga inget kayak ya Allah udah ngaji sayang banget kalau marah-marah. Terus juga kan buat nyontohin ke anak-anak biar mereka mau ngaji" (SU.S1-E-W1: L.134- 139). "nah kalau lagi ada masalah yah mbak itu berasa ngena banget di hati, tenang, ya mungkin manusia memang begitu kali ya Mbak, kalau lagi ada masalah..." (SU.S1-E-W1: L.170-172). Menurut suami subjek, setelah subjek membaca Al-Qur'an subjek terlihat lebih santai, tenang dan tidak lagi marah marah. Berikut keterangannya: "Gak terlalu merhatiin Mbak tapi kadang kelihatan lebih santai, lebih tenang nggak marah-marah lagi gitu aja sih." (SO. S1-TS-W1: L. 48-49) l. Tema 12. Sadar dan pasrah akan segala sesuatu yang telah di gariskan Tuhan Adanya sikap menerima dan pasrah kepada Tuhan setelah membaca Al-Qur'an yang dirasakan oleh subjek. Hal ini dikarenakan ayat-ayat yang dibaca apalagi ketika membacanya bersama artinya membuat subjek teringat pada Tuhan yang kemudian membuat subjek sadar bahwa Tuhan telah mengatur segala sesuatunya, dan segala sesuatu yang ada di dunia ini sudah digariskan oleh Tuhan. Hal inilah yang kemudian membuat subjek memasrahkan dan menerima segala sesuatu yang terjadi pada dirinya yang pada akhirnya stres yang dialami subjek 88
menjadi lebih berkurang karena setelah subjek menerima dan pasrah atas apapun yang Tuhan garisan untuknya termasuk permasalahan yang membuatnya stres, subjek tidak akan terlalu memikirkannya lagi sehingga beban pikirannya berkurang dan stres yang dirasakan juga berkurang. berikut keterangannya: "Iya mbak, kadang begitu. Kalau saya sih setelah membaca Al-Qur'an jadi merasa ya sudah lah sudah jadi garisnya. Sebenarnya kalau kita membaca bersama artinya kan lebih bisa merasakan yah Mbak. Ya begitulah Mbak ketika kita membaca al-Qura'an dengan artinya perasaan yang seperti itu lebih terasa gitu" (SU.S1-E-W2: L.105-110) "Ayat sama artinya sih Mbak. walaupun saya seringnya gak baca artinya yah Mbak, tapi kalau tau artinya kalau pas baca gitu jadi makin sadar kalau semua orang termasuk saya sudah punya garisnya masing-masing. Jodoh, rezeki, maut itu kan sudah Allah gariskan, ya sudah lah pasrahkan saja yang penting sudah berusaha. Kalau sudah seperti itu kan ya sudah masalah apapun juga jadi dibawa santai aja, gak terlalu dipikirin lah. kalau dipikirin banget nanti stres lagi. Iya kan" (SU.S1-E-W3: L.55-62) m. Tema 13. Berpikir positif Ayat Al-Qur'an mengandung doa dan asma Tuhan yang ketika di baca menimbulkan pikiran yang positif. Menurut subjek, pikiran positif ketika membaca Al-Qur'an dirasakan ketika membaca Al-Qur'an dilakukan dengan fokus. Fokus pada ayat Al-Qur'an yang sedang dibaca membuat subjek juga fokus hanya pada Allah yang kemudian membuat subjek takut untuk berpikir negatif. Pikiran yang positif ini membuat stres yang dirasakan subjek berkurang. Pasalnya, dengan berpikir positif, hal-hal negatif yang sebelumnya dipikirkan oleh subjek mengenai permasalahan yang sedang dialami berganti menjadi hal-hal 89
yang positif yang membuat subjek optimis karena menurutnya setiap permasalahan akan ada jalan keluarnya. Berikut keterangannya: "Ada sih. Bawaannya jadi mikir positif terus. Karena ayat- ayat yang kita baca itu kebanyakan mengandung doa sama asma Allah yah, jadi ya pas baca fokus sama bacaan, fokus sama Allah, gak berani mikir macem-macem lah. pikirannya ya cuman Allah aja. Sedangkan kalau lagi stres banyak masalah kan kebanyakannya overthinking yah Mbak, negatif terus pikirannya, yah kalau pasa baca Qur'an nih jadi ya udah gitu ilang, positif terus pikirannya. Masalah ya nggak tak pikirin, mikirnya ya udah nanti juga ada jalan keluarnya, ya optimis lah." (SU.S1-E-W3: L.79-88) n. Tema 14. Ingat Tuhan berdapak pada kemampuan mengendalikan diri dan emosi Membaca Qur'an meningkatkan pengendalian diri dan emosi subjek. Alasannya adalah membaca Al-Qur'an mengingatkannya pada Tuhan yang membuatnya kembali lagi pada tujuan hidupnya. Menurutnya, seberapa sulit kehidupannya, Tuhan pasti akan membantunya. Berikut keterangan subjek: "Iya bisa Mbak, kan karena kita jadi ingat Tuhan jadi ya udahlah, balik lagi ke tujuan hidup. Ya seberapa sulitnya hidup kita kan Allah juga pasti membantu kan." (SU.S1-E- W2: L.118-120) o. Tema 15. Napas yang teratur dapat menurunkan emosi Mengatur napas saat membaca Al-Qur'an biasanya dilakukan agar napas tidak te engah-engah saat membaca ayat yang panjang. Menurut subjek dalam membaca Al-Qur'an, subjek tidak pernah kehabisan napas atau terengah-engah saat membaca ayat-ayat yang panjang. Menurutnya, karena terbiasa membaca Al-Qur'an subjek merasa tidak 90
91 ada kesulitan dalam mengatur napasnya, hanya saja ketika subjek sedang terburu-buru subjek menjadi tersendat-sendat saat membaca Al- Qur'an karena tidak fokus. Berikut keterangannya: "Yah mengalir aja mbak, sudah terbiasa jadi ya mengalir saja, misal ada waqaf ya berhenti kalau gak ada ya terus aja. Mungkin karna saya juga bacanya biasa saja jadi gak yang merasa panjang banget. Gak pernah yang engap atau kehabisan napas juga pas di tengah tengah ayat" (SU.S1-E- W1: L.186-190). "Pernah Mbak, kalau lagi buru-buru ya suka kesendat sendat gitu lah karna kan gak fokus." (SU.S1- E-W1: L.196-197) Menurut subjek, salah satu cara meredakan emosi adalah dengan pengaturan pernapasan. Dalam membaca Al-Qur'an juga dibutuhkan pengaturan pernafan yang baik. Pengaturan napas yang baik ini membuat napas menjadi teratur yang akan menimbulkan kenyamanan. Napas yang menjadi lebih teratur pada saat membaca Al-Qur'an ini dapat membuat subjek merasa lebih nyaman dan relaks sehingga perasaan emosi yang saat itu dirasakannya pun mereda. Berikut keterangannya: "Iya mbak, karena kan kalau membaca Al-Qur'an itu napasnya jadi teratur, jadi emosinya juga mereda lah." (SU.S1-E-W2: L.95-96). "Iya Mbak, kan salah satu cara meredakan emosi atau marah gitu kan salah satunya dengan pernapasan yah, nah itu saya rasakan ketika membaca Al- Qur'an" (SU.S1-E-W: L.99-101) p. Tema 16. Ingat Tuhan menimbulkan perasaan menyesal dan ingin bertaubat. Membaca Al-Qur'an membuat subjek lebih menyadari perbuatannya, dan merasa rugi ketika melakukan kesalahan yang
membuat dia tidak ingin melakukannya lagi. Selain itu, membaca Al- Qur'an juga mengingatkannya pada Tuhan yang membuat dirinya semakin menyesali perbuatannya yang kemudian menimbulkan perasaan ingin hijrah. Dengan menyadari setiap kesalahannya inilah yang kemudian menimbulkan perasaan sejuk dan ingin bertaubat. Dengan mengakui kesalahan dan bertaubat kepada Tuhan membuat beban subjek jauh berkurang. Dengan berkurangnya beban dan perasaan yang menjadi lebih sejuk inilah yang kemudian akan membantu subjek menurunkan tingkat stres yang sedang dirasakan nya. Berikut keterangan subjek: "Ya ada mbak. Kadang muncul pikiran, kok bisa yah? Terus jadi mikir ya jangan di ulangi lagi, makin sadar aja sih, apalagi udah tua kan. Apalagi kalau inget oh iya ngaji masa mau berbuat yang begitu lagi, rugi banget. Walaupun gak tau isinya tapi ya sayang banget lah" (SU.S1-E-W1: L.157- 161)". "Iya ada Mbak. Karenakan jadi Ingat Tuhan yah, jadi kaya aduh iya yah, nyesel kok saya bengini. Apalagi kalau habis pengajian itu, yah tambah sadar lah" (SU.S1-E-W2: L.124-126). "Iya ada Mbak, pasti lah. Jadi pengen hijrah, jadi lebih adem juga kan karena sadar tadi sama kesalahan, jadi mikir ya udah perbaiki. Kadang kan yang bikin stres itu pikiran kita sendiri, nah ketika sadar kalau salah, terus tobat kan jadi berkurang lah bebannya. Tinggal ya jangan di lakuin lagi. Kan kadang apa yang kita lakukan juga gak sesuai sama Al-Qur'an hehe' (SU.S1-E-W2: L.1129-134) q. Tema 17. Ingat Allah menimbulkan perasaan sabar Membaca Al-Qur'an juga membuat subjek menjadi lebih sabar. Subjek mengaku bahwa dia adalah orang yang ketat dalam mendidik anak-anaknya, namun ketika teringat ayat-ayat Al-Qur'an subjek menjadi lebih sabar ketika menghadapi anak-anaknya dan 92
mengembalikan semuanya pada diri sendiri. Hal ini dikarenakan ketika membaca Al-Qur'an yang mengandung asma Allah membuat subjek teringat pada Allah yang kemudian membuat subjek menjalani setiap kesulitan dengan sabar, termasuk dalam menghadapi dan mendidik anak-anaknya. Berikut keterangannya: "Iya Mbak pasti, buktinya saya kan orang yang ketat lah ke anak-anak, bawel lah, tapi kadang yah keinget ayat ayat Al- Qur'an terus ya balik lagi ke diri sendiri lah." (SU.S1-E-W1: L.214-216) "Iya itu mengandung asma Allah, jadi pas dibaca juga jadi ingat terus sama Allah, jadi ya sudah, semuanya sudah diatur sama Allah, allah juga pasti membantu setiap kesulitan yang dirasakan, jadi ya sudah, jalani aja, sabar saja lah." (SU.S1- E-W3: L.92-96) tadi yah kan ayat Al-Qur'an Perasaan sabar ini juga berlaku ketika dia dihapkan dengan sesuatu yang disukai dan tidak disukainya. Dengan adanya perasaan sabar subjek dapat mengendalikan dirinya agar tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Berikut keterangannya: "Kalau saya merasa kalau ingin apapun atau gak suka sama apa ya dikendalikan sendiri. Lebih ke mikirnya butuh gak, pantas gak gitu. Mungkin juga karena sudah terbiasa membaca Al-Qur'an jadi bisa ngerem sendiri gitu" (SU.S1- E-W2: L.137-140). "Iya Mbak jadi ya udah di balikin lagi, pantas gak sih saya begini, benar gak gitu kan, nah kalau sudah begitu kan nanti balik lagi ke kebuTuhan, jadi gak terlalu difikirin lagi." (SU.S1-E-W2: L.143-145) r. Tema 18. Menyadari pertolongan Tuhan disetiap kesuliatan membuat subjek tidak terlalu mengejar ambisi. Membaca Al-Qur'an menimbulkan perasaan tawakal kepada Allah yang kemudian mempengaruhi kondisi stres subjek. Dengan tujuan membaca Al-Qur'an sebagai syafaat membuat subjek merasakan saat 93
membaca Al-Qur'an, Tuhan akan membantu segala kesulitannya. Selain itu, subjek juga merasakan bebannya menjadi berkurang dan membuat subjek tidak terlalu mengejar ambisinya. Berikut keterangannya: "Iya ada Mbak" (SU.S1-E-W2: L.149). "Kembali lagi ke tujuan kita membaca Al-Qur'an sih Mbak, sebagai syafa'at yah, saya rasa ketika kita mambaca Al-Qur'an kesulitan apapun pasti Allah bantu." (SU.S1-E-W2: L.152-154). "Iya mengurangi lah, jadi bebannya berkurang, jadinya kaya ya sudah lah kaya nothing to lose saja lah." (SU.S1-E-W2: L. 157-158) s. Tema 19. Lebih dekat dengan Tuhan Adanya perasaan lebih dekat dan perasaan cinta dengan Tuhan membuat subjek terus melakukan kegiatan membaca Al-Qur'an. karena perasaan lebih dekat serta manfaat yang dirasakan nya seperti hati lebih tenang, pikiran lebih enak, segala sesuatunya menjadi lebih mudah, emosi yang terkontrol, lebih sabar, sadar diri, serta lebih menerima inilah yang kemudian membuat subjek merasa rugi ketika tidak membaca Al-Qur'an. Berikut keterangannya: "Pasti Mbak, makannya di lakuin. Setiap perbuatan kan pasti ada imbasnya, iya itu setiap ngaji jadi ngerasa lebih deket, makannya kalau gak ngaji itu berasa rugi. Karna manfaatnya itulah makannya dilakuin terus." (SU.S1-E-W1: L.164-167) "Hati lebih tenang yah Mbak pasti lah, pikiran juga lebih enak, segala sesuatunya jadi lebih mudah, emosi juga jadi terkontrol yah, lebih sabar, lebih sadar diri , lebih menerima, yah banyak lagi Mbak lah, ya itu terutama ketika banyak masalah, stres, jadi lebih enak, lebih mendingan lah hehe" (SU.S1-E-W3: L.104-108) 94
95 t. Tema 20. Membaca Al-Qur'an menimbulkan perasaan ikhlas Perasaan rida juga dirasakan oleh subjek ketika subjek membaca Al- Qur'an. perasaan rida ini membuat subjek tidak memikirkan permasalahannya terlalu dalam. Membaca Al-Qur'an membuat subjek menyadari bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang membuat dirinya merasa ikhlas atas segala sesuatunya. Menurutnya, perasaan rida terhadap segala sesuatu dan sadar akan dirinya sebagai manusia ketika membaca Al-Qur'an adalah karena segala sesuatu yang dibacanya aka nada imbas nya. Berikut keterangannya: "Iya Mbak, jadi kaya yasudah lah, biarin aja lah. Gak dipikirin banget. Balik lagi yah Mbak, ya gimana gitu. Kebanyakan ngeluh juga kan gak baik. Jadi kalau baca Al- Qur'an kan jadi sadar diri ya cuman manusia biasa, ya sudah lah ikhlasin aja, udah biarin gitu sih Mbak." (SU.S1-E-W2: L.161-165). "...Yah kalau pasrah mungkin nggak lebih ke legowo mugkin yah, seperti ya sudah lah. Pasti kan apa yang kita baca ada imbasnya, ya Allah juga tahu lah mba hehe." (SU.S1-E-W1: L.143-146) u. Tema 21. Mampu menyelesaikan masalah Ketika menghadapi suatu permasalahan, terkadang menimbulkan berbagai pertanyaan di pikiran subjek. Membaca Al-Qur'an mempengaruhi cara berpikir subjek. Menurutnya, membaca Al-Qur'an membuat cara berpikirnya bertambah luas, lebih jernih sehingga ketika subjek dihadapkan dengan permasalahan hidup, subjek dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri. Menurutnya, hal ini dikarenakan pikirannya ketika membaca Al-Qur'an menjadi lebih dingin sehingga subjek dapat memikirkan solusi untuk setiap
permasalahnnya. Selain itu, menurut subjek, ayat Al-Qur'an mengandung doa-doa yang apabila dibaca dan dipahami artinya dapat menambah pengetahuan yang pada akhirnya membuat pikirannya lebih terbuka. Dengan menyelesaikan setiap permasalahan akan membantu subjek untuk meringankan stres yang dideritanya karena permasalahan yang menjadi faktor stres berkurang. berikut keterangannya: "Yah biasanya ada timbul pertanyaan-pertamyaan kenapa sih bisa kayak gini? Kok bisa? Ini kayak gimana? Solusinya bagaimana? Ya begitu Mbak pertanyaan-pertanyaan yang begitu yang suka muncul..." (SU.S1-E-W2: L.64-67) "Ya ngaruh Mbak. Cara berpikirnya jadi lebih luas, lebih jernih juga pikirannya, jadi ketika ada masalah ya bisa diselesaikan sendiri lah. Apalagi itu ya kalau tau artinya, pikiran bisa jadi lebih terbuka lah." (SU.S1-E-W2: L.113-116) "Ya mungkin karena pikiran tadi pas ngaji jadi adem, enteng, enak lah jadi ya jadi pikiran juga jadi bisa mikir lagi gitu, nggak ruwet, kalau ada masalah solusinya bagaimana, bagusnya bagaimana, jadi bisa menyelesaikan masalah sendiri." (SU.S1-E-W3: L.65-68) "Ayatnya kan isinya doa-doa yah Mbak, nah kalau pas kita baca Al-Qur'an sambil memahami artinya, memaknainya kan kita jadi dapat pengetahuan tuh jadi kan pikiran kita lebih terbuka, apalagi kalau yang kita baca itu relate sama apa yang sedang tak alamin." (SU.S1-E- W3: L.72-76) Data observasi terkait subjek E terlihat dari, kodisi lingkungan subjek yang jauh dari jalanan, dengan jarak antar rumah yang berdekatan dan dekat dengan masjid yang biasanya di gunakan untuk pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah, dengan suasana yang tenang dan para tetangga yang berkumpul untuk berbincang-bincang pada siang hari. Sebagai seorang guru, subjek berangkat bekerja pada pagi hari dan pulang pada siang hari sekitar pukul 12, selain itu subjek juga menyempatkan diri untuk bersosialisasi dengan para tetangganya 96
97 dengan ikut berkumpul di teras rumah tetangganya dan berbincang- bincang. Saat peneliti menghampiri subjek untuk wawancara, subjek selalu menyambut peneliti dengan senyum. Subjek menceritakan pengalamannya tentang membaca al-Qura'an dengan bersemangat, hal ini terlihat dari perilaku subjek ketika bercerita, subjek menceritakannya dengan lancar dan sesekali subjek tersenyum dan tertawa. Beberapa kali pertemuan peneliti dan subjek sempat tertunda dikarenakan subjek yang sedang sibuk dan mempunyai banyak pekerjaan yang belum terselesaikan. Meski begitu disela-sela kesibukannya, peneliti dapat berbincang bersama subjek. Ditengah- tengah perbincangan, subjek menunjukan beberapa perilaku yang menunjukan bahwa dirinya sedang stres seperti subjek yang tidak fokus sehingga subjek beberapa kali meminta peneliti untuk mengulangi pertanyaan, respon subjek saat menjawab pertanyaan juga lebih singkat dan lama dari sebelumnya. Selain itu, subjek juga terlihat gelisah hal ini dilihat dari subjek yang berkali-kali mengubah posisi duduknya, menggosokkan kedua tangannya serta menghela nafas dengan berat. Pada saat peneliti meminta subjek untuk membacakan beberapa ayat Al-Qur'an, peneliti tidak mendengar adanya kesalahan pada bacaan subjek, pernafasannya juga terlihat teratur.
Faktor Stres Pekerjaan, ekonomi, anak, keluarga Aspek Stres Pusing, mudah lelah, pola makan dan tidur terganggu Lebih sensitif dan emosional Malas dan suka menyendiri Kurang fokus Subjek E Aspek membaca Al-Qur'an Terbiasa membaca menimbulkan rasa bangga Tidak ada kesulitan dalam membaca Memahami hukum tajwid Sebagai bekal dan pertolongan Unsur terapeutik membaca Al-Qur'an Napas yang teratur dapat menurunkan emosi Menimbulkan ketenangan Ingat Tuhan berdampak pada pengendalian diri dan emosi Sabar dan pasrah akan segala sesuatu yang telah digariskan Tuhan Berpikir positif Nilai tasawuf dalam membaca Al-Qur'an Ingat Allah menimbulkan perasaan sabar Ingat Tuhan menimbulkan perasaan menyesal dan ingin bertaubat Menyadari pertolongan Tuhan disetiap kesuliatan membuat subjek tidak terlalu mengejar ambisi Membaca Al-Qur'an menimbulkan perasaan ikhlas Lebih dekat dengan Tuhan Mampu menyelesaikan masalah Berkurangnya stres 98
2. Subjek K Subjek K 20 (tahun) seorang mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang mengambil jurusan farmasi. Subjek K merupakan seorang anak perempuan pertama yang mempunyai 2 adik laki-laki. kesibukan nya sekarang adalah kuliah. Karena jarak dari rumah ke kampus tidak begitu jauh, biasanya subjek akan pulang 1 minggu sekali. Beberapa hal yang sering membuat subjek stres tidak jauh dari masalah perkuliahan nya. Di sela-sela kesibukan nya, subjek juga menyempatkan diri untuk membaca Al-Qur'an. Selain itu, subjek juga merupakan anggota Nasyi'atul 'Aisyiyah dan aktif mengikuti setiap kegiatan ketika subjek sedang berada di rumah. Berikut adalah tema-tema hasil wawancara subjek: a. Tema 1. Deadline laporan membuat stres Hal-hal yang membuat subjek stres adalah seputar perkuliahannya. Menurut subjek, date line laporan sebelum praktikum dan laporan praktikum membuatnya stres, apalagi ketika subjek menerima tugas dadakan yang datelinnye juga berdekatan. Berikut keterangan subjek: "Laporan Mbak, sama pelajaran yang gak ngerti, itu bikin stres banget. Apalagi harus praktikum juga, sebelum praktikum harus bikin laporan, setelah praktikum juga harus bikin laporan lagi. Kadang juga tugas dadakan, deadlinenya cepet banget, barengan juga sama deadline laporan. Kadang juga masalah temen eh kebawa-bawa kan" (SU.S2-K-W1: L.165-170) Hal ini juga didukung oleh pernyataan ibu subjek yang menyatakan bahwa subjek sering mengeluhkan perihal perkuliahannya dan teman- temannya. Berikut keterangannya: 99
100 "Ya seputar temennya sama kuliahnya sih Mbak" (SO. S1- Y-W1: L.24) b. Tema 2. Motivasi tambahan dan pembelajaran Meskipun belum terlalu lama bergabung dengan Nasyi'atul 'Aisyiyah, subjek merasakan dampak dari bergabung dengan Nasyi'atul 'Aisyiyah ini terutama pada kebiasaan membaca Al-Qur'an subjek. Menurutnya, bergabung di Nasyi'atul 'Aisyiyah memberikannya motivasi tambahan untuk lebih rajin lagi dalam membaca Al-Qur'an serta subjek dapat belajar lagi tentang tajwid dan waqaf. Berikut keterangannya: "Berapa yah Mbak, lupa saya hehe, belum lama lama banget kok sekitar 2 tahunan lah kayaknya. Ya gimana ya, lebih ke termotivasi sih Mbak buat rajin lagi membaca, jadi seperti disadarkan gitu setiap 2 minggu sekali itu buat baca Qur'an, ya sama jadi belajar juga sih tentang tajwid, tentang waqaf gitu sih." (SU.S2-K-W3: L.129-134) c. Tema 3. Stres menyebabkan sakit kepala, sensitif, serta pola tidur terganggu Tekanan yang dirasakan subjek biasanya bersumber dari deadline tugas kuliahnya yang tak jarang membuat subjek merasakan sakit kepala. Meski begitu, stres yang dirasakan subjek tidak membuat pola makan subjek terganggu hanya saja sesekali membuat subjek lupa untuk makan dan ketika subjek lupa makan tubuhnya akan merasa lemas. Berikut pernyataan subjek: "Kepala pusing Mbak, apalagi kalau lagi dikejar deadline yah udah pusing banget, lebih sensitif juga sih" (SU.S2-K- W2: L.47-48). "Saya orangnya harus makan, mau tidak mau harus makan, kalau gak bisa lemas malah sakit gitu. Sepusing apapun ya harus lah. Kadang kalau lagi deadline
Mbak suka lupa makan, nah setelah itu nanti langsung badan jadi lemas" (SU.S2-K-W2: L.36-39) Stres ternyata sangat berpengaruh pada pola tidur subjek, terutama ketika berhadapan dengan deadline tugas yang semakin mepet. Jam tidur subjek menjadi sangat berkurang. Berikut keterangannya: "Ngaruh banget Mbak. kalau lagi ada deadline terutama, udahlah ngumpulin niatnya lama, kepikiran deadline, otak juga kadang gak mau diajak kerjasama, jadi ya tidurnya jadi berkurang. Jadi malem banget biasanya" (SU.S2-K-W2: L.41-44) d. Tema 4. Emosi meningkat Perasaan stres yang dirasakan membuat subjek merasa tidak nyaman dan emosinya pun menjadi meningkat yang menyebabkan subjek menjadi ingin marah-marah. Tidak jarang subjek marah-marah kepada adiknya yang mengganggu subjek ketika subjek sedang mengerjakan tugas kuliahnya yang dibawanya pulang untuk dikerjakan di rumah. Berikut pernyataan subjek: "Gak tenang Mbak, kepikiran terus kan. Emosian juga, bawaanya pengen marah mulu. Apalagi kalau banyak tugas terus dibawa ke rumah ya marah-marah terus ke adikku, bandel banget kan sudah di bilangin jangan gangguin, malah gangguin terus ya udah kena marah." (SU.S2-K-W2: L.50- 54) Menurut ibu subjek, subjek ini adalah anak yang penurut akan tetapi, ketika ada hal-hal yang tidak subjek sukai dan ketika subjek mempunyai masalah subjek menjadi mudah marah, dan ketika subjek marah biasanya semua orang juga akan terkena imbasnya. Berikut keterangannya: 101
"Dia itu anaknya nurut, tapi suka marah-marah. Sekalinya marah semuanya jadi kena." (SO. S2-Y-W1: L.16-17) "Kalau nggak sreg sama yang dia pengen sama kalau lagi ada masalah." (SO. S2-Y-W1: L.19-20) e. Tema 5. Tidak fokus Stres yang dialami subjek membuatnya tidak bisa berpikir jernih sehingga menyebabkan hal-hal yang memang sudah direncanakan nya pun menjadi berantakan dan subjek menjadi tidak fokus. Berikut keterangannya: "Gak bisa berpikir jernih Mbak. Kalau lagi gak bisa mikir yang tadinya sudah direncanain pun jadai berantakan Mbak, karena kan jadi gak fokus yah Mbak" (SU.S2-K-W2: L.59- 61) f. Tema 6. Lebih mendekatkan diri kepada Allah Ketika subjek merasa bersalah karena jauh dari Tuhan dan masalah berdatangan menghampiri subjek, subjek akan segera kembali pada Tuhannya dengan cara membaca Al-Qur'an dan salat malam. Selain membaca Al-Qur'an dan salat malam, subjek juga keluar untuk jalan- jalan, berkeliling mengendarai motor dengan kecepatan tinggi untuk meluapkan rasa stres yang dirasakan nya tanpa ada perasaan takut. Berikut keterangan subjek: "Biasanya kalau udah ngerasa bersalah, banyak masalah ya kembali deketin Tuhan Mbak, salah satunya ngaji" (SU.S2- K-W1: L.116-117). 'Kadang sih salat malam, trus dilanjut ngaji, kadang jalan-jalan motoran sendirian, kadang juga introspeksi lah." (SU.S2-K-W1: L.119-120). "Jalan-jalan peke motor sendirian Mbak, kadang kalau lagi ngendarain motor sendirian suka kecepatannya ditambahin, ngebut lah jadi agak merasa enakan lah habis itu, kadang ya marah- marah." (SU.S2-K-W2: L.70-73) 102
Hal ini juga didukung oleh pernyataan ibu subjek. Menurutnya, ketika subjek sedang banyak masalah subjek sering berjalan-jalan keluar rumah dan menjadi lebih rajin membaca Al-Qur'an. berikut keterangannya: "Yang saya lihat sih suka keluar jalan-jalan" (SO. S2-Y-W1: L.30) "Kalau tak perhatiin sih jadi lebih rajin yah sama lebih lama aja gitu ngajinya," (SO. S2-Y-W1: L.32-33) g. Tema 7. Membaca Al-Qur'an jadi amalan paling sederhana Dari kesadaran akan kewajiban sebagai umat Islam inilah yang mendasari subjek termotivasi untuk membaca Al-Qur'an berasal. Menurutnya, membaca Al-Qur'an adalah amalan yang dapat dia bawa dan paling kecil selain salat. Pemikirannya mengenai membaca Al- Qur'an menjadi amalan yang dapat dia bawa selain salat ini berasal dari posting an yang dilihatnya di aplikasi Instagram dan juga Tik tok. Berikut keterangan subjek: "Motivasinya? Ya karena menurut saya itu wajib Mbak, kan saya orang Islam, jadi amalan apa sih yang bisa saya lakukan, yang mudah begitu, ya ngaji kan." (SU.S2-K-W1: L.19-21) "...Ya saya mikirnya misal nggak baca Al-Qur'an itu mikir kadang-kadang liat di Instagram atau Tiktok kaya apa sih amalan yang mau kamu bawa selain salat, ya setidaknya amalan yang kecil dulu lah kaya membaca Al- Qur'an" (SU.S2-K-W1: L.27-31) h. Tema 8. Kesulitan pada hukum tajwid Meskipun pada saat kecil subjek bersekolah di madrasah diniah untuk menambah pengetahuan agamanya, dan subjek cukup paham dengan hukum tajwid, namun karena sudah lama sekali, subjek mengaku lupa dengan beberapa hukum tajwid. Ketika subjek lupa 103
dengan hukum tajwid yang dia temukan saat membaca Al-Qur'an, subjek akan mencari tahu di Google. Berikut keterangannya: "Iya tau lah Mbak, saya dulu kan sekolah Madrasah, dulu kan dari kecil sudah diajari di Madrasah, nah sekarang ada yang sudah lupa Mbak hehe, tapi ya kalau lupa gitu biasanya cari di google sih." (SU.S2-K-W2: L.9-12) Hukum tajwid juga menjadi kesulitan subjek ketika membaca Al- Qur'an. Yang membuatnya bingung adalah cara membacanya, ketika bertemu hukum bacaan mad, subjek masih bingung harus membacanya berapa alif. Berikut keterangan subjek: "Iya Mbak ada, biasanya tajwid yang mad itu yang berapa alif gitu." (SU.S2-K-W2: L.4-5) Saat menemui kesulitan, ketika ada waktu senggang, subjek akan mencari tahu di Google untuk memecahkan kesulitan yang dialaminya. Berikut keterangan subjek: "Iya Mbak, kalau lagi senggang biasanya ya dicari di google ini yang benar apa sih, gimana cara bacanya gitu." (SU.S2- K-W2: L.14-15) i. Tema 9. Membaca Al-Qur'an sebagai bekal di akhirat Keinginan untuk membaca Al-Qur'an berawal dari tuntutan orang tua. Dari kecil, subjek ini memang sudah dididik untuk selalu membaca Al-Qur'an. berikut keterangannya: "Dari kecil orang tua itu kan sudah mendidik untuk membaca Al-Qur'an, jadi sampai besar pun ya mikirnya pas kecil aja mau membaca Al-Qur'an, masa udah gede gak mau baca sih, terus emang tuntutan dari orang tua juga sih Mbak." (SU.S2- K-W1: L.34-37). 104
Menjadi bekal dan penolongnya ketika di akhirat nanti merupakan harapan subjek ketika membaca Al-Qur'an. menurutnya, membaca Al- Qur'an adalah salah satu amalan yang tidak terlalu berat untuk dilakukan. Karena itulah subjek terus membaca Al-Qur'an. berikut keterangannya: "Untuk bekal nanti di akherat Mbak. Bisa jadi penolong gitu nanti. Karna saya mikirnya mana sih amalan yang sekitanya gak berat gitu buat dilakuin." (SU.S2-K-W2: L.18-20) j. Tema 10. Kontrol orang tua Keinginannya untuk membaca Al-Qur'an direalisasikan dengan membacanya 1 kali per hari yang biasanya dilakukan setelah salat maghrib dengan 1 atau 2 ayat. Berikut keterangan subjek: "Biasanya sih 1 hari 1 kali Mbak, habis maghrib gitu, entah itu 1 atau 2 ayat yang penting baca" (SU.S2-K-W1: L.15-16) Namun, ketika subjek sedang berada di kos dan sibuk dengan kegiatan kampusnya, subjek sering melewatkan membaca Al-Qur'an, berbeda dengan ketika subjek sedang berada di rumah, subjek tidak melewatkan sehari pun untuk membaca Al-Qur'an karena subjek merasa takut dan diawasi oleh orang tuanya yang membuatnya mau tidak mau harus membaca Al-Qur'an. berikut keterangannya: "Oh iya pernah Mbak. nah kalau lagi di rumah kan memang ada kontrol dari orang tua jadi mau gak mau sebisa mungkin baca Al-Qur'an, karena mungkin saya mikirnya itu saya takut sama orang tua, ya mau gak mau harus baca Al-Qur'an hehe. Tapi kalau di kosan kan mikirnya ah ya gak ada yang ngawasin inih, terus juga sibuk. Nah kalau begitu kadang 1 minggu pun nggak baca Qur'an. Karena mungkin memang sibuk benget gak ada waktu gitu kan, nah kalau udah pusing banget biasanya baru baca Al-Qur'an hehe, karena kan 105
106 merasa juga kaya ih saya udah jauh nih sama Allah gitu." (SU.S2-K-W1: L.41-50) Hal ini didukung oleh pernyataan ibu subjek yang mengatakan bahwa setiap hari subjek membaca Al-Qur'an, namun ketika subjek sedang sibuk, subjek sempat lupa untuk membaca Al-Qur'an, dan ketika subjek lupa untuk membaca Al-Qur'an ibunya akan mengingatkan subjek agar subjek membaca Al-Qur'an. berikut keterangannya: "Iya setiap hari Mbak, cuman kalau lagi sibuk kadang suka lupa " (SO. S2-Y-W1: L.7) "Paling tak ingatkan Mbak" (SO. S2-Y-W1: L.9) k. Tema 11. Hati dan pikiran tenang Suasana hati yang lebih tenang setelah membaca Al-Qur'an lah yang subjek rasakan, terutama ketika subjek sedang stres dikarenakan tugas kuliahnya, membaca Al-Qur'an membuat hati dan pikirannya menjadi lebih tenang. Al-Qur'an menjadi salah satu metode untuk mendekatkan diri kembali kepada Tuhan setelah subjek merasa jauh dengan Tuhan dan sedang banyak permasalahan. Membaca Al-Qur'an membuat subjek merasa lebih ringan dan amarahnya juga berkurang. Menurutnya, hal ini dikarenakan hatinya yang sudah tenang setelah membaca Al-Qur'an. berikut keterangannya: "Nah kan saya kalo baca Qur'an itu paling suka pas habis subuh kan, nah hati itu rasanya jadi lebih enak gitu, apalagi kalau semisal lagi stres banget karena tugas kuliah trus baca Al-Qur'an jadi pikiran, hati juga lebih tenang gitu." (SU.S2-K-W1: L.53-56) "Iya ada Mbak, kalau lagi sibuk kan biasanya lupa lah, jauh sama Tuhan, nah kalau udah stres baru ngedeketin Tuhan, ya salah satunya dengan membaca Al-Qur'an itu kan, sampai kadang nangis kan kenapa
kemarin lagi seneng malah lupa sama Allah gitu, nah sekarang pas lagi banyak masalah baru inget, baru mau baca Al-Qur'an gitu lah Mbak hehe. nah kalau habis baca itu ya jadi agak enteng aja, yang tadinya marah juga jadi agak berkurang lah. Karna mungkin hati udah tenang kali ya Mbak." (SU.S2-K-W1: L.60-68) l. Tema 11. Ingat Tuhan menimbulkan perasaan pasrah Membaca Al-Qur'an membuat subjek mengingat Tuhannya. Dengan mengingat Tuhan membuat subjek menyerahkan segala sesuatunya pada Tuhan. Selain itu, menurutnya karena Al-Qur'an merupakan pedoman hidup umat Islam, membuat Al-Qur'an ketika isinya dibaca menimbulkan perasaan tenang. Perasaan pasrah yang dirasakan subjek ini akan berdampak pada stres yang sedang subjek alami. Menurut subjek membaca Al-Qur'an membuatnya sadar bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan sehingga ketika usaha yang dilakukannya tidak sesuai harapan subjek memilih untuk pasrah kepada Tuhan. Berikut keterangannya: "Yah mungkin karena Al-Qur'an itu pedoman kita yah, jadi ya udah gitu pas di baca jadi lebih tenang. Sama lebih keinget Tuhan kali ya jadi ya udah lah yah serahin aja ke Tuhan lagi. Pasrahin aja lah gitu." (SU.S2-K-W2: L.82-85) "Ya ketika sudah berusaha tapi selalu gagal ya sudah Mbak pasrah aja. Ngaji itu buat saya sadar kalau saya cuman manusia biasa punya keterbatasan, ketika sudah usaha tapi selalu gagal ya sudah pasrahkan saja sama Allah." (SU.S2-K-W3: L.8-11) m. Tema 13. Takut dosa menimbulkan pikiran positif. Kegagalan seringkali membuat seseorang kecewa, dan berpikir negatif. Menurut subjek, membaca Al-Qur'an dapat membuatnya untuk selalu berpikir positif dan berpikir Islami seperti takut dosa yang membuat subjek menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat dan tidak baik 107
seperti malas dan mengeluh, marah-marah, berpikir negatif kepada Allah, berbicara kasar dan lainnya. Pemikiran yang positif ini dapat mengurangi stres subjek. hal ini dikarenakan setelah membaca Al- Qur'an pikiran subjek menjadi lebih positif, sehingga pikiran buruk yang membuatnya stres menghilang yang membuat subjek kemudian merasa optimis. Berikut keterangannya: "Ya kan biasanya orang kalau udah usaha tapi tetep gagal kan kecewa yah mbak, pikirannya jadi negatif terus, nah kalau ngaji itu kayak ya sudah lah di bawa santai, pikirannya enak, gak overthingking terus. Mikir yang baik-baik kayak misalnya ya sudah lah sudah lah yang penting sudah berusaha, toh nanti Allah kasih yang lebih baik. Gitu lah pokoknya". (SU.S2-K-W3: L.13-18) "Iya Mbak, jadi positif vibes hehe. Pikirannya jadi Islami gitu hehe." (SU.S2-K-W3: L.20-21) "Iya jadi kalau mau ngeluh, mau ngelakuin hal yang gak bener, mau males-malesan, itu takut dosa. Jadi kan ngejauhin hl-hal yang gak bermanfaat lah. Kan biasanya orang lagi kecewa kan pikirannya suka kalap yah, ngelakuin hal-hal tanpa berpikir, nah kalau ngaji kan jadi bawaanya takut mau berbuat yang nggak baik juga." (SU.S2-K-W3: L.23-28) "Iya kayak malas, marah-marah, overthinking sama Allah, ngomong kasar ya gitu lah." (SU.S2-K-W3: L.30-31) "Pasti Mbak. ya jadi berkurang gitu stresku. Karena kan tadi yah kalau habis ngaji pikirannya jadi positif terus jadi pikiran-pikiran buruk yang sempet dipikirin ya ilang, jadi optimis lah nggak pesimis lagi. Jadi kan ya udah rasanya enteng aja gitu kan" (SU.S2-K-W3: L.44-48) n. Tema 14. Mengendalikan diri dan emosi dengan mengingat Tuhan Al-Qur'an membuat subjek teringat dengan Tuhannya dan teringat akan dosa, dengan begitu subjek mampu mengendalikan dirinya agar tidak berbuat sesuatu yang macam-macam ketika stres karena sudah tidak bisa berpikir jernih lagi. Berikut keterangannya: "Al-Qur'an itu membuat saya ingat terus sama Tuhan, jadi ketika saya lagi gak bisa ngendaliin diri saya karena saking 108
109 pusingnya gitu kan udah gak bisa mikir jernih lagi, lalu baca Qur'an inget Tuhan jadi inget lagi jadi agak takut kan berbuat yang macem-macem gitu. Nah kalau udah bisa ngendaliin diri, emosipun terkendali Mbak, jadi agak rereb gitu, adem lah." (SU.S2-K-W2: L.98-104) "Balik lagi Mbak, Al-Qur'an itu ngingetin aku ke Tuhan, terus ingat dosa. Jadi mikir kalau saya begini nanti dosa begitu sih" (SU.S2-K- W2: L.140-141) Selain mengendalikan diri, membaca Al-Qur'an jua membuat subjek mampu mengendalikan emosinya. Meskipun tidak langsung mereda, subjek merasa lebih tenang dan lebih baik, selain itu, dapat mengendalikan pikirannya. Berikut keterangannya: "Iya Mbak, terkadang. Tapi ya kadang gak bisa langsung ilang gitu emosinya, ya paling agak mendingan aja. Kadang harus di tenangin dulu baru bener-bener ilang gitu" (SU.S2- K-W2: L.107-109) Menurut subjek ketika pikiran terkendali, subjek pun jadi paham akan batasan yang boleh dilakukan dan tidak. Kemampuan subjek dalam mengendalikan diri dan emosi ini juga berdampak pada stres yang subjek rasakan. Menurutnya, ketika subjek mampu mengendalikan diri dan emosi, baik perkataan maupun perbuatannya menjadi terkendali dan begitu subjek tidak akan melakukan hal-hal yang membuat dirinya khawatir dan stres. Berikut keterangannya: "Iya Mbak, jadi lebih tenang, jadi bisa ngendaliin pikiran kan. Kan jadi enteng lah. Kalau pikiran terkendali kan biasanya kita jadi tau batasannya lah" (SU.S2-K-W2: L.143- 145) "Iya dong Mbak, kalau udah bisa ngendaliin diri sama emosiku nih yah, perkataan sama perbuatanku kan jadi terkendali kan Mbak jadi gak lagi ngelakuin hal-hal yang buat khawatir atau bikin stres. (SU.S2-K-W3: L.14-17)"
o. Tema 15. Napas yang teratur menimbulkan ketenangan dan rasa nyaman Cara subjek mengatur pernapasannya adalah dengan berhenti terlebih dahulu untuk mengambil napas, saat dirasa napas tidak akan sampai di ujung ayat atau tanda wakaf dan kemudian melanjutkan nya lagi. Mengatur pernapasan pada saat membaca Al-Qur'an membuat badan terasa nyaman sehingga menimbulkan perasaan tenang. Kondisi badan yang nyaman serta hati yang tenang dapat membantu subjek menurunkan stres yang dirasakan. Berikut keterangannya: "Iya sering Mbak. Kan biasanya kalau baca Al-Qur'an itu saya sempet melirik lah lanjutannya apa, nah kalau masih panjang terus gak kuat ya saya berhenti. Kalau belum ada tanda berhenti ya berhenti sendiri, gak kuat kan napasnya." (SU.S2-K-W1: L.145-148) "Ada dong mbak, makannya bisa tenang kan badan udah nyaman nih." (SU.S2-K-W3: L.96- 97) "Iya Mbak, kalau lagi santai terus niat baca, itu rasanya jadi tenang gitu." (SU.S2-K-W3: L.109-110) Berbeda ketika subjek terburu-buru atau ada target membaca, dan subjek membaca Al-Qur'an dengan cepat sehingga napas pun menjadi tidak teratur, yang justru membuat subjek merasa kelelahan dan menimbulkan sesak napas. Karena kondisi badan yang menjadi lelah akibat membaca Al-Qur'an dengan tergesa-gesa dan napas pun menjadi tidak teratur, tidak menimbulkan dampak apapun terhadap stres yang subjek rasakan. Berikut keterangan subjek: "Iya Mbak sering. Jadi sesak sih, kaya orang cape, pengap gitu kehabisan napas mbak. kadang juga karna ada target, bacanya cepet atau lagi di tungguin temen jadi gak teratur gitu napasnya Mbak." (SU.S2-K-W1: L.152-155) "Nggak 110
Mbak. Sesek dadaku capek rasanya. Kayak orang habis lari- lari kehabisan napas." (SU.S2-K-W3: L.103-104) "Nggak sih Mbak." (SU.S2-K-W3: L.106) p. Tema 16. Ingat Tuhan menimbulkan rasa takut dan ingin bertaubat Perasaan taubat sering muncul ketika subjek pada saat membaca Al- Qur'an teringat posting an yang pernah dibacanya di media sosial seperti Instagram ataupun Tik tok tentang ayat Al-Qur'an. Berikut keterangannya: "Iya pernah. Tapi karna saya baca Al-Qur'an nggak sama artinya jadi setiap baca jadi keinget gitu, mungkin yang lebih ngena itu ketika lihat di Instagram atau Tiktok lihat trus pas baca Al-Qur'an keinget kalau pernah baca ayat itu nah itu jadi lebih sadar." (SU.S2-K-W1: L.93-97) Perasaan taubat juga muncul ketika subjek merasa sudah jauh dari Tuhan dan sedang banyak masalah dan membaca Al-Qur'an lah yang menjadikannya cara untuk mendekatkan diri kembali kepada Tuhan. Berikut keterangannya: "Ada Mbak, apalagi kalau lagi banyak masalah ya hehe, jadi mikir oh iya aku udah nglakuin kesalahan yah gitu. Nah tapi kalau lagi seneng ya udah hehe lupa kadang" (SU.S2-K-W2: L.120-122) Menurutnya, perasaan taubat yang dirasakan subjek ini muncul begitu saja ketika subjek teringat akan Tuhan yang kemudian menimbulkan rasa takut dalam dirinya. Berikut keterangannya: "Gak tau yah Mbak, perasaan itu muncul aja gitu. Mungkin karena keinget Tuhan jadi ada rasa takut itu kali yah jadi mikir udah lah saya pengen jadi orang yang bener, jangan seperti ini terus begitu." (SU.S2-K-W2: L.125-128) 111
Perasaan taubat ini mempengaruhi perasaan stres yang dialami oleh subjek. Menurutnya, setelah menyadari dan mengakui dosa yang telah diperbuatnya, perasaannya menjadi jauh lebih lega karena teringat Tuhan pun pasti akan mengampuni dosa-dosanya. Berikut keterangannya: "Iya sih Mbak, jadi kan kaya ya udah lepas gitu loh, yang tadinya pusing mikirin dosa-dosa juga kan jadi agak plong karena udah ngrasa ya kayak kemarin salah sekarang udah deh tobat, gak lagi-lagi gitu. Inget juga kan Allah itu pasti mengampuni dosa hambanya ketika dia bertaubat." (SU.S2- K-W2: L.131-135) q. Tema 17. Membaca Al-Qur'an menimbulkan perasaan sabar Bagi subjek membaca Al-Qur'an membuat dia lebih bisa menahan amarahnya meskipun belum sepenuhnya reda. Hal ini berarti membaca Al-Qur'an membuat subjek menjadi lebih sabar dan lebih pandai mengontrol emosi, mengingat subjek merupakan orang yang mudah terbawa emosi, meskipun perasaan sabar yang dirasakan nya tidak terlalu besar. Menurut subjek, ketika membaca Al-Qur'an secara tidak langsung sedang menyebut nama Tuhan yang membuat subjek lebih mengingat Tuhannya. Dengan mengingat Tuhan, hati lebih tenang sehingga subjek tidak mudah terbawa emosi dan lebih mampu menahan diri untuk tidak emosi. Hal ini membuat subjek tidak lagi merasa khawatir sehingga stres yang dirasakan perlahan membaik, Berikut pernyataan subjek: "Untuk sekarang, mungkin karena saya orangnya emosian, jadi setelah baca Al-Qur'an pun kalau misalnya ada yang bikin marah ya tetep aja marah Mbak, cuman mungkin lebih 112
bisa nahan Mbak, tapi kalau anaknya bener-bener bikin jengkel banget ya marah Mbak." (SU.S2-K-W1: L.72-76) "Iya itu yah Mbak, ya kan pas ngaji secara nggak langsung toh Mbak nyebut nama Tuhan kan, jadi ya lebih ingat Tuhan jadi lebih enak, hati lebih tenang, ya kalau hati udah tenang kan gak gampang kesulut emosi toh Mbak. Jadi ya lebih bisa nahan diri biar nggak emosi gitu." (SU.S2-K-W3: L.82-86) "Ada lah Mbak, karena kan tadi yah bisa nahan diri hiar gak emosi hati juga lebih tenang kan kan jadi ya lebih plong gak terlalu yang khawatir banget, rusuh lah." (SU.S2-K-W3: L.88-90) r. Tema 18. Menyerahkan semua kepada Tuhan Membaca Al-Qur'an membuatnya merasa lebih pasrah akan keadaannya. Bagi subjek, membaca Al-Qur'an membuatnya teringat kepada Tuhan yang membuatnya sadar bahwa apa yang sedang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik dan Tuhan telah mengatur jalannya. Berikut penjelasannya: "Iya Mbak, kalau lagi stres trus biasanya aku ingat-ingat lagi kaya oh ya ini yang paling baik, ya udah lah gitu" (SU.S2- K-W2: L.148-149). "Balik lagi Mbak, inget Tuhan, Tuhan sudah atur jalannya, jadi ya sudah terima saja lah. Kita kan gak bisa memaksa kehendak Tuhan." (SU.S2-K-W2: L.152- 154) Perasaan tawakal ini membuat perasaan stres yang dialaminya menurun. Menurutnya ketika subjek sudah pasrah beban pikirannya menjadi berkurang bahkan hilang. Berikut penjelasannya: "Iya ada Mbak, karena tadi udah ngrasa ya udah lah aku udah berusaha, selanjutnya pasrahin sama Tuhan aja, jadi ya udah gak dipikirin lagi, gak ada beban gitu rasanya." (SU.S2-K- W2: L.156-158) 113
s. Tema 19. Dekat dengan Tuhan Menurut subjek, perasaan mahabah timbul ketika subjek membaca Al-Qur'an disertai dengan niat. Menurut pengalamannya, ketika membaca Al-Qur'an dengan disertai niat, perasaan dekat dengan Tuhan akan muncul. Selain itu perasaan senang ketika membaca Al-Qur'an juga membuat subjek menjadi terus menerus ingin membacanya. Berikut keterangan subjek: "Iya ada Mbak, apalagi ketika saya memang niatnya membaca Al-Qur'an ya rasanya beda aja sih, ketika niat baca Al-Qur'an jadi lebih berasa deket sama Allah, tapi kalau gak yah biasa aja sih Mbak." (SU.S2-K-W1: L.104-107). "Kalau saya itu kan paling suka baca Qur'an setelah subuh Mbak, nah itu kalau lagi seneng baca Qur'an bawaanya pengen baca terus gitu" (SU.S2-K-W1: L.110-112) t. Tema 20. Rela terhadap apa yang terjadi. Perasan rida juga dirasakan subjek ketika membaca Al-Qur'an. Menurut pengalamannya membaca Al-Qur'an membuatnya berpikir Tuhan mempunyai jalan hidup untuk masing-masing hamba-Nya. Oleh karena itu, meskipun sering kecewa atas hasil dari usaha yang dilakukannya tidak sesuai dengan harapannya, dengan membaca Al- Qur'an menimbulkan pemikiran bahwa apa yang dia harapkan bukanlah rezekinya dan cobaan untuknya. Berikut keterangannya: Kecewa Mbak, sering banget. Kadang mikir aku itu kenapa sering baca Al-Qur'an, salat tapi kok hasilnya masih gak sesuai ekspektasiku gitu. Tapi ya balik lagi mikir, ya mungkin ini coba an untuk aku gitu." (SU.S2-K-W1: L.137- 140) "Iya kadang begitu mbak, kaya ya udah berarti itu bukan rezeki ku gitu. Karena kan balik lagi yah Mbak, Tuhan itu sudah membuat jalan hidup masing-masing, yang penting 114
berdoa berusaha, lalu pasrahkan sama Tuhan." (SU.S2-K- W2: L.177-180). Selain itu, menurut pengalaman subjek, membaca Al-Qur'an membuatnya selalu berpikiran positif dan lebih menerima sesuatu ataupun menerima seseorang dengan berbagai karakternya yang tidak jarang membuat subjek merasa sebal. Berikut keterangannya: "Jadi mikir ya udah lah yah, apalagi kalau lagi sebel sama orang tuh biasanya setelah baca Qur'an jadi mikirnya ya udah lah yah, Tuhan kan nyiptain manusia dengan berbagai karakter, mungkin udah karakternya dia begitu, ya udah lah maklumin aja lah. Terus juga gak ada pikiran jelek juga sih Mbak kalau habis baca Qur'an" (SU.S2-K-W2: L.164-169) u. Tema 21. Mudah berpikir dan mampu menyelesaikan masalah Pada saat membaca Al-Qur'an, seringkali subjek teringat dengan ayat-ayat dan terjemahannya yang pernah dibacanya di media sosial membuat subjek berpikir lebih dewasa dan terbuka. Menurutnya, dengan membaca Al-Qur'an pikiranya menjadi jernih dan subjek dapat membedakan yang baik dan buruk serta lebih mampu memikirkan solusi untuk setiap masalah yang sedang dihapinya. Hal ini dikarenakan subjek sebelumnya sudah memahami apa yang sedang dibacanya melalui postingan yang sebelumnya dilihat subjek di media sosial. Menurutnya, setelah subjek mampu berpikir kembali, apa yang sedang dikerjakannya terasa lebih mudah dan hal-hal yang sudah direncankan dapat berjalan sesuai rencana. Hal ini disebabkan karena ketika membaca Al-Qur'an subjek teringat akan Tuhan yang menimbulkan kesadaran akan dirinya sehingga subjek mampu berpikir terbuka seperti 115
mau menyadari kesalahan yang telah diperbuatnya. Dengan begitu, subjek akan mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang sedang dihadapinya dan membuat stres yang sedang dirasakan semakin berkurang. Berikut keterangannya: "Iya ayatnya sih Mbak, kadang saya lihat ayat dan artinya di sosmed lalu saya inget ayat itu ketika baca Qur'an, jadi mikir lagi kan kaya oh iya yah." (SU.S2-K-W2: L.90-92) "Iya ada mbak, jadi lebih dewasa cara berpikirku, terbuka gitu." (SU.S2-K-W2: L.88) "Contohnya, bisa berpikir jernih Mbak, kayak jadi bisa bedain mana yang baik mana yang buruk gitu, lebih sadar oh ternyata yang bener itu begini, oh ternyata salahnya disini, oh ternyata bagusnya begini ya gitu lah. jadi bisa mikir lagi gitu pas lagi mentok gak bisa mikir terutama kan ya sakinng banyaknya yang dipikirin kali yah Mbak hehe." (SU.S2-K-W3: L.52-57) "Nggak tau yah Mbak. Kalau aku sih yah Mbak, semakin baca semakin ingat sama Allah, semakin ingat dosa, semakin sadar kayak aku ini siapa? Cuman makhluk lemah nggak ada apa-apanya sana Allah gitu sih. Apalagi kalau tau artinya Mbak, tambah kayak ya Allah. Tapi itu kalau niat emang mau baca, kalau niatnya cuman menggugrkan kewajiban sih nggak begitu berasa." (SU.S2-K-W3: L.72-78) "Iya mbak nanti habis itu jadi gampang banget rasanya ngerjain apa-apa tuh, terus yang udah ke planing juga ya berjalan dengan lancar." (SU.S2-K-W3: L.60-62) "Iya Mbak. Karna tadi kan udah bisa mikir lah yah jadi masalah yang lagi tak hadapi juga ya kadang bisa tak selesaikan sendiri tanpa minta bantuan yang lain lah." (SU.S2-K-W3: L.65-67) "Pasti, kan masalah teratasi yo stres jadi ilang toh Mbak hehe." (SU.S2-K-W3: L.69) Data observasi terkait subjek K terlihat dari, suasana rumah subjek yang cukup sepi meskipun berdekatan, dengan jalan dan ruang tamu yang langsung menghadap ke jalan membuat peneliti dapat melihat interaksi subjek dengan adik-adiknya. Ketika peneliti datang untuk wawancara, subjek menyambut peneliti dengan senyum dan menyapa peneliti. Pada saat subjek menceritakan pengalamannya membaca Al- 116
117 Qur'an sesekali subjek tersenyum dan tertawa, namun ketika memasuki pembahasan mengenai hal-hal yang membuatnya stres beberapa kali subjek meninggikan suaranya dan menghela nafas. Hal ini juga terjadi pada pertemuan selanjutnya, ketika membahas perihal perkuliahannya, subjek sesekali menghela nafas dan meninggikan nada bicaranya. Selain itu, subjek juga menunjukan perilaku stres lainnya seperti tidak bisa fokus, hal ini dilihat dari perilaku subjek yang berkali-kali melihat layar ponsel dan lupa pada pertanyaan yang peneliti ajukan sehingga subjek beberapa kali meminta peneliti mengulangi pertanyaan yang sama. Selain itu, subjek menjadi mudah marah, hal ini ditunjukan oleh sikap subjek yang menegur adiknya dengan nada suara yang cukup keras dan tinggi karena adiknya yang sedang duduk di sampingnya bermain handphone dengan suara yang lumayan keras. Dalam membaca Al-Qur'an terlihat subjek kewalahan dalam mengatur pernafasaanya sehingga membuat subjek tersendat-sendat pada beberapa bagian, meskipun begitu, subjek tidak melakukan kesalahan saat membacanya.
Faktor Stres Deadline Laporan Aspek Stres Sakit kepala, sensitif, pola tidur terganggu Emosi meningkat Lebih mendekatkan diri kepada Allah Tidak fokus Subjek K Aspek membaca Al-Qur'an Membaca Al-Qur'an jadi amalan paling sederhana Kesulitan pada hukum tajwid Membaca Al-Qur'an sebagai bekal di akhirat Kontrol orang tua Unsur terapeutik membaca Al-Qur'an Hati dan pikiran tenang Mengendalikan diri dan emosi dengan mengingat Tuhan Napas yang teratur menimbulkan rasa nyaman dan ketenangan Ingat Tuhan menimbulkan perasaan pasrah Takut dosa menimbulkan pikiran positif Nilai tasawuf dalam membaca Al-Qur'an Ingat Tuhan menimbulkan rasa takut dan ingin bertaubat Perasaan sabar Menyerahkan semua kepada Tuhan Dekat dengan Tuhan Rela terhadap apa yang terjadi Mudah berpikir dan mampu menyelesaikan masalah Berkurangnya stres 118
3. Subjek P Subjek P 40 (tahun) merupakan seorang ibu rumah tangga, ibu dari 2 orang anak, dan seorang guru. Kegiatan keseharian nya cukup sibuk. Selain mengurus rumah dan 2 orang anak laki-lakinya, pagi hari subjek harus berangkat ke sekolah untuk mengajar. Subjek mengajar di SD Negeri 03 Kretek, kemudian pada siang harinya subjek harus mengajar di madrasah diniah (MD). Di madrasah diniah ini subjek menjabat sebagai kepala sekolah sehingga tugasnya pun menjadi lebih banyak. Tidak hanya itu, setiap selesai salat maghrib, subjek ini juga mengajar mengaji di masjid, kemudian setelah salat Isya, subjek akan mengajar les di rumahnya. Tak jarang pekerjaanya ini membuat subjek merasakan stres terutama ketika banyak pekerjaan yang menumpuk, selain itu persoalan rumah tangga dan permasalahan anak-anak, baik anak didik nya maupun anaknya sendiri tak jarang membuatnya merasakan stres. Kesibukan lainnya adalah subjek bergabung di 'Aisyiyah dan juga sebagai salah satu penggerak di Nasyi'atul 'Aisyiyah. Di sela-sela kesibukan nya subjek ini selalu menyempatkan untuk membaca Al-Qur'an. Berikut adalah tema-tema dari hasil wawancara dengan subjek: a. Tema 1. Pekerjaan dan masalah keluarga menjadi penyebab stres. Permasalahan hidup yang sering membuat subjek stres adalah masalah pekerjaan. Selain pekerjaan, masalah lain yang tidak jarang membuat dirinya marah dan stres adalah masalah keluarga seperti anak 119
120 dan suaminya yang tidak jarang membuat subjek emosi. Berikut keterangannya: "Yah namanya juga orang hidup kan Rin, punya kerjaan, punya suami, punya anak, ya yang bikin marah stres ya seputar anak, suami, pekerjaan. Yah yang setiap hari dihadapi. Yah tiap hari menghadapi anak-anak, ya wajar kalau stres lah." (SU.S3-P-W1: L.114-118) Mengenai pekerjaan dan masalah keluarga yang tidak jarang membuat subjek merasakan stres ini juga di dukung oleh pernyataan suami subjek yang mengatakan bahwa subjek hal yang sering membuat subjek marah dan stres adalah tentang permasalahan pekerjaan dan anak yang bendel. Berikut keterangannya: "Paling ya masalah pekerjaan sama anak yang rewel yah." (SO. S3-TS-W1: L.33) b. Tema 2. Termotivasi untuk lebih rajin membaca Bergabung dengan Nasyi'atul 'Aisyiyah membuat subjek mendapatan motivasi baru untuk lebih rajin membaca Al-Qur'an, apalagi subjek mengikuti program one day one juz dan 1 minggu 1 juz yang diadakan oleh cabang Nasyi'atul 'Aisyiyah untuk meningkatkan kegemaran para anggotanya dalam membaca Al-Qur'an. Berikut keterangannya: "Ada Rin, jadi lebih rajin, lebih sadar, termotivasi juga rin buat lebih rajin lagi membaca Al-Qur'an. nah apalagi kan kalau saya ikut program one day one juz pas puasa sama 1 minggu 1 juz di hari biasa, jadi termotivasi buat terus baca Qur'an, jadi punya target kan jadi pengen cepet cepet terpenuhi targetnya lah." (SU.S3-P-W1: L.82-87)
c. Tema 3. Stres menyebabkan sakit dan pola makan serta pola tidur tidak teratur Stres menyebabkan subjek merasakan ketidaknyamanan, perasaan cemas dan khawatir dan beban pikiran yang terkadang membuatnya sakit seperti sakit kepala ataupun sakit lambung karena menurutnya banyak hal yang dipikirkan dapat mempengaruhi pola atau selera makan. Berikut keterangannya: "Iya pernah, jadi lebih mendingan, jadi lebih adem, mengurangi rasa nggak nyaman. Kan kalau sakit biasanya juga bisa karena banyak pikiran atau khawatir, cemas gitu kan, nah kalau baca Qur'an itu jadi lebih mending aja gitu" (SU.S3-P-W1: l.121-24) "Bisa sakit kepala, bisa juga sakit lambung. Karena biasanya kalau banyak pikiran akan berpengaruh juga ke pola makan atau selera makan jadi berkurang" (SU.S3-P-W3: L.10-12) Stres juga berdampak pada pola makan subjek. Stres menimbulkan rasa malas dan tidak ada nafsu untuk makan yang pada akhirnya membuat subjek tidak makan. Berikut keterangannya: "Iya jelas pengaruh, kadang jadi malas makan, nggak nafsu gitu lah." (SU.S3-P-W2: L.70-71) Stres juga ternyata berdampak pada pola tidur subjek. Ketika subjek sedang stres, subjek akan merasa susah untuk tidur. Hal ini diakibatkan karena banyak hal yang sedang subjek pikirkan sehingga membuat subjek susah tidur meskipun sudah merasa ngantuk. Berikut keterangannya: "Iya ngaruh juga. Kalau lagi ada masalah jadi susah tidur. Kan kebanyakan beban pikiran sih, orang kalau lagi banyak yang dipikirin pasti mau tidur ya susah kaya kepikiran terus, 121
padahal udah ngantuk tapi nggak bisa tidur karena kan pikirannya nggak tenang gitu" (SU.S3-P-W2: L.74-78) d. Tema 4. Meningkatnya emosi saat stres Stres meningkatkan emosi subjek yang membuat subjek menjadi mudah marah dan khawatir. Stres juga membuat subjek sempat putus asa ketika menghadapi permasalahan yang dirasa cukup berat, seperti masalah keluarga atau pekerjaan. Subjek sempat merasakan putus asa ketika dulu dirinya belum menjadi PNS. Sebelum menjadi PNS honor yang didapatkan subjek terbilang sedikit dan ketika subjek berada di lingkungan kerja, subjek merasa dipandang sebelah mata. Namun untungnya subjek dapat menanganinya dengan baik melalui Al-Qur'an. Ayat-ayat Al-Qur'an ini jugalah yang memotivasi hidup subjek. Selain melalui ayat-ayat Al-Qur'an sebagai penenang, anak-anak didik nya juga terkadang membuat perasaan emosi subjek menurun dengan tingkah lakunya. Selain itu menurutnya, salat dan mengobrol dengan teman membuatnya merasa jauh lebih baik. Berikut keterangannya: "Ya sebel, jengkel, marah, terus juga khawatir. Kan orang stres pikirannya kan biasanya yang gak bagus-bagus" (SU.S3-P-W1: L.183-184). "Iya. Dulu kan ya kadang putus asa, ya sebenarnya sih wajar yah putus asa itu manusiawi, ya ada lah rasa putus asa, sebel..." (SU.S3-P-W1: L.217-218) "Yah misal kalau lagi ada masalah yang kita rasa berat untuk kita hadapi lah." (SU.S3-P-W3: L.26-27). "Nah biasanya kalau lagi marah, jengkel itu ketika ke sekolah reda sendiri, karna anak-anak kan masih lugu, masih polos, ya suka becanda yah itu juga kan biasa jadi hiburan, terus juga yah salat, ngaji, ngobrol sama temen gitu." (SU.S3-P-W1: L.190- 193) 122
123 Hal ini juga di dukung oleh pernyataan suami subjek yang menyebutkan bahwa ketika subjek suasana hatinya sedang tidak bagus, dan ada yang menurut subjek salah biasanya membuat subjek marah. Berikut keterangannya: "Iya paling kalau moodnya gak bagus atau ada yang salah, biasanya suka marah-marah." (SO. S3-TY-W1: L.19-20) e. Tema 5. Kurang fokus Karena banyak yang dipikirkan ketika stres, membuat subjek tidak dapat fokus pada apa yang sedang dikerjakannya. Daya fokus subjek menjadi berkurang. Berikut keterangannya: "Jadi lebih ke nggak fokus aja sih. Karena kan banyak yang di pikirin kan." (SU.S3-P-W2: L.113-114) f. Tema 6. Lebih banyak beribadah dan mencari hiburan Stres mengakibatkan subjek berdoa lebih lama ketika salat, lebih pasrah dan lebih sering membaca Al-Qur'an. Menurutnya, ketika sedang menghadapi suatu permasalahan dalam hidupnya, bercerita kepada Tuhan adalah yang paling benar. Selain itu, ketika stres subjek juga berusaha untuk fokus dengan mencari hiburan seperti bercanda bersama anak didik nya, mengobrol dan lainnya. Berikut keterangannya: "Biasanya kalau lagi ada pikiran ya salat, doa nya jadi lebih lama, lebih pasrah, ngajinya jadi lebih sering. Soalnya dipikiranku itu aku punya masalah apa, diceritakan ke orang juga percuma, kadang malah tambah ruwed, kadang juga kan nggak bisa menjaga. Ya sebenarnya wajar sih, namanya juga manusia yah, tapi kan jadi saya gimana gitu. Nah saya itu nggak suka, mending curhatnya sama Tuhan. Jadi salatnya lama, baca Qur'an, Jarang lah curhat sama orang. Paling
kalau sama orang ceritanya masalah umum kaya pekerjaan, organisasi atau apa gitu, kalau masalah pribadi gak deh." (SU.S3-P-W2: l..82-90). "Ya itu tadi, salat, ngaji, berusaha fokus, nyari hiburan biar nggak kepikiran, kayak becanda di sekolah, main gitu. Ya kepancing emosi ya sering. Lagi banyak pikiran, anak-anak pada rewel, bandel ya emosi lah tapi ya hanya sesaat itu gitu." (SU.S3-P-W2: L.94-97) g. Tema 7. Mendapat banyak pahala dan penenang hati Selain karena ibadah dan motivasi, keinginannya membaca Al- Qur'an didapatkan nya karena ingin mendapatkan pahala dan kebaikan yang banyak. Kebiasaannya membaca Al-Qur'an membuat dirinya juga termotivasi untuk terus membacanya. Selain itu program one day one Juz yang dia ikuti ketika bulan puasa serta 1 minggu 1 Juz juga menambah motivasinya untuk selalu membaca Al-Qur'an. berikut keterangannya: "Kan katanya baca Qur'an itu per 1 huruf itu 10 kebaikan, nah karena saya pengen mendapatkan pahala yang bnyak, kebaikan yang banyak ya saya rajin membaca, karena juga kan termasuk ibadah juga" (SU.S3-P-W2: L.13-16). "Karena kebiasaan baca ya jadi pengen baca terus. Terus juga pengen dapat pahala, terus biar lancar baca Qur'annya, kan mending kalau setiap hari baca mah, nah terus kan saya ikut program 1 juz 1 minggu, nah itu juga jadi motivasi biar targetnya sampai lah 1 juz. Nah kalau itu motivasi tambahan, kalau yang utama sih tadi. Ya gimana ya rin, udah kebiasaan sih, jadi kalau gak ngaji ya berasa gimana gitu, ada yang kurang lah" (SU.S3-P-W2: L.18-25) Selain untuk mendapat pahala subjek juga berharap dengan membaca Al-Qur'an ini subjek akan merasakan ketenangan pada hati dan pikiran terutama ketika banyak masalah yang sedang subjek hadapi yang membuat subjek merasa stres. Membaca Al-Qur'an setiap hari juga membantunya memperlancar kemampuannya dalam membaca Al- 124
Qur'an. menurutnya, sering membaca Al-Qur'an akan membantu lidahnya terbiasa sehingga saat membacanya pun tidak ada kesulitan. Berikut keterangannya: "Yah disamping pengen dapat pahala, buat hati dan pikiran lebih tenang ya untuk melancarkan dalam membaca Al- Qur'an. Yah kalau setiap hari membaca kan mending, lidah jadi terbiasa, jadi pas baca itu nggak gelagapan, lancar, nah kalau jarang-jarang kan gelagapan, tapi kalau setiap hari kan untuk mending." menenangkan, biar hati jadi adem gitu, ketika hatinya lagi gak mood, banyak pikiran, nah kalau baca Al-Qur'an kan lebih mending, seperti lebih adem gitu. Kalau lagi marah, jengkel baca Qur'an kan jadi agak tenang..." (SU.S3-P-W1: L.106-109) "Ada sih Rin, kan motivasi saya membaca Al- Qur'an itu untuk penenang, ladang pahala dan ya itu yang tak rasain Rin, ya jadi kalau ada masalah ya udah lah gak terlalu dipikirin, ya udah baca Al-Qur'an pikiran sama hati itu udah tenang kan." (SU.S3-P-W3: L.77-81) (SU.S3-P-W1: L.158-163) "Iya Subjek telah mewujudkan keinginannya untuk membaca Al-Qur'an dengan membacanya setiap hari ketika ada waktu senggang, seperti setelah Maghrib, atau setelah mengajar mengaji di sela-sela menjelang Isya atau setelah Isya. Apalagi ketika bulan puasa, subjek menjadi lebih sering membaca Al-Qur'an yang biasanya dilakukan setelah Subuh, Zuhur dan salat Tarawih. Kegiatan membaca Al-Qur'an yang dilakukannya setiap hari ini dikarenakan adanya motivasi dari hati, keinginannya mendapatkan pahala serta keyakinannya terhadap ayat- ayat Al-Qur'an. Berikut keterangannya: "Kalau saya setiap hari pas lagi ada waktu senggang, biasanya setelah Maghrib, selelah mengajar anak-anak mengaji, ya disela-sela waktu menjelang Isya, kalau ada waktu tapi, klau nggak ada ya habis Isya" (SU.S3-K-W1: L.101-104). "...nah kalau puasa ya ada tambahan, biasanya habis Subuh, tarawih, habis salat Zuhur gitu." (SU.S3-K- 125
W2: L.47-48). "Dari diri sendiri yah rin, karena yang memotivasi hati kan hehe, karena tadi pengen dapat pahala, bisa nenangkan pikiran dan ada ayat tertentu yang waktu itu saya bilang yang memotivasi saya lah. Ayat Al-Qur'an kan nggak mungkin bohong kan, itu kan firman Allah jadi nggak mungkin bohong, kalau kita yakin ya bisa terjadi" (SU.S3- K-W2: L.56-61) Kegiatan membaca Al-Qur'an yang dilakukan atas keinginan yang berasal dari hari ini juga diperkuat oleh pernyataan dari suami subjek yang mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menyuruh subjek untuk setiap hari membaca Al-Qur'an, namun karena kesadaran dirinya sendiri lah subjek membaca Al-Qur'an setiap hari. Berikut keterangannya: "Saya nggak pernah nyuruh sih Mbak, tapi ya alhamdulillah sadar sendiri, baca sendiri aja." (SO. S3-TY-W1: L.36-37) h. Tema 8. Kesalahan membaca saat tidak fokus Kesulitan membaca Al-Qur'an dialami subjek ketika subjek sedang tidak fokus saat membacanya. Ketika tidak fokus, tidak jarang kesalahan baca terjadi. Meski begitu, subjek akan berhenti terlebih dahulu dan memeriksa kesalahannya dan kemudian diulangi lagi membacanya. Berikut keterangannya: "Kalau lagi nggak fokus kadang ada yang salah, tapi kan nanti berhenti, dicek, diulang lagi. Ya wajar kan, kadang lagi banyak masalah, banyak pikiran, banyak kesibukan jadi kadang suka nggak fokus begitu." (SU.S3-P-W2: L.32-35) i. Tema 9. Pemahaman hukum tajwid Pemahaman nya tentang tajwid subjek cukup baik. Subjek mengerti tentang hukum dan cara membacanya, bahkan tanda-tanda wakaf yang jarang orang tahu artinya. Berikut keterangannya: 126
"...kalau ada tanda waqaf "lam alif", dan "shod disambung dengan lam" itu janagan berhenti, soalnya kebanyakan orang kan tahunya waqaf itu berhenti, jarang yang tau tanda waqaf itu artinya berhenti atau terus, jadi setiap mulai mengaji diingatkan tanda waqafnya..." (SU.S3-P-W2: L.48-52). "... mad, idhar, ihfa yang biasanya selalu ada, yang penting, nah kalau sudah bisa nah kalau yang membedakan itu kan mending, membacanya bakal bener, nah yang suka lupa itu biasanya waqaf, karena kan waqaf jenisnya banyak, dan orang suka tidak tahu arti-arti dari waqaf itu apa, berhenti atau lanjut..." (SU.S3-P-W2: L.66-71) j. Tema 10. Emosi berkurang Ayat-ayat Al-Qur'an dan terjemahan yang dibaca subjek tidak jarang menyentuh hati subjek sehingga membuat hati lebih tenang dan emosi yang dirasakan nya menjadi menurun serta beban pikiran menjadi berkurang. Menurutnya, semua ayat di Al-Qur'an jika dibaca dengan Tuma'Ninah akan membuat hati terasa tenang, apalagi ketika ayat yang dibaca sesuai dengan keadaanya saat itu, seperti ayat-ayat yang mengandung doa-doa atau ayat yang membuat dirinya lebih semangat dalam melakukan kebaikan contohnya surah al-Zalzalah ayat 7 dan 8 yang artinya "Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat Zarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat Zarrah niscaya dia akan melihat balasannya". Berikut keterangannya: "Kalau lagi ada masalah ya ada, apalagi kalau nemu ayat yang pas sama yang lagi dirasa.maksudnya kaya sebelumnya kan mungakin tingkat emosinya masih tinggi, nah kalau setelah baca Qur'an baca terjemahannya terus ada yang menyentuh begitu ya jadi mengurangi emosi, pikiran jadi lebih berkurang" (SU.S3-P-W2: L.117-122) "Semua ayat kalau di baca dengan tuma'ninah insyaallah akan membuat hati tenang." (SU.S3-P-W3: L.16-17) "Ada. Banyak ayat 127
yang secara tidak sengaja kita baca pas dengan keadaan kita, misalnya ada ayat yang isinya doa-doa, atau ayat yang bisa membuat kita lebih semangat terutama untuk melakukan hal- hal kebaikan. Ya contohnya surah al-Zalzalah ayat 7 dan 8 Rin" " (SU.S3-P-W3: L.19-23) k. Tema 11. Timbulnya rasa menerima dan pasrah setelah memahami terjemahan ayat Al-Qur'an Ayat-ayat Al-Qur'an serta terjemahannya yang dibaca subjek menjadi motivasi tersendiri untuk subjek serta membuat subjek lebih menerima dan pasrah atas apa yang terjadi dalam hidupnya. Seperti surah al-Insyirah ayat 5 dan 6 yang artinya "Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" yang menjadi motivasi dalam hidupnya berikut keterangannya: "...Nah makannya Al-Qur'an saya ini isinya lipatan-lipatan yang menurut saya penting, yang ngena benget, karena saya kan suka membaca terjemahannya juga. Nah sekarang jadi lebih bisa menerima lah. Ya itu kaya ayat dari surah al- tadi "sesungguhnya sesudah kesulitan ada Insyiroh kemudahan"" (SU.S3-P-W1: L.219-223) "Iya ada. Ya tadi yang surah al-Insyiroh tadi saya mengalami, kaya dulu pas sebelum jadi PNS kan honornya segitu, beda aja kan lingkungan kerja juga pas jadi PNS sama belum itu, terus di lingkungan kerja juga seperti kurang dihormati, selama berapa tahun sekarang Allah ngasi kemudahan, nagasih rizki bisa jadi PNS, nah terus juga itu tadi ayat yang artinya "barang siapa yang melakukan kejahatan sekecil apapun, dia juga akan mendapatkan balasannya", lalu ayat yang artinya " jika kita memudahkan urusan orang, maka Allah akan memudahkan urusan kita" nah itu saya alami sendiri, makanya itu jadi motivasiku. Makannya kadang saya pikir sebisa mungkin harus bisa bantu orang lain, mungkin ketika kita bisa membantu orang lain, Allah juga bisa membantu urusanku gitu. Nah tapi alhamdulillah di diri saya juga terjadi. Ayat ini juga yang membantu saya untuk lebih menerima apa yang sudah terjadi terjadi. Yah namanya orang pasti ada cobaanya, jadi ya berusaha menerima 128
cobaanya lah". (SU.S3-P-W1: L.197-213) l. Tema 12. Berpikir positif Membaca Al-Qur'an membuat dirinya berpikir positif. Menurutnya, ketika stres apalagi putus asa, yang dipikirkan nya hanyalah hal-hal yang negatif. Dengan membaca Al-Qur'an pikiran negatif nya berubah menjadi positif dikarenakan ayat Al-Qur'an mengandung doa dan puji- pujian terhadap Tuhan sehingga ketika membaca Al-Qur'an sama dengan sedang berdoa dan memuji Tuhan. Menurutnya, ketika dirinya berdoa pikirannya tidak boleh negatif dan harus yakin terhadap Tuhan. Pikiran yang positif akan membantu subjek menurunkan stres yang sedang dirasakan nya karena berpikir positif akan membuat subjek mampu bertahan lebih kuat ketika menghadapi suatu masalah. Berikut keterangannya: "Iya jadi positif terus mikirnya Rin, ya yang sudah saya bilang kan, orang stres itu juga kadang jadi putus asa, pikirannya jadi negatif terus". (SU.S3-P-W3: L.95-97). "Kalau saya yah Rin, Al-Qur'an itu kan isinya doa, puji- pujian ke Allah yah, mau berdoa mau memuji Allah masa nggak yakin, malah negatif pikirannya. Terus kalau orang setelah berdoa gitu kan mikirnya jadi positif, karena kan pikirannya udah adem." (SU.S3-P-W3: L.100-104) m. Tema 13. Ayat Al-Qur'an membuat diri dan emosi lebih terendali. Ayat-ayat dalam Al-Qur'an jugalah yang membuat dirinya lebih mampu mengendalikan diri terutama ketika sedang stres, serta membuat subjek lebih sabar dan kuat dalam menghadapi masalahnya dengan catatan ketika membaca harus fokus ketika membaca dan mencerna terjemahannya. Hal ini disebabkan oleh membaca dengan fokus sambil 129
mencerna terjemahannya, apalagi jika dibaca dengan santai dan Tuma'Ninah sambal meresapi maknanya membuat subjek mengingat Tuhan dan sadar akan dirinya sehingga membuat subjek lebih mampu mengontrol diri dan emosinya dan subjek pun menjadi lebih sabar. Berikut keterangannya: "Iya ngaruh, kalau lagi ada masalah tadi ya buat ngerem" (SU.S3-P-W2: L.125). "Kadang secara tidak sengaja kan ada ayat yang bikin mikir, oh iya kok begini, ayat Al-Qur'an kan firman Allah yah jadi kan janji Allah kan ucapan Allah.Ya itu lah allah tidak memberikan cobaan di luar kemampuan habanya. Ya saya mikirnya kesitu, makannya saya berusaha kuat, sabar, karena Tuhan kan juga sudah berfirmman, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Ya walaupun waktunya sih kita tidak tahu kapan kan yah" (SU.S3-P-W2: L.128-135). "Bacanya fokus. jadi pikiranku ini jangan macam-macam, berusaha fokus baca Qur'an terus biasanya kan baca Qur'an sama terjemahannya jadi sambil melirik artinya. Jadi aku itu kalau baca Qur'an sama terjemahannya itu lebih fokus, kadang sambil di cerna kan terjemahanya."( SU.S3-P-W2: L.141-145) "Iya itu keistimewaan Al-Qur'an. Kalau bacanya santai, nggak buru-buru kan jadi tumakninah, terjemahannya bisa sambil di resapi nah dari situ kan jadi lebih ingat Tuhan, lebih sadar diri, jadi lebih di tahan lah emosinya, perkataan dan perbuatannya lebih di jaga lagi, lebih sabar juga kan jadinya. Sedikit-sedikit kan jadi emosinya hilang, stresnya juga hilang" (SU.S3-P-W3: L.35- 41) Ayat-ayat Al-Qur'an dan terjemahannya juga membuat subjek merasa lebih sabar dalam menghadapi sesuatu serta tidak mudah putus asa. Menurutnya, menghadapi masalah dengan sabar membuat masalah tidak terasa terlalu berat sehingga perasaan mengurangi rasa stres subjek. Berikut keterangannya: "Iya kadang kadang yah hehe. Kadang ada, apalagi kalau ayat yang dibaca itu ngena banget. Jadi kaya masa aku ngadepin cobaan kayak gini gampang banget putus asa gitu, 130 lebih
ya terus jadi lebih sabar kan. Kalau kita ngadepin masalah dengan sabar kan jadinya nggak terlalu berat banget kan yah, apalagi ya itu tadi inget sama firman Allah bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan" (SU.S3-P-W2: L.183-189) n. Tema 14. Napas yang teratur memberikan kenyamanan dan ketenangan. Agar napas tidak tersengal-sengal saat membaca, mengatur pernapasan saat membaca Al-Qur'an sangatlah penting. Dalam hal ini subjek mengatur napasnya dengan cara ketika belum ada tanda wakaf berhenti untuk menarik napas dan kemudian diulangi lagi dengan dimulai dari pertengahan ayat. Menurutnya pengetahuan tentang Tajwid juga akan membantu dalam mengatur napas ketika membaca Al-Qur'an. berikut keterangannya: "Iya kalau ada tanda waqaf ya berhenti untuk menarik napas, kalau misal belum sampai diwaqaf ya berhenti dulu nati di ulang lagi dari pertengahan. Yah memeng orang yang tau ilmu tajwid kan tidak semua, rata rata kalau hanya membaca Al-Qur'an saja kan bisa, tetapi kan di ilmu tajwidnya tidak tau. Nah ayat yang panjang banget kan orang kalau tidak tahu ilmu tajwidnya kan tidak tahu tanda waqaf, kan tanda waqaf banyak. Nah kalau yang tidak paham kan terusin aja akhirnya kan gak kuat napasnya." (SU.S3-P-W1: L.166-175) " Pengaturan napas yang baik membuat subjek merasa tubuhnya menjadi lebih nyaman dan lebih sehat. Hal ini dikarenakan ketika napas teratur, aliran darah dalam tubuh mengalir dengan lancar sehingga mnimbulkan perasaan nyaman dan tubuh menjadi lebih sehat. Tubuh yang nyaman juga menyebabkan hati menjadi lebih tenang sehingga perasaan gelisah dalam hati menghilang. Hal ini membuat stres yang dialami subjek menjadi lebih berkurang. berikut keterangannya: 131
"Iya Rin, badan rasanya enak aja, nyaman gitu." (SU.S3-P- W3: L.59) "Ada, karena lebih tenang kan yah jadi sedikit- sedikit stres jadi berkurang, kalau udah tenang kan jadi gak terlalu khawatir dan cemas sama masalah lah, terus tubuh juga jadi lebih enak ya itu kadang sakit ya agak mendingan lah, emosi juga turun." (SU.S3-P-W3: L.69-73) Berbeda dengan ketika subjek membaca dengan buru-buru. Selain menjadi salah membaca, menurutnya membaca Al-Qur'an dengan buru- buru membuat dirinya tidak dapat mengatur pernapasan sehingga menimbulkan rasa lelah dan tidak nyaman. Berikut keterangannya: "Iya kalau buru-buru kan jadi gelagapan yah kadang juga banyak yang jadi salah, ya napasnya jadi kaya orang cape gitu, engap lah. Ya ke tubuh agak kurang enak yah" (SU.S3- P-W3: L.62-64) o. Tema 15. Terjemahan ayat Al-Qur'an menimbulkan kesadaran akan kesalahan dan taubat Adanya perasaan menyesal pada saat membaca Al-Qur'an apalagi ketika menemukan ayat yang sesuai dengan kondisi subjek saat itu menimbulkan perasaan ingin memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya. Berikut keterangannya: "Ada, pas lagi ada masalah terutama yah, terus nemu ayat yang kayaknya sesuai gitu, kadang jadi mikir, kok aku kaya gini sih gitu. Ada niatan memperbaiki juga kalau sudah mikir oh iya mungkin aku yang salah gitu."( SU.S3-P-W2: L.148- 151) Ayat-ayat Al-Qur'an juga membuatnya menjadi lebih menyadari apa yang telah diperbuatnya sehingga memunculkan perasaan taubat dan ingin memperbaiki. Perasaan seperti ini membuat pikiran subjek 132
jauh lebih tenang sehingga stres yang sedang dialaminya pun berkurang. berikut keterangannya: "Iya ada Rin pasti" (SU.S3-P-W2: L.168). "Iya itu tadi ada ayat yang ngena terus jadi merasa yang dilakukan kayaknya gak bener, gak bagus gitu, nah nanti kalau salat ya doanya di lebih mantap, saya klau banyak masalah itu doanya sampai nangis, nggak kerasa aja gitu keluat ait mata. Kalau baca Qur'an juga suka nggak kerasa udah keluar aja air matanya. Nggak di sengaja begitu" (SU.S3-P-W2: L.171-176). "Iya jelas Rin, jadi kan ngerasa iya salahku ini, ya berusaha memperbaiki. Nah kalau sudah begitu kan beban pikiran jadi berkurang kan jadi lebih enak aja."( SU.S3-P-W2: L.178- 180). p. Tema 16. Timbulnya kesadaran diri dan pasrah terhadap cobaan yang dialami Perasaan tawakal yang timbul saat membaca Al-Qur'an membuat subjek introspeksi diri. Menurutnya, segala sesuatunya sudah ditentukan oleh Tuhan, subjek yang hanya seorang manusia biasa hanya bisa berusaha dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan dan menjalani kehidupannya mengalir saja seperti air sehingga tidak menjadi beban pikiran dan membuat hati dan pikiran terasa nyaman. Berikut keterangannya: "Iya ada. Yang suka di ingat selama ini kan tingkah laku. Ya namanya juga manusia kan yah hehe. Al-Qur'an itu membuat saya introspeksi lah. Mau bagaimanapun juga sudah jadi jalannya, udah di tentukan, kita Cuma manusia yah cuma bisa berusaha, sisanya serahin sama Tuhan lah. Ya udah jalani saja kayak air mengalir, dihadapi saja." (SU.S3- P-W2: L.201-206). "Iya, pasrahnya kan kaya ya sudah lah jalani saya kaya air mengalir biar enak gitu kan, gak kepikiran terus, biar gak jadi beban. Soalnya kalau menggebu-gebu kan nanti malah jadi beban pikiran. Ya udah jalani saja lah, mungkin emang lagi cobaannya gitu kan, biar hati sama pikiran itu enak lah."(SU.S3-P-W2: L.209-212) 133
q. Tema 17. Lebih dekat dengan Tuhan Perasaan dekat dengan Tuhan ketika membaca Al-Qur'an membuat dirinya sangat nyaman menceritakan apapun kepada Tuhannya dan selalu bergantung padanya. Perasaan ingin salat dan membaca Al- Qur'an sebagai bentuk kerinduan terhadap Tuhan juga dirasakan oleh subjek ketika subjek sedang dating bulan. Perasaan lebih dekat dan rindu yang dirasakan subjek yang menimbulkan ketenangan ini dikarenakan hati dan pikirannya sibuk memikirkan Tuhan, sehingga hal-hal negatif yang sebelumnya dipikirkan berganti menjadi hal-hal positif, sehingga beban pikiran subjek akan berkurang. Berikut keterangannya: "Iya yang jelas. Ya yang kaya yang sudah tak bilang. Gak suka curhat ke orang, lebih suka curhat ke Allah, kan biasanya orang kalau curhat itu sama orang yang terdekat yah, nah kalau aku pribadi ketika membaca Qur'an, salat ya beribadah itu jadi semakin dekat jadi lebih nyaman ceritanya ke Allah ketimbang orang lain. Hati juga jadi lebih adem, pikiran juga lebih enteng kan. Ya ada Allah ngapain cerita ke orang lain kan. Belum tentu juga orang lain bisa buat masalah kita jadi lebih ringan kan." (SU.S3-P-W2: L.215- 230) "Ada Rin, jadi kadang itu kalau lagi halangan jadi pengen banget salat, ngaji gitu." (SU.S3-P-W3: L.44-45) "Mungkin kerena sudah jadi ya pengennya tiap hari ngaji, klau nggak ngaji rasanya kurang aja." (SU.S3-P-W3: L.47-48) "Ada Rin, hati, pikiran jadi lebih tenang karena kan tadi pikirannya jadi sibuk mikirin Allah aja ya, pikirannya kaya pengen ngaji terus, jadi ya gak ada waktu buat mikir yang negatif-negatif lah jadi kan lebih ringan yah, gak da beban yang dipikirin sih." (SU.S3-P-W3: L.51-55) terbiasa ngaji yah, 134
r. Tema 18. Menjalani permasalahan dengan ikhlas Ayat-ayat Al-Qur'an membuat subjek merasa jauh lebih ikhlas dalam menjalani kehidupannya, meskipun terkadang berbagai masalah yang datang masih terpikirkan. Keyakinan akan firman Tuhan membuatnya menyerahkan kembali kepada Tuhan dan mengikhlaskan kembali. Berikut keterangannya: "Iya ikhlas aya ada, kayak ya udah jalani aja. Ikhlasin aja lah." (SU.S3-P-W2: L.230-231). "Ya kadang suka kepikiran, tapi ya udahlah jalani aja, yang penting berusaha, jalani aja semampunya. Toh juga kadang kan ada masalah yang ya udah nanti juga ilang, ngalir aja. Gak harus dipikirin banget. Nanti dengan sendirinya ya hilang sendiri" (SU.S3-P-W2: L.232-236) "Balik lagi ke firman Allah yah Rin, setelah kesulitan akan ada kemudahan. Ya idah ikhlas aja, jalani aja, tapi tetap dengan usaha, nanti juga pertolongan Allah bakalan dateng." (SU.S3-P-W2: L.239-241) s. Tema 19. Membaca Al-Qur'an memberi dampak pada kecerdasan spiritual. Menurut subjek, membaca Al-Qur'an membuat subjek teringat dosa yang kemudian menjadikan subjek lebih bertanggung jawab dengan apa yang sudah menjadi keawajibannya. Selain itu, membaca Al-Qur'an menimbulkan perasaan ingin menjadi orang yang berarti dan bermanfaat bagi orang lain. Perasaan pasrah dan ikhlas yang timbul akibat membaca Al-Qur'an juga membantu subjek menyesuaikan diri dan berani menghadapi setiap masalah yang mendatanginya. Dengan membaca Al-Qur'an subjek juga menjadi lebih bersyukur atas nikmat yang telah subjek rasakan. Perasaan ini membuat subjek merasa selalu cukup dengan apa yang dimilikinya. Perasaan cukup ini akan 135
membantu subjek meringankan kekhawatiran yang membuatnya stres. Berikut keterangannya: "Pasti yah, baca Al-Qur'an membuat saya itu ingat dosa jadi kalau mau nggak bertanggungjawab sama apa yang sudah menjadi kewajiban saya, ya mikir lagi rin." (SU.S3-P-W3: L.106-109) "Ada. kalau sekarang saya ingin hidup saya itu berarti lah bagi orang lain, makannya sebisa mungkin bisa membantu orang lain, baragkali kan nanti Allah juga membantu saya gitu. Kan ada ayat yang kalau tidak salah artinya begini "jika kita memudahkan urusan orang lain, Allah akan memudahkan urusan kita"." (SU.S3-P-W3: L.113-118) "Cukup membantu saya menyesuaikan diri sih rin. Baca Al-Qur'an tadi kan bikin pasrah, ikhlas dalam menghadapi masalah yah, jadi ya sudah jalani saja" (SU.S3- P-W3: L.121-123) "Jelas itu. sadar akan nikmat yang sudah Allah kasih lah, jadi nggak ngeluh terus, nggak pusing mikirin yang nggak ada. Kalau nggak disyukuri kan rasanya kekurangan terus yah Rin, lama-lama stres mikirin yang kurangnya itu hehe." (SU.S3-P-W3: L.128) Data observasi terkait subjek P dilihat dari, sikap subjek yang tersenyum dan bersemangat ketika menunjukkan beberapa hal seperti ayat yang menjadi motivasi hidupnya dan Al-Qur'annya yang penuh lipatan. Perilaku subjek yang berhubungan dengan stres terlihat ketika peneliti melihat subjek yang pulang dari mengajar berjalan kaki dengan cepat dan tidak mendengar panggilan dari salah satu tetangganya, pada saat menghadapi muridnya di madrasah diniyah subjek terlihat kesal dan meninggikan suara pada anak-anak yang terlihat asik bermain sendiri. Meski begitu, subjek terlihat tertawa dan tersenyum lagi setelah berbincang dengan salah satu muridnya. Selain itu, subjek juga menjadi kurang fokus, hal ini ditunjukan dengan perilaku subjek ketika subjek menghadiri pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah subjek sempat 136
137 menanyakan buku yang akan dipakai pada acara tersebut padahal buku tersebut ada di hadapannya, subjek juga sempat menanyakan kembali buku tersebut padahal subjek barusaja memberikannya pada anggota yang bertugas membacakannya. Selain itu, pada saat peneliti berkunjung ke rumahnya, subjek juga melupakan hal yang sedang dikerjakannya seperti piring yang telah di cucinya masih di bawah dan belum ditaruh di tempatnya, lupa bahwa subjek sedang mengisi air, sehingga subjek beberapa kali bolak-balik ke dapur, lalu subjek juga tidak fokus dengan pertanyaan yang diajukan dengan berulang kali meminta subjek mengulangi pertanyaaan. Pada saat bercerita subjek juga beberapa kali menaikkan nada bicaranya. Ketika subjek membacakan beberapa ayat Al-Qur'an, subjek terlihat fokus pada Al- Qur'an dan berhati-hati saat membacanya. Subjek membacakan beberapa ayat Al-Qur'an dengan pelan dan tidak terburu-buru. Pada saat membaca tersebut peneliti tidak mendengar adanya kesalahan serta pengaturan napasnya juga terlihat teratur.
Faktor Stres Pekerjaan dan masalah keluarga Aspek Stres Sakit, pola makan dan tidur tidak teratur Meningkatnya emosi Lebih banyak beribadah dan mencari hiburan Kurang fokus Subjek P Aspek membaca Al-Qur'an Mendapat banyak pahala dan penenang hati Kesalahan membaca saat tidak fokus Memahami hukum tajwid Unsur terapeutik membaca Al-Qur'an Napas yang teratur memberikan kenyamanan dan ketenangan Emosi berkurang Ayat-ayat Al-Qur'an membuat diri dan emosi terkendali Timbulnya rasa menerima dan pasrah setelah memahami terjemahan ayat Al- Qur'an Berpikir positif Nilai tasawuf dalam membaca Al-Qur'an Terjemahan ayat Al-Qur'an menimbulkan kesadaran akan kesalahan dan taubat Sadar diri dan pasrah terhadap cobaan yang dialami Lebih dekat dengan Tuhan Menjalani permasalahan dengan ikhlas Kecerdasan spiritual Berkurangnya stres 138
139 4. Subjek I Subjek I 31 (tahun) seorang ibu rumah tangga dan ibu dari 1 putri dan 1 putranya. Untuk memperdalam ilmu agama putrinya, subjek mengirimnya ke pesantren meskipun harus berjauhan dengan putrinya. Subjek termasuk orang yang lembut dan sabar terutama dalam merawat putranya yang memang membutuhkan perhatian khusus. Selain mengurus rumah dan anaknya, subjek ini juga merupakan seorang pengajar di SD Negeri 03 Kretek dan di Madrasah Diniah. Selain itu, setiap malam, subjek juga mengajar les anak-anak yang masih SD. Berjumpa dengan banyak anak-anak dengan berbagai karakter rupanya dapat menjadi salah satu penyebab dan juga penyembuh untuk stres yang dialami subjek. Selain itu, mood serta pekerjaan yang menumpuk juga menjadi salah satu penyebabnya. Meski keseharian nya sangat sibuk, subjek selalu mengusahakan untuk membaca Al-Qur'an. Baginya membaca Al-Qur'an itu adalah wajib. Bagi subjek, membaca Al-Qur'an itu bukan menunggu waktu yang sempat akan tetapi menyempatkan waktu untuk membaca. Karena itulah menyempatkan untuk membaca Al-Qur'an adalah suatu prinsip dan keharusan bagi subjek I. Selain kesibukan nya itu, subjek juga bergabung dalam Nasyi'atul Aisyiyah dan aktif dalam setiap kegiatannya. Berikut adalah tema-tema dari hasil wawancara dengan subjek:
a. Tema 1. Pekerjaan dan anak didik menjadi faktor utama stres. Bekerja sebagai guru tentu ada masanya anak-anak didik menjadi salah satu hal yang membuat seseorang menjadi emosi dan stres, seperti yang dialami subjek I. Menurut subjek, menghadapi anak-anak dengan berbagai karakter terkadang membuat dirinya emosi dan stres. Selain itu, pekerjaan yang menumpuk juga tidak jarang menjadi penyebab dirinya mengalami stres. Berikut keterangannya: "Nah itu, saya kan biasa menghadapi anak-anak dengan berbagai macam karakter, itu juga membuat saya stres, kemudian pekerjaan yang menumpuk, terus mood. Karena wanita kan biasanya moodnya suka ilang yah. Yah mungkin faktor utamanya itu sih pekerjaan dan menghadapi anak didik." (SU. S4-I-W1: L.58-62) b. Tema 2. Termotivasi dan belajar tentang hukum tajwid Bergabung dengan Nasyi'atul 'Aisyiyah membuat subjek lebih termotivasi untuk lebih rajin membaca Al-Qur'an. Selain bergabung di Nasyi'atul 'Aisyiyah juga membuat subjek terus belajar tentang tajwid dan waqaf. Berikut keterangannya "Termotivasi untuk baca lebih sering lagi mbak. Ya jadi semenjak ikut NA itu jadi lebih sering lagi baca Qur'an. yang tadinya cuman sehari sekali jadi 2 atau 3 kali. Terus juga belajar yah Mbak tentang tajwid sama waqaf kan yang sering diingatkan" (SU. S4-I-W3: L.92-96) c. Tema 3. Stres menghilangkan mood untuk makan Bagi subjek, stres tidak mempengaruhi pola makan dan pola tidur subjek. Meskipun terkadang tidak ada mood atau keinginan untuk makan, subjek tidak mengurangi porsi makannya bahkan terkadang porsi makannya bertambah. Begitu juga dengan pola tidur subjek. bagi 140 itu,
subjek, tidur menjadi salah satu obat untuk dirinya merasa lebih baik meskipun sesaat ketika sedang stres. Berikut keterangannya: "Kalau saya kalau stres pengennya makan terus" (SU. S4-I- W1: L.82). "Iya nafsu makan tah tetap. Saya tidak akan mengurangi makan, paling itu moodnya" (SU. S4-I-W1: L.84-85). "Tidak sih, soalnya kalau untuk saya itu juga menjadi obat yah, kalau lagi stres, banyak pekerjaan di tinggal tidur itu sudah bisa mengurangi lah" (SU. S4-I-W1: L.87-89) d. Tema 4. Emosi memberontak Stres membuat emosi subjek meningkat. Biasanya ketika subjek sedang emosi, subjek akan jauh lebih pendiam dari biasanya. Menurutnya, diam adalah salah satu cara untuk dirinya mengungkapkan suasana hatinya dan meminimalisir kata-kata yang kurang bermanfaat keluar dari ucapannya. Berikut keterangannya: "Iya biasanya kalau lagi stres, yang jelas pertama emosi, emosinya memberontak lah hehe, iya mungkin emosinya tidak dikeluarkan secara langsung, tapi dengan diam yah Mbak. nah dengan diam itu kan kita bisa mengekspresikan kalau saya lagi gak mood nih, ya pengennya diam kalau lagi marah. Karena takut kalau ngomong nanti keluar kata-kata yang tidak bermanfaat lah." (SU. S4-I-W1: L.64-65) e. Tema 5. Sulit berpikir dan fokus Stres mengakibatkan subjek menjadi sulit berpikir dan tidak fokus akibat banyaknya hal-yang menjadi beban pikirannya. Salah satu cara untuk mengembalikan fokusnya agar dapat berpikir lagi adalah dengan membaca Al-Qur'an. berikut keterangannya: "Iya ngaruh Mbak, itu yang sering saya alami. Jadi ketika saya nge-hang, saya baca Al-Qur'an, setelah baca Al-Qur'an alhamdulillah Allah kasih kecerdasan untuk berpikir. Yang penting kuncinya yakin" (SU. S4-I-W1: L.179-182)" 141
142 f. Tema 6. Lebih banyak diam Ketika sedang stres, subjek cenderung lebih banyak diam. Hal yang biasanya dilakukan subjek selain diam adalah dengan bermain dengan anak-anak didik nya. Menurutnya, dengan berbagai karakter dari anak- anak didik nya meskipun terkadang juga menjadi salah satu penyebab dia marah dan stres namun terkadang anak-anak didik nya ini juga yang membuat perasaannya jauh lebih baik ketika stres. Berikut keterangannya: "...nah dengan diam itu kan kita bisa mengekspresikan kalau saya lagi gak mood nih, ya pengennya diam kalau lagi marah. Karena takut kalau ngomong nanti keluar kata-kata yang tidak bermanfaat lah" (SU. S4-I-W1: L.67-70) "Kadang begini Mbak, kadang kalau lagi di sekolah ngadepin anak-anak kan bikin stres juga yah, tapi kadang ada satu momen yang anak-anak itu justru menjadi obat juga yah, kadang perbedaan akarakter itu tadi, ada anak yang kadang mengobati stres saya dengan candaan mereka, dengan kepolosan mereka, nah yang jelas tidak berlarut-larut lah" (SU. S4-I-W1: L.74-79) Pernyataan subjek mengenai lebih banyak diam ketika sedang marah ini diperkuat oleh suami subjek yang mengatakan bahwa ketika subjek lelah, banyak pikiran, dan marah lebih banyak diam. Menurutnya, subjek tidak pernah meninggikan suara ketika marah. Berikut pernyataanya: Kalau marah biasanya lebih banyak diam sih Rin. Biasanya kalau lagi capek, lagi banyak pikiran lebih banyak diamnya. Dia nggak pernah marah yang ninggiin suara. Paling ya diam aja (SO. S4-U-W1: L.18-21)
g. Tema 7. Al-Qur'an sebagai obat Kebiasaan membaca Al-Qur'an subjek berasal dari didikan dan paksaan dari orang tua yang kemudian timbul menjadi keterbiasaan. Selain itu, sesuai nama lain dari Al-Qur'an yaitu as-Syifa yang artinya obat juga yang memotivasi subjek untuk terus membaca Al-Qur'an. Berikut keterangannya: "Jadi begini Mbak, salah satu nama lain dari Al-Qur'an itu kan asy-Syifa itu yang artinya obat, obat bagi penyakit batin maupun lahir. Saya yakin dan saya percaya ketika saya sebagai seorang pengajar menghadapi murid dengan berbagai karakter, kadang ada gemasnya, kadang ada capeknya,jadi saya selalu menyempatkan membaca Al- Qur'an karena itu, Al-Qur'an itu asy-Syifa, obat bagi segala macam penyakit, terutama batin yah." (SU. S4-I-W1: L.21- 28). "Mungkin sudah terbiasa yah mbak, dari dulu sudah di didik, ya mungkin itu awalnya paksaan yah, dipaksa orang tua, nah setelah dipaksa kan kemudian ada timbul rasa terbiasa. Setelah dipaksa maka akan terbiasa dan sudah menjadi kebiasaan. Jadi saya sudah diajari ngaji, ngaji, ngaji jadi terbiasa." (SU. S4-I-W1: L.30-35) h. Tema 8. Waqaf dan hukum tajwid menjadi kesulitan saat membaca Kesulitan yang dialami subjek saat membaca Al-Qur'an adalah tanda wakaf dan tajwid. Subjek mengaku belum terlalu mengerti perihal wakaf dan tajwid. Ketika menghadapi kesulitan, subjek akan bertanya kepada suaminya ataupun mencari di google. Berikut keterangannya: "Yah kadang ada yah Mbak, kadang ada tanda waqaf yang saya tidak tahu saya tanyakan ke suami atau saya searching di HP, nah itu sih saya masih suka bingung, ya selain qof, fa shol sama lam, mim, ya selain itu lah. Kadang kan ada yang tulisannya alif, lam, 'ain. Nun. Kaf atau apa itu nah itu saya kadang kurang ngerti, saya selalu tanya kalua ada yang saya kuarang pahami saya tanya ke suami atau searching di HP." 143
(SU. S4-I-W1: L.185-191) "...nah juga saya pengetahuannya kurang jadi saya suka tanya ke suami , kalau nggak ya cari di youtube atau google gitu." (SU. S4-I-W2: L.9-11) tajwid Selain tanda wakaf dan tajwid, tidak fokus dan tergesa-gesa saat membaca juga mempengaruhi kelancaran nya dalam membaca Al- Qur'an. berikut keterangannya: "Iya sering. Ketika saya salat maghrib terus ngaji tapi ada hal yang harus saya selesaikan, nah itu yang membuat saya kadang ngajinya tergesa gesa. Kurang fokus jadi kadang ya tersendat-sendat." (SU. S4-I-W1: L.195-198) Hal ini diperkuat oleh pernyataan suami subjek yang mengatakan bahwa ketika subjek membaca Al-Qur'an dan ada hal-hal yang kurang di mengerti oleh subjek, subjek akan bertanya padanya. Sedangkan untuk hal yang sering ditanyakan oleh subjek adalah perihal tajwid dan wakaf. Berikut pernyataannya: "iya kalau ada yang gak dia ngerti biasanya tanya sih." (SO- S4-U-W1: L.14). "Biasanya soal tajwid sama waqaf Rin" (SO-S4-U-W1: L.16) i. Tema 9. Al-Qur'an sebagai penenang hati. Keinginan untuk terus membaca Al-Qur'an berasal dari prinsip untuk selalu meluangkan waktu membaca Al-Qur'an. dari membaca Al-Qur'an ini subjek berharap agar hatinya menjadi tenang dan tentram serta menambah pengetahuannya, karena dengan membaca ayat dan terjemahannya juga membuat subjek belajar mengenai banyak hal seperti cara membaca Al-Qur'an yang baik dan benar, membedakan yang baik dan yang buruk, menyelesaikan permasalahan kehidupan 144
sehari hari karena menurut subjek di dalam Al-Qur'an banyak dibahas permasalahan tentang kehidupan sehari-hari. Berikut keterangannya: "Dari diri sendiri yah Mbak. membaca Qur'an itu sudah jadi prinsip saya lah." (SU. S4-I-W2: L.21-22) "Yang saya harapkan itu yang pertama jelas hati saya menjadi nyaman tentram, kemudian karena kita membaca Qur'an kan kita sambil belajar yah Mbak, apa yang sudah kita baca yang terpenting kita bisa mengamalkannya." (SU. S4-I-W2: L.15- 18) "Karena memang prinsip itu tadi Mbak, kemudaian ketika saya galau, ketika saya sedih, ketika membaca Qur'an itu menjadi lebih tenang. Tapi yang utama itu saya luangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an. Sesibuk apapun saya akan luangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an." (SU. S4-I-W2: L.25-29) "Banyak hal Mbak, seperti belajar cara membaca yang baik dan benar yah, lalu belajar membedakan yang baik dan buruk, kan Al-Qur'an itu kan pembeda antara yang hak dan yang batil kan, terus juga belajar menyelesaikan permasalahan sendiri lewat Al-Qur'an, kan di Al-Qur'an banyak banget membahas tentang permasalahan kehidupan sehari-hari." (SU. S4-I-W3: L.9-14) "iya ketika ada masalah yang saya tidak tau bagaimana menyelesaikannya ya tidak terlalu dipikirkan, ada Al-Qur'an. tinggal baca dan cari jawabannya di sana." (SU. S4-I-W3: L.104-106) Hati yang tenang dan tentram yang didapatkan subjek ketika membaca Al-Qur'an membuat perasaan gundah-gulana yang dirasakan subjek ketika stres menghilang. Menurutnya, hal ini terjadi karena subjek menikmati saat membaca Al-Qur'an sehingga hatinya merasakan ketenangan. Ketenangan dan kenyamanan yang subjek rasakan membuat subjek bahagia sehingga perasaan stres dan kegelisahan di hati subjek perlahan menghilang. Berikut keterangannya: "...nah kalau dampaknya ketika kita sudah membaca Al- Qur'an insyaallah hati kita jadi lebih tenang, lebih tentram, pikiran juga lebih adem, itu sih yang sudah pasti" (SU. S4-I- W1: L.40-42) "...Kalau lagi stres atau lagi gundah gulana 145
lalu membaca Al-Qur'an, ya otomatis dengan sendirinya juga susah untuk berhenti Mbak, mungkin karena saking menikmatinya, saking ademnya. Kayaknya kalau baca Al- Qur'an batinnya langsung tenang gitu" (SU. S4-I-W1: L.51- 55) "Ya jelas. Kalau habis ngaji itu pikirannya yang pertama tenang. Karena tenang itu kan membuat kita nyaman, membuat kita bahagia yah Mbak." (SU. S4-I-W1: L.92-94) "Tetap sih Mbak, cuman kalau lagi tergesa-gesa kan jadi kurang mendalami, kurang menghayati, kuarang sreg lah jadi agak berkurang aja dampak yang dirasakan" (SU. S4-I- W1: L.201-203) "Yang jelas setelah membaca Qur'an itu lebih tenang dari sebelumnya lah, kemudian pikiran juga jadi lebih plong hehe" (SU. S4-I-W2: L.53-54) j. Tema 10. Membaca Al-Qur'an sebagai keharusan Untuk mewujudkan keinginannya membaca Al-Qur'an, subjek selalu meluangkan waktu setelah Subuh dan Maghrib untuk selalu membaca Al-Qur'an setiap harinya. Meskipun terkadang sulit untuk meluangkan waktu setiap harinya apalagi ketika sedang sibuk, subjek tetap memaksakan diri. Menurutnya, membaca Al-Qur'an setiap harinya merupakan kewajiban untuk dirinya. Berikut keterangannya: "Iya. Kalau di rumah alhamdulillah setiap hari, setiap setelah salat subuh sama maghrib. Jadi 2 kali sehari, itu yang disempetin. Kalau ada waktu luang ya saya sempatkan. Yang jelas untuk saya waktu yang wajib itu setelah salat subuh dan maghrib..." (SU. S4-I-W1: L.7-12). "Iya kalau sudah prinsip yah pasti. Ya memang pas pertama itu susah Mbak, apalagi kalau kita banyak pekerjaanbaik di sekolah maupun di rumah mungkin kalau tidak dipaksakan ya gimana. Iya pokoknya itu kembalikan lagi, pokoknya saya wajib, saya harus membaca Qur'an tiap harinya walaupun hanya beberapa ayat begitu." (SU. S4-I-W2: L. 32-37) Hal ini juga di perkuat oleh pernyataan suami subjek. Menurutnya, subjek ini tanpa ada suruhan darinya sudah ada kesadaran diri untuk membaca Al-Qur'an setiap hari. Berikut pernyataanya: 146
147 "Iya ngaji terus." (SO. S4-U-W1: L.12) "Alhamdulillah yah tanpa di suruh udah ada kesadaran buat ngaji." (SO. S4-U- W1: L.26-27) k. Tema 11. Keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan bantuan Sikap menerima dan pasrah dirasakan juga oleh subjek. Menurutnya, ketika dirinya meyakini sesuatu maka Tuhan akan mempermudah jalannya. Subjek meyakini ketika dirinya sakit, dan sedih Al-Qur'an lah yang menjadi obat nya dengan catatan harus yakin. Selain itu, membaca terjemahan ayat-ayat Al-Qur'an dapat membuat subjek semakin sadar, yakin dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan bantuannya ketika dirinya sedang mengalami kesulitan. Dengan keyakinan inilah subjek kemudian menyerahkan segala urusannya kepada Tuhan sehingga subjek tidak lagi terlalu memikirkan masalah yang membuat dirinya stres. Berikut keterangannya: "Yang jelas keyakinan. Kalau kita yakin pada sesuatu insyaalah, Allah pasti akan mempermudah. Kalau saya yakin, ketika saya sakit, ketika saya sedih, Al-Qur'an itu sebagai as-Syifa Mbak, sebagai obat, jadi yang pertama kita munculkan keyakinan dulu bahwa Al-Qur'an ini sebagai obat gitu ya. Insyaallah kalau kita yakin dengan sesuatu, maka Allah juga akan mempermudah urusan kita Insyaallah hehe" (SU. S4-I-W2: L. 62-68) "Jelas Mbak, baca Qur'an, kemudian baca terjemahan, nanti ada rasa seperti itu Mbak" (SU. S4-I-W2: L.58-59) (SU. S4-I-W2: L. 62-68) "Iya pasti ada yah Mbak. seperti yang sudah saya bilang, Allah itu kan akan mempermudah urusan hambanya yah Mbak, jadi ya sudah yang penting yakin dan sudah berusaha, selanjutnya serahin ke Allah, nanti juga Allah bantu mempermudah. Nah kalau sudah seperti itu kan masalah nggak terlalu dipikirkan banget nih, jadi ke stres ya jadi berkurang" (SU. S4-I-W3: L.18-23) l. Tema 12. Mampu berpikir rasional Membaca Al-Qur'an membuat iman subjek menjadi stabil dan membuat pikirannya juga menjadi jauh lebih stabil. Pikiran yang stabil menjadikan subjek mampu berpikir positif dan rasional. Pikiran yang
lebih stabil, positif dan rasional ini membantu subjek sadar akan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Sehingga membuat subjek tidak lagi berpikir tentang hal-hal yang membuat subjek stres. Berikut penjelasannya: "Kadang kalau lagi membaca Al-Qur'an sih iya, tapi kan kita manusia biasa yah Mbak, kadang iman kita naik turun, makannya itu tadi saya selalu minta bantuan, saya selalu membaca Al-Qur'an agar iman saya selalu stabil lah. Pikiran juga jadi lebih stabil, karena tadi kuncinya kan Al-Qur'an itu obat baik bagi penyakit lahir maupun batin, lalu juga pembeda antara yang hak dan yang batil yah Mbak?" (SU. S4-I-W1: L.170-176) "Iya mikirnya nggak yang negatif- negatif, mikirnya itu yang beneran pakai logika tidak di campuri perasaan gitu lah. Gampangannya pakai logika lah bukan pakai perasaan gitu." (SU. S4-I-W3: L.14-17) "Ngaruh sekali, tadi saya sudah bilang di awal yah Mbak, ketika kita baca 1 ayat, 2 ayat, 3 ayat itu masih yang ada di pikian masih terpikir, tapi ketika kita sudah menikmati itu kaya ya Allah siapa sih saya, saya ini makhluk yang lemah lah tidak ada yang patut kita banggakan, kita sombongkan. Karena kita kan makhluk yang lemah ya Mbak." (SU. S4-I-W2: L.71-76) lah. rasional Mbak m. Tema 13. Mampu mengendalikan diri dan emosi Membaca Al-Qur'an membuat subjek lebih mampu mengendalikan diri. Menurutnya, ketika dirinya sudah membaca Al-Qur'an dan menikmati nya, fokusnya hanya kepada Allah dan untuk ibadah semata. Bukan hanya ketika membaca, namun ketika hanya mendengarkan seseorang yang membacanya hatinya pun menjadi lebih tersentuh. Berikut keterangannya: "Al-Qur'an dapat mengendalikan diri saya ketika stres itu pasti Mbak. Karena ketika kita sudah membaca dan menikmati itu pokoknya fookus kita hanya ke Allah, untuk ibadah semata, nggak ada pikiran lain. Bahkan tidak hanya 148
149 membaca, ketika kita sedang menikmati orang yang sedang membaca Qur'an yah Mbak, itu di hati sudah tersentuh, apalagi kalau mohon maaf yah kalau bacanya dengan tajwid yang benar, suara yang benar itu lebih menyentuh." (SU. S4- I-W2: L.80-87) Membaca Al-Qur'an juga membuat subjek lebih mampu mengembalikan emosi. Menurut pengalamannya, membaca Al-Qur'an ataupun hanya mendengarkan orang membaca Al-Qur'an dapat membuat hatinya lebih tenang sehingga emosinya pun mereda. Dengan diri dan emosi yang sudah terkendali, membuat stres yang dirasakan subjek berkurang karena hati yang tenang mampu mengusir rasa gelisah di hati yang membuat stres. Berikut keterangannya: "Iya Mbak. tapi ya biasanya yang paling ngaruh ketika membaca Al-Qur'an sih. Karena kan tadi yah Mbak Al- Qur'an itu ketika di baca, jangankan membaca lah, mendengarkan orang membaca saja bikin tenang, kalau kita tenang, emosinya kan juga turun." (SU. S4-I-W2: L. 99-103) "Iya pasti lah. kalau emosi udah terkendali kan artinya udah merasa jauh lebih tenang yah Mbak, jadi ya sudah, perasaan stres yang dirasakan pun jauh lebih berkurang, karena hati kan udah tenang adem" (SU. S4-I-W3: L.28-31) n. Tema 14. Napas yang teratur membuat badan dan hatu terasa nyaman Untuk mengatur pernapasan, saat membaca Al-Qur'an subjek tidak terburu-buru. Menurutnya, ketika membaca Al-Qur'an tidak terburu buru subjek menjadi lebih menikmati dan enak didengar. Berikut keterangannya: "Kalau saya biasanya kalau ngaji itu tidak terburu-buru Mbak, jadi napas saya juga tidak terlalu terengah-engah yah. Jadi saya kalau ngaji biasanya pelan-pelan saya. Kan kalau kita ngajinya ngebut yah kan itu juga di dengar kan kurang ya mohon maaf kurang enak lah ketika kita membacanya
terlalu cepat. Tapi kalau kita pelan, Insyaallah menikmati." (SU. S4-I-W2: L.107-112) Mengatur pernapasan saat membaca Al-Qur'an selain untuk kelancaran dalam membaca dapat membuat badan dan hati lebih terasa nyaman. Hal ini dikarenakan pada saat napas teratur tubuh menjadi lebih relaks karena otot-otot yang ada dalam tubuh mengendur. Menurut subjek, dengan badan yang terasa nyaman dan hati yang terasa tenang, membuat emosi subjek menurun serta kekhawatiran subjek perlahan juga menghilang sehingga stres yang dirasakan nya pun perlahan membaik. Berikut keterangannya: "Iya ada, tubuh itu rasanya jadi lebih relaks yah Mbak, lebih nyaman enak gitu, beda ketika bacanya tergesa gesa, napas jadi terengah-engah nggak enak gitu lah. Itu juga kali yah Mbak yang bikin tenang sama badan jadi lebih enak aja." (SU. S4-I-W3: L. 34-37) "Ya ada. Badan udah enak, hati udah tenang, napas juga terautur jadi emosi menurun kan, ya begitu juga dengan stres. Ya udah tenang, emosi udah turun masalah jadi gak terlalu dipikirkan, gak terlalu khawaitr lah." (SU. S4-I-W3: L.40-43) o. Tema 15. Mengakui kesalahan dan bertaubat Ayat Al-Qur'an dan terjemahan yang dibaca oleh subjek tidak jarang membuat subjek merasa tersentuh dan menyadari kesalahan serta dosa- dosa yang telah di perbuatannya yang kemudian menimbulkan perasaan ingin menjadi manusia yang lebih baik lagi. Perasaan taubat ini ternyata berdampak pada stres yang sedang dirasakan oleh subjek. Menurutnya, ketika dirinya telah mengakui kesalahan yang telah diperbuat, hatinya menjadi jauh lebih ringan dan nyaman. Berikut keterangannya: 150
"Taubat ketika membaca Al-Qur'an ada Mbak, terbesit seperti ya Allah saya banyak dosa, saya banyak kesalahannya. Ketika saya baca terjemahannya, lalu ada kata-kata yang menyentuh, pasti ya kadang-kadang pengen menjadi manusia yang benar-benar lebih baik aja Mbak." (SU. S4-I-W2: L.117-121). "Ya jelas ketika kita sudah mengakui kesalahan kita kan hati jadi lebih ringan yah Mbak jadi enak aja, nyaman gitu." (SU. S4-I-W2: L.123-124) p. Tema 16. Membaca Al-Qur'an memunculkan sikep sabar Membaca Al-Qur'an membuat hati merasa lebih nyaman dan tersentuh yang membuat subjek secara otomatis berdoa agar terus diberikan kebaikan. Perasaan yang lebih nyaman dan doa subjek untuk selalu diberikan kebaikan inilah yang kemudian menimbulkan perasan sabar. Perasaan sabar ini berdampak pada kondisi stres subjek. Menurut subjek, orang yang sabar ketika dihadapkan dengan permasalahan apapun, dia tidak akan mudah mengeluh dan menjalaninya dengan tenang. Berikut keterangannya: "Itu jelas yah Mbak, tidak hanya membaca, mendengarkan lantunan ayat suci aja hati kita rasanya seperti nyes gitu yah Mbak, kemudian ketika kita membaca itu ya rasanya kaya ada rasa bersalah lalu lemudian untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya, terus juga kalau kita membaca Al-Qur'an lalu membaca terjemahannya dan membuat hati kita terenyuh otomatis Mbak itu kaya ya Allah mudah-mudahan selalu diberikan kebaikan terus." (SU. S4-I-W1: L.114-121) "Ada. Orang kalau udah punya rasa sabar, mau dihadapkan sama masalah apa juga gak gampang mengeluh, gak banyak mikirin hal-hal yang malah nantinya bikin stres yah. Ya jalanin aja pelan-pelan. Orang sabar kan biasanya hatinya tenang. Jadi ketika dihadapkan dengan masalah ya tenang aja, gak banyak khawatirnya, gak banyak mikirin." (SU. S4- I-W3: L.47-52) 151
q. Tema 17. Membaca Al-Qur'an menimbulkan perasaan tawakal Perasan tawakal tidak hanya muncul ketika membaca Al-Qur'an namun juga saat membuka Al-Qur'an perasaan tawakal pada diri subjek sudah muncul. Menurutnya, selain sebagai as-Syifa, Al-Qur'an juga menjadi pembeda antara hak-dan yang batil dan semua permasalahan yang ada di dunia telah tercantum di dalam Al-Qur'an dan inilah yang membuat Al-Qur'an dapat menimbulkan perasaan tawakal dalam diri subjek. perasaan tawakal ini berdampak pada stres subjek. Menurut subjek, membaca Al-Qur'an membuatnya sadar bahwa banyak hal yang memang di luar batas kemampuannya, sehingga dirinya tidak lagi memikirkan permasalahan yang ada termasuk yang menurutnya di luar kemampuannya. Berikut pernyataannya: "Iya pasti yah Mbak, ketika kita membuka Al-Qur'an, membaca. Itu kita sudah menjadi makhluk yang serendah- rendahnya lah, pengennya tawakal terus." (SU. S4-I-W1: L.124-126). "Ya karena Al-Qur'an itu kan kitab suci kita yah, Al-Qur'an itu bisa menjadi obat, bisa menjadi pembeda antara yang hak dan yang batil kan. Permasalahan apapun kan ada di Al-Qur'an yah Mbak Rina jadi kalau kita baca, kalau kita pelajari, kadang saya suka searching, kalau saya lagi punya masalah ini kita baca surah apa sih, ada di surah apa sih, jadi kita banyak belajar, terutama saya lah yah saya juga masih belaja, jadi kalau ada masalah ini sebetulnya ada di dalam surah apa sih kemudian solusinya apa sih gitu" (SU. S4-I-W1: L.128-136) " Iya ada dampaknya mbak. Jadi berkurang lah. seperti yang sudah saya bilang, ketika membuka Al-Qur'an itu kan rasanya kita itu makhluk yang serendah-rendahnya. Makin sadar banyak hal yang diluar batas kemampuan kita. Ya ketika stres karena permasalahan yang menurut kita diluar batas kemampuan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang di harapkan ya sudah tidak terlalu dipikirkan" (SU. S4-I-W3: L.55-61) 152
r. Tema 18. Ingin selalu dekat dengan Tuhan Perasan ingin selalu dekat dengan Tuhan dirasakan oleh subjek ketika membaca Al-Qur'an. Menurutnya, semakin dirinya menyebut nama Tuhan, semakin ingat dan terasa nyaman pula hatinya sehingga membuat subjek merasa ingin terus membaca Al-Qur'an agar bisa selalu dekat dengan Tuhan. Selain itu, menurutnya, ketika dirinya sudah fokus terhadap Tuhan maka yang di pikirannya hanya Tuhan sehingga tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal yang membuatnya khawatir dan stres. Dengan begitu perasaan stres pun akan perlahan membaik. Berikut keterangannya: "Pasti ada Mbak. semakin kita menyebut nama Allah kan semakin kita ingat dan merasa tenang nyaman, jadi pengennya deket terus sama Allah, pengen baca Qur'an terus." (SU. S4-I-W3: L.81-83) "Kalau pikiran kita udah fokus sama Allah yah Mbak, ya udah nggak ada pikiran lain lagi, gak ada yang dipikirin selain Allah, termasuk hal-hal yang membuat stres lah yah. Jadi ya tentu ada dampaknya ke stres. Jadi berkurang lah bahkan bisa hilang." (SU. S4-I-W3: L.85-88) s. Tema 19. Membaca Al-Qur'an memunculkan sikap rida terhadap segala sesuatunya. Membaca Al-Qur'an membuat subjek percaya pada skenario yang telah Tuhan atur untuk dirinya, menerima apa yang telah Tuhan berikan dan meyakini nya sebagai hal yang terbaik untuk dirinya. kepercayaan dan keyakinannya inilah yang kemudian memunculkan sikap rida terhadap apa yang terjadi pada subjek yang kemudian membuat subjek tidak terlalu memaksakan diri agar semuanya sesuai kemauannya. 153
154 Perasaan ini dapat mengurangi stres yang dirasakan subjek karena dengan merelakan segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya hatinya tidak lagi dipenuhi rasa kekecewaan. Berikut keterangannya: "Saya selalu percaya dengan sekenario yang Allah buat. Jadi kalau saya pengen ini, tapi Allah tidak kasih, ya berarti itu yang terbaik meurut Allah. Kalau saya itu tidak ambil pusing. Saya itu orangnya punya prinsip yah. Mungkin di keluarga saya saya punya prinsip saya tidak ingin sesuatu yang menjadi keinginan saya tapi saya ingin sesuatu yang itu memang betul-betul menjadi kebuTuhan saya begitu Mbak. jadi saya tidak mau terlalu besar harapan, saya hanya meminta yang terbaik dari Allah saja" (SU. S4-I-W1: L.146- 152). "Iya Mbak, karena saya percaya, apa yang Allah kasih untuk saya itu yang terbaik" (SU. S4-I-W1: L.154-155) "Ada dampaknya Mbak. ya itu, jadi berkurang stresnya. Karena yakin sama skenario Allah. Apapun yang terjadi pada saya, yang saya alami itu sudah kehendak Allah jadi ya saya tidak terlalu ngoyo lah, tidak terlalu memaksakan. (SU. S4-I-W3: L.65-68)" t. Tema 20. Mampu memecahkan masalah Al-Qur'an juga ternyata membantu subjek dalam menyelesaikan setiap permasalahannya. Ketika subjek sedang dihadapkan dengan suatu permasalahan, subjek biasanya mencari solusi dengan membaca dan memahami makna dari ayat-ayat Al-Qur'an. Berikut keterangannya: Iya Mbak. kalau lagi ada masalah suka cari di Qur'an, nanti dibaca, di pahami maknanya insyaallah ada jalannya. (SU. S4-I-W3: L.109-110) Data observasi terkait subjek I dapat dilihat dari, setiap kali subjek melihat peneliti, subjek selalu menyapa dan tersenyum. Kondisi subjek yang pada saat itu terihat sedang lelah, terlihat dari subjek beberapa kali menyandarkan kepala ke meja pada saat mengajar. Salah satu perilaku
stres yaitu meningkatnya emosi ditunjukan oleh subjek yang marah ketika anak-anak didiknya tetap asik bermain sendiri pada saat pelajaran berlangsung meskipun sudah di tegur. Setelah marah, subjek biasanya lebih banyak diam dan hanya berbicara seperlunya, hal ini terlihat ketika subjek selesai menuliskan materi di papan tulis, subjek tidak banyak bicara dan hanya duduk sambil menyenderkan kepalanya ke meja, serta ketika siswa-siswi istirahat untuk salat, subjek hanya berdiam diri di kelas, padahal biasanya subjek juga ikut mengawasi anak-anak yang salat atau bahkan berbincang dengan salah satu wali murid yang sedang menunggu anak-anaknya di depan kelas. Kemampuan subjek dalam membaca Al-Qur'an dapat dilihat ketika subjek membacakan beberapa ayat Al-Qur'an, subjek terlihat fokus dan menghayati apa yang sedang dibacanya. Ayat demi ayat dibaca subjek dengan pelan dan terdengar merdu, nafasnya pun teratur , subjekpun tidak terdengar melakukan kesalahan saat membacanya. 155
Faktor Stres Pekerjaan dan anak didik Aspek Stres Tidak mood makan Emosi memberontak Lebih banyak diam Sulit berpikir dan fokus Subjek I Aspek membaca Al-Qur'an Al-Qur'an sebagai Obat Wakaf dan hukum tajwid menjadi kesulitan saat membaca Al-Qur'an Al-Qur'an sebagai penenang hati Membaca Al-Qur'an sebagai keharusan Unsur terapeutik membaca Al-Qur'an Napas yang teratur membuat badan dan hati terasa nyaman Mampu mengendalikan diri dan emosi Keyakinan bahwa Tuhan akan memberikan bantuan Mampu berpikir rasional Nilai tasawuf dalam membaca Al-Qur'an Mengakui kesalahan dan bertaubat Membaca Al-Qur'an memunculkan sikap sabar Membaca Al-Qur'an menimbulkan perasaan tawakal Membaca Al-Qur'an memunculkan sikap rida terhadap segala sesuatu Ingin selalu dekat dengan Tuhan Mampu memecahkan masalah Berkurangnya stres 156
C. Sintesis Tema yang Muncul Untuk memperoleh gambaran studi fenomenologi terkait dampak kebiasaan membaca Al-Qur'an terhadap stres pada pengamal nya, berikut dikelompokkan tema-tema yang muncul ke dalam tiga episode: 1. Episode Sebelum Episode ini menggambarkan kondisi subjek ketika subjek sedang stres. Stres yang dialami oleh subjek rata-rata berasal dari problematika kehidupan. Problem yang dihadapi keempat subjek beraneka ragam mulai dari problem keluarga, keuangan, pekerjaan serta perkuliahan. Beberapa tema yang muncul pada episode ini adalah seputar keadaan subjek ketika stres, keadaan tersebut meliputi pertama, kondisi fisik-fisiologis terkait dengan perasaan stres yang sedang dirasakan. Ditandai dengan gangguan fisik yang sering muncul pada sebagian subjek seperti sakit kepala dan mudah lelah serta pola makan dan pola tidur yang terganggu (E, K, P). Kedua, kondisi emosi subjek ketika sedang stres. Yang ditandai dengan peningkatan emosi pada keseluruhan subjek yang menyebabkan para subjek menjadi lebih mudah marah. Selain meningkatnya emosi, keempat subjek ini juga merasakan hal yang beragam seperti menjadi lebih sensitif yang dirasakan oleh subjek E, perasaan tidak nyaman yang dirasakan oleh subjek K, serta perasaan khawatir yang dirasakan subjek P Ketiga, Menurunnya fokus pada ke-empat subjek. Subjek E mengaku bahwa dirinya menjadi tidak fokus dan dipenuhi berbagai pikiran serta perasan malas saat sedang stres. Selain itu subjek K juga mengaku 157
ketika dirinya sedang stres, pikirannya menjadi tidak bisa berpikir jernih sehingga apapun yang sudah direncanakan nya menjadi berantakan. Subjek I juga mengaku ketika dirinya stres, dirinya menjadi kesulitan untuk berpikir. Keempat. Perubahan perilaku subjek ketika sedang stres. Perubahan perilaku yang dialami subjek ini beragam mulai dari mencari kenyamanan dan dukungan kepada suami dan lebih sering melamun seperti yang dilakukan subjek E, memperbanyak berdoa dan salat malam sampai berjalan-jalan dengan mengendarai motor dengan kecepatan tinggi yang dilakukan oleh subjek K, lebih lama dalam berdoa, lebih pasrah dan lebih sering membaca Al-Qur'an serta bercerita kepada Tuhan terkait masalahnya seperti yang dilakukan oleh subjek P, dan menjadi lebih banyak diam untuk menghindari perkataan yang kurang bermanfaat seperti yang dilakukan subjek I. 2. Episode Ketika Episode ini menggambarkan bagaimana proses pengamalan membaca Al-Qur'an yang pada akhirnya mempengaruhi pengalaman subjek dalam membaca Al-Qur'an. Pada episode ini digambarkan bagaimana subjek memperoleh keinginan dan motivasinya dalam membaca Al-Qur'an yang kemudian berhasil diwujudkan oleh subjek dengan praktik membaca Al-Qur'an setiap harinya. Episode ini juga menggambarkan tentang pengetahuan subjek tentang tata cara membaca Al-Qur'an yang baik yang akan membantu subjek lebih lancar, kesulitan yang seringkali 158
dirasakan oleh subjek saat membaca Al-Qur'an, serta keinginan dan harapan subjek ketika dan setelah membaca Al-Qur'an. 3. Episode Setelah Merupakan episode setelah subjek berhasil mengamalkan membaca Al-Qur'an setiap harinya. Episode ini menggambarkan dampak yang dirasakan oleh subjek setelah subjek mengamalkan membaca Al-Qur'an setiap harinya. Tema yang muncul pada episode ini adalah seputar perubahan yang dirasakan setelah membaca Al-Qur'an. Perubahan- perubahan ini meliputi perubahan suasana hati, perasaan menerima dan pasrah kepada Tuhan, perubahan pada pola pikir, kemampuan mengendalikan diri dan emosi, serta pengaturan pernapasan yang membuat tubuh menjadi lebih relaks. Perubahan-perubahan ini berdampak pada kondisi stres subjek yang kemudian dapat menurunkan stres yang dirasakan subjek. Serta nilai tasawuf yang ada dalam membaca Al-Qur'an. Nilai-nilai tasawuf yang muncul ini meliputi taubat, sabar, tawakal, mahabah dan rida. Menurut ke-empat subjek, perasaan taubat, sabar, tawakal dan mahabah dan rida yang dirasakan oleh subjek ketika membaca Al-Qur'an juga berdampak pada kondisi stres yang dirasakan. Keempat subjek merasakan adanya dampak terhadap stres yang dirasakan akibat perasaan-perasaan tersebut. D. Pembahasan Al-Qur'an dapat digunakan sebagai penawar untuk berbagai keadaan seperti pengendalian diri, terhindar dari berbagai kompilasi penyakit, hidup terasa 159
160 lebih bahagia, menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki umur yang panjang, serta aspek auto sugesti (Irawati & Lestari, 2017). Maka tidak heran jika membaca Al-Qur'an dapat menjadi obat bagi orang-orang yang sedang mengalami stres melalui bacaannya yang mengandung kalimat baik sehingga menimbulkan ketenangan. Hal terpenting dalam kegiatan membaca Al-Qur'an adalah rutinitas atau keajekan (Istiqamah), yaitu membaca secara terus menerus dan berkesinambungan dengan membaca Al-Qur'an secara rutin maka suatu saat seseorang akan khatam. Di saat khatam, orang yang sering membaca Al- Qur'an memiliki doa yang ampuh. Oleh karena itu, membaca Al-Qur'an perlu dijadikan aktivitas dan konsumsi sehari-hari (Syarifuddin, 2004). 1. Kebiasaan Membaca Al-Qur'an Pada Anggota Pengajian Nasyi'atul 'Aisyiyah Pembahasan ini akan mendeskripsikan terbentuknya kebiasaan membaca Al-Qur'an. Terbentuknya suatu kebiasaan tidak dapat terjadi dalam waktu yang singkat, karena pembentukan adalah proses perkembangan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Dalam membentuk sebuah kebiasaan dibutuhkan faktor lain seperti keinginan, motivasi, lingkungan, serta kemauan. Dalam usaha pembentukan kebiasaan membaca, terdapat 2 aspek yang harus diperhatikan yaitu minat (keinginan, kemauan, dan motivasi) serta aspek keterampilan (Tampubolon, 2015).
Pertama, Minat membaca berarti adanya perhatian atau keinginan untuk membaca (Dahlan, 2008). Minat baca merupakan keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi untuk membaca yang di dukung oleh sarana dan prasarana untuk membaca sehingga menumbuhkan kebiasaan membaca yang selanjutnya akan berkembang menjadi budaya membaca dalam masyarakat (Siregar, 2008). Minat membaca dalam penelitian ini adalah minat membaca Al-Qur'an, jadi secara sederhana minat membaca Al-Qur'an berarti adanya keinginan hati yang kuat untuk membaca Al- Qur'an. Keinginan yang kuat untuk membaca Al-Qur'an ini dirasakan oleh ke-4 subjek. Keinginan membaca Al-Qur'an pada ke-4 subjek timbul dari dalam dirinya sendiri, keinginan yang kuat inilah yang kemudian membuat subjek membaca Al-Qur'an setiap harinya, seperti subjek E yang membaca Al-Qur'an di waktu menjelang subuh atau setelah subuh, yang membuat perasaannya lebih baik di siang harinya, subjek K yang lebih senang membaca Al-Qur'an setelah salat subuh dibanding membaca Al- Qur'an setelah salat maghrib karena hati terasa menjadi lebih tenang, hal ini dapat disebabkan karena pada waktu setelah fajar sampai terbit matahari termasuk waktu yang baik untuk membaca Al-Qur'an seperti yang di jelaskan oleh imam An-Nawawi dalam kitabnya yang berjudul At- Tibyan fi Adabi Hamalati Al-Qur'an bahwa waktu setelah fajar sampai menjelang terbitnya matahari adalah waktu yang baik untuk membaca dan menghafalkan Al-Qur'an karena semua anggota badan telah beristirahat panjang, dan pada umumnya orang-orang belum melakukan tugas yang 161
berat (Hendrawati, Rosidi, & Sumar, 2020). Selain itu terdapat dorongan atau motivasi yang mendorong ke-4 subjek untuk membaca Al-Qur'an setiap harinya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam diri seseorang maupun dari luar (Setiawan, 2017). Motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri akan memberikan kekuatan untuk mendorong dan menggerakkan dirinya untuk tetap berusaha menggapai keinginannya serta bertahan dari segala hambatan yang di hadapi (Satrisno, 2017). Kesadaran akan tanggungjawab sebagai seorang muslim untuk membaca Al-Qur'an serta harapan dari masing-masing subjek seperti subjek E yang berharap Al- Qur'an yang dibaca dapat menjadi bekal nya di dunia seperti petunjuk atau jalan keluar dari berbagai masalah yang sedang dihadapi serta bekal di akhirat seperti pahala, subjek K yang berharap bahwa membaca Al-Qur'an menjadi salah satu amalan yang dapat dilakukannya selain salat, subjek P yang berharap dengan membaca Al-Qur'an dirinya mendapatkan pahala yang berlimpah serta ketenangan hati, serta subjek I yang mengharapkan ketenangan hati setelah membaca Al-Qur'an, membuat para subjek menjadi rajin membaca Al-Qur'an. Selain motivasi yang timbul dari dalam diri, ke-4 subjek juga mendapatkan motivasi yang berasal dari luar sebagai motivasi tambahan agar lebih rajin lagi membaca Al-Qur'an. Motivasi tambahan yang diperoleh subjek adalah dari pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah. Kegiatan membaca Al-Qur'an saat pengajian rutinan yang diadakan setiap 2 minggu 1 kali membuat para subjek termotivasi untuk lebih rajin lagi membaca Al-Qur'an. 162
163 Kedua, Kemampuan membaca Al-Qur'an adalah kecakapan seseorang dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang berlaku. Untuk memahami maksud dan tujuan yang ada dalam Al-Qur'an sebagai pedoman manusia maka harus dibaca terlebih dahulu. Membaca Al-Qur'an yang baik dan benar adalah membaca Al-Qur'an yang dilakukan dengan tenang, perlahan tidak terburu-buru sesuai aturan tajwid dan aturan lainnya (Mahdali, 2020). Sebelum menerapkan aturan-aturan tajwid pada saat membaca Al-Qur'an, seseorang harus paham terlebih dahulu tentang aturan-aturannya. Pasalnya, tidak jarang bagi mereka yang membaca Al-Qur'an juga masih belum sepenuhnya memahami aturan atau hukum tajwid, seperti subjek K dan I yang masih kesulitan memahami beberapa aturan tajwid. Selain itu, membaca Al-Qur'an juga harus dilakukan dengan tenang dan perlahan serta tidak terburu-buru seperti yang ditetapkan oleh para subjek. Menurut para subjek, terburu-buru pada saat membaca Al-Qur'an membuat nafas tidak teratur dan menimbulkan banyak kesalahan pada saat membaca. Selain itu, menurut subjek I, membaca Al-Qur'an secara perlahan dan tidak terburu-buru dapat memperlancar dan menambah keindahannya sehingga enak didengarkan.
164 2. Dampak Membaca Al-Qur'an Terhadap Stres Pada Anggota Pengajian Nasyi'atul 'Aisyiyah Stres merupakan fenomena yang sangat manusiawi yang bersifat melekat pada setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari (Yusuf, 2018). Stres dapat terjadi karena beberapa faktor seperti yang dikemukakan oleh Yusuf, (2018) yang membagi faktor stres menjadi 3 yaitu faktor fisik-biologis, psikologis, dan sosial. Selain itu, Sarafino & Smith, (2011) membagi faktor stres menjadi 4 yaitu dukungan sosial, rasa control pribadi, kepribadian, dan perilaku. Dalam hal ini penyebab stres yang dirasakan oleh ke-4 subjek adalah berasal dari stressor sosial seperti permasalahan pekerjaan yang dirasakan oleh subjek E, P, dan I, permasalahan keluarga yang dirasakan oleh subjek E dan P, permasalahan perkuliahan seperti date line laporan yang dirasakan oleh subjek K. Selain faktor, ada pula aspek-aspek stres yang digunakan untuk melihat kondisi subjek ketika stres. Menurut Sarafino & Smith (2011) aspek stres terbagi menjadi aspek fisik, aspek kognitif, aspek emosi, dan aspek perilaku. Sedangkan menurut Hardjana (1994) aspek stres dibagi menjadi aspek emosional, aspek intelektual, aspek fisiologis, dan aspek interpersonal. Karena adanya kemiripan dari kedua ahli tersebut, pada penelitian ini peneliti menggunakan teori kedua ahli untuk mengidentifikasi stres yang dirasakan oleh ke-4 subjek.
165 Pertama, aspek fisik-fisiologis. Ketika seseorang mengalami peristiwa yang menakutkan, mengancam, ataupun keadaan darurat lainnya, maka akan terjadi reaksi fisiologis seperti jantung berdebar lebih cepat, dan lainnya yang ditandai dengan adanya gangguan fisik seperti kelelahan, kualitas makan dan tidur yang terganggu (Sarafino & Smith, 2011). Aspek ini ditandai dengan adanya gangguan yang berasal dari pola aktivitas fisiologis yang ada (Hardjana, 1994). Pada subjek E, stres yang dirasakan nya membuat dirinya merasakan pusing, tubuhnya menjadi mudah lelah serta pola makan dan pola tidur yang menjadi berantakan, begitu pula dengan subjek K yang merasakan sakit kepala, dan pola tidur yang terganggu, stres juga tidak jarang membuat subjek P sakit seperti sakit kepala dan sakit lambung serta pola makan dan tidur yang terganggu, serta subjek I yang kehilangan mood untuk makan. Hal seperti ini dapat biasanya disebabkan karena selama stres yang kronis tubuh akan terus memompa hormon-hormon yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh, dan menekan system kekebalan tubuh sehingga seseorang menjadi mudah terserang penyakit (Nevid et al., 2003). Kedua, aspek kognitif-intelektual. Stres yang tinggi dapat mempengaruhi ingatan dan perhatian seseorang. Stres juga dapat mengganggu fungsi kognitif seseorang dengan mengalihkan perhatian (Sarafino & Smith, 2011). Kondisi stres juga dapat mengganggu fungsi berpikir, mental image, konsentrasi serta ingatan seseorang (Hardjana, 1994). Dalam hal ini, stres membuat konsentrasi ke-4 subjek menurun.
Seperti yang dirasakan subjek E, stres membuatnya tidak fokus terutama pada saat mengajar, sedangkan pada subjek K, menurunnya fokus membuat hal-hal yang sudah direncanakan menjadi berantakan, pada subjek P, stres menyebabkan tidak fokus pada hal-hal yang sedang di kerjakan, serta stres membuat subjek I menjadi kesulitan berfikir dan fokus dikarenakan banyaknya beban pikiran. Ketiga, Aspek Emosi. Pengalaman stres cenderung disertai oleh emosi, dan orang yang mengalami stres sering menggunakan emosi untuk mengevaluasi stres. Stres ini dapat mempengaruhi suasana hati, seperti perasaan sedih maupun marah (Sarafino & Smith, 2011). Aspek ini ditandai dengan mudah marah, rasa cemas yang berlebihan, gugup mudah tersinggung, gelisah, harga diri menurun, mudah menyerang orang, merasa sedih dan depresi (Hardjana, 1994). Seperti yang terjadi pada ke-4, stres membuat emosi para subjek meningkat. Ketika stres ke-4 subjek jadi mudah marah dan lebih sensitif. Keempat, perilaku-interpersonal. Stres dapat mengubah perilaku seseorang terhadap satu sama lain (Sarafino & Smith, 2011). Stres dapat mempengaruhi perilaku orang yang mengalaminya dikarenakan stres merupakan tanggapan tubuh secara menyeluruh. Perilaku stres bisa konstruktif, membangun dan baik (Hardjana, 1994). Seperti yang terjadi pada subjek K, stres membuatnya lebih mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini dikarenakan subjek merasa bersalahan dan jauh dari Tuhan dan masalah pun berdatangan pada subjek. Pada subjek P, stres membuat 166
subjek lebih banyak beribadah dengan cara berdoa lebih lama ketika salat, lebih pasrah, dan lebih sering membaca Al-Qur'an. Pada subjek I, stres membuatnya menjadi lebih banyak diam untuk menghindari kata-kata yang kurang bermanfaat. Namun dalam beberapa situasi, ketika stres dan kemarahan bergabung dapat menyebabkan perilaku yang negatif, karena respon stres yang berupa kemarahan biasanya cenderung mengarah kepada perilaku yang agresif (Sarafino & Smith, 2011). Hal ini terjadi pada subjek E, stres yang dirasakan oleh subjek membuatnya menjadi malas dan lebih suka menyendiri. Rasa malas yang dirasakan ini biasanya timbul ketika subjek sedang mengajar, namun perasaan stres ini juga menimbulkan perilaku yang positif pada subjek E seperti menjadi lebih sering membaca Al-Qur'an. Stres merupakan hal yang tidak dapat dihindari (Hardjana, 1994). Hal yang dapat dilakukan ketika seseorang mengalami stres adalah dengan berupaya menghadapi stres dengan cara yang sehat (coping positif) (Mashudi, 2012). Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghadapi stres secara sehat adalah dengan mengamalkan ajaran agama sebagai wujud keimanan kepada Tuhan. Orang yang taat beribadah dan memiliki keimanan kepada Tuhan biasanya mampu mengelola hidupnya secara sehat, wajar, normative dan dapat mengatasi situasi stres secara positif dan konstruktif. Sebagai seorang muslim, salah satu amalan dalam ajaran agama Islam yang dapat digunakan untuk membantu menghadapi stres adalah dengan membaca Al-Qur'an. 167
Al-Qur'an membawa pengaruh positif dalam kehidupan seseorang yang terbiasa membacanya. Salah satunya adalah menurunkan tingkat stres, karena selain Al-Qur'an sebagai as-Syifa serta susunan ayatnya yang terdiri dari kalimat yang penuh dengan kebaikan, membaca Al-Qur'an juga merupakan bagian dari doa dan ibadah. Menurut Saifuddin, (2019) doa dan ibadah dapat digunakan sebagai penyembuh atau metode dalam psikoterapi dengan beberapa hal seperti: pertama, unsur katarsis. Katarsis ini bertujuan untuk mengeluarkan berbagai emosi negatif yang terpendam di alam bawah sadar untuk menciptakan kondisi jiwa yang sehat (Saifuddin, 2019). Dengan keluarnya emosi negatif, seseorang dapat merasa lebih tenang seperti yang dirasakan oleh ke -4 subjek yang merasakan ketenangan hati dan pikiran setelah membaca Al-Qur'an. menurut subjek I ketenangan dan kenyamanan yang subjek dapatkan ketika membaca Al-Qur'an membuat subjek bahagia sehingga perasaan stres dan kegelisahan subjek perlahan menghilang. Kedua, unsur penerimaan diri dan kepasrahan. Kepasrahan dalam psikologi identik dengan penerimaan diri. Kesadaran dan penerimaan diri terhadap keterbatasan diri inilah yang akan memunculkan sikap pasrah kepada Tuhan, dengan demikian individu tidak lagi berekspektasi tinggi dan terlalu bersusah payah atau memaksakan. Dengan begitu individu tidak akan terlalu terbebani dengan pemikirannya mengenai hasil dari usaha yang telah dilakukannya (Saifuddin, 2019). Hal ini juga dirasakan oleh subjek E, K, dan P, membaca Al-Qur'an membuat subjek E, K, dan 168
P teringat Tuhan dan menyadari ketentuan Tuhan sehingga membuat subjek E menerima dan memasrahkan segala sesuatunya kepada Tuhan sehingga beban pikirannya pun berkurang dan membuat stres yang dialami subjek menjadi lebih berkurang. Sedangkan subjek I meyakini bahwa membaca Al-Qur'an beserta terjemahannya membuatnya semakin sadar, yakin dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan bantuannya ketika dirinya mengalami kesulitan sehingga subjek I tidak lagi memikirkan masalah yang membuat dirinya stres. Ketiga, unsur restrukturisasi kognitif. Dengan restrukturisasi kognitif ini, pikiran-pikiran negatif yang timbul akibat situasi yang sulit dapat diganti dengan pikiran yang rasional demi kesehatan yang lebih baik dengan harapan adanya perubahan perilaku yang lebih rasional juga. Dalam doa dan ibadah terdapat ucapan-ucapan positif, selain itu setiap agama jika berdoa dan beribadah menyebutkan nama Tuhan dan sifat Tuhan, hal inilah yang menjadi sarana dan membantu pikiran dan perasaan untuk ikut merasakan sifat Tuhan yang pada akhirnya membantu pikiran untuk berpikir positif (Saifuddin, 2019). Hal ini juga dirasakan oleh ke-4 subjek. Fokus pada ayat yang sedang dibaca membuat subjek E memfokuskan diri kepada Tuhan yang membuatnya berpikir positif dan menjadikan subjek lebih optimis dalam menghadapi permasalahannya, pada subjek K membaca Al-Qur'an membuatnya teringat dengan Tuhan dan dosa-dosanya sehingga membuat nya berpikir lebih positif, pada subjek P membaca Al-Qur'an membuatnya berpikiran 169 setiap
positif karena ayat Al-Qur'an mengandung puji-pujian terhadap Tuhan yang membuatnya tidak boleh berpikiran negatif saat memuji Tuhan. Sedangkan pada subjek I, membaca Al-Qur'an membuat pikirannya lebih stabil sehingga membuatnya mampu untuk berpikir positif dan rasional. Pikiran yang positif dan rasional yang dirasakan oleh ke-4 subjek ini membuat stres yang dirasakan oleh para subjek perlahan membaik. Keempat, Unsur pengendalian diri dan emosi. Salah satu faktor internal dari gangguan dan abnormalitas psikologis adalah kuatnya dorongan dan impuls individu sehingga individu tersebut tidak dapat mengendalikan diri dan emosi. Dalam setiap doa dan ibadah terdapat mekanisme yang membantu individu untuk meningkatkan kesadaran akan dirinya sendiri dengan segala karakteristik dan keterbatasannya. Hal ini disebabkan karena dalam doa dan ibadah adalah bentuk dari komunikasi antara manusia dengan Tuhannya yang terjadi akibat adanya keinginan manusia untuk meminta tolong dan memohon kepada Tuhan yang di yakini nya (Saifuddin, 2019). Hal ini dirasakan oleh subjek E dan P. Membaca Al-Qur'an membuat subjek E dan P teringat pada Tuhan dan menyadari keterbatasannya dan kembali menyerahkannya kepada Tuhan. Pada subjek I, fokus membaca Al-Qur'an membuatnya lebih tenang sehingga subjek mampu mengontrol diri dan emosinya. Selain itu, berdoa dan beribadah membuat seseorang sadar bahwa di dalam dirinya terdapat dorongan-dorongan yang dapat berpotensi mengotori jiwa dan perilaku yang dapat memunculkan keinginan untuk mengendalikan diri untuk 170
meminimalisir perilaku yang melanggar aturan Tuhan yang menyebabkan dosa dan kecemasan (Saifuddin, 2019). Hal seperti ini dirasakan oleh subjek K ketika membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an membuat subjek K teringat pada Tuhan dan dosa-dosa yang telah dilakukannya yang membuatnya lebih mengendalikan perkataan dan perbuatannya. Dengan kemampuannya mengendalikan diri dan emosi yang di rasakan subjek pada saat membaca Al-Qur'an ini juga berdampak pada kondisi stres yang dialami subjek. Dampaknya adalah stres yang dialami oleh para subjek perlahan membaik. Kelima. Unsur pengaturan pernapasan dan relaksasi. Apa yang terjadi pada fisik seseorang dapat berpengaruh pada kondisi kejiwaan seseorang, salah satunya dengan pernapasan. Seseorang yang bernapas dengan mengatur intensitas dan hembusan nya, maka jantung akan berdetak secara teratur sehingga darah akan mengalir secara teratur. Aliran darah yang teratur dapat menjamin tersedianya kadar oksigen yang cukup ke seluruh pembuluh dan bagian tubuh yang akan membantu seseorang merasa relaks atau santai.(Saifuddin, 2019). Relaks dan santai dirasakan ke-4 subjek setelah membaca Al-Qur'an dengan tidak terburu-buru pada saat membaca dan mengatur pernapasannya. Perasaan relaks dan santai ini berdampak pada kondisi stres ke-4 subjek yang perlahan membaik karena relaks dan santai yang dirasakan ke-4 subjek membuat ke-4 subjek mampu meredam emosi dan menjadi lebih tenang, sehingga stres yang dirasakan oleh subjek perlahan membaik. 171
Selain unsur terapeutik, ada beberapa nilai tasawuf dalam membaca al-Quran yang dapat membantu seseorang dalam meringankan stres yang dialaminya, seperti: Taubat. Menurut Al-Ghazali inti dari taubat adalah penyesalan sesuai dengan sabda Nabi. Menyesali perbuatan dosa di masa lalu dan bertekad menghentikan dan memperbaiki dosa-dosa yang diperbuat, dengan begitu timbullah kesenangan dan kebahagiaan dengan- Nya. (Al-Ghazali, 1989). Membaca Al-Qur'an membuat para subjek teringat akan perbuatan dosa yang telah diperbuatnya yang kemudian membuat para subjek ini menyesali perbuatannya di masa lalu sehingga para subjek ini bertekad untuk tidak melakukannya lagi serta bertekad untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya. Dengan mengakui dan menyesali kesalahannya inilah ke-4 subjek dapat terhindar dari rasa bersalah yang dapat membuat dirinya cemas sehingga membuat hati menjadi lebih tenang. Selain taubat, ada pula sabar. Sabar adalah sikap jiwa yang di tunjukkan untuk menerima sesuatu, yang berhubungan dengan penerimaan tugas, baik dalam bentuk larangan maupun perilaku orang lain serta sikap dalam menghadapi musibah (Tamami, 2011). Sikap seperti ini biasanya timbul ketika seseorang mengingat Tuhannya. Ingat akan Tuhan yang didapatkan oleh para subjek pada saat membaca al-Qur'an membuatnya lebih sabar dalam menerima dan menghadapi permasalahan yang terjadi dalam hidupnya, yang kemudian menjadikan mereka lebih optimis dan tidak mudah putus asa. 172
173 Ada juga tawakal. Tawakal merupakan berserah diri seutuhnya kepada Allah setelah berusaha dengan bersungguh-sungguh (Tamami, 2011). Dalam pengertian khas sufistik, tawakal adalah menyerahkan dan mempercayakan urusan seluruhnya kepada Allah dan tidak mencurangi Allah, sehingga tidak perlu memfokuskan perhatian pada apa yang akan terjadi (Bakri & Saifuddin, 2019). Membaca Al-Qur'an membuat ke-4 subjek mengingat Tuhan dan menyadari kebesaran Tuhan yang membuat ke-4 subjek sadar bahwa setiap hal dalam kehidupannya sudah di atur oleh Tuhan yang kemudian membuat ke-4 subjek menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan setelah berusaha dengan sungguh-sungguh serta mempercayai bahwa apa yang terjadi dalam kehidupannya adalah yang terbaik untuk dirinya. perasaan tawakal ini kemudian membuat ke-4 subjek tidak terlalu memikirkan hasil dari usahanya serta apa yang akan terjadi selanjutnya. Dengan begitu, beban pikiran ke-4 subjek menjadi lebih berkurang sehingga perasaan stres yang dialami perlahan membaik. Dan ada juga mahabah. Merupakan usaha untuk mewujudkan cinta dan kasih sayang yang di tunjukan kepada Allah (Tamami, 2011). Mahabah merupakan perasaan cinta yang muncul secara mendalam kepada Tuhan tanpa adanya syarat, tanpa disertai dengan harapan yang bersifat duniawi. Untuk mencapai mahabah tentunya harus dengan keikhlasan, pelatihan spiritual, introspeksi diri dengan terus mengingat kematian dan perenungan. Mahabah mampu terwujud apabila seorang hamba menghadap dirinya dengan sepenuh jiwa dan raga kepada Allah (Hajar,
2020). Membiasakan diri membaca Al-Qur'an dapat menumbuhkan perasaan cinta dan rindu terhadap Tuhan. Hal inilah yang dirasakan oleh ke-4 subjek. Kebiasaan nya membaca Al-Qur'an membuat dirinya merasa semakin dekat dengan Tuhan sehingga memunculkan kerinduan terutama ketika subjek sedang tidak dapat membaca Al-Qur'an, terutama pada subjek P. Perasaan dekat dengan Tuhan yang dirasakan ke-4 subjek membuat mereka ingin terus membaca Al-Qur'an. Akibat dari perasaan dekat inilah yang kemudian akan memunculkan perasaan cinta kepada Tuhan. Perasaan cinta ini membuat subjek memfokuskan diri kepada Tuhan dan melupakan hal-hal duniawi terutama yang dapat membuatnya stres. Dengan begitu hati subjek menjadi lebih tenang dan perasaan stres yang dialaminya pun perlahan membaik. Selain taubat, sabar, tawakal dan mahabah, ada juga nilai tasawuf rida. Rida atau kerelaan hati merupakan maqam spiritual yang mempunyai makna mengeluarkan perasaan benci dari kalbu dan mengisinya dengan perasaan senang, serta tidak merasakan kepahitan hidup terhadap keputusan Allah (Bakri & Saifuddin, 2019). Rida juga dapat diartikan sebagai menerima segala sesuatu baik berupa kesulitan, nikmat masa lalu, masa depan dan rasa sakit dari orang lain. Rida juga dapat dipahami bahwa segala kejadian berasal dari Tuhan (Rusdi, 2017). Membaca Al-Qur'an membuat ke-4 subjek memahami dan menyadari esensi nya sebagai manusia biasa serta menyadari keagungan Tuhan sehingga menganggap bahwa segala sesuatu yang terjadi pada dirinya merupakan ketentuan dari 174
175 Tuhan dan merupakan hal yang terbaik untuk dirinya. Hal ini membuat subjek merelakan dan menyerahkan segala sesuatunya kembali kepada Tuhan. Merelakan dan menyerahkan segala sesuatunya kembali kepada Tuhan ini membuat subjek terhindar dari perasaan kecewa, akibatnya perasaan stres akibat kekecewaan dari harapan-harapan yang tidak terpenuhi dapat berkurang. Temuan baru dari penelitian ini adalah pertama, kecerdasan intelektual. Intelektual dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang tinggi dalam berpikir. Masyarakat umum mengenal intelektual sebagai IQ (inteligency Quotion). Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Intelegensi atau intelektual diartikan sebagai kecerdasan sedangkan IQ adalah jumlah skor yang dapat menunjukan tinggi rendahnya kapasitas kecerdasan seseorang (Suarni, 2013). Kecerdasan intelektual merupakan istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencangkup beberapa kemampuan, seperti kemampuan menalar, kemampuan merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar. Kecerdasan erat kaitannya dengan kemampuan kognitif individu. Dengan adanya kecerdasan intelektual, seseorang dapat menghadapi kesulitan yang dihadapinya (Kahfi & Hanum, 2020). Membaca Al-Qur'an membuat subjek E, K, dan I berpikir lebih luas dan lebih jernih sehingga para subjek dapat menyelesaikan permasalahan kehidupannya tanpa bantuan orang lain. Hal ini dikarenakan pada saat subjek E, K, dan I membaca Al-Qur'an
dan memahami makna ayat yang dibacanya dapat menambah pengetahuan dan kesadaran atas kesalahan yang dirinya perbuat yang dapat menambah rumit permasalahannya. Dengan bertambahnya pengetahuan dan kesadaran akan kesalahannya tersebut membuat subjek E, K, dan I memikirkan solusi untuk setiap masalah yang sedang dihadapinya. Selain itu, menurut subjek I, ayat-ayat Al-Qur'an jika di pahami maknanya maka dapat membantunya untuk mencari solusi di setiap permasalahan yang ada. Dengan selesainya permasalahan maka faktor penyebab stres juga akan menghilang, sehingga membuat stres subjek juga menghilang Kedua, kecerdasan spiritual. Menurut Zohar dan Marshall (dalam Djalali, 2012) berpendapat bahwa kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri seseorang yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar. Menurut Danah Zohar (dalam Ahmad & Ambotang, 2020). Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang membantu manusia untuk mencari makna. Kecerdasan untuk menempatkan perilaku manusia dalam konteks makna yang lebih luas untuk bertindak lebih bermakna dari orang lain. Bagi subjek P, membaca Al-Qur'an membuat dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bermakna mulai dari lebih bertanggungjawab, lebih bermanfaat bagi orang lain, lebih pasrah dan ikhlas yang membantunya untuk menyesuaikan diri dengan segala permasalahan yang ada, lebih bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan sehingga membuat subjek selalu merasa cukup dengan apa yang telah dimilikinya. Hal inilah yang 176
membantu subjek meringankan kekhawatiran yang beresiko membuat dirinya stres. 3. Proses Pengalaman Kebiasaan Membaca Al-Qur'an Anggota Pengajian Nasyi'atul 'Aisyiyah Sehingga Berdampak Pada Kondisi Stres. Stres merupakan perasaan tidak enak, tidak nyaman, atau tertekan baik secara fisik maupun psikis sebagai respon atau reaksi individu terhadap stressor yang mengancam, mengganggu, membebani serta membahayakan kesejahteraan hidup (Mashudi, 2012). Perasaan stres yang dirasakan oleh seseorang memiliki faktor atau pemicu nya. Seperti yang terjadi pada ke-4 subjek. Stres yang dirasakan berasal dari permasalahan pekerjaan seperti yang dialami oleh subjek E, P, dan I, berasal dari permasalahan keluarga seperti yang dirasakan oleh subjek E dan P, permasalahan perkuliahan yang dirasakan oleh subjek K dan tingkah laku anak didik subjek I yang tidak jarang membuatnya stres. Tidak jarang stres yang diderita seseorang dapat mengganggu fungsi fisik-fisiologis yang dapat ditandai dengan adanya gangguan secara fisik seperti kelelahan, kualitas makan dan tidur yang terganggu (Sarafino & Smith, 2011). Hal ini dirasakan oleh ke-4 subjek seperti subjek E yang merasakan pusing, mudah lelah, pola makan dan tidur yang berantakan, subjek K yang mengalami sakit kepala dan pola tidur yang terganggu, subjek P yang 177
merasakan pusing dan sakit lambung serta pola makan dan tidur yang terganggu, dan subjek I yang mengalami kehilangan mood makannya. Selain gangguan fisik-fisiologis, stres juga dapat mempengaruhi ingatan dan perhatian seseorang sehingga fungsi kognitif terganggu sehingga perhatian seseorang teralihkan (Sarafino & Smith, 2011). Hal ini juga terjadi pada ke-4 subjek. Stres membuat perhatian subjek mudah teralihkan yang kemudian mengakibatkan subjek menjadi kurang fokus terhadap hal-hal yang sedang dikerjakannya. Selain itu, stres juga cenderung disertai emosi yang dapat mempengaruhi suasana hati (Sarafino & Smith, 2011). Stres yang dirasakan oleh ke-4 subjek membuat emosi subjek meningkat sehingga menyebabkan subjek menjadi lebih sensitif dan mudah marah. Stres juga ternyata dapat mempengaruhi perilaku seseorang. dalam beberapa situasi stres dapat membuat seseorang berperilaku positif seperti lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang terjadi pada subjek K, lebih banyak beribadah seperti yang terjadi pada subjek P, lebih banyak diam untuk menghindari kata-kata yang tidak bermanfaat seperti pada subjek I, atau dapat menyebabkan perilaku yang negatif seperti malas dan lebih banyak melamun serta menyendiri seperti yang terjadi pada subjek P. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan stres adalah dengan membaca Al-Qur'an. Al-Qur'an dapat dijadikan sebagai media terapi karena Al-Qur'an sebagai as-Syifa mempunyai kekuatan untuk 178
menangani dan menyembuhkan tekanan jiwa (Mar'ati & Chaer, 2016). Al- Qur'an dapat membawa pengaruh yang positif bagi seseorang yang terbiasa membacanya. Oleh karena itu, hal yang paling penting dalam kegiatan membaca Al-Qur'an adalah rutinitas atau keajekan, yaitu membacanya secara terus menerus dan berkesinambungan (Syarifuddin, 2004). Dalam membentuk kebiasaan membaca ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu minat dan keterampilan (Tampubolon, 2015). Kebiasaan yang terbentuk pada ke-4 subjek juga dipengaruhi oleh minat dan keterampilan. Minat membaca Al-Qur'an pada ke-4 subjek terbentuk karena adanya motivasi dan harapan yang membuat subjek ingin terus membaca Al-Qur'an. Selain minat, keterampilan membaca Al-Qur'an juga penting untuk mengetahui kemampuan membaca Al-Qur'an subjek. Membaca Al-Qur'an dengan pelan dan tidak terburu-buru dapat mengakibatkan nafas menjadi teratur dengan cara mengatur intensitas hembusan nya yang akan mengakibatkan berdetak secara teratur sehingga membuat aliran darah mengalir dengan teratur dan lancar sehingga kadar oksigen dalam darah tercukupi (Saifuddin, 2019). Pada akhirnya kondisi ini membuat ke-4 subjek merasakan relaks dan santai sehingga subjek dapat merasakan ketenangan karena emosinya sudah mereda. Membaca Al-Qur'an dengan tidak terburu-buru juga membuat ke-4 subjek lebih menghayatinya. Penghayatan ini memunculkan perasaan tenang yang kemudian menimbulkan perasaan bahagia. Hal ini dikarenakan membaca Al-Qur'an mengandung unsur katarsis. 179
Selain perasaan tenang yang menimbulkan kebahagiaan tersebut, penghayatan juga membuat ke-4 subjek menjadi fokus terhadap Tuhannya sehingga membuat ke-4 subjek mengingat Tuhannya. Ingatan akan Tuhannya ini menimbulkan pikiran yang positif dan juga rasional. Hal ini disebabkan karena membaca Al-Qur'an mengandung unsur restrukturisasi kognitif dimana pikiran-pikiran negatif yang timbul akibat situasi yang sulit dapat digantikan dengan pikiran yang rasional demi kesehatan yang lebih baik dengan harapan adanya perubahan perilaku yang lebih rasional (Saifuddin, 2019). Munculnya pikiran yang positif dan rasional ini membuat ke-4 subjek menghindari hal-hal yang mendekati dosa. Hal ini dikarenakan membaca Al-Qur'an mengandung nilai tasawuf taubat. Dengan mengakui dan menyesali segala kesalahan yang ada di masa lalu dapat menghindarkan subjek dari rasa bersalah dan kecemasan sehingga membuat hatinya lebih tenang. Selain itu pikiran yang positif dan rasional ini membuat subjek E, K, dan I mampu berpikir secara luas dan jernih, sehingga ke-3 subjek ini mampu memikirkan solusi dari setiap masalah yang ada. dengan adanya solusi, subjek menjadi mampu untuk menyelesaikan setiap masalahnya. Hal ini dikarenakan membaca Al-Qur'an memberikan dampak pada kecerdasan intelektual nya. Ingat Tuhan juga membuat ke-4 subjek menjadi lebih sabar dalam menerima sesuatu sehingga menimbulkan perasaan optimis dan tidak mudah putus asa. Selain itu, mengingat Tuhan akibat dari membaca Al- 180
Qur'an ini juga membuat ke-4 subjek sadar akan ketentuan yang sudah di tetapkan oleh Tuhan untuk dirinya, yang kemudian menimbulkan perasaan pasrah dan menerima atas semua yang telah Tuhan tentukan. Sikap pasrah inilah yang membuat diri lebih terkendali sehingga perilaku pun terkendali. Hal ini disebabkan dalam membaca Al-Qur'an mengandung unsur terapeutik pengendalian diri dan emosi, nilai tasawuf tawakal dan rida, unsur terapeutik penerimaan diri dan kepasrahan, dimana kesadaran akan keterbatasan diri akan memunculkan sikap pasrah kepada Tuhan yang membuat individu tidak lagi berekspektasi tinggi dan bersusah payah atau memaksakan diri (Saifuddin, 2019). Membaca Al-Qur'an membuat subjek merasakan kerinduan kepada Tuhannya terutama subjek P. menurut penuturan nya kerinduan nya ini sering muncul pada saat dirinya sedang berhalangan sehingga subjek tidak dapat membaca Al-Qur'an. selain perasaan rindu, perasaan dekat dengan Tuhan juga dirasakan ketika membaca Al-Qur'an yang memunculkan rasa cinta kepada Tuhan sehingga fokusnya hanya kepada Tuhan saja yang kemudian membuat ke-4 subjek melupakan hal-hal duniawi yang dapat menyebabkan stres. Selain itu, membaca Al-Qur'an juga berdampak pada kemampuan spiritual subjek P dimana membaca Al-Qur'an menjadikan hidup subjek P lebih bermakna mulai dari lebih bertanggung jawab, lebih bermanfaat bagi orang lain yang dapat membantu subjek P menyesuaikan diri dengan permasalahan yang ada serta lebih bersyukur atas nikmat yang Tuhan 181
berikan yang membuatnya selalu merasa cukup. Hal ini dapat membantu subjek untuk meringankan kekhawatirannya. Penjelasan di atas memberikan pemahaman bahwa kebiasaan membaca Al-Qur'an dapat dijadikan terapi untuk mengatasi stres karena di dalamnya terdapat unsur-unsur terapeutik doa serta nilai-nilai tasawuf yang mampu memberikan ketenangan. 182
Pekerjaan, ekonomi, anak, keluarga perkuliahan, dan anak didik (faktor stres) \ stres Pusing, mudah lelah, pola makan dan tidur berantakan, sakit lambung (aspek fisik- fisiologis). Menurunnya fokus (aspek kognitif intelektual). Emosi meningkat (aspek emosi). Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, melamun, suka menyendiri, banyak diam (aspek perilaku interpersonal) Membaca Al-Qur'an Adanya motivasi, keinginan, harapan, kemampuan membaca Al-Qur'an Kebiasaan membaca Al-Qur'an Tidak terburu- buru saat membaca Mengh ayati Rindu, cinta kepada Tuhan sabar Optimis dan tidak mudah putus asa Nafas menjadi teratur Relaks dan santai Meredam emosi, dan ketenangan batin Keten angan Baha gia Fokus pada Tuhan Melupakan hal-hal duniawi yang dapat memicu stres Ingat Tuhan Sadar akan ketentuan tuan Tuhan dan bantuan Tuhan Menerima dan pasrah Pikiran positif dan rasional Menghind ari hal-hal yang mendekati dosa Perilaku terkendali Stres teratasi Berpikir lebih luas dan jernih Memikirk an solusi dari setiap masalah Masalah selesai Menjadi pribadi yang lebih bermakna Menyesuai kan diri dengan permasala han 1 183 8 3
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Stres merupakan kondisi yang dapat dirasakan oleh siapa saja. Permasalahan seputar kehidupan seperti pekerjaan, ekonomi, keluarga, perkuliahan serta anak-anak didik mampu menjadi faktor utama yang menyebabkan stres. Ada beberapa aspek dalam stres yaitu pertama, Aspek fisik-fisiologis yang menggambarkan berbagai gangguan pada tubuh secara fisik. Kedua, aspek kognitif-intelektual yang mengganggu fungsi kognitif yang mengakibatkan fokus menjadi berkurang. Ketiga, aspek emosi yang mempengaruhi suasana hati yaitu menjadi lebih sensitif dan emosional. Keempat, aspek perilaku-interpersonal yang berhubungan dengan perilaku seseorang ketika stres. Stres dapat diatasi dengan membaca Al-Qur'an. Al-Qur'an memberikan pengaruh yang positif bagi orang yang terbiasa membacanya, oleh karena itu hal yang paling penting dalam membaca Al-Qur'an adalah rutinitas atau keajekan. Rutinitas membaca Al-Qur'an ini dapat terjadi karena adanya aspek kebiasaan membaca Al-Qur'an yaitu minat dan keterampilan membaca. Membaca Al-Qur'an merupakan bagian doa dan ibadah sehingga mengandung unsur-unsur terapeutik yang dapat digunakan sebagai metode psikoterapi serta nilai-nilai tasawuf. 184
185 Pernapasan yang teratur dalam membaca Al-Qur'an dapat membantu seseorang menjadi relaks dan santai sehingga tercipta ketenangan (unsur terapeutik pengaturan pernapasan dan relaksasi). Membaca Al-Qur'an membuat seseorang lebih tenang karena emosi negatif yang terpendam di dalam diri seseorang telah keluar sehingga tercipta ketenangan yang membuat seseorang lebih bahagia (unsur terapeutik katarsis). Membaca Al-Qur'an juga membuat pikiran seseorang menjadi rasional dan positif (unsur terapeutik restrukturisasi kognitif) sehingga seseorang cenderung menghindari hal-hal yang berhubungan dengan dosa (nilai tasawuf taubat). Taubat ini dapat menghindarkan seseorang dari rasa bersalah dan kecemasan yang kemudian menimbulkan ketenangan. Dengan pikirannya yang positif dan rasional seseorang mampu memikirkan solusi dari setiap permasalahan yang ada (kecerdasan intelektual), sehingga dia mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri. Selain itu, membaca Al- Qur'an menimbulkan perasaan pasrah, menerima dan berserah diri kepada Allah atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya (unsur terapeutik penerimaan diri dan kepasrahan, nilai tasawuf tawakal dan rida) yang menyebabkan perilaku terkendali (unsur terapeutik pengendalian diri dan emosi). Membaca Al-Qur'an juga memunculkan perasaan cinta kepada Tuhan yang membuat seseorang fokus pada Tuhan dan melupakan hal-hal duniawi yang berpotensi menyebabkan stres. Membaca Al-Qur'an juga berdampak pada kecerdasan spiritual seseorang, dengan membaca Al- Qur'an hidup seseorang menjadi lebih bermakna yang akan membantunya
dalam menyesuaikan diri dengan permasalahan yang ada sehingga membantunya meringankan kekhawatirannya. Adanya unsur terapeutik doa dan ibadah serta nilai-nilai tasawuf yang terkandung dalam membaca Al-Qur'an membuat kekhawatiran seseorang menurun sehingga tercapai lah ketenangan hati serta perilaku menjadi terkendali. Dengan begitu keadaan stres yang dialami seseorang dapat berkurang. B. Saran Untuk penelitian yang selanjutnya dengan tema yang serupa dapat lebih memperdalam penelitian yang terkait dengan teori lain yang berkaitan, dengan pengambilan data yang lebih mendalam dan hasil observasi yang lebih rinci serta dapat melakukan penelitian dengan subjek laki-laki agar dapat melihat keunikan lainnya 186
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, A. A. B., & Ambotang, A. S. Bin. (2020). Pengaruh Kecerdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual dan Persekitaran Keluarga Terhadap Stres Akademik Murid Sekolah Menengan. Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH), 5(5). Al-Ghazali. (1989). Ihya 'Ulumuddin (Penerjemah, Ismail Yakub) (7th ed.). Jakarta Selatan: CV Faizan. Annisa, T. (2017). Pengaruh Mendengarkan dan Membaca al-Qur'an Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Mabaji Gowa. Badan Litbag dan Diklat Kementrian RI. (2011). keutamaan Al-Qur'an dalam kesaksian hadits (penjelasan seputar keutamaan surah dan ayat al-Qur'an) (H. muhammad Shohib, ed.). latnajah pentasihan mushaf Al-Quran. Bahrir, I. N., & Komariah, S. (2020). Pengaruh Terapi Murotal Al-Qur'an Terhadap Stres Pada Lansia. Jurnal Keperawatan Profesional (JKP), 8(1). Bakar, S. A. A. (2015). Effect of Holy Quran Listening On Physiological Stress Response Among Musllim Patients In Intensive Care Unit. Journal of Management & Muamalah, 5(1), 1-11. Bakri, S., & Saifuddin, A. (2019). Sufi Healing Integrasi Tasawuf dan Psikologi dalam Penyembuhan Psikis dan Fisik (1st ed.; R. Mirsawati, ed.). Depok: Rajawali Press. Dahlan, M. (2008). Motivasi Minat Baca. Iqra', 2(1). Desmita. (2008). Psikologi Perkembangan (4th ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Diana, R. R. (2015). Pengendalian Emosi Menurut Psikologi Islam. UNISIA, 37(82), 41-47. Djalali, M. A. (2012). Kecerdasan Emosi, Kecerdasan Spiritual, dan Perilaku Prososial Santri Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Pamekasan. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, 1(2). Feni Yuliani, Djamal, N. N., & Endi. (2019). Pangaruh Kebiasaan Tadabbur Al- Quran Terhadap Kecerdasan Spiritual Anggota Komunitas Tadabbur Quran. Jurnal Psikologi Islam, 6(2), 37-50. Ghanem, E., & Wahab, M. N. A. (2018). Effects of Quran Recitation on Heart 187
Rate Variability as an Indicator of Student Emotions. International Journal of Academic Research in Business & Social Science, 8(4), 89-103. Habibi, J., & Jefri. (2018). Analisis Faktor Risiko Stres Kerja Pada Pkerja Di Unit Produksi PT. Borneo Melintang Buana Export. Journal of Nursing and Public Health, 6(2), 50-59. Hajar, A. (2020). Ajaran Al-Mahabbah Sebagai Upaya Mengatasi Keresahan Manusia Dalam Menghadapi Pendemi Covid-19. AAl-Qalam, Jurnal Kajian Islam & Pendidikan, 12(1). Hardjana, A. M. (1994). Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres (1st ed.). Yogyakarta: Kanisius. Hendrawati, W., Rosidi, & Sumar. (2020). Aplikasi Metode Tasmi' Dan Murja'ah Dalam Program Tahfizul Quran Pada Santriwati di Ma'had Tahfidz Hidayatul Qur'an Desa Puding Besar. Lenternal: Learning and Teaching Journal, 1(2). Herdiansyah, H. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Psikologi (D. A. Halim, ed.). Jakarta: salemba Humanika. Irawati, P., & Lestari, M. S. (2017). Pengaruh Membaca Alquran Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Klien Dengan Hipertensi Di RSK DR. Sitanala Tanggerang. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia, 1(1), 35-45. Irmansyah, R. (2017). Hubungan Intensitas Membaca Al-Qur'an Terhadap Tingkat Stres Santri SMA Pondok Pesantren Putri Umul Mukmin Makasar. Jariah, A. (2019). Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Melalui Kebiasaan. Jurnal Studia Insania, 7(1), 56-65. Kahfi, M. iIqbal A., & Hanum, S. (2020). Pendidikan Kecerdasan Intelektual Berbasis Al-Qur'an. Al-HIkmah: Jurnal Pendidikan Dan Pendidikan Agama Islam, 2(1). Lally, P., Jaarsveld, C. H. M. Van, Potts, H. W. W., & Wadle, J. (2009). How Are Habits Formed: Modelling Habit Formation In The Real World. European Journal of Social Psychology, 40(40), 998-1009. Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. New york: Spinger. Mahdali, F. (2020). Analisis Kemampuan Membaca Al-Qur'an Dalam Perspektif Sosiologi Pengetahuan. Studi Al-Qur'an Dan Hadits, 2(2). Mar'ati, R., & Chaer, M. T. (2016). Pengaruh Pembacaan dan Pemaknaan Ayat- 188
ayat al-Qur'an terhadap Penurunan Kecemasan pada Santriwati. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 1(1), 30-48. Mashudi, F. (2012). psikologi konseling (D. Toanto, ed.). jogjakarta: IRCiSoD. Moh, M. (2020). Moh . Muslim : Manajemen Stress pada Masa Pandemi Covid- 19 " 193. Jurnal Manajemen Bisnis, 23(2), 192-201. Moustakas, C. (1994). phenomenological Research Methods (A. Virding, ed.). california: SAGE. Mustafidah, H., & Suwarsito. (2020). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian (1st ed.; T. Haryanto, ed.). purwokerto: UM Purwokerto Press (Anggota APPTI). Nadimah, N. A. (2018). Study On The Effect Of Reading Activities and Listening to Al-Quran on Human Mental Healt. Journal Intelektual Sufism Research (JISR), 1(1), 19-23. Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2003). Psikologi Abnormal (5th ed.; R. Medya & W. C. Kristiaji, eds.). PT Gelora Aksara Pratama. Nugraheni, D., Mabruri, M. I., & Stanislaus, S. (2018). Efetivitas Membaca Al- Qur'an Untuk Menurunkan Stres Akademik Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kebumen. Intuisi Jurnal Psikologi Ilmiah, 10(1), 57-71. Patton, M. Q. (2001). Qualitative Research & Evaluation Methods (3rd ed.). California: SAGE Publicatin. Rahmayani, M. P., Rohmatin, E., & Wulandara, Q. (2018). Pengaruh aterapi Murottal Al-Qur'an Terhadap Tingkat Stres Pada Pasien Abortus di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya Tahun 2018. Jurnal Bidan "Midwife Journal," 4(2), 36-41. Roslina. (2015). Hubungan Membaca Al-Qur'an dengan Tingkat Depresi pada Wanita Hamil di Klinik Wihdatul Ummah dan di Klinik Wira Husada Makasar tahun 2015. Rusdi, A. (2017). Rida Dalam Psikologi Islam dan Konstruksi Alat Ukurnya. Psikologi Islam, 4(1). Saifuddin, A. (2019). Psikologi Agama Implementasi Psikologi Untuk Memahami Perilaku Beragama (1st ed.). Jakarta Timur: Prenadamedia Group. Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2011). Health Psychology Biopsychosocial Interaction. In United States of America (7th ed.). Amerika Serikat: United State of America. 189
Sarihat. (2021). Rahasia Ketenangan Jiwa dalam Al-Q ur ' an ; Kajian Tafsir Tematik. Maghza: Ilmu Al-Qur'an Dan Tafsir, 6(1), 30-46. Satrisno, H. (2017). Pentingnya Motivasi Diri (Selft Motivation) Dalam Membaca Al-Qur'an. 16(1), 72-88. Setiawan, M. A. (2017). Belajar dan Pembelajaran (1st ed.; Fungky, ed.). Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia. Sholihah, K. U., & Sawitri, D. R. (2021). Tingkat Stres Narapidana Ditinjau Dari Masa Tahanan Dan Frekuensi Membaca Al-Qur'an. Jurnal Psikologi Islam Dan Budaya, 4(2), 95-106. Siregar, A. R. (2008). Upaya Meningkatkan Minat Baca Di Sekolah. USU E- Repository. Suarni, N. K. (2013). Metode Pengembangan Intelektual. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sucinindyasputeri, R., Mandala, C. I., Zaqiyatuddinni, A., & S, A. M. A. (2017). Pengaruh Terapi Zikir Terhadap Penurunan Stres Pada Mahasiswa Magister Profesi Psikologi. INQUIRY Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(1), 30-41. Sufi'ana, A. E. P. (2021). Terapi Membaca Al-Qur'an Dengan Pendekatan Kognitif Untuk Mengatasi Stres Kerja Pada Karyawan Badan Usaha Milik Desa Banter Kabupaten Gresik. Syarifuddin, A. (2004). Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al- Qur'an (1st ed.; A. Hanifah, ed.). Jakarta: Gema Insani Press. Tamami. (2011). Tasawuf Psikologi (1st ed.; B. A. Saebani, ed.). Bandung: CV Pustaka Setia. Tampubolon, D. (2015). Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Evekktif dan Evisien (revisi; Tim Penyunting Angkasa, ed.). Bandung: CV Angkasa. Tanzeh, A. (2009). Pengantar Metode Penelitian (1st ed.; N. Naim, ed.). Yogyakarta: penerbit TERAS. Wade, C., & Travris, C. (2007). psikologi (9th ed.; M. . H.M.W.Hardani, ed.). Jakarta: Erlangga. Wiramihardja, S. A. (2015). Pengantar Psikologi Abnormal (Revisi, Ce; M. D. Widani, ed.). Bandung: PT Refika Aditama. Wiramiharja, sutardjo A. (2015). pengantar psikologi abnormal (4 (edisi r; M. D. Wildani, ed.). Bandung: PT Refika Aditama. 190
Yusuf, S. (2018). Kesehatan Mental Perspektif Psikologis dan Agama (1st ed.; E. Kuswandi, ed.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zahra, A., Nugroho, W., & Kusrohmaniah, S. (2019). Pengaruh Murattal Alquran Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa Muslim di Yogyakarta. 5(2), 108-119. 191
VERBATIM WAWANCARA Kode: SU. S1-E-W1 Subjek 1 Nama interviewee : E Hari, tanggal : Kamis, 25 Agustus 2022 Waktu : 14:40-Selesai Durasi : 37 menit Tempat : Rumah Tetangga Subjek E Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 1 Baris Subjek Percakapan 1 Iter Itee Wa'alaikumsalam Mbak. Gimana Mbak? Iter Mohon maaf Mbak jadi mengganggu aktivitasnya, mau Assalammu'alaikum Mbak wawancara Mbak. 5 Itee Oh iya, monggo. Mau di rumah atau mau di sini saja mbak? 10 15 20 disini saja lah yah, di dalem. Ndak apa-apa kan? Nggih mbak ndak apa-apa. Iter Itee Monggo masuk Mbak. Iter Nggih Mbak terimakasih. Sebelumnya ini ada beberapa yang perlu Mbak baca terlebih dahulu, kalau Mbak setuju bisa di tanda tangani hehe, monggo Mbak Iya sama-sama. Oh iya siap Mbak. Gak susah susah kan Mbak pertanyaanya hehe? Nggak kok Mbak hehe. Sebenarnya Nasyi'atul 'Aisyiyah atau NA itu apa sih Mbak? Sebenarnya sih NA itu organisasi yang bergerak di bidang wanita juga tidak hanya saja menitik beratkan kepada kegiatan wanita yang usianya masih muda. Kan kalau di Muhammadiyah itu kan ada pemuda Muhammadiyah, kemudian ada Aisyiyah yang isinya ibu-ibu, kemudian ada Nasyi'atul 'Aisyiyah atau NA. Nah kalau Nasyi'atul 'Aisyiyah sendiri itu sebenarnya dari Itee Iter Itee Iter 192
25 30 35 40 45 50 55 60 65 umur berapa sih Mbak? Sebenarnya sih dari umur atau usia yang masih muda, dari umur 17-35 tahun, sebenarnya kalau seperti saya itu 38 itu sudah tidak masuk NA, tapi karena di sini itu minoritas, masih sedikit jadi kita itu masih berkecimpung di NA. Nah kalau Nasyi'atul 'Aisyiyah di sini itu dari kapan Mbak? Itee Iter Itee Nah sebenarnya dari dulu itu sudah ada, cuman berdiri lagi itu semenjak 2017, baru kemarin. Sebenarnya sudah ada dari jaman dulu, cuman baru hidup lahi itu tahun kemarin 2017, sama seperti di Paguyanga. Di cabangnya juga begitu. Ibaratnya baru pada bangun lagi lah Oh jadi sempat mati yah Mbak? nah itu mati nya karna apa mbak? Iter Itee Disini iya sempet mati ya karena gak ada kader, gak ada pengkaderan, tiba-tiba hilang aja. Di Paguyangan juga sama begitu, nah begitu di Paguyangan membuat, di sini ya sama membuat. Sedikit-sedikit di panggilin orang-orang yang ada di AUM atau Amal Usaha Muhammadiyah yang pada kerja di Muhammadiah kan otomatis harus berkecimpung di organisasi Muhammadiyah. Jadi yang di panggil terlebih ndahulu itu dari AUM dulu yang pada bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah. Nah awalnya begitu mbak. nah kalau saya sih sebenarnya gak ikut di AUM mbak cuman saya ingin ikut aktif juga. Ibaratnya ada kegiatan seperti itu ya dijalani, dan alhamdulillah sampai sekarang berjalan kan walaupun pengajiannya hanya 2 minggu sekali, tapi ya alhamdulillah semakin kesini banyak lah anggotanya. Nah pas awal-awal NA berdiri lagi itu anggotanya berapa Mbak? Iter Itee Ya paling 10 lah yang aktif banget. Sekarang sudah bertambah lumayan sudah mencapai 25 ya ada lah. Kan yang kerja di rumah sakit kan paling tidak mereka harus meminta surat keterangan dari Muhammadiyah, otomatis ya harus aktif di Muhammadiyah. Iter Ohh seperti surat rekomendasi itu ya Mbak? Itee Nah iya itu, tapi harus aktif di Muhammadiyah. Iter Itee Salah satunya di NA yah mbak hehe. Iya, nah contohnya kaya yang bekerja di ruma sakit itu, kan anggota NA banyak yang kerja di rumah sakit. Iter Nah kalau pengurus atau anggota intinya sendiri itu siapa saja Mbak. Itee Ya pasti ada Mbak. Nah saya ini ketua, lalu Mbak N itu wakilnya, tapi semenjak menikah kan dia sudah tidak aktif, lalu Bu I itu sekretaris, terus Bu P itu Bendahara, bidang-bidang yang lain juga sebenarnya ada, tapi ya itu gak bergerak. Sebenarnya ada struktur organisasinya. Nanti coba tanyakan di 193
70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 sekretarisnya ya Mbak. Iter Oh iya Mbak. Nah kan di NA sendiri banyak tuh Mbak kegiatannya salah satunya kan membaca Al-Qur'an, nah itu awal mulanya ada kegiatan itu bagaimana Mbak? Sebenarnya kan itu dari 10 komitmen Nasyi'atul 'Aisyiyah dari cabang sampai dengan daerah dan nasional nah salah satunya itu membaca Al-Qur'an dan maknanya. Nah makannya di sini kalau pengajian itu dianjurkan membaca Al-Qur'an dan maknanya, ya di tekan kan lah untuk membaca Al-Qur'an. Nah di NA saja nih saya membaca Al-Qur'an dan maknanya, kalau di rumah sih belum hehe. Nah alhamdulillahnya sih yang saya dengar anggota di NA ini melanjutkan membaca Al-Qur'an di rumahnya meskipun cuman 10 atau 20 ayat. Yah lumayan lah berarti kesadaran membaca Al-Qur'annya sudah meningkat. Itee Iter Oh ada dampaknya juga yah mbak. Itee Iya alhamdulillah, memotivasi lah walaupun hanya 10 atau beberapa ayat. Iter Ohh, nah kalau one day one juz itu bagaimana Mbak? Itee Nah kalau di 10 komitmen sih gak ada, hanya di anjurkan saja. Iter Untuk motivasi Nah Mbak sendiri bagaimana? One day one juz nya sudah tercapai apa belum hehe? Itee Wahh hehe ya belum Mbak. Tapi alhamdulillah lah setiap hari kalau baca Al-Qur'an sih pasti yah entah cuman 1 lembar atau 2 lembar hehe, rasanya emang beda loh mbak. Kalau gak ngaji itu saya merasa kayak ih sayang benget kayaknya gak ngaji. Nah kalau habis ngaji itu jga ngrasa kayak ih kok tinggal segini aja mau selesai. Pasti itu setiap habis ngaji ada perasaan tinggal sedikit lagiganti juz gitu, ada rasa seneng lah bangga, kadang juga di hitung tinggal berapa lembar lagi nih ganti juz. Karena senang saya jadi ngaji terus Mbak , yaa sudah kebuTuhan juga sih yah Iter Ohh begitu yah mba, nah selain rasa bangga, seneng tadi ketika Itee mau selesai atau ganti juz, ada lagi gak yang mbak rasakan? Iya pasti ada mbak. seperti menunggu waktu subuh itu, misal habis salat malam itu kalau baca Al-Qur'an waktunya itu cepet banget, terus juga kalau paginya baca Al-Qur'an itu siangnya jadi beda, seperti kalau di pekerjaan sudah malas tapi jadi biasa aja, seperti nothing to lose. Biasa aja rasanya gak yang kaya sebal banget atau apa, bahkan saya juga pernah pas puasa itu kalau ngaji, apa aja di ijabah. Ada aja yang berubah, ya meskipun gak tau yah bacanya bener apa nggak, tapi kan katanya yang penting baca, bahkan orang buta saja kan membaca yang penting kan niat membaca lah. Iter Wah segitunya yah mbak. Nah kan Mbak juga kan wanita karir, jadi ibu rumah tangga iya, kerja juga iya, pernah gak sih Mbak, 194
120 125 130 135 140 145 150 155 160 Itee Iter Itee Iter Mbak merasa capek, stres gitu? Iya pasti lah yah Mbak, tapi ya tergantung cara menyikapinya. Kalau di pikir-pikir mbak pagi-pagi repot ini itu, rusuh terus harus berangkat ke sekolah, pulang-pulang banyak pekerjaan rumah. Ya kalau di pikir-pikir yah mbak, kalau saya itu prinsipnya begini, kalau hari ini gak bisa di lakuin ya besok, gak di bikin ribet yang harus selesai sekarang, hari ini gak selesai ya udah buat besok lagi masih ada waktu, yang penting nanti selesai. Gak di bikin kayak ya ampun hidup kok begini banget. Ya walaupun sebenernya sih manusiawi orang ngeluh kan, ya tergantung menyikapinya. Ya pasti anak-anak rewel bikin marah ya pasti, marah ya pasti, stres juga pasti ya wajar lah. Iya mbak wajar lah hehe, jadi Mbak kayak ya udah di bawa santai aja gitu yah Mbak hehe. Nah biasanya kalau lagi banyak pekerjaan, stres itu setelah membaca Al-Qur'an, perasaan Mbak gimana? Ngaruh nggak Mbak? Iya merasa lebih tenang gitu mbak. Kayak anak-anak kan biasanya habis maghrib di suruh ngaji suka susah ya kadang sampe buat jengkel lah. Ya setelah ngaji jengkelnya ilang Mbak.kadang juga inget kayak ya Allah udah ngaji sayang banget kalau marah-marah. Terus juga kan buat nyontohin ke anak-anak biar mereka mau ngaji. Iya mbak hehe. Nah mbak sendiri setelah membaca Al-Qur'an itu ada perasaan seperti lebih ikhlas, lebih sabar, lebih bisa menerima gak mbak? Itee Yah pasti ada imbasnya. Yah kalau pasrah mungkin nggak lebih ke legowo mugkin yah, seperti ya sudah lah. Pasti kan apa yang kita baca ada imbasnya, ya Allah juga tahu lah mba hehe. Iter Apa sih mbak yang biasanya bikin stres, nah kalau lagi stres itu biasanya ngapain? Sebenarnya bukan hanya di pekerjaan saja yang menumpuk yah mbak, kadang kaya gak punya uang, anak, keluarga, tapi ya balik lagi, mikirnya bisa lah pasti bisa, selalu meyakinkan diri sendiri, gak harus lari ke hal-hal yang begituan, yang nggak-nggak, paling ya ke Al-Qur'an, paling enak begitu. Solusinya berarti meyakinkan diri sama baca Al-Qur'an yah Mbak. Nah tapi biasanya kalau Mbak lagi baca Al-Qur'an, pernah gak sih mbak merasa inget masa lalu terus nyesel gitu? Itee Ya ada mbak. Kadang muncul pikiran, kok bisa yah? Terus jadi mikir ya jangan di ulangi lagi, makin sadar aja sih, apalagi udah tua kan. Apalagi kalau inget oh iya ngaji masa mau berbuat yang begitu lagi, rugi banget. Walaupun gak tau isinya tapi ya sayang banget lah. Itee Iter Iter Mba ada perasaan dekat dengan Allah gak Mbak disetiap ngaji? Pasti Mbak, makannya di lakuin. Setiap perbuatan kan pasti ada Itee 195
165 170 175 180 185 190 195 200 205 210 imbasnya, iya itu setiap ngaji jadi ngerasa lebih deket, makannya kalau gak ngaji itu berasa rugi. Karna manfaatnya itulah makannya dilakuin terus. Itee Oh begitu mbak. Nah perasaan mbak sendiri setelah ngaji Iter gimana mbak? nah kalau lagi ada masalah yah mbak itu berasa ngena banget di hati, tenang, ya mungkin manusia memang begitu kali ya Mbak, kalau lagi ada masalah. Tapi kalau lagi gak daa ya rasanya biasa aja mbak. Ya tapi kan pasti lah semua orang termasuk saya juga punya alasan tersendiri kenapa harus ngaji tiap hari. Itee Nah alasannya itu apa tuh mba hehe? Iter Yah biar tambah deket sama Allah. Kan katanya Allah itu kalau diminta terus kan pasti senang, saya sendiri buktinya ya kalau ada masalah bisa menyelesaikan. Yah begitulah lebih adem, rumah juga jadi gak sepi-sepi amat, hawanya juga nyaman. Itee Begitu yah Mbak. Nah Mbak kan di ayat Al-Qur'an itu kan ada yng panjang, ada yg pendek, nah Mbak sendiri cara ngatur napasnya bagaimana mbak? suka kehabisan napas atau engap gitu gak pas baca Al-Qur'an itu? Iter Yah mengalir aja mbak, sudah terbiasa jadi ya mengalir saja, misal ada waqaf ya berhenti kalau gak ada ya terus aja. Mungkin karna saya juga bacanya biasa saja, juga jadi gak yang merasa panjang banget. Gak pernah yang engap atau kehabisan napas juga pas di tengah tengah ayat Itee Berarti cara mengatur napasnya jago yah Mbak hehe, ngefek gak sih mbak di tubuhnya Mbak, kan baca Qur'an nya lancar, ngatur napasnya bagus? Iter Gak terlalu memperhatikan sih mbak kalau itu Itee Nah tapi Mbak pernah baca Qur'an lagi buru-buru gak? Iter Pernah Mbak, kalau lagi buru-buru ya suka kesendat sendat gitu lah karna kan gak fokus. Itee Ohh, Mbak selama ini membaca Al-Qur'an, tubuh mbak juga ngerasaiin efeknya gak? Seperti pusing setelah membaca Al- Qur'an kok mendingan gitu? Kalau itu sepertinya gak sih Mbak, biasa aja, atau mungkin gak pernah di rasain aja. Karna saya mikirnya kalau lagi sakit terus sembuh ya paling karna tadi habis minum obat, ya mungkin ada efeknya tapi saya gak terlalu memikirkan Mbak. gak terlalu di perhatikan juga, karna mungkin sudah ada obat kan. Kalau masalah hati, ketenangan lebih terasa, tapi kalau masalah badan ya gak begitu terasa Mbak. Oh, Mbak kan guru, guru dimana yah Mbak? SD Negeri 4 Mbak. Nah anak-anak SD kan biasanya masih bandel-bandel yah Mbak, menguras kesabaran kadang hehe, nah Mbak sendiri Iter Iter Itee Iter 196
215 Itee ngerasain gak sih karna membaca Qur'an tadi jadi lebih sabar gitu? Iya Mbak pasti, buktinya saya kan orang yang ketat lah ke anak- anak, bawel lah, tapi kadang yah keinget ayat ayat Al-Qur'an terus ya balik lagi ke diri sendiri lah Iter Nah, mbak sendiri punya motivasi buat baca Qur'an dari mana tuh selain dari NA hehe? 220 225 130 Itee Dari diri sendiri, dari sebelum masuk NA sih Mbak, kan kalau di NA itu awalnya kepikiran aja mau ngadain apa gitu nah akhirnya kan membaca Al-Qur'an belum sama maknanya tuh, hanya membaca Al-Qur'an saja ya 10 atau 20 ayat begitu. Nah begutu keluar 10 komitmen itu akhirnya sama makna atau terjemahannya, awalnya sih hanya mengaji Al-Qur'an biasa bareng bareng. Iter Nah tujuannya diadakan baca Qur'an itu sebenernya apa mbak? Itee Yah kan sebagai orang Islam harus mengetahui isi firman. Ya masa orang Islam gak bisa baca Al-Qur'an, malu lah, nanti anak-anak gimana kan kalau orang tuanya saja gak bisa baca Qur'an ya malu. Awalnya kan motivasinya begitu. Kalau tidak membaca atau membawa Al-Qur'annya kan paling tidak mendengarkan. Dan alhamdulillahnya anggota NA itu rata rata bisa memmbaca Al-Qur'an. 235 Iter Oh begitu, ya sudah mbak, ini juga sudah adzan ashar, barangkali Mbaknya mau jama'ah atau ada urusan lain. 240 Itee Gak mbak santai saja hehe Iter Hehe iya, lain kali boleh kan Mbak wawancara lagi hehe Itee Ya boleh dong mbak, tinggal chat aja. Iter Siap Mbak, terimakasih banyak ya mbak, saya pamit pulang dulu, assalamualaikum. Itee Waalaikumsalam Mbak Rin. Kode: SU. S1-E-W2 Subjek 1 Nama interviewee : E Hari, tanggal : Rabu, 05 Oktober 2022 Waktu : 18:20 - 19:00 WIB Durasi : 40 menit Tempat : Rumah Subjek E 197
Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 2 Baris Subyek Percakapan 1 5 Iter Itee Waalaikumsalam Mbak. Monggo Mbak masuk. Iter Oh nggih Mbak terimakasih. Seperti yang sudah saya bilang di chat, saya mau melanjutkan wawancara yang kemarin. Mbak E lagi nggak sibuk kan? Assalamu'laikum Mbak. Itee Oh iya Mbak, monggo nggak sibuk kok. Lagi santai berarti kan yah Mbak? Iter Itee Iya Mbak. Iter Mbak biasanya kalau lagi membaca Al-Qur'an ada kendala 10 15 20 25 30 35 Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter atau kesulitan nggak sih Mbak? Nggak sih, karna sudah terbiasa jadi lancar-lancar aja Mbak. Nah kalau bacaan tajwidnya Mbak? Ya alhamdulillah gak ada kesulitan, ya paham lah tajwid, karena kan dulu sekolah Madrasah juga jadi ya lancar saja, apalagi kan di NA juga kadang diingatkan. Oh berarti gak ada kesulitan sama sekali yah Mbak? Iya Mbak alhamdulillah Nah Mbak E sendiri apa sih motivasi Mbak membaca Al- Qur'an? Yang pertama karena saya orang muslim kan, sering baca-baca Qur'an untuk bekal dunia dan akhirat, sebagai syafa'at lah. Iya kesadaran diri lah Mbak. Oh jadi motivasinya berasal dari kesadaran diri sebagai seorang muslim yah Mbak, biar nanti bisa jadi bekal, juga syafa'at begitu? Iya begitulah Mbak. Nah apa sih Mbak yang Mbak harapkan dari membaca Al- Qur'an? Yah itulah Mbak biar nanti bisa menolong di akhirat nanti. Nah awalnya dari mana sih Mbak punya keinginan buat baca Al-Qur'an terus begitu? Dari tanggungjawab sih Mbak, ya sebagai muslim yah, meskipun nggak tau artinya setidaknya kita bisa membacanya begitu. Oh jadi lebih ke kesadaran a kan tanggungjawab sebagai seorang muslim yah mbak? Iya begitu lah. Nah Mbak sendiri kalau bagaimana? Yah kalau lagi stres kadang ya jadi lemih sensitif lah lebih lg stres biasanya keadaanya 40 Itee 198
45 50 55 60 65 70 75 80 85 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter emosional, tapi yah masih sewajarnya sih, terus pusing, sama jadi gampang banget capek. Nah kalau lagi stres biasanya berpengaruh pada pola makan Mbak E nggak? Ya kalau saya berpengaruh, jadi malas makan, nggak mood makan begitu. Nah kalau ke tidur juga berpengaruh nggak Mbak? Nah itu kalau tidur sih sering terganggu, jadi sering kebangun tengah malam sih Mbak. Oh, nah Mbak E biasanya tidur jam berapa? Jam 10 an sih Mbak Oh nah kalau lagi stres begitu tidurnya masih tetap jam 10 an atau jadi lebih malam Mbak? Itee Masih tetap normal kaya biasanya, cuman itu saja sering Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee kebangun Mbak. Nah biasanya kalau bangun tengah malam itu ngapain Mbak? Tergantung jamnya sih Mbak, kalau masih malam tak usahain tidur lagi kadang ya baca-baca apa gitu biar cepet tidur lagi, nah kalau udah agak pagi sih ya gak, bangun aja sekalian. Oh, biasanya dijam-jam berapa Mbak bangunnya? Ya gak pasti sih, kadang jam 11, jam 12, jam 2 an. Oh, jadi bangunnya gak tentu yah Mbak. Nah Mbak kalau lagi stres begitu kondisi pikiran Mbak bagaimana? Yah biasanya ada timbul pertanyaan-pertanyaan kenapa sih bisa kaya gini, kok bisa? ini kaya gimana? solusinya bagaimana? Ya begitu mbak pertanyaan-pertanyaan yang begitu yang suka muncul, tapi kadang kayak ya udahlah, mungkin sudah jalannya seperti ini. Ya jalani saja lah, soalnya saya juga kan jarang terbuka sama orang, kalau ada masalah apa ya sama suami. Saya gak pernah sih cerita masalah apapun ke orang lain apalagi ke sosmed, kadang kan kalau cerita ke orang itu jadi beda kan penerimaanya. Oh jadi begitu yah Mbak, nah tapi ngaruh ke fokus Mbak nggak sih? Jelas Mbak, kalau di sekolah ngajar anak-anak kaya malas benget, sebal lah. Tapi ya karna tanggungjawab kan, nah kalau lagi di kelas trus nggak fokus biasanya keluar dulu. Karena kan saya ngajarnya kelas bawah harus standbay di kelas. Iter Itee Iter Itee Iter Kelas bawah itu kelas berapa Mbak? Kelas 1 Mbak Oh, jadi kalau lagi ngajar terus lagi nggak fokus biasanya keluar dulu sebentar begitu bu? Iya Mbak, entah itu ke kantor atau di luar kelas lah. Nah biasanya kalau lagi stres begitu apa sih yang Mbak 199
90 95 100 105 110 115 120 125 130 Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee lakukan? Paling menyendiri Mbak, ngelamun gitu. Oh jadi Mbak E suka melamun yah hehe. nah biasanya bagaimana sih caranya Mbak E ngungkapin kalau Mbak lagi stres begitu? Ya ngobrol Mbak sama suami lah. Oh berarti lebih ke curhat yah Mbak. Untuk Mbak E sendiri, membaca Al-Qur'an itu bisa meredam emosinya Mbak nggak sih? Iya mbak, karena kan kalau membaca Al-Qur'an itu napasnya jadi teratur, jadi emosinya juga mereda lah. Oh jadi pengaturan napas pada saat Mbak membaca Al-Qur'an itu yang membuat emosi Mbak jadi reda yah. Iya Mbak, kan salah satu cara meredakan emosi atau marah gitu kan salah satunya dengan pernapasan yah, nah itu saya rasakan ketika membaca Al-Qur'an. Iter Oh begitu Mbak. Dari membaca Al-Qur'an yang biasanya Mbak E lakukan, Mbak merasakan adanya perasaan menerima dan pasrah nggak Mbak? Iya mbak, kadang begitu. Kalau saya sih setelah membaca Al- Qur'an jadi merasa ya sudah lah sudah jadi garisnya. Sebenarnya kalau kita membaca bersama artinya kan lebih bisa merasakan yah Mbak. Ya begitulah Mbak ketika kita membaca al-Qura'an dengan artinya perasaan yang seperti itu lebih terasa gitu. Itee Iter Oh begitu, nah membaca Al-Qur'an juga berpengaruh nggak mbak ke pola fikir Mbak? Itee Ya ngaruh Mbak. Cara berpikirnya jadi lebih luas, lebih jernih juga pikirannya, jadi ketika ada masalah ya bisa diselesaikan sendiri lah. Apalagi itu ya kalau tau artinya, pikiran bisa jadi lebih terbuka lah. Emm begitu yah Mbak. Nah membaca Al-Qur'an sendiri biasa membuat mbak mengendalikan diri nggak sih? Iya bisa Mbak, kan karena kita jadi ingat Tuhan jadi ya udahlah, balik lagi ke tujuan hidup. Ya seberapa sulitnya hidup kita kan Allah juga pasti membantu kan. Iter Itee Iter Ketika membaca Al-Qur'an, ada gak sih mbak perasaan taubat Itee Iter Itee yang muncul? Iya ada Mbak. Karenakan jadi Ingat Tuhan yah, jadi kaya aduh iya yah, nyesel kok saya bengini. Apalagi kalau habis pengajian itu, yah tambah sadar lah. Nah itu berdampak pada kondisi Mbak ketika lagi stres gak Mbak? Iya ada Mbak, pasti lah. Jadi pengen hijrah, jadi lebih adem juga kan karena sadar tadi sama kesalahan, jadi mikir ya udah 200
135 140 145 150 155 160 165 170 175 perbaiki. Kadang kan yang bikin stres itu pikiran kita sendiri, nah ketika sadar kalau salah, terus tobat kan jadi berkurang lah bebannya. Tinggal ya jangan di lakuin lagi. Kan kadang apa yang kita lakukan juga gak sesuai sama Al-Qur'an hehe. Iter Dengan membaca Al-Qur'an ini Mbak E jadi merasa lebih bisa mengendalikan diri tidak? Itee Kalau saya merasa kalau ingin apapun atau gak suka sama apa ya dikendalikan sendiri. Lebih ke mikirnya butuh gak, pantas gak gitu. Mungkin juga karena sudah terbiasa membaca Al- Qur'an jadi bisa ngerem sendiri gitu. Iter Oh begitu yah Mbak. Ngaruh nggak Mbak sama kondisi Mbak ketika stres. Iya Mbak jadi ya udah di balikin lagi, pantas gak sih saya begini, benar gak gitu kan, nah kalau sudah begitu kan nanti balik lagi ke kebuTuhan, jadi gak terlalu difikirin lagi. Emm begitu Mbak, nah ada gak sih perasaan kaya ya udah lah tak serahin semuanya ke Tuhan saja gitu ketika membaca Al- Qur'an? Iya ada Mbak Itee Iter Itee Iter Menurut Mbak E apa sih yang membuat Al-Qur'an bisa menimbulkan perasaan seperti itu ketika membacanya? Itee Kembali lagi ke tujuan kita membaca Al-Qur'an sih Mbak, sebagai syafa'at yah, saya rasa ketika kita mambaca Al-Qur'an kesulitan apapun pasti Allah bantu. Iter Biasanya perasaan seperti itu bisa mengurangi perasaan stres Itee Mbak nggak? Iya mengurangi lah, jadi bebannya berkurang, jadinya kaya ya sudah lah kaya nothing to lose saja lah. Iter Oh begitu, nah kalau perasaan ridha ada gak mbak ketika Itee Iter membaca Al-Qur'an? Iya Mbak, jadi kaya yasudah lah, biarin aja lah. Gak dipikirin banget. Balik lagi yah Mbak, ya gimana gitu. Kebanyakan ngeluh juga kan gak baik. Jadi kalau baca Al-Qur'an kan jadi sadar diri ya cuman manusia biasa, ya sudah lah ikhlasin aja, udah biarin gitu sih Mbak. Oh begitu Mbak. ada gak sih mbak surah atau ayat yang berkesan buat Mbak? Itee Kalau saya sih surah al-Waqiah yah Mbak, kan katanya kesulitan apapun bacanya surah al-Waqiah. Katanya kan bagus, jadi ya saya suka baca itu. Oh begitu Mbak, kebetulan sudah adzan Isya, kita cukupkan saja dulu yah Mbak, mungkin Mbak E mau salat jama'ah di masjid kan hehe Itee Hehe iya Mbak. Iter Ya sudah kalau begitu saya sekalian langsung pamit saya ya Iter 201
180 Itee Iter Itee Mbak. terimakasih atas waktunya Mbak Iya Mbak sama-sama. Nanti kalau butuh lagi tinggal kabarin saya lagi aja Mbak Iya Mbak Siap. Pamit dulu ya Mbak. Assalamu'alaikum Iya Mbak. Wa'alaikumsalam Kode: SU. S1-E-W3 Subjek 1 Nama interviewee : E Hari, tanggal : Minggu, 23 Okteber 2022 Waktu : 18:44-20:13 WIB Durasi : 1 jam 29 menit Tempat : Whatapp Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 3 Baris Subjek Percakapan 1 Iter Assalamu'alaikum. Mbak lagi sibuk nggak ya? Itee Wa'alaikumsalam. Nggak Mbak gimana? Iter Mau wawancara lanjutan Mbak. bisa nggak ya? Itee Kalau langsung belum bisa mbak, tapi kalau chat boleh 5 10 15 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter sekarang aja Iya Mbak lewat whatsapp kok hehe. Iya monggo Terimakasih nggih Mbak. masih seputar kemarin kok hehe. ngomong-ngomong Mbak E kalau lagi stres biasanya sesering apa membaca Al-Qur'annya? Lebih sering Mbak. Yang tadinya cuman 1 kali sehari selembar 2 lembar ya jadi tambah, jadi dua kali sehari, ya kadang sampai 5 lembaran gitu. Oh ngaruh sama stres yang sedang di alami? Ngaruh Mbak alhamdulillah. ya makannya jadi lebih sering kan. Karena kan pas ngaji itu jadi adem gitu yah, jadi ya enak lah, gak terlalu memikirkan masalah. Oh begitu, nah Mbak E kan pernah bilang harapannya membaca Al-Qur'an itu biar Al-Qur'an bisa menolong baik di dunia maupun di akhirat, contohnya apa sih bu? Yang 20 202
25 30 35 40 45 50 55 60 65 Itee Iter mungkin sudah ibu alami gitu. Kalau akhirat kan jelas pahala yah Mbak, kalau di dunia ya kayak petunjuk gitu. Misal seperti yang sudah tak alami itu ketika membaca Al-Qur'an yah Mbak entah kenapa kalau lagi banyak masalah itu ada aja kemudahannya, entah dalam bentuk disadarkan oleh ayat-ayatnya atau bantuan lewat orang lain lah. Disadarkan oleh ayat Al-Qur'an maksudnya bagaimana tuh Mbak? Itee Ya seperti dikasih petunjuk jalan keluar dari masalah yang sedang tak hadapi itu mbak melalui ayat yang tak baca, jadi setelah baca itu ada aja pikiran oh iya coba kalau seperti ini bagaimana ya? Gitu lah Mbak Iter Boleh di contohin nggak Mbak permasalahan yang seperti apa lalu petunjuknya seperti apa yang pernah di alami gitu? Itee Contoh seperti masalah pekerjaan nih Mbak, udah bingung yah, mentok lah nah habis baca Qur'an nih suka ada pikiran coba kalau saya lakuin ini, atau coba tak selesaikan dengan cara begini bisa nggak ya, jatuhnya kaya coba-coba gitu Mbak lah, tapi ya itu seringnya berhasil, selesai juga itu masalah, nah jadi kan gak tak pikirin lagi. Iter Oh begitu Mbak. nah kemarin Mbak E kan juga bilang kalau baca Qur'an apalagi waktu puasa itu berasa apa-apa di ijabah. Nah contohnya apa tuh Mbak? Itee Ketika saya mau sesuatu yah mbak seperti kemarin pas bulan puasa itu kan laptop saya sempat rusak lah, pengen ganti yang baru gitu kan, itu alhamdulillah Mbak pas bulan puasa di ijabah sama Allah. Bisa beli laptop baru, kan kalau gak ada laptop pekerjaan ya keteteran yah. Iter Oalah, iya Mbak harus pakai laptop sih yah Mbak sekarang Itee Iter Iya Mbak haduhh. Kan kata Mbak, ngaji juga bisa bikin pasrah toh, nah apa sih yang membuat Al-Qur'an itu ketika di baca menimbulkan perasaan pasrah? Itee Ayat sama artinya sih Mbak. walaupun saya seringnya gak baca artinya yah Mbak, tapi kalau tau artinya kalau pas baca gitu jadi makin sadar kalau semua orang termasuk saya sudah punya garisnya masing-masing. Jodoh, rezeki, maut itu kan sudah Allah gariskan, ya sudah lah pasrahkan saja yang penting sudah berusaha. Kalau sudah seperti itu kan ya sudah masalah apapun juga jadi dibawa santai aja, gak terlalu dipikirin lah. kalau dipikirin banget nanti stres lagi. Iya kan. Iter Hehe iya Mbak. Nah Mbak E juga kemarin bilang kalau ngaji itu bikin pikiran jadi jernih. Itu kenapa Mbak? Itee Ya mungkin karena pikiran tadi pas ngaji jadi adem, enteng, enak lah jadi ya jadi pikiran juga jadi bisa mikir lagi gitu, 203
70 75 80 85 90 95 100 105 110 nggak ruwet, kalau ada masalah solusinya bagaimana, bagusnya bagaimana, jadi bisa menyelesaikan masalah sendiri. Iter Apa sih yang membuat Al-Qur'an bisa begitu Mbak? Itee Ayatnya sama artinya sih Mbak Iter Ayatnya sama artinya memang kenapa Mbak? Itee Ayatnya kan isinya doa-doa yah Mbak, nah kalau pas kita baca Al-Qur'an sambil memahami artinya, memaknainya kan kita jadi dapat pengetahuan tuh jadi kan pikiran kita lebih terbuka, apalagi kalau yang kita baca itu relate sama apa yang sedang tak alamin. Iter Oh jadi ayat sama terjemahannya yah. Nah selain pikiran jadi lebih jernih lebih terbuka ada lagi nggak Mbak? Itee Ada sih. Bawaannya jadi mikir positif terus. Karena ayat-ayat yang kita baca itu kebanyakan mengandung doa sama asma Allah yah, jadi ya pas baca fokus sama bacaan, fokus sama Allah, gak berani mikir macem-macem lah. pikirannya ya cuman Allah aja. Sedangkan kalau lagi stres banyak masalah kan kebanyakannya overthinking yah Mbak, negatif terus pikirannya, yah kalau pasa baca Qur'an nih jadi ya udah gitu ilang, positif terus pikirannya. Masalah ya nggak tak pikirin, mikirnya ya udah nanti juga ada jalan keluarnya, ya optimis lah. Oh iya Mbak. Nah selain itu kan kemarin juga bilang ngaji itu bisa bikin sabar toh Mbak, nah apa yang membuat Al-Qur'an ketika di baca itu jadi sabar? Iya tadi yah kan ayat Al-Qur'an itu mengandung asma Allah, jadi pas dibaca juga jadi ngat terus sama Allah, jadi ya sudah, semuanya sudah diatur sama Allah, allah juga pasti membantu setiap kesulitan yang dirasakan, jadi ya sudah, jalani aja, sabar saja lah. Iter Itee Iter Oh jadi mengingatan Mbak pada Tuhan jadi makin ingat kalau semuanya sudah Allah akan membatu hambanya yang sedang kesulitan ini yang membuat mbak makin sabar menjalani setiap permasalahan yah Mbak? Iya benar Mbak Itee Iter Ngomong-ngomong manfaat apa saja sih yang sudah mbak rasakan dari membaca Al-Qur'an ini? Itee Hati lebih tenang yah Mbak pasti lah, pikiran juga lebih enak, segala sesuatunya jadi lebih mudah, emosi juga jadi terkontrol yah, lebih sabar, lebih sadar diri , lebih menerima, yah banyak lagi Mbak lah, ya itu terutama ketika banyak masalah, stres, jadi lebih enak, lebih mendingan lah hehe Iter Oh begitu, ngomong-ngomong motivasi atau harapan Mbak dalam membaca Al-Qur'an juga berpegaruh sama penyebab stres yang Mbak alami nggak? Ada sih Mbak, seperti ya saya membaca Al-Qur'an selain Itee 204
115 karena pahala kan menginginkan pertolongan, jadi misal ketika saya sedang kesusahan masalah keuangan atau pekerjaan ya tidak terlalu saya pikirkan, Allah pasti akan menolong kok. Iter Oh gitu yah Mbak, nah Mbak bergabung di Nasyi'atul 'Aisyiyah ada dampaknya ke kebiasaan membaca Al-Qur'an Mbak nggak? 120 Itee Ada Mbak, setelah bergabung di Nasyi'atul 'Aisyiyah itu jadi punya motivasi tambahan untuk membaca Al-Qur'an nya di kencengin lagi, terus juga kan suka di ingatkan tentang waqaf, tajwid lah jadi makin paham lah Mbak. 125 130 Iter Oh ada dampaknya juga yah Mbak. nah Mbak E kan waktu itu juga bilang kalau baca Qur'an itu juga menimbulkan perasaan senang bangga apalagi pas mau ganti surah atau ayat, nah itu ada dampaknya nggak ke perasaan Mbak ketika stres? Itee Ada sih Mbak. kan kalau orang lagi seneng apalagi habis baca Qur'an yah, udahlah tenang kan ditambah seneng ternyata sudah mau khatam aja, ya pasti ada adampaknya ke stres. Kalau lagi stres kan bawaanya murung, pengen marah, nah kalau udah seneng kan pasti juga lupa lah sama yang tadi buat stres Mbak Oh begitu Mbak. ya sudah dulu deh Mbak, nanti kalau mau wawancara lagi boleh kan Mbak? hehehe itee 135 Iter Boleh Mbak, silahkan. Itee Nggih Mbak, terimakasih. Kode: SO. S1-TS-W1 Subjek SO. S1 Nama interviewee : TS Hari, tanggal : Minggu, 16 Oktober 2022 Waktu : 18:30-21:00 WIB Durasi : 2 jam 30 m3nit Tempat : Whatsapp Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 1 205
Baris Subyek Percakapan 1 Iter Itee Waalaikumsalam Iter Assalamu'alaikum Selamat malam Mas, mohon maaf ya mengganggu, saya mau tanya-tanya soal Mbak E apa boleh? 5 Itee Mau tanya apa Mbak? Iter Boleh saya tau nggak Mas, Mbak E itu orangnya seperti apa sih? Itee Kalau menurut saya dia itu orangnya tegas, baik, gampang 10 bergaul Mbak Oh begitu. Kalau lagi ada masalah suka cerita ke Mas TS? Iya sebagai suaminya pasti ceritanya ke saya Mbak Iter Itee Iter Mohon maaf nih Mas, biasanya ceritanya perihal apa aja kalau 15 boleh tau hehe Semuanya sih Mbak. Kalau ada masalah pasti cerita ke saya. Paling sering biasanya soal apa Mas? Itee Iter Itee Apa ya, paling ya ngeluh masalah rumah tangga seperti anak- anak rewel, keuangan, pekerjaan gitu sih Iter Ohh begitu, boleh tau gak Mas biasnya kalu Mbak E lagi 20 banyak masalah itu sikap Mbak E bagaimana? Itee Jadi suka marah-marah Mbak, sensitif banget koh. Iter Oh begitu yah Mas. Tapi bertahan lama gak Mas? Itee Nggak kok Mbak. Sebentar aja. Nanti ya baik lagi hehe. Iter Syukur dong yah Mas hehe. kalau boleh tau Mas TS sama Mbak E udah menikah berapa tahun sih? 25 Itee Berapa tahunnya saya lupa sih Mbak, tapi ya udah lama aja hehe. gak itung itung saya hehe Iter Oalah dari tahun berapa gitu Mas nggak inget juga? Itee Iter Oh ya udah Mas hehe. Boleh tau nggak Mas, Mbak E ini tiap Lupa hehe 30 Itee hari memang ngaji? Iya Mbak. tiap hari kalau nggak ada halangan ngaji terus dia alhamdulillah. 35 Iter Ohh, Mas nya yang suruh atau bagaimana? Itee Nggak sih, memang orangnya rajin baca Qur'an. nggak di suruh pun baca sendiri. Kesadaran diri lah Mbak, sudah tua kan hehe. 40 Iter Hehe nggak tua-tua banget kok Mas. Oh iya Mas katanya Mbak E kalau lagi ada banyak yang di pikirkan suka menyendiri, ngelamun gitu, bener emang? Iya Mbak, suka duduk di teras, ngelamun sendirian. Mungkin lagi merenung yah Mbak Nah kalau lagi begitu apa yang suka Mas lakukan kalau liat Mbak E lagi merenung begitu? Paling tak ajak ngobrol Mbak, ditanyain kenapa ya begitu lah. Itee Iter Itee 206
45 Iter Ohh. Mas TS pernah merhatiin sikap Mbak E kalau habis baca Qur'an nggak? Apalagi kalau Mas R nih tau kalau Mbak E lagi banyak pikiran gitu. Itee Gak terlalu merhatiin Mbak tapi kadang kelihatan lebih santai, 50 Iter Itee Iter lebih tenang nggak marah-marah lagi gitu aja sih. Oh begitu Mas. Kalau begitu terimakasih yah Mas atas waktunya. Mohon maaf merepotkan dan mengganggu Nggak papa Mbak, santai aja. Teerimakasih banyak sekali lagi. Kode: SU. S2-K-W1 Subjek 2 Nama interviewee : K Hari, tanggal : Minggu, 28 Agustus 2022 Waktu : 18:50-Selesai Durasi : 25 menit Tempat : Rumah Subjek K Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 1 Baris Subjek Percakapan 1 5 Iter Itee Waalaikumsalam, monggo Mbak masuk. Iter Itee Nggak Mbak, lagi santai kok. Iter Oh iya alhamdulillah hehe. Lagi ada kesibukan apa sekarang Assalamualikum. Iya terimakasih K, mengganggu gak nih K? 10 15 Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee K? Sehat kan? Alhamdulillah Mbak sehat, ya sibuk kuliah, kemarin habis selesai KKN mbak di Kebumen. Oh iya sudah KKN yah smester berapa berarti sekarang? Iya Mbak smester 7. Ohh 7 ya. Nah sebelumnya ini K ada yang perlu di baca dulu monggo hehe. Oke Mbak. K, kamu itu biasanya baca Al-Qur'an berapa hari berapa kali? Biasanya sih 1 hari 1 kali Mbak, habis maghrib gitu, entah itu 1 atau 2 ayat yang penting baca. Oh, tiap hari yah. Nah motivasinya kamu membaca Al-Qur'an Iter 207
20 25 30 35 40 45 50 55 60 setiap hari itu apa sih K? Itee Motivasinya? Ya karena menurut saya itu wajib Mbak, kan saya orang Islam, jadi amalan apa sih yang bisa saya lakukan, yang mudah begitu, ya ngaji kan. Oh iya. Kan kadang kalau mau membaca Al-Qur'an itu terkadang ada perasaan berat, malas dan lainnya, nah biasanya kamu dapet motivasi dari mana tuh biat tetap baca terus? Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iya suka ngrasain, apalagi kalau sudah nggak niat Mbak, rasanya emang berat banget. Ya saya mikirnya misal nggak baca Al-Qur'an itu mikir kadang-kadang liat di Instagram atau Tiktok kaya apa sih amalan yang mau kamu bawa selain salat, ya setidaknya amalan yang kecil dulu lah kaya membaca Al- Qur'an. Oh iya suka ada sih yang begitu. Nah kamu sendiri K rajin membaca Al-Qur'an semenjak kapan? Dari kecil orang tua itu kan sudah mendidik untuk membaca Al-Qur'an, jadi sampai besar pun ya mikirnya pas kecil aja mau membaca Al-Qur'an, masa udah gede gak mau baca sih, terus emang tuntutan dari orang tua juga sih Mbak. Oh dari kecil yah. Nah kamu sendiri kan mahasiswa yah, biasanya kan memang banyak tugas, kadang merasa sudah cape nih ngerjain tugas terus akhirnya gak baca Quran gitu? Oh iya pernah Mbak. nah kalau lagi di rumah kan memang ada kontrol dari orang tua jadi mau gak mau sebisa mungkin baca Al-Qur'an, karena mungkin saya mikirnya itu saya takut sama orang tua, ya mau gak mau harus baca Al-Qur'an hehe. Tapi kalau di kosan kan mikirnya ah ya gak ada yang ngawasin inih, terus juga sibuk. Nah kalau begitu kadang 1 minggu pun nggak baca Qur'an. Karena mungkin memang sibuk benget gak ada waktu gitu kan, nah kalau udah pusing banget biasanya baru baca Al-Qur'an hehe, karena kan merasa juga kaya ih saya udah jauh nih sama Allah gitu. Nah kalau lagi pusing nih yah biasanya kalau baca Al-Qur'an yang kamu rasain itu apa sih? Nah kan saya kalo baca Qur'an itu paling suka pas habis subuh kan, nah hati itu rasanya jadi lebih enak gitu, apalagi kalau semisal lagi stres banget karena tugas kuliah trus baca Al- Qur'an jadi pikiran, hati juga lebih tenang gitu. Oh gitu, jad lebih enakan berarti yah. Nah kalau lagi banyak masalah, terus bawaannya marah terus, gak mood juga kalau di bawa baca Al-Qur'an ada efeknya gak? Iya ada Mbak, kalau lagi sibuk kan biasanya lupa lah, jauh sama Tuhan, nah kalau udah pusing baru ngedeketin Tuhan, ya salah satunya dengan membaca Al-Qur'an itu kan, sampai kadang nangis kan kenapa kemarin lagi seneng malah lupa 208
65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee sama Allah gitu, nah sekarang pas lagi banyak masalah baru inget, baru mau baca Al-Qur'an gitu lah Mbak hehe. nah kalau habis baca itu ya jadi agak enteng aja, yang tadinya marah juga jadi agak berkurang lah. Karna mungkin hati udah tenang kali ya Mbak. Iya namanya manusia yah hehe. Nah kamu pernah gak merasa kalau membaca al-Qir'an ini juga bikin kamu lebih sabar gitu? Untuk sekarang, mungkin karena saya orangnya emosian, jadi setelah baca Al-Qur'an pun kalau misalnya ada yang bikin marah ya tetep aja marah Mbak, cuman mungkin lebih bisa nahan Mbak, tapi kalau anaknya bener-bener bikin jengkel banget ya marah Mbak. Yah, itu wajar kali yah, setidaknya kan sudah mencoba menahan nih yah hehe. Nah ini kamu baca Al-Qur'an, kamu ngerasain efeknya gak sih di diri kamu? Ada Mbak. Ngaruh juga dipikiranku. Misal nih ya Mbak kalau lagi stres itu kan kaya pikiran berat banget lah, nah setelah baca Qur'an itu jadi kaya ya udah gak ada pikiran apapun lagi, udah enteng banget, enak lah. Taoi itu juga kalau aku niat baca al_Qur'an bukan hanya sekedar mau menggugurkan kewajiban doang. Kalau cuman menggugurkan kewajiban doang sih gak ngefek Mbak. Oh berarti ketika kamu niatnya hanya untuk menggugurkan kewajiban itu gak ada efeknya yah. Iya Mbak, tetep aja nanti keinget, kepikiran lagi, stres lagi. Oh iya. Nah di Qur'an kan banyak ya asma Allah, nah pas kamu baca Al-Qur'an kadang ada rasa nyesel, ingat apa yang udah di lakuin mungkin? Iya pernah. Tapi karna saya baca Al-Qur'an nggak sama artinya jadi setiap baca jadi keinget gitu, mungkin yang lebih ngena itu ketika lihat di instagram atau tiktok lihat trus pas baca Al-Qur'an keinget kalau pernah baca ayat itu nah itu jadi lebih sadar. Jadi bisa dibilang ketika kamu tau artinya kamu juga jadi lebih menyadari lah yah. Iya Mbak, tapi ya kadang ingetnya pas saat itu doang, nanti ya lupa lagi hehe. Oh iya. Tapi kalau baca Al-Qur'an suka ada rasa lebih deket sama Tuhan gak K? Iya ada Mbak, apalagi ketika saya memang niatnya membaca Al-Qur'an ya rasanya beda aja sih, ketika niat baca Al-Qur'an jadi lebih berasa deket sama Allah, tapi kalau gak yah biasa aja sih Mbak. Kembali lagi ke niat yah? Nah kalau habis baca Qur'an kamu suka ada rasa senang gak? Kalau saya itu kan paling suka baca Qur'an setelah subuh 209
115 120 125 130 135 140 145 150 155 Mbak, nah itu kalau lagi seneng baca Qur'an bawaanya pengen baca terus gitu. Oh gitu. Eh K kalau kamu lagi pusing entah itu karna kuliah atau hal lain, yang buat kamu ngerasa gak enak, stres itu biasanya kamu ngapain? Biasanya kalau udah ngerasa bersalah, banyak masalah ya kembali deketin Tuhan Mbak, salah satunya ngaji Oh, selain ngaji ngapain K? Kadang sih salat malam, trus dilanjut ngaji, kadang jalan-jalan motoran sendirian, kadang juga introspeksi lah. Oh gitu. Pernah gak sih kamu baca Al-Qur'an, tapi kamu gak ngerasain apapun, kaya ya udah biasa aja gitu? Pernah Mbak. Kalau lagi sibuk tapi pengen ngaji buat gugurin kewajiban gitu ya gak berasa apapun Mbak,karna mungkin tadi sibuk jadi gak fokus. Misal yah mbak, malam ini aku harus buat laporan, tapi pengen menggugurkan kewajiban karna udah lama nggak ngaji, nah saya ngaji itu gak fokus karena kepikiran ada hal lain yang harus dikerjakan gitu. Oh berarti karna tadi niat, juga gak fokus jadi gak berasa yah. Nah tapi ketika kamu selesai baca Qur'ada gak si perasaan pasrah gitu pada akhirnya? Seperti oh ya udah serahin semuanya ke Tuhan aja lah. Iya kadang seperti itu. Yah aku udah ngelakuin yang aku bisa nih, kembali in lagi sama Tuhan. Oh, tapi kalau misal yang sudah kamu usahakan itu ternyata hasilnya tidak sesuai bagaimana? Kecewa Mbak, sering banget. Kadang mikir aku itu kenapa sering baca Al-Qur'an, salat tapi kok hasilnya masih gak sesuai ekspektasiku gitu. Tapi ya balik lagi mikir, ya mungkin ini coba an untuk aku gitu. Pada akhirnya pasrah lagi yah K, hehe. nah ngomong- ngomong soal Al-Qur'an, kan ayatnya ada yang panjang, ada yng pendek, nah kamu pernah gak kesendat-sendat gara gara itu? Iya sering Mbak. Kan biasanya kalau baca Al-Qur'an itu saya sempet melirik lah lanjutannya apa, nah kalau masih panjang terus gak kuat ya saya berhenti. Kalau belum ada tanda berhenti ya berhenti sendiri, gak kuat kan napasnya. Iter Oh gitu. Nah tapi kamu suka maksain gak, kayak napas udah gak kuat nih tapi tinggal sedikit lagi tuh ada waqof, jadi kamu lanjutin aja? Iya Mbak sering. Jadi sesak sih, kaya orang cape, pengap gitu kehabisan napas mbak. kadang juga karna ada target, bacanya cepet atau lagi di tungguin temen jadi gak teratur gitu napasnya Mbak Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Itee Iter Oh jadi ngaruh ke napas juga yah kalau lagi buru-buru, kejar 210
160 165 170 target gitu. Nah tapi ngaruh gak sih membaca Qur'an untuk kesehatan mu? Sepertinya nggak sih mbak, soalnya ketika lagi gak sehat apalagi kalau lagi pusing sakit, untuk lihat tulisan saja bisa tambah pusing, gak kuat juga kalau lagi sakit baca Qur'an. Oh, tapi seru gak sih di Purwokerto? Seru dong Mbak Itee Iter Itee Iter Biasanya yang bikin stres itu apa K? Itee Laporan Mbak, sama pelajaran yang gak ngerti, itu bikin stres banget. Apalagi harus praktikum juga, sebelum praktikum harus bikin laporan, setelah praktikum juga harus bikin laporan lagi. Kadang juga tugas dadakan, deadlinenya cepet banget, barengan juga sama deadline laporan. Kadang juga masalah temen eh kebawa-bawa kan Oh jadi seputar laporan praktikum juga deadline tugas juga temen yang suka jadiin kamu kambing hitam yah hehe. Itee Oh. Iya udah segitu saja dulu, nanti kalau ada waktu di lanjut lagi, barankali kamu mau nonton pentas seni kan hehe Iter 175 Iter Oh iya Mbak boleh. Iya ini mau nonton sih tapi nanti lah. Itee Ya udah, terimakasih banyak ya, tak pamit dulu hehe. Assalamu'alaikum Iya sama-sama Mbak, Wa'alaikumsalam Iter Kode: SU.S2-K-W2 Subjek 2 Nama interviewee : K Hari, tanggal : Kamis, 29 September 2022 Waktu : 09:30-10:30 WIB Durasi : 1 Jam Tempat : Rumah Subjek K Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 2 Baris Subyek Percakapan 1 Iter Itee Iter Kamu biasanya kalau baca Qur'an suka ada kesulitan gak? Ijin lanjutin wawancara yang kemarin ya K hehe. Iya Mbak monggo. 211
5 10 15 20 25 30 35 40 45 Itee Iya Mbak ada, biasanya tajwid yang mad itu yang berapa alif gitu. Iter Nah kalau nemuin kesulitan begitu biasanya kamu ngapain? Itee Iter Itee Ya seyakinnya saja sih Mbak, sebunyinya Oh seyakinnya yah, tapi paham tajwid kan? Iya tau lah Mbak, saya dulu kan sekolah Madrasah, dulu kan dari kecil sudah diajari di Madrasah, nah sekarang ada yang sudah lupa Mbak hehe, tapi ya kalau lupa gitu biasanya cari di google sih. Oh jadi ada upaya buat mencari lah yah. Iya Mbak, kalau lagi senggang biasanya ya dicari di google, ini yang benar apa sih, gimana cara bacanya gitu. Emm begitu, nah kamu sendiri membaca Qur'an harapannya apa? Untuk bekal nanti di akherat Mbak. Bisa jadi penolong gitu nanti. Karna saya mikirnya mana sih amalan yang sekitanya gak berat gitu buat dilakuin. Harapannya berarti bisa menolong kamu nanti di akherat yah. Nah sekarang ada yang bikin kamu pusing nggak sih K? Ada Mbak, ini bentar lagi kan mau skripsian, ini udah cari judul tapi dosennya nggak ada, ada 1 tapi susah banget di hubungi, pusing Mbak, harus cari judul lain yang dosennya tuh ada gitu. Oalah, dosennya sedikit apa gimana K? Iya Mbak, kan dibagi dosen pembimbingnya sesuai dengan tema yang dikuasai lah, nah kalau saya sih pengennya ambil tema pengabdian mbak, tapi dosen pembimbingnya cuman ada 1 jadi kan rebutan gitu kan sama yang lain, apalagi dosennya ini susah dihubungi. Jadi pusing cari judul lain dengan tema yang lain. Oalah.. semangat yah hehe. Nah K kamu kalau lagi banyak pikiran, stres kaya gitu ngaruh di pola makan mu gak? Saya orangnya harus makan, mau tidak mau harus makan, kalau gak bisa lemas malah sakit gitu. Sepusing apapun ya harus lah. Kadang kalau lagi deadline Mbak suka lupa makan, nah setelah itu nanti langsung badan jadi lemas. Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Kalau ke pola tidur kamu ngaruh gak? Itee Ngaruh banget Mbak. kalau lagi ada deadline terutama, udahlah ngumpulin niatnya lama, kepikiran deadline, otak juga kadang gak mau diajak kerjasama, jadi ya tidurnya jadi berkurang. Jadi malem banget biasanya. Oh begitu, nah kalau kamu lagi stres gitu keadaan kamu gimana sih K? Kepala pusing Mbak, apalagi kalau lagi dikejar deadline yah udah pusing banget, lebih sensitif juga sih Iter Itee 212 ini
50 55 60 65 70 75 80 85 90 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Oh, nah kalau perasaan mu gimana? Gak tenang Mbak, kepikiran terus kan. Emosian juga, bawaanya pengen marah mulu. Apalagi kalau banyak tugas terus dibawa ke rumah ya marah-marah terus ke adikku, bandel banget kan sudah di bilangin jangan gangguin, malah gangguin terus ya udah kena marah. Em jadi adiknya jadi pelampiasan yah hehe Iya Mbak, dilampiasin ke adik. Kasihan sih sebenarnya hehe. tapi ya bandel banget kan. Kalau lagi stres biasanya kondisi pikiranmu gimana sih K? Gak bisa berpikir jernih Mbak. Kalau lagi gak bisa mikir yang tadinya sudah direncanain pun jadai berantakan Mbak, karena kan jadi gak fokus yah Mbak. Emm begitu, jadi pikiran gak jernih, fokuspun jadi kurang yah. Nah kalau lagi begitu apa sih yang kamu lakuin biar fokus lagi? Biasanya berhenti dulu sih Mbak, kayak makan atau main HP ya refreshing dulu Mbak, karena kalau di paksain ya gak biasa. Karenakan kan otak juga butuh istirahat kan yah. Em begitu ya. Biasanya gimana sih cara kamu ngungkapin perasaan kamu ketika stres. Jalan-jalan peke motor sendirian Mbak, kadang kalau lagi ngendarain motor sendirian suka kecepatannya ditambahin, ngebut lah jadi agak merasa enakan lah habis itu, kadang ya marah-marah. Iter Wah bahaya loh itu, gak takut? Itee Iter Waduhh.. Nah kalau baca Qur'an itu kamu suka ada perasaan Iya mbak, gak ada rasa takut, jadi plong lah hehe Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter menerima, atau pasrah nggak? Iya mbak kalau lagi banyak masalah, lagi putek banget ya larinya ke Al-Qur'an, jadi plong, jadi tenang. Oh nah menurut kamu apa sih yang membuat Al-Qur'an memberi perasaan seperti itu. Yah mungkin karena Al-Qur'an itu pedoman kita yah, jadi ya udah gitu pas di baca jadi lebih tenang. Sama lebih keinget Tuhan kali ya jadi ya udah lah yah serahin aja ke Tuhan lagi. Pasrahin aja lah gitu. Oh begitu. Nah kalau baca Qur'an itu ada perubahan gak di cara kamu berpikir? Iya ada mbak, jadi lebih dewasa cara berpikirku, terbuka gitu. Apa sih yang membuat seperti itu? Iya ayatnya sih Mbak, kadang saya lihat ayat dan artinya di sosmed lalu saya inget ayat itu ketika baca Qur'an, jadi mikir lagi kan kaya oh iya yah.. Oh begitu.. Nah ketika kamu sedag stres, lalu membaca Qur'an apa sih yang membuat kamu bisa mengendalikan diri? Apa 213
95 100 105 110 115 120 125 130 135 140 Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee yang ada dalam Al-Qur'an sehingga kamu bisa nih ngendaliin diri kamu untuk misal tidak berbuat macam-macam begitu? Al-Qur'an itu membuat saya ingat terus sama Tuhan, jadi ketika saya lagi gak bisa ngendaliin diri saya karena saking pusingnya gitu kan udah gak bisa mikir jernih lagi, lalu baca Qur'an inget Tuhan jadi inget lagi jadi agak takut kan berbuat yang macem-macem gitu. Nah kalau udah bisa ngendaliin diri, emosipun terkendali Mbak, jadi agak rereb gitu, adem lah. Oh begitu, berarti Al-Qur'an juga bisa merdam emosimu juga yah K? Iya Mbak, terkadang. Tapi ya kadang gak bisa langsung ilang gitu emosinya, ya paling agak mendingan aja. Kadang harus di tenangin dulu baru bener-bener ilang gitu. Gimana sih caranya kamu ngatur pernapasanmu supaya nggak keteteran pas baca Al-Qur'an K? Ya berhenti dulu Mbak, kalau gak ada tanda berhentinya ya berhenti sendiri gitu. Oh.. Nah pengaturan napas yang kamu lakuin ini dampaknya gak ke perasaan kamu, terutama kalau kamu lagi stres nggak? Kayaknya nggak Mbak, nggak terlalu memperhatikan juga yah Mbak. Oalah begitu. Nah kalau perasaan taubat ketika kamu membaca Al-Qur'an ada gak? Iter Itee Ada Mbak, apalagi kalau lagi banyak masalah ya hehe, jadi mikir oh iya aku udah nglakuin kesalahan yah gitu. Nah tapi kalau lagi seneng ya udah hehe lupa kadang. Iter Menurut mu apa yang menyebabkan Al-Qur'an itu bisa memunculkan perasaan seperti itu? Itee Gak tau yah Mbak, perasaan itu muncul aja gitu. Mungkin karena keinget Tuhan jadi ada rasa takut itu kali yah jadi mikir udah lah saya pengen jadi orang yang bener, jangan seperti ini terus begitu. Emm begitu. Nah perasaan itu berpengaruh nggak ke perasaan stres yang kamu rasakan? Iya sih Mbak, jadi kan kaya ya udah lepas gitu loh, yang tadinya pusing mikirin dosa-dosa juga kan jadi agak plong karena udah ngrasa ya kayak kemarin salah sekarang udah deh tobat, gak lagi-lagi gitu. Inget juga kan Allah itu pasti mengampuni dosa hambanya ketika dia bertaubat. Emm iya iya. Kita sebagai manusia pasti lah yah ada hal-hal yang kita sukai atau gak kita sukai. Nah ketika membaca Al- Qur'an kamu merasa Al-Qur'an itu bisa mengendaikan diri kamu gak sih dari hal-hal itu? Iter Itee Iter Itee Balik lagi Mbak, Al-Qur'an itu ngingetin aku ke Tuhan, terus ingat dosa. Jadi mikir kalau saya begini nanti dosa begitu sih. 214
145 150 155 160 165 170 175 180 185 Iter Ngaruh nggak sama kondisi kamu ketika lagi stres? Itee Iya Mbak, jadi lebih tenang, jadi bisa ngendaliin pikiran kan. Kan jadi enteng lah. Kalau pikiran terkendali kan biasanya kita jadi tau batasannya lah. Iter Oh begitu. Baca Qur'an buat kamu ada perasaan ya udah lah Itee Iter Itee serahin saja sama Tuhan gitu gak? Iya Mbak, kalau lagi stres trus biasanya aku ingat-ingat lagi kaya oh ya ini yang paling baik, ya udah lah gitu. Apa sih yang membuat Al-Qur'an bisa memberikan perasaan yang seperti itu? Balik lagi Mbak, inget Tuhan, Tuhan sudah atur jalannya, jadi ya sudah terima saja lah. Kita kan gak bisa memaksa kehendak Tuhan Iter Ada dampaknya gak ke kondisi stres yang kamu rasakan? Itee Iya ada Mbak, karena tadi udah ngrasa ya udah lah aku udah berusaha, selanjutnya pasrahin sama Tuhan aja, jadi ya udah gak dipikirin lagi, gak ada beban gitu rasanya. Emm jadi lebih lega yah. Ada hal-hal yang kamu benci gak K? Iter Itee Iter Itee Pasti ada Mbak Perasaan kamu bagaimana kalau berkaitan dengan hal-hal yang kamu benci ketika kamu membaca Al-Qur'an? Jadi mikir ya udah lah yah, apalagi kalau lagi sebel sama orang tuh biasanya setelah baca Qur'an jadi mikirnya ya udah lah yah, Tuhan kan nyiptain manusia dengan berbagai karakter, mungkin udah karakternya dia begitu, ya udah lah maklumin aja lah. Terus juga gak ada pikiran jelek juga sih Mbak kalau habis baca Qur'an Iter Oh jadi pikirannya bawaanya positif terus yah setelah baca Qur'an itu, jadi walaupun kamu lagi gak suka sama orang jadi ya udah biasa aja lagi gitu yah. Iya gitu Mbak Selain itu, Al-Qur'an juga buat kamu merasakan rela, rida nggak? Apalagi ketika ada hal-hal yang gak sesuai dengan harapan kamu? Iya kadang begitu mbak, kaya ya udah berarti itu bukan rezeki ku gitu. Karena kan balik lagi yah Mbak, Tuhan itu sudah membuat jalan hidup masing-masing, yang penting berdoa berusaha, lalu pasrahkan sama Tuhan. Itee Iter Itee Iter Oalah begitu. Kamu kuliah di mana sih K? Itee Di UMP mbak. Iter Oalah nah hari ini ada jadwak kuliah? Itee Iter Ada Mbak nanti jam 11 an, online Oalah ini sudah jam 10:30 loh, ya udah siap-siap buat kuliah online dulu K, wawancaranya udahan aja. 215
190 Itee Iter Itee Iter Iya Mbak, nanti kalau butuh lagi tinggak kabarin aja yah Mbak Siap K hehe, makasih loh waktunya, kalau gitu saya pamit dulu deh Iya Mbak sama-sama. Bareng aja Mbak, saya juga mau ke rumah nenek, mau wifian hehe. Susah sinyal kalau disini Oh ya ayo. Kode: SU. S2-K-W3 Subjek 2 Nama interviewee : K Hari, tanggal : Minggu, 23 Oktober 2022 Waktu : 19:10-21:45 Durasi : 2 jam 35 menit Tempat : Whatsapp Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 3 Baris Subjek Percakapan 1 5 10 15 Iter Assalamualaikum, K lagi sibuk nggak ya? Itee Wa'alaikumsalam Mbak, lagi santai ini Iter Oh alhamdulillah, mau wawancara lagi tapi lewat Whatsapp aja bisa K? Boleh Mbak, monggo. Itee Iter Waktu itu K bilang kalau baca Qur'an itu menimbulkan rasa pasrah dan menerima, nah biasanya itu karena apa K? Itee Ya ketika sudah berusaha tapi selalu gagal ya sudah Mbak pasrah aja. Ngaji itu buat saya sadar kalau saya cuman manusia biasa punya keterbatasan, ketika sudah usaha tapi selalu gagal ya sudah pasrahkan saja sama Allah. Terus apa lagi K? Iter Itee Ya kan biasanya orang kalau udah usaha tapi tetep gagal kan kecewa yah mbak, pikirannya jadi negatif terus, nah kalau ngaji itu kayak ya sudah lah di bawa santai, pikirannya enak, gak overthingking terus. Mikir yang baik-baik kayak misalnya ya sudah lah sudah lah yang penting sudah berusaha, toh nanti Allah kasih yang lebih baik. Gitu lah pokoknya. 216
20 25 30 35 40 45 50 55 60 Iter Itee Iter Itee Oh jadi lebih positif yah pikirannya? Iya Mbak, jadi positif vibes hehe. Pikirannya jadi Islami gitu hehe Pikiran Islami yang kayak gimana tuh? Iya jadi kalau mau ngeluh, mau ngelakuin hal yang gak bener, mau males-malesan, itu takut dosa. Jadi kan ngejauhin hl-hal yang gak bermanfaat lah. Kan biasanya orang lagi kecewa kan pikirannya suka kalap yah, ngelakuin hal-hal tanpa berpikir, nah kalau ngaji kan jadi bawaanya takut mau berbuat yang nggak baik juga. Iter Hal-hal yang kurang bermanfaat contohnya kayak apa tuh K? Iya kayak malas, marah-marah, overthinking sama Allah, Itee ngomong kasar ya gitu lah. Iter Oh jadi kalau pikirannya positif, mikirnya kaya yang Islami- Islami gitu kayak takut dosa mau berbuat yang gak baik juga gitu yah. Nah kalau gitu berarti pikiran sama perilakumu juga terkendalli dong? Iya Mbak, jadi kan kalau mikirnya udah positif ya enak. Kayak misal nih Mbak aku mikir ah males kuliah, tidur aja lah jatah izinku juga masih banyak gitu kan hehe tapi kan nanti aku pikir lagi lah gak boleh, nanti izinnya gimana masa iya mau bohong, sayang juga gak dapet ilmu, nah kan akhirnya yang tadinya mau bolos jadi gak jadi bolos kan hehe. Itee Iter Nah kalau sudah seperti itu yah K, ada dampaknya nggak sih Itee sama stres yang kamu rasakan? Pasti Mbak. ya jadi berkurang gitu stresku. Karrena kan tadi yah kalau habis ngeji pikirannya jadi positif terus jadi pikiran- pikiran buruk yang sempet dipikirin ya ilang, jadi optimis lah nggak pesimis lagi. Jadi kan ya udah rasanya enteng aja gitu kan Iter Oh gitu yah. Nah kan kamu juga pernah bilang nih kalau ngaji juga juga bikin pikiran kamu berpikirnya, nah itu contohnya kaya apa sih? terbuka, lebih dewasa Itee Contohnya, bisa berpikir jernih Mbak, kayak jadi bisa bedain mana yang baik mana yang buruk gitu, lebih sadar oh ternyata yang bener itu begini, oh ternyata salahnya disini, oh ternyata bagusnya begini ya gitu lah. jadi bisa mikir lagi gitu pas lagi mentok gak bisa mikir terutama kan ya sakinng banyaknya yang dipikirin kali yah Mbak hehe. Iter Oh gitu, jadi yang awalnya udah mentok pusing gak bisa mikir Itee lagi jadi bisa gitu yah, pikirannya jernih lagi. Iya mbak nanti habis itu jadi gampang banget rasanya ngerjain apa-apa tuh, terus yang udah ke planing juga ya berjalan dengan lancar. Iter Kalau udah gitu kamu bisa menyelesaikan masalahmu sendiri nggak? 217
65 70 75 80 85 90 95 100 105 Itee Iya Mbak. Karna tadi kan udah bisa mikir lah yah jadi masalah yang lagi tak hadapi juga ya kadang bisa tak selesaikan sendiri tanpa minta bantuan yang lain lah. Iter Oh berdampak nggak sama perasaan stresmu? Pasti, kan masalah teratasi yo stres jadi ilang toh Mbak hehe. Itee Iter Hehe gitu yah. Apa sih yang membuat Al-Qur'an itu ketika dibaca jadi bikin kamu merasa seperti itu? Itee Nggak tau yah Mbak. Kalau aku sih yah Mbak, semakin baca semakin ingat sama Allah, semakin ingat dosa, semakin sadar kayak aku ini siapa? Cuman makhluk lemah nggak ada apa- apanya sana Allah gitu sih. Apalagi kalau tau artinya Mbak, tambah kayak ya Allah. Tapi itu kalau niat emang mau baca, kalau niatnya cuman menggugrkan kewajiban sih nggak begitu berasa. Iter Oh begitu K, nah kan katamu juga ngaji itu bisa bikin kamu lebih sabar yah, nah itu gimana tuh, kayak kenapa bisa gitu loh? Iya itu yah Mbak, ya kan pas ngaji secara nggak langsung toh Mbak nyebut nama Tuhan kan, jadi ya lebih ingat Tuhan jadi lebih enak, hati lebih tenang, ya kalau hati udah tenang kan gak gampang kesulut emosi toh Mbak. Jadi ya lebih bisa nahan diri biar nggak emosi gitu. Itee Iter Oh begitu. Nah ada dampaknya ke stres mu ki? Itee Ada lah Mbak, karena kan tadi yah bisa nahan diri hiar gak emosi hati juga lebih tenang kan kkan jadi ya lebih plong gak terlalu yang khawatir banget, rusuh lah Iter Oh gitu K. Nah kan tadii kamu ngomong ngaji itu buat hati kamu tenang, berarti kamu juga ngerasain relaks juga dong pas ngaji Itee Relaks kaya nyaman gitu toh mbak? Iter Itee Ada dong mbak, makannya bisa tenang kan badan udah Iya K. Ada? Iter nyaman nih. Apa sih yang bikin badanmu relaks, nyaman pas baca Al- Qur'an? Itee Apa Yah Mbak, kurang tau sih tapi ya begitu. Iter Nah kalau kamu baca Qur'an pas buru-buru terus jadi napasmu gak berarturan masih ngerasa badanmu nyaman? Itee Nggak Mbak. Sesek dadaku capek rasanya. Kayak orang habis lari-lari kehabisan napas. Iter Ohh, nah masih ngerasain tenang nggak? Itee Nggak sih Mbak. Iter Oh berarti tenang mu kamu rasain ketika baca Qur'an mu lagi Itee gak buru-buru yah Iya Mbak, kalau lagi santai terus niat baca, itu rasanya jadi 218
110 tenang gitu. 115 Iter Oh begitu. Nah kan katamu dengan ngaji kamu jadi bisa mengendaikan diri dan juga emosi kan, nah berpengaruh nggak ke stresmu? Iya dong Mbak, kalau udah bisa ngendaliin diri sama emosiku nih yah, perkataan sama perbuatanku kan jadi terkendali kan Mbak jadi gak lagi ngelakuin hal-hal yang buat khawatir atau bikin stres. Em gitu ya. Nah ngomong-ngomong soal motivasi sama harapan kamu membaca Qur'an nih yah, itu ada dampaknya ke penyebab kamu stres nggak? Itee Iter 120 Itee Nggak ada Mbak, kan aku baca Qur'an itu harapannya buat bekal dan menolong nanti di akhirat yah sedangkan yang biasanya bikin aku stres kan masalah kuliah yah Mbak, jadi ya gak sih. 125 130 Iter Oh begitu, nah kalau kamu nih kan gabung di Nasyi'atul 'Aisyiyah itu sudah berapa tauhin sih terus ada nggak pengaruhnya kamu ikut Nasyi'atul 'Aisyiyah sama kebiasaan membaca Al-Qur'an kamu? Berapa yah Mbak, lupa saya hehe, belum lama lama banget kok sekitar 2 tahunan lah kayaknya. Ya gimana ya, lebih ke termotivasi sih Mbak buat rajin lagi membaca, jadi seperti disadarkan gitu setiap 2 minggu sekali itu buat baca Qur'an, ya sama jadi belajar juga sih tentang tajwid, tentang waqaf gitu sih. 135 Iter Oh begitu K. Ya sudah trimakasih yah K. Maaf mengganggu Itee Iter loh. Nanti kalau butuh lagi masih boleh di lanjut kan? Hehe Iya boleh lah Mbak. Oke K. Terimakasih Kode: SO. S2-Y-W1 Subjek SO.S2 Nama interviewee : Y Hari, tanggal : Minggu, 16 Oktober 2022 Waktu : 18:25-20:30 Durasi : 2 jam, 5 menit Tempat : Whatsapp Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari 219
Wawancara : 1 Baris Subyek Percakapan 1 Iter Itee Waalaikumsalam Mbak, kenapa? Iter Mohon maaf menggangu waktunya bu. Saya mau bertanya- Assalamu'alaikum tanya tentang anak bu Y hehe. Apa ibu ada waktu? 5 Itee Ohh iya monggo Iter Terimakasih bu. Jadi K itu kalau di rumah setiap hari ngaji bu? Itee Iya setiap hari Mbak, cuman kalau lagi sibuk kadang suka lupa 10 Iter Nah kalau lupa gitu ibu gimana? Itee Paling tak ingatkan Mbak Iter Ohh, nah K kan ikut Nasyi'atul 'Aisyiyah yah bu, nah itu ibu 15 yang suruh atau ikutan sendiri? Ikut sendiri Mbak Itee Iter Oh, nah K itu orangnya gimana sih bu? Itee Dia itu anaknya nurut, tapi suka marah-marah. Sekalinya marah semuanya jadi kena. Iter Oh biasanya kalau marah itu karena apa bu? Itee Kalau nggak sreg sama yang dia pengen sama kalau lagi ada 20 masalah 25 Iter Oh, berarti kalau lagi ada masalah suka cerita ke ibu yah Itee Iter Nah biasanya kalau cerita itu tentang masalah apa sih bu? Itee Ya seputar temennya sama kuliahnya sih Mbak. Iter Oh begitu. Nah kalau lagi marah-marah begitu biasanya suka Iya kadang-kadang Mbak lama atau gak bu? Itee Nggak sih, sebentar doang Iter Oalah. Nah biasanya K ini kalau lagi ada masalah begitu suka ngapain bu? 30 Itee Yang saya lihat sih suka keluar jalan-jalan. Iter Oh, nah kalau K lagi ada masalah ngajinya gimana bu? Itee Kalau tak perhatiin sih jadi lebih rajin yah sama lebih lama aja gitu ngajinya, Iter Oh begitu ya bu. Nah bu Y kan juga ikut Nasyi'atul 'Aisyiyah 35 yah, nah itu ibu ikut dari kapan? Itee Udah dari lama banget Mbak. Dulu itu sebelum redup dan bangkit lagi saya sudah ikutan. 40 Iter Oalah. Nah kegiatannya apa aja bu? Itee Ya gitu Mbak pengajian, bakti sosial dan lain-lain lah banyak Iter Oalah. Nah kalau membaca Al-Qur'annya itu sejak kapan Itee Mbak? Sepertinya sejak diadakan kembali yah sama sejak ada 10 220
45 komitmen itu. Iter Oh begitu yah Mbak. Itee Iter Kalau begitu terimakasih atas informasi dan waktunya nggih Iya Mbak bu Iya Mbak Itee Iter Mohon maaf mengganggu bu. Kode: SU. S3-P-W1 Subjek 3 Nama interviewee : P Hari, tanggal : Selasa, 13 September 2022 Waktu : 16:00-Selesai Durasi : 40 Menit Tempat : Madrasah Diniyah (Tempat Subjek P mengajar) Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 1 Baris Subjek Percakapan 1 Iter Monggo bu di baca dulu, ini ada yang perlu ibu baca terlebih 5 10 15 Itee Iter Itee dahulu. Iya Rin. Jadi gimana, apa yang mau di tanyakan? Iya jadi begini bu, sebenarnya tujuannya diadakan NA di sini itu apa yah bu? Nah anggota NA itu kan masih muda, harapannya kan kumpul- kumpul yang ada manfaatnya, tidak hanya becanda, ngerumpi, hura-hura yang gak ada manfaatnya. Nah akhirnya kan ya udah aktifin NA aja, dulu kan sempat aktif tapi kan berhenti, nah ketika cabangnya menggerakan lagi disini juga mikir daripada kumpul nggak ada manfaatnya, mending kumpul di masjid, ngaji, mendengarkan orang kultum, terus berbagi informasi juga, ya seperti itu, kumpul yang ada manfaatnya, seperti semboyan "albirru manittaqo" artinya senantiasa menebar kebaikan untuk kebermanfaatan umat. Nah orang NA kan masih muda-muda jadi jiwa nya masih semangat makannya programnya banyak, seperti diacara pertemuan NA kan ada ngaji, ada kultum, ada 10 komitmen, nah biasanya kalau gak di 221
20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 masjid sih nyanyi mars NA juga, kan ada mars nya. Jadi kumpul-kumpul itu yang ada manfaatnya, pas pertemuan kan ngaji, siapa tau kan dirumah gak ada waktu untuk ngaji, kan mending. 2 minggu sekali ngaji. Iter Nah kenapa hanya 2 minggu sekali bu? Itee Nah kalau 1 minggu sekali katanya terlalu cepat, sebenarnya bagusnya ya 1 minggu sekali, tapi karna katany kecepatan ya 2 minggu sekali saja, terus juga kan ada arisannya. Jadi biar arisannya lebih enteng. Yah itu juga mending lah ada manfaatnya, terus kan ada bank sampah juga tiap hari minggu, nah uangnya kan lumayan bisa buat menjenguk anggota yang sakit, untuk kas NA, terus juga transpot pengajian keliling juga, terus juga ngepul listrik itu buat kas juga. Iter Oh jadi kasnya selain dari setiap pertemuan itu ada bank sampah, sama pengepulan listrik yah bu. Kalau membaca Al- Qur'an di Nasyi'atul 'Aisyiyah sendiri praktiknya dari awal bagaimana bu? Itee Ketika awal-awal itu memang ada yang memandu, yang di pandu itu ibu-ibu 'Aisyiyah, nah yang memandu waktu ibu M masih hidup itu ibu M, nah ketika ibu M meninggal di ganti ibu B, nah karena waktu itu ibu B sakit akhirnya tadarus biasa bersama-sama, tidak ada yang memandu, nah kalau di NA dari awal sampai sekarang itu tadarus, tidak ada yang mandu, jadi bunyi bersama, kalau ada yang nggak bisa ya ikut-ikut bunyi aja, nah nanti kan lama-lama bisa kan kebawa-bawa gitu kan. Nah bancanya juga berusaha sesuai dengan ilmu tajwid, nah kalau mau mulai itu biasanya di ingatkan bacaan tajwid dan waqaf nya, yang penting kalau ada tanda waqaf "lam alif", dan "shod disambung dengan lam" itu janagan berhenti, soalnya kebanyakan orang kan tahunya waqaf itu berhenti, jarang yang tau tanda waqaf itu artinya berhenti atau terus, jadi setiap mulai mengaji diingatkan tanda waqafnya. Kalau seperti ihfa, idghom, idhar, orang sudah pada mengerti karena kan rata-rata dulu pada sekolah madrasah, jadi ilmu tajwidnya mending. Nah terjemahannya juga di baca, jadi baca ayatnya juga bisa, dan terjemahannya juga paham tentang apa jadi lumayan ada gambaran. Iter Nah bu P sendiri kan waktu itu bilang kalu di NA juga sambil belajar ilmu tajdwid, ketika ada yang salah itu di benerkan, nah itu membenarkannya bagaimana bu? Nah benerinnya biasanya kalau baca sudah selesai, kok seperti ada yang salah di ayat berapa tadi bacanya, nah nanti setelah membaca Al-Qur'an itu langsung dibahas, nah itu waktu pertama, nah karena sudah diingatkan, dan mungkin karena sudah dewasa jadi sudah pada ingat mungkin jadi lebih Itee 222
70 75 80 85 90 95 100 105 110 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee mending, nah kalau yang mad, idhar, ihfa yang biasanya selalu ada, yang penting, nah kalau sudah bisa membedakan itu kan mending, membacanya bakal bener, nah yang suka lupa itu biasanya waqaf, karena kan waqaf jenisnya banyak, dan orang suka tidak tahu arti-arti dari waqaf itu apa, berhenti atau lanjut. Makannya sekarang kalau mengaji yang diingatkan tanda waqafnya. Oh iya. Nah kalau di NA kalau tidak salah ada one day one juz kan bu? Iya ada di cabang, kalau di ranting belum. Kalau di cabang itu program one day one juz itu khusus bulan puasa. Tujuannya itu ya untuk menambah amalan membaca Al-Qur'an di bulan puasa. Nah itu 1 hari 1 juz targetnya kan 1 bulan 30 juz, jadi selama bulan puasa 30 hari ngajinya ya selesai 30 juz. Kalau bukan bulan puasa 1 juz itu 7 hari. Kalua di cabang itu sudah berjalan 2 tahun lebih. Awalnya ada program seperti itu bagaimana bu? Awalnya itu anjuran dari PDNA, Pimpinan Daerah Nasyi'atul 'Aisyiyah. Supaya anggota NA itu gemar membaca Al-Qur'an, tidak hanya punya Qur'an disimpan saja tapi juga dibaca. Nah gerakan gemar membaca Al-Qur'an itu dibuktikan dengan mengaji 1 juz 1 hari ketika bulan puasa, dan 1 juz 7 hari diluar puasa, nah itu di cabang Paguyangan. Kalau di PDNA tidak mematok berapa juz berapa hari. Hanya saja nanti ada laporannya ketika sudah selesai membaca Al-Qur'an. Nah yang mengacak juz berapa nya itu bagian keIslaman. Nah kalau minggu ini saya dapat juz 23, berarti minggu besok itu saya dapat juz 24, urut sampai juz 30, kalau sudah kembali lagi, jadi nanti 1 orang itu bisa selesai 30 juz. Nah nanti selesainya lihat pas awal mulai dari juz berapa. Nah kalau yang 1 juz 7 hari saya selalu selesai. Nah di ranting tadinya mau diadakan tapi orang-orangnya tidak mau. Mungkin terlalu berat dan gak ada waktu Oh jadi ada program seperti itu yah bu. Nah ibu sendiri baca Qur'annya pas kapan? Kalau saya setiap hari pas lagi ada waktu senggang, biasanya setelah maghrib, selelah mengajar anak-anak mengaji, ya disela-sela waktu menjelang isya, kalau ada waktu tapi, klau nggak ada ya habis isya. Oh ibu sendiri membaca Qur'an ini untuk apa sih bu? Iya untuk menenangkan, biar hati jadi adem gitu, ketika hatinya lagi gak mood, banyak pikiran, nah kalau baca Al- Qur'an kan lebih mending, seperti lebih adem gitu. Kalau lagi marah, jengkel baca Qur'an kan jadi agak tenang. Mungkin karena keistimewaanya Qur'an yah, lalu juga kan kalau baca Qur'an harus fokus sama ayat yang dibaca, konsentrasi. Jadi 223
115 120 125 130 135 140 145 150 155 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee bisa untuk menenangkan hati sama pikiran gitu. Oh, biasanya apa sih bu yang buat ibu seperti stres banget itu? Yah namanya juga orang hidup kan mba, punya kerjaan, punya suami, punya anak, ya yang bikin marah stres ya seputar anak, suami, pekerjaan. Yah yang setiap hari dihadapi. Yah tiap hari menghadapi anak-anak, ya wajar kalau stres lah. Oh gitu. Tapi ibu pernah gak, lagi sakit terus membaca Al- Qur'an jadi agak mendingan gitu? Iya pernah, jadi lebih mendingan, jadi lebih adem, mengurangi rasa nggak nyaman. Kan kalau sakit biasanya juga bisa karena bnayak pikiran atau khawatir, cemas gitu kan, nah kalau baca Qur'an itu jadi lebih mending aja gitu. Oh, kok bisa begitu ya bu? Iya mungkin itu keistimewaanya Al-Qur'an. Nah yang ibu rasakan atau ibu yakini kenapa kok Al-Qur'an bisa membuat ibu begitu apa? Ya ada ayat yang membuat hati dan pikiranku itu tenang, nah itu dengan makanya kalau bisa kan baca Al-Qur'an tahu bisa siapa terjemahannya, biar mengerti, kan mengamalkannya. Nah ada beberapa ayat yang selalu membuat saya termotivasi, diantaranya itu surah Al-Insirah yang ada kemudahan", nah itu kan di sebutkan 2 kali, berarti kan Allah sudah menjanjikan bahwapada umatnya jalan yang terbaik, dalam artian tidak selamanya Allah itu membiarkan umatnya dalam keadaan terputuk selama umatnya itu mau berusaha untuk memperbaiki. Lalu ada lagi ayat yang artinya "barang siapa yang melakukan kebaikan, walaupun seberat benda terkecil pun Allah pasti akan membalasnya" lalu ayat berikutnya kan artinya " barang siapa yang melakukan keburukan sekecil apapun Allah akan membalasnya" nah itu ayat yang selalu membuat saya termotivasi banget. Oh begitu bu, nah ibu kalau membaca Al-Qur'an suka ada perasaan senang atau bangga tidak bu? Iya jelas. Seperti bangga bisa selesai nih 30 juz. Tapi kalau bulan puasa jujur tidak selesai sih karena nggak ada waktu, godaan juga banyak kan, kaya cape selelah ngajar dan lainnya, yah paling 20 juz sampainya, apalagi kan kalu datang bulan juga, nah itu berat ngejarnya. Kalau pas awal sih masih bisa, jadi biasanya disekolahan kalu puasa itu kan tidak makan jadi istirahatnya tak gunakan untuk membaca Al-Qur'an, kadang kalau anak-anak sedang mengerjakan soal ya disela sela itu baca Qur'an. Oh nggih bu, nah apa sih yang ibu harapkan dari membaca Al- Qur'an ini? Yah disamping pengen dapat pahala, buat hati dan pikiran artinya "sesungguhnya sesudah kesulitan 224
160 165 170 175 180 185 190 195 200 205 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee lebih tenang ya untuk melancarkan dalam membaca Al- Qur'an. Yah kalau setiap hari membaca kan mending, lidah jadi terbiasa, jadi pas baca itu nggak gelagapan, lancar, nah kalau jarang-jarang kan gelagapan, tapi kalau setiap hari kan mending. Iya sih bu hehe. nah kan ayat Al-Qur'an kadang ada yang panjang baget yah bu, nah itu bagaimana ibu mengatur napasnya? Iya kalau ada tanda waqaf ya berhenti untuk menarik napas, kalau misal belum sampai diwaqaf ya berhenti dulu nati di ulang lagi dari pertengahan. Yah memeng orang yang tau ilmu tajwid kan tidak semua, rata rata kalau hanya membaca Al- Qur'an saja kan bisa, tetapi kan di ilmu tajwidnya tidak tau. Nah ayat yang panjang banget kan orang kalau tidak tahu ilmu tajwidnya kan tidak tahu tanda waqaf, kan tanda waqaf banyak. Nah kalau yang tidak paham kan terusin aja akhirnya kan gak kuat napasnya. Oh begitu bu, tapi ibu pernah nggak membaca Qur'an tapi lagi buru-buru? Pernah. Jadi kalau ada yang sedang nungguin, ada yang manggil-manggil tapi belum selesai 1 ayat itu terus ayatnya panjang, jadi kan gugup, bacanya cepet jadi ya gak kuat. Nah itu ada efeknya gak bu? Gak sih, karena tadi keburu-buru juga, jadi gak fokus, jadi gak ada efeknya untuk hati dan pikiran. Oh jadi kalau lagi buru-buru gak ada pengaruhnya yah bu. Nah kalau ibu lagi stres, biasanya apa sih bu yang ibu rasain? Ya sebel, jengkel, marah, terus juga khawatir. Kan orang stres pikirannya kan biasanya yang gak bagus-bagus. Nah biasanya kalau lagi begitu cara ngendaliinnya gimana bu? Nah biasanya kalau lagi marah, jengkel itu ketika ke sekolah reda sendiri, karna anak-anak kan masih lugu, masih polos, ya suka becanda yah itu juga kan biasa jadi hiburan, terus juga yah salat, ngaji, ngobrol sama temen gitu. Oh, jadi anak-anak juga jadi salah satupereda ketika suasana hati lagi gak bagus yah bu. Nah ibu sendiri kalau baca Qur'an suka ada rasa menerima dan pasrah gak sih? Iya ada. Ya tadi yang surah al-Insyiroh tadi saya mengalami, kaya dulu pas sebelum jadi PNS kan honornya segitu, beda aja kan lingkungan kerja juga pas jadi PNS sama belum itu, terus di lingkungan kerja juga seperti kurang dihormati, selama berapa tahun sekarang Allah ngasi kemudahan, nagasih rizki bisa jadi PNS, nah terus juga itu tadi ayat yang artinya "barang siapa yang melakukan kejahatan sekecil apapun, dia juga akan mendapatkan balasannya", lalu ayat yang artinya " jika kita memudahkan urusan orang, maka Allah akan memudahkan 225
210 215 220 225 Iter Itee Iter Itee Iter Itee urusan kita" nah itu saya alami sendiri, makanya itu jadi motivasiku. Makannya kadang saya pikir sebisa mungkin harus bisa bantu orang lain, mungkin ketika kita bisa membantu orang lain, Allah juga bisa membantu urusanku gitu. Nah tapi alhamdulillah didiri saya juga terjadi. Ayat ini juga yang membantu saya untuk lebih menerima apa yang sudah terjadi terjadi. Yah namanya orang pasti ada cobaanya, jadi ya berusaha menerima cobaanya lah. Oh jadi ayat-ayat itu sudah ibu rasakan sendiri yah. Nah kebiasaan membaca Al-Qur'an ini merubah pola fikir ibu gak sih? Iya. Dulu kan ya kadang putus asa, ya sebenarnya sih wajar yah putus asa itu manusiawi, ya ada lah rasa putus asa, sebel. Nah makannya Al-Qur'an saya ini isinya lipatan-lipatan yang menurut saya penting, yang ngena benget, karena saya kan suka membaca terjemahannya juga. Nah sekarang jadi lebih bisa menerima lah. Ya itu kaya ayat dari surah al-Insyiroh tadi "sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan" Oh begitu bu. Iya untuk hari ini sekian saja bu, terimakasih banyak nggih bu. Nanti mungkin kalau boleh dilanjut lain waktu lagi Oh iya rin bisa, nanti bilang aja. Nggih bu. Nanti saya hubungi kembali. Iya siap. Kode: SU. S3-P-W2 Subjek 3 Nama interviewee : P Hari, tanggal : Sabtu, 8 Oktober 2022 Waktu : 10:30-11:30 WIB Durasi : 1 jam Tempat : Rumah Subjek P Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 2 Baris Subyek Percakapan 1 Iter Assalamu'alaikum 226
5 10 15 20 25 30 35 40 45 Itee Waalaikumsalah Rin, monggo masuk. Iter Nggih bu, terimakasih. Mohon maaf mengganggu nggih bu. Itee Nggak papa Rin, lagi santai kok. Ini tinggal nungguin cucian aja selesai. Iter Oh lagi nyuci ya bu, Itee Iter Iya tinggal nunggu aja kan nyuci di mesin hehe. Oalah nggih bu. Berarti seharian ini nggak ada rencana apa-apa bu? Nggak ada, santai di rumah terus hari ini mah Rin. Oh begitu yah bu. Ngomong-ngomong bagaimana sih bu memotivasi diri sendiri biar terus baca Qur'an? Kan katanya baca Qur'an itu per 1 huruf itu 10 kebaikan, nah karena saya pengen mendapatkan pahala yang bnyak, kebaikan yang banyak ya saya rajin membaca, karena juga kan termasuk ibadah juga. Caranya Ibu mendapat motivasi itu bagaimana bu? Karena kebiasaan baca ya jadi pengen baca terus. Terus juga pengen dapat pahala, terus biar lancar baca Qur'annya, kan mending kalau setiap hari baca mah, nah terus kan saya ikut program 1 juz 1 minggu, nah itu juga jadi motivasi biar targetnya sampai lah 1 juz. Nah kalau itu motivasi tambahan, kalau yang utama sih tadi. Ya gimana ya rin, udah kebiasaan sih, jadi kalau gak ngaji ya berasa gimana gitu, ada yang kurang lah. Oh begitu yah bu, jadi karena ingin dapat pahala, jadi terus membaca Al-Qur'an di tambah ada tuntutan 1 juz 1 minggu itu yah bu? Iya rin. Nah ibu sendiri dalam membaca Al-Qur'an kadang menemui kesulitan gitu nggak bu? Kalau lagi nggak fokus kadang ada yang salah, tapi kan nanti berhenti, dicek, diulang lagi. Ya wajar kan, kadang lagi banyak masalah, banyak pikiran, banyak kesibukan jadi kadang suka nggak fokus begitu. Oh jadi biasanya ada kesalahan dalam membaca ketika lagi nggak fokus yah bu? Nah tapi apa sih yang menyebabkan Ibu ini jadi punya keinginan terus baca Qur'an? Ya tadi Mbak, karena ingin dapat pahala, sama untuk hati, biar hatinya itu nyaman, tenang, adem. Biasanya sanya sendiri kalau lagi ada yang sedang dipikirin atau ada masalah terus baca Qur'an, ya walaupun sesaat itu hati jadi adem, pikiran tenang gitu sih. Biasanya bu P ini baca Qur'an nya kapan? Setiap hari, biasanya habis maghrib setelah ngejar ngaji, kalau tidak ya setelah isya, kalau hari-hari biasa yah, nah kalau puasa Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee 227
50 55 60 65 70 75 80 85 90 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter ya ada tambahan, biasanya habis subuh, tarawih, habis salat dzuhur gitu. Oh jadi kalau puasa itu baca Qur'annya lebih dari sekali yah bu? Iya Mbak. Karena kan sambil ngejar one day one juz juga. Kan saya juga ikut program one day one juz yang diadakan pas bulan puasa itu. Em iya iya, nah bu P sendiri dapet kemauan buat baca Qur'an tiap hari itu darimana sih bu? Dari diri sendiri yah rin, karena yang memotivasi hati kan hehe, karena tadi pengen dapat pahala, bisa nenangkan pikiran dan ada ayat tertentu yang waktu itu saya bilang yang memotivasi saya lah. Ayat Al-Qur'an kan nggak mungkin bohong kan, itu kan firman Allah jadi nggak mungkin bohong, kalau kita yakin ya bisa terjadi Oh begitu, nahbu P sendiri kalau lagi stres gitu biasanya keadaanya bagaimana? Iya kalau lagi banya masalah, stres, gitu ya campur aduk, ya emosi, ya pengen nagis ya banyak lah campur aduk perasaan yang tidak enak gitu, putus asa juga, kayak kok begini gitu. Ya wajar kan itu manusiawi kan. Em iya bu hehe. Nah kalau lagi begitu ada pengaruhnya nggak sama pola makan Ibu? Iya jelas pengaruh, kadang jadi malas makan, nggak nafsu gitu lah. Oh jadi gak mood gitu ya bu? Nah kalau ke pola tidurnya bagaimana bu? Iya ngaruh juga. Kalau lagi ada masalah jadi susah tidur. Kan kebanyakan beban pikiran sih, orang kalau lagi banyak yang dipikirin pasti mau tidur ya susah kaya kepikiran terus, padahal udah ngantuk tapi nggak bisa tidur karena kan pikirannya nggak tenang gitu. Oh begitu, jadi terus kepikiran akhirnya susah tidur nggih bu? Nah kalau lagi stres begitu apa sih yang biasanya ibu lakukan? Biasanya kalau lagi ada pikiran ya salat, doa nya jadi lebih lama, lebih pasrah, ngajinya jadi lebih sering. Soalnya dipikiranku itu aku punya masalah apa, diceritakan ke orang juga percuma, kadang malah tambah ruwed, kadang juga kan nggak bisa menjaga. Ya sebenarnya wajar sih, namanya juga manusia yah, tapi kan jadi saya gimana gitu. Nah saya itu nggak suka, mending curhatnya sama Tuhan. Jadi salatnya lama, baca Qur'an, Jarang lah curhat sama orang. Paling kalau sama orang ceritanya masalah umum kaya pekerjaan, organisasi atau apa gitu, kalau masalah pribadi gak deh. Oh begitu bu, nah biasanya Ibu ngungkapin perasaan stres Ibu itu bagaimana? 228
95 100 105 110 115 120 125 130 135 Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Ya itu tadi, salat, ngaji, berusaha fokus, nyari hiburan biar nggak kepikiran, kayak becand di sekolah, main gitu. Ya kepancing emosi ya sering. Lagi banyak pikiran, anak-anak pada rewel, bandel ya emosi lah tapi ya hanya sesaat itu gitu. Nah biasanya untuk meredam emosi tadi apa yang ibu lakukan? Ya itu cari hiburan, becanda, main, ada kegiatan apa tak ikutin. Jadi pikiran itu nggak fokus ke situ. Kan kalau main gitu kanfokusnya kesitu. Kalau lagi bareng temen kan lebih mending, pikirannya bisa teralihkan. Biasanya kalu lagi begitu yang dipikirin apa sih bu? Ya masalahnya itu sih. Kadang kerjaan, kadang ya sama suami atau sama anak. Kesel dirumah ya di bawa main, refreshing gitu kan mending. Walaupun cuman sesaat itu. Kadang kalau lagi ada masalah sama suami ya paling mikirnya ya udah lah biarin aja, ikuti aja, jalani aja. Ya saya juga berusaha lah walaupun kadang hati mah rasanya udah nggak karu-karuan yah. Tapi ya sudah lah pasrah. Kondisi pikiran Ibu bagaimana? Jadi lebih ke nggak fokus aja sih. Karena kan banyak yang di pikirin kan. Oh begitu, nah Ibu sendiri merasa ada perbedaan nggak sebelum dan sesudah membaca Al-Qur'an? Kalau lagi ada masalah ya ada, apalagi kalau nemu ayat yang pas sama yang lagi dirasa.maksudnya kaya sebelumnya kan mungakin tingkat emosinya masih tinggi, nah kalau setelah baca Qur'an baca terjemahannya terus ada yang menyentuh begitu ya jadi mengurangi emosi, pikiran jadi lebih berkurang. Oh begitu, nah kalau ke kemampuan mengendalikan diri ibu nih, membaca Qur'an itu ngaruh nggak sih bu? Iya ngaruh, kalau lagi ada masalah tadi ya buat ngerem. Nah menurut ibu apa yang membuat Al-Qur'an itu ketika dibaca membuat ibu mampu mengendalikan diri Ibu gitu? Kadang secara tidak sengaja kan ada ayat yang bikin mikir, oh iya kok begini, ayat Al-Qur'an kan firman Allah yah jadi kan janji Allah kan ucapan Allah.Ya itu lah allah tidak memberikan cobaan di luar kemampuan habanya. Ya saya mikirnya kesitu, makannya saya berusaha kuat, sabar, karena Tuhan kan juga sudah berfirmman, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Ya walaupun waktunya sih kita tidak tahu kapan kan yah. Begitu yah bu, nah kan Ibu tadi bilang Al-Qur'an itu bisa mengurangi emosi ibu, nah bagaimana sih cara ibu agar membaca Qur'an itu bisa mengurangi emosi yang sedang ibu rasakan sehingga berdampak ke kondisi stres yang dirasakan 229
140 145 150 155 160 165 170 175 180 gitu? Bacanya fokus. jadi pikiranku ini jangan macam-macam, berusaha fokus baca Qur'an terus biasanya kan baca Qur'an sama terjemahannya jadi sambil melirik artinya. Jadi aku itu kalau baca Qur'an sama terjemahannya itu lebih fokus, kadang sambil di cerna kan terjemahanya. Oh kuncinya fokus yah bu? Nah kalau lagi baca Qur'an gitu suka ada perasaan menyesal yang muncul nggak sih bu? Itee Ada, pas lagi ada masalah terutama yah, terus nemu ayat yang kayaknya sesuai gitu, kadang jadi mikir, kok aku kaya gini sih gitu. Ada niatan memperbaiki juga kalau sudah mikir oh iya mungkin aku yang salah gitu. Itee Iter Iter Nah perasaan itu ngaruh nggak bu sama kondisi ibu ketika lagi Itee stres? Iya ngaruh. Contohnya kalau lagi ada masalah sama suami, sama kesel gitu, kadang kalau habis baca Qur'an terjemahannya terus ternyata pas banget sama keadaanku saat itu jadi kadang langsung minta maaf sama suami, kadang juga ke suami nyindir kayak ini surah ini ayat segini dibaca, dibuka, isinya apa karena suami juga bawa Qur'an terjemah kan. Iter Oh, nyindirnya lewat surah ya bu hehe. Suami bu P ini kerjanya dimana sih bu? Itee Di Jakarta Iter Nah pulangnya berapa bulan sekali bu? Itee Ya semaunya Rin, buka warung sendiri kan. Iter Oh begitu. Nah Ibu P sendiri kalau baca Qur'an suka ada perasaan taubat yang muncul nggak? Iya ada Rin pasti. Itee Iter Biasanya apa sih bu yang buat Qur'an itu memberikan Itee perasaan seperti itu ? Iya itu tadi ada ayat yang ngena terus jadi merasa yang dilakukan kayaknya gak bener, gak bagus gitu, nah nanti kalau salat ya doanya di lebih mantap, saya klau banyak masalah itu doanya sampai nangis, nggak kerasa aja gitu keluar ait mata. Kalau baca Qur'an juga suka nggak kerasa udah keluar aja air matanya. Nggak di sengaja begitu. Iter Ngaruh nggak bu sama stres yang ibu rasakan? Itee Iya jelas Rin, jadi kan ngerasa iya salahku ini, ya berusaha memperbaiki. Nah kalau sudah begitu kan beban pikiran jadi berkurang kan jadi lebih enak aja. Iter Nah selain taubat yang dirasa ketika membaca Qur'an tadi, ada Itee perasaan sabar juga yang muncul nggak bu? Iya kadang kadang yah hehe. Kadang ada, apalagi kalau ayat 230
185 190 195 200 205 210 215 220 225 yang dibaca itu ngena banget. Jadi kaya masa aku ngadepin cobaan kayak gini gampang banget putus asa gitu, ya terus jadi lebih sabar kan. Kalau kita ngadepin masalah dengan sabar kan jadinya nggak terlalu berat banget kan yah, apalagi ya itu tadi inget sama firman Allah bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan. Iter Balik lagi ke ayat-ayat Qur'an berarti yah bu. Nah selama membaca Al-Qur'an, ada perubahan nggak bu dengan kemampuan ibu mengendalikandiri baik dalam hal-hal yang Ibu sukai atau sebaliknya begitu? Iya ada peningkatan sih. Balik lagi ke ayat yah, ada ayat tertentu yang membuat saya itu lebih bisa mengendalikan diri, jadi motivasi juga. Kan di Al-Qur'an banyak yang dibahas. Dalam kehidupan kan ada semua di Al-Qur'an kalau kita bisa memahami lah. Selain itu ada perasaan berserah diri nggak bu, ketika baca Qur'an? Iya ada. Yang suka di ingat selama ini kan tingkah laku. Ya namanya juga manusia kan yah hehe. Al-Qur'an itu membuat saya introspeksi lah. Mau bagaimanapun juga sudah jadi jalannya, udah di tentukan, kita Cuma manusia yah cuma bisa berusaha, sisanya serahin sama Tuhan lah. Ya udah jalani saja kayak air mengalir, dihadapi saja. Itu juga berpengaruh nggak bu ke kondisi ibu ketika stres? Iya, pasrahnya kan kaya ya sudah lah jalani saya kaya air mengalir biar enak gitu kan, gak kepikiran terus, biar gak jadi beban. Soalnya kalau menggebu gebu kan nanti makah jadi beban pikiran. Ya udah jalani saja lah, mungkin emang lagi cobaannya gitu kan, biar hati sama pikiran itu enak lah. Iter Oh begitu. Kalau perasaan lebih senang, lebih dekat dengan Itee Iter Itee Iter Itee Itee Allah gitu ada nggak bu ketika baca Qur'an? Iya yang jelas. Ya yang kaya yang sudah tak bilang. Gak suka curhat ke orang, lebih suka curhat ke Allah, kan biasanya orag kalau curhat itu sama orang yang terdekat yah, nah kalau aku pribadi ketika membaca Qur'an, salat ya beibadah itu jadi semakin dekat jadi lebih nyaman ceritanya kke Allah ketimbang orang lain. Hati juga jadi lebih adem, pikiran juga lebih enteng kan. Ya ada Allah ngapain cerita ke orang lain kan. Belum tentu juga orang lain bisa buat masalah kita jadi lebih ringan kan. Iter Oh jadi karena merasa dekat sudah punya Allah yang membantu setiap masalah Ibu jadi ya sudah gitu yah bu. Iya begitu lah rin. Itee Iter Nah kalau perasaan rida ada gak bu? Ketika Ibu baca Qur'an Itee suka muncul perasaan rida, kayak ya udah ikhlas aja gitu? Iya ikhlas aya ada, kayak ya udah jalani aja. Ikhlasin aja lah. 231
230 235 240 245 250 255 260 265 270 Iter Nah kalau kaya gitu masih suka kepikiran nggak bu, meskipun sudah ikhlas gitu? Itee Ya kadang suka kepikiran, tapi ya udahlah jalani aja, yang penting berusaha, jalani aja semampunya. Toh juga kadang kan ada masalah yang ya udah nanti juga ilang, ngalir aja. Gak harus dipikirin banget. Nanti dengan sendirinya ya hilang sendiri. Iter Apa yang membuat Al-Qur'an itu bisa membuat bu P merasakan ikhlas sih bu? Itee Balik lagi ke firman Allah yah Rin, setelah kesulitan akan ada kemudahan. Ya idah ikhlas aja, jalani aja, tapi tetap dengan usaha, nanti juga pertolongan Allah bakalan dateng. Iter Oh begitu yah bu. Oh iya bu, kegiatan Di Na itu yang sudah berjalan apa saja sih bu? Pengajian rutin, bank sampah, bakti sosial, pasmina Pasmina itu apa bu? Itee Iter Itee Pasmina itu mari belajar bersama Nasyi'atul 'Aisyiah, kaya bimbingan belajar lah, biasanya ada pas puasa, sama anak-anak kecil, biasanya anak-anak madrasah yang jadi objeknya. Ya itu ngaji, tausiyah, ya kegiatan agama lah, buka puasa bersama, nah terus ini juga ngajar ngaji habis maghrib juga program NA, harusnya bersih bersih masjid setiap minggu, tapi itu kaya berat nah itu yang nggak kerealisasi. Berarti setiap tahun ada programnya yang sudah di rencanakan ya bu? Iya kadang juga spontan, kalau pasa lagi kumpul kan biasanya kaya ada ide apa disalurkan. Nah ada juga yang sudah terencana tapi belum terealisasikan karena waktunya belum sempat, kayak ppraktik salat jenazah, nah nanti ngundang narasumber yang bisa ngajarin caranya mengurus jenazah yang baik dan benar, terus juga kemarin lomba-lomba pas 17 agustus juga Iter Oh banyak yah bu. Iya alhamdulillah. Itee Iya sudah bu cukup saja lah, terimakasih banyak ya bu atas Iter waktunya. Iya sama-sama. Nanti kalau kurang tinggal bilang aja ya Siap bu. Ya sudah bu barangkali ibu mau melanjutkan nyucinya hehe. Jadi berhenti kan nyucinya. Iya gak papa santai aja. Nyuci juga sambil ditinggal duduk kan hehe Iter Itee Itee Iter Itee Iter Ya sudah bu, pamit dulu, assalamu'alaikum Itee Iya wa'alaikumsalam. 232
Kode: SU. S3-P-W3 Subjek 3 Nama interviewee : P Hari, tanggal : Sabtu, 22 Oktober 2022 Waktu : 19:00-21:40 Durasi : 2 jam 40 menit Tempat : Whatsapp Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 3 Baris Subjek Percakapan 1 5 10 15 20 25 Iter Assalamu'alaikum, selamat malam. Mohon maaf mengganggu. Ibu sedang sibuk? Itee Wa'alaikumsalam. Lumayan Rin, kenapa? Iter Mau wawancara lagi bu, lewat Whatsapp saja tapi, kira-kira ibu ada waktu kapan nggih? Sekarang aja Rin Oh ngih bu terimakasih. Nah kemarin-kemarin kan Ibu bilang kalau sakit itu bisa karena banyak pikiran atau khawatir, nah biasanya sakit apa sih bu? Bisa sakit kepala, bisa juga sakit lambung. Karena biasanya kalau banyak pikiran akan berpengaruh juga ke pola makan atau selera makan jadi berkurang. Oh begitu nggih bu. Nah bu P kan juga pernah bilang kalau ayat Al-Qur'an itu juga membuat hati ibu tenang, nah itu biasanya surah apa dan ayat berapa bu? Semua ayat kalau di baca dengan tuma'ninah insyaallah akan membuat hati tenang Yang paling menyentuh, paling berasa tenangnya ada bu? Ada. Banyak ayat yang secara tidak sengaja kita baca pas dengan keadaan kita, misalnya ada ayat yang isinya doa-doa, atau ayat yang bisa membuat kita lebih semangat terutama untuk melakukan hal-hal kebaikan. Ya contohnya surah al- Insyirah ayat 5 dan 6 itu Rin. Oh begitu bu. Nah bu P kan juga kemarin bilang kalau sempat putus asa, nah itu putus asa karena apa bu? Yah misal kalau lagi ada masalah yang kita rasa berat untuk kita hadapi lah Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee 233
30 35 40 45 50 55 60 65 70 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Contohnya apa bu? Yah masalah kerjaan, masalah keluarga lah. Kayak dulu sebelum jadi PNS kan sempet putus asa lah, honornya kan kecil, di lingkungan kerja juga kurang dipandang lah. Oh begitu. Nah kemarin kan ibu juga bilang kalau baca Qur'an itu juga bisa buat mengendalikan diri dan emosi ibu, nah itu bagaimana caranya bu? Iya itu keistimewaan Al-Qur'an. Kalau bacanya santai, nggak buru-buru kan jadi tuma'ninah, terjemahannya bisa sambil di resapi nah dari situ kan jadi lebih ingat Tuhan, lebih sadar diri, jadi lebih di tahan lah emosinya, perkataan dan perbuatannya lebih di jaga lagi, lebih sabar juga kan jadinya. Sedikit-sedikit kan jadi emosinya hilang, stresnya juga hilang Kalau perasaan cinta dan rindu ketika membaca Al-Qur'an itu ada bu? Ada Rin, jadi kadang itu kalau lagi halangan jadi pengen banget salat, ngaji gitu. Itu kenapa begitu bu? Iter Itee Mungkin kerena sudah terbiasa ngaji yah, jadi ya pengennya tiap hari ngaji, klau nggak ngaji rasanya kurang aja. Nah perasaan yang seperti itu ada dampaknya ke stres yang ibu rasakan nggak? Ada Rin, hati, pikiran jadi lebih tenang karena kan tadi pikirannya jadi sibuk mikirin Allah aja ya, pikirannya kaya pengen ngaji terus, jadi ya gak ada waktu buat mikir yang negatif-negatif lah jadi kan lebih ringan yah, gak da beban yang dipikirin sih. Oh jadi fokus mikirin gusti Allah yah bu. Nah kan kata bu P kan baca Qur'an itu bisa bikin hati tenang. Nah pas hati ibu jadi tenang tubuh ibu jadi relaks dan santai nggak? Iya Rin, badan rasanya enak aja, nyaman gitu. Nah kalau bu P baca Qur'annya buru-buru nih, napasnya gak teratur, tubuh ibu masih merasa enak nggak? Iya kalau buru-buru kan jadi gelagapan yah kadang juga banyak yang jadi salah, ya napasnya jadi kaya orang cape gitu, engap lah. Ya ke tubuh agak kurang enak yah. Oh berarti napas yang teratur bisa buat ibu relaks yah, di tubuh jadi enak beda kalau pas bacanya buru-buru. Iya Rin. Ada dampaknya nggak bu ke stres ibu? Ada, karena lebih tenang kan yah jadi sedikit-sedikit stres jadi berkurang, kalau udah tenang kan jadi gak terlalu khawatir dan cemas sama masalah lah, terus tubuh juga jadi lebih enak ya itu kadang sakit ya agak mendingan lah, emosi Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee 234
75 80 85 90 95 100 105 110 115 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee juga turun. Oh iya bu. Kira kita motivasi, harapan bu P dalam membaca Al-Qur'an itu ada pengaruhnya ke penyebab stres bu P nggak? Ada sih Rin, kan motivasi saya membaca Al-Qur'an itu untuk penenang, ladang pahala dan ya itu yang tak rasain Rin, ya jadi kalau ada masalah ya udah lah gak terlalu dipikirin, ya udah baca Al-Qur'an pikiran sama hati itu udah tenang kan Oh jadi begitu, nah ngomong-ngomong soal Nasyi'atul Aisyiyah nih bu, semenjak ibu bergabung nih ada dampaknya nggak untuk kebiasaan ibu dalam membaca Al- Qur'an? Ada, jadi lebih rajin, lebih sadar, termotivasi juga rin buat lebih rajin lagi membaca Al-Qur'an. nah apalagi kan kalau saya ikut program one day one juz pas puasa sama 1 minggu 1 juz di hari biasa, jadi termotivasi buat terus baca Qur'an, jadi punya target kan jadi pengen cepet cepet terpenuhi targetnya lah. Oh jadi lebih termotivasi berarti yah bu. Nah bu P kalau baca Qur'an gitu pikiran ibu jadi mikir positif atau mikirin yang aneh atau gimana gitu nggak bu? Iya jadi positif terus mikirnya Rin, ya yang sudah saya bilang kan, orang stres itu juga kadang jadi putus asa, pikirannya jadi negatif terus. Apa yang membuat ibu jadi berpikir positif ketika membaca Al-Qur'an? Kalau saya yah Rin, Al-Qur'an itu kan isinya doa, puji- pujian ke Allah yah, mau berdoa mau memuji Allah masa nggak yakin, malah negatif pikirannya. Terus kalau orang setelah berdoa gitu kan mikirnya jadi positif, karena kan pikirannya udah adem. Gitu yah bu. Kegiatan membaca Al-Qur'an yang ibu lakuin setiap hari berdampak nggak sama rasa tanggungjawab ibu? Pasti yah, baca Al-Qur'an membuat saya itu ingat dosa jadi kalau mau nggak bertanggungjawab sama apa yang sudah menjadi kewajiban saya, ya mikir lagi rin. Oh iya iya. Nah ibu bilang kan ibu pernah putus asa, nah setelah membaca Al-Qur'an menemukan motivasi hidup ada perubahan dalam tujuan hidup ibu? Ada. kalau sekarang saya ingin hidup saya itu berarti lah bagi orang lain, makannya sebisa mungkin bisa membantu orang lain, baragkali kan nanti Allah juga membantu saya gitu. Kan ada ayat yang kalau tidak salah artinya begini "jika kita memudahkan urusan orang lain, Allah akan memudahkan urusan kita". 235
120 125 130 Iter itee Iter Itee Iter Oh begitu bu. Nah baca Al-Qur'an itu bantu bu P menyesuaikan diri dengan keadaan yang ibu alami nggak? Cukup membantu saya menyesuaikan diri sih rin. Baca Al- Qur'an tadi kan bikin pasrah, ikhlas dalam menghadapi masalah yah, jadi ya sudah jalani saja. Baca Qur'an tiap hari buat ibu makin bersyukur nggak bu? Jelas itu. sadar akan nikmat yang sudah Allah kasih lah, jadi nggak ngeluh terus, nggak pusing mikirin yang nggak ada. Kalau nggak disyukuri kan rasanya kekurangan terus yah Rin, lama-lama stres mikirin yang kurangnya itu hehe. Iya sih bu hehe. Ya sudah bu, sudah malam juga, barangkali Ibu mau istirahat. Terimakasih waktunya nggih bu, mohon maaf mengganggu Iya Rin sama-sama. Itee Kode: SO. S3-TY-W2 Subjek SO. S3 Nama interviewee : TY Hari, tanggal : Senin, 17 Oktober 2022 Waktu : 17:25-20:30 Durasi : 3 jam, 5 menit Tempat : Whatsapp Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 1 Baris Subyek Percakapan 1 Iter Assalamu'alaikum Itee Wa'alaikumsalam Iter Mohon maaf mengganggu waktunya Mas, lagi sibuk nggak yah? 5 10 Itee Kebetulan lagi nyantai. Kenapa ya? Iter Jadi begini Mas, saya Rina, mau bertanya tentang bu P apa boleh? Untuk apa yah Mbak? Jadi saya lagi melakukan penelitian untuk skripsi saya, dan kemarin sudah wawancara bu P, nah sekarang saya mau tanya- tanya tentang kesehariannya bu P. Itee Iter 236
15 Itee Oh begitu. Iya monggo Mbak Iter Trimakasih sebelumnya Mas. ngomong-ngomong bu P itu orangnya bagaimana sih Mas? Orangnya baik, bertanggungjawab, pekerja keras juga, gampang bergaul, bukan orang yang pemalu lah. asik juga di ajak ngobrol, pengertian juga Mbak. Itee 20 Iter Oh begitu, suka marah-marah nggak Mas? hehe Itee Iya paling kalau moodnya gak bagus atau ada yang salah, biasanya suka marah-marah. Iter Oh. Katanya kalau lagi marah sama Mas suke nyindir lewat 25 Itee ayat Al-Qur'an ya Mas? Haha iya Mbak. kita itu suka sindir-sindiran lewat ayat-ayat Al-Qur'an. Dari pada marah-marah kan mending nyindir lewat ayat Al-Qur'an kan lebih kena gitu. Iter Oh begitu yah Mas. Nah bu P ini kalau lagi marah itu suka lama atau nggak Mas? Itee Nggak sig sebentar doang kalau marah itu Iter Nah Bu P itu kalau lagi banyak masalah suka cerita ke Mas 30 nggak? Iya sebagai suaminya pasti ada aja yang diceritain yah Itee Suka cerita masalah apa Mas? Iter Itee Paling ya masalah pekerjaan sama anak yang rewel yah. Iter Ohh begitu Mas. Nah bu P ini rajin baca Qur'an itu Mas yang 35 Itee nyuruh atau bagaimana? Saya nggak pernah nyuruh sih Mbak, tapi ya alhamdulillah sadar sendiri, baca sendiri aja. 40 Iter Oh suka ngingetin buat ngaji gitu nggak Mas? Itee Iter Oh nah kalau ikut Nasyi'atul 'Aisyiyah itu disuruh atau ikut Nggak sih Mbak. Itee sendiri mas? Ikut sendiri sih. Saya tidak pernah nyuruh istri buat ikut ini itu atau harus seperti ini, seperti itu. 45 Iter Oh berarti atas dasar kemauan sendiri yah Mas. Itee Iter Iya Mbak. Oh iya sudah kalau begitu, terimakasih nggih Mas, mohon maaf mengganggu Iya Mbak sama-sama. Itee Kode: SU. S4-I-W1 Subjek 4 Nama interviewee : I Hari, tanggal : Jum'at, 23 September 2022 237
Waktu : 16:00-Selesai Durasi : 25 menit Tempat : Madrasah Diniah (tempat subjek I mengajar) Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 1 Baris Subjek Percakapan 1 Iter Monggo bu ini di baca terlebih dahulu. Itee Iter Bu I sejak pan berarti ikut NA? Itee Dari awal Mbak, berarti dari 2017. Dari awal NA terbentuk di Iya Mbak 5 ranting Kretek saya ikut. 10 15 20 25 Iter Oh bu I sendiri membaca Qur'an setiap hari? Itee Iya. Kalau di rumah alhamdulillah setiap hari, setiap setelah salat subuh sama maghrib. Jadi 2 kali sehari, itu yang disempetin. Kalau ada waktu luang ya saya sempatkan. Yang jelas untuk saya waktu yang wajib itu setelah salat subuh dan maghrib. Kebetulan saya ada 2 grup yang satu one day one juz dan yang kedua 1 minggu 1 juz. oh jadi 2 kali sehari itu yang wajib buat ibu sama kalau ada wkatu luang yah bu. Iya alhamdullillah, meskipun kadang kadang ya yang namanya manusia kadang-kadang terlalu sibuk jadi suka bolong-bolong tapi kalau 1 minggu 1 juz itu insyaallah selalu on time. Oh iya bu. Apa sih yang memotivasi ibu biar rajin membaca Al-Qur'an? Jadi begini Mbak, salah satu nama lain dari al=Qur'an itu kan asy-Syifa itu yang artinya obat, obat bagi penyakit batin maupun lahir. Saya yakin dan saya percaya ketika saya sebagai seorang pengajar menghadapi murid dengan berbagai karakter, kadang ada gemasnya, kadang ada capeknya,jadi saya selalu menyempatkan membaca Al-Qur'an karena itu, Al-Qur'an itu asy-Syifa, obat bagi segala macam penyakit, terutama batin yah. Iter Itee Iter Itee 30 Iter Oh dari mana sih bu ibu dapat motivasi membaca Al-Qur'an? Itee Mungkin sudah terbiasa yah mbak, dari dulu sudah di didik, ya mungkin itu awalnya paksaan yah, dipaksa orang tua, nah setelah dipaksa kan kemudian ada timbul rasa terbiasa. Setelah dipaksa maka akan terbiasa dan sudah menjadi kebiasaan. Jadi saya sudah diajari ngaji, ngaji, ngaji jadi terbiasa. 35 Iter Oh jadi awalnya dari dipaksa orang tua akhirnya jadi timbul 238
40 45 50 55 60 65 70 75 80 Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee ketterbiasaan yah bu. Nah apa sih dampak dari membaca Al- Qur'an yang sudah ibu rasakan? Iya, kalua tidak ngaji sehari aja kayaknya sudah punya hutang aja. Nah kalau dampaknya ketika kita sudah membaca Al- Qur'an insyaallah hati kita jadi lebih tenang, lebih tentram, pikiran juga lebih adem, itu sih yang sudah pasti. Nah itu dari segi batin yah bu, kalau dari segi fisik sendiri, apa yang ibu rasakan? Biasanya kalau sakit, kadang kalau dirasa sakit perut atau apa ya itu Mbak, benar-benar menjadi obat, yang penting kita yakin yah, Al-Qur'an itu sebagai obat baik fisik maupun batin. Itu kalau saya. Berarti dammpaknya besar yah bu? Iya alhamdulillah, langsung dampaknya. Terutama batin. Kalau lagi stres atau lagi gundah gulana lalu membaca Al- Qur'an, ya otomatis dengan sendirinya juga susah untuk berhenti Mbak, mungkin karena saking menikmatinya, saking ademnya. Kayaknya kalau baca Al-Qur'an batinnya langsung tenang gitu. Oh begitu yah bu. Nah ibu sendiri kalau lagi stres biasanya itu karena apa sih bu? Nah itu, saya kan biasa menghadapi anak-anak dengan berbagai macam karakter, itu juga membuat saya stres, kemudian pekerjaan yang menumpuk, terus mood. Karena wanita kan biasanya moodnya suka ilang yang. Yah mungkin faktor utama nya itu sih pekerjaan dan ngehadapin anak didik. Nah biasanya kalau ibu lagi stres, yang dirasaka itu apa bu? Iya biasanya kalau lagi stres, yang jelas pertama emosi, emosinya memberontak lah hehe, iya mungkin emosinya tidak dikeluarkan secara langsung, tapi dengan diam yah Mbak. nah dengan diam itu kan kita bisa mengekspresikan kalau saya lagi gak mood nih, ya pengennya diam kalau lagi marah. Karena takut kalau ngomong nanti keluar kata-kata yang tidak bermanfaat lah. Oh jadi kalau lagi stres emosinya meledak yah bu tapi diekspresikan dengan diam. Nah kalau lagi seperti itu, biasanya bertahan lama atau nggak sih bu? Kadang begini Mbak, kadang kalau lagi di sekolah ngadepin anak-anak kan bikin stres juga yah, tapi kadang ada satu momen yang anak-anak itu justru menjadi obat juga yah, kadang perbedaan akarakter itu tadi, ada anak yang kadang mengobati stres saya dengan candaan mereka, dengan kepolosan mereka, nah yang jelas tidak berlarut-larut lah. Nah kalau bu I sendiri biasanya kalau lagi stres mempengaruhi nafsu makan nggak bu? Kalau saya kalau stres pengennya makan terus. 239
85 90 95 100 105 110 115 120 125 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Oh berarti malah bertambah yah bu hehe. Iya nafsu makan tah tetap. Saya tidak akan mengurangi makan, paling itu moodnya. Nah kalau ke tidur mempengaruhi tidak bu? Tidak sih, soalnya kalau untuk saya itu juga menjadi obat yah, kalau lagi stres, banyak pekerjaan di tinggal tiduritu sudah bisa mengurangi lah. Oh begitu bu. Nah kalau ibu sendiri ada rasa senang nggak ketika membaca Al-Qur'an? Ya jelas. Kalau habis ngaji itu pikirannya yang pertama tenang. Karena tenang itu kan membuat kita nyaman, membuat kita bahagia yah Mbak. Nah kalau ngaji ada gak sih bu ayat atau apa yang membuat ibu jadi ingat perbuatan di masa lalu terus merasa menyesal begitu? Iya pernah Mbak. kan kita kalau setelah mengaji biasanya tidak semua terjemahannya dibaca, nah pernahsatu momen itu saya baca yang artinya kurang lebih "kita itu diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang pandai berkeluh kesah, kecuali orang- orang yang mendirikan salat dengan benar" nah disitu saya mikir, ya saya manusia biasa, saya itu banyak berkeluh kesah Mbak hehe. mungkin sudah hukum alam, sudah normal yah, tapi selalu saya garis bawahi, kecuali orang-orang yang mendirikan salatnya dengan benar. Yah banyak sih, tidak cuman itu, banyak yang sudah saya alami dan merasa itu salah dan harus di perbaiki, yah contohnya dosa-dosa kecil atau perbuatan yang dilarang oleh Allah, yang terkadang tanpa sengaja kita melakukannya. Oh begitu yah bu. Nah kalau perasaan jadi lebih sabar atau semacamnya itu ada gak bu ketika ibu mambaca atau seleh membaca Al-Qur'an? Itu jelas yah Mbak, tidak hanya membaca, mendengarkan lantunan ayat suci aja hati kita rasanya seperti nyes gitu yah Mbak, kemudian ketika kita membaca itu ya rasanya kaya ada rasa bersalah lalu lemudian untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya, terus juga kalau kita membaca Al-Qur'an lalu membaca terjemahannya dan membuat hati kita terenyuh otomatis Mbak itu kaya ya Allah mudah-mudahan selalu diberikan kebaikan terus. Oh begitu yah bu, nah kalau pas membaca Al-Qur'an juga suka timbul perasaan tawakan nggak bu? Iya pasti yah Mbak, ketika kita membuka Al-Qur'an, membaca. Itu kita sudah menjadi makhluk yang serendah- rendahnya lah, pengennya tawakal terus. Kok bisa bu? Apa yang membuat seperti itu? Ya karena Al-Qur'an itu kan kitab suci kita yah, Al-Qur'an itu 240
130 135 140 145 150 155 160 165 170 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee bisa menjadi obat, bisa menjadi pembeda antara yang hak dan yang batil kan. Permasalahan apapun kan ada di Al-Qur'an yah Mbak Rina jadi kalau kita baca, kalau kita pelajari, kadang saya suka searching, kalau saya lagi punya masalah ini kita baca surah apa sih, ada di surah apa sih, jadi kita banyak belajar, terutama saya lah yah saya juga masih belaja, jadi kalau ada masalah ini sebetulnya ada di dalam surah apa sih kemudian solusinya apa sih gitu. Oh berarti ibu mencari juga yah bu. Iya, saya selalu searching di google. Ketika punya masalah ini ada di surah apa kemudian solusinya apa, karena semua solusi kan ada di Al-Qur'an. Iya sih bu hehe. Tapi bu kan sebagai manusia pasti ada hal-hal yang kita inginkan entah itu bagus atau buruk yah, nah ibu sendiri bagaimana cara meredamnya? Saya selalu percaya dengan sekenario yang Allah buat. Jadi kalau saya pengen ini, tapi Allah tidak kasih, ya berarti itu yang terbaik meurut Allah. Kalau saya itu tidak ambil pusing. Saya itu orangnya punya prinsip yah. Mungkin di keluarga saya saya punya prinsip saya tidak ingin sesuatu yang menjadi keinginan saya tapi saya ingin sesuatu yang itu memang betul-betul menjadi kebuTuhan saya begitu Mbak. jadi saya tidak mau terlalu besar harapan, saya hanya meminta yang terbaik dari Allah saja. Oh jadi memang sudah rela, sudah pasrah yah bu? Iya Mbak, karena saya percaya, apa yang Allah kasih untuk saya itu yang terbaik. Oh iya iya. Kalau lagi baca Al-Qur'an ada perasaan tambah dekat tambah cinta ke Tuhan gak bu? Iya iya. Kalu kita buka Qur'an otomatis itu kita sudah merasa makhluk paling rendah hehe, pasti tidak ada rasa ingin menyombongkan diri yah Mbak, kaya ya Allah oh iya saya ini hanya makhluk yang lemah, tidak ada kekuatan apapun lah, jadi tidak ada keinginan menyombongkan diri lah kalau lagi baca Qur'an, kayaknya gak ada sesuatu yang buruk yah Mbak. pengennya baik terus. Karena mungkin juga merasa dekat juga yah merasa lebih seneng jadi gak ada pikiran yang buruk- buruk. Oh begitu bu. Nah ketika ibu baca Al-Qur'an, ada gak sih pola pikir ibu yang berubah akibat dari rajin membaca Al-Qur'an tadi? Kadang kalau lagi membaca Al-Qur'an sih iya, tapi kan kita manusia biasa yah Mbak, kadang iman kita naik turun, makannya itu tadi saya selalu minta bantuan, saya selalu membaca Al-Qur'an agar iman saya selalu stabil lah. Pikiran juga jadi lebih stabil, karena tadi kuncinya kan Al-Qur'an itu 241
175 180 185 190 195 200 205 210 215 120 Iter Itee obat baik bagi penyakit lahir maupun batin, lalu juga pembeda antara yang hak dan yang batil yah Mbak? Oh iya bu. Nah kalau membaca Qur'an itu mempengaruhi kefokusan ibu gak sih bu? Iya ngaruh Mbak, itu yang sering saya alami. Jadi ketika saya nge-hang, saya baca Al-Qur'an, setelah baca Al-Qur'an alhamdulillah Allah kasih kecerdasan untuk berpikir. Yang penting kuncinya yakin. Iter Oh ngaruh juga yah bu. Nah ibu sendiri kalau lagi mambaca Al-Qur'an suka menemui kesulitan-kesulitan gak? Itee Yah kadang ada yah Mbak, kadang ada tanda waqaf yang saya tidak tahu saya tanyakan ke suami atau saya searching di HP, nah itu sih saya masih suka bingung, ya selain qof, fa shol sama lam, mim, ya selain itu lah. Kadang kan ada yang tulisannya alif, lam, 'ain. Nun. Kaf atau apa itu nah itu saya kadang kurang ngerti, saya selalu tanya kalua ada yang saya kuarang pahami saya tanya ke suami atau searching di HP. Iter Oh jadi ibu kalau ada yang kurang dimengerti tanya atau searching snediri. Nah tapi ibu pernah gak sih membaca Al- Qur'an tapi tergesa-gesa? Iya sering. Ketika saya salat maghrib terus ngaji tapi ada hal yang harus saya selesaikan, nah itu yang membuat saya kadang ngajinya tergesa gesa. Kurang fokus jadi kadang ya tersendat- sendat. Itee Iter Nah klau begitu ngajinya tetap berdampak untuk diri ibu atau Itee Iter Itee tidak? Tetap sih Mbak, cuman kalau lagi tergesa-gesa kan jadi kurang mendalami, kurang menghayati, kuarang sreg lah jadi agak berkurang aja dampak yang dirasakan. Oh jadi tetap cuman berkurang saya yah bu? Nah ibu berarti membaca Al-Qur'an beserta artinya kan ya bu? Iya Mbak tapi kadang tidak semuanya saya baca. Baiknya sih dibaca yah Mbak terjemahannya. Karena mungkin saking banyaknya one day one juz jadi tidak kebaca semua terjemahannya. Iter Oh tetap ada yng di baca yah bu? Itee Iya. Jadi gini Mbak, sebenarnya membaca Al-Qur'an itu bukan menunggu waktu sempat tapi menyempatkan untuk membaca, kalau menunggu waktu sempat, mungkin gak ada waktu sempat, apalai saya kan wanita karir, banyak kesibukan, kalau gak disempatkan ya tidak ada waktu luang untuk membaca Al- Qur'an makannya disempatkan, jangan menunggu waktu luang hehe. Hehe iya bu. Iya mungkin itu dulu saja sih bu, nanti mungkin dilain waktu bisa di lanjutkan lagi hehe Iya boleh Mbak, tinggal nanti kapan bilang saja Iter Itee 242
Iter Nggih bu, terimakasih banyak ya bu, hehe Itee Iya sama-sama Mbak Kode: SU. S1-I-W2 Subjek 4 Nama interviewee : I Hari, tanggal : Rabu, 12 Oktober 2022 Waktu : 08:00-08:30 WIB Durasi : 30 menit Tempat : Ruang kelas 5 di SD Negeri 03 Kretek Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 2 Baris Subyek Percakapan 1 5 Izin lanjutin wawancara nggih bu, Iter Itee Iya monggo Mbak, kemarin sempat tertunda terus yah Iter Hehe nggih bu. Lagi kosong berarti yah bu jam segini? Itee Iter Oh iya. Ngomong-ngomong bu I sendiri kalau lagi baca Qur'an Iya Mbak, itu anak-anak kan lagi olahraga. 10 15 20 Itee Iter Itee Iter Itee itu suka menemui kesulitan gak sih? Kesulitannya pasti ada Mbak, kadang ada yang susah yah. Biasanya itu waqaf yah, saya masih bingung tentang waqafnya, terus ada tajwid, nah tajwid juga saya pengetahuannya kurang jadi saya suka tanya ke suami , kalau nggak ya cari di youtube atau google gitu. Oh berarti waqaf dan tajwid yah bu biasanya yang menjadi kesulitan ibu. Nah apa sih yang ibu harapkan dari membaca Al- Qur'an ini? Yang saya harapkan itu yang pertama jelas hati saya menjadi nyaman tentram, kemudian karena kita membaca Qur'an kan kita sambil belajar yah Mbak, apa yang sudah kita baca yang terpenting kita bisa mengamalkannya. Oh begitu, kalau keinginan membaca ibu sendiri asalnya darimana sih bu? Dari diri sendiri yah Mbak. membaca Qur'an itu sudah jadi prinsip saya lah 243
25 30 35 40 45 50 55 60 65 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Oh apa sih bu yang menyebabkan ibu punya keinginan terus membaca Al-Qur'an? Karena memang prinsip itu tadi Mbak, kemudaian ketika saya galau, ketika saya sedih, ketika membaca Qur'an itu menjadi lebih tenang. Tapi yang utama itu saya luangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an. Sesibuk apapun saya akan luangkan waktu untuk membaca Al-Qur'an. Oh nggih bu, bagaimana sih cara ibu biar bsetiap hari itu bisa membaca Qur'an terus gitu? Iya kalau sudah prinsip yah pasti. Ya memang pas pertama itu susah Mbak, apalagi kalau kita banyak pekerjaanbaik di sekolah maupun di rumah mungkin kalau tidak dipaksakan ya gimana. Iya pokoknya itu kembalikan lagi, pokoknya saya wajib, saya harus membaca Qur'an tiap harinya walaupun hanya beberapa ayat begitu. Oh berarti membaca Al-Qur'an tiap harinya itu buat ibu wajib karena sudah menjadi prinsip ibu begitu nggih bu. Iya Mbak begitu hehe. Nah kalau ibu lagi nggak fokus, biasanya apa sih yang ibu lakukan biar kembali fokus? Kalau lagi nggak fokus yah. Ya misal kita lagi ada beban pikiran nih, ketika baca Qur'an ada yang mengganjal karna pikiran kita kan sedang bantyak yang dipikirkan, ya mungkin 1 ayat 2 ayat 3 ayat kita masih merasa terbebani dengan apa yang ada di pikiran kita, tapi selah itu insyaallah hilang semua yang ada di pikiran, kia kembali fokus Mbak Oh jadi membaca Al-Qur'an juga membuat ibu fokus yah. Iya Mbak Nah biasanya apa sih yang Ibu rasakan sebelum dan sesudah membaca Qur'an? Yang jelas setelah membaca Qur'an itu lebih tenang dari sebelumnya lah, kemudian pikiran juga jadi lebih plong hehe. Em gitu yah bu. Nah kalau lagi baca Qur'an gitu suka ada perasaan menerima kemudian pasrah dengan apa yang sedang ibu alami begitu nggak? Jelas Mbak, baca Qur'an, kemudian baca terjemahan, nanti ada rasa seperti itu Mbak. Nah menurut ibu apa sih yang membuat Al-Qur'an itu ketika dibaca menimbulkan perasaan seperti itu? Yang jelas keyakinan. Kalau kita yakin pada sesuatu insyaalah, Allah pasti akan mempermudah. Kalau saya yakin, ketika saya sakit, ketika saya sedih, Al-Qur'an itu sebagai as-Syifa Mbak, sebagai obat, jadi yang pertama kita munculkan keyakinan dulu bahwa Al-Qur'an ini sebagai obat gitu ya. Insyaallah kalau kita yakin dengan sesuatu, maka Allah juga akan mempermudah urusan kita Insyaallah hehe. 244
70 75 80 85 90 95 100 105 110 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Nah itu ngaruh pada kondisi ibu ketikal lagi stres, banyak pikiran gitu nggak bu? Ngaruh sekali, tadi saya sudah bilang di awal yah Mbak, ketika kita baca 1 ayat, 2 ayat, 3 ayat itu masih yang ada di pikian masih terpikir, tapi ketika kita sudah menikmati itu kaya ya Allah siapa sih saya, saya ini makhluk yang lemah lah tidak ada yang patut kita banggakan, kita sombongkan. Karena kita kan makhluk yang lemah ya Mbak. Hehe iya bu. Nah kalau dalam hal mengendalikan diri nih bu, Al-Qur'an ini berpengaruh pada kemampuan ibu dalam mengendalikan diri atau tidak bu? Al-Qur'an dapat mengendalikan diri saya ketika stres itu pasti Mbak. Karena ketika kita sudah membaca dan menikmati itu pokoknya fookus kita hanya ke Allah, untuk ibadah semata, nggak ada pikiran lain. Bahkan tidak hanya membaca, ketika kita sedang menikmati orang yang sedang membaca Qur'an yah Mbak, itu di hati sudah tersentuh, apalagi kalau mohon maaf yah kalau bacanya dengan tajwid yang benar, suara yang benar itu lebih menyentuh. Oh begitu nggih bu. Nah kalau bu I sendiri nih gimana sih caranya bu I mengendalikan emosi? Yang pertama istighfar kepada Allah, walaupun pengennya sih tidak emosi, tapi kan kita hanya manusia biasa yah Mbak sudah menjadi hukum alamnya juga mungkin, yang pasti kalau lagi emosi ya perbanyak istighfar, kalau udah istighfar sudah marah juga paling wudhu Mbak, nah kalau wudhu masih tetap terbawa emosi baru ngaji. Itu yang paling terakhir.. Oh berarti istighfar dulu, kalau masih emosi wudhu, kalau masih juga baru membaca Al-Qur'an begitu yah bu. Iya Mbak. tapi ya biasanya yang paling ngaruh ketika membaca Al-Qur'an sih. Karena kan tadi yah Mbak Al-Qur'an itu ketika di baca, jangankan membaca lah, mendengarkan orang membaca saja bikin tenang, kalau kita tenang, emosinya kan juga turun. Nggih bu hehe. Ngomong-ngomong kalau ibu baca Qur'an itu, bagaimana sih cara mengatur pernapasannya biar nggak keteteran gitu? Kalau saya biasanya kalau ngaji itu tidak terburu-buru Mbak, jadi napas saya juga tidak terlalu terengah-engah yah. Jadi saya kalau ngaji biasanya pelan-pelan saya. Kan kalau kita ngajinya ngebut yah kan itu juga di dengar kan kurang ya mohon maaf kurang enak lah ketika kita membacanya terlalu cepat. Tapi kalau kita pelan, Insyaallah menikmati. Berarti pelan-pelan saja yah bu. Iya Mbak. jelas perbanyak 245
115 120 125 130 135 140 145 150 155 Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Nah kalau perasaan taubat nih, ketika ibu membaca Al-Qur'an biasanya ada nggak bu perasaan itu? Taubat ketika membaca Al-Qur'an ada Mbak, terbesit seperti ya Allah saya banyak dosa, saya banyak kesalahannya. Ketika saya baca terjemahannya, lalu ada kata-kata yang menyentuh, pasti ya kadang-kadang pengen menjadi manusia yang benar- benar lebih baik aja Mbak. Nah itu berpengaruh nggak ke rasa strres yang ibu alami? Ya jelas ketika kita sudah mengakui kesalahan kita kan hati jadi lebih ringan yah Mbak jadi enak aja, nyaman gitu. Oh begitu, kalau rasa berserah diri gitu ketika membaca Al- Qur'an, ada bu? Pasti. Ketika saya membaca maknanya, ada makna yang menyentuh, saya jelas berserah diri kepada Allah. Jelas itu. Nah kalau terkait dengan hal-hal yang ibu benci atai tidak suka nih, bagaimana perasaan ibu, terutama pada saat membaca Al- Qur'an? Ya saya tidak munafik yah, terkadang ada sesuatu hal yang memang saya kurang suka dengan hal tersebut, tetapi ketika kita punya rasa itu, kita harus selalu ingat, ya memang begitu, ada hal-hal yang tidak kita sukai ya kita harus bisa meredam. Kita punya perasaan itu, tapi kita harus meredam. Meredamnya dengan apa, ya semua itu kan termasuk perasaan saya yah, kenapa saya kurang suka dengan ini kan mungkin yang menggetarkan Allah yah, jadi saya kembalikan lagi ke Allah agar apa yang saya tidak suka tidak mengurangi rasa cinta kita kepada Allah itu saja sih Mbak. Oh begitu bu, saya boleh mendengar ibu membaca Al-Qur'an sekarang? Mungkin beberapa ayat begitu hehe? Iya boleh Mbak, kebetulan ada Qur'an ini hehe. Alhamdulillah hehe Tak mulai sekarng Mbak, bebas kan surah sama ayatnya? Itee Iter Itee Iter Nggih bu, bebas lah. Itee Iter Itee Iter Ya sudah bu saya kita cukup saja, sekali lagi terimakasih loh bu atas waktunya. Sudah repot-repot meluangkan waktu disela sela mengajar begini hehe. (mulai membaca - selesai membaca) sudah cukup Mbak? Iya sudah bu cukup terimakasih nggih bu. Iya Mbak hehe. Iter Nggak papa Mbak. saya juga mohon maaf yah di undur terus. Itee Wah nggak papa bu hehe. ya sudah saya pamit dulu nggih bu. Iter Iter Itee Wa'alaikumsalam Iya Mbak, hati-hati yah Nggih bu. Assalamua'laikum 246
Kode: SU. S1-I-W3 Subjek 4 Nama interviewee : I Hari, tanggal : Minggu, 23 Oktober 2022 Waktu : 10:15-11:32 Durasi : 1 jam 17 menit Tempat : Ruang kelas 5 di SD Negeri 03 Kretek Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara ke : 3 Baris Subjek Percakapan 1 Iter Assalamu'alaikun bu I, mohon maaf mengganggu. Lagi sibuk 5 nggak ya bu? Itee Nggak Mbak, gimana? Iter Mau wawancara lagi bu, tapi lewat whatsapp. Bisa nggak bu? Itee Oh iya bisa Mbak. Iter Nah bu I kan terakhir kali bilang kalau baca Qur'an apalagi sama artinya itu bisa sambil belajar yah, nah itu belajar tentang apa tuh bu? 10 Itee Banyak hal Mbak, seperti belajar cara membaca yang baik dan benar yah, lalu belajar membedakan yang baik dan buruk, kan Al-Qur'an itu kan pembeda antara yang hak dan yang batil kan, terus juga belajar menyelesaikan permasalahan sendiri lewat Al-Qur'an, kan di Al-Qur'an banyak banget membahas tentang permasalahan kehidupan sehari-hari. 15 20 Iter Oh begitu bu. Nah kata ibu kan membaca Al-Qur'an itu membuat ibu merasa lebih menerima dan pasrah. Nah itu ada dampaknya ke stres nggak bu? Iya pasti ada yah Mbak. seperti yang sudah saya bilang, Allah itu kan akan mempermudah urusan hambanya yah Mbak, jadi ya sudah yang penting yakin dan sudah berusaha, selanjutnya serahin ke Allah, nanti juga Allah bantu mempermudah. Nah kalau sudah seperti itu kan masalah nggak terlalu dipikirkan banget nih, jadi ke stres ya jadi berkurang. Itee 25 Iter Oh nggih bu. Nah kan kata ibu juga membaca Al-Qur'an itu membuat ibu lebih mampu mengendalikan emosi. Nah kalau emosi udah terkendali nih bu, itu ada dampaknya ke perasaan stres yang ibu rasakan tidak? 247
30 35 40 45 50 55 60 65 70 Itee Iya pasti lah. kalau emosi udah terkendali kan artinya udah merasa jauh lebih tenang yah Mbak, jadi ya sudah, perasaan stres yang dirasakan pun jauh lebih berkurang, karena hati kan udah tenang adem. Iter Nah bu, ibu kan kalau ngaji pelan pelan, biar napasnya teratur, Itee nah ada dampaknya nggak ke tubuh ibu? Iya ada, tubuh itu rasanya jadi lebih relaks yah Mbak, lebih nyaman enak gitu, beda ketika bacanya tergesa gesa, napas jadi terengah-engah nggak enak gitu lah. Itu juga kali yah Mbak yang bikin tenang sama badan jadi lebih enak aja. Iter Hehe iya mungkin bu. Ada efeknya ke stres yang ibu rasakan nggak? Itee Ya ada. Badan udah enak, hati udah tenang, napas juga terautur jadi emosi menurun kan, ya begitujuga dengan stres. Ya udah tenang, emosi udah turun masalah jadi gak terlalu dipikirkan, gak terlalu khawaitr lah. Em begitu bu. Kalau perasaan sabar yang tibul akibat membaca Al-Qur'an ada dampaknya nggak bu ke stres yang sedang ibu rasakan? Iter Itee Ada. Orang kalau udah punya rasa sabar, mau dihadapkan sama masalah apa juga gak gampang mengeluh, gak banyak mikirin hal-hal yang malah nantinya bikin stres yah. Ya jalanin aja pelan-pelan. Orang sabar kan biasanya hatinya tenang. Jadi ketika dihadapkan dengan masalah ya tenang aja, gak banyak khawatirnya, gak banyak mikirin. Iter Nah kalau perasaan tawakal yang ibu rasakan ketika membaca Itee Iter Al-Qur'an, berdampak juga ke stres ibu nggak? Iya ada dampaknya mbak. Jadi berkurang lah. seperti yang sudah saya bilang, ketika membuka Al-Qur'an itu kan rasanya kita itu makhluk yang serendah-rendahnya. Makin sadar banyak hal yang diluar batas kemampuan kita. Ya ketika stres karena permasalahan yang menurut kita diluar batas kemampuan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang di harapkan ya sudah tidak terlalu dipikirkan. Oh begitu. Nah bu kalau perasaan rida yang ibu dapat ketika membaca Al-Qur'an juga berdampak pada stres yang ibu rasakan? Itee Ada dampaknya Mbak. ya itu, jadi berkurang stresnya. Karena yakin sama skenario Allah. Apapun yang terjadi pada saya, yang saya alami itu sudah kehendak Allah jadi ya saya tidak terlalu ngoyo lah, tidak terlalu memaksakan. Oh begitu nggih bu. Nah kan kata bu I kalau baca Qur'an itu rasanyanya nggak ada yang pantas disombongkan yah, nah itu maksudnya gimana bu? Iter Itee Kalau sudah berhadapan sama Allah, kan ngaji sama saja kita sedang berkomunikasi sama Allah, nah kalau di depan Allah 248
75 80 85 90 95 100 105 110 115 Iter Itee apa sih yang pantas dibanggakan dari saya, saya ya cuman manusia biasa, gak lebih hebat dari penciptanya pasti kan, nggak ada hal yang patut kita sombongkan lah di hadapan Allah. Mau menyombongkan apa? Harta benda? Lah wong Allah yang punya alam semesta kok. nah kalau baca Al-Qur'an nih suka ada perasaan rindu, dekat tambah cinta gitu nggak sama Allah? Pasti ada Mbak. semakin kita menyebut nama Allah kan semakin kita ingat dan merasa tenang nyaman, jadi pengennya deket terus sama Allah, pengen baca Qur'an terus. Iter Nah itu mempengaruhi stres ibu nggak? Itee Kalau pikiran kita udah fokus sama Allah yah Mbak, ya udah nggak ada pikiran lain lagi, gak ada yang dipikirin selain Allah, termasuk hal-hal yang membuat stres lah yah. Jadi ya tentu ada dampaknya ke stres. Jadi berkurang lah bahkan bisa hilang. Em gitu yah bu. Ngomong-ngomong ibu kan anggota Nasyi'atul 'Aisyiah nih yah, ada dampaknya ngga sih ibu ikut Nasyi'atul 'Aisyiyah ini ke kebiasaan membaca Al-Qur'an ibu? Iter Itee Termotivasi untuk baca lebih sering lagi mbak. Ya jadi semenjak ikut NA itu jadi lebih sering lagi baca Qur'an. yang tadinya cuman sehari sekali jadi 2 atau 3 kali. Terus juga belajar yah Mbak tentang tajwid sama waqaf kan yang sering diingatkan. Iter Oh jadi motivasi tambahan gitu yah bu? Itee Iya Mbak, sama kan ada target,, saya ikut program one day one juz sama 1 minggu 1 juz itu. Ih iya. Nah kan harapan ibu membaca Al-Qur'an katanya sebagai penenang hati serta menambah pengetahuan, nah motivasi ini juga berdampak ke faktor yang membuat ibu stres tidak? iya ketika ada masalah yang saya tidak tau bagaimana menyelesaikannya ya tidak terlalu dipikirkan, ada Al-Qur'an. tinggal baca dan cari jawabannya di sana. Iter Itee Iter Oh jadi Al-Qur'an juga bisa membuat bu I menyelesaikan permasalahan sendiri yah. Iya Mbak. kalau lagi ada masalah suka cari di Qur'an, nanti dibaca, di pahami maknanya insyaallah ada jalannya. Iter Oh iya bu, kan terakhir kali ibu bilang kalau ibu membaca Al- Qur'an itu biar imannya itu stabl dan pikirannya juga stabil. Nah pikiran yang stabil itu maksudnya bagaimana bu? Iya mikirnya nggak yang negatif-negatif, mikirnya itu yang beneran pakai logika tidak di campuri perasaan gitu lah. rasional Mbak lah. Gampangannya pakai logika lah bukan pakai perasaan gitu. Itee Itee Iter Oh begitu bu. Nggih bu nanti saya coba hehe. terimakasih 249
120 nggih bu. Iya Mbak sama-sama. Namti kalau kurang tinggal kabarin saja Itee Iter Nggih bu, terimakasih. Kode: SO. S4-U-W1 Subjek SO. S4 Nama interviewee : U Hari, tanggal : Senin, 17 Oktober 2022 Waktu : 19:05-21:00 Durasi : 1 Jam, 55 menit Tempat : Whatsapp Nama interviewer : Nisrina Ambar Sari Wawancara : 1 Baris Subyek Percakapan 1 5 Iter Itee Wa'alaikumsalam Wr. Wb. Ada apa Rin? Iter Hehe jadi gini pak, saya kan lagi penelitian buat skripsi nah kemarin abis wawancara bu I istri bapak, jadi sekarang saya mau tanya-tanya sama pak U tentang Bu I. Boleh nggak pak hehe? Assalamu'alaikum 10 Itee Monggo Rin, mau tanya apa? Iter Bu I itu orangnya gimana sih pak? Itee Dia itu lemah lembut, sabar benget, nggak pernah ninggin suara ke saya ataupun ke anak-anaknya. Telaten lah. 15 20 Iter Oh nah kalau di rumah setiap hari ngaji terus pak? Itee Iter Itee Iter Biasanya tanyanya soal apa pak? Itee Biasanya soal tajwid sama waqaf Rin Iter Oh begitu yah pak. Bu P kadang marah nggak? Itee Kalau marah biasanya lebih banyak diam sih Rin. Biasanya kalau lagi capek, lagi banyak pikiran lebih banyak diamnya. Dia nggak pernah marah yang ninggiin suara. Paling ya diam aja. Iya ngaji terus. Nah kalau ngaji suka nanya yang susah gitu ke pak U nggak? Iya kalau ada yang gak dia ngerti biasanya tanya sih. 250
25 30 Iter Oalah. Nah bu I kan juga ikut Nasyi'atul 'Aisyiyah yah pak, nah itu pak U yang suruh atau bagaimana pak? Itee Nggak Rin, kalau saya terserah istri aja. Iter Ohh kalau ngaji pak, ada suruhan dari pak U nggak? Itee Alhamdulillah yah tanpa di suruh udah ada kesadaran buat ngaji. Iter Oalah begitu. Terimakasih nggih pak infonya. Mohon maaf Itee mengganggu. Iya Rin, makasih. 251
SU. S1-E Aspek Karakteristik Informan Dampak bergabung dengan Nasyi'atul Aisyiyah Faktor Stres Aspek Stres a. Aspek fisik- fisiologis b. Aspek emosi REDUKSI DATA Tema Verbatim Umur 37 tahun Jumlah anak Keseharian Lebih membaca Qur'an rajin Al- Pekerjaan, ekonomi, anak dan keluarga menjadi penyebab stres Dua Anggota Nasyi'atul 'Aisyiyah. ...pagi-pagi repot ini itu, rusuh terus harus berangkat ke sekolah, pulang- pulang banyak pekerjaan rumah... (SU.S1-E-W1: L.119-121) Ada Mbak, setelah bergabung di Nasyi'atul 'Aisyiyah itu jadi punya motivasi tambahan untuk membaca Al-Qur'an nya di kencengin lagi, terus juga kan suka di ingatkan tentang waqaf, tajwid lah jadi makin paham lah Mbak. (SU.S1-E-W3: L.120-123) di bukan Sebenarnya pekerjaan saja yang menumpuk yah mbak, kadang kaya gak punya uang, anak, keluarga...( SU.S1-E-W1: L.149-150) Apa ya, paling ya ngeluh masalah rumah tangga seperti anak-anak rewel, keuangan, pekerjaan gitu sih (SO. S1-TS-W1: L.16-17) hanya Stres mengakibatkan pusing, mudah lelah, pola makan dan tidur terganggu lebih sensitif dan emosional ...terus pusing, sama jadi gampang banget capek. (SU.S1-E-W2: L.41- 42) Ya kalau saya berpengaruh, jadi malas makan, nggak mood makan begitu. (SU.S1-E-W2: L.45-46) tidur sih sering Nah terganggu, jadi sering kebangun tengah malam sih Mbak. (SU.S1-E- W2: L.48-49) Yah kalau lagi stres kadang ya jadi lebih sensitif lah lebih emosional... (SU.S1-E-W2: L.40-41) itu kalau 252
c. Aspek kognitif- intelektual d. Aspek perilaku- interpersonal Aspek Kebiasaan Al- Membaca Qur'an a. Aspek Motivasi Stres menyebabkan kurangnya fokus Stres menimbulkan perilaku malas dan suka menyendiri, Al-Qur'an sebagai bekal dunia dan akhirat ...anak-anak rewel bikin marah ya pasti... (SU.S1-E-W1: L.127-128) Jadi suka marah-marah Mbak, sensitif banget koh. (SO. S1-TS-W1: L.16-17) ...nah kalau lagi di kelas trus nggak fokus biasanya keluar dulu. Karena kan saya ngajarnya kelas bawah harus standbay di kelas. (SU.S1-E- W2: 76-79) Jelas Mbak, kalau di sekolah ngajar anak-anak kaya malas benget, sebal lah. Tapi ya karna tanggungjawab kan... (SU.S1-E-W2: 75-76) Paling menyendiri Mbak, ngelamun gitu. (SU.S1-E-W2: L.87) ...mikirnya bisa lah pasti bisa, selalu meyakinkan diri sendiri, gak harus lari ke hal-hal yang begituan, yang nggak-nggak, paling ya ke Al- Qur'an, paling enak begitu. (SU.S1- E-W1: L.151-153) Lebih sering Mbak. Yang tadinya cuman 1 kali sehari selembar 2 lembar ya jadi tambah, jadi dua kali sehari, ya kadang sampai 5 lembaran gitu. (SU.S1-E-W3: L.11-13) Ya ngobrol Mbak sama suami lah. (SU.S1-E-W2: L.91) Iya sebagai suaminya pasti ceritanya ke saya Mbak (SO. S1-TS-W1: L.11) Iya Mbak, suka duduk di teras, ngelamun sendirian. Mungkin lagi merenung yah Mbak(SO. S1-TS- W1: L.40-41) Dari diri sendiri, dari sebelum masuk NA sih Mbak... (SU.S1-E-W1: L.219) Yang pertama karena saya orang muslim kan, sering baca-baca Qur'an untuk bekal dunia dan akhirat, sebagai syafa'at lah. Iya 253
b. Kelancaran c. Pemahaman hukum bacaan d. Keinginan Tidak ada kesulitan dalam membaca Al-Qur'an Memahami hukum tajwid Al-Qur'an sebagai penolong di akhirat kesadaran diri lah Mbak. (SU.S1-E- W2: L.20-22) Kalau akhirat kan jelas pahala yah Mbak, kalau di dunia ya kayak petunjuk gitu. Misal seperti yang sudah tak alami itu ketika membaca Al-Qur'an yah Mbak entah kenapa kalau lagi banyak masalah itu ada aja kemudahannya, entah dalam bentuk disadarkan oleh ayat-ayatnya atau bantuan lewat orang lain lah. ( SU.S1-E-W3: L.22-27) Petunjuk jalan keluar dari masalah yang sedang tak hadapi itu mbak melalui ayat yang tak baca, jadi setelah baca itu ada aja pikiran oh iya coba kalau seperti ini bagaimana ya? Gitu lah Mbak (SU.S1-E-W3: L.30-33) Contoh seperti masalah pekerjaan nih Mbak, udah bingung yah, mentok lah nah habis baca Qur'an nih suka ada pikiran coba kalau saya lakuin ini, atau coba tak selesaikan dengan cara begini bisa nggak ya, jatuhnya kaya coba-coba gitu Mbak lah, tapi ya itu seringnya berhasil, selesai juga itu masalah, nah jadi kan gak tak pikirin lagi. (SU.S1-E-W3: L.36-41) Nggak sih, karna sudah terbiasa jadi lancar-lancar aja Mbak. (SU.S1-E- W2: L.11) Ya alhamdulillah gak ada kesulitan, ya paham lah tajwid, karena kan dulu sekolah Madrasah juga jadi ya lancar saja, apalagi kan di NA juga kadang diingatkan. (SU.S1-E-W2: L.13-15) Dari tanggungjawab sih Mbak, ya sebagai muslim yah, meskipun nggak tau artinya setidaknya kita bisa membacanya begitu. (SU.S1-E- W2: L.32-34) 254
e. Kemauan Terbiasa membaca menimbulkan rasa senang dan bangga Yah itulah Mbak biar nanti bisa menolong di akhirat nanti. (SU.S1- E-W2: L.29) Ada sih Mbak, seperti ya saya membaca Al-Qur'an selain karena pahala menginginkan pertolongan, jadi misal ketika saya sedang kesusahan masalah keuangan atau pekerjaan ya tidak terlalu saya pikirkan, Allah pasti akan menolong kok. (SU.S1-E-W3: L.112-116) ...Tapi alhamdulillah lah setiap hari kalau baca Al-Qur'an sih pasti yah entah cuman 1 lembar atau 2 lembar hehe, rasanya emang beda loh mbak. Kalau gak ngaji itu saya merasa kayak ih sayang benget kayaknya gak ngaji. Nah kalau habis ngaji itu jga ngrasa kayak ih kok tinggal segini aja mau selesai. Pasti itu setiap habis ngaji ada perasaan tinggal sedikit lagi ganti juz gitu, ada rasa seneng lah bangga, kadang juga di hitung tinggal berapa lembar lagi nih ganti juz. Karena senang saya jadi ngaji terus Mbak , yaa sudah kebuTuhan juga sih yah. (SU.S1-E- W1: L.92-101) Ada sih Mbak. kan kalau orang lagi seneng apalagi habis baca Qur'an yah, udahlah tenang kan ditambah seneng ternyata sudah mau khatam aja, ya pasti ada adampaknya ke stres. Kalau lagi stres kan bawaanya murung, pengen marah, nah kalau udah seneng kan pasti juga lupa lah sama yang tadi buat stres Mbak. (SU.S1-E-W3: L.128-133) Iya Mbak. tiap hari kalau nggak ada halangan dia alhamdulillah. (SO. S1-TS-W1: L. 31-32) Nggak sih, memang orangnya rajin baca Qur'an. nggak di suruh pun baca sendiri. Kesadaran diri lah kan ngaji terus 255
Unsur Terapeutik Ibadah a. Unsur katarsis Membaca Qur'an menimbulkan ketenangan Al- Mbak, sudah tua kan hehe. (SO. S1- TS-W1: L. 34-36) seperti Iya pasti menunggu waktu subuh itu, misal habis salat malam itu kalau baca Al- Qur'an waktunya itu cepet banget, terus juga kalau paginya baca Al- Qur'an jadi beda, seperti kalau di pekerjaan sudah malas tapi jadi biasa aja, seperti nothing to lose. Biasa aja rasanya gak yang kaya sebal banget atau apa, bahkan saya juga pernah pas puasa itu kalau ngaji, apa aja di ijabah. Ada aja yang berubah, ya meskipun gak tau yah bacanya bener apa nggak, tapi kan katanya yang penting baca, saja kan bahkan orang buta membaca yang penting kan niat membaca lah. (SU.S1-E-W1: L.105- 114) Ketika saya mau sesuatu yah mbak seperti kemarin pas bulan puasa itu kan laptop saya sempat rusak lah, pengen ganti yang baru gitu kan, itu alhamdulillah Mbak pas bulan puasa di ijabah sama Allah. Bisa beli laptop baru, kan kalau gak ada laptop pekerjaan ya keteteran yah. (SU.S1-E-W3: L.45-49) Iya merasa lebih tenang gitu mbak. Kayak anak-anak kan biasanya habis maghrib di suruh ngaji suka susah ya kadang sampe buat jengkel lah. Ya setelah ngaji jengkelnya ilang Mbak. kadang juga inget kayak ya Allah udah ngaji sayang banget kalau marah-marah. Terus juga kan buat nyontohin ke anak-anak biar mereka mau ngaji. (SU.S1-E-W1: L.134- 139) Nah kalau lagi ada masalah yah mbak itu berasa ngena banget di hati, ya mungkin manusia tenang, ada mbak. itu siangnya 256
b. Unsur penerimaan diri dan kepasrahan c. Restrukturisasi kognitif Sadar dan pasrah akan segala sesuatu yang di gariskan Tuhan telah Berpikir positif memang begitu kali ya Mbak, kalau lagi ada masalah... (SU.S1-E-W1: L.170-172) Iya mbak, kadang begitu. Kalau saya sih setelah membaca Al-Qur'an jadi merasa ya sudah lah sudah jadi garisnya. Sebenarnya kalau kita membaca bersama artinya kan lebih bisa merasakan yah Mbak. Ya begitulah Mbak kita membaca al-Qura'an dengan artinya perasaan yang seperti itu lebih terasa gitu. (SU.S1-E-W2: L.105-110) Ayat sama artinya sih Mbak. walaupun saya seringnya gak baca artinya yah Mbak, tapi kalau tau artinya kalau pas baca gitu jadi makin sadar kalau semua orang termasuk saya sudah punya garisnya masing-masing. Jodoh, rezeki, maut itu kan sudah Allah gariskan, ya sudah lah pasrahkan saja yang penting sudah berusaha. Kalau sudah seperti itu kan ya sudah masalah apapun juga jadi dibawa santai aja, gak terlalu dipikirin lah. kalau dipikirin banget nanti stres lagi. Iya kan. (SU.S1-E-W3: L.55- 62) Ada sih. Bawaannya jadi mikir positif terus. Karena ayat-ayat yang kita kebanyakan itu mengandung doa sama asma Allah yah, jadi ya pas baca fokus sama bacaan, fokus sama Allah, gak berani mikir macem-macem lah. pikirannya ya cuman Allah aja. Sedangkan kalau lagi stres banyak masalah kebanyakannya overthinking yah Mbak, negatif terus pikirannya, yah kalau pasa baca Qur'an nih jadi ya udah gitu terus pikirannya. ilang, positif Masalah ya nggak tak pikirin, mikirnya ya udah nanti juga ada ketika baca kan 257
d. Pengendalian diri dan emosi e. Pengaturan pernapasan dan relaksasi Nilai Tasawuf dalam Membaca Al-Qur'an a. Taubat Ingat berdapak kemampuan mengendalikan diri dan emosi Tuhan pada Napas yang teratur dapat menurunkan emosi Ingat menimbulkan perasaan menyesal dan ingin bertaubat Tuhan jalan keluarnya, ya optimis lah. (SU.S1-E-W3: L.79-88) Iya bisa Mbak, kan karena kita jadi ingat Tuhan jadi ya udahlah, balik lagi ke tujuan hidup. Ya seberapa sulitnya hidup kita kan Allah juga pasti membantu kan. (SU.S1-E-W2: L.118-120) Gak terlalu merhatiin Mbak tapi kadang kelihatan lebih santai, lebih tenang nggak marah-marah lagi gitu aja sih. (SO. S1-TS-W1: L. 48-49) Yah mengalir aja mbak, sudah terbiasa jadi ya mengalir saja, misal ada waqaf ya berhenti kalau gak ada ya terus aja. Mungkin karna saya juga bacanya biasa saja jadi gak yang merasa panjang banget. Gak pernah yang engap atau kehabisan napas juga pas di tengah tengah ayat. (SU.S1-E-W1: L.186-190) Pernah Mbak, kalau lagi buru-buru ya suka kesendat sendat gitu lah karna kan gak fokus. (SU.S1-E-W1: L.196-197) Iya mbak, karena kan kalau membaca Al-Qur'an itu napasnya jadi teratur, jadi emosinya juga mereda lah. (SU.S1-E-W2: L.95-96) Iya Mbak, kan salah satu cara meredakan emosi atau marah gitu kan dengan pernapasan yah, nah itu saya rasakan ketika membaca Al-Qur'an. (SU.S1- E-W2: L.99-101) salah satunya Ya ada mbak. Kadang muncul pikiran, kok bisa yah? Terus jadi mikir ya jangan di ulangi lagi, makin sadar aja sih, apalagi udah tua kan. Apalagi kalau inget oh iya ngaji masa mau berbuat yang begitu lagi, tau rugi banget. Walaupun gak 258
b. Sabar Ingat menimbulkan perasaan sabar Allah isinya tapi ya sayang banget lah. (SU.S1-E-W1: L.157-161) Iya ada Mbak. Karenakan jadi Ingat Tuhan yah, jadi kaya aduh iya yah, nyesel kok saya bengini. Apalagi kalau habis pengajian itu, yah tambah sadar lah. (SU.S1-E-W2: L.124-126) Iya ada Mbak, pasti lah. Jadi pengen hijrah, jadi lebih adem juga kan karena sadar tadi sama kesalahan, jadi mikir ya udah perbaiki. Kadang kan yang bikin stres itu pikiran kita sendiri, nah ketika sadar kalau salah, terus tobat kan jadi berkurang lah bebannya. Tinggal ya jangan di lakuin lagi. Kan kadang apa yang kita lakukan juga gak sesuai sama Al-Qur'an hehe. (SU.S1-E-W2: L.129-134) Iya Mbak pasti, buktinya saya kan orang yang ketat lah ke anak-anak, bawel lah, tapi kadang yah keinget ayat ayat Al-Qur'an terus ya balik lagi ke diri sendiri lah. (SU.S1-E- W1: L.214-216) Iya tadi yah kan ayat Al-Qur'an itu mengandung asma Allah, jadi pas dibaca juga jadi ingat terus sama Allah, jadi ya sudah, semuanya sudah diatur sama Allah, allah juga pasti membantu setiap kesulitan yang dirasakan, jadi ya sudah, jalani aja, sabar saja lah. (SU.S1-E-W3: L.92-96) Kalau saya merasa kalau ingin apapun atau gak suka sama apa ya sendiri. Lebih ke dikendalikan mikirnya butuh gak, pantas gak gitu. Mungkin juga karena sudah terbiasa jadi bisa membaca Al-Qur'an ngerem sendiri gitu. (SU.S1-E-W2: L.137-140) Iya Mbak jadi ya udah di balikin lagi, pantas gak sih saya begini, benar gak gitu kan, nah kalau sudah 259
c. Tawakal d. Mahabah e. Rida Menyadari ertolongan Tuhan disetiap kesuliatan menimbulkan perasaan nothing to lose. Lebih dengan Tuhan dekat 260 begitu kan nanti balik lagi ke kebuTuhan, jadi gak terlalu difikirin lagi (SU.S1-E-W2: L.143-45) Iya L.149) Kembali tujuan kita membaca Al-Qur'an sih Mbak, sebagai syafa'at yah, saya rasa ketika kita mambaca Al-Qur'an kesulitan apapun pasti Allah bantu. (SU.S1-E-W2: L.152-154) Iya mengurangi lah, jadi bebannya berkurang, jadinya kaya ya sudah lah kaya nothing lah. to (SU.S1-E-W2: L.157-158) Pasti Mbak, makannya di lakuin. Setiap perbuatan kan pasti ada imbasnya, iya itu setiap ngaji jadi ngerasa lebih deket, makannya kalau gak ngaji itu berasa rugi. Karna itulah makannya manfaatnya dilakuin (SU.S1-E-W1: L.164-167) Hati lebih tenang yah Mbak pasti lah, pikiran juga lebih enak, segala sesuatunya jadi lebih mudah, emosi juga jadi terkontrol yah, lebih sabar, lebih sadar diri , lebih menerima, yah banyak itu terutama ketika banyak masalah, stres, lebih lebih mendingan lah hehe ((SU.S1-E-W3: L.104-108) Iya Mbak, jadi kaya yasudah lah, biarin aja lah. Gak dipikirin banget. Balik lagi yah Mbak, ya gimana gitu. Kebanyakan ngeluh juga kan gak baik. Jadi kalau baca Al-Qur'an kan jadi sadar diri ya cuman manusia biasa, ya sudah lah ikhlasin aja, udah biarin gitu sih Mbak. (SU.S1-E-W2: L.161-165) ...Yah kalau pasrah mungkin nggak lebih ke legowo mugkin yah, seperti ya sudah lah. Pasti kan apa yang kita baca ada imbasnya, ya Allah juga ada Mbak. (SU.S1-E-W2: lagi ke lose saja terus. lagi Mbak lah, ya jadi enak,
Kecerdasan Intelektual SU. S2-K Aspek Karakteristik Faktor stres Mampu menyelesaikan masalah Tema Umur Aktivitas keseharian Deadline membuat stres laporan tahu lah mba hehe. (SU.S1-E-W1: L.143-146) Yah timbul pertanyaan-pertamyaan kenapa sih bisa kayak gini? Kok bisa? Ini kayak gimana? Solusinya bagaimana? Ya begitu Mbak pertanyaan-pertanyaan yang begitu yang suka muncul... (SU.S1-E-W2: L.64-67) Ya ngaruh Mbak. Cara berpikirnya jadi lebih luas, lebih jernih juga pikirannya, jadi ketika ada masalah ya bisa diselesaikan sendiri lah. Apalagi itu ya kalau tau artinya, pikiran bisa jadi lebih terbuka lah. (SU.S1-E-W2: L.113-116) Ya mungkin karena pikiran tadi pas ngaji jadi adem, enteng, enak lah jadi ya jadi pikiran juga jadi bisa mikir lagi gitu, nggak ruwet, kalau ada bagaimana, masalah jadi bisa bagusnya bagaimana, sendiri. menyelesaikan masalah (SU.S1-E-W3: L.65-68) Ayatnya kan isinya doa-doa yah Mbak, nah kalau pas kita baca Al- Qur'an sambil memahami artinya, memaknainya kan kita jadi dapat pengetahuan tuh jadi kan pikiran kita lebih terbuka, apalagi kalau yang kita baca itu relate sama apa yang sedang tak alamin. (SU.S1-E-W3: L.72-76) biasanya ada solusinya Verbatim 20 tahun ...ya sibuk kuliah, kemarin baru selesai KKN Mbak di Kebumen. (SU.S2-K-W1: L.7-8) Laporan Mbak, sama pelajaran yang gak ngerti, itu bikin stres banget. Apalagi harus praktikum juga, sebelum praktikum harus bikin juga laporan, setelah praktikum 261
Dampak bergabung dengan Nasyi'atul 'Aisyiyah Aspek Stres a. Aspek fisik- fisiologis b. Aspek emosi Motivasi tambahan dan pembelajaran harus bikin laporan lagi. Kadang juga tugas dadakan, deadlinenya cepet banget, barengan juga sama deadline juga masalah temen eh kebawa-bawa kan. (SU.S2-K-W1: L.165-170) Ya sama kuliahnya sih Mbak (SO. S1-Y-W1: L.24) Berapa yah Mbak, lupa saya hehe, belum lama lama banget kok sekitar 2 tahunan lah kayaknya. Ya gimana ya, lebih ke termotivasi sih Mbak buat rajin lagi membaca, jadi seperti disadarkan gitu setiap 2 minggu sekali itu buat baca Qur'an, ya sama jadi belajar juga sih tentang tajwid, tentang waqaf gitu sih. (SU.S2-K- W3: L.129-134) laporan. Kadang seputar temennya Stres menyebabkan sakit sensitif, kepala, setra pola tidur terganggu Kepala pusing Mbak, apalagi kalau lagi dikejar deadline yah udah pusing banget, lebih sensitif juga sih. (SU.S2-K-W2: L.47-48) Saya orangnya harus makan, mau tidak mau harus makan, kalau gak sakit gitu. lemas malah bisa Sepusing apapun ya harus lah. Kadang kalau lagi deadline Mbak suka lupa makan, nah setelah itu nanti langsung badan jadi lemas. (SU.S2-K-W2: L.36-39) Ngaruh banget Mbak. kalau lagi ada udahlah terutama, deadline ngumpulin niatnya lama, kepikiran deadline, otak juga kadang gak mau diajak kerjasama, jadi ya tidurnya jadi berkurang. Jadi malem banget biasanya. (SU.S2-K-W2: L.41-44) Emosi meningkat Gak tenang Mbak, kepikiran terus juga, bawaanya kan. Emosian pengen marah mulu. Apalagi kalau banyak tugas terus dibawa ke rumah ya marah-marah terus ke adikku, bandel banget kan sudah di bilangin jangan gangguin, malah gangguin 262
c. Aspek kognitif- intelektual d. Aspek perilaku- interpersonal Aspek Kebiasaan Al- Membaca Qur'an a. Motivasi Tidak fokus Lebih mendekatkan diri kepada Allah Membaca Al- Qur'an jadi amalan paling sederhana terus ya udah kena marah. (SU.S2- K-W2: L.50-54) Dia itu anaknya nurut, tapi suka marah-marah. Sekalinya marah semuanya jadi kena. (SO. S2-Y-W1: L.16-17) Kalau nggak sreg sama yang dia pengen sama kalau lagi ada masalah. (SO. S2-Y-W1: L.19-20) Gak bisa berpikir jernih Mbak. Kalau lagi gak bisa mikir yang tadinya sudah direncanain pun jadai berantakan Mbak, karena kan jadi gak fokus yah Mbak. (SU.S2-K-W2: L.59-61) Biasanya kalau udah ngerasa bersalah, ya kembali deketin Tuhan Mbak, salah satunya (SU.S2-K-W1: L.116-117) Kadang sih salat malam, trus dilanjut ngaji, kadang jalan-jalan motoran sendirian, kadang juga introspeksi lah. (SU.S2-K-W1:L.119-120) Jalan-jalan peke motor sendirian Mbak, kadang kalau lagi ngendarain motor sendirian suka kecepatannya ditambahin, ngebut lah jadi agak merasa enakan lah habis itu, kadang (SU.S2-K-W2: ya marah-marah. L.70-73) Yang saya lihat sih suka keluar jalan-jalan (SO. S2-Y-W1: L.30) Kalau tak perhatiin sih jadi lebih rajin yah sama lebih lama aja gitu ngajinya, (SO. S2-Y-W1: L.32-33) banyak masalah ngaji. Motivasinya? Ya karena menurut saya itu wajib Mbak, kan saya orang Islam, jadi amalan apa sih yang bisa saya lakukan, yang mudah begitu, ya ngaji kan. (SU.S2-K-W1: L.19-21) ...Ya saya mikirnya misal nggak baca Al-Qur'an itu mikir kadang- 263
b. Kelancaran c. Pemahaman hukum bacaan d. Keinginan e. Kemauan Kesulitan hukum tajwid pada Kurang memahami tajwid Membaca Qur'an bekal di akhirat Al- sebagai kadang liat di Instagram atau Tiktok kaya apa sih amalan yang mau kamu bawa selain salat, ya setidaknya amalan yang kecil dulu lah kaya (SU.S2-K- membaca Al-Qur'an. W1: L.27-31) Iya Mbak ada, biasanya tajwid yang mad itu yang berapa alif gitu. (SU.S2-K-W2: L.4-5) Ya seyakinnya saja sih Mbak, sebunyinya. (SU.S2-K-W2: L.7) lagi senggang Iya Mbak, kalau biasanya ya dicari di google, ini yang benar apa sih, gimana cara bacanya gitu. (SU.S2-K-W2: L.14- 15) Iya tau lah Mbak, saya dulu kan sekolah Madrasah, dulu kan dari kecil sudah diajari di Madrasah, nah sekarang ada yang sudah lupa Mbak hehe, lupa gitu biasanya cari di google sih. (SU.S2- K-W2: L.9-12) Dari kecil orang tua itu kan sudah mendidik untuk membaca Al- Qur'an, jadi sampai besar pun ya mikirnya pas kecil aja mau membaca Al-Qur'an, masa udah gede gak mau baca sih, terus emang tuntutan dari orang tua juga sih Mbak. (SU.S2-K- W1: L.34-37) Untuk bekal nanti di akherat Mbak. Bisa jadi penolong gitu nanti. Karna saya mikirnya mana sih amalan yang sekitanya gak berat gitu buat dilakuin. (SU.S2-K-W2: L.18-20) tapi ya kalau Kontrol orang tua Biasanya sih 1 hari 1 kali Mbak, habis maghrib gitu, entah itu 1 atau 2 ayat yang penting baca. Oh iya pernah Mbak. nah kalau lagi di rumah kan memang ada kontrol dari orang tua jadi mau gak mau sebisa mungkin baca Al-Qur'an, karena mungkin saya mikirnya itu saya takut sama orang tua, ya mau gak mau harus baca Al-Qur'an hehe. 264
Unsur Terapeutik Ibadah a. Katarsis b. Penerimaan diri kepasrahan dan Hati dan pikiran tenang Ingat menimbulkan perasaan pasrah Tuhan Tapi kalau di kosan kan mikirnya ah ya gak ada yang ngawasin inih, terus juga sibuk. Nah kalau begitu kadang 1 minggu pun nggak baca Qur'an. Karena mungkin memang sibuk benget gak ada waktu gitu kan, nah kalau udah pusing banget biasanya baru baca Al-Qur'an hehe, karena kan merasa juga kaya ih saya udah jauh nih sama Allah gitu. (SU.S2-K- W1: L.41-50) Iya setiap hari Mbak, cuman kalau lagi sibuk kadang suka lupa (SO. S2- Y-W1: L.7) Paling tak ingatkan Mbak (SO. S2- Y-W1: L.9) Nah kan saya kalo baca Qur'an itu paling suka pas habis subuh kan, nah hati itu rasanya jadi lebih enak gitu, apalagi kalau semisal lagi stres banget karena tugas kuliah trus baca Al-Qur'an jadi pikiran, hati juga lebih tenang gitu. (SU.S2-K-W1: L.53-56) Iya ada Mbak, kalau lagi sibuk kan biasanya lupa lah, jauh sama Tuhan, nah baru udah ngedeketin Tuhan, ya salah satunya dengan membaca Al-Qur'an itu kan, sampai kadang nangis kan kenapa kemarin lagi seneng malah lupa sama Allah gitu, nah sekarang pas lagi banyak masalah baru inget, baru mau baca Al-Qur'an gitu lah Mbak hehe. nah kalau habis baca itu ya jadi agak enteng aja, yang tadinya marah juga jadi agak berkurang lah. Karna mungkin hati udah tenang kali ya Mbak. (SU.S2-K-W1: L.60- 68) Yah mungkin karena Al-Qur'an itu pedoman kita yah, jadi ya udah gitu pas di baca jadi lebih tenang. Sama lebih keinget Tuhan kali ya jadi ya kalau stres 265
c. Restrukturisasi kognitif Takut menimbulkan pikiran positif dosa udah lah yah serahin aja ke Tuhan lagi. Pasrahin aja lah gitu. (SU.S2- K-W2: L.82-85) Ya ketika sudah berusaha tapi selalu gagal ya sudah Mbak pasrah aja. Ngaji itu buat saya sadar kalau saya cuman manusia punya keterbatasan, ketika sudah usaha tapi selalu gagal ya sudah pasrahkan saja sama Allah. (SU.S2-K-W3: L.8-11) Ya kan biasanya orang kalau udah usaha tapi tetep gagal kan kecewa yah mbak, pikirannya jadi negatif terus, nah kalau ngaji itu kayak ya sudah lah di bawa santai, pikirannya enak, gak overthingking terus. Mikir yang baik-baik kayak misalnya ya sudah lah sudah lah yang penting sudah berusaha, toh nanti Allah kasih yang lebih baik. Gitu lah pokoknya. (SU.S2-K-W3: L.13-18) Iya Mbak, jadi positif vibes hehe. Pikirannya jadi Islami gitu hehe. (SU.S2-K-W3: L.20-21) Iya jadi kalau mau ngeluh, mau ngelakuin hal yang gak bener, mau males-malesan, itu takut dosa. Jadi kan ngejauhin hl-hal yang gak bermanfaat lah. Kan biasanya orang lagi kecewa kan pikirannya suka kalap yah, ngelakuin hal-hal tanpa berpikir, nah kalau ngaji kan jadi bawaanya takut mau berbuat yang nggak baik juga. (SU.S2-K-W3: L.23-28) Iya kayak malas, marah-marah, overthinking sama Allah, ngomong kasar ya gitu lah. (SU.S2-K-W3: L.30-31) Pasti Mbak. ya jadi berkurang gitu stresku. Karena kan tadi yah kalau habis ngeji pikirannya jadi positif terus jadi pikiran-pikiran buruk yang sempet dipikirin ya ilang, jadi optimis lah nggak pesimis lagi. Jadi biasa 266
d. Pengendalian diri dan emosi e. Pengaturan napas relaksasi dan Mengendalikan diri emosi dan dengan mengingat Tuhan Napas yang teratur menimbulkan ketenangan rasa nyaman dan kan ya udah rasanya enteng aja gitu kan. (SU.S2-K-W3: L.44-48) Al-Qur'an itu membuat saya ingat terus sama Tuhan, jadi ketika saya lagi gak bisa ngendaliin diri saya karena saking pusingnya gitu kan udah gak bisa mikir jernih lagi, lalu baca Qur'an inget Tuhan jadi inget lagi jadi agak takut kan berbuat yang macem-macem gitu. Nah kalau udah bisa ngendaliin diri, emosipun terkendali Mbak, jadi agak rereb gitu, adem lah. (SU.S2-K-W2: L.98- 104) Iya Mbak, terkadang. Tapi ya kadang gak bisa langsung ilang gitu emosinya, agak mendingan aja. Kadang harus di tenangin dulu baru bener-bener ilang gitu. (SU.S2-K-W2: L.107-109) Balik lagi Mbak, Al-Qur'an itu ngingetin aku ke Tuhan, terus ingat dosa. Jadi mikir kalau saya begini nanti dosa begitu sih. (SU.S2-K-W2: L.140-141) Iya Mbak, jadi lebih tenang, jadi bisa ngendaliin pikiran kan. Kan jadi enteng lah. Kalau pikiran terkendali kan biasanya kita jadi tau batasannya lah. (SU.S2-K-W2: L.143-145) Iya dong Mbak, kalau udah bisa ngendaliin diri sama emosiku nih yah, perkataan sama perbuatanku kan jadi terkendali kan Mbak jadi gak lagi ngelakuin hal-hal yang buat khawatir atau bikin stres. (SU.S2-K- W3: L.14-17) Iya sering Mbak. Kan biasanya kalau baca Al-Qur'an itu saya sempet melirik lah lanjutannya apa, nah kalau masih panjang terus gak kuat ya saya berhenti. Kalau belum ada tanda berhenti ya berhenti sendiri, gak kuat kan napasnya. (SU.S2-K- W1: L.145-148) Ada dong mbak, makannya bisa ya paling 267
Nilai Tasawuf dalam Membaca Al-Qur'an a. Taubat Ingat Tuhan menimbulkan rasa takut dan ingin berataubat tenang kan badan udah nyaman nih. (SU.S2-K-W3: L.96-97) Iya Mbak, kalau lagi santai terus niat baca, itu rasanya jadi tenang gitu. (SU.S2-K-W3: L.109-110) Nggak Mbak. Sesek dadaku capek rasanya. Kayak orang habis lari-lari kehabisan napas. (SU.S2-K-W3: L.103-104) Iya Mbak sering. Jadi sesak sih, kaya orang cape, pengap gitu kehabisan napas mbak. kadang juga karna ada target, bacanya cepet atau lagi di tungguin temen jadi gak teratur gitu napasnya Mbak. (SU.S2-K-W1: L.152-155) Nggak sih Mbak. (SU.S2-K-W3: L.106) Iya pernah. Tapi karna saya baca Al- Qur'an nggak sama artinya jadi setiap baca jadi keinget gitu, mungkin yang lebih ngena itu ketika lihat di instagram atau tiktok lihat trus pas baca Al-Qur'an keinget kalau pernah baca ayat itu nah itu jadi lebih sadar. (SU.S2-K-W1: L.93-97) Ada Mbak, apalagi kalau lagi banyak masalah ya hehe, jadi mikir oh iya aku udah nglakuin kesalahan yah gitu. Nah tapi kalau lagi seneng ya udah hehe lupa kadang. (SU.S2- K-W2: L.120-122) Gak tau yah Mbak, perasaan itu muncul aja gitu. Mungkin karena keinget Tuhan jadi ada rasa takut itu kali yah jadi mikir udah lah saya jadi orang yang bener, pengen jangan seperti terus begitu. (SU.S2-K-W2: L.125-128) Iya sih Mbak, jadi kan kaya ya udah lepas gitu loh, yang tadinya pusing mikirin dosa-dosa juga kan jadi agak ini 268
b. Sabar c. Tawakal Ingat Tuhan membuat hati lebih tenang dan sabar Menyerahkan semua Tuhan kepada plong karena udah ngrasa ya kayak kemarin salah sekarang udah deh tobat, gak lagi-lagi gitu. Inget juga kan Allah itu pasti mengampuni dosa hambanya ketika dia bertaubat. (SU.S2-K-W2: L.131-135) Untuk sekarang, mungkin karena saya orangnya emosian, jadi setelah baca Al-Qur'an pun kalau misalnya ada yang bikin marah ya tetep aja marah Mbak, cuman mungkin lebih bisa nahan Mbak, tapi kalau anaknya bener-bener bikin jengkel banget ya marah Mbak. (SU.S2-K-W1: L.72- 76) Iya itu yah Mbak, ya kan pas ngaji secara nggak langsung toh Mbak nyebut nama Tuhan kan, jadi ya lebih ingat Tuhan jadi lebih enak, hati lebih tenang, ya kalau hati udah tenang kan gak gampang kesulut emosi toh Mbak. Jadi ya lebih bisa nahan diri biar nggak emosi gitu. (SU.S2-K-W3: L.82-86) Ada lah Mbak, karena kan tadi yah bisa nahan diri hiar gak emosi hati juga lebih tenang kan kan jadi ya lebih plong gak terlalu yang khawatir banget, rusuh lah. (SU.S2- K-W3: L.88-90) Iya Mbak, kalau lagi stres trus biasanya aku ingat-ingat lagi kaya oh ya ini yang paling baik, ya udah lah gitu. (SU.S2-K-W2: L.148-149) Balik lagi Mbak, inget Tuhan, Tuhan sudah atur jalannya, jadi ya sudah terima saja lah. Kita kan gak bisa memaksa kehendak Tuhan. (SU.S2- K-W2: L.152-154) Iya ada Mbak, karena tadi udah ngrasa ya udah lah aku udah berusaha, selanjutnya pasrahin sama Tuhan aja, jadi ya udah gak dipikirin lagi, gak ada beban gitu rasanya. (SU.S2-K-W2: L.156-158) 269
d. Mahabah e. Rida Kecerdasan Intelektual Dekat Tuhan dengan Rela terhadap apa yang terjadi Mudah dan menyelesaikan masalah berpikir mempu Iya ada Mbak, apalagi ketika saya memang niatnya membaca Al- Qur'an ya rasanya beda aja sih, ketika niat baca Al-Qur'an jadi lebih berasa deket sama Allah, tapi kalau gak yah biasa aja sih Mbak. (SU.S2- K-W1: L.105-107) Kalau saya itu kan paling suka baca Qur'an setelah subuh Mbak, nah itu kalau lagi seneng baca Qur'an bawaanya pengen baca terus gitu. (SU.S2-K-W1: L.110-112) Kecewa Mbak, sering banget. Kadang mikir aku itu kenapa sering tapi kok baca Al-Qur'an, salat sesuai hasilnya masih ekspektasiku gitu. Tapi ya balik lagi mikir, ya mungkin ini coba an untuk aku gitu. (SU.S2-K-W1: L.137-140) Jadi mikir ya udah lah yah, apalagi kalau lagi sebel sama orang tuh biasanya setelah baca Qur'an jadi mikirnya ya udah lah yah, Tuhan kan nyiptain manusia dengan berbagai karakter, mungkin udah karakternya dia begitu, ya udah lah maklumin aja lah. Terus juga gak ada pikiran jelek juga sih Mbak kalau habis baca Qur'an. (SU.S2-K-W2: L.164-169) Iya kadang begitu mbak, kaya ya udah berarti itu bukan rezeki ku gitu. Karena kan balik lagi yah Mbak, Tuhan itu sudah membuat jalan hidup masing-masing, yang penting berdoa berusaha, lalu pasrahkan sama Tuhan. (SU.S2-K-W2: L.177- 180) Iya ada mbak, jadi lebih dewasa cara berpikirku, terbuka gitu. (SU.S2-K- W2: L.88) jernih Contohnya, bisa berpikir Mbak, kayak jadi bisa bedain mana yang baik mana yang buruk gitu, lebih sadar oh ternyata yang bener itu begini, oh ternyata salahnya disini, oh ternyata bagusnya begini gak 270
SU.S3-P Aspek Karakteristik Tema Umur Jumlah anak Aktivitas keseharian ya gitu lah. jadi bisa mikir lagi gitu pas lagi mentok gak bisa mikir terutama kan ya sakinng banyaknya yang dipikirin kali yah Mbak hehe. (SU.S2-K-W3: L.52-57) Iya mbak nanti habis jadi gampang banget rasanya ngerjain apa-apa tuh, terus yang udah ke planing juga ya berjalan dengan lancar. (SU.S2-K-W3: L.60-62) Iya Mbak. Karna tadi kan udah bisa mikir lah yah jadi masalah yang lagi tak hadapi juga ya kadang bisa tak selesaikan tanpa minta bantuan yang lain lah. SU.S2-K-W3: L.65-67) Iya ayatnya sih Mbak, kadang saya lihat ayat dan artinya di sosmed lalu saya inget ayat itu ketika baca Qur'an, jadi mikir lagi kan kaya oh iya yah. (SU.S2-K-W2: L.90-92) Pasti, kan masalah teratasi yo stres jadi ilang toh Mbak hehe. (SU.S2-K- W3: L.69) Nggak tau yah Mbak. Kalau aku sih yah Mbak, semakin baca semakin ingat sama Allah, semakin ingat dosa, semakin sadar kayak aku ini siapa? Cuman makhluk lemah nggak ada apa-apanya sana Allah gitu sih. Apalagi kalau tau artinya Mbak, tambah kayak ya Allah. Tapi itu kalau niat emang mau baca, kalau cuman menggugrkan niatnya kewajiban sih nggak begitu berasa. (SU.S2-K-W3: L.72-78) itu sendiri Verbatim 40 tahun Dua Ibu rumah tangga, mengajar di SDN negeri 03 Kretek, mengajar di madrasah diniah, mengajar ngaji, anggota Nasyi'atul 'Aisyiyah 271
Faktor Stres Dampak bergabung Nasyi'atul 'Aisyiyah Aspek Stres a. Aspek fisik- fisiologis di Pekerjaan dan keluarga masalah menjadi penyebab stres Termotivasi untuk lebih rajin membaca Stres menyebabkan sakit pola dan makan serta pola tidur tidak teratur Yah namanya juga orang hidup kan mba, punya kerjaan, punya suami, punya anak, ya yang bikin marah stres ya suami, pekerjaan. Yah yang setiap hari dihadapi. Yah tiap hari menghadapi anak-anak, ya wajar kalau stres lah. (SU.S3-P-W1: L.114-118) Paling ya masalah pekerjaan sama anak yang rewel yah. (SO. S3-TS- W1: L.33) Ada Mbak, jadi lebih rajin, lebih sadar, termotivasi juga rin buat lebih rajin lagi membaca Al-Qur'an. nah apalagi kan kalau saya ikut program one day one juz pas puasa sama 1 minggu 1 juz di hari biasa, jadi termotivasi buat terus baca Qur'an, jadi punya target kan jadi pengen cepet cepet terpenuhi targetnya lah. (SU.S3-P-W1: L.82-87) seputar anak, Iya pernah, jadi lebih mendingan, jadi lebih adem, mengurangi rasa nggak nyaman. Kan kalau sakit biasanya juga bisa karena bnayak pikiran atau khawatir, cemas gitu kan, nah kalau baca Qur'an itu jadi lebih mending aja gitu. (SU.S3-P- W1: l.121-124) Bisa sakit kepala, bisa juga sakit lambung. Karena biasanya kalau banyak pikiran akan berpengaruh juga ke pola makan atau selera makan jadi berkurang. (SU.S3-P- W3: L.10-12) Iya jelas pengaruh, kadang jadi malas makan, nggak nafsu gitu lah. (SU.S3-P-W2: L.70-71) Iya ngaruh juga. Kalau lagi ada tidur. Kan masalah kebanyakan beban pikiran sih, orang kalau lagi banyak yang dipikirin pasti mau tidur ya susah kaya terus, padahal udah kepikiran ngantuk tapi nggak bisa tidur karena jadi susah 272
b. Aspek emosi c. Aspek kognitif- intelektual d. Aspek perilaku interpersonal Emosi meningkat, khawatir, mudah putus asa Kurang fokus Lebih beribadah mencari hiburan banyak dan kan pikirannya nggak tenang gitu (SU.S3-P-W2: L.74-78) Ya sebel, jengkel, marah, terus juga khawatir. Kan orang stres pikirannya kan biasanya yang gak bagus-bagus. (SU.S3-P-W1: L.186-187) Iya. Dulu kan ya kadang putus asa, ya sebenarnya sih wajar yah putus asa itu manusiawi, ya ada lah rasa putus asa, sebel... (SU.S3-P-W1: L.217-218) Yah misal kalau lagi ada masalah yang kita rasa berat untuk kita hadapi lah. (SU.S3-P-W3: L.26-27) Yah masalah kerjaan, masalah keluarga lah. Kayak dulu sebelum jadi PNS kan sempet putus asa lah, honornya kan kecil, di lingkungan kerja juga kurang dipandang lah. (SU.S3-P-W3: L.29-31) Nah biasanya kalau lagi marah, jengkel itu ketika ke sekolah reda sendiri, karna anak-anak kan masih lugu, masih polos, ya suka becanda yah itu juga kan biasa jadi hiburan, terus juga yah salat, ngaji, ngobrol sama temen gitu. (SU.S3-P-W1: L.190-193) Iya paling kalau moodnya gak bagus atau ada yang salah, biasanya suka (SO. S3-TY-W1: marah-marah. L.19-20) Jadi lebih ke nggak fokus aja sih. Karena kan banyak yang di pikirin kan. (SU.S3-P-W2: L.113-114) Biasanya kalau lagi ada pikiran ya salat, doa nya jadi lebih lama, lebih pasrah, ngajinya jadi lebih sering. Soalnya dipikiranku itu aku punya masalah apa, diceritakan ke orang juga percuma, kadang malah tambah ruwed, kadang juga kan nggak bisa menjaga. Ya sebenarnya wajar sih, namanya juga manusia yah, tapi kan jadi saya gimana gitu. Nah saya itu nggak suka, mending curhatnya 273
Aspek Kebiasaan Membaca Al- Qur'an a. Motivasi Mendapat banyak dan pahala pemnenang hati sama Tuhan. Jadi salatnya lama, baca Qur'an, Jarang lah curhat sama orang. Paling kalau sama orang ceritanya masalah umum kaya pekerjaan, organisasi atau apa gitu, kalau masalah pribadi gak deh. (SU.S3-P-W2: 82-90) Ya itu tadi, salat, ngaji, berusaha fokus, nyari hiburan biar nggak kepikiran, kayak becand di sekolah, main gitu. Ya kepancing emosi ya sering. Lagi banyak pikiran, anak- anak pada rewel, bandel ya emosi lah tapi ya hanya sesaat itu gitu. (SU.S3-P-W2: L.94-97) Kan katanya baca Qur'an itu per 1 huruf itu 10 kebaikan, nah karena saya pengen mendapatkan pahala yang bnyak, kebaikan yang banyak ya saya rajin membaca, karena juga kan termasuk ibadah juga. (SU.S3- P-W2: L.13-16) Karena kebiasaan baca ya jadi juga terus. Terus pengen baca pengen dapat pahala, terus biar lancar baca Qur'annya, kan mending kalau setiap hari baca mah, nah terus kan saya ikut program 1 juz 1 minggu, nah itu juga jadi motivasi biar targetnya sampai lah 1 juz. Nah kalau itu motivasi tambahan, kalau yang utama sih tadi. Ya gimana ya rin, udah kebiasaan sih, jadi kalau gak ngaji ya berasa gimana gitu, ada lah. (SU.S3-P-W2: yang kurang L.18-25) Ada sih Mbak, kan motivasi saya itu untuk membaca Al-Qur'an penenang, ladang pahala dan ya itu yang tak rasain Rin, ya jadi kalau ada masalah ya udah lah gak terlalu dipikirin, ya udah baca Al-Qur'an pikiran sama hati itu udah tenang 274
b. Kelancaran c. Pemahaman hukum bacaan d. Keinginan e. Kemauan Kesalahan membaca saat tidak fokus Memahami hukum tajwid Sebagai penenang hati dan pikiran kan. (SU.S3-P-W3: L.77-81) Kalau lagi nggak fokus kadang ada yang salah, tapi kan nanti berhenti, dicek, diulang lagi. Ya wajar kan, kadang lagi banyak masalah, banyak pikiran, banyak kesibukan jadi kadang suka nggak fokus begitu. (SU.S3-P-W2: L.32-35) ...kalau ada tanda waqaf "lam alif", dan "shod disambung dengan lam" soalnya itu berhenti, tahunya kebanyakan orang kan waqaf itu berhenti, jarang yang tau tanda waqaf itu artinya berhenti atau terus, jadi setiap mulai mengaji tanda waqafnya... diingatkan (SU.S3-P-W1: L.48-52) ... mad, idhar, ihfa yang biasanya selalu ada, yang penting, nah kalau yang kalau nah bisa sudah membedakan itu kan mending, membacanya bakal bener, nah yang suka lupa itu biasanya waqaf, karena kan waqaf jenisnya banyak, dan orang suka tidak tahu arti-arti dari waqaf itu apa, berhenti atau lanjut... (SU.S3-P-W1: L.66-71) Iya untuk menenangkan, biar hati jadi adem gitu, ketika hatinya lagi gak mood, banyak pikiran, nah kalau baca Al-Qur'an kan lebih mending, seperti lebih adem gitu. Kalau lagi marah, jengkel baca Qur'an kan jadi (SU.S3-P-W1: agak L.106-109) Yah disamping pengen dapat pahala, buat hati dan pikiran lebih tenang ya untuk melancarkan dalam membaca Al-Qur'an. Yah kalau setiap hari membaca kan mending, lidah jadi terbiasa, jadi pas baca itu nggak gelagapan, lancar, nah kalau jarang- jarang kan gelagapan, tapi kalau setiap hari kan mending. (SU.S3-P- W1: L.158-163) janagan tenang... Membaca Al- Kalau saya setiap hari pas lagi ada 275
Unsur Terapeutik Ibadah a. Katarsis Qur'an setiap hari untuk mendapatkan pahala dan ketenangan Emosi berkurang waktu senggang, biasanya setelah maghrib, selelah mengajar anak- anak mengaji, ya disela-sela waktu menjelang isya, kalau ada waktu tapi, kalau nggak ada ya habis isya. (SU.S3-P-W1: L.101-104) ...nah kalau puasa ya ada tambahan, biasanya habis subuh, tarawih, habis salat dzuhur gitu. (SU.S3-P-W2: L.47-48) Dari diri sendiri yah rin, karena yang memotivasi hati kan hehe, karena tadi pengen dapat pahala, bisa nenangkan pikiran dan ada ayat tertentu yang waktu itu saya bilang yang memotivasi saya lah. Ayat Al- Qur'an kan nggak mungkin bohong kan, itu kan firman Allah jadi nggak mungkin bohong, kalau kita yakin ya bisa terjadi. (SU.S3-P-W2: L.56-61) Kalau lagi ada masalah ya ada, apalagi kalau nemu ayat yang pas sama yang lagi dirasa.maksudnya kaya sebelumnya kan mungakin tingkat emosinya masih tinggi, nah kalau setelah baca Qur'an baca terus ada yang terjemahannya menyentuh jadi ya begitu mengurangi emosi, pikiran jadi lebih berkurang. (SU.S3-P-W2: L.117- 122) Semua ayat kalau di baca dengan tuma'ninah akan membuat hati tenang. (SU.S3-P-W3: L.16-17) Ada. Banyak ayat yang secara tidak sengaja kita baca pas dengan keadaan kita, misalnya ada ayat yang isinya doa-doa, atau ayat yang bisa membuat kita semangat terutama untuk melakukan hal-hal kebaikan. Ya contohnya surah al- Insyirah ayat 5 dan 6 itu Rin. insyaallah lebih 276
b. Penerimaan diri kepasrahan dan c. Restrukturisasi kognitif Timbulnya menerima pasrah memahami terjemahan ayat Al- Qur'an yang dibaca rasa dan setelah Berpikir positif (SU.S3-P-W3: L.19-23) ...Nah makannya Al-Qur'an saya ini isinya lipatan-lipatan yang menurut saya penting, yang ngena benget, karena saya kan suka membaca terjemahannya juga. Nah sekarang jadi lebih bisa menerima lah. Ya itu kaya ayat dari surah al-Insyiroh tadi "sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan" (SU.S3-P-W1: L.219-223) Iya ada. Ya tadi yang surah al- Insyiroh tadi saya mengalami, kaya dulu pas sebelum jadi PNS kan honornya segitu, beda aja kan lingkungan kerja juga pas jadi PNS sama belum itu, terus di lingkungan kerja juga seperti kurang dihormati, selama berapa tahun sekarang Allah ngasi kemudahan, nagasih rizki bisa jadi PNS, nah terus juga itu tadi ayat yang artinya "barang siapa yang sekecil melakukan apapun, dia juga akan mendapatkan balasannya", lalu ayat yang artinya " jika kita memudahkan urusan orang, maka Allah akan memudahkan urusan kita" nah itu saya alami sendiri, jadi motivasiku. Makannya kadang saya pikir sebisa mungkin harus bisa bantu orang lain, mungkin ketika kita bisa membantu orang lain, Allah juga bisa membantu urusanku gitu. Nah tapi alhamdulillah di diri saya juga terjadi. Ayat ini juga yang membantu lebih menerima apa yang sudah terjadi terjadi. Yah namanya orang pasti ada cobaanya, berusaha menerima cobaanya lah. (SU.S3-P- W1: L.197-213) Iya jadi positif terus mikirnya Rin, ya yang sudah saya bilang kan, orang stres itu juga kadang jadi putus asa, pikirannya jadi negatif terus. kejahatan itu makanya untuk saya jadi ya 277
d. Pengendalian diri dan emosi Ayat Al-Qur'an membuat diri dan lebih emosi terendali (SU.S3-P-W3: L.95-97). Kalau saya yah Rin, Al-Qur'an itu kan isinya doa, puji-pujian ke Allah yah, mau berdoa mau memuji Allah masa nggak yakin, malah negatif pikirannya. Terus kalau orang setelah berdoa gitu kan mikirnya jadi positif, karena kan pikirannya udah adem. (SU.S3-P-W3: L.100-104) Iya ngaruh, kalau lagi ada masalah tadi ya buat ngerem. (SU.S3-P-W2: L.125) Kadang secara tidak sengaja kan ada ayat yang bikin mikir, oh iya kok begini, ayat Al-Qur'an kan firman Allah yah jadi kan janji Allah kan ucapan Allah.Ya itu lah allah tidak luar memberikan di kemampuan habanya. Ya saya mikirnya kesitu, makannya saya berusaha kuat, sabar, karena Tuhan kan juga sudah berfirmman, sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Ya walaupun waktunya sih kita tidak tahu kapan kan yah. (SU.S3-P-W2: L.128-135) Bacanya fokus. jadi pikiranku ini jangan macam-macam, berusaha fokus baca Qur'an terus biasanya kan sama terjemahannya jadi sambil melirik artinya. Jadi aku itu kalau baca Qur'an sama itu lebih fokus, kadang sambil di cerna kan terjemahanya. (SU.S3-P-W2: L.141-145) Iya itu keistimewaan Al-Qur'an. Kalau bacanya santai, nggak buru- buru tuma'ninah, jadi terjemahannya bisa sambil di resapi nah dari situ kan jadi lebih ingat Tuhan, lebih sadar diri, jadi lebih di tahan lah emosinya, perkataan dan perbuatannya lebih di jaga lagi, lebih sabar juga kan jadinya. Sedikit- sedikit kan jadi emosinya hilang, cobaan baca Qur'an terjemahannya kan 278
e. Pengaturan pernapasan dan relaksasi Nilai Tasawuf dalam Membaca Al-Qur'an a. Taubat Napas yang teratur memberikan kenyamanan ketenangan dan Terjemahan Al-Qur'an menimbulkan kesadaran kesalahan taubat ayat akan dan stresnya juga hilang (SU.S3-P-W3: L.35-41) Iya kalau ada tanda waqaf ya berhenti untuk menarik napas, kalau misal belum sampai diwaqaf ya berhenti dulu nati di ulang lagi dari pertengahan. Yah memeng orang yang tau ilmu tajwid kan tidak rata kalau hanya semua, membaca Al-Qur'an saja kan bisa, tetapi kan di ilmu tajwidnya tidak tau. Nah ayat yang panjang banget kan orang kalau tidak tahu ilmu tajwidnya kan tanda waqaf, kan tanda waqaf banyak. Nah kalau yang tidak paham kan terusin aja akhirnya kan gak kuat napasnya. (SU.S3-P-W1: L.166-175) Iya kalau buru-buru kan jadi gelagapan yah kadang juga banyak yang jadi salah, ya napasnya jadi kaya orang cape gitu, engap lah. Ya ke tubuh agak kurang enak yah. (SU.S3-P-W3: L.62-64) Iya Rin, badan rasanya enak aja, nyaman gitu. (SU.S3-P-W3: L.59) Ada, karena lebih tenang kan yah jadi jadi berkurang, kalau udah tenang kan jadi gak terlalu khawatir dan cemas sama masalah lah, terus tubuh juga jadi lebih enak ya itu kadang sakit ya agak mendingan lah, emosi juga turun. (SU.S3-P-W3: L.69-73) rata tidak tahu sedikit-sedikit stres Ada, pas lagi ada masalah terutama yah, terus nemu ayat yang kayaknya sesuai gitu, kadang jadi mikir, kok aku kaya gini sih gitu. Ada niatan memperbaiki juga kalau sudah mikir oh iya mungkin aku yang salah gitu. (SU.S3-P-W2: L.148-151) Iya ngaruh. Contohnya kalau lagi ada masalah sama suami, kesel gitu, 279
b. Sabar Lebih sabar dalam menghadapi masalah kadang kalau habis baca Qur'an sama terjemahannya terus ternyata pas banget sama keadaanku saat itu jadi kadang langsung minta maaf sama suami, kadang juga ke suami nyindir kayak ini surah ini ayat segini dibaca, dibuka, isinya apa karena suami juga bawa Qur'an terjemah kan. (SU.S3-P-W2: L.154- 160) Iya ada Rin pasti. (SU.S3-P-W2: L.168) Iya itu tadi ada ayat yang ngena terus jadi merasa yang dilakukan kayaknya gak bener, gak bagus gitu, nah nanti kalau salat ya doanya di lebih mantap, saya klau banyak masalah itu doanya sampai nangis, nggak kerasa aja gitu keluat ait mata. Kalau baca Qur'an juga suka nggak kerasa udah keluar aja air matanya. Nggak di sengaja begitu (SU.S3-P-W2: L.71-176) Iya jelas Rin, jadi kan ngerasa iya salahku berusaha memperbaiki. Nah kalau sudah jadi begitu kan beban pikiran berkurang kan jadi lebih enak aja. (SU.S3-P-W2: L.178-180) Iya kadang kadang yah hehe. Kadang ada, apalagi kalau ayat yang dibaca itu ngena banget. Jadi kaya masa aku ngadepin cobaan kayak gini gampang banget putus asa gitu, ya terus jadi lebih sabar kan. Kalau kita ngadepin masalah dengan sabar kan jadinya nggak terlalu berat banget kan yah, apalagi ya itu tadi inget sama firman Allah bahwa setelah ada kemudahan (SU.S3-P-W2: L.183- 189) Iya ada peningkatan sih. Balik lagi ke ayat yah, ada ayat tertentu yang lebih bisa membuat mengendalikan diri, jadi motivasi ini, ya kesulitan akan saya itu 280
c. Tawakal d. Mahabah timbulnya kesadaran diri dan terhadap pasrah yang cobaan dialami Lebih dekat dengan Tuhan juga. Kan di Al-Qur'an banyak yang dibahas. Dalam kehidupan kan ada semua di Al-Qur'an kalau kita bisa memahami (SU.S3-P-W2: L.194-198) Iya ada. Yang suka di ingat selama ini kan tingkah laku. Ya namanya juga manusia kan yah hehe. Al- Qur'an itu membuat saya introspeksi lah. Mau bagaimanapun juga sudah jadi jalannya, udah di tentukan, kita Cuma manusia yah cuma bisa berusaha, sisanya serahin sama Tuhan lah. Ya udah jalani saja kayak air mengalir, dihadapi saja. (SU.S3- P-W2: L.201-206) Iya, pasrahnya kan kaya ya sudah lah jalani saya kaya air mengalir biar enak gitu kan, gak kepikiran terus, biar gak jadi beban. Soalnya kalau menggebu gebu kan nanti makah jadi beban pikiran. Ya udah jalani lagi lah, mungkin emang saja cobaannya gitu kan, biar hati sama pikiran itu enak lah. (SU.S3-P-W2: L.209-212) Iya yang jelas. Ya yang kaya yang sudah tak bilang. Gak suka curhat ke orang, lebih suka curhat ke Allah, kan biasanya orag kalau curhat itu sama orang yang terdekat yah, nah kalau aku pribadi ketika membaca Qur'an, salat ya beibadah itu jadi semakin dekat jadi lebih nyaman ceritanya ke Allah ketimbang orang lain. Hati juga jadi lebih adem, pikiran juga lebih enteng kan. Ya ada Allah ngapain cerita ke orang lain kan. Belum tentu juga orang lain bisa buat masalah kita jadi lebih ringan kan. (SU.S3-P-W2: L.215- 2230) Ada Rin, jadi kadang itu kalau lagi halangan jadi pengen banget salat, ngaji gitu. (SU.S3-P-W3: L.44-45) Mungkin kerena sudah terbiasa ngaji lah. 281
e. Rida Kecerdasan Spiritual Menjalani permasalahan dengan ikhlas Membaca Al- Qur'an memberi dampak pada kecerdasan spiritual yah, jadi ya pengennya tiap hari ngaji, klau nggak ngaji rasanya kurang aja. (SU.S3-P-W3: L.47-48) Ada Rin, hati, pikiran jadi lebih tenang karena kan tadi pikirannya jadi sibuk mikirin Allah aja ya, pikirannya kaya pengen ngaji terus, jadi ya gak ada waktu buat mikir yang negatif-negatif lah jadi kan lebih ringan yah, gak da beban yang dipikirin sih. (SU.S3-P-W3: L.51- 55) Iya ikhlas aya ada, kayak ya udah jalani aja. Ikhlasin aja lah. (SU.S3- P-W2: L.230-231) Ya kadang suka kepikiran, tapi ya udahlah jalani aja, yang penting berusaha, jalani aja semampunya. Toh juga kadang kan ada masalah yang ya udah nanti juga ilang, ngalir aja. Gak harus dipikirin banget. Nanti dengan sendirinya ya hilang sendiri. (SU.S3-P-W2: L.232-236) Balik lagi ke firman Allah yah Rin, setelah ada kemudahan. Ya idah ikhlas aja, jalani aja, tapi tetap dengan usaha, pertolongan Allah nanti bakalan (SU.S3-P-W2: L.239-241) Pasti yah, baca Al-Qur'an membuat saya itu ingat dosa jadi kalau mau nggak bertanggungjawab sama apa yang sudah menjadi kewajiban saya, ya mikir lagi rin. (SU.S3-P-W3: L.106-109) Ada. kalau sekarang saya ingin hidup saya itu berarti lah bagi orang lain, makannya sebisa mungkin bisa membantu orang lain, baragkali kan nanti Allah juga membantu saya gitu. Kan ada ayat yang kalau tidak salah artinya begini "jika kita memudahkan urusan orang lain, Allah akan memudahkan urusan kita". (SU.S3-P-W3: L.113-118) kesulitan akan juga dateng. 282
SU. S4-I Aspek Karakteristik Faktor Stres Dampak bergabung dengan Nasyi'atul 'Aisyiyah Aspek Stres a. Aspek fisik- fisiologis Tema Umur Jumlah Anak Akitivitas keseharian Pekerjaan dan anak didik menjadi faktor utama stres Termotivasi belajar hukum tajwid dan tentang Stres menghilangkan mood untuk makan Cukup saya menyesuaikan diri sih rin. Baca Al- Qur'an tadi kan bikin pasrah, ikhlas dalam menghadapi masalah yah, jadi ya sudah jalani saja. (SU.S3-P-W3: L.121-123) Jelas itu. sadar akan nikmat yang sudah Allah kasih lah, jadi nggak ngeluh terus, nggak pusing mikirin yang nggak ada. Kalau nggak disyukuri kan rasanya kekurangan lama-lama stres terus yah Rin, mikirin yang kurangnya itu hehe. (SU.S3-P-W3: L.128) membantu Verbatim 31 tahun Dua Ibu rumah tangga, mengajar di SD Negeri 03 Kretek, mengejar di anggota diniyah, madrasah Nasyi'atul 'Aisyiyah Nah itu, saya kan biasa menghadapi anak-anak dengan berbagai macam karakter, itu juga membuat saya stres, kemudian pekerjaan yang menumpuk, terus mood. Karena wanita kan biasanya moodnya suka ilang yah. Yah mungkin faktor utamanya itu sih pekerjaan dan menghadapi anak didik. (SU. S4-I- W1: L.58-62) Termotivasi untuk baca lebih sering lagi mbak. Ya jadi semenjak ikut NA itu jadi lebih sering lagi baca Qur'an. yang tadinya cuman sehari sekali jadi 2 atau 3 kali. Terus juga belajar yah Mbak tentang tajwid sama waqaf kan yang sering diingatkan. (SU. S4-I-W3: L.92-96) Kalau saya kalau stres pengennya makan terus. (SU. S4-I-W1: L.82) Iya nafsu makan tah tetap. Saya 283
b. Aspek emosi c. Aspek kognitif- intelektual d. Aspek perilaku interpersonal .Emosi memberontak Sulit berpikir dan kurang fokus tidak akan mengurangi makan, paling itu moodnya. (SU. S4-I-W1: L.84-85) Tidak sih, soalnya kalau untuk saya itu juga menjadi obat yah, kalau lagi stres, banyak pekerjaan di tinggal tidu ritu sudah bisa mengurangi lah. (SU. S4-I-W1: L.87-89) Iya biasanya kalau lagi stres, yang jelas pertama emosi, emosinya memberontak lah hehe... (SU. S4-I- W1: L.64-65) Iya ngaruh Mbak, itu yang sering saya alami. Jadi ketika saya nge- hang, saya baca Al-Qur'an, setelah baca Al-Qur'an alhamdulillah Allah kasih kecerdasan untuk berpikir. Yang penting kuncinya yakin. (SU. S4-I-W1: L.179-182) Kalau lagi nggak fokus yah. Ya misal kita lagi ada beban pikiran nih, ketika baca Qur'an ada yang mengganjal karna pikiran kita kan sedang bantyak yang dipikirkan, ya mungkin 1 ayat 2 ayat 3 ayat kita masih merasa terbebani dengan apa yang ada di pikiran kita, tapi selah itu insyaallah hilang semua yang ada di pikiran, kia kembali fokus Mbak. (SU. S4-I-W2: L.43-48) .Lebih banyak diam ...nah dengan diam itu kan kita bisa mengekspresikan kalau saya lagi gak mood nih, ya pengennya diam kalau lagi marah. Karena takut kalau ngomong nanti keluar kata- kata yang tidak bermanfaat lah (SU. S4-I-W1: L.67-70) Kadang begini Mbak, kadang kalau lagi di sekolah ngadepin anak-anak kan bikin stres juga yah, tapi kadang ada satu momen yang anak-anak itu justru menjadi obat juga yah, kadang perbedaan akarakter itu tadi, ada anak yang kadang mengobati stres saya dengan candaan mereka, dengan kepolosan mereka, nah yang 284
Aspek Kebiasaan Membaca Al- Qur'an a. Aspek motivasi b. Aspek kelancaran Al-Qur'an obat sebagai Waqaf dan hukum menjadi tajwid kesulitan saat membaca jelas tidak berlarut-larut lah. (SU. S4-I-W1: L.74-79) Kalau marah biasanya lebih banyak diam sih Rin. Biasanya kalau lagi capek, lagi banyak pikiran lebih banyak diamnya. Dia nggak pernah marah yang ninggiin suara. Paling ya diam aja (SO. S4-U-W1: L.18- 21) Jadi begini Mbak, salah satu nama lain dari Al-Qur'an itu kan asy- Syifa itu yang artinya obat, obat bagi penyakit batin maupun lahir. Saya yakin dan saya percaya ketika saya sebagai seorang pengajar menghadapi murid dengan berbagai karakter, kadang ada gemasnya, kadang ada capeknya, jadi saya selalu menyempatkan membaca Al- Qur'an karena itu, Al-Qur'an itu asy-Syifa, obat bagi segala macam penyakit, terutama batin yah. (SU. S4-I-W1: L.21-28) Mungkin sudah terbiasa yah mbak, dari dulu sudah di didik, ya mungkin itu awalnya paksaan yah, tua, nah setelah dipaksa orang dipaksa kan kemudian ada timbul rasa terbiasa. Setelah dipaksa maka akan terbiasa dan sudah menjadi kebiasaan. Jadi saya sudah diajari ngaji, ngaji, ngaji jadi terbiasa. (SU. S4-I-W1: L.30-35) Yah kadang ada yah Mbak, kadang ada tanda waqaf yang saya tidak tahu saya tanyakan ke suami atau saya searching di HP, nah itu sih saya masih suka bingung, ya selain qof, fa shol sama lam, mim, ya selain itu lah. Kadang kan ada yang tulisannya alif, lam, 'ain. Nun. Kaf atau apa itu nah itu saya kadang kurang ngerti, saya selalu tanya 285
c. Aspek pemahaman hukum tajwid d. Aspek keinginan Kurang mengetahui hukum tajwid Al-Qur'an penenang hati sebegai kalua ada yang saya kuarang pahami saya tanya ke suami atau searching di HP. (SU. S4-I-W1: L.185-191) salat Iya sering. Ketika saya maghrib terus ngaji tapi ada hal yang harus saya selesaikan, nah itu yang membuat kadang ngajinya tergesa gesa. Kurang fokus jadi kadang ya tersendat-sendat. (SU. S4-I-W1: L.195-198) iya kalau ada yang gak dia ngerti biasanya tanya sih. (SO-S4-U-W1: L.14) ...nah saya pengetahuannya kurang jadi saya suka tanya ke suami , kalau nggak ya cari di youtube atau google gitu. (SU. S4-I-W2: L.9-11) Biasanya soal tajwid sama waqaf Rin (SO-S4-U-W1: L.16) Yang saya harapkan itu yang pertama jelas hati saya menjadi nyaman tentram, kemudian karena kita membaca Qur'an kan kita sambil belajar yah Mbak, apa yang sudah kita baca yang terpenting kita bisa mengamalkannya. (SU. S4-I- W2: L.15-18) Banyak hal Mbak, seperti belajar cara membaca yang baik dan benar yah, lalu belajar membedakan yang baik dan buruk, kan Al-Qur'an itu kan pembeda antara yang hak dan yang batil kan, terus juga belajar menyelesaikan permasalahan sendiri lewat Al-Qur'an, kan di Al- Qur'an banyak banget membahas tentang permasalahan kehidupan sehari-hari. ((SU. S4-I-W3: L.9-14) iya ketika ada masalah yang saya tidak bagaimana menyelesaikannya ya tidak terlalu dipikirkan, ada Al-Qur'an. tinggal baca dan cari jawabannya di sana. (SU. S4-I-W3: L.104-106) saya tajwid juga tau 286
e. Aspek kemauan Unsur Terapeutik Ibadah a. Katarsis Membaca Al-Qur'an sebagai keharusan Membaca Al-Qur'an membuat hati tenang Dari diri sendiri yah Mbak. membaca Qur'an itu sudah jadi prinsip saya lah. (SU. S4-I-W2: L.21-22) Karena memang prinsip itu tadi Mbak, kemudaian ketika saya galau, ketika saya sedih, ketika membaca Qur'an itu menjadi lebih tenang. Tapi yang utama itu saya luangkan waktu untuk membaca Al- Qur'an. Sesibuk apapun saya akan luangkan waktu untuk membaca Al- Qur'an. (SU. S4-I-W2: L.25-29) Iya. Kalau di rumah alhamdulillah setiap hari, setiap setelah salat subuh sama maghrib. Jadi 2 kali sehari, itu yang disempetin. Kalau ada waktu luang ya saya sempatkan. Yang jelas untuk saya waktu yang wajib itu setelah salat subuh dan maghrib... (SU. S4-I-W1: L.7-12) Iya kalau sudah prinsip yah pasti. Ya memang pas pertama itu susah Mbak, apalagi kalau kita banyak pekerjaan baik di sekolah maupun tidak di rumah mungkin kalau Iya gimana. dipaksakan pokoknya lagi, itu kembalikan pokoknya saya wajib, saya harus membaca Qur'an tiap harinya walaupun hanya beberapa ayat begitu. (SU. S4-I-W2: L.32-37) Alhamdulillah yah tanpa di suruh udah ada kesadaran buat ngaji. (SO. S4-U-W1: L.26-27) Iya ngaji terus. (SO. S4-U-W1: L.12) ya ...nah kalau dampaknya ketika kita Al-Qur'an sudah insyaallah hati kita lebih jadi tenang, lebih tentram, pikiran juga lebih adem, itu sih yang sudah pasti (SU. S4-I-W1: L.40-42) ...Kalau lagi stres atau lagi gundah membaca 287
b. Penerimaan diri kepasrahan dan Keyakinan Tuhan memberikan bantuan bahwa akan gulana lalu membaca Al-Qur'an, ya otomatis dengan sendirinya juga berhenti Mbak, susah mungkin saking karena menikmatinya, saking ademnya. Kayaknya kalau baca Al-Qur'an batinnya langsung tenang gitu. (SU. S4-I-W1: L.51-55) Ya jelas. Kalau habis ngaji itu pikirannya yang pertama tenang. Karena tenang itu kan membuat kita nyaman, membuat kita bahagia yah Mbak. (SU. S4-I-W1: L.92-94) Tetap sih Mbak, cuman kalau lagi tergesa-gesa kan jadi kurang mendalami, kurang menghayati, agak kuarang berkurang yang dirasakan. (SU. S4-I-W1: L.201- 203) Yang jelas setelah membaca Qur'an itu lebih tenang dari sebelumnya lah, kemudian pikiran juga jadi lebih plong hehe. (SU. S4-I-W2: L.53-54) Jelas Mbak, baca Qur'an, kemudian baca terjemahan, nanti ada rasa seperti itu Mbak. (SU. S4-I-W2: L.58-59) Yang jelas keyakinan. Kalau kita yakin pada sesuatu insyaalah, Allah pasti akan mempermudah. Kalau saya yakin, ketika saya sakit, ketika saya sedih, Al-Qur'an itu sebagai as-Syifa Mbak, sebagai obat, jadi yang pertama kita munculkan keyakinan dulu bahwa Al-Qur'an ini sebagai obat gitu ya. Insyaallah kalau kita yakin dengan sesuatu, akan maka kita mempermudah Insyaallah hehe. (SU. S4-I-W2: L. 62-68) Iya pasti ada yah Mbak. seperti yang sudah saya bilang, Allah itu kan akan mempermudah urusan untuk sreg aja lah jadi dampak Allah juga urusan 288
c. Restrukturisasi kognitif d. Pengendalian diri dan emosi Mampu rasional berpikir Mampu mengendalikan diri dan emosi hambanya yah Mbak, jadi ya sudah yang penting yakin dan sudah berusaha, selanjutnya serahin ke Allah, nanti juga Allah bantu mempermudah. Nah kalau sudah seperti itu kan masalah nggak terlalu dipikirkan banget nih, jadi ke stres ya jadi berkurang. (SU. S4-I- W3: L.18-23) Kadang kalau lagi membaca Al- Qur'an sih tapi kan kita manusia biasa yah Mbak, kadang iman kita naik turun, makannya itu tadi saya selalu minta bantuan, saya selalu membaca Al-Qur'an agar iman saya selalu stabil lah. Pikiran juga jadi lebih stabil, karena tadi kuncinya kan Al-Qur'an itu obat baik bagi penyakit lahir maupun batin, lalu juga pembeda antara yang hak dan yang batil yah Mbak? (SU. S4-I-W1: L.170-176) Iya mikirnya nggak yang negatif- negatif, mikirnya itu yang beneran pakai tidak di campuri perasaan gitu lah. rasional Mbak lah. Gampangannya pakai logika lah bukan pakai perasaan gitu. (SU. S4-I-W3: L.14-17) Ngaruh sekali, tadi saya sudah bilang di awal yah Mbak, ketika kita baca 1 ayat, 2 ayat, 3 ayat itu masih yang ada di pikian masih terpikir, tapi ketika kita sudah menikmati itu kaya ya Allah siapa sih saya, saya ini makhluk yang lemah lah tidak ada yang patut kita banggakan, kita sombongkan. Karena kita kan makhluk yang lemah ya Mbak. (SU. S4-I-W2: L.71-76) Al-Qur'an dapat mengendalikan diri saya ketika stres itu pasti Mbak. Karena ketika kita sudah membaca dan menikmati itu pokoknya fookus kita hanya ke Allah, untuk ibadah semata, nggak ada pikiran lain. iya, logika 289
e. Pengaturan pernapasan dan relaksasi Bahkan tidak hanya membaca, ketika kita sedang menikmati orang yang sedang membaca Qur'an yah Mbak, itu di hati sudah tersentuh, apalagi kalau mohon maaf yah kalau bacanya dengan tajwid yang benar, suara yang benar itu lebih menyentuh. (SU. S4-I-W2: L.80- 87) Yang pertama jelas perbanyak istighfar kepada Allah, walaupun pengennya sih tidak emosi, tapi kan kita hanya manusia biasa yah Mbak sudah menjadi hukum alamnya juga mungkin, yang pasti kalau lagi emosi ya perbanyak istighfar, kalau udah istighfar sudah marah juga paling wudhu Mbak, nah kalau wudhu masih tetap terbawa emosi baru ngaji. Itu yang paling terakhir (SU. S4-I-W2: L.90-96) Iya Mbak. tapi ya biasanya yang paling ngaruh ketika membaca Al- Qur'an sih. Karena kan tadi yah Mbak Al-Qur'an itu ketika di baca, jangankan lah, mendengarkan orang membaca saja bikin tenang, kalau kita tenang, emosinya kan juga turun. (SU. S4-I- W2: L. 99-103) Iya pasti lah. kalau emosi udah terkendali kan artinya udah merasa jauh lebih tenang yah Mbak, jadi ya yang sudah, dirasakan pun jauh lebih berkurang, karena hati kan udah tenang adem. (SU. S4-I-W3: L.28-31) Kalau saya biasanya kalau ngaji itu tidak terburu-buru Mbak, jadi napas saya juga tidak terlalu terengah- engah yah. Jadi saya kalau ngaji biasanya pelan-pelan saya. Kan kalau kita ngajinya ngebut yah kan itu juga di dengar kan kurang ya mohon maaf kurang enak lah ketika kita membacanya terlalu cepat. Tapi membaca perasaan stres 290
Tasawuf Nilai dalam Membaca Al-Qur'an a. Taubat b. Sabar . kalau Insyaallah menikmati. (SU. S4-I-W2: L.107- 112) Iya ada, tubuh itu rasanya jadi lebih relaks yah Mbak, lebih nyaman enak gitu, beda ketika bacanya tergesa gesa, napas jadi terengah- engah nggak enak gitu lah. Itu juga kali yah Mbak yang bikin tenang sama badan jadi lebih enak aja. (SU. S4-I-W3: L. 34-37) Ya ada. Badan udah enak, hati udah tenang, napas juga terautur jadi emosi menurun kan, ya begitujuga dengan stres. Ya udah tenang, emosi udah turun masalah jadi gak terlalu dipikirkan, gak terlalu khawaitr lah. (SU. S4-I-W3: L.40- 43) kita pelan, Taubat ketika membaca Al-Qur'an ada Mbak, terbesit seperti ya Allah saya banyak dosa, saya banyak kesalahannya. Ketika saya baca terjemahannya, lalu ada kata-kata yang menyentuh, pasti ya kadang- kadang pengen menjadi manusia yang benar-benar lebih baik aja Mbak. (SU. S4-I-W2: L.117-121) Ya jelas ketika kita sudah mengakui kesalahan kita kan hati jadi lebih ringan yah Mbak jadi enak aja, nyaman gitu. 9SU. S4-I-W2: L.123- 124) Itu jelas yah Mbak, tidak hanya membaca, mendengarkan lantunan ayat suci aja hati kita rasanya seperti nyes gitu yah Mbak, kemudian ketika kita membaca itu ya rasanya kaya lalu lemudian untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya, terus juga kalau lalu kita membaca Al-Qur'an dan terjemahannya membaca ada rasa bersalah 291
c. Tawakal membuat terenyuh otomatis Mbak itu kaya ya Allah mudah-mudahan selalu diberikan kebaikan (SU. S4-I-W1: L.114-121) Ada. Orang kalau udah punya rasa sabar, mau dihadapkan sama masalah apa juga gak gampang mengeluh, gak banyak mikirin hal- hal yang malah nantinya bikin stres yah. Ya jalanin aja pelan-pelan. Orang sabar kan biasanya hatinya tenang. Jadi ketika dihadapkan dengan masalah ya tenang aja, gak banyak khawatirnya, gak banyak mikirin. (SU. S4-I-W3: L.47-52) Iya pasti yah Mbak, ketika kita membuka Al-Qur'an, membaca. Itu kita sudah menjadi makhluk yang serendah-rendahnya lah, pengennya tawakal terus. (SU. S4-I-W1: L.124- 126) Ya karena Al-Qur'an itu kan kitab suci kita yah, Al-Qur'an itu bisa menjadi bisa menjadi pembeda antara yang hak dan yang batil kan. Permasalahan apapun kan ada di Al-Qur'an yah Mbak Rina jadi kalau kita baca, kalau kita pelajari, suka searching, kalau saya lagi punya masalah ini kita baca surah apa sih, ada di surah apa sih, jadi kita banyak belajar, terutama saya lah yah saya juga masih belaja, jadi kalau ada masalah ini sebetulnya ada di dalam surah apa sih kemudian solusinya apa sih gitu. (SU. S4-I-W1: L.128-136) Iya ada dampaknya mbak. Jadi berkurang lah. seperti yang sudah saya bilang, ketika membuka Al- Qur'an itu kan rasanya kita itu makhluk yang serendah-rendahnya. Makin sadar banyak hal yang diluar batas kemampuan kita. Ya ketika hati kita terus. obat, kadang saya 292
d. Mahabah stres karena permasalahan yang batas menurut kemampuan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang di harapkan ya sudah tidak terlalu dipikirkan. (SU. S4-I-W3: L.55-61) Iya iya. Kalu kita buka Qur'an otomatis itu kita sudah merasa makhluk paling rendah hehe, pasti tidak ingin menyombongkan diri yah Mbak, kaya ya Allah oh iya saya ini hanya makhluk yang lemah, tidak ada kekuatan apapun lah, jadi tidak ada keinginan menyombongkan diri lah kalau lagi baca Qur'an, kayaknya gak ada sesuatu yang buruk yah Mbak. pengennya baik terus. Karena mungkin juga merasa dekat juga yah merasa lebih seneng jadi gak ada pikiran yang buruk-buruk. (SU. S4-I-W1: L.58-166) Kalau sudah berhadapan sama Allah, kan ngaji sama saja kita sedang berkomunikasi sama Allah, nah kalau di depan Allah apa sih yang pantas dibanggakan dari saya, saya ya cuman manusia biasa, gak lebih hebat dari penciptanya pasti kan, nggak ada hal yang patut kita sombongkan lah di hadapan Allah. Mau menyombongkan apa? Harta benda? Lah wong Allah yang punya alam semesta kok. (SU. S4-I-W3: L.72-78) Pasti ada Mbak. semakin kita menyebut nama Allah kan semakin tenang kita nyaman, jadi pengennya deket terus sama Allah, pengen baca Qur'an terus. (SU. S4-I-W3: L.81-83) Kalau pikiran kita udah fokus sama Allah yah Mbak, ya udah nggak ada pikiran lain lagi, gak ada yang dipikirin selain Allah, termasuk hal- hal yang membuat stres lah yah. kita diluar ada rasa ingat dan merasa 293
e. Rida Kecerdasan Intelektual Mampu memecahkan masalah Jadi ya tentu ada dampaknya ke stres. Jadi berkurang lah bahkan bisa hilang. (SU. S4-I-W3: L.85-88) Saya dengan sekenario yang Allah buat. Jadi kalau saya pengen ini, tapi Allah tidak kasih, ya berarti itu yang terbaik meurut Allah. Kalau saya itu itu tidak ambil pusing. Saya orangnya yah. punya Mungkin di keluarga saya saya ingin punya prinsip saya sesuatu yang menjadi keinginan saya tapi saya ingin sesuatu yang itu memang betul-betul menjadi kebuTuhan saya begitu Mbak. jadi saya terlalu besar harapan, saya hanya meminta yang terbaik dari Allah saja. (SU. S4-I- W1: L.146-152) Iya Mbak, karena saya percaya, apa yang Allah kasih untuk saya itu yang terbaik. (SU. S4-I-W1: L.154- 155) Ada dampaknya Mbak. ya itu, jadi berkurang stresnya. Karena yakin sama skenario Allah. Apapun yang terjadi pada saya, yang saya alami itu sudah kehendak Allah jadi ya saya tidak terlalu ngoyo lah, tidak terlalu memaksakan. (SU. S4-I-W3: L.65-68) Iya Mbak. kalau lagi ada masalah suka cari di Qur'an, nanti dibaca, di pahami maknanya insyaallah ada jalannya. (SU. S4-I-W3: L.109-110) selalu percaya prinsip tidak tidak mau 294
N O 1. Faktor stres Indikator META MATRIKS ANALISIS LINTAS SITUS Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Analisis Pekerjaan, ekonomi, anak, dan keluarga Ilustrasi "Sebenarnya bukan hanya di pekerjaan saja yang menumpuk yah Mbak, kadang kayak punya gak anak, uang, keluarga" Analisis Deadline laporan tugas kuliah Pelajaran yang tidak dimengerti Ilustrasi "...sebelum praktikum harus laporan, setelah praktikum juga bikin harus lagi. laporan juga Kadang tugas dadakan, deadlinenya cepet banget, barengan juga sama deadline laporan..." "...sama pelajaran yang gak ngerti, itu bikin stres banget..." "Kadang juga masalah temen bikin Analisis Pekerjaa dan n keluarga Ilustrasi "...punya kerjaan, punya suami, punya anak, ya yang bikin marah stres ya seputar anak, suami, pekerjaan. yang Yah setiap hari dihadapi. Yah hari tiap menghadapi anak-anak, ya wajar kalau stres lah" Masalah teman Subjek 4 Analisis Pekerjaa n anak didik dan Ilustrasi "...Yah mungkin faktor utamanya itu pekerjaan dan menghadap anak i didik" sih 2 295 9 5
2. Aspek fisik- fisiologis Pusing dan mudah lelah Malas dan tidak mood makan Tidur terganggu "...terus pusing, sama jadi gampang banget capek." "Ya saya berpengaruh, jadi malas makan, nggak mood makan begitu" "Nah kalau sih terganggu, jadi kalau itu tidur sering sering Kepala pusing Jam tidur berkurang eh bawa kan" "Kepala pusing Mbak, apalagi kalau lagi dikejar deadline udah banget, sensitif sih' kebawa- yah pusing lebih juga ya "...jadi jadi tidurnya berkurang. Jadi malem banget biasanya" Sakitkep ala, lambung Malas dan tidak nafsu makan Susah Tidur "Bisa sakit kepala, bisa juga sakit lambung. Karena biasanya kalau banyak pikiran akan berpengaruh juga ke pola makan atau selera makan jadi berkurang." "Iya pengaruh, kadang jadi malas makan, nggak nafsu gitu lah" jelas Iya ngaruh juga. Kalau ada lagi masalah jadi susah tidur. Tidak mood untuk makan "Iya nafsu tah makan tetap. Saya tidak akan mengurang i makan, paling itu moodnya" 2 9 296 6
3. Aspek emosi Lebih sensitif dan emosional Marah- marah 4. Aspek kognitif- intelektual Tidak fokus kebangun tengah malam sih Mbak" "Yah lagi kadang jadi sensitif lebih emosional..." suka "Jadi marah-marah Mbak, sensitif banget koh" kalau stres ya lebih lah "...nah kalau lagi di kelas trus nggak fokus biasanya keluar dulu" Tidak tenang, emosian dan marah Tidak dapat berpikir jernih dan fokus "Gak Mbak, kepikiran terus kan. Emosian juga, bawaanya pengen marah mulu..." tenang "Gak bisa jernih berfikir Mbak. Kalau lagi gak bisa yang mikir tadinya sudah direncanain pun jadai Perasaan sebal, marah dan khawatir Pernah putus asa Tidak fokus "Ya jengkel, marah, juga khawatir..." sebel, terus "Dulu kan ya kadang putus asa, ya sebenarnya sih wajar yah putus asa itu manusiawi, lah ya ada rasa putus asa, sebel..." "Jadi lebih ke fokus nggak sih. aja Karena kan banyak yang di pikirin kan" Emosi membero ntak Sulit berpikir saat stres, setelah membac a Al- Qur'an "Iya biasanya kalau lagi stres, yang jelas pertama emosi, emosinya memberont ak lah hehe..." "Iya ngaruh itu Mbak, yang sering saya alami. Jadi ketika saya nge- hang, saya baca Al- 2 297 9 7
5. Aspek perilaku- interpersonal Ngobrol dengan suami Menyendir dan i melamn "Ya ngobrol Mbak sama suami lah" "Paling menyendiri Mbak, Kembali pada Tuhan Shalat malam dan ngaji berantakan Mbak, karena jadi gak kan yah fokus Mbak" "Biasanya kalau ngerasa bersalah, banyak masalah kembali deketin Tuhan Mbak, salah satunya ngaji" "Kadang sih salat malam, trus dilanjut ngaji..." udah ya Lebih lama dalam beribada h "Biasanya kalau lagi ada pikiran ya salat, doa nya lebih jadi lama, lebih pasrah, ngajinya jadi lebih sering..." menjadi mudah berpikir Diam Qur'an, setelah baca Al- Qur'an alhamdulill ah Allah kasih kecerdasan untuk berfikir. Yang penting kuncinya yakin" "...nah dengan diam kan bisa mengekspr esikan kalau saya lagi gak mood nih..." itu kita 2 298 9 8
6. Aspek motivasi Malas dan sebal Diri sendiri ngelamun gitu" "Jelas Mbak, di kalau sekolah ngajar anak- kaya anak malas benget, sebal lah..." "Dari diri sendiri, dari sebelum masuk NA sih Mbak..." Mengenda rai motor dengan kcepatan tinggi Kewajiban sebagai orang Islam "Jalan-jalan peke sendirian Mbak, kadang lagi kalau ngendarain motor sendirian suka kecepatannya ditambahin, ngebut lah jadi agak merasa lah enakan itu, habis kadang ya marah-marah" "...Ya karena saya menurut itu wajib Mbak, kan saya orang Islam, jadi amalan apa sih yang bisa lakukan, saya yang mudah motor Penenan g, ladang pahala dan "Ada sih Rin, kan motivasi saya membaca Al- Qur'an itu untuk penenang, ladang pahala itu dan ya Al- Qur'an sebagai as-Syifa "...Al- Qur'an asy-Syifa, obat segala macam penyakit, terutama batin yah" itu bagi 2 299 9 9
Bekal dunia dan akhirat dan syafa'at "...sering baca-baca Qur'an untuk bekal dunia dan akhirat, sebagai syafa'at lah..." Membaca Al-Qur'an sebagai amalan begitu, ya ngaji kan" "...apa amalan mau bawa shalat, setidaknya amalan yang kecil dulu lah kaya membaca Al-Qur'an." sih yang kamu selain ya yang tak rasain Rin..." Berawal dari paksaan atau didikan orang tua dan menjadi keterbias aan "Mungkin sudah terbiasa yah mbak, dulu dari di sudah didik, ya mungkin itu awalnya paksaan yah, dipaksa tua, orang nah setelah dipaksa kan kemudian ada timbul rasa terbiasa. Setelah dipaksa maka akan terbiasa dan sudah menjadi kebiasaan. 3 300 0 0
7. Kelancaran Terbiasa dan lancar sih, "Nggak sudah karna terbiasa jadi lancar-lancar aja Mbak" Kesulitan membaca Al-Qur'an terletak pada hukum tajwid Mencari tau membaca cara "Iya Mbak ada, biasanya tajwid yang mad itu yang berapa alif gitu" "Iya Mbak, kalau lagi senggang Kesalaha n terjadi karena tidak fokus lagi "Kalau fokus nggak ada kadang yang salah, tapi kan nanti berhenti, dicek, diulang lagi. Ya wajar kan, kadang lagi banyak masalah, banyak pikiran, banyak kesibukan jadi kadang suka nggak fokus begitu" Ada tanda waqaf yang tidak tahu artinya sehingga membuat nya bertanya atau searchin g Google di Kurang fokus membuat Jadi sudah diajari ngaji, ngaji, ngaji jadi terbiasa" "Yah kadang ada yah Mbak, kadang ada tanda waqaf yang tidak saya tahu saya tanyakan ke atau searching di HP, nah itu sih saya masih suka bingung..." saya suami saya "Iya sering. Ketika saya salat 3 301 0 1
8. Pemahaman hukum bacaan Paham tajwid "...ya paham tajwid, lah kan karena dulu sekolah Madrasah juga jadi ya saja, lancar apalagi kan di juga NA ayat Al- Qur'an yang benar di google Lupa beberapa hukum tajwid ya biasanya di dicari google, ini yang benar apa sih, gimana cara bacanya gitu" "Iya Mbak, dulu sekolah Madrasah, dulu kan dari kecil sudah diajari di Madrasah, nah ada sekarang tau lah saya kan Mampu menjelas kan waqaf "...kalau ada tanda waqaf alif", "lam dan "shod disambung dengan lam" janagan itu berhenti, soalnya mengaji tersendat -sendat Pengetah uannya tentang tajwid kurang maghrib terus ngaji tapi ada hal yang harus saya selesaikan, itu nah yang membuat saya kadang ngajinya tergesa gesa. Kurang fokus jadi kadang ya tersendat- sendat" "...nah tajwid juga saya pengetahua nnya kurang jadi suka saya ke tanya , suami 3 302 0 2
9. Keinginan tanggungja wab Pertolonga n kadang diingatkan." "Dari tanggungjaw ab sih Mbak, ya sebagai muslim yah..." itulah "Yah biar Mbak nanti bisa menolong di Didikan orang dari kecil tua Sebagai bekal dan pertolonga n sudah yang lupa Mbak hehe, tapi ya kalau lupa gitu biasanya cari di google sih." "Dari orang kan mendidik untuk membaca Al- Qur'an..." kecil itu sudah tua "Untuk bekal nanti di akherat Bisa Mbak. Menenan gkan hati dan pikiran kebanyakan orang tahunya waqaf berhenti, jarang yang tanda tau waqaf itu artinya berhenti atau jadi terus, setiap mulai mengaji diingatkan tanda waqafnya..." "Iya untuk menenangkan , biar hati jadi adem gitu, ketika hatinya gak lagi mood, banyak pikiran, nah baca kalau Al-Qur'an kan kan itu lebih Prinsip Hati menjadi nyaman, kalau nggak cari youtube atau google gitu." ya di "Dari diri sendiri yah Mbak. membaca Qur'an sudah prinsip saya lah" "Yang saya harapkan itu pertama itu jadi yang 3 303 0 3
Pahala akhirat nanti." "...seperti ya saya membaca Al- Qur'an selain karena pahala kan menginginka n jadi penolong gitu nanti." mending, seperti adem Kalau marah, jengkel baca kan Qur'an jadi agak tenang..." lebih gitu. lagi sambil belajar jelas saya menjadi nyaman tentram, kemudian karena kita membaca Qur'an kan kita sambil belajar yah Mbak, apa yang sudah kita baca yang terpenting kita bisa mengamalk annya" hati 3 304 0 4
10. Kemauan Setiap hari 1 atau 2 lembar pertolongan ..." "Tapi alhamdulillah lah setiap hari kalau baca Al-Qur'an sih pasti yah entah cuman 1 lembar atau lembar 2 hehe..." Membaca Al- Qur'an1 hari 1 kali setelah Meghrib "Biasanya sih 1 kali 1 hari Mbak, habis maghrib gitu, entah itu 1 atau 2 ayat yang penting baca" Waktu senggang digunaka n untuk membac a Al- Qur'an "Kalau saya setiap hari pas lagi ada waktu senggang, biasanya setelah maghrib, selelah mengajar anak-anak mengaji, ya disela-sela waktu menjelang kalau isya, waktu ada tapi, kalau nggak ada ya habis isya" Setiap hari setiap alat subuh dan maghrib "Iya. Kalau rumah di alhamdulill ah setiap hari, setiap setelah salat subuh sama maghrib. Jadi 2 kali sehari, itu yang disempetin. Kalau ada waktu luang saya sempatkan. Yang jelas untuk saya waktu yang wajib itu setelah salat subuh dan maghrib..." ya 3 305 0 5
11. Unsur ketarsis Senang dan bangga membuat subjek terus mengaji dan menjadi kebuTuha n Tenang "...ada seneng bangga, kadang di tinggal berapa lembar lagi nih ganti juz. Karena saya senang jadi ngaji terus Mbak , yaa sudah kebuTuhan juga sih yah" "Iya merasa tenang lebih gitu mbak..." rasa lah juga hitung Kontrol dari orang tua Hati dan pikiran lebih tenang "Oh iya pernah nah Mbak. lagi di kalau kan rumah ada memang kontrol dari orang tua jadi mau gak mau sebisa mungkin baca Al- Qur'an..." "Nah kan saya baca kalo Qur'an itu paling suka pas habis subuh kan, nah hati itu rasanya jadi lebih enak gitu, apalagi kalau lagi semisal banget stres tugas karena Mengura ngi emosi "Kalau lagi ada masalah ya ada, apalagi kalau ayat nemu pas yang sama yang lagi dirasa.maksu dnya sebelumnya kan kaya Hati menjadi lebih tenang dab tentram, pikiran menjadi lebih adem "...nah kalau dampaknya ketika kita sudah membaca Al-Qur'an insyaallah hati jadi tenang, lebih kita lebih 3 306 0 6
kuliah trus baca Al-Qur'an jadi pikiran, hati juga lebih tenang gitu." Menangis "Iya ada Mbak, lagi kalau kan sibuk biasanya lupa lah, jauh sama nah Tuhan, udah kalau stres baru ngedeketin Tuhan, ya salah satunya dengan membaca Al- Qur'an itu kan, sampai kadang nangis kan kenapa kemarin lagi seneng malah lupa sama Allah gitu..." mungakin tingkat emosinya masih tinggi, nah kalau setelah baca Qur'an baca terjemahanny a terus ada yang menyentuh begitu ya jadi mengurangi emosi, pikiran lebih berkurang." jadi Susah untuk berhenti membac a hati sedang gundah gulana saat tentram, pikiran lebih juga itu adem, sih yang sudah pas" "...Kalau lagi atau gundah gulana lalu membaca Al-Qur'an, ya otomatis dengan sendirinya juga susah untuk berhenti Mbak, mungkin karena saking menikmati nya, saking ademnya. Kayaknya kalau baca stres lagi 307 3 0 7
12. Unsur penerimaan diri kepasrahan dan Pasrah "...Jodoh, rezeki, maut itu kan sudah Allah gariskan, ya lah sudah Tenang dan Tuhan menjadika nnya lebih pasrah ingat "Yah mungkin Al- karena Qur'an itu pedoman kita yah, jadi ya udah gitu pas di Lebih bisa menerim a keadaan "...Nah makannya Al-Qur'an saya isinya lipatan- ini Nyaman dan bahagia Yakin, berusaha dan menyera hkan hasilnya Al-Qur'an batinnya langsung tenang gitu" "Ya jelas. Kalau habis ngaji itu pikirannya yang pertama tenang. Karena tenang kan membuat kita nyaman, membuat kita bahagia yah Mbak" "Iya pasti ada yah Mbak. seperti yang sudah saya bilang, itu 3 308 0 8
Tidak memikirka n masalah pasrahkan saja yang penting sudah berusaha..." "...Kalau sudah seperti itu kan ya sudah masalah apapun juga jadi dibawa santai aja, gak terlalu dipikirin lah. kalau dipikirin banget nanti stres lagi. Iya kan' baca jadi lebih tenang. Sama lebih keinget Tuhan kali ya jadi ya udah lah yah serahin aja ke Tuhan lagi. Pasrahin aja lah gitu" lipatan yang menurut saya penting, yang ngena benget, saya karena kan suka membaca terjemahanny a juga. Nah sekarang jadi bisa lebih menerima lah. Ya itu kaya ayat dari al- surah Insyiroh tadi "sesungguhn sesudah ya kesulitan ada kemudahan" kepada Tuhan itu Allah kan akan mempermu dah urusan hambanya yah Mbak, ya jadi sudah yang penting yakin dan sudah berusaha, selanjutnya serahin ke Allah, nanti juga Allah bantu mempermu dah. Nah kalau sudah seperti itu kan masalah nggak terlalu dipikirkan banget nih, jadi ke stres 3 0 9 309
13. Restrukturisa si kognitif Berpikir positif Fokus dengan Allah "...Bawaann ya jadi mikir positif terus..." "...fokus sama Allah, gak berani mikir macem- Dibawa santai agar pikiran lebih enak dan berpikir yang baik- baik "...nah kalau ngaji itu kayak ya sudah lah di bawa santai, pikirannya enak, overthingking terus. Mikir yang baik-baik kayak misalnya ya sudah lah sudah lah yang penting sudah toh berusaha, Allah nanti yang kasih lebih baik. Gitu lah pokoknya" gak Pikiran jadi positif terus "Iya jadi terus positif mikirnya Rin, ya yang sudah bilang saya kan, orang stres itu juga jadi kadang asa, putus pikirannya jadi terus." negatif Berpikir rasional ya jadi berkurang" "Iya mikirnya nggak yang negatif- negatif, mikirnya itu beneran pakai logika tidak di campuri perasaan gitu rasional Mbak Gampanga nnya pakai logika lah bukan pakai perasaan gitu" yang lah. lah. 3 310 1 0
14. Pengendalian dan diri emosi Ingat Tuhan macem lah..." "Iya Mbak, karena jadi Tuhan..." bisa kan kita ingat Teringat kepada Allah, membuat takut untuk berbuat macam- macam sehingga diri terkendali "Al-Qur'an itu membuat saya ingat terus sama Tuhan, jadi ketika saya lagi gak bisa ngendaliin diri saya karena saking pusingnya gitu kan udah gak bisa mikir jernih lagi, lalu baca Qur'an inget Tuhan jadi inget lagi jadi agak takut kan berbuat yang macem- gitu. macem Nah kalau udah bisa ngendaliin diri, emosipun terkendali Mbak, jadi Mengend alikan diri "Iya ngaruh, kalau lagi ada tadi masalah ya buat ngerem" Mengend alikan diri Emosi terkendal i, merasa lebih tenang "Al-Qur'an dapat mengendali kan diri saya ketika stres itu pasti Mbak" pasti Iya lah. kalau emosi udah terkendali kan artinya udah merasa lebih jauh tenang yah Mbak, jadi ya sudah, perasaan stres yang dirasakan pun lebih berkurang, karena hati jauh 3 311 1 1
15. Pengaturan pernafasan dan relaksasi Nafas teratur Meredaka n dan amarah mengguna kan emosi "Iya mbak, karena kan kalau membaca Al- Qur'an itu nafasnya jadi teratur, jadi emosinya juga mereda lah" "Iya Mbak, kan salah satu cara meredakan emosi marah kan atau gitu salah Badan yang nyaman membuat hati tenanh lebih Membaca Al-Qur'an dengan epat membuatn afas tidak teratur dan agak rereb gitu, adem lah" "Ada mbak, makannya bisa kan tenang badan udah nyaman nih" dong Mbak 'Iya sering. Jadi sesak sih, kaya cape, orang gitu pengap kehabisan nafas mbak. Badan menjadi lebih nyaman "Iya badan rasanya enak aja, nyaman gitu" Rin, Pelan- pelan dan tidak terburu= buru Tubuh menjadi lebih relaks dan nyaman kan tenang adem" "Kalau saya biasanya kalau ngaji itu tidak terburu- buru Mbak, jadi nafas saya juga tidak terlalu terengah- engah yah. Jadi saya kalau ngaji biasanya pelan-pelan saya...' "Iya tubuh rasanya jadi lebih relaks yah Mbak, lebih udah ada, itu 3 312 1 2
16. Taubat pernapasa n Ingat Tuham menimbul kan perasaan menyesal Sadar akan kesalahan membuat berpikir tidak akan mengulang satunya dengan pernafasan yah, nah itu saya rasakan ketika membaca Al- Qur'an." "Iya Mbak. Karenakan jadi Ingat Tuhan yah, kaya jadi aduh iya yah, nyesel kok saya bengini..." ada "...jadi lebih juga adem karena kan tadi sadar sama kesalahan, mengaaiba tkan sesak Ingat Tuhan menimbul kan perasaan takut juga kadang karna ada target, bacanya cepet atau lagi di tungguin temen jadi gak gitu teratur nafasnya Mbak" "Gak tau yah Mbak, itu perasaan muncul aja gitu. Mungkin karena keinget Tuhan jadi ada rasa takut itu jadi kali yah mikir udah lah saya pengen jadi orang yang jangan bener, seperti ini terus begitu" Merasa bersalah dan berusaha memperb aiki "Iya jelas Rin, jadi kan iya ngerasa salahku ini, ya berusaha memperbaiki. Nah kalau sudah begitu beban kan pikiran jadi berkurang kan jadi lebih enak aja" Taubat Mengaku i kesalaha n membuat hati nyaman enak gitu" "Taubat ketika membaca Al-Qur'an ada Mbak, terbesit seperti ya Allah saya banyak dosa, saya banyak kesalahann ya...." "Ya jelas ketika kita sudah mengakui kesalahan kita kan 3 313 1 3
17. Sabar inya dan bertaubat lagi Semuanya sudah diatur oleh Allah dan allah akan jadi mikir ya udah perbaiki. Kadang kan bikin yang itu stres kita pikiran sendiri, nah sadar ketika salah, kalau tobat terus kan jadi berkurang lah bebannya. ya Tinggal di jangan lakuin lagi. Kan kadang apa yang kita lakukan juga sesuai gak Al- sama Qur'an hehe" "Iya tadi yah kan ayat Al- itu Qur'an mengandung asma Allah, Lebih bisa menahan emosi "Untuk sekarang, mungkin karena orangnya saya Menjadi lebih sabar "Iya kadang kadang yah hehe. Kadang ada, apalagi ayat kalau menjadi lebih ringan dan nyaman. Sabar membuat nya tidak mudah mengelu hati lebih ringan yah jadi Mbak enak aja, nyaman gitu" jadi "Ada. Orang kalau udah punya rasa sabar, mau 3 314 1 4
membantu setiap kesulitann ya jadi pas dibaca juga jadi ingat sama terus Allah, jadi ya sudah, semuanya sudah diatur sama Allah, allah juga pasti membantu setiap kesulitan yang dirasakan, jadi ya sudah, aja, jalani sabar saja lah" jadi emosian, setelah baca Al-Qur'an pun kalau misalnya ada yang bikin marah ya tetep marah aja Mbak, cuman mungkin lebih nahan bisa tapi Mbak, kalau anaknya bener-bener bikin jengkel ya banget marah Mbak." yang dibaca ngena itu banget. Jadi kaya masa aku ngadepin cobaan kayak gini gampang banget putus asa gitu, ya jadi terus sabar lebih kan. Kalau kita ngadepin masalah dengan sabar kan jadinya nggak terlalu berat banget kan yah, apalagi ya itu tadi inget sama firman Allah bahwa setelah kesulitan akan kemudahan" ada h dalam menghad api masalah dihadapkan sama masalah apa gak gampang mengeluh, gak banyak mikirin hal- hal yang malah nantinya bikin stres yah..." juga 315 3 1 5
18. Tawakal Tuhan akan membantu setiap kesulitan "Kembali lagi ke tujuan kita membaca Al- sih Qur'an Mbak, sebagai syafa'at yah, rasa saya ketika kita mambaca Al- Qur'an kesulitan apapun pasti Allah bantu." Pastah kepada Tuhan setelah berusaha "Iya ada Mbak, karena tadi udah ngrasa ya udah lah aku udah berusaha, selanjutnya pasrahin sama Tuhan aja, jadi ya udah gak dipikirin lagi, gak ada beban gitu rasanya" Introspek si diri, lalu berusaha dan menyera hkan kepada Tuhan "Iya ada. Yang suka di ingat selama kan ini tingkah laku. Ya namanya juga manusia kan yah hehe. Al-Qur'an itu membuat saya introspeksi lah. bagaimanapu n juga sudah jadi jalannya, udah di tentukan, kita Cuma manusia yah cuma bisa berusaha, sisanya serahin sama Tuhan lah. Ya jalani udah saja kayak air mengalir, Mau Ingin bertawak al terus "Iya pasti yah Mbak, ketika kita membuka Al-Qur'an, membaca. Itu sudah menjadi makhluk yang serendah- rendahnya lah, pengennya tawakal terus" kita 3 1 316 6
19. Mahabah Lebih dekat dengan Tuhan menimbul kan perasaan rugi ketika tidak mengaji "Pasti Mbak, makannya di lakuin. Setiap perbuatan kan ada pasti imbasnya, iya setiap itu ngaji jadi ngerasa lebih deket, makannya kalau ngaji berasa Karna manfaatnya itulah makannya dilakuin terus" gak itu rugi. Lebih dekat dengan Tuhan "...ketika niat baca Al-Qur'an lebih jadi berasa deket sama Allah, tapi kalau gak yah biasa aja sih Mbak" Bercerita kepada Tuhan membuat nya lebih dekat dengan Tuhan dihadapi saja" "Iya yang jelas. Ya yang yang kaya sudah tak bilang. Gak curhat suka orang, ke suka lebih ke curhat Allah, kan biasanya orag kalau curhat sama itu orang yang terdekat yah, nah kalau aku pribadi ketika membaca Qur'an, salat ya beibadah itu jadi semakin dekat jadi lebih nyaman ceritanya ke Allah Ingin dekat terus dengan Tuhan "Pasti ada Mbak. semakin kita menyebut nama Allah kan semakin ingat kita dan merasa tenang nyaman, jadi pengennya deket terus sama Allah, pengen baca Qur'an terus" 3 317 1 7
Ingin terus membaca "Kalau saya itu kan paling suka baca Qur'an setelah subuh Mbak, nah itu lagi kalau seneng baca Qur'an bawaanya pengen terus gitu" baca ketimbang orang lain. Hati juga jadi adem, lebih pikiran juga lebih enteng kan. Ya ada Allah ngapain ke cerita orang lain kan. Belum juga tentu lain orang bisa buat masalah kita jadi lebih ringan kan." 3 1 318 8
20. Rida Legowo "...Yah kalau pasrah mungkin nggak ke mugkin yah..." lebih legowo Kecewa Berdoa dan berusaha serta pasrah "Kecewa Mbak, banget. Kadang mikir aku itu kenapa sering baca Al- salat Qur'an, tapi kok hasilnya masih gak sesuai ekspektasiku gitu. Tapi ya lagi balik mikir, ya ini mungkin coba an untuk aku gitu." kadang "Iya begitu mbak, kaya ya udah itu berarti rezeki bukan ku gitu. Karena kan balik lagi Mbak, yah itu Tuhan sudah membuat jalan sering Ikhlas "Iya aya kayak udah aja. aja lah" ikhlas ada, ya jalani Ikhlasin Percaya bahwa apa yang Tuhan kasih adalah yang terbaik "Iya Mbak, karena saya percaya, yang apa Allah kasih untuk saya yang itu terbaik" 3 319 1 9
21 Kecerdasan intelektual 22 Kecerdasan Spiritual Cara berfikir menjadi lebih dan pikiran menjadi lebih jernih sehingga dapat menyelesa ikan masalahny a sendiri luas "Ya ngaruh Mbak. Cara berfikirnya jadi luas, jernih pikirannya, jadi ketika ada masalah ya bisa diselesaikan lah. sendiri Apalagi itu ya kalau tau artinya, pikiran bisa jadi lebih terbuka lah." lebih lebih juga Pikiran lebihdewa sa terbuka dan hidup masing- masing, yang penting berdoa lalu berusaha, pasrahkan sama Tuhan." "Iya ada mbak, lebih jadi dewasa cara berfikirku, terbuka gitu" Lebih bertangg ungjawa b "Pasti baca Qur'an membuat yah, Al- Mencari solisi sendiri. "Iya Mbak. kalau lagi ada masalah suka cari di Qur'an, nanti dibaca, di pahami maknanya insyaallah ada jalannya" 3 320 2 0
lebih bermanfa at untuk orang lain saya itu ingat dosa jadi kalau mau nggak bertanggungj awab apa sudah menjadi kewajiban saya, ya mikir lagi rin." "Ada. kalau sekarang saya hidup ingin itu saya lah berarti orang bagi lain, makannya sebisa mungkin bisa membantu orang lain, baragkali kan nanti Allah juga membantu sama yang 3 321 2 1
saya gitu. Kan ada ayat yang kalau salah tidak artinya begini "jika kita memudahkan urusan orang lain, Allah akan memudahkan urusan kita" 3 2 322 2
Subjek 1 Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-1 Subjek 2 Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-1 OBSERVASI SU. S1-E Selasa, 8 Agustus 2022 06:30-06:50, 11:45-15:00 20 menit, 3 jam 15 menit Rumah saudara peneliti Nisrina Ambar Sari ini berfokus pada kondisi lingkungan dan keseharian subjek. Lingkungan yang subjek tinggali adalah lingkungan yang jauh dari jalan, jarak antar rumah yang satu dan yang lainnya tidak terlalu jauh, berdekatan dengan masjid yang biasanya digunakan untuk pengajian rutinan NA, dan di depan rumah juga terdapat kebun, sehingga suasananya sangat tenang dan sejuk. Pada siang hari, tetangga akan berkumpul didepan teras rumah salah satunya hanya sekedar untuk mengobrol, begitu juga dengan subjek. Penelitian kali Karena kesibukan pekerjaan subjek adalah guru disebuah SD di desa Kretek, pada pagi hari subjek terlihat berangkat menggunakan sepeda motornya, pada jam 12 siang subjek sudah pulang. Sekitar pukul 13:30 an subjek terlihat keluar rumah dan bergabung dengan para ibu-ibu yang sedang berbincang-bincang. Saat adzan ashar terdengar subjek terlihat segera pulang dan masuk kerumah. Tidak lama kemudian, peneliti melihat subjek keluar dengan mengenakan mukena. Observasi pada hari itu selesai saat subjek memasuki masjid. SU. S2-K Sabtu, 15 Agustus 2022 16:15-17:00 45 menit Rumah teman peneliti Nisrina Ambar Sari Observasi ini berfokus pada lingkungan subjek di rumahnya. Subjek adalah anak pertama dan mempunyai 2 adik laki-laki. Dari jauh rumah subjek terlihat agak sepi. Rumah subjek ini berdekatan dengan jalan, karena bukan jalan raya jadi suasananya tidak terlalu ramai dan berisik. Jarak antar rumah juga agak jauh, dengan samping rumah yang masih terdapat kebun. Saat peneliti melakukan observasi, subjek tidak keluar dari rumah hanya terlihat duduk di kursi dan bermain handphone sambil sesekali berbicara dengan adiknya yang paling kecil. Ruang tamu 323
Subjek 3 Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-1 Subjek 4 Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-1 subjek memang terlihat dari luar ketika pintunya terbuka, jadi meskipun peneliti tidak bersama dengan subjek, peneliti masih bisa melihat apa yang dilakukan subjek saat itu. SU. S3-P Sabtu, 3 September 2022 12:00-12:05, 13:40-14:45, 16:00-17:00 5 menit, 1 jam 5 menit, 1 jam Jalan, Madrasah Diniyah, Masjid Al-Hidayah Nisrina Ambar Sari Waktu itu sekitar jam 12 peneliti melihat subjek pulang dari mengajar di SD dengan membawa tas yang penuh dengan dokumen di tangannya dan pulang dengan langkah kaki yang cepat dan terlihat terburu-buru, sampai subjek tidak mendengar panggilan dari salah seorang tetangga. Siang hari sekitar pukul 13:40 an peneliti memutuskan untuk pergi ke Madrasah untuk mengantar keponakan peneliti. Suasana di Madrasah cukup ramai, bukan hanya para murid dan pedagang tapi juga ibu-ibu yang sedang duduk menunggu anak-anaknya. Sekitar jam 14:15 menit, subjek datang dan langsung menuju kelas dan memulai pelajaran, ditengah-tengah pelajaran nampak beberapa anak yang berlarian dan subjek terlihat megurnya, akan tetapi spertinya teguran itu tidak mempan untuk anak- anak itu dan subjek terlihat marah. Setelah marah terlihat subjek melanjutkan pelajarannya lagi dan terlihat tertawa setelah berbincang dengan salah seorang muridnya. Sejak itu peneliti melihat subjek lebih ceria dari sebelumnya, karena saat datang juga subjek terlihat tidak bersemangat, dan lelah. Sekitar pukul 16:00 peneliti bertemu lagi dengan subjek di Masjid tempat berlangsungnya pengajian rutinan NA. Pada saat itu, peneliti melihat subjek seperti kurang fokus. beberapa kali subjek terlihat menanyakan buku atau catatan yang akan dipakai pada acara tersebut padahal buku itu ada dihadapannya, dab kembali menanyakan buku tersebut padahal buku tersebut telah dia berikan kepada anggota lain yang bertugas membacakannya. SU. S4-I Rabu, 7 September 2022 07:00-07:05, 12:00-12:05, 14:00-16:00 5 menit, 5 menit, 2 jam Jalan, Jalan, Madrasah Diniyah Nisrina Ambar Sari Pagi hari sekitar jam 07:00 peneliti melihat subjek sambil berangkat ke sekolah dengan motornya 324
memboncengkan anak laki-lakinya. Subjek yang melihat penelitipun tersenyum dan menyapa. Pada pukul 12 subjek terlihat pulang dengan memboncengkan subjek P dan anaknya. Subjek I terlihat menurunkan subjek P di tepi jalan tersenyum pada tetangga yang sedang berkumpul di teras rumah dan kemudian kembali mengendarai motornya pulang.pukul 14:00 peneliti bertemu lagi dengan subjek. Karena kali ini subjek dimintai tolonng untuk membantu mengajar karena sedang kekurangan guru, penelitipun dapat memperhatikan subjek dengan leluasa dan jelas. Subjek datang ke Madrasah agak terlambat, wajahnya menuntukan seperti orang yang sedang lelah. Karena pada saat itu subjek berada di kelas 1 dan peneliti di kelas 2, peneliti dapat melihat subjek dari tempat duduk murid dengan leluasa, karena antar kelas 1 dan 2 tidak ada pintu yang menghalangi hanya dinding bercat putih saja sebagai penyekat antar kelas. Sambil menunggu para murid selesai menulis, subjek terlihat lebih banyak diam, subjek terlihat sambil menyandarkan atas meja kepalanya memperhatikan para murid dan anaknya. Terlihat sesekali beberapa anak berlarian dan berteriak saat pelajaran berlangsung dan terdengar subjek hanya menegurnya. Saat kelas mulai rame, subjek terlihat berdiri dan berusaha menenangkan dan kemudian menjelaskan. Disela penjelasan beberapa anak dari kelas lain mengganggu pembelajaran di kelas subjek dan terdengar subjek hanya menegur, sampai pada akhirnya subjek terlihat geram dengan perilaku para murid yang mengganggunya dan mulai marah serta menasehati dengan nada tinggi yang membuat para murid diam karena takut. di Saat adzan ashar berkumandang, para murid di istirahatkan untuk salat berjamaah. Saat peneliti akan keluar menuju masjid, terlihat subjek sedang bermain ponsel sambil menyandarkan kepalanya ke meja lagi. Peneliti yang melihat subjek seperti itu kemudian menghapiri subjek dan bertanya kenapa subjek terlihat sangat lelah. Subjek yang mendengar pertanyaan penelitipun hanya tersenyum dan menjawab bahwa dia memang sedang lelah, banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, ditambah anaknya sedang sakit. Observasi Subjek saat Wawancara Subjek 1 Hari, Tanggal Waktu Durasi SU. S1-E Kamis, 25 Agustus 2022 14:40 WIB - Selesai 37 menit 325
Tempat Nama Peneliti Observasi ke-2 Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-3 Rumah Tetangga Subjek E Nisrina Ambar Sari Saat peneliti sedang menuju ke rumah subjek, peneliti melihat subjek sedang berada di depan rumah tetangganya dan sedang mengobol. Rumah tetangga subjek ini terletak di samping masjid yang menjadi tempat pengajian rutinan Nasyi'atul 'Aisyiah dan juga berdekatan dengan rumah subjek dan masih terbilang keluarga subjek. Suasana di rumah itu cukup ramai, ada beberapa tetangga yang berkumpul dan mengobrol di depan rumah dan terlihat sangat dekat dengan subjek. Subjek yang melihat penelitipun menyambut tersenyum, dan menawarkan untuk peneliti sambil diwawancarai subjek di mempersilahkan peneliti masuk, subjek meminta izin ke pemilik rumah, dan setelah pemilik rumah mengizinkan subjek menawarkan peneliti untuk masuk ke ruang tamunya sana saja. Sebelum Obrolan dibuka dengan berbasa-basi dengan subjek hingga terfokus pada beberapa pertanyaan dan pernyataan yang sesuai dengan tujuan peneliti dan subjek bertemu. Selama obrolan berlangsung, subjek terlihat dalam keadaan yang baik dan suasana yang baik, terlihat dari reaksi subjek saat menanggapi pertanyaan yang diajukan sangat bersemangat, hal ini terlihat dari perilaku subjek bercerita. Subjek bercerita dengan lancar, sambil sesekali subjek tersenyum dan tertawa disela-sela pembicaraan. Rabu, 5 Oktober 2022 18:20 - 19:00 40 menit Rumah Subjek E Nisrina Ambar Sari Saat penaliti sampai di depan rumah subjek, subjek sudah menunggu peneliti di depan rumah sambil duduk dikursi yang ada di depan rumahnya ditemani suaminya yang duduk di lantai depan rumah sambil bermain handphone serta anak keduanya yang sedang bermain sendirian. Subjek yang melihat peneliti datang menyembutnya penelitipun dipersilahkan untuk masuk kerumahnya. Karena observasi kali dengan senyuman, ingin memfokuskan pada kemampuan subjek dalam membaca Qur'an, peneliti meminta subjek untuk membaca beberapa ayat Al-Qur'an. Setelah mengiyakan, subjek langsung mengambil Al-Qur'annya dan mulai membaca dan peneliti menyimak dengan ponsel. Selama peneliti menyimak, ini peneliti 326
Subjek 2 Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-2 terdengar tidak ada kesulitan yang berarti saat subjek membaca, dari awal samapai akhir subjek membaca dengan lancar. juga bertujuan untuk mengetahui keadaan subjek yang peneliti ketahui sedang cukup sibuk akhir-akhir ini. Peneliti mengetahui bahwa subjek sedang sibuk dengan pekerjaanya karena beberapa kali pertemuan untuk wawancara sempat di undur. Setelah selesai membaca Al-Qur'an, perbincangan kembali dilanjutkan. Pada saat mengobrol beberapa kali subjek terlihat menghela napas, sesekali subjek juga menjawab pertanyaan dengan singkat, tidak seperti sebelumnya yang terlihat semangat menjawab dan bercerita, respon subjek cukup singkat, dan terlihat cukup gelisah. Terlihat dari perilaku subjek yang menggosokan tangannya, dan sepeti tidak nyaman saat duduk. Bahkan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang sederhana, subjek terlihat diam dan berpikir beberapa detik. Terkadang subjek juga mengulangi pertanyaan peneliti dan cukup lama untuk menjawab. Sampai pada saat adzan isya berkumandang, terlihat suami subjek bersiap siap untuk pergi ke masjid, karena itu peneliti berpamitan karena subjek juga rupanya akan salat di masjid. Saat pamit dan keluar dari ruang tamu, peneliti melihat anak pertama subjek sedang duduk di kursi sambil bermain ponsel. Subjek yang ikut keluarpun melihat anaknya dan menyuruhnya untuk pergi ke masjid untuk salat berjama'ah. SU. S2-K Minggu, 28 Agustus 2022 18:50 WIB - Selesai 25 Menit Rumah Subjek K Nisrina Ambar Sari Karena observasi ini ternyata Sesampainya di rumah Subjek, peneliti langsung disambut oleh subjek dengan senyum dan sapaan, ibu subjek dan juga adiknya yang sedang bermain handphone dan mempersilahkan peneliti masuk. Percakapan kami diawali dengan tegur sapa perihal kabar dan kesibukan satu sama lainnya. Memasuki inti pemebahasan, subjek terlihat sangat lancar menjawab pertanyaan yang diajukan sambil sesekali tertawa. Selain itu, dibeberapa pertanyaan mengenai hal- hal yang membuat dia stres, subjek terlihat lebih. terbawa emosi dengan meninggikam suara. Subjek juga sesekali menghela nafasnya. Wawancara yang peneliti lakukan berjalan cukup 327
Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-2 lancar, hanya saja suasana menjadi terlalu ramai karena di dekat rumah subjek akan diadakan pentas seni untuk memperingati HUT RI. Disamping itu, subjek juga ternyata akan menontonnya, oleh karena itu wawancara hanya berjalan selama 25 menit. Meskipun begitu, data yang diperoleh cukup memuaskan. Senin, 26 September 2022 08:45 - Selesai 50 menit Di rumah subjek K Nisrina Ambar Sari Ketika peneliti datang ke rumah subjek, terlihat subjek sedang menjemur baju di samping rumahnya. Subjek mempersilahkan peneliti masuk terlebih dahulu akan tetapi peneliti memutuskan untuk menunggu subjek selesai di depan rumah subjek. Tidak lama kakek subjek datang dan masuk kerumah subjek. Subjek ini adalah anak pertama dari 3 bersaudara, dan merupakan mahasiswa semester 7 di jurusan Farmasi. Ketika subjek selesai menjemur mempersilahkan untuk masuk dan ketika masuk peneliti disuguhkan dengan suasana ruang tamu yang sama seperti sebelumnya dengan dinding merah muda dan Al-Qur'an yang terletaj disalah satu sisi kursi serta 2 buku tentang obat-obatan di atas meja. Suasana rumah tampak sepi karena ternyata subjek sedang sendirian di rumah sedangkan ibunya sedang di sekolah adiknya. subjek baju, Sebelum wawacara dimulai, kakek subjek datang dan ikut duduk bersama dan berbincang-bincang. Terlihat subjek dan kakeknya cukup dekat dan bercanda bersama sambil sesekali tertawa. Setelah kakek subjek berpamitan, barulah wawancara di mulai. Sebelum wawancara di mulai peneliti meminta kepada subjek untuk membacakan beberapa ayat Al- Qur'an. Mendengar itu subjek tertawa dan mengambil Al- lalu membuka nya dan Qur'an di membacakan subjek ayat. Terdengar melantunkan ayat tersebut dengan suara yang lembut dan merdu serta sangat lancar,beberapa kali subjek terlihat seperti kewalahan mengatur napasnya sehingga membuat subjek tersendat-sedat pada beberapa bagian, akan tetapi tidak ada kesalahan pada saat membacanya. sampingnya beberapa Setelah selesai, obrolan pun berlanjut, terlihat beberapa kali subjek menaikkan nada bicaranya ketika sedang membahas kuliahnya, subjek terlihat kesal ketika menceritakan betapa susahnya mencari dosen dan mencari 328
Subjek 3 Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-2 Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-2 judul untuk skripsinya belum lagi laporan penelitian yang menumpuk., subjek juga terlihat kurang fokus, sesekali subjek melihat ponselnya dan lupa pada pertanyaan yang peneliti ajukan sehingga subjek beberapa kali meminta peneliti untuk mengulangi pertanyaan yang sama. Subjek juga sesekali terlihat memarahi adiknya yang sedang duduk di sampingnya bermain handphone dengan suara yang keras. SU. S3-P Selasa, 13 September 2022 16:00-Selesai 40 menit Madrasah Diniah (Tempat Subjek P Mengajar) Nisrina Ambar Sari Karena kebetulan peneliti juga diminta untuk membantu mengajar di madrasah tersebut, setelah kelas selesai, peneliti langsung menuju ruang kelas dimana subjek mengajar. Ketika peneliti mendatangi subjek, subjek sedang duduk dan membereskan beberapa dokumen. Obrolan dimulai dengan teguran dan sapaan, hingga pada akhirnya pembahasan sampai pada tujuan dari pertemuan ini. Pada saat wawancara berlangsung, kondisi subjek tidak terlalu baik, subjek tampak sedang sakit flu akibat hujan-hujanan kemarin hari, terlihat beberapa kali subjek sempat batuk-batuk. Meski demikian, wawancara berjalan dengan sangat lancar. Keseharian subjek ini cukup padat, pagi hari subjek harus berangkat ke SD untuk mengajar lalu siang hari harus mengajar di Madrasah Diniah, lalu setelah Maghrib harus mengajar ngaji dan setelah Isya mengajari anak-anak yang bimbel. Beriringan dengan hujan yang mulai mereda, wawancarapun akhirnya berakhir. Wawancara kali ini berlangsung selama 40 menit. Meskipun kondisi subjek sedang kurang sehat, subjek mampu menjawab pertanyaan dengan sangat lancar bahkan sesekali subjek tertawa dan terlihat cukup bersemangat ketika menunjukan beberapa hal seperti menunjukan Al-Qur'an yang penuh dengan lipatan serta ayat-ayat yang menjadi motivasi hidupnya. Sabtu, 8 Oktober 2022 10:30 - 11:30 1 Jam Rumah Subjek P Nisrina Ambar Sari Pada saat peneliti sampai di rumah subjek, pintu rumah subjek tertutup. Setelah beberapa ketukan subjek 329
Hari, tanggal Waktu Durasi Temapat Nama Peneliti Observasi ke-4 Subjek 4 Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-1 membukakan pintu dan mempersilahkan peneliti untuk masuk kedalam. Pada saat peneliti masuk terdengar suara mesin cuci dari belakang. Ruapanya subjek memang sedang mencuci baju. Karena jauh dari jalan, dan hanya dikelilingi rumah dan beberapa kebun warga, suasana rumah sangat tenang dan terasa sejuk. Saat obrolan berlangsung, subjek beberapa kali izin ke dapur karena teringat bahwa piring-piring yang telah dia cuci masih berada di bawah dan belum diletakkan ke tempatnya, air yang sudah penuh dari tadi yang dilupakan subjek. Pada saat obrolan berlangsung, subjek juga terlihat kurang fokus, beberapa kali subjek menanyakan kembali pertanyaan yang telah diajukan padanya, padahal peneliti baru saja mengatakannya, saat menjawab pun subjek terlihat berpikir terlebih dahulu beberapa detik.. Senin, 10 Oktober 2022 16:10 - 16:25 WIB 15 menit Masjid At-Taqwa Nisrina Ambar Sari Obesrvasi kali ini berfokus pada kemampuan subjek dalam membaca Al-Qur'an. Penelitian di lakukan setelah subjek selesai mengajar di Madrasah. Setelah selesai mengajar dan berpamitan untuk salat terlebih dahulu akhirnya subjekpun mendatangi peneliti yang sudah menunggu disudut masjid sambil membawa Al-Qur'an dengan mukena yang masih dipakainya. Saat membaca Al-Qur'an, subjek terlihat sangat fokus, dan berhati hati, dia membacanya dengan pelan dan terlihat santai, dengan suara yang nyaring tanpa terbata- bata. Dari awal sampai akhirpun tiadak ada bacaan yang salah, napasnya pun sangat teratur. Ketika selesai subjek memandang peneliti dan tersenyum. Karena sore itu hujan terah berhenti dan anak-anak sudah pulang semuanya, maka kamipun memutuskan untuk pulang. SU. S4-I Jum'at, 23 September 2022 16:00-Selesai 25 menit Madrasah Diniah (Tempat Subjek I Mengajar) Nisrina Ambar Sari Setelah kelas selesai, peneliti menghampiri subjek ke ruang kelas tempat subjek mengajar. Ketika peneliti menghampiri subjek, subjek tampak terlihat lelah dan sudah menunggu sambil menyandarkan kepalanya ke meja dan bermain handphone. 330
Obrolan kami berlangsung di ruang kelas 1. Ruang kelas ini tampak lebih besar dari ruang Meskipun tampak lelah, subjek sangat kooperatif saat di wawancarai. Subjek termasuk orang yang sibuk, selain mengajar di Madrasah Diniah pada siang hari, subjek juga mengajar di SD pada pagi hari, dan mengajar ngaji dan bimbel pada malam hari, belum lagi harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangganya. Hari, tanggal Waktu Durasi Tempat Nama Peneliti Observasi ke-3 Subjek menjawab setiap pertanyaan dengan sangat lancar dengan sesekali melihat layar ponselnya. Karena sore itu semakin mendung dan kami tidak membawa payung, akhirnya wawancara disudahi. Meski hanya brlangsung selama 25 menit, data yang didapat cukup banyak. Rabu, 12 Oktober 2022 08:00-08:30 WIB 30 menit Ruang kelas 5 SD Negeri 03 Kretek Nisrina Ambar Sari Pertemuan ke-2 ini berlangsung di ruang kelas, tepatnya di ruang kelas 5. Observasi kali ini berfokus pada praktik subjek dalam membaca Al-Qur'an. Ketika peneliti mendengarkan subjek membaca Al-Qur'an, peneliti melihat subjek fokus dan benar-benar menghayati apa yang di baca sampai peneliti juga ikut merasakan atmosfir yang berbeda. Ayat demi ayat subjek baca dengan suara yang merdu dan pelan-pelan, napasnya pun sangat teratur. Tidak sekalipun ter engah-engah ketika membacakan nya terdengar subjek Observasi Jalannya Pengajian Rutinan Nasyi'atul 'Aisyiyah Sabtu, 03 September 2022 Hari, tanggal 16:00 - 17:00 WIB Waktu Durasi 60 menit Masjid Al-Hidayah Tempat Nama Peneliti Nisrina Ambar Sari Observasi ke-1 Pada saat menuju ke lokasi, peneliti sempat terlambat karena melihat berpikir sudah sangat jarkoman di group Whatsup untuk waktu dimulainya acara adalah 15:30 WIB, namun ketika peneliti datang ke lokasi, kegiatan belum di mulai, terlihat masih banyak orang yang belum datang, tidak sedikit juga para anggota yang membawa anak-anaknya pada pertemuan ini, baik yang masih balita ataupun sudah sekolah. Lokasi tempat berlangsungnya pengajian rutinan ini adalah sebuah masjid yang letaknya cukup jauh dari jalan dan hanya 331
dikelilingi oleh rumah penduduk sehingga suasananya tenang dan cenderung sepi. Didepan masjid terdapat halaman luas yang biasanya digunakan untuk bermain oleh anak-anak. Sambil menunggu dimulainya kegiatan, para anggota atau mereka biasanya menyebut satu sama lain ayunda itu memanfaatkan waktunya untuk mengobrol, ada juga yang membagi tugas untuk anggota lain untuk tersebut seperti memimpin pembawa acara, pembaca terjemahan Al-Qur'an, pengisi kultum, membaca 10 komitmen kader Nasyi'atul 'Aisyiyah. Untuk susunan acara, 10 komitmen, dan materi untuk kultum sudah disediakan, dengan begitu petugas hanya perlu membacakan saja. jalannya acara.. Tugas Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya acara dimulai sekitar pukul 16:30. Acara berlangsung sesuai runtutan acara yang dibacakan pembaca acara yaitu pembukaan, pembacaan Al-Qur'an dan terjemahannya, kultum, pembacaan 10 komitmen kader Nasyi'atul 'Aisyiyah, sambutan dari ketua Nasyi'atul 'Aisyiah, lain- lain dan penutup. Acara dibuka dengan pembacaan basmalah dan doa bersama-sama, lalu dilanjutkan dengan membaca Al-Qur'an. Untuk ayat Al-Qur'an dibaca bersama-sama dan untuk terjemahannya dibacakan oleh anggota atau ayunda yang telah di tunjuk. Dan di lanjutkan kultum yang dibawakan oleh ayunda yang telah lalu dilanjutkan dengan pembacaan 10 bertugas komitmen yang dipimpin oleh salah satu ayunda yang bertugas dan ditirukan oleh yang lain, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Nasyi'atul 'Aisyiyah dan dilanjutkan dengan acara lain-lain. Lain- lain ini biasanya diisi dengan pengumuman, atau untuk ayunda yang mempunyai informasi penting, lalu acara di tutup dengan doa kafaratul majlis, dan sebelum pulang para anggota berkumpul untuk mengocok arisan. Acara berjalan dengan sangat lancar, para anggota yang hadir terlihat senang dan menikmati acara dengan antusias. Sabtu, 17 September 2022 Hari, tanggal 16:30 - 17:00 WIB Waktu 30 Menit Durasi Tempat Masjid Al-Hidayah Nama Peneliti Nisrina Ambar Sari Observasi ke-2 Pada saat peneliti datang ke lokasi, acara sudah akan dimulai. Para anggota yang hadir duduk dengan rapi melingkar, terlihat bahwa mereka sudah siap memulai 332
acara. Observasi kali ini, peneliti lebih berfokus pada praktik membaca Al-Qur'an dan maknanya, serta pembelajaran Al-Qur'an. Sebelum membaca Al-Qur'an salahsatu anggota inti mengingatkan tentang waqaf, seperti ketika ada waqaf "alif lam" dan "shod lam" tidak usah berhenti, diteruskan saja membacanya karena kedua waqaf itu artinya dilarang berhenti. Setelah diingatkan anggota mulai membaca setiap ayatnya bersama-sama. sebelum masuk ke pembacaan Setelah terjemahannya, salah satu anggota yang sebelumnya mengingatkan perihal waqaf menyuruh anggota lain untuk melihat salah satu ayat yang terdapat waqaf yang ternyata tadi salah di baca. Dia menjelaskan bahwa seharusnya tadi jangan berhenti, tapi beberapa orang terdengar berhenti, dan menunjukan satu ayat yang ternyata para anggota salah membaca nya dan dibenarkan, bagaimana cara membaca ayat tersebut yang benar dan termasuk hukum bacaan apa. Para anggota lain yang mendengarkan dan menyimak penjelasan itu ada yang menjawab dengan iya lupa dan ada yang hanya mengangguk. selesai, Setelah membenarkan kesalahan dalam membaca Al-Qur'an tersebut, salah satu anggota yang telah ditunjuk untuk membacakan terjemahannya pun mulai membacakannya, terlihat semmua anggota yang hadir dengan serius mendengarkan, ada yang menganguk, ada yang hanya tertunduk, ada juga yang ikut menyimak dan membaca terjemahannya di Al-Qur'an yang dibawanya. Setelah terjemahan ayat selesai dibacakan anggota inti pada hari itu menyimpulkan terjemahan yang telah dibacakan itu. Setelah selesai membaca Al-Qur'an, dilanjutkan dengan kegiatan lainnya sampai selesai sesuai dengan arahan dari moderator. Sabtu, 1 Oktober 2022 Hari, tanggal 16:20 - 17:05 WIB Waktu 45 Menit Durasi Tempat Masjid Al-Hidayah Nama Peneliti Nisrina Ambar Sari Observasi ke-3 Ketika peneliti datang ke lokasi, anggota yang datang tidak terlalu datang tidak sebanyak pertemuan minggu kemarin karena sore itu hujan gerimis. Tidak lama setelah peneliti datang, acara dimulai. Sore itu acara berjalan lancar seperti biasanya. Observasi kali ini berfokus pada praktik kultum. Kultum dilakukan setelah para anggota selesai membaca Al-Qur'an dan terjemahannya. Pemateri atau orang yang 333
memberikan kultum setiap harinya akan berbeda-beda sesuai dengan petugas yang ditunjuk pada hari itu, dan teks atau materi untuk kultumpun sudah disiapkan. Pada saat peneliti melihat ayunda yang bertugas untuk menyampaikan materi tausyiah, ayunda tersebut sangat fokus pada buku teks materinya. Bukunya diletakkan dilantai dan dia membaca sambil menunduk. Dari awal menyampaikan sampai akhir ayunda tersebut hanya menunduk dan fokus membaca, tanpa sekalipun melihat audien 334
DOKUMENTASI Gambar 1. Kegiatan Pengajian Rutinan Nasyi'atul Aisyiyah 1 Gambar 2. Buku yang di pakai pada saat Pengajian Putinan Nasyi'atul Aisyiyah 335
Gambae 3. Praktik membaca Al-Qur'an ke-4 subjek 336
Gambar 4. Informed consent 337
338 DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. DATA PRIBADI 1. Nama 2. Tempat, Tgl Lahir : Brebes, 16 April 2000 3. Jenis Kelamin 4. Agama 5. Kewarganegaraan : Indonesia 6. Status : Mahasiswi 7. Alamat : Dukuh Krajan, Desa Kretek, Kecamatan. : Perempuan : Islam Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah : Nisrina Ambar Sari 8. No. HP 9. Email 10. Hobi : 082260158324 : : Memasak, traveling, mendengarkan musik, menonton film B. RIWAYAT PENDIDIKAN 1. 2005 - 2006 : TK Al-Karimah 2. 2006 - 2012 : SD Negeri 03 Kretek 3. 2012 - 2015 : SMP Muhammadiyah 01 Paguyangan 4. 2015 - 2018 : SMA Negeri 07 Garut 5. 2018 - Sekarang : UIN Raden Mas Said C. PENGALAMAN ORGANISASI 1. 2015 - 2016 07 Garut : Anggota Forum Remaja Islam (FORMIS) SMA N 2. 2019 : Anggota HMPS Tasawuf dan Pikoterapi UIN Raden Mas Said 3. 2020 : Anggota Kom Info Komunitas Penggiyat Tasawuf dan Psikoterapi (KOPI SUFI) UIN Raden Mas Said 4. 2021 : CO Kom Info Komunitas Penggiyat Tasawuf dan Psikoterapi (KOPI SUFI) UIN Raden Mas Said 5. 2021 : Anggota Komisi Aspirasi Senat Mahasiswa UIN Raden Mas Said |
ANALISIS METAFORA DALAM BEBASAN ANCANGAN PRAGMATIK SKRIPSI ACHDIYATI SUMI PERMATASARI 070502001X FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JAWA DEPOK JULI 2009
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS METAFORA DALAM BEBASAN ANCANGAN PRAGMATIK SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora ACHDIYATI SUMI PERMATASARI NPM 070502001X FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JAWA DEPOK JULI 2009 i Universitas Indonesia
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa skripsiini saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Indonesia. Jika di kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan Plagiarisme, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas Indonesia kepada saya. Depok, 22 Juli 2009 Achdiyati Sumi Permatasari ii Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Achdiyati Sumi Permatasari NPM : 070502001X Tanda Tangan : Tanggal : 22 Juli 2009 iii Universitas Indonesia
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Humaniora Program Studi Jawa pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: 1) Mama tercinta, Siti Sundari. Terima kasih atas segala pembelajaran hidup yang telah mama berikan untuk diriku. Untuk kakak-kakakku: Mas Ghuran, Mbak Puput, Mbak Arum, dan Mas Dana. Untuk kedua keponakanku terkasih, Remano dan Keandre. Om tersayang, Om Syahdawi (Tuhan menjadikan dirimu manusia tanpa dosa). 2) Dr. F.X. Rahyono dan Novika Stri Wrihatni, M. Hum, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini, dan atas pinjaman bukunya terima kasih ya, Pak, Teh. 3) Amryna Leandra Saleh, M. Hum selaku pembimbing akademik. Terima kasih bu atas kesabarannya mengurusi keribetan akademik saya. 4) Para dosen Program Studi Jawa yang telah memberikan berbagai macam pengetahuan secara mendalam tentang Jawa. Ibu Ita terima kasih atas Alam Pikiran Jawa-nya, lebih membuka cakrawala pikiran saya untuk memahami bagaimana alam dan manusia saling berkorelasi. Pak Karsono sebagai ketua sidang skripsi saya, Ibu Wiwi dan Ibu Ratna atas pembelajaran yang oke tentang Ilmu Linguistik dan sebagai penguji pada sidang saya. 5) Om Nyoman terima kasih atas segala perhatian yang telah om berikan dengan kasih. 6) Faradina Elmahda, Lydia Fitriana, Anis Wahyu Intan Maris sahabat yang telah bersama-sama melalui dan mempelalajari bahwa dalam hidup ini kita sangat beruntung. v Universitas Indonesia
7) Pratiwi A. Sari, Fanny Septiany, Husnul Amalia teman nongkrong bareng. 8) Angkatan 2005, sama-sama berjuang kita. Selama empat tahun ini tak pernah bosan bersama kalian. Tangisan dan canda mewarnai hari-hari bersama kalian. Melalui kalian pula, pandangan saya dalam melihat orang lain semakin beragam. Pikiran saya pun tambah dewasa bersama kalian semua. Khusus untuk Almrh. Astri Wulandari (seorang gadis dengan semangat yang hebat). 9) Mas Wishnu, Yesy (perjuangan ngeprint tanggal 17 Juli 2009, tak kan pernah saya lupakan), Yuli, Tiur, Shinta, Erlin, Ara, Mei, Pare selalu bersama kalian. 10) Mbak Ghita (teman perpustakaan saya, kalau ada reality show penghuni terakhir perpus, kita jadi pemenangnya, mbak), Mbak Chipe koleksi buku metaforanya luar biasa. Mbak Niken dan Bang O kerja sama yang baik atas peminjaman bukunya buat saya. 11) Hardiansyah yang tak pernah lupa menyemangati hari-hari saya 12) Dwifantya Aquina Zulfan (Dheweq/Panbers) sobat dari SD yang tidak ada matinya dalam semangat. 13) Keluarga Mahasiswa Sastra Jawa (KMSJ) FIB UI yang ciamik. Semua angkatan 2006, 2007 (Billy, Velly, Citra, Irvan, Liona, Iwan, Eki, Desy, Inggrid, dan Icha), semua angkatan 2008. 14) Alumni KMSJ FIB UI atas perhatiannya kepada para juniornya. 15) Penjual makanan di KANSAS memang paling murah. 16) Mbak-mbak satpam FIB UI, yang tidak pernah lupa akan jam bimbingan saya. 17) Bapak-bapak dan mas-mas perpustakaan FIB UI yang ramah, terima kasih tidak memasang tampang jutek. 18) Mas-mas fotokopian dekat KANSAS dan uda fotokopian kober. 19) Mbak Fifi, Sammy, Mas Nando KOPMA FIB UI, senang kenal kalian selama empat tahun ini. 20) Kepada crew Majalah PASTRY&BAKERY, bersama-sama kita membuat edisi perdana terbit dengan sukses. Terima kasih kepada Pak Tjahyongky yang telah memberikan saya kesempatan untuk bergabung di majalah ini dan memberikan kesempatan cuti dua bulan agar saya dapat menyelesaikan skripsi ini. vi Universitas Indonesia
21) B.O. PERS SUARA MAHASISWA UI untuk semangatnya yang luar biasa dan pengalaman yang yang tidak akan pernah terlupakan dalam dunia jurnalistik. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Saya mengharapkan skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu, khususnya Ilmu Linguistik. "AJA RUMANGSA BISA, NANGING BISAA RUMANGSA." Depok, 22 Juli 2009 Penulis vii Universitas Indonesia
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Achdiyati Sumi Permatasari NPM : 070502001X Program Studi : Jawa Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya Jenis karya : Skripsi demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS METAFORA DALAM BEBASAN ANCANGAN PRAGMATIK beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Depok Pada tanggal : 22 Juli 2009 Yang menyatakan Achdiyati Sumi Permatasari viii Universitas Indonesia
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS iii HALAMAN PENGESAHAN iv KATA PENGANTAR/UCAPAN TERIMA KASIH v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS vi ABSTRAK vii ABSTRACT viii DAFTAR ISI ix DAFTAR SINGKATAN x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Kerangka Pikir 1.5 Metode dan Langkah 1.6 Penelitian Terdahulu 1.7 Sumber Data 1.8 Sistematika Penyajian 1 3 4 4 5 5 9 10 BAB 2 KERANGKA TEORI 2.1 Pengantar 2.2 Pengertian Metafora 2.3 Teori Pragmatik (Yule1996) 2.3.1 Teori Relevansi (Sperber dan Wilson 1986) 2.3.2 Teori Analisis Metafora (Lakoff 1980) 2.3.3 Komponen Makna (Widowson 1996) 11 11 13 14 15 16 BAB 3 IDENTIFIKASI DATA 3.1 Pengantar 3.2 Peribahasa dalam bahasa Jawa 3.3 Tabel Peribahasa dalam bahasa Jawa 3.4 Bebasan 18 18 19 20 xi Universitas Indonesia
BAB 4 ANALISIS DATA 4.1 Pengantar 4.2 Bebasan Perbandingan tentang Keadaan 1) Beras wutah arang mulih marang takere 2) Kena ing Dhuyung 3) Glundhung Suling 4) Glundhung Semprong 5) Bathang Lelaku 6) Bathang Ucap-ucap 7) Gotong Mayit 4.3 Bebasan Perbandingan tentang Tindakan 1) Madu Balung Tanpa Isi 2) Lawanan Banda 3) Nglancipi Singating Andaka 4) Ngangsu Banyu ing Kranjang 5) Nyugokake Bugel Kayu Sempu 4.4 Bebasan Perbandingan tentang Sifat 1) Lanang Kemangi 2) Ora Ganja Ora Unus 3) Pandhitaning Antelu 26 26 27 28 29 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 BAB 5 KESIMPULAN 48 DAFTAR PUSTAKA 51 LAMPIRAN xi xii Universitas Indonesia
DAFTAR SINGKATAN S = Source T = Target KM = Komponen Makna OC = Ontological Correspondences EC = Epistemic Correspondences t.t = Tanpa tahun xiii Universitas Indonesia |
GDGD Daftar Isi DAFTAR ISI (2) REDAKSI (3) Laput (4) Pro Poor Award Tahun 2012 Tumbuhkan Komitmen Laporan Lhusus (7 ) Jawa Timur dalam Gelar TTG Nasional ke XIV Wujud Kebersamaan Pemprov dengan Daerah Warta (10) Gembleng Perangkat Desa Melalui POPDES - Pemkab Gresik Bantu Perbaiki 256 Rumah Gakin Kiad Pemberdayaan (12) Kota Surabaya Petakan Potensi Ekonomi Berbasis Sumberdaya Alam Profil UPK (14) UPKu Maju Lestari, Ds. Penambangan, Kec. Balongbendo, Sidoarjo Kembangkan Pasar Desa Geleri (16-17) Profil Tokoh (18) Dr Bambang Sudarmanta ST Olah Sampah Jadi Pembangkit Listrik Profil Kelurahan (20) Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya Membongkar Batas Kampung-Perumahan - KIM Semanggi Sukses di Bakorwil Potensi (24-25) Sentra Gerabah di Pacitan Lebih Menggeliat dengan Gerabah Seni Konsultasi (26) TTG (27) Mesin Penepung dan Palet Ayam Buras Tips Karier (28) Bersaing di Dunia Kerja Tips Kesehatan (29) Tetap Menjaga Berat Badan Saat Jamuan Makan Resep (30) Resep Balado Kentang Geleri (31) COVER: Aulia SRT. 02 GEMADESA Edisi OKtober 2012 Pengarah Drs. Zarkasi, M.Si Ketua Redaksi Drs Setyo Hudoyo, M.Si Redaktur Suriaman, SH, M.Si Ir Hadi Sulistyo, M.Si Drs. Widijarto M.Si Ir. Moh Yasin, M.Si Sekretaris Redaksi Endah BM, SP, M.Si Staf Redaksi Tri Hadi Suseno, SH Mardiono, SE Dedy Agus Irwanto, SE Lilik Wuryantini, S.Sos Sugeng Hariadi, SE Gusti Putu Mayun, SH Khoiril Anam Alamat Redaksi: Bapemas Provinsi Jawa Timur A. Yani 152 C Surabaya, Tlp. 031-8292591, 8282183, Fax. 031-8292591 Gema Desa adalah buletin yang diterbitkan setiap bulan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur. Penerbitan buletin ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang pemberdayaan masyarakat di Jawa Timur secara lebih komprehensif. Gema Desa juga dimaksudkan sebagai media pembelajaran dan pemikiran yang kritis seputar pemberdayaan masyarakat dan gender
GDGD Sepatu Dahlan dan Kemiskinan Surat Redaksi Apakah seseorang sebelum lahir sudah digariskan menjadi kaya? Atau sebaliknya suratan takdir menggariskan dia menjadi miskin? Apakah kemiskinan tidak bisa diubah? Apakah seseorang yang berdiam di tanah tandus bisa hidup serba berkecukupan? Mari kita tengok novel Sepatu Dahlan yang ditulis Khrisna Pabchicara (diterbitkan Noura Books, kelompok PT Mizan Publika). Novel ini adalah novel biografi Dahlan Iskan, Menteri BUMN dan mantan CEO Jawa Pos. Tokoh utama novel biografi s ini adalah Dahlan, tinggal di Desa Kebon Dalem, sebuah desa kecil di Kabupaten Magetan, berjarak sekitar 15 km dari Kota Magetan. Rumah tempat Dahlan - tokoh utama novel ini---di perkampun- gan yang hanya terdapat enam rumah sederhana. Kampung ini dikitari kebun tebu milik pemerintah. Hampir sebagian besar penduduk di Desa Kebon Dalem bermatapencaharian sebagai buruh tani. Dahlan dan keluarganya tergolong miskin. Pagi-pagi sekali Dahlan menggembalakan kambing milik orang lain yang dititipkan kepadanya, lalu be- rangkat sekolah. Sering di rumah tidak ada makanan, terlebih sejak ibunya me- ninggal. Bapaknya, sebagai tukang, sering meninggalkan rumah dalam waktu lama karena menjadi tukang di luar kota, sedangkan kedua kakaknya kuliah dan bekerja di lain kota. Dahlan juga bertanggung jawab pada adiknya, Zain. Apakah Dahlan ketika itu, baik masih kecil maupun remaja, sudah ber- pikiran bahwa kemiskinan yang membelitnya sudah menjadi bagian dari su- ratan takdirnya, sebagaimana dialami orangtuanya? Tidak tahu. Yang jelas, sebagaimana dalam novel ini, Dahlan terus bekerja untuk mengejar mimpinya, yaitu mempunyai sepeda dan sepatu. Di antaranya dengan menjadi pelatih volli anak-anak karyawan pabrik gula. Dahlan dalam novel ini digambarkan sebagai tokoh yang tidak mudah putus asa, lembek dan manja. Semangat dan optimismenya sangat besar. Itu sebab- nya, selepas SMA, dia memutuskan merantau untuk melanjutkan ke perguruan tinggi di Samarinda. Tetapi, di kemudian hari kita tahu, Dahlan Iskan, yang menjadi tokoh dalam novel ini, termasuk pengusaha media sukses yang kemu- dian menjadi Menteri BUMN. Andaikata kala remaja Dahlan pasrah pada kemiskinan dan tetap tinggal di desanya dengan menjadi buruh tani, tentu dia akan tetap terbelit dengan kemiskinannya. Terlebih dia menikah dengan tetangganya, yang juga anak bu- ruh tani, entah apa yang terjadi. Namun, karena Dahlan termasuk tipe pekerja keras lalu memutuskan pergi dari desanya--sebagaimana dilakukan kedua ka- kak perempuannya yang kuliah di luar Magetan--maka dia lolos dari jerat ke- miskinan. Setidaknya novel ini sudah menjawab sebagian pertanyaan di atas, bahwa seseorang bisa lepas dari kemiskinan (tidak harus menjadi kaya raya dan berke- cukupan) asalkan mau bertindak dan bertekad lepas dari kemiskinan. (*) Edisi OKtober 2012 GEMADESA 03
GDGD Laporan Utama Pro Poor Award Tahun 2012 Tumbuhkan Komitmen Berantas Kemiskinan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Badan Pemberdayaan Masyara- kat (Bapemas) Provinsi -- Jawa Timur, kembali mem- berikan penghargaan Lomba Karya Penanggu- langan Kemiskinan (Pro Poor Award) Tahun 2012. Ini berarti tahun 2012 adalah tahun yang keem- pat Pemprov Jawa Timur memberikan anugerah Pro Poor Award atau sejak pertama kali diselengga- rakan tahun 2009. Penganugerahan Pro Poor Award akan diberikan Jawa oleh Gubernur Soekarwo. Timur, Dr Rencananya hadir pula dalam penganugerahan ini Wakil Guber- nur Jawa Timur, Saifullah Yusuf. Adapun penganugerahan Pro Poor Award akan dilangsungkan di De- teksi Basketball League (DBL) Surabaya, 13 November 2012. Dalam perhelatan Pro Poor Award Tahun 2012 ini Pemer- intah Provinsi Jawa Timur akan memberikan penghargaan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk tiga kategori, yaitu kategori Bidang Bantuan dan Perlindungan Sosial, Kategori Bidang Pemberdayaan Sekretaris Bapemas Jawa Timur, Setyo Hudoyo, bertemu Walikota Surabaya dalam rangka klarifi kasi lapangan. Masyarakat dan kategori Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil. Masing-masing kategori han- ya diberikan kepada kabupaten/ kota terbaik. kabupaten/kota yang masuk nominasi kategori lem- baga pemerintah yaitu Kab. Bojo- negoro, Kota Kediri, Kota Suraba- ya, Kab. Sidoarjo, Kab. Banyuwangi dan Kota Mojokerto. Pemerintah Untuk lembaga non pemerintah yang dipilih hanya satu saja yang terbaik. Sementara nominator un- tuk kategori lembaga non pemerin- tah yaitu BMT-MMU Sidogiri (Kab. Pasuruan) dan Provinsi Jawa Timur, Drs Zarkasi, M.Si, pemilihan juara dalam Pro Poor Award Tahun 2012 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya untuk kat- egori lembaga pemerintah dipi- lih dengan peringkat terbaik I, II, II dan harapan I, II, lembaga non pemerintah terbaik I sd IV dan perorangan terbaik I sd IV. Maka untuk tahun ini hanya dipilih satu yang terbaik dari tiga kategori un- tuk lembaga pemerintah, yaitu Bi- dang Bantuan dan Perlindungan Sosial, Bidang Pemberdayaan Ma- syarakat dan Bidang Pemberday- aan Usaha Mikro dan Kecil. Algeins (Kab. Ponorogo). Se- dangkan untuk kategori peroran- gan hanya dipilih seorang saja, dengan nominator Risnani Puji Rahayu (Kota Surabaya) dan Siti Ruqoyah (Kota Kediri) Dikatakan oleh Kepala Bapemas Demikian pula dengan lemba- ga non pemerintah, hanya dipilih satu saja yang terbaik, sementara nominatornya hanya dua lembaga saja. Lembaga non pemerintah yang disaring dalam seleksi Pro Poor Award ini meliputi lembaga 04 GEMADESA Edisi OKtober 2012
Tim klarifi kasi lapang bertemu Bupati Banyuwangi. kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat (LSM), yayasan, ko- perasi, Unit Pengelola Keuangan dan Usaha (UPKu), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM seperi Kelompok Tani/HIPPA/HIPPAM dan gabungannya maupun kelom- pok-kelompok komunitas pedulis kemiskinan lainnya. juga demikian, hanya dipilih satu yang terbaik saja. Adapun pengertian perorangan adalah perseorangan yang memiliki komitmen, repu- tasi dan kontribusi nyata dalam penanggulangan kemiskinan dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Kategori per orangan pemerintah dan masyarakat (per- orangan) yang memiliki komit- men, kepedulian dan berprestasi dalam usaha penanggulangan ke- miskinan. "Melalui Pro Poor Award ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong tumbuhnya komit- men dan kesadaran pemerintah, masyarakat serta stakeholders di kabupaten/kota agar lebih peduli terhadap program-program pen- anggulangan kemiskinan," kata Zarkasi. "Selain itu merangsang masyarakat atau kelompok ma- syarakat untuk berperan aktif dalam program penanggulangan kemiskinan," tambahnya. Dikatakan oleh Zarkasi, Pro Poor Award diselenggarakan untuk memberikan apresiasi dan peng- hargaan (reward) pada pemerin- tah kabupaten/kota, lembaga non Tujuan lain Pro Poor Award adalah menggali praktik-praktik terbaik (the best practices) pro- gram penanggulangan kemiskinan sebagai media tukar informasi dan pengalaman pelaksanaan program Tim klarifi kasi lapangan mewawancarai warga. Laporan Utama Laporan Utama GDGD penanggulangan kemiskinan. Di samping itu mendorong partisi- pasi berbagai pemangku kepent- ingan baik pemerintah daerah, lembaga non pemerintah, mau- pun perseorangan dalam rangka mengembangkan pola-pola penge- lolaan program penanggulangan kemiskinan yang lebih optimal ke depan. "Pro Poor Award juga menjadi media tukar informasi dan pen- galaman pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan oleh dan antar kabu- paten dan kota," kata Zarkasi. Rencananya, bersamaan den- gan acara penyerahan anugerah Pro Poor Award, juga diberikan tropi, piagam dan bantuan keuan- gan kepada 10 UPK terbaik Jawa Timur tahun 2012. (res) Nominator Kategori Pemerintah Kab. Bojonegoro Kota Kediri Kota Surabaya Kab. Sidoarjo Kab. Banyuwangi Kota Mojokerto Nominator Lembaga Non Pemerintah BMT-MMU Sidogiri, Kraton, Kab. Pasuruan Algeins Ponorogo Nominator Perorangan Risnani Puji Rahayu (Kota Surabaya) Siti Ruqoyah (Kota Kediri) Edisi OKtober 2012 GEMADESA 05
GDGD Laporan Utama Indikator Penilaian Pro Poor Award 2012 Lembaga Pemerintah Kabupaten dan Kota Komitmen Kebijakan: Indikator di anta- ranya produk peraturan perundangan yang telah dihasilkan sebagai regulasi program penanggulan- gan kemiskinan dalam bentuk perda, perbup dan perwali. Kreativitas dan inovasi program penanggu- langan kemiskinan: Indikator di antaranya proporsi anggaran program penanggulangan kemiskinan yang dialokasikan dari sumber APBD kabupaten/ kota terhadap total APBD dalam 3 tahun terakhir; Proporsi dana sharing kabupaten/kota untuk men- dukung program penanggulangan kemiskinan dari pemerintah maupun pemerintah provinsi serta ber- bagai pihak lainnya terhadap total APBD pada 3 ta- hun terakhir. Dampak nyata program: Indikator di anta- ranya gagasan yang original dalam rangka mere- spon problem kemiskinan lokal; Memiliki desain program yang inovatif sehingga memberikan cara yang lebih efektif dan optimal dalam menge- lola program kemiskinan; team work lintas sektor dalam merekonstruksi program penanggulangan kemiskinan daerah; Kemampuan mempromosikan program kemiskinan sehingga memperoleh dukun- gan pemangku kepentingan. Non Pemerintah Penerapan prinsip dan prosedur pemberdayaan: Indikator meliputi partisipasi penerima manfaat kegiatan, mitra maupun pengelola yang dibukti- kan dengan dokumentasi kegiatan dan testimony; Keswadayaan penerima pemanfaat kegiatan, mitra maupun pengelola yang dibuktikan dengan rekap dana swadaya dari berbagai pihak; Kemandirian dalam bentuk penguatan kapasitas kelembagaan/ kelompok/individu yang dibuktikan data jumlah penerima manfaat yang sudah mandiri; Transpar- ansi dan akuntabilitas pengelolaan kegiatan yang dibuktikan dengan laporan kegiatan dan laporan keuangan; Keberlanjutan kegiatan yang dilihat ber- dasarkan desain program dan sustainabilitas du- kungan anggaran. Dampak nyata program: Indikator meliputi peningkatan kualitas SDM; Peningkatan pendapa- tan penerima manfaat; Perluasan lapangan kerja; Perbaikan kualitas hidup dan pengurangan beban rumah tangga miskin (RTM); Kelestarian lingkun- gan; Pengembangan sosial budaya/nilai-nilai keari- fan lokal. Perseorangan Komitmen, konsistensi dan reputasi: In- dikator meliputi kesungguhan dan keterlibatan dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan yang telah ditangani; Karya monumental dan penghar- gaan yang pernah diraih. Konsistensi dan reputasi: Indikator di anta- ranya visi dan misi lembaga dan program kerja yang ditunjukkan berdasarkan dokumen profi l lembaga; Profi l kegiatan penanggulangan kemiskinan yang telah ditunjukkan berdasarkan masing-masing keg- iatan; Jumlah anggaran yang telah dialokasikan be- serta sumbernya; Jumlah pemangku kepentingan yang terlibat dalam berbagai kegiatan penanggulan- gan kemiskinan yang telah dan sedang ditangani; Rekam jejak kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dibuktikan berdasarkan dokumentasi media cetak dan elektronik; Prestasi dan penghargaan yang pernah diraih. Penerapan prinsip dan prosedur pember- dayaan; Indikator meliputi partisipasi penerima manfaat kegiatan dan mitra; Keswadayaan pe- nerima manfaat kegiatan dan mitra; Pemandirian kelompok sasaran; Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan kegiatan. Dampak nyata program: Indikator meliputi peningkatan kualitas SDM; Peningkatan pendapa- tan penerima manfaat; Perluasan lapangan kera; Perbaikan kualitas hidup dan pengurangan beban rumah tangga miskin (RTM); Kelestarian lingkun- gan; Pengembangan sosial budaya/nilai-nilai keari- fan lokal. (*) 06 GEMADESA Edisi OKtober 2012
Laporan Khusus Laporan Khusus GDGD Jawa Timur dalam Gelar TTG Nasional ke XIV Wujud Kebersamaan Pemprov dengan Daerah bulan, ayam mulai dari menetas, sudah bisa dipakai ayam pang- gang," kata Marjianto. TTG temuan Marjianto, yang di- unggulkan Kabupaten Banyuwan- gi, adalah rangkaian alat pembuat konsentrat atau pellet pakan ayam kampung, ya, khusus ayam kam- pung. Bahan-bahannya adalah lim- bah ikan hasil tangkapan nelayan. Limbah berupa tulang, kepala dan sisik ikan itu diolah menjadi tepung kemudian menjadi pelet. Semua prosesnya berlangsung cepat, seti- daknya jika dibanding dengan di- tumbuk. TTG Marjianto merupakan salah satu dari 35 TTG yang di- boyong Provinsi Jawa Timur ke acara Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke XIV di Kota Ba- tam, Provinsi Kepulauan Riau, 11 s/d 14 Oktober 2012. Gelar TTG ke XIVyang berlangsung di area Harbour Bay ini menyajikan 368 stand dari 33 provinsi se Indonesia, 13 kementerian/LPND, 8 instansi pemerintah dan 39 pelaku usaha skala dan pariwisata. Kepala Bapemas Prov. Jawa Timur, Zarkasi, meninjau stand Jawa Timur. Marjianto tampak si- buk meladeni pertan- yaan sejumlah orang di stand Banyuwangi. Pria yang tinggal di Desa Graja- kan, Kecamatan Purwoharjo, Kab. Banyuwangi ini, dengan tenang menjelaskan secara detil TTG pem- buat konsentrat atau pelet jenis apung untuk pakan ayam kampung temuannya. "Saya jamin, dengan pakan ini hanya butuh waktu tiga Gelar TTG Nasional ke XIV di- buka oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Ke- amanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, 11 Oktober 2012. Hadir dalam pembukaan yang ditandai dengan menekan tombil sirine oleh Menko Polhukam di antaranya Menteri Dalam Negeri (Mendag- ri) Gamawan Fauzi dan Menteri Edisi OKtober 2012 GEMADESA 07
GDGD Laporan Khusus Laporan Khusus Stand Bapemas Provinsi Jawa Timur. Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Amir Syamsuddin. Sedangkan dari Jawa Timur hadir Kepala Badan Pemberdayaan Ma- syarakat Provinsi Jawa Timur, Drs Zarkasi, M.Si. ini Rangkaian kegiatan TTG terdiri atas beberapa kegiatan, di antaranya pameran dan gelar TTG, lokakarya dan rakernis peneliti, widya wisata teknologi sebagai ap- likasi TTG di laboratorium teknolo- gi Balai Budidaya Ikan Batam, pa- meran UKM serta penilaian stand TTG unggulan. Dalam sambutannya Djoko Suyanto mengatakan bahwa TTG bertujuan untuk menerapkan konsep-konsep manajemen mod- ern ke dalam praktek (dunia nyata dan perilaku masyarakat) dalam upaya optimalisasi hasil produksi/ pendapatannya. Djoko Suyanto menuturkan, sesuai arahan presiden, pemer- intah daerah dan stakeholder diharapkan dapat memberi du- kungan terhadap penemuan TTG serta menindaklanjuti pengem- bangannya. juga memberi peluang usaha dan pro- "Ajang TTG 08 GEMADESA Edisi OKtober 2012 mosi produk unggulan yang dike- lola masyarakat ekonomi kecil dan menengah untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan kese- jahteraan masyarakat," kata Djoko. Pada kesempatan yang sama Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Dalam Negeri, Tarmi- zi A. Karim, mengatakan, upaya pemberdayaan masyarakat salah satunya melalui peningkatan ak- ses masyarakat untuk memperoleh teknologi tepat guna. Menurut- nya, Gelar TTG ke XIV yang dige- lar di Batam merupakan langkah strategis dalam menyebarluaskan informasi berbagai alat-alat TTG kepada seluruh masyarakat. "Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan ke- butuhan masyarakat, dapat men- jawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dan dapat dimanfaatkan oleh masyara- kat secara mudah serta meng- hasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup. Teknolgi tersebut bersifat murah dan mudah serta memiliki nilai guna atau manfaat yang tinggi bagi masyarakat," tegas Tarmizi. Dalam acara tersebut diberikan penghargaan bagi yang berprestasi dalam pengembangan teknologi te- pat guna, di antaranya pada remaja berprestasi di ajang International Exhibition for Young Inventors, sertifi kasi paten BPPT bagi peneliti, penghargaan pada Pos Pelayanan- an Teknologi Tepat Guna (Posyan- tek) berprestasi serta penyerahan bantuan alat TTG pengering ikan berbasis surya oleh Menko Pol- hukam disaksikan oleh Mendagri, Gamawan Fauzi dan Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani. Dalam Gelar TTG Nasional ke XIV Provinsi Jawa Timur mem- boyong bermacam TTG temuan masyarakat Jawa Timur yang disa- jikan di 29 stand. Selain dari kabu- paten/kota, instansi lain yang ber- partisipasi dalam Gelar TTG adalah Balitbang Provinsi Jawa Timur (alat fermentasi pupuk cair) dan Disperindag Provinsi Jawa Timur (mesin pencetak chip). Sedangkan perguruan tinggi yang mengikuti adalah LPPM Untag Banyuwan- gi (bokasi 2 in one), LPPM ITS Surabaya (maket mini powerplant WaZer, mesin pemotong kerupuk tahu, pisau potong dengan sistem kawat (wire system), mesin bor meja) dan LPPM Unmuh Malang (mesin perajang (singkong, ubi ja- lar, kentang dan sejenisnya). Adapun kabupaten/kota yang berpartisipasi dalam Gelar TTG ini Surabaya (mesin goreng krupuk media pasir, canting elektrik, kom- por smart stove, mesin multiguna, mesin pembuat mie sederhana, granulator pupuk dan pakan ikan), Gresik (mesin plasma cutting, me- sin perahu listrik DC, mesin las mobile mig, solar home system system), Sidoarjo (alat pemecah sampah, alat pemeras santan),
Tuban (traktor), Kota Batu (alat pembuatan minuman buah), Jember (alat preparasi pengola- han coklat skala lab), Situbondo (miniatur alat penumbuk bahan palawija modern ), Banyuwangi (mesin alat pembuat konsentrat/ pellet jenis apung), Kota Kediri (APPO atau Alat Pengelolaan Pu- puk Organik), Tulungagung (mesin dowi atau pembuat gagang sapu dan skrop), Trenggalek (mesin pemanen padi), Kota Blitar (mesin penggoreng vacuum tipe horizontal yang menggunakan pompa vakum Canting listrik menarik perhatian pengunjung. system jet air), Bondowoso (mesin pengaduk dodol), Ngawi (mesin mouse destroyer, power weeder (penyiang gulma), Bojonegoro (power weeder (penyiang gulma) dan Kab. Pasuruan (agens hayati). Selain memamerkan TTG, kab/ kota di atas sebagian juga me- mamerkan produk unggulan dae- rahnya. Sedangkan kab/kota yang hanya memamerkan produk ung- gulan dalam Gelar TTG ini adalah Lamongan, Kota Probolinggo, Pac- itan, Kab. Malang dan Kab. Bang- kalan. Keikutsertaan pemerintah ka- bupaten/kota di Jawa Timur dalam Gelar TTG ke XIV ini disambut gem- bira oleh Kepala Bapemas Provinsi Jawa Timur, Drs Zarkasih MM. Se- bab, dari 29 wakil dari Jawa Timur, 20 berasal dari kabupaten dan 2 dari kota di Jawa Timur. "Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan pemerintah kabupaten/ kota di Jawa Timur dalam mengikuti Gelar TTG Nasional ke XIV di Ba- tam ini," kata Zarkasih kepada Gema Desa seusai acara pembukaan Gelar TTG ke XIV. Keikutsertaan pemerintah ka- bupaten/kota dalam Gelar TTG ini, kata Zarkasi, adalah wujud kebers- amaan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan pemerintah kabupaten/kota, sehingga dalam Gelar TTG ini stand Jawa Timur paling banyak memamerkan TTG terbaru. "Gotong royong antara Laporan Khusus Laporan Khusus GDGD Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan kabupaten/kota tergambar dalam wujud kebersamaan," kata Zarkasih. Tindak lanjut dari Gelar TTG ini, kata Zarkasih, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Bapemas Provinsi Jawa Timur, akan terus menginformasikan TTG-TTG ini ke daerah-daerah lain di Jawa Timur, terutama di pedesaan yang membutuhkan. "Kita akan terus menginformasikan TTG ini kepada masyarakat Jawa Timur," kata Zar- kasi yang nampak bangga dengan keikutsertaan Jawa Timur dalam ajang Gelar TTG ini. lain, sebagai wujud kepedulian Pemerintah Provinsi Jawa Timur, pada tahun 2013 Pemprov Jawa Timur akan mem- berikan bantuan alat hibah barang TTG kepada 12 kabupaten di Jawa Timur. Saat ini bantuan hibah ba- rang TTG tersebut masih digo- dok di Bidang Sumber Daya Alam (SDA) dan TTG Bapemas Provinsi Jawa Timur. Apa saja TTG dan daerah mana yang akan menerima bantuan TTG sejauh ini belum bisa diinformasikan. Di sisi Menariknya, pavilyun Provinsi Jawa Timur di Gelar TTG Nasional ke XIV yang nampak megah itu ter- pilih sebagai juara I kategori stand terbaik. Pavilyun Jawa Timur memang tertata apik, ditunjang dengan beraneka ragam TTG dan produk unggulan yang dipamer- kan. Selama Gelar TTG Nasional ke XIV berlangsung, stand Jawa Timur banyak dikunjungi pen- gunjung. Umumnya pengunjung tertarik dengan TTG-TTG yang dipamerkan. Banyak pengunjung yang bertanya secara detil tentang penggunaan TTG yang dipamer- kan.(res) Edisi OKtober 2012 GEMADESA 09
GDGD WartaWarta Gembleng Perangkat Desa Melalui POPDES "Hidupkan Jiwa Pamong Praja! Matikan Jiwa Pangreh Praja!" Demikian slogan yang terpampang pada upacara pembukaan Pembekalan dan Orientasi Perangkat Desa 2012 di la- pangan SMA Negeri 3 Jom- bang, 8 Oktober 2012, yang dipimpin langsung oleh Bu- pati Jombang selaku inspe- ktur upacara. Hadir Wakil Bupati, Forpimda, Ketua DPRD, Sekda dan kepala SKPD di lingkup Pemkab Jombang. Pembekalan dan Orien- tasi Perangkat Desa 2012 tersebut bertujuan untuk mewujudkan performa per- angkat desa yang profesion- al. Sebanyak 120 orang per- angkat desa yang terdiri atas 54 orang staf desa dan 60 du- sun mengikuti kegiatan ini. Mereka berasal dari 4 ke- camatan di Kabupaten Jom- bang, yakni Diwek, Ngoro, Peterongan dan Kudu. Dilaporkan oleh Drs. Pur- wanto MKP, Plt. Badan Pember- dayaan Masyarakat dan Pemerin- tahan Desa Kabupaten Jombang, maksud kegiatan ini selain untuk menumbuhkan sikap kedisiplinan, dedikasi, loyalitas dan tanggung jawab aparatur pemerintahan desa (pemdes), juga untuk memberikan wawasan kepada perangkat desa untuk meningkatkan keahlian, ke- mampuan dan kapasitasnya dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Bupati Suyanto dalam amanat- nya menyampaikan pentingnya pembinaan dan pengembangan SDM aparatur, khususnya perang- kat desa. Menurut Suyanto, atas keterbukaan informasi dan kema- juan teknologi yang berkembang cepat, tanggung jawab perangkat desa tidaklah semakin ringan. Akan tetapi dituntut semakin tinggi standarisasinya. Oleh kare- nanya aparatur pemdes dituntut untuk meningkatkan kapasitasnya, meningkatkan kompetensinya dan profesional dalam menjalankan kinerjanya. "Dengan pembekalan dan orien- tasi ini saya berharap perang- kat desa mampu menjadi motor penggerak dan dapat menjadi agen-agen perbaikan konsoli- dasi pemerintahan desa, se- hingga masyarakat akan tetap terfasilitasi dengan baik dan menerima kepuasan pelay- anan dari pemdes yang men- jadi ujung tombak pelayanan masyarakat desa," tandasnya. Bupati dua periode ini juga menekankan pentingnya perangkat desa untuk mem- perkuat kebersamaan, kepedu- lian dan kegotongroyongan di kalangan peserta, sehingga akan lahir komunikasi yang baik, yang akan menjadi modal sosial. Kegiatan Pembekalan dan Orientasi Perangkat Desa di- laksanakan selama sembilan hari dengan materi kegiatan olah fi sik dan mental 70% dan olah pikir 30%. Peserta akan mendapat materi pengaja- ran dan motivator dari pimpinan pemerintah Kabupaten Jombang dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Selain itu juga materi problem solving dan outbond. Para pengasuh dan pelatih melibatkan Kodim 0814, Polres Jombang, Sa- tradar 222 Kabuh dan Purna Praja STPDN. (hms) 10 GEMADESA Edisi OKtober 2012
GDGD WartaWarta Pemkab Gresik Bantu Perbaiki 256 Rumah Gakin Bupati Gresik, Sambari baiki rumah. Saya kira uang bantu- an sebesar Rp 15 juta sangat cukup untuk mengganti triplek menjadi tembok," katanya. tuk memperbaiki rumah saudara menjadi rumah yang layak huni dan sehat. Setidaknya bantuan ini dapat mempersempit kesenjangan masyarakat," kata Bupati. Halim Radianto, meny- erahkan bantuan biaya pemugaran rumah gakin sebesar Rp 3,840 milyar. Bantuan stimulan yang merupakan biaya stimulan untuk 256\ KK Gakin dari 132 desa se Kabupaten Gresik ini dilaksanakan di ruang Mandala Bakti Praja kantor Bupati Gresik. Sementara Kepala Dinas PU Ka- bupaten Gresik, Bambang Isdianto, menjelaskan, selain bantuan per- baikan rumah, pada kesempatan ini juga diserahkan bantuan keuan- gan kepala desa (SDB). Jumlah bantuan itu sebesar Rp 8,458 mi- lyar untuk 162 desa. Masih menu- rut Bambang, bantuan SDB ini merupakan bantuan program un- tuk pembangunan di desa. Proyek yang didanai program ini merupak- an proyek swakelola.(sdm) Syuaib asal Kroman Gresik, salah seorang penerima bantuan, menyatakan senang. "Saya tidak mengira menerima bantuan ini. Mulanya saya juga agak khawatir menghadapi musim hujan nan- ti, mengingat rumah saya bocor semua dan dinding rumah saya yang terbuat dari triplek sudah banyak yang mengelupas. Kami berharap dengan diterimanya ban- tuan ini kami segera bisa memper- Dalam sambutannya Sambari Halim mengakui bantuan pemuga- ran rumah sebesar Rp 15 juta masih belum maksimal. "Tapi inilah upa- ya kami untuk meringankan beban masyarakat yang kurang berun- tung. Pergunakan bantuan ini un- Edisi OKtober 2012 GEMADESA 11
GDGD Kiat Pemberdayaan Kiat Pemberdayaan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menyebar bibit lele Kota Surabaya Petakan Potensi Ekonomi Berbasis Sumberdaya Alam Kota Surabaya memetakan Pemetaan itu, kata Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, un- pemerintah tuk memudahkan melakukan intervensi program pemberdayaan dan pengemban- gan perekonomian kelompok ma- syarakat. Upaya berdasarkan data Badan Pemberdayaan Masyara- kat dan Keluarga Berencana Kota Surabaya itu juga berhasil memu- tasi status keluarga miskin men- jadi keluarga tidak miskin selama kurun waktu 2008-2010 sebanyak 1.278 keluarga. "Program ini cu- kup berhasil, contoh untuk wilayah barat Surabaya yang merupakan wilayah pengembangan daratan kota telah berhasil meraih sukses untuk pengembangan cabe/lom- bok sehingga dapat meningkatkan pendapatan warga petani," katanya belum lama ini. kawasan berbasis po- tensi sumberdaya alam. Hasilnya, sembilan Ke- camatan dibagi menjadi 3 wilayah pengembangan, sesuai dengan kes- amaan karakteristik sumber daya alam dan teknologi tepat guna, yaitu wilayah pengembangan pesi- sir timur, wilayah pengembangan pesisir utara dan wilayah pengem- bangan daratan kota. Kesembilan kecamatan itu adalah, Kecamatan Sukolilo, Mulyorejo, Kenjeran, Bu- lak, Semampir, Asemrowo, Sam- bikerep, Mulyorejo dan Kecamatan Bubutan. Potensi masing-masing ka- wasan itu menurut Dr. Janti Gu- nawan, dosen ITS yang telah lama berkecimpung dalam pemanfaatan sumber daya alam, masing-masing adalah Kecamatan Sukolilo memi- liki potensi ekonomi terkait sumber daya alam, yaitu produk hasil peri- kanan, produk olahan hasil peri- kanan dan pertanian dan produk daur ulang. Kecamatan Mulyorejo memi- 12 GEMADESA Edisi OKtober 2012
liki potensi ekonomi terkait sum- ber daya alam, yaitu produk ha- sil perikanan, produk pertanian, produk olahan hasil perikanan dan pertanian dan produk daur ulang, Kecamatan Kenjeran memiliki po- tensi ekonomi terkait sumber daya alam, yaitu produk olahan hasil perikanan dan produk daur ulang, Kecamatan Bulak memiliki potensi ekonomi terkait sumber daya alam, yaitu produk hasil perikanan, produk pertanian, produk olahan hasil perikanan dan pertanian dan produk daur ulang. Kecamatan Semampir memi- liki potensi ekonomi terkait sum- ber daya alam, yaitu produk hasil perikanan, produk olahan hasil perikanan dan produk daur ulang, Kecamatan Bubutan memiliki po- tensi ekonomi terkait sumber daya alam, yaitu produk olahan hasil pertanian dan produk daur ulang, Kecamatan Wiyung memiliki po- tensi ekonomi terkait sumber daya alam, yaitu produk hasil perikan- an, produk pertanian, produk ola- han hasil perikanan dan pertanian, produk daur ulang dan produk pariwisata. Kecamatan Asemrowo memi- liki potensi ekonomi terkait sum- ber daya alam, yaitu produk ha- sil perikanan, produk pertanian, produk olahan hasil perikanan dan pertanian, produk daur ulang dan produk pariwisata, Kecamatan Sambikerep memiliki potensi eko- nomi terkait sumber daya alam, yaitu produk hasil perikanan, produk pertanian, produk olahan hasil perikanan dan pertanian dan produk daur ulang. Kata Janti Gunawan, sumber daya alam Kota Surabaya masih ter- fokus pada eksplorasi dan eksploi- tasi, maka perlu ada kegiatan yang mempertimbangkan rehabilitasi dan konservasi lingkungan sejak dini agar terjaga sustainabilty ling- kungan dan ekonomi. Masih ada industri yang berba- sis sumber daya alam belum meng- gunakan tepat guna, sehingga perlu adanya pemberday- aan lebih banyak yang dilakukan oleh pemerintah atau LSM dan be- lum terorganisasi (sporadis). "Per- lu peran lebih aktif dari lembaga pendidikan dan lembaga perbank- an. Bank Indonesia siap memberi- kan bantuan pembinaan admin- istrasi keuangan kepada UMK, Lembaga Masyarakat Mandiri siap membantu pemasaran dan penge- masan bagi UMK yang membutuh- kan. Untuk itu para pemangku kepentingan per- lu bersinergi agar p e m b a n g u n a n Kota Surabaya dapat berhasil op- timal mengingat p e r k e m b a n g a n tiap Kecamatan berbeda, maka perlu adanya pi- lot kegiatan per sektor dan per teknologi Kiat Pemberdayaan Kiat Pemberdayaan GDGD wilayah yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan," ujarnya. Sosialisasi hasil kegiatan iden- tifi kasi sumber daya alam dan teknologi tepat guna sangat di- perlukan, sehingga rencana aksi dapat disusun oleh para pemangku kepentingan yang memiliki komit- men. Sektor yang disarankan adalah sektor pengolahan pangan, pengolahan daur ulang dan pariwi- sata, di sini sektor pariwisata dapat merupakan alternatif sektor per- ekat berbagai pemangku kepent- ingan yang dapat menjembatani berbagai isu ekonomi, tenaga ker- ja, pendidikan, teknologi dan seb- againya. Sementara itu Bapemas dan KB Kota Surabaya dalam tahun 2010 telah melatih perempuan miskin secara intensif melalui program P3EL dari 15.000 perempuan miskin menjadi 1.300 lebih siap melakukan usaha. Adapun lem- baga-lembaga non-pemerintahan yang berperan dalam program penanggulangan kemiskinan di an- taranya PNPM Mandiri Perkotaan yang menindaklanjuti hasil pela- tihan perempuan miskin dengan memberikan bantuan modal usah berupa peralatan dan lainnya se- banyak 860 paket, Perbanas men- jadi pendamping produksi Batik Tugu Kecamatan Bubutan, Dompet Duafa memberikan bantuan pro- gram peduli UMK di Kecamatan Krembangan, dan masih banyak intervensi lembaga-lembaga lain. "Dengan adanya kepedulian dan kebersamaan dari semua sektor yang terkait antara lain pemerin- tah, perguruan tinggi, LSM dan masyarakat luas diharapkan 5 ta- hun ke depan masyarakat Suraba- ya hidup makmur dengan angka kemiskinan yang relatif kecil," kata Risma.(sal) Edisi OKtober 2012 GEMADESA 13
GDGD Profil UPK Profil UPK UPKu Maju Lestari, Ds. Penambangan, Kec. Balongbendo, Sidoarjo Kembangkan Pasar Desa Desa Penambangan be- rada di lokasi yang strategis karena ber- batasan langsung den- gan Kecamatan Wringin Anom, Kabupaten Gresik. Juga berada di pinggir jalan provinsi yang men- ghubungkan Surabaya dengan wilayah barat Jawa Timur. Desa ini mempunyai potensi unggulan berupa pasar desa yang menjadi pusat perkulakan dari desa -desa sekitarnya. UPKu Maju Lestari yang ter- bentuk tahun 2007 berdasarkan Perdes No.03 Tanggal 14 Mei 2007 mengalokasikan dana ling- kungannya untuk mengembang- kan pasar Desa Penambangan agar semakin berkembang dan maju. Dengan demikian dapat berdam- pak ekonomis kepada warga di sekitarnya. "Kami bangun empat bangunan stand pedagang dari dana sharing Kabupaten Sidoarjo sebesar Rp 88 juta," kata Ketua UPKu Maju Lestari, Yuli Artining- sih, kepada Gema Desa belum lama ini. Pasar ini, kata Yuli, diharap- kan dapat memberikan kontribusi kepada UPK Maju Lestari melalui angsuran dari pemilik kios yang akan dikembangkan dalam ben- tuk penjualan sembako sebagai usaha UPK untuk meningkatkan pendapatan UPKu. Desa Penambangan terpilih se- bagai penerima Program Pengem- bangan Desa Model Binaan Gerdu Taskin Provinsi Jawa Timur ta- hun 2007. Melalui Musdes So- sialisasi telah terbentuk pengu- rus UPK Maju Lestari tanggal 06 April 2007. Dana Program APBD Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 170.000.000 masuk di reken- ing UPK bulan September 2007. Sebesar Rp 17.000.000 untuk BOP dan sebesar Rp 153.000.000 un- tuk pemberdayaan manusia sebe- sar Rp 15.300.000 sebagai dana hibah untuk pemberdayaan usaha sebesar 137.700.000 dikelola un- tuk usaha simpan pinjam dan ke- mitraan. Dana APBD Kabupaten Sidoarjo masuk di rekening UPK bulan Desember tahun 2008 sebe- sar Rp 87.975.000 untuk kegiatan pemberdayaan lingkungan yang disepakati untuk mengembangkan pasar desa. Melalui usaha simpan pinjam yang dijalankan, aset UPKu Maju terus berkem- Lestari menjadi bang. Dari total dana awal sebesar Rp 142.700.000, kini berkembang menjadi Rp 198.498.655. "Atau hasil yang dihimpun dari usaha yang dijalankan sejak UPKu berdiri sebesar Rp 55.798.655 atau 39,10% dari dana awal," jelas Yuli. Usaha simpan pinjam bunga murah yang dijalankan UPKu Maju Lestari hingga saat ini mencakup 38 kelompok masyarakat miskin dengan jumlah anggota ratusan. Mereka menjalankan usaha antara lain dengan berdagang, petani, jasa dan beternak. Dalam mengajukan permo- honan, anggota/kelompok baru yang mau mengajukan permo- honan pinjaman sebulan sebel- umnya dilampiri fotokopi KK dan KTP. Permohonan diteliti kebena- ran datanya dengan mencari tahu tentang karakter calon peminjam kepada tetangga sekitarnya. Bila dirasa tidak ada masalah maka pokmas diundang di balai desa untuk menerima pinjamannya. Be- gitu pula terhadap pokmas atau pe- 14 GEMADESA Edisi OKtober 2012
minjam lama, mereka juga harus menunggu dua atau tiga bulan untuk memperoleh pencairan. Di UPKu Maju Lestari pen- gurus (ketua, sekretaris, benda- hara) secara tidak langsung juga menjadi ketua pokmas di masing- masing pedukuhan, karena tiap akhir bulan pengurus secara ru- tin berkeliling pedukuhan untuk menagih pokmas/anggota yang belum bayar. "Sedangkan pen- gawas akan memberikan surat peringatan/surat teguran bahkan melakukan pemanggilan kepada pokmas/anggota yang bermasalah dengan dengan angsurannya, catatan setelah memperoleh lapo- ran dari pengurus," katanya. Rapat UPKu Maju Bersama lahnya mengalami peningkatan se- banyak 100%, yaitu sebanyak 495 keluarga miskin, yang terdiri atas 231 keluarga miskin rentan dan 264 keluarga miskin berpotensi. Dibandingkan dengan UPKu program lain di desa, UPK Maju Lestari, kata Yuli, diyakini lebih unggul, itu dikarenakan UPK Maju Lestari selalu memberikan laporan baik itu ke desa, pengawas, keca- matan dan ke sektap kabupaten. Dan tiap tahun UPK Maju Lestari selalu memberikan masukan dana untuk desa, yakni 10% dari SHU. Dari data yang diperoleh dari hasil pendataan BPS tahun 2001 di Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, terdapat 232 keluar- ga miskin. Tetapi setelah dilakukan klarifi kasi pada tahun 2007 jum- Dari keluarga miskin rentan yang ada banyak di antaranya yang merupakan lansia dan masyara- kat yang menderita sakit sehingga mengalami kesulitan dalam me- menuhi kebutuhan makan keluar- ga, jadi masalah gizi bukan utama dalam kehidupan sehari-hari. Maka dengan adanya pro- gram ini diusulkan program ban- tuan gizi kepada keluarga miskin rentan yang ada di Desa Penam- bangan dengan memberikan ban- tuan makanan tambahan untuk ke- luarga. Sedangkan untuk keluarga miskin berpotensi diberikan ban- Pembagian paket sembagi yang diselenggarakan UPKu Maju Bersama. Profil UPK Profil UPK GDGD tuan fi nansiil dalam bentuk modal kerja. Bantuan makanan tambahan yang telah diberikan berupa sem- bako non beras terdiri dari 1 kg gula,1 liter minyak goreng,1 liter susu kental dan 1 bungkus krupuk udang diberikan dua kali selama dua bulan untuk 231 RTM-R. Di samping itu juga diberikan per- lengkapan sekolah untuk 100 anak dari keluarga RTM-R. Desa Penambangan mayoritas penduduknya bergerak di bidang usaha perdagangan, baik usaha kecil maupun menegah. Kerasnya persaingan membuat pedagang kecil harus kerja mengembangkan usahanya agar usaha bisa bertahan dan berkembang. Namun ada ka- lanya mereka mengalami kesulitan dalam permodalan karena modal usaha terkadang habis untuk men- cukupi kebutuhan hidup sehari- hari. Pinjaman modal yang telah di- berikan dengan jasa hanya 1% agar tidak memberatkan masyarakat, sehingga mereka mampu mengem- bangkan usaha yang telah digeluti dengan modal yang dipinjamnya . Dengan harapan agar secara berta- hap ekonomi masyarakat di Desa Penambangan bisa meningkatkan taraf hidupnya. (sal) Edisi OKtober 2012 GEMADESA 15
A : o t o F a w a J i s n i v o r P s a m e p a B m a l a d a t r e s t u k i r u m T i r i a F m i t a J n a r e m a p n a g n e d m i t n a d o j r a o d i S n e t a p u b a K o p o d n e P i d , h a l I l u f i a S ) D C B o t o f ( . n a g n a p a l u a j n i n e m n a d , , a r a c n a w a w n a k u k a l e m , o j r a o d i S i t a p u B a m a s r e b o t o F ) i r u J a u t e K ( n i s a Y . M n i p m i p i d i r a h a k g n a r m a l a d 2 1 0 2 a w a J i s n i v o r P 7 6 - e k i d a j s a m e p a B d n a t S . r u m T i r u m T a w a J i i s n i v o r P d n a t s i a g a b e s h i l i p r e t . k i a b r e t b : o t o F a b m o L g n a p a L i s a k i f i r a K l n a n i k s i m e K n a g n a u g g n a n e P a y r a K l 2 1 0 2 r u m i T a w a J ) d r a w A r o o P o r P ( d : o t o F c : o t o F
GDGD Dr Bambang Sudarmanta ST Profil Tokoh Olah Sampah Olah Sampah Jadi Pembangkit Jadi Pembangkit Listrik Listrik Kota Blitar selama ini juga dikenal se- bagai sentra budidaya ikan koi. Lihat saja, bila Anda memasuki Kota Blitar, di sudut jalan Kota Blitar terdapat patung ikan koi, sebagai penanda kalau Kota Blitar adalah sentra Ikan Koi. LLimbah sampah yang kerap dianggap sesuatu tak berguna kini menjadi barang berharga. Salah seorang dosen Insitut Teknologi Sepu- luh Nopember (ITS) Surabaya, Dr Bambang Sudarmanta ST MT, berhasil menemukan cara men- golah sampah menjadi tenaga pembangkit listrik, atau yang disebutnya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTsa). Dosen D3 Teknik Sipil ITS ini mengaku idenya be- rawal ketika melihat banyaknya tumpukan sampah di sekitar kampus ITS. Jumlah sampah yang dihasilkan sivitas akademika ITS cukup tinggi. Dalam sehari saja petugas kebersihan dapat mengumpulkan dua hingga empat meter kubik sampah organik maupun non-or- ganik. Jumlah sebesar itu tentunya cukup berpotensi be- sar bila dikelola dengan baik,'' katanya belum lama ini. Melihat kondisi itu tercetuslah ide untuk membuat pembangkit listrik bertenaga sampah agar lingkungan di kampus ITS tetap bersih, bebas dari sampah. Guna mewujudkan mimpinya, sehari-hari waktunya dihabis- kan dalam rumah kompos kampus ITS Surabaya. Di ruang kerjanya di laboratorium Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar, Bambang merancang terobosan baru menjadikan sampah sumber tenaga listrik. Bagaimana proses kerjanya? Proses pengolahan sampah untuk menjadi energi listrik sendiri melalui program pengolahan sampah di ITS akan dilakukan dengan tiga cara, yakni pembakaran, gasifi kasi dan fermentasi. Pada proses pembakaran, sampah yang telah dipilah akan dikelompokkan dalam beberapa kategori. Lalu panas dari pembakaran - hingga men- capai 600 bar - tersebut dialirkan ke turbin untuk menggerakan generator dan menghasilkan listrik. Sampah anorganik yang tidak bernilai ekonomis akan dibakar dalam insenerator dan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel. ''Prinsip kerja dari PLTSa sendiri hampir sama dengan PLTU. Bedanya, bahan bakar PLT- Sa bukanlah batu bara melainkan sampah,'' jelasnya. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan metode gasifi kasi. Metode ini berbeda dengan metode sebe- lumnya karena tidak dilakukan pembakaran. Dalam metode ini, sampah yang berupa biomassa akan di- ubah menjadi synthetic gas yang kemudian akan dimurnikan kembali. Gas yang telah dimurnikan terse- but akan digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel atau mesin bensin. Selain dua cara tersebut, Bambang dan timnya juga telah mengembangkan metode lain, yakni metode fer- mentasi. Diakui olehnya, metode ini belum pernah diter- apkan pada sampah. Untuk 4 sampai 6 jam beroper- asinya, alat pembangkit listrik tenaga sampah ini dapat menghasilkan energi listrik sebesar 2 kilo watt dan listrik tersebut dapat langsung digunakan dan juga bisa disim- 18 GEMADESA Edisi OKtober 2012
pan dalam baterai atau aki (accu) untuk penerangan malam hari. Menurut Bambang, dari empat me- ter kubik sampah kering bisa meng- hasilkan dua hingga tiga kilowatt tenaga listrik. Daya itu cukup untuk menerangi sepanjang jalan asrama mahasiswa ITS selama dua jam. ''Ada sebelas tiang lampu di asrama mahasiswa dengan kebutuhan daya sebesar 125 watt tiap lampunya,'' jelas Bambang. Rencana ke depan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga sampah ITS ini akan digu- nakan untuk sumber energi lampu di kawasan kampus ITS. Selama pembuatan alat ini, Bambang su- dah menghabiskan dana hingga Rp 200 juta. Pastinya dana sebesar itu tidak berarti dibanding hasilnya, yaitu pemanfaatan sampah men- jadi tenaga listrik yang berguna bagi orang banyak. PLTSa hanya menggunakan sampah non-organ- ik. Sampah jenis organik dialihkan untuk proses composting. Awalnya, sampah organik yang sudah ditim- bun dihancurkan menggunakan me- sin diesel. Baru kemudian ditimbun kembali sekitar 15 hingga 20 hari. Untuk mempercepat proses tem- pengomposan, di bawah pat disisipkan penimbunan pipa paralon sebagai saluran udara yang nantinya akan dialiri oksigen. ''Hasil pengomposan sampah or- ganik tersebut digunakan sebagai pupuk. Tanaman di ITS tak lagi menggunakan pupuk buatan dan pestisida,'' tambahnya. Eco-Campus PLTSa karya Bambang dilun- curkan bersamaan dengan program Gugur Gunung tahap 3 (G2.3) di kampus ITS. Pelaksanaan kegiatan yang merupakan rangkaian program Eco Campus tersebut digelar secara serentak di semua unit, jurusan, dan biro di lingkungan ITS. Gugur Gu- nung 1 (G2.1) diselenggarakan untuk mengukuhkan kampus ITS sebagai daerah yang berbasis eco-campus. Sementara G2.2 difokuskan pada bersih- bersih di tiap unit dan juru- san, disertai penanaman 830 bibit pohon terdiri dari pohon matoa, su- kun, mahoni, dan mangga, juga agar menjadi kebiasaan dan ITS menjadi sadar budaya eco-campus. ''Untuk G2.3 kali ini juga melan- jutkan kegiatan pada tahap-tahap sebelumnya yang diharapkan se- makin menegaskan budaya eco- campus bagi seluruh warga ITS,'' tutur ketua pelaksana G2.3, Tatas, ST, MT. Menurut dia, G2.3 juga difokus- kan pada biodiversity, yaitu pro- gram konservasi atau perlindungan satwa burung di kampus ITS, se- hingga kawasan ITS nantinya bisa menjadi rumah bagi burung- bu- rung liar tersebut. ''Kalau burung- burung tersebut mendapat rumah yang nyaman dan aman, tentunya bisa membantu perkembangbiakan mereka dengan baik, karena itu ada larangan penangkapan burung di area kampus ITS,'' katanya. Selain penanaman pohon dan pelepasan ratusan burung merpati dan bon- dol, kegiatan itu juga diramaikan dengan uji emisi kendaraan di ling- kungan ITS. Konsep kampus yang peduli dan berwawasan lingkungan juga ditun- jukkan dengan rencana meniada- kan pendingin ruangan atau AC di gedung perkuliahan. "Kami sebisa mungkin menghindari penggunaan AC. Minimal kita akan mengurangi AC dalam setiap gedung di ITS. Nanti kalau hutan kampus makin lebat, tak perlu pendingin ruangan ini,'' kata Koordinator Program Eco Campus ITS Achmad Rusdianyah. Profil Tokoh Profil Tokoh GDGD Peniadaan AC ini telah dilakukan pada gedung-gedung perkuliahan di kampus PENS ITS. Hampir di semua gedung ini didesain tanpa instalasi pendingin ruangan. ''Buk- tinya tanpa AC pun, gedung ku- liah PENS sejuk. Udara segar ma- suk melalui fentilasi gedung. Ini ramah lingkungan. Kalau hutan kampus makin bagus, udara ma- kin segar,'' tambah Rusdiansyah. Namun, ia mengakui, langkah non- AC tak mungkin diterapkan di se- luruh gedung di kampus tersebut. Akan tetapi, ke depannya, setiap ge- dung baru ITS tak akan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Mendukung konsep eco campus ITS. Total lahan ITS 185 hektar ha- rus dimaksimalkan demi kelestar- ian lingkungan. "Kami sudah meny- iapkan masterplan gedung-gedung perkuliahan di ITS yang berkonsep green building. Seluruh infrastruk- tur kampus akan berbasis dan ber- budaya lingkungan," jelasnya. Setidaknya, dalam empat ta- hun ke depan, infrastruktur yang berkonsep green building itu sudah bisa diimplementasikan di ling kun- gan kampusnya. Antara lain, sep- erti desain standar green building, green infrastructure serta sistem drainase yang ramah lingkungan. Masterplan berbasis eco campus ini diadopsi untuk mencegah pembo- rosan energi di ITS. \ Dalam hitungan Rusdiansyah, ITS setiap tahun membayar Rp 6 miliar untuk listrik. Artinya, setiap bulan harus dikeluarkan dana sebe- sar Rp 500 juta untuk listrik saja. "Akan banyak program ITS untuk menciptakan budaya lingkungan. Kami akan tempatkan setiap pro- gram ecocampus sebagai prioritas. Melestarikan dan membudidayakan lingkungan sehat dan berkelenju- tan,'' pungkas Rusdiansyah.(sal) Edisi OKtober 2012 GEMADESA 19
GD PPPPPPPPPPPPPPPPPrrooffil Profil Kelurahan PPProfil K PPPPPPPPPPPPPPPPPrrooffil rrrrr Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya Membongkar Batas Kampung-Perumahan Cara dan kebiasaan hidup kebanyakan penduduk perumahan di kawasan perkotaan yang dikenal individual tidak terbukti di Suraba- ya, tepatnya di sejumlah komplek perumahan penghuni Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo. Pemerintah kelurahan setempat berhasil menanamkan prinsip hid- up rukun bergotong royong antar sesama penghuni maupun dalam interaksinya dengan warga di perkampungan sekitar perumahan. Menghilangkan perbedaan an- tara warga perkampungan den- gan warga perumahan di Kelura- han Semolowaru memang menjadi konsen pihaknya selama ini, demi terciptanya kehidupan yang ber- gotong royong di tengah hiruk pi- kuk individualismenya kehidupan perkotaan. Prinsip kerukunan dan kego- tong royongan yang berhasil diban- gun tercermin dari semua aspek kehidupan. Di bidang pendidikan misalnya, Kelurahan Semolowaru memiliki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Ceria yang bertempat di perumahan kelas menengah ke atas. "Biasanya kalau di lingkungan perumahan seperti itu kan biasnya anak-anaknya tidak ada yang seko- lah di PAUD. Tapi, di Semolawaru hal seperti itu tidak ada, karena masyarakat di sini sangat guyub. Ibu-ibunya di perumahan tersebut juga mau ikut pelatihan ketrampi- 20 GEMADESA Edisi OKtober 2012
lan yang diselenggarakan Kelura- han maupun Kecamatan," terang Fikser Camat Sukolilo. Selain itu, Kelurahan Semo- lowa ru memiliki 5 UKM unggu- lan sebagai penunjang nilai. Ke- beradaan UKM sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat. Sebab, para UKM ini sudah mampu menyerap tenaga kerja. Karang Taruna juga memiliki usaha kolam lele, gar- men, dan cuci motor. "Partisipasi masyarakat yang sudah ada di Ke- lurahan Semolowaru memang su- dah terbangun sejak dulu. Semua lapisan masyarakat turut terlibat dalam setiap kegiatan. Biasanya warga di kota metropolitan susah untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. Jadi, tidak berlebihan apabila Ke- lurahan Semolowaru menjadi me- wakili kota Surabaya dalam lomba Desa/Kelurahan tingkat Provinsi," pungkasnya. Lurah Semolowaru, Sumali menjelaskan, dari 12 RW di Kelu- rahan Semolowaru, sebagian besar atau sebanyak 9 RW ditempati war- ga dari berbagai perumahan seperti Perum Semolowaru Elok, Selatan, Bahari, Araya, dan Wisma Mukti. Sumali Sementara 3 wilayah RW dihuni warga perkampungan biasa. ''Mes- ki begitu tidak pernah ada kecem- buruan sosial atau sentimen antar warga perumahan dan perkampun- gan, semua warga hidup rukun ber- sama atas dasar mahluk sosial yang saling membutuhkan,'' ujarnya. Kelurahan Semolowaru, Ke- camatan Sukolilo Kota Surabaya resmi berstatus kelurahan setelah Poduk UKM Unggulan Profil Kelurahan Profil Kelurahan GDGD keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1981, sebelum PP tersebut diberlakukan Kelurahan Semolowaru masih berstatus desa. Kelurahan seluas 167,600 hektare itu batas sebelah utara dengan Ke- lurahan Klampis Ngasem, sebelah timur dengan Kelurahan Medokan Semampir dan Kelurahan Keputih, bagian selatan dengan Kelurahan Medokan Semampir, dan sebelah barat dengan Kelurahan Nginden Jangkungan. terbaik se-Keca- se-Kota matan Sukolilo dan Surabaya 2012 itu dihuni oleh 18.934 jiwa, sebanyak 9.277 dian- taranya laki-laki, dan 9.117 orang adalah perempuan. Mereka terbagi dalam 5.334 Kepala Keluarga yang tersebar di 70 RT, dan 12 RW. Dari pusat pemerintahan kecamatan, posisi kelurahan ini berjarak 0,5 kilometer, sementara ke pusat pemerintahan Kota Surabaya ber- jarak 7 kilometer. Kelurahan Penduduk Kelurahan Semolo- waru ini sangat heterogen dari segi agama, pekerjaan, kultur, bu- daya dan sebagainya. Kekompakan warganya dalam segala hal ber- buah sejumlah prestasi selain se- bagai kelurahan terbaik level kota dan Provinsi. Diantaranya, Juara 1 lomba KIM LCCK Kota Surabaya 2012, juara I kategori ''Pasar He- boh'' dalam Festival Pasar Suraba- ya 2011, juara II juga diraih dari kategori ''Pasar Segar''. Tahun ini, Kelurahan Semolowaru juga men- juarai Road Show Green and Clean Kota Surabaya. Lomba Desa/Kelurahan dilaku- kan sebagai upaya memperday- akan masyarakat melaui penguatan kelembagaan, peningkatan motiva- si, partisipasi masyarakat dan swa- daya gotong royong masyarakat di Kelurahan perlu dilakukan per- Edisi OKtober 2012 GEMADESA 21
GDGD Profil Kelurahan Profil Kelurahan lombaan Kelurahan berhasil secara terarah, terpadu terkoordinasi, dan berkelanjutan. ada 8 indikator penilaian yang akan menjadi per- hatian tim juri. Diantaranya Kese- hatan, Pendidikan, Pemberdayaan, Partisipasi Masyarakat, Ekonomi, TP PKK, dan Keamanan. Menurut Sekretaris Tim Juri Desa Kelurahan Provinsi Jatim, Suriaman, Perlobaan kelurahan pada hakekatnya adalah sebagai salah satu upaya untuk mendorong usaha pembangunan masyara- kat atas dasar tekat dan kekuatan sendiri yang sekaligus mengevalu- asi keberhasilan usaha-usaha ma- syarakat dalam pembangunan di Tingkat Kelurahan dengan melihat lonjakan perkembangan Kelurahan selama 2 tahun terakhir. "Juga melihat seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung di Kelurahan yang dilaksanakan secara terpadu dengan mengem- bangkan swadaya gotong royong masyarakat, dan gambaran meny- eluruh tentang karakter Kelurahan yang meliputi data dasar, potensi, tingkat perkembangan dan ma- salah yang dihadapi," terang Suria- man Tahun ini, Kelurahan Semolo- waru, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya dipilih menjadi salah satu kelurahan terbaik se Provinsi Jatim sesuai hasil penilaian Tim Penilai Lomba Desa dan Kelura- han sebagaimana dalam Keputu- san Gubernur Jawa Timur Nomor tentang 188/39/KPTS/013/2012 Tim Penilai/Evaluasi Program/Ke- giatan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Tahun Ang- garan 2012. Dalam keputusan Gubernur Ja- tim tersebut, Kelurahan Semolowa- ru, Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya menempati posisi terbaik ketiga. Pemenang pertama diraih Senam bersama yang dilakukan ibu ibu PKK Kelurahan Semolowaru Surabaya 22 GEMADESA Edisi OKtober 2012 oleh Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madi- un, kedua oleh Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota, Kota Kediri, dan terbaik keempat diraih oleh Kelura- han Tisnonegaran, Kecamatan Kani- garan, Kota Probolinggo. Sementara untuk desa terbaik, Desa Sum bertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang di- posisi pertama, Desa Jeruk Keca- matan Bandar Kabupaten Pacitan menempati posisi terbaik kedua, posisi ketiga diisi oleh Desa Plang- krongan, Kecamatan Poncol, Kabu- paten Magetan, dan posisi keem- pat oleh Desa Ngepeh, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
Profil Kelurahannn GDGD KIM Semanggi Sukses di Bakorwil Selain men- berhasil gukir prestasi di tingkat Provinsi Jatim, Kelurahan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya juga berha- sil memfasilitasi lembaga masyara- katnya menancapkan prestasi di tingkat Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil). Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Semanggi, berha- sil menjuarai Lomba Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) tingkat Bakorwil Pamekasan, dan dipastikan berlaga di ajang fi nal tahun depan. KIM Semanggi berhasilkan me- nyisihkan tiga lawannya, yakni KIM Mawar dari Kabupaten Pamekasan dan Sumenep, dan KIM Melati dari Kabupaten Sidoarjo. Menurut ang- gota Dewan Juri yang juga Kepala Bidang Diseminasi Informasi, Dinas Kominfo Jatim, Ir Miswan Hadi, dengan keberhasilan KIM Semanggi memenangi LCCK ini, maka mereka nantinya masuk pada babak fi nal tingkat Jatim yang akan diseleng- garaan 2013 mendatang. "Meski kini telah juara, jangan pernah berhenti untuk tetap memberdayakan KIM- nya pada masyarakat agar masyara- kat melek informasi," pintanya. Sekretaris KIM Semanggi, Dian Andrianto mengatakan, kegiatan lomba ini cukup bagus dan bisa dijadikan sarana mensosialisasi- kan kebijakan yang di buat pemer- intah. Lomba semacam ini akan merangsang masyarakat untuk lebih mengetahui akan kebijakan atau program-program yang telah dibuat pemerintah. "Kemenangan KIM kami adalah kemenangan ma- syarakat Semolowaru bukan saja ke- menangan kami bertiga," ujar Dian. Selama KIM Semanggi terlibat banyak dalam menaympaikan infor- masi yang disampaikan secara getuk tular atas berbagai kebijakan yang di- lakukan Pemerintah Kota Surabaya. Contohnya himbauan terkait dengan demam berdarah, kebakaran pada musim kemarau, antisipasi banjir saat musim penghujan. Jika disam- paikan kepada kelompok-kelompok informasi semacam ini maka akan lebih efektif dibandingkan menye- barkan surat edaran ke kelurahan, RW atau RT. "Adanya kelompok- kelompok ini juga akan memangkas baik dari segi waktu dan anggaran pemerintah dalam menyampaikan informasi," tambahnya. Kegiatan LCCK KIM ini dimask- sudkan untuk melihat kemampuan anggota KIM yang ada di Jatim, agar tercapai pemerataan informasi di masyarakat. LCCK merupakan ben- tuk lain dalam memberikan pem- binaan terhadap KIM. Sehingga para anggota KIM terus berperan aktif dan menyerap informasi dari Pemerintah dan masyarakat serta dapat menyampaikan informasi secara inten dan efektif kepada ma- syarakat. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Propinsi Jawa Timur, Haryogi, SH, M.Si mengungkap- kan, kegiatan LCCK tingkat Bakor- wil IV Pamekasan tersebut meru- pakan kegiatan terakhir setelah 3 Bakorwil lainnya di Jawa Timur melaksanakan LCCK yang sama. "Kegiatan LCCK KIM ini dimask- sudkan untuk melihat kemampuan anggota KIM yang ada di Jatim, agar tercapai pemerataan informasi di masyarakat,"ujarnya. itu melalui LCCK tersebut merupakan bentuk lain dalam memberikan pembinaan ter- hadap KIM. Sehingga para anggota KIM terus berperan aktif dan me- nyerap informasi dari Pemerintah dan masyarakat serta dapat me- nyampaikan informasi secara inten dan efektif kepada masyarakat. Disamping Ditambahkan, KIM merupakan revitaliasi dari keberadaan Kelompe- capir di era masa lalu. Dan di era re- formasi saat ini KIM memiliki tugas mulia dalam memberikan informasi timbal balik dari pemerintah kepada masyarakat maupun sebaliknya. Pada LCCK kali ini, Juara II ber- hasil diraih oleh KIM Mawar dari Kabupaten Sumenep, Juara III KIM Mawar dari Kabupaten Pamekasan dan Juara harapan KIM Melati dari Kabupaten Sidoarjo. (Sal) Edisi OKtober 2012 GEMADESA 23
GDGD Potensi Sentra Gerabah di Pacitan Lebih Menggeliat dengan Gerabah Seni Letaknya nun di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur, dihimpit panora- bergunung-gunung, ma di sanalah Kabupaten Pacitan. Wilayah paling ujung ini berba- tasan dengan Kabupaten Pono- rogo di utara, Trenggalek di timur, samudra Hindia di selatan, dan Wonogiri Jawa Tengah di sebelah barat. besar wilayahnya berupa pegunungan kapur. Karena itu tanah di Pacitan kurang cocok untuk pertanian. Kondisi alam yang keras inilah membuat ma- syarakat Pacitan mahir menyesuai- kan kehidupan dengan alam. Paci- tan adalah tempatnya batu mulia. Selain batu mulia, di kabupaten ini juga berkembang batik tulis dan sentra kerajinan gerabah. Sebagian Sentra kerajinan gerabah bera- da di Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung. Desa ini persisnya berada di km 8 arah selatan Kota Pacitan menuju Pantai Wawaran. Desa ini memang sudah sejak lama terkenal dengan kerajinan gerabahnya. Tidak kurang dari 30 orang perajin setiap hari mem- produksi gerabah, terutama jenis peralatan dapur dan pot bunga. Selain memproduksi gerabah untuk kebutuhan sehari-hari, di Desa Purwoasri juga diproduksi gerabah seni. Bagi Kabupaten Paci- tan gerabah seni masih tergolong unggulan baru. Namun karena produk-produknya bagus, mampu menggerakkan warga satu kam- pung untuk berproduksi. Maka kerajinan gerabah seni ini layak mendapatkan dukungan. Sejak tahun 1959 Desa Pur- woasri sudah menjadi sentra kera- jinan gerabah. Kerajinan ini su- dah menjadi produksi massal bagi hampir warga dusun. Menariknya, kebanyakan pekerjanya adalah wanita atau ibu-ibu. Baru tahun 2009 dibentuklah kelompok pera- jin, namanya Maju Asri. Saat ini anggota kelompok ini mencapai 44 orang perajin semuanya adalah kaum ibu-ibu. Menurut Rumini, 50 tahun, Ke- pala Produksi Gerabah Seni Maju Asri, produksi perajin gerabah di Desa Purwoasri yang paling dimi- nati pasar di antaranya guci-guci bermotif batik dan wayang, vas bunga, tempat payung, asbak dan berbagai souvenir. Pasar gerabah seni yang sudah tergarap dengan baik adalah Surabaya, Malang, Ponorogo dan Jakarta. Sedangkan produk souvenir pemesanan yang baling banyak adalah dari luar Pu- lau Jawa. Bahan baku gerabah di Kabu- paten Pacitan cukup yang melim- pah. Dan dengan kualitas yang san- gat baik, membuat produk-produk gerabah dari Pacitan tergolong murah. Ini yang membuat pasar sangat bergairah untuk menyerap produksi. Harga paling murah Rp 1500 berupa asbak atau souvenir- souvenir pernikahan. Paling mahal Rp 150 ribu berupa guci-guci ber- 24 GEMADESA Edisi OKtober 2012
motif wayah atau batik. Menjelang Maulud Nabi Mu- hammad SAW, permintaan ger- abah meningkat tajam. Pesanan tidak saja dari Pacitan, namun juga Ponorogo, Trenggalek, Wonogiri dan Madiun. Cobek merupakan salah satu produk yang paling ban- yak dipesan. "Kalau Muludan per- mintaan banyak, sampai-sampai kami kualahan," kata Rumini. Proses pembuatan gerabah seni sebetulnya tidak jauh berbeda den- gan gerabah biasa. Mula-mula ta- nah digiling dua kali dengan mesin. Tanah yang telah digiling itu lalu dibentuk gerabah sesuai dengan yang dikehendaki. Ada yang diben- tuk guci, pot, maupun jambangan. Yang membedakan dengan ger- abah biasa adalah bentuknya yang telah disesuaikan dengan tren pas- ar yang berkembang. Dan lagi pada badan gerabah tersebut diberi per- nik hiasan berbagai motif. Setelah diberi pernik hiasan lalu dikeringkan di bawah terik ma- tahari selama 2 s.d 4 jam. Setelah itu diletakkan di ruangan sampai kering. Ini untuk menghindari keretakan pada proses pemba- karan. Setelah kering, dilakukan proses pembakaran selama 4 jam. Sentuhan akhir produk ger- abah tradisional, biasanya lang- sung dijual setelah dibakar. Ger- abah modern, yang dibuat dengan sentuhan seni, tidak demikian halnya. Setelah dibakar masih ha- rus melalui proses fi nishing alias tahap akhir atau penyempurnaan. Sentuhan akhir inilah yang sangat menentukan nilai jual gerabah. Ta- hap penyempurnaan yang dimak- sudkan adalah proses pewarnaan dengan menggunakan cat yang me- merlukan ketrampilan khusus. Saat ini di Desa Purwoasri, dari 30 orang perajin hanya 4 orang yang aktif menekuni gerabah seni. Surati, salah seorang perajin ger- abah seni, mengaku setiap tiga hari bisa menghasilkan rata-rata 10 guci/pot, 10 set (dudukan dan pot/3 hari). Harga jual guci Rp 10 - Rp 15 ribu/guci kondisi mentah (siap bakar). Sedangkan pot Rp 3.500 - Rp 5.000/set. Sebenarnya bila dibandingkan dengan gerabah biasa hasilnya jauh berbeda. Dulu saat masih menekuni gerabah biasa dalam satu bulan pera- Potensi Potensi GDGD jin mendapat Rp 300 ribu sudah ba- gus. "Tapi sejak menekuni gerabah seni minimal 1 bulan saya dapat Rp 500 - 700 ribu," kata Surati. Pasar utama produk gerabah seni Desa Purwoasri adalah Jog- jakarta, dan sebagian dijual di wilayah sendiri, Ponorogo dan Madiun. "Mengenai pemasaran ti- dak mengalami kendala, bahkan saat ini kami kewalahan melayani pesanan. Kendalanya terletak pada kurangnya tenaga yang mau dan mampu memroduksi gerabah seni serta mahalnya harga cat," katanya. Hanya saja akhir-akhir ini pera- jin gerabah seni di Pacitan proses produksinya agak terganggu, lanta- ran dampak cuaca ekstrem selama dua bulan terakhir yang menyebab- kan kuantitas dan kualitas produk- si mereka turun drastis. "Jika cuaca terus begini, hujan turun setiap hari, kami bisa tidak makan kare- na tak ada lagi barang yang bisa produksi dan kami jual ke pasar," kata Sri Utami, salah seorang pera- jin gerabah dari tanah liat di Desa Purwoasri, seperti dikutip Antara. Sri menuturkan, dalam kondisi cuaca normal, biasanya dirinya bisa memproduksi minimal enam (penutup wajan/ unit "kekep" penggorengan dari liat) tanah dalam sehari. Namun karena hujan terus mengguyur, produktivitas- nya menurun drastis. Jangankan membuat enam buah, bisa meng- hasilkan satu buah "kekep" hing- ga kering saja sudah beruntung. "Kendalanya tahap pengeringan. Jika (cuaca) mend- ung terus dan hujan, bagaimana kami bisa mengeringkan cetakan 'kekep' yang sudah jadi," ujarnya mengeluh. Keluhan serupa juga disampaikan sejumlah perajin dan pengusaha industri kecil lain di Pacitan. (wid) tentu pada Edisi OKtober 2012 GEMADESA 25
GDGD Konsultasi Konsultasi Budidaya Ikan Koi (2)(2) Budidaya Ikan Koi Si Cantik yang Si Cantik yang Tetap Digandrungi Tetap Digandrungi Pendederan Telur yang sudah dibuahi akan menetas setelah 24-48 jam tergan- tung suhu. Selama penetasan, ke- padatan telur adalah 1 kg per 5 liter air. Larva yang baru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, karena masih mempunyai kantong kuning telur. Menjelang kuning telur habis, perlu diberikan pakan alami berupa naupli artemia atau pakan alami lainnya yang seukuran. Kemu- dian secara bertahap dapat diberi- kan pakan buatan berupa butiran kering(pellet). Dalam 5 hari sesu- dahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, atau sekitar 0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini larva dite- bar pada kepadatan 20-40 larva/ liter. Untuk menghasilkan 1 juta sekitar fi ngerling memerlukan 25kg telur artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat dijual seharga US$ 0,25 atau sekitar Rp. 2.500,-. jarangan (mengurangi kepadatan). Penjarangan bertujuan untuk mem- beri ruang gerak yang cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk mendapatkan ikan Koi berkualitas baik. Waktu yang diperlukan dari telur hingga mencapai ukuran fi ngerling (2 gram) adalah 6-8 minggu dengan nilai sintasan (SR) 55%. Sedangkan untuk mencapai ukuran 5-8 cm di- perlukan waktu 4 bulan. Kualitas ikan koi (pola dan warna) bergan- tung dari tetuanya. Dari hasil seleksi ukuran fi ngerling, yang afkir menca- pai 25-50%. Dari 1 juta telur dapat dihasilkan 225.000-338.000 ekor fi ngerling berkualitas baik (22-33 %). Pewarnaan Kualitas koi ditentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kej- elasan warna. Pola warna yang sime- tris dengan batasan jelas antar warna menunjukkan kualitas yang baik. Larva yang berbobot 0,25 g di- berikan pakan buatan (butiran) ker- ing dan dapat didederkan ke kolam hingga ukuran fi ngerling (2 gram). Pendederan terbagi atas 2 tahap yaitu pendederan I selama 2 bulan pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fi ngerling (2-3 cm). Pended- eran II dilakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan seleksi dan pen- Genotip menentukan jumlah dan jenis sel pigmen serta kromatofora. Kromatofora menghasilkan warna juga dipengaruhi otak ikan. Ikan pada wadah gelap cenderung ber- warna gelap, begitu pula sebaliknya. Warna dapat berubah bila ikan men- galami tekanan (stres). Biasanya ikan yang tumbuh lambat mempu- nyai warna yang lebih baik daripa- da ikan yang tumbuh cepat karena 26 GEMADESA Edisi OKtober 2012 pigmen bisa diubah dan digunakan untuk pertumbuhan tubuh. Seumur hidupnya, ikan koi dapat menyim- pan dan menggunakan pigmen. Koi muda yang berwarna pucat apabila diberikan pakan berpigmen selama 6 minggu sebelum dipasarkan akan berwarna menarik. Intensitas war- na tergantung dari jumlah pigmen dalam kromatofora. Pigmen dapat muncul dengan adanya karotenoid dalam pakan. Pra Panen Koi tumbuh sekitar 2 cm per bu- lan dan pada usia 60 tahun dapat mencapai panjang hingga 1 m. Bila ikan Koi telah mencapai ukuran pasar yaitu 20 cm dapat dipanen dan dilakukan seleksi akhir, dengan memisah-misahkan jenis, ukuran dan pola warna tubuhnya. Dari hasil seleksi ini, Koi yang terpilih dibesar- kan di dalam bak atau kolam semen sambil menunggu harga pasar yang baik. Dalam penampungan akhir ini, ikan dapat diperbaiki bentuknya, jika terlalu gemuk dibuat langsing atau yang terlalu kurus dibuat lebih gemuk. Pemeliharaan berikutnya diusahakan tidak terlalu padat, akan lebih baik jika dalam bak dilengkapi aerator sehingga kesegaran air terja- min dan dengan pemberian pakan yang baik dapat meningkatkan kuali- tas warna tubuh ikan koi.(*)
GDGD Mesin Penepung dan Palet Ayam Buras Teknologi Tepat Guna Teknologi Tepat Guna Hampir 95% masyarakat pedesaan meme- lihara ayam kampung (buras). Umumnya dipelihara apa adanya atau dilepas secara liar. Ayam dibiarkan berkeliaran ke ma- na-mana dan mencari pakan sendiri. Padahal, apabila dikaji secara intensif, misalnya dengan menyediakan pakan, minum dan kandang yang bersih dan sehat, hanya dalam waktu 3 bulan ayam buras sudah meng- hasilkan. Tentu ini akan menunjang pertumbuhan ter- nak tersebut. Karena itu harus ada solusi supaya masyarakat bisa memperoleh penghasilan tambahan dari hasil ternak, di samping hasil pertanian. TTG pembuat konsentrat atau pelet pakan ayam kampung yang ditemukan Mar- jianto, warga Banyuwangi, setidaknya bisa menjadi solusi. Peternak ayam buras melalui alat ini bisa mem- buat pakan sendiri dengan gizi yang tinggi. Alat yang ditemukan Marjianto ini terdiri atas mixer dan penepung dan alat pelet. Sedangkan bahan yang dianjurkan adalah tepung jagung, bekatul, rase (tepung kulit udang), tepung tulang, tepung daun lam- toro, tepung daun turi, tepung gaplek, bungkil kedelai dan bungkil kelapa. Bahan-bahan itu diaduk mixer dan penepung dengan dicampur air. Setelah menjadi tepung baru kemudian dimasukkan di mesin pelet. Ada dua unit mesin pelet yang dibuat Marjianto. Pertama, satu unit dengan mesin diesel kapasitas 24 PK dalam wakru satu jam mampu memproduksi satu kuintal pakan ayam kampung. Satu unit lagi dengan mesin diesel 16 PK mampu memproduksi 10 - 15 kg dalam waktu 1 jam. Sedangkan harga yang dipatok Marjianto adalah Rp 50 juta untuk kapasitas mesin 24 PK dan Rp 30 juta untuk kapasitas mesin 16 PK. Menurut Marjianto, khusus bagi peternak di dekat pantai atau pelabuhan penampungan ikan, akan se- makin bagus mempunyai alat ini untuk pakan ayam kampung. Sebab limbah ikan yang melimpah sangat menunjang. Limbah tersebut, di antaranya tulang ikan, mengandung kalsium tinggi. Selain itu, peternak juga bisa mendapatkan remis (udang kecil) dengan mudah. Agar kesehatan ayam lebih sempurna harus ditun- jang dengan pemberian anti biotik yang terdiri atas 1 buah mengkudu, 1 kulit pala, 1 rimpang kunyit dan satu gelas air, lalu dijus. Marjianto menjamin, dengam pakan berkalsium dan ditunjang minuman herbal, hanya dalam waktu 3 bulan, sejak dari menetas, ayam buras sudah siap dipanggang. Tertarik dengan TTG ini? Hubungi Marjianti, CP: 085258321780. Edisi OKtober 2012 GEMADESA 27
GDGD Tips Karier Bersaing di Dunia Kerja Mendapatkan karir yang gemilang bukan hal mudah untuk di- raih. Anda harus me- miliki ketrampilan untuk bersaing di dunia kerja. Harus dimulai dari diri sendiri agar bisa diterima dan dapat bersaing di lingkungan kerja. sakan dan berpengaruh pada sikap orang-orang kepada Anda. adalah hal yang penting. Hindari duduk dengan posisi membungkuk atau tertidur di kantor, karena hal itu akan merusak reputasi Anda di kantor. 3. Mengubah Rutinitas Jika Anda merasa penat dengan rutinitas sehari-hari, maka sesekali lakukanlah refreshing agar Anda lebih baik. Lakukanlah merasa hal-hal yang dapat membuat mood Anda lebih baik seperti membeli bunga untuk ditaruh di vas kesay- angan, menelpon orang terdekat, atau makan siang bersama rekan kerja. 6. Konsumsi Makanan Sehat Makanan yang Anda konsumsi berperan sangat penting pada kes- ehatan dan performa bekerja. Jadi, makanlah makanan sehat selama jam kerja seperti kacang-kacan- gan yang membantu Anda tetap bertenaga sepanjang hari. 1. Tepat Waktu Saat sudah bekerja Anda harus lebih bertanggung jawab ketimbang saat masih duduk di bangku seko- lah. Begitu pula dengan masalah waktu. Datanglah ke kantor tepat waktu. Dengan demikian Anda akan dilihat sebagai pribadi yang bertanggung jawab. 4. Selalu Terinspirasi Saat mulai merasa pesimis akan pekerjaan Anda, ingatlah kem- bali tujuan awal saat Anda men- gambil pekerjaan tersebut. Selain itu, hiaslah meja kerja Anda den- gan gambar-gambar yang dapat menginspirasi seperti destinasi li- buran yang ingin Anda kunjungi, foto keluarga, dan sebagainya. 7. Bersikap Profesional Argumentasi yang dialami den- gan rekan kerja memang dapat mengganggu mood bekerja Anda. Namun sebaiknya Anda tetap ber- pikir positif dan bersikap profe- sional. Selama masih tergabung di satu perusahaan yang sama, ja- galah hubungan baik dengan rekan kerja lainnya walaupun pernah mengalami beda pendapat.(*) 2. Berpenampilan Rapi Pakaian rapi yang sesuai den- gan profesi membuat Anda tampil menarik dan profesional. Dengan berpakaian rapi, Anda menunjuk- kan kepada rekan kerja maupun klien bahwa Anda serius dalam bekerja. Selain itu, pakaian menun- jukkan mood yang sedang Anda ra- 5. Tetap Aktif Selalu aktif saat di kantor 28 GEMADESA Edisi OKtober 2012
GDGD Tetap Menjaga Berat Badan Saat Jamuan Makan Diet akan terasa menyik- Tips Kesehatan Tips Kesehatan sa jika Anda mendapat- kan undangan jamuan makan bersama rela- si. Semua restoran umumnya menawarkan makanan yang lezat dan berkalori tinggi yang menjadi musuh utama pelaku diet. Tetapi dengan strategi yang tepat, Anda dapat menikmati makanan di restoran tanpa perlu takut gemuk. Seperti dilansir Womansday, beri- kut strategi makan saat jamuan tanpa perlu khawatir mengalami penambahan berat badan : 1. Mulailah makan sayuran Salad dapat membantu mengisi perut Anda tanpa menambah ban- yak kalori. Pastikan tidak memilih topping yang berlemak seperti keju atau mayones. Pilih topping yang lebih sehat seperti minyak zaitun atau cuka. Atau Anda bisa pisahkan saus di sisi piring salad dan tidak lebih dari dua sendok makan. 2. Perhatikan porsi makanan Pilih porsi makanan yang lebih kecil, hanya 3 kali suapan dan ku- nyah dengan pelan-pekan. Hal ini akan memberi waktu otak untuk merespon rasa kenyang pada pe- rut. Sehingga Anda akan merasa kenyang meski makan dalam porsi yang kecil. 3. HINDARI MINUMAN BERKALORI Menu minuman yang beraneka ragam dan menggugah selera, sep- erti milkshake, soda, atau minu- man beralkohol dapat merusak diet Anda karena berkalori tinggi. Pilih alternatif minuman yang lebih se- hat seperti air putih atau teh hijau sebagai teman makan Anda. 4. Hindari makanan yang digoreng Pilih makanan yang direbus, dipanggang, atau dikukus. Hindari makanan yang digoreng atau ditu- mis karena kalori makanan akan meningkat setelah bersinggungan dengan minyak. 5. Porsi doubel untuk makanan pembuka Memesan makanan pembuka dengan porsi dobel dapat mence- gah Anda memesan hidangan uta- ma dalam porsi yang besar. Makan- an pembuka seperti salad, udang, tiram, atau cumi panggang cukup rendah kalori dan mengenyangkan. Sehingga Anda tidak akan makan makanan utama secara berlebi- han, yang biasanya berupa daging berkalori tinggi. 6. Buah sebagai makanan penutup Jika Anda perlu sesuatu yang manis untuk mengakhiri makan Anda, pilihlah buah sebagai makan- an penutup. Buah-buahan seperti jeruk, apel, anggur, semangka dan melon dapat menjadi pencuci mu- lut yang tidak akan membuat Anda gemuk.(*) Edisi OKtober 2012 GEMADESA 29
GDGD Resep Resep BAHAN : 500 gm kentang potong lipis, rendam dalam air yang dibubuhi air kapur sirih 6 buah cabai merah tumbuk kasar 4 lembar daun jeruk 2 lembar daun salam minyak untuk menggoreng kentang BUMBU HALUS : 5 siung bawang putih 2 buah cabai merah 2 cm lengkuas, memarkan pala dan garam secukupnya CARA MEMBUAT BALADO KENTANG : 1. Goreng kentang hingga kering kemu- dian tiriskan. 2. Tumis bumbu halus dan bumbu lain- nya hingga harum kemudian masukkan kentang. Aduk-aduk hingga bumbu tercampur rata. Angkat. Untuk 10 porsi Resep Kue Kentang 30 GEMADESA Edisi OKtober 2012 Resep Balado Kentang BAHAN : kentang rebus 5 ons • gula pasir 11/2 ons • telur ayam 4 butir • minyak jeruk 1 sendok makan CARA MEMBUAT KUE KENTANG : • Kentang dihancurkan, campur dengan telur, aduk rata. Tambahkan lagi bahan lainnya ke dalam adonan kentang dan telur (semua bahan dicampur jadi satu) Aduk - aduk sampai tercampur merata. • Cetak adonan (isikan ke dalam cetakan kue aluminium beraneka bentuk / sesuai sel- era), atau tuang adonan ke loyang kotak /bundar untuk lebih praktisnya. Panggang ke dalam oven , sampai matang. • Sajikan dengan melepas kue dari cetakan ( Potong-potong kue apabila memakai loyang bulat/persegi)
Wakil Bupati Gresik, H. Moch. Qosim, meninjau stand Kab. Gresik. Sisi Lain Gelar TTG Sisi Lain Gelar TTG Nasional ke 14 Nasional ke 14 Stand Bondowoso dan Situbondo. Galeri Galeri GDGD Kepala Bapemas Prov. Jawa Timur, Zarkasih, didamping Kepala Bidang SDA dan TTG Bapemas Prov. Jatim, Hadi Sulistya, saat pembukaan Gelar TTG Nasional ke XIV. Akik yang menjadi produk unggulan Kab. Pacitan ramai dikunjungi pengunjung. Edisi OKtober 2012 GEMADESADESA 31 GEMA
D D e e n n g g a a n n M M e e r r i i a a h h m m a a s s y y a a r r a a k k a a t t n n e e l l a a y y a a n n P P a a c c i i t t a a n n m m e e m m p p e e r r s s i i a a p p a a n n a a c c a a r r a a L L a a r r u u n n g g S S e e s s a a j j i i . . A d a t I s t i a d a t , S o s a i l B u d a y a M a s y a r a k a t N e a y a n l P a c i t a n G G D D |
BAB IV ANALISIS PRINSIP-PRINSIP INTERTEKSTUALITAS JULIA KRISTEVA DALAM TAFSIR AL-BAYĀN FĪ MA'RIFATI MA'ĀNI AL- QUR'ĀN KARYA SHODIQ HAMZAH USMAN Dari sembilan prinsip intertesktual yang dikemukakan oleh Julia Kristeva, peneliti menemukan setidaknya enam prinsip intertekstualitas yang ada dalam tafsir al-Bayān fī Ma'rifati Ma'āni al-Qur'ān karya Shodiq Hamzah Usman, di antaranya ekspansi, haplologi, transformasi, paralel, modifikasi dan eksistensi. Berikut uraiannya. A. Prinsip Intertekstualitas pada Deskripsi Surah dalam Tafsir Al-Bayān Umumnya, dalam kebanyakan karya tafsir, pengarang akan selalu memulai tulisannya dengan mendeskripsikan sebuah surah. Mengupas identitas apa saja yang berkenaan dengan surah tersebut. Hal yang sama dilakukan oleh Shodiq Hamzah Usman selaku mufasir al-Bayān. Sebelum masuk pada inti penafsiran ayat, dia mengawali tulisannya dengan membedah deskripsi surah yang akan ditafsirkan, seperti pada deskripsi surah Al-Fatihah berikut ini. ةحتافلاةروس SURAT AL-FATIHAH Surat kang temurun ning Mekah kang temurun sakwuse surat al- Muddaṡṡir, ayate ono 7, kalimahe 25, hurufe ono 125, wa qīla 120, wa qīla 130. (Surat yang turun di Mekah sesudah surat al-Muddaṡṡir, 43
ayatnya ada 7, kata-katanya ada 25, hurufnya ada 125, ada yang mengatakan 120, ada yang mengatakan 130).99 Penulisan deskripsi surah seperti yang dilakukan oleh Shodiq di atas, tampak tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh Wahbah Zuḥailī dalam tafsirnya, al-Munīr. Berikut peneliti sertakan teks hipogram dari tafsir tersebut. SURAT AL-FATIHAH Surah ini termasuk Makiyyah, terdiri dari tujuh ayat dan turun setelah surat al-Muddaṡṡir.100 Setelah menelaah dua teks di atas, peneliti menemukan adanya prinsip transformasi dan ekspansi. Bentuk transformasi terletak pada seluruh penafsiran dalam tafsir al-Bayān, yaitu maksudnya sama dengan yang ada dalam tafsir al-Munīr namun dengan dibahasakan ulang oleh Shodiq. Sedang bentuk ekspansi yang Shodiq lakukan ialah dengan menambahkan kata-kata "kalimahe 25, hurufe ono 125, wa qīla 120, wa qīla 130 (kata-katanya ada 25, hurufnya ada 125, ada yang mengatakan 120, ada yang mengatakan 130)." Hal serupa juga terjadi pada deskripsi surah Al-Baqarah di mana Shodiq menerapkan prinsip intertekstualitas dalam bentuk ekspansi seperti berikut. ةرقبلاةروس SURAT AL-BAQOROH 99 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati...., Juz 1 hlm. 1. 100 Wahbah al-Zuḥailī, Tafsir Al-Munīr Jilid 1 (Juz 1-2), terj. Abdul Hayyie al-Kattani, dkk (Jakarta: Gema Insani, 2013), hlm. 30. 44
Surat Al-Baqoroh temurun ono ing madinah kejobo ayat 281, temurun ono ing mina naliko haji wada'. Ayate ono 287, kalimahe 3100 lan hurufe ono 25.500. (Surah Al-Baqarah turun di Madinah kecuali ayat 281 yang turun di Mina ketika haji wada'. Ayatnya ada 287, kata-katanya ada 3100 dan hurufnya ada 25.500).101 Teks hipogram yang paling mirip dengan deskripsi surah Al- Baqarah seperti di atas peneliti temukan di dalam tafsir al-Marāgī karya Ahmad Musṭafa al-Marāgī. Berikut redaksinya. SURAT AL-BAQARAH Tafsir Surat Al-Baqarah Surat Al-Baqarah ini turun di Madinah. Kecuali ayat 281 yang turun di Mina ketika Nabi Muhammad sedang menjalankan Hujjatul Wada' (haji penutup).102 Dari perbandingan dua teks di atas, tampak terdapat prinsip transformasi yang terletak pada seluruh penafsiran dalam tafsir al-Bayān, yaitu maksudnya sama dengan yang ada dalam tafsir al-Marāgī namun dengan dibahasakan ulang oleh Shodiq. Juga terdapat prinsip ekspansi yang dilakukan Shodiq dengan menambahkan sebuah kalimat, yaitu "Ayate ono 287, kalimahe 3100 lan hurufe ono 25.500" (Ayatnya ada 287, kata-katanya ada 3100 dan hurufnya ada 25.500). Informasi mengenai jumlah ayat, kata dan huruf yang mendetail ini tidak Shodiq jelaskan dari mana asalnya. Umumnya karya tafsir kebanyakan deskripsi surahnya hanya sebatas sampai pada jumlah ayatnya saja, tidak sejauh hingga jumlah kata dan hurufnya. Namun jika dihitung secara pribadi 101 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati...., Juz 1 hlm. 4. 102 Ahmad Musṭafa al-Marāgī, Tafsir Al-Marāgī Juz 1, terj. Anwar Rasyidi, dkk (Semarang: Toha Putra, 1992), hlm. 55. 45
dan manual tampaknya juga tidak memungkinkan103 karena akan banyak menyita waktu mengingat al-Bayān sendiri ditulis kurang lebih hanya selama satu tahun. Selain bentuk ekspansi, jika merujuk pada deskripsi surah Al- Baqarah dari tafsir al-Marāgī maka peneliti juga menemukan adanya bentuk haplologi yang Shodiq lakukan. Teks hipogram yang dibuang dan tidak dipakai oleh Shodiq, redaksinya adalah sebagai berikut. ini adalah surah Al-Qur'an yang terpanjang. Sedang surat yang terpendek adalah surat al-Kauṡar. Sedang ayat yang terpanjang adalah ayat yang membahas masalah utang-piutang (dain), yang berbunyi : .... dst.104 Surat Al-Baqarah Selanjutnya, prinsip intertekstualitas dapat dilihat kala Shodiq menguraikan sebab-sebab penamaan surah Al-Fatihah. Sebab-sebab diarani surat Al-Fatihah (Sebab-sebab dinamakan surat Al-Fatihah):105 1. Kerono surat Al-Fatihah iku ditulis ono ing kawitane Al-Qur'an lan diwoco ing kawitane sholat. (Karena surat Al-Fatihah itu ditulis pada permulaan Al-Qur'an dan dibaca pada permulaan salat). 2. Lan ono kang ngarani surat Al-Fatihah disebut ummu al-kitāb, sebabe podo, Al-Fatihah iku ditulis ono ing kawitane Al-Qur'an lan diwoco ing kawitane sholat. (Dan ada yang menyatakan surah Al-Fatihah disebut umm al-kitāb, sebab sama, Al-Fatihah itu ditulis pada permulaan Al- Qur'an dan dibaca pada permulaan salat). 3. Lan ono kang ngarani surat sab'u al-maṡānī, kerono surat Al-Fatihah iku bolak-balik diwoco ono ing setiap roka'at. (Dan ada yang menyatakan surah sab'u al-maṡānī, karena surah Al-Fatihah itu diulang- ulang dibaca di setiap rakaat). 103 Mohammad Nor Ichwan, "Al-Bayān Fī Ma'rifati...." dalam Mokh. Sya'roni (ed.), Tafsir Al-Bayan: Melestarikan..., hlm. 102. 104 Ahmad Musṭafa al-Marāgī, Tafsir Al-Marāgī Juz 1...., hlm. 55. 105 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati...., Juz 1 hlm 1. 46
Sumber teks hipogram kutipan di atas, peneliti temukan berasal dari tafsir al-Munīr dengan redaksinya sebagai berikut. Nama-Nama Surat Ini106 Menurut al-Qurṭubī, surat Al-Fatihah punya dua belas nama, antara lain: al-Ṣalāh, dengan dalil hadis Qudsi, "Aku membagi salat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian...." Surat al-Ḥamdu, karena di dalamnya disebutkan kata al- ḥamdu (pujian). Fātihah al-Kitāb, karena dia menjadi pembuka bacaan dan tulisan Al-Qur'an serta menjadi bacaan pembuka dalam salat. Umm al-Kitāb, menurut pendapat jumhur. Umm al-Qur'ān, menurut pendapat jumhur, dengan dalil sabda Rasulullah, "Surah Al-Fatihah adalah Umm al-Qur'ān, Umm al-Kitāb dan Sab'u al-Maṡānī." Al-Maṡānī, karena surah ini diulangi bacaannya dalam setiap rakaat. Al-Qur'ān al-'Aẓīm, karena surah ini mencakup seluruh ilmu dan tujuan utama Al-Qur'an. Al-Syifā', dengan dalil sabda Rasulullah Saw., "Surah Al- Fatihah adalah syifā' (penyembuh) segala racun." Al-Ruqyah, dengan dalil sabda Rasulullah Saw. kepada seorang Sahabat yang me-ruqyah seorang kepala suku dengannya, "Bagaimana kamu tahu bahwa ia adalah ruqyah?" Al-Asās, dengan dalil perkataan Ibnu Abbas: "Asas segala kitab adalah Al-Qur'an, asas Al-Qur'an adalah Al-Fatihah dan asas Al-Fatihah adalah bismillah al-raḥmān al-raḥīm." Al-Wāfiyah, karena surah ini tidak dapat dibagi menjadi dua dan tak dapat diringkas; jadi, tidak boleh, menurut jumhur, membagi surah Al-Fatihah menjadi dua dalam dua rakaat. Al-Kāfiyah, karena ia mencukupi sebagai pengganti surah- surah lainnya, sementara yang lainnya tidak mencukupi sebagai penggantinya. Itulah nama-nama surah Al-Fatihah. Nama yang paling terkenal ada tiga: Al-Fatihah, Umm al-Kitāb dan Sab'u al-Maṡānī. 106 Wahbah al-Zuḥailī, Tafsir Al-Munīr...., hlm. 31. 47
"Surah" artinya satu kelompok dari Al-Qur'an yang terdiri atas tiga ayat atau lebih, yang memiliki nama yang dikenal berdasarkan riwayat yang sah. Dari pembandingan dua teks di atas, tampak Shodiq melakukan prinsip haplologi dengan hanya menyebutkan tiga nama surah Al-Fatihah dari sekian banyak nama yang telah disebutkan oleh al-Zuḥailī menurut al- Qurṭubī. Hemat peneliti, Shodiq langsung tertuju pada pernyataan di kalimat terakhir bahwa nama yang paling terkenal surah Al-Fatihah ada tiga, yaitu Al-Fatihah, Umm al-Kitāb dan Sab'u al-Maṡānī. Berdasarkan itu, Shodiq mengambilnya untuk kemudian diterapkan ke dalam tafsirnya. Demikian pula saat memaparkan sebab-sebab penamaan surah Al- Baqarah, Shodiq tidak bisa terlepas dari proses intertekstualitas. Berikut keterangan yang Shodiq kutip. Sebab-sebab diarani surat Al-Baqoroh yoiku kerono surat Al-Baqoroh ngemot dongeng, ngemot cerito sapi kang di sembelih deneng bani isoril kerono perintahe gusti Allah, lan kanggo ngaweruhi sopo kang mateni siji menungso wektu iku, nuli wong sing mati iku mau di sabet nganggo buntute sapi mau. Kelawan idzine Allah wong mati mau biso tangi, terus ngomong maringi kabar sing mateni aku yoiku Fulan bin Fulan. (Sebab-sebab dinamakan surah Al-Baqarah yaitu karena surah Al-Baqarah memuat dongeng, memuat cerita sapi yang disembelih oleh bani Israil atas perintah Allah untuk mengetahui siapa yang membunuh seseorang pada waktu itu. Orang yang mati tadi kemudian dipukul menggunakan buntut sapi lantas berbicara memberitahu bahwa yang membunuhku yaitu Fulan bin Fulan).107 Untuk teks hipogram dari kutipan di atas, masih dari sumber yang sama, yaitu tafsir al-Munīr karya Wahbah Zuḥailī. Berikut redaksinya. 107 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati...., Juz 1 hlm 4. 48
49 Sebab Penamaan Surah108 Surah ini dinamakan "surah al-Baqarah" karena di dalamnya terdapat kisah baqarah (sapi betina), yang Allah perintahkan bagi Bani Israel untuk menyembelihnya guna mengungkap tabir siapa sebenarnya pembunuh seseorang di antara mereka, dengan cara memukul orang yang mati itu dengan salah satu organ sapi tersebut sehingga dia hidup lagi - dengan izin Allah--- lalu memberitahu mereka tentang jati diri si pembunuh. Kisah tersebut dimulai dari ayat 67 surah al-Baqarah. Kisah ini sungguh amat menarik, membuat pendengarnya merasa takjub dan ingin menyimaknya. Hasil dari pembandingan dua teks di atas, dapat dilihat bahwa Shodiq telah melakukan prinsip transformasi yang terletak pada seluruh penafsiran dalam tafsir al-Bayān, yaitu maksudnya sama dengan yang ada dalam tafsir al-Munīr namun dengan dibahasakan ulang oleh Shodiq. Dia juga melakukan haplologi (pengurangan) dari teks asal (hipogram). Pengurangan tersebut terdapat pada kalimat "Kisah tersebut dimulai dari ayat 67 surah al-Baqarah. Kisah ini sungguh amat menarik, membuat pendengarnya merasa takjub dan ingin menyimaknya." Selain haplologi, Shodiq juga tampak melakukan modifikasi, yaitu dengan mengganti kata "si pembunuh" dengan kata "Fulan bin Fulan". Selanjutnya, sebagai pelengkap deskripsi surah, Shodiq menyertakan pula keutamaan atau faḍīlah dari surah yang diulas. Seperti contoh pada keterangan faḍīlah membaca surah Al-Baqarah berikut ini. Fadhilahe:109 1. Setan ora bakal iso mlebu omah selama wongkang manggon ono ing omah mau gelem moco surat Al-Baqoroh. Kerono hadits kang diriwayatake songko Imam Abdullah ngendiko "maa min baitin yuqro'u fiihi suurotul baqoroh illa khoroja minhu asy syaithoonu". (Setan tidak 108 Wahbah al-Zuḥailī, Tafsir Al-Munīr...., hlm. 46. 109 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati...., Juz 1 hlm. 4.
akan bisa masuk rumah selama orang yang menempati rumah tadi mau membaca surat al-Baqarah. Karena hadis yang diriwayatkan dari Imam Abdullah berkata "mā min baitin yuqra'u fīhi sūrat al-baqarah illa kharaja minhu al-asyaiṭān." 2. Sopo wonge moco surat Al-Baqarah ono ing wektu bengi mongko syetan ora bakal mlebu omah 3 bengi. Lan sopo wonge moco surat Al-Baqarah ono ing wektu rino mongko syetan ora mlebu omah mau selama 3 dino. Kerono hadist sangking Sahal bin Sa'iid Rosulullah ngendikan "man qoro_ahaa fii baitihii lailan lam yadkhul asyasyaithoonu tsalaatsa layaalin, wa man qoro_ahaa nahaaron lam yadkhul asyasyaithoonu baitahu tsalaatsata ayyaamin". (Barang siapa membaca surat al- Baqarah pada waktu malam maka setan tidak akan masuk rumah selama 3 malam. Dan barang siapa membaca surat al-Baqarah pada waktu siang maka setan tidak akan masuk rumah selama tadi selama 3 hari. Karena hadis dari Sahal bin Sa'īd Rasulullah bersabda "man qara'ahā fī baitihī lailan lam yadkhul al-syaiṭān ṣalāṡa layālin, wa man qoro'ahā nahāran lam yadkhul al-syaiṭān baitahu ṣalāṡah ayyāmin.") Tambahan keterangan faḍīlah ketika membaca surah Al-Baqarah seperti penjelasan di atas, hemat peneliti Shodiq lagi-lagi merujuk dari tafsir al-Munīr. Hal tersebut terjadi karena adanya kemiripan yang peneliti temukan dalam tafsir al-Munīr. Berikut teks hipogram yang peneliti ambil dari tafsir al-Munīr. Keutamaannya110 Keutamaan surah ini sangat agung dan pahalanya amat besar. Surah ini dinamakan pula sebagai Fusṭāṭ al-Qur'ān (Tenda Al-Qur'an) karena ia besar, megah dan banyak berisi hukum-hukum serta wejangan-wejangan. Rasulullah Saw. pernah bersabda, "Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan menjauh dari rumah yang di dalamnya dibaca surah al-Baqarah." Beliau juga bersabda, "Bacalah surah al-Baqarah, sebab mengambilnya adalah berkah dan meninggalkannya adalah penyesalan, dan tukang-tukang sihir tidak dapat menguasainya." Dalam Ṣaḥīḥ al-Busti diriwayatkan dari Sahl bin Sa'd bahwa Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya segala sesuatu memiliki punuk (bagian yang menonjol), dan sesungguhnya punuk Al-Qur'an 110 Wahbah al-Zuḥailī, Tafsir Al-Munīr...., hlm. 46-47. 50
adalah surah al-Baqarah. Barangsiapa membacanya di rumahnya pada malam hari, niscaya setan tidak akan masuk rumahnya selama tiga malam. Dan barangsiapa membacanya pada siang hari, niscaya setan tidak akan masuk rumahnya selama tiga hari." Hasil dari pembacaan dua teks di atas, peneliti menemukan adanya beberapa prinsip intertekstualitas, seperti eksistensi. Prinsip ini muncul karena tidak adanya kesesuaian riwayat pada poin pertama yang Shodiq sampaikan dengan salah satu riwayat yang ada dalam tafsir al-Munīr. Shodiq menyebutkan bahwa pada poin pertama ia mengambil riwayat dari Imam Abdullah dengan redaksi "mā min baitin yuqra'u fīhi sūrat al- baqarah illa kharaja minhu al-asyaiṭān". Sementara dalam tafsir al-Munīr, tampak al-Zuḥailī tidak menyebutkan riwayat dari Imam Abdullah melainkan hadis riwayat Muslim dan Tirmiżi dari Abu Hurairah dengan redaksi "la taj'alū buyūtakum maqābir, inna al-syaiṭāna yanfiru min al-bait allażī tuqra'u fīhi sūrah al-baqarah" serta hadis riwayat Muslim dari Umamah al-Bahili dengan redaksi "iqra'ū sūrah al-baqarah, fainna akhżahā barakah, wa tarkahā ḥasrah, wa la yastaṭī'uhā al-baṭalah." Meskipun dilihat dari kandungan maknanya secara umum memiliki maksud yang sama namun dari segi matan dan perawi, peneliti tidak menemukannya di dalam tafsir al-Munīr. Dengan demikian peneliti menganggap bahwa Shodiq telah melakukan sebuah eksistensi dengan menampilkan unsur- unsur dalam teks baru pada al-Bayān yang berbeda dari teks asalnya, yaitu al-Munīr. Sedangkan riwayat pada poin kedua telah terjadi sebuah haplologi yang Shodiq lakukan dengan menghilangkan kata-kata "inna likulli syai' 51
sanāman, wa inna sanām al-qur'ān sūrah al-baqarah" (sesungguhnya segala sesuatu memiliki punuk (bagian yang menonjol), dan sesungguhnya punuk Al-Qur'an adalah surah Al-Baqarah). Shodiq juga menyebutkan perawi hadis tersebut sebagaimana yang dilakukan oleh al- Zuḥailī. B. Prinsip Intertekstualitas dalam Fiḥris (Kelompok Ayat yang Diberi Judul) Setelah mendeskripsikan sebuah surah, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh Shodiq adalah dengan mengumpulkan ayat-ayat yang hendak ditafsirkan lebih dulu untuk diberi judul, sekalipun hanya satu ayat. Dalam penyusunan judul kelompok ayat atau yang selanjutnya oleh mufasir disebut dengan fiḥris ini, agaknya Shodiq sekali lagi mengacu pada pola pengelompokan ayat seperti yang terdapat dalam tafsir al-Munīr karya Wahbah al-Zuḥailī. Misalnya pada surah Al-Baqarah ayat 1-5, Shodiq memberi judul "Sifate Mukminiin lan Piwalese Wongkang Podo Taqwa." Hal senada juga dilakukan oleh al-Zuḥailī ketika memberi judul surah Al- Baqarah ayat 1-5, "Sifat-Sifat Orang Beriman dan Ganjaran Orang Bertaqwa." Sebagai gambaran sejauh mana Shodiq mengikuti pola pengelompokan yang dilakukan oleh al-Zuḥailī, berikut peneliti tampilkan dalam bentuk tabel. Judul Fiḥris Surah Ayat Al-Bayān Al-Munīr Al-Baqarah 6-7 Sifat-Sifate Wong Kafir Sifat-Sifat Kaum Kafir 52 tidak
Sifate Wong Munafiq 8-10 Sifat-Sifat Kaum Munafik kang Ke-1 Sifate Wong Munafiq 11-13 Sifat-Sifat Kaum Munafik kang Ke-2 Sifate Wong Munafiq 14-16 Sifat-Sifat Kaum Munafik kang Ke-3 Nekaake Piro-Piro Sifate Perumpamaan Kaum 17-20 Wong Munafiq Munafik Perintah Ibadah ing Allah Perintah untuk Menyembah 21-22 lan Sebab-Sebab kang Allah Semata dan Faktor- Ngewajibake Ibadah Faktor yang Menuntutnya Tantangan Kepada Kaum yang Ingkar Agar Mereka Wongkang Nentang Al- 23-24 Menyusun Kalimat yang Qur'an Serupa dengan Surah Terpendek dalam Al-Qur'an Dari gambaran pola pengelompokan ayat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Shodiq telah menerapkan prinsip intertekstual dalam bentuk transformasi pada tafsirnya, al-Bayān. C. Prinsip Intertekstualitas pada Penafsiran Ayat Langkah berikutnya yang Shodiq lakukan setelah mengelompokkan ayat per judul serta memberi arti per kata yang ditulis memakai aksara latin 53
ialah salah satunya dengan memberi asbāb al-nuzūl, seperti pada keterangan tafsir surah Al-Baqarah ayat 6-7 berikut. Sababun Nuzul:111 Imam Thobari ngetoake hadist sangking Ibnu Abbas lan Imam Kalbi. 2 ayat ing nduwur temurun maring gembong- gembonge wong yahudi. Ing antarane Huyayin bin Akhthob lan Ka'b bin Asyrof. (Imam Ṭabari meriwayatkan hadis dari Ibnu Abbas dan Imam Kalbi. 2 ayat di atas turun kepada pemuka-pemukanya orang Yahudi. Di antaranya Huyayin bin Akhṭab dan Ka'b bin Asyraf). Dari asbāb al-nuzūl di atas, peneliti menemukan adanya sebuah kesamaan dengan riwayat asbāb al-nuzūl yang terdapat dalam tafsir al- Munīr karya Wahbah al-Zuḥailī. Hubungan Ayat dan Sebab Turunnya112 Allah ta'ālā menyebutkan ayat ini setelah menerangkan keadaan kaum mukminin untuk membuat perbandingan antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir sebab kekafiran adalah lawan iman; orang-orang beriman selamat sedangkan orang-orang kafir celaka dan akal kekal di neraka Jahannam. Sebab turunnya ayat ini, menurut riwayat yang paling sahih sebagaimana diriwayatkan oleh al-Ṭabarī dari Ibnu Abbas dan al- Kalbi, bahwa kedua ayat ini turun berkenaan tentang para pemimpin kaum Yahudi, di antaranya Huyaiy bin Akhṭab dan Ka'b ibn al- Asyraf dan rekan-rekan mereka. Dapat dilihat bahwa terjadi proses intertekstualitas di antaranya transformasi pada pengutipan paragraf kedua dari tafsir al-Munīr ke al- Bayān. Selain itu, terdapat prinsip haplologi dengan membuang paragraf pertama yang berbunyi "Allah ta'ālā menyebutkan ayat ini setelah menerangkan keadaan kaum mukminin untuk membuat perbandingan 111 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati...., Juz 1 hlm. 7. 112 Wahbah al-Zuḥailī, Tafsir Al-Munīr...., hlm. 51-52. 54
No. 1 2 3 4 5 6 7 antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir sebab kekafiran adalah lawan iman; orang-orang beriman selamat sedangkan orang-orang kafir celaka dan akal kekal di neraka Jahannam." Selain itu, ia juga menghapus kata-kata terakhir paragraf kedua, yaitu "dan rekan-rekan mereka." Selanjutnya, di dalam "panjelasan teknis" tafsir al-Bayān, Shodiq menyebut sebanyak tiga puluh satu karya tafsir yang ia jadikan sebagai sumber rujukan dalam al-Bayān, sebagaimana telah dipaparkan dalam bab dua.113 Dari tiga puluh satu karya tafsir yang dijadikan sumber rujukan oleh Shodiq dalam tafsirnya tersebut, hanya ada beberapa karya tafsir saja yang Shodiq cantumkan perujukannya secara rinci ketika ia mengutip. Berikut peneliti sajikan datanya dalam sebuah tabel. Tafsir al-Bayān Sumber Rujukan Juz 1 halaman 1 Khazīnah al-asrār halaman 109 Juz 1 halaman 29 Al-Iklīl juz 1 halaman 31 Juz 1 halaman 107 Ruh al-Ma'ānī juz 1 halaman 530 Al-Baḥr al-Muḥīṭ juz 2 halaman Juz 3 halaman 32 339 Aḥkām al-Fuqahā' juz 1 halaman Juz 3 halaman 33 22 Juz 3 halaman 71 Al-Ibrīz juz 3 halaman 135 Juz 4 halaman 3 Wahbah Zuḥailī juz 2 halaman 326 113 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati...., Juz 1. 55
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Juz 4 halaman 85 Juz 5 halaman 61 Juz 5 halaman 101-102 Juz 6 halaman 4 Juz 6 halaman 12 Juz 6 halaman 34-35 Juz 6 halaman 65 Juz 6 halaman 82 Juz 7 halaman 44 Juz 7 halaman 64 Juz 7 halaman 75 Juz 7 halaman 85 Juz 7 halaman 93 Juz 8 halaman 31-32 Juz 8 halaman 43-44 Juz 8 halaman 69 Juz 8 halaman 85 Juz 8 halaman 93 Al-Kasyāf juz 1 halaman 599 Riyāḍ al-Ṣāliḥīn halaman 380, Tafsir Jamal halaman 407, Fawāid al-Makiyyah halaman 134 Al-Ibrīz juz 5 halaman 250 Al-Iklīl halaman 821 Al-Ibrīz juz 6 halaman 260 Al-Ibrīz juz 6 halaman 271-273 Al-Ibrīz juz 6 halaman 285-286 Sabāb al-nuzūl li al-nisaburī halaman 112 Al-Ibrīz juz 7 halaman 331 dan al- Munīr juz 4 halaman 251 Al-Ibrīz juz 7 halaman 341 Al-Ibrīz juz 7 halaman 345 Al-Ibrīz juz 7 halaman 351 Al-Ibrīz juz 7 halaman 356-357 Al-Ibrīz juz 8 halaman 388-390 Al-Ibrīz juz 8 halaman 396 Al-Ibrīz juz 8 halaman 410 Al-Ibrīz juz 8 halaman 418-419 Al-Ibrīz juz 8 halaman 422 56
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Juz 9 halaman 14-15, 15, 15-16 Juz 9 halaman 17 Juz 9 halaman 20 Juz 9 halaman 27-28 Juz 9 halaman 30 Juz 9 halaman 59 Juz 10 halaman 66 Juz 10 halaman 85-86 Juz 11 halaman 20 Juz 11 halaman 29-30 Juz 11 halaman 30 Juz 11 halaman 49 Juz 11 halaman 55 Juz 13 halaman 9 Juz 13 halaman 35 Juz 13 halaman 70-71 Juz 14 halaman 105 Juz 15 halaman 67 Juz 15 halaman 84 Juz 15 halaman 96 Al-Ibrīz juz 9 halaman 441-442, 442-443, 443-444 Al-Ibrīz juz 9 halaman 445-446, 446-447 Al-Ibrīz juz 9 halaman 449 Al-Ibrīz juz 9 halaman 453-454 Al-Ibrīz juz 9 halaman 455 Al-Iklīl juz 9 halaman 1405 Al-Ibrīz juz 10 halaman 537 Al-Ibrīz juz 10 halaman 547 Al-Iklīl juz 11 halaman 1871 Al-Ibrīz juz 11 halaman 578 Al-Iklīl juz 11 nomer 1925 Al-Ibrīz juz 11 halaman 586 Al-Iklīl juz 11 halaman 1950 Al-Ibrīz juz 13 halaman 689 Al-Ibrīz juz 13 halaman 708 Al-Iklīl juz juz 13 halaman 2356 Al-Ibrīz juz 14 halaman 825 Al-Ibrīz juz 15 halaman 874 Al-Ibrīz juz 15 halaman 890 Al-Ibrīz juz 15 halaman 92 57
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 Juz 15 halaman 96-97 Juz 15 halaman 111-112 Juz 16 halaman 13 Juz 16 halaman 42 Juz 16 halaman 44 Juz 16 halaman 45 Juz 16 halaman 61 Juz 16 halaman 97 Juz 16 halaman 105 Juz 17 halaman 31 Juz 17 halaman 33 Juz 17 halaman 33-34 Juz 17 halaman 44 Juz 17 halaman 62 Juz 18 halaman 10 Juz 18 halaman 65-66 Juz 18 halaman 68 Juz 19 halaman 68-69 Juz 20 halaman 9 Juz 20 halaman 23 Juz 20 halaman 66 Al-Iklīl juz 15 halaman 2834 Al-Ibrīz juz 15 halaman 912-913 Al-Ibrīz juz 16 halaman 925 Al-Ibrīz juz 16 halaman 953 Al-Ibrīz juz 16 halaman 954 Al-Ibrīz juz 16 halaman 955 Al-Munīr juz 8 halaman 509 Al-Ibrīz juz 16 halaman 993 Al-Ibrīz juz 16 halaman 998 Al-Ibrīz juz 17 halaman 1031 Al-Munīr juz 9 halaman 93 Al-Ibrīz juz 17 halaman 1035 Al-Ibrīz juz 17 halaman 1043 Al-Ibrīz juz 17 halaman 1056 Al-Munīr juz 18 halaman 351 Al-Munīr halaman 530 Al-Ibrīz juz 18 halaman 1140 Al-Ibrīz juz 19 halaman 1237 Al-Iklīl juz 20 halaman 3351 Al-Ibrīz juz 20 halaman 1295 Al-Iklīl juz 20 halaman 3421 58
67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 Wahbah Zuḥailī juz 20 halaman Juz 20 halaman 88 580 Juz 21 halaman 30 Al-Munīr juz 11 halaman 28 Juz 21 halaman 46 Al-Ibrīz juz 21 halaman 1397 Juz 22 halaman 25 Al-Ibrīz juz 22 halaman 1475 Juz 27 halaman 40 Tafsir Jamal juz 4 halaman 236 Juz 27 halaman 69-70 Al-Ibrīz juz 27 halaman 1967 Juz 27 halaman 85 Al-Ibrīz halaman 1975 Juz 27 halaman 123-124 Al-Ibrīz juz 27 halaman 2009 Juz 29 halaman 64-65 Al-Ibrīz juz 29 halaman 2147 Juz 30 halaman 71 Al-Iklīl juz 30 halaman 73 Juz 30 halaman 92 Al-Ibrīz juz 30 halaman 2430 Juz 30 halaman 141-143 Al-Munīr juz 15 halaman 802 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Shodiq mengambil rujukan dari tafsir al-Ibrīz fī Ma'rifati al-Qur'ān al-'Azīz karya K.H. Bisri Musthofa sebanyak 54 kali; al-Iklīl fī Ma'ani al-Tanzīl karya Kiai Miṣbaḥ Musṭafa sebanyak 11 kali; Rūh al-Ma'āni karya al-Alusi sebanyak 1 kali, al-Munīr karya Wahbah al-Zuḥailī sebanyak 9 kali; dan al-Kasyāf karya al- Zamaḥsyarī sebanyak 2 kali. Selain itu, masih ada satu lagi karya tafsir yang tidak disebutkan Shodiq di awal namun disertakan saat mengutip teks dari tafsir tersebut, yaitu tafsir Jamal karya Syekh Sulaiman bin Umar al-Jamal yang dinukil sebanyak 2 kali oleh Shodiq dalam al-Bayān. 59
Selain mengambil referensi dari kitab-kitab tafsir di atas, Shodiq juga merujuk pada kitab-kitab lain sebagai bahan pendukung penafsirannya, seperti kitab khazīnah al-asrār karya Syekh Muhammad Haqqi al-Nazili yang dikutip sebanyak 1 kali, al-baḥr al-muhīṭ karya Abu Hayyan al- Andalusī sebanyak 1 kali, aḥkām al-fuqahā' sebanyak1 kali, riyāḍ al-ṣāliḥīn karya Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi sebanyak 1 kali, fawāid al-makiyyah sebanyak 1 kali dan sabāb al-nuzūl li al-nisaburī karya Abi al-Ḥasan Ali ibn Ahmad al-Wahīdī al-Nisaburī sebanyak 1 kali. Berdasarkan keterusterangan Shodiq dalam mengutip dengan menyantumkan sumber rujukan seperti di atas, maka telah terjadi interktestualitas dalam bentuk paralel. Selain bentuk paralel, dari tabel di atas juga ditemukan prinsip- prinsip intertekstualitas lain yang muncul secara bersamaan dengan bentuk paralel. Misal seperti pada pengutipan "temurune ayat: 150" tafsir surah al- Nisa. Ayat iki temurun naliko wong yahudi podo ngomong kito namung iman marang Nabi Musa lan kitab Taurot, lan ora bakal iman marang Al-Qur'an lan Muhammad. Padahal haruse yen wong islam iku wajib iman marang kabeh nabi lan utusane gusti Allah lan kitab-kitab kang diturunaken deneng gusti Allah ta'alā. (al-Iklīl 821).114 114 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati Ma'āni al-Qur'ān, (Sleman: Asnalitera, 2020), Juz 6 hlm. 4. 60
Untuk mengetahui bentuk intertekstualitas dari teks di atas, berikut peneliti sertakan teks hipogramnya yang terambil dari tafsir al-Iklīl fī Ma'ānī al-Tanzīl karya K.H. Miṣbaḥ bin Zain al-Musṭafa. Ayat iki temurun gandheng karo wong Yahudi kang padha guneman: kitha namung iman marang Musa lan Taurat, ora bakal iman marang Al-Qur'an lan Muhammad. Yen wong islam wajib iman marang kabeh nabi lan utusane Allah lan kabeh kitab-kitab kang diturunake dening Allah subḥānahu wa ta'alā.115 Dari perbandingan dua teks di atas, peneliti menemukan adanya prinsip-prinsip intertekstualitas, antara lain paralel dan transformasi. Prinsip paralel dapat dilihat dari cara Shodiq mengutip dengan menyebutkan sumbernya. Sedangkan prinsip transformasi terlihat dari redaksi kedua teks yang memiliki maksud yang sama, hanya saja dibahasakan lagi oleh Shodiq. Namun dalam pembahasaan ulang oleh Shodiq ini, terdapat penggunaan kata penghubung (konjungsi) yang kurang tepat. Kata penghubung (konjungsi) yang dimaksud, yaitu kata "padahal". Kata ini Shodiq gunakan untuk menghubungkan kalimat yang sebelumnya membahas orang Yahudi yang tidak mengimani nabi dan kitab dengan kalimat setelahnya yang membahas kewajiban orang Islam mengimani nabi dan kitab. Hal ini seolah-olah menunjukkan bahwa pembahasan sebelumnya adalah orang Islam yang tidak mengimani nabi dan kitab sehingga Shodiq memakai kata "padahal" sebagai kata penentangan terhadap kalimat sebelumnya. Improvisasi yang dilakukan Shodiq dengan 115 Misbah Zainul Mustafa, Al-Iklīl fī Ma'ānī al-Tanzīl, (Al-Ihsan: Surabaya, tt), Juz 6 hlm. 821. 61
menambahkan kata "padahal" rasanya tidak perlukan karena sudah benar teks hipogramnya menggunakan kata "yen" yang dalam bahasa Indonesia "jika" atau "kalau" sebagai kata pembanding bahwa kalimat sebelumnya membahas orang Yahudi yang tidak mengimani nabi dan kitab sedangkan kalimat setelahnya membahas orang Islam mengimani nabi dan kitab. Selain pemakaian, pemilihan dan atau penambahan kata yang kurang tepat, pada contoh lain Shodiq juga terlihat menampilkan penjelasan yang sedikit berbeda dengan teks hipogramnya dalam hal rincian angka, seperti pada juz 13 halaman 35. Qisshoh: Nabi Ya'qub sakwuse ketemu lan kumpul karo Nabi Yusuf. Nabi Ya'qub terus muqim ono ing Mesir nganti 40 tahun wafat sadurunge wafat Nabi Ya'qub wasiat maring Nabi Yusuf supoyo Nabi Ya'qub disarehake ono ing Syam ing sandinge ramane yoiku Nabi Ishaq. Temenan bareng wus wafat Nabi Yusuf yo nuli ngelaksanake wasiat ramane. Sawuse wafate Nabi Ya'qub 30 tahun peninggale kepingin kapundut supoyo biso kepetuk karo ramane lan mbah-mbahe kang podo sholeh.116 (Nabi Yakub setelah bertemu dan berkumpul dengan Nabi Yusuf, Nabi Yakub kemudian bertempat tinggal di Mesir hingga 40 tahun dan wafat. Sebelum wafat Nabi Yakub berwasiat kepada Nabi Yusuf agar Nabi Yakub dimakamkan di Syam, di sebelah makam ayahnya, yaitu Nabi Ishak. Benar, setelah meninggal, Nabi Yusuf kemudian melaksanakan wasiat ayahnya. Setelah wafatnya Nabi Yakub 30 tahun, Nabi Yusuf ingin diambil nyawanya agar bisa bertemu dengan ayahnya dan leluhurnya yang saleh). Untuk mengetahui bentuk intertekstualitas dari teks di atas, berikut peneliti sertakan teks hipogramnya yang terambil dari tafsir al-Ibrīz lī Ma'rifati Tafsīr al-Qur'ān al-'Azīz karya K.H. Bisri Musṭafa. 116 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati...., Juz 13 hlm. 35. 62
63 (Kisah) Nabi Ya'kub sawise ketemu lan kumpul karo Nabi Yusuf, panjenengane terus mukim pisan ono ing Mesir nganti 24 tahun, wafat. Sadurunge wafat, wasiat marang Nabi Yusuf supoyo panjenengane disareake ono ing Syam ono ing sandinge ramane (Nabi Ishak). Temenan bareng wis wafat, Nabi Yusuf yo nuli ngleksanaake wasiate ramane. Sawise wafate ramane let 23 tahun, penggalihe Nabi Yusuf kapengin kapundhut, supoyo biso kapetuk karo romo lan mbah-mbahe kang podho sholih-sholih. Nabi Ya'kub kapundhut yuswa 147 tahun.117 (Nabi Yakub setelah bertemu dan berkumpul dengan Nabi Yusuf, beliau kemudian bertempat tinggal di Mesir hingga 24 tahun dan wafat. Sebelum wafat, Nabi Yakub berwasiat kepada Nabi Yusuf agar dirinya dimakamkan di Syam, di sebelah makam ayahnya (Nabi Ishak). Benar, setelah meninggal, Nabi Yusuf kemudian melaksanakan wasiat ayahnya. Setelah wafatnya ayahnya sekitar 23 tahun, perasaan Nabi Yusuf ingin diambil nyawanya agar bisa bertemu dengan ayah dan leluhurnya yang saleh). Setelah membandingkan kedua teks antara tafsir al-Bayān dan tafsir al-Ibrīz di atas, selain prinsip paralel, peneliti menemukan adanya prinsip transformasi dan modifikasi. Prinsip transformasi terlihat adanya kesamaan maksud dari kedua teks yang disajikan masing-masing, hanya dibahasakan ulang saja. Sedangkan pada prinsip modifikasi, terlihat Shodiq mengubah/memodifikasi latar waktu peristiwa, yaitu pada pengutipan kata "mukim pisan ono ing Mesir nganti 24 tahun" menjadi "muqim ono ing Mesir nganti 40 tahun" dan pada kata "sawise wafate ramane let 23 tahun" menjadi "sawuse wafate Nabi Ya'qub 30 tahun". Belum peneliti ketahui pasti soal perbedaan angka ini, apakah Shodiq mempunyai perhitungannya sendiri atau memang ada kesalahan teknis dalam penulisan. Selain itu Shodiq juga memodifikasi kata "Nabi Ya'kub kapundhut yuswa 147 tahun" 117 Bisri Musthofa, Al-Ibrīz lī Ma'rifati...., hlm. 99.
64 yang pada teks hipogramnya menjadi satu dengan kalimat sebelumnya, kemudian ia pisahkan dalam keterangan "tanbih". Al-Bayān memang merupakan karya tafsir yang metode penafsirannya sangat tergantung pada data riwayat. Data-data riwayat tersebut disajikan kembali dalam al-Bayān yang bersumber dari beberapa literatur tafsir sebelumnya. Meskipun secara umum menggunakan metode riwayat, namun peneliti menemukan satu pembahasan tafsir yang di dalamnya Shodiq menyampaikan pandangannya soal riba pada bagian "Pemahaman Ayat" tafsir surah Al-Baqarah ayat 275-280 poin 4 sebagai berikut.118 a. Kerja di Bank Tiang ingkang nyambut damel teng Bank setiap wulanipun nampani gaji, punopo gaji setiap bulan meniko kalebet ribo? (Orang yang bekerja di bank setiap bulannya menerima gaji, apakah gaji setiap bulan tersebut termasuk riba?) Jawabipun (Jawabannya): Menurut pendapate penulis tafsir ALBAYAN meniko mboten ribo. Sebab kerjo wonten ing perusahaan meniko mboten ngertos pokok'e pinten, kudu mangsulaken pinten, lan mboten netepaken kedik lan katahipun keuntungan. (Menurut pendapat penulis tafsir al-Bayān, hal tersebut tidaklah riba. Sebab kerja di perusahaan tersebut tidak diketahui secara detail ketetapan keuntungan yang diraih). Awalnya, Shodiq membubuhkan keterangan asbāb al-nuzūl untuk ayat 278-280 dengan mengutip keterangan dari al-Baḥr al-Muḥīṭ. Setelah itu, Shodiq memberi keterangan dalam "pemahaman ayat" dalam bentuk poin-poin. Pada poin ketiga, Shodiq memberikan jawaban soal hukum menitip uang di bank dengan mengutip pendapat putusan NU ke XII di 118 Shodiq Hamzah Usman, Al-Bayān fī Ma'rifati...., Juz 3 hlm. 33.
Malang yang terdapat dalam aḥkām al-fuqahā' juz 1 hlm. 22. Sementara pada poin keempat, Shodiq mencoba mengemukakan pendapatnya soal orang yang bekerja di bank apakah gajinya termasuk riba atau tidak sebagaimana yang peneliti tampilkan kutipannya di atas. Dari pendapat Shodiq tersebut, terdapat intertekstualitas dalam bentuk eksistensi di mana al-Bayān memunculkan unsur-unsur baru dalam teksnya yang tidak ada pada teks sebelumnya. 65 |
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Original Research Paper Pembinaan Masyarakat dalam Budidaya Tanaman Cabai Rawit dengan Sistem Bedengan Lahan dan Aplikasi Mulsa Plastik Ahmad Raksun1*, Karnan1 1Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram Corresponding Author: Ahmad Raksun, Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram, Indonesia; Email: [email protected] Abstrak: Masyarakat tani Dusun Mertak Umbak Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah masih memiliki pengetahuan tentang budidaya pertanian yang rendah. Rendahnya pengetahuan masyarakat berdampak pada rendahnya hasil usaha pertanian yang mereka peroleh. Oleh karena itu diperlukan pembinaan masyarakat tani Dusun Mertak Umbak tentang usaha pertanian berbasis agribisnis. Salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dapat dikembangkan di Dusun Mertak Umbak adalah tanaman cabai rawit. Masalah-masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat tani Dusun Mertak Umbak adalah: (1) Hasil usaha pertanian yang diperoleh masyarakat tani Dusun Mertak Umbak masih tergolong rendah, (2) masyarakat tani Dusun Mertak Umbak tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya tanaman cabi rawit dengan sistem bedengan dan aplikasi mulsa plastik, (3) masyarakat tani Dusun Mertak Umbak tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pemupukan tanaman cabai rawit menggunakan kompos. Dalam upaya mengatasi masalah pertama maka tim memberikan solusi dengan membudidayakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi yaitu tanaman cabai rawit. Untuk mengatasi permasalahan kedua maka tim memberikan solusi dengan melakukan pembinaan masyarakat tani dalam budidaya tanaman cabai rawit dengan sistem bedengan dan aplikasi mulsa plastik. Selanjutnya untuk mengatasi permasalahan ketiga, tim memberikan solusi dengan melakukan pendampingan masyarakat dalam melakukan pemupukan tanaman menggunakan kompos. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah: (1) masyarakat Dusun Mertak Umbak Desa Mertak Tombok yang menjadi mitra kegiatan ini memiliki pengetahuan dan keterampilan membudidayakan cabai rawit dengan sistem bedengan lahan dan aplikasi mulsa plastik, (2) Mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pembuatan kompos, (3) mitra memiliki respons yang baik terhadap pelaksanaan kegiatan dan berkomitmen untuk moncoba memanfaatkan kotoran ternak yang ada disekitarnya sebagai bahan baku pembuatan kompos. Selanjutnya menggunakan kompos untuk meningkatkan hasil panen tanaman pada lahan pertanian yang mereka miliki Kata Kunci: Pembinaan masyarakat, budidaya cabai rawit, bedengan lahan dan mulsa plastik Pendahuluan frutecens L.) merupakan salah satu tanaman hotikultura yang buahnya banyak dibutuhkan masyarakat terutama di Pulau Lombok. Buah cabai rawit banyak dimanfaatkan pada industri makanan, minuman rawit dapat dan dibudidayakan pada dataran rendah maupun dataran tinggi. Cabai rawit dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah yang ada pada lahan pertanian. Cabai rawit (Capsicum farmasi. Tanaman caabai Untuk memperoleh kuantitas dan kualitas produksi yang baik maka sifat fisika, kimia, biologi dan kesuburan tanah perlu mendapat perhatian. Salah satu untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman adalah dengan melakukan pemupukan tanaman. Dusun Mertak Umbak terlerak di Desa Metak Tombok Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Secara umum masyarakat tani Dusun Mertak Umbak memiliki penghasilan yang rendah. Rendahnya upaya yang dilakukan Publisher UPT Mataram University Press © 2019 The Author(s). This article is open access
Ahmad Raksun et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2019, (1) 2 : 1-7 e-ISSN: 2655-5263 penghasilan masyarakat Dusun Mertak Umbak terutama disebabkan oleh rendahnya hasil panen tanaman yang dibudidayakan masyarakat sebagai dampak dari minimnya pengetahuan masyarakat dalam mengembangkan usaha pertanian. Dalam mengembangkan usaha pertanian, masyarakat selalu menanam padi 2 kali setahun, selanjutnya jagung. Dalam menanam kacang budidaya tanaman padi dan tanaman lainnya, masyarakat Dusun Mertak Umbak Selalu menggunakan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia tampa adanya terus menerus pemberian bahan organik pada lahan pertanian pada terjadinya menyebabkan kenyataannya ketergantungan lahan pertanian terhadap pupuk kimia sehingga kebutuhan pupuk kimia makin lama makin tinggi. Makin tingginya kebutuhan pupuk kimia menyebabkan biaya usaha pertanian makin lama juga makin tinggi. tanah atau secara Sebagian masyarakat tani Dusun Mertak Umbak memiliki usaha sampingan yaitu beternak kambing dan atau sapi. kambing dan sapi yang dimiliki oleh anggota masyarakat Dusun Mertak Tombok dipelihara dengan cara dikandangkan disamping rumah masing-masing pemilik ternak. Kegiatan peternakan kambing dan sapi yang dilakukan oleh masyarakat Dusun Mertak Tombok menghasilkan ternak. Banyaknya kotoran ternak dilingkungan sekitar Dusun Mertak Tombok menyebabkan terjadinya masalah lingkungan. limbah berupa kotoran pertumbuhan dan produksi tanaman. Selanjutnya manfaat kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah (1) masyarakat tani Dusun Mertak Tombok memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya teknik bedengan lahan dan aplikasi mulsa plastik, (2) masyarakat tani Dusun Mertak Tombok memiliki pengetahuan dan keterampilan teknik pemupukan tanaman menggunakan kompos. tanaman cabai rawit dengan tentang Metode Pelaksanaan Kegiatan ini terdiri atas 6 tahapan, yaitu: (1) sosialisasi, teoritis pengolahan lahan, (3) transfer pengetahuan teoritis tentang teknik pembuatan kompos, (4) transfer keterampilan pembuatan kompos, (5) transfer pengetahuan dan keterampilan tentang pemasangan mulsa (6) budidaya pendampingan masyarakat tanaman cabai rawit. Kegiatan sosialisasi, tranfer pengetahuan teoritis pengolahan lahan dan transfer pengetahuan tentang teknik pembuatan kompos dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Selanjutnya keterampilan pembuatan kompos, transfer pengetahuan dan keterampilan tentang pemasangan mulsa plastik pada bedengan lahan dan budidaya tanaman cabai rawit dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan pendampingan. (2) tranfer pengetahuan plastik bedengan pada lahan dalam transfer kegiatan Untuk pendapatannya, masyarakat tani Dusun Mertak Umbak perlu berbasis melakukan usaha agribisnis. Komoditi yang mempunyai nilai jual tinggi di Pulau Lombok adalah cabai rawit. Oleh karena itu tim pengabdian melakukan pengabdian psds masyarakat tentang pembinaan masyarakat dalam budidaya tanaman cabai rawit dengan teknik bedengan lahan dan aplikasi mulsa plastik yang dilaksanakan di Dusun Mertak Umbak Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah meningkatkan pertanian yang Kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk: (1) mentranfer pengetahuan dan tentang keterampilan kepada masyarakat tanaman cabai rawit dengan sistem budidaya bedengan dan (2) aplikasi mulsa plastik. mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada tanaman pemupukan mitra untuk meningkatkan menggunkan tani tentang teknik kompos Pengolahan kotoran ternak menjadi kompos dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan, (2) membuat bak fermentasi berupa galian tanah berukuran panjang : lebar : dalam galian = 5 m : 2 m : 1 m, (3) menjemur kotoran kotoran kambing dan kotoran sapi pada terik matahari menggunkan wadah terpal sampai kering, (4) mencampur kotoran kambing dan kotoran sapi dengan perbandingan volume 1: 1, (5) mencampur campuran kotoran kambing dan sapi dengan dedak dan sekam dengan perbandingan volume (10 : 1 : 5) (6) membasahi campuran seluruh bahan baku kompos dengan air sumur (7) memfermentasikan bahan baku kompos pada bak fermentasi yang tersedia selama 6 minggu, (7) mengangkat kompos dari bak fermentasi 2
Ahmad Raksun et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2019, (1) 2 : 1-7 e-ISSN: 2655-5263 Kegiatan berikutnya adalah membimbing tanaman mitra menggunakan kompos. Penggunaan kompos pada tanaman cabai rawit dilakukan dengan tahapan kerja sebagai berikut: (1) melakukan pembibitan cabai rawit menggunakan pot pembibitan, (2) (3) membersihkan membonkar (4) membuat bedengan dengan lebar 90 cm dan panjang 12 meter, (5) meberikan kompos pada setiap bedengan lahan dengan dosis 18 kg per bedengan, (6) mencampur kompos dengan media tanah pada bedengan sampai tercampur secara merata, (7) menutup bedengan dengan mulsa plastik hitam perak, (8) melubangi mulsa plastik hitam perak, (pada setiap bedengan dibuat 2 baris lubang), jarak lubang pada setiap baris = 100 cm, yang sudah (9) menanam bibit cabai rawit disiapkan pada bedengan lahan. melakukan pemupukan kompos, aplikasi lahan menggunkan cangkul, lahan Solusi permasalahan yang dihadapi mitra mengacu pada hasil-hasil penelitian yang sudah dilkukan oleh sejumlah peneliti. Hasil penelitian Huda et al (2016) menunjukkan bahwa aplikasi kompos azolla dan azolla segar sebagai pupuk organik memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman wortel pada parameter panjang tanaman, tinggi tanaman, jumlah daun dan indeks luas daun. Tanaman Alpinia malaccencis input nutrisi berupa kompos yang mendapat bioposka sebanyak 75% memiliki pertumbuhan vegetatif yang lebih cepat pada parameter tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun dan jumlah daun dibandingkan dengan perlakuan lainnya (Rivai dan Wardani, 2017). Pemberian kompos berpengaruh nyata tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen dan berat buah cabai rawit (Maruli et al, 2012). Interakasi urea dan kompos berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jagung tongkol ganda (Muyassir, 2013). Kompos bilotong mampu meningkatkan waktu berbunga, jumlah buah pertanaman, dan bobot buah per hektar tanaman tomat (Nisaa et al, 2017). Aplikasi kompos yang dicampur dengan topsoil sebagai media tanam dengan dosis 1/2 atau 2/3 bagian dari media yang dikombinasikan dengan pupuk NPK 2 gr per bibit dapat meningkatkan tinggi dan diameter rata-rata bibit meranti tembaga asal cabutan alam sebesar 72% dan 42% dibandingkan tanpa kompos dan pupuk (Junaedi, 2012). Dosis kompos berpengaruh nyata terhadap terhadap tinggi tanaman sawi pada umur 16 dan 40 hari setelah tanam (Habibi et al, 2017). Perlakuan tanam-1 kompos 1, 2 dan 3 kg memperlihatkan tinggi tanaman jumlah anakan, panjang daun dan lebar daun yang berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol (Burhanudin et al, 2016). Sejalan dengan hasil penelitian di atas Indriyati (2005) menyimpulkan bahwa pemberian pupuk kompos mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi di lahan pasang surut sulfat masam. Interaksi antara pupuk NPK dan pupuk kompos memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan gmelina baik tinggi maupun diameter (Wasis dan Fathia, 2010). Kompos UB berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total tanaman sawi dan bobot segar total kosumsi sawi. Perlakuan kompos UB menghasilkan tinggi tanaman sawi 18,26 cm, bobot segar total tanaman sawi 39,24 g dan bobot segar total konsumsi jika dibandingkan dengan tanpa kompos (Atari et al, 2017). Kedelai varietas galunggung merespon secara signifikan terhadap kompos limbah kelapa sawit, produksi meningkat secara sigifikan (Darma, 2000). Aplikasi kompos pada lahan pertanian Desa Montong Are berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tomat (Raksun dan Mertha, 2017). Perlakuan tanah: kompos : pupuk kandang (1 : 3 : 1) memberikan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah buah panen, diameter buah dan derajat kemanisan pada tanman stroberi dibandingkan dengan perlakuan tanpa kompos (Sipayung et al, 2016). Pemberian kompos berpengaruh nyata tanaman, terhadap panjang daun, lebar daun, diameter batang, waktu muncul bunga jantan dan bunga betina, panjang tongkol dan jumlah biji tanaman jagung manis (Syafriliandi et al, 2016). Media tanam dengan komposisi kompos dan : 2) dan penambahan pupuk M10 pada konsentrasi 20 ml mampu meningkatkan diameter batang (2,29 mm) sedangkan pada konsentrasi 15 ml meningkatkan produksi tongkol (1,66 buah) tanaman jagung saat panen (Elpawati et al, 2015). lubang lebih sawi 25,55 g, tinggi jumlah stolon, tinggi tanah (1 Hasil dan Pembahasan Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk: (1) mentranfer pengetahuan dan 3
Ahmad Raksun et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2019, (1) 2 : 1-7 e-ISSN: 2655-5263 keterampilan kepada masyarakat tentang budidaya tanaman cabai rawit dengan sistem bedengan lahan dan aplikasi mulsa plastik. (2) mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada mitra tentang teknik pembuatan kompos, (3) mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada mitra tentang teknik pemupukan tanaman menggunkan kompos untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Selanjutnya mereka diharapkan dapat melakukan pencegahan terhadap dampak tersebut dengan tidak membuang sampah disembarang tempat dan memanfaatkan sampah pertanian dan sampah peternakan sebagai bahan baku pembuatan kompos untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman yang dibudidayakan di pekarangan rumah, kebun dan lahan persawahan. Dalam upaya mencapai tujuan di atas maka dalam pengabdian pada masyarakat ini dilakukan kegiatan dengan tahapan-tahapan: (1) sosialisasi, (2) tranfer pengetahuan teoritis pengolahan lahan, (3) transfer pengetahuan teoritis tentang teknik pembuatan kompos, (4) transfer keterampilan pembuatan kompos, (5) transfer pengetahuan dan keterampilan tentang pemasangan mulsa plastik pada bedengan lahan (6) pendampingan masyarakat dalam budidaya tanaman cabai rawit. Gambar 2. Masyarakat binaan sedang menanam Cabai Rawit Gambar 1. Bedengan lahan yang sudah ditutup mulsa plastik Pada saat pelaksanaan kegiatan ini nampak bahwa masyarakat Dusun Mertak Tombok yang menjadi mitra kegiatan telaah mengikuti kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan baik mulai dari sosialisasi kegiatan sampai pada saat penyampain materi pengabdian. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta yang terkait dengan materi yang disampaikan tim pelaksana pada saat diskusi. itu pada saat praktek pembuatan Selain kompos semua peserta ikut berperan secara aktif sehingga kegiatan paraktek pembuatan kompos dapat berjalan lancar. Kegiatan pengabdian seperti ini sangat penting artinya bagi masyarakat Dusun Mertak Tombok karena melalui kegiatan ini mereka dapat memahami berbagai dampak yang mungkin timbul sebagai akibat banyaknya sampah yang dihasilkan dari berbagai aktivitas masyarakat seperti kegiatan usaha pertanian dan peternakan. ini Setelah selesai pembuatan kompos dengan bahan baku sampah organik, kegiatan pengabdian pada masyarakat dilanjutkan dengan penggunaan kompos sebagai pupuk pada lahan pertanian untuk meningkatkan hasil panen tanaman cabai rawit. tanaman menggunakan Pemupukan kompos dilakukan pada rawit dengan tanaman cabai langkah kerja sebagai berikut: (1) pembibitan tanaman cabai rawit, (2) membersihkan rumput liar (gulma) pada lahan yang akan ditanami cabai rawit lahan menggunakan sabit, menggunkan cangkul, (4) pembuataan bedengan pada lahan yang akan ditanami tanaman cabai rawit, (5) pemberian kompos pada bedengan dengan dosis 1,5 kg kompos per 1 m2 lahan, (6) mencampur tanah pada bedengan dongan kompos sampai tercampur secara merata, (7) menutup bedengan dengan mulsa plastik hitam perak, (8) menanam bibit cabai rawit yang sudah disiapkan pada bedengan lahan, (9) melakukan perawatan tanaman cabai rawit (10) panen tanaman cabai rawit Masyarakat Dusun Mertak Umbak Desa Mertak Tombok yang menjadi mitra kegiatan pengabdian pada masyarakat ini memilki pekerjaan utama sebagai petani dengan menanam berbagai jenis tanaman seperti padi, kacang tanah, jagung, kacang kedelai dan lain-lain. Selain melakukan (3) pembongkaran 4
Ahmad Raksun et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2019, (1) 2 : 1-7 e-ISSN: 2655-5263 usaha pertanian pada lahan persawahan mereka memiliki usaha sampingan yaitu beternak itik, kambing dan sapi. Disekitar tempat tinggal mereka, terdapat banyak kotoran ternak dan sisa makanan ternak yang sampai saat ini masih belum dapat suatu produk yang mereka olah menjadi bermanfaat. Kotoran ternak dan sisa makanan ternak dibuang kekali sehingga mencemari air kali. Kondisi tersebut merupakan faktor pendorong bagi peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Melalui kegiatan ini, mereka memahami dan menyadari bahwa jika sampah yang mereka hasilkan dibuang disembarang tempat dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan. Dengan demikian mereka memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi peserta kegiatan ini dan memanfaatkan sampah kotoran ternak yang ada disekitar tempat tinggal mereka sebagai bahan baku pembuatan kompos serta memanfaatkan kompos untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman pada lahan persawahan, kebun dan pekarangan yang mereka miliki. Selain itu pengolahan sampah peternakan menjadi kompos dapat meningkatkan kebersihan lingkungan. masyarakat harus membuat kesepakatan waktu pelaksanaan kegiatan dengan cermat agar waktu pelaksanaan kegiatan pengabdian tidak berbenturan dengan waktu perkuliahan di Universitas Mataram. Faktor penghambat lainnya adalah kurangnya air disekitar lokasi pelaksanaan pengabdian karena kegiatan ini dilakukan pada musim kemarau. Faktor penghambat dengan dapat memamfaatkan air yang ada pada kolam salah seorang warga. Air tersebut dialirkan ke lahan penanaman cabai rawit dengan menggunakan selang dan pompa air. ini diatasi Kesimpulan Seluruh rangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi kepada kelompok masyarakat sasaran sampai dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik dan lancar. dapat Dalam pelaksanakan kegiatan disimpulkan bahwa: ini 1. Masyarakat Dusun Mertak Umbak Desa Mertak Tombok Kecamatan Peraya Kabupaten Lombok Tengah yang menjadi mitra kegiatan pengabdian ini memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pengolahan sampah organik kotoran kotoran kambing menjadi sapi dan kompos. 2. Mitra kegiatan pengabdian masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan tanaman tentang menggunakan kompos. pemupukan teknik Gambar 3. Cabai Rawit Umur 38 Hari Setelah Tanam Faktor penghambat kegiatan ini adalah adaanya kesulitan dalam menentukan waktu pelaksanaan kegiatan Masyarakat yang menjadi ini memiliki mitra pelaksanaan pengabdian kesibukan dalam menyelesaaikan pekerjan rutinnya setiap hari seperti mengolah lahan pertanian dan mencari makanan ternak sehingga tim merasa kesulitan dalam menentukan waktu pelaksanaan kegiatan. Demikian juga tim pelaksana memiliki kesibukan dengan kegiatan perkuliahan di kampus Universitas Mataram. Kondisi ini menyebabkan terjadinya kesulitan dalam menentukan waktu pelaksanaan kegiatan. Tim pengabdian dan 3. Mitra kegiatan ini memiliki pengetahuan dan keterampilan membudidayakan cabai rawit dengan sistem bedengan lahan dan aplikasi mulsa plastik 4. Mitra kegiatan ini memiliki respons yang sangat baik terhadap pelaksanaan kegiatan untuk moncoba dan memanfaatkan sampah pertanian dan peternakan terutama kotoran ternak yang ada disekitarnya sebagai bahan baku Selanjutnya kompos. pembuatan menggunakan kompos untuk meningkatkan hasil panen yang ada di pekarangan maupun pada lahan pertanian yang mereka miliki tanaman berkomitmen 5
Ahmad Raksun et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2019, (1) 2 : 1-7 e-ISSN: 2655-5263 Ucapan Terimakasih Terimakasih kami sampaikan kepada Ketua LPPM Universitas mataram telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengabdian juga kami pada masyarakat sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan pelaksanaan kegiatan ini yang ini. Terimakasih bantuan terhadap Indriyati, L. 2005. Pengolahan Jerami Padi pada Pertanaman Padi Lahan Pasang Surut Sulfat Masam. Abstrak Hasil Penelitian Pertanian Indonesia Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Hasil Penelitian Indonesia. Vol. 12 (2) Bogor. Junaidi, A. 2012. Pengaruh Kompos dan Pupuk NPK terhadap Peningkatan Kualitas Bibit Miq. Penelitian Hutan dan Cabutan Konservasi Alam. Vol. 9 (4): 373 - 383 Daftar Pustaka Atari, N., Murdiono, W.E., dan Koesriharti. 2017. Pengaruh Kompos UB dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi Bunga. Produksi Tanaman. Vol 5 (12): 1936 - 1941. Maruli, Ernita dan Gultom, H. 2012. Pengaruh Pemberian NPK Grower dan Kompos dan Produksi terhadap Pertumbuhan Tanaman (Capsicum frustencen L.). Dinamika Pertanian. Vol 27 (3): 149 - 155 Cabai Rawit Burhanudin, Yudarfis dan Idris, H. 2016. Pengaruh Pemberian Kapur dan Kompos terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jahe Putih Besar pada Tanah Podsolik Merah Kuning. Bul Littro Vol 27 (1): 47 - 53 Darma, S. 2000. Respon Tanaman Kedelai Terhadap Kompos Limbah Kelapa Sawit pada Dosis Berbeda. Budidaya Pertanian. Vol 6 (2): 96 - 104 Muyassir. 2013. Respon Jagung Tongkol Ganda terhadap Pemupukan Urea dan Kompos. Manejemen Sumberdaya Lahan. Vol 2 (3): 250 - 254. Nisaa, B., Sudiarso dan Ainin N. 2017. Aplikasi NPK Majemuk dan Kompos Bilotong untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan lycopersicum) Hasil Tomat (Solanum Ditanaman Diantara Kubis (Brassica Oleracea). Produksi Tanaman Vol 5 (6): 925 - 931 Elpawati, Dara, S.D. dan Dasumiati. 2015. Optimalisasi Penggunaan Pupuk Kompos Effective Penambahan dengan pada 10 Microorganism Produktivitas Jagung. Tanaman Alkauniyah. Vol 8 (2): 77 - 87 (EM10) Raksun, A. dan Mertha, I.G. 2017. Pengaruh Kompos Terhadap Hasil Panen Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Pijar MIPA vol 13 (1): 56 - 59. Habibi, Z., Satriawan, H dan Agusni. 2017. Pengaruh Dosis Kompos Terhadap Pertumbuhan (Brassica rapa). Agrotropika Hayati. Vol. 4(4): 305 - 313. tanaman sawi Rivai, R,M. dan Wardani, F.F. 2017. Aplikasi Pemanfaatan Pupuk Kompos pada Fase Vegetatif Alpinia malaccensis. Proseding Seminar Nasional Masy Biodiv Indon Vol 3 (1): 154 - 156 Tanaman Obat Huda, M.S., Widaryanto, E. dan Nugroho, A. 2016. Pengaruh Beberapa Dosis Kompos dan Azolla (Azolla pinnata R.B.) Segar pada Pertumbuhan dan Hasil 2 Varietas Tanaman Wortel (Daucus carrota) L.). Produksi Tanaman. Vol 4 (6): 431 - 437 Sipayung, M., Ashari, H., Baskara, M. dan Heddy, S. 2016. Pengaruh Pemberian Kompos terhadap Pertumbuhan dan Hasil dua Varietas sp). Plantropica Vol 1 (2): 35 - 48 Stroberi (Fragaria, Syafriliandi, Murniati dan Idwar. 2016. Pengaruh Jenis Kompos terhadap Pertumbuhan dan 6
Ahmad Raksun et al, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA 2019, (1) 2 : 1-7 Produksi Tanaman Jagung Manis. Jom Faperta. Vol 3 (2): 1 - 9 Wasis, B. dan Fathia, N. 2010. Pengaruh Pupuk NPK dan Kompos terhadap Pertumbuhan Semai Gmelina (Gmelina arborea Roxb.). Ilmu Pertanian Indonesia. Vol 16 (2): 123 - 129. 7 e-ISSN: 2655-5263 |
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN PARKIR DENGAN FINGERPRINT PADA PARKIRAN TELKOM UNIVERSITY DESIGN AND IMPLEMENTATION OF SECURED PARKING USING FINGERPRINT IN TELKOM UNIVERSITY PARKING AREA Muhammad Rizki Utomo1, Nyoman Karna 2, Ratna Mayasari 3 1,2,3Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak Radio Frequency Identification (RFID) adalah suatu sistem penandaan yang menggunakan gelombang radio. Salah satu kegunaan RFID adalah pada sistem keamanan di gerbang parkir dengan mendeteksi KTM(Kartu Tanda Mahasiswa) .Penelitian ini mengusulkan implementasi sistem keamanan gerbang parkir dengan menggunakan fingerprint. Implementasi sistem ini dilakukan dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, serta menggunakan komponen - komponen elektronika. Sistem ini bekerja dengan scanner sidik jari yang akan memindaikan sidik jari dari pengemudi yang nantinya akan disimpan didalam mikrokontroler Arduino Uno. Informasi yang disimpan ini akan dikirimkan ke database. Dari database terpusat tersebut akan ditampilkan beberapa indikator kinerja dalam bentuk evaluasi manajemen. Nantinya data sidik jari itu akan dicocokan kembali ketika pengemudi akan keluar dari area parkir. Jika tidak sesuai maka sistem akan memberikan pesan peringatan. Hasilnya menunjukan bahwa dengan menggunakan FPM10A kecepatan untuk mengidentifikasi adalah 0,98 -2,09 sekon dan keakuratan di tiap fingerprint sensor adalah sebesar 96 % Kata Kunci: Fingerprint, Arduino, database Abstract Radio Frequency Identification (RFID) is a system that uses radio waves. One of the uses of RFID is the security system at the parking gate by detecting Student Identity Card. This study proposes the implementation of a parking gate security system using fingerprint. The implementation of this system is done by using hardware and software, and using electronic components. This system works with a fingerprint scanner that will scan the fingerprint of the driver which will be stored in the Arduino Uno microcontroller. This stored information will be sent to the database. From the centralized database several performance indicators will be displayed in the form of management evaluations. Later the fingerprint data will be matched again when the driver will exit the parking area. If it does not match, the system will give a warning message. The results show that using FPM10A the speed to identify is 0.98-2.02 seconds and the accuracy of each fingerprint sensor is 96%. Keywords: Fingerprint, Arduino, database 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Manusia memiliki sesuatu yang unik/khas yang hanya dimiliki oleh dirinya sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan keunikan tersebut sebagai identitas diri. Hal ini perlu didukung oleh teknologi. Teknologi yang dapat mendukung hal tersebut disebut sebagai pemindai biometrik. Biometrik adalah metode untuk mengindentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan karakteristik fisik atau perilakunya. Pilihannya kian beragam, mulai dari sidik jari, pola wajah, pola suara hingga lapisan iris dari mata [1]. Sistem parkir di wilayah Telkom University saat ini menggunakan RFID (Radio Frequency Indetification) dimana seseorang yang memiliki KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) akan mentapping KTM nya untuk memasuki wilayah parkir motor di kampus Telkom Hal ini juga menyebabkan keamanan parkir di Telkom universitas terancam dikarenakan siapapun yang memiliki KTM dapat mengeluarkan motor pemilik kendaraan yang lain dengan menggunakan KTM. Untuk menyelesaikan permasalahan parkir di Telkom Univesity, Maka diperlukan untuk mengembangkan sistem yang diterapkan dengan menambahkan Arduino sebagai pengontrol utama dan ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 980
fingerprint untuk tanda pengenal pengendara. Dengan adanya fingerprint di pintu masuk dan keluar kendaraan maka akan memperkecil peluang untuk membawa motor yang berbeda dengan KTM yang sudah terdaftar di database. Dengan menggunakan database untuk pengenalan sidik jari menggunakan fingerprint sensor menjadi terpusat dan memiliki daya tampung yang banyak, dan dapat mengintegrasikan beberapa sensor fingerprint menggunakan Arduino. Dengan adanya Arduino dan data pendukung yang menjadi terpusat dapat dilakukan pengenalan sidik jari dari banyak fingerprint sensor yang berbeda sehingga dapat teridentifikasi dalam satu fingerprint sensor. Kemudian akan diolah dan disesuaikan di database yang sudah tersedia. Database akan menampilkan hasil proses penyamaan antara data masukan dan data yang tersimpan di database sehingga mempermudah untuk membandingkan dan pusat pengontrol juga dapat mengetahui parkiran mana yang paling diminati oleh masiswa dan pegawai Telkom university. Dari hasil perancangan dan implementasi Tugas akhir ini didapatkan sebuah sistem yang dapat meningkatkan efektif khususnya di parkiran Telkom University. 1.2. Tujuan dan manfaat Penelitian Tujuan dari Tugas Akhir ini yaitu: 1. Dapat digunakan untuk meningkatkan sistem parkir Telkom University. 2. Membuat data menjadi terpusat sehingga dapat memindai sidik jari ke fingerprint sensor dimana saja. Manfaat dari Tugas Akhir ini yaitu: 1. Mempermudah mahasiswa dan pegawai Telkom University untuk memasuki wilayah parkir. 2. Meminimalisir terjadinya kasus menukar motor di parkiran. 1.3. Identifikasi Masalah 1. Bagaimana membuat sistem sehingga data nama dan sidik jari mahasiswa menjadi satu data di database. 2. Seberapa efektif sistem pemindai sidik jari digunakan dalam tempat parkir di Telkom University 1.4. Metode Penelitian 1. Metode Studi Kepustakaan Penulis menentukan dan mencari literatur mengenai arduino uno, fingerprint sensor FPM10A, database, Visual Studio dan Arduino C. 2. Metode Perancangan Simulasi Dalam tahap ini akan dilakukan simulasi pada Visual studio dan arduino IDE dengan menentukan nilai-nilai dari parameter yang akan diuji. 3. Metode Perancangan Implementasi Pada tahap ini akan dirancang rangkaian Arduino Uno, fingerprint sensor dan laptop sebagai perangkat keras untuk menjalankan sistem parkir. 4. Metode Pengujian Sistem Dalam pengujian sistem, penulis akan menguji parameter dari Sistem parkiran pada proses simulasi dan implementasi. Proses pengujian implementasi akan dilakukan dengan mengambil data berupa kecepatan untuk mengidentifikasi dan keakuratan sidik jari dengan menggunakan fingerprint sensor FPM10A. 5. Metode Pengukuran Analisis Setelah melakukan pengujian, maka tahap pengukuran dan analisis dapat dilakukan dengan merujuk dari nilai parameter yang telah diuji sebelumnya, baik pada tahap simulasi maupun tahap implementasi. 2. Dasar Teori 2.1 Sidik Jari Sidik jari adalah salah satu ciri-ciri fisik manusia yang bersifat unik, artinya diciptakan berbeda dengan individu lainnya. Sidik jari manusia diibaratkan seperti pola bukit dan lembah yang tercipta supaya lebih mudah untuk mencengkeram sesuatu, sama seperti pola tapak ban yang berperan untuk mendapat grip atau cengkeraman di jalan aspal. Kode genetik pada DNA memberikan informasi bagaimana kulit harus terbentuk ketika masih janin. Kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu. ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 981
2. Arch Pola ini adalah pola yang menunjukan seperti pola berbentuk gunung. Gambar 2.3 Sidik jari pola Arch [2] 1. Whorl atau Swirl Pola-pola yang dapat ditemukan pada ruas kedua dan ketiga di setiap jari. Gambar 2.2 Sidik jari pola whorl [2] 3. Loop Loop dapat dilihat dari bagian bawah jari menuju arah atas ujung jari. Sidik jari setiap orang mempunyai perbedaan baik pada orang kembar sekalipun [2]. Hal ini membuat sidik jari tepat digunakan dalam teknologi biometrik. Keunggulan lainnya dari sidik jari adalah kepraktisannya dan ketahanannya. Gambar 2.1 Sidik jari [2] 2.2 Pola Sidik Jari Pola sidik jari selalu ada dalam setiap tangan dan bersifat permanen yang dimiliki seseorang dari bayi hingga dewasa dan pola itu tidak akan pernah berubah. Setiap jari pun memiliki pola sidik jari berbeda. Ada empat pola dasar tentang pola sidik jari seseorang atau dalam dunia medis disebut Dermatoglyphic, yakni Whorl atau Swirl, Arch, Loop, dan Triradius. Selain itu hanyalah variasi dari kombinasi keempat pola ini. ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 982
Gambar 2.4 Sidik jari pola Loop [2] 4. Triradius Gunung-gunung itu kemudian bisa dilihat sebagai terpusat, kecenderungan, atau berpindah. 3. Perancangan Sistem 3.1 Diagram proses masuk Mulai Pengendara menempelkan ibu jari pada alat fingerprint Apakah ibu jari berisi Terdaftar? Arduino mengirim data dari alat fingerprint ke server Server akan membaca not ok TIDAKYA Server memproses data Server akan membaca ok Gerbang terbuka Selesai Arduino akan menampilkan terdaftar Arduino akan menampilkan tidak terdaftar Gambar 3.3 Diagram alir sistem portal masuk. ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 983
Tempatkan sidik jari pada sensor Tempatkan sidik jari di atas sensor Ya Ya Tidak Tidak Gambar 3.4 Diagram alir sistem fingerprint dalam Arduino Uno. Tahap 1: Arduino akan memberikan pilihan 1 (untuk enroll/registrasi sidik jari) dan 2 (deteksi sidik jari). Tahap 2: Jika Arduino memilih 1, maka sistem akan enroll atau registrasi sidik jari. Tahap 3 : Sesudah enroll, maka tempatkan sidik jari di sensor. Tahap 4: Data sidik jari tersimpan dalam database. 1 Apakah Enroll atau Deteksi jari? Sidik jari telah tersimpan Enroll sidik jari ID Sidik jari terbaca atau tidak Sidik jari terbaca atau tidak Mulai 2 Tahap 1: Pengendara menempelkan jari jempol ke alat fingerprint. Tahap 2: Arduino digunakan untuk mengolah data dari alat fingerprint dan mengirimkannya ke server. Tahap 3: Server akan memproses data pengendara . Tahap 3: Apabila data pengendara terdaftar di database maka server akan membaca "ok" dan Arduino akan menampilkan "terdaftar".Apabila data pengendara tidak terdaftar maka Server akan menampilkan "not ok" dan Arduino akan menampilkan "tidak terdaftar" Tahap 4: Bila Aruino telah menampilkan terdaftar maka gerbang akan terbuka 3.2 Diagram pendaftaran sidik jari Selesai ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 984
Enroll Program Visual Studio mengonfirmasi enroll atau deteksi ? Sidik jari terkonfirmasi Atur konfigurasi komuniasi serial dengan arduino Menampilkan data dalam GUI Visual Studio Tidak Deteksi Menampilkan data dari Arduino Proses deteksi sidik jari tangan kiri 1,79 s Apakah sidik jari akan dihapus atau tidak? Tahap 5: Jika Arduino memilih 2, maka sistem akan mendeteksi sidik jari. 3.3 Proses penyimpanan dalam visual studio Proses dalam Visual Studio akan berlangsung seperti diagram di bawah ini. Mulai orang 1 Tomo tangan kanan 1,77 s Menyimpan data sidik jari dalam database Hapus Tahap 1: Atur konfigurasi komunikasi serial sehingga komputer atau laptop dapat berkomunikasi dengan Arduino dan fingerprint sensor Tahap 2: mengambil data dari arduino dan menampilkan. Tahap 3: program visual studio akan memanggil kodingan dari Arduino IDE untuk meng enroll atau mendeteksi. Tahap 4: Jika memilih Enroll maka data akan tersimpan di database, bila ingin mendeteksi maka sidik jari akan dikonfirmasikan dengan data yang ada didatabase. Tahap 5: Apabila sidik jari Terkonfirmasi maka akan keluar waktu masuk dan data pengendara yang tersimpan di database 4. Hasil dan Pembahasan Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengujian sistem fingerprint yang dibangun dapat bekerja sesuai yang telah dianalisis dan dirancang pada bab 3. 4.1 Pengujian kecepatan fingerprint sensor pada proses registrasi Pengujian ini bertujuan untuk menampilkan hasil pengujian fingerprint sensor saat registrasi atau enroll.Pada sistem yang telah dirancang, mahasiswa atau pegawai Telkom akan menempelkan ibu jarinya pada FPM10A fingerprint sensor dan hasil pengujian dari registrasi tersebut dapat dilihat di tabel 4.1 Tabel 4.1 Pengujian proses registrasi Orang Ke- Nama Tangan Enroll orang 2 Irham tangan kanan 1,43 s Ambil data dari Arduino Uno Selesai ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 985
Tadil - v v v v v v v v v tangan kiri 1,43 s Bedasarkan rata-rata dari pengujian tersebut didaparkan kecepatan rata-rata dari proses registrasi atau enroll sidik jari sebesar 1,364 sekon untuk jempol kanan dan 1,42 sekon untuk jempol kiri 4.2 Pengujian keakuratan fingerprint sensor Pengujian ini bertujuan untuk menampilkan hasil keakuratan pengujian fingerprint sensor pada sistem yang telah dirancang. Tabel 4.2 Hasil pengujian keakuratan pada sistem parkir Nama Pengujian tangan kiri 1,69 s tangan kiri 1,56 s tangan kiri 1,45 s Iki v v v - v v v v v v Iqbal v v v v v v v v v v orang 4 Isal tangan kanan 1,10 s Isal v v v v v v v - v v tangan kiri 1,73 s 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tomo v v v v v v v v v v tangan kiri 1,40 s Irham v v v v v v v v v v tangan kiri 1,03 s tangan kiri 0,90 s orang 10 Tadil tangan kanan 1,21 s orang 6 Irma tangan kanan 1,37 s orang 3 Iki tangan kanan 1,35 s orang 7 Firli tangan kanan 0,98 s Firli v v v v v - v v v v Irma v v v v v v v v v v tangan kiri 1,18 s Sisca v v v v v v v v v v orang 9 Iqbal tangan kanan 1,34 s Refika v v v v v v v v v v orang 5 Sisca tangan kanan 1,20 s orang 8 Refika tangan kanan 1,89 s ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 986
Berdasarkan pengujian sidik jari pada tabel di atas telah menghasilkan keakuratan sistem sebesar 96 %. 5. Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa telah berhasil dibuat implementasi "PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KEAMANAN PARKIR DENGAN FINGERPRINT PADA PARKIRAN UNIVERSITAS TELKOM" dengan menggunakan FPM10A Fingerprint sensor dan Arduino Uno Telkom University dengan rincian hasil penelitian sebagai berikut: 1. Waktu yang dibutuhkan untuk proses fingerprint sensor model FPM10A adalah 0,98 -2,09 sekon. 2. Fingerprint sensor model FPM10A dapat mendeteksi berbagai macam posisi jari. 3. Dalam sistem ini hanya bisa melakukan pembacaan saat jari dalam keadaan steril (tidak basah dan kotor). 4. Dalam sistem ini telah dibuktikan bahwa keakuratan fingeprint sensor mencapai 96 %. Daftar Pustaka : [1] Putra, Darma. 2009. Sistem Biometrika: Konsep Dasar, Teknik Analisis Citra dan Tahapan Membangun Aplikasi Sistem Biometrika. Yogyakarta : C.V Andi Offset (Penerbit Andi). [2] Dony Saputra, Abdul Haris Masud, Muhamad Ramdhan, and Dian Fitriani, "Akses Kontrol Ruangan Menggunakan Sensor Sidik Jari Berbasis Mikrokontroler Atmega328p," in Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi, Yogyakarta, 2014, pp. 596-604. [3] E. Zhu, J. Yin, G. Zhang, "Automatic Fingerprint Identification Technology" in , National Defense University Press, vol. 39, no. 8, pp. 1452-1472, 2006 [4] R. Pittini, Z. Zhang, M. Andersen, "An interface board for developing control loops in power electronics based on microcontrollers and dsps cores-arduino /chipkit /dspic /dsp /ti piccolo", Control and Modeling for Power Electronics (COMPEL) 2013 IEEE 14th Workshop on, pp. 1-7, June 2013. [5] Kanako Harada, "The working principle of an Arduino" IEEE Arduino Uno., vol. 22, no. 4, pp. 1789-1791, 2015. [6] M. Kusriyanto and B. D. Putra, "Smart Home Using Local Area Network (Lan) Based Arduino Mega 2560," Proc. - ICWT 2016 2nd Int. Conf. Wirel. Telemat. 2016, pp. 127-131, 2017. [7] Muhammad ilham arrouf, "Teori dasar MySQL", 2015 [8] Haoyu Zhang; Guomin Li; Yaru Li "A Home Environment Monitoring Design on Arduino" 2018 [9] C. M. Devika; Karthika Bose; S. Vijayalekshmy"Automatic plant irrigation system using Arduino", 2014 ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.1 April 2019 | Page 987 |
PETA WILAYAH PENELITIAN
INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1 Pedoman Observasi Tanggal Observasi : Lokasi Observasi : No Aspek yang Diamati 1. Kondisi jalan 2. Kelengkapan Berkendara Sepeda Motor 3. Sepeda motor yang digunakan masyarakat 4. Perilaku Berkendara Keterangan
Lampiran 2 PedomanWawancara Wawancara dilakukan kepada orang yang berboncengan dalam satu kendaraan motor. Sumbernya adalah laki-laki dan perempuan. A. Untuk laki-laki pengendara sepeda motor Nama : Alamat : Status : Pendidikan Terakhir : 1. Kendaraan apa yang dapat anda kendarai? 2. Mengapa anda tertarik menggunakan sepeda motor? 3. Sejak kapan anda bisa mengendarai sepeda motor? 4. Apakah anda memiliki SIM? 5. Sejak kapan anda memiliki SIM? 6. Seberapa pentingkah kepemilikan SIM bagianda? 7. Ketika berkendara sepeda motor siapa yang mengemudikan? Mengapa? 8. Apakah teman berkendara anda memiliki SIM? 9. Jika anda tidak memiliki SIM apakah anda tidak keberatan jika diboncengkan oleh perempuan yang memiliki SIM? 10. Bagaimana tanggapan anda dengan tindakan diatas? Apakah sesuai dengan norma yang ada?
11. Apakah menurut anda sepeda motor dan kendaraan lain lebih identik dikendarai oleh laki-laki? 12. Apakah anda mau bergantian untuk diboncengkan perempuan? Mengapa? 13. Faktor apasaja yang melatarbelakangi anda memboncengkan perempuan? 14. Bagaimana pendapat anda jika melihat perempuan yang memboncengkan laki- laki? 15. Menurut anda apakah laki-laki yang memboncengkan perempuan adalah suatu budaya yang sudah diterima oleh masyarakat? 16. Bagaimana pandangan anda menilai laki-laki yang memboncengkan perempuan merupakan wujud bahwa perempuan itu lemah dan tidak bisa memimpin? 17. Menurut anda, apakah ada perbedaan gaya berkendara antara laki-laki dan perempuan? B. Untukperempuan yang diboncengkan Nama : Alamat : Status : PendidikanTerakhir : 1. Kendaraan apa yang dapat anda kendarai? 2. Sejak kapan anda dapat mengendarai kendaraan? 3. Apakah anda memiliki SIM?Sejak kapan? 4. Ketika berkendara sepeda motor dengan laki-laki, siapa yang mengemudikan? 5. Apakah teman berkendara anda memiliki SIM?
6. Apakah menurut anda sepeda motor atau kendaraan lain lebih identik dengan laki-laki? 7. Ketika berkendara motor bersama pasangan, siapa yang mengendarai? Mengapa? 8. Apakah anda mau bergantian memboncengkan secara bergantian? Mengapa? 9. Bagaimana pendapat anda jika melihat perempuan memboncengkan laki-laki? 10. Bagaimana menurut anda tentang faktor-faktor perempuan lebih memilih untuk diboncengkan laki-laki daripada memboncengkan laki-laki? 11. Menurut anda ketika laki-laki yang memboncengkan perempuan merupakan budaya yang sudah diterima masyarakat? 12. Bagaimana pandangan anda ketika perempuan dibonceng laki-laki menunjukkan bahwa perempuan lemah dan tidak bisa memimpin? 13. Menurut anda apakah perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan?
Lampiran 3 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MASYARAKAT Identitas Informan Nama : Umur : Alamat : Pekerjaan : 1. Apakah menurut anda kendaraan sepeda motor lebih banyak dikendarai laki-laki atau perempuan? 2. Bagaimana menurut anda tentang keselamatan berkendara sepeda motor? 3. Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor? 4. Apa ada perbedaan untuk laki-laki dan perempuan dalam berkendara sepeda motor? 5. Apa perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? 6. Bagaimana pandangan anda ketika melihat laki-laki di boncengkan perempuan? 7. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan adalah salah satu contoh bahwa laki-laki harus memimpin perempuan? 8. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan adalah hal yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat? 9. Apakah menurut anda perempuan itu lemah?
LAMPIRAN 1 Lembar Observasi di Jalanan Daerah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Lokasi Penelitian : Jalan Affandi Gejayan Tangal Penelitian : 10 Januari 2014 Waktu Penelitian : 15.05-16.00 WIB Kondisi Jalan Kondisi jalan di sepanjang jalan Affandi Gejayan baik namun masih banyak jalan dengan kondisi kurang baik karena masih dalam perbaikan. Kelengkapan Berkendara Masyarakat yang menggunakan sepeda motor Sepeda Motor kebanyakan memakai helm, jaket, dan masker untuk keamanan. Untuk kepemilikan SIM tidak dapat dilihat. Sepeda motor yang Motor yang digunakan beragam dari sepeda digunakan masyarakat motor matic hingga motor kopling yang biasanya dipakai laki-laki Perilaku Berkendara Dalam berboncengan mayoritas memilih laki- laki untuk memboncengkan perempuan. Ada perempuan yang memboncengkan laki-laki namun umur laki-laki masih dibawah umur dan perempuan terlihat sudah dewasa.
Lembar Observasi di Jalanan Daerah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Lokasi Penelitian : Jalan Selokan Mataram, Seturan, Depok Tangal Penelitian : 1 Maret 2014 Waktu Penelitian : 20.00- 21.00 WIB Kondisi Jalan Kondisi jalan di sepanjang jalan selokan mataram cukup baik, namun kurang ada ada fasilitas seperti lampu appill Kelengkapan Berkendara Masyarakat yang menggunakan sepeda motor Sepeda Motor kebanyakan memakai helm namun banyak juga yang tidak menggunakannya, karena di jalan ini tidak ada polisi untuk menertibkan jalan. Sepeda motor yang Motor yang digunakan beragam dari sepeda digunakan masyarakat motor matic hingga motor kopling yang biasanya dipakai laki-laki Perilaku Berkendara Dengan kondisi jalan yang kurang fasilitas seperti lampu appil mengakibatkan sikap egoism masyarakat ketika berada di perempatan. Dalam berboncengan mayoritas memilih laki-laki untuk memboncengkan perempuan..
Lembar Observasi di Jalanan Daerah Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Lokasi Penelitian : Jalan Ringroad Utara kecamatan Depok Tangal Penelitian : 15 Januari 2014 Waktu Penelitian : 17.00-18.00 WIB Kondisi Jalan Kondisi jalan di sepanjang jalan Ringroad Utara kecamatan Depok baik dengan fasilitas yang memadai. Kelengkapan Berkendara Masyarakat yang menggunakan sepeda motor Sepeda Motor kebanyakan memakai helm, jaket, dan masker untuk keamanan. Untuk kepemilikan SIM tidak dapat dilihat. Sepeda motor yang Motor yang digunakan beragam dari sepeda digunakan masyarakat motor matic hingga motor kopling yang biasanya dipakai laki-laki Perilaku Berkendara Dengan adanya fasilitas seperti lampu appil, masyarakat lebih tertib dan tidak egois dalam berkendara. Dalam berboncengan mayoritas memilih laki-laki untuk memboncengkan perempuan.
Lampiran 2 Wawancara Pengendara Sepeda Motor Nama informan : Ci Umur : 31 tahun Alamat : Condongcatur Depok Sleman Pekerjaan : Pemilik warung Pendidikan Terakhir : SMP Tanggal wawancara : 15 Januari 2014 Waktu wawancara : 17:06 WIB 1. Kendaraan apa yang bisa anda kendarai? C : "sepeda sama sepeda motor. 2. Sejak kapan anda bisa mengendarai sepeda motor? C : "sejak setahun yang lalu, tapi yang matic kalo yang biasa gak bisa 3. Siapa yang mengajari anda berkendara sepeda motor? C : "belajar sendiri, awalnya nabrak pohon, hehehe" 4. Mengapa memilih kendaraan sepeda motor? C : " ya karena lebih mudah untuk belanja, teteh kan warungnya udah banyak kalo pake sepeda udah susah, jadi pake motor biar cepet dan gampang buat cewek" 5. Kendaraan apa yang anda miliki? C : " motor matic doang" 6. Apakah anda memiliki SIM?
C : "enggak, 7. Kalo naik motor siapa yang boncengin? C : "ya suami, masa saya hehehe 8. Apakah motor dan kendaraan lain lebih identik dengan laki-laki atau tidak? C : "biasanya sih laki-laki, Kenapa? C : " intinya apa ya, kalo laki-laki lebih hafal jalan, faktor fisik lebih kuat daripada perempuan. 9. Menurut anda apa perbedaan laki-laki dan perempuan tidak dilihat dari jenis kelamin? C : "apa ya, kalau perempuan lebih pakai perasaan kali, kalau laki-laki lebih gladhag gludhug. 10. Mengapa anda memilih diboncengkan laki-laki? C :" karena teteh gak bisa jalan jauh, karena aku baru belajar buat belanja. Tapi kalo jauh ya lebih diboncengin suami." 11. Apakah anda mau memboncengkan laki-laki secara bergantian? C :" ya mau aja kalo kepepet, kalau misal suami sakit dan nggak mampu ya mau aja. Kalau suami mampu ya suami. 12. Apakah menurut anda, ketika laki-laki berboncengan dengan perempuan dan laki- laki yang di depan itu sudah menjadi budaya dalam masyarakat? C : " kebiasaan itu, soalnya ya kayaknya kalau cewek yang di depan tu aneh kecuali kalau kepepet. Commented [A1]: PUM Commented [A2]: ADB Commented [A3]: AMB Commented [A4]: PB
13. Bagaimana respon anda ketika melihat perempuan yang memboncengkan laki- laki? C :" ya boleh boleh aja, tapi tetep aneh, tapi ya teteh mikir yang positif aja mungkin cowoknya kenapa gitu, 14. Beda gaya berkendara laki-laki dan perempuan apa? C :" dari segi duduk aja, trus lagi ngendarain cewek lebih pakai perasaan kalo cowok langsung aja, 15. Lebih merasa aman di boncengin perempuan atau laki-laki? C :" ya amannya sama cowok, kalau sama cowok tuh apa ya kayak merasa terlindungi, kalau cewek ya sama-sama pakai perasaan. 16. Menurut anda apakah ketika laki-laki memboncengkan perempuan itu wujud bahwa perempuan itu lemah ? C : " enggak lemah si emang udah dasarnya begitu, udah kebiasaan gitu, ya intinya kalau cewek lebih merasa aman diboncengin cowok soalnya cowok lebih kuat daripada perempuan. Commented [A5]: PB Commented [A6]: BCB Commented [A7]: PTFP
Nama informan : Sp Umur : 35 tahun Alamat : Condongcatur Depok Sleman Pekerjaan : Wirausaha Pendidikan Terakhir : SMP Tanggal wawancara : 15 Januari 2014 Waktu wawancara : 17:06 WIB 1. Kendaraan apa yang bisa anda kendarai? Supri : " motor, sepeda." 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? Supri : " ya karena punyanya itu, menyingkat waktu, ya intinya lebih cepat 3. Sejak kapan bisa mengendarai sepeda motor? Supri :" sejak SMP sejak umur 15, dan belajar sendiri , waktu itu menggunakan motor bebek 4. Kendaraan yang dimiliki sekarang? Supri : " motor matic mio dan vario 5. Apakah anda memiliki SIM? Supri : "punya Sejak kapan? Supri :" sejak 14 tahun yang lalu yaitu thn 2000 6. Seberapa pentingkah SIM untuk anda?
Supri : "ya itu kan wajib to, kita kan kemana-mana pakai motor ya itu resikonya kalau gak ada SIM kan ditangkep polisi, ya aturan dari pemerintah." 7. Ketika berkendara sepeda motor dengan pasangan anda siapakah yang mengendarai? Supri : " saya" Kenapa ? Supri : " pertama karena dia gak punya SIM, kedua belum terlalu lincah, terus yang namanya laki-laki kok dibelakang, aneh dilihat orang gimana. Kecuali kalau sakit yang laki-laki. 8. Bagaimana respon anda ketika melihat perempuan memboncengkan laki-laki? apakah hal yang wajar? Supri :" ya gak wajar lah masa cewek di depan, ya aneh aja dilihatnya kesannya beda lah pokoknya. Tanggung jawab laki-laki kan lebih kan ya, kecuali kalau orangnya sakit. 9. Menurut anda apakah sepeda motor lebih identik dengan laki-laki atau perempuan? Supri :" ya kalau sekarang si sama aja, cewek cowok banyak to, yaa lebih banyakan cowok. 10. Faktor apa saja yang membuat anda lebih memilih memboncengkan daripada diboncengkan? Supri : " lebih ke tanggung jawab laki-laki sebagai cowok kok di belakang, lagian kalau di rumah tangga kan kepala rumah tangganya cowok kan? Commented [A8]: AMS Commented [A9]: PUM Commented [A10]: PB Commented [A11]: ADB
11. Menurut anda ketika laki-laki dan perempuan sementara laki-laki yang memilih memboncengkan apakah menunjukkan kalau perempuan lemah? Supri :" ya gak juga, itu Cuma faktor tanggung jawab, 12. Apakah hal tersebut sudah menjadi budaya dalam masyarakat? Supri : " ya kebiasaan itu,, 13. Apakah perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? Supri : " kalau cowok lebih berani cowok kalau cewek lebih pake perasaan ya gitu laah, 14. Apakah teman berkendara anda memiliki SIM? Supri " tidak, karena dia belum lincah lagian dia juga jarang kemana-mana." Commented [A12]: PFT Commented [A13]: BCB
Nama informan : Al Umur : 20 tahun Alamat : Nologaten Depok Pekerjaan : Mahasiswa Pendidikan Terakhir : SMA Waktu wawancara : 17 Januari 2014 / 15:38 WIB 1. Kendaraan apa saja yang dapat anda kendarai? A : "kendaraan roda dua, motor, mobil dikit soalnya gak punya " 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? A : "lebih enak dibawa kemana-mana, simple dan terbiasanya pake motor." 3. Sejak kapan bisa mengendarai motor? A : " sejak SMP " 4. Apakah anda memiliki SIM? A : "sekarang sudah punya, " 5. Seberapa penting kah SIM untuk anda? A : " kalau pribadi penting ya kalau ada tilangan polisi, dulu juga bisa naik motor gak papa gak pake SIM" 6. Ketika berkendara sepeda motor siapa yang mengendarai? A : " jelas saya , karena dia gak bisa, bisa dikit tapi gak berani akunya, yaa gimana yak an aku cowok lho mbak, aku harus di depan kalau aku dibelakang kyk gak pantes." Commented [A14]: AMS Commented [A15]: PUM
7. Apa faktor yang melatarbelakangi anda memilih untuk memboncengkan? A : " ya banyak lah, aku kan cowok, walaupun dia mahir naik motor ya aku yang boncengin, ya karena ikut-ikut yang lainnya, udah kebiasaan cowok di depan ." 8. Apakah teman berkendara anda memiliki SIM? A : " udah kayaknya" 9. Apakah anda mau diboncengkan perempuan? A : " kalau gak ada faktor lain gak mau, maksudnya kalau aku gak capek apa ngantuk aku gak mau, itu pun juga gak pernah, tapi kalaupun mau digantiin ya sebentar aja." 10. Apakah sepeda motor lebih identik laki-laki atau perempuan? A : " ya jelas identik laki-laki," 11. Apakah pernah teman berkendara anda pernah memboncengkan anda? Alasan apa? A : " enggak pernah sih mbak," 12. Bagaimana menurutmu ketika melihat perempuan memboncengkan laki-laki? A : "aneh aja si mbak, maksudnya dia cowok kenapa kok dibonceng beranggapan pasti cowok yang gak bisa naik motor, ya aneh aja gitu." 13. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya dalam masyarakat? A : " kalau masalah jadi budaya si gak ngerti mbak, tapi kalau kebiasaan kayak gitu, mayoritas Commented [A16]: ADB Commented [A17]: ABB Commented [A18]: PB Commented [A19]: PB
14. Jalanan mana saja yang sering kalian lalui? A : "ya jelas jalan kostnya dia jalan gejayan, nologaten, jalan Colombo, daerah UNY aja mbak." 15. Bagaimana perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? A : "hmmm cara berkendara sama aja si mbak, kadang ada cewek yang kebut-kebutan, ada cowok yang pelan mungkin baru bisa belajar, kalau cewek kan pelan biasanya, kalau aku kan cepet, yang penting cepet nyampai bladas bludus. Commented [A20]: BCB
Nama informan : Kk Umur : 20 tahun Alamat : Jalan Gejayan Gang Bayu no.16 Pekerjaan : Mahasiswa Pendidikan Terakhir : SMA Waktu wawancara : 17 Januari 2014 / 15:38 WIB 1. Kendaraan apa yang dapat anda kendarai? S : " sepeda, kalau sepeda motor tapi gak bisa-bisa banget" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? S : "karena kalau motor space nya kecil, memotong waktu juga, kalau angkutan umum lama, kalau pakai motor kan bisa nyelip-nyelip." 3. Sejak kapan dapat mengendarai sepeda motor? S : "sejak SMA." 4. Apakah anda memiliki SIM? S : "ya punya" 5. Seberapa penting SIM bagi anda? S : " sebenarnya menurut saya SIM itu Cuma formalitas untuk menghindari polisi" 6. Ketika anda berkendara sepeda motor, siapa yang mengendarai? Kenapa? Commented [A21]: AMS
S : "biasanya si dia yang di depan yang cowok, yak an banyak si faktornya kalau aku sendiri gak terlalu bisa naik motor, trus kalau cowok sama cewek terus cewek di depan itu kelihatannya kurang etis aja, trus juga kan tenaga cowok lebih gede kan kalau cewek kan mudah capek." 7. Apakah kendaraan sepeda motor lebih identik dengan laki-laki atau perempuan? S : " kalau jaman sekarang sih ya enggak ya, soalnya kan udah ada emansipasi, jadi bebas cewek jadi joki ya gak masalah." 8. Apakah anda mau bergantian memboncengkan laki-laki? S : "mau sih, tapi lihat jalannya juga kalau jalannya sepi kalau lurus lurus aja, kalau jaraknya jauh gak mau, trus jalannya gak rame rame banget. kalau di daerah sini kan rame banget ya mbak, jadi mending di belakang aja deh" 9. Di daerah kecamatan Depok ini, jalanan mana yang sering anda berdua lalui? S : " jalan gejayan, jalan colombo, ring road jarang tapi, situ-situ aja sih" 10. Apa pendapat anda ketika laki-laki diboncengkan perempuan? S : "mungkin aja karena cowoknya lagi capek, atau ceweknya lagi belajar motor, ya rasa aneh dikit tapi biasa aja sii gak papa." 11. Faktor - faktor apa saja yang melatarbelakangi anda lebih memilih diboncengkan? S : "karena ceweknya capek, trus karena jarak yang jauh, males, panasan, jadi enak di belakang, duduk diem gak capek, hehe" Commented [A22]: PUM Commented [A23]: ABB Commented [A24]: PB Commented [A25]: ADB
12. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya dalam masyarakat? S : " kayaknya si iya kalau di Indonesia,soalnya banyak banget cowok yang di depan. 13. Ketika perempuan diboncengkan laki-laki apakah menunjukkan perempuan itu lemah? S : "mm bisa iya bisa enggak juga sii, yak arena faktor yang tadi itu." 14. Apakah perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? S : "beda, cowok lebih laju kayaknya, lebih cepet, lebih kenceng, lebih stabil, kalau misal ada apa-apa langsung panikan, kalau cewek kan panikan nggak kayak cowok,hehe. Commented [A26]: PB Commented [A27]: PTF Commented [A28]: BCB
Nama informan : Hp Umur : 22 tahun Alamat : Jalan Flamboyan, Caturtunggal Depok Pekerjaan : Mahasiswa Pendidikan Terakhir : SMA Waktu wawancara : 23 Januari 2014 / 19:17 WIB 1. Kendaraan apa saja yang dapat anda kendarai? A : "banyak mbak, traktor bisa, sepeda motor bisa, mobil bisa, truk bisa. " 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? A : "karena biaya yang minim, kalau mobil biayanya mahal dan saya gak punya, temen-temen juga bisa naik motor biar ngumumin" 3. Sejak kapan bisa mengendarai motor? A : " sejak kelas 2 SMP " 4. Apakah anda memiliki SIM? A : "punyalah, sejak 4 tahun yang lalu, " 5. Seberapa penting kah SIM untuk anda? A : " penting banget untuk mengurangi pengeluaran saya ketika ada tilangan jadi saya tidak bayar." 6. Ketika berkendara sepeda motor siapa yang mengendarai? A : " ohh ya saya, kalau gak capek kalau capek ya gantian" 7. Apa faktor yang melatarbelakangi anda memilih untuk memboncengkan? Commented [A29]: AMS Commented [A30]: PUM
A : " ya karena tanggung jawab untuk melindungi cewek,ceweknya biasanya gak mau katanya capek, kebanyakan cewek gak punya SIM ." 8. Apakah teman berkendara anda memiliki SIM? A : " dianya gak punya SIM kayaknya" 9. Apakah anda mau diboncengkan perempuan? A : " kalau gak ada faktor lain gak mau, maksudnya kalau aku gak capek apa ngantuk aku gak mau, itu pun juga gak pernah, tapi kalaupun mau digantiin ya sebentar aja." 10. Apakah sepeda motor lebih identik laki-laki atau perempuan? A : " gak ada identik sih sebenernya,kan banyak tuh yang pakai sepeda motor?" 11. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah menunjukkan bahwa perempuan lemah? A : " enggak, menurut saya bukan merendahkan cewek, tapi wujud tanggung jawab untuk melindungi ceweknya," 12. Bagaimana menurutmu ketika melihat perempuan memboncengkan laki-laki? A : "biasa aja menurutku, tapi mungkin pandangan orang tu beda, masyarakat tu biasanya menganggap cowoknya di maki-maki cowok gak bertanggung jawab, saya juga sering dimarahi orang tua saya kalau saya diboncengkan perempuan." 13. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya dalam masyarakat? Commented [A31]: ADB Commented [A32]: ABB Commented [A33]: PTF Commented [A34]: PB
A : " kalau menurut saya masih sekedar kebiasaan sih kalau cowok yang di depan." 14. Jalanan mana saja yang sering kalian lalui? A : "ya paling jalan gejayan, daerah UNY." 15. Bagaimana perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? A : " perbedaanya itu, identiknya lebih berani ngebut, kalau cewek ya berani ngebut tapi kan biasanya cewek lemah lembut jadinya jarang yang ngebut, lebih hati-hati dan teliti." Commented [A35]: PB Commented [A36]: BCB
Nama informan : Sy Umur : 21 tahun Alamat : Jalan Gejayan Gang Buntu II Pekerjaan : Mahasiswa Waktu wawancara : 23 Januari 2014 / 19:17 WIB 1. Kendaraan apa yang dapat anda kendarai? S : "kendaraannya dari sepeda sama sepeda motor" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? S : "kalau beli mobil mahal mbak, biar mainstream aja mbak." 3. Sejak kapan dapat mengendarai sepeda motor? S : "sejak kelas 3 SMP ." 4. Apakah anda memiliki SIM? S : "gak punya" 5. Seberapa penting SIM bagi anda? S : " gak penting mbak menurut saya, soalnya kalau kita mau bikin kita gak bener-bener tes kan mbak, jadi menurut saya cuma formalitas, saya naik motor gak bawa SIM juga fine-fine aja mbak. " 6. Ketika anda berkendara sepeda motor, siapa yang mengendarai? Kenapa? S : "kalau ada laki-laki ya saya minta bonceng laki-laki." Commented [A37]: PUM
7. Apakah kendaraan sepeda motor lebih identik dengan laki-laki atau perempuan? S : "bebas si mbak, siapa aja bisa naik motor boleh mengendarai,." 8. Apakah anda mau bergantian memboncengkan laki-laki? S : "mau aja mbak, kan kalau jauh capek. Kalau deket ya cowok aja, males kalau boncengin cowok berat." 9. Di daerah kecamatan Depok ini, jalanan mana yang sering anda berdua lalui? S : " jalan gejayan, jalan colombo, ring road jarang tapi, situ-situ aja sih" 10. Apa pendapat anda ketika laki-laki diboncengkan perempuan? S : "mungkin aja karena cowoknya lagi capek, atau ceweknya lagi belajar motor, ya rasa aneh dikit tapi biasa aja sii gak papa." 11. Faktor - faktor apa saja yang melatarbelakangi anda lebih memilih diboncengkan? S : "karena kalau pergi pergi jauh cowok kuat mbak, tahan di depan tahan panas juga, jadi enak di depan jadi bisa tidur, aman juga kalau dibawa cowok, biasanya cowok lebih ahli bawa motor, bisa nyelip-nyelip juga" 12. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya dalam masyarakat? S : " kalau budaya kan berasal dari kebiasaan mbak, mungkin dah jadi budaya." 13. Ketika perempuan diboncengkan laki-laki apakah menunjukkan perempuan itu lemah? Commented [A38]: ABB Commented [A39]: PB Commented [A40]: ADB Commented [A41]: PB
S : "ya enggak si mbak, kan biasanya cowok yang di depan biar cepet kalau cewek kan kemayu mbak 14. Apakah perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? S : "kalau cowok lebih ahli ngebut, kalau cewek lebih suka sembarangan, Commented [A42]: PTF Commented [A43]: BCB
Nama informan : Hd Umur : 21 tahun Alamat : Samirono CT 6 292 Pekerjaan : Mahasiswa Pendidikan Terakhir : SMA Waktu wawancara : 27 Januari 2014 / 11: 58 WIB 1. Kendaraan apa saja yang dapat anda kendarai? W : "sepeda motor, sepeda, trus Cuma itu aja" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? W : "yaa karena saya malas jauh-jauh kok jalan mbak, trus jalanan sekarang kalau pake mobil jadi tambah macet." 3. Sejak kapan bisa mengendarai motor? W : " sejak SMP" 4. Apakah anda memiliki SIM? W : "sejak SMA umur 16" 5. Seberapa penting kah SIM untuk anda? W : " ya wajib untuk syarat berkendara aja mbak" 6. Ketika berkendara sepeda motor siapa yang mengendarai? W : " ya yang cowok lah, masa cowok diboncengin mbak. Ya gak cowok banget , ntar kalau ada ular di depan masa aku yang dilindungi , hehe" 7. Apa faktor yang melatarbelakangi anda memilih untuk memboncengkan? Commented [A44]: AMS Commented [A45]: PUM
W : " tanggung jawab, cowok itu harus macho, untuk keamanan aja mbak, cewek itu grusah-grusuh." 8. Apakah teman berkendara anda memiliki SIM? W : " punya" 9. Apakah anda mau diboncengkan perempuan? W : " mungkin kalau dalam keadaan terdesak aku mau, kalau tanganku kesleo atau gatel-gatel saya baru mau diboncengin. 10. Apakah sepeda motor lebih identik laki-laki atau perempuan? W : "dalam berboncengan yang nyetir ya mbak? yaa mungkin bisa dilihat dalam keluarga aja mbak, kan kepala keluarganya laki-laki kan. Nah itu laki- laki ibaratnya kalau nyetir itu menunjukkan jalan, kalau setirnya laki-laki berarti dia yang tanggung jawab dalam kendaraan. kalau misal cewek yang di depan kita mau tanggung jawabnya gimana coba. 11. Apakah pernah teman berkendara anda pernah memboncengkan anda? Alasan apa? W : " gak pernah si mbak, 12. Bagaimana menurutmu ketika melihat perempuan memboncengkan laki-laki? W : "eehh menurut pandangan saya, ya saya lihat dulu ceweknya seperti apa, kalau ceweknya itu seperti ibu-ibu dan dibelakng itu ya itu berarti anak sama ibunya. Kalau seumuran, ya saya lihat tampilan cewek itu gimana, kita kan bisa melihat cewek baik-baik sama enggak yaa, jadi ketika melihat cewek yang tampilannya kurang baik jadi melihat dia yang di depan yaa masih tanda Commented [A46]: ADB Commented [A47]: ABB
kutip. Aneh mbak aneh, ya kalau mungkin kalau dilihat pakai mata ya itu mungkin hal yang kurang wajar, tapi kita juga harus tau seluk beluknya. 13. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya alam masyarakat? W : " mungkin itu baru kebiasaan, budaya juga sii mbak ." 14. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah menunjukkan perempuan itu lemah? H : " gak seperti itu mbak, biasanya cewek kalau di belakang itu Cuma maunya itu manut, ya mungkin karakter cewek yang pengin dilindungi," 15. Bagaimana perbedaan budaya berkendara laki-laki dan perempuan? W : "perbedaannya ya itu, kalau cowok itu kalau berkendara lebih hati-hati, kalau kebut-kebutan itu dah bawaan lahir, kalau cewek itu lebih grusah- grusuh pakai perasaan gak memikirkan pa ayang terjadi nantinya," 16. Kalau jalanan kecamatan Depok yang sering dilalui di daerah mana saja? H : " jalan gejayan sama depan FIK, kalau daerah Condong Catur itu dulu mbak waktu saya ngontrak disana." Commented [A48]: PB Commented [A49]: PB Commented [A50]: PTF Commented [A51]: BCB
Nama informan : Ft Umur : 21 tahun Alamat : Banguntapan Pekerjaan : Mahasiswa dan bekerja Waktu wawancara : 27 Januari 2014 / 11: 58 WIB 1. Kendaraan apa yang dapat anda kendarai? K : " sepeda sama sepeda motor" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? K : " soalnya kalau di Jogja kemana-mana praktis kalau naik motor, kalau naik angkutan umum ribet mbak," 3. Sejak kapan dapat mengendarai sepeda motor? K : "sejak SMA." 4. Apakah anda memiliki SIM? K : "ya punya mbak " 5. Seberapa penting SIM bagi anda? K : " kalau punya SIM itu biar aman aja mbak, kalau ada apa-apa di jalan kan punya bukti kalau kita pantes buat pake kendaraan." 6. Ketika anda berkendara sepeda motor, siapa yang mengendarai? Kenapa? K : "ya yang laki-laki, soalnya udah kebiasaan kan laki-laki di depan, kalau aku lebih seneng mbonceng mbak, Commented [A52]: AMS Commented [A53]: PUM
7. Apakah kendaraan sepeda motor lebih identik dengan laki-laki atau perempuan? K : " sama aja mbak, 8. Apakah anda mau bergantian memboncengkan laki-laki? K : "ya gak papa si mbak, kan saya juga punya SIM jadi kalau misal ada alasan tertentu, misal jarak jauh, trus nanti ternyata di tengah jalan gentian, itu gpapa biar konsentrasinya bagus. Kalau jarak deket harus ada alasan tertentu ." 9. Di daerah kecamatan Depok ini, jalanan mana yang sering anda berdua lalui? K : " jalan gejayan, sekitaran kampus UNY, " 10. Apa pendapat anda ketika laki-laki diboncengkan perempuan? K : "aneh si, tapi kita gak bisa langsung nge-judge, mungkin karena cowoknya yang gak bisa naik motor atau cowoknya gak punya SIM 11. Faktor - faktor apa saja yang melatarbelakangi anda lebih memilih diboncengkan? K : "karena mungkin karena cowok itu lebih baik dalam memakai kendaraan sepeda motor, kalau cewek lebih nyaman untuk dibonceng, daripada boncnegin" 12. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya dalam masyarakat? K : " kebiasaan sii mbak, kalau kebudayaan itu kayaknya belum Commented [A54]: ABB Commented [A55]: PB Commented [A56]: ADB Commented [A57]: PB
13. Ketika perempuan diboncengkan laki-laki apakah menunjukkan perempuan itu lemah? K : "enggak juga sii mbak, hanya sekedar kebiasaan aja," 14. Apakah perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? K : " kalau perempuan misal ada rem mendadak lebih gak siap, kalau cowok kalau rem mendadak lebih siap jaga keseimbangan, 15. Motor apa yang digunakan? F : " motor matic mbak," Commented [A58]: BCB
Nama informan : Mf Umur : 25 tahun Alamat : Condongcatur, Depok Sleman Pekerjaan : Karyawan Pendidikan Terakhir : STM Waktu wawancara : 24 Maret 2014 / 19:33 WIB 1. Kendaraan apa saja yang dapat anda kendarai? M : "adanya motor , ya Cuma pake motor terus sepeda, motor klasik, itu aja" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? M : " lebih ringkas aja, lebih gampang, mudah dipakai, irit bensin, gak repot yaa enak aja mbak. 3. Sejak kapan bisa mengendarai motor? M : " sejak umur 10 tahun waktu SD mbak," 4. Apakah anda memiliki SIM? M : "udah punya lama mbak 5. Seberapa penting kah SIM untuk anda? M : " kalau dijalan ada masalah, kalau tabrakan atau apa kan kalau punya SIM gampang kalau hubungan sama polisi " 6. Ketika berkendara sepeda motor siapa yang mengendarai? Commented [A59]: AMS
M : " saya, karena secara fisik dan mental laki-laki lebih kuat misal kalau ada hal-hal yang mendadak, berani mengambil resiko, ya mungkin wajarnya gitu mbak." 7. Apa faktor yang melatarbelakangi anda memilih untuk memboncengkan? M : " karena biar lebih aman, lebih bisa mengendalikan motor dan melindungi yang dibelakang, 8. Apakah teman berkendara anda memiliki SIM? M : " punya kok mbak" 9. Apakah anda mau diboncengkan perempuan? M : " yaa mau aja mbak, kan kalau dibonceng malah gak capek, hehehe.. 10. Apakah sepeda motor lebih identik laki-laki atau perempuan? M : "sama aja sih mbak mneurutku, tapi kayaknya lebih banyak laki- laki,kalau mayoritasnya yang didepan itu laki-laki," 11. Apakah pernah teman berkendara anda pernah memboncengkan anda? Alasan apa? M : " pernah, alasannnya yaa iseng aja, hehe 12. Bagaimana menurutmu ketika melihat perempuan memboncengkan laki-laki? M : "ngrasa sedikit gak pantes dan aneh aja mbak, masa gitu kalau gak keadaan terdesak, 13. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya alam masyarakat? Commented [A60]: PUM Commented [A61]: ADB Commented [A62]: ABB Commented [A63]: PB
M : " iyaa mungkin udah jadi budaya mbak, kebanyakan cowok kan ya di depan tuu ," 14. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah menunjukkan perempuan itu lemah? M : " sebenernya ya enggak, kalau cewek yang berkendara ya enggak apa-apa tapi kalau ada cowok ya mending cowok aja mbak ," 15. Bagaimana perbedaan budaya berkendara laki-laki dan perempuan? M : "cewek itu kalem , pelan dan suka ke pinggir-pinggir, lebih sembrono. Kalau cowok tu lebih cepat, berani, lebih tegas dalam mengambil keputusan." 16. Kalau jalanan kecamatan Depok yang sering dilalui di daerah mana saja? M : " paling ya jalan gejayan, kaliurang sama Ringroad utara aja si mbak yang deket rumah,." Commented [A64]: PB Commented [A65]: BCB
Nama informan : Li Umur : 23 tahun Alamat : Condonmgcatur Depok Sleman Pekerjaan : Mahasiswa Waktu wawancara : 24 Maret 2014 / 19:33 WIB 1. Kendaraan apa yang dapat anda kendarai? L : " sepeda motor aja si mbak, paling sepeda" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? L : " lebih efisien kalo menurutku, ngirit waktu ngirit bensin, ngirit tempat juga 3. Sejak kapan dapat mengendarai sepeda motor? L : "sejak SMA." 4. Apakah anda memiliki SIM? L : "SIM punya" 5. Seberapa penting SIM bagi anda? L : " sebagai warga negara yang baik harus punya SIM nanti kalau gak punya yo nanti di tilang polisi to ya mbak, kan boros," 6. Ketika anda berkendara sepeda motor, siapa yang mengendarai? Kenapa? L : " ya yang laki-laki mbak, soalnya udah kewajibannya gitu, kayaknya lebih aman, fisiknya lebih kuat laki-laki kayaknya., Commented [A66]: AMS Commented [A67]: PUM
7. Apakah kendaraan sepeda motor lebih identik dengan laki-laki atau perempuan? L : " sama aja si mbak cowok cewek sama, tapi kalo dalam memboncengkan ya banyak cowok 8. Apakah anda mau bergantian memboncengkan laki-laki? L : "ya saya sih mau mau aja mbak, tapi dari pengalaman biasanya cowok yang gak mau, mungkin kalau dianya lagi kenapa-kenapa ya mau mau aja mbak." 9. Di daerah kecamatan Depok ini, jalanan mana yang sering anda berdua lalui? L : " daerah kampus UNY, Papringan, Condong Catur dan Maguwoharjo, " 10. Apa pendapat anda ketika laki-laki diboncengkan perempuan? L : "ya kayaknya sih sah-sah aja ya mbak, sah sah aja, 11. Faktor - faktor apa saja yang melatarbelakangi anda lebih memilih diboncengkan? L : "lebih aman, soalnya cowok biasanya lebih bisa mengendalikan, kalau cewek kan kurang bisa mengendalikan " 12. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya dalam masyarakat? L : " tergantung orangnya lihat dari mana kalau menurutku kebiasaan dari dulu emang gitu, kalau sekarang ya enggak apa-apa, 13. Ketika perempuan diboncengkan laki-laki apakah menunjukkan perempuan itu lemah? Commented [A68]: ABB Commented [A69]: PB Commented [A70]: ADB
L : "enggak si mbak, kan gak harus yang dibelakang itu dianggap lemah," 14. Apakah perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? L : " kalau menurutku cowok lebih gesit mbak, bisa melindungi juga, kalau cewek lebih suka aman di belakang hehe, 15. Motor apa yang digunakan? L : " motor vario mbak" Commented [A71]: PTF Commented [A72]: BCB
Nama informan : Dn Umur : 33 tahun Alamat : Jalan Jatayu Pringwulung Depok Sleman Pekerjaan : Pedagang Waktu wawancara : 27 Maret 2014 / 15:00 WIB 1. Kendaraan apa saja yang dapat anda kendarai? D : "naik motor aja mbak" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? D : " karena lebih cepat, lebih enak, kalau misal nya macet kan enak pake motor mbak bisa nyelip-nyelip," 3. Sejak kapan bisa mengendarai motor? D : "sejak SMP umur 15 tahun," 4. Apakah anda memiliki SIM? D : "ada mbak kalau SIM 5. Seberapa penting kah SIM untuk anda? D : " yaa penting banget orang naik motor harus punya SIM agar aman kalau ada polisi " 6. Ketika berkendara sepeda motor siapa yang mengendarai? D : " saya yang mengendarai soalnya kebiasaan si mbak, kalau aku lebih nyaman kalau di depan, terus bisa melindungi istri kan udah kewajibannya." Commented [A73]: AMS Commented [A74]: PUM
7. Apa faktor yang melatarbelakangi anda memilih untuk memboncengkan? D : " soalnya cowok lebih kuat mungkin ya kalau lagi di perjalanan 8. Apakah teman berkendara anda memiliki SIM? D : " punya" 9. Apakah anda mau diboncengkan perempuan? D : " yaa mau aja mbak asalkan dia lancar bawa motornya.. 10. Apakah sepeda motor lebih identik laki-laki atau perempuan? D : "sama aja, tapi kayaknya banyak laki-laki mbak kalau di depan 11. Apakah pernah teman berkendara anda pernah memboncengkan anda? Alasan apa? D : " belum pernah sama sekali, soalnya saya takut aja mbak dia kan belum lancar bawa motornya. 12. Bagaimana menurut anda ketika melihat perempuan memboncengkan laki- laki? D : "ya baik aja si mbak, tapi lebih baik cowok yang didepan untuk melindungi atau mengayomi, 13. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya alam masyarakat? D : " ya itu tadi mbak udah kebiasaanya," 14. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah menunjukkan perempuan itu lemah? Commented [A75]: ADB Commented [A76]: ABB Commented [A77]: PB Commented [A78]: PB
D : " ya sebenarnya enggak mbak, tapi kan baiknya gitu to udah kebiasaan aja ," 15. Bagaimana perbedaan budaya berkendara laki-laki dan perempuan? D : "sama aja si mbak kalau cowok lebih berani dan lebih bisa aja dibanding cewek." 16. Kalau jalanan kecamatan Depok yang sering dilalui di daerah mana saja? D : " jalan Gejayan, Colombo, Demangan sini aja mbak yang deket. Commented [A79]: BCB
Nama informan : Tu Umur : 34 tahun Alamat : Jalan Jatayu Pringwulung Pekerjaan : Pedagang Waktu wawancara : 27 Maret 2014 / 15:00 WIB 1. Kendaraan apa yang dapat anda kendarai? T : " motor mbak" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? T : " murah mbak kalau motor, kan kalau mobil mahal, dan mampunya ya beli motor. 3. Sejak kapan dapat mengendarai sepeda motor? T : "sejak umur 27 tahun mbak setelah nikah 4. Apakah anda memiliki SIM? T : "punya mbak, sejak umur 30 tahun" 5. Seberapa penting SIM bagi anda? T : " buat nurut aturan aja mbak, kalau ada operasi kalau gak punya SIM jadi bayar tilangan, terus kalau ada kecelakaan kan yang ditanya SIM" 6. Ketika anda berkendara sepeda motor, siapa yang mengendarai? Kenapa? T : " suami saya mbak, soalnya saya takut kalau bawa motor, keselamatan juga mbak, kan suami saya lebih besar dari saya terus jalanan rame itu kan ya biar aman aja mbak kalau dibelakang., Commented [A80]: AMS Commented [A81]: PUM
7. Apakah kendaraan sepeda motor lebih identik dengan laki-laki atau perempuan? T : " kalau jaman sekarang si sama aja mbak, tapi kan tugas laki-laki kan melindungi perempuan ya mbak, trus kalau itu kan menunjukkan kasih sayangnya sama pasangannya, hehe 8. Apakah anda mau bergantian memboncengkan laki-laki? T : "saya si mau mbak, tapi suami saya yang gak mau soalnya saya ngeri mbak kalau pake motor, dulu aja pernah boncengin ibu mertua saya pernah jatuh ." 9. Di daerah kecamatan Depok ini, jalanan mana yang sering anda berdua lalui? T : " ya itu jalan Gejayan, jalan Solo, dan Ringroad itu kan rame mbak, " 10. Apa pendapat anda ketika laki-laki diboncengkan perempuan? T : "ya kayaknya sih aneh ya mbak, janggal aja, soal e cewek ya bukan dianggap lemah, tapi aneh aja mungkin udah kebiasaan ya mbak, cowok kan lebih gesit, tanggap, kalau cewek kan sering grogi, ya intinya untuk keselamatan aja sih mbak , 11. Faktor - faktor apa saja yang melatarbelakangi anda lebih memilih diboncengkan? T : "untuk alasan keselamatan aja mbak, kan saya bawa motornya masih ngeri " 12. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya dalam masyarakat? Commented [A82]: ABB Commented [A83]: PB Commented [A84]: ADB
T : " iya mbak udah kebiasaannya kayak gitu, ya itu tadi tanggung jawab laki- laki kan lebih besar dibanding perempuan, ibaratnya di rumah kan kepala rumah tangga laki-laki jadi ya untuk melindungi mbak," 13. Ketika perempuan diboncengkan laki-laki apakah menunjukkan perempuan itu lemah? T : "ya enggak mbak hanya aneh aja mbak kalau cewek yang di depan, janggal itu tadi," 14. Apakah perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? T : " cowok lebih gesit dan tanggap, kalau cewek kan gampang grogi, 15. Motor apa yang digunakan? T : " motor mio mbak" Commented [A85]: PB Commented [A86]: PTF Commented [A87]: BCB
Nama informan : Ahmad Gayuh Prayogo Umur : 37 tahun Alamat : Karangmalang, Caturtunggal Depok Sleman Pekerjaan : Pedagang Waktu wawancara : 27 Maret 2014 / 16:30 WIB 1. Kendaraan apa saja yang dapat anda kendarai? G : "motor aja mbak" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? G : " karena lebih praktis, dan punya motor ya pakinya mtor kan. 3. Sejak kapan bisa mengendarai motor? G : " sejak SD saya mbak," 4. Apakah anda memiliki SIM? G : "punya mbak 5. Seberapa penting kah SIM untuk anda? G : " ya penting banget kalau ada razia, menurut saya itu formalitas " 6. Ketika berkendara sepeda motor siapa yang mengendarai? G : " yang di depan saya dong mbak kan laki-laki." 7. Apa faktor yang melatarbelakangi anda memilih untuk memboncengkan? G : " ya itu wujud tanggung jawab sebagai laki-laki, gak pantes banget masa laki-laki yang dibonceng, 8. Apakah teman berkendara anda memiliki SIM? Commented [A88]: AMS Commented [A89]: PUM Commented [A90]: ADB
G : " enggak mbak" 9. Apakah anda mau diboncengkan perempuan? G : " gak mau mbak kalau saya, soalnya gak percaya kalau dia bawa motor, belum terlalu bisa soalnya. Bukan gengsi juga si tapi gak yakin aja, dia belum mahir gitu.. 10. Apakah sepeda motor lebih identik laki-laki atau perempuan? G : "sama aja mbak, kalau pas berboncengan ya laki-laki yang di depan," 11. Apakah pernah teman berkendara anda pernah memboncengkan anda? Alasan apa? G : " pernah, waktu jemput di stasiun, bawaannya banyak kan jadi saya yo capek jadi dibelakang," 12. Bagaimana menurut anda ketika melihat perempuan memboncengkan laki- laki? G : "menurut saya pribadi si nggak masalah mbak, nggak apa-apa, , 13. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya alam masyarakat? G : " iya mungkin kebiasaan ya mbak ," 14. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah menunjukkan perempuan itu lemah? G : " saya kira enggak , itu kan Cuma wujud tanggung jawab soalnya biasannya laki-laki lebih lihai dalam menggunakan motor ," 15. Bagaimana perbedaan budaya berkendara laki-laki dan perempuan? Commented [A91]: ABB Commented [A92]: PB Commented [A93]: PB
G : "cewek itu lebih pelan, kalau cowok itu lebih banyak suka cepet ngebut,." 16. Kalau jalanan kecamatan Depok yang sering dilalui di daerah mana saja? G : " jalan Sagan sering, jalan Colombo Commented [A94]: BCB
Nama informan : Ni Umur : 34 tahun Alamat : Karangmalang Caturtunggal Depok Sleman Pekerjaan : Pedagang dan ibu rumah tangga Waktu wawancara : 27 Maret 2014 / 16:30 WIB 1. Kendaraan apa yang dapat anda kendarai? N : " sepeda motor aja mbak" 2. Mengapa tertarik menggunakan sepeda motor? N : " karena ya punyanya motor, gak punya kendaraan lain. 3. Sejak kapan dapat mengendarai sepeda motor? N : "sejak SMA." 4. Apakah anda memiliki SIM? N : "belum punya mbak, soalnya ini lagi ngurus surat pindah dulu. Tapi kalau ke pasar sendiri juga berani tapi ya agak takut itu kalau ada razia polisi" 5. Seberapa penting SIM bagi anda? N : " yaa mungkin biar aman aja mbak dari polisi," 6. Ketika anda berkendara sepeda motor, siapa yang mengendarai? Kenapa? N : " bapaknya, yak arena masa istri boncengin, kalau ada suami ya suami aja biar bisa melindungi., 7. Apakah kendaraan sepeda motor lebih identik dengan laki-laki atau perempuan? N : " cowok kalik ya, apa sama, cowok kalii yaa, hhehe Commented [A95]: AMS Commented [A96]: PUM
8. Apakah anda mau bergantian memboncengkan laki-laki? N : "mau, gak apa-apa kadang kalau jemput di stasiun kan bawa barang bawaan banyak." 9. Di daerah kecamatan Depok ini, jalanan mana yang sering anda berdua lalui? N : " jalan Colombo, Sagan aja mbak, " 10. Apa pendapat anda ketika laki-laki diboncengkan perempuan? N : "ya gimana, agak aneh aja biasanya cowok ya masa cewek, , 11. Faktor - faktor apa saja yang melatarbelakangi anda lebih memilih diboncengkan? N : "biar cowok lebih bisa melindungi cewek mbak, cowok kan lebih mahir kalau bawa motor menurut saya si gitu " 12. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan apakah sudah menjadi budaya dalam masyarakat? N: " iya kali yaa, masa cowok dibelakang cewek di depan aneh yaa 13. Ketika perempuan diboncengkan laki-laki apakah menunjukkan perempuan itu lemah? N : "iya mungkin ya,, soalnya terkait keamanan sama perlindungan itu tadi, biasanya cowok kan lebih kuat," 14. Apakah perbedaan gaya berkendara laki-laki dan perempuan? N : " kalau cowok itu kan lebih gesit cepet, gak suka lama, kalau cewek kan lebih hati-hati jadi cenderung lama di perjalanan 15. Motor apa yang digunakan? Commented [A97]: ABB Commented [A98]: PB Commented [A99]: ADB Commented [A100]: PTF Commented [A101]: BCB
N : " motor mio sama revo mbak"
Lampiran 3 Wawancara dengan Masyarakat Identitas Informan Nama : Hn Umur : 29 tahun Alamat : Karangmalang blok B 14 Caturtunggal Depok Sleman Pekerjaan : Wirausaha pemilik laundry 1. Apakah menurut anda kendaraan sepeda motor lebih banyak dikendarai laki-laki atau perempuan? H : "sama aja si mbak kalau di jogja. Tapi kalau mobil itu banyaknya kayaknya cowok," 2. Bagaimana menurut anda tentang keselamatan berkendara sepeda motor? H : "ya yang pertama lengkap atributnya, motornya, dan di jalan tau aturan," 3. Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor? H : " ya itu tadi pake helm, surat-surat lengkap , terus motornya di cek," 4. Apa ada perbedaan untuk laki-laki dan perempuan dalam berkendara sepeda motor? H : "apa yaa mungkin kalau cowok itu lebih set-set lebih gesit laah, kalau cewek kan hati-hati, kalau aku si gitu mbak," Commented [A102]: SKB Commented [A103]: PCB
5. Bagaimana pandangan anda ketika melihat laki-laki di boncengkan perempuan? H : "gak apa-apa sih ya, sah sah aja mbak, ya emang si sedikit gak cowok banget gitu tapi yaa gak negative thingking aja mbak mungkin cowoknya gak bisa naik motor apa lagi sakit jadi trus cewek yang di depan. 6. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan adalah salah satu contoh bahwa laki- laki harus memimpin perempuan? H : "iya si, kan kalau cowok itu yang di depan jadi ngrasa aman aja karena cowok kan lebih bisa pake motor" 7. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan adalah hal yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat? H : " iya mungkin mbak, kan kalau di jalan mayoritas cowok kan ya mbak, kalau cewek di depan tu jarang banget kecuali kalau cowoknya sakit atau gak bisa naik motor 8. Apakah menurut anda perempuan itu lemah? H : "enggak dong mbak, kadang malah cowok lebih lemah dari cewek, misal kalau cewek hidup sendiri gak masalah tapi kalau cowok hidup sendiri kayaknya gak bisa deh, menurutku," Commented [A104]: PDB Commented [A105]: PDB Commented [A106]: PTF
Identitas Informan Nama : En Umur : 38 Tahun Alamat : Jalan Gejayan Gang Komojoyo No. 21 C Caturtunggal Depok Pekerjaan : Ibu rumah tangga 1. Apakah menurut anda kendaraan sepeda motor lebih banyak dikendarai laki-laki atau perempuan? E : "ya nggak mbak, sama aja kalau menurutku, laki-laki perempuan sama aja," 2. Bagaimana menurut anda tentang keselamatan berkendara sepeda motor? E : " ya kalau hati-hati ya aman-aman aja, kalau ngebut ya bahaya, mungkin gitu mbak," 3. Apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor? E : " yang penting helm, SIM STNK lengkap. Soalnya pake SIM itu udah aturan mbak, kalau gak bawa kalau ada tilangan polisi nanti ketilang, kan rugi mbak, " 4. Apa ada perbedaan untuk laki-laki dan perempuan dalam berkendara sepeda motor? Commented [A107]: SKB
E : "kayaknya tergantung sifatnya mbak, kan biasanya kalau cewek kalem pake motor, tapi ada juga cewek yang kebut-kebutan, ada cowok yang gak bisa pake motor malah, kan nek sekarang cowok kan banyak bencis nya mbak, hhaha, " 5. Bagaimana pandangan anda ketika melihat laki-laki di boncengkan perempuan? E : "nggak apa-apa si mbak sebenrnya, tapi kalau cowoknya mampu ya mending cowoknya aja, soalnya cowok kan pelindung cewek mbak, ya gimana ya mbak, wangun nya gitu, cowok yang di depan, kalau cewek yang di depaan ya mungkin aja si cowoknya gak mampu bawa motor, " 6. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan adalah salah satu contoh bahwa laki- laki harus memimpin perempuan? E : " ya itu tadi cowok kan pelindung perempuan kan mbak," 7. Ketika laki-laki memboncengkan perempuan adalah hal yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat? E : " iya kebiasaan, soalnya pantesnya gitu mbak, masa cewek yang boncengke cowok ya kecuali itu tadi kalau cowok e sakit," 8. Apakah menurut anda perempuan itu lemah? E : "ya gak mbak, ini kan kalau naik motor ya kalau berkendara mending cowok nya yang di depan bukan karena cowok lebih kuat atau cewek lemah tapi karena lebih ke cowok itu pelindung cewek, kecuali kalau cowoknya sakit ya mesti ya cewek yang di depan," Commented [A108]: PCB Commented [A109]: PDB Commented [A110]: PDB Commented [A111]: PTF
PENJELASAN KODING WAWANCARA PASANGAN BERKENDARA SEPEDA MOTOR NO KODE KETERANGAN KODING PENJELASAN 1. PUM Pilihan Untuk Mengendarai Pemilihan untuk sebagai pengendara sepeda motor 2. ADB Alasan Dalam Berkendara Alasan seseorang dalam mengendarai sepeda motor dan alasan ketika memilih memboncengkan atau diboncengkan 3. ABB Alasan Berkendara Alasan seseorang untuk bergantian dalam Bergantian mengendarai sepeda motor 4. PB Persepsi Berkendara Persepsi seseorang terhadap tindakan berkendara sepeda motor 5. BCB Beda Cara Berkendara Perbedaan cara berkendara antara laki-laki dan perempuan 6. PTF Persepsi Terhadap Fisik Pandangan seseorang terhadap fisik perempuan maupun laki-laki 7. AMS Alasan Memiliki SIM Alasan seseorang memiliki SIM (Surat Mengemudi) Ijin
NO KODE 1. SKB 2. PCB 3. PDB 4. PTF PENJELASAN KODING WAWANCARA MASYARAKAT KECAMATAN DEPOK SLEMAN KETERANGAN KODING HASIL WAWANCARA Syarat Keselamatan Syarat-syarat dalam berkendara sepeda motor Berkendara Perbedaan Cara Berkendara Pandangan masyarakat tentang cara berkendara sepeda motor laki-laki dan perempuan Persepsi Dalam Berkendara Pandangan masyarakat tentang perilaku berkendara sepeda motor masyarakat Persepsi Terhadap Fisik Pandangan masyarakat terhadap fisik laki-laki dan perempuan dalam berkendara sepeda motor
Wawancara dengan Li tanggal 24 Maret 2014 (dokumentasi pribadi) Wawancara dengan Ma tanggal 24 Maret 2014 (dokumentasi pribadi)
Wawancara dengan Hd tanggal 28 Januari 2014 (dokumentasi pribadi) Wawancara dengan Ft tanggal 27 Januari 2014 (dokumentasi pribadi)
Wawancara dengan Dn tanggal 27 Maret 2014 (dokumentasi pribadi) Wawancara dengan Tu tanggal 27 Maret 2014 (dokumentasi pribadi)
Wawancara dengan Ni tanggal 27 Maret 2014 (dokumentasi pribadi)
Dokumentasi pribadi observasi di jalan gejayan tanggal 10 Januari 2014 pkl 15.05 WIB Dokumentasi pribadi observasi lapangan di ring road utara 15 Januari 2014 pkl 16.00 WIB
Dokumentasi pribadi observasi di jalan selokan mataram tanggal 10 Januari 2014 |
INDUSTRI PARIWISATA DAN PEMBANGUNAN NASIONAL Oleh Lukmanul Hakim Dosen Tetap STIE AMA Salatiga Abstrak Sektor kepariwisataan sebagai salah satu primadona dalam pembangunan industri dikembangkan dalam rangka lebih meningkatkan laju pembangunan nasional. Sektor kepariwisataan terbukti mampu menopang perekonomian rakyat dan sekarang ini keberadaannya sangat diperlukan dan merupakan salah satu sektor penting untuk memperoleh devisa dan peningkatan penerimaan pemerintah di luar minyak dan gas bumi. Produk wisata dihasilkan oleh berbagai perusahaan seperti jasa hotel, jasa angkutan, jasa hiburan, jasa penyelenggaraan tour dan sebagainya. Disediakan oleh masyarakat antara lain jalanan dan keramahtamahan rakyat. Disediakan oleh alam seperti pemandangan alam, pantai, lautan dan sebagainya. Untuk itulah perlu kiranya pemerintah senantiasa meningkatkan ketangguhan, kebijakan, dan meningkatkan perkembangan kepariwisataan dengan maksud untuk lebih mengembangkan ekonomi rakyat dan pencapaian hal-hal strategis antara pendapatan dan pemeratan kesempatan kerja, mendorong adanya pengembangan daerah, pemanfaatan sumber daya alam, dan pengembangan seni budaya, melalui industri pariwisata. Kata kunci : Industri Pariwisata, Pembangunan Nasional A. PENDAHULUAN Pelaksanaan pembangunan nasional, disamping untuk meningkatkan pendapatan nasional, sekaligus juga harus menjamin pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Sehingga di satu pihak pembangunan itu tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan produksi, melainkan juga untuk mencegah terjadinya jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin dengan menumbuhkan azas sederhana dan wajar. Bukan hanya untuk mencapai masyarakat dengan tingkat kemakmuran tinggi, melainkan juga untuk mewujudkan masyarakat yang adil. Untuk itu partisipasi aktif segenap lapisan masyarakat dalam pembangunan harus makin meningkat meluas dan merata, baik dalam menanggung beban pembangunan maupun dalam hal pertanggungjawaban atas pelaksanaan pembangunan ataupun di dalam menerima kembali hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan dan terwujud. Oleh karena itu perlu diciptakan suasana kemasyarakatan yang mendukung cita-cita pembangunan nasional, serta terwujud otoaktivitas dan kreativitas di kalangan masyarakat itu sendiri. Sektor kepariwisataan sebagai salah satu primadona dalam pembangunan industri dikembangkan dalam rangka lebih meningkatkan laju pembangunan nasional. Sektor kepariwisataan terbukti mampu menopang perekonomian rakyat dan sekarang ini keberadaannya sangat diperlukan dan merupakan salah satu sektor penting untuk memperoleh devisa dan peningkatan penerimaan pemerintah di luar minyak dan gas bumi. Untuk itulah perlu kiranya pemerintah senantiasa meningkatkan ketangguhan, Among Makarti, Vol.3 No.5 Juli 2010 70
kebijakan, dan meningkatkan perkembangan kepariwisataan dengan maksud untuk lebih mengembangkan ekonomi rakyat dan pencapaian hal-hal strategis antara pendapatan dan pemeratan kesempatan kerja, mendorong adanya pengembangan daerah, pemanfaatan sumber daya alam, dan pengembangan seni budaya, melalui industri pariwisata. B. INDUSTRI PARIWISATA Kegiatan pariwisata merupakan kegiatan berkenaan dengan usaha memenuhi kebutuhan hidup manusia untuk memperoleh kesenangan. Kesenangan itu dinikmati berkat adanya jasa yang diberikan oleh pihak tertentu. Pariwisata itu sendiri adalah suatu industri. Sesuai dengan istilahnya, pengertian industri adalah The quality of working hard, the production of goods, the creation of wealth by human efforts (A.S. Hornby, 1978:22). Kegiatan industri memerlukan kerja keras agar berhasil, yang akan memberikan sejumlah produk yang akan memberikan kepuasan dan kesejahteraan kepada manusia. Itu sebabnya kata industri senantiasa mengandung pengertian suatu usaha yang menghasilkan produk. Produk itu merupakan rangkaian jasa-jasa yang mempunyai segi ekonomis, sosial dan psikologis. Produk wisata dihasilkan oleh berbagai perusahaan seperti jasa hotel, jasa angkutan, jasa hiburan, jasa penyelenggaraan tour dan sebagainya. Disediakan oleh masyarakat antara lain jalanan dan keramahtamahan rakyat. Disediakan oleh alam seperti pemandangan alam, pantai, lautan dan sebagainya. Jasa-jasa itu merupakan rangkaian yang saling berkaitan satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yang disebut "Package" (Oemar Hamalik, 1978:22). Produk wisata terdiri dari dua jenis segi keduanya saling melengkapi, yakni segi yang menyangkut produk-produk dari pengusaha-pengusaha lain dan segi yang menyangkut faktor-faktor keaslian alam dan tingkah laku manusia. Semuanya saling bergantungan dan tidak boleh jelek salah satu karena bisa mengakibatkan kejelekan pula pada segi yang lain (M.J. Prajogo, 1995:21-22). a. Ciri-Ciri Produk Wisata Produk wisata mempunyai ciri-ciri tersendiri yang berbeda dengan produk industri yang lain. Adapun yang menjadi ciri-ciri produk wisata adalah sebagai berikut: 1. Tak dapat dipindahkan, wisatawan harus datang sendiri untuk menikmati dan mengalami produk tersebut. 2. Produk dan konsumsi terjadi pada saat yang sama, artinya produk itu terjadi pada waktu langganan itu sedang menggunakan jasa-jasa tersebut. 3. Tidak ada suatu standard tertentu secara objektif, karena jasa pariwisata mempunyai berbagai ragam bentuk. 4. Langganan tidak dapat mencicipi atau mengetahui dan menguji produk itu sebelumnya, kecuali hanya melihat gambar-gambar saja dengan penjelasannya. 5. Produk wisata merupakan usaha yang mengandung resiko besar, bersifat elastis, kalau terjadi perubahan situasi ekonomi, politik, sikap masyarakat yang menurun maka dapat menggoyahkan sendi-sendi penanaman modal usaha kepariwisataan, terjadinya kemunduran yang deras akan mempengaruhi pula industri menunjang wisata (A.S. Hornby, 1978:23) Dengan demikian jelaslah, bahwa industri pariwisata itu adalah merupakan suatu proses kegiatan ekonomi di bidang kepariwisataan yang produknya berupa jasa-jasa Industri Pariwisata Dan Pembangunan Nasional (Lukmanul Hakim) 71
(services) untuk memenuhi kebutuhan wisatawan secara compartable (menyenangkan), privacy (betah karena tidak terganggu) dan security (terjamin keamanan pribadi) sehingga wisatawan kerasan (M.J. Projogo, 1973:22). Unsur-unsur kesenangan, kebetahan dan keamanan bagi wisatawan perlu mendapat perhatian dan jaminan yang sungguh-sungguh, karena unsur ini sangat erat pertaliannya dengan motif-motif psikologis dari wisatawan itu. Kalau terjadi dimana wisatawan merasa tidak senang atas pelayanan yang diberikan maka akibatnya ia tidak akan betah tinggal di suatu tempat. Demikian pula kalau keamanan pribadinya merasa tidak terjamin maka sudah tentu ia tidak akan senang dan tidak akan betah. Akibat berikutnya ialah untuk waktu selanjutnya ia tidak akan mau lagi mengikuti program tour wisata. b. Cabang-cabang Industri Pariwisata Industri pariwisata terdiri dari tiga macam sarana yaitu: 1. Sarana Pokok (Main Tourism Supra Structure). 2. Sarana Pelengkap (Suplementing Tourism Supra Structure). 3. Sarana Penunjang (Supporting Tourism Supra Structure) (Kadin dalam Oemar Hamalik, 1978:24). Yang dimaksud dengan sarana pokok ialah perusahaan-perusahaan yang kelangsungan hidupnya tergantung pada ada atau tidaknya wisatawan. Yang dimaksud di dalamnya adalah Travel Agencis, Tourist Transportation, Accomodation/Hotel, dan lainnya, Catering Trade, Tourist Objects, Souvenir. Sedangkan sarana pelengkap adalah perusahaan-perusahaan yang melengkapi sarana pokok, yang berfungsi membuat para wisatawan senang, betah, kerasan, hingga mereka ingin tinggal lebih lama pada suatu tempat atau daerah. Yang termasuk kategori ini antara lain Swimmingpool, Tennis Court, Golf Course, Recreation Centre dan lain sebagainya. Sarana penunjang ialah perusahaan-perusahaan yang melengkapi sarana pokok dan pelengkap yang berfungsi tidak saja membuat wisatawan lebih lama tinggal atau berdiam pada suatu tempat atau daerah tetapi agar wisatawan yang bersangkutan lebih banyak mengeluarkan uangnya di tempat yang mereka kunjungi tersebut. Dalam kategori ini adalah Night Club, Steambath, Casino. Menurut uraian tersebut dapatlah dikemukakan bahwa cabang-cabang industri pariwisata banyak sekali. Dan tentulah erat hubungannya satu sama lain. Tiap perusahaan akan dapat bekerja lebih efektif dan efisien apabila satu sama lain mengadakan hubungan kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. c. Penggolongan Perusahaan-perusahaan Industri Pariwisata Pariwisata dalam arti modern adalah merupakan gejala jama sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenikmatan alam semesta, dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat manusia sebagai hasil perkembangan penilaian, industri, perdagangan dan penyempurnaan alat-alat pengangkutan (E. Guyer Freuler dalam Nyoman S. Pendit, 1986:32). Sementara itu bapak pariwisata dunia Prof. Hunzikar dan Prof. Krapf, menjelaskan konsep pariwisata adalah sejumlah hubungan-hubungan dan gejala-gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing, asalkan tinggalnya mereka itu tidak Among Makarti, Vol.3 No.5 Juli 2010 72
menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja penuh (Nyoman S. Pendit, 1986:33). Dari dua pengertian pariwisata tersebut dapat dikemukakan penggolongan perusahaan-perusahaan yang dapat diklasifikasikan dalam industri pariwisata. 1. Perusahaan Pariwisata Utama Langsung Yang dimaksud dengan perusahaan-perusahaan utama langsung adalah semua tujuan pelayanannya khusus ditujukan/diperuntukkan bagi perusahaan yang perkembangan kepariwisataan dan yang kehidupan usahanya memang benar-benar tergantung padanya (Nyoman S. Pendit, 1986:79). Bila pemikiran untuk menggolongkan rincian perusahaan-perusahaan ini digunakan tema dengan istilah-istilah "objek sentra" dan "subjek sentra", yaitu yang berkisar pada objek dan pada subjek masing-masing, maka pembagian perusahaan- perusahaan pariwisata dapat juga kiranya dimasukkan ke dalam kategori demikian, trgantung pada kegiatan perusahaan-perusahaan itu sendiri, apakah kegiatan itu termasuk objek atau subjek pariwisata. Di bawah ini adalah perusahaan-perusahaan tergolong dalam "Objek Sentra". a. Perusahaan akomodasi, termasuk hotel, penginapan, motel, losmen, peristirahatan, bungalow, pemondokan dan lain sebagainya. b. Tempat peristirahatan khusus, bagi pengunjung yang sakit beserta kliniknya, termausk pemandian khusus bagi orang sakit, sanatorium dan sebagainya. c. Perusahaan angkutan pariwisata, yang biasanya digunakan untuk kegiatan- kegiatan kepariwisataan. d. Perusahaan pengrajin dan manufaktur, seperti perusahaan kerajinan tangan dan barang-barang kesenian (souvenir) dan sebagainya. e. Toko-toko penjual souvenir, benda-benda khusus untuk para wisatawan. f. Usaha-usaha khusus menyediakan dan menyajikan tempat rekreasi dan hiburan- hiburan lain khusus untuk para wisatawan. g. Organisasi atau usaha yang menyediakan pramuwisata, penterjemah, pemandu dan sebagainya. h. Klab atau lembaga yang khusus mempromosikan pariwisata dengan jalan mengelola, mengatur perbaikan dan kebersihan objek-objek yang dikunjungi wisatawan. Perusahaan-perusahaan pariwisata yang termasuk kategori "Subjek Sentra" adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha agar orang merasa tertarik akan kebutuhan untuk mengadakan perjalanan atau memberi kesempatan kepada mereka untuk menikmati perjalanan. Dalam kategori ini antara lain: a. Perusahaan-perusahaan penerbitan kepariwisataan yang memajukan promosi pariwisata secara umum ataupun khusus. b. Usaha-usaha yang membiayai kepariwisataan seperti bank pariwisata (Travel Bank), usaha kredit pariwisata (Travel Credit), dan badan-badan yang membiayai wisata sosial atau wisata remaja. c. Perusahaan asuransi pariwisata seperti asuransi kecelakan, sakit, kematian dan sebagainya. Kategori ketiga adalah perusahaan pariwisata yang menyangkut subjek dan objek pariwisata itu sendiri. Adapun kegiatan dalam kehidupan usahanya adalah terdiri dari bentuk hubungannya dengan kedua kategori perusahaan yang tersebut di atas. Prototipe bentuk hubungan ini adalah biro perjalanan umum dan agen 73 Industri Pariwisata Dan Pembangunan Nasional (Lukmanul Hakim)
perjalanan yang mempunyai dwi fungsi, yaitu keagenan pariwisata dan pengaturan perjalanan. Tugasnya adalah membawa subjek pariwisata ke objek pariwisata (Nyoman S. Pendit, 1986:79-81). 2. Perusahaan Pariwisata Sekunder Tak Langsung Perusahaan pariwisata sekunder tak langsung ini adalah tidak sepenuhnya tergantung pada wisatawan-wisatawan belaka, melainkan juga sebagian besar diperunttukan bagi masyarakat setempat. Namun demikian perusahaan yang termasuk dalam kategori ini juga memegang peranan yang penting dan perlu, lebih- lebih yang menyangkut usaha-usaha di bidang pangan (Catering) yaitu perusahaan- perusahaan yang kegiatannya mengadakan dan menyediakan makanan dan minuman seperti restoran, grill dan lainnya. Termasuk kategori ini adalah perusahaan-perusahaan seperti: a. Perusahaan yang membuat kapal-kapal khusus untuk wisatawan seperti kapal pesiar (Cruise Ship) mobil-mobil wisatawan dan lainnya. b. Toko-toko pakaian, perhiasan wanita dan batu permata, alat-alat potret dan film dan lainnya. c. Toko binatu, tukang cukur, salon kecantikan dan sejenisnya (Nyoman S. Pendit, 1986:83) d. Bentuk dan Jenis Pariwisata 1. Bentuk Pariwisata a. Menurut asal wisatawan Apakah asal wisatawan ini dari dalam atau luar negeri. Kalau asalnya adalah dalam negeri sendiri yang berarti bahwa sang wisatawan ini hanya pindah tempat sementara di dalam wilayah negerinya sendiri selama ia mengadakan perjalanna, maka ia dinamakan pariwisata domestik, sedangkan kalau ia datang dari luar negeri dinamakan pariwisata internasional. b. Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran Kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah membawa mata uang asing. Pemasukan valuta asing ini berarti memberi efek positif terhadap neraca pembayaran luar negeri suatu negara yang dikunjungi wisatawan ini disebut pariwisata aktif. Sedangkan kepergian seorang warga negara ke luar negeri memberikan efek negatif terhadap neraca pembayaran luar negeri negaranya, dinamakan pariwisata pasif. c. Menurut jangka waktu Seorang wisatawan di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan istilah pariwisata jangka pendek dan jangka panjang. d. Menurut jumlah wisatawan Perbedaan ini diperhitungkan menurut jumlah wisatawan yang datang, apakah wisatawan datang sendiri atau rombongan. Sehingga timbul istilah tunggal dan pariwisata rombongan. e. Menurut alat angkut yang dipergunakan Menurut ini maka ada pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api, mobil tergantung pada alat angkut yang dipergunakannya (Nyoman S. Pendit, 1986:34-35). 2. Jenis Pariwisata Among Makarti, Vol.3 No.5 Juli 2010 74
a. Wisata budaya Dimaksudkan wisata yang ingin mengetahui keadaan kesenian, kebudayaan daerah/negara yang dikunjunginya. Tujuannya untuk memperluas pandangan hidup. b. Wisata kesehatan Adalah perjalanan seorang wisatawan untuk menukar dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan istirahat dalam arti jasmani dan rohani. c. Wisata olahraga Wisata yang melakukan perjalanan dengan maksud untuk olahraga. d. Wisata komersil Kategori ini adalah perjalanan untuk melihat/mengunjungi pameran- pameran yang bersifat komersil, seperti pameran industri. e. Wisata industri Wisata ini ada hubungannya dengan wisata-wisata komersil. Dilakukan biasanya dengan mengunjungi kompleks perindustrian, pabrik-pabrik dan semacamnya. f. Wisata politik Jenis ini dilakukan untuk mengambil bagian dengan aktif dalam peristiwa kegiatan politik, seperti HUT RI 17 Agustus di Jakarta. g. Wisata konvensi Wisata konvensi hampir sama dengan wisata politik. Jenis ini seperti penyediaan ruang bersidang para peserta suatu konferensi, contohnya Jakarta Convention Centre. h. Wisata sosial Wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah seperti mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan ekonomi rendah. i. Wisata pertanian Wisata ke proyek pertanian, pembibitan, ladang untuk tujuan studi bagi para wisatawan. j. Wisata maritim (marina) atau bahari Wisata ini banyak dikatikan dengan kegiatan olahraga di air, danau, bengawan, pantai, teluk atau laut. Kegiatannya seperti memancing, menyelam dan sejenisnya. k. Wisata cagar alam Wisata yang mengunjungi cagar alam, taman lindung hutan daerah pegunungan dan semacamnya. l. Wisata buru Dilakukan di hutan yang diperbolehkan untuk berburu bagi para wisatawan. m. Wisata pilgrim Wisata ini dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Biasanya datang ke tempat suci, makam orang besar dan orang yang diagungkan. n. Wisata bulan madu Wisata ini dilakukan oleh sepasang pengantin yang baru melakukan pernikahan. Untuk berbulan madu mencari sorgaloka (Nyoman S. Pendit, 1986:36-42) Industri Pariwisata Dan Pembangunan Nasional (Lukmanul Hakim) 75
e. Barang-barang Produk Pariwisata Yang dimaksud dengan produk pariwisata adalah segala sesuatu yang disajikan bagi kepentingan wisatawan, baik berupa barang-barang objek, alat (sarana prasarana), tenaga (manusia, teknologi), kegiatan (events), maupun pelayanan (service), yang sudah dirangkum dipaketkan menjadi persediaan (supply) dan kebutuhan (demand) sang wisatawan (Nyoman S. Pendit, 1986:118). Michele Troisi dalam bukunya La Rendita Turistica (1942), membagi produk pariwisata ada 3 kelompok yaitu: 1. Benda-benda yang dapat diperoleh dengan jalan bebas, seperti udara, cuaca, iklim, panorama, keindahan alam sekitar, keajaiban semesta dan sejenisnya yang disebut dengan istilah "Modal pariwisata Potensial dan Langeng". 2. Benda-benda pariwisata yang diciptakan, seperti monumen, bersejarah, benda-benda arkeologi, candi, masjid dan yang sejenisnya. 2. Benda-benda pariwisata yang diciptakan, seperti monumen, bersejarah, benda-benda arkeologi, candi, masjid dan yang sejenisnya. 3. Benda-benda pelayanan (service) kepariwisataan yang harus ditambahkan pada benda-benda dalam kategori 1 dan 2 serta fasilitas-fasilitas yang membentuk aparat penerimaan sang wisatawan. Dalam kategori ini termasuk alat perlengkapan angkutan, pramuwisata dan sebagainya yang dapat digolongkan dalam alat dan perlengkapan industri pariwisata seperti dijelaskan di atas (Nyoman S. Pendit, 1986:118-119). C. PEMBANGUNAN NASIONAL Pembangunan nasional dilaksanakan di dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah belaka seperti pangan, sandang, perumahan atau kepuasan batiniah saja seperti pendidikan, keagamaan, rasa aman, bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggungjawab, rasa keadilan, melainkan juga harus diperhatikan adanya keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara keduanya. Diharapkan pembangunan itu merata di seluruh wilayah tanah air, pembangunan bukan hanya untuk satu golongan atau sebagian masyarakat saja, tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia dan juga harus benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang berkeadilan sosial, yang menjadi tujuan dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Pelaksanaan pembangunan nasional harus berjalan bersama-sama dengan pembinaan dan pemeliharaan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis, baik di bidang politik maupun sosial ekonomi. Pembinaan dan pemeliharaan stabilitas nasional dimaksudkan agar tidak terjadi kegoncangan-kegoncangan yang terjadi di dalam masyarakat tersebut akan menjadi penghambat jalannya pembangunan baik yang disebabkan oleh politik maupun masalah sosial ekonomi itu sendiri. a. Industri Pariwisata Menunjang Devisa Negara Bagi suatu negara yang mengembangkan industri pariwisata di negaranya, ternyata orang-orang yang mengadakan perjalanan dalam rangka usahanya untuk memenuhi kebutuhan yang baru, guna mencapai kemakmuran lebih dari keadaan semula, memberi pengaruh dalam kehidupan perekonomian. Tidak saja bagi kehidupan perekonomian suatu negara tetapi juga secara tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan perekonomian dunia. Among Makarti, Vol.3 No.5 Juli 2010 76
Lalu lintas orang-orang tersebut ternyata membawa hasil yang bukan sedikit dan bahkan merupakan hasil (income) yang utama melebihi ekspor bahan-bahan mentah yang dihasilkan negara tersebut. Keuntungan-keuntungan yang nyata yang banyak pengaruhnya terhadap perekonomian di antaranya ialah: 1. Bertumbuhnya kesempatan kerja, dengan perkataan lain akan dapat menghilangkan pengangguran. 2. Meningkatkan penerimaan pendapatan nasional (devisa) yang berarti pendapatan perkapita juga bertambah. 3. Semakin besarnya penghasilan pajak. 4. Semakin kuatnya posisi neraca pembayaran luar negeri (net balance payment), suatu negara yang mengembangkan industri pariwisata. Jadi dalam pengembangan industri pariwisata dalam suatu negara tujuannya adalah untuk mengarahkan dan mengembangkan nilai-nilai ekonomi yang disebabkan adanya lalu lintas orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk tujuan pariwisata. Betapa pentingnya sektor pariwisata dalam perkembangan perekonomian suatu negara dapat kita lihat dalam pernyataan IUOTO (International Union of Official Travel Organization) yang pernah dikemukakan dalam Konferensi Roma tahun 1963 (The United Nation Conference on International Travel and Tourism) dimakan dikatakan: "Tourism as a factor of economic development role importance of international tourism was not importance as a source foreign exchange but also as a factor in the location of industry and in the development areas in the natural resources" (IUOTO dalam Oka A. Yoeti, 1990:22). Pada dasarnya tujuan dari kebanyakan negara mengembangkan industri pariwisata di negaranya ialah untuk meningkatkan penghasilan devisa negara. Disamping itu tujuan yang lebih jauh ialha guna memperoleh nilai-nilai ekonomi yang positif di mana pariwisata diharapkan dapat berfungsi sebagai katalisator dalam pembangunan perekonomian pada beberapa sektor. Pada umumnya keuntungan-keuntungan yang diharapkan ialah (Oka A. Yoeti, 1990:23): 1. Peningkatan pertumbuhan urbanisasi sebagai akibat adanya pembangunan prasarana dan sarana kepariwisataan dalam suatu wilayah atau suatu daerah tujuan. 2. Kegiatan beberapa industri yang berhubungan dengan pelayanan wisatawan, seperti restoran, kesenian daerah, akomodasi perhotelan, perusahaan souvenirshop dan lain-lain. angkutan, 3. Meningkatkan produk hasil kebudayaan disebabkan meningkatnya konsumsi oleh para wisatawan seperti timbulnya istilah kebudayaan komersil demi kebutuhan wisatawan. 4. Menyebarkan pemerataan pendapatan. 5. Membantu dalam pemerataan pendapatan penduduk dunia. 6. Salah satu jalan atau usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan devisa negara. 7. Menimbulkan efek multiplier pada negara-negara "Tourism Receiving Countrist" diantaranya berupa: a. Tourism Multiplier Hal ini timbul sebagai akibat pengeluaran wisatawan karena timbul transaksi berantai dalam masyarakat yang dapat menciptakan pendapatan (income) bagi kegiatan ekonomi umumnya. b. Investment Multiplier 77 Industri Pariwisata Dan Pembangunan Nasional (Lukmanul Hakim)
Banyaknya wisatawan yang datang pada suatu negara atau suatu daerah tujuan, selalu memerlukan peralatan berupa barang-barang modal guna melengkapi baik sarana maupun prasarana kepariwisataan, sehingga perlu diadakan investasi yang besar pada beberapa daerah tujuan pariwisata. c. Foreign Trade Multiplier Datangnya wisatawan pada beberapa negara dapat menimbulkan pandangan atau saling interaksi timbal balik antara individu-individu yang saling berkomunikasi. 8. Memperluas pasaran barang-barang yang dihasilkan dalam negeri, memulihkan kesehatan jasmani rohani dan pariwisata menghilangkan prasangka. D. PENUTUP Dalam pelaksanaan pembangunan nasional, industri pariwisata memegan peranan yang sangat strategis. Karena kepariwisataan mendatangkan devisa bagi negara dalam jumlah besar, sehingga dapat menggantikan sektor minyak bumi dan gas yang mengalami penurunan cukup drastis. Keuntungan-keuntungan nyata yang berpengaruh terhadap perekonomian dan pembangunan diantaranya ialah: 1. Bertambahnya kesempatan kerja. 2. Meningkatkan penerimaan pendapatan perkapita dan pendapatan nasional. 3. Semakin besarnya penghasilan pajak. 4. Semakin kuatnya posisi pembayaran luar negeri. 5. Peningkatan beberapa industri yang berhubungan dengan pelayanan wisata. 6. Peningkatan produk hasil kebudayaan. 7. Menimbulkan efek multiplier pada negara-negara "Tourist Receving Count". 8. Memperluas pasaran barang-barang yang dihasilkan dalam negeri. DAFTAR PUSTAKA Hartono, 1974, Perkembangan Pariwisata Kesempatan Kerja dan Permasalahannya, Jakarta: LP3ES. Irawan dan M. Suparmono, 1983, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: BPFE Universitas Gajahmada. Oemar Hamalik, 1978, Travel dan Tour, Azas, Metode dan Teknis, Jakarta: Pradnya Paramitha. Oka A. Youti, 1990, Hotel, Marketing Suatu Pengantar, WTO. Pendit, S. Nyoman, 1980, Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta: Pradnya Paramitha. Spilane, dan Sujali, 1989, Pengembangan Pariwisata Sebuah Pendekatan Geografi dalam Majalan Geografi Indonesia, No. II th. 1989, Yogyakarta: Fakultas Geografi Universitas Gajahmada. Deparpostel, 1990, Pokok-pokok Pikiran Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata, Jakarta. Among Makarti, Vol.3 No.5 Juli 2010 78 |
PENDIDIKAN MORAL ANAK USIA 4-6 TAHUN DALAM FILM ANIMASI ADIT &SOPO JARWO SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakata untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Bidang Pendidikan Islam Anak Usia Dini Oleh: Fahmi Rieskiana NIM: 183131031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA 2022
NOTA PEMBIMBING Hal : Skripsi sdr. Fahmi Rieskiana NIM : 183131031 Kepada Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta Di Surakarta Assalamualaikum Wr.Wb Setelah membaca dan memberikan arahan dan perbaikan sepenuhnya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi sdri : Nama : Fahmi Rieskiana NIM : 183131031 Judul : "Pendidikan Moral Anak Usia 4-6 Tahun Dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo." Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada bidang sidang munaqosyah skripsiguna memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Wr.Wb Surakarta,15 November 2022 Pembimbing Tri Utami, M.Pd.I NIP.199201082019032024 ii
PERSEMBAHAN Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan dan pertolongan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dalam menempuh gelar sarjana. Persembahan tugas akhir dan rasa terima kasih penulis ucapkan kepada : 1. Kedua orang tua, Bapak Sukamto dan Ibu Darmi yang telah membimbing, memberikan motivasi dan mendoakan dengan penuh kasih sayang, keikhlasan, kesabaran dan memberikan bekal hidup. 2. Kedua saudara kandungku Ismail Ilham Nur Said dan Azzila Naziba yang telah mendukung dan mendoakan agar skripsi ini cepat selesai. 3. Guru-guruku yang telah memberikan ilmunya selama ini. 4. Ibu Tri Utami, M.Pd.I., selaku pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang telah memberikan nasehat dan bimbingan sehingga skripsi ini bisa selesai. 5. Teman-teman kelas PIAUD A 2018 yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa. 6. Diri sendiri yang begitu luar biasa berjuang untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Almamater UIN Raden Mas Said Surakarta. iv
MOTO اًق َلَ ْخَأ ْمُكُنَس ْحَأِةَماَيِقْلاَم َْو ََياًسِلْجَميِ ن ِم ْمُكِب َرْقَأ َوَّيَلِإ ْمُكِ ب ِحَأْن ِمَّنِإ "Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya." (HR. Tirmidzi) v
PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Fahmi Rieskiana Nim : 183131031 Program Studi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas : Ilmu Tarbiyah Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skrispi saya yang berjudul "Pendidikan Moral Anak Usia 4-6 Tahun dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo" adalah asli hasil karya atau penelitian saya sendiri bukan plagiarisasi dari hasil karya orang lain kecuali secara acuan atau kutipan dengan tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Apabila kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini adalah hasil plagiasi saya siap dikenakan sanksi akademik. Surakarta,15 November 2022 Yang menyatakan Fahmi Rieskiana NIM. 183131031 vi
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Pendidikan Moral Anak Usia 4-6 Tahun dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo." Sholawat dan salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan dan uswatun hasanah kita, Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikut-Nya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan, motivasi dan bantuan dari berbagi pihak, untuk itu kami menghanturkan kepada : 1. Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M. Pd., selaku Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta yang telah memberikan kesemPatan kepada penulis untuk menimba ilmu di UIN Raden Mas Said Surakarta. 2. Prof. Dr. H. Baidi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Fakultas Ilmu Tarbiyah. 3. Tri Utami, M.Pd.I., selaku koordinator program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta serta selaku Dosen Pembimbing Skripsi atas kesabaran, masukkan, dan keikhlasannya dalam meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said Surakarta yang telah memberikan tuntunan dan bekal ilmu pengetahuan kepada peneliti untuk menyusun skripsi ini. 5. Sahabatku Awaliyah Nuruss'adiyah, Meida Afina Putri, Lokahita Harinda, vii
Oktaviana Cita, dan Farida Triviana yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Teman-teman Kelas A Pendidikan Islam Anak Usia Dini angkatan 2018 yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa. 7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi, dukungan moral, maupun material, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa penulis skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Surakarta, 15 November 2022 Penulis Fahmi Rieskiana viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i NOTA PEMBIMBING ... ii PENGESAHAN ... iii PERSEMBAHAN ... iv MOTO ... v PERNYATAAN KEASLIAN ... vi KATA PENGANTAR ... vii DAFTAR ISI ... ix DAFTAR TABEL ... xii DAFTAR GAMBAR ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... xv ABSTRAK ... xvi ABSTRACT ... xvii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang Masalah ... 1 B. Penegasan Istilah ... 12 C. Identifikasi Masalah ... 13 D. Pembatasan Masalah ... 14 E. Rumusan Masalah... 14 F. Tujuan Penelitian ... 15 G. Manfaat Penelitian ... 15 BAB II LANDASAN TEORI ... 17 A. KAJIAN TEORI ... 17 1. Pendidikan Moral ... 17 a. Pendidikan Moral ... 17 b. Pencapaian Perkembangan Moral dalam Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) ... 23 c. Tahap Perkembangan Moral... 25 d. Metode Penerapan Pendidikan Moral ... 28 2. Anak Usia Dini ... 33 ix
a. Pengertian Anak Usia Dini ... 33 b. Karakteristik Perkembangan Moral Anak Usia 4-6 Tahun ... 34 c. Faktor- faktor Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun ... 36 3. Film Animasi ... 40 a. Pengertian Film Animasi ... 40 b. Unsur-Unsur Film ... 42 c. Fungsi Film Animasi... 44 d. Jenis-Jenis Film ... 48 B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu ... 52 C. Kerangka Teoritik ... 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 58 A. Jenis Penelitian ... 58 B. Data dan Sumber Data ... 59 C. Teknik Pengumpulan Data ... 61 D. Teknik Keabsahan Data ... 62 E. Teknik Analisis Data ... 63 F. Kartu Data ... 65 BAB IV HASIL PENELITIAN ... 66 A. Deskripsi Data ... 66 1. Profil Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo... 66 a. Profil MD Animation ... 67 b. Karakter dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo ... 68 c. Tim Produksi Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo ... 73 d. Setting Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo ... 74 2. Sinopsis Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo ... 75 a. Ondel-Ondel Bikin Denis Jengkel ... 75 b. Ucup Nemu Dompet Semua Pada Mepet ... 77 c. Sopo Sakit Jarwo Menjerit ... 79 3. Dialog Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo ... 80 B. Analisis dan Temuan ... 97 1. Bentuk Pengenalan Pendidikan Moral pada Anak Usia Dini dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo ... 97 x
2. Metode yang digunakan dalam Penanaman Pendidikan Moral dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo ... 111 C. Interpretasi Hasil Penelitian ... 116 BAB V PENUTUP ... 129 A. Kesimpulan ... 129 B. Saran ... 130 DAFTAR PUSTAKA ... 132 LAMPIRAN ... 137 xi
DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Nilai Agama Moral Anak Usia 4-6 Tahun ... 23 Tabel 3. 1 Sumber Primer ... 60 Tabel 3. 2 Kartu Data ... 65 Tabel 4. 1 Tim Produksi ... 73 xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 4. 1 Profil YouTube Chanel MD Animation ... 66 Gambar 4. 2 Tokoh Adit ... 68 Gambar 4. 3 Tokoh Denis ... 68 Gambar 4. 4 Tokoh Bang Sopo ... 69 Gambar 4. 5 Tokoh Bang Jarwo ... 69 Gambar 4. 6 Tokoh Kang Ujang ... 70 Gambar 4. 7 Tokoh Baba Chang ... 70 Gambar 4. 8 Tokoh Pak Haji Udin ... 71 Gambar 4. 9 Tokoh Ucup ... 71 Gambar 4. 10 Tokoh Pak Sanip ... 72 Gambar 4. 11 Tokoh Kipli ... 72 Gambar 4. 12 Tokoh Pak Annas ... 73 Gambar 4. 13 Pak Sanip Menjelaskan mengenai Ondel-Ondel ... 81 Gambar 4. 14 Pak Sanip menceritakan masa lalunya ... 81 Gambar 4. 15 Ucup dan Kipli Kesakitan Karena Terjatuh ... 83 Gambar 4. 16 Bang Junet, Pak Sanip, dan Pak Haji Datang ... 84 Gambar 4. 17 Pak Sanip Menasehati Ucup dan Kipli ... 84 Gambar 4. 18 Pak Haji Menjelaskan Tentang Amanah ... 85 Gambar 4. 19 Ucup Menemukan Dompet ... 86 Gambar 4. 20 Adit dan Denis Datang Menghampiri Ucup ... 87 Gambar 4. 21 Adit, Ucup, dan Denis menemui Pak Haji ... 87 Gambar 4. 22 Warga Berkumpul di Masjid ... 89 Gambar 4. 23 Ucup memperlihatkan Dompet Pada Warga ... 89 Gambar 4. 24 Adit, Denis, dan Ucup Makan Bakso... 91 Gambar 4. 25 Kang Ujang Sedang Bersih-Bersih ... 92 Gambar 4. 26 Bang Jarwo Memberi Nasehat Pada Bang Sopo ... 94 Gambar 4. 27 Adit dan Denis Menghampiri Bang Sopo ... 94 Gambar 4. 28 Adit Dan Denis Merawat Bang Sopo... 95 Gambar 4. 29 Ucup Menceritakan Pada Adit... 99 Gambar 4. 30 Ucup, Adit, dan Denis Menemui Pak Haji ... 99 xiii
Gambar 4. 31 Adit Merawat Bang Sopo ... 103 Gambar 4. 32 Adit dan Denis Merawat Bang Sopo ... 104 Gambar 4. 33 Ondel-Ondel Keliling Kampung ... 107 Gambar 4. 34 Denis Ketakutan ... 108 Gambar 4. 35 Ucup dan Kipli Kesakitan Karena Terjatuh ... 109 Gambar 4. 36 Pak Sanip Menasehati Ucup dan Kipli ... 109 xiv
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Cover Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo ... 137 LAMPIRAN 2. Cover Judul Film Adit dan Sopo Jarwo ... 138 LAMPIRAN 3. Dokumentasi Sumber Data Sekunder ... 140 LAMPIRAN 4. Kartu Data ... 141 xv
ABSTRAK Fahmi Rieskiana, 2022, Pendidikan Moral Anak Usia 4-6 Tahun dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo, Skripsi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah, UIN Raden Mas Said Surakarta. Pembimbing : Tri Utami, M.Pd.I Kata Kunci : Pendidikan Moral, Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Permasalahan dalam penelitian ini adalah semakin berkurangnya tontonan anak-anak di televisi yang bertemakan anak-anak, media film animasi dapat menjadi media pembelajaran, pengalaman, dan sumber pengetahuan pendidikan moral untuk anak usia dini. Tujuan dari penelitan ini adalah mengetahui bentuk pengenalanan pendidikan moral untuk anak usia 4-6 tahun dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo dan mengetahui metode yang digunakan untuk mengenalkan pendidikan moral pada anak usia 4-6 tahun dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo dalam episode Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup dan Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan (library research). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan sumber data primer yaitu film animasi Adit dan Sopo Jarwo dan menggunakan sumber data sekunder yang berupa buku dan teknik pengumpulan data yang menggunakan metode dokumentasi dari film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Adapun teknik yang digunakan untuk melihat keabsahan data menggunakan teknik peningkatan ketekunan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa analisis isi dari film animasi Adit dan Sopo Jarwo. jurnal. Penelitian ini menggunakan Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa bentuk pengenalaan perilaku moral untuk anak usia 4-6 Tahun dapat melalui media film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Bentuk perilaku moral berupa perilaku baik sopan dan kejujuran terdapat pada episode A.1 di terdapat 2 scene di menit 0:19 dan 05:02. Pada episode A.2 terdapat 3 scene dimenit 07:50, 08:40, dan 12:51. Pada episode B.1 terdapat 1 scene di menit 04:16. Pengenalan mengenai bentuk perilaku baik dan buruk dalam pentingnya menjaga amanah terdapat pada episode A.1 terdapat 2 scene dimenit 01:06 dan 05:03. Episode B.1 di temukan 1 scene di menit 03:37. Bentuk perilaku moral berupa perilaku mulia yaitu penolong di temukan pada episode A.1 terdapat 1 scene di menit 03:18, lalu pada episode A.2 di temukan 1 scene dimenit 08:44, dan episode B.1 ditemukan 1 scene di menit 04:16. Metode yang digunakan dalam bentuk pendidikan moral untuk anak usia 4-6 Tahun dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo yaitu menggunakan metode keteladanan, demonstrasi, dan bercakap-cakap. xvi
ABSTRACT Fahmi Rieskiana, 2022, Moral Education of Children aged 4-6 Years in Adit Dan Sopo Jarwo's Animated Film, Thesis: Early Childhood Islamic Education, Faculty of Tarbiyah Sciences, UIN Raden Mas Said Surakarta. Supervisor : Tri Utami, M.Pd.I Keywords: Moral Education, Adit Animated Film and Sopo Jarwo The problem in this research is the decreasing number of children's- themed television shows, animated film media can be a medium of learning, experience, and a source of moral education knowledge for early childhood. The purpose of this research is to find out the form of introducing moral education to children aged 4-6 years in the animated film Adit and Sopo Jarwo and to find out the methods used to introduce moral education to children aged 4-6 years in the animated film Adit and Sopo Jarwo in Who's episode. More Courageous, Denis or Ucup and the Kind Attitude of Adit and Denis Help Bang Sopo. This research is a qualitative research and uses a type of library research. The data sources used in this research are primary data sources, namely the animated film Adit and Sopo Jarwo, and secondary data sources, namely books and the documentation method from the animated film Adit and Sopo Jarwo. The technique used to see the validity of the data uses techniques to increase persistence in research. This study uses data analysis techniques in the form of content analysis from the animated film Adit and Sopo Jarwo. journals. This study uses data collection techniques that use The results of the study can show that the form of introducing moral behavior for children aged 4-6 years can be through the media of Adit and Sopo Jarwo's animated films. Forms of moral behavior in the form of polite and honest behavior are found in episode A.1 where there are 2 scenes at minutes 0:19 and 05:02. In episode A.2 there are 3 scenes at 07:50, 08:40 and 12:51. In episode B.1 there is 1 scene at minute 04:16. An introduction to the forms of good and bad behavior in the importance of maintaining trust can be found in episode A.1, there are 2 scenes at 01:06 and 05:03. Episode B.1 found 1 scene at minute 03:37. The form of moral behavior is in the form of noble behavior, namely the helper is found in episode A.1 there is 1 scene at 03:18 minutes, then in episode A.2 one scene is found at 08:44 minutes, and in episode B.1 one scene is found at 04 minutes :16. The method used in the form of moral education for children aged 4- 6 years in the animated film Adit and Sopo Jarwo is using exemplary methods, demonstrations and conversations. xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan aset masa depan suatu bangsa untuk generasi yang akan datang. Anak usia dini merupakan anak yang berusia 0-6 tahun, pada usia tersebut merupakan masa keemasan atau the golden age bagi manusia, yang tidak dapat terulang kembali. Masa emas adalah suatu masa yang penting karena pada usia itu terjadi proses perkembangan organ sentral dan tingkah laku manusia ada pada sel-sel saraf otak anak, oleh karena itu akan menjadi momen yang sangat penting bagi anak untuk mengembangkan intelektual, kognitif, sosialisasi, serta emosi, dan lainnya. Anak usia dini sangat membutuhkan pendidikan, yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan akalnya, mengembangkan kreatifitas, cara berfikir, inovatif, dan kepekaan perasaannya. Menurut Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 ayat 14, pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Santi, 2009:1). Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar, sebagai upaya pembinaan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan 1
2 pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik halus dan kasar, kecerdasan emosi, daya pikir, daya cipta, bahasa, jasmani, dan rohani agar anak siap memasuki pendidikan yang lebih lanjut, yang diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal, dan informal (Fuadah, 2021 :157). Jadi, pendidikan anak usia dini meliputi berbagai hal yang memerlukan tindakan dari orang tua dan pendidik dalam memberikan stimulus, bimbingan, perawatan, dan pengasuhan pada anak usia dini sehingga tercipta keharmonisasi antara lingkungan dan suasana yang dapat menciptakan pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman pada anak. Pengalaman belajar anak diperoleh dari kegiatan meniru, bereksperimen, mengamati sesuatu secara berulang, dan melibatkan semua potensi kecerdasaan yang dimiliki anak. Pendidikan moral setiap anak memiliki perkembangan moral yang berberbeda-beda ada yang baik dan anak yang kurang baik. Perkembangan merupakan proses perubahan dari psikis dan fisik yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan proses belajar seseorang, yang tidak dapat terulang kembali. Moral berasal dari kata latin mores yang berarti kebiasaan, tata cara, adat istiadat, kelakuan, dan tingkah laku. Moral dapat diartikan sebagai nilai dan norma yang menjadi pegangan dan mengatur tikah laku manusia dalam lingkungan. Perkembangn moral adalah perubahan yang berkaitan dengan aturan dalam bertingkah laku saat berinteraksi dengan orang lain yang menjujung nilai kebaikan. Perkembangan moral anak usia dini adalah perubahan perkembangan perilaku atau tingkah laku anak yang semula tidak
baik menjadi lebih baik yang dapat menbentuk perubahan kepribadian anak dimasa depan. Pendidikan moral adalah suatu usaha yang dilakukan manusia yang terencana untuk memberikan kesempatan peserta didik dalam menanamkan nilai ketuhanan, nilai-nilai estetik dan etik, mengenai perbuatan, nilai baik dan buruk, sikap dan kewajiban, budi pekerti luhur, akhlaq mulia agar terbekali dan bertanggung jawab sepanjang rentan kehidupan yang dilaluinya. Pendidikan moral harus diperoleh anak sejak dini (Khaironi, 2017:3). Dalam mengembangkan moral anak usia dini memerlukan seluruh elemen pendidikan, baik lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. Anak usia dini belajar dari mengamati segala sesuatu yang ada dihadapannya. Sehingga, menjadi tugas orang dewasa dalam mestimulasi anak agar memiliki moral yang baik. Menurut Wiyani (2021:3) dalam banyak permasalahan perkembangan moral anak usia dini yang ditemukan disekitar lingkungan kita yaitu anak suka berbohong, berkata kotor, anak suka menghina, anak suka berperilaku agresif, dan anak suka mencuri. Terjadinya tindakan-tindakan yang tidak sesuai moral pada anak saat ini, merupakan tanggung jawab dan lemahnya pengawasan dari orang tua kepada anak. Karena banyak orang tua bersikap acuh terhadap perkembangan anak dan sikap orang tua yang memanjakan anaknya tanpa aturan dan pengawasan orang tua secara langsung. Hal ini dikarenakan orang tua sibuk sendiri bermain gadgetnya sendiri, tanpa mengawasi dan memberikan perhatian pada anak dengan alasan agar anak belajar mandiri tanpa orang tua contohkan perbuatan atauhal yang baik dan tanpa adanya komunikasi antar keluarga (Nurohmah & Dewi, 2021:124). 3
4 Akibat dari kurangnya perhatian orang tua inilah dapat menyebabkan anak tidak memiliki perkembangan yang baik dalam segi spiritual, sosial emosional, psikomotorik, kognitif, moral, dan lainnya. Dalam Jurnal menurut Hidayat (Trinanda & Suryana, 2021:4) menjelaskan realita yang ada di lapangan realisasi pendidikan moral selama ini masih bersifat konvensional melalui, ceramah, lebih bersifat teoritis dan bukan praktiknya sehingga, dalam pengembangan moralnya hanya bersifat kognitif saja. Dalam pembentukan pendidikan moral anak usia dini bisa dibentuk melalui aktivitas bercerita, bermain peran, menonton animasi yang dapat ditiru dan dicontoh baik, dan aktivitas lainnya. Pendidikan moral bisa dilakukan dengan komunikasi tidak langsung yaitu melalui alat komunikasi handphone dan media massa contohnya televisi, radio, majalah, dan lain sebagainya. Televisi banyak pertunjukan dan tontonan menarik yang disiarkan seperti berita faktual, sinetron, dan film kartun yang disukai anak-anak. Menonton televisi bisa mendapat informasi dan wawasan tentang perkembangan dunia saat ini. Salah satu acara yang digemari anak-anak yaitu film animasi karena, di dalam film animasi ada banyak sekali humor, plot yang mudah dipahami anak-anak, tokoh pada film Animasi menarik perhatian anak-anak, dan biasanya adegan yang diperankan dalam film animasi sesuai dengan kehidupan anak-anak. Adanya Pandemi Coronavirus Diseaseatau biasanya dikenal dengan COVID-19, sejak ditetapkan sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020, pemerintah mengeluarkan surat edaran Mendikbud No. 4 tahun 2020 yang menetapkan belajar dari rumah bagi anak-anak sekolah dan bekerja dari rumah
bagi guru, termasuk yang bekerja di satuan PAUD (Hamid Muhammad, 2020:1). Penyebaran virus Covid-19 dan kemunculan beberapa variannya di Indonesia mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia termasuk aspek pendidikan. Pembelajaran secara Daring dilakukan untuk meminimalisir proses penyebaran virus Covid-19, dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis internet dengan menggunakan berbagai alat penunjang seperti smartphone, laptop, dan televisi untuk membantu proses belajar bagi anak usia dini (Fuadah, 2021:158). Internet sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Anak- anak sudah tidak asing lagi dengan internet. YouTube adalah salah satu aplikasi yang sangat digemari anak-anak. YouTube pun sadar banyak anak yang mengakses aplikasi ini. oleh karena itu, YouTube memiliki aplikasi khusus untuk anak-anak yang bernama YouTube Kids. Studi menyatakan YouTube kids dapat menghadirkan banyak manfaat bagi anak-anak terutama dapat mengajarkan hal yang baru untuk anak-anak. Selain itu, ada pula dampak negatifnya tetapi hal itu juga dapat dihindari jika menggunakan cara yang tepat. Konten di platflon YouTube ada video animasi, video edukasi yang dibungkus dengan humor, hingga konten hiburan yang dibuat oleh para YouTuber anak-anak, sehingga sangat menarik bagi anak, dan pesan yang ada di dalam video dapat mudah ditangkap (Kompas, 2020). Semakin berkurangnya tontonan yang bertemakan anak-anak di Televisi. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Bintang Darmawati menyampaikan bahwa film dengan kategori usia yang ramah anak, masih jauh lebih rendah dari jumlah penonton anak. Karena hal 5
ini, akan membuat anak-anak beralih menyaksikan tayangan televisi dengan genre yang tidak sesuai usia anak. Potensi penonton anak-anak yang cukup besar sehungga perlunya tayangan-tayangan yang berada di televisi harus dikelola dengan baik, dan memberikan tontonan yang ramah dan aman untuk anak. Karena lembaga televisi memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan tayangan yang mendidik moral anak bangsa (Ira, 2021). Mengelola pembelajaran di masa pandemi Covid-19 ini, dengan melihat kondisi sistem pembelajaran saat ini banyak ditemui di lapangan pendidikan anak usia dini masih belum memungkinkan belajar secara online karena ditemukannya banyak kendala seperti, kedala dalam mengoperasikan gadget atau media teknologi dan lainnya. Sedangkan kemampuan anak usia dini masih dalam tahap meniru, anak belajar dari apa yang dilihat dan didengarnya. Anak juga merasa bosan ketika belajar dengan orang tua, karena orang tua cenderung lebih menuntut anak untuk mampu dan cenderung monoton (Zulfikar, 2021). Penggunaan media pembelajaran elektrik tidak akan berjalan sesuai harapan jika anak kurang semangat dalam belajar dan kurangnya kemauan orang tua dalam mendampingi anak saat proses belajar karna anak sangat membutuhkan pendampingan, diawasi dan perhatian. Jumlah waktu yang dihabiskan anak-anak selama Isolasi di tengah pandemi Covid-19 ini, meningkat dibandingkan biasanya sehingga, peran orang tua sangatlah diperlukan pada saat situasi seperti ini. Film animasi yang memungkinkan anak bisa terlibat didalamnya dapat, memungkinkan anak- anak merasa diperhatikan. Sama seperti konten media lainnya, orang tua juga 6
harus melakukan filter terhadap apa yang ditonton oleh anak-anak mereka dengan memilihkan konten yang cocok bagi mereka (Lestari, 2020). Adanya wabah penyakit Covid-19, mengakibatkan proses belajar mengajar saat ini berbeda dan munculnya kebijakan baru di dunia pendidikan. Seorang siswa seolah kehilangan seorang suri tauladan mereka yaitu seorang guru. Tentunya hal ini dapat mengakibatkan lunturnya nilai moral dan karakter pada diri anak. Dalam menghadapi berbagai permasalahan moral pentingnya pendidikan moral dan karakter yang harus dibangun sejak dini agar, tercapainya kesejahteraan dimasa depan. Menurut Les Giblin dalam bukunya Skill With People mengatakan bahwa manusia belajar dari kegiatan kesehariannya, 83% dari penglihatan, 11% dari pendengaran, 3,5% dari penciuman, 1,5% melalui sentuhan, dan 1% melalui rasa (Maymunah & Watini, 2021:4122). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa media yang dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar yaitu media yang efektif melalui penglihatan dan pendengaran. Contohnya dengan, media audio visual yang dapat mencerminkan kegiatan sehari-hari anak karena, media audio visual atau video memiliki peran informasi yang disampaikan dalam video akan lebih cepat diterima anak, menarik untuk anak, dan lebih mudah dipahami. Sehingga, media film animasi, merupakan media yang cocok bagi anak untuk meniru, melihat, dan mendengar sesuatu yang dapat dicontoh atau belajar dari film animasi tersebut. Film animasi memiliki ciri khas dengan warna-warni yang cerah, tema, dan terdapat pesan sederhana untuk mudah dipahami anak-anak, dan memiliki durasi yang lebih singkat agar anak tidak 7
8 mudah bosan, memiliki suara yang beragam, sehingga dapat menarik minat anak untuk menontonnya. Di dalam film animasi biasanya memiliki hubungan dalam keseharian anak-anak. Biasanya karakter yang terdapat pada film animasi adalah anak-anak, binatang, alat transportasi, buah-buahan, dan memiliki tingkah laku seperti anak-anak saat diperankan. Anak-anak juga dapat tertarik pada film animasi yang sesuai dengan perkembangan mereka dan memiliki tema tetang persahabatan, kebaikan, cara berinteraksi dengan orang lain, cara menghargai, bertanggung jawab, dan lainnya. Alasan peneliti, menggunakan dan memilih film animasi Adit dan Sopo Jarwo sebagai objek material, karena dalam film Animasi ini memiliki keunggulan yaitu film ini juga asli dan diproduksi di Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia. Dalam film animasi ini juga memiliki keunggulan dapat mengedukasi anak usia dini dalam berperilaku sesuai dengan moral yang ada dimasyarakat dandisesuaikan dengan perkembangan anak usia dini, seperti berlaku jujur, sopan, sportif, penolong, hormat, dapat mengenal perilaku baik dan buruk, dan membiasakan diri berperiliku baik. Pada sebuah penelitian yang melibatkan subjek penelitian terdiri dari 15 anak pada kelompok B TK Dharma Wanita Gentong Paron Ngawi yang meneliti pengaruh film animasi "Adit dan Sopo Jarwo" terhadap perkembangan moral anak kelompok B. Hasilnya yaitu adanya kenaikan skor rata-rata perkembangan moral anak Kelompok B sebelum dan sesudah menonton film animasi "Adit dan Sopo Jarwo" yaitu 48,21 menjadi 70,83. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan setelah menonton film
animasi "Adit dan Sopo Jarwo"terhadap perkembangan moral anak (Nurmawati, 2019 :49). Film animasi Adit dan Sopo Jarwo memang pantas dijadikan sebuah media pembelajaran dikarenakan dapat membantu guru mengaktualisasikan sikap sosial anak usia dini di dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo karena biasanya guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan contoh-contoh secara gambaran, serta contoh-contoh secara tertulis saja, dalam proses penanaman perilaku pada peserta didik. Sehingga perlunya menggunakan media yang dapat mengvisualisasikan contoh-contoh perilaku moral yang akan diterapkan pada peserta didik. Seperti menggunakan media film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat pesan-pesan moral yang disampaikan, memiliki segudang nilai edukasi, selain itu pada akhir episode, terdapat pesan moral yang disampaikan oleh tokoh karakter pada film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Namun, memang belum diketahui seberapa besar pengaruh media film animasi Adit dan Sopo Jarwo terhadap perilaku anak usia dini. Hal ini telah dibuktikan pada sebuah penelitian mengenai korelasi tayangan film Adit dan Sopo Jarwo dengan perilaku anak usia dini pada kelompok B Paud Nurul Ilmi Desa Pengabuan, Kecamatan Abab, Kabupaten Pali, dengan tujuan apakah adanya pengaruh dan hubungan tayangan film animasi Adit dan Sopo Jarwo terhadap perilaku anak usia dini. Hasilnya dalam penelitian tersebut adalah dalam uji koefisien determinasi diperoleh nilai sebesar 0,136, hal ini menunjukkan bahwa tayangan film animasi Adit dan Sopo Jarwo bisa menjelaskan perilaku anak usia dini sebesar 13,6% sisanya sebesar 86% dijelaskan oleh faktor-faktor lainya. Setelah itu peneliti 9 dalam
melakukan beberapa uji dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat korelasi atau hubungan tayangan film animasi Adit dan Sopo Jarwo dengan perilaku anak usia dini di PAUD Nurul Ilmi Desa Pengahuan (Wahyuni & dkk, 2022 :1566). Selain penelitian diatas ada juga yang meneliti tentang nilai-nilai pendidikan akhlak dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo pada episode 22 dan 24 dengan tujuan untuk menganalisa nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Berdasarkan hasil penelitiannya yaitu peneliti menemukan, terdapat nilai-nilai pendidikan akhlak kepada Allah SWT seperti bersyukur, ridha dan ikhlas, dan terdapat juga akhlak kepada sesama manusia seperti akhlak mahmudah, tolong menolong, sabar, tanggung jawab, mengucap salam, sifat pemberani. Tedapat akhlak Mazmumah, berbohong, pamrih, pemarah, khiyanat, dan pengecut (Erwina & dkk, 2022:527). Sehingga, terdapat kesimpulan bahwa Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo dapat menjadi media pembelajaran dalam pendidikan moral anak usia dini. Masalah yang ada di film animasi "Adit dan Sopo Jarwo" merupakan masalah sehari-hari yang biasanya terjadi di lingkungan masyarakat dan dekat dengan kehidupan anak-anak. Tokoh utama dalam film animasi ini ada Adit dan temannya, Bang Sopo, dan Bang Jarwo. Selain itu film animasi ini dibungkus dengan humor dan film animasi ini beda dengan film animasi lainnya karena adegan dan karakter yang ada, memiliki segudang nilai edukasi, disesuaikan dengan kehidupan anak-anak di dalam lingkungan masyarakat Indonesia dan keluarga. Alasan memilih Chanel Youtube MD Animation, karena memiliki lebih dari 4 juta Subscriber dan merupakan 10
rumah produksi asli dari Indonesia yang sudah berpengalaman selama 20 tahun di dunia visual effect. Sebagai bagian dari MD Entertaiment, MD Animation dikenal sebagai pembuatan serial animasi Adit dan Sopo Jarwo yang telah ditayangkan di MNCTV, TRANS TV, ANTV, dan Rajawali Televisi. Film animasi Adit dan Sopo Jarwo mendapatkan penghargaan dari dunia perfilman Indonesia setelah terpilih jadi 5 besar nominasi Film Animasi Terbaik di Festival Film Indonesia 2014, dan Adit dan Sopo Jarwo dinobatkan menjadi Film Animasi terbaik di Anti Corruption Film Festival 2014 (WillsonEP09, 2022). Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih episode-episode dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo, episode "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup?" dengan durasi 14.19 menit dengan masing-masing memiliki judul cerita "Ondel-Ondel Bikin Denis Jengkel" dan "Ucup Nemu Dompet Semua Pada Mepet" dan Episode "Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo." Pada episode ini dengan durasi 7.46 menit dan terdapat judul cerita "Sopo Sakit Jarwo Menjerit." Alasan peneliti memilih episode-episode tersebut karena pada episode tersebut memiliki keunggulan dan keunikan yaitu sudah lebih dari 17 Juta kali ditonton, memiliki jumlah like sebanyak 48 ribudan memiliki 1,3 ribu komentar positif dari penonton yang sudah menonton episode ini. Pada episode selanjutnya ditonton lebih dari 717 Ribu kali ditonton, memiliki jumlah like 2,6 ribu dan komentar positif lebih dari 53 komentar. Selain itu, pada episode ini terdapat pesan yang dapat mengajarkan anak untuk berperilaku sesuai dengan moral seperti berperilaku baik, mengajarkan anak untuk jujur, penolong,sopan, mengenal perilaku baik dan 11
buruk, dan sportif. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti dengan judul "Pendidikan Moral Anak Usia 4-6 Tahun Dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo.'' B. Penegasan Istilah Dalam mempermudah mendapatkan pemahaman dan menghindari kesalahan pemahanaman terhadap maksud dari pembuatan skripsi yang berjudul Pendidikan moral untuk usia 4-5 tahun dalam Film Animasi Adit, Sopo dan Jarwo. Perlu penulis jelaskan kembali pengertian-pengertian judul skripsi ini, adapun penegasan istilah sebagai berikut: 1. Pendidikan Moral Anak Usia Dini Pendidikan anak usia dini merupakan layanan yang diberikan pada anak sejak lahir di dunia sampai kurang lebih usia anak sampai delapan tahun. Pendidikan pada masa anak saat berusia sedini mungkin merupakan sesuatu yang sangat penting bagi anak mendapatkan perhatian dari semua pihak yang bertanggung jawab atas tumbuh kembang anak yaitu orang tua dan orang dewasa disekitar anak. Tumbuh kembang anak usia dini selain bibit yang baik dari orang tuanya seperti potensi bawaan, juga dipengaruhi oleh lingkungan dimana anak tersebut tumbuh dan berkembang. Apabila lingkungan tempat tinggal anak memberikan stimulasi dan pengaruh yang baik, maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Sebaliknya, jika lingkungan anak tidak memberikan stimulasi dan pengaruh yang tidak baik, walaupun anak memiliki potensi bawaan yang baik, maka potensi bawaan tersebut tidak akan terwujud dan tidak menjadi apa-apa bagi anak (Sujiono, 2013). 12
Pendidikan moral merupakan membiasakan, mendidik, mengenalkan, dan memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk bertingkah laku sesuai dengan etika sosial yang benar dan membentuk akhlak kepribadiannya sejak dini. Penanaman nilai-nilai moral disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak serta keunikan yang dimiliki setiap anak (Sujiono, 2013) 2. Film Animasi Adit, Sopo dan Jarwo Film animasi Adit dan Sopo Jarwo merupakan film animasi asli karya anak bangsa tanpa campur tangan orang asing. Di dalam film animasi ini terdapat pesan-pesan yang dapat dijadikan pembelajaran atau pelajaran bagi anak usia dini dalam kehidupan sehari-hari. Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo adalah sebuah serial animasi drama komedi jalan animasi 3D Indonesia untuk anak-anak yang dirilis pada tanggal 27 Januari 2014 di Indonesia. Durasi 5-15 menit ditayangkan di YouTube Chanel MD Animasi, untuk durasi per episode 5-8 menit. Serial ini diproduksi oleh MD Animasi, juga ditayangkan di chanel YouTube MD Animation. C. Identifikasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah yang penulis uraikan, maka masalah yang dapat diidentifikasi sebagai beriku: 1. Film animasi dapat menjadi media pembelajaran dan pelajaran untuk anak usia dini karena terdapat nilai-nilai moral yang terkandung didalamnya. 13
14 2. Semakin berkurangnya tontonan anak-anak di televisi yang bertemakan anak-anak. 3. Film animasi yang sesuai dengan realita anak dalam kehidupan di dalam masyarakat dan sekitar anak. D. Pembatasan Masalah Berdasarkan indentifikasi masalah, diperlukan pembatasan masalah yang akan diteliti agar mempermudah pembahasan nantinya. Oleh karena itu, penulis membatasi masalah pada "Pendidikan Moral untuk Anak Usia 4-6 Tahun dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo". Objek material yang utama pada penelitian ini adalah film animasi Adit dan Sopo Jarwo, yang dibatasi dua episode. Dua episode tersebut didowload dan ditonton dari chanel YouTube MD Animation, dua episode tersebut yaitu "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup?" memiliki judul cerita "Ondel-Ondel Bikin Denis Jengkel." dan "Ucup Nemu Dompet Semua Pada Mepet" dan "Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo", pada episode ini terdapat judul cerita "Sopo Sakit Jarwo Menjerit". Melalui pembatasan tersebut maka peneliti akan fokus pada pendidikan moral anak usia 4-6 Tahun yang terdapat dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo. E. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka, rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Apa sajakah bentuk-bentuk pengenalan pendidikan moral anak usia 4-6 Tahun dalam film Animasi Adit dan Sopo Jarwo pada episode "Siapa
Lebih Pemberani, Denis atau Ucup?", dan "Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo." 2. Apa sajakah metode-metode yang digunakan untuk pelajaran moral untuk anak usia 4-6 Tahun dalam film Animasi Adit dan Sopo Jarwo pada episode "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup?", dan "Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo." F. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka, tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui bentuk-bentuk penerapan Pendidikan moral untuk Anak Usia 4-6 tahun dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo, episode film Animasi Adit dan Sopo Jarwo pada eposode "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup ?", dan "Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo". 2. Mengetahui metode yang digunakan dalam menanamkan pendidikan moral dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo dalam episode "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup?", dan "Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo." G. Manfaat Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya maanfaat yang diperoleh dari penelitian tersebut. Penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun manfaat praktis yaitu: 1. Secara Teoritis 15
a. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pendidikan moral khususnya dalam dunia pendidikan anak usia dini melaui film Animasi Adit dan Sopo Jarwo. b. Penelitian ini bisa menjadi referensi bagi orang lain dalam melakukan penelitian lanjutan yang memiliki tema dan pembahasan yang sama. 2. Secara Praktis a. Memberi manfaat bagi penulis dalam memahami perkembangan anak usia 4-6 tahun dalam perkembangan pedidikan moral anak. b. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada orang tua, guru, dan orang dewasa yang ada disekitar anak usia dini dalam memilih media yang tepat dalam menstimulasi perkembangan moral anak melaui media film animasi. 16
BAB II LANDASAN TEORI A. KAJIAN TEORI 1. Pendidikan Moral a. Pendidikan Moral Pendidikan adalah proses seseorang dalam usaha untuk membina dalam bimbingan kepribadiannya yang disesuaikan dengan norma dan nilai- nilai sosial budaya, untuk mencapai suatu tujuan pendidikan dan mencapai kehidupan yang lebih baik (Tisnawati & Andriani, 2022:3). Dalam mencetak generasi masa depan yang sukses untuk hidup di tengah persaingan global dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pendidikan. Pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat, potensi, minat, dan kesanggupannya. Jika pendidikan ditanamkan sejak dini, pendidikan akan mudah diserap, menjadi wawasan luas bagi anak dan biasa menjadi bekal dalam menghadapi persaingan global yang semakin berkembang pesat. Pendidikan moral adalah pendidikan yang harus diperoleh anak sejak dini atau sedini mungkin karena, pendidikan moral akan membekali anak perilaku moral yang akan dibawa anak sepanjang rentang kehidupan anak saat berinteraksi dengan orang lain. Oleh sebab itu, pendidikan moral sangat penting diberikan pada anakusia dini. Pendidikan merupakan upaya yang ditembuh seseorang untuk 17
18 merubah perilaku dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya menjadi lebih baik sehingga, membawa perubahan yang positif dalam kehidupannya. Moral merupakan salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang terdapat dalam Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang Stadar Naional Pendidikan. Menurut Ahmad Nawawi dalam Jurnal (Khaironi, 2017:3), Pendidikan nilai moral merupakan suatu usaha yang dilakukan orang dewasa yang terencana untuk memberikan kesempatan peserta didik untuk dapat menanamkan nilai- nilai ketuhanan, nilai- nilai estetik dan etik, nilai baik dan buruk, sikap dan kewajiban, perbuatan benar dan salah, berakhlaq mulia, berbudi pekerti luhur agar mencapai kedewasaannya dan tanggung jawabnya. Lingkup yang masuk dalam aspek perkembangan moral pada anak usia dini meliputi, kemampuan untuk bertindak sopan, jujur, tolong menolong, toleran terhadap perbedaan orang lain, sportif, hormat, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan. Moral merupakan perilaku manusia yang berhubungan dan disesuaikan dengan aturan. Perkembangan moral adalah sesuatu yang berhubungan mengenai aturan hidup seseorang untuk berinteraksi dengan kehidupan sosialnya. Megawangi (Faujiah, 2018 :176), berpendapat karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak kecil atau sedini mungkin karena, pada anak usia dini mengalami massa kritis dalam pembentukan karakternya. Kecerdasan moral
adalah suatu perbuatan dan pemahaman seseorang yang mewakili prisisp kebenaran dalam perilaku manusia. Teori kecerdasan moral menurut Pranoto (Auliya, 2020 :15) dalam buku yang berjudul kecerdasan moral anak usia dini, mengungkapkan bahwa kecerdasan moral anak usia dini tidak bisa berkembang dengan sendirinya karena, anak usia dini pada dasarnya dalam tahap meniru oleh karena itu, anak membutuhkan model yang dapat menjadi panutan anak dalam berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ahyani dan Dhini dalam buku Kecerdasan Moral Anak Usia Dini (Auliya, 2020:16) yang sama mengungkapkan kecerdasan moral pada anak usia dini dapat dikenalkan dan diajarkan melalui anak terinspirasi tentang perilaku moral, menirukan model, serta anak perlunya penguatan dalam dirinya sehingga anak dapat meningkatkan kecerdasanya sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan moral pada seseorang ditandai dengan adanya kemampuan dalam memahami norma, aturan, maupun etika yang berlaku didalam masyarakat. Kecerdasan moral adalah kemampuan seseorang memahami hal yang benar dan salah, yang artinya harus memiliki keyakinan perbuatan atau etika yang kuat dalam dirinya dan bertindak sesuai dengan keyakinanya sendiri sehingga, seseorang akan bertindak benar dan terhormat (Borba, 2008:4). Perkembangan moral anak usia dini dapat diketahui apabila penalaran, perasaan, dan perilaku pada anak mengenai konsep benar dan salah mengalami perubahan. Pengetahuan moral anak diperoleh 19
anak melalui orang dewasa yang ada disekitar anak. Menurut Suarti dan Yusuf dalam buku (Kurniawati, 2020: 4) menyatakan bahwa pembinaan moral pada anak usia dini dilakukan dengan cara pembiasaan perilaku dan pemberian contoh perilaku dan tindakan yang baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Teori pendidikan moral menurut Thomas Lickona dalam buku yang berjudul hakikat perkembangan moralitas anak usia dini, bahwa pendidikan moral banyak mengaitkannya dengan pendidikan karakter, dapat diilustrasikan bahwa istilah karakter dalam bahasa yunani artinya "menandai" yaitu menandai tingkah laku dan tindakan dengan kaidah moral. Seperti yang dikatakan Thomas Lickona (Hidayat, 2017:5) tentang pendidikan karakter merupakan pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti. Dengan pendidikan moral atau karakter dapat membentuk tindakan nyata seseorang yaitu dengan bertingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain, dan kerja keras. Ada juga teori penalaran moral menurut Kohlberg (Hidayat, 2017:7) dalam buku yang sama menurutnya konflik moral yang terdapat pada cerita-cerita ada berupa pilihan antara dua alternatif yaitu tidak dapat diterima secara kultural dan dapat diterima secara kultural. Sehingga respon apa yang dipilih oleh seseorang tidak begitu penting, tetapi yang terpenting adalah penalaran yang diguanakan seseorang dalam menyelesaikan konflik. 20
Menurut Kohlberg aspek perkembangan moral merupakan bukan bawaan dari lahir, tetapi sesuatu yang dapat dikembangkan dan dipelajari. Perkembangan moral merupakan suatu proses internalisasi nilai dan norma seseorang yang disesuaikan dengan kematangan dan kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri sendiri dengan aturan yang berlaku didalam kehidupannya atau di lingkungan sekitarnya (Rahma & Abid, 2022: 40). Perkembangan moral juga mencakup aspek kognitif, didalam perkembangan moral perlunya pengetahuan mengenai baik dan buruk benar dan salah, dan seberapa efektif, cara bersikap, kesadaran untuk melakukan hal yang baik, memiliki rasa cinta melakukan kebaikan, memiliki kebiasaan melakukan hal yang baik, dan berperilaku moral yang dipraktekkan disekitar lingkungan seseorang. Menurut agama perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan yang seharusnya dilakukan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain dan perubahan perilaku dalam kehidupan anak yang berkaitan dengan kebiasan, adat istiadat yang berada di kelompok sosial, tata cara, perkembangan yang membutuhkan proses berfikir, dan berperilaku sesuai dengan aturannya. Menurut Lawrence Kohlberg, tahapan perkembangan moral merupakan ukuran dan tinggi rendahnya moral seseorang dapat diukur dengan berdasarkan perkembangan penalaran moral seseorang. Penalaran moral merupakan dasar dari perilaku etis dan memiliki enam 21
22 tahapan perkembangan yang teridentifikasi. Proses perkembangan moral berhubungan dengan keadilan dan perkembangannya berlanjut selama kehidupan (Suryana, 2016:54). Dalam perkembangan moral tidak terlepas dari munculnya permasalahan, Hurlock dalam buku (Kurniawati, 2020:16), menyatakan terdapat 4 permasalahan yang muncul dalam perkembangan moral yaitu: 1) Tidak terkonsistennya kedisiplinan sehingga dapat menghambat proses adaptasi dengan harapan sosial. 2) Ketika anak tidak mendapat teguran dan membiarkan anak berperilaku yang tidak sesuai dengan norma maka, akan berakibat anak akan mempertahankan perilaku menyimpang tersebut. 3) Memberikan hukuman dan penekanan yang lebih banyak terhadap perilaku menyimpang dan memberikan penekanan sedikit terhapat perilaku yang tidak baik terhadap orang yang berkuasa. 4) Anak yang tumbuh dalam kedisipilanan secara otoriter, dimana pengendalian ekesternal tidak didorong untuk mengembangkan pengendalian secara internal terhadap tingkah laku yang salah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan moral merupakan perkembangan yang mencakup perkembangan pikiran, perasaan seseorang, dan harus sesuai dengan aturan atau kebiasaan seseorang saat berinteraksi dengan orang lain. pada masa saat ini kemampuan anak untuk mengantisipasi pengaruh buruk dari lingkungan yang ada disekitar mereka sangatlah penting
dan perkembangan moral anak usia dini harus juga diperhatikan yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Pendidikan moral merupakan suatu usaha seseorang untuk merubah hidupnya dan untuk membantu dirinya dalam proses penanaman nilai-nilai moral, norma-norma, sopan santun, dan etika yang baik dalam menjalani kehidupan sehari- hari. Sehingga, seseorang tersebut dapat memahami nilai-nilai moral dan bersikap dan bertindak secara konsisten. b. Pencapaian Perkembangan Moral dalam Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) Tingkat pencapaian perkembangan nilai agama dan moral anak usia dini dipengaruhi oleh usia anak (Nurjanah, 2018:55). Setiap anak memiliki perkembangan moral yang berbeda - beda, ada anak yang mmeiliki perkembangan moral yang sangat baik dan ada yang kurang baik. Perkembangan adalah suatu proses yang menuju kedepan dan tidak bisa terulang kembali. Dan perkembangan merupakan suatu proses perubahan psikis dan fisik pada diri seorang manusia yang dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan proses belajar pada waktu tertentu (Rahman, 2020:4). Berikut adalah standar tingkat pencapaian perkembangan moral pada anak usia 4-6 Tahun yang telah ditetapkan sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 sebagi berikut: Tabel 2. 1 Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Nilai Agama Moral Anak Usia 4-6 Tahun Usia Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak 4-5 Tahun 1. Mengenal perilaku baik/sopan dan buruk 23
24 2. Membiasakan diri berperilaku baik 5-6 Tahun 1. Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb) 2. Membedakan perilaku baik dan buruk Berdasarkan tugas-tugas perkembangan tersebut diharapkan anak usia 4-6 Tahun sudah mengetahui dan mampu dalam mengenal dan membiasakan perbuatan atau perilaku mulia, baik, jujur, sportif, sopan, penolong dan dapat membedakan perbuatan buruk saat berada dilingkungan bermain, masyarakat, maupun di lingkungan keluarga. Perwujudan dari sikap sopan santun adalah perilaku dan perbuatan dengan menghormati orang lain melalui komunikasi menggunakan bahasa yang tidak meremehkan atau merendahkan orang lain. Misalnya ketika anak berbicara dengan menggunakan bahasa kasar, memotong pembicaraan orang lain, dan lainnya. Perilaku jujur adalah sifat atau sikap seseorang yang menyatakan sesuatu yang sesungguhnya dan apa adanya tanpa dilebih-lebihkan dan tidak dikurangi (Chairilsyah, 2016:9). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan moral anak usia dini diperoleh dari interaksi sosial anak dengan lingkungan sekitarnya. Maka dari itu proses dalam mengembangkan moral anak usia dini sangat membutuhkan kesabaran, karena pada masa anak usia dini, anak mulai membangkang, berbohong, malas, memiliki keingan sendiri, dan lainnya. Hal tersebut dapat diatasi dengan menjaga keharmonisan dalam keluarga seperti
pengasuhan dan stimulasi yang tepat akan mempengaruhi kecerdasan moral dan perkembangan anak. c. Tahap Perkembangan Moral Piaget membagi tiga fase perkembangan moral anak usia dini yaitu (Mukarrohmah, 2022 :18): 1) Fase absolut yaitu anak bisa mengerti mengenai peraturan sebagai suatu hal yang dapat diubah dikarenakan berasal dari otoritas yang dihormati. 2) Fase realitas saat anak berusia 5-7 Tahun yaitu anak dapat menyesuaikan dirinya dengan orang lain dan lingkungan agar, anak dapat diterima orang lain dan dilingkungan sekitar anak. 3) Fase subyektif, pada fase ini anak dapat memperhatikan kesenjangan penilaian perilaku yang ada dilingkungannya. Tahapan perkembangan moral menurut Lawrence Kohlberg, cara berfikir anak mengenai perekembangan moral harus melalui beberapa tahap dan tingkatan sebagai berikut (Rahma & Abid, 2022 : 42) dan (Yaqin, 2020 :42): 1) Tingkatan moralitas prakonvensional Penalaran prakonvensional merupakan suatu tingkatan terendah dalam penalaran moral, pada tingkatan ini anak sudah mulai mengerti mengenai konsep dari moralitas yang dilihat dari dampak yang muncul dari perbuatan baik dan buruk yang dialami anak. Bentuk dari perbuatan yang dilakukan anak akan dinilai dari reward atau imbalan dan punishment atau hukuman yang didapat 25
anak jika melakukan perbuatan baik dan buruk. Hal ini dilakukan agar anak tidak melanggar atau melakukan perbuatan yang tidak baik lagi. Sehingga anak akan belajar mengenai pengalaman yang mereka peroleh. Dalam tingkatan moralitas prakonvensional ini memiliki dua tahap yaitu: a) Orientasi hukuman dan kepatuhan Pemahaman anak mengenai perbuatan baik dan buruk ditentukan oleh otoritas. Otoritas disini seperti orang tua, guru, dan orang dewasa. Anak yang patuh adalah anak yang menghindari dari perbuatan yang buruk dan hukuman yang akan diperoleh jika melanggar peraturan dari otoritas. b) Orientasi relatif instrumental Perbutan benar dianggap kebutuhan untuk dirinya sendiri dan orang lain. Hubungan yang terjalin dengan orang lain juga didasari oleh hubungan timbal balik atas dasar untung dan rugi. 2) Tingkat Moralitas konvensional Penalaran konvensisonal merupakan sutau perbuatan yang dianggap baik oleh anak jika anak menurut dan mematuhi keinginan dari keluarga dan lingkungan. Tingkat konvensional memiliki dua tahap yaitu: a) Orientasi kesempatan antara pribadi 26
27 Pada tahap ini pandangan keluarga dan lingkungan sekitar terhadap perilaku anak sudah dipandang baik dengan menghargai kepercayaan dan perhatian. Dapat menjadi harapan bagi keluarga dan lingkungan supaya menjadi anak yang baik. b) Orientasi hukuman dan ketertiban Lingkungan sekitar ada aturan dan tata terbib yang harus dilaksanakan dan diterima dengan baik oleh kelompok sosial. Aturan dan tata tertib dibuat sudah atas persetujuan dari kelompok masyarakat sekitar. Seseorang harus memahami dan berbuat sesuai dengan peraturan sosial yang ada agar, terhindar dari ketidakamanan dan ketidaksetujuan sosial dilingkungan masyarakat. 3) Tingkatan Moralitas Pascakonvensional Penalaran pascakonvensional merupakan tahapan saat seseorang menyadari bahwa dirinya memiliki pilihan dalam keputusan bersama mengenai peraturan moralitas yang disadari oleh dirinya sendiri. Perbuatan atau perilaku yang benar sudah menjadi pilihannya sendiri atau haknya yang sudah diuji secara kritis agar diterima oleh lingkungan masyarakat dan orang lain. Ditingkatan ada dua tahapan yaitu: a) Tahapan orientasi peraturan dan otoritas Tahapan yang harus memiliki perilaku yang baik untuk melakukan kewajiban dalam menghomati aturan dari otoritas di
28 dalam suatu kelompok sosial dan menjaga ketertiban sosial di dalam lingkungannya. b) Tahapan orientasi kontrol sosial-legalistik Seseorang memiliki kesadaran penuh dalam melakukan kesepakatan dengan masyarakat terhadap nilai dan pendapat tentang dirinya. Pengembangan dasar moral menurut Kohlberg untuk anak usia dibawah sepuluh tahun berada dalam fase prakonvensional yang diwarnai dengan penalaran moral, anak menentukan keburukan perilaku berdasarkan tingkat hukuman yang diberikan, dan berperilaku baik dihubungkan dengan kebutuhannya. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tahapan perkembangan moral menurut Kohlberg tertarik pada bagaimana orang-orang yang akan menjustifikasi pada tindakan-tindakan dalam persoalan moral yang sama. Dari keenam tahapan perkembangan moral dikelompokkan menjadi tiga tingkatan yaitu prakonvensional, konvensional, dan pascakonvensional. Setiap tahap memiliki perspektif yang baru dan sangat diperlukan. d. Metode Penerapan Pendidikan Moral Menurut Joesoef dalam buku (Rahman, 2020:22) Metode merupakan suatu kerangka kerja dan dasar-dasar dalam suatu pemikiran yang akan digunakan dengan cara-cara yang khusus dalam proses mencapai tujuan yang disesuaikan dengan prosedur secara sistematis yang biasanya berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Macam-macam metode pembelajaran anak usia dini yaitu: 1) Metode bercerita Pada metode ini dengan cara bertutur kata dan menyampaikan cerita dan menjelaskan suatu cerita pada anak melalui lisan. 2) Metode bercakap-cakap Dengan metode bercakap-cakap dan bertanya jawab dengan anak dan guru, dengan anak dan orang tua, dan lainnya. Bercakap-cakap dilaksanakan dalam bentuk bebas, sesuai tema, dan berdasarkan gambar. Moeslichatoen (Khoiriyah, dan Rachman, 2019 : 40) bahwa bercakap-cakap merupakan metode yang mencakup kegiatan seseorang dalam, bentuk komunikasi antara dua orang atau lebih sehingga, menimbulkan proses interaksi dua arah. Dalam proses interaksi, memerlukan ketrampilan berbahasa reseptif (kemampuan mendengar dan memahami orang lain saat berbicara) dan ekspresif (kemampuan berbicara dalam menyampaikan ide dan perasaan). Metode bercakap-cakap yang lebih menarik anak jika mengunakan media seperti film, boneka jari, wayang, dan lainnya. Kegiatan bercakap-cakap dapat membantu perkembangan bahasa anak. 3) Metode tanya jawab Penggunaan metode tanya jawab dapat dilaksanakan dengan cara mengajukan pertanyaan pada anak. Metode ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki anak 29
memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya dan menorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapat. 4) Metode karyawisata Dengan metode karya wisata dilakukan dengan mengajak anak mengunjungi objek-objek wisata yang sudah disesuaikan oleh tema, agar anak mudah dalam belajar. 5) Metode demonstrasi Pada metode demonstrasi ini anak ditunjukkan suatu cara dan suatu keterampilan secara langsung pada anak. Metode ini bertujuan untuk agar anak dapat memahami dan melakukan dengan benar. Contohnya anak diberi contoh menanam bunga, mengupas buah, mencuci tangan, dan lainnya. 6) Metode sosiodrama atau bermain peran Pada metode bermain peran ini bertujuan agar anak belajar dari pengalamannya melalui bermain peran. Dengan cara anak diminta memainkan permainan perannya seperti bermain jual beli, bermain menjadi tokoh suatu profesi, menolong orang yang jatuh, dan lainnya. 7) Metode eksperimen Dalam metode ini, cara memberikan penglaman pada anak dimana anak memberikan perlakuan terhadap sesuatu, dan mengmati akibatnya. Contohnya saat anak bermain warna yang dicampur, meniup balon, dan lainnya. 8) Metode proyek 30
31 Cara nemberikan kesempatan pada anak untuk menggunakan alam sekitar dan kegiatan-kegiatan, sehari-hari sebagai bahan pembahasan dan pembelajaran untuk anak. 9) Metode pemberian tugas Pada metode ini anak diberikan kesempatan untuk melaksanakan tugas yang disiapkan oleh guru. Perkembangan moral paling utama ditanamkam pada diri anak yaitu melalui ajaran-ajaran agama yang dianut dalam keluaraga tersebut. 10) Metode keteladanan Metode teladan yang baik (Auliya, 2020:41) mengungkapakan anak membutuhkan teladan yang dapat membentuk kebiasaan anak untuk berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Teladan untuk mempermudah anak mengembangkan moral dan agama dapat diperoleh melalui keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar. Metode dan pendekatan, dalam mengembangkan moral anak usia dini sebagai berikut (Ananda, 2017: 7) : 1) Membentuk program kegiatan khusus untuk pengembangan moral yang dilakukan secara rutin, spontan, keteladanan, dan terprogram dengan metode bercerita, bernyanyi, karyawisata, permainan tradisional, menonoton film, dan lainnya. 2) Pendekatan yang dapat digunakan untuk penanaman nilai moral pada anak usia dini dengan memberikan contoh, pembiasaan dalam perilaku dan memberikan penilaian atau penghargaan.Tertanamnya nilai moral pada anak-anak secara mapan, akan membuat anak
32 berperilaku sopan dan santun kepada siapapun, jujur, dan menghargai dan menghomati orang lain. Menanamkan nilai moral pada anak berarti mendidik dan melatih perkembangan kecerdasan moral pada diri anak. Menanamkan perkembangan moral dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu (Mahmudah & Fauzia, 2022 : 3037) : 1) Pendidikan secara langsung, seperti memberikan pengertian dan menanamkan prinsip tingkah laku benar dan salah secara langsung pada anak. Biasanya, cara ini diterapkan oleh orang tua, guru, orang dewasa, dan masyarakat sekitar yang dekat dengan lingkungan bermain anak. 2) Identifikasi dan menirukan tingkah laku seseorang yang terkenal dan dikenal anak. Seperti, tokoh di film kartun, orang tua, orang dewasa disekitar anak, guru, dan lainnya. 3) Proses coba-coba, dengan memberikan pujian pada anak jika anak bersikap atau bertingkah laku baik. Jika anak tidak bertingah laku baik, orang tua atau orang dewasa sekitar anak bisa memberikan hukuman yang ringan pada anak. Melalui proses tersebut anak akan otomatis mengetahui konsep moral dengan baik dan tanpa orang dewasa sadari anak akan terstimulasi dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembentukan moral yang paling efektif dengan cara mengembangkan aspek emosi pada anak, seperti sikap empati, simpati, dan peduli. Di dalam pembentukan moral harus mengambil perilaku moral menjadi
33 objeknya selain itu, harus membiasakan anak dengan cara berperilaku sesuai dengan moral yang harus disertai dengan reward dan perlunya mengembangkan aspek-aspek penalaran pada anak dalam pembentukan moral. Penggunaan metode-metode tersebut juga dapat mencapai tujuan pendidikan moral. 2. Anak Usia Dini a. Pengertian Anak Usia Dini Menurut Suyadi dalam Jurnal (Aisyah, 2020:80) pendidikan anak usia dini merupakan suatu upaya yang sudah terprogram dan terencana secara sistematis dalam melakukan pembinaan bagi anak sejak lahir sampai usia 6 tahun, dengan cara memberikan ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Tujuan pendidikan yaitu mengembangkan potensi yang dimiliki anak sejak dini agar, mempersiapkan anak dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Ada enam aspek yang harus dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini yaitu nilai moral dan agama, fisik motorik, kognitif, sosial emosisonal, bahasa, dan seni. Rakihmawati dan Yusmiatinengsih dalam Jurnal (Aisyah, 2020:80) mengatakan bahwa usia anak-anak sangat penting adanya penanaman moral pada anak usia dini. Pada usia prasekolah perkembangan emosi dan kognitif pada anak masih berkembang. Hakikatnya pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi generasi bangsa yang dimulai sejak dini. Hal ini harus menjadi
perhatian orang tua, pendidik, dan orang dewasa harus bisa mendidik anak supaya memiliki perilaku yang berbudi luhur. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan berpikir dalam massa kanak-kanak (late childhood) yaitu dimulai pada usia enam tahun sampai tiba saatnya anak menjadi matang baik secara kepribadian dan seksual saat menginjak usia tiga belas tahun ke atas. Tahapan perkembangan harus dialami anak dengan baik. Anak usia dini belum memiliki kemampuan berfikir secara kompleks. Sedangkan dilingkungan sosial dan moral anak, anak dituntut untuk menyelesaikan segala tugas-tugas perkembangan sendiri. Keterampilan yang akan dipelajari anak ssngat tergantung pada lingkungan, karena anak belajar melalui lingkungannya (Siti Maghfhirah, 2020 :8). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak usia dini memiliki sifat peniru ulung karena, perilaku apapun yang dilakukan orang dewasa dan dilihat oleh anak pasti mudah ditiru anak. Sangat penting memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak agar perkembangan moral anak akan berkembang secara efektif. Peranan orang tua, pendidik, dan lingkungan dalam memberikan contoh sikap dan perilaku yang teladan, dan memberikan pengarahan dalam memahami baik dan buruk dari apapun yang dilakukan anak. b. Karakteristik Perkembangan Moral Anak Usia 4-6 Tahun Terbentuknya nilai moral seseorang melalui proses yang panjang dan nilai-niai moral seorang anak ditentukan oleh perilaku baik dan buruk dari seorang anak. Dalam pembentukan nilai moral 34
harus ditanamkan dan kenalkan sejak usia sedini mungkin. Anak usia 4-6 tahun memiliki karakteristik yang unik, memiliki hubungan sosial yang berbeda-beda dan memiliki sifat yang sederhana, rasa ingin tahu yang tinggi, aktif, berjiwa petualang, memiliki egosentris, daya kosentrasi pendek, memiliki imajinasi yang tinggi, dan senang berteman (Aisyah, 2020 :79). Anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Jika anak mendapatkan kasih sayang yang baik, pengasuhan yang penuh perhatian, dan pengertian sesuai dengan situasi yang harmonis dari orang dewasa yang berada disekitar anak. Ratna Megawangi dalam Jurnal (Syukri, 2010:3) berpendapat, ada tiga hal dalam pembentukan karakter anak yaitu anak dapat mengerti tindakan baik dan burukuntuk dirinya, mampu mengambil keputusan, dan memberikan hal-hal yang baik. Anak juga memiliki kecintaan terhadap kebaikan dan membenci perbuatan buruk dan anak mampu melakukan kebaikan dan akan terbiasa melakukannya. Ada sembilan pilar karater yang harus ditanamkan pada anak usia dini yaitu cinta Tuhan dan alam semesta beserta isinya, tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian, kejujuran, hormat dan santun, kasih sayang, kepedulian, dan kerja sama, percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan, baik dan renda hati, dan terakhir toleransi, cinta damai, dan persatuan. Dalam perkembangan moral anak usia dini masih perlu belajar mengamati berbagai hal dalam kehidupannya. Anak belajar mengenai kejadian atau peristiwa adalam kehidupannya, dengan mengenal, 35
mengamati, dan berbuat sesuka anak. Kejadian tersebut, membuat anak akan menerima pengaruh positif atau negatif serta bisa tumbuh rasa empati pada orang lain. anak juga membutuhkan pendampingan, bimbingan, dan pengarahan dari orang dewasa. Ciri-ciri yang menunjukkan adanya pendidikan moral yaitu cukup dalam memperhatikan insthing serta, dorongan-dorongan sekitar yang bersifat konstruktif, cukup membuka kondisi dalam membuka pendapat secara baik, perlunya adanya kepekaan untuk menerima dan bersikap responsif atau menanggapi, dan dapat memilih secara bijaksana antara yang benar atau salah dalam pendidikan moral (Khaironi, 2017 :3). Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan moral anak bisa melalui strategi seperti menanamkan rasa cinta kepada Tuhan dengan membimbing anak menuju adap dan akidah yang benar, menciptakan rasa aman dan nyaman pada anak, memberikan rasa sayang dengan membelai dan mencium anak agar anak merasa disayang secara utuh., menanamkan rasa cinta tanah air pada anak, memberikaan penghargaan pada anak, melatih dan mengamati anak, memberikan contoh dan perilaku teladan yang baik, dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan anak pada masa perkembangnnya. c. Faktor- faktor Perkembangan Anak Usia 4-6 Tahun Perkembangan moral yang terjadi pada anak usia dini terjadi karena beberapa faktor yaitu faktor yang terdapat pada dalam diri anak 36
37 atau individu dan faktor luar pada anak atau sosial di lingkungan sekitar (Fitri & Na'imah, 2020:8). Pengaruh perkembangan tersebut berupa dari keadaan situasi di lingkungan dan kepribadian seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dalam masyarakat. Pentingnya peran orang tua, guru dan orang dewasa, untuk membimbing anak usia dini. Situasi atau kondisi lingkungan sekitar dapat memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak usia dini dimasa depan. Faktor penting yang dapat mempengaruhi perkembangan moral anak, menurut Hurlock (Rahman, 2020:12) dalam buku yang berjudul pengembangan nilai moral dan agama anak usia dini di jelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan moral anak usia dini yaitu kemampuan dalam mengetahui benar dan salah atau peran hati nurani, hal ini akan muncul jika anak dihadapkan dengan situasi yang memerlukan pengambilan keputusan atas suatu tindakan yang akan dilakukan. Selain itu peran rasa bersalah dan rasa malu, jika anak berperilaku dan bersikap tidak sesuai apa yang diharapkan dan melanggar aturan. Faktor dalam diri anak adalah faktor yang mempengaruhi arah perkembangan moralitasnya dan faktor dari luar atau eksternal dapat mempengaruhi perkembangannya. Kedua faktor tersebut sangat berkaitan sehingga, kedua faktor tersebut harus dikontrol dengan baik dan secara optimal. Perkembangan moral pada anak usia dini akan berkembang secara optimal dan sesuai seperti yang diharapkan semua
pihak baik orang tua, pendidik, dan lingkungan masyarakat. Menurut Berns dalam Jurnal (Fitri & Na'imah, 2020 :9) mengatakan ada tiga keadaan yang dapat mempengaruhi moralitas anak usia dini yaitu: 1) Keadaan adan situasi yang dialami anak dalam hubungan dilingkungan sosial. Keadaan dan situasi dalam kehidupan anak ini, terdapat norma-norma yang berlaku didalam masyarakat. Ketika anak bersosialisasi dan dimana anak berada disuatu tempat, anak akan melihat segugus norma dan anak akan mengalami negosisasi terhadap norma tersebut. Keadaan dan situasi tersebut akan memberikan pengalaman, pengetahuan, dan pengertian bagi anak terhadap moralitas. Jadi, keadaan yang ada di sekeliling anak akan mempengaruhi perilaku moral yang dilihat dan ditiru oleh anak. 2) Konteks individu yang mememiliki fitrah Konteks individu merupakan konteks pribadi dari diri anak. Seorang anak lahir dengan fitrah, potensi, dan memiliki karakteristik tertentu. Fitrah yang dimaksud yaitu bawaan dari lahir yang diberikan Tuhan untuk seseorang. Anak memiliki karakteristik yang berkaitan dengan dirinya baik itu perasaan maupun akal. Potensi yang dimiliki anak akan berkembang melalui proses pendidikan dan interaksi sosial yang menimbulkan pemahaman bagi seseorang mengenai nilai dan norma yang berkembang di masyarakat. Moralitas bukan bawaan dari lahir, tetapi moralitas melalui proses yang panjang dan dialami seseorang 38
dalam memahami dan bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang dianutnya dan sekelilingnya. Pentingnya pendidikan moral bagi anak usia dini, agar anak tumbuh dan berperilaku dengan moral yang baik. Dalam proses pendidikan moral ini anak harus diarahkan dan dikontrol oleh orang tua dan pendidik. Anak akan lebih mampu mengkontruksi pengetahuan dalam cara anak berperilaku dalam kehidupan. Jadi, proses perkembangan moralitas anak akan tumbuh secara alami dan sesuai dengan akal dan nurani anak sendiri. 3) Konteks sosial yang terdiri dari keluarga, teman, media masa, institusi pendidikan, dan masyarakat. Konteks sosial pada anak usia dini yaitu bermain peran yang memberikan pengalaman dan pengetahuan yang akan diserap oleh anak. Maksudnya anak usia dini menghabiskan waktunya untuk berinteraksi dengan orang lain dan bersosialisasi dengan cara bermain. Faktor yang memiliki peran terhadap perkembangan moral anak usia dini yaitu orang tua atau keluarga, pendidik, institusi pendidikan. Mendidik anak agar tidak salah beradaptasi dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan moral pada anak usia dini tidak tumbuh sejak lahir tetapi akan terus berkembang selama mendapatkan suatu pengalaman dan pembelajaran selama rentang umur anak. Perkembangan moral anak usia dini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan 39
40 faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari diri anak yang sudah dikaruniai potensi, akal, dan nurani. Faktor eksternal yaitu faktor yang mempengaruhi perkembangan moral pada luar anak yang dipengaruhi tempat tinggal anak dan cara anak berinteraksi dengan lingkungannya. Maka dari itu orang tua dan pendidik perlu membimbing, mengasuh dan pengarahkan anak agar memiliki perkembangan moral yang baik. 3. Film Animasi a. Pengertian Film Animasi Film biasanya digunakan untuk merekam sesuatu kegiatan dan keadaan yang bertujuan untuk mengemukakan dan mengkomunikasikan sesuatu pesan, kenyataan, dan gagasan (Syahfitri, 2011:213). Film memiliki keunikan yang bersifat hiburan dan menggunakan media audio visual sehingga mudah diterima dan digemari di masyarakat. Kata animasi atau animation merupakan suatu kegiatan yang menghidupkan benda mati yang diberikan dorongan semangat, emosi, dan kekutan untuk terlihat hidup. Film sebagai media massa yang bersifat kompleks, yang terdiri dari audio dan visual. Film juga dapat mempengaruhi emosi penonton, dan menjadi tempat untuk menyampaikan sebuah pesan, komunikasi, mengirim, dan menerima pesan kepada penonton. Film juga diartikan sebagai cerita gambar hidup. Secara harfiah film merupakan cinematographie yang berasal dari kata "cinema" yang artinya gerak dan "tho" atau "phytos" yang artinya cahaya. Oleh sebab itu, film juga
bisa diartikan melukis sebuah gerak yang memanfaatkan cahaya (Mursaid & Manesah, 2020 :2). Film adalah sederetan gambar ilusi bergerak yang terihat hidup dalam frame yang diproyeksikan melalui proyektor dan diproduksi secara mekanis sehingga dapat lihat dan didengar. Film digunakan untuk mengkomunikasikan suatu ide, gagasan, pesan dalam suatu kenyataan. Penggunaan media film animasi dalam suatu pembelajaran dapat memberikan suasana yang baru dan menyenangkan bagi anak atau peserta didik (Hasanah & Nulhakim, 2015:92). Film dikelompokkan menjadi dua yaitu film nyata dan film tidak nyata. Film tidak nyata adalah film yang penggambaran ceritanya tidak diperagakan langsung oleh makhluk hidup. Contohnya film kartun dan film animasi. Menurut Daroja dalam Jurnal (Hasanah & Nulhakim, 2015:92) media film animasi merupakan media audio visual berupa serangkaian gambar yang tidak hidup yang berurutan pada frame dan diproyeksikan secara mekanis elektronis sehingga dapat terlihat hidup pada layar. Ada keunikan dan memiliki sifat hiburan. Saat ini banyak sekali bermunculan film animasi di televisi, gadget dan lainnya. Pengembangan media pembelajaran berupa film animasi dapat meningkatkan motivasi belajar, mempermudah mengingat materi pembelajaran, dan memberikan kesan atau pengalaman yang menyenangkan pada anak. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa film menjadi media massa yang bersifat kompleks yang memiliki manfaat 41
42 untuk sarana penyampaian pesan sebagai dokumen sosial dan budaya untuk dikomunikasikan kepada penoton, kemampuan menangkap gambar yang sesuai dengan realita sekitar, dan lainnya. Kebanyakan film-film animasi ditayangkan di televisi bertujuan hiburan saja. Tetapi, ada beberapa film animasi yang menyampaikan pesan moral dalam cerita. Ketertarikan menonton film animasi tidak hanya oleh anak- anak saja, namun para remaja, dan orang dewasa. Manfaat film animasi dalam proses belajar yaitu dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, karena film animasi sangat menarik. Jika media film animasi dapat menarik perhatian anak dalam memahami perkembangan moral, maka dapat diharapkan anak dapat mudah menyerap berbagai informasi dan pesan yang ada di film animasi dapat mudah dimengerti dan di contoh anak. b. Unsur-Unsur Film Pembuatan sebuah film merupakan hasil kerja sama kolaboratif, yang dimaksud dari proses pembuatan sebuah film perlu melibatkan tenaga yang ahli dan kreatif dalam menguasai teknologi, semua unsur ini saling menyatu, saling mengisi satu sama lain sehingga dapat menghasilkan suatu karya yang utuh seperti film. Hasil kerja sama semua elemen-elemen yang ada dapat menghasilkan suatu karya yang menarik dan dapat ditonton (Imanto, 2007:26). Orang- orang yang terlibat langsung dalam proses produksi sebuah film, masing- masing memiliki tugas dan keahlian yang dapat memberikan kontribusi menciptakan teknik visual yang menarik dalam proses
43 produksi film. Berikut orang-orang inti yang saling kerja sama memproduksi sebuah film yaitu produser, sutradara, penulis skenario, penata fotografi, penata artistik, penata suara, penata musik, penyunting atau editing, dan pemeran atau aktor. Intrinsik adalah unsur yang membangun utuhnya sebuah film. unsur intrinsik terdapat beberapa aspek. Dalam film terdapat unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, tokoh atau penokohan, plot atau alur, latar berupa tempat, waktu, suasana, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Unsur ekstrinsik meliputi psikologi pengarang, nilai moral, nilai agama, nilai sosial yang memberikan gambaran bahwa film tersebut terdapat struktur pembangun yang baik (Ramdan, 2020: 552). Dalam sebuah film, unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik memiliki peran yang sangat penting. Karena, kedua unsur tersebut dapat menjadikan sebuah film menjadi lebih bermakna, indah dan menarik. Suatu karya akan lebih berkualitas jika kedua unsur tersebut diperhatikan dalam suatu karya, untuk lebih mengetahui makna yang terkandung. Unsur intrinsik merupakan unsur pokok atau inti dari sebuah karya dan dapat membangun cerita. Unsur ekstrinsik merupakan suatu keadaan tentang sikap pengarang serta pandangan hidup yang menjadi latar belakang terciptanya suatu karya fiksi tersebut (Apriyana, 2022: 80). Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan sebuah film memerlukan kerja sama yang baik dan
44 memerlukan tenaga yang ahli dan kreatif. Selain itu, unsur-unsur film intrinsik dan unsur ekstrinsik harus dibuat secara baik dan membangun agar, pesan komunikasi dalam film tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu juga film dapat menjadi hiburan, harus menarik untuk ditonton, dan dapat mengandung pesan dan pengalaman bagi penontonnya agar, dapat belajar dari sebuah film. c. Fungsi Film Animasi Media dalam pendidikan hal yang sangat penting. Media merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merasang minat, pikiran, dan perhatian anak agar mencapai tujuan pembelajaran yang optimal (Tisnawati & Andriani, 2022:10). Dalam penggunaan media audio visual, membutuhkan alat teknologi komunikasi seperti televisi, gadget, dan lainnya. Peranan media audio visual seperti film dapat menambah antusias, lebih menarik, efektif terhadap perkembangan anak usia dini. Dalam tayangan-tayangan film animasi akan memberikan pesan-pesan positif, dan merangsang saraf-saraf otak pada anak usia dini. Sehingga, anak akan mudah memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan film animasi dalam pembelajaran sangat menarik dan mudah diserap pesan-pesan moral yang ingin disampaikan untuk anak-anak atau penonton. Film animasi sangat digemari dan tontonan yang sangat disukai dan diminati anak-anak. Anak-anak akan memperoleh imajinasi yang dibutuhkan anak-anak untuk
perkembanganya. Tidak hanya sisi positif saja yang terekam oleh anak-anak, melainkan sisi negatif juga bisa terekam oleh anak-anak. Misalnya perilaku buruk yang ada pada karakter kartun dalam film animasi tersebut, seperti kenakalan, kebohongan, dan perilaku tidak terpuji lainnya. Sehingga jika tidak adanya pendampingan dari orang dewasa atau penjelasan dari orang dewasa dapat memberikan nilai edukasi yang tidak baik terhadap perkembangan anak (Rizal, 2017 : 79). Film sebagai media yang dikelompokkan pada media elektronik dalam media pembelajaran bisa menjadi media yang sangat tepat bagi guru pada masa sekarang. Banyak guru-guru di lembaga pendidikan menggunakan dan menjadikan sumber materi belajar hanya pada buku teks saja, padahal sumber belajar bisa didapatkan dari manusia, kebudayaan, alam, dan ilmu pengetahuan yang semua dapat dipakai untuk mempermudah anak belajar. Jadi sumber belajar juga bisa didapatkan dari pengalaman peserta didik itu sendiri, apresiasi terhadap budaya sekitar, dan ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini. Kondisi perkembangan teknologi yang semakin maju secara otomatis dapat mempengaruhi generasi muda dan kalangan pelajar (Rikarno, 2015 :137). Perkembangan teknologi digital juga berpengaruh pembuatan media film animasi yang memberikan pesan audio visual yang menarik bagi anak dan berkembang sangat pesat. Media film animasi dalam bidang pendidikan dapat digunakan untuk media dalam menyampaikan 45
46 pembelajaran kepada peserta didik sehingga pendidik bisa mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya. Menurut Rahayu dan Kristiyantoro dalam Jurnal (U. Hasanah & Nulhakim, 2015:93) mengatakan bahwa pemanfataan media film animasi dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan proses dan hasil belajar peserta didik karena, dalam film animasi bersifat menarik. Media film animasi yang menarik dapat meningkatkan motivasi belajar anak, anak menjadi mudah menerima pesan atau pengetahuan yang ada dalam film animasi tersebut, menambah daya tarik anak untuk belajar, melatih mengembangkan imajinasi anak dan penggunaan media ini dapat menggabungkan prinsip hiburan dengan pendidikan. Film merupakan media komunikasi massa untuk sarana hiburan dan dapat menyebabkan dampak-dampak seperti spikologi dan dampak sosial. Film juga dapat menjadi media untuk mengajarkan nilai-nilai karakter terutama kepada anak-anak usia tiga sampai dua belas tahun. Film selain memiliki fungsi hiburan juga dapat memiliki fungsi edukatif dan informatif bagi penontonnya. Film dapat menjadi media pendidikan dan penerangan (Arsyad et al., 2021 : 61). Waliyanto dalam Jurnal (Asmawati, 2020 :219) mengatakan fungsi film animasi sebagai alat untuk menghibur dan menjadi media pembelajaran bagi anak, agar anak merasa senang dan terhibur. Selain itu film animasi juga memiliki manfaat bagi anak usia dini yaitu:
1) Dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi anak karena mudah diingat anak dengan adanya bentuk audio visualnya. 2) Suara dan gerakan yang ditimbulkan dalam film sesuai dengan gambaran nyata dan sudah disesuaikan dengan materi atau tema yang akan disajikan. 3) Film animasi dapat melengkapi pengalaman - pengalaman dasar anak dalam berinteraksi dan praktek. 4) Film animasi juga dapat pengganti alam sekitar dan menunjukkan objek yang dapat dilihat secara normal dan terlihat nyata. 5) Film animasi dapat mengembangkan dan meningkatkan karakter pada diri anak usia dini. 6) Film animasi yang memiliki tema pendidikan dapat mengandung nilai-nilai positif, dapat mengundang pemikiran dan pemahaman anak usia dini. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa anak-anak pada zaman sekarang merupakan generasi digital, maksutnya anak- anak sudah mengenal media elektronik dan digital sejak mereka lahir. Proses belajar anak generasi digital yaitu selalu mengakses dengan google dan kemampuan belajar mereka jauh lebih cepat karena segala informasi ada diujung jari mereka. berdasarkan kenyataan tersebut, maka peran orang tua harus mampu melindungi anak usia dini dari dampak negatif atau paparan era digital, dan memberikan tuntunan potensi manfaat penggunaan alat digital, misalnya menonton Youtube, TV Kids, dan film-film animasi yang bertemakan anak-anak. Perlunya 47
media sumber belajar yang tepat bagi peserta didik khususnya dalam pendidikan anak usia dini. Media film bisa menjadi sumber belajar yang baik bagi peserta didik dan dapat memiliki fungsi demi tercapainya tujuan dari pembelajaran. Media film akan menjadi menarik jika dikaitkan dengan pendidikan. Karena film memang mejadi media yang menarik untuk dijadikan sumber belajar karena di zaman sekarang anak-anak sangat gemar menonton melalui media elektronik. d. Jenis-Jenis Film Dalam perkembangan teknik-teknik pembuatan film semakin canggih, adanya tuntunan massa penonton, dan pembuatan film akan semakin bervariasi. Maka jenis-jenis film digolongkan menjadi sebagai berikut (Mudjiono, 2011:133) : 1) Teatrical Film (Film Teaterikal) Film teaterikal biasa disebut juga film cerita yaitu ungkapan cerita yang dimainkan oleh manusia yang memiliki unsur dramatis dan memiliki unsur yang kuat terhadap emosi penonton. Seperti film yang berkisah mengenai konflik dengan dirinya sendiri, manusia dengan lingkungan dan lainnya. Film teaterikal digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu : a) Film Aksi, film yang menononjolkan masalah fisik dan koflik. Biasanya film ini mengeksploitasi masalah peperangan dan pertarungan fisik. Seperti film perang, kepolisisan, dan lainnya. 48
49 b) Film Spikodrama, film yang bertemakan tentang ketegangan yang dibangun dari kekacauan anatara konflik- konflik kejiwaan, mental maupun dalam dunia tahayuldan menggunakan karakter manusi. Misalnya film horor. c) Film Komedi, film yang menimbulkan atau memunculkan kelucuan bagi para penonton. d) Film Musik, film yang tumbuh bersamaan dengan dikenalnya teknik suara dalam film dan mengeksploitasi musik. Film yang bersifat musikal memiliki ciri musik menjadi bagian internal cerita, bukan sekedar selingan. 2) Film Non-Teaterikal (Non-Teatrical Film) Film yang diproduksi dengan memanfatkan realitas asli, dan tidak bersifat fiktif. Film jenis ini biasanya dimaksudkan untuk menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan informasi dan pendidikan. Film non-teaterikal dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: a) Film Dokumenter, film yang berkaitan dengan aspek faktual dari kehidupan manusia, hewan, dan makhluk hidup lainnya dan tidak dicampuri dengan unsur fiksi. Tujuannya dibuatnya film ini untuk menyadarkan penonton akan berbagai aspek kenyataan hidup. b) Film Pendidikan, film yang dibuat bukan untuk masa namun diperuntukan untuk siswa yang sudah ditentukan bahan pelajaran yang akan diikutinya. Film ini memerlukan instruktur atau guru yang membimbing siswa saat menonton.
c) Film Animasi, pembuatan film yang dapat menciptakan gerak dan bentuk-bentuk yang tak terdapat pada realitas. Film animasi tidak sekedar untuk hiburan saja, tetatpi juga sebagai ilustrasi dalam film pendidikan. Misalnya dengan gambar grafis yang memperlihatkan cara kerja suatu mesin ataupun skema yang hidup. Jenis-jenis animasi yang dibedakan berdasarkan cara bertutur maupun pengolahannya. Jenis-jenis film yang kita kenal saat ini yaitu (Wahyuningsih, 2019:3) dan (Imanto, 2007 :26) : 1) Film Cerita (Story Film) Fim cerita yaitu jenis film yang mengandung cerita. Topik film yang diangkat dalam jenis film ini biasanya berupa cerita fiktif atau kisah nyata yang sudah dimodifikasi, sehingga alur ceritanya menarik baik dari perjalanan ceritanya, dari segi gambar juga bagus dan lebih artistik. Film cerita terbagi menjadi dua yaitu film cerita pendek yang berdurasi dibawah 60 menit, dan film cerita panjang berdurasi lebih dari 60 menit biasa 90-100 menit. 2) Film Dokumenter (Documentary Film) Film dokumenter yaitu karya ciptaan mengenai kenyataan dan berpijak pada fakta-fakta. 3) Film Berita (News Reel) Film berita juga berpijak pada fakta dari sebuah peristiwa yang benar-benar terjadi yang bersifat berita. Perbedaan dari film dokumenter yaitu pada durasi dan penyajian film. 50
4) Film Kartun (Cartoon Film) Pembuatan film kartun yaitu seni lukis dan setiap lukisan yang memerlukan ketelitian, karena satu persatu dilukis dengan seksama setelah itu dipotret satu per satu. Kemudian hasil pemotretan dirangkai dan diputar dalam proyektor film, sehingga dapat memunculkan efek gerak dan hidup. 5) Film Profile Perusahaan Film ini diproduksi untuk keperluan untuk memperkenalkan suatu perusahaan tertentu untuk disebar luaskan ke publik dan juga dapat menjadi sarana pendukung suatu presentasi perusahaan. 6) Film Iklan Televisi Film jenis ini diproduksi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik tentang suatu produk maupun iklan layanan masyarakat. 7) Film Program Televisi Film jenis ini merupakan diproduksi oleh stasiun Televisi sendiri atau kerjasama dengan PH, yang memiliki tujuan untuk menghibur masyarakat luas. 8) Film Video Clip Jenis film ini digunakan oleh produser musik untuk memasarkan produksinya melalui medium Televisi biasanya durasinya juga singkat. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis film ada banyak, akibat adanya perkembangan zaman yang semakin canggih, semakin banyaknya jumlah massa penonton, akan membuat 51
52 semakin banyaknya film yang bervariasi nantinya. Selain itu juga film sebagai sarana pencurahan ekspresi bagi penciptanya, sebagai alat komunikator yang sangat efektif, menghibur, mendidik, merangsang pemikiran, serta dapat memberikan dorongan, melibatkan perasaan penontonnya, dan dapat memberikan pengalaman baru bagi penonton film yang tersirat pada gambar-gambar atau alur ceritanya. Adanya banyaknya jenis-jenis film ini juga memiliki tujuan dan cara pembuatan yang tentunya berbeda-beda juga. B. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu Berdasarkan melakukan penelitian ini, penulis mengkaji dan menelaah dari hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini ada beberapa skripsi yang memiliki kemiripan dalam pembahasan yang ditulis dari peneliti sebelumnya diantaranya : 1. "Nilai-nilai Sosial Emosional Untuk Anak Usia 4-5 Tahun Dalam Film Animasi Upin & Ipin" yang disusun oleh Puji Lestari Rahayu. Mahasiwa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Universita Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta pada tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, studi kepustakaan (library research), pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Hasil penelitian yang dilakukan Puji Lestari Rahayu adalah dalam film animasi Upin & Ipin mengandung nilai sosial emosional bagi anak usia 4-5 tahun yang berupa mengendalikan perasaan, menunjukkan rasa percaya diri, memiliki sikap gigih, mau berbagi, menolong, dan membantu teman, menghargai orang lain, dan menunjukkan rasa empati.
Semua nilai tersebut ditanamkan dengan metode bercakap-cakap, keteladanan, dan demonstrasi. Relevensi penelitian yang dilakukan oleh Puji Lestari Rahayu dengan penelitian yang saat ini dilakukan adalah sama- sama meneliti tentang film animasi dan menggunakan metode studi kepustakaan. Perbedaan dari kedua penelitian yang dilakukan oleh Puji Lestari Rahayu meneliti mengenai nilai-nilai sosial emosional dalam film animasi Upin & Ipin. Sedangkan dalam penelitian ini mengenai pendidikan moral dalam film Animasi Adit dan Sopo Jarwo. 2. "Nilai-Nilai Akhlak Mulia dalam Film Adit Sopo Jarwo dan Relevansinya pada Pendidikan Anak Usia Sekolah Dasar" yang disusun oleh Dwi Nur Dianti. Mahasiwa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri Purwokerto pada tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian yang dilakukan Dwi Nur Dianti dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo "Dompet Ayah Masih Ketinggalan, Ojek Payung Bikin Bingung, Kejutan Buat Jarwo" mengandung nilai-nilai akhlak mulia, dari keempat nilai akhlak yang ada diantaranya akhlak manusia terhadap dirinya sendiri yaitu berani, pemaaf dan sabar, akhlak manusia kepada Allah SWT meliputi malu, akhlak anak terhadap orang tua meliputi patuh, dan akhlak terhadap sesama manusia meliputi mengingatkan dalam kebaikan, mengucapkan salam, dan tolong menolong. Berdasarkan analisis dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa relevansi nilai-nilai pendidikan akhlak dalam film Adit 53
dan Sopo Jarwo dalam pendidikan anak usia sekolah dasar sudah sesuai dengan standar kompetensi membiasakan perilaku terpuji pada anak kelas I, II, dan III. Standar kompetensi membiasakan dan mencontoh perilaku terpuji tersebut dapat dicapai melalui media film dalam film Animasi Adit dan Sopo Jarwo. Relevensi penelitian yang dilakukan oleh Dwi Nur Dianti dengan penelitian yang saat ini dilakukan adalah sama-sama meneliti tentang film animasi dan menggunkan metode studi kepustakaan. Perbedaan dari kedua penelitian yang dilakukan oleh Puji Lestari Rahayu meneliti mengenai nilai-nilai akhlak mulia dan relevansinya terhadap standar kompetensi anak sekolah dasar dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Sedangkan dalam penelitian ini mengenai pendidikan moral dalam film Animasi Adit dan Sopo Jarwo untuk anak usia dini. 3. "Nilai-Nilai Moral dalam Film Kartun Adit dan Sopo Jarwo Serta Relevansinya dengan Pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah" yang disusun oleh Maulida Aqodatul Azza. Mahasiwa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo pada tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian yang dilakukan Maulida Aqodatul Azza dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo mengandung relevansi terhadap nilai-nilai moral dalam pembelajaran akidah akhlak di madrasah yaitu meliputi, kandungan nilai-nilai moral terhadap Allah meliputi taqwa, ikhlas, dan syukur. Nilai moral terhadap pribadi yaitu 54
55 sidiq, sabar, dan pemaaf. Nilai moral terhadap keluarga meliputi birrul walidain, bersikap baik terhadap saudara. Dari nilai moral dalam bermasyarakat yaitu meliputi, bertamu dan menerima tamu, suka menolong orang lain, dan hubungan baik dengan tetangga. Relevansi dari penelitian Maulida Aqodatul Azza adalah film animasi Adit dan Sopo Jarwo, sedangkan yang membedakan adalah aspek kajian yaitu nilai-nilai moral dan relevansi dalam pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah, dalam penelitian ini aspek kajiannya mengenai pendidikan moral untuk anak usia dini. C. Kerangka Teoritik Munculnya wabah penyakit Covid-19 saat ini mampu merubah kehidupan didunia dan menjadi penyebab munculnya permasalahan dalam segala aspek kehidupan, salah satunya di dunia pendidikan. Pendidikan menjadi usaha untuk membuat manusia menjadi seseorang yang lebih baik, bermartabat, bermoral, dan berbudi pekerti yang baik bukan malah sebaliknya. Pendidikan dapat merubah perilaku manusia menjadi lebih baik. Pendidikan bisa didapat dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan moral merupakan suatu upaya untuk membantu manusia untuk menanamkan nilai-nilai moral atau sopan santun, norma-norma, etika yang baik dalam menjadani kehidupan sehari-hari, sehingga membentuk seseorang yang otonom dan memahami nilai-nilai moral dan memiliki komitmen untuk bertindak secara konsisten (Mufarochah, 2020:85). Pada masa sekarang perkembangan media komunikasi sudah semakin maju. Proses penting dari pendidikan yaitu proses belajarnya. Proses belajar
dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Dalam proses belajar membawa perubahan, perubahan dalam proses belajar terletak pada perilaku dan pontensialnya. Perilaku berkaitan dengan baik dan buruk, positif dan negatif, sopan dan asusila, hal ini bisa disebut moral. Dalam proses belajar bisa didapat melalui media Audio atau melalui lagu-lagu, media Visual, media audio visual yang bisa didapat dari menonton film animasi atau kartun, dan media belajar lainnya. Zaman semakin modern dengan adanya kecanggihan teknologi dan internet. Dalam perkembangan teknologi yang semakin canggih ini sangat terlihat dari aplikasi YouTube, karena menonton YouTube sudah menjadi salah satu rutinitas seseorang untuk mengisi waktu luang. Fenomena tersebut membuat orang tua sengaja memberikan gadget kepada anak untuk menonton YouTube. Anak usia dini biasanya akan menentukan hobi dan kegemarannya sendiri terhadap hal-hal tertentu seperti senang menonton YouTube. Menonton video di Youtube menjadi kegemaran anak-anak pada zaman sekarang. Karena puluhan ribu video anak yang muncul di YouTube, rata-rata anak usia dini pada zaman sekarang suka menonton YouTube. Tontonannya dari berbagai siaran dengan konten anak- anak dan konten kartun, yang sudah menjadi kegemaran anak-anak (Qorotaayun Gumay, 2022). Film animasi Adit dan Sopo Jarwo sebagai salah satu media yang dapat digunakan untuk mengenalkan pendidikan moral untuk anak usia dini, karena di film ini memiliki tema yang dekat dengan kehidupan anak-anak didalam lingkungan masyarakat dan keluarga. Film animasi Adit dan Sopo Jarwo menarik untuk ditonton anak-anak dan orang dewasa. Isi dari film 56
animasi Adit dan Sopo Jarwo mudah dipahami dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dari film animasi Adit dan Sopo Jarwo dapat memberikan contoh cara seseorang bertingkah laku atau berinteraksi dengan orang lain, sehingga dapat memberikan pesan dengan tujuan menanamkan norma-norma atau nilai-nilai yang menjadi dasar bagi cara bertingkah laku tersebut. Diagram Kerangka Teori diabawah : Diagram 2. 1 Kerangka Teori Semakin berkurangnya tontonan anak-anak di televisi yang bertemakan anak-anaak Permasalahan di dunia pendidikan AUD dalam stimulasi moral Akibat adanya kecanggihan teknologi mengakibatkan ketergantungan anak pada gadget Menonton YouTube 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan (library research). Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data, menganalisis, mengorganisasi dengan cara mempelajari dan memahami teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian. Pengumpulan datanya dengan cara mencari berbagai sumber dan mengkontruksinya dari berbagai sumber seperti buku, artikel atau jurnal, riset- riset yang ada (Fadli, 2021:35). Mirzaqon.T, dan Purwoko dalam Jurnal (Sari & Asmendri, 2020:43) mengatakan mengenai penelitian kepustakaan merupakan suatu studi untuk mengumpulkan dan mempelajari berbagai informasi dan data yang memerlukan bantuan dari berbagai macam material dari perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, catatan, literatur, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan, dan hasil penelitian sebelumnya bisa dijadikan referensi untuk mendapatkan ladasan teori mengenai masalah yang sedang diteliti. Dalam riset pustaka membatasi kegiatan dalam penelitian hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan. Dalam penelitian kepustakaan tidak hanya mengumpulkan, membaca, dan mencatat literatur atau buku-buku yang di fahami banyak orang, tetapi dalam meneliti kepustakaan harus memperhatikan langkah-langkah, metode penelitian, dalam rangka mengumpulkan data, membaca, dan mengolah data, 58
dan mempersiapkan peralatan dalam penelitian, yang berguna untuk mempermudah peneliti dalam mendapatkan data (Khatibah, 2011:37). Maka dapat disimpulkan penelitian kepustakaan merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menyimpulkan suatu informasi dan data- data, yang bersumber dari berbagai material perpustakaan seperti buku-buku, arikel, serta berbagai jurnal yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. B. Data dan Sumber Data Sumber data merupakan sesuatu yang berhubungan dengan bahan- bahan yang menjadi bahan penelitian nantinya. Bahan penelitian yang berhubungan dengan topik yang akan diteliti (Sari & Asmendri, 2020:45). Sumber data terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada penggumpul data. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung diberikan pada pengumpul data (Sugiyono, 2019:296). Ada dua jenis sumber data yang digunakan dala penelitian ini yaitu (Harahap, 2014:71): 1. Sumber data primer, menurut Umi Narimawati dalam Jurnal (Pratiwi, 2017:211) yaitu data yang diperoleh atau didapat langsung dari sang tokoh, jika tokoh tersebut masih hidup atau data-data yang diperoleh dari tulisan-tulisan yang pernah ditulis oleh sang tokoh tersebut. Sumber data ini harus dicari dari sumber aslinya atau pertama. Dalam pengumpulan sumber data primer ini penulis melihat, mengamati, dan menganalisis 59
secara langsung film animasi Adit dan Sopo Jarwo, melalui Channel YouTube MD Animation. Tabel 3. 1 Sumber Primer NO. Data Judul Cerita Durasi Jumlah Suka Jumlah komentar Jumlah Penonton A.1 A.2 B.1 "Siapa Lebih Pemberani Denis atau Ucu?" pada judul cerita "Ondel- Ondel Bikin Denis Jengkel." "Siapa Lebih Pemberani Denis atau Ucu?" pada judul cerita "Ucup Nemu Dompet Semua Pada Mepet." "Sikap Baik Hati dan Adit Denis Menolong Bang Sopo." Pada Judul Cerita "Sopo Sakit Jarwo Menjeri." 07:00 Menit dari 14:19 Menit 07:19 Menit dari 14:19 Menit 07:46 Menit 69 Ribu 1,6 komentar positif 69 Ribu 1,6 Komentar Positif 3,3 Ribu 58 Komentar Positif 27 Juta di tonton 27 Juta di tonton 921 Ribu di tonton 60
61 Pada episode A.1, A.2, dan B.1 yang dapat mengajarkan dan mengenalkan anak usia 4-6 tahun bentuk perilaku jujur, sopan, perilaku baik dan buruk, menjaga amanah dan penolong. 2. Sumber data skunder, yaitu data-data yang diperoleh dari informan lain yang dekat dan mengerti tentang tokoh tersebut atau data yang diperoleh dari hasil tulisan orang lain yang berisi tentang tokoh tersebut. Menurut Sugiyono dalam jurnal (Pratiwi, 2017:212) data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung diberikan pada pengumpul data, misalnya seperti dari orang lain atau dari dokumen-dokumen yang bersifat data yang mendukung keperluan data primer. Sumber data skunder dari penelitian ini menggunakan buku-buku yang terkait dalam penelitian ini yaitu: a. Auliya, F., Pranoto, Y. K. S., & Surnaso, A. (2020). Kecerdasan Moral Anak Usia Dini (M. P. . Moh. Nasrudin (ed.); 1st ed.). Pekalongan: PT Nasya Expanding Management. b. Rahman, H., Kencana, R., & Faizah, N. (2020). Pengembangan Nilai Moral dan Agama Anak Usia Dini (R. Astuti (ed.)). Tasikmalaya: Edu Publisher. c. PERMENDIKBUD No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini d. Hidayat, O. S. (2017). Hakikat Perkembangan Moralitas Anak Usia Dini (2nd ed.). Jakarta. C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan didokumentasi. Mirzaqon dan Purwoko dalaam Jurnal (Sari & Asmendri, 2020:45) mengatakan teknik pengumpulan data dalam penelitian kepustakaan
bisa dengan menggunakan dokumentasi. Maksutnya dengan mencari data dan variabel berupa catatan, buku, makalah, jurnal, artikel, dan lainnya. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang bersumber dari masa lalu. Dukumen ada yang berbentuk tulisan contonya catatan, biografi, sejarah kehidupan, kebijakan, peraturan, dan lain sebagainya. Dokumentasi yang berbentuk gambar contohnya, gambar hidup, sketsa, foto, dan lainnya. Ada juga dokumentasi yang berbentuk karya contonya, karya seni yang dapat berupa gambar, film, patung, dan lainnya (Sugiyono, 2019:314). Kesimpulanya pada bagian ini adalah teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber pustaka, yang diantaranya untuk mengetahui pendidikan dan nilai-nilai moral anak. Peneliti mengumpulkan beberapa buku dan jurnal tentang pendidikan moral anak usia dini. Kemudian untuk mengetahui data mengenai pendidikan moral anak usia 4-6 tahun, bentuk perilaku baik dan buruk, sopan, jujur, penolong, dan mulia pada anak usia dini terdapat dalam film animasi Adit, dan Sopo Jarwo produksi MD Animation. Peneliti melakukan analisis terhadap isi film dan data-data yang terkumpul dari buku, jurnal, artikel, dan lainnya. Selanjutnya dapat diklasifikasikan ke dalam bab-bab dan sub-sub bab dengan pembahasan dalam penelitian ini. D. Teknik Keabsahan Data Dalam penelitian kualitatif yang diuji yaitu datanya. Pengujian kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas) pada penelitian kualitatif disebut dengan pemeriksaan keabsahan data. Dalam pemeriksaan keabsahan 62
63 data menyakut, kriteria derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (tranferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Dalam pendekatan kualitatif juga memiliki delapan teknik pemerikasaan data, yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecukupan referensi, kajian kasus negatif, pengecekan anggota, dan uraian rinci (Hadi, 2016:95). Dalam penelitian ini menggunakan teknik peningkatan ketekunan pengamatan yaitu dengan meningkatkan pengamatan secara cermat, teliti, dan berkesinambungan. Mengamati secara cermat dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo, agar data yang dikumpulkan dan ditemukan dapat dikelompokkan dengan tepat. Dalam penggunaan teknik peningatan ketekunan dalam penelitian ini, penulis membaca berbagai referensi yang berkaitan dengan penelitian ini baik dari sumber primer dan sekunder. E. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil catatan, dan bahan-bahan lainnya yang dapat dengan mudah dipahami dan di informasikan kepada orang lain. Analisis merupakan cara berpikir dan digunakan untuk mencari pola dan memahami hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat dengan mudah dikembangkan dan evaluasi. Analisis data merupakan proses memilah, memilih, dan mengorganisasian data yang terkumpul dari catatan, observasi, dokumentasi sehingga, diperoleh pemahaman mendalam, bermakna, unik, bersifat deskriptif, dan mengkatagorisasi pola-pola hubungan antar kategori dari objek yang diteliti (Sugiyono, 2019:348).
Menurut Mirzaqon dan Purwoko (2020:47), teknik analisis data dalam penelitian kepustakaan bisa dengan metode analisis isi (Content Analysis). Analisis isi merupakan sebuah alat penelitian yang memfokuskan pada fitur internal media dan konten aktual. Teknik digunakan oleh peneliti untuk mengkaji perilaku manusia secara tidak langsung, yang dianalisis melalui buku, teks, koran, novel, artikel, esay, film, majalah, lagu, gambar iklan, dan semua jenis komunikasi yang dapat dianalisis. Analisis isi yang sifatnya kualitatif tidak hanya mampu mengidentifikasi pesan-pesan yang terliha saja, juga bisa mengidentifikasi pesan-pesan yang tersembunyi dari sebuah dokumen (Sartika, 2014:64). Maka penggunaan teknik analisis isi kualitatif ini, peneliti gunakan dengan tujuan untuk menemukan, mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisis keseluruhan beberapa scene yang terdapat dalam film animasi yang berjudul Adit dan Sopo Jarwo untuk mengetahui, memahami pesan- pesan dan pendidikan moral yang terkandung dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Berikut langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data dalam penelitian: 1. Memutar film yang dijadikan objek penelitian yaitu film Animasi Adit dan Sopo Jarwo. 2. Menganalisis isi film dan mengklasifikasikannya mengenai teori dan pendidikan moral untuk anak usia 4-6 tahun yang terdapat dalam film Animasi Adit dan Sopo Jarwo. 64
3. Menyesuaikan dengan kerangka teori yang digunakan dan menarik sebuah kesimpulan. F. Kartu Data Kartu data berfungsi untuk mencatat hasil data yang telah didapat untuk lebih memudahkan peneliti dalam mengklarifikasi data yang telah didapatkan di lapangan (Sari & Asmendri, 2020:46). Tabel 3. 2 Kartu Data No. Kartu A. A. B. No. Data 1 2 1 Judul Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo "Siapa Lebih Pemberani , Dennis atau Ucup?" Pada judul cerita "Ondel-Ondel Bikin Denis Jengkel" "Siapa Lebih Pemberani , Dennis atau Ucup?" Pada judul cerita "Ucup Nemu Dompet Semua Pada Mepet" "Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo." Pada Judul cerita "Sopo Sakit Jarwo Menjerit" 65
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Profil Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Gambar 4. 1 Profil YouTube Chanel MD Animation Film animasi Adit dan Sopo Jarwo merupakan film animasi yang bergenre anak-anak, humor, dan releigi, yang dirilis pada tanggal 27 Januari 2014 di tayangkan di stasiun televisi MNCTV. Film animasi Adit dan Sopo Jarwo diproduksi oleh MD Animation, dan memiliki channel YouTube MD Animation yang sudah memiliki subscriber lebih dari 3,93 juta pengikut. Film ini menceritakan tentang kehidupan sehari-hari dengan tokoh Adit dan teman-temannya, Sopo, dan Jarwo disebuah perkampungan kecil di ibu kota Jakarta. Dalam film ini dapat mencontohkan dan mengarahkan nilai-nilai moral anak usia dini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga layak ditonton oleh anak usia dini. Selain itu juga bertujuan untuk menambah tayangan yang betemakan anak-anak, dan banyaknya komentar positif dari penonton, membuat MD Animation, membuat tema- 66
tema yang lebih menarik lagi dan episode yang ditayangkan masih berlanjut sampai sekarang. Unsur-Unsur film sebagai berikut: a. Profil MD Animation MD Animation memproduksi film Animasi Adit dan Sopo Jarwo. MD Animation merupakan bagian dari MD Entertainment yang sudah terlebih dahulu hadir dan sukses dalam pembuatan senetron dan layarlebar. MD Animation beralamat di jalan Tanah Abang III No. 32 A Jakarta Pusat. Semua yang terlibat didalam MD Animation berusaha membuat tayangan yang menghibur dan bisa menginspirasi Indonesia. MD Animation sudah membuat serial film Animasi Adit dan Sopo Jarwo dan Tendangan Halilintar. MD Animation juga menyeleksi para animator dari berbagai daerah, sebelum ditempatkan ke bagian produksi animasi di MD Animasi di Jakarta, maupun unit produksi MD Animation di daerah-daerah lainnya. Di rumah Produksi MD Animation ada kurang lebih 250 orang animator yang mengerjakan serial animasi (Willson EP09, 2022). Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo merupakan program serial televisi yang paling dinanti keluarga Indonesia. Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo disutradarai oleh Dana Riza. Bersama rumah produksi MD Entertainment, Dana Riza dimodali teknologi dan modal kapital. Memiliki target dengan sasaran pemirsa anak-anak dengan bimbingan orang tua, serial animasi Adit dan Sopo Jarwo ini penuh cerita dengan unsur pendidikan dalam pertemanan, bersosialisasi, dan 67 juga
keyakinan anak-anak dalam meraih mimpi dan cita-cita sejak dini (Rahmawati & Gazaly, 2019 :20) b. Karakter dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo, terdapat ada beberapa tokoh Adit, Denis, Bang Sopo, Bang Jarwo, Kang Ujang, Baba Chang, Haji Udin, Ucup, Pak Sanip, Kipli, Pak Annas, Bang Junet, dan Warga. Adapapun karakter dari masing-masing tokoh yang dijabarkan sebagai berikut (Animation, 2021): 1) Adit Gambar 4. 2 Tokoh Adit Adit merupakan anak dari Pak Surya dan Bu Amira dan kakak laki-laki dari Adel (Willson EP 09, 2022). Adit memiliki nama aslinya yaitu Raditya Saputra. Adit memiliki sifat penolong, jujur, pintar, dan baik hati. Merupakan tokoh utama yang ada di Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo. 2) Denis Gambar 4. 3 Tokoh Denis 68
Denis merupakan teman sebaya dan teman baik Adit, yang berbadan gemuk dan selalu meminta bantuan Adit. Selain itu, Denis memiliki sifat penolong, baik hati, selalu bersama Adit, dan memiliki sifat penakut (Willson EP 09, 2022). 3) Bang Sopo Gambar 4. 4 Tokoh Bang Sopo Bang Sopo merupakan teman baik Bang Jarwo, yang betumbuh tinggi, gemuk, dan agar lamban dalam berpikir. Bang Sopo kemana-mana selalu bersama Bang Jarwo dan selalu menemani dan membantu Bang Jarwo dalam bekerja, dan memiliki sifat sedikit lambat dalam bekerja (Hidayatulloh, 2017 :52). Bang Sopo bekerja di warung Baba Chang dan warung Kang Ujang. 4) Bang Jarwo Gambar 4. 5 Tokoh Bang Jarwo Bang Jarwo merupakan pekerja serabutan, dan berkumis selalu bersama Bang Sopo, dan bekerja menjadi pengantar barang 69
di warung Baba Chang dan mencuci piring kotor di warung Kang Ujang. Bang Jarwo merupakan tokoh yang sering memunculkan suatu masalah (Sutiyani dkk., 2021 :2204). 5) Kang Ujang Gambar 4. 6 Tokoh Kang Ujang Kang Ujang merupakan seseorang penjual bakso, yang menyuruh Bang Jarwo dan Bang Sopo untuk mencuci mangkok kotor. Bahasa yang digunakan Kang Ujang yaitu menggunakan bahasa Sunda. Kang Ujang memiliki sifat baik (Hidayatulloh, 2017:53). 6) Baba Chang Gambar 4. 7 Tokoh Baba Chang Baba Chang merupakan warga kampung keturunan Tionghoa, pemilik warung kelontong di kampung dan merupakan teman baik Pak Haji selalu kesal dengan kelakuan bang Jarwo (Hidayatulloh, 2017:53). 70
7) Haji Udin Gambar 4. 8 Tokoh Pak Haji Udin Pak Haji merupakan ketua RW yang memiliki wajah yang mirip dengan aktor Deddy Mizwar. Pak Haji memiliki sifat bijaksana dan menjadi penengah, memberi solusi, dan memberi nasehat dari setiap masalah yang ada di kampung ataupun yang ditibulkan karena Bang Jarwo (Erwina & dkk, 2022 :518). 8) Ucup Gambar 4. 9 Tokoh Ucup Ucup merupakan bocah kecil dan selalu menggunakan Peci dan Ucup memiliki nama asli yaitu Muhammad Yusuf Mustaqim Firdaus Abdullah Karim A-Ghazali. Ucup memiliki sifat jujur, Sopan, ceria, lucu, dan selalu menirukan nasehat dari Pak Haji, dan teman baik Adit (Hidayatulloh, 2017:53). 71
9) Pak Sanip Gambar 4. 10 Tokoh Pak Sanip Pak Sanip merupakan ayah dari Ucup yang merupakan petugas keamanan yang ada di kampung Karet, yang memiliki sifat baik (Willson EP09, 2022). 10) Kipli Gambar 4. 11 Tokoh Kipli Kipli merupakan teman Adit, Denis, dan Ucup. Selalu bermain bersama Ucup, yang memiliki sifat baik (Hidayatulloh, 2017 :53). 11) Pak Annas 72
Gambar 4. 12 Tokoh Pak Annas Pak Annas merupakan warga kampung Karet yang berasal dari Sumatera Utara yang memiliki sifat pemarah, dan keras. Pak Annas memiliki pohon mangga dan memiliki usaha menjual mangga (Hidayatulloh, 2017:53). c. Tim Produksi Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Pembuatan film animasi Adit dan Sopo Jarwo tidak lepas dari hasil dari kerja keras dan kerja sama para Kreator, animator, dan kru dalam produksi Film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Berikut ini merupakan tim produksi film animasi Adit dan Sopo Jarwo (Animation,2021) Diaksesdari sebagai berikut: Tabel 4. 1 Tim Produksi Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo No. 1. 2. 3. Jabatan Pengarang Sutradara Pengisi Suara Nama Eki N.F Deddy Otara Zulfa Asliha Dana Riza Indrajaya Omar Bejo Ranu Reyhan Musripah Matsuri Surawijaya Dharmawan Eki N. F. Zulfa Jessy Milianty Herry Budiman Ryan Nugroho 4. Pengubah Lagu Tema dan Penata Musik 73
5. 6. 7. Produser Eksekutif Produser Produser Kreatif Arnas Irmal Karan Mahtani Ramlan Permana Dana Riza Dhamoo Punjabi Manoj Punjabi Shania Punjabi 8. Pimpinan Keatif Eki NF Freddy Nindan 9. Sinematografi Asep Hendi Affandi Agus Suherman 10. Penyunting 11. Kamera Anom Sukarno Novandy Djaya Atmadja Erik Wirasakti Sumber dari (WillsonEP09, 2022) d. Setting Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Setting film Adit dan Sopo Jarwo menceritakan kisah petualangan dan persahabatan Adit, Denis, dan teman-teman lainnya yang kehidupan mereka diwarnai dengan petualangan yang tidak terduga (Sutiyani dkk., 2021:2204). Adit merupakan tokoh penggerak, motivator, dan inspirator bagi para sahabatnya. Lalu ada dua tokoh yang selalu mencari keuntungan tanpa usaha yaitu Sopo dan Jarwo. Perbedaan paham dan cara berpikir yang berbeda membuat pemicu perseteruan emosional anatara Adit dan teman-temannya dan bang Jarwo dan bang Sopo. Tetapi ditengah perseteruan mereka ada tokoh yang menjadi penengah yaitu Haji Udin, yang menjabat menjadi ketua RW yang memiliki perilaku yang bijaksana, yang sering memberikan pesan bijak 74
dengan ringan dan lugas, sehingga mampu merubah suasa gaduh menjadi teduh (Erwina & dkk, 2022:518). Selain itu di dalam film ini juga terdapat humor dan pesan-pesan yang bisa kita petik dari alur ceritanya, yang dapat membantu pendidik untuk memberikan contoh perilaku yang baik dan buruk pada pendidikan moral untuk anak usia dini. 2. Sinopsis Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo memiliki cerita yang menarik, lucu, dan unik dalam setiap episodenya. Episode yang dipilih yaitu episode "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup? " dengan judul masing-masing cerita yaitu AI dan AII dan Episode "Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo" dengan judul cerita BI Berikut sinopsis pada episode berikut (Animation, 2021): a. Ondel-Ondel Bikin Denis Jengkel "Ondel-Ondel Bikin Denis Jengkel" (AI) merupakan Plot pada episode "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup?". Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo yang diunggah 10 bulan yang lalu pada akun YouTube MD Animation yang sudah lebih dari 22 juta kali ditonton dan sudah disukai lebih dari 60 ribu penonton, dan memunculkan beragam komentar positif dari penonton lebih dari 1,5 ribu penonton (Animation, 2021). Sinopsis : Pada suatu hari Pak Sanip bersama Ucup dan Kipli sedang berbincang-bincang tentang Ondel-Ondel. Lalu Pak Sanip 75
menceritakan masa kecilnya saat memainkan Ondel-Ondel keliling kampung dan menjelaskan bahwa Ondel-Ondel tersebut merupakan warisan budaya Betawi. Sesudah mebersihkan Ondel-Ondel, Pak Sanip memerlukan bantuan Ucup dan Kipli untuk menjaga atau Ondel-Ondel dititikan mereka sebentar, karena Pak Sanip ada urusan untuk meminjam mobil untuk membawa Ondel-Ondel tersebut ketempat acara yang memesan (Animation, 2021). Setelah itu Ucup dan Kipli memainkan Ondel-Ondel dan berjalan keliling kampung. Ada warga yang merasa senang karena adanya Ondel-Ondel didesannya dan ada juga anak-anak dan warga yang belum pernah melihat Ondel-Ondel menjadi ketakutan dan berlarian. Setelah itu Ondel-Ondel berjalan di lapangan tempat bermain Adit dan teman-temanya. Teman-teman Adit dan Denis merasa ketakutan karena kedatangan Ondel-Ondel tersebut. Lalu Adit mencoba menengkan teman-temannya dan mulai mendekati Ondel- Ondel, setelah itu Ondel-Ondel tersandung dan terjatuh beserta Kipli dan Ucup didalamnya juga ikut terjatuh. Lalu Adit terkejut dan menolong Ucup dan Kipli kesakitan saat terjatuh (Animation, 2021). Setelah itu Bang Junet, Pak Haji, dan Pak Sanip datang yang dari tadi keliling kampung untuk mencari Ondel-Ondelnya. Setelah itu Bang Junet yaitu pemilik Ondel-Ondel terkejut karena Ondel- Ondelnya rusak dibagian tangannya patah. Lalu Ucup dan Kipli di nasehati Pak Sanip serta Pak Haji, jika diberi amanah sama seseorang itu harus dijaga dengan baik-baik. Lalu Ucup dan Kipli meminta maaf 76
pada semua orang, dan Bang Junet memaafkan kesalahan Ucup dan Kipli. Pak Sanip merasa bersalah karena karena Ucup, tangan Ondel- Ondel itu patah jadi, Pak Sanip akan menganti rugi atau bertanggung jawab atas kerusakan tersebut, tetapi Bang Junet menolaknya karena Bang Junet mampu memperbaiki sendiri tangan Ondel-Ondel yang rusak tersebut (Animation, 2021). b. Ucup Nemu Dompet Semua Pada Mepet "Ucup Nemu Dompet Semua Pada Mepet." (AII) Plot ini terdapat pada episode "Siapa Lebih Pemberani , Denis atau Ucup?". Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo yang diunggah 10 bulan yang lalu pada akun YouTube MD Animation yang sudah lebih dari 22 juta kali ditonton dan sudah disukai lebih dari 60 ribu penonton, dan memunculkan beragam komentar positif dari penonton lebih dari 1,5 ribu penonton (Animation, 2021). Sinopsis : Saat Ucup sedang berjalan dan bershalawat di jalan desa, tiba- tiba Ucup mencium bau dari Bakso Kang Ujang yang aromanya sampai tercium, lalu Ucup mengikuti bau tersebut, tanpa sengaja Ucup menginjak dompet yang ada di tengah jalan. Kemungkinan dompet itu milik seseorang yang terjatuh. Ucup sangat terkejut dan mengambil dompet tersebut tetapi tidak berani membuka isi dompet tersebut. Disaat bersamaan Adit dan Denis datang menghampiri Ucup dengan sepeda (Animation, 2021). 77
78 Adit meminta Ucup untuk memeriksa identitas pemiliki dompet, setelah diperiksa Ucup tidak menemukan Identitas pemilik dompet, didalam dompet tersebut. Setelah itu mereka memiliki ide untuk memberitahu Pak Haji yang juga termasuk ketua RW dikampung tersebut. Setelah itu Pak Haji mengumumkan menggunakan pengeras suara, jika ada warga yang merasa kehilangan dompet bisa datang di depan halaman Masjid desa. Setelah itu para warga termasuk Bang Jarwo dan Bang Sopo berkumpul dihalaman masjid. Karena Bang Jarwo juga merasa kehilangan dompetnya (Animation, 2021). Setelah itu Pak Haji meminta izin untuk memberikan beberapa pertanyaan kepada warga yang merasa kehilangan dompet, jika ada yang benar berarti dompet yang ditemukan Ucup memang pemilik dari salah satu warga. Setelah itu Pak Haji memberikan pertanyaan apa warna dompet masing-masing warga yang hilang. Tetapi warga yang berkumpul menyebutnya dengan warna yang berbeda dengan dompet yang ditemukan (Animation, 2021). Setelah itu tiba-tiba Pak Annas datang dengan menyebutkan warna dompet yang sama dengan dompet yang ditemukan Ucup. Lalu Ucup diminta Pak Haji untuk memperlihatkan dompet yang ditemukannya pada semua warga yang ada. Pak Annas sangat yakin bahwa itu dompet miliknya, tetapi Pak Haji juga ingin memastikan bahwa dompet tersebut benar milik Pak Annas. Pak Haji memberi pertanyaan lagi apa saja isi didalam dompet tersebut.
Pak Annas mampu menjawabnya setelah diperiksa seacara bersama-sama ternyata yang disebutkan Pak Annas benar. Sehingga memang benar bahwa dompet yang ditemukan Ucup memang milik Pak Annas. Setelah itu Pak Annas sangat berterimaksih dengan Pak Haji, Ucup, Adit, dan Dennis, karna sudah membantunya menemukan dompet tersebut. Setelah itu Ucup, Adit, dan Dennis diberi imbalan dengan memakan Bakso diwarung Kang Ujang sepuasnya dari Pak Annas untuk ucapan terimakasih(Animation, 2021). c. Sopo Sakit Jarwo Menjerit "Sopo Sakit Jarwo Menjerit." (BI). Plot ini terdapat pada episode "Sikap Baik Hati Adit dan Dennis Menolong Bang Sopo." Pada episode ini diunggah pada Channel YouTube MD Animation yang sudah diunggah 7 bulan yang lalu dan sudahditonton lebih dari 840 ribu penonton, memiliki lebih dari 3,1 ribu suka, dan beragam komentar positif sebanyak 61 penonton (Animation, 2021). Sinopsis : Kegiatan Bang Jarwo dan Bang Sopo dimulai mengantar barang menggunakan Bemo, Bang Sopo terlihat pucat dan sedang sakit saat bekerja. Bang Jarwo merasan kasian pada Bang Sopo. Sampai diwarung Kang Ujang terlihat Bang Sopo juga meminta ijin untuk duduk sebentar lalu Kang Ujang melihat Bang Sopo seperti sedang tidak sehat lalu Kang Ujang memberi Bang Sopo Bakso secara gratis. Sehingga Bang Jarwo mencuci mangkok kotor sendiri (Animation, 2021). 79
Lalu Bang Jarwo mengantar Bang Sopo ketempat yang membuat Bang Sopo nyaman untuk istirahat. Lalu Bang Jarwo pamit untuk bekerja sendiri dan menyuruh Bang Sopo untuk isirahat dulu saja. Setelah Bang Jarwo pergi kemudian Adit dan Dennis datang dan melihat Bang Sopo sedang sakit lalu mereka memiliki empati untuk merawat Bang Sopo. Lalu Adit dan Dennis memberi obat dan merawat Bang Sopo. Setelah Bang Jarwo datang dan melihat Bang Sopo sudah terlihat sehat, karena dirawat Adit dan Dennis(Animation, 2021). Lalu Adit dan Dennis melihat Bang Jarwo seperti sedang tidak sehat tetapi dipaksa untuk bekerja. Lalu Adit mengikuti Bang Jarwo dan Bang Sopo yang sedang mengendarai Bemo untuk dikembalikan ketempat Baba Chang. Bang Jarwo mengendarai Bemo sampai tidak terkendali dan hampir menabrak warung Baba Chang. Lalu Bang Jarwo meminta maaf pada Baba Chang, hal ini terjadi karena Bang Jarwo sedang kurang sehat sehingga kurang kosentrasi saat menyetir Bemo (Animation, 2021). Lalu Baba Chang memeriksa Bang Jarwo dan memberikan jamu turun temurun dari Baba Chang. Agar Bang Jarwo cepat sembuh. Setelah itu Pak Haji datang dan memijat punggung Bang Jarwo agar makin cepat sembuh. Setelah itu Bang Jarwo merasa badannya lebih enak. 3. Dialog Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo memiliki cerita yang menarik, lucu, unik, dan dapat mengenalkan pendidikan moral yang ada di 80
masyarakat. Berikut merupakan episode yang dipilih dari film animasi Adit dan Sopo Jarwo yaitu "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup?" dan "Sikap Baik Hati Denis Menolong Bang Sopo". a. Episode Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup? dengan Judul Cerita "Ondel-Ondel Bikin Denis Jengkel." Saat pak Sanip, Ucup, dan Kipli sedang berbincang-bincang mengenai Ondel-Ondel. Gambar 4. 13 Pak Sanip Menjelaskan mengenai Ondel-Ondel Kipli : "Emang ini Ondel-Ondel milik siapa pak Sanip?" : "Milik Bang Junet, Pli. Bang Junet baru nitip, karna Bang Junet baru mencari mobil dulu untuk mengangkut Ondel-Ondel, karna baru dapat orderan, untuk acara pentas Lenong Betawi." Ucup : "Lucu ya Pak, Ondel-Ondelnya ?" Pak Sanip Gambar 4. 14 Pak Sanip menceritakan masa lalunya 81
Pak Sanip Ucup Pak Sanip : : : "Iya dong, inikan warisan budaya Betawi yang perlu kita lestarikan. Dulu, waktu bapak masih muda sering jadi Ondel- Ondel seperti ini, terus bapak menari keliling kampung menggunakan Ondel- Ondel, di bayar lagi. Kalau Ucup tidak percaya, tanya saja sama Pak Haji!" "Haduh..., bapak-bapak ikut-ikut Ucup aja sih." "Oiya, Bapak harus kewarung Baba Chang dulu nih, Ucup sama Kipli bisa gak, jagain sebentar Ondel-Ondel nya?" "Bisa Pak." Kipli Ucup Pak Sanip & Ucup Pak Sanip Ucup & Kipli : : : : : "Alhamdulilla, tapi ingat ya Cup dan Kipli, hanya jagain, jangan diapa-apain!" "Iya, Pak Siip." "Assalamualaikum." "Waalaikumsalam." Setelah Pak Sanip Pergi, Ucup dan Kipli sedang memikirkan sebuah ide untuk membawa dan mereka memakai Ondel-Ondel keliling kampung. Hingga para warga yang melihat berkumpul untuk melihat selain itu juga ada yang ketakutan melihat Ondel-Ondel. Pak Annas: "Ada, Ondel-Ondel ternyata, bagus ini, jarang-jarang aku melihat Ondel-Ondel seperti ini." Adit : "Kalian kenapa, takut apa?" Teman Adit : "Itu, Dit!" Adit : "Ha....., Ondel-Ondel." Denis : "Iya, seremkan? Itu Ondel-Ondel datang dari mana, dia kesini mau ngpain Dit?" Adit : "Tenang Den! Ondel-Ondel gak bahaya kok." Denis : "Tapi aku takut nih Dit." Ada warga yang sedang mengendarai motor, saat melihat Ondel-Ondel. Dia ketakutan, dan saat berbalik arah, tidak sengaja hampir menabrak Pak Annas. Setelahitu, Ondel-Ondel berjalan menuju 82
83 taman bermain anak-anak, disana ada Adit, Denis, dan teman teman sedangbermain. Ada yang berlari ketakutan saat melihat Ondel-Ondel tersebut. Teman-teman Adit dan Denis berlarian dan bersembunyi karena takut dengan Ondel-Ondel. Denis : "Adit, Ondel-Ondel nya makin deket.'' Adit : "Iya Den, gak papa dan tenang aja! Ondel- Ondel kamu baikkan? Tukan baikkan Ondel- Ondelnya." Semakin mendekat Ondel-Ondelnya dan Denis sangat ketakutan. Adit : Denis : Ucup : "Ondel-Ondelkan yang hanya digerakin sama orang didalamnya, jadi bukan moster." "Ondel-Ondelnya kan besar Dit, nanti kalau aku ditangkap, bagaimana, nanti kalau aku dimakan bagaimana? Aduh Dit, Aku takut." "Rasain, Ucup kerjain!" boneka, Denis : "Adit, tolong!" Saat Ondel-Ondel semakin mendekati Denis yang ketakutan, tanpa disadari ada batu lalu Ondel-Ondel tersebut tersandung dan jatuh, bersamaan dengan Ucup dan Kipli yang meringis kesakitan karna jatuh. Gambar 4. 15 Ucup dan Kipli Kesakitan Karena Terjatuh
Adit : "Jadi, Kalian berdua yang jadi Ondel-Ondel?" Ucup : " Iya, kak Adit. Aduh sakit nih." Kipli : "Perut aku juga sakit nih, Cup. Karna ketindihan badan kamu." Setelah itu Pak Haji Udin, Bang Junet, dan Pak Sanip, datang menggunakan mobil Bemo untuk mencari Ondel-Ondel yang dititipkan pada Ucup dan Kipli. Lalu mereka menasehati Ucup dan Kipli. Gambar 4. 16 Bang Junet, Pak Sanip, dan Pak Haji Datang Bang Junet : "Nah ini dia nih Ondel-Ondel nya, dicari disini. Yah kemana-mana, tangannya lepas lagi." ternyata Pak Sanip : "Aduh, kan bapak udah bilang tadi, Ucup jagain Ondel-Ondelnya, bukan dimainin! Nah, sekarang jadi seperti inikan berabe dah, malah rusak Ondel-Ondelnya, harus ganti deh Bapak, Aduh." Gambar 4. 17 Pak Sanip Menasehati Ucup dan Kipli 84
Ucup Kipli Pak Sanip Pak Haji Pak Sanip Pak Haji Pak Junet Pak Sanip Pak Junet Warga Pak Haji : : : : : : : : : : : "Maafin Ucup Pak, Ucup memang salah. Tapi maksud Ucupkan, Ucup pengen nyobain juga Pak. Kata Bapak ini warisan budaya Betawi. Ucupkan anak Betawi Pak, Uucp juga pengen merasakan Pak, giamana rasanya jadi Ondel-Ondel. Biar Ucup tahu bukan cuman dengar dari cerita Bapak saja." "Iya Pak Sanip, Kipli salah." " Iya sih Cup, tapi kan, kan sampai rusak itu tangannya." " Udah Nip, gak usah dimasalahin!" "tapi ini bagaimana ini jadinya, urusan Ondel-Ondel rusak ini bagaimana?" "Iya saya paham, Ucup sama Kipli juga sudah mengakuin kesalahannya dan Ucup juga sudah jelasin kenapa sebabnya ya, yasudah mereka masih anak-anak kayak kamu dulu gak pernah kecil saja." "Iya pak Sanip, udah gak apa-apa saya juga maklum kok, gak usah diperpanjang, yang penting Ondel-Ondelnya sudah ketemu. Saya juga sudah lega, karna gak jadi dimarahi yang punya acara, yang pengen ngundang Ondel-Ondel." " Lah itu terus bagaimana, tangannya Odel-Ondel?" "Cuman tangannya yang copot itu mudah, nanti saya betulin, paling nanti sebentar juga selesai." " Alhamdulillah." "Nah Ucup dan Kipli, lainkali diingatya, namanya titipan itu harus dijaga dengan semestinya, djaga yang baik, harus yang amanah!" " Iya Pak Haji." juga mengaku Ucup & Kipli : Gambar 4. 18 Pak Haji Menjelaskan Tentang Amanah 85
Setelah itu tiba-tiba, di belakang Ucup, didekati Ondel-Ondel dengan diam-diam. Seketika Ucup memeluk Pak Sanip dan berteriak ketakutan. Dan para warga tertawa. Ucup : " Bapak!" Pak Sanip : " Ucup-Ucup kamu saja penakut, segala pakai nakutin orang juga." Pak Haji : " MasyaAllah, Ucup-Ucup." Warga : " Hahahaha." Suara tertawa. a) Episode Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup? Pada episode ini dengan cerita yang berjudul "Ucup Nemu Dompet Semua pada Mepet". Gambar 4. 19 Ucup Menemukan Dompet Saat ucup sedang berjalan di tengah kampung, dengan Bersholawat, lalu di tengah perjalanan mencium bakso dagangan Kang Ujang, dan mengikuti Aroma Bakso tersebut, tanpa sengaja menginjak dompet seseorang yang jatuh dipinggir jalan. Ucup : "Sholatuallah 'Ala Thaha salamullah Rassulilah, enak banget nih aroma baksonya Kang Ujang, perut Ucup jadi laper. Ucup nginjek apaan ya? Ha dompet, waduh ini dompet kok uangnya banyak banget ya? MasyaAllah kak Adit!" Tiba-tiba Adit dan Denis datang dan mengagetkan Ucup. 86
Gambar 4. 20 Adit dan Denis Datang Menghampiri Ucup Adit Ucup Adit Ucup Adit Denis Ucup : : : : : : : "Cup, dompet siapa tu ?" " Gak tau kak, ini dompet siapa ?" "Didalamnya ada identitas gak Cup ?" " Ucup gak berani melihatnya, Ucup takut kalau ada yang hilang kak !" "Tapi bagaimana kita bisa tahu pemilik dompet ini, kalau kita gak tau identitasnya, jadi gak papa kalau kita periksa dompetnya Cup, kan tujuannya baik." "Iya Cup, coba dilihat!" "Dompet maaf ya, Ucup periksa-periksa dulu ya. Gak ada kak Adit, cuman ada uang isinya sama kertas kak." " Gimana nih Dit ?" Denis : Lalu Denis, Adit, dan Ucup pergi menemui Pak Haji Udin yang beradadi depan Masjid, untuk meminta bantuan dalam menemukan pemilik dompet tersebut. Gambar 4. 21 Adit, Ucup, dan Denis menemui Pak Haji 87
Pak Haji : Adit : tanpa "Kalau kita menemukan barang diketahui coba pemiliknya, ditunggu dulu, kalau masih tidak ada yang mengakui, baru kita coba deh, umumim diseluruh kampung. Kira-kira siapa yang merasa kehilangan." "Oh, begitu Pak Haji, berarti kita bisa dong umumim kesuluruh kampung siapa yang kehilangan dompet ini." " Setuju Dit, biar bisa ketauan pemiliknya." identitas Denis : Ditempat yang berbeda Bang Jarwo dan Bang Sopo sedang sibuk mencari dompet Bang Jarwo yang hilang dengan menyusuri jalan kampung dengan menggunakan Bemo. Lalu di tengah perjalanan mendengar suara pengumuman dari Masjid. Jika telah diketemukan sebuah dompet, jika merasa ada yang kehilangan dompet, untuk berkumpul di depan Masjid. Bang Jarwo: "Loh, dimana ya, kok gak ketemu-ketemu ini loh ?" Bang Sopo : "Coba Bos menaruhnya dimana Bos!" Jarwo mengingat-ingat Bang Jarwo: " Halah, kamu ini kalau aku ingat, gak bakal bingung begini toh." Adit : "AssalamualaikumWarahmatullahi Wabarakatuh." Bang Jarwo: wabarakatuh." Adit : "Telah ditemukansebuah dompet, dijalan Mawar bagi warga yang merasa kehilangan dompetnya, bisa langsung datang ke Masjid dan ditunggu kehadirannya! Terimakasih Wassalamua'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh ." Bang Jarwo: "Wah ditemukan dompet." Semua warga yang merasa kehilangan dompetnya, berkumpul di halaman Masjid. 88
Gambar 4. 22 Warga Berkumpul di Masjid Pak Haji : "Tenang ya, mudah-mudahan dompet yang ditemukan sam anak-anak, emang milik salah satu diantara kalian semuanya." semua Bang Jarwo : "Iya Bang Haji, semoga itu dompet saya." Warga : "Mudah-mudahan itu dompet saya, lumayan buat ganti Oli." Warga : "Dompet saya juga hilang, tapi sebulan yang lalu." Pak Haji : "Denis, Adit, dan Ucup. Coba sekarang tunjukkan dompet yang Ucup Ucup temukan tadi!" Ucup : "Ini dompetnya." Bang Jarwo : "Mana dompetnya ? itu sih sarung Cup!" Pak Haji : "Sengaja, emang dompetnya dibungkus dulu sama sarung, kita mau main tebak- tebakan dulu nh. Buat siapa yang benar jawabannya, bisa dinilai sebagai pemilik dompetnya." Warga : "Setuju!" Pak Haji : "Nah, pertanyaan pertama dompet yang ditemukan Ucup warnanya apa ?" Gambar 4. 23 Ucup memperlihatkan Dompet Pada Warga 89
Bang Jarwo : "Dompet saya warnanya hitang Bang Haji." Warga : "Kalau dompet saya yang hilang warnanya itu biru Pak Haji." Warga Pak Haji : "Kalau saya warna coklat." : "Bagaimana anak-anak ada yang benar tidak, dompetnya?" Ucup Denis Pak Haji : "Emm, tidak ada yang benar sih Pak Haji." : "Iya, Pak Haji salah semua." : "Nah, berarti dompet ini bukan punya ya Bang Jarwo, Mamat, ataupun Pak Dullah." Setelah itu tiba-tiba Pak Annas datang dari belakang warga, lalu memberi tahu warna dompetnya yang hilang. Pak Annas : "Dompetku, warnanya Abu-abu Pak Haji, yang itu jangan-jangan hilang." dompetku Adit : "Warna yang disebutkan Pak Annas sih benar, warna Abu-abu." Bang Jarwo Adit Ucup : "Yakin kamu Dit!" : "Iya Bang." : "Bener warnanya Abu-abu, kalau gak percaya." Pak Haji : "Tunggu dulu Cup, tebakan Pak Annas yang pertama mungkin benar, tapi masih ada tebakan selanjutnya, biar lebih pasti! Maaf ya Pak Annas?" Pak Annas : "Baik lah Pak Haji, mengerti aku, semoga itu benar dompetku." Pak Haji : "InsyaAllah, nah sekarang tebakan kedua ada apa saja isi dompetnya?" Pak Annas : "Di dalam dompetlu itu memang tidak ada KTP dan identitas lainnya, Cuma ada uang hasil penjualan manggaku sebesar 1 Juta, dan nota pengiriman manggakuke teser, itu saja Pak Haji." Pak Haji Ucup : "Bagaimana benar atau tidak isinya?" : "Kalau jumlah uangnya Ucup tidak tahu Pak Haji, Cuma waktu Ucup cari Identitas cuman ada kertas." Pak Haji : "Kalau gitu kita hitung saja bersama- sama uangnya ya!" Setelah itu Ucup mengeluarkan dompetnya yang disimpan dibalik sarungnya. 90
Pak Annas : "Alhamdulillah, dompetku." tidak salah lagi itu Bang Jarwo Pak Annas : "Nanti dulu Pak Annas, kan belum dihitung, jangan main ngaku-ngaku saja dong!" : "Wah, takut sekali kamu kalau aku itu yakin berbohong, dompetku." aku sekali Pak Haji : "Iya, udah. Bismillahirahmanirrohim 1..2..3..4..5..6..7..8..9..10. Alhamdulillah pas jumlahnya satu juta." Kita hitung ya! Pak Annas : "Aaa, apa saja bilang tadi, dompetku itu. Terimaksih ya kalian sudah menemukan terjatuh saat aku dompetku. Mungkin tersandung tadi dijalan." Adit : "Yang menemukan dompetnya yang sebenarnya Ucup Pak Annas." Lalu Pak Annas untuk ucapan terimakasih kepada Ucup, Adit, dan Denis dengan membelikan mereka bakso Kang Ujang secara gratis. Gambar 4. 24 Adit, Denis, dan Ucup Makan Bakso Pak Annas : "Kalian makan bakso Kang Ujang sepuasnya, biar nanti saya yang bayar semuanya!" Ucup Pak Annas : " Bener nih Pak Annas?" : "Iyalah, kamu kan sudah menyelamatkan dompetku!" Ucup Bang Jarwo : "Asik!" : "Pak Annas, ini anak-anak saja yang ditraktir?" Pak Annas Bang Jarwo : "Wah, mau juga ternyata." : "Kalau ditraktir juga sih mau dong Pak Annas." 91
Pak Annas : "Kamu bilanglah dari tadi, pakai basa- basi kau. Kang Ujang, tolong buatkan juga ya buat Bang Jarwo dan Bang Sopo!" KangUjang : "Siap Pak Annas, bakso dipesan dan bakso yang nikmat segera dihidangkan." Bang Jarwo Kang Ujang : "Alhamdulillah." : "Tapi ingat, habis Bang Jarwo makan bakso, itu makok-makok dicuciin, kan hutang-hutang belum dilunasi!" Bang Jarwo : "Wih, ternyata "Tapi ingat, habis Bang Jarwo makan bakso, itu makok-makok dicuciin, kan hutang-hutang belum dilunasi!"masih ingat aja Kang Ujang." Lalu suara tertawa mereka semua. b) Episode Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo Dengan judul film "Sopo Sakit Bang Jarwo Menjerit". Bang Jarwo sedang mengendarai mobil Bemo dengan Bang Sopo yang sedang sakit. Gambar 4. 25 Kang Ujang Sedang Bersih-Bersih Bang Jarwo : "Sopo kamu masih kuat kan? Soalnya ini masih harus kewarung Kang Ujang loh, habis itu kita masih nganter barang lagi!" Bang Sopo Bang Jarwo : "Anak laki-laki kok manja, ditahan dikit! tidak : "Iya Bos." Ini dipotong. Paham kan kamu?" juga karna agar gaji kita 92
Bang Sopo : "Iya, Bos." Bang Jarwo : "Mantab!" Kang Ujang : "Sholatullah Salamullah, ini sih pada kemana? 'Ala Thaha Rasulillah, kayanya ini damapak dari episiensi. Datang juga akhirnya, hati jadi senang tak terkira." Bang Jarwo : "Iya Kang, Iya. Saya juga sudah paham. Eh sopo ayo!" Kang Ujang : "Kenapa Bang Sopo teh, sakit?" Bang Jarwo : "Iya, dikit. InsyaAllah juga gak papa Kang. Cuman kurang olahraga doang." Bang Sopo setelah sampai di warung Kang Ujang terlihat sakit dan hanya duduk saja. Tidak membantu Bang Jarwo bekerja. Bang Sopo : "hihihi, Kang Ujang umm, numpang duduk bentar ya?" Kang Ujang Bang Sopo BangJarwo : "Iya boleh." : "Bos gak papa ya Bos?" : "Hidih, yaudah lah gak papa, tapi cuman bentar saja ya! Soalnya masih banyak yang harus dicuci." Bang Sopo Bang Jarwo Kang Ujang : "Ini buat Bang Sopo, bakso hangat biar : "Iya Bos." : "Badan besar, sakit sedikit manja." bantu badan kembali sehat!" Bang Sopo : "Alhamdulillah, makasih ya Kang Ujang." Kang Ujang : "Iya sama-sama." Bang Jarwo : "Kang... Kang Ujang, mana?" lah buat saya Kang Ujang : "Gantian atu Bang Jarwo, kan Bang Sopo juga baru sakit." Bang Jarwo : "Wis sudah nasib! Wih beneran nih sepertinya sakitnya Sopo nih, kasian." Setelah di warung Kang Ujang, Sopo dan Jarwo pergi ke Masjid untuk beristirahat. Bang Jarwo membantu Bang Sopo turun dari Bemo. 93
Gambar 4. 26 Bang Jarwo Memberi Nasehat Pada Bang Sopo Bang Jarwo : "Nah makanya, kalau saya kasih tahu nurut gitu!" Bang Sopo : "Kasih tahu apa Bos?" Bang Jarwo : "Soal olahraga, biar kamu sehat, kamu itu harus banyak olahraga! Ngerti gak?" Bang Sopo : "Memang Bos pernah bilang begitu?" Bang Jarwo : "Iya pernah lah." Bang Sopo : " Kapan Bos?" Bang Jarwo : "Dua tahun yang lalu!" Bang Sopo : "Wah, Pantes Sopo lupa Bos." Bang Jarwo : "Sekarang kamu istirahat dulu! Biar aku saja yang mengantar semua barang-barang itu. Oke!" Bang Sopo : "Em, tapi Bos." Bang Jarwo : "Tenang saja Sopo,dari pada gaji kita nanti dipotong, nanti malah bahayakan buat masa depan kita. Oke! Saya jalan dulu ya, baik- baik kamu! " Setelah itu Bang Sopo ditinggal sendiri di depan Masjid untuk beristirahat. Lalu Adit dan Denis datang untuk merawat Bang Sopoyang sedang sakit. Gambar 4. 27 Adit dan Denis Menghampiri Bang Sopo 94
Denis : "Adit, Bang Sopo tu, kayanya sakit itu Dit?" Adit Bang Sopo : "Adit dan Denis." Adit : "Sakit apa Bang?" Bang Sopo : "Gak enak badan Dit." Adit : "Sudah minum obat Bang? Wah, panas nih bang. Begini deh Bang Sopo tunggu sebentar ya! Adit mau ambil obat sama kompres dirumah!" : "Iya itu Den, Bang Sopo!" Bang Sopo : "Iya, Dit." Adit : "Den, tungguin disini ya, tungguin Bang Sopo!" Denis : "Beres Dit." Adit : "Assalamualaikum." Bang Sopo : "Waalaikumsalam." Lalu Adit dan Denis merawat Bang Sopo hingga mendingan karna berkat obat dari Adit dan kebaikan Denis dan Adit merawat Bang Sopo, sampai Bang Jarwo kembali menghampiri Bang Sopo. Gambar 4. 28 Adit Dan Denis Merawat Bang Sopo Adit Bang Sopo S Adit : "Bagaimana Bang Sopo?" : "Mendingan Dit." : "Alhamdulillah." Setelah itu Bang Jarwo datang dengan sedikit batuk-batuk dan sedikit lesu dan lemas Adit Bang Jarwo "Alhamdulillah Bang Jarwo, Bang Sopo sudah sehatan." "Alhamdulillah." 95
Denis "Bang Jarwo kenapa Dit?" Lalu Adit memeriksa suhu badan Bang Jarwo sedikit panas dan tidak normal. Adit Bang Sopo Bang Jarwo : "Sekarang Bang Jarwo juga panas nih!" : " Bos kenapa Bos?" : "Tidak apa-apa kok Sopo. Eh ini makananya sudah habis semua toh ini?" Bang Jarwo bersin-bersin, pertanda sakit. Bang Jarwo Bang Sopo Adit : "Sopo kita ke Baba Chang dulu yuk! Untuk mengembalikan Bemo, biar bisa istirahat." : "Iya Bos." : "Adit temenin ya Bang?" Saat perjalanan ke tempat Baba Chang, Bang Jarwo mengendarai Bemo dengan tidak berhati-hati, hampir menabrak warung Baba Chang. Adit Bang Jarwo : "Iya-iya." Baba Chang Bang Jarwo : "Pelan-pelan aja Bang!" : "Ha iya, Jarwo-Jarwo. Kamu bagaimana sih?" : "Maaf- maaf, baru sedikit gak enak badan. Tolong jangan marah-marah dulu to Ba." Baba Chang : "Kamu sakit ya, sebentar ya, saya punya obat yang paten ya, kamu punya sakit apa?" Bang Jarwo : "Sedikit meriang dan sedikit sakit kepala, sama pinggang pegal-pegal sedikit Ba." Baba Chang : "Haiya, kamu punya sakit komplikasi ya Jarwo." Baba Chang sedang membuatkan resep jamu untuk obat Bang Jarwoyang sedang sakit, setelah itu Pak Haji Udin datang juga ikut membantu Bang Jarwo agar cepat sehat. Pak Haji Bang Jarwo Pak Haji : "Assalamualaikum." : "Waalaikumsalam." : "Kamu sakit Wo?" 96
Bang Jarwo : "Iya Bang, ini sakit beneran ya Bang, tidak lagi bercanda loh." Pak Haji Baba Chang Bang Jarwo Baba Chang : "Iya saya tahu." : "Ha, ini minuman minum Wo." : "Iya Ba." : "Kamu tenang saja Wo, ini obat warisan Pak Haji punya leluhur ya." : "Nah, diminum deh tu! InsyaAllah manjur." Bang Jarwo : "Bismillah biar sembuh, MasyaAllah.., Ya Allah, pahit banget sih Ba. Gak kuat saya." Baba Chang Pak Haji : "Biar cepet sembuh Jarwo." : "Habis itu biar cepet sembuh saya totok pakai jurus bangau, biar kamu seger lagi Wo." Baba Chang : "Bagus itu Udin, kamu keluarin semua jurus, agar peredaraan darah Bang Jarwo lancar." Bang Jarwo : "Sudah Bang, ini sudah sembuh kok Bang." Setelah dibantu Pak Haji Udin dan obat dari Baba Chang, Bang Jarwo sembuh. B. Analisis dan Temuan Berdasarkan hasil deskripsi Dari film Animasi Adit dan Sopo Jarwo yang sudah penulis sampaikan diatas, maka bentuk penerapan pendidikan moral dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo sebagai berikut: 1. Bentuk Pengenalan Pendidikan Moral pada Anak Usia Dini dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo a. Bentuk Pengenalan Perilaku Baik (Sopan dan Kejujuran). Perilaku baik menurut Notoatmodjo (Yanti & dkk, 2014 :2) adalah cerminan dari akhlak terpuji yang juga disebut akhlak mahmudah, perilaku terpuji merupakan segala sikap, perkataan, perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran agama memiliki akhlak 97
terpuji tidak hanya berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga terhadap Tuhan. Kejujuran merupakan upaya seseorang untuk selalu bertindak, dalam perkataan, perbuatan, dan pekerjaan, agar selalu sebagai orang yang dapat dipercaya oleh orang lain. Berperilaku baik dan jujur termasuk dalam golongan akhlak mahmudah yaitu berbagai macam sikap atau tingkah laku yang baik dan terpuji. Anak harus dibiasakan hidup jujur sejak kecil, misalnya ketika anak menemukan suatu barang yang bukan miliknya, maka anak harus diajarkan jangan mengambil barang tersebut (A. Hasanah, 2015 : 31). Kesopanan adalah sikap baik dari seseorang dalam hal menghormati dan menghargai kepada orang lain yang dapat diterima di masyarakat dalam bentuk tertentu dari tindak tutur yang baik (Putrihapsari & Dimyati, 2021 :2060). Penerapan perilaku baik (sopan dan kejujuran) dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat pada judul cerita A.1, A.2, dan B.1. Dalam episode ini, dalam judul A.2 Ucup menemukan dompet yang jatuh dijalan karena tidak berani membuka isi dompet, lalu Ucup meminta bantuan Adit, Dennis, dan Pak Haji untuk membantunya menemukan pemilik dompet tersebut. Ucup memiliki perilaku yang jujur dan sopan terlihat pada Scene di menit 7:50, 08:40, dan di menit 12:51 berikut : Ucup : "Sholatullah Salamullah 'Ala Thaha Rasulillah, enak banget nih aroma baksonya Kang Ujang, perut Ucup jadi laper. Ucup nginjek apaan ya? Ha dompet, waduh ini dompet kok uangnya 98
banyak banget ya? MasyaAllah kak Adit!" Tiba-tiba Adit dan Denis datang dan mengagetkan Ucup. Gambar 4. 29 Ucup Menceritakan Pada Adit Adit : "Cup, dompet siapa tu?" Ucup : "Gak tau kak, ini dompet siapa?" Adit : "Didalamnya ada identitas gak Cup?" Ucup : "Ucup gak berani melihatnya, Ucup takut kalau ada yang hilang kak!" Adit : "Tapi bagaimana kita bisa tahu pemilik dompet ini, kalau kita gak tau identitasnya, jadi gak papa kalau kita periksa dompetnya Cup, kan tujuannya baik." Denis : "Iya Cup, coba dilihat!" Ucup : "Dompet maaf ya, Ucup periksa-periksa dulu ya. Gak ada kak Adit, cuman ada uang isinya sama kertas kak." Denis : "Gimana nih Dit?" Lalu Denis, Adit, dan Ucup pergi menemui Pak Haji Udin. Gambar 4. 30 Ucup, Adit, dan Denis Menemui Pak Haji Setelah itu Ucup Mengeluarkan dompetnya yang disimpan dibalik sarungnya. Pak Annas : "Aaa, apa saja yang sudah ku bilang tadi, dompetku itu. Terimakasih ya kalian 99
Adit : sudah menemukan dompetku. Mungkin terjatuh saat aku tersandung tadi dijalan." "yang menemukan dompetnya yang sebenarnya Ucup Pak Annas." Lalu pada judul A.1 penerapan perilaku baik (sopan dan kejujuran) pada episode ini, terlihat Ucup dan Kipli berbincang- bincang dengan sopan dengan Pak Sanip untuk menanyakan tetang Ondel-Ondel. Terlihat Ucup dan Kipli memainkan Ondel-Ondel dengan maksut untuk melestarikan budaya Betawi dan tidak bermaksut untuk menakut-nakuti teman-temannya. Ucup dan Kipli bersikap sopan kepada Pak Sanip, Pak Haji Udin, Pak Ujang, dan teman-teman Adit untuk meminta maaf dengan tulus dan menyesali perbutannya, selain itu juga Ucup dan Kipli dengan baik mendengarkan nasehat dari Pak Haji Udin hal ini termasuk perilaku sopan karena menghormati orang lebih tua. Ucup dan Kipli memiliki perilaku jujur dan sopan terlihat pada Scene di menit 0:19 dan 5:02 berikut: Saat Pak Sanip, Ucup, dan Kipli sedang berbincang-bincang mengenai Ondel-Ondel. Kimpli : "Memang ini Ondel-Ondel milik siapa Pak Sanip?" Pak Sanip : "Milik Bang Junet, Pli. Bang Junet baru nitip karna, Bang Junet baru mencari mobil dulu untuk mengakut Ondel-Ondel karena baru dapet orderan, untuk acara pentas Lenong Betawi." Setelah itu Pak Haji Udin, Pak Sanip, dan Bang Junet berhasil menemukan Ucup dan Kipli tetapi, terlihat Ondel-Ondel terjatuh di 100
tanah dan tangannya rusak. Lalu Bang Junet menasehati Kipli dan Ucup karena sudah mengabaikan amanah dari Pak Sanip. Ucup : "Maafin Ucup Pak, Ucup memang salah. Tapi maksut Ucupkan, Ucup pengen ini nyobain warisan budaya Betawi. Ucupkan anak Betawi Pak, Ucup pengen merasakan Pak, gimana rasanya jadi Ondel-Ondel. Biar Ucup tahu bukan cuman dengar dari cerita Bapak saja." juga Pak. Kata Bapak juga Kipli : "Iya Pak Sanip, Kipli juga mengaku Pak Sanip : Pak Haji : salah." "Iya sih Cup, tapi kan, kan sampai rusak itu tangannya." "Udah Nip, gak usah dimasalahin! Iya saya paham, Ucup sama Kipli sudah mengakuin kesalahannya dan Ucup jelasin kenapa sebabnya ya, yasudah mereka masih anak-anak kayak kamu dulu gak pernah kecil saja." juga juga sudah Lalu pada judul B.I penerapan perilaku baik (sopan) pada episode ini, terlihat pada saat Adit dan Denis menanyakaan keadaan Bang Sopo yang terlihat sakit, dengan sopan, apa yang dilakukan Adit dan Denis termasuk perilaku sopan karena telah menghormati orang yang lebih tua. Terlihat pada scene di menit 04:16 berikut: Adit Bang Sopo Adit : "Bagaimana Bang Sopo?" : "Mendingan Dit" : "Alhamdulillah." Berdasarkan bentuk pemaparan diatas ditemukan bentuk perilaku baik (kejujuran dan kesopanan), ketika Ucup berperilaku jujur bahwa dia menemukan dompet lalu mengatakannya pada Adit dan Denis, setelah itu mereka meminta bantuan orang dewasa Pak RW 101
untuk membantunya menemukan pemilik dompet. Ucup berperilaku sopan terhadap dompet tersebut sebelumnya Ucup juga meminta maaf dan meminta ijin membuka dompet tersebut atas perintah Adit. Sehingga pada episode ini dapat mencerminkan perilaku baik (sopan dan kejujuran) untuk anak usia dini. Pada selanjutnya ditemukan perilaku sopan dan kejujuran saat Ucup dan Kipli mendengarkan nasehat orang dewasa dengan baik dan sopan, dan berkata jujur alasan atas perbutaan mereka. Lalu pada episode B1 terdapat mencerminkan perilaku sopan, terlihat saat Adit dan Dennis menanyakan keadaan Bang Sopo dengan sopan dan dengan perilaku yang baik. b. Bentuk Penerapan Perilaku Mulia (Penolong) Perilaku mulia (penolong) merupakan yang memberikan tindakan untuk memberikan keuntungan pada orang lain atau beberapa orang (Fitriyana & dkk, 2019 :96). Perilaku menolong ini harus diajarkan sejak kecil atau sedini mungkin dengan hal-hal sederhana, sehingga dapat memunculkan sikap empati dalam diri seseorang. Penumbuhan perilaku moral dapat diupayakan dengan metode bercerita. Karena dalam metode bercerita dapat mudah ditiru oleh anak untuk menumbuhkan sikap positif dalam diri anak, seperti tolong menolong, berbagi, saling menghargai, dan lainnya. Penerapan perilaku mulia (penolong) dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat pada episode A.1, A.2, dan B.1. 102 juga judul
Dalam episode B.1. Bang Sopo sedang sakit sehingga tidak bisa bekerja, sedangkan Bang Jarwo tidak bisa merawat Bang Sopo karena sibuk bekerja. Lalu Adit dan Denis datang dan melihat Bang Sopo sendirian dan terlihat kurang sehat, sehingga hati Adit dan Dennis bergerak untuk menolong Bang Sopo dengan merawat Bang Sopo sampai kondisinya lebih baik. Adit dan Dennis memiliki perilaku yang mulia (penolong) terlihat pada Scene di menit 03:21 berikut : Gambar 4. 31 Adit Merawat Bang Sopo Setelah itu Bang Sopo ditinggal sendiri di depan Masjid untuk beristirahat. Lalu Adit dan Denis datang untuk merawat Bang Sopo yang sedang sakit. Adit : Bang Sopo : : Adit Bang Sopo : "Sakit apa Bang?" "Gak enak badan Dit." "Sudah minum obat Bang? Wah, panas nih bang. Begini deh Bang Sopo tunggu sebentar ya! Adit mau ambil obat sama kompres di rumah!" " Iya, Dit." Lalu Adit dan Denis merawat Bang Sopo hingga mendingan karna berkat obat dari Adit dan kebaikan Denis dan Adit merawat Bang Sopo, sampai Bang Jarwo kembali menghampiri Bang Sopo. 103
Gambar 4. 32 Adit dan Denis Merawat Bang Sopo Adit Bang Sopo : "Mendingan Dit." : "Alhamdulillah." Adit : "Bagaimana Bang Sopo?" Selain itu pada episode dengan judul cerita A.2 terdapat perilaku mulia (penolong) terlihat saat Pak Haji Udin membantu Ucup, Adit, dan Denis untuk menemukan pemilik dompet, selain itu juga tujuan Ucup mencari tahu pemilik dompet adalah bertujuan untuk menolong pemilik dompet yaitu Pak Annas agar dapat menemukan dompetnya. Hal ini terdapat pada Scene di menit 08:44 sebagai berikut: Pak Haji :"Kalau kita menemukan barang tanpa diketahui identitas pemiliknya, coba ditunggu dulu, kalau masih tidak ada yang mengakui, baru kita coba deh, umumim diseluruh kampung. Kira-kira siapa yang merasa kehilangan." Adit : "Oh, begitu Pak Haji, berarti kita bisa dong umumim kesuluruh kampung siapa yang kehilangan dompet ini." Lalu masih pada judul dan episode yang sama yaitu terdapat pada scene berikut: Pak Annas : "Kalian makan bakso Kang Ujang sepuasnya, biar nanti saya yang bayar semuanya!" Ucup Pak Annas :"Iyalah, kamu kan sudah menyelamatkan : " Bener nih Pak Annas?" dompetku!" Ucup : "Asik!" 104
105 Lalu pada judul A.1. Di temukan perilaku mulia (penolong) terdapat pada saat Denis meminta tolong pada Adit untuk membantunya melawan ketakutan Denis pada Ondel-Ondel. Hal ini terdapat pada Scene di menit 3.18 sebagai berikut: Denis Adit : "Adit, Ondel-Ondel nya makin deket.'' : "Iya Den, gak papa dan tenang aja! Ondel- Ondel kamu baikkan? Tukan baikkan Ondel- Ondelnya." Adit : "Ondel-Ondelkan hanya boneka, yang digerakin sama orang didalamnya, jadi bukan moster." Denis : "Adit, tolong!" Berdasarkan bentuk pemaparan diatas ditemukan bentuk perilaku mulia yaitu penolong, terlihat pada dialog diatas Adit dan Dennis memiliki niat yang baik untuk menolong dan merawat Bang Sopo yang sedang sakit. hal ini dibuktikan Adit membawakan Bang Sopo makanan dan obat dari rumah dan Denis menjaga Bang Sopo hingga Adit kembali membawakan makanan dan obat untuk Bang Sopo. Mereka merawat dan menjaga Bang Sopo hingga mendingan dan tidak mengeluhkan sakit lagi. Lalu terlihat pada episode A.1,A.2, dan B.1juga terdapat bentuk perilaku mulia (penolong). Terlihat saat Ucup, Adit, dan Denis memerlukan bantuan Pak Haji Udin untuk memantu mereka menemukan pemilik dompet, hal ini dibuktikan Pak Haji Udin memiliki cara dan rencana yang baik agar menemukan pemilik dompet yang sebenarnya. Selain itu masih pada cerita yang sama Ucup, Adit, dan Denis menolong pemilik dompet yaitu Pak Annas berhasil menemukan dompetnya yang hilang. Hal ini terlihat Ucup, Adit, dan Denis benar-benar berusaha dan bekerjasama dalam
menemukan pemilik dompet yang sebenarnya.Pada judul cerita A.1, juga terdapat bentuk perilaku mulia yaitu penolong saat Adit menolong Denis ketika ketakutan melihat Ondel-Ondel. Pada judu cerita B.2. ditemukan ketika Adit dan Denis menolong dan mengurus Bang Sopo ketika sakit. Sehingga dalam episode ini anak usia dini dapat belajar dan mencontoh perilaku mulia (penolong) pada episode ini pada Film Adit dan Sopo Jarwo. c. Bentuk Membedakan Perilaku Baik dan Buruk dalam Menjaga Amanah Amanah merupakan suatu tanggung jawab yang diberikan kepada seseorang untuk menjaganya. Sikap amanah membutuhkan perilaku ketulusan, keikhlasan, kejujuran, dan kepercayaan yang diberikan orang lain. Amanah bisa juga suatu tanggung jawab yang diberikan seseorang atau titipan yang serahkan kepada seseorang untuk diserahkan kepada orang yang berhak (Fatimah, 2019 :125). Bentuk penerapan perilaku baik menjaga amanah dan buruk dapat menggunakan media film anmasi Adit dan Sopo Jarwo. Penerapan perilaku baik menjaga amanah dan perilaku buruk dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat pada episode dengan Film yang berjudul A.1. Dalam episode ini Ucup dan Kipli diberi amanah untuk menjaga Ondel-Ondel sebentar tetapi Ucup dan Kipli penasaran dengan bagaimana cara memakai Ondel-Ondelnya, setelah itu mereka bisa memakai Ondel-Ondel lalu dibawa keliling Kampung. 106 juga
Ada warga yang merasa senang, ada warga yang ketakutan, dan ada anak-anak yang ketakutan dan berlarian. Denis juga merasa ketakutan hingga bersembunyi di belakang Adit. Setelah itu Ondel-Ondel memiliki niat untuk menakuti Denis yang ketakutan, dan Ondel-Ondel tidak sengaja tersandung batu sampai tangan Ondel-Ondel itu patah, hal ini juga membuat Ucup dan Kipli kesakitan karena jatuh. Setelah itu mereka dinasehati oleh Pak Sabip, Pak Haji, dan Bang Junet untuk menjaga amanah dengan baik, lalu Ucup dan Kipli merasa bersalah lalu meminta maaf kepada semua orang. Ucup dan Kipli pada Scane ini memiliki perilaku yang polos sehingga tidak menjaga amanah dengan baik terlihat pada Scane terjadi di menit 1.38 dan 05.03 berikut : Setelah Pak Sanip Pergi, Ucup dan Kipli sedang memikirkan sebuah ide untuk membawa dan mereka memakai Ondel-Ondel keliling kampung. Hingga para warga yang melihat berkumpul untuk melihat, selain itu juga ada yang ketakutan melihat Ondel-Ondel. Gambar 4. 33 Ondel-Ondel Keliling Kampung Pak Annas : "Ada, Ondel-Ondel ternyata, bagus ini. jarang-jarang aku melihat Ondel-Ondel seperti ini" 107
108 Ada warga yang sedang mengendarai motor, saat melihat, Ondel-Ondel. Dia ketakutan, dan saat berbalik arah, tidak sengaja hampir menabrak Pak Annas. Setelah itu, Ondel-Ondel berjalan menuju taman bermain anak-anak, disana ada Adit, Denis, dan teman teman sedang bermain. Ada yang berlari ketakutan saat melihat Ondel- Ondel tersebut. Gambar 4. 34 Denis Ketakutan Teman-teman Adit dan Denis berlarian dan bersembunyi karena takut Dengan Ondel-Ondel. Denis : "Adit, Ondel-Ondel nya makin deket.'' Adit : "Iya Den, gak papa dan tenang aja! Ondel- Ondel kamu baikkan? Tukan baikkan Ondel- Ondelnya." Semakin mendekat Ondel-Ondelnya dan Denis sangat ketakutan. Saat Ondel-Ondel semakin mendekati Denis yang ketakutan, tanpa disadari ada batu lalu Ondel-Ondel tersebut tersandung dan jatuh, bersamaan dengan Ucup dan Kipli yang meringis kesakitan karna jatuh.
109 Gambar 4. 35 Ucup dan Kipli Kesakitan Karena Terjatuh Adit : "Jadi, Kalian berdua yang jadi Ondel- Ondel?" Ucup : " Iya, kak Adit. Aduh sakit nih." Kipli : "Perut aku juga sakit nih, Cup. Karna ketindihan badan kamu." Setelah itu Pak Haji Udin, Bang Junet, dan Pak Sanip, datang menggunakan mobil Bemo untuk mencari Ondel-Ondel yang dititipkan pada Ucup dan Kipli. Lalu mereka menasehati Ucup dan Kipli. Gambar 4. 36 Pak Sanip Menasehati Ucup dan Kipli Pak Sanip Ucup : : "Aduh, kan bapak udah bilang tadi, Ucup jagain Ondel-Ondelnya, bukan dimainin! Nah, sekarang jadi seperti inikan berabe dah, malah rusak Ondel- Ondelnya, harus ganti deh Bapak, Aduh." " Maafin Ucup Pak, Ucup memang salah. Tapi maksut Ucupkan, Ucup pengen nyobain juga Pak. Kata Bapak ini warisan budaya Betawi. Ucupkan anak Betawi Pak, Uucp juga pengen
110 Kipli Pak Haji P : : merasakan Pak, giamana rasanya jadi Ondel-Ondel. Biar Ucup tahu bukan cuman dengar dari cerita Bapak saja." "Iya Pak Sanip, Kipli juga mengaku salah." "Nah Ucup dan Kipli, lainkali diingatya, namanya titipan itu harus dijaga dengan semestinya, dijaga yang baik, harus yang amanah!" "Iya Pak Haji." Ucup&Kipli e : Penerapan perilaku baik menjaga amanah dan perilaku buruk dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat pada episode dengan Film yang berjudul B.1. Dalam episode ini Adit memberi pesan dan amanah pada Denis untuk menjaga Bang Sopo dulu, karena Adit pamit untuk mengambil obat dan makanan di rumah Adit yang bertujuan untuk merawat Bang Sopo agar, Bang Sopo lekas sembuh. Scene terlihat dimenit 03:37 sebagai berikut: Adit : "Den, tungguin di sini ya, tungguin Bang Denis Sopo!" : "Beres Dit." Berdasarkanan hasil pemaparan diatas, ditemukan bentuk perilaku tentang pentingnya menjaga amanah dengan baik, dan pemahaman mengenai perilaku yang baik dan buruk. Hal ini terdapat pada dialog diatas saat Ucup diberi amanah untuk menjaga Ondel- Ondel tetapi Ucup dan Kipli ingin memainkan Ondel-Ondel hingga rusak. Selain itu juga perilaku baik menjaga amanah dapat belajar dari Denis yang bersedia menjaga Bang Sopo yang saat itu sedang sakit yang ditinggal Adit sebentar untuk mengambil obat dan makanan di rumahnya. Jadi, pada episode ini sangat cocok bagi anak belajar
mengenai perilaku baik dengan menjaga amanah dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. 2. Metode yang digunakan dalam Penanaman Pendidikan Moral dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Mengajarkan dan mengenalkan pendidikan moral pada anak usia dini, tidak hanya dilakukan dengan cara mencontohkannya saja dan memberi pengertian saja. Seharusnya bisa menggunakan metode-metode yang dapat menarik untuk anak dan dapat tersimpan dengan mudah dan jelas diingatan. Sebagai seorang guru dan orang tua sebaiknya dapat menggunakan metode-metode yang bervariasi agar anak tidak mudah bosan dan dapat menirunya dengan mudah. Dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo, metode yang digunakan untuk memberikan pembelajaran dan pesan pendidikan moral dengan keadaan yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari anak disebuah perkampungan atau saat berinteraksi dengan orang lain. Bentuk metode yang digunakan dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo menggunakan metode bercakap-cakap, keteladanan, dan demonstrasi. a. Metode Keteladanan Metode keteladanan merupakan metode yang paling dianggap berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk moral pada anak, dan suatu cara yang dapat mengajarkan ilmu dan mencontohkan pada anak secara langsung. Selain itu, dengan contoh sikap keteladanan yang baik, otomatis anak akan mengikuti gerak-gerik setiap hal yang dicontohkan dan yang dilakukan (A. Hasanah, 2015 :36). 111
Bentuk keteladanan dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat dalam episode B.1. Dalam Episode ini, Adit dan Denis memberikan contoh pada penonton untuk berperilaku peduli dan menolong ketika Bang Sopo sakit atau sedang memiliki masalah. Setelah itu Bang Sopo di tinggal sendiri di depan Masjid untuk beristirahat. Lalu Adit dan Denis datang untuk merawat Bang Sopo yang sedang sakit. Terdapat pada scene di menit 03:20 sebagai berikut: Adit Bang Sopo Adit : "Sakit apa Bang?" : "Gak enak badan Dit." : "Sudah minum obat Bang? Wah, panas nih bang. Begini deh Bang Sopo tunggu sebentar ya! Adit mau ambil obat sama kompres dirumah!" Adit dan Denis merawat Bang Sopo hingga mendingan karna berkat obat dari Adit dan kebaikan Denis dan Adit merawat Bang Sopo, sampai Bang Jarwo kembali menghampiri Bang Sopo. Adit : Bang Sopo : Adit : "Bagaimana Bang Sopo?" "Mendingan Dit." "Alhamdulillah." Metode keteladanan pada episode ini dapat memberikan pengenalan bagi anak usia dini dalam berperilaku mulai seperti menolong dan peduli kepada sesesama manusia atau orang lain, yang sedang mengalami kesusahan. Adit dan Denis memberi contoh keteladanan untuk bersikap penolong dan peduli kepada Bang Sopo yang sedang sakit dan senantiasa merawat Bang Sopo dengan penuh kasih sayang sampai sembuh. Setelah merawat Bang Sopo sampai 112
sembuh, Adit dan Denis juga tidak kalah pedulinya dengan Bang Jarwo yang terlihat sakit juga. Sampai Adit dan Denis mengikuti mobil Bemo Bang Jarwo sampai ke warung Baba Chang untuk memastikan Bang Jarwo sampai dengan selamat di warung Baba Chang. b. Metode Bercakap-Cakap Moeslichatoen dalam Jurnal (Ramadi & Amalia, 2017 :79) menuliskan metode bercakap-cakap merupakan kegiatan dialog yang dilakukan dua orang atau lebih yang masing-masing mendapatkan kesempatan berbicara secara bergantian. Bisa diartikan komunikasi antara pendidik dan peserta didik dengan melalui kegiatan bermonolog dan dialog. Kelebihan menggunakan metode bercakap- cakap yaitu dapat saling mengkomunikasikan pikiran, kebutuhan secara verbal, dan perasaan. Bentuk metode bercakap-cakap dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat dalam episode dengan judul cerita A.1.Bentuk metode bercakap-cakap pada episode ini terlihat saat Ucup dan Kipli melanggar suatu pesan atau amanah dari Pak Sanip untuk menjaga Ondel-Ondel dengan baik tetapi yang dilakukan Ucup dan Kipli memainkan Ondel-Ondel tersebut hingga tangan Ondel-Ondel tersebut terlepas. Lalu Ucup dan Kipli mendapat teguran dari Pak Sanip dan Pak Haji. Saat Ondel-Ondel semakin mendekati Denis yang ketakutan, tanpa disadari ada batu lalu Ondel-Ondel tersebut tersandung dan jatuh, bersamaan dengan Ucup dan Kipli yang meringis kesakitan 113 saat
114 karna jatuh. Setelah itu Pak Haji Udin, Bang Junet, dan Pak Sanip, datang menggunakan mobil Bemo untuk mencari Ondel-Ondel yang dititipkan pada Ucup dan Kipli. Lalu mereka menasehati Ucupdan Kipli. Terdapat pada Scene di menit 04:49 sebagai berikut: Pak Sanip Ucup : "Aduh, kan bapak udah bilang tadi, Ucup jagain Ondel-Ondelnya, bukan dimainin! Nah, sekarang jadi seperti inikan berabe dah, malah rusak Ondel-Ondelnya, harus ganti deh Bapak, Aduh." : "Maafin Ucup Pak, Ucup memang salah. Tapi maksut Ucupkan, Ucup pengen nyobain juga Pak. Kata Bapak ini warisan budaya Betawi. Ucupkan anak Betawi Pak, Ucup juga pengen merasakan Pak, giamana rasanya jadi Ondel- Ondel. Biar Ucup tahu bukan cuman dengar dari cerita Bapak saja." Kipli Pak Haji : "Iya Pak Sanip, Kipli juga mengaku salah." : "Nah Ucup dan Kipli, lainkali diingatya, namanya semestinya, djaga yang baik, harus yang amanah!" titipan itu harus dijaga dengan Ucup Kipli & : "Iya Pak Haji." Setelah itu tiba-tiba, dibelakang Ucup, didekati Ondel-Ondel dengan diam-diam. Seketika Ucup memeluk Pak Sanip dan berteriak ketakutan. Dan para warga tertawa. Melalui Episode ini, dan dengan metode kegiatan bercakap- cakap. Anak Usia Dini dapat belajar mengenai kemampuan berbahasa anak dalam mengutarakan perasaannya, keinginannya, dan alasannya kepada orang lain. Kegiatan tersebut terdapat saat Ucup dan Kipli ditanya kenapa Ondel-Ondelnya dibuat mainan, karena Ucup pengen merasakan bagaimana cara menggunakan dan memainkan Ondel- Ondel yang termasuk warisan budaya Betawi. Selain itu kegiatan bercakap-cakap juga dapat bertujuan untuk bertukar informasi dan
mendapat informasi dari orang lain bisa berupa nasehat. Seperti Ucup dan Kipli disini medapat nasehat bahwa apa yang dilakukan mereka itu perilaku yang buruk dan senantiasa harus menjaga pesan dan amanat orang lain dengan baik dan bertanggung jawab. c. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan suatu metode pembelajaran yang berbentuk peragaan untuk memperjelas suatu pengertian, bagaimana berperilaku, bagaimana memecahkan suatu masalah, suatu aturan, dan urutan suatu kegiatan (Kasih, 2021 :24). Dengan tujuan untuk memperjelas dan memperlihatkan kepada orang lain. Metode demonstrasi bisa dilakukan baik secara langsung dan menggunakan media pembelajaran yang relevan dan dapat mudah diterima oleh peserta didik. Bentuk metode demonstrasi dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat dalam episode Dengan judul cerita A.2. Pada episode dan dengan judul cerita diatas, anak usia dini dapat belajar dan mengamati proses demonstrasi untuk berperilaku baik dan jujur. Terdapat pada scene di menit 08:25 sebagai berikut : Saat Ucup sedang berjalan ditengah kampung, dengan Bersholawat, lalu ditengah perjalanan mencium bakso dagangan Kang Ujang, dan mengikuti Aroma Bakso tersebut, tanpa sengaja menginjak dompet seseorang yang jatuh dipinggir jalan. Tiba-tiba Adit dan Denis datang dan mengagetkan Ucup Adit : "Cup, dompet siapa tu?" 115
Ucup : "Gak tau kak, ini dompet siapa?" Dompet maaf ya, Ucup periksa-periksa dulu ya. Gak ada kak Adit, cuman ada uang isinya sama kertas kak." Lalu Denis, Adit, dan Ucup pergi menemui Pak Haji Udin yang berada di depan Masjid, untuk meminta bantuan dalam menemukan pemiliki dompet tersebut. Pak Haji : "Kalau kita menemukan barang tanpa diketahui identitas pemiliknya, coba ditunggu dulu, kalau masih tidak ada yang mengakui, baru kita coba deh, umumin diseluruh kampung. Kira-kira siapa yang merasa kehilangan." Adit : "Oh, begitu Pak Haji, berarti kita bisa dong umumin ke seluruh kampung siapa yang kehilangan dompet ini." Penggunaan metode Demonstrasi pada episode dan dialog diatas, dapat memberikan pengetahuan, pembelajaran, dan pengamatan kepada anak usia dini dalam memahami perilaku mulia yaitu perilaku jujur dan penolong. Perilaku jujur belajar saat Ucup tanpa sengaja menemukan dompet dan Ucup meminta bantuan pada orang dewasa untuk membantunya menemukan pemilik dompet tersebut. perilaku menolong juga dapat dicontoh Ucup, Adit, dan Denis dengan senang hati dan ikhlas membantu pemilik dompet, akhirnya menemukan dompetnya yang hilang. C. Interpretasi Hasil Penelitian 1. Bentuk-Bentuk Penerapan Pendidikan Moral Dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo a. Bentuk Pengenalan Perilaku Baik (Sopan dan Kejujuran) 116
Bentuk perilaku baik (kejujuran dan kesopanan), dalam Film Adit dan Sopo Jarwo terdapat dalam episode A.1, A.2, dan B.1. Masing-masing memiliki cerita yang berbeda-beda dan terdapat pesan dan isi cerita yang dapat memberikan contoh, gambaran, pengenalan, dan penerapan anak tentang nilai moral. Hal-hal berikut terdapat pada scane,ketika Ucup berperilaku jujur bahwa dia menemukan dompet lalu mengatakannya pada Adit dan Denis, setelah itu mereka meminta bantuan orang dewasa Pak RW untuk membantunya menemukan pemilik dompet. Ucup juga berperilaku sopan terhadap dompet tersebut sebelumnya Ucup juga meminta maaf dan meminta ijin membuka dompet tersebut atas perintah Adit. Sehingga pada episode ini dapat mencerminkan perilaku baik (sopan dan kejujuran) untuk anak usia dini. Pada judul selanjutnya ditemukan perilaku sopan dan kejujuran saat Ucup dan Kipli mendengarkan nasehat orang dewasa dengan baik dan sopan, dan berkata jujur alasan atas perbutaan mereka. hal-hal tersebut ditemukan pada episode A.1, A.2, dan B1. ditemukan perilaku sopan, terlihat saat Adit dan Dennis menanyakan keadaan Bang Sopo dengan sopan dan dengan perilaku yang baik. Hal-hal tersebut sesuai dengan teori perilaku baik (sopan dan kejujuran), menurut Notoatmodjo dalam Jurnal (Yanti & dkk, 2014:2) menjelaskan perilaku baik merupakan cerminan dari akhlak terpuji, segala sikap, perkataan, perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran agama memiliki akhlak terpuji tidak hanya berhubungan dengan sesama manusia, tetapi juga terhap Tuhan. Lalu kejujuran merupakan 117
upaya seseorang untuk selalu bertindak, dalam perkataan, perbuatan, dan perkerjaan agar selalu dipercaya orang lain (A. Hasanah, 2015:31). kesopanan merupakan sikap baik seseorang dalam menghormati dan menghargai orang lain dalam bentuk tertentu (Putrihapsari & Dimyati, 2021). Menurut teori perilaku baik (sopan dan kejujuran) pada episode A.1 terdapat di menit 00:19 dan 05:02, episode A.2 di menit 07:50, 08:40, dan 12:5. Pada episode B.1 terdapat dimenit 04:16. Pada episode tersebut dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo sudah sesuai dengan teori perilaku baik (sopan dan Kejujuran) karena dalam episode tersebut mencerminkan bentuk perilaku baik (sopan dan kejujuran) dalam segala sikap, perkataan, perbuatan yang baik dan terpuji yang dilakukan Adit, Denis, Ucup, dan Kipli dalam setiap episode A.1,A.2, dan B.1. Hal ini sesuai dengan teori kecerdasan moral menurut Pranoto (Auliya, 2020 :15) dalam buku yang berjudul kecerdasan moral anak usia dini, mengungkapkan bahwa kecerdasan moral anak usia dini tidak bisa berkembang dengan sendirinya, anak usia dini pada dasarnya dalam tahap meniru oleh karena itu, anak membutuhkan model yang dapat menjadi panutan anak dalam berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya Ahyani dan Dhini dalam buku yang sama mengungkapkan kecerdasan moral pada anak usia dini dapat dikenalkan, dan diajarkan melalui anak terinspirasi tentang perilaku moral, menirukan model, serta anak perlunya penguatan dalam dirinya sehingga anak dapat meningkatkan kecerdasanya sesuai dengan tahap 118
119 perkembangannya. Anak usia dini dalam menonton episode ini dapat, meniru dan terinspirasi dengan bentuk pengetahuan mengenai nilai- nilai kebaikan, perilaku jujur dan sopan yang dilakukan Ucup, Adit, dan Denis dalam episode ini. Sehingga anak dapat menilai tindakan yang dilakukan Ucup, Kipli, Adit, dan Denis benar atau salah, baik atau buruk. Pada episode ini sudah sesuai dengan indikator tingkat pencapaian pada nilai agama dan moral menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 20014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini pada Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 4-5 Tahun dan Kelompok Usia 5-6 Tahun. Dengan acuan pembahasa mengenai mengenal perilaku baik atau sopan dan buruk, membiaskan diri berperilaku baik, memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb), dan membedakan perilaku baik dan buruk. Sehingga dapat di tonton, dan menjadi bahan pembelajaran untuk anak usia 4-6 Tahun. b. Bentuk Penerapan Perilaku Mulia (Penolong) Bentuk Penerapan Perilaku Mulia (Penolong) dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo pada episode A.1,A.2, dan B.1. Ditemukan bentuk perilaku mulia yaitu penolong, terlihat pada Scane, saat Adit dan Dennis memiliki niat yang baik untuk menolong dan merawat Bang Sopo yang sedang sakit. hal ini dibuktikan Adit membawakan Bang Sopo makanan dan obat dari rumah dan Denis
menjaga Bang Sopo hingga Adit kembali membawakan makanan dan obat untuk Bang Sopo. Mereka merawat dan menjaga Bang Sopo hingga mendingan dan tidak mengeluhkan sakit lagi. Scane tersebut terdapat pada episode B.1. Pada episode tersebut juga ditemukan pada episodeA.2. Pada episode ini juga terdapat bentuk perilaku mulia (penolong). Hal itu ditemukan pada Scene, Saat Ucup, Adit, dan Denis memerlukan bantuan Pak Haji Udin untuk membantu mereka menemukan pemilik dompet, hal ini dibuktikan Pak Haji Udin memiliki cara dan rencana yang baik agar menemukan pemilik dompet yang sebenarnya. Selain itu masih pada cerita yang sama Ucup, Adit, dan Denis menolong pemilik dompet yaitu Pak Annas berhasil menemukan dompetnya yang hilang. Hal ini terlihat Ucup, Adit, dan Denis benar-benar berusaha dan bekerjasama dalam menemukan pemilik dompet yang sebenarnya. Pada episode A.1 juga di temukan bentuk perilaku mulia (penolong) hal itu ditemukan pada Scene saat Adit akan menolong Denis yang ketakutan saat di dekati Ondel-Ondel lalu Adit mencoba menenangkan Denis yang ketakutan. Sehingga dalam episode ini anak usia dini dapat belajar dan mencontoh dan mengamati perilaku mulia (penolong) pada episode tersebut pada Film Adit dan Sopo Jarwo. Hal ini sesuai dengan teori perilaku mulia (penolong) dari Jurnal (Fitriyana & dkk, 2019) menjelaskan bahwa perilaku penolong merupakan suatu tindakan untuk memberikan keuntungan pada orang lain atau beberapa orang. Lalu juga terdapat pada teori sejumlah faktor 120
121 penting yang dapat mempengaruhi perkembangan moral anak, menurut Hurlock (Rahman, 2020:12) dalam buku yang berjudul pengembangan nilai moral dan agama anak usia dini di jelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan moral anak usia dini yaitu kemampuan dalam mengetahui benar dan salah atau peran hati nurani, hal ini akan muncul jika anak dihadapkan dengan situasi yang memerlukan pengambilan keputusan atas suatu tindakan yang akan dilakukan. Selain itu peran rasa bersalah dan rasa malu, jika anak berperilaku dan bersikap tidak sesuai apa yang diharapkan dan melanggar aturan. Lalu pentingnya peran interaksi sosial dalam memberikan kesempatan pada anak untuk mempelajari dan menerapkan standar perilaku yang disetujui dan sesuai dengan kehidupan didalam masyarakat, keluarga, sekolah, dan dalam pergaulan dengan orang lain. Hal-hal tersebut terdapat pada episode ini, terlihat Adit dan Denis dengan kemampuan mereka dalam mengetahui perilaku benar dan salah dan menggunakan kemampuan peran hati nurani mereka dalam mengambil keputusan untuk menolong Bang Sopo yang sangat memerlukan pertolongan mereka, sehingga Adit dan Denis memutuskan untuk merawat Bang Sopo sampai keadaannya membaik. Sehingga pada episode ini cocok untuk di tonton anak usia dini dalam mengetahui, memahami, dan mengenal perilaku mulia penolong dan perilaku baik dan buruk. Dalam episode ini anak dapat belajar mengenal, membedakan, dan memahami perilaku baik dan buruk dan
memahami perilaku mulia. Hal ini sesuai dengan indikator tingkat pencapaian pada nilai agama dan moral menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 20014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini pada Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 4-5 Tahun dan Kelompok Usia 5-6 Tahun. Dengan acuan pembahasa mengenai mengenal perilaku baik atau sopan dan buruk, membiaskan diri berperilaku baik, memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb), dan membedakan perilaku baik dan buruk. c. Bentuk Membedakan Perilaku Baik dan Buruk dalam Menjaga Amanah Bentuk perilaku tentang pentingnya menjaga amanah dengan baik, dan pemahaman mengenai perilaku yang baik dan buruk dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Ditemukan pada episode A.1. terdapat 2 scene yaitu pada menit 01:06 dan 05:03 dan pada episode B.1 juga ditemukan 1 scene di menit 03:37. Hal tersebut terdapat pada Scane dalam episode A.1, saat Ucup diberi amanah untuk menjaga Ondel-Ondel tetapi Ucup dan Kipli ingin memainkan Ondel-Ondel hingga rusak. Lalu ditemukan pada episode B.1 ketika Adit memberikan pesan dan amanah pada Denis untuk menjaga Bang Sopo dulu, karena Adit pamit utuk megambil obat dan makanan untuk Bang Sopo yang sedang sakit. Denis menjaga amanah dari Adit dengan baik dengan, cara menjaga Bang Sopo sampai Adit kembali. Jadi, pada episode ini sangat cocok bagi anak belajar mengenai perilaku baik 122
123 dengan menjaga amanah dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Hal ini sesuai dengan teori pengertian Amanah dari jurnal (Fatimah, 2019:125) merupakan suatu tanggung jawab yang diberikan kepada seseorang untuk menjaganya. Selain itu pada episode tersebut juga sesuai dengan teori pendidikan moral menurut Thomas Lickona dalam buku yang berjudul hakikat perkembangan moralitas anak usia dini, bahwa pendidikan moral banyak mengaitkannya dengan pendidikan karakter, dapat diilustrasikan bahwa istilah karakter dalam bahasa yunani artinya "menandai" yaitu menandai tingkah laku dan tindakan dengan kaidah moral. Seperti yang dikatakan Thomas Lickona (Hidayat, 2017:5) tentang pendidikan karakter merupakan pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti. Dengan pendidikan moral atau karakter dapat membentuk tindakan nyata seseorang yaitu dengan bertingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain, dan kerja keras. Ada juga teori penalaran moral menurut Kohlberg (Hidayat, 2017:7) dalam buku yang sama menurutnya konflik moral yang terdapat pada cerita-cerita ada berupa pilihan antara dua alternatif yaitu tidak dapat diterima secara kultural dan dapat diterima secara kultural. Sehingga, respon apa yang dipilih oleh seseorang tidak begitu penting, tetapi yang terpenting adalah penalaran yang diguanakan seseorang dalam menyelesaikan konflik. Oleh sebab itu, kepada pada responden
yang ditanyakan tentang apa sebaiknya dilakukan dan mengapa memilih melakukan hal itu. Ada keterkaitannya dengan episode ini, dimana Ucup dan Kipli membuat kesalahan karena tidak bisa menjaga amanat dari Pak Sanip untuk menjaga Ondel-Ondel dengan baik, tetapi Ucup dan Kipli memilih memainkannya hingga rusak. Tetapi Ucup dan Kipli mengakui kesalahannya dan meminta maaf kesemua orang. Sehingga dapat terlihat bahwa karakter yang dibawakan Ucup dan Kipli sebenarnya memiliki niat yang baik untuk melestarikan Ondel-Ondel walaupun dengan cara yang salah dan senantiasa meminta maaf dan mengakui kesalahannya merupakan perilaku yang baik. Dalam episode ini anak dapat belajar mengenai mengenal, membedakan, dan memahami perilaku baik dan buruk. Hal ini sesuai dengan indikator tingkat pencapaian pada nilai agama dan moral menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 20014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini pada Standar Isi Tentang Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 4-5 Tahun dan Kelompok Usia 5-6 Tahun. Dengan acuan pembahasa mengenai mengenal perilaku baik atau sopan dan buruk, memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat, dsb), dan membedakan perilaku baik dan buruk. Anak usia dini dapat belajar hal-hal tersebut dengan menonton episode ini dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo. 124
125 2. Metode-Metode yang digunakan dalam Penanaman Pendidikan Moral dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo a. Metode Keteladan Bentuk metode keteladan dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo, terdapat pada episode B.1. Metode keteladan terdapat pada Scane, saat Adit dan Denis melihat Bang Sopo duduk sendiri didepan masjid, dan terlihat kondisinya sedang tidak sehat. Lalu Adit dan Denis menanyakan keadaan Bang Sopo, ternyata Bang Sopo sedang sakit dan tidak ada yang merawatnya. Lalu Adit dan Denis dengan baik hati menolong dan merawat Bang Sopo sampai sembuh. Dengan cara memberikan obat dan makanan yang diambil Adit dari rumahnya. Perilaku Adit dan Denis ini dapat menjadi tauladan dan contoh yang baik untuk anak usia dini dalam perilaku mulia yaitu penolong dan peduli dengan orang lain yang sedang mengalami kesusahan. Melalui metode keteladan, anak usia dini akan mudah menangkap, sebuah informasi, melakukan, dan menerapkan perilaku baik yang dilihat dan dicontohkan padanya, di dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo. Hal ini sesuai dengan teori metode teladan yang baik dalam buku kecerdasan moral anak usia dini (Auliya, 2020:41) mengungkapakan anak membutuhkan teladan yang terdapat membentuk kebiasaan anak untuk berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Teladan untuk mempermudah anak mengembangkan moral dan agama dapat diperoleh melalui keluarga, sekolah, lingkungan sekitar, dan dengan media dan cara yang tepat. Contoh
dengan menggunakan media film animasi yang disukai anak-anak, yang cocok untuk perkembangan moral anak. Sehingga anak akan lebih mudah dalam meniru, belajar, dan menerapkan perilaku yang baik dari apa yang mereka liat dan tonton. Di dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo ini terdapat pesan-pesan, menerapkan perilaku- perilaku baik, mulia, dan membedakan perilaku baik dan buruk yang cocok untuk perkembangan moral anak usia 4-6 Tahun. b. Metode Bercakap-Cakap Bentuk metode bercakap-cakap pada film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat dalam episode A.1. Metode Bercakap-cakap terlihat pada scane, saat Ucup dan Kipli membuat kesalahan karena mengabaikan amanah dari Pak Sanip untuk menjaga Ondel-Ondel dengan baik. Bukan dijaga dengan baik, Ondel-Ondel, dimainkan Ucup dan Kipli keliling kampung sampai menakuti teman-teman Adit yang sedang bermain di lahan kosong di tengah kampung. Saat sedang dimainkan Ucup dan Kipli karena penasaran bagaimana cara memainkan Ondel-Ondel. Pada saat Ucup dan Kipli sedang asik menakuti Denis tanpa mereka sadari kurang menjaga keseimbangan dalam memakai Ondel-Ondel, sampai mereka jatuh, tersandung batu. Ucup dan Kipli meringis kesakitan karena terjatuh dan tanpa mereka sadari tangan pada Ondel-Ondel tersebut sampai patah. Sampai mereka dinasehati oleh Pak Sanip dan Pak Haji agar selalu bertanggung jawab dalam menjaga amanah dengan baik. 126
127 Metode bercakap-cakap didalam episode ini dapat membantu anak untuk mengutarakan perasaannnya, keinginannya, mendengarkan sebuah pesan dan pendapat dari orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Moeslichatoen (Khoiiriyah, dan Rachman, 2019 : 40) bahwa bercakap-cakap merupakan bentuk komunikasi antar dua orang atau lebih, sehingga menimbulkan proses interaksi dua arah. Dalam proses interaksi, memerlukan keterampilan berbahasa reseptif (kemampuan mendengar dan memahami orang lain saat berbicara) dan ekspresif (kemampuan berbicara dalam menyampaikan ide dan perasaan). Dalam episode ini ketika Ucup dan Kipli melakukan kesalahan lalu dinasehati oleh Pak Haji dan Pak Sanip. Sehingga terjadinya interaksi dalam bentuk sebuah pesan, informasi, dan menggunakan percakapan sederhana yang didengar menyenangkan. c. Metode Demonstrasi Bentuk Metode Demonstrasi dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo, terdapat dalam episode A.2. Penerapan metode Demonstrasi terlihat pada scane, saat ucup, Adit, dan Denis mencoba dan mencari pemilik dompet yang jatuh lalu ditemukan Ucup. Terlihat dengan jelas bagaimana Ucup, Adit, dan Denis mencari tau siapa pemilik dompet dan mereka berperilaku jujur, dan dengan tulus menolong pemilik dompet agar dapat menemukan dompetnya kembali yaitu Pak Annas. Dalam cerita ini dapat ditarik kesimpulan bahwa, anak dapat belajar meniru, menjadi media pemebelajaran, dan dapat memperjelas peragaan dalam perilaku jujur dan penolong.
Hal ini sesuai dengan teori metode demonstrasi menurut Joesoef (Rahman, 2020:22) mengungkapkan bahwa metode demonstrasi anak ditunjukkan suatu cara dan suatu keterampilan secara langsung pada anak. Metode ini bertujuan untuk agar anak dapat memahami dan melakukan dengan benar. Contohnya anak diberi contoh menanam bunga, mengupas buah, mencuci tangan, dan lainnya. Pada film animasi Adit dan Sopo Jarwo ini dalam episode ini sudah terlihat, anak diberikan contoh bagaimana berperilaku jujur dan menolong, saat melihat dan menemukan barang berharga yang bukan miliknya. Cara-cara dan perilaku Ucup, Adit, dan Denis untuk menemukan pemilik dompet tersebut, yang dapat dijadikan pelajaran, contoh ilustrasi melalui meida film dan media belajar untuk anak usia 4-6 Tahun dalam penerapan perilaku mulia (jujur dan penolong). 128
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Moral untuk Anak Usia 4-6 tahun dalam Film Adit dan Sopo Jarwo pada episode "Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo". Pada judul cerita "Sopo Sakit Jarwo Menjerit" (B.1) dan "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup?" dengan masing-masing cerita yang berjudul "Ucup Nemu Dompet Semua Pada Mepet" (A.2) dan "Ondel-Ondel Bikin Denis Jengkel" (A.1). Bentuk pengenalan perilaku moral untuk anak usia 4-6 tahun yang terdapat pada episode dan cerita dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo mengenai bentuk perilaku moral berupa perilaku baik sopan dan kejujuran terdapat pada episode A.1 terdapat 2 scene di menit 0:19 dan di menit 05:02. Pada episode A.2 terdapat 3 scene dimenit 07:50, 08:40, dan 12:51. Pada episode B.1 terdapat 1 scene di menit 04:16. Selain itu juga terdapat pengenalan mengenai bentuk perilaku baik dan buruk dalam pentingnya menjaga amanah terdapat pada episode A.1 terdapat 2 scene dimenit 01:06 dan 05:03 dan pada episode B.1 di temukan 1 scene di menit 03:37. Bentuk perilaku moral berupa perilaku mulia yaitu penolong di temukan pada episode A.1 terdapat 1 scene dimenit 03:18, lalu pada episode A.2 di temukan 1 scene dimenit 08:44, dan episode B.1 ditemukan 1 scene di menit 04:16. 129
130 Metode yang dapat mengenalkan anak mengenai bentuk-bentuk perilaku moral berupa perilaku baik sopan dan kejujuran, bentuk perilaku baik dan buruk dalam pentingnya menjaga amanah, dan bentuk perilaku moral berupa perilaku mulia yaitu penolong dalam Film Adit dan Sopo Jarwo yaitu dapat dilakukan dengan metode keteladan, metode demonstrasi, dan metode bercakap-cakap. B. Saran Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengenalan pendidikan moral untuk anak usia 4-6 tahun dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo, pada episode "Siapa Lebih Pemberani, Denis atau Ucup? " dan Episode " Sikap Baik Hati Adit dan Denis Menolong Bang Sopo" maka peneliti memberi saran sebagai berikut: 1. Bagi Pendidik Pendidik dalam lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bida menerapkan dan mengajarkan peserta didik dalam pendidikan moral bisa didapat dengan cara menggunakan media audio visual dengan menonton film animasi Adit dan Sopo Jarwo sebagai media pembelajaran. 2. Bagi Orang Tua Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membimbing, mendampingi, dan mengasuh anak. Sehingga peran ini sangat dibutuhkan untuk memilah-milah tayangan yang cocok bagi anak untuk perkembangan moral anak. Anak perlu bimbingan dan memahami tayangan, contohnya dalam film animasi Adit dan Sopo Jarwo terdapat
pesan moral yang baik untuk anak. Sehingga anak dapat mudah paham dan diterapkan pada kehidupan sehari-harinya. 3. Bagi Peneliti Yang Akan Datang Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan dapat memperluas kajian dengan analisis perbandingan dengan film animasi yang lain dan dapat menyajikan analisi perbandingan yang lebih baik.. 131
DAFTAR PUSTAKA Aisyah. (2020). Pendidikan Karakter untuk Perkembangan Moral Anak Usia Dini. Jurnal Warna: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 5(2), 77-83. Ananda, R. (2017). Implementasi Nilai- Nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(19-31). Animation, M. (2021). Adit dan Sopo Jarwo. Apriyana, F. dkk. (2022). Analisis Unsur Intrinsik Dan Ekstrinsik pada Film Festival Anti Korupsi Tahun 2015 yang Berjudul "Tinuk." Lingua Rima: Indonesia, 11(1), 76-86. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Arsyad, L. dkk. (2021). Membekali Anak Usia Dini dengan Pendidikan Karakter : Analisis Cerita Film Animasi Upin dan Ipin. Jurnal Pendidikan Nilai Dan Pembangunan Karakter, 5(1), 59-70. Asmawati, L. (2020). Peran Orang dalam Penggunaan Film Animasi Islami untuk Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 3(1), 216-223. Auliya, F. dkk. (2020). Kecerdasan Moral Anak Usia Dini (M. P. . Moh. Nasrudin (ed.); 1st ed.). PT Nasya Expanding Management. Borba, M. (2008). Membangun Kecerdasan Moral Tujuh Kebijakan Utama Agar Anak Bermoral Tinggi (Raviyanto (ed.); 1st ed.). PT Gramedia Pustaka Utama. Chairilsyah, D. (2016). Metode dan Teknik Mengerjakan Kejujuran pada Anak Sejak Usia Dini. Jurnal Educhild, 5(1), 8-9. Erwina, M. A., & dkk. (2022). Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Episode 22 dan Episode 24. Jurnal An-Nuha Jurnal Pendidikan Islam, 2(3), 515-528. Fadli, M. R. (2021). Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif. Jurnal Humanika, 21(1), 33-54. Fatimah. (2019). Nilai-Nilai Amnah dalam Al-Qur'an (Suatu Kajian dengan JURNAL Pendekatan Tafsir Maudhu'iy). KEPENDIDIKAN, 11(1), 123-146. Jurnal AL-RIWAYAH: Faujiah, A. dkk. (2018). Pengembangan Karakter Anak di Indonesia Heritage Foundation (IHF) Depok. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 6(1), 163- 182. Fitri, M., & Na'imah. (2020). Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral pada Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1), 1-12. 132
Fitriyana, R., & dkk. (2019). Perbedaan Perilaku Menolong pada Anak Usia Dini yang Diberikan Cerita Moral yang Menekankan Emosi Negatif Pengamat dengan Cerita Nonmoral di PAUD Idaman Banjarbaru. Jurnal Kognisia, 2(2), 95-99. Fuadah, Y. T. (2021). Media Pembelajaran Daring Anak Usia Dini pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal An-Nur: Kajian Pendidikan Dan Keislaman, 7(2), 156-165. Hadi, S. (2016). Pemeriksaan Keabsahan Data Penelitian Kualitatif pada Skripsi. Jurnal Ilmu Pendidikan, 22(1), 74-76. Hamid Muhammad, P. . (2020). Media Daring Itutorial Webex, Zoom, dan Google Drave. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Harahap, N. (2014). Penelitian Kepustakaan. Jurnal I'qra, 8(1), 68-73. Hasanah, A. (2015). Urgensi Pendidikan Moral dan Akhlak Pada Anak Usia Dini. Jurnal 'Anil Islam, 8(1), 26-47. Hasanah, U., & Nulhakim, L. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Film Animasi sebagai Media Pemebelajaran Konsep Fotosintesis. Jurnal Penelitian Pembelajaran IPA, 1(1), 91-106. Hidayat, O. S. (2017). Hakikat Perkembangan Moralitas Anak Usia Dini (2nd ed.). Hidayatulloh, M. A. (2017). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Anak Usia Dini dalam Film "Adit & Sopo Jarwo." Jurnal Thufula, 5(1), 42-63. Imanto, T. (2007). Film Sebagai Proses Kreatif dalam Bahasa Gambar. Jurnal Komunikasi, 4(1), 22-33. Ira. (2021). Konten Televisi Ramah Anak Sebagai Investasi untuk Masa Depan Kasih, D. (2021). Implementasi Metode Demonstrasi dalam Meningkatan Kecerdasan Naturalis Anak Usia 5-6 Tahun di RA Salsabila Darunajah Bekasi. Jurnal Penik PAUD, 4(2), 21-34. Khaironi, M. (2017). Pendidikan Moral pada Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age Universitas Hamzanwadi, 1(1), 1-16. Khatibah. (2011). Penelitian Kepustakaan. Jurnal Iqra', 5(1), 36-38. Khoiriyah, dan Rachman, A. U. (2019). Bercakap-Cakap Sebagai Metode Peningkatan Kemampuan Berbicara Anak. JECCE, 2(38-54). Kompas. (2020). Dampak Anak Nonton Youtube Baik atau Buruk. Kompas.Com. nonton-youtube-baik-atau-buruk Kurniawati, Y. dkk. (2020). Kecerdasan Moral Anak Usia Dini (M. P. . Moh 133
Nasrudin (ed.); 1st ed.). PT Nasya Expanding Management. Lestari, R. (2020). Mengapa Anak- Anak Menyukai Kartun? Medcom.Id. Mahmudah, S., & Fauzia, F. (2022). Pola Asuh Orang Tua dalam Pendapingan Belajar dari Rumah untuk Menumbuhkan Perkembangan Moral Anak Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Basicedu, 6(2), 3033- 3042. Maymunah, S., & Watini, S. (2021). Pemanfaatan Media Video dalam Pembelajaran Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 4120-4127. Mudjiono, Y. (2011). Kajian Semiotika dalam Film. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1), 126-138. Mufarochah, S. (2020). Pentingnya Pendidikan Moral pada Anak Usia Dini Dimasa Pandemi. Jurnal At- Thufuly: Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 80- 89. Mukarrohmah, A. (2022). Pendidikan dan Moral Pada Anak Usia Dini. Journal of Science and Education Research, 1(1), 15-21. Mursaid, M. A., & Manesah, D. (2020). Pengantar Teori Film (G. D. Ayu (ed.); 1st ed.). CV Budi Utama. Nurjanah, S. (2018). Perkembangan Nilai Agama dan Moral (STTPA Tercapai). Jurnal Paramurobi, 1(1), 44-57. Nurmawati, L. dkk. (2019). Pengaruh Film Animasi adit dan Sopo Jarwo terhadap Perkembangan Moral. Jurnal Inovatif Ilmu Pendidikan, 1(2), 137-151. Nurohmah, A. N., & Dewi, D. A. (2021). Penanaman Nilai Moral dan Karakter di Era Pandemi melalui Pendidikan dengan Mengimplentasikan Nilai- Nilai Pancasila. Jurnal EduPsycouns, 3(1), 119-126. Pratiwi, N. I. (2017). Penggunaan Media Video Call dalam Teknologi Komunikasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 1(2), 202-222. Putrihapsari, R., & Dimyati. (2021). Penanaman Sikap Sopan Santun dalam Budaya Jawa Pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi :Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 2059-2070. QorotaayunGumay, D. (2022). Dampak Kebiasaan Menonton YouTube pada Anak-Anak.Kompasiana. Rahma, A. M., & Abid, D. F. (2022). Tahap Perkembangan Moral Anak Perspektif Psikologi Pendidikan Islam. Akhlaqul Karimah Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(40-47). 134
Rahman, H. dkk. (2020). Pengembangan Nilai Moral dan Agama Anak Usia Dini (R. Astuti (ed.)). Edu Publisher. Rahmawati, & Gazaly, M. (2019). Nilai-Nilai Dakwah dalam Film Adit dan Sopo Jarwo Episode 4 di MNCTV. AL-Munzir, 12(1), 13-27. Ramadi, & Amalia, R. (2017). Pengembangan Aspe Keaksaraan Anak Dalam Mengenal Simbol-Simbol Menggunakan Kombinasi Metode Bercakap- Cakap dengan Model Make A Match dan Metode Pemberian Tugas pada Anak Kelompok A di TK Aisyiyah 23 Banjarmasin. Jurnal Langsat Ilmu Pendidikan Dan Sosial, 4(2), 77-81. Ramdan, M. dkk. (2020). Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Film " Jokowi ." Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(4), 549-558. Rikarno, R. (2015). Film Dokumenter Sebagai Sumber Belajar Siswa. Jurnal Ekspresi Seni, 17(1), 129-147. Rizal, M. (2017). Animasi Sebagai Media Pembealajaran Tentang Pemanasan "Global warming" Untuk Anak Usia Dini. Inspiration : Jurnal Teknologi InformasiDanKomunikasi,7(1),79-85. Santi, D. (2009). Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori dan Praktik (B. Sarwiji (ed.); 1st ed.). PT Indeks. Sari, M., & Asmendri. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Jurnal Natural Science: Jurnal Pendidikan Bidang IPA Dan Pendidikan IPA, 6(1), 41-52. Sartika, E. (2014). Analisis Isi Kualitatif Pesan Moral dalam Film Berjudul "Kita Versus Korupsi." Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 63-77. Siti Maghfhirah, S, P. (2020). Perkembangan Moral, Sosial, dan Spiritual Anak Usia Dini (M. P. Nur Hamzah (ed.); 1st ed.). Edu Publisher. Sugiyono, P. D. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (M. Dr. Ir. Sutopo. S.Pd (ed.); 1st ed.). ALFABETA. Sujiono, Y. N. (2013a). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (8th ed.). PT Indeks. Sujiono, Y. N. (2013b). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (B. Sarwiji (ed.); 8th ed.). PT Indeks. Suryana, D. D. (2016). Pendidikan Anak Usia Dini Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak (1st ed.). Kencana. Sutiyani, Francisca, D. (2021). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Film Adit dan Sopo Jarwo Ditinjau dari Aspek Pedagogik. Jurnal Obsesi : Jurnal PendidikanAnakUsiaDini,5(2),2201-2210. Syahfitri, Y. (2011). Teknik Film Animasi dalam Dunia Komputer. Jurnal 135
SAINTIKOM, 10(3), 1-5. Syukri, M. (2010). Pendidikan Berbasis Karakter Melalui Pembelajaran Kontekstual. Jurnal Cakrawala Kependidikan, 8(1), 1-7. Tisnawati, N., & Andriani, S. P. (2022). Penggunaan Media Berbasis Audio- Visual dalam Film Omar dan Hana sebagai Penanaman Akhlak Karimah Anak Usia Dini di PIAUD Aisyiyah Tanjung Qencono. Jurnal JIEEC UMG, 4(1-14). Trinanda, M. A., & Suryana, D. (2021). Urgensi Penanaman Nilai Moral Pada Anak Usia Dini the Urgency of Instilling Moral Values in Early Childhood. Academia.Edu,1-10. Wahyuni, D. T., & dkk. (2022). Korelasi Tayangan Film Adit dan Sopo Jarwo dengan Perilaku Anak Usia Dini (Studi pada Kelompok B PAUD Nurul Ilmi Desa Pengabuan Kecamatan Abab Kabupaten Pali. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(5), 1596-1569. Wahyuningsih, S. (2019). Film dan Dakwah Memahami Representasi Pesan - Pesan Dakwah dalam Film Melalui Analisis Semiotik (1st ed.). Media SahabatCendikia. &f=false Yanti, & dkk. (2014). Peningkatan Kemampuan Membedakan Perilaku Baik dan Buruk di PAUD Adinda Melawi. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 3(11), 1-14. Yaqin, A. (2020). Pendidikan Akhlak Moral Berbasis Teori Kognitif (Monalisa (ed.); 1st ed.). PT Raja Grafindo Persada. Zulfikar. (2021). Efektitifitas Pembelajaran Anak Usia Dini di Masa Pandemi. Disdikpora. 136
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Cover Film Animasi Adit dan Sopo Jarwo Episode B.1. Episode A.1. dan A.2. 137
LAMPIRAN 2. Cover Judul Film Adit dan Sopo Jarwo Cover Judul Film B.1. Cover Judul Film A.1. 138
Cover Judul Film A.2 139
LAMPIRAN 3. Dokumentasi Sumber Data Sekunder Sumber Data Sekunder 1 Sumber Data Sekunder 2 Sumber Data Sekunder 3 Sumber Data Sekunder 4 140
LAMPIRAN 4. Kartu Data Sumber Data Film Menit Gambar Scene A.1 01: 06 dan 05:03 Catatan Pada Scene tersebut mengenalkan bentuk pengenalan perilaku baik dan buruk dalam menjaga amanah, Ucup dan Kipli mengabaikan tanggung jawab dan amanah untuk menjaga Ondel-Ondel tetapi mereka memainkan Ondel-Ondel tersebut sampai rusak. Gambar Kartu Data Perilaku Baik dan Buruk dalam mejaga Amanah A.1. Sumber Data Film Menit Gambar Scene B.1 03:37 dan 04:16 Catatan Pada Scene tersebut mengenalkan bentuk pengenalan perilaku baik dan buruk dalam menjaga amanah, ketika Denis diberi amanah untuk menjaga Bang Sopo, Denis bertanggung jawab menjaga Bang Sopo sampai Adit Kembali. Pada Scene berikutnya, mengenalkan bentuk perilaku baik (sopan dan kejujuran) yang dilakukan Denis dan Adit menanyakan dengan sopan kepada Bang Sopo tentang kondisi Bang Sopo setelah dirawat oleh mereka. Gambar Kartu Data Perilaku Baik dan Buruk dalam mejaga Amanah dan Sopan B.1 141
Sumber Data Film Menit Gambar Scene A.2 07:50, 08:40, dan 12:51 Catatan Pada Scene tersebut bentuk pengenalan perilaku perilaku baik (sopan dan kejujuran), yaitu Ucup berkata jujur jika dia menemukan dompet. Perilaku Sopan ketika Ucup dengan sopan menolak membuka dompet karena dompet tersebut bukan miliknya. Gambar Kartu Data Perilaku Sopan dan Kejujuran A.2. Sumber Data Film Menit Gambar Scene A.1 0:19 dan 05:02 Catatan Pada Scene tersebut bentuk pengenalan perilaku perilaku baik (sopan dan kejujuran), yaitu Ucup dan Kipli bertanya mengenai Ondel-Ondel dan meminta maaf telah mengabaikan tanggung jawab untuk menjaga Ondel-Ondel kepada Pak Sanip dengan sopan. Gambar Kartu Data Perilaku Sopan dan Kejujuran A.1. 142
Sumber Data Film Menit Gambar Scene B.1 04:16 Catatan Pada Scene tersebut bentuk pengenalan perilaku mulia (penolong), yaitu ketika Adit dan Denis melihat Bang Sopo terlihat sakit, lalu mereka merawat dan mengurus Bang Sopo sampai membaik. Gambar Kartu Data Perilaku Mulia Penolong B.1 Sumber Data Film Menit Gambar Scene A.1 03:18 Catatan Pada Scene tersebut bentuk pengenalan perilaku mulia dan (penolong), menenangkan Denis yang sedang ketakutan karena di dekati Ondel-Ondel. yaitu ketika Adit menolong Gambar Kartu Data Perilaku Mulia Penolong A.1. 143
Sumber Data Film Menit Gambar Scene A.2 08:44 Pada Scene tersebut bentuk pengenalan perilaku mulia (penolong), yaitu ketika Adit, Denis, dan Ucup meminta bantuan Pak Haji Udin untuk membantu mereka menemukan pemilik dompet, yang berarti mereka menolong untuk menemukan dompet dompetnya yang hilang. Gambar Kartu Data Perilaku Mulia Penolong A.2. Catatan pemilik 144
Nama Tempat Tanggal Lahir Alamat Email Sosial Media Riwayat Pendidikan DAFTAR RIWAYAT HIDUP : Fahmi Rieskiana : Sukoharjo, 14 Mei 2000 : Purbayan, RT 03 RW 01, Desa Singopuran Kec. Kartasura, Kab. Sukoharjo, Prov. Jawa Tengah : : Fahmirieskiana (Instagram) : 1. TK Desa Singopuran 01 (2006) 2. SD Negeri 7 Kartasura (2012) 3. SMP Negeri 3 Kartasura (2015) 4. SMA Negeri 2 Sukoharjo (2018) 5. UIN Raden Mas Said Surakarta 145 |
Lampiran 1 Surat Bukti Penelitian LAMPIRAN 86
Lampiran 2 Informed Consent 87
Lampiran 3 Surat Persetujuan Subjek D 88
Lampiran 4 Surat Persetujuan Subjek AS 89
Lampiran 5 Surat Persetujuan Subjek I 90
Lampiran 6 Surat Persetujuan Subjek S 91
Lampiran 7 Surat Persetujuan Subjek AT 92
Lampiran 8 Guideline Wawancara Guideline Wawancara Pertanyaan umum: 1. Nama/inisial.... 2. Umur.... 3. Pekerjaan.... 4. Sudah merokok berapa lama? 5. Kapan pertama kali merokok? Ceritakan! 6. Pertama kali merokok merk apa? Kenapa? 7. Sekarang merokok merk apa? Kenapa? No Determinan 1. Behavioral Beliefs/Sika p terhadap perilaku 2. Normative Beliefs/Nor ma Subjektif 3. Control Beliefs/Pers epsi Kontrol Perilaku 1. 2. 3. 4. 1. 1. Pertanyaan Wawancara Kenapa tertarik thdp rokok? Apa yang membuat tertarik? Dulu saat pertama mencoba merokok, pengetahuan seperti apa yang kamu miliki tentang rokok? Lalu, menurutmu bagaimana citra perokok perempuan di Indonesia? Bagaimana perasaanmu saat pertama merokok? Apa yang kamu rasakan atau kamu dapatkan setelah rokok pertamamu? (perjelas lagi kenapa kok dipaksakan jika tidak suka) Apa efek yang dirasakan setelah pertama kali merokok? (lingkungan/diri) Setelah menjadi perokok apa efek yang dirasakan setelah merokok? (lingkungan/diri) Bagaimana pandangan orang-orang terdekat thdp rokok? Apakah orang-orang terdekat juga merokok? (siapa orang terdekat itu? Bagaimana sosoknya bisa mempengaruhi individu?) Hal apa yang biasanya mendorong untuk merokok? (gali hal2 terkait kemampuan ekonomi, latar belakang, pengalaman penghambat dan pendukung, dll) (gali tentang sumber daya individu untuk melakukan perilaku, tentang bagaimana individu memaknai hambatan dan peluang) Lampiran 9 Verbatim Subjek D SUBJEK D A : Dengan mbak siapa tadi? B : Dengan mbak d 93 Objek 5 orang perokok perempua n
A B A B A B A B A B A B A B A B A B A B : umur? : 19 Tahun : pekerjaan? : mahasiswa : aa sudah merokok berapa lama mbak? : kalok aktif itu sekitarr setengah tahunan ini : setengah tahun ini aktif?, pertama kalinya kapan? : kelas sebelas sma : kelas sebelas sma? aa gimana itu pengalaman pertama? Ceritanya gimana? : Aa pengalaman pertamanya itu sebenernya kayak buat aaa ikut ikutan sih : ikut ikutan hee eh : kayak keren nih merokok kan : hee eh, : itupun masih sembunyi sembunyi : emmh sembunyi sembunyi ya? : iya, jadi ga terlalu aktif juga dan jarang paling kalo main aja sama temen temen : hee eh : diluar rumah : pertama kali berarti waktu main sama temen temen : iya 94
A : pulang sekolah atau B : iya pulang sekolah A : pulang sekolah B : terus kalo nongkrong, kalo lagi rapat A : apa mabk rokok pertama kalinya B : LA Ice A : LA ice oke, kalo sekarang? B : ganti ganti sih kadang esse yang doble klik, berry pop sama sampoerna A : oooo cenderung yang ada rasanya ya? B : iyaa} A : kenapa kok tertarik sama rokok?apa yang membuat mbak tertarik? B : ya mungkin kayak aa ngikut temen sih ya dulunya} A : lebih ke ngikut temen ya? B : iya, ngikut temen trus kaya, uh keren nih! A : emmh merasa keren B : iya A : bisa mendeskripsikan kerennya seperti apa ndak? B masuk ke lingkungan pertemanan apa lagi sekarang udah di semarang gitu : aa gimana ya kayak oh ngikut temen jadi mungkin kalo udah merokok tuh gampang A : hmmmm B aja gitu sama lingkungan pertemanan : semarang tuh kalok cewe merokok tuh dah biasa jadi kayak biar gampang diterima A tentang rokok itu sendiri? : aaa emh, aa dulu waktu pertama kali merokok mbak punya pengetahuan seperti apa B : kurang begitu tau sih ya sebenernya karena aa nyoba juga kayak lihat kakak ipar kan juga kan merokok , jadi kayak hah kayanya enak nih , kan biasa disuruh beli, kadang kalo disuruh beli saya juga ikutan ngambil gitu A : emhhhh ,tapi terkait manfaat dan gimana bahanya belum terlalu tau atau? B: udah tau sih bahanya apa gitu 95
A merokok itu? : kalau manfaat waktu pertama kali itu merasa nggak ada manfaat nggak sih dari B pertemanan aja gitu kayak jadi : enggak ada sih sebenernya, Cuma kaya manfaat nya kaya aa ya di ruang A gimana? : emmh kalau menurut mbak D sendiri di Indonesia itu citra perokok perempuan B biasanya di pandang tuh, ah ini perempuan ga bener cewe ga bener : citranya buruk banget sih , kayak orang aa apa lagi perempuan yang ngeroko tuh A : emh B : soalnya kan ga semuanya A mbak d? : Cuma engga semuanya ya? Aaa saaat pertama kali merokok gimana perasaan B sama orang rumah : ya sebenernya ee takut juga sih sebenernya , takut takutnya tu karena takut ketahuan A : emmh takut ketahuan orang rumah?ada perasaan aa perasaan senang , perasaan aa wah ini aku merasakan ada perasaan perasaan yang lebih kompleks lagi selain takut apa? B langsung yang berasa agak agak berasa , jadi kaya oh enak juga ya ternyata : ya ada juga kayak seneng akhirnya bisa ngerasain rokok tuh gimana apa lagi kan itu A : langsung suka berarti? B : iya , tapi kalau buat apa sih frekuensi merokoknya itu jarang banget A : jarang? B : iya kecuali sekarang , sekarang udah ga bisa lepas A : oh udah ga bisa lepas ya? Jadi perlahan lahan ya waktu itu ya? B : iya masih ya addict banget lah A : aaa ada efek tertentu yang dirasakan? Setelah pertama kali merokok? B : kalao pertama kali merokok itu enggak ada ya, paling batuk batuk biasa A : batuk? B batuk : iya , tapi kemarin kemarin tuh sempet kaya gara gara nyoba la yang purple boost itu A : batuk? B : batuk sampai radang di tenggorokan 96
A :* tertawa kecil B :*ikut tertawa kecil A dirasakan? : kalau setelah sekian lama jadi perokok setelah selama ini merokok ada keluhan yang B : aa ada sih ga bisa lepas A :oo ga bisa lepas ya? B : iya , ga bisa lepas , aduh kalo ga merokok ngapain gitu jadi A : oh gitu B : ada aa apa dorongan untuk beli beli beli kalo abis A : sehari berapa bungkus mbak? B : pas masih kemarin kemarin yang double klik itu sehari hamper dua bungkus A : hampir dua bungkus? B : iya A : kalau sekarang? B : kalau kadang sebungkus gitu A dan sekarang merokok : kalau efek dari lingkungan ada yang merasa berbeda atau enggak? Saat pertama B : pasti ada sih A : gimana itu? B : aa karena orang yang temen temen gitu yang tadinya enggak tau bahwa aku tuh merokok udah dari lama sekarang merokok kaya oh kok kamu berubah ya semenjak kesemarang padahal itu aku berubah bukan karena lingkungan ku di semarang, tapi emang kemauan ku dulu pas sma juga udah pengen ngerokok A : ooh jadi waktu sma punya kemauan untuk ingin merokok? B : merokok iya A : karena tadi merasa ngelihat orang yang merokok keren B : iya , kadang merasa katanya kalau merokok tuh ngeluapin masalah atau apa A : oo ngeluapin masalah B apalagi disana itungannya masih desa ya pelosok gitu , larinya kesitu : mungkin itu jaman jamannya masih sma punya masalah dikit aja kan langsung ini , 97
A ya ada keluarga ada teman : emhh oke oke , nah untuk orang orang terdekatnya mbak d mungkin aa dibedakan B : he emh A deh : gimana pandangan mereka terhadap orang yang merokok?, terhadap rokok dulu B itu mungkin ya gapapa its habiet gitu kelihatannya : terhadap perokok kayak dunia perempuan ga bener sih dua duanya, tapi kalo temen A : emmh, udah kebiasaan B : tapi kalo dari keluarga sendiri ya ada yang nerima ada yang engga A : ada yang nerima ada yang engga, aa orang orang terdekat juga merok,ok? B : orang orang terdekat, paling kakak ipar, A : kakak ipar B : terus papah A : papah B : juga merokok, kakak sepupu merokok A : kakak sepupu? B : iya, itu kakak sepupu yang tinggal serumah A : jadi aa papah nggak papa kalau misal mbak dea merokok? B : sebenernya belum tau A : belum tau? B : belum tau iya , yang tau tuh mamah, kakak ipar, sama kakak A : ohh B : karena dia mergokkin pas itu dikamar aku tuh aku nyimpen rokok A : emmh,trus B : ditanya lah akhirnya, kamu ngeroko?iya. terus langsung dibeliin malah A : ngomong-ngomong dibeliin?} B : sama kakak ipar A : kalau sama mamah dimarahin enggak? 98
B : engga sih Cuma bilangnya gini , yaudah itu kan keputusan kamu baik buruknya kamu dah tau kan resikonya, yang penting jangan terlalu ini kalau balik ke desa ya udah jaga image gitu A : emmh B : bilangnya gitu sih , masih Cuma segitu doang A : emmh , nah hal hal apa saja yang biasanya mendorong mbak dea untuk merokok? B : kalau lagi sedih A : lagi sedih B : gabut A : heemh B : udah sih itu A : aa ada hal hal yang merasa jadi penghambat enggak untuk merokok B : ada A : apa aja? B : kalau gada uang A : kalau gada uang B : iya A merokok atau stop merokok : tapi gimana mbak D menyikapi ndak ada uang itu?apakah tetep mencari cara untuk B mau roko? :enggak sih kadang tuh temen temen juga baik ya, kalau ga bawa rokok tuh biasanya, A : iya B :ambil aja gitu , temen temen juga baik A over budget jadi ga punya uang untuk beli rokok apa gimana? :tapi untuk membeli rokok sendiri itu aa sudah ada anggaran atau memang kadang B : ndak ada anggaran sebenernya itu ngambil dari uang jajan A : emmh B : tapi eh aku rasa pas ngeroko itu udah over budget banget A : oh karena over budget itu , terlalu banyak ya? 99
B buat ngeroko doang : iya , dalam kurun waktu dua tiga dua bulan itu ya hampir berapa... hampir dua juta A : oke oke , kalo eee faktor pendukung untuk merokok ? B : temen temen sih A : paling kuat ya? B : iya} A : kalau sendirian? B main hp bosen, ah ngeroko sambil dengerin music : kalau sendiri lumayan juga sih paling kalau gada temen , gada ini kek ngapain gitu . A : emmmhh, oke . efek yang dirasakan sejauh ini tuh ya kecanduan ? B : kecanduan A : seandainya satu hari ga ngerokok bisa ga? B : bisa A : bisa? B : masih bisa A :seminggu? B kaya, aduh gara gara ngerokok nih kayanya batuk terus :kurang tau yak arena abis sakit pun udah bertekad gitu mau berhenti merokok nih A : hmmmmm B bisa, udah terjebak di lingkaran circle yang merokok semua perokok :tetep ga bisa apalagi tiap maen gitu ke temen temen pasti ngeroko semua jadi ga A bisa menahan diri untuk tidak merokok? : aa seandainya mbak dea ada di lingkungan yang tidak merokok, mbak dea masih B : masih A : masih bisa ya B : tapi dilihat dulu siapa aja A : emmh B gajelas) ini ya sebisa mungkin menyesuaikan lah :kalau emang itu anaknya baik baik dan engga emang aaaa engga nerima ke(mbuh 100
A mbak dea juga merasa buruk : menyesuaikan ya , aa dengan adanya citra perokok yang buruk di Indonesia apakah B : secara langsung sih enggak ya A : enggak ya? B apa : kan yang ngelihat baik buruknya kita , kita sendiri gitu, bar kah orang lain berkata A : emh oke , ya sejauh ini cukup menjawab saya matiin record A Dhea tadi terinfluence orang terdekat juga untuk merokok, kakak ipar, gitu kan? : eee... tentang... tentang... orang - orang terdekat karena sedikit banyak kan Mbak B : Ya... A ngerokok? : Nah gimana hubungannya Mbak Dhea sama mungkin kakak ipar atau papah yang B : eee.. jujur aja kalau sama papah kan emang pisah ya. A : Maksudnya gimana? B : Kaya udah pisah rumah A : Oh gitu B : Kalau kakak ipar kan kita deket, karena emang satu hobi juga. A : Satu hobi.. apa itu? B : Motor A : Oh suka motor B : Iya. Motor kan, terus kadang kalau dia bikin lampu motor, bikin modif-an, kan motor aku juga dimodif. Nah kadang ngobrol sampe larut, misalkan dari abis maghrib sampai jam 2. Tapi kalau mulainya jam 2 pagi ya sampai subuh, kadang night riding bareng. Terus kaya bareng terus gitu A : Deket banget ya berarti ya? B : Ya kurang lebih lah, kalau memang dia lagi ada di rumah. Soalnya kan dia di luar, jadi dia kalau disinipun komunikasinya sebatas kaya temen. Gitu. Kalau disuruh tolong beliin rokok, ambil aja uang sisanya. Ya aku beliin rokok. A : Oh gitu.... Eeee... kalau terhadap temen, ada ngga temen yang menginfluence? 101
B : ada A : Yang paling B : *menunjuk teman sebelahnya* A : Oh Mbak A? B : Iya *tertawa cekikikan* Ada A : Deket banget ya berarti sama Mbak A? B : Ya deket A : Sedeket apa itu? B : kemana - mana bareng A : Oh.. gandengan terus berarti? B : Ya.. sepaket. Organisasi sepaket, kelas sepaket sampe sekarang. A : Oke sudah cukup Lampiran 10 Verbatim Subjek AS SUBJEK AS A : Ya oke Mbak A, namanya A ya? B : Ya A A : Umurnya B : 19 Tahun A : 19 Tahun. Mahasiswa aktif di Udinus? B : Yah semester 3 A : Sudah merokok berapa lama? B : Awal merokok dulu SMP A : SMP B : SMP, itu karena faktor lingkungan juga sih. Jadi kan dulu temennya cowo - cowo, pada ngerokok. Terus cobain - cobain, yaudah cobain tapi berhenti disitu aja karena dulu masih ngga tertarik merokok jadi kaya SMP pertama kali merokok terus udah ngga ngerokok lagi. Terus SMA akhir - akhir mulai ngerokok lagi, sampe sekarang 102
A : oh gitu. Eeee kenapa kok waktu SMP ngga tertarik? Tapi udah nyoba waktu itu? B : udah nyoba, tapi kaya A : Apa rokoknya? B : Dulu pertama itu LA A : LA? LA biasa? LA merah? B : Iya LA merah. A : Terus B : Terus ngga tertarik A : apa yang dirasain waktu itu? B : Dulu kaya merasa ngga enak, kaya apasih kaya ngisep kertas gitu A : Oh gitu, terus habis itu SMA nyoba lagi? B : Iya SMA nyoba lagi A : Setelah tau rasanya kaya ngisep kertas tapi SMA masih dicoba lagi? B : Iya SMA masih dicoba lagi A : Kenapa itu? B : Balik lagi karena temen lagi. A : Temen lagi B : Iyaa. Diajain kok.... A : Cobain cobain B : Hee, lama lama kok enak. Yaudah lanjut lagi A sama seperti kertas? : mmm... waktu SMA nyoba lagi langsung suka? Atau masih memiliki perasaan yang B temen jadi tuh kaya terus terus lama - lama kebiasa : masih sama sih kaya ini kok gini ya. Tapi karena tiap hari ketemu sama temen - A rokok? Apa yang membuat Mbak A tertarik terhadap rokok? : mmm gitu. Nah kalau hal apa yang membuat tertarik? Kenapa kok tertarik terhadap B kaya mereka : Ya karena itu.. temen - temen pada ngerokok semua, terus kaya pengen lah sama A : Oooh rasa ingin sama ya sama temen ya. 103
B : Iya A - teman? : Tapi secara dari dalam diri Mbak A sendiri sebenernya ada ndak, terlepas dari teman B doang. Tapi kalo sekarang udah mulai kaya ngga bisa lepas malah kalo sekarang : Ya sebenernya kalau dulu ya waktu SMA tuh masih kaya yaitu cuma ngikut temen A - temen itu, ada kemungkinan mbak A tidak merokok? : ngga bisa lepas yaa.. jadi kalo mungkin seandainya dulu mbak A ngga ketemu temen B : Belum tentu, karena ya balik lagi masuk.. masuk perkuliahan banyak banget cewe cewe yang ngerokok. Dulu aja waktu pertama masuk kuliah kan sebenarnya aku udah ngerokok, A : heem B : Terus akuu belum berani ngerokok yang depan temen - temen, karena tuh kaya aduh gimana ya. Terus aku liat disini kaya, oh disini udah biasa aja. Ya udah aku mulai berani di depan temen - temen. A mbak A punya pengetahuan seperti apa tentang rokok? : Nah waktu pertama dulu nyoba waktu temen - temen ngajak Mbak A untuk nyoba, B bagus buat kesehatan. : Dulu masih minim pengetahuan tentang rokok sih. Yang aku tau ya merokok tuh ngga A : Cuma itu aja? B : Ya Cuma itu aja A : Okey... terus.. mmm.. yang dirasakan ndak suka ya waktu itu ya? B : Ya waktu awal - awal ngga suka A berarti.. misal nih pertemuan pertama "eh A cobain" gitu? : ngga suka.. tapi karena terus - terusan ketemu sama temen - temen itu - itu terus B : Iyaaa A : Terus mbak A nyoba? B : ngga ah gaenak, setelah di... A : Nah terus pertemuan kedua, cobain lagi nih. Gitu? B : iya hahahaha. Terus yaudah jadi terbiasa A &B : *tertawa cekikikan* A : agak maksa ya temennya? B : *tertawa cekikikan* 104
A : eee... apa yang dirasakan? Efek apa yang dirasakan saat pertama kali nyoba itu? Ada keluhan dari lingkungan atau diri sendiri? Atau merasa sebenere merasakan sebuah manfaat mungkin? B : Kalo manfaat sih engga ya. Justru malah sering ya itu, sering batuk - batuk A : Sering batuk? B : hee.. sering batuk. A : hmm... setelah lama apa yang dirasakan? B : Setelah lama misal kalo kita kebanyakan ngerokok nih ya, tuh kalo aku mual. A : Mual? B : mual, A : ohh.. B : Mual, pusing, kadang kalo udah kaya gitu aku baru berhenti ngerokok. A : ooh.. itu biasanya setelah berapa? Setelah berapa banyak? B : setelah... A : Tiga bungkus? : engga sampe segitu *sambil tertawa*, tapi kalo udah kaya. Lebih ke frekuensi sih. B Misal kalo abis ngerokok ya abis satu batang, dah terus ngga ada istirahatnya. Langsung ngerokok lagi, itu langsung pusing langsung mual A : hmm.. berarti nggak.. ngga bisa... B : nggak bisa yang nyambung A : ngga bisa terus nyambung terus gitu gabisa? B : ngga bisa... A : harus ada jeda? B : iyaa.. A : Biasanya berapa menit? B : berapa menit? Ngga pasti sih. Mungkin tak tinggal main hp.. A : Semoodnya aja? B : 5 menit 10 menit lah baru ngerokok lagi A : Oke.. eee.. orang orang terdekat merokok? 105
B : temen.. A : keluarga? B : keluarga.. gaada yang merokok. A : keluarga ndak ada yang merokok? B : gaada yang merokok. A : smoke free ya? B : iyaaa. A : oke.. jadi murni karena temen..? B : ya.. temen dan lingkungan A seperti apa kalau gitu? Keluarga ngga ada yang ngerokok? : berarti keluarga sendiri juga menganggap.. nah keluarga sendiri menganggap rokok B : ngga ada. Papa ngga ngerokok, papah itu orang yang sehat banget. Ngerokok ngga, terus minum minuman kaya manis manis gitu ngga, kopi aja juga ngga suka. Karena papa karena orangnya hidup sehat ya jadi kaya papa ngerasa kaya rokok tuh ngga bagus. Jangan ngerokok. Terus papa juga misal ada saudara yang ngerokok kaya ditegur "kamu jangan kebanyakan ngerokok. Nanti gini gini gini.." gitu. A : Terus papa tau? B : ngga tau. Tapi mama dulu pernah tau aku ngerokok. A dianjurkan gitu ya? Hal yang bagus juga gitu ya? : oke.. eee... berarti keluarga sendiri tidak memandang rokok sebagai hal yang B : Iya.. A : apasih hal hal yang biasanya mendorong untuk merokok itu? B stres, ngerokok. Kaya ngerasa kalo ngerokok itu enak aja. : ya kalau bosen, ngga tau mau ngapain, bingung, ngerokok. Kalo lagi pusing, lagi A perokok perempuan? : eee.. tapi Mbak A.. menurut Mbak A citra perokok di Indonesia bagaimana? Setiap B ngerokok pasti nakal" : yang pasti jelek sih, karena banyak orang - orang yang nganggep kaya.. "ah ini cewe A : sejak kapan tau seperti itu? B : sejak... sejak ya sejak itu sejak mulai merokok, apalagi masuk SMA itu kaya kalo... dulu pun aku juga kaya gitu, sebelum ngerokok kalo aku ngelihat cewe ngerokok kan kaya "ih apaan sih cewe kok ngerokok" dulu pun aku seperti itu ke cewe - cewe yang ngerokok. Terus 106
aku malah jadi seperti itu. Dan terus ternyata ngebuka pandanganku kaya "oh ternyata cewe ngerokok ternyata ngga seburuk itu." A mbak A? Ada ndak? Atau selama ini merasa ngga ada hambatan untuk merokok? : hmm.. oke. Hambatan apa saja sih untuk merokok itu ada hambatan apa saja bagi B : ya itu tadi kalo ngga ada uang. A : ngga ada uang? B : ngga ada uang. A memang tidak ada anggarannya? : kenapa bisa ngga ada uang? Apakah overbudget atau kah sudah dianggarkan tapi B : ngga.. ya itu tadi, ngambil dari uang jajan. A : heemmm. Ya maksudnya uang jajan itu kan... B : ya uang jajan tapi kan ngga dianggarkan untuk rokok. A : oh ngga dianggarkan untuk rokok? B : ngga.. rokok tu sehari paling satu dua. A : hmm satu dua.. B : ya kan kalo tiap hari lumayan ya banyak.. A : hee.. B : Jadi kalo misal ngga ada uang, ya ngga ngerokok. Tapi ya ini... *menunjuk pod* A : oh.. ada pod? B : iya sekarang larinya ke arah.. hee.. ke rokok elektrik. A : lebih nyaman mana? B : nyaman rokok batangan, rokok biasa. A : oh rokok konvensional? Kenapa? B : beda aja rasanya. Lebih enak yang rokok biasa. A : hmm... B : ini juga kan masuknya juga boros juga liquid juga boros. A : ada perasaan apa mbak? Biasanya kalo sekarang merokok tu apa yang dirasakan? B : enak, rileks. 107
A : rileks ya? B : heem, rileks, tenang. A : hm.. rileks dan tenang. Lampiran 11 Verbatim Subjek I 14 Desember 2022 SUBJEK I A : Ya, selamat pagi mbak I B : Selamat pagi mas A : Kita pertama-tama... B : Mau berdoa dulu A : Ndakusah berdoa kita langsung tanya aja.. baik, Namanya I, umurnya berapa mbak? B : 22 tahun mas A : 22 tahun, untuk pekerjaan sekarang? B : Skripsi, mahasiswa A : Skripsi, mahasiswa aktif... sudah merokok berapa lama mbak? B : Kalo yang seringnya tu 3 tahunan mas A : 3 tahun, tapi awal mulanya kapan? B : Awal mulanya tu waktu SMP mas, jadi bareng-bareng gitu loo A : Waktu SMP bareng-bareng, gimana itu mbak cerita.. cerita detailnya itu? B : Kan anak SMP to mas, pengen coba-coba, la terus ndelalahnya kalo kita nunggu angkot ada warung, la warung itu tu jual rokok, ya disitu banyak sing ngerokok juga gitu lo, yaudah akhire coba-coba bareng-bareng, yaudah akhire ngerokok. A : Itu sama cowok-cowok? Cewek-cewek? B : Campur mas cewek-cowok A : Cewek cowok juga merokok di warung itu? B : Iya, awalnya baru nyoba-nyoba doang gitu A : Eee, merknya apa mbak waktu itu? Waktu nyoba rokoknya 108
B : Waktu itu kayake LA Ice mas A : Kenapa kok LA Ice? B : Yaa kan, waktu itu bilange LA Ice ringan, kayak permen, yaudah akhire dicoba A : Ohhh, kalo sekarang? B : Kalo sekarang aku samporna mas A : Kenapa? B : Eeeee gaktau ya mas, aku tu dulu sempet esse juiciy A : Heem B apa berry pop aku lupa kemanisen juga aku ndak suka, yauda akhire aku sampoerna : Tapi ki manis banget, terus gakenak, terus aku sempet ganti... esse... honey pop A : Sampoerna ini nggak ada rasa-rasanya mbak? B : Ada, tapi tu nggak terlalu manis gitu lo A : ohh gitu, okee, nah sebenernya... kenapa sih kok teratrik terhadap rokok? B ngerokok gitu lo, jadi yaudah, temen-temenku ngerokok aku juga ngerokok : waktu itu kan nyoba-nyoba terus kayak..eee... di fakultas tu juga banyak yang A : Tapi, secara spesifik tentang rokoknya, apa yang membuat mbak I tertarik? B aku nggak gampang laper gitu lo : Enak aja sih mas, kayak manis. Terus nek misale, kan kalo aku ngerokok otomatis A : O gitu, mbak I kalo merokok merasa tidak mudah lapar B : Heem A : Dan itu membantu untuk hemat makan? B : Heeh, hemat, kurus, diet, gitu lo A rokoknya seperti apa? Punya pengetahuan yang gimana? : Oo diet.. okee.. kalo dulu saat pertama mencoba rokok mbak I pengetahuan terhadap B : Ya Cuma aku taune kan rokok itu berbahaya bagi paru-paru, terus bisa marai mandul... gitu tok si mas.. ya awale takut, kan Namanya anak smp ya mas, nek tau mandul.. wah nanti nek aku mandul gimana blablabla tapi, ya bar dicoba-coba ndak kayaknya, soale belum periksa mas A : Ohh gitu.. B : Belum punya anak juga gitu lo 109
A seperti apa mbak? : Ohhh, terus menurut mbak I citra perokok di, citra perokok perempuan di Indonesia B : Kalo di Indonesia tu, aku merasa kayak kurang wajar gitu lo mas A : Gimana kurang wajarnya? B : Soale kan banyak sing kalo ngerokok bilange, wahh iki nggak baik, nggak baik, iki cewek nggak baik, padahal ya dari dulu orang-orang dulu malah ngerokok semua. Tapi karena di fakultas tu banyak yang ngerokok, jadi yaudah prek gitu lo. Tapi nek di Indonesia kayak kurang baik, kayak kemaren aku sempet ke semeru... kan ya ngga ada yang ngerokok to pas relawan itu, jadi ya aku ngerokok ki radak ndak enak gitu A lingkungan yang bisa menerima.. : Hmm, jadi masih pilih-pilih tempat ya mbak untuk merokok ya, sekiranya di B : Ya aku ngerokok A : Tapi kalo ndak, mbak I juga ndak B :......... kalo sanggup A : Kalo sanggup B : Kalo nggak sanggup ya aku tetep ngerokok A : Oke, gimana perasaan mbak I saat pertama kali ngerokok? Apa yang dirasakan? : Wah deg-degan mas, takut ketahuan, apalagi anak smp, terus takut dilihat guru, B modele kan kalo smp kan mesti kan ketahuan guru merokok, terus orang tua dipanggil, teruskan jelaskene ndak enak, gitu A : Okee, perasaan takut ya B : Heem, padahal kan coba-coba tok A : Waktu SMP tu tidak rutin berarti? B : Ndak mas, kan jarang-jarang, anak SMP kan umpet-umpetan gitu lo mas, takut A : Setiap merokok merasa takut berarti? Waktu SMP itu B wae hehe biasa aja, tapi pas *setelah selesai* ih ngerokok i : Takut, takut, tapi... takute tu setelahe, tapi pas bareng-bareng tu ya ngekek-ngekek A itu seperti apa langsung suka atau gimana?? : Ooo gitu, tapi terlepas dari perasaan takut terhadap diri mbak I sendiri merasa rokok B : Enggak sih mas, kan coba-coba sek sempet aku gak suka rokok karena waktu itu aku kerja, akhir-akhir ini aku kerja di ruangan ber ac, sebelume kan ndak, kalo di ruangan nggak ber ac kan yaudah ngerokok, bau e tug a terlalu bau gitu lo, tapi nek waktu sing terakhir aku di ruangan ber ac tuh aku kayak kalo aku habis ngerokok diluar masuk tu bau, la aku 110
nggak suka, terus aku sempet beralih ke pod, karena ndak bau, wangi, tapi karena ribet yaudah ga tak lanjutin. A : Itu akhir-akhir ini ya, kalo dulu pertama-tama? B : Eee, nggak langsung suka si mas, soale rasa takut tu lo mas, deg-degan A : Rasa takut itu ya... B : Lebih kayak, kalo bisa ngga ngerokok yaudah mending ngga ngerokok A memang suka? : Berarti, sebenernya waktu itu jika memang diperbolehkan untuk merokok mbak I B : Heem A : Sudah langsung cocok gitu ya mbak? B : Heem A : Okee, tapi meskipun takut mbak I tetep melakukan perilaku itu? B : Hihihi, iyaa A : Kenapa mbak? B ngerokok gitu : Soale ya piye ya, dah kebiasaan gitu lo, kalo gabut, misale gaada hp yo meh apa, A : Hmmm, seolah jadi... jadi temen ya mbak? B pait : Heeh, kayak kebiasaan gitu lo, kalo gada rokok pun aku nyari permen gitu lo, biar ga A : Tapi membantu permen itu? B : Membantu A : Kenapa ga dilanjutkan terus mbak? B : Nanti gigis mas heheheh A pertama kali merokok? : Ohh, hmm, Okee hehehe, nah... mbak I merasakan efek apa mbak setelah waktu itu B : Mmmm, bau sih A : Entah efek dari lingkungan atau dari diri sendiri gitu? B : Jadi bau A : Jadi bau, apanya? 111
B bau rokok, la kan takut to aku.. ya kayak gitu, jadi bau... : Kaya bau asep, tau gak si, kan kalo ngerokok mesti kan kita mikire bau to mulute, A : Hmmmmm B : Terus aku sikatan, mangan permen, ngono A takut menyisakan bekas gt ya mbak ya : Oo yang mendominasi perasaan takut ya berarti, takut ketahuan, ya takut kepergok, B : Heem A dirasakan efeknya? Setelah merokok? : Nah kalo, itu waktu dulu pertama-tama merokok, kalo sekarang-sekarang apa yang B : Capek si mas, kan aku SMA ndak merokok to, karena di SMA k utu kalo merokok ki buat cewek ki ya kyak orang pada umumnya, wah nakal, gak baik, terus akhire aku nggak merokok, terus, kuliah kan ngerokok, soale temen-temene ya ngerokok, ya kui jadi cepet capek, eee engap, gitu lo nek jalan jauh A : Hmmm efek2 perasaan negative ya, positifnya ada ndak mbak? B : Positifnya ya itu, nggak gabut, nggak gampang laper, mulute manis terus A : Oo merasa mulutnya manis kalo merokok B : Heem, kayak enak gitu lo, tapi yo kan mamaku sebenere udah tau aku ngerokok, tapi aku ngomong ya aku berenti, tapi kadang nek ngomongke merokok didepane ki jek merasa ndak enak, rasa takut A : Hmm oke, apakah orang-orang terdekat merokok? B : Ya semuanya mas A : Keluarga? B : Ya nggak papaku tok A : Keluarga, papa B : Papaku dah di tanah mas A : Oh gituu, tapi ibu juga ngerokok berarti? B : Yo ndak to A : Laya makane saya tanya orang-orang terdekat keluarga siapa aja yang merokok? B : Oh ndak ada, soale aku di rumah Cuma mbek mamaku tok A : Heeh, o anak tunggal? B : Kakakku di Jakarta mas 112
A : Hmmm, kakak merokok? B : Engg... enggatau si mas A : Cewek? Cowok? B : Cewek, tapi di Jakarta, ya paling... A pertemanan. : Jadi terhadap rokok itu gaada pengaruh dari keluarga ya, murni dari lingkungan B ngga tau ya berpengaruh apa ngga, soale ya dah lama gitu lo : Heehh, nek dulu papaku ngerokok, tapi kan karena udah ndak ada yaudah...aku A : terhadap bapak dulu dekat? B : dekat.. A : dekat sekali? Dekat aja? B : dekat sekali.. A : dekat sekali.. merasa bapak itu sosok seperti apa? B : Ya nek aku merasane bertanggung jawab, baik, itu sih mas. A melarang ngga? : mmm... terhadap terhadap.. ee... kira kira sekiranya bapak masih ada akan B : melarang mas, soale kan ya rodok orange overprotective gitu lo mas. A : oke... keluarga memandang rokok seperti apa? B : Nek mamahku ngga suka orang ngerokok.. A : ngga suka? : heem.. ya walaupun dia juga pernah merokok sih mas, tapi ya ngga suka. Maksudte B mungkin karena dia pernah merasa merokok dianggep tidak baik gitu padalan kan yo waktu itu ngerokoknya karena memang bukan karena ngga baik, emang terbiasa karena pergi pergi ke luar negeri gitu sih. A : mmm... eee... hal apa mbak yang biasanya mendorong untuk merokok? B : mmm gabut sih mas. Pinginn gitu sih. A : karena sudah terbiasa jadi ketika eee.. sedang merasa bosan jadi ingin merokok? B : heem.. A : di situasi ya? B : yoi.. situasi yang mendukung. 113
A : ada ndak penghambat untuk merokok? B : ada. Kalo sakit. Terus di rumah terus.. A : sakit dan di rumah terus itu menghambat? B : menghambat.. A : tapi tetep merokok ndak? B : kalo keluar merokok.. A cara ya untuk mendapatkan peluang? : kalo keluar merokok.. berarti mbak menyikapi penghambat itu juga...eee.. mencari B : iya... untuk mendapatkan peluang.. A : apalagi ya... sehari berapa bungkus mbak? B : ngga sih ngga banyak o mas.. aku seminggu tu bisa satu pack. A : ooo seminggu satu bungkus. Ndak yang setiap hari sampe satu bungkus gitu ya? B : ndak... ndak kuat to mas A mbak I akan tetap merokok? : oke.. ketika katakanlah mbak I ini sedang di luar lingkungan yang merokok, apakah : eee.. ngga sih mas. Aku soale ndak enak gitu lo, pekewuh kalo aku ngerokok sendiri. B Terus orang orang ngga ngerokok. Tapi selama ini aku keluar tu ya lingkunganku tu ya merokok. Ngga ada yang ngga merokok. A : hmm.. memang belum bertemu lingkungan yang sehat ya mbak? B : ngga ada kayanya mas. A : ohh gitu, oke... B : kan yaudah maksudte kalo udah seumuran kita yaudah temene ya itu itu aja gitu lo. Yaudah. Merokok merokok. Kalo ngga merokok pun mereka ngepod gitu. Jadi ya sama aja. A : secara ekonomi gimana mbak? B : ya kalo aku ngerasane tu eee sebenere sama pod tu murah pod. A : murah pod? B : soale kan ganti catridge, aku satu bisa satu bulann sekali. A : oo hemat? 114
B : heem, terus liquid e itu bisa sebulanan juga lah. Nek diitung sebulan Cuma abis 200 tok, sedangkan rokok eee aku bisa nek misal seminggune cepet aku bisa habis sekitar lebih dari 200 sih mas. Kaya dua hari sekali beli. A : ohh itu kalo pas lagi kenceng kencengnya ya mbak? B : kalo di luar terus. A : hmm oke oke. Mmm dibanding ketika bukan sampoerna, mbak lebih memilih apa? B : esse juicy? A : oh.. tapi sampoerna ini ndak ada rasa macem macemnya mbak? B : ada yang semangka tu lo mas A : oh biasanya yang itu? B : ngga, itu kan aku juga pernah nyoba. A : oh, cocok? B : ngga.. A : ngga cocok juga? B : lebih suka yang ini.. A : lebih plain ya.. B : heem.. A kemudian hari. : oke mba mungkin segitu dulu, jika ada pertanyaan lanjutan akan saya tanyakan di B : oke siap mas 25 Maret 2023 A : oke mbak,bertemu lagi saya mau tanya, ada beberapa hal yang mau saya pastikan lagi. Antara lain coba saya bahas beberapa ya mbak. Yang pertama waktu itu mbak I bilang merokok karena merasa keren. Nah sebenernya persepsi tentang keren itu gimana? B : soale kan, smpku kan tole dan kreyak to, otomatis tu kalo tole dan kreyak tu nakal. Nah ketika koe nggak nakal ki rawan pembullyan. A : ohh okee, coba tak luruskan.. Ketika kamu jadi anak nakal kamu itu dipandang kuat, tapi kalo kamu anak baik-baik kamu dianggap lemah? 115
B : nah heeh, tapi bukan seutuhnyaya dianggap lemah, tapi nggo berbaur ke teman ki yo tetep wae akhire dianggep nakal, nek koe lemah ki kalah-kalahan... yo ngono lahh. A : nah maksudku gini.. Apakah ketika kamu nakal kamu dianggap wah gali rak wani aku mbek koe B : hee, diajeni. Dadi berasa aman ngono lo, mudeng rak sih A : oke, jadi adanya kebutuhan untuk terlihat nakal supaya diajeni. Ketika kamu ditakuti dan dihormati, kamu jadi merasa aman B : heem A : jadi memang rata-rata kabeh wedook kelasku ki cah nakal dan berproblem. Nah karena aku ket SD duduk manusia berproblem. Tapi karena ning SD aku sempat merasa tidak punya teman. Makane ning kene aku mencari gimana sih carane aku punya temen. Aku nemeti ki, ono sing kimcil ono sing urakan. Dan urakan kui kan yo berkata kasar, merokok, teriak- teriak... nah sing koyok ngono jek okelah.. Tapi nek sing akeh wedok sing rak koyok ngono ki akhire dadi kimcil, aku wegah dadi kimcil. B : ohh okee A : yowess dadi koyok ngono wae (urakan), sing iso njagani awakmu seko bullying tapi rak dadi sing koyok ngono (kimcil) B : okee, pada akhire itu berawal dari kebutuhan untuk mencari teman A : heemmm B : dan kebetulan lingkungan pertemanan yang saat itu adalah lingkungan yang nakal antara lain kenakalannya seperti berkata kasar, teriak-teriak, sampai merokok, oleh karena itu kamu jadi ikut 3 hal ini B : heemm A : lalu kenapa di lingkunganmu itu nakal-nakal, karena ada budaya... B : heemm, dari aku masuk kelas 7 wes ketok ngono lo wong-wongane mbeling-mbeling ngono lo. Bangke SMP ono sing ngepil o, edan wee 116
A : la nek rak mbeling berarti rak duwe konco? Opo pie? B : duwe konco duwe, cumannn... dirasani A : ohh, tidak merasa aman B : heem tidak merasa aman, koyok opo ya, alah mudahe anak kecil... oo lingkungan e kayak gini jadi nek kamu jadi sama kayak lingkungan e, mbelinge sama, nakale sama, oh aku tu keren, aku tu hebat, punya perasaan itu. Trs yowes nek aku hebat, koncoku akeh, otomatis aku duwe konco akeh ngono lo, koyok ngono simple o A : oke paham-paham, lanjut... sekarang akhirnya mencoba rokok terus waktu itu mbak I bilang langsung suka rasa rokok yang waktu itu adalah LA Ice B : heem A : nah suka itu dalam artian gimana? B : karena LA ice itu kan bukan rokok yang kayak surya yang pait abot, nek la ice kan ringan to, dan cepet habis dan after taste e tu manis. Jadi yaudah ndak merasa ini rokok membunuhmu, jd kayak makan permen biasa wae gitu lo A : Jadi dalam artian suka rasa rokok itu bener-bener suka rasa dari rokoknya? B : heem A : yang dirasain waktu merokok la ice itu suka rasa tembakaunya kah atau karena ada rasa manis dari filter? Sensasi dinginnya.. B : manis, manis dari filter A : manis dari filter ya, tapi kalo soal rasa rokoknya? Rasa tembakaunya? B : ya biasa aja, maksudnya waktu itu suka ya karena manis A : kalo sekarang? B : kalo sekarang ya karena tembakaunya juga, karena kalo diganti sama rokok yang tembakau linting. Itu tu aku ndak doyan rasane gaenak 117
A : nahh, coba definisikan rasa tembakau linting sama tembakau sampoerna apa? B : kalo sampoerna, after taste kan tetep manis... terus kayak apa ya mboh pokoke rasane beda aku ndak bisaa... kalo linting tu pertama kayak kopong-kopong... rak padet. Ngono-ngono ki lo, pas koe tarik rak enak ngono lo A : oo tarikan e rak enak, sedangkan nek sampoerna enak karena kui pabrikan B : hee pabrikan A : tapi rasa manis dari sampoerna itu, berdasarkan keyakinanmu... itu dari tembakau atau dari filter? B : mboh sih ya A : mboh pokoke manis aja gt ya B : hee, maksude sampoerna ki rak manis banget tapi yo rak pait ngono lo, dibandingke mbek dunhill putih... kui kan rak enak banget, terus camel biru A : loo, camel biru kan sejenis sampoerna B : rak rak enak tapi sumpah A : bedane gimana, sampoerna gimana, camel biru gimana? B : hambar, pahit, after taste e rak enak pahit A : after taste itu dirasa dimana? Di lidah? Di mulut bagian..? B : di bibir A : di bibir, tenggorokan? Ada? B : nggak nggak, aku nggak. A : ohh terus juga bilang kalo ngerokok bikin mulut rasanya manis.. Nah itu gimana definisnya gimana? B : kan nek misale koe ngerokok, kan rasane manis to 118
A : tapi nek misale rokoknya habis apa masih manis? B : masih manis, sing after taste sing tak maksud ki setelah ngerokok rasane manis ngono lo, pas ngerokok manis, pas selesai manis, nek menurutku lo ya A : Seandainya tidak merokok tidak merasakan manis? B : ndak, makane diganti sama permen A : ohh jadi didpatkan pas merokok, kalo tidak ada rokok didapatkan dari permen? B : heem, tapi nek permen kan, aku gatau ya aku merasa jauh rak sehat karena aku iso entek ber pack-pack permen ngono lo. La kan kadar gulane tinggi to, la nek rokok kan paru- paru. Maksude loro paru-paru dicover pemerintah, sakit gula tidak dicover pemerintah A : lohh seko ndi kui? B : hee ndeng, mboh sak retiku sih aku pernah krungu ning tik tok. Dan nek sakit gula aku melihate ning wong-wong ki lebih parah ngono lo, sing amputasi, sedangkan nek paru- paru, degg bye byee dadi rak ribet A : ohh jadi lebih takut sakit gula daripada sakit paru-paru? B : heem A : oke paham-paham, terus perasaan tidak mudah lapar ki pie? B : ohh setiap aku merokok tidak mudah lapar karena manis terus A : karena mulutnya manis jadi tidak pengen ngunyah jadi tidak pengen makan? B : heem A : kembung ada ndak? Karena mungkin kalo tidak mudah lapar analisanya adalah karena merokok membuat gas di perut nambah B : nek kembung ki ngga, kan koe merokok setiap hari, ada satu hari dalam seminggu ki koe ngeroso koyok maag karena koe rak pengen maem otomatis telat makan to A : ohh rasa manis itu membunuh nafsu makan 119
B : heem A : tapi nek laper tetep laper, apa memang ndak laper ndak ada nafsu makan? B : rakono rak laper A : Selanjutnya, dukungan pertemanan, menurut mbak I salah satu faktor untuk merokok adalah dukungan pertemanan. Nah itu pertemanan yang seperti apa yang mendukung? B : ya pertemanan yang kreak-kreak itu, yang nakal-nakal itu A : karena memang saat itu pertemanan yang dipunya di SMP yang nakal-nakal itu B : heem A : nah, apakah mbak I punya temen yang baik-baik? B : ada A : apakah mendukung juga untuk merokok? B : prek, tidak peduli A : kok tidak peduli karena apa? B : karena yauda dianggap hal biasa, lingkungan nakal? A : karena tidak terlalu dekat? B : ndak juga sih, nek SMPku karena kreak2 itu loyalitas tinggi A : nah berarti dukungan yang didapat dari pertemanan itu yang nakal-nakal itu dari yang merokok? Seandainya tidak bersama teman yang merokok, temannya ya tidak mendukung tapi tidak melarang? Netral? B : heem biasa wae A : kalo untuk saat ini dukungan pertemanan dari teman yang seperti apa? 120
B : nah kan iki aku menyadari ki, SMP ku kreak-kreak, SMA aku mencari lingkungan yang tidak sekreak itu. Oke akhire kan SMA langsung berubah pertemanan makane rak ngerokok, dapet sirkel yang lebih bagus gitu lo A : oh oke, saat kuliah skrg? Karena bertemu teman-teman perokok makanya akhirnya mendapat dukungan untuk merokok? B : heem tapi ngga kreak2, hanya perokok A : untuk sekarang dukungan didapat dari teman perokok atau tidak perokok? B : teman-temanku yang tidak perokok pun menjadi perokok A : ohh pada akhirnya dukungan sesama perokok B : heemm, kita tu ngga yang ayo-ayo merokok, cuma akhire kebawa sendiri gitu lo A : nah, kalo dikata dukungan, bentuk dukungannya seperti apa? B : mungkin ada beberapa kali seperti kita udah ga ngerokok, trs kita ikut nongkrong gabawa rokok, terus nyoh rokok ki gelem rak, orak ah, halah biasane pie, nahh yaudah akhire menghargai A : oo jadi menawarkan dan mengajak itu bentuk dukungannya seperti itu B : heemm A : nah menawarkan dan mengajak itu frekuensi sering atau gimana? B : kalo pas awal covid kan nongkrong, karena nongkrongnya jarang, otomatis tiap nongkrong ditawarin. Terus nek sekarang kayake mereka sudah jarang ketemu jadi yang nawari tu ya nawari sudah ngga yowes sing nawari koe meh merokok yowes orak yowes terserah. Nek sing dulu kan mereka pun merokok tu merokok baru gitu lo. A : merokok tu karena merokok baru jadi mereka excited terus nawar-nawari? B : heem A : nek sekarang sudah sendiri-sendiri, jatuhe udah keinginan sendiri ndak ada pengaruh temen-temen? 121
B : heem, nek kamu pingin rokok ya beli ndak yaudah A : nah itu dari teman? Kalo keluarga? B : tidak mendukung A : siapa? Tidak mendukung itu siapa? B : ya mamah, kakak A : la kenapa tidak mendukung? B : karena tidak sehat dan kurang etis di masyarakat A : dianggap tidak baik gitu ya B : heem A : okee, waktu itu bicara tentang dorongan, seperti bosan, di luar rumah. B : heem A : seandainya tidak bosan apakah merokok? B : eee mungkin nek tidak bosa dan tidak melakukan apa-apa ya merokok A : intinya karena tidak ada kegiatan makane merokok B : heem A : Seandainya tidak ada teman-teman tapi bosan apakah merokok? B : merokok A : Apakah saat sedih dan stress merokok? B : ndak sih, kalo sedih stress dorongannya lebih ke main makan A : oh ya okee, jadi kesimpulannya untuk sekarang merokok karena diri sendiri ya? Kecanduan? B : heem 122
Lampiran 12 Verbatim Subjek S 15 Desember 2022 A : Ah oke S.. B : Iyaa.. A : Umur berapa berarti? B : Sembilan belas A : Sembilan belas... Pekerjaan masih mahasiswa ya? Mahasiswa aktif aja ya? B : yes.. A : ngga.. ngga lagi kerja apa - apa? B : ngga lagi apa? A : ngga lagi kerja apa - apa? B : udah berhenti.. A : oh udah berhenti.... Jadi udah berapa lama? B keluar. : itu dari bulan apa ya... kan aku masuk agustus, september. September akhir udah A : awal kalinya kapan? B : Awal apanya? A : merokok.. B : Awalnya? Kalo coba cobanya itu SMP sih... A : SMP? Heem terus habis itu? B : habis itu tu hengkang kan sampe SMA kelas tiga tuh yang pas jaman covid itu. Sama temenku, itu kan mulanya tapi masih kaya putus *kurang dengar*, karena di rumah kan. Kaya ga mungkin banget, terus abis itu pas disini deh. Itu mulainya lagi karena stres. A : hmm terus? Hmm berarti terhitung merokok berapa lama? B Kayanya aku dari september udah mulai untuk berhenti sih. : maret, maret, maret tahun ini. Maret, april, mei, juni, juli, agustus, september, oktober. A : hmm berarti sekitar setengah tahun ya? B : iyaa 123
A : itu yang rutin? B kan. : yang rutinnya tuh sampe terakhir tu september awal. Dari maret itu kan konsisten A SMP? : Nah sekarang cerita pengalaman pertama waktu merokok itu pas kapan? Waktu B : Waktu SMP A : nyoba nyoba? Sama siapa? B : Kakak sepupu *tertawa* A : sama kakak sepupu. B : Nakal yaampun, itu awalnya coba coba kan, tapi tuh kaya yaudah masih angin lewat kan, masih SMP kan, terus yaudah terus SMA. Oh ya ternyata SMA aku baru ingat deng, tapi tu hengkang lagi tu SMA kelas 1, itu aku waktu itu ke club itu. A : hmm terus? B : Terus ya itu coba sekali lagi tu, balik tu. Malem itu aku hangover kan, terus yaudah ga ngerokok lagi sampe berapa tahun tuh dua setengah? Terus yang SMA itu, 2020 deng. 2020 akhir sama temenku, karena aku waktu itu pressure sih, ada pressure dari relationship, toxic gitu ya. Terus yaudah sama temenku kita relate dan ya waktu itu hengkang lagi 2021 tuh kayanya clean deh. 2021 aku clean, abis itu pas ke semarang ini maret 2022 biasa lagi, toxic lagi ya kan yaudah, maret itu. A : hmm gitu. Waktu pertama kali merokok kembali tadi diajak atau gimana? B : aku tu yang paling, yang mana ini? A : Yang pertama kali itu, sama kakak sepupu B : aku yang pingin, aku yang penasaran. A : Oh kamu yang penasaran? B : heem.. A : nah terus? B : terus kaya dikenalin sama kakakku, yaudah kamu nakal sama aku aja. Gitu, yaudah. A : apa itu merknya? B itu? Aku lupa. : apanya? Merk apa ya waktu itu ya? Hmm lupa aku. Kayanya LA. LA ada gasih jaman A : okee.. B : iya kayanya LA kalo ga salah. 124
A : yang apa? Ice? B cetek. : kalo ga LA, paling esse. Pokoknya yang cetek cetek lah. Aku ingetnya yang cetek A : yang berasa ya pokoknya ya? B : Iya aku cetek cetek. Tapi aku yang paling inget kesukaanku dari awal esse berry pop. A : Oh oke.. nah waktu pertama kali kenapa memilih yang ada rasanya? B : Karena enak, manis A ya terus kamu nyoba itu? : mmm jadi memang dari awal rasa penasarannya tuh "ini kok ada rasanya sih?" gitu B ternyata. Oh... : iya karena ada rasanya itu, pengen ngerasain sensasi rokok itu apasih gitu dan A : Terakhir merokok apa? B : Terakhiran ini kemarin kayanya sih esse berry pop. A : esse berry pop? B : iyaa.. A : kenapa suka banget sama berry pop? Kenapa ngga yang lain? B : karena aku suka berry. A : suka berry? B : even parfum semuanya berry. A rokok? Kenapa kok bisa tertarik? : oh gitu.. Nah kalo gitu dari S sendiri apa yang membuat S sangat tertarik dengan B : Sebenernya sih karena yang penasaran rasanya sih itu A : penasaran rasa? : heem.. apasih ini kok ada rasa rasanya ya gitu, terus yaudah kaya pingin tau B sensasinya sih. Itu awal motivasinya itu, tapi sekarang pas balik lagi tahun ini karena stres. Karena efek nikotinnya itu kan kaya woahh langsung kaya chill gitu loh.. kalo di aku efeknya gitu ya. A karena udah tau efeknya gimana dari nikotinnya kalo pas stres merasa butuh dan nyari itu? : jadi awal mulanya penasaran, nyoba, penasaran sama rasa, sama sensasi, abis itu B : Heem.. kaya kecanduan ga sih itu 125
A seperti apa tentang rokok? : oke, waktu awal pertama kali nyoba, waktu penasaran itu S punya pengetahuan B tetep coba, karena aku anaknya bebal, yang kaya impulsif gitu kan, kaya yaudah. : pengetahuan tuh yang pasti bisa bikin kecanduan sih, tau konsekuensinya. Tapi ya A gimana? : hmm oke terus kalo menurut S sendiri citra perokok perempuan di Indonesia tu kaya B : oh itu citranya pasti masih jelek ya, karena kan kalo di Indo kan kaya pasti masih konservatif gitu kan, ya kodratnya pasti kena label "oh ini pasti perempuan yang ga bener, kaya anak brandal" mohon maaf ini kaya "ga bener ga bener" gitu loh. Aku tau labelnya kaya apa tapi menurutku kaya yaudah kan pilihan masing - masing gitu loh. Kan yang beli kan kita, pake uang kita, meski masih pake duit orang tua kemarin ya, tapi kaya masih yaudah untuk diriku gitu lho, gitu. A : Berarti waktu pertama kali nyoba... mmm.. perasaan apa yang dirasakan waktu itu? B : aku khawatir, khawatir ketahuan. Soalnya masih SMP ya, sama kakak - kakakku gitu ya, jadi kaya mmm.. misal kakakku udah SMA gitu yang maksudnya kaya ketangkep kaya oke, ini anak SMP lho saya waktu itu. Jadi, cemas sih. A : perasaan takut? B : Iya, lebih ke cemas aja. Tapi kaya oh gini to rasanya at the same time. A : suka? : waktu itu masih kaya fifty fifty (50 : 50), kaya masih kecil kan masih belum tterlalu B berproses kan, kaya hah? Yaudah gitu. Terus pas SMA yang pas ke club itu, ditawarin lagi rasa yang baru. Oh ini rasanya campur campur. coba kamu ngerasa deh. Terus makanya kaya Cuma satu dua batang aja sih, langsung hangover. A : waktu SMA suka? B : ngga malah A : Nggasuka? B sih? Kaya hmm gitu. Padahal dulu aku paling anti jaman jaman SMA. Tau taunya balik lagi. : iya aku malah setelah itu kan mungkin kaya udah lebih dewasa kan jadi kaya apaan A : hmmm.. kenapa kok anti? B : anti tuh karena kaya apa ya aku waktu itu, mindsetku kaya kebawa yang itu lho, kemakan itu yang apa poster KIE itu lo, dampak dampaknya, terus yang kaya, penelitian penelitian. Terus kaya ngapain gitu, ternyata.. A : oke... berarti kamu merasakan efek ya dari poster poster pencegahan merokok ya? 126
B : heem sama kampanye dulu kan viral banget kan, apalagi yang jaman vape, vape yang mledak mledak itu kan. dulu kan aku anti vape. Tapi kali ini aku beli vape sudah berapa device waktu itu, ya... A : terus sampe akhirnya kamu merasakan suka sama rokok itu kapan? B temenku. : sampe akhirnya suka? Itu pas kayanya 2020 akhir deh, yang pas balik sama A : 2020 akhir waktu balik sama temenmu? B : heem pas 2020 A sampe akhirnya bisa merasakan suka itu karena apa? : mmm.. kan awalnya berarti gasuka nih, fifty fifty (50 : 50), abis itu terus gasuka, B : sukanya itu karena pas, waktu balik lagi itu kan kaya bener bener under pressure gitu kan, terus ya itu efek nikotin nya itu. Terus kaya langsung stress gitu kan, sebat sebat, lebih tenang gitu lo. A : hmm.. tapi soal rasa sebenere sama aja atau gimana? B : rasanya sama tapi efeknya itu lho, A : efeknya yang membuat kamu akhirnya oh ini bolehlah? B : ya... A : mmm saat pertama kali kemarin kembali ke pertama kali kamu.. B : smp ya? A melakukan perilaku merokok itu? : heem.. ada efek yang dirasakan ngga ke diri sendiri maupun lingkungan setelah B : ngga.. A : ngga ya? Belum merasakan apa apa ya? B : iya.. A lingkungan atau dari diri? : terus waktu setelah menjadi perokok apa yang dirasakan? Efeknya? Entah B : kalo lingkungan sih ngga ada, soalnya temenku pada wajar gitu kaya yaudah gitu kan, terus kalo ke diri waktu itu, kan aku pernah sampe kaya gabisa handle kan, ada suatu masalah gitu, itu aku pernah kebablasan sampe berapa ya, berapa itu? Satu setengah, dua kotak sendiri. A : Sehari? 127
B : lupa, kayanya ga sampe. Ga sehari sih. Eh, sehari waktu itu. Karena sehari waktu itu pergi jalan - jalan full day sih, dan itu efeknya besok paginya tuh biasanya kalo kebanyakan pas bangun tu kaya serak gitu lo, tau kan kaya "ehm ehm". A B : hm gitu, nah selama ini waktu rutin merokok, biasanya habis berapa banyak sehari? : apanya? A : Rokoknya B : rokoknya? Aku ngga itung sih, tapi kurang lebih aku biasanya... A : sampe satu bungkus? B : ngga sampe A : setengah bungkus? B : bisa jadi, kalo lagi keluar. Terus kalo lagi pikiran, nah. A : nah emm orang orang terdekat merokok ngga? Keluarga ngga ada yang merokok? B : ngga, aku backstreet. A : oke... eee... gimana pandangan orang orang terdekat terhadap rokok? B : yang pasti mereka sangat membenci itu ya, karena waktu itu yang pas kasus SMA itu kan, kan yang pasti aku pas hangover ketauan ya kan. Hmm.. papaku itu dari dulu emang anti soalnya kan latar belakang keluarga itu kan orang kesehatan, dan even dari oma opa, almarhum mbahkung itu kaya ngga ada yang ngerokok. Jadi kaya liat omku ngerokok mereka tuh pasti ingetin ngga boleh jadi tuh mereka membenci gitu kan. Ngapain bakar uang gitu. Pandangan mereka pasti kaya gitu. Ngerokok sembarangan, bakar uang. Gaada faedahnya. A : tapi kamu tetap merokok? B : iya, backstreet. Kan jauh yakan. A : berarti kalo misal kamu sekarang lagi di lingkungan rumah, kemungkinan? B : ngga.. A : kemungkinan kecil atau tidak ada kemungkinan? B : Kalo kecil tuh pasti ada, celahnya tuh pasti kalo sama temenku, nginep di rumah temenku pasti ada celah. Tapi kalo misalpun aku balik lagi *kurang dengar*, pasti ngga ada celah. Soalnya temenku udah ngga bisa kena rokok. Dan yaudah, kan aku biasanya kalo pergi, yaudah. Sekarang kalo ini yaudah, karena aku emang niatnya udah mau berhenti kan, meski kemarin nih hilang ya kan, strictku ilang *kurang dengar*, tapi kaya ini udah bener bener tekad 2022 akhir tu udah. Ngga mau kesitu A : lagi mau mencoba berhenti sekarang? B : heem, udah awal mencoba dari september. 128
A : terus kemarin baru merokok lagi? B kan ya ada biasalah toxic relationship tuh ngga selesai - selesai, hehehe... : betul, karena pas yang ke telomoyo itu lo kak, itu kan aku sambil lil escape gitu kan, A : terus terus.. ee.. alasan paling besarmu untuk berhenti apa? B : mmm.. apa ya kalo alasanku. Aku tu pengen bertobat A ; kamu merasa itu bukan hal yang baik? B : iya, terus kaya aku mungkin karena cewe, dan aku fikirnya sekarang lebih ke future oriented sih. Misalkan aku ngerokok sekarang, mungkin aku merasakan enaknya ngerokok tuh sekarang kan, terus aku mikir aku pingin jadi ibu gitu lo, kaya perempuan kan lebih rentan to, jadi terus aku punya bawaan genetik juga yang sewaktu - waktu bisa ketrigger gitu kan, jadi aku mikir dari sisi kesehatan, terus aku mikir orangtuaku, karena aku kan. Ya itu kan, kemarin udah operasi, terus ini mau operasi lutut juga to, kaya aku bingung dan mikir misalnya xray dada lagi ni kalo ketauan gimana gitu kan, akhirnya aku memikirkan dari sisi kesehatan sama keluarga. Yaa.. perasaan bersalah gitu juga sih. Makanya aku pengen berhenti. A : hmm kasus menarik. Berarti ee.. memang sejak awal mencoba itu karena penasaran, jadi tanpa ada.. bener kamu liat siapa? Kenapa kok bisa penasaran tu karena apa? Liat siapa gitu? Liat apa atau liat siapa? B : karena rasanya itu.. A : lho kan belum tau rasanya waktu pertama? B bener rasa berry tah? : ya tapi karena, kan penasaran to kak kaya ih pengen coba gitu lo. Rasanya apa, A : iklannya? B Dulu kan jaman jaman masih hits, esse kan hits to kak. LA, enak iya tah itu? : heem. Sama kakak, tapi kan tetep liat to. Rasa apa itu, karena tu ya rasarasa ini. A : hm.. oke.. ngeliat iklan atau ngeliat kakak? B : hm... kalo iklan mungkin ngga, tapi untuk first timenya liat kakak. A : ohh karena liat kaka? B kaya biasalah mencoba untuk nakal gitu kan. Pas liburan. : heem sama sepupu sepupuku juga yang sepantaran. Itu kan kita sama kakakku kan A : memang deket sama kakak? B : hmm ngga sih soalnya kakak sepupu. Kita tom and jerry kak.. A : oh... kamu berarti... ya kurang lebih merasa setipelah sama kakak lah walaupun ngga akur ya tapi kamu merasa.. ya kita direntang usia yang mungkin ngga terlalu jauh, jauh ndak? 129
B : hmm dia 2000,berati beda 3 tahun. A : oh... makanya bareng bareng nyoba nakal? B : ya, tapi dia duluan nakal. A untuk ngerokok? : oke oke, I see I see. Nah terus hm... hal hal apa saja yang biasanya mendorong S B : hmm yang pasti udah tahun ini, stress, stress kuliah, stress masalah pertemanan, masalah kaya relasi antara orang gituu pasti. Yang bikin ketrigger tuh kayanya lebih ke stress, karena kan mungkin menurutku tuh kaya udah kecanduan itu sih. makanya even aku kemarin udah pengen berhenti banget, sampe aku udah giveaway gitu kan. Tapi tu kaya ini otak tu kaya ayo ayo pengen kaya dorongannya tu kuat banget gitu lo. Jadi masih mencoba untuk melawan itu. A : hm oke oke I see... terlebih juga karena jauh dari keluarga ya jadi.. B : yaa jaddi masih merasa bebas. A : eee.. soal ekonomi gimana? B : Puji tuhan baik... A : jadi ngga ada masalah ya dengan membeli rokok ya? B : hmm ngga.. A : ada penghambat untuk merokok? B : hmm mungkin yang kerasa bersalahnya sih, feeling guilty, ya karena aku kalo jujur nih meskipun kaya gini masih ingat Tuhan kan, jadi kaya akutuh sampe pernah nazar tapi akutuh melanggar nazarku sendiri. Jadi aku kaya feeling guilty, karena aku masih kaya masa aku udah nazar tapi aku masih belum bisa melawan hasrat yang bisa dilawan gitu lo. A : kalo pendukung? B Sama yang punya uang itu kan? : pendukung? Ya ada, pendukungnya tuh mungkin karena tinggal sendiri itu gaksih? A : punya uang, tinggal sendiri ya... B : Tinggal sendiri yaudah... A : kamu tadi cerita tentang kamu ada faktor penghambat yaitu bahwa kamu sempet buat nazar juga tapi pada akhirnya kamu ngelanggar nazar itu sendiri karena? Apakah kamu mandang itu sebagai meskipun aku punya nazar, itu adalah penghambatku tapi aku masih bisa liat itu sebagai peluang ngerokok? Atau gimana? B : bukan itu kaya bukan penghambat sih. Tapi gimana ya bilangnya, maksudnya tuh kaya, maksudnya aku udah berjanji masa kaya aku ngelanggar. Lebih ke feeling guilty. Jadi sebenernya kalo penghambat tuh mungkin ya ngerasa bersalah tuh dihitung nggaksih? Karena 130
dari faktor pertama itu, menurutku ya itu rasa bersalah. Sama yang dorongannya itu, karena aku tuh anaknya harus diturutin gitu. Kaya strong will gitu, sangat sangat strong will. A : hmm oke. B : bisa dihitung nggasi kak? A : ya bisa. A : hmm oke segitu dulu S. 7 Maret 2023 A : oke aku mau tanya, kemarin kamu bilang bahwa dari rokok itu akhirnya kamu merasa membutuhkan nikotin, nah seperti apa?? Membutuhkan nikotin itu seperti apa? Perasaan yang muncul seperti apa? Gambarannya seperti apa? B : Gambarannya tu kayak kebayang-kebayang, intinya tu kayak dari respon tubuh ya, dari respon otak tu kayak ngirim sinyal gitu ya.. Apa sih bilangnya tuh kayak pingin bangett A : oh rasa sangat ingin? Apalagi? B : iya dorongan sih, lebih ke dorongan sih kalo aku, karena aku udah tau rasanya kayak apa kan, cetek-ceteknya kan ada rasanya tu... terus ada sensasinya jadi hasratnya tu terdorong banget... lebih ke pengen. A : Jadi kamu suka sama rokok atau tidak suka? B : Suka, awalnya karena rasanya itu A : tapi kemarin kamu awalnya bilang gasuka B : hmm iya gasuka sih, tapi mungkin karena sensasinya itu ya A : yang kamu suka dari rokok itu bukan karena tembakaunya, tapi karena kliknya itu? B : klik dan sensasi afternya itu lo, kan nikotin kan sensasi afternya kayak kita lebih plong gitu loo A : Oh kamu merasa dengan nikotin membuat kamu lebih plong? Plong itu plong yang gimana? Apakah plong yang tubuhmu jadi merasa ringan atau pikiran? B : plong pikiran sih A : Masih terlalu gamblang sih kalo plong pikiran, hmmmm contohlah. Sekarang kamu ada tugas yg sulit terus kamu merokok, plong seperti apa? B : yang pertama jadi lebih tenang, pikiran tu kayak lebih jalan, otakku jadi lebih jalan A : oh ya oke paham, nah selanjutnya kamu juga bilang bahwa kamu menjadi rileks. Rileks itu apanya yang rileks? Pikirannya rileks? Atau ototnya rileks? 131
B : setelah itu dah semua kan, yang paling firstly first itu yang tadinya kepikiran itu kayak ribet kan langsung kayak sunyi senyap gitu lo. Trs misalkan udah tenang A : Oh jadi rileksnya itu di kepala? B : iyes A : terus kalo di badan? B : badan yaudah gada rasanya badanku kayak apa, lebih ke pikiran sih. Makanya aku balik lagi karena sensasinya itu yang aku cari, pikirannya lebih plong A : ohh jadi alasan paling utamanya kalo kamu kembali jadi perokok karena itu B : heemm A : Terus kalo awalnya bilang dari dukungan pertemanan, itu dukungan pertemanan yang seperti apa? B : teman setongkrongan A : teman setongkrongan itu cewek atau cowok? B : campur, tapi cenderung ke cowok A : cowok dan cewek dan semuanya merokok? B : iyaa, apalagi yang cowok kan A : nah jadi seandainya temenmu itu tidak merokok berarti tidak mendukung kamu? B : 50:50 sih sebenernya kalo tentang keputusan tuh...aku kan anaknya moody to kak, jadi ya tergantung moodku sebetulnya sih itu A : ndakk, kan km di tongkrongan nih, kan isinya perokok semua, itu mereka mendukungmu untuk merokok. Tapi ketika kamu berkumpul dengan teman-temanmu yang tidak merokok apakah teman-temanmu juga ikut mendukung kalo km merokok atau ndak? B : ada yang engga ada yang...tergantung tongkrongan ga sih kak A : iya makanya, cuma kasusnya kita bedain, teman tongkrongan yang merokok dan yang tidak merokok yang mendukung yang mana? Apakah keduanya mendukung? B : ohhh, yang merokok dong karena aku ga merokok kan pengertian to kak, kadang ada yang gabisa hirup aku kayak ga ngerokok A : ohh okee, terus kalo sama temen yang mendukung merokok kamu dapat dukungan seperti apa sih dari mereka? B : mm kayak, disuguhin. Kadang aku mau coba kan trs kayak ayo coba, dikasi hasutan-hasutan sih A : ohh jadi bentuk dukungannya kayak biasa menawarkan dan biasa sharing? B : heem, barter-barteran 132
A : selanjutnya dukungan keluarga, keluarga tidak mendukung sama sekali B : iyes gaada itu gaada A : nah kenapa tidak mendukung? B : ya firstly orangtua kesehatan dan papaku sendiri udah pernah tegasin kan, aku pernah ke gap sih. Dah habis-habisan aku. Karena papaku kan kayak role figure kan, mesti kayak papa aja engga ini masak kamu yang pegang gitu lo A : habis-habisannya diapain? Dimarahin? Dalam bentuk verbal? Fisik? B : dimarahin, verbal ga sampe fisik sih kan kita ldr. Waktu itu ada laporan masuk sekali dan gitu konsekuensinya uang jajanku sempet dipotong A : ohhh mendapatkan hukuman ya B : iyaa, efek jera A : karena menganggap berbahaya ya B : heem iya A : tapi sebelumnya keluarga tidak ada yang merokok? B : gatau ya tapi papaku bilang karena gasuka A : gasukanya karena berbahaya atau apa? B : karena berbahaya, gasuka dan berbahaya dan ngabisin duit A : Ohh oke B : papaku say no banget, even keluargaku, omku aja itu dinasehatin gitu lo, jangan gitu, sebaiknya jangan A : okeee, ada beberapa dorongan untuk merokok, antara lain karena jauh dari rumah, karena stress... B : karena kemudahan, yesss A : yauda itu aja sih, nanti kalo ada lagi kutanyakan lagi B : okeyyy Lampiran 13 Verbatim Subjek AT 16 Desember 2022 SUBJEK AT A : Ya oke mbak AT.. Umur berapa? B : 21 tahun. A : 21 tahun. Untuk sekarang pekerjaan? 133
B : Mahasiswa A : Cuma mahasiswa? B : iya.. A : Udah berapa lama mbak merokok? B : eee. Sekitar semester ini sih, berarti ya sekitar setahunan lah, hampir setahun A : ooo baru setahun ini? B : baru setahun ini kalo aktif A : aktifnya baru setahun ini? Tapi pertama kali merokok kapan? B : kalo pertama kali sejak maba. Sejak dua tahun lalu. A : pertama kali waktu maba berarti? B : iya waktu maba. A : oke.. eeee... gimana itu ceritanya waktu pertama kali? B kan terus kaya nemenin sama temen ngerokok gitu sama temen - temen lainnya. : eee sebenernya wakttu pertama kali itu cuman kaya apa ya sama temen kumpul gitu A : cewe cowo? B : cewe cowo. A kelas gitu. : hmm oke. Detailnya mbak? Kaya waktu itu tu mungkin habis kelas atau sebelum B : jadi pas itu tu lagi pertemuan pertama UKM. A : pertemuan pertama UKM? B : Terus habis itu banyak apaya ya ada kating, ada temen cewek seangkatan, ada adik tingkat juga. Kan kumpul di kafe itu, dan semuanya, eh ngga, kebanyakan, hampir setengahnya merokok. Jadi ya saya ikut jugalah untuk eee, pertamanya saya ikut "belibet" menemani, biar ngobrolnya lebih santai. A : berarti itu baru pertama? B : iya.. A : apa pertama rokoknya? ;pertama kali ngerokok merk apa? B : kalo ngga salah itu sampoerna. Dari temen samperna.. A : ohh sampoerna. Terus kalo sekarang? 134
B menthol. : Sekarang rokoknya biasanya class mild, tapi kalo lagi pengen yang manis ya LA A : hmm.. kenapa kok class mild? B nyoba class mild ternyata enak, dan lebih bisa bikin rileks ya saya nyoba class mild. : class mild soalnya karena di rumah ada bapak, bapak juga ngerokok class mild, saya A : ohh gitu.. kalo sama sampoerna? B : eee... lebih.. saya lebih cocok class mild sih. A : cocok class mild? Emang cocoknya class mild ya? B : iya.. A Kenapa kok tertarik terhadap rokok? : oke kalo gitu, sebenernya.. apa yang membuat Mbak AT tertarik terhadap rokok? : eee... awalnya stres sih mas. Kaya saya skripsi, terus ada ada masalah internal B dengan keluarga, jadinya mungkin rokok menjadi pelarian saya selain minum ya. Karena, saya ternyata nggak.. apa ya... ngga kuat minum gitu. Pernah minum, ternyata besoknya muntah. Jadi saya ngga berani minum terlalu banyak. Jadi saya pelariannya merokok. A kuliah ya? : hmm.. akhirnya merokok. Ee.. saat pertama kali merokok itu berarti waktu masuk B : iya... A : eee.. punya pengetahuan seperti apa waktu itu tentang merokok? B : saya pikir rokok itu cuman dimask.. eh dihirup di bagian mulut doang, ternyata ada yang sampe tenggorokan, kerongkongan serta paru - paru. Ya itu sih pertamanya kaya cuman hisap, terus dimasukin ke dalam mulut, terus dikeluarkan, gitu aja. A : taunya Cuma sebatas itu ya rokok ya? B : iya, sebatas itu.. A : tentang.. pengetahuan tentang mungkin manfaat atau kerugiannya? : kalo kerugian udah pasti tau sih. Inipun juga udah ada kaya bisa menyebabkan apa.. B paru - paru, dan sebagainya. Tapi kalo tentang manfaat mungkin lebih kaya lepas stres aja sih. A perempuan? : ooh gitu.. oke. Menurut mbak AT gimana citra perokok di Indonesia? Perokok B : mmm kalo by stigma masyarakat mungkin dikenal sebagai "cewe itu nakal" mungkin, "cewe itu ga bener" ya semacam lebih ke sisi negatif sih dalam pikiran masyarakat Indonesia kebanyakan. Tapi ya beberapa mungkin ada bisa mewajarkan karena rokok kan ga Cuma untuk pria tapi perempuan juga bisa. 135
A : oke... saat pertama kali merokok, kembali ke saat pertama. Gimana perasaannya? B oh rasaa rokok gini ya kaya cuman asep dari mulut doang terus dilepaskan ya gitu. : perasaannya sih kaya biasa aja sih. Kaya ya ga seneng ga sedih cuman ya mungkin A : eee... rasanya gimana? B : rasa rokok? A : heem.. waktu pertama kali nyoba? B : karena pas pertama kali nyoba sampoerna yang gaada rasanya ya sekisar Cuma asap, yang aku rasa Cuma asap sih. Gaada yang mungkin kaya menthol, tapi rasanya emang asap. A : hmm oke oke. Jadi waktu itu langsung suka atau..? B : untuk langsung suka sih ngga karena selanjutnya sampai semester enam ya, itu cuman apa ya.. Cuma nemenin temen doang sih jadi ngga sesering ini. Dulu Cuma dikasih temen, saya minta temen. Tapi sekarang kan beli sendiri. A apa? Karena stress tadi? : hmm.. pada akhirnya kenapa kok ee.. memutuskan untuk beli sendiri? Penguatnya B sudah menjadi perokok aktif ya jadi saya memutuskan untuk beli. : karena stress, karena saya juga gaenak kalo minta temen terus, karena saya juga A Entah itu dari lingkungan atau dari diri sendiri? : hmm oke I see. Eee... saat pertama kali merokok ada efek yang dirasakan ndak? B : Ya mungkin lebih nyambung aja sih, pembicaraannya. A : ohh.. ke lingkungan lebih nyambung? B : iya... A : terhadap diri ada keluhan? Atau ada perasaan menyenangkan? B : kalo saat pertama kali itu menyenangkan tu ngga sih... tapi kalo pas bener bener pertama kali jadi perokok aktif, itu pertamanya mungkin ada seseknya, terus kepalanya agak apa ya.. agak ada pusing pusingnya gitu. A dirasakan? Entah lingkungan atau diri? : nah setelah lama kamu menjadi perokok aktif, eee perasaan atau efek apa yang B : kalo dalam lingkungan saya merasa lebih apa ya... saya berkomunikasi lebih lancar aja gitu. Relate dengan apa yang mereka bicarakan. Terus kalo ke diri sendiri ya lebih apa ya.. rileks saja sih. Lebih tenang, bisa lebih apa ya. Nyaman aja sih. A : nah.. ee.. kalo orang orang terdekat merokok? B : orang orang terdekat kaya bapak, adek merokok. 136
A : adek merokok? Adek cowok cewe? B : iya.. cowo.. A : adek cowo? Bapak merokok? B : adek cowo, bapak merokok.. A : gimana pandangan orang orang terdekat terhadap rokok? : ya awalnya sih kaya udah ngga usah ngga usah. Cewe kok ngerokok. Tapi karena B udah ya udah ketahuan jadi kaya "yaudah tapi jangan banyak banyak" ya gitu sih. Ngga ada yang maksa saya. Ya mungkin bukan maksa tapi bilang yang "ya coba berhenti dulu biar apa.. biar ngga kecanduan" A : hmm berarti waktu bapak pertama kali tau pun ndak marah ya? B : ndak.. ya cuman mengarahkan. Kan saya bilangnya kalo ngerokok lebih rileks, bisa tidur, lebih nyenyak gitu kan. Bilangnya coba hal yang lain dulu. Jangan.. ya boleh pilih.. kamu milih jalanmu sendiri boleh, tapi jangan apa ya. Jangan terlalu kecanduan gitu. Ya gitu deh kak. A : selain merokok, menemukan hal lain ndak? Sejauh ini? B : kalo untuk tentang rileks dan biar tenang sih biasanya saya ee.. olahraga yang bener bener capek itu saya bisa tidur nyenyak. Lebih apa ya, nyaman juga. Kalo hal positif lainnya misal ya kaya kemarin jadi salah satu relawan tuh, saya kan kerja terus tuh kan, juga capek. Akhirnya saya tidur nyenyak. Bisa tanpa rokok juga. A AT masa bodoh? : Hmm.. AT sendiri lebih itu ndak, lebih berhati hati nggak kalo merokok di luar? Atau : ee.. kalo di luar, misal dalam lingkungan kampus tuh, lingkungan mahasiswa saya B masih ee saya masih okelah kalo ngerokok di luar. Tapi kalo dalam lingkungan keluarga besar saya cukup menahan mas apalagi kan keluarga besar mungkin apalagi yang cewe kan ndak ada yang ngerokok gitu kan. Jadi kalo itu kan kaya "ih kok anaknya ini ngerokok sih?" ya saya menjaga nama baik keluarga aja sih. Di depan keluarga besar. A Perilaku merokok? : oke... eee.. hal hal apa saja yang biasanya mendorong untuk melakukan merokok? : pertama sih mungkin stres karena masalah internal itu... salah satu acuan saya biar B lebih tenang, biar ngga overthinking. Yang kedua karena mungkin skripsi, jadinya saya kaya merasa dikejar, jadinya ya saya memutuskan untuk ngerokok gitu. A : hmm oke. Kira kira apa penghambat untuk ngerokok? Ada ga? Ada penghambat? B : penghambat untuk ngerokok... mmm.. apa ya... ya paling moralnya di masyarakat sih mas. Kaya yang tadi keluarga besar takutnya apa, takutnya mencemarkan nama baik keluarga. Takut bikin keluarga malu juga. Paling itu aja sih kalo saya pikir. A : kalo pendukungnya? 137
B keluarga juga udah tau, secara keliatan juga pernah liat saya ngerokok. : pendukung.. ya tadi ada stres, terus ya keluarga ga begitu bermasalah sih. Soalnya A : hmm.. secara ekonomi berdampak ndak? : secara ekonomi mungkin saya kadang nih. Saya dulu punya prinsip saya B mendahulukan makanan daripada rokok. Tapi ada kalanya saya dahulukan rokok daripada makan. Itu sih kalo dari ekonominya. A : hmm.. apalagi ya... meskipun tadi.. contoh lah, ketika ini lagi di keluarga besar nih. Tapi mbak AT udah pengen sekali untuk merokok, tetep bisa menahan atau mencari peluang, mencari cara? B makan garem gitu. Biar ngga merokok. Lebih pilih menahan. : untuk itu pasti saya menahan sih. Lebih baik menahan kaya makan permen, atau ya A : berarti di keluarga yang merokok bapak sama adek? B : Iya... A : ibu ndak? B : ibu ndak.. A : dekat dengan bapak dengan adik? B : Dengan bapak dekat, dengan adek dekat juga. Ya semua dekat sih mas. A : sama adek suka merokok bareng? B : Ya sering, kalo sama adek merokok berdua sering ngerokok bareng. A : bikin ngobrol lebih cair ya? B : iya lebih cair. A : jarak berapa tahun? B : dua tahun A : dua tahun? B : iya... A : oke Mbak AT segitu dulu nanti kalo ada pertanyaan lanjutan tak tanyakan lagi ya.. 11 April 2023 A : halo AT, yg pertama, coba ceritain... awal mula km merasa kecanduan tu seperti apa, sampai km memutuskan untuk beli rokok sendiri 138
B : kalo mulainya aku ngerasa kecanduan itu pas aku bener2 kayak budrek.. Apa ya kyk pusing overthinking gt ya. Lebih tepatnya pada skripsi, tugas, perkuliahan, dan masalah internal. Jadi ketika aku memulai rokok dengan fase itu tu rasanya fikiranku lebih plong lebih rileks dan bisa istilahnya mengentengkan pikiran sih. Kemudian akhirnya memutuskan beli rokok sendiri agar gak minta adek atau gak minta ke temen gt. Mungkin beli rokok sendiri tu biar bisa dipake sendiri untuk berapa batang berapa bungkus, bisa sebebasnya sendiri. Rasa kecanduannya mungkin lebih ke melepas stress aja sih, rasa rokok dan apa ya... lebih ke mengentengkan dan melegakan pikiran. Jadi walau banyak pikiran jadi ngerasa enteng aja gitu. A : Menurutmu adakah cara lain untuk mendapatkan sensasi yang sama spt rokok, tapi bukan dgn merokok? B : Mmm, kalo cara lain untuk menggantikan sensasi merokok mungkin.... Dalam pendapatku dan aku yang pernah mengalami mungkin dengan cara olahraga sih... eee olahraga kan kayak basket dan biasanya basket bulutangkis kan cenderung berlari-lari sampe capek ya kayak bener-bener berkeringat gitu, menurutku mengeluarkan dan mengalihkan pikiranku dari stres-stres atau pikiran-pikiran tadi sih. Jadi olahraga, capek tapi badanku jauh terasa lebih enteng dan pikiranku lebih fresh dan lebih enteng aja. Terus selanjutnya mungkin tidur yang cukup sih, membantuku untuk meredakan stress pikiran- pikiran dan stress yang aku alami. Kesimpulannya dengan olahrga dan dengan tidur yang cukup. A : kalo ada alternatif lain, knp lebih memilih untuk merokok? Apakah ada alasan tertentu? B : Efisien si... kaya tinggal ambil rokok plus nyalain korek terus melamun sambil megisap asapnya. Ga perlu ke gedung olahraga. Untuk tidur karena rutinitas tidur udah berantakan sedari SMA. Kebetulan ide juga munculnya malem hari sampai subuh, membuat begadang dengan konsisten sehingga sulit merubah pola tidur tersebut. A : i see, lebih gk ribet ya kalo rokok B : Iyaa A : oke, selanjutnya gimana tanggapan keluarga, saat tahu akhirnya merokok? keluarga dalam artian ayah, ibu, adik B : Paling menolak keras itu ibu (karena beliau khawatir sama kesehatan saya apalagi suka begadang dan makan ga sehat ditambah ada asma plus pernah kista rahim) tapi beliau tidak langsung memaksa saya berhenti, jadi lebih ke diingatkan lagi, dari segi kakak perempuan juga awalnya menolak tapi ya sudah membiarkan asal tidak terlalu banyak, segi 139
bapak itu juga condong melarang tapi beliau membiarkan dan lebih mengarahkan saya serta membiarkan saya memilih karena dianggap sudah besar dan sanggup menilai benar atau tidak. Segi adik laki-laki, setuju saja karena dia punya teman (lebih sebaya dlm keluarga) intuk diajak merokok dan mengobrol mendalam. A : bapak dan adik perokok ya? B : iya A : biasa merokok sama bapak ndak? atau cuma sama adik? B : Sama bapak biasa si, kalo dirumah sambil ngobrol A : hmm okeoke, bapak dan ibu kerja apa? kira2 apa yang membuat bapak dan ibu sebegitu legowo untuk membiarkan aten memilih untuk merokok? B : Bapak dulu karyawan ni udah pensiun, ibu ya irt, Mungkin karena sudah dianggap besar untuk menilai baik dan buruk. Serta dianggap merokok bukan kenakalan yang istilahnya melebihi batas. A : hmm oke, jadii, lebih jauh lagi keluarga tidak mengiyakan tentang stigma negatif pada perokok perempuan ya? B : Tidak terlalu si kak, Lebih ke arah biasa saja, Karena ya mungkin udah jadi biasa kali ya dalam pandangan mereka kalau perempuan ada yang merokok A : hm okeoke, jadi.. lebih tepat untuk aku nulis keluarga tidak mendukung perilaku merokok atau keluarga mendukung perilaku merokok? karena dari pernyataanmu aku menganggap sebenarnya tidak didukung. Tapi dgn km sudah bisa merokok dengan santai sm bapak dan adik, menurutku itu juga jadi bentuk dukungan krn tidak ada larangan B : Condongnya tidak didukung tapi lebih diberikan pilihan untuk menilai baik dan benar darj merokok, memang berat di titik tidak didukung A : tidak mendukung namun juga tidak melarang ya? B : nah iya gt, jadi kayak aliran kebebasan A : okeokee paham2, lalu untuk lingkungan pertemanan?? kmrn kudapati adanya dukungan dari lingkungan pertemanan, itu lingkungan pertemanan yang seperti apa? B : Lini masa pas semester 2-5 ini lingkungan pertemanan dimana ada cewek merokok dan mereka oke dengan itu dan fine. Lebih lagi perasaan akan diterima di lingkungan itu juga besar dan membuat obrolan semakin 1 frekuensi dengan yang lain. Itu mendukung aku untuk merokok dalam pergaulan juga kak A : jadi lingkungan pertemanan itu semuanya perokok atau mayoritas perokok? 140
B : Mayoritas A : dukungan2 itu didapat dari teman yang sesama perokok ya? B : Perokok, iya kak lebih merasa ada penerimaan dengan merokok, lebih masuk obrolan, pikiran A : lalu untuk teman2 yang tidak merokok gimana? mendukung? menolak? atau biasa aja? B : Paling cuma mengingatkan jangan banyak-banyak. Biasa saja kalau lingkungan pertemanan A : oke 141 |
STUDI Isl.AM INTERDISIPLINER Aplikasi Pendekatan Filsafat, Sosiologi, dan Sejarah · Karyn : DR. Lukman S. Thahir, MA Copyright© Qalam Yogyakarta 2003 Diterbitkan oleh : QIRTAS (Kelompok Penerbit Qalam) JI. Kaliurang Km. 7 ,5 Kayen Gg. Anggrek 57 A Yogyakarta 55283 Indonesia Telp. 082 274 4699 Faks. (0274) 884797 E-mail: [email protected] ~bsite: Penulis : DR. Lulanan S. Thahir, MA P~nyelaras Bahasa: Dede Nurdin Korektor : Endriyani dan AZ Fanani Tata Letak : M Shafwan Desain Cover : MT Firdaus Cetakan Pertama : Januari 2004 ISBN : 979-9440-64-5 Informasi lebih lanjut tentang buku 0buku Qalam - dapat diakses melalui Dicetak clan didistribusikar1 oleh CV. Qalam Yogyakarta Perlukah l~lam diteliti ~ecara lnterdidpliner? PERPEBATAN tentang perlunya perangkat analisis clan me todologis dalam studi Islam [Dirasah al-Islamiyah, Islamic Studies] merupakan agenda yang tidak pernah berhenti diperdebatkan oieh kalangan _ akademisi clan intelektual · Islam di Indonesia. Pada tahun 70-an, saat pertama di perbincangkan, perbincangan awal mengenai masalan ini telah memunculkan pro-kontra. Di satu sisi, ada kelompok yang menolak Islam dikaji secara interdisipliner dengan alasan, selain pendekatan semacam ini dianggap dapat me - rusak moral clan akidah mahasiswa, juga muncul kesan bahwa studi-studi Islam konvensional akan ditinggalkan; 1 sedangkan di sisi iain, ada kelompok yang menerima Islam dikaji dengan pendekatan interdisipliner, karena bagi mereka, ilmu-ilmu ban:fo tetsebuf dianggap dapat mem bantu memahami Islam secara lebih komprehensif. 2 Kelompok yang disebutkan terakhir ini, dalam per kembangannya, mencmpati posisisi penting clan signifikan setelah Menteri Agama RI dijabat oleh Prof. Dr. H. A. V
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 200?- TENTANG HAK CIPTA. Ketentuan Pidana, Pasal 72 (1) Barangsiapa clengan sengaja clan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana climaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) clan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), a tau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima-miliar rupiah). (2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta a tau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). DR. LUKMAN s. THAHIR, MA. STUD I Is LAM INTERDISI PLINER Aplikosi Pendekotan Filsofat, Sosiologi, don Sejorah QlRTAS
Mukti Ali. Lewat kebijakan yang ditetapkannya, tokoh modernisasi politik keagamaan orde baru ini, tid~k hanya mendorong perlunya · Islam dikaji secara interdis1pliner, tetapi sekaligus meminta kepada seluruh Rektor· IAIN di Indonesia untuk merumuskan bagaimana ·Islam dapat dipahami secara multidisiplin. 3 Upaya ke arah itu mendapat respon yang sangat positif. Ini terbukti pada bulan Agustus 1973, tepatnya di daerah Ciumbulcuit, Bandung, diadakan pertemuan Rektor seluruh Indonesia. Dalam pertemuan itu, Rektor IAIN SyariLHidayatullah, yang ketika itu dijabat oleh Prof. Dr. Harun Nasution, mengusulkan perlunya moclern isasi kurikulum melalu1. pengembangan wilayah kajian studi Islam cl.an pentingnya memasukkan pendekatar'i-pen dekatan baru dalam studi Islam, seperti pengantar ilmu. agarha, filsafat, teologi, sosiologi, clan metodologi riset. Usulan demikiah, meskipun pada awalnya menclapat perlawanan clari kalangan Rektor Tua, seperti H. Ismail Ya'kub clan KH. Bafaclal, namun karena ide tersebut di- dukung oleh kalangan birokrasi pemerintahan, seperti Mulyanto Sumardi, yang ketika itu menjabat Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Islam, clan Zarkawi Suyuti, yang ketika itu sebagai Sekretaris Dirjen Bimas Islam, pada akhirnya usulan untuk memasukkah pendekatan-pen dekatan baru dalatn studi Islam diterima. r . Sebagai tinda~ lanjut dari hasil pertemuan Rektor tersebut ditunjuklah Harun Nasution untuk menulis materinya. 4 Buku Islam Ditinjau clari Berbagai.Aspeknya clan Pembaharuan dalam Islam, keduanya diterbitkan oleh Bulan Bintang (1983), merupakan dua buku pengantar . vi studi Islam yang dituli~ Ha.run, Nasution. Kelebihan buku yang· disebutkan pertama, isinya memberikan gambaran yang utuh ten tang studi islam .serta cabang-cabang ilmu yang dapat dikembangkan di dalamnya, yaitu Islam di- tinjau dari sudut sejarah, politik, filsafat, prariata, clan se bagainya. Buku ini dinilai sebagai pengantar yang baik dari segi cakupan materi studi Islam. Seda.ngkan kelebihan buku yang disebutkan kedua, isinya menerangkan bahwa · ilmu yang dikembangkan oleh studi Islam itu tidak statis a tau rhati, tetapi terns berkembang hingga zaman modern sekarang ini. Meski materi studi Islam itu secara teoretik di maksudkan sebagai pengantar yang sekaligus mengandung unsur metodol,ogis, namun dalam kenyataannya, me minjam pendapat Atho Mudzhar, kedua buku tersebut terlalu menitikberatkan kepada isi studi Islam dah kurang memberikan perhatian pada aspek metodologinya. Karena itu, pada tahun 1996, terutama ketika Program Magister Studi Is.lam dikembangkan di perguruan-perguruan tinggi Islam swasta f termasuk pad a program sa.rjana SI J, di rasakan penting untuk mengembangkan m.ata kuliah Pendekatan Studi 1s fam f Aproaches to the Study of Islam]. s ..Pentingnya model pendekatan studi Islam seperti ini, . menurut M. Amin Abdullah, didasarkan pada kenyataa.n, . bahwa s~u_di Islam, terutar'na jika dilihat dari sudut pan dang Religionswissenchaft, mengharuskan para pengkajinya untuk memperhatikan secara penuh apa yang dimaksud deng · "b alam masyarakat Mus- lim clan oleh para sarjana Muslim. Srudi Islam rnembutuh kan bantuan metodologis untuk mengungkap data·-data keagamaan gm\a tnemahami lebih arifhahwa semua agama " d " d " an agama an · eragama vii
SfuDI lsLAM INTErti>1s1PLINER Aplikasi Pendekatan Filsafat, Sosiologi, dan Sejarah · Karya : DR. Lukman S. Thahif, MA Copyright © Qalam Yogyakarta 2003 Diterbitkan oleh : QIRTAS (Kelompok Penerbit Qalam) JI. Kaliurang Km. 7 ,5 Kayen Gg. Anggrek 57 A Yogyakarta 55283 Indonesia Telp. 082 274 4699 Faks. (0274) 884797 E-mail: Website: . Penulis ,: DR.Lulanan S. Thahir, MA Penyelaras Bahasa: Dede Nurdin Korektor : Endriyani dan AZ Fanani · Tata Letak : M Shafuran Des~ Cover : MT Firdaus Cetakan Pertama : Januari 2004 ISBN : 979-9440-64-5 Inforrnasi lebih lanjut tentang buku-buku Qalam dapat diakses melalui Dicetak dan didistribusikan oleh CV. Qalam Yogyakarta Perlukah ldam diteliti ~ecara lnterdisiplinerl PERDEBATAN tentang perlunya perangkat analisis clan me todologis dalam studi Islam [Dirasah al-Islamiyah, Islamic Studiesrmerupakan agenda yang tidak pernah berhenti diperdebatkan oleh kalangan akademisi. clan intelektual Islam di Indonesia. Pada tahun 70-~n, saat pertarha di perbincangkan, perbincangan awal mengenai masalah ini telah memunculkan pro-kontra. Di satu sisi, ada kelompok yang menolak Islam dikaji secara interdisipliner dengan alasan, selain pendekatan semacam ini dianggap d_apat me rusak moral dan akidah mahasiswa, juga muncul kesan bahwa studi-studi Islam konvensional akan ditinggalkan; 1 sedangkan d(sisi iain, ada kelompok yang menerima Islam dikaji dengan pendekatan interdisipliner, karena bagi . mereka, ilmu-ilmu bantu tersebut dianggap dapat mem bantu memahami Islam secara lebih komprehensif.2 Kelompok yang disebutkan terakhir ini, dalam per, kembangannya, menempati posisisi penting dari signifikan setelah Menteri Agama RI dijabat oleh Prof. Dr .. I-t A. V
Sruoi lslAM INTERDISIPLINER yang memiliki kendaraan historis,empiris yang khusus [particular] dapat memiliki elemen keagamaan yang sama, yang dipahami secara transendental,universal. Data,data keagamaan yang bersifat normatif.c.teologis ini pada saat · yang sama mempunyai muatan historis, sosial, budaya, clan politik. Jadi, dalam 1"~ntuknya yang historis,empins, agama selalu menjadi bagian dari setting historis dan sosial dari komunitasnya, clan pada saat yang sama secara fenomeno, logis agama mempunyai pola urn um [general pattern] yang dapat dipahami secara · ihtuitif clan intelektual sekaligus oleh umat manusia di mana pun mereka berada. 6 . Dalam konteks pemaknaan demikian, menarik men, dengarkan pendapat H. A. Mukti Ali_ yang mernandang· Islam bukan sebagai ·agama monodimensi. Islam bukan agama yang hanya didasarkan pada intuisi mistis manusia clan terbatas hanya pada hubungan antara manusi~ denga11 Tuhan. Ini hanyalah satu dari sekian banyak dimensi aga, ma Islam. Untuk mempelajari aspek multidimensional dari Islam, metode filosofis niscaya dipergunakan untuk me, nemukan sisi,sisi terdalam dari hubungan manusia dengan Tuhan dengan segenap pemikiran metafisikanya yang utnum dart bebas. Dimensi lain dari agama Islam adalah masalah ke, hidupan manusia di bumi ini. Untukmempelajari dimensi ini harus dipergunakan nietode,tnetode yaq.g selama ini dipergunakan dalam "ilinu manusia';. 7 Agama [bac~: Is, lam], d·eugan cata pandang seperti ini, tidak lagi berwaj ah tunggal [single face] melainkan i:nemiliki banyak wajah ~ [multif aces]. Agama tidak lagi difahami persis sebagaimana orang dahulu memahaminy:;i, yakni semata,rnat~ terkait viii DR. LUKMAN S. THAHIR dengan persoalan ketuhanan, keperc~yaan, keimanan, credo, pedoman hidup, ultimate concern, clan seterusnya. Selain ciri clan _sifat konvensionalnya yang memarig mengasumsikan bahwa persoalan .ketuhanan adalah . masalah terpokok dari ·agama, agama tern ya ta juga terkait erat dengan persoalan,persoalan historis,kultural yang juga inerupakan keniscayaan manusia belaka. 8 Atas dasar kenyataan demikian, pada tahun 1997,. kurikulum IAIN tahun 1995 disempurna.kan lewat Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 383 tahun 1997, yang di dalamnya mulai diperkenalkan mata kuliah baru yang dinamai Metodologi Studi Islam (MSI). Pada lampiran SK Menteri tersebut diberikan catatan bahwa materi untuk mata kuliah baru itu dikembangkan dari mata kuliah Dirasah lslamiyd.h yang dalam silabi di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dijabarkan ke dalarn 21 topik inti, tiga di ataranya adalah pendekatan Filsafat; Sosiologi clan Sejarah. 9 Buku Studi Islam lnterdisipliner: Aplika.si Pendekata.n Filsi:1.f at, Sosiologi, dan Sejarah in{ merupakan pengembang, an clan pehjabaran dari ketiga topik yang disebutkan di atas, yaitu pendekatan filsafat, sosiologi, clan sejatah, yang penekanannya lebih diarahkan pada aspek aplikasinya. Karena itu, pad a bagian pertama tulisan ini menguraikan tentang bagaimana aplikasi pendekatan filsafat dalatn studi Islari1, seperti Tafsir, Hadits, dan Pemikiran Islam. Pada bagi;,m kedµa, menguraikan tentang aplika~i pendekatan sosiologi, yang meliputi, Teologi, Hadis, Tafsir, petan Institusi Sosial IAIN, clan Dakwah Islam. Pada bagian ke, tiga, menguraikan aplikasi pendekatari sejarah, dengari ix
1 Memahami Matan Hadi~ Lewat Pendekatan Hermeneutik [Studi Had.is tentang Amalan Utama, Larangan Melukis, clan Larangan Wanita Pergi Sendirian] Pendahuluan DALAM STUDJ ulumul hadis, masalah pemahaman (under standing) clan pemaknaan (meaning) 1 terhadap matan sebuah hadis tidak hanya menempati posisi yang sangat signifikan dalam wacana pemikiran Islam kontemporer, tetapi juga secara subtantif memberi spirit reevaluatif clan reinterpretatif terhadap berbagai pemahaman clan pe nafsiran ha dis yang selama ini taken for- granted di kalangan umat Islam. Signifikansi problema ini akan terlihat lebih jelas lagi ketika nortnativitas hadis dihadapkan dengan realitas clan tuntutan historisitas perkenibangan zan\an. Model pemahaman seper:ti ini didasarkan pada satu asumsL bahwa teks a.tau matan hadis bukanlah sebuah narasi yang berbicara dalam ruang hampa sejarah (vacum hist6ris), 2 melainkan berada di tengah-tengah sekiart banyak variabel serta gagasail yang tersembunyi di balik sebuah teks atau tnatan yang harus dipertimbangkan ketika seseorang ingin memahami clan merekonstruksi 3
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER i:nakna sebuah hadis. Tanpa i:nernahami berbagai variabeP clan situasi di balik sebuah teks ini-· meliputi suasana historis, sosiologis; psikologis, clan sebagainya-. -maka akan sangat potensial melahirkan kesalahpahaman penafsirah. Karena itu, bertolak dari asumsi dasar ini, rr1aka pen dekatan hetmeneutik yang ditawarkan. dalam tulisan ini berangkat dari tradisi filsafat bahasa yang kemudian me langkah pada analisis psiko-historis-sosiologis. Jika metode ini diterapkan pada kajian hadis, maka persoalan yang mun.cul adalah bagaimana menjelaskan isi sebuah matan kepada masyarakat yal).g hidup clalam tempat dan kurun waktu yang jauh berbeda clari pihak pengarangnya [Nabi Muhammad] untuk kemudian dipahami clan clirekonstruk si clalam rangka menafsirkan realitas sosial kekinian. Untuk maksucl tersebut, di sini terlebih dahulu akan di paparkan mengenai hadis clan problem hermeneutik, lalu kemudian dilakuk~n rekonstruksi nia.kna teks hadis sesuai dengan tuntutan dan perkembangan humanitas kontem porer. Hadis sebagai narasi Hadis, 4 yang secara etimologi berarti ceritera, penututan a tau laporan, adalah sebuah_ narasi. Bias an ya narasi ihi. sangat singkat dengan tujuan memberi informasi tentang apa yang dikatakan, dilakukan, disetujui_ a tau tidak di setujui oleh Nabi. Setiap hadis mengandung dua bagian yang satu sama lainnya saHng mendukung. Yang pertama · clisebut, teks atau matan haclis itu sendiri clan yang kedua adalah mata raritai transmisi, sanad, yang rhenyebutkan r'l.ama-hama penutur (rawi) teks hadis tersebut. Karena itu, pokok persoalan pertama aclah1.h bahwa clua komponen hadis, yakni teks clan isnacl tidak rnungkin _4_ DR. LUKMAN s. THAHIR - mendadak mun,cul begitu saja tanpa rnasa perkembangan 'sebelumnya, baik sisi teknis maupun ~aterinya. Suatu hadis yang dianggap tidakresmi, bisa jadi sltngguh-sungguh ada pada masa hidup Nabi sendiri saat Nabi dijadikan sebagai s~mber pedoman masyarakat muslim. Tetapi setelah Nabi wafat, hadis beralih dari kondisi informal semata-mata menjadi semi-formal. Maksudnya adalah bahwa pada masa Nabi masih hidup, orang~orang di sekitarnya membicarakan apa yang dikatakan atau dilakukan Nabi persis seperti mereka membicarakan tentang perbuatan.sehari~hari mereka. Tetapi setelah Nabi wafat, pembicaraan tersebut berubah menjadi suatu feno mena yang diciptakan secara sengaja clan pen uh kesad,isran . untuk menja:wab pertanyaan dari generasi bar.u yang , sedang tumbuh tentang peri:laku N abi. 5 . Dengan demikian, kedua bangunan hadis ini pada masa awal Islam,-diriwayatkan clan disali~ secara hati-hati oleh para ulama. Tetapi sebagaimana diketahui oleh semua ulama, bahkan yang paling tulus di antara mereka• pun bisa melakukan kekeliruan•pada suatu waktu. Sunah a tau hadis Nabi adalah contoh teladan yangabacli bagi masya rakat muslim, maka masyarakat tidak bisa membiarkannya terkena polusi atau rongrongan dengan cara ba:gaimana 6 Oleh karena itu,untuk mencegah segala macatn ke pun. keliruan, maka para ulama menyusun dasar-dasar va:lidi tas sebuah hadis berdasarkan kategori sha.hih, dha'if, mau- dhu', clan sebagainya.
Hadis merupakan teportasi clan kodifikasi perkataan diahl, clan petbuatan Nabi yang dilakukan ratusan tahu~ sepeninggal Nabi. Maka, muncul kemLldian problem yang s
STUDI ISLAM INTERDISIPLiNER .tidak mudah, yakrti problem bagaimana me'lacak autentisitas hadis yang benar,benar bersumber dari Rasulullah saw. Salah satu upaya untuk memahami ke, aslian hadis ini adalah melalui · sistem isnad. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah bahwa. setiap berita yang di, nisbatkan kepada Nabi saw harus mempunyai serangkaian sanad hingga pada did Nabi saw. Bersamaan dengan itu, diciptakanlah teori,teori ten tang validitas sebuah hadis. 7 Karena itu, penafsiran terhadap sebuah hadis yang dimaksud dalam tulisan ini, diupayakan telah melalui se, leksi sanad, dengan berpedoman pada lima unsur p.okok yang menjadi batasan kesahih.an sebuah hadis, yaitu: 1) Persambungan sanad para perawi; 2) keadilan perawi; 3) tingkat kemampuan perawi dalam pemeliharaan hadis (dhabit); 4) terhindar dari syaz; clan 5) terhindar dari 'illah. 8 Kelima unsur ini pada awalnya dikenal sebagai tolak ukur kritik sanad. Namun pada perkembangan berikutnya, istilah ini juga dikenakan sebagai tolak ukur bagi kritik matan. Karena itu, istilah hadza hadis shahih mempunyai arti bahwa hadis tersebut adalah shahih, baik dari sisi sanad maupun matan. 9 Persyaratan,persyaratan ini, kata Muhammad al, Ga;ali, 10 cukup menjamin ketelitian dalam penukilan serta penerimaan suatu berita tentang Nabi saw. Kita berani rnenyatakan bahwa dalam sej arah peradaban manusia tidak peq:iah dijumpai contoh_ketelitian clan kehati,hatian yang menyamainya. Namun, yang lebih penting lagi adalah kemampuan yang cukup untuk mempraktikkan persyarat, an,persyaratan tetsebut. Amat banyak ulaina yang ber, · takwa clan berta~ggungj awab clan sarigat teliti dalam 6 DR. LUKMAN $. THAHIR memelihara sunah Rasul. Cara,cara mereka.dalam me, nyaring sanad,sanad hadis sungguh merupa}<an ha.I yang sangar terpuji clan layak dikagumi oleh siapa saja. Dan di samping mereka, banyak pula para ahli yang meneliti matan,matan hadis untuk kemudian tnemisahkan: mana yang dinilai syaz atau cacat. Karena itu, lanjut al,Gazali, untuk menetapkan sahihnya suatu hadis dalam segi matannya, diperlukan ilmu yang mendalam tentang Alquran serta kesimpulan,kesimpulan yang dapat ditarik dari ayat,ayatnya, baik secara langsung maupun tidak. Juga ilrnu tentang berbagai riwayat lainnya agar dengan itu. dapat dilakukan perbandingan antara yang satu dengan lainnya, ditinjau dari segi kuat clan Iemahnya masing, masing hadis. Dalam diskursus hadis, proses discovery terhadap transmisi mata rantai (sanad) dianggap Iebih mudah pe, nyelesaiannya clan sudah dianggap final dibanding me, mahami sebuah matan yang pemaknaannya bersifat tidak " terbatas (unlimited) terutama ketika teks tersebut di, hadapkan pada ungkapan,ungkapan yang bersifatJami' al Kalim, 11 Mukhtalaf al, Hadits, 12 dan had is yang memiliki sebab,sebab khusus dan ada pula yang tidak. Terhadap hadis yang saling bertentangan, karya Imam Syafii clan Ibnu Qutaibah, 13 di satu sisi bisa memberi petunjukkepada kita untuk memahami proses fiksasi atau pelembagaan se, buah, peristiwa wacana, memahami beberapa hal me, nyan:gkut sebab-sebab lahirnya sebuah wacana [asbab al, wurud] clan dapat menjadi "jembatan" argumen bagi ke, lcmpok,kelompok yari.g meragukan otoritas clan hegeinoni hadis sebagai sumber kedua setelah Alquran. Namun di 7
I STUDI ISLAM INTERDIS,IPLINER sisi lain, karena-karya kedua tokoh ini merupakan jawab, an dan representasi zamannya, 14 maka hal ini dianggap kurang meinberi solusi atau problem solving terhadap situasi dan realitas yang dihadapi masyarakat Islam saat ini. Di sinilah kemudian pendekatan hermeneutik sangat ber, peran. Hermeneutik Kata hermeneutik (lnggris: hermeneutic) berasal dari kata kerja Yunani Hertneneuein yang berarti mengartikan, me, . nafsirkan, menerjemahkan, bertindak se,bagai penafsir. Dalam mitologi Yunani, ada tokoh yang namanya di, kaitkan dengan Hermeneutik, yaitu Hermes. Menurut mitos itu, Hermes bertugas menafsirkan kehendak dewa dengan bantuan kata,kata manusia agar manusia dapat tnemahami kehendak dewa, sebab bahasa dewa tidak dapat dipahami manusia.15 Menurut Husen Nasr, 16 Hermes tak lain adalah N abi Idris. Sampai saat ini, kata_kerja Hermeneuen atau lebih populer disebut Hermeneutik ini, minimal mempunyai tiga pengertian: pertama, dapat diartikan sebagai peralihan dari suatu yang relatif abstrak (misalnya ide pemikiran) ke dalam bentuk ungkapan,ungkapan yang kongkrit (misal, nya dengan bentuk bahasa). Kedua, terdapat usaha me, ngalihkan dari suatu bahasa asing yang maknariya gelap tidak diketahui ke dalam bahasa lain yang bisa dimengerti oleh si pembaca; dan ketiga, seseorang sedang memindah, · kan sesuatu ungkapan pikiran yang kurang jelas diubah menjadi bentuk ungkapan yang lebih jelas. 17 Atas dasar pengertian,pengertian ini, jika hermeneu, tik ditarik dalam wacana studi hadis, maka persoalan yang 8 D11.. LUKMAN s. THAHIR mtincul adalah bagaimana menjelaskan isi sebuah rnatan kepada masyarakat yang hidup dalam tempat clan kurun waktu yang jauh berbeda dari pihak pengarangnya [Nabi Muhammad] untuk dipahami dan direkonstruksi dalam rangka menafsirkan realitas sosial kekinian. Di sini, herme, neutik, meminjam penjelasan Hasan Hanafi, 18 tidak hanya berarti "science of interpretation", yaitu suatu teori ten, tang pemahaman, tetapi juga berarti ilmu yang menjelas, kan perjalanan wahyu (juga termasuk hadis) dari tahap kata ke tahap dunia; dari huruf ke realitas, dari logos ke . . praksis, dan juga dari divine mind ke human life . Memang bukan hal yang mudah menangkap pesan dan situa:si sosio,historis ya~g terjadi pada masyarakat yang hidup dalam tempat clan kurun waktu yang jauh berbeda · dari pihak perigarangnya sendiri [Nabi Muhammad], lebih, lebih ketika kita dihadapkan kepada teks hadis yang tidak memili_ki asbab al,wurud secara khusus. Kesulitan juga bisa terjadi pada aspek pemahaman, ketika dihadapkan pada matan hadis yang pada umumnya merupakan penMsiran _kontekstual clan situasiohal atas ayat,ayat Alquran daiam merespon pertanyaan para sahabat Na.bi. Karena itu, dengan merujuk pada proses triadik hermeneutik: dunia teks, dunia pengarang clan dunia pe~baca, maka kita dapat menarik benang merah hermeneutik, bahwa 'mereka yang mendalami sejarah Nabi Muhammad clan perilaku · · para sahabat N abi sud ah tentu akan memiliki pemahaman yang berbeda dari yang tidak tnempelajarinya ketika sama, satn:a meinahami sebuah matan hadis. Karena sebagian ucapan Nabi bersifat situasional, maka sebagian sabdanya (tidak keseluruhan) dirasakan tidak lagi tepat untuk menjelaskan reaiitas sosial hari ini. 9
. STUOI JSLAM INTERDISIPLINER Rekonstruksi makna teks hadis Meneliti kebenaran suatu teks merupakan bagian dari upaya membenarkan yang be-µar clan membatalkan yang batil. Kaum muslimin sangat besar perhatiannya dala111 segi ini, baik untuk penetapan suatu pengetahuan ataupun pengambilan suatu clalil. Apalagi jika hal itu berkaitan dengan riwayat hidup Nabi, atau ucapan clan perbuatan yang dinisbatkan kepacla beliau. Terhadap persoalan seperti ini, adalah suatu kewajar an bagi umat Islam, kata Fazlur Rahman, 19 untuk membi carakan apa yang clilak,ukan a tau dikatakan Nabi, terutama yang berhubungan dengan masalah-masalah kemasyara katan. Apabila kita menolak fenomena yang wajar ini · berarti kita sangat tidak bersikap rasional clan telah me lakukan kesalahan terhaclap sejarah. Dengan clemikian, rekonstruksi makna atas sebuah haclis, meminjam ungkap an Rahman, bukan hanya merupakan tnanifestasi dari sikap rasionalitas clan keniscayaan sejatah, tetapi juga se kaligus menempatkan ucapan clan perbuatan Nabi n1eh jadi sesuatu yang selalu hiclup clan bermakna dalam di mensi tuang dan waktu. Upaya menghidupkan ucapan clan perbuatan Nabi ini pernah dilakukan oleh sebagian ulama Islam pada masa lampau, di antaranya Imam Syafiiy, Ibnu Qutaibah dan Ibn Haj ar al-Atsqalany. Ibnu Qutaibah, 20 misalnya, ketika clihadapkan dengan dua ma tan hadis yang secara tekstual bertentangan antara satu sama lainnya, seperti: dan ~ I~~ \ . : / )~ ) -~~ \ iY- W,_; ✓ ~ JS" J.>, ~\) ~ \ iY- ~ 10 DR. LUKMAN S. THAHIR "ightasala f ahuwa. afdhal" dia berusaha memahaminya dengan menempuh pelbagai cara penafsiran, antara lain penyelesaian lewat pemahaman takwil. Menurutnya, hadis pertamamengandung kewajiban mandi pada hari J umat bagi orang dewasa. Kewajiban pada hadis ini tidak mengandung makna fardhu. Kewajiban di sini sama halnya dengan Nabi mewajibkan mandi pada dua hari raya sebagai suatu anjuran untuk kemuliaan. Man, faatnya antara lain untuk menghilangkan keringat, bau badan. Anjuran tersebut diikuti dengan memakai pakaian bersih dan parfum. Dengan demikian, kewajiban tersebut kata Qutaibah, bermaksud mendapatkan berbagai fadilah; bukan sebagai kewajiban yang sama dengan wajibnya salat (fardhu). 21 D~mikian halnya Ibnu Hajar, ketika menafsirkan kata "al aimmah min quraisy" ia mengatakah, bahwa tidak ada seorang ulama pun, kecuali dari kalafigan Muktazilah dart Khawarij yang membolehkan jabatan kepala negara d_i duduki oleh orang yang tidak berasal dari suku Qura.isy. Dalam sejarah mern.ang telah ada para penguasa yang tnenyebut diri mereka sebagai khalifah, padahal mereka bukanlah dari suku_Quraisy. Menurut pandangan ulatna, k~ta. Ibnu Hajar, sebutan khalifah tersebut tidak dapat diart1kan sebagai kepala negara. 22 Apa yang dilakukan oleh pemikir-pemikir Islam di atas, sesungguhnya merupakan refleksi kesadaran historis mereka dalatn rangka mener jetnahkan tradisi sunah Nabi sebagai tradisi yang hidup. Dalam wacana hermeneutik, ketiga tokoh ini, baik Imam Syafi'i, Ibnu Qutaibah ataupun Ibnu Hajar, sama sama telah melakukan ziarah historis clan dialog 11
Sruo, lsLAM INTER01s1PLINER hermeneutik dengan implikasi yang sangat besar. Implikasi tersebut antara lain: pemahaman terhadap Alquran, hadis clan tradisi keislatnan selalu diperbaharui clan diperluas horisonnya sehingga tidak mengeras clan menutup diri menjadi ideologi yang disakralkan clan menyingkirkan penilaian tabu terhadap upaya penafsiran baru. Perll;lasan horison sulic diwujudkan jika seseorang tidak menyadari bahwa semua peristiwa clan pemikiran selalu dibatasi oleh situasi, termasuk medium bahasa Arab yang digunakan oleh Alquran,hadis clan masyarakat Arab yang disapa secara langsung kala itu. Menyadari dimensi "situasional" ini, maka tradisi Islam telah melahirkan sekian banyak mujtahid yang selalu berusaha memperluas horison pe, nafsiran clan pemahaman umat Islam terhaclap Alquran ( termasuk had is). 23 Orang yang tidak memiliki horison tidak akan bisa melihat perirnndangan lebih jauh clan alternatif yang lebih variatif. Karena ticlak melihat alternatif lain, maka apa yang terclekat yang climilikinya akan clianggap paling benar clan paling berharga. Hanya mereka yang berada dike, tinggian, karena_keluasan ilmu clan pengalamannya akan mempunyai horison sehingga mampu melihat alternatif lain yang acla di seberang. Menurut Gadamer, salah satu tujuan terpenting clari hermeneutika aclalah metnperluas cakrawala melalui ziarah imajinatif pacla traclisi masa lam, pau clan berdialog dengan para jenius lewat karya tulisan, , nya sehingga akan muncul apa yang disebut, the fusion of new horizons. 24 Atas dasar pemahaman ini, maka sebuah teks ke, agamaan [baca: Alquran atau hadis] hanya akan menjadi 12 l>R. LUKMAN S. THAHIR bermakna apabila diposisikan secara relasional clengan masyarakat pemhacanya. · Sebuah haclis tidak pernah ber, diri sencliri, tetapi memiliki kaitan dengan traclisi clan komunitas beragama yang meresponinya. Ketika haclis clilepaskan clari umatnya, maka ticlak akan lagi bermakna, kecuali sekadar bunclelan kertas yang clipenuhi goresan tinta di koleksi perpustakaan. Karena itu, untuk meng, hinclari.kumpulan hadis menjacli benda,benda arkeologis, maka clalam ·perspektif ini, matan haclis harus direkons, truksi clan tetap terbuka serta ticlak terbatas pad~ penggal waktu tertencu sebagaimana yang dimaksud si author [N abi Muhammad]. Matan haclis harus merefleksikan gerak pergumulan clialektik kekinia.n clan keclisinian, ses.uai dengan semangat peradaban yang hidup di sekeliling reader. Di· bawah ini, akan dideskripsikan bebera.pa pe, maknaan clan penafsiran ma tan haclis, antara lain sebagai berikut: a. Hadis ten tang an:1alan utania. 25 J.-.11 c;i =(~) ~1 c-\L..., :Ju ~ ~ 0-1 .::,1 ,.,, ~ y- J, Ju ~ c;i r Jli . 4-:i J ~ ;>L,.J1 :Ju "111 J1 ½->"1 ~ ~~ Ju. 2ii1 ~ J ~4J-1 :Ju f ~if :Ju ·.:r-..u1__,J1 (l> .r.J-J r-1--- J '->JG:...:JI ~iJJ) i.:pl.il .i.J~.i:....I )J Dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata: Saya bertariya . kepada Nabi saw., ''.Amal apakah yang lebih di sukai oleh Allah?" Beliau menjawab: "Salat pada \Vaktunya" Dia (Ibnu Mas'.ud) bertanya lagi: Kemudian apa lagi? Beli;rn menjawab: "Berbakti kepada kedua orang tua". 13
::iTUDI ISLAM INTERDISIPLINER Dia (lbnu Mas'ud) bertanya lagi: "Kemudian apa lagi?" Beliau menjawab: "Jihad di jalan Allah". Dia (Ibnu Mas'ud berkata bahwa beliau(Nabi) telah mengatakan kepada saya amal-amal yang utama itu; clan sekiranya saya minta untuk ditambah lagi kepada beliau (tentang amal ya,ng utama itu), niscaya beliau akan menambah- nya lagi (untuk memenuhi permintaan saya itu) .26 Dalam menafsirkan matan hadis ini-termasuk juga matan--matan hadis lainnya yang juga mer:i,jelaskan ten tang amalan-amalan u tama-Syuhudi Ismail27 memahami bahwa untukpertanyaan-pertanyaan yang sama, ternyata jawabannya dapat saja berbeda-beda. Perbedaan rnateri jawaban sesungguhnya tidaklah bersifat subtantif. Yang substantif ada dua kemungkinan, yakni (a) relevan.si antara keadaan orang yang bertany·a clan mated. jawab annya yang diberikan; dan (b) relevansi antara keadaan kelompok masyarakat tertentu dengan materi jawaban yang diberikan. Dengan demikian, matan hadis ini me~ nurut Syuhudi bersifat temporal, kondisional, dan bukan · universal. Corak pemahaman Syuhudi ini, secara hermeneutik memperlihatkan berbagai kelemahan. Pertamci, dasar pe tidak memberi gambaran atau maknaah· yang diambil penjelasan tentang mengapa materi jawaban itu berbeda; kedua, penafsirannya tidak didukung oleh data-data his toris, apakah itu berupa asbab al-wurud, data pribadi orang yang bertanya,· dan data yang terakhir ini tidak petnah disinggung olehrtya; ketiga, corak pen:afsirannya tidak bersifat produktif a tau memiliki fusi cakrawala ke depan. Berdasarkan penelitian penulis, jawaban yang diberikan Nabi atas pertanyaan Abdullah bin Mas'ud di 14 DR. LUKMAN S. THAHIR atas, tidak terlepas dari sifat dan katakter antropologis si penanya. Sebaga1maria diketahui, bahwa di Madin.ah, -Abdullah bin Mas'ud tinggal di belakang masjid Nabawi [The Great Mosque]. Karena itu ia sering lalu lalang di~ rumah Nabi bersama ibunya sehingga orang yang tidak mengenalnya berpikir bahwa mereka adalah anggota keluarga Nabi, padahal dia hanyalah pelayan terpercaya Nabi yang suka tidur [the slippers], dikonotasikan dengan . bantal [cushion], clan pengembala yang sering bergumul dengan kotoran hewan. Dia selalu diejek karena kakinya kurus dan rambutriya kemerah-merahan karena tidak per nah dibersihkan dalam waktu yang cukup lama. 28 Meski pun demikian, dia termasuk orang yang kuat daya ingatnya clan orang yang paling pertama berani membacakan ayat Alquran secara terang-:terangan di hadapan orang:.orang kafir Quraisy. 29
Atas dasar konteks historis ini, mak~ makna ma tan hadis irii dapat disimpulkan sebagai berikut: pertamd., matan hadis ini tidak besifat umum, tetapi bersifat khusus atau temporal, yaitu mengindikasikan ka.rakter psikis antropologis Abdullah Ibnu Mas'ud saat itu, yang ber tempat tinggal dekat dengan masjid clan tukan.g tidur, tetapi malas clan jarang salat tepat waktu. Karena itu, ketika dia men,anyakan amalan apa yang paling utama, maka b~rdasarkan pengalaman hid up yang dilihatnya pada pelayannya ya~g terpercaya itu, Rasulullah mengatakan bahwa amalan yang paling utama adalah "salat tepat waktu". · Dengan detn.ikian, salat yang menjadi amalan utama pada matan hadis ini, konteksnya hanya berlaku khusus buat Abdullah bin Mas'ud yang malas salat tepat . 15
. StUDI ISLAM INTERDISIPLINER waktu, bukan bedaku secara universal. Dengan kata lain, bisa saja anialan utama itu bukan salat, jika yang bertahya bukan clan tidak memiliki karakter seperti Abdullah bin Mas'ud. Atas dasar pemahaman seperti ini, kita dapat mengerti, mengapa pertanyaan yang redaksinya sama, tetapi jawabannya berbeda,beda. Kedua, matan hadis ini tidak hanya mengindikasikan karakter antropologis si penanya, namun juga menggambarkan wai:ak psikis Nabi (sebagai majikan) yang selalu peka terhadap perbaikan mora:litas umatnya. Atas dasar ini, maka.substansi hadis ini ti_daklah membicarakan masalah keutamaan salat tepat waktu, sebagaimana yang dipahami secara teksttial oleh sebagian besar u111at Islam. Matan hadis ini sesungguhnya membicarakan masalah "moral accountability", yaitu sebuah pesan kemanusiaan untuk selalu dimintakan kepekaan clan rasa tanggungjawab secara moral bagi setiap orang lintuk memperbaiki clan meluruskan berbagai sifat negatif yang ada pada manusia. Redaksi "al,waqt" clan "shalat" di atas menunjukkan makna "kepekaan" clan "ajakan berbuat baik". Dengan demikiart, ma tan ha.dis ini sesungguhnya memberi ihformasi, betapa Nabi [clalam hal ini diasebagai majikan] begitu peka clan memiliki tanggungjawab moral untuk memperbaiki karakter negatif pelayannya yang terpercaya itu. Tanggungjawab rt1oral ini dilakukan Nabi, bukan tanpa pertimbangan clan perhitungan. Ia tahu benar, bahwa Abdullah ibnu Mas'ud, suka tidur, malas clan tidak tahu waktu. ltulah sebabnya, mengapa Nabi ketika ditanya mengenai amalan utama, ia menyatakan "al,shalah 'ala waqtiha". Jawaban ini dimaksudkan oleh Nabi, bahwa upaya perbaikan terhaclap sesuatu tidak harus dituncla:, ____ __ __.1_6 __ __ __ _ __ _ _ _ DR. LUKMAN S. THAHIR tuncla, tetapi sesegera mungkin harus diselesaikan. bengan demikiah dalam konteks pemahaman seperti ini, maka matan hadis ini bersifat universal. lnilah yang dimaksud dalam Alquran: IIKuntum khaira ummah ukhrijat li al,Nas ta'muruna bi al,ma.'ruf wa tanhauna 'an al,munkar". Dalam konteks keiridonesiaan, matan hadis m 1 memberi spirit,artikulatif kepacla kita: pertama, amalan utama yang paling clicintai oleh Allah bersifat konclisional clan temporal. Artinya, bisa saja "salat tepat waktu'; bukanlah hal yang menjacli prioritas, clalam pengertian bahwa orang tersebut memang sudah terbiasa dengan salat tepat pacla waktunya. Bisa saja amalan yang lebih utama itu "menganjurkan memberi makan anak yatim". Hal ihi bisa clipahami, karena bisa saja orang tersebut salat tepat waktu, tetapi kesaclaran kemanusiaannya renclah. Inilah yang dimaksud dalam Alquran, surah al,Ma'un, ayat 3 dari. 4 "wala yahuddhu 'ala tha'am al,miskiri" "fa wailul al, mushallin", clan sebagainya, tergantuhg konteksnya. Kedua, semangat hadis ini menghendaki untuk se, nantiasa mengasah kepekaan clan pertanguhgjawaban moral untuk sesegara mungkin ( tanpa menunda,hunda) me, mecahkan berbagai persoalan yang dialami bangsa. Bagi seorahg pemirnpin, misalnya, ketidakpekaan uhtuk se, cepatnya menyelesaikan persoalan bangsa, tidak hariya berclampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat atas kepemimpinannya, tetapi juga akan melahirkan berbagai ' penyakit moral clan benturan,benturan sosial lainnya yang akan berakibat munculnya kerusakan tatanan sosial. 17
STUDI )SLAM INTERDISIPLINER b. Ha.dis tentang larangan wanita pergi sendirian. 30 1½ J" .9 olfY y. ':1 (~) ~1 Ju :Ju 0.1-~ ~1 ✓ o\JJ) v .r ~ ~ ti)) i y.. o ~ )Li 01 "_;>- ';1\ i _r-llJ ·i .r '->~ ~ ':}\ ~ JJ (c,,>J~\ Dari Abi Hurairah berkata: Berkata Nabi saw: "Tidak halal bagi seorang wanita muslim berpergian selama semalam kecu~li ada bersamanya seorang muhrim darinya". Kata Imam Nawawi, 3 l dalam memahami matan hadis ini, jumhur ulama menafsirkannya sebagai larangan bagi wanita untuk'berpergian yang bersifat sunah atau mubah tanpa muhrim a tau suaminya. Dalam h~l yang bersifat wajib seperti haji, para ulama berbeda pendapat. Bagi Abu Hanifah, yang didukung oleh mayoritas ulama hadis, wajib hukumr'.tya bagi wanita membawa muhrim. Sedang lmani. Malik dan Syafi'i, tidak wajib, hanya mensyaratkan keatnanan saja. Keamanan itu boleh jadi_dengan muhrim atau wanita lain yang terpercaya. Sepanjang pengetahuan penulis, hadis ini tidak memiliki asbab al wurud. Sementara jika melil-iat konteks sosio,historis ketika itu, boleh jadi larangan itu didasari adanya kekhawatiran Nabi atas keselamatan kaum pe, rempuan jika berpergian jauh mengingat media trans, portasi pada saat itu hanya menggunakan bighal, unta maupun keledai. Mereka· serirtgkali mengarungi padang pasir yang luas, daerah,daerah yang jauh dari n:-anusia. Pada saa t sekarang ini, di mana media transportasi men, 18 · DR. LUKMAN s. THAHIR dukung, jauhnya jarak tidak lagi masalah clan sistetn ke, amanan menjamin keselamatan perempuan berpergian, maka konsep muhrim tidak lagi dipahatni sebagai person tetapi sistem keamanan yang menj amin keselamatan bagi kaum perempuan. c. Hadis tentang larangan melukis ' ..L.;;,\ 01 Jft (~) ~\~:Ju~~ J. .:ill¥ ✓ r-.L..) <->J~\ o\JJ) i) JJy,a-11 4-A~I i y.. Jll ~ ½\~ '-"'L:J\ (.U--1 ) Sesungguhnva prang yang paling dahsyat siksanya di sisi Allah pada hari kiamat adalah para pelukis. 32 Setara tekstual hadis ini memberi pengi;rtian adanya larangan melukis (makhluk yang bernyawa). Bahkan para imam mazhab sepakat akan keharaman meng:gambar, memajangnya clan menjualnya. 33 Kesimpulan seperti ini bisa dipahami, karena banyaknya riwayat mengenai ma, salah tersebut. Sebagaimana juga diriwayatkan pada hadis yang lain, bahwa para pelukis pada hari kiamat kelak · dituntut untuk metnberikan nyawa kepada apa yang per, riah dilukisriya di durLia. Malaikat juga.,tidak akan masuk di rumah yang di dalamnya ada lukisannya. Namun masalahnya adalah apakah kita tidak perlu melacak kembali kondisi sosio,historis pada waktu hadis tersebut dituturkan ole:P, Nabi. Bukankah larangan melukis clan meinajang lukisan tersebut berkaitan dengan kondisi kejiwaan masyarakat ketika itu, di inana mereka secara psikologis belum lama terlepas dari kepercayian menye, 19
Sl'UDI ISi.AM INTERDISIPLINER kutukan Allah, yakni penyembahan patung-patung ber hala. Dalam kapasitasnya sebagai Rasul, Nabi berusaha keras agar umat Islam te'rlepas dari kemusyrikari. tersebut. Salah satu cara yang ditempuh dengap mengeluarkan la rangan untuk memproduksi clan mert1ajang lukisan atau ber hala. Jika tidak dilakukan, maka mereka akan sulit me lepaskan kepercayaan lama. J adi hadis ini, secara psikis antropologis seb<:!narnya disabdakan dalam kondisi masya rakat transisi dari kepercayaan animisme ke monoteisme, sehingga perlu adanya larangan sangat keras terhadap praktik yang dapat menjerumuskan ke dalam kemusyrikan. Persoalannya sekarang adalah bagaimana jika kondisi masyarakat sudah berubah, di mana masyarakat clengan perkembangan pemikirannya suclah berada pacla tahap yang lebih baik atau climungkinkan tidak lagi clikhawa tirkan terjerumus ke dalam kemusyrikan. Apakah melukis patung masih ticlak dibenarkan? Atau mungkin bisa saja, saat ini bukan lagi simbolik patung yang menyebabkan seseorang menjacli syirik, tetapi pemujaan terhadap figur figur di bidang kesenian yang membuat penggernarnya gila clan histeris, misalnya seperti yang terj adi pada para mania Michel Jackson, Bon Jovi, West Life, Sheila on 7, clan se bagainya. Penutup Tantangan utama bagi studi-stucli haclis saat ini aclalah bagaimana menjelaskan clan menganalisis prinsip-prinsip temporal clan universalitas haclis N abi sehingga terealisasi dalam konteks historis clan sosial yang berbecla. Upaya se perti ini bukan saja membutuhkan wawasan yang luas ten- 20 - - - - - - - - - - - - - - - - - - --
DR. LUKMAN S. THAHIR · tang kepribaclian Nabi, para sahabat dan sebagainya,-te tapi juga membutuhkan perangkat riietodologis yang de ngannya ki.ta mampu berimajinasi clan melakukan zia.rah intelektual ke masa lalu clan membangun masa depan yang lebih civilized. Salah satu perangkat metoclologis yang clitawarkan penulis clalam upaya memahami masa lampau clan ke muclian merekonstruksi makna sebuah matan hadis da lam wacana kekinian clan keclisinian aclalah pendekatan hermeneutik. Da.lam perspektif ini, haclis bagaikan cermin yang sanggup memantulkan berbagai waj ah sesuai clengan - orang yang datang bercermin atau berclialog dengannya. Artinya, sebuah ma tan haclis ticlak mesti dipahaini dafam bentuk pemahaman yang monolitik, "seragam" dan "given" dari varian maclzhab-maclzhab yang ada. Mengapa demi kian? ka~ena penafsiran clan pemaknaan yang muncul dari sebuah hadis sangat;sangat clipengaruhi -oleh a.lam pikir an, buclaya, clan bahasa pihak pembacanya. Dengan demikian, pemahaman clan penafsiran hadis yang bersifat multi climensi, pluralistik clan memiliki fusion of horizon bagi pemhaca yang hiclup pada zaman yang berbeda, tentunya akan melahirkan penafsirail yang berbeda pula. Empat buah matari. hadis yang dideskripsikail pada tulisan ini merupakan co:t;1toh kori.gkrit dari penafsitan yang bet; nuansa pluralistik clan berbecla dengan mainstream pe- · mikiran sebelumnya. Akhirnya, semoga Allah clan Rasul allah memaafkan kekeliruan penafsiran penulis. 21
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER Catatan 1 Signifikansi pemahaman dan pemaknaan scudi hadis seperti irii, bisa dilihat pada karya Syaikh Muhammad al-Ghazaly, As-Sunnah an-Nabawiyah Baina Ahl Fiqh wa Ahl al-Hadits, terj. Muhammad al-Baqir, Studi Kritis Atas Hadis Nabi saw. antara Pemahaman _Tekstual dan Kontekstual (Bandung: Mizan, 1989). Bandingkan dengan karya Syuhudi Ismail, Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual Telaah Ma'ani al-Hadits Tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal, dan Lokal (Jakarta: Bulan Bintang, 1994). 2 Pemyataan vacum historis ini terinspirasi oleh pandangan Gadamer yang menyacakan bahwa setiap pemahaman selalu merupakan sesuatu yang bersifat 'historik dialektik clan sekaligus merupakan peristiwa kebahasaan. Sebagai ha! yang bersifat historik, pemahaman sangat terkait dengan sejarah, dalam pengercian bahwa pemahaman itu merupakan fusi dari masa lalu dengan masa kini. Lihac)oel C. Weinscheimer, Gadamer Hermeneutics: A Reading of - Truth and Method (New Ilaven and London: Yale University Press, 1985), him. 6-7. 3 Variabel yang dimaksud dalam µemahaman hermeneucik adalah: the world of the text, the world of the author, clan the world of the reader. Lihat Hans George Gadamer, Truth and Method, (New York: Seabury Press, 1975), him. 273. 4 Menurut Ahli Hadis, kata Hadis menunjukkan kepada makna atau sesu~tu yang dinisbatkan kepada Nabi saw., baik berupa perilaku, perkataan, persetujuan beliau akan cindakan sahabat, atau deskfipsi tentang sikap clan karakcernya. Lihat Muhammad,_Musthafa 'Azatni, Studies in Hadits Methodology and Literature, terj. A.Yamin, Metodologi Kritik Hadis (Bandung: Puscaka Hidayah, 1992), him. 19. 5 Lihat Fazlur Rahman, Islam (Chicago: University of Chicago Press, 1979), him. 39. 6 Ibid., him. 80. 7 Teori-teori yang membicarakan validitas sebuah hadis ini dikernudian hari dikenal dengan sebutan 'Ilm al-Musthalah, 'Ulum al-Hadis. Lihat Mahmud at-Tahhan, Taisir Musthalah al-Hadits, (Beirut: Daar al-Tsaqafah al-Islamiyah, 140511985M), hlm.12. 22 OR. LUKMAN s. THAHIR . 8 Lihat Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadits: Telaah Kritis dan Tinjauan dengan pendekatan Ilmu Sejarah (Jakarta: Bulan Bintang, 1988), hlrn. 108:9. 9 Lihat Mahmud at-Tahhan, Ushul al-Tarikh wa Dirasat al-Asanid, (Beirut: Dar al-Qur'an al-Karirim, 1399H/1979M), him. 156-7. 10 Muhamma_d al-Gazali~ As-Sunnah an-Nabawiyah Baina Ahl Fiqh wa Ahl al-Hadits, him. 26. 11Dilihat dari bentuk macannya, Hadits Nabi ada yang bei:lipa jami' al kalim (jamaknya: jawami' al-kalim, yakni ungkapan yang singkat namun . padat makna), tamsil (pernmpamaan), bahasa simbolik (ramzi), bahasa percakapan (dialog), ungkapan analogi (qiyasi), dan lain-lain. Matan hadis yang berbentukjawami' al-kalim, adakalanya juga berbentuk tamsil, dialog ataupun lainnya. Lihat Syuhudi Ismail, Hadis Nabi yang Tekstual, h. 9: 12 Yang dimaksud dengan Mukhtalaf al-Hadis adalah hadis-hadis yang zahimya bertencangan antara sacu sama lainnya. Lihat Muhammad Al Khatib 'Ajjaj, Usu! al-hadics Ulumuhu wa Mustha~lahuhu (Beirut: Daar al-Fikr, t.th.), h.283. 13 Kedua cokoh ini dikenal sebagai kolektor Hadis-hadis Mukhtalif. Karya Imam Syafi'i dalam bidartg ini adalah Kitab Mukhtalif al-Hadits (Mesir: Musthafa al-babiy al-Hallabiy wa auladuhu, t.th.), sedang Abu Muhammad Abdullah ibnu Muslim ib_nu Qutaibah, Ta'wil Muk-htalaf al Hadis (Mesir: Musthafa al-Babiy al-Hallabiy wa auladuhu, t.th.). 14 Pada masa Imam Syafi'i clan lbnu Qutaibah, posisi dan otoi:'itas ha.dis sebagai ·sumber kedua setdah Alquran mendapat·serarigan yang begitu kuat, terutama dari kelompok Inkar as-Sunnah clan sekte-sekte Kala.th. Serangan mereka itu sangat menggoncangkan a.hi al-Hadits atau ah! cis Sunnah·. Karena itu, untuk membantah serangan tersebut, tnereka menulis berbagai buku sebagai respon terhadap persoalan yang berkernbang ketika itu. Untuk jelasnya, lihat A Hafiz, at. all, Ensiklopedi Isldm Oakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1996), him. 213-214). Bandingkan dengan Harun Nasution, (Ketua Tim), Ensiklopedi Indonesia Oakarta: Ojambatan, 1992), him. 886. 23
Sruo1 !SLAM INTERDISIPLINER 15 Lihat Bernard Remin, Protestan Biblical Interpretation, terj. Silas C.Y Chan (Monterey Park Ca: Living Publishing, 1983). him. 10. 16 Sayyed Hossein Nashr, Knowledge and The Sacred (State University Press, 1989), him. 71. 17 Lihat F. Budiman, "Hermeneutik: Apa itu?, dalam Basis, XL No. 3, 1990, him. 3. 18Untuk jelasnya, lihat Hasan Hanafi, Religious Dialogue and Revolution, Essay on Judaism, Christi~nity and Islam (Kairo: Anglo Egyptian Bookshop, t.th.), him. 1 19 Fazlur Rahman, Islamic Methodology in History (Islamabad-Pakistan, Islamic Research Institute, 1984), him. 31-32. 1 Lihat lbnu Qucaibah, Ta'wil Muk-htalaf al-Hadits, him. 250. 2 ' ii Ibid., him. 251. ' 2 Lihat Syuhudi Ismail, Hadits Nabi :vang Tekstual, him. 39 23 Lihat Komaruddin Hidayat, Memahami Bahasa Agama: sebuah Kajian Hermenutik, (Jakarta: Paramadina, 1996), hill'\, 157-8. 24 Ibid., h. 158. 25 Diambil dari Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al.Bukhari, al-Jami' al-Shahih, Ju:. I (Beirut: Daar al-Fiqr, (tth.), him. 102. Lihat juga Muslim, shahih Muslim, Juz I, (Isa al-Babi al-Halabi wa Surakah, (t.tp.),1955 M) him. 120-123. 26 Transmisi mata rantai isnad dari hadis ini, lengkapnya adalah: Abu al Walid Hisyam bin 'AbdHMalik menceriterakan kepada kami. Ia berkata: Syu'bah menceritakan kepada kami clan berkata: al-Walid bin al-'Aizar mengabarkan kepada saya, ia berkaca: Aku mendengar Aba ½mr al Syaiban berkata: Penghuni rumah ini clan menunjuk ke rumah ½bdullah bin mas'ud. Lihat al-Bukhari, al-Jami' al-Shahih, Ju:. I, h. 102 dan Muslim, shahih Muslim, Juz I, hlm. 120-123 27 Lihat Syuhudi Ismail, Hadis Nabi Yang Tekstual, hlin. 22-25. 28 Lihat H.A.R. Gibo· dart J.H. Kramers, Shorter Encyclopaed:-,a of Islam, (Leiden-E.J. Brill: Royal Netherla.nds Academi, 1974), him. 150. 24 DR. LUKMAN ), I HAHIR 29 Lihat Harun Nasution, (Ketua Team), Ensiklopedi Islam, him. 624. 30 Transmisi mata rantai i.snad dari hadis ini, lengkapnya adalah: Qucaibah bin Sa'id menceritakan pada kami; Labits menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Abi Sa'id dari bapaknya. Lihat Bukhari, al-Jami' al-Shahih, him. 986; Imam Muslim, pada bab al-Haj, dalam Shahih Muslim, (Isa al babi al-Halabi wa Surakah, (t.tp.), 1955 M), him. 2386. 31 Lihat Muhyiddin Abu Zakariya bin Syaraf an-Nawawi, Shahih Muslim S:-,arah an-Nawawi, Jilid V, (Beirut: Daar al-Kitab, t.th.), him. 104-105: 32 Lihat Imam Muslim, Shahih Muslim, Juz I, hlm. 323-324. 33 Lihat .Muhammad Ali as-Sabuni, Rawai'ul Bayan Tafsir kyat al-Ahkam min al-Qur'an, Jilid II, (Beirut: Dar al-Fikr, (t.th.), him. 404). 2S
2 Telaah ~inteti\-Tematii Taf\ir Klaiik dan Modern . [Kontroversi di sekitar Pembangkangan Iblis] Pendahuluan "Dan ketika Tuhan berfirman kepada para Malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam' maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabbur dart adalah ia ter masuk golongan orang-orang kafir". "Keluarlah kamu dari surga karena sesungguhnya kamu terkutuk dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat." DEMIKIAN sebagian cuplikan kisah lblis dalan.1 Alqµran surah al-Baqarah clan al-Hijr: 34. Dalam wacana pemikiran Islam, kisah ini telah melahirkan berbagai kontroversi di sekitar dramatisasi pernbangkangannya. Ada sebagian pen dapat yang menyatakan bahwa sikap pembangkangan Iblis (dalam hal ini tidak sujud kepada Adam) adalah wujud dari ketaatan Iblis dalam memegang kukuh kemurnian monoteisme Allah1 dengan berdasar pada pernyataan Iblis 27
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER "la asjuda illa laka" (aku tidak akan menyembah kecuali kepada,Mu). 2 Ada juga yang berpendapat bahwa sikap pembangkangan ini merupakan wujud dari keuilggulan intelektualnya di antara kelompok Malaikadain. 3 Karena supremasi intelektualnya inilah, Iblis kemudian dianggap sebagai makhluk pertama yang membuat analogi atau qiyas. 4 Di kalangan mufasir, 5 sikap pembangkangan Iblis tersebut telah melahirkan berbagai perselisihan pendapat, terutama menyangkut siapakah sebenarnya sosok Iblis ter sebut. Apakah tidak sujudnya Iblis ini menguatkan atau melemahkan pengertian bahwa Iblis termasuk golongan Malaikat? atau Iblis termasuk golongan Jin? Dengan kata lain, jika Iblis termasuk golongan Malaikat, mengapa ia tidak sujud? Padahal tunduk dan patuh atas perintah Tuhan merupakan sifat dan tabiat Malaikat. Sebaliknya, jika Iblis bukan golongan Malaikat, lamas mengapa ia dilaknat dan dikutuk bahkan dikeluarkan dari surga? Padahal khitab atau format ayat tersebut ditujukan kepada Ma1aikat? Tulisan ini akan memaparkan perbedaan persepsi dikalangan ulama tafsir, baik klasik maupun modern, -menyangkµt persoalan tersebut, dengan membata_si kaji annya pad~ surah al;Baqarah: 34, dan al-Hijr: 33-40, yang difokuskan pada tafsir klasik karya at Tabari, 6 Jami' al Bayanfi al- Ta'wil al-Qur'an, dan ar-Razi, 7 Tafsir Mafatih al-Gaib, serta tafsir modern karya Sayyid Qutub, 8 Fi Zhilal al-Qur'an, dan at-Taba'taba'i, 9 Tafsir al-Mizan. Pemilihan surah al-Baqarah dan al-Hijr ini tidak tanpa alasan. Dipilihnya surah yang pertama. bukan saja 28 OR. LUKMAN S. THAHIR karena ia yang pertama-t;itna tnenjelaskan terjadinya pro ses dramatisasi pembangkangan atau "keterpidahaan" Iblis, tetapi juga ia bisa cligunakan untuk lebih memahatni siapakah sebenarnya sosok Iblis _menurut perspektif ma sing,masing penafsir. Sedangkan surah yang kedua, [surah al,Hijr], diambil di sini, dimaksudkan untuk mengetahui atas dasar alasan apa Iblis melakukan pembangkanga.n clan . aktivitas-aktivitas apa yang akan dikerjakannya pasca kasus "terpidana". Keempat tokoh penafsir ini dipilih clidasarkan atas dua pertimbangan. Pertama, at,Tabari clan ar,Razi, di, samping me~akili corak tafsir klasik bi al-Ma'tsur clan al Ra'yi, 10 juga karena penafsiran kedua tokoh ini banyak dijadikan rujukan oleh para mufasir, baik yang sezaman maupun generasi setelahnya. Kedua, dipilihnya Sayyid Qutub dan at,Taba'taba'i sebagai representasi tafsir mo dern dengan alasan kedua tokoh ini, di samping memiliki corak penafsiran penalaran [bi al-ra'yi] yang telah_berak sentuasi dengan situasi kemodernan, juga karena keduanya telah menempatkan kisah Iblis, baik dalam surah. al Baqarah maupun al-Hijr, dalam wacana yang cukup tnen dalam dan luas. Karena alasan ini pulalah, mengapa tafsir al,Manar Muhammad Abduh tidak dijadikan rujukan dalam pembahasan ini, karena Abduh campak tidak ter, lalu m.endalam ketika rneinbahas persoalan ini. Selain itu, tiraian tafsir al,Manar,nya pun tidak sampai pada bahasan surah al,Hijr. Yang menarik dalam persoalan ini adalah bahwa ke, empat mufasir ini belutn memberikan jawaban mem.uas kan di sekitar eksistensi Iblis. Dengan kata lain, dualitas 29
Srui>t lsLAM INTERDISJPLINER pemaknaan t~rhadap Iblis masih sangat kental dalam urai, an,uraian tafsir mereka. Karena itu, solusi clan pemecahan baru terhadap clualitas pemaknaan tersebut, termasuk me, .nemukan relevansinya dalam wacana humanitas kontem, . porer, merupakan sisi lain yang henclak dijawab ·oleh tulisan ini. Ihlis dan kontroversi penafsiran klasik-modern Kontroversi penafsiran tentang Iblis dalam Alquran, ber, awal dari rencana Tuhan untuk menciptakan clan mem, persiapkan seorang khalifah di muka bumi. Dalam Alquran surah30,34, pe.ristiwa tersebut dijelaskan: - ~1 1__,Ju ~ ~ J :11 J y1.:,,. i.)1 ~ .. u ~ J Ju ~1.., J"~.., .!.\~ ~ ~) -L-..1..11 ~ ) ~ ~ .:.r ~ { 4-15'" -le-"";}\ i~\ ~J 'r. J _,..,.L,u ";)l,, ~ I i.)I Ju .!...ll ~ JI -':)l_y, ~le-"~ i.)fel Jw ~ \ iP- ~ f ,,: .. )\ .!)jl ~ l,, ~\ LI ~ ~ ~ l}u r \ ~~ ~le-"~ ~~1 w.; ~~l: ~1 r~l: Ju rr ~1 ~1 L,. ~I) ~ J ~\) ~ _,.-JI ~ ~I i.)I ~ Jil {I Ju 1_,~1. ~. l .. ll Lili )IJ i i J~ r5° l-J 0J~ . i t~fal ,y JlS" J ~ I ) J.\ ~ I ~I 1J~ i~'.} Kisah Iblis pada surah al,Baqarah ini pada awalnya • nienggambarkan narasi penciptaan Adam yang oleh Tuhan dia11ggap sebagai "the only one caliph on the earth". Amanah kekhalifahan ini rupanya kurang mendapat simpatik di 30 - - - - - - - - - - - - - - DR. LUKMAN S. THAHIR kalangan Malaikat, karena itu mereka "memprotes" clan "menolak" kebijai.<an tersebut; Premis penolakan mereka sederhana saja: p~rtama, makhluk yang akan diciptakan itu hanya akan merusak clan menumpahkan darah di bumi, clan kedua, mereka merasa lebih memiliki nilai superibritas spiritual dibanding Adam yang memperoleh amanah kekhalifahan tersebut. Premis demikian oleh Tuhan dijawab: "Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui". Artinya, para Malaikat tidak mengetahui bahwa makhluk yang akan diciptakan ini sangat berbeda dengan diri mereka yang hanya bisa bertasbih clan mensucikan Tuhannya, yaitu mahluk yang memiliki supremasi akal atau konsep. Di samping itu, mereka pun tidak meng~tahui, bahwa dalam komunitas mer~ka masih ada yang bersifat sombong clan tidak mau menerima kenyataan tersebut. Yang pertama terbukti dengan ketidaksanggupan Malai, kat untuk menjelaskan hal,hal yang berkaitan dengan "hukum alam" atau persoalan kebumian, clan yang kedua dengan pembangkangan Iblis. Bukti kedua inilah yp.ng kemuclian menjadi perdebatan dikalahgan mufasir klasik clan modern.
Menurut Syekh Musthafa al,Maraghi, perbedaa:r:1 persepsidikalangan ulama mengenai ayat ini berkisar pada dua hal; 11 Pertama iblis adalah sejenis jin yang berada di tengah ribuan Malaikat, berbaur dengan sifat dari sebagian · sifat inereka. Kedud., ibhs itu dari Malaikat, karena perintah sujud di sini tertuju pada Malaikat, karena zahir ayat clan yang serupa bahwa ia tergolong mereka. Dalam wacana tafsir klasik clan modern, persoalan pertama yang muncul ketika memperbincangkan eksistensi 31
STUDI ISLAM INTERDISll'LINER lblis itu adala~ makna kat~ sujud, fasjuduu. Terhadap kata ini, semua mufasir, baik klasik maupun modern, sependapat bahwa makna kata sujud yang dimaksud adalah sujud tahiyyat, penghormatan, bukan sujud dalam pengertian ibadah atau menghambak~n diri pada Adarn. 12 Di sini, semua sepakat bahwa ketidaksujudan Iblis adalah sebuah pembangkangan atau penyelewengan. Tetapi persoalan kemudian yang muncul, "Apakah tindakan per\.yelewengan ini merupakan tindakan Iblis dalam statusnya sebagai bagian dari komunitas Malaikat atau se bagai bagian dari komunitas Jin?" Terhadap persoalan ini, para mufasir klasik clan modern berbeda pendapat. At-Tabari clan at-Razi menafsirkan kata Iblis pada ayat fasjuduu berasal dari jenis malaikat. Meteka_ ber pendapat demikian dengan alasan bahwa kata "istisna", semua Malaikat suj.ud _pada Adam kecuali Iblis, me nunjukkah makna bahwa.lblis itu berasal darijenis mereka (baca: Malaikat). 13 Adapun Iblis disebut golongan Jin, seperi yang terdapat pada surah al-Kahfir 50, menurut kedua mufasir ini, bukan dilihat dari segi asalnya, tetapi dilihat dari segi wujudnya, yaitu bahwa baik lblis maupun Jin adalah mahluk yang tidak dapat dilihat. 14 Untuk memperkuat argumentasi ini, ~t-Tabari mer\.gutip begitu banyak hadis, antara lain hadis dari Muhammad ibnu Ishak yang mengungkapkan tradisi Arab bahwa orang-cirang Arab suka. menamakan Jin kepada se suatu yang tidak dapat dilihat. Pendapat mufasir klasik ini ditolak oleh dua mufasir modern, Sayyid Qutub clan at-Taba'tabai, dengan. alasan: pertama, surah al-Kahfi ayat 50 der\.gan jelas metmnjuk 32 DR, LUKMAN S. THAHIR Iblis sebagai bagian dari komur\.itas Jin. Iblis pada ayat ters~but tidaklah dimaksudkan sebagai jenis dari kelompok Malaikat, tetapi dari kelompok Jin,. Kedua, Jin diciptakan dari api clan Iblis pun dari nyala api, karena itu lblis jelas · dari kotnunitas Jin. 15 Ada pun kata "istisna" yang terdapat pada aya-t ini, kata Qutub, bukanlah istisna ala wajh, tetapi istisna seperti yang terdapat pada perkataan: "barrn fu~an telah datang, kecuali siAhmad". Ahmad bukan dari banu fulan itu, tetapi ia berada bersama mereka, atau berkumpul dengan mereka pada sa:tu tempat" . 16 Dalam bahasa at- . Taba'tabai, "Iblis pada waktu itu tidak berbeda dengan Malaika~. Mereka berkumpul pada maqam yang suci dan perintah bersujud kepada Adam ditujukan kepada merelfa. yang menempati maqam tersebut. Ungkap Taba'tabai, · "Perbedaan baru tedihat setelah Iblis menyatakan keengganan bersujud pada Adam, maka sejak saat itu ia telah keluar dari ketaatan ubudiyah, sedang Malaikat tetap pada posisi semula, tunduk beribadah clan melaksanakan perintah T uhan." 17 Mengapa Iblis Keluar dari ketaatan ubudiyahnya, clan bagaimana konsekuei1si tindakai.1 tersebut terhadap · dirinya. Persoalan ini terjawab pada surah al-Hijr: 32-42, sebagai berikut: Ji t Jur"~..i.:-..31 ~ 0fa ~1 .!.ll~ ~1 t:i Ju c.r--1.i Ju rr J ~ u--- ~ J~ .:,a ~ .Al ~ ~ Ju· fo~J..11 iY. JI ~I~ _le. 01J ft~J ~u l+...e JI rv .:r-~I ,:r ~ \ j Ju fiJ ~ i y. JI l))a;U '-r"j 33
Sri.IOI ISLAM INTEROISIPLINER J ~ · ;;?,.j'i ~;,:-1 le, y J Ju 'r Ar.,WI ~ _,ll Ju t ,~ I ~ .!.b~ :}\ i "~ I tBi>-'iJ r..f'J'i\ :}I .:_,;kL ~ ~ ~ (.$:A-:i- 01 t \~~~ I_ ;+ ' \.1,. . t ~J-_;jl ~ ~ \ ,:r Mengomentari ayat ini, yaitu pertanyaan Allah kepada Iblis menyangkut apa alasan pembangkangannya (ayat 32), clan jawaban Iblis bahwa: "ia sekali,kali tidak akan sujud kepada manusia yang Allah tdah mencipta, kannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk" (ayat 33), para tnufasir, baik klasik maupun modern (meskipun alasan clan terma,terma mereka berbeda) pada umumnya sependapat, bahwa faktor utama keengganan Iblis untuk sujud pada Adam acla, . lah masalah arogansi, kehormatan, clan tendensi pribadi. Adam diciptakan dari t.insur yang lebih rendah dari Iblis, clan karenanya tidak mungkin unsur penciptaanyang lebih tinggi sujud kepada yang lebih rendah. 18 Ar,Razi, misalriya mengatakan, ada dua sebab kenapa Iblis tidak mau ~ujud pada Adam. Pertama, karena Adam adalah basyar, yang terdiri atas jisim kasar, sementara ia (Iblis) terdiri atas roh. Jisim yang kasar lebih rendah dari roh yang halus. Karena itu, bagaimana mungkin roh yang halus clan tinggi itu bersujud kepada jisim yang paling rendah. Kedua, karena unsur clan asalnya berbeda dengan Iblis. Adam adalah makhluk yang diciptakan dari lumpur hitam clan unsur ini paling hina, sedang Iblis diciptakan dari api, yaitu unsur yang mulia, clan karena itu tidak layak sujud kepacla riiakhluk yang paling hina.19 Detnikian halnya, at,Taba', tabai memahami arogansi Iblis dari khitab ayat, lam akun , --) ' 34 i:Y.. ' OR. LUKMAN s. THAHIR asjud.- D'i · sini Iblis tidak mengatakan la asjud atau laisa asjud. Hal ini inenunjukkan bahwa faktor ananiyah atat.i ego,lah yang memb~at Iblis enggan sujud kepadaAdam'. 20 · Perbeclaan penafsiran terlihat ketika masing,tnasing mufasir menafsirkan ayat 34 clan 35. Attabari clan at Taha', tabai ( termasuk Qutub) sepenclapat dalam satu hal, yaitu sama,sam~ menafsirkan kata fakhruj dengan arti dikeluarkan dari langit. Aclapun ketika menafsirkan kata rajim · dan al la'nah keduanya berbeda. Yang pertaina, menafsirkan dicela dan pembuangan; dan yang kedua, mengartikarinya dengan diusir clan dijauhkan dari rah, mat. 21 Ar,Razi berbeda dengan tiga penafsir terdahulu. Kata f akhruj ditafsirkan tidak hanya dari langit, tetapi bis a juga dari Malaikat. Terhadap kata al la'nah, ia. bertolak dari makna ila. Kata ila di sini, bukan "intiha' al,gayah", tetapi memberi faidah "ta'bid". Artinya Iblis dilaknat tidak . hanya sampai ha:ri kiamat, sesudah hari kiamat pun, ia tetap di adzab. 22 Terusirnya Iblis dari surga atau dari kelompok Malaikat, meminjam ungkapan mufasir di atas, tertlyata ticlak metnbuat lblis putus asa. Pada ayat 36,38, ia rhetn, perlihatkan keddakputusasaannya dengan memohon ke, pada t uhan agar dipanj angkan umutnya. rvi.:1-J=d10-'" .!J.;u Ju _,,/;,0~ rY- Ji ~.)uu '-!"J Ju Ketika menafsirkan ayat ini, ar,Razi mengatakan bahwa tujuan Iblis mengajukan permohonan ini adalah agar ia tidak ditnatikan selama,lamanya, karena pada hari kiamat tidak ada seorang tnanusia pun yang tnati, bahkan yang sudah matipun dihidupkan kembali. Inilah rahasia 3S
STUDI JSLAM INTERDISIPLINER permohonan Iblis, ia tidak dimatikan ke'i::uali ketika ter j adinya hari kiamat. Karena itu, kata ar-Raii, hanya se bagian permohonan Iblis yangdikabulkan Allah, yaitu te tap dipanjangkan umurnya. Adapun permohbnannya hingga sampai pada yaum al-waqt al-ma'lum, tidak di terima. 23 Terhadap pengertian ayat tni, ar-Razi meng ungkapkan tiga pendapat. Pendapat pertama menyebut kan, bahwa yaum al-waqt al-ma'lum, sebagai hari peniupan sangkakala pertama; pendapat kedua menyatakan, hari yang disebutkan oleh Iblis yaum yab' atsun, adalah menjelang datangnya hari kiamat, bukan pada hari ter jadinya kiamat; pendapat ketiga mengatakan, hari yang · tidak diketahui oleh seorang pun kecuali Allah swt., clan ini bukan hari kiamat. 24 Dari penjelasan ini, ar-Razi tidak memilih mana di antara tiga pendapat di atas yang paling tepat baginya. 1 Yang jelas, ia berpendapat bahwa yaum al-waqt al-ma'lum , itu bukan hari terjadinya kiamat, tetapi sebelum terjadi ; kiamat. Pendapat seperti ini, tidak jauh berbeda dengan · at-Tabari clan at-Taba'tabai~ hanya saja Attabari tidak begitu tegas menyebutkannya, 25 sedangkan Attaba'tabai ··. dengan tegas menyacakan bahwa yaum waqt al-ma'ulum , itu adalah hari yang hanya diketahui oleh Allah. 26 Berbeda dengan tiga penafsir di atas, Sayyid Qutub tidak menyebutkan adanya perbedaan antara hari kiamat dengan hari batas penangguhan usia Iblis. Menunitilya, maksud Iblis meminta ditangguhkan usianya, bukan untuk. menyesali kesalahannya, juga bukan untuk bertaubat ke pada Allah agar dapat terhapus dosa-dosa yang telah dilakukan, melainkan untuk membalas dendam kepada 36 ' DR. LUKMAN S. THAHIR Adam clan anak cucunya, sebagai akibat dari laknat Allah yang telah ditimpakan terhadap dirinya atau karena telah dijauhkan qari petunjuk-Nya. Ketika mengaitkan laknat Allah terhadap Iblis dengan sebab Adam Iblis, Qutub tidak mengaitkannya dengan maksiat dan kesombongan Iblis terhadap Allah. 27 Ayat berikut~ya, 39-40, mengisahkan tentang perkataan Iblis, bahwa karena Tuhan telah menyesat~ kannya, ia juga akan menyesatkan Adam dan anak cucu nya kelak, kecuali mereka yang ikhlas dalam beribadah. · Bagi at-Tabari dan ar-Razi, huruf al-ba' yang terdapat pada perkataan Iblis bima aghwaitani, bisa dartikan sababiyah dan bisa juga seba.gai qasm atau sumpah. 28 Sedang at Taba'tabai, 29 mengatakan bahwa huruf pada perkataan al-ba' tersebut adalah bermaksud al-ba' saja, tidak bermakna sumpah. Konsekuensi penafsiran seperti ini memperlihatkan kecenderungan clan subjektivitas atau bias teologis dari . masing-masing penafsir. Artinya, dengan menerjemahkan kata al-ba' sebagai "sebab", maka dapat dipahami bahwa yang menyebabkan Iblis menjadi sesat adalah Allah, bukan dirinya sendiri. 30 Dengan demikian,. ketika menafsirkan ayat iri.i, baik at-Tabari, ar-Razi, maupun at-Taba'tabai me- . narik pemaknaan ayat ini pada persoalan teologis. Hal ini bisa_ dilihat dari ungkapan at-Tabari misalnya yang me ngatakan bahwa tertolaklah pendapat aliran Qadariyah yang menyatakan itnah dan kafirnya seseorang adalah dari dirinya sendiri, bukan dari Tuhan. 31 Hal yang sama terlihat pada ar-Razi, ketika tnengomentari ayat ini. Menui"ut nya,Tuhan telah bermaksud menciptakan kekufuran pada_ 37
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER diri orang kafir, menghalang-halangi dari agama clan me nyesatkan dari kebenaran. 32 Cara pandang teologis mufasir klasik di atas, berbeda dengan mufasir modern, Sayyid Qutub-dengan penge cualian at-Taba'tabai. Qutub melihc;i.t ayat ini dari sudut pandang yang lain. Ayat ini menurutnya memperlihatkan bahwa pengaruh Iblis kepada seseorang begitu besar, ter utama saat seseorang itu melakukan perbuatan jahat. Qu tub mengatakan bahwa seseorang tidak melakukan keja-: hatan, kecuali setan mempunyai peluarig baginya untuk i menghiasi kejahatan itu agar terlihat indah olehnya. 33 Untuk itu, ia berpesan hendaklah seseorang ber- ' hati-hati ketika berhadapan dengan sesuatu yang kelihatan; indah. Demikian pula, berhati-hati ketika dirinya merasa tertarik kepada sesuatu, karena boleh jadi setan ada di sana. Kecuali ia senantiasa berhubungan dengan Allah clan beribadah dengan sesungguh-sungguhnya, karena hamba- . hamba yang ikhlas tidak ada jalan bagi setan untuk mem perdayakannya. 34 Ketika mengakhiri uraiannya, Qutub mengatakan bahwa Allah akan mengikhlaskan dirinya kepada hamba-hambanya_yang beribadah secara ikhlas kepada-Nya, seolah-olah Allah tampak dalam pandang annnya. Terhadap mereka ini, Setan tidak mampu me- nyesatkannya. 35 . _ Demikianlah beberapa uraian para ulama tafsir terhadap kontroversi di sekitar pembangkangail Iblis. Persoalan tersebut, hingga saat ini tetap menjadi persoalan yang menarik clan bahkan rrl.asih bersifat "misterius". Kemisteriusan persoalan ini, telah mengilhami pa.ra intelektual untuk mengartikulasikan tnakna-makna ter setnbunyi di balik drama pembangkangannya. 38 ' ! - - - - - - - - - - - - - ----·-- -- DR. LUKMAN s. THAHIR Iblis dala:m pemaknaan sintetis dan tematik Memperhatikan tafsiran-tafsiran para ulama klasik clan modern di atas-meskipun terlihat dikotomis clan bersifat duahstis-telah memperlihatkan dinamika clan dialektika · pemahaman umat Islam terhadap pemaknaan ayat-a.yat Alquran. Namun proses dinamisasi pemaknaan clan pe mahaman terhaclap ayat-ayat tersebut, meminjam pen-. dekatah clialektika, 36 masih berkisar pada dataran tesa clan anti tesa. Karena itu, diperlukan proses becoming atau sintesa. Sebagai sintesa terhadap penafsiran clan pemaknaan yang bersifat clualistis menyangkut eksistensi Iblis, maka solusi tentatifnya [clalam hal ini perlu penelitian yang lebih menclalam] bisa clilihat clari clua aspek. Pertama, dengan memperhatikan fungsi lafaz atau ucapan jin clan malaikat di clalam Alquran; dan kedua, pada aspek makna etimo loginya. Dari keclua aspek ini clapat clipahami bahwa ticlak ada garis clikotomis <lan prinsipil yang membedakan antara Malaikat dan Jin. Sesungguhnya keduanya hanya berbeda golongan ketika membicarakan sifat-sifatnya. Terkadang dalam Alquran, lafaz Jin menunjukkan Malaikat waja'alu . bainahu wa baina al jinnati nasaban (QS: 3 7: 158), terkaclang pula lafaz Jin menunjukkan Iblis, seperti pada akhir surah al-Nas min al-jin wa annas (QS: 144:6) .37 Bandingkan dengan ayat 26: 95, yang berbunyi: '.'Mereka [yang clisembah sebagai sekutu-sekutu Allah], orang-orang yang sesat itu [yang menyetnbah sekutu-sekutu Allah tersebut] clan semua pasukan Iblis akan dilemparkan ke dalam neraka". Perkataan "pasukan" lblis yang dimaksud di sini aclalah mencakup jin clan manusia. 39
STUDI ISLAM INTEROISIPLINER Dalam konteks etimologi, rhalaikat dari tahaya [an,' nur], jindari api [an,nar], keduanya bersuinber dari kata dasar yang sama, yaitu [ nar]. Sehingga, baik api maupun cahaya tidak dapat dipisahkan satu sama la.innya. Api memancarkan cahaya, sedang gelombang cahaya yang ter,· fokus pasti membentuk api. Adapun iblis yang tercipta dari lidah api, tentu berada dalam satu garis rumpun tersebut. Dengan demikian, iblis bisa termasuk pada rumpun· malaikat, bisa juga pada rum.pun jin. J adi jelasnya, sebelurn Iblis melaksanakan maksiat, meminjam ungkapan ibnu. Abbas clan ibnu Mas'ud, dia dari golongan malaikat. · Dialah yang paling kuat daya ijtihadnya clan memiliki kapasitas intelektual yang tinggi dikalangan malaikat. Hal : itulah yang mendorong dia pada kesombongan clan men, i j adikannya sebagai iblis. 38 I nil ah yang dimaksud dalam i Alquran surah al,Kahfi, ayat 50: [kana min al jin]. Sintesa lain yang bisa diambil untuk mencairkan dua, litas pemaknaan,di atas adalah memahami kontroversi dikotomis antara Malaikat clan iblis tentahg narasi pen, ciptaan manusia (Adam) dalam Alquran, bukanlah se, · mata,mata kisah sebagai "person", tetapi bisa juga di, pahami dalam pengertian kisah sebagai "simbol". Ma.lai, kat menggambarkan simbol predisposisi positif, sedang Iblis menggainbarkan predisposisi negatif. Kedua watak dasar ·. ini salihg mencari pengaruh dalam diri manusia (Adam). Manusia terkadang cenderung bertabiat "Malaikat", yaitu [ tunduk clan patuh kepada Tuhan, tetapi terkadang pula ber, ( :at~klblis. Inil~h makna yang r_erk~ndung dalam Alquran: { fas1udu al,malaikah kulluhum a1ma m" (Q: 15:30) clan "aba l. ( Q: 2: 3 4). J adi di [ wa is takbara wa kana min al kafirin" i ! . 40 DR. LUKMAN s. THAHIR dalam diri manusia senantiasa ada perjuangan di a~tara kedua kecenderungan tersebut .. Tetapi kecenderungan kecenderungan negatif dapat menjadi sedemikian kuatnya karena adanya watak Iblis dengan aneka ragam tipu muslihatnya [rhisalnya ada perasaan tenang clan puas dengan dirinya sendiri] da1,1 karena manusia pada.dasamya cenderung kepada hal-hal yang gampang dicapai, [clan selanjutnya, karena kesanggupan manusia untuk-menipu. dirinya sendiri], sehingga kejahatan terlihat olehnya sebagai kebajikan. Hanyalah orang yang berjaga,jaga terhadap bahaya moral yang tidak akan terlena pada watak keiblisannya. Dengan demikian, setiap bentuk ketunduk, an terhadap nor'ma,norma perintah Tuhan pada pririsip, nya merupakan manifestasi sikap· malaikat dalam diri i'na nusia. Sebaliknya, setiap bentuk pembangkangan terhadap perintah Tuhan adalah manifestasi sikap iblis dalam diri manusia. Persoalan lain yang menarik untuk dianalisis clan di kritisi adalah penafsiran para ulama tafsir klasik clan modern menyangkut persoalan .keterjebakan atau adanya bias teologis, ideologis clan bahkan bersifat politis dari masing, masing mufasir. Untuk membongkar bia:s atau interest yang tersembunyi dan kemudian memberi makna baru terhadap __ tafsiran mereka yang bersifat subjektif clan berbau teologis serta ideologis, maka pendekatan yang dipakai di sini adalah hermerieutika Gadamer, 39 clan metode tematik Fazlur Rahman. 4° Kedua Pendekatan ini di.maksudkan untuk tnerh beri penekanan signifikansi konteks Alqura1:1 clan hadis untuk diproyeksikan ke masa depan clan tidak seperti pendukung skripturalis yang ingin rhengarahkan realitas hari illi ke masa · lalu berdasarkan teks-teks Alquran clan hadis. 41
STUD! !SLAM INTERDISIPLINER Seperti telah cliungkapkan sebelumnya, bahwa ke . tika para mufasir klasik dan modern menafsirkan ayat 39- 40 surah al-Hijr, perbincangan mengarah pada pemak naan yang bersifat teologis dan bias ideologis. At-Tabari dan ar-Razi misalnya, memaknai ayat 39 [fa bima agh waitani] dengan pengertian bahwa yang membuat Iblis menjadi sesat bukanlah dirinya sendiri melainkan Allah. Artinya, Tuhan _Maha Berkehendak terhadap segala se suatu. Iblis dan bahkan manusia sekalipun tidak memiliki claya clan kekuatan untuk menentukan sesuatu. Dengan d~mikian, tertolaklah pendapat yang menyatakan bahwa manusia memiliki kebebasan clan kehenclak untuk berbuat, seperti yang cliyakir.i oleh aliran Qadariyah dan Mukta zilah.41 Penafsiran seperti ini memperlihatkan adanya ke cenclerungan penafian terhadap eksistensi teologi lain di luar teologi mereka. Atau clengah kata lain, keclua mufasir. klasik ini ingin menyacakan bahwa hanya akidah Jabariyah clan Ahl Sunnah wa cil-Jama'ah-lah yang clapat clibenarkan, sedang Qadariyah atau Muktazilah adalah akidah yang sesat. Kesimpulan ini bisa clilihat dari beberapa ~rgumen tasi penunjang yang dilontarkan oleh kedua tokoh ini ketika menafsirkan ayat-ayac tersebut. Yang pertama [baca at-Tabari] ,42 misalnya mengungkapkan sendiri bahwa, "Ter tolaklah pendapat Qadariyah yang menyatakan bahwa imari clan kafirnya seseorang adalah dari dirinya sendiri, bukan clari Tuhan". Argumen ini kerriudian dijustifikasi dengan sebuah Hadis dari Muhammad bin Ka'ab al-Qurazi yang menyatakan: "Alh1h telah rnengutuk Qadariyah, sungguh Iblis lebih mengetahui tentang Allah daripada 42 DR. LUKMAN S. THAHIR mereka". Sedang yang kedua [ar-Razi] menyatakan, "Tuhan-lah yang menciptakan kekufuran, menghalan.g- " 43 Artinya . , halangi manusia dari agama. an e enaran . pendapat Muktazilah yang menyatakan bahwa ~anusia memiliki kebebasan clan kehendak untuk berbi.lat t1daklah dapat dibenarkan. d k b . Sikap arogansi clan vested interest ar-Ra~i ini bisa juga dilihat ketika ia ·menafsirkan eksistensi Iblis pada surah . al-Baqarah ayat 34. Sebenarnya jika uraiah-uraian ar-Razi ini diperhatikan dengan seksama, maka akan terlihat bahwa dasar penafsiran ar-Razi pada ayat ini tidak hanya didorong oleh keinginan untuk merobohkan logika berpikir kaum Muktazilah yang berpendapat bahwa iblis berasal dad kom,unitas jin, tetapi juga sekaligus ingin membela · clan mempertahankan argumentasi ulama fuqaha ahl al Sunnah wa al-Jama.'ah [syafi'iyah] yang berpenclapat sebaliknya, bahwa iblis itu berasal clari komunitas malai k~c. 44 Dan, karena ia merupakan penclukung utama clan representasi teologi Asy'arian ketika itli, maka penafsiran iblis pun clalam ayat itu memperlihatkan bias teologis·dan · sangat sektarian. . Keterjebakan wacana ideologis ulama tafsir klasik ini dialami pula oleh mufasir modern. At-Taba'tabai dan Qutub misalnya, meskipun sasaran "tembak" penafsirafi inereka tidak lagi terjeb;:ik pada wacana yang berbau Jabariyah clan Qadariayah atau Asy'ariyah clan Muktazilah, namun mereka secara implisit terjebak juga pada idiom-idiom y~ng sama, yaitu adanya keinginan untuk berpolitis-ideologis. Jika At-Taba'tabai, 45 inenafsirkari ketersesatan iblis di atas kehendak Allah, dan iblis tidak memiliki daya untuk . 43
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER tnenyesatkan manusia, maka hal ini dimaksudkan untuk menjustifikasi kema'suman imamiyah clan secara politis kema'suman ini menjadi sumber kekuatan moral bagi komunitas Syi'ah untuk mempertahankan status quo kekuasaan para imam clan sekaligus sebagai simbol per lawanan terhadap kekuasaan yang dianggapnya tiran. Artinya, karena para imam itu terhindar dari perbuatan perbuatan dosa, maka mereka sangat mungkin untuk di posisikan sebagai representasi a tau wakil kekuasaan Tuhan di bumi. Berbeda dengan at-Taba'tabai yang mendasarkan pikirannya pada kema'suman imam, Sayyid Qutuh (tokoh pejuang garis keras dari organisasi Ikwanul Muslim.in yang oleh pemerintahan Nasser di Mesir dianggap sebagai ke- · lompok radikal Islam yang menentang kekuasaannya) lebih menonjolkan penafsiran surah al-Hijr ini pada aspek politisnya. Karena itu tidaklah mengherankan bila penaf siran Qutub terhadap ayat-ayat di acas berbeda dengan para mufasir klasik, bahkan d~ngan at-Tabc1'tabi seridiri sebagai mufasir modern. Sebagai simbol kelompok tnino ritas tertindas [bac~: masyarakat] yang berusaha memper oleh kebebasan dari berbagai penindasan tirani minoritas [baca: penguasa], ia lebih cenderung menafsirkan ungkap an atau ancaman iblis di atas sebagai bujukan yang berpe ngaruh sangat b~sar terhadap seseorang untuk melakukan perbuatan jahat pada diri orang lain. Bahkan, seseorang tidak melakukan kejahatan, kecuali iblis menemukan peluang baginya untuk menghiasi kejahatan itu agar terlihat indah blehnya. Artinya, Qutub ingin menjelaskan bahwa iblis adalah representasi kelompok minoritas pe- 44 - - - - - - -- -
DR, LUKMAN s. THAHIR nindas [penguasa] yang sangat besar peranannya dalatn mempengaruhi masyarakat, sehingga penindasan itu sen diri telah dianggap sebagai sesuatu yang bersifat objektif. Karena itu Qutub berpesan, hendaklah seseorang berhati hati ketika berhadapan dengan kelompok kekuasaan pe nindas [baca: pengaruh bujukan iblis]. Penafsiran Qutub seperti ini, yang menempatkan penguasa sebagai repre sentasi kelompok minoritas penindas [atau dalam hal ini · sebagai iblis] tidak hanya merupakan generalisasi, tetapi juga mereduksi makna dan pesan Alquran. Demikian kita melihat bagaimana besarnya muatan ideologis dari masing-masing mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran. Penafsiran semacam ini, tnemperli!hat kan kecenderungan mereka untuk metnbela teoldgi dan - sikap yang mereka yakini. Sehingga konsekuensinya, me reka tidak hanya terjebak pada sikap sektarianisme clan eksklusivisme keagamaan, tetapi juga telah mereduksi . makna Alqutan yang bernuansa inklusif, demokratis, dan ·• selalu terbuka terhadap penafsiran baru. Adalah Fazlur Rahman46 yang tnenyadari keterjebakan penafsiran seperti ini yang kemudian berupaya mema~nai kembali Alquran berdasarkan semangat Alquran itu sendiri yang inklusif, detnokratis, clan selalu terbuka untuk ditafsirkan. Berdasarkan penelitiannya mengenai surah-surah yang herbicara mengenai iblis a tau setan dalam Alquran, Rahµian, dalam, !viajor Themes of the Qur'an, tidak lagi mendeskripsikan pandangan-pandangannya tentang iblis seperti yang dipahami oleh mufasir klasik maupun modern. Bagi R~hinan, kisah iblis atau setan dalam Alquran pada dasarnya merupakan personifikasi dari prinsip kejahatan. 45
STUD! ISLAM INTER.DISIPLINER Prinsip ke.jahatan ini termanifestasi pada "jejak-jejak" setan, sehingga dengan demikian, jejak setan itu. berarti setiap kejahatan yang dilakukan manusia, baik yang berupa pemborosan, korupsi, perang, penyeleweilgan moral lainnya. Alquran misalnya mengatakan: "Wahai manusia! makanlah apa yang halal clan baik dari bumi [segala sesuatu yang baik untuk dimakan dan diminum], tetapi janganlah kalian ikuti lahgkah-langkah setan karena ia adalah musuhmu yang nyata" (QS: 2: 168; 6: 140-142). Bandingkandengan (QS: 17:27): "Sesungguhnyaorang orang yang berbuat mubazir adalah saudara-saudara setan". . Dalam mengomentari adanya ancaman iblis untuk menyesatkan manusia pada surah al-Hijr 32-40, Rahman menegaskan bahwa walaupun secara prinsip.nya tidak ada manusia yang kebal terhadap rayuan iblis; namun iblis itu sesungguhnya tidak dapat memperdayakan orang-orang yang senantiasa menjaga integritas moral m.ereka dari serangannya. Allah berkata kepada iblis "Sesungguhnya engkau tidak dapat mempengaruhi hamba-hambaku; hanya manusia yang sesat sajalah yang mengikutimu" (Bandingkan dengan QS: 17:65) dart "ia tidak berdaya terhadap ora.ng,-orang beriman dai1 berserah diri kepada Tuhan mereka (QS: 16:99).47 Den~an demikian, sebenarnya cengkraman iblis itu tidak kuat. Hanya kelemahan, ketiadaan keberanian moral, clan ketiadaan kewaspadaan di dalam diri manusia itulah yang membuat iblis tarnpak demikian kuatnya. J adi kunci pertahanan manusia tethadap godaan iblis adalah takwa, semacam cahaya di dalam diri m~nusia, api spi- 46 DR. LUKMAN s. THAHIR ritual yang harus dinyalakan manusia di dalam dirinya sen~ diri agar dapat membedakan antara kebenaran dari ke palsuan, hal-hal yang riil dari yangkhayal, serta hal-hal yang abadi dari yang bersifat sementara. Begit:u sese6rang menyalakan api spiritual itu, m'aka ia dapat mengenali jejak Iblis clan tidak akan tergoda untuk mengikuti jejaknya. Demikianlah, bagaimana Rahman berupaya mener jemahkan ayat-ayat tersebut tidak dalam pemaknaan idiom-idiom yang bersifat teologis clan ideologis, tetapi menarik wacana tersebut dalam dimensi. moralitas ke ma:nusiaan. Sebagai seorang Muslim yang hidup dalam suasana clan kemajuan inclustri clan teknologi, di mana inanusia terdistorsi clan teralienasi oleh teknik yang,di buatnya sencliri sehingga menjaclikannya prustasi clan putus asa. Maka, kisah iblis di atas dipahami Rahman se bagc!-i. narasi pesan moral kemanusiaan, yang setiap sci.at clan dalam bentuk-bentuk yang berbeda selalu mengancam manusia dan bahka11 memperkuat munculnya tindakan tirtdakan "iblis-iblis Modern". Karena itu, hanya integfitas moral-lah yang dapat membendung segala bentuk clan prinsip kejahatan yang merupakan personifikasi Iblis. Dengai.1 sikap integritas moral ini, iblis [baca: segala ber\. tuk k~jahatan] sesungguhnya tidak meiniliki kekuatan sama sekali untuk memperdayakan manusia. Inil;h y~ng dimaksud firman Allah pada ayat terakhir surah al-Hijr, 41-42: "lnilah jalan yang lurus; kewajiban Aku~lah [yang 111.enj aganya] ", "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagi~u terl1adap tnereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat". 47 I .I I I
.>TUOI ISLAM fNTERDISIPLINER Penutup Kontroversi mengenai iblis sebagai makhluk "terpidana", - terkutuk clan tensir dari gemerlap kenikmatan surgawi merupakan narasi dramatis dan perennial yang terdapat di dalam setiap ajaran agama•agama satnawi. Sejak Tuhan memproklamirkan akan menciptakan makhluk penguasa pertama di bumi [baca: Adam], iblis tidak hanya rp_em• presentasikan dirinya sebagai makhluk pembangkang clan penggoda Adam beserta anak cucunyf3., sebagaitnana kon, klusi dari tafsir klasik dan modern di atas, tetapi juga, me'.'" minjam istilah Rahman, simbol dari predisposisi negatif -a tau personifikasi dari kejahatan. Ini artinya, setiap bentuk kejahatan yang· dilakukan manusia, baik berupa pem, bun~han, pemerkosaan, pemborosan, korupsi, perang mau• pun penyelewengan moral lainnya, sebagaimana yang sering terjadi dalam berbagai aspek kehidupan manusia kontemporer, adalah personifikasi dari iblis•iblis modern. - Catatan I Salah seorang yang pernah berpendapat demikian adalah Moh. Iqbal. Menurutnya, keengganan iblis untuk tidak sujud kepada Adam m~ riunjukkan kemumian tauhidnya. Untuk jelasnya, lihat Munawar, Iqbal and Qur'anic Wisdom, (Lahore: M. Ashraf, 1972), hlm. 85. 2 Perkataan iblis ini dikutip oleh as-Syahrastani dari perbincangan kelompok ahl al-Kitab ketika membahas perdebatan amara iblis d~n inalaikat di sekitar pembangkangannya. Umuk jelasnya, lihat As Syahrastani, al-Milal waan-Nihal, Juz I (Mesir: Al-baby al-Halaby, 1961), hlm. 16. 48 b":_·_c=~•- DR, LUKMAN s. THAHIR: 'bl: adalah cok~h intelektual Malaikat Pendapat yang menyatakan bah\~a di ~'hat lbnu Katsir, Tafsir Ibn Katsir, N bi Ibnu Mas u . t f 1965), hlm. 68. adalah sahabat a . J uz l, erru .
'~A
t· Dar al-1v,aan, . (B 1-Bashri, sebaga1mana ar . k kan oleh al-Hasan a 4 Pendapat tersebut d1ung ap _· B' 'Id al-Hilah, dalatn Kata Pengan~ . . 1 h Abu Usama Sahn m . A . Hatnzah Fachrudm, . h Hujjah Iblis, terJ. m1r d1kut1p o e bukulbnuQayYimal-Jauzwap, b[. Kesombongan l is, - l h klasik. Di kalangan ulama Problem dualistik sepert1 ini-ap d ari f . misalnya, diskursus int men_ a\ l Malaikac---sebenarnya meru - fuqaha, mutakallimin dan ulama ta .:;asnya, lihat SayYid Qutub, Fi Zh1 a al-Tirani al-Araby, 1965), hlm. bangunan berpikir mereka. UntukAlh 1 (B · ut· Daar h) hlm 214- G 'b ] ~ l (Beirut: t.p. t. t . ' . - . f: · M 'atih al· ai , u... J l (Mes1r: h. Tafsir al-Maragh~, uz M- ' arag ), hlm 315-316. kaAzzam, 1991), hhn. S. (J katta: usta . b . a al dari jin atau . . . akah ibhs itu eras pakan masa a
ya . at-Qur'an, Juz 1 ' e1r 345. Ar• Razi, Ta str a,, Ah d Musthafa al- 215, dan ma Dar al-Mishriyah, 197S), . b' va•id bin khalid f l Al uran ..._, lengkapnya, A u , q 2.4 at-Tabari. Seorang sejarawank_ a tau faqih dan teolog yang kemu~g ~;a:aristan. Untuk jelasnya, lihat ~ata I M 1 k. Juz l (al-M1shr:, . , l i mencurahkan dirinya untuk b hwa ia tefah b Ja'far Muhamma mufasstr, a d b'n)anr tn i hl' hadits pengha a ' dilahirkan pada tll,hun 839 (2 .. I . , 6 1.,.ama 1 H) cl. Amul Propmst a gantar buku a\,Thabari. Tan a - . 225 A. 'kh l Umam wa a - u u ' i ' 9 h\n1 l Ac-Thaban mu a pen Daar al-Fikr, 197 ), belajar pada masa yang sangat mu.:~ tahun ... Terlepas dari subjek · d dan dikatakan a menghafal Alquran sejak ui:°fur_ tduaJ11 eksegesis Alquran, ia juga mhken- 'k ba an . h F' h res1 ast iq ' h ' bahasa dan eu a, . manya seiara ' . u:ahkan,dir~nya kepada puisi, lex1cograpul:h cahun setelah kembalinya c udi.an mendirikan suatu matema ' ebut dari Mesir, ia meng1kut1 ma2hab untuk dirinya sendtr~ yang tika clan kedokteran, Se lama sedp k . . mazhab Syafi'i an em , oleh pengikut-pengikutnya meny . l h nama bapaknya. Uhat A.J. (Le'd n-New 0·arin,ah sete a I 578. d' of Islam 1913-1936, t e nck at. al., First Encyc opae ia , nck at. al., First Encyc opae ia , i Nama lengkapnya Abu - Fakhruddi.n ar-Razi. Lahir pada t: d~n teolog. Setelah belajar di tempat h bimbingan beberapa orat1g guru h h 543/1149 a.tau 544 d1 Abdullah Muhamma m d b' Umar bin al-Husain · Rai . la y dikenal sebagi seorang filsuf aga_mb kelahirannya dan 1 d. Maragha d1 awa _ _ 49
---~.-, IN I tKOISIPLJNER yang excellent, ia menjadi seorang pendukung mazhab Asy'ari di bidang teologi dan Syafi'i di bidang fiqh. la pernah pergi ke Khawarismi dengan ·maksud untuk memberantas doktrin-doktrin Mu'tazilah yang berlaku di sana. Tetapi yang terjadi, ia dipaksa untuk meninggalkan negeri tersebut dan pergi ke Bukhara clan Samarkand. Untuk jelasnya, lihat H. A.R. Gibb clan J.H. Kramm, Shorter Encyclopedia of Islam, (Leiden: E.J. Brill, 1961), h. 470. 8 Sayyid Qutub Ibrahim adalah tokoh Ikhwanul Muslimin, pemikir clan·• ideolognya. Ia dilahirkan di Asyut, Mesir, 1906-29 Agusrus 1966. Qut~b · rnula-mula dididik dalam lingkungan desanya dan sudah hafal Alquran selagi masih kecil. .. Sewaktu bekerja sebagai pengawas sekolah pada Departemen Pendidikan-unruk memperdalam pengecahuannya di bidang pendidikan, ia mendapat tugas belajar ke Amerika selama dua tahun .... Ia termasuk salah·seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin yang ditahan setelah organisasi itu dilarang oleh presiden Nasser dengan tuduhan berkomplor untuk menjatuhkan pemerinrahan pada tangga\'29 Agustus 1966. Bersama dua orang temannya, ia menjalani hukuman mati. Lihat. Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993), h. 145-6. 9 Nama lengkap ar-Taba'tabai adalah Muhammad Husain bin Sayyid Muhammad bin Saccid Muhammad Husan bin al-Mirza Aii-Syekh Islam 'Allamah at-Taba'tabi at-Tabrizy al-Qadhy. Dilahirkan tanggal 29 Zulhijjah cahun 1321 H/1892 M di kota Tabriz. Silsilah keturunannya selama empat belas generasi relah menghasilkan ulama-ulama terkemuka di daerahnya. Ia belajar usu! fiqh pada dua orang ulama terkemuka, yai,u Syekh Muhammad Husain al-Naimiy dan Syekh Muhammad Husain al, Kambani. Sementara filsafat dipelajarinya Jari Sayyid Husain al-Badikubi. Sumber~sumber rujukan pemikiran at-Taba'tabai sangat luas, di antaranya tafsir, hadfa, sejarah, clan sebagainya. Di samping itu, ia tidak hanya ber sandar pada rujukan buku-buku yang dikarang oleh imam-imam Syi'ah tetapi juga kitab-kitab Ahl Sunnah. Untuk jelasnya, Lihat at-Taba'tabai, dalam pengantar Tafsir al-Mizan, Juz I, (Beirut: Muassasah 'ilrni lilmathbu'at, 1411H/1991M), h, 1-3. 10 Bermacam-macain metodologi tafsir dan coraknya tela_h aiperkenalkan dan diterapkan oleh para mufassir dalam memahami pesan-pesan Alquran . I OR, LUKMAN S. THAt·IIR tu cora.k penafsiran ha.saar,, dan kedua, d lkan _ M , yattu sua . ertama, adalah corak a tsur, d Di antaranya, p eriwayata.n dan keba ang mengandalkan meto . e p corak penafsiran yang mengan a Y cora meto e , · yaitu suatu pa.t ma.cam corak • d . d' l k penafsiran a ,ra y1, d Penalaran yang o e de yaitu, whlili, ijmali, muqarnnb M bumikan Alquran Fungs1 an 992) hlm. ' . dibagi menJa 1 em \ l h a\-Farmawi dh.,'i Untuk je asnya dan ma.u .. · meto h Shiha , i. h Shiha , i. . fsiran ini, hhat Qura1s . em (Bandung: Mrz.an, l K h'd pan MasyaraK,at, pena Peran Wahyu dalam e t u . . B3-91. 204 h Tafsi,- al-Maraghy, h. h f l (Mesir· Must a" . . 1 h 212 Savy1d · h · a\-baby, 1969), htm. 2,46. A~b ~t•a.,bai al-Miza~. ]uz L (Beirut: Musssasa ,, L'hat al,Marag y, l t fi d-Ta'w1 a· u l Q r'an ,uz ' t I B ' 12 A\-Tabari, Jc.mi' a· o.yan ~ • Mafatih al-Ghaib, Ju: '
. Qutub, Juz 1, h m. al- 'Alami li a\-Matbu'2t, t.t . ' \ h \ 131. At· .a a ' h) hlm. 215. 261 dan ar- . Jami' ]uz l, Ln'I• b lo Uhat ac-Tha an, ' R _. Mafatih, Jul,\, hlm. aal, I R. Mafatih,)uzI.hlm.213. 215. ~ 63 ar· az1, hi i'Juzl, m-'- '
at-Taba'tabai. Juz. l, h\m. . 14 At-Taban, Jam
d Qutub Fi Zhilal, Juz. l, hlm. 6B, 15 Sayy1 ,
215. IC d Qutub Ju2 XIV. hlm. 23. S ayyt ' . 1 Vlll hlm. 23. ' - XIV hlm. 32; ar,Ra21, u. . J - XX hlm. 183; , 11 Attaba'taba1,· ,uz . , b . Juz Xl l, hlm. 155. 1E L'hat ac-Taban, )u. Qutub, Juz. XI ' m. ' 21 · at-Taba ta a,, V hl l , s ayy1 d XX htm. 183. . 1 xn h\tn. 1ss. ' V hl 1° Ar-Razi, Ju:
. J Xll hlm. l 56. ' 20 Ac-Taba' tabai, 'uz 33· ·Attaba'taba.1, uz 21 Ar-Tabari, Juz XI ' 'm. ' 12 Ar,Razi, Juz XX, hlm. 184. . vx hlrn. 184- ,i Ar-Raz,, )u:.. "- ' . l xv h. 184. ,4 Ar-Ra21 1 u2. "-• 25 Ac-Tabari, Juz lXV, h\m. 132. 26 Ac-Taba'taba.i, Juz Xll, hlm. 159. 51
I I I ., I UUI U,LAM INTatDISIPUNER 21 Sayyid Qutub, Juz IXV, him. 24. 26 At-Tabari, Juz VIII hi ' m. 133, clan ar-Razi, Juz XIII hl 29 At T: b ' b ' m. .• a a ta ai, Juz VIII, hlm. 31. 38 . 30 At-Tabari, J uz XIV, him. Juz XVI, him. 61. 134; ar-Razi, Juz XIII hlm 37· . . '
.,., b at- 1 a a'tabai, J1 At-Tabari, Juz XIV, him. 134. 32 Bagi ar-Ra · d b be Pertama, dengan cara mengab lk p u an permohon umurriya sampai menjelang k' iamat sementa menyacakan bahwa tu,·ua d 1' k S k nnya a a ah u e iranya Allah mementi k k k ng an emaslahafan a an_membiarkan iblis hid up I b'h I rapa cara menga a Tuha z1, a a e n menyesatkan orang kafir: is agar dipanjangkan an I is itu sendiri telah ra I ntu menyesatkan manusia. 'bl' 'bl' . iblis menyesatkan manusia K: I ama clan sekaligus cidak membiarkan . manusia, tencu ia tidak 1· b . h e ua, para nabi clan . mem enkan p t ggu -sungguh . au Ia erusaha dengan . . k k e unJ u epada kebenaran ' k uncu_ menyesatkan manusia. . 'k mem en an petunjuk - ' b' para na 'clan aulia clan mem- sebaliknya, maka dapat clik~t;~n,\m~nyesatkan. Karena Tuhan berbuac buat mereka kufur. Ketiga All h u1 a wa Allah bermaksud untuk mem mati clalam kekafiran clan, t : mkemh_beritahukan kepada iblis bahwa ia . . b I . Je ang ari kiamat. Hal Itu erarti rhemberikan . ia tea putus asa terhadap n u menjadi kufur karena · b ia erani untuk melakuka b b.. n surga, tentu akan membuat 1· All h te ah memanjangkan a . . 'bl' is Y_ ang panjang itu tidak d ' . d . an maksiat. Dengah berta . b h arena itu, meinanjan· k . an ini menunjukkan bahw Ti h b a u an ermaksud k b k . a an erta111bah bagi ib[· D an elima menyesatkan iblis tersebut L'h ' A b sunggu -sungguh ilntuk sementara iblis juga bersun Sekiranya Allah bermaksud h
b semata-maca uncuk tentu ia berkewajiban mem . b' masakan makhluk-makhl k . k an,ang an umur h er utu mgga men· I k pe uang epaclanya u t k I h . pengampunan da . n er aga1 maksiat da k k f h . umur ibhs, semenc f: - a. a man aa t kec u I. m a umurnya ak n e u uran. Keempat, ara ,a ta u bahwa umur a I menambah kekufuran an ertam ah pula azab. . . . ' b K cl b k . . ' g an umumya itu adalah .. untu mehambah azabnya agar aza clan hukutnan . k ' a anya etegasan Allah telah b is. cl 1 at . utub, Juz XIV, hltn. 25. 'dQ JJS ayy1 r-Razi J XX hi ,·uz , m.186-186 .
34 Ibid., him. 25. S2. -- - - - - -- - - - - - - DR, LUKMAN s. THAHIR 35 Ibid., hlm. 25. 36 Bagi Hegel ketiga proses <lialektika irii merupakan se_suacu yang mutlak. Semua pengetahuan berkembang melalui cara-cara seperci ini. Lihat Ted Honderich (Ed.), The Oxford Companion to Philosophy, Oxford: University Press, 1995), hlm. 339. 37 Kaea jin dalam surah ini diartikan malaikat clan jin dalam surah an-Nas diartikan iblis, diambil dari penafsir~n Muhammad Abduh, dalam Tafsir al-Manar, Juz I, (Mesir: Dar al-Ma'arif, 1973), h. 117. 36 Pernyataan lbnu Abbas clan Ibnu Mas'ud ini, diambil dari lbnu Katsir, Tafsir Ibn Katsir, Juz I, (Beirut: Dar al-Ma'arif, 1965), him. 76.
39 Bagi Oadamer, setiap pemahaman selalu merupakan sesuatu yang bersifat historik dialektik clan sekaligus merupakan peristiwa kebahasaan. Sebagai hal yang bersifat historik, petnahaman sangat terkait dengan sejarah, dalam pengertian bahwa pemaham,an itu merupakan fusi dari masa:lalu dengan masa kini. Menumtnya, sejarah adalah sebuah perjalanan tradisi yang ingin membangun visi clan horison kehidupan di masa depan. Sebuah tradisi akan berbicar_a kepada kita ketika secara kritis kita interogasi yang kemudian akan melahirkan sebuah persahabatan yang diikat oleh ke inginan untuk berbagi pengalaman dan gagasan antar generasi dalam rangka pembangunan peradaban di masa depan. Untuk jelasriya Lihat Joel c;:. Weinscheimer, Gadamer Hermeneutics: A Reading of Truth':~rtd Method,, (New Haven and Londo11: Yale University Press, 1985), him. 6- 7. 40 Dalam Pendahuluan karya tulis Rahman mengenai Major Themes of the Qur'an, ia menjelaskan adanya tiga kecenderungan atau style penulisan di kalangan umat. Islam tentang Alquran, yang tnenurutnya: pertama, sebagian besar umat Islatn dalam metnbahas Alquran mengatnbi! clan menerangkan ayat demi ayat, kedua, semua penulisan itu dilakukan untuk · membela sudut pandang tertentu; clan ketiga, penulisan itu sendiri tidak dapat rhengemukakan pandangar\. Alquran yang kohesif terhadap alam semesta dan kehidupan. Pandangan-pandariga~ seperti irti menurut Rahman tidak ada manfaatnya bagi orang-orang yang ingin _memahaini. Lihat Fazlur Rahman, Major Themes of the Qur'art, diterjemahkan Atlas Mahyudin, Terna Pokok A!quran, (Bandung: Pustaka, 1980), hlm. ix. S3
.nui>I u'LAM INTER:DISIPLINER Pendekatan ini berupaya menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat dari bebernpa surat, yang berbicara tentang topik tersehut, untuk kemudian dikaitkan satu sama lainnya, sehingga pada akhimya diambil kesirii.pulan rnenyeluruh tentang masalah tersebut rnenurut pandangan Alquran. Lihat Quraish Shihab, Membumikan Alquran, (Bandung: Mizan, 1992), hlm. 114. 41 Penafsiran Iblis yang berclampak clan cenderung bias ideologis clan teologis ini, tidak hanya dilakukan oleh para mufassir Islam, tapi j uga terjadi pada ah1 al-Kit.ab. Untuk jelasnya, baca al-Syahrastani, yang mengucip panclangan ahl al-Kitab mengenai perdebatan antara Iblis clan Malaikat· yang berimplikasi pacla tujuh gugatan Iblis pada Tuhan. Uncuk jelasnya, lihat al-Syahrastani, al-Milal wa al-Nihal, juz I, (Mesir: Al-baby al-Halaby, 196_1), hlm. 6-18. 42 At-Tabari, Juz XIV, him. 134. 43 Ar- Razi, J uz XX, hlm. 185. 44 Kelompok ulama fuqaha berpendapat, bahwa kita tidak dapat memungkiri jika mengatakah iblis dari golongan malaikat, sebab sekiranya iblis bukan dari malaikac, mustahil perbuatan meninggalkan sujud pada Adam dipahdarig sebagai · suatu pembangkangan, kesombongan maupun kemaksiatan, sekaligus tidak berhak mendapat celaan atau sanksi. S~dang hal ini telah terjadi. Dari sini diketahui, bahwa khitab ayat tidak akan menc~kup kepadanya, kecuali iblis dari golongan Malaikat. Lihat ar-Razi, Juz Il, hlm. 214-215. 45 balam mukadimah Tafsir al-Mizan dijelaskan, bahwa ar-Taba'tabai digambarkan sangat kokoh dalam memegang prinsip ideologi imam iyahnya dalam menafsirkan atau menakwilkan nash-nash Alquran. Bahkari ia tidak pernah keluar sekalipun dari garis imamiyah ini. Lihat Taba'tabai, Juz. I, hlm. 4. 46 Fazlur Rahman, Major Themes, hlm. 178. Rahman menyebut iblis dengan ungkapan setan, sebab kejahatan itu biasanya mengalami personifikasi, ter . utama sek~li di dalam kisah Adam di mana ia muia-mula di sebut sebagai iblis. Iblis tidak hanya inengingkari perintah Allah clan tidak mau ineng• hormati Adam, tecapi ia pun: terlibat qi d·alam perdebatan dengan Allah. 54 OR, L~KMAN s. THAHIR d d ngan memakan . 'tu tidak lagi disebut sebaga1 d n Hawa telah, tergo a, e . . . . Ti capi kemudian keuka Adam a .. k
nggoda mere a 1 e buah tcrlarang, maka ya:1g ~e, b., . h d'k nakan sebagai prinsip keJa atan. t e S burnn mt isa iblis, tetapi setan. e Ibid., hlm. 189. . 41 Ibid., hlm- 182. 55
3 Pendekatan Memahami "Ketegangan" Agama [Metode Fen_omenologi Edmund Husserl] Pendahuluan DALAM diskursus filsafat, term fenomenologi, bukanlah murni Husserlian. Jauh sebelumnya, istilah ini telah di, gunakan oleh para filsuf untuk menjelaskan gejala atau penampakan sebuah realitas. Menurut Cainis 1 , orang per, tama yang mengapresiasi term ini adalah Lambert, seorang filsuf yang karya,karyanya berpengaruh pada pertengahan abad 18, terutama bukunya Neo Organom. Di buku ini, Lambert mengguncikan istilah ini untuk menjelaskan teo, rinya tentang penampakan fundamental pada semua pe, ngetahuan ernpirik. Masih pada masa yang sama, Emma, nuel Kant menggunakan istilah ini untuk membedakan antara phenomena dan noumena. Baginya, manusia hanya • mengenal fenomenAenomen yang tampak dalam kesadar, an, bukan noumena, ya1tu realitas di lu_ar (berupa benda, benda atau hal.:.hal yang menjadi objek kesadaran kita) yang kita kenal. 2 Pada abad 19, term ini tliberi arti lain oleh Hegel; yaitu conversant about mind, pengetahuan 57
STUDI. ISLAM INTERDISIPLINER tentang pikiran. Menurutnya, jika kita m.embaca pikiran semata-mata dengan pengamatan clan penggeneralisasian berbagai fenomenadalam penampakan dirinya, maka kita hanya akan memperoleh saru bagian dari pengetahuan mental, dan inilah yang disebut phenomenology of mind. Moritz Lazarus memakai kata ini untuk menjelaskan per bedaan antara phenomenology clan psychology. Yang pertama dimaksudkan untuk menggainbarkan kehidupan mental (mental life) clan yang kedua mencari penjelasan s~bab akibat (causal explanation) kehidupan mental.3 Istilah ini memperoleh kedudukan suprematif dalam filsafat. Pada posisi ini, fenomenologi tidak lagi dipahami sebagai bagian terminologi filsafat ah sich, tetapi sudah menjadi salah satu disiplin ilmu a tau metode baru dalam filsafat, clan bahkan telah menjadi salah satu mainstream utama pernikiran filsafat abad 204 setelah berada di tangan · Edmund Husserl. Karena itu, memahami system of thought Husserl yang sangat berpengaruh pada alam pikiran abad ini merupakan suatu keniscayaan. Bagaimana konstruksi metode fenornenologinya clan relevansi apa yang bisa di ambil dari persoalan-persoalan religiusitas kemanus.iaan · kontemporer, problem de~ikian inilah yang hendak di j awab oleh tulisan ini. Husserl dan setting sosio-filosofisnya Edmund Husserl (1859-1938) lahir di Moravia, salah satu wilayah kekuasaan Habsburg yang kini menjadi bagian wilayah republik Cekoslovakia. Dia berasal dari keluarga Yahudi golongan menengah. Karena terpengaruh sahabat nya, G. Albercht, sekitar umur 2 7 tahun Husserl dibaptis 58 DR. LUKMAN s. THAHIR oleh gereja Kristen Protestan. Dia belajar matetnatika di· Leipzig dan Berlin. Di kota ini dia menjalin hu,bungan intelektual dengan seorang matematikawan terbesar Jerman, Karl Weierstrass. Melalui motivasi terriannya Mo ravian T.G. Masarik, dia menghadiri kuliah filsafat yang diberikan oleh Franz Brentano di Wina. 5 Tokoh inilah yang memberi inspirasi kepada Husserl untuk mengawali pe tualangan filsafatnya. Dan, berkat bimbingan Brentano, Husserl mendapatkan keserilpatan luas untuk memusatkan · perhatiannya pacla stucli-stucli kefilsafatan. Karya tokoh- . tokoh filsuf seperti Descartes, Hume clan Kant aclalah be berapa karya yang sangat cligemarinya, di samping karya Brentano sendiri. Karena itu, tidaklah mengherarikan oila tokoh-tokoh terse but, terutama yang disebutkan terakhir, 6 banyak membentuk bangunan filsafatnya. 7 · Debut karir filsafat Husserl climulai clengan penerbit an bukunya yang pertama, The Foundations of Arithmatic. Dalam karya ini belum tampak jelas filsafat apa yang henclak clikembangkannya. Di anta.ra sekian banyak karya tulisnya, tiga di antara yang menempatkan posisinya sebagai seorang filsuf adalah Logical Investigation (1900- 1901), Ideas for a Pure Phenomenology ( 1913) clan Carte sian Meditations (1929, publikasi pertama, 1950). Ketiga buku ini menarik perhatian ba~yak pemikir dunia. Buku Logical Investigation 8 mengulas tema filsafat tentang feno- . tnenologi clari konsep murninya, "pure phenomenology" clan buku ini ~elah menjadikanrtya terkertal. Terna ini kemudi an dielaborasi lebih lanjut dalatn karya utatnariya yang keclua, Ideas for a Pure Phenomenology. Dalam clua karyanya ini, clia mulai mendeskripsikan tentang apa yang di- 59
Sruo, ISLAM INTERDISIPLINER sebutnya "Metocle Reduk . R ,+ Ph 01 .. . gis . si enomenolo . " ("Th . e~omenological Reduction"). 9 F1lsafat Husserl d 'k . b e Method . n rertama, dia merobohk metnk yang kukuh d . ahkan, dia berusaha k . B k I o ogistik melalui dasar cl matis. Kedua dia be t 1 k d an filsafat k ' se agai akar psikolog· d . k . . ngembangkan sebuah d' . 1· menol .
i. em angkan mel I · . . . an poslSl ilmuwan engan dasar,da 'k l · a ui tiga tahap. . psi o ogi psiko, sar antmatikanya. eras membuktik 'k an si ap anti,psi, . I b' k . , asar ogik . a o Je t1f clan mate, . onsepsional- an1an-untuk me, mengenai "f . r O a 1 es nptif B-ent is1p 1n baru b
_L . . .,, d . . eno, at metafisik yang d. ia mentrans, I o!1 an sebuah posisi yang bersif " 1· a i ea ism clan k t' ' ogmya-yang p d 1ps1sme-ke dal : i yang eru;ung k d I ogis yang mencakup d disebut transendent I 'cl r . iormasikan fenomenol k an dengan metode sol· 1 . e zga, a a awa nya disama- am suatu fenome, e a am suatu pan, unia sosial ten, . b no ogi intersubjekt'f d angan hidup Onto!· . .
tang budaya dart sejarah.10 . . . Ketiga taha.p perkembangan fen mi_ merupakan respon fil d an udaya masyarak E . omenolog1 Husserl ap s1tuas1 sosial usserl ber, · manusia Eropa . k d 51 ap an semangat e enaran clan valid, . emangat ini, kata an arat selama mengmgkari sikap ritu menyelamat, menegas an perlunya k - agasan epastian em a 1 kepada metode f enome, f· . oso tGnya terhad . at ropa pada sa t · H ter;a mya knsis . e a menmggalkan · . d . ercaya1 a anya k b lid h t ruth") S . b . pendapat bahwa penyeb b .. d' . saac 1tu karena mer k Y unanian yang memp . ltas universal ("universal/ H usserl, pernah men 6 eberapa abad. Nam . ·. ll'U, maka kr,isis pun tida·k k an krisis peradaban E d . ilakukan rehabilitasi te h d ras1onal dengan cara k 60 ~ itu. · a . Y va k yatu an peradab B . k un, arena mereka hind . arkan U . . ropa m1, dia r a ap gagasan,g . ter k k .
b 1 · / ( I I ( .. ' ,,, ;. . ' 1 • . 1 . i DR, LUKMAN S. THAHIR nologi, sebagai konsekuensi logis dari "proyek" rehabilitasi ini. Begitulah ketika dia mengritik para pendukung metode sains natural seperti pragmatisme, "naturalisme". atau "psikologisme" kaum positivistik yang menurutnya her, tanggungjawab atas krisis humanitas tersebut. 11 Kritik Huserl pada mazhab "pragmatisme" dan "psi, kologisme" kaum positivistik dilandaskan pada alasan karena kedua aliran ini telah menolak setiap kepercayaan absolusitas filsafat dan bahkan malah menawarkan pem, benaran rdatif terhadap setiap filsafat. Dengan kata lain, , kedua mazhab terse but mengakui adanya kebenaran dengan validitas yang bersifat relatif. Kaum pragmatis ber, pendapat, bahwa apa yang dikatakan benar adalah yang bisa difungsikan dan bisa dikerjakan. Tetapi, karena apa yang dikerjakan pada suatu waktu tidak selalu bisa di, lakukan dalam ~aktu dan konteks yang lain, maka kaum pragmatis bersikukuh dengan pendapat adanya kebenaran yang bersifat relatif. 12 Sedangkan alasan keberatan Husserl terhadap "Psikologisme" adalah karena madzhab ini di, anggapnya tidak lagi dapat membedakan antara kegiatan psikologik individual dengan unit,unit mental y~ng tidak berubah walaupun dijadikan sebagai objek psikologis yang , berbeda. Kritik Husserl, tidak mungkin memasukkan logika sepenuhnya ke dalam psikologi, karena psikologi hanya dapat mendeskripsikan proses faktual kegiatari. akal, serilentara logika hanya dapat metnpertimbangkan sah tidakriya kegiatan akal terse but. 13 Dengan demikian, daBat dikatakan bahwa pada prinsipnya fenomenologi menolak sikap "saintisme" yang menghadapi kenyataan clan pengertian dengan metode 61
STUD! ISLAM INTERDISIPLINER clan sikap ilmu eks kt - . . , s mi terbukti h ap a 1 antara subjek d hal-hal nyata. Husserl bermaksud mengarahkan dir' k ~~ l ~ 1s1 objektif: zu den sachen selbst. Oleh kare pertama bagi filsafat bukanpengertian tenta: ~:~• a~!Jek an, tetap1 kenyataan itu sendiri. 14 'k a a atau s1 ap natural. Sebab anya meme ihara pertentanga-n ab d' b' k d an o Je , - an memasukkan sikap asali terhad 1. . - y 1 'k I Atas dasar pendirian seperti itulah mak H user · telah berhad d K "k apan engan apa yang disebut "dualisme" m:: ap ohn.stkruksionisme" Hegel yang saat itu banyak d ' _ a pengaru 1 · esadaran E manusia k . 'k H -- - h ropa. Dualisme di - an angan ant cl usserl, karena manusia dalam p rm K k::;a::nr~al fenomena-fenomena yang tampak dalam , du an noumena, yaitu realitas luar yang berupa b. d b en a~ en a atau hal-hal yang menjadi objek kesadara yang d1kenal manusia. 1s Sedangk . 'k k rm nya arena bera ad -1 · h s d' . o·· en m. engan kata lain inelainkan han - . - n k . an onstru s10msme di- nggapan a wa realitas seluruhnya . . yang mem1brkan dirinya · . k - k b h a a proses pemikiran (ide)
, ~a~1,1.sia t1dak mengerti realitas,
-- -- ya mengerti p1brannya sendiri. Terh d pandangan seperti ini Husserl menyeru: "to the ch· selves 1" k ha ap mgs t em b l'l h . ' -~~ a l a kepada benda-benda itu sendiri. 16 Dem1banlah s·r - d k l uas1 an esadaran sosio-filos f o is rnanus1a Eropa kala itu, di mana realitas dipah am1 secara dualistik. Pemaha ha . m~n sepert1 m1, menurut Husserl, tidak - nya ~~redub1 ~ks1stensi realitas, tetapi juga berdam ak pada kns1s humanitas peradaban E 1 me nye amat an krisis peradaba seb h . - ua metode filosofis yang ia sebut de nologi. .
. . .
p k ropa. arena itu, untuk 1 . . H n m1, usser menawarkan c ngan ienome- 62 DR, LUKMAN s. THAHIR Konstruksi metode filosofis Husserl Metode fenomenologi 17 Husserl dibangun di atas dua premis utama: pertama, dia menegaskan kembali esensi posisi Cartesian, yakni "Pengetahuan langsung yang saya miliki dari keadaan mental kesadaran saya adalah dasar - terpenting bagi pemahaman tentang hakikat". Dengan demikian, saya dapat mengisolir yang intrinsik ke dalam keadaan mental dan memisahkannya dari semua yang extraneous (tidak berhubungan). Kedua, intensionalitas mental membuat <'makna"- a tau "referensi" menjadi pen ting bagi setiap kegiatan mental. Karena itu, untuk bisa melihat dengari jelas penampakan alam mentalitas, maka diperlukan pemahaman pemaknaan dengan cara intelligi- ble. 18 Atas dasar premis-premis ini, maka fenomenologi Husserl, dapat dimengerti bukan seperti apa yang dipahami oleh Kant, karena memang per1gertian itulah yang dikenal tatkala Husserl membangun konsep fenomenologinya, yaitu bahwa manush:l hanya mengenal penampaki:in rkal itas kepada kesadaran (fenomenon) dan bukan wujud dari realitas itu sendiri (nomenon), tetapi lebih dimaksudkan kepada sesuatu pengerti:an yang saina sekali barn. Bagi Husserl, fenomena adalah realitas sendiri yang tampak. Tidak ada selubung a tau tirai yang memisahkan manusia 20 dengan realitas; realitas itu sendiri tampak bagi manusia. Dengan demikian, realitas bukanlah sesuatu yang berada pada dirinya lepas dari manusia yang mengamati. Realitas membutuhkan manusia dan manusia adalah ternna-t di- mana realitas itu mewujudkan diri. Korelasi kesadaran (subjek) _dengan realitas (objek) 2 ini dijelaskan Husserl melalui konsep intensionalitas. 19 i 63
Sruo, lsLAM INTER01s1PL1NER Dengan konsep ini, realitas objek tidak bisa dipahami berdiri sendiri; ia selalu lengket dengan subjek. Ambil cohtoh sebuh agama. Realitas agama ini tergantu_ng pad a subjek yang melihatnya (kiai, pendeta, penguasa, cendekiawan, dsb.). Dengan demikian, subjek memahami realitas sesuai dengan kepentingannya, sehingga objek tealitas (dalam hal ini agama) tidak murni lagi. Jika memang seperti itu pengamatan seseorang ter hadap realitas, lantas bagaimana kita bisa mendapatkan objek yang sungguh-sungguh murni, terlepas dari berbagai prasangka dan bias ideologis? Menurut Husserl, objek feno menologi · harus dicapai dengan suatu "epoche" a tau "bracketing", artinya kita harus· "menangguhkan" atau menunda "fakta alam ini secara keseluruhan." Penundaan (bracketing) di sini bukanlah membuang sama sekali pengalatnan atau pengetahuan kita yang telah ada, akan tetapi kita harus menyisihkannya untuk sementara, walau pun pengalatnan tersebut tetap saj·a eksis. HusserJ me ngatakan: "Rather is (such doubt) soni.eth!ng quite unique. We do not abandon the thesis we have adopted, we make no change in our conviction ... And yet the thesis undergoes a modification whilst remaining in itself what it is, we set it as it were "out of action", we disconnect it", "bracket it". 22 . Husserl juga mengatakan bahwa ragu (doubt) yang dia maksudkan bukanlah untuk rhengingkari keyakinan yarig telah ada, melainkan mempertinggi keyakinan ter sebut. ["Doubt does not mean disbelieving.something but sus pending judgement about it"] .23 Misalnya, kalau saya berjalan 64 OR. LUKMAN S. THAHIR . k' menyangka ada seseorang a tetapi saya tidak kiai pendeta, atau ndapatkan kejelasan unda untuk t1dak . h. . di hari berkabut, saya mu~g ktn diujung sana se ang . bisa past1kan apa . S l orang lam. e am tentang orang o 1e ' "k un telah jelas bahwa yang memastikan <lulu: Namun, Jt ~ ~ d saya sudah berada di datang itu ternyata seorang kl tat a~tu 1· uga harus "digan- penga aman 1 dekatnya, ke enara~ bahwa saya benar, 'k ,, d c· dak memastt an b b bisa saja itu hanyalah se- .. engan . t tungkan benar ada di sampmgnya, se a d menuJU e ara say ' kah dia itu seorang b l a saya e um me .· l b' k] ini saya a an men
. . k b . buah "mimpi". . h k'k i k . d "bracketing kan meto e . . Husserl mengemuka- tuk reduksi-reduksi, a 1 at 1n1, Untu mencap~ " d l . b . a am en sebagai berikut: . . eduksi fenomenologis, yaitu me, ::ilitas atau idealitas tidak tidak diper- . Pertama, disebut r . . l k putusan tentang re b' k p rsoalan a a atau nyisihkan sega a e subjek dan o ie . e l d , . hatikan ter e t d ' ·_k ·scensi p· un dikesamping- . . ·c memang ro.erupa- . . kan. Walaupun 'd k dis~mgkal ekststensmya, . h kan data, se a_ s .· Ob'ek diselidiki hanya se3au hanya tidak d1~erhahukan.1b t\4 Sebagai c6nt6h, dalain l k . saya sa an, d' 1 donesia, peme u · . d . n berbagai pemeluk fenomena e t upan agama satu sa mg · · terkadang l . . -untuk udak me, agama lam. Da am . 'kap menafr- muncul kecen erun k anyalah yang paling nyatakan kebanya an-P h a? ba wa agam kan atau mengangg l ·n diang· gap tidak . k · stenst agama at benar, sementara ~ _st ... d k h nya mereduksi eksistensi benar. Sikap sepertt mt tl a 65 1 b 'h d hu u. an e st a demikian, fenoroena t u . . . .. .k 1· . b b ama se a t tl a . . . die sac en se s . k h'd l.
relasi keberagamaan m1, . b gan bag1 se ag1an emeluk agama erst b . relasi keberagamaan m1, . b gan bag1 se ag1an emeluk agama erst b . relasi keberagamaan m1, . b gan bag1 se ag1an emeluk agama erst b . relasi keberagamaan m1, . b gan bag1 se ag1an emeluk agama erst b . d a .
Sruo, ISLAM INTER01s1PLINER agama lain, tetapi juga dapat membahayakan sendi,sendi kehidupan keagamaan. Untuk bisa memulai reduksi fenomenologis, me, minjam ungkapan Husserl, ki.ta hams mengubah sikap ini. Kita hams' "menangguhkan" kepercayaan bahwa agama kita yang paling benar clan menamhnya "di antar·a kumng". Upaya ini dimaksudkan untuk menghindari keterjebakan berbagai prakonsepsi yang melekat pada kesadaran pemeluk agama masing,masing atau bahkan mungkin karena adanya bias teologis. Karena itu, untuk memperoleh esensinya, langkah kedua yang harus diambil adalah reduksi eidetik, yaitu reduksi yang ingin menemukan eidos, intisari a tau sampai kepada esensinya. Untuk sampai pada kesadaran yang esensial ini bisa dimulai dengan membiarkan fenomena itu berbicara sendiri tanpa dibarengi dengan prasangka (presuppositionlessness). Kita harus menghilangkan sem ua keyakinan yang kita miliki, hingga sekarang, termasuk semua pengetahuan kita. Biarkan idea kita, kata Husserl, menuntun semua meditasi kita pada pertama kalinya menjadi idea Cartesian 25 mengenai sesuatu ilm.u yang akan dikukuhkan, seradikal mungkin, yang pada akhirnya merangkul semua ilmu pengetahuan. 26 Dengan penyaring an seperti ini kita akah sampai ke ir..tisarinya atau wesen nya. Di sini kita akan menemukan hakikat dari. sesuatu. Misalnya, pandangan-pandang?-n atau putusan-putusan kita terhadap agama lain yang bisa saja muncul dari ber bagai prakonsepsi, teori-teori keagamaan atau bahkan dari penafsir-penafsir kitab suci yang tidak terlepas dari subjek tivitasnya. Menggunakan fenomenologi mengandaikan 66 DR. LUKMAN S. THAHIR semua ini ditunda dulu. Beri kesempatan kepada objek (baca: agama lain) untuk menerangkan dirinya sendiri. Atau, biarkan agama itu sendiri yang berbicara .. Dengan membiarkan agama itu berbicara apa adanya, maka akan . . . Pencarian struktur fundamental agama m1, dapat d1- lakukan melalui langkah ketiga, yaitu reduksi tran, sendental. Langkah ini .merupakan reduksi terakhir dari fenomenologi Husserl. Bila reduksi fenomenologis clan eidetik baru sampai pada tahap pembersihan fenomena hingga mencapai hakikatnya yang sejati, ma~~ untu~ merri.peroleh kemumian fenomena itu hams dumbang~ dengan situasi subjek yang hakiki yang ter~ebas dar~ penga:laman empiris. Reduksi di sini bukan lag1 me~gena1 objek atau fenomena, tetapi khusus pengarahan (mten sionalitas) ke subjek, menyangkut akar-akar kesadaran, yaitu aktus-aktus kesadaran sendiri yang b_ersifat tran sendental. Dengan pengarahan ini akan d1peroleh ke sadaran transendental. Subjek yang hakiki ini oleh Hussed · · " Aku disebut "Dash lch"' "Aku" yang supra-emp1ris ' di atas segala penga.laman a tau "Aku Transendental". 27 Aku yang melintasi batas-batas prakonsepsi. Di sini kesadaran tampak bagi Aku secara total clan langsung. Karena itu menjadi mungkin mengemukakan pernyataan pernyataan yang bersifat pasti (apodiktis) • Adan ya kesadaran clan i uga struktur kesadaran dapat . dinyatakan secara absolut. Misalnya, dari meja yang berdiri di depan saya; saya tidak melihat sebelah belakang. T~ntu saja saya bisa melihat sudut lain, sehingg_a s_aya rhel~hat sudut belakang itu. Tetapi kalau begitu, saya tidak mehhat diperolehfundamental structure dari agama t~r~ebut. " 67
Sruo, ISL.AM INTER01s1PL1NER lagi sebelah clepan dan profil-profil lain .. Ini1ah cara bencla rnaterial tampak bagi saya. Berkeluasan dalam ruang. Suatu benda material tidak pernah diberikan kepada saya menurut segala profilnya, secara total clan absolut. Cara rea~itas m~terial tampak bagi ·saya bersifat sedemikian rupa _sehmgga t1dak dapat dikemukakan pertanyaan-pertanya- an apodiktis dan absolut tentangnya. Hanya Aku tran sendental yang dapat menangkap profil-profil itu secara totaldan langsung. 28 Inilah yang dimaksud oleh Husserl bahwa kesadaran empirik senantiasa merupakan ben~uk pengungkapan satu demi satu dari kesadaran transen dental. 29 Fenornena agama: antara teologis dan fenomenologis ~e_tode fenomenologi Husserl, sebagaimana yang telah d1paparkan· di atas, pada dasarnya bertujuan untuk me ngornpromikan antara "realitas" clan. "pikiran tentang realitas". Antara "universalitas'.' clan "partikularitas", an tara "subjektivitas" clan "objektivitas'!. Kompromi metodis yang clipakai Husserl aclalah fenomenologi. Problern dualitas filsafat ini, dalam diskursus ke agarr\.aan, mirip-mirip problem "agama (reliaion)" cleng· "kb an e eragamaan (Religiusitas) ". Dalam terminologi agama, yang pertama mengungkapkan agama clengan sebutan proper noun, bersifat partikular, seperti Islam, Kristen, Protestan, Hindu clan Buclha · clan yang k. ecl ua, meng- ungkapkan keragaman penghayatan keagamaan dengan sebutan abstract noun, bersifat universal. Adan.ya "truth claim", atau klaim kebenaran yang sering kita lihat clalam fenornena keberagamaan urnat, bisa jadi karena kuatnya b" , 68 ) i ' DR. LUKMAN S. THAHIR dominasi penghayatan agama sebagai proper noun dan kurang dipahaminya wilayah abstract" noun yang menjadi landasan ontologis bagi keberadaan masing-masing agama. Entitas klaim kebenaran seperti ini: termanifestasi dalam pendekatan yang bersifac teologis dalam masing-masing agama. Sikap teologis ini juga, tidak hanya pada aspek eks ternal agama, bahkan internal agama pun terjadi kontlik dan klaim kebenaran masing-masing. Dalam Islam, NU dan . M uhammadiyah merupakan contoh kongkrit. 30 Pemahaman seperti ini mengandung implikasi pem bentukan mode of thought yang bersifat partikularistik, eksklusif dan seringkali intoleran. Oleh pengamat studi agama, kecenderungan ini dianggap tidak atau kurang kondusif untuk bisa mengantarkan penganut agama ter tentu untuk melihat rumah tangga penganut agama· lain secara bersahabat, sejuk, clan ramah. Mode of thought· seperti ini lebih menonjolkan segi-segi "perhedaan" dengan menutup serapat-rapatnya segi-segi ''persamaan" yang mungkin teranyam di antara berbagai kelompok penganut teologi dan agama tertentu. 3i · Pendekatan teologi, karena sifat dasamya partikular istik dan bersifa~ subjektif, maka sulit untuk dapat me mecahkan persoalan pluralitas agama sekarang ini. _bi sini lah pentingnya pendekatan metode fenomeriologi Husserl, yang berupaya mencari objektifitas suatu realitas melalui metode reduksi. Dengan metode ini, kita dapat terhindar dari sikap-sikap subjektifitas keagamaan atau bias teologis, karena "agama. diJ:,iarkan herbicara tentang dirinya .·. s~ndiri". Di sini fenotheha keberagamaan tnanusia di-_ · pal:iami secara apa adanya tanpa memasukkan kategori~ .69
STUOI ISLAM fNTERDISIPLlNER kategori kayakinan d b aga1 epentingan yang m I k d eo og1s kita. Ber- keyakinan religiusitas d' e e a~ alam kepercayaaan clan na.mpilkan makna reli . l~paya an direduksi untuk me- " nggunnya, sehingga yang tertinggal han k fi d un amental manusia b aerupa an struktur k esadaran beragama tidak la : a _a ataran esensial ini, . ·'kg[Iter1ebak dalam bentuk- ' nsten, Protestan, p md engarah kepada Aku tran- . ogmat1s maupun t . k I . g1us1tas yang sesu l h l . . ya a esens1 yang n . eragama p d d bentuk subjektif-partikul B dh d anst1 slam K . . a an Hindu] teta i u sendental. Dan Aku r· ' ransen ent I· . d' agama, yaitu "Agama" dalam "A" a m1 Karena itu b . ns1 Aga imiliki oleh semua .1 ec1. ungkin · ·1 h int a esar sebagaimana ter- u mya orang-orang rang wbun; siapa sa;·a enman ·epada Allah ' i, mere a semua akan besar clan bukan "a" k [ ers1 at objektif-universal M
ma, pengertian "A" b ese maktub dalam al-Q y h d' a u z, orang-orang N d. z antara mereka ya I ian kemudian serta b men apatkan pahala d d an u n merek d 'd k ti a pula akan bersedih". ( QS: 2: 62 ~- an tw.uk akan kuatir, . " ur :::i.n: Sesungg I . d SI asram, an O b ng enar-benar b · l erama shale! . Ti ha ' .. k .
k :J_ . iru sendiri. Ada NU M h b ... ~,gamya. Semua realitas ke:Oer 1 kecil. Ini harus dik . esens1, yaitu Islam "I" b terJa i konflik atau k merasa benar keber maan ini akan hilang "k I 1 ec1 , n1e.lainkan Contoh yang sama bisa ki l'h ta 1. at pada agama Islam ' u ammad1yah p
. , . ~ms, dan se- agamaan m1 adalah islam urung untuk . . d d 1 · " k . men apatkan yana ° eci akan serina o , arena masing-masing agamaannya Sub· k .. . . Je t1v1tas keberaga- 11 1 . Jl a s am t1dak di h ·" .pa amt dalam esar, sebagai "rahmatan P esar. ada 1slci etegangan k .1 11 a.m . k 1 lil alamin". d I 1 pa a s am "I" b D engan kesadaran objektif- . . universal m1 kita dapat aman pengalaman keber- . mengapresiasi dimensi kedal 70 . DR, LUKMAN s. THAHIR agamaan n1anusia tanpa perlu terjerat oleh bentuk formal kelembagaan agama tertentu. Penutup Perkembangan filsafat dalam wacana Barat [sejak masa klasik hingga modern) memperlihatkan dinamika dan kontinuitas yang bersifat perenial. Perenialitas ini tidak hanya telah melahirkan varian "madzhab" dalam filsafat yang satu dan lainnya saling mengisi dan melengkapi, tetapi juga telah memberikan ciri atau prototipe per- . kembangan filsafat itu sendiri dari abad,ke abad. Dan yang menarik, masing-masing varian "mazhab" itu muncul se bagai respon atas pern.daban berpikir ketika itu. Ini artinya, · bahwa filsafat dalam diskursus para filsuf senantiasa ber dialektika dengan pi.kiran-pikiran zamannya. Pada abad ke-17 misalnya, rasionalisme Descartes adalah respon atas klaim kebenaran dogma (agama) clan logik (innate idea). Pada abad ke-18 clan ke-19, filsafat Kant clan Hegel adalah sintesis atas rasionalisme clan empirisme. Yang pertam.a berujung pada kritisisme clan yang kedua idealisme . . . I i Fenomenologi Husserl sendiri merupakan hasil respon atas sistem-sistem logik dan metafisika abad 20, baik terhadap fflsafat itu sendiri maupun terhadap saintisme. Proses kri.tik inilah yang telah melahirkan fenomenologi sebuah metode baru dalam filsafat. Dengan metode ini, Husserl ingin mendasari filsafat sebagai ilmu yang rigorus (rigorous science). Sikap ini telah mem pengaruhi alam pemikiran abad ke-20 dan memberi inspirasi kepada "anak-anak" modern untuk mengem bangkan disiplin-disiplin ilmu baru. Dari sinilah kem~dian m.uncul tokoh-tokoh pemikir Barat, seperti Heidegger, J as- 71 l
Sruo1 lsLAM INTERDISIPLINER pers, Sartre, Marcel, clan Conrad-Artius yang mengem bangkan metcide fenomenologis dalam implikasi-implikasi ontologi mereka; Pfander, Geiger, Marleau-Ponty, Ricoeur, dan Binswanger mengaplikasikannya pada psikologi; Scheler, Von Hildebrant, clan Hartman mengembangkan suatu fenomenologi clan teori general tentang nilai; Otto, Hering, clan Vander Leeuw telah mempelajari agama dengan metode yang sama. Besarnya pengaruh Husserl atas filsafat clan metode fenomenologinya pada abad ini, terutama hasratnya untuk rnembangun objektivitas pengertian manusia yang benar, bukan berarti tanpa kelemahan. Bahwa objektivitas-uni versal itu telah berhasil diraihnya, ini merupakan kontri busi terbesar darinya. Namun, gagasan ini menjerumus kan dia pada idealisme transendental. Kesadaran manusia dipahami clan lebih ditekankan pada aspek "esensi abstrak"nya, sehingga terlupakan aspek "eksistensi kongkrit"nya. Metode fenomenologi ini jika diterapkan pada wilayah keagamaan, agaknya terlalu menekankan hal-hal yang abstrak sehingga kurang mempunyai kerangka etis-pragmatis, seperti teologi. Karena itu, dalam wacana studi-studi keislaman pendekatan ini harus dikompro mikan. Hubungan antara keduanya_dapat diumpamakan seperti hubungan antara pure sciences (fenomenologi) clan applied sciences ( teologi). Deng an demikian ked uanya bis a saling mengisi clan memperkuat. 72 DR. LUKMAN s. THAHIR Catatan " dalam Dagobert D Runes (Ed.), 1 h Lihat Dorian Cairns., "P enomeno ogy ' & C f p· 'l . . (Totoa New Jersey: Littlefield, Adams ph Dicttonary o hi oso Y,
o., 1971), hlm. 231. l Lihat Philip Blosser, "Kant and Phenomena ogy ' a (Vol. XXX, no. 2/4, 1986), hlm: 168. " d lam Philosophy Today, l Lihat Cairus, "Phacnomenology"' hlm. 231. 'k' n Husserl tentang fenomenologi, f b d XX H 1 ini bisa k' 4 Menurut Quentin Li.user, pt 1ran-p1 ira . ngilhami banyak f1lsu a a a
d d Conrad Artius yang likasi-implikasi terutama meto enya, _me dilihat pad a Heidegger, Jaspers, Sartre, M_arcel, an . ngembangkan metode fenomenolog1s dalam d . imp Marleau-Ponty, R1coeur, . . d G . an ·. Scheler Von Hildebrant, teori . dan Vander Leeuw tel ah mempe aian ph York· . me ontologi mereka; Pfan er, Binswanger mengaplikasikannya pada ps1kolog_1, dan Hartman telah mengembangkan suaru ettka fenomenolog1 an I . . e1ger, . d ' . general tentang nila1; Otto, enng, agama dengan metode yang sama... of Subjektivity An Introduction to Transendental Phenomenology, (New . . H Th T,. .
L'h Q nttn Lauser, e num ' at ue Fordham University Press, 1978)' hlm. 4- s B S arry m1 Husserl, (USA: Cambridge University Press, 1995), m. 'th and David Woodruff Smith (Ed.)' The Cambridge _Companion to . hi 1 . 1 h Huser! menciptakan nama . f ndamenta c aracter 1· h ' 6 Di bawah pengaruh Brentano a . b "intensionalicas" dari apa yang disebumya se aga1 u of subjective processes. Lihat Cairus, op. cit., h. 232. Mua~ice Natason, Edmund Husserl: Philosophy of Infinite Tasks, (Evanston: Northwestern University Press, 1973), h. xiii. s Pengaruh buku ini rnulai dirasakan Husserl, tidak ketika i~ bera~; d: PP , . . c~u dikalangan sekelompok mahas1swa Gonnngen,, tetapt JUS • Theodor di Universitas Munich, Anggota kelompo k t sebut telah er k k au melawan dosen rnereka. Gera an b terinspirasi untuk mern eronta at ma as1swa m, 1 berbakat yang te a mem aca pada tahun 1902 clan mampu meyakinkan para mahas1swa . . . . d'p1·mpin oleh Johanens Daubert, seorang organizer · · buku Husserl The Logica lnvest1gat1an, untuk 1 h b l h
73.
Sruo, ISLAM INTERDISf PLINER 9 menerima karya tersehuc sebagai kitab s L1hat Barry Smith and D 'd hi av1, m. 6. . . . uc1 (phzlosophzcal bible) mereka · . 10 11 R~ger Scruton, A Short History-of Niodem Phil Wittgenstein, (London and N . osophy from Descartes to . y; k ew or : Routledge, 1995), him. 252. Barry Smith and David The c b . . am ridge Companion to Husserl, him. 1.
Untuk leb1h jelasnya, lihat WT J Wi' zttgenstein and Sartre Seco d Ed· . Ph'l i osop y, (Sandiego New y; k C' . J h C entury to it1on, Revised AH· f zstory o Western , icago, Washingco D C H wentiet . n. . .: arkourc • ones The 1i '.
h C entury to it1on, Revised AH· f zstory o Western , icago, Washingco D C H wentiet . n. . .: arkourc h , . n . or B 12 Ibid., him: 256-263.
13 Bernard Del~
. gaauw, Dew11sbegeerte Van de 20 E . Soemargono, Filsafat Abad 20 (Y ~ euw, alih bahasa Soejono , ogya area: Tiara Wacana 1998) h l 07 · ' 1zs1 a arat da . A . . n nstote es sampai k . 14 L1hacJok s· 'd · . o . iswanto, Sistem-sistem Merar: 'k B D en a,_ (Yogyakarca· Pust k P ·1 . · .. · l _ a a e aiar, 1998), h. 99. ii Philip Blosser, "Kant and Ph . le, . I enomeno ogy", h. 168. Barry Smith and David, The Camb 'd C . n ge ompamon to Husserl, h. 9. 17Ka . ta fenomenologi berasal d sesuacu yang tampak yan ' enomenon, yang berarci Indonesia disebuc g,ejal/ Jee~'. :t karena bercahaya. Dalam bahasa . b h' I 'h an a asa Yunani ~ percakapan tentang fenome d' . lrl. Lihat Drijarkara, h. I I 7. a I ienomenologi b · erart1 uraian a tau non acau sesuatu yana d o se ang menampakkan is Roger Scruton, op. cir. h 252 y · ang 1maksud d d d. . . .. 1 ' 1st1 ah filsafac yang men Ul1J u pa a obJek a tau f, diama ti oleh aka! budi aca . . . senszbel, yang berarci d . d in era. Konsep ini digunaka filsafat Kant Lihac Lo · 1996), h. 360. 11 .. engan nre zgzble adalah enomena yang hanya dapat 11 e berbeda dengan , k I
. u mtu1s1 mtelektual lnteU··b I . apat 1amat111ya suacu ob' k d . .
d. . I engan bantuan ·. Je Bn secara uas dalam skolastisisme clan dalam F'l agus K ren ' amus i safat, (Jakarta: Gramedia, 19 Dalam Filsafat Barat sejak Descartes k d d k esa aran tertutup a tau coait A esa aran selalu di . b . mengert1 se agai .. n mengenal din sendiri 1 ac warna 0 · rtmya, kesadara k 0 • an hanya melalui jalan ·c d . I u Untu mengena[ rea!icas MeI·h
74 DR, LUKMAN s. THAHIR merah misalnya tidak lain clan tak bukan adalah pencerapan (sensation) jadi pengalaman batir,-yang diakibatkan oleh sesuatu dari luar. Lihat K. Bertens, Filsafat Abad '.X'.X, Oakarta: Gramedia, 1990), hlm. 99-100. io Jbid., hlm. 100. 21 lntensiona\icas menuruc Husserl dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang beroriencasi atau terarah secara sadar pada suatu objek yang bersifat intensional atau kemampuan kesadaran untuk menciptakan objek mental yang tidak harus ada di dunia luar. Kesadaran yang mengarah pad a suatu objek ini dapat dipahami pokok persoalannya melalui intuisi. Pemakaian term ini tampak sekali menunjukkan pengaruh Brentano terhadap pemikiran Hussel. Li hat Barry Smith and David Woodruff Smith (Ed.), The Cambridge Companion to Husserl, hlm. 18. ii WT. Jones, The Twentieth Century to Wittgenstein and Sartre: Second Edition, Revised A Hisr01y of Western Philosophy, (San Diego: Harcourt Brace Jovanovich, 1975), hlm. 265-266. 2) Ibid., him. 266. 24 Yang dimaksud dengan "epoche" menurut Husserl adalah rnengurung setiap kepucusar\ yang secara naif muncul terhadap objek yang cengah diamaci. Li hat A.P. Capenogri, A History of Western Philosophy, (London: Unive:-sicy of Notre Dame Press, 1971), hlm. 126: 25 Meskipun Husserl menyebut ide Cartesian sebagai salah saru upaya mem::ihami realitas, tetapi cerdapat perbedaan idea Descartes dengan Husserl. Descartes menyangsikan segalanya sebelum memucuskan "ada" nya sesuacu, sedang Husserl, "epoche", bukan rnenyangsikan "ada" acau "tidak adanya sesuatu", tetapi semacam necralisasi acau sikap tidak rnemihak, tanpa prnsangka akan keberadaan sesuatu. Lihat John D in Husserl's Caputo, "Trancendence and · Trancendental Phenomenologhy", dalam Philosophy Today, Vol. XXIII, No. ¾, 1979, him. 208-209. 26 Barry Smith and David Woodruff Smith (Ed.}, The Cambridge Companion to Husserl, hlm. 197. 27 Lihat Drijarkara, hlm. 125. Bandingkan juga dengan Joko Siswanto, Sistem-sistem Metafisika Barat, him. 101-102. 75
76 Sruoi lsLAM INTER01s1PLINER 28 LihatK. Bertens, FilsafatAbadXX, him. 103-104. 29 Lihat Barry Smith and David Woodruff Smith Ed . Companion to Husserl, him. 15. ( .), The Cambndge 3o. Memperhatikan realicas fenomena agama se ert' . . P pernyataan G'bb . . l tnt, bisa d1benarkan . . I yang menyatakan bahwa pada semua a ama h1dup past1 terdapat ketegangan. Lihac H.A. R. Gibb Mod g Islam, (Beirut: Librairie Liba 17. ya~g em Trends m n, the University of Chicago, 1975), him. . . ' 31 M. Amin Abdullah, "Keimanan Universal di Ten ah P . Tentang Kia' K b lurahsme Budaya": g
. tm e enaran dan Masa Depan Ilm A Qur'an, No. I. Vol. JV, 1993, him. 94-96. u gama, dalam Ulumul 4. Ke Arah Pembentukan Teori Pembeba1an dalam -lilam [Erika DiskursusJiirgen Habermas] Pendabuluan DEWASA ini, diskursus kemasyarakatan clan kemanusiaan · dalam terma-terma moral kemodernan telah menjadi suatu keniscayaan untuk diperbinca11gkan. Masyarakat modern · yang bersifat pluralis, atotnistik, hedonistik, impersonal, dan penuh dengan persaingan dalam dunia pasar clan kapitalisme, membuat orang-orang yang hidup di dalamnya tidak lagi menemukan identitas individualnya dalam jati diri sosial. Dalam masyarakat tersebut, jati diri individual seseorang menjacli abstrak karena clidasarkan pacla pilihan bebasnya sendiri. Kesaclaran bahwa seseorang menjadt warga suatu komunitas, sehingga berbuat baik terhadap warga komunitas yang lain clan bagi komuri.itas secara keseluruhan adalah baik untuk dirinya sendiri, juga telah menipis dan bahkan cen derung terdistorsi. Moralitas publik ticlak lagi didasarkan atas kesadaran untuk mengej ar keutamaan hid up sebagai manusia, karena mana yang clisebut keutamaan clan mana yang clisebut cacat semakin sulit diperoleh kata sepakat. 77
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER Terhadap persoalan seperti ini, Jurgen Habermas, seorang pewaris dan pembaharu mazhab Frankfurt datang menyentakkan masyarakat modern dari mimpi indah dunia "kesadaran palsu". Melalui kontemplasi historik-empirik terhadap moralitas kemodernan, Habermas merumuskan sebuah etika yang disebut etika diskursus. Etika ini di maksudkannya sebagai teori pembebasan manusia dari segala bentuk dominasi; represi, 1 clan dari pelbagai ideo logi-ideologi atau pandangan dunia yang tampaknya mem beri makna pada kehidupan manusia sehari-hari, padahal di belakangriya sebenarnya berfungsi untuk membenarkan kepentingan-kepentingan kekuasaan tertentu. 2 Bagi Ha bermas,.tidak ada pendapat atau klaim-kalim moral yang bebas dari pertimbangan clan kritik. 3 Atas dasar pemikiran seperti ini, maka menarik untuk mengkaji refleksi kritis Habermas terhadap masalah masalah moralitas yang berkembang saat ini. Karena itu, bagaimana pemikirannya di sepu tar persoalan etika diskursusnya clan relevansi apa yang bisa diambil dalam merespon wacana moralitas keberagamaan umat Islam kontemporer, tulisan ini mencoba untuk menjawabnya. Habermas dan setting sosio-filosofisnya Jurgen Habermas 4 lahir di Gummersbach Jerman tahun 1929. Di universitas kota Gottingen, dia mendalami ke ~usa_straan Jerman, sejarah clan filsafat, clan juga meng- 1kut1 kuliah di bidang psikologi clan ekonomi. Sesudah be berapa waktu di Zurich, dia meneruskan studi filsafat di universitas Bonn, sebuah tempat di mana dia meraih gelar "doktor filsafat" pada tahun 1954 dengan sebuah disertasi 78
DR. LUKMAN s. THAHIR tentang Das Absolute und die Geschichthe [Yang absolut clan Sejarah], sebuah karya yang secara mendalam di pengaruhi oleh filsafat Heidegger. Baru pada tahun 1956, Habermas berkenalan dengan sebuah Lembaga Penelitian Sosial di Frankfurt clan menjadi asisten Adorno. Bersama sebuah tim [Von Friedburg, Oehler, Weltz], dia mengambil bagian dalam suatu proyek riset mengenai sikap politik mahasiswa di universitas Frankfrut. Habermas terutama mengerjakan segi teore tisnya. Hasil penelitian itu terdapat dalam buku Studen und Politik [Mahasiswa clan Politik, 1964]. Pada tahun yang sama, dia juga mempersiapkan Habilitationsschrift-nya. Karangan ini berjudul ,Strukturwandel der Oeffentlichkeit [Perubahan dalam Struktur Pendapat Umum, 1962 J, suatu studi yang mempelajari sejauh mana kemungkinan ke.: berlakuan demokrasi dalam masyarakat industri modern. Perhatian khusus diberikan pada berfungsi tidaknya pen dapat umum dalam masyarakat modern. Karena alasan alasan tertentu, Habilitation ini tidak bisa dilaksanakan di Frankfrut. Habermas terpaksa mencari seorang promotor di tempat lain clan akhirnya berhasil di Marburg. Tetapi sebelumnya dia sudah diundang menjadi profesor filsafat di Heidelberg [ 1961-1964]. Pada tahun 1964 dia kembali lagi ·ke Frankfrut sebagai profesor sosiologi clan filsafat untuk rµengganti Horkheimer. Sesuai dengan tradisi madz hab Frankfrut, dia juga tidak asing di Amerika Serikat, sebab selama beberapa waktu dia sempat mengaj ar pada New School for SociaL Research di New York. 5 . . .
Pada awal tahun 60-an, Habermas sangat populer di kalangan mahasiswa Jerman. Oleh beberapa golongan, 79
STUD! fSLAM fNTERDISIPLINER bahkan, dia dianggap sebagai ideolog mereka kh apa go ongan SDS [S beber . . tenbund]. Tetap1 ketika aksi-aksi mahasiswa . . 1 . mu a1 me- le . wat1 atas engan menggunakan kekerasan, Habermas udak segan-segan melontarkan kritiknya pada L~ma-ke1amaan dia juga tida:k luput dari nasib /;er::· - mmpa anggota ]0adzhab Frankfurt la· mnya sepert1 Hork d . · e1mer anAd - h orno. a ermas mengalami konflik den a . mahas.1swa: .. Pada tahun 1969 d' g n b' . p ta mener ttkan buk rotes ewegung und Hochschulreform [Gerakan O . : d u Pembaharuan p pos1s1 an · . · erguruan Tmgg1], suatu evaluasi kritis t entang gerakan protes para mahasiswa 1960- B k . . ll m an .. u u 1n1 enJa 1 est-se er di Jerman. 6 , ususnya · ozia istisc e Deutsche Studen- , h z·
1 b
d k
. g
. H b
. . b
d' b
_ Pada tahun 70-an, Habermas pindah dari universi ~s Frank;ut ke Max Planck Institute di kota Starnbe,;. . iamemusatkan diri pada peng· emb . kotn angan teorr · d d 1 um as~ ke_n~an mengintegrasikan Linguistic Analysis . a am te.on nt1snya. Pada tahun 80- . . . Th Tl . e 1eory o Communicative Action, adalah seb h . : untuk m · d · 1 • . k .. mdakan K T il' t sana, 'k . .. k . b an, arya esarnya, h - ua usa a . 1eon . engan tradisi-tradisi besar ilmu- . angan e arah teori komunikasi d 1 a am art1 per- J _ · ·· _ . . en ta, og an teon kritisnya yang disebut ,,-r . 1 Mo~um at1 mu s0s1a. mat pengemb 'f" d 'k . k 'l h an a . b se uah - " loncatan" b ini buk ubah . esar, an mmat pemikiran secara mendasar N d Habermas tetap k . . amun, . . . ons1sten alam minatnya, sehin a k· b1sa m~knemukan dengan jelas sebuah arah menug;·~ teo1tr.a1· omum asi dal k 'h d' ta m~s1 berada di univetsitas Frankfurt. 7 d e ge and Human Intrests; The Th k k.
am arya- aryanyaditahunl960-an ketika , 1'..arya-karya Habermas, antara lain adalah Kno l . ~ - ommumcatwe f C eory o 80 OR, LUKMAN S. THAHIR Action; Technology and Science as "Ideology"; "Theory and. P.ractice in a Scientific Civilizatiqn"; clan The Philosophical Discourse of Modernity. Semua bukunya ini merupakan respon sosial clan filosofis Habermas yang merefleksikan wacana clan situasi zamannya ketika itu. Paling ticlak ada dua konclisi yang melatarbelakangi munculriya gagasan- gag~san kritik-etis Habermas. Pertama, adanya anggapan clari kaum positivis bahwa ilmu pengetahuan itu "bebas nilai" [value-free}. Menurut mereka, kalau ilmu-ilmu sosial mau berlaku sebagai ilmu peng~tahuan, harus dapat menghasilkan hukum-hukum umum clan ptediksi-prediksi ilmiah sebagaimana dalam ilmu-ilmu alam. Untuk mencapai tujuanj_tu, sebuah riset sosial harus menghasilkan cleskripsi clan penjelasan ilmia:h 8 yang tidak memihak clan tidak memberi penilaian at,apun. Anggapan dasar ini mengental menjadi kepercayaan umum bahwa satu-satunya bentuk pengetahuan yang benar adalah pengetahuan ilmiah, dart pengetahuan semacam itu hanya bisa diperoleh dengan rnetode ihnu ilmu alam. 9 f\nggapan yang kemudiah disebut "saindsme" ini dikritik Habermas. Katariya, di balik kedok objektivi tasnya, saintisme menyembunyikan clukungan terhadap ~tatus quo masyarakat. Menurutnya, kesepakatah para kaum posistivis itu tidak berdasarkan pada suatu keputus an, melainkan suatu kenyataart objektif. Pengamatan- , pengamatan ilmiah sendiri sejak semula sudah cliada kan berdasarkan suatu kepentingan tertentu: yaitu agar manusia dapat mehgt.iasai alam. Oleh karena itu, setiap pengamatan tidak pernah bebas nilai. 10 Kedua, di dalam bukunya, The Philosophical Discourse of Modernity, yang banyak tnengundang diskusi di Eropa 81
STUDI )SLAM INTERDISIPLINER clan Amerika, Jurgen Habermas menyatakan bahwa "para digma filsafat kesadaran sudah kehabisan tenaganya. Karena itu, simtom-simtom kehabisan tenaga ini mesti disingkirkan dengan cara beralih kepada paradigma pe mahaman timbal balik". 11 Pernyataan Habermas ini dikeluarkan dalam hubung annya dengan para pemikir postmodern, sebuah aliran kontemporer yang cenderung menganggap proyek n1odern-- , itas menuju masyarakat rasional sebagai perwujudan ke kuasaan 'dalam bentuk sistem ekonomi clan administrasi birokratis. Aliran ini mengritik rasionalisme Barat sebagai pijakan dasar terjadinya praktil<-praktik totalitarianisme mod.erh. Habermas tidak menolak kritik postmodern ini. Tetapi berbeda dengan mereka, Habermas tidak mening galkan modernitas clan proyek-proyek sejarahnya. Cacat cacat modernisasi dalam bentuk totalitarianisme, hilang nya makna, anomie, penyakit jiwa, alienasi clan sebagaifiya adalah akibat pemiskinan rasionalisme Barat pada para- · digma filsafat kesadaran tersebut. Cacat-cacat ini hanya bisa diatasi dengan pencerahafi lebih lanjut, yakni me lanjutkan proyek modernitas dalam wawasan rasio komu t1ikatif. Rasia komunikatif ini kata Habermas 12 , memili:ki diinensi edukatif clan etis. Tindakan komunikatif meru pakan tindakan yang memenuhi stat1dar ini. Demikian situasi clan kesadaran sosio-filosofis per adaban Eropa kala itu. Kondisi ini telah mengilhami Ha bermas untuk merumuskan berbagai gagasan filsafat clan sosialnya. Salah satu kontribusi pemikirannya yang selalu dijadikan standar dalamdiskursus kemasyarakatan clan ke manusiaan menjelang akhir abad XX adalah teori kritisnya. 82 DR. LUKMAN S. THAHIR Teori kritis Habermas . . . . ermas berpijak pada pem1k1ran . kritis Bagi kedua . . . . . Titik tolak teon kntts Hab . Horkhe1mer an tokoh ini, teon nt1s k . • kesadaran nus, y·,n . segala tabir yang m . terhadap kesadaran manusia. d Adorno tentang teon . . k dk. . k · · dima su an d . · tu kesa aran u enutupi kenyataan i . . . untuk menciptakan k at untuk menyingkap fdak manusiawi . Teori kritis dalam hubungan hang" l"kait- cr "verblendungszusam-men . . l b ini berb1cara tentano .1 an keters1 auan , s . . k yataan se enarn butakan k1ta an en 1 . asyarakat in ustn sobek. Da am m d·k • f ustrasi-frustras1, pen kontra 1 s1, . k Semua seg1 e 11 . tidak lag1 tampa '. b ik adanya. emua - . · k sekilas ter esan a lah terpuas an. .h k dan semua p1 a seo enyeluruh yang mem- . ya yang perlu d1- . . mai·u kontradiksi- indasan-penindasan . k 1 . dupan masyara at • kpbutuhan terpenuh1 Semuanya efisien, kesan men.yimpan se- . kar 13 . ran . "1 emacam se u ung m d b . d . · S . ' k r . k S . . . . d ktif dan bermanfaat. emua ahg harus 1 ong . 'k k d a tokoh Madz a d"b . pro u . . h b F · .. kfurt14 ail, d1- suatu d1 ba i nya y . las secara rasional e u Knu 1 • untuk memperJe odern-industrial pada ·tk masyara at m d. kibat-akibat struktur ... . a untuk me i at a . k· budayaan tnanusia. . waktu 1tu, JUg h d terse but ter . a ap ng kedua tokoh ini Dalain buku Dialektik ~~rk bul·ka~:pad~ rasio kritis itu suatu knt1 . a 1 menamp1 an . ·ngkiran mitos-nutos · k . h n proye peny1 . k no telah melahir- y sendiri. Pencera a ' . . k zaman unan1 u . · dengan logos seia ka sebut rasio kritis. d" saksikan dalam ilmu- . r_1 _1s. kan cara berp1 ir Perwujudan ras10 n 1 . l'k .
k 1·h maksudkan, se am . . struktur yang im1 i i . . · d A fkl keh1dupan an e 1k . , .k. k ·t' yang mere . k us m1 apat . d . 0· hadapan mata kedua agen t dan tekno ogi. 1 h pengeta_ ua_~ ; tnitos dikenali sebagai isapan jempol yang moder111sas1 ins, 83
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER tidak han~a- tak masuk aka!, te.tapi juga mertindasmasya, rakat trad1S1onal sepanjang sejarah. Pengembangan ilrnu clan teknologi modern dalam masyarakat, melalui sistem pendidikan, ekonomi, industri, clan sebagainya, cepat atau lambat akan menggusur mitos dari benak mereka. Ber dasarkan praktik teknokratisme, fasis clan stalinis, baik Horkheimer maupun Adorno sepakat bahwa ilmu clan teknologiyang sama temyata telahberubah menjadi mitos baru. Lebih radikal lagi, rasio kritis ternyata tidak Iebih clan tidak kurang dari mitos baru dalatn bentuk yang Iebih hal~s. ts Konsekuensinya, emansipasi yang menjadi kepri, ~ati~an mereka, dilukiskan sebagai suatu gerakazi yang sia,s1a.
. . Dengan kritik total atas logika aufklarung ini, madz~ hab Frankfurt mengalami kema.cetat1 program. Jurgen . Habermaslah yang kemudian tampil sebagai pen baharu, 1 teori_k_ri~is. Dia tidak sekadar menilai para pendahulunya men11hk1 kelemahan clan cacat secara epistemologis yang mengantarkan mereka kepada jalan buntu, tetapi juga menawarkan sebuah pemecaha:n mendasar yang sangat subur untuk meneruskan proyek Teori Kritis. Ide teori kritis belum berakhir. Habermas menyuburkan kembali dengan ~ebuah paradigma baru. Teori Kritis Habermas, sebagaimana para penda hul~nya, ditemukan pad a Karl Marx. Berhadapan clengan pemndasan,penindasan yang dialami kaum buruh dalam sistem kapitalisme, Marx menjungkirbalikkan kepercayaan bah"'.a hukum. ekoq.otni kapitalistik adalah sesliatu yang alamiah clan abadi. Ditegaskan oleh Marx, kapitalis~e adalah hasil kerja manusia itu sendiri. Penindasan,pe, 84 < DR. LUKM_AN $. THAHIR nindasan yang dihasilkannya bukanlah sesuatu yang harus diterima begitu saja. Pernyataan Marx ini bisa dibenarkan apabila kita membaca sej arah secara kritis dari kac_a mata pandang sejarah sebagai hasil pekerjaan manusia. Artinya, struktur,struktur sosial, politis clan ekonomis yang kita temukan hari ini bukanlah hasil ketentuan sebuah nasib yang buta, me.lainkan hasil pekerjaan manusia. lnilah, kata Marx, sejarah penderitaan. Analisis Marx ini membawa kita kepada dua kesadaran: Pertama, bahwa keadaan di · · bawah kapitalisme tidak waj ar, dan k?dua, bahwa apa yang tampak sebagai hukum ·objektif bidang ekonomi adalah perbuatan manusia sendiri, hasil sejarah, clan olehkarena. itu terbuka untuk perubahan. Dengan demikian teorr Marx membuka jalan ketindakan emansipasi. Habermas memperdalam pikiran Marx di atas dengan mempergunakan model psikoanalisa Freud. Se bagaimana dalam psikoanalisa, si pasien metigingat,ingac kembali. sejarah hidupnya, dengan segala kemiringan, trauma, clan penindasan psikis lainnya. De~gaii kembali pada sejarah hidup itu, si pasien akan terbebas dati pe, nguasaan yahg tidak sadar, setnentara trauma,trauma itu tan.pa disadari terus bekerja. Dengan mengingat sejarahnya sebagai sejarah penderitaan dan penindasan, si pasien akan terbebas.dari kekuasaan yang sebelumnya tidak disadari. Maka, si pasien kemudian akan segera menyadari bahwa situasinya yang sekarang ternyata dapat diubah. Dengan demikian, teori praktis 111enjadi permulaan etnansipasi. 16 Inilah yang dimaksud Habermas, bahwa tujuan utarha kri tik adalah pembebasan manusia dari dominasi dan represi. Munculnya dominasi clan represi ini betkaitan erat dengan munculnya kesadaran teknokratis yang telah 85
STUDI ISLAM INT~RDISIPLINER menembus hampir semua wilayah kehidupan manusia. Keadaan ini menimbulkah dominasi dan represi akibat kesadaran teknokratis yang mengabaikan hal,hal praktis kehidupan manusia. Usaha pembebasan dapat ditapai melalui refleksi diri untuk mewujudkan otonomi individu. 17 Akan tetapi, menurut Habermas, Marx tidak mem pertahankan pendekatannya seca_ra konsisten. Dengan memahami teoriny,a sebagai kegiatan kritis yang merang, s;mg kesadaran mereka yang tertindas akan pembebasan, Marx di bawah pehgaruh saintisme abad ke-19 memahami teorin.ya menurut pola teori ilmu alam: sebagai teori yang objektif yang sekadar mendeskripsikan hukum,hukum objektif perkembangan masyarakat. Habermas dalam hu, bungan ini berbicara tentang s·alah pahain positivistik Marx terhadap teorinya sendiri. Akibatnya, teori Marx di, jadikan sebuah dogma yang justru kehilangan daya pem, Hilangnya daya pembebas ini menurut Habermas, bebas. karena Marx menyempitkan praksis pad a kerja, sehingga kritik, yakni perjuangan kelas revolusioner, dipahami seba, gai Penaklukan kelas atas kelas. 1!1 18 Kritiknya terhadap Marx ini kemudian menjadi inti petnikiran Habermas selanjutnya. Bukan hanya Marx yang tnereduksi inahusia pada pekerjaan, melainkan seluruh teori kritis rilehgikuti Marx dalam penyempitan perspektif ini. Menurut Habermas, i.tulah sebabnya Horkheither clan Adorno tidak melihat jalan keluar dari "dialektika pence, rahan". Mereka, kataHabermas, memiliki kelemahan men, dasar karena tidak hanya mengandaikan praksis sebagai · kerja, yang disebutnya "tindakan tasional,bertujuan", melain, kanjuga rasionalitas sebagai penaklukan, kekuasaan atau apa yang disebut "rasio yang berpusat pada subjek". 86 DR. LUKMAN s. THAHIR Untuk mengatasi kemacetan teori kritis para_p~~, dahulunya, Habermas menjadikan komunikasi sebaga1 t1t1k tolak dasar formatifnya. Dalam bukuri.ya, Knowledge and Human Interest, Habermas tidak hanya berpendapat bahwa kebebasan ilmu,ilmu sosial itu keliru dart ber, h . kk b h a tu1·uan ilmuAhnu pa am bahaya, tetapijuga menun1u an a w . •. kritis dengan kepentingan emansipatorisnya, adalah mem, bant~ masyarakat mencapai otoli.omi dan kedewasa~n. Otonomi kolektif ini berhubungan dengan pen_capaian .,, Sampai tahun 80,an, d1a meng, b b d "konsensus e as ommas1 . . d .k· bahwa konsensus semacam itu . bisa d1capa1 · 1 .. e an at an er as1 " m , fl k · r " .. dalam sebuah masya,:akat re e tll, yang k' Di dalatn komu, lakukan komunikasi yang memuas an. .. . . nikasi itu, para partisipan ingin membuat la.wan b1ca~anya hami maksudnya den.gal\ berusaha tnencapa1 apa za·ms] mema yang diseb.utnya "klaim,klaim kesahihan .. va i ity c . i Klaim,klaim. inilah yang dipandang ras1onal dan akan diterima tanpa pabaan seba$ai hasil kons~ns~s. io ·. . . . b h . . " [ l'd' . . . Dalam bukunya, Theory of Comunicatwe A~tion, b t empat macam klaim kesah1han. Ha ermas men ye u Kalau kita bisa sepakat mengenai apa itu duma alamrnh d . b .. J.ektif. kita akan mencapai klaim kebenaran [truth . . . mo l . ] ·1·ka kita sepakat tentang pelaks_ana_ an norma, c aim. 1 norm.a dalatn dunia sosial, kita akan mencapa1 aim e, tepatan [rightness claim]. Jika kita sepakat tentang ke~e, suaian antara d_unia batiniah clan ekspresi seseo~ang, ~1ta akan mencapai klaim kejujuran [sincerety claim]. D~n akhirnya, jika kita bisa menjelaskan macatn,macam kla1m itu dan mencapai kesepakatan atasnya, kit~ ~~an ~en, capai klaim komprehensibilitas [comprehensibility claim]. . . b
, ..
. kl·
k 87
. Sruo1 Js1.1.t-f" h.inR.01s1PLINER Setiap komunikasi yang efektif harus mencapai keempat klaim ini. Dan, orang yang mampu berkomunikasi, dalam arti menghasilkan klaim,klaim itu, disebut memiliki kom, petensi komunikatif [communicative competence]. 21 Habermas _mendasarkan asal U:sul gagasan ini pada tulisan,tulisan awal Hegel, sekaligus mengritik Hegel yang dianggapnya menyimpang dari gagasan itu semata demi tindakan manusia yang didasarkan pada paradigma produksi. Habermas berpendapat, bahwa gagasan Marxis mengenai hubungan,hubungan prnduksi sosial pun harus diperluas sedemikian rupa sehingga mencakup dimensi eksistensi inanusia yang bersifat intersubjektif. Dengan nada yang sama dia mengritik Weber yang diariggapnya tnemiliki konsep rasionalisasi yang terlalu sempit. Menu-~ rutnya, ada dua dimensi yang berlainan di mana dunia modern telah dirasionalisasikan. Pertama, dimensi yang diketahui Weber yang mencakup keunggulan rasio instru, mental; kedua, dimensi yang sebagian besar tidak di, perhatikan Weber, yaitu yang tercakup di dalam komu, nikasL Kalau rasio instrumental teraiah menuju sukses, maka rasio komunikatif berorientasi kearah pemahaman timbal balikdan secara pragmacis tampak dalam kegiatan, kegiatan diskursif, "speech acts", yang menganggap pema, haman timbal balik ini sebaga·i tujuannya. 22 Rasia komu, nikatif ini, dalam ungkapan Habermas adalah tindakan yang betorientasi kepada tindakan komunikatif yang saling . memahami [action oriented to mutual understanding com, municative action]". 23 Untuk menjelaskan maksud pernyataan ini, Haber, mas menyatakan bahwa komunikasi-di mana perbincang, 88 OR. •. LUKMAN s. THAHIR. an merupakan contohnya-mengandaikan konsep per, setujuan yang berclasarkan pada rasio, dan bahwa kapan saja kita melibatkan diri clalam tindakan komunikatif, kita membuat komitmen atas prinsip,prinsip yang diperlukan untuk ~emungkinkan persetujuan rasional. Menurutnya, bila kita membuat "speech act", kita akan melibatkan diri kita kepada kebermaknaan dari apa yang kita katakan. Kita secara langsung mengklaim bahwa hal itu benar, bahwa kita jujur, clan bahwa kita memiliki hak mengatakan itu. Masing,masing klaim itu pada prinsipnya bisa di~ pertentangkan. Dalam hal ini, penutur bersedia memberi, · kan pembenaran yang ctapat diterima secara intersubjektif atas klaim itu. 24 Konsep rasionalitas komunikatif ini, 25 bukan hanya seka·dar membawa partisipan komunikasi mengatasi · pandangan subjektif mereka yang berbecla, melainkan juga mempersatukan dunia objektif clan intersubjektif clunia kehidupan mereka. 26 Rasionalitas kotnunikatifkemudian akan menentukan interaksi komunitas ini, yaitu ilmu, moral, hukum clan estetika. Dalam ungkapan Habermas, konsepsi rasionali.tas komunikatif mencakup rasionalitas teoretik, praktik clan ekspresi diri. Tindakan rasio_nalitas komi.mikatif adalah tindakan yang diorientasikah kepada pemahaman terhadap. tiga tuntutan validitas, keilmuan, moral. clan estetika. 27 Untuk validitas moral, Habermas menjabarkannya dalam Etika Diskursus . Habermas dan etika diskursusnya Pemikiran etika Habertnas dirumuskan berdasarkan . konsep ra_sionalitas komunikasi. Dalam wacana etis, . 89
Sruo1 lsLAM INTERDISIPLINER konsep ini dikenal dengan istilah Etika Diskursus. Istilah ini merupakan hasil rumusan Karl Otto Apel clan Jurgen Habermas. 28 Menurut Habermas, term diskursus merupakan per bincangan yang bukan bertujuan sekadar unruk s~ling tukar informasi atl:l.U tukar pengalaman di antara partisipan komunikasi, melainkan suatu model perbincangan yang melibatkan partisipan komunikasi untuk memberi tema terhadap pengujian klaim validitas. Diskursus memberi peluang para partisipan komunikasi untuk mempersoalkan clan mengritik latar belakang konsensus yang tertuju pada sistem kepercayaan, norma-norma, nilai-nilai, clan pelbagai ideologi yang selama ini diterima benar dalam kehidupan sehari-hari. 29 Dengan demikian, etika diskursus Habermas dapat dipahami bahwa "only those nonns are valid that meet [ or could meet} with the approval of all affected in their . capacity as participants in a practical discourse". 39 J adi, yang boleh mengklaim keabsahan hanyal~h norma-norma yang disepakati oleh semua yang bersangkutan dalam kapasitas mereka sebagai partisipan sebuah diskursus praktis. Suatu pengandaian moral dianggap betul sejauh ia bertahan dalam Suatu dialog, yang bebas dari. segala tekanan luar atau batiniah, yang diadakan oleh orang yang tidak mau mencari kepentingannya sendiri, melainkan kebenaran clan diadakan oleh orang yang mengerti bahasa clan permasalahannya. Satu-satunya jalan menuju kearah ini, tidak lain melalui konsensus rasional. Apayang diperlukan adalah prosedur-prosedur yang memungkinkan persetuju an yang bermotivasi rasional dapat tercapai. Habetmas menyatakan prosedur demikian ada dalatn discourse. 31 90 l DR. LUKMAN S. THAHIR Tahap pertama, presentasi berbagai ketentuan atau norma yang akan dijadikan bahan diskursus. Tahap kedua, norma yang menjadi bahan diskursus ini oleh para partisipan di beri justifika.si te9retisnya secara argumentatif. Dari justifikasi teoritis terhadap norma ini, kemudian diberikan kritik bahasa yang substansial. Oleh karena wilayah diskursus praktis berkaitan dengan moral praktis, maka tahap ketiga merupakan transformasi bahasa metematika. Tahap yang keempat merupakan tahap yang paling utama, yaitu tahap refleksi diri. Pada tahap ini akan dicapai suatu bentuk at~u formasi mengenai kehendak politis norma yang diperdebatka~ secara argumentatif itu; suatu tahap di mana dicapai suatu konsensus kebenaran rasional mengenai klaim ketepatan. 32 Habermas mengakui bahwa penerapan aturan-aturan [misalnya aturan sebuah diskursus] menuntut kebijak sanaan praktis yang mendahului akal budi praktis yang terurai dalam etika diskursus. Ia tidak menyangkal bahwa dunia kehidupan [labenswelt, yaitu_ konteks kehidupan nyata yang selalu sudah menjadi tempat segala macam pe nilaian kita berkembang] itu masuk ke dalam cara-cara kita menilai. Akan tetapi Habermas menegaskan bahwa kalau hanya kebijaksanaan praktis yang terbentuk dalam lingkungan labenswelt :yang kita pergunakan, maka kita hanya mereproduksikan norma-norma lingkungan sosial kita, dan dengan demikian tidak mencapai norma-norma yang universal. 33 Oleh karena itu, Habermas menegaskan bahwa usaha pembenaran norma-norrna moral harus men.gambil jarak terhadap lebenswelt itu. tuntutan keberlakuan sebuah 91
r- 2 •r:z:::•~- :r:'.?3Jii?.'+i 5 IM ~ . . . ; ;
Sruoi lsLAM. INTERDJSIPLINER klaim moral melawan kebiasaan serta moralitas ideologis kontekstual tertentu juga mempunyai kekuatan empiris. Menurut Habermas, hal ini terlihat misalnya dari sejarah paham hak-hak dasar manusia. Faham ini menyerang struktur-struktur sosial yang beraneka warna secara lang sung clan dalam proses itu, justru tidak menyesuaikan diri dengan situasi clan kondisi tertentu, melainkan meng ubahnya. Habermas menegaskan bahwa penerapan nor ma-norma pada situasi tertentu dapat memalsukan norma norma itu [misalnya pengertian hak asasi manusia sede mikian disesuaikan dengan pola struktur sebuah kebuda- . yaan sehingga akhirnya dikebiri]. 3 4 . J adi, dalam etika diskursus, sebuah norma moral dianggap sah apabila d_apat disepakati. Agar kesepakatan itu menjadi absah, diperlukan dua syarat. Pertama, harus berdasarkan prinsip universalitas, artinya dapat diber lakukan untuk siapa saja clan diakui kebenarannya oleh semua orang di mana saja. Keduq., diskursus tersebut harus bebas dad tekanan. Maksudnya, kesepakacan atau per setujuan itu haruslah sungguh-sungguh, bukan persetujuan di bawah tekanan 35
Kedua prinsip ,ini bukan tidak mem:bawa masalah, terutama menyangkut bagaimana kesepakatan itu dapat · terj adi di antara pa:rtisipan [baca: penafsir] sendiri dalam sebuah diskursus etika. Karl Otto Apel, seorang tokoh yang juga turut merumuskan etika diskursus ini bersama Haber mas, meinpertanyakan hal ini ketika mendiskusikan her meneutika Gadamer. Dia menemukan bahwa berbagai pe. nafsiran bukan hanya membaw~ pada pemahaman yang berbeda, melainkan juga menampilkan persoalan ten tang ketepatan clan kebenaran. 92 I DR, LUKMAN s. THAHIR Di sini, kita berhadapan dengan persoalan ke- .. absahan, yaitu keabsahan intersubjektif. Keabsahan inter subjektif pada gilirannya mengandaikan kemungkinah ter capainya kesepakatan melalui wacana argumentatif dalam komunitas para pena.fsir itu. 36 Karena itu, perkara men dasar dalam menyikapi persoalan tersebut adalah masalah hermeneutika. Hermeneutika kata Habermas selalu berada dalam konteks k~munikasi, di mana suatu subjek me nyampaikan gagasan clan subjek lain menafsirkannya. Maka, ini bukanlah sekadar soal pemyataan ten tang fakta, sebab si penafsir tadi menyampaikan makna tertentu yang memberi arah tertentu pula bagi penafsirnya. 37 Metode ini, kata Habermas memung~inkan bentuk konsensus yang bebas dari paksaan clan memungkinkan semacam intersubjektivitas terbuka dimana tindakan ko munikatif tergantung., D~ngan kata lain, hermeneutika berfungsi menghindarkan bahaya-bahaya kemacetan ko munikasi yang mencakup dua dimensi, pertama, dalam dimensi vertikal menghindarkan kemacetan komunikasi . di dalam sejarah hid up individu itu sendiri maupun dalam tradisi sosial tempat individu hid up, kedua, dalam dimensi sosial, pemahaman hermeneutik mengantaraf tradisi tradisi yang berbeda-beda da,ri individu-individu, ke lompok-kelompok, clan kebudayaan-kebudayaan. 38 Untuk dapat melahirkan rumusan yang bersifat konsensus intersubjektif, etika diskursus sesungguhnya menuntut adanya keterbukaan. Setiap kebijaksanaan harus bersedia dipertanyakan dan di kritikoleh kebijak sanaan-kebijaksanaan lain. Sesuatu yang dianggap tepat secara moral dalatn sebuah lingkungan sosial tertutup . 93
STUDI ISLAM INTERDISIPUNER harus bersedia ditantang oleh keyakinan,keyakinan moral dari lingkurigan sosial lain. Keyakinan,keyakinan moral suatu lingkungan sosial budaya tidak boleh ~emaksakan diri pada lingkungan sosial budaya yang lain hanya karena meyakini diri sebagai moralitas universal., Suatu ling, kungan sosial budaya hanya boleh memperluas daerah ke, berlakuannya dalam dialog dengan konteks,konteks ke, budayaan lain. Keberlakuan universal harns bisa dibuk, tikan ketika berkonfrontasi dengan mereka yang berpikir lain, Hanya ketika syarat,syarat ini dipenuhi, apa yang universal bis a hadir setara potensial. 39 Dengan demikian; yang dipersoalkan Habermas bukanlah cita,cita atau keyakinan seseorang secara pri, badi, melainkan norma,norma moral yang dianggap ber, laku urrtum. Keabsahan norma,norma yang dianggap ber, laku umum itu [misalnya dalam hal abortus provocatus] hanya dapat dipastikan dalam sebuah pembahasan ber, sama yang terbuka bagi siapa saja yang mengerti perma, salaharinya [partisipan atau penafsir yang,kompoten] clan sama kedudukannya. Dengan kata lain, norma,norma moral hanya dapat memperoleh status keabsahan mana, kala sanggup disepakati dala~ diskursus semua pihak yang bersartgkutan, yang terbuka clan bebas dari tekanan. Islam dan kesadaran kritis diskursif Kesimpulan yaitg dapat kita tarik dari perbincangan etika diskursus Habetmas ini, terutarrta relevansinya denga11 kehidupah huinanitas Isiarn kohtempdrer, adalah bahwa diskurslis tehtang etika Habermas ini menciptakan ke, sadaran kritis bagi umat Islam untuk menyingkap segala 94 DR. LUKMAN s. THAHIR tabir yang menutupi kenyataan yang tak mariusiawi ter, hadap kesaclaran mereka. Terutama, kritis terhadap segala lembaga,lembaga normatif yang mengungkung kebebasan mereka clan hal ini dianggap sebagai sesuatu yang bersifat objektif. Lembaga,lembaga normatif ini bisa dari diri kita sendiri; bisa clari segala macam lembaga dalam masyarakat, seperti keluarga, sekolah, lembaga,lembaga agama, clan sebagainya; bisa juga clari segala macam "ideologi". Adalah tanda kematangan seseorang apabila ter, hadap norma,norma dari super egonya sendiri ia dapat bersikap kritis atau dapat memberi penilaian rasional tet, hadap dorongan,dorongan yang ada clalam batinnya. Misalnya, diungkapkan clalam Alquran: wala taqfu ma laisa laka bihi 'ilm". [QS: 17:36]. Dalam wacana etika diskursus, ayat ini memberi informasi bahwa umat Islam harus mampu menentub,n sencliri panda11gan clan jalan hidupnya secara bebas menurut pertimbangah rasio kritis clan harus mengakui mana yang baik clah mana yang ticlak baik secara jujur. Terhaclap lembaga,lembaga Islam, perlu dikritisi . inenyangkut legitimasi lembaga itu clalam membebankan norma,norina moral pacla seseorang. Misalnya, NU clan Muhammadiyah yang tnengajarkan doktrin kepada muricl a tau rnahasiswanya tentang rtorma,norma moral ke,NU, an clan ke,Muhamtnacliyah,an, seperti antara lain, t~hlilari• bagi NU boleh clan untuk Muhammadiyah tidak boleh. Dalam etika diskursus, proses pertgajaran seperti ini ter, masuk penindasan, dan karena itu harus dibebaskan ine, lalui pembahasan secara bersama clan terbuka tanpa ada, nya paksaan. 9S
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER Segala macam "ideologi" harus dibongkar, menguak segala sesuatu yang ada di balik teori atau pandangan dunia yang memberi makna pada segi-segi hid up tertentu yang sebenarnya berfungsi sebagai pembenaran atas ke pentingan-kepentingan kekuasaan tertentu. Misalnya, nilai-nilai "ukhuwah Islamiyah", "partai Islam" "sunni dai1 non sunni", "NU clan Muhammadiyah" sangat mungkin disalahgunakan untuk mendukung sikap-sikap tertentu dalam masyarakat Muslim yang dianggap sebagai kekuatan untuk meraih kekuasaan atau mempertahankan status quo kekuasaannya. Terhadap ideologi-ideologi seperti ini, etika diskursus Habermas bisa membuat umat Islam bersikap kritis. Mereka dapat menyadari sifat ideologis anggapan anggapan itu clan dengan demikian tidak bisa lagi diper daya olehnya. Derriikian catatan penutup tulisan ini. Semoga bu daya kritis-diskursif ini akan mewarnai wacana moralitas umat Islam, khususnya kepada mereka yang masih terjebak pada sekat-sekat moral primordialisme dan ebklusifisme keagamaan. Catatail 1 Jurgen Habermas, "Theory and Practice in a Scientific Civilization", dalam Paul Connerton, {Ed.), Critical Sociology, {New York: Penguin Books Ltd., 1951), hlm. 331. 2 Lihat Roos Poole, Morality and Modernity, diterjemahkan F. Budi Har diman, Moralitas dan Modemitas di bawah Bayang-Bayang Nihilisme, (Yogyakarta: Kanisius, 1993), hlm. 105. 96 DR. LUKMAN s. THAHIR J Lihat H. Held, Introduction to Critical Theory: Horkheimer to Habermas, (London: Hutchinson, 1980), him. 342. 4 Lihat K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX Inggris-Jerman, (Jakarta: Gramedia, 1990), hlm. 213. 5 lbid.,hlm.214. 6 Ibid., hlm. 214. 7 Li hat F. Budi Hardiman; Menuju Masyarakat Komunikatif Ilmu, Masyarakat, Politik dan Postmodernisme menurut Jurgen Hahermas, (Yogyakarta: Kanisius, 1993), hlm. xix. 6 Ibid., hlm. 4. 9 Lihat John S. Dryzek, "Critical Theory as Research Program"' dalam Stephen K. White, (Ed.), The Cambridge Conmpanion to Habermas, (New York: Cambridge University Press, 1995), h. 110. io Lihat Franz Magnis Suseno, Filsafai Sebagai Ilmu Kritis, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), him. 19. 11 Budi Hardiman, Menuju Masyarakat, him. xiii. 12 Lihat Jane Braten, Habermas's Critical Theory of Society, (New York: State University fo New York Press, 1991), hlm. 13. 1i Lihat Franz Magrtis, Filsafat, him. 165-66. 14 Nama Mazhab Frnnkf~~t digunakan uncuk menunjukkan ~e~elom~ok pemikir yang muncul dari lingkungan Lembaga untuk Pei1elman Sos1al: Lembaga ini didirikan tahun I 923 oleh sekelompok int_el~ktual mud~ d1 Frankfurt. Mereka adalah sarjana-sarjana dari berbaga1 b1dang keahha~ nyangkut masyarakat clan \ . .
1 yarig mempelajan persoatan-persoa an yar g me segi ilmiahnya. Marx Horkheimer, misalnya adalah ahh d1b1dang filsafat . sosial; Di antara rekan-rekart terdekatnya, dapat disebut: Theodor W. Adorno [ musikologi, fi\~afat, psikologi, sosiologi], Herbert M~rcus_e [filsafatl, Frriedrich Pollock [ekonomil, Leo Lowenthal [s0s1olog1, kesusastraartl, Walter Benyamin [ilmu kesusastraanl, clan Erich F~omm [psikoanahsa). Lihat Tod Honderick (Ed.)' The Oxford Companion to Philosophy, (New York: Oxford University Press, 1995), hlm. 290. . 97
.Sruo,. ISLAM INTERDISIPLINER 15 Lihat F. Budiman, Menuju Masyarakat, hlm. xvii-xviii. 16 Li hat Frans Magniz, Filsafat, him. l 86 11 Jurgen Habermas, "Theory and Practice in a Scientific Civilization", dalam Paul Connerton (Ed.), Critical Sociology, (New York: Penguin Books Ltd., 1951), hlm. 331. 18 Ibid., hlm. 331. 19 Lihat Nancy S. Love, "What's Left of Marx?, dalam Stephen K. White, (Ed.), The Cambridge Companion to Habermas, (New York: Cambridge University Press, 1995), him. 49. 20 Lihat F. Budiman, Menuju Masyarakat, him. xx. 21 Jurgen Habermas, The Theory of Communicative Action (Bos con: Beacon Press), him. 28. 22 Lihat Ross Pole, Morality and Modernit)', diterjemahkan Budi Hardiman, Moralitas dan Modernitas di BawahBayang-Bayang Nihilisme, (Yogyakarta: Kanisius, 1993), h. 105-106. 23 Lihat Jane Braten, Habermas's Critical Theory., him. 57. 24 Lihat Ross Pole, Morality and Modernity, him. 106. 25 Habermas membedakan tiga bentuk rasionalitas. Pertama, rasionalitas instrumental, yaitu rasio dari manusia yang empiris clan historis yang tampak pada cara-cara produksi manusia pada masyarakat untuk rnelangsungkan kehidupannya atau rasionalitas untuk menguasai alam. Rasionalitas ini menindas karena berbau ideologi. Kedua, rasionalicas bertujuan, yaitu rasio di mana tindakan manusia selalu diarahkan pad a model ini. Artinya, dalam mencapai tujuannya, manusia selalu meng gunakan tindakan-tindakan yang selaiu terarah pada tercapainya keuntungan-keuntungan yang masuk aka!. Ketiga., rasionalitas komunikatif, yaitu rasio yang mempersatukan dunia subjektif, objektif dan intersubjektif. Lihat F. Budirirnn, Menuju Ma..syarakat, hfm. 76- 77. 26 Habemi.as, The 'Theory of Comunicative Action, him. 10. 21 Lihat Braaten, Habeimas's Critical Theory, him. 71. 98 !)R. LUKMAN s. THAHIR 2s Lihat Frans Magnis, Filsafat, hlm. 47. . k H b 29 Lihat Rick Rodenc , a .ermas an d the Foundations of Critical Theory, (New York: St. Martins's Press, 1986)' him. 82. Jo Roman Coles, "Identity and Difference"' hlm. 24. · tu y m . A S d the Thought of Paul J B Thomson, Critical Hermeneutics: . . am n Ricoeur and Jurgen Habermas, . p . Jl . (C b 'dge· Cambridge University ress, . . . 1983), hlm. 87. 32 Habermas, The Theory of Comunicative Action, hlm. 22. JJ Lihat Frans Magni:, Filsafat, hlm. 50. i4 Ibid., hlm. 50-51. Jl Roman coles, "Identity and Difference", hlm. 24. J6 Uhat Bambang I Sugiarto, Postmodernisme Tantangan bagi Filsafat, Yogyakarta: .Kanisius, 1996), hlrn. 62. 31 Ibid., him. 63. is F. Budi Hardiman, Kritik Jdeologi, Pertautan Pengetahuan dan J<epentingan, (Yogyakarta: Kanisius, 1993), him. 161-162. . Jq Frans Magni:, Filsafat, him. 52. 99
(J3agian 2 Stuai qs(am ~at 9?endekatan Sosiofogi .
1. 1 Ke Arah Oi1kurmi Teologi ~o~ial dalam ldam [Kritik atas Doktrin Metafisika-Spekulatif] Pendahuluan KESADARAN manusia terhadap signifikansi nilai-nilai ke tuhanan dalam realitas kehidupan sostal-kemanusiaan merupakan persoalan yang sangat penting clan mendasar sepanjang sejarah. Pergulatan manusia dengan dinamika dan perubahan reahtas kehidupan sosial melahirkan kerinduan manusia kepada "format nilai-nilai ketuhanan" yang relevan untuk pemecahan persoalan aktual yang di hadapinya. Persoalannya kemudian adalah bagaimana nilai-nilai ketuhanan itu bisa relevan atau mampu di wujudkan dalam realitas kemanusiaan, sehingga nilai-nilai itu tidak hanya menjadi basis berpik,ir, bertindak clan ber perilaku se:tnata, tetapi sekaligus juga :tnampu tnemberikan dampak nyata kepada pemeluknya? Tulisan ini merupakan sebuah langkah pengenalan dalam merespon adanya keinginan untuk merelevankan atau mengfungsikan nilai nilai ketuha11an dab.m kehidupan nyata riianusia. Meng awali hal ini, terlebih dahulu saya akan memperlihatkan 103
Sruo, Isl.AM INT.ER01s1PLINER secara sepintas pengaruh doktrin metafisika-spekulatif Yunani terhadap diskursus teologi Islam. Dari sini ke mudian, dengan menggunakan pendekatan fungsional sosi.ologis; doktrin metafisika-spekulatif dari teologi Islam tersebut akan clikritisi clan cligeser peran clan cara kerjanya. Teologi Islam dan doktrin metafisika-spekulatif Teologi, sebagaimana telah umum diketahui, membahas ajaran-ajaran dasar suatu agama. Setiap orang yang ingin m~nyelami seluk-beluk agamanya secara mendalam sudah pasti perlu mempelajari teologi yang dianut oleh agamanya itu. Secara etimologis,· teologi berakar kata Theos, Tuhan; clan Logos, ilmu. 1 Jadi, teologi berarti ilmu tentang Tuhan. 2 Secara terminologi, teologi berarti disiplin yang membah~s tentang Tuhan [atau realitas Tuhan] clan hubungan Tuhan dengan dunia. 3 Teologi juga sering dimasukkan sebagai ca bang .dari filsafat, yaitu satu biclang khusus yang mengkaji ten tang Tuhan secara filosofis. 4 . Dalam Islam, teologi disebut juga Ilmu Kalam atau Ilmu Tauhid, yaitu ilmu yang membahas masalah ketuhan an sebagai fondasi dari agama clan keyakinan berdasarkan argumentasi-argumentasi rasional. Ilmu ini clalam perkem bangannya banyak sekali clipengaruhi oleh penggunaan akal a tau rasio clari filsafat Yunani; terutama setelah ulam:a ulama Muktazilah mempelajari kitab-kitab filsafat yang cliterjemahkan ke dalam bahasa Arab pacla masa khalifah al-Maktnun. Pada pertengahan abad ke-2 hijriyah, di daerah claerah yang diclatangi kaum muslimin, terutama di Irak, terdapat bermacam-macam agama clan peradaban, seperti 104 DR. LUKMAN s. THAHIR peradaban Persia dan India yang dibawa oleh orang-orang persia dan India yang masuk Islam; peradaban Yunani yang dibawa oleh orang-orang Suriani, setelah melalui kota Iskandariah clan yang telah dibawa oleh buku-buku Yunani sendiri yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab; dan peradaban yang clibawa oleh orang-orang Masehi yang telah memfilsafatkan agamanya dan memakai filsafat Yu nani sebagai alat untuk memperkuat kepercayaan mereka. Akibat pertemuan agama Islam dengan peradaban-per adaban terse but, sebagian kaum muslimin mulai merumus kan pikiran-pihran yang belum pemah dikenal sebelum nya, yakni pikiran-pikiran dalam soal-soal ag~ma yang ber corak filosofis dengan pembuktian kebenarannya melalui alasan-alasan logika. 5 . _ Muktazilah clan Asy'ariyah misalnya, dua aliran yang senantiasa menimbulkan kontroversi-kontroversi teologis di kalangan umat Islam clan sekaligus menduduki tempat yang sang at penting dalam sej arah .pemikiran Islam, adalah prototipe dari dialektika Helenistik tersebut. As-Syahras tani, dalam al-Milal wa al-Nihal, menjelaskan bahwa ajaran Washil mengenai penafsiran sifat Tuhan bukanlah sifat yang metnpunyai wujud tersendiri di luar zat Tuhan, me lainkan sifat yang merupakan esensi Tuhan. Ajaran ini belum matang dalam petnikiran Washil, tetapi kemudian disefnpurnakan oleh pengikurnya setelah tnereka mempe laj ari filsafat Yunani. 6 Salah· seorang pengikut Washil yang sangat concern dengan filsafat Yunani adalah Abu al-Huzail. Tokoh ini, menurut CA Qadir, banyak sekali menggunakan filsafat dalath sistem ajaran teologinya. Di antaranya, dia pernah 105
Sruo, !SLAM INTERDJSIPLINER menyatakan bahwa: "Gambaran-gambaran yang cliberikan Allah mengenai hari kiamat hanya alegori semata clan bahwa sifat-sifat Allah hanya kekal dalam kaitannya de ngan clunia." Dia juga membedakan antara kata pencip taan clalam pengertian yang absolut clan kata pewahyuan dengan sifat yang aksidental [kebetulan]. Yang terakhir itu berlaku bagi dunia ruang clan waktu [dunia fenomena] clan tidak berlaku untuk akhirat sebagai dunia di seberang ruang clan waktu. Disangsikan, apakah al;Huzail percaya akan kebangkitan kembali tubuh jasmani. Pengaruh filsafat Yunani dalam setiap interpretasi teologi Muktazilah ini memancing reaksi dari kalangan Islam "ortodoks", khususnya kaum Asy'ariyah. Bagi kaum "ortodoks" ini, meskipun seluruh pemikiran te.ologi mereka diarahkan kepada soal wahyu clan keutamaannya di atas aka! pikiran, namun mereka berusaha menjelaskan wahyu dengan filsafat. Tokoh Asy'ariyah yang sangat besar pe ngaruhnya dalam menjembatani persoalan wahyu clan aka! adalah Muhammad Ibn Thayyib al-Baqillani. Dialah yang memasukkan metafisika ke dalam teologi Asy'ariyah clan menjadikan Asy'ariyah sebagai aliran teologi yang memiliki landasan filsafat yang kokoh di kalangan umat Islam. _. Salah satu contoh aplikasi filsafat Yunani terhadap pemikiran teologi Asy'ariyah pernah pula dijelaskan oleh Ibn Rusyd dalam karyanya, Manahij al- 'Adillah fi 'Aqa'id al-Millah. Menurut Ibn Rusyd, ketika Asy'ariyah ingin menjelaskan persoalan keesaan Allah [al-Wahdaniyah] di sekitar ayat lau kana fi hima alihatun illa Alllah lafasadata, ~ereka mempergunakan dalil kontradiktif [al-mumana'ah]. J1ka ada dua Tuhan a tau lebih di alam ini, kata Asy'ariyah, 106 DR. LUKMAN s. THAHIR maka terjadi pertentangan di antara mereka. Dan, bila pertentangan itu terj adi, maka ada tiga kemungkinan: Pertama, terlaksanl3. kehenclak kedua-duanya; kedua, ticlak terlaksana kehendak kedua-duanya; dan ketiga, terlaksana kehendak salah satunya clan gagal · kehendak yang lain. Dari ketiga kemungkinan ini, yang pertama dan kedua adalah mustahil terjadi. Andai kata terjadi, maka alam ini tidak mauju.d dan tidak makdum, a tau sebaliknya. Oleh karena itu, yang mungkin terjadi adalah terlaksana ke hendak yang satu clan gagal kehendak yang lain. Yang gagal kehendaknya adalah lemah, sedang yang lemah tidak mungkin Tuhan. 7 Kritik atas doktrin metafisika-spekulatif Salah satu titik kelemahan doktrin teologi Islam klasik, baik Muktazilah maupun Asy'ariyah, adalah masih kental nya diskursus teologi Islam yang bercorak transendental spekulatif. Diskursus seperti ini dirasakan terlalu "mela ngit," bersifat teologis-filosofis, clan terlalu sibuk dengan per clebatan clan wacana yang bersifat ketuhanan-teoritis. Hal ini terlihat misalnya, "Apakah Tuhan itu Zat atau Sifat? Apakah Tuhan herkehenclak mutlak atau terbatas? Apa kah Alquran kekal atau baru? clan sebagainya. Karena persoalan yang diangkat para mutakallimin ticlak menyeri tuh aspek kehiclupan nyata manusia. sehari-hari, seperti masalah demokrasi, kemiskinan struktural, ketidakadilan, pei1indasan, konflik agama clan sederet persoalan lainnya, maka cloktrin-doktrin teologi Islam diartggap tidak "mem buini" atau tidak berdimefisi empiris-hist6ris. Mode of thought demikian, yang berbicara tentang Tuhan, di sana 107
STUOI iSLAM fNTERDISIPLINER atau di "langit", tetapi tidak mengaitkannya dengan per soalan kemanusiaan universal sini a tau di "bumi", telah mereduksi semangat Alquran, yang oleh Iqbal 8 maupun Rahman 9 dikatakan bersifat empiris-historis. Menyad9-ri kondisi objektif ini, sudah saatnya dis kursus teologi Islam beralih kepada paradigma baru yang memaknai T~han dengan berbagai atributnya dalam konteks ke-" bumi "-an. Model berteologi demikian, pad a awalnya, sebenarnya telah dirintis clan dicontohkan oleh para mutakallimfn a bad klasik, dalam hal ini gagasan ke. tuhanan yang mereka rumuskan merupakan jawaban atas persoalan yang dihadapi umat kala itu. Namun, dalam per kembangannya, karena argumen-argumen mereka lebih banyak terinspirasi oleh filsafat Yunani (akibat persentu hannya dengan tradisi filosofis Helenisme Yunani, clan bu kan akibat dari semangat Alquran yang bersifat sosial empiris) maka diskursus teologi yang bercorak "melangit" menjadi hal yang tidak terhindarkan. Dalam konteks ini, salah satu pendekatan yang bisa dijadikan sebagai paradigma baru untuk menggeser clok trin teologis-filosofis teologi Islam adalah pendekatan fung sional. Pendekatan ini menurut Daniel L. Pals, dalam hal diskursus keagamaan [baca: teologi] berpegang pada asumsi bahwa teologi ticlaklah cukup hanya sekadar me nunjukkan bagaimana ia menyebabkan pemeluknya me yakini keimanan mereka sebagai sebuah kebenaran. Teo logi harus bisa menjelaskan bagaimana keiman.an itu. "be kerja", bagaimana berfungsi clan bagaimana bisa melebihi level intelektual dalam upaya manusia di setiap konclisi dalam memenuhi kebutuhan mereka. 10 Denga11 kata lain, 108 DR. LUKMAN s. THAHIR dalam diskursus teologi Islam klasik, tidak cukup hanya menunjukkan clan membuktikan kepacla umat Islam bah wa keyakinan kepercayaan teologi, baik itu Muktazilah maupun Asy' ariyah aclalah kepercayaan yang benar. Atau, lebih ekstrim lagi, tidak cukup hanya menunjukkan clan membuktikan (baik dengan dalil-dalil Alquran maupun argumen-argumen rasional) bahwa doktrin Muktazilah adalah lebih rasional clibanding Asy'ariyah; tetapi lebih dari itu, bagaimana kepercayaan tentang benarnya kedua aliran ini atau rasional clan tidaknya kedua sistem teologi mereka tersebut, bekerja, berfungsi clan bisa melebihi level intelektual clan tidak terjebak hanya clalam wilayah perclebatan teoritis, tetapi menyentuh aspek kebutuhan sosial umatnya sehari-hari. Di sini, konsurhsi teologi umat bukan pacla bagaimana Mu'tazilah clan Asy'ariyah memandang Tuhan, seperti apakah Ia zat atau sifat clan sebagainya, mclainkan bagaimana Zat clan sifat Tuhan itu dif ungsika!:1. Inilah yang dimaksud Van Peursen, 11 bahwa model penclekatan fungsional tersebut ticlak berpijak dari per tanyaan apa itu, tetapi bagaimana itu. Misalnya, bukan apakah Tuhan itu Esa dalam Zat clan Sifat atau bukan; apakah Tuhan itu berkehendak mutlak atau tidak berke hendak mutlak, melainkan bagaimana keesaan clan ke mutlakan Tuhan itu. Jika pertanyaan pertama, apa itu me, iniliki kecenderungan menempatkan Tuhan sebagai Esa clan berkehendak mutlak, tetapi tidak berimplikasi em piris-historis, dalarh pengertian, seluruh pertanyaan itu hanya tertuju pada Tuhan semata [teosentris], maka per tanyaan kedua, bagaimana mengandung makna empiris, 109
Sruor lsLAM INTERDISIPLIN£R. historis, karena melibatkan nilai-nilai keesaan clan ke mutlakan Tuhan dalam berbagai aktivitas manusia (antro posentris]. Misalnya, tanpa harus terjebak pada perdebatan apakah sistem berpikir M uktazilah clan Asy' ariyah rasional atau tidak, dengan meyakini bahwa Tuhan itu Esa clan ber kehendak mutlak, maka semua makhluk selain Tuhan ' termasuk manusia itu sendiri, adalah wujud nisbi atau tidak pasti. Segala bentuk sikap memutlakkan nilai ma nusia, baik yang dilakukan oleh seseorang kepada dirinya maupun kepada orang lciin adalah bertentangan dengan prinsip ke-Esa-an clan kehendak mutlak Tuhan. Dengan kata lain, prinsip ini menghendaki tidak ada yang tunggal clan tetap dalam hidup manusia; yang ada hanyalah ber bilang clan tidak pasti. Segala bentuk pengaturan hidup sosial manusia yang tidak meniscayakan keragaman, ke binekaan clan kesementaraan (baik dalam aspek politik, misalnya, dengan melahirkan kekuasaan mutlak, dalam aspek ekonomi, dengan melakukan monopoli clan kong lom.erasi, dalam aspek agama, dengan sikap eksklusifisme clan truth daim-nya) adalah bertentangan dengan logika ke-Maha Esa-an clan kehendak mutlak Tuhan. Inilah barangkali apa yang dimaksud Alquran, ;,Bagi setiap umat Kami jadikan masing-masing aturan clan metode, seandainya Tuhan menghendaki, niscaya Dia men jadikan manusia satu umat [tetapi Tuhan tidak menghen daki itu], sehingga mereka akan terns menerus berb~da pendapat" [QS: 1 i: 118 ]. Ini artinya, Tuhan, dengan logika ke-Maha Esa-an clan kehendak mutlak-Nya, dalam per spektif teologis-fungsional, di satu sisi, meniscayakan ada t1ya perbedaan dart keragaman berpikir, berpendapat dan 110 OR. LUKMAN s. THAHIR beragama di ahtara umat; sedang di sisi lain meyakini bahwa perbedaan dan keragaman berpikir, berpendapat, · . dart beragama itu merupakan kodrat Tuharl. atau sunnah Allah. Sehingga, si_apa pun yang inenentangnya tidak ha nya berarti menyalahi kodrat atau sunnah Allah, tetapi juga berarti menjunjung tinggi segala bentuk absolutisme kekuasaan, eksklusifisme berpikir,· atau bahkan absolut- isme beragama. Dalam Alquran, 12 sikap yang disebutkan terakhir ini, yaitu segala bentuk pemaksaan agama kepada orang lain, . termasuk seorang nabi pun ditolak dan ditentang Allah. Dalam Alquran ditegaskan, demi ketn_aslahatan umat, seorang nabi hanya diperintahkan atau ditugaskan untuk menyampaikan kebenaran. [QS, 10:99]. Demikian, misalnya, ketika kaum musyrik bersikeras menolak ajaran Islam, maka demi kemaslahatan bersama, Allah me merintahkan kepada nabi Muhammad sa~ untuk berkata kepada mereka: "Sesungguhnya kami atau kamu yang berada dalam kebenaran acau dalam kesesatan yang nyata. Karnu tidak akan diminta metnpertanggungjawabkan pelang garan-pelanggaran kami, clan kami pun tidak akan di . minta metnperi:anggungjawabkan perbuatan-perbuatan kamu. Katakanlah, Tuhan kelak akan menghimpun kitl:i. semua, kemudian Dia memberi keputusan di antara kita dengan benar. Sesungguhnya Dia Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui" (QS:34:24-26). Dalam ayat ini, mengikuU penafsirafi Quraish Shihab 13 te:dihat bahwa ketika absolutisme diantar ke luar, '' 111
.STUDI ISLAM INTERDISIPLINE.R ke dunia nyata, Nabi saw tidak diperintahkan untuk me- . nyatakan keyakinan tentang kemutlakan kebenaran ajar annya sendiri, tetapi justru sebaliknya kandungan ayat tersebut menyatakan: "mungkin kami yang benar, mungkin pula tu.an, mungkin kami yang salah, mungkin pula tuan, kita serahkan kepada Tuhan untuk memutuskannya". Dari redaksi ayat ini dapat diamati bahwa apa yang dikatakan oleh Nabi dan pengikutnya diistilahkan dengan "pelang garan" [sesuai dengan anggapan mitra bicara], sedangkan apa yang mereka lakukan dilukiskan dengan kata "perbuatan", walaupun menurut keyakinan si pengucap hal itu adalah dosa. Dari sini, sikap yang diajarkan Alquran jauh lebih toleran dari pada sikap yang sering terdengar dari sementara ulama yang menyatakan: "Pendapat kami benar, tetapi mengand ung kemungkinan keliru clan pendapat anda keliru, tetapi mengandung kemungkinan benar". Masalah lain yang sering diperdebatkan secara panjang lebar di kalangan mutakallimfn adalah masalah kebebasan manusia atau keterpaksaan manusia [free will clan predesti nation a tau takdir]. Masalah ini, dalam dimensi-dimensi tertentu menarik umuk d1.perbincangkan. Kepercayaan akan takdir Tuhan, bahwa segala-galanya telah ditentukan oleh Tuhan, di satu sisi dapat mengingkari eksistensi manusia sebagai makhluk bebas clan berkehendak yang oleh Tuhan dipercaya untuk mengelola bumi; sedangkan di sisi lain, rnembuka kemungkinan bahwa hanya Tuhan yang mutlak, yang dapat menentukan segala sesuatu clan manusia tidak boleh memutlakkan apa yang dilakukannya. Dalam konteks penggunaan pendekatan fungsional, sistem berpikir dikotomis tersebut tidak terlalu sulit untuk 112 DR. LUKMAN s. THAHIR dipecahkan. Menurut cara ke.rja pendekatan ini,· secara sederhana dapat dikatakan "apa untung clan ruginya jika kita memilih salah satu dari pendapat-pendapat yang ada, jika secara praktis implikasinya sama saja. Maka, apa arti nya kita bertengkar clan berdebat terhadap hal itu semua, yang tidak memberi makna atau pengaruh langsu11g ter hadap perjalanan hidup manusia. Karena itu, "mari kita berpikir tentang hal-b.al yang ada dampak clan fungsi nyatanya bagi kehidupan kita sehari-hari". Penutup Demikian beberapc:. uraian singkat mengenai perlunya teologi Islam ditafsirkan clan diartikulasikan dengan pen dekatan-pendekatan yang bercorak fungsional-sosiologis. Dengan model pendekatan seperti ini, diskursus teologi Islam, tidak hanya akan mampu melepaskan dirinya dari berbagai bentuk argumen-argumen rasional-spekulatif, tetapi juga akan memiliki implikasi langsung bagi ke hidupan sosial kemanusiaan. Dengan kata lain, teologi Islam tidak untuk cliperdebatkan, tetapi yang lebih pen ting dari itu bagaimana ia difungsikan dalam kehidupan realitas sosial manusia. Catatan 1 Lihat Vergilius Ver~, "Theology", dalarn Dagobert D. Runes (Ed.), Dictionary of Philowphy, (Totowa, New Jersey: Littlefield, Adam and Co., 19 71), hlm. 317. 2 Lihat Vergilius Verrn, (Ed.), An Encyclopedia of Religion, (New York: Green Press, 1976), hlrn. 728. 113
STUDJ !SLAM INTERDISIPLINER 3 Lihat D.S. Adam, "Theology", dalamJames Hastings (Ed.), Encyclopedia of Religion and Ethics, Vol. 12, (New York: Charles Scribner's Sons, t.th.), him. 728. 4 Lihac Yergilius Verm, "Theology", him. 317. · l Lihat A. Hanafi, Pengantar Teologi Islam, Qakarca: Alhusna, 1992), him. IO. 6 Al-Syahrastani, Al-Mila! wa Al-Nihal, (Beirut: Dar al-Fikr, 1951), him. 46. 7 Ibn Rusyd, Manahij al-Adillah fi 'Aqaid al-Millah, (Kairo: Maktabah al Anja' wa al-MishriY'Jah, 1964), him. 157. 8 Bagi Iqbal, semangat Alquran pacla clasarnya anti klasik. Karena itu, ia m~ngritik sumber rujukan para teolog clan filsuf Islam, Plato, karena memanclang rendah sekali cerapan penginderaan yang menurut pandangannya hanya menghasilkan pendapat dan bukan pengetahuan yang nyata. Beta pa bedanya dengan Alq uran · yang menganggap pendengaran clan penglihatan .sebagai pemberian Ila hi yang sangat berharga sekali clan clinyatakan sebagai yang bertanggungjawab kepada Tuhan dalam segala kegiatannya di dunia. Untuk jelasnya, lihat M uhammacl Iqbal, The Reconstruction of Religious Thought in ]slam, (New Delhi: Kitab Bhavan, 1981), him. 59. 9 Bagi Rahman, Alquran lebih banyak berdialog dengan manusia dan tingkah lakunya clan bukan clirujukan kepacla Tuhan. Lihat Fazlur Rahman, Major Themes of the Alquran, direrjemahkan Anas Mahyudin, Terna Pokok Al-Qur'an, (Jakarta: Pustaka, 1983), hlm. 4. 10 Daniel L. Pals, Set!en Theories of Religion, (New York: Oxford University Press, 1996), him. 236. 11 Untuk jelasnya penjelasan mengenai pendekatan fungsional ini, lihat CA. Yan Peursen, Strategie Van the Cultur, diterjemahkan Dik Hartoko, Strategi Kebudayaan, (Yogyakarta: Kanisius, 1998), h. 34-35. 12 Dalam Alquran Nabi Muhammad diperingatkan oleh Allah: "Jika seandainya Tuhanmu menghendaki, tentu akan beriinan setiap orang di muka bumi semuanya. Apakah engkau (Muhammad) akari memaksa manusia sehingga beriman semua" (QS: 10: 99). 114 OR. LUKMAN s. THAHIR u Mengenai pen·afsiran Quraish Shihab tersebut, lihat bukunya, Membumikan al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1992)' him. 222. 115
2 Penaniran Hadi1 Kontek1tual (Studi Kasus Abdullah Ibnu Abbas] Pendahuluan MEMAHAMI sosok pribadi clan aktivitas seorang sahabat Nabi, haruslah bisa mengungkapkan kondisi-kondisi tersembunyi yang ada di sekitarnya. Mengapa demikian? Ada dua kemungkinan jawaban: Pertama, hadis-hadis yang diriwayatkan para saha bat, selama ini dipahami hanya dari aspek legal formalnya [lahiriyahnya] saja, tanpa berusaha untuk lebihjauh fneng gali substansi dari hadis tersebut. Akibatnya, pesan a tau data yang diperoleh pun bersifat monolitik, parsial dan tidak kontekstual. Misalnya, hadis yang diriwayatkan Bukhari clan Muslim, tnengenai puasa Nabi Muhammad hari Senin, selama ini ditafsirkan dari aspek lahiriyahnya saja. Akibatnya, bagi kita, berpuasa pada hari Sen.in mei1- jadi "sunnah". Padahal, kalau kita melihat lebih jauh substansi hadis tersebut, tnaka sebenarnya Nabi ti1e nyatakat1 bahwa: sunnah berpuasa pada hari di mana sese orang dilahirkar •. Pemaknaan demikian illat-nya bersuinber 117
Sruo, ISLAM INTERDISIPLINER dari jawaban Nabi, keti.ka seseorang bertanya kepadanya mengenai puasa hari senin. Sebagi jawabannya, Nabi me nyatakan bahwa ia berpuasa pada hari senin, karena hari itu ia dilahirkan. Ini artinya, jika Nabi berpuasa pada hari senin, karena hari itu beliau dilahirkan, maka pe~nyataan ini mengisyaratkan suatu pesan bahwa sunnah bagi sese orang berpuasa pada hari di mana ia dilahirkan. Jika ia dilahirkan hari rabu, misalnya, untuk memperingati hari kelahirannya ini, maka sunnah baginya berpuasa, sebagai mana Nabi berpuasa setiap hari senin untuk memperingati hari kelahirannya. Demikian seterusnya, bagi yang lahir hari kamis, jum'at clan hari-hari lainnya. Kedua, di dalam meriwayatkan hadis, para sahabat tidak hanya "merekam" segala sesuatu yang berkaitan dengan Nabi [baik perkataan, perbuatan, maupun tak rirnya] sebagai sumber hadis, tetapi juga kehadiran, sikap, clan perilaku mereka sendiri. Ini berarti bahwa sosok pri badi seorang sahabat, tidak hanya dilihat dari aspek s'ejauh mana mereka meriwayatkan hadis, berapa hadis yang mereka riwayatkan, apakah hadis itu sahih atau tidak, apakah mereka itu adil clan tidak berdusta, tetapi juga perlu dilihat dari kondisi-kondisi yang mengitc1rinya. Ber dasarkan hal tersebut, tulisan ini mencoba menganalisis satu sosok pribadi sahabat Nabi, Abdullah Ibnu Abbas , untuk menginterpretasikan hadis Nabi secara kontekstual- sosiologis. Untuk maksud tersebut, kasus Abdullah Ibnu Abbas ini bisa dilihat lewat tiga model analisis: pertama, aspek sosio-kultural; kedua, aspek psiko-religius; clan ketiga, aspek metodologis. 118 l DR. LUKMAN s. THAHIR Aspek sosio-kultural Aspek ini dimaksudkan untuk menganalisis sikap clan perilaku kehidupan clan budaya masyarakat di mana: Ab dullah Xbnu Abbas dilahirkan. Misalnya, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh lbnu Abbas sendiri, ibuny~ menceriterakan kepadanya bahwa ketika dia lewat, Nab1 saat itu sedang duduk di atas batu. lbunya disapa oleh Nabi, "Wahai ummu al-Fadhil, engkau sedang mengan dung seorang anak". Si Ibu menj awab "Wahai Rawlullah, bagaimana saya akan melahirkan, padahal orang-orang Quraisy telah berjanji bahwa mereka tidak akan pernah menginginkan seorang anak wanita ... ". Mengapa umr~u al-Faclhil ticlak respek terhadap berita Nabi? Apakah cl1a tidak menginginkan seorang anak, padahal koclra.t clan ke sempurnaan seorang ibu adalah melahirkan seor~ng ana~? Dari aspek sosio-kultural, masyarakat pacla saat 1tu mas1h terbelenggu oleh clominasi sistem budaya patriarkal atas matriarkal, yaitu suatu budaya yang mengangga.p lelaki ada lah segalanya, seclang wanita aclalah pembawa malap~tak~ clan nista. Pada masa itu, memiliki seorang anak lakt-laki adalah simbol kehormatan clan clerajat tinggi, seclang kelahiran seorang wanita hanya menurunkan derajat clan status sosial. Kondisi inilah yang mencemaskan ummu al Fadhil, sehingga dia ticlak ingin melahirkan, sebab dia takut jangan-jangan clia akan melahirkan seorang anak wanita. Tetapi, kata Nabi selanjutnya, justru karena itu aku katakan padamu, bila telah tiba waktu melahirkan, datanglah padaku. Dan, ketika Ummu al-Fadhil telah me lahirkan, ternyata anak tersebut adalah lelaki, yang ke mudian dibawanya kepada Nabi clan kemudian diberi 119
Sruo, ISLAM INTERDISIPLINER ~~ma Abdullah. Nabi selanjutnya berkata, "Bawalah anak mi ~epada bapaknya [Abbas], niscaya clia akan bergembira. Ket1ka Ummu al-Faclhil membawanya Abb as sangat bergemb1ra seraya bergegas pergi kepacla Nabi. Mengetahui Abbas datang, Nabi berdiri menjemputnya, sambil berkata "Inilah pamanku". Mendengar ucapan Nabi, Abbas hera~ clan hendak mengatakan sesuatu kepacla Nabi, tetapi Nabi langsung berkata, "Mengapa aku ticlak mengatakan demikian, padahal engkau adalah pamanku clan pilihan orang-orang tuaku bahwa seorang paman aclalah ayah". . , Dr. al-Husain Abd al-Madjid al-Hasyim, dalam Aimmah al-had.is al-Nabawi, mengomentari haclis ini bahwa kelahiran_A~clullah Ibnu Abbas, tiga tahun sebelum Hijri yah, menJad1kan simbol atau tanda semakin eratnya hu bungan Abbas d~ngan pamannya, Rasulullah, meskipun Abbas pacla saat 1tu masih berpegang pacla agama nenek m_oyangnya. Di sisi lain, kita clapat mengambil satu pe la;aran besar clari riwayat ini, yaitu bahwa meskipun Nabi beserta keluarga clan para sahabatnya cliblokacle ekonomi oleh orang-orang Quraisy ketika itu, bahkan mendapat serartga~ da~ _hambatan clari berbagai aspek [agama, ekono~1, poht1k ~an buclaya], beliau tetap sangat meng hormat1 clan men;unjung tinggi toleransi antar umat ber agam~ clan bahkan menerima se~ta mengakui acla~ya pl~raltsme agama pada saat itu. Ini berarti, kala:u Nabi sa;a sangat inen~hormati konclisi sosial masyarakat yang ~da pada waktu ttu, maka apakah kita yang ada pad a za man_ modern itii rnenafikan komunitas lain fbaca: eksis t~~s1 ag~ma Kristet1, Budha, Hindu, clan sebagairiya]. Di s1_mlah d1butuhkan kesadaran clan pemahaman substantif kita menyangkut hadis tersebut. ,. 120 DR, LUKMAN s. THAHIR Aspek psiko-religius Aspek ini dimaksudkan untuk menjelaskan perilaku-peri laku yang membentuk kesadaran mental keberagamaa.11 Abdullah Ibnu Abbas. Ketika dia masih ketil, Nabi berdoa untuknya: Allahumma faqqihhu fi al-din wa 'allama al-ta'wil. Setelah menginjak remaja, dia mengerti dai1 bangga karena berada pada status sosial dirinya yang terhonnat, yakni sebagai sepupu Nabi, bapaknya adalah anak paman Nabi, bibinya atau adi.k ibunya, Mainiunah, adalah isteri Na.bi. Kondisi demikian inilah yang secara langsung membentuk kejiwaannya. Karena itu, saya melihat bahwa yang men jadikan Abdullah 1611 Abbas menjadi alim clan terkenal, tidak semata-mata karena doa Nabi, tetapi juga kerena adanya kesadaran mentalitas keagamaannya. boa di sini dapat dipahami sebagai motivasi spiritual yang menjadikan dia berusaha memperoleh segala apa yang diinginkan clan clicita-citakan. Dengan kata lain, tanpa Nabi bercloa pun, sesungguhnya dia bisa menjadi seorang yang terkenal, karena sikap clan perilaku Nabi sendiri serta konclisi yang mengitarinya telah dengan sendirinya membentuk perilaku kejiwaatmya untuk tnengamalkan dan sekaligus bertang gungjawab terhaclap keislamannya. Dan sejarah telah men catat bagaimana kebesaran clan pengaruhnya. Pada masa remajanya, dia telah menguasai penge tahuan dala:tn berbagai biclang, antara lain: fikih, tafsir, sya'ir, sejarah orang-orang Arab, dat1 ilinu-iltnu hitung. Ketika berumur 35 tahun, clia telah menjadi salah seorang dari tujuh sahabat Nabi yang banyak memberikan fatwa. Tidak ada sat1.1 pun orang alim yang duduk padanya tanpa memperoleh iltnu yang bemi.anfaat darii1ya. Ticlak ada se- 121
Sruo, ISLAM INTER01s1PuNER orang yang bertanya kepadanya, kecuali dia mendapatkan jawabannya. Itulah sebabnya Rasulullah memberi gelar padanya dengan Turj'l,!.man Alquran atau Komentator Alquran. Kehebatan ini bisa dilihat pada keterangan yang diberikan oleh Ibnu Masud. Menurut Ibnu Masud, suatu ketika seseorang bertanya kepada Abdullah Ibn:u Abbas, "Bagaimana caranya engkau memperoleh ilmu? Abdullah Ibnu Abbas menjawab, <'Dengan liclah yang banyak ber tanya clan hati yang selalu berpiki~." . . Demikian keberadaan clan kesederhanaan Abdul lah Ibnu Abbas yang selalu bersikap ramah terhadap orang di sekitamya, sehingga ban yak orang yang mengambil ilmu darinya. Di antara mereka adalah sahabat-sahabat Nabi seperti Anas Ibnu Malik, Abdullah Ibnu Umar, Abu al Tufail, clan yang lainnya dari tabi'in clan anak-anak sahabat Nabi. Aspek metodologis . Aspek ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana cara clan upaya Abdullah Ibnu Abbas dalam mengumpulkan hadis hadis yang dia riwayatkan. Ada beraneka ragam clan cara yang dilakukan oleh seorang sahabat di dalam mengum pulkan hadis. Hal ini terjadi karena adanya tingkat pe mahaman yang berbeda di antara mereka. Abdullah Ibnu Abbas misalnya, di clalam mengumpulkan hadis, beliau merri.pergunakan tiga metode sekaligus. Pertama, metode hafalan, yaitu merekarn atau mendengarkan apa-apa yang keluar dari mulut Nabi clan kemudian disimpan dalam benaknya; kedua, metode eksperimen, yaitu mencari clan mendatangi para sahabat yang diketahui mempunyai hadis . 122 L DR. LUKMAN s. THAHIR N abi. Misalnya, tatkala N abi telah mefiin.gga_l, dia ineng ajak seseorang dari kalangan anshar untuk mencari hadis, karena para sahabat lainya masih hidup. Orang itu heran atas ajakan Abdullah Ibnu Abbas, sambil berkata, "Untuk apa lagi engkau mencari hadis, padahal orang-orang banyak yang datang meminta hadis ~epadamu, terinasuk di dalamnya para sahabat?" Kata Abdullah Ibnu Abbas, "Aku tinggalkan itu semua clan aku akan pergi tneficari ilmu". Jika sat41pai kepadaku sebuah hadis dari seorang sahabat yang hadis tersebut pernah aku dengar dari Ra sulullah, maka aku akan mei1datangi rurnahnya sa.mpai dia keluar menemuiku clan berkata: "Wahai Abdullah,. apa maksudmu clatang padaku? clan apa yang kau butuhkan?" maka, aku akan berkata, "Sarnpaikan paclaku hadis yang engkau riwayatkan clari N~bi". Sahabat tersebut berkata, "Mengapa engkau tidak mengutus saja orang lain pada ku?", Abdullah Ibnu Abbas berkata "Aku lebih berhak ut1.tuk datang padamu ... Ketiga, metode korespofidensi [kitabah], yaitu menulis haclis clan kernudian cliberikan kepada orang lain u11tuk diriwayatkan. Misalnya, Abdullah Ibnu Abbas menulis hadis clan mengirimnya pada Ibnu Abu Mulaikah clan Najdah. Dengan usaha clan metoclenya demikian, Abdullah Ibnu Abbas termasuk juga salah seorang dari tujuh sahabat Nabi yang banyak meriwayatkan hadis. Menurut beberapa pakar haclis, khususi1ya Ajaj al-Katib, dalam Ushul al Hadits Ulumuhu wa Mushthalahuhu, menyebutkan bahwa Abdullah Ibnu Abbas meriwayatb.n hadis sebanyak 1.660 hadis yang sernuanya tercatat dalam alwah-nya, sematali1 sahifah para sahabat lainnya. 123
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER Penutup Ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik dari uraian uraian di atas. Pertama, hendaknya dalam mengkaji figur seorang sahabat Nabi, seorang peneliti tidak hanya ter jebak dalam kerangka formalistik [bukan semata-mata aspek luarnya], tetapi hams lebih melihat pad a aspek yang bersifat substantifnya [pada kedalaman makna yang terkandung, baik dalam sebuah teks hadis, maupun dalam peristiwa yang dialami oleh seorang sahabat]. Pendekatan sepei:ti ini climaksudkan untuk memberikan nuansa baru clan fleksibilitas suatu hadis. Kedua, mengkaji seorang sahabat Nabi adalah juga berarti mengkaji Nabi. Karena itu, segala aspek yang berkaitan dengan seorang sahabat merupakan gambaran clan keadaan Nabi pada masanya. Misalnya, kasus kelahiran 'Abdullah Ibn 'Abbas [sebagai mana yang diungkapkan pada uraian di atas] menggam barkan bagaimana kondisi sosial clan budaya yang terjadi pacla saat itu. Ketiga, lewat penafsiran demikianlah, maka · haclis-hadis Nabi akan mampu menghaclapi persoalan-per soalan kekinian clan kedisinian yang lebih kompleks clan beragam yang bahkan tidak pernah terj adi pada masa Rasulullah. 124 3 Wanita l~lam dalam Penafsiran Konteknual [Kejadian Wanita, Poligaini, Warisan, clan Presidei1 Wanita] Pendahuluan SALAH satu implikasi teologis terhadap penafsiran ayat ayat Alquran dan hadis mengenai wanita, terutama yang dilakukan oleh kelompok tekstualis clan fuqaha, adalah munculnya rasa takut clan berdosa bagi kaurn wanita bila ingin "rnenggugat" a.tau menblak peii.afsiran atas diri ine reka yang tidak hanya disubordinasikan dari kaum lelaki, tetapi juga dilecehkan hak clan martabatnya. Akibatnya secara sosiologis, mereka terpaksa menerima kenyataan kenyataan diskrirhinatif, bahwa lelaki serba lebih dari pe rempuan terutama dalam hal-hal seperti: pertama, wanita adalah makhluk lemah karei1a tercipta dari tulailg rusuk pria yang bengkok; kedua, wanita separuh harga lelaki; ketiga, wanita boleh diperistri hingga empat; keempat, wanita tidak bisa menjadi pernimpin negara; clan masih banyak lagi lainnya. Kecenderungan yang secara tentatif disebutkan di atas, boleh jadi hanya sebagai penge~ahan atas ideologi 125
Sruo, ISLAM hffERDISIPLINER patriarkal yang dijastifikasi oleh intei:-pretasi ayat-ayat clan hadis yang dibaca secara harfiah, naratif, clan legalistik. Apakah cara pandang seperti ini tidak mereduksi semangat Alquran yang simbolistik clan egalitarian? Bagaimana se beriarnya Alquran menempatkan wanita dalam Islam? Tulisan ini mencoba menjawabnya berdasarkan penafsiran kontekstual.
Kejadian wanita Alquran dan hadis adalah dua teks keagamaan ·(baca: Islam)· yang harus dibaca clan dipahami berdasarkan kon teks. budaya, sosial, dan masa awal di mana keduanya di- hasilkan untuk menemukan relevansinya dengan konteks kekinian. Pembacaan konteks menjadi sarana yang tepat untuk memahami pesan-pesan esensial untuk kemudian diartikulasikan dalam konteks kekinian. Dalam masalah kejadian wanita, kata nafs pada surat an-Nisa': 1, tidak semestinya ditafsirkan Adam, seperti anggapari mufasir tradisional, sebab konteks awal turunnya ayat ini tidak hanya bermaksud menolak atau mengklaim tradisi-tradisi jahiliyah yang masih rn:enganggap wanita sebagai makhluk yang rendah clan hina, tetapi juga sekaligu~ mengangkat harkat clan martabat mereka, seba gaitnana terlihat pada ayat-ayat sesudahnya. Oleh karena itu, untuk mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan k6nteks ayat ifii, maka kata itafs harus ditafsirkan dengan jenis, sebagaimana dipahami para tnufasir modern, bahwa baik lelaki maupun wanita diciptakan dari jenis yang sama. Kesamaan periciptaari dalam penafsiran ini, dimak sudkan untuk men.olak pe1t1ahaman harfiah ulama-ulama 126 1 DR. LUKMAN s. THAHIR dahulu terhadap hadis Nabi yang diriwayatkan Bukhari, Muslim clan at-Tirmizi, bahwa "Saling berpesanlah untuk berbuat baik pada wanita, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok (Adam) ... " Rasyid Ridha dalam tafoirnya, al-Manar, dengan tegas mengatab.n bahwa ide semacam ini sebenarnya bukan berasal dari Is lam, tetapi diambil dari kitab Perjanjian Lama. Sehingga, "Seandainya tidak tercantum kisah kejadian Adam clan Hawa dalam kitab Perjanjian Lama (Kejadian Il:21) de ngan redaksi mengarah kepada pemahaman di atas (pefua haman harfiah), niscaya pendapat yang keliru itu tidak .akan pernah terlintas dalam benak seorang muslim". Agar hadis ini bisa relevat1. dengah setnarigat Alqur an, terutama pada masa sekarang ini, maka harus dipahami secara metaforis (untuk tidak ineragukan keabsahannya) bahwa hadis tersebut memperingatkan kepada lelaki agar men}perlakukan wanita secara bijaksana karena ad.a sifat clan kecenderunga11 yang tidak sama dengan lelaki, yang mana bila tidak disadari akan dapat tnengantar kaum lelaki untuk bersikap tidak wajar clan fatal, sebagairhana fatalnya rnelllruskan tulang rusuk yang bengkok. Dengan detnikian, hadis ini justru mengakui kepribadian clan eksistens1. wanita. Poligami Dalam hal lain, ketika surat an~Nisa: 3 berbicara ten.tang poligami dengan persyaratah agar lelaki berlaku adil, pesan inti yang dikemukakannya sebenarnya adalah keadilan, bukan semata-tnata perhbatasan jumlah wanita yang boleh dikawini lelaki. Dalam k6nteks tanah Arab rnasa itu, di- 127
S:ruor lsLAM INTERDISIPLINER mana lazim bagi lelaki untuk mempunyai istri puluhan bahkan ratusan, maka pengurangan drastis menjadi hanya empat menunjukkan satu perubahan ke arah yang Iebih adil. Ini berarti, ayat tersebut secara psikososial mendes kripsikan pembelaan hak-hak kaum wanita untuk tidak clip~rlakukan secara sewenang-wenang oleh kaum lelaki, sehmgga kaum wanita pada saat itu merasa terwakili, clan hal i~u dianggap sebagai sesuatu yang sangat adil. Prinsip kead1lan sebagaimana pesan hakiki ayat ini akan menier Iukan reformasi clalam rinciannya ketika harus cliterapkan -dalam konteks waktu clan buclaya masyarakat yang ber becla. Pacla zaman sekarang i~i tuntutan keadilan ber poligami tidak lagi bersifat kuantitatif seperti pada masa turu~n'.a ayat tersebut (dari kelaziman beristri sepuluh menJad1 empat) tetapi bersifat kualitatif. Artinya, tuntutan kea_clilan itu tidak mesti disyarati dengan banyak istri, te ~ap~ satu istri pun tetapharus berbuat adil. Betapa banyak istn yang mengeluh, bukan karena di madu, tetapi karena hak-hak mereka sebagai seorang istri dilecehkan. Ter kadang mereka harus menerima tamparan clan hinaan da . n suam1 engan alasan yang dibuat-buat. Bahkan, mereka pun har~s melayani kebutuhan biologis suami, meskipun _mere_ka t1dak menginginkannya. Semua hal ini, walau me nyakitkan terpaksa diterima kaum wanita, karena kuatn . ya tra 1s1 eagamaan yang bersifat patriarkis, yari.g secara turu~-t.emurun diajarkan kepada mereka secara harfiah. Sel~m i~u, ada juga berbagai hadis yang keabsahannya mas1h d1ragukan, seperti riwayat Bukhari clan M 1· . "J'l us lffi. l ca suami memanggil istrinya untuk tidur bersarpa clan a. d' · k 128 OR. LUKMAN S. THAHIR istri menolak sehingga suami rnenjadi marah, maka ina• laikat mengutuk istri tersebut hingga pagi hari". Mengapa tidak pernah dipertanyakan, bagaimana jika suami tidak memberi hak biologisnya kepada istrinya? Bukankah hal itu bertentangan dengan semangat Alquran, an-Nisa': 10, yang mengharuskan suami berlaku makruf terhadap istrinya. Karena itu, tuntutan keaclilan kualitatifberistri pada saat ini (jangan berbicara keaclilan dua atau tiga istri, satu pun tampaknya berat) adalah satu saja clan saling meleng kapi, bukan sebaliknya melecehkan haknya. Inilah yang dimaksud Alquran, "Mereka adalah pakaian bagimu, clan kamu pun adalah pakaian bagi mereka" (QS 2: 187). "Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku aclil, maka kawinlah seorang saja" (QS. 4:3). Warisan Hal yang sama berlaku ketika Alquran, an-Nisa': 7, ber bicara tentang ketentuan waris untuk anak laki-laki clan wanita. K011teks masa itu ticlak memungkinkan adanya kesamaan hak antara lelaki clan wanita, karena wanita pada saat itu tidak menclapatkan warisan tetapi diwaris kan, clan Alqur.an mengubahnya clengan memberikan · separuh jumlah yang diterima lelaki. Sekarang konteksnya telah berbeda, di mana wanita Islam telah banyak di berikan hak clan kebebasan oleh Alquran. Apakah prinsip pembagian wailita separuh jumlah yang cliterima lelaki ini harus diterima 3ebagai ajaran Islam yang mutlak clan tidak bisa diubah? Masalahnya terlalu rumit untuk dibahas dalam rangka tulisan pendek ini, tetapi terdapat berbagai 129
STUOI. ISLAM INTERDISIPLINER usaha mencari jalan keluar berdasarkan pendekatan kon tekstual. Salah satu pendobrakan radikal adalah pen dekatan Munawir Sadzali, yang menyatakan bahwa pembagfan warisan memerlukan modifikasi untuk ma syarakat yang punya struktur sosial lain daripada Madinah 13 abad yang lalu. Presiden wanita . Demikian pula terhadap persoalan tidak bolehnya wanita menjadi kepala negara. Larangan ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Bukhari, Ahmad Nasa'i dan at-Tirmizi: uTidak akan bahagia suatu kaum yang mengangkat sebagai pimpinan mereka seorang wanita." Hadis ini jika dipahami secara harfiah jelas melarang wanita untuk menjadi kepala negara, tetapi jika dipahami secara konteks asbab al wurud-nya, maka sebenarnya larangan itu hanya bisa terjadi bila wanita sendirian menentuka,n urusan bangsa pya. Pada waktu itu, kata Dr. Kamal J audah dalarri Wadifah al-Mar'ah fi Nazar al-Islam, Binti Kisrah telah diangkat untuk menjadi Ratu/Pemimpin Persia. Sudah diketahui bahwa sebagian besar raja-raja pada masa itu, kekuasa annya hanya di tangannya sendiri, hanya ia s~ndiri yang menetapkan urusan rakyat dan negerinya, ketetapannya tidak boleh digugat. Berdasarkan konteks hadis tersebut, maka selama dalam suatu negara, dimana sistem pemerintahan ber dasarkan musyawarah, seorang kepala negara tidak lagi harus bekerja keras sendirian, tetapi dibantu ol~h tenaga tenaga ahli sesuai dengan bidangnya masing-masing, yang pada akhirnya dapat lebih tnudah memajukan negaranya 130 DR. LUKMAN s. THAHIR clan menyelamatkannya dari bencana. dan malapetaka. Maka, tidak ada halangan bagi seorang wanita untuk men- j a:di ment~ri atau kepala negara. Penutup Cara pemahaman di atas (kontekstual) akan menunjukkan kepada kita bahwa Alquran clan haclis sesungguhnya membawa pesan-pesan universal seperti keadilan, per samaan hak, penghormatan terhadap nilai-nilai kemanu siaan, clan kebebasan. Pesan-pesan hakiki clan inti inilah yang merupakan benang merah yang menghubungkan ek sistensi umat manusia clari satu generasi ke generasi be rikutnya. lnilah ajaran yang disampaikan oleh nabi-nabi sebelumnya sampai Nabi Muhammad saw dengan per wujudan kontekstual yang berbeda-beda. Benang merah ini pula yang sesungguhnya harus kita pahami manakala membaca clan menafsirkan Alquran clan hadis untuk se lanjutnya kita wujudkan sesuai konteks kita. 131
- 4 Menyoal Perguruan Tinggi ldam [Tiga Tipologi berpikir di IAIN] Pendahuluali DALAM kehidupan masyarakat dewasa ini muncul sikap kontroversial terhadap posisi clan keberadaan IAIN sebagai lembaga pendidikan tinggi ilmiah, yakni antara sikap banyak mengharap kehadirannya clan sikap terhadap peran
· yang diambil oleh kelompok akad~inis di tengah masya rakat. Sikap pertama didukung oleh asurilsi, bahwa institut inilah yang kelak akan melahirk~n m.anusia
-tnanusia cen dekia, pelopor pembaharu terhadap situas1 kehidupan ma syarakat, penggeser hid up dari gaya tradisionalistis;statis feodal menuju ke arah gaya hidup modern
-dinamis
-demo kratis. Sikap kedua didukung dleh rea.litas bahwa produk produk institusi [baca: IAINj tidak siap pakai, kaku, nor tnatif, tidak tanggap terhadap persoalan
-persoalan kekini an atau merhinjam istilah Mattulada, 1 kurang menguasai metodologi atau sangat tarhpak ragu
-ragu dalam meng hadapi realitas kehidupan masyarakat. Mengapa muncul 133
Sruo1 lsLAM INTERDISIPLINER asumsi-asumsi seperti di atas? Apa penyebabnya sehingga logika berpikir di IAIN dikonotasikan dengan "kemun duran"? tulisan ini mencoba menganalisisnya. Tiga kecenderungan berpikir di IAIN Kehadiran IAIN sebagai Iembaga perguruan tinggi ilmiah di samping untuk mengt:!mbangkan nilai-nilai ajaran Isla~ dalam kenyataan hidup kemasyarakatan, juga didorong oleh aspirasi pendidikan umat Islam sebagai bagian ter-· besar dari penduduk Indonesia. Ini berarti, bahwa sesuai dengan sifatnya sebagai Iembaga pendidikan, ia mau tidak mau harus mengupayakan sesuatu pemecahan masalah secara akademis pula. Salah satu masalah yana harus dipecahkan clan sekaligus menuntut pendekat:n-pen dekatan baru adalah berkembangnya mode atau kecen d~rung~n-kecenderungan berpikir yang selama ini kurang d1sadan telah menjadi tipologi bcrpikir di IAIN. Tiga ke cendrungan berpikir terse but adalah (1) diskursus te~logi yang bercorak "transendental-spekulatif," (2) bercorak "Ie gal-formalistik", clan (3) bercor.ak "ded uktif-m~nolitik". Kecenderungan pertama menempatkan Tuhan se bagai segala sesuatu yang terlepas dari dunia realitas. Tu ha~ dipan~ang sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, Iepas clan :Vang lamnya. Tuhan digambarkan sebagai sesuatu yang bers1fat metafisik an sich bukan bersifat dinamis-sosiologis. Konsekuensinya, semua aspek pembicaraan tentang Tuhan terk~san bersifat metafisis-eskatologis. Tuhan adalah wujud yang pasti ada, tetapi adanya Tuhan adalah ada di atas. Tuhan yang berdiri di puncak alam wujud clan tidak menyentuh di mensi kemanusiaan. Tuhan Maha Adil, te- 134 DR, LUKMAN s. THAHIR tapi adil bagi Tuhan; bukan adil d1 sini [dalam dunia real itas], tetapi adil disana [di dunia akhirat]. Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, Maha Agung dan Mulia, dan sebagainya. Semua sifat Tuhan ini hanya untuk Tuhan sen diri bukan untuk manusia. · Kecendrungan kedua memandang aj aran Islam se - bagai sesuatu yang baku. Islam sebagai agama yang men cakup berbagai aspek, diinterpretasikan hanya berdasarkan hukum. Segala aktivitas manusia disoroti berdasarkan halal clan haram semata. Aspek psikologis, sosiologis, antropologis clan sebagainya, "kering" dalam kajian-kajian keislaman.Yang sering kita dengar clan kita lihat adalah pertentangan dan perbedaan madzhab, sehingga pemikiran keagamaan di IAIN, terkesan kaku, ticlak riil clan konteks tual, bahkan cenderung terkesan memperuncing perpecah- an umat. Kecenderungan ketiga memandatig Islam secara parsial, a historis clan satu arah a tau monolitik. Islam yang clipelajari bukan.lah Islam yang ada pada masa kini, tetapi Islam yang ada pada masa abad pertengahan. Akibatnya, wacana Islam tidak menyentuh persoalan-persoalan hu- manitas kontemporer. · . Karena itu, untuk merespon kecenderungai1 berpikir di atas, ada tiga pendekatan yang bisa dipakai: Pertama, pendekatan fungsional sebagaimana ~ipahaini C.A. Van Peursen [ini dimaksudkan untuk merespon kecenderungan berpikir metafisik-spekulatif]; kedua, pendekatan filsafat kritis Jurgen Habermas [ini clhna.ksudkan untuk inerespon berpikir legal formalistik]; clan ketiga, pendekatan epis temologi neo-modcrnis Islam [ini dimaksudkan untuk me respon berpikir parsial clan monolitik]. 135
STUOI ISLAM INTEROISIPLINER Pendekatan fungsional Van Peursen Van Peursen, 2 dalam bukunya Strategi Kebudayaan, men jelaskan bahwa sejarah kebudayaan manusia berkembang dari alam pikiran mistis, ontologis, menuju alam peni.ikiran fungsional. Yang terakhir ini, ungkap Van Peursen, selalu menunjuk pada pengaruh sesuatu yang lain. Apa yang kita namakan fungsional sama sekali tidak terkepung oleh kekuatan-kekuatan alam gaib [mistis] clan berdiri sendiri, a tau mengambil j arak [ ontologis], tetapi j ustru dalam sua tu hubungan tertentu !ah fungsional memperoleh arti clan maksudnya. Di sebagian IAIN, sikap seperti ini sama sekali masih jauh dari kenyataan. Tuhan yang dipahami adalah Tuhan yang a priori. Tuhan ada, bahkan ada yang tertinggi, tetapi keberadaan Tuhan itu hanya sebuah nama. Tuhan adil, tetapi keadilan Tuhan bukan sesuatu yang berimplikasi di namis-sosiologis pada kehidupan manusia secara langsung. Dalam alam pikiran fungliional, apa yang ada tidak sekadar dipertanyakan, tetapi bagaimana yang ada itu difungsikan. Untuk itu, di sini, transendensi Tuhan bukan lagi sebuah "lantai atas", melainkan suatu dimensi yang selalu tampak dalam hidup nyata manusia sehari-hari. Hanya dengan anggapan demikian, menurut pendekatan fungsional, arti nama Tuhan lambat laun dapat ditampilkan. 3 · Kaum neo-Marxis, misalnya, untuk menyebutkan salah satu contoh, tidak menolak kepercayaan akan Tuhan itu, tetapi dengan cara sendiri mereka berusaha merhper lihatkan bagaimana kepercayaan akan Tuhan dapat rt1e mainkan fungsi yang positif di dalam hidup rnanusia clan masyarakat. Begitu pun apa yang dinamakari religi-religi 136 DR. LUKMAN s. THAHIR baru diJepang, bertitik tolak pada perkembangari mutakhir dalam bidang psikologi clan ilmu sosial, yang pada prinsip nya bermaksud mengfungsionalisasikan nilai-nilai keper cayaan mereka pada dataran realitas-empirik. 4 Tuhan clan berbagai atributnya, bukanlah sesuatu yang hanya diper debatkan clan diributkan, tetapi bagaimana manusia meng fungsikan atribut .. atribut Tuhan tersebut sehingga memiliki dampak langsung pada sikap clan perilaku manusia di bumi. Dengan cara seperti ini, Tuhan bukanlah sesuatu yang diam clan tidak bekerja, tetapi bisa saja-karena sifat sifat Tuhan difungsikan dalam kehidupan manusia Tuhan menjadi kawan sekerja manusia, meminjam istilah M uhamrnad Iqbal, 5 asalkan manusia m.engfungsikan diri nya. Artinya, jika Tuhan dipahami memiliki sifat "Pen cipta", misalnya Tuhan inenciptakan sungai, maka manu sia-dengan mengfungsikan sifat pencipta Tuhan itu menjadikan sungai tersebut sebagai sarana tenaga pem bangkit listrik yang darinya memberikan manfaat besar bagi kedupan mahusia. Pendekata11 teori sosial-kritis Jurgen Habermas Franz Magniz Suseno, dalam bukunya Filsafat Kritis, men jelaskan bahwa ada dua gaya berpikir filsafat kritis Jurgen Habermas. Pertama, gaya berpikirnya menolak untuk di j adikan doktrin atau sebagai pegangan; clan kedua, per debatan tetap berlangsung pada tingkat filosofis-teoretis clan metodologis, bukan sebagai ideologi perjuangan. Dalam konteks pernaknaan seperti i:ni, ada dua hal yang bisa diambil untuk merubah ccrak berpikir legal-forrnalis tik. Pertama, di IAIN, segala aspek diinterpretasikan ber- 137
STUD! ISLAM INTERDISIPLINER dasarkan hukum clan antara satu mazhab hukum dengan madzhab hukum lainnya sudah dijadikan norma [pegang an] yang baku, sementara menurut gaya filsafat kritis hal demikian adalah suatu penindasan, maka apaka:h kondisi demikian harus dipertahankan? Kedua, filsafat kritis tidak ingin menjadikan ajarannya sebagai suatu ideologi per juangan, sedangkan yang ada sekarang di IAIN adalah perdebatan ditingkat filosofis clan metodologis, maka mengapa selama ini di IAIN tidak disadari bahwa hukum atau mazhab itu sudah menjadi ideologi perjuangan? Menyikapi fenomena demikian, filsafat kritis Jurgen Habermas menawarkan dua bentuk solusi pemecahannya; pola pikir historis clan pola pikir "materialis". Yang pertama dimaksudkan bahwa realitas sosial y3:ng ada sekarang ha nya clapat clipahami kalau clilihat sebagai hasil dari sebuah sejarah. Ilmu-ilmu positif menyelubungi secara icleologis fakta yang paling fundamental bahwa sejarah icu clapat dibuat oleh manusia sendiri, bahwa sejarah itu merupakan sejarah penindasan, clan penindasan itu jl.lstru ditutup tutupi sehingga realitas sekarang tampak sebagai objek tivitas yang wajar. Logika berpikir Jurgen Habermas ini "merangsang" pemikiran kita untuk menyatakari bahwa kecenderungan berpikir legal formalistik di IAIN adalah hasil dari "warisan sejarah". Itulah sebabnya, mengapa di IAIN kemampuan metodologis clan semangat kritis diskursif untuk mengkaji hukum Islam masih terasa kering. Para tenaga edukatifnya [baca: dosen senior] masih rherasa haram melibatkan diskursus dialektis terhadap mahasiswa nya. Semua penin.dasan ini.justru ditutup-tutupi, sehingga realita:snya menggambarkan sesuatu yang oleh Jurgen 138 DR. LUKMAN S. THAHIR Habermas disebut sebagai objektivitas yang wajar. Artinya, realitas demikian dipahami sebagai sesuatu yang nistaya. Sedang yang kedua, dengan pola berpikir "material istik" dimaksudkan dalam pengertiai1 Karl Marx, bukan sebagai materialisme filosofis [anggapan bahwa materi adalah realitas pertama], melainkan dalam arti bahwa sejarah penindasan itu terwujud dalam bidang ekonomi. Sumber clan dasar penindasan itu adalah eksploitasi eko nomis. Maka perubahan harus diusahakan dengan men dobrak kekuatan prinsip ekonomis yang di masa kapital isme adalah prinsip tukar. [apa pun ada bernilai tidak lagi karena nilai intrinsiknya [nilai pakar]. Logika demikian, jika ditarik dalam konteks berpikir legal-formalistik di IAIN adalah hasil dari produksi roha niah dalam bidang agama. Maka surnber clan dasa.r penin dasan itu adalah eksploitasi agama. Karena itu, untuk mem buka "selubung penindasan" sebagai \\la.risan sejarah clan status quo madzhab sebagai eksploitasi agama, maka orientasi penoidikan di IAIN semestinya telah rnengarah pada aspek liberasi clan transformasi, yaitu mendobrak prinsip-prinsip agamis yang ada di IAIN yang diclasarkan pada prinsip terima apa adanya clan prinsip doktrinal serta menyadarkan mahasiswa akan bahaya atas berbagai penin dasan clan eksploitasi agama. 6 Pendekata:tl sosial rieo-modernis Muhammad Arkoun, <la.lam karyanya, The Contemporary Expression bf Islam,7 mengajak umat Islam untuk mulai meninggalkan pola berpikir deduktif-normatif. Menurut 139
STUDI (SLAM INTERDISIPLINER Arkoun, mulai. aba:d XVI, pemahaman clan penafsiran agama di Eropa dilakukan secara ilmiah dalam konteks, historis,ern.pirik (kajian agama cliclekati lewat pendekatan psikologi, sosiologi, antropologi clan sebagainya) clan disebarkan oleh "anak-anak11 renaissance dan aufklarung. Sementara di dunia Timur, sikap clan pemahaman ortocloks yang bersifat skolastik, pengulangan kata,kata yang me, lebihi dari cukup clan ticlak luwes, memaksa munculnya pemahaman clan pandangan yang semakin bertainbah sempit terhadap Islam itu sendiri. Fazlur Ral:iman, 8 seperti · halnya Arkoun, menyatakan bahwa yang mematikan clan melemahkan semangat keilmuan yang kritis-diskursif di kalangan umat Islam adalah karena memisahkan secara tegas antara ilmu agama di satu pihak clan ilinu-ilmu se, kuler di pihak lainnya. Itulah sebabnya, Islam sebagai aga, ma alternatif menjadi kering dari kajian-kajian yang bersifat "sekuler 11 9 Dalam konteks pemahaman demikian, untuk me, ngembangkan ilmu pengetahuan yang ada di IAIN, maka upaya yang harus dilakukan adalah: pertama, meng, hidupkan sernangat keilmuan yang kritis-diskursif di Hngkungan IAIN. Kedua, melihat ilmu pengetahuah tidak dengan kaca mata dikotomik, melainkan secara holistik clan terpadu,. Ketiga, ajaran-ajaran Islam ticlak hanya di, pahami dalam kbnteks normativitasnya, tetapi juga harus diinterpretasikan berclasarkan pendekatan Barat-modern. keempat, berupaya mengembangkan kreativitas clan ori, sinHatis ilmu pengetahuan dalam Islam lewat kajian-kajian yang bersifat metodologis,aplikatif. 10 140 DR, LUKMAN s. THAHIR Penutup Demikian gambaran singkat mengenai beberapa keten derungan, corak atau tipologi berpikir yang melandasi struktur berpikir di IAIN-Indonesia. Ketiga tipologi ber, pikir ini telah melegitimasi asumsi masyarakat tehtang profil IAIN sebagai lembaga pencetak sarjana hafalan clan sekaligus sebagai lembaga doktrin agama. Untuk itu, ·keberanian mengambil sikap akademis, dengan.tidak preju, · dice atau su'u dzan terhadap berbagai rn.etode clan pen~ dekatan yang datang.dari Barat, akan setnakin mendukung tujuan yang ingin dicapai oleh IAIN itu sendiri. Akhirnya, hanya atas kesadarart · clan rasa tariggungjawab untuk mengerlibangkan ilmu perigetahuan dafi lslamlah, maka segala yang dicita,citakan dapat terlaksana dengan baik. Catatan 1 Mattulada "Studi Islam Kontemporer Sintesis Pendekatart Sejarah, S6siologi dan Antropologi", dalam Metodologi Penelitian Agama, Taufiq Abdullah, dkk., (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1989)., hlin. 9. i C. A. Yan Peursen, Strategie van The Cultur, terj. Dick Hartoko, Strategi Kebudayaan, ( Yogyakarta: Kanisius, 1998). him. 34-35 .. J Theo Huijbers, Mencari Allah: Pengantar ke dalam Filsafat Ketuhanait, (Yogyakarta: Pustaka Filsafat, 1992), him. Zbl. 4 C. A. van Peursen, Strategi "a~ The Cultur, him. 108. s Muhamfuad Iqbal, The Reconstruction Of Religious.Thought ln Islam, (New Delhi: Kitab Bhavan, 1973), him. 12. Menurut Iqbal, tanda seotartg kafir ialah bahwa ia larut dalam cakrawala. Tanda sebrang inuslim falah bahwa cakrawala la~ut dalam dirinya. Lihat juga pernyataah Iqbal ini, dalam, 141
Sruo1 lsLAM INTER01s1PL1NER Faz! ur Rahman, Major Themes of The Qur'an, (Minnia Polish Chicago: Bibliothica Isla mica, 1980), him. 22. 6 Semua uraian Hebermas, penulis rangkum dari 1) Franz Magnis Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), hlm. 97-99; clan 2) K. Bertens, Filsafat Barat Abad XXI Inggris-]erman, Oakarta: Gramedia, 1990), hlm. 197. 7 Lihat M. Amin Abdullah, "Asp:.:k Epistemologis Filsafat Islam", dalam Irrna Fatimah (Ed.), Filsafat Islam Kajian Antologis, Epistimologis, Historis, dan Prospektif, (Yogyakarta, LESFI, 1992), hlm. 28. 8 Fazlur Rahman, Islam and Modernity, (Chicago: The University of Chicago Press, 1984), him. 96. 9 Seyyed Husein Nashr, "Islam in the Islamic World Today: An Overview", dalam Cyriak K. Pullapily, Islam in the Contemporary World, (Notre Dame: Roads Book, 1980), 202. 10 Nurcholis Madjid, Islam Doktrin Peradaban Sebuah telaah Kritis tentang Keimanan, Kemanusiaan, dan Keindonesiaan, 0 akarca: Paramadina, 1992), him. 236. 142 f I \ I I 5 Komunika~i ldam [f erapi Dakwah abad XXI] Pendahuluan SALAH satu tugas penting seorang dai dalam mengarti kulasikan clan mengomunikasikart pesan~pesan clakwah nya-· sehingga pesan clan tujuan clakwahnya dapat ter capai-aclalah tidak hanya memahami clan mengetahui ------------~-----· rriateri-tnateri dakwah y_ang di sampaikan, tetapi juga ~ Qgerti clan memahami situasi realitas sosial-tn.3syarakat- ----- nya. Upaya untuk memahami situasi dat1 realitas n'lasya- -._ . rakat ini tidak akan termanifestasi dengan baik tanpa kom- petensi dai yang ditunjang oleh- khazanah wawasan yang bersifat metodologis clan sosial-prediktif. -·· - . Keberhasilart dakwah Rasulul12.h Muhammad saw terletak pada kedua keinampuan tersebut. Lihatlah, begitu ban.yak matatl hadis Rasul yang bersifat sosial-prediktif seperti kata-kata: "saya'tii zamati", "rubbci muballighin au a' min sami'in"; bersifat metodologis, seperti kata-kata "hatibi al-nas", "kallim al-nas", "' allim al-nas", "antum 143
STUDI fSLAM INTERDISIPLINER a'lamu", clan sebagainya. Karena itu, seorang dai di abad XXI dituntut untuk mengetahui clan memahami bagai mana ciri-ciri masyarakatnya, terutama, tentunya masya rakat abad XXI, clan terapi dakwah seperti apa yang tepat untuk diaplikasikan pada abad XXI. Tulisan ini mencoba mencari j awabannya. Ciri-ciri masyarakat abad XXI Satu generasi yang lalu, seorang teoretikus sosial yang juga seorang filsuf kebudayaan Kanada, Marshall McLuhan, pernah mengemukakan 'bakal terjadinya Global Village. Yakni semacam dunia tanpa batas akibat kekuatan media komunikasi yang akan menembus segala batas bangsa bangsa. Pada saat global village itu terjadi, "waktu berhenti, ruang tidak ada lagi. Di manapun berada, kita hid up dalam satu kejadian yang simultan". Kita akan mengalami samua kejadian secara bersamaan, walau pun kita tidak berada di tempat kejadian itu berlangsung. Kita hanya dihubung kan oleh satelit clan layar gelas yang memvisualisasikan adegan demi adegan di suatu tempat. Ramalan McLuhan-yang terkenal dengan ung kapannya, the medium is the massage (pengaruh media ko munikasi yang di pakai untuk menyampaikan pesan) ternyata bukan isapan jempol belaka. Terbukti pada tahun 90-an, semua kejadian luar biasa berhasil direkam kamera untuk ,kemudian di tayangkan pada televisi. Yang paling berhasdmewujudkan impian McLuhaf1 adalah Ted Tuner, seorang jurnalis kawakan, jaringan televisi kabel, CNN. Keberhasilan CNN ini disemangati oleh sebuah filosofi jurnalistik yang mereka sebut: the whole idea of journalism 144 DR. LUKMAN s. THAHIR is to be a witness (Seluruh ide jurnalistik adalah menjadi saksi mata). Abad yang kita masuki sekarang, menurut Alvin Toffler dalam The Third Wave, adalah abad perubahan manusia dari gelombang pertama, kedua, menuju gelom bang peradaban ketiga. Pada masa peradaban ketiga ini, bentuk manifestasi yang paling jelas adalah perkembangan dalam sains clan teknologi, revolusi komurtikasi, revolusi informasi, clan revolusi sosial. Hampir setiap teknologi adalah pedang bermata dua. Ia dapat di gunakan untuk tujuan baik clan jahat sekaligus. Teknologi mutakhir menimbulkan manfaat yang banyak, juga mudharat yang jauh lebih banyak lagi. Teknologi nuklir, terutama, dapat memberikan sumber energi, ketika energi lain mulai menyusut. Dunia kedokteran telah mempergunakan teknologi nuklir, bukan saja untuk mendiagnosis suatu penyakit, tetapi juga untuk membunuh sel-sel kanker. Pion Cancer Theraphy, misalnya, tnengguna kan tembakan partikel pion untuk memburmh tumor ga nas. Tetapi, seperti kita ketahui, lebih dari 50.000 senjata nuklir yang ada di dunia sekarang ini memiliki daya peng hancur jutaan kali born yang jatuh di Hirosima. Biologi clan kimia telah melahirkan teknologi yang mempertahankan struktur kehidupan modern, seperti purifikasi air, pembuangan sampah, imunisasi, peningkatan pertaniail; kesehatan dan pengobatan serta penyiinpai1ah makanan. Sekarang ini, bioteknologi sudah sanggup dengan teknik pembelahan gen (recombinant DNA) inenjadikan bakteri..:bakteri sem.acam pabrik kimia yang menghasilkan insulin clan interferon. Insulin diperlukah 145
Sruo1 Isl.AM INT£Ro1s1PL1NER oleh mereka yang mertderita diabetes, dan interferon di pedukan oleh mereka yang_mengidap kanker. Tetapi, bio teknologi juga dipakai-untuk mengembangkan senjata senjata biokimia yang dapat memusnahkan ternak, tana mart, dan bahkan manusia. Ada satu perkembangan tek nologi yang dapat memberikan kegembiraan dan juga me risaukan umat manusia, yaitu rekayasa genetik (genetic engineering). Lewat rekayasa ini, dimungkinkan untuk · "membuat" bayi manusia. Revolusi teknologi juga telah menimbulkan saluran saluran komunikasi baru. Radio dapat dikaitkan dengan · pesawat telepon, sehingga sinyal dapat dikirimkan ke kantor, rumah, mobil, dsb. Telepon dapat di gunakan untuk telekonferensi, atau dikombinasi dengan rekaman clan komputer untuk menyebarluaskan informasi. Televisi da pat distd ke stasiun-stasiun luar negeri melalui siaran lang sung lewat satelit. Dalam tempo singkat, video kaset clan video--disk akan- menjadi lebih murah, sehingga lebih banyak orang yang dapat dengan mudah memilikinya. Komputer akan lebih banyak digunakan untuk kegiatan kegiatan keseharian man~sia. Disambungkan dengan pusat informasi, komputer melalui sistem jaringan internetnya, dapat menggantikan surat kabar, perpustakaan, sekolah, lembaga pengkajian, dsb. Melebarnya perluasan clan inten sitas jaringan-jaringan informasi, terutama media elek tronik, tidak hanya akan banyak mengubah pola hidup · clan perilaku manusia, tetapi j uga mampu menggeser agen agen sosialisasi tradisional ( orang tua, guru, ustadz,· ulatna dart pemerintah). Komput~r dan media ~asa dapat men jadi teman berniain:-Orang tua yang akrab, ustadz, atau 146 . DR. LUKMAN s. THAHIR ulama yang memberi nasihat, dan sebagainya. Kondisi inilah yang dimaksud Hollender, "The· Media m.assa have become not only "teacher", but also "new parent" for million of children. Revolusi teknologi dan informasi ini juga inembawa dampak revolusi sosial. Revolusi teknologi pada umumtiya, di satu sisi, akan menempatkan negata-negara super power pada kedudukan yang menguntungkan secara politis, ekonomis, dan kultural. Di sisi lain, proses alih teknologi melalui "rahim" modernisasi tersebut, telah tnelahirkan ban yak benturan nilai-nilai keagamaan dengan nilai-nilai Barat, yang oleh -Elisabeth Lukas, dalam, MeizniiigfulLiv ing: A Logotherapy Guide to Health, antara lain, dijelaskan: pertama, tradisi orang tua untuk menjodohkan anak-artak nya atas dasar pertimbangan sosial-ekonomi telah berhasil dihilangkan clan diganti dengan kebebasan anak untuk · menentukan pilihan atas dasar pertimbangan dan ke, inginannya sendiri. Tetapi data statistik inenunjukkan angka perceraian makin lama makin tinggi. Kedua, kaum wanita berhasil mengembangkan karir profesional di luar fongsi tradisional mereka sebagai isteri clan ibu semata mata. Keberhasilan tneraih karir setara dengan kaurrt pria ini ketap berbenturan dengan konflik,;.peran, antara tun tutan profesional dengan tanggung jawab keluarga. Ciri-ciri lain yang bisa kita lihat di abad XX] adalah, apa yang disebut "Teen Age Tyrani', Istilah ini menunjuk pada salah satu gerakan kultur dan cara hidup dari seke lompok anak muda yahg prilakunya sangat menonj6l clan mendomihasi pergaulan umum. Mereka terdiri dari anak anak belasan tahun yang hidup seenaknya di negara- 147
5TUDI ISi.AM INTERDISIPLINER negara industri. M~reka mempunyaiciri-ciri, antara lain: (1) Berambut panjang; (2) Kumis clan janggut yang tidak terurus; (3) Memakai sandal dan pakaian yang tidak keruan; (4) Selalu menibongkar hipokrisi kauni tua. Misalnya, orang tua yang melarang anaknya untuk berbuat · kejahatan, sementara mereka sendiri melakukannya. Mun culnya gerakan ini karena merasa bosan dengan masalah masalah sosial yang terjadi, seperti pembunuhan, ke kerasan, perang yang tidak ada hentinya, clan sebagainya. Mereka adalah produk yang mengalami keterpecahan moral. Demikian pula dengan gerakan yang di ~ebut "Per missive Society" (masyarakat serba boleh), suatti paham yang mengabaikan clan melupakan norma~norma agama, nilai-nilai moral clan ketuhanan. Dampak dari gerakan ini, sudah meluas ke berbagai du.nia. Ambil contoh negara Amerika Serikat: 1. Kejahatan di Amerika sering meningkat mencapai 9x secepat populasi. 2. Sepertiga kelahiran bayi pertama di Amerika ( dari tahun 1964-1966) berasal dari luar pernikahan/ perkawinan. 3. Pada tahun 1969,· diperkirakan 400 ribu kelahiran tidak sah. 4. 50% anak-anak wanita putus sekolah dari SMA karena hamil. 5. Lebih dari satu juta wanita setiap tahun inelakukan aborsi. 6. Pertyakit kelamin tidak terkoritrol, clan 7. Bun uh diri penyebab nomor satu dati kematian. di kalangan pelajar. 148 OR, LUKMAN 5. THAHIR Terapi dakwah abad XXI Islam pada hakikatnya adalah agama yang menyainpaikan pesan-pesan moral transendental dart bertujuati semata mata untuk kebaikan serta kebahagiaan mairnsia. Mung kin sedikit berbeda dengan agama-agarna lain, Islam me lalui dakwahnya, mempunyai kepedulian yang amat kuat untuk mericoraki pertumbuhan clan perke~bangah masya rakat serta peradaban, menurut wawasan fn6ral yang pasti clan jelas. Oleh sebab itu, bila Islam dipahatni secara benar clan kreatif, ia tidak diragukan lagi memiliki potensi clan peluang besar untuk ditawarkan sebagai pilar-pilar per adaban alternatifbagi dunia masa datang. Untuk menjadikan Islam sebagai alternatif per adaban moral umat, maka penyampaian materi dakwah, harus dibarengi dengan berbagai wawasan m.etodblogi dakwah, seperti kemarnpuail memaharni perkembangan masyarakat (Sosiologi Dakwah); kemarri.puan memahami perilaku kejiwaan seseorang (Psikologi Dakwah); kemarn puan mengolah materi dakwah (Managernen Dakwah); kemampuan mengaktualisasikan dakwah sesuai dengan '" logika berfikir masyarakat (Dakwah Kontekstual), clan sebagainya. Secara sosiologis, terutama di kota, perkembangan masyarakat dari pola hid up kolektif clan human.is berubah menjadi individualis clan materialis. Metode penyampaian dakwah pada masyarakat seperti it1i adalah dengari Cara met'lgungkapkan bahaya terakumulasinya kekayaan pada suatu kelotnpok tertentu dan bahwa di dalam hatta yans di tniliki tersebut ada hak orang lain yang jika. tidak di salurkan clan didistTibusikan akan memberi dampak negatif 149
STUDI )SLAM INTERDISIPLINER terhadap situasi masyarakat, seperti ancaman intimidasi, perampcikan, dan pembunuhan terhadap pemilik harta tersebut. Dalatn hadis Nabi dijelaskan, "Akan datang suatu zainan di mana zakat tidak ada lagi yang mau menerima". Kata "tidak ada lagi yang mau menerima" pada haclis ter sebut, di satu sisi, dapat di:pahami bahwa masyarakat ketika itu suclah sejahtera clan makmur, karenanya tidak butuh lagi zakat; tetapi, di sisi lain, hadis ini mengindikasikan ada nya sikap masyarakat ketika itu, yaitu mereka kelompok kecil, yang karena ticlak diberikan hak mereka oleh kaum saudagar kaya atau konglomerat ketika itu, akhirnya mereka terpaksa harus melakukan kekerasan, clan karena nya, ketika dalam keadaan terpaksa, kaum konglomerat tersebut menyalurkan zakatnya, maka mereka pun me nolaknya. Secara psikologis, dakwah yang di sampaikan mesti nya menyentuh aspek kejiwaan seseorang. Misalnya, ban yak orang tua yang resah melihat kenakalan yang ter j adi pacla anak-anak mereka. Untuk menjelaskan masalah ini, maka pemecahan metode dakwah adalah berangkat dari kesadaran jiwa orang tua untuk memulai mengerjakan perintah-perintah keagamaan, berangkat dar{ dirinya sendiri. Mengapa demikian? Sebab, menurut psikologi per kern~~mgan ana:k, umur 1-7 tahun aclalah masa dimana anak-al'lak belum memahami pesan atau nasehat orang tua. Yang mereka lihat dan ketahui barulah sebatas apa yang mereka dapat dari 6rang tua mereka. Karena itu, jika orahg tua hartya memerintah clan menasihati mereka untuk berbuat baik, tetapi apa yang dit1asehati itu ber tentangan dengan prilaku hidupnya, maka secara otomatis DR. LUKMAN $. THAHIR seorang anak pasti akan menolaknya. Di Sini, · perbuatan lebih utama dari perkataan. Oleh karena itu, Na.bi me merintahkan kepada anak-anak yang telah berumur tuj uh tahun untuk mengerjakan salat clan anak-anak tersebut - diperkenankan "dipukul" jika pada umur sepuluh tahun tidak mau mengerjakannya. Keilapa umur 10 tahun harus· "dipukul", karena pacla umur ini pikiran clan perasaati anak telah berfungsi, sehingga clia suclah clapat membedakan mana yang baik clan yang buruk. Di samping itu, pacla umur seperti ini anak-anak akan memasuki masa panca r~ba, sehinggajika fondasi agama tidak dipersiapkan tidak hanya akan meresahkan orang tua, tetapi juga dapat me rusak perkembangan jiwa anak. Demikianlah m\tuk Seterusrtya aplikasi yang bersifat sosial-prediktif dan metodologis dalam menghadapi dakwah di abad XXI. Upaya seperti ini tidak hanya me niscayakan materi-materi dakwah yang kondusif dan kon tekstual, tetapi juga meniscayakan penclekatan~pende katan sains sosial. bengan kata lain, dakwah di abad XXI akan meinberikan sumbangan yang berarti dalam kehidup an masyarakat, jika materi dakwah dikemas tidak semata rhata bercorak normatif-teologis, tetapi lebih dari itu, bagaimana materi dakwah dibingkai dengan pendekatan penclekatail yang bercorak multiclisipliner. Dengan cara seperti ini, pesan-pesan clakwah dapat menyentuh clan se suai deilgati tuntutai1 clan perkembangatl zaman. 151
<Bagian.J Stud"i 9s[am CJsvvat Sf_)endekatan Sejarah
t Re~pon Umat Kolonialiime l~lam Terhadap lmperialiime dan
Pendahuluan SEJAK renaissance, sejarah kemanusiaan cenderung bersifat Eropa sentris. Dalam setiap kasus, abad XIX telah merubah secara mendasar segala aspek kehidupan manu:sia. Bahkan setiap bagian dunia, termasuk Asia, berada di bawah pengaruh .perubahan ini. Revolusi industri clan imperialisme atau kolonialisme telah menjadi dua ke kuatan utama Eropa yang bertanggurig jawab atas hancur .nya dasar-dasar kehidupan politik dan ekonorili tradisional di negara-negara non Barat. 1 Kedua kekuatan ini, yaitu industrialisasi clan impe rialisme, kata S. Ahmed,2 di satu sisi membutuhkan·-eks ploitasi atas buruh clan kerakusan para industrialis untuk menjalankan perusahaan; dan di sisi lain membutuhkai1 kekuatan dan brutalitas untuk menggerakkan mesin ke kuasaannya. Konsekuensinya., koloni-kolorii suatu negeri asing bukan hanya merupakan aset kekayaan dan ke makmuran bagi negara-negara imperialis, tetapi juga 155
. STUDI ISLAM INTERDISIPLINER merupakan suatu keniscayaan clan tuntutan pamer sejarah kekuasaan.
Sebagai agama yang pernah memiliki kekuatan politik-ekspansif clalam sejarah kemanusiaan, Islam menjacli sasaran utama clan pusat perhatian penjajahan sertapembentukan koloni-koloni Barat. Imperialisme clan kolonialisme yang clialami Islam, berbecla clengan negeri lain yang keyakinan clan kepercayaan agamanya berbecla. Karena itu, tinclakan apa yang cliambil Barat terhadap dunia Islam? Dan, bagaimana respon ~mat Islam meng hadapi kenyataan tersebut? Tulisan ini berupaya men jawabnya. Imperialisme dan kolonialisme Secara umum, imperialisme berarti perluasan kekuatan suatu negara melalui penaklukan terhadap wilayah lain nya, dimana penducluknya dipaksa untuk mengikuti atu!;"an-aturan yang clitetapkan oleh negara penjajah clan sumber-sumber ekonominya dieksploitasi melalui ke kuatan imperial. Dalam pengertian umum ini, imperial isme seumur dengan sejarah itu sencliri. 3 Dalain pengertian spesifik, imperialisme dipahami sebagai sebuah pengembangan clari istilah lama "empire", digunakan di Inggris pada tahun 1890-an oleh pendukung pendukung usaha pengembangan clan perluasan kerajaan . Inggris (tokohnya, Joseph Chamberlain) dalam melawan kebijakan yang bertuinpu pada pehgerri.bangah d~larn negeri yang cliklaim oleh para imperialis sebagai "Little Englanders" atau orang-orang Inggris yang "berjiwa kerdil". Imperialisme juga biasa dipahami untuk menjelaskan 156 DR, LUKMAN S. THAHIR persaingan antara kekuatan orang-orang Eropa clalam menjamin daerah jajahan dalam rri..enanam.kah pehgatuh di Afrika clan di tempat lainnya, atau persaingan yang mendominasi kancah politik iriternasional dari tahun 1880,an sampai 1914, yang kemudian dinatnakan dengan The Age of Imperialism. Pada abad ini, baik lnggris maupun imperialisme kontinental menj ustifikasi kebij akan, ke, bijakan politik mereka dengart mengklaim bahwa meteka memperluas peradaban yang bertumpu pada superioritas rasial, material clan budaya yang dimiliki oleh ras ·~uHt putih. Mereka menganggap wilayah-wilayah yang .ter kelakang sebagai wilayah inferior. 4· Adapun kolonialisme rherilpakan suatu bentukimpe, rialisme yarig didasarkan atas pemertahanan perbedaan yang menclasar (biasa digunakan dalam istilah hukum) antara negara penjajah clan yang dijajah: Aturan seperti 1.ni muncul secara alami sebagai konsekuensi dari suatu penaklukan wilayah yang penduduknya memiliki fisikdan buclaya yang sangat berbeda. Kolonialistne juga selalu me, nunjukkan perbedaan hak. Kerajaan lnggris dart Belanda pada masa lampau m.emberikan contoh yang jelas sekali: liberalisme, demokrasi, clan hilangnya perbedaai1 kelas di negara,:negara metropolitan clan perbedaan warila kulit di daerahjajahan. Ciri lain adalah kebijakan dengan tnern,. pertahankan perbedaan ekonomi antara negara jaja.han clan negara metropolis. Yang pertama (negara jajahan) rne nyiapkan bahan baku; sedang kedua (negara inetrbp6lis) menyiapkan sumber manufaktur. 5 Baik imperialisine maupun kolonialisrhe mengan dung kata-kata clan konsep semacatn "ras yang lebih ren, 157
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER cl h" " " k a . a au ras ta u an , ra yat awa an , etergan- tungan'\ "ekspansi", clan "otoritas". 6 Dalam ungkapan Philip D. Cunin, imperialisme clan kolonialisme menun- j ukkan bahwa: (a) kebuclayaan non Barat adalah kebu dayaan yang jauh lebih rendah dibanding dengan ke budayaan y~ng berasal dari_ Barat; (b) masyarakat non· Barat secara rasial berbeda dengan masyarakat Eropa, dan _ perbedaan ini bersifat turun temurun; (c) _oleh sebab itu, nilai rendah sµatu kebudayaan juga bersifat lurun temu run. 7 t " kl · k b h " "k _Sikap clan arogansi kultural, dalam hal ini Barat clan Islam, diungkapkan oleh Sir Alfred_ Lyall, sebagaimana dikutip Ed war Said, sebagai berikut: 8 "Keakuratan ada1ah ha! yang menjijikkan bagi pikiran timur. Setiap orang Timur Indo-India harus selalu mengingat kebenaran umum ini. Tidak adanya ke akuratan, yang dengan mudah merosot menjadi ketidak · benaran, dalam kenyataannya adalah watak utaina dari pikiran orang-orang Timur. Orang Eropa adalah pe nalar yang cermat; semua pernyataannya mengenai fakta, be bas dari semua bentuk kekaburan ... Se baliknya, pikiran Timur seperti jalan yang berliku-liku, betul-betul tidak simetris. Penalarannya paling tidak sistematis. Meskipun orang-orang Arab kuno memiliki sains dialektika yang agak tinggi, namun keturunan mereka sama sekali tidak memiliki kemampuan logika. Pandangart sinis Curtin dan Alfred ini tidak bisa di lepaskan dari kesadaran traumatis keagamaan mereka yang selama dua abad lamanya tidak petnah mengalahkan Is- 158 DR, .LUKMAN $, THAHIR lam dalam perang saiib. Islam tatilpil sebagai kekuatan politik dan budaya. Karena itu, wacana imperialisme dan _ kolonialisme dalam kaitan ini merupakan perpanjangan tangan dari perang salib. Meskipun secara militer gagal mewujudkan rencananya, namuh perang salib meninggal kan ambisi dalam dada bangsa Erbpa untuk menguasai dunia Islam. Pasca perang salib, para peinitnpin Eropa berpikir keras mencari cara palii1g tepat urttuk menyerang dunia Islam. Bangsa Eropa hingga saat ini tetap mertgi6.car dengan rakus dunia Islam, hingga memungkinkan mereka masuk ke dunia Islam dan berdomisili di dalam11ya. Semangat mereka untuk menaklukkan dunia Ish1.m. dimotivasi oleh faktor politis, ekonofui dah religius. Irtilah yang dimaksud oleh Altaf Gaufar, 9 bahwa_ perusakan identitas kebudayaan islam merupakan tujuan utama: dari imperialisme clan koloniahsme Barat. Peta dunia Islam setelah perang dunia I menunjuk kan besarnya dominasi asing. P~rancis di Utad., Barat, serta daerah ekuator -Afrika clan Libanbn serta Syifia; Inggris di Palestina, Transyordan, Irak, T~luk Persia, clan anak benua India; di Asia Tenggara, Inggris di Malaysia, Singapura dan Btunai; dan Belanda di Indonesia. Di Turki clan Iran .umat Islam tetap berkuasa. Mer.eka terus men.er-us inempertaharikat1 diri terhadap ambisi politik clan ekonofui lnggr'is, Praricis dan Rusia yang serangan dan intrik mereka .inengap.cam stabilitas dan ketnerdekaarirtyli. Dengan adanya dcrn.inasi Erbpa dan superioritasnya dalam. bidang politik, ekpnomi, dan militer, maka tidaklah rnengheran~ kan jika, seperti yang dikemukakan oleh John O Voll, 10 "lmperialisme Barat Kuno dapat den.gan yakin menyim~ 159 -- -- ------- - - - - - , - - - - - - - -
STUDI !SLAM biTERDISIPUNER pulkan bahwa kehancuran Islam tidak akan dapat dihenti kan dengan sarana modern, sekalipun sarana itu itu di terapkan dengan piawai". Imperialisme Barat gagal mewujudkan ambisinya karena konflik internal di antara negara-negara Eropa yang . tetjadi hingga awal abad XVIII masehi. Tampaknya ne gara-negara Eropa mendapat rintangan besar dalam usaha nya menjajah dunia Islam. Akhirnya, mereka bersepakat inembagi-bagi dunia Islam di antara mereka. Kita lihat Inggris menjajah India, Mesir, lrak dan Yordania. Perancis menjajah Suria dan Libanon padahat keduanya masuk dalam wilayah jajahan lnggris. Pada tahun.1339 H/1920 M, diadakan "Perjanjian Siver" yang memberi kuasa kepada lnggris untuk menguasai palestina. 11 Di Asia _tenggara, lnggris menJajah Malaysia clan_· . Sfogapura. Belanda me:ijajah Indonesia. Di Afrika, Pe- . rands mendapat wilayah jajahan yang amat luas. Begitu juga lnggris. Akhirnya, negara-negara Eropa yang sedang bermusuhan antara satu dengan yang lainnya sekarang hidup berdampingan, tidak diganggu dengan perang atau permusuhan. Mangsa tempat mereka berkumpul di dalam nya tidak lain adalah negeri-negeri Islam. Kendati secara umum pada waktu itu negeri-negeri I~larh secara politis, dan ekonomi dalam posisi lemah clan nega.ra imperial berusaha menyembunyikan aspek agama serta menjauhkan dari kebijakan politiknya, kita saksikart ban.yak negeri-negeri Islam bangkit mengadakan perlawan an terhadap penjajah negerinya. Mereka berdiri menan tahgnya dengati. persenjataa.ri yang dimiliki clan berusaha mengusir penj aj ah dari negerinya dengan mengorban- 160 t . L . 1·,. DR. LUKMAN s. THAHIR kan satu-satunya kekayaan berharga yang dimiliki, yaitu nyawa. 12 lmperialisme dan respofi umat Islam Pada abad XIX, r.erjadi pergeseran kekuasaan. Runtuhnya kekuasaan Islam telah mengubah hubungan Islam dengan Barat. Umat Islam harus bertahan menghadapi ekspansi Eropa. Kalau tantangan Utama terhadap identitas dan kesatuan Islam pada abad XVIII pada umumnya dipandang sebagai tantangan intern, maka pada abad XIX hingga awal abd XX, kolonialisme clan imperialisme Eropa mengahcam sejarah dan identitas politik clan religio-kultural !slain. Dampak pemerintahan modernisasi Barat telah menimbul kan pertanyaan-pertanyaan baru clan menant:'l.ng keyakin an clan kepercayaan yang telah lama dihormati. Dengan . dimulainya dominasi Eropa terhadap dunia Islam, citra~ untuk.tidak menyebutkan kenya.taan-Islam sebagai ke . kuatan dunia yang ekspansif telah hancur. Pandangan umat Islam terhadap Barat clan tat1ggap an mereka terhadap kekuasaan clan gagasan Ba.rat sangat variatif. Mulai dari penolakan-konfrontatif hiti.gga keka guman dan peniruan. Namun suasana hati yang dominan menyelimuti umat Muslim saat itu adalah konflik clan per saingan. Bagi banyak orang, kolbnialisine mengit1gatkan pada perang salib; tahtangan clan agregasi Eropa hanyalah fase lain peperangan Kristen inilitan nielawan Islam. Eropa adalah musuh yang meriganca.m, baik agama Islam maupun kehidupan politik umat Islam. Krisis politik yang ditiin- · bulkan kolonialisme Eropa dibarengi dengan krisis spi ritual: kri.sis spiritual yang fundamen,tal dalam Islam pada 161
Sruo, lsLAM INTER01s1PL1NER abad XX, kata Smith, 13 tumbuh dari kesadaran bahwa ada sesuatu yang tidak beres antara agama yang telah ditunj uk oleh Tuhan dengan perkembangan sejarah dunia yang di, kehendakinya. Eropa tidak hanya datang dengan tentara clan birokratnya, tetapi juga bersama para misionaris. Ancaman gancla kolonialisme adalah kekuasaan Salib. Bantu mem, bantu antara para pendeta dengan pemerintah dan militer dinyatakan oleh Marsekal Bugeaucl dari Perancis, bahwa para pendeta membantu kita mengambil hati orang,orang Arab yang akan kita serbu dengan kekuatan militer. Para pendeta clan lembaga,lembaga missionaris (gereja, rumah sakit, sekolah, clan penerbit) oleh banyak umat Islam dianggap sebagai senjata imperialisme; salah satu aspek kebijaksanaan kolonial yang menyingkirkan lembaga, lembaga pribumi, menggantikan bahasa clan sejarah setempat dengan kurikulum Barat, clan menarik jiwa me, lalui sekolah clan kesejahteraan sosial. Perampasan yang dilakukan oleh Perancis terhadap masjid agung al, Jir clan kemudian diubah menjadi gereja st. Philippe dengan ben, dera prancis clan salib di puncak menaranya merupakan lambang ancaman Kristen. 14 Kejadian yang sama terjadi juga di Indonesia. 15 Sikap Belanda terhadap Islam tidak tetap. Di satu pihak, Islam dilihat sebagai agama clan katanya pemerintah netral terhadap haf ini. Sebaliknya pemerintah Belanda pun mengambil sikap diskrimi,natif dengai1 lebih banyak ine111, beri kelonggaran kepada kalangan missionaris Kristen, termasuk bantuan uang. Pemerintah juga melarang ber, bagai kegiatan misionaris Islam di daerah animisme, sedang 162 DR. LUKMAN s. THAHIR misionaris Kristen leluasa masuk. Para pejabat pemerintah Belanda membiarkan saja segala macam penghinaan yang dilontarkan terhadap Islam. _ Menghadapi wajah ganda imperialisme clan kolo, nialisme ini, respon umat Islam terhadap Barat bervariasi. Menurut Esposito, 16 ada empat reaksi urt1at Islam terhadap Barat. Ada yang sama sekali m.enolak, menarik diri; seku, larisme clan westernisasi; serta modernisrne Isla.in. Bagi pertama clan kedua, satu,satunya alternatif adalah me, nolak berhubungan dengan orang,orang kolonial itu, sekolah clan lembaga,lembaga mereka. Kerja sama dalam bentuk apa pun akan dianggap menyetah a tau berkhianat. Pendiclikan barat modern dianggap sebagai sesuatu yang asing, berlebihan, clan mengancam kepercayaan againa. Bagi pendukung sekularisme dai1 westernisa~i, Barat rnenjadi contoh program sosial,politik mereka. Para pe, nguasa Muslim di kerajaan Usinaniyah, Mesir clan Iran berpaling ke Barat untuk mengembangkan prbgram,pro gram modernisasi politik, ekonomi clan militer yang ber, dasarkan pengetahuan clan teknologi Eropa. Mereka ber, usaha menyaingi kekuatan Barat, mengembangkan militer, clan birokrasi yang modern clan- piawai, clan mencari pe, ngetahuan yang inenyangkut persenjataan modern. Guru, guru clan sekolah,sekolah Eropa dibangun clan didatang, kan. Misi,misi pendidikai1 dikirim ke Eropa, di mai1a umat Islam belaj ar bahasa, pengetahuan clan politik. Kauin modernis Islam mempunyai sikap yang am, bivalen terhadap Barat, yaitu tertarik sekaligus menolak. Eropa dikagumi karena kekuatan, teknologi, ideal politik, nya tentang kebebasan, keadilan clan persamaan, tetapi 163 i I
STUDI !SLAM INTERDISIPLINER juga sering ditolak karena tujuan dan kebijaksanaan impe rialismenya. Para pembaharu, sepertiJamaluddin al-Afgani clan Muhammad Abduh di Mesir, al-Fasi dari Maroko, Abdul Aziz Attalabi dari Tunisia, Abdul Hanid ibnu Badis dari al-Jazair, clan Akhmad Khan clan Muhammad Iqbal dari anak benua India, mengatakan bahwa Islam sesuai dengan ilmu pengetahuan modern clan pemikiran Barat yang terbaik (di Indonesia, bisa juga disebut Hamn Nasu tibn). Mereka mengungkapkan perlunya menerima sintesis Islam yang selektif dengan pemikiran barat modern; ro.engutuk pemujaan dan peniruan di masa lalu secara membabi buta; menegaskan kembali hak-hak mereka untuk menafsirkan kembali Islam dari sudut pandang kondisi modern. Bagi kebanyakan pembaharu, kebangkitan kembali umat Islam merupakan langkah pertama ke arah kemer . dekaan nasional a tau keterlepasan dari kolonialisme kembalinya kekuasaan umat Islam. Mereka yakin, umat Islam harus berpaling kepada Islam sebagai sumber ke kuatan clan persatuan, tetapi juga harus menyingkap rahasia kekuatan Barat dengan tujuan agar dapat mengusir pemerintah asing dan merebut kembali identitas clan otonomi mereka. 17 Upaya kaum modernis ini, di satu sisi telah mem perlihatkan hasil yang nyata, terutama dengan terlepasnya negeri-rtegeri Islam dari koloni-koloni Eropa; 18 tetapi di sisi lain, metnbawa dampak kekaburan terhadap peradaban Islam itu sendiri. Akhir-akhir ini, kata Ali Nadwi, masya rakat Timur telah menyerap gagasan nasionalisme yang bersumber dari Barat, padahal konsep ini telah membawa 164 OR, LUKMAN S. THAHIR bencana clan kerusakan bagi Barnt itu sendiri. Begitu kuat nya penanaman nasionalisme Barat ini terhadap Timur, sehingga Timur menganggap nasionalisme sebagai obor pesan-pesan ketuhanan. Mereka tidak tnenyadari, bahwa konsep irii sesungguhnya mengakibatkan tatanan per damaian dunia itu hilang, karena pengaruh paham ini me muri.culkan batas-batas geografis, bahasa ataupun ke pentingan ras. 19 Dalam ungkapan MD. David, 20 "Tiinur adalah timur clan Barat tetap adalah Barat". Penutup Sampai kadar yang sangat tinggi, era imperialisme clan kolonialisme abad ke XIX telah berlalu: Perancis, lilggris clan Belanda telah melepaskai1 pemilikan mereka yang paling berharga setelah perang dunia ke II, dengan tne ninggalkan memori budaya yang menyedihkan. Namun perlu diingat, meskipun secara politik negara-negara impe rialis telah melepaskan diri dari koloni-koloninya, namun saat ini, terutama dengan tampilnya n<:!gara super power Amerika, imperialisme baru muncul dalafu wajah pen jajahan budaya clan media. Kenyataan ini, disadari atau tidak, telah merasuk alam pikiran utnat Islam dewasa ini. Catatan 1 Lihat MD. David, "introduction: The Nature of Western Colonialism: A Handicap t_o the rowth of Christianity in Asia", dalam Mb. David (Ed.), Western Colonialism in Asia and Christianity, (India: Himalaya Publishing House, 1988), him. 1. 165
__J STUDI ISLAM INTERDISIPLINER 2 Akbar S. Ahmed, Postmodernism and Islam: Predicament and promise, diterjemahkan M. Sirozi, Posmodemisme Bahaya dan harapan bagi Islam, (Bandung: Mizan, 1993), him. 90. 3 Lihat M.E. Chamberlain, The New Imperialism (London: The Historical Assosiation, 1970), him. I.· 4 Lihat Allan Bullock, (Ed.), The Harper Dictionary of Modem Thought, (New York: Cambridge, Philadelpia, 1988), him. 409. 5 Ibid., him. 410. 6 Lihat Edward Said, Culture and imperialism, (London: Chatto & Windus Ltd., 1993), him. 41.. 7 Lihat AltafGaufar, "!slain dan Dampak lmperialisme Barat", dalam Salem Azzam, (Ed.), Islam and Contemporary Society, diterjemahkan Hamid Basalamah, "Islam c4zlam Mayarakat Kontemporer, (Bandung: Gema Risalah Press, 1988), him. 121. 8 Lihac Edward Said, Orienta/ism, terj. Asep Hikmat, Orientalisme, (Bandung: Penerbit Puscaka, 1994), him. 49. 9 Altaf Gaufar, "Islam clan Dampak Imperialisme Barat", him. 119. 10 Lihat John L Esposito, The Islamic Threat: Myth or Reality, diterjemahkan Alwiyah, Ancaman Islam Mitos atau Realitas?, (Bandung: Mizan, 1996), him. 63. 11 Muhammad Sayyid AI-Wakil, Lahmatun min Tarikh al-Da'wah asbab al Da'fi fi Umrrtah al-lslamiyah, diterjemahkan Fadhli Bahri, Wajah Dunia Islam Dari Dinasti bani Umayyah hingga lT7:perialisme Modem, (Jakarta: Pust.aka Al-Kausar, 1998), him. 304. ' 1' lbid.;.hlm.305. 13 Wilfred Cantwel! Smith, Islam in Modem History, (Princeton: Princeton University Press, 1957), him. 41. 14 john L. Esposito, The Islamic Threat: Myth or Reality, him. 64. ii Lihat De liar Noer, Gerakan Modem Islam di Indonesia 1900-1942, Uakarta: LP3ES, 1994), him. 233. 166 -· DR, LUKMAN s. THAHIR ,6 Lihat John L. Esposito, The Islamic Threo.t: Myth or lteo.lity, (Bandung: Mlzan), him. 67 11 Ibid., him. 68, 1s Syed Abu! hasan Ali Nadwi, Muslim in the West the Message and Mission,· (London: The Islamic Fundation, 1983), him. 28. 19 MD. David, "introduction":·hlm. 2. 167
2 (- ~ejarah llmu Pengetahuan Agama [Mengkaji Episteinologi Ibnu Taimiyah] Pendahuluan D1 DUNIA Islam, perkerribangan pemikiran tentang epis temologi pada mulanya sangat dipengaruhi oleh pe mikiran-pemikiran Plato, Aristoteles, dan Plotinus. Rumus an mereka tentang epistemologi secara umum bercorak rasionalisme yang dicari pembenaranhya dalam Alqµran. Mereka mengandalkan indikator kebenaran pengetahuan manusia pada al-Awwaliyyat (kebenaran-kebenara.n aksiomatis), yaitu data atau prerhis-premis yang dijadikan sebagai prinsip-prinsip dasar yang diperoleh tan.pa melalui pengalaman, melainkan melalui sesuatu yang dianggap inheren dalam kemampuan intelektual manusia. Sebagian pemikir Islam yang memusatkai1. perhatian pada eksperimeh-eksperimen langsung untuk menemukan pet1.getahuan-pengetahuan praktis (al-Muhimmat) yang baru, tampaknya mempunyai pandangan epistemologi yang sangat empiris. Akan tetapi, pandangan itu kurang mendapat perhatian di dunia Islam apabila dibandingkan 169
Sruo1 lsLAM INTEitOISIPLINER dengan ~a~clangan rasionalisme. Oleh karena itu: epis temolog1 cl1 kalangan pemikir-pemikir Islam clalam waktu yang panjang lebih bercorak rasionalisme yang sangat - menganclalkan kebenaran apriori. Ibnu Taiqiiyah (661-728 H/ 1263-132'8 M) aclalah salah seorang tokoh Islam yang sering memperta~yakan :11emper~oalkan, clan mene_ntang epistemologi-rasional~ ism~. Dia meragukan valiclitas al-Awwaliyyat clan al Kulliyy_at sebagai satu-satunya inclikator pengetahuan manusia. Bahka_n, clia menekankan bahwa apa yang cli nyatakan sebaga1 al-Awwaliyyat clan al~Kulliyyat itu aclalah se~ua_tu yang a posteriori. Akan tetapi, bukan berarti Ibn Ta1~1yah ticlak menerima aclanya kebenaran universal. ~ag_mya'. kebenaran universal hanya~ah semaca~ general- 1sas1 clan kebenaran-kebenaran koresponclen. Apa clan bagaimana sumper pengetahuan clan ke benaran itu menurut Ibnu Taimiyah? Mengap~ Ibn -r . u rn1- m1ya mengecam validitas al-Awwaliyyat clan al-Kulli . t? 1i 1· yya . - u_ ts~n m1 menco a mencleskripsikan epistemologi Ibnu . ra1m1yah untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut. h
· b Sekilas riwayat hidupnya ~acla pertengahan abad ketujuh Hijriah atau abad ke t1gabelas Masehi, kala dunia Islam mengalami kemun duran, baik karena perpecahan clengan sesama dinasti Is lam set1clir~ maupun. k_atena permusuhannya dengan bangsa B_arat _(Kristen), lah1t seorang bayi laki
-laki yang kelak d1takd1rkap Tuhan menjadi salah seorang Mufakkir Islatn terkemuka clan paling berpengaruh pada tnasanya.<Bayi tersebut adalah Ibnu Taimiyah, tokoh tnuslim zaman silatn 170 OR. LUKMAN s. THAHIR yang oleh banyak orang disebut
-sebut sebagai Mujaddid Islam (Pembaharu Islam). Nama lengkap Ibnu Taimiyah adalah Ahmad ibn al Halim ibn Abd al
-Salam Ibnu Taimiyah. fa dilahirkari di Harran, Siria pada hari Senin, 10 Rabi'ul Awwal, 661 H/ 22 Januari 1263 M, dan wafat di bamaskus, pada malam Senin, 20 Dzulqa'dah 728H/26 September 1328 M. Menurut banyak sumber, Ibn Taiiniyyah berasal dari keluarga besar yang terpelajar, sangat Islatni, dihorrri.ati, dart disegani oleh masyarakat luas pada zamarinya. Ayah nya, Shihab al,Din Abd al
-Halim 1.bn Abd al
-Salam (62 7
- 682 H), adalah seorat\g ulama besar yang inempunyaike dudukan tinggi di Masjid Agutig Damaskus. Dia bertindak s.elaku khatib clan imam besar di Masjid tersebut. Dia juga seorang mu'allim (guru) dalam mata pelajaran tafsir clan haclis. Jabatanlain yang juga diemban 'Abd Halim ialah Direktur Madrasah Dar al
-Hadis al
-Sukkariyah, salah satu
-lembaga pendidikan Islam bermazhab Hanbali yang sari.gat .maju clan bermutu kala itu. Di lembaga pendidikan ii~ilah Abd al
-Halim mendidik Ibnu Taimiyah putera ke sayangano.ya. Sewaktu Harran diserang tentara Tartar (Mongol) pada pertengahah tahun 667 H/1270 M), keluarga besar Ibhu Taimiyah termasuk kedua orang tuanya clan tiga sau daranya, hijrah ke Damaskus dart menetap di ibukota Siria itu. Di kota inilah, Ibnu Taimiyah mengembangkari dan memperdalam ilmunya, sekaligus berguru kepada sejumlah ulama terkemuka ketika itu. Di sanalah lahir petnikirari pemikiran brillian dari Ibnu Taimiyah; termasuk di an.ta.ta pemikiranriya inengenai epistemologi yang betpusat pada prinsip yang dianutnya: "Muwafaqat Sharih al,Ma'qulli Shahih al
-Manqul". 171
Sruo, · 1sLAM INTERDISIPLINER Objek, sumber, dan kebena~an pengetahuan Ibn~ Taimiyah membagi c;,bjek pengetahuan kepada dua bagian: pertama,·pengetahuan tentang segala yang ~da (al 'ilm bi al-Ka'inat). Kedua, pengetahuan tentang agama (al 'llm. bi al-Din. yang terakhir ini dibagi lagi menjadi dua bagian: Pertama, ushul al-din (al-fiqh al-akbar) yaitu il ' mu k 1 a am atau ilmu tauhid, kedua, ushul al-fiqh (ilmu al- syariah~' yaitu ilmu yang membahas perbuatan-perbuatan ~anusia yang dituntut untuk dilakukan atau tidak d1lakukan; atau merupakan pilihan antara melakukan atau tidak melakukan perbuatan. . Kedua ilmu agama ini tunduk pada kaidah besar yang ~erlaku pada setiap ilmu. Kaidah itu menyatakan, setiap ilmu mempunyai sifat objeki:if clan subjektif. Sifat pertama menunjukkan ilmu yang keberadaan objek tersebut-· misalnya keberadaan Allah, malaikat, rasul, clan akhirat ~etap a_da wal~upun manusia tidak mengatahui a tau meng mgkannya. S1fat kedua menunjukkan ilm.u yang keber adaan objeknya tergantung pada ada atau tidaknya. pengetahuan subjek (manusia) tentang objek tersebut. Untuk memperoleh pengetahuan tentang segala yang ada (al- 'ilm bi al-ka'inat)' Ibnu Taimiyah mempergunakan rnetode "Tajribah" (empiris). Menurutnya, tidak ada jalan u~tuk mengetahui kebenaran kec.uali melalui tajt-ibah. Silo !1s1:1_e, ~e~urut Ibnu Taimiyah, apabila dipisahkan dari ta;nbah, t1dak akan menghasllkan suatu kesimpulan a tau pengetahuan yang benar. Melalui "tajribah" yang dilakukan berkali-kali, kons·ep kulli yang diyakini dapat ditemukan. Menurutnya, tajribah, indera clan aka! rnanusia sama-sama berfungsi membentuk pengetahuan. Manusia dalam taj- 172 - - - - ------ OR, LUKMAN .S. THAHIR ribah berhubungan langsung dengan objek pengetahu. annya baik dalam bentuk perbuatan·, maupufi dalam bentuk materi. Hubungan secara langsung adalah rnateri indera. Hubungan indera dengan objek melahirkah pe ngetahuan tentang hakikat objek. Pada tahap kedua, aka.I berperan mengambil pengetahuan yang diperoleh indera'. Kemudian menghubungkannya dengah objek lain yang mempunyai persamaan esensial dengan objek yang diainati oleh indera. Objek pertama, yaitu yang langsung diamati oleh indera, disebut Ibnu Taimiyah, al-syahid clan objek kedua, al-ghaib. Atas dasar pandangan ini, Ibnu iaimiyah fuen- jungkir-balikkan prinsip-prinsip rasionalisme. Pe11getahu an bagi Ibnu Taimiyah, tidak semata-semata bersumber pada rasio, tetapi j~ga pada pengalaman inderawi. Me~ nurut pandangan ahli mantiq, pengalamah orang lain tidak dapat dijadikan argumen, kecuali bagi yang meitgalaminya sendiri. Pandangan ini menurut lbnu Taimiyah sangacber bahaya. Jika argumen ini diterima, maka wahyu yang'.kita ketahui sebagai sumber kebenaran yang diyakini benar dari Allah berdasarkan periwayatan tidak dapat dijadika.n , sebagai sumber kebenaran dan pengetahuai1 agama. Oleh karena itu,· urt.tuk memperoleh dah membukti katt ilmu pengetahuan agatna (al- 'ilm bi al-din) sebag~i sumber kebenaran, Ibnu Taimiyah tnemperguriakan metode Istishab clan "Masalih Mursalah". Dalam __ metbde iri.i, akal tetap berperan, akan tetapi tidak menj a.di ukuran kebenaran, hanya sekadar mengusahakan agar Naqal dapat dipahami. Dengan detn1.kian, sumber hukul'n dan petige tahuan keagatnaan yang sesungguhnya adalah Alquran 173
Sruo, )SLAM INTERDISIPLINER clan as-Sunah. Begitu pula terhadap penetapan hukum clan pengetahuan keagamaan, pada hakikatnya berasal dari Tu han yang disampaikan meblui Rasul. Akal manusia pada posisi ini, bagi Ibnu Taimiyah, berperan mengungkap pe ngetahuan-pengetahuan pada kasus-kasus baru yang di hadapinya. Apa yang dikemukakan Ibnu Taimiyah di atas adalah suatu argumen epistemologi untuk mendukung landasan tauhid, dua kalimat syahadat, serta rukun iman lainnya. Dengan kata lain, argumen di atas adalah argumen epis temologi ilmu-ilmu agama. Di atas landasan epistemologi inilah dia membangun prbsip-prinsip ilmu agama, seperti Muwafaqat Sharih al-Ma'qulli Sharih al-Manqul dan Ushul al-Din wa Furu'uha qad Bayyanaha al-Rasul. Argumen epistemologi ini menempatkan Ibnu Taimiyah sebagai rasionalis Islam. Kebenaran menurutnya adalah sesuatu yang tetap dan tidak berubah-ubah, terutama kebenaran tentang kepastian keberadaan Allah clan Rasul-Nya. Penutup Uraian-uraian di atas menjelaskan pada kita bahwa logika Aristotelian yang dikritik Ibnu Taimiyah tampaknya di maksudkan untuk meratakanjalan bagi iman. Wahyu yang kita yakini sebagai sumber kebenaran berdasarkan pe riwayatan, akan tertolak dengan silogisme Aristoteles. Karena itu, dengan m.etode Tajribah, Ibnu Taimiyah me ngemukakan pandangannya, bahwa pengetahuan tidak dapat dibatasi pada penalaran silogistis saja, tetapi harus empiris dan faktual. Dengan kata lain, pengetahuan harus induktif, bukan deduktif. Kritik Ibnu Taimiyah terhadap 174 DR. LUKMAN s. THAHIR logika deduktif ini seakan mengingatkan ki_ta_ akan per~~~ k mba:li metode penyehd1kan empms h udar. . k nya mengguna an e untuk mengembalikan ajaran Islam yang tela. p Akhirnya, kita tidak bisa tidak untuk tidak berkata, b~hwa lbnu Taimiyah sangat berjasa besar dalam membuka Jalan bagi terbentuknya metode ilmiah clan logika modern. . . 175 I
3 Pejuang Pendidikan, Keagamaan, dan Kebangiaan [Sayyid Idrus bin Salim ad-Djufrie 1899-1969] Pendahuluan SAYYID loRus BIN SAL.IM AD,OJUFRIE atau sering dipanggil dengan sebutan "Guru Tua" oleh murid,muridnya dan masyarakat, Sulawesi Tengah adalah sosok ulama · kha, rismatik,populis dan bersahaja. 1 Dia dilahirkan di kota Taris, pada hari Senin 14 Sya'ban 1319 H atau 1899 M, dan wafat pada hari Senin 12 Syawal 1389 H atau 22 Desember 1969, sebuah kota yang letaknya tidak jauh dari ibu kota propinsi Hadramaut, Yaman Selatan. 2 Dia be, rangkat dari latar belakang keluarga terpahdang. Ayah, nya, Sayyid Salim bin Alawy ad~Djufrie, adalah seorang 4lama terkenal pada masanya clan menduduki posisi mufti di Hadramaut, sebuah posisi keagamaan yang sangat tinggi . dan terhormat ketika itu. Sedang ibunya, Nur, mempunyai hubungan kekeluargaan dengan Aru Matoa ~tau Raja yang dituakan di Wajo, Sengkang, Sulawesi Sela tan. 3 Pendidikan awalnya dimulai dari lingkut1gan keluarga, yaitu dari ayahnya sendiri yang dikenal seb_agai 177
Sruo1 ISLAM INTERDISIPLINER · ulama besar dari memiliki banyak karya dalam bidang ~gama clan kesusastraan Arab, kemudian dia berguru kepada beberapa ulama besar; sahabat ayahnya, antara lain, sayyid Mukhsin bin Alwi Assaggaf, Muhammad bin Ibrahim Balfagih clan Iclrus bin Umar al-Habsyi. Penge tahuan yang diperoleh dari berbagai sumber ini tampaknya belum memuaskan kehausan ilmunya. Dia ingin sekali belajar clengan para ulama yang ada ·di Makkah. Karena. itu, ketika ayahnya menunaikan ibadah haji, dia berkeras untuk mengikutinya clan tekadnya belajar di Makkah pun tercapai. Pada usianya yang tergolong amat muda, kurang lebih berusia 19 tahun, dia telah menjadi seorang ulama yang terkenal di tanah airnya. Dia ditunjuk oleh Sultan Hadramaut untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai mufti atau qadhi, suatu jabatan yang tidak dapat diberikan kecuali kepada orang yang berpengetahuan luas clan ber wibawa. Di samping jabatan tersebut, dia juga melanjut kan karir keulamaannya dengan memimpin pendidika~ Islam yang dibuka ayahnya di Tatis. 4 Indonesia, ~agi Sayyid Idrus bin Salim ad-Djufrie; bukanlah negeri yang asirig dan baru. Dia pertama kali datang ke negeri ini pacla saat berumur belasan tahun ber- . Sama ayahnya clengan maksucl mengunjungi sanak ke luarga yang beracla di pulau Jawa clan Sulawesi. 5 Kecla tangan yang keclua kalinya sekitar tahun 1925, berkaitan erat dengan sikap clan perlawanannya yang ketas terhadap imperialisme Inggris di negerinya. Dia bersarha rekannya Abul Rahman bin Ubaiclillah Assagaf merupakan patner terbaik dalam memperjuangkan negeritiya. Dalam rangka memperjuangkan nasib bangsanya, clia merencanakan 178 DR. LUKMAN s. THAHIR perj.alan:an ke beberapa negara tetangga, antata lain: Yaman Utara clan Mesir. Perjalanan tersebut mempunyai arti yang sangat penting bagi masa depan bangsanya yang tnasih menderita di bawah beleii.ggu pehjajahan. Dia me . nyadari bahwa perjalanan tersebut akan membawa kon . sekuensi dan risiko yang sangat betat, sebab membawa inisi politis untuk mengadakan kontak dengan pemitnpin-pe mimpin negara tersebut dan akan membawa persoalan -negerinya ke forum internasional. Setelah segala sesuatu~ nya dipersiapkan dengan cukup rapi dan matang, dia pun berangkat menuju pelabuhan Aden. Namun, setibanya di sana, kota pelabuhan yang merupakan basis pertahanan militer Inggris di Timur Tengah, tiba-tiba dia disergap oleh serdadu-serdadu lnggris dan dokumennya pun disita. Saat itu juga dia dibebaskan dengan syarat memilih salah satu dari dua alternatif; kembali ke Hadramaut atau merubah rute perjalanan ke .Asi~-Tenggara. Dia .memilih alternatif kedua, yaitu berangkat ke Asia Tenggara, dengan Indo nesia sebagai tujuannya. 6 Setelah kurang lebih dua tahun, dia melanglang buana sebagai dai, penclidik clan pedagang, bertemu dan berkenalan dengan berbagai ulama di Jawa, khususnya K.H. Hasyim Asy'ari, pengasuh pondok pe santren Tebuireng Jombang. Maka; pada tahun 1929, dia menuju Sulawesi melalui Maluku dan singgah di Terfiate selama beberapa minggu. Seterusnya dia melartjutkan ke Manado clan pada akhirnya dia malah memilih Palu, tanah To Kaili,7 s'ebagai turi>puan dan harapan pendidikan dart dakwahnya:8 179
STUDI fsLAM fNTERDISIPLINER Setting sosio-historis dan kontribusi sayyid Idrus bin Salim ad-Djufrie Dalam tulisan ini, sejarah perjuangan Sayyid Idrus bin Salim ·ad-Djufrie d~lam mendirikan institusi pendidikan Alkhairaat, 30 Juni, 1930, di daerah Palu, Sulawesi Te11-gah, tidak akan dipaparkan. Uraian tentang hal tersebut telah banyak ditulis dalam berbagai buku. 9 Paling tidak kita me rtgetahlii b·ahwa kehadirannya di Palu pada tahun 1930, bukan saja telah membawa gagasan-gagasan pendidik:an Islam bagi masyarakat di sekitarnya, tetapi juga telah meni;.. · berikan suinbangan yang sangat berarti bagi kehidupan pendidikan, dakwah. clan sosial keagamaan di Sulawesi Tengah khususnya, dan wilaya h Indonesia Timur umum nya. Apa yang ingin diungkapkan di sini adalah menge tengahkan bagaimana situasi dan kondisi pendidikan clan keberagamaan rhasyara:kat Kaili ketika itu dan upaya-upa ya apa yang dilakukan Sayyid Idrus bin Salim ad-Djufrie dalam merespon sikap keberagainaan masyarakat tersebut. Proses pendidikan agama di Palu telah dimulai sejak rnasuknya Islam pada abad ke-17 M. Tokohnya adalah se orang ulama pembawa agama Islam di Sulawesi Tehgah . yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, 10 yaitu Abdullah Ragie (orang-orang Palu menyebutnya dengan istilah DatoKarama). Kemudian dilanjutkan oleh.seorang dai dari Sulawesi Sela tan (Bugis). Pada _waktu itu, pelak sanaan pendidikan rhasih terbatas dalam bentuk peng kajian Alquran yang dilakukan secara ttadisional, ber tempat di rumah guru atau di Mushalla. Sistein yang di pakai dalam rhengajar-adafah sistem meniru clan meng hafal sedang ejaan yang dipakai dalan pengajian Alquran adalah ejaan dalam bahasa Bugis. 11 180 - - - - - - - - - DR, LUKMAN S. THAHIR Pada permulaan abad XX, ketika Sayyid Idtus bin Salim ad-Djufrie mendirikan sekolah atau madrasah Alkhairaat di Palu, pengejaafi Alquran yang sebelumnya berbahasa Bugis diubah dengan ejaai1 bllhasa Arab. Demikian pula, · pendidikan yang pada awalnya bersifat informal clan non formal, diserhpurnakan oleh beliau inen jadi pendidikan yang sifatnya form.al. Pendidikan agarila yang dilaksanakafi di luar sekolah secara ber~ahap diubah dan dialihkan ke sekolah atau madrasah. Di sini, tidak hanya pengetahuan agama yang diajarkan (Alquran, Hadis, dan sebagainya), tetapi juga iimu pengetahuai:'l. umuin. Inilah keterangan yang dimaksud dalam buku Sejarah Pendidikan Daerah di Sulawesi Tengah, bahwa sistem sekolah atau madrasah seperti apa yatig kita kenal sekarahg ini belum ada saat itu. Madrasah sebagai tempat belajar para murid yang diajar oleh seorang atau beberapa brang guru baru ada di daerah ini pada permtilaan abad XX, yakni setelah perguruan Alkhairaat rilembuka madrasah pertama di kota Palu. Dengan demikian, dilihat dari aspek ini, maka pendidikan Alkhairaat yang didirikan oleh Sayyid Idrus bin Salim ad-Djufrie dapat disebut sebagai institusi peh didikan yang paling awal meletakkan dasar pendidikan modern di daerah Sulawesi Tengah. Kontribusi Sayyid Idrus bin Salim ad-Djufrie lainnya adalah masalah tradisi ritual keagatnaan masya rakat di Palu, sP.perti pelaksanaa11 Maulid Nabi dan Motah lele. Dalam setiap bulan Maulid, masyarakat Islam me lakukan peringatan dengan menibaca kitab berzanji dalam bahasa daerah (Bugis) semalarn suntuk, di mana pen dengarnya dibolehka11 membawa tempurung kelapa 181
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER (sebagai asbak rokok) clan tidur di Masjid sambil men, dengar atau mengikuti pembacaan maulid tersebut, clan dibangunkan setelah acara selesai pada salat subuh. Sebagian besat dari mereka tidak melaksanakan salat shubuh, semacam ada garansi bahwa dengan mengikuti pembacaan maulid semalam suntuk luputlah mereka dari kewajiban mengerjakan ibadah salat. Demikian halnya motahlele, suatu upacara pembacaan doa tahlil yang di, lakukan setelah pulang dari upacara pemakaman, di rumah kediamah orang yang meninggal. Upacara ini dilakukan pada hari pertama sampai hari ke,7, ke,14, 20, 30,40,50 clan hari yang ke,100. Setelah pembacaan doa dilanjutkan dengan pengajian Alquran yang berlangsung sampai khatam, selama 40 hari berturut,turut. 12 Menanggapi tradisi ritual keagamaan seperti · di atas, Sayyid Idrus bin Salim al Djufrie mendekati keganjil, an-keganjilan tersebut secarapersuasif clan bijaksana. Dia tidak pernah menyalahkan secara langsung apa yang mereka lakukan, tetapi secara arif dia membuka kesadaran wawasan keagamaan mereka melalui kegiatan,kegiatan yang melibatkan dirinya dalam masyarakat, terutama tat, kala dia diundang clan dimintakan memimpin upacara rhaulid a tau tahlilan. Pada saat-saat seperti inilah dia me,· nerapkan efektifitas clan efisiensi pembacaan maulid clan tahlilan sambil menjelaskan hal,hal yang berkaitan de, ngan pelaksanaan acara tersebut secara aqli clan naqli. Misalrtya, tradisi maulid yang dia bacakan dieja dengan bahasa Arab clan dilakukan secara sirtgkat serta tida.k ber, tele-tele; diperkirakan hanya memakan waktu 15 menit, sehingga waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan oleh ma- 182 . . ; ' ' f ,; ; .. rr DR. LUKMAN $. THAHIR syarakat untuk keluarga, istirahat, clan kemudian me laksanakan salat subuh serta di pagi harinya tera.sa seha.t dan segar untuk bekerja. Oia juga mengan.jurkan untuk tidak membawa teinpurung kelapa atau benda-benda lainnya di masjid, karena hal itu tidak saja akan mengotori kesudan masjid, tetapi juga inengotori rumah Allah. Demikian halnya dengan upacara tahlilaii, pendiri Al khairaat ini mengurangi jumlah bilangan atau bagiah bagian dari hari pelaksanaannya, dari hari perta.tna hiri.gga malam ke-100 menjadi hari pertama hingga malam ketiga. Pembacaan Alquran yang dilakukan_selama 40 hari ber~ turut-turut dibacahanya sampai pada tnalatn ke~3 dengan melibatkan murid-muridnya yang telah pandai clan lancar membaca kitab sud Alquran. Dalam kaidah ushul fiqh, tradisi dakwah Sayyid Idrus bin Salim ad-Ojufrie ini sering kita kenal den.gan ungkapan taqlil al-takalif, yaitu tidak . membanyakkan beban pada mukallaf, ata.u ungkapan nafy . al-kharaj, segala beban berada dalam kemampuan, para mukalla£ 13 Di samping mengubah secara persuasif tradisi ritual keagainaan masyarakat ketika itu, sosok pejuang ke agatnaan ini juga terlibat dengan persoalan-petsoalan poli tik kebangsaan ketika itu, terutama bagain'lana dia meres pon dan menyikapi situasi politik Indonesia pada masa nya. Indonesia pada saat kedatang~n Sayyid Idrus. bin Salim ad-Djufrie tidak lebih seperti halnya di negerinya. Kalau di Hadramaut dia berhadapan dengan kolonialisme Inggris, maka di Indonesia dia berhadapan dengan kolo nialisme Belanda. Dia melihat bahwa Belanda merupakan kekuatan politik dati ekonomi yang dapat mengancam clan 183
Sruo1 ISLAM INTERDISIPLINER nienguasai sendi-sendi kehidupari sosial bangsa. Karena itu, ketika dia mendirikan perguruan Alkhairaat, maka dia menggalang semangat kebangsaan urituk menentang clan tnengusir penjajahan clengan menjaclikan institusi pendidikan Alkl?-airaat sebagai salah satu basis perjuangan kemerdekaan. Pada awalnya atau jauh sebelumnya (di perkirakan tahun 1900) semangat ini telah clilakukan oleh masyarakat Kaili, terutama penggalangan anti penjajahan yang dilakukan raja-raja di Palu, walaupun perjuangan yang tnereka lakukan masih bersifat lokal kedaerahan a tau semata-mata mempertahankan prestise kerajaan clan harga diri masyarakat Kaili terhadap penindasan bangsa Belanda ketika itu. 14 , Paham kebangsaanmuncul di Palu setelah masuknya Partai Perjuangan clan organisasi keagamaan, termasuk perguran Alkhairaat. Kehadiran Sayyid Idrus bin Salim ad-Djufrie di sini, telah memberi andil dalam memperluas clan mengubah wawasan politik masyarakat Kaili, sehingga semangat anti penjajahan yang semula bersifat lokal ke daerahan berubah menjadi gerakan yang bersi.fat ke bangsaan. Gerakan ini oleh Sayyid Idrus clan para murid nya diterjemahkan melalui pintu clan bahasa agama dalam · berbagai clakwa:h yang dilakukan di tenga,h masyarakat. 15 Pada tahun 1939, gerakan ini tercium oleh Belanda, clan akibatnya, perguruan Alkhairaa:t ticlak lepas clari pengawasan dan kecurigaan pemerintah Belancla serta gedung madrasah inilik Alkhairaat he11.dak disira dengan alasan yang dibuat-buat, yattu tidak membayar pajak tanah. Usaha penyitaan ini dapat digagalkan karena ada nya bantuan perlindu~gan dari Madika atau Raja Palu, 184 . ___ -- -__ -· -- .:· DR. LUKMAN s. THAHIR Tjaco ljazah. Sikap kecurigaan seperti ihi, terjadi juga pada: pemerintahan Jepang, sekitar tahun 1942. Toketai dan Kompetai mengeluarkan larangan keras atas aktivitas Alkhairaat, baik di pusat maupun caban.g-cabangnya di berbagai daerah. A.kibat larangan ini, dart karena madra sahnya dijadikan gudang Nantako, maka dengan terpaksa Habib Idrus meliburkan rhadtasahnya sainpai batas waktu yang tidak ditentukan'. Dia sekeluarga bersama muri~ muridnya kurang lebih 70 orang pindah ke f>ewunu. Di i:empat inilah secara sembunyi-·sembunyi dia mendidik para muridnya sambil menanamkan semangat nasional isme kepada mereka. 16 Sikap keras clan semangat yang membaja dalam diri pendiri Alkhairaat dalam menentang dan rhengusir pen jajahan Belanda clan Jepang, bukan saja karena penindasan itu secara universal bertentangan dengah nilai-nilai ke manusiaan dan semangat ajaran agama yahg diyakinihya, tetapi juga karena secara psikologis di la tar belakangi oleh tiga faktor. Pertama, sikap clan tindakan para penjajah yang tidak manusiawi terhadap bebetapa mutidnya yang be11iwa patriotis, antara lain: Abd Samad asal Gorontal6, yang di tenggelamkan di teluk Tomini oleh Belanda; kedua, ada nya intervensi b:Hk Belanda maupun Jepang terhadap n1a:drasahnya dengan alasan yang tidak jelas, dah ketiga, penindasan Jepat'l.g terhadap rakyat yang tidak berdosa, sehingga rakyat semakit1 terpuruk, menderita dah sengsara, mertyentuhjiwartya untuk berhadapandengan kaum pen ' jajah. Dalam dua doanya di bawah ini, tersirat makrni dengan jelas bagaimana kuatnya semangat nasionalisnie . 185 I I I
Sruo, lsLAM INTER01s1PL1NER atau kebangsaan Sayyid Idrus ketika itu. Dia berkata: "Ya Allah!, aku tak ingin melihat bangsaku dijajah fisiknya, ditekan jiwanya clan dicabut kemerdekaannya oleh Jepang". Dan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu clan bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, maka dengan gembira clan bersyukur, dia berdoa: "Semoga · Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati kemerdekaan ini clan kepada rakyat clan bangsa Indonesia diberikan kekuatan dalam mempertahankan kemerdekaan tanah air tercinta". 17 Dengan demikian, kontrib~si yang pen ting Ha bib Idrus bin Salim ad-Djufrie dalam aspek politik ini ada lah bahwa beliau telah meletakkan dasar terbentuk~ya ke sadaran patriotisme kebangsaan di Sulawesi Tengah me lalui pintu clan bahasa keagamaan. Penutup Demikian secara ringkas beberapa uraian mengenai pe_ maknaan atas ,perjuangan tokoh pejuang keagamaan di Sulawesi Tengah, Sayyid Idrus bin Salim ad-Djufrie. Dari gerakan-gerakan keagamaan yang ,telah dilakukannya, baik di bidang pendidikan, dakwah clan sosial, tokoh yang . oleh masyarakat Sulawesi Tengah menyebutnya dergan "Guru Tua" ini, tidak hanya telah memberikan kbntribusi besar dalarn pembinaan m6rnlitas keagamaart di Sulawesi Tengah, khususnya, clan Indonesia utnumnya, tetapi juga sekaligus telah fuereformasi sistem pendidikan tradisional · ketika itu. Atas dasar ini, sosok pendidik keagamaan ini, dalam konteks sejarah pendidikan keagamaan di Indo nesia, dap~t disebut sebagai representasi dari tokoh pefu baharu pendidikan Islam di Sulawesi Tengah. 186 DR,. LUKMAN s. THAHIR Catatan 1 Mengenai sosok tokoh ini, lihat H.M. Noor ~ulaiman, Perana~ Alkhairaat dalam Perubahan Sosiai Masyarakat Kaili di Sulawesi Tengah ( 1930-1996 J, Disertasi, (Yogyakarta: Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga, 1999). Lihat s 9 (Palu: T.p. 1991), him. 22. fyan B. Kambai, Perguruan Islam Alkhairaat Dari Masa ke Masa, 3 Lihat H. M. Noor Sulaiman, Peranan Alkhairaat, hlm. 94-95, 4 Lihat Abdullah Awad Abdun, Alkhairaat wa Mu'assisuha fi al-Suthur, (Malang: Dar al-Tauhid, 1996), hlm. 23-25. 5 Sofyan Kambay, Pergu;uan Alkhairaat, hlm. 24. 6 Abdullah Awad Abdun, Alkhairaat wa Mu'assisuha, him. 9. -- 1 To Kaili men.ipakan salah satu etnik dari dua belas etnik yang mendiami daerah Sulawesi T~ngah. Matulada mengungkap ke-12 etnik itu, yakni: 1). Kaili, 2). Pamona, 3). Buol, 4). Toli-Toli, 5). Banggai, 6). Kulawi, 7). Lore, 8). Mori, 9). Bungku, 10). Balantak, 11). Tomini, dan 12). Saluari. Untuk jelasnya, lihat Mattulada, Sejarah Kebudayaan To Kaili, (Palu: Universitas Tadulako, c:th.), him. 30-31. 8 Lihat Noor Si.tlaim.an, Peranan Alkhairaat, him. 96-97 • 9 Uhat antara lain, Abdullah Awad A\,duit, Alkhairilat wa Mu'assisuha; · Sofyan. B. Kambay, Perguruan Alkhairaat; Noor Sulaiman, Peranan Alkhairaat . 1o Mengenai masuknya Islam dan sistem pendidikan agama di Sulawesi Tengah, lihat Sutrisno Kutoyo dan S. Sutnardi, (Ed.), Sejarah Pendidikart Daerah Sulawesi 'fengah, him. 29. Dalarn buku ini disebutkan juga bahwa satnpai abad ke-19, pendidikan Islam di Sulawesi Tengah beluro. m.engenal pendidikan dalam bentuk formal. Pelajaran agatna utnumnya dilaksanakan di lingkungan keluarga, di Masjid atau di Mushalla. Untuk jelasnya; lihat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Sejarah Daerah Sulawesi Tengah, (Jakarfah: 1986). 86. dan 116. II Mengen.ai tradisi ritual keagamaan ini, lihat antara lain, Noor Sulaiman, Peranan Alkhairaat, him. 171; dan Departemen Pendidikah dan 187
188 Sruo1 lsLAM INTERDISIPLINER Kebudayaan, Upacara Tradisional (Upacara Kematian) D Tengah aer . arta: ' Daerah, 1986/1987)! hlm .. 47. . u awes1 · mentas1 Kebudayaan ah S I p k (Jak Invencarisasi dan Doku roye . 12 Mengenai sikap Sayyid Idrus 'k . . lihat Noor S l . meny1. ap1 trad1si ritual masyarakat Kaili, u a1man, Peranan Alkhazraat, him. 173. l) L'h s fy . t at o an Kambay, Perguruan Alkhairaat him 9 B d' k Noor Sulaiman, Peranan Alkhairaat, him. 2;3,
d . . an tng an engan 14 Ibid., him. 224. ll Mengenai kecurigaan pemerintahan Bela d d Perguruan Alkhairaat, lihat Noor Sulaiman P;ra:ana;lkha]ep_ang htel rhadap iraat, m. 226- 227. ' 16 L'h S fy t at o an Kambay, Perguruan Islam, him. 18. 4 Kritik ~akraliiad Pemikiran Keagamaan (Mengkaji Pemikiran Muhatnmed Arkoun] Pendahuluan TmAK ADA yang membantah bahwa dunia Islam petri.ah dan sedang h.:!rada dalam satti. krisis pemikiran yang cukup akut. Menurut Dr. Thaha Jabir al,Awani, 1 dalam buku The Qur'an and Sunah: The Time-Space Factor, krisis pe:tnikirah di dunia Islam itu rl1emanifestasikan dirinya setidakrtya . dalam tiga bentuk: pertd.nta, disintegrasi di antara beragam aliran, baik aliran yang berkenaan dertgart intelektual, sosial maupun politik. Kedua, ruhtuhnya faktor,fakt6r yang menjadi landasan bagi kehidupan yang harmbnis yang mewujud dalam sikap mau menang sendiri, ketidak jelasart menghadapi masa kini, dan ketiadaan hara.pan tneng, hadapi masa depan. Ketiga, kurangnya kesadarari. objektif me·ngenai realitas yang sebenarnya merty~ngkut kondisi sosial um.at clan hubungannya dengan sejarah. Tethadap fenomerta ini, tidak habisnya para filsuf dan iimuwan mehcoba,coba mencari jalan keluar dari krisis ini, mulai dari membuka kembali pintu ijtihad, meng, 189
Sruo1 ISLAM INTER01s1PL1NER kampanyekan "sekularisasill, sampai yang s~ara ekstrem tnelakukan "westernisas/'. Namun, secara umum bisa di. katakan bahwa segala upaya tersebut belum membuah. kan hasil yang menggembirakan-untuk tidak mengata. kan tidak herhasil. Dalam kondisi yang menyedihkan ini, di penghujung abad XX, muncul tokoh.-tokoh baru dengan tawaran pemikiran.-pemikiran alternatif clan orisinilnya sebagai respon dalam menghadapi krisis tersebut. Di antara mereka yang bisa dicatat adalah Muhammed Arkoun, seorang pe. mikir dari Aljazair yang oleh Bassam Tibbi dikatakan sebagai pemikir Islam yang paling mengesankan baginya selama melakukan kajian tentang Islam disamping Fazlur Rahman. 2 Pandangan yang sama diungkapkan juga oleh Robert D. Lee 3 yang menggambarkan Arkoun sebagai seorang sarjana sekaligus pejuang, saintis sekaligus aktivis, beriman teguh sekaligus ktitis, historisis sekaligus idealis, liberalis sekaligus radikal, clan warga dunia Islam sekaligus warga Eropa. Siapa sebenarnya Arkoun? Bagaimana pandangannya tentang krisis pemikiran umat Islam? Dan, apa jalan keluar yang ditawarkannya? Tulisan di bawah ini Ihencoba ·mengupas pertanyaan tersebut. S~etsa historis · kehidupan Atkoun Muhammed Arkoun dilahirkan pada tanggal 1 Pebruari 1928 cli Tourist.-Mimoun, Kabilia, suatu daerah dipe. ?unungan berpenduduk Berber di sebelah Timur Aljir, Aljazair.4 Dia dilahirkan di tengah.-tengah keluarga Berber sederhana dari strata masyarakat bawah, yakni pedagang rempah.-rempah. 5
190 DR, LUKMAN s. THAHIR Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di desanya, Arkoun menempuh pendidikan menengahnya di. kota pelabuhan Oran, yang tnerupakan kota utama Aljazair bagian Barat, ja.uh dari desa asalnya. Pada tahun 1950.- 1954, dia mempelajari bahasa clan sastta Arab di salah satu sekolah menengah atas di daerah pinggirah ibu kota Aljazair. Di tengah.-tengah berkecamuknya perang pem. bebasan Aljazair dari Perancis yang berlangsung dari tahun .19 54.-1963, -dia menda°ftarkan diri sebagai mahasiswa di Paris. Sejak saat itu, dia menetap di Perand~. Dia mem.- -peroleh gelar doktor sastra dari universitas Sorbbnne tahun 1969 dengan disertasi mengenai Humanisme dalam Pe. mikiran Etika Ibnu Miskawaih, seotang pemikir muslim dari Persia yang wafat tahun 1030 M, yang kemudian di. tertibkan dengan jud ul Contribution. a l' etude de l'humanisme Arabe Au Ive/Xe Seide: Miskawayh Philosophe et His. torien.60xf ord Encyclopedia of the Modem Islamic World, Vol. I, (Oxford: Oxford University Press, 1995, hlm. 139 Dalam rangka pengembangan karir akademiknya, Arkoun lebih banyak tinggal di dunia Barat-(Perancis) daripada tinggal di tanah airnya sendiri, Aljazair. Hal ini tidak mengherankan, karena Perancis jauh lebih baik dari pada -Aljazair dalatn hal fasilitas dan akses informasi, seperti dokumentasi ilmiah clan pergaulan ilrniah yang terbuka. 7 Di tempat ini, tepatnya di-Universitas Sorbonne, dia diarigkat secara resmi sebagai Guru Besar Sejarah P~mikir~n Islam. Dia pernah menjabat sebagai Direktur _pada Institute of Arab and Islamic Studies dart juga sebagai editor kepala Jumal Arabica; sebuah jurnal ilmiah ter.- -kemuka di Perancis selama beberapa tahun. Karena re.- 191
Sruo, ISLAM INTERDISIPLINER putasi akademiknya, oleh pemerintah Perancis dia diangkat sebagai anggota legiun kehormatan Perancis (Chevalier de La Legion d'honoeur) dan dianugrahi des pal mes academicues, suatu gelar kehormatan Perancis untuk tokoh terkemuka di dunia universitas. Kesibukannya yang lain adalah melaksanakan kunjungan clan memberikan kuliah pada berbagai lembaga akademik di seluruh dunia.8 Kerangka pemikiran Arkoun Sebagai anak yang dilahfrkan di Kabilia, Arkoun sej ak kecil hidup di tengah-tengah pergumulan tiga bahasa, yaitu bahasa Kabilia, salah satu bahasa Berber yang diwarisi Afrika Utara dari zaman pra-Islam clan pra-Romawi; bahasa Arab yang masuk ke daerahnya bersama ekspansi Islam sejak abad 1 Hijriyah; clan bahasa Perancis yang di bawa oleh bangsa Perancis yang menguasai Aljazair antara tahun 1830 clan 1962. Ketiga bahasa tersebut mewakili tiga tradisi clan orientasi budaya yang berbeda. Sampai batas tertentu, ketiga bahasa tersebut juga mewakili cara berpikir clan gaya pemahaman yang berbecla. Situasi seperti ini sangat mem pengaruhi pemikirau Arkoun. Tidak mengherankan jika kemudian cita-cita Arkoun yang utama adalah metna dukan berbagai cara berpikir, terutama semangat keaga Ihaan yang terpelihara di kalangan masyarakat penganut Islam clan sikap rasional-kritis yang berkembang di dunia Barat.9 Atas dasar ini pula, tidak mengherankan jika dalain kajian-kajiannya, Arkoun lebih ban.yak menggunakan pendekatail dan tnetodologi ilmu pengetahuan kontem- 192 DR. LUKMAN s. THAHIR porer yang berkembang di Barat, khususnya bidari.g filsafat, humaniora, clan ilmu-ilmu sosial. Hal ini dimurigkinkan, karena Arkoun: memang menguasai dengail. baik per kembangan ilmu pengetahuan Barat kci1temporer, khusus nya Perancis, tempat di mana dia men.ghabiskati sebagian besar masa pendidikan dan kehidupannya. Menurut Arkoun, 10 penggunaan pemikiran Barat dalam mengkaji Islam sama sekali tidak mengancani pe mikiran dan masyarakat Muslim, malah justru merupakan sarana untuk memahami secara lebih baik tnengapa pe~ mikiran Islam mengalami krisis sedemikian akut. Karena itulah dia sangat menyayangkan tnengapa perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan Barat belum bahyak dikenal atau belum diterima oleh kalangan umat Islam; bahkan ternyata para islamolog Barat sekalipun belum memartfa atkannya secara maksimal dalam studi-studi mereka tentang pemikiran Islam. Secara umum bisa dikatakan bahwa corak yang pa- ling menonjol dari pemikiran-pemikiran Atkoun adalah pemaduan unsur-unsur petnikiran Islam dengan unsur unsur yang berharga dalam pemikiran Barat modern. Dari Islam, Arkoun ingin membuang kejumudan serta keter tutupan yang telah membuahkan berbagai penyelewengan dan perbudakan dalam bidartg sosial-politik; sementara dari Barat dia mengambil rasionalitas dan sikap kritisnya untuk memahami agama. Realisasi dari proyek ihtelektualnya ini adalah karya- katya tulisatl, baik berupa buku, artikel, niaupuntulisan ber sama. Beberapa karyanya yang bisa dicatat adalah: 193
Sruo, ISLAM iNTERDISIPLINER Buku Traite d'ethique (Traduction Francaise Avec Traduction et Notes du tahdib al-akhlaq de Myskawaih), (1969) Contribution a l'etude de l'humanisme Arabe Au Ive/ Xe Seicle: Miskawayh Philosophe et Historien, (1970) LapenseArabe, (1975) - Overtures Sur l'Islam, (1969) Kumpulan artikel Essais Sur La Pense Islamique, (1973) Lectures du Coran, (1982) Pour Une Critique La raison islamique, (1984) Tulisa:n bersama fislam Hier,· ditulis bersama Louis Gardet, 1982) - r.Islam, Religion et Societe, ditulis bersama M. Aroso clan M. Bormans, ( 1982) Tujuan Arkoun dengan menulis karya-karya tersebut adalah melepaskan umat Islam dari kejumudan clan krisis pemikiran mereka, serta untuk menciptakan suatu pe ~ikiran_ Islarni yang mar.:1.pu menjawab tantangan yang d1hadap1 um~t Islam di dunia modern. Untuk sampai pada proyek yang besar ini, Arkoun banyak merujuk pada karya-karya besar Islam klasik clan pemikiran-pernikiran Barat kontemporer, di antaranya para filsuf linguistik seperti Ferdinand de Saussure (ahli .bahasa dari Swiss), Roland Barthers (ahli semiotika dari Perancis), Northop 194 DR. LUKMAN s. THAHIR Frye (ilmuwa11 kesusastraan dari Kanada), Jack Gt>ody (antropolog dari Inggris), Pierre Bourdieu (antropolog dari Perancis), serta filsuf-filsuf Perancis, seperti Paul Ricoeur, Michael Foucault, dan Jacques Derrida. Dari para. filsuf linguistik, Arkoun trieugadopsi semiotika; dari Ricoeur clan Frye, meminj am pandangan mereka mengenai mitos clan agama; dari Foucault, dia mengambil dan menggunakan istilah-istilah "episteme", "discours 11 clan "arkeologi"; sementara dari Derrida, me ngambil konsep dekonstruksi, "yang tak terpikirkan" (l'impense) clan "yang tak terpikir 11 (l'impensable), dan logo sentrisme. Yang terakhir ini, yaitu logosentrisme, 11 bukan hanya banyak mewarrtai karya-karya Arkoun, tetapi juga sekaligus dipakai oleh Arkoun saat menganalisis krisis pemikirat'l. di kalangan um.at Islarn.. 12 Proses kritik dari dalam itulah yang di.sebut Derrida sebagai "dekonstruksi 11 atau pembongkaran. Pemboilgkarail itu akan menampak kan aneka ragam aturan yang sebelumnya tersembunyi yang menentukan teks. Untuk jelasnya, pikiran-pikiran Derrida ini, lihat K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, Jilid II, (Yogyakarta: Kanisius, 1991). Konsep ini dikaitkan oleh Arkoun dengan geja.la terj~dinya ortodoksi. Ortodoksi adalah suatu · wewenang (authority) yang memiliki hak penuh atas teks dan pe nafsiran atasnya. Bagi Arkoun sendiri, kelahiran suatu ortodoksi tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politis a.tau determinasi sejarah tertentu. Kritik-kritik Arkoun ter hadap bangunan ilmu-ilmu keislaman sengaja dilontarkan untuk membongkar klaim-klaim kebenaran yang diajukan oleh ortodoksi. Arkoun menegaskan bahwa semua klaim- 195
STUD.I ISi.AM INTERDISIPLINER klaim itu tidak bersifat universal clan mutlak, karena epis, teme yang melandasi basis kebenaran dari ortodoksi ter sebut mempunyai korelasi spesifik dengan kondisi sosio historis tertentu. Di sisi lain, kritik epistemologis Arkoun juga dimaksudkan untuk membongkar 1'daerah-daerah" terlarang yang tidak boleh dan tidak mungkin dipikirkan dalam sejarah pemikiran Islam. Ini disebabkan, menurut, nya, karena setiap ortodoksi logosentris selalu mencipta, kan mekanisme perlinclungan untuk menghinclari ancam, an dari episteme-episteme alternatif di luar dirinya. Me, kanisme perlinclungan itu diciptakan dengan cara mem buat "tabu-tabu" pemikiran. Nalar Islam yang "membekukan" pikiran "Nalar Islam" adalah fokus perhatian Arkoun sebelum me, mulai proyek besarnya membebaskan umat Islam dari "penjara" kejumudan dan kemunduran. Apa yang di maksudkan Arkoun dengan kata nalar ini kurang lebih adalah cara seseorang-terutama sekolotnpok orang dalam berpikir, memandang, menguraikan clan memahami kenyataan. Sementara itu, Islam sendiri dipandang oleh Arkoun sebagai satu gejala sosial yang memiliki matra ke, sejarahan yang tidak bisa ditinggalkan. 13 Maka, nalar Is, lam bisa diartikan sebagai suatu nalar yang berkembang di kalangan umat Islam clan berfungsi pada periode ter, tentu. Pada bagian inilah Arkoun melancarkan kritiknya terhadap pola pikir sebagian besar umat Islam yang me mandang universalitas clan kemutlakan satu nalar yang berlaku pada suatu periode tertentu sebagai yang sesuai dan cliberlakukan untuk segala ruang dan masa. Di sini, 196 OR. LUKMAN S. THAHl!t struktur clan bangunan keilmuan Islam, oleh Arkourt.14 dilihat sebagai hasil pemikiran biasa yang tidak terlepas dari kerangka ruang clan waktu. Ketika semua nilai atau ajaran agama (yang bagi pemeluknya diailgga)'.) unive~sal). telah dipahami clan dipraktikkan maimsia, fuaka umver, . salitas tersebut mau tidak mau akan turut diwarnai oleh muatan-muatan "lokal"-partikular. Sejarah pcrkembangan pemikiran Islam telah ber, hasil merumuskan berbagai bidang pengetahuah ke islaman, baik dalam bidang hukurh, teologi, filsafat mau pun tasawuf yang sebagian besar terjadi dalam perfode formatif pemikiran Islam (sekitar kejayaan dinasti Umay, yah dan Abbasiyah). Bagi Arkoun, setnua itu adalah karya katya tafsir yang disebut "teks hermeneutis" yang iµeru pakan aktualisasi dan hasil pemahatnan dan penerapan 5 Di. wilayah clari Alquran sebagai "teks pembentuk", 1 penafsiran itulah, sebenarriya, terletak jasa besar para pemikir Islam, karena mereka telah berhasil me_ng~ni. bangkan sedemikian rupa teks Alquran yang bers1fat potensial menjadi sesuai dengan keadaan nyata. Na.mun yang disesalkan,oleh Arkoun adalah ketika terjadi ke ragarn.an dalam pemahaman dan penafsiran, tnu~cul pul~ persaingan clan salin:g mengklaim kebenaran clan berbaga1 yang ada. 16 Persaingan yang disesalkan Arkoun tersebut pada · akhirnya memunculkan ortodoksi dalam Islam. Ortodoksi ini tetjadi kareri.a setiap tradisi pemikiran yang ada, baik · Syi'ah, Sunni, Muktazilah, clan sebagainya, telah beralih fungsi dari sekadar salah satu penafsiran menjadi satu sistem budaya yang meniadakan yang lain, dengan ber- 197
Sruo, ISLAM INTER01s1PL1NER ~saha menegaskan pemikirannya sendix:i sebagai yang pal, mg benar clan berlaku "pada setiap zaman clan masa". Tidak heran jika pada akhirnya, Arkoun melihat bahwa seluruh bangunan pemikiran Islam, tidak terkecuali fil, safat, terkungkung dalam ketertutupan logosentris.17 Bukti paling menonjol dari fenomena logosentrisme ini terjadi pada masa,masa di mana "pintu ijtihad telah ditutup" dan sikap taqlid menjadi budaya dalam sistem berpikir umat Islam. Dalam masa ini memang masih ada sejumlah karya, namun karya,karya ters.ebut ternyata tidak lebih dari komentar terhadap karya,karya terdahulu bahkan. komentar atas komentar, sebagaimana kata Fazlu; Ketika pemikiran Islam memasuki periode Rahman. modern, yakni pada abad ke,19, ketertutupan pemikiran Islam itu dibuka kembali oleh beberapa tokoh pembah~ru. Namun dalam.pandangan Arkoun, ijtihad yang dilakukan pada masa ini masih belum membuka diri pada kemodem, an ~ang sebenarnya. Nalar yang digunakan sebenarnya mas1h sama dengan nalar yang lama, yaitu nalar yang telah berkembang dan berfungsi dalam pemikiran skolastik.19 18 Untuk jelasnya, di bawah ini akan dijelaskan apa yang dimaksud Arkoun20 dengan ciri,ciri nalar lama yang bercorak skolastik: Pertama, k.'!tundukan nalar,nalar itu kepada wahyu yang given God. Semua nalar y~ng ada da, lam pemikiran Islam ternyata tunduk kepada wahyu ter, sebut taripa ketuali, termasuk nalar Muktazilah clan nalar para filsu£ Meskipun terdapat perbedaan·dalam cara ke, tundukannya, tetapi pada intinya semua nalar tersebut hanya bekerja dalam batas,batas penge_tahuan yang ada dalam wahyu. Kedua, penghormatan serta ketaatan ter, 198 I .l. DR, LUKMAN s. THAHIR hadap otoritas tersebut. Dalam beragam aliran pemikiran Islam, terdapat apa yang disebut sebagai imam mujtahid. Mereka ini dianggap sebagai otoritas tertinggi yang tidak boleh dibantah atau didebat. Ketiga, nalar irii memainkan peranannya melalui satu cara pandang tertefitu terhadap alam semesta (menjadi satu world view), yakni cara pan, dang khas abad pertengahan. Fenomena Taqdis al-Afkar ad-Diny yang me·m- -prihatinkan Menurut Arkoun, perangkat ilmiah dan epistemologis yang dihasilkan oleh nalar Barat modern. bisa dipakai urttuk memecahkan kerumitan dan. problem <la.lam nalar Islam skolastik tersebut. Dalam pandangannya, Barat telah mampu meninggalkan nalar skolastik tersebut saat terjadi, nya renaissance. Tetapi hal ini tidak berarti 1nelenyapkan sama sekali semua unsur yang ada dalam nalar Islam. Kare, na itu, bagi Arkoun, kebutuhan mendesak saat ini adalah bagaimana mempersempit jarak epistemologi antara nalar Islam skolastik clan nalar Barat modern. Caranya adalah dengan melakukan dialog ilmiah yang subur di antata keduanya. N amun demikian, ada dua hambatan besar yang . bisa menghadang proyek ini, yaitu fenomena ideologisasi sebagai lawan dari ideasi dan Taqdis al,Afkar al,Diny di kalangan umat Islam. Menurut Arkoun, terdapat perbedaan yang sartgat tajam antara ideol6gi (idiologie) dengan ideasi (ideation). Ideasi ada~h upaya kontinu yang dilakukan jiwa untuk men, dinamiskan, membuka, memindah, meregenerasi dan mem, perbaharui gagasan,gagasan yang tersedia dalam suatu 199
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER sistem pemikiran tertentu. Sebaliknya, ideologi mengguna kan beberapa gagasan yang telah di pilih clan disederhana kan untuk mengarahkan kekuatan-kekuatan sosial me nuj u tindakan tertentu. 21 Dengan demikian Islam yang ber waj ah ideologis yang ditampilkan umatnya itu lebih ber sikap tertutup, intoleran, kaku, sakral, clan apologis. ltulah sebabnya, dalam pandangan Arkoun, meskipun pintu ij tihad telah dibuka kembali pada awal abad ke-19 oleh para reformis clan modernis, namun masih belum membuka diri pada kemodernan pemikiran sebenarnya. 22 Di sisi lain, dalam dunia Islam sendiri telah mewabah satu pola pe- . mikiran yang menjadik2'n tidak mudahnya dialog dilaku kan, yakni satu fenomena yang disebut Arkoun ·sebagai Taqdis al-Afkar ad-Diny (pensakralan pemikiran ke agamaan). Dalam fenomena Taqdis al-Afkar ad-Diny ini, tradisi pemikiran Islam klasik dianggap sebagai kekayaan clan kekuatan spiritual yang perlu di pertahankan tanpa harus di pertanyakan bagaimana asal-usul tradisi terse but.· Mempertanyakan tradisi berarti meragukannya bahkan bisa berarti mengingkari wujud tradisi yang selama ini dipegang dengan kokoh. Bentuk pemikitan Islam yang meliputi kalam, fikih, tasawuf, adalah bentuk bangunan yang paten. Generasi sekarang tinggal mewarisi begitu saja warisan kekayaan intelektual spiritual generasi terdahulu tanpa di sertai sikap kritis, mempertanyakan bagaimana sebenarnya situasi historis yang ikut menentukan corak petnikiran Islam saat itu dan mempertan.yakan lebih lanjut relevansinya dengan tantangan s~jarah serta problematika baru yang mengitari gen.erasi sekarang. Dengan begitu 200 OR. LUKMAN S. THAHIR tanpa di sadari, tradisi pemikiran Islam diteriml:t. setara dogmatis yang menyebabkan tertutupnya kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan tradisi tersebut sesuai de ngan perkembangan wilayah pengalarn.an manusia. ltulah· sebabnya um.at Islam sampai masa kini masih berada dalam satu kondisi yang di sebut Arkoun ruang mental abad pertengahan (L'.espace mental medieval); suatu kondisi yang telah dilewati Barat sejak masa renaissance, 23 Relasi dialektis: bahasa-pemikiran-sejarah Setelah melakukan berbagai kajian, kritik, dan penilaian terhadap nalar Islam, Arkou11 kernudiah menawarkan alternatif jawabannya derigan cara membuka kesadaran umat Islam mehgenai adanya keterkaitan yang erat antara bahasa, pemikiran, clan sejarah. Umat Islam clan umat beragama pa.da utnumnya, perlu menyadari sepenuhnya bahwa, ada huburtgah di, alektik antara bahasa, pemikiran, dan sejarah. Tidak ada pemikiran keagamaan Ihana pun yang terlepas sama sekali dari bahasa dari sejarah. Jika itu disadari, maka akan di mungkinkan adanya kesadaran inengenai pl,uraHtas pe mahaman kcaga~aan, clan dinamika pemikira.n Islam aka.rt lebih bersifat terbuka, dialogis, tidak mandeg clan kaku. Untuk merealisasikan proyek ini, menurut Arkoun, jalati. pertama yang harus ditempuh adalah denga.n memilah clan menunjukkan maria teks pertama atau teks pemberituk clan rila.ila teks herrr.eneutis. Arkoun ingin mengembalikan pe tnikiran Islam kepada wacana Quran seperti sediakala yang terbuka terhadap berbagai pembacaan dan dengan demikian terbuka pula terhadap berbagai pemahainah. 201
S1uD1 lsLAM hnERD1s1PLINER Kesulitan yang dirasakan Arkoun dalam proyeknya ini adalah bahwa ternyata Alquran sebagai teks pertama atau peristiwa pertama telah tertimbun sede~ikian rupa oleh pemikiran Islam yang mewujud dalam berbagai ma, cam literatur yang merupaka"u teks,teks kedua atau teks, teks hermeneutis. Timbunan ini telah menumpuk sedemi, kian rupa sehingga menghalangi pemahaman Alquran da, lam keadaannya seperti sediakala. 24 Untuk mengatasi hal itu, Arkoun meminjam metode 0de~o~struksi" atau "pembongkaran" Derrida clan juga - anahs1s Arkeologis yang dipakai dalam ilmu,ilmu mengenai benda,benda purbakala. Dengan analisis ini diupayakan terjadi suatu klarifikasi historis (al,idha' ah aMarikhiyyah) terhadap teks,teks hermeneutis dari tradisi pemikiran ter, tentu, yaitu memperjelasnya dengan membersihkan "debu" ruang clan waktu yang menyelubunginya sehingga nantinya akan terlihat hubungan antara teks,teks dari fase sej arah tertentu dengan konteks sosial, generasi serta gerakan, gerakan petnikiran yang beragam yang berada dalam waktu yang sama. 25 Di samping menunjukkan adanya hubungan antara pemikiran clan sejarah, Arkoun juga menunjukkan adanya hubungan yang tidak terpisahkan antara pemikirari dan bahasa. Setiap pemikiran keislaman, di samping merupa, kan. "cermin" dari dinamika pergumulan realitas sosio, historis pada fitik sejarah tertentu, juga terumuskan, ter, konsepsikan, dan terurtgkapkan dalam "bahasa" tettentu. Dalam al,Fikr al,Islamy, Arkoun berka.ta: "Ketika saya inetnbaca sebuah buku tentang ilmu fikih atau kalam, serta merta saya akan bertanya mengenai hubungan yang terdapat antara pemikiran teologi, 202
DR. LUKMAN S. THAHIR pengarang yang bersangkutan clan konsepsi linguistik yang sedang dominan pada masanya. 26 Manfaat dari analisa terhadap bahasa irti, tnenurut Arkoun, dengan merujuk pendapat L. Kjetnslev, tidala.h bahwa pertama, pendekatan semiotis memandang teks sebagai keseluruhan clan sebagai suatu sistein dari hubung, an,hubungan intern, dan kedua, analisis bahasa ifi.i m.em, buat kita mendekati suatu teks taripa it1terpretasi ata.u pri:1., anggapan lain sebelumnya.27 Dalam pemikirannya mengenai keterkaitan antara "bahasa,pem~kiran,sejarah" ini, pengiiruh dari Foucault cukup terasa. Dalam pandangan Foucault, manusia pada tiap,tiap jamannya menangkap (inemandang dan me, mahami) realitas dengan cara,cara tertentu clan cara manusia menangkap kenyataan tersehut disebut "EPIS .. TEME". Karena manusia menangkap · ken ya ta.an itu dengan cara tertentu, maka dia mertgekspresikannya pun dengan cara tertentu pula; itulah yang disebut "DJS .. KURSUS" atau "WACANA". W~cana inilah yang akan menjadi salah satu bentuk kuasa yang menerttukan bentuk masyarakat, budaya, dan pemikiran.i8 Pandangan ini tampak ketika Arkoun menjelaskart bahwa teks,teks Islam-sebagaimana halnya teks,teks yang lain-lahir dari kebudayaafi dan cara pemikiran ter, ten.tu yang pada gilirannya membangun konstruksi pe, mikiran tertentu. Dalatn kaitannya dengan Alquran, Arkoun menegaskan bahwa kitab suci kaum muslimin itu merupakan perkacaan, fonomena bahasa, kebudayaan dan keagamaan yang lahir dalam suasananya sendiri sehingga 203
Sruo1 lsLAM INTERDISIPLINER i~ tidak akan melahirkan berbagai makna kecuali kalau d_1~asukkan dalam konteksnya (kontekstualisasi). Pada gihrannya, kontekstualisasi itu akan melah' k penstrukturan kesadaran terlebih pada k ' Alquran merupakan teks keagamaan yang dimaksudk untuk dibaca clan dihayati. 29 ir an satu . enyataannya
an Penutup Demikianlah sebuah paparan ringkas mengenai pikiran Arkoun dalam upayanya melakukan kritik terhad ap pe- · m1 iran_ ke1slaman clan pola pikir umat Islam. Secara um um b1sa di katakan bahwa meskipun Arkoun telah me- . lakukan semacam "dekonstruksi" dalam 'k' . h ar 1 erusa a . mendob~ak _clan menghancurkan akar-akar krisis pemikiran yang te~J9.d1_dalam dunia Islam, namun apa yang dilaku kanya ~1sa d1 katakan masih samar. Apa yang di lakukan- nya leb1h cenderung bersifat metodologis sehingg "k k a WaJar 11_ a emu tan ban yak kritik mengarah kepadanya karena d1anggap belum menghasilkan satu produk baru seb . aga1 . pengg~nt-1. an penyempurna berbagai doktrin tradisional yang d1knt1knya, sebagaimana Fazlur Rahman tel h h as1 an talSlr baru dengan Major themes of the Q t' b. , , d' . d " c . a meng- ' ur an- nya. an mengenai hal ini, Van Koningsveld pernah berka~a ''Arkoun banyak sekali menerbitkan uraian meto dolo~1s clan epistemologis, yang di anggap sebagai pekerJaan pengantar, tetapi belum menawarkan suatu teologi Islam yang baru",31 'lk 30 D ,, . . . Namun harus pula diakui bahwa konstribusi yang di benkan oleh Arkoun ini sangat besar bagi upaya reformasi menghadapi kejumudan, ketertutupan clan kemandegan 204 DR, LUKMAN S. THAHIR dalam dunia intelektual umat Islam. Setidaknya Arkoun telah membuka inata umat Islam bahwasanya meteka selama ini telah salah dalam bersikap dan berpikir, b~ik mengenai pandangan mereka yang sekadar mensucikan pemikiran agama dan bukan agama itu sendiri, maupun ketidaksadaran mereka bahwa setiap pemikiran tidak terlepas dari unsur-unsur subjektivitas manusiawi, seperti unsur bahasa dan sejarah. Maka, sutnbangan besar Arkoun ini selayaknya diapresiasi sebagai langkah awal dan jalan yang dirintis Arkoun untuk diteruskan dart ditindak lan j uti, baik dengan merumuskan strategi sosialisasi ide-ide nya maupun dengan menjalankan ide-idenya tersebut untuk mengha~ilkan epistemologi dan teologi yang baru yang lebih sesuai dengan kondisi kekinian dan kedisinian umatlslam. Catatan 1 Al-Awani, Thaha Jabir, The Qur'an and Sunah: The Time-Space Factor, (London: International Institute oflslamic Thought, 1995), 79. 2 Bassam Tibi, The Crisis of Modem Islam: A Pre Industrial Culture in the Scientific Technological Age, terj. Yudian W. Asmin, dkk. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994), him. 8 3 Robert D. Lee, "foreword", dalam Muhammed Arkoun, Rethinking Islam: Common Question Uncommon Answer, (Boulder: Westview, 1994), h. viii 4 Johan Meuleman, "Pengantar", dalam Muhammed Arkoun, Nalar lslami dan Nalar Modem: Berbagai Tantangan dan Jalan Baru, terj. Rahayu S. Hidayat, 0akarta: INIS, 1994), him. 1. 5 Fedwa Malti,Douglas, "Muhammed Arkoun", dalam John L. Esposito (Ed.), The Oxford Encyclopedia of the Modem Islamic World, Vol. I, (Oxford: Oxford University Press, 1995, him. 139 205
. Sruor lsLAM INTERDISIPLINER 6 Johan Meuleman, "Pengantar", hlm. 2. 1 Johan Meuleman, "Nalar Islami dan Nalar Modern: Memperkenalkan Pikiran Muhammaed Arkoun", dalam Ulumul Qur'an, No. 4 Vol. IV, 1992, him. 94. 8 Fedwa Malti-Douglas, "Mohammed Arkoun", him. 139. 9 Johan Meuleman, "Pengant~r", hlm. 1. 10 Johan Meuleman, "Pengantar", hlm. 5-6 dan 12. 11 Yang dimaksud Logosentrisme oleh Derrida, .antara lain berarti bahwa manusia tidak mengungkapkan diri dan malah tidak dapat berpikir kecuali melalui bahasa,· tradisi kebahasaan dan tradisi teks tertentu. Namun demikian, tidak berarti bahwa manusia sama sekali tidak bisa maju dalam petnikiran atau melakukan kritik terhadap pemikirannya sei;idiri atau pemikiran orang lain yang terdahulu. Kemajuari dan kritik dimungkinkan, namun hanya dati dalam tradisi teks atau. wacana tertentu. Proses kritik dari dalam itulah yang disebut Derrida sebagai "dekonstruksi" atau pem bohgkaran. Pembongkaran .itu akan menampakkan aneka ragam aturan yang sebelumnya tersembunyi yang menentukan teks. Untuk jelasnya, pikiran-pikiran Derrida ini, lihat K. Bertens, Filsafat Barat Abad XX, Jilid II, (Yogyakarta: Kanisius, 1991). 12 Lihat antara lain artikel Arkoun, "Logosentrisme dan Kebenaran Agama dalam Pemikiran Islami berdasarkan al-I'lam bi manaqib al-Islam, karya al-~miri", dalam Muhammed Arkoun, Essais Sur La Pensee lslamique, terj. Hidayatullah, (Bandung: Pustaka, 2000), him. 181-225. ll Johan Meuleman, "Islam dan Pasca Modernisme dalam Pemikiran Muhammed Arkoun", dalam Johan Hendrik Meuleman (Ed.), Tradisi Kemodeman dan Metamodemisme, (Yogyakarta: LKiS, 1996), him. 119. 14 M. Amiri Abdullah, "Arkoun clan kritik Nalar Islam", dalam Johan Hendrik Meulernan (Ed.), Tradisi Kemodernan dan Metamodernisme, him. 6. 15 Arkoun membagi dua model teks, yaitu teks pertama yang disebut sebagai . teks pembentuk (an-nash al-mu'assis) dan teks kedua yang menjelaskan atau menginterpretasikan teks pembentuk yang disebut sebagai teks 206 DR, LUKMAN $, THAHIR hermenutis (an-nash al-tafsiri). Lihat Muhammed Arkoun, Nalar Islanli dan Nalar Modern, him. 232-234. 16 Mengenai pertentangan ini, lihat misalnya Oliver Lea_man, Pengantar Fibafat Islam, terj. Amin Abdullah, (Jakarta: Rajawali, 1989), hltn. 9-18. 11 Muhammed Arkoun, Nalar Islami dan Nalar Modem, h. 195. 10 Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition, (Chicago: the UniversityofC:hicago Press, 1984), him. 37-38. 19 Muhammed Arkoun, Nalar Islami dan Nalar Modem, hlm. 284-305 20Muhammed Arkoun, Al-Fikr al,Islami: Naqd wa al-ijtihad, terj. Hasyitn Shalih, (London: Dar al-Saqi, 1990), hlm. 236-237 21 Muhammed Arkoun, Nalar Islami dan Nalar_Modem, him. 252. .22 Robert D. Lee, "Fo,eword", him. ix. ,.;u Muhammed Arkoun, Al,Fikr a!-Islami: Naqd wa al-ijtihad, him. 238. 24 Ibid., him. 232. 2s Ibid., him:. 233-234. 26 Ibid., him. 239. 27Muhammed Arkoun, Lectures du Coran, terj. Hidayatullah, (Bandung: Pustaka, 1998), hltn. 10. 29 Robert Dunn, "Pasca-Modemisme: Populisme, Budaya Lokal dan Carda Depan", dalam Prism11, No. 1, 1993, hlm. 51-52. 29 Muhammed Arkoun, Berbagai Pembacaan al-Qur'an, terj. Macli.asin, (Jakarta: INIS; 1997), hlm.185-186. 30Bandingkan dengan M. Amin Abdullah, "Arkoun dan Kritik", him. 2-3. 31 Johan Meuleman, ~Beberapa Catatan Kritis tentang Kafya Mu~ammed Arkoun", dalam Johan Hendrik Meuleman, (Ed.), Tradisi Kemodeman dan Metamodernisme, him. 161-162. 207
5 lilam dan Wacana lndoneda-Modern (Studi atas Gagasan Teologi Inklusif Nurcholish Madjid] Pendahuluan DALAM satu dasawarsa terakhir ini, kualitas pemikiran clan kesarjanaan Islam di Indonesia, seperti disinyalir-oleh Greg Barton, mendapatkan perhatian serius dari berbagai belahan duhia Isiam laitmya. Menurutnya, t'neskipuh se, cara geografis clan ekonon.1.is Indonesia termasuk negara · pinggiran, namuh secara objektif diakui bahwa posisi wacana pemikiran Islam di Indob.esia dalam dunia pem.ikir, an Islam tidak menggambarkan kesan terpinggirkan. 1 · Pernyataan senada .dilontarkan oleh Federspield, 2 yang melihat bahwa kelompok intelektual muslim di Indonesia pada era 1990,an telah mengalami ledakan luar biasa,. harangkali sudah jauh mendahului negara,negara Islam lainnya. lni artinya, bahwa Indonesia, meminjam ungkap, an Fazlur Rahman, diharapkan bisa menjadi pusat ke, bangkitail Isla1n di dunia. 3 Besatnya harapan dunia luar terhadap Indonesia bagi diskursus keislaman ini, secara akademis, menuntut basis 209
Sruor ISLAM INTER01s1PL1NER ~ajian khaza~a_h Islam yang bersifat lokal clan mondial. engan dem1kian,. aksentuasi Islam dalam wacana k :oder~an tidak h~nya merupakan su~tu kemestia:~ mun Juga harus cl1barengi clengan perubah an stru tur ig_ma b~rp1k1r umat-dari corak legal formalistik :an ~~dukt1f,ras1o~al ke corak substansialistik clan sosial, mmp1n~-y:ng leb1h menyentuh aspek historisitas ke,. · 1 mi, s am t1dak lagi . k· k imung m an ~enJa 1 w:cana pluralistik, yang oleh Amin Abdullahs ~ d1katakan on going process" clan " K on going J ormatzon" cl arena _1tu, perumusan kembali Islam tradisional ticlak la ~ b apat d1pahami sepenuhnya oleh pikiran modern. Dala! atasan,b~tasan teologi,kalam misalnya, dapat diterima clan arad. p . . anusiaan. Dalam wacana sepert· .. I l b erwaJah monolitik,idiom Yunanian tetap1· d· . . . d· ' . . . . k clan berart1 bagi pikiran modern. . . Di sinila~, urgensi wacana clan artikulasi pemikiran teon ~urchohsh Madjid, yang oleh M .. Syafi'i Anwar: 6 teolog1 tersebut_ dikatakan sebagai basis ide terhadap s~, luruh konstruks1 pemikiran Nurcholish Madjid [ I nya disebut Cak N J d . . . se anJut, . ur ' an aga1mana wacana teolo in a g y . b d1 era Indonesia modern. Tulisan ini mencob· . 1· · h l is~s a 1 tersebut dengan membatasi pad a pemikirannya di ta un 980,an. Pembatasan ini didasarkan pada perkem, ba~~an ~acana _Islam_ Indonesia, di mana pada dekade ini pohtik t1dak lag1 menJadi satu,satunya wadah per· Juangan d l adam upaya erkhidmat pada Islam, seperti yang terjadi a mengana, . b pa a era, 70,an. Sekilas biografi Cak N ur Pada usianya yang tegolong atnat muda, dia sudah men , guncang wacana pemikiran Islam di tanah air. Dia adalat 210 . . DR. LUKMAN s. THAHI_R seorang yang sangat menonjol di Indonesia dengan ke, pribadian yang men1:1rtit sementara orang eksentrik dan kontroversial. Cak Nur, demikian Nurcholish Madjid biasa dipanggil oleh karib atau kerabat dan orang,orang yang pro maupun kontra terhadap ide,idenya, dilahirkan di Mojoanyar, Jombang, Jawa Timur, 17 maret 1939 ber, tepatan dengan 26 Muharram 1358 H. 7 Dia dibesarkan dari latar belakang keluarga pesantren. Ayahnya, Abdul Madjid, seorang Kiai jebolan pesantren Tebuireng, J ombang yang didirikan dan dipimpin oleh penditi Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy'ari. Sedang Ibunya, Halimah, adalah puteti seorang Kiai Abdulfah Sadjad dari Kediri, yang juga teman baik KH. Hasyhn Asy'ari. 8 Pendidikannya berawal di sekolah Rakyat Mojoanyar [pagiJ dan Madrasah Ibtidaiyah [sore], kemu, dian melanjutkan pesantren Darul Ulum, Jomban.g clan Darns Salam di Gontor, Ponorogo. Pada tahun 1960, se, telah menyelesaikaii pendidikan pesantren Gen.tor, dia masuk ke IAlN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Di kota inilah pemikirannya banyak ditempa, terutama setelah bertemu dei:igan beberapa tokoh lntelektual Islam saat itu-di~ . antaranya M. Natsir dan Hamka-. clan bercokol pada organisasi Himpunan Mahasiswa Islam [HMI]. serta di, percayakan untuk memimpin roda organisasi ini selama dua periode, yakni pada tahun 1966,1968 clan 1968,1970. Pada era inilah gagasan,gagasan pembaharuan mulai me, nyentuh kesadaran um.at Islam. Di antaranya yang sangat kontroversial adalah gagasan tentang "Islam Yes, Partai Islam No". 9 Pada tahun 1978, setelah menyelesaikan pen, didikannya di IAIN Syarif Hidayatullah, Cak Nur mem, 211
Sruo1 lsLAM INTER01s1PL1NER peroleh beasiswa dari Ford Foundation guna melanjutkan studinya di Universitas Chicago, AS. Dari Universitas ini, dia memperoleh ge!ar Doktor filsafatnya dengan predikat Summa Cum Laude pada tahun 1984, dengan judul Disertasi: Ibnu Taimiyah ~n Ka lam and Falsaf ah: Problem of Reason And Revelation in Islam. Bahkan, prestasi clan sumbangan atas pemikirannya bagi peradaban Islam, di kemudian hari Cak Nur intens diminta menjadi dosen terbang di berbagai universitas terkemuka, seperti Universitas Montreal dan McGill, di Kanada. 10 Tulisan,tulisan Cak Nur sangat banyak-baik dalam bentuk buku atau artikel,artikel-dibuat dengan bahasa, bahasa yang tegas, keras, kadang,kadang bombastis, polemis, dan hiperbolik, sehingga banyak menarik sikap pro, kontra dari masyarakat. Di antara sekian banyak karya, karyanya yang dapat di sebutkan adalah: 1). Khazanah Intelektual Islam, G akarta: Bulan Bin tang 1984); 2). Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, (Bandung: Mizan, 1988); 3). Islam Doktrin clan Peradaban: sebuah Telaah Kritis terhadap Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan, (Jakarta: Paramadina, 1992); 4). Islam Agama Kemanusiaan Mem, bangun Tradisi dan Visi Baru Islam Indonesia, (] akarta: Paramadina, 199 5); 5). Pintu,pintu menuju Surga, (] akarta: Paramadina, 1996); 6). "Socio,Political Pluralist an World, Wide Solidarity: The Political Perequisities of Peaceful Co, Existence of Nation and Cultures (Islamic Understanding)", Makalah dipresentasikan pada Christian, Islamic Seminar ' Vien.a Austria, April 1993; Islam and State: Indonesia (The Problem of a Common Platform for a Plural Society)". ' 212 DR. LUKMAN S. THAHIR Setting sosial pemikiran teologinya Latar belakang pemikiran teolcgi Cak Nur, khususnya tahun 80,90,an, tidak terlepas dari pergeseran wacana intelektual Islam. saat itu. Ui.nat Islam di Indonesia, pada tahun,tahun tersebut, sebagaimana diungkapkan Sudir, man Tebba, sedang bergerak dari minoritas politik menuju mayoritas budaya. 11 Kebanyakan aspirasi umat, terutama pad a dekade antara 1980, 1990,an, tidak lagi met~andang aktivitas politik sebagai satu,satunya wadah pequangan dalam rangka berkhidmat pada !slain dengan segala kandungan makna yang diyakini dan dihayati dalam kehidupannya. Gerakan Islam_saat itu tengah bergerak ke suatu spektrum baru yang lebih dominan bersifat kebu, dayaan ·ketimbang politik. "Islam sebagai gerakan kebu, dayaan", demikian menurut budayawan dan, intelektual Islam, Kuntowijoyo, 12 dapat dirumuskat;1 dalam tiga sub gerakan, yakni gerakan intelektual, gerakan etik, dart . .. Pergeseran wacana Islam dan keindonesiaan 1111,.btsa dilihat berdasarkan sejumlah indikasi yang menunjukkan gerakan sejarah timat Islam di tanah air. Pertam~: kecen, derungan semakin pudarnya kepemimpinan poht1k Islam clan bangkitny~ kepemitnpinan para intelektual muslim, terutama yang berbasis di berbagai kampus utama di Indo, nesia. 13 Kedua, kecenderungan semakin menguatnya ke, sadaran kclektif, clan respon masyarakat Islam yang berada pada masa peralihau; dari masa agraris ke zaman industri: Di sini, kita melihat ada keinginan besar dari generas1 muda Islam untuk melihat masa depan Islan1 sebagai ke, . kuatan sosial, budaya, ekonomi, clan sebagainya. 14 Ketiga, gerakar1 estetik. . . . . 213
Smo, lsL~M INTER01s1PL1NER adanya kecenderungan penafsiran normativitas agama di · kalangan intelektual Islam yang berbasis ilmu pengetahuan umum, di mana sebelumnya Otoritas penafsirnn ini hanya pada mereka yang memiliki basis pesantren clan sarjana IAIN. Pergeseran wacana tersebut semakin menarik, karena mereka yang berbasis pengetahuan umum men defenisikan agama melalui pendekatan scientific. Gejala ini bisa dilihat pada pemikiran teologi versi Kuntowijoyo, is dan teolbgi transformatif Muslim Abdur Rahman. 16 Ke empat, kecenderungan meningkatnya tuntutan·demokrati sasi, keadilan, emansipasi, clan pluralisme keagamaan di berbagai aspek kehidupan berbangsa clan bernegara, se hingga menuntut kejelasan tentang bentuk-bentuk ke mungkinan hubungan antara Islam dengan konsep kema nusiaan universal. 17 Pergeseran wacana keislaman ini, bila ·dikaitkan dalam konteks perubahan sosial yang bersifat global clan struktural, akan tampak beberapa faktor korelatif di antara keduanya. Faktor-faktor yang menjadi determinan tum buhnya pergeseran ini, bisa bersifat eksternal clan inter nal. Secara eksternal, umat Islam di Indonesia dipengaruhi oleh perubahar'l. global. Era ini, dalam pandangan Cak Nur, ditandai dengan adanya proses dalam kehidupan umat manusia menuju masyarakat yang meliputi seluruh bola dunia. Proses itu dim.ungkinkan clan dipermudah oleh ada nya kemajuan dan teknologi, khususnya tekn6logi ko munikasi clan transportasi. Dalam masyarakat umat manu sia yang mengglobal itu terjadi pola-pola hubungan sosial yang berbeda dari sebelumnya. Kefuudahan berpindah dari satu tempat ke ternpat lain, clan jaringan komunikasi yang 214 DR. LUKMAN s. THAHIR m~njangkau setiap pelosok hunian manusia aka.rt m~n ciptakan komuruta~ global yang anggota-anggota.nya sahng kenal. Oleh karena itu, dalam nada penuh hara.pan, ada pendapat yang mengatakan bahwa seluruh utnat manusi~ sedarig menuju terbentuknya masyarakat ~aguyuban [gemeinschaft], karena umat manusia akan h1d~p dalam sebuah "desa buana"' global village. is Di satnpmg nada harapan, "desa buana" juga melahirkan nada kecemasah yang secara internal berdampak dan berpengaruh pada struktur kehidupan masyaraka.t, terutama dampak dan · pengaruh peradaban kulturalnya. Menurut Cak Nur, situasi saling kenal, tetapi j uga sekaligus saling berha~apa~ antara berbagai segmen umat tnanusia itu akan leb1h ~1- rasakan · akibatnya pada kawasan-kawasan letnpengan budaya [cultural faults]. Oernpa kultural akibat pemben turan berbagai lempengan budaya itu akan justru m.em buat dunia tidak sedamai seperti yang seni.ula diharapka11. dari era globalisasi, m.elainkan justru :ikan mengundang bentuk,bentuk peimusuhan baru. 19 Dalam situasi seperti ini, seorang intelektual tidak hanya berhadapatl dengan struktur politik yang men dominasi gaya hidup kebudayaan masyaraka_t atau yang melakukan hegem.6ni tnakna terhadap berbagai kenyataan sosial yang ada, tetapi mereka juga tak jarang mesti ber, . benturari dengan struktur kesadaran masyarakat tempat berbagai rujukan tindakan dan pikiran yang diterima secara taken for granted. Dem.ikianlah, kemudian muntul sosok Nurcholis, defigan pikiran-pikiran teologisrtya yang sejauh rnungkin tidak hanya bersifat normatif, dalam arti tidak hanya fuenekankan apa yang seharusnya menurut 2.15
Sruor lsLAM h..rrER01s1PL1NER ajaran, tetapi dikaitkan dengan segi-segi peradaban Islam, jika mungkin sebagai pembuktian historisitas-sosiologis, a.ntropologis, dan sebagainya terhadap ajaran-ajaran Islam. Dengan perkataan lain, ketentuan-ketentuan normatif diusahakan dapat dilihat dalam kemungkinan pelaksanaan historisnya. Cak N ur dan wacana teologisnya Sebelum membahas lebih jauh refleksi pemikiran Cak Nur dalam persoalan teologi, terlebih dahulu kita lihat bagai- mana analisis Kuntowijo,020 tentang wacana teologi di Indonesia saat ini. Menurutnya, sampai sejauh ini, per debatan tentang teologi di kalangan Islam di Indonesia masih berkisar pada tingkat semantik. Mereka yang ber lat~r belakang tradisi ilmu keislaman konvensional meng artikan teologi s~_bagai ilmu kalam, yaitu suatu disiplin yang mempelajari ilmu ketuhanan, bersifat abstrak, nor matif, dan skolastik. Sementara itu, bagi mereka yang ter latih dalam tradisi Barat, lebih melihat teologi sebagai pe nafsiran terhadap realitas dalam perspektif ketuhanan. Jadi, lebih merupakan refleksi-refleksi empiris. Pemikiran Cak Nur dalam masalah teologi merupa kan representasi dari pandangan kalangan yang disebutkan terakhir yang menekankan perlunya reorientasi pemaham an keagamaan pada realitas kekinian yang empiris. Dalam bukunya, Islam Doktrin dan Peradaban, 21 sikap seperti ini dengan jelas dikatakannya bahwa ketentuan-ketentuan norfuatif keagamaim diusahakan dapat dilihat dalam ke mungkinan pelaksanaan sosial-historisnya. Sebab, betapa pun tingginya suatu ajaran, namun yang sesungguhnya 216 OR. LUKMAN s. THAHIR secara nyata.ada dalam kehidupan manusia dan mempe ngaruhi masyarakat ialah wujud pelaksanaan konkritnya dalam sejarah, yakni kehidupan sosial dan kultutal ma. nusia dalam.konteks ruang dan waktu. Dalam penafsiran seperti inilah, kita dapat meina- hami ap.a yang dikatakan oleh Franz Magniz Susenb, ke tika menanggapi polemik pikiran _ Cak N ur. Bagi Franz Magniz, dalam persepsi Cak Nur, teosentrisme perlu di satupadukan dengan antroposentrisme. Manusia tnene mukan kepribadiannya yang utuh dan integral hanya jika memusatkan orientasi transendental hidupnya pada Al lah, Tuhan Yang Maha Esa. 22 Pandangart dem.ikian, yaitu pemusatan orientasi transendental dalatn bingkai antro~ posentris, melahirkan berbagai implikasi teologis, yang dalam tulisan ini diistilahkan dengan teologi inklusif dan teologi emansipato-ris. a. Teologi inklusif Dalam disku,rsus pemikiran keagamaan di Indonesia, istilah inklusif masuk dalam: ideomatika teologi. Pema haman tentang inklusivisme berawal dari pandangart pandangan Karl Rahner, se~rang teolog Katolik yang berpengaruh pada abad ini, yang intinya menolak adanya asumsi bahwa Tuhan mengutuk mereka yang tidak ber kesempatan ro.eyakini injil. Kata Rahner, inereka yang mendapatkan anugerah Ilahi walaupun tidak melalui Yesus, tetap akan mendapatkan keselamatan. 23 Di Indonesia, pefnikiran teologi inklusif seperti yang ··dikonstatasikan oleh Rahner di atas-meskipun tidak persis sama-mendapat bentuknya yang signifikan pada 217
. Sruo, ISi.AM INTERDISIPLINER sosok pribacli Cak Nur. Dalam bab pertama bukunya, Islam Doktrin dan Peradaban, dengan jelas terlihat sikap clan se mangat inklusivitas ajarannya, melalui konsep tauhicl rabbaniyah-nya. Menurut Cak Nur, tauhid, 24 atau percaya · kepada Tuhan Yang Maha Esa, adalah inti semua agam~ yang benar. Setiap pengelompokan umat manusia telah pernah mendapatkan ajaran tent~ng ketuhanan Yang }1aha Esa melalui para Rasul Tuhan. Karena itu, terdapat titik temu [kalimah sawa'] antara semua agama' manusia. Orang-orang muslim diperintahkan untuk mengembang kan titik temu itu sebagai landasan hidup bersama.2 5 Pe ngembanga:n titik temu ini dimungkinkan karena agama atau sikap keberagamaan yang benar, dalam paradigma Cak Nur, adalah sikap berserah diri kepacla Tuhan ["beris lam" J, 26 clan konsekuensi kepasrahan ini melahirkan bentuk pengakuan yang tulus bahwa Tuhan-lah satu-satu nya sumber otoritas yang serba mutlak. 27 Ini artinya, bahwa semua wujud selain-Nya aclalah relatif atau nisbi belaka. Karena itu, agama tanpa sikap pasrah kepada Tuhan, betapun seseorang mengaku sebagai "muslim" atau pe nganut ''Islam" adalah tidak benar clan tidak bakal diterima oleh Tuhan. Dengan demikian, secara teologis, ber-"Is lam" bagi Cak Nur, adalah sesuatu yang alami clan wajar terhaclap manusia, clan berdampak pada bentuk hubungan yang serasi antara manusia clan alam sekitar, seba:b alam sekitar ini semuanya telah berserah cliri serta tunduk dan p~tuh kepada Tuhan secara: alami pula. 29 28 Paracligtna Cak Nur ini secara implisit menuntut suatu sikap inklusivitas beragama, bahwa Islam adalah aga- · ma kemanusiaan terbuka yang oleh Franz Magnis, di- 218 011.. LUKMAN S. THAHIR anggap sangat penting, karerta inehuruttiya sering kautn agamawan cenderung merendahkan manusia detni kelu huran Tuhan. Padahal, dengan merendahkan clerajat makhluk, tidak mungkin meluhurka:n Sang Khalik. Iman dan penghormatan terhaclap manusia tidak saling bersaing, melainkan memperkuat. 30 Pemyataan yang saina di ungkap kan juga oleh Masdar Farid. 31 Menurutnya, terjadinya konflik dalam komunitas utnat beragama, disebabkah agama dipahaini hanya pad~ tatanan agama syari'ah, aga ma formal, yang sudah mengenal perbedaan-perbedaan terutama karena faktor bahasa [Kitab Sud] dan manusia mediatornya [Rasul clan para penafsirnya]. Jika again.a dipahami pada tatarah syari'ah ini, masing-masing umat pasti akan mengaku bahwa itulah keseluruhannya. Karuah saja dengan klaim kemutlakan masihg-masing, umat beragama pun menj adi kelompok tnasyarakat yang paling rehtan dengan konflik antilr sesama, konflik yang juga sering dimutlakkan. Alas dasar pandangan Masdar :i.ni, sebenamya teofogi inklusif Cak Nur ingin memberikan formulasi bahwa Is lam itu merupakan agama terbuka [open religion]. Prinsip Islam sebagai agama terbuka adalah bahwa ia menolak eksklusivisme dan absolutisme, serta meinberikan apresiasi yang tinggi terhadap pluralisme. Dalam perspektif ini, um.at Islam menurut Cak Nur, juga harus 1nenjadi golortgan yang terbuka, yang bisa tampil dengan rasa percaya diri yang tinggi dan bersikap sebagai pamong yang bisa membonceng golongan-golongan laitmya. Sementara penolakari ter hadap absolutisme mengandung makna bahwa !slain .itu n1emberi tempat yang tinggi terhadap ide pertum.buhan .219.
Srnor lsLAM INTERDISIPLINER clan perkembangan [growth and development], yakni paradigma tentang etas kerja yang dinamis dalam ajaran Islam. Komitmen seperti inilah, kata M: Syafi'i Anwar, 32 yang menjadi paradigma terpenting dari teologi inklusif Cak Nur, yaitu komitmen pada pluralisme, yang oleh Cak Nur sendiri disebutnya sebagai suatu kenyataan yangtelah menjadi kehendak Tuhan. 33 Bertolak dari keyakinan itulah, maka pemikiran tnendasar yang dilancarkan Cak Nur adalah menyangkut pandangan keagamaan umat sendiri-implisit di dalamnya juga_pandangan umat lain-yang bersifat eksklusif, pan, dangan keagamaan yang cenderung merongrong per:. saudaran kemanusiaan universal, hanya lantaran per, bedaan Kitab Suci dan Nabi yang membawakannya. Tidak bosan,bosannya Cak Nur mengutip ayat Alquran, yang terjemahannya, "-Wahai ahli Kitab, marilah kita bangun kehidupan bersama di atas prinsip yang juga sama antara kami clan kalian, yakni berserah diri [menyembah] hanya . kepada Allah, clan tidak menyekutukannya dengan apa · a tau siapa pun juga" [QS, Ali,Imran: 164] '. Inilah sebabnya, ketika kemudian Arswendo Atma, wiloto, melalui majalah Monitornya, membuat ke, cerobohan yang mengundang sentime~ primordial ke, agamaan, dia pun menjadi begitu berang. Meminjam baha.sa Cak Nur sendiri, ulah Arswendo itulah yang me, meritahkan kembali usaha yang dirintisnya selama ini untuk mencairkan sikap eksklusivisme keagamaan, khususnya di kalangan umat Islam. 34 220 DR. LUKMAN S. THAHIR b. Teologi emansipatoris Mengapa emansipasi? 35 demikian Cak Nur memulai di, alektika teologisnya-dalam menyentuh persoalan harkat clan martabat kemanusiaan. Sebagai jawaban terhadap masalah ini, meminjam istilah Amin Abdullah, Cak Nur melihat bahwa ada kesenjangan antara wilayah norma, tivitas keagamaan clan historisitas kekhalifahan. Di satu sisi, Alquran menempatkan manusia. sebagai pun~a~ ciptaan Tuhan dah makhluknya yang tertinggi; tetap1, ~1 sisi lain, kenyataan historis menunjukkan bahwa manus1a lebih banyak mengalami kehilangan fitrah dart kebahagia, an, daripada sebaliknya. 37 Dari kenyataan histori~ inil~h, Cak Nur melihat pentingnya teologi emahsipatons, ya1tu membebaskan manusia dari segala bentuk kepercayaari. politeisme, pemberhalaan diri dan tindakan,tindakan tiranik, yang oleh Cak N ur sendiri dianggap merendahkan martabat kemanusiaan. 38 36 Karena itu, problem utama manusia dari proses ikhtiar humanitasnya dalam paradigma teologi emansipa, toris ini ada tiga: .
Pertama, mengemansipasi manusia dari sikap pen, duaan Tuhan, suatu kepercayaan yang sekalipun berpusat pada · Tuhan Yang Maha Esa, namun masih ~emb~ka peluang bagi tampilnya kepercayaan kepada wu1ud,wu1ud lain yang dianggap bersifat Ila.hi. Sikap penduaart Tuhan ini menurut Cak Nur, bukan saja merendahkan inartabat da~ harkat manusia-karena menempatkai1 dirihya lebih rendah dari objek yang disyirikkan itu, tetapi juga bersifat mitologis. Karena itu, perlu penerjemahan kembali ungkapan "La ilaha illa Allah", "an~nafy wa aUtsbat", atau .221
STUDI ISLAM iNTERDISIPLINER "negasi,konfirmasi" dalam konteks realitas historisnya. 39 Misalnya, salah satu kelanjutan logis prinsip tauhid ini adalah faham egalitarianisme, yakni bahwa seluruh umat manusia dari segi harkat clan martabat asasinya adalah sama. Tidak seorang pun dari sesama manusia berhak me, rendahkan a.tau menguasai harkat clan martabat manusi.a lain, misalnya dengan memaksakan kehendak clan pan, dangannya kepada orang lain. Bahkan, seorang utusan Tuhan pun tidak berhak melakukan pemaksaan itu. 40 Dengan demikian, diskriminasi rasial, pribumi dengan non pribumi, eksploitasi buruh, clan sebagainya dalam wacana teologi emansipatoris adalah bertentangan dengan tauhid. Kedua, mengemansipasi manusia dari belenggu pemberhalaan diri. Keharusan emansipatif ini menurut CakNur disebabkan dalam pandangan keagamaan kaum muslimin Indonesia terdapat kesan amat kuat bahwa ber, tauhid hanyalah berarti beriman, atau percaya kepada Allah.41 Sikap pemahaman seperti ini, bukan hariya keliru, tetapi tanpa disadari telah nienciptakan pemberhalaan, pemberhalaan.sesembahan baru. Ada orang, kata Cak Nur, yang memahami Tuhan begitu rupa, sehingga penyembah, an kepada,Nya sebenarnya berada dalam nalar kemus,. · tahilan clan berakibat pembelengguan dirinya secara rohani. Hal ini terjadi, terutama kalau konsepnya tentang Tuhan menghasilkan "penggambaran" clan bersifat ima, jiri.atif (buatan kita sendiri], sehingga.dalam kenyataannya. menjadi sama dengan diri kita sendiri, dengan tnanusia sesama kita, dengan sua~u gejala alam sekitar kita. lnilah pada hakikathya yang disebut berhala. Jadi, setiap berhala adalah buatan kita sendiri yang menguasai dart mem, 222 DR. LUKMAN s. THAHIR belenggu kebebasan asasi kita sebagai manusia, thakhluk yang tertinggi.42 Dalam Alquran dijelaskan, bahwa di antara manusia ada yang mengangkat keinginani:lya sen, diri, pandangan subjektifoya sendiri, sebagai Tuhant\ya [QS: 25: 43]_. Seseorang disebut menuhankan keingihan d.irinya sendiri jika dia memutlakkan diri dan pandangan atau pikirannya sendiri. Biasari.ya orang seperti ini, dalatn wujud kesehariannya mudah terseret kepada sikap-::sikap tertuttip clan fanatik yang sangat cepat bereaksi negatif kepada se, suatu yang datang dari luar, tanpa sempat bertahya, a.tau menanyakan kemungkinafi segi kebenaran clalam apa yang datang dari luar itu. Inilah salah satu bentuk kungkungah · atau perbudakan yang k6nsekuensinya melahirkan berttuk ketiga, yaitu tiran vested interest. Bentuk ketiga ini tnenurut Cak Nur harus dilenyapkan, sebab sistem tirani43 dengan setidirinya akan menghancurkan harkat clan martabat manusia. Alquran, melalui kisah,kisah para Nabi, kata Cak Nur, begitu banyak m,endemonstrasikan perlawanah:.• terhadap sistem tiranik ini. Misalnya, kisah Nabi Musa melawan Firaun: Menurutnya, kisah irti mernpakan segi emansipatoris Nabi Musa dalam perlawanannya kepada Firaun seba.gai personifikasi tirarti dan 6toritarianism.e. 44 Sikap Nabi Musa ini, oleh Cak Nur, diimplemeritasikan dalatn kehidupan sosial politik dan keagamaan masyarakat Indonesia. Misalnya, dapat diliha_t dari berbagai per, nyataan Cak Nur, antara lain, bahwa "setiap bentuk peng, aturan hidup sosial manusia yang melahirkan kekuasaan mutlak adalah bertentangan den.gan jiwa tauhid. Pen~, aturan hidup dengan menciptakan kekuasaan mutlak pada 223
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER sesama manusia adalah tidak adil clan beradab. Karena · itu, sikap pasrah kepada Tuhan, yang memutlakkan Tuhan clan tidak pada sesuatu yang lain, menghendaki tatanan sosial yang terbuka, adil dan demokratis" .45 Dengan demikian, penolakan sistem tirani dalam sistem tauhid, · bukan saja karena ia bertenta.ngan dengan prinsip bahwa yang•secara hakiki berada di atas manusia hanyalah AHah, tetapi juga karena sistem tirani menghancurkan harkat clan martabat manusia.
Penutup Oalam wacana Islam dan Ind~nesia modern, pemikiran teologi Cak Nur ini a.mat relevan untuk dikembangkan, terutama untuk konteks .situasi manusia saat ini yang tengah hid up dalam sebuah desa buana. Dalam desa buana ini, manusia akan semakin intim dan m.endalam mengenal satu sama lainnya, tetapi sekaligus lebih mudah terbawa kepada penghadapan clan konfrontasi langsung. Karena itu sangat di perlukan sikap,sikap sc).ling pengettian dan pemahaman dengan kemungkinan· mencari clan menemu, kail titik kesamaan. Di samping itu, pemikiran teologi Cak · Nur ini bisa menolong manusia dalam mengatasi persoal, an alienasinya di zaman modern ini, yaitu persoalan bagai, rnana menaklukkan kembali ciptaan,ciptaan tangannya sendiri clan bagainiana agar manusia tidak terjerembab ke dalam praktik penyembahan "berhala" modern, atau selamat dari cengkeraman thagut bentuk baru. 224 DR. LUKMAN s. THAHIR Catatan 1 Greg Barton, " Indonesia's N·urchoHsh Madjid and Abdurrahmii.n Wahid as Intellectual Ulama: The meeting of Islamic Traditionalis and Modern ism in nee-Modernist Thought", dalam, Islam and Christian-Muslim Relations, Vol. 8 No.3, 1997, him. 323. 2 Fazlur Rahman, Islam and Modernity, (Chicago: The University of Chicago Press, 1980), him. 109. 3 Howard M. Fedenpield, ''Islam Salah Satu Media Persatuan", Wawan cara dengan Forum Keadilan, No. 16, 24 Nopember 1966, him. 18. 4 Wacana sosial-empiris ini menurut Fazlur Rahman, harus dibudayakan, sebab Alquran menurutny:i, lebih banyak berdialog dengan manusia dan - tingkah lakunya dan bukan di tujukah kapada Tuhan. Lihat Fazlur Rahman, Major Themes of the Alquran, diterjemahkan Anas Mahyudin, Terna Pokok al-Qur'an, (Jakarta: Pustaka, 1983), him. 4. 5 M. Amin Abdullah, Falsafah Kalam di Era Pbst-M.odernisme, (Y6gy;ikarta: Pustaka Pelajar, 1995), him. 20. 6 M. Syafii Anwar, "Sosiologi Pemba_ruan Pemikiran_Islam Nurcholish Madjid", dalamJurnal Ulumul Qur'an, No. 1, 1993, him. 47. 7 Lihat Biografi Nurcholish Madjid pada Islam Doktrin dan Peradciban, Qakarta: Paramadina, 1992). 8 Lihat De.di Jamaluddin Malik dan Idi Subandi Ibrahim, Zaman Baru Islam Indonesia, Pemikiran dan Aksi Politik, (Bandung: Zaman Wacana Mulia, 1998), him. 12-12. 9 Lihat Nurcholis Madjid, Islam Kemodeman dait Keindonesiaan, (Bandung: Mizan, 1987), him. 205. 10 Lihat Greg Berton, CIIndor,esia's Nurcholish Madjid", hlth. 332. " , 11 Sudirman iebba, lslain di Indonesia: Dari Minorit;is Politik Menuju Mayoritas Buday;;", dalarh Jumal Ilniu Politik, No. 4, 1989, him. 53. Pernyataan Sudirril.an ini akan lebih jelas bila kita b;indingkan dengar\. ger~kan pemikirat\ Cak Nu.r pada tahun 70-an. Untuk jelasnya, ha.ca karya Cak N ur, Islam Kemoderenan. 225
Sruo1 lsLAM INTERDISll'LINER 12 Lihat Dedi Jamaludin Malik, Zaman Baru lslam,.h1m. 31. 13 Ibid., him. 31. 14 Kuntow·1· .
J l J· Fl l oyo, 11ra igma s am: lnterpretasi untuk Aks. (B d 1 • 1991), him. 185.
. . an ung: M1zan, ; is Bagi Kuntowijoyo, teologi dipahami dengan "Ilmu So . I" . I b . menge a. oras1 aiaran-ajaran agama ke dalam b t k . . h . . t) 1 . engan istt a I b d k o trma se ab kita mengakui relatifitas ilmu. Ibid., him. 287.· ' ya1tu upaya . . en u suatu teon sosial : 1 en pretens1 . s1a ini. Menurut Kuntowii'oyo tidak pe·rlu d. 'b
' 16 Bagi Muslim, teologi transformatif itu adalah upaya pe . d r. . k
k d na1s1ran tes engan k esa aran a an konteksnya dan kemudian mempela· d' I • D Jan onte s secara . rn ~~ts. engan cara demikian, teks menurutnya hidup dalam realitas empms _d~n me~gubah keadaan masyarakat ke arah transformasi sosial yang dmdhah1 Allah swt. Lihat Muslim Abd I R h Ti u rans,ormat1' ]a atra: Pustaka Firdaus 1995), h. 27. . k 'f, ( k a man, Islam l i1 Untuk lebih jelasnya, baca Nurcholish Madjid, Agama Kernan Gakarta:Paramadina, 1996). i . us aan, 18 Lihat Nurcholis Madjid, "Kosmopolitanisme Islam dan terbent k " d I M . Masyarakat paguyub u nya . an ' a am . Nats1r Tamara dan Eliza P [d· Th h (Ed.), Agama Peradaban, CTakarta: Paramadina, 1996), him.~-/ a er, 19 lbia., him. 42. 20 K .. Pi d . d·untiw1~oyo, ara igma Islam, h. 2C6. Analisis teologi Cak Nur disini ima s~ ' bukan pemahaman· teologi dalam arti tradisi keislaman konvens1onal tersebut, tetapi lebih melihat teologi dalam analisis Kunt d I . . a am perspekt1f ketuhanan. Demikian pula bisa diambil p d k d k · pen e atan l se ut terakhir, yaitu penafsiran terhadap realitas d' b . o ~ang . . I analisis Muslim Abdul Rahman b h wa yu yang tanpa da_ sar rea.litas tidak menghasilkan pem (Th I · l S l . .,.. l en e atan ' a wa teo og1 itu adalah penafsiran I . . eca an teo og1s h eo ogica o utidn . Lihat Muslim Abdul Rah- ,uan, ieo ogi, m.17. ) . eo ogica o utidn . Lihat Muslim Abdul Rah- ,uan, ieo ogi, m.17. ) . 21 Lihat Nurcholish Madjid, Islam Doktrin, him. XIV. . 22 Franz M S \ .
" agn1s u~eno, Nurcholis Madjid, Islam dan Modemitas;' d 1 · , ' a am J umal Ulummul Qur'an, No. I, 1993, him. 36. . 226 DR, LUKMAN S. THAHIR 23 Lihat Alwi Sihab, Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka dalam 13eragama, (Bandung: Mizan, 1997), h. 84. 24 Sebagai istilah teknis dalatn Ilmu Kalam a.tau te616gi (yang di ciptakan oleh para Mutakallimin atau ahli teologi dialektis Islam), kata "ta.uhid" di maksudkan sebagai faham "me-Maha Esa-kan Tuhan, a.tau yang lebih selerhana, faham Ketuhanan Yang Maha Esa, atau Monoteisme. Lihat Nurcholis Madjid, Islam Doktrin, him. 72. 25 Ibid., hlm. I. Lihat juga bukunya, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dar. Visi Baru Islam Indonesia, Uakarta: Paramadina, 1995). him. 107. 26 Istilah "berislam" dengan penulisan ''i" kecil, Cak Nur, ditnaksudkan dengan arti generik, yaitu sikap pasrah kepada Tuhan dengan_ penuh kedamaian dan karena tulus ikhlas, disertai perbuatat\. baik kepada sesama sebagai kelanjutan logis sikap pasrah yang tulus itu, adalah pa.ngkal kesejahteraan di dunia sampai akhirat. Untuk mendukung makna ini Cak Nur mengutip ayat al-Qur'an, surah Luqman, ayat 22. ibid., him. 8. 27 Ibid., him. 2. 28 Lihat Nurcholish Madjid, Islam Agama ... , him. 103 .. 29 Lihat Nurcholish Madjid, Islam Doktrin ... , him. 9. 3°Franz Magnis Suseno, "Nurcholish Madjid ... ", hlm. 36. · 31 Mas_dar F. Mas'udi, Ide Petnbaruan Cak Nur Di Mata Ora-ng Pesantren", dalamJumal Vlumul Qur'an, No. I, 1993, hlm. 28. 32 M. Syafii Anwar, "So~iologi Pembaruan ... ", him. 52. 33 Lihat Nurcholish Madjid, Islam Doktrin ... , hlm. 160. 34 Lihat Masdar Farid, "Ide Pei:nbaruan ... ", him. JO. 35 En\ansipasi yang dimabvdkan oleh Cak Nur di sini adalah moral kenabiari, yaitu·upaya mengangkat harkat clan martabat mahusia dari segala bentuk kepercayaan yang palsu dah tindakan-tindakan tiranik. Lihat tulisah Nurcholis Madjid tentarig kisah emans1patoris dalatn Alquran, dalam buk~nya, Islam Agama Peradaban Membangun makna dan Relevansi Doktrin .Islam dalam Sejarah, Uakarta: Paramadina, 1995), him. 59. 227
. STUDI ISLAM INTERDISIPLINER 36 Lihat Amin Abdullah, Falsafah Kalam, him. 48. 37 Nurcholish Madjid, Islam Agama Peradaban, him. 93. 38 Ibid., him. 95. 39 Ibid. 40 Ibid. 41 Lihat Nurcholish Madjid, "Beberapa Renungan tentang Kehidupan Keagamaan untuk .Generasi Mendatang", dalam]umal Ulumul Qur'an, No. I, 1993, hlm.17.
42 Istilah ini menurutCak Nur, sering di artikan sebagai setan, representasi k~ku~tan atau k~mauan jahat. Tetapi terkadang juga perkataan taghut diart1kan sebaga1 berhala, yakni objek sesembahan palsu dalam sistem s'.irik .. ~nilah ya.ng dimaksud dengan tiran, sebab tirail itu, seperti yang dtwakih oleh F1raun, tidak jarang yang mengaku sebagai Tuhan atau mengaku memiliki sifat ketuhanan. Lihat Nurcholis Madjid., Islam Agama Peradaban, him. 12. 43 Ibid., him. 60. 44 Lihat Nurcholish Madjid, Islam Doktrin, him. 3. 228 6 Menggeledah Orientalis [Kritik atas Buku Muhammad, Prophet, and Statesman karya Montgomery Watt] Pendabuluan Dr ANTARA tokoh-tokoh besar dunia, tidak seorang pufl yang begitu banyak dicerca seperti Nabi Muhammad SAW. Selama berabad-abad,.Isla~ dianggap sebagai inusuh besar umat Kristen. Setelah beberapa propinsi t~rbaiknya jattih ketangan orang Arab, kerajaan Bizantium n:ienyerang Asia kecil. Sementara itu, Eropa Barat terancam oleh Islam melalui Spanyol clan Sisilia. Bahkan, sebelutn "Perang Salib" yang memusatkan perhatian pada pengusirari orang- orang Arab dari tanah suci; Yerussalem, Eropa a.bad per tengahan si:idah mernbangun suatu konsep tentang "Mu- suh Besar''. Dalam satu segi, jauh-jauh hari sebelum Sal- man Rushdie mengubah nama Nabi Muhammad dalatn karya kontroversialnya The Satanic Verces dengan nama "Mahound" sang pangeran kegelapan, para orieri.talis pun telahlama mempersepsi Nabi Muhammad secata negatif seperti Salman. 229 J
Sn.io1 lsLAM INTER01s1PLINER W. Montgomery Watt misalnya (un~uk selanjutnya disingkat Watt), meski pu1:1 dalam karyanya, Muhammad Prophet and Statesman, tidak jelas mengungkapk~n Muhamrhad dengan Mahound, tetapi dalam beberapa hal, dengan kacamata eksternalis agama, dia banyak membuat kekeliruan,kekeliruan yang pada akhirnya, tidak saja melegitimasi ungkapan Muhammad sebagai "Mahound", tetapi lebih dari itu merusak atau mendistorsi nilai,nilai akidah Islam. Tulisan ini akan mencoba mengungkap sisi,sisi ke, lemahan tulisan Watt. Pendekatan yang dipakai adalah fenomenologis, dengan apa penulis mencoba memahami agama menurut konsepsi agama itu sendiri. Atau, seperti dikatakan W. B. Kristensen dalam The Meaning of Reli, gion: Lecture in the Phenomenology of Religion, meneliti agama lain dari perspektif penganut agama yang diteliti. Dengan kata lain, membiarkan agama (baca: Alquran) menct:;ritakan dirinya sendiri. Dakwah kenabian dan problem kewahyuan Keprihatinan clan kedukalaraan Muhammad menghadapi segala jenis kesukaran di Mekkah pad,a periode Dakwah Kenabian (Call to Prophet), ungkap Watt, menyebabkan dia thencari keheningan. Di Iereng sebuah bukit batu yang gersang terdapat sebuah Gua tempa.t dia kadang,kadang menyehdiri clan tafakkur beberapa malam. Se lama ma.lam, malam yang sunyi sepi itu, dia mulai merr{peroleh ke, menangan yang tidak pernah dirasakannya. Pengalaman yang tidak pernah dirasakan ini, lanjut Watt, adalah wahyu yang diperol"ehnya dalam "l<.eadaan mimpi atau penglihatan Ruhani" (Dreams of Vision). 230 DR. LUKMAN s. THAHIR Gambaran Watt mengetl.ai kondisi atau situasi se, belum Nabi menerima wahyu memang tid:ik bisa kid. salahkan. Tetapi ketika Watt menyatakan bahwa wahyu itu diperoleh saat Nabi dalatn keadaan tidur (mim.pi)ini tidak bisa dibenarkan. Sebab pertama, ketika beliau sedahg mencari hakikat kebenaran Allah, wahyu itu turun secara tiba,tiba clan mengejutkan. Karena itulah, Nabi ketakutan, kemudian segera pulang menemui fstri beliau_, Siti Khadijah r.a., dengan hati berdebar. Seandainya peristiwa itu terjadi dalam miinpi, tentu tidak ada ketakutan hebat setelah beliau bangun, clan tidak akari. turuti ayat (QS. 53: 11,12). Sebab kedua, diriwayatkan.Aisyah r.a., bahwa, turunnya wahyu kepada Rasulullah, sebelumnya diawali dengan mimpi yang benar pa<la saat beliau tidur. Dalam mimpi itu dilihatnya cahaya fajar pagi, ketnudian (setelah bangun) beliau ingin berkhalwat. Nabi lalu pergi berkhalwat ke Oua Hira. Di sana beliau. sembah sujud s~lama beberapa malam sebelum kembali ke ruinah untuk mengambil hekal. Hal tersebut beliau lakukan berulartg, ulang, dah untuk itu Khadijah selalu menyediakan b~kal untuk beliau, hingga akhirnya datang al,Haq, mala1kat Jibril. Set~lah peristiwa itu, Rasulullah pulang tnembawa firman tersebut dengan hati berdebar, lalu berkata kepada Khadijah: "S~limuti aku ... selimuti aku". Beliau segera di, selimuti. Tak lama ketnudian beliau tidak merasa ketakut, an lagi. Kepada Khadijah beliau berkata: "~ku ka.~atir akan diriku sendirf'. Khadijah inenjawab: "Tidak Demi Allah, Tuharimu tidak akan merendahkanmµ ... " Jika peristiwa,peristiwa yang inengoncangkanNabi tersebut adalah suatu pengalaman mimpi, seperti per, 2lt
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER riyataan Watt, maka itu mustahiL Alquran dengan jelas mernbantah orang~orang yang menyatakan turunnya wahyu melalui proses mimpi (QS. 21 :5). Kepercayaan Muhammad bahwa wahyu datang ke~ padanya dari Tuhan, tulis Watt, tidaklah merintanginya menyusun kembali bahan,bahan tersebut, dan kalau tidak, memperbaikinya dengan pengurangan clan penambahan. ?alam Alquran, selanjutnya tulis Watt, terdapat beberapa 1syarat pada Tuhan yang ?'lenyebabkan Muh~mmad Iupa beberapa ayat, dan telaah yang mendalam terhadap teks, membuatnya hampir pasti bahwa kata,kata atau ungkapan, ungkapan tertentu ditambahkan. Misalnya, tulis Watt, ajaran _ Islam ortodoks mengakui bahwa beberapa ayat Alquran yang berisi aturan~aturan bagi kaum Muslimin diman, sukhkan (digantikan) oleh ayat~ayat yang datang kemudian · sehingga aturan,aturan semula tidak berlaku lagi. ' Memang benar apa yang dikatakan Watt, bahwa ada beberapa ·ayat dalam Alquran yang dimansukhkan (di, gantik~n). Ini tidak dapat dipungkiri. Tetapi, penggantian yang d1maksud.bukan atas imajinasi Nabi seperti tuduhan Watt'. apalagi NabUup:rdan menambahkan beberapa ayat, tetap1 atas kehendak atau perintah Allah, melalui wahyu~ Nya. Alquran menjelaskan bahwa ketika orang,orang Makkah mendesak Muhammad untuk mengubah doktrin ~lquran sehingga dapat mereka terima, beliau menjawab: Hanya Allah saja yang dapat fnernbuat perubahan itu ' sedang ia sama sekali tidak berdaya" (QS. 15: 15,16). D~ dalam Alquran, banyak sekali bukti-bukti yang menunJukkan bahwa ketika .Nabi pada waktu--waktu tertentu menginginkan perkeinbahgan kearah tertentu, 232 DR. LUKMAN s. THAHIR ternyata wahyu Allah menunjukkan arah yang lain: . "Jangan gerakkan lidahmu (sebelum menerim.i:i wahyu) dengan ceroboh karena mengharapkat\ wahyu seperti y~ilg engkau inginkan. Sesungguhnya Kamilah yang ineng . himpunkannya dan rnembacakannya. Jadi, jika kamu dibacakannya (oleh Jibril) hendaklah engkau turuti. Dan setelah itu, Kamilah yang berhak menjelaskannya" (QS. 75: 16,19). Dari keterangan di atas kita dapat mengetahui bahwa apa yang dituduhkan Watt, terhadap diri Nabi Muhain mad, sama sekali tidak beralasan, sebab Allah tidak mem berikan otoritas pada N abi untuk fnerubah, mena1nbah, atau menggantikan ayat-ayat Alqurafi, ketuali .atas perintah clan kehendak-Nya. Kritik teks: antara pendekatan fenomenologi vis a vis pendekatan sejarah Pembahasan-pembahasan inengenai latar bel~kang (anteseden) Yahudi-Kristen di dalam Alquran seringkali dilakukan oleh para orientalis guna membuktikan bahwa Alquran adalah tidak lebih daripada gema agama Yahudi Kristen. Watt, rr~isalnya, dalam persoalan ini berke simpulan, "Muhammad menerima pengetahuan dari kon sepsi-kon!5epsi Bibel secara umum (seperti jelas dari ke terangan beberapa Bibel) dari lingkungan terpelaj ar Mekah clan bukan dari bacaan atau dari hubungan orang-orang tertentu". Artinya, Islafn termasuk tradisi Yahudi-Kristefi, sebab ia timbul dalam lingkungan yang telah dimasuki gagasan-gagasan Bibel. Menanggapi pandangah Watt tersebut, bara~gkali ada baiknya penulis tnengungkapkan pandangan fenotnenolog 233
Sruo, lsLAM INTEito1s1PLINER agam.a, sebelum rilenjelaskan bagaimana pandangan Islam itu sendiri. Dalam penelitian Islam, tulis J. E. Royster, dalam The Study of Muhammad: "A Survey of Approaches from the Per, spective of History and Phenomenology of Religion" dinyatakan bahwa tidak ada data yang bisa menghasilkan konklusi yang sebenarnya selain data dari umat Islam sendiri. Ini berarti validitas suatu kesimpulan penelitian terhadap Islam, di: tentukan sejauh mana kita mempergunakan validitas sumber data yang diteliti itu. Jika kita meneliti tentang Islam, mak~ data yang harus dipergunakan adalah Alquran clan hadis, bukan sekadar reka,rekaan historis. Dalam perspektif Royster ini, kesalahan Watt adalah mengambil kesimpulan bahwa Islam itu: adalah tradisi Yahudi clan Kristen dengan berdasarkan pad a kesamaan, kesamaan pada konsepsi Bibel, bukan berdasarkan esensi ajaran Islam itu sendiri yang Alquran sendiri banyak mencela tradisi tersebut. Sejak awal mula tugas kenabiannya, tulis Fazlur Rahman, dalam bukunya, Islam, Nabi telah yakin bahwa risalahnya adalah kelanjutan atau juga pembangkitan kembali . risalah nabi,nabi terdahulu. Dalam surah,surah al,Makiyah, yang merupakan surah,surah awal, Alquran menyebut tentang peristiwa,peristiwa sebelumnya, misalnya .Nabi Ibrahim clan Musa. Akan tetapi sikap ini hanyalah bersifat teoretis clan religi,ideal clan tidak ada rujukannya kepada doktrin clan praktik keagamaan yang berlaku di kalangan · "Kaum ahli Kitab". Misalnya, Alquran tidak dapat menerirna ide,{de t:initas clan Yesus sebagai Tuhan. Di dalain Alquran, frrman Allah tidak pernah diideiltikkan dengan Allah. Dalam pengertian tertentu, Alquran tidak hanya Yesus 234 DR. LUKMAN S. tHAHIR "Ruh Allah," tetapi kepada adam pun Allah telah.meniup, kan RuhrNya (QS. 15: 29,38, 72). Karena itu, pandangai1 Watt demikian, tidak sejalan dengan keyakinan islam. Menurut ajaran Islam, Alquran adalah kitab sud yang disampaikan Allah kepada Nabi~Nya, Muhammad SAW melalui malaikat J ibril. Bukan hasil belaj ar N abi dari kit ab suci sebelumnya. Atau jelasnya, Alquran diciptakan di luar konteks sejarah. Jika Muhammad beserta pengikut,peng, ikutnya 1nempercayai seinua Na.bi, maka seruua manusia harus pula mempercayainya. Mengingat dia berarti me, rusak garis silsilah kenabian. Tradisi Yahudi,Kristeil. yang dilegitimasi Alquran, bukan berarti Islam adalah produk pembauran Yahudi,Kristen, tetapi Alqutah datang untuk menyernpurnakan semua ajaran,ajaran Nabi terdahulu yang telah disalah tafsirkan. Penutup Karya tulis W. Montgomeri Watt ini (Muhammad Prophet and Sta~esman), adalah salah satu karya terbesar yang pernah ditulis oleh kaum orientalis. Jika diselisik dari kacamata fenoinenologi againa, buku Watt memang memiliki beberapa kelemahan. Namun, buku tersebut . memberikan banyak informasi penting menyangkut situasi historis yang dialatni Nabi Muhammad. Sa.tu hal yahg me~ narik dalam buku ini adalah penegasan Watt bahwa Nabi Muhammad bukan sekadar seorang Nabi, seperti nabi,11:ibi sebelumnya, tetapi juga seorang negarawah. 235
I I ' I I Bibliografi AJ-Qur'an al-Karim. Abdullah, M; Amin, "Keimanan Universal di Tengah Pluralisine Budaya": Tentang Klaim Kebenaran dan Masa Depan Ilmu Agama, dalam Ulumul Qur"an, No. I. Vol. IV, 1993 - - , ''.Arkoun dan kritik Nalar Islam", dalamJohah Hendrik Meuleman (Ed.), Tradisi Kemodernan dan Meta modemisme, (Yogyakarta: LKIS, 1996) - -.. , Falsafah Kalam di Era Post-Moderrtisme, (Ybgyakarta: Pustaka Pelajar, 1995) ---·, "Rekonstruksi Metodologi Studi Agama dalath Masyarakat Multikultural dan Multireligius", dalain M. Amin Abdullah, dkk. (Ed.), Antologi Studi Islam Teori dari Metodologi, (Ybgyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2000) ~-, "Aspek Epistifuologis Filsafat Islam", dalam Irtna Fatimah (Ed.), Filsafat Islam Kajiafi Antologts, Episti mologis, Historis, dan Pr6spektif, (Yogyakarta, LES FI, 1992) . 237
Srul'.>1 ISLAM INTERDISIPLINER - - , "Kata Pengantar" buku Richard C. Martin, Approaches to Islam in Religious Studies,· terj. Zakiyuddin Baidhawy, Pendekatan Kajian Islam dalam Studi Agama, (Surakarta: · Muhammadiyah University Press, 2001) Abdullah Awad Abdun, Alkhairaat wa Mu'assisuhafi al-Suthur, (Malang: Dar al-Tauhid, 1996) Akbar S. Ahmed, Postmodernism and Islam: Predicament and . promise, diterjemahkan M. Sirozi, Posmodernisme Bahaya dan harapan bagi Islam, (Bandung: Mizan, 1993) Adam, D.S., "Theology", dalam James Hastings (Ed.), Ency clopedia of Religion and Ethics, Vol. 12, (New York: Charles Scribner's Sons, t.th.) 'Ajjaj, Muhammad Al-Khatib, Usul al-hadits Ulumuhu wa Musthalahuhu, (Beirut: Daar al-Fikr, t.th.) Ali, A. Mukti "Penelitian Agama di Indonesia", dalam Mul-. yanto Sumardi, Perielitian Agama Masalah dan Pemikiran, Qakarta: Sinar Harapan, 1982) - , "Metodologi Ilmu Agama Islam", dalam Taufik Abdullah clan M. Rusli Karim (Ed.), Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991) . Amin, M. Masyhur, (Ed.), Penelitian dan Pengembangait Ilmu · Pengetahuan Agama Islam, (Yogyakarta: P3M IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1992) Anwar, M. Syafi, "Sosiologi Petnbaruan Pemikiran Islam Nurcholish Madjid", dalam]urnal Ulumul Qur'an, No. 1, 1993 Arkoun, Muhammed, Al-Fikr al-Islami: N aqd wa al-Ijtihad, terj. Hasyirn Shalih, (London: Dar al-Saqi, 1990) 238 DR. LUKMAN S. THAHIR Lectures du Coran, terj. Hidayatullah, (Bandung: Pus- ---, . . taka, 1998) - - , Berbagai Pembacaan Al-Qur'iln, terj. Machasin, Oa karta: INIS, 1997), hltn. 185,186 Awani, Thaha Jabir, Al, Th~ Qur'an and Sunah: The Tim~ Space Factor, {London: International Institute oflslam1c Thought, 1995) 'Azami Muhammad Musthafa, Studies in Hadits Methodol~gy a~d Literature, terj.A.Yamin, Metodologi Kritik Hadits, . (Bandung: Pustaka Hidayah, 1992) Bagu~, Loren, Kamus Filsafat, Oakarta: Gramedia, 1996). Bertens, K., Filsafat Abad XX, Qakarta: Gratnedia, 1990) Berton, Greg, " Indonesia's Nufch'olish Madjid and Abdurrahman Wahid as Intellectual Ulama: The meet, ing oflslamic traditionalis and modern~s~ in neo~Mod emist Thought"' dalam, Islam and Christian-Muslim Re- lations, Vol. 8 No.3, 1997 Blosser, Philip, "Kant and Phenomenology", dalam Philosophy Today, (Vol. XXX, no. 2/4, 1986) Braten, Jane, Habenn.as's Critical Theory of Society, (New York: State University fo New York Press, 1991) ·· Budiman, R, "Hermeneutik: Apa itu?' dalam Basis, XL. No. 3, 1990 - - , Menuju Masyarakat Komunikatif Ilmu, Masyarakat, Politik dan Postinodemisme nienurut Jurgen Habermas, (Yogyakarta: Kanisius, 1993) - - , Kritik Ideologi, Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan, (Yogyakarta: Kanisi.us, 1993)
Stuo1 lsLAM INTERDISIPLINER Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-, al-Jami' al , Shahih, ]uz. I, (Beirut:Daar al-Ftqr, (tth.) Bullock, Allan, (Ed.), The Harper Dictionary of Modem Thought, (New York: Cambridge, Philadelpia, 1988) Cairus., Dorian, "Phaenomenology", dalam Dagobert D Runes (Ed.), Dictionary of Philosophy, (Totoa, New Jersey: Littlefield, Adams & Co., 1971) Capenogri, A.P., A History of Western Philosophy, (London: University c,f Notre Dame Press, 1971) Caputo, John D., "Trancendence and Trancenden·tal in Husserl's Phenomenologhy", dalam Philosophy Today, Vol. XXIII, No.¾, 1979 Chamberlain, M.E., The New Imperialism, (London: The His torical Assosiation, 1970) Coles, Roman, "Identity and Difference in the Ethical Posi ti6n bf Adorno and Habermas", dalam Sthepen K. White, Habermas The Cambridge Conmpanion, (New York: Cam bridge University Press, 1995) Delfgaauw, Bernard, Dewijsbegeerte Van de 20e Eeuw, alih bahasa Soejono, Filsaf~t Abad 20 (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1987) , Departemeh Agama RI. Al-Qur'an dan Terjemahannya. Jakarta: Toha Putera, 1989.
Departemen Pendidikan dart Kebudayaan, Upacarci Tradisional (Upacara Kemiltian) Daerah Sulawesi Tengah, (Jakarta: Proyek Inventarisasi clan bokumeiltasi Kebudayaan Daerah, 1986/1987) .
240 DR. LUKMAN S. THAHIR Departemen Pendidikan dah Kebudayaa~, Sejarah Daerah Sulawesi Tengah, (Jakartah: 1986) Dewan Redaksi Ensikiopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: khtiar Baru Van Hoeve, 1993) Douglas Fedwa Malti, "Muhammed Arkoun", dalam John L. Esposito (Ed.), The Oxford Encyclopedia of the Modern Islamic World, Vol. I, (Oxford: Oxford University Press, 1995) Dunn, Robert, "Pasca-Modernisme: Populisme, Budaya Lokal clan Garda Depan", dalam Prisma, No. 1, 199 3 Dryzek, John S. "Critical Theory as Research Program", daH=i.111 Stephet1 K. White, (Ed.) Habermas The Cambridge Conmpanion to, (New York: Cambridge University Press, 1995) Esposito, John L., the Islamic Threat: Myth or Reality, terj. Alwiyah, Ancaman Islam Mitbs atau Realitas?, (Bandung: Mizan, 1996) Federspield, Howard M., "Islam S.alah Satu Media Persatuan", Wawancara dengan Forum Keadilan, No. 16, 24 Nopetnber 1966 Gadamer, Hans George Truth and Method, (New York: Seabury · Press, 1975) Gaufar Al taf "Islam dan Darilpak lmperialisme Barat", dalafn Salem Azzaro, (El), Islam and Contemporary Society, diterjemahkan Hamid Basa.lam.ah, Islam dalam Mayarakat Kontemporer, (Bandung: Gema Risalah Press, 1988) . f , I Gazaly, Syaikh Muhammad, al, As-Sunnah An-Nabawiyah Baina terj. Muhammad Al-Baqir, 241 Ahl Fiqh wa Ahl al-Hadits,
. St.UDI JSLAM INTERDISIPLINER Studi Kritis Atas Hadits Nabi saw. Antara Pemahaman Tekstual dan Kontekstual, (Bandung: Mizan, 1989). Gibb, H.A.R., Modem Trends in Islam, (Beirut: Librairie Liban, the University of Chicago, 197 5) - - , clan J.H. Kramers, Shorte_r Encyclopaedya of Islam, · (Leiden-E.J. Brill: Royal Netherlands Academi, 1974) Habermas, Jurgen, "Theory and Practice in a Scientific Civili zation", dalam Paul Connerton (Ed.), Critical Sociology, (New York: Penguin Books Ltd., 1951) - - , The Theory of Communicative Action (Boston: Bea con Press, 1983) Hafiz, A., at. all, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1996) Hanafi, A., Pengantar Teologi Islam, (Jakart'a: Alhusna, 1992) Held, H. Introduction to Critical Theory: Horkheimer to Habermas, (London:, Hutchinson, 1980) Hidayat, Komaruddin, Memanahami Bahasa Agama; sebuah KajianHermeneutik, (Jakarta: Paramadina, 1996) Hilali, Abu Usama Salin Bin 'Id al-, dalam "Kata Pengantar" · buku Ibn Qayyim al-Jauziyah, Hujjah Iblis, terj. Amir Hamzah Fachrudin, Kesombongan Iblis, (Jakarta: Pustaka Azzam, 1991)
Horderitk, Tod, (Ed.), The Oxford Companion to Philosophy, (New York: Oxford Univwersity Press, 1995) Huijbers, Theo, Mencari Allah: Pengantar ke dalam Filsafat Ketuhanan, (Yogyakarta: Pustaka Filsafat, 1992) 242 DR. LUKMAN. s. THAHIR Ijsselina, Samuel, "Hermeneutics and Textuality: Quistion Con cerning Phenomenology", dalam Studies of Pheriomenol ogy and Human Sciences, (Atlantics High lands: Humani- ties Press, 1979) Iqbal, Muhammad, The Reconstruction qf Religious Thought In Islam, (New Delhi: Kitab Bhavan, 1973) Imam Muslim, Shahih Muslim, (Isa al-babi al-Halabi wa Surakah, (t.tp.), 1955 M) Ismail, Syuhudi, Kaedah Kesahihan Sanad Hadits: Te_laah Kritis dan Tinjauan dengan pendekatan Ilmu Sejarah, (jakarta: Bulan Bintang, 1988) - - , Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual Telaah Ma' ai-ii al-Hadis Tentang Ajaran Islam yang Ui1iversal, Temporal, . dan Lokal, (Jakarta: Bulan Bin tang, 1994). John S. Dryzek, "Critical Theory as Research Program", dalam Stephen K. White, (Ed.), The Cambridge Conmpariion to Habermas, (New York:Cambridge University Press, 1995) Jones W.T., The Twentieth Century to Wittgenstein and Sartre, Second Edition, Revised, A History of Western Philoso phy, (Sandiego New York Cicago, Washington. D.C.: Harkourt Brace Jovanovich, Inc .. 197 5) Kambai, Sofyan B., Perguruan Islam Alkhairaat dari Masa ke Masa, (Palu: T.p. 1991) Katsir, Ibn, Tafsir Ibn Katsir, J uz I, (Beirut: Dar al- Maarif, · 1965) Kuntowijoyo, Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi, (Bandung: Mizan, 1991) 243
STUDI. !SLAM iNTERDISIPLINER Lauser, Quentin, The Triumph o.f Subjektivity An Introduction to Transendental Phenommology, (New York: Fordham Uni versity Press, 1978) Leaman, Oliver, Pengantar Filsafat Islam, terj. Amin Abdullah, (Jakarta: Rajawali, 1989) Lee, Robert D., "foreword", dalam Muhammed Arkoun, Re thinking Islam: Common Question Uncommon Answer ' (Boulder: Westview, 1994) Love, Nancy S. " What's Left of Marx?, dalam Stephen K. White, (Ed:), The Cambridge Conmpanion to Habermas, (New York: Cambridge University Press, 1995) Malik, Dedi Jamaluddin, clan !di Subandi Ibrahim, Zaman Baru Islam Indonesia: Pemikiran dan Aksi Politik, (Bandung: Zaman Wacana Mulia, 1998) Madjid, Nurcholish, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan , (Bandung: Mizan, 1987) , Islam Doktrin dan Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1992) , Agama Kemanusiaan, (Jakarta:Paramadina, 1996) , "Kosmopolitanisme Islam clan terbentuknya Masyarakat Paguyuban", dalam M. Natsir Tamara clan Eliza Peldi Thaher, (Ed), Agama Peradaban, (Jakarta: Paramadina, 1996) --"'---, Islam Agama Kemanusiaan Membangun Tradisi dan visi baru Islam Indonesia, (Jakarta: Paramadina, 1995) - - , Islam Agama Peradaban Membangun makna dan Relevansi Doktrin Islam dalam Sejarah, (Jakarta: 244 DR. LUKMAN s. THAHIR Paramadina, 1995) ---,"Beberapa Renungan tentang Kehidupan Ke;igamaan untuk Generasi Mendatang", dalam Jurnal Ulumul Qur'an, No. I, 1993 Maragy, Ahmad Musthafa al., Tafsir al-Maragi, Juz I, (Mesir: Daral-Mish:.iyah, 1975) Mas'udi, Masdar F., "Ide Pembaruan Cak Nur Di Mata Orang Pesantren", dalamJurnal Ulumul Qur'an, No. I, 1993 Mattulada "Studi Islam Kontemporer Sintesis Pendekatan . Sejarah, Sosiologi dan Antropologi", dalam Metodologi Penelitian Agama, Taufiq Abdullah, dkk, (Yogyakarta: Ti- ara Wacana, 1989) ---., Mattulada, ·sejarah Kebudayaan To Kaili, (Palu: Uni versitas Tadul::i.ko, t.th.) Meuleman, Johan, "Pengantar", dalam Muhammed Arkoun, Nalar Islarh.i dan Nalar Mcdern: Berbagai Tanti:mgan dan Jalan Baru, terj. Rahayu S. Hidayat, 0akarta: INIS, 1994) "Nalar Islami dan Nalar Modern: Memperkenalkan ' Pikiran Muhammed Arkoun", dalam Ulumul Qur'an, No. 4 Vol. IV, 1992, hlm. 94 "Islam clan Pasca Modernisme dalam Pemikiran Muhammed Arkoun", dalam Johan Hendrik Meuleman (Ed.), Tradisi Kemodernan dan Metamodernisme, (Yogyakarta: LKIS, 1996) ---"--, "Beberapa Cata tan Kritis tentang Karya Muhammed Arkoun", dalam Johan Hendrik Meuleman, (Ed.), Tradisi Kemodeman dan Metamodernisrri.e, (Yogyakarta: LKIS, 1996) 245
Sruo, ISLAM INTERDISIPLINER Mudzhar, H. M. Atho, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998) Munawar, Iqbal and Qur'an.ic Wisdom, (Lahore: M. Ashraf, 1972) Nasution, Hamn, (Ketua Team), Ensiklopedi Indonesia, Qakarta: Djambatan, 1992) Nashr, Sayyed Hossein, Knowledge and The Sacred, (State Uni versity Press, 1989) Natason, Muarice, Edmund Husserl: Philosophy of Infinite Tasks, (-gvanston: Northwestern University Press, 1973) Nawai, Muhyiddin Abu Zakariya bin Syaraf, al- Shahih Muslim syarh an-Nawawi, Jilid V, ( Beirut: Dar al-Ki tab, t.th.) Noer, Deliar, Gerakan Modem Islam di Indonesi~ 1900-1942,. (Jakarta: LP3ES, 1994) Pals, Daniel L., Seven Theories of Religion, (New York: Oxford · University Press, 1996) Peursen, CA. Van, Strategie Van the Cultur, diterjemahkan Dik Hartoko, Strategi Kebt.idayaan, (Yogyakarta: Kanisius, 1998) Poole, Roos,. Morality and Modernity, diterjemahkan E Budi hardiman, Moralitas dan Modemitas di bawah Bayang Bayang Nihilisme, (Yogyakarta: Kanisius, 1993) Qutaibah, Abu Muhammad Abdullah ibn Muslim ibn, Ta'wil Mukhtalafal-Hadits (Mesir: Musthafa al-babiy al-Hallabiy wa auladuhu, t.th.) Qutub, Sayyid, Fi Zhilal al-Qur'an, (Beirut: Daar Ahya al Tirani al-Araby, 1965) 246 - - - - -- -- DR, LUKMAN s. THAHIR Rahman, Fazlur, Islam and Modernity: Transformation of an ,1n: tellectual Tradition, (Chicago: the University of Chicago Press, 1984) - - , Islam, (Chicago: University of Chicago Press, 1979) .1 l I I - - , Islamic Methodology in History, (Islamabad-Pakistan, Islamic Research Institute, 1984) - - , Major Themes of the al-Qur'an, diterjemahkan Anas Mahyudin, Terna Pokok al-Qur'an, (Jakarta: Pustaka, 1983) Remin, Bernard, Protestan Biblical Interpretation, trans Silas C.Y Chan (Monterey Park Ca: pving Publishing, 1983) Rahman, Muslim Abdul, Islam Transformatif, (Jakarta: Pustab Firdaus 1995)
Razi, Abu Abdull~h Muhammad bin Umar bin al-Husain Fakhruddin al- Tafsir Mafatih al-Gaib, Juz. I (Beirut: t.p. t. th.) Roderick Rick Habermas and the Foundations of Critical ' , ' ' Theory, (New York: St. Martins's Press, 1986) Rusyd, Ibn, Martahij al-Adillah fi 'Aqaid al-Millah, (Kairo: Maktabah al-Anja' wa al-Mishriyyah, 1964) Sabuni, Muhammad Ali Al-, Rawa'i'ul Bayan Tafsir Ayat al Ahkam min al-Qur'an, Jilid II, (Beirut: Dar al-Fikr, (t.th.) Said, Edward, Culture and imperialism, (London: Chatto & Windus Ltd., 1993) " - - , Orientalism, terj. Asep Hikmat, Orientalisme, (Bandung: Penerbit Pustaka, 1994) -·• - - - - - - 247
STUDI ISLAM INTERDISIPLINER Scruton, Roger, A Short History of Modern Philosophy From Descartes to Wittgenstein, (London and New York: Routledge, 1995) Shihab, Quraish, Membumikan al-Qur'an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1992) Sihab, Alwi, Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka dalam Ber agama, (Bandung: Mizan, 1997) Siswanto, Joko, Sistem-sistem Metafisika Barat dari Aristoteles sampai Derida, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998) Smith, Wilfred Cantwell, Islam in Modern History, ( Princeton : Princeton University Press, 1957) Smith Barry and David Woodruff Smith (Ed.), The Cambridge Companion to Husserl,_ (USA: Cambridge University Press, 1995) Spiegelbert, Herbert, The Phenomenological Movement, Vol. I II (The Hague: Martinus Nijhoff, 1960) Sulaiman, H.M. Noor, Peranan Alkhairaat dalam Perubahan Sosial Masyarakat Kaili di Sulawesi Teng ah ( 19 3 0-1996), Disertasi, (Yogyakarta: Program PAscasarjana IAIN Sunan Kalijaga, 1999) Sumardi, Mulyanto, Penelitian Agama Masalah dan Pemikiran, (Jakarta: Sinar Harapan, 1982) Suminto, Aqib, dkk., Ref/.eksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70 Tahun Harun Nasution, (Jakarta: LSAF, 1989) Suseno, Franz Magnis, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, (Yogyakarta: Kanisius, 1992) 248 I I l DR. LUKMAN s. THAHIR - - , "Nurcholis Madjid, Islam dan Modernitas", dalam ]urnal Ulummul Qur'an, No. I, 1993 Syafi'i, Imam, Kitab Mukhtalif al-Hadits (Mesir: Musthafa al babiy al-Hallabiy wa auladuhu, t.th.) Syahrastani, al-Milal wa al-Nihal, (Mesir: Al-baby al-Halaby, 1961) Tahhan, Mahmud, al-, Taisir Musthalah al-Hadis, (Beirut: Daar al-Tsaqafah al-lslc~miyah, 1405/1985M) - - , Ushul al-Tarikh wa Dirasat al-Asanid, (Beirut: Dar al Qur'an al-Karirim, 1399H/l 979M) Tabari, Abu Ja'far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin khalid al-, Tarikh al-Umam wa al-Muluk, Juz. I, (al-Mishr: Daar al-Fikr, 1979) - - , Jami' al,Bayan fi al- Ta'wil al-Qur'an, Juz I, (Mesir: Musthafa al-baby, 1969) Taba'tabai, Muhammad Husain bin Sayyid Muhammad bin Sattid Muhammad Husan bin al-Mirza Ali At-, Tafsir al Mizan, (Beirut: Muassasah 'ilmi lilmathbu'at, 141 lH/ 1991M) Tebba, Sudirman, "Islam di Indonesia: Dari Minoritas Politik • Menuju Mayoritas Budaya", dalamJumal Ilmu Politik, No. 4,1989 Thomson, J.B., Critical Hermeneutics: A Study in the Thought of Paul Ricoeur and Jurgen Habermas, (Cambridge: Cam bridge University Press, 1983) Tibi, Bass am, The Crisis of Modern Islam: A Pre Industrial Cul ture in the Scientific Technological Age, terj, Yudian W. Asmin, dkk. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1994) 249
STUD! !SLAM INTERDISIPLINER Venn, Vergilius, "Theology", dalam Dagobert D. Runes (Ed.), Dictionary of Philosophy, (Totowa, New Jersey: Littlefield, Adam and Co., 1971) - - , An Encyclopedia of Religion, (New York: Green Press, 1976) Wakil, Muhammad Sayyid Al-,-Lahmatun min Tarikh al-Da'wah asbab al-Da'fi fi Ummah al-Islamiyah, diterjemahkan Fadhli Bahri, Wajah Dunia Islam Dari Dinasti bani Umayyah hingga Imperialisme Modern, (] akarta: Pustaka Al-Kausar, 1998) Weinscheimer, Joel C., Gadamer Hermeneutics: A Reading of Truth and Method, (New Ilaven and London: Yale Uni versity Press, 1985) 250 lndeks A a posteriori_ 166 . ~bd Halim 167 Abdul Aziz Attalabi 162 Hanid ibn Bad.is 162 Madjid 207 Abdullah bin Mas'ud 15, 16 -lbn Abbas 116 -lbn ~bbas 117, 119 lbn Mas'ud 15 Ragie 176 abortus provocat11s 94 abstract noun 69 Abu al-Huzail 105 Hanifah 18 -Rahman bin Ubaidillah Assagaf 174 Adorno 83, 84 Afrika 155 ahli Kitab 216 Ajaj al-Katib 121 Akhmad Nasa'I 128 Aku transendental 68 a/-A,v,valiyyat 165, 166 al-Fikr al-lslamy 198 al-Fiqh al-Akbar 168 al-Ghaib 169 al-'I/m bi al-Ka'inat 168 a/-Ka/liyyat 166 a/-MakiJYah 230 al-Mila/ wa al-Nihal 105 al-Muhimmat 165 al-naf wa al-itsbat 217 al-Qur'an 12 ar-Razi 34, 36 al-shalah 'ala waqtiha 17 al-Syahi.d 169 al-Syahrastani 105 a/-waqt 16 Ali Nadwi 163 Aljazair 186, 187, 188 Alkhairaat 177 251 |
Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 Analisis Komunikasi Eksternal Pemerintahan dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan di Liang Melas Datas Kabupaten Karo Ruth Agnesia Sembiring Lecturer of Government Science Study Programme, FISIP, Brawijaya University Abstract This research analyzes the governmental external communication in the development of road infrastructure in Liang Melas Datas (LMD), a region consisting of six villages and three hamlets located in three sub-districts in Karo Regency of North Sumatra. The road that has been damaged for around twenty years has made the surrounding communities difficult to transport their agricultural produce to the market. This qualitative descriptive research employs two types of data. This study finds the message communicator is ES who initiated the idea of delivering the gift to the president. Delivery of gifts to the president without the help of any political elite. The media for the message are social media, direct meeting, and local mass media. The people of LMD are able to use their local potentials as instruments to deliver the information. The effect is that the people of LMD have more knowledge and different attitude and behavior after receiving the idea of ES. The central government was also affected, proven by the acceleration in the development of road infrastructure which was also directly observed by the president through his visit in February 2022. Keywords: governmental external communication, road infrastructure development, Liang Melas Datas, Karo Regency Abstrak Penelitian ini menganalisis komunikasi eksternal pemerintahan dalam pembangunan infrastruktur jalan di Liang Melas Datas (LMD) yang terdiri dari 6 desa dan 3 dusun yang berada di 3 (tiga) kecamatan, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Jalan yang telah rusak selama kurang lebih dua puluh tahun membuat masyarakat sekitar kesulitan untuk mengangkut hasil pertanian mereka ke pasar. Penelitian kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menemukan bahwa komunikator pesan adalah ES yang menginisiasi gagasan pengiriman oleh-oleh kepada presiden. Pengiriman oleh-oleh kepada presiden tanpa bantuan elite politik manapun. Media untuk menyampaikan pesan tersebut adalah media sosial, pertemuan langsung, dan media massa lokal. Masyarakat LMD telah mampu menggunakan potensi lokal mereka sebagai instrumen penyampaian informasi. Efeknya adalah masyarakat LMD memiliki pengetahuan yang lebih banyak dan sikap serta perilaku yang berbeda setelah menerima gagasan ES. Pemerintah pusat juga terkena dampaknya, terbukti dengan adanya percepatan pembangunan infrastruktur jalan yang juga ditinjau langsung oleh presiden melalui kunjungannya pada bulan Februari 2022. Kata kunci: komunikasi eksternal pemerintahan; pembangunan infrastruktur jalan; Liang Melas Datas; Kabupaten Karo 106
Pendahuluan Dalam komunikasi eksternal pemerintahan, pemerintah bukan hanya sebagai pemberi informasi kepada masyarakat, melainkan juga sebagai penerima informasi dari masyarakat guna pembuatan kebijakan maupun peraturan (Silalahi, 2004). Dengan kata lain, masyarakat menjadi sender informasi saat menyampaikan informasi terkait kehidupan sosial masyarakat maupun memberikan umpan balik atas kebijakan pemerintah. Masyarakat sebagai sender informasi kepada pemerintah sekaligus publik telah dipraktikkan oleh masyarakat di Liang Melas Datas, Kab. Karo. Liang Melas Datas yang selanjutnya penulis singkat menjadi LMD, merupakan nama daerah yang terdiri dari 6 desa dan 3 dusun yang tersebar di 3 kecamatan, yaitu Kec. Mardinding, Kec. Laubaleng, dan Kec. Tigabinanga. Nama 6 desa yaitu: Desa Suka Julu, Desa Kutambaru, Desa Batu Mamak, Desa Pola Tebu, Desa Kutambelin, dan Desa Kuta Pengkih. Kemudian nama 3 dusun, yaitu: Dusun Barisan, Dusun Kuta Kendit, dan Dusun Cerumbu. Penyampaikan informasi dari masyarakat LMD kepada pemerintah Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 pusat adalah dengan mengirimkan 3 ton jeruk siam kepada Presiden Jokowi melalui jalur darat, sekaligus delagasi masyarakat untuk bertatap muka langsung dengan presiden agar presiden mengetahui potensi daerah tersebut dan mengetahui kendala pemasaran hasil pertanian karena insfrastruktur jalan yang buruk (Setiawan, 2021). Kondisi infrastruktur jalan yang rusak menjadi kendala dalam pemasaran hasil pertanian keluar daerah LMD. Apalagi jika musim hujan, truk pengangkut hasil pertanian harus ditarik bahkan tidak jarang terjungkir saat melewati jalan yang berlumpur (CNN Indonesia, 2021). Masyarakat LMD sebelumnya telah meminta informasi terkait pembangunan infrastruktur jalan kepada Bupati Karo. Namun, perbaikan infrastruktur jalan di daerah LMD memiliki kendala yaitu dana yang minim (SUARATANI, 2021). Berikut ini merupakan foto kondisi infrastruktur LMD yang didapat penulis dari channel youtube salah satu media massa. 107
Sumber: (Tribun Medan, 2021) Penelitian ini secara spesifik fokus pada komunikasi eksternal pemerintahan dalam pembangunan infrastruktur jalan. Penelitian ini dianggap penting, sebagaimana yang dinyatakan oleh Godwin Chu (dalam Cangara) bahwa pembangunan memerlukan komunikasi karena tidak ada pembangunan tanpa partisipasi, dan tidak ada partisipasi tanpa komunikasi (Cangara, 2020). Erskine Childers (dalam Cangara) menyatakan bahwa hanya orang-orang yang tahu seni komunikasi dan memahami kondisi setempat yang dapat mengelola proyek- proyek pembangunan dengan baik. Sumatera Utara menduduki posisi kedua dengan produksi jeruk siam terbanyak se-Indonesia setelah Jawa Timur (Rizaty, 2023). Kab. Karo Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 merupakan daerah penghasil jeruk siam terbesar di Sumatera Utara (BPS Sumatera Utara, 2019). Selain dipasarkan di daerah-daerah Sumatera Utara, jeruk siam asal Kab. Karo juga dipasarkan di Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Pekanbaru dan Pulau Batam. Juga dipasarkan keluar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Tiga kecamatan yang ada di LMD tergolong sebagai daerah penghasil jeruk siam terbanyak di Kab. Karo. Tabel 1. Produksi Jeruk Siam menurut Kecamatan di Kabupaten Karo Tahun 2021, 2022 dan 2023 dalam satuan Kwintal No. Kecamatan 2021 2022 2023 1 Munthe 805.051 853.358 983.539 2 Tigapanah 631.194 265.350 220.500 3 Merek 323.930 230.129 592.448 4 Laubaleng 206.450 187.525 247.025 5 Mardinding 158.806 128.614 117.896 6 Payung 73.148 113.625 103.805 7 Barusjahe 59.405 71.000 80.500 8 Dolat Rayat 84.923 37.816 46.924 9 Tigabinanga 16.630 31.740 21.946 10 Kutabuluh 16.500 31.380 33.790 Sumber: Olahan Penulis dari BPS Kabupaten Karo (BPS Karo, 2023)(BPS Karo, 2024) Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa total jumlah produksi jeruk siam di Kec. Laubaleng, Kec.Mardinding, dan Kec. Tigabinangan adalah 381.886 kwintal pada tahun 2021; 347.879 108
kwintal pada tahun 2022; dan 386.867 pada tahun 2023. Ada banyak penelitian yang membahas komunikasi pemerintahan, yaitu: terkait program pembangunan (Rahman & Sjoraida, 2017); terkait program-program pemerintah (Sarwani, 2021); terkait komunikasi publik (Oktariani & Wuryanta, 2020), (Putri Pratiwi et al., 2021), (Habibullah et al., 2022); terkait kebijakan pemerintah (Nur et al., 2018), (Indriyati Kamil, 2018), (Gemiharto & Juningsih, 2021); terkait komunikasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Dunan, 2020). Penelitian-penelitian tersebut mengkaji komunikasi pemerintah dengan pendekatan top-down, sedangkan penelitian penulis menggunakan pendekatan bottom up. Komunikasi pemerintahan terkait e-governance (Noveriyanto et al., 2018), (Nugraha RG, 2019); terkait good governance (Aprilia & Nurchotimah, 2022); terkait komunikasi antarkelompok (Awza & Yazid, 2016). Keempat penelitian tersebut memiliki fokus penelitian yang berbeda dengan penulis, yaitu komunikasi masyarakat kepada pemerintah terkait pembangunan infrastruktur jalan. Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 Penelitian berikutnya mengkaji peran komunikasi masyarakat untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas (Mushaf et al., 2022). Penelitian tersebut hanya menjelaskan peran komunikasi masyarakat secara umum tanpa menjelaskan jenis pelayanan publik yang dimaksud, dan tidak menjelaskan saluran komunikasi yang digunakan oleh masyarakat. Berbeda dengan penelitian penulis yang secara spesifik menjelaskan saluran komunikasi yang digunakan masyarakat. Dari penjelasan penelitian- penelitian terdahulu di atas, penelitian mengenai komunikasi eksternal pemerintahan yang dua arah, yaitu masyarakat sebagai receiver dan juga sender informasi kepada pemerintah masih minim. Oleh karena itu, penelitian ini fokus mengkaji "Bagaimana komunikasi eksternal pemerintahan dalam pembangunan infrastruktur jalan di LMD, Kab. Karo, Sumatera Utara?" Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam tata kelola pemerintahan, khususnya komunikasi pemerintahan dalam rangka pembangunan yang mengedepankan pendekatan bottum-up. 109
Metode Jenis penelitian kualitatif deskriptif digunakan pada penelitian ini. Salah satu desa di LMD menjadi lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis, yaitu Desa Kutambelin, Kec. Laubaleng, Kab. Karo karena inisiator penyampian informasi berasal dari desa tersebut. Jarak tempuh menuju desa tersebut dari Ibukota Kab. Karo, Kota Kabanjahe adalah kurang lebih 65,7 km. Observasi untuk melihat kondisi infrastruktur di LMD dilakukan pada pertengahan Juni 2023 dan pertengahan Juli 2023. Penentuan informan menggunakan teknik sampel bola salju (snowball sampling) untuk menemukan informan kunci yaitu inisiator penyampaian informasi. Penulis dengan mengirimkan pesan pada instagram @liangmelasdatas untuk mencari tahu inisiator penyampaian pesan. Dari sana penulis mendapatkan informasi kontak seluler informan kunci, yaitu ES. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui media massa online, website Pemerintah Kab. Karo, website Kementerian PUPR, chanel Youtube Kementerian Sekretaris Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 Negara, dan juga media sosial instagram komunitas Masyarakat Karo, khususnya @liangmelasdatas, @karo_news dan @kalak_karo. Teknis analisis pada penelitian ini dilakukan melalui: Pertama, penulis mencari data dan informasi rencana fokus penelitian melalui media massa, website, chanel youtube dan media sosial. Kedua, penulis menentukan variabel yang akan diteliti. Ketiga, penulis mengumpulkan dan memahami artikel-artikel jurnal yang mengkaji komunikasi pemerintah, komunikasi eksternal dan komunikasi pembangunan serta mencari gap penelitian. Kemudian penulis melakukan wawancara kepada inisiator pesan. Keempat, menyajikan data-data yang telah disaring dari media massa, website, chanel youtube maupun media sosial dan juga hasil wawancara dan dianalisis dengan paradigma komunikasi pemerintahan dan konsep komunikasi pembangunan. Kelima adalah penarikan kesimpulan. Hasil dan Pembahasan Analisis Komunikasi Eksternal Pemerintah dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan di LMD 110
Komunikasi pemerintah dapat dipahami sebagai komunikasi lisan, lisan, tertulis, dan visual oleh pemegang jabatan pemerintah kepada masyarakat umum (Hansson, 2017). Menurut Erlina, komunikasi pemerintahan adalah "kemampuan aparatur pemerintahan dalam mengemas ide, gagasan, program untuk diinformasikan kepada masyarakat secara tidak melawan hukum dalam mencapai tujuan negara dan tujuan pemerintah secara sah" (Erliana, 2014). Ada 2 (dua) fungsi komunikasi organisasi pemerintahan, yaitu: fungsi komunikasi internal organisasi pemerintahan, dan fungsi komunikasi eksternal organisasi pemerintahan (Abidin, 2016). Fungsi komunikasi eksternal organisasi pemerintahan, yaitu untuk mengirim informasi kepada publik. Komunikasi pemerintahan ekstenal organisasi dilaksanakan untuk mengirim informasi publik oleh administratur pemerintah kepada masyarakat; kepada sektor swasta; serta untuk mengakomodasi opini publik (Abidin, 2016). Pemerintah berperan sebagai sender saat secara intensif memberikan informasi publik yang berupa kebijakan. Masyarakat menjadi Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 sender saat memberi informasi yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat dan memberi umpan balik atas informasi yang diterima. Komunikasi pembangunan tidak menginginkan arus komunikasi berjalan secara vertikal atau top-down, melainkan arus komunikasi lebih banyak datangnya dari bawah atau bottom-up, sehingga pemerintah sebagai pengambil keputusan bisa memahami keinginan masyarakat pada tingkat bawah. Dalam komunikasi pembangunan, setiap individu memiliki akses untuk mendapatkan informasi dan akses untuk menyatakan pendapat (Cangara, 2020). Hak untuk menyampaikan pendapat adalah kebebasan untuk berbicara di depan umum, menulis buku maupun artikel koran, diskusi terkait kepentingan orang banyak dan terkait keselamatan masing- masing individu sepanjang hal tersebut dalam dipertanggungjawabkan. Penulis menemukan benang merah antara komunikasi eksternal pemerintahan dan konsep komunikasi pembangunan. Masyarakat menjadi sender atau komunikator pembangunan karena ikut serta memberikan informasi mengenai infrastruktur jalan. Jika tidak 111
ada komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah, maka pemerintahan tidak akan mengetahui kebutuhan masyarakat terkait pembangunan infrastuktur jalan. Maka, hasil penelitian ini menggunakan komunikasi eksternal pemerintahan dan konsep komunikasi pembangunan sebagai pisau analisis yang dibagi menjadi 7 (tujuh) unsur, yaitu komunikator pesan; pesan; media atau saluran; khalayak; efek; umpan balik; dan lingkungan (Cangara, 2020). 1) Komunikator Pesan Komunikator dalam pembangunan adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan yang lebih baik secara pengetahuan, pengalaman, maupun keterampilan berkomunikasi dibanding orang yang dilayaninya (Cangara, 2020). Secara umum, komunikator pembangunan adalah petugas pemerintah; pekerja Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM); dan pekerja profesional. Nora C Quebral (dalam Cangara) memberi karakterisasi tentang komunikator pembangunan, yaitu: a) Mereka memahami proses pembangunan, proses komunikasi, dan kondisi lingkungan dimana komunikasi dan pembangunan berproses dan berinteraksi; b) Mereka memiliki keterampilan pengetahuan berkomunikasi dan serta Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 menguasai materi pembangunan yang akan dikomunikasikan; c) Mereka sudah menginternalisasi nilai-nilai baru pada dirinya, sehingga berpotensi untuk menyampaikan apa yang diketahuinya kepada orang lain; d) Mereka memiliki pengetahuan langsung. Yaitu tahu dan memahami bentuk dan tipe khalayak yang akan menjadi pengadopsi dari suatu inovasi; e) Mereka memiliki komitmen dan integritas yang tinggi untuk menerima tanggung jawab dalam memasukkan pembangunan manusia. Komunikator dalam penelitian ini adalah inisiator penyampaian informasi yaitu Efendra Sembiring, yang selanjutnya penulis singkat menjadi ES. Pada saat penyampaian informasi kepada presiden mengenai infrastruktrur jalan di LMD, ia merupakan Kepala Dusun II Desa Kutambelin, Kec.Laubaleng, sehingga ia memahami kondisi infrastruktur jalan dan kendala pemasaran hasil panen pertanian selama lebih dari 20 tahun. Masyarakat berharap agar pembangunan infrastruktur jalan segera direalisasikan tetapi Pemerintah Kab. Karo tidak segera meresponnya (Sembiring, 2023). ES mengamati beberapa kegiatan presiden yang bersinggungan langsung dengan masyarakat yaitu: 1) presiden memantau langsung pembangunan infrastruktur jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga pada tahun 112
2017; 2) Suroto yang diundang presiden ke istana usai membentangkan poster kepada rombongan presiden saat melintas di Blitar pada tahun 2021; 3) presiden mengkritik Walikota Medan periode 2016-2019 saat melintasi jalan rusak di Jalan Mahkamah dan sekitarnya pada tahun 2017. Kegiatan- kegiatan tersebut telah menginspirasi ES untuk menciptakan gagasan terkait pengiriman informasi kepada presiden. Gagasan ES yaitu pengiriman informasi melalui oleh-oleh jeruk siam diperoleh berdasarkan pengalaman saat hendak menyerahkan adik bungsunya ke salah satu yayasan rehabilitasi Narkoba (narkotik dan obat-obat terlarang) pada tahun 2020 (Sembiring, 2023). Saat itu biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi sangat tinggi. Berdasarkan saran dari salah satu keluarganya, ES memberikan oleh-oleh buah jeruk saim terbaik dari ladangnya kepada pemilik yayasan rehabilitasi sebanyak 110 kilogram. Selama 1 tahun 4 bulan, adiknya pulih dan ES tidak dibebani biaya rehabilitasi. Maka dari itu, ES merasa bahwa pemberian oleh- oleh membawa pengaruh yang sangat luar biasa. Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 Gagasan pengiriman oleh-oleh kepada presiden telah direncanakannya pada bulan April 2021 tetapi saat itu dirasa sulit untuk menyatukan tujuan seluruh masyarakat LMD karena musim kemarau, sehingga jalan tidak terlalu menyulitkan masyarakat. Pada November 2021, intensitas hujan yang hampir setiap hari memperparah kondisi infrastruktur jalan, sehingga hasil pertanian tidak bisa keluar wilayah LMD. Moment tersebut digunakan oleh ES untuk menyampaikan gagasannya. ES mengunggah berita media massa online mengenai pembangunan infrastruktur jalan Trans Papua di Nduga; kejadian yang dialami Suroto di Blitar; dan perbaikan jalan di Medan pascakedatangan Jokowi melalui akun Facebook pribadinya biring.5 pada tanggal 17, 18, 19 November 2021 (Sembiring, 2023). Unggahan tersebut memunculkan respon dari sejumlah masyarakat Desa Pola Tebu. Berikut ini merupakan unggahan ES tersebut pada tanggal 17 November 2021. 113
Sumber: Dari unggahan tersebut di atas, salah satu masyarakat LMD merespon dengan menanyakan "Si ban dalan na. Gua kin carana gelah lit ukur na reh" (Buat jalannya. Bagaimana caranya biar ada hatinya untuk datang. Kata "nya" Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 maksudnya Presiden Jokowi). Hal tersebut direspon oleh dua masyarakat LMD yang lain, dan juga ES yang kemudian mengusulkan pemberian oleh-oleh jeruk kepada presiden. Berdasarkan respon dari sejumlah masyarakat tersebut di atas, ES melanjutkan perundingan masalah melalui kunjungannya ke kedai-kedai kopi di sekitar Desa Kutambelin dan Desa Pola Tebu. Perundingan tersebut dilakukan sebanyak 4 kali dalam 2 hari (Sembiring, 2023). Hasil perundingan tersebut adalah agar masing-masing rumah tangga di LMD menyiapkan oleh-oleh jeruk siam terbaik sebanyak 10 kilogram untuk dikirim kepada presiden. Dari perundingan tersebut, masyarakat LMD sepakat untuk tidak menjelek-jelekkan pemerintah daerah saat menyampaikan informasi kepada Presiden RI terkait kondisi infrastruktur jalan (Sembiring, 2023). Pada perundingan tersebut, salah satu masyarakat LMD memberikan ide, yaitu peliputan media massa saat pengiriman oleh-oleh kepada presiden. ES menegaskan bahwa penyampaian informasi kepada presiden tidak dibantu politisi atau pun partai politik manapun (Sembiring, 2023). ES 114
kerap mendengar isu yang beredar pada masyarakat bahwa ada keterlibatan AS, salah satu politisi dari partai politik X dalam penyampaian informasi dari masyarakat LMD kepada presiden. Isu tersebut karena politisi tersebut bersuku Karo. Dengan demikian, ES memenuhi karakteristik seorang komunikator pembangunan karena memiliki pengalaman terkait pemberian oleh- oleh, memahami kondisi infrastruktur jalan di wilayahnya, memiliki keterampilan berkomunikasi dengan masyarakat, dan memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan penyampaian informasi kepada presiden. Perannya sebagai komunikator pesan telah menghantarkan ES menjadi Kepala Desa Kutambelin yang dilantik pada Maret 2023. 2) Pesan Pada komunikasi pembangunan, pesan merupakan informasi, inovasi, teknologi, dan pengetahuan yang disampaikan oleh komunikator pembangunan (Cangara, 2020). Informasi yang disampaikan oleh ES yaitu: 3 kegiatan presiden yang bersinggungan dengan masyarakat dan Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 diunggah melalui facebook pribadinya dan gagasan pengiriman oleh-oleh kepada presiden. 3) Media atau Saluran Pesan Media komunikasi adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk menyampaikan atau menyebarluaskan informasi, yaitu: media tradisional, media massa, media lini bawah, komunikasi sosial, dan media sosial digital (Cangara, 2020). Saluran informasi yang digunakan oleh ES adalah media sosial facebook dan tatap muka langsung dengan masyarakat LMD untuk menyampaikan gagasannya. Sedangkan saluran informasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada presiden adalah media massa dan tatap muka langsung antara delegasi masyarakat LMD dengan presiden. Media massa yang meliput acara pemberangkatan oleh-oleh jeruk di LMD, diantaranya Inews, Kompas, Metro. Sumber: (Seputar iNews, 2021) 115
Media sosial juga digunakan sebagai saluran komunikasi. Pada saat acara keberangkatan truk pengangkut oleh-oleh dan tim delegasi masyarakat LMD, masyarakat LMD melakukan siaran langsung (live) melalui media sosial masing-masing seperti facebook maupun instagram. Media sosial komunitas suku Karo seperti instagram @liangmelasdatas, @karo_news dan @kalak_karo juga mengunggah acara pemberangkatan oleh-oleh jeruk. Saluran-saluran tersebut telah membuat informasi sampai ke istana Presiden RI. Presiden menjelaskan bahwa sebelum delasi dan oleh-oleh jeruk tiba di istana, presiden telah mendengar rencana kedatangan mereka (Sekretariat Presiden, 2021). Dalam pertemuan dengan delegasi masyarakat LMD, presiden menjelaskan bahwa telah memberikan perintah kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera melakukan perbaikan jalan. 4) Khalayak Khalayak merupakan sasaran pesan atau informasi, yaitu individu, organisasi atau lembaga, keluarga, kelompok maupun komunitas dalam Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 suatu masyarakat (Cangara, 2020). Dalam komunikasi pembangunan, khalayak perlu dibantu agar memiliki kesadaran, pengetahuan, keterampilan, dan mampu menggunaan fasilitas yang bisa digunakan untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sejahtera. Secara umum, khalayak adalah petani, buruh, nelayan, pedagang, tukang, pengangguran atau minim keterampilan, ibu-ibu rumah tangga, dan pegawai golongan rendah. Masyarakat LMD merupakan khalayak yang menjadi sasaran informasi berupa gagasan dari ES agar mereka menyadari potensi wilayah LMD dan menggunakan hasil pertanian mereka untuk menyampaikan informasi kepada presiden. 5) Efek Stuart (1988, dalam Cangara) menyatakan bahwa efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima informasi sebelum dan sesudah menerima pesan (Cangara, 2020). Pengaruh dapat terjadi dalam 3 bentuk perubahan, yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan perilaku (behavior). Perubahan pengetahuan terjadi saat seseorang yang 116
tadinya tidak tahu menjadi tahu. Perubahan sikap terjadi saat seseorang telah mengetahui dan menyetujui sesuatu, tapi belum diikuti dengan tindakan. Perubahan perilaku terjadi saat seseorang menerima informasi atau pengetahuan baru kemudian mendorong seseorang tersebut melakukan tindakan. Perubahan pengetahuan masyarakat LMD terjadi saat mereka menjadi tahu cara menyampaikan informasi kepada pemerintah pusat. Perubahan sikap terjadi saat beberapa masyarakat LMD mengetahui gagasan untuk mengirim oleh-oleh, tapi belum diikuti dengan tindakan masyarakat. Perubahan perilaku pada masyarakat LMD terjadi saat mereka menerima gagasan dari ES, dan diwujudkan melalui tindakan yaitu pengiriman informasi kepada Presiden RI melalui oleh-oleh. Efek dalam penelitian ini juga mencakup perubahan perilaku pada pemerintah pusat yang mencakup 2 hal, yaitu: 1) pembayaran terhadap 3 ton jeruk dari LMD, dan 2) pemantauan kondisi infrastruktur jalan di LMD. Presiden memberikan uang sebagai pembayaran terhadap 3 ton jeruk dari LMD (Irfan Kamil, 2021). Pembayaran Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 tersebut diberikan dalam goodie bag kepada delegasi masyarakat LMD dan dibuktikan dalam liputan media massa. Menurut ES, delegasi masyarakat LMD pulang dengan membawa uang sebesar Rp.10.000.000,- yang diberikan oleh presiden (Sembiring, 2023). Selain presiden, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga memberikan uang sebesar Rp. 5.000.000,-. Hal tersebut agar pemberian oleh-oleh jeruk siam dari LMD tidak digolongkan sebagai gratifikasi. Pemantauan langsung kondisi infrastruktur di LMD saat kunjungan presiden pada Februari 2022 dan akselerasi pembangunan infrastruktur jalan di wilayah tersebut. 6) Umpan Balik Umpan Balik atau feedback adalah reaksi yang diberikan oleh khalayak kepada komunikator akibat penerimaan informasi (Cangara, 2020). Umpan balik berasal dari khalayak juga tidak lepas dari kemampuan komunikator untuk memicu (trigger) dan menggugah kemampuan khalayak untuk menyampaikan aspirasi mereka tanpa tekanan. 117
Umpan balik dari masyarakat LMD diwujudkan dengan tindakan saat menerima gagasan ES untuk mengirim oleh-oleh kepada presiden, yaitu ada yang pesimis dan ada yang optimis. Masyarakat yang pesimis beranggapan bahwa pemberian informasi kepada presiden melalui pemberian oleh-oleh adalah sia-sia. (Sembiring, 2023). ES tidak memaksa masyarakat untuk memberikan oleh-oleh jeruk. Reaksi optimis terhadap gagasan tersebut berasal dari generasi muda seperti ES, sehingga membentuk tim pengiriman oleh-oleh jeruk yang terdiri dari 10 orang. Adapun tim panitia terdiri dari: seorang ketua, seorang sekretaris, seorang bendahara, enam orang seksi dana, dan seorang ketua tim media. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu ES mengadakan pertemuan dengan beberapa masyarakat di kedai kopi (Sembiring, 2023). Pertemuan berikutnya adalah dengan mengundang seluruh masyarakat LMD yang dilakukan sebanyak 3 kali di jambur (jambur = bangunan luas beratap namun tidak berdinding yang digunakan sebagai gedung serbaguna oleh Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 masyarakat suku Batak Karo di Sumatera Utara). Saat pemberangkatan oleh-oleh, masyarakat LMD mengadakan acara dengan menggunakan pakaian adat Suku Karo dan dihadiri kurang lebih 1700 orang. Untuk acara pemberangkatan oleh-oleh kepada presiden, masyarakat LMD sepakat mengumpulkan dana sebesar Rp.50.000,- per rumah tangga berdasarkan kalkulasi biaya perjalanan sebesar Rp. 75.000.000,- (Sembiring, 2023). Dana awal yang terkumpul dari masyarakat LMD adalah Rp. 60.000.000,- (Sembiring, 2023). Pengumpulan dana tersebut dilakukan kurang lebih 5 hari. Kekurangan sebesar Rp.15.000.000,- didapat dari dana talangan tim panitia yang terdiri dari 10 orang. Setelah delegasi masyarakat LMD pulang dari istana presiden, masyarakat LMD yang awalnya tidak memberikan dana berubah perilaku dengan memberikan dana. Penulis berasumsi bahwa perubahan perilaku tersebut karena khawatir bahwa wilayah desa atau dusun mereka luput dari pembangunan infrastruktur jalan. Selain pengumpulan dana dari masyarakat LMD, dana juga diperoleh 118
dari sumbangan masyarakat suku Karo di luar wilayah LMD karena kepedulian (Sembiring, 2023). Tabel 3. Dana dari Seluruh Masyarakat LMD dan Simpatisan No. Nama Desa/Dusun Jumlah Dana 1 Desa Suka Julu 2 Desa Kuta Mbaru 3 Desa Batu Mamak 4 Desa Pola Tebu 5 Donatur Pola Tebu 6 Desa Kutambelin 7 Donatur Kutambelin 8 Desa Kuta Pengkih 9 Dusun Cerumbu 10 Dusun Kuta Kendit Rp. 5.400.000,- Rp. 3.850.000,- Rp. 2.620.000,- Rp. 7.500.000,- Rp. 12.500.000,- Rp. 19.430.000,- Rp. 35.650.000,- Rp. 12.300.000,- Rp. 4.721.000,- Rp. 8.000.000,- 11 Donasi Perawang Total Dana Masuk Rp. 1.003.000,- Rp. 112.974.000,- Sumber: olahan penulis, 2023. 7) Lingkungan Dinamisasi komunikasi ditentukan oleh situasi dan kondisi lingkungan, terutama di lingkungan yang menjadi target sasaran komunikasi (Cangara, 2020). Dalam komunikasi pembangunan, sejumlah kondisi lapangan harus menjadi perhatian para petugas komunikator pembangunan. Misalnya lingkungan tempat tinggal, cuaca, lingkungan geografis, sosial budaya dan kondisi ekonomi setempat, sumber pendapatan pokok warga. ES sebagai komunikator pesan telah berhasil melihat situasi dan kondisi lingkungan yaitu musim penghujan sebagai moment tepat untuk menyampaikan gagasannya serta Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 memahami sosial budaya masyarakat LMD saat terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat yang optimis terhadap gagasan ES dan masyarakat yang pesimis. Kesimpulan Komunikasi eksternal pemerintahan dalam pembangunan infrastruktur jalan di LMD diinisiasi oleh seorang komunikator pesan yaitu ES. ES membagikan informasi dari media massa mengenai atensi presiden terhadap pembangunan infrastruktur jalan melalui media sosial pribadinya yaitu facebook dan mendapatkan respon dari sejumlah masyarakat di LMD. Gagasannya mengenai pemberian oleh- oleh jeruk kepada presiden, ia peroleh dari pengalaman pribadinya. Gagasannya diunggah melalui facebook, melalui pertemuan-pertemuan di kedai kopi, dan pertemuan-pertemuan yang mengundang seluruh masyarakat LMD di jambur. Kemudian masyarakat LMD sepakat mengirimkan oleh-oleh 3 ton jeruk kepada presiden dan diliput oleh media massa lokal dan media sosial (facebook dan instagram). Pengiriman oleh-oleh jeruk kepada Presiden RI adalah murni 119
gagasan dan kesepatakan masyarakat LMD tanpa dibantu oleh politisi atau elite politik lokal maupun nasional; juga tanpa menjelek-jelekkan pemerintah daerah. Penyampaian informasi melalui pemberian oleh-oleh jeruk kepada presiden telah mendorong pemerintah pusat dalam akselerasi pembangunan insfrastruktur jalan di wilayah LMD. Referensi Abidin, Y. Z. (2016). KOMUNIKASI PEMERINTAHAN: FILOSOFI, KONSEP DAN APLIKASI. Pustaka Setia. Aprilia, I. A., & Nurchotimah, A. S. I. Komunikasi (2022). Peran Pemerintah Untuk Mewujudkan Good Melalui Governance Pelayanan Publik. Communication, 13(1), 70. i1.1576 Awza, R., & Yazid, T. P. (2016). Pola Komunikasi Kelompok " Duta Lingkungan Pada Badan Lingkungan Hidup ( BLH ) Kota Pekanbaru. Ilmu Komunikasi, 155-164. ssn/2502-1893/18/3 " Jurnal 7(2), BPS Karo. (2023). Kabupaten Karo dalam Angka (Karo Regency in Figures). n/2023/02/28/1cb637693112bbe48 cb6ab8b/kabupaten-karo-dalam- angka-2023.html BPS Karo. (2024). Kabupaten Karo Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 dalam Angka 2024 (Karo Regency Figures). in n/2024/02/28/ae21a2b782802092a b8902b2/kabupaten-karo-dalam- angka-2024.html BPS Sumatera Utara. (2019). Produksi Menurut Jenis 2019. Buah-Buahan Kabupaten/Kota Tanaman, 2018 2020/06/10/1994/produksi-buah- buahan-menurut-kabupaten-kota- dan-jenis-tanaman-2018-dan- 2019.html dan dan Canel, M. J., & Sanders, K. (2012). Government communication: An political emerging The communication SAGE Handbook of Political Communication, 85-96. 1015.n8 field in research. Cangara, H. (2020). KOMUNIKASI PEMBANGUNAN (Telaah Untuk Memahami Konsep, Filosofi, serta Peran terhadap Pembangunan dan Pembangunan Komunikasi di Era Digital (1st ed.). Rajagrafindo Persada. Komunikasi CNN Indonesia. (2021, December 6). Warga Karo Kirim 3 Ton Jeruk ke Istana, Minta Jokowi Benahi Jalan. Cnnindonesia.Com. ional/20211206200037-20- 730641/warga-karo-kirim-3-ton- jeruk-ke-istana-minta-jokowi- benahi-jalan Dunan, A. (2020). Government Communications in Digital Era: Public Relation and Democracy. Journal Pekommas, 5(1), 71. 120
0.2050108 Erliana, H. Paradigma (2014). Komunikasi Pemerintahan. Jurnal Komunikasi Pemerintahan, 54. Gemiharto, I., & Juningsih, E. R. (2021). Komunikasi pemerintahan dalam kebijakan Bantuan Sosial Tunai di kabupaten Jurnal Manajemen Bandung. Komunikasi, 1. 35510 implementasi 6(1), Habibullah, A., Pratiwi, D. D., Sari, E. E., Putra, F. D., & Novanto, T. D. (2022). Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebaran Informasi Protokol Kesehatan Covid-19 Kepada Masyarakat Kota Tegal. Al-I'lam: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran 54. Islam, 1144 6(1), Hansson, S. (2017). Government communication. The Routledge and Handbook Politics, 326-341. 3718 of Language Kamil, Peran Komunikasi Pemerintahan dalam Penanganan Lingkungan Kumuh. Mediator, 11(1), 129-139. Indriyati. (2018). Kamil, Irfan. (2021, December 8). Soal Pemberian 3 Ton Jeruk dari Warga Karo untuk Jokowi, Ini Kata KPK. Kompas.Com. 021/12/08/20385071/soal- karo-untuk-jokowi-ini-kata-kpk Mushaf, M. A., Fauziah, L., Aiman, U., & Nurchotimah, A. S. I. (2022). Peran Komunikasi Masyarakat untuk terhadap Pemerintah Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 Mewujudkan Pelayanan Publik yang Berkualitas. 6(2), 2809-2816. Noveriyanto, B., Nisa, L. C., Bahtiar, A. S., Sahri, S., & Irwansyah, I. E-GOVERNMENT (2018). SEBAGAI LAYANAN KOMUNIKASI PEMERINTAH (Studi SURABAYA KOTA Kematangan e-government Sebagai Layanan Komunikasi to Government, Government Citizen, Government Government to Business). Profetik: Jurnal Komunikasi, 11(1), 37. 1371 to Nugraha RG. (2019). Pelaksanaan Strategi Komunikasi Pemerintah Indonesia Dalam Penanggulangan Hoax. Informatika. Universitas Telkom. Diakses Pada Hari Selasa 30 Juli 2019. Pukul 16:42 WIB., 6(1), 1568-1578. Jurnal Nur, E., Besar, B., Sumber, P., Manusia, D., Komunikasi, P., Makassar, I., & Abdurrahman Basalamah, J. (2018). Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Makassar dalam Program Makassar Sosialisasi Tidak Rantasa Communication Strategy of Makassar City's Government on Makassar Tidak Rantasa Sosialization Program. In Jurnal Pekommas (Vol. 3, Issue 1). Oktariani, R., & Wuryanta, A. E. W. (2020). Komunikasi Pemerintah Melalui Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepada Publik. Expose: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(2), 113. 196 Putri Pratiwi, V., Rahmawati, D. E., & Purwaningsih, T. (2021). Akun 121
Twitter BNPB_RI Sebagai Media Komunikasi Pemerintah Indonesia di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sosial Politik, 7(2), 212-226. 2.16116 Rahman, A., & Sjoraida, D. F. (2017). Strategi Komunikasi Pemerintah Subang Kabupaten Gerakan Menyosialisasikan Pembangunan Untuk Rakyat Infrastruktur Berkelanjutan. Jurnal Kajian Komunikasi, 5(2), 136. 443 Rizaty, M. A. (2023). Produksi Jeruk Siam di Indonesia Sebanyak 2,7 Juta 2022. DataIndonesia.Id. indonesia-sebanyak-27-juta-ton- pada-2022 Ton pada Sarwani, Pelayanan (2021). Komunikasi Pemerintahan Dalam Pemberitaan Kebijakan Pemerintah Daerah Kepada Stakeholder di Kalimantan Selatan. PaKMas: Kepada Pengabdian Jurnal Masyarakat, 118-127. 1i2.106 S. 1(2), Sekretariat Presiden. (2021). Momen Presiden Jokowi Dibawakan Oleh- Oleh Jeruk dari Warga Desa Liang Datas. Melas =lfQBghGd5Yo Sembiring, R. A. (2023). Wawancara Journal of Governance Innovation Volume 6, Number 1, Maret 2024 (P-ISSN) 2656-6273, (E-ISSN) 657-1714 DOI Number 10.36636/jogiv.v6i1.3400 dengan Sembiring (Kepala Desa Kutambelin) pada Mei 2023 di Desa Kutambelin. Efendra Seputar iNews. (2021). No TitleWarga Desa di Karo, Sumatra Utara Kirimkan 3 Ton Jeruk Untuk Presiden Jokowi. =UUqk2AW8AsvawwxX Setiawan, H. (2021, December 3). Masyarakat Liang Melas Kirim 3 Ton Jeruk untuk Presiden Jokowi. Kompas.Com. 021/12/03/151806178/masyarakat- liang-melas-kirim-3-ton-jeruk- untuk-presiden-jokowi?page=all Silalahi, U. (2004). Komunikasi dan Pemerintahan: Mengirim Menerima Informasi Tugas Dan Informasi Jurnal Administrasi Publik, 3(1), 36-54. Publik. SUARATANI. (2021, December 3). Warga Liang Melas Datas Kirimkan 3 Ton Jeruk untuk Presiden Jokowi. Suaratani.Com. 2/warga-liang-melas-datas- kirimkan-3-ton.html UU RI NOMOR 20 TAHUN 2001, 1 (1999). umen/ln/2001/uu20-2001.pdf Tribun Medan. (2021). Jalan Desa Liang Melas Kabupaten Karo Bak Kubangan Kerbau, Warga Minta Perhatian Jokowi. Presiden 5YrrqWj7WZB4ek 122 |
RERONCEN PENGAOSAN BASA JAWI KA-3 25 PIWULANG AGAMI 2 NGLELURI PIWULANG LUHUR KI UNDAGYASA
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 0 Reroncen Pangaosan Basa Jawa Ka-3 25 Piwulang Agami Ngleluri Piwulang Luhur Jilid 2 Dening: Undagyasa 2018
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 1 Atur Pambuka ُﻪُﺗﺎَﻛاَﺮَـﺑَو ِﷲا ُﺔَْﲪَرَو ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُمَﻼﱠﺴﻟا Wulang Agami Basa Jawi kanthi tema: Ngleluri Piwulang Luhur menika dipun wedalaken kangge nguri-nguri piwulang para winasis ing jaman kina-makina. Awit kathah piwulang luhur saking para kakek moyang kita ingkang ing wekdal samangke asring dipun lirwakaken. Sedaya piwulang sampun dipun pariksa saha dipun pilih ingkang boten cengkah kaliyan syari'at agami. Kababaripun Serat Wulang Agami Basa Jawi kanthi tema Ngleluri Piwulang Luhur menika kagem para da'i ingkang badhe paring pangaosan ing majlis taklim ing dhusun-dhusun. Kathah saking kadang muslim ing karang padesan ingkang taksih ngleluri piwulang para leluhur. Supados boten bingung lan tidha- tidha, perlu kita aturaken menggah dunungipun piwulang-piwulang kalawau. Paran panujuning serat piwulang menika, supados kita saged mendhet menapa ingkang sae saking para leluhur, kangge saya nyampurnakaken gesang bebrayan kita sedaya. Senadyan sampun dipun saranani pasinaon lan panaliten, pangripta ngrumaosi bilih menapa ingkang katur menika taksih tebih saking pangajab ing nginggil. Pramila prangripta sanget angajeng-ajeng kritik, saran sarta panyaruwe saking para pamaos sedaya. Ewa semanten pangripta ugi ngajab upaya ingkang boten sepintena menika wonten pigunanipun tumrap kadang-kadang da'i ing dhusun- dhusun. Akhirul kalam, wabillahi taufiq wal hidayah. Klaten, 17 Ramadhan 1441 H Undagyasa Tiyang Jawi Ingkang Sinau Agami
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 2 Daftar Isi: Kata Pengantar Daftar Isi Piwulang ka-26 : Mendet kang Sae, Tilar kang Awon Piwulang ka-27 : Kendhuri, Ngwujudaken Raos Syukur Piwulang ka-28 : Kendhuri, Ubarampe lan Maknanipun Piwulang ka-29 : Ndedonga kanthi Pralambang Lan Sasmita Piwulang ka-30 : Asthagina Kawedhar Piwulang ka-31 : Nutup Babahan Hawa Sanga Piwulang ka-32 : Lebaran, Sarana Silaturahmi Piwulang ka-33 : Syariat Menika Wewadhah Piwulang ka-34 : Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi Piwulang ka-35 : Mati Sajroning Urip Piwulang ka-36 : Mumpung Ingkang Sae Piwulang ka-37 : Tiyang Ingkang Bangkrut Piwulang ka-38 : Alime Alim Pulasan Piwulang ka-39 : Urip Mampir Ngombe Piwulang ka-40 : Galuga Sinusur Sari Piwulang ka-41 : Nadzar lan Prekawisipun Piwulang ka-42 : Tatakrama Wonten Ing Masjid Piwulang ka-43 : Aja Cerak Kebo Gupak Piwulang ka-44 : Aja Karem Pepaes Donya Piwulang ka-46 : Mulat Sarisa Hangrasa Wani Piwulang ka-47 : Njagi Kulawarga Saking Geni Naraka Piwulang ka-48 : Weweh Marang Kang Cerak Piwulang ka-49 : Ipil-Ipil Kasaenan Piwulang ka-50 : Tiyang Ingkang Utama Panutup Lampiran 1 Lampiran 2 1 2 3 7 11 15 19 29 32 36 40 44 50 56 62 66 70 74 78 86 90 95 99 104 108 112 116 117 118 : Transliterasi Arab ke Latin : Transliterasi Jawa ke Latin
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 3 Piwulang (26): Mendhet Kang Sae, Tilar Kang Awon ِﻦﻳﱢﺪﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﻩَﺮِﻬْﻈُﻴِﻟ ﱢﻖَْﳊا ِﻦﻳِدَو ىَﺪُْﳍﺎِﺑ ُﻪَﻟﻮُﺳَر َﻞَﺳْرَأ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا َﻩِﺮَﻛ ْﻮَﻟَو ِﻪﱢﻠُﻛ ،ُﻪَﻟ َﻚﻳِﺮَﺷ َنﻮُﻛِﺮْﺸُﻤْﻟا َﻻ ْنأ ُﺪَﻬْﺷَأ . َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا ﻪُﻟﻮُﺳَرو ﻩُﺪْﺒﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنأ ُﺪﻬﺷأو . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . َﻻإ َﻪَﻟإ . Para hadirin anggota majlis taklim ingkang kawula hormati. Sakderengipun matur ingkang kathah mangga kawula dherekaken maos puji syukur katur dhumateng Allah SWT ingkang sampun paring kanikmatan ingkang cacahipun tanpa wilangan. Shalawat saha salam ugi katur dhumateng junjungan kita Nabiyullah akhir jaman, Muhammad SAW, sumrambahipun dhumateng kulawarga dalasan para shahabati sedaya. Para hadirin rahimakumullah, kita para manungsa ingkang manggen wonten ing donya menika sanes manungsa ingkang sepisanan tumurun wonten ing lumahing bumi. Antawis kita lan manungsa ingkang sepisanan, inggin menika Bapa Adam, sampun kapisah dening pinten-pinten generasi. Menawi kapetang ugi ngantos ewon taun wekdalipun. Ing wekdal ingkang dangu sanget menika, sampun kathan ilmu, kaprigelan, guna kasantikan lan pangawikan, ingkang dipun turunaken antar generasi. Wiwit saking kaprigelan kangge beburu, misaya mina, ulah tetanen ngantos guna- pangawikan kangge anteping gesang. Sedaya ingkang katurunaken kalawau wonten ingkang taksih saged dipun agem ngantos jaman samangke, kados tatacara masak lan ulah tetanen. Sawetawis kaprigelan wonten ingkang sampun awis-wis kagem, kados kaprigelan beburu. Dangu-dangu kaprigelan ingkang awis-awis kagem wau badhe ical piyambak, amargi saking owah gingsiring kahanan.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 4 Ugi wonten sawetawis kaprigelan ingkang enggal, ingkang dereng dipun mangertosi dening para leluhur, kados cara komunikasi mawi telepon lan sanesipun. Awit saking majenging teknologi cara-cara enggal menika tuwuh ing jaman samangke. Dipun cipta dening para ahli teknologi amrih gesanging manungsa saya gampil. Menika ugi badhe kita turunaken dhateng anak putu ing mangke. Para sedherek, lelampahaning gesang manungsa wiwit rumiyin ngantos mangke inggih mangagem cara ingkang makaten kalawau. Turun- tumurun, neniru, nenulad dhateng para leluhur. Nanging ugi dipun jumbuhaken kaliyan jamanipun sowang-sowang. Mila para ahli fikih lajeng damel kaidah ing bab hukum-hukum agami. Inggih menika kados kasebat ing ngandhap menika: ِﺢَﻠْﺻَ ْﻷا ِﺪْﻳِﺪَْﳉﺎِﺑ ُﺬْﺧَ ْﻷاَو ِﺢِﻟﺎﱠﺼﻟا ِْﱘِﺪَﻘْﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﺔَﻈَﻓﺎَﺤُﻤْﻟَا "Ngleluri menapa ingkang sae saking jaman rumiyin, mendhet ingkang langkung sae ing jaman samangke." Kaidah menika ugi saged dipun trapaken wonten ing panggesangan sadinten-dinten. Kados menapa ingkang kita lampahi ing wekdal menika. Para ibu-ibu tumut pakempalan majlis taklim pendhak malem Senin lan malem Jum'at ingkang dipun rintis dening Bapak Rahmat Nur. Menika pakulinan ingkang sae. Kajawi saged kangge sarana silaturahim, ugi saged kangge sakedhik-sakedhik sinau piwulang agami. Mila nalika Bapak Rahmat Nur sampun surud, boten wonten awonipun menawi kita leluri. Mekaten ugi ing bab-bab sanes, kathah piwulang, adat pakulinan, tata cara, ingkang dipun turunaken dening para leluhur ingkang ngemot kasaenan. Ing bab-bab kalawau ugi prayogi menawi dipun leluri, amrih kasaenanipun saged lumintu, murakabi kangge bebrayan ageng. Nanging ugi kedah ngemuti dhateng kahanan saha mobah-mosiking jaman. Menapa adat tatacara kalawau taksih saged dipun leksanani lan boten ngawrat-awrati dhateng ingkang nglampahi, menika ingkang kedah dipun thinthingi. Menawi taksih kadugi dipun lampahi, wonten manfaatipun saha boten damel awrat, prayogi dipun leksanani. Nanging menawi malah damel sesanggan ingkang angawrat-awrati ugi prayogi menawi dipun tilar, utawi dipun owahi jumbuh kaliyan ombyaking jaman samangke.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 5 Para sedherek, babagan adat pakulinan ing masyarakat perlu sanget kita gatosaken menapa ingkang dados dhawuh saking Kanjeng Nabi ing prekawis menika. Kados ingkang kasebat ing satunggaling riwayat, bilih Nabi dhawuh: ِ َﻞِﻤُﻌَـﻓ ،ًﺔَﻨَﺴَﺣ ًﺔّﻨُﺳ ِمَﻼْﺳِﻹا ِﰲ ّﻦَﺳ ْﻦَﻣ ِﺮْﺟَأ ُﻞْﺜِﻣ ُﻪَﻟ َﺐِﺘُﻛ ،ُﻩَﺪْﻌَـﺑ ﺎَ ٌءْﻲَﺷ ْﻢِﻫِرﻮُﺟُأ ْﻦِﻣ ُﺺُﻘْـﻨَـﻳ َﻻَو ِ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣ ِمَﻼْﺳِﻹا ِﰲ ّﻦَﺳ ْﻦَﻣَو . ﺎَ . ِ َﻞِﻤَﻋ ِ َﻞِﻤُﻌَـﻓ ،ًﺔَﺌّﻴَﺳ ًﺔّﻨُﺳ َﻻَو ،ﺎَ ٌء ْﻲَﺷ ْﻢِﻫِراَزْوَأ ْﻦِﻣ ُﺺُﻘْـﻨَـﻳ ْﻦَﻣ ِرْزِو ُﻞْﺜِﻣ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﺐِﺘُﻛ ،ُﻩَﺪْﻌَـﺑ ﺎَ "Sing sapa wonge ing dalem Islam miwiti gawe pakulinan kang becik, marma bakal kacathet kanggo dheweke ganjaran lan uga ganjaran kanggo wong kang nenulad sabanjure tanpa ngurangi ganjarane kang nenulad mau. Sing sapa wonge ing dalem Islam kang miwiti gawe pakulinan ala, marma bakal kacathet dosa kanggo dheweke lan dosa wong kang melu-melu sabanjure, tanpa ngurangi dosane wong-wong kang miwiti mau." (HR Muslim). Para sedherek, terang wonten dhawuh ing nginggil bilih Allah sanget- sanget Maha Murah lan Asih. Kagem tiyang ingkang sampun ngrintis kasaenan, badhe dipun ganjar kanthi ganjaran ingkang pantes. Lajeng kangge tiyang-tiyang ingkang purun ngleluri kasaenan kalawau ugi badhe dipun ganjar kanthi ganjaran ingkang boten kirang saking ganjaranipun ingkang ngrintis kasaenan kalawau. Semanten ugi tumrap tiyang ingkang damel pakulinan awon, badhe nandhang dosa jumbuh kaliyan pakartinipun. Lan kangge tiyang ingkang tumut-tumut, ugi badhe tampi dosa ingkang agengipun sami kaliyan tiyang ingkang ngrintis pakarti awon kalawau, tanpa ngirangi dosanipun ingkang dipun eloni. Mila sedherek, saderengipun kita nglestarekaken satunggaling amalan, prayogi menawi dipun titi kanthi permati lan patitis langkung rumiyin. Amalan ingkang kita leluri menika prekawis ingkang sae menapa awon. Para sedherek, ing pangaosan ingkang badhe dhateng kawula badhe ngaturaken sawetawis adat pakulinan, tatacara lan piwulang leluhur
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 6 ingkang sampun kaprah kita lampahi. Sumangga ngiras pantes kita sinau sejarah lan dhasar-dhasar filosofinipun adat-tatacara kalawau. Supados kita mangertosi lan saged mbiji piyambak menapa prekawis-prekawis kalawau sae lan pantes kita leluri. Menawi nyata-nyata sae lan perlu, sampun tidha-tidha malih anglampahi. Para sedherek, lajeng menapa adat pakulinan menika boten nami bid'ah? Babagan menika sumangga dipun suraos pangandikan saking ahli fikih Imam Syafi'i RA, ing ngandhap menika: َﻮُﻬَـﻓ َﺔﱠﻨﱡﺴﻟا َﻖ َﻓاَو ﺎَﻤَﻓ ٌﺔَﻣْﻮُﻣْﺬَﻣ ٌﺔَﻋْﺪِﺑَو ٌةَدْﻮُﻤَْﳏ ٌﺔَﻋْﺪِﺑ ِنﺎَﺘَﻋْﺪِﺑ ُﺔَﻋْﺪِﺒْﻟَا ٌمْﻮُﻣ ْﺬَﻣ َﻮُﻬَـﻓ َﺔﱠﻨﱡﺴﻟا َﻒَﻟﺎَﺧ ﺎَﻣَو ٌدْﻮُﻤَْﳏ "Bid'ah iku werna loro, bid'ah kang prayoga lan kang nistha. Apa-apa kang jumbuh karo karo sunnah Nabi marma iku kang prayoga, lan apa- apa kang nyulayani sunnah Nabi mangka iku kang nistha." Landhesanipun Imam Syafi'i ngendika makaten amargi saking menapa ingkang sampun dipun dhawuhaken dening shahabat Umar bin Khaththab duk nalika ngawontenaken shalat tarawih kanthi jama'ah. Kamangka shalat tarawih kanthi jama'ah menika boten dipun tindakaken dening Kanjeng Nabi. Babagan menika Shahabat Umar dhawuh: َﻲِﻫ ُﺔَﻋْﺪِﺒْﻟا ِﺖَﻤْﻌِﻧ "Saapik-apike bid'ah ya iki!" Dados para sedherek, sampun tidha-tidha malih nglampahi amalan ingkang sae senadyan ing jaman sugengipun Kanjeng Nabi boten dipun leksanani. Waton boten cengkah kaliyan syari'at agami, boten nyulayani sunnah Nabi lan boten wonten awisanipun, sedaya ingkang sae lan manfaat menika wonten ganjaranipun. Nanging ugi sampun ngantos dipun wajibaken, menawi lajeng ngwajibaken ugi boten leres. Awit boten wonten dhasar kukumipun. Para sedherek, cekap semanten atur kawula ing kasempatan menika. Benjang kasambet malih kanthi atur bab amalan-amalan ingkang sampun dados pakulinan ing masyarakat kita. Wonten atur ingkang sisip saha kirang ing subasita, kawula tansah nyuwun pangaksama. Wallahu a'lam.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 7 Piwulang (27): Kendhuri, Asal-Usul lan Manfaatipun ِﳍ ﺎَﻧاَﺪَﻫ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ُﻩُﺪْﺒَﻋ ﺍًﺪّﻤَﺤُﻣ ّﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃَﻭ ُﻪﻠﻟﺍ ّﻻِﺇ َﻪﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃ ْﻢُﻬَﻌِﺒَﺗ ْﻦَﻣَﻭ ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَﺃِﻭ ِﻪِﻟﺁ ﻰﻠَﻋَﻭ ٍﺪّﻤَﺤُﻣ ﻰﻠَﻋ ْﻢّﻠَﺳَﻭ ّﻞَﺻ . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ﻦْﻳّﺪﻟﺍ ِﻡْﻮَﻳ ﻰَﻟِﺇ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ ُﻪﱠﻠﻟا ﺎَﻧاَﺪَﻫ ْنَأ َﻻْﻮَﻟ َيِﺪَﺘْﻬَـﻨِﻟ ﺎﱠﻨُﻛ ﺎَﻣَو اَﺬَ . ّﻢُﻬﻠﻟَﺍ . Para bapak/ibu, hadirin rahimakumullah. Kalilana kawula murwakani atur kanthi ngucap puji syukur dhumateng Gusti Ingkang Maha Kuwaos. Shalawat saha salam mugi katur ngarsa dalem Kanjeng Nabi Muhammad, SAW, tetungguling janma ingkang sinung pakarti agung. Para hadirin rahimakumullah, wonten pepanggihan wekdal menika kawula badhe ngaturaken prekawis kendhuri utawi asring kita sebat kondangan. Tembung kendhuri saking ingkang tegesipun adicara kembul sareng-sareng sasampunipun dedonga. Kenging menapa dipun sebat kendhuri lan kenging menapa asalipun saking tembung Persi. Awit kala samanten kathah para penyebar agami Islam ingkang asalipun saking Persi lan sakiwatengenipun. Dipun sebat kendhuri amargi tatacara kendhuri mirip kaliyan adat pakulinan kandhuri ing negeri Persi. tembung basa Persi kandhuri, Asal-usulipun wonten kendhuri Wondene kawitanipun wonten kendhuri ing tanah Jawa menika kawiwitan ing jaman sugengipun Sunan Bonang. Nalika dakwah wonten Kedhiri
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 8 Sunan Bonang manggih satunggaling praktik pangibadhahan ingkang aeng. Inggih menika ingkang kasebat upacara pancamakara. Upacara menika sejatosipun niatipun manembah dhateng Gusti, nanging pranyata sasar. Tiyang ingkang tumut upacara pancamakara kedah nglampahi ma- lima. Inggih menika: mamsa utawi nedha daging manungsa, matswa utawi nedha daging ulam, madya utawi minum arak, maithuna utawi carem jalu- estri ing papan upacara kanthi bebas, lan mudra inggih menika manembah kanthi njoged ngantos klenger. Praktek panembah kanthi upacara pancamakara menika boten wonten ing ajaran agama Hindu utawa Budha. Menika damelanipun aliran Bairawa-Tantra. Praktekipun upacara pancamakara menika kawiwitan kanthi nedha daging manungsa lan ulam, lajeng sami nginum arak ngantos teler. Sasampunipun teler lajeng sami carem jalu estri ngantos lemes. Kalajengaken jejogedan ngantos lempoh. Tiyang ingkang tumut pitados bilih nglampahi upacara menika badhe manggih kabegjan ing alam salajengipun (akhirat). Kanjeng Sunan Bonang ingkang nyipati laku sasar menika lajeng sumedya badhe paring piwulang dhateng pra warga ing mriku. Kanjeng Sunan lajeng paring wewarah agami Islam. Adat pakulinan manembah dhateng Gusti ingkang kasebat pancamakara lajeng dipun owahi. Pamrihipun supados warga ingkang sampun kulina boten bingung kanthi tatacara ingkang kagem upacara ingkang pancamakara dipun gantos kanthi wulu wetu tetanen ingkang wonten mriku. Daging manungsa dipun gantos tumpeng. Daging ulam dipun gantos ingkung. Arak dipun gantos sayur lan woh-wohan. Pakarti carem jalu-estri ingkang bebas dipun icali, awit menika awisanipun agami. Salajengipun upacara jejogedan dipun gantos kanthi maos donga pamuji katur Gusti. Upacara ingkang enggal menika sanget dipun remeni dening warga awit langkung gampil katindakaken. Saged dipun adani dening sinten kemawon lan boten damel awrat. Mila lajeng kathah tiyang ing Kedhiri mriku ingkang lajeng ngrasuk agami Islam. Upacara enggal menika lajeng dipun sebat kendhuri. enggal. Nanging dedhaharan Para sedherek, kanthi cara dakwah ingkang makaten para wali saged ngislamaken tanah Jawa kanthi gampil. Awit caranipun mangagem cara ingkang sampun dipun wanuhi sakderengipun. Tumrap tiyang kuna kendhuri menika narik kawigatosan awit tatacaranipun memper kados ingkang sampun asring katindakaken. Mila lajeng sami rila pindhah
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 9 ngrasuk agami Islam. Sasampunipun mlebet Islam nembe dipun dunungaken saking keparengipun para wali kendhuri taksih dipun leluri kanthi cara ingkang enggal. Inggih menika cara ingkang boten cengkah kaliyan syari'at agami Islam. kadospundi ingkang saleresipun. Nanging Kendhuri lajeng dados pakulinan tumrap kadang muslim ing tanah Jawa. Ingkang sakawit upacara kados kendhuri menika minangka sarana manembah, lajeng dipun gantos kangge sarana ngwujudaken raos syukur dhateng Pangeran. Raos syukur menika dipun wujudaken kanthi andum dhaharan dhateng tangga tepalih. Kendhuri ugi mujudaken sarana kangge njaga ukhuwah lan silaturahim. Ngraketaken kekadangan lan tetanggan. Kendhuri ugi dados sarana kangge sarasehan, bawa raos lan ramah tamah. Tiyang ingkang tumut kendhuri tamtu lajeng kepanggih tangga tepalih ing kahanan ingkang sekeca. Formasi utawi tatanan kendhuri ugi salaras kaliyan formasi para shahabat lan rasul nalika ngawontenaken patemon. Inggih menika kanthi lenggah mubeng (halaqah). Kanthi formasi makaten boten wonten ingkang ngajeng utawi wingking, sedaya sami sajajar lenggahipun. Boten wonten bedanipun ingkang sugih lan mlarat, ingkang pinter lan bodho, ingkang nakal lan alim. Kanthi cara ingkang makaten istingarah masyarakat lajeng tumuwuh kanthi harmonis. Wonten ing kendhuri ugi lajeng dipun purwani kanthi sekedhik piwulang agami. Kados swargi Mbah Imam Khurmain, nalika dados imam kendhuri mesthi lajeng paring piwulang ingkang jlentreh makna lan pikajengipun ngawontenaken kendhuri menika. Mila boten ketang namung sekedhik kendhuri ugi dados sarana tambahing seserepan. Kendhuri ing jaman samangke Paa sedherek, sampun kula aturaken kawitanipun wontenipun kendhuri. Kita ingkang gesang ing jaman samangke menapa taksih perlu ngleluri adat-pakulinan kendhuri kalawau? Sumangga kita thinthingi sareng- sareng. Para sedherek, kendhuri ingkang kawitanipun mujudaken metodhe utawi cara kangge narik kawigatosanipun tiyang-tiyang jaman kina supados kersa nyaketi dhateng ajaran Islam, lajeng dados tradisi ingkang lestari
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 10 dugi jaman samangke. Wujudipun kendhuri lajeng dados sarana kangge warni-warni kabetahan. Wonten ingkang niat sedhekah lajeng kendhuri. Wonten ingkang niat syukuran lajeng kendhuri. Wonten ingkang niat nyenyuwun kaslametan lajeng kendhuri. Kendhuri saged mujudaken sedhekah, inggih menika paring tedhan dhateng ingkang mbetahaken. Kendhuri saged dados wujud raos syukur, awit tandhanipun syukur menika angluberi dhateng tangga-tepalih. Ugi saged kangge sarana kangge ngraketaken pasedherekan. Menika sedaya sae lan pantes kita leluri. Nanging para sedherek, jaman menika ngalami owah lan gingsir, mobah lan mosik. Kendhuri ingkang sae menika badhe boten sae kedadosanipun menawi ingkang dipun leluri namung wujudipun kemawon. Semangat kendhuri ingkang sejatosipun sae saged ical temah kendhuri namung dados pakaryan ingkang boten manfaat. Contonipun, tumrap ingkang taksih kirang sandhang-boga, kendhuri ageng manfaatipun. Saged ganjel weteng ingkang luwe. Mila menawi damel kendhuri inggih ingkang murwat. Sampun ngantos damel kendhuri namung niat netepi tradisi leluhur, lajeng damel kendhuri sakecandhakipun kemawon. Sekulipun dipun sukani ingkang awon, kathah krikilipun. Ingkungipun namung mendhet saking ayam gering, boten wonten dagingipun. Jajan pasar dipun racik saking timun wungkuk, salak sepet, besusu kisut, boten mingsra wujudipun. Makaten kalawau malah boten kalap, temah namung dados pakan ayam. Niatipun sedhekah lan suka syukur, malah boten kepanggih. Para sedherek, sanesipun menika kita ugi kedah emut bilih kendhuri menika namung adat-pakulinan, namung tradisi sae kemawon. Mila ugi sampun ngantos dipun wajibaken. Tegesipun, tumrap ingkang kaconggah inggih sumangga dipun leksanani. Ingkang boten kuwagang inggih boten dados menapa. Sampun ngantos dipun hukumi wajib. Awit sedaya ingkang wajib menika kedah wonten dhasar hukumipun ingkang cetha, ing dalem Qur'an lan Hadits, saha ijma' lan qiyasipun para ulama. Menawi kita kumalancang damel wajib, ing mangka boten kanthi dalil ingkang jelas, menika dipun wastani bid'ah ingkan dholalah, inggih menika bid'ah ingkang nistha. Menika sanget dipun awisi dening Kanjeng Nabi. Mila wontenipun kendhuri menika kalebetna kemawon wonten ing golonganing pakarti ingkang prayogi. Cekap semanten atur kula bab kendhuri. Benjang kasambet malih babagan makna simbol-simbol ingkang wonten ing kenduri. Wallahu a'lam.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 11 Piwulang (28): Kendhuri, Ubarampe Lan Maknanipun ِﻦﻳﱢﺪﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﻩَﺮِﻬْﻈُﻴِﻟ ﱢﻖَْﳊا ِﻦﻳِدَو ىَﺪُْﳍﺎِﺑ ُﻪَﻟﻮُﺳَر َﻞَﺳْرَأ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا ،ُﻪَﻟ َﻚﻳِﺮَﺷ ﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﻻإ َﻪَﻟإ ﻻ ْنأ ُﺪَﻬْﺷَأ . َنﻮُﻛِﺮْﺸُﻤْﻟا َﻩِﺮَﻛ ْﻮَﻟَو ِﻪﱢﻠُﻛ ِلآ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠ َﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا.ﻪُﻟﻮُﺳَرو ﻩُﺪْﺒﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنأ ُﺪﻬﺷأو . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ٍﺪﱠﻤَُﳏ taklim, sumangga kita purwakani Para sedherek pepanggihan menika kanthi muji syukur dhumateng Gusti ingkang sampun paring pinten-pinten kanikmatan ingkang boten saged kapetang cacahipun. Shalawat junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, ingkang sampun suka pitedhah kangge kita sedaya ngancik margi ingkang leres tumuju papan sejati. jamaah majlis lan salam konjuk dhateng Para sedherek, ing pepanggihan kapengker kawula sampun janji badhe ngaturaken prekawis ubarampe lan maknanipun upacara kendhuren. Kendhuren menika wujud panyuwunan supados menapa ingkang sinedya saged kasembadan kanthi wilujeng. Mila kendhuren ugi kawastanan slametan utawi wilujengan. Wonten ing upacara kendhuren, sakderengipun ingkang kagungan damel ngaturi dhateng para rawuh, ing batos kedah sampun amemuji dhateng sihing Gusti. Supados pamuji menika kiyat lan mantep mila lajeng ngaturi sawetawis kadang kangge anjurung pamuji kalawau. Karana ujubing supados wilujeng kendhuren menika pamuji sedayanipun, mila lajeng dipun entha salaras kaliyan pamuji ingkang katur dhateng Gusti Allah. Kanthi menika ubarampe kendhuren lajeng dipun jumbuh kaliyan wigatosing damel kanthi pralambang-pralambang, upacara. saha panyuwunan
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 12 Para sedherek, sejatosipun wonten pinten-pinten warni kendhuren ingkang dipun adani dening para leluhur. Wonten kendhuren slametan, wonten kendhuren selikuran, kendhuren bakdan, kendhuren muludan, lan sanes- sanesipun. Sedaya menika taksih dipun perang malih miturut papan lan kahananipun ingkang kacawisaken. Nanging sedaya menika ujubipun sami, inggih menika minangka suka syukur lan pamuji dhateng Pangeran, supados Allah tansah nurunaken kawilujengan dhateng kita sedaya. Badhe panjang menawi satunggal-satunggal maknanipun pralambang- dipun pralambang ing kendhuren. Mila, kawula badhe ngaturaken ingkang pokok-pokok kemawon. Kados ingkang kasebat ing ngandhap punika: sowang-sowang. Kathah sanget ubarampe jlentrehaken ingkang wonten Tumpeng. Wujudipun tumpeng inggih menika sekul ingkang kaentha kados gunung. Sekul menika minangka tetedhan ingkang utani tumrah manungsa. Dados sumbering kekiyatan amrih saged makarya. Dipun entha kados gunung supados kita tansah emut Allah Ta'ala. Mila tumpeng ugi asring kajarwadhosok metu lempeng. Tegesipun lempenging panyuwun dhateng Gusti. Werdinipun kita nedha menika namung supados badan kita kiyat, boten kaleson kangge nyambut damel. Salajengipun kita nyambut damel menika inggih namung kangge netepi kuwajibaning agesang, inggih menika ngibadhah dhateng Pangeran. Para sedherek, ing pundi papan wujud tumpeng menika sampun jamak kangge simbol panembah dhateng Pangeran. Bangsa Mesir lan suku Maya ing Amerika sisih kidul gadhah piramid. Bangsa Romawi gadhah tugu. Bangsa Persia gadhah menara. Duk kala jaman kina bangsa kita ugi sampun damel pangentha-entha wujud inggih menika plananganipun tiyang jaler. Menika nglambangaken panuwunan dhateng Gusti supados nuwuhaken kasuburan. Dening para wali kita dipun wewarah kanthi cara ingkang langkung gampil lan praktis, inggih menika kanthi tumpeng. lingga, Sega asahan utawi Ambengan. Wujudipun inggih menika sekul ingkang dipun entha kados punthuk. Menika dados gantosipun pepethan yoni ing jaman kina, inggih menika pawadonanipun tiyang estri. Sasmitanipun sami kaliyan tumpeng, kangge nyenyuwun dhateng Gusti supados nurunaken kasuburan. Dening para wali pepethan yoni kaanggep vulgar utawi saru. Mila lajeng dipun gantos kanthi ambengan. Ambengan ugi gadhah
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 13 pangertosan mambengi hawa nafsu, ingkang njurung dhateng pakarti awon. Sekul wuduk (sega rasul). Wujudipun sekul ingkang dipun sukani uyah, raosipun asin. Menika pralambang kangge ngurmati ilmunipun Rasulullah SAW. Sekul wuduk menika dados pralambang shalawat dhateng Kanjeng Nabi. Sega gurih. Inggih menika sekul ingkang dipun santeni. Mengku pralambang kamenangan. Sega gurih menika wonten ing kendhuri slametan minangka simbol pandonga supados arwah leluhur ingkang dipun pengeti manggih kamenangan wonten ing akhirat mangke. Teges menang inggih menika nalika dipun timbang amalipun, kathah amalipun ingkang sae katimbang ingkang awon. Sego golong. Inggih menika wujud sekul ingkang kabentuk golong, utawi bulet kados bal. Sego golong nglambangaken golong-giliging manah kangge manembah dhateng Pangeran. Manah ingkang sampun golong- gilig boten badhe mangro utawi miyur dening panggodha rencan malih. Ingkung. Wujudipun ingkung inggih menika ayam jago ingkang dipun masak wetah. Dipun prenahaken panatanipun kadosdene tiyang ingkang timpuh. Posisi menika dados pralambang bilih manungsa kedah tansah sumanggem dhateng dhawuhipun Pangeran. Mila ingkung ugi saged kajarwadhosok ingsun manekung. Tegesipun tansah mangesthi dhateng Pangeran, ndhedhepe lan sumarah dhateng Ingkang Murbeng Gesang. Apem lan Pura. Apem kadamel saking tepung beras, bentukipun bunder gepeng. Tembung apem asalipun saking tembung Arab afwun ingkang tegesipun nyuwun pangapura dhateng sasama (maaf). Wondene pura kadamel saking tepung beras lan parutan klapa. Tembung pura saking tembung Arab ghafura, ingkang tegesipun nyuwun pangapura dhateng Allah. Dados ing gesang kita kedah tansah nyuwun pangapura dhateng sesamaning gesang, ugi kedah nyuwun pangapura dhateng Allah. Takir. Wujudipun wadhah saking ron pisang ingkang dipun isi sawetawis jajan pasar. Isinipun takir menika warni-warni, gumantung dhateng jinising upacara kendhuri ingkang katindakaken. Tembung takir saged kajarwadhosok nata pikir. Tegesipun tiyang ingkang manembah dhateng
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 14 Pangeran kedah nata pikir rumiyin. Boten grusa-grusu, kesesa lan awur- awuran. Para sedherek, taksih kathah ubarampe sanesipun ing kendhuri. Sedaya mengku teges piyambak-piyambak, jumbuh kaliyan wigatosing acara. Tumrap kita tiyang Jawi, simbol-simbol kalawau dados jangkeping panyuwunan dhateng Gusti Allah. Tiyang Jawi menawi lesanipun sampun angucap, prayoginipun ugi dipun wujudi kanthi sarat-sarana. Contonipun menawi lesan ngucap nyuwun pangapura dhateng Pangeran, ugi wonten sarat-sarana kangge pakencenging panyuwun kalawau. Mila lajeng dipun wujudi kanthi damel pura. Menawi lesanipun sampun ngucap minta aksama dhateng sesama, ugi dipun wujudi kanthi damel apem. Kendhuri saubarampenipun menika ugi dados jangkeping tatakrama tumrap manungsa ingkang nyenyuwun. Adeging panyuwun ingkang mrentul saking manah, kaucapaken kanthi lesan saha kawujudaken kanthi sarana kendhuri menika istingarah badhe langkung gampil kasembadan. Awit dados tandha yekti bilih kita estu-estu anyenyuwun. Para sedherek, gampilipun kita saged mendhet contoh saking adat saben dinten ingkang sampun kita lampahi. Menawi putra kita nyuwun arta kanthi patrap ingkang murang tata, lajeng ngucap sora kalih mbanting lawan, "Njaluk dhuwite mbok!" Menapa kita inggih badhe sekeca ing manah. Pasthi kita maringi kanthi garundhelan. Nanging menawi putra kita nyuwun kanthi patrap anuraga lan subasita ingkang jangkep, "Mbok, nyuwun arta badhe kangge tumbas jajanan!" Pasthi kita inggih maringi kanthi ikhlasing manah. Langkung-langkung menawi putra kita nyuwun kanthi dipun saranani bebantu langkung rumiyin. Wiwit enjing sampun sregep nyaponi latar, asah-asah piring, boten sah dipun paken sampun damel unjukan. Lajeng matur kanthi sopan, "Bu, badhe nyuwun arta!" Oh, pasthi kita langkung sukarena badhe maringi pinten kemawon. Para sedherek, kendhuren menika pepindhanipun kados makaten. Menawi kita nyenyuwun dhateng Pangeran kanthi dipun purwakani cecaos dhaharan kangge sesamining titah, tamtu Allah inggih lajeng ridha badhe peparing dhateng kita. Cekap semanten atur kula ing pepanggihan menika. Sumangga dipun galih kanthi manah ingkang wening menapa ingkang sampun kula aturaken kalawau. Wallahu a'lam.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 15 Piwulang (29): Dedonga Kanthi Pralambang Lan Sasmita ٌرﻮُﻜَﺷ ٌرﻮُﻔَﻐَﻟ ﺎَﻨﱠـﺑَر ﱠنِإ َنَﺰَْﳊا ﺎﱠﻨَﻋ َﺐَﻫْذَأ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا ْنَا ُﺪَﻬْﺷَأ . ﱠﻻِا َﻪٰﻟِا َﻻ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳَو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬّٰﻠﻟَا ِﷲا ُلْﻮُﺳَر اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنَا ُﺪَﻬْﺷَاَو . ِﻟٰا ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﺎَﻧِﺪﱢﻴَﺳ َﻚِﻟْﻮُﺳَرَو َكِﺪْﺒَﻋ ﻰَﻠَﻋ ْﻢُﻬَﻌِﺒَﺗ ْﻦَﻣَو ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَأَو ِﻪ ِﻢْﻴِﻠﱠﺴﻟا ِﻢِﻬ ِﺠَﻬْـﻨَﻣ . ِﷲا . ُﺪْﻌَـﺑﺎﱠﻣَأ Bapak-Bapak Ibu-Ibu jamaah majlis taklim ingkang kawula hormati, Sumangga kawula dherekaken muji syukur dhumateng Gusti ingkang tanpa sampun paring pinten-pinten kanikmatan wilangan. Shalawat lan salam konjuk dhateng junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, tuladhan sayekti tumrap gesang kita sami. ingkang cacahipun Para sedherek, tumrap tiyang Jawi wonten pinten-pinten tataran basa kangge sesrawungan kaliyan tiyang akathah. Ugi wonten unggah-ungguh lan paugeran nalika wawan ginem kaliyan sasama. Prekawis menika njalari kita kedah sinau subasita sacekapipun. Ingkang dipun wastani subasita menika werni kalih. Ingkang sepisan inggih menika silakrama, inggih menika tindak-tanduk ingkang anuraga. Ing jaman samangke dipun wastani bahasa tubuh utawi gesture. Kaping kalihipun basa krama, inggih menika pocapan kanthi basa ingkang sae. Mila ing Basa Jawi lajeng wonten basa krama inggil, krama andhap, krama madya, basa ngoko, lan sanesipun. Menika sedaya wonten trap-trapanipun piyambak-piyambak. Sanesipun menika, ing kalanganing masyarakat Jawi, khususipun ing tlatah Surakarta lan Ngayogyakarta sakukubanipun, pasrawunganing antar sasama ugi mangagem tataran basa ingkang werni-werni. Ingkang sepisan tataran basa dhupak bujang, inggih menika negesi tembung kanthi cablaka kemawon. Umpaminipun wonten tiyang mertamu ing dalemipun kanca
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 16 rowang. Sarehne sampun dangu kok dereng medal sugatan, lajeng matur cablaka dhateng ingkang kagungan dalem, "Duwe banyu ngombe apa ora? Aku ngelak! Mbok njaluk!" Cara ingkang cablaka menika saged kemawon dipun agem menawi sampun wanuh lan kulina kaliyan ingkang kagungan dalem. Nanging dados saru lan boten ilok menawi mertamu dhateng tepangan enggal utawi mertamu dhateng atasan, utawi dhateng tiyang sepuh. Mila kangge ngawekani prekawis menika lajeng wonten tataran basa ingkang kaping kalih, inggih menika ingkang dipun wastani esmu bupati. Ing tataran basa esmu bupati menika si tamu namung suka pepindan utawi pasemon (metafora). Ing pamrih supados ingkang kagungan dalem tanggap nanging boten kalingseman. Contonipun, nalika unjukan sampun dangu kok dereng medal, si tamu lajeng pitaken, "Pak, menapa ing mriki sumuripun asat?" Ingkang kagungan dalem lajeng tanggap bilih tamunipun ngelak, lajeng paring sugatan. Para sedherek, tataran salajengipun inggih menika sasmita narendra. Ing tataran basa ingkang pungkasan menika, tiyang malah boten ngendika menapa-menapa menawi kagungan kersa. Contonipun nalika si tamu kalawau sampun ngelak, piyambakipun namung dhehem-dhehem sarwi ngusap gurung ambal-ambalan. Ingkang kagungan dalem lajeng tanggap, lan paring unjukan. Nanging inggih boten sedaya tiyang paham tataran basa sasmita narendra menika. Menawi boten paham malah dados selang- surup. Nyemerepi tamunipun watuk lan ngusap ngurung, malah lajeng ngendika, "Wis pirang dina lara watuk?" Tataran basa esmu bupati lan langkung-langkung sasmita narendra boten sembarang tiyang saged anggrahita. Perlu kalantipan kangge nyumerapi. Mila kita kedah tansah memasah mingising budi, supados saged sumerep sasmita kalawau. Tiyang ingkang sampun lantip ing esmu lan sasmita dipun wastani waskitha. Tiyang ingkang sampun waskitha badhe saged maos sasmita kanthi terang lan trawaca, senadyan tiyang sanes boten walaka. Para sedherek, ngemuti kanyatan menika, para wali duk nalika nyebaraken piwulang suci agami Islam ugi njumbuhaken kaliyan tatacara lan tataran basa ingkang lumampah ing tanah Jawa. Mila lajeng damel rerangkening upacara ingkang mawi simbol-simbol utawi sasmita. Awit menapa?
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 17 Jalaran tiyang badhe dakwah menika kedah mawi basa ingkang saged dipun pahami dening kaumipun. Allah dhawuh: ْﻢَُﳍ َﱢﲔَـﺒُﻴِﻟ ِﻪِﻣْﻮَـﻗ ِنﺎَﺴِﻠِﺑ ﱠﻻِإ ٍلﻮُﺳَر ْﻦِﻣ ﺎَﻨْﻠَﺳْرَأ ﺎَﻣَو "Ingsun ora ngutus sawijining rasul, kejaba kanthi basane kaume, supaya dheweke bisa menehi katerangan kang trawaca marang dheweke kabeh." (QS Ibrahim:4). Mila para wali minangka waris para nabi (waratsatul anbiya) lajeng damel pranataning upacara lan sasmita. Lambang-lambang lan sasmita kalawau inggih namung dipun pahami ingkang sampun nggayuh ing tataran basa sasmita narendra. Mila tiyang ingkang nembe gaduk tataran dhupak bujang kathah ingkang selang-surup, nginten bilih ubarampe-ubarampe kalawau boten wonten maknanipun. ingkang kebak lambang-lambang Salah satunggal conto ingkang asring kita pirsani wonten ing adat janur kuning. Kathah pakulinanipun ubarampening upacara adat ingkang mangagem janur kuning menika. Kados menawi kita damel kupat, damel pasrening tarub, damel kembar mayang, damel jodhang lan sanes-sanesipun. Dipun pilih mangangge janur pamrihipun supados menapa ingkang kadamel menika saged pikantuk pepadhang saking Pangeran. Mila janur asring kajarwa dhosok jalarane nur, tegesipun dados sebab dhatengipun pepadhang saking Allah. Dene kuning jarwadhosokipun nenungku kalawan ening, tegesipun manembah ingkang dipun ingkang wening. Menika pandonga kanthi pikiran wujudaken kanthi simbol utawi pralambang. tiyang Jawi, inggih menika Janur kuning ugi asring kadamel kupat ing masa bakda lebaran. Kupat jarwa dhosokipun ngaku lepat. Menika jumbuh kaliyan swasana ing dinten Riyaya ingkang sami-sami apura-ingapura. Mila lajeng kupat ingkang kadamel wujud kupat luwar, pamrihipun sami kaluwarna saking dedosa. Ing tarub ugi kita damel nam-naman blarak (janur ingkang sampun tuwa) ingkang dipun wastani bleketepe, saking tembung bale katapi. Bale tegesipun griya, tapi tegesipun dipun pilah regedipun (kados menawi napeni beras ing tampah). Dados maknanipun griya ingkang dipun resiki saking rereged. Nadyan wujudipun namung sakcuil nam-naman blarak bleketepe menika mengku donga pamuji katur ing Gusti.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 18 Conto sanesipun, nalika kadang tani ulah tetanen mangagem piranti ingkang dipun wastani pacul. Jarwa dhosokipun tembung pacul inggih menika ngipatake kang muncul. Tegesipun nalika miwiti tetanen kita kedah mbuang sedaya pikiran awon, sedaya rereged ingkang badhe damel taneman boten subur. Mila kadang tani nalika nanem pantun dipun wiwiti kanthi babad damen rumiyin. Sacara lahir kita ngresiki papan, secara lahir kita ngresiki manah lan pikiran. Sasampunipun resik papan lan pikiran kita miwiti makarya tetanen. Wonten pacul wonten bagian ingkang dipun wastani bawak (bagian wingking saking wesi ingkang bolong kangge wadhah doran), jarwa dhosokipun obahing awak. Tegesipun menawi sampun resik manahipun lajeng usaha kanthi badanipun utawi nyambut damel. Bagian pacul sanesipun inggih menika doran (ingkang kagem garan pacul). Menika ugi wonten maknanipun, inggih menika ndedonga marang Pangeran. Dados nadyan namung wujud pacul ingkang katingalipun prasaja lan sedherhana, menika mengku falsafah gesang ingkang lebet. Sasampunipun kita ngesiki manah, lajeng tumandhang kanthi badan kita, badhe sampurna ikthtiyar gesang kita menawi dipun jangkepi kanthi panyuwun dhateng Pangeran, memuji lan asrah dhiri menapa asilipun ing mangke. Para sedherek, kalih conto ingkang katur ing nginggil dados pratandha bilih tumrap tiyang Jawi sedaya lampah menika boten uwal saking laku manekung dhateng Gusti. Tumrap tiyang Jawi pandonga dhateng Allah boten namung arupi panyuwunan kanthi lisan, nanging ugi dipun trapaken ing sadhengah ubarampening gesang. Kanthi ubarampe ingkang mengku sasmita menika tiyang Jawi tansah sumendhe lan memuji dhateng Gusti ing samobah-mosiking badan, ing sadhengah papan, ing sadhengah wanci. Para sedherek, taksih kathah conto-conto sanesipun ingkang katur ing nginggil. Sanes wekdal badhe kita aturaken kanthi ricik. Sumangga tansah kita uri-uri ingkang becik-becik saking para leluhur supados ganjaranipun tansah lumintu, saha barakahipun tansah sempulur dhumawah dhateng para putra wayah sedaya. Akhirul kalam, bilih wonten lepat saha kirang subasitaning atur kawula tansah nyuwun agunging pangaksama. Wallahu a'lam bi shawab.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 19 Piwulang (30): Asthagina Kawedhar ﻰَﻠَﻋ ُﻩَﺮِﻬْﻈُﻴِﻟ ﱢﻖَْﳊا ِﻦﻳِدَو ىَﺪُْﳍﺎِﺑ ُﻪَﻟﻮُﺳَر َﻞَﺳْرَأ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا ﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﻻإ َﻪَﻟإ ﻻ ْنأ ُﺪَﻬْﺷَأ . َنﻮُﻛِﺮْﺸُﻤْﻟا َﻩِﺮَﻛ ْﻮَﻟَو ِﻪﱢﻠُﻛ ِﻦﻳﱢﺪﻟا ْﻢﱢﻠَﺳ و ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا .ﻪُﻟﻮُﺳَرو ﻩُﺪْﺒﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنأ ُﺪﻬﺷأو ،ُﻪَﻟ َﻚﻳِﺮَﺷ . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ Bapak-Bapak Ibu-Ibu jamaah majlis taklim ingkang kawula kurmati. Sumangga pepanggihan ing wekdal punika kita wiwiti kanthi maos puji dalah syukur konjuk ngarsa Pangeran Ingkang Maha Suci, ingkang sampun peparing dhateng sedaya makhluk kanthi sifat Welas lan Asih. lan Salam, katur wonten ngarsa dalem Kanjeng Nabi Shalawat Muhammad, priyagung pinilih ingkang tansah mangagem watak utami, sumrambah dhumateng kulawarganipun saha para shahabat sedaya. Para sedherek, kita manggen wonten ing alam donya boten saged uwal saking kodratipun Allah ingkang sampun katetepaken kangge sedaya makhluk, inggih menika jejodhowan, gesang salaki-rabi. Senadyan titah sanes, kadosta sato kewan lan sanesipun pasthi wonten jodhonipun. Menda wonten jodhonipun, ayam wonten jodhonipun, peksi dara, jalak, love bird, parkit lan sanesipun ugi wonten jodhonipun. Malah, samubarang ingkang boten kagadhuhan nyawa ugi wonten jodhonipunm kados baut sekrup, sapanunggalanipun. Nanging tumrap manungsa jejodhohan menika sampun dipun atur kanthi aturan lan tatanan moral piyambak, ingkang cak-cakanipun benten kaliyan titah sanes. Mila kangge tiyang Jawi jejodhohan ugi kawastanan palakrama. Tembung Palakrama saking tembung phala, tegesipun woh,
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 20 lan tembung krama ingkang tegesipun aturan, laku utawi tatacara. Kanthi menika jejodhohan kedah ngasilaken woh, lan supados ngasilaken woh kedah mawi krama utawi laku. Dene wohing jejodhohan inggih menika kados ingkang kasebat ing Surat Ar Ruum: َﻞَﻌَﺟَو ﺎَﻬْـﻴَﻟِإ اﻮُﻨُﻜْﺴَﺘﱢﻟ ًﺎﺟاَوْزَأ ْﻢُﻜ ِﺴُﻔﻧَأ ْﻦﱢﻣ ﻢُﻜَﻟ َﻖَﻠَﺧ ْنَأ ِﻪِﺗﺎَﻳ آ ْﻦِﻣَو ًﺔَْﲪَرَو ًةﱠدَﻮﱠﻣ ﻢُﻜَﻨْـﻴَـﺑ Lan antarane tandha-tandha kuasane (Pangeran) yakuwi Panjenengane nitahake kanggo sira estri-esti saka jenisira dhewe, supaya sira cumondhong lan rumangsa tentrem marang dheweke. Lan didadekake ing antaranira rasa welas lan asih. (QS Ar Ruum: 21). Ing ayat kasebat wonten tembung (ﻮُﻨُﻜْﺴَﺘﱢﻟ) litaskunu, artosipun rumaos ayem tentrem, ( ًةﱠدَﻮﱠﻣ) mawaddah, tegesipun welas, lan ( ًﺔَْﲪَر) rahmah, tegesipun raos asih. Katiganipun katetepaken kadidene wohing tiyang jejodhohan. Jejodhohan ingkang antawis jalu-estri rumaos ayem tentrem sahengga kekalihipun tuwuh raos welas lan asih, kawastanan jejodhohan ingkang sampun tuwuh wohipun. Utawi sampun tuwuh pala-nipun. Para sedherek pangertosan sakinah mawadah wa rahmat sampun asring dipun aturaken dening para mubaligh ingkang lebda ing pitutur. Kula ing mriki namung sakedhik badhe matur supados jangkep menapa ingkang kawastanan palakrama kalawau, kedah wonten krama utawi laku lan amalan utawi pakarti kangge nggayuh wohing jejodhohan. Krama utawi laku ingkang kedah dipun perdi kanggenipun tiyang jejodhowan menika wonten wolu, utawi kawastanan asthagina. Tegesipun asthagina inggih menika wolung manfaat ingkang sanget piguna tumrap tiyang bebrayan. Lajeng menapa kemawon krama ingkang wolu menika? Sumangga kita onceki sareng-sareng satunggal baka satunggal. Ingkang sepisan: Panggaota. Panggaota tegesipun tiyang ingkang jejodhohan kedah gadhah pambudidaya kangge pados sandhang bukti,
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 21 nyambut damel pados kaya kangge wragad anggenipun bebrayan. Tiyang jejodhowan menika boten namung linambaran raos sengsem antawis jaler lan estri, nanging ugi sinartan kewajiban lan kabetahan. Mila kedah wonten upaya kangge nyekapi betah. Dene cak-cakanipun, sinten kemawon ingkang sampun gesang bebrayan kedah ngupaya kanthi cara ingkang kaconggah dipun lampahi. Ingkang saged nukang kayu inggih pados pedamelan nukang kayu. Ingkang baut dagang inggih laku dedagangan. Ingkang prigel tetanen inggih nggarap sabin. Dene bab pametunipun sumangga kapasrahna dhateng peparinging Gusti sawetahipun. Namung Allah piyambak ingkang badhe mbagi rejeki kita sami. Lan mangga sami pitados bilih boten wonten rejeki ingkang klentu papan. Menika salaras kaliyan dhawuhipun Allah: ﱠﻻِإ ٌﺲْﻔَـﻧ ُﻒﱠﻠَﻜُﺗ َﻻ ِفوُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ ﱠﻦُﻬُـﺗَﻮْﺴِﻛَو ﱠﻦُﻬُـﻗْزِر ُﻪَﻟ ِدﻮُﻟْﻮَﻤْﻟا ﻰَﻠَﻋَو ﺎَﻬَﻌْﺳُو Lan kewajiban wong lanang menehi sandhang bukti marang para ibu kanthi cara kang becik. Sawijining wong ora diwenehi sesanggan kajaba manut kadar kasanggupane. (QS Al-Baqarah: 233). Kaping kalih: Rigen. Tegesipun rigen menika tanggap ing kahanan lan saged pados solusi ingkang sae. Contonipun, kok wayah tanggal tuwa ing pawon kantun wonten pasedhiyan uyah bawang. Boten sisah lajeng nggresula, enggal kemawon pados solusi. Umpaminipun lajeng damel sega goreng. Umpaminipun anak-anak kepengin sarapan kok namung wonten tigan setunggal, inggih dipun sigar mrapat kemawon. Tiyang ingkang saged ngrigenaken menapa kemawon gesangipun boten badhe kraos awrat jalaran sedaya saged dipun kawekani. Rigen satunggaling lampah ingkang kedah kita perdi, awit gesangipun manungsa boten ajeg. Ing masakalanipun ngalami cumpreng, mila kedah saged melar mungkret pamikiripun pados solusi ingkang patitis.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 22 Kaping tiga: Gemi. Tegesipun gemi inggih menika saged ngoptimalaken pigunanipun satunggaling barang. Kok sekulipun kalawingi taksih turah, lajeng damel gendar, dipun pepe dados karag. Kok clana panjangipun sampun jebol, lha inggih dipun kethok dados clana pendhek. Menika namung satunggaling conto kemawon. Tiyang ingkang gemi boten kesesa mbucal barang ingkang sampun boten kangge, nanging dipun rigenaken amrih piguna kangge pakaryan sanes. Tiyang ingkang gemi benten kaliyan tiyang ingkang uthil. Sebab tiyang ingkang gemi boten ngeman dhateng barang, nanging manfaataken barang kanthi maksimal. Dene tiyang uthil boten purun mangagem barang darbekipun sebab khawatir menawi enggal risak. Antawis kekalihipun benten. Eman dhateng bandha kanthi maksud boten beborosan menika sae, sebab Rasulullah dhawuh bilih allah boten remen dhateng tiyang boros. ِلاَﺆﱡﺴﻟا َةَﺮْـﺜَﻛَو ِلﺎَﻤْﻟا َﺔَﻋﺎَﺿِإَو َلﺎَﻗَو َﻞﻴِﻗ ﺎًﺛ َﻼَﺛ ْﻢُﻜَﻟ َﻩِﺮَﻛ َﻪﱠﻠﻟا ﱠنِإ Satemene Allah gething marang sira kabeh ing telung perkara: akeh omonge, beborosan ing arta bandha, lan akeh tetakon (kang ora perlu)." (HR Bukhari lan Muslim). Kaping sekawan: nastiti. Ingkang dipun sebat nastiti inggih menika teliti ing dalem pariksa. Maknanipun menawi gadhah rencana dipu matengaken supados boten mindho gaweni. Dipun teliti kanthi mateng menapa ingkang taksih perlu, dipun arah supados boten wonten ingkang cicir. Sebab menawi wonten ingkang kasingsal ing mangke asilipun boten maksimal. Malah kadhang kedah dipun ambali malih. Temah kapitunan. Tiyang ingkang nastiti benten kaliyan tiyang ingkang craki. Tiyang nastiti mamrih supados satunggaling rencana mateng ing ngajeng. Dene tiyang craki ingkang dipun pikir pripun caranipun supados ngirit kemawon. Tiyang craki menika leluwihan anggenipun gemi lan nastiti, sahengga malah boten pikantuk ingkang sinedya. Umpaminipun damel griya namung mamrih ngirit sahengga mangagem bahan ingkang murah. Boten gantalan dangu lajeng risak amargi kwalitas bahanipun boten sae.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 23 Kaping gangsal: wruh ing petung. Wruh ing petung tegesipun kedah mawi petung ing dalem nglampahi menapa kemawon. Saged ngira-ira kekiyatanipun piyambak. Menawi ngecakaken arta bandha kedah dipun jumbuhaken antawis kabetahan lan pasedhiyan. Sampun ngantos anggenipun ngecakaken leluwihan temah ndadosaken kether kabetahan sanes. Nanging sedherek, mangagem petung menika kedah ingkang pas. Menawi kirang petung saged kajalomprong ing watak blaba, nggih menika nyah- nyoh tanpa kendhali, temah cupet wingkingipun. Nanging ugi sampun ngantos leluwihan anggenipun petung sahengga dados medhit, boten purun Ingkang samadya kemawon anggenipun weweh dhateng asanes. ngecakaken petung amrih cekap sedayanipun. Allah dhawuh: ًﺎﻣاَﻮَـﻗ َﻚِﻟَذ َ ْﲔَـﺑ َنﺎَﻛَو اوُﺮُـﺘْﻘَـﻳ َْﱂَو اﻮُﻓِﺮْﺴُﻳ َْﱂ اﻮُﻘَﻔﻧَأ اَذِإ َﻦﻳِﺬﱠﻟاَو Lan wong-wong kang manwa mblanjakake (arta bandha), dheweke ora leluwihan lan uga ora medhit, lan iku ing tengah-tengah antarane kang mangkono. (QS Al Furqaan: 67). Kaping enem: taberi tetanya. Ingkang dipun maksud inggih menika tansah pados pangertosan utawi sinau. Jalaran tiyang jejodhowan menika boten wonten sekolahipun, ugi boten wonten latihanipun. Mila kita kedah tansah pados pangertosan saking pundi kemawon. Pangertosan caranipun nggulawenthah anak, caranipun masak, manajemen rumah tangga, kawruh agami lan hukum-hukumipun tiyang jejodhowan, tatacara ngibadhah lan sanesipun. Sedaya pangertosan ingkang perlu kagem gesang bebrayan kedah kita sinau kanthi taberi tetanya suapados boten cupet ing kawruh. Awit tiyang boten gadhah ilmu adhakan sok ngawur ing dalem tumindakipun. Magepokan kaliyan bab menika wonten ujaring para winasis: ِﺪْﺤﱠﻠﻟا ﱃِإ ِﺪْﻬ ﳌا َﻦِﻣ َﻢْﻠِﻌﻟا اﻮُﺒُﻠْﻃُا َ "Goleka ngilmu wiwit saka gendhongane ibu nganti tekaning lahat."
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 24 Kaping pitu: Nyegah ing kayun. Nyegah ing kayun ateges saged ngendhaleni ing masakalanipun kita gadhah kekiyatan ekonomo ingkang luwih, nanging sampun ngantos lajeng sakersanipun piyambak anggenipun ngecakaken. Umpaminipun lajeng mundhut guci saking Tiongkok ingkang reginipun satus juta. Kamangka genah boten wonten ginanipun, namung dados pajangan ing ruang tamu, kangge pamer dhateng para ingkang mertamu. pepenginan ingkang boten perlu. Sanadyan Dados pepenginan ingkang boten perlu kedah kita kendhaleni, sebab menawi boten sedaya pepenginan badhe angrandhon tuwuh ngembuyung ing manah, dados brahala ingkang damel rubeda. Kados satunggaling tiyang iangkang kepengin damel griya joglo, kamangka griyanipun sampun sae. Pendhak dinten ingkang dipun pikir namung caranipun supados saged damel joglo, temah kether ibadhahipun. Boten sempat kangge sedhekah lan boten kepikiran tindak dhateng Mekkah. Na'udzu billah min dzalik. Rasulullah dhawuh: ُﻪَﺴْﻔَـﻧ َﻊَﺒْـﺗَأ ْﻦَﻣ ُﺰ ِﺟﺎَﻌْﻟاَو ِتْﻮَﻤْﻟا َﺪْﻌَـﺑ ﺎَﻤِﻟ َﻞِﻤَﻋَو ُﻪَﺴْﻔَـﻧ َناَد ْﻦَﻣ ُﺲﱢﻴَﻜْﻟا . ِﻪﱠﻠﻟا ﻰَﻠَﻋ ﱠﲎََﲤَو ﺎَﻫاَﻮَﻫ "Wong kang pinter yakuwi kang bisa ngendhaleni dhirine lan ngamal kanggo panguripan sawisa mati, dene wong kang ringkih yakuwi wong kang nuruti pepenginan nafsune lan akeh ngangen-angen peparinge Allah." (HR at-Turmudzi, Ibnu Majah, lan Ahmad). Kaping wolu: nemen ing sedya. Ingkang dipun maksud inggih menika menawi gadhah krenteg dhateng kasaenan enggal-enggal kemawon dipun leksanani. Sampun ngantos dipun endhe-endhe supados boten katumpuk- tumpuk dening pepenginan sanesipun lampah. Umpaminipun niat badhe sedhekah kangge kepentingan umum, menawi sampun wonten artanipun enggal kemawon dipun tindakaken. Menawi boten enggal-enggal katindakaken saged ugi ing mangke malah wonten kabetahan sanes ingkang ndadosaken cabar niat menika. temah cabar ing
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 25 Allah dhawuh: Cepet-cepetana ing dalem kabecikan! (QS Al Baqarah: 148). ِتاَﺮْـﻴَْﳋا اﻮُﻘِﺒَﺘْﺳﺎَﻓ Ingkang dipun maksud sami adon-adona (berlomba) ing dalem kabecikan, sampun ngantos katinggalan kaliyan tiyang sanes. Para sedherek, sampun katur krama ingkang wolu utawi asthagina. Watak ingkang wolu menika sumangga kaperdi supados anggen kita palakrama estu-estu nuwuhaken wohing palakrama, inggih menika satunggaling kulawarga ingkang ayem tentrem (sakinah) temah antawis anggota kulawarga sami saling welas (mawaddah) lan saling asih (rahmah). Cekap semanten atur kula. Bilih wonten ingkang leres menika yektos saking Allah, mila prayogi kaagema. Bilih wonten ingkang lepat menika awit saking cubluking pamikir kula piyambak, prayogi katilara. Wabillahi taufiq wal hidyah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 26 Piwulang (31): Nutup Babahan Hawa Sanga َﻪَﻟإ ﻻ ْنأ ُﺪَﻬْﺷَأ . ِمَﻼْﺳِﻻْاَو ِنﺎَْﳝِﻻْا ِﺔَﻤْﻌِﻨِﺑ ﺎَﻨْـﻴَﻠَﻋ َﻢَﻌْـﻧَا ىِﺬﱠﻟا ِﷲ ِ ُﺪْﻤَْﳊَا ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا .ﻪُﻟﻮُﺳَرو ﻩُﺪْﺒﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنأ ُﺪﻬﺷأو ،ُﻪَﻟ َﻚﻳِﺮَﺷ ﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﻻإ ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ Ibu-Ibu jamaah majlis taklim ingkang kawula hormati, Sumangga kawula dherekaken muji syukur dhumateng Gusti Allah, ingkang sampun paring pinten-pinten kanikmatan, ingkang cacahipun boten saged kapetang. Shalawat lan salam konjuk dhateng junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, tuladhan sayekti tumrap gesang kita sami. Para sedherek, tiyang gesang wonten ing ngalam donya sampun dipun paringi pirantos dening Allah supados gampil gesangipun. Salah satunggal pirantos kalawau inggih menika hawa lan nafsu. Kekalihipun asring dipun sebat sesarengan, nanging sejatosipun benten. Nafsu inggih menika jiwaning manungsa ingkang kasinungan watak saged condong dhateng kasaenan lan ugi dateng kadurakan. Dene hawa inggih menika swasana batin minangka tanggapan satunggaling kahanan ingkang tumanduk. Contonipun, menawi badan kita ketaman panas lajeng tuwuh raos sumuk. Kita lajeng mojar, "Wah hawane kok sumuk temen!" Utawi nalika kita ing wanci dalu nembe megengan, lajeng kraos luwe. Kita lajeng bawaraos, "Hawane kok kepengin mangan wae ta? Mbok ayo jajan bakso kidul ndesa kana!" Kahanan panas lan luwe ingkang tumanduk menika asring dipun wastani rangsangan utawi stimulan. Para sedherek, patemoning hawa lan nafsu saged dados sarana gesangipun manungsa mulyo, kalis saking sambekala. Cobi menawi nafsu kita sampun boten piguna tertamtu boten saged nanggapi kahanan ingkang tumanduk. Umpaminipun kados tiyang ingkang nembe gerah, dipun cawisi ingkung ayam bakar inggih boten kepengin dhahar. Hawa ingkang njalari tuwuh
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 27 krenteg nedha boten saged mawujud awit nafsu nembe alum. Mila tiyang gerah kedah dipun infus supados badanipun boten katiwasan. Kosok wangsulipun, hawa ugi saged tuwuh angambra-ambra nglangkungi saking kabetahan. Umpamanipun, hawa luwe ingkang tuwuh nalika badan kita betah tetedhan kangge santosaning gesang, ugi saged tuwuh kanthi leluwihan. Sajatosipun kita namung betah satunggal piring kangge kekiyatan badan amrih saged makaryo malih. Nanging karana dhaharan ingkang sumadiya sakalangkung eca, hawa boten purun mendha sanadyan sampun telas kalih piring. Malah taksih krenteg tanduk malih ngantos kemlekeren. Mila, kanthi menika hawa kedah dipun atur supados kadaripun boten leluwihan. Sebab menawi ngluwihi wates badhe njlomprongaken ing kanistan. Kados kasebat ing dhawuh Allah: ﱠﻦِﻬﻴِﻓ ﻦَﻣَو ُضْرَ ْﻷاَو ُتاَوﺎَﻤﱠﺴﻟا ِتَﺪَﺴَﻔَﻟ ْﻢُﻫءاَﻮْﻫَأ ﱡﻖَْﳊا َﻊَﺒﱠـﺗا ِﻮَﻟَو "Saumpama bener iku nuruti hawa-nafsune dheweke, pasthi sirna langit lan bumi iki, lan kabeh kang ana sajrone. (QS Al Mu'minuun: 71). Para sedherek, lajeng kadospundi caranipun kita matesi tuwuhipun hawa supados kadaripun boten leluwihan menika? Ing nginggil sampun katur bilih hawa menika wujudipun tanggapan kita dhateng satunggaling kahanan ingkang tumanduk utawi rangsangan. Mila caranipun matesi inggih kanthi sarana matesi ugi dhatengipun rangsangan. Para leluhur kita matesi dhatengipun rangsangan kalawau kanthi cara nutup dedalaning rangsangan kalawau. Contonipun, hawa nedha dhaharan ingkang sarwa eca dipun kendhaleni sarana nutup dedalaning hawa nedha inggih menika tutuk. Caranipun kanthi nyegah dhahar utawi pasa. Tutuk ingkang minangka dedalaning hawa kalawau dipun sebat babahan hawa. Para leluhur kita sampun ngetang cacahipun babahan hawa ing angganipun manungsa. Tetela cacahipun wonten sanga. Mila kita asring mireng pocapan babahan hawa sanga. Babahan hawa ingkang cacahipun sanga kalawau inggih menika: netra kalih, grana kalih, talingan kalih, tutuk
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 28 satunggal, qubul (organ seks) satunggal lan dubur (organ pambuang) satunggal. Para sedherek, kanthi medal babahan ingkang cacah sanga menika rangsangan saking jawi lumebet dhateng badan kita. Contonipun, nalika kita nembe mlampah-mlampah wanci sonten medal ngajeng balai desa, kok mak slentheng ngambet ganda arum. Tanpa sadar kita lingak-linguk madosi asalipun gandarum kalawau. Paningal kita manggih ing sakidulipun protelon jebul wonten tiyang sadean sate ayam. Sanalika tuwuh raos kangge ngicipi. Dilalah ngrogoh saku kok taksih nemu 50 ewu. Akhiripun ngenduk wonten mriku. Prastawa menika boten badhe kedadosan menawi kita nembe pilek awit gandarum boten badhe kambet. Utawi ugi boten badhe kalampahan menawi kita nembe siyam, awit ardaning nafsu saged kaampah. Para sedherek, ingkang katur ing nginggil salah satunggaling conto sedherhana kemawon. Ing babahan hawa sanes ugi kedadosan ingkang makaten menika. Mila menawi boten dipun watesi saestu babahan hawa sanga saged njalari kita kajalomprong ing kanistan. Para leluhur jaman kina rumiyin sampun gadhah kawegigan kangge mrantasi prekawis menika, mila lajeng damel wewarah supados kita nutup babahan hawa sanga. Ingkang dipun wastani nutup inggih menika ngirangi kadaripun supados hawa ingkang lumebet boten leluwihan. Dene jlentrehipun satunggal-baka satunggal badhe katur ing ngandhap punika: Babahan talingan kalih. Talingan utawi kuping menika organ ingkang kagem miyarsa maneka warna suwanten. Sae suwanten ingkang alamiah ugi suwanten saking pacelathoning manungsa. Caranipun nutup babahan hawa ingkang nami talingan inggih menika, boten perlu maelu sedaya suwanten ala ingkang kapireng. Menawi kaleres wonten suwanten ingkang ngajak dhateng padamel ala prayogi dipun singkiri. Kados menawi wonten tiyang ngajak rerasanan ala dhateng tiyang sanes. Sampun ngantos kita open dhateng pawartos ingkang dereng pasthi leres lan botenipun. Ugi sampun ngantos kita njarag nguping dhateng pawartos ingkang kita boten gadhah hak kangge midhanget. Talingan ingkang manfaatipun kangge miyarsa, mujudaken pancaindriya ingkang sepisanan tuwuh ing badan kita. Duk nalika lahir indriya menika sampun fungsi, mila Nabi dhawuh supados bayi ingkang lahir dipun
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 29 waosaken adzan. Dene indriya sanesipun kados mata kangge ndeleng nembe saged cetha nalika bayi umur watawis sewulan langkung. Talingan ugi mujudaken indriya ingkang pungkasan kita darbeni. Tiyang ingkang sakaratul maut sampun susut pancaindriyanipun, nanging talingan taksih saged mirengaken. Mila dhateng tiyang ingkang sakaratul maut kita dipun dhawuhi maosaken kalimat tahlil. Talingan ugi dados sarana kita sesambetan kaliyan tiyang sanes. Dados piranti kangge pacelathon antawis manungsa satunggal lan satunggalipun. Kanthi menika sumangga kita ginakaken kanthi sae. Babahan grana kekalih. Grana utawi irung ugi saged dados babahan lumebeting hawa ingkang tundhanipun mbilaheni. Kados ingkang sampun katur ing ngajeng. Nembe kapieca mlampah-mlampah kok mambet ganda arum sate bakar. Lajeng kapiluyu temah arta kangge kabetahan sanes kasebrat kangge jajan. Menika contoh ingkang sedherhana. Conto sanesipun sumangga dipun galih piyambak. Ingkang kedah kita mangertosi babahan hawa ingkang rupi grana menika sumangga kaagem kangge prekawis ingkang sae. Saged kangge nyipta masakan ingkang arum lan ngresepi. Saged kangge ndeteksi samukawis, umpaminipun masakan gosong, gas bocor, tedhan sampun kadaluwarsa lan sanesipun. Menika sedaya manfaat ingkang ageng kangge manungsa. Nanging kedah dipun emut sampun ngantos grana kangge ngambus-ambus prekawis ingkang duraka. Babahan paningal kalih. Paningal utawi mata mujudaken babahan hawa ingkang ageng pangaribawanipun tumrap gesang. Kathah pakarti dudu ingkang kawiwitan saking paningal. Nembe boten gadhah arta lan sampun pinten-pinten dinten kaluwen, kok ningali tiyang mbeta tas kebak lembaran abrit. Saking paningal tumurun dhateng krenteg awon, temah tegel ngrampas lan njambret. Langkung-langkung tumrap tiyang ingkang sampun gadhah niat awon saderengipun, kanthi mata saged njlalatan dhateng pundhi-pundi ngawasi mangsanipun. Kanthi mata ugi kathah para priya ingkang kagiwang bathuk klimis, temah lirwa dhateng ingkang wonten ing dalem. Mila Allah dhawuh kanthi wanter: ﱠنِإ ْﻢَُﳍ ﻰَﻛْزَأ َﻚِﻟَذ ْﻢُﻬَﺟوُﺮُـﻓ اﻮُﻈَﻔَْﳛَو ْﻢِﻫِرﺎَﺼْﺑَأ ْﻦِﻣ اﻮﱡﻀُﻐَـﻳ َﲔِﻨِﻣْﺆُﻤْﻠﱢﻟ ﻞُﻗ َنﻮُﻌَـﻨْﺼَﻳ ﺎَِﲟ ٌﲑِﺒَﺧ َﻪﱠﻠﻟا
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 30 Dhawuhna marang wong lanang kang iman supaya dheweke kabeh njaga pandeleng lan njaga kahormatane. Kang mangkono iku luwih suci kanggo dheweke kabeh. Satemene Allah Maha Pirsa apa kang sira lakoni. (QS Annur: 30). Para sedherek, menika sawetawis conto kemawon. Taksih kathah fitnah ageng ingkang kawiwitan saking pandeleng ingkang boten dipun jagi. Mila sumangga kita tebihi watak jlalatan, inggih menika adreng kangge ngumbar pandeleng ing sadhengah papan. Babahan hawa tutuk utawi lesan. Tutuk boten namung kangge nedha, nanging ugi saged kangge micara. Mila fitnahipun sakalangkung ageng. Kathah pakarti dudu ingkang saged tuwuh saking tutuk. Ingkang magepokan kaliyan fungsinipun minangka sarana nedha inggih menika saged nuwuhaken pakarta dremba, rakus, murka. Ingkang magepokan kaliyan fungsinipun minangka lisan saged nuwuhaken pakarti: ghibah, ngina dhateng tiyang sanes, damel pawartos dora, lan sanesipun. Agengipun fitnah ingkang saged tuwuh saking tutuk njalari Nabi dhawuh dhateng sok sintena ingkang saged njagi tutukipun badhe manggih kabegjan. . َﺔﱠﻨَْﳉا ُﻪَﻟ ُﻦَﻤْﺿَأ ِﻪْﻴَﻠْﺟِرَو ِﻪْﻴَـﻴَْﳊ َ ْﲔَـﺑ ْ ِﱄ ﺎَﻣ ُﻦَﻤْﻀَﻳ ْﻦَﻣ Sing sapa wonge bisa njamin kanggoku (organ) ing antarane wang loro (lisan) lan antarane siki loro (qubul), marma aku njamin kanggo dheweke swarga. (HR Mutafaq alaih). Ingkang dipun maksud ing antarane wang (rahang) loro inggih menika lisan. Dene ingkang dipun maksud antarane sikil loro inggih menika organ seksual utawi qubul. Organ kekalih kalawau menawi kita purun njamin boten badhe dipun angge tumindak sasar, yekti Rasulullah badhe njamin kita mlebet dhateng swarga. Babahan qubul utawi organ seksual. Inggih menika planangan lan pawadonan. Babahan satunggal menika sanget langkung-langkung ageng fitnahipun. Kathah tiyang kajalomprong jalaran babahan satunggal menika. Mila tiyang ingkang purun lan saged njagi babahan satunggal menika Nabi njamin tiyang menika badhe mlebet swarga, kados hadits ingkang sampun katur ing nginggil. Ugi Allah dhawuh supados kita njagi
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 31 babahan hawa ingkang satunggal menika supados boten kajalomprong ing tumindak nista. Kados dhawuh Allah ing dalem Al Qur'an: ًﻼﻴِﺒَﺳ ءﺎَﺳَو ًﺔَﺸ ِﺣﺎَﻓ َنﺎَﻛ ُﻪﱠﻧِإ َﱏﱢﺰﻟا ْاﻮُﺑَﺮْﻘَـﺗ َﻻَو "Lan aja sira cerak-cerak pakarti zina. Satemene zina itu sawijining pakarti kang jember lan laku kang ala." (QS Al Isra':32). ingkang satunggal menika yektos ageng sanget Babahan hawa pigunanipun kangge lestarining gesanging manungsa. Kanthi babahan ingkang satunggal menika wiji manungsa dipun tanem sahengga bangsa manungsa saged lestari turun-tumurun manggen wonten ing bumi. Sumangga kita jagi supados babahan hawa qubul menika dados rahmat lan kanikmatan ingkang ageng. Caranipun inggih menika dipun jagi supados sumeleh ing papanipun ingkang leres lan ingkang halal. Inggih menika dhateng pasanganipun ingkang sah kemawon. Menika sakalangkung suci kangge kita para manungsa kados dhawuh Allah ing ayat 30 Surat An nur ingkang sampun katur ing nginggil. Babahan dubur. Babahan ingkang pungkasan mujudaken sarana kangge mbuwang sedaya kotoran ingkang sampun boten piguna tumrah badan kita. Sumangga dipun jagi supados kaagema kanthi samesthinipun. Sampun ngantos kaagem kangge pakarti sanes. Langkung-langkung samenika wonten pakarti aeng-aeng ingkang nalasar saking margi ingkang leres, inggih menika wontenipun fenomena LGBT ingkang sanget-sanget dipun awisi dening agami. Sumangga katebihana supados gesang kita slamet donya akhirat. Para sedherek, makaten atur sapala magepokan kaliyan nutup babahan hawa sanga. Piwulang jumbuh kaliyan piwucalipun Kanjeng Nabi SAW. Mila boten wonten awonipun menawi tansah kita leluri. Cekap semanten atur kawula. Wonten kirang saha sisip kawula tansah nyuwun pangapunten. Wabillahi taufiq wal hidayah. leluhur ingkang pranyata
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 32 Piwulang (32): Lebaran, Sarana Ngraketaken Pasedherekan ِﰲ ُﺪْﻤَْﳊا ُﻪَﻟَو ِضْرَ ْﻷا ِﰲ ﺎَﻣَو ِتاَوﺎَﻤﱠﺴﻟا ِﰲ ﺎَﻣ ُﻪَﻟ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا َﻚﻳِﺮَﺷ ﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﻻإ َﻪَﻟإ ﻻ ْنأ ُﺪَﻬْﺷَأ . ُﲑِﺒَْﳋا ُﻢﻴِﻜَْﳊا َﻮُﻫَو ِةَﺮ ِﺧ ْﻵا ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢ ﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا .ﻪُﻟﻮُﺳَرو ﻩُﺪْﺒﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنأ ُﺪﻬﺷأو ،ُﻪَﻟ . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ﻰَﻠَﻋَو Jamaah majlis taklim ingkang kawula hormati. Sumangga pepanggihan wekdal menika kita purwakani kanthi memuji syukur dhateng Pangeran, ingkang sampun paring nugraha ageng dhateng kita sedaya, dene ing wekdal samangke kita taksih kaparingan panjang yuswa sahengga taksih saged menangi dhatengipun wulan Ramadhan. Wulan ingkang kebak rahmat, barokah lan ampunan saking Allah Ta'ala. Shalawat lan salam ugi katur dhumateng nabi agung, Muhammad SAW, tetungguling jalma ingkang kebak welas lan asih, sahengga kersa nempuh kathah bebaya kangge nyebaraken agami Islam. Inggih kanthi lelabuhan ageng saking kanjeng Nabi kalawau kita umat Islam saged gesang slamet ing donya-akhirat. Para sedherek, sasampunipun kita mangke nglampahi ibadhah siyam sewulan muput, kita tiyang Jawi gadhah adat ingkang dipun sebat lebaran, ingkang dhawah ing tanggal 1 Syawal lan katambah sawetawis dinten ing wulan punika. Nanging ugi kathah ingkang nganggep bilih sedaya dinten ing wulan Syawal menika lebaran. Lebaran saking tembung lebar, tegesipun rampung anggenipun nglampahi ngibadah siyam. Lebaran ugi kasebat dina bakda, tegesipun sabibaripun pasa (ba'da shiyam). Ugi kasebat ari adi (riyadi) dinten ingkang sae, awit ing dinten menika para manungsa sampun kasil anggenipun latihan meper hawa lan nafsu ing salebetipun wulan Ramadhan.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 33 Para sedherek, tradisi ingkang sampun lumampah ing tanah Jawi ing dinten ariadi kalawau para tiyang sami silaturahmi, sanja dhateng tangga tepalih sanak kadang saperlu ngapura ing ngapura. Sami-sami nyuwun pangapunten saha paring pangapunten dhateng sasama. Ing dinten menika korining gtriya sami dipun buka wiyar kangge mapag dhatengipun tetamu ingkang badhe silaturahmi. Pisegah bojakrama sampun samapta, dipun cawisaken dening ingkang kagungan dalem kanthi sukarena ing galih. Kathah sanak kadang ingkang ngulandara sami wangsul dhateng leluhuripun (mudhik) saperlu ngabekti, caos pakurmatan lan nyuwun sih aksama. Para sedherek, senadyan tradisi lebaran menika sampun lumampah atusan taun nanging kita kedah uninga bilih tradisi menika sejatosipun khas namung wonten ing nagari kita Indonesia menika. Ing tanah Arab boten wonten tradisi menika. Ugi ing jaman sugengipun Kangjeng Nabi. Menawi makaten menapa tradisi lebaran menika saged kawastanan bid'ah? Tamtunipun boten awit tradisi lebaran menika satunggaling muamalah duniawiyah ingkang boten wonten laranganipun. Malah ing tradisi lebaran wonten pangamalan satunggaling piwulang sae saking Kangjeng Nabi, inggih menika silaturahmi angraketaken pasedherekan. ِﲪَر ْﻞِﺼَﻴْﻠَـﻓ ِﻩِﺮَﺛَأ ِﰲ ُﻪَﻟ َﺄَﺴْﻨُـﻳ ْوَأ ِﻪِﻗْزِر ِﰲ ُﻪَﻟ َﻂَﺴْﺒُـﻳ ْنَأ ُﻩﱠﺮَﺳ ْﻦَﻣ ُﻪَ "Sing sapa wonge kepenging dilonggarake rejekinya lan didawakake umure, marma padha sambunge tali silaturahmi." (Muttafaqun 'alaihi). Silaturahmi ugi mujudaken pangamalan dhawuh Allah ing surat An Nisa: ًﺎﺒﻴِﻗَر ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ َنﺎَﻛ َﻪّﻠﻟا ﱠنِإ َمﺎَﺣْرَﻷاَو ِﻪِﺑ َنﻮُﻟءﺎَﺴَﺗ يِﺬﱠﻟا َﻪّﻠﻟا ْاﻮُﻘﱠـﺗاَو Padha takwaa marang Allah kang kanthi asmane sira padha samya njejaluk tulung siji lan sijine, lan padha jaganen tali paseduluran. Satemene Allah tansah njaga lan ngawasi sira kabeh. (QS An Nisa': 1). Njagi pasedherekan (silaturahmi) utawi ing basa 'Arab dipun sebat shilaturahim tegesipun ngumpulaken utawi nggabungaken lan tembung (مﺣرﻟا) rahim, ingkang ngrujuk rahim ibu utawi tunggal keturunan. Dados pangertosanipun asalipun saking tembung (ﺔﻠﺻ) shilah,
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 34 silaturahim inggih menika ngraketaken pasedherekan dharah. Inggih menika ngraketaken kekadangan ingkang sawetawis wekdal radi renggang karana kawontenan. Pasedherekan antawis kadang pribadi saged kemawon renggang jalaran pinten-pinten sebab. Umpaminipun nembe wonten prekawis hukum ingkang njalari congkrah. Ingkang kawon rumaos dipun siya-siya. Ingkang menang rumaos leres. Ugi saged amargi salah tampi temah radi renggang anggenipun pasedherekan. Utawi karana sebab pindhah papan dunung kados tiyang ingkang ngulandara dhateng papan tebih. Karana papan ingkang tebih njalari boten saged malih ngabaraken kahananipun sowang-sowang temah kepaten obor, boten saged samya mangertosi. Menawi sampun tambah anak inggih boten mangertos, ngalih pangupajiwa ugi boten mangertos. Malah dangu-dangu saged ugi sampun kasupen wujudipun, boten wanuh malih menawi satunggaling wekdal pinanggih ing margi. Para sedherek, Kanthi wontenipun tradisi lebaran, mudhik lan apura- ingapura sedaya ingkagn kasebat ing nginggil saged ical. Kanthi silaturahmi sedaya ingkang renggang menika kaangkah saged raket malih. Umpaminipun kangge sedherek ingkang mudhik, raos tebih ingkang cumondhok ing manah saged ical karana petemon lan pangadikan, wawan surya lan jejagongan. Sedherek ingkang tebih rawuh lan dipun tampi kanthi sukarena ing manah. Dipun cawisi papan kangge nginep, dipun ladosi kados tamu agung. Menika sampun damel gumbiraning manah sedherek ingkang mudhik. Ingkang mudhik inggih lajeng caos oleh-oleh raketing ingkang kagungan dalem. Menika saya damel dhateng kekadangan. Sami kabar-kabaran, sami angenalaken kulawarganipun, saged ndunungaken satunggal-satunggal silsilah dhateng putra wayah lan tangga teparo. Semanten ugi kagem sedherek ingkang nembe congkarah awit karana kenging masalah hukum utawi namung salah tampi kewala. Ing dinten lebaran utawi dinten riyadi sedaya kalawau sampun ical menawi kersa mertamu. Boten wonten criyosipun tamu dipun tulak ing dinten lebaran menika. Sedaya dipun tampi kanthi sukarena. Menawi sampun dipun tampi lan saged jejagongan sekeling manah lan raos sakserik sanalika ical. Menawi purun salaman lan wawan pangandikan sedaya rereged ing manah sanalika sirna. Malah Nabi dhawuh:
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 35 ﺎَﻗَِﱰْﻔَـﻳ ْنَأ َﻞْﺒَـﻗ ﺎَﻤَُﳍ َﺮِﻔُﻏ ﱠﻻِإ ِنﺎَﺤَﻓﺎَﺼَﺘَﻴَـﻓ ِنﺎَﻴِﻘَﺘْﻠَـﻳ ِ ْﲔَﻤِﻠْﺴُﻣ ْﻦِﻣ ﺎَﻣ "Ora bakal wong muslim loro kang ketemu lan banjur sesalaman kejaba bakal diapura (dosa-dosane) kalorone sadurunge dheweke pepisahan." (HR Abu Dawud). Para sedherek, sanesipun saged minangka ajang patemon antawis kulawarga lan sanak sedherek, lebaran ugi saged kangge sarana andum rejeki tumrap ingkang mampu. Mila ugi prayogi kemawon menawi ing dinten lebaran sami andum rejeki dhateng sanak kadang. Waton kemawon dipun landhesi raos ikhlas lan boten damel awrat. Dene ingkang nembe sekeng inggih boten perlu lajeng meksa-meksa peparing. Awit peparing dhateng sasama menika namung kagem ingkang sampun luwih kemawon. Boten prayogi menawi meksa-meksa peparing namung supados dipun alembana asanes. Ing dinten riyadi sampun ngantos kita ngawrat-awrati dhiri pribadi. Kosok wangsulipun menawi nembe ing kahanan sekeng, ugi sampun ngantos lingsem utawi rumaos asor. Sedaya peparing dipun tampi kanthi sukarenaning manah awit menika minangka tandha sih-tresna saking sedherek. Tumrap ingkang nampi boten wonten amalan ingkang langkung pantes kejawi ngaturaken panuwun ingkang ageng sinartan pandoga mugi-mugi Allah tansah paring rejeki ingkang lumintu dhateng ingkang sampun kersa mbagi rejekinipun. Menika adab ingkang sae. Para sedherek, sampun katur sawetawis hikmat lan faidah wontenipun tradisi lebaran ing masyarakat kita. Sumangga kita leluri ingkang sae saking tradisi warisanipun leluhur menika, lan katilara ingkang kirang prayogi. Senadyan kathah manfaat, hikmah lan faidahipun tradisi lebaran sipatipun boten wajib. Sedaya ingkang boten wajid pangamalanipun boten perlu dipun peksa utawi dipun angsa-angsa. Menawi nembe kenging pambeng lan rubeda inggih boten perlu dipun peksa tumut tradisi menika. Prayogi dipun lintoni ing sanes wekdal kemawon. Jalaran tiyang silaturahmi boten dipun watesi wekdalipun. Cekap semanten atur kawula ing pepanggihan menika. Boten kesupen ugi kawula nyuwun pangapunten sedaya lepat lan sisiping atur salami kula ngemban amanat minangka juru atur ing pepanggihan menika. Mugi ing dinten bakda menika dosa kula lan dosa panjenengan samya dipun lebur dening Pangeran. Amin ya rabbal alamiin.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 36 Piwulang (33): Syariat wewadhah Amal ِﺭْﻭُﺮُﺷ ْﻦِﻣ ِﻪﻠﻟﺎِﺑ ُﺫْﻮُﻌَﻧَﻭ ُﻩُﺮِﻔْﻐَﺘْﺴَﻧَﻭ ُﻪُﻨْﻴِﻌَﺘْﺴَﻧَﻭ ُﻩُﺪَﻤْﺤَﻧ ِﻪﻠﻟِ َﺪْﻤَﺤْﻟﺍ ّﻥِﺇ َﻼَﻓ ْﻞِﻠْﻀُﻳ ْﻦَﻣَﻭ ُﻪَﻟ ّﻞِﻀُﻣ َﻼَﻓ ُﻪﻠﻟﺍ ِﻩِﺪْﻬَﻳ ْﻦَﻣ ﺎَﻨِﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ِﺕﺎَﺌّﻴَﺳَﻭ ﺎَﻨِﺴُﻔْﻧَﺃ ّﻢُﻬﻠﻟَﺍ . ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭَﺍًﺪّﻤَﺤُﻣ ّﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃَﻭ ُﻪﻠﻟﺍ ّﻻِﺇ َﻪﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃ . ُﻪَﻟ َﻱِﺩﺎَﻫ ﻰَﻟِﺇ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ ْﻢُﻬَﻌِﺒَﺗ ْﻦَﻣَﻭ ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَﺃِﻭ ِﻪِﻟﺁ ﻰﻠَﻋَﻭ ٍﺪّﻤَﺤُﻣ ﻰﻠَﻋ ْﻢّﻠَﺳَﻭ ّﻞَﺻ ﻦْﻳّﺪﻟﺍ ِﻡْﻮَﻳ ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . . Sumangga kawula dherekaken muji syukur dhumateng Gusti Allah, ingkang sampun paring pinten-pinten kanikmatan, ingkang cacahipun tanpa wilangan. Shalawat lan salam konjuk dhateng junjungan kita Nabi Muhammad SAW, ingkang sinung tetuladhan agung kangge kamulyaning gesang manungsa ing donya dumugi akhirat. Para sedherek, ing saben dinten kita manembah dhateng Pangeran lan ngagungaken asmanipun kanthi tatacara ingkang sampun katetepaken dening Kangjeng Nabi. Tatacara menika ugi kasebat tatakrami manembah ingkang dipun wastani syari'at. Kenging menapa kita kedah anut syari'at kalawau? Sanesipun menika parintahipun Kangjeng Nabi ugi wonten tetimbangan sanes ingkang njalari kita kedah anut syari'at menawi kita ing mangke. boten kepengin gesang gita manggih kapitunan Tetimbanganipun saged kita aturaken sawetawis ing ngandhap punika: Syariat menika tatacara ingkang leres Kanthi syari'at menika tata lan cara sarta subasita anggen kita manembah dhateng Pangeran saged leres. Leres ateges boten klenta-klentu, sampun pasthi caranipun, boten cobi-cobi, boten cacak-cacak, boten anggerba-
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 37 gerba. Satemah gesang kita sanget efektif, tegesipun boten wonten malih wekdal ingkang kabucal awit caranipun sampun pasthi. Umpanipun para nenek moyang kita ing jaman kina, ugi sampun gadhah krenteg manembah dhateng Pangeran. Nanging kala samanten dereng wonten tuntunan saking para Nabi. Krenteging panembah lajeng nuwuhaken cara ingkang sipatipun namung anggreba-greba, utawi cobi namung cobi-cobi manut kapitayanipun piyambak-piyambak. Wonten ingkang lajeng manembah dhateng gunung-gunung, wreksa gung, kayu watu awit boten mangertosi dununging Pangeran wonten pundi. Tatacaranipun manembah ugi benten- benten ing sawetawis papan. Wonten ingkang mawi sujud, wonten ingkang mawi jejogedan, wonten ingkang mawi sesajen, lan sanesipun. Tatacara manekwarna menika awrat menawi badhe kita sebat leres sedaya awit teka benten sanget satunggal lan satunggalipun. Pangeran ingkang nguwaosi jagad menika namung satunggal, tamtu tatacaranipun manembah ugi namung satunggal. Kanthi tumurunipun para Nabi ingkang dipun utus paring kawruh lan pangertosan bab manembah dhateng Pangeran, kita sedaya lajeng saged manembah kanthi leres. Boten klentu caranipun, lan boten klentu ingkang dipun tuju. Mila syariat penting sanget ginanipun tumrap gesang kita. Syariat menika tatacara ingkang lurus Lurus menika tegesipun boten bengkong lan boten menggak-menggok. Pangertosanipun tatacara ingkang kita agem menika tatacara ingkang langkung gampil lan cepet dumugi tujuan. Mila saben-saben kita shalat kita tansah nyuwun dipun tedahaken dhateng cara ingkang lurus menika. "Tedahana kita sedaya margi ingkang lurus." ﳌا َطاَﺮﱢﺼﻟا ﺎــــَﻧِﺪﻫا َﻢﻴِﻘَﺘﺴ ُ Kanthi tatacara ingkang lurus menika istingarah kita langkung cepet dumugi katimbang menawi kita mangagem tatacara ingkang sanes. Kadosdene menawi kita badhe tindak saking Solo tumuju dhateng Jogja. Kanthah margi ingkang saged kita langkungi. Umpaminipun kita badhe langkung Boyolali, lajeng medal Jatinom, Manisrengga, lajeng medal Besi, inggih badhe dumugi Jogja. Utawi kita medal Sukoharjo, Bayat, Srowot, Piyungan, inggih badhe dumugi. Nanging ingkang langkung cepet
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 38 inggih medal dalan agung Jogja-Solo. Sanesipun marginipun langkung lurus ugi sampun mulus boten kathah gronjalanipun. Mila mufassir kawentar Bapa Quraish Shihab mastani bilih tembung shiratal mustaqiim menika pangertosanipun margi agung (jalan raya), inggih menika margi ingkang boten wonten granjalan lan alanganipun sarta kathah-kathah rambu-rambu pitedahipun. Sanes margi ingkang rumpil lan boten wonten rambu-rambunipun. Dados ing mriki kita sampun saged nyakup kalih prekawis. Satunggal leres njalari gesang kita boten badhe klenta-klentu. Kaping kalihipun lurus, njalari gesang kita efektif saged cepet dumugi ing tujuan. Syari'at menika wewadhah Para sedherek, sanesipun minangka pitedah, tatacara lan subasitaning panembah syari'at ugi mujudaken wadhah tumrap sedaya amal kita. Bab menika dipun dhawuhaken kanthi wijang dening satunggaling pujangga- ulama kawentar saking Surakarta, Kyai Yasadipura II wonten ing Serat Sasana Sunu. Saréngat iku wawadhah, lawan hiya tatakrami, marma tan kena tinilar. (Serat Sasana Sunu, 2:6). Tegesipun wewadhah menika papan kangge nampung sedaya amal kasaenan kita. Kados menawi kitangangsu toya menawi boten mawi wadhah estu badhe wutah sedaya toya wau. Utawi kados tiyang mbeta uwos, menawi boten dipun wadhahi pasthi badhe cecer uwosipun. Semanten ugi sedaya amal kita, menawi boten dipun wadhahi mawi syari'at pasthi badhe cicir. Para sedherek, sedaya tiyang pasthi gadhah amal kasaenan. Wonten ingkang kathah, wonten ingkang sakedhik, sedaya wau badhe cicir lan boten pikantuk ganjaran menawi boten dipun wadhahi kanthi syari'at. Mila supados boten cicir mangga tuntunan ibadhah kanthi syariat tansah dipun lampahi. Kados shalat, siyam, zakat, syukur-syukur menawi saged ngganepi kanthi tindak haji dhateng Mekkah. Sok sintena ingkang purun nglampahi syari'at kalawau, estu sedaya amalipun sampun kasimpen ing wadhah ingkang premati. Nanging inggih sampun kongsi lirwa ing dalem nindakaken ibadah. Kados dene shalat limang wekdal. Sampun ngantos
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 39 gothang. Pindanipun menawi ibadah menika gothang kados dene menawi wadhah kita bolong. Umpami kita ngangsu toya kok wadhahipun bolong, toyanipun badhe bocor. Menawi boten enggal dipun tambah dangu-dangu saged telas. Semanten ugi amal kita menawi ibadah kita boten enggal- enggal kita ganepi dangu-dangu saged ical ganjaranipun. Syariat menika subasitaning makhluk dhateng Allah Para sedherek, sanesipun menapa ingkang sampun katur ing nginggil taksih wonten malih faidah lan hikmah ingkang kita pikantuk menawi kita anut syari'at. Inggih menika kanthi anut syari'at kita gadhah subasita minangka makhuk dhateng Pangeran ingkang sampun nitahaken. Ingkang dipun maksud subasita inggih menika solah lan pakarti saha panganggep ingkang leres dhateng Pangeran. Contonipun, menawi kita shalat gangsal wekdal menika kita nglampahi panembah ingkang pas, jumbuh kaliyan drajat kita kadidene makhluk. Wonten ing shalat kita nglampahi sujud, ngasoraken dhiri kita dhateng ingkang murbeng jagad. Menika subasita ingkang pas menggahing kita makhluk ingkang ina menika. Sumangga dipun bandingaken kaliyan sawetawis golongan ingkang manembah kaliyan jejogedan, pundi ingkang langkus pas ing manah? Utawi kaliyan sawetawis tiyang sasar ingkang manembah dhateng Pangeran kanthi nindakaken maksiyat? Utawi kaliyan sagolongan bangsa sasar ingkang ngonjukaken raos syukur kanthi ngwadalaken manungsa minangka bebanten? Para sedherek, inggih namung kanthi syari'at Islam ing kang kabekta dening Kanjeng Nabi Muhammad SAW, kita sedaya ummat Islam saged manembah kanthi cara ingkang leres, lurus lan jumbuh kaliyan drajat kita minangka makhluk titahing Pangeran. Kanthi anut syari'atipun Kanjeng Nabi kita boten badhe katalompen anggen kita ngagungaken asaming Allah SWT. Kanthi syar'at menika kita saged mapanaken dhiri kita kanthi pas ing sesambetan antawis kawula lan Gusti. Kanthi mangagem syari'at kita boten badhe nerak kasucianipun Allah ingkang kalis saking sedaya sipat mustahil. Para sedherek, cekap semanten atur kula ing pepanggihan menika. Benjang kita sambet malih langkung jlentreh ing pepanggihan ingkang badhe dhateng. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 40 Piwulang (35): Sadumuk Bathuk Sanyari Bumi ﱠﻻِا َﻪٰﻟِا َﻻ ْنَا ُﺪَﻬْﺷَا , ِمَﻼْﺳِﻻْاَو ِنﺎَْﳝِﻻْا ِﺔَﻤْﻌِﻨِﺑ ﺎَﻨْـﻴَﻠَﻋ َﻢَﻌْـﻧَا ىِﺬﱠﻟا ِﷲ ِ ُﺪْﻤَْﳊَا ُﻪُﻟْﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنَا ُﺪَﻬْﺷَاَو . ُمﱠﻼَﻌْﻟا ُﻚِﻠَﻤ ْﻟا ُﻪَﻟ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا . ِْﱘِﺮَﻜْﻟا ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَاَو ِﻪِﻟٰا ﻰٰﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﺎَﻧِﺪﱢﻴَﺳ ﻰٰﻠ َﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ . ِمﺎَﻧَﻻْا ُﺪﱢﻴَﺳ . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَا Para jama'ah majlis taklim ingkang kinasihing Gusti, sumangga kita tansah muji syukur dhateng Pangeran ingkang sampun paring nugraha agung wujud nikmat iman lan nikmat Islam. Shalawat lan salam konjuk dhateng Nabiyullah akhir zaman, Muhammad SAW, ingkang sampun ngentas kita saking pepeteng tumuju dhateng margi ingkang terang. Para sedherek, kita para manungsa sedaya manggen wonten ing buminipun Allah ingkang ginelar menika kaperang dados maneka bangsa, suku bangsa ing wilayah-wilyah ingkang sampun tinamtu. Tiyang-tiyang ingkang lahir ing tanah Jawi tamtu benten kaliyan ingkang lahir ing tanah Sumatra. Benten ing bab basa, adat pakulinan, wawasan lan cara- tebih papanipun saya kathah caranipun nglampahi gesang. Saya bentenipun. Malah ugi benten ing wujud lan blegeripun. Kados tiyang Jawi warninipun benten kaliyan tiyang tanah India, benten ugi kaliyan tiyang tanah Eropah. Sedaya ingkang katur wau njalari satunggaling tiyang gadhah raos kaiket tanah wutah-rahipun. Menawi dhateng satunggaling tiyang ngulandara ing papan tebih sok lajeng kangen lan kepengin wangsul. Awit ing sanubarinipun wonten pangiket dhateng tanah wutah-rahipun kalawau. Pangiket menika saged wujud kulawarga, kanca- rowang, adat ingkang asring dipun lampahi utawi sakadhar kenangan tanah kalahiranipun, utawi
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 41 kemawon. Sampun limrah menawi tiyang menika kalamangsa kangen dhateng papanipun sakawit, kepengin kepanggih kanca jaman alit, ingkang kepengin ngemut-emut kabiasaanipun duk kala ngremenaken, lan sanes-sanesipun. rumiyin Sanesipun ingkang katur ing nginggil, tiyang ugi gadhah raos kaiket kaliyan tanah wutah-rahipun jalaran rumaos aman lan ayem tentrem. Nagri ingkang dipun papani, ingkang damel piyambaikun rumaos ayem lan aman tamtu sanget nabet wonten ing manah. Mila piyambakipun boten badhe lila menawi satunggaling wekdal wonten tiyang ingkang badhe damel rusuh ing nagrinipun. Ing kazanah Islam tanah wutah-rah dipun sebat kanthi sebatan al-wathan al-ashli. Satunggaling ulama lan pujangga saking Persia Al Qadhi Ali Al- ing kitab al-Ta'rifat ngartosaken al-wathan al-ashli kanthi Jurjani pangertosan: ِﻪﻴِﻓ َﻮُﻫ يِﺬﱠﻟا ُﺪَﻠَـﺒْﻟاَو ِﻞُﺟﱠﺮﻟا ُﺪِﻟْﻮَﻣ َﻮُﻫ ﱡﻲِﻠْﺻَ ْﻷا ُﻦَﻃَﻮْﻟَا Al-wathan al-ashli yakuwi papan kalahiran sawijining wong lan nagri kang dheweke manggon ing sajrone. (Ali Al Jurjani, Ta'rifat). Dados ingkang sinebut tanah wutah-rah inggih menika tanah papanipun lahir lan manggen kanthi aman ing mriku. Menawi namung lahir nanging boten manggen ing mriku tamtu pangiketing manah inggih kirang sampurna. Semanten ugi menawi boten lahir ing mriku nanging pindah lan manggen ing mriku raos pangiketipun ugi kirang sampurna. Nadyan makaten tiyang ingkang pindah lan sampun krasan manggen ing papanipun ingkang enggal ugi pasthi gadhah raos pangiket kaliyan tanah papanipun manggen. Mila asring piyambakipun ngucap: "Iki tanah wutah- getihku kang kapindho!" Tuwuhing raos pangiket antawis satunggaling tiyang kaliyan tanah kalahiran utawi papan dunungipun menika aran limrah. Ing tanah papan dunungipun manungsa manggih raos ayem, aman, jenjem lan bagya mulya. Ing papan menika manungsa sampun mbentuk adat-pakulinan lan sesrawungan ingkang damel rumaos sakeca lan nyaman. Ing mriku ugi kathah pitepangan, pawong sanak, kanca-mitra, tangga-tepalih lan sanak-
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 42 tansah sadherek. Dados aran kumanthil-kanthil dhateng papan dunungipun. Kangjeng Nabi Muhammad SAW duk nalika jengkar saking kitha Mekkah ugi rumaos mandhelong ing galih karana nilar papan dunungipun, tanah wutah-rahipun. Satunggaling riwayat saking Ibnu Abbas nyebataken bilih Nabi ngendika katujokaken dhateng kitha Mekkah: limrah menawi satunggaling tiyang ِﷲا ﻰَﻠَﻋ ُﻪُﻣَﺮْﻛَأَو ِﻪْﻴَﻟِا ِﷲا ِد َﻼِﺑ ﱡﺐَﺣَأ ِﻚﱠﻧَأ ُﻢَﻠْﻋََﻷ ﱢﱐِاَو ِﻚْﻨِﻣ ُجَﺮْﺧَُﻷ ﱢﱐِا ِﻚْﻨِﻣ ُﺖْﺟَﺮَﺧ ﺎَﻣ ِﻚْﻨِﻣ ِﱐْﻮُﺟَﺮْﺧَأ َﻚَﻠْﻫَأ ﱠنَأ َﻻْﻮَﻟَو "Yekti ingsun ditundhung saka sira (Mekkah). Yekti ingsun pirsa menawa sira nagri kang paling ditresnani lan dimulyakake dening Allah. Umpama padunungmu (kafir Quraisy) ora nundhung ingsun saka sira, marma ingsun ora bakal ninggal sira." (Hadits saking Musnad al-Haris). Nadyan ageng raos tresnanipun Kangjeng Nabi dhateng kitha Mekkah nanging Nabi langkung awrat nyangkul kuwajiban minangka utusan Allah. Nabi lajeng nilar kitha Mekkah saperlu mbangun masyarakat enggal ing kitha Madinah. Nalika Nabi tedhak dhateng Madinah Nabi ugi gadhah pangajab sageda nresnai kitha Madinah kadidene raos tresnanipun dhateng kitha Mekkah. Kangjeng Nabi nyenyuwun dhateng Allah: ﱠﺪَﺷَأ ْوَأ َﺔﱠﻜَﻣ ﺎَﻨﱢـﺒُﺤَﻛ َﺔَﻨﻳِﺪَﻤْﻟا ﺎَﻨْـﻴَﻟِإ ْﺐﱢﺒَﺣ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا "Dhuh Allah, mugi dadosna kita nresnai Madinah kados kita samya nresnani Mekkah, utawi nglangkungi tresna kita dhateng Mekkah." (HR Bukhari). Para sedherek, menapa ingkang sampun katur ing nginggil dados bukti bilih tanah papan dunung menika estu dipun anggep penting ing dalem piwulang agami Islam. Mila Allah mapanaken taat dhateng pangarsaning wilayah kadidene ugering gesang ingkang katiga, sasampunipun taat dhateng Allah lan taat dhateng Rasulullah. Ing surat An Nisa dipun sebat: ْﻢُﻜْﻨِﻣ ِﺮْﻣَ ْﻷا ِﱄوُأَو َلﻮُﺳﱠﺮﻟا اﻮُﻌﻴِﻃَأَو َﻪﱠﻠﻟا اﻮُﻌﻴِﻃَأ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأﺎَﻳ
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 43 "He wong-wong kang padha iman, taata marang Allah lan taata marang Rasule sarta marang ulil amri ing antaranira." QS. An-Nisa: 59). Ingkang dipun sebat ulil amri inggih menika para pangarsaning wilayah ingkang dipun panggeni satunggaling tiyang. Menawi kita manggen ing dusun, Pak Kepala Dusun kasebat ulil amri. Menawi kita manggen ing kecamatan, Pak Camat ugi ulil amri. Makaten sapiturutipun ngantos pangarsaning nagari ingkang dipun sebat presiden, menika ugi ulil amri. Dhateng para pangarsaning nagri menika kita kedah taat, sasampunipun kita taat dhateng Allah lan Rasulipun. Kanthi makaten, ayem tentrem saha raos aman tumrap papan ingkang kita panggeni mujudaken kahanan ingkang kedah kita perdi. Lan kahanan aman menika dados tanggel jawabipun para warga masyarakat ing mriku. Bebasan sadumuk bathuk sanyari bumi, sinten ingkang kumawani badhe damel kisruh ing satunggaling papan, para warga kedah wantun menggak lan nglawan pakarti menika. Bab menika salaras kaliyan dhawuhipun Kangjeng Nabi ing satunggaling riwayat: ْوَأ ،ْﻢُﻛﺎَﺼَﻋ ﱠﻖُﺸَﻳ ْنَأ ُﺪﻳِﺮُﻳ ،ٍﺪ ِﺣاَو ٍﻞُﺟَر ﻰَﻠَﻋ ٌﻊﻴَِﲨ ْﻢُﻛُﺮْﻣَأَو ْﻢُﻛﺎَﺗَأ ْﻦَﻣ ُﻩﻮُﻠُـﺘْـﻗﺎَﻓ ،ْﻢُﻜَﺘَﻋﺎََﲨ َقﱢﺮَﻔُـﻳ "Menawa ana wong kang teka marang sira, nalika sira kabeh wus prasetya marang sawijining wong (kadidene pangarsa), banjur dheweke sedya arep ngrusak karukunanira utawa mecah jama'ahira, marma perangana dheweke." (HR Muslim). Para sedherek, kaamanan saha katentremanipun satunggaling papan mujudaken syarat kangge kantentremaning gesang. Menawi satunggaling masyarakat ayem tenterem tamtu saged makarya kanthi tumemen lan ngibadah kanthi khusyu'. Mila tanah wutah rah kita kedah tansah kita perdi dadosa nagri ingkang ayem tentrem lan kebak sihing Pangeran utawi baldatun thoyybatun wa rabbun ghafur. Cekap semanten atur kula. Bilih wonten sisiping atur saha kiranging subasita kula tansah nyuwun agunging pangaksama. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 44 Piwulang (36): Mati Sajroning Urip ﱠﻻِا َﻪ ٰﻟِا َﻻ ْنَا ُﺪَﻬْﺷَا . ِمَﻼْﺳِﻻْاَو ِنﺎَْﳝِﻻْا ِﺔَﻤْﻌِﻨِﺑ ﺎَﻨْـﻴَﻠَﻋ َﻢَﻌْـﻧَا ىِﺬﱠﻟا ِﷲ ِ ُﺪْﻤَْﳊَا ُﻪُﻟْﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنَا ُﺪَﻬْﺷَاَو . ُمﱠﻼَﻌْﻟا ُﻚِﻠ ﳌا ُﻪَﻟ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا َ . ِْﱘِﺮَﻜْﻟا ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَاَو ِﻪِﻟٰا ﻰٰﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﺎَﻧِﺪﱢﻴَﺳ ﻰٰﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ . ِمﺎَﻧَﻻْا ُﺪﱢﻴَﺳ . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَا Bapak/Ibu jama'ah majlis taklim ingkang kawula kurmati. Sumangga pepanggihan ing wekdal menika kita purwani kanthi muji syukur dhateng ngarsaning Gusti Ingkang Maha Welas lan Maha Asih. Shalawat lan salam ugi konjuk ngarsa dalem Kanjeng Nabi Muhammad SAW, saha kulawarganipun, dalasan para shahabat sedaya. Para sedherek, ing pepanggihan wekdal menika badhe kula aturaken falsafah tilaranipun leluhur ingkang sanget migunani tumrap gesang kita, inggih menika mati sajroning urip. Menapa pangertosanipun lan kados pundi traping laku ing gesang kita, sumangga kita sinau sareng-sareng. Kalimat mati sajroning urip kathah kita pireng ing piwulanging para leluhur. Salah satunggal kepanggih ing Serat Wulangreh anggitanipun Sinuhun Pakubuwana IV, pupuh 12, pada 10: Pan ana silih bebasan, padha sinauwa ugi, lara sajroning kapenak, lan suka sajroning prihatin. Lawan ingkang prihatin, mapan suka ing jronipun, iku den sinauwa. Lan mati sajroning urip, ingkang kuna pan mangkono kang den gulang.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 45 Wonten ing tembang Sinom menika Sinuwuh Pakubuwana IV medharaken wigatinipun tiyang menika sinau lara sajroning kepenak, suka sajroning prihatin lan mati sajroning urip. Menapa werdinipun, lan kadospundi trap- trapanipun tumrap kita ummat Islam ing dalem gesang sadinten-dinten? Menapa falsafah kasebat boten cengkah kaliyan piwulangipun Kangjeng Nabi Muhammad SAW, panutan kita kadidene ummat Islam? Sumangga kita sinau sareng-sareng! Para sedherek, donya menika papan ingkang kebak maneka warna kahanan. Bungah susah, lara bagya, suka-duhkita, ugi kalamangsanipun sekeca lan rekaos. Mapan wataking donya panci kados makaten. Boten wonten barang donya ingkang murni sae utawi mutlak awon. Sedaya campuran ing antawis kalih kahanan ingkang lelawanan. Sedaya tiyang pasthi nate ngalami kahanan kekalih ingkang lelawanan menika. Allah piyambak sampun dhawuh ing dalem Surat Al Anbiya: َنﻮُﻌَﺟْﺮُـﺗ ﺎَﻨْـﻴَﻟِإَو ًﺔَﻨْـﺘِﻓ ِْﲑَْﳋاَو ﱢﺮﱠﺸﻟﺎِﺑ ﻢُﻛﻮُﻠْـﺒَـﻧَو ِتْﻮَﻤْﻟا ُﺔَﻘِﺋاَذ ٍﺲْﻔَـﻧ ﱡﻞُﻛ Saben jiwa pasthi ngrasakake mati. Ingsun bakal nyoba sira kanthi piala lan kabecikan kadidene cobaan kang sabenere. Lan amung marang Ingsun sira bakal dibalekake. (QS Al Anbiya:35). Ugi ing ayat sanes Allah dhawuh: ﻰَﻜْﺑَأَو َﻚَﺤْﺿَأ َﻮُﻫ ُﻪﱠﻧَأَو Lan satemene Panjenengane kang ndadekake wong gumuyu lan nangis. (QS Al Najm: 43). Para sedherek, kekalih kahanan ingkang lelawanan menika saged ugi gilir gumanti dipun alami dening satunggaling tiyang utawi kaum. Allah dhawuh: ِسﺎﱠﻨﻟا َ ْﲔَـﺑ ﺎَُﳍِواَﺪُﻧ ُمﺎﱠﻳﻷا َﻚْﻠِﺗَو Lan dina-dina iku (unggul utawa asor) Ingsun gilirake antarane manungsa. (QS Ali Imran: 140).
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 46 Para sedherek, gilir-gumantining kahanan kekalih ingkang lelawanan kalawau sejatosipun mengku hikmat ingkang piguna kangge gesangipun manungsa piyambak. Cobi kita onceki satunggaling prekawis minangka conto. Nalika kita nembe sengkud makarya wonten ing sabin, dumadakan kita rumaos sayah sanget. Kita rumaos cuwa lan kirang rena amargi padamelan taksih kathah. Nanging sejatosipun raos sayah ingkang kita sandhang menika mujudaken kasaenan tumrap badan kita. Karana raos sayah menika kita lajeng kendel. Kita lelenggahan ing sangandhaping wit ageng ingkang sumilir anginipun. Sinambi sekeca dhahar kintunan saking griya kita mulihaken tenaga malih. Saiba nikmatipun. Kanthi kendel sawetawis anggen kita makarya, badan kita boten makarya kanthi leluwihan. Raos sayah ingkang kita sandhang sejatosipun nikmat saking Allah ingkang kaparingaken supados anggen kita makarya boten ngluwihi wates kekiyataning badan. Satemah badan kita boten risak. Mila Sinuhun Pakubuwana IV ngemutaken; lawan ingkang prihatin mapan suka ing jronipun. Pangertosanipun; ing prekawis ingkang damel kita sisah utawi kuciwa wonten bab-bab ingkang sae, ingkang sejatosipun kedah kita syukuri. Menika ingkang kita padosi nalika kita nandhang prihatin. Ing kathah kedadosan ingkang kita raos boten ngecani manah, sejatosipun ugi kinandhut hikmat ingkang piguna. Nalika kita nandhang sesakit kita rumaos boten sakeca badan kita. Dhahar boten eca, sare boten jenak. Kita rumaos kasiksa dening sesakit kalawau. Nanging sejatosipun ing raos sakit ingkang kita sandhang wonten prekawis sanes ingkang nembe kalampahan. Ing badan kita ingkang sakit makarya sel-sel ing organ kita ingkang nembe regenarasi, mbendung lan mbucal penyakit kalawau. Mila badan kita lajeng kraos benter awit sel-sel menika saged optimal menawi makarya ing kahanan suhu badan ingkang panas. Badan kita kaparingan raos sakit supados kita boten kathah aktivitas, temah sel-sel kalawau saged makaryo kanthi sempurna. Kita rumaos boten sekeca, nanging sejatosipun kita dipun paringi nikmat ingkang ageng wujud lestarining badan kita mangke. Menika satunggal conto bilih ing sajroning prihatin mapan suka ing sajrone. Kosok wangsulipun ugi makaten. Nalika kita nembe tampi nikmat ingkang karaos sekeca ing manah, ing wekdal menika ugi tumanduk sesakit ing badan kita ingkang boten kita sadhari. Umpaminipun kita dhahar masakan daging sapi ingkang dipun bumboni santen kados rendang lan sajenisipun,
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 47 sate menda, es degan lan sapanunggalanipun. Kita rumaos eca, nanging boten kita sadhari kolesterol kita mindhak, kadar gula mindhak, asam urat mindhak, lan sanesipun. Temah badhan kita kaincer dening sesakit warni- warni. Dados ing dalem nikmat ingkang kita raosaken ugi wonten piala ingkang sinartan ing mriku. Mila Sinuhun Pakubuwana IV ngemutaken supados kita sinau lara sajroning kepenak. Pangertosanipun ing nalika kita nembe ngalami sekeca kita kedah ngatos-atos awit bebaya ageng ugi amping-ampingan ing wingkingipun. Para sedherek, kanyatan bilih donya menika campuran antawis suka- duhkita, becik lan ala, sekeca lan sakit, boten saged kita selaki. Malah kepara gesang kita ing donya menika ugi sanes gesang ingkang sayektos. Ing donya menika kita kados nembe balapan kaliyan menapa ingkang dipun sebat pejah. Kenging menapa makaten? Awit ing saben dinten kita kedah ngupaya supados gesang kita lestari. Cobi umpami kita boten dhahar sedinten kemawon, badan kita pasthi kaleson. Menawi kita lajengaken tigang dinten, pasthi badan kita nandhang layu. Kita boten dhahar ngunjuk ganep seminggu, pasthi lampus. Kanyatan menika njalari kita kedah makarya saben dinten pados pangupajiwa supados kita tetep gesang. Nanging senadyan makaten ugi gesang kita ing donya menika winates. Menawi sampun wancinipun senadyan kita tetep dhahar-ngunjuk badan kita badhe nulak karana sampun lungse. Kita tetep badhe pralaya. Para sedherek, nanggapi kanyatan kasebat para leluhur kita lajeng nggegulang menapa ingkang dipun sebat mati sajroning urip. Menapa werdinipun? Gesang kita ing donya menika saged kaperang dados kalih sap utawi lapisan. Lapisan ingkang sepisan inggih menika badan wadhag kita ingkang sipat fisik lan saged risak sarta winates ing wekdal. Lapisan kaping kalih inggih menika jiwa ingkang boten badhe risak senadyan kita pejah. Raga lan jiwa menika manunggal duk nalika ing donya, nanging badhe kapisah menawi kita pralaya. Raga gadhah kabetahan piyambak kangge tetep nglestarekaken dzatipun ing donya, semanten ugi jiwa gadhah kabetahan piyambak ingkang benten sipatipun. Raga gadhah siklus gesang piyambak, ingkang dipun purwani wiwit lahir lan dipun pungkasi nalika pejah. Dene jiwa wiwitan siklusipun sami nalika lahir, nanging jiwa badhe abadi. Nalika jiwa pisah kaliyan raga kedahipun jiwa sampun ngancik siklus diwasa, satemah saged gesang ing salajengipun, inggih
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 48 menika alam akhirat. Menawi jiwa dereng ngancik kadiwasan ing alam akhirat tamtu badhe kasangsaya. Menawi ing donya ingkang kita uja namung kabetahanipun raga, tamtu jiwa badhe kalirwan gesangipun. Mila sedherek, supados jiwa kita pikantuk panggesangan ingkang samesthinipun kita kedah nglampahi gesang kanthi menapa ingkang dipun sebat mati raga. Kasebat mati raga awit kabetahan raga kita namung dipun cukupi kanthi sacekapipun kangge tetep gesang. Dhahar inggih namung sakedhik, sekadhar kangge njejegaken badan amrih saged makarya. Ugi boten kepareng dhahar ingkang eca-kapieca, keplek ilat namung nuruti hardaning nafsu aluamah. Nyandhang-ngangge ugi makaten, ingkang samadya kemawon. Boten perlu lajeng yasa rasukan ingkang adi-endah tinretes mawa retna. Senadyan ugi boten perlu lajeng mangangge jubah tambalan kemawon, menika aran leluwihan. Damel griya ugi makaten, boten perlu yasa gedhong magrong-magrong. Sekadhar kangge mapan kemawon sampun cekap. Titihan leluwihan, umpaminipun lajeng majang mobil cacah sanga ing garasi. Menawi betah inggih cekap satunggal kemawon. Lan sanesipun kabetahan donya ingkang tundhanipun namung nguja raga prayogi kacekapana kanthi prasaja kemawon. inggih boten perlu Para sedherek, menawi sampun saged ngendhaleni kabetahan raga kados ingkang katur, sampun saged winastan kita nglampahi mati raga. Salajengipun kita kedah amerdi kanthi tumemen kabetahan kangge jiwa kita. Watak saking jiwa kita menika remen dhateng kasaenan. Mila sumangga sami angathahaken samukawis ingkang sae. Puji dzikir, ibadah, tetulung mring sasami, sinau wulang becik, lan sanesipun. Menawi kita gadhah kaluwihan ing bab arta-bandha kita langkung sae nganthahaken shadaqah. Arta ingkang sewau badhe kangge damel omah gedhong magrong-magrong saged dipun wakafaken kangge damel masjid, pondok pesantren, sekolah, rumah sakit lan sanesipun kangge keperluwan ummat. Menawi kita gadhah ilmu ingkang piguna saged kita sebaraken kangge tiyang sanes. Saged kanthi mbikak pawiyatan, ugi saged kanthi mucal ing pamulangan, damel buku, damel situs-web, lan sanes-sanesipun. Menawi kita gadhah wekdal longgar, kita manfaataken kangge prekawis ingkang wonten pigunanipun. Sampun ngantos katrem ing pakareman ingkang boten sae, sukan-sukan lan sanesipun.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 49 langkung Para sedherek, menika gegambaraning nengenaken panggesangan akhirat kangge lestarining jiwanipun ing mangke. Tiyang ingkang sampun saged nglampahi ingkang kados makaten punika ingkang saged kawastanan; mati sajroning urip. Tegesipun raga kados-kados mati awit boten dipun uja. Dene jiwa tuwuh ngrembaka tumuju dhateng kadiwasanipun. Gesang ingkang makaten punika tuhu nyata salaras kaliyan ingkang sampun kapraktikaken dening Kangjeng Nabi Muhammad SAW. Menawi kita sinau sejarah sugengipun Kangjeng Nabi tansah tebih saking laku leluwihan ing bab kadonyan. Kangjeng Nabi punika panguwaos ing jazirah Arab ingkang sampun kasil nelukaken kabilah-kabilan lan suku-suku bangsa ing tanah Arab, parandene boten lajeng gesang mubra-mubru alabur madu. Malah Kangjeng Nabi dhahar lan ngunjuk kanthi prasaja, jumbuh kaliyan menapa ingkang dipun suwun dhateng Allah ing donga menika: tiyang ingkang ﺎًﺗﻮُﻗ ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ َقْزِر ْﻞَﻌْﺟا ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا "Dhuh Pangeran kula, paringana rejeki kulawarga Muhammad kanthi tetedhan sacekapipun." (HR Muslim). Ing satunggaling riwayat saking Abu Umamah bin Tsa'labah Al Anshari, duk nalika para shahabat nembe sapejagong ngrembag donya saisinipun, Rasulullah ingkang midhanget lajeng dhawuh: . ِنﺎَْﳝ ْﻹا َﻦِﻣ َةَاَﺬَﺒْﻟا ﱠنِإ , ِنﺎَْﳝ ْﻹا َﻦِﻣ َةَاَﺬَﺒْﻟا ﱠنِإ . َنﻮُﻌَﻤْﺴَﺗ َﻻَأ َنﻮُﻌَﻤْﺴَﺗ َﻻَأ "Apa sira durung krungu? Apa sira durung krungu? Satemene urip prasaja iku sebagian saka iman, satemene urip prasaja iku sebagian saka iman!" (HR Abu Dawud). Para sedherek, riwayat kasebat dados bukti bilih gesang kanthi prasaja kados falsafahipun para leluhur mati sajroning urip, boten cengkah kaliyan piwulang agami. Malah kepara cara gesang makaten menika langkung utami awit Rasulullah lan para shahabat ugi nglampahi gesang kanthi cara ingkang makaten. Cekap semanten atur kula. Bilih wonten sisip lan lepat kula tansah nyadhang rumentahing sih aksama. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 50 Piwulang (37): Aji Mupung Ingkang Sae ﺎَﻧاَﺪَﻫ ْنَأ َﻻْﻮَﻟ َيِﺪَﺘْﻬَـﻨِﻟ ﺎﱠﻨُﻛ ﺎَﻣَو اَﺬَ ْﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃ . َِﺻ ّﻢُﻬﻠﻟَﺍ . ِﳍ ﺎَﻧاَﺪَﻫ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا َََّﻻِﺇ َﻪﻟِﺇ َﻻ َِﺳَﻭ ّﻞ ْﻢّﻠ ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ُﻩُﺪْﺒَﻋ ﺍًﺪّﻤَﺤُﻣ ّﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃَﻭ ُﻪﻠﻟﺍ . ُﻦْﻳ ِّﺪﻟﺍ ِﻡْﻮَﻳ ﻰَﻟِﺇ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ ْﻢُﻬَﻌِﺒَﺗ ْﻦَﻣَﻭ ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَﺃِﻭ ِﻪِﻟﺁ ﻰﻠَﻋَﻭ ٍﺪّﻤ َﺤُﻣ ﻰﻠَﻋ ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . Bapak, ibu, sedherek sedaya, jama'ah majlis taklim ingkang kinasih ing Gusti. Sumangga kita muji syukur dhateng Pangeran ingkang sampun paring nikmat gesang ing alam praja menika. Shalawat lan salam ugi katur dhumateng Kanjeng Nabi, Muhammad SAW, dalasan para kulawarga lan shahabatipun sedaya. Para sedherek, saderengipun matur ingkang kathah kula badhe nyuplik satunggaling piwulang saking para leluhur kita. Kathah saking kita pasthi sampun nate mireng ujaring para kina: aja aji mupung. Tegesipun sampun ngantos kita ngginakaken kuasa ingkang kita darbeni kangge kepentingan kita pribadi. Contonipun, nalika kita dados pejabat ingkang gadhah wenang kangge mbage lan mapanaken anggaran, lajeng dipun ginakaken kangge kepentinganipun piyambak. Menika lekas ingkang boten sae. Satunggaling sarjana jaman kina, R. Ng. Ranggawarsita nyerat ing serat Sabdatama: Beda kang ngaji pupung, nir waspada rubedane tutut.... (Sabdatama pada ka-4) Ing pethikan tembang kasebat dipun pratelakaken bilih tiyang ingkang ngaji pupung (mupung) badhe kecalan kawaspadan temah caket kaliyan
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 51 rubeda. Anggenipun ngecakaken aji mupung saged njalari kajalomprong ing kanistan. Mila sumangga katebihana watak ingkang makaten. Para sedherek, piwulanging leluhur kasebat nyata leres, nanging ing mriki kula badhe ngaturaken aji mupung ing dalem sanes prekawis. Ingkang benten sipatipun kaliyan ingkang sampun katur ing nginggil. Menawi conto ing nginggil aji mupung menika dados sipat ingkang awon, ing prekawis ingkang badhe katur menika malah dados kasaenan. Para sedherek, ing satunggaling riwayat saking Ibnu Abbas ra, Kangjeng Nabi SAW dhawuh: ٍﺲَْﲬ َﻞْﺒَـﻗ ﺎًﺴَْﲬ ْﻢِﻨَﺘْﻏِا : َﻚِﺗْﻮَﻣ َﻞْﺒَـﻗ َﻚَﺗﺎَﻴَﺣ َو َﻚِﻠْﻐَﺷ َﻞْﺒَـﻗ َﻚَﻏاَﺮَـﻓ َو َكِﺮْﻘَـﻓ َﻞْﺒَـﻗ َكﺎَﻨِﻏ َو َﻚِﻤَﻘَﺳ َﻞْﺒَـﻗ َﻚَﺘﱠﺤِﺻ َو َﻚِﻣَﺮَﻫ َﻞْﺒَـﻗ َﻚَﺑﺎَﺒَﺷ "Manfaatna kanthi temen limang perkara sadurunge limang perkara: wektu mudhamu sadurunge teka masa tuwamu, wektu sehatmu sadurunge teka masa sakitmu, wektu sugihmu sadurunge masa fakirmu, wektu longgarmu sadurunge masa repotmu lan wektu uripmu sadurunge masa patimu." (HR Al Hakim). Ing hadits menika wonten tembung ( ْﻢِﻨَﺘْﻏِا) ightanim, ingkang tegesipun miturut basa; jupuken kanthi peksa, utawi rampasen. Pangertosanipun kita kedah manfaataken kanthi temen-temen, kanthi setengah meksa dhateng dhiri pribadi kita ing limang prekawis kasebat. Kanthi tetembungan sanes kita kedah ngempanaken aji mumpung ing dalem limang prekawis menika. Lajeng kadospundi praktikipun satunggal-satunggalipun ing gesang kita sadinten-dinten? Sumangga kita suraos sareng-sareng. Angka satunggal, mupung taksih mudha Para sedherek, estu bilih tiyang menika ing saben dinten saya tambah petangan umuripun. Wiwit lahir wujud bayi abang ngantos benjang puput yuswa, manungsa mecaki dinten-dinten ingkang saya kathah wilanganipun ingkang dipun sebat umur. Ingkang dipun sebat yuswa mudha utawi anom, inggih menika ing puncaking yuswa nalika manungsa taksih kiyat lan santosa badanipun. Ing yuswa anom manungsa taksih kiyat nglampahi
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 52 padamelan awrat. Badanipun taksih kiyat lan stamina taksih ajeg, boten gampil sayah lan lungkrah. Ing masa menika, mupung badan taksih kiyat iba saenipun menawi dipun ginakaken kangge nglampahi kasaenan. Ngathahaken amal shalih, nebihi maksiyat lan tansah merdi gesang ingkang leres. Ing masa mudha, tiyang taksih kiyat ngibadah ingkang awrat, shalat malem ingkang kathah inggih taksih kiyat, badhe tindak umrah utawi haji inggih taksih santosa, badhe tetulung sasami inggih taksih bakuh bahunipun. Mila sumangga mupung taksih anom samya giyat lan mempeng anggenipun ibadah lan ngamal shalih. Mumpung ing dalem prekawis menika boten awon, malah kepara sae sanget. Tiyang ingkang ing masa mudhanipun sampun kulina nindakaken amal shalih, ing masa tuwanipun badhe entheng nindakaken kasaenan ugi. Kosokwangsulipun menawi ing masa mudha sampun mbeler, ing masa tuwanipun inggih badhe kepatuh. Piyambakipun badhe awrat nindakaken kasaenan. Mila sampun ngantos ngendhe-endhe, mupung taksih anom sumangga ngathahaken amal shalih. Menawi kita kraos awrat sumangga dipun peksa-peksa dhiri kita piyambak, mupung taksih mudha. Angka kalih, mupung sehat Sehating badan sejatosipun nikmat ingkang ageng sanget. Ing wekdal sehat kita saged nindakaken sakehing pakaryan kanthi gampil. Kosok wangsulipun menawi sakit kita rekaos badhe nindakaken menapa kemawon. Malah menawi sakitipun wanter kita boten saged ngurusi badan priyangga. Mila mupun taksih sehat sumangga kita ginakaken wekdal kita kanthi patitis. Sampun ngantos kita kalepyan nglampahi prekawis ingkang boten manfaat, temah kapitunan. Ing nalika sakit kita nembe getun- kaduwung awit nalika sehat kita boten manfaataken wekdal kanthi sae. Mila, ing nalika kita sehat sampun ngantos ngendhe-endhe pakaryan kita. Menawi wekdal samenika saged kita tindakaken sampun ngantos dipun undur ngantos benjing. Shahabat Abdullah bin Umar RA ngendika: ْﺬُﺧَو ،َءﺎَﺴَﻤـْﻟا ِﺮِﻈَﺘْﻨَـﺗ َﻼَﻓ َﺖْﺤَﺒْﺻَأ اَذِإَو َحﺎَﺒﱠﺼﻟا ِﺮِﻈَﺘْﻨَـﺗ َﻼَﻓ َﺖْﻴَﺴْﻣَأ اَذِإ َﻚِﺗْﻮَﻤِـﻟ َﻚِﺗﺎَﻴَﺣ ْﻦِﻣَو َﻚِﺿَﺮَﻤِـﻟ َﻚِﺘﱠﺤِﺻ ْﻦِﻣ
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 53 "Menawa sira ana ing wektu sore aja nganti nunggu (kanggo amal) ing wektu esuk. Lan nalika ana ing wektu esuk aja nunggu wektu sore. Gunakna masa sehatmu kanggo masa sakitmu lan kasempatan uripmu kanggo sa'at matimu." (HR Bukhari). Ing riwayat menika shahabat Abdullah bin Umar dhawuh supados kita meksa dhateng diri kita supados enggal-enggal nindaken amal shaleh, mupung taksih sehat. Angka tiga, mumpung sugih Para sedherek, sampun nate kula aturaken bilih gesangipun manungsa menika gilir-gumanti kahananipun. Nasibipun tiyang muter kados jantraning cakra manggilingan. Kadhang kala wonten nginggil, ingkang teges sampat rejekinipun. Kadhang kala wonten papan asor, ingkangteges sempit rejekinipun. Mila sumangga kita manfaataken masa nalika kita nembe kathah rejeki kanthi nindakaken amal kasaenan. Kathah amalan sae ingkang namung saged kita lampahi nalika kita nembe kaparingan rejeki kathah utawi sugih. Kadosta paring boga lan sandhang dhateng para fakir-miskin, dana jariyah kangge mbangun masjid, sekolah, saha kapentingan ummat sanesipun. Mila menawi kita ing kahanan sugih sampun ngantos malah kita abul-abul bandha kita kangge pakareman ingkang boten piguna tumrap gesang kita benjing. Menapa ta ginanipun ngoleksi mobil mewah ngantos cacah pitu? Menapa ta ginanipun damel griya ing saben kitha? Wong ingkang kita panggeni inggih namung setunggal. Nadyan sugih, sumangga tetepa gesang kanthi sakmadya, sampun ngantos leluwihan. Dene luwihipun rejeki saking ingkang kita angge piyambak, prayogi menawi dipun blanjakaken kangge infaq fi sabilillah. Sampun ngantos kraos owel ing batos kangge sedekah lan infaq, awit ing satunggaling wekdal saged kemawon kita ketaman kahanan fakir. Dados sumangga kita tindakaken samenika, mupung sugih. Angka sekawan, mupung longgar Para sedherek, wekdal longgar inggih menika nalika kita boten nandhan karepotan mujudaken wekdal ingkang sanget ageng ajinipun. Tiyang ingkang nembe karepotan boten badhe gadhah wekdal kangge prekawis
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 54 ingkang sejatosipun remeh, kadosta istirahat (tilem), plesiran, sanja dhateng sanak kadang, lan sanesipun. Tiyang saged karepotan jalaran kathah sebab. Ing kitha-kitha ageng kathah tiyang karepotan namung jalaran pados pangupajiwa. Kadosta ing kitha Jakarta ingkang macet. Ing mrika wekdalipun tiyang telas kangge makaryo. Mangkat ing wanci enjing sedinten muput nyambut damel, dumugi griya sampun wanci dalu. Kangge istirahat kemawon wekdalipun sampun winates. Kathah pakaryan ing griya boten keconggah dipun tandangi, mila kathah ingkang lajeng pados rewang saking dusun. Mila sedherek, menawi kita gadhah wekdal longgar sumangga kita isi kanthi nindakaken amalan ingkang sae, ingkang manfaat kangge gesang kita. Sampun ngantos wekdal longgar menika njalari kita nganggur ngethekur. Enggal-enggal kemawon menawi wonten wekdal longgar lajeng kita isi kanthi pakaryan ingkang manfaat. Awit kathah tiyang ingkang kalepyan nalikanipun wekdal longgar menika. Boten saged thenguk-thengguk. ngginakaken kangge kasaenan, malah katungkul Kangjeng Nabi dhawuh: ُغاَﺮَﻔْﻟاَو ُﺔﱠﺤﱢﺼﻟا ، ِسﺎﱠﻨﻟا َﻦِﻣ ٌﺮْـﻴِﺜَﻛ ﺎَﻤِﻬْﻴِﻓ ٌنﻮُﺒْﻐَﻣ ِنﺎَﺘَﻤْﻌِﻧ "Loro nikmat kang akeh-akehe manungsa kalepyan saka iku; sehat lan longgar." (HR Bukhari). Dhawuhipun Kangjeng Nabi nyata leres, awit kathah tiyang mboten ngginakaken wekdal longgaripun lan masa sehatipun jalaran nganggep prekwis menika lumrah kemawon. Menawi sampun ketaman sakit utawi repot nembe ngrumaosi bilih nikmat sehat lan longgar menika ageng sanget ajinipun. Mila sedherek, sampun ngantos kita kagolongaken dhateng golonganipun tiyang ingkang kalepyan kalawau. Sumanggo kita isi wekdal longgar kangge nindakaken pakaryan ingkang manfaat. Mupung taksih sempat. Angka gangsal, mupun taksih gesang Para sedherek, gesaning manungsa ing ngalam donya menika winates ing umur. Sepinten laminipun tiyang gesang ing donya menika? Warni-warni umuring manungsa, nanging sedaya pasthi badhe pejah. Kita boten
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 55 mangertos badhe kaparingan umur pinten awit bab menika namung Allah SWT piyambak ingkang pirsa. Senadyan sampun wonten titikan bilih ingkang limrah umuripun manungsa saged nggayuh 70-80 tahun nanging boten saged kangge pathokan awit ugi kathah tiyang pejah saderengipun nggayuh yuswa samanten. Malah ugi kathah tiyang pejah ing yuswa taksih mudha, taksih bocah lan taksih bayi. Kathah ugi tiyang pejah tanpa sebab ingkang kita mangertosi, lan ugi kathah tiyang pejah tanpa titikan saderengipun. Pejah menika satunggaling prekawis ingkang saged dhateng sawanci-wanci tumrap kita sedaya. Mila sedherek, saderengipun pejah nemahi diri kita sumangga kita ginakaken sisaning umur menika kanthi tumindak kasaenan, ngathahaken amalan shalih lan ngathahaken ibadah dhateng Allah. Mupung kita taksih gesang wonten ing ngalam donya menika. Awit benjang menawi kita sampun pejah sampun boten saged menapa-menapa malih. Amal kita sampun kapunggel lan kori taubat sampun tinutup rapet. Gesang boten saged dipun ambali malih. Ingkang kantun namung raos kuciwa lan kaduwung awit amal taksih kirang. Sampun ngantos kahanan menika nemahi diri kita. Mupung taksih gesang sumangga kita tindakake amal kasaenan sakuwasanipun piyambak-piyambak. Para sedherek, sampun katur limang prekawis ingkang kita kedah ngginakaken aji mupung. Sumangga kapraktikaken ing gesang sadinten- dinten. Cekap semanten atur kawula. Bilih wonten sisip lan kirang, kawula tansah nyadhang rumentahing sih pangaksami. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 56 Piwulang (38): Tiyang Ingkang Bangkrut ِﺭْﻭُﺮُﺷ ْﻦِﻣ ِﻪ َّﻠﻟﺎِﺑ ُﺫْﻮُﻌَﻧَﻭ ُﻩُﺮِﻔْﻐَﺘْﺴَﻧَﻭ ُﻪُﻨْﻴِﻌَﺘْﺴَﻧَﻭ ُﻩُﺪَﻤْﺤَﻧ ِﻪ ََّﻠﻟِ َﺪْﻤَﺤْﻟﺍ ّﻥِﺇ َﻼَﻓ ْﻞِﻠْﻀُﻳ ْﻦَﻣَﻭ ُﻪَﻟ ّﻞِﻀُﻣ َﻼَﻓ ُﻪ َّﻠﻟﺍ ِﻩِﺪْﻬَﻳ ْﻦَﻣ ﺎَﻨِﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ِﺕﺎَﺌّﻴ َِﺳ َﻭ ﺎَﻨِﺴُﻔْﻧَﺃ . ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ُﻩُﺪْﺒَﻋ ﺍًﺪّﻤَﺤُﻣ ّﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃَﻭ ُﻪ ّﻠﻟﺍ ّﻻِﺇ َﻪﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃ . ُﻪَﻟ َﻱِﺩﺎَﻫ ْﻢُﻬَﻌِﺒَﺗ ْﻦَﻣَﻭ ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَﺃِﻭ ِﻪِﻟﺁ ﻰﻠَﻋَﻭ ٍﺪّﻤَﺤُﻣ ﻰﻠَﻋ ْﻢ ِّﻞَﺻ ّﻢُﻬ ِّﻠَﺳَﻭ َّﻠﻟَﺍ ِّﺪﻟﺍ ِﻡْﻮَﻳ ﻰَﻟِﺇ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ﻦْﻳ. Jamaah majlis taklim ingkang winantu ing suka rahayu. Sakderengipun matur ingkang kathah, sumangga kawula dherekaken maos puji syukur konjuk dhateng Allah SWT ingkang sampun paring kanikmatan ingkang cacahipun tanpa wilangan. Shalawat saha salam katur dhateng junjungan kita Nabiyullah akhir jaman, Muhammad SAW, sumrambahipun dhumateng kulawarga lan saha para shahabat sedaya lan para pandherek ngantos dinten kiamat. Para sedherek, nagari kita mentas kemawon ngrampungaken salah satunggal amanat konstitusi wujud Pemilihan Umum, ingkang milih wakil rakyat lan pangarsa nagari. Wiwit saking kepada daerah ngantos presiden lan wakil presiden. Senadyan Pemilu sampun kalampahan kanthi lancar lan aman, ewasemanten wonten sakedhik bab ingkang kirang maremaken lan karaos dados rubeda tumrap gesang bebrayan kita. Inggih menika kathahing ujaran sakserik, utawi ujaran kebencian utawi hate speech. Ing pasrawungan kita asring mireng satunggaling tiyang nyenyampah dhateng tiyang sanes namung amargi benten pilihan politikipun. Langkung- langkung ing media sosial, laku kirang prayogi kasebat sangsaya ndadi. Kathah ingkang lajeng ngala-ala tiyang sanes, mbongkar wewadining liyan
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 57 lan mitenah. Sedaya dipun lampahi supados lawan politik kucem asmanipun temah kawon ing pemilihan. Patrap ingkang kados makaten kalawau cengkah kaliyan pribadining bangsa kita ingkang sampun kasuwur anuraga, kebak subasita lan ramah sumanak dhateng sok sintena kemawon. Kenging menapa bangsa kita ingkang sampun kasuwur kadidene bangsa ingkang watak sae saged malik grembyang dados bangsa ingkang watak ala namung jalaran prekawis politik? Menapa tiyang-tiyang kalawau boten emut bilih laku nyenyampah, ngala-ala lan mitenah menika tumrap satunggaling kadurakan gesangipun piyambak? Para sedherek, sumangga kasingkirana pakarti ingkang kados kasebat ing nginggil. Salah satunggal riwayat ing ngandhap menika saged dados pepenget supados kita nebihi pakarti kasebat. ingkang badhe damel kapitunan Ing satunggaling wekdal Kangjeng Nabi SAW dhawuh dhateng para shahabat: "Apa sira padha mangerti sapa wong kang bangkrut iku?" ُﺲِﻠْﻔُﻤْﻟا ِﻦَﻣ َنوُرْﺪَﺗَأ Para shahabat lajeng njawab: َعﺎَﺘَﻣ َﻻَو ُﻪَﻟ َﻢَﻫْرِد َﻻ ْﻦَﻣ ﺎَﻨﻴِﻓ ُﺲِﻠْﻔُﻤْﻟا اﻮُﻟﺎَﻗ Para shahabat ngendika: "Tiyang bangkrut inggih menika tiyang ingkang boten gadhah dirham lan arta bandha." Nanging Kangjeng Nabi nglajengaken dhawuhipun: ٍةﺎَﻛَزَو ٍمﺎَﻴِﺻَو ٍة َﻼَﺼِﺑ ِﺔَﻣﺎَﻴِﻘْﻟا َمْﻮَـﻳ ِﰐْﺄَﻳ ْﻦَﻣ ِﱵﱠﻣُأ ْﻦِﻣ َﺲِﻠْﻔُﻤْﻟا ﱠنِإ َلﺎَﻘَـﻓ َد َﻚَﻔَﺳَو اَﺬَﻫ َلﺎَﻣ َﻞَﻛَأَو اَﺬَﻫ َفَﺬَﻗَو اَﺬَﻫ َﻢَﺘَﺷ ْﺪَﻗ ِﰐْﺄَﻳَو اَﺬَﻫ َم ْﺖَﻴِﻨَﻓ ْنِﺈَﻓ ِﻪِﺗﺎَﻨَﺴَﺣ ْﻦِﻣ اَﺬَﻫَو ِﻪِﺗﺎَﻨَﺴَﺣ ْﻦِﻣ اَﺬَﻫ ﻰَﻄْﻌُـﻴَـﻓ اَﺬَﻫ َبَﺮَﺿَو ﱠُﰒ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ْﺖَﺣِﺮُﻄَﻓ ْﻢُﻫﺎَﻳﺎَﻄَﺧ ْﻦِﻣ َﺬ ِﺧُأ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﺎَﻣ ﻰَﻀْﻘُـﻳ ْنَأ َﻞْﺒَـﻗ ُﻪُﺗﺎَﻨَﺴَﺣ ِرﺎﱠﻨﻟا ِﰲ َحِﺮُﻃ
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 58 Wong kang bangkrut saka umatku yakuwi, wong kang prapta ing dina kiamat kanthi nggawa (ganjaran) shalat, pasa lan zakat, nanging (nalika ing donya) dheweke nyenyampah lan nudhuh wong liya (laku salah), mangan bandhane liyan, ngwutahake getih lan mukul liyan (tanpa hak). Marma wong-wong iku (kurbane) bakal diwenehi ganjaran saka kabecikane wong mau. Menawa wis entek kabecikane, banjur dosa-dosane (kurbane) bakal ditumplak marang wong iku, sabanjure dheweke bakal diuncalake maring naraka. (HR. Muslim). Para sedherek, ing riwayat nginggil dipun terangaken wonten sawetawis pakarti ingkang saged damel satunggaling tiyang dados tiyang bangkrut ing akhirat mangke. Nadyan ing donyanipun piyambakipun mempeng ngibadah, suka dana driyah lan sregep dhateng Mekkah, nanging ing akhirat piyambakipun badhe kacelik karena ganjaran ingkang sanget dipun ajeng-ajeng kangge kamulyaning gesang tetela ludhes tanpa sisa. Kita wedharaken satunggal mbaka satunggal pakarti ala ingkang badhe damel kita bangkrut ing akhirat mangke: Angka satunggal, nyemyampah dhateng tiyang sanes Ingkang dipun wastani nyenyampah inggih menika ngundhamana, misuh- misuh, kanthi nudhing awonipun limrah katindakaken menawi kita nggembol raos sakserik dhateng tiyang sanes. Raos sakserik ingkang kita gembol njalari kita mungid-mungid, hawanipun namung kepengin nyuntak raos bramantya kemawon. Menika pakarti ingkang boten sae, kados kasebat ing sawetawis ayat Al Qur'an. tiyang sanes. Menika Wonten ing Surat Al Humazah dipun sebat: ٍةَﺰَﻤﱡﻟ ٍةَﺰَُﳘ ﱢﻞُﻜﱢﻟ ٌﻞْﻳَو Cilaka temen wong kang nyampah lan ngece (sasama). (Al Humazah:1). Ugi wonten ing Surat An Nisa': ًﺎﻌﻴَِﲰ ُﻪّﻠﻟا َنﺎَﻛَو َﻢِﻠُﻇ ﻦَﻣ ﱠﻻِإ ِلْﻮَﻘْﻟا َﻦِﻣ ِءَﻮﱡﺴﻟﺎِﺑ َﺮْﻬَْﳉا ُﻪّﻠﻟا ﱡﺐُِﳛ ﱠﻻ ًﺎﻤﻴِﻠَﻋ
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 59 "Allah ora rena marang pangucap ala kang kaucapake terang-terangan, kajaba saka wong kang kaniaya. Lan Allah Maha Miyarsa lan Maha Wikan." (An Nisa':148). Kanjeng Nabi SAW ugi nate dhawuh: ُﻢِﻠْﺴُﻤْﻟا ْﻦَﻣ َﻢِﻠَﺳ َنﻮُﻤِﻠْﺴُﻤْﻟا ْﻦِﻣ ِﻪِﻧﺎَﺴِﻟ ِﻩِﺪَﻳَو "Seorang muslim (yang hakiki) adalah orang yang kaum muslimin terhindar dari (kejahatan) lisan dan tangannya." (HR Muttafaq 'alaih). Para sedherek, tiyang-tiyang ingkang remen nyenyampah kalawau ing akhirat mangke badhe bangkrut awit sedaya amal kasaenanipun badhe kangge lintu dosanipun anggenipun nyenyampah. Saya kathah tiyang ingkang dipun campah badhe saya ageng amalipun dipun pendhet kangge lintu. Menawi amalipun sampun telas, gentos dosanipun tiyang ingkang dados kurbanipun ingkang dipun pendhet, lajeng dipun brukaken dhateng piyambakipun. Yektos badhe bangkrut tiyang-tiyang menika. Angka kalih, nudhuh tiyang sanes laku ala Ingkang dipun wastani nudhuh tiyang sanes laku ala inggih menika damel pitenah dhateng tiyang sanes bilih piyambakipun nindakaken satunggaling prekawis awon ingkang sejatosipun boten katindakaken. Pakarti menika satunggaling kadurakan ageng, kados kasebat ing ayat menika: ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟا ِﰲ اﻮُﻨِﻌُﻟ ِتﺎَﻨِﻣْﺆُﻤْﻟا ِت َﻼِﻓﺎَﻐْﻟا ِتﺎَﻨَﺼْﺤُﻤْﻟا َنﻮُﻣْﺮَـﻳ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﱠنِإ ٌﻢﻴِﻈَﻋ ٌباَﺬَﻋ ْﻢَُﳍَو ِةَﺮ ِﺧ ْﻵاَو "Satemene wong-wong kang nudhuh wanita becik-becik, kang lena nanging iman (tumindak zina), marma dheweke kena laknat ing donya lan akhirat, lan kanggo dheweke azab kang gedhe. (QS An Nur: 23). Pangertosanipun ayat kasebat; sok sintena ingkang nudhuh utawi mitenah satunggaling pawestri ingkang sae kanthi tudhuhan tumindak zina, ing kamangka boten wonten buktinipun ingkang cetha, sayektos tiyang ingkang nudhuh lan mitenah kalawau badhe kenging laknat ing donya lan
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 60 akhirat, lang piyambakipun badhe kenging azab ingkang ageng. Ing akhirat mangke badhe kalebet tiyang ingkang bangkrut. Awit sedaya amal kasaenanipun badhe dipun angge lintu dosanipun nenudhuh kalawau. Angka tiga, mangan bandhaning liyan Ingkng dipun wastani mangan bandhaning liyan inggih menika ngrayah, ngrampok, nyolong, ngapusi lan sanesipun ingkang supados bandhanipun tiyang sanes pindhah dhateng panggenanipun kanthi cara ingkang batil. Menika ugi pakarti ingkang sanget dipun awisi. َنﻮُﻜَﺗ نَأ ﱠﻻِإ ِﻞِﻃﺎَﺒْﻟﺎِﺑ ْﻢُﻜَﻨْـﻴَـﺑ ْﻢُﻜَﻟاَﻮْﻣَأ ْاﻮُﻠُﻛْﺄَﺗ َﻻ ْاﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ ِﲡ ْﻢُﻜﻨﱢﻣ ٍضاَﺮَـﺗ ﻦَﻋ ًةَرﺎَ "He wong-wong kang iman, aja sira padha mangan bandhane sasama kanthi cara kang batil, kajaba kanthi cara dedagangan kang padhadene suka ing antaramu." (QS An Nisa': 29). Kanjeng Nabi SAW ugi dhawuh bilih diri, bandha lan kahormatanipun tiyang muslim menika haram kanggenipun tiyang muslim sanesipun, kados ing dhawuh menika: ،ْﻢُﻜَﺿاَﺮْﻋَأَو ،ْﻢُﻜَﻟاَﻮْﻣَأ َو ،ْﻢُﻛَءﺎَﻣِد ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ َمﱠﺮَﺣ َﻪﱠﻠﻟا ﱠنِﺈَﻓ "Satemene Allah wus ngaramake kanggo sira: getihira, bandhanira lan kahormatanira..." (HR. Al-Bukhâri). Dipun riwayataken dening Imam Ahmad ing kitab Musnad, Kanjeng Nabi SAW dhawuh: ِﻪِﺑ َﱃْوَأ ُرﺎﱠﻨﻟا ٍﺖْﺤُﺳ ْﻦِﻣ َﺖَﺒَـﻧ ٌﻢَْﳊ َﺔﱠﻨَْﳉا ُﻞُﺧْﺪَﻳ َﻻ ُﻪﱠﻧِإ "Satemene ora bakal lumebu swarga daging kang tuwuh saka bandha kang haram. Naraka luwih pantes kanggo dheweke." (HR Ahmad).
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 61 Para sedherek, golonganing tiyang ingkang remen ngrebat bandhanipun tiyang sanes kasebat ugi badhe thekor wonten ing akhirat mangke. Tiyang- tiyang kasebat ing akhirat mangke badhe bangkrut. Bandanipun ingkang kathah, nadyan sampun dipun angge amal kasaenan boten badhe mitulungi dhateng nasibipun ing akhirat. Sedaya amal badhe kangge lintu dosanipun temah telas, ludhes tanpa tapis. Angka sekawan, ngutahaken getih lan mukul liyan Ingkang dipun wastani ngutahaken getih inggih menika mejahi, dene mukul tiyang sanes tegesipun nyempalani, ngampleng, nabok lan pakarti sanes ingkang nyakiti sacara fisik dhateng tiyang sanes. Menika ugi pakarti ingkang duraka. Langkung-langkung mejahi tiyang sanes ingkang boten wonten alasan ingkang haq. Wonten ing ndalem Al Qur'an kasebat: ﱢﻖَﳊﺎِﺑ ﱠﻻِإ ُﻪّﻠﻟا َمﱠﺮَﺣ ِﱵﱠﻟا َﺲْﻔﱠـﻨﻟا ْاﻮُﻠُـﺘْﻘَـﺗ َﻻَو "Lan aja sira mateni jiwa kang diharamake Allah (kanggo mateni dheweke), kajaba kanthi sawijining (alesan) kang bener." (QS Al Isra': 33). Ing ayat nginggil Allah ngawisi satunggaling tiyang mejahi tiyang sanes, kajawi kanthi alesan ingkang leres. Dene tegesipun alesan ingkang leres inggih menika nalika wonten ing madyaning paperangan, kangge bela dhiri, utawi ing sanes prekawis kados algojo ingkang tugasipun mejahi pesakitan, lan sanesipun. Menawi tiyang mejahi tiyang sanes tanpa sebab ingkang nyata, menika satunggaling dosa ageng. Semanten ugi panggawe nganiaya tiyang sanes ingkang tanpa sebab. Tiyang ingkang nglampahi kalih pakarti menika ugi kalebet ing golonganing tiyang ingkang bangkrut. Para sedherek, sampun katur sekawan golonganing panggawe ala ingkang badhe damel bangkrut pelakunipun. Sumangga kasingkirana awit amal kasaenan kita menika sampun kita kempalaken kanthi cara ingkang awrat lan kebak perjuangan. Eman sanget menawi badhe ical tanpa sisa. Cekap semanten atur kawula. Wonten sisip lan kirangipun, kula tansah nyadhang agunging pangaksami. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 62 Piwulang (39): Alime Alim Pulasan ِﱯﱠﻨﻟا ِﺔَﻌْـﻳِﺮَﺸِﺑ ﺎَﻨَﻤَﻬْـﻓَأَو ، ِمَﻼّﺴﻟا َﻞُﺒُﺳ ﺎَﻧاَﺪَﻫ يﺬّﻟا ِﷲ ُﺪْﻤ ،ِﷲ ُﺪْﻤ َأ َْﳊ َأ َْﳊ ّ َو ﷲا ﱠﻻِإ َﻪَﻟِا َﻻ ْنَأ ُﺪَﻬْﺷَأ ِﱘﺮَﻜﻟا ﻪَﻟ ﻚﻳِﺮَﺷ ﻻ ُﻩَﺪْﺣ ّنَأ ُﺪَﻬْﺷَأَو . . ﻪُﻟﻮﺳَر َو ُﻩُﺪْﺒَﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﺎَﻨﱠـﻴِﺒَﻧَو ﺎَﻧَﺪﱢﻴَﺳ ﻰَﻠَﻋ ْكِرﺎﺑَو ْﻢﱢﻠَﺳ َو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬّﻠﻟا . َﻦﻳﱢﺪﻟا ِمْﻮَـﻳ َﱃإ ِنﺎ َو ٍﺪّﻤَُﳏ ﺎﻧِﺪﱢﻴَﺳ َا ﻰ ِﻟ ِﻪ َو َأ َﺴْﺣﺈِﺑ َﲔﻌِﺑﺎﱠﺘﻟاَو ِﻪِﺑﺎ . َأ َﻣ ﺎ َﻋ َﻠ َـﺑ ْﻌ ُﺪ. َﺤْﺻ Jamaah majlis taklim rahimakumullah, sumangga pepanggihan ing wekdal menika kita awali kanthi muji syukur dhateng ngarsaning Gusti Ingkang Maha Welas lan Maha Asih. Shalawat lan salam mugi konjuk ngarsa dalem Kanjeng Nabi Muhammad, SAW, saha kulawarganipun dalasan para shahabat sedaya. Mugi Allah tansah angganjar dhateng para pandherekipun kanthi kasaenan ngantos dinten kiamat. Para sedherek, kita umat Islam ing saindenging donya menika pandherek saking Kangjeng Nabi Muhammad SAW. Dipun sebat pandherek awit kita tansah tutwuri sedaya menapa ingkang dipun lampahi dening Kangjeng Nabi. Kangjeng Nabi nglampahi menapa duk nalika sugengipun, inggih menika ingkang badhe kita tulad samangke. Tamtu kemawon kita kedah tansah ngrumaosi bilih Kangjeng Nabi menika janma agung ingkang sakalangkung luhur budinipun, dene kita tiyang limrah ingkang asor drajatipun, kebak ing dosa lan cubluk ing budi. Mila senadyan kita sampun anenulad, sampun ngantos kita pisan-pisan kumawantun amindha, utawi rumaos sampun memper kaliyan Kangjeng Nabi. Kita nyata-nyata tebih sanget sungsatipun. Para sedherek, prekawis kasebat perlu kula aturaken awit ing jaman samangke kathah tiyang ingkang wantun ngaken-aken bilih piyambakipun
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 63 sampun memper Kanjeng Nabi namung jalaran sampun saged nenulad sacara lahiriah kemawon. Nembe saged neniru rasukanipun Kanjeng Nabi, nembe saged neniru caranipun Nabi dhahar lan ngunjuk, nembe saged neniru caranipun shalat lan ngibadah sanesipun. Tiyang-tiyang menika lajeng sampun rumaos sampun sampurna anggenipun nindakaken agami. Lajeng kumawantun ngendhak lan ngremehaken dhateng amalanipun tiyang sanes. Dipun anggep bilih tiyang sanes boten sampurna kaislamanipun. Kamangka tiyang kalawau nembe saged neniru Kanjeng Nabi sacara lahiriah kemawon. Lan inggih dereng kantenan persis anggenipun neniru. Dene ing babagan akhlak dereng wonten sakuku ireng menawi katimbang kaliyan akhlakipun Kanjeng Nabi. Para sedherek, raos ingkang makaten kedah kita kipataken tebih-tebih, awit Kanjeng Nabi dhawuh bilih prioritas anggenipun dipun utus wonten ing donya menika kangge nyampurnakaken akhlakipun manungsa. Nabi dhawuh: ِقَﻼﺧَﻷا َمِرﺎَﻜَﻣ َﻢﱢَﲤُِﻷ ُﺖﺜِﻌُﺑ ﺎَﱠﳕ ِإ "Satemene ingsun diutus kanggo nyampurnakake akhlak para manungsa." Mila, ingkang dados paran panujuning syari'at ingkang kabekta dening Kanjeng Nabi sejatosipun akhlakipun para manungsa. Nabi ugi dhawuh bilih ukuran kasaenanipun satunggaling muslim menika akhlakipun. Shahabat Abu Hurairah Radhiyallahuanhu ngriwayataken bilih Rasulullah SAW dhawuh: ﺎًﻘُﻠُﺧ ْﻢُﻬُـﻨَﺴْﺣَأ ﺎًﻧﺎ َﳝِإ َﲔِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟا ُﻞَﻤْﻛَأ "Mukmin kang paling sempurna yaiku kang paling becik akhlake" (HR Tirmidzi) Kanthi makaten sedherek, menawi wonten tiyang muslim rumaos sampun sampurna kaislamanipun menapa tiyang kalawau akhlakipun sampun sampurna ugi kados akhlakipun Kanjeng Nabi? Tangeh lamun kita saged nyaketi agungipun akhlakipun Kanjeng Nabi jalaran Kanjeng Nabi menika satunggaling janma ingkang linuwih, ingkang sampurna budi pakartinipun. Allah piyambak paring paseksen ing surat Al Qalam:
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 64 . ٍﻢْﻴِﻈَﻋ ٍﻖُﻠُﺧ ﻰ ٰﻠَﻌَﻟ َﻚﱠﻧ ِاَو "Lan satemene sira nduweni budi pakarti kang agung." (QS Al Qalam: 4) Mila sedherek, sampun ngantos pisan-pisan kita gadhah raos bilih sampun sampurna anggen kita nindakaken agami namung jalaran kita sampun njangkepi amalan-amalan lahiriah kita. Sampun ngantos kita kajalomprong ing laku sasar ingkang nate kedadosan ing jaman sejarah Islam rumiyin. Inggih menika kados pakartinipun kaum khawarij. Sinten ta kaum khawarij menika? Inggih menika golonganing tiyang ingkang mrajaya khalifah ka-4, shahabat lan ugi putra mantu Nabi, sayidina Ali bin Abi Thalib RA. Watak wantunipun kaum khawarij menika sanget-sanget ngluhuraken dhateng amalan agami. Shalatipun rajin lan lisanipun tansah maos Al Qur'an. Nanging pakartinipun tebih saking aklhakul karimah, akhlak ingkang luhur. Tiyang ingkang mejahi shahabat Ali bin Abi Thalib RA, naminipun Abdurahman Ibnu Muljam, menika satunggaling tiyang ingkang tansah ngibadah lan maos Al Qur'an. Lisanipun boten nate kemba anggenipun puji dzikir ngagungaken asmanipun Allah. Nanging pranyata mentala nindakaken pakarti ingkang duraka, mejahi shahabat Nabi ingkang kinasih ingkang ugi putra mantunipun. Miris sanget manah kita menawi ningali kanyatan menika. Para sedherek, ingkang kula aturaken ing nginggil sanes pawartos ngayawara. Bab munculipun kaum khawarij menika malah sampun dipun ramalaken dening Kanjeng Nabi ing satunggaling dhawuh: َنﻮُﻗُﺮَْﳝ ، ْﻢُﻬَـﻴِﻗاَﺮَـﺗ ُزِوﺎَُﳚ َﻻ َنآْﺮُﻘْﻟا َنوُءَﺮْﻘَـﻳَو ِقِﺮْﺸَﻤْﻟا ِﻞَﺒِﻗ ْﻦِﻣ ٌسﺎَﻧ ُجُﺮَْﳜ َدﻮُﻌَـﻳ ﱠﱴَﺣ ِﻪﻴِﻓ َنوُدﻮُﻌَـﻳ َﻻ ﱠُﰒ ، ِﺔﱠﻴِﻣﱠﺮﻟا َﻦِﻣ ُﻢْﻬﱠﺴﻟا ُقُﺮَْﳝ ﺎَﻤَﻛ ِﻦﻳﱢﺪﻟا َﻦِﻣ ِﻪِﻗﻮُﻓ َﱃِإ ُﻢْﻬﱠﺴﻟا Bakal muncul manungsa saka arah wetan lan (dheweke) maca Al Qur'an nanging ora kliwat saka gurunge. Wong-wong iku mlesat metu saka agama kayadene panah kang lepas saka gandhewane. Wong-wong iku ora bakal bali nganti panah bali marang gandhewane."
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 65 (HR. Bukhari). Ing hadits kasebat wonten kalimat maca Al Qur'an nanging ora kliwat saka gurunge, tegesipun ingkang dipun waos boten rumasuk dhateng ing manah, namung kandheg wonten lisan kemawon. Suraosing Al Qur'an boten kajiwa lan kasalira dados budi pakarti ingkang sae. Anggenipun ngibadah sifatipun namung kangge mburu swarga kangge dirinipun piyambak. Tebih saking tepa-slira dhateng sasama muslim, menapa malih dhateng pangrasuk agami sanes. Sedaya ingkang boten nocoki kaanggep mengsah lan halal dipun pejahi. Kados ingkang katemahan dhateng shahabat sayidina Ali bin Thalib RA. Para sedherek, sumangga kita tansah ngatos-atos ing dalem nindakaken agami Islam. Kathah rubeda lan godha ing sadhengah papan. Ingkang nembe mancik kagoda ing raos malas. Ingkang sampun nglampahi kagodha ing raos kibir. Ingkang sampun shaleh kagoda ing raos sumuci- suci kados kaum khawarij kasebat. Kita kedah tansah awas awit ing dalem sejarah ugi sampun makaping-kaping pakarti kalawau kaambalan. Pujangga Kyai Ranggawarsita watawis 150 tahun kapengker ugi mrangguli kanyatan kados makaten. Ing salah satunggal anggitanipun, serat Jaka Lodhang, sang pujangga nyerat: Wong alim-alim pulasan, njaba putih njero kuning. Ngulama mangsah maksiat, madat madon minum main. Kaji-kaji ambanting, dulban kethu putih mamprung. ........ (Serat Jaka Lodhang pada ka-5). Ing dalem serat kasebat Kyai Ranggawarsita mrangguli kathah tiyang ingkang sregep nindakaken ritual agami nanging tebih saking akhlakul karimah. Maksiyatipun taksih kemawon dipun lampahi. Pakartinipun cengkah kaliyan piwulang luhur agami. Mugi-mugi kita tinebihna saking laku duraka ingkang kados makaten. Cekap semanten atur kula. Wonten sisiping atur lan kiranging subasita kula tansah nyadhang rumentahing sih pangaksama. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 66 Piwulang (40): Urip Mampir Ngombe ِﻦﻳﱢﺪﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﻩَﺮِﻬْﻈُﻴِﻟ ﱢﻖَْﳊا ِﻦﻳِدَو ىَﺪُْﳍﺎِﺑ ُﻪَﻟﻮُﺳَر َﻞَﺳْرَأ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا ،ُﻪَﻟ َﻚﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا َﻻ ِإ َﻪَﻟإ ﻻ ْنأ ُﺪَﻬْﺷَأ . َنﻮُﻛِﺮْﺸُﻤْﻟا َﻩِﺮَﻛ ْﻮَﻟَو ِﻪﱢﻠُﻛ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا .ﻪُﻟﻮُﺳَر َو ُﻩُﺪْﺒﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنأ ُﺪ َﻬ ْﺷ َأ َو . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ Bapak, ibu, sedherek sedaya, jama'ah majlis taklim ingkang bagya mulya. Sumangga kita muji syukur dhateng Pangeran ingkang sampun paring nikmat wujud kasempatan dhumateng kita sedaya kangge sinau wulang agami ing wekdal menika. Shalawat lan salam ugi katur dhumateng Rasulullah, Muhammad SAW, dalasan para kulawarga lan shahabatipun sedaya. Para sedherek, kita gesang wonten ing ngalam donya menika winates wekdalipun. Sanesipun winates ugi sejatosipun namung sekedhap. Pinten ta wekdal ingkang badhe dipun lampahi kangge gesang wonten ing ngalam donya menika? Wonten tiyang ingkang ngantos yuswa 100 tahun, menika sampun dipun wastani panjang yuswa. Wonten ingkang 63 tahun kados Kanjeng Nabi Muhammad. Wonten ugi ingkang namung 40 tahun, 30 tahun, 20 tahun, 10 tahun lan sapiturutipun. Ugi wonten ingkang namung sakedhaping netra, bibar lahir langsung nemahi layu. Malah ugi wonten ingkang boten sempat menangi padhanging donya awit gugur ing kandhutan. Sedaya menika sampun kapetang kadidene manungsa senadyan dereng nate nglampahi gesang ing donya. Para sedherek, sinaosa boten sami, wonten ingkang dangu lan wonten ingkang sekedhap, nanging menawi katandhing margi ingkang badhe tinempuh dening manungsa salaminipun dados titah, yektos gesangipun
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 67 manungsa ing donya menika namung kados sakedheping netra. Cobi kita babar wiwit nalika taksih mapan ing alam pamijen. Lajeng kita mapan ing guwa garbanipun ibu salami 9 wulan. Lajeng kita lahir ing donya menika kanthi dipun paringi yuswa ingkang benten-benten. Rata-rata inggih boten langkung saking 100 tahun. Lajeng kita badhe katimbalan ing alam pangrantunan, inggih menika alam barzakh. Ing mriku kita nengga dhatengipun dinten kiamat. Boten kapetang laminipun nanging tikel- matikel saking laminipun wonten ing donya. Lajeng ing dinten kiamat kita taksih badhe makempal ing ara-ara makhsyar, nglangkungi mizan, wot ogal-agil, lajeng pungkasanipun kapapanaken ing swarga ingkang abadi. Gegambaran ing nginggil cetha wela-wela nedahaken bilih katandhing laminipun lampahing manungsa, episode ing alam donya menika namung sekedhap sanget. Mila Allah dhawuh dhateng Kanjeng Nabi: َنﻮُﻤَﻠْﻌَـﺗ ْﻢُﺘﻨُﻛ ْﻢُﻜﱠﻧَأ ْﻮﱠﻟ ًﻼﻴِﻠَﻗ ﱠﻻِإ ْﻢُﺘْﺜِﺒﱠﻟ نِإ َلﺎَﻗ Kandhaa, "Sira ora mapan (ing donya) kajaba sedhela, menawa sira padha mangerteni." (QS Al Mu'minuun: 114). Kanyatan menika njalari tiyang jaman rumuhun lajeng mastani bilih tiyang gesang wonten ing donya menika paribasan namung mampir ngombe. Menawi kita tingali kanthi taliti gegambaran ingkang dipun wedharaken dening para leluhur estu jumbuh kaliyan lelampahaning manungsa. Lelampahing manungsa wiwit saking alam pamijen ngantos dumugi alam akhirat samangke, kados tiyang ingkang nempe lampah musafir ngagem baita ing tengah samudra. Ing sawijining pulo alit ingkang nami "donya" para musafir kalawau dipun parengaken mandhap saperlu ngisi wadhah inum minangka pasedhiyan nglajengaken lelayaran malih. Para musafir ingkang sampun pinten-pinten wulan nyabrang samudra sanalika karaos bingah saged manggih daratan. Sami ngleremaken sarira lan ngunjuk sarta dedhaharan. Kathah ingkang sami katrem ing pulo ingkang nami "donya" kalawau. Temah kathah ingkang kasupen bilih anggenipun lerem namung kaidinan mendhet toya minangka sangu nglajengaken lampah. Kathah ingkang lajeng boten purun minggah baita malih. Kathah ingkang boten age-age pados pasedhiyan toya, malah lajeng damel gubug-gubuh kangge lerem lan nendra. Kathah ingkang malah kapiadreng badhe manggen ing pulo alit kalawau salaminipun. Kamangka pulo alit kalawau boten lami
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 68 malih badhe ical katerak ombaking samudra. Lan nalika tengara baita munggel pratandha kedah bidhal nglajengaken lampah, kathah ingkang dereng sami pikantuk toya. Awit kalepyan anggenipun lerem lan nindakaken pakaryan sanes. Kathah ingkang sami boten emut bilih pulo alit anami "donya" menika namung papan kangge transit (palereman sawetawis) saderengipun dhateng pulo ageng ingkang badhe katuju, inggih menika pulo "akhirat." Menawi mboten nindakaken menapa perlunipun inggih menika pados sangu kangge nglajengaken lampah yektos ing margi candhakipun badhe katiwasan. Menika gegambaranipun tiyang gesang wonten ing ngalam donya. Mila sumangga kita gesang ing donya menika kanthi menapa perlunipun kemawon. Tinebihna sedaya pakaryan ingkang boten wonten sambung rapetipun kaliyan sanguning gesang ing akhirat samangke. Kita kedah enggal-enggalan, awit wekdal kita winates. Para sedherek, senadyan wekdal gesangipun manungsa ing donya menika sekedhap, nanging kathah saking kita ingkang boten ngrumaosi. Kathah saking kita ingkang boten enggal-enggalan pados sangu akhirat. Kathah saking kita ingkang sengaja ngendhe-endhe pakaryan. Bab menika kedadosan awit kathah saking kita ingkang panjang pangangen-angenipun. Lan kita nembe sadhar nalika kita sampun dumugi ing dinten kiamat. Bab menika sampun kaweca dening Allah SWT ing Surat An Nazi'at: ﺎَﻫﺎَﺤُﺿ ْوَأ ًﺔﱠﻴ ِﺸَﻋ ﱠﻻِإ اﻮُﺜَﺒْﻠَـﻳ َْﱂ ﺎَﻬَـﻧْوَﺮَـﻳ َمْﻮَـﻳ ْﻢُﻬﱠـﻧَﺄَﻛ "Ing wektu dheweke weruh dina bebangkit (kiamat) iku, dheweke ngrasa kaya-kaya ora manggon (ing donya) kajaba (sedhela wae) ing wektu sore utawa esuk." (QS An Nazi'at: 46). Panjanging ingkang sejatosipun cupet katingal longgar. Menapa ingkang kedah katindakaken samenika dipun undur-undur ing dinten benjing. Inggih karana panjang angen-angenipun manungsa Ing pangangenipun benjing taksih saged mertobat lan nebus kanthi amal kasaenan. Piyambakipun supe bilih sawanci-wanci kita saged katimbalan, lan kedah budhal tanpa wakilan. Lan nalika sedaya sampun telat awit sampun katitimangsa, nembe raos kaduwung menika tuwuh. Manungsa lajeng ngrerepa aminta supados dipun wangsulaken wonten ing donya angen-angenipun manungsa njalari wekdal lajeng mentala tumindak sasar.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 69 saperlu badhe mangsuli gesang kanthi amal kasaenan. Kados ingkang kasebat ing Surat Al Sajdah: ﺎَﻨْﻌَِﲰَو ﺎَﻧْﺮ َﺼْﺑَأ ﺎَﻨﱠـﺑَر ْﻢِﱢَر َﺪﻨِﻋ ْﻢِﻬ ِﺳوُؤُر ﻮُﺴِﻛﺎَﻧ َنﻮُﻣِﺮْﺠُﻤْﻟا ِذِإ ىَﺮَـﺗ ْﻮَﻟَو َنﻮُﻨِﻗﻮُﻣ ﺎﱠﻧِإ ًﺎ ِﳊﺎَﺻ ْﻞَﻤْﻌَـﻧ ﺎَﻨْﻌ ِﺟْرﺎَﻓ Lan (saiba mirise), yen sakirane sira weruh nalika wong-wong kang dosa itu tumungkul mustakane ing ngarsaning Pangerane. (Wong-wong iku matur), "Dhuh Pangeran kula, kula sampun ningali lan miyarsa, marma paduka wangsulaken kula (maring donya), kula badhe nindakaken amal shalih, sayektos kula menika tiyang-tiyang ingkang yakin." (QS As Sajdah: 12). Nanging sedaya aturipun tiyang-tiyang kalawau namung adhapur pocapan ngayawara kemawon. Allah sampun nyireni wataking tiyang kados makaten. Nanggapi paminta ingkang aeng menika Allah dhawuh kanthi wanter: َنﻮُﺜَﻌْـﺒُـﻳ ِمْﻮَـﻳ َﱃِإ ٌخَزْﺮَـﺑ ﻢِﻬِﺋاَرَو ﻦِﻣَو ﺎَﻬُﻠِﺋﺎَﻗ َﻮُﻫ ٌﺔَﻤِﻠَﻛ ﺎَﻬﱠـﻧِإ ﱠﻼَﻛ "Babarpisan ora (bisa)! Satemene iku amung pocapan kang lelamisan. Lan ing ngarepe wong-wong iku ana barzakh kang misahake nganti dheweke dibangkitake (ing dina kiamat)." (QS Al Mu'minuun: 100). Allah boten ngeparengaken jalaran umpamia kawangsulaken tiyang-tiyang menika inggih badhe ngambali malih adat pakulinan lami. Boten wonten ginanipun wangsul dhateng donya malih karana Allah sejatosipun sampun paring wekdal ingkang cekap kangge pados sangu ing donya. Para sedherek, sampun ngantos kita kagolongaken dhateng golonganing tiyang-tiyang ingkang kaduwung lan nandhang kapitunan ing akhirat kasebat. Sumangga tansah eling lan waspada bilih gesang menika namung bebasan mampir ngombe. Enggal-enggal kacekapana sangu kita kangge nerasaken lampah kanthi mbeta amal kasaenan. Cekap semanten atur kula. Bilih wonten sisiping atur saha kiranging basakrama, kula tansah nyadhang rumentahing sih pangaksama. Wabillahi taufiq wal hidayah!
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 70 Piwulang (41): Galuga Sinusur Sari ِﻦﻳﱢﺪﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﻩَﺮِﻬْﻈُﻴِﻟ ﱢﻖَْﳊا ِﻦﻳِدَو ىَﺪُْﳍﺎِﺑ ُﻪَﻟﻮُﺳَر َﻞَﺳْرَأ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا ،ُﻪَﻟ َﻚﻳِﺮَﺷ ﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﻻإ َﻪَﻟإ ﻻ ْنأ ُﺪَﻬْﺷَأ . َنﻮُﻛِﺮْﺸُﻤْﻟا َﻩِﺮَﻛ ْﻮَﻟَو ِﻪﱢﻠُﻛ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳ و ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا .ﻪُﻟﻮُﺳَرو ﻩُﺪْﺒﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنأ ُﺪﻬﺷأو . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ Jama'ah majlis taklim rahimakumullah. Sumangga kita muji syukur dhateng Pangeran ingkang sampun paring kanikmatan agami Islam dhumateng kita sedaya, agami ingkang angiket pasedherekan kanthi dhasar kaimanan. Shalawat lan salam ugi katur dhumateng Kanjeng Nabi, Muhammad SAW, dalasan para kulawarga lan shahabatipun sedaya, ingkang sampun paring tuladha bilih kita menika ummat ingkang sawiji. Para sedherek, ing pepanggihan kapengker sampun kita aturaken bilih tiyang gesang ing ngalam donya kadosdene namung mampir ngombe. Kita dipun prayogekaken tumemen ngudi sangu kangge gesang ing kampung akhirat. Nanging senadyan makaten Allah dhawuh supados kita boten nglirwakaken dhateng panggesangan donya. Ing Surat Al Qashash Allah dhawuh: ﻦ ِﺴْﺣَأَو ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟا َﻦِﻣ َﻚَﺒﻴِﺼَﻧ َﺲﻨَﺗ َﻻَو َةَﺮ ِﺧ ْﻵا َراﱠﺪﻟا ُﻪﱠﻠﻟا َكﺎَﺗآ ﺎَﻤﻴِﻓ ِﻎَﺘْـﺑاَو ﱡﺐُِﳛ َﻻ َﻪﱠﻠﻟا ﱠنِإ ِضْرَ ْﻷا ِﰲ َدﺎَﺴَﻔْﻟا ِﻎْﺒَـﺗ َﻻَو َﻚْﻴَﻟِإ ُﻪﱠﻠﻟا َﻦَﺴْﺣَأ ﺎَﻤَﻛ َﻦﻳِﺪ ِﺴْﻔُﻤْﻟا
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 71 "Padha ngudia sira marang apa kang wus kaparingake dening Allah marang sira (kabagyan) ing kampung akhirat. Lan aja sira nglirwakake kabagyan saka (kanikmatan) donya, lan padha tumindaka becik marang (liyan) kayadene Allah wus becik marang sira. Lan aja sira gawe karusakan ing (lumahing) bumi. Satemene Allah ora rena marang wong- wong kang tumindak karusakan. (QS Al Qashash: 77). Ing ayat kasebat Allah paring dhawuh supados kita ngudi dhateng kabagyan ing akhirat mangke, nanging ugi sampun lajeng nglirwakaken dhateng panggesangan donya. Kabagyan ing donya menika remeh lan semu, nanging ugi kita betahaken kangge gesang ingkang sampurna. Kita boten saged manembah dhateng Pangeran menawi urusan donya kita kether. Kita boten saged mugen ngibadah menawi kita gesang kacingkrangan. Mila, urusan donya menika perlu. Tegesipun perlu inggih menika wajib kita wontenaken miturut kabetahanipun. Para sedherek, senadyan arta bandha perlu kangge panggesangan donya nanging sampun ngantos kita leluwihan anggen kita ngupadi satemah lirwa dhateng kuwajiban kita ing donya, inggih menika ibadah. Awit watak arta bandha menika badhe damel manungsa katungkul temah kalepyan. Shahabat Ibnu Abbas ngriwayataken bilih Kangjeng Nabi dhawuh: ﻪَﻠْـﺜِﻣ ِﻪْﻴَﻟِإ ُﻪَﻟ ﱠنَأ ﱠﺐَﺣَﻷ ًﻻﺎَﻣ ٍداَو َﻞْﺜِﻣ َمَدآ ِﻦْﺑِﻻ ﱠنَأ "Saumpama manungsa duweni jurang kang isine bandha donya, pasthi dheweke isih kepengin duweni kang samono maneh." ْﻮَﻟ (HR Bukhari). Ing sanes kalodhangan Nabi ugi dhawuh: ﺎًﺜِﻟﺎَﺛ ﻰَﻐَـﺘْـﺑَﻻ ٍلﺎَﻣ ْﻦِﻣ ِنﺎَﻳِداَو َمَدآ ِﻦْﺑِﻻ َنﺎَﻛ ْﻮَﻟ "Saumpama manungsa duweni jurang loro kang isi bandha donya, pasthi dheweke bakal kepengin duweni kang katelu." (HR Bukhari). Mila sedherek kita kedah ngatos-atos sampun ngantos katungkul numpuk bandha donya ingkang langkung saking kabetahan kita. Awit sedaya bandha donya ingkang boten saged kita ginakaken kanthi sae malah badhe damel sesuker tumrap gesang kita. Bandha kalawau malah badhe ngrepoti
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 72 gesang kita mangke. Mila Allah paring penget ing dalem Surat At Takatsur: َﺮِﺑﺎَﻘَﻤْﻟا ُُﰎْرُز ﱠﱴَﺣ ُﺮُـﺛﺎَﻜﱠﺘﻟا ُﻢُﻛﺎَْﳍَأ . "Sira padha kalenan katungkul akeh-akehan (bandha). Nganti sira tekan kubur-kubur." (QS At Takatsur: 1-2). Para sedherek, kangge tiyang muslim gesang ingkang paling sae inggih menika gesang ing donyanipun pikantuk kasaenan, lan akhiratipun ugi manggih kasaenan. Mila Kangjeng Nabi asring dedonya dhateng Pangeran kanthi donga menika: ingkang satimbang donya-akhirat. Tegesipun ِرﺎﱠﻨﻟا َباَﺬَﻋ ﺎَﻨِﻗَو ًﺔَﻨَﺴَﺣ ِةَﺮ ِﺧﻵا ِﰲَو ًﺔَﻨَﺴَﺣ ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟا ِﰲ ﺎَﻨِﺗآ ﺎَﻨﱠـﺑَر "Dhuh Gusti Pangeran kula, paringana kula ing donya kasaenan, dumugi akhirat kasaenan, lan tinebihna kula saking siksa naraka." (QS Al Baqarah: 201). Panyuwunan kasebat boten nama mokal, jalaran tumrap tiyang muslim kasaenan ing donya lan akhirat saged kagayuh sesarengan. Agami kita boten namung ngemot tatacara kangge ngudi kaslametan ing akhirat, nanging ugi ngemot tatacara kangge nggayuh kamulyan ing donya. Boten nama aeng menawi wonten tiyang ingkang mukti-wibawa ing donya lan ugi manggih kabagyan ing akhirat. Ing dalem sejarah sampun kathah tuladha priyagung ingkang saged nggayuh drajat agung menika. Kangjeng Nabi Ibrahim salah satunggalipun. Ing donya kaangkat dados nabi lan rasul, dipun suyudi dening akathah, lan kacekapan bandha-donya. Lan ing akhiratipun ugi manggih kamulyan. Kangjeng Nabi Muhammad inggih makaten. Asmanipun sumunar ngantos dinten kiamat taksih dipun sebat kanthi pakurmatan luhur. Kala sugengipun pikantuk pangaji-aji saking para shahabat lan ing akhirat mangke kaangkat minangka pangarsaning para nabi. Saking golonganing para shahabat ugi wonten ingkang dados tuladha. Shahabat Utsman bin Affan, kasusra kadidene sudagar ingkang sugih brewu, nanging tetep mungkul anggenipun ngibadah dhateng Allah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 73 Bandha donyanipun boten njalari piyambakipun katungkul, nanging malah saya nambahi anggenipun syukur dhateng Pangeran. Shahabat Utsman boten nate owel ngwedalaken bandha kangge mikukuhi dakwahipun Kangjeng Nabi. Ugi shahabat Abdurahman bin Auf, shahabat Zubair ibnu Awwam, shahabat Thalhah bin Ubaidillah lan shahabat Sa'ad bin Abi Waqqash. Para sedherek, lajeng kadospundi caranipun supados kita saged manggih kamulyan ing donya lan akhirat kanthi sesarengan menika? Allah sampun paring dhawuh ing Surat An Nahl: ًﺔَﺒﱢﻴَﻃ ًةﺎَﻴَﺣ ُﻪﱠﻨَـﻴِﻴْﺤُﻨَﻠَـﻓ ٌﻦِﻣْﺆُﻣ َﻮُﻫَو ﻰَﺜﻧُأ ْوَأ ٍﺮَﻛَذ ﻦﱢﻣ ًﺎ ِﳊﺎَﺻ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣ َنﻮُﻠَﻤْﻌَـﻳ ْاﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻣ ِﻦَﺴْﺣَﺄِﺑ ﻢُﻫَﺮْﺟَأ ْﻢُﻬﱠـﻨَـﻳِﺰْﺠَﻨَﻟَو "Sing sapa wonge nindakake amal shalih, senadyan lanang utawa wadon ing kahanan kang iman, marma satemene bakal Ingsun paringi marang dheweke panguripan kang becik, lan satemene bakal Ingsun paringi piwales marang dheweke kanthi ganjaran kang luwih becik katimbang apa kang wis katindakake." (QS An Nahl: 97). Para sedherek, ing ayat menika kasebat bilih tiyang ingkang sampun nindakaken amalan kasaenan kanthi lelambaran iman, badhe dipun paringi panguripan ingkang sae ing donya menika. Lan ing akhirat mangke taksih badhe dipun paringi piwales kasaenan ingkang langkung bobotipun katimbang amalan ingkang sampun katindakaken. Dhawuh Allah menika dados sasmita bilih Allah yekti Dzat ingkang Maha Welas lan Asih. Kangge sok sintena ingkang ndadosaken kamulyaning akhirat minangka paran panujuning gesang, yektos Allah inggih badhe maringi bonus wujud kamulyaning gesang ing donya. Awit panguwasanipun Allah boten namung wonten ing akhirat kemawon, senadyan wonten donya inggih kuwawi peparing kanthi nugraha gesang ingkang sae dhateng para manungsa. Allah tuhu Maha Sugih (Al Ghoniy). Gesang ingkang kados makaten menika ingkang dipun gambaraken dening para leluhur kanthi paribasan: galuga sinusur sari, tegesipun gesang ingkang sae lan taksih wimbuh-wimbuh kasaenanipun. Cekap semanten atur kawula. Wonten sisiping atur lan kiranging basa kula tansah nyuwuh agunging pangaksama. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 74 Piwulang (42): Nadzar Lan Prekawisipun ِﺭْﻭُﺮُﺷ ْﻦِﻣ ِﻪ َّﻠﻟﺎِﺑ ُﺫْﻮُﻌَﻧَﻭ ُﻩُﺮِﻔْﻐَﺘْﺴَﻧَﻭ ُﻪُﻨْﻴِﻌَﺘْﺴَﻧَﻭ ُﻩُﺪَﻤْﺤَﻧ ِﻪ. َّﻠﻟِ َﺪْﻤَﺤْﻟﺍ ّﻥِﺇ َﻼَﻓ ْﻞِﻠْﻀُﻳ ْﻦَﻣَﻭ ُﻪَﻟ ّﻞِﻀُﻣ َﻼَﻓ ُﻪ ّﻠﻟﺍ ِﻩِﺪْﻬَﻳ ْﻦَﻣ ﺎَﻨِﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ِﺕﺎَﺌّﻴَﺳَﻭ ﺎَﻨِﺴُﻔْﻧَﺃ . ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ُﻩُﺪْﺒَﻋ ﺍًﺪّﻤَﺤُﻣ ّﻥَﺃ ُﺪ َﻬْﺷَﺃَﻭ ُﻪ ّﻠﻟﺍ ّﻻِﺇ َﻪﻟِﺇ َﻻ ْﻥَﺃ ُﺪَﻬْﺷَﺃ . ُﻪَﻟ َﻱِﺩﺎَﻫ ْﻢُﻬَﻌِﺒَﺗ ْﻦَﻣَﻭ ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَﺃِﻭ ِﻪِﻟﺁ ﻰﻠَﻋَﻭ ٍﺪّﻤَﺤُﻣ ﻰﻠَﻋ ْﻢّﻠَﺳَﻭ ّﻞَﺻ ّﻢُﻬﻠﻟَﺍ ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . . ﻦْﻳّﺪﻟﺍ ِﻡْﻮَﻳ ﻰَﻟِﺇ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ Para jamaah majlis taklim, rahimakumullah. Mangga kawula dherekaken muji syukur katur ngarsa dalem Pangeran Ingkas Maha Kuwaos, ingkang sampun paring nikmat iman lan ugi nikmat Islam. Shalawat lan salam konjuk dhateng Kanjeng Nabi Muhammad, SAW, panuntun manungsa sabumi, ingkang sampun ngentas saking pepeteng tumuju maring margi ingkang terang. Para sedherek, ing pepanggihan wekdal menika badhe kula aturaken bab nadzar utawi sok dipun sebat kaul utawi ujar. Ingkang dipun wastani (رﺬﻧ) nadzar, janji dhateng Allah badhe ngleksanani satunggaling pakaryan menawi pepenginanipun kalampahan. Wonten sawetawis conto ucapan nadzar menika. Conto kapisan: Sesuk yen anakku lulus ujian aku bakal nyumbang masjid 50.000 rupiah. Conto kapindho: sesuk yen aku mari saka lara aku bakal ziarah ana ing masjid Demak kanthi mlaku. Conto katiga: Sesuk nek lulus ujian aku bakal ngombe ciu nganti mabuk. Pratelan-pratelan kasebat asring kita piyarsa ing madyaning bebrayan. Mila agami Islam paring syari'at ngengingi prekawis nadzar inggih menika;
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 75 menika. Wonten sawetawis bab ingkang perlu kita gatosaken. Satunggal- satunggalipun badhe katur ing ngandhap: Angka satunggal, nadzar boten saged ngowahi takdir saking Allah Satunggaling riwayat saking Abu Hurairah RA, nyebataken bilih Kangjeng Nabi SAW dhawuh: َﻦِﻣ ِﻪِﺑ ُجَﺮْﺨَﺘْﺴُﻳ ﺎَﱠﳕِإَو ﺎًﺌْﻴَﺷ ِرَﺪَﻘْﻟا َﻦِﻣ ِﲎْﻐُـﻳ َﻻ َرْﺬﱠﻨﻟا ﱠنِﺈَﻓ اوُرُﺬْﻨَـﺗ َﻻ ِﻞﻴ ِﺨَﺒْﻟا "Aja sira padha nadzar, awit nadzar ora bisa nulak takdir sethithik wae. Nadzar amung kawetu saka wong-wong kang uthil." (HR. Muslim). Dados menawi kita gadhah satunggaling pepenginan, lajeng kita ngucapaken nadzar, estu bilih ucapan kita boten njalari pepenginan kalawau lajeng kalampahan. Awit sedaya katetepanipun Allah sampun dipun garisaken. Angka kalih, nadzar boten dipun anjuraken dening Nabi Riwayat ingkang sampun katur ing nginggil mengku larangan saking Kanjeng Nabi supados kita boten ngucap nadzar. Lan ugi ing satunggaling riwayat saking Ibnu Umar ingkang nyebataken: ﺎًﺌْﻴَﺷ ﱡدُﺮَـﻳ َﻻ ُﻪﱠﻧِإ : َلﺎَﻗ ِرْﺬﱠﻨﻟا ِﻦَﻋ ﱡ ِﱮﱠﻨﻟا ﻰَﻬَـﻧ - ِﻞﻴ ِﺨَﺒْﻟا َﻦِﻣ ِﻪِﺑ ُجَﺮْﺨَﺘْﺴُﻳ ﺎَﱠﳕِإَو ، - ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ Wus nglarang Nabi SAW marang sira kanggo nadzar, panjenengane dhawuh: "Nadzar babarpisan ora bisa nulak sawijining prekara. Nadzar amung kawetokake saka wong-wong kang uthil." (HR. Bukhari lan Muslim). tumrap kalampahanipun Karana nadzar boten wonten pepenginan ingkang dipun sedya, mila Nabi boten nganjuraken satunggaling tiyang ngucap nadzar. Tiyang ingkang ngucap nadzar sejatosipun majibaken dhateng dhiri pribadi prekawis ingkang sejatosipun boten wajib. Mila lajeng asring kedadosan malah damel awratipun piyambak. faidahipun
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 76 Angka tiga, nadzar dados tandha bilih tiyang ingkang ngucap awatak uthil Sejatosipun nindakaken pakaryan ingkang sae menika sampun wajibipun tiyang gesang. Kados sodakoh, amal shaleh saha amalan sanes ingkang manfaat kangge dhiri pribadi lan tiyang kathah. Kita boten perlu dedagangan kaliyan Allah kanthi patrap nyang-nyangan kados tiyang ingkang ngucap nadzar menika. Menapa taksih kirang ta peparingipun Allah dene taksih kawedal saking lisan kita pangucap ingkang kados- kados ndikte dhateng Allah Ta'ala. Menika sanes watak jalma ingkang ngagungaken syukur dhateng Pangeran. Sedaya upaya lan usaha kita kedahipun dipun pungkasi kanthi pasrah lan tawakal kemawon. Angka sekawan, nadzar kedah kita sampurnakaken Senadyan sipatipun boten badhe nulak takdir, lan Rasulullah inggih boten mrayogekaken, nanging tiyang ingkang sampun kalajeng ngucap nadzar ugi kedah nyampurnakaken menapa ingkang sampun kaucap kalawau. Awit nadzar satunggaling janji dhateng Allah. Allah Ta'ala dhawuh: ْﻢُﻫَروُﺬُﻧ اﻮُﻓﻮُﻴْﻟَو ْﻢُﻬَـﺜَﻔَـﺗ اﻮُﻀْﻘَـﻴْﻟ ﱠُﰒ "Lan supaya wong-wong ilu padha ngilangi rereged kang ana ing badane, lan supaya wong-wong iku nyampurnakake nadzar-nadzare." (QS. Al Hajj: 29). Ugi ing satunggaling riwayat Kangjeng Nabi dhawuh: ُﻪْﻌِﻄُﻴْﻠَـﻓ َﻪﱠﻠﻟا َﻊﻴِﻄُﻳ ْنَأ َر "Sing sapaa kang nadzar taat marang Allah, marma sampurnakna nadzar kasebut." َﺬَﻧ ْﻦَﻣ (HR. Bukhari). Angka gangsal, boten wajib dipun leksanani menawi maksiat Para sedherek, senadyan nyampurnakaken nadzar menika wajib nanging menawi pakarti ingkang dados nadzaripun menika satunggaling maksiat kados conto angka tiga ingkang katur ing pambuka, boten dados menapa lan malah prayogi menawi boten katindakaken.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 77 Ibu 'Aisyah RA, ngriwayataken bilih Nabi SAW dhawuh: ِﻪِﺼْﻌَـﻳ َﻼَﻓ ُﻪَﻴِﺼْﻌَـﻳ ْنَأ َرَﺬَﻧ ْﻦَﻣَو ، ُﻪْﻌِﻄُﻴْﻠَـﻓ َﻪﱠﻠﻟا َﻊﻴ ِﻄُﻳ ْنَأ َرَﺬَﻧ ْﻦَﻣ "Sing sapa nadzar kanggo taat marang Allah, marma tetepana nadzar kasebut. Sing sapa nadzar kanggo maksiat, mangka aja sira maksiyat marang Panjenengane." (HR. Bukhari). Angka nenem, kaffarah menawi boten ngleksanani nadzar Para sedherek, sampun katur ing ngajeng bilih nadzar ingkang sae kedah kita tindakaken. Nanging ing masakalanipun kita kalajeng nadzar badhe nglampahi kasaenan ingkang rekaos. Kados conto angka kalih ing pambukaning atur: sesuk yen aku mari saka lara aku bakal ziarah ana ing masjid Demak kanthi mlaku. Nadzar menika rekaos sanget menawi badhe katindakaken. Syukur menawi saged, panci kedah dipun leksanani. Nanging menawi badan boten kiyat inggih boten menapa menawi boten dipun leksanani. Nanging karana nadzar menika janji, ateges kedah wonten dhendha (utawi ing dalem syari'at dipun sebat kaffarah) menawi boten dipun leksanani. Dene kaffarah ingkang kedah dipun lampahi adhedhasar kitab Fikih Sunnah seratan Sayyid Sabiq jilid 12: 1. Nyukani tetedhan dhateng 10 fakir miskin, utawi 2. Nyukani rasukan/panganggen dhateng fakir miskin kanthi rasukan ingkang nyekapi kangge keperluan shalat (sakperangkat), utawi 3. Mardhikakaken batur tukon (budhak). Menawi katiga kaffarah menika boten kuwawi (mampu) dipun lampahi taksih wonten alternatif pungkasan, inggih menika nindakaken shiyam salaminipun tigang dinten. Para sedherek, sampuni kaaturaken sawetawis bab magepokan kaliyan nadzar. Terang bilih nadzar menika prekawis ingkang kedah kita singkiri. Nabi boten nganjuraken awit nadzar boten badhe njalari kasilipun upaya kita. Malah nadzar saged-saged dados sesangganing gesang ingkang boten perlu. Mila sumangga tansah ngatos-atos ing dalem pangucap saha muna- muni. Langkung sae menawi sedaya pepenginan kagayuh kanthi usaha lan sasampunipun usaha katindakaken dipun pungkasi kanthi tawakal. Cekap semanten atur kawula. Wonten sisip lan kirang atur kula nyuwun agunging pangaksami. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 78 Piwulang (43): Tatakrama Wonten Ing Masjid ِﳍ ﺎَﻧاَﺪَﻫ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊ ُﻪﱠﻠﻟا ﺎَﻧاَﺪَﻫ ْنَأ َﻻْﻮَﻟ َيِﺪَﺘْﻬَـﻨِﻟ ﺎﱠﻨُﻛ ﺎَﻣَو اَﺬَ ُﺪَﻬْﺷَأ . ﻪُﻟﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ ًاﺪﱠﻤَﺤـُﻣ ﱠنَأ ُﺪَﻬْﺷَأَو ُﻪَﻟ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ﷲا ﱠﻻِإ َﻪَﻟِإ ﱠﻻ ْنَأ . . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا Jama'ah majelis taklim rahimakumullah. Sumangga kita muji syukur dhateng Pangeran ingkang ngantos kasempatan menika taksih paring pitedah kangge ngrungkebi agami Islam, yekti bilih menawi kita ingkar kita samya boten badhe manggih pitedah sanes. Shalawat lan salam ugi katur dhumateng Kanjeng Nabi, Muhammad SAW, dalasan para kulawarga lan shahabatipun, ingkang boten kemba ngajak maring agami ingkang leres sahengga kita umat ing akhir jaman saged ngecap nikmat iman lan Islam. Para sedherek, ing pepanggihan wekdal menika badhe kula aturaken bab tatakrama wonten ing salebeting masjid. Kita sampun samya mangertos bilih masjid punika papan kangge sujud dhateng Pangeran. Ing masjid kita sowan samperlu manembah dhateng Gusti Ingkang Maha Agung. Mila, kados salimrahipun tiyang sowan dhateng pepundhen utawi pejabat ingkang kedah mawi tatacara tinamtu, nalika kita sowan Pangeran ugi kedah mangagem tatakrama lan subasita. Tatakrama menika ngemot pakarti menapa ingkang kedah kita tindakaken lan menapa ingkang kedah kita singkiri. Sawetawis tatakrama menika kita aturaken adhedhasar dhawuhipun Kangjeng Nabi kados kasebat ing ngandhap punika: Angka satunggal, tindak masjid kanthi niat ibadah kanthi ikhlas. Kathah ibadah ingkang saged kita tindakaken wonten ing masjid. Sanesipun shalat ugi wonten ibadah sanes, iktikaf, ndarus Al Qur'an lan ا
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 79 pakaryan sae sanesipun kados reresik lan ngupakara masjid. Menika sedaya satunggaling pakarti ingkang sae lan Insya Allah badhe pikantuk ganjaran ageng. Nanging sedaya kalawau kedah dipun lambari kanthi niat ingkang ikhlas supados amal kasaenan kalawau boten gabug. Bab menika salaras kaliyan dhawuh Allah: َءﺎَﻔَـﻨُﺣ َﻦْﻳﱢﺪﻟا ُﻪَﻟ َ ْﲔِﺼِﻠُْﳐ َﷲاُﺪُﺒْﻌَـﻴِﻟﱠﻻِإ اْوُﺮِﻣُأ ﺎَﻣو "Mangka dheweke ora didhawuhi kajaba manembah maring Allah kanthi murnekake kataatan marang Panjenengane ing dalem ( nindakake) agama kang lurus.." (QS Al Bayyinah: 5). Angka kalih, mangagem rasukan ingkang sae Masjid menika dalemipun Gusti Allah. Dados menawi kita badhe sowan dhateng Allah tamtu kedahipun ngagem rasukan ingkang pantes. Kangjeng Nabi malah dhawuh supados kita mangagem rasukan ingkang paling sae. Allah ugi sampun dhawuhaken: ٍﺪ ِﺠْﺴَﻣ ﱢﻞُﻛ َﺪﻨِﻋ ْﻢُﻜَﺘَﻨﻳِز ْاوُﺬُﺧ َمَدآ ِﲏَﺑ ﺎَﻳ "He anak Adam, manganggowa rasukan kang becik ing saben manjing masjid." (QS Al A'raf: 31). Ageman ingkang sae mujudaken tandha bilih kita ngurmati dhateng ingkang kagungan dalem, inggih menika Allah SWT. Kados menawi kita sowan Pak Camat utawi Pak Bupati ingkang namung manungsa limrah, kita pasthi mangagem kanthi rasukan ingkang panres. Menapa malih ingkang badhe kita sowani Allah, Pangeran ingkang kita sembah, Dzat Ingkang Maha Agung. Tuhu pantes lan sampun samesthinipun menawi kita pilih ageman ingkang paling sae nalika kita tindak masjid. Angka tiga, maos donga nalika dhateng masjid Nalika wiwit medal saking griya, maos donga: ِﻪﱠﻠﻟﺎِﺑ ﱠﻻِإ َةﱠﻮُـﻗ َﻻَو َلْﻮَﺣ َﻻ ِﻪﱠﻠﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﺖْﻠﱠﻛَﻮَـﺗ ِﻪﱠﻠﻟا ِﻢْﺴِﺑ
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 80 "Kanthi nyebut asmaning Allah, ingsun tawakal marang Panjenengane, lan ora ana daya lan upaya saliyane Allah piyambak." (HR Tirmidzi). Nalika ing satengahing margi tumuju dhateng masjid, maos: اًرﻮُﻧ ِﲏﻴَِﳝ ْﻦَﻋَو اًرﻮُﻧ ﻲِﻌَْﲰ ِﰲَو اًرﻮُﻧ يِﺮَﺼَﺑ ِﰲَو اًرﻮُﻧ ِﱯْﻠَـﻗ ِﰲ ْﻞَﻌْﺟا ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا ْﻞَﻌْﺟاَو اًرﻮُﻧ ﻲِﻔْﻠَﺧَو اًرﻮُﻧ ﻲِﻣﺎَﻣَأَو اًرﻮُﻧ ِﱵَْﲢَو اًرﻮُﻧ ﻲِﻗْﻮَـﻓَو اًرﻮُﻧ يِرﺎَﺴَﻳ ْﻦَﻋَو اًرﻮُﻧ ِﱄ "Yaa Allah paringana pepadhang ing manah kula, ing panyawang lan ing pangrungon, paringana pepadhang ing sisih kanan lan ing sisih kering kula, paringana pepadhang inginggil kula, ing ngandhap, ing ngarsa lan ing wingking. Lan paringana kula pepadhang." (HR. Bukhari). Nalika mlebet masjid ndinginaken suku kanan, lan nalika medal saking masjid ndinginaken suku kering. Dene donga ingkang dipun waos kados dhawuh Kangjeng Nabi menika: اَذِإَو َﻚِﺘَْﲪَر َباَﻮْـﺑَأ ِﱄ ْﺢَﺘْـﻓا ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا ْﻞُﻘَـﻴْﻠَـﻓ َﺪ ِﺠْﺴَﻤْﻟا ْﻢُﻛُﺪَﺣَأ َﻞَﺧَد اَذِإ َﻚِﻠْﻀَﻓ ْﻦِﻣ َﻚُﻟَﺄْﺳَأ ﱢﱐِإ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا ْﻞُﻘَـﻴْﻠَـﻓ َجَﺮَﺧ "Menawa salah sawiji saka sira manjing jroning masjid, marma prayogane ngucap: "Allahumaftahli abwaaba rahmatika (Yaa Allah, paduka bikak kori-korining rahmat paduka)." Lan menawa metu, prayogane ngucap: "Allahuma inni as-aluka min fadhlika (Yaa Allah, kula nyuwun nugraha Paduka)."" (HR Muslim). Angka sekawan, tindak kanthi sakmadya Para sedherek, ing nalikanipun kita lumampah saking griya dhateng masjid prayogi sanget menawi kita lumampah kanthi sakmadya. Boten grusa- grusu kanthi mlajeng namung jalaran khawatir menawi telat. Wonten riwayat saking Abu Qatadah, bilih satunggaling wekdal Kanjeng Nabi nembe ngimami shalat. Kapireng swanten gidhuh ing njawi, kados
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 81 suwantenipun tiyang mlajeng. Nalika sampun rampung shalat, Nabi ndangu: ِةَﻼﱠﺼﻟا َﱃِإ ﺎَﻨْﻠَﺠْﻌَـﺘْﺳِا اْﻮُﻟﺎَﻗ ؟ﻢُﻜُﻧْﺄَﺷ ﺎَﻣ . : َـﻓ ِةَﻼﱠﺼﻟا َﱃِإ ْﻢُﺘْﻴَـﺗَأ اَذِإ , : اْﻮُﻠَﻌْﻔَـﺗ َﻼَﻓ َلﺎَﻘَـﻓ اْﻮﱡِﲤَﺄَﻓ ْﻢُﻜَﺗﺎَﻓ ﺎَﻣَو اْﻮﱡﻠَﺼَﻓ ْﻢُﺘْﻛَرْدَأ ﺎَﻤَﻓ ِﺔَﻨْـﻴِﻜﱠﺴﻟاﺎِﺑ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻌ "Apa kang kadadeyan maring sira?" Tiyang-tiyang mangsuli, "Kula kesesa tumuju dhateng masjid (saperlu shalat)." Rasulullah ngendhak dhateng tiyang-tiyang menika, "Aja sira nindakake kang mangkono. Menawa sira tumuju marang shalat prayogane mlaku kanthi tenang, lan lan kang kaliwat ing rakaat kang sira sampurnakna." temoni banjur shalata (HR Bukhari). Dados boten perlu tindak dhateng masjid kanthi mlajeng namung jalaran khawatir telah anggenipun shalat jama'ah. Ingkang prayogi tindak kanthi sakmadya, boten kesesa lan boten randhat. Menawi sampun dumugi masjid lan shalat sampun ngadeg, lajeng enggal tumut shalat kemawon. Dene rakaat ingkang kirang lajeng dipun ganepi. Tatacara bab shalat jamaah ingkang telat utawi masbuq menika badhe katur ing sanes wekdal. Angka gangsal, njagi karesikan ing masjid Masjid menika papan ingkang suci, mila inggih kedah dipun jagi karesikanipun. Sanesipun resik ing papan, ugi boten prayogi menawi tindak masjid dereng siram sahengga ganda saking badan kita damel kirang nuju prana tiyas sanes. Kalebet njagi karesikan ing masjid inggih menika boten alaku kemproh kados kecoh (ngidu) wonten ing masjid. ﺎَﻬُـﻨْـﻓَد ﺎَﻬُـﺗَرﺎﱠﻔَﻛَو ٌﺔَﺌْﻴِﻄَﺧ ِﺪ ِﺠْﺴَﻤْﻟا ِﰲ ُقاَﺰُـﺒْﻟا "Kecoh ing masjid sawijining dosa, lan dhendhane (supaya diapura) yakuwi nutupi kecohan kasebut." (HR Bukhari). Kalebet awisan ugi menawi kita kirang njagi ganda abab jalaran nedha tetedhan ingkang banger gandanipun kados brambang, bawang, seledri lan sanesipun.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 82 ِﰲ ﺎﱠﻨَـﺑَﺮْﻘَـﻳ َﻼَﻓ ، ِثاﱠﺮُﻜْﻟاَو ِﻞَﺼَﺒْﻟاَو ِمْﻮﱡـﺜﻟا ِﺔَﻠْﻘَـﺒْﻟا ِﻩِﺬَﻫ ْﻦِﻣ َﻞَﻛَأ ْﻦَﻣ َمَدآ ْﻮُـﻨَـﺑ ُﻪْﻨِﻣ ىﱠذَﺄَﺘَـﻳ ﺎﱠِﳑ ىﱠذَﺄَﺘَـﺗ َﺔَﻜِﺋ َﻼَﻤْﻟا ﱠنِﺈَﻓ ﺎَﻧِﺪ ِﺟﺎَﺴَﻣ "Sing sapa mangan sayuran iki: brambang, bawang lan seledri, aja cerak-cerak kita ing masjid-masjid kita. Jalaran para malaikat kaganggu dening sawijining bab kang nganggu manungsa." (HR. Muslim). Ingkang kasebat inginggil namung sawetawis conto, awisan ugi kagem tetedhan sanesipung ingkang sipatipun sami. Ingkang kedah kita pahami, supados kita tansah njagi karesikan ing masjid. Jalaran masjid menika papan ingkang kagem sinten kemawon. Kirang prayogi menawi lajeng katingal boten kopen lan kemproh. Angka nenem, shalat tahiyatul masjid 2 raka'at Kalebet ugi tatakrama menawi sasampunipun manjing wonten masjid saderengipun lenggah lajeng shalat tahiyatul masjid 2 raka'at. Rasulullah dhawuh: َﺲِﻠَْﳚ ْنَأ َﻞْﺒَـﻗ ِ ْﲔَـﺘَﻌْﻛَر ْﻊَﻛْﺮَـﻴْﻠَـﻓ َﺪ ِﺠْﺴَﻤْﻟا ُﻢُﻛ ُﺪَﺣَأ َﻞَﺧَد اَذِإ "Menawa salah sawiji saka sira manjing masjid prayogane dheweke shalat rong raka'at sadurunge lungguh." (HR. Bukhari). Shalat tahiyatul masjid satunggaling shalat ingkang maksudipun kagem ngurmati masjid minangka dalemipun Allah. Shalat tahiyatul masjid satunggaling tatakrama utawi adab, kadosdene menawi kita mertamu dhateng satunggaling tiyang kita kedah uluk salam minangka tandha ngurmati ingkang kagungan dalem. Dene menawi kita katelasan wekdal, kados menawi kita manjing masjid nalika wekdal sampun ndungkap iqamah, lan kawawas boten cekap menawi kangge shalat kalih raka'at, inggih boten menapa menawi boten shalat tahiyatul masjid. Prayoganipun lenggah kemawon nengga shalat kawiwitan. Sampun lajeng jumeneng nganyur ing selanipun jamaah ingkang lenggah. Awit menika tumrap tiyang Jawi ugi kirang adab.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 83 Angka pitu, boten damel gidhuh ing salebeting masjid Nalika sampun wonten ing lebet prayoginipun enggal lenggah konjem bantala sarwi maos puji dzikir kemawon. Sampun ngantos lajeng damel gidhuh umpamnipun malah jejagongan kanthi suwanten ingkang sora. Gumujeng lakak-lakak sarwi bengok-bengok ugi sanget dipun awisi. Awit tiyang ing masjid kathah ingkang nembe nindakaken ibadah kados shalat sunat, dzikir lan maos Al Qur'an. Sampun ngantos polah kita dados gangguan tumrap tiyang sanes. Malah ing satunggaling riwayat Kangjeng Nabi ngawisi tiyang ingkang maos Al Qur'an kanthi suwanten sora, jalaran suwantenipun saged nganggu tiyang ingkang nembe ibadah sanes. Tiyang ingkang nembe shalat utawi dzikir boten saged manekung anggenipun memuja dhateng Allah Ta'ala karana kaganggu dening suwanten ingkang sora kalawau. Mila Rasulullah SAW dhawuh: ﻰَﻠَﻋ ْﻢُﻜُﻀْﻌَـﺑ ْﺮَﻬَْﳚ َﻻ َو ِﻪْﻴ ِﺟﺎَﻨُـﻳ َ ِﰈ ْﺮُﻈْﻨَـﻴْﻠَـﻓ ُﻪﱠﺑَر ﻲ ِﺟﺎَﻨُـﻳ ﻲﱢﻠَﺼُﻤْﻟا ﱠنِإ ِنآْﺮُﻘْﻟﺎِﺑ ٍﺾْﻌَـﺑ "Satemene wong kang shalat iku lagi nyenyuwun marang Pangerane, marma prayogane dheweke nggatekake suraosing panyuwunane lan aja nganti siji lan sijine seru-serunan anggone maca Al Qur'an." (HR. Thabrani). Ing hadits menika Kangjeng Nabi dhawuh bilih maos Al Qur'an kanthi sora kemawon boten dipun keparengaken, menapa malih pocapan sanesipun ingkang boten wonten sambetipun kaliyan ibadah. Para sedherek, ing sawetawis masjid kathah lare alit ingkang ndherek tiyang sepuhipun shalat. Lare alit kalawau sok lajeng gegojegan lan nganggu tiyang ingkang nembe shalat. Bab kasebat boten dados menapa awit duk kala sugengipun Rasulullah SAW ugi asring mbeta wayahipun, Hasan lan Husein, dhateng masjid. Kekalih wayah Nabi kala wau ugi asring ngregoni Kanjeng Nabi, kadosta minggah ing gigiripun Kanjeng Nabi nalika sujud lan sanesipun. Nanggapi kahanan makaten Kanjeng Nabi boten duka, nanging lajeng dipun arahaken kanthi aris, dipun cepengi lan dipun andhapaken kanthi asih. Lare alit mapan dereng saged mbentenaken ala lan becik, dados kita kedah sabar andunungaken sakedhik mbaka sakedhik. Mbeta lare alit
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 84 dhateng masjid satunggaling upaya kangge ngenalaken masjid dhateng lare kasebat sahengga ing tembe manahipun tansah kumanthil-kanthil dhateng masjid. Nanging ugi kedah dipun sartani piwulang sae. Boten lajeng dipun jaraken kemawon. Sebab lare alit taksih betah bimbingan lan pangarahan. Angka wolu, boten ngrembag prekawis kadonyan ingkang boten perlu Masjid menika papan kangge ngibadah, dados prayoginipun ugi kangge kagiatan ingkang wonten sasambetipun kaliyan ibadah. Dipun awisi ngrembag prekawis kadonyan ingkang boten wonten maslahatipun kangge kaperluan ummat, kadosta dol tinuku, dedagangan, utawi namung jejagongan kemawon. Langkung-langkung menawi ngrembag prekawis maksiat, ghibah, lan sanesipun. Bab menika sampun terang dhawuh Allah: ﱢوُﺪُﻐْﻟﺎِﺑ ﺎَﻬﻴِﻓ ُﻪَﻟ ُﺢ ِة َﻼﱠﺼﻟا ِمﺎَﻗِإَو ِﻪﱠﻠﻟا ِﺮْﻛِذ ﻦَﻋ ٌﻊْﻴَـﺑ َﻻَو ٌةَرﺎَ ﱢﺒَﺴُﻳ ُﻪُْﲰا ﺎَﻬﻴِﻓ َﺮَﻛْﺬُﻳَو َﻊَﻓْﺮُـﺗ نَأ ُﻪﱠﻠﻟا َنِذَأ ٍتﻮُﻴُـﺑ ِﰲ ِلﺎَﺻ ْﻵاَو ُرﺎَﺼْﺑَ ْﻷاَو ُبﻮُﻠُﻘْﻟا ِﻪﻴِﻓ ُﺐﱠﻠَﻘَـﺘَـﺗ ًﺎﻣْﻮَـﻳ َنﻮُﻓﺎََﳜ ِةﺎَﻛﱠﺰﻟا ءﺎَﺘﻳِإَو ِﲡ ْﻢِﻬﻴِﻬْﻠُـﺗ ﱠﻻ ٌلﺎَﺟِر . "Padha nyucekake asmaning Allah ing masjid-masjid kang wus kadhawuhake kanggo mulyakake asmane Allah ing sajrone, ing wektu esuk lan sore, wong lanang kang ora dilirwakake dening laku dedagangan lan ora (uga) dening dol-tinuku saka eling marang Allah. Lan ngadegake shalat lan mbayar zakat. Wong-wong iku padha wedi marang dina kang (ing dina iku) ati lan pandeleng dadi goyang." (QS An Nur: 36-37). Ing ayat kasebat terang bilih masjid menika papan kangge manembah lan eling maring Allah. Boten prayogi menawi ing masjid kita nindakaken pakaryan kadonyan kados dedagangan lan dol tinuku. Nanging para sedherek, masjid menika dados punjering kagiatan tumrap ummat Islam sedaya. Mila inggih boten wonten awisanipun ngrembag kaperluan kamaslahatan ummat wonten ing masjid. Nanging sumangga dipun arah piyambak ibadah. Umpaminipun pados papan ingkang saged kangge patemon, kados wonten supados boten ngganggu tiyang
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 85 emper, utawi wonten ing ruang ingkang khusus. Bab menika sumangga dipun jumbuhaken kaliyan kahanan ing masjidipun sowang-sowang. Boten menapa dhahar ngunjuk lan tilem ing masjid Para sedherek, dhahar lan ngunjuk ing masjid boten dipun awisi, adhedhasar riwayat saking shahabat Abdillah bin Al-Harits bin Juz'i AzZubaidi RA, ingkang ngriwayataken: ﳌا ِﰲ ﱢ ِﱯﱠﻨﻟا ِﺪْﻬَﻋ َﻰﻠَﻋ ُﻞُﻛْﺄَﻧ ﺎﱠﻨُﻛ ْـﺒُﳋا ِﺪ ِﺠْﺴ َ َﻢْﺤﱠﻠﻟاَو َﺰ "Rumiyin nalika zaman (sugengipun) Nabi kita nate dhahar roti lan daging ing masjid." (HR. Ibnu Majah). Senadyan makaten inggih kedah dipun watara piyambak wekdalipun. Sampun ngantos kita dhahar nalika nembe kathah tiyang ingkang ngibadah. Kedah dipun arah piyambak wekdal ingkang prayogi. Sampun ngantos nganggu tiyang ingkang ibadah. Sasampunipun dhahar prayogi dipun jagi karesikan ing masjid. Sanesipun menika tilem ing masjid ugi boten dipun awisi dening syari'at adhedhasar riwayat saking shahabat Ibnu Umar RA. ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ ﱢ ِﱯﱠﻨﻟا ِﺪ ِﺠْﺴَﻣ ِﰲ ُﻪَﻟ َﻞْﻫَأ َﻻ ُبَﺰْﻋَأ ﱞبﺎَﺷ َﻮُﻫَو ُمﺎَﻨَـﻳ َنﺎَﻛ ُﻪﱠﻧَأ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ Bilih nalika taksih muda Ibnu Umar, nalika dereng kulawarga sare wonten masjidipun Kangjeng Nabi SAW. (HR. Bukhari). Senadyan makaten, dhahar-ngunjuk lan tilem ing masjid ing jaman samangke saged nuwuhaken karepotan tumrap pengurus masjid. Mila menawi kita wonten kaperluan, utawi kita nembe safar (lelampah) lan mampir wonten atunggaling masjid saperlu dhahar ngunjuk utawi sare, prayogi nyuwun idin dhateng pengurus (takmir) langkung rumiyin. Para sedherek, sampun katur sawetawis tatakrama ing masjid. Taksih kathah malih tatakrama ingkang kedah kita gatosaken amrih sampurnaning ibadah kita. Sanes wekdal badhe kula aturaken malih. Cekap samanten rumiyin atur kula. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 86 Piwulang (44): Aja Cerak Kebo Gupak ِﻦﻳﱢﺪﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﻩَﺮِﻬْﻈُﻴِﻟ ﱢﻖَْﳊا ِﻦﻳِدَو ىَﺪُْﳍﺎِﺑ ُﻪَﻟﻮُﺳَر َﻞَﺳْرَأ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا ،ُﻪَﻟ َﻚﻳِﺮَﺷ ﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﻻإ َﻪَﻟإ ﻻ ْنأ ُﺪَﻬْﺷَأ َنﻮُﻛِﺮْﺸُﻤْﻟا َﻩِﺮَﻛ ْﻮَﻟَو ِﻪﱢﻠُﻛ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا .ﻪُﻟﻮُﺳَرو ﻩُﺪْﺒﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنأ ُﺪﻬﺷأو . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ Para jamaah majlis taklim, rahimakumullah. Mangga kawula dherekaken muji syukur katur ngarsa dalem Pangeran Ingkang Maha Kuwaos, ingkang sampun paring nikmat Islam sahengga manungsa saged nggayuh kautamen. Shalawat lan salam konjuk dhateng Kangjeng Nabi Muhammad, SAW, dalasan kulawarga lan shahabatipun. Para sedherek, ing pepanggihan wekdal menika kula badhe ngaturaken salah satunggal piwulang saking para leluhur ing jaman rumiyin, inggih menika: aja cerak kebo gupak. Sacara basa wantah kalimat kasebat tegesipun awisan dhateng kita cerak-cerak dhateng maesa ingkang nembe gupak lendhut. Maesa menika kalebet khewan banyu, dados saben dinten kedah njerum ing toya utawi lendhut ingkang jemek. Pamrihipun supados badanipun boten benter. Lha nalika mentas saking lendhut sakala badanipun gluprut gupak lendhut. Menawi kita caket-caket saged kenging cipratan lendhut saking badanipun maesa kalawau. Dene pangertosan sacara paribasan menika ateges: sampun ngantos kita caket dhateng tiyang ingkan gadhah karemenan tumindak fasiq utawi remen nindakaken dosa. Caket ing mriki ateges ndadosaken tiyang kalawau kadidene shahabat utawi pawong sanak, utawi kanca raket, utawi sedulur sinorohwadi. Dhateng tiyang ingkang caket kita asring minta tetimbangan, saran pamrayogi lan kala-kala malah utang-potang.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 87 sanget Para pangaribawanipun dhateng gesang kita, mila kita kedah pilih-pilih. Sampun ngantos kita sembrono ing dalem kekancan raket kaliyan satunggaling tiyang. Ing prekawis menika Rasulullah SAW dhawuh: sedherek, ngemuti bilih shahabat menika ageng ُﻞِﻟﺎَُﳜ ْﻦَﻣ ْﻢُﻛُﺪَﺣَأ ْﺮُﻈْﻨَـﻴْﻠَـﻓ ِﻪِﻠﻴِﻠَﺧ ِﻦﻳِد ﻰَﻠَﻋ ُﻞُﺟﱠﺮﻟا "Sawijining wong iku gumantung marang agamane kanca rakete. Karana iku, salah sawiji saka sira prayogane nggatekake marang sapa kang didadekake kanca." (HR Abu Dawud). Ing hadits nginggil ingkang dipun sebat (ﻞﻴِﻠَﺧ) khaliil, inggih menika kanca raket ingkang tansah kumanthil-kanthil, kanca ingkang akrab utawi shahabat. Menika benten kaliyan tiyang ingkang sakadhar kita kenal ing pasrawungan sadinten-dinten, ugi benten kaliyan tangga tepalih utawi kanca nyambut damel, lan sanesipun. Ing satunggaling riwayat Kangjeng Nabi ugi dhawuh: ُﻞِﻣﺎَﺤَﻓ ، ِﲑِﻜْﻟا ِﺦِﻓﺎَﻧَو ِﻚْﺴِﻤْﻟا ِﻞِﻣﺎَﺤَﻛ ِءْﻮﱠﺴﻟاَو ِﺢِﻟﺎﱠﺼﻟا ِﺲﻴِﻠَْﳉا ُﻞَﺜَﻣ ُﻪْﻨِﻣ َعﺎَﺘْﺒَـﺗ ْنَأ ﺎﱠﻣِإَو ، َﻚَﻳِﺬُْﳛ ْنَأ ﺎﱠﻣِإ ِﻚْﺴِﻤْﻟا ﺎًﳛِر ُﻪْﻨِﻣ َﺪَِﲡ ْنَأ ﺎﱠﻣِإَو ، ﺔَﺜﻴِﺒَﺧ ﺎًﳛِر َﺪَِﲡ ْنَأ ﺎﱠﻣِإَو ، َﻚَﺑﺎَﻴِﺛ َقِﺮُْﳛ ْنَأ ﺎﱠﻣِإ ِﲑِﻜْﻟا ُﺦِﻓﺎَﻧَو ، ًﺔَﺒﱢﻴَﻃ "Pepindhane kanca kang becik lan kanca kang ala bebasan kayadene bakul minyak wangi tukang pandhe. Bakul minyak wangi mbokmenawa bakal menehi sira minyak wangi, utawa sira bisa tuku minyak wangi saka dheweke, utawa saora-orane sira tetep antuk ganda kang wangi saka dheweke. Dene tukang pandhe, bisa wae (kecipratan geni) marang klambimu, lan menawa ora sira tetep antuk ganda saka pega kang apeg." lan (HR Bukhari lan Muslim). Satunggaling ulama Jawi, Kyai Yasadipura II, ugi gadhah pamanggih ingkang salaras kaliyan dhawuh Kangjeng Nabi kasebat. Ing Serat Sasana Sunu Kyai Yasadipura II nyerat:
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 88 Lawan aywa pawong sanak kaki, lan wong pasèk pan wong pasèk ika, nora wedi ing siksané, ing Hyang kang maha Agung. Murang sarak angorak-arik, atékad calawenthah. Lawan aywa ayun, lan wong drengki pawong sanak, sring karyala ing sasami tyasé jahil, dèn wruh sirèng tengeran. (Serat Sasana Sunu, Pupuh 5 Pada 17). Ing serat kasebat Kyai Yasadipura nganjuraken supados kita boten apawong sanak kaliyan tiyang fasiq sebab tiyang fasiq boten ajrih dhateng Allah lan manahipun tansah ngemot tekad calawenthah utawi damel rusuh. Saha kita dipun awisi kekancan dhateng tiyang ingkang awatak drengki, awit manahipun suka karya piala senadyan dhateng kancanipun piyambak. Para sedherek, piwulang kasebat boten ateges kita mbenten-mbentenaken tiyang ing dalem sesrawungan. Lan ugi boten ateges kita kedah ngedohi utawi njothak dhateng tiyang fasiq, kafir lan tiyang-tiyang duraka. Sebab kita kedah srawung dhateng sinten kemawon. Dhateng sanak kadang, kanca rowang ing padamelan lan tangga tepalih kita kedah srawung kanthi sae. Nanging prekawis kekancan ingkang raket utawi shahabat menika prekawis ingkang benten sebab tiyang kekancan raket menika saged tukar kawruh, tukar pangaribawa lan malah saged ngembet dhateng nasib kita ing akhirat mangke. Ing surat Furqaan Allah nggambaraken nasibipun tiyang ingkang kajalomprong ing naraka sebab salah milih kanca raket. ِﱂﺎﱠﻈﻟا ﱡﺾَﻌَـﻳ َمْﻮَـﻳَو ْذِإ َﺪْﻌَـﺑ ِﺮْﻛﱢﺬﻟا ِﻦَﻋ ِﲏﱠﻠَﺿَأ ْﺪَﻘَﻟ . ًﻼﻴِﻠَﺧ ًﺎﻧ َﻼُﻓ ْﺬِﱠﲣَأ َْﱂ ِﲏَﺘْﻴَﻟ َﱴَﻠْـﻳَو ﺎَﻳ . ًﻻوُﺬَﺧ ِنﺎَﺴﻧِْﻺِﻟ ُنﺎَﻄْﻴﱠﺸﻟا َنﺎَﻛَو ِﱐءﺎَﺟ . ًﻼﻴِﺒَﺳ ِلﻮُﺳﱠﺮﻟا َﻊَﻣ ُتْﺬَﱠﲣا ِﲏَﺘْﻴَﻟ ﺎَﻳ ُلﻮُﻘَـﻳ ِﻪْﻳَﺪَﻳ ﻰَﻠَﻋ ُ Lan (elinga) dina (nalikane) wong kang dhalim nyokot tangan kalorone, sarwi ngucap: "Aduh! Saumpama (biyen) aku njupuk dalan (kang bener) bebarengan karo Rasul. Cilaka mencit kanggoku! Saumpama aku (biyen) ora ndadekake si fulan dadi kanca raket (ku). Satemene dheweke wus nyasarake aku saka Al Qur'an nalika Al Qur'an wus prapta marang aku. Lan syetan iku ora bakal nulung marang manungsa. (QS Furqaan: 27-29). Ing ayat menika tiyang-tiyang ingkang duraka ing akhirat mangke badhe kaduwung karana sampun kenging pambujuking kanca rowangipun
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 89 satemah nilar ajaran Al Qur'an. Piyambakipun rumaos nemahi cilaka mencit awit salah anggenipun srawung ing alam donya. Para sedherek, Allah dhawuh bilih tiyang-tiyang fasiq ingkang duraka sejatosipun boten badhe mendhet tiyang-tiyang ingkang sae minangka kanca raketipun. Tiyang-tiyang kalawau inggih namung badhe mendhet rowang tiyang-tiyang ingkang sami-sami remen laku duraka. Mila sejatosipun muspra sanget menawi kita cerak-cerak dhateng tiyang fasiq menika. Kasebat ing surat Al An'am: َنﻮُﺒ ِﺴْﻜَﻳ ْاﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَِﲟ ًﺎﻀْﻌَـﺑ َﲔِﻤِﻟﺎﱠﻈﻟا َﺾْﻌَـﺑ ﱢﱄَﻮُـﻧ َﻚِﻟَﺬَﻛَو "Lan mangkono Ingsun dadekake sebagian wong-wong kang dhalim iku minangka kanca rakete kanggo sebagian liyane sebab saka apa-apa kang wong-wong iku lakoni." (QS Al An'am: 129). Ugi Allah dhawuh ing Surat Al Mujadilah: ْﻢُﻬْـﻨِﻣ َﻻَو ْﻢُﻜﻨﱢﻣ ﻢُﻫ ﺎﱠﻣ ﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا َﺐِﻀَﻏ ًﺎﻣْﻮَـﻗ اْﻮﱠﻟَﻮَـﺗ َﻦﻳِﺬﱠﻟا َﱃِإ َﺮَـﺗ َْﱂَأ َنﻮُﻤَﻠْﻌَـﻳ ْﻢُﻫَو ِبِﺬَﻜْﻟا ﻰَﻠَﻋ َنﻮُﻔِﻠَْﳛَو "Apa sira ora migatekake wong-wong kang ndadekake sawijining kaum kang kabendu dening Allah minangka kanca? Wong-wong iku dudu saka golonganira lan (sira uga) dudu golongane wong-wong iku. Lan wong- wong iku sumpah kanggo nguwatake dorane, senadyan wong-wong iku mangerteni." (QS Al Mujadilah: 14). Terang bilih golonganing tiyang-tiyang ingkang sae boten badhe jumbuh menawi apawong sanak kaliyan golonganing tiyang-tiyang duraka. Sampun cetha bilih tiyang namung saged kekancan raket kaliyan sesaminipun. Tiyang muslim inggih sagedipun kekancan raketi kaliyan tiyang muslim. Tiyang munafik inggih kanca raketipun tiyang munafik. Tiyang fasiq inggih kanca raketipun tiyang fasiq, lan sanesipun. Mila sumangga piwulang saking leluhur: aja cerak kebo gupak tansah kita gondheli kanthi premati. Cekap semanten atur kula, wonten sisip lan kirang, kula tansah nyuwun agung pangapunten. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 90 Piwulang (45): Aja Karem Pepaes Donya ﱠﻻِا َﻪٰﻟِا َﻻ ْنَا ُﺪَﻬْﺷَا . ِمَﻼْﺳِﻻْاَو ِنﺎَْﳝِﻻْا ِﺔَﻤْﻌِﻨِﺑ ﺎَﻨْـﻴَﻠَﻋ َﻢَﻌْـﻧَا ىِﺬﱠﻟا ِﷲ ِ ُﺪْﻤَْﳊَا ُﻪُﻟْﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنَا ُﺪَﻬْﺷَاَو . ُمﱠﻼَﻌْﻟا ُﻚِﻠ ﳌا ُﻪَﻟ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا َ . ِْﱘِﺮَﻜْﻟا ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَاَو ِﻪِﻟٰا ﻰٰﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﺎَﻧِﺪﱢﻴَﺳ ﻰ ٰﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ . ِمﺎَﻧَﻻْا ُﺪﱢﻴَﺳ . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَا Para jama'ah majlis taklim ingkang kinasihing Gusti, sumangga kita tansah muji syukur dhateng Pangeran ingkang sampun paring nugraha agung wujud nikmat iman lan nikmat Islam. Shalawat lan salam konjuk dhateng Nabiyullah akhir zaman, Muhammad SAW, ingkang sampun paring tuladha agung kangge gesang wonten ing donya punika. Para sedherek, duk kala Kangjeng Nabi Adam AS, manungsa kapisan ingkang cinipta dening Allah mapan ing swargaloka, menapa kemawon sarwi kacekapan. Sedaya sampun dipun ladosi tanpa mangagem upaya lan ugi boten mbayar. Dumadakan, awit kersaning Pangeran Nabi Adam kasebrataken ing donya menika. Papan ingkang tebih sungsatipun manawi katanding kaliyan swarga. Wonten ing mriki manungsa kedah nandhang sangsaya langkung rumiyin namung supados tetep gesang. Kedah dhahar lan ngunjuk saben dinten. Kamangka ingkang dipun dhahar inggih dereng cumawis. Sedaya kabetahan ingkang perlu sanesipun ugi makaten, boten badhe dhateng menawi boten dipun saranani usaha ingkang awrat. Nanging sedherek, Allah tuhu Dzat ingkang Maha Wicaksana. Sedaya pakarti awrat menika kaconggah dipun lampahi manungsa awit manungsa dipun kantheni menapa ingkang dipun sebat pakareman dhateng donya. Kados dhawuh Allah ing Surat Ali Imron, bilih kangge nyekapi sedaya kabetahan manungsa Allah nuwuhaken raos sengsem ing manah dhateng kadonyan.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 91 Dhawuh Allah ing Surat Ali Imron: ْﻟا ِﲑِﻃﺎَﻨَﻘْﻟاَو َﲔِﻨَﺒْﻟاَو ءﺎَﺴﱢﻨﻟا َﻦِﻣ ِتاَﻮَﻬﱠﺸﻟا ﱡﺐُﺣ ِسﺎﱠﻨﻠِﻟ َﻦﱢﻳُز َﻦِﻣ ِةَﺮَﻄﻨَﻘُﻤ ِةﺎَﻴَْﳊا ُعﺎَﺘَﻣ َﻚِﻟَذ ِثْﺮَْﳊاَو ِمﺎَﻌْـﻧَﻷاَو ِﺔَﻣﱠﻮَﺴُﻤْﻟا ِﻞْﻴَْﳋاَو ِﺔﱠﻀِﻔْﻟاَو ِﺐَﻫﱠﺬﻟا ِبﺂَﻤْﻟا ُﻦْﺴُﺣ ُﻩَﺪﻨِﻋ ُﻪّﻠﻟاَو ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟا Digawe nengsemake (panduluning) manungsa marang apa-apa kang dipengini, yakuwi: wanita-wanita, anak-anak, arta bandha emas, perak, kudha-kudha pilihan, rajakaya lan sawah tegalan. Yaiku pakareman urip ing donya lan ing ngarsaning Allah amung papan bali kang becik (swarga). (QS Ali Imron: 14). Para sedherek, ing ayat nginggil wonten tembung ( ﱢﻳُز َﻦ ) zuyyina, tegesipun digawe sengsem. Pangertosanipun: dipun damel nengsemaken tumrap manungsa menapa-menapa ingkang perlu kangge lestarining manungsa ing lumahing bumi. Ing ayat menika dipun sebat sawetawis bab ingkang dados pakaremaning manungsa. Inggih menika: wanita, anak, arta bandha arupi emas-perak, tetumpakan, rajakaya lan pasabinan. Sedaya ingkang kasebat menika sejatosipun kabetahan ingkang sanget perlu kangge manungsa supados gesang kanthi sakeca wonten ing donya. Nanging sedaya kalawau ugi rekaos kagayuh. Mila Allah lajeng damel ing sanubarining manungsa tuwuh raos sengsem dhateng prekawis kasebat. Kanthi raos sengsem menika sedaya upaya manungsa kangge nggayuh prekawis kasebat karaos entheng. Tegesipun senadyan ing badan karaos awrat nanging ing manah karaos entheng sahengga manungsa tansah semangat angupadi. Cobi kita tingali gesanging manungsa ing saben dintenipun. Mbangun bale wisma antawis jalu-estri menika rekaos. Kedah saged gesang mandiri ing samukawis. Nanging menapa sebabipun para mudha tansah ngantu-antu dhatengipun jodho kangge damel kulawarga enggal? Sedaya wau karana ing manahing para mudha sampun katanem raos sengsem dhateng lawan jenis. Salajengipun, menawi sampun peputra inggih tansah rekaos anggenipun nggulawenthah. Wiwit saking kandhutan ibu ngantos dhiwasa para putra tansah ngrepotaken. Nanging kenging menapa saben pasangan salaki-rabi tansah ngajeng-ajeng dhatengipun putra? Inggih awit saking raos asih ingkang tumanem ing manahipun para tiyang sepuh kalawau.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 92 Kanthi raos sengsem turidasmara menika Allah damel lestari trahing manungsa run-tumurun wiwit saking jaman Bapa Adam ngantos dumugi dinten kiamat benjing. Ing babagan arta bandha ugi makaten. Cobi kita tingali pakulinan manungsa ing saben dintenipun. Dhateng sabin menika awrat, malah sakalangkung awrat. Kedah macul, ndhangir, tandur, matun, lan sanesipun. Nanging kenging menapa taksih kathah manungsa ingkang boten purun leren sekedhap anggenipun dhateng sabin lan nglonggaraken wekdal kangge shalat. Kamangka shalat menika dhawuh Allah ingkang sampun pasthi ganjaranipun. Kenging menapa manungsa taksih remen numpuk- numpuk bandha ingkang kathah tanpa tanja lan eman-eman sanget ngelong sakedhik kangge ibadah haji, kurban utawi sedhekah? Kamangka Allah sampun paring iming-iming ganjaran ageng dhateng sinten ingkang purun ibadah ngangge bandhanipun. Para sedherek, raos owel lan ngeman ingkang tuwuh salebeting manah dhateng arta bandha kalawau awit Allah panci sampun paring raos sengsem ing salebeting manungsa dhateng prekawis kasebat. Raos sengsem kalawau sejatosipun namung kangge bumbu supados gesanging manungsa ing donya ingkang kasangsaya menika karaos nikmat. Menika kamirahan saking Pangeran supados gesanging manungsa boten mboseni. Nanging kathah manungsa lajeng kalimput, nginten bilih arta bandha menika tujuan gesang ing alam donya. Kathah ingkang lajeng ndadosaken arta bandha minangka tolok ukur sukses gesanging manungsa. Lajeng sami adon-adonan ngempalaken arta bandha. Kamangka kabetahanipun wonten ing donya sejatosipun inggih namung sakedhik. Allah tansah ngemutaken dhateng para manungsa bilih sedaya kanikmatan donya menika namung sekadar pepaes kemawon. Tegesipun pepaes inggih menika dipun pulas nengsemaken supados mranani, nanging yekti bilih menika sanes nikmat ingkang sejati. Allah dhawuh: ِﰲ ٌﺮُـﺛﺎَﻜَﺗَو ْﻢُﻜَﻨْـﻴَـﺑ ٌﺮُﺧﺎَﻔَـﺗَو ٌﺔَﻨﻳِزَو ٌﻮَْﳍَو ٌﺐِﻌَﻟ ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟا ُةﺎَﻴَْﳊا ﺎَﱠﳕَأ اﻮُﻤَﻠْﻋا ُﻩاَﺮَـﺘَـﻓ ُﺞﻴِﻬَﻳ ﱠُﰒ ُﻪُﺗﺎَﺒَـﻧ َرﺎﱠﻔُﻜْﻟا َﺐَﺠْﻋَأ ٍﺚْﻴَﻏ ِﻞَﺜَﻤَﻛ ِد َﻻْوَ ْﻷاَو ِلاَﻮْﻣَ ْﻷا
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 93 ِﻪﱠﻠﻟا َﻦﱢﻣ ٌةَﺮِﻔْﻐَﻣَو ٌﺪﻳِﺪَﺷ ٌباَﺬَﻋ ِةَﺮ ِﺧ ْﻵا ِﰲَو ًﺎﻣﺎَﻄ ُﺣ ُنﻮُﻜَﻳ ﱠُﰒ ًاّﺮَﻔْﺼُﻣ ِروُﺮُﻐْﻟا ُعﺎَﺘَﻣ ﱠﻻِإ ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟا ُةﺎَﻴَْﳊا ﺎَﻣَو ٌناَﻮْﺿِرَو "Mangertia, satemene panguripan ing donya iku amung dedolanan lan sawijing bab kang gawe lirwa, pepaes lan adon-adon antarane sira sarta rasa bombong kanthi akehe bandha lan anak. Kayadene udan kang njalari tanduran-tandurane gawe mongkog among tani, sabanjure tanduran iku dadi garing lan sira meruhi warna kuning banjur ajur. Lan akhirat (mengko) ana siksa kang abot lan pangapura saka Allah sarta ridhane. Lan panguripan donya iki ora ana liya kajaba kasenengan kang gawe kacelik. (QS Al Hadid:20). Para sedherek, ing ayat menika Allah paring dhawuh dhateng manungsa supados awas lan eling bilih sedaya ingkang katingal nengsemaken lan damel bombong ing donya menika sanes kanikmatan ingkang sejati. Ing ayat menika dipun gambaraken kanthi pepindhan para among tani ingkang kacelik dening tanemanipun. Nalika taneman kenging deresing toya jawah, sanalika tuwuh ngrembuyung ijo royo-royo. Nanging menika namung ijeming ron kemawon. Nalika wanci panen saged kemawon kenging ama satemah garing, lajeng katingal abrit lan gabug. Pangalaman para among tani nalika tetanen ugi asring bombong ing manah nalika taneman pantunipun katingal ngrembuyung ijo royo-royo. Nanging nalika katerak angin lajeng sami rubuh temah boten medal wosipun. Kados makaten gegambaraning panggesangan donya ingkang katingal nengsemaken lan damel katungkul temah kalepyan. Para sedherek, para leluhur jaman kina ugi sampun paring pemut bab watak panggesangan donya ingkang nyelikaken menika. Mila tanpa kendhat para leluhur ngemutaken dhateng kita. Kados ingkang kasebat ing serat Wulangreh anggitanipun Sinuhun Pakubuwana IV saking Surakarta menika: Poma-poma wekas mami, anak putu aja lena, aja katungkul uripe. Lan aja duwe kareman, marang pepaes dunya. Siang dalu dipun emut,
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 94 wong urip manggih antaka. (Wulangreh: Pupuh 11, Pada 6). tembang Asmaradana menika Sinuhun Pakubuwana Wonten ngemutaken supados kita boten katungkul dhateng pepaesing donya ingkang nengsemaken. Sumangga dipun eling bilih kita badhe manggih pejah (antaka), lan nalika pejah sedaya pepaesing donya boten badhe kita bekta. Mila prayoginipun kita upadi sakadaripun supados gesang kita sakeca. Sampun ngantos damel katungkul temah nandhang kapitunan ing akhirat mangke. Sampun ngantos kita nglampahi kados dhawuh Allah menika: ing ﻰَﻘْـﺑَأَو ٌﺮْـﻴَﺧ ُةَﺮ ِﺧ ْﻵاَو ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟا َةﺎَﻴَْﳊا َنوُﺮِﺛْﺆُـﺗ ْﻞَﺑ . "Nanging sira padha milih panguripan donya, kamangka panguripan akhirat luwih becik lang luwih langgeng." (QS Al A'la: 16-17). Mila sumangga tansah dipun emut ugi pepenget saking Allah Ta'ala ing Surat Luqman: ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟا ُةﺎَﻴَْﳊا ُﻢُﻜﱠﻧﱠﺮُﻐَـﺗ َﻼَﻓ "Marma aja pisan-pisan panguripan donya gawe lena marang sira." (QS Luqman:33). Akhirul kalam, kula cekapaken rumiyin atur kula. Menawi wonten leresipun menika saking Allah, sumangga kaagema. Bilih wonten atur ingkang sisip estu menika saking kawula piyambak, lumebering tirta aksama tansah kawula suwun. Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Thariq.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 95 Piwulang (46): Mulat Sarira Hangrasa Wani ﱠﻻِا َﻪٰﻟِا َﻻ ْنَا ُﺪَﻬْﺷَا . ِمَﻼْﺳِﻻْاَو ِنﺎَْﳝِﻻْا ِﺔَﻤْﻌِﻨِﺑ ﺎَﻨْـﻴَﻠَﻋ َﻢَﻌْـﻧَا ىِﺬﱠﻟا ِﷲ ِ ُﺪْﻤَْﳊَا ُﻪُﻟْﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنَا ُﺪَﻬْﺷَاَو . ُمﱠﻼَﻌْﻟا ُﻚِﻠ ﳌا ُﻪَﻟ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا َ . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَا . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا . ِمﺎَﻧَﻻْا ُﺪﱢﻴَﺳ Para sedherek jama'ah majlis taklim ingkang kawula hurmati, sumangga tansah muji syukur dhateng Allah dene nikmat iman lan islam taksih cumondhok ing badan kita. Shalawat lan salam konjuk ngarsa dalem Nabiyullah akhir jaman, Muhammad SAW, dalasan para kulawarga lan shahabatipun. Para sedherek, ing kalodhangan wekdal menika kula badhe ngaturaken salah satunggal piwulang luhur saking para leluhur ingkang asring kita pireng ing madyaning bebrayan. Inggih menika: mulat sarira angrasa wani. Dene tegesipun manungsa kedah purun naliti kanthi premati dhateng ing dhiri pribadinipun. Menawi pranyata wonten sisip pribadhinipun kedah wantun andhadha kalepatan kalawau lan purun wangsul ing margi ingkang leres. Boten perlu rumaos lingsem utawi gengsi, enggal kemawon tobat sarta nilar laku ala tumuju dhateng kautamen. lan lepat Ingkang kathah, tiyang boten kersa andhadha kalepatanipun piyambak. Malah pados sarana kangge nutupi kalepatan kalawau amrih boten kaweleh ing ngakathah. Piyambakipun gengsi menawi ngakeh salah, lan puguh boten purun seleh. Nanging dhumateng tiyang sanes racakipun tiyang gampil manggih kalepatanipun. Wonten peribahasa Indonesia ingkang nggambaraken watak kalawau; kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak kelihatan.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 96 Watak ingkang kados makaten prayogi dipun tilar awit Kangjeng Nabi dhawuh: ُﻪَﻜﻳِﺮَﺷ ُﺐ ِﺳﺎَُﳛ ﺎَﻤَﻛ ُﻪَﺴْﻔَـﻧ َﺐ ِﺳﺎَُﳛ ﱠﱴَﺣ ﺎﻴِﻘَﺗ ُﺪْﺒَﻌﻟا ُنﻮُﻜَﻳ َﻻ "Sawijining abdi ora disebut takwa nganti dheweke naliti pribadine kayadene naliti kancane." (HR Tirmidzi). Para sedherek, satunggaling muslim kedah adil dhateng dhiri pribadinipun. Menika boten gampil awit adat pakulinan tiyang dipun kuwasani dening ego pribadi, utawi hawa nafsu. Kathah manungsa ingkang ngremehaken kalepatanipun piyambak lan nganggep sepele. Awit sampun dipun kuwasani nafsu satemah tansah anggunggung dhiri. Gegambaraning tiyang ingkang makaten sampun kaweca ing dalem Al Qur'an: ِ اوُﺪَﺤَﺟَو ًاّﻮُﻠُﻋَو ًﺎﻤْﻠُﻇ ْﻢُﻬُﺴُﻔﻧَأ ﺎَﻬْـﺘَﻨَﻘْـﻴَـﺘْﺳاَو ﺎَ Lan dheweke ingkar karana dhalim lan gumunggung, kamangka jro atine ngyakini (benere)." (QS. An-Naml: 14) Kathah tiyang ingkang ing batos sampun rumaos lepat, nanging ing lahir boten purun andhadha kalepatanipun amargi rumaos lingsem. Menika lingsem ingkang klentu. Kedahipun tiyang rumaos lingsem menawi lepat, lajeng enggal-enggal tobat sarta ngleresaken lampah. Kangjeng Nabi Muhammad SAW, janma agung ingkang kalis saking dosa kemawon tansah naliti dhateng dhiri pribadinipun sarta tansah nyuwun aksama saking Pangeran. Nabi dhawuh: ُﻩُﺮِﻔْﻐَـﺘْﺳَأَو ِﷲا َﱃِإ ُبْﻮُـﺗَأ ْﱢﱐِﺈَﻓ ،ُﻩْوُﺮِﻔْﻐَـﺘْﺳاَو ِﷲا َﱃِإ اْﻮُـﺑْﻮُـﺗ ،ُسﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ ٍةﱠﺮَﻣ َﺔَﺋﺎِﻣ ٍمْﻮَـﻳ ﱢﻞُﻛ ِﰲ "He para manungsa, tobata sira marang Allah lan mintaa pangapura marang Panjenengane, karana satemene ingsun (uga) tobat marang Allah lan minta pangapura marang Panjenengane saben dina kaping satus." (HR Ahmad). Menawi Kangjeng Nabi kemawon tansah nyuwun pangapura dhateng Allah ing saben dintenipun, menapa malih kita para manungsa ingkang
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 97 kebak dosa menika, kedahipun langkung kathah-kathah anggen kita ndhedhepe dhateng Pangeran aminta sih kawelasan kangge sedaya kalepatan kita. Para sedherek, tuntunan saking Kangjeng Nabi kalawau supados kita boten kerem ing ilinining pakarti dosa ingkang sansaya ageng. Kanthi tobat ing saben dinten ilining dosa saged kita punggel temah boten andadra. Benten menawi kita nganggep remeh dosa-dosa kita ing saben dinten, ingkang senadyan dosa kalawau dosa alit dangu-dangu saged nglempak dados ageng. Sampun ngantos kita kados ingkang kasebat ing dhawuh Allah menika: ٌﻢﻴِﻈَﻋ ِﻪﱠﻠﻟا َﺪﻨِﻋ َﻮُﻫَو ًﺎﻨﱢﻴَﻫ ُﻪَﻧﻮُﺒَﺴَْﲢَو "...Lan sira nganggep prekara itu sepele. Kamangka ing ngarsaning Allah iku prekara kang gedhe." (QS An Nuur: 15). Para sedherek, kanthi wulang mulat sarira angrasa wani, kita langkung gampil naliti dhiri pribadi kita. Menawi lepat enggal-enggal saged dipun leresaken. Benten kaliyan menawi kita nganggep sepele dosa-dosa padinan kita. Senadyan namung dosa alit nanging saged njalari kita kulina ugi ngremehaken dosa. Menapa malih menawi kita boten enggal-enggal mertobat, boten mokal menawi dosa-dosa alit kalawau sangsaya ndadra. Temah kita wantun nindakaken dosa ingkang saya dangu saya ageng. Sebab watak saking hawa nafsu menika saya ndadra menawi dipun uja. Ingkang sakawit dosa alit, menawi boten enggal mertobat saged kemawon kanthi lumampahing wekdal lajeng saya ageng, saya ageng, temah boten saged ketututan dening tobat. Amargi saking numpukipun dosa-dosa sahengga ingkang nindakaken piyambak ngantos kesupen. Menawi sampun kesupen kita boten saged nyuwun pangapunten. Menapa malih menawi dosa menika ngembet tiyang sanes, saya angel anggen kita nglari kalepatan menika. ingkang sanget Para sedherek, Allah sampun paring katetepan ngenthengaken dhateng gesanging manungsa. Inggih menika, Allah njamin tumrap sinten kemawon ingkang sampun kalajeng nindakaken dosa lan enggal-enggal mertobat saha nyuwun pangapura, yektos badhe dipun paringi pangapunten. Allah dhawuh:
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 98 ْاوُﺮَﻔْﻐَـﺘْﺳﺎَﻓ َﻪّﻠﻟا ْاوُﺮَﻛَذ ْﻢُﻬَﺴُﻔْـﻧَأ ْاﻮُﻤَﻠَﻇ ْوَأ ًﺔَﺸ ِﺣﺎَﻓ ْاﻮُﻠَﻌَـﻓ اَذِإ َﻦﻳِﺬﱠﻟاَو ْﻢُﻫَو ْاﻮُﻠَﻌَـﻓ ﺎَﻣ ﻰَﻠَﻋ ْاوﱡﺮِﺼُﻳ َْﱂَو ُﻪّﻠﻟا ﱠﻻِإ َبﻮُﻧﱡﺬﻟا ُﺮِﻔْﻐَـﻳ ﻦَﻣَو ْﻢِِﻮُﻧُﺬ ِﻟ َنﻮُﻤَﻠْﻌَـﻳ "Lan (uga) wong-wong kang menawa nindakake pakarti kang jember utawa nganiaya marang awake dhewe, dheweke banjur eling marang Allah, nuli nyuwun pangapura tumrap dosa-dosane lan sapa maneh kang bisa paring pangapura saliyane Allah? Lan wong-wong iku ora nerusake pakarti jembere iku, nalika dheweke padha mangerteni." (QS Ali 'Imron: 135). Ing ayat menika Allah njamin badhe paring pangapura dhateng sinten kemawon ingkang sampun kalajeng nindakaken pakarti dosa. Ing ayat menika ugi dipun langkung sae malih menawi sasampunipun eling lan nyuwun pangapura lajeng enggal-enggal nglereni anggenipun tumindak jember. Lajeng kadospundi tumrap tiyang ingkang mertobat nanging ngambali malih tumindak sasar? terangaken bilih Para sedherek, sawetawis kadang wonten ingkang gadhah pamanggih bilih tiyang dosa ingkang mertobat menika boten piguna menawi benjing dipun ambali malih dosanipun. Pamanggih ingkang makaten boten patitis. Awit menawi kita sampun eling saking tumindak dosa kedahipun enggal-enggal nyuwun pangapura. Saged ugi benjing kita kalimput malih, nanging sinten jantraning gesangipun manungsa. Saged ugi ingkang mangertos sabibaripun mertobat tiyang kalawau lajeng pejah. Tiyang ingkang sampun mertobat wau kanthi makaten pejah ing dalem kahanan sampun dipun ingkang ngendhe-endhe apura dosanipun. Benten kaliyan anggenipun mertobat, saged ugi kapitunan awit cekaking umur. Allah njabel nyawanipun saderengipun piyambakipun kaparingan pangapunten. tiyang Para sedherek, piwulang saking leluhur mulat sarira angrasa wani tetela sanget piguna tumrap gesang kita. Ndadosaken kita gampil nglenggana dhateng sedaya lepat lan dosa. Sumangga kita leluri amrih raharjaning gesang kita. Cekap semanten atur kula. Bilih wonten kirang lan sisip saha boten dados panujuning manah, kula tansah nyuwun rumentahing sih pangaksama. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 99 Piwulang (47): Njagi Kulawarga Saking Geni Naraka ُﺪَﻬْﺷَا . ِﻦﻳﱢﺪﻟاَو ﺎَﻴْـﻧﱡﺪﻟا ِرﻮُﻣُأ ﻰَﻠَﻋ ُ ْﲔِﻌَﺘْﺴَﻧ ِﻪِﺑَو ،َﲔِﻤَﻟﺎ َﻌْﻟا ﱢبَر ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا . ُﻪُﻟْﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنَا ُﺪَﻬْﺷَاَو . ُﻪَﻟ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﱠﻻِا َﻪٰﻟِا َﻻ ْنَا . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَا . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳ َو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا Para jama'ah majlis taklim ingkang kinasihing Gusti, sumangga kita tansah muji syukur dhateng Pangeran, ingkang sampun paring pitulung ing urusan donya lan akhirat. Shalawat lan salam konjuk dhateng Nabi ingkang minulya, Muhammad SAW, dalasan kulawarga lan shahabatipun. Para sedherek, kita gesang ing donya menika sanesipun ngibadah dhateng Pangeran ugi mangun bebrayan ing masyarakat. Kanthi cara ingkang makaten ras manungsa saged lestari wiwit tumurunipun Bapa Adam ngantos benjing dinten kiamat. Ing bebrayan ageng alam praja menika, kita mangun bale wisma, sesomahan lan gesang salaki-rabi kados ingkang tiyang gesang sanesipun. Kathah saking kita lumrahing kulawarganipun bagya-mulya, sakinah lan kebak rahmah saking Pangeran. Gesang bebrayan ing antawis jalu-estri nuwuhaken raos raket dhateng kekalihipun. Kathah tiyang bebrayan ingkang guyub rukun kados mimi lan mintuna. Saksat datan bengang sarambut ing saben dinten. Tansah katingal sarimbit reruntungan ing pundi papan. Prekawis menika panci sampun kodrat lan sampun dados kersanipun Allah Ta'ala, kados ing dhawuh menika: َﻞَﻌَﺟَو ﺎَﻬْـﻴَﻟِإ اﻮُﻨُﻜْﺴَﺘﱢﻟ ًﺎﺟاَوْزَأ ْﻢُﻜ ِﺴُﻔﻧَأ ْﻦﱢﻣ ﻢُﻜَﻟ َﻖَﻠَﺧ ْنَأ ِﻪِﺗﺎَﻳآ ْﻦِﻣَو َنوُﺮﱠﻜَﻔَـﺘَـﻳ ٍمْﻮَﻘﱢﻟ ٍتﺎَﻳ َﻵ َﻚِﻟَذ ِﰲ ﱠنِإ ًﺔَْﲪَرَو ًةﱠدَﻮﱠﻣ ﻢُﻜَﻨْـﻴَـﺑ
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 100 (Pangeran) yakuwi tandha-tandha kuwasane "Lan Panjenengane nitahake kanggo sira jodho-jodho saka jinisira dhewe, supaya sira condhong lan rumangsa tentrem marang dheweke. Lan didadekake ing antaranira rasa tresna lan asih. Satemene ing kang kaya mangkono iku bener-bener ngemot tandha-tandha kanggo wong kang mikir." ing antarane (QS Ar Ruum: 21). Nanging sedherek, kabagyan ing donya menika boten langgeng. Senadyan tiyang sarimbit katinggal guyub rukun ing donya menika, saged ugi ing akhirat boten saged kempal malih awit benten papanipun. Saged ugi satunggal pasangan katingal harmonis ing donya, nanging pranyata kekalihipun nglampahi amal ingkang benten. Ingkang satunggal senadyan kebak ing raos tresna asih dhateng garwa nanging jebul ugi nyimpen ingkang nuwuhaken dosa. Prekawis menika njalari amalan ala piyambakipun kalebet tiyang ingkang nandhang kapitunan ing akhirat sahengga dipun papanaken ing naraka, ingkang njalari boten saged kempal malih kaliyan kulawarganipun. Saged ugi kalampahan satunggaling kulawarga ingkang bapa-ibunipun sregep ngibadah manembah dhateng Pangeran, nanging tiyang sepuh ingkang yutun menika ndilalah kagungan putra ingkang murang tata satemah benjing kalebetaken ing naraka. Bapa- biyung lan anak boten saged kempal ing alam akhirat. Saiba emanipun menawi kedadosan makaten nemahi dhateng kita. Ing donya reruntungan nanging ing akhirat kedah kapisahaken. Para sedherek, kempaling kulawarga ing donya dumugi akhirat yektos satunggaling kasaenan ingkang ageng. Mila Allah dhawuh supados kita tansah njagi kulawarga kita sampun ngantos ing akhirat mangke kajalomprong ing naraka. Kados ingkang kaserat ing dalem Surat At Tahrim: ُةَرﺎَﺠِْﳊاَو ُسﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻫُدﻮُﻗَو ًارﺎَﻧ ْﻢُﻜﻴِﻠْﻫَأَو ْﻢُﻜَﺴُﻔﻧَأ اﻮُﻗ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ ﺎَﻣ َنﻮُﻠَﻌْﻔَـﻳَو ْﻢُﻫَﺮَﻣَأ ﺎَﻣ َﻪﱠﻠﻟا َنﻮُﺼْﻌَـﻳ َﻻ ٌداَﺪ ِﺷ ٌظ َﻼِﻏ ٌﺔَﻜِﺋ َﻼَﻣ ﺎَﻬْـﻴَﻠَﻋ َنوُﺮَﻣْﺆ ُـﻳ "He wong-wong kang padha iman, jaganen awakmu lan kulawargamu saka geni naraka kang urub-urube saka manungsa lan watu. Panjagane
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 101 malaikat-malaikat kang kasar, kang wengis, kang ora duraka marang Allah tumrap apa kang kaparintahake marang dheweke lan tansah nindakake apa kang kaparintahake." (QS At Tahrim: 6). Ing ayat menika dipun dhawuhaken dhumateng kita supados kita ngreksa dhiri pribadi lan kulawarga kita saking siksa naraka. Dados ing mriki kulawarga kedah dipun gatosaken kadosdene dhateng dhiri kita piyambak. Awit saiba emanipun menawi kulawarga kita ingkang ing donya kita tresnani lan tansah kita angge gondhelan gesang pranyata ing akhirat boten manggih raharja. Saiba getun keduwunging manah kita benjang menawi ngantos kalampahan kados makaten. Kabagyan kita ing akhirat boten sampurna menawi kita piyambak ingkang mlebet suwarga, kamangka kulawarga kita ingkang sampun sabiyantu ing donya menika malah kasiksa ing naraka. Para sedherek, awit saking caketing raos ing antawis anggota kulawarga menika, Kangjeng Nabi Ibrahim nate nyuwun dhateng Pangeran supados dipun paringi putra ingkang saleh, boten nyekuthokaken Allah lan sregep shalat. Ing pamrih supados saged makempal sakulawarga benjang wonten ing akhirat. Ing Surat As-Shaffat Kangjeng Nabi Ibrahim nyuwun: َﲔِِﳊﺎﱠﺼﻟا َﻦِﻣ ِﱄ ْﺐَﻫ ﱢبَر "Dhuh Pangeran kula, paringana kula turun ingkang saleh. (QS As Shaffat: 100). Ugi ing Surat Ibrahim, kasebat: َﺪُﺒْﻌ َـﻧ ْنَأ ﱠِﲏَﺑَو ِﲏْﺒُﻨْﺟاَو ﺎًﻨِﻣآ َﺪَﻠَـﺒْﻟا اَﺬَﻫ ْﻞَﻌْﺟا ﱢبَر ُﻢﻴِﻫاَﺮْـﺑِإ َلﺎَﻗ ْذِإَو َمﺎَﻨْﺻَ ْﻷا Lan elinga nalika Ibrahim nyuwun: "Dhuh Pangeran kula, dadosna nagri punika aman lan tinebihna kula lan anak-anak kula saking manembah dhateng brahala." (QS Ibrahim: 35).
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 102 Ing mriki Kangjeng Nabi Ibrahim nyuwun supados dhiri pribadi lan anak turunipun kalis saking pakarti manembah dhateng brahala. Kanthi makaten benjing ing akhirat saged makempal awit akidah lan amalanipun sami. Para sedherek, njagi kulawarga saking geni naraka kanthi makaten dados sesanggeman saben tiyang. Awit sedaya tiyang dipun paringi tanggel jawab piyambak-piyambak saking Pangeran. Tumrap tiyang jaler ingkang mengku balewisma, dados tanggel jawabipun kangge ngreksa dhateng garwa lan putra sedaya. Tumrap tiyang estri minangka pangreksa bale somah tanggel jawabipun sumrambah dhateng putra-putranipun, langkung- langkung menawi taksih alit. Ing satunggaling hadits Nabi dhawuh: ﻰَﻠَﻋ ٍعاَر ُﻞُﺟﱠﺮﻟاَو ، ٍعاَر ُﺮْـﻴِﻣَﻷاَو ،ِﻪِﺘﱠﻴِﻋَر ْﻦَﻋ ٌلْوُﺆْﺴَﻣ ْﻢُﻜﱡﻠُﻛَو ، ٍعاَر ْﻢُﻜﱡﻠُﻛ ْﻢُﻜﱡﻠُﻛَو ٍعاَر ْﻢُﻜﱡﻠُﻜَﻓ ،ِﻩِﺪَﻟَوَو ﺎَﻬ ِﺟْوَز ِﺖْﻴَـﺑ ﻰَﻠ َﻋ ٌﺔﱠﻴِﻋاَر ُةَأْﺮَﻤْﻟاَو ،ِﻪِﺘْﻴَـﺑ ِﻞْﻫَأ ﺖﱠﻴِﻋَر ْﻦَﻋ ٌلْوُﺆْﺴَﻣ Sira kabeh pangarsa, lan kabeh saka sira bakal diminta tanggung jawab tumrap kang sira reksa. Panguwasa iku pangarsa lan wong lanang iku pangarsa tumrap brayate, lan wong wadon iku pangarsa tumrap somah lan anak-anake. Sahengga kabeh sira iku pangarsa lan saben sira bakal kapinta tanggungjawabe." (HR Mutafaq 'alaih). Para sedherek, sasampunipun terang bilih kita sedaya gadhah tanggel jawab sowang-sowang, lajeng kadospundi trap-trapanipun ing bale somah kangge nuhoni dhawuh menika? Ing ngandhap menika badhe katur sawetawis trap-trapanipun supados boten tuna dungkap anggen kita nuhoni tanggel jawab kalawau. Ingkang sepisan, memulang kasaenan dhateng anggota kulawarga. Para sedherek, tumrap tiyang Jawi satunggaling tiyang jaler ing kulawarga kawastanan guru laki, tegesipun guru salaki rabi. Dados tiyang jaler gadhah tanggel jawab kangge memulang kasaenan tumrap garwa lan putra-putranipun samangke. Kangge saged nindakake pakaryan menika pasthi satunggaling tiyang jaler betah kalih prekawis. Satunggal ilmu ingkang cekap. Inggih menika pangertosan saha wulang kasaenan ingkang
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 103 baku kangge bebrayan. Kaping kalih inggih kedah saged dados tuladha tumrap kulawarganipun. Badhe kadospundi anggenipun memulang kasaenan dhateng kulawarga menawi dhiri pribadinipun piyambak boten nglampahi. Dados minangka kepala bale somah tiyang jaler kedah gadhah ilmu lan amal kasaenan. Prekawis menika ugi tumrap dhateng para ibu dhateng para putranipun ingkang taksih alit. Sumangga para putra dipun kulinakaken nindakaken kasaenan, amrih dados watak sae ing tembenipun. Kaping kalih, tansah ngemutaken dhateng kasaenan Ing masa kalanipun senadyan sampun dipun wulang kasaenan, tiyang saged kemawon tumindak sasar awit werni-werni sebab. Mila minangka tiyang sepuh kedah boten bosen-bosen pangarsaning bale somah, anggenipun ngemutaken dhateng sedaya anggota kulawarga supados tansah nindakaken amal kasaenan. Menawi wonten ingkang nalisir sekedhik enggal-enggal kemawon dipun saruwe, dipun emutaken, dipun tuturi supados wangsul ing margi ingkang leres. Sampun ngantos dipun jaraken awit badhe tansaya ndadra temah kabanjur-banjur ing margi sasar. Nanging inggih kedah kanthi wicaksana anggen kita ngemutaken. Sampun ngantos malah kulawarga kita tuna dungkap anggenipun nampi pemut kalawau. Kaping tiga, bilih perlu paring paukuman ingkang murwat Karana sanget wigatos prekawis akhirat katimbang urusan donya, prayogi lan boten menapa menawi ing satunggaling wekdal kita kapeksa matrapi paukuman dhateng anggota kulawarga ingkang nalisir saking margi ingkang leres. Tamtu kemawon ujubing paukuman menika dhapur kangge ndhidhik supados kapok. Mila inggih kedah dipun watara piyambak trap- trapanipun. Sampun ngantos paukuman ingkang kita trapaken malah ndadosaken salah kedadosan. ingkang sampun katur dipun Akhirul kalam, sumangga menapa praktikaken ing bale wismanipun piyambak-piyambak amrih gesang kita saged makempal kulawarga ing donya dumugi akhirat. Cekap semanten atur kawula. Wonten galap-gangsuling atur kula tansah ngajeng-ajeng agunging pangaksama. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 104 Piwulang (48): Weweh Marang Kang Cerak ﱠﻻِا َﻪٰﻟِا َﻻ ْنَا ُﺪَﻬْﺷَا . ِمَﻼْﺳِﻻْاَو ِنﺎَْﳝِﻻْا ِﺔَﻤْﻌِﻨِﺑ ﺎَﻨْـﻴَﻠَﻋ َﻢَﻌْـﻧَا ىِﺬﱠﻟا ِﷲ ِ ُﺪْﻤَْﳊَا ُﻪُﻟْﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنَا ُﺪَﻬْﺷَاَو . ُمﱠﻼَﻌْﻟا ُﻚِﻠ ﳌا ُﻪَﻟ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا َ . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَا . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا . ِمﺎَﻧَﻻْا ُﺪﱢﻴَﺳ Para sedherek jama'ah majlis taklim ingkang kawula hurmati, sumangga tansah muji syukur dhateng Allah dene nikmat iman lan islam taksih cumondhok ing badan kita. Shalawat lan salam konjuk ngarsa dalem Nabiyullah akhir jaman, Muhammad SAW, dalasan para kulawarga lan shahabatipun. Para sedherek, salah satunggal piwulang kasaenan saking agami Islam ingkang tansah kita perdi ing saben wekdal inggih menika sadaqah, utawi weweh dhateng tiyang sanes ingkang mbetahaken. Sadaqah mujudaken amalan ingkang sae lan kathah manfaatipun. Salah satunggal kados ingkang kasebat ing dhawuh Allah: َنْﻮﱡـﺒُِﲢ ﺎﱠِﳑ اﻮُﻘِﻔْﻨُـﺗ ﱠﱴَﺣ ﱠِﱪْﻟا اﻮُﻟﺎَﻨَـﺗ ْﻦَﻟ "Sira kabeh babarpisan ora bakal nggayuh kabecikan kang sampurna nganti sira mblanjakake sebagian saka bandha kang kotresnani." (QS. Ali-'Imran : 92) Prekawis kasaenanipun sadaqah boten badhe kita rembag ing kalodhangan menika jalaran sampun kathah para mubaligh ingkang ngaturaken. Nanging, ing mriki kawula badhe ngaturaken sadaqah menika saenipun dipun paringaken dhateng sinten, lan menapa dhasaripun. Saderengipun matur kathah kawula aturaken satunggaling dhawuh Allah ing dalem Al Qur'an:
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 105 ًاﺮﻳِﺬْﺒَـﺗ ْرﱢﺬَﺒُـﺗ َﻻَو ِﻞﻴِﺒﱠﺴﻟا َﻦْﺑاَو َﲔِﻜْﺴِﻤْﻟاَو ُﻪﱠﻘَﺣ َﰉْﺮُﻘْﻟا اَذ ِتآَو "Lan wenehna marang kulawarga-kulawarga kang caket hak-hake, marang wong miskin lan marang wong kang lagi lumaku. Lan aja sira ngabul-abulake (bandhamu) kanthi boros." (QS Al Israa': 26). Ing ayat kasebat kita dipun jurung supados ngedalaken bandha kangge kulawarga ingkang caket, salajengipun dhateng tiyang miskin lan dhateng tiyang ingkang lumampah utawi musafir. Kulawarga ingkang caket dipun sebat rumiyin, menika dados tandha bilih dipun tengenaken peparing dhateng kulawarga piyambak saderengipun peparing dhateng tiyang sanes. Prekawis menika jumbuh kaliyan dhawuhipun Kangjeng Nabi SAW: ُلﻮُﻌَـﺗ ْﻦَِﲟ ْأَﺪْﺑاَو ، ًﲎِﻏ ِﺮْﻬَﻇ ْﻦَﻋ َنﺎَﻛ ﺎَﻣ ِﺔَﻗَﺪﱠﺼﻟا ُﺮْـﻴَﺧ "Sadaqah kang paling becik (yaiku) kang kawetokake saluwihe kaperluan, lan wiwitana saka wong kang sira tanggung." (HR. Bukhari). Kangjeng Nabi ugi dhawuh: ِﻪِﺑ َﺖْﻗﱠﺪَﺼَﺗ ٌرﺎَﻨﻳِدَو ٍﺔَﺒَـﻗَر ِﰱ ُﻪَﺘْﻘَﻔْـﻧَأ ٌرﺎَﻨﻳِدَو ِﻪﱠﻠﻟا ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﰱ ُﻪَﺘْﻘَﻔْـﻧَأ ٌرﺎَﻨﻳِد ُﻪَﺘْﻘَﻔْـﻧَأ ىِﺬﱠﻟا اًﺮْﺟَأ ﺎَﻬُﻤَﻈْﻋَأ َﻚِﻠْﻫَأ ﻰَﻠَﻋ ُﻪَﺘْﻘَﻔْـﻧَأ ٌرﺎَﻨﻳِدَو ٍﲔِﻜْﺴِﻣ ﻰَﻠَﻋ َﻚِﻠْﻫَأ ﻰَﻠَﻋ . "Ana dinar kang sira infakake ing margane Allah, dinar kang sira lan dinar kang sira infakake kanggo mardhikakake batur sadaqahake marang wong miskin. Nanging dinar kang sira blanjakake kanggo kulawargamu (anak-bojo) luwih akeh ganjarane." tukon (HR. Muslim). Para sedherek, sawetawis dalil inginggil suka pangertosan bilih tumrap kita tiyang muslim paring nafkah dhateng kulawarga menika dipun utamekaken katimbang sadaqah dhateng tiyang sanes. Nanging kita kedah emut dhateng watesipun nafkah dhateng kulawarga kalawau. Sampun ngantos kita lajeng kalepyan nguja dhateng kulawarga satemah lirwa
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 106 dhateng tiyang sanes ingkang langkung mbetahaken arta bandha kalawau. Dene watesipun inggih menika, menawi kaperluan kulawarga sampun kacekap enggal-enggal kemawon kita tumoleh dhateng kanan-kiring kangge ambagi rejeki saking Pangeran. Ingkang dipun wastani kaperluan inggih menika kabetahan ingkang kedah dipun cekapi. Sanes kasukan ingkang sipatipun namung nguja kasenengan pribadi kemawon. Allah dhawuh dhateng Kangjeng Nabi: ْﻢُﻜﱠﻠَﻌَﻟ ِتﺎَﻳﻵا ُﻢُﻜَﻟ ُﻪّﻠﻟا ُﱢﲔﺒُﻳ َﻚِﻟَﺬَﻛ َﻮْﻔَﻌْﻟا ِﻞُﻗ َنﻮُﻘِﻔﻨُﻳ اَذﺎَﻣ َﻚَﻧﻮُﻟَﺄْﺴَﻳَو َنوُﺮﱠﻜَﻔَـﺘَـﺗ "Lan wong-wong padha takon marang sira apa kang wong-wong iku nafkahake". Kandhaa, "Kang luwih saka kaperluan!" Mangkono Allah anerangake ayat-ayate supaya sira padha mikir." (QS Al Baqarah: 219). Dados tuntunan syariat agami bab sadaqah menika sampun terang. Inggih menika dipun tengenaken kaperluan pribadi rumiyin. Salajengipun menawi wonten rejeki ingkang luwih enggal-enggal kemawon tumoleh dhateng sanesipun. Kawiwitan saking sadherek ingkang caket, tangga tepalih, pawong sanak, mitra patepangan, ingkang mbetahaken. Sadaqah dhateng tiyang-tiyang ingkang caket gadhah kautamen ingkang langkung, kados dhawuh Kangjeng Nabi: : ِنﺎَﺘَﻨْـﺛا ِﻢ ِﺣﱠﺮﻟا يِذ ﻰَﻠَﻋ َﻲِﻫ َو ٌﺔَﻗَﺪَﺻ ِ ْﲔِﻜْﺴِﻤْﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﺔَﻗَﺪﱠﺼﻟَا ٌﺔَﻠِﺻ َو ٌﺔَﻗَﺪَﺻ "Sadaqah marang wong miskin iku sadaqah sawiji, lan sadaqah marang kang caket iku loro (kabecikan); sadaqah lan silaturahim." (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah lan Hakim). Sinaosa makaten, anggen kita ngetrapaken dhawuh inginggil ugi kedah wicaksana. Ing masa kalanipun kita kepanggih tiyang ingkang boten kita tepangi nanging sanget perlu kabantu awit gadhah kaperluan ingkang dharurat. Ing prekawis menika kita boten kenging suminggah, kita kedah enggal-enggal bebantu sakiyatipun. Umpaminipun kita manggihi sedherek ingkang musafir lan katelasan arta. Boten wonten awonipun menawi kita
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 107 tumut bebantu senadyan tiyang wau boten kita tepangi. Menika malah prayogi sanget. Para sedherek, tuntunan syari'at bab sadaqah menika sejatosipun kangge merdi watak welas lan asih kita dhateng sasama gesang. Lan cakupaning sifat welas asih menika wiyar sanget. Saged kemawon dhateng tiyang sanagari malah ugi tiyang sadonya. Kados jutawan Bill Gates ingkang kasusra kadidene tiyang paling sugih sadonya. Piyambakipun ing masakala tansah leledhang ing saindenging donya saperlu abebantu dhateng tiyang- tiyang ingkang kacingkrangan. Agami Islam sanget jumurung dahteng lekasipun Bill Gates kasebat. Awit menika wujud saking sifat welas lan asih dhateng sasami. Nanging inggih caranipun kados ingkang sampun kaaturaken ing inggil; dipun wiwiti saking ingkang paling caket. Boten ilok lan kirang utami menawi kita tengenaken ingkang tebih kanthi nglirwakaken ingkang caket. Caket ing mriki saged dipun tegesi caket ing papan, kados para tangga-tepalih. Ugi saged dipun tegesi caket ing pasedherekan. Tiyang-tiyang menika ingkang kedah kita tengenaken rumiyin. Para sedherek, sampun kaaturaken tuntunan syari'at bab sadaqah. Sumangga dipun resepi ing manah lan sasaged-saged dipun amalaken sakiyatipun. Cekap semanten atur kula, wonten kirang lan sisip nyuwun agunging pangapunten. Wabillahi taufq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 108 Piwulang (49): Ipil-Ipil Kasaenan ِﳍ ﺎَﻧاَﺪَﻫ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊ ُﻪﱠﻠﻟا ﺎَﻧاَﺪَﻫ ْنَأ َﻻْﻮَﻟ َيِﺪَﺘْﻬَـﻨِﻟ ﺎﱠﻨُﻛ ﺎَﻣَو اَﺬَ ُﺪَﻬْﺷَأ . ﻪُﻟﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ ًاﺪﱠﻤَﺤـُﻣ ﱠنَأ ُﺪَﻬْﺷَأَو ُﻪَﻟ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ﷲا ﱠﻻِإ َﻪَﻟِإ ﱠﻻ ْنَأ . . ُﺪْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا Para jamaah majlis taklim, rahimakumullah. Mangga kawula dherekaken muji syukur katur ngarsa dalem Pangeran Ingkang Maha Kuwaos, ingkang sampun nitahaken manungsa ing dalem kahanan ingkang sampurna. Shalawat lan salam konjuk dhateng Kanjeng Nabi Muhammad, SAW, panuntun manungsa sabumi, ingkang sampun paring tuladha kanthi pakarti agung (khuluqin 'adzim). Para sedherek, kita tiyang muslim pitados bilih sedaya kasaenan ingkang kita tindakaken ing donya menika badhe tampi pituwas ingkang sakalangkung murwat saking Allah SWT ing akhirat mangke. Boten wonten kasaenan senadyan saboboting glugut ingkang boten kaganjar dening Allah. Allah sampun dhawuh: ُﻩَﺮَـﻳ ًا ْﲑَﺧ ٍةﱠرَذ َلﺎَﻘْـﺜِﻣ ْﻞَﻤْﻌَـﻳ ﻦَﻤَﻓ "Sing sapa wonge nindakake kabecikan senadyan saboboting glugut, mesthi dheweke bakal weruh piwalese." (QS Al Zalzalah:7). Ingkang dipun wastani ( ٍةﱠرَذ) dzarah, inggih menika wujud ingkang sanget alit, saalit-alitipun. Kita umpamekaken glugut ingkang alus lan boten katinggal, nanging sejatosipun tembung menika kangge mastani barang ingkang langkung alit malih. Tiyang Yunani mastani atom. Saking alitipun ا
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 109 kita boten saged sumerep wujudipun kanthi mripat lamba. Nah, sedherek kasaenan ingkang bobotipun namung samanten menika ugi badhe kaganjar dening Allah. Menika dados bukti bilih Allah sakalangkung Maha Mirah dhateng para manungsa. Para sedherek, dhawuh Allah menika sejatosipun paring kasempatan dhateng kita sedaya kangge ipil-ipil kasaenan. Tegesipun, keklempak kasaenan kanthi sakedhik mbaka sakedhik. Mila sumangga ing saben kasempatan ing pundi kemawon menawi wonten kasempatan kangge damel kasaenan sampun ngantos dipun lewati kemawon. Umpaminipun nembe tindak dhateng masjid, kok manggih beling wonten margi, prayogi liwat. menawi kasingkirna supados boten natoni Sasampunipun dugi masjid kok ningali emper masjid wonten kotoran cecak rentah. Enggal-enggal kemawon dipun seblaki supados boten kaplenyek jamaah sanes. Bibar shalat kok gelaran dereng kagulung, boten rugi menawi kendel sakedhap kangge ngrapekaken gelaran. Menika conto- conto kasaenan ingkang namung sepele, nanging mujudaken amal piguna sanget saumpami dados pakulinan. tiyang ingkang Cekak aosipun sampun ngantos kita kapitunan jalaran boten manfaataken ingkang sakedhik kasempatan kangge nindakaken amalan-amalan kalawau. Awit amalan-amalan ingkang sakedhik saged ugi malah dados pepethinganing amal kados ingkang badhe katur ing ngandhap: Amal sakedhik ingkan ajeg langkung dipun tresnani Allah Para sedherek, kasaenan ingkang katindakaken kanthi ipil-ipil kalawau ing benjang badhe dados amalan ingkang ageng. Wonten pepatah basa Indonesia; sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Mila sampun ngantos kita bosen nindakaken amalan-amakan ingkang sakedhik kalawau awit amalan ingkang ajeg katindakaken menika yektos dados amalan ingkang dipun tresnani dening Allah SWT. Wonten riwayat saking Ibu 'Aisyah, bilih Nabi dhawuh: ﱠﱴَﺣ ﱡﻞََﳝ َﻻ َﻪﱠﻠﻟا ﱠنِﺈَﻓ َنﻮُﻘﻴِﻄُﺗ ﺎَﻣ ِلﺎَﻤْﻋَﻷا َﻦِﻣ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُسﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ ﱠﻞَﻗ ْنِإَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ َمِووُد ﺎَﻣ ِﻪﱠﻠﻟا َﱃِإ ِلﺎَﻤْﻋَﻷا ﱠﺐَﺣَأ ﱠنِإَو اﻮﱡﻠََﲤ "He sira para manungsa, lawan sakuwasanira. Karana Allah ora bosen nganti sira kabeh ngrasa bosen. tindakna amal kang jumbuh
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 110 (Mangertia) amalan kang paling ditresnani Allah yakuwi amalan kang ajeg senadyan sethithik. (HR Muslim). Ing hadits kasebat Allah boten badhe bosen nyathet amalan-amalan kita ingkang bobotipun namung sakedhik, malah kepara Allah tresna sanget dhateng tiyang ingkang senadyan sakedhik amalipun nanging tansah ajeng anggenipun nindakaken. Amal sakedhik ingkang ikhlas langkung ageng pangajinipun Para sedherek, yektos bilih Allah sejatosipun boten betah amal kasaenan kita. Kita badhe nindakaken amal menapa boten, Allah boten badhe rugi. Karana Allah menika dzat ingkang Maha Sugih (Al Ghoniy). Tegesipun sugih inggih menika boten sampun betah menapa-menapa malih. Kosokwangsulipun kita para manungsa menika taksih kathah sanget kabetahanipun. Ingkang taksih kathah kabetahanipun dipun wastani fakir (al faqir). Mila para ulama ugi lajeng mastani diri pribadinipun kanthi sebutan ingkang sanget fakir dhateng Allah. Karana Maha Sugih kalawau Allah boten betah dhateng agenging amal kasaenan kita. Kathah utawi sakedhik kanggenipun Allah sami kemawon. Nanging karana Allah sampun janji bilih badhe angganjar dhateng sok sintena tiyang ingkang nindakaken amal kasaenan, mila Allah tetep badhe paring piwales. Nanging agenging piwales boten kanthi tetimbangan kathah lan sakedhiking amal kita. Agenging ganjaran kajumbuhaken kaliyan agenging kaikhlasan manah kita nalika nindakaken amal kalawau. Kanthi makaten saged kemawon amal kasaenan ingkang katingalipun sakedhik lan sepele malah ageng ganjaranipun. Para sedherek, kala jaman sugengipun Rasulullah SAW para shahabat ugi tansah nindakaken amalan-amalan rutin boten ketang namung sakedhik. Nanging mutu amalanipun para shahabat kalawau sakalangkung ageng jalaran dipun landhesi kanthi niat karana Allah kemawon. Rasulullah ing satunggaling wekdal nate dhawuh: ﱠﺪُﻣ َﻎَﻠَـﺑ ﺎَﻣ ﺎًﺒَﻫَذ ٍﺪُﺣُأ َﻞْﺜِﻣ َﻖَﻔْـﻧَأ ْﻢُﻛَﺪَﺣَأ ﱠنَأ ْﻮَﻠَـﻓ ، ِﰉﺎَﺤْﺻَأ اﻮﱡﺒُﺴَﺗ َﻻ ُﻪَﻔﻴِﺼَﻧ َﻻَو ْﻢِﻫِﺪَﺣَأ
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 111 "Aja sira padha ngremehake shahabatku. Saumpama salah sawiji saka sira kabeh infak emas kang gedhene pindha gunung Uhud, marma iku ora bisa nandhingi sa-mud infake para shahabat, lan uga ora satengahe." (HR. Bukhari). Ukuran mud inggih menika sami kaliyan 544 gram ing jaman samangke. Ukuran mud biasa kangge nimbang bahan pangan kados gandum. Ing hadits kasebat Rasulullah dhawuh bilih infakipun para shahabat ingkang agengipun namung gandum sa-mud, langkung ageng ing ngarsanipun Allah katanding kaliyan amalanipun manungsa limrah ingkang arupi emas sagunung Uhud. Gunung Uhud menika gunung alit ingkang ing mriku nate kedadosan Perang Uhud. Mbokmenawi menawi ing mriki agengipun kados gunung Jabalkat ing Bayat. Amalanipun para shahabat ingkang namung samud kalawau badhe dipun wales kanthi ganjaran ageng awit para shahabat anggenipun nindakaken kanthi ikhlasing manah karana agenging raos panembah dhateng Allah. Menika ingkang ndadosaken amalan para shahabat sanget ageng pangajinipun. Para sedherek, kita menika tiyang dhusun ingkang saben dinten gesang kita sarwi sedherhana. Badhe ngamal ingkang kathah inggih boten saged. Nanging senadyan makaten taksih wonten kasempatan kangge kita nggayuh kamulyaning akhirat kanthi amal-amal kasaenan ingkang sakedhik. Waton kita tindakaken kanthi ikhlasing manah sarta raos taat ingkang murni dhateng Allah kados ingkang sampun kadhawuhaken dhateng kita kanthi terang: َﻦﻳﱢﺪﻟا ُﻪَﻟ َﲔِﺼِﻠُْﳐ َﻪﱠﻠﻟا اوُﺪُﺒْﻌَـﻴِﻟ ﱠﻻِإ اوُﺮِﻣُأ ﺎَﻣَو "Kamangka dheweke ora diparentah kejaba manembah marang Allah kanthi ikhlas (amurnekake kataatan) marang Panjenengane ing dalem agama kang lurus." (QS Al Bayyinah: 5). Para sedherek, wosing atur sumangga kita tansah angulinakaken amalan padinan senadyan namung sakedhik-sakedhik. Sebab ingkang sakedhik wau badhe ngalempak kathah lan dados pitulung tumrap gesang kita ing akhirat benjang. Cekap semanten atur kawula. Mugi dadosna tambahing seserepan dhateng panjenengan lan diri pribadi kula piyambak. Wonten kiranging subasita lan sisiping atur, kawula nyuwun agunging pangaksama. Nuwun.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 112 Piwulang (50): Tiyang Ingkang Mulya ِﻦﻳﱢﺪﻟا ﻰَﻠَﻋ ُﻩَﺮِﻬْﻈُﻴِﻟ ﱢﻖَْﳊا ِﻦﻳ ،ُﻪَﻟ َﻚﻳِﺮَﺷ َﻻإ َﻪَﻟإ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا ِدَو ىَﺪُْﳍﺎِﺑ ُﻪَﻟﻮُﺳَر َﻞَﺳْرَأ يِﺬﱠﻟا ِﻪﱠﻠِﻟ ُﺪْﻤَْﳊا َنﻮُﻛِﺮْﺸُﻤْﻟا َﻩِﺮَﻛ ْﻮَﻟَو ِﻪﱢﻠُﻛ َﻻ ْنأ ُﺪَﻬْﺷَأ . ﻪُﻟﻮُﺳَرو ﻩُﺪْﺒﻋ اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنأ ُﺪﻬﺷأو . ٍﺪﱠﻤَُﳏ ِلآ ْﻌَـﺑ ﺎﱠﻣَأ . ُﺪ. Para hadirin anggota majlis taklim ingkang kawula hormati. Sumangga kita aturaken puji syukur dhumateng Allah SWT ingkang sampun paring kanikmatan tanpa wilangan. Shalawat saha salam ugi katur dhumateng Kangjeng Nabi Muhammad SAW, kulawarga lan para shahabat sedaya. Para hadirin rahimakumullah, saking riwayat Abu Hurairah RA, satunggaling wekdal wonten sahabat ingkang pitaken dhateng Kangjeng Nabi SAW: ُمَﺮْﻛَأ ِسﺎﱠﻨﻟا ﱡىَأ "Sinten tiyang ingkang paling mulya menika?" Kangjeng Nabi lajeng suka wangsulan: ْﻢُﻫﺎَﻘْـﺗَأ ِﻪﱠﻠﻟا َﺪْﻨِﻋ ْﻢُﻬُﻣَﺮْﻛَأ "Kang paling mulya saka antarane sira mungguhing Allah yakuwi kang paling takwa!" (HR Bukhari). Para sedherek, dhawuhipun Kangjeng Nabi kasebat salaras kaliyan tujuan tumurunipun agami kita Islam, ingkang mapanaken ketakwaan minangka ukuran kamulyaning manungsa ing donya dumugi akhirat. Wonten pinten-
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 113 pinten prekawis ingkang njalari watak takwa menika dados sarana kamulyaning manungsa. Antawisipun kados kasebat ing ngandhap punika: Watak takwa nglangkungi busana ingkang endah Para sedherek, boten dipun awisi bilih kita ngupados pakurmatan utawi pangalembana saking tiyang sanes. Boten dipun awisi ugi menawi kita badhe anuju prana dhateng tiyang sanes. Sebab bab menika ugi prelu tumrap pasrawungan ing alam donya. Menawi prejengan kita kirang mranani yektos inggih badhe dipun tebihi tiyang sanes, satemah dados reridhu anggen kita srawung. Maneka warna sampun upayaning manungsa supados saged anuju prana dhateng tiyang sanes kalawau. Sampun kathah rekadayaning manungsa supados saged dados tiyang mulya ing masyarakat. Wonten ingkang kanthi angadi sarira supados resep ing pandulu. Maneka warna pepaes dipun agem supados raga katon sulistya ing warna. Kados para selebritas lan lintang film. Wonten ingkang mangagem busana mompyor supados dados gawoking ingkang mangagem mas-barleyan kumelap ingkang damel sulap. Sedaya menika upayaning manungsa supados saged ndudut ati anuju prana dhateng tiyang sanes. tiyang sanes. Wonten Allah dhawuh bilih laku ingkang kados makaten menika inggih sampun kaiidini dening Pangeran, waton boten leluwihan. Allah dhawuh: ىَﻮْﻘﱠـﺘﻟا ُسﺎَﺒِﻟَو ﺎًﺸﻳِرَو ْﻢُﻜِﺗَآْﻮَﺳ يِراَﻮُـﻳ ﺎًﺳﺎَﺒِﻟ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ﺎَﻨْﻟَﺰْـﻧَأ ْﺪَﻗ َمَدَآ ِﲏَﺑ ﺎَﻳ ٌﺮْـﻴَﺧ َﻚِﻟَذ "He Anak Adam, satemene Ingsun wus nurunake marang sira sandangan kanggo nutup auratmu lan sandangan kang endah kanggo rerengan." (QS. Al-A'raf: 26). Nanging Allah ugi dhawuh ing lajengipun ayat kasebat bilih sedaya kalawau kawon ajinipun kaliyan buasana adi ingkang kasebat takwa. Lan sandangan takwa yaiku kang paling becik." ٌﺮ ْـﻴَﺧ َﻚِﻟَذ ىَﻮْﻘﱠـﺘﻟا ُسﺎَﺒِﻟَو
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 114 (QS. Al-A'raf: 26). Watak takwa nglangkungi kaendahanipun ras utawi suka bangsa Para sedherek, ing nagari kita wonten adat kabiasaan ingkang mangaji-aji dhateng tiyang ingkang pakulitanipun putih resik. Tiyang ingkang medal pakulitan cemeng kathah ingkang dipun kiwakaken. Kathah para ibu-ibu ingkang babaran nalika sumerep putranipun lahir akulit cemeng lajeng njomblak kaget, sarwi nguwuh, "Lho, kok ireng!" Bab menika lajeng nuwuhaken sikap rasis ingkang sanget dipun awisi ing bebrayan donya. Suku bangsa ingkang akulit cemeng lajeng asring dipun angge olok-olok lan panacad. Bab menika sejatosipun ugi sampun kaanggep laku ingkang boten sae dening pasrawungan internasional, nanging tetela tumrap bangsa kita taksih kathah ingkang nindakaken. Mila boten aneh menawi produk kosmetik ingkang kagem mutihaken wajah laris dipun borong dening kaum hawa. Tumrap tiyang muslim laku utawi sikap ingkang kados mekaten menika kedah kita singkiri. Sebab Allah sampun dhawuh bilih sedaya ras manungsa menika kacipta minangka pepak-pepaking donya, supados manungsa saged srawung kanthi sae ing antawisipun. Allah dhwuh: َﻞِﺋﺎَﺒَـﻗَو ًﺎﺑﻮُﻌُﺷ ْﻢُﻛﺎَﻨْﻠَﻌَﺟَو ﻰَﺜﻧُأَو ٍﺮَﻛَذ ﻦﱢﻣ ﻢُﻛﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ﺎﱠﻧِإ ُسﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ اﻮُﻓَرﺎَﻌَـﺘِﻟ "He para manungsa, satemene Ingsun nitahake sira saka sawijining wong lanang lan sawijining wong wadon lan ndadekake sira maneka bangsa lan maneka suku supaya sira padha sesrawungan." (QS Al Hujurat: 13). Dene prekawis bentening rupa saha warnaning pakulitan, sedaya menika boten kaanggep dados pepalang anggen kita srawung. Wit Allah sampun njamin bilih tiyang ingkang paling mulya saking gegolonganing tiyang kalawau inggih menika ingkang paling ageng takwanipun. ٌﲑِﺒَﺧ ٌﻢﻴِﻠَﻋ َﻪﱠﻠﻟا ﱠن ِإ ْﻢُﻛﺎَﻘْـﺗَأ ِﻪﱠﻠﻟا َﺪﻨِﻋ ْﻢُﻜَﻣَﺮْﻛَأ ﱠنِإ
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 115 "Lan satemene wong kang paling mulya ing antarane sira mungguhing Allah yakuwi kang paling takwa." (QS Al Hujurat: 13). Kangjeng Nabi ugi sampun dhawuh ing satunggaling riwayat saking Abu Dzar RA: ىَﻮْﻘَـﺘِﺑ ُﻪَﻠُﻀْﻔَـﺗ ْنَأ ﱠﻻِإ َدَﻮْﺳَأ َﻻَو َﺮَْﲪَأ ْﻦِﻣ ٍْﲑ َِﲞ َﺲْﻴَﻟ َﻚﱠﻧِﺈَﻓ ْﺮُﻈْﻧا "Delengen, sira ora luwih becik saka wong-wong kang akulit abang utawa akulit ireng nganti sira padha luwih unggul saka wong-wong iku kanthi takwa." (HR. Ahmad). Takwa minangka pangiket amal sangunipun dhateng akhirat Para sedherek, ingkang pungkasan inggih namung watak takwa menika ingkang badhe njamin mulyaning panggesarang kita wonten ing alam akhirat samangke. Kita sampun mangertos bilih tumuju dhateng alam akhirat inggih betah sangu, sanguniun arupi amalan-amalan kasaenan. Nanging sedaya amal kasaenan ingkang katindakaken manungsa badhe gabug bilih boten dipun landesi kanthi takwa. Sautama-utamaning sangu ingkang kajamin lulus ngantos alam akhirat inggih namung amalan ingkang kalambaran takwa. Allah dhawuh: ﺎَﻳ ِنﻮُﻘﱠـﺗاَو ىَﻮْﻘﱠـﺘﻟا ِداﱠﺰﻟا َﺮْـﻴَﺧ ﱠنِﺈَﻓ ْاوُدﱠوَﺰَـﺗَو ُﻪّﻠﻟا ُﻪْﻤَﻠْﻌَـﻳ ٍْﲑَﺧ ْﻦِﻣ ْاﻮُﻠَﻌْﻔَـﺗ ﺎَﻣَو ِبﺎَﺒْﻟَﻷا ِﱄْوُأ "Lan apa sira tindakake arupa kabecikan, yekti Allah mangerteni. Padha sangua, lan satemene sabecik-becike sangu yakuwi takwa lan padha takwaa marang Ingsun he wong-wong kang padha duwe akal." (QS Al Baqarah: 197). Para sedherek, sampun katur landhesanipun sifat takwa dados sifat ingkang ndadosaken manungsa manggih kamulyan ing donya lan akhirat. Cekap semanten atur kawula ing kasempatan menika. Benjang kasambet malih kanthi atur bab amalan-amalan ingkang kedah dados pakulinan ing gesang kita. Wonten atur ingkang sisip saha kirang ing subasita, kawula tansah nyuwun pangaksama. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 116 Panutup Sampun paripurna reroncening piwulang agami ingkang kamot ing serat prasaja menika. Kawula ingkang cubluk lan kumalancang medhar piwulang agami tansah ngrumaosi bilih ingkang katur menika kathah ingkang sisip sarta kirang sampurna. Mila kawula sanget angajeng-ajeng panyaruwe, kritik lan pamrayogi saking para pamaos sedaya. Wasana cekap semanten atur kawula. Wonten kirang panujuning manah, kawula tansah nyuwun agunging pangaksama. Nuwun. . ُﻪُﺗﺎَﻛاَﺮَـﺑَو ِﷲا ُﺔَْﲪَرَو ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُمَﻼﱠﺴﻟا َو Paripurna denira manitra, nujwari Nghad Legi, 17 Pasa, Taun Wawu, 1953 AJ, windu Sangara. Sinengkalan warsa: Tri Marga Gatra Sawiji). Ki Undagyasa
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 117 Lampiran 1: Transliterasi Arab ke Latin Untuk kata-kata Arab yang ditulis dalam huruf latin dan diindonesiakan, Indonesia tulisan Disempurnakan. Untuk kata-kata yang belum diindonesiakan bila ditulis dalam huruf latin mempergunakan transliterasi sebagai berikut: ini memakai Pedoman Umum Ejaan Bahasa ا = a, i, u ب = b ر = r ز = z غ = gh ف = f ت = t س =s ق = q ث = ts ش = sy ك = k ج = j ص = sh ل = l ح = h ض = dl م = m خ = kh ط = th ن = n د = d ظ = dh ؤ = w ذ = dz ع = ' ه = h ي = y
Wulang Agami Basa Jawi 2 Ngleluri Piwulang Luhur, kaca 118 Lampiran 2: Transliterasi Jawa ke Latin Transliterasi kata-kata Jawa yang ditulis dalam hurf latin adalah sebagai berikut. = Ha = Na = Ca = Ra = Ka = Da = Ta = Sa = Wa = La = Pa = Dha = Ja = Ya = Nya = Ma = Ga = Ba = Tha = Nga |
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Objek Penelitian a. Profil Balai Taman Wisata Ujung Kulon Taman Nasional di indonesia diatur dalam undang undang No 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam hayati. Pengelolaan Balai Taman Nasional sendiri dikelola oleh Balai Besar/kecil yang berada di bawah Kementrian Kehutanan dan Lingkungan hidup. Berdasarkan penatagunaan fungsi Kawasan Hutan, Taman Nasional pada umumnya termasuk pada bagian Kawasan Pelestarian alam (KPA) yang berfungsi sebagai hutan konservasi.(Asri, 2020) Berdasarkan MENLHK (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Republik indonesia Nomor 46 Tahun 2016, tentang pemanfaatan lingkungan Panas Bumi Pada Taman Hutan Raya, Kawasan Taman Nasional, Taman wisata Alam dalam pasal 1 ayat 1 menjelaskan tentang Taman Nasional Bahwa Taman Nasional adalah kawasan dengan konsep pelestarian alam yang memiliki ekosistem alamiah, dikelola dengan sistem zonasi yang kemudian dimanfaatkan untuk kebutuhan penelitian, ilmu pengetahuan, edukasi, budaya, pariwisata, dan rekreasi. (Asri, 2020) Taman Nasional Ujung Kulon merupakan taman nasional pertama di Indonesia. Di masa kolonial Belanda, Ujung Kulon ditetapkan sebagai cagar alam pada tahun 1921. Taman Nasional Ujung Kulon bukan hanya cagar alam, saat ini menjadi kawasan wisata unggulan di Banten dengan sejuta tempat alam yang indah. Ahli botani Jerman F Junghuhn pertama kali memperkenalkan kawasan Ujung Kulon pada tahun 1846 dengan mengoleksi tumbuhan tropis. Sejak saat itu, para penjelajah Eropa mengenal luas wilayah di ujung barat pulau Jawa itu. Kawasan Ujung Kulon hancur akibat tsunami akibat letusan Krakatau pada tahun 1883. Namun sejak kehancuran dahsyat yang dilaporkan di situs resmi Taman Nasional Ujung Kulon, ekosistem, vegetasi dan fauna Ujung Kulon mengalami peningkatan cepat. Taman Nasional Ujung Kulon secara administratif terletak di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Wilayah Administratif Pandeglang, Banten. Luas total taman nasional adalah 122.956 hektar, dengan Balai Taman Nasional Ujung kulon yang sebagai pemerintah setempat yang menjaga kelestarian Taman Nasional Ujung Kulon. Kawasan ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan tanggal 26 Februari 1992 tentang Perubahan Operasi Cagar 57
Alam Gunung Honje, Cagar Alam Pulau Panaitan, Cagar Alam Pulau Peucang dan Cagar Alam Ujung Kulon, serta meliputi perairan laut di sekitar Ujung Kulon. dan luas daratan kepulauan. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan benteng terakhir badak jawa (Rhinoceros sondaicus), atau badak unicorn. Ujung Kulon merupakan habitat terbaik di dunia bagi badak bercula satu. Selain badak bercula satu, spesies terancam punah yang sangat dilindungi termasuk owa jawa (Hylobates moloch), surili (Presbytis aigula) dan coyote (Cuon alpinus javanicus). Dalam sejarahnya pada tahun 1921, Masyarakat Konservasi Belanda-India merekomendasikan nama Semenanjung Ujung Kulon dan Pulau Panaitan sebagai cagar alam. Rekomendasi ini ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 60 tanggal 16 November 1921 tentang penetapan Ujung Kulon sebagai cagar alam. Kemudian pada tahun 1937 dikeluarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No.17 Pada tanggal 24 Juni 1937, kawasan Cagar Alam Ujung Kulon diperintahkan untuk diubah menjadi cagar alam. Nama itu juga termasuk Pulau Peucang. Sedangkan setelah kemerdekaan Indonesia, kawasan Ujung Kulon berubah status dari cagar alam kembali menjadi cagar alam berdasarkan keputusan Menteri Pertanian tanggal 17 April 1958, termasuk wilayah laut seluas 500 meter dari paling rendah. Pada tahun 1967 Pemerintah membuat rancangan penetapan pegunungan Honje Selatan, Honje Utara sebagai Cagar Alam Ujung Kulon yang kemudian ditetapkan pada tahun 1979, dan pada Tanggal 26 februari 1992 pemerintah menetapkan Ujung Kulon sebagai Taman Nasional Ujung Kulon. Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK. 3658/Menhut-VII/KUH/2014 Tanggal 5 Mei 2014 Tentang Penetapan Kawasan Hutan Taman Nasional Ujung Kulon Seluas 105.694,46 Ha di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dengan zona daratan 61.357,46 Ha dan zona Perairan 44.337 Ha. Pada tahun 1992, UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai World Natural Heritage atau Situs Warisan Dunia. Kini Situs Warisan Dunia ini menjadi daya tarik wisata andalan Banten. Beberapa destinasi wisata di Taman Nasional Ujung Kulon dapat ditempuh melalui jalur laut dengan perahu. Atau jika Anda suka berpetualang, para wisatawan bisa melakukan perjalanan sehari di hutan atau menyusuri pantai, yang tentunya harus dipandu oleh petugas taman nasional atau penduduk setempat. Dari adanya kekayaan Alam Taman Nasional Ujung Kulon, terdapat beberapa peluang ekonomi kreatif yang kemudian coba dimanfaatkan oleh masyarakat semaksimal mungkin. Adanya peluang ekonomi kreatif dapat menekan laju pertumbuhan terhadap peningkatan 58
pendapatan masyarakat yang didukung melalui Sumber Daya Alam yang diperoleh melalui Hasil Laut Dan Hutan di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Taman Nasional Ujung Kulon yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon menjadi tempat pertama registrasi dan administrasi bagi para wisatawan yang akan berwisata/berkunjung ke kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Adapun struktur organisasi Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Bagan 4 Struktur Organisasi Balai Taman Nasional Ujung Kulon Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I P. Panaitan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Urusan Umum, Perlengakapan Dan Rumah Tangga P.Handeuleum Sumur Urusan Kepegawaian Urusan Perencanaan Keunagan Dan Kerjasama Kelompok Pejabat Fungsional Penyuluhan Kelompok Pejabat Fungsional Pengendali 59 Kelompok Fungsional Polisi Kehutanan Urusan Pemanfaatan Pelayanan Dan Humas Urusan Data, Evaluasi Dan Pelaporan
Sumber: (BTNUK, 2023) a. Profil Ujung Kulon Souvenir/Ciwisata Kesadaran masyarakat Ujung Kulon akan kepunahan badak mendorong mereka untuk mengajak masyarakat luas untuk merawatnya. Bentuk dari kepedulian ini dilakukan dengan membuat souvenir kayu berbentuk badak. Kerajinan Patung Badak ini dibuat di Kecamatan Sumur Desa Kertajaya tepatnya di kampung Cinibung Wisata atau dikenal dengan Ciwisata. Kelompok pembuat patung badak, berdiri sejak tahun 2012, selama berjalannya kelompok ciwisata, kelompok ini tidak berbadan hukum, tidak ada SK pembuatan maupun Ad- Art. Sehingga proses dari keterbentukan kelompok ini tidak mengikat satu sama lain. Sejak Awal berdiri kelompok ciwisata diketuai oleh Mardi Badarudin, seorang inisiator pembuat patung badak, serta Aput sebagai Sekretaris dari mardi yang kemudian membuat kelompok ciwisata sampai dengan sekarang dengan total memiliki pengrajin sebanyak 20 orang. Motto yang dibangun dalam membuat patung badak ini adalah "Membuat souvenir patung badak agar Ujung Kulon semakin terkenal," Alasan itulah yang memotivasinya untuk terus membuat patung badak bersama lima pengrajin lainnya yang masih bertahan membuat patung badak. Berjalannya kelompok ini terbentuk dari inisiasi WWF (World Wild Fund), untuk membuat konservasi yang bermanfaat bagi masyarakat dengan melalui dinas terkait konservasi yaitu Balai Taman Nasional Ujung Kulon melalui program Community Empowerment Working Group (CEWG) WWF-Indonesia. Program ini merupakan bagian dari "Cross Cutting issue" yang berkaitan dengan keberadaan, kehidupan dan hak masyarakat yang tinggal di dalam maupun sekitar kawasan Konservasi. (WWF-Indonesia, 2006) Puncaknya dari program yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia dengan bekerjasama bersama masyarakat di Carita pada 18-21 Maret 2003 dengan melakukan edukasi konservasi 60
pemusatan pelatihan pengembangan potensi yang berguna pendapatan ekonomi masyarakat setempat.(WWF-Indonesia, 2006). Berikut merupakan pihak pihak yang terlibat dalam pendirian ciwisata diantaranya: 1. WWF-Indonesia 2. Balai Taman Nasional Ujung Kulon 3. Pemerintah desa setempat 4. Tokoh Masyarakat " Patung Badak dalam hal ini bervariatif. Ukuran patung bervariasi, ada yang tingginya 13, 15 dan 18 cm, dengan harga dimulai dari Rp30.000-Rp500.000. Kelompok pengrajin patung badak yang dipimpin oleh Mardi ini juga memiliki pelatihan pembuatan patung badak untuk wisatawan yang ingin belajar". (wawancara dengan Mardi, Pada hari Minggu 23 April 2023) Para Pengrajin patung badak Ciwisata merupakan kelompok yang otonom, para pengrajin tidak berdiri secara legal formal, hanya dalam bentuk pendampingan balai maupun WWF, dan kelompok ini bergerak atas dasar perorangan saja dan tidak mengikat. Salah satu yang paling signifikan kelompok ciwisata baik ketua dan anggotanya mendanai setiap proses pembuatan patung dengan memaksimalkan sumber dana UKM nya sendiri yang diperoleh dari hasil penjualan maupun Kas UMKM. Hingga saat ini masih para pengrajin produktif memproduksi Souvenir sekaligus oleh- oleh asli dari Ujung Kulon. Hasil karya pengrajin badak berupa gantungan kunci, pembatas buku, sumpit, dan yang paling populer adalah patung badak. Patung badak ini terbuat dari kayu bekas, sehingga pembuatan souvenir ini tidak membutuhkan begitu banyak modal namun membutuhkan kreativitas. Adapun Jenis kayu yang digunakan adalah kayu Kecapi, dan kayu lame.Namun, dalam hal ini, Ujung Kulon Souvenir tidak menutup bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan dalam mendorong proses penjualan souvenir baik dengan dinas pemerintahan kabupaten/kota maupun Swasta dan masyarakat setempat. Bagan 5 Struktur UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Ujung Kulon Souvenir/Ciwisata KETUA CIWISATA Mardi Badarudin SEKRETARIS Apud BENDAHARA Saepudin STAFF PRODUKSI./PENGRAJIN 61 STAFF PEMSARAN OFLINE STAFF PEMASARAN ONLINE Gopur, Djajang Apud
Sumber : (Badarudin, 2023) b. Profil Pokdarwis Pandeglang Kelompok Sadar wisata Pandeglang (Pokdarwis) merupakan organisasi non politik, tidak terikat secara politik dengan dinas pemerintahan manapun dan ini merupakan wadah komunikasi pokdarwis tingkat desa dan tingkat kecamatan. Meskipun dalam hal ini membawa nama kabupaten pandeglang namun organisasi ini bukan bentukan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang. Maka dengan itu Kelompok sadar wisata pandeglang kemudian membentuk asosiasi yang dimana organisasi ini merupakan organisasi tingkat daerah yang saling berkoordinasi, dengan sebutan Asosiasi Pokdarwis Pandeglang (APP). Asosiasi Pokdarwis pandeglang merupakan sekelompok orang yang tinggal di lingkungan wilayah wisata kabupaten pandeglang yang peduli akan pengemebangan dan potensi wisata lokal, dengan basis masyarakat pedesaan/kelurahan yang kemudian membentuk Desa-Desa penyangga dalam menangani objek wisata yang dimiliki tiap tiap desa yang memiliki objek wisata. Asosiasi Pokdarwis pandeglang didirikan pada tanggal 06 Desember 2018 di banyuasih, yang kemudian kembali ditetapkan pada 15 Februari 2022 berdasarkan Surat keputusan Musyawarah Asosiasi Pokdarwis pandeglang Nomor: 006/MUSANG-II/APP/II/2022 di Sindang Laut,carita. Yang kemudian Asosiasi Pokdarwis pandeglang menjadi lanjutan sebagai wadah musyawarah dan komunikasi kepariwisataan dengan basis daerah wisata. Adapun beberapa Pihak Yang terlibat dalam pembentukan pokdarwis pandeglang diantaranya : 1) Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang 2) Balai Taman Nasional Ujung Kulon 3) Pemerintah desa Carita 4) Tokoh Masyarakat 5) Koordinator wilayah Desa-Desa Penyangga Letak sekretariat Pokdarwis pandeglang di jalan Tanjung Lesung Kampung citeureup, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang. Yang kemudian beberapa daerah yang tergabung dalam asosiasi memiliki keterwakilan daerah masing masing, dengan sebutan sebagai Desa 62
penyangga. Dengan sebaran daerah melalaui semenajung kawasan wisata Carita dan Kawasan wisata Pantai di Taman nasional ujung Kulon. Desa-desa yang penyangga merupakan sebutan untuk desa yang memiliki objek wisata, yang serta berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam di tiap-tiap desa. Kendati demikian dari adanya beberapa desa penyangga yang tergabung dalam Asosiasi Pokdarwis pandeglang diantaranya seperti Desa Taman Jaya, Desa Ujung jaya, Desa kertamukti, Desa Cigorondong, desa Cimanggu, Desa Kertamukti, Desa Sumberjaya dan Desa Kertajaya. Dari Desa-desa tersebut memiliki keterwakilan perorangan dalam menjalin komunikasi satu sama lain. Tujuan didirikannya asosiasi Pokdarwis pandeglang adalah sebagai bentuk dari perwujudan menggerakkan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan wisata alam sebagai objek dari peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan basis Sapta pesona Alam. Hal ini sejalan dengan AD-ART pada bab II Pasal 7 tentang fungsi Pokdarwis pandeglang, yang diantaranya: 1. Sebagai penggerak sadar wisata dan sapta pesona di wilayah sekitar destinasi wisata di kabupaten pandeglang 2. Sebagai mitra pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Kabupaten/Kota) dalam upaya perwujudan dan pengembangan sadar wisata di daerah. 3. Sebagai forum komunikasi pokdarwis dalam lingkup kabupaten pandeglang. (APP, 2022) Pokdarwis pandeglang saat ini diKetuai oleh Hudan sebagai ketua dari pokdarwis pandeglang, sekaligus pemegang akun media sosial Pokdarwis Pandeglang dan Web pokdarwis pandeglang.or.id, Hudan bersama dengan masyarakat yang lainnya dalam hal ini memiliki visi dan misi, yang dimana Meningkatkan peran aktif masyarakat sebagai pelaku utama dalam perkembangan pariwisata di desa, dan meningkatkan fungsi masyarakat sebagai penerima manfaat utama dalam pertumbuhan pariwisata di sekitar objek wisata di desa. Berikut merupakan struktur organisasi Pokdarwis Pandeglang. Bagan 6 Struktur Pengurus Organisasi Asosiasi Pokdarwis Pandeglang (APP) PERIODE 2022 - 2027 PEMBINA : KEPALA DINAS PARIWISATA DAN BUDAYA KABUPATEN PANDEGLANG 63
PENASEHAT : 1. AHMAD JARWADI 2. EDI ROHAEDI 3. DANI ARSANI KETUA : HUDDAN ZULKARNAEN WAKIL KETUA : ZAMZAM MUBARAK BENDAHARA : YOPI NURYADI, S,Pd BIDANG BIDANG : BAGUS NUGRAHA, S.E BIDANG SUMBERJAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KETUA : SAEFULLAH, M.Pd ANGGOTA : 1. SANDHY FAZAR PRATAMA, S.M 2. CARKAH 3. HALIMAH, S.Pd 4. JUMAEDI 5. AHMAD ROSADI 6. UDIN BAHRUDIN 7. ALIANI PENGEMABANGN ORGANISASI, ADVOKASI DAN KEMITRAAN KETUA : DEDEN SUDIANA ANGGOTA : 1.ETI ERNAWATI 2. DEDE ERWANA,ST 3. M ALDRIN FIRMASYAH 4. WARDI KURNIAWAN 5. OVAR AGUSTIAN BIDANG PENGEMBANGAN DESTINASI, PROMOSI DAN E- CRAFT KETUA : KARIM AMRULLAH ANGGOTA : 1. NABILA 2. MARYANA 3. ROSYID 4. FARIS SUNANDAR 5. RIO ALAMSYAH BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KONSERVASI KETUA : ARIP S,SP ANGGOTA : 1.AHMAD SYAHRONI 2. YOGA SANTOSA 3. 64
UDIN MASHUDIN 4. ROSADI 5. DACE Kendati demikian, kegiatan Ujung Kulon adventure pada proses akun instagram ini dipegang langsung oleh hudan selaku ketua dari kelompok pokdarwis pandeglang. Hal ini menjadikan pokdarwis pandeglang mendapatkan keuntungan dari jasa-jasa yang ditawarkan berupa tour guide, serta berkomitmen membangun kelestarian alam melalui edukasi yang diberikan kepada para wisatawan sekaligus sebagai tahapan dari Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon. 2. Deskripsi data penelitian Deskripsi data penelitian merupakan penggambaran secara umum hasil dari observasi yang dilakukan selama proses penelitian berlangsung. Dalam penelitian Digital Marketing Pada Lingkungan Ekowisata Pesisir Di Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang untuk menganalisis data digunakan metode kualitatif yang hasilnya bersifat deskriptif berbentuk kata atau kalimat yang berasal dari wawancara dengan informan, hasil observasi di lapangan, catatan penelitian di lapangan hingga dokumentasi yang relevan dengan fokus penelitian. Proses pencarian data dan pengumpulan data dilakukan oleh peneliti melalui wawancara dengan informan yang sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu melalui teknik purposive sampling. 3. Deskripsi Hasil Penelitian a. Konsep Digital Marketing Pada Lingkungan Ekowisata Pesisir Di Taman Nasional Ujung Kulon Manajemen pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon tidak lepas dari pengaruh besar masyarakat yang berada di sekitar wilayah Taman Nasional Ujung Kulon. Pengelolaan yang bersifat fundamental baik pada pelestarian maupun pemanfaatan. Maka dari itu, baik pelestarian maupun pemanfaatan wilayah, diperlukan pola melalui digital marketing pada lingkungan ekowisata agar hal ini dapat terimplementasikan secara berkesinambungan. Manajemen pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon pada Pengelolaan pelestarian maupun pemanfaatan wilayah, ini kemudian dimaksudkan pada proses interaksi kolaborasi antara masyarakat melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan Pokdarwis pandeglang dengan Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk berkolaborasi dalam melalui digital 65
marketing yang bersinergi, dengan memanfaatkan fungsi dari keberadaan sumberdaya hutan yang optimal bersifat fleksibel, inovatif dan akomodatif. Melalui digital marketing yang berfokus pada ekowisata ini merupakan langkah dimana pengelolaan sumberdaya alam yang menggabungkan aspek ekonomi, ekologi dan sosial budaya secara profesional dan proporsional. Maka dengan begitu setiap stakeholder yang akan terlibat dalam upaya melalui digital marketing pada basis ekowisata ini dapat memiliki rasa tanggung jawab dalam melakukan pelestarian, selain mengambil manfaat dari segi ekonomi secara komoditi. Sebagai status Taman Nasional, Taman Nasional Ujung Kulon yang dikelola oleh dinas pemerintahan Balai Taman Nasional Ujung kulon, tentu memiliki fungsi sinergi dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. Fungsi sinergitas itu sendiri dimaksudkan untuk terus mendorong kreatifitas masyarakat dalam membuat peluang ekonomi kreatif di samping ikut andil dalam melestarikan alam, yang merupakan fungsi utama. Digital marketing melalui ekowisata tentu harus bersinergi dengan pemerintah setempat yang mencampur tangani langsung Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), yaitu Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Hal ini bertujuan agar optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam yang berbasis ekowisata dilakukan secara progresif, profesional dan proporsional. Tidak hanya itu, untuk kepentingan bisnis serta konservasi area TNUK dapat meningkatkan sosial ekonomi masyarakat yang ada di tiap-tiap desa penyangga kawasan TNUK. Pelaksanaan kegiatan digital marketing dalam hal ini harus memperhatikan kondisi masyarakat dan wilayah di Taman Nasional Ujung Kulon. Bahwa keadaan kondisi wilayah berupa infrastruktur akan mempengaruhi pelaksanaan dari digital marketing. Infrastruktur merupakan sebuah sistem fasilitas publik yang sangat fundamental yang ditujukan langsung kepada masyarakat untuk melayani serta memudahkan segala bentuk aktivitas masyarakat baik dari infrastruktur fisik, Infrastruktur non fisik dan Nilai dari kelembagaan/Government (Hudson et al., 1997). Kegiatan melalui pola digital marketing tentu merupakan transformasi dari Kebiasan- kebiasan lembaga pemerintahan dan masyarakat dalam membangun, mengelola sumber energi alam dengan metode lama. Sehingga hal tersebut untuk mendorong kemajuan yang kemudian dikemas dan dipasarkan melalui konsep dari digital marketing, baik melalui UMKM, Pokdarwis, Balai Taman Nasional Ujung Kulon. 66
Melalui langkah digital marketing yang kemudian sebagai langkah dalam mengenalkan Taman Nasional Ujung Kulon, baik masyarakat, UMKM, akan mendapatkan hasil cukup signifikan dari segi ekonomi kreatif maupun Konservasi alam dalam sudut pandang ekowisata. Hasil itu sendiri akan mendorong pada keuntungan bagi ruang, bagi peran, serta bagi hasil dalam memasarkan nama besar Taman Nasional Ujung Kulon. Dalam berbagai tahapan implementasi digital marketing tentu harus memiliki tahapan rencana keberlangsungan kerjasama antara pihak pemerintahan dan masyarakat UMKM dan Pokdarwis Pandeglang, tahapan monitoring, dan evaluasi dari setiap aspek kegiatan melalui digital marketing terhadap keberdampakan pada ekowisata di Taman Nasional Ujung Kulon. Kendati b. Proses Pembentukan Digital Marketing Pada Lingkungan Ekowisata Pesisir Di Taman Nasional Ujung Kulon melalui UMKM, Balai Taman Nasional Ujung Kulon dan Pokdarwis Pandeglang Ekowisata melalui digital marketing merupakan kegiatan dimana memasarkan sebuah produk baik fisik maupun non fisik. Taman Nasional Ujung kulon sebagai objek dalam melakukan menjadi kekuatan daya tarik dalam kebangkitan UMKM di kawasan desa desa penyangga di TNUK. Proses pembentukan merujuk pada proses pengimpelemtasian yang sudah dijalankan program digital marketing melalui beberapa media sosial dan halaman website. Dengan melihat efektivitas, optimalisasi, serta penilain terhadap penambahan nilai hasil ekonomi bagi masyarakat sekitar kawasan taman nasional ujung kulon. Hal ini bermaksud pada mobilisasi masyarakat dalam membangun bersama-sama dalam menjaga kelestarian meluai upaya konservasi kawasan TNUK. Pemanfaatan hutan sebagai daya konservasi dan wisata turut ditopang oleh WWF (World Wild Fund). Berjalannya kelompok-kelompok UMK dan Pokdarwis ini terbentuk dari inisiasi WWF (World Wild Fund), untuk membuat konservasi yang bermanfaat bagi masyarakat dengan melalui dinas terkait konservasi yaitu Balai Taman Nasional Ujung Kulon juga melalui program Community Empowerment Working Group (CEWG) WWF-Indonesia. Program ini merupakan bagian dari "Cross Cutting issue" yang berkaitan dengan keberadaan, kehidupan dan hak masyarakat yang tinggal di dalam maupun sekitar kawasan Konservasi (WWF-Indonesia, 2006). 67
Kendati demikian pola terbentuknya UMKM dan Pegiat wisata yaitu pokdarwis pandeglang ini sekaligus melalui campur tangan dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Hal itu selaras dengan apa yang tercantum pada Visi Misi Balai Taman Nasional ujung kulon. Dengan Visi " Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menjadi Center of excellence Konservasi Badak Jawa di Dunia" serta misi diantaranya; 1. Memantapkan penataan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. 2. Memantapkan Kelembagaan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon. 3. Meningkatkan perlindungan dan pengamanan kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. 4. Mengembangkan program konservasi Badak Jawa. 5. Meningkatkan Kelestarian Flora Fauna dan Ekosistem Taman Nasional Ujung Kulon. 6. Memanfaatkan Sumber Daya Alam secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Meningkatkan Fungsi Taman Nasional Ujung Kulon bagi pengembangan ilmu pengetahuan , penelitian, dan pendidikan. Menindak lanjuti visi misi Balai TNUK, ini secara benang merah yang dimana dalam terus menjaga konservasi TNUK, Harus membuat rencana rencana keberlangsungan seperti Edukasi, mewadahi pengmebangan ekonomi kreatif bagi masyarakat. Kendati demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat ekonomi kreatif masyarakat di kawasan Konservasi. 1. Memiliki anggota, anggota tersebut merupakan warga masyarakat sekitar TNUK yang akan turut serta membantu dalam pelaksanaan organisasi/UMKM. 2. Diharuskan memiliki struktur organisasi yang jelas. 3. Membangun visi dan misi bersama. 4. Organisasi harus memiliki regulasi dan mekanisme kerja yang tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). 5. Organisasi harus memiliki rencana kerja yang mencakup rencana pengelolaan dan rencana pemanfaatan hasil alam secara keberlanjutan dan keberdamapakan. Proses pembentukan pada UMKM sendiri selain didasarkan pada beberapa persyaratan yang telah tertera, bahwa hal ini pada proses pembentukan memerlukan pendampingan khusus 68
dari berbagai pihak baik pemerintah setempat maupun dinas yang terkait. Hal ini bertujuan memudahkan dalam konteks memperluas pasar ekonomi masyarakat. "Pembentukan kelompok Ciwisata sebenarnya merujuk pada titik peluang- peluang ekonomi keberlanjutan, namun proses pembentukan kelompok ciwisata ini hanya berupa kelompok masyarakat,dengan membentuk paguyuban seni pahat/ukir. Namun dalam pembentukannya. Dalam arti kami terbentuk tanpa AD-ART namun dalam segi struktural usaha kecil kami mempunyai garis komunikasi dengan Balai Taman Nasional, WWF-indonesia dan Dinas Pariwisata" (wawancara dengan Mardi, pada hari sabtu 13 Mei 2023, pukul 15.34 WIB). Proses pembentukan organisasi dalam konteks hal ini setidaknya harus diperkuat dengan surat keputusan pembentukan organisasi yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat, karena cakupan organisasi ini berada pada lingkup desa penyangga kawasan Konservasi Balai TNUK. Sehingga hal ini perlu diperkuat surat keputusan yang mampu membadani hukum berdirinya para UMKM maupun para kelompok penyedia jasa wisata. "Kelompok Sadar Wisata atau kerap dipanggil Pokdarwis pandeglang kami membentuk kelompok ini sebagai wadah dari adanya Desa desa penyangga yang memiliki potensi wisata di Kawasan Konservasi Taman Nasional Ujung kulon. Pokdarwis pandeglang ini terbentuk bersamaan dengan kepercayaan pemerintah pusat maupun daerah melalui dinasnya yaitu Balai Taman Nasional Ujung Kulon, untuk membantu dalam Taman Nasional Ujung Kulon. Dalam proses pembentukan kami disatukan dalam Asosiasi Pokdarwis Pandeglang dan kami memiliki struktur organisasi serta AD-ART yang kemudian disahkan melalui organisasi kepemudaan yang membidangi kepariwisataan sebagai pembina langsung" (wawancara dengan Hudan pada hari Jumat 12 Mei 2023, pukul 19.20 WIB). Pengelolaan Konservasi yang dilakukan Balai TNUK dengan melibatkan masyarakat sebagai subjek digital marketing Taman Nasional Ujung Kulon. Kendati demikian, untuk mengkaji pembentukan UMKM dan Kelompok sadar wisata, itu terdapat beberapa langkah atau tahapan yang harus diperhatikan dalam membentuk kelompok UKM Maupun Kelompok sadar wisata. Diantaranya sebagai berikut: Gambar 6 Alur Tahapan Pengajuan Pembentukan UKM/Pokdarwis Penentuan Lokasi UMKM/Pokdarwis Persiapan Dokumen Pengajuan Permohonan Pengesahan dan Penolakan UMKM/kelompok sadar wisata Oleh Pemerintah setempat Perivikasi dan pertimbangan Teknis 69
Sumber (Peneliti, 2023) Pertama, Penentuan lokasi dilakukannya kegiatan Kelompok sadar wisata maupun UMKM yang beroperasi di kawasan TNUK, penentuan itu didasarkan pada titik vital zona wilayah konservasi agar tidak merusak Kondisi lingkungan sekitar Kawasan TNUK. Kedua, setelah penentuan wilayah ditetapkan maka diperlukan berkas-berkas pendukung seperti Tujuan, fungsi berdirinya kelompok/organisasi dengan melampirkan dokumen berupa surat keputusan pembentukan organisasi (dilampiri dengan daftar Keanggotaan). Ketiga, mengajukan proposal kepada dinas pemerintahan setempat sebagai ijin berdirinya kelompok atau organisasi. Keempat dilakukan Verifikasi berkas dan pertimbangan teknis hal ini merujuk pada perijinan dan batasan batasan yang dalam melakukan kegiatan dengan melibatkan Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Kelima Pengesahan dan penolakan UMKM/Kelompok sadar wisata, pengesahan dan penolakan ini dilakukan oleh pemerintah setempat yaitu pemerintah desa, dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon. apabila hal ini disetujui maka akan dilanjutkan pada penandatanganan perjanjian yang didalamnya memuat tentang aturan aturan yang didalamnya memuat aturan aturan, tujuan fungsi, yang dipahami dan disepakati oleh kedua belah pihak, baik hal itu yang menyangkut pembagian peran, pelaksanaan dan tanggung jawab, sampai pada output hasil pemasaran oleh kelompok atau organisasi. Dari identifikasi proses pembentukan itu sendiri, Balai taman Nasional selaku Dinas Balai Konservasi Pemerintah pusat pada hutan lindung, serta pemanfaatan hutan lindung sebagai objek wisata, edukasi, dan Peningkatan ekonomi masyarakat, kedua belah pihak itu sendiri akan menjalankan program Pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon Bersama Masyarakat, berupa tindakan dimana Balai Taman Nasional Ujung Kulon memberikan akses kepada masyarakat untuk turut serta dalam melakukan pengelolaan hutan berbasis kolaboratif antara masyarakat dengan Balai Taman Nasional Ujung Kulon. c. Ruang Lingkup Implementasi Digital Marketing UKM dan Kelompok Sadar Wisata dengan Balai Taman Nasional Ujung Kulon Ruang Lingkup digital marketing pada pemanfaatan ekowisata di Taman Nasional Ujung kulon ini merupakan pembagian zonasi wilayah yang boleh diakses oleh masyarakat sebagai wilayah pemanfaatan ekonomi kreatif. Zonasi wilayah itu sendiri didasarkan pada 70
sebaran wilayah di semananjung Ujung Kulon. Pembatasan Pada sistem zonasi dimaksudkan pada zona yang bisa dimanfaatkan oleh siapapun dengan dasar tujuan Penelitian, Ilmu Pengetahuan, menunjang budaya, peningkatan ekonomi masyarakat sekitar wilayah konservasi, pariwisata dan rekreasi. Dari ruang lingkup yang meliputi zonasi wilayah,kriteria zonasi Disusun sebagai acuan dalam penataan kawasan guna terwujudnya pengelolaan yang efektif dan efisien disamping pada menjaga kelestarian Kawasan TNUK. pemanfaatan ini akan menciptakan ruang kerjasama dengan masyarakat yang meliputi pengelolaan hutan, pada fungsi pelestarian, fungsi pemanfaatan sumberdaya, Perencanaan, pemeliharaan, pengamanan,pengolahan produk, monitoring dan evaluasi pelaksanaan. Berikut merupakan zonasi wilayah yang telah ditetapkan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Tabel 7 Zona Taman Nasional ujung kulon Nama Zona Luas (Ha) Keterangan 1. Zona Inti 22.235,93 a. Zona inti daratan terletak di Semenanjung Ujung Kulon a. Daratan 20.778,72 seluas (17.517,55 Ha) dan Gn. Honje ( 3.261,17 Ha) b. Lautan 1.457,21 b. Zona inti perairan laut meliputi 906,27 ha terletak di perairan Semenanjung Ujung Kulon, yaitu mulai dari Lg. Ramea sampai dengan Tj. Sang Hyang Sirah dan dari Tj. Cangkuang sampai dengan Muara Cibunar. Untuk wilayah pulau Panaitan, zona inti perairan laut seluas 554,05 ha yang terletak di perairan Tj. Parat sampai dengan Teluk Lentah (Cilentah) serta perairan mulai dari Lg. Karang Jajar sampai dengan Tj. Karang Jajar 2. Zona Rimba 34.628,70 Zona rimba terletak di Gn. Honje seluas 8.739,86 ha, Semenanjung Ujung Kulon dan sekitarnya seluas 14.837,85 ha dan Pulau Panaitan seluas 11.050,99 ha Zona 3. Zona Pemanfaatan 1.619,68 Zona pemanfaatan daratan terletak di Pulau Panaitan (Lg. a. Daratan 1.518,91 Kadam, Lg. Bajo dan Lg. Butun), Semenanjung Ujung Kulon (Pulau Peucang dan Pulau Handeuleum) dan wilayah 71
b. Lautan 100,77 Gn Honje. Sedangkan untuk zona pemanfaatan wilayah perairan laut terletak di perairan Pulau Panaitan (Lg. Kadam). 4. Zona Perlindungan 42.475,36 Zona perlindungan bahari terletak di perairan sekitar Bahari Semenanjung Ujung Kulon dan Pulau Panaitan. Statistik 5. Zona Tradisional 3.191,99 Zona tradisional terletak di Pulau Panaitan seluas 388,75 ha, a. Daratan 1.469,10 wilayah Lg. Pakis seluas 710,03 ha dan 1.605,95 ha yang tersebar di wilayah Gn. Honje. Sedangkan untuk wilayah b. Lautan 398,12 perairan laut seluas 398,12 ha terletak di perairan Citelang, Cikarang, Lg Balagadigi, Handeuleum, Tj Lame, Cegog dan perairan sekitar Kr. Ranjang (Pangukusan). 6. Zona Rehabilitasi 1.474,64 Zona rehabilitasi pada wilayah daratan yang terletak di a. Daratan 1,469,10 Wilayah Lg. Pakis dan wilayah Gn. Honje (Tamanjaya, Ketapang, Kopi, Padali, Cibadak dan Rancapinang) dan b. lautan 5,54 5,54 ha merupakan zona rehabilitasi pada wilayah perairan yang terletak di perairan sekitar pulau Peucang. 7. Zona Religi, Budaya, dan 118,01 Zona Religi, Budaya dan Sejarah terletak Pulau Panaitan Sejarah (Gn. Raksa) seluas 110,30 ha, Cimahi seluas 0,23 ha, Sang Hyang Sirah seluas 5,69 ha serta Gn. Tilu seluas 1,79 ha. Zona 8. Zona Khusus 50,15 Zona Khusus terletak di Tj. Lame, Lg. Pakis, Kp. Salam, Kp. Peuteuy dan Kp. Ciakar serta Tj. Layar Total Luas Wilayah 105,694,46 Seratus Lima Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Empat Koma Empat Puluh Enam Hektar Sumber : (Balai Taman Nasional Ujung kulon, 2023) Ruang lingkup pada digital marketing memuat kerjasama dalam penguatan konservasi, hal ini merujuk pada pembagian tugas dalam dan luar kawasan TNUK. Kegiatan di dalam dan menyeluruh Kawasan secara intensif dilakukan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon baik 72
itu menyangkut Keadaan Konservasi hutan, maupun Satwa melalui akun media sosial dan website Taman Nasional Ujung Kulon. Sedangkan kawasan yang berada pada luar kawasan TNUK seperti pemanfaatan dampak Balai Taman Nasional Ujung kulon ini dimanfaatan sebagai destinasi wisata untuk peningkatan ekonomi masyarakat yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Pelaksanaan Digital marketing ini memiliki fokus terhadap metode pola hubungan kerjasama antara masyarakat, UKM, organisasi yang didukung oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Pola hubungan itu berfokus pada pengenalan Taman Nasional ujung kulon sebagai destinasi wisata, ini tentu harus dilakukan secara intensif agar upaya-upaya yang dilakukan pada proses Digital marketing dapat optimal. Hal ini akan berkaitan dengan pembinaan lanjutan kepada masyarakat dalam melakukan melalui optimalisasi media sosial sehingga hal tersebut akan berdampak pada peningkatan skill maupun soft skill masyarakat, UMKM, dan organisasi dalam peningkatan pendapatan masyarakat sekitar kawasan TNUK. d. Hak dan Kewajiban Balai Taman Nasional Dengan Masyarakat di desa penyangga (UMKM,Organisasi/Pokdarwis) pada implementasi digital marketing Hak dan kewajiban dalam konteks skripsi ini merupakan hak dan kewajiban yang harus ditaati oleh kedua belah pihak dalam mengimplementasikan digital marketing di kawasan TNUK yang berkolaborasi dengan masyarakat. Hal ini diatur dalam SK Menteri Kehutanan No. 284/kpts-II/1992 tanggal 26 februari 1992 tentang sistem zonasi terhadap hak dan kewajiban dalam pengembangan, pemanfaatan, pelestarian yang menunjang kesejahteraan masyarakat berkesinambungan (Juanda, 2013). Merujuk pada SK Menteri Kehutanan No. 284/kpts-II/1992 tanggal 26 februari 1992, pada dasarnya pengelolaan pengembangan yang berada di luar kawasan TNUK menjadi kewenangan dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang namun dalam implementasi pengembangan terhadap masyarakat dalam taraf kehidupan dan perikehidupan masyarakat di sekitar kawasan TNUK. dibantu oleh Pemerintah Kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi, Pemerintah pusat, serta lembaga lembaga swasta otonom baik kegiatan UMKM masyarakat Kawasan TNUK, maupun organisasi-organisasi Pokdarwis. Dalam konteks lebih lanjut pengelolaan wilayah Konservasi wisata kemudian dijelaskan kembali dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan hal ini berdasarkan pada kompilasi perubahan undang-undang, tentang peraturan dan putusan yang 73
disahkan oleh Mahkamah Konstitusi. Berikut merupakan Hak dan Kewajiban Balai Taman Nasional Dengan Masyarakat di desa penyangga (UMKM,Organisasi/Pokdarwis) pada implementasi digital marketing :
Hak dan Kewajiban Lembaga Pemerintah Pusat,Provinsi, dan kabupaten bersama masyarakat kawasan 1.Setiap Orang Berhak: a. Memperoleh kesempatan memenuhi kebutuhan wisata b. melakukan usaha pariwisata c. menjadi Pekerja/buruh wisata d. Berperan dalam proses pembangunan kepariwisataan 2. setiap orang dan/masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan mempunyai hak: a. Menjadi pekerja/buruh b. Konsinyasi c. Pengelolaan 3. Setiap pengusaha pariwisata berhak: a. Mendapatkan kesempatan yang sama dalam berusaha di bidang pengelolaan ekonomi kreatif kepariwisataan b. Membentuk dan menjadi anggota organisasi c. Mendapatkan perlindungan hukum dalam berusaha d. Mendapatkan fasilitas sesuai dengan perundang undangan 1. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berkewajiban : a. mendapatkan kesempatan yang sama dalam berusaha di bidang kepariwisataan b. membentuk dan menjadi anggota asosiasi kepariwisataan c. mendapatkan perlindungan hukum dalam berusaha d. Mendapatkan fasilitas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 2. Setiap pengusaha pariwisata berkewajiban a. Menjaga dan menghormati norma agama, adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat setempat b. Memberikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab c. Memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif d. Memberikan kenyamanan, keramahan, perlindungan keamanan, dan keselamatan wisatawan 74
e. Memberikan perlindungan asuransi pada usaha pariwisata dengan kegiatan yang berisiko tinggi f. Mengembangkan kemitraan dengan usaha mikro, kecil, dan koperasi setempat yang saling memerlukan, memperkuat, dan menguntungkan g. Mengutamakan penggunaan produk masyarakat setempat, produk dalam negeri, dan memberikan kesempatan kepada tenaga kerja lokal h. Meningkatkan kompetensi tenaga kerja melalui pelatihan dan pendidikan i. Berperan aktif dalam upaya pengembangan prasarana dan program pemberdayaan masyarakat j. Turut serta mencegah segala bentuk perbuatan yang melanggar kesusilaan dan kegiatan yang melanggar hukum di lingkungan tempat usahanya k. Memelihara lingkungan yang sehat, bersih, dan asri l. Memelihara kelestarian lingkungan alam dan budaya m. Menjaga citra negara dan bangsa Indonesia melalui kegiatan usaha kepariwisataan secara bertanggung jawab, dan n. Menerapkan standar usaha dan standar kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pada implementasi hak dan kewajiban, dalam kegiatan ekowisata melalui digital marketing, ini kemudian diperlukan kewenangan dari pemerintah pusat dalam memayungi hukum tiap tiap ukm yang melakukan kegiatan ekowisata yang dimana ini diatur dalam Undang-undang pengawasan, PP No. 63 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan Pengendalian Kepariwisataan.Undang undang tersebut akan merujuk pada tingkat pengawasan langsung dari pemerintah pusat mengingat Taman Nasional Ujung Kulon merupakan kewenangan dari pemerintah pusat Republik Indonesia.(Clinton & Tsabita, 2022) Implementasi antara hak dan kewajiban ini tent, Pemerintah pusat berwenang dalam menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional,mengkoordinasikan pembangunan kepariwisataan lintas sektor dan lintas provinsi, menyelenggarakan Kerjasama internasional di bidang kepariwisataan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undang; menetapkan daya tarik wisata nasional; menetapkan destinasi pariwisata nasional; menetapkan norma, standar, pedoman, prosedur, kriteria, dan sistem pengawasan dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Lebih lanjut pemerintah berwenang dalam mengembangkan kebijakan pengembangan sumber daya manusia di bidang kepariwisataan; memelihara, mengembangkan, dan melestarikan aset nasional yang menjadi daya tarik wisata dan aset potensial yang belum tergali; melakukan dan memfasilitasi promosi pariwisata nasional; memberikan kemudahan 75
yang mendukung kunjungan wisatawan; memberikan informasi dan/atau peringatan dini yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan wisatawan; meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan potensi wisata yang dimiliki masyarakat; mengawasi, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan kepariwisataan; dan mengalokasikan anggaran kepariwisataan. Dengan demikian semua aspek antara Hak dan kewajiban yang berlangsung dalam pemanfaatan wilayah konservasi Taman Nasional Ujung Kulon, secara legal formal mengacu pada Undang-undang PP No. 63 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan Pengendalian Kepariwisataan. Undang undang itu pun menjadi patokan acuan dalam proses pembagian Hak dan kewajiban yang berlangsung antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun, menjaga,mengenalkan TNUK melalui digital marketing dengan basic ekowisata. e. Lanskap ekowisata daerah penyangga Taman Nasional Ujung Kulon Lanskap merupakan bentang alam yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu wilayah yang dapat dinikmati dengan panca indera baik secara alami yang memperkuat ciri khas dari suatu bentang wilayah pada karter lansekap tersebut (Simonds, 1983). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Lanskap adalah tata ruang di luar gedung ( pemandangan alam) maupun yang berkaitan dengan keadaan suatu wilayah baik di perkotaan dan pedesaan. Dengan demikian lanskap bisa diartikan sebagai gambaran umum terhadap bentang alam pada luasan wilayah pada keadaan geografis dan ekologi suatu wilayah. Lanskap ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Berdasarkan SK Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK. 3658/Menhut-VII/KUH/2014 Tanggal 5 Mei 2014 Tentang Penetapan Kawasan Hutan Taman Nasional Ujung Kulon Seluas 105.694,46 Ha di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dengan zona daratan 61.357,46 Ha dan zona Perairan 44.337 Ha. Penelitian ini dilakukan di daerah penyangga Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) yang mencakup Kecamatan Sumur dan Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Daerah penelitian ini terletak pada titik koordinat 102°02'32"- 105°37'37" BT dan 6°30' 43"- 6°52'17" LS. Gambar 7 Peta Taman Nasional Ujung Kulon 76
Sumber:(Balai Taman Nasional Ujung kulon, 2023) Luas kawasan yang dijadikan sebagai destinasi wisata yang kemudian menjadi penopang ekonomi masyarakat sekitar yang ini dimaksudkan pada jalur khusus daerah penyangga dalam mengbangun kultur wisata nya masing masing dengan bantuan Balai Taman Nasional Ujung Kulon.lanskap wilayah TNUK memiliki beberapa desa penyangga dari dua kecamatan mengitari semenajung ujung kulon berikut merupakan desa-desa penyangga di TNUK. 77
Tabel 13 Desa-desa Penyangga Di Taman Nasional Ujung Kulon No Nama Desa Luas Wilayah Jumlah (KM2) Penduduk A. Kecamatan Cimanggu 1. Tangkilsari 8.00 3.500 2. Cimanggu 12.22 3.007 3. Cijaralang 36.00 3.226 4. Waringinkurun 12.50 3.072 g 5. Ciburial 12.13 5.770 6. Padasuka 15.37 3.976 7. Mangkualam 13.00 2.448 8. Kramat Jaya 18.15 3.128 9. Tugu 15.21 1.600 10. Batuhideung 16.90 3.571 11 Cibadak 15.18 3.113 12 Rancapinang 15.49 3.994 B. Kecamatan Sumur 1. Sumberjaya 3.23 4.562 2. Kertajaya 4.20 4.632 3. Kertamukti 6.26 3.466 4. Tunggal Jaya 4.66 3.398 5. Cigorondong 4.66 2.411 78 Keterangan Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Berbatasan langsung Tidak berbatasan Langsung Berbatasan Langsung Berbatasan Langsung Berbatasan Langsung Berbatasan Langsung
6. Tamanjaya 6.75 3.103 Berbatasan Langsung 7. Ujungjaya 8.4 4.269 Berbatasan Langsung Jumlah 228.35 66.215 Sumber : (Balai Taman Nasional Ujung kulon, 2023) Dari lanskap wilayah zona desa penyangga, terjadi proses marketing communication antara masyarakat dengan Balai Taman nasional Ujung kulon. Marketing communication yang ditunjukan adalah proses hubungan timbal balik antara masyarakat dengan wisatawan dan masyarakat dengan Balai Taman Nasional Ujung Kulon dalam membantu mengembangkan, dan memasarkan objek-objek wisata yang ada di tiap tiap desa penyangga. Adapun beberapa destinasi wisata yang berada di Desa desa penyangga sebagai berikut: Tabel 8 Objek Wisata Alam Desa-desa Penyangga No Nama Desa Objek wisata Keterangan 1 Ujung jaya Pantai Tanjung Lame Berjalan 2 Taman Jaya 1. Sumber air panas Berjalan 2. Kampung nelayan Berjalan 3. Dermaga Tamanjaya Terhambat 3 Cigorondong Pantai Cigorondong Berjalan 4. Tunggal jaya Camping Ground Terhambat 5. Kertamukti Pantai Keusik Panjang Terhambat 6. Kertajaya 1. Pantai daplangu Berjalan 2. Pulau Mangir Berjalan 3. Pulau oar Berjalan 4. Pulau sumur Terhambat 5. Karamba Muara Baru Terhambat 79
6.Gua Lalay Terhambat 7. Padasuka Camping ground Terhambat 8 Mangkualam Penangkaran Rusa Berjalan 9. Karamatjaya 1. Ziarah Gunung Tilu Berjalan 2. Ziarah Jumblangan Berjalan 3. Air terjun cimahpar Terhambat 10 Tugu Camping Ground Terhambat 11 Cibadak 1. Goa cibadak Terhambat 2. Air terjun Cikawung Terhambat 12 Rancapinang 1. Puncak Rancapinang Terhambat 13 Cimanggu Curug Rahong Terhambat Sumber : (Peneliti 2023) Dari perolehan destinasi wisata diatas merupakan sumber yang didapatkan dari hasil yang telah diteliti oleh peneliti. Data destinasi tersebut merupakan tempat masing-masing desa penyangga yang memiliki objek wisata yang dikembangkan oleh masyarakat setempat melalui koordinasi dengan Balai Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Dinas Pemerintahan Kehutanan. Kendati demikian dari lanskap wilayah destinasi wisata ini akan terkait dengan peran para pendiri UKM, Laju Pertumbuhan UMKM akan berpengaruh pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar desa-desa penyangga. Akan tetapi kehadiran UKM mengalami pergolakan penurunan pendapatan, artinya pergolakan itu melihat dampak dari bayangan Covid-19 yang sampai sekarang para pelaku UKM masih membangun usaha meskipun banyak yang sudah gulung tikar. Pada awal tahun 2023 para pelaku UKM mengalami kenaikan pendapatan setelah dimanfaatkannya kembali sektor wisata di kabupaten pandeglang, yang dimana pada tahun 2021 jumlah umkm sebanyak 14.595 UMKM dengan nilai Investasi Rp833 Miliar. Berbeda dengan tahun 2021, pada tahun 2023 pelaku UMKM yang awal masih 14.595, menjadi 32.336 dengan nilai investasi Rp2,1 Triliun (Purnama, 2023). 80
Dalam hal ini, dari beberapa Umkm yang berkembang di Pandeglang, terutama yang berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon mempunyai beberapa Ukm yang masih aktif dalam memasarkan produknya bahkan para UKM itu sendiri dibantu oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk mengelola pengembangan usaha rumahan, Usaha rumahan itu terbentuk dengan memanfaatkan peluang usaha, sumber daya manusia yang akan mengelola berupa minta masyarakat. Sebenarnya banyak sekali Pelaku ukm yang ingin kita bantu untuk melakukan usaha- usaha ekonomi kreatif namun dari beberapa ukm yang benar benar ingin membentuk kelompok usaha kecil memenang sangat sedikit, hal ini didasari pada sumber daya manusia yang masih tidak mau ikut terlibat. Namun kami Balai Taman Nasional Ujung Kulon terus andil dalam membentuk kelompok usaha masyarakat yang sudah tersebar di beberapa desa-desa penyangga di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon dengan dibantu mendapatkan ijin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dalam melegalkan produksi rumahan, disamping itu pun masih ada kelompok-kelompok binaan Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang masih belum memiliki PIRT. (wawancara dengan euis, Humas Balai Taman Nasional Ujung Kulon pada hari kamis 06/07/2023, pukul 14.34 WIB). Para Pelaku usaha rumahan atau UKM yang beroperasi di kawasan taman nasional ujung Kulon memiliki garis batas pengelolaan pemanfaatan Sumber daya Hutan, garis Batas ini tentang peraturan antara para pelaku Ukm dengan Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk tidak pernah kawasan hutan yang dilindungi, memperluas lahan, maupun memburu satwa liar dan lain sebagaianya. Berikut merupakan beberapa UKM dengan panggilan KTK (Kelompok Mitra Kerja) di kawasan Taman Nasional Ujung kulon dibawah naungan Taman Nasional Ujung Kulon. Tabel 9 Data Kemitraan Konservasi di Taman Nasional Ujung Kulon 10 Nama KTK No. PKS/MoU Jangka Lokasi Keterangan Waktu 81
1 2 3 4 5 6 7 8 Rancapinang PKS.04/T.12/TU/K 3/07/2017 PKS.01/KTK 1/07/2018 Cibadak PKS.05/T.12/TU/K 3/07/2017PKS.01/ KTK - 2/07/2017 Kopi PKS.07/T.12/TU/K 3/07/2017 PKS.01/KTK 4/07/2017 Tamanjaya PKS.09/T.12/TU/K 3/07/2017PKS.01/ KTK - 6/07/2017 Ujung Jaya PKS.05/T.12/TU/K 3/05/2018 10 Katapang PKS.08/T.12/TU/K 3/07/2017 PKS.01/KTK 5/07/2017 Padali PKS.06/T.12/TU/K 3/07/2017 PKS.01/KTK 3/07/2017 Kelompok PKS.104/T.12/TU/ Jernang K3/10/2019 - - - - 10 tahun 06 Juli 2017 s/d 06 Juli 2027 82 Resort Rancapinang SPTN Wilayah III Sumur Resort Cibadak SPTN Wilayah III Sumur Resort Kopi SPTN Wilayah III Sumur Resort Tamanjaya SPTN Wilayah III Sumur Resort Ujung Jaya SPTN Wilayah III Sumur Resort Katapang SPTN Wilayah III Sumur Resort Padali SPTN Wilayah III Sumur Resort Kertamukti Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) dan Kopi Pembuatan Pelet Ikan dan Bandrek Jahe Merah Budidaya Kambing dan Ikan Air tawar Budidaya ikan Lele dan pembuatan embung air Pembuatan Minyak klentik dan Keripik Pisang Budidaya Kambing, Ikan Air tawar dan bambu Pembuatan Gula Semut, gula Aren, dan budidaya Kambing Budidaya usaha Buah Jernang/rotan
SPTN Wilayah III Sumur 9 Pokdarwis PKS.10/T.12/T 10 tahun 06 Resort Sumur Menyediakan Jasa Wisata Sumur U/K 3/07/2017 Juli 2017 s/d Wilayah III Trip Pulau, curug 02/Pokdarwis/ 06 Juli 2027 Sumur kawasan wisata wilayah NKK /07/2017 PKS.05/T.12/ Sumur 10 Pokdarwis PKS.11/T.12/T TU/K Resort Menyediakan Jasa Wisata Cimanggu U/K 3/07/201 Cimanggu Trip Pulau, curug SPTN Wilayah kawasan wisata wilayah III Sumur Cimanggu Sumber : (Balai Taman Nasional Ujung kulon, 2023) Perolehan data diatas merupakan pendataan UMKM yang dilakukan Balai TNUK sepanjang 2017-Sekarang dengan jangka waktu sampai di tahun 2027 sebagai patokan dasar penilaian terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi kreatif dari beberapa sebaran di Desa Penyangga wilayah Konservasi Kawasan. Catatan data kerjasama yang dilakukan Balai Taman Nasional Ujung Kulon, dengan kelompok ekonomi kreatif, yang ikut ambil alih dalam memanfaatkan peluang ekonomi dengan basis ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon. Kelompok ekonomi kreatif merupakan model dari pengembangan ekonomi yang memiliki karakteristik pada kreativitas kelompok seperti desain produk, desain pemasaran terhadap suatu barang atau jasa yang dihasilkan (Howkins, 2002) "Proses pemasaran minyak kelapa kurang lebih kami menggunakan media facebook untuk mencari konsumen, minimal daerah sekitar pandeglang, cibaliung yang dekat untuk melakukan pemesanan produk. Namun sejauh ini pemasaran facebook hanya melalui akun akun pribadi anggota aja, ya meski tidak efektif karena masih sedikit yang melakukan pemasaran di facebook. Tapi sejauh ini yang paling banyak masuk pesanan dari proses pemasaran mulut ke mulut. Itu Pun kami hanya membuat minyak kalau ada yang pesan minimal tiga hari sebelum pemesanan ditambah Sumber daya manusia yang sulit untuk ikut bergabung". (wawancara dengan Ade, pada hari sabtu 08/07/2023, pukul 10.34 WIB). Pendirian dan pembinaan kelompok kreatif ekonomi, ini berjalan dengan sesuai kebutuhan pasar terhadap supply and demand masyarakat di sekitar kawasan, namun target 83
output pemasaran lebih bisa menjangkau ranah yang lebih luas, artinya menggunakan pemasaran melalui digital marketing menjadi tujuan dari proses pemasaran yang coba terus dilakukan dengan kebanyakan masyarakat melalUi beberapa pemasaran hanya bertajuk pada proses pasar mulut ke mulut, dan menggunakan sosial media Facebook dan instagram sebagai proses dari digital marketing. B. PEMBAHASAN 1. Pola Proses Pemasaran Digital Marketing di Taman Nasional Ujung Kulon dengan UKM dan POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) a. Alur Pemasaran Digital Marketing Ekowisata pada UKM dan Pokdarwis Pandeglang bersama TNUK Pemasaran melalui digital, ini merupakan kegiatan dimana memasarkan sebuah produk dengan menggunakan proses dari digital marketing. Kegiatan Digital Marketing ini melalui beberapa media-media sosial serta website, media sosial, acara Tv dan channel lain misalnya YouTube, Ads Facebook, Instagram, Email Marketing, yang turut serta dimanfaatkan dalam menunjang proses digital marketing guna lebih efektif dan efisien dari segi biaya pemasaran ketika melakukan komunikasi pemasaran pada publik. Namun jelas tujuan dari terciptanya digital marketing untuk membuat orang Interest (tertarik) dan demand (menginginkan). Umumnya adanya pemasaran digital merupakan pembaharuan dalam transisi antara pasar tradisional ke pasar digital, artinya dalam pasar digital sendiri ini menentukan ketepatan langkah dalam memasarkan produk melalui inovasi-inovasi terbaru di digital marketing. Digital marketing (pemasaran digital) merupakan penerapan teknologi digital yang membentuk online channel ke pasar (website, e-mail, data base, digital Tv serta memunculkan inovasi baru berupa blog organisasi atau perusahaan, serta menggunakan feed di beberapa media sosial, bahkan podcast sekalipun yang dikemas dalam memberikan penawaran produk pada konsumen sehingga hal tersebut nantinya mampu berkontribusi untuk kelanjutan dan kegiatan pasar pada pemasaran produk. yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan mempertahankan konsumen (di dalam proses pembelian yang multichannel dan daur hidup pelanggan) (Chaffey, 2015). 84
Pola digital marketing dalam konteks penelitian ini merujuk pada beberapa teori teori pemasaran digital yang kemudian diimplementasikan secara lebih nyata oleh masyarakat ekonomi kreatif. Pola- pola ini selanjutnya akan memahami lebih jauh terkait penggunaan dan pemanfaatan sosial media dalam sudut pandang bisnis ekonomi yang menguntungkan dan dapat digunakan oleh siapa saja, dengan melihat beberapa peluang dan keuntungan. Peneliti sebagai penelaah kembali menerjemahkan fungsi-fungsi digital marketing yang banyak digunakan oleh para marketer. Saluran media digital menjadi pola dalam implementasi digital marketing di Taman Nasional Ujung Kulon. Saluran media digital merupakan sarana dalam Branding dari produk dari produksi yang sudah dihasilkan. Saluran digital media bertujuan agar dapat memberikan dampak pasar yang lebih luas bagi para kelompok ekonomi kreatif Gambar 8 Cakupan Pasar Sumber daya PASAR Sumber daya Uang Sumber Daya Uang Pajak barang Jasa uang Jasa uang Pajak PASAR Konsumen Pajak barang PASAR Pemerintah PASAR Produsen Jasa uang Pajak barang Barang & Jasa PASAR Prantara Barang & Jasa Sumber : (Kotler & Keller, 2010) Dalam gambar tersebut secara sederhana kita mengetahui bahwa hal ini menunjukan pada pola hubungan antara industri dan pasar. Baik penjual dan pembeli, keduanya dihubungkan dalam empat alur. Pada proses seorang penjual mengirimkan barang jasa dan komunikasi seperti iklan dalam surat langsung pada pasar, sehingga hal tersebut mendapatkan 85
feedback berupa Uang dan informasi seperti sikap pelanggan dan data penjualan, ,ini pun menjadi rangkaian dalam dan luar. Rangkaian dalam menunjukan kepada pertukaran uang untuk barang dan jasa sedangkan Rangkaian luar menunjukan pertukaran informasi yang diperoleh melalui komunikasi. Secara mudahnya pasar adalah tempat fisik yang dimana antara pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang, namun dewasa digital marketing pun menjadi pasar baru untuk konsumen. para ekonom mendeskripsikan tentang pasar bahwa pasar sebagai tempat bertransaksi antara pembeli dan penjual atas suatu produk dengan bauran kelas kelas produk tertentu, misalnya seperti pasar elektronik dan buah-buahan yang memiliki nilai pasarnya tersendiri. Maka dalam Konsep terhadap pola pemasaran, selain menentukan target pasar dan pemasaran maka langkah selanjutnya yang akan di ambil adalh pola digital marketing dengan memanfaatkan sosial media marketing. Sosial media marketing merupakan sebuah strategi untuk memasarkan produk kepada konsumen dengan menggunakan situs-situs media sosial karena dinilai lebih efektif dan efisien serta hemat biaya. adapun aplikasi itu diantaranya seperti facebook, Instagram, whatsapp, dan media sosial marketplace seperti shopee, bukalapak dan lain sebagainya tergantung kebutuhan dan peluang yang dapat digunakan paling banyak oleh marketer. Untuk memahami lebih jauh kembali kebutuhan dan keinginan, interest and demand. Seperti yang diungkapkan (Chaffey, 2015) dalam bukunya yang berjudul digital marketing, untuk membantu mengembangkan sebuah strategi dalam menjangkau, serta mempengaruhi calon pelanggan secara online, ini akan mengacu pada tiga jenis saluran media yang perlu dipertimbangkan para marketer seperti pada gambar berikut dibawah ini. Tipe Digital Marketing Earned,Owned & Paid Media Advertising Paid Media 1. Koran 2. Majalah Onwed media 86 Earned Media
Media yang Dimiliki Media Network/Feedback media Nama Halaman Media sosial dan Website Nama Media Network/Feedback media Cinibung wisata Pokdarwis Pandeglang Facebook Instagram dan Website Publisher Editorial Social Networking Repost oleh akun- akun Media Sosial Jaringan komunikasi Individu-kelompok Balai Taman Nasional Ujung Kulon Instagram dan Webiste Sumber : (Peneliti, 2023) Dari gambar tersebut terdapat paid media owned media dan earned media yang digunakan dalam online marketing. Paid media sederhananya adalah media yang berbayar, kemudian Owned media (media yang Kita miliki) dan Earned Media, media yang kita peroleh melalui impact atau feedback dari kegiatan marketing maupun branding yang telah dilakukan sebelumnya oleh super fans. Pada dasarnya Paid media merupakan kegiatan marketing dimana seorang marketer membayar pada media tertentu untuk mempromosikan maupun mengenalkan produknya, misalnya memasang iklan di TV, koran,majalah radio, bahkan membayar influencer sekalipun. Sedangkan owned media merupakan media yang kita miliki saat ini baik itu media sosial seperti facebook,Instagram,whatsapp, maupun aplikasi marketplace seperti Shopee, Lazada, dan lain lain. Dan yang terakhir Earned Media, ini merupakan media yang dibutakan oleh para customers untuk brand kita bisa berupa fanspage dan lain sebagainya bahkan bisa dibuatkan grup untuk mengikuti usaha kita lebih jauh yang dibuat secara sepihak oleh customers. Dalam hal ini antara Paid media, Owned media dan Earned media tentu memiliki kelebihannya masing-masing. paid media memiliki kelemahannya terdapat pada kegiatan pemasangan iklan yang memerlukan modal banyak misalnya untuk beriklan di TV 87
membutuhkan modal 30jt dengan durasi 30 detik, hal ini tentunya juga kurang berlaku untuk pengusaha super power bukan untuk lower budget. Selanjutnya Owned Media, meskipun media merupakan miliknya pribadi ini tidak menutup kemungkinan untuk mengeluarkan uang dalam mendanai keberlangsungan sosial media sebagai bagian dari online marketing miliknya, misalnya diperlukan biaya untuk membeli blog dengan hosting, membutuhkan biaya untuk membayar kreator media sosial agar tetap menarik apabila hanya mengikuti alur saja maka usaha online marketing tidak akan berkembang sesuai apa yang diharapkan. Terakhir earned media ia memiliki kelebihan berupa semakin buruknya kualitas barang maka semakin merosot pula harga produk yang ditawarkan oleh marketer karena penilaian dari earned media sendiri melalui gabungan fanspage yang telah dibuat sebelumnya. Oleh karena itu kembali lagi antara paid media owned media dan earned media memiliki kelebihan kekurangannya masing-masing dalam menciptakan online marketing itu sendiri. Maksimalisasi dalam kontek digital marketing di Taman nasional Ujung Kulon dengan ekowisata sebagai daya tarik pasar, ini kemudian hanya membuat Owned media yang dimaksimalkan dalam melakukan pemasaran baik Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Pokdarwis Pandeglang dan Ciwisata melalui web dan media sosial. Dengan manajemen pemasaran, konsep pemasaran dan alur pasar, ini penting diketahui lebih awal secara fundamental karena antara keempat hal tersebut saling memiliki variabel yang saling berhur bungan, keempat hal tersebut merupakan alur selanjutnya dalam menelaah pola digital marketing yang digunakan di Taman Nasional Ujung Kulon, karena rangkain dari digital marketing sekalipun akan menggunakan proses kegiatan yang melibatkan aktivitas pasar. Dalam pola pemasaran digital terkait produk, maupun terhadap Taman Wisata Tanjung lesung. Dalam memperoleh proses digital marekting yang efektif dan relevam terhdap situasi dan kondisi di lapangan dalam meningkatkan intensitas pengunjung. Peningkatan Pada intensitas pengnjungan yang diperoleh melalui sosial media merupakan bagian dari pola pemasran yang tidak bisa dipisahkan, karena hal ini mampu memberikan feedback secara langsung. Adapun intensitas yang dimaskud adalah tentang parameter terhadap tingakat interaksi yang dihasilkan dari adanya konten-konten media sosial masing masing yang biasa disebut dengan engagement (Komunikasi dua arah/ Interaksional) 88
baik Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Pokdarwis pandeglang dan Ciwisata yang dihasilkan meelalui repson pada sosial media. Intesitas pada engagment terbagi kedalam tiga faktor/kategori yang menjadi dasar dalam menciptakan komunikasi dua arah berupa feedback yaitu conversation (aktivitas percakapan) Amplification (penyebaran perluasan pesan) dan Applause ( Aktivitas respon singkat melalui fitur media sosial seperti Like, emoji) (Kaushik, 2009), seperti pada gamabar dibawah ini. Gambar 9 Interaksi media sosial (engagement) Engagement facebook Instagram Website Sumber Coversation Comments Comments comments :(Kaushik, 2009) Amplification share Share share Applause Like Like Reading news Perolehan engagement disesuaikan dengan media yang digunakan dalam melakukan digital marekting oleh Pokdarwis Pandeglang, Ciwisata, dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Adapun perolehan engagement dari Pokdarwis Pandeglang, Ciwisata, dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon sebagai berikut : 1. Ciwisata (Cinibung Wisata) Ciwisata Engagement (Coversation) Comments Facebook (Amplification) Share (Applause) Like 2. Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Pandeglang Pokdarwis Pandeglang Instagram Engagement (Coversation) Comments (Amplification) Share (Applause) Like 3. Balai Taman Nasional Ujung Kulon Balai Taman Nasional Ujung Kulon Engagement (Coversation) Comments instagram (Amplification) Share (Applause) Reading News Dengan data engagement yang dihasilakan : Gambar 10 Engagement Media Sosial UMKM Ciwisata Dan Pokdarwis Pandeglang 1. UMKM Ciwisata (Cinibung Wisata) 89
Sumber : (Peneliti, 2023) 2. Pokdarwis Pandeglang Sumber: (Peneliti, 2023) 3. Balai Taman Nasional Ujung Kulon Sumber : (Peneliti, 2023) 90
2. Pelaksanaan Digital marketing ekowisata di Taman Nasional Ujung Kulon bersama Pokdarwis Pandeglang dan Ciwisata Digital marketing merupakan kegiatan pemasaran yang memiliki penargetan pada produk berupa barang dan jasa, bersifat interaktif, dapat di ukur, yang proses pemasaran nya dilakukan dengan teknologi dalam mencapai perubahan pada pasar dan target maupun perilaku pasar konsumen pasar dan dapat dipertahankan kondisi pasar tersebut (Riyadi, 2019). Sedangkan menurut(Chaffey, 2015) Digital marketing adalah penerapan teknologi digital yang membentuk online channel ke pasar (website, e-mail, data base, digital Tv serta memunculkan inovasi baru berupa blog organisasi atau perusahaan, serta menggunakan feed di beberapa media sosial, bahkan podcast sekalipun yang dikemas dalam memberikan penawaran produk pada konsumen sehingga hal tersebut nantinya mampu berkontribusi untuk kelanjutan dan kegiatan pasar pada pemasaran produk. yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan mempertahankan konsumen (di dalam proses pembelian yang multichannel dan daur hidup pelanggan). Tujuan sederhana dari digital marketing untuk mempromosikan brand atau merek, peningkatan preferensi dari mutu penjualan serta melakukan beberapa teknik teknik penjualan digital marketing. Jalur digital marketing ditempuh dalam maksud agar memperkecil biaya produksi pemasaran dan memperluas jangkauan pasar. Karena kondisi tersebut dapat dinilai sangat efisien oleh para marketer serta pemasaran melalui digital marketing pun dianggap sebagai cara yang lebih efektif daripada melalui pasar konvensional serta dapat menghasilkan laba yang meningkat secara pesat (Arofah & Achsa, 2022). Kendati demikian tujuan penelitian merupakan sebagai proses penelitian dalam ejawantah terhadap pelaksanaan digital marketing yang dilakukan oleh Ciwisata (Cinibung Wisata) sebagai pengrajin cinderamata patung badak, yang bergerak dibidang pelestarian melalui karya seni pahat dan ukir di Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, dan kelompok sadar wisata pandeglang yang dengan sektor wisata di TNUK. Serta melihat dari bauran kerjasama yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon sehingga terciptanya pola dari good governance dalam sektor pemanfaatan Taman Nasional di Ujung Kulon sebagai destinasi Wisata dan ekonomi. Digital marketing merupakan rencana jangka panjang yang kemudian digunakan oleh lembaga dan organisasi maupun pelaku ekonomi kreatif, dalam mencapai ekonomi mapan disamping Taman Nasional Ujung Kulon ke ranah Publik yang lebih luas. Dalam upaya 91
digitalisasi ini tidak hanya meraup keuntungan dari segi ekonomi saja melainkan konsep ini pun ikut serta dalam mengajak para wisatawan untuk menjaga, kelestarian lingkungan dengan berupaya membentuk masyarakat yang berdaya dan berbudaya, sehingga tujuan mendapatkan keuntungan tidak menjadi fokus utama dalam digital marketing (Prastyo, E., & Hidayat, 2016). Pada pelaksanaan Digital marketing ini melibatkan Balai Taman Nasional selaku pihak pertama sekaligus penggagas ekonomi kreatif berbasis UMKM dan Kelompok sadar wisata Sekaligus yang mempunyai kewenangan dalam mengurus Taman Nasional Ujung Kulon, kemudian Ciwisata selaku pihak kedua sebagai UMKM yang dibentuk untuk proses taman nasional melalui seni pahat dan seni ukir patung badak yang kemudian menjalin kerjasama dengan Balai Taman Nasional dalam garis koordinasi marketing penjualan patung, dan kelompok sadar wisata pandeglang yang berlokasi di kecamatan sumur sebagai kelompok organisasi masyarakat yang bergerak dibidang jasa pelayanan wisata yang terus berupaya memanfaatkan para masyarakat lokal yang memiliki perahu sebagai akomodasi dalam menyediakan jasa wisata selain Tour guide. Meski dalam proses pembuatan UMKM dan Pokdarwis didukung penuh oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon, namun pada pelaksanaannya setiap UKM dan Pokdarwis yang didirikan berjalan sesuai dengan keinginannya masing masing dan keadaan pasar yang terjadi di lapangan terhadap pemasaran wisata Balai Taman Nasional Ujung Kulon tidak Ikut terlibat secara langsung. Artinya dalam hal ini antara Balai Taman Nasional Ujung Kulon dengan UKM dan Pokdarwis memiliki perannya masing masing dalam mencari wisatawan dan Konsumen. Apabila digambarkan pola pelaksanaan dari sistem tersebut tidak akan jauh menyerupai pola pada sistem pasar sederhana, yang dimana sistem ini akan sering dihadapkan pada kondisi pendapatan seadanya. Gambar 11 Pola Pemasaran Sederhana Sumber :(Kotler & Keller, 2010) Dalam gambar tersebut secara sederhana kita mengetahui bahwa hal ini menunjukan pada pola hubungan antara industri dan pasar. Baik penjual dan pembeli, keduanya dihubungkan dalam empat alur. Pada proses seorang penjual mengirimkan barang jasa dan 92
komunikasi seperti iklan dalam surat langsung pada pasar, sehingga hal tersebut mendapatkan feedback berupa uang dan informasi seperti sikap pelanggan dan data penjualan, ,ini pun menjadi rangkaian dalam dan luar. Rangkaian dalam menunjukan kepada pertukaran uang untuk barang dan jasa sedangkan Rangkaian luar menunjukan pertukaran informasi yang diperoleh melalui komunikasi. Dari model pasar sederhana sampai pada proses teknis pemasaran, teknis pemasaran ini terlebih dahulu melihat keterlibatan dinas pemerintahan dalam ikut serta mengembangkan digital marketing bersama masyarakat. Pelaksanaan dari beberapa temuan yang terjadi di lapangan antara UMKM dan pokdarwis mereka merupakan lembaga otonom tanpa campur tangan dari Balai Taman Nasional dalam melakukan digital marketing di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. "Dari awal juga memang kita membuat kelompok pengrajin patung badak karena hobi disamping ingin mengenalkan Ujung Kulon ke masyarakat luas. Ketika kelompok kami sudah terbentuk pun pemasaran patung dilakukan mandiri oleh kami ke para wisatawan, ada yang melalui teman, kenalan di luar dan lain sebagainya. Namun proses pemasaran memang kami kesulitan karena dari segi Sumber daya Manusia kurang begitu mengerti terhadap pemasaran online. Dan selama ini pun tidak ada campur tangan pihak manapun yang mengajari kami dalam tata cara memasarkan online. Kami berharap kesempatan itu ada namun selama ini tetap berjalan sendiri tanpa campur tangan orang lain. Tapi kalau misal terkait dinas Pemerintahan seperti Balai Taman Nasional paling memesan patung kepada kami, sama seperti konsumen yang lainnya" (wawancara denga Apud, pada hari sabtu 13/05/2023, pukul 10.34 WIB). Pelaksanaan dari digital marketing mengacu pada bauran pemasaran, dari bauran Komunikasi pemasaran ( bauran promosi). Dari bauran komunikasi pemasaran, setiap perusahan,UKM, maupun organisasi menggunakan bauran ini sebagai usaha yang dimana menginformasikan, membujuk serta meningkatkan jumlah pembeli ( konsumen) baik secara langsung maupun tidak langsung (Kotler & Keller, 2010). Proses pembentukan dalam pembuatan media digital marketing dan web, dengan melihat pelaksanaan pemasaran di lapangan maka dapat ditelaah melalui penjelasan gambar dibawah in. Gambar 12 Proses Pemasaran Melalui digital Marketing Ciwisata Pokdarwis Pandeglang Digital Marketing (Instagram, facebook dan webpage) 93
Balai Taman Nasional Ujung Kulon Media Yang digunakan: Facebook Media Yang digunakan: Instagram dan Webpage Media Yang digunakan: Instagram dan webpage Sumber : (Peneliti, 2023) Dalam gambar tersebut terlihat proses dari pemasaran digital marketing yang dimana merujuk pada titik garis proses dari pemasaran produk melalui digital marketing, Antara Balai Taman Nasional Ujung Kulon, wisata dan Pokdarwis pandeglang. Yang dimana mereka menerapkan sistem digital marketing individu. Artinya tanpa campur tangan pihak luar dalam mengelola pemasaran melalui digital marketing nya sendiri. Proses pemasaran digital marketing, pertama dimulai dengan Balai Taman Nasional Ujung Kulon sebagai lembaga pemerintahan setempat yang bertugas dalam mengelola wilayah konservasi. Wilayah konservasi yang dikelola ini merupakan hutan kawasan lindung yang termasuk kedalam Taman Nasional. Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990, konservasi merupakan pengelolaan sumber daya alam hayati yang dalam pengelolaannya dilakukan secara berkesinambungan, memelihara serta meningkatkan kualitas keanekaragaman dan lainnya. Pemanfaatan konservasi alam merujuk pada pengembangan ekowisata yang berada di Ujung Kulon, pengembangan ekowisata yang dijadikan formula dalam pelaksanaan digital marketing perlu mencerminkan wawasan terhadap lingkungan yang mengikuti pedoman dengan turut memperhatikan keseimbangan dan kelestarian alam serta lingkungan masyarakat sekitar (Soegiyanto & Hadi, 2015). Terlebih menurut peraturan menteri dalam negeri no. 33 tahun 2009, ekowisata pun harus mementingkan pad pengelolaan sumber daya dengan memperhatikan unsur unsur pendidikan, dukungan terhadap usaha-usaha konservasi dan menunjang serta mendorong peningkatan pendapatan masyarakat lokal. 94
Kendati demikian pengelolaan ekowisata dengan basis digital marketing yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon, cukup dilakukans secara aktif, dan pasif Dalam membantu masyarakat terhadap pengembangan, pemanfaatan wilayah, akomodasi masyarakat lokal, pengelolaan media sosial seperti Instagram, Website dan YouTube. Proses digitalisasi yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon ini memuat beberapa media yang digunakan dalam Taman Nasional Ujung Kulon. adapun media sosial dan web yang digunakan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon dalam wisata Taman Nasional Ujung Kulon sebagai berikut : Gambar 13. Website Balai Taman Nasional Ujung Kulon Sumber : (BTNUK, 2022) Dalam website Balai Taman Nasional didalamnya memuat dan informasi. Informasi- informasi itu sendiri memuat tentang kondisi wilayah, keadaan wilayah Taman Nasional, serta sebagai halaman website digital marketing pada bidang wisata Taman Nasional dalam memasarkan wisata, tentu saja hal tersebut akan berdampak dengan masyarakat di sekitar kawasan TNUK. Tidak hanya website sebagai media digital marketing, TNUK sendiri memiliki Instagram sebagai media sosial dalam proses penyebaran informasi yang fungsinya sama dengan halaman website TNUK. Namun berbagai kegiatan yang dengan proses wisata dalam 95
membantu para kelompok Usaha kreatif, lebih sering membantu mengenalkan nya melalui media sosial Instagram. Gambar 14 Media Sosial Instagram Taman Nasional Ujung Kulon Sumber : (Instagram Taman Nasional Ujung Kulon, 2023) Gambar 15 Pulau Peucang Sebagai Salah Satu Tempat Wisata Di Taman Nasional Ujung Kulon Sumber : (Instagram Taman Nasional Ujung Kulon, 2023) Media sosial instagram menjadi pilihan yang diambil dalam melakukan fungsi utamanya tidak lain untuk mengenalkan wisata Taman Nasional, dalam mendukung pendapatan Kelompok UKM di sekitar kawasan. Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang menaungi para UKM dan Kelompok sadar wisata masyarakat lokal. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan kawasan yang kaya dengan wisata Alam berupa keanekaragaman hayati seperti hewan endemik, maupun hewan yang hampir punah 96
yaitu badak bercula satu yang menjadi pusat tujuan wisatawan, termasuk dengan keindahan pantainya. Kendati demikian pulau peucang merupakan salah satu dari banyakan sektor wisata yang telah dikenalkan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon kepada publik/ masyarakat luas. Adapun beberapa wisata yang dalam hal ini menjadi sorotan dalam Taman Nasional Ujung Kulon selain dari adanya Badak bercula satu sebagai berikut (Novie fauziah, 2022) : 1. Pulau Peucang Pulau Peucang adalah tempat paling terkenal bagi wisatawan untuk mengunjungi Ujung Kulon. Sebagian besar pengunjung menyebut keindahan pulau ini sebagai pulau impian. Wisatawan dapat menikmati pemandangan bawah laut yang indah sambil snorkeling dan menyelam. Karang dan ikan di Pulau Peucang dikenal sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu, pengunjung juga bisa berbaur dengan rusa dan monyet ekor panjang yang berkeliaran di pulau ini. 2. Padang Rumput Cidaon dari Pulau Peucang menyeberang Cidaon dengan perahu dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 250 meter memungkinkan wisatawan untuk menikmati pemandangan hewan liar yang sedang berjalan-jalan atau banteng yang sedang merumput di padang rumput. Di Wilayah ini terdapat Hewan banteng, burung merak. Memang, ayam hutan sebagian besar wisatawan hanya melihat wisatawan melalui teropong dari observatorium 3. Gua Sanghyang Sirah Gua Sanghyang Sirah di sisi barat semenanjung Ujung Kulon bisa menjadi tempat wisata yang direkomendasikan. Di sini Para Wisatawan bisa melihat budaya dan tradisi masyarakat setempat pada saat bulan Maulid dan Muharram tahun Hijriyah. Saat itu banyak peziarah yang mengunjungi goa yang berhubungan dengan Raden Kiansantang. 4. Kepulauan Handeuleum Wisatawan Nusantara dapat mengunjungi Kepulauan Handeuleum di TNUK. Kepulauan ini terdiri dari beberapa pulau antara lain Handeuleum Besar, Handeuleum Tengah dan Handeuleum Kecil. Ketiga pulau tersebut memiliki sumber daya alam yang berbeda, salah satunya adalah hutan bakau yang kaya akan populasi burung, reptil dan air asin. Di Pulau Handeuleum, wisatawan akan menemukan sungai seperti Sungai Cigenter. Saat datang ke sini, 97
aktivitas yang paling menarik adalah berperahu di sungai. Di ujung Sungai Cigenter, pengunjung bisa menikmati pemandangan air terjun yang indah. 5. Pulau Panaitan Pulau seluas 17.500 hektar, Letak pulau ini berada di sebelah barat laut Pulau Peucang. Pulau Panaitan terkenal dengan tempat menyelam yang indah seperti Legon Letah dan Legon Kadam di pantai utara. Kemudian di pantai selatan terdapat Legon Samadang dan Karang Jajar. ini juga memiliki pantai dan perairan yang cocok untuk berselancar, termasuk di dalam Teluk Kasuaris. Tempat ini memiliki spot bernama One Palm Point karena ombaknya cukup besar yang menjadi populer di kalangan peselancar. Maka dengan begitu dari keseluruhan destinasi yang berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Balai Taman Nasional Ujung Kulon terus melakukan proses dalam upaya peningkatan wisata berbasis ekowisata, dengan Kultur dan budaya yang berkembang di masyarakat Kawasan TNUK. Baik melalui website dan instagram serta pelatihan pelatihan UKM yang kerap diadakan oleh balai Taman Nasional menjadi perhatian sekaligus dorongan nyata untuk terus mendukung penekanan pada peningkatan ekonomi masyarakat kawasan TNUK. Adapun kegiatan yang dilakukan Balai Taman Nasional salah satunya mendampingi para petani madu Hutan Ujung kulon dalam mengelola serta memasarkannya pada masyarakat luas. Gambar 16 Pertemuan Balai TNUK Dengan Desa-Desa Penyangga Dan Pelaku UKM Dalam Pelatihan dan Pendampingan Kelompok Petani Hutan TNUK Sumber : (Instagram Taman Nasional Ujung Kulon, 2022) Dari gambar tersebut yang diadakan pada selasa, 18 Juli 2023 oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon. ini memuat agenda pertemuan dimana dalam pembahasan tidak kurang merujuk pada penguatan dan pemulihan kembali sektor wisata taman nasional ujung Kulon. 98
yang melibatkan perwakilan dari Desa-desa penyangga, UKM, serta kepala Sub Bagian Tata Usaha ,Plh. Kepala seksi PTN Wilayah III Sumur, Kepala resort Legon Pakis, Legon Bajo serta Staf Seksi PTN wilayah I panaitan. Maka dengan begitu, secara praktek Balai Taman Nasional yang merupakan lembaga pemerintahan setempat terus berupaya dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas terhadap masyarakat penyangga di Kawasan TNUK. Baik pemasaran dan pengelana melalui digital marketing maupun yang lainnya. Oleh karena proses Taman Nasional Ujung Kulon harus tetap melibatkan semua aspek Stakeholder agar menciptakan pola good governance yang berorientasi pada melayani dan bekerja sama (Freeman et al., 2010). Kedua, kegiatan digital marketing yang dilakukan oleh CIWISATA, (Cinibung Wisata). Ciwisata yang merupakan kelompok seniman pengrajin patung dalam membuat patung kayu yang berbentuk badak bercula satu, Menjadi bagian sentral dalam andil terhadap ekowisata di Taman Nasional Ujung Kulon. Patung yang berbentuk badak menjadi ciri khas Masyarakat kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sekaligus menjadi agenda tersendiri dalam mendukung kegiatan pengenalan Taman Nasional Ujung Kulon. Patung Badak sendiri merupakan representasi dari taman Nasional Ujung Kulon yang kemudian menjadi barang yang mewakili hewan iconic Rhinoceros Sondaicus (Badak Bercula Satu). Pada Proses pemasaran, wisata menggunakan metode pemasaran sederhana (pasar langsung) secara lebih aktif, proses pemasaran langsung dinilai sebagai proses Direct Marketing dengan tujuan agar lebih menjangkau konsumen dalam penyediaan dan permintaan barang yang tidak melibatkan perantara dalam proses jual beli produk maupun jasa (Suyanto, 2007). Kemampuan pemasaran langsung kemudian didukung dengan dengan menggunakan metode digital marketing, digital marketing ini secara sederhana dipakai oleh Ciwisata dalam memasarkan produknya di samping andil dalam ikut serta branding Taman Nasional Ujung Kulon. Pada pelaksanaannya melalui digital marketing ini. Berikut merupakan media sosial yang digunakan oleh ciwisata dalam Proses pemasaran melalui media sosial facebook. Gambar 17 Halaman Media Sosial Facebook Ciwisata (Cinibung Wisata) Dalam Memasarkan Produk Patung Badak Khas Ujung Kulon 99
Sumber : (Facebook Ciwisata, 2023) Dalam gambar tersebut Ciwisata Menggunakan Media Sosial Facebook Untuk memasarkan produk patung badak cula satu. Tujuan utama dari dibuatnya halaman media sosial tersebut tidak lain agar lebih bisa menjaring pasar yang lebih luas. Media sosial facebook merupakan salah satu media sosial yang masih ramai menggunakan media sosial facebook dalam melakukan pemasaran. Pemasaran melalui media sosial facebook ini merupakan langkah dimana terobosan dari sistem pemasaran tidak langsung. Penggunaan Facebook sebagai media pasar digital merupakan hasil analisis dari ketua dari kelompok ciwisata mardi yang melihat pengguna facebook di Kecamatan Sumur terbilang aktif dari berbagai kalangan Remaja dan dewasa. Produk utama yang dijual adalah Patung Badak cula satu dengan hiasan ukiran ciri khas Ciwisata. Serta terdapat motif-motif lain termasuk hiasan batik dalam patung badak yang mewakili ragam indonesia. Secara historis para pengrajin patung badak bergerak berdasarkan kesadaran akan kepunahan badak dengan tujuan mengenalkan ujung kulon disamping memasarkan patung baik secara langsung dan tidak langsung. Berikut merupakan Patung badak yang dibuat oleh Kelompok ciwisata. Gambar 18. Patung Badak TNUK Sumber : (Peneliti, 2023) 100
Fungsi utama digital marketing untuk menciptakan jaringan pasar yang lebih luas, alasan inilah yang digunakan ciwisata dalam membuat akun facebook sebagai media dan Digital marketing. Dilansir dari Kata Data.co.id, data pengguna media sosial facebook di indonesia sendiri sudah mencapai pada angka 1,98 miliar pada januari 2023 dan indonesia sendiri masuk pada peringkat ketiga dunia pengguna facebook terbanyak yang dimana mencapai pada angka 119,9 juta Pengguna per januari 2023. Dengan dua peringkat utama di dapatkan oleh India dengan 314,6 juta dan Amerika Serikat 175 juta pengguna(Annur, 2023). Relevasi penjualan patung badak dengan meilhat pengguna media sosial facebook yang cukup banyak di indonesia ini tidak menjadi nilai tambah tersendiri bagi Ciwisata dengan jumlah pengikut mencapai 1,1 ribu dengan memiliki jumlah like hanya 10-25 likes Dalam Proses penjualan Patung badak dengan menggunakan digital marketing.Terlepas dari itu pesanan patung acapkali didapatkan dari keterikatan Kerjasama pasar antara WWF-Indonesia dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Output kerjasama yang dihasilkan berupa Pesanan Patung Badak kepada ciwisata hal ini lah yang memabantu ciwisata dalam mengelakan Ujung Kulon melalui kerajinan patung yang bertahan sampai sekarang. Patung Badak sendiri memiliki ukuran relatif dari 15 cm sampai 30 cm, namun hal itu pun tergantung pesanan yang datang kepada kelompok ciwisata. Label harga yang digunakan untuk satu bzuah patung badak dimulai dari Rp 15.000 sampai Rp 450.000 dengan Pendapatan per tahun mencapai Rp 20.000.000 (Badarudin, 2023). Dengan tembus 600 buah patung dikirim ke Belanda. Akan tetapi pendapatan yang dihasilkan merupakan pendapatan yang dihitung sebelum pandemi Covid-19 yang kemudian disusul dengan Bencana Alam Tsunami di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. "Patung yang dijual oleh kami sebagian besar memang dipasarkan melalui pasar langsung, namun kami pun mencoba menggunakan facebook sebagai media sosial yang digunakan untuk lebih memasarkan produk kami agar tujuan awal kami membuat patung badak ini dapat tersampaikan, serta diketahui oleh seluruh dunia. Pengelolan facebook sendiri saat ini dipegang oleh aput sekaligus sekretaris dari ciwisata saat ini, pengakuan dari aput sendiri mengalami kesulitan karena masih belum terlalu terbiasa menggunakan media sosial facebook sebagai pemasaran meskipun pembuat akun ini cukup lama dari tanggal 21 maret 2017 sampai dengan sekarang. Selanjutnya kendala lain pun muncul selama covid-19 mengalami akun yang nonaktif dan apud yang beralih profesi mencari pekerjaan lain sehingga keadaan Media Sosial facebook yang digunakan untuk pemasaran mengalami kondisi yang pasif". (wawancara dengan Mardi, pada hari sabtu 13 Mei 2023, pukul 15.34 WIB) 101
Kendala terbesar yang masih menyelimuti cisata dalam Proses digital marketing tidak lain kurangnya perhatian dari pemerintah setempat terhadap pengembangan skill dan soft skill bagi para pengrajin patung, serta sumber pendanaan pembuatan patung yang mengandalkan SDM (Sumber Daya Manusia) anggota dan sistem penghasilan yang belum menentu, membuat para pengrajin patung mengalami pasang surut dan banting setir dengan mencari profesi lain sebagai Pemasukan. Sehingga dalam hal ini tentu ciwisata sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam upaya kembali menghidupkan kelompok Ciwsata dalam mendukung usaha ekonomi kreatif disamping sebagai Upaya TNUK melalui Patung badak sebagai cenderamata yang Iconic sebagai representasi dari TNUK. Ketiga, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Pandeglang. Pokdarwis Pandeglang merupakan bagian dari sekelompok masyarakat yang membentuk organisasi berbasis kepariwisataan atau menyediakan jasa Wisata maupun Tour Guide di Kawasan pesisir Pantai Sumur dan Kawasan TNUK. Keanggotaannya sebagian besar merupakan Masyarakat dari Kecamatan Sumur yang kemudian membentuk jaringan-jaringan kepariwisataan dengan masyarakat dan pemerintahan setempat. Pokdarwis pandeglang memiliki andil terhadap perkembangan, dan pemanfaatan wisata di kabupaten pandeglang. Jangkauan Pokdarwis Pandeglang yang membentuk asosiasi pokdarwis pandeglang memuat seluruh wilayah destinasi pandeglang yang kemudian membentuk titik titik koordinasi antar wilayah di Kabupaten pandeglang, baik Pantai Carita, Maupun Pantai sumur dan Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (Hudan Zulkarnaen, 2023). Proses perkembangan destinasi tidak lepas dari peranan masyarakat setempat yang kemudian membangun kerjasama antara asosiasi pokdarwis pandeglang, pemerintah setempat dan masyarakat dengan tujuan membangun menciptakan rantai kesejahteraan ekonomi dalam pemanfaatan destinasi wisata. Artinya pemerintah baik Balai Taman Nasional Ujung Kulon maupun Dinas kepariwisataan Pandeglang membutuhkan pokdarwis sebagai jembatan dalam mengarahkan destinasi yang tersedia di pandeglang terutama di kecamatan sumur, dan seementara itu pokdarwis membutuhkan masyarakat setempat dalam mendukung operasional kunjungan destinasi seperti lintas pulau wisata. Dalam kegiatan pengembangan wisata pokdarwis pandeglang memuat aktivitas dan segala bentuk wisata melalui akun Instagram dan halaman Web nya. halaman Web dan media sosial instagram yang digunakan merupakan representasi dari pemasaran digital marketing yang digunakan. Representasi melalui media Sosial marketing merupakan proses dari tuntutan 102
kelompok masyarakat yang ingin wisatanya secara masif di media sosial dan web. Adapun media sosial yang dipakai oleh Pokdarwis Pandeglang sebagai berikut: Gambar 19 Media Sosial Instagram Pokdarwis Pandeglang Sumber : (Instagram Pokdarwis Pandeglang, 2023) Pada aktivitas di Instagram, Pokdarwis Pandeglang sebagai naungan Pokdarwis di Kabupaten pandeglang, lebih mendominasi pada kegiatan wisata di Kawasan Balai Taman Nasional Kecamatan sumur, hal ini dikarenakan kegiatan pokdarwis pandeglang banyak dilakukan di kawasan TNUK Sumur. Kegiatan melalui instagram dinilai mampu menarik lebih banyak wisatawan meskipun hal ini tidak sebanding pada kegiatan Kunjungan wisatawan sebelum Covid-19 dan bencana alam Tsunami pada tahun 2018 silam. Di kutib dari Banpos.co (Banpos.co, 2022) Kunjungan wisatawan Ke kecamatan sumur meningkat sebanyak sebanyak 70% sebelum Adanya pandemi Covid-19 dan tsunami Sumur yang kemudian disusul oleh gempa Bumi dan sekarang hanya sekitar 50% dan bisa di bawahnya pasca pemulihan yang dianggap masih sulit ditingkatkan karena terdapat gejala Post traumatic stress disorder (PTSD) . Menurut Diagnostic and Statistical manual Of Mental Disorder IV-Text Revision (DSM IV-TR) merupakan gejala kecemasan dari individu maupun sekelompok orang yang disebabkan dari peristiwa traumatis menimbulkan rasa takut terhadap sesuatu, salah satunya bencana Alam (Astuti et al., 2018). Kendati demikian langkah wisata oleh pokdarwis tidak hanya melalui media instagram saja melainkan juga menggunakan halaman website di kecamatan sumur yang masih termasuk 103
kedalam Kawasan Wisata Taman Nasional Ujung Kulon yang. Adapun Halaman Website Pokdarwis Pandeglang sebagai berikut: Gambar 20 Halaman Website Pokdarwis Pandeglang Sumber : (Pokdarwis Pandeglang, 2023) Pada halaman website tersebut, proses wisata oleh Pokdarwis pandeglang berpusat di kecamatan sumur. Implikasi dari tidak lain untuk meningkatan kuantitas wisatawan di kecamatan sumur agar mampu kembali meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar baik umkm dan penyedia jasa jasa lainnya. Dalam konteks pengelolaan wisata, pokdarwis pandeglang dan masyarakat bekerjasama dalam segi pengelolaan dan penyediaan jasa Seperti jasa trip pulau yang harus menggunakan kapal laut mini (Congkreng), yang dimana hal itu merupakan bagian dari kerjasama antara masyarakat dan pokdarwis. Kapal congkreng merupakan milik perorangan dari masyarakat nelayan yang kemudian dimanfaatkan untuk menjalin trip wisata pulau selain daripada untuk kegiatan menangkap ikan sebagai hasil dari lautan di Taman Nasional Ujung Kulon (Hudan Zulkarnaen, 2023). "Kondisi masyarakat ekonomi pesisir sebetulnya sangat bergantung pada hasil laut baik tangkapan ikan dan lainnya. Namun tidak selamanya juga hasil tangkapan tersebut dapat mencukupi kehidupan para masyarakat pesisir terlebih jika sedang musim terang bulan, otomatis nelayan tidak bisa melaut, dan kebanyakan kapal congkreng milik masyarakat pun tidak beroperasi sedangkan ada keluarga yang harus dihidupi kebutuhannya. Oleh karena itu kami membuat kelompok sadar wisata pandeglang yang 104
No semua aktivitas berpusat di kecamatan sumur untuk membantu dan mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan pesisir pantai". (wawancara dengan Hudan, pada hari minggu 14 Mei 2023, pukul 18.34 WIB) Perlu diketahui bahwa harga trip antar pulau yang dipatok oleh pokdarwis pandeglang sangat bervariasi, mulai dari Rp50.000-500.000 per orang, tergantung trip pulau yang akan disinggahi oleh wisatawan. Harga tersebut merupakan harga yang sudah full fasilitas yang bisa didapatkan oleh wisatawan. Misalnya saja Tiap Individu bisa membayar Rp 2500.00- Rp3000.000 trip pulau peucang dengan durasi tiga hari tiga Malam antar jemput serta tersedia penginapan berikut yang lainnya. Proses yang dilakukan oleh Pokdarwis Pandeglang dinilai cukup mampu menghadirkan aroma baru bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif. Pasalnya hal ini mampu menciptakan kestabilan ekonomi meski hanya bertahan pada masa sebelum covid-19 dan bencana tsunami yang mengakibatkan turunnya kunjungan wisatawan serta menurunnya pendapatan masyarakat dari segi sektor pariwisata. Maka oleh karena ini melalui tersebut pokdarwis pandeglang terus berupaya membangun peradaban pariwisata sebelumnya yang masih memiliki minat pengunjung. Namun demi terciptanya hal itu sendiri, perlu beberapa kerjasama yang harus dilakukan oleh setiap lapisan stakeholder, baik Dinas pariwisata Pandeglang, Balai Taman Nasional Ujung Kulon dan masyarakat dalam aspek digital marketing terhadap ekowisata pesisir di kecamatan sumur. Nama Usaha Strategi Yang Diterapkan 105
1 2. Ciwisata (Cinibung Wisata) 1. facebook facebook Feed facebook reels video Pokdarwis Pandeglang 1. Instagram Instagram story Instagram Feed instagram Reels Video 2. Halaman Website Pokdarwis Pandeglang memuat : Informasi Wisata Pack harga Wisata Digital marketing merupakan konsep yang diambil dalam proses taman nasional ujung kulon guna mempertahankan Eksistensi Taman Nasional Ujung Kulon melalui kepekaan masyarakat luas di samping ketika banyak pengunjung (Wisatawan) akan berdampak pada nilai tukar budaya, pendapatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan TNUK. marketing pula digunakan sebagai produk utama dari modal untuk kembali Taman Nasional Ujung Kulon. Berikut merupakan Bentuk Penerapan Digital Marketing Pada UMKM, Pokdarwis Pandeglang, dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Tabel 10 Bentuk Penerapan Digital Marketing Pada UMKM, Pokdarwis Pandeglang Sumber : (Peneliti, 2023) Tabel 11 Bentuk Penerapan Digital Marketing Balai Taman Nasional Ujung Kulon Nama Dinas Strategi Yang dilakukan 106
Balai Taman Nasional ujung Kulon 1. Instagram Instagram story Instagram Feed instagram Reels Video 2. Halaman Website Pokdarwis BTNUK: Informasi TNUK Pack harga Wisata TNUK Sumber :(Peneliti, 2023) Digital marketing identik dengan pemanfaatn media sosiall maupun yang lainnya dalam proses untuk lebih mempromosikan dalam menuju tujuan tertentu baik dalam hal peningkatan ekonomi, wisata, budaya Di TNUK. Kemudian pelaksanaan pada Digital marketing dengan mengikuti pola dari (Chaffey, 2022) sendiri dalam konteks digital marketing Pada Pesisir masyarakat Ujung kulon, ini memuat bagian bagian pada sasaran digital, Audiensi Digital, penggunaan Perangkat digital, Platform digital, Media digital, Teknologi digital. Bagian-bagian penerapan dari proses digital yang telah dilakukan baik oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Pokdarwis Pandeglang dan Ciwisata memuat bagian bagian digital marketing pemasaran diantaranya: 1. Sasaran Digital Sasaran digital meninjau pada sasaran yang ingin dicapai adalah Taman Nasional Ujung Kulon, dan penguatan ekonomi masyarakat pesisir TNUK yang juga mempertimbangkan Model bisnis serta pendapatan model baru dalam investasi yang lebih banyak dalam Transformasi digital dan pemasaran yang aktif dilakukan. 2. Audiensi Digital 107
Audiensi digital Memuat pada Karakteristik, preferensi dan Perilaku audiens Online (Konsumen dunia Maya). Perilaku yang telah diperoleh melalui digital marketing dari BTNUK, Pokdarwis Pandeglang, dan Ciwisaata memuat bentuk bentuk positif misalnya dalam hal pembuatan kontak Customer Service yang digunakan sebagai feedback dari audiens kepada BTNUK, Pokdarwis Pandeglang dan ciwisata yang bisa di akses melalaui halaman web, instagram dn facebook pada tabel berikut : Tabel. 12 Customer service (Narahubung) BTNUK, Pokdarwis Pandeglang dan Ciwista Balai Taman Nasional Customer Service Ujung Kulon No Telp: 08111238884 (Humas BTNUK) Ciwisata (Cinibung Wisata) Customer Service No Tlp: 085715265100 (Apud) Pokdarwis Pandeglang Customer Service No Tlp : 082260990993 (Hudan) Sumber : (Peneliti, 2023) 3. Perangkat digital Perangkat digital merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam proses TNUK, alat komunikasi yang digunakan menunjang dalam proses pada pengoperasian akun akun media dan web itu sendiri berupa laptop, HandPhone, dan smart digital lainnya. 4. Platform Digital Platform digital merupakan media yang digunakan oleh masing masing dalam upaya yang secara umum dikuasai oleh ketiganya, adapun media yang digunakan adalah Website, instagram dan facebook yang bisa dilihat pada gambar 8 Akun media sosial BTNUK, Ciwisata dan Pokdarwis Pandeglang> 5. Media Digital Media digital dalam konsep digital marketing yang dimaksud adalah pada proses media dalam Bentuk Gambar, video, yang didalamnya memuat pesan TNUK. Hal ini pun dapat dilihat melalui akun-akun media dan website dari BTNUK, Pokdarwis Pandeglang dan Ciwisata. 108
Sementara itu dalam Kegiatan digital marketing yang dilakukan terdapat beberapa bahan evaluasi dimana proses pelaksanaannya Pengembangan media digital menjadi bagian dari implementasi digital marketing Di taman Nasional Ujung Kulon. Pengembangan media Digital Marketing yang melibatkan UMKM, Pokdarwis Pandeglang dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon , menggunakan analisis SWOT (Strength Weakness, opportunities, and Threat). Analisis SWOT merupakan proses mengidentifikasi berbagai Faktor yang dilakukan secara sistematis agar dapat merumusan strategi Organisai serta sebagai bahan kontsruksi evaluasi yang tepat (Rangkuti,1997). Strength (Kekuatan) Baik Pokdarwis Pandeglang, Ciwisata dan balai Taman nasionnal Ujung Kulon, ketiganya memiliki media sosial masing masing yang digunakan sebagai media dari Digital Marketing Weakness (Kelemahan) Pengorganisasian media, kerjasama antara Balai Taman Nasional ujung Kulon, Pokdarwis Pandeglang dan Ciwisata dalam Pengembangan, penggunaan dan pengotimalan digital marketing belum optimal digunakan yang secara efektif dan masif hal ini ditinjau dari aspek skill dan Soft Skill pengelolaan media digital. Opportunities (peluang) Pemanfaatan media sosial yang dimiliki secara pribadi dan tidak berbayar ini mendapatkan Poin Plus dalam mengolah media secara berkesinambungan dan mapan. Serta daya tarik wisata Taman Nasional Ujung Kulon yang kaya akan Sumber daya alamnya memberikan peluang lebih besar dalam bidang pengembangan digital marketing Threat (Ancaman) Dalam sisi kepemilikian media dilihat dari skill dan soft skil yang kurang mumpuni, rentan penyerangan akun media digital marketing baik Ciwisata, Pokdarwis Pandeglang Dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon berupa Hack akun media sosial. Dengan meilhat SWOT di atas secara benang merah evaluasi dalam Digital marekting di Ciwisata, Pokdarwis pandeglang dan Balai Taman Nasional Ujung Kulon diperlukan penguatan skill dan soft skill dalam mengelola media sosial sebagai media digital marketing dalam upaya penguatan ekonomi kreatif masyrakat kecamatan sumur kabupaten pandeglang. Selanjutnya pada bagian kerjasama antara stakeholder diperlukan penguatan dalam 109
membangun media digital marketing sehigga dapat saling berkerjasama secara optimal dan terstruktur. Dalam meninjau lebih lanjut pada proses Digital marketing Di Taman Nasional Ujung Kulon setidaknya terdapat kelebihan dan kelemahan yang dilihat secara terperinci yng dimana hal ini memuat faktor eksternal dan internal yang diantaranya : 1. Kelebihan a. Faktor Internal 1. Meningkatnya Kesadaran masyarakat akan kepunahan badak bercula satu sehingga membuat langkah langkah pelestarian dengan membuat miniatur badak disamping menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat sekitar pesisir TNUK; 2. Digital marketing mudah terjangkau dan efektif serta efisien untuk mendapatkan feedback langsung melalui proses interaksi tidak langsung. 3. Kepedulian pemerintah melalui Balai Taman Nasional lewat program-programnya bersama masyarakat membuahkan hasil pada peningkatan kesadaran dan upaya perlindungan terhadap konservasi TNUK dan pemanfaatan; 4. Rekonstruksi kunjungan wisatawan berangsur membaik melalui upaya upaya yang telah dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat, swasta dan pemerintah pada akun sosial baik lembaga, individu, swasta dan pemerintah; 5. Banyak fasilitas-fasilitas Wisata yang berangsur diperbaiki oleh Balai Taman Nasional Ujung kulon guna mendukung kegiatan pariwisata, yang berdampak pada kenyamanan wisatawan. 6. Peningkatan terhadap minat belajar digital marketing masyarakat dalam upaya Usaha Kelompok Kecil dengan memanfaatkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai daya tarik. b. Faktor Eksternal 1. Kunjungan wisatawan berangsur membaik dan terus berdatangan dalam Destinasi Wisata ke Taman Nasional ujung Kulon; 2. Sarana dan prasarana yang dengan mudah di dapatkan dalam akses menuju destinasi TNUK; dan 3. Pendukung Teknologi yang memadai dengan fasilitas Wifi jaringan yang bisa digunakan dalam akses komunikasi jaringan. 2. Kelemahan a. Faktor Internal 110
1. Kurangnya minat masyarakat Pesisir di Kecamatan Sumur pada pemanfaatan dan pengelolaan Wisata di Taman Nasional Ujung Kulon 2. Kurangnya literasi Digital masyarakat 3. Lemahnya sistem pengadmintrasian yang dilakukan oleh masing masing UKM sehingga menimbulkan pelaku usaha yang pasif. 4. Belum teroptimalkannya media digtial marketing baik milik pemerintah maupun milik swasta/masyarakat yang dilakukan secara berkesinambungan b. Eksternal 1. Kurangnya keterlibatan pada minat Masyarakat pesisir Sumur akan ikut mengelola UKM dan organisasi baik Ciwisata maupun Pokdarwis Pandeglang 2. Kurangnya keterlibatan dan kepedulian Swasta Dan Pemerintah dalam melakukan Pelatihan, pendanaan, dan pemberdayaan pada Fokus Digitalisasi Masyarakat sehingga mampu mendukung keberlangsungan sebuah UKM baik dari segi skill maupun soft skill dalam Mengelola media digital. 3. Kurangnya Pembangunan infrastruktur yang meliputi, jaringan akses internet, akses jalan raya Menuju TNUK, kawasan Ujung Kulon yang menghambat proses digital marketing Dengan melihat Faktor-faktor kelebihan dan kekurangan tertuju pada Tiga lapisan Stakeholder secara fundamental, yaitu Pemerintah, Swasta dan masyarakat. Secara naratif deskriptif indikator permasalahan yang paling disoroti adalah keterlibatan pada partisipasi masyarakat. Partisipasi dapat bersifat transitif atau inisiatif, dapat juga bermoral dan tidak bermoral. Terbentuknya partisipasi masyarakat bergantung pada dengan cara apa menerima suatu informasi serta dengan cara apa menyampaikan informasi tersebut disampaikan. Jika penyampaian informasi kepada masyarakat kurang baik bahkan mengandung narasi yang negatif maka partisipasi yang terbangun akan kurang baik (Muluk mujibur R.K, 2007). Partisipasi masyarakat yang terjadi pada proses digital marketing dengan melihat kelebihan dan kekurang bertumpu pada rendahnya partisipasi dan rendahnya kesadaran pada konservasi TNUK yang bisa menjadi daya penguat ekonomi masyarakat pada segi pemanfaatan sektor wisata. "Adanya Taman Nasional ujung Kulon sangat berpengaruh bagi pelaku usaha kecil menengah dan pelaku usaha-usaha lainnya, terlebih objek wisata menjadi andalan yang patut dibanggakan oleh masyarakat pesisir sumur. Dari hasil laut dan alam memberikan penghidupan yang layak jika berbicara tentang kebutuhan pangan. Namun sayangnya dari begitu banyaknya Objek wisata di pesisir sumur dan Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi kiblat wisata para wisatawan kurang sekali partisipasi masyarakat dalam 111
ikut serta mengelola objek-objek wisata maupun kerajinan cinderamata patung badak misalnya yang di ciwisata. Misalnya di daerah Sumur terdapat kelompok pengrajin patung badak yang sekarang pun kabarnya tengah pasang surut". (wawancara dengan Fahman, pada hari sabtu 08 Juli 2023, pukul 14.34 WIB) Dari faktor kelibhan dan kekuranganRendahnya partisipasi masyarakat ini menjadi faktor penghambat dalam menggerakan kegiatan, sehingga berdampak kepada keseimbangan kesejahteraan antar pelaku. Jika partisipasi antar ketiga belah pihak Pokdarwis Pandeglang, UKM dan masyarakat dalam pelaksanan dengan digital marketing pada Taman Nasional Ujung kulon mampu terjalin secara penuh dengan bersama-sama mengelola Konservasi , wisata dan pendapatan dengan baik serta saling menjaga Wilayah konservasi TNUK dari ancaman lingkungan terutama permasalahan pengambilan dan pengelolaan kawasan hutan tanpa izin dari pihak yang berwenang. Dengan demikian Dilain sisi akan menumbuhkan masyarakat yang berdaya diiringi penumbuhan perekonomian masyarakat, Kemudian rendahnya dari partisipasi ini merupakan akar permasalah dari paradigma masyarakat yang menganggap bahwa tidak ikut serta dilibatkan dalam proses pengelolaan Wisata, UKM Ciwisata, dan Pokdarwis yang sejatinya secara kebutuhan organisasi dan UMKM kedua membutuhkan peran masyarakat baik secara aktif bergabung maupun aktif dalam membantu proses. Maju atau mundurnya, hidup atau mati, bergerak atau diam sebuah organisasi maupun lembaga masyarakat akan sangat bergantung kepada anggota organisasi yang membantu menjalankan proses administrasi menjadi bagian kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan (Marliani Lina, 2018). Oleh karena itu bentuk evalusi yang seharusnya tercipta adalah menumbuhkan partisipasi masyarakat perlu adanya pemberian fasilitas, pendampingan , sosialisasi dan Dana oleh Pemerintah pusat maupun daerah melalui Pokdarwis Pandeglang dan UKM wisata yang nantinya berpengaruh untuk memudahkan kinerja Pokdarwis Pandeglang dan UKM ciwisata dengan mendorong terciptanya sarana-sarana pembangunan melalui pemerintah daerah seperti halnya penataan dan perbaikan wisata TNUK dan pembangunan akan akses wisata yang berbentuk infrastruktur . Setelah adanya pembangunan ini harapannya masyarakat nantinya turut serta secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan. Penyelenggaraan tata kelola hutan Taman Nasional Ujung Kulon bersama masyarakat sejatinya bermaksud untuk membagikan saluran kepada masyarakat melalui pengembangan kapasitas untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada guna membantu memenuhi ketersediaan kebutuhan masyarakat (Bagaskara & Tridakusumah, 2021). Idealnya Balai Taman Nasional 112
Ujung kulon mampu mengikutsertakan masyarakat untuk terlibat secara langsung pengelolaan TNUK, serta pemberdayaan yang dapat mendukung kemajuan ekonomi masyarakat dengan melalui kerjasama. Agenda yang membutuhkan keterlibatan publik dapat dicapai dengan paling efektif dan bertanggung jawab melalui langkah bersama terhadap upaya kolaboratif. Memanifestasikan visi kolektif, tindakan berikutnya adalah menetapkan peran dan tanggung jawab serta membentangkan langkah-langkah tindakan khusus untuk bergerak menuju tujuan yang diinginkan. Menghargai semua orang dalam hal ini warganegara bukan hanya melihat dari produktivitasnya saja, lembaga publik dan jaringan mereka berpartisipasi lebih mungkin memetik keberhasilan jangka panjang jika dioperasikan melewati cara kolaborasi dan kepemimpinan bersama berdasarkan rasa hormat terhadap semua orang. 113 |
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN 978-602-19411-2-6 Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Tiga Nyanyian Pembuka Pertunjukan Tari Jaipong Een Nurhasanah Universitas Singaperbagsa Karawang Abstrak Tari Jaipong merupakan kesenian masyarakat pesisir, seperti Subang dan Karawang. Dalam penelitian ini difokuskan pada tari Jaipong Karawang. Pertunjukan tari Jaipong harus diiringi lagu dan musik. Ada tiga lagu wajib yang harus dinyanyikan pada awal pertunjukan tari Jaipong. Tujuan yang hendak dicapai pemerolehan pemahaman deskripsi tiga nyanyian, dan menemukan nilai-nilai kearifan lokal dalam tari Jaipong sebagai budaya lokal masyarakat pesisir. Metode penelitian ini meliputi pengumpulan data, tahap analisis data dan tahap penyajian hasil analisis. Objek penelitian tiga nyanyian pembuka tari Jaipong. Penyajian hasil analisis data bersifat deskriptif, berdasarkan pada teks. Hasil penelitian berdasarkan analisis tiga nyanyian wajib pembuka tari jaipong, yaitu: sebelum pertunjukan atau sebelum memulai sesuatu sebaiknya dimulai dengan doa. Nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung harus hormat kepada orang tua terutama ibu, memelihara alam sekitar, menjaga silaturrahmi, serta bersyukur. Kata kunci: kearifan lokal, nyanyian pembuka Jaipong Abstract Jaipong is an art of coastal communities, such as the Subang and Karawang. In this study focused on Jaipong Karawang. Performances Jaipong must be accompanied by songs and music. There are three anthem to be sung at the beginning of the show Jaipong. Goals to be achieved acquisition of understanding the description of three songs, and find the values of local wisdom in Jaipong as the local culture of coastal communities. Methods This study includes data collection, data analysis stage and the stage presentation of the analysis results. The research object Jaipong three opening hymn. Presentation of the results of data analysis is descriptive, based on the text. The results based on the analysis of three singing compulsory dance opener jaipong, namely: before the show or before starting anything should begin with prayer. The values of local wisdom contained should be respectful to parents, especially mothers, nurturing environment, keeping silaturrahmi, and grateful. Keywords: local wisdom, opening Jaipong Songs 431
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN 978-602-19411-2-6 PENDAHULUAN yang beragam, dan juga Karawang terkenal dengan jaipong "goyang Karawang". Tari sebutan menjadi budaya yang masih berkembang meskipun tidak seramai dulu. Pertunjukan tari jaipong kini semakin jarang dijumpai di acara pernikahan ataupun khitanan. Masyarakat lebih memilih hiburan organ dibanding pertunjukan tari jaipong karena lebih murah dan lebih sederhana. Karawang memiliki budaya adanya Pergeseran budaya karena budaya asing yang masuk ke karawang menyebabkan budaya lokal mulai terancam keberadaannya, tidak terkecuali pertunjukan tari jaipong. Peneliti melakukan observasi awal ke padepokan bapak H. Suwanda sebagai maestro kesenian tari jaipong dan istri beliau ibu Hj. Mimin, seorang maestro kawih atau sinden. Pak H. Suwandan membandingkan undangan pertunjukan tari jaipong pada tahun 1980an dalam satu bulan diundang hingga 30 pertunjukan sedangkan sekarang dalam satu bulan 1 pertunjukan jarang. Masyarakat mulai beralih pada pertunjukan organ yang lebih murah dan sederhana. Hal ini keberadaan permasalahan menimbulkan kesenian di Karawang. Penelitian ini diharapkan mampu mempertahankan tari jaipong sebagai budaya Karawang. saja sudah keberadaan pada tiga nyanyian pembuka pertunjukan tari jaipong. pertama penelitian mendeskripsikan isi pesan tiga lagu pembuka pertunjukan tari jaipong yang menyimpan nilai- nilai kearifan lokal yang bisa dipelajari sebagai pedoman hidup dan keberlangsungkan hidup bermasyarakat. Tujuan ini, Setiap kelompok masyarakat memiliki pedoman hidup yang berbeda dan biasanya pedoman tersebut terkandung dalam adat istiadat dan budaya setempat. Dalam pertunjukan tari jaipong pedoman hidup terkandung dalam nyanyian yang selalunya mengiringi pertunjukan tari jaipong. PEMBAHASAN Dalam penelitian ini nyanyian sinden tari Jaipong menjadi sumberdata yang berasal lisan yang dituliskan. Teeuw dari (1982:10) mengatakan bahwa kekayaan tradisi lisan dari berbagai suku bangsa direkam dan diselamatkan dalam bentuk tulisan, dan ternyata bahwa dari segi kuantitas maupun kualitas tradisi lisan itu luar biasa kayanya dan beraneka ragam. Dalam lisan setiap daerah, terungkap kreativitas bahasa yang luar biasa, itu manusia dapat lisan dari hasil mewujudkan hakikat mengenai dirinya sendiri sehingga sampai sekarang pun ciptaan itu mempunyai nilai dan makna yang luhur. tradisi tradisi tradisi Dalam pertunjukan tari jaipong selalu diiringi nyanyian dan tarian. Penelitian ini berfokus pembuka pertunjukan lagu wajib pertunjukan tari jaipong. Tiga lagu pembuka tersebut, yaitu lagu Kidung Salamat, Kembang gadung, dan Tepang Sono. Lagu pembuka dinyanyikan dalam bahasa sunda. Mayoritas masyarakat Karawang berbahasa sunda, maka banyak nyanyian tari jaipong berbahasa sunda. pada tari tiga jaipong atau nyanyian jaipong adalah adanya nyanyain wajib yang harus dinyanyikan saat pertunjukan dimulai. Aturan pertunjukan digunakan untuk menghormati para leluhur dan Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai-nilai yang terkandung dalam nyanyain tari jaipong luput dari penghayatan penonton. Pada umumnya penonton hanya menikmati pertunjukan tarian dan nyanyian tanpa mendalami makna dibalik nyanyian tersebut. Kajian nyanyain tari jaipong masih jarang ditemukan, maka dari itu peneliti erfokus Keunikan pertunjukan tari Paradigma penelitian tradisi lisan lebih mengutamakan penelitian kualitatif karena kajian berusaha menggali, menemukan, mengungkapkan, dan menjelaskan "meaning" (makna) dan "patterns" (pola) tradisi lisan yang diteliti secara holistik. "makna" dapat dipahami sebagai fungsi, nilai, norma, dan kearifan lokal, sedangkan "pola" dapat di pahami sebagai kaidah, struktur, dan formula. Kedua hal itu lah yang menjadi tujuan akhir penelitian kualitatif. (Sibarani, 2012: 266-267). Penelitian ini menemukan tema dan nilai yang tiga nyanyain pembuka terkandung dalam pertunjukan tari jaipong. tradisi lisan a. Tradisi Lisan Menurut Sibarani (2012: 123-124) Tradisi lisan adalah kegiatan budaya tradisional suatu masyarakat yang di wariskan secara turun- temurun dengan media lisan dari satu generasi ke generasi lain baik tradisi itu berupa susunan kata-kata lisan (verbal) maupun tradisi yang bukan lisan (non verbal). Ciri tradisi lisan yang 432
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN 978-602-19411-2-6 di ringkaskan sebagai berikut ini: (1) kebiasaan berbentuk lisan, sebagai lisan, dan bukan lisan, (2) memiliki peristiwa atau kegiatan sebagai konteksnya, (3) dapat diamati dan ditonton, (4) bersifat tradisional, (5) di wariskan secara turun- temurun, (6) proses penyampaian dengan media lisan telinga", (7) mengandung nilai-nilai budaya sebagai kearifan lokal, (8) memiliki versi atau variasi, (9) berpotensi direvitalisasi dan di angkat secara kreatif sebagai sumber indrustri budaya, (10) milik bersama komunitas tertentu. Wujud tradisi lisan itu dapat berupa (1) tradisi berkesusastraan lisan, (2) tradisi pertunjukan dan permainan masyarakat, (3) tradisi teknologi tradisi pelambangan atau tradisional, simbolisme, dan (5) tradisi musik rakyat. Jenis pengetahuan yang dapat digali dari tradisi lisan tersebut dapat berupa: (1) usage (cara-cara penggunaan), (2) folksways (kebiasaan rakyat), (3) mores atau ethics (moral atau etika), (4) norms (norma), (5) costom (adat-istiadat), (6) skill (7) competence (kompetensi atau pengetahuan). Nyanyain pertunjukan atau "dari mulut ke (4) (keterampilan), dan mulyakeun diri pribadi mawa diri sing taliti urang nampi rohmat Gusti ulah ngarompag papagon agama jeung dari agama Kudu hade jeung sasama gunakeun anu mangpaat aya dina karidoan sangkan meunang kabagjaan dina poe nu kamari ieu sing jadi emutan pagetomah panungtungan ayeuna urang omean Balikna hanyang ka Gusti hayang dihampura dosa ditampi iman islamna nyanggakeun sadaya-daya hate urang ulah kosong salilana kudu eling eling ku eusi jeung zikir pasti muncuk iman kuat ngawujud akhlak utama jaipong berdasarkan pengetian tradisi lisan merupakan budaya lisan yang dituliskan. Maka dari itu dapat dianalisis apa saya yang terkandung dalam nyanyain tersebut. tari "Kidung Salamat" Sesuai dengan pendapat Lord, (1974, hlm. 4) yang menyatakan bahwa tema merupakan sekelompok ide yang digunakan secara teratur pada penciptaan cerita pada gaya formula nyanyian tradisonal. Tema nyanyian Kajian nyanyain, sebagai berikut: 1) Kidung Salamat tema ibadah, waktu, tempat, kegiatan, dan kematian. tema tersebut akan membentuk motif yang saling berkaitan sehingga terbentuklah tema dari "Kidung Salamat" Dalam hal ini tema terdapat Bismillah ngawitan ngidung neda widi kanu agung nu maha widi tur asih asih ka makhluk sadaya nu gelar di alam dunya Abdi nyalindung ka Allah tebih keun panggoda setan sugrining puji ka gusti anu sifat rohman-rohim welas asih ka makhlukna laksa nakeun parentahna teubih keun cegahanana Hirup rukun modal suci alus laku hade budi lagu pembuka pertunjukan yang berjudul "Kidung Salamat". Lirik pertama diniati dengan "Bismillah" yang artinya "dengan nama Allah". Kepercayaan agama harus mengucapkan "bismillah". Makna bismillah berkaitan dengan ketahuidan, bahwa kita mengerjakan perbuatan karena Allah dan apapun yang terjadi karena kehendak Allah. Ada nilai keimanan yang terkandung dalam lirik tersebut. Nilai keimanan yang terkandung dalam lagu juga dipertegas pada bait-bait selanjutnya. Bait-bait selanjutnya mengandung pesan bahwa melaksanakan perintah tuhan dan menjauhi dapat membawa kebaikan bagi manusia baik di dunia maupun di Lagu pertama adalah Islam, setiap perbuatan itu larangan-Nya 433
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN 978-602-19411-2-6 akhirat. Dengan demikian, Kidung Salamat sebagai lagu pembuka pada setiap pertunjukan memperlihatkan bahwa kesenian tidak serta merta membuat manusia terlena. Nilai-nilai keimanan dapat tersampaikan dengan kemasan yang menarik esensi kesakralannya. tanpa mengurangi kebaikan bagi manusia baik di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian, Nyanyian Sinden lagu pertunjukan memperlihatkan bahwa kesenian tidak serta merta membuat manusia terlena. Nilai-nilai keimanan dapat tersampaikan dengan kemasan yang menarik esensi kesakralannya. pembuka pada setiap tanpa mengurangi 2) Kembang Gadung Bismillah ngawitan muji muji syukur ka yang agung neda widi maha suci sukur suci siliwangi Dalam hal ini tema dilihat hubungannya dengan ibadah, waktu, tempat, kegiatan, dan kematian yang membentuk motif yang saling tema dari berkaitan sehingga "Kembang Gadung". terbentuklah 3) Tepang Sono Neda rahmat sapaatna ti Gusti nu maha suci neda diaping dijaking neda sapaat pangriksa Ieu lagu tepang sono Pateupang di parapatan Nyanggakeun ieu laguna Bilih seueur kalepatan Sareng ka para karuhun nyanggakeun ieu pang bakti ulah bade hiri dengki kembang gadung nu kahatur Ieu lagu tepang sono Patepang di pasir langu Nyangga ieu laguna Kasada kaom dangu Deuh indung nyanggakeun ieu pang bakti neda ka sari katampi kembang gadung nu kahatur Nyanggakeun patepang sono Ieu tepang sakitu lami Nyanggakeun ieu laguna Mugi jembar ihak sami Tema nyanyian "Dalam hal ini tema dilihat hubungannya dengan ibadah, waktu, tempat, yang dan berkaitan membentuk motif yang saling sehingga tema dari "Kembang terbentuklah Gadung. Lagu kegiatan, kematian pembuka adalah pertunjukan yang berjudul "Kembang Gadung" dengan "Bismillah" yang artinya "dengan nama Allah". Kepercayaan agama Islam, setiap perbuatan harus mengucapkan "bismillah". Makna bismillah berkaitan dengan ketahuidan, bahwa kita mengerjakan perbuatan karena Allah dan apapun yang terjadi karena kehendak Allah. Ada nilai keimanan yang terkandung dalam lirik tersebut. kedua lagu Nilai keimanan yang terkandung dalam lagu juga dipertegas pada bait-bait selanjutnya. Bait-bait selanjutnya mengandung pesan bahwa melaksanakan perintah tuhan dan dapat membawa menjauhi itu larangan-Nya Nyanggakeun sabrang salayan Lebet ka cabe imah henteu Nyanggakeun hatur lumayan Lebet ka sae mah henteu Pada lagu ketiga berisi tema selamat mempersilakan bertemu mendengarkan nyanyian dan pertunjukan. Dalam bait terlihat jelas kerendahan hati, lagu ini tidak seberapa bagus tapi lumayan untuk didengarkan. Kerendahan hati penulis nyanyian, bahwa dia tidak merasa paling bagus karyanya, akan tetapi bisa dinikmati dan menghibur para penonton. kembali dan b. Nilai-nilai kearifan lokal Isi tradisi lisan berupa nilai atau norma, yang dikristalisasi dari makna, maksud, peran, dan fungsi. Nilai atau norma tradisi lisan yang dapat digunakan menata kehidupan sosial itu lokal. Tingkatan disebut dengan kearifan 434
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN 978-602-19411-2-6 pertama isi adalah makna atau maksud dan fungsi atau peran. Tingkatan kedua adalah nilai atau norma, yang dapat diinferensikan dari makna atau maksud dan fungsi atau peran dengan adanya keyakinan terhadap nilai atau norma itu. Tingkatan ketiga adalah kearifan lokal yang merupakan penggunaan nilai dan norma budaya dalam menata kehidupan sosial secara arif. (Sibarani, 2012: 241-242). Nilai yang terkandung dalam nyanyain tari jaipong memiliki nilai untuk menata sosial masyarakat. Kehidupan kehidupan masyarakat yang sangat kompleks diperlukan norma atau nilai yang mampu mengatur dan memberi hidup serta masyarakat. arahan pedoman tiga nyanyian pembuka tari jaipong yang dianalisis yaitu: Nilai yang terkandung dalam 1) Nilai keimanan Nilai keimanan yang terkandung dalam nyanyian, sesuatu diniatkan dengan "bismillah" (dengan nama Allah). Apabila segala sesuatu diniatkan atas nama Allah sama dengan ibadah. Penanaman nilai keimanan sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter. adalah segala 2) Nilai kerendahan hati Tema yang terkandung dalam nyanyian pertunjukan tari jaipong adalah tema keagamaan. 2) Nilai. Nilai yang terkandung dalam nyanyian pertunjukan tari jaipong adalah nilai keimanan dan kerendahan hati. terkandung menjadi Tema dan nilai yang pedoman hidup masyarakat Karawang. Tingkah laku dan perbuatan harus berpegang pada agama dan akan menimbulkan perpecahan antar masyarakat. tidak boleh sombong yang SARAN Saran peneliti, penelitian ini hanya sebagain kecil dari kajian pertunjukan tari jaipong, masih tuntas untuk banyak kajian yang belum mempertahankan budaya pertunjukan tari itu diperlukan kerjasama jaipong. Selain serta pemerintah mempertahankan budaya lokal Karawang. daerah untuk ikut UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Universitas Singaperbangsa Karawang yang telah memberi dukungan atas penulisan penelitian ini. Tidak lupa yang rekan-rekan memberikan saran hingga selesainya penulisan ini. kepada kampus Nilai kerendahan hati atau tidak merasa paling bagus atau baik, memberikan dampak positif untuk saling menghargai dan toleransi. Nilai ini sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dua nilai di atas yang terkandung dalam tiga nyanyian pembuka pertunjukan tari jaipong merupakan hidup masyarakat Karawang. Pedoman hidup yang pertama adalah Agama dan yang kedua rendah hati yang melahirkan toleransi. Kedua nilai ini mampu meredam konflik yang ada di masyarakat. Masyarakat Karawang yang terdiri dari beragam agama dan etnik mampu hidup harmonis dan dinamis. pedoman DAFTAR PUSTAKA Lord, Albert Bates. 1995. The Singer Resumes The Tale. Ithaca and London. Cornell University Press. Sibarani, Robert. 2012. Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta. Asosiasi Tradisi Lisan. Teeuw, A. 2003. Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta. Pustaka jaya. PENUTUP SIMPULAN Berdasarkan hasil kajian ditemukan tema dan nilai yang terkandung dalam nyanyian pertunjukan tari jaipong yaitu: 1) Tema. 435
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017 ISBN 978-602-19411-2-6 436 |
JURNAL ILIMIAH BISNIS DAN PERPAJAKAN Journal homepage: Standar Operasional Prosedur: Pilar Utama dalam Peningkatan Pengendalian Internal Fitriana Santi1, Dyah Setyawati2, Syifa Aljanah3 1,3Universitas Merdeka Malang, D3 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Merdeka Malang 2 Universitas Merdeka Malang, Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Merdeka Malang Jalan Terusan Raya Dieng No 61-64 Malang Article history: Received: 2024-07-19 Revised: 2024-07-21 Accepted: 2024-07-22 Corresponding Author: Name author: E-mail: [email protected] Abstract Internal control plays a crucial role in the success of an organization. One form of internal control is the presence or absence of Standard Operating Procedures (SOPs) within a company. Company X, a service provider business, often faces operational challenges, particularly with uncollectible receivables, resulting in inefficiencies. This is due to the company neglecting SOPs and not adhering to standard sales and purchasing procedures. The objective of this research is to provide a flowchart that simplifies task separation and control for the company. The research employs a qualitative method with a case study approach, and data is collected through interviews. The results indicate that the company benefits significantly from the flowchart, as it ensures proper task separation and assignment. Keywords : inefficiency, internal control, flowchart, SOPs 1. Pendahuluan Pengendalian internal merupakan fondasi utama dalam menjaga keberlangsungan dan keberhasilan sebuah organisasi. Pengendalian internal erat kaitannya dengan tata kelola perusahaan, oleh karena hal tersebut pengendalian pun juga mempengaruhi kinerja perusahaan (Hastuti & Umar Muhammad Mai, 2021). Tujuan penerapan pengendalian internal tentunya agar dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisian. Pengendalian internal yang efektif tentunya dapat membantu perusahaan memberikan keyakinan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan informasi yang andal dan berkualitas. Sistem pengendalian yang baik dipercaya dapat membantu mendeteksi adanya kecurangan (Handayani et al., 2018). Kelemahan pada bagian pengendalian internal dapat dimaknai sebagai celah kecurangan oleh beberapa pihak dan selanjutnya akan menimbulkan fraud (Syariati Elfa, 2022). Berbagai upaya dimaksimalkan agar dapat memiliki pengendalian internal yang dapat dikatakan baik dengan pembuatan standar operasional dalam beberapa aktivitas transaksi. 67
Standar operasional memegang peran krusial sebagai pilar utama yang mendukung struktur pengendalian internal yang efektif. Standar operasional tidak hanya mengatur prosedur-prosedur operasional dalam organisasi, tetapi juga menetapkan pedoman yang jelas bagi setiap langkah yang diambil oleh karyawan dalam menjalankan tugas mereka sehari-hari. Dengan adanya standar operasional yang terdefinisi dengan baik, organisasi dapat memastikan konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Selain itu, standar operasional juga berperan dalam memitigasi risiko internal seperti penyalahgunaan kekuasaan, penyelewengan, atau pelanggaran kebijakan. Pembuatan standar operasional seharusnya sudah sewajarnya menjadi tanggung jawab manajemen guna memastikan bahwa kinerja Perusahaan berjalan sesuai dengan koridor yang tepat. Standar operasional yang berisi intruksi pekerjaan dapat digunakan sebagai pedoman apakah segala prosedur telah dijalankan dengan tepat (Hakim & Suryatimur, 2022). Fenomena yang terjadi pada perusahan tidak semua memiliki standar operasional sekalipun omset telah dicapai secara maksimal. PT X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di pemberian jasa provider. Prosedur pembelian barang dagang sampai dengan penjualan masih belum memiliki sistem yang tepat. Padahal kedua transaksi tersebut memiliki peran dalam perolehan laba. Perusahaan dalam meningkatkan laba tentu akan melihat bagaimana pergerakan penjualan (Surya Indah Puspita et al., 2023). Penjualan memiliki beberapa unsur seperti kas dan juga piutang, kedua akun inipun juga memiliki tingkat sensitive yang cukup tinggi. Seringnya kecurangan terjadi di kedua akun tersebut. Banyak ditemukan adanya penyelewengan asset utamanya kas yang rentan dilakukan fraud (F. M. Sari, 2024). Pentingnya membuat standar operasional bagian transaksi kas masuk dan keluar serta piutang untuk dapat melakukan monitoring dan evaluasi di setiap bulan sebagai upaya pencegahan fraud dalam penyusunan laporan keuangan (N. P. Sari, 2020). Bukan hanya penjualan saja yang menjadi bagian komponen penentuan laba, pembelianpun juga memiliki posisi penting dalam penentuan harga jual yang mana bermuara pada perolehan laba. Pembelian tidak hanya melibatkan akun hutang tetapi juga kas. Apabila dalam pelaksanaan kedua transaksi tersebut tidak dibuat standar operasional yang tepat tentunya akan memungkinkan adanya tendensi perilaku kecurangan. Baik transaksi penjualan maupun pembelian nyatanya pada PT X tidak memiliki alur yang jelas, hal ini terbukti dari seringnya terjadi keterlambatan pemenuhan pesanan serta adanya temuan ketidaktepatan pencatatan transaksi. Perusahaan PT X sering mendapat komplain pelanggan yang jika dibiarkan secara berkelanjutan akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan di masa depan. Pada kedua transaksi juga ditemukan minimnya bukti transaksi sehingga pada saat melakukan pencatatan sering tanpa disertai bukti transaksi. Pada bagian penagihan pun juga sering tidak menyertakan bukti dukung sebagai sumber pencatatan bagian accounting. Bagian accpunting juga tidak memiliki standar yang mengatur mengenai nama akun, sehingga saat ada bukti transaksi kesulitan melakukan penjurnalan, kalaupun bisa dilakukan penjurnalan nama kun yang digunakan tidak baku atau berubah-ubah. Perilaku indisplin ini menunjukkan bahwa pengendalian internal masih belum berjalan di PT X. berdasarkan masalah tersebut di atas maka penulis mengambil judul standar operasional prosedur: pilar utama dalam peningkatan pengendalian internal. 2. Kerangka Konseptual Pembentukan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan elemen krusial yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan karena SOP berfungsi sebagai landasan dalam menjalankan pengendalian internal yang efektif. SOP menyediakan kerangka kerja yang sistematis dan terdokumentasi mengenai bagaimana setiap proses dan tugas operasional harus dilakukan, memastikan bahwa semua kegiatan organisasi berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan SOP yang jelas, perusahaan dapat menetapkan dan mengkomunikasikan ekspektasi serta tanggung jawab kepada seluruh karyawan, yang pada gilirannya mengurangi risiko kesalahan dan ketidakpastian dalam operasional sehari-hari. Selain itu, SOP membantu dalam penetapan prosedur 68
pengendalian yang ketat, seperti langkah-langkah verifikasi dan otorisasi, yang esensial untuk menjaga integritas dan keandalan data serta laporan keuangan. Ketika SOP diterapkan dengan baik, perusahaan dapat lebih mudah memantau dan mengevaluasi efektivitas pengendalian internal, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Dengan demikian, pembentukan dan penerapan SOP tidak hanya mendukung operasi yang efisien dan konsisten tetapi juga memainkan peran vital dalam menjaga stabilitas dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan dan standar industri. 3. Metode, Data dan Analisis Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Informan yang dipilih menggunakan teknik puposive. Perusahaan x merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa provider. Data Data diperoleh melalui hasil wawancara. Pada pelaksanaan kegiatan wawancara maka peneliti menggali informasi mengenai kondisi yang dihadapi oleh perusahaan x terkait kendala yang sering dihadapi yang mengakibatkan minimnya pencatatan dan evaluasi. Analisis data Hasil wawancara digunakan oleh peneliti guna membuat SOP sesuai dengan kondisi perusahaan. SOP yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang mana data diperoleh dari hasil wawancara. Hasil 4. a. Masalah pembelian PT x tidak memiliki prosedur yang terstruktur dengan baik terkait pembelian persediaan "jadi ya nganu mba kalau misal ada pesenan barang yo sembarang mau order dengan carane dewe. Ya wes kayak beli pada umumnya ya siapa yang bisa order yo dee sing bakale order". Berdasarkan hasil wawancara diketahui baha belum ada standar terkait pembelian. Alur kerja yangs elama ini dilakukan oleh perusahaan x masih belum tersistematis sehingga tidak ada pemisahan tugas yang terbagi dalam divisi. Terkait bukti transaksi pembelian, pemilik perushaan masih belum memiliki standar yang mengatur terkait penyimpanan serta pencatatan transaksi berdasarkan bukti transakasi, "hmm nah iku mba arek-arek lek order yawes order kalau tentang opo iku nota atau kwitansi yo enggak pernah sih tak minta yawes main percoyo ae". Minimnya pengendalian terkait penyimpanan bukti transaksi membuat perusahaan x kesulitan dalam melakukan verifikasi dan audit. Terkait pemesanan juga sering mengalami kesalahan "nah iku juga sih mba sing kudu diapiki ke depanne, soale bandwith iku yo ngono sering mindon gaweni dadi gak sesuai karo opo sing dibutuhne". Fenomena kesalahan pemesanan menujukkan inefisiensi aktivitas. Pembelian adalah transaksi penting yang mana membutuhkan pengendalian internal yang egfektif agar kegiatan operasional berjalan secara maksimal agar keberlangsungan perusahan dapat bertahan dalam jangka waktu lama (Arif et al., 2019). b. Masalah penjualan Transaksi penjualan sering tanpa dokumen invoice yang ditunjukkan dari hasil wawancara "kalau enek yang beli? yawes dilayani mba. Enggak nggawe gituan (invoice). Karna mereka make jasa kita ya wes kita layani pemasangan. Nah iku paling yo marakne ndak iso nyatet soale abis masang ya sudah gitu". Dampak dari minimnya bukti transaksi mengakibatkan piutang tidak dicatat seperti standar yang seharusnya. Bahkan hal tersebut nyatanya 69
berdampak pula pada transaksi penjualan terutama jika mengalami kendala terkait dengan waktu. Perusahaan x sering mengalami kendala penjualan dimana transaksi menjadi lama yang berarti tidak efisien. Standar Operasional Prosedur (SOP) penjualan berguna menujukkan pelaksanaan penjualan dan dapat membantu meningkatkan kualitas penjualan ke arah yang tepat (Astutik et al., 2024). c. Masalah Penagihan Piutang Transaksi penjualan pada perusahaan x seiring non tunai (kredit) sehingga menimbulkan piutang. Salah satu dampak adanya piutang adalah kemungkinan tidak tertagih sehingga perusahaan harus memberikan pencadangan kemungkinan piutang tidak tertagih. "jadi bener mba aduh wong-wong iki sering sing nunggak. Enggak ada juga sih sing pasti yawes ditagih yo lewat wa lek enggak kadang pemesanan kan enek ya lewat emai ya ditagih melalui e-mail iku. Ditambah kadang enek ae alasane lek ditagih jare kecewa karo internette lah, kadang yo tutup lah. Wes enek ae lek dikon mbayar". Kesalahan minimnya standar membuat perusahaan kesulitan menagih piutang. Tidak adanya prosedur yang mengatur pemberian bahkan penagihan piutang menjadikan perusahaan x dapat merugi. Kecurangan pada piutangs ering terjadi seperti menunda pencatatan piutang, menggunakan uang dari debitur dan juga memalsukan pembukuan. Atas alasan tersebutlah maka sebaiknya standar operasional digunakan sebagai bentuk pengendalian internal guna mengantisipasi kerugian perusahaan (Mosey et al., 2021). Pembahasan Dalam PERMENPAN PER/21/M-PAN/11/2008 disebutkan bahwa penyusunan SOP harus lain: kemudahan dan kejelasan, efisiensi, dan efektivitas, memenuhi prinsip-prinsip antara keselarasan, keterukuran, dinamis pada pengguna, kepatuhan hukum, dan kepastian hukum. Adapun prinsip dalam SOP adalah sebagai berikut: a. Konsisten 5. SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapapun, dan dalam kondisi apapun oleh seluruh jajaran organisasi pemerintahan. b. Komitmen Komitmen penuh dari seluruh jajaran organisasi, dari level yang paling rendah dan tinggi. c. Perbaikan Berkelanjutan Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif. d. Mengikat Mengikat pelaksanaan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan. e. Seluruh Unsur Memiliki Peran Penting Seluruh pegawai peran-peran tertentu dalam melaksanakan perannya dengan baik, maka akan mengganggu keseluruhan proses yang, akhirnya juga berdampak pada proses penyelenggaraan pemerintahan. f. Terdokumentasi dengan Baik Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi bagi setiap mereka yang memerlukan. Berdasarkan hasil wawancara maka dilakukan pembuatan flowchart sebagai berikut: a. Prosedur Pembelian Persediaan 1) Mulai. 2) Pengguna meminta keperluan barang. 3) Selanjutnya gudang akan memeriksa stok barang di gudang. Disini bagian gudang akan membuat dua keputusan, yaitu jika barang tersedia maka akan memberikan barang kepada pengguna. Namun, jika barang tidak tersedia, bagian gudang akan melakukan permintaan pembelian ke bagian pembelian. 70
4) Dalam hal permintaan pembelian, bagian gudang membuat surat permintaan pembelian dua rangkap, rangkap pertama diberikan ke bagian pembelian dan rangkap kedua diarsipkan. 5) Bagian pembelian menerima surat permintaan pembelian rangkap satu dari bagian Gudang. Selanjutnya Pembelian. 6) Pembelian memberikan 3 supplier terbaik kepada Finance dan rincian barang beserta harga yang akan dibeli. 7) Finance memeriksa rincian dari Pembelian, selanjutnya memeriksa kas dan memilih supplier yang yang terbaik. Selanjutnya diinformasikan ke Direktur untuk persetujuan. 8) Direktur memeriksa rincian dan rekomendasi dari Finance. Jika sudah sesuai maka di tanda tangan dan diberikan ke Finance dan Pembelian. 9) Selanjutnya Pembelian membuat purchase order sebanyak tiga rangkap. Rangkap satu diberikan kepada supplier, rangkap dua diberikan kepada finance, dan rangkap tiga diarsipkan. 10) Supplier menerima purchase order (PO) dan memproses pesanan. 11) Supplier membuat dokumen pengiriman dan invoice, serta mengirimkan barang ke gudang. 12) Bagian gudang menerima barang yang dikirim supplier. 13) Bagian gudang memeriksa barang pesanan dibandingkan dengan surat pengiriman dari supplier dan PO yang dikirimkan ke Supplier. Jika sudah sesuai maka barang dapat diterima. Surat Pengiriman barang di copy, satu dikirim ke Finance dan satunya disimpan di Gudang sebagai arsip, invoice diberikan kepada Pembelian. 14) Pembelian membuat copy invoice menjadi 2 rangkap, satu untuk arsip dan penagihan, asli diberikan finance untuk file. 15) Finance menerima surat pengiriman dari Gudang dan Invoice dari pembelian. 16) Selanjutnya bagian pembelian menyusun Account Payable perusahaan yang selanjutnya diserahkan kepada finance untuk pengecekan. 17) Finance akan membuat prioritas pembayaran dan selanjutnya diberikan ke Direktur untuk persetujuan. 18) Bagian finance melakukan pembayaran, kemudian membuat jurnal pembelian. 19) Selesai. Gambar 1 Flowchart Pembelian Persediaan 71
b. Prosedur Penjualan 1) Mulai. 2) Bagian penjualan membagikan brosur ke pelanggan untuk penawaran. 3) Pelanggan menerima brosur. Jika pelanggan tertarik dengan penawaran yang diberikan, pelanggan akan menghubungi nomor telepon dan whatsapp perusahaan yang dihubungkan dengan bagian penjualan. 4) Bagian penjualan melakukan koordinasi dengan admin untuk proses aktivasi. 5) Admin menyiapkan form aktivasi dan diberikan ke teknisi dan memberikan informasi ke gudang. 6) Teknisi menerima pemesanan dari bagian admin dan meminta alat untuk pelanggan baru ke gudang. 7) Selanjutnya teknisi melakukan proses instalasi. 8) Selanjutnya pelanggan memberikan tanda tangan di form aktivasi yang menandakan bahwa internet telah aktif. 9) Teknisi menginformasikan ke admin bahwa pelanggan sudah aktif dan memberikan form aktivasi yang telah di tanda tangan pelanggan. 10) Admin membuat daftar tagihan pelanggan bulanan sebanyak 3 rangkap, rangkap pertama disimpan untuk diarsipkan, rangkap no. 2 diserahkan kebagian gudang dan rangkap no. 3 diberikan kepada bagian Finance. 11) Selesai. Gambar 2 Flowchart Penjualan 72
c. Prosedur Penagihan Piutang 1) Mulai. 2) Bagian admin membuat form penagihan untuk pelanggan dan mengirimkannya kepada collector. 3) Collector menerima form penagihan dari admin dan melakukan penjadwalan untuk kunjungan lapangan. 4) Bagian collector melakukan kunjungan lapangan. 5) Pelanggan menerima kunjungan lapangan dari collector dan melakukan pembayaran. Disini pelanggan akan membuat satu keputusan dari dua pilihan, yaitu pelanggan memilih pembayaran secara tunai atau pembayaran dengan transfer bank. 6) Ketika pelanggan memilih opsi pembayaran secara tunai, maka bagian collector akan menerima pembayaran dari pelanggan. 7) Selanjutnya bagian collector akan menyerahkan pembayaran dan form penagihan kepada bagian admin. 8) Admin menerima pembayaran dan form penagihan dari bagian collector serta melakukan pemeriksaan terhadap jumlah penerimaan uang tunai dengan form penagihan. Ketika keduanya telah sesuai, maka admin akan mencatatnya dalam buku manual penerimaan uang. 9) Buku manual penerimaan uang yang dibuat oleh admin akan ditandatangani oleh admin dan collector ketika jumlah kas yang masuk telah sesuai. 10) Admin melakukan input pelunasan billing sesuai dengan uang tunai yang masuk dan mencetak laporan pelunasan billing. 11) Selanjutnya admin akan memeriksa kesesuaian antara setoran uang tunai dan laporan setoran tunai sebelum melakukan penyetoran bank. 12) Bagian admin akan melakukan penyetoran bank dengan mengisi formulir layanan setoran tunai dan menyerahkan uang tunai hasil pembayaran ke bank. 13) Bank menerima setoran tunai dan formulir layanan setoran tunai serta menerbitkan bukti transaksi bank. 14) Bukti transaksi bank diberikan ke bagian admin. 15) Ketika pelanggan memilih opsi pembayaran secara transfer bank, maka pelanggan akan melakukan transfer ke rekening bank yang digunakan perusahaan. 16) Bank akan menerima setoran tunai menggunakan transfer dari pelanggan dan memberikan memberikan bukti transfer bank ke pelanggan. 17) Pelanggan menerima bukti transfer bank dari bank dan memberikannya kepada bagian collector. 18) Bagian collector akan mencatat pelunasan dengan transfer bank dalam form penagihan dan mengirimkan bukti transfer bank serta form penagihan dari pelanggan ke bagian admin. 19) Bagian admin menerima bukti transaksi bank, bukti transfer bank, dan form penagihan serta pencatatannya dalam buku manual penerimaan uang dengan catatan penerimaan kas dengan transfer bank. 20) Buku manual penerimaan uang yang dibuat oleh admin akan ditandatangani oleh admin dan collector ketika jumlah kas yang masuk telah sesuai dengan form penagihan. 21) Selanjutnya bagian admin melakukan input pelunasan billing sesuai dengan bukti transfer bank yang ada dan mencetak laporan pelunasan billing. 22) Bagian admin akan memeriksa mutasi bank setiap pagi untuk memeriksa transaksi yang masuk ke dalam rekening bank perusahaan. 23) Bagian admin menyerahkan bukti transaksi bank, bukti transfer bank, buku manual penerimaan uang, dan laporan pelunasan billing ke finance. 24) Bagian finance menerima bukti transaksi bank, bukti transfer bank, buku manual penerimaan uang, dan laporan pelunasan billing dari admin. Selanjutnya finance memeriksa kesesuaian antara keempat dokumen tersebut. 73
25) Finance melakukan penyesuaian terhadap Account Receivable perusahaan berdasarkan pada dokumen-dokumen yang ada. 26) Selesai. Gambar 3 Flowchart Penagihan piutang 74
6. Kesimpulan, Batasan dan Saran Kesimpulan Standar Operasional Prosedur (SOP) memiliki peran penting guna meningkatkan pengendalian internal. Masalah yang terjadi pada perusahaan x terjadi akibat tidak adanya peraturan terkait prosedur transaksi pembelian, penjualan dan juga penagihan piutang. Melalui standar operasional yang diwujudkan dalam bentuk flowchart membantu perusahaan x untuk dapat menjalankan aktivitas operasional secara terstruktur. Tidak hanya hal tersebut dengan adanya standar maka pengendalian internal juga dapat dijalankan. Perusahaan x dapat juga melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa aktivitas operasional perusahaan berjalan secara efisien dan tidak merugi. Batasan dan Saran Penelitian hanya ada pada perusahaan x yang bergerak di bidang jasa pelayanan provider dimana tidak dapat digeneralisasikan. Saran pada peneliti berikutnya adalah juga melihat dampak penghasilan laba pada laporan keuangan karena pengendalian internal juga dapat dilihatg melalui laporan keuangan. References Arif, D., Yucha, N., & Rosidi, E. (2019). Sistem Pengendalian Intern Pembelian Spare Part Forklif Oleh PT. Grogol Sarana Transjaya Pada Proyek Pertamina. Ecopreneur.12, 2(1), 21. Astutik, D., Haqim, A., Pratiwi, R., Setyawulan, E. S., Manajemen, P. S., & Hasyim, U. W. (2024). Penerapan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Pada Umkm Produksi Peningkatan Penjualan Chatime Di Kota Semarang. Jurnal Inovasi Kewirausahaan2, 1(3), 34-40. Hakim, L. N., & Suryatimur, K. P. (2022). Efektivitas Peran Audit Internal Dalam Pencegahan Fraud. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 10(3), 523-532. Handayani, P. A., Paramita, O., Triwibowo, B., & Tortila, K. (2018). Peningkata Nilai Tambah Jagung Melalui Pengolahan Hasil Panen Menjadi Produk Yang Mempunyai Nilai Ekonomis. Rekayasa, 15(2), 96-102. Hastuti, B. D. I. R. Y., & Umar Muhammad Mai, R. H. (2021). Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada Perguruan Tinggi Negeri (Suatu Studi Kasus). Jurnal Riset Akuntansi, 13(1). Mosey, S., Tanor, L. A. O., & Sumampouw, O. (2021). Piutang Usaha Pada PT . Mutiara Multi Finance. Jurnal Akuntansi Manado, 2(2), 228-239. Sari, F. M. (2024). Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Dan Perilaku Etis Terhadap Fraud Triangel Theory. Jurnal Pro Bisnis, 17(1), 65-72. Sari, N. P. (2020). PENGARUH MODAL INTELEKTUAL TERHADAP KINERJA BISNIS PADA UKM DI KABUPATEN SIDOARJO ( Studi Empiris Pada UKM Di Bidang Industri ) Nurul Puspita Sari Jurusan Akuntansi , Fakultas Ekonomi , Universitas Negeri Surabaya , Indonesia. Jurnal Akuntansi Unesa, 8(3), 1-8. Surya Indah Puspita, D., Erstiawan, M. S., Soebijono, T., & Puji Widodo, A. (2023). Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Pemerolehan Laba Dan Menentukan Aktiva. JAE (Jurnal Akuntansi Dan Ekonomi), 8(1), 53-64. Syariati Elfa, N. (2022). Keberadaan Pengendalian Internal Dan E-Procurement Dalam Pencegahan Kecurangan Pada Pengadaan Barang Atau Jasa. Baruga: Jurnal Ilmiah BDK Makassar, 11(2). 75 |
LAPORAN ISU HOAKS Periode Juli 2020
Daftar isi Laporan isu hoaks 1 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Materi Grafis Terkait Sikap Partai di DPR oleh Tv One Tanggal 2-24 Juli Ada Pelayanan Akta Kelahiran Keliling di Taman Bungkul & Royal Menanak Nasi Dicampur Bawang Putih Bermanfaat Buat Kesehatan Covid-19 Memiliki Arti "see a sheep surrender" Pertama Kali WNA Diangkat Jadi Direksi BUMN Covid-19 Singkatan dari Certificate of Vaccination ID dan Konsep New Normal Bermuatan LGBT Brimob Polri Disusupi Antek Komunis China Prabowo Bakal Kena Reshuffle Kabinet Foto Wanita Tua setelah Banyak Operasi Plastik Risma Sujud ke IDI Karena Warga Surabaya Tak Diterima di RSUD Dr Soetomo Laporan isu hoaks 2 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin Dihipnotis Uya Kuya 6. Ular Cobra di Kolong Meja SMK Ma'arif Batu 7. 8. 9. 10. Palem Anggur Dapat Membunuh Virus Corona Status "Gerakan Si Kadrun Harus di Hentikan" Kades Garut Jual Sekolah Negeri Rp80 Juta Helm Covid-19 pada Kompetisi NFL Pesan Ajakan untuk Segera Menarik Uang di Bank Ahok Jadi Menteri BUMN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Menghilang Sejak Kisruh PPDB DKI Masa Jabatan Presiden Diperpanjang karena Pilpres Digelar 2026 Laporan isu hoaks 3 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Perpus Pusat UIN Malik Ibrahim Sudah Membuka Kembali Layanan Pengembalian Buku Jokowi Akui Gagal dalam Memimpin Negara Informasi PHK Besar-Besaran CS dan Teller Bank Central Asia (BCA) Pahlawan Kena Pajak Sepeda Video Ekonomi Makin Hancur & Terlilit Utang, Jokowi Terancam Serahkan Indonesia pada China Penipuan Teknisi IndiHome Dirut dan Staf RSUI Dirawat karena Covid-19 serta Lonjakan Pasien Baru Covid-19 20 Orang Per Hari di RS Persahabatan PDIP akan Menangkap 'Kadrun' Video "Jokowi & Mega Naik Pitam, Ternyata Hasto yang Bongkar Sebut RUU HIP Diusulkan PDIP" OSHA Tidak Merekomendasikan Penggunaan Masker di tengah Covid-19 Foto Driver Ojol Tanpa Kepala 2
Laporan isu hoaks 4 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Video Uji Coba Beberapa Merk Air Minum Mineral Kemasan yang Mengandung Besi Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta Menjanjikan Sekolah Swasta Gratis Minum Air Dingin Membahayakan Kesehatan Manusia Salah Satu Desa di Wonogiri hanya Dihuni Tujuh Kk Tommy Soeharto Dalang Aksi Demonstrasi Penolakan RUU HIP dan Demo Isu PKI Video Elang Besar Cengkeram Seekor Hiu Tawuran Melibatkan Ratusan Warga di Simpang 4 Blok M Kejaksaan Agung (Kejagung) 1.000 Santri Asal Kudus Tak Sadarkan Diri Usai Rapid Test Pemerintahan Jokowi Terbitkan Surat Korban Pelanggaran HAM Eks PKI Laporan isu hoaks 5 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto Terjangkit Covid-19 Kompas TV Tidak Menyiarkan Demo Menolak RUU HIP Foto Habib Rizieq Shihab dengan Sembilan Naga 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto Terjangkit Covid-19 Kompas TV Tidak Menyiarkan Demo Menolak RUU HIP Foto Habib Rizieq Shihab dengan Sembilan Naga Silver Nitro Oksida Dapat Menyebabkan Kanker TNI Tembak Pesawat Israel Foto "Imam Besar Kadrun yg baru : IMAM BESAR ROJACK AL GARONG" Aktor Bollywood Jadi Penjual Sayur untuk Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19 Pembagian Tanaman Gratis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Video Penanganan Kiriman Paket Tidak Sesuai Standar Pelayanan Oleh Pihak J&T Foto "pahlawan perang era 11, dengan teknik ngibul 1 negara musuh dengan janji manisnya" Laporan isu hoaks 6 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tenaga Medis di Sampang Sengaja Membuat Orang Terpapar Corona Bahkan Disuntik Agar Mati Akibat Corona Gambar Tangkapan Layar Berita Viva.co.id Berjudul "Kementan Produksi Massal Kalung Antivirus Corona Bulan Depan" dengan Foto Headline Kalung Bertaring Foto-foto Aksi Penolakan RUU HIP di Berbagai Penjuru Indonesia Pesepeda Kehilangan Handphone di Bundaran HI karena Dihipnotis Fadli Zon Dapat Jatah Menteri di Jajaran Kabinet Indonesia Maju Foto Seorang Bocah Mengambil Batu untuk Membalas Tentara India yang Menembak Kakeknya Lion Air PHK 3.000 Karyawan 3
Laporan isu hoaks 7 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pamflet Pesta Acara Gawai Dayak di Rumah Betang Foto Habib Rizieq Shihab Pakai Sorban Logo PKI Surat Edaran Permintaan Data Siswa Berprestasi Mengatasnamakan Kemendikbud Video Raja Thailand Berdoa dengan Cara Islam agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir Jokowi Jual Tanah Lebih Murah ke Perusahaan China Tempat Wisata Ngebel Ditutup Kecelakaan Maut di Air Terjun Uluk Til Belu NTT 40.000 Alat Tes Corona Asal Cina Bagian dari Rencana Pembunuhan Massal Ulama Jawa Barat Laporan isu hoaks 8 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Gedung Moonton Kebakaran !!! Mobile Legend Di Tutup Sementara Lowongan Kerja Mencatut Nama Puskesmas Pracimantoro I Salat Berjarak Aturan Komunis Tiongkok Video Tuyul Ditangkap dan Dimasukkan Botol di Palembang Erdogan: "Jika Joko Widodo Tidak Terjun ke Politik, Maka Para Penjahatlah yang Akan Mengisinya" Korban Covid-19 yang Dibuang di Meksiko Presiden Jokowi Mengakui Marah - marah Pakai Teks Foto Penampakan Jalan Layang Tol di Papua Dibangun di Era Jokowi Polisi Pukul Mahasiswa yang Demo Menolak TKA hingga Tewas Foto FPI Bagi-bagi Uang ke Demonstran Usai Apel Ganyang PKI Pilih Partai Golkar, Jangan PDIP Laporan isu hoaks 9 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Belanja Menggunakan Kantong Plastik Dikenakan Denda Rp.250 Ribu Panggilan Interview PT Angkasa Pura I (Persero) Tanggal 9 - 10 Juli 2020 Penerimaan Calon Karyawan PT Pegadaian pada Tanggal 8 sampai 9 Juli 2020 Mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto Meninggal Dunia Kendaraan Operasional Satpol PP Sepeda Brompton RUU HIP Disahkan Tengah Malam Ucapan Terima Kasih Xi Jinping ke Jokowi karena Kurangi Pengangguran di Tiongkok Presiden Jokowi Telah Berhasil Pulangkan Uang 11 Ribu T dari Swiss Foto Makam Nabi Muhammad Saw di Masjid Nabawi Kantor Bank BRI Malang Tutup, 30 Karyawan Positif Covid-19, 2 Meninggal Kemunculan Buaya Muara di Perairan Rig Kedindingan Megawati Mundur dari Jabatan Ketua Umum PDIP Video Jokowi, Megawati, Risma dan Ganjar Sedang Goyang Corona Reformasi Birokrasi Era Jokowi, Menteri PANRB Bakal Pecat 1,6 Juta PNS Menlu Retno Marsudi Sebut Pemerintah Kewalahan Oleh Kepemimpinan ULMWP 4
Laporan isu hoaks 10 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Pengakuan Ribka Tjiptaning Semua Anak PKI Bergabung ke PDIP Vaksin Hipetesis B Berbahaya Bagi Bayi Baru Lahir Nasi Padang Sumber Penularan Covid-19 Video Penembakan 2 Orang Racaekek Bnadung Hasil Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Orang Afrika RS di Solo Kebanjirin Pasien Covid-19 Seorang Dokter Mengundurkan Diri dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kongo karena Ditawari Uang 80 Persen Dana Covid-19 untuk Menyelamatkan Kredit Macet Koprasi Besar Video Tawuran di Johar Baru Kamis Pagi Informasi Perbedaan Jenis Batuk dari Departemen Patologis AIIMS Delhi Tampilan Rieke Diah Pitaloka Setelah Dipecat Berantas Pengangguran, Nadiem Desak Nikah Massal untuk Siswa SMK Laporan isu hoaks 11 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Semua Wilayah di Jakarta Masuk Zona Merah Virus Corona adalah Konspirasi Dokter dan Pemerintah Daerah Viral Link Aplikasi TikTok Pro di India Buni Yani Menyesal telah Memenjarakan Ahok Jangan Berbelanja di Alfamart Kabupaten Labuan Bajo Karena Karyawannya Positif Covid-19 Mobil Wakil Presiden Kehabisan Bensin Diisi dengan Bensin Eceran di Pinggir Jalan Gunung Prau Dibanjiri Pendaki 502 Triliun Anggaran Covid-19 Dialihkan untuk Kartu Prakerja Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab Ditiadakan di Sekolah Madrasah RA, MI, MTS, dan MA Laporan isu hoaks 12 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Viral Jemaah Padang Sumbar Berangkat Haji 2020 Pernyataan WHO "Pasien Corona Tidak Perlu Diisolasi karena Tidak dapat Mentransmisikan ke Orang Lain" Akun Tiktok Hotman Paris Anies Sebut Solusi Banjir adalah Tinggal Tunggu Musim Kemarau Penjualan Data Nomor Ponsel Pelanggan Telkomsel Video Doa Imam Besar Masjidil Haram Mekah Assyeikh Sudais terhadap Musibah Virus Corona Pernyataan Jokowi "Apakah Indonesia Lebih Baik kalau Saya Mundur" 5
Laporan isu hoaks 13 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Festival Layang-layang Depok sebagai Sosialisasi Bawaslu dan KPU pada PILKADA 2020 Gambar "Pria Asal Yaman Berhubungan Seks dengan Kambing ditangkap Polisi" Akun WhatsApp Mengatasnamakan Camat Pasar Kota Jambi Meminta Uang Akun Palsu Mengatasnamakan Kepala BP2MI Benny Ramdhani Surat Pemanggilan Tes Calon Karyawan Pertamina Tanggal 11 Juli 2020 Foto Jokowi Perintahkan Prabowo Bubarkan FPI Seluruh Peserta Kartu Prakerja Wajib Kembalikan Uang Bantuan Foto Penampakan Jokowi dan Prabowo di Depan Rumah Habib Rizieq di Arab Saudi Kelelawar Seukuran Manusia Telkomsel Sebut Denny Siregar Monyet Video Kondisi Korban Covid-19 di India Bogor Lautan Merah Covid-19 Laporan isu hoaks 14 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Jangan Beli Roti di Bread Light Peunayong Aceh, karena di Samping Tokonya ada Satu Keluarga Positif Covid-19 Tito Karnavian Berideologi Komunis Pesawat Bisa Terbang karena Dibawa Jin Pedagang di Pasar Segiri Positif Covid-19 Panggilan Interview Mengatasnamakan PLN UID Jatim Mulai Agustus Pagosip akan Digaji Tiap Bulan Akun Facebook Mengatasnamakan Rapidin Simabolon Gambar Jokowi "Dalam Bayang-Bayang Denny Siregar" Presiden Jokowi Pamit ke SBY Pulang ke Solo Banyak Karyawan yang Positif Covid-19, Beberapa RSUD di Jakarta Ditutup Video Pengendara Motor Menghadang Ambulans di Depok Foto Obama, Fauci dan Melinda Gates di Laboratorium Wuhan pada Tahun 2015 Laporan isu hoaks 15 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Akun Palsu Meminta Pulsa Mengatasnamakan Wakil Bupati Bojonegoro Akun Facebook Mengatasnamakan PJ Sekda Provinsi Jambi Tes Swab Usap Hidung Dapat Membahayakan Sawar Darah Otak Efek Covid-19 Perusahaan Lion Air Bangkrut Mendikbud Tiadakan Pembelajaran Tatap Muka Setelah Pandemi Covid-19 Anies Baswedan Sebut Sekarang Air Hujan tidak Mau Masuk ke Tanah, Akhirnya Tanahnya Saya Buang ke Laut Foto Gubernur Irwandi Yusuf Kenakan Baret dengan Emblem Palu Arit Khas Komunis Auto Gajian Diduga Catut Nama Institusi Kepolisian Buat Sebar Ajakan Ketua KPU dan Bawaslu Bertemu Megawati untuk Mencuri Suara Pilpres Krisdayanti Meninggal Dunia Video Jackie Chan Menawarkan Bantuan Uang Tunai kepada Korban Covid-19 6
Laporan isu hoaks 16 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Surat Keputusan Pengangkatan CPNS Mengatasnamakan BKN Yogyakarta Mulan Jameela Dipecat Gerindra dan Mundur dari DPR Pesan Berantai Minta Warga Tidak ke Pasar KM 5 Palembang Karena Corona Gambar "Islam Jangan Liberal!" Strip Logam di Dalam Masker Medis Adalah Antena 5G Pancasila akan Diganti oleh Jokowi Pesepeda ke PIK 2 Pakai Paspor Ahli Virus China Sebut Covid-19 Hasil Persekongkolan Jahat Anies Sebut Mendungui Warga Laporan isu hoaks 17 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Mal Taman Anggrek Dijual Rp17 Triliun Kekayaan Brigjen Prasetijo Melonjak dari Rp 549 Juta Jadi Rp 313 Miliar Usai Berikan Surat Jalan Djoko Tjandra Hana Hanifah Joget Tik Tok di Kantor Badan Intelijen Negara (BIN) Tebet Timur Lockdown Penampakan Burung Cabak Foto Papan Nama Rumah Sakit Jiwa Khusus Kecebong Foto Kaos Bergambar Kepala Banteng Semakin Go Publik Di Arab Saudi Pasca Pembakaran Bendera PDIP Jamur Tidak Bisa Dimakan Bersamaan dengan Terung Instruksi Gubernur Jateng Tidak Memakai Masker Didenda Rp150.000 Bayar Via Aplikasi PIKOBAR Anies Baswedan Membungkam Keberangkatan Belasan Jurnalis ke Luar Negeri Saat Pandemi Covid-19 Merajalela, Presiden Jokowi Mengundang Pelawak ke Istana Laporan isu hoaks 18 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Covid-19 Diciptakan untuk Hambat Kebangkitan Umat Islam Penambahan Peserta SKB CPNS 2020 di Lingkungan Kemendes PDTT Foto Pendukung Fanatik Jokowi Meninggal setelah Berjalan 15 Kilometer Foto Triliunan Manusia Membludak Memenuhi Dinding Gedung DPR Foto Bayi yang Meninggal Setelah Terinfeksi Virus Corona Foto Anies Sedang Mendengarkan Keluhan Jokowi Penahanan Kepala Sekolah di Kecamatan Leces Narasi Percakapan Gambar Habib Rizieq, "Dalam sehari, Habib berapa kali onani? 'Lima Kali' Foto ASN Berseragam Korpri Model Gamis Instruksi Gubernur Jatim Tidak Memakai Masker Denda Rp100.000 s.d 150.000 Bayar Via Aplikasi PIKOBAR 7
Laporan isu hoaks 19 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Adidas Membagikan Masker di Tengah Pandemi Covid-19 BLT Rp2,4 Juta/UMKM untuk Pelaku Usaha Kecil Menengah dalam Rangka Hari UMKM Akun Facebook Mengatasnamakan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Video PKI Gelar Festival di Jakarta dan Lecehkan Lagu Indonesia Raya Foto "WARUNG MAKAN BABI GULING" Instruksi Pemprov Riau Tidak Memakai Masker Denda Rp100.000 s.d Rp150.000 Bunga Kacang Kupu-kupu Dapat Menyebabkan Kanker Hati Laporan isu hoaks 20 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Gempa Jadi Penyebab Banjir Bandang di Luwu Utara Foto Kereta Api Segitiga Tobleronistan Surat panggilan Interview PT Pertamina pada Tanggal 21 Juli 2020 Bayi Laki-Laki Ditemukan di Pinggir Jalan Kawasan Gubeng Demo Tolak RUU HIP pada 16 Juli Tidak Disiarkan di TV Minuman Herbal Rumput Lidah Ular Dapat Membunuh Sel Kanker Palestina Tidak Ada di Google Maps IGD Rumah Sakit Zainoel Abidin Aceh Tutup Penumpang Bus Rosalia Indah Meninggal Dunia Disebut karena Virus Corona Pengukur Suhu Tubuh Thermo Gun Berbahaya Bagi Manusia Foto Warga Tiongkok Memakai Seragam Brimob/Polisi Laporan isu hoaks 21 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Waktu Kehamilan Seorang Wanita hanya Dalam Waktu Satu Jam 15. Video Erdogan Baca Al-Qur'an di Hagia Sophia Akun Facebook Mengatasnamakan Bupati Batu Bara Ir, H. Zahir, M.AP Ricardo Milos Berseragam PDIP Sumbang Rp 69 Miliar untuk Tangani Covid-19 Pria Indonesia Wajib Punya Istri Dua di Tahun 2020 kalau Tidak Ingin Diusir Program Bantuan Pemerintah Sebesar 275 Triliun Mengatasnamakan BP2MI Video Korban Covid-19 di Sebuah Rumah Sakit di Kota Hyderabad, India Selatan Pria Tiongkok Pukul Sopir Asal Pakistan Gara-Gara Tagihan Bensin Video Buaya Muncul di Lahan Pegaraman Sumenep Kaesang : Bapak Saya dengan Kesederhanaan Bisa Nipu Rakyat Indonesia Kenapa Saya Tidak? Foto Ang Tjoen Min Anak Lim Seng Komandan Pasukan Pao An Thui 1 Pegawai Positif Virus Corona, Seluruh Pegawai Kemenpora WFH Massa Sudah Tumpah Ruah Mengepung Gedung DPR Terkait RUU HIP Indomie Rasa Saksang Babi Demi Pulihkan Ekonomi Gerindra Usulkan Untuk Legalkan Judi 8
Laporan isu hoaks 22 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Gaji PNS Daerah Bakal Ditunda Beberapa Bulan ke Depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Gelar Rekrutmen Pegawai Baru Pasien Positif Covid-19 Asal Begajah Sukoharjo Jalan-Jalan di Pasar Foto Asli Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari Kue Klepon Tidak Islami Jokowi Keluarkan Keppres untuk Kemenangan Gibran dan Menantunya di Pilkada Inhaler Budesonide Dapat Menyembuhkan Covid-19 Teori Terkait Penggunaan Masker Dan Jaringan 5G Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh Pernyataan Anthony Fauci Terkait Covid-19 dan Cacar Air Baru Tiga Bulan Menikah, Istri Ceraikan Suami Gara-gara Dukung Jokowi Laporan isu hoaks 23 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Aturan Baru Pemprov DKI, Pemotongan TKD Para ASN Sebesar 65% Jokowi Diminta Jadi Pemimpin di Amerika Penutupan Bandara Sentani Mulai Tanggal 26 Juli 2020 Raja Salman Meninggal Karena Keracunan Kopi Agenda Penyelenggaraan Webinar Sistem Penegakan Hukum Pemilu oleh BAWASLU Foto Mobil Esemka Berbahan Dasar Kayu NASA Tambah Rasi Bintang Baru Bernama Ophiuchus Marc Marquez Jalani Pengobatan ke Tukang Urut di Jeneponto Memakai Masker Wajah Dapat Menyebabkan Infeksi Jamur pada Paru-paru 71 Pasien Positif Covid Klaster Hajatan Boyolali Eksodus Tenaga Kerja Asing China Ilegal Ke Indonesia Indonesia Borong Vaksin Covid-19 asal China Foto Wanita Bercadar adalah Warga Palestina yang Ikut Berperang Foto Mbak Tutut Soeharto Pegang Bendera HTI Presiden Israel: Bila Terus Ikut Campur, Kami Berjanji Akan Buat Indonesia Seperti Palestina Laporan isu hoaks 24 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Megawati Anak Pungut Soekarno Akun Facebook Mengatasnamakan Wali Kota Gorontalo, Marten A. Taha Foto Presiden Jokowi akan Menonjok Wahyu Setiawan dengan Klepon Flayer "Sejak Tanggal 1 Agustus 2020 Mohon Maaf Perjalanan Anda Terganggu Kurang Lebih 1 KM Kedepan" Video Seragam Tentara Tiongkok Dicuci di Laundry Kelapa Gading Presiden Jokowi Kunjungi Korban Banjir Bandang Masamba Ratusan Orang Nigeria Berebut Makanan di Tengah Pandemi Covid-19 Penampakan UFO dari Balik Awan "BIARKAN PRIBUMI YANG BEKERJA" Maruf amin Minta Guru Honorer Maklumi Gaji Kecil Karena Imbalannya Surga Produk Baru Indomie Rasa Klepon Daftar Perlengkapan Medis di Rumah untuk Hadapi Covid-19 Foto Masjid Bersejarah Di Israel yang Diubah Menjadi Bar 9
Laporan isu hoaks 25 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Mengkonsumsi Soda Kue Dapat Meningkatkan Stamina Foto Anies Baswedan Pakai Konde Dua Orang Sipit Diangkat Menjadi Dewan Penasehat Densus 88 dan Mabes Polri Foto Jokowi dengan Latar Belakang Tulisan "Karya Terbaik Pemerintah adalah Hutang" Kabupaten Pekalongan Zona Hitam Covid-19 Info Lowongan Kerja Puskesmas Wates Foto suasana Pembukaan Jembatan Golden Gate Tahun 1937 Potret Foto Kecelakaan Bus di KM 76 Tol Cikopo Ritual Pemuja Setan dari Sekte di Kampus ITENAS PKI Telah Melancarkan Aksinya FPA Siap Dukung Jokowi dengan Syarat Semua Laskar Harus Diangkat Menjadi PNS Video Siswa Secapa TNI AD Membantah Positif Covid-19 Laporan isu hoaks 26 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Protes Keras Seorang Laki-laki Kepada RSU Mitra Medika Medan Panggilan Tes Interview PT PLN pada Tanggal 25-26 Juli 2020 di Yogyakarta Jokowi Tegaskan Tes Corona Harus Berbayar Untuk Gaji Buzzer Tito Karnavian Sebut Jenazah Covid-19 Harus Dibakar Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Covid-19 dari China Jokowi Sebut Virus Corona Bisa Masuk Melalui Handphone Kalung Eucalyptus Disebut Jimat Virus Corona Gambar Dewa Anubis pada Logo Truk "Covid-19 Mobile Testing Faculty" Laporan isu hoaks 27 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Peta Yogyakarta di Timur Tengah COVID-19 Adalah Kombinasi SARS dan AIDS Joyce Meyer Membagikan Uang di Tengah Pandemi Covid 19 Gibran Rakabuming Kutip Ayat Agama Lain Mark Zuckerberg akan Tutup Facebook di Indonesia karena Dibully Netizen Foto Nelayan dan Ikan Jumbonya Ini Berasal dari Tahun 1900 Denda Tilang pada Struk Jalan Tol Jombang-Mojokerto Video Shalat Subuh Berjamaah Semenjak Hagia Sophia Dibuka Para Camat di Kabupaten Cilacap Mendapatkan Fasilitas Pesawat Terbang Mal Citos Cilandak Rawan Covid-19 Separuh Pegawai LPEI di SCBD Positif Covid-19 10
Laporan isu hoaks 28 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Telkomsel Bagi Kuota Gratis 15 GB Saat Pandemi Covid-19 57 Warga Belian Batam Centre Terjangkit DBD Potret Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Anies Baswedan Memakai Kebaya dan Sanggul Akun Facebook Mengatasnamakan Ketua KPU RI Anjing dan Kucing Tidak Bisa Menularkan Virus Corona Ribuan Warga China Masuk Islam karena Virus Corona Jokowi Ingin Berjabat Tangan tapi Diabaikan Seorang Pejabat Rumah Sakit di Kelapa Gading Penuh Pasien Corona Foto Siswi yang Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel untuk Belajar Daring 68 Karyawan PT Antam Positif Covid-19 Dukungan Donald Trump dan Pemimpin-Pemimpin Dunia, Jokowi jadi Presiden RI Seumur Hidup Laporan isu hoaks 29 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Akun Facebook Mengatasnamakan Bupati Sleman Percobaan Vaksin di Indonesia Karena Lab China Kehabisan Monyet Jenazah Positif Covid-19 Dikuburkan Mengenakan Daster dan Tidak Sesuai Syariat Islam Pernyataan Jokowi Siapkan Gibran Jadi Presiden Masa Depan Indonesia Foto Jokowi Pegang Penghargaan dari YouTube Terkait 100 Ribu Kasus Covid-19 Kapal Kargo Pengangkut Kadrun Tenggelam di Laut China Selatan FPI Semprotkan Virus Corona Foto Wakil Presiden Ma'ruf Amin "5 TAHUN nggak ngapa-ngapain" Insentif Bagi Tenaga Medis Cuma Bacot Tip Top Rawamangun Tutup karena 3 Karyawannya Positif Covid-19 "Para TKA Cina itu Akhirnya Akan Bisa Membuat Dokumen Apapun dari Barak, Mess atau Apartemennya" Laporan isu hoaks 30 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Kata "Gratula" untuk Memverifikasi Keamanan Akun Facebook Ayah dari Presiden Jokowi yang Asli Underbow Pki 1965 Link Pendaftaran Mikro dan Ultramikro untuk Mendapatkan Bantuan dari KemenkopUKM Video Parade Pengamanan Ibadah Haji 2020 Demo Neo PKI Sudah Mendapat Ijin dari Petinggi Kepolisian Pekerja Transmart Palembang Positif Corona dan Gerai Ditutup Hingga 10 Hari Foto Bocah Lelaki Minta Presiden Rusia Vladimir Putin Kirim Rudal ke Gedung DPR Foto "Pengujian Vaksin Covid-19 Telah Sukses" Foto Pangeran Saudi Disandingkan dengan Pangeran Diponorogo Foto Gibran Menjaga Toilet Umum Presiden Joko Widodo Jarang Mengenakan Pakaian Jawa karena Kuno dan Tak Percaya Diri Setelah Dipecat PAN Dia Benar-benar Jadi Gelandangan Politik Laporan isu hoaks 31 juli 2020 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Tes PCR Tidak Bisa Bedakan Terpapar dan Terinfeksi Virus serta Bedakan Virus Hidup dan Virus Mati Lada Hitam dan Jus Jahe Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19 Vaksin Flu Spanyol Membunuh 50 Juta Orang Akun Facebook Mengatasnamakan Kakanwil Kemenag DIY, Edy Gunawan Meminta Pulsa Rockefeller Foundation Berada di Balik Kemunculan Virus Corona Covid-19 Anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep Pamer Makan Babi Video TNI Kirim Pasukan ke Palestina 11
1 Juli 2020
Rabu, 1 Juli 2020 1. Materi Grafis Terkait Sikap Partai di DPR oleh Tv One Penjelasan : Beredar di media sosial sebuah foto berupa materi grafis yang terlihat seolah-olah disiarkan oleh Tv One. Materi grafis tersebut terkait sikap Partai-Partai Politik di DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) terhadap RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila). Faktanya tidak benar materi grafis terkait sikap Partai Politik di DPR terhadap RUU HIP disiarkan oleh Tv One. Pihak TV One melalui akun resmi Instagramnya @tvonenews menyebut materi grafis itu tidak pernah ditayangkan pada program-program Tv One. Hoaks Link Counter:
Rabu, 1 Juli 2020 2. Tanggal 2-24 Juli Ada Pelayanan Akta Kelahiran Keliling di Taman Bungkul & Royal Penjelasan Hoaks Link Counter: -di-taman-bungkul-royal/ iling-di-taman-bungkul-royal/
Rabu, 1 Juli 2020 3. Menanak Nasi Dicampur Bawang Putih Bermanfaat Buat Kesehatan Penjelasan : Hoaks Link Counter:
Rabu, 1 Juli 2020 4. Covid-19 Memiliki Arti "see a sheep surrender" Penjelasan : Hoaks Link Counter:
Rabu, 1 Juli 2020 5. Pertama Kali WNA Diangkat Jadi Direksi BUMN Penjelasan : Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyebutkan pertama kali Warga Negara Asing (WNA) diangkat menjadi direksi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dilansir dari klaim pertama kali WNA diangkat menjadi direksi BUMN tidak benar. Hal tersebut dibantah oleh Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga, ia mengatakan bahwa perusahaan tersebut bukan BUMN, melainkan anak usaha BUMN. Selain itu, Antonius adalah seorang diaspora yang ditarik kembali untuk membantu membangun Indonesia. Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa ini bukan pertama kalinya BUMN memiliki direksi WNA. Perusahaan seperti Garuda, Telkomsel, Mandiri Sekuritas dan lainnya juga pernah memiliki direksi WNA. Disinformasi Link Counter: gkat-jadi-direksi-bumn
Rabu, 1 Juli 2020 6. Covid-19 Singkatan dari Certificate of Vaccination ID dan Konsep New Normal Bermuatan LGBT Penjelasan : Beredar sebuah video berisi sejumlah klaim terkait Covid-19. Klaim-klaim tersebut antara lain menyebut istilah Covid-19 merupakan singkatan dari Certificate of Vaccination ID. Dijelaskan pula bahwa konsep New Normal bermuatan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Faktanya, dikutip dari cekfakta.tempo.co klaim bahwa Covid-19 adalah singkatan dari Certificate of Vaccination ID dan konsep New Normal bermuatan LGBT adalah keliru. Nama Covid-19 merujuk pada singkatan dari "coronavirus disease 2019" atau penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona pada 2019. Selanjutnya tidak ada kaitan antara New Normal sebagai konsep kenormalan baru untuk beradaptasi dengan Covid-19 dan serial televisi berjudul "The New Normal" yang pernah ditayangkan oleh CNBC. Serial televisi tersebut dirilis pada 2012 dan berakhir pada 2013, jauh sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Cerita dalam serial televisi itu pun adalah cerita fiksi. Disinformasi Link Counter:
Rabu, 1 Juli 2020 7. Brimob Polri Disusupi Antek Komunis China Penjelasan : Beredar foto di media sosial Facebook yang mengklaim Korps Brimob Polri telah disusupi antek komunis China. Foto tersebut dilengkapi narasi sebagai berikut; "MEREKA TERNYATA SUDAH JADI ???????? SETIA PIARA'AN REZIM ANTEK CHINA KOMUNIS TIONGKOK?? MEREKA JADI ???????? SETIA PIARA'AN REZIM BERBASIS PKI ITU SEJAK JOKODOG JADI GUBERNUR DKI JAKARTA." Setelah ditelusuri, klaim bahwa Brimob Polri disusupi antek komunis China tidak benar. Faktanya, foto tersebut adalah penganugerahan gelar warga kehormatan Brimob kepada pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir. Pemberian anugerah ini berdasarkan keputusan Komandan Korps Brimob nomor Kep 147 XI 2018 tanggal 5 November 2018 tentang pemberian penganugerahan warga kehormatan korps Brimob Polri. Penganugerahan gelar kepada Dato Sri Tahir ini sebagai apresiasi korps Brimob Polri karena pengusaha asal Surabaya itu banyak membantu pengembangan korps brigade tersebut. Disinformasi Link Counter:
Rabu, 1 Juli 2020 8. Prabowo Bakal Kena Reshuffle Kabinet Penjelasan : Beredar di sosial media hasil tangkapan layar sebuah artikel dengan judul "Prabowo Bakal Kena Reshuffle?". Hasil tangkapan layar tersebut disertai dengan narasi "Saya hanya bisa share doang Dan tak mampu membayangkan betapa Kejamnya mereka,, Sabar ya...🤭" Setelah ditelusuri, klaim bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bakal kena reshuffle (perombakan) kabinet adalah salah. Dikutip dari medcom.id reshuffle kabinet sebatas ancaman dari Presiden Joko Widodo, belum ada informasi resmi nama-nama Menteri yang bakal dirombak posisinya. Disinformasi Link Counter: abinet-ini-faktanya
Rabu, 1 Juli 2020 9. Foto Wanita Tua setelah Banyak Operasi Plastik Penjelasan : Beredar informasi di media sosial tentang foto-foto Seorang wanita berusia 68 tahun, atau manusia "Barbie Doll," setelah banyak melakukan operasi plastik yang gagal. Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya foto-foto itu sebenarnya menunjukkan karya seni dari Luis Baptista yang membuat karakter "Weirdo Helena" dengan Cassie Lloyd seorang model dari London sebagai pemerannya. Karya seni itu dibuat sebagai ilustrasi untuk memberi tahu orang-orang tentang bahaya operasi plastik dan masalah industri kecantikan. Disinformasi Link Counter:
Rabu, 1 Juli 2020 10. Risma Sujud ke IDI Karena Warga Surabaya Tak Diterima di RSUD Dr Soetomo Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
2 Juli 2020
Kamis, 2 Juli 2020 1. Pesan Ajakan untuk Segera Menarik Uang di Bank Penjelasan : informasi di media sosial Beredar Twitter narasi yang menyerukan untuk penarikan dana di bank. Faktanya, menurut Deputi Komisioner Humas dan Logistik (OJK), Anto Prabowo mengatakan bahwa kabar tersebut tidak benar, alias hoaks. Karena berdasarkan data OJK Mei 2020, likuiditas tingkat permodalan dan perbankan masih dalam kondisi yang aman. Rasio kecukupan permodalan (CAR) perbankan sebesar 22,16% (di atas ketentuan), sementara hingga 17 Juni, rasio alat likuid/ non-core deposit dan alat likuid/DPK terpantau pada level 123,2% dan 26,2% jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%. Selain itu, Anto meminta masyarakat mewaspadai beredarnya informasi hoaks di sosial media yang mengajak untuk melakukan penarikan dana di perbankan. Hoaks Link Counter:
Kamis, 2 Juli 2020 2. Ahok Jadi Menteri BUMN Penjelasan : Beredar di media sosial sebuah tangkapan layar artikel berjudul "Beredar Kabar Ahok jadi Menteri BUMN". Dalam unggahannya terdapat narasi "Saat ini beredar kabar Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diangkat menjadi Menteri BUMN. Kabar masuk di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin karena PDIP mengajukan mantan Gubernur DKI Jakarta menjadi Menteri BUMN. Menteri BUMN ingin dipegang PDIP dan Jokowi setuju Ahok menjabat orang nomor satu kementerian perusahaan plat merah milik negara itu. Konsekuensi Ahok menjadi Menteri BUMN harus melepaskan jabatan komisaris utama BUMN. Info lain menyebut, Ahok menjadi Menteri BUMN untuk menghadapi para politisi yang menjadikan BUMN sebagai sapi perahan. Ahok diharapkan mampu menghadapi politisi yang mengincar BUMN". Klaim bahwa Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Menteri BUMN adalah salah. Faktanya, Menteri BUMN saat ini masih dijabat Erick Thohir dan belum ada pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo soal perombakan kabinet (reshuffle). Artikel serupa dimuat di situs Dari isi berita tersebut, tidak ada sumber yang jelas informasi mengenai kabar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Menteri BUMN. Hoaks Link Counter: abinet-ini-kata-jokowi urus-covid-19
Kamis, 2 Juli 2020 3. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Menghilang Sejak Kisruh PPDB DKI Penjelasan Hoaks Link Counter:
Kamis, 2 Juli 2020 4. Masa Jabatan Presiden Diperpanjang karena Pilpres Digelar 2026 Penjelasan Hoaks Link Counter:
Kamis, 2 Juli 2020 5. Wakil Presiden KH. Ma'ruf Amin Dihipnotis Uya Kuya Penjelasan Hoaks Link Counter: ya-hoaks-ini-faktanya
Kamis, 2 Juli 2020 6. Ular Cobra di Kolong Meja SMK Ma'arif Batu Penjelasan : Beredar di media sosial WhatsApp sebuah pesan berantai disertai video yang memperlihatkan seekor ular cobra. Ular cobra tersebut diklaim bersarang di salah satu kolong meja sekolah SMK Ma'arif Batu. Faktanya, Lita Purnamasari selaku guru Bahasa Indonesia SMK Ma'arif Batu menampik tudingan tersebut. Lita menegaskan jika dilihat secara cermat, bahasa yang digunakan dalam video yang berdurasi 1 menit 24 detik tersebut bukanlah bahasa Indonesia atau bahasa Jawa, yang notabene masih sering digunakan di kota Batu. Selain itu, warna cat dan bangku sekolah SMK Ma'arif Batu juga tidak sama dengan yang ada di video. Ternyata, setelah diselidiki video tersebut berasal dari Kota Padang. Lita pun menuturkan bahwa selaku tenaga pendidik yang bekerja di SMK Ma'arif sangat dirugikan dengan adanya berita yang tidak benar tersebut karena saat ini penerimaan peserta didik baru (PPDB) masih berlangsung. Disinformasi Link Counter: fikasinya-1tieknk5MOl/full
Kamis, 2 Juli 2020 7. Kades Garut Jual Sekolah Negeri Rp80 Juta Penjelasan : Beredar postingan yang berisi informasi bahwa Kepala Desa di Garut dikabarkan menjual bangunan dan tanah sekolah negeri seharga Rp80 juta. Faktanya berdasarkan klarifikasi Pemkab Garut, tanah dan bangunan yang diklaim dijual oleh Kepala Desa itu ternyata ditukar guling. Asda I Pemda Garut, Nurdin Yana mengatakan berdasarkan keterangan pihak sekolah, tanah dan bangunan sekolah itu dijual untuk membeli tanah baru yang lebih aman karena rawan longsor. Disinformasi Link Counter: 0-juta-begini-faktanya
Kamis, 2 Juli 2020 8. Helm Covid-19 pada Kompetisi NFL Penjelasan : Beredar foto yang menampilkan sebuah desain helm dengan tulisan "COVID-19 SERIES HELMET". Helm yang terlihat dalam foto itu disebut-sebut merupakan helm baru NFL yang akan digunakan oleh para atlet selama pandemi Covid-19 pada kompetisi National Football League (NFL) atau liga sepak bola Amerika di Amerika Serikat untuk musim 2020. Faktanya, dikutip dari foto itu bukan desain resmi helm NFL untuk musim 2020. Foto tersebut merupakan karya seni seorang penggemar yang menunjukkan seperti apa helm itu jika olahraga kembali berlangsung selama pandemi. Gambar yang ditampilkan tersebut dibuat dengan memanipulasi gambar asli yang dirilis pada tahun 2012. Hingga saat ini NFL belum merilis gambar yang menunjukkan seperti apa helm Covid-19. Disinformasi Link Counter:
Kamis, 2 Juli 2020 9. Palem Anggur Dapat Membunuh Virus Corona Penjelasan : Telah beredar India yang menunjukkan bahwa tim medis dari All India Institute Of Medical Sciences (AIIMS) menyatakan bahwa minum palem anggur dapat membunuh Virus Corona. informasi di media sosial dalam bahasa Telugu Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu salah. Dikutip dari tidak ditemukan artikel terkait tim medis AIIMS yang menyatakan bahwa palem anggur dapat membunuh Virus Corona. Bahkan, tidak ada laporan yang kredibel tentang keberhasilan pencegahan atau pengobatan Virus Corona menggunakan palem anggur. Disinformasi Link Counter:
Kamis, 2 Juli 2020 10. Status "Gerakan Si Kadrun Harus di Hentikan" Penjelasan 👊 🤟 Disinformasi Link Counter:
3 Juli 2020
Jumat, 3 Juli 2020 1. Perpus Pusat UIN Malik Ibrahim Sudah Membuka Kembali Layanan Pengembalian Buku Penjelasan : Beredar sebuah postingan di media sosial dengan narasi "Perpus pusat UIN Maliki sudah membuka kembali layanan pengembalian buku. Buat temen temen yang memiliki tanggungan buku perpus bisa mulai mengembalikan hari ini, karena mulai tanggal 2 Juli 2020 denda akan diberlakukan kembali. Terimakasih". Faktanya setelah ditelusuri, pihak Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melalui akun Twitter-nya @UINMalang_Lib menjelaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Perpustakaan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang belum mendapatkan instruksi tentang pembukaan layanan. Untuk saat ini, layanan pengembalian buku hanya tersedia bagi mahasiswa yang mengurus bebas tanggungan sebagai syarat pengambilan ijazah. Hoaks Link Counter: 7
Jumat, 3 Juli 2020 2. Jokowi Akui Gagal dalam Memimpin Negara Penjelasan : Diunggah oleh salah satu akun Facebook sebuah klaim yang menyebutkan Presiden Jokowi mengakui kegagalannya dalam memimpin negara, pada unggahannya disertakan pula link pemberitaan dari media daring online dengan judul "Jokowi Akui Gagal Pimpin Negara". Faktanya, klaim pemberitaan mengenai Presiden Jokowi mengaku gagal memimpin Negara adalah tidak benar. Pada artikel berita yang diunggah oleh akun tidak ada kalimat langsung dari Presiden Jokowi mengenai klaim tersebut. Setelah dilakukan penelusuran diketahui bahwa Pernyataan tersebut merupakan opini dari analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. Disinformasi Link Counter: cek-faktanya
Jumat, 3 Juli 2020 3. Informasi PHK Besar-Besaran CS dan Teller Bank Central Asia (BCA) Penjelasan : Beredar Informasi PHK besar-besaran Bank Central Asia (BCA). Bahkan disebutkan pula bahwa posisi Teller dan Customer Service (CS) akan dihilangkan. Faktanya Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman mengatakan, layanan bank selalu mengikuti kebutuhan nasabah. Saat ini, nasabah BCA masih membutuhkan kantor cabang karena tak semua layanan perbankan bisa dilakukan secara digital. Salah satunya penarikan atau penyetoran uang tunai dalam jumlah besar. Informasi PHK besar-besaran yang akan dilakukan Bank BCA adalah disinformasi. Informasi tersebut terkait dengan berita Bank BCA yang memasuki era digitalisasi, sehingga peran teller dan customer service (CS) akan berkurang. Disinformasi Link Counter: html
Jumat, 3 Juli 2020 4. Pahlawan Kena Pajak Sepeda Penjelasan : Beredar unggahan di media sosial foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan pakaian pejuang kemerdekaan dengan memegang sepeda ontel ditambahkan tulisan dalam foto yang berbunyi "PAHLAWAN KENA PAJAK SEPEDA". Selain itu, unggahan menambahkan narasi "Belum bayar pajak sepeda". Faktanya, unggahan tersebut salah atau keliru. Foto Presiden Jokowi mengenakan pakaian pejuang kemerdekaan dengan memegang sepeda ontel, diketahui tidak berhubungan dengan wacana pajak yang akan dikenakan pada pengguna sepeda oleh Kementerian Perhubungan atau Kemenhub. Diketahui bahwa foto tersebut berhubungan dengan rangkaian acara Hari Pahlawan pada Sabtu, 10 November 2018 di kota Bandung, Jawa Barat. Disinformasi Link Counter: ubungan al-sepeda?page=all
Jumat, 3 Juli 2020 5. Video Ekonomi Makin Hancur & Terlilit Utang, Jokowi Terancam Serahkan Indonesia pada China Penjelasan : judul "EKONOMI MAKIN HANCUR & TERLILIT UTANG, Beredar sebuah video dengan PEMERINTAHAN JOKOWI T3R4NC4M SERAHKAN INDONESIA Pada CHINA." Dalam video tersebut disebutkan bahwa Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani merinci utang untuk penanganan Covid-19 yang didominasi oleh penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1.289,3 triliun ditambah penarikan pinjaman Rp.150,5 triliun. Khusus utang dari Surat Berharga Negara, di antaranya 221,4 triliun sudah dipenuhi Pemerintah dari hasil lelang penerbitan surat utang pandemi Corona atau Pandemic Bond dalam beberapa waktu terakhir. Setelah ditelusuri, narasi dalam video tersebut tidak secara valid menyatakan bahwa Pemerintahan Jokowi terancam menyerahkan Indonesia kepada China karena ekonomi yang semakin hancur dan terlilit utang. Beberapa gambar dan cuplikan video dari berbagai sumber yang ditampilkan juga tidak ada kaitannya dengan judul beserta konten video. Narasi yang dibacakan dalam video tersebut berasal dari pemberitaan dengan judul "Sri Mulyani Rinci Utang Rp1.439,8 T untuk Penanganan Corona" dan "Walau Anjlok, Jokowi Sebut Ekonomi RI Lebih Baik dari China" yang keduanya terbit di pada 6 Mei 2020. Namun, narasi dalam video yang menyebutkan hasil lelang penerbitan surat utang pandemik Corona atau Pandemic Bond sebesar Rp.221,4 Triliun merupakan informasi yang tidak benar. Disinformasi Link Counter: nesia-p ada-china/ nan-corona dari-china
Jumat, 3 Juli 2020 6. Penipuan Teknisi IndiHome Penjelasan : Beredar di media sosial video terkait Teknisi IndiHome yang disebut berusaha melakukan penipuan dengan dalih perbaikan jaringan Indihome di Cluster Discovery Eola Bintaro, Tangerang. Setelah ditelusuri, dilansir dari repubika.co.id Manajemen PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membantah teknisinya berusaha melakukan penipuan dengan dalih perbaikan jaringan Indihome. Adapun yang sebenarnya terjadi adalah kedua teknisi IndiHome tersebut bermaksud melaksanakan program Proactive Maintenance di lokasi yang teridentifikasi berpotensi mengalami penurunan kualitas akibat redaman yang tinggi. Pembenahan yang dilakukan membutuhkan pengukuran-pengukuran yang memungkinkan layanan IndiHome terputus sesaat untuk memastikan titik mana yang menjadi sumber penurunan kualitas. Atas kejadian tersebut, manajemen Telkom Group yang diwakili oleh Direktur Utama Telkom Akses langsung melakukan kunjungan ke rumah pelanggan yang terdampak untuk melakukan klarifikasi dan memberikan penjelasan. Disinformasi Link Counter: ndihome kan-penipuan/
Jumat, 3 Juli 2020 7. Dirut dan Staf RSUI Dirawat karena Covid-19 serta Lonjakan Pasien Baru Covid-19 20 Orang Per Hari di RS Persahabatan Penjelasan : Telah beredar pesan berantai di WhatsApp yang berisi himbauan agar warga Jakarta dan sekitarnya waspada penularan Covid-19 yang meningkat. Diinformasikan bahwa Dirut RSUI bersama 2 Direktur RSUI lainnya dan 10 staff RSUI saat ini dirawat di RSUI terkena Covid-19. Disebutkan juga di RS Persahabatan terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19 baru dari biasanya 5 per hari kini menjadi 20 per hari. Dilansir dari laman situs data.jakarta.go.id, Informasi tentang Dirut RSUI bersama 2 Direktur RSUI lainnya dan 10 Staf RSUI terkena Covid-19, serta lonjakan pasien baru Covid-19 di RS Persahabatan hingga 20 orang per hari adalah tidak benar. Faktanya, RSUI tersebut melalui Siaran Pers Nomor: 27/SiaranPers-PB/RSUI/VI/2020. Sementara jumlah pasien baru Covid-19 per hari di RS Persahabatan sepanjang Juni 2020 adalah sebanyak 1 s/d 8 pasien per hari. telah membantah informasi Disinformasi Link Counter:
Jumat, 3 Juli 2020 8. PDIP akan Menangkap 'Kadrun' Penjelasan : Beredar informasi di media sosial Facebook bahwa Ketua Majelis ProDEM, Iwan Sumule menyebut PDI Perjuangan (PDIP) akan menangkap Kadrun, yaitu istilah yang disematkan kepada kelompok tertentu. Dilansir dari Medcom.id, klaim bahwa Ketua Majelis ProDEM Iwan Sumule menyebut PDI Perjuangan (PDIP) akan menangkap kadrun adalah tidak benar. Faktanya, judul pada artikel itu merupakan hasil editan. Disinformasi Link Counter: ni-faktanya
Jumat, 3 Juli 2020 9. Video "Jokowi & Mega Naik Pitam, Ternyata Hasto yang Bongkar Sebut RUU HIP Diusulkan PDIP" Penjelasan : Beredar unggahan video berdurasi 10 menit yang membahas mengenai PDI Perjuangan (PDIP) sebagai pengusung RUU HIP. Video tersebut disertai narasi yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri naik pitam lantaran Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto membeberkan RUU HIP diusulkan oleh PDIP. Setelah ditelusuri, konten narasi yang dibawakan dalam video tersebut berasal dari sejumlah pemberitaan. Pemberitaan itu di antaranya dari CNN Indonesia dengan judul "Hasto Akui RUU HIP Diusulkan PDIP" yang tayang pada 29 Juni 2020 dan "Demokrat Sebut Fraksi PDIP Inisiator RUU HIP" yang tayang pada 26 Juni 2020. Lalu, pemberitaan dengan judul "Wakil Ketua MPR: RUU HIP Usulan Fraksi PDIP" yang tayang pada 26 Juni 2020 dan pemberitaan dengan judul "Ternyata Trisila dan Ekasila di RUU HIP Ada di Visi dan Misi PDIP" yang tayang pada 24 Juni 2020. Dari semua pemberitaan tersebut, tidak ditemukan pernyataan ataupun kemarahan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri lantaran Hasto membeberkan RUU HIP diusulkan oleh PDIP. Disinformasi Link Counter: but-ruu-hip-diusulkan-pdip/ uu-hip i-pdip
Jumat, 3 Juli 2020 10. OSHA Tidak Merekomendasikan Penggunaan Masker di tengah Covid-19 Penjelasan : Sejumlah postingan media sosial mengaitkan kutipan tentang bahaya memakai masker dengan Occupational Safety and Health Administration (OSHA). Dalam postingan disebut OSHA menyatakan mengenakan masker lebih dari 20 menit dapat meningkatkan Co2 dan secara signifikan mengurangi kadar oksigen yang menyebabkan beberapa penyakit dan risiko infeksi. Faktanya, dilansir dari tidak ditemukan peringatan dari OSHA mengenai risiko yang terkait dengan penggunaan masker untuk jangka waktu tertentu, atau dampaknya pada tingkat oksigen dan CO2. OSHA bahkan merekomendasikan agar pengusaha mendorong pekerja untuk mengenakan masker di tempat kerja sesuai dengan pedoman Covid-19, kecuali bagi mereka yang mengalami kesulitan bernapas. juga telah merilis bahwa CO2 memang akan perlahan Sebelumnya, Reuters menumpuk di dalam masker seiring waktu, namun hal itu cenderung dapat ditoleransi. Disinformasi Link Counter:
Jumat, 3 Juli 2020 11. Foto Driver Ojol Tanpa Kepala Penjelasan : Beredar sebuah foto yang memperlihatkan seorang driver Ojek Online mengendarai motor Yamaha Vixion dan terlihat tanpa kepala alias kepala buntung. Foto tersebut sempat viral diperbincangkan di media sosial. Faktanya, dilansir dari diketahui bahwa ternyata foto tersebut merupakan gambar hasil tangkapan layar dari Aplikasi Google Maps yang secara kebetulan tengah mengalami bug alias error sehingga tampak driver Ojek Online tersebut tanpa kepala. Disinformasi Link Counter:
4 Juli 2020
Sabtu, 4 Juli 2020 1. Video Uji Coba Beberapa Merk Air Minum Mineral Kemasan yang Mengandung Besi Penjelasan : Hoaks Link Counter: asan-yang-mengandung-besi/ aya-jika-dikonsumsi.html
Sabtu, 4 Juli 2020 2. Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta Menjanjikan Sekolah Swasta Gratis Penjelasan : Hoaks Link Counter:
Sabtu, 4 Juli 2020 3. Minum Air Dingin Membahayakan Kesehatan Manusia Penjelasan : Telah beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa minum air dingin akan mengganggu fungsi organ internal dan membuat tubuh bekerja lebih keras daripada yang diperlukan. Informasi itu diklaim bersumber dari salah satu artikel yang diterbitkan oleh Health Systems Research Institute (HSRI). Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu adalah salah. Dikutip dari Piyapan Prueksapanich, seorang Profesor Kedokteran di Universitas Chulalongkorn Thailand mengatakan bahwa minum air dingin tidak berbahaya bagi tubuh kita atau organ internal kita. Selain itu, HSRI mengatakan belum melakukan penelitian tentang dampak pada kesehatan manusia dari minum air dingin. Disinformasi Link Counter: ms-human-health
Sabtu, 4 Juli 2020 4. Salah Satu Desa di Wonogiri hanya Dihuni Tujuh KK Penjelasan : Beredar sebuah tangkapan layar di media sosial mengenai informasi tentang sebuah desa bernama Desa Puhbale yang terletak di Kecamatan Nguntoronadi, Wonogiri hanya dihuni oleh tujuh kepala keluarga (KK). Faktanya, Camat Nguntoronadi, Endrijo Rahardjo menegaskan bahwa informasi tersebut keliru. Adapun foto yang diupload di grup Facebook itu merupakan wilayah yang masuk dalam peta wilayah Dusun Semin RT 02 RW 04, Desa Semin, Kecamatan Nguntoronadi. Endrijo mengatakan, dusun tersebut awalnya dihuni banyak KK, namun saat ini hanya ada sekitar sembilan KK yang menempati tujuh rumah. Disinformasi Link Counter: ya/
Sabtu, 4 Juli 2020 5. Tommy Soeharto Dalang Aksi Demonstrasi Penolakan RUU HIP dan Demo Isu PKI Penjelasan : Beredar unggahan foto Tommy Soeharto di media sosial Twitter, dimana yang bersangkutan tengah berkumpul di sebuah warung di kawasan Jakarta. Dalam narasinya pengunggah mengatakan bahwa : "Tommi dan komplotan cendana adalah penyandang dana demo2rusuh isu PKI dan RUU HIP untuk menggoyang @jokowi @Dennysiregar7 #4niesDibackingKadrunCendana." Berdasarkan penelusuran, unggahan foto yang menyatakan bahwa Tommy Soeharto merupakan dalang aksi demonstrasi penolakan RUU HIP dan Demo Isu PKI adalah salah. Faktanya, foto Tommy Soeharto di warung lesehan bersama warga tidak ada kaitannya dengan aksi demo penolakan RUU HIP ataupun demo Isu PKI. Foto tersebut diabadikan pada 2017, di sebuah warung nasi gudeg, kawasan Jalan Gajah Mada, Jakarta. Disinformasi Link Counter: 3920.html
Sabtu, 4 Juli 2020 6. Video Elang Besar Cengkeram Seekor Hiu Penjelasan : Beredar sebuah rekaman video di media sosial Twitter yang memperlihatkan seekor burung yang sedang mencengkeram seekor ikan di atas sebuah pantai. Banyak pengguna internet yang berdecak kagum dan menyebutkan bahwa kejadian tersebut adalah seekor burung elang yang tengah memangsa dan membawa seekor ikan hiu. Faktanya, para ahli telah menemukan jawaban bahwa ikan yang akan menjadi mangsa burung besar itu bukanlah hiu melainkan seekor ladyfish. David Barrett, seorang pengamat burung juga mengkonfirmasi jika burung besar itu merupakan burung Osprey atau Elang Tiram. Elang Tiram memang biasanya berukuran besar, dengan panjang sekitar 60 cm dan memiliki bulu punggung berwarna coklat, corak yang gelap di sekitar mata dan bawah tubuh yang berwarna putih. Disinformasi Link Counter: hiu-cek-faktanya
7. Tawuran Melibatkan Ratusan Warga di Simpang 4 Blok M Kejaksaan Agung (Kejagung) Penjelasan : Disinformasi Link Counter: umpul-tapi-sudah-bubar
8. 1.000 Santri Asal Kudus Tak Sadarkan Diri Usai Rapid Test Penjelasan : Disinformasi Link Counter: ai-rapid-test-hoak
9. Pemerintahan Jokowi Terbitkan Surat Korban Pelanggaran HAM Eks PKI Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
5 Juli 2020
Minggu, 5 Juli 2020 1. Silver Nitro Oksida Dapat Menyebabkan Kanker Penjelasan : Hoaks Link Counter: suggests
Minggu, 5 Juli 2020 2. TNI Tembak Pesawat Israel Penjelasan : Disinformasi Link Counter: 70-mk2/
Minggu, 5 Juli 2020 3. Foto "Imam Besar Kadrun yg baru : IMAM BESAR ROJACK AL GARONG" Penjelasan : Disinformasi Link Counter: garong/ al-garong/
Minggu, 5 Juli 2020 4. Aktor Bollywood Jadi Penjual Sayur untuk Bertahan Hidup di Tengah Pandemi Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter: ur-ini-faktanya
Minggu, 5 Juli 2020 5. Pembagian Tanaman Gratis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Minggu, 5 Juli 2020 6. Video Penanganan Kiriman Paket Tidak Sesuai Standar Pelayanan Oleh Pihak J&T Penjelasan : Disinformasi Link Counter: enjelasan-manajemen
Minggu, 5 Juli 2020 7. Kompas TV Tidak Menyiarkan Demo Menolak RUU HIP Penjelasan : Disinformasi Link Counter: o-menolak-ruu-hip
Minggu, 5 Juli 2020 8. Foto "pahlawan perang era 11, dengan teknik ngibul 1 negara musuh dengan janji manisnya" Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Minggu, 5 Juli 2020 9. Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto Terjangkit Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter: a-isolasi-mandiri
Minggu, 5 Juli 2020 10. Foto Habib Rizieq Shihab dengan Sembilan Naga Penjelasan : Disinformasi Link Counter: embilan-naga-ini-faktanya
6 Juli 2020
Senin, 6 Juli 2020 1. Tenaga Medis di Sampang Sengaja Membuat Orang Terpapar Corona Bahkan Disuntik Agar Mati Akibat Corona Penjelasan : Hoaks Link Counter: ran-melalui-medsos
Senin, 6 Juli 2020 2. Gambar Tangkapan Layar Berita Viva.co.id Berjudul "Kementan Produksi Massal Kalung Antivirus Corona Bulan Depan" dengan Foto Headline Kalung Bertaring Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Senin, 6 Juli 2020 3. Foto-foto Aksi Penolakan RUU HIP di Berbagai Penjuru Indonesia. Penjelasan : Beredar unggahan di media sosial Facebook mengenai foto-foto aksi penolakan RUU HIP yang kabarnya terjadi di berbagai penjuru Indonesia. Disamping itu, akun yang memposting kejadian ini juga mengklaim bahwa hanya satu stasiun televisi yang meliput kejadian ini, yaitu TV One. Dalam narasinya, akun tersebut mengatakan bahwa : "YANG SEPERTI INI TIDAK ADA DI TIVI-TIVI, TAPI ADA DIMASING-MASING HP RAKYAT DAN UMAT ISLAM DI BERBAGAI DAERAH, HANYA TV-ONE YANG IKUT MELIPUTNYA: Lautan Rakyat Dan Umat Islam dari Berbagai Penjuru Indonesia TUMPAH RUAH Dijalan-jalan Maupun Dilokasi DPR. Adapun Tuntunan Rakyat dan Umat Islam Dalam Aksinya Adalah Menolak Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU_HIP) Dan Selanjutnya Buka VIDEO RAKYAT DAN UMAT ISLAM Dari Berbagai Daerah Dibawah ini:". Berdasarkan penelusuran, unggahan mengenai foto-foto aksi penolakan RUU HIP yang kabarnya terjadi di berbagai penjuru Indonesia tersebut adalah sesat. Faktanya, foto-foto tersebut merupakan hasil suntingan dari beberapa foto aksi Organisasi Masyarakat dalam berbagai kesempatan. Disinformasi Link Counter:
Senin, 6 Juli 2020 4. Pesepeda Kehilangan Handphone di Bundaran HI karena Dihipnotis Penjelasan : Beredar unggahan video di media sosial yang menayangkan gambar beberapa remaja kehilangan handphone saat bersepeda di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Dalam unggahan itu disebutkan, remaja pesepeda tersebut kehilangan handphone karena menjadi korban hipnotis. Faktanya, Kapolsek Menteng, AKBP Guntur Muhammad Thariq membantah informasi yang beredar tersebut. Guntur mengatakan, empat remaja pesepeda itu bukan merupakan korban kejahatan hipnotis. Kasus tersebut merupakan kejahatan jalanan atau perampasan. Guntur menjelaskan, peristiwa perampasan itu terjadi ketika empat remaja tersebut tengah beristirahat di sekitar Bundaran HI usai bersepeda. Tiba-tiba pelaku yang diduga berjumlah lebih dari satu orang itu menghampiri dan mengajak korban berbincang. Di tengah perbincangan pelaku kemudian mengancam dan merampas handphone milik korban. Disinformasi Link Counter: da-di-hi-korban-perampasan iajak-minum-pelaku -ini-faktanya
Senin, 6 Juli 2020 5. Fadli Zon Dapat Jatah Menteri di Jajaran Kabinet Indonesia Maju Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Senin, 6 Juli 2020 6. Foto Seorang Bocah Mengambil Batu untuk Membalas Tentara India yang Menembak Kakeknya Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Senin, 6 Juli 2020 7. Lion Air PHK 3.000 Karyawan Penjelasan : Telah beredar postingan di media sosial Facebook tentang maskapai penerbangan Lion Air melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3.000 karyawan. Dilansir dari laman situs medcom.id, klaim bahwa Lion Air melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 3.000 karyawan adalah salah. Faktanya, Pihak Lion Air membantah kebijakan tersebut diartikan sebagai PHK. Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyebut bahwa kebijakan itu merupakan pengakhiran pekerja kontrak. Kebijakan tersebut bukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melainkan pengurangan tenaga kerja berdasarkan masa kontrak kerja berakhir dan tidak diperpanjang. Disinformasi Link Counter: 00-karyawan
7 Juli 2020
1. Pamflet Pesta Acara Gawai Dayak di Rumah Betang Penjelasan : Hoaks Link Counter: ak-2020-segera-di-hapus/
Selasa, 7 Juli 2020 2. Foto Habib Rizieq Shihab Pakai Sorban Logo PKI Penjelasan : Hoaks Link Counter: an-logo-pki-ini-faktanya a-massa-170206h.html
Selasa, 7 Juli 2020 3. Surat Edaran Permintaan Data Siswa Berprestasi Mengatasnamakan Kemendikbud Penjelasan : Hoaks Link Counter: prestasi-tahun-ajaran-20192020 hoax
Selasa, 7 Juli 2020 4. Video Raja Thailand Berdoa dengan Cara Islam agar Pandemi Covid-19 Segera Berakhir Penjelasan : Beredar di media sosial sebuah video yang diklaim memperlihatkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn sedang berdoa dengan cara Islam pada sebuah acara. Raja Thailand dan istrinya disebut berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Faktanya, dikutip dari laman medcom.id klaim bahwa Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn berdoa dengan cara Islam agar pandemi Covid-19 segera berakhir adalah salah. Video yang beredar tersebut merupakan video lama saat Vajiralongkorn menghadiri acara peringatan Maulid Nabi pada April 2019 lalu. Kehadiran Raja Vajiralongkorn dan ikut menengadahkan tangan seperti terlihat dalam video merupakan tanda penghormatan bagi komunitas Muslim di Negeri Gajah Putih tersebut, bukan berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Disinformasi Link Counter: n-sholawatan
Selasa, 7 Juli 2020 5. Jokowi Jual Tanah Lebih Murah ke Perusahaan China Penjelasan : Beredar postingan di media daring Facebook sebuah artikel berita berjudul "Jokowi Akan Jual Tanah Lebih Murah Ke Ratusan Perusahaan China". Berdasarkan penelusuran dari laman situs medcom.id, klaim bahwa Presiden Joko Widodo menjual tanah lebih murah ke perusahaan Tiongkok adalah salah. Faktanya, Presiden ingin harga jual tanah untuk investasi lebih murah agar relokasi perusahaan asing yang ada di Tiongkok masuk ke Indonesia. Disinformasi Link Counter:
6. Tempat Wisata Ngebel Ditutup Penjelasan : Beredar berita di media online mengenai tempat wisata Ngebel yang ditutup akibat adanya kerusuhan sehingga tempat wisata tersebut untuk sementara ditutup. Selain itu, beredar juga pemberitaan bahwa alasan tempat tersebut ditutup karena ditemukannya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Ngebel. Berdasarkan hasil penelusuran, pemberitaan media online mengenai tempat wisata Ngebel yang ditutup itu tidak benar. Faktanya, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo telah mengkonfirmasi bahwa kabar itu tidak berdasar. Jika pun ditutup, tentunya akan dikeluarkan surat edaran resmi dari pihak Disbudparpora Kabupaten Ponorogo. Sedangkan soal video keributan yang sempat viral di media sosial. Pihak Disbudparpora masih akan melakukan musyawarah bersama dengan pihak-pihak terkait seperti Kapolsek, camat Lurah dan lainnya pada tanggal 07 Juli 2020 di Kantor Disbudparpora kabupaten Ponorogo. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di wilayah destinasi wisata Telaga Ngebel. Soal ada penambahan pasien terkonfirmasi positif yang ada di wilayah Ngebel, memang yang bersangkutan itu sering bolak-balik Ponorogo-Surabaya, namun bukan pengunjung destinasi wisata Telaga Ngebel. Sehingga diharapkan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Namun selalu waspada dan taati protokol kesehatan dari pemerintah. Disinformasi Link Counter:
7. Kecelakaan Maut di Air Terjun Uluk Til Belu NTT Penjelasan : Disinformasi Link Counter: uk-til-belu-ntt
8. 40.000 Alat Tes Corona Asal Cina Bagian dari Rencana Pembunuhan Massal Ulama Jawa Barat Penjelasan : Beredar tangkapan layar sebuah artikel berita yang berjudul "Menteri Australia: Alat Tes Corona Asal China Berbahaya". Unggahan itu disertai narasi yang menyebutkan bahwa didatangkannya 40 ribu alat tes virus Corona oleh pemerintah merupakan bagian dari rencana pembunuhan massal. Gambar tangkapan layar tersebut dibagikan kembali oleh pengguna media sosial Facebook dengan menulis "Hati2 org jawa barat n sekitarxa. Ada 5000 ulama d jawa bara mao d tes covid19.pki itu kejii." Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, narasi yang menyebutkan bahwa didatangkannya alat tes Virus Corona dari Cina merupakan bagian dari rencana pembunuhan massal ulama di Jawa Barat adalah menyesatkan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki alasan yang mendasar untuk menggelar tes Covid-19 terhadap 5 ribu ulama. Pesantren berpotensi menjadi klaster baru penularan karena para kiai atau pimpinan pesantren kerap menerima tamu dan bersalaman dengan santri. Terkait alat tes Virus Corona asal Cina yang disebut berbahaya oleh Menteri Dalam Negeri Australia, alat yang dimaksud pun adalah alat tes Corona rumahan atau buatan sendiri yang dijual secara online. Alat tes Corona yang didatangkan oleh pemerintah Indonesia hanya bisa diakses di fasilitas kesehatan. Adapun terkait alat-alat tes Corona yang dijual secara online, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan tengah melakukan take down terhadap produk-produk tersebut di marketplace. Disinformasi Link Counter:
8 Juli 2020
1. Gedung Moonton Kebakaran !!! Mobile Legend Di Tutup Sementara Penjelasan : Hoaks Link Counter: hkan
2. Lowongan Kerja Mencatut Nama Puskesmas Pracimantoro I Penjelasan : Beredar di media sosial Facebook informasi terkait lowongan sebagai staf tata usaha dan admin resepsionis di Puskesmas Pracimantoro I. Pada unggahan tersebut mencantumkan persyaratan bagi calon pelamar serta melampirkan nomor telepon atas nama Ibu Fifi selaku staf HRD. Faktanya Kepala UPTD Puskesmas Pracimantoro I, Dwi Cahyo Indriyanto mengatakan bahwa tidak ada nama Ibu Fifi dan Puskesmas Pracimantoro I tidak mencari staf seperti informasi yang beredar di Facebook. Cahyo menegaskan bahwa informasi lowongan pekerjaan tersebut merupakan bentuk penipuan, sebab berdasarkan keterangan para calon pelamar yang datang ke puskesmas diantaranya ada yang dimintai transfer uang sebesar Rp 50 ribu untuk surat keterangan kesehatan. Hoaks Link Counter: kes-wonogiri-puskesmas-praci
3. Salat Berjarak Aturan Komunis Tiongkok Penjelasan : Disinformasi Link Counter: munis-tiongkok-simak-faktanya
4. Video Tuyul Ditangkap dan Dimasukkan Botol di Palembang Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
5. Erdogan: "Jika Joko Widodo Tidak Terjun ke Politik, Maka Para Penjahatlah yang Akan Mengisinya" Penjelasan : Sebuah akun media sosial Facebook di ketahui membagikan unggahan foto Presiden Turki, Erdogan dengan kutipan "Jika Joko Widodo Tidak Terjun ke Politik, Maka Para Penjahatlah yang Akan Mengisinya". Faktanya narasi kutipan yang terdapat dalam foto tersebut adalah tidak benar. Adapun foto Presiden Erdogan tersebut berasal dari Reuters yang dijadikan sampul pada artikel dengan judul "Erdogan: Turki Tidak Akan Tunduk pada Amerika" yang terbit pada Minggu, 19 Agustus 2018 . Kemudian tidak ditemukan juga pemberitaan dari media daring dengan judul dan isi berita seperti klaim kutipan tersebut. Disinformasi Link Counter: merika
6. Korban Covid-19 yang Dibuang di Meksiko Penjelasan : Telah beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim bahwa video itu merupakan korban Covid-19 di Meksiko yang dibuang ke laut dari Helikopter. Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim tersebut adalah salah. Video itu telah beredar sejak 2018 tentang acara skydive yang dilaksanakan di Rusia dalam upaya untuk memecahkan rekor dunia di para diving. Disinformasi Link Counter:
7. Presiden Jokowi Mengakui Marah - marah Pakai Teks Penjelasan : Beredar di sosial media Facebook sebuah unggahan foto yang mengklaim bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui marah-marahnya memakai teks. Setelah ditelusuri, klaim Presiden Jokowi mengakui marah-marahnya memakai teks adalah salah atau keliru. Foto Presiden Jokowi yang mengenakan setelan jas dengan dasi merah dan berdiri di podium sebenarnya merupakan karya dari Jurnalis Antara yakni Wahyu Putro A. Portal berita online viva.co.id telah memakai foto serupa menjadi sampul artikel berjudul "Pasal MD3 Bikin DPR 'Perkasa', Ini Respons Jokowi". Klaim tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Narasi yang ditulis akun itu juga tidak ditemukan pemberitaannya pada media daring. Disinformasi Link Counter: marah-marahnya-pakai-teks
8. Foto Penampakan Jalan Layang Tol di Papua Dibangun di Era Jokowi Penjelasan : Beredar sebuah foto jalan layang tol yang dinarasikan sebagai jalan Trans Papua yang dibangun di era Presiden Joko Widodo, dengan narasi: "Alamak , Kenikmatan apalagi yg akan didustakan, sekarang Papua mempunyai jalan Trans Papua yg kinclong dan mulus. Papua dapat menikmati ini setelah 74 tahun merdeka, terlambat memang, tetapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Terimakasih pak Presiden,terimakasih pak Jokowi." Dilansir dari medcom.id, klaim bahwa foto jalan layang tersebut merupakan jalan Trans Papua yang dibangun di era Jokowi adalah salah. Faktanya, foto tersebut ada salah satu ruas Jalan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang (Cipularang) yang menghubungkan Jakarta ke Kota Bandung. Disinformasi Link Counter:
9. Polisi Pukul Mahasiswa yang Demo Menolak TKA hingga Tewas Penjelasan : Disinformasi Link Counter: mo-menolak-tka-hingga-tewas eh-polisi-hingga-tewas/ i-kata-panglima-gam
10. Foto FPI Bagi-bagi Uang ke Demonstran Usai Apel Ganyang PKI Penjelasan : Beredar unggahan sebuah foto di media sosial yang memperlihatkan petinggi FPI Munarman sedang membagi-bagikan uang kepada sejumlah demonstran. Salah satu akun Facebook membagikan foto tersebut dan mengaitkan dengan aksi apel 'Ganyang PKI' yang disertai narasi "habis apel ganyang PKI ga perduli kovid2an yang penting dapur ngebul." Berdasarkan penelusuran Medcom.id, klaim bahwa foto itu memperlihatkan petinggi FPI Munarman sedang membagi-bagikan uang kepada sejumlah demonstran terkait apel 'Ganyang PKI' adalah salah. Faktanya, foto itu diabadikan jauh sebelum apel 'Ganyang PKI'. Dilansir foto itu diabadikan pada Sabtu, 5 November 2016 atau satu hari setelah aksi 4 November 2016. Munarman mengaku mendapat laporan bahwa sejumlah peserta aksi tidak memiliki ongkos untuk kembali ke rumah masing-masing. Sebagai koordinator lapangan aksi saat itu, Munarman merasa bertanggung jawab. Ia menelusuri sejumlah tempat mencari massa demo yang ketinggalan rombongan untuk kembali ke wilayah asal. Sementara itu, apel 'Ganyang PKI' digelar pada Minggu 5 Juli 2020 di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Apel itu dihadiri sejumlah organisasi masyarakat (Ormas). Disinformasi Link Counter: ting-dapur-ngebul/ ata-munarman
11. Pilih Partai Golkar, Jangan PDIP Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
9 Juli 2020
1. Belanja Menggunakan Kantong Plastik Dikenakan Denda Rp.250 Ribu Penjelasan : Hoaks Link Counter: nda-rp-250-ribu-faktanya 0-ribu/
2. Panggilan Interview PT Angkasa Pura I (Persero) Tanggal 9 - 10 Juli 2020 Penjelasan : Hoaks Link Counter: ura-i.html
3. Penerimaan Calon Karyawan PT Pegadaian pada Tanggal 8 sampai 9 Juli 2020 Penjelasan : Hoaks Link Counter:
4. Mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto Meninggal Dunia Penjelasan : Hoaks Link Counter: unia-hoaks.html meninggal-dunia-hoaks
5. Kendaraan Operasional Satpol PP Sepeda Brompton Penjelasan : Disinformasi Link Counter: ternyata eda-brompton-1tlMsAEFz2j
6. RUU HIP Disahkan Tengah Malam Penjelasan : Disinformasi Link Counter: n-sentences/story ditunda
7. Ucapan Terima Kasih Xi Jinping ke Jokowi karena Kurangi Pengangguran di Tiongkok Penjelasan : Disinformasi Link Counter: e-jokowi esia
8. Presiden Jokowi Telah Berhasil Pulangkan Uang 11 Ribu T dari Swiss Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
9. Foto Makam Nabi Muhammad Saw di Masjid Nabawi Penjelasan : Disinformasi Link Counter: bawi/ i-muhammad-di-turki html
10. Kantor Bank BRI Malang Tutup, 30 Karyawan Positif Covid-19, 2 Meninggal Penjelasan : Disinformasi Link Counter: id-19-ini-yang-terjadi-1594210050 tertular-virus-corona
11. Kemunculan Buaya Muara di Perairan Rig Kedindingan Penjelasan : Disinformasi Link Counter: g-kedindingan/
12. Megawati Mundur dari Jabatan Ketua Umum PDIP Penjelasan : Disinformasi Link Counter: a-umum-pdip-ini-faktanya ua-umum-pdip/
13. Video Jokowi, Megawati, Risma dan Ganjar Sedang Goyang Corona Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
14. Reformasi Birokrasi Era Jokowi, Menteri PANRB Bakal Pecat 1,6 Juta PNS Penjelasan : Disinformasi Link Counter: a-pns-ini-penjelasannya
15. Menlu Retno Marsudi Sebut Pemerintah Kewalahan Oleh Kepemimpinan ULMWP Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
10 Juli 2020
1. Pengakuan Ribka Tjiptaning Semua Anak PKI Bergabung ke PDIP Penjelasan : Hoaks Link Counter: g-ke-pdip/
2. Vaksin Hepatitis B Berbahaya Bagi Bayi Baru Lahir Penjelasan : Telah beredar sebuah informasi di media sosial yang mengklaim bahwa vaksin hepatitis B berbahaya bagi bayi yang baru lahir, dalam postingan di sebut bahwa bahan aluminium di dalam vaksin beracun. Setelah ditelusuri itu salah. Dikutip dari ahli kesehatan mengatakan bahwa vaksin aman untuk mencegah virus dari menginfeksi bayi yang baru lahir, menghilangkan risiko penyakit kronis. Selain itu, Christopher Gill , Associate Professor Global Health di Boston University School of Public Health, mengatakan bahwa jumlah aluminium dalam vaksin tidak berbahaya bagi anak-anak. lebih lanjut, faktanya klaim Hoaks Link Counter:
3. Nasi Padang Sumber Penularan Covid-19. Penjelasan : Hoaks Link Counter: minta-maaf hoaks-dan-minta-maaf
4. Video Penembakan 2 Orang di Rancaekek Bandung Penjelasan : Disinformasi Link Counter: ezolanos/
5. Hasil Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Orang Afrika Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
6. RS di Solo Kebanjiran Pasien Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter: vid-19-ini-faktanya
7. Seorang Dokter Mengundurkan Diri dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kongo karena Ditawari Uang Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
8. 80 Persen Dana Covid-19 untuk Menyelamatkan Kredit Macet Korporasi Besar Penjelasan : Disinformasi Link Counter: menyelamatkan-kredit-macet
9. Video Tawuran di Johar Baru Kamis Pagi Penjelasan : Beredar di sosial media sebuah unggahan video yang menampilkan tawuran antar warga. Video tersebut disertai dengan narasi "terjadi tawuran antar warga di Jalan Rawa Tengah Gg VI, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat pagi tadi, Kamis". Dikutip dari Kapolsek Johar Baru Kompol Supriyadi mengatakan sepanjang Kamis pagi tidak ada laporan tawuran. "Enggak benar. Enggak ada kejadian tadi pagi," kata Supriyadi. Supriyadi menduga bahwa itu adalah video lama yang beredar kembali, namun ia tidak dapat memastikan kapan terjadinya. Disinformasi Link Counter:
10. Informasi Perbedaan Jenis Batuk dari Departemen Patologis AIIMS Delhi Penjelasan : Beredar sebuah pesan berantai di media WhatsApp berisi informasi yang diklaim berasal dari seorang dokter Departemen Patologis AIIMS Delhi. Pesan itu berisi tentang perbedaan gejala-gejala dan jenis batuk. Dalam pesan tersebut juga disebutkan bahwa batuk kering disertai bersin, nyeri tubuh, kelemahan, demam, indera pengecap adalah gejala seseorang kesulitan bernafas dan hilangnya terinfeksi virus corona. Faktanya, situs resmi AIIMS Delhi belum mengeluarkan pernyataan publik mengenai perbandingan gejala coronavirus dan flu, flu biasa, dan lain-lain. AIIMS sendiri telah mencantumkan nama dan alamat email setiap anggota staf mereka, sementara dokter yang ditengarai memberikan informasi yang beredar tersebut bukanlah bagian dari departemen patologi AIIMS. Disinformasi Link Counter: 4nP_qsWYo
11. Tampilan Rieke Diah Pitaloka Setelah Dipecat Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
12. Berantas Pengangguran, Nadiem Desak Nikah Massal Untuk Siswa SMK Penjelasan : Disinformasi Link Counter: aling-menguntungkan
11 Juli 2020
1. Semua Wilayah di Jakarta Masuk Zona Merah Penjelasan : Hoaks Link Counter: zona-merah-cek-faktanya
2. Virus Corona adalah Konspirasi Dokter dan Pemerintah Daerah Penjelasan : Hoaks Link Counter: r-pemda-diskominfo-jepara-hoax/1
3. Viral Link Aplikasi TikTok Pro di India Penjelasan : Hoaks Link Counter: k-palsu-muncul-di-india di-india di-india
4. Buni Yani Menyesal telah Memenjarakan Ahok Penjelasan : Beredar sebuah tangkapan layar video Youtube berjudul "BUNIYANI MENYESAL TELAH MEMENJARAKAN AHOK". Dalam video tersebut, Buni Yani disebut menyesal telah mengakibatkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dijebloskan ke penjara. Klaim yang menyatakan bahwa Buni Yani menyesal telah memenjarakan Ahok adalah salah. Faktanya, Buni Yani tidak pernah mengungkapkan penyesalannya terhadap kasus yang membuat Ahok dijebloskan ke penjara. Menurut kuasa hukum Buni Yani, Aldwin Rahardian membantah kliennya membuat pernyataan tersebut. Pasalnya saat itu, kliennya sudah lama tidak berbicara di media massa. Hoaks Link Counter: hok-ini-faktanya
5. Jangan Berbelanja di Alfamart Kabupaten Labuan Bajo Karena Karyawannya Positif Covid-19 Penjelasan : Telah beredar sebuah pesan berantai pada platform WhatsApp, dengan menyebutkan "jangan berbelanja dahulu di semua Alfamart Labuan Bajo, karena beberapa karyawannya positif Covid-19 setelah pulang dari Jawa dan tidak mau diperiksa pada saat kembali ke Labuan Bajo". Faktanya, Informasi pada pesan berantai tersebut adalah tidak benar. Sumali, perwakilan dari pihak Alfamart Labuan Bajo mengklarifikasi kabar tersebut dengan menegaskan bahwa pesan berantai itu adalah hoaks. Sumali menjelaskan, karyawan Alfamart di Labuan Bajo yang datang maupun berangkat semuanya menggunakan maskapai penerbangan dan Karyawan yang diperbantukan dari Jawa ke Labuan Bajo telah menjalankan protokol kesehatan Covid-19 seperti melakukan Tes Rapid dengan hasil Non Reaktif di Rumah Sakit, Puskesmas atau Klinik Kesehatan sebagai syarat wajib dalam penerbangan. Humas Polres Manggarai Barat menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan berita tersebut. Hoaks Link Counter: / 46100295979
6. Mobil Wakil Presiden Kehabisan Bensin Diisi dengan Bensin Eceran di Pinggir Jalan Penjelasan : Beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan mobil dinas Wakil Presiden sedang diisi bahan bakarnya dengan menggunakan jeriken. Video tersebut disertai narasi "Mobil Wapres (RI2) kehabisan bensin, Ngecer bensin dipinggir jalan. Kode devisit APBN" Setelah ditelusuri, klaim yang menyebutkan mobil Wapres kehabisan bensin dan mengisi bensin eceran adalah salah. Dikutip dari Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar menyatakan mobil tersebut bukan kehabisan bahan bakar. Oemar menjelaskan "Pengisian BBM dari jeriken dilakukan karena tidak adanya SPBU yang memiliki bahan bakar minyak (BBM) sesuai kriteria mobil VVIP dan bukan karena mobil tersebut kehabisan BBM." ia lanjut menjelaskan, dalam setiap rangkaian VVIP selalu disiapkan BBM cadangan dalam jeriken di mobil teknisi. Saat diperlukan pengisian BBM, dan ketika tidak tersedia BBM yang sesuai spesifikasi mobil VVIP di SPBU setempat, maka digunakan BBM cadangan yang telah disiapkan. Disinformasi Link Counter: asan-istana-wapres nsin
7. Gunung Prau Dibanjiri Pendaki Penjelasan : Telah beredar di media sosial sebuah potret video kerumunan orang dan tenda-tenda berwarna yang terlihat seperti di pegunungan, dengan disertai narasi "ini gunung apa pasar ya? Rame banget". Faktanya menurut Junior Manager Bisnis Perhutani KPH Kedu Utara, Wonosobo Herman Sutrisno memastikan video yang beredar tersebut tidaklah benar. Herman mempertanyakan bila potret pada video itu benar maka patut dipertanyakan lewat jalur mana? Soalnya kita belum membuka sepenuhnya pintu pendakian, dan masih melakukan uji coba. Video itu jelas hoaks," katanya kepada Tribunnews, Jumat 10 Juli 2020. Herman menegaskan saat ini pendakian Gunung Prau masih sebatas uji coba, sehingga terdapat pembatasan bagi para pengunjung. Terkait tersebarnya video tersebut, ia meminta masyarakat untuk tidak langsung percaya dan melakukan cek langsung kebenaran informasinya. Disinformasi Link Counter: pengelola-pastikan-itu-hoaks
8. 502 Triliun Anggaran Covid-19 Dialihkan untuk Kartu Prakerja Penjelasan : Disinformasi Link Counter: alihkan-untuk-kartu-prakerja-s
9. Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab Ditiadakan di Sekolah Madrasah RA, MI, MTS, dan MA Penjelasan : Disinformasi Link Counter: n-di-madrasah-ini-kata-kemenag
12 Juli 2020
1. Viral Jemaah Padang Sumbar Berangkat Haji 2020 Penjelasan : Hoaks Link Counter: 020--kemenag--hoaks
2. Pernyataan WHO "Pasien Corona Tidak Perlu Diisolasi karena Tidak dapat Mentransmisikan ke Orang Lain" Penjelasan : Hoaks Link Counter: 492YC
3. Akun Tiktok Hotman Paris Penjelasan : Beredar akun Tiktok dengan nama @hotmanparisofficialf. Dalam profilnya tertera profesi sebagai pengacara kelas internasional. Melalui akun Instagram resminya @hotmanparisofficial dengan centang biru, Hotman Paris menyatakan dirinya tidak memiliki akun Tiktok. "Ini buka akun tiktok Hotman Paris! Instagram @hotmanparisofficial. !! Hotman tidak punya akun tiktok," tulis akun Hoaks Link Counter:
4. Anies Sebut Solusi Banjir adalah Tinggal Tunggu Musim Kemarau Penjelasan : Beredar unggahan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disertai narasi "SOLUSI BANJIR ITU MUDAH TINGGAL TUNGGU MUSIM KEMARAU". Dilansir dari medcom.id, klaim bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan mengatakan solusi banjir di Jakarta tidak menunggu musim kemarau benar. Faktanya foto tersebut berasal dari melalui artikel berjudul Aibon "Anies: Diramaikan tapi DKI Provinsi Bebas Korupsi" 10 Desember 2019. Foto tersebut adalah hasil bidikan jurnalis Rizal Bahari. Artikel tersebut memuat pernyataan Anies terkait isu anggaran lem aibon yang mencuat pada akhir tahun 2019. Pada artikel tersebut, tidak terkait ditemukan komentar Anies solusi banjir Ibu Kota. Anggaran Lem tayang pada Selasa, Disinformasi Link Counter: tinggal-tunggu-musim-kemarau bebas-korupsi
5. Penjualan Data Nomor Ponsel Pelanggan Telkomsel Penjelasan : Ramai beredar di sosial media Twitter, beberapa unggahan yang mengeluhkan banyaknya pesan singkat atau SMS dari nomor tak dikenal yang masuk ke ponsel mereka. Mereka menduga ada penjualan data nomor ponsel pelanggan Telkomsel. Setelah ditelusuri, dikutip dari pihak Telkomsel menyatakan tidak menjual data pelanggan sehingga para pelanggan mendapat SMS dari orang tak bertanggung jawab. GM External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim menjelaskan, ada banyak kemungkinan mengenai pelanggan Telkomsel yang mendapat SMS dengan isi beragam dari nomor tak dikenal tersebut. Namun, ia menegaskan, Telkomsel tidak menjual data pelanggan sehingga para pelanggan mendapat SMS dari orang tak bertanggung jawab. "Kami enggak mungkin menjual data. Kami punya standar dan aturan jadi itu tidak mungkin sekali kami lakukan," ujar Aldin. Aldin memastikan, pesan yang diterima pelanggan dari nomor-nomor tidak dikenal itu bukan dari Telkomsel. Disinformasi Link Counter:
6. Video Doa Imam Besar Masjidil Haram Mekah Assyeikh Sudais terhadap Musibah Virus Corona Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
7. Pernyataan Jokowi "Apakah Indonesia Lebih Baik kalau Saya Mundur" Penjelasan : Disinformasi Link Counter: stana-enggak-usah-bikin-
13 Juli 2020
1. Festival Layang-layang Depok sebagai Sosialisasi Bawaslu dan KPU pada PILKADA 2020 Penjelasan : Hoaks Link Counter:
2. Gambar "Pria Asal Yaman Berhubungan Seks dengan Kambing ditangkap Polisi" Penjelasan : Hoaks Link Counter: ml hingga-bebas
3. Akun WhatsApp Mengatasnamakan Camat Pasar Kota Jambi Meminta Uang Penjelasan : Hoaks Link Counter: sar-jambi-lapor-ke-polisi uang
4. Akun Palsu Mengatasnamakan Kepala BP2MI Benny Ramdhani Penjelasan : Hoaks Link Counter: uga-modus-penipuan/
5. Surat Pemanggilan Tes Calon Karyawan Pertamina Tanggal 11 Juli 2020 Penjelasan : Hoaks Link Counter: n-karyawan-pertamina
6. Foto Jokowi Perintahkan Prabowo Bubarkan FPI Penjelasan : Disinformasi Link Counter: barkan-fpi-ini-faktanya
7. Seluruh Peserta Kartu Prakerja Wajib Kembalikan Uang Bantuan Penjelasan : Disinformasi Link Counter: pelatihan balikan-uang?page=all
8. Foto Penampakan Jokowi dan Prabowo di Depan Rumah Habib Rizieq di Arab Saudi Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
9. Kelelawar Seukuran Manusia Penjelasan : Disinformasi Link Counter: tXA/full
10. Telkomsel Sebut Denny Siregar Monyet Penjelasan : Disinformasi Link Counter: ncam-gugat-telkomsel y-siregar
11. Video Kondisi Korban Covid-19 di India Penjelasan : Disinformasi Link Counter: mia-di-india-pada-bulan-mei-2020
12. Bogor Lautan Merah Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
14 Juli 2020
1. Jangan Beli Roti di Bread Light Peunayong Aceh, karena di Samping Tokonya ada Satu Keluarga Positif Covid-19 Penjelasan : Hoaks Link Counter:
2. Tito Karnavian Berideologi Komunis Penjelasan : Hoaks Link Counter: gi-komunis a-dikatakan-pki/3/\
3. Pesawat Bisa Terbang karena Dibawa Jin Penjelasan : Hoaks Link Counter: terbang-karena-dibawa-jin klaim.html
4. Pedagang di Pasar Segiri Positif Covid-19 Penjelasan : Hoaks Link Counter: vid-19
5. Panggilan Interview Mengatasnamakan PLN UID Jatim Penjelasan : Hoaks Link Counter: kpegawairutmen-
6. Mulai Agustus Pagosip akan Digaji Tiap Bulan Penjelasan : Hoaks Link Counter: digaji-tiap-bulan
7. Akun Facebook Mengatasnamakan Rapidin Simabolon Penjelasan : Hoaks Link Counter:
8. Gambar Jokowi "Dalam Bayang-Bayang Denny Siregar" Penjelasan : Hoaks Link Counter: BZlajgufRg7PzIQVAYCG
9. Presiden Jokowi Pamit ke SBY Pulang ke Solo Penjelasan : Disinformasi Link Counter: o-ini-faktanya ali
10. Banyak Karyawan yang Positif Covid-19, Beberapa RSUD di Jakarta Ditutup Penjelasan : Disinformasi Link Counter: apa-RSUD-di-Jakarta-Ditutup
11. Video Pengendara Motor Menghadang Ambulans di Depok Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
12. Foto Obama, Fauci dan Melinda Gates di Laboratorium Wuhan pada Tahun 2015 Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
15 Juli 2020
Rabu, 15 Juli 2020 1. Akun Palsu Meminta Pulsa Mengatasnamakan Wakil Bupati Bojonegoro Penjelasan : Beredar sebuah akun Facebook mengatasnamakan Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto. Akun tersebut meminta pulsa melalui inbox ke berbagai akun Facebook milik orang lain. Akun itu dalam pesannya meminta tolong untuk mengisikan pulsa ke salah satu provider seluler dengan janji akan diganti uang pulsanya. Merasa bukan akun FB pribadinya, Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto melakukan klarifikasi kepada masyarakat bahwa akun yang bernama Budi Irawanto dengan menggunakan foro dirinya yang foto berkopiah hitam menghadap kekanan adalah bukan akun pribadinya. Wakil Bupati Bojonegoro tersebut menghimbau masyarakat bahwa akun FB atas nama Budi Irawanto yang meminta pulsa melalui inbox adalah akun palsu yang sengaja menggunakan namanya untuk kepentingan pribadi oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hoaks Link Counter: irawanto ta-pulsa/
2. Akun Facebook Mengatasnamakan PJ Sekda Provinsi Jambi Penjelasan : Hoaks Link Counter: da-provinsi-jambi-/ a-provinsi-jambi-sudirman
3. Tes Swab Usap Hidung Dapat Membahayakan Sawar Darah Otak Penjelasan : Hoaks Link Counter: amage-blood-brain-barrier
4. Efek Covid-19 Perusahaan Lion Air Bangkrut Penjelasan : Hoaks Link Counter:
5. Mendikbud Tiadakan Pembelajaran Tatap Muka Setelah Pandemi Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter: muka-setelah-pandemi-covid-19 an-pjj
6. Anies Baswedan Sebut Sekarang Air Hujan tidak Mau Masuk ke Tanah, Akhirnya Tanahnya Saya Buang ke Laut Penjelasan : Disinformasi Link Counter: tidak-mau-masuk-ke-tanah
7. Foto Gubernur Irwandi Yusuf Kenakan Baret dengan Emblem Palu Arit Khas Komunis Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
8. Auto Gajian Diduga Catut Nama Institusi Kepolisian Buat Sebar Ajakan Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
9. Ketua KPU dan Bawaslu Bertemu Megawati untuk Mencuri Suara Pilpres Penjelasan : Disinformasi Link Counter: kasi-faktual
10. Krisdayanti Meninggal Dunia Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
11. Video Jackie Chan Menawarkan Bantuan Uang Tunai kepada Korban Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter: during-covid-19-pandemic
16 Juli 2020
Kamis, 16 Juli 2020 1. Surat Keputusan Pengangkatan CPNS Mengatasnamakan BKN Yogyakarta Penjelasan : Telah beredar sebuah surat keputusan pengangkatan CPNS yang mengatasnamakan BKN Wilayah kerja Regional I Yogyakarta. Berdasarkan isi surat orang yang diangkat tersebut akan ditempatkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Faktanya surat tersebut adalah palsu dan tidak dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Negara Regional I Yogyakarta. BKN Wilayah Kerja Kantor Regional I Yogyakarta melalui akun media sosial resmi miliknya menyebut bahwa surat tersebut bukan produk BKN dan diharapkan masyarakat berhati-hati ketika mendapatkan surat serupa. Informasi mengenai BKN dapat dilihat pada website atau media sosial resmi. Hoaks Link Counter:
Kamis, 16 Juli 2020 2. Mulan Jameela Dipecat Gerindra dan Mundur dari DPR Penjelasan : Disinformasi Link Counter: dpr-ahmad-dhani-klarifikasi
3. Pesan Berantai Minta Warga Tidak ke Pasar KM 5 Palembang Karena Corona Penjelasan : Hoaks Link Counter: bspkm5-palembang-ini-faktanya/4
Kamis, 16 Juli 2020 4. Gambar "Islam Jangan Liberal!" Penjelasan : Telah beredar unggahan di media sosial Facebook yang memuat sebuah gambar ilustrasi penggunaan masker dengan narasi yang menyebut bahwa "Islam Jangan Liberal!". Faktanya, narasi "Islam Jangan Liberal!" pada gambar ilustrasi dalam unggahan tersebut adalah salah. Konten grafis yang diunggah oleh sumber klaim adalah konten yang sudah mengalami proses editan atau suntingan. Konten asli berasal dari unggahan pada laman Instagram resminya. Gambar asli yang digunakan adalah konten grafis dengan narasi "JANGAN TURUN KE DAGU", terkait himbauan agar masyarakat tak menurunkan maskernya ke dagu karena hal ini justru akan mencemari masker. Hoaks Link Counter:
Kamis, 16 Juli 2020 5. Strip Logam di Dalam Masker Medis Adalah Antena 5G Penjelasan : Beberapa pengguna media sosial berbagi sebuah video di mana seorang pria mengklaim bahwa strip logam di masker medis adalah antena 5G. Video tersebut banyak dibagikan dengan judul "5G antennae inside of your masks". Faktanya, klaim bahwa strip logam yang biasa terdapat dalam masker medis merupakan antena 5G merupakan klaim yang salah dan tidak berdasar. Dilansir dari Dr April Baller dari WHO mengatakan untuk memverifikasi sisi pada masker medis yang mestinya diletakkan di atas adalah sisi dimana strip logam berada. Cubit strip logam sendiri berfungsi untuk membantu membentuk masker di sekitar hidung pengguna agar lebih pas dan sesuai dengan bentuk hidung kita. Adapun isu-isu yang berkaitan dengan jaringan 5G sebagai pemicu Covid-19 sudah pernah diklarifikasi sebelumnya sebagai hoaks. Hoaks Link Counter:
Kamis, 16 Juli 2020 6. Pancasila akan Diganti oleh Jokowi Penjelasan : Beredar di media sosial Facebook kabar yang menyebutkan bahwa di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo, Pancasila akan diganti. laman situs Medcom.id, klaim Dilansir dari bahwa oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo adalah salah. Faktanya, justru Jokowi akan melawan bagi pihak-pihak yang mengubah Pancasila. Tercatat, di beberapa kesempatan, Jokowi kerap menegaskan bahwa Pancasila, sebagai ideologi negara, tidak boleh diubah. Setidaknya, hal itu pernah beliau sampaikan saat memberikan kuliah umum perdana Akademi Bela Negara (ABN) Partai Nasdem di Kampus ABN Jalan Pancoran Timur 2 Jakarta Selatan, Minggu 16 Juli 2020. Dilansir dari laman melalui artikel berjudul "Jokowi : Negara Tak Akan Biarkan Ideologi Pancasila Diganti", Jokowi mengingatkan, negara tidak akan membiarkan ingin jika ada pihak-pihak mengganti dengan ideologi pemikiran-pemikiran lain yang di luar Pancasila. Berdasarkan temuan diatas, maka klaim yang menyebut Pancasila akan diganti oleh Presiden Joko Widodo adalah tidak benar. Pancasila akan diganti tertentu yang Pancasila Hoaks Link Counter: oleh-jokowi-cek-faktanya ancasila-diganti
7. Pesepeda ke PIK 2 Pakai Paspor Penjelasan : Disinformasi Link Counter: men-ungkap-faktanya/1 da-masuk-pik-2
Kamis, 16 Juli 2020 8. Ahli Virus China Sebut Covid-19 Hasil Persekongkolan Jahat Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Kamis, 16 Juli 2020 9. Anies Sebut Mendungui Warga Penjelasan : Telah beredar unggahan di media sosial Facebook yang memuat sebuah narasi yang memuat sebuah gambar berupa tangkapan layar berita mengenai tanggapan Anies Baswedan pada program reklamasi DKI Jakarta. Salah satu pemberitaan dari tersebut berasal dari gambar "mendungui" memberitakan Anies Baswedan warga Jakarta ditambah klaim Anies sebagai penipu. Pada unggahan tersebut juga menyebut bahwa Anies sebagai Gubernur hasil demonstrasi pada narasinya. Dilansir dari laman situs Turnbackhoax.id, gambar tersebut merupakan hasil tangkapan layar dari pemberitaan yang berjudul "Buka Suara soal Reklamasi Ancol, Anies: Ini untuk Melindungi Warga dari Banjir". Kemudian judulnya dipelintir menjadi "Melindungui warga dari banjir". Anies Baswedan pada berita aslinya di mengklaim bahwa proses yang dilakukan ini adalah untuk melindungi warga Jakarta dari bencana banjir yang menjadi momok di Ibu Kota. Sebelumnya Anies Baswedan menolak program reklamasi DKI Jakarta pada 2017 seperti yang diberitakan pada status. Hal ini yang membuat Anies disebut sebagai "penipu" karena reklamasi pada 2020 mengizinkan program sebagaimana narasi dalam gambar. Disinformasi Link Counter:
17 Juli 2020
Jumat, 17 Juli 2020 1. Mal Taman Anggrek Dijual Rp17 Triliun Penjelasan : Beredar informasi yang menyebutkan bahwa Mal Taman Anggrek yang berlokasi di Jakarta Barat akan dijual seharga Rp17 triliun. Informasi itu tercantum dalam iklan penjualan di salah satu situs penjualan properti. Dalam situs tersebut, terdapat keterangan terkait bangunan gedung di antaranya luas tanah 5.500 meter persegi, luas bangunan 360.000 meter persegi, 8 lantai, dan bersertifikat Hak Guna Bangunan (HGB). Faktanya, hal tersebut dibantah oleh Manajemen Mal Taman Anggrek melalui akun Instagram @maltamananggrek. Melalui unggahan story-nya, Manajemen Mal Taman Anggrek menuliskan bahwa PT Multi Intipelangi selaku pemilik dan pengelola Mal Taman Anggrek menyatakan bahwa iklan jual/beli yang beredar tersebut adalah tidak benar. Manajemen juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu bersikap hati-hati atas berbagai informasi yang beredar. Pihaknya menambahkan, jika masyarakat membutuhkan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi hotline 021-5643777 atau mengunjungi website Hoaks Link Counter: un-pihak-mal-sebut-tidak gelola
Jumat, 17 Juli 2020 2. Kekayaan Brigjen Prasetijo Melonjak dari Rp 549 Juta Jadi Rp 313 Miliar Usai Berikan Surat Jalan Djoko Tjandra Penjelasan : Disinformasi Link Counter: miliar
Jumat, 17 Juli 2020 3. Hana Hanifah Joget Tik Tok di Kantor Badan Intelijen Negara (BIN) Penjelasan : Disinformasi Link Counter: nya-1tobLVeWC5I/ful kantornya
Jumat, 17 Juli 2020 4. Tebet Timur Lockdown Penjelasan : Beredar sebuah pesan berantai di sosial media WhatsApp yang menyebut wilayah Tebet Timur, Jakarta Selatan zona merah. Dijelaskan dalam pesan berantai tersebut bahwa sejumlah jalan utama ditutup. Setelah ditelusuri, Lurah Tebet Timur Siti Fauziah membantah daerahnya lockdown. Dia menjelaskan wilayah yang menjadi zona merah hanya berada di kawasan RW 02 saja. Ia membenarkan ada jalan yang ditutup, namun hanya jalan keluar dan masuk RW 02 saja. Tujuannya untuk membatasi dan memantau aktivitas warga di dalamnya sehingga hanya satu jalan yang digunakan untuk keluar masuk. Selain itu, warga di RW 02 diminta untuk tidak beraktivitas jika tidak diperlukan. Kegiatan seperti pertokoan juga untuk sementara ditiadakan sesuai dengan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Disinformasi Link Counter: wn-di-tebet-timur
Jumat, 17 Juli 2020 5. Penampakan Burung Cabak Penjelasan : Beredar sebuah postingan di media sosial sebuah kolase foto burung yang diklaim sebagai burung cabak. Unggahan tersebut disertai narasi "ini penampakan burung yg sering bunyi crruuuitt,,cruuiittt klo malem hari.nama nya burung cabak.mukanya ngeseli kya SIRA." Dilansir dari foto yang diklaim sebagai penampakan burung cabak ternyata salah. Foto dalam unggahan tersebut bukan burung cabak, melainkan burung Sri Lanka Frogmout. Disinformasi Link Counter: kan-burung-cabak
Jumat, 17 Juli 2020 6. Foto Papan Nama Rumah Sakit Jiwa Khusus Kecebong Penjelasan : Beredar sebuah foto memperlihatkan papan nama Rumah Sakit Jiwa khusus Kecebong. Foto ini beredar di media sosial Facebook. Faktanya klaim bahwa foto itu memperlihatkan papan nama Rumah Sakit Jiwa khusus Kecebong, adalah salah. Foto dalam postingan tersebut merupakan editan dari papan nama Rumah Sakit Jiwa & Ketergantungan Narkoba Mahoni yang ada di Medan, Sumatera Utara. Disinformasi Link Counter: a-khusus-kecebong-ini-faktanya
Jumat, 17 Juli 2020 7. Foto Kaos Bergambar Kepala Banteng Semakin Go Publik Di Arab Saudi Pasca Pembakaran Bendera PDIP Penjelasan : Sebuah akun Facebook diketahui mengunggah foto yang memperlihatkan jaket jenis Hoodie berwarna merah dan bergambar kepala banteng. Pengunggah dalam narasinya mengklaim pasca dibakarnya bendera PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), kaos bergambar kepala banteng semakin go publik hadir di Arab Saudi. Faktanya, berdasarkan penelusuran gambar kepala banteng yang ada di jaket tersebut adalah logo milik tim basket NBA Chicago Bulls dan tidak ada sangkut pautnya dengan PDIP maupun aksi pembakaran terhadap bendera PDIP pada demo RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) beberapa waktu lalu. Logo bergambar hewan banteng pada tim NBA Chicago Bulls sudah digunakan sejak awal tim tersebut berdiri yaitu tahun 1966. Sementara itu untuk merchandise Chicago Bulls sendiri diketahui tersebar hampir di seluruh dunia termasuk Arab Saudi. Disinformasi Link Counter:
Jumat, 17 Juli 2020 8. Jamur Tidak Bisa Dimakan Bersamaan dengan Terung Penjelasan : Telah beredar informasi di media sosial dan pesan berantai yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi jamur tidak bisa dibarengi dengan terung. Dalam informasi tersebut terdapat klaim bahwa akan menyebabkan racun dan rumah sakit tidak bisa menyembuhkannya. Dari hasil penelusuran, ditemukan fakta bahwa informasi tersebut adalah keliru. Dilansir dari laman situs Turnbackhoax.id, informasi tersebut tidak memiliki dasar, termasuk tidak adanya sumber yang valid yang menyertai pesan tersebut. Namun yang juga perlu diketahui, terung akan beracun jika dikonsumsi mentah, dan tidak semua jamur dapat dikonsumsi. Pesan berantai mengenai jamur vs terung ini setidaknya sudah ada sejak 2015 dan beredar kembali. Disinformasi Link Counter:
Jumat, 17 Juli 2020 9. Instruksi Gubernur Jateng Tidak Memakai Masker Didenda Rp150.000 Bayar Via Aplikasi PIKOBAR Penjelasan : Beredar sebuah pesan berantai di media Whatsapp berisi informasi instruksi Gubernur Jawa Tengah berdasarkan hasil Rapat Tim Gugus Tugas Covid-19 Jateng bahwa akan ada penilangan bagi yang tidak menggunakan masker mulai 27 Juli 2020 dan akan didenda sebesar Rp100.000 s.d Rp150.000 serta akan diproses melalui aplikasi PIKOBAR. Faktanya, informasi yang beredar tersebut adalah keliru. Instruksi akan adanya penilangan dan denda bagi yang tidak mengenakan masker di muka umum tersebut bukan berasal dari Jawa Tengah, melainkan di Jawa Barat. Adapun Aplikasi PIKOBAR sendiri adalah Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat. Selain itu, Pemprov Jabar memang akan jatuhkan denda bagi yang tidak memakai masker mulai tanggal 27 Juli. Disinformasi Link Counter:
Jumat, 17 Juli 2020 10. Anies Baswedan Membungkam Keberangkatan Belasan Jurnalis ke Luar Negeri Penjelasan : Telah beredar sebuah foto daftar nama wartawan lengkap dengan negara tujuan yang berbeda dengan keterangan "Kalau wartawan di Indonesia sudah di bungkam ama si Anis buat menutupi kebohongannya maka apa arti kebebasan dan netralisasi wartawan!! #wartawanbungkam." Faktanya, daftar jurnalis beserta negara dan sejumlah nominal uang yang beredar di Facebook tersebut tidak memiliki kaitan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Aktivitas dalam data itu terjadi antara dua hingga tiga tahun yang lalu, saat Susi Pudjiastuti menjabat menteri di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kala itu KKP mengundang sejumlah media untuk mengirimkan wartawannya meliput kegiatan Menteri Susi di beberapa negara. Disinformasi Link Counter: kredibilitas-pers/
Jumat, 17 Juli 2020 11. Saat Pandemi Covid-19 Merajalela, Presiden Jokowi Mengundang Pelawak ke Istana Penjelasan : Beredar di media sosial Facebook sebuah foto pertemuan Presiden Jokowi bersama sejumlah pelawak di Istana Negara saat pandemi Covid-19. Setelah ditelusuri, kabar tentang pertemuan Presiden Jokowi dengan para Komedian di Istana Negara saat pandemi Covid-19 adalah salah. Foto itu diambil pada Desember 2015 sebelum pandemi Covid-19, saat Setya Novanto akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Disinformasi Link Counter: k-saat-pandemi-covid-19.html mkd.html
18 Juli 2020
Sabtu, 18 Juli 2020 1. Covid-19 Diciptakan untuk Hambat Kebangkitan Umat Islam Penjelasan : Beredar sebuah narasi di media sosial Facebook terkait Covid-19 yang berjudul "Dahsyatnya Fitnah Corona". dalam tulisan tersebut, disebutkan bahwa Covid-19 hanyalah fitnah yang digunakan untuk menghambat kebangkitan umat Islam. Dilansir dari Tempo.co, bahwa klaim dalam tulisan berjudul "Dahsyatnya Fitnah Corona" tidak benar. Faktanya, Virus Corona atau Covid-19 pun, bukanlah rekayasa untuk menghambat bangkitnya umat Islam. Data menunjukkan sepuluh Negara dengan kasus Covid-19 tertinggi adalah Negara-Negara yang populasi Muslimnya minoritas. Klaim bahwa WHO dikendalikan oleh AS dalam menangani Covid-19 juga tidak merujuk pada fakta. Kini, AS sedang berkonflik dengan WHO, di mana mereka telah menghentikan pendanaan sejak April 2020 dan mengumumkan akan keluar dari keanggotaan WHO. Hoaks Link Counter: bat-kebangkitan-umat-islam
Sabtu, 18 Juli 2020 2. Penambahan Peserta SKB CPNS 2020 di Lingkungan Kemendes PDTT Penjelasan : Beredar surat edaran yang berisi tentang perubahan dan penambahan peserta seleksi CPNS 2019 yang lolos SKD dan berhak mengikuti SKB instansi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI. Surat ini beredar di sejumlah aplikasi Media sosial dan aplikasi percakapan. Faktanya, Saat dikonfirmasi terkait surat edaran ini, Kepala Bagian Kepegawaian Setjen Kemendes PDTT Aditya Hendra Krisna menegaskan bahwa informasi di dalam surat tersebut tidak benar. Menurut dia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait konfirmasi kebenaran surat ini. "Kami sudah cek dan koordinasikan dengan BKN, dan dapat dipastikan bahwa surat tersebut hoaks. Jadi tidak benar adanya," jawab Aditya saat dihubungi Rabu (15/7/2020) siang. Hoaks Link Counter:
Sabtu, 18 Juli 2020 3. Foto Pendukung Fanatik Jokowi Meninggal setelah Berjalan 15 Kilometer Penjelasan : Hoaks Link Counter: nggal-setelah-berjalan-15-km
Sabtu, 18 Juli 2020 4. Foto Triliunan Manusia Membludak Memenuhi Dinding Gedung DPR Penjelasan : Beredar sebuah postingan di media sosial yang mengklaim bahwa pada tanggal 16 Juli 2020 Jakarta memutih karena ada triliunan manusia membludak memenuhi dinding Gedung DPR dan tiang Monas. Setelah ditelusuri dilansir dari medcom.id, klaim bahwa foto tersebut memperlihatkan sebanyak triliunan manusia yang membludak memenuhi dinding Gedung DPR dan tiang Monas pada Kamis 16 Juli 2020, adalah salah. Faktanya foto tersebut adalah hasil suntingan dan merupakan foto lama serta lokasinya yang berbeda jika dikaitkan dengan aksi 16 Juli 2020. Disinformasi Link Counter:
Sabtu, 18 Juli 2020 5. Foto Bayi yang Meninggal Setelah Terinfeksi Virus Corona Penjelasan : Telah beredar sebuah foto di media sosial yang mengklaim bahwa foto itu merupakan bayi yang meninggal karena terinfeksi Virus Corona. Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu salah. Postingan itu sebenarnya menunjukkan foto yang telah beredar online sejak 2014 dalam laporan tentang seorang pria yang membunuh istri dan anak-anaknya di New York City. Disinformasi Link Counter:
Sabtu, 18 Juli 2020 6. Foto Anies Sedang Mendengarkan Keluhan Jokowi Penjelasan : Beredar sebuah tangkapan layar foto yang berisi narasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang mendengarkan Presiden Joko Widodo yang sedang menceritakan keluhan warganya yang terdampak hutang. Faktanya, foto tersebut adalah momen ketika Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Wisma Atlet Kemayoran untuk persiapan Asian Games 2018 kemarin. Foto identik juga ditemukan dalam artikel berjudul "Jokowi Ajak Anies Semobil Tinjau Akses Lalu Lintas Wisma Atlet". Artikel diunggah di situs katadata.co.id pada 26 Februari 2018. Disinformasi Link Counter: okowi-ini-faktanya
Sabtu, 18 Juli 2020 7. Penahanan Kepala Sekolah di Kecamatan Leces Penjelasan : Beredar di media sosial WhatsApp foto personil TNI yang sedang berada di depan suatu sekolah di wilayah Kecamatan Leces, disertai narasi "Salah satu MTS Di Wil. Kecamatan Leces mencoba untuk melaksanakan pembelajaran". Dari pesan tersebut, berkembang isu di masyarakat Kabupaten Probolinggo terkait adanya penahanan terhadap salah seorang Kepala Sekolah di Desa Jorongan, Kecamatan Leces. Faktanya, menurut Kepala Desa Jorongan, Masuni foto dengan narasi yang beredar itu adalah keliru. Sebab foto tersebut merupakan foto saat Babinsa setempat sedang melaksanakan penyemprotan disinfektan beberapa waktu lalu. Penyemprotan itu dilakukan karena ada salah satu warga yang hasil swab-nya positif Covid-19. Selain itu, Serka Tarmuji, Babinsa Desa Jorongan turut menegaskan bahwa kabar tersebut hoaks. Ia mengatakan pada Senin, 13 Juli 2020 lalu pihaknya memang sedang mengadakan penyemprotan. Dirinya juga membantah pihaknya melakukan penangkapan kepada Kepala Sekolah tersebut. Disinformasi Link Counter: es-dipastikan-hoax/
Sabtu, 18 Juli 2020 8. Narasi Percakapan Gambar Habib Rizieq, "Dalam sehari, Habib berapa kali onani? 'Lima Kali' Penjelasan : Telah beredar di media sosial Facebook foto Habib Rizieq serta Kuasa Hukumnya dengan narasi "Dalam sehari, Habib berapa kali onani..?" Lima Kali". Faktanya, narasi yang ditulis pada foto tersebut merupakan hasil editan dari artikel yang berjudul "Kuasa Hukum Habib Rizieq: Beliau Umrah dan Hadiri Beberapa Undangan", yang dimuat 4 Mei 2017. Disinformasi Link Counter:
Sabtu, 18 Juli 2020 9. Foto ASN Berseragam Korpri Model Gamis Penjelasan : Beredar unggahan foto seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) memakai seragam Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dengan model gamis Informasi di depan kantor Pusat Data dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Foto itu ramai beredar di media sosial Facebook. foto ASN memakai Setelah ditelusuri, klaim seragam Korpri di depan instansi Pemerintahan dengan model gamis adalah salah. Foto itu merupakan hasil editan atau suntingan. Dilansir dari situs Turnbackhoax.id, ditemukan foto serupa di salah satu situs online shop yang menampilkan seorang pria berpakaian seragam Korpri biasa dengan latar belakang gedung yang sama. Di foto asli yang digunakan oleh beberapa akun online shop, pria di foto itu sebenarnya mengenakan baju batik Korpri dengan model yang biasa, bukan berbentuk gamis. Dilansir dari Voi.id, Ketua Umum Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri), Zudan Arif Fakhrulloh melarang memodifikasi seragam Korpri yang tidak sesuai ketentuan. Ketentuan model seragam Korpri telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara di Lingkup Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Disinformasi Link Counter: orpri-model-gamis-ini-faktanya
Sabtu, 18 Juli 2020 10. Instruksi Gubernur Jatim Tidak Memakai Masker Denda Rp100.000 s.d 150.000 Bayar Via Aplikasi PIKOBAR Penjelasan : Beredar sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp berisi informasi instruksi Gubernur Jawa Timur berdasarkan hasil Rapat Tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim bahwa akan ada penilangan bagi yang tidak menggunakan masker mulai 27 Juli 2020 dan akan didenda sebesar Rp100.000 s.d Rp150.000 serta akan diproses melalui aplikasi PIKOBAR. Faktanya, melalui akun resmi Twitter Pemprov Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklarifikasi bahwa informasi yang beredar tersebut adalah keliru. Khofifah mengaku tidak pernah menginstruksikan seperti pesan tersebut. Adapun instruksi akan adanya penilangan dan denda bagi yang tidak mengenakan masker di muka umum tersebut berasal dari Jawa Barat dan Aplikasi PIKOBAR sendiri adalah Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 milik Provinsi Jawa Barat. Disinformasi Link Counter: gubernur-khofifah-hoax-parah/
19 Juli 2020
Minggu, 19 Juli 2020 1. Adidas Membagikan Masker di Tengah Pandemi Covid-19 Penjelasan : Telah beredar pesan berantai di WhatsApp yang berisi klaim bahwa perusahaan perlengkapan olahraga Adidas membagikan masker secara gratis di tengah pandemi Covid-19. Dilansir dari laman situs Brand Communications & Sports Marketing Manager Adidas Indonesia, Cinita Mayakatri membantah klaim Adidas membagikan masker dan menyebut kabar tersebut adalah hoaks. Beliau juga menyebutkan bahwa Adidas Indonesia tidak membuat dan memiliki program membagikan masker seperti yang dicantumkan pada klaim tersebut. Hoaks Link Counter: masker-di-tengah-pandemi-covid-19
Minggu, 19 Juli 2020 2. BLT Rp2,4 Juta/UMKM untuk Pelaku Usaha Kecil Menengah dalam Rangka Hari UMKM Penjelasan : Beredar sebuah selebaran yang berisi informasi terkait adanya pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk pelaku usaha kecil menengah sebesar Rp2,4 Juta/UMKM. Bantuan tersebut diklaim sebagai bagian dari kerjasama antara UKM IKM Nusantara dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KEMENKOPUKM) dalam rangka hari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam selebaran itu juga disertai sejumlah persyaratan seperti izin usaha, data pemilik usaha serta nomor handphone dan alamat pemilik usaha. Faktanya, KEMENKOPUKM melalui laman Instagram resmi-nya @kemenkopukm membantah informasi tersebut. KEMENKOPUKM menegaskan bahwa informasi yang beredar itu adalah tidak benar atau hoaks. Pihaknya juga menghimbau kepada segenap masyarakat untuk lebih waspada dalam menanggapi informasi yang beredar. Hoaks Link Counter:
Minggu, 19 Juli 2020 3. Akun Facebook Mengatasnamakan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Penjelasan : Beredar sebuah akun Facebook mengatasnamakan Andi Sudirman Sulaiman dengan menggunakan foto profil yang sama dengan laman resmi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. Akun tersebut melakukan chat pribadi kepada beberapa orang dan meminta nomor WhatsApp yang kemudian diminta untuk menyebutkan kode verifikasi WhatsApp. Faktanya, akun tersebut bukanlah akun Facebook milik Andi Sudirman Sulaiman. Menanggapi hal itu, Andi Sudirman Sulaiman meminta masyarakat untuk tidak melayani permintaan untuk memberikan nomor WhatsApp dan kode verifikasi kepada akun palsu yang mengatasnamakan dirinya. Permintaan tersebut merupakan modus penipuan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hoaks Link Counter: omor-whatsapp/
Minggu, 19 Juli 2020 4. Video PKI Gelar Festival di Jakarta dan Lecehkan Lagu Indonesia Raya Penjelasan : Beredar postingan di media sosial sebuah tautan video berjudul "PKI Gelar Festival di Jakarta, Lagu Indonesia Raya Dilecehkan !!!" Setelah ditelusuri, dilansir dari medcom.id klaim bahwa PKI gelar festival di Jakarta dan melecehkan lagu Indonesia Raya adalah salah. Faktanya, acara itu adalah acara Belok Kiri Fest yang digelar di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang sebelumnya sempat batal digelar di Taman Ismail Marzuki. Disinformasi Link Counter: n-lagu-indonesia-raya-ini-fakt
Minggu, 19 Juli 2020 5. Foto "WARUNG MAKAN BABI GULING" Penjelasan : Telah beredar unggahan di media sosial Facebook sebuah foto logo rumah makan milik Haji Roni di Denpasar, Bali. Dalam foto yang beredar tersebut terdapat tulisan halal dan "BABI GULING" tepat pada logo. Unggahan itu juga disertai narasi "Waini... obat waras..... Dan mestinya sudah sesuai hukum agama..." Setelah ditelusuri, klaim bahwa rumah makan Pak Haji Roni memiliki tulisan babi guling pada logo rumah makan tersebut adalah salah. Foto logo rumah makan tersebut telah diedit oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Disinformasi Link Counter: delivery/6-CZLAVVKYEFUJT2
Minggu, 19 Juli 2020 6. Instruksi Pemprov Riau Tidak Memakai Masker Denda Rp100.000 s.d Rp150.000 Penjelasan : Beredar sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp berisi informasi instruksi Pemprov Riau berdasarkan hasil rapat Tim Gugus Tugas Covid-19 Riau bahwa akan ada penilangan bagi yang tidak menggunakan masker mulai 27 Juli 2020 dan akan didenda sebesar Rp100.000 s.d Rp150.000 serta akan diproses melalui aplikasi PIKOBAR. Faktanya, Sekretaris Percepatan Penanganan Gugus Tugas Covid-19 Riau, Syahrial Abdi mengatakan, pesan berantai tersebut berasal dari Jawa Barat, yang mana jelas diketahui bahwa PIKOBAR merupakan singkatan dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat. Adapun Pemko Pekanbaru memang sudah ada Perwako tetapi belum ada penegasan sanksi untuk memberikan kesadaran masyarakat agar memakai masker, jaga jarak aman dan menjalankan protokol kesehatan. Disinformasi Link Counter:
Minggu, 19 Juli 2020 7. Bunga Kacang Kupu-kupu Dapat Menyebabkan Kanker Hati Penjelasan : Telah beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa mengkonsumsi bunga kacang kupu-kupu kering dapat menyebabkan kanker hati. Klaim itu bersumber dari Profesor Khin Maung Win, seorang dokter terkenal dan ahli hepatologi di Myanmar. Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu menyesatkan. Dikutip dari pakar kesehatan dan regulator pemerintah di Myanmar mengatakan bahwa bunga kacang kupu-kupu tidak bersifat karsinogenik yaitu zat yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu dokter yang dikutip dalam postingan, telah membantah mengeluarkan pernyataan tersebut. Disinformasi Link Counter: liver-cancer
20 Juli 2020
Senin, 20 Juli 2020 1. Gempa Jadi Penyebab Banjir Bandang di Luwu Utara Penjelasan : Beredar sebuah pesan di media sosial yang memberikan informasi bahwa gempa menjadi penyebab banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Faktanya dilansir dari Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono menyebut bahwa informasi tersebut tidak benar. Beliau memastikan bahwa tidak ada gempa sebelum banjir bandang menerjang Luwu Utara dan sekitarnya. BMKG menganalisis banjir bandang dipicu oleh hujan intensitas sedang hingga lebat, dan pertumbuhan awan kumulonimbus (Cb). Hoaks Link Counter: banjir-bandang-di-luwu-utara
Senin, 20 Juli 2020 2. Foto Kereta Api Segitiga Tobleronistan Penjelasan : Hoaks Link Counter: ne_train.html
Senin, 20 Juli 2020 3. Surat panggilan Interview PT Pertamina pada Tanggal 21 Juli 2020 Penjelasan : Beredar di media sosial sebuah surat tentang panggilan tes seleksi calon karyawan PT Pertamina untuk mengikuti tes seleksi wawancara pada tanggal 21 Juli 2020 di Jl. Medan Merdeka timur 1A, Jakarta Pusat 10110. Faktanya setelah ditelusuri, pihak PT Pertamina melalui akun Twitter-nya @pertamina menjelaskan bahwa surat panggilan tes rekrutmen Pertamina tersebut merupakan tindakan penipuan. PT Pertamina juga menghimbau untuk berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan PT Pertamina. Sebagai tambahan informasi untuk lowongan pekerjaan PT Pertamina dapat mengakses website resmi Hoaks Link Counter:
Senin, 20 Juli 2020 4. Bayi Laki-Laki Ditemukan di Pinggir Jalan Kawasan Gubeng Penjelasan : Beredar di media sosial Facebook informasi terkait adanya penemuan bayi laki-laki dalam keadaan hidup di sekitar Stasiun Gubeng, Surabaya yang diduga ditinggal orangtuanya. Setelah ditelusuri, informasi terkait penemuan bayi di laki-laki di sekitar Stasiun Gubeng adalah hoaks. Kapolsek Gubeng, Kompol Naufil Hartono dan Kanit Reskrim Polsek Tambaksari, Iptu Didik Ariawan menuturkan bahwa pihaknya tidak mendapati adanya laporan dari anggota terkait temuan bayi tersebut. Iptu Didik menyampaikan pihaknya juga telah menerjunkan sejumlah anggota untuk menyusuri kawasan sekitar stasiun, dan hasilnya tidak mendapati informasi penemuan bayi seperti yang beredar di Facebook. Hoaks Link Counter:
Senin, 20 Juli 2020 5. Demo Tolak RUU HIP pada 16 Juli Tidak Disiarkan di TV Penjelasan : Telah beredar video di media sosial yang memperlihatkan ratusan orang berpakaian putih yang sedang berjalan kaki di sebuah jalan raya. Video ini diklaim sebagai video demonstrasi yang menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP di depan gedung DPR, Jakarta, pada 16 Juli 2020 lalu. Video itu diberi narasi, "Gedung MPR dikepung dan nyaris ricuh, kok TV enggak ada yang muat ya? Selamat tinggal TV." Dilansir dari laman situs klaim bahwa demo tolak RUU HIP tidak disiarkan di televisi adalah keliru. Sedikitnya empat stasiun televisi menayangkan aksi penolakan RUU HIP pada 16 Juli 2020. Empat stasiun televisi tersebut meliputi KompasTv, CNN Indonesia, iNewsTv dan tvOne. Disinformasi Link Counter: tidak-disiarkan-di-tv
Senin, 20 Juli 2020 6. Minuman Herbal Rumput Lidah Ular Dapat Membunuh Sel Kanker Penjelasan : Telah beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa minuman herbal yang terbuat dari rumput lidah ular dapat membunuh sel kanker. Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu salah. Dikutip dari para ahli kesehatan mengatakan bahwa tidak ada bukti rumput lidah ular dapat membunuh sel kanker. Para peneliti dari National University of Singapore menemukan bahwa rumput lidah ular sangat tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Disinformasi Link Counter:
Senin, 20 Juli 2020 7. Palestina Tidak Ada di Google Maps Penjelasan : Beredar unggahan yang berisi informasi bahwa negara Palestina dihapus dari peta dunia Google Maps dilengkapi dengan gambar perbandingan peta Palestina tahun 1918 dengan 'hari ini' yakni pada tahun 2020. Berdasarkan hasil penelusuran, isu mengenai penghapusan Palestina dari peta Google Maps sempat viral pada tahun 2016 lalu. Hal ini menyebabkan tudingan kepada pihak Google yang telah sengaja menghapus Palestina dari peta. Faktanya pihak Google menyatakan bahwa nama negara 'Palestina' selama ini memang tak pernah tertera di peta Google Maps. Dua nama yang ada hanyalah nama wilayah Tepi Barat (West Bank) dan Jalur Gaza (Gaza Strip). Dua nama wilayah itulah, yang pada 2016 menurut Google menghilang karena masalah teknis. Walau begitu, informasi mengenai kota dan negara tersebut tetap ditampilkan di kotak informasi. Disinformasi Link Counter: da-2016
Senin, 20 Juli 2020 8. IGD Rumah Sakit Zainoel Abidin Aceh Tutup Penjelasan : Beredar sebuah pesan berantai di media sosial WhatsApp tentang penutupan sementara Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (IGD RSUZA) Banda Aceh. Pesan tersebut dimulai dengan kalimat khas intel lapangan yang melapor kepada atasannya di kantor atau di rumah. Pesan berantai tersebut beredar pada tanggal 11 juli 2020. Direktur Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin, Azharuddin tidak membenarkan kabar tersebut, katanya, informasi penutupan itu tidak benar dan hingga kini ruang IGD masih terbuka. Azhar menjelaskan, IGD RSUD Zainoel Abidin tidak pernah berhenti melayani pasien, yang ada hanya pembersihan berlangsung beberapa jam sesuai SOP. Dikatakan Azhar, ruang IGD tidak mungkin ditutup lantaran ruangan itu adalah untuk melayani pasien saat tiba di rumah sakit, apalagi pasien dengan kondisi emergency. Disinformasi Link Counter:
Senin, 20 Juli 2020 9. Penumpang Bus Rosalia Indah Meninggal Dunia Disebut karena Virus Corona Penjelasan : Beredar sebuah video di media sosial Facebook dengan narasi penumpang bus Rosalia Indah meninggal dunia di Tol Ngawi disebut karena Virus Corona. Dalam unggahan itu disebutkan penumpang bus yang masih remaja itu naik dari Bekasi menuju ke Jember. Video itu berisi narasi "Penumpang Bis Rosalia Indah masih remaja naik dari Bekasi tujuan jember meninggal dlm perjalanan di Tol sekitar ngawi sore tadi , Innalillahi........... teganya corona". Faktanya, melalui Kapolres Ngawi AKBP Dicky Ario Yustisianto mengklarifikasi penyebab meninggalnya penumpang bus Rosalia Indah tersebut bukan karena Virus Corona. Penumpang itu meninggal dunia karena sakit asam lambung. Pihak Rosalia Indah melalui akun media sosialnya @rosaliaindah.official juga mengklarifikasi berita tersebut. "Management turut berduka cita atas musibah yang terjadi, semoga diberi ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Sesuai dengan pernyataan tim tenaga kesehatan RSUD dr Soeroto Ngawi dan Kapolres Ngawi AKBP Dicky Ario Yustisianto bahwa penumpang meninggal bukan karena Covid-19 melainkan sakit asam lambung dan sudah dilakukan rapid test dengan hasil non-reaktif. Masyarakat dimohon agar senantiasa bijak dan berhati-hati atas berita atau informasi yang beredar". Disinformasi Link Counter:
Senin, 20 Juli 2020 10. Pengukur Suhu Tubuh Thermo Gun Berbahaya Bagi Manusia Penjelasan : Beredar sebuah informasi di media sosial dengan menyebutkan bahwa alat pengukur suhu tubuh Thermo Gun yang sekarang banyak digunakan disaat pandemi Covid-19 ini berbahaya bagi otak atau tubuh manusia, dikarenakan radiasi laser tersebut dapat merusak struktur otak. Pada nasarsi lain disebutkan pula bahwa Thermo Gun tersebut sebenarnya diperuntukan untuk mengukur suhu panas pada kabel dan bukan untuk manusia. Faktanya, klaim mengenai Thermo Gun atau Termometer Tembak berbahaya bagi tubuh adalah salah. Menurut Spesialis Penyakit Dalam, dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH yang dilansir Cek Fakta termometer yang digunakan di kening pada saat mengukur suhu tubuh tersebut aman digunakan dan telah lulus uji kesehatan. Dokter Ari menambahkan, penggunaan termometer inframerah juga tidak berdampak pada sistem saraf dan retina manusia, karena Termometer inframerah tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X. Adapun klaim bahwa Thermo Gun hanya diperuntukan untuk suhu panas kabel dan alat manufaktur adalah tidak tepat, karena terdapat dua termometer yaitu Termometer Klinik atau yang diperuntukan untuk kepentingan medis dan Termometer Industri yang biasa digunakan untuk mengukur suhu benda atau alat-alat manufaktur, seperti panas air, mesin, AC atau pendingin ruangan, kolam renang, trafo, dan lain-lain. Disinformasi Link Counter: h-manusia faktanya?page=all ak
Senin, 20 Juli 2020 11. Foto Warga Tiongkok Memakai Seragam Brimob/Polisi Penjelasan : Beredar informasi di media sosial Facebook kolase foto yang diklaim memperlihatkan beberapa warga Tiongkok mengenakan seragam Brimob/Polisi. Dilansir dari medcom.id, klaim pada kolase foto yang beredar memperlihatkan warga Tiongkok mengenakan seragam Brimob/Polisi tidak benar. Faktanya, sembilan orang yang terlihat pada foto yang beredar adalah Warga Negara Indonesia (WNI), bukan warga Tiongkok. Disinformasi Link Counter: m-brimob-polisi/
21 Juli 2020
1. Akun Facebook Mengatasnamakan Bupati Batu Bara Ir, H. Zahir, M.AP Penjelasan : Hoaks Link Counter: p 7706
2. Ricardo Milos Berseragam PDIP Sumbang Rp 69 Miliar untuk Tangani Covid-19 Penjelasan : Hoaks Link Counter:
3. Pria Indonesia Wajib Punya Istri Dua di Tahun 2020 kalau Tidak Ingin Diusir Penjelasan : Diunggah pada platform Facebook sebuah postingan yang menyebutkan bahwa tahun 2020 Pemerintah Indonesia menerbitkan peraturan baru yaitu mewajibkan para laki-laki dewasa memiliki dua istri, bila tidak demikian akan diusir dari Indonesia. Faktanya, klaim pada unggahan tersebut adalah tidak benar dan tidak memiliki sumber kredibel. Dalam Undang-undang nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tidak disebutkan adanya kewajiban pria beristri dua. Hoaks Link Counter: pada-2020 da-2020.html
4. Program Bantuan Pemerintah Sebesar 275 Triliun Mengatasnamakan BP2MI Penjelasan : Beredar melalui akun Facebook yang mengatasnamakan BP2MI sebuah informasi yang menyebutkan bahwa BP2MI bersama Kementerian BUMN dan Pemerintah Uni Emirat Arab serta Pemerintah Hong Kong telah menyepakati program bantuan pemerintah sebesar 275 Triliun Rupiah yang akan dibagikan kepada para TKI dan TKW yang berada di negara tersebut. Pada informasi yang beredar itu disertakan nomor Whatsapp staf pengurusan keuangan. Setelah ditelusuri, melalui akun Instagram resmi-nya BP2MI mengklarifikasi bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar dan akun yang mengatasnamakan BP2MI tersebut merupakan akun palsu. Menanggapi hal itu, Biro Hukum dan Humas Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah melaporkan akun dan website penipuan yang mengatasnamakan BP2MI ke Kepolisian serta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk segera ditindak lanjuti, sebab banyak Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah dirugikan dan menjadi korban penipuan dari akun tersebut. Kepala Biro Hukum dan Humas, Sukmo Yuwono berpesan kepada masyarakat khususnya para PMI untuk tidak mudah percaya terhadap hal-hal yang tidak jelas sumbernya. Ia menyampaikan jika informasi tersebut dari BP2MI, pastikan sumbernya dari website resmi BP2MI yaitu atau akun media sosial BP2MI yang resmi dan bercentang biru. Hoaks Link Counter:
5. Video Korban Covid-19 di Sebuah Rumah Sakit di Kota Hyderabad, India Selatan Penjelasan : Disinformasi Link Counter: h-india-2013
6. Pria Tiongkok Pukul Sopir Asal Pakistan Gara-Gara Tagihan Bensin Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
7. Video Buaya Muncul di Lahan Pegaraman Sumenep Penjelasan : Disinformasi Link Counter: n-hoaks/ hoaks/
8. Kaesang : Bapak Saya dengan Kesederhanaan Bisa Nipu Rakyat Indonesia Kenapa Saya Tidak? Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
9. Foto Ang Tjoen Min Anak Lim Seng Komandan Pasukan Pao An Thui Penjelasan : Disinformasi Link Counter: pao-an-thui/
10. 1 Pegawai Positif Virus Corona, Seluruh Pegawai Kemenpora WFH Penjelasan : Disinformasi Link Counter: uruh-pegawai-kemenpora-wfh
11. Massa Sudah Tumpah Ruah Mengepung Gedung DPR Terkait RUU HIP Penjelasan : Beredar di media sosial Facebook sebuah foto kerumunan orang sedang melakukan aksi demonstrasi di jalan. Disebutkan, para demonstran mengepung gedung DPR MPR RI terkait penolakan RUU HIP. Faktanya, Dilansir dari Lampost.co, foto tersebut adalah foto lama karya dari Jurnalis Tagar.id, Gemilang Isromi Nuari. Foto itu dimuat pada artikel berjudul "Gelar Aksi Tolak RUU KUHP, Poster Mahasiswa Sindir DPR" pada 24 September 2019 dan artikel dengan judul "HTI Menyusup Dalam Demonstrasi Mahasiswa di Gedung DPR" dimuat pada 25 September 2019. Disinformasi Link Counter: t-ruu-hip/
12. Indomie Rasa Saksang Babi Penjelasan : Beredar informasi di media sosial Facebook sebuah foto Indomie rasa baru dan menjadi viral pada media sosial tersebut. Pasalnya, foto tersebut adalah Indomie dengan rasa Saksang Babi. Dilansir dari turnbackhoax.id, faktanya foto tersebut merupakan hasil suntingan / editan. Pada foto asli, varian rasa Indomie itu adalah Rasa Soto Medan. Pihak PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk juga menegaskan bahwa keterangan rasa pada foto tersebut adalah hoaks, karena Indofood hanya memproduksi produk halal. Disinformasi Link Counter: ang-babi babi
13. Demi Pulihkan Ekonomi Gerindra Usulkan Untuk Legalkan Judi Penjelasan : Telah beredar sebuah informasi di media sosial Facebook hasil tangkapan layar dari sebuah artikel berjudul "Demi Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi, Gerindra Usul Legalkan Judi". Faktanya melansir dari cekfakta yang mengutip keterangan Partai Gerindra melalui akun resmi Twitter-nya membantah Partainya telah membuat usulan ke Presiden Joko Widodo agar melegalkan togel dan judi kasino. Pihak Gerindra mengatakan, pernyataan yang keluar dari Arief Poyuono adalah usulan Pribadi dan tidak mewakili Partai. Disinformasi Link Counter: no-tak-wakili-partai
14. Waktu Kehamilan Seorang Wanita hanya Dalam Waktu Satu Jam Penjelasan : Beredar postingan yang berisi waktu proses kehamilan hanya satu jam tidak dalam waktu sembilan bulan. Bahkan melahirkan dalam keadaan menstruasi. Faktanya dikutip dari laman dalam medis, kasus kehamilan seperti itu disebut cryptic pregnancy alias kehamilan kriptik, kondisi di mana wanita tidak sadar sedang hamil. Wanita yang mengalami kehamilan kriptik terkadang baru sadar sedang mengandung pada trimester tiga atau bahkan saat melahirkan. Jadi wanita tersebut tetap hamil dengan rentan waktu selama delapan hingga sembilan bulan bukan satu jam. Disinformasi Link Counter: nya
15. Video Erdogan Baca Al-Qur'an di Hagia Sophia Penjelasan : Beredar di media sosial Facebook, sebuah video memperlihatkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sedang membaca Al-Qur'an, yang dalam narasinya menyatakan "Pembacaan AYAT-AYAT SUCI AL-QUR'AN OLEH ERDOGAN DI MASJID HAGIA SHOPIA". Dilansir dari medcom.id, Klaim tentang video yang memperlihatkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sedang membaca Al-Qur'an di Hagia Sophia adalah keliru. Fakta yang sebenarnya, Erdogan membaca Al-Qur'an di Masjid Millet. Disinformasi Link Counter: ia-ini-faktanya
22 Juli 2020
1. Gaji PNS Daerah Bakal Ditunda Beberapa Bulan ke Depan Penjelasan : Hoaks Link Counter:
2. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Gelar Rekrutmen Pegawai Baru Penjelasan : Hoaks Link Counter:
3. Pasien Positif Covid-19 Asal Begajah Sukoharjo Jalan-Jalan di Pasar Penjelasan : Hoaks Link Counter:
4. Foto Asli Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari Penjelasan : Hoaks Link Counter:
5. Kue Klepon Tidak Islami Penjelasan : Hoaks Link Counter:
6. Jokowi Keluarkan Keppres untuk Kemenangan Gibran dan Menantunya di Pilkada Penjelasan : Hoaks Link Counter: kemenangan-gibran-dan-bobby ai-saja-susah
7. Inhaler Budesonide Dapat Menyembuhkan Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter: d-19-experts-say
8. Teori Terkait Penggunaan Masker Dan Jaringan 5G Melemahkan Sistem Kekebalan Tubuh Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
9. Pernyataan Anthony Fauci Terkait Covid-19 dan Cacar Air Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
10. Baru Tiga Bulan Menikah, Istri Ceraikan Suami Gara-gara Dukung Jokowi Penjelasan : Disinformasi Link Counter: qKHki7N9isUpdAc
23 Juli 2020
Kamis, 23 Juli 2020 1. Aturan Baru Pemprov DKI, Pemotongan TKD Para ASN Sebesar 65% Penjelasan : Telah beredar pesan berantai di WhatsApp, isi pesan tersebut menyatakan bahwa "Draft pergub yg baru, yang katanya 25% akan dibayarkan di triwulan 2, dihapus, jd tunjangan hanya 35% saja yang 65% harus diikhlaskan karena untuk kepentingan warga DKI". Faktanya, Chaidir selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar. Chaidir menegaskan jumlah Tunjangan tidak ada draft Pergub baru yang mengatur pemotongan Perbaikan Penghasilan/Tunjangan Kinerja Daerah (TPP/TKD) para ASN Pemprov DKI Jakarta sebesar 65 persen dari TPP/TKD. Adapun TPP/TKD masih mengacu pada Pergub No. 49 Tahun 2020. Chaidir juga menghimbau kepada para ASN Pemprov DKI Jakarta, agar tidak mudah terpengaruh dan tidak ikut menyebarluaskan isu yang tidak benar. Hoaks Link Counter: AL_21.pdf
Kamis, 23 Juli 2020 2. Jokowi Diminta Jadi Pemimpin di Amerika Penjelasan : Beredar di media sosial sebuah tangkapan layar artikel berita yang menarasikan Presiden Joko Widodo mengaku diminta menjadi pemimpin warga Amerika. Dalam unggahannya turut memberikan narasi yang berbunyi "Yg mendunkung cuma cebong????????????" Faktanya, berita tersebut hasil suntingan dari judul artikel berita sebenarnya. Fakta lainnya, ditemukan foto identik dari tangkapan layar artikel berita tersebut dalam berita video di situs kompas.tv berjudul "Kasus Baiq Nuril, Jokowi: Saya Akan Gunakan Kewenangan". Hoaks Link Counter: di-amerika-ini-faktanya
Kamis, 23 Juli 2020 3. Penutupan Bandara Sentani Mulai Tanggal 26 Juli 2020 Penjelasan : Beredar melalui WhatsApp pesan berantai mengatasnamakan petugas Gugus Covid Kabupaten Jayapura, yang menyebutkan adanya penutupan kembali aktivitas Bandara Sentani pada 26 Juli mendatang akibat semakin meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Provinsi Papua. Faktanya, dilansir dari Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) informasi yang beredar Kabupaten Jayapura, Alfons Awoitauw mengatakan mengatasnamakan Pemerintah Daerah melalui aplikasi WhatsApp terkait akan adanya penutupan kembali aktivitas Bandara Sentani pada 26 Juli mendatang tidaklah benar atau hoaks. Sementara itu, Jubir Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG (K) juga menegaskan bahwa isu tersebut tidak benar, sebab pada pertemuan Tim Satgas Covid-19 Papua dan Tim Gugus Tugas Covid-19 pada 21 Juli 2020 tidak ada pembicaraan terkait hal itu sama sekali. Hoaks Link Counter: ormasi-hoaks
Kamis, 23 Juli 2020 4. Raja Salman Meninggal Karena Keracunan Kopi Penjelasan : Beredar di sosial media Facebook sebuah unggahan mengenai Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud meninggal dunia karena keracunan kopi. Setelah ditelusuri, klaim bahwa Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud meninggal dunia karena keracunan kopi adalah salah. Faktanya, Raja Salman masuk sakit bukan karena keracunan kopi. Raja Salman ke rumah sakit hanya untuk menjalani sejumlah tes terkait kolesistitis atau peradangan pada kantong empedu. Dilansir dari Saudi Press Agency (SPA) pada Senin, 20 Juli 2020 pukul 05.29 waktu setempat, Raja Salman masuk rumah sakit. Raja dilaporkan menjalani sejumlah tes terkait kolesistitis atau peradangan pada kantong empedu. Kemudian pada pukul 12.36 waktu setempat, SPA melaporkan Raja Salman masih dapat beraktivitas seperti biasanya. Raja ucapan selamat kepada Raja Belgia, Phillippe terkait Hari Nasional Belgia. rumah Salman mengirimkan Hoaks Link Counter: unan-kopi/ na-keracunan-kopi-ini-faktanya
Kamis, 23 Juli 2020 5. Agenda Penyelenggaraan Webinar Sistem Penegakan Hukum Pemilu oleh BAWASLU Penjelasan : Telah beredar di media sosial Instagram, sebuah postingan Surat Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) mengenai Agenda Penyelenggaraan Webinar Sistem Penegakan Hukum Pemilu oleh Bawaslu. Pada postingan tersebut juga dijelaskan bahwa agenda ini akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2020. Berdasarkan penelusuran, Surat Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) mengenai Agenda Penyelenggaraan Webinar Sistem Penegakan Hukum Pemilu oleh Bawaslu itu tidak benar. Faktanya, Bawaslu tidak mempunyai agenda untuk menyelenggarakan acara tersebut. Selain itu, Bawaslu juga tidak pernah mengeluarkan surat-surat yang berkaitan dengan acara tersebut apalagi sampai meminta sponsorship dari pihak-pihak tertentu. Hoaks Link Counter:
Kamis, 23 Juli 2020 6. Foto Mobil Esemka Berbahan Dasar Kayu Penjelasan : Beredar postingan yang berisi foto mobil berbahan dasar kayu dengan tulisan "esemka" pada bodi mobil tersebut. Faktanya, setelah ditelusuri foto tersebut hasil suntingan. Sumber foto serupa pernah diunggah oleh pada 8 Desember 2018. Dalam artikelnya, memberi keterangan bahwa mobil pada foto tersebut sangat unik karena terbuat dari kayu. Foto tersebut tidak terdapat tulisan "esemka" seperti halnya yang beredar di Facebook Hoaks Link Counter:
Kamis, 23 Juli 2020 7. NASA Tambah Rasi Bintang Baru Bernama Ophiuchus Penjelasan : Telah beredar postingan di Facebook berisi narasi bahwa NASA (National Aeronautics and Space Administration) menambahkan rasi bintang baru. Dalam postingan tersebut terdapat gambar nama-nama zodiak baru lengkap dengan tanggalnya. Namun tanggal yang beredar sudah ditambahkan dengan tanggal baru yang diklaim merupakan penemuan NASA. Postingan itu juga dilengkapi dengan narasi, "With NASA announcing a 13th Star Sign Ophiuchus you might find yours has changed!What do you think? Has yours changed?". Dilansir dari laman situs klaim bahwa NASA telah menambahkan rasi bintang baru adalah salah. NASA pun membantah klaim tersebut pada postingan akun Twitter resminya pada 17 Juli 2020. AFP Fact Check juga menambahkan NASA pernah mengklarifikasi soal rasi bintang baru bernama Ophiuchus ini di blog mereka tahun 2016. "Di NASA kami mempelajari astronomi bukan astrologi. Kami tidak mengubah rasi bintang sama sekali. Astronomi adalah studi ilmiah tentang semua hal di luar angkasa. Sementara astrologi adalah hal berbeda. Ini adalah kepercayaan bahwa posisi bintang dan planet bisa mempengaruhi kegiatan manusia. Astrologi sama sekali bukan ilmu pengetahuan." Hoaks Link Counter: ng-baru-bernama-ophiuchus
Kamis, 23 Juli 2020 8. Marc Marquez Jalani Pengobatan ke Tukang Urut di Jeneponto Penjelasan : Beredar tangkapan layar sebuah artikel berita yang menyebutkan bahwa pembalap MotoGP asal Spanyol, Marc Marquez menjalani perawatan cederanya ke tukang urut di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. Artikel tersebut berjudul "Marc Marquez Tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin dan langsung menuju Terminal Malllengkeri dan lanjut menuju Jeneponto di kediaman Daeng Naba Tukang Urut." Faktanya, klaim yang menyebutkan Marc Marquez menjalani pengobatan ke tukang urut di Jeneponto, Sulawesi Selatan adalah salah. Artikel yang beredar tersebut merupakan hasil editan atau suntingan dari artikel sebenarnya. Dari hasil penelusuran Cek Fakta diketahui ada dua artikel yang sama dengan unggahan tersebut, yakni artkel dari berjudul "Marc Marquez Tiba di Barcelona untuk Operasi, Kapan Bisa Mulai Balapan Lagi" yang tayang pada hari Selasa, 21 Juli 2020 dan artikel dari dengan judul "Marc Marquez Jatuh hingga Cedera Serius, Terancam Absen di 2 Seri Balapan MotoGP" yang tayang pada hari Senin, 20 Juli 2020. Disinformasi Link Counter: ke-tukang-urut-di-jeneponto
9. Memakai Masker Wajah Dapat Menyebabkan Infeksi Jamur pada Paru-paru Penjelasan : Disinformasi Link Counter: ealth-experts-say
10. 71 Pasien Positif Covid Klaster Hajatan Boyolali Penjelasan : Disinformasi Link Counter: wardi-hoaks-1071994 yolali-hoaks-1044868
Kamis, 23 Juli 2020 11. Eksodus Tenaga Kerja Asing China Ilegal Ke Indonesia Penjelasan : Beredar di media sosial Facebook dengan narasi "Ngeri!Indonesia akan menjadi Palestina ke 2 eksodus Pendatang Ilegal orang orang yahudi ke Palestina tidak bisa bahasa Arab eksodus tka cina ilegal ke Indonesia tidak bisa bahasa Indonesia". Setelah ditelusuri melalui Kabar tentang eksodus tenaga kerja asing (TKA) China ilegal ke Indonesia ternyata tidak benar. Isu ini pernah beredar pada tahun 2015 namun dibantah Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dengan tegas. Dia memastikan tak ada eksodus atau banjir pekerja asal China di Indonesia. Per Mei 2020, jumlah TKA asal China sebesar 35.781 orang. Disinformasi Link Counter: al-ke-indonesia
Kamis, 23 Juli 2020 12. Indonesia Borong Vaksin Covid-19 asal China Penjelasan : Telah beredar unggahan di media sosial yang berisi tautan artikel berita dengan klaim Indonesia sudah memborong vaksin Virus Corona baru (Covid-19) asal China. Tautan artikel tersebut berjudul "WHO Sebut Belum Ada Vaksin Resmi Covid-19, Indonesia Malah Sudah Borong Vaksin Asal China" yang dimuat pada 21 Juli 2020. Faktanya, klaim Indonesia sudah memborong vaksin asal China adalah keliru. Perusahaan Sinovac Biotech, China, mendatangkan calon vaksin ke Indonesia untuk diuji coba berkolaborasi dengan PT Bio Farma (Persero). Dilansir dari artikel berjudul "Calon Vaksin Covid-19 dari China Tiba di Indonesia" yang dimuat situs pada 20 Juli 2020 disebutkan Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga menyatakan bahwa vaksin Corona (Covid-19) dari Sinovac Biotech, China, sudah tiba di Indonesia. Saat ini, vaksin tersebut sedang menjalani proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma. Berdasarkan temuan tersebut, klaim bahwa Indonesia borong vaksin Covid-19 asal China adalah disinformasi. Disinformasi Link Counter:
Kamis, 23 Juli 2020 13. Foto Wanita Bercadar adalah Warga Palestina yang Ikut Berperang Penjelasan : Beredar di media sosial sebuah foto yang memperlihatkan beberapa wanita bercadar hitam mengangkat senjata. Para wanita yang juga mengenakan rompi loreng tersebut diklaim sebagai warga Palestina yang ikut berperang. Faktanya, setelah ditelusuri klaim bahwa wanita bercadar yang mengangkat senjata dalam foto tersebut merupakan warga Palestina yang ikut berperang adalah salah. Wanita-wanita bercadar dalam foto tersebut adalah prajurit batalion pasukan khusus wanita Yaman dalam parade militer yang memperingati Revolusi 14 Oktober 2015 di Taiz, Yaman. Foto tersebut pernah dimuat oleh beberapa situs seperti dan Yemennewsgate.net pada tanggal 14 Oktober 2015 lalu. Disinformasi Link Counter: stina-yang-ikut-perang
Kamis, 23 Juli 2020 14. Foto Mbak Tutut Soeharto Pegang Bendera HTI Penjelasan : Beredar foto yang diklaim memperlihatkan Siti Hardiyanti Rukmana atau yang disapa Tutut Soeharto sedang memegang bendera berwarna hitam dengan lafaz tauhid. Anak pertama dari Presiden kedua RI Soeharto tersebut kemudian dikaitkan dengan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dilansir dari Medcom.id, foto yang memperlihatkan Mbak Tutut memegang bendera HTI tidak benar. Faktanya, foto tersebut adalah hasil suntingan atau editan. Melalui teknik reverse image, foto asli tersebut ditemukan pada artikel Tempo.co berjudul "Pesta Dansa di Ulang Tahun Mbak Tutut" dimuat pada Kamis, 29 Januari 2009. Disinformasi Link Counter:
Kamis, 23 Juli 2020 15. Presiden Israel: Bila Terus Ikut Campur, Kami Berjanji Akan Buat Indonesia Seperti Palestina Penjelasan : layar artikel di situs Tirastimes yang berisi Telah beredar gambar tangkapan pernyataan bernada mengancam dari Presiden Israel terhadap Indonesia beredar di media sosial. Artikel tersebut berjudul "Presiden Israel: Bila Terus Ikut Campur, Kami Berjanji Akan Buat Indonesia Seperti Palestina". Berdasarkan penelusuran, artikel pada situs Tirastimes yang memuat pernyataan Presiden Israel Reuven Rivlin itu dimuat tiga tahun yang lalu, yakni pada 20 Desember 2017. Artikel ini menyebutkan bahwa ancaman Rivlin itu dilontarkan karena situs-situs mereka dibombardir oleh para peretas yang mayoritas berasal dari Indonesia. Faktanya, klaim bahwa Presiden Israel Reuven Rivlin janji bikin Indonesia seperti Palestina jika terus ikut campur adalah klaim yang keliru. Tidak ditemukan informasi dari otoritas resmi maupun pemberitaan media arus utama yang menyebutkan adanya ancaman dari Rivlin bahwa Indonesia akan dibuat seperti Palestina jika terus ikut campur. Disinformasi Link Counter:
24 Juli 2020
Jumat, 24 Juli 2020 1. Megawati Anak Pungut Soekarno Penjelasan : Beredar unggahan status di grup Facebook berupa layar tangkap thumbnail video Youtube yang menyebut Megawati sebagai anak pungut Presiden Soekarno. Dalam unggahan tersebut terdapat narasi "RACHMAWATI BUNGKAM MULUT MAK BANTENG SOAL RUU BPIP. BILANG SAMA MEGAWATI JANGAN BICARA PANCASILA DIA HANYA ANAK PUNGUT SUKARNO". Faktanya dari informasi yang didapat melalui situs dalam biografinya disebutkan bahwa Megawati adalah anak kandung kedua dari pasangan Presiden Soekarno dan Ibu Fatmawati. Beliau memiliki nama lahir Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri yang lahir pada tanggal 23 Januari 1947 di Yogyakarta. Hoaks Link Counter:
Jumat, 24 Juli 2020 2. Akun Facebook Mengatasnamakan Wali Kota Gorontalo, Marten A. Taha Penjelasan : Hoaks Link Counter:
Jumat, 24 Juli 2020 3. Foto Presiden Jokowi akan Menonjok Wahyu Setiawan dengan Klepon Penjelasan : Telah beredar postingan di media sosial yang memuat foto dengan klaim bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menonjok Wahyu Setiawan dengan klepon. Dilansir dari laman situs klaim foto Presiden Jokowi akan menonjok Wahyu Setiawan dengan klepon adalah tidak benar. Foto tersebut merupakan hasil editan yang diambil dari tangkapan layar video Presiden Jokowi saat berlatih tinju. Video itu diunggah pada Maret 2018 sebelum KPK menangkap Wahyu Setiawan dan ditetapkan sebagai terdakwa kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR RI periode 2019-2024. Hoaks Link Counter:
Jumat, 24 Juli 2020 4. Flyer "Sejak Tanggal 1 Agustus 2020 Mohon Maaf Perjalanan Anda Terganggu Kurang Lebih 1 KM Kedepan" Penjelasan : Beredar sebuah selebaran di media sosial berisi informasi bahwa mulai tanggal 1 Agustus 2020 akan diadakan pemeriksaan surat keterangan kesehatan bagi para pendatang atau pelintas di kabupaten Kotawaringin Barat. Kabar tersebut turut mencatut nama Bupati Kobar Nurhidayah dan Wakil Bupati Ahmadi Riansyah beserta logo instansi pemerintah Kobar. Faktanya Pemkab Kotawaringin Barat tidak pernah mengeluarkan imbauan atau kebijakan terkait pemeriksaan surat keterangan kesehatan seperti klaim yang beredar. Kepala Dinas Perhubungan Kobar, Fitriana menegaskan bahwa informasi tersebut adalah palsu alias hoaks. Senada dengan Fitriana, klarifikasi juga dituturkan oleh Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kobar, Achmad Rois yang menyatakan informasi tersebut adalah hoaks. Pemkab Kobar hanya mengeluarkan surat edaran untuk berhati-hati melintas lantaran adanya banjir. Hoaks Link Counter: at-keterangan-hasil-rapid-tes/
Jumat, 24 Juli 2020 5. Video Seragam Tentara Tiongkok Dicuci di Laundry Kelapa Gading Penjelasan : Beredar sebuah unggahan video yang menyebutkan bahwa seragam tentara Tiongkok sedang dicuci di laundry di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Unggahan video tersebut ramai beredar di laman media sosial Facebook. Berdasarkan penelusuran Medcom.id, klaim bahwa seragam Tentara Tiongkok dicuci ke laundry di Kelapa Gading adalah salah. Baju tersebut adalah seragam bekas Tentara Korea Selatan terlihat dari aksara Hangeul dari nama Kim yang tertera di seragam tersebut yang diduga milik kolektor barang-barang atribut seragam militer asing. Seragam Tentara asing bekas memang cukup banyak peminatnya di Indonesia. Peminatnya rata-rata kolektor barang-barang antik, komunitas costplay dan komunitas pecinta olahraga air soft gun. Ditemukan juga seragam identik dalam video tersebut di salah satu situs jual beli online. Dalam situs tersebut dijual seragam jaket loreng original militer Korea Selatan. Disinformasi Link Counter: laundry-kelapa-gading
Jumat, 24 Juli 2020 6. Presiden Jokowi Kunjungi Korban Banjir Bandang Masamba Penjelasan : Beredar gambar Presiden Jokowi di media sosial platform Instagram, dalam tersebut narasinya menyatakan foto ini, Presiden Jokowi bahwa kunjungi, Korban banjir Bandang Masamba". "Rabu Faktanya, foto Presiden Jokowi tersebut bukanlah saat kunjungi banjir bandang saat Presiden Masamba, melainkan Jokowi tinjau banjir di Lebak dan Bogor. Adapun foto tersebut diambil dari situs dengan judul "Tinjau Banjir di Lebak & Bogor, Jokowi Siapkan Relokasi". Disinformasi Link Counter: relokasi
Jumat, 24 Juli 2020 7. Ratusan Orang Nigeria Berebut Makanan di Tengah Pandemi Covid-19 Penjelasan : Telah beredar sebuah video di media sosial yang menunjukkan ratusan orang Nigeria berdesakan berebut makanan di tengah pandemi Covid-19. itu salah. Dikutip dari Setelah ditelusuri itu merupakan pembagian beras kepada video orang-orang saat masa kampanye pemilihan Gubernur di Nigeria. Rekaman tersebut telah beredar di media sosial setidaknya sejak Maret 2019, beberapa bulan sebelum dimulainya pandemi. lebih lanjut, faktanya klaim Disinformasi Link Counter:
Jumat, 24 Juli 2020 8. Penampakan UFO dari Balik Awan Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Jumat, 24 Juli 2020 9. "BIARKAN PRIBUMI YANG BEKERJA" Penjelasan : Disinformasi Link Counter: ntau-pintu-air-manggarai?page=7
Jumat, 24 Juli 2020 10. Ma'ruf Amin Minta Guru Honorer Maklumi Gaji Kecil Karena Imbalannya Surga Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Jumat, 24 Juli 2020 11. Produk Baru Indomie Rasa Klepon Penjelasan : Disinformasi Link Counter: M6HBrDhyGh2Tb8
Jumat, 24 Juli 2020 12. Daftar Perlengkapan Medis di Rumah untuk Hadapi Covid-19 Penjelasan : Beredar sebuah pesan berantai di Whatsapp dan Facebook berisi terkait perlengkapan yang harus disiapkan di rumah untuk menghadapi Virus Corona (Covid-19). Perlengkapan tersebut antara lain oksimeter, makanan tabung dikonsumsi dalam keadaan hangat dan buah seperti lemon serta pisang. informasi oksigen, Faktanya, dilansir dari yang mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan Filipina, dr. Maria Rosaria Vergeire menegaskan bahwa seluruh klaim tersebut tidak didukung dengan adanya juga menuturkan bahwa bukti. Maria penggunaan oksigen pada pasien Covid-19 harus berdasar pada saran dokter dan rutin. dilakukan Pernyataan sempat diungkapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat terkait dengan perawatan medis untuk mereka yang mengalami gejala dengan indikasi Covid-19. pengawasan serupa secara juga Disinformasi Link Counter: vid-19/
Jumat, 24 Juli 2020 13. Foto Masjid Bersejarah Di Israel yang Diubah Menjadi Bar Penjelasan : Beredar sebuah foto di media sosial Facebook disertai narasi yang mengklaim Israel mengubah bangunan bersejarah Masjid Al Amar menjadi sebuah bar atau aula pesta pernikahan sejak 2019 lalu. Faktanya klaim tersebut tidak benar. Sebenarnya foto tersebut memperlihatkan pria muslim melaksanakan salat di tempat parkir di kota Jaffa, Israel, pada tanggal 20 Mei 2020, saat masjid ditutup karena pandemi Covid-19. Disinformasi Link Counter: ael-saat-pandemi-covid-19
25 Juli 2020
Sabtu, 25 Juli 2020 1. Mengkonsumsi Soda Kue Dapat Meningkatkan Stamina Penjelasan : Telah beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa mengkonsumsi soda kue dapat membantu meningkatkan daya tahan fisik. Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu salah. Dikutip dari Tirayut Vilaivan, seorang profesor kimia di Universitas Chulalongkorn Thailand mengatakan bahwa mengkonsumsi soda kue tidak dapat membuat seseorang berolahraga lebih lama. Sebaliknya, itu dapat mengacaukan sistem pencernaan. Soda kue atau natrium bikarbonat memiliki unsur natrium yang dapat berbahaya bagi ginjal manusia. Hoaks Link Counter: es-physical-endurance
Sabtu, 25 Juli 2020 2. Foto Anies Baswedan Pakai Konde Penjelasan : Beredar sebuah postingan di media sosial Facebook yang disertai dengan foto yang diklaim Anies Baswedan mengenakan konde. Foto ini diunggah pada tanggal 24 Juli 2020 dengan ditambahkan sebuah kutipan "PESINDEN 2024, NGAKUNYA SIH ASLI JAWA TAPI BO'ONG". Dilansir dari foto yang diklaim bahwa Anies Baswedan mengenakan konde adalah salah. Foto tersebut merupakan hasil editan yang berasal dari foto dalam artikel yang berjudul "ANGGUNNYA YUNI SHARA DALAM KEBAYA JAWA KLASIK" yang dimuat situs pada 5 Desember 2013. Hoaks Link Counter: onde _2013-20131205-012-acat.html
Sabtu, 25 Juli 2020 3. Dua Orang Sipit Diangkat Menjadi Dewan Penasehat Densus 88 dan Mabes Polri Penjelasan : Hoaks Link Counter: s-rahardjo-hingga-refly-harun
Sabtu, 25 Juli 2020 4. Foto Jokowi dengan Latar Belakang Tulisan "Karya Terbaik Pemerintah adalah Hutang" Penjelasan : Hoaks Link Counter: n-hutan-di-pekanbaru?page=3
Sabtu, 25 Juli 2020 5. Kabupaten Pekalongan Zona Hitam Covid-19 Penjelasan : Hoaks Link Counter: oaks/
Sabtu, 25 Juli 2020 6. Info Lowongan Kerja Puskesmas Wates Penjelasan : Hoaks Link Counter:
Sabtu, 25 Juli 2020 7. Foto suasana Pembukaan Jembatan Golden Gate Tahun 1937 Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Sabtu, 25 Juli 2020 8. Potret Foto Kecelakaan Bus di KM 76 Tol Cikopo Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Sabtu, 25 Juli 2020 9. Ritual Pemuja Setan dari Sekte di Kampus ITENAS Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Sabtu, 25 Juli 2020 10. PKI Telah Melancarkan Aksinya Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Sabtu, 25 Juli 2020 11. FPA Siap Dukung Jokowi dengan Syarat Semua Laskar Harus Diangkat Menjadi PNS Penjelasan : Disinformasi Link Counter: harus-diangkat-menjadi-pns/
Sabtu, 25 Juli 2020 12. Video Siswa Secapa TNI AD Membantah Positif Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
26 Juli 2020
Minggu, 26 Juli 2020 1. Protes Keras Seorang Laki-laki Kepada RSU Mitra Medika Medan Penjelasan: Telah beredar pada platform media sosial sebuah video dengan durasi sekitar 1.27 Menit, yang menampilkan seorang laki-laki sedang melakukan protes terhadap salah satu rumah sakit di Medan karena menganggap salah seorang keluarganya tidak terpapar Covid-19, tetapi pihak rumah sakit mengklaim positif Covid-19. Laki-laki tersebut dalam videonya menyebutkan bahwa pihak rumah sakit telah melakukan pemalsuan data pasien dan disebutkan rumah sakit tersebut adalah RSU Mitra Medika Medan. Faktanya, rumah sakit yang disebutkan merawat keluarga dari laki-laki tersebut adalah tidak tepat. Pada akun media sosial milik RSU Mitra Medika Medan diklarifikasi bahwa segala tuduhan yang disampaikan laki-laki tersebut terhadap RSU Mitra Medika adalah tidak benar dan pihak RSU Mitra Medika tidak merawat orang yang dimaksud dalam video tersebut. Hoaks Link Counter:
Minggu, 26 Juli 2020 2. Panggilan Tes Interview PT PLN pada Tanggal 25-26 Juli 2020 di Yogyakarta Penjelasan: Beredar di media sosial sebuah informasi tentang panggilan tes interview PT PLN (Persero) pada tanggal 25-26 Juli 2020 yang dilaksanakan di Kantor PLN Yogyakarta, Jl P Mangkubumi No.16, Gowongan, Kec.Jetis, Kota Yogyakarta. Faktanya setelah ditelusuri, dilansir dari Senior Manager Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Jawa Bagian Tengah II, Istiyadi mengatakan bahwa informasi terkait rekrutmen pegawai yang mencantumkan alamat unit PLN UIP Jawa Bagian Tengah II di jalan Mangkubumi Yogyakarta tersebut tidak benar atau hoaks. Istiyadi menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap penerimaan pegawai yang mengatasnamakan panitia penerimaan pegawai PT PLN (Persero). Hoaks Link Counter: sial-itu-hoaks
Minggu, 26 Juli 2020 3. Jokowi Tegaskan Tes Corona Harus Berbayar Untuk Gaji Buzzer Penjelasan: Sebuah akun Facebook membagikan foto Presiden Joko Widodo yang tengah berpidato disertai narasi tulisan "SAYA TEGASKAN UNTUK TEST CORONA MEREKA HARUS BAYAR INI INDONESIA BUNG TIDAK ADA YANG KAMI GRATISKAN!! ENAK SAJA MAU GRATIS BUZZER SAYA MAKAN APA NANTI WONG GAJI MEREKA UANGNYA DARI KALIAN KOK". Setelah dilakukan penelusuran gambar pada mesin pencarian, diketahui foto tersebut adalah foto ketika Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020). Foto dengan ekspresi yang sama ditemukan juga pada laman berita dengan judul "Jokowi Marahi Menteri, Ultimatum Jangan Bekerja Datar Saja!". Adapun klaim bahwa Presiden Joko Widodo membuat pernyataan yang menegaskan bahwa test Corona harus berbayar dikaitkan dengan gaji Buzzer adalah klaim yang keliru dan tidak ditemukan pada media manapun. Fakta lainya, pemerintah telah banyak memberikan pengadaan fasilitas tes Corona gratis bagi masyarakat. Hoaks Link Counter: um-jangan-bekerja-datar-saja
Minggu, 26 Juli 2020 4. Tito Karnavian Sebut Jenazah Covid-19 Harus Dibakar Penjelasan: Baru baru ini isu jenazah Covid-19 harus dibakar ramai diperdebatkan di media sosial. Sejumlah pengguna Facebook dalam unggahannya maupun dalam kolom komentar bahkan mengklaim himbauan jenazah Covid-19 harus dibakar berasal dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Faktanya, Mendagri dalam klarifikasinya menyebut dirinya tidak pernah menyampaikan bahwa jenazah Covid-19 harus dibakar. Apa yang disampaikannya dalam acara diskusi di webinar FKUB tentang penanganan jenazah Covid-19 telah disalahtafsirkan. Penyebabnya ada media yang memberitakan pernyataannya tersebut secara sepotong-sepotong. Dalam diskusi webinar itu, ia menyampaikan jenazah Covid-19 diduga mengandung Virus. Secara teori dan hasil penelitian ahli, Virus yang ada pada jenazah akan mati salah satunya dengan cara dipanaskan pada suhu 56 derajat celcius. Dari teori tersebut maka seyogyanya jenazah Covid-19 dibakar untuk membunuh Virus yang ada pada jenazah yang terpapar Corona. Namun Tito menyebut secara praktek hal itu tidak bisa dilakukan lantaran bertentangan dengan keyakinan dan akidah agama tertentu. Disinformasi Link Counter: ovid-19-harus-dibakar
Minggu, 26 Juli 2020 5. Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Covid-19 dari China Penjelasan: Beredar kabar di media sosial Facebook bahwa uji coba vaksin Virus Corona atau Covid-19 dari China hanya dilakukan di Indonesia. Pengunggah kabar tersebut turut mengklaim bahwa Indonesia hanya menjadi kelinci percobaan vaksin Covid-19 asal China tersebut. Dikutip dari klaim yang menyebut Indonesia hanya menjadi kelinci percobaan vaksin Corona dari China adalah salah. Faktanya selain Indonesia beberapa negara lain seperti Brasil, Bangladesh dan Turki juga mengadakan uji klinis tahap 3 untuk calon vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech, China. Selain itu klaim yang menyebut bahwa China tidak menguji coba calon vaksin di negaranya sendiri adalah salah. Pasalnya pada fase 1 dan 2 uji klinis dilakukan di China dan menggunakan sukarelawan di sana. Disinformasi Link Counter: sin-Covid-19.html
Minggu, 26 Juli 2020 6. Jokowi Sebut Virus Corona Bisa Masuk Melalui Handphone Penjelasan: Beredar di media sosial sebuah foto Presiden Joko Widodo disertai narasi seolah-olah beliau menyebut Virus Corona bisa masuk melalui handphone atau telepon genggam. Akun Facebook tersebut mengunggah foto itu pada 22 Juli 2020. Presiden Jokowi dalam foto tersebut tengah memberikan keterangan resminya di Istana Negara terkait penanganan Covid-19. Pengunggah menambahkan narasi pada foto itu sebagai berikut, "Jokowi, Virus Corona bisa Masuk melalui Hp Jadi Jangan kelamaan memegang hp." Berdasarkan penelusuran, klaim bahwa Presiden Joko Widodo menyebut Virus Corona bisa masuk melalui handphone adalah salah. Faktanya, foto tersebut hasil suntingan dari berita sebenarnya. Foto itu disunting dari foto asli yang diunggah oleh fotografer Antara Sigid Kurniawan saat Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait kebijakan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Bogor pada 15 Maret 2020. Dilansir dari Medcom.id, Presiden Joko Widodo saat itu meminta segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Virus Corona (Covid-19). Disinformasi Link Counter: lalui-hp-simak-faktanya
Minggu, 26 Juli 2020 7. Kalung Eucalyptus Disebut Jimat Virus Corona Penjelasan: Telah beredar informasi di media sosial yang berisi klaim bahwa kalung eucalyptus sebagai jimat antivirus Corona yang dibuat oleh Menteri Pertanian RI. Dilansir dari laman situs kabar yang menyebut tentang Kalung eucalyptus sebagai jimat antivirus Corona adalah disinformasi. Faktanya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut kalung eucalyptus bukan jimat antivirus Corona. Dalam pendaftaran pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produk eucalyptus pun tidak diklaim sebagai antivirus Sars-CoV-2 penyebab Covid-19. Walaupun tidak diklaim sebagai antivirus, Eucalyptus disebut berpotensi membunuh Virus. Disinformasi Link Counter: ebut-jimat-Virus-Corona antiVirus
Minggu, 26 Juli 2020 8. Gambar Dewa Anubis pada Logo Truk "Covid-19 Mobile Testing Faculty" Penjelasan: Beredar foto sebuah truk untuk pengujian COVID-19 atau "Covid-19 Mobile Testing Faculty" di Amerika Serikat dengan klaim yang menyebut ada gambar Anubis atau sosok berkepala srigala yang diyakini sebagai dewa kematian orang Mesir kuno pada logo truk tersebut. Faktanya, simbol yang terlihat pada truk fasilitas pengujian Covid-19 itu bukanlah gambar Anubis, melainkan logo Aardvark. Fact Check milik telah melansir dari Philadelphia Business Journal yang menyebut bahwa truk tersebut adalah milik perusahaan bernama Aardvark Mobile Tours dan membawa logo mamalia pemakan serangga dari Afrika sub-Sahara. Larry Borden, pemilik perusahaan yang berbasis di Conshohocken, Pennsylvania, telah memodifikasi sebuah truk sehingga dapat digunakan sebagai fasilitas pengujian COVID-19 selama pandemi. Disinformasi Link Counter:
27 Juli 2020
Senin, 27 Juli 2020 1. Peta Yogyakarta di Timur Tengah Penjelasan : Beredar sebuah postingan di media sosial Facebook berisi gambar peta digital yang menunjukan titik kota Yogyakarta berada di Negara Yaman. Postingan tersebut diiringi narasi yang menyindir Anies Baswedan dan mengklaim bahwa Yogyakarta dipindahkan ke Yaman. Dari hasil penelusuran, gambar digital pada postingan tersebut telah dimanipulasi terlebih dahulu. Titik tersebut adalah Ibu Kota Negara Yaman bernama Sana'a dan tidak pernah ada nama kota Yogyakarta lainnya di Negara Yaman ataupun di Negara Timur Tengah dan Yogyakarta sendiripun tidak pernah berpindah posisinya di dalam peta. Hoaks Link Counter:
Senin, 27 Juli 2020 2. COVID-19 Adalah Kombinasi SARS dan AIDS Penjelasan : Telah beredar informasi di media sosial yang mengklaim bahwa para dokter dari Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (NTUH) di Taipei telah menemukan bahwa Covid-19 merupakan kombinasi antara SARS dan AIDS. Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu salah. Dikutip dari menurut juru bicara dari Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (NTUH), pihaknya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu. Selain itu WHO tidak menemukan bahwa Covid-19 merupakan gabungan dari SARS dan AIDS. Hoaks Link Counter: mbination-sars-and-aids
Senin, 27 Juli 2020 3. Joyce Meyer Membagikan Uang di Tengah Pandemi Covid 19 Penjelasan : Beredar kabar di media sosial Facebook bahwa Penginjil Kristen, Joyce Meyer membagikan hadiah uang untuk menolong orang yang terdampak Covid-19. Besaran uang yang diberikan menyesuaikan huruf depan pada nama. Peserta harus membagikan kabar tersebut ke 10 grup untuk mendapatkan hadiah uang. Faktanya, dilansir dari klaim Joyce Meyer bagikan uang untuk menolong saat pandemi Covid-19 dengan besaran nominal berdasarkan huruf pertama adalah tidak benar. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Coronavirus: The celebrity cash giveaway and other stories fact-checked" yang dimuat situs pada 25 April 2020. Situs tersebut menjelaskan, ribuan unggahan telah beredar di Facebook yang menawarkan hadiah uang tunai besar untuk membantu orang-orang yang terkena dampak finansial dari wabah Virus Corona. Program tersebut mengarah pada penipuan dan pencurian data pribadi yang akan merugikan korbannya. Hoaks Link Counter:
Senin, 27 Juli 2020 4. Gibran Rakabuming Kutip Ayat Agama Lain Penjelasan : Hoaks Link Counter :
Senin, 27 Juli 2020 5. Mark Zuckerberg akan Tutup Facebook di Indonesia karena Dibully Netizen Penjelasan : Hoaks Link Counter : arkan-facebook-indonesia t-facebook-segera-berakhir
Senin, 27 Juli 2020 6. Foto Nelayan dan Ikan Jumbonya Ini Berasal dari Tahun 1900 Penjelasan : Sebuah foto nelayan yang tengah memamerkan hasil tangkapannya seekor ikan Sea Bass berukuran jumbo beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan oleh sebuah akun Facebook pada Sabtu 25 Juli 2020. Pada postingan tersebut terdapat narasi, "Edward Llewellen memancing ikan di laut yang dalam dan tercatat pada rekor dunia, ikan ia tangkap di Pulau Catalina, California sekitar tahun 1900." Berdasarkan penelusuran, dilansir dijelaskan bahwa foto nelayan dengan ikan Sea Bass diambil pada 26 Agustus 1903 oleh seorang fotografer bernama Charles Ironmonger. Foto serupa juga diunggah oleh situs loc.gov. Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut: Edward Llewellen with the World's Record Black Sea Bass, which he caught, (425 lbs.), at Catalina Island, Calif., Aug. 26, 1903. Disinformasi Link Counter:
Senin, 27 Juli 2020 7. Denda Tilang pada Struk Jalan Tol Jombang-Mojokerto Penjelasan : Beredar di media sosial sebuah foto struk bukti transaksi tol dari Jombang ke Mojokerto disertai dengan denda tilang. Pada foto tersebut, tertulis bahwa tarif tol seharusnya hanya Rp 17.500,- namun, karena kendaraan melanggar batas kecepatan di atas 100 kilometer per jam, sehingga ada tambahan denda menjadi Rp 71.500,- Pengenaan biaya itu, seolah-olah terjadi terakumulasi otomatis dan dibayarkan secara langsung saat kendaraan keluar gerbang tol. Faktanya, Senkom Astra Infra Toll Road (Tol Jombang-Mojokerto), Agus Triono menegaskan bahwa kabar tersebut adalah tidak benar. Adapun di dalam struk pembayaran memang ada keterangan jika pengendara telah melanggar batas kecepatan lebih dari 100 km/jam namun hal itu ditujukan untuk menambah kewaspadaan pengendara kelak dan evaluasi pengelola. Hal tersebut tidak ada kaitannya dengan tilang menilang di dalam transaksi karena itu bukan kewajiban dan wewenang penyedia jasa. Disinformasi Link Counter: erator
Senin, 27 Juli 2020 8. Video Shalat Subuh Berjamaah Semenjak Hagia Sophia Dibuka Penjelasan : Disinformasi Link Counter : dibuka/ amaah-di-hagia-sophia-benarkah
Senin, 27 Juli 2020 9. Para Camat di Kabupaten Cilacap Mendapatkan Fasilitas Pesawat Terbang Penjelasan : Disinformasi Link Counter : tml tml
Senin, 27 Juli 2020 10. Mal Citos Cilandak Rawan Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter : na-fakta-sebenarnya
Senin, 27 Juli 2020 11. Separuh Pegawai LPEI di SCBD Positif Covid-19 Penjelasan: Telah beredar pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan bahwa hampir separuh dari karyawan Indonesia Export-Import Bank (Eximbank) atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang berlokasi di Prosperity Tower, Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta positif terjangkit Covid-19. Faktanya, informasi dalam pesan berantai tersebut adalah keliru. Dilansir dari laman situs Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto membantah kabar tersebut. Beliau menegaskan bahwa informasi dalam pesan tersebut adalah hoaks. Diketahui bahwa memang benar ada karyawan LPEI yang positif Covid-19, namun klaim yang menyebutkan bahwa ada separuh karyawan LPEI yang positif terjangkit Covid-19 adalah tidak benar. Disinformasi Link Counter:
28 Juli 2020
Selasa, 28 Juli 2020 1. Telkomsel Bagi Kuota Gratis 15 GB Saat Pandemi Covid-19 Penjelasan : Beredar di media sosial Facebook sebuah informasi bahwa sejumlah provider di antaranya Telkomsel akan membagikan kuota internet gratis saat pandemi Covid-19. Unggahan tersebut disertai narasi "SELAMAT DATANG,!! Kami ingin membantu siswa yang membutuhkan kuota untuk belajar karena pandemi Covid-19. 5.000 orang pertama dalam grup ini yang menulis huruf demi huruf kuota gratis". Faktanya, dilansir dari informasi mengenai bagi-bagi kuota internet gratis saat pandemi Covid-19 ternyata tidak benar. Manager Media Relation Telkomsel, Kurnia Purwanto memastikan bahwa informasi mengenai bagi-bagi kuota internet gratis adalah tidak benar. Info yang terkait produk dan layanan Telkomsel ada di website resmi Telkomsel atau Aplikasi My Telkomsel. Hoaks Link Counter:
Selasa, 28 Juli 2020 2. 57 Warga Belian Batam Centre Terjangkit DBD Penjelasan : Beredar sebuah pesan berantai pada platform WhatsApp di tengah-tengah masyarakat Kelurahan Belian Kecamatan Batam Kota yang memberikan informasi bahwa menurut update pada tanggal 25 Juli 2020 terdapat 57 pasien positif DBD di Kelurahan Belian. Dilansir dari Wartakepri.co.id, Kepala Puskesmas Botania Kelurahan Belian, dr. Agustin membantah terkait isu yang berkembang di grup Whatsapp RT/RW Kelurahan Belian tersebut dan mengatakan bahwa informasi tersebut tidak benar karena datanya tidak jelas asal-usulnya.. Beliau juga menambahkan bahwa di Puskesmas Botania jumlah kasus DBD saat ini masih menunggu hasil diagnosa dari Dokter yang menangani dan pihaknya juga akan mempersiapkan program penanggulangan secepatnya mengingat musim hujan sudah tiba. Hoaks Link Counter: pihak-puskesmas-botania/
Selasa, 28 Juli 2020 3. Potret Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Anies Baswedan Memakai Kebaya dan Sanggul Penjelasan : Diunggah oleh salah satu akun Facebook sebuah potret foto yang identik dengan wajah Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Anies Baswedan terlihat memakai kebaya merah dan memakai sanggul rambut. Faktanya, foto yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Anies Baswedan dengan menggunakan kebaya tersebut adalah hasil digital editing. Menurut penelusuran diketahui bahwa foto asli dari unggahan tersebut adalah milik studio foto Yosh Photography Solo yang diunggah pada 8 Januari 2014. Hoaks Link Counter: kai-kebaya-dan-bersanggul
Selasa, 28 Juli 2020 4. Akun Facebook Mengatasnamakan Ketua KPU RI Penjelasan : Beredar akun Facebook mengatasnamakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman. Terlihat akun tersebut menggunakan foto profil Arief Budiman yang tengah mengenakan kemeja batik. Faktanya, menurut Komisioner KPU, Pramono Ubaid Tanthowi akun Facebook yang mengatasnamakan Arief Budiman itu merupakan akun palsu. Pramono menjelaskan bahwa akun tersebut tidak dibuat ataupun dikelola oleh Arief Budiman. Hingga saat ini pihak KPU telah melakukan koordinasi dengan pihak Facebook untuk segera dilakukan tindakan atas akun palsu yang mengatasnamakan Arief Budiman. Hoaks Link Counter:
Selasa, 28 Juli 2020 5. Anjing dan Kucing Tidak Bisa Menularkan Virus Corona Penjelasan : Telah beredar postingan di media sosial Facebook yang menyatakan bahwa WHO menyebut kucing dan anjing tidak bisa menularkan Virus Corona. Dalam narasinya disebutkan bahwa tidak ada atau belum ada rekam medis bahwa Virus Corona ditularkan ke manusia dari hewan domestik. Berdasarkan penelusuran, kabar yang menyebut kucing dan anjing tidak bisa menularkan Virus Corona adalah salah. Dilansir dari situs berita pihak WHO memberikan bantahan kalau anjing dan kucing tidak bisa menularkan Virus Corona. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa anjing dapat terinfeksi Canine Coronavirus. Penyakit ini menyebabkan diare, muntah, dan gangguan usus pada anjing. Virus ini menyebar melalui feses, terutama saat anak anjing makan tinja. Anjing juga dapat terinfeksi Virus Corona yang menyerang pernapasan, sehingga membuatnya batuk, bersin, dan mengeluarkan lendir. Disinformasi Link Counter: cats-and-dogs
Selasa, 28 Juli 2020 6. Ribuan Warga China Masuk Islam karena Virus Corona Penjelasan : Telah beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim bahwa video tersebut menunjukkan ribuan warga China yang masuk islam sebagai akibat pandemi Virus Corona. Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim itu salah. Dikutip dari dalam video itu sebenarnya menunjukkan ribuan orang saat doa Idul Fitri di Kota China Xining pada tahun 2015, jauh sebelum munculnya pandemi. Disinformasi Link Counter:
Selasa, 28 Juli 2020 7. Jokowi Ingin Berjabat Tangan tapi Diabaikan Seorang Pejabat Penjelasan : Beredar sebuah video memperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengulurkan tangan untuk berjabat tangan dengan seseorang. Namun seseorang seperti pejabat itu tak sempat membalas uluran tangan Jokowi tersebut. Dilansir dari Medcom.id, klaim bahwa momen itu memperlihatkan pejabat tersebut tidak berjabat tangan dengan Presiden Jokowi tidak benar. Faktanya, video itu tidak utuh. Dilansir dari pejabat itu merupakan Duta Besar (Dubes) Turki Mahmut Erol KIlic, Ia menjadi salah satu dari 12 Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Republik Indonesia yang menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 7 Agustus 2019. Disinformasi Link Counter: abaikan-seorang-pejabat dengan-jokowi
Selasa, 28 Juli 2020 8. Rumah Sakit di Kelapa Gading Penuh Pasien Corona Penjelasan : Beredar pesan berantai di WhatsApp Grup (WAG) yang berisi informasi kondisi penyebaran virus Corona di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Salah satu isinya menyatakan bahwa Puskesmas Kelapa Gading setiap harinya merujuk 10 pasien corona ke RSD Wisma Atlet. Berdasarkan hal itu pembuat pesan meminta agar masyarakat mewaspadai penyebaran Virus Corona. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko mengatakan pesan itu hoaks. Menurutnya data yang disampaikan tidak benar. "Saya rasa yang diedarkan dalam WAG (WhatsApp group) di atas adalah sebagai pesan pengingat sifatnya karena pandemi belum berakhir, Namun data yang disampaikan tidak benar," kata Sigit saat dikonfirmasi oleh Senin (27/7). Disinformasi Link Counter: enuh-pasien-corona-1tt0XwVWsre uh+Pasien+Corona-LpGRBz
Selasa, 28 Juli 2020 9. Foto Siswi yang Bunuh Diri karena Tak Punya Ponsel untuk Belajar Daring Penjelasan : Telah beredar unggahan di media sosial Facebook yang memuat sebuah foto memperlihatkan seorang pria memeluk anak kecil yang sedang terbaring disertai dengan narasi yang menyebutkan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim harus melihat fakta bahwa seorang anak tersebut menjadi korban kelas daring. Disebutkan bahwa anak tersebut meninggal bunuh diri karena tidak memiliki telepon genggam untuk mengikuti proses belajar melalui kelas daring selama masa pandemi. Dilansir dari laman situs Medcom.id, klaim bahwa foto itu memperlihatkan seorang anak yang bunuh diri karena tidak memiliki telepon genggam untuk belajar daring, adalah salah. Faktanya, foto tersebut tidak ada kaitannya dengan korban belajar daring. Dilansir foto itu memperlihatkan seorang anak perempuan berusia tujuh tahun yang menderita leukemia di Tiongkok. Selain itu, diketahui juga bahwa peristiwa meninggalnya seorang siswi yang dikabarkan menjadi korban kelas daring memang benar terjadi, namun di luar Indonesia yang tepatnya di India. Disinformasi Link Counter: ajar-daring pengepungan aran-secara-online
Selasa, 28 Juli 2020 10. 68 Karyawan PT Antam Positif Covid-19 Penjelasan : Sebelumnya telah beredar sebuah data dan informasi publik terkait jumlah kasus positif Covid-19 yang ditemukan di klaster perkantoran Kementerian dan BUMN di DKI Jakarta. Salah satu data menyebut bahwa terdapat 68 karyawan di PT Antam yang terkonfirmasi positif Covid-19. Melalui PT Antam membantah informasi adanya 68 kasus karyawannya terkonfirmasi positif Covid-19. Manajemen PT Aneka Tambang ( Antam) Tbk menyatakan, tak ada karyawan di Kantor Pusat Antam di Jakarta yang terkonfirmasi positif Covid-19 hingga 26 Juli 2020. "Pemberitaan di masyarakat yang menyebutkan adanya 68 kasus Covid-19 di Antam pada 27 Juli 2020, tidak benar, dan tak sesuai dengan data perusahaan," kata Sekretaris PT Antam Tbk, Kunto Hendraprawoko, dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa (28/7). Disinformasi Link Counter:
Selasa, 28 Juli 2020 11. Dukungan Donald Trump dan Pemimpin-Pemimpin Dunia, Jokowi jadi Presiden RI Seumur Hidup Penjelasan : Sebuah akun Facebook membagikan foto sejumlah Pemimpin Dunia termasuk Donald Trump bersama Presiden Joko Widodo dengan tulisan "Dukungan terhadap JOKOWI JADI PRESIDEN RI SEUMUR HIDUP." Faktanya, berdasarkan hasil penelusuran FAFH, foto tersebut bukan bentuk dukungan Pemimpin Dunia kepada Presiden Joko Widodo menjadi Presiden RI seumur hidup. Foto tersebut merupakan dokumentasi kegiatan dalam acara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) leaders' summit di Vietnam pada 11 November 2017. Foto aslinya itu merupakan hasil jepretan Jorge Silva, fotografer AFP. Foto aslinya dapat dilihat pada laman Foto tersebut juga digunakan di sejumlah media. Disinformasi Link Counter: t-tran-dai-news-photo/872723746
29 Juli 2020
Rabu, 29 Juli 2020 1. Akun Facebook Mengatasnamakan Bupati Sleman Penjelasan : Beredar akun Facebook mengatasnamakan Bupati Sleman, Sri Purnomo. Diketahui akun tersebut menggunakan foto Sri Purnomo, dan akun tersebut juga sudah berinteraksi dengan masyarakat melalui messenger untuk meminta nomor WhatsApp. Faktanya, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Sleman, Shavitri Nurmala menyatakan bahwa akun yang menggunakan nama dan foto Bupati Sri Purnomo tersebut adalah palsu. Shavitri menghimbau kepada masyarakat yang telah dihubungi untuk tidak mengikuti perintah yang disampaikan. Jika diantara masyarakat menemukan dan dihubungi oleh akun tersebut, diharapkan untuk melaporkan sebagai akun palsu menggunakan fitur layanan Facebook. Hoaks Link Counter: kab-sleman-itu-palsu?page=1
Rabu, 29 Juli 2020 2. Percobaan Vaksin di Indonesia Karena Lab China Kehabisan Monyet Penjelasan : Hoaks Link Counter: -china-kehabisan-monyet.html
Rabu, 29 Juli 2020 3. Jenazah Positif Covid-19 Dikuburkan Mengenakan Daster dan Tidak Sesuai Syariat Islam Penjelasan : Beredar sebuah foto yang memperlihatkan jenazah sedang disemayamkan di liang kubur. Pengunggah foto tersebut dalam narasinya mengklaim jenazah positif Virus Corona (Covid-19) itu dikuburkan masih menggunakan daster dan tidak sesuai syariat Islam. Disebutkan peristiwa itu terjadi di Medan. Faktanya, setelah ditelusuri klaim foto seorang jenazah positif Covid-19 di Medan yang dimakamkan masih mengenakan daster dan tidak sesuai syariat fardu kifayah Islam adalah salah. Rumah sakit telah memastikan jenazah tersebut dimandikan sebelum dikafani dan dimasukkan ke peti. Dilansir dari melalui artikel berjudul "Geger Jenazah Suspek Corona Berdaster dalam Kafan di Medan" Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumatera Utara, Aris Yudhariansyah menjelaskan protokol pengurusan jenazah pasien terkait Covid-19. Aris mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa soal hal itu. Berdasarkan Fatwa MUI Nomor 18 Tahun 2020 tentang pedoman pengurusan jenazah, muslim yang terpapar Covid-19 dapat dimandikan tanpa harus dibuka pakaiannya. Disinformasi Link Counter: dikuburkan-masih-mengenakan medan/2
Rabu, 29 Juli 2020 4. Pernyataan Jokowi Siapkan Gibran Jadi Presiden Masa Depan Indonesia Penjelasan : Beredar sebuah foto Presiden Joko Widodo dengan putranya yang juga bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Dalam foto tersebut, terdapat narasi ucapan Jokowi yang mempersiapkan putra sulungnya itu sebagai Presiden masa depan Indonesia. Faktanya, foto Jokowi dan Gibran dalam unggahan tersebut adalah momen saat pertama kali Joko Widodo memperkenalkan anggota keluarganya kepada media di Pendopo Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta usai terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia 2104 lalu. Jokowi pun menepis anggapan dinasti politik dengan majunya Gibran dan Bobby di Pilkada 2020. Jokowi menegaskan, rakyatlah yang nantinya menentukan nasib Gibran dan Bobby. Disinformasi Link Counter: iden-masa-depan-indonesia-ini media.html
Rabu, 29 Juli 2020 5. Foto Jokowi Pegang Penghargaan dari YouTube Terkait 100 Ribu Kasus Covid-19 Penjelasan : Beredar unggahan foto di media sosial Twitter yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna putih sambil memegang penghargaan Silver Play Button dari YouTube. Di Silver Play Button itu terdapat tulisan "Penghargaan untuk Jokowi atas 100.000 kasus Covid." Setelah ditelusuri, foto Presiden Jokowi yang diklaim sedang memegang penghargaan Silver Play Button dari YouTube karena kasus Covid-19 sudah tembus 100 ribu adalah salah. Foto tersebut merupakan hasil manipulasi dari foto karya Pewarta Foto ANTARA, Akbar Nugroho Gumay saat Presiden Jokowi membagikan sertifikat tanah untuk rakyat di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jakarta, pada 22 Februari 2019. Disinformasi Link Counter: vid-19-cek-faktanya
Rabu, 29 Juli 2020 6. Kapal Kargo Pengangkut Kadrun Tenggelam di Laut China Selatan Penjelasan : Beredar sebuah tangkapan layar artikel berlogo CNN di media sosial. Pada tangkapan layar itu, tampak judul artikel "Kapal Kargo Pengangkut Kadrun tenggelam di Laut China Selatan". Setelah ditelusuri, tidak ditemukan artikel yang dimaksud di dan Sementara itu, foto kapal yang digunakan sebagai ilustrasi pada artikel tersebut, identik dengan foto yang dirilis Reuters pada Oktober 2011. Kapal berbendera Liberia itu disebut menabrak karang Astrolabe (Astrolabe Reef) yang terletak di sekitar Selandia Baru. Disinformasi Link Counter:
Rabu, 29 Juli 2020 7. FPI Semprotkan Virus Corona Penjelasan : Beredar sebuah foto di media sosial Facebook yang memperlihatkan dua anggota FPI (Front Pembela Islam) sedang menyemprot cairan. Pengunggah foto dalam narasinya mengklaim cairan yang disemprotkan oleh dua anggota FPI itu merupakan Virus Corona. Faktanya, klaim bahwa dua anggota FPI menyemprotkan Virus Corona adalah salah. Foto tersebut merupakan foto Relawan HILMI-FPI (Hilal Merah Indonesia - Front Pembela Islam) Kota Makassar yang melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke sejumlah Masjid pada tanggal 22 Maret 2020. Disinformasi Link Counter:
Rabu, 29 Juli 2020 8. Foto Wakil Presiden Ma'ruf Amin "5 TAHUN nggak ngapa-ngapain" Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
Rabu, 29 Juli 2020 9. Insentif Bagi Tenaga Medis Cuma Bacot Penjelasan : Disinformasi Link Counter: ga-medis-cuma-bacot
Rabu, 29 Juli 2020 10. Tip Top Rawamangun Tutup karena 3 Karyawannya Positif Covid-19 Penjelasan : Disinformasi Link Counter: ma-seminggu
Rabu, 29 Juli 2020 11. "Para TKA Cina itu Akhirnya Akan Bisa Membuat Dokumen Apapun dari Barak, Mess atau Apartemennya" Penjelasan : Sebuah akun Facebook mengunggah gambar hasil tangkapan layar artikel berjudul "Tak Perlu Antre, Warga Bisa Cetak KK Hingga Akta Kelahiran Sendiri di Rumah" dengan disertai unggahan narasi "Inilah yang paling mengerikan !!! Para TKA cina itu akhirnya akan bisa membuat dokumen apapun dari barak, mess atau apartemennya" Setelah ditelusuri, informasi yang terdapat dalam artikel asli yang dilansir dari tersebut sama sekali tidak menyebutkan bahwa TKA Cina dapat membuat dokumen apapun dari barak, mess atau apartemennya. Artikel tersebut memuat informasi mengenai kemudahan bagi masyarakat Indonesia selama pandemi untuk mengurus dokumen yang dapat dilakukan secara online, seperti Akta Kelahiran, Kartu Keluarga dan lainnya, bisa dicetak sendiri di rumah dengan menggunakan kertas HVS. Fakta lainya, dalam UU Tentang Administrasi Kependudukan Pasal 63 UU 24/2013 menyebutkan "Penduduk Warga Negara Indonesia dan orang asing memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah menikah atau pernah kawin wajib memiliki KTP el". Menurut Zudan Arif Fakhrulloh, Dirjen Dukcapil Kemendagri, prosedur pengajuannya sama dengan WNI mengajukan perekaman e-KTP. Mereka harus datang ke Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) setempat untuk perekaman dan mendapatkan e-KTP. Disinformasi Link Counter: z6I1HgX6nCeO2bfEFony93Zg ZU2COEFLrdTOiA
30 Juli 2020
1. Kata "Gratula" untuk Memverifikasi Keamanan Akun Facebook Penjelasan : Hoaks Link Counter: e-company-says
2. Ayah dari Presiden Jokowi yang Asli Underbow Pki 1965 Penjelasan : Hoaks Link Counter: underbow-pki-1965?page=all
3. Link Pendaftaran Mikro dan Ultramikro untuk Mendapatkan Bantuan dari KemenkopUKM Penjelasan : Hoaks Link Counter:
4. Video Parade Pengamanan Ibadah Haji 2020 Penjelasan : Disinformasi Link Counter: manan-ibadah-haji-2020
5. Demo Neo PKI Sudah Mendapat Ijin dari Petinggi Kepolisian Penjelasan : Sebuah mengunggah akun media sosial Twitter Disinformasi Link Counter:
6. Pekerja Transmart Palembang Positif Corona dan Gerai Ditutup Hingga 10 Hari Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
7. Foto Bocah Lelaki Minta Presiden Rusia Vladimir Putin Kirim Rudal ke Gedung DPR Penjelasan : Disinformasi Link Counter: rusia-vladimir-putin buat-berobat.html
8. Foto "Pengujian Vaksin Covid-19 Telah Sukses" Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
9. Foto Pangeran Saudi Disandingkan dengan Pangeran Diponorogo Penjelasan : Disinformasi Link Counter: diponorogo/
10. Foto Gibran Menjaga Toilet Umum Penjelasan : Disinformasi Link Counter: iang-keladinya y
11. Presiden Joko Widodo Jarang Mengenakan Pakaian Jawa karena Kuno dan Tak Percaya Diri Penjelasan : Disinformasi Link Counter:
12. Setelah Dipecat PAN Dia Benar-benar Jadi Gelandangan Politik Penjelasan : Disinformasi Link Counter: 07n.html n/
31 Juli 2020
1. Tes PCR Tidak Bisa Bedakan Terpapar dan Terinfeksi Virus serta Bedakan Virus Hidup dan Virus Mati Penjelasan : Hoaks Link Counter: bisa-deteksi-virus-corona
2. Lada Hitam dan Jus Jahe Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19 Penjelasan : Hoaks Link Counter: hkan-pasien-covid-19.html
Jumat, 31 Juli 2020 3. Vaksin Flu Spanyol Membunuh 50 Juta Orang Penjelasan : Telah beredar selebaran digital di media sosial yang berisi informasi bahwa vaksin bertanggung jawab atas 50 juta kematian selama pandemi flu Spanyol pada tahun 1918. Faktanya, klaim dalam selabaran tersebut adalah tidak benar. Dilansir dari laman situs klaim tersebut sepenuhnya salah. Pertama, sebagaimana dinyatakan oleh Pusat Pengendalian Penyakit AS, tidak ada vaksin pada saat itu. Para ilmuwan di Inggris dan AS melakukan percobaan dengan vaksin bakteri dasar, tetapi ini bukan vaksin seperti yang kita kenal sekarang, kata Sejarawan dan penulis Mark Honingsbaum. Ini adalah "untuk alasan yang baik bahwa tidak ada yang tahu bahwa influenza adalah virus". Kemudian, Ada dua penyebab utama kematian - infeksi flu awal atau dari respon imun yang luar biasa kuat yang dipicu oleh virus yang menyebabkan paru-paru dipenuhi dengan cairan. Berdasarkan temuan tersebut, maka klaim yang terdapat dalam selebaran tersebut adalah hoaks. Hoaks Link Counter: embunuh-50-juta-orang
Jumat, 31 Juli 2020 4. Akun Facebook Mengatasnamakan Kakanwil Kemenag DIY, Edy Gunawan Meminta Pulsa Penjelasan : Beredar di media sosial sebuah Akun Facebook mengatasnamakan Kakanwil Kemenag DIY, Edy Gunawan. Akun tersebut menggunakan foto profil Kakanwil Kemenag DIY Edhi Gunawan. Akun tersebut mengirimkan sebuah pesan dari aplikasi messenger dengan meminta pulsa. Kakanwil Edhi Gunawan langsung mengklarifikasi melalui akun resmi di Facebook. "Mohon maaf akun saya baru dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab, tolong jangan ditanggapi," tegas Kakanwil. Kasubbag Umum dan Humas, Ahmad Fauzi, juga memastikan hal yang sama. "Itu tidak benar, itu adalah akun palsu mengaku Kakanwil," tandasnya, Kamis (30/07/2020) sore. Pihaknya juga telah menelusuri akun yang mengaku Kakanwil itu. Hoaks Link Counter: dan-minta-kirimi-pulsa.html
Jumat, 31 Juli 2020 5. Rockefeller Foundation Berada di Balik Kemunculan Virus Corona Covid-19 Penjelasan : Telah beredar unggahan di media sosial Facebook yang berisi klaim bahwa pendiri Rockefeller Foundation, David Rockefeller, adalah pencipta virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2. Rockefeller pun disebut memiliki mesin pencetak uang sehingga bisa mempengaruhi dunia farmasi dan medis serta seperti media Perserikatan Badan Kesehatan Dunia (WHO), dan Bank Dunia. serta lembaga-lembaga dunia Bangsa-bangsa (PBB), Dilansir dari laman situs Tempo.co, klaim bahwa Rockefeller Foundation berada di balik kemunculan virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2 adalah keliru. Dokumen yang diklaim sebagai bukti atas klaim tersebut, yakni dokumen "Scenarios for the Future International Development", bukanlah dokumen operasi untuk merencanakan pandemi Covid-19 pada 2020. tersebut berisi pandangan hipotetis Dokumen tentang untuk peristiwa masa membayangkan masalah yang mungkin timbul, salah satunya pandemi global. Dokumen ini juga mengeksplorasi bagaimana populasi global dapat bereaksi selama pandemi. Rockefeller Foundation pun adalah yayasan yang dalam seabad ini telah banyak kesehatan masyarakat dan mendukung pengembangan vaksin untuk melindungi masyarakat dari berbagai penyakit menular. of Technology and depan berkontribusi di bidang Disinformasi Link Counter:
Jumat, 31 Juli 2020 6. Anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep Pamer Makan Babi Penjelasan : Beredar di media sosial Facebook sebuah tangkapan layar yang menyebutkan anak Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep pamer makan daging babi. Dalam tangkapan layar yang diunggah, ada dua tulisan seperti sebuah artikel dalam berita dengan narasi yang ada dalam gambar Pertama "Anak Jokowi Pamer Makan Daging Babi", dan gambar Kedua "KAESANG PANGAREP: Daging babi enak daging kambing kaya jengkol busuk." Tidak hanya mengunggah foto, akun Facebook tersebut juga memberikan caption dengan narasi "Dari biang penipu, lahirlah anak penipu". Faktanya, informasi yang menyebut anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep pamer makan babi adalah salah. Fakta yang benar adalah, Kaesang tidak sengaja makan daging babi saat pertama kali berada di Singapura. Kaesang, dalam blog yang ditulisnya terpesona dengan cita rasa sepotong daging di sebuah restoran yang ada di Singapura. Dia pun berniat membeli satu porsi untuk dibawa makan di asrama. Namun, niatnya itu batal setelah tahu daging yang dia makan ternyata haram untuk umat Muslim. Disinformasi Link Counter: n-pamer-makan-daging-babi-tapi
7. Video TNI Kirim Pasukan ke Palestina Penjelasan : Disinformasi Link Counter: tina-ini-faktanya |
Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam " Fifi Novianty STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM IMPLEMENTASI KONSEP SMART ENVIRONMENT DI KOTA CIREBON DEVELOPMENT COMMUNICATION STRATEGY IN IMPLEMENTATION OF THE SMART ENVIRONMENT CONCEPT IN CIREBON CITY Fifi Novianty IAIN Syekh Nurjati Cirebon Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132 Email: DOI 10.46426/jp2kp.v25i1.160 diterima tanggal 23 Maret 2021 | direvisi tanggal 21 April 2021 | disetujui tanggal 28 Mei 2021 ABSTRACT This journal examines development communication strategies in implementing the smart environment concept in the city of Cirebon. The focus of the smart environment concept refers to how to manage a city and refers to development that is environmentally friendly and does not damage the ecosystem. The research methodology uses a development communication perspective, with the type of case study research and using a descriptive qualitative approach. The focus of the research is the development communication strategy in the smart environment concept in the Cirebon smart city program. The development communication strategy used in the Cirebon city smart environment concept is 1.) Looking at the Targets. 2.) Social Mobilization. 3.) To Secure Understanding. 4.) To Establish Acceptance. 5.) To Motivate Action. Thus, the role of development communication in implementing the smart environment concept can be more focused, and optimize the achievement of the goals to be achieved, because it has a more structured and directed development communication strategy. Keywords: Development communication, smart environment concept, smart city, and strategy ABSTRAK Jurnal ini meneliti mengenai strategi komunikasi pembangunan dalam implementasi konsep smart environment di kota Cirebon. Fokus konsep smart environment mengacu pada bagaimana tata kelola sebuah kota dan merujuk pada pembangunan yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem. Metodologi penelitian menggunakan perpektif komunikasi pembangunan, dengan jenis penelitian studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Fokus penelitian adalah strategi komunikasi pembangunan dalam konsep smart environment pada program smart city Cirebon. Hasil penelitian menunjukan adanya strategi komunikasi pembangunan dalam implementasi program smart city khususnya pada konsep smart environment di kota Cirebon memberikan kemudahan dalam pelaksanaan program. Adapun strategi komunikasi pembangunan yang digunakan pada konsep smart environment kota Cirebon adalah 1.) Melihat Sasaran. 2.) Social Mobilization. 3.) To Secure Understanding (Memastikan pesan diterima oleh komunikan). 4.) To Establish Acceptance. 5.) To Motivate Action. Sehingga, peran komunikasi pembangunan dalam pelaksanaan konsep smart environment dapat lebih terarah, dan mengoptimalkan pencapaian dari tujuan yang hendak dicapai, karena memiliki strategi komunikasi pembangunan yang lebih terstruktur dan terarah. Kata kunci: Komunikasi pembangunan, konsep smart environment, smart city, dan strategi. 85
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 25 No.2 Oktober 2021: 85-97 I. PENDAHULUAN Sebuah konsep smart city atau yang biasa disebut dengan kota pintar telah banyak diterapkan di beberapa kota di Indonesia. Menuju era 5.0 nampaknya penerapan kota pintar ini sangat tepat guna. Namun, tentu harus mempertimbangkan banyak unsur mulai dari permasalahan kecil hingga besar. Dan pertimbangan pun memperhatikan kesanggupan antara SDM, pemerintah pusat, hingga sarana dan prasarana. Tujuan adanya smart city sendiri adalah salah satunya untuk membangun kota yang inovatif, kota layak huni, memaksimalkan penggunaan teknologi untuk kepentingan masyarakat dan membangun kota berkualitas bagi penduduknya. Tentunya smart city memiliki tujuan yang hendak dicapai, salah satunya adalah untuk mencapai informasi dan pengelolaan kota yang terintegrasi. Pengertian yang lebih mengkrucut pada terintegrasi ini adalah dapat melalui manajemen jaringan digital geografi seuah perkotaan, sumber daya, lingkungan, ekonomi, sosial, dan lainnya (Rauf, 2016: 21). Smart Environment merupakan salah satu bagian dari program smart city. Menurut Ana Nadia Abrar, dalam tulisannya yang berjudul Tradisi Kota Pintar Kita yang juga mengutip dari (Cohen, 2015: 51). Ana mengatakan bahwa tidak mudah untuk memenuhi klarifikasi kota pintar. Menurutnya ada enam komponen kecerdasan sebuah kota yang dapat mewakili makna smart city. Keenam komponen tersebut adalah smart governance, smart economy, smart living, smart people, smart mobility, dan smart environment (Abrar, 2019: 63). Setiap komponen memiliki fungsi dan tujuannya masing- masing dalam mengembangkan kota pintar. 86 Termasuk smart environment yang memiliki fungsi dan tugasnnya tersendiri. Smart environment berfokus pada pembangunan lingkungan di suatu kota yang sudah menerapkan smart city. Tujuannya adalah menciptakan kota yang ramah lingkungan dan tidak merusak ekosistem sekitar. Membuka lebih banyak ruang hijau pada lingkungan kota, agar memperkecil tingkat polusi. Perlu adanya beragam langkah dan cara dalam menerapkan smart enviroment entah itu dalam bentuk sensor network, dan wireless sensor network, jaringan komputer, kecerdasan buatan, database sistem, mobile computing, sistem oprasi, dan beragaman teknologi lainnya yang dapat mendukung kemajuan program smart environment (Rauf, 2016: 27). Di Cirebon sendiri smart environment memiliki satX SURJUDP \DQJ EHUQDPD ‡&LUHERQ Kudu Eling·. Program ini digawangi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Cirebon. Salah satugerakan dari program ini adalah adanya ‡3URJUDP 3HQJXUDQJDQ 736 GDQ 6$7*$6 .(%(56,+$1 81,7 5($.6, &(3$7· Smart City Kota Cirebon, 2017). Adanya program ini kemudian muncul CIREBON BERSIH 2020. DLH kota Cirebon berupaya mengoptimalkan terwujudnya smart environment di kota Cirebon. Penelitian ini peneliti ingin meneliti bagaimana komunikasi pembangunan membantu perkembangan program smart environment. Dan bagaimana implementasi komunikasi pembangunan untuk program smart environment dalam pembangunan kota pintar di kota Cirebon. Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) program kerja pada tahun 2021, akan ada enam poin pelaksanaan program smart city di Kota Cirebon.
Keenam program tersebut yaitu, program smart governance, smart branding, smart living, smart society, smart economy dan smart environment. Menurut Anggota Komisi I DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno mengatakan, bahwa adanya program smart city di Kota Cirebon merupakan komitmen dari Pemerintah Kota Cirebon untuk menunjang kemudahan layanan informasi. Tak hanya sebatas itu, bahwa ada nya smart city di Kota Cirebon memiliki pernanan penting untuk memantau pergerakan masyarakat, baik di bidang transportasi maupun memantau kondusivitas masyarakat di segala aspek, oleh karena itu Kota Cirebon membagi 6 pogram pada smart city yang mana masing-masing memiliki fungsi dan ranah dibidang masing-masing dan akan di pegang oleh Dinas terkait yang akan menjadi bagian stake holder di dalamnya. Anggota Komisi I DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno juga mengatakan bahwa program smart city mengatasi permasalahan di dunia pendidikan, lingkungan dan pembangunan di Kota Cirebon. Seperti adanya program smart environment yang dikhususkan untuk pembangunan lingkungan kota Cirebon, mengingat Kota Cirebon dikenal dengan berbagai destinasi wisata religi, wisata sejarah, dan wisata kuliner maka pembangunan lingkungan tentu menjadi focus utama dalam program smart environment agar Kota Cirebon bias menjadi Kota yang bersih, bebas dari sampah, ramah lingkungan dan yang pasti menjadi Kota yang nyaman untuk dikunjungi wisatawan. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan perpektif komunikasi pembangunan, dengan jenis penelitian studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif 87 Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam " Fifi Novianty deskriptif. Melalui pendekatan tersebut, penulis dapat peneliti secara lebih dalam, mendetail dan komprehensif dalam menggambarkan, menganalisis, mengkonfirmasi data dengan stake holder terkait. Fokus penelitian adalah strategi komunikasi pembangunan dalam konsep smart environment pada program smart city Cirebon. Peneliti akan menggabungkan penelitiannya antara komunikasi pembangunan dengan konsep smart environment pada program smart city. Adapun pertanyaan penelitiannya adalah bagaimana strategi komunikasi pembangunan dalam implementasi konsep smart environment di kota Cirebon? Sumber data dalam penelitian ini ada dua yakni: 1.) Data Primer: diperoleh dari hasil wawancara dengan stake holder terkait smart city dan masyarakat 10 kota Cirebon yang diambil secara random dari berbagai kalangan 2.) Data Sekunder: dari hasil studi literatur yang diperoleh dari website resmi smart city Cirebon penelitian terdahulu terkait dengan penelitian strategi komunikasi pembangunan dan program smart city di kota Cirebon, buku, internet, dan dokumen lainnya yang mendukung dalam penelitiannya ini. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Komunikasi Pembangunan Menurut Schramm, mengatakan bahwa untuk dapat meningkatkan kehidupan masyarakat perlu adanya sebuah pembangunan. Sedangkan dalam pembangunan memerlukan keaktifan masyarakat. Lalu bagaimana agar masyarakat bisa aktif? Caranya adalah dengan menginformasikan, atau dengan katalain pembangunan perlu diinformasikan. Oleh karena itu perlu adanya sarana atau saluran informasi dan pembangunan
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 25 No.2 Oktober 2021: 85-97 komunikasi dalam sebuah pembangunan (Mahmud, 2007: 67). Lalu bagaimana pembangunan komunikasi dapat dilakukan? Komunikasi pembangunan dapat dilakukan melalui suatu perencanaan komunikasi yang dapat mengaktualisasikan pesan pembangunan dengan cara-cara yang dapat mendorong tercapainya tujuan pembangunan (Mahmud, 2007: 68). Sehingga tentu dalam komunikasi pembangunan memiliki sebuah perencaan yang akan dilakukan demi tercapainya sebuah tujuan bersama. Proses komunikasi pembangunan, pihak-pihak terkait yang memiliki ide-ide tentang pembangunan dapat berperan sebagai sumber pesan. Adapun nantinya, pesan tersebut disebut akan disebarkan kepada komunikan (penerima pesan) oleh komunikator melalui suatu saluran atau media dengan efek tertentu. Dalam proses komunikasi tetunya akan terjadi feedback dari komunikan kepada komunikator sebagai reaksi atau tanggapan dari pesan pembangunan yang telah disampaikan. Feedback dalam proses komunikasi pembangunan, dapat diterima langsung maupun tidak langsung. Hal ini juga bisa dilihat dari media yang digunakan dalam proses komunikasi. Jika proses komunikasi langsung, maka feedback yang diperoleh juga bisa langsung. Komunikasi Pembangunan ini digunakan agar masyarakat dapat mengerti serta dapat menerima rencana suatu pembangunan yang akan dilalukan oleh pihak yang ingin melaksanakan pembangunan. Pembangunan yang dimaksud tidak selalu dalam konteks fisik dan berupa infrastruktur, tetapi juga pembangunan pada konteks perubahan perilaku masyarakat atau meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) (Heru, 2017: 36). 88 B. Peranan Model Komunikasi Pembangunan Dalam pengembangan model komunikasi pembangunan berpondasi pada pendekatan Manajemen Sumberdaya Lokal (Community- Based Resouce Management), adalah paradigma pembangunan yang menempatkan peranan individu, bukan sebagai subjek tetapi sebagai pelaku yang turut menentukan tujuan yang hendak dicapai. Dan menguasai sumber-sumber dan mengarahkan proses yang menentukan hidupa mereka sendiri (Mahmud, 2007: 69). Pemikiran seperti ini memberikan tempat yang sangat penting tapi prakarsa dan keanekaragamaan lokal, serta dapat menekankan kepentingan masyarakat lokal yang mandiri (self-reliant communities) sebagai suatu sistem yang mengorganir diri. Pentingnya keterlibatan seluruh pihak terkait yang memang memiliki kepentingan atau pemegang pernan utama dalam pembangunan. Dengan kata lain didalam suatu komunitas, dan perhatian terhadap keberadaan institusi lokal, kelompok lokal, inisiatif lokal , kapital sosial, kearifan lokal, nilai- nilai tradisi lokal dan sebagainya menjadi faktor kunci dari pendekatan menajemen sumberdaya lokal (Nugroho, 2004: 43). Model komunikasi pembangunan juga bisa dilihat dari pendekatan komunikasi partisipatif perlu dikembangkan untuk mengembangkan masyarakat di tingkat bawah melalui pendekatan pendidikan non formal. Terkait dengan pendekatan pembangunan yang diterapkan di Indonesia, pembangunan sampai saat ini masih terlalu terfokus padahal-hal fisik dan terstruktur. Atau dengan kata
lain terfokus pada fisik adalah hal-hal yang bersifat infrastruktur (Heriyanti, 2015: 38). C. Implementasi Komunikasi Pembangunan Seperti yang kita ketahui bahwa implementasi merupakan sebuah tindakan atau pelaksaan dari suatu kegiatan atau program yang sebelumnya telah direncanakan. Jika kita melihat secara etimologi arti dari implementasi adalah sebuah pelaksanaan. Sedangkan secara terminologi implementasi artinya melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan tersebut tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai demi kebaikan bersama. Disinilah fungsi adanya sebuah implementasi, yaitu untuk menjalankan sesuatu yang telah direncanakan bersama. Suatu program tidak ada sebuah implementasi, maka program tersebut takan pernah berjalan dan tidak terwujud. Jika kita melihat Kata komunikasi menurut dari bahasa Latin, communiartinya sama, communico, communication, atau communicareyang berarti membuat sama (to make common). Secara bahasa komunikasi mengharapkan suatu pikiran, makna, atau pesan dianut secara sama. Sedangkan ketika kita melihat pengertian pembangunan menurut (Nasution, 2002: 81) dalam bukunya yang berjudul ‡Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan 3HQHUDSDQQ\D·%DKZD SHPEDQJXQDQ VHODOX dikaitkan dengan istilah perubahan kearah yang lebih baik, modernisasi, perubahan sosial, industrialisasi, westernisasi, pertumbuhan (growth) dan evolusi sosio-kultural. Sedangkan menurut 89 Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam " Fifi Novianty Rogers mengartikan pembangunan sebagai proses- proses yang terjadi pada level atau tingkatan sistem sosial, sedangkan modernisasi menunjuk pada proses yang terjadi pada level individu. Yang paling sering, kalaupun kedua istilah itu dibedakan, maka pembangunan dimaksudkan yang terjadi pada bidang ekonomi atau lebih mencakup seluruh proses yang analog dan seiring dengan itu, dalam masyarakat secara keseluruhan. Buku yang berjudul ‡Ilmu, Teori, dan )LOVDIDW.RPXQLNDVL· %DKZD LPSOHPHQWDVL komunikasi pembangunan tentunya memiliki tujuan untuk meningkatkan pembangunan manusia yang berarti menghapuskan kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan. Dan hal utama yang perlu dilakukan dalam dilakukan komunikasi pembangunan; (1) Membuka pemahaman, (2) Wawasan berpikir, (3) Pengayaan pengetahuan dan keterampilan, (4) Pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh. (Onong Uchjana, 1993: 7) Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi Komunikasi Pembangunan merupakan proses pelaksanaan dari suatu program untuk menyebarkan informasi, penerangan, pendidikan dan keterampilan, rekayasa sosial dan perubahan perilaku. Komunikasi Pembangunan dipandang sebagai proses psikologis, proses sebagai tindakan komunikasi yang berkesinambungan, terarah, dan bertujuan. Proses ini berhubungan dengan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental, dalam melakukan perubahan. Kredibilitas sumber, isi pesan dan saluran komunikasi sangat berpengaruh dan menentukan perubahan perilaku. Komunikasi Pembangunan tentu menjadi sangat penting untuk kemajuan suatu daerah. Komunikasi pembangunan ada, tentunya adalah sebagai tugas pokok komunikasi untuk kegiatan
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 25 No.2 Oktober 2021: 85-97 perubahan sosial. Oleh karenanya, dibutuhkan implementasi komunikasi pembangunan yang harus diterapkan oleh stake holder yang melaksanakan komunikasi pembangunan tersebut. Komunikasi pembangunan sendiri berfungsi menyampaikan pesan pembangunan secara timbal balik di antara semua pihak yang terlibat dalam usaha pembangunan yakni antara stake holder terkait dengan masyarakat. Mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan. Implementasi komunikasi pembangunan pada penelitian ini menjadi pokok utama dalam menjawab rumusan masalah yang nantinya peneliti bahas di bab hasil dan pembahasan penelitian. Dan dengan implementasi komunikasi pembangunan ini juga peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi pembangunan dalam konsep Smart Environment pada program smart city kota Cirebon. D. Konsep Smart Environment Seperti yang kita ketahui beberapa kota di Indonesia telah menerapkan konsep kota pintar atau yang sering kitasebut dengan smart city. Mulanya muncul konsep ini karena ada sebuah prediksi mengatakan bahwa pada tahun 2025 sekitar 57% penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan. Konsep dari smart city memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah di lingkungan masyarakat yang terbagi menjadi beberapa kategori. Smart city sendiri dibagimenjadi beberapa komponen, yakni: 1.] smart governance, 2.] smart economy, 3.] smart living, 4.] smart people, 5.] smart mobility, dan 6.] smart environment. (Abrar, 2019). 90 Konsep smart city dibeberapa negara maju bukanlah sesuatu hal yang baru. Namun, jika berbicara mengenai konsep smart environment pada negara-negara berkembang merupakan suatu inovasi yang membawa perubahan. Smart environment di negara berkembang seperti Indonesia, menjadi salah satu solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan yang ada di masyarakat. Tentunya, semua itu dikonsep berdasarkan bagaimana standar yang harus dilakukan. Semua bekerjasama baik pemerintahan yang terkait, stakeholder, dan masyarakat saling bahu membahu dalam mewujudkan tujuan dari konsep smart environment ini. Karena jika pemerintah setempat telah mengkonsep dengan matang program didalamnya, namun masyarakat tidak mengerti dari konsep tersebut makan semua tidak akan berjalan dengan baik. Smart environment atau dengan kata lain ‡OLQJNXQJDQ SLQWDU· LWX EHUDUWL OLQJNXQJDQ \DQJ bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, lingkungan yang bersih tertata, dan ruang terbuka hijau (RTH) yang representatif. Keunggulan relatif adalah "tingkat di mana inovasi dianggap lebih baik dar ipada gagasan yang digantikan oleh kelompok pengguna tertentu" (Robinson, 2009, p. 2). Keuntungan relatif diukur dari segi keuntungan ekonomi, prestise sosial, kenyamanan, dan kepuasan. Keuntungan yang dirasakan masyarakat untuk mengadopsi smart environment lebih besar menyebabkan peningkatan tingkat adopsi. Agar konsep smart environment dapat berjalan dengan lancar maka seluruh komponen yang berperan harus terlibat, seperti pemerintah Kota Cirebon, stake holder terkait dan juga seluruh
lapisan masyarakat. Selain terlibat dan saling bahu membahu, dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman dalam konsep yang telah dirancang tersebut. lalu bagaimana agar seluruh masyarakat maupun stake holder yang dapat secara menyeluruh terlibat dan memahami konsep dan tujuan dari smart environment tersebut. Agar tercipta visi-misi bersama yakni menciptakan Kota Cirebon yang terkenal sebagai Kota Wali dan wisata religi sebagai lingkungan pintar yang nyaman, aman, bersih dan menjadi destinasi wisata yang terbebas dari limbah sampah yang dapat mencemari lingkungan sekitar. E. Peran Komunikasi Pembangunan dalam Konsep Smart Environment Demi terwujudnya sebuah tujuan dari pembangunan di suatu daerah, maka seluruh masyarakat tersebut harus saling bahu membahu mewujudkannya. Agar semua dapat turut andil dalam menjalankan smart environment ini maka dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat. Konsep yang telah dirancang oleh pemerintah setempat kemudian di komunikasikan atau disosialisasikan kepada masyarakat setempat. Komunikasi seperti apa yang digunakan dalam hal ini? Komunikasi pembangunan memiliki peran penting dalam berjalannya konsep smart city di suatu kota. Melihat konsep dari smart city sendiri adalah berbasis teknologi. Maka, perlu adanya komunikasi kepada seluruh lapisan masyarakat dan stake holder. Baik pada lapisan masyarakat bawah, menengah maupun atas. Pembangunan sendiri merupakan sebuah proses perubahan agar memperoleh kemajuan. Peran pembangunan sangat penting untuk sebuah negara. Pentingnya komunikasi Pembangunan dalam proses pembangunan itu sendiri. 91 Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam " Fifi Novianty Pembangunan dapat dikatakan efektif apabila proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Komunikasi pembangunan disini, bukan hanya pada konteks fisik saja, tetapi pada perubahan perilaku masyarakat terutama dalam kegiatan keagamaan. Untuk memajukan kegiatan keagamaan atau pembangunan agama di suatu kota, dibutuhkan komunikasi pembangunan agama yang baik dan efektif. Keberhasilan sebuah pembangunan di suatu negara dilihat dari proses komunikasi yang baik. Jika tidak ada komunikasi dalam proses pembangunan maka tidak akan berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Komunikasi pembangunan di Indonesia memiliki tujuan inti yaitu untuk membangun manusia itu sendiri secara utuh. Pembangunan masyarakat Indonesia bersifat pragmatik yaitu suatu pola yang membangkitkan inovasi pada masa kini yakni era informasi. Menuju sebuah perubahan yang dampaknya bersifat positif dan dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat. Tujuan dari Komunikasi Pembangunan dalam konsep smart environment digunakan agar masyarakat dapat mengerti serta dapat menerima rencana suatu pembangunan yang akan dilalukan oleh pihak yang ingin melaksanakan pembangunan. Pembangunan yang dimaksud tidak selalu dalam konteks fisik dan berupa infrastruktur, tetapi juga pembangunan pada konteks perubahan perilaku masyarakat atau meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Jika tidak ada komunikasi pembangunan dalam sebuah konsep pembangunan, maka akan muncul kendala-kendala yang akan di hadapi di lapangan. Seperti 1.] tidak tersampaikannya maksud dan tujuan dari kosep smart environment itu sendiri. 2.]
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 25 No.2 Oktober 2021: 85-97 masyarakat tidak memahami dan tidak tahu tujuan dari smart environment. 3.] adanya miss komunikasi antara stake holder dengan masyarakat umum. 4.] Hanya orang-orang tertentu saja yang memahami betul maksud dan tujuan adanya smart environment dalam konsep smart city. 5.] Kurangnya komunikasi antara stake holder dengan masyarakat. Lalu dari kendala yang sudah disebutkan diatas, muncullah dampak sebagai berikut: 1.] Tujuan dari konsep yang telah dirancang tidak tercapai secara maksimal. 2.] Masyarakat yang tidak memahami tidak dapat membantu menjalankan konsep ini. 3.] Konsep yang seharusnya dijalankan oleh seluruh lapisan masyarakat, hanya menjadi kelompok tertentu saja yang menjalani. 4.] Jika peran komunikasi sangat kurang, maka bisa berimbas pada program yang ada pada konsep smart city. Karena peran komunikasi pembangunan sangat membantu dalam proses pembangunan disuatu daerah. Sehingga komunikasi pembangunan dengan konsep smart environment kedua nya saling berkaitan erat dalam mewujudkan tujuan pembangunan di suatu kota yang sudah menerapkan konsep smart city. F. Konsep Smart city di Kota Cirebon Cirebon sebagai salah satu kota yang telah menerapkan konsep smart city. Konsep smart city tersebut didalamnya terdapat beberapa program yang dapat mendukung kemajuan dari konsep tersebut. Berikut adalah masing-masing program yang terdapat dalam konsep smart city yang peneliti peroleh dari website resmi smartcity Cirebon yakni: 1.] smart governance, didalam nya terdapat program (Cirebon satu data, Cirebon Brojol aja klalen, Cirebon Jeh, sedulur, sampeyan, E-Lakip, Lapor, SIMPEG, SIMREDA, PTSP Online, 92 SIMAYA, Simda keuangan, SIMDA BMD, SSO, dan SKP. 2.] smart environment, didalamnya terdapat ‡&LUHERQ .XGX (ling· (DLH). 3.] smart branding, didalamnya terdapat data peluang investasi dan WISTAKON. 4.] smart ekonomy, didalamnya terdapat info pajak, E-BPHTB, E- SPTPD, SIMPENDA, E-PBB. 5.] smart living, didalamnya terdapat program Cirebon melet, Pendaftaran online RSD Gunung Jati, E-Puskesmas, Cirebon Lengko, ATCS (DISHUB) dan CCTV (Bali Tower). 5.] smart society, terdapat program Cirebon siaga 112, SIP PPID, Cirebon wadul bae, iCirebon, SIMASKOT, Cirebon lunga (Disnaker). Mengetahui smart city merupakan sebuah konsep yang berbasis teknologi maka perlu adanya peran komunikasi pembangunan agar tujuan bisa terlaksana dengan baik dan bersama. Sebuah kota yang menerapkan konsep smart city berarti harus mampu menghadapi standar yang memang harus memenuhi kriteria konsep smart city. Smart environment sendiri menekankan pada konsep tata kelola lingkungan bagaimana lingkungan bersih dan tidak merusak ekosistem. Konsep ini hadir agar tatakelola kota pintar semakin maju dengan pemanfaatan teknologi dan SDM yang tersedia. Pemerintah kota beserta stake holder yang bertanggung jawab atas berjalannya konsep tersebut, juga harus mampu memikirkan cara agar konsep terwujud secara sempurna. Kesempurnaan akan terwujud bila mana semua elemen masyarakat dan pemerintah kota saling bahu membahu menerapkan konsep tersebut. Namun, catatannya adalah masyarakat juga harus mengetahui betul bagaimana konsep tersebut. Untuk mengetahui konsep yang akan diterapkan tentu, pemerintah melakukan komunikasi yang tepat kepada seluruh masyarakat. Seperti yang kita ketahui bahwa
indikator dari adanya konsep smart city ini adalah berbasis teknologi. Dan tak semua masyarakat paham akan konsep yang telah dibuat. Oleh sebab itu, menurut peneliti indikator kemajuan dari konsep smart city khususnya smart environment tidak bisa lepas dari peran komunikasi pembangunan. G. Peran Komunikasi Pembangunan dalam Smart Environment Merujuk pada pembahasan penelitian sebelumnya, bahwa peran komunikasi pembangunan sangat penting dalam menjalankan konsep smart environment. Mengapa hal itu bisa terjadi? Karena hasil penelitian penulis yang diperoleh dari pengamatan literatur, menunjukan bahwa masih banyak program-program dari konsep smart city yang belum berjalan dengan baik. Di Kota Cirebon, juga sudah menerapkan konsep smart city yang tentu didalamnya terdapat smar environment. Kendala yang dihadapi oleh stake holder maupun pemerintah kota adalah masyarakat masih belum memahami betul konsep tersebut. Berdasarkan hasil wawancara kepada 10 masyarakat dari berbagai kalangan, mereka mengatakan tidak mengetahui adanya smart environment di kota Cirebon, sehingga upaya masayarakat untuk menjalankan konsep tersebut masih belum maksimal. Hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi dan sosialiasi antara pemerintah kota dengan masyarakat. Sehingga tujuan yang ingin dicapai belum dapat maksimal dan masih perlu adanya bantuan dari masyarakat. Berikut hasil wawancara bersama salah satu narasumber: smart environment dalam konsep smart city di Kota 93 Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam " Fifi Novianty Cirebon. Kalau smart city nya saya tahu sih, namun belum tahu apa saja program yang ada di GDODPQ\D· 3XQJNDV 5DKPDQ ZDUJD DVOL &LUHERQ saat diwawancarai oleh penulis. Peran komunikasi pembangunan begitu erat kaitannya dengan sebuah proses pembangunan . Tentunya dalam hal ini bukan hanya pembangunan berupa fisik namun lebih kepada pembangunan yang menggerakan SDM atau masyarakat untuk melakukan perubahan itu sendiri. Jika sebuah pembangunan dapat dikomunikasikan dengan baik oleh masyarakat, maka akan terbentuk komponen pembangunan yang perimbang. Masyarakat memegang peranan penting dalam kemajuan suatu daerah maupun perkotaan. Jika konsep yang telah dibuatsudah bagus, namun masyarakat tak ikut andil di dalam nya, maka akan hilanglah satu indikator menuju sebuah keberhasilan. H. Strategi Komunikasi Pembangunan Yang digunakan Strategi komunikasi pembangunan adalah sebuah cara atau strategi yang digunakan peneliti untuk meneliti strategi komunikasi pembangunan yang digunakan dalam konsep smart environment Strategi komunikasi pembangunan yakni: 1.) Melihat Sasaran. Pada konsep smart environment yang dijalankan pada program smart city kota Cirebon, menggunakan strategi komunikasi pembangunan berfokus pada melihat terlebih dahulu siapa sasaran yang ingin dituju oleh stakeholder program, dalam pendekatan sasaran strategi komunikasi pembangunan smart city menggunakan tiga pendekatan yakni: a.) Pendekatan media massa yang berbasis website khusus SMART CITY KOTA
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 25 No.2 Oktober 2021: 85-97 CIREBON. Website ini didalamnya terdalam banyak konsep dari program yang dicanangkan oleh pemkot kota Cirebon, tentang implementasi program smart city. Salah satu informasi mengenai konsep yang dijelaskan pada website tersebut adalah adanya konsep smart enviroment. Masyarakat bisa mengakases wibsite tersebut pada internet, di halaman website b.) Pendekatan kelompok masyarakat dan stake holder terkait seperti DLH (Dinas Lingkungan Hidup) kota Cirebon, telah dijelaskan dalam bon-kudu-eling-dlh/. c.) Pendekatan individu bisa melalui komunikasi tatap muka, khususnya bagi anggota pelaksana program smart city ketika mengadakan evaluasi dalam rapat tahunan program smart city kota Corebon. Namun, diluar itu berdasarkan hasil studi pustaka bahwa pemkot Cirebon, belum ada komunikasi yang lebih luas lagi kepada masyarakat mengenai konsep smart environment ini. Sehingga bagi masyarakat yang tidak mengakses website tersebut, kurang memahami betul bahkan tidak mengetahui tentang ada nya konsep smart environment. Hal ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam implementasi konsep smart environment. 2.) Social Mobilization. Dalam pendekatan ini ada 2 strategi pendekatan komunikasi pembangunan lingkungan yang dapat dilakukan yaitu : 94 a) Menggunakan media sosial dan komunikasi langsung. Media sosial seperti whatsApp hanya digunakan bagi para stake holder yang terlibat dalam implementasi program tersebut. Media ini digunakan ketika ada rapat antar anggota maupun dalam proses koordinasi. Media whatsApp nampaknya cukup efektif dalam proses pembangunan komunikasi, karena dalam media sosial memberikan kemudahan komunikasi bagi para pengurus program dan saling berkordinasi tentang semua hal yang berhubungan dengan pelaksanaan konsep smart environmen tersebut. Sedangkan komunikasi langsung, biasanya digunakan ketika pelaksanaan rapat tahunan program smart city ataupun rapat khusus untuk stake holder yang menggawangi program smart environment. Kedua strategi komunikasi melalui social mobilization ini, tentunya saling melengkapi satu sama lain. Sehingga sangat tepat digunakan dalam pelaksanaan konsep smart environment. b) Menggunakan situs website khusus untuk smart city. Kota Cirebon yang memiliki website untuk meningkatkan komunikasi pembangunan yakni Website tersebut berisikan tentang informasi mengenai semua tentang konsep dari program smart city yang sudah dibentuk oleh pemkot kota Cirebon. Masing-masing konsep dalam website tersebut, memiliki visi-misi dan stake holder yang berbeda-beda. Sesuai dengan konsep yang menjadi fokus tujuan pelaksanaan nya. Contohnya seperti konsep
smart environment memiliki visi-misi untuk membangun tata kelola kota Cirebon lebih tertata, rapih, dan menciptakan lingkungan yang bersih dan tidak mencemarkan lingkungan sekitar. Stake holder yang terkait, tentu adalah DLH (Dinas Lingkungan Hidup) kota Cirebon yang memang sangat tepat untuk mengimplementasikan visi-misi tersebut. Adanya website ini, tentunya menjadi salah satu strategi komunikasi pembangunan yang digunakan oleh Pemkot Cirebon dalam implementasi program smart city salah satunya pada konsep smart environment. Jika melihat strategi komunikasi menurut R. Wayne Pace, bahwa strategi komunikasi dibagi menjadi tiga yakni: to secure understanding, to establisht acceptance dan to motivate action (Hendrawan, 2017). Tiga strategi ini peneliti terapkan dalam proses komunikasi pembangunan yang dapat digunakan dalam menjalankan konsep smart environment di kota. Cirebon, maka penyusunan strateginya sebagai berikut : 1.) To Secure Understanding (Memastikan pesan diterima oleh komunikan). Dalam proses komunikasi pembangunan agama perlu nya strategi to secure understanding, untuk mengetahui apakah komunikan dapat menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator. Dengan memilih media yang digunakan diharapkan komunikan dapat menerima pesan dengan baik agar tujuan dari komunikasi pembangunan dalam konsep smart environment tepat sasaran. 2.) To Establish Acceptance (Membina Penerimaan Pesan). Setelah komunikator 95 Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam " Fifi Novianty memastikan pesan telah diterima baik oleh komunikan nya, maka tahap selanjutnya adalah membenina penerimaan pesan agar komunikan lebih memahami pesan yang disampaikan dengan maksud dan tujuan yang diharapkan untuk membangun sebuah kemajuan dalam konsep smart city khususnya pada smart environmen. 3.) To Motivate Action (Kegiatan yang dimotivasikan). Tahapan strategi terakhir adalah kegiatan yang memberikan sebuah motivasi yang membangun bagi komunikan, dan meyakinkan komunikan (dalam proses komunikasi) bahwa pentingnya sebuah pembangunan smart environment dalam kemajuan sebuah kota. Karena kota pintar mendambakan lingkungan yang bersih, tertata rapih dan tidak merusak ekosistem dan tentunya berbasis teknologi. Dan masyarakat harus mengetahui hal ini. I. Manfaat Adanya Penyusunan Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam Smart Environment Manfaat adanya penyusunan strategi komunikasi pembangunan dalam konsep smart environment di Kota Cirebon, yaitu: 1) Untuk mempermudah dalam proses komunikasi pembangunan, 2) Dengan menyusun stategi komunikasi pembangunan, dapat memastikan pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada komunikan agar tujuan yang ingin dicapai dalam konsep smart environment di Kota Cirebon lebih efektif dan efisien 3) Mencapai tujuan yang diinginkan lebih efektif dan terarah,
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 25 No.2 Oktober 2021: 85-97 4) Terciptanya sebuah berubahan kearah positif dan bergerak maju khususnya pada konsep smart environment. Manfaat penyusunan strategi komunikasi pembangunan, tentunya mengharapkan tercapainya komunikasi pembangunan yang efektif dan dapat berjalan lancar. Menurut peneliti komunikasi pembangunan yang efektif adalah pesannya dapat diterima dengan baik oleh publik, dan dalam penyampaian pesan bisa memanfaatkan kecanggihan media massa yang ada agar pesan dapat tersampaikan ke seluruh lapisan masyarakat. Ciri selanjutnya ketika komunikasi pembangunan itu dapat dikatakan efektif apabila konsep yang telah dirancang dapat disampaikan dan diterapkan dalam pembangunan agama itu sendiri, dan dapat memberikan feede back bagi masyarakat Indonesia. Sehingga memberikan dampak dan perubahan yang significant dalam kemajuan pembangunan dibidang lingkungan. Penerapan konsep smar tcity sudah berjalan di Kota. Cirebon, oleh karena itu peran komunikasi pembangunan untuk pencapaian konsep smart environment sangat perlu diterapkan. Terlebih dengan adanya strategi komunikasi pembangunan dapat mempermudah pelaksanaan program menjadi lebih terstrukture dan mengetahui strategi komunikasi yang tepat digunakan agar tujuan dapat terlaksana dengan baik. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Strategi komunikasi pembangunan dalam implementasi program smart city khususnya pada konsep smart environment di kota Cirebon memberikan dampak yang sangat besar. Strategi komunikasi pembangunan yang digunakan pada 96 konsep smart environment kota Cirebon adalah 1.) Melihat Sasaran. 2.) Social Mobilization. 3.) To Secure Understanding (Memastikan pesan diterima oleh komunikan). 4.) To Establish Acceptance (Membina Penerimaan Pesan). 5.) To Motivate Action (Kegiatan yang dimotivasikan). Manfaat adanya penyusunan strategi komunikasi pembangunan dalam konsep smart environment di Kota Cirebon, adalah untuk mempermudah dalam proses komunikasi pembangunan, menyusun stategi komunikasi pembangunan dapat memastikan pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada komunikan agar tujuan yang ingin dicapai dalam konsep smart environment di Kota Cirebon lebih efektif dan efisien, mencapai tujuan yang diinginkan lebih efektif dan terarah, dan Terciptanya sebuah berubahan kearah positif dan bergerak maju khususnya pada konsep smart environment. Sehingga, peran komunikasi pembangunan dalam pelaksanaan konsep smart environment dapat lebih terarah, dan mengoptimalkan pencapaian dari tujuan yang hendak dicapai, karena memiliki strategi komunikasi pembangunan yang lebih terstruktur dan terarah. B. Saran Saran dari hasil penelitian ini adalah lebih mengoptimalkan kembali strategi komunikasi pembangunan yang mengarah pada pendekatan kepada masyarakat umum. KMasih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang konsep dan implementasi dari konsep smart environment yang ada pada program smart city. Adanya penelitian ini semoga bisa menjadi acuan bagi Pemkot kota Cirebon dan para stake holder terkait pelaksanaan program smart city agar strategi
komunikasi pembangunan yang digunakan akan tepat sasaran dan sesuai tujuan yang diharapkan. UCAPAN TERIMA KASIH Peneliti ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak terkait dalam penelitian ini, yakni Pemkot Cirebon, stake holder program smart city kota Cirebon, dan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) kota Cirebon yang telah mengizinkan peneliti untuk meneliti tentang konsep smart environment pada program smart city kota Cirebon. DAFTAR PUSTAKA Abrar, Ana Nadhya. Membutuhkan Seorang Yogyakarta: CV Emerson. (2019). Aku Pengakuan Jurnalisme. Allah Doktor H. A. W. Widjaja. (2000). Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta. Harun, Rochajat dan Ardianto, Elvinaro. (2012). Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial (Perspektif Dominan, Kaji Ulang, dan Teori Kritis). Jakarta: Rajawali Pers. Heru. (2017). ‡.RPXQLNDVL 3HPEDQJXQDQ 0HQXUXW $KOL GDQ 3HQHUDSDQQ\D· Dikutip dari . Pada 2 April 2020 pukul 10.40 WIB. Mahmud, MODEL KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM PENYEDIAAN PRASARANA PERDESAAN DI KAWASAN PESISIR UTARA JAWA TENGAH (Studi Kasus Desa Morodemak dan Purwosari Demak). Kabupaten Amir. (2007). Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, Zulkarimen. (1988). Komunikasi pembangunan pengenalan teori dan penerapannya: Jakarta: Rajawali Pers . Nasution, Zulkarimen. (2002). Komunikasi Pembangunan: Pengenalan Teori dan 97 Strategi Komunikasi Pembangunan Dalam " Fifi Novianty Penerapannya. Grafindo Persada. Jakarta: PT. Raja Nugroho, Iwan & Rochmin Dahuri. (2004). Pembangunan Wilayah: Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES. Onong, Uchjana Effendy. (2014). Ilmu Komunikasi dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. H.9. Teori Rauf, A. (2016). Bab II Landasan Teori City. Smart Pengertian suska.ac.id/2858/3/BAB II.pdf. Rochajat Harun dan Elvinaro Ardianto. (2012). Komunikasi dan Perubahan Sosial (Perspektif Dominan, Kaji Ulang, dan Teori Kritis). Jakarta: Rajawali Pers. Pembangunan Rogers, E. M. (1995). Diffusion of innovations. New York: Free Press. Rogers, E. M. (2003). Diffusion of innovations. New York: Free Press. Smart city kota cirebon. (2017). Smart Environment,, Cirebon Kudu Eling. resmi, Website bon-kudu-eling-dlh/. Wijaya, Ida Suryani. (2015). Perencanaan dan Strategi Komunikasi dalam Kegiatan Pembangunan. samarinda.ac.id |
Journal of Education and Humanities Educaniora, 2023 - 1(1): 56-64 - Online ISSN: 2986-5808 Analysis of Figures of Speech and Diction in the Song Amin Paling Serius Popularized by Sal Priadi and Nadin Amizah Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius yang Dipopulerkan Sal Priadi dan Nadin Amizah Karmila*, Abdurahman Universitas Negeri Padang (Indonesia) Received February 2023 Accepted March 2023 Abstract Currently, music is rapidly developing with many new songs popularized by new musicians. One of them is the song Amin Paling Serius which is famous for its interesting lyrics. Therefore, the author conducted a qualitative research using descriptive method and stylistic approach to examine the language style and diction in the song. The data collected were words, phrases, and sentences from the lyrics of Amin Paling Serius. The research results showed that there were 26 language styles and 39 diction in the song. This research is recommended for fans of Amin Paling Serius who want to better understand the song. Keywords - Figures of speech, diction, the song Amin Paling Serius Abstrak Lagu saat ini berkembang pesat dengan banyak lagu baru yang dipopulerkan oleh musisi baru. Salah satunya adalah lagu Amin Paling Serius yang terkenal karena liriknya yang menarik. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan pendekatan stilistika untuk meneliti gaya bahasa dan diksi dalam lagu tersebut. Data yang dikumpulkan adalah kata, frasa, dan kalimat dari lirik lagu Amin Paling Serius. Hasil penelitian menunjukkan ada 26 gaya bahasa dan 39 diksi dalam lagu tersebut. Penelitian ini direkomendasikan bagi pecinta lagu Amin Paling Serius yang ingin lebih memahami lagu tersebut. Kata kunci - Gaya bahasa, diksi, lagu Amin Paling Serius How to cite this article: Karmila, K., & Abdurahman, A. (2023). Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius yang Dipopulerkan Sal Priadi dan Nadin Amizah. Educaniora: Journal of Education and Humanities, 1(2), 56-64. A. Pendahuluan Karya sastra merupakan media yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan dan hasil pengamatan pengarang mengenai lingkungan sekitarnya. Karya sastra yang diciptakan pengarang dapat juga bersumber dari peristiwa yang dialami oleh pengarang sendiri dalam kehidupan nyata yang diceritakan atau disampaikan kepada pembaca melalui media sastra.
Karmila & Abdurahman, Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius ... Karya sastra diciptakan sesuai dengan imajinasi pengarang. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengarang selalu hidup dalam ruang dan waktu tertentu. Di dalamnya, pengarang selalu terlibat dalam masalah. Sebuah karya sastra adalah proses kreatif seorang pengarang mengenai realitas sosialnya. Karya sastra adalah kehidupan yang dibuat atau rekaan pengarang. Kehidupan dalam karya sastra adalah kehidupan yang diwarnai oleh sikap pengarang, latar belakang pendidikan, kepercayaan, dan sebagainya. Karya sastra terdiri dari dua jenis, yaitu karya sastra lisan dan karya sastra tulisan. Karya sastra tulis terdiri dari berbagai macam, yaitu novel, cerpen, puisi, drama, dan lain sebagainya. Sedangkan karya sastra lisan terdiri dari lagu, pantun, dongeng, hikayat, dan lain sebagainya. Lagu merupakan sebuah karya sastra lisan yang sedang populer di tengah masyarakat. Kepopuleran lagu ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat berbagai kalangan yaitu anak anak, remaja, orang dewasa bahkan orang tua yang menikmati lagu di berbagai tempat seperti di rumah, di toko, di pasar, di kantor, di mobil, di angkot dan berbagai tempat lainnya. Lagu merupakan sebuah karya sastra yang digunakan untuk mengungkapkan makna tertentu melalui kata kata yang dirangkai menjadi sebuah lirik. Makna sebuah lagu dijelaskan melalui lirik yang dapat berupa ungkapan perasaan pengarang dan juga pendapat pengarang mengenai suatu hal. Hal ini sesuai dengan pendapat Tika Harnia (2021:225) yang mengatakan bahwa lagu adalah perpaduan suara ritmis dan instrumen yang dinyanyikan secara dinamis dan harmonis yang berupa ekspresi pikiran dan perasaan untuk menyenangkan dan menenangkan pikiran. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa sebuah lagu berisikan gambaran tentang pikiran dan perasaan penulis yang diungkapkan melalui lirik. Lirik lagu merupakan hasil permainan kata pengarang dalam menciptakan sebuah lagu. Lagu dikatakan menarik jika lirik lagu mengandung rangkaian kata indah yang dapat menghipnotis penikmat lagu untuk ikut larut dalam perasaan atau pikiran yang hendak diungkapkan pengarang. Lirik lagu dapat berupa sebuah puisi dan sebuah puisi dapat menjadi sebuah lagu. Hal ini sesuai dengan pengertian lirik lagu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu karya sastra berupa puisi yang mengandung ungkapan emosi pribadi. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa lirik lagu dapat berupa puisi yang menggambarkan perasaan pengarang puisi atau lirik lagu tersebut. Lirik lagu dapat diperindah melalui penggunaan gaya bahasa. Menurut Tarigan (2009: 4), gaya bahasa diartikan sebagai penggunaan bahasa yang indah, dengan menggambarkan sesuatu menggunakan bahasa kiasan, dengan tujuan untuk menimbulkan kesan pada pembaca. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan gaya bahasa sangat penting dalam pembuatan lirik sebuah lagu. Semakin pandai pengarang memainkan gaya bahasa dalam membuat sebuah lagu maka akan semakin indah lagu yang dihasilkan. Selain itu penggunaan gaya bahasa pada sebuah lagu juga dapat meningkatkan imajinasi pendengar mengenai pesan yang ingin disampaikan dalam lagu tersebut. Gaya bahasa memiliki beberapa jenis, seperti yang dijelaskan oleh Tarigan (1985:4) yaitu gaya bahasa perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan. Waridah (2017:248) membagi gaya bahasa menjadi empat jenis yaitu gaya bahasa perbandingan, pertentangan, perulangan, dan sindiran. Keraf (2004:128) membagi gaya bahasa menjadi dua kategori yaitu gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa retoris mencakup aliterasi, asonansi, anastrof, apofasis, apostrof, asindeton, kiasmus, elipsis, eufemismus, litotes, histeron proteron, pleonasme, tautologi, perifrasis, prolepsi, pertanyaan retoris, silepsis, zeugma, hiperbola, paradoks, dan oksimoron. Sedangkan gaya bahasa kiasan mencakup simile, metafora, personifikasi, alusi, eponim, epitet, sinekdoke, metonimi, hipalase, ironi, inuendo, dan paronomasia. Pilihan kata (diksi) juga merupakan unsur yang penting dalam sebuah lagu. Diksi melibatkan pemilihan kata yang tepat untuk mengungkapkan apa yang pengarang pikirkan dan rasakan. 57
Karmila & Abdurahman, Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius ... Kata-kata dipilih untuk mencapai efek tertentu dalam tulisan, terutama dalam puisi dan prosa. Kata-kata yang dipilih dengan benar akan membantu seseorang berekspresi persis seperti apa yang ingin pengarang sampaikan. Dalam penulisan karya sastra, penggunaan dan pemilihan kata merupakan aspek utama, karena satuan makna yang menentukan struktur bahasa formal karya sastra adalah kata. Pengarang mengaransemen dan merangkai sebuah lirik dengan pemilihan kata yang cermat dan setepat mungkin. Ketika memilih kata, pengarang tidak hanya mempertimbangkan makna, tetapi juga mempertimbangkan nilai rasa, suasana, dan getaran tertentu di benak penikmatnya. Oleh sebab itu, pertimbangan utama adalah efek puitis yang dihasilkan oleh pilihan kata untuk secara akurat menggambarkan pengalaman batin penyair. Pilihan kata terkadang disesuaikan dengan pilihan suara sehingga menimbulkan rasa keindahan dan kesenangan. Keraf (2008:24) menyimpulkan tiga hal penting tentang pemilihan kata, yaitu (a) diksi atau pemilihan kata melibatkan pengetahuan mengenai kata mana yang tepat untuk menyampaikan ide, bagaimana menggabungkan kata-kata dengan benar atau menggunakan ungkapan yang tepat, serta gaya mana yang paling sesuai digunakan, (b) pemilihan kata melibatkan kemampuan untuk membedakan dengan akurat makna dari subtansi ide yang ingin disampaikan dan menemukan bentuk yang cocok sesuai dengan situasi dan nilai-nilai pendengar, (c) pemilihan kata yang tepat hanya dapat dicapai dengan menguasai banyak kosakata bahasa. Leksikon atau kosakata suatu bahasa mencakup semua kata yang dimilikinya. Keraf (2008:89-108) juga mengelompokkan diksi menjadi beberapa jenis yaitu, denotasi, konotasi, kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata ilmiah, kata populer, jargon, kata slang, kata asing, dan kata serapan. Analisis penggunaan majas pada sebuah lagu termasuk dalam kajian stilistika. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjiman (1993:13-14) yang mengatakan bahwa kajian stilistika mencakup diksi, struktur kalimat, majas, citraan, pola rima, dan mantra yang ditorehkan oleh pengarang dalam karyanya. Kajian gaya bahasa ini meliputi kata, kalimat, intonasi, dan bunyi. Kajian stilistika akan membuat pembaca lebih mudah memahami isi karya sastra yang ingin disampaikan penulis. Semakin hebat seorang pengarang memainkan stilistika dalam karyanya maka karya yang dihasilkan akan semakin estetika atau indah. Lagu yang dianalisis dalam penelitian ini adalah lagu Amin Paling Serius oleh Saplriadi dan Nadin Amizah. Lagu ini dipilih karena penggunaan gaya bahasa dan diksi yang menarik di setiap lirik. Selain itu, lagu ini juga menarik perhatian karena sempat viral di TikTok pada awal 2023, yang menunjukkan popularitasnya di kalangan masyarakat. Penulis tertarik untuk meneliti penggunaan gaya bahasa pada lagu ini yang menceritakan tentang sepasang kekasih dengan ini bertujuan untuk banyak perbedaan yang selalu berdoa untuk bersatu. Penelitian mengidentifikasi majas dan diksi yang digunakan dalam lagu agar pendengar dapat memahami lebih baik dan mendalami makna yang terkandung di dalamnya. Pada penelitian ini, penulis mengulas secara detail tentang beberapa majas dan penggunaan diksi yang digunakan dalam lirik lagu tersebut. B. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pada penelitian kualitatif yang menjadi kunci penelitian adalah peneliti sendiri. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Fadhilah, 2023). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan stilistika karena peneliti akan menganalisis penggunaan gaya bahasa yang merupakan objek stilistika. 58
Karmila & Abdurahman, Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius ... Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang didapatkan setelah melakukan penelitian. Sumber data tersebut adalah lagu Amin Paling Serius yang dipopulerkan oleh Sal Priadi dan Nadin Amizah. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mengamati. Menurut Sudaryanto (1993:133) metode mengamati adalah menyimak penggunaan bahasa. Metode ini dilakukan dengan menggunakan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan teknik mencatat. Teknik SBLC digunakan dalam penelitian ini karena peneliti tidak terlibat langsung dalam menentukan strata dan munculnya data. Peneliti pertama kali mendengarkan dan membaca lirik dari lagu Amin Paling Serius kemudian mencatat lirik berupa kata, frasa atau kalimat yang tergolong dalam gaya bahasa. Teknik penganalisisan data dalam penelitian adalah teknik mengalir di mana dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan yaitu mengumpulkan data, menyajikan data, lalu menarik kesimpulan. C. Hasil dan Pembahasan Penelitian ini membahas analisis penggunaan gaya bahasa dalam lagu Amin Paling Serius oleh Sal Priadi dan Nadin Amizah. Pada penelitian ini, ditemukan 26 majas atau gaya bahasa dan 39 diksi dalam lagu tersebut. Tabel 1. Jumlah Data Gaya Bahasa Lagu Amin Paling Serius No. Gaya Bahasa 1 Metafora 2 3 Hiperbola Paradoks 4 Aliterasi 5 Asonansi 6 Personifikasi Jumlah 3 5 2 1 7 8 26 Total Data 1. Penggunaan Gaya Bahasa pada Lagu Amin Paling Serius Gaya Bahasa Perbandingan Gaya bahasa perbandingan merupakan suatu gaya bahasa yang ditandai dengan adanya perbandingan di antara dua hal. Majas perbandingan ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu majas simile, metafora, personifikasi, alegori, metonimia, asosiasi, eufisme, dan lain sebagainya. Berikut merupakan rinciannya. Majas Personifikasi Majas personifikasi merupakan majas yang menggambarkan benda mati yang seolah olah hidup. Majas personifikasi yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius yaitu: (1) Sedang aku dari badai marah riuh yang berisik (2) Bayangkan betapa cantik dan lucunya (3) Gemuruh petir ini (4) Disanding rintik rintik yang gemas (5) Membawa amin paling serius (6) Seluruh dunia (7) Dan merayakan (8) Amin paling serius seluruh dunia 59
Karmila & Abdurahman, Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius ... Lirik (1) termasuk majas personifikasi karena menggambarkan sebuah badai yang marah dan berisik, padahal badai merupakan benda mati yang tidak bisa merasa marah dan berisik. Lirik (2) dan (3) termasuk majas personifikasi karena menggambarkan sebuah gemuruh petir yang seolah- olah hidup, yaitu dapat bertingkah cantik dan lucu, padahal gemuruh petir bukan merupakan benda hidup. Lirik lagu (4), (5), (6), (7), dan (8) mengandung majas personifikasi. Majas ini menggambarkan objek yang tidak hidup dengan sifat-sifat manusia seperti bertingkah gemas, dapat dibawa dari seluruh dunia, atau dirayakan dari seluruh dunia. Padahal, sebenarnya objek tersebut tidak memiliki sifat-sifat tersebut karena bukanlah benda hidup atau ucapan yang dapat dibawa atau dirayakan. Majas Metafora Majas metafora merupakan suatu majas yang membandingkan suatu hal dengan hal lain yang dianggap sama dengan tujuan untuk memberikan kesan dalam suatu kalimat. Majas metafora yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius yaitu sebagai berikut. (1) Sedang aku dari badai marah riuh yang berisik (2) Menurutku, ini juga karena hebatnya badaimu (3) Mari kita ketuk pintu yang sama (4) Keras kasar sebuah kerutan Lirik (1) dan (2) termasuk majas metafora karena menggambarkan masalah atau guncangan yang dialami seseorang dengan badai. Lirik lagu (3) termasuk majas metafora karena mengajak seseorang untuk mencapai tujuan dengan mengetuk pintu yang sama. Lirik lagu (4) termasuk majas metafora karena menggambarkan kerasnya jalan kehidupan seseorang, diibaratkan seperti kerutan yang kasar dan sulit. Majas Hiperbola Majas hiperbola merupakan majas yang menyatakan suatu hal secara berlebihan. Majas hiperbola ini bertujuan untuk membuat suatu hal terlihat mengesankan. Majas hiperbola yang terdapat pada lagu Amin Paling Serius yaitu sebagai berikut. (1) Cantik utuh cahaya rembulan (2) Mampu melahirkan bintang bintang (3) Juga sabarmu yang nomor satu Lirik (1) termasuk majas hiperbola karena berlebih lebihan dalam memuji seorang wanita yaitu mengibaratkan wanita tersebut lahir dari cahaya bulan padahal bulan tidak memiliki cahaya tetapi mendapatkan pantulan dari matahari. Lirik (2) termasuk majas hiperbola karena manusia tidak bisa melahirkan bintang-bintang tetapi dalam lirik tersebut digambarkan bahwa manusia bisa melahirkan bintang-bintang. Lirik lagu (3) termasuk majas hiperbola karena mengatakan bahwa sabar orang itu nomor satu artinya lirik tersebut melebih-lebihkan tingkat kesabaran seseorang. Gaya Bahasa Pertentangan Gaya bahasa pertentangan merupakan gaya bahasa berupa menjelaskan suatu hal dengan hal lain melalui pertentangan. Gaya bahasa pertentangan ini terdiri dari antitesis, litotes, oksimoron, paradoks dan lain sebagainya. Berikut merupakan rincian majas pertentangan yang terdapat pada lirik lagu Amin Paling Serius. 60
Karmila & Abdurahman, Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius ... Majas Paradoks Majas paradoks adalah majas yang menyatakan sesuatu secara berlawanan. Lirik lagu di bawah ini termasuk majas paradoks karena terdapat pertentangan antara aman dan palsu. Sedang aku dari pilu, aman yang ternyata palsu Gaya Bahasa Penegasan Gaya bahasa penegasan merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menegaskan suatu hal. Gaya bahasa penegasan ini terdiri dari aliterasi, asonansi, paralelisme, antiklimaks, koreksio, elipsis, dan lain sebagainya. Gaya bahasa penegasan yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius dapat dilihat dari beberapa majas berikut. Majas Aliterasi Majas aliterasi merupakan gaya bahasa perulangan berupa pengulangan huruf konsonan di awal kata. Majas aliterasi yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius, yaitu sebagai berikut. (1) Cantik utuh cahaya rembulan (2) Mampu melahirkan bintang bintang (3) Mari kita ketuk pintu yang sama (4) Bayangkan betapa cantik dan lucunya (5) Amin paling serius seluruh dunia (6) Aku tahu, kamu tumbuh dari (7) Keras kasar sebuah kerutan Lirik (1) termasuk majas aliterasi karena terdapat pengulangan huruf konsonan "c". Lirik (2) termasuk majas aliterasi karena terdapat pengulangan huruf konsonan "m" dan "b". Lirik (3) termasuk majas aliterasi karena terdapat pengulangan huruf konsonan "k". Lirik (4) termasuk majas aliterasi karena terdapat pengulangan huruf konsonan "b". Lirik (5-7) termasuk majas aliterasi karena terdapat pengulangan huruf konsonan yang sama di setiap lirik. Majas Asonansi Majas asonansi adalah gaya bahasa perulangan berupa pengulangan huruf vokal. Majas asonansi yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius yaitu sebagai berikut. (1) Aku tau kamu lahir dari (2) Juga banyak hal-hal sedih (3) Seluruh dunia (4) Disanding rintik rintik yang gemas (5) Dan merayakan (6) Aku tau kamu tumbuh dari (7) Sedang aku lahir dari pilu, aman yang ternyata palsu (8) Menurutku ini juga karena lembutnya sikapmu Lirik (1) termasuk majas asonansi karena terdapat pengulangan huruf konsonan 'a'. Lirik (2) di atas juga termasuk majas asonansi karena terdapat pengulangan huruf konsonan 'a'. Lirik (3) termasuk majas asonansi karena terdapat pengulangan huruf konsonan 'u'. Lirik (4) termasuk majas asonansi karena terdapat pengulangan huruf konsonan 'i'. Lirik (5) termasuk majas asonansi karena terdapat pengulangan huruf konsonan 'a'. 61
Karmila & Abdurahman, Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius ... Lirik (6) termasuk majas asonansi karena terdapat pengulangan huruf konsonan 'u'. Lirik (7) termasuk majas asonansi karena terdapat pengulangan huruf konsonan 'a'. Lirik (8) termasuk majas asonansi karena terdapat pengulangan huruf konsonan 'u'. 2. Penggunaan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius Denotasi Denotasi merupakan sebuah kalimat yang mengandung makna yang sebenarnya. Denotasi yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius yaitu sebagai berikut. Juga banyak hal hal sedih Tapi menurut aku kamu cemerlang Konotasi Konotasi merupakan sebuah makna yang berupa kiasan atau makna yang tidak sebenarnya. Konotasi dapat diartikan sebagai kiasan yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Makna konotasi yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius yaitu sebagai berikut. (1) Cantik utuh cahaya rembulan (2) Sedang aku dari badai marah riuh yang berisik (3) Mampu melahirkan bintang-bintang (4) Menurutku ini juga karena hebatnya badaimu (5) Mari kita ketuk pintu yang sama (6) Membawa amin paling serius (7) Keras kasar sebuah kerutan (8) Sedang aku dari pilu, aman yang ternyata yang palsu Lirik (1) adalah konotasi karena cahaya bulan memiliki makna seseorang yang sangat cantik. Lirik (2) adalah konotasi karena badai yang marah dan riuh memiliki makna guncangan yang terus menerus terjadi dalam kehidupan. Lirik (3) adalah konotasi karena mampu melahirkan bintang- bintang yang memiliki makna bahwa seseorang dapat menciptakan cahayanya sendiri. Lirik (4) adalah konotasi karena hebatnya badai memiliki makna hebatnya guncangan atau masalah yang dialami seseorang. Lirik (5) adalah konotasi karena pintu yang sama memiliki makna tujuan atau arah yang sama. Lirik (6) adalah konotasi karena amin memiliki makna doa. Lirik (7) adalah konotasi karena kerutan yang kasar memiliki makna banyaknya lika-liku yang telah dialami seseorang. Lirik (8) adalah konotasi karena pilu memiliki makna kesedihan. Kata Abstrak Kata abstrak merupakan kata yang tidak memiliki wujud dan bentuk. Kata kata abstrak yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius yaitu berisik, sedih, cemerlang, hebat, lembut, serius, cantik, lucu, gemas, keras, kasar, pilu, aman, palsu, sabar, dan baik. Semua kata kata tersebut termasuk kata abstrak karena tidak memiliki wujud yang dapat dilihat. Kata Konkret Kata konkret berlawanan dengan kata abstrak. Kata abstrak tidak berwujud, sedangkan kata konkret berwujud dan dapat diraba serta dilihat. Pada lagu Amin Paling Serius, terdapat beberapa kata konkret seperti rembulan, badai, bintang, pintu, dunia, petir, rintik-rintik, kerutan, dsb. 62
Karmila & Abdurahman, Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius ... Kata Umum Kata umum merupakan kata yang memiliki makna luas. Kata umum yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius yaitu melahirkan, membawa, dan merayakan. Kata Khusus Kata khusus merupakan kata yang memiliki makna terbatas. Kata khusus yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius yaitu bintang dan satu. Kata Populer Kata populer merupakan kata yang sudah dikenal oleh banyak orang. Kata populer yang terdapat dalam lagu Amin Paling Serius yaitu amin. D. Simpulan Berdasarkan hasil analisis lagu Amin Paling Serius yang dipopulerkan oleh Sal Priadi dan Nadin Amizah, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa gaya bahasa yang terdapat pada lagu tersebut, yaitu: (a) gaya bahasa perbandingan yang terdiri dari personifikasi, metafora, dan hiperbola, (b) gaya bahasa pertentangan yang terdiri dari paradoks, dan (c) gaya bahasa penegasan terdiri dari aliterasi dan asonansi. Lagu ini menggunakan berbagai diksi, seperti denotasi, konotasi, kata abstrak, konkret, umum, khusus, dan populer. Lagu Amin Paling Serius menonjolkan majas asonansi sebanyak 8 kali dan kata abstrak sebanyak 16 kali. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan gaya bahasa dan diksi sangat penting dalam menciptakan lagu yang indah. Tanpa gaya bahasa dan diksi yang memadai, lirik menjadi kaku dan kehilangan nilai estetika. Daftar Pustaka Apriliyani, R., dan Irwan, S. (2023). Analisis Gaya Bahasa pada Lagu Asmaralibrasi Karya Soegi Bornean. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1). Asis, A. (2019). Penggunaan Diksi dalam Lagu Mandar. Walasuji, 10(1). Ayuni, R. (2018). Lagu, Kaum Muda dan Budaya Demokrasi. Pustaka, 18(2). Azis, R., Yusup., Ai, S. Z. (2018). Analisis Penggunaan dan Makna Diksi yang Terdapat Pada Lirik Lagu "Resah" Payung Teduh. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 1(6). Fadhilah, A. (2023). Analisis Unsur Bunyi Irama, Kakafoni, dan Efoni pada Puisi Tuhan Datang Malam Ini Karya Joko Pinurbo. Educaniora: Journal of Education and Humanities, 1(1), 18-23. Fitri, S. (2017). Analisis Semiotik Makna Motivasi Lirik Lagu "Cerita Tentang Gunung dan Laut" Karya Payung Teduh". Jurnal Komunikasi, 8(3). Keraf, G. (2008). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Sudaryanto. (1993). Metode Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sudjiman, P. (1993). Bunga Rampai Stilistika. Jakarta: Temprint. Tarigan, H.G. (1985). Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. (2009). Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa. Tika, H. (2021). Analisis Semiotika Makna Cinta pada Lirik Lagu "Tak Sekedar Cinta" Karya Dnanda. Jurnal Metamorfosa, 9 (2). Waridah, E. (2017). Kumpulan Lengkap, Peribahasa, Pantun, dan Majas. Jakarta: PT Kawah Media. 63
Karmila & Abdurahman, Analisis Majas dan Diksi pada Lagu Amin Paling Serius ... Educaniora: Journal of Education and Humanities, 2023 Article's contents are provided on an Attribution-Non Commercial 4.0 Creative commons International License. Readers are allowed to copy, distribute and communicate article's contents, provided the author's and Educaniora journal's names are included. It must not be used for commercial purposes. To see the complete licence contents, please visit 64 |
Warna Warni Kasih Bunda By: MomShols Desain Sampul & Tata Letak: Retno Indah A.R.S., ST Penerbit: SIP Publishing Jl. Curug Cipendok Km.1 Kalisari, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah Hak cipta dilindungi oleh undang-undang Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh buku tanpa izin penerbit dan penulis ISBN : 978-623-7436-73-7 Cetakan Pertama, Desember 2019 Isi di luar tanggung jawab percetakan ii Warna Warni Kasih Bunda
Kata Pengantar Alhamdulillah, Tak ada kata yang pantas kami ucapkan untuk mensyukuri semua kenikmatan dari yang Mahakuasa. Dengan ijinNya dan semangat membara dari para ibu maka buku antologi persembahan untuk ibu yang berjudul Warna warni Kasih Bunda bisa selesai tepat pada waktunya. Buku ini berisi tentang beragam suka duka seorang ibu dalam bentuk fiksi dan nonfiksi saat memberi dan menerima kasih sayang dari lingkungan sekitarnya. Terselip kebahagiaan dari setiap ujian dan doa yang dipanjatkan, agar tercapai semua angan dan asa. Kebahagiaan ini tidak lepas dari dukungan keluarga, mentor dan sesama teman penulis. Ucapan terima kasih saja tidaklah cukup, hanya dengan doa terbaik kami membalasnya. Semua hasil goresan ini bisa menjadi hikmah dan pelajaran dalam mengambil ilmu, sehingga jika ada kesalahan bisa membuat kami mom sholihah (momshol) berusaha untuk lebih baik. Jakarta, Oktober 2019 Momshols iii
iv Warna Warni Kasih Bunda
Buku Untuk Ibu "Hari Ibu, emang ada ya Hari Ibu?" Secara seremoni, Hari Ibu dirayakan setiap 22 Desember. Apa yang biasanya dilakukan? Foto berdua, posting foto di social media, lalu tulis caption "i love you mom." Udah, itu aja. Sebagian lain ada yang memberikan hadiah spesial. Entah, apapun itu hadiahnya. Anak dari ibu biasanya lebih tahu dibandingkan saya yang berasumsi. Saya sebagai penulis pun mencoba untuk berpikir lebih dalam. Kira-kira apa yang bisa saya berikan? Bukan hanya untuk ibu saya, tapi juga kepada banyak ibu lainnya. Lalu terpikirlah ide, kenapa tidak menulis buku? @BukuUntukIbu bermula dari sebuah kegelisahan, apa sih yang saya lakukan di Hari Ibu? Ucapan di social media kerap hanya berlalu begitu saja. Tidak bisa menjadi pembuktian bahwa apa yang dituliskan benar-benar dilakukan. Apakah ucapan "i love you mom" di social media memberikan bukti benar adanya i love you mom dengan perbuatan di dunia nyata? Belum tentu. Lantas bagaimana dengan menulis buku? Bagi sebagian orang, menulis bukanlah perkara mudah. Tapi bukan juga perkara yang benar-benar susah. Pun jika benar itu susah, anggap saja itu tantangan. Tantangan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu hal yang lebih besar. Senyuman ibu. Sekarang bayangkan, di suatu hari biasa ataupun spesial, entah itu hari ibu, hari ulang tahunnya, atau hari yang secara acak kita pilih lalu memberikan suatu hal yang selama ini belum kita berikan kepada ibu. Sebuah buku tentangnya. Kira- v
kira, bagaimana responnya? Tidak ada yang benar-benar tahu sebelum mencoba. Cobalah. untuk mengenalinya lebih dalam, mengetahui tentangnya lebih banyak, bahkan berkarya bersama dengannya. Bukan perkara yang mustahil. Cobalah. Menulis @BukuUntukIbu adalah upaya Semoga dengan hadiah yang istimewa ini, seorang anak bisa menghadir senyuman ibu dari rumahnya. Rezky Firmansyah Inisiator @BukuUntukIbu vi Warna Warni Kasih Bunda
Sekapur Sirih Puji syukur terpanjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena hanya atas bantuan dan penyertaan-Nyalah, kami, segenap tim penerbitan di SIP Publishing, bisa menyelesaikan pemublikasian buku penuh motivasi yang saat ini berada dalam genggaman Anda, seluruh pembaca yang terkasih, tersayang, dan terhormat. Ibu. Satu kata penuh makna, sebuah nomina yang menjadi sumber inspirasi penulisan buku yang ditangani beberapa penulis ini. Berangkat dari kecintaan para penulis buku ini dan juga segenap tim di dapur SIP, tentu saja, kepada sosok ibu yang mengandung, melahirkan, menyusui, mengasuh, merawat, sekaligus mendidik anak-anaknya hingga tumbuh menjadi, insyaallah, manusia berguna terhadap sesama dan juga lingkungan; kompleksitas yang tentu saja menjadi pengharapan kita semua; terlahirlah rangkaian tulisan yang ditulis dari hati dan mengharap sampai ke hati (pembaca) pula. sekadar kata-kata bualan yang mengumbar kekosongan, alih-alih menggurui, para penulis di buku ini mencoba mengajak pembaca untuk merenungi makna kehadiran ibu dan juga cara-cara memperlakukan sosok ibu sebagaimana mestinya sesuai ajaran agama serta adat istiadat bangsa Indonesia sebagai negara ketimuran yang begitu menjunjung tinggi tata krama, terlebih kepada orang tua, terutama sosok ibu. Atas substansi yang begitu menggugah nurani tersebut, maka SIP Publishing dengan bangga mempersembahkan buku sarat edukasi ini kepada pembaca sekalian. Tak Seperti yang kita ketahui bersama, bahwasanya kesempurnaan adalah mutlak hanya milik Tuhan, sehingga sangatlah mungkin buku ini, baik dari penulisan, pengemasan, serta pemublikasian, tentu saja jauh dari kata sempurna. Kritik vii
dan saran dari pembaca tentu sangat kami terima dengan kelapangan dada demi perbaikan karya selanjutnya, insyaallah. Orang bijak berkata bahwa sebaik-baik manusia adalah yang menyebarkan kebaikan. Salah satu sarana dalam menyebar kebaikan terhadap sesama tersebut adalah melalui tulisan. Asa penuh kami, semoga buku sederhana yang kami tulis dari hati ini dapat bermanfaat bagi penulis dan penerbit pada khususnya, dan seluruh pembaca pada umumnya. Terima kasih kami ucapkan kepada segenap penulis dan pembaca, tak lupa juga untuk orang-orang di balik layar yang sudah mendukung lahirnya buku ini baik secara langsug maupun tidak langsung yang tentu saja tidak bisa kami sebutkan satu per satu dikarenakan keterbatasan tempat, semoga kita semua mendapat berkah dari-Nya. Amin. Demikian pengantar ini kami sampaikan. Salam literasi. SIP Publishing. viii Warna Warni Kasih Bunda
Daftar Isi Kata Pengantar ... iii Buku Untuk Ibu... v Sekapur Sirih ... vii Daftar Isi ... ix Bab I Cinta Tanpa Batas ... 1 1. Ibuku yang Tangguh ... 3 A. Pelayan Terbaik ... 3 B. Kesabaran Tak Terbatas ... 6 C. Kesempurnaan Cinta ... 8 2. Siapakah Ibu ... 10 A. Kunci Surga ... 10 B. Malaikat Tak Bersayap ... 15 3. Ketika Aku Menjadi Ibu ... 18 A. Pola Pengasuhanku ... 18 B. Tantangan ... 20 C. Ikhlas karena Lillah ... 23 ix
Bab II Jalan Cinta Seorang Wanita ... 25 1. My Mom is a Working Mom ... 27 A. Tak Lelahkah Dirimu Ma? ... 27 B. Hadirnya Sebuah Pemikiran Sempit ... 29 C. Gadis Kecil yang Kesepian ... 32 D. Tumbuhnya Kecintaan Membaca ... 35 2. Jalan Cinta seorang Wanita ... 40 A. Menjadi seorang Istri ... 40 B. Menjadi Seorang Ibu ... 43 C. Menemukan Cinta yang hilang ... 46 3. Momwar, Mimpi Buruk Dunia Ibu ... 55 A. Mengapa Ada Momwar? ... 55 B. Mommies, Lets Stop the Mom War ... 60 4. Puisi Untuk Mama ... 64 Bab III Cinta Sebenarnya ... 65 Bab IV Ibu Hebat ... 89 1. Mengenal Diri Dengan Melihat Ke Dalam ... 91 2. Ibuku Genius ... 101 x Warna Warni Kasih Bunda
3. Pagi Hari Bersama Ibu ... 109 4. You Are My Sunshine ... 122 A. Mendustakan Nikmat ... 122 B. Muara Hati ... 126 5. Ibu Bahagia, Keluarga Ceria ... 131 6. Terima Kasih Untukmu ... 137 Bab V Perjuangan Kaum Ibu ... 139 1. Pola Asuh Orang Tua di Zaman Milenial ... 141 2. Perjuangan Seorang Ibu Dalam Membesarkan Anak 144 3. Cinta dalam Doa ... 151 4. Rindu Keluarga ... 154 5. Supermom ... 156 6. Bahagiakah Bunda Hari Ini? ... 159 7. Yuk, Hidup produktif! ... 162 8. Ketahanmalangan ... 164 9. Bekerja Atau Hanya Menjadi Ibu Rumah Tangga Ya? ... 168 10. Hidup Berkeluarga ... 171 11. Tips Membina Keluarga Bahagia Secara Islami ... 174 xi
Bab VI Semurni Cinta Gisel ... 179 1. Cinta Ibu ... 181 2. Senyum di Awal Tahun ... 198 3. Namaku Gisel ... 214 4. Kubawa ke Surga ... 222 Kontributor ... 227 1. Syafrani Anida ... 229 2. Ihsaniawati Rosadi ... 230 3. La Rein ... 231 4. Mina Megawati ... 233 5. Heni Novita Sari ... 234 6. Ayu Daus Hariani ... 236 Daftar Pustaka ... 237 xii Warna Warni Kasih Bunda
Bab I Cinta Tanpa Batas Syafrani Anida 1
2 Warna Warni Kasih Bunda
Ibuku yang Tangguh A. Pelayan Terbaik Dari sosok seorang ibulah kehidupanku berawal. Kehidupan itu, dimulai sejak aku masih berupa segumpal darah. Kemudian segumpal darah itu bertumbuh menjadi segumpal daging. Lalu segumpal daging itu dijadikan tulang belulang. Dan tulang belulang itu dibungkus dengan daging hingga aku dijadikan makhluk yang berbentuk sempurna. Terbungkus rapi di alam gelap gulita yang bernama rahim, oleh Sang Maha Cinta yang memberiku kehidupan. Berbulan-bulan, hingga sembilan bulan lamanya aku berada di dalam rahim ibuku. Bukanlah waktu yang singkat. Lalu apakah aku tahu, apa yang dilakukan ibuku? Bagaimana ibuku melewati hari-harinya sambil membawa serta diriku ke mana pun ibu pergi. Pada aktivitas apapun yang ibu lakukan. Lalu bagaimana ibu menahan segala rasa sakit dan lelah karena ada benda asing yang hadir yakni aku yang berada di dalam rahimnya. Makannya tidak enak tidurnya pun tak nyenyak. Aku tahu semuanya. Aku pun mampu merasakan bagaimana tersiksanya ibu ketika di awal masa kehamilannya. Lambungnya selalu bereaksi dan ingin segera mengeluarkan kembali makanan yang baru beberapa detik berusaha ditelannya. 3
Terutama di pagi hari. Itu ssemua akibat adanya peningkatan kadar hormon estrogen karena aku hadir di rahim ibuku. Begitu pun ketika ibuku mencium bau-bauan. Bahkan hanya sekedar mencium bau wewangian, perut ibuku akan berkontraksi dengan dahsyatnya. Istilah morning sickness membuatnya kehabisan energi dan tenaga. Badannya yang lemah lunglai tak mampu berbuat apa-apa selain terkapar di tempat tidurnya. Hal itu bukan sebuah kamuflase, melainkan penderitaan lahir batin yang menemani waktunya sepanjang siang dan malam yang harus dipikulnya. Lalu apakah ibu mengeluh? Yang ada, ibu malah mengelus-elus tubuhku dengan penuh cinta kasih. Ibu bahkan tak memikirkan dirinya sendiri. Yang ibu pikirkan adalah diriku. Ibu khawatir asupan gizi untukku berkurang karena makanan yang dimakannya seketika keluar kembali sebelum sempat kunikmati. Sebab itu, walau makanan yang berusaha ditelannya selalu ditolak oleh lambung, ibu tetap berusaha untuk menyantapnya kembali, agar aku dapat menikmatinya supaya tumbuh dengan baik dan sehat. Sungguh, pelayanan ibu adalah pelayanan terbaik sepanjang zaman. Pelayanan yang tak tertandingi. Tak dapat dikalahkan oleh pelayanan para permaisuri raja. Tak sebanding dengan pelayanan para pelayan di hotel berbintang. Seumur hidup, aku tak akan pernah bertemu pelayan terbaik seperti ibuku. Kecuali nanti di kehidupan akhir, yakni pelayanan para bidadari surga. Itulah yang dapat menyamai pelayanan ibuku. Semasa dalam kandungannya, betapa ibu 4 Warna Warni Kasih Bunda telah
melayaniku dengan sebaik-baik pelayanan. Ibu menjaga pola hidup dan pola makan. Tidak semua makanan dikonsumsinya, bahkan rela untuk tidak mengonsumsi makanan kesukaannya jika dapat membahayakan perkembangan dan pertumbuhanku. Itu semua demi menjaga diriku. Setelah aku terlahir ke dunia. Aku dapati pelayanan ibuku semakin bertambah. Aku dapat merasakan besar dan tulusnya kasih ibuku. Aku semakin dilayani. Dilayani dengan sepenuh hati dan segenap jiwa. Tatkala mendengar suara tangisanku di kehenigan malam, serta merta ibu akan terbangun. Memberiku asi, mengganti popokku, dan menjagaku tanpa menghiraukan rasa kantuknya. Semua itu dilakukannya tanpa mengharap imbalan juga tanpa mengharap balas jasa. Yang ibu harapkan hanya satu, yakni aku tumbuh menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani, serta berbakti dalam ketaatan dan kesalehan. Hari berlalu, waktu pun berganti. Aku tumbuh menjadi seorang anak kecil yang sehat dan lincah. Lalu Allah menguji ibu dengan memberi keadaan sakit pada diriku seperti keadaan anak-anak pada umumnya. Duhai betapa pilu hati ibu, betapa gelisahnya ia, dan betapa sebaik-baik pelayanan tertuju hanya untukku. Semua aktivitasnya ditinggalkan. Yang dilakukan hanya menggendongku karena tidak tega mendengar tangisanku. Begitu besar cinta dan kasihnya. Yang terlintas dalam benak ibu saat itu, hanya merawat dan melayaniku agar aku segera sembuh dan berumur panjang. 5
Setelah tumbuh dewasa pun ibu masih selalu menganggapku seperti anak kecilnya. Kasih sayangnya selalu mengalir dan tak pernah berubah, perhatiannya tak pernah berkurang, kebiasaanya pun tak hilang. Selalu menjadikan kepentinganku di atas kepentingannya. Bahkan soal makanan sekalipun. Ibu selalu memilihkan yang lebih baik untukku daripada untuk dirinya sendiri. Tidak hanya sampai di situ. Ada yang lebih sakral dan menggugah dari Ibuku. Yaitu doanya. Doanya tak pernah putus dan selalu terlangitkan dalam setiap sujud-sujud panjangnya. Memohonkan hal-hal baik untukku, hingga aku menjadi seperti ini. Namun, apa yang telah aku lakukan untuk Ibuku? Apa yang telah aku perbuat untuknya? Sudahkah aku menjadi pelayan terbaik untuk ibu seperti ibu telah menjadi pelayan terbaik untukku? Duhai Ibuku, maafkan diriku. Yang belum mampu melayani ibu seperti ibu melayaniku. Belum mampu berbuat bakti. Belum mampu memberi cinta dan kasih layaknya ibu mencintai dan mengasihiku. Belum mampu melakukan hal yang pernah ibu lakukan padaku. Maafkanlah, maafkanlah diriku ibu. B. Kesabaran Tak Terbatas Sabar, satu kata singkat dan sangat mudah untuk 6 Warna Warni Kasih Bunda
diucap. Namun, sungguh betapa banyak di antara kita yang terperangkap dengan satu kata ini. Lisan kita sangat ringan untuk mengucapkannya akan tetapi sering tak mampu melakukannya. Namun dari sosok ibuku. Kata sabar itu, tidak hanya ringan dan mudah diucapkannya namun ringan dan mudah juga dipraktekkan pada kesehariannya dalam membesarkan, mengajar, dan mendidik anak-anaknya dengan penuh ketulusan dan cinta kasih. Kesabaran ibu sangat selaras dengan sifatnya yang tidak mudah marah. Kemarahan ibu selalu pada tempat dan waktu yang seharusnya dengan porsi yang tepat pula. Saat ibu marah pun, tetap selalu dalam upaya mengajar dan mendidik dengan penuh cinta. Bahkan, terkadang aku sulit untuk membayangkan bagaimana tatkala ibuku marah. Karena sepanjang perjalananku aku belum pernah menyaksikan kemarahan dari Ibu. Kecuali pada hal-hal yang dinilainya melanggar syariat dan autran agama. Selalu terngiang petuah kesabaran dari sosok ibuku. " Tak akan terbenam ke dalam bumi sebab kesabaranmu, dan tak akan menjulang ke langit sebab ketidaksabaranmu, sabar itu kemenangan." Dan sangat pantas ibu selalu mengingatkan anak- 7
anaknya dengan petuah ini, karena ibu sendiri selalu berlaku sabar dan rendah hati. Bahkan aku merasa iri dengan kesabaran yang dimiliki oleh Ibuku. Karena aku lebih sering belum mampu untuk meneladani kesabarannya yang luar biasa. Aku teramat mengagumimu Ibu. C. Kesempurnaan Cinta Cinta yang tak ada bandingan, cinta yang maha dahsyat dan maha sempurna adalah cinta dari yang maha pemilik langit dan bumi untuk hamba-hambaNya. Tidak mengenal siapa, di mana, dan kapan. Bahkan tatkala hambaNya berlumuran dosa sekalipun, cintaNya selalu terserta. Apalagi jika hamba-hamba berada dalam ketaatan. Tentu akan selalu merasakan manisnya cinta dari yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Begitu pun cinta dari seorang ibu. Dari sosok seorang ibu, kita mendapatkan cinta yang sempurna. Seperti cintanya ibuku yang tak pernah putus, yang selalu mengalir bagaikan air. Selalu bersinar lembut bagai mentari menghangatkan pagiku. Selalu memancar indah bagai bulan purnama menerangi malamku. Selalu suci jernih sesuci air telaga kautsar. Cintanya tulus, murni, tanpa pamrih, tak mengenal ruang dan waktu, dan tak akan kutemukan di belahan bumi mana pun pada hati mana pun. Kesempurnaan cinta ibuku, tak pernah mengenal musim. Tak peduli apakah itu saat aku sukses atau terpuruk. Apakah 8 Warna Warni Kasih Bunda
ketika aku mampu mempersembahkan bakti atau tatkala berbuat durhaka. Cintanya selalu terurai indah dan lembut, menghadirkan kedamaian dan ketenteraman. Ibu, hadirmu membawa sebukit embun, kasihmu mencipta mimpi-mimpi indah dalam lembaran hari, kekokohan cintamu menghapus lara dan gulana hati. Cintamu suci, mulia, agung, sungguh tak terkira. Aku juga mencintaimu Ibu, sangat mencintaimu. Walau cintaku tak sesempurna dan sebesar cintamu. Walau cintaku tak sepanjang, tak seabadi, dan tak seluas cintamu. 9
Siapakah Ibu A. Kunci Surga Cinta, pengabdian, dan pengorbanan kedua orang tua terutama ibu untuk keluarga dan anak-anaknya, menghantarkan kedua insan ini ditempatkan oleh Allah pada kedudukan yang mulia dalam Alquran. Ada banyak ayat Alquran yang mengingatkan kepada anak agar berbuat bakti kepada kedua orang tua, terutama kepada ibu, di antaranya: Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (QS.Luqman:14) Begitu agungnya kedudukan orang tua. Sehingga Allah, Tuhan penguasa langit dan bumi menggandengkan perintah untuk bersyukur, yakni setelah kepadaNya lalu kepada kedua orang tua. Dalam ayat lain kembali Allah menegaskan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, yang artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan 10 Warna Warni Kasih Bunda
menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua- duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS. Al- Israa' : 23) Dalam ayat di atas kembali Allah menggandengkan perintah agar tidak mempersekutukanNya dengan yang lain lalu perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. Masihkah tidak tergerak wahai hati. Untuk berbuat baik, berlaku hormat, dan bertutur santun dengan merendahkan diri serta suaramu di hadapan manusia yang dimuliakan oleh Allah? Masih pantaskah untuk kamu berlaku sombong dan membanggakan diri di hadapan mereka sebab harta dan jabatan yang melekat pada dirimu? Wahai diri, sungguh hatimu tertutup dari hidayah Allah jika tidak tebersit di hatimu rasa takut menentang perintahNya dengan berbuat durhaka kepada kedua manusia mulia yang telah membuatmu mampu tegak berdiri. Selain telah dijelaskan dalam banyak ayat Alquran, dalam hadis pun terdapat perintah-perintah untuk berbuat bakti kepada kedua orang tua, yang dengannya Allah menjaminkan surga. Seperti yang tertuang dalam sebuah hadis nabi yang 11
mulia berikut ini, yang artinya: "Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka! Lalu beliau ditanya, siapakah yang celaka, ya Rasulullah? Jawab Nabi Saw,siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut), atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga (dengan merawat orang tuanya sebaik-baiknya)." (HR. Muslim) Dari hadis di atas sangatlah jelas bahwa, jika seorang anak mampu berbuat bakti dengan mengurus dan menjaga kedua orang tuanya dengan penjagaan yang baik, maka Allah sediakan surga baginya. Sebaliknya, jika seorang anak tidak berbuat bakti dengan mengabaikan dan menyia-nyiakan kedua orang tuanya, maka celakalah dia. Dalam hadis lain kembali Nabi Saw bersabda: "Keridaan Allah itu terletak pada keridaan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua." (HR. Tirmidzi) Sebagai seorang anak yang telah dengan susah payah dikandung, dilahirkan, disusui, dididik, dan dibesarkan oleh orang tua, maka sudah sepatutnya kita berusaha sekuat kemampuan untuk mencari keridaannya. Sepatutnya kita perlakukan ibu kita dengan perlakuan yang lembut dan santun, yang dengan jalan itu Allah pun rida agar kunci surganya Allah dapat kita genggam. 12 Warna Warni Kasih Bunda
Betapa banyak ayat Alquran dan hadis nabi yang mulia yang memerintahkan anak agar berlaku birul waalidain terhadap kedua orang tua, terutama ibu. Seperti pada hadis berikut ini: "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?" Beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" Beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" Beliau menjawab: "Kemudian ayahmu." (HR. Bukhari dan Muslim) Berbuat bakti kepada ibu adalah perbuatan yang teramat agung nan mulia dan diwajibkan bagi seorang anak. Sehingga dalam hadis di atas perintah berbakti kepada ibu diulang hingga tiga kali, baru kemudian perintah untuk berbakti kepada bapak. Sebab perjuangan seorang ibu tak dapat kita balas walaupun dengan bumi dan segenap isinya. 13
Sebait Syair Pengharapan pada Ibu Duhai mata air surgaku Maafkan segala durhakaku Ikhlaskan baktiku yang setitik untukmu Ridai cintaku yang hanya seujung kuku Cinta sesaat bagai senja berlalu Cinta terbatas bagai purnama merindu Cinta tak abadi bagai bongkahan salju Yang tak sebanding walau dengan setetes air susumu Kupinta ridamu agar Dia meridai langkah tertatih menuju jalan itu Titian penghantar ke alam singgasana bidadari bermata biru Yang di dalamnya mengalir telaga - telaga susu Sekali lagi sematkan ridamu, oh Ibuku Agar kunci surgaNya dapat kugenggam selalu. Bima, kaki bukit, 23 Oktober 2019 Syafrani Anida 14 Warna Warni Kasih Bunda
B. Malaikat Tak Bersayap Seorang ibu, kehadirannya selalu memberi kedamaian dan ketenteraman. Terlebih ketika pilu melanda jiwa atau ketika sakit merongrong tubuh. Kehadirannya selalu memberi makna yang mendalam dan hikmah yang luar biasa. Seperti saat itu, telah sangat lampau, bahkan telah berpuluh-puluh tahun berlalu. Namun, kenangan tentang jejak seorang malaikat tak bersayap yang terbang dalam senyap ini, tak pernah lekang dari ingatan. Takkan pernah pupus walau musim berganti. Takkan terhapus oleh panas dan hujan. Teramat berkesan, karena cintanya tersemat indah di jiwa. Kala itu aku masih duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar. Aku selalu menderita sakit pada bagian perut. Dan rasa sakit itu datang dengan tiba-tiba tanpa sebab yang jelas. Dengan penuh cinta dan kesabaran ibu selalu menggendong dan menenangkanku. Membuatkan berbagai ramuan untuk diminum dan dioleskan. Jika rasa sakit itu datang, maka datangnya berminggu-minggu. Selama itu pula dengan penuh kesabaran dan keuletan ibu selalu menunjukkan kasih terbaiknya. Adakah terdengar keluhan dari ibuku tatkala merawatku? Nada-nada indah justru selalu terurai darinya. Tangisanku tak pernah jadi deritanya. Tangan lembut dan sucinya senantiasa membelai menenteramkan kalbuku. Ibu, hingga kini, setua ini, di usiaku yang sesaat lagi mendekati angka empat puluh. Ibu masih saja aku repotkan. 15
Ibu masih saja selalu setia dengan cinta dan kasihmu yang tanpa batas hadir untukku. Tanpa harus aku melangkah untuk mencari. Ibu selalu ada, melerai segala sakit dan perihku. Mengusir duka lara dengan untaian nasihat cinta penyejuk kalbu. Meringankan segala beban yang menghimpit hari-hariku. Mencukupkan tak sedikit susah dan kekuranganku. Engkau wujud nyata malaikat di bumi ini. Malaikat tak bersayap yang selalu terbang dalam senyap dengan seutuh cinta. Ibu, kehadiranmu setiap saat, tanpa keluh kesah. Jiwa raga dan seluruh hidupmu telah engkau serahkan seutuhnya untuk hidupku. Hingga di mataku, engkau sosok yang hebat dan luar biasa. Malaikat tanpa sayap di istana jiwaku. Ibu, tentu saja aku tak sanggup membalas segala kasih dan pengorbananmu. Walau hanya setetes air dalam cangkir yang telah engkau suguhkan, walau hanya setetes peluh dalam ribuan peluhmu memapah jalanku, walau hanya setitik cahaya dalam jutaan cahayamu menerangi hariku. Takkan sanggup. Takkan sebanding walau langit dan bumi yang kupersembahkan. Malaikatku, sudilah kiranya ibu memaafkan ketidakberdayaan dan ketidakmampuanku. Mengikhlaskan segala kekurangan yang kumiliki. Ibu, hanya ucapan terima kasih dalam doa tulus yang dapat kupersembahkan. Meski kutahu setulus apa pun doaku, 16 Warna Warni Kasih Bunda
takkan sebanding dengan ribuan tetes air mata atas doa sucimu yang telah terlangitkan untukku. Hingga kini, aku mampu berdiri dalam tegak. Sekali lagi, lewat aksara cinta ini, aku ingin hadirkan nafas-nafas cinta untukmu ibu. Sebagai bukti nyata luasnya cintaku, yang lebih sering tak mampu aku wujudkan dalam darma dan baktiku. Yang terkadang tak mampu aku persembahkan dalam kesantunan tutur dan prilakuku kepadamu. Semoga persembahanku lewat untaian aksara ini, mampu merekahkan senyum bahagia di wajah senja ibu dan menjadi hal bermakna di hadapanNya. Hingga dijadikannya sebagai pemberat timbangan amal baikku kelak di pengadilanNya. 17
Ketika Aku Menjadi Ibu A. Pola Pengasuhanku Setiap orang tua pasti peduli dan menyayangi buah hatinya dan punya cerita tersendiri dalam menunjukkan kepedulian dan kasih sayang tersebut. Dan tiap orang tua tentu memiliki prinsip dan pandangan yang berbeda terkait pola asuh dan pendidikan yang ingin ditanamkan kepada putra dan putrinya. Dalam hal ini ada dua tipe orang tua. Yang pertama, orang tua yang menunjukkan kasih sayang dan cinta terhadap anak-anaknya dengan memenuhi segala yang diinginkan oleh anaknya. Tanpa mempertimbangkan apalagi memperhitungkan nilai prioritas. Orang tua tipe ini mungkin lupa bahwa karakter anak akan terbentuk dari sebuah pembiasaan. Jika sedari kecil segala keingingannya harus terpenuhi maka hingga remaja dan dewasa anak seperti ini akan terbiasa dengan keadaan harus 18 Warna Warni Kasih Bunda
terpenuhinya segala yang diinginkan. Tanpa mendahulukan usaha dan perjuangan. Tanpa peduli apakah orang tuanya mampu atau tidak. Anak dengan pola pembiasaan seperti ini cenderung menjadi pribadi pemberontak. Yang kedua, orang tua yang menunjukkkan cinta kasihnya dengan mengajarkan kepada buah hati arti sebuah perjuangan. Bahwa untuk menggapai suatu yang diinginkan, tidak selamanya dapat diwujudkan dengan mudah semudah membalikkan telapak tangan, akan tetapi harus melalui sebuah perjuangan dan pengorbanan, agar anak tidak menjadi pribadi instan. Tidak menjadi pribadi yang ingin dilayani dan dipenuhi segala keinginan dan kemauannya. Mungkin setiap orang tua pernah merasakan pengalaman bersama buah hati ketika berbelanja di pasar atau supermarket. Di mana saat itu, buah hati tiba-tiba merajuk karena melihat sesuatu yang menarik hatinya lalu ingn dimiliki. Orang tua dengan pola pengasuhan tipe pertama akan langsung membelikan barang yang diinginkan buah hatinya dengan alasan cinta kasih tadi. Apalagi jika kejadian di pusat perbelanjaan tersebut menjadi pusat perhatian para pengunjung lain. Tetapi ceritanya akan berbeda jika pengalaman tersebut terjadi pada orang tua dengan pola pengasuhan tipe kedua. Orang tua tipe ini, meski memiliki kemampuan untuk membeli 19
barang tersebut, pasti tidak serta merta akan membelikannya. Terlebih dahulu mempertimbangkan nilai prioritas sehingga akan mengemukakan alasan yang bijak dan pemahaman yang dapat diterima oleh anak agar mengurungkan niatnya untuk memiliki barang yang diinginkannya. Pola pengasuhan dengan tipe kedua menjadi salah satu prinsip hidup yang telah aku tanamkan kepada buah hati. Bahwa untuk meraih sesuatu, dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Dibutuhkan kesabaran dan keihklasan. Tidak bisa dengan cara yang instan. Pola pengasuhan yang telah diwariskan oleh ibuku hingga aku menjadi seperti sekarang. Terima kasih Ibu. B. Tantangan Menjadi seorang ibu, bukanlah perkara sepele dan mudah. Terlebih jika seorang ibu tersebut memiliki peran ganda, yakni berperan sebagai ibu rumah tangga juga merangkap sebagai seorang wanita karir yang harus berjibaku di luar rumah pada jam dan waktu yang telah ditetapkan. Karena seorang ibu tugasnya bukan semata pada urusan dapur, kebersihan rumah, mengurus suami, dan anak-anak. Melainkan ada yang jauh lebih berat dan besar dari itu. Yaitu tentang makna sebuah tanggung jawab. Istilah bahasa ibu, lalu madrasah pertama dan utama 20 Warna Warni Kasih Bunda
untuk anak-anaknya, membuat seorang ibu memikul tanggung anak. jawab besar perihal pengasuhan dan pendidikan Pengasuhan dan pendidikan pun bukan serampangan melainkan dengan segenap cinta dan mengutamakan keteladanan yang baik (uswatun hasanah). Hal ini menjadi sebuah tantangan besar bagiku dalam menjalani hari dengan peran ganda. Aktivitas sebagai wanita karir merangkap ibu rumah tangga dengan dua buah hati yang masih belum mandiri tanpa asisten rumah tangga cukup menguras tenaga dan memeras keringat. Kemudian aku dapati diriku yang memiliki kesabaran tak seluas kesabaran ibuku. Suasana riuh rendah yang selalu tercipta menjadikan waktu istirahat hampir tak ada, hingga tidak jarang mengundang emosi. Kebersihan dan kerapian rumah yang hanya dalam hitungan detik terkadang melengkingkan suaraku. Suara tangisan si adek karena di ganggu oleh sang kakak membuatku meluapkan amarah. Segala yang terjadi membuatku merenung dan menangis. Aku sungguh belum mampu menjadi uswatun hasanah bagi mereka dengan memberi teladan tentang kesabaran juga keikhlasan. Padahal, ibuku telah memberi banyak pelajaran berharga dengan bukti nyata pengabdiannya kepada keluarga. Kehidupan yang pernah dilalui ibu pun masih jauh lebih pahit dan sulit dibanding kehidupanku. Ibu mendidik dan membesarkan enam orang anak. Tugasnya tak hanya sebagai seorang ibu rumah tangga dengan enam orang anak, tetapi juga 21
ikut membantu ayah bekerja di sawah sebagai petani. Walau peluh bercucuran, tak terdengar keluh kesah dari suara ibu, tak tergambar kesedihan di gurat wajah ibu. Bahkan selalu tergambar pesona cinta dan semangat membara di tiap jejak langkah ibu. Ibuku memang super mom, wanita hebat dan luar biasa. Lalu apalah diriku, anak lebih sedikit, pekerjaan lebih baik, hidup pun lebih enak tapi kesabaran dalam mengasuh dan mendidik anak-anak hanya selayang pandang. Aku malu pada kesabaran yang telah diajrkan ibuku. Malu pada keikhlasan yang telah dipersembahkan ibuku. Malu pada cinta suci yang disematkan ibu pada tiap detik tahap tumbuh kembangku. Hingga aku mengubah pola pikir untuk lebih meluaskan kesabaran dengan mempersembahkan cinta tanpa kegaduhan. jalan mereka dalam Walau tertatih, berusaha memapah ketenangan. Walau belum sempurna, berjuang mendidik dengan cinta kasih. Walau letih, berikhtiar melayani setulus hati. Semua itu menguras tenaga dan pikiran. Tetapi ini adalah tantangan yang harus dihadapi. Tak boleh aku abaikan apalagi lari darinya. Karena ini tanggung jawab besar yang kelak akan dipertanggung jawabkan di depan pengadilanNya. Aku mencintai kalian berdua malaikat kecilku. Maafkan jika ibu masih sering memaksakan kehendak ibu pada hidupmu. Mengatur jadwal kegiatan harianmu sesuka hati ibu, dengan lebih banyak waktu belajar dan berlatih daripada waktu bermain. 22 Warna Warni Kasih Bunda
Sekali lagi maafkan ibu karena belum mampu menjadi sosok yang sempurna di matamu. Tapi percayalah, apa pun yang ibu persembahkan, segalanya atas nama cinta. C. Ikhlas karena Lillah Segala hal yang terjadi di alam ini, tak ada setitik pun yang terjadi secara kebetulan. Begitu pun seorang istri yang berjibaku dengan segala aktivitas rumah tangganya sambil mencari penghidupan di luar rumah. Itu adalah takdir dan ketentuan yang dilekatkan dalam hidupnya. Dan mereka wanita luar biasa, karena telah membantu meringankan beban suami dalam mencari nafkah. Allah luaskan kesabaran untuk memikul beban di pundaknya. Namun, jika semata muaranya untuk dunia maka pengorbanan yang dilakukannya tak setulus kasih ibu. Akan tetapi, seorang wanita yang berperan ganda mampu melewati segala rintangan dan tantangan hidupnya karena di hatinya ada Allah. Yang selalu menilai tiap seperseribu detik waktu yang dilaluinya. Mencatat segala suara hati dan keikhlasannya. Yang takkan melewatkan kebaikan dan perjuangannya walau hanya sebesar dzarrah. Allah yang sedekat urat nadinya adalah sumber kekuatan dan keikhlasan baginya untuk persembahkan segala hal baik untuk rumah tangga dan buah hatinya terkasih. 23
"Orang yang ikhlas tidak pernah kecewa dengan amal baik yang telah dia lakukan, karena yakin Allah maha melihat dan akan membalasnya dengan adil." - Abdullah Gymnastiar Allah, yang maha mengetahui segala isi hati sangat mencintai orang-orang yang ikhlas dalam beramal baik, terlebih jika amalan baik yang dilakukan adalah sebagai bentuk cinta dan pengorbanan untuk rumah tangga dan keluarganya. Segala sesuatu yang dilakukan dengan tulus ikhlas untuk keluarga dan Allah selalu dilibatkan di dalamnya, maka akan mendatang kemudahan dan kebahagiaan. Allah lapangkan hati dan pikiran. Allah mudahkan segala kesulitan. Bekerja serta berjuang dengan ikhlas dan tuntas untuk keluarga adalah kemuliaan yang nyata di dunia hingga akhirat. Maka, senantiasa menyematkan ikhlas karena Lillah dalam berbuat dan beramal adalah langkah tepat untuk meraih keberkahan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. 24 Warna Warni Kasih Bunda
Bab II Jalan Cinta Seorang Wanita Ihsaniawati Rosadi 25
26 Warna Warni Kasih Bunda
My Mom is a Working Mom A. Tak Lelahkah Dirimu Ma? "Gimana sayang, lancar ngajarnya hari ini? Adik-adik gimana sehat? Pada sarapan dulu semua sebelum berangkat? Tadi siapa yang masak sarapan, bapak atau teteh? Gimana rumah, rapi terus selama mama pergi? Teteh nggak usah maksain beberes kalo kecapekan, utamakan ngajar dan ngerjain skripsinya aja ya. Insya Allah mama di sini tinggal dua hari lagi. Mama kangen, kangeeen banget. Sudah dulu ya, agenda selanjutnya sudah mau mulai lagi. Sun buat putri mama yang lagi berjuang. Assalamualaikum," panjang dan lebar mama berbicara melalui telepon genggam. Dari sederet pertanyaan dan petuahnya, hanya beberapa patah kata saja yang bisa terjawab. Rasa rindu membuncah, seiring suara merdu dari wanita terkasih itu berakhir. Tak terasa bulir bening menetes dari pelupuk mata. Untung saja ruang piket sedang sepi karena jam pelajaran kelima sudah dimulai sepuluh menit yang lalu. Hanya ada saya dan laptop yang menyala di ruangan kecil ini. Sebagai mahasiswa pendidikan tingkat akhir, saya 27
harus menjalani peran sebagai guru praktik di salah satu SMA yang telah ditunjuk oleh kampus. Maka di sinilah, saya belajar menjadi seorang pengajar. Sebuah profesi yang telah diampu oleh mama sejak hampir tiga puluh tahun yang lalu. Ternyata begini rasanya menjadi seorang guru, sekaligus pengurus rumah tangga dalam waktu bersamaan. Karena pada saat ini mama sedang menjalani pendidikan sertifikasi guru di luar kota, maka selama seminggu ini saya diberi tanggung jawab untuk meng-handle beberapa urusan rumah. Tugas saya diantaranya memasak air minum setiap pagi, menyiapkan sarapan, membangunkan adik-adik, membantu mereka bersiap sekolah dan kuliah, menjaga kerapian rumah, mencuci piring, melipat dan menyetrika, menyiapkan makan malam, dan beberapa hal lain yang tak bisa ditangani sendiri oleh bapak. Mengerjakan semua itu di tengah kesibukan sebagai guru praktik dan mahasiswa yang sedang menggarap skripsi, ternyata cukup menyita tenaga. Namun rasa rindu kepada mama, membuat sebuah hal aneh meletup di salah satu sudut hati. Ada secercah cinta yang bertambah terang sinarnya, kepada wanita yang selama ini dipanggil mama. Ah mama, beginikah dirimu bertahun-tahun lamanya? Harus bekerja sebagai seorang abdi negara, mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang kau punya, untuk turut mencerdaskan anak bangsa. Sementara hati dan pikiranmu juga tak lepas dari rumah dan segenap penghuninya. Dirimu tetap berbakti kepada 28 Warna Warni Kasih Bunda
bapak sebagai seorang istri, sekaligus mendidik dan mengurus segala keperluan kami putra-putri kandungmu. Terlahir dari keluarga pekerja, selalu dapat dilihat semangat dan kerja keras mama menjalani peran sebagai seorang guru berstatus PNS. Bagi mama, awal hari adalah jauh sebelum adzan subuh berkumandang. Mempersiapkan kebutuhan bapak untuk berangkat ke kantor, menyiapkan kebutuhan saya dan kedua adik untuk sekolah, sarapan kami, bekal makan siang, dan persiapan beliau sendiri untuk pergi mengajar di sebuah sekolah negri yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Sebagai anak sulung dan anak perempuan satu-satunya, saya hanya bisa membantu sesuai dengan kemampuan. Tak lelahkah dirimu Ma? Saya yang belum seminggu menggantikan sebagian kecil peranmu di rumah, sudah kewalahan begini. Sepanjang bisa teringat, tak ada satu keluhpun yang keluar dari lisanmu. Bagaimanakah diri ini harus meneladani dirimu? B. Hadirnya Sebuah Pemikiran Sempit Pola asuh mama dan bapak di rumah adalah berbagi peran. Di saat mama bekerja dan bapak masuk kantor siang, maka bapaklah yang akan mengurus keperluan anak-anak. Lalu di sore hari ketika mama pulang, dan bapak masuk shift sore hingga malam di kantor, mamalah yang mengurus semua keperluan di rumah. Sedangkan bila kebetulan mama dan bapak 29
harus masuk kerja dalam waktu yang bersamaan, maka kami kakak beradik akan dititipkan di rumah kakek yang kebetulan jaraknya cukup dekat dari rumah. Tak hanya pengurusan anak-anak, kedua orang tua kami juga berbagi pekerjaan rumah. Bapak bertugas mencuci pakaian seluruh anggota keluarga, sekaligus memastikan ketersediaan air yang harus diangkut dari sumur (saat itu, belum tersedia air ledeng seperti sekarang). Sedangkan setelah kering, mamalah yang menyerika pakaian-pakaian itu. Mama juga mengurus seluruh pekerjaan seputar dapur seperti memasak dan membersihkan peralatan makan. Beranjak besar, saya mencuci pakaian sendiri dan kadang membantu mencuci piring dan memasak. Ketika adik-adik sudah mulai cakap, mereka pun turut mendapat giliran mencuci piring dan gelas. Pembagain tugas ini berlangsung setiap hari selama bertahun-tahun. Keadaan ekonomi keluarga kami yang sedang dibangun dari bawah oleh mama dan bapak, membuat kami harus menjalani ini semua tanpa bantuan asisten rumah tangga. Dengan demikian, pola kerja sama di dalam keluarga sudah terbiasa saya saksikan. Mempelajari pola kerja sama antara mama dan bapak dalam memenuhi nafkah dan membangun finansial keluarga, dalam mengurus pekerjaan rumah, serta dalam mendidik anak- anak, menjadi modal untuk saya kelak menjalani kehidupan rumah tangga sendiri. Setidaknya itulah yang terpikirkan saat 30 Warna Warni Kasih Bunda
merenungi kehidupan yang saya jalani. Meskipun demikian, tetap saja ada berbagai tantangan dan dialami oleh kedua orang tua di dalam membina rumah tangga dengan pola yang mereka terapkan. Salah satunya adalah efek terhadap tumbuh kembang kami sebagai anak-anak yang kerap dititipkan. Ada pengaruh yang didapatkan dari pengasuh- pengasuh kami selama kedua orang tua bekerja untuk waktu yang cukup lama. Pada suatu titik tertentu, saya sering merasa kesepian. Saya begitu menginginkan kehadiran mereka, di lebih banyak waktu yang dihabiskan sebagai seorang anak yang sedang tumbuh. Ada banyak lintasan-lintasan pikiran yang muncul di kala membandingkan kondisi keluarga sendiri dengan keluarga lain. Misalnya, saat bermain di rumah teman, tanpa sadar saya akan membandingkan orang tua saya dengan orang tua mereka. Saat menonton tayangan sinetron di rumah kakek, saya pun akan membandingkan dengan keluarga yang ada di layar televisi. Tumbuh dengan pembandingan-pembandingan itu, jujur saja cukup memengaruhi perkembangan pemikiran saya sebagai seorang gadis remaja. Hingga ada satu pemikiran saya yang saat itu belum memahami hakikat jalan kehidupan. Sebuah pemikiran yang kalau boleh disebut 'pemikiran picik' dari seorang gadis naif yang sedang tumbuh dewasa, "Kelak setelah menikah nanti, saya ingin menjadi ibu rumah tangga biasa dan akan mengasuh putra-putri saya sendiri lebih baik daripada 31
cara mama dan bapak mengasuh saya saat ini." Itulah pemikiran yang sempat terlintas di dalam benak. Dan kelak setelah benar-benar menjalani kehidupan rumah tangga sendiri, barulah saya menemukan jawaban yang luar biasa, yang merobohkan pemikiran tersebut, dan menggantinya dengan sebuah pemahaman yang baru. Tentang sayang yang amat mendalam dari mama, tentang kasih tak terhingga dari bapak, di mana dekapan doa mereka selalu memeluk dan tak pernah meninggalkan anak-anaknya barang sekejap. Tentang cinta yang mungkin tak terkatakan, namun tak pernah putus dilafadzkan. C. Gadis Kecil yang Kesepian Malam itu, saya yang baru berusia lima tahun sedang belajar melipat baju di samping mama. Betapa cekatan kedua tangan lincahnya melipat satu per satu pakaian yang menumpuk di atas tempat tidur. Mata ini berbinar-binar sekaligus secermat mungkin meniru gerakan mama, namun tak kunjung bisa. Baju- baju yang saya lipat sama sekali tak rapi. Hanya berubah bentuk menjadi gumpalan-gumpalan kecil tak karuan, yang segera berubah kembali ke bentuknya semula. Teringat senyuman hangat mama saat menunjukkan cara ajaib yang membuat baju menjadi terlipat rapi. Titik pundak kiri dipertemukan dengan yang kanan, begitu pula titik ketiak, dan 32 Warna Warni Kasih Bunda
titik bagian bawah baju. Lalu bagian tangan dilipat ke dalam, dilipat sekali lagi, dan ... tara! Jadilah rapi. Saya takjub dan berujar, "Mama hebat!" "Teteh sayang mama?" tanyanya seraya meneruskan melipat. "Teteh sayaaang pisan sama mama," jawab saya sambil menghambur memeluknya. "Teman Teteh, Neng Ani yang rumahnya di gang dua, kemarin mamanya meninggal. Jadi dia sudah nggak punya mama lagi," ujarnya tiba-tiba. Tidak punya mama lagi? Bagaimana mungkin? Bagaimana akan bisa hidup tanpa seorang mama? Saya termenung lama. "Teteh nggak mau ditinggalkan mama, teteh sayang mama," ucap saya dengan menahan tangis. Seketika mama memeluk erat tubuh mungil ini di antara tumpukan pakaian yang sudah terlipat. Sepanjang hidup, momen itu menjadi penanda awal mula saya menyadari betapa dalamnya rasa sayang dan ketergantungan hati ini kepada mama. Saya takkan pernah melupakannya. Seiring waktu, saya tumbuh sebagai gadis kecil biasa, 33
yang akan riang gembira saat bermain bersama teman-teman jika sedang dititipkan. ataupun saudara-saudara sepupu Saya pun sudah dapat merasa sedih bila mengalami kejadian yang (menurut saya) tidak adil. Dengan banyaknya cucu dan keponakan yang harus diasuh oleh nenek dan tante-tante, tentu sulit untuk berlaku seadil mungkin. Ada kalanya saya dimarahi untuk suatu hal yang (saya pikir) bukan salah saya. Ada kalanya saudara-saudara yang lebih kecil memang memerlukan perhatian yang lebih banyak. Tumbuh bersama sebagai sesama cucu yang diasuh di rumah nenek, tak serta merta membuat kami menjadi sangat dekat. Ada suatu hari ketika saya baru saja menginjak kelas satu SMP (kelas 7), semua sepupu yang memang lebih muda usianya tiba-tiba bersepakat untuk tak lagi mengikutsertakan saya dalam permainan mereka. "Tong diajakan deui si Teh Nia mah, nggeus gede (Jangan diajakin lagi si Teh Nia mah, udah besar)," ujar salah satu saudara saat itu. Setelahnya, saya benar-benar tak pernah dilibatkan lagi dalam kegiatan mereka. Seolah-olah saya dimusuhi begitu saja. Bahkan kedua adik kandung pun ikut dalam permainan mereka tanpa mengajak kakaknya sendiri. Sejak hari itu, saya semakin tumbuh menjadi gadis yang kesepian. Bahkan di sekolah pun cenderung tak memiliki teman dekat. Bila saat itu sudah populer geng-geng persahabatan anak sekolah, di mana anggotanya saling curhat satu sama lain dan 34 Warna Warni Kasih Bunda
bermain selayaknya remaja, maka saya hanya memiliki teman dekat satu atau dua orang saja, dan itupun tak sampai benar- benar dekat hingga bisa mencurahkan isi hati kepada mereka. Hal itu menjadikan saya selalu merindukan kehadiran kedua orang tua untuk membela dan menyayangi saya dengan penuh tanpa terbagi. Namun ternyata, ketika sedang berada di rumah sendiri, ketika mama dan bapak sedang libur, saya tetap tidak bisa mencurahkan isi hati kepada mereka. Sedangkan kedua adik yang masing-masing terpaut empat dan delapan tahun, tidak bisa juga menjadi tempat mengobrol dan mengeluarkan keluh kesah. D. Tumbuhnya Kecintaan Membaca Perlahan saya menjadi gadis remaja yang tertutup dan pendiam. Satu-satunya penghibur yang bisa menemani, adalah buku-buku kuliah milik mama yang tengah menempuh studi sarjananya Sastra dan Bahasa Indonesia di salah satu universitas di kota Bandung. Saya bisa berlama-lama membaca novel-novel lawas seperti "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck", "Siti Nurbaya", "Salah Asuhan", "Kehilangan Mestika", dalam versi ejaan lama Bahasa Indonesia. Terkadang saya iseng membaca buku diktat kuliah mama semacam "Linguistik dan Semantik", "Kamus Majas dan Peribahasa", "Kesusastraan Lama Indonesia", dan lain-lain yang bisa ditemukan dari rak buku mama. 35
Bila sedang berada di rumah kakek pun yang saya cari adalah sumber bacaan dan majalah-majalah lama yang ada di sana. Saya teringat melahap majalah Mangle, Trubus, Intisari, Horizon, dan ensiklopedia-ensiklopedia tua terbitan tahun 70- an. Dari meja belajar tante bisa ditemukan majalah Annida, Hai, Gadis, Femina, hingga buku pelajaran mereka saat sekolah di SMP atau SMA. Melihat saya yang mulai menekuni hobi membaca, bapak kemudian berlangganan majalah "Bobo", yang menurutnya akan lebih cocok dengan usia putri sulungnya saat itu. Beliau kerap kali menemani kami belajar dari latihan soal- soal yang ada di sana. Kelak momen-momen membahas soal dari majalah kelinci kecil bersama bapak, menjadi memori yang tak terlupakan bagi saya dan adik-adik. Mama rupanya tak ingin ketinggalan. Beliau membelikan novel remaja "Aisyah Putri" karangan Asma Nadia. Terkadang berbundel-bundel majalah bekas yang dibelinya dari pasar buku Palasari juga dibawanya ke rumah. Mama pun mulai melatih saya mengikuti lomba-lomba membaca puisi di Gelanggang Pemuda, atau menonton pagelaran teater di Taman Budaya Dago Tea House yang berada di daerah Bandung utara. Pada beberapa kesempatan mama juga kadang mengajak saya ke kampusnya, dan melihat-lihat perpustakaan. Sejak awal, mama telah melihat potensi dan minat saya di bidang sastra dan dunia tulis menulis. Namun demikianlah, 36 Warna Warni Kasih Bunda
segala perhatian dan dorongan itu tertutupi ego dan perasaan kesepian yang terlanjur menguasai. Maka banyak hal yang mama maksudkan untuk mengasah kemampuan saya, malah diterima sebagai sebuah paksaan. Beberapa kali, dengan sengaja saya memilih banyak hal yang bertentangan dengan keinginan dan arahan mama. Kalaupun ada yang dituruti, maka itu dilakukan dengan terpaksa. Hal itu terus berlangsung hampir di sepanjang masa pertumbuhan saya dari seorang gadis kecil, gadis remaja, hingga dewasa awal. Meskipun cenderung pemalu dan pasif, saya berusaha banyak menghabiskan waktu dengan berbagai aktivitas untuk menghalau rasa sepi. Mengikuti ekskul, menjadi pengurus OSIS, bergabung dengan remaja masjid sekolah, sehingga kerap pulang sore ke rumah. Saya terhitung jarang mengobrol dengan hangat atau curhat selayaknya seorang anak perempuan dengan ibunya. Ada rasa malu dan sungkan jika ingin menceritakan sesuatu. Kadang saya hanya bisa memijat kaki mama sepulang sekolah, membantu menyiapkan masakan, atau meminta beliau menyisirkan rambut ketika kebetulan sedang bersama. Setiap perasaan yang tak mampu diutarakan, akan saya tuliskan lewat buku diari dan puisi-puisi. Sebagai seorang remaja, saya juga tertarik dengan 37
trend yang ada pada masa itu. Hal-hal seperti jalan-jalan dan nongkrong di mall, menyukai musik-musik dalam maupun luar negri, mengidolakan artis-artis terkenal, menonton konser, pergi ke bioskop, hingga pergaulan ala remaja seperti geng persahabatan dan pacar-pacaran, pernah membuat saya begitu penasaran. Namun anehnya, setiap kali tertarik untuk berbuat sedikit nakal, saya selalu tak kuasa melangkah jauh. Selalu ada bisikan yang menahan dari melanggar tata krama dan norma. Selalu ada perisai yang menjaga dari mara bahaya yang mengintai dalam pergaulan remaja kebanyakan. Selalu ada cahaya hangat yang bersinar setiap kali saya terpuruk dalam permasalahan yang menghampiri kehidupan sebagai seorang anak baru gede. Di kala kesulitan untuk mengungkapkan perasaan- perasaan bahkan kepada orang-orang terdekat, saya selalu yakin akan cinta tulus mama yang dirasakan jauh sejak di masa yang lalu. Seringkali rasa itu samar dan berpendar lemah akibat besarnya ego dan keangkuhan. Saya merasa mama kurang perhatian, padahal sayalah yang sering menghindar. Saya merasa mama sering meninggalkan saya karena pekerjaan-pekerjaannya, padahal itu beliau lakukan atas nama cintanya kepada keluarga. Saya merasa mama terlalu mengatur mengenai apa yang harus dilakukan dan dijalani, padahal itu karena mama tahu dan mengenal potensi saya yang sesungguhnya. 38 Warna Warni Kasih Bunda
Di balik 'paksaan' mama itu terdapat cinta yang menjaga fitrah saya agar bisa bersosialisasi dengan dunia luar, tetapi tetap berada pada jalur yang positif. Meskipun di saat menjalaninya saya merasa terpaksa dan diatur, namun ternyata semua itu menumbuhkan sudut pandang yang baik di kemudian hari. Segala hal yang mama lakukan di masa kecil dan remaja, semua demi kebaikan saya sendiri. Ada kasih sayang yang tak pernah padam, yang senantiasa terpatri kuat, seberapa jauhpun saya ingin berlari. Pelita dalam hati itu hadir melalui sebuah momen ketika seorang anak perempuan tak ingin kehilangan mamanya, dan merasakan cinta yang sejati dari seorang ibu. Ya, itulah momen saat mama mengajari melipat baju, sewaktu umur saya baru lima tahun. Kekuatan cinta yang begitu besar, nyata, dan selalu mendekap di setiap waktu. Meskipun jarang, atau bahkan tak pernah terkatakan, tetapi itulah cinta seorang ibu. 39
Jalan Cinta seorang Wanita A. Menjadi seorang Istri Momen di mana kesadaran yang penuh akan ketulusan cinta mama, hadir kembali ketika saya berganti status dari seorang gadis single, menjadi seorang istri. Ketika itu usia saya belum genap 24 tahun. Seorang pria pilihan telah meminta saya kepada bapak melalui sebuah akad suci pernikahan. Sebagaimana umumnya para pengantin baru yang berbahagia di hari pernikahannya, demikian pula saya yang saat itu telah menemukan sang jodoh impian. Hingga tibalah hari ketika saya meninggalkan rumah untuk mengikuti suami. Tiga bulan setelah pernikahan, bertepatan dengan libur hari raya Idul Fitri, suami pun mengajak mudik ke kampung halamannya di Pulau lombok. Betapa senangnya hati ini akan melakukan perjalanan dengan pesawat untuk pertama kalinya. Keluarga besar suami menyambut kami dengan sangat ramah dan terbuka. Segala perhatian pun saya dapatkan sebagai seorang menantu yang tengah hamil muda. Namun entah mengapa, ada rasa hampa yang menghampiri satu sudut kecil dalam hati. Perasaan itu muncul semakin menggebu tatkala melihat adik perempuan suami (adik ipar) tengah berbincang dengan ibu mertua sambil merebahkan 40 Warna Warni Kasih Bunda
kepala di pangkuannya. Mereka terlihat sangat dekat dan hangat. Melihat pemandangan itu mata ini tiba-tiba terasa panas, dan napas tertahan di dada. Saya pun beranjak memasuki kamar. Perasaan apakah ini sebenarnya? Saat itu, seminggu sejak tiba di Lombok, saya menangis karena terpaan rindu. Ah, padahal baru saja seminggu. Mengapa sudah sedemikian rapuhnya hati ini? Suami yang melihat saya tergugu di kamar, lalu mendekat dan lantas mendekap. Entah bagaimana ia dapat memahami deraan rasa yang ada. Tanpa banyak bicara, ia menyuruh menelepon ke Bandung. Saya berdalih, "Kan setiap hari sejak di sini juga nelpon terus." Ah dasar angkuh, sok kuat. "Tapi sudah pernah bilang kangen belum?" tanya suami lembut. Saya kalah telak. Sejak dulu saya memang kurang bisa mengungkapkan isi hati dengan spontan kepada mama. Saya takut dianggap cengeng. Setelah suami keluar, saya segera menelepon ke Bandung. "Ma, teteh kangen. Teteh kangen Mama, kangen rumah, kangen bapak, kangen adik-adik, kangen kamar teteh sendiri, kangen pulang ...," sedu saya melalui telepon tanpa basa-basi. 41
"Lho, memang kenapa? Gimana kondisi kehamilannya? Masih mabok nggak? Makan yang banyak, jangan lupa minum susu ibu hamilnya," nasihat mama melalui telepon. Saya terdiam mendengar suara merdunya. "Mama kangen teteh nggak?" tanya saya merajuk, seperti anak kecil. Mama terdiam beberapa jenak. Bisa terdengar hembusan nafas lembutnya. Apakah yang akan mama katakan? "Mama juga kangen. Terkadang mama mimpi dengar teteh lagi ngaji di kamar. Mama kangen dipijitin kaki sama teteh sepulang kerja. Mama kangen nyisirin rambut teteh. Mama juga kangen, sayang," jawabnya. Saya tersenyum dalam tangis. Air mata berderai, membasahi hati kering yang kini basah dan luluh di bawah simbahan cinta mama nun jauh di sana. Akhirnya saya bisa mengungkapkan perasaan saya kepada mama. "Teh, Teteh sekarang adalah seorang istri. Teteh harus kuat, harus tegar. Apalagi sedang di rumah mertua. Tunjukkan rasa hormat, dan junjung tinggi keluarga suami. Berbaktilah dengan sebaik-baiknya kepada suami, jadi istri yang sholehah. Teteh bisa kan? Putri mama pasti bisa. Mama yakin," lanjutnya, kembali menerbitkan anak sungai dari kedua mata ini. Rupanya inilah sumber kehampaan misterius yang dirasakan sejak beberapa waktu lalu. Saya, yang dididik oleh mama agar menjadi istri yang berbakti kepada suami, ternyata 42 Warna Warni Kasih Bunda
selama ini belum cukup berbakti kepada kedua orang tua sendiri. Saya terlalu menyibukkan diri dengan menilai mama dan bapak terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sementara masa remaja saya belum cukup terisi dengan bakti terbaik untuk keduanya. B. Menjadi Seorang Ibu Datanglah suatu masa di mana saya menjadi seorang ibu muda yang menghadapi bermacam dinamika tantangan dan ujian dalam kehidupan. Pada suatu sisi, saya bahagia dengan aktivitas saat itu sebagai ibu yang bekerja. Saya mengajar di salah satu pesantren di kota Bandung sebagai guru Al Qur'an dengan jam ajar selepas shubuh, selepas ashar, dan setelah isya. Salah satu hal yang membuat tenang dalam pekerjaan ini ialah diperbolehkannya membawa anak ke tempat mengajar, dengan catatan tidak mengganggu proses pembelajaran. Namun jam kerja yang cukup tidak biasa, rupanya berdampak pada kesehatan anak kedua saya yang pada saat itu baru berusia lima bulan. Kerap dibawa ke keluar rumah sejak sebelum matahari menyingsing untuk mengajar pagi, dan pulang kembali ke rumah saat matahari terbenam selepas mengajar sore, membuatnya sering mengalami batuk di malam hari. Beberapa kali juga putri kecil saya itu mengalami muntah dan demam. Fisiknya belum cukup kuat ntuk dibawa berada di luar ruangan dalam waktu yang lama. Dalam satu atau dua bulan, kami bisa berkali-kali 43
mengunjungi dokter anak untuk memeriksakan kesehatannya. Terkadang ia juga harus menjalani tindak penguapan (nebulizer) untuk membantu meringankan sesak napasnya. Kondisi ini cukup berat bagi saya dan suami, karena sungguh tak tega rasanya melihat bayi kami jatuh sakit seperti itu. Hal ini juga berpengaruh pada aktivitas mengajar. Saya menjadi sering izin tak masuk karena harus merawat si kecil di rumah. Setelah perbincangan dan pertimbangan yang cukup matang, akhirnya kami memutuskan agar saya resign dari pekerjaan, untuk fokus merawat dan mengasuh anak-anak. Dengan demikian, kami harap kondisi kesehatan putri kami akan membaik, dan saya tak lagi harus sering merasa tak enak hati karena sering izin meninggalkan pekerjaan. Pengalaman baru sebagai seorang ibu rumah tangga penuh pun dimulai. Perubahan pola aktivitas cukup berpengaruh saat itu. Yang pada awalnya jadwal saya begitu teratur antara pekerjaan rumah dan kegiatan mengajar, kini menjadi lebih longgar dan cenderung santai. Saya tak lagi terburu-buru di pagi hari, dan bisa lebih leluasa mengatur waktu untuk mengurus bayi sekaligus kakaknya yang masih berusia empat tahun. Kesehatan adik bayi mulai membaik. Batuk dan muntahnya berangsur menghilang. Untuk menyiasati kebosanan, saya mencoba berjualan pizza buatan sendiri, dan 44 Warna Warni Kasih Bunda
memasarkannya pada kerabat dan teman-temansaya. Sayangnya, bisnis kuliner itu hanya bertahan selama tiga bulan saja. Adik bayi yang beranjak besar dan semakin aktif, serta bertambahnya jumlah pesanan setiap hari membuat saya kewalahan dan mudah lelah. Maka perlahan pesanan pizza dibatasi hanya untuk teman dekat saja, dan tak lebih dari enam loyang pizza per hari. Hingga lama kelamaan, pesanan itu terhenti sama sekali. Suasana rumah pun berangsur seperti sebelumnya, tanpa hiruk pikuk pembuatan pizza. Saya kembali fokus pada tugas utama mengasuh dan mengurus anak-anak. Saat itu bahkan terpikir bahwa saya akan mampu mengurus segalanya sendiri tanpa bantuan asisten rumah tangga. Mengurus kebersihan dan kerapian rumah, mengatur segala keperluan sandang pangan papan anak-anak serta suami, semua saya lakukan seorang diri. Motto saat itu, saya akan menjadi seorang istri sekaligus seorang ibu yang menjalani perannya dengan optimal. Karena tidak bekerja di luar rumah, maka harus saya pastikan kondisi rumah selalu bersih, rapi, dan anak-anak mendapat kasih sayang yang penuh dari ibunya. Saya teringat pada keadaan di waktu kecil yang kerap dititipkan selama orang tua bekerja. Terlintas perasaan kesepian dan kerinduan-kerinduan yang mengiringi masa pertumbuhan saya, dan berharap anak-anak tidak mengalami hal seperti itu. Saya berusaha keras menerapkan ilmu-ilmu parenting masa kini yang didapat dari berbagai artikel di internet maupun buku- 45
buku teks yang sengaja saya beli. Dalam menerapkan teori parenting, terkadang ada kesan saya memaksakannya pada anak-anak. Dalam pola komunikasi dengan suami pun saya terkadang merasa lebih baik dan lebih tahu, sehingga mengabaikan aspek kerja sama yang seharusnya kami bangun selaku orang tua. Belum lagi dengan derasnya arus informasi melalui media sosial, semakin membuat saya blunder dan tergesa-gesa ingin menerapkan teori-teori itu di rumah. Saya juga menjadi fokus pada hasil yang diinginkan dari anak-anak, dan kurang menghargai proses. Saya ingin mereka langsung menjadi anak- anak yang penurut, manis, dan berprestasi sesuai dengan yang saya inginkan. Namun anak-anak tetaplah anak-anak. Mereka ialah calon manusia-manusia hebat di masa depan, yang memiliki karakter dan kehendak sendiri, bahkan semenjak usia kecil. Hal tersebut kerap saya artikan sebagai kenakalan dan pemberontakan. Ketika beberapa anak lain sudah pandai membaca huruf hijaiyah, sementara si sulung belum, saya menjadi stres. Ketika anak-anak lain sudah mulai bisa ini ataupun itu, sementara anak saya masih begini-begini saja, saya menjadi stres. C. Menemukan Cinta yang hilang Saya ini tidak becus menjadi seorang ibu. Dahulu 46 Warna Warni Kasih Bunda
ketika masih mengajar, murid-murid akan mendengarkan saya, sementara sekarang anak sendiri betapa susahnya untuk mengikuti perintah. Anak sekecil ini berperilaku tidak seperti yang saya ajarkan. Saya kerap membentak dan memarahi bocah-bocah mungil yang polos itu. Saya kerap berlaku dingin pada wajah-wajah menggemaskan yang seharusnya dilimpahi kasih sayang itu. Saya ini tidak layak disebut istri yang baik. Seharian tinggal di rumah, tetapi kondisi rumah selalu berantakan dan tak ada beresnya. Cucian piring dan pakaian kotor menumpuk, sementara pakaian bersih menggunung belum terlipat, apalagi tersetrika rapi. Saya tak bisa menyiapkan keperluan suami dengan benar. Saya ini tidak berguna sebagai seorang manusia, tidak dapat berkarya seperti suami yang bekerja. Saya tidak dapat menghasilkan apa-apa. Saya bahkan tidak dapat memanfaatkan ijazah sarjana yang diperoleh sebagaimana mestinya. Saya tidak dapat membuat orang tua yang telah mendidik saya menjadi bangga. Ada yang salah telah terjadi di sini. Saya tengah kehilangan jati diri dan arah hidup. Saya pun merasa kasihan pada suami karena ia seolah telah kehabisan kata-kata untuk menghibur dan menyemangati istrinya ini. Padahal pelukan dan belaian sayangnya tak pernah henti menenangkan setiap kali saya sedang merasa terpuruk. 47
Keadaan seperti ini harus segera disudahi. Saya harus meminta bantuan. Suatu malam, saya terbangun pukul dua dini hari dan tak dapat menutup mata lagi. Saya pandangi wajah-wajah damai anak-anak, dan suami yang sedang tertidur. Rasa cinta yang membuncah mendorong air mata berdesakan mengaliri pipi. Perlahan saya bangkit untuk mengambil air wudhu. Dalam keheningan shalat malam, saya memohon ampun kepada Tuhan, dan memohon bimbingan-Nya, agar ditunjukkan kesalahan dalam mendidik anak-anak yang bisa jadi selama ini tidak saya sadari. Saya bertekad akan menerima setiap petunjuk yang hadir. Saya bersungguh-sungguh akan melakukan apapun untuk memperbaiki diri. Saya berusaha mengingat seperti apakah mama mendidik saya sewaktu kecil? Pernahkah mama membentak seperti saya membentak si sulung hari kemarin? Pernahkah mama bersikap dingin jika saya berbuat salah, seperti sikap dingin saya pada anak-anak ketika mereka berbuat salah? Ah sepertinya tidak. Mungkin pernah sekali atau dua kali, tetapi sayapun tak dapat jelas mengingatnya. Sebuah kesadaran menghampiri naluri. Saya teringat pernah memiliki sebuah pemikiran angkuh di masa lalu, "Kelak setelah menikah nanti, saya ingin menjadi ibu rumah tangga biasa saja dan akan mengasuh putra-putri saya sendiri lebih 48 Warna Warni Kasih Bunda
baik daripada cara mama dan bapak mengasuh saya saat ini." Saya terhenyak. Barangkali inilah akar dari masalah yang tengah saya hadapi. Merasa lebih baik. Sebuah perasaan yang menjebak. Dia menjebak jiwa kita pada ekspektasi bahwa kita lebih baik, dan pasti akan mendapatkan hasil yang juga lebih baik. Lebih jauh lagi, perasaan itu tertuju pada mama dan bapak. Saya merasa lebih baik dari kedua orang tua sendiri. Saya tertegun. Bukankah itu sebuah dosa yang tak disadari dari seorang anak terhadap orang tuanya? Saya yang selama ini merasa telah menjadi anak yang berbakti dan mencintai kedua orang tua, merasa bisa menjaga diri dalam pergaulan dan menjadi anak yang baik, rupanya belum bisa menjaga diri dari penyakit hati yang sangat halus terhadap mama dan bapak. Baiklah, mari kita benahi ini terlebih dahulu. Mari mengakui bahwa diri ini pernah merasa lebih baik, lalu menyadari bahwa itulah penyebab keruwetan dalam mendidik anak-anak selama ini. Saya menghubungi salah satu guru kehidupan saya di Komunitas Ibu Muda Indonesia, dan menceritakan hal ini. Beliau menasehati agar saya membersihkan hati terlebih dulu. Bagaimana caranya? Pertama-tama, saya menghadirkan kembali emosi yang ada di dalam hati terhadap masa kecil, lalu diminta untuk 49
menuliskannya. Sedari kecil saya memang terbiasa menuliskan perasaan-perasaan saya daripada mengungkapkannya secara verbal. Maka cara itupun saya coba kembali. Pada dini hari keesokan harinya, saya membuat tabel yang berisikan poin-poin penyebab saya merasa kesepian, sehingga menimbulkan penilaian yang salah terhadap cara pengasuhan kedua orang tua. Momen-momen apa saja yang pernah terlewatkan oleh mama maupun bapak sepanjang hidup yang bisa saya ingat. Lalu diisikan di kolom sebelahnya, pemakluman yang saya coba pahami dari keadaan orang tua saat itu. Contohnya, ketika saya merasa di waktu kecil bapak terlalu sibuk dengan pekerjaannya, bahkan hingga di hari raya pun beliau tetap masuk kantor. Maka saya tulis pemakluman bahwa pekerjaan bapak sebagai pegawai telekomunikasi antar jaringan stasiun kereta api se-Indonesia menuntutnya untuk berdedikasi tinggi terhadap keselamatan dan kelancaran perjalanan para pemudik dengan kereta api. Bapak adalah pahlawan di bidangnya. Dalam pengabdiannya kepada negara, bapak juga mengajarkan tanggung jawab yang tinggi agar diteladani oleh anak-anaknya. Contoh lainnya ketika saya merasa bahwa mama terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang PNS guru, lalu pulang mengajar pun masih harus mengajar di madrasah diniyah di masjid lingkungan kami. Saya sering merasa dinomorduakan karenanya. Maka saya tuliskan pemakluman bahwa mama 50 Warna Warni Kasih Bunda
adalah pahlawan untuk keluarga karena membantu bapak membangun kondisi finansial, sehingga keperluan seluruh anggota keluarga bisa tercukupi, bahkan berlebih. Dengan kelebihan itu, mama bisa membantu anggota keluarga lain yang sedang membutuhkan. Pengabdian mama juga mencontohkan dedikasi terhadap kemajuan dan pembangunan karakter anak bangsa melalui ilmu yang ia ajarkan. Mama adalah contoh nyata bahwa wanita juga harus berkarya dengan ilmu yang dimilikinya. Mama merupakan pahlawan, sekaligus teladan yang nyata untuk saya sebagai putri sulungnya. Ternyata, semangat berkarya yang selama ini selalu menyala di dalam diri saya, ialah warisan dari mama yang sangat berharga. Hanya saja saya tidak menyadarinya. Pada kolom yang lain, saya tuliskan momen-momen indah kebersamaan dengan mama dan bapak. Yang mana semakin banyak poin yang tertulis, momen indah lainnya muncul begitu saja untuk dituliskan. Semakin banyak saya menulis, semakin deras pula air mata menganak sungai. Tetesan-tetesannya membasahi kertas dan pena yang sedang saya genggam. Ternyata bila diselami dengan tulus, cinta dan kasih sayang orang tua tak pernah meninggalkan kehidupan anak- anaknya. Terlintas momen ketika mama membelikan saya piano, ketika beliau harus pulang lebih awal karena saya jatuh 51
sakit di sekolah, ketika beliau menyisihkan konsumsi rapat dan membawanya pulang karena teringat saya sangat menyukai muffin tape keju, dan momen lainnya yang membanjiri memori. Dan saat saya selesai menulis, momen-momen indah itu ternyata jauh lebih banyak daripada kesepian yang selama ini saya pikir memenuhi hari-hari di masa lalu. Ternyata cinta dan doa tulus kedua orang tua saya tak pernah putus. Seketika, pemikiran bahwa saya bisa mendidik anak-anak saya dengan lebih baik daripada mama dan bapak mendidik saya, runtuhlah sudah. Roboh. Hancur. Berkeping-keping. Karena didikan merekalah saya menjadi diri saya yang seperti pada hari ini. Banyak pencapaian, kemudahan, keberuntungan, dan berkah yang selama ini menghampiri hidup saya karena doa-doa mama dan bapak. Lebih jauh lagi, juga berasal dari doa orang-orang yang pernah mama dan bapak bantu dengan tulus melalui profesi mereka masing-masing. Saya puaskan tangis penyesalan terhadap kesalahan yang selama ini mendasari pola hidup saya sebagai seorang ibu. Saya sebut nama mama dan bapak setulus hati, dan meminta maaf dengan sepenuh jiwa. Saya bacakan alfatihah serta shalawat sambil mengingat raut wajah keduanya. Di penghujung dini hari itu, saya tutup dengan istighfar berulang kali, dan memohon ketenangan hati kepada Tuhan. Saya mengucap syukur, karena telah ditunjukkan cara untuk 52 Warna Warni Kasih Bunda
mengenali akar dari permasalahan yang selama ini dihadapi. Setelah itu, saya menelepon mama, dan membicarakan banyak hal sampai puas. Semua mengalir begitu saja. Kami mengobrol tentang kesulitan saya mengarahkan si sulung, bagaimana harus menahan marah, atau bagaimana mengendalikan hati dan rasa terhadap omongan orang. Mama juga membahas tingkah laku saya saat kecil yang tak jauh beda dengan tingkah laku anak-anak saya saat ini. Tak terasa kami mengobrol sampai pulsa habis. Sebuah kerinduan yang sama sekali baru, tumbuh di hati saya saat itu. Ah ..., ingin rasanya segera berkunjung ke rumah mama dan memeluknya dengan penuh cinta. Tulus, tanpa embel-embel merasa ingin lebih baik. Hari-hari setelah itu berjalan seperti biasa. Si sulung tetap dengan eksplorasi sikap dan kemandiriannya, dan si nomor dua dengan pesatnya fase belajar dan keingintahuannya yang besar. Namun ada nafas baru yang mengisi rongga dadaku sebagai seorang ibu. Seakan kedua mata ini terhubung dengan hati dalam menilai segala sesuatu yang terjadi. Seolah kejernihan berada di setiap penjuru sehingga saya menjadi lebih terarah, dan tahu apa yang harus dilakukan alam menghadapi setiap permasalahan. Hati yang lebih tenang, kesabaran yang menguat, dan kebeningan cara pandang, telah menghampiri hidup saya. Semua 53
karena cinta yang saya sadari kepada kedua orang tua, terutama mama. Rasa lelah dalam mengurus anak-anak dan rumah tangga tetap ada, namun ini adalah jenis lelah yang mendatangkan kebahagiaan. Rasa lelah yang diliputi cinta, dan mendatangkan rasa syukur yang tak terkira. Kebahagiaan pun semakin bertambah ketika Tuhan kembali menitipkan amanah terindah, saya kembali mengandung. Saya merasa lebih siap, dan lebih bersyukur, akan menghadapi petualangan baru sebagai seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak. Nikmat mana lagi yang akan saya dustakan? 54 Warna Warni Kasih Bunda
Momwar, Mimpi Buruk Dunia Ibu A. Mengapa Ada Momwar? Bagi sebagian ibu rumah tangga, mengurus segala pekerjaan rumah yang berputar di sekitar kamar-bayi-dapur- kamar mandi, sangat rentan menimbulkan kejenuhan. Menemani anak-anak full selama 24 jam sehari, dalam tujuh hari seminggu, membersamai mereka, melayani segala kebutuhan mereka, dan menghadapi pertumbuhan fisik dan perubahan sikap mereka dari hari ke hari tak jarang mengusik pertahanan kesabaran seorang ibu. Apalagi hiburan dari televisi pun terkadang hanya berputar di tayangan kartun dan acara anak-anak. Kondisi bosan bisa saja menjadi lebih berat di kala sang ibu kurang bersosialisasi dengan dunia luar. Kurangnya me- refresh pikiran dengan alasan kesibukan domestik, ataupun kurangnya berinteraksi dengan orang dewasa lainnya bisa memicu depresi dalam menjalani peran sebagai ibu rumah tangga. 55
Salah satu hal yang bisa menjadi hiburan adalah internet. Saat berselancar di dunia maya, kita bisa mengetahui kabar teman-teman lama melalui akun media sosial mereka, membaca berita politik hingga artis-artis tanah air, maupun cuci mata melalui online shop yang merajalela di layar gawai dalam genggaman. Namun, bila hati tak kunjung keluar dari rasa penat dan jenuh dalam menjalani status sebagai ibu rumah tangga, maka perlu dicek kembali peranan media sosial bagi kehidupan kita. Apalagi banyak di antara akun media sosial teman lama yang menunjukkan kesuksesan mereka di bidang masing-masing. Bisa saja timbul rasa iri, lalu serta-merta membandingkan dengan kondisi diri yang dirasa tidak produktif (hanya) sebagai seorang ibu rumah tangga. Belum lagi dengan melihat kehidupan para artis yang bergelimang kemewahan dan kemudahan, terasa semakin sempit dan sesak hidup yang sedang dijalani ini. Sebenarnya kita bisa mendapatkan berbagai informasi yang bermanfaat melalui internet. Terdapat banyak sumber mengenai ilmu agama, kerumahtanggan, kecantikan, kuliner, informasi kesehatan, hingga ilmu dunia parenting yang sangat dibutuhkan sebagai acuan dalam mendidik dan mengasuh buah hati agar lebih terpandu dan terarah. Namun dalam pembahasan dunia parenting tersebut, selain mengandung manfaat yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, ada pula yang mengandung unsur kontroversi. Di 56 Warna Warni Kasih Bunda
mana, tidak semua pihak berpendapat sama akan suatu bahasan, kemudian pendukung dari kedua opini itu akan berargumen satu sama lain untuk mempertahankan pendapatnya. Sebuah istilah pun tercetus untuk menamai fenomena adu pendapat antara dua kubu dalam pola pengasuhan anak di masa millenial ini; Mom war. Sebuah perang pendapat yang akan membahas pertentangan dari suatu teori kepengasuhan, yang dilakukan oleh (sebagian besar) kaum wanita yang telah menjadi ibu. Adapun dari istilah ini, kemudian muncul istilah mom petition (kompetisi para ibu), hingga mom shaming (kritik berlebihan terhadap sesama ibu). Sebenarnya istilah mom war ini muncul pertama kali pada tahun 1986, ketika Leslie Morgan Steiner menulis buku berjudul "Mommy Wars: Stay-at-Home and Career Moms Face off on Their Choices, Their Lives, Their Families". Maka sejak awal, istilah ini telah merujuk pada perselisihan antara ibu rumah tangga dan ibu bekerja. Lini masa media sosial sekitar tahun 2016 sempat dihiasi sebuah tulisan viral yang berisi himbauan kepada kaum wanita untuk kembali ke rumah. Pada tulisan itu dipaparkan mengenai keutamaan seorang wanita yang berada di rumahnya. Bagaimana sebuah rumah bisa selalu terurus, anak-anak mendapat kasih sayang yang utuh dari ibunya, dan keberkahan akan selalu memayungi rumah tangga yang ibunya berada di rumah (stay at home mom - ibu rumah tangga). 57
Bukan tanpa alasan tulisan yang telah dibaca dan diposting ulang oleh jutaan wanita Indonesia itu dibuat. Ada keresahan yang nyata di masyarakat kita, yang (disinyalir) diakibatkan oleh berbondong-bondongnya kaum ibu mengambil peran di masyarakat sebagai ibu pekerja (working mom). Tuntutan era industri di negara kita turut andil dalam menciptakan kondisi ini, di mana banyak pabrik-pabrik didirikan di berbagai daerah, dan menyerap begitu banyak tenaga kerja perempuan. Lebih telaten, lebih sabar, lebih detail dalam melakukan pekerjaan, merupakan alasan para pelaku industri lebih banyak menyerap tenaga kerja perempuan. Demikianlah, kondisi itu menjadikan banyaknya rumah tangga yang lengang dari keberadaan para ibu di siang hari. Banyak anak-anak yang dididik oleh pengasuh, karena ibu mereka harus bekerja. Banyak anak-anak yang tumbuh dengan minimnya peran ibu dalam hari-hari yang harus mereka lalui untuk tumbuh dan menjadi dewasa. Adanya tulisan viral itu menuai beraneka tanggapan yang beragam. Ada yang setuju, tidak setuju, bahkan ada juga yang tidak ambil pusing. Hingga kemudian muncul fenomena sampingan (side effect) yang tidak kalah serius. Yakni sebuah perang dingin berkepanjangan antara pihak yang mendukung ibu bekerja, dengan pihak yang mendukung ibu rumah tangga. Perang dingin inilah yang mengakibatkan hal-hal yang 58 Warna Warni Kasih Bunda
tidak kita inginkan terjadi dalam dunia wanita (di Indonesia khususnya). Perilaku saling nyinyir, saling julid, mudah menghakimi, retaknya silaturahmi atau persahabatan, bahkan hingga menyebabkan timbulnya depresi dan penyakit mental lainnya pada diri para ibu. Tentu kita cukup prihatin dengan banyaknya pemberitaan mengenai kasus-kasus yang menimpa ibu muda, di mana mereka melakukan tindak kekerasan terhadap buah hati mereka sendiri. Tindakan itu tercipta karena kurangnya support system yang mendukung peranan sang Ibu dalam mendidik anak-anaknya di rumah. Belum lagi fenomena mom war yang menjadikan segala hal sebagai bahan untuk saling menyakiti pihak lain yang berbeda pendapat darinya. Saya pernah menemukan sebuah meme dengan redaksi kurang lebih seperti berikut, "Selamat datang di dunia per-ibu-ibu-an. Selamat dinyinyirin, selamat dijudge, selamat selalu disalahkan, selamat dijadikan bahan perbandingan, dan selamat melewati drama" (disadur dari laman mommie.story) 59
Sedemikian menakutkannya kah dunia kaum sehingga terjadi mom war? B. Mommies, Lets Stop the Mom War Negeri ini pernah begitu berduka dengan pemberitaan nasional mengenai seorang ibu rumah tangga yang meniadakan ketiga buah hatinya dengan tangannya sendiri. Pilu, sedih, miris, prihatin, bercampur baur di dalam dada ketika mendengar berita tersebut. Bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi? Ke manakah suaminya? Ke manakah orang-orang terdekatnya? Ke manakah orang tua si ibu? Ke manakah para tetangganya? Bagaimanakah lingkungan tempat tinggalnya? Seberat apakah beban yang ditanggung sang Ibu sehingga melakukan perbuatan seperti itu? Sebuah penyelidikan yang mencakup berbagai aspek pun dilakukan. Bagaimana kondisi kejiwaan sang ibu, bagaimana kondisi lingkungan dan keluarganya, bagaimana peranan orang- orang terdekatnya untuk mencegah hal tersebut, dan bagaimana masa kecilnya, hingga berbagai topik terkait, diulas dalam sebuah telaah yang panjang dan mendalam. Singkat cerita, ternyata menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya tidak mutlak dapat menjamin kebahagiaan seorang wanita dalam sebuah keluarga. Pun menjadi seorang ibu yang bekerja, tidak lantas membuat anak-anak kekurangan kasih sayang dan cinta ibunya. 60 Warna Warni Kasih Bunda ibu
Seperti yang saya alami sendiri ketika resign dari pekerjaan dan memutuskan untuk tinggal secara penuh di rumah, ternyata tidak sebahagia seperti yang dibayangkan sebelumnya. Ada berbagai kenyataan dan tantangan yang harus saya hadapi dalam peralihan peran dari ibu bekerja menjadi ibu rumah tangga. Pencarian terhadap akar permasalahan dari ketidakbahagiaan itu pun telah saya utarakan, dan ternyata sangat berkaitan erat dengan emosi dan pola pengasuhan yang saya dapatkan ketika kecil. Dengan menemukan cara untuk lebih mengenali diri sendiri, ternyata banyak membantu saya untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dalam menghadapi tantangan yang ada. Meruntuhkan pemahaman yang ternyata kurang tepat, dan perasaan lebih baik dari orang tua, menemukan cinta dan kasih sayang yang tulus dari orang tua (terutama ibu), dapat membuat kita berpikir dengan akal yang lebih jernih, dan merasakan dengan hati yang lebih lapang. Dengan memahami makna-makna tersembunyi dari pola pengasuhan orang tua kita dahulu, kita bisa mendapat pemahaman yang lebih luas dan sudut pandang yang berbeda ketika berada di posisi sebagai orang tua di masa kini. Bagaimana kita memaknai marahnya seorang ibu merupakan kemarahan yang dipenuhi cinta, akan memudahkan kita memaafkan dan menyadari kebaikan di dalam peristiwa tersebut. Menjadi seorang ibu adalah anugerah yang indah dengan 61
segala konsekuensinya. Menunjukkan rasa cinta terhadap buah hati pun tak dapat disamaratakan antara ibu yang satu dengan lainnya. Ada begitu banyak faktor pembeda. Ada begitu banyak kondisi dan latar belakang yang tak pernah sama dalam menerapkan pendidikan di dalam keluarga masing-masing. Menjadi ibu bekerja maupun tidak bekerja, adalah pilihan setiap ibu yang harus diajalani dengan penuh kesadaran, bahwa semua dilakukan demi keluarga, dan atas nama cinta kepada buah hati. Pilihan apapun yang dipilih oleh orang tua kita di masa yang lalu, juga merupakan tanda cinta untuk diri kita. Bagaimanapun pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua, semua akan menemui takdir baiknya bila dilakukan dengan cinta dan didasari oleh niat yang tulus, untuk beribadah kepada Tuhan, mendidik generasi yang dititipkan. Teori dan ilmu-ilmu yang beredar pun takkan bisa digeneralisir penerapannya. Adapun bila menemui perbedaan- perbedaan itu di sekitar kita, bukanlah tugas kita untuk menyerangnya. Saling memahami satu sama lain, saling menghargai pilihan masing-masing, berbaik sangka, mendalami ilmu sehingga yakin serta percaya diri dengan pilihan kita sendiri, merupakan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi maupun mencegah terjadinya efek buruk akibat mom wars yang bisa jadi terjadi di dekat kita. 62 Warna Warni Kasih Bunda
Menjadi seorang ibu sendiri sudah merupakan suatu hal yang cukup sulit. Tantangan-tantangan yang hadir di setiap hari, ujian kesabaran dan ketahanan dalam mengarungi rumah tangga sekaligus mendidik anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa, harus dihadapi dengan penuh kesiapan dan mawas diri. Seorang ibu harus tahu ke mana arah yang dituju dalam mendidik putra-putrinya, juga harus yakin dan menggantungkan segala ikhtiarnya kepada pertolongan dan petunjuk Tuhan yang telah menitipkan buah hati. Setiap ibu pasti akan memberikan kemampuan terbaik yang dimilikinya demi keluarga dan orang-orang yang dia cintai. Maka yang harus kita miliki adalah jiwa empati yang tinggi terhadap para ibu. Memberikan dukungan moril, dan bantuan materil bila diperlukan, adalah jauh lebih baik dari pada terjebak dalam mom war yang tak berujung dan tak ada faedahnya. Ingatlah ketika kita terlarut di dalamnya, berarti telah merusak dan mengerdilkan peranan kaum ibu sendiri. Hormatilah para ibu, dan terutama selamilah kembali cinta ibu kita, dan temukanlah rahasia indah yang dapat menjadi bekal untuk kita mengarungi kehidupan. Dengan demikian, kita dapat memberikan contoh dan teladan yang nyata kepada anak- anak kita, tentang bagaimana menjadi manusia yang baik. 63
Puisi Untuk Mama Taman Kesuma Ceruk hatiku, Ibunda Ialah ruang yang dipenuhi rindu Terkadang kehidupan begitu terik Menguapkan kesejukan di dalamnya Terkadang badai begitu kencang Menerpa keteguhan yang terpancang di dalamnya Tetapi rebas air matamu, Yang merintik saat doa-doamu memanjat langit Menyimbah tanah gersang yang kekeringan Menghujaninya dengan jaras purnama Menyinarinya dengan cahaya cinta Ceruk hatiku, Ibunda Ialah ruang yang dipenuhi rindu Meskipun terik kehidupan menguapkan embun-embun terakhir Tetapi samudra kasihmu selalu mengairinya kembali Mengubahnya menjadi taman kesuma Subur dan penuh pesona Dengan semerbak ribuan puspa untuk kujaga Tempat anak-anakku kelak mencari cinta Bandung, 24 November 2019 64 Warna Warni Kasih Bunda
Bab III Cinta Sebenarnya La Rein 65
66 Warna Warni Kasih Bunda
Di mana ada cinta, di situlah ada kehidupan .... *** Setengah tak percaya, bola mata Wulan menangkap sosok lelaki yang berdiri tak jauh dari posisi duduknya. Sejenak dia mengerjap. Lelaki itu tak menyadari keberadaan dan tatapan Wulan. Wulan pun tidak berniat untuk menghampiri dan menyapa lelaki tersebut. Ada rasa ragu. Batinnya berkecamuk. Haruskah dia menemuinya? Untuk apa? Bagaimana kalau ternyata hal itu justru akan menyakitinya? Tidak! Wulan mengalihkan pandangan ke arah layar ponsel di tangannya. Ternyata taxi online yang dia pesan sudah hampir sampai. Wulan pun beranjak dari tempat duduknya di sudut lobby pusat perbelanjaan yang berdekatan dengan gedung perkantoran tempat dia bekerja. Dia melambaikan tangan ke arah mobil yang bergerak perlahan ke arahnya. Setelah terhenti, Wulan pun melangkah masuk. Tak lama kemudian mobil itu melaju meninggalkan tempat di mana Wulan melihat kembali sosok lelaki yang pernah hadir dalam hidupnya. Lelaki yang 67
telah membawa seluruh hatinya. Baskara. *** "Mamaaaa!" Suara Lintang terdengar begitu riang menyambut kehadiran Wulan. Dia berlari menghambur dan memeluk Wulan penuh kerinduan. Wulan pun menghujani Lintang dengan ciuman di pipi kanan kirinya. Ya, Lintang adalah putra semata wayang Wulan. Usianya baru 3 tahun. Wulan menitipkannya di salah satu tempat penitipan anak terpercaya selama dia bekerja. Sore harinya, sepulang dari kantor, Wulan akan menjemput dan membawa pulang kembali Lintang untuk menghabiskan waktu di rumah bersamanya. "Apa kabar anak hebat Mama hari ini?" Setengah berjongkok Wulan menatap mata indah buah hatinya. Mata yang sama persis dengan seseorang yang tak akan pernah dia lupakan sepanjang hidupnya. "Lintang senang hari ini, Ma," jawab Lintang dengan mata penuh binar. "Oh ya?" "Iya, hari ini Lintang diajak Miss Tasya terbang naik balon udara." 68 Warna Warni Kasih Bunda
"Wooow!" Wulan menanggapi Lintang dengan wajah yang tak kalah suka citanya. "Nih balonnya." Dengan bangga Lintang menunjukkan gambar balon udara yang dia ambil dari dalam tas ransel mungilnya. "Wah, bagus sekali! Anak mama ini memang hebat deh," puji Wulan sambil mengacungkan ibu jarinya lalu kembali mendaratkan ciuman di kedua pipi Lintang. Dan Lintang pun membalasnya dengan pelukan penuh cinta. "Kita pulang, yuk," ajak Wulan sembari melepaskan pelukannya. "Okay," sahut Lintang riang. Dia meletakkan kembali kertas bergambar balon udara tadi ke dalam tasnya. Wulan membantu memasang tas mungil di punggung bocah 3 tahun yang begitu dia sayangi itu. Setelah berpamitan dengan beberapa staf yang bertugas di meja resepsionis, Wulan dan Lintang pun berjalan kaki menuju apartemen sebagai tempat tinggal mereka yang berjarak 3 blok dari tempat penitipan anak. Seperti biasa, Lintang selalu meminta berhenti sebentar untuk bermain papan seluncur di taman yang mereka lewati ke arah apartemen. Hanya sekali atau dua kali meluncur sudah cukup membuat Lintang gembira. 69
Sepanjang perjalanan pulang Wulan menikmati derai tawa riang Lintang berikut celotehan khas anak seusianya. Derai tawa yang selalu membuat Wulan merasa setiap langkah dalam hidupnya terasa ringan. Ya, Lintang adalah penyemangat hidupnya. Tak ada hal yang lebih membahagiakan hati Wulan selain melihat putra kesayangannya bisa tertawa riang seperti yang dia rasakan sekarang. *** Sampai kapan kamu mau seperti ini, Baskara? Kamu yakin tak ingin mencari Wulan? jendela kaca yang menyuguhkan pemandangan khas kota besar di malam hari. Baskara memandang ke arah Gemerlap lampu gedung-gedung pencakar langit berpadu dengan lampu jalanan serta lampu-lampu kendaraan yang hilir mudik terlihat seperti taburan bintang dari lantai 26 gedung perkantoran yang sudah 6 bulan terakhir menjadi tempatnya bekerja. Pikirannya menerawang. Aku bukan tak ingin mencari Wulan ... Aku hanya tak ingin menyakiti hatinya lagi. Baskara melirik ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Hampir jam 10 malam. Sedangkan 70 Warna Warni Kasih Bunda
besok pagi dia harus menghadiri acara tender untuk salah satu proyek besar berskala nasional. Setelah memastikan semua berkas yang diperlukan besok telah siap, Baskara mematikan dan menutup laptopnya. Tak lupa dia menghabiskan kopi manis yang sudah dingin di atas meja sebelum akhirnya beranjak meninggalkan ruangan. Meninggalkan semua perang batinnya tentang Wulan. *** "Kamu sudah makan, Bas?" Suara serak wanita paruh baya yang sangat akrab di telinga Baskara memecah suasana hening malam itu. Hanya ada suara TV dengan volume pelan yang menayangkan film dari mancanegara. "Sudah, Ma. Tadi di kantor ada teman yang ulang tahun dan dia bawa pizza untuk kita makan rame-rame," jawab Baskara. Sejenak dia mengalihkan pandangan ke arah ibu yang berjalan mendekat sebelum akhirnya duduk di sampingnya. Baskara kembali mengarahkan pandangan ke layar televisi. "Kamu sudah ketemu Wulan?" Baskara menghela napas. Entah sudah berapa kali pertanyaan itu dilontarkan kepadanya. Dan untuk kesekian kali juga dia hanya bisa memberikan jawaban yang sama. 71
"Belum, Ma." "Kamu sudah coba tanya ke teman-temannya?" Sekali lagi pertanyaan yang tak bosan-bosannya ditanyakan sang ibu kepada Baskara. "Baskara lagi banyak kerjaan, Ma." Baskara tahu jawaban itu tak akan membuat ibunya berhenti bertanya. Namun dia juga tak tahu harus mencari Wulan ke mana. Wulan seperti hilang ditelan bumi. Semua teman dan kerabat yang ditemui Baskara tidak ada yang bisa memberitahukan tentang keberadaan Wulan. Semuanya bungkam. "Luangkan waktumu untuk cari Wulan, Bas." Kedua mata wanita yang telah melahirkan Baskara 35 tahun lalu itu menatap wajah anaknya yang terlihat letih. Di dalam hati tak henti-henti dia menyalahkan dirinya atas perpisahan Baskara dengan Wulan. Ya, Baskara dan Wulan berpisah lantaran dirinya. Dia yang meminta Baskara meninggalkan Wulan. Perbedaan suku dia jadikan alasan untuk bisa memisahkan Baskara dari gadis yang telah menjadi belahan jiwanya. Padahal alasan sebenarnya adalah ketakutan akan kehilangan cinta dan kasih Baskara untuk dirinya. Dia cemburu melihat Baskara begitu mencintai Wulan. Sekali lagi terdengar Baskara menghela napas. Kali ini terasa begitu berat. Ada impitan rasa sesal di dalam dadanya. Rasa sesal atas ketidaktegasan dirinya sebagai seorang lelaki. 72 Warna Warni Kasih Bunda
Seorang lelaki yang tak bisa membuat keputusan bijak ketika dihadapkan pada 2 pilihan. Dia harus memilih antara ibu yang telah melahirkannya atau wanita yang begitu dia cintai. Pilihan yang berat baginya. Kedua wanita itu begitu berarti. Tak mungkin dia memilih salah satu dari mereka. Sampai akhirnya Wulan memilih untuk mengalah. "Iya, Ma..., nanti Baskara sempetin cari Wulan," kata Baskara sambil menekan remote controle TV yang ada dalam genggamannya. Sejenak dia memandang ke arah sang ibu. Wanita itu ternyata masih menatap Baskara dengan penuh harap. Harapan untuk bisa mengembalikan kebahagiaan yang terenggut oleh keegoisan dirinya. "Maafin Mama ya, Bas ...," ucap sang ibu pelan. Baskara mengangguk dan kembali mengarahkan pandangan ke layar televisi. Tak lama kemudian sang ibu beranjak dari tempat duduk dan berjalan kembali ke kamarnya, meninggalkan Baskara seorang diri. Hanya berteman dengan tayangan televisi. Sunyi. Wulan, kamu di mana? *** 73
"Wulan, jangan lupa siang ini kita ada meeting bersama PT. Surya Perkasa," kata Bu Nita, atasan Wulan, tatkala berpapasan dengan Wulan di koridor. "Baik, Bu. Jam 1 kan?" "Ya, jam 1. Sekalian untuk memastikan desain dan spesifikasi produk kita apakah sudah sesuai atau belum dengan project mereka," jawab Bu Nita sebelum dia berlalu menuju ruangannya. Wulan pun segera menyiapkan segala berkas yang akan dia butuhkan dalam pertemuan siang nanti. Dia berharap pertemuan kali ini tidak bertele-tele dan bisa selesai tepat waktu. Dia sudah berjanji dengan Lintang untuk tidak terlambat lagi menjemputnya seperti 2 hari lalu. *** Wulan melirik jam di pergelangan tangan kirinya. Jarum jamnya menunjukkan pukul 13.05. Sudah lewat 5 menit dari waktu yang ditentukan. Ternyata kali ini Wulan harus menghadiri pertemuan seorang diri. Bu Nita yang sedianya ikut dalam pertemuan mendadak kedatangan tamu penting dari luar kota. Terdengar suara penanda lift berhenti. Pintu lift terbuka 74 Warna Warni Kasih Bunda
di lantai 26 sebuah gedung perkantoran, tempat di mana meeting dilaksanakan. Wulan bergegas menuju ruangan dengan diantar oleh salah satu staf resepsionis kantor tersebut. Wulan pun masuk dan duduk di salah satu bangku yang telah disediakan untuknya. Syukurlah, ternyata meeting belum dimulai. Masih terlihat 1 bangku kosong di ujung meja, artinya masih ada 1 orang lagi yang ditunggu. Sambil menunggu meeting dimulai, Wulan pun membuka laptop dan menyiapkan file yang nanti akan digunakan untuk presentasi. Beberapa menit kemudian, pintu ruangan kembali terbuka dan masuklah seseorang yang ditunggu-tunggu. Dan betapa terkejutnya Wulan ketika melihat siapa yang memasuki ruangan tersebut. Baskara... Jantung Wulan berdegup kencang. Dia tak mungkin menghindar. Dia harus tetap bersikap profesional. Entah bagaimana ini bisa terjadi. Mengapa tiba-tiba dia dipertemukan kembali dengan Baskara? Dan ternyata tak hanya Wulan, Baskara pun terhenyak seketika saat melihat wajah Wulan. Wajah yang selama ini hanya ada dalam angan dan nyaris mustahil dia temukan, kini ada dalam jangkauan pandangannya. Baskara berjalan menghampiri Wulan. Sekuat tenaga Wulan berusaha menyembunyikan semua perasaannya. Namun 75
tetap saja ada rasa gugup. Kakinya gemetar. "Apa kabar, Wulan?" Baskara mengulurkan tangannya dan tersenyum menatap Wulan yang setengah mati berusaha menenangkan diri. Senyum dan tatapan mata yang sama seperti dulu. Dan sampai sekarang masih sangat lekat di hati Wulan. "Baik ... Nice to see you ... again," balas Wulan sedikit canggung sambil menyalami Baskara. Tangannya sedikit gemetar. Sebuah senyuman tersungging di bibirnya. "Nice to see you too." Baskara membalas senyuman Wulan lalu berjalan ke arah tempat duduknya di ujung meja. Meeting pun dimulai. Kebahagiaan begitu membuncah di dada Baskara. Berkali-kali terlihat Baskara mencuri pandang ke arah Wulan. Seolah-olah ingin memastikan Wulan tak lagi hilang dari pandangannya. Meeting berjalan lancar. Walaupun memakan waktu hampir 3 jam. Sepertinya Wulan tidak bisa kembali ke kantor. Dia sudah mengabarkan secara tertulis lewat messenger ke Bu Nita mengenai hasil pertemuan secara umum. Dia berjanji esok hari akan membuat laporan tertulis berikut kontrak yang tadi telah dibuat. Wulan mengemasi berkas beserta laptop miliknya dengan tergesa. Dia harus segera meluncur ke daycare tempat 76 Warna Warni Kasih Bunda
Lintang dititipkan. "Wulan, kamu ada waktu sebentar?" Baskara kembali menghampiri Wulan. "Mohon maaf, Bas ... Aku harus segera pulang. Anakku menunggu," jawab Wulan tanpa melihat ke arah Baskara. Tangannya masih sibuk memasukkan berkas. "Ohh, kamu sudah berkeluarga?" tanya Baskara hati-hati. Mendadak Baskara merasakan dunianya runtuh. Pupus sudah semua harapan. Dia tak mungkin bisa memiliki Wulan lagi. Wulan sudah menjadi milik orang lain. Dia sudah berkeluarga. Wulan tak menjawab. Dia hanya menatap mata Baskara. Mata yang sama persis dengan milik Lintang. Wulan mengulurkan tangan seraya tersenyum. "Till We meet again," pamit Wulan sebelum berlalu meninggalkan Baskara yang hanya bisa tersenyum kaku. Dia tercenung di ruang meeting yang begitu senyap. Sesenyap hatinya. *** "Terlambat, Bas ... Wulan sudah tidak bekerja di sini lagi. Dia resign sebulan yang lalu." Kalimat Bu Nita terdengar di telinga Baskara seperti dentuman meriam yang meluluh 77
lantakkan seluruh hatinya. Bagaimana dia bisa sebodoh ini. Membiarkan Wulan pergi begitu saja. Terlepas untuk kedua kalinya. "Wulan diterima bekerja di salah satu perusahaan konsultan Arsitektur besar di Belanda. Jadi kami pun tak punya alasan untuk menahan Wulan tetap bekerja di sini." Bu Nita pun menceritakan segala hal tentang Wulan. Tentang perjuangannya sebagai orang tua tunggal bagi Lintang, darah daging Baskara. Sejak dia mengandung selama 9 bulan, melahirkan dan membesarkan Lintang seorang diri tanpa pernah secuil pun memberikan gambaran buruk tentang sosok sang ayah kepada Lintang. Baskara tak henti-henti mengutuk kebodohan dirinya. Terlalu lama menghitung langkah. Hingga Wulan kembali menghilang. Bagaimana mungkin saat itu dia berpikir bahwa Wulan sudah menikah lagi? Dasar bodoh! Baskara mengumpat dalam hati. Bu Nita hanya bisa menggeleng saat Baskara menanyakan alamat dan nomor kontak Wulan di Belanda. Seketika seluruh persendian Baskara seperti tak kuasa menahan raganya. Tak terbayangkan bagaimana nanti dia harus menceritakan semua itu kepada ibunya. Terutama tentang Lintang, darah dagingnya. Semahal ini harga yang harus aku bayar karena telah meninggalkanmu, Wulan ... 78 Warna Warni Kasih Bunda
*** Sore itu di lobby sebuah pusat perbelanjaan terlihat wanita tua dengan wajah gelisah. Sesekali dia melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan kirinya kemudian kembali mengalihkan pandangan ke arah pengunjung yang berlalu lalang. Sepertinya dia menunggu seseorang. Beberapa tempat duduk yang disediakan di lobby tersebut terlihat sudah penuh terisi. Kaki tuanya sudah mulai terasa pegal. Wanita itu menengok kanan kiri untuk mencoba mencari tempat duduk kosong. "Oma, mau duduk? Silakan duduk di sana, Oma," kata seorang remaja laki-laki seraya menunjuk ke arah tempat dia duduk tadi. Dia memberikan tempat duduknya setelah menangkap ekspresi gelisah dan lelah dari wanita tua itu. "Terima kasih, Nak," jawabnya singkat sambil tersenyum dan menatap wajah anak laki-laki yang baik hati tadi. Sejenak dia terpana. Alisnya yang sebagian memutih itu berkerut. Wanita itu menatap dengan pandangan heran. "Ada apa, Oma?" Remaja laki-laki itu pun ikut terheran. Dia melihat seperti ada yang mengganggu pikiran wanita tua itu. Entah apa. "Nama kamu siapa?" tanya sang wanita tua dengan nada ramah. Dia menatap lekat wajah remaja laki-laki yang berdiri di hadapannya. Wajah remaja itu begitu mirip dengan putranya 79
semasa remaja. Terutama bentuk matanya yang bulat. Tak salah lagi. Ya, dia mirip sekali dengan Baskara, ucapnya dalam hati. "Nama saya Lintang, Oma." Seulas senyum tampak tergambar di wajah anak laki-laki bermata bulat itu. Dia membantu sang wanita tua berjalan sampai di tempat duduk. "Terima kasih, Lintang," ujar sang wanita tua sambil menepuk lembut bahu Lintang sebelum dia duduk. Dia tersenyum sekali lagi setelah melihat anggukan dari Lintang. Tak lama kemudian remaja laki-laki baik hati yang bernama Lintang itu pun berlalu. Wanita tua itu menatap punggung Lintang hingga menghilang dari pandangan di antara kerumunan pengunjung pusat perbelanjaan. Bahkan cara dia berjalan pun mirip sekali dengan Baskara. Seandainya Baskara sempat mempunyai anak waktu itu mungkin sekarang dia seumur Lintang. dan dia bisa menemaniku jalan-jalan di sore ini, batinnya pilu. "Ma, Mama liatin siapa?" Suara seorang laki-laki mengagetkan wanita tua itu. Wanita itu pun memalingkan wajahnya ke arah laki-laki yang baru saja datang menghampiri. Ya, wanita tua itu adalah Nyonya Chandra, ibunda Baskara. Baskara datang menjemput ibunya setelah menyelesaikan urusan yang mendesak di kantor. Tadinya dia memang berjanji akan menemani sang ibu membeli kacamata baca baru karena yang lama sudah tidak nyaman lagi untuk dipakai. Namun mendadak dia mendapat kabar dari stafnya di kantor bahwa ada 80 Warna Warni Kasih Bunda
beberapa dokumen yang perlu segera ditandatangani. Akhirnya tadi dia hanya bisa mengantar sampai di lobby dan langsung melesat ke arah gedung kantornya yang kebetulan berada tak jauh dari pusat perbelanjaan itu. "Kamu lama sekali, Bas. Apa ada masalah di kantor?" Terdengar ada nada khawatir dari suara Nyonya Chandra. Matanya menatap penuh selidik ke arah sang putra yang tampak memikirkan sesuatu. "Enggak, Ma. Semua sudah beres kok," jawab Baskara ringan. "Kita pulang sekarang?" "Kita makan malam dulu deh. Mama lagi pengen makan sop buntut di situ," jawab sang ibu sambil mengarahkan telunjuk kanannya ke restoran langganan mereka yang terletak dekat pintu masuk lobby. Nyonya Chandra bangkit dari tempat duduk dan menggandeng lengan putranya. Mereka pun berjalan ke arah restoran untuk menikmati makan malam. Ketika tengah menikmati hidangan, tiba-tiba sang ibu kembali teringat dengan remaja laki-laki yang tadi memberinya tempat duduk. Dia menghentikan suapannya dan mulai menatap lekat Baskara. "Ada apa, Ma?" Baskara juga menghentikan suapannya. Dia merasa ibunya sedang memperhatikan dirinya. Namun kali 81
ini rasanya berbeda. Ya, tatapan mata sang ibu terasa berbeda. "Tadi Mama melihat ada seorang anak laki-laki. Dia memberi tempat duduk di lobby tadi waktu Mama nungguin kamu." Nyonya Chandra menyendok kuah sop buntut kesukaannya dan menghirupnya perlahan. "Dia mirip sekali sama kamu waktu kamu seumur dia," lanjutnya lagi. "Oya?" Baskara kembali mengunyah makanannya. "Iya. Namanya Lintang," jawab Nyonya Chandra. Seketika Baskara tersedak demi mendengar nama yang baru saja diucapkan oleh ibunya. Dia buru-buru meneguk air mineral di hadapannya dan mencoba mengatur napas. "Lintang?" tanya Baskara setelah dia berhasil menenangkan gemuruh di dadanya. Mungkinkah itu Lintang anak Wulan? Anakku? bisiknya dalam hati. "Ya, tadi dia bilang namanya Lintang. Anaknya sopan. Mama suka sekali," tandas Nyonya Chandra tenang. Mangkuk sop buntutnya sudah nyaris kosong. Itu memang makanan kegemarannya. Baskara menatap wajah sang ibu. Dalam hatinya ingin sekali menyampaikan satu rahasia yang selama ini dia simpan rapat-rapat. *** 82 Warna Warni Kasih Bunda
"Lintang!" Terdengar suara seseorang memanggil dari kejauhan. Lintang menghentikan langkah sejenak dan memutar badan. Dia mengedarkan pandangan ke arah sumber suara tadi. Terlihat seorang gadis yang berjalan dengan tergesa ke arahnya. "Lana?" Lintang mengerutkan keningnya. Kedua alis tebalnya nyaris bertaut. Dia memicingkan mata untuk memastikan penglihatannya. Ternyata benar. Itu Lana. Lana adalah teman sekolah Lintang dulu sewaktu masih tinggal di Belanda. Namun hanya sampai tingkat sekolah dasar. Begitu lulus dari sekolah dasar, Lana harus kembali ke Indonesia karena masa tugas ayahnya sudah berakhir. Sudah 5 tahun lamanya mereka tidak pernah bertemu dan ternyata Lana masih mengingatnya. "Hai," sapa Lana begitu jarak antara dirinya dan Lana makin memendek. Dia tersenyum. Terlihat irama napasnya begitu cepat. "Hai," balas Lintang sambil tersenyum lebar. "Apa kabar?" tanyanya lagi kali ini dalam bahasa Belanda yang terdengar begitu fasih. "Aku baik. Kamu apa kabar?" Lana pun membalas dalam bahasa Belanda yang tak kalah fasihnya. "Seperti yang kamu lihat sekarang. I'm okay," jawab Lintang seraya membuka lebar kedua lengannya dan tersenyum. 83
"Lintang, kamu lagi liburan? Atau sudah menetap di sini?" tanya Lana. Dia sama sekali tak menyangka akan bertemu lagi dengan teman kecilnya. Teman yang pernah menolongnya saat dia di-bully oleh anak-anak nakal di kelasnya. Lintang memang teman yang baik hati. Itulah kenapa dia tidak pernah lupa. "Aku sudah 2 bulan tinggal di sini. Mamaku memutuskan untuk kembali dan menetap di Indonesia." Lintang tersenyum lagi. Tiba-tiba terdengar nada dering dari ponsel di tangannya. Lintang memberi isyarat kepada Lana untuk menunggu sebentar. Dia segera menekan salah satu tombol di layar ponselnya dan mendekatkan benda itu ke telinga kanannya. "Iya, Ma." Terdengar suara sang mama di ujung telepon menanyakan keberadaannya. "Iya, Ma. Lintang sudah sampai kok. Ini barusan ketemu temen lama. Sebentar lagi Lintang ke situ ya." Lintang diam mendengarkan suara mamanya yang meminta dia untuk segera datang. "Okay, Ma." Lintang mengakhiri pembicaraan di telepon lalu memindahkan posisi ponsel dekat telinga ke hadapannya dan menekan salah satu tombol di layar. "Maaf, aku harus segera pergi. Mamaku menunggu," pamit Lintang buru-buru. Lana mengangguk. Mereka pun saling bertukar nomor ponsel sebelum akhirnya saling melambaikan tangan. 84 Warna Warni Kasih Bunda
*** Sabtu sore itu Baskara terlihat rapi. Dia bersiap untuk pergi menghadiri undangan dari koleganya. Undangan pesta perayaan ulang tahun ke 17 putri tunggal dari rekannya itu di salah satu hotel berbintang. Sebenarnya dia enggan untuk hadir. Namun demi menjaga hubungan baik maka dia pun memutuskan untuk hadir ke pesta tersebut. "Baskara berangkat dulu, Ma," pamit Baskara sambil mencium tangan ibunya yang sedang menyaksikan tayangan televisi di ruang tengah. Wanita tua itu tersenyum dan mengangguk perlahan. "Hati-hati," sahut Nyonya Chandra setelah Baskara melepas tangannya. Baskara mengangguk. Lalu beranjak keluar dan pergi menuju ke tempat pesta. Sesampainya di tempat pesta, Baskara disambut dengan senyuman ramah dari Guntur, rekan bisnisnya. Mereka bersalaman. Guntur memperkenalkan Baskara kepada istri dan putrinya yang sedang berulang tahun. "Happy Birthday," ucap Baskara sambil menyalami gadis yang berulang tahun dan tersenyum. Gadis itu terkesiap. Sejenak dia mengerjap. Lalu membalas senyuman Baskara. "Terima kasih, Om," balas gadis belia itu dengan santun. 85
Benaknya masih bertanya-tanya. Kenapa wajah teman ayahnya begitu mirip dengan Lintang? Rasanya semakin tak sabar dia menunggu kehadiran Lintang. Acara sudah hampir dimulai tetapi Lintang tak kunjung datang. "Lana, acara sudah bisa kita mulai?" tanya salah satu crew dari party organizer. Gadis itu mengangguk pelan. Wajah cerianya sedikit terlihat mendung kali ini. Dia berjalan gontai ke arah panggung untuk segera memulai acaranya. Namun tak lama setelah MC membuka acara, sepasang matanya melihat seseorang yang dia tunggu-tunggu tadi memasuki ruangan pesta bersama seorang wanita. Hati gadis itu begitu berbunga-bunga demi melihat kedatangan Lintang. Lintang datang bersama Wulan, ibunya. Tak hanya Lana, di sudut lainnya ada sepasang mata dan sepotong hati yang berbunga-bunga melihat 2 orang yang baru saja melangkahkan kaki memasuki ruangan pesta. Baskara tak ingin terlambat lagi. Dia segera berjalan menghampiri Wulan dan Lintang. "Wulan ...." Baskara menegur Wulan tanpa ragu. Wulan sangat terkejut melihat Baskara yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapannya. Dia tak mungkin mengelak ataupun melarikan diri. "Hai, Bas. Apa kabar?" balas Wulan gugup. Lintang menatap Baskara dengan heran. Kenapa wajah pria yang menyapa ibunya begitu mirip dengan dirinya? Dan dia 86 Warna Warni Kasih Bunda
menangkap kegugupan ibunya. "Ada apa, Ma?" tanya Lintang sambil menatap Wulan. "Om siapa?" Lintang mengalihkan pandangan ke arah Baskara. "Dia Papa kamu," jawab Wulan. Dadanya bergemuruh. Sudah saatnya Lintang tahu. Dia sudah bukan anak kecil lagi. Baskara adalah ayah kandungnya dan dia juga berhak tahu akan darah dagingnya. Bagaimanapun dia juga tak pernah membenci Baskara, sedikitpun. Wulan menghela napas sejenak. Lalu dia menatap Baskara. Dan tersenyum. "Apa kabar Mama?" tanya Wulan. Baskara tak sanggup berkata-kata. Dia bisa melihat dari sorot mata Wulan bahwa masih ada harapan baginya. Cinta itu masih ada untuknya. Untuk ibunya. Cinta yang sebenarnya. 87
88 Warna Warni Kasih Bunda
Bab IV Ibu Hebat Mina Megawati 89
90 Warna Warni Kasih Bunda
Mengenal Diri Dengan Melihat Ke Dalam Mengenali diri dengan melihat ke dalam: Sharing dari Erlina Pamboedi - Author & Life Coach, tentang pentingnya seorang ibu untuk mengenal diri. Karena siapapun yang mengenal dirinya dengan baik maka ia pun akan lebih mengenal siapa pencipta-Nya. Dan hanya orang yang sudah mengenal dirinya akan bisa lebih baik dalam mengenali orang- orang disekitarnya termasuk anak-anaknya. ******** 91
Sebagai seorang Ibu, seberapa kenal dirimu pada dirimu sendiri? Seberapa jauh dirimu pernah menjelajah untuk melihat kedalaman jiwa? Seberapa besar upayamu untuk mau jujur menerima dirimu apa adanya? Jangan - jangan kamu hanya mengenal jasad yang bernafas ini, atau hanya sibuk menggurui anak-anakmu. Berlarian kesana kemari hanya untuk memenuhi semua rasa, semua ingin serta semua syahwat yang menghantui. Baiklah, kalau kamu tidak ingin jujur, tapi aku saat ini akan memilih jalan perih menuju terang yang disebut dengan KESADARAN. Aku tak lagi muda. Namun, Tuhan masih memberikan aku kesempatan untuk melanjutkan perjalanan yang penuh dengan pembelajaran ini. Aku bukannya tak pernah merasakan luka, tapi aku mulai menerima luka yang ternyata menguak sebuah hikmah. Aku bukannya tak pernah salah. Bahkan mungkin kerap menyengajakan kesalahan itu terjadi. Namun, sekarang aku belajar untuk tak sembunyi lagi dari sebuah kesalahan. Aku adalah aku yang penuh dengan keegoan atas diri sendiri. Yang penuh dengan rasa ingin menguasai apa yang terlihat kasat mata. Yang mungkin sempat merasakan kebutaan akan diri sendiri. Sibuk menyalahkan orang lain, keadaan atau 92 Warna Warni Kasih Bunda
waktu yang telah ditetapkan. Dan kemudian di saat yang penuh dengan kesesakan, kasih sayang-Nya menghantarkan aku pada tiga pertanyaan besar.
Mengapa aku selalu gundah?
Apa yang sebenarnya aku cari selama hidup di dunia?
Bagaimana aku menghabiskan waktu yang memang telah dititipkan ini? Tiga pertanyaan yang membutuhkan kurun waktu hampir 3 x 365 hari untuk mendapat sebuah jawaban yang menuju pada satu titik yaitu diriku sendiri. Diri yang selama ini aku rasa sudah benar, diri yang selama ini aku rasa sudah baik, diri yang selama ini sudah banyak memberikan manfaat buat orang lain. Mungkin memang begitu, namun kenapa diri ini masih saja tidak tenang. Bila sudah ada kebenaran, kebaikan, dan kemanfaatan, lalu dimanakah seharusnya ketenangan itu bisa diperoleh? Apakah mungkin ada jalan yang salah? Ya, ternyata masih banyak sekali lubang pemahaman yang belum utuh aku terima sebagai manusia. Sebagai makhluk yang sebenarnya dihadirkan ke dunia dengan menyandang sebuah gelar, yaitu Hamba. Bila pemahaman hanya sanggup didapatkan dengan melihat ke dalam, maka aku putuskan untuk 93
menyedikitkan melihat keluar. Agar pandangan fokus pada apa yang ingin aku bidik. Agar tenagaku tak habis hanya karena sibuk melihat keluar. Begini jalan cerita yang aku lalui. 1. Mengapa aku selalu gundah? Mungkin saja dalam melalui kehidupan aku tertawa. Kadang menangis. Kadang tergelak dan kadang juga marah. Namun, semua tidak aku lalui dengan sebuah kesadaran. Aku pikir itu natural dan memang harusnya begitu. Sedangkan kesadaran apa itu senang, apa itu tangis, apa itu kecewa, apa itu tawa dan apa itu marah belumlah aku miliki. Menyadari bahwa semua respon itu memiliki kandungan energi yang bisa menentukan jalan kehidupanku selanjutnya. Semua emosi diatas aku keluarkan dengan sebuah kemelekatan akan sebuah kepentingan. Kepentingan untuk selalu menang atas semua keinginanku. Jadi aku tertawa bila saat keinginanku tercapai. Aku marah bila ada yang menghalau atau tidak mengabulkan keinginanku. Aku kecewa bila keinginanku ditolak. Aku menangis bila aku kehilangan. Semuanya aku bawa dalam masa yang berkepanjangan. Menciptakan sebuah kepercayaan diri bahwa seharusnya hidup itu adalah selalu BAHAGIA. Ditambah dengan kepercayaan bahwa aku akan TENANG bila semua keinginanku terwujud. Hhhhmmm, sampai disini aku merasakan sesak nafas. Karena ada satu pertanyaan yang menghunjam. 94 Warna Warni Kasih Bunda
Apakah memang benar seperti itu? Apakah memang benar bila semua keinginanku terpenuhi maka aku akan tenang? Bukankah malah sebaliknya, aku tak akan pernah puas atas keinginan - keinginan lain. Semakin lelah aku akan mengejar. Akan semakin habis nafasku karena tak pernah puas atas pencapaian saat ini. Ya, aku kembali kepada diriku. Aku bayangkan saja bila semua keinginanku terpenuhi tanpa jeda. Bertubi menerima semuanya. Ternyata, nafasku semakin tersengal. Tak mungkin semua itu terjadi. Siapakah aku ini yang bisa mengatur segalanya sehingga bisa terjadi sesuai dengan kemauanku? Siapakah aku ini yang sok banget mau mengambil alih tugas dari Zat Yang Maha Mengatur? Ya, mungkin aku harus bertemu luka dulu agar aku paham siapakah diriku sebenarnya. Aku sadar seutuhnya, tak ada yang serba kebetulan akan adanya peranan diri seorang manusia disetiap episodenya. Entah menjadi seorang wanita, entah menjadi seorang istri, entah menjadi seorang ibu, entah menjadi seorang pekerja atau menjadi seorang penjahat sekalipun. 2. Apa sebenarnya yang aku cari selama hidup ini? Dulu aku pikir hidup adalah tentang proses pemenuhan kewajiban hidup. Kewajiban itu bisa juga disebut dengan 95
standar hidup. Standar hidup yang memang sudah dibuat oleh manusia sendiri. Proses tahap kita dilahirkan sebagai seorang bayi, kemudian tumbuh menjadi balita, hingga berkembang ke jenjang usia anak - anak. Bersekolah, bekerja, menikah, punya anak, memiliki rumah serta fasilitas hidup lainnya. Menjadi hebat, menjadi terkenal, mencapai prestasi dipenuhi dengan pujian. Apalagi menjadi seorang wanita. Harus memiliki hidung mancung, memiliki tubuh yang tinggi semampai, dan kulit putih laksana kriteria ideal wanita cantik. Diliputi dengan kemampuan komunikasi serta pasangan ganteng disebelahnya. Dan kemudian aku terhenyak. Apakah saat aku sudah mencapai standar hidup yang ditentukan apakah itu artinya aku sudah sukses? Padahal aku melihat disekitarku banyak orang yang sukses tapi hidupnya tak bahagia. Banyak diwartakan oleh khalayak, malah terkadang mereka merasa kesepian. Lalu apa sebenarnya yang aku cari selama hidup ini? Apakah hidup melulu tentang pencapaian ataukah hidup itu tentang penerimaan? Penerimaan bahwa tidak semua standar hidup setiap orang sama. Tidak semua orang memiliki hidung mancung, kulit putih, dan karir yang tinggi. Tidak semua orang menikah lalu dikaruniai anak. Tidak semua orang berhasil dalam pernikahannya. Dan tidak semua orang hidupnya selalu dipenuhi dengan pujian. Bahkan bisa jadi, aku bisa terharu 96 Warna Warni Kasih Bunda
melihat seseorang yang berjuang kerja keras untuk menghidupi keluarganya, tapi tak ada keluhan yang terlontar dari bibirnya. Ya, benar saja bahwa hati yang penuh dengan penerimaan adalah hati yang KAYA. 3. Bagaimana aku menghabiskan waktu yang telah dititipkan ini? Bila kesadaran Mengapa dan Apa sudah didapatkan, maka kembali lagi aku harus bertanya lagi kedalam diri. Menjadi seorang hamba bukanlah persoalan hanya berpasrah atas kehendak Tuhan. Namun menjadi hamba haruslah menjadi hamba yang sebaik - baiknya. Hamba yang selalu jujur atas keterbatasan dan kemampuannya. Hamba yang menerima bahwa segala yang baik dan buruk itu terjadi atas ijin Tuhan. Sebelum aku sanggup menerima orang lain, maka aku harus menerima diriku sendiri apa adanya. Sebelum aku bisa menolong orang lain, maka aku harus menolong diriku sendiri. Sebelum aku sanggup memaafkan orang lain, maka aku harus ikhlas memaafkan diriku sendiri. Aku tak mungkin sanggup menjadi pahlawan untuk orang lain, bila aku tak sanggup mengobati setiap luka dalam diriku sendiri. Predikat apapun yang sedang aku emban, haruslah 97
menjadi jalan atau wasilah untuk semakin mengenal diriku dan mengenal Tuhanku. Belajar berupaya semaksimal apa yang kita bisa, namun tidak sibuk menjadi hakim untuk orang lain. Aku percaya bahwa Tuhan telah menitipkan keistimewaan kepada masing - masing makhluk-Nya. Nah, tugas kita menguak itu semua penuh dengan kesadaran. Agar keistimewaan itu membawa nilai yang positif untuk diri kita sendiri dan memancar untuk orang lain. Langkahku makin mantap. Kujalani proses untuk bisa "sembuh" dan lebih mengenali diriku dengan cara-cara yang kuyakini.
Self Talk dengan metode coaching (pendekatan WHY, WHAT & HOW) untuk setiap issue yang bergemuruh didalam pikiran dan perasaanku.
Writing Therapy. Apapun yang aku rasakan dari proses self talk diatas, semuanya aku tulis. Dengan tulisan aku bisa merunut lebih rapi agar pikiran dan perasaan tidak berkecamuk. Selain itu, hasil tulisan itu bisa aku baca kembali di masa yang berbeda. Biasanya pemahamanku akan berubah setelah membaca tulisan itu kembali. Kadang ada kesadaran seperti ini "Duh, aku dulu pernah mikir kayak gitu yah ternyata? Ah, ternyata aku lebay juga yah!" Dan hadiah besarnya adalah, hasil writing therapy ini bisa jadi sebuah Buku. Buku yang mungkin bila dibaca orang 98 Warna Warni Kasih Bunda
lain juga bisa membawa kemanfaatan
Latihan berdiam diri (meditasi atau tafakur). Kebiasaan terlalu reaktif dalam menghadapi situasi tertentu, membuat aku harus berlatih berhenti sejenak. Kadang aku hanya meditasi 10 - 15 menit setiap hari. Menikmati nafas, mengamati hembusan nafas dari hidung dan dikeluarkan dari hidung. Lambat dan perlahan.
Banyak membaca atau mengikuti kelas terapi. Ibarat orang yang sedang sakit, maka akupun harus ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan materi untuk terus menambah ilmu serta value pada diri. Membaca beberapa artikel atau buku yang related dengan issue diri membuat cara berpikirku berubah. Menambah referensi tentang kehidupan. Sedangkan mengikuti kelas - kelas terapi atau motivasi juga membuat energi positifku jadi terpacu. Bertemu dengan banyak orang, juga merubah lingkaran kehidupan. Memang tidak semua buku atau kelas langsung cocok dengan kebutuhanku. Namun aku yakin, tugasku adalah mencoba dan berusaha. Pasti ada kebaikan dari setiap yang aku lakukan.
BERDOA. Never lose a hope from ALLAH. Berdoalah dengan sejujur - jujurnya. Meminta dan bertanya dengan kesadaran sebagai seorang hamba. Dari tiga pertanyaan dan cara - cara diatas, akulah orang yang paling bertanggung jawab untuk mencari jawabannya 99
sendiri. Mungkin setiap orang akan memiliki jawaban yang berbeda - beda. Bisa karena ilmu, pengalaman atau pemahamannya masing - masing. Namun ada satu hal yang tak bisa kita ingkari, yaitu beningnya hati disaat dia bicara. Maka disitulah letak lautan kejujuran yang sebenarnya. Terlalu sibuk mencari jawaban keluar hanya akan menenggalamkan kita kedalam kefanaan. Tak ada yang salah dengan kata BERANI. Berani masuk kedalam diri sendiri. Selamat menyelami diri sendiri Ingat saja, bahwa kamu tak pernah sendiri. 100 Warna Warni Kasih Bunda
Ibuku Genius Sharing dari Ibu Saniartini - Owner Genius Day Care& Preschool, tentang karakter Ibu dalam mendidik anak, menumbuhkan minat baca hingga motivasi mendirikan Day Care & Preschool. *** Bila ditanya apa yang paling ditunggu seorang Sani di waktu sore, jawabannya tak lain adalah saat menjemput Cipta putra pertamanya di sekolah. Semua karena satu alasan, Sani selalu menanti moment ngobrol santai tentang bagaimana keseharian putranya itu di sekolah. Seperti sore itu, Sani bahkan rela datang lima belas menit lebih awal dari biasanya. Hari itu adalah hari terakhir ujian semester pertama setelah berlangsung selama lima hari. Science adalah mata pelajaran yang diujikan yang juga merupakan pelajaran yang paling digemari sulungnya. Cipta adalah cerminan kecerdasan Sani, tak salah ada pepatah yang menyebutkan kalau buah tak jatuh jauh dari pohonnya, begitulah mereka yang mirip mulai dari kecintaan pada ilmu pengetahuan hingga kegemarannya membaca. Sani 101
tak perlu mengeluarkan energi ekstra untuk menstimulasi, langkah awal yang dilakukannya adalah dengan mencontohkan dan bakat alami yang dibawa Cipta akan menggiringnya untuk meneladani sikap dan ketekunan sang mama. Dari lorong ruang kelas tampak Cipta berlari kecil, matanya menyisir kerumunan orang tua yang sedang duduk di ruang tunggu. Sani melambaikan tangan, Cipta tergesa mendekatinya. "Mama sudah lama menunggu? Maaf ya ma tadi aku inisiatif membantu bu guru membawa lembar jawaban karena beliau terlihat kesulitan membawanya." Terang Cipta dengan nada terengah. Sani kagum dengan sikap inisiatif anaknya itu.Cipta kerap melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah namun selalu peka terhadap apa yang dilihatnya. "Belum lama nak, mamaduduk di sini sekitar dua puluh menit." Tersenyum dia sambil mengelus rambut ikal putranya itu. Mereka berjalan beriringan menuju parkir motor, Sani menanyai Cipta perihal soal ujian. Seperti dugaan, tak sedikitpun dia mengalami kesulitan saat menjawabnya. Sani tersenyum simpul penuh kebanggaan sambil menyalakan motornya dan melaju perlahan. Di atas motor, Cipta memulai ceritanya tanpa jeda tentang sekolahnya hari itu. Sesekali Sani menimpali, 102 Warna Warni Kasih Bunda
sisanya menjadi pendengar yang baik. Begitulah keseharian seorang Sani, sesibuk apapun dia akan selalu meluangkan waktu untuk mengantar jemput anak- anaknya seorang diri bukan hanya karena dalih keamanan namun dia tak melewatkan moment bonding itu. Baginya ada waktu-waktu tertentu yang terlihat begitu sepele namun besar dampaknya bagi pertumbuhan anak. Menanamkan arti kepedulian dan perhatian dengan cara mencontohkannya secara langsung. Baginya anak-anak tak perlu banyak diberi perintah mereka hanya perlu memiliki role model yang baik. *** Sebuah awal Lima puluh empat tahun silam lahirlah seorang anak perempuan yang kemudian dikenal dengan nama Saniartini, di sini, di pulaunya seribu pura, Bali. Ayahnya berasal dari pulau Madura sedangkan Ibunya dari pulau yang sama tempat Sani dilahirkan. Dia tumbuh menjadi anak yang pandai, menyukai segala hal tentang akademis, gemar membaca, dan memiliki sifat kepedulian yang tinggi pada lingkungan sekitarnya. Kota Denpasar adalah tempatnya bertumbuh, Sani muda mencoba mengawali karirnya di bidang hospitality. Dia menjadi seorang sekretaris di salah satu hotel international chain. 103
Profesi yang sekaligus mengasah ketrampilan administratifnya, keluwesannya dalam bergaul juga kecepatan dan ketepatannya dalam mengolah waktu kerjanya yang padat itu. Tanpa terasa tiga tahun sudah ia telah berkembang disana. Romansa kehidupan menyapanya, tepat di tahun 1993 Sani memutuskan untuk menikah dan kemudian memilih untuk resign. Bukan karena tak ingin bekerja namun karena tempatnya bertugas berbeda kabupaten dengan tempat usaha cargo milik sang suami. Sani yang lincah tak lantas memilih diam, setelah resign dia memutuskan untuk membuka toko yang menjual barang-barang kerajinan di daerah Kuta. Ilmu sekretarisnya pun tetap terpakai untuk menjalankan bisnisnya tersebut. Setelah menikah, Sani dan suaminya tinggal di rumah mertua sampai ketika anak pertamanya lahir dan mereka pun memutuskan untuk hidup mandiri. Kata-kata mandiri terkesan hebat dan berani namun ada konsekuensi yang harus siap diterima Sani dan suaminya yaitu mengurus rumah dan menjaga buah hati tanpa bantuan mertuanya. Harapannya untuk memiliki seorang baby sitter pun harus pupus lantaran yang dinanti tak kunjung didapatkanya. Tanpa mertua, tanpa pengasuh bayi, what a perfect day! Kondisi yang akhirnya membuat Sani harus mengurus semuanya seorang diri mulai dari memasak, mengantar dan menjemput buah hatinya di sekolah juga ke tempat bimbingan belajar mau tak mau harus tetap dinikmatinya secara utuh. 104 Warna Warni Kasih Bunda
Padatnya perkerjaan tak jarang membuatnya masih harus sibuk mencuci dan setrika pakaian sampai pukul sebelas malam bahkan lebih. Kesibukan yang tak sampai membuatnya lalai terhadap kewajibannya sebagai istri yang baik. Lelah fisik pasti dirasakannya namun setimpal dengan kebahagiaan dan kepuasan batin untuk bisa selalu dekat dengan buah hatinya terutama di masa emas pertumbuhannya. Kelelahan yang menginspirasinya untuk berbuat sesuatu untuk meringankan pekerjaan ibu rumah tangga sepertinya tanpa mengorbankan masa-masa perkembangan anak. *** Masa Berganti Sepuluh tahun berselang tepatnya pada tahun 2003 menjadi awal baru dalam kehidupan Sani. Reuni dengan teman- teman masa kuliah membawanya mengenal dunia baru tentang pendidikan dan stimulasi anak sejak dini dengan metode membaca. Satu gagasan menarik yang dibawa oleh tigaraksa. Sebuah perusahaan yang menyediakan metode pembelajaran pendidikan rumah terbaik bagi buah hati. Fokusnya ada pada pengoptimalan potensi kecerdasan buah hati dengan bekal skill, knowledge, value dan religi. "San, gabung yuk. Kamu kan pinter jualan pasti cepet 105
deh adaptasi jual produk bacaan anak ini." Ajak salah seorang temannya. Sani yang awalnya ragu kemudian yakin dan mengiyakan ajakan temannya. Dia berfikir bukan hanya dari sisi bisnisnya saja bisnis tapi ada manfaat besar yang akan didapat para orang tua. Paling tidak tools ini bias mempermudah orang tua dalam menstimulasi anak sejak dini. "Iya deh aku ikut gabung." Jawabnya Dunia baru yang akhirnya mempertemukan Sani dengan beragam karakter orangtua dan anak-anak mereka. Dari pengamatannya itu disimpulkan kalau perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh cara dan kreatifitas orang tua dalam memberikan stimulasi, cara mereka bersikap karena anak-anak sangat mahir dalam meniru apapun yang ada di sekelilingnya. Bukan Sani namanya kalau tak berinovasi dan melakukan gebrakan baru. Tepat di tahun 2006 menjadi saat yang selalu dikenangnya. Dia berhasil mengundang anak Glenn Doman seorang pakar yang telah mengkaji fungsi dan perkembangan otak serta kecerdasan anak untuk mengisi sesi seminar yang dihadiri 42 orang tua yang berkebutuhan khusus. Hal ini menghadirkan semangat baru bagi dirinya juga orang tua agar tidak malu dengan kondisi anaknya dengan tetap menstimulasinya dengan cara yang tepat. Segala hal tentang membaca, stimulasi anak di usia 106 Warna Warni Kasih Bunda
dini termasuk anak-anak dengan kondisi tertentu, mendorong semangatnya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. *** Awal Genius Day Care "Pa, aku pakai sebagian tempatmu ya?" Sani membuka obrolan sore dengan suaminya "Untuk apa Ma?" "Aku ingin membuka Day Care, Pa." Jawabnya sambil menyodorkan selembar kertas penuh coretan. "Ini Pa gambaran rencanaku. Ya memang aku belum punya pengalaman untuk bisnis ini tapi bekal menjadi Parenting Trainer selama tujuh tahun belakangan kurasa cukup Pa." "Sruppp..." sang suami mengangguk sembari menyeruput kopi hitamnya. "Kalau kamu yakin segeralah mulai. Ingat izin legalnya Ma supaya usahamu tercatat legal." Lanjutnya. "Baik Pa, terima kasih sudah memberiku kesempatan." Sani memulai dengan menyiapkan tempat. Lokasinya tepat di sebelah kantor trading milik suaminya. Dimulai dengan 107
membersihkan lantai, dinding serta kaca yang nyaris berwarna buram lalu kemudian menyiapkan kantor berukuran kecil, ruang kelas lengkap dengan bangkunya, papan tulis, beberapa gambar untuk dipajang di dinding juga audio player untuk memutar musik dan video sebagai bagian teknik stimulasi. Puji syukur akhirnya dengan berbekal izin PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dari Dinas Pendidikan setempat, Genius Day Care pun resmi dibuka pada hari kasih sayang, 14 Februari 2010. Sejak saat itu Genius Day Care menerima berbagai macam murid dengan ragam rentan usia dan keunikannya masing-masing. Day care yang juga menghadirkan solusi bagi ibu pekerja di luar rumah ataupun ibu rumah tangga yang memiliki aktifitas yang padat namun anak-anak mereka tidak terlantar, tidak dititipkan pada orang yang salah, tetap terjaga dan terstimulasi dengan baik. Anak-anak dengan autisme, termasuk mereka yang mengalami kecanduan gadget pun menemui banyak kemajuan setelah secara rutin mengikuti rangkaian stimulasi di Genius Day Care. Sani membuktikan bahwa pada dasarnya setiap anak dilahirkan sebagai anak yang cerdas tinggal bagaimana peran orang tua dalam menciptakan lingkungan positif untuk mendukung tumbuh kembang mereka ke arah yang lebih baik. 108 Warna Warni Kasih Bunda
Pagi Hari Bersama Ibu Sharing dari Ibu Dian Hadiani - Author & Tutor at Lit Writing Club, cerita tentang nuansa pagi hari bersama ibu beserta kehangatan kasih sayangnya yang masih terasa hingga kini. *** 1. Ibuku Sehangat Sinar Mentari " ... Help to shape a better day, and Let us sing a song of love There's one thing I'm certain of Love will fill the hearts of men Peace will come on earth once again Harmony! Harmony! Let's all join in harmony Sing away the hurt and fear A great new dream will soon be here" 109
Dari arah ruang keluarga sayup terdengar suara Ray Conniff Singers menyanyikan lagu yang menyentuh hati baik lirik maupun aransemen musiknya, 'Harmony.' Lalu, sebuah kecupan lembut di pipiku yang chubby. Kicauan burung - burung, hembusan angin dingin, dan sinar mentari pagi menyeruak masuk melalui jendela kamar. Semua keindahan itu membangunkanku. Kubuka mataku,"Halo sayangku!" Ibuku tersenyum, duduk ditepi ranjang.Aku membalas senyumannya."Waktunya bangun!" Tambahnya seraya menyingkap selimut tebal yang membalut badanku. "Ah...!" Aku menggeliat malas dan menarik kembali selimut. Meringkuk. Ibuku mendekapku dari belakang seraya berbisik, "Di teras sinar matahari akan menghangatkan badanmu." "Mmm..." bergumam manja, aku menikmati dekapan ibu yang hangat. Sebentar. 'Harmony' masih mengalun, burung - burung masih berkicau, angin pagi Bandung yang dingin masih berhembus. Sinar mentari masih menungguku di teras seperti kata ibuku. Aku menggenggam mug dengan kedua telapak tangan dan kurasakan hangat mengalir dari panas susu murni. Hangatnya sinar mentari juga menyentuh badanku, dan sinarnya 110 Warna Warni Kasih Bunda
menyilaukan mataku yang masih agak sepet. Hijaunya rumput jepang di halaman rumah dan bunga - bunga yang bergoyang sedang dikencani beberapa kupu - kupu, terlihat jelas. Aroma kurang sedap bunga kuning menusuk hidungku, tetapi dari arah lain angin menghantarkan wangi mawar yang segar dan mengalahkan aroma tak sedap si bunga kuning. Wajahku tengadah, kututup mataku, kuhirup segala macam aroma pagi. Kubuka mata, langit biru menyapa, dan segerombolan awan putih kecil berlari bersama angin. Sinar mentari membalut wajahku. Bau amis - manis yang sedari tadi menggelitik menarik mulutku ke tepian mug. Mmm, nikmat sekali susu murni hangat ini. Setiap pagi, pengantar susu menaruh dua botol di depan pintu rumah sambil mengambil dua botol yang kosong. Kuteguk semua, ada kumis putih diatas bibirku. "Dian, yuk mandi!" Ibu menuntunku ke kamar mandi. Air hangat sudah tersedia dalam baskom enamel besar warna kuning kecoklatan. Saat ibuku menyabuni badanku, aku meniup busa sambun ditanganku, beberapa balon terbang. Kutiup lagi, terbang lagi. Ibuku membilas, lalu aku masuk kedalam baskom sambil terus bermain bola sabun. Ibuku pergi ke dapur. "Sudah ya! Tuh, tanganmu sudah keriput!" Masih tersenyum, ibuku meyakinkanku. 111
Aku berdiri, kaki mungilku masih didalam baskom enamel. Ibuku membungkusku dengan handuk kering yang lebar. Kedua lenganku tergulung handuk - swaddled. "Oop... la!" Suara ibuku ketika mengangkat badanku. Diangkatnya aku tinggi - tinggi melebihi bahunya. Aku terkekeh - kekeh, rasanya seperti terbang dari kamar mandi ke kamar. Ibu turut bernyanyi bersama Andy Williams yang berkumandang di cassette tape player saat memakaikanku baju, menaburkan bedak tipis dan rata di wajahku sambil sesekali mengecupku, menyisir rambutku. "Ayo pakai sandalnya! Bisa sendiri kan?" Katanya kemudian. "Iya!"Aku mengangguk dan menjepitkan jari - jari kakiku pada sandal berukuran kecil. Lalu kuhujani ibuku dengan ciuman dan pelukan sebelum kulari ke halaman. *** "Dian, ayo sarapan!" Seru ibu. Tersaji di meja makan; roti, keju, butter wijsman (Mentega), telur rebus setengah matang. Ada juga ketan bakar oncom, tomat hijau mentah, dadar telur tebal. Aku memilih dua telur rebus setengah matang. Nenekku membuat lubang kecil di 112 Warna Warni Kasih Bunda
satu sisi telur untukku, kumakan telur yang masih cair dengan sendok kecil. Kakakku mengoles roti dengan butter. "Kalau mengoles mentega tipis saja," kata ibuku, lalu memberikan contoh mengoles mentega pada roti. Kakak - kakakku yang lain memilih ketan bakar oncom, nenekku juga. Sementara ibuku menikmati tomat hijau dan dadar telur. Aku bermain boneka dari lidi yang kubuat sendiri, semua kakakku pergi ke sekolah. Lagi - lagi sebuah kecupan yang dalam, kali ini mendarat di jidat jenong-ku. "Baik - baik di rumah ya! Sampai jumpa nanti sore." Kata ibuku. Aku mengangguk tanpa mengalihkan pandangan dari boneka lidi ditanganku. "Terimakasih Bu!" Ibuku berucap pada nenekku. Nenek duduk di kursi didepanku sambil membaca buku. Aku masih anteng dengan boneka - boneka lidiku; ada ibu lidi, ayah lidi, dan anak lidi. Bandung, 1973 113
2. Tentang Cinta Satu kecupan lembut di keningku, lalu kurasakan tangan dingin di kedua kelopak mataku yang masih tertutup. Kubuka, kulihat wajah ibuku tersenyum. Duduk ditepi ranjang. "Selamat pagi sayangku, kenapa matamu bengkak?" Tanyanya. Masih berbaring, kucium tangan ibuku yang dingin karena udara pagi, "Selamat pagi!" Kubalas. Aku tersipu, dan mencoba menyembunyikan wajahku yang sembab, menutupnya dengan sebuah bantal. Ibuku mengerti, dia beranjak dari tepi tempat tidur. "Kalau sudah mau memulai hari, kita minum kopi bersama." Katanya lagi, sambil menutup pintu kamarku perlahan. Kusingkap tirai dan kubuka jendela, matahari sudah agak tinggi. Burung - burung tak nampak. Bunga asparagus dibawah jendela agak kering dan merana, seperti suasana hatiku. Ibuku bersenandung di dapur saat aku membasuh muka di kamar mandi, "Three coins in the fountain Each one seeking happiness Thrown by three hopeful lovers Which one will the fountain bless?"... 114 Warna Warni Kasih Bunda
"Ah sekarang suaraku seperti kambing mengembik! Padahal dulu lumayan bagus!" Ibuku memulai percakapan di dapur sambil menyodorkan secangkir kopi panas padaku yang baru keluar dari kamar mandi. "Terimakasih!" kataku sambil mencium pipinya. Lalu kami berjalan menuju teras, duduk menikmati udara pagi yang dingin dan kering. "Itu lagu dari film Three coins in the fountain, tahun 50an. Dulu ibu nonton sama tante-mu, kurang lebih saat itu ibu seumuran kamu. Ah banyak kenangan saat muda. Di film itu tiga dara melempar koin kedalam air mancur Trevi di Itali, sambil memanjatkan harapan - harapan." Cerita ibuku. Aku terdiam menyimak. "Tidak ada kisah cinta yang sempurna dari ketiga gadis itu, sebenarnya ... hampir semua kisah cinta gak ada yang sempurna. Diperlukan komproni untuk menjadi langgeng!" Tambahnya. Aku manggut - manggut, kata 'kompromi' sangat mengusikku. Masih tidak bersuara. Tatapanku yang tadi agak kosong mulai fokus, setidaknya kopi hitam ditanganku mulai benar - benar terlihat dan menggodaku. Kuhirup, dan kuminum seteguk, dua teguk ... "Gimana kabarmu dengan Eddy?" Tanya ibuku. ... aku tersedak! Untungnya kupegang erat pisin dan cangkir, "Mhm ... mhm ...! Ada sedikit gesekan." Kujawab 115
sambil mencoba menormalkan tenggorokan dan nada suaraku. "Tarik napas panjang!" Kata ibuku sambil mengambil pisin dan cangir dari tanganku. Aku masih berdehem. Bukan saja karena tersedak, tapi juga mengumpulkan nyali untuk berbagi rasa dengan ibu. Lalu kutarik napas panjang. "Ada pesan yang agak aneh dari Eddy. Aku agak sedikit bingung dengan maksudnya dan membuatku sedih ...," kataku lirih. "Tapi kalian tidak putus?" Tanyanya penasaran. Ibuku sangat menyukai Eddy. "Nggak bu, tapi aku nggak tau ..." Melihat romanku yang agak bingung, ibuku mengajakku berjalan ke halaman rumah diantara bunga - bunga, lalu kami duduk di bawah pohon jambu biji. Ibuku menunjuk ke pohon jambu. Lalu katanya, "Ingat dulu kamu sering naik pohon jambu ini? Waktu kecil baca buku sampai ketiduran ditopang batang - batang yang kuat. Waktu SMA kamu ngumpet diatas pohon jambu, karena ada pemuda mencari kamu dan kamu gak suka, ingat?" "Hahaha ...!" Tawaku meledak. Ibuku tertawa juga tapi tidak lepas. 116 Warna Warni Kasih Bunda
"Aku ingat! Dan aku kesal karena ibu kasih tau Aryanto aku ngumpet di pohon, ibu menunjuk ke arahku. Aku ingat betul tampang Aryanto saat tengadah kearahku dibawah pohon ini, rasanya konyol! Hahaha!" "Iya, ibu sengaja. Agar kamu menghadapi hal yang kamu tidak suka, jangan menghindar. Kamu harus jujur kalau kamu gak suka. Buktinya, dia berhenti mengejarmu kan?" Kata ibuku lagi. "Ya!" Aku mengkonfirmasi, lalu kupeluk ibuku. "Besok aku kembali ke Jakarta, akan aku tanyakan maksud Eddy dengan suratnya. Dia kan bisa saja langsung bicara, agar tidak terjadi salah paham," kataku. Kali ini nada suaraku mantap. *** Kereta Api Parahyangan melaju cepat diantara bentangan hijaunya petakan - petakan sawah, aku duduk disisi jendela kelas Executive. Aku seorang executive muda perusahaan swasta, out of the box adalah kepribadianku yang mana sangat dibutuhkan dalam pekerjaanku. Seperti kata ibuku, dalam menjalani hubungan cinta harus ada 'kompromi.' Aku harus bisa lebih memahami sikap kaku Eddy yang notabene adalah seorang Perwira Marinir. Kehidupan pekerjaanya dibentuk 117
dengan banyak aturan, akan tetapi hatinya lembut. Kuhirup Air Conditioning dalam gerbongku, seolah - olah menghirup udara di pesawahan. Hatiku tidak lagi kering merana, aku dipenuhi harapan seperti padi yang akan segera tumbuh pada batang hijau, seperti kisah cinta ketiga gadis dalam film Three Coins in The Fountain. Antara Bandung - Jakarta, 1994 3. "Oh, anakku ...!" Aku tidur - tidur ayam, hampir pagi. Aku belum mau bangun, masih mengantuk. Tiba - tiba ada gerakan di pinggang belakang, sebuah bantal disusupkan diantara kasur dan lekukan pinggangku, hingga posisi meringkukku disisi ranjang lebih nyaman. Aku membalikan kepalaku kearah belakang. Berdiri disamping tempat tidur, ibuku. "Sstt ... tidur lagi saja, kamu banyak terbangun semalam." Katanya berbisik, lalu tersenyum. "Mhm!"Aku membalas senyuman ibu, lalu kembali meringkuk. Ibuku tahu persis yang kurasakan, bantal yang dia selipkan benar - benar membuatku nyaman hingga aku bisa 118 Warna Warni Kasih Bunda
tertidur lagi walau hanya tigapuluh menit, tapi benar benar quality nap. Aku membalikkan badanku secara sangat perlahan seperti seekor sloth, sambil sedikit menahan napas, lalu beranjak dari tempat tidur. Mengendap, membuka tirai dan jendela. Angin segar berhembus, walau tidak sesegar ketika aku masih kecil. Suhu udara Bandung tidak lagi sedingin dan sesejuk dahulu. Bunga asparagus dibawah jendela sudah tiada, rumput jepang dan pohon jambu biji di halaman rumahpun sudah tiada. Sebagai gantinya ada sebuah pergola bunga yang besar, terbuat dari besi. Kaki - kaki pergola ditopang semen yang dihias dengan batu kali. Bunga Garlic Vine berwarna ungu mekar dan merambat menutupi semua bagian atas pergola. Sangat indah. Lagi - lagi aku mengendap, perlahan membuka pintu, keluar kamar dan menutup kembali pintu. Aku langsung mandi, rasanya badanku beraroma macam - macam; sedikit bau amis, dan bau minyak tawon. *** Dengan secangkir kopi panas ditanganku, aku menghampiri ibuku yang sedang membaca buku di sofa, kulihat cangkir kopinya sudah kosong. Aku duduk disamping ibu. Baru saja aku meminum seteguk kopi panas dan belum memulai 119
percakapan dengan ibu, aku harus bergegas ke kamar dan kutaruh kopiku di meja. Selang beberapa saat, aku keluar dari kamar dan kembali menghampiri ibuku. "Oh... anakku! Kamu sudah menjadi seorang ibu!" Ibuku berseru seraya melebarkan kedua lengannya. Kuberikan bayiku kepadanya. Aku kembali duduk disampingnya dan mengambil kopiku yang tidak lagi panas. "Hey... hey... biarkan ibumu minum kopi dulu, habis itu mandi ya!" Ibuku menyapa bayiku yang menggeliat geliat. "Terimakasih bantalnya tadi bu, rasanya enak sekali menopang pinggangku, itulah yang kubutuhkan." "Ya, sama - sama, ibu tahu yang kau rasakan." Jawabnya, matanya terus memandangi anakku yang baru berumur dua hari. Aku menatap kedua orang yang sangat kukasihi, hingga kopiku habis. Bandung, November 1996 *** Banyak pagi kulalui bersama ibuku. Dia menciptakan 120 Warna Warni Kasih Bunda
hariku dengan awal yang indah, hangat, damai. Dalam cinta yang mengalir alami. Sekarang, tidak ada lagi pagi bersama ibu. Aku menyesal karena tidak memberikan ibuku pagi terakhir yang indah, seindah yang pernah dia berikan disemua pagi padaku. Ibu, aku rindu disetiap waktu terutama dipagi hari. Amat sangat rindu! God of mercy bless your soul, my sweet mother! In Jesus name Amen! Bali, 2019 121
You Are My Sunshine A. Mendustakan Nikmat (Kisah dari Rully Oktavianti, Ibu Rumah Tangga &Mom- preneur) Menyisir rambut anak dengan penuh kasih pun menjadi ladang amal buat Sang Ibu. Begitu istimewanya wanita diberikan banyak kesempatan untuk mendapat berkahnya. Maka kesempatan mana yang engkau hendak ingkari? Memiliki anak menjadi dambaan setiap pasangan. Sama sepertiku dan suami. Setelah cukup lama menunggu akhirnya aku menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Namun sayangnya kehamilan itu tak berlangsung lancar. Pendarahan yang terjadi terus-menerus membuatku harus istirahat total, benar-benar total. Kondisi yang membuatku tak dapat bergerak lincah seperti sebelumnya bahkan untuk sekedar mengerjakan pekerjaan rumah. Aku menjadi Rully yang berbeda, lebih banyak berdiam diri dikamar tanpa deadline, tanpa agenda pertemuan, tanpa banyak komunikasi. 122 Warna Warni Kasih Bunda
Jujur saja aku sempat merasa bosan, tercekik karena harus berada dalam ruangan yang sama berjam-jam, berhari- hari, bahkan berbulan-bulan. Tapi, mengeluh sepertinya tak tepat tak juga bijak. Apa yang aku alami sekarang barulah tahap awal dari keinginan terbesarku setelah menikah, yaitu memiliki anak. Mengingat kembali akan tujuan besar itu egoku tertunduk malu. Aku yang menginginkan masa ini bukan? Walaupun sama sekali tak mudah tapi aku yakin akan ada kebahagiaan setelahnya. Sore itu aku meminta suamiku untuk mengambil kalender yang tergantung rapih disisi kamar. Mendadak aku ingin menghitung berapa hari lagi sisa cuti yang aku miliki. "Tujuh, delapan, sembilan," lirih suaraku "Hitung apa ummi?" tanya suamiku "Hitung sisa cuti bi. Tiga hari lagi aku harus perpanjang lagi karena tak mungkin kembali bekerja dengan kondisi seperti ini." "Sabar ya mi. Insyallah ada jalan yang terbaik." "Iya Abi, sudah lima bulan lebih Ummi ngambil cuti unpaid leave. Ummi sungkan dengan kantor bi. Apa sebaiknya Ummi resign saja ya bi?" Kata-kata yang tiba-tiba saja terlontar tanpa direncanakan. 123
Lima bulan berstatus cuti tak berbayar membuatku berfikir untuk mengambil langkah lain untuk jangka panjang. "Kalau abi sih terserah ummi saja. Kalau ummi yakin resign maka lakukan dengan ikhlas tanpa paksaan. Serahkan semua pada Allah supaya hati ummi lapang meninggalkan karir dan kandungan ummi sehat hingga kelahiran nanti." "Insyallah ummi ikhlas." Berbekal keyakinan itu akhirnya aku yakin untuk mengambil satu keputusan bijak yaitu mengundurkan diri dari pekerjaan. Meskipun aku teramat mencintai karirku, tempat kerjaku, rekan-rekan yang telah membersamaiku selama beberapa tahun terakhir, tapi keputusanku tetap sama. Pilihan yang aku dan suami putuskan hanya dalam beberapa malam dengan pertimbangan yang sama yaitu anak. Kami akhirnya sepakat untuk memfokuskan pikiran dan tenaga untuk menghadapi masa-masa kehamilanku saja agar anak kami dapat terlahir dengan selamat, atas izin Allah. Masa kehamilan yang betul-betul menguji ketabahanku dan suami. Meskipun sudah bedrest selama hampir enam bulan namun dokter masih meminta kelapangan hati kami untuk bisa siap menerima kenyataan yang ada. Entah apa maksdunya itu, aku berusaha mencerna namun pikiranku sudah begitu lelah. "Abi, kita sholat malam yuk. Ummi ingin kita berdoa bersama agar anak kita dapat terlahir dengan selamat." Ajakku 124 Warna Warni Kasih Bunda
pada suami. "Iya Ummi. Nanti kita bangun malam ya." Suamiku menyetujuinya. Dalam sholat kami memasrahkan semuanya pada Allah, karena sesungguhnya DIA-lah yang tahu apa yang terbaik bagi umatnya. Terkadang manusia hanya pandai meminta tanpa tahu apakah hal itu baik atau tidaknya. Semoga menjadi sepasang orang tua adalah keinginan kami juga kehendak dari-NYA. Memasuki usia kandungan sembilan bulan, aku mulai bersiap untuk menjelang persalinan. Meskipun tak diizinkan jalan terlalu lama tapi aku tetap mengusahakan agar tubuh dapat bergerak untuk persiapan fisik menjelang kelahiran. Alhamdulliah tepat pada bulan Maret 2011, anak pertama kami lahir dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Berat badannya pun normal dan bayiku dalam keadaan baik- baik saja. Pengorbanan dari bedrest hingga resign-pun akhirnya terbayar dengan kelahirannya. Aku menikmati hari-hariku menjadi seorang ibu. Jabatan terbaik yang pernah aku miliki sepanjang hidup. Kebahagiaan keluarga kami makin bertambah dengan kelahiran anak kedua di tahun 2012, anak ketiga di tahun 2015 dan si bungsu di tahun 2018. Sungguh kebahagiaan yang tiada tara. Ketika memutuskan untuk menjadi seorang hamba yang pasrah dan tak pernah putus asa pada rahmat-NYA maka rezeki itu akan 125
mengalir tanpa henti. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? *** B. Muara Hati (Kisah dari Teh Iin, mantan karyawan swasta di Bekasi) Sebuah tikungan di jalan bukanlah akhir segalanya... Kecuali jika kita gagal berbelok Anonim- Inilah waktu yang tepat bagiku untuk berbelok, memutar setir kehidupan lalu mengikuti kata hatiku. Kesadaran yang kali ini datang begitu kuat menerjang kesadaran diri. Saat si bungsu menanyakan satu pertanyaan yang aku tak tahu pasti apa jawabannya. Apakah aku harus menjawabnya dari sisi keinginanku atau hanya satu jawaban yang bisa menjawab kegelisahan mereka, keluargaku? Aku bingung! Persimpangan ini membuatku harus berbelok atau aku akan menjadi lupa akan arah hidupku yang sebenarnya. 126 Warna Warni Kasih Bunda
"Ma, kerja terus dari pagi sampai malam. Mama sebenarnya cari apa...?" Pertanyaan yang menghentikan langkahku yang biasanya gesit. Pagi yang jadi begitu lambat karena sesaat aku tak tahu harus mempersiapkan apa dan mulai darimana? Anakku yang biasanya diam dan hanya sibuk menikmati sarapan lalu kami sepakat berpamitan untuk melakukan aktifitas masing-masing dan bertemu lagi sore hari di sini di rumah kami tempat paling tenang untuk melepas kepenatan sepanjang hari. Walaupun aku sering melanggar kesepakatan untuk bertemu sore hari karena kesibukan harian ditambah kemacetan membuatku kembali saat matahari sudah terbenam. Apakah pelanggaran kesepakatan itu yang akhirnya membuat mereka bertanya? Apa sebenarnya yang dicari Ibu mereka di luar rumah sampai harus tak memperhatikan anak- anaknya. ".... Mama kerja untuk memenuhi tanggung jawab dan komitmen kerja. Terlebih lagi perusahaan itu telah memberikan kita kehidupan yang layak nak." Jawabku tanpa tahu benar atau salahnya "Kehidupan yang layak? Bukannya papa sudah bekerja mencari nafkah untuk kita Ma? Alhamdulillah sampai hari ini kehidupan kita terbilang baik." Kalimat paling tegas dari seorang anak berusia empat belas tahun. 127
"Mama bertugas men-support papamu nak. Karena bagaimanapun mama tak ingin papamu terbebani sendiri." Jawabku setengah yakin "Ma, kami juga memerlukan support dan kehadiranmu di rumah. Adik ingin setiap kali tiba di rumah mama sudah ada di sana menanti kami datang. Adik sering menanti begitu lama untuk hanya sekedar ngobrol menyampaikan ketidaknyamanan yang adik rasakan hari itu." "Anakku, itu kata-kata nyata dari anakku. Dia membutuhkanku! Ingin sekali mengabaikannya mengatakan everything will be fine darling, aku tak sanggup mengungkapkannya." Saat aku berusia belia seperti usianya saat ini, aku pun memiliki keinginan dan harapan yang sama. Beruntung aku memperolehnya. Ibuku memang seorang ibu rumah tangga. Meskipun demikian dia tetap punya penghasilan sendiri dengan membuka warung sembako dan sesekali menerima pesanan nasi kotak. Tapi, itu pun diterimaya dengan penuh pertimbangan. Dia akan memastikan terlebih dahulu kalau aku dan kakakku tidak sedang menempuh ujian ataupun sedang sakit. Karena Ibu tak mau kami terganggu dengan kesibukannya itu. Kamilah fokus utamanya. Apakah kini anak-anakku meminta hal yang sama? Permintaan agar aku punya banyak waktu untuk mereka? 128 Warna Warni Kasih Bunda dan
Hari itu aku berangkat kerja dengan setengah hati. Aku hadir hanya untuk memenuhi absen dan tanggung jawab harian. Pikiranku terus tertuju pada kata-katanya yang tanpa bisa lagi mengabaikannya. Dua puluh tujuh tahun menjadi wanita karir membentukku kepribadianku menjadi pribadi yang mandiri. Aku terbiasa membereskan semua masalah seorang diri, aku menjadi pribadi yang kuat dan terbiasa mencari solusi atas masalahku sendiri. Aku merasa berdaya dengan memiliki kemampuan untuk berbagi pada mereka yang kekurangan dari hasil keringatku sendiri. Salahkah aku akan semua itu? Adakah yang bisa membantuku menjawab pertanyaan ini? Sepulang dari kantor aku tak banyak bicara. Hanya melakukan kewajiban rutin seperti menyiapkan makan malam dan membereskan keperluan untuk esok hari. Malam tiba, suasana hening membuatku ingin mengadu pada-NYA. Aku ingin mencurahkan semua tanya dalam diri ini pada-NYA. Jawaban atas kebingunganku. Dari waktu Isya' hingga dini hari, aku belum mau beranjak dari atas sajadahku. Suamiku bingung melihat perilaku yang tak biasa itu. Dia memintaku untuk istirahat tapi aku hanya menggelengkan kepala. Tanpa banyak kata, dia pun turun dari tempat tidur, mengambil air wudhu, dan kami sholat berjamaah. Setelah sholat aku utarakan semua isi hati padanya. Tentang keinginan si bungsu agar aku lebih banyak di rumah 129
daripada harus meninggalkan rumah hingga hari gelap. "Menurutmu aku harus gimana ya Pa?" tanyaku padanya. "Papa sih ikut sreg hati mama. Apakah siap tinggal di rumah dan mengurusi mereka?" "Asalkan itu yang terbaik dan kalian ridho Insyallah Pa." "Yang terpenting Mama yakin kalau hidup dan rezeki sudah ada yang mengaturnya. Tugas kita hanya berusaha menjalankan dengan semaksimal mungkin. Kalau bosan di rumah kamu bisa mencari kegiatan seperti ikut kursus untuk mempelajari apa yang selama ini kamu inginkan." Aku memeluknya. Aku berterima kasih, hatiku lega. *** Setelah melewati masa pertimbangan selama beberapa minggu akhirnya tekadku bulat untuk resign dari pekerjaanku. Sungguh bukan fase yang mudah namun dukungan mereka berhasil menguatkanku. Kini kutapaki hidup baru. Hidup bersama suami dan kedua anak-anakku. Jalan hidup yang aku pilih dengan mengikuti kata hati tempat keyakinan bermuara. 130 Warna Warni Kasih Bunda
Ibu Bahagia, Keluarga Ceria "Kita tak perlu menjadi sempurna untuk bisa bahagia." Sebuah ungkapan seorang penulis Meira Anastasia dalam buku Imperfect-nya. Pertama kali membaca kutipan tersebut aku langsung menyetujuinya karena satu hal, kesempurnaan tak mungkin diraih oleh manusia, bukanlah tugas manusia untuk menjadi sempurna. Andai saja menjadi bahagia harus menunggu menjadi sempurna maka entah kapan bahagia itu bisa dirasakan. Bahagia itu tanpa syarat, namun kamu harus peka dengan hal-hal berikut agar tak ada lagi yang menghalangi kebahagiaanmu. *** Know the life purpose 131
Seseorang yang telah mengenali dirinya (baca part 1) maka kemudian dia akan mengetahui apa tujuannya hidup di dunia. PR besar dalam sepanjang kehidupan seorang ibu adalah tahu apa tujuan hidupnya yang hakiki. Bila tujuannya adalah menjadi Ibu yang terbaik bagi anak-anaknya maka saat itu dia tahu bahwa setiap melakukan sesuatu yang berkaitan dengan anak-anaknya akan membuatnya bahagia apapun hambatannya. Mengetahui tujuan hidup, membuat seorang Ibu mampu untuk bangun lebih awal dari anggota rumah lainnya. Kenapa? Karena dia sudah punya alasan kuat bahwa hidupnya untuk satu tujuan besar dan manfaat. Mencari pengakuan? Terkadang pikiran kita masih saja disibukkan dengan hal-hal yang bersifat pengakuan. Mulai dari hal-hal kecil seperti diakui kepintaranmu, diakui kesuksesanmu, diakui kehebatanmu, diakui paras cantikmu dan banyak pengakuan lainnya. Hal tersebut sama sekali tak salah karena itu cukup manusiawi, namun perlu disadari kalau mencari pengakuan dari manusia akan bermuara pada rasa kecewa. Manusia adalah sosok makhluk ciptaan Tuhan yang penuh dengan kekhilafan dan kekurangan. Maka berharap terlalu banyak dari manusia bukannya menambah motivasi diri tapi justru bisa 132 Warna Warni Kasih Bunda
menghilangkan motivasi yang sudah ada di dalam diri. Don't be too much Kata kuncinya too much (terlalu banyak/berlebihan). Terlalu banyak bekerja, terlalu santai, terlalu buru-buru, terlalu mencintai, terlalu banyak berfikir, terlalu boros, terlalu menuntut semua serba 'terlalu' yang melebihi porsi wajar adalah hal yang kurang baik. Memporsikan segalanya dalam kondisi cukup akan dapat membantu kita dalam mengendalikan emosi diri. Slow down baby Sesekali memperlambat ritme akan memberi ruang bagi ketenangan diri. Apalagi bagi orang yang cenderung melakukan segalanya dengan serba cepat. Kebiasaan ini sering kali menimbulkan lelah fisik dan pikiran. Dengan belajar memperlambat ritme akan membantu diri untuk lebih menikmati setiap aktivitas yang dilakukan dengan hasil yang lebih baik. Be Selective Untuk yang satu ini saya setuju dengan tulisan Sophie 133
Navita dalam bukunya Hati yang Gembira Adalah Obat. Di dalam buku tersebut, Sophie menjelaskan tentang Selectively Social, satu sikap yang bukan anti sosial namun lebih pada sikap memilih dan memilah.Tentang pentingnya batasan diri seorang Ibu saat membaurkan dirinya ke dalam satu lingkungan. Sebagai contoh batasan saat dia berada di lingkungan pergaulan dengan tetangga sekitar rumah, pergaulan dengan rekan kerja, kenalan di club olahraga, atau hubungan sesama wali murid termasuk juga interaksi dirinya dengan dunia luar melalui media sosial. Semua harus ada batasan agar wilayah privasi dirinya dan keluarga dapat terjaga. Keep smiling "Put a smile on that face" Ada yang sudah menonton film Joker? Pasti tahu tentang kalimat tadi. Itu adalah salah satu film terbaik karena banyak terdapat pesan mendalam. Yang paling menarik adalah kebiasaan tersenyum dan tertawanya yang merupakan luapan dari emosi negatif dan kekesalan terhadap himpitan hidup yang dialaminya. Senyum yang seharusnya menjadi obat bila dilakukannya tulus dari dalam hati. Senyum yang tulus adalah satu cara ampuh untuk 134 Warna Warni Kasih Bunda
mendoktrin pikiran dan memberi semangat baru bagi diri dan orang disekitar kita terlebih lagi bagi kita para ibu yang menghadapi setumpuk aktifitas di tiap harinya. Stop Complaining Mengeluh dapat membuat suatu pekerjaan terasa lebih berat dan melemahkan semangat diri. Perbuatan yang kadang dilakukan untuk mendapat simpati namun dengan cara yang kurang tepat. Kebiasaan yang muncul saat diri merasa lelah ataupun tertekan. Bayangkan saja bila seorang Ibu mengeluh sepanjang waktu karena pekerjaan rumah yang menumpuk, kurangnya waktu istirahat, anak-anak yang rewel dan sulit diatur maka dapat dipastikan hal itu juga akan berdampak negatif bagi dirinya juga orang-orang disekitarnya. Lalu, masih ingin mengeluh? Memaafkan Memaafkan adalan satu sikap yang mampu meneduhkan hati. Maaf yang memuliakan si pemberi dan penerimanya. Meskipun tak mudah untuk dilakukan namun besar dampak positifnya karena mampu menghadirkan ketenangan batin. Maaf bukan hanya tentang menerima kekurangan orang lain namun justru memberi ruang diri untuk mengenali sebelum 135
menghakimi. Bersyukur Berdoa merupakan salah satu cara untuk menyampaikan rasa syukur kita kepada Tuhan. Seorang ibu yang selalu bersyukur, kemudian mengajarkan anak-anaknya untuk bersyukur dengan cara yang sederhana seperti makanan yang layak, tidur yang nyenyak, kesempatan belajar, kemampuan untuk berbagi, kebersamaan dengan keluarga akan menjadikan anak tersebut tumbuh menjadi manusia yang bisa menghargai setiap hal yang hadir dalam hidupnya. Ibu yang bahagia adalah cermin bagi keluarganya. Seorang ibu punya tugas untuk menjaga dirinya karena emosi yang ada padanya akan mempengaruhi kondisi rumah dan tentu anak-anaknya. 136 Warna Warni Kasih Bunda
Terima Kasih Untukmu Ibu... Semua ini untukmu Mulai dari barisan kata perkata, kalimat, hingga paragraf Ibu... Semua ini untukmu Mulai dari rasa sayang, rasa cinta hingga rindu kami yang mendalam Ibu... Semua ini untukmu Kata maaf, senandung doa dan harapan dari kami anak- anakmu Ibu, kami sadar bahwa takkan ada yang dapat membalas semua jasa-jasamu. Pengorbananmu saat melahirkan kami, jerih payahmu dalam membesarkan kami sama sekali tak akan terbalaskan. Kami hanya mampu mengucapkan rasa syukur pada Allah yang telah menganugerahi kami seorang Ibu sepertimu. Doa terbaik kami panjatkan untukmu agar Allah 137
selalu melindungimu dimanapun engkau berada. Kata demi kata dalam tulisan ini terangkai bersama air mata yang mengalir. Khayalan pun terbang ke saat dimana kami masih digendonganmu, masih dipapahmu saat berjalan, masih disuapi saat makan makanan lembut itu, masih mencari dirimu saat terbangun dari tidur. Apa jadinya kami tanpa dirimu, Ibu? Kami bukanlah apa-apa tanpamu. Kami malu karena pernah merasa sombong atas pencapaian kami di dunia. Kami malu setelah menyadari kalau yang utama adalah pencapaian atas ridhomu. Ibu, terimalah persembahan dariku, dari kami. Tulisan yang kami susun untukmu Ibuku dan untuk seluruh Ibu di muka bumi. Kemuliaanmu tiada tara. 138 Warna Warni Kasih Bunda
Bab V Perjuangan Kaum Ibu Heni Novita Sari 139
140 Warna Warni Kasih Bunda
Pola Asuh Orang Tua di Zaman Milenial Anak adalah anugerah Tuhan yang dititipkan kepada orang tua. Dia tumbuh tergantung pada bagaimana pola asuh orang tua yang diberikan. Orang tua menjadu guru pertama bagi pembentuk kepribadian anak. Mendidik anak era milenial saat ini perlu ekstra sabar. Anak zaman now mungkin tak lagi suka diceramahi melulu. Mereka butuh model teladan yang bisa mereka tiru dengan baik. Orang tua, dalam hal ini, adalah kunci teladan bagi anak-anak. Mengapa? Karena lingkungan utama pembentuk kepribadian anak terletak pada orang tua, bukan? Orang tua adalah satu-satunya yang bisa membawa anak ke suatu perubahan diri yang positif & jauh dari pengaruh digital era masa kini. Peran orang tua sangatlah berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Inilah tantangan bagi orang tua & pendidik sekolah. Pola asuh anak era milenial juga diperlukan teknik & hal- hal baru seiring perkembangan zaman. Inilah pentingnya orang 141
tua senantiasa harus mau terus belajar mengikuti perkembangan zaman yang edukatif, kreatif, & inovatif dalam mendidik anak yang berakhlakul karimah. Kak Rio, praktisi Psikologi anak & remaja, mengatakan bahwa "Anak bukan butuh suruhan, tapi anak butuh panutan. Anak bukan hanya butuh perintah tapi juga contoh." Setujukah? Nah, bagaimana memulainya ya? Mulailah dengan senyuman. Orang tua zaman modernisasi dewasa ini pasti sibuk bekerja. Tidak hanya ayah, bunda pun turut sibuk berkarir ya? Tanpa disadari, pulang kerja, orang tua terasa lelah & penat, Sedangkan anak butuh perhatian, family time, & juga sambutan hangat dari orang tua. Tersenyumlah ayah bunda meski penat, cape, & suasana hati datang tak menentu. Anak butuh kehangatan & kasih sayangmu. Senyuman banyak memperkuat energi. Senyuman dapat memproduksi hormon cinta (oksitoksin), syaraf kita pun jadi sehat. Banyaklah tertawa & jangan serius-serius kepada anak. Ayah dan bunda, anak butuh surprisemu. Senyumlah, anak adalah anugerah & karunia Tuhan yang tak terhingga. Anak ingin bahagia. Yang kedua, ayah dan bunda, ajaklah anak menikmati travelling. Manfaat traveling bisa memperkuat oksitoksin dibandingkan banyak les atau bimbel setiap harinya. Bahagiakanlah keluarga Anda ya. Caranya gimana oksitoksin muncul? Ekspresi, kata, & kelakuan 142 Warna Warni Kasih Bunda
bisa dilihat & terpancar atau tidak oksitoksinnya. Gesture suara juga menunjukkan apakah anak bahagia atau tidak, iya kan? Ayah dan bunda, jadilah teladan untuk anak dengan memberikan contoh yang baik. Tunjukkanlah bahagianya & tidak menceramahinya. To love, stop comparing your children. Yuk, berlatihlah bahagia dengan gesture & ekspresi bahagiamu, ayah dan bunda. Seperti lirik lagu Just The Way You Are (Billy Joel) I said I love you and that's forever And this I promise from the heart I could not love you any better I love you just the way you are 143
Perjuangan Seorang Ibu Dalam Membesarkan Anak "Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan,........." (QS. Al-Ahqaf : 15). Anak adalah anugerah Tuhan yang diberikan kepada orang tua. Keluarga tentu akan terasa lengkap dengan kehadiran seorang anak. Cinta dan kasih sayang orang tua akan tercurah mengalir penuh hanya untuk anak. Di sinilah peran orang tua sangat penting dalam mendidik dan membesarkan anak. Ketika buah hati hadir di dalam suatu keluarga, orang tua mulai membagi peran dan tanggung jawab. Apalagi di zaman milenial ini, tidak hanya bapak sebagai breadwinner, ibu pun turut bekerja di samping berperan sebagai ibu rumah tangga, isteri, dan ibu bagi anak-anak. Ibu adalah guru terbaik bagi anak. Kehadiran ibu sangat 144 Warna Warni Kasih Bunda
berperan penting dalam pengasuhan anak. Anak-anak cenderung lebih dekat dengan ibunya. Anak-anak akan cenderung meniru tingkah laku orang yang mengasuh mereka atau yang dekat dengan dengan mereka. Dan anak-anak juga akan meniru apa yang mereka lihat dan juga apa yang mereka dengar. Peran ayah dan khususnya ibu harus mampu mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak dengan baik dan benar. Bila pola pengasuhannya baik, pertumbuhan anak akan berkembang baik. Ibu adalah seseorang yang mencintai tanpa syarat. Tuhan telah menakdirkan kaum perempuan sebagai figur ibu yang penuh cinta, perhatian, dan kasih sayang. Setiap 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Peringatan Hari Ibu ini seyogyanya dapat mengukuhkan peran ibu sebagai sumber kasih sayang dan inspirasi, pendidik utama anak-anak bangsa sepanjang masa. Di era milenial ini, peran ibu sebagai pendidik dan penggerak revoluasi mental spiritual sangatlah besar karena memiliki kedekatan emosional dan edukasional dengan anak. Sentuhan kasih sayangnya tak tergantikan oleh siapa pun. Tantangan milenial mendorong kaum ibu untuk lebih edukatif, inovatif, dan kreatif di antara tuntutan zaman yang kian berkembang. Di samping itu, generasi milenial lahir di era digital saat ini. Kaum ibu mau tidak mau harus melek teknologi, meningkatkan edukasi, dan literasi dalam mengikuti peradaban zaman yang tak pasti. Kaum Kartini modern masa kini semakin banyak lahir 145
wanita pekerja. Seiring realita kebutuhan rumah tangga, kaum ibu turut berkontribusi dalam mengisi pembangunan dari ragam perspektif. Dari dimensi ekonomi, kaum ibu berperan sebagai pengelola keuangan rumah tangga. Mulai mengatur kebutuhan keluarga, belanja mingguan, dan keperluan tambahan rumah tangga. Dimensi pendidikan, kaum ibu menjadi guru utama bagi perkembangan anak. Kaum ibu adalah orang terdekat yang mendidik dan mengayomi pertumbuhan anak. Keberhasilan anak terletak pada bagaimana pola asuh ibu kepada anaknya. Dimensi pembentuk karakter anak. Anak lahir laksana kertas putih bersih yang belum dicoreti kata apa pun. Dari mulai lahir hingga tumbuh besar, anak dekat dengan ibunya. Secara tidak langsung anak dapat meniru perilaku ibunya. Ibarat pepatah mengatakan, "buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Kehadiran seorang ayah pun dapat mempengaruhi pembentukan karakter anak sejak dini. Namun, yang paling dekat dengan anak adalah ibu. Di sinilah pentingnya peran ibu menjadi guru utama dalam pembentukan karakter anak yang siap menghadapi masa yang akan datang. Zaman milenial saat ini begitu ragam perjuangan ibu dalam membesarkan anak. Dalam buku Wonderful Mom telah terkumpul tulisan ibu. Berbagai pengalaman dan curhatan ibu dalam membesarkan anak terungkap ragam sebagai berikut: 1. Bunda Tentrie - Ibu berperan ganda 146 Warna Warni Kasih Bunda
".........., aku terbiasa dengan segala kesibukanku. Antara pekerjaan, mengasuh, dan mendidik anak. Semua itu terdapat banyak sekali pelajaran dan kesabaran. Aku sudah menjalani sebagai single parent selama empat tahun. Sebelumnya, selama empat tahun aku menjalaninya dengan penuh tangis, emosi, dan penyesalan. Sekarang kesulitan dan tantangan itu sudah bisa aku lewati. Pengalaman memang guru terbaik. Peran ibu sebagai single parent adalah istimewa lahir batin dan segala sesuatunya harus disyukuri. Apa pun itu karena Tuhan memiliki rencana yang paling indah untuk perjuangan seorang ibu." 2. Bunda Ade - Bahagiaku Bersamamu "Dengan Bismillah, aku pelan-pelan melakukan semua aktivitas mengurus rumah dan bayiku. Selalu berpikiran positif dan ikhlas agar selalu tercipta perasaan bahagia saat bersama sang buah hati. Dua bulan berlalu, masa cutiku telah habis. Namun, keinginan untuk resign dan mengurus buah hati sendiri di rumah semakin kuat. Aku mulai terbiasa dan selalu merindukan masa-masa bersama buah hatiku. Tak ingin aku melewatkan satu hari pun dari setiap tumbuh kembangannya. Akhirnya, aku memutuskan untuk resign dan memulai aktivitas baru sebagai seorang ibu rumah tangga." 3. Bunda Risma - Mengurus Anak Tanpa Asisten "Menjalani kehidupan sebagai full time mom tanpa asisten dan pengasuh membuatku belajar berbagi dengan suami. Di 147
saat suami ada di rumah, anak-anak bisa bermain dengan ayahnya dan aku menyelesaikan pekerjaan rumah yang tertunda." 4. Bunda Lusia - Balada Ibu Dua Batita "Menjalani peran sebagai ibu rumah tangga dengan dua anak usia batita (bawah tiga tahun) tidaklah mudah. Mulai dari jenuhnya menjalani aktivitas domestik rumah tangga yang tidak ada habisnya, sampai harus menghadapi anak- anak yang masih sangat bergantung dengan orang tuanya ini selama 1x24 jam. Hal ini pastinya sangat mengonsumsi jiwa, pikiran, dan tenaga. Terlebih di usia anak pertama menginjak enam bulan, saya resmi menjalani status sebagai anak rantauan. Hidup merantau jauh tanpa sanak keluarga untuk pertama kalinya bagi saya tidaklah mudah dan penuh suka duka. Apalagi kami memutuskan untuk tidak menggunakan jasa asisten rumah tangga. Semua pekerjaan kami tangani berdua." 5. Bunda Khoirunisa - Ibu Sempurna "Aku hanya seorang ibu rumah tangga biasa dengan kes- ibukan yang hampir sama setiap harinya. Aku seorang ibu yang terkadang lelah dengan pekerjaan rumah sehari-harin- ya. Aku seorang ibu yang terkadang masih emosi ketika su- dah menyiapkan berbagai menu dan anak masih saja susah makan. Aku seorang ibu yang setiap sorenya menunggu 148 Warna Warni Kasih Bunda
lehadrian suami untuk sekedar menitipkan anakku sebentar pada ayahnya, agar aku bisa makan dan istirahat sejenak dengan tenang. Meski itu jarang sekali terjadi karena an- naku selalu saja mencariku. Aku tahu sekarang bahwa aku masih jauh dari impian menjadi ibu yang sempurna. Bahkan mungkin aku tidak akan pernah menjadi ibu yang sempurna. Tetapi meski aku bukan ibu yang sempurna, aku adalah ibu yang sebenarnya bagi anak-anakku." 6. Bunda Heni - Perjuangan Seorang Ibu "Sejak anak lahir, saya masih bisa bekerja. Alhamdulillah, saudara dekat saya bersedia membantu. Saya dan suami biasa berangkat kerja ba'da Shubuh. Anak dititipkan ke saudara sebatas waktu kerja saja. Pulang kerja tak menentu. Kadang kala saya sempatkan belanja, berbenah, dan membersihkan rumah sebelum menjemput anak. Hari libur kadang kala di rumah dan bepergian bersama keluarga. Terbayangkah bagaimana situasinya? Menjadi seorang ibu haruslah kuat walau penat terasa tak perlu jadi masalah bukan? Seberat apa pun masalah yang sedang dihadapi, sosok ibu akan selalu memperlihatkan sikap tegar, sikap kuat, dan sikap baik-baik saja. Ketika anak merasa bahagia, orang pertama yang akan lebih bahagia adalah ibu." Subhanallah, perjuangan dan pengorbananmu, ibu. Rasa lelahmu, baik tenaga, waktu, dan pikiran, tentu tak bisa 149
kau hindari, ibu. Apalagi, ketika engkau berjuang sendiri untuk membahagiakan keluarganya. Mulai dari bekerja hingga menaruh perhatian ke anak-anaknya sungguh tak terbayang apa yang kau rasakan, ibu. Terima kasih ibu. Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, beliau berkata, "Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu.'" (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548) 150 Warna Warni Kasih Bunda
Cinta dalam Doa Hari berganti seiring waktu berputar Gelora semangat hidup senantiasa selalu berkobar Ujian hidup menuai ikhtiar & sabar Terselip cinta dalam doa teguh berikrar Ragam aktivitas memendam rindu keluarga Kala titik temu meluap lega Kesempurnaan cinta sungguh memupuk bahagia CintaMu mengalir tak terhingga Semoga semua amal ibadah kepadaMu berbuah syurga Pagi buta tiba berganti hari. Lembaran aktivitas harian dimulai kembali. Menatap hari, mengharap ridho illahi. Sesaat turun rintik hujan berangin dingin nan mendung tipis. Dedaunan berguguran terbawa angin. Menikmati hari libur di rumah bersama suami dan anak 151
adalah anugerah yang tak terhingga dari Allah SWT. Momen libur adalah hal yang membahagiakan bisa berkumpul dengan keluarga. Meluap rindu, nikmati rileks melepas penat kerja, berbagi canda, & tawa dengan anak. Cinta begitu utuh ketika telah menikah. Bersama membangun keluarga tentu tak luput dari kekurangan & keterbatasan. Namun, cinta bisa menutup semua kekurangan menjadi sempurna. Jodoh adalah misteri illahi. Kapan, dimana, & dengan siapa kita menikah adalah rahasia Tuhan. Kriteria pasangan ideal mungkin bisa terlintas dalam benak Anda. Namun, Tuhan telah memberikan jodoh yang terbaik menurut- Nya & bukan menurut keinginan kita. Masa-masa pernikahan telah terlewati. Tantangan, ujian, & masalah bisa datang kepada siapa saja. Banyak kenangan yang tersimpan dalam melewati ragam ujian bahtera keluarga. Susah dan senang menyatu dalam jiwa suami dan isteri. Bahagiamu adalah bahagiaku juga. Dukamu juga bagian dari diriku. Selalu ku sisipkan doa dalam setiap kesempatan. Semangat Lillah karena-Mu senantiasa tak akan pupus asa diraih seiring pergantian hari. Ruang hati untuk keluarga selalu tersimpan rasa rindu dalam doa. Kesibukan sebagai seorang ibu adalah amanah berharga yang dititipkan Tuhan semesta alam. Ibu laksana bumi yang memberikan pupuk cinta kepada anak-anaknya. Betapa pentingnya kehadiran ibu dalam kehidupan kita. 152 Warna Warni Kasih Bunda
Cinta dalam doa sepenuh hati kepada Tuhan. Pasrah berserah diri di hadapan illahi. "Ya Allah, jadikanlah cinta yang Engkau berikan kepada kami dapat membawa keberkahan hidup berkeluarga. Berikanlah kami kesehatan, kekuatan, keselamatan, & kebahagiaan bersama keluarga di dunia dan akhirat," amin yaa robbal'alamin. 153
Rindu Keluarga Hari-hari berganti nuansa Kesibukan kerja tak harus pupus asa Ruang rileks serasa kurang luasa Jarak temu keluarga pun kian aksa Tentu tak ada waktu yang tak bisa Senja berlabuh mendekap rindu keluarga terasa Tak terasa senja sore hari mengakhiri aktivitas kerja harian. Sering rasanya teringat akan anak. Waktu anak terkesan kurang produktif. Sungguh. Di satu sisi, tuntutan profesi mengajar harus berkompetitif seiring perubahan zaman. Di sisi lain, waktu keluarga terasa kurang maksimal. Apalagi sebagai seorang ibu bagi anak-anaknya. Belum lagi, sebagai pegiat literasi. Banyak komunitas menulis yang digeluti. Menulis adalah suatu kenikmatan mengurai hati terdalam kepada-Nya. Situasi profesi agak dilema juga dengan tuntutan profesionalisme sebagai seorang dosen. Harus rajin meneliti, mengisi kegiatan pengabdian masyarakat, aktif mengikuti seminar, pelatihan, & bahkan workshop di tiap semesternya. Belum lagi, waktu tercurah utk urusan lainnya. Fokus utama sebenarnya ingin punya waktu maksimal bersama anak. Bisa menulis seperti sedia kala. 154 Warna Warni Kasih Bunda
Pintar berbagi perhatian & disiplin waktu menjadi indikator utama untuk memenuhi semua aktivitas. Penuh perjuangan. Titik jenuh kesibukan kadang memendam rindu rileksasi & ingin berkumpul dengan keluarga. Bermunajat kepada Guru Kehidupan, Allah SWT, sungguh tiada putus menuju kepasrahan diri dari banyaknya kekurangan. jam ngajar dipadatkan, waktu keluarga diperbanyak, dan pengembangan profesionalisme dikemas Alhasil, sesederhana mungkin. Yang tidak bisa harus diusahakan. Walaupun belum maksimal, insya Allah, secara bertahap semua aktivitas bisa dimaksimalkan. Insya Allah, di balik kesulitan ada kemudahan. Selagi bisa dikerjakan, berusaha dijalankan walau terasa sulit. Namun, bila takdir Tuhan berkata lain, insya Allah, saya ikuti yang terbaik menurut-Nya. Wallahu'alam bishawab. Really love my family ❤❤ 155
Supermom Ibu adalah orang yang pertama mencintai kita apa adanya dan rela mengorbankan jiwa raganya dalam membimbing dan membesarkan anak. Tidak hanya itu, kaum ibu pun banyak yang aktif bekerja. Pasti sibuk, repot, perlu ekstra energi, kondisi sehat, dan disiplin waktu dalam segala hal. Menjadi seorang ibu adalah sebuah pengalaman yang berharga. Dalam kondisi apa pun, kaum ibu tetap berusaha memaksimalkan ragam aktivitas. Sekali lagi, menjadi seorang ibu adalah amanah. Sesibuk apa pun kaum ibu haruslah mampu membagi waktu dan perhatian untuk anak, suami, urusan kerja, dan rumah tangga. Penuh perjuangan waktu untuk keluarga, menulis, dan bekerja. Menulis memerlukan stimulus positif untuk membuat pikiran, ide, dan hati tercurah mengalir. Pengalaman saya dalam hal menulis cukup seru, menantang, dan penuh warna. Mengapa? Iya, waktu terbagi untuk urusan kerja, ibu rumah tangga, anak, keluarga, dan belajar menulis. Waktu bagi saya sangat berharga untuk menjadi supermom tanpa asisten rumah tangga. Pagi buta siap beraktivitas hingga jelang senja sore hari, kadang kala larut malam sampai rumah. Sejak lahir, anak 156 Warna Warni Kasih Bunda
dititipkan dengan saudara terdekat ketika bekerja. Kapan waktu menulisnya ya? Kadang saya curi waktu luang di pagi hari, siang ba'da Dzuhur di sela-sela waktu mengajar, atau ba'da Isya menunggu buah hati tertidur. Alhamdulillah, sembilan belas buku untuk beberapa buku antologi dan buku solo terbit mewarnai perjalanan hidup. Saya pun aktif bergabung di beberapa komunitas. Rasanya menulis itu ibarat makanan hidup sehari-sehari saja. Karya apa pun patut disyukuri karena prosesnya penuh perjuangan dan menjadi kebanggaan tersendiri sebagai supermom. Banyak karya yang terbit tak harus membuat saya berhenti menulis. Saya terus menjajaki literasi dengan beragam keilmuan yang saya minati. Rasanya haus ilmu saja. Menjadi ibu rumah tangga cukup luar biasa perjuangannya dalam memfungsikan semua aktivitas dan berbagi peran dalam satu waktu secara bersamaan. Situasi ini kadang berujung dilema seiring tuntutan profesi dosen semakin berkompetitif dan pentingnya family time. Haruskah berhenti bekerja? Stamina, pikiran, dan hati senantiasa selalu berusaha sehat terjaga dan bahagia. Letih, suasana hati tak menentu, dan situasi yang tak pasti tentu dirasakan pula oleh setiap orang ya. Lalu apa motivasinya untuk menulis? Banyak, Bunda. Pada dasarnya, saya menulis mengalir saja. Writer's block juga kadang saya alami pada saat waktu tersekat karena urusan kerja. 157
Skala prioritas kadang menjadi keputusan akhir. Namun, saya tetap berusaha konsisten mencari jalan keluarnya. Hikmah situasi profesi yang saya jalani ini adalah saya bisa belajar menghargai waktu dan disiplin dalam menyelesaikan tugas kerja, menulis, urusan rumah tangga, berbenah rumah, tugas tambahan wajib dosen (penelitian, pengabdian masyarakat, & seminar/workshop). Luar biasa tantangan yang saya jalani. Semoga saya dapat terus memfungsikan semua peran yang saya emban selama ini, selalu tetap sehat, semangat, & bahagia, amin ya Allah yaa robbal'alamin. 158 Warna Warni Kasih Bunda
Bahagiakah Bunda Hari Ini? "Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar- benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS. Al-Anbiya' :35) Bunda, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua senantiasa selalu sehat, bahagia, & lancar semua urusan, amin. Bahagiakah Bunda hari ini? Pasti jawabannya penuh warna ya. Iya, kondisi kita tentu berbeda. Takdir, masalah, ujian, & urusan yang kita hadapi pun tentu berbeda. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan ya Bunda, amin yaa robbal'alamin. Bahagia adalah penawar rasa yang mampu menggugurkan kegelisahan, kesedihan, & gundah gulana yang melekat urusannya tentang kehidupan di dunia. Kata orang, bahagia itu relatif. Makna bahagia terkesan universal. Dia hadir meluap 159
bisa karena kesuksesan yang tercapai, lulus ujian, kekecewaan yang terobati, atau pun faktor lainnya. Bunda, mau bahagia kan? Bahagia bisa memperkuat energi positif, dapat memproduksi hormon cinta (oksitoksin), syaraf kita menjadi sehat secara kejiwaan & intelektual. Iya, bahagia memang datang secara alami & spontan. Secara sederhana, aura bahagia dapat mudah terpancar bila kita berpikir positif & banyak bersyukur. Idealnya, sesederhana apa pun, kita bisa bahagia. Sebaliknya, jika tidak bahagia, wajah kita mudah merengut, kurang senyum, mudah letih, & lesu berlarut-larut. Secara teori, bicara itu memang mudah ya? Prakteknya saja butuh proses dan sabar dari segala warna warni kehidupan. Namun, bila kita tidak berusaha mencoba membahagiakan diri kita, siapa lagi kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri, iya kan? Kita tak mungkin bergantung pada orang lain kan? Kita harus bisa menolong diri sendiri walau kesulitan memuncak sekalipun. Bila orang lain bisa membantu kita, itu adalah anugerah dari Tuhan bahwa Dia masih menyayangi kita. Sesungguhnya Allah Maha Baik & Maha Cinta atas segala sesuatu. Di saat kita sering berkeluh kesah, putus asa, & berlumuran dosa, Tuhan Maha Pemaaf dan tidak menyegerakan siksaan serta mengampuni dosa-dosa kita. 160 Warna Warni Kasih Bunda
Hidup ini lekat dengan ujian. Apa pun yang kita hadapi, ujian adalah bagian dari proses pembelajaran & kematangan diri. Sikap sabar, syukur, & pada akhirnya bahagia dapat menambah kecintaan kita kepada Guru Kehidupan, Allah taala, dan insya Allah membawa kehidupan kita ke arah yang lebih baik. 161
Yuk, Hidup produktif! Hidup tak selamanya berjalan mulus tanpa kendala. Ragam rasa bisa saja singgah di hati, Bunda. Belum lagi masalah datang silih berganti. Namun, hal ini tidak membuat hidup Bunda redup kan? Hidup punya warna. Apa pun yang Bunda rasakan adalah bagian dari hidup. Hidup juga bagian dari ujian. Tak luput godaan dan cobaan. Yang pasti, ada hikmah dan sisi positif di balik ujian Tuhan. Rasa cape, lelah, & mengeluh adalah hal yang kerap kali terjadi pada diri kita. Tentu hidup tak akan terasa produktif bila kita sering berkeluh kesah. Sikap positif, nuansa semangat, & daya juang sangat menentukan kualitas hidup kita. Bunda mau bahagia? Kuncinya ada di tangan Bunda sendiri. Semua bergantung pada D-UI-T, Bunda. DUIT? Iya, Doa-Usaha-Ikhtiar-Tawakal, hehehe... Bahagiakanlah diri Bunda ya. Biarlah skenario cobaan dan ujian hadir dalam kehidupan Bunda. Tak ada kata terlambat untuk membuat hidup Bunda lebih berkualitas. Mau? Yuk, coba simak tips berikut ya. Pertama, gali hobi dan potensi diri Bunda. Lakukan dan 162 Warna Warni Kasih Bunda
tekuni apa pun yang Bunda sukai. Insya Allah, bila dijalani dan ditekuni dengan sungguh-sungguh akan berbuah manfaat. Terlebih lagi, hidup Bunda akan jauh lebih produktif dari sebelumnya. Misalnya, olahraga, menulis, menjahit, dan lain sebagainya. Ingat, hobi dan potensi yang rajin diasah akan membuat Bunda lebih kreatif & inovatif. Kedua, buatlah something NEW dalam hidup Bunda. Bunda merasa monoton, jenuh, kurang bersemangat? Cari dan galilah lagi something NEW yang bisa Bunda kreasikan selain aktivitas yang Bunda tekuni. Tak usah yang mahal-mahal. Sebagai contoh, Bunda bisa kembangkan kemampuan menulis selain menjadi karyawan atau apa pun profesi Bunda saat ini, Setujukah? Yuk, kita kembangkan potensi, Bunda. Ketiga, tetapkan rencana & tujuan, Bunda. Apa pun yang Bunda rencanakan adalah apa yang Bunda inginkan. Pastikan bisa membawa hidup Bunda lebih berarti & penuh makna. Keempat dan seterusnya...? Ayo, kita buat list sendiri ya, Bunda? Mau kreatif, inovatif, dan produktif? Monggo, dipikirkan rencana tips keempat dan berikutnya menurut versi Bunda ya. Pastinya, rencana yang kita buat tergantung pada usaha kita dan kehendak Tuhan pada akhirnya. Yuk, kita renungkan bersama secara rileks dan santai untuk masa hidup yang lebih berarti. Mulailah dari sekarang, Bunda. Keep healthy dan positive thinking. Don't forget to brighten up your day. Keep smiling. 163
Ketahanmalangan Suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berat cobaannya?" Rasulullah SAW menjawab: "Para nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian yang sesudah mereka secara berurutan berdasarkan tingkat kesalehannya. Seseorang akan diberikan ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikit pun." (HR Bukhari) "Sebagai seorang ibu, aku pun mendapat izin dari suami untuk menjadi work at home mom. Pimpinan kantor pun mengizinkan hal tersebut. Dari posisi awal bekerja sebagai desain grafis, aku dipindah tugaskan sebagai social media marketing strategist, di mana pekerjaan ini cukup menantang bagiku. Karena ilmu digital marketing yang masih minim. Tapi seiring berjalannya waktu dengan posisiku selalu di rumah, aku punya banyak waktu mengisi waktu luang saat anak tidur dengan mengikuti kelas online tentang digital marketing maupun membaca segala materi berkaitan dengannya," kata 164 Warna Warni Kasih Bunda
Bunda Dessi. "Menjalani kehidupan sebagai full time mom tanpa asisten dan pengasuh membuatku belajar berbagi dengan suami. Di saat suami ada di rumah, anak-anak bisa bermain dengan ayahnya dan aku menyelesaikan pekerjaan rumah yang tertunda. Untuk ibu yang aktifitasnya padat di dalam rumah seperti aku tentu sangat membutuhkan waktu untuk me time agar tetap 'waras' di dalam rumah," Bunda Risma menambahkan. Menjadi seorang ibu senantiasa harus selalu siap mengemban ragam tugas apa pun. Ibu laksana manusia super yang mampu menjalankan semua pekerjaan meski suasana hati datang tak menentu. Bunda, menjadi ibu rumah tangga memang tidaklah mudah. Mengatur manajemen rumah, mengasuh anak, menyiapkan segala kebutuhan keluarga, dan belum lagi aktif bekerja. Sabar dan bahagia menjadi bumbu cinta tanpa syarat yang perlu dimiliki seorang ibu. Bunda, peran ibu akan tetap sama dari masa ke masa meski ibu masa kini akan menghadapi tantangan berbeda. Kemampuan bisa mengurus anak saja tentu tidaklah cukup, seorang ibu senantiasa perlu mengupgrade wawasan dan pengetahuannya dalam memahami perkembangan teknologi dan informasi di era milenial saat ini. Tantangan menjadi ibu masa kini secara tak langsung mengajak kaum ibu untuk dapat 165
berpikir luas terhadap perkembangan global, khususnya anak generasi milenial yang kelak tumbuh besar di masa depan. Dunia gadget pula menjadi bagian perkembangan era digital di antara generasi milenial. Bunda, di kala godaan, cobaan, dan ujian hadir silih berganti, bisa saja, kita bahagia atau pun duka. Tak terasa, tangis dan tawa penuh warna. Mental pun terasa teruji. Mungkin kita mudah menyerah, putus asa, atau sebaliknya tetap bertahan & mampu hadapi masalah. Jadi, seberapa kuatkah kita dapat bertahan dalam suatu ujian, sampai pada akhirnya kita dapat keluar dari masalah, mundur di tengah jalan atau mungkin tidak mau menerima tantangan sedikit pun? Bunda, orang yang dapat mengatasi kesulitan apa pun dengan baik adalah orang-orang yang memiliki daya tahan tinggi yang kuat dan kemampuan kontrol emosi yang matang. Inilah yang disebut ketahanmalangan (adversity quotient). Membangun ketahanmalangan, seseorang akan mampu bertahan dalam menghadapi segala permasalahan hidupnya. Istilah ketahanmalangan adalah bagaimana seseorang memiliki daya tahan tinggi atau tahan banting untuk menghadapi kesulitan, hambatan, dan akan terus berusaha mencari jalan keluar dari permasalahan meski ditempa ujian bertubi-tubi. Hidup itu memang tak selalu berjalan mulus. Seberat 166 Warna Warni Kasih Bunda
apa pun ujian yang kita hadapi tentu tidak seberat ujian para Nabi, Rasulullah SAW, dan sahabat-sahabatnya. Ujian apa pun yang datang kepada kita adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Guru Kehidupan, Allah SWT. Ujian adalah pembelajaran yang berharga untuk bisa membuat diri kita lebih baik lagi. Membangun ketahanmalangan bisa menguatkan diri kita dari kondisi yang lemah & keputusasaan. Bunda, semoga Allah SWT selalu memberikan kita kesehatan, kekuatan, kebahagiaan, & keselamatan di dunia dan akhirat sebagai seorang ibu yang amanah, amin ya Allah yaa robbal'alamin. 167
Bekerja Atau Hanya Menjadi Ibu Rumah Tangga Ya? "Sayang banget lho kalau pendidikan tinggi hanya sebatas ibu rumah tangga," ungkap wanita karir. "Kayaknya saya ingin fokus merawat dan membesarkan anak-anak saja. Mereka butuh kehadiran sosok ibu. Perhatian ibu juga tidak bisa digantikan dengan uang," sahut ibu rumah tangga. Ada lagi seorang ibu yang berkata sebagai berikut: "Saya tamatan S2 & belum bisa bekerja. Suami saya PNS, sibuk kerja, & sering pindah ke luar kota. Suatu saat, saya bisa buka kursus atau online course sambil menunggu anak sudah besar nanti. Insya Allah ada jalan yang lebih baik," kata sang ibu yang intelek. Sebagian berpendapat bahwa setelah menikah, wanita lebih baik meninggalkan kariernya dan fokus mengurus keluarga. Wanita lebih baik meninggalkan kariernya dan fokus mengurus keluarga. Di sisi lain, ada pula berpendapat kalau wanita memiliki kebebasan untuk bisa menjalani kedua dunia itu secara bersamaan. 168 Warna Warni Kasih Bunda
Pilihan mana pun tidak menjadi masalah. Ini bukan tentang benar atau salah. Semua pilihan punya resiko sendiri- sendiri, jadi tak perlu dipertentangkan. Kesempatan bekerja bagi kaum ibu rumah tangga bergantung pada ridho suami. Pada dasarnya, kaum ibu bekerja untuk bisa membantu suami & beribadah kepada Allah semata. Zaman Kartini modern saat ini banyak kaum ibu yang aktif bekerja. Di tengah persaingan global & kemajuan teknologi, kaum ibu bisa survive mengembangkan wirausaha & berkarya selain mampu bekerja di perkantoran atau pun institusi. Sungguh luar biasa kaum ibu. Mereka dilahirkan laksana wonder woman, serba bisa, & punya kemampuan multitasking. Lalu, bagaimana dengan kaum ibu yang belum bekerja? Tidak masalah ya, bunda. Semua bergantung ridho suami, kondisi, kesempatan, & pada akhirnya takdir Tuhanlah yang menentukan. Bisa bekerja atau tidak, kita jalani hidup ini hanyalah untuk beribadah kepada Guru Kehidupan, Allah SWT. Menjalankan peran ibu bagi anak-anak dan juga peran isteri untuk suami merupakan hak yang luar biasa, apalagi untuk sekalian bekerja. Baik menjadi stay-at-home mom atau bunda yang berkarir, keduanya memiliki kesamaan: membutuhkan manajemen waktu yang tepat. Keduanya sama-sama produktif. tentu akan berusaha semaksimal mungkin agar dapat berperan ganda, sebagai Bagi single mom, mereka 169
sumber pencari nafkah dan juga sebagai pengurus rumah tangga. Mereka lakukan ini adalah untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya, mulai dari kasih sayang, kebutuhan hidup, hingga pendidikan. Ini bukanlah hal yang mudah untuk mereka. Meskipun berat, single mom tentu harus tetap teguh dan mampu menjalani kondisi tersebut. Insya Allah, Tuhan Maha Baik di balik daya juang single mom. Kesediaan waktu, ruang rileks, & kesehatan adalah kebutuhan penting bagi seorang ibu. Profesi mereka begitu produktif. Sosok ibu adalah manusia biasa juga. Rasa lelah & ragam suasana hati pasti singgah silih berganti walau tak menjadi kendala. Ibu adalah seorang wanita perkasa, tegar, & penuh kasih sayang. Figur ibu laksana malaikat dari Tuhan. Menjadi apa pun kita, hidup adalah amanah. Sekuat apa pun kita sebagai kaum ibu, Tuhan telah memberikan yang terbaik bagi kehidupan kita. Semoga kita bisa menjadi sosok ibu yang amanah dan istiqomah dalam melengkapi peran keluarga di era milenial saat ini. Penuh tantangan & perlu kemajuan. 170 Warna Warni Kasih Bunda
Hidup Berkeluarga Hari-hari berganti nuansa Kesibukan kerja tak harus pupus asa Ruang rileks serasa kurang luasa Jarak temu keluarga pun kian aksa Tentu tak ada waktu yang tak bisa Senja berlabuh mendekap rindu keluarga terasa Tuhan mengirimkan jodoh atas skenario-Nya. Perjalanan meraih jodoh adalah rahasia Tuhan. Butuh sabar, ikhtiar, & tak luput doa menuju keridhoan-Nya. Banyak di antara kita mungkin harus melewati proses panjang untuk menggapai jodoh pilihan-Nya. Atau bahkan proses sebaliknya. Setiap orang tentu mendambakan pasangan yang ideal. Namun, jodoh adalah garis takdir-Nya. Bunda, hidup ini rasanya tak bermakna tanpa kehadiran cinta. Cinta terlihat sempurna ketika jodoh hadir atas ridho- Nya. Pernikahan menjadi kesempurnaan ibadah kita kepada Allah SWT. Gerbang pernikahan adalah kehidupan berkeluarga. Ada suami, isteri, & anak. Kemudian tumbuh kembang lagi keluarga baru dari anak dan seterusnya. Nuansa hidup terasa lebih berwarna & penuh cerita. Bunda, pernikahan laksana sekolah kehidupan. Tak 171
luput juang meniti ridho Tuhan. Ujian & cobaan hadir sebagai bumbu hidup untuk terus belajar. Perbedaan sifat, karakter, & kepribadian bisa saja menyatu berbaur dalam diri pasangan suami isteri. Kekurangan dalam diri pun muncul satu sama lain. Kebiasaan & gaya hidup mungkin pula berbeda. Dalam buku Yuk Siap Nikah dipaparkan bahwa hidup adalah perjalanan. Pernikahan pun merupakan bagian dari perjalanan hidup yang membutuhkan proses pembelajaran. Mulai memasuki jenjang pernikahan, awal pernikahan hingga akhir hayat pernikahan. Masalah pasti muncul kapan saja. Masalah tidak mengenal usia, status, kalangan junior, maupun senior. Masalah pada tingkat pernikahan bgitu warna-warni. Kematangan pola pikir dan kedewasaan menentukan setiap permasalahan hidup. Bunda, ikrar menikah tak sekedar kata cinta. Ada kelebihan & ada pula kekurangan dalam kehidupan rumah tangga. Daya juangku mungkin tak sekuat asamu sebagai pencari nafkah. Tanggapan hati sebagai seorang perempuan mungkin berbeda dengan caramu. Bagaimana nalarku berjalan mungkin pula kurang terukur dalam jangkauan logikamu sebagai seorang imam. Bunda, sungguh, sepasang suami isteri tercipta saling melengkapi satu sama lain. Pernikahan menjadi ladang ibadah kepada Allah semata. Apa pun kondisi rumah tangga yang kita jalani adalah semata-mata karena cinta kita kepada Guru 172 Warna Warni Kasih Bunda
Kehidupan, Allah SWT. Pada akhirnya, hidup berkeluarga adalah surga kecil dari Allah SWT. Semoga berbuah berkah & bahagia bersama keluarga di dunia & akhirat, amin allahumma amin. "Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah dalam melaksanakannya." (QS. Thaha : 132) 173
Tips Membina Keluarga Bahagia Secara Islami "Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (Q.S. At-Tahrim: 6). Banyak permasalahan keluarga yang terjadi di era zaman now. Problema kekinian pun terjadi dari ragam kasus. Di televisi begitu marak kasus kekerasan dalam rumah tangga, perselingkuhan, perceraian, kekerasan orang tua terhadap anak, dan lain sebagainya. Begitu miris nan pilu melihat dan mendengar fenomena kegagalan dalam berumah tangga. Belum lagi, kids zaman now, maraknya perkembangan digital, anak-anak usia balita ke atas turut melek teknologi. Beda halnya dengan masa kecil generasi sebelumnya, mereka bermain bebas dengan teman-temannya tanpa terinvasi dunia 174 Warna Warni Kasih Bunda
gadget. Lingkungan keluarga menjadi sekolah pertama bagi perkembangan anak yang diberikan Ayah dan Bunda di rumah. Ada ungkapan mengatakan bahwa, "Rumahku adalah istanaku." Rumah adalah tempat berkumpulnya orang tua dan anak. Di sinilah anak dapat melepas rindu akan kehadiran Ayah dan Bundanya di antara kesibukan kerja. Menurut Bunda Heni dalam buku Antologi Ruang Tengah (Cerita Cinta Keluarga) yang berjudul "Rumahku, Keluargaku," rumah sebagai simbol ketenangan, sumber inspirasi, dan energi. Rumah adalah segala-galanya. Rumah pula sebagai pembuka rida Allah SWT. Ini berarti bahwa rumah adalah kunci sekolah kehidupan Ayah, Bunda, dan anak dalam membangun keluarga bahagia menuju keridaan Allah Ta'ala. Ayah dan Bunda menjadi guru utama untuk membimbing anak yang bahagia, sholeh/sholehah, dan berakhlakul karimah. Anak adalah salah satu elemen penting dari keluarga. Diriwayatkan oleh Dailami, dari Ibn Asaskir, Rasulullah SAW bersabda: "Ada empat kunci kebahagiaan bagi seseorang muslim, yaitu mempunyai isteri yang salehah, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik, dan pekerjaan yang tetap di negerinya sendiri." Dalam buku Tuhan Pantaskah Aku Mengeluh? Vera Itabiliana Hadiwidjojo, seorang pakar psikolog anak dan remaja, menegaskan bahwa "Medsos menjadi alat bagi anak untuk mencari perhatian dan mendapatkan respon dari lingkungan." 175
Ditambah lagi dengan pendapat dari Najelaa Shihab, pakar Pendidikan dan parenting, berkata bahwa "Tantangan utama para ibu saat ini adalah perubahan dunia yang sangat cepat, termasuk perubahan dari masa lalu hingga sekarang atau masa yang akan mendatang." Figur ibu sungguh memegang peran vital dalam membimbing, mengarahkan, dan pada akhirnya membesarkan anak ke masa mendatang. Belum lagi peran ayah yang mungkin tak sekedar sebagai breadwinner. Namun, ibu memiliki kontribusi besar dalam mendidik anak sebagai pemimpin Menurut Prof. M. Quraish Shibab dalam bukunya Kak Rio yang berjudul Responsimpel Parents, dikisahkan pada suatu majlis, Nabi dan para sahabat berkumpul. Kemudian beliau bersabda, "Hormatilah anak-anakmu dan didiklah mereka. Allah memberi rahmat kepada seseorang yang membantu anaknya sehingga sang anak dapat erbakti kepadanya." Sahabat bertanya, "Bagaimana cara membantunya?" Beliau menjawab, "Menerima usahanya walaupun kecil, memaafkan kekeliruannya, tidak membebaninya dengan beban yang berat, tidak memakinya dengan makian yang menyakiti hati." Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW Pernah bersabda, "Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla akan mengangkat derajat 176 Warna Warni Kasih Bunda
seorang hamba yang shalih di surga." Hamba itu kemudian berkata, "Wahai Rabb, dari mana semua ini?" maka Allah berfirman, "Dari anakmu yang selalu memintakan ampun untukmu." Anak adalah investasi akhirat. Dengan memiliki anak yang shalih dan shalihah akan memberikan kesempatan kepada kedua orang tua untuk mendapatkan surga di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda, "Di hari kiamat nanti orang-orang disuruh masuk ke dalam surga, namun mereka berkata: wahai Tuhan kami, kami akan masuk setelah ayah dan ibu kami masuk lebih dahulu. Kemudian ayah dan ibu mereka datang. Maka Allah berfirman: Kenapa mereka masih belum masuk ke dalam surga, masuklah kamu semua ke dalam surga. Mereka menjawab: wahai Tuhan kami, bagaimana nasib ayah dan ibu kami? Kemudian Allah menjawab: masuklah kamu dan orang tuamu ke dalam surga" (HR. Imam Ahmad dalam musnadnya). Yuk Ayah Bunda, menjadi pribadi yang responsible juga berpikiran simpel. Mari kita menjadi orang tua yang #responsimpel. Keluarga Bahagia yang Islami perlu dimulai dari Ayah dan Bunda. 177
178 Warna Warni Kasih Bunda
Bab VI Semurni Cinta Gisel Ayu Daus Hariani 179
180 Warna Warni Kasih Bunda
Cinta Ibu Wanita Impian Gundukan tanah yang ditutupi bermacam bunga jelas masih segar terlihat. Ratusan orang dari berbagai usia dan bermacam latar belakang ekonomi masih memenuhi pemakaman sederhana itu. Isak tangis terdengar bersahutan seakan tak rela melepas kepergian wanita yang selalu jadi impian. "Baru kemarin ibu minta dibikinin soto ayam kesukaannya" suara serak mbok Mien disela isak tangisnya. "Sudah, bantu doa saja biar jalannya lancar menuju surga" sahut salah seorang kerabatnya. Cuaca sejuk mengiringi prosesi pemakaman wanita yang sudah kuanggap sebagai orang tua. Sumarni jelas tertulis nama wanita itu beserta tempat serta tanggal lahir Cimahi 9 Agustus 1961 dan wafatnya Jakarta 23 Agustus 2018 di nisan sementara yang terbuat dari papan. Satu persatu orang mulai meninggalkan makam ini, hanya beberapa yang masih enggan beranjak termasuk diriku yang masih berharap dia hidup kembali. Berat kehilangan 181
seseorang yang setiap saat mau dengan tulus mendengarkan keluh kesah kita. Masih teringat tatapan tajam dari balik mata indah wanita yang sering membuatku tidak bisa berkutik tentang hidup ini. Sakit yang berkepanjangan membuat wajah wanita ini terlihat lebih tirus tetapi semangat hidupnya tak pernah surut oleh komplikasi penyakit diabetes dan darah tinggi. Seminggu sebelum kepergiaannya kudapati kabar tentang wanita yang kupanggil emak, opname dan tak sadarkan diri. Segera Gisel mengatur rencana menjenguk dengan beberapa teman. Perjalanan menuju RS Permata memakan waktu kurang lebih sejam dari tempat tinggalnya, belum cukup kemacetan ini membuat kepalanya semakin pusing. Selang berapa waktu gadis itu sudah berada diantara pengunjung. Doa tak putus keluar dari mulutku berharap Marni sadar dan kembali sehat seperti sediakala. Namun, langkahnya terhenti saat yang didapati hanya mesin deteksi jantung dan suara napas berbunyi tak beraturan. Marni hidup dengan bantuan alat yang bikin kepala Gisel bertambah pusing melihat selang serta kabel menempel ditubuhnya...belum lagi suara berisik suster yang mengingatkan batas waktu berada diruangan ini. "Jangan kelamaan ya, gantian dengan yang lain". 182 Warna Warni Kasih Bunda
Kubalas dengan senyum tanda setuju. Lama ditatapnya wajah wanita setengah baya ini penuh duka. Gisel memegang tangan Marni yang mulai keriput, sentuhan tangan gadis itu seakan mengaliri ribuan voltage kasih sayang entah kekuatan dari mana yang membuat Marni terbangun dan membuka matanya. "Maak, ini Gisel" suara gadis itu tercekat menahan tangis. Marni hanya menatap tajam tidak percaya melihat ke arahku seakan ingin mengutarakan isi hatinya. Suara Gisel semakin keras dengan tangis yang tidak tertahan dan air mata keluar dari bendungannya. " Mak ini Giseel, Mak!" gadis itu coba meyakinkannya. Marni begitu biasa dipanggil seakan diam seribu basa hanya air yang menetes dipelupuk matanya. Itu sebagai ungkapan bahwa wanita paruh baya menyadari kehadiran Gisel sebagai anak yang dirindukan. Menyadari suara tangisnya mengganggu semua orang, kepala suster menyuruh keamanan membawa Gisel keluar ruangan. "Mbak, tadikan sudah diingetin jangan berisik!" suara ketus Kepala Suster. 183
"Ayo Mbak, lewat sini!" suara tegas menyuruhku pergi. Dengan langkah gontai Gisel mengikuti saran Pak Satpam untuk meninggalkan ruangan ini seiring tatapan Marni yang tak bisa dimengerti. Diluar masih banyak orang berkumpul menunggu antrian jenguk, diantara pengunjung ada beberapa yang dikenalnya. Mereka yang datang menjenguk kebanyakan adalah muridnya semasa mengajar di sekolah menengah atas di pinggiran kota Jakarta. Salah seorang petugas keamanan mencari tahu siapakah Marni sebenarnya, "Mbak, emangnya Bu Marni pejabat ya?" suara penasaran begitu jelas terdengar. "Bukan, dia guru" suaraku datar. "Cuma guru aja begini ramenya...gimana pejabat" suara pengunjung lain menyela perbincangan kami. "Ibu itu orang baik, selalu nganggap kita anaknya... makanya banyak yang suka. Wanita idaman banget!" seru Cici teman sekelasku. Kami semua murid menyayanginya melebihi kandung, tegas berwibawa dan pastinya keibuan. Berperawakan tinggi tegap serta intonasi bicara yang tegas membuat Marni 184 Warna Warni Kasih Bunda ibu
lebih menyerupai polwan dibanding seorang guru. Karena penampilan inilah Marni disegani murid, rekan kerja dan orang tua murid. Hampir semua penghuni sekolah menghormatinya, kategori wanita yang diidamkan tapi entah mengapa disisa hidupnya lebih memilih sendiri... Tanda cinta Di kejauhan sayup terdengar suara ayat suci Alquran dilantunkan, kucoba mendatangi rumah mungil berpagar putih tempat diadakannya tahlilan memperingati seminggu wafatnya Marni. Beberapa orang yang mengenal Gisel mencoba menghampiri sekedar menanyakan kabar. "Sehat, Sel" Dwi teman sebangku saat kelas 12, menggeser memberikankan tempat duduk disebelahnya. Gisel tidak menjawab hanya isyarat anggukan kepala, wanita berusia 21 tahun itu mencoba menahan air mata. Walau seminggu berlalu sejak kepergian Marni, namun tetap saja hati ini belum bisa menerima ketiadaannya. Waktu terasa lama padahal baru satu jam Gisel duduk mendengarkan ceramah dari seorang ustad yang tidak lain adalah murid dari Marni. Banyak cerita indah terselip diantara untaian nasehat bijaknya, tanda cinta yang diberikan bukan berupa harta melainkan bakti dan rasa hormat yang tidak akan 185
pernah pupus. Belum selesai acara doa memperingati 7 hari wafatnya Marni, dering gawai berbunyi menandakan ada seseorang menanyakan keberadaan dirinya. Nama dan gambar yang tidak asing muncul seiring suara musik dari penyanyi bersuara serak. Wajah Ningrum dengan senyum manis menghiasi gawai milik Gisel... "Ya mam" suara Gisel nyaris tidak terdengar cenderung bergumam. "De, sudah selesai tahlilannya...pulang jam berapa, jangan kemaleman?" rentetan pertanyaan Ningrum seakan tidak ada habisnya. "Bentar lagi, ini juga mau pulang" sahut Gisel setengah hati. "Oke deh, hati hati yaa...salam tante Nani!" suara mama berlalu bersamaan dengan tidak aktifnya gawai ditangannya. Tante Nani adalah adik Marni teman sekolah Ningrum. Terkadang rasa kesal ini masih menghantui gadis itu dikarenakan sikap sang mama yang terlalu jauh ikut campur dalam kehidupannya. Di usianya yang sudah kepala 2 masih saja diinterogasi setiap ada acara dan belum pulang dibawah jam 9. 186 Warna Warni Kasih Bunda
Bagaimana mungkin semua dilakukan hanya karena tinggal Gisel seorang yang tersisa di rumah dari empat anaknya, saudara yang lain lebih memilih tinggal menjauh dari wanita yang pernah melahirkan mereka. Andaikan saja Ningrum bisa memberikan tanda cinta yang tulus kepada semua anaknya tidak terkecuali Gisel, tentu keadaannya tidak akan seperti ini. Gisel menumpang mobil Dwi yang searah rumahnya, mereka masih bersahabat walau sudah tidak satu sekolah lagi. Dwi banyak tahu betapa keras watak gadis yang duduk disebelahnya. Jika gadis ini diam berarti sudah banyak emosi yang terpendam...dibiarkannya Gisel bermain dengan pikirannya. Sampai melewati portal depan rumahnya Gisel tetap tidak bergeming, ahirnya Dwi harus menepuk pundak gadis itu seraya berkata... "Dah sampai bu, mau turun ato lanjut?" Dengan nada gugup Gisel mencoba menutupinya dengan belagak marah, "Cerewet. Udah tau, Bang!" Dwipun tersenyum melihat polah gadis mungil berkulit putih yang pernah jadi teman tapi mesra. Gisel turun dari mobil butut kesayangan Dwi yang merupakan tanda cinta dari mendiang ayahnya. Belum sempat mengucapkan terima kasih, Dwi sudah berlalu begitu saja tanpa basa basi. Dengan perasaan kesal dibiarkannya pemuda itu berlalu, hanya setetes asa yang 187
masih tersimpan sebagai tanda cinta kepadanya. Perlahan Gisel masuk ke rumah yang lebih dari tiga dasawarsa menjadi saksi dari keutuhan keluarganya. Di lihatnya Ningrum asik menonton teledrama kesukaan wanita berusia 55 tahun yang masih terlihat cantik walau tanpa riasan. "Assalamualaikum, Mam" sembari mencium tangan Ningrum. "Waalaikumussalam. Dah makan, De?" tanya Ningrum sembari menatap mesra putri bungsunya. Gisel mengangguk tanda sudah dan berjalan kearah menuju kamarnya, tanpa bicara sepatah katapun. Dalam hati Ningrum merasa diacuhkan namun disisi lain dirinya bersyukur karena hanya gadis itulah yang mau menemani dirinya, ketiga anaknya yang lain hanya datang disaat tertentu. Entah harus bagaimana mengungkapkan perasaan kasih dan sayang kepada keempat buah hatinya. Karena dimata mereka dirinyalah sumber kesalahan. Haruskah kesendirian menemani hari tuanya, apa beda diri ini dan Marni jika sama- sama sendiri... Semoga bukan itu yang terjadi, karena Ningrum bersyukur masih memiliki keturunan. 188 Warna Warni Kasih Bunda
Sarang sarung Di kamar Gisel berbaring dengan perasaan tidak menentu haruskah dirinya menerima tawaran Dwi, bukankah hal ini seperti menyambung cerita lama. Ingatannya kembali semasa sekolah dulu, dimana dia dan Dwi berada dalam kelas yang sama serta dibawah asuhan langsung Marni. Marni adalah wali kelas 11 IPS 1 siapapun yang langsung menjadi anak asuhnya itu berarti anak yang punya kelebihan, entah kelebihan akal atau kenakalan. Tapi memang seperti itu kenyataannya, untung Gisel anak yang berotak dan berakhlak jadi tidak termasuk kategori siswi yang harus jadi perhatian utama Marni. Tetapi ternyata dugaan itu salah besar sebaliknya Marni amat sangat menyayangi Gisel layaknya anak sendiri. Berawal saat pergantian mata peĺajaran dari jam olah raga ke jam pelajaran Akuntansi, seperti biasa jika habis pelajaran olah raga ruangan yang bernama toilet atau kamar mandi pasti penuh sesak untuk ganti baju dari seragam olah raga menjadi seragam sekolah biasa. Gisel termasuk anak yang taat peraturan, dirinya merasa tidak nyaman jika belum siap dalam segala hal. Termasuk saat kamar mandi penuh, dengan terpaksa gadis itu mengikuti beberapa siswi sekelasnya yang mengganti baju didalam kelas. Bermodal sarung mushola yang dipinjam tanpa pamit, mereka bergegas menjadikan sarung sebagai bilik 189
ganti baju. Merasa nyaman karena telah rapi berpakaian segera Gisel menurunkan sarung yang dipakai sebagai pelindung tubuh mungilnya. Belum sempat kakinya keluar dari balik sarung terdengar suara tawa yang tertahan serta tatapan mata usil dari beberapa siswa dan pandangan tajam dari sosok wanita angker itu. "Ngapain kamu, nggak bisa ganti baju di kamar mandi!" hardik Marni sembari menyuruh keluar kelas. Belum sempat mengutarakan alibinya, Dwi mendorong Gisel keluar dari kelas menuju ruang guru. Dengan langkah gontai dan rasa yang campur malu gadis mungil itu berjalan mengikuti perkataan lelaki berwajah simpatik pujaan gadis satu sekolah. Hampir sejam mereka menunggu Marni di sudut ruang guru tanpa ada yang mempersilakan duduk. Kekecewaan jelas terlihat diwajah Gisel ingin rasanya berlari sejauh mungkin demi menghindari malu dari tatapan sinis teman-teman. "Dasar genit, lagian ngapain sih lu ada disitu!" emosi Gisel kian memuncak. "Ikh...sapa juga yang mau lihatin situh!" Dwi tak kalah emosinya karena ketahuan sedang menatap wajah cantik disampingnya. Tetiba suara bariton Pak Suratno guru mata pelajaran 190 Warna Warni Kasih Bunda
PKN menghentikan kericuhan diantara kedua remaja itu, "Kamu berdua kenapa disini, kelas berapa?" "11 IPS, Pak" suara Gisel bergetar menahan tangis. "Pacaran ya, pantes diusir Bu Marni" berondongan kalimat lelaki separuh baya itu seakan membenarkan kondisinya. Dwi hanya tersenyum tidak jelas sehingga menambah tingkat kemarahan Gisel, beruntung bel tanda istirahat berbunyi dan Marni memasuki ruang guru sehingga emosinya cepat surut berada di sebelah remaja yang mulai berkumis. "Ceritakan gimana sampai kamu ganti baju di kelas!" suara tegas Marni seakan memecah keramaian sehingga dalam waktu beberapa detik perhatian guru dan beberapa siswa tertuju kepada keduanya. Dengan suara parau menahan tangis Gisel menceritakan kronologinya mengapa sampai berganti baju di kelas, kini Marni beralih ke Dwi yang tersenyum lucu. Belum sempat Marni bertanya anak itu sudah mengeluarkan secarik kertas surat ijin tidak mengikuti pelajaran karena sakit. "Kepala saya pusing makanya nggak ikut olah raga. Saya tidur dikursi terus kebangun kaget karena tangan saya kena kain!" nada suara Dwi bersemangat. Marni menatap kedua remaja itu bergantian sembari 191
menarik napas panjang menyuruh kembali ke kelas dengan menyodorkan surat ijin mengikuti pelajaran. "Ya sudah, cepat kembali ke kelas". Keduanya mengucapkan terima kasih dan berlalu menuju kelas, tapi sayang jam pelajaran berikutnya akan segera dimulai. Gisel berusaha membujuk cacing diperutnya untuk bersabar sampai istirahat kedua datang. Ahirnya waktu yang ditunggu datangnya juga, dengan semangat revolusi untuk memenuhi tuntutan cacing di perutnya Gisel berlari menuju kantin yang terletak bersebelahan dengan kelasnya. "Nasi, ayam goreng, sayur toge sama es teh manis, Pak!" perintah Gisel kepada penjaga kantin. Kedua tangan Gisel sibuk memegang piring yang penuh dengan makanan dan gelas berisi minuman dingin, gadis itu memilih duduk di sudut kantin agar terasa nyaman. Beberapa siswa menyindir melihat isi piringnya, "Nggak nyangka cakep ginih takaran kuli, banyak banget makannya!". Gisel mengabaikan perkataan mereka yang penting urusan perutnya teratasi, keringat membasahi pelipis rona wajahnya mulai kelihatan segar. 192 Warna Warni Kasih Bunda
Bergegas gadis itu membayar pesanan makannya, "Jadi berapa, Pak". "Lima belas ribu" jawab penjaga kantin. Namun baru tersadar dompetnya tertinggal ditas, "bentar ya Pak". Gisel berlari menuju kelas untuk mengambil dompetnya diiringi tertawaan teman-temannya. Sejenak dirinya bisa melupakan kejadian pagi tadi, dengan perasaan nyaman Gisel melangkah menuju masjid. Angka 12.45 jelas terlihat pada jam yang melingkar di tangan kirinya, masih tersisa waktu lima belas menit cukup untuk menunaikkan shalat zuhur. Baru saja kakinya melangkah memasuki areal masjid terlihat beberapa pengurus rohis dan Pak Andi guru agama Islam berbicara serius sembari melihat kearahnya. "Gisel, sini sebentar" suara Pak Andi memanggilnya. "Ya Pak" dengan perasaan bingung gerangan apa lagi yang akan terjadi gadis itu menghampiri. "Barusan teman-temanmu mau shalat tapi kekurangan sarung, katanya dipakai sama Gisel ya" nada suaranya seakan seperti palu godam menimpa kepala Gisel. 193
"Oh iyah, Pak sebentar saya ambil" bergegas gadis itu mengambil sarung yang tertinggal di kelas. "Nih" Gisel menyerahkan sarung itu kepada salah satu pengurus. "Ihh, najis tau bekas keringat!" emosi Gisel naik lagi ingin rasanya menampar anak itu dengan sarung untungnya Pak Andi cepat melerai. "Sudahlah...kamu cuci dulu nanti kembalikan lagi, ya". Gisel hanya mengangguk sambil berpamitan untuk shalat. Siraman air wudhu seakan meluruhkan semua kepenatan hari ini. Tanpa disadari di kejauhan tampak Marni sedang memperhatikan Gisel, diusia muda gadis itu berusaha melalui masalahnya dengan segala kekuatan yang ada tanpa melupakan Sang Maha Kuasa sedangkan dirinya sudah separuh abad shalat saja bisa dihitung dengan jari... Cukup satu Hari ini memang penuh dengan virus pengganggu dan gadis itu berharap tidak akan menemukannya lagi, sengaja Gisel memilih untuk menyusuri jalan pintas ini. Semua masih sama seperti waktu kecil dulu, Gisel teramat senang jika ahir pekan 194 Warna Warni Kasih Bunda
tiba karena Hendra selalu mengajaknya bersepeda sembari mencari sarapan pagi. Mereka berdua bersepeda menyusuri jalan kampung sekedar mencari jalan pintas dan pengalaman baru untuk dijadikan bahan diskusi keluarga terutama dengan Ningrum. Kebahagiaan bapak dan anak itu seakan tidak bisa dipisahkan oleh apapun juga, sehingga dengan antusias jika saatnya tiba Gisel ingin memiliki suami seperti Hendra ayahnya. Lelaki itu menjadi idola bagi putri semata wayangnya, dimata Gisel Hendra adalah tipe lelaki yang bertanggung jawab dan amat menghormati wanita cukup satu alasan ini. Untuk alasan selanjutnya jika melewati jalan ini perasaannya menjadi tenang karena banyak pohon rindang di sepanjang sisi jalan sehingga suasana sejuk terasa mengiringi langkanya. Rumah berpagar hijau tua sudah terlihat dihadapannya, tempat dimana kebahagiaan tumbuh serta bersemi dan sekarang mulai redup sejak kepergian sang nahkoda hidupnya. Hanya Ningrum dan Gisel yang menghuni rumah yang kian terasa sunyi sepi, suasana ramai jika lebaran tiba. Hal ini sudah berlangsung hampir setahun, kedua wanita ini saling melengkapi dalam menjalani hidupnya. "Assalamuaikum, Mah" suara Gisel membuat Ningrum bergegas membukakan pintu pagar menghampiri putri tercintanya. "Waalaikumussalam, cape yaa" Ningrum menggandeng Gisel memasuki rumah. 195
Gisel melempar tubuh dan tasnya ke sofa di ruang keluarga sambil membungkam mulutnya dengan bantal. "Kenapa, De?" ningrum membelai rambut panjang milik putrinya. "Tadi dihukum sama Bu Marni, sebel Ade!" suara manja gadis ini membuat Ningrum geli dan sekaligus iba ketika disebut nama Marni. Pikiran Ningrum melayang mengapa wanita selalu membayangi hidupnya, salahkah Gisel hingga harus mengalami hal yang sama dengan dirinya. Ningrum mengetahui kehadiran wanita itu juga karena ketidak sengajaan. Cukup satu saja dendam ini ditujukan pada dirinya tapi tidak dengan anak keturunannya. Ningrum mencoba melupakan kejadian saat dirinya dipanggil ke sekolah yang sama dua tahun lalu. Haruskah dirinya bertemu lagi dengan wanita yang telah menjatuhkan harga diri didepan anak-anaknya. Dirinya sudah terbiasa diremehkan namun jika itu dilakukan kepada Gisel yang merupakan amanat terbesar dari mendiang Hendra tentu akan lain ceritanya. Gadis itu masih terdiam ketika ibunya bertanya sebab musabab sampai dihukum, dengan sabar tangan kanan Ningrum mengelus punggung Gisel dan tangan kirinya melepaskan kaus kaki yang masih melekat. Kejadian ini sama seperti Hendra saat menghadapi kepenatan masalah pekerjaan, lelaki itu merasa 196 Warna Warni Kasih Bunda itu
nyaman meletakkan kepalanya di pangkuan Ningrum. Dari sifat dan tingkah laku Gisel mewarisi watak ayahnya jika menghadapi masalah lebih banyak diam, mungkin hanya wajah serta postur tubuh jelmaan Ningrum. Belaian lembut ibunya membuat Gisel tertidur dan melepaskan beban mental sesaat, Ningrum membiarkan putrinya tertidur tanpa mengusiknya sedikitpun. Wanita paruh baya itu bergegas menyalakan lampu karena hari semakin senja dan menyiapkan hidangan makan malam kesukaan Gisel. Cukup satu porsi sapo tahu udang dan nasi hangat serta kerupuk gadis itu bisa menghabiskan dua piring sekaligus. Belum selesai Ningrum menghidangkan makanan, Gisel sudah duduk manis menunggu santapannya tiba. "Makan sendiri apa disuapin?" tanya Ningrum sembari menuangkan nasi ke piring Gisel. "Suapin" jawabnya singkat sambil menyandarkan kepalanya di bahu kiri Ningrum yang duduk disebelahnya. Melihat kemanjaan putrinya seperti ada asa yang sulit diungkapkan, bisakah dirinya bertahan hidup dengan melihat bayang-bayang suaminya pada diri Gisel. 197
Senyum di Awal Tahun Libur lebur Jam pelajaran kedua sudah berlalu kejenuhan mulai melanda karena pelajaran di sekolah membuat Galih dan kedua rekannya berniat melakukan sesuatu untuk menaikan adrenalin. Ketiga remaja itu bergegas kebelakang sekolah untuk melihat situasi ditembok pembatasantara sekolah dan perkampungan, dirasa sudah aman ketiganya melempar tasnya satu persatu melewati tembok. Petualangpun dimulai, kedua temannya menerobos got yang dipagari besi sedangkan Galih bertugas untuk mengantisipasi keadaan di dalam. Kini tiba giliran Galih untuk turun menerobos besi penghalang, baru saja kaki kanannya berhasil melewati besi pembatas tetiba suara petugas keamanan berteriak kencang, "Woi, jangan kabur!" suara lelaki bertubuh tambun itu mengagetkan Galih dan membuatnya terpeleset hingga ujung celananya tersangkut di patahan besi pembatas. Dengan sigap pula pak satpam menariknya keluar dari jepitan pembatas. Layaknya maling ayam yang ketahuan massa, Galih 198 Warna Warni Kasih Bunda
digiring ke kantor guru. Malang nggak bisa dibalikin untung bukan punya sendiri...itu semboyan Galih dan grupnya. Demikian yang terjadi saat ini, dihadapannya sudah ada maha guru yang paling banyak ditakuti siswa. Selama ini Galih hanya mendengar namanya tanpa tahu secara dekat, bagai menghadapi ratu penyihir dirinya hanya diam tanpa tahu apa yang bisa dilakukan. "Kenapa lagi?" tanya wanita tegas itu kepada petugas keamanan. "Biasa kabur lewat got, Bu" ujar lelaki tambun itu dengan wajah menyebalkan. Wanita itu memberi isyarat kepada pak satpam untuk meninggalkan tempat dan langsung di jawab dengan anggukan tanda hormat. Sementara benak Galih sibuk dengan berjuta alasan apa yang akan dijawab, demi keamanan bersama. Belum sempat dirinya bicara, bentakan sudah keluar dari mulut wanita itu. "Hei, itu lantai basah kamu alasin dong!" Galih masih bingung apa maksud dari wanita itu. Tetiba ingatan Galih mulai pulih kalau celananya basah karena tadi habis main di got, dengan sigap ditariknya koran yang ada disebelah pintu untuk dijadikan alas. Dirinya mencoba 199
untuk sabar mendengar semua perkataan sang maha guru, berharap cepat selesai ahirnya terkabul... bel panjang tanda jam sekolah usai sudah berbunyi. Galih merasa heran karena jam di dinding baru menunjukan waktu pukul 10, tetapi mengapa siswa siswi berhamburan keluar kelas. "Kok bel pulang?" gumam Galih seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Kenapa, makanya kalo mau bolos mikir!" suara tegas wanita ini membuat Galih mati kutu. "Hari ini kegiatan sekolah hanya sampai jam 10 karena ada rapat untuk bahas pembuatan soal ujian, semua murid pulang cepat kalo mo ikut ujian suruh orang tua kamu datang!" ujar wanita itu lagi yang membuat Galih semakin lesu. Disodorkannya surat peringatan untuk diberikan kepada orang tuanya, dengan langkah gontai Galih pamit pada sang maha guru. Bagaimana bisa dirinya kabur dari sekolah sementara jadwal hari ini kepulangan dipercepat. Galih bergegas memacu motornya untuk sesegera mungkin sampai dirumah, dari kejauhan dilihat ibu dan adiknya sedang duduk di teras sehingga remaja itu tidak perlu berteriak meminta dibukakan pintu. "Pulangnya cepat, Nak?" tanya Ningrum sembari membuka pintu pagar. 200 Warna Warni Kasih Bunda
"Gurunya rapat" jawab Galih singkat sambil memarkir motornya di garasi. "Kakak celananya kenapa?" Gisel bertanya keheranan namun tidak dihiraukan. Ningrum memberi isyarat kepada Gisel untuk diam, sebaliknya mengajak si bungsu untuk pindah belajarnya ke dalam rumah. Seminggu ini adalah masa tenang untuk Gisel karena pekan depan mulai ujian kelulusannya dari menengah pertama. Sebagai seorang ibu Ningrum merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan putra ketiganya, namun semua ditahannya sampai Galih merasa tenang. tubuhnya, Galih mengurung diri di kamar memikirkan apa yang akan dilakukan Sementara selesai membersihkan agar orang tua terutama ayahnya tidak marah karena ini masalah pertaruhan hidupnya. Diam bukanlah kebiasaannya, satu rumahpun tahu kalau Galih ada dirumah suara bising musik dan pintu kamar terbuka lebar sehingga membuat yang lain membisu. "Kak, disuruh makan sama mama" suara manja Gisel menyadarkan Galih inilah jalan keluarnya untuk meredakan amarah Hendra. Bergegas Galih menuju meja makan, tanpa banyak 201
komentar langsung menyantap hidangan yang tersedia dihadapannya sementara Ningrum dan Gisel terpana melihat kerakusan remaja itu. Biasanya dari semua penghuni rumah Galih paling kencang mengkritik masakan Ningrum, tetapi kali ini sepertinya bukan dia. "Gal istirahat dulu ya...papa pulang jam berapa?" tanya galih tanpa menatap wajah ibunya. "Kaya biasa jam 7" ningrum tidak berusaha bertanya lebih lanjut karena pasti ada sesuatu yang amat penting. Di kamar Galih sibuk melihat arlojinya, semua terasa lama menantikan kedatangan ayahnya sementara Gisel sudah berteriak kesekian kalinya untuk mengajaknya makan malam. Entah mengapa tenggorokannya sulit menerima makanan untuk masuk ke mulutnya, berkali-kali dia minum untuk menghindari kemarahan lambungnya. "De, tolong bukain pintu yaa...papa pulang tuh" perintah Ningrum kepada si bungsu. "Okeh!" Gisel bersemangat menjalankan tugas apabila berkaitan dengan Hendra. Bergantian penghuni rumah itu mencium tangan menyambut kedatangan sang kepala keluarga, Hendra sangat menikmati ritual ini walaupun tanpa kehadiran si kembar. 202 Warna Warni Kasih Bunda
Tawaran makan malam ditampik Hendra dengan alasan masih kenyang, dia hanya minta buah untuk sekedar mengganjal perutnya. "Anter ke sini ya, De" pinta Hendra kepada Gisel. Sementara Galih yang sejak tadi mengamati menawarkan diri untuk mengatarnya. Di ruang keluarga Hendra duduk santai sembari meluruskan tubuhnya yang terasa pegal akibat kemacetan di perjalanan. "Hei tumben kamu mau bawain makanan untuk papa, pasti ada sesuatu yaa?" gurau Hendra sambil menepuk punggung putera ketiganya. Gilang hanya tersenyum penuh harap sembari menyorongkan piring buah dan amplop dari sekolah, "Ini Pah". "Tuh kan...nggak tawurankan?" tanya Hendra penuh selidik. Gilang hanya menggeleng dengan harap cemas menanti jawaban ayahnya. Sekilas lelaki itu membaca namun matanya tertuju pada nama dan tanda tangan si empunya yang amat sangat dikenalnya. Beberapa saat Hendra terdiam kemudian beranjak ke arah istrinya diiringi tatapan bingung dari Gilang. "Besok pagi ke sekolah urus ini, Mas nggak ada waktu!" sembari menyodorkan amplop dan berlalu ke arah kamar. 203
Ningrum selalu mengiyakan semua perintah Hendra tanpa tahu harus bagaimana, di ruang keluarga Gilang diam terpaku memikirkan akankah ayahnya semarah ini. Begitupun Hendra pikirannya sibuk meyakinkan pemilik tulisan itu, malam terasa panjang untuk dua lelaki itu. Pagi ini sesuai janji, Galih dan Ningrum menemui sang maha guru untuk menyelesaikan perijinan ujian dan kedisiplinan. Mereka menunggu di ruang tamu guru, Ningrum mencoba memahami tingkah polah Galih yang sangat berbeda dengan ketiga saudaranya. Anak ini lebih aktif dan serba ingin tahu terkadang Ningrum kewalahan menghadapinya, dari pertanyaan yang kritis sampai keberaniannya dalam menghadapi lawan bermain. Tetiba Galih berdiri sembari mengangguk, "Ma...ini Bu Marni" Ningrum menoleh kearah pandangan puteranya terkejut bercampur malu sekaligus marah, melihat siapa yang ada di hadapannya. Begitupun Marni mencoba mengenali wanita dihadapannya yang terlihat berubah lebih cantik dan anggun, tidak seperti 20 tahun yang lalu. Keduanya mengatur napas mencoba menetralisir keadaan agar tidak janggal dihadapan Galih. Mereka bersalaman, Ningrum merasakan tangan Marni yang dingin begitu juga Marni merasakan wajah Ningrum yang kemerahan menahan 204 Warna Warni Kasih Bunda
marah. Sekedar kalimat pengantar dan nasehat seperlunya Marni memulai pembicaraan, tidak lama wanita itu memberikan secarik kertas untuk ikut ujian...Galih merasa lega. Bergegas anak lelaki itu mencium tangan Ningrum dan berpamitan, "Gal masuk kelas dulu ya, Mam". Seraya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Marni. Sepeninggal Galih, keduanya hanya menanyakan kabar diri masing-masing tanpa menyinggung keberadaan lelaki pujaannya. Marni bercerita setelah kejadian itu dirinya pindah ke kota Bandung ditambah wafatnya sang ibu jadi apalagi yang diharapkan, jika sekarang berprofesi sebagai guru awalnya karena menggantikan temannya yang memberikan les akuntansi. Karena banyaknya permintaan ahirnya ditawari mengajar sampai sekarang dan sampai detik inipun tetap sendiri. Tidak berapa lama Ningrumpun pamit, "Maafin aku dan Galih ya Mbak". Perasaan keduanya sudah mulai mencair, Ningrumpun berlalu sampai hilang di tikungan ruang koperasi. Sejak saat itu Galih sudah mulai berubah anak itu lebih giat dan tekun menghadapi masa depannya, begitu juga dengan Gisel bisa lulus dengan sempurna sesuai harapan kedua orang tuanya. Sedangkan Hendra ahir tahun sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang akunting sehingga Ningrumpun belum sempat 205
bercerita tentang keberadaan Marni. Apalagi sejak kepulangan si kembar dari menuntut ilmu di negeri sebrang, membuat Ningrum tenggelam dengan rutinitas keluarga. Libur ini mampu meleburkan semua masalah yang dihadapi keluarga ini. Indahnya berbagi Malam ini meja makan seperti kelas ramai tanpa guru dari suara Gisel yang ceriwis bertanya tentang pengalaman si kembar menuntut ilmu di luar negeri sampai Galih yang sibuk menuntut suaka kepemilikan barang dan kamar kepada Gafar kakak keduanya, maklum saja sudah 2 tahun si kembar tidak pulang jadi perasaan rindu seakan menggunung. Ditambah perseteruan Galih dan Gisel yang tak kunjung selesai karena gadis itu satu sekolah dengannya, ancaman dan intimidasi kerap diutarakan Galih mengingat adiknya terlalu manja. Sementara disudut ruang keluarga ada seseorang yang sedang memperhatikan suasana ramai keempatnya sampai tidak menyadari kehadiran lelaki itu. Saat Gisel hendak melempar Galih dengan serbet matanya tertuju pada sosok yang tidak asing, "Papa, dari tadi yaa?". Serempak keempat anaknya berhamburan mencium tangan Hendra, betapa bahagianya melihat buah hati yang kini 206 Warna Warni Kasih Bunda
sudah beranjak dewasa. Ningrumpun ikut bergabung dengan keluarganya, diskusi meja makan dimulai lagi kali ini Ningrumlah yang menjadi bahan ledekan. Hendra melerai sambil merangkul bahu Ningrum serta tidak lupa mendaratkan tanda cinta dipipi istrinya yang disambut sorakan pasukan krucil. "Pah, kita nonton yuk...masa liburan di rumah terus" si bungsu mulai melancarkan rengekan yang didukung seratus persen oleh semua saudaranya. "Tanya mama dulu mau nggak?" pancing Hendra sembari melirik wanita yang sibuk membersihkan meja makan. "Mama nggak usah ditanya pasti mau deh, ya kan ma?" Galih mulai bersuara disambut tawa si kembar. "Terserah" jawab Ningrum singkat dengan mimik lucu sehingga membuat tertawa seisi rumah. "Aseek, ayo siap-siaaap!" seruan Gisel bagaikan suara lokomotif hendak berangkat. Mereka bersiap untuk pergi, sebelum berangkat Hendra menyuruh Gafar mengeluarkan mobil dan berkata "papa sama mama duduk ditengah yang lain terserah". Bergegas Galih duduk disebelah Gafar yang bertugas mengemudi sebelum kedahuluan Gisel, serta merta gadis itu kesal sembari mengkrucutkan bibirnya karena pintu mobil 207
sudah ditutup dan suka atau tidak dia harus pindah ke kursi belakang. Gifar membujuk dan menemani adik bungsunya duduk di belakang, Ningrum bisa saja bertukar tempat duduk namun sedari tadi tangannya tidak lepas dari genggaman tangan Hendra. Diperjalanan Hendra menyuruh Gifari sebagai sulung untuk mengatur acara sembari mengeluarkan kartu plastik berwarna emas berikut nomor rahasianya. Gifari langsung bersorak gembira sambil melambaikan tanda pembayaran itu, "Asik...habisin semua ya Pah!" Ketiga adiknya tak kalah heboh suara mereka bersahutan menyusun anggaran belanja disertai tawa, Ningrum hanya tersenyum melihat kegembiraan anak-anaknya. Sejak keluar dari mobil sampai masuk gedung bioskop Hendra tidak melepaskan genggamannya seperti takut kehilangan Ningrum. Sengaja Hendra meminta tempat duduk di pojok dekat dinding ruang pertunjukan agar dirinya bisa tidur. Saat pertunjukan dimulai Hendra juga sudah mulai terlelap dengan menyandarkan kepalanya dibahu kanan Ningrum. Gisel menengok ke arah ayahnya, "Kok papa tidur?". Ningrum memberi isyarat dengan menempelkan telunjuk ke arah bibirnya tanda Gisel harus menghentikan bicaranya. Beberapa saat kemudian gadis itu sudah asik dengan film dan popcornnya, sementara Ningrum menikmati alunan napas dari 208 Warna Warni Kasih Bunda
kekasih halalnya tanpa tahu cerita film itu. Entah mengapa seperti ada yang janggal Ningrum melirik ke arah suaminya tetiba Hendra sedang asik menatap dirinya. Seperti gadis belia yang sedang kasmaran merah merona wajah ibu empat anak ini apalagi saat Hendra membisikan, "Kamu cantik berhijab...sudah lama ya kok Mas nggak tahu?". Hendra menaruh kepala Ningrum di pundaknya bergantian, entah apa yang ada dibenak Hendra yang jelas Ningrum terharu dengan suasana ini. Ningrum memang memakai hijab jika keluar rumah dan mereka memang sudah lama tidak pergi bersama, sejak kasus Gilang dan kehadiran Marni membuat keimanan Ningrum bertambah. Dalam benak Hendra dirinya tidak salah memilih Ningrum sebagai pendamping hidup wanita itu mau menerima keberadaan dirinya. Indahnya berbagi kasih sayang diselingi romantika kehidupan... Terima dan kasih Entah bagaimana mulanya hingga kamar tidur Hendra dan Ningrum jadi tempat berkumpul dan keseruan diskusi keempat anaknya, dari tema kenaikan uang saku sampai urusan menentukan liburan. Dihati Ningrum tidak ada yang lebih 209
membahagiakan selain melihat keluarganya bahagia. Ningrum merebahkan tubuhnya dikarpet sambil menonton acara tivi, ranjang tidur sudah penuh diisi suami dan anak-anaknya. Sesekali Hendra mencuri perhatian, dilihat istrinya yang kelelahan ada perasaan kasihan yang sulit dijabarkan. Sementara tangan Gafar sibuk mempermainkan rambut ibunya yang tidur berdekatan, secara emosi anak keduanya ini lebih dekat dengan Ningrum karena saat lahir berat badan Gafar lebih kecil dibanding kembarannya Gifari dan butuh perhatian lebih. Hal inilah yang membuat kedekatan emosi keduanya jelas terlihat. "Ayo pindah, papa ngantuk nih!" sembari menepuk pipi Gisel yang mulai mengantuk. Ketiga anaknya mulai beranjak ke kamar masing-masing kecuali Gafar yang masih rebahan disebelah Ningrum. "Gaf mau bobo disini?" tanya ibunya yang langsung dijawab dengan anggukan oleh Gafari. Serempak ketiga saudaranya berbalik dan melompat ke atas ranjang memperebutkan posisi tempat tidur, sampai jarum jam lewat dari angka 12 mereka belum juga sepakat hingga ahirnya Gisel tertidur disofa sebelah nakas barulah kedua anak itu menemukan posisi tidur yang nyaman. Sedangkan Gafar sudah tertidur pulas disamping Ningrum tanpa memperdulikan 210 Warna Warni Kasih Bunda
saudaranya yang lain, Hendra hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat tingkah polah keturunannya. "Kenapa bingung, tiap kumpul ya seperti ini" komentar Ningrum sembari memberi isyarat untuk tidur disampingnya karena melihat Hendra berdiri mematung. Hendra memang anak tunggal jadi tidak bisa merasakan kericuhan seperti ini, berbeda dengan Ningrum yang punya dua saudara kondisi seperti adalah hal ini biasa. " Terima saja keadaan ini dan kasihlah apa yang bisa kita kasih" Ningrum memberi wejangan pengantar tidur kepada suaminya yang dibalas dengan senyuman. Hey Sehabis shalat subuh keempat anaknya kembali melanjutkan mimpinya, sementara Ningrum sibuk dengan urusan rumah tangga...Hendra tidak habis pikir bagaimana bisa tubuh sekecil ini mampu mengatur dan melakukan semua tugas berat tanpa asisten sekalipun. "Hey, biar Mas aja yang jemur kamu ganti baju kita jalan pagi sambil cari sarapan" Hendra mengambil alih tugas dari tangan Ningrum. 211
Wanita itu bergegas merapikan diri agar pantas berdampingan bersamanya, selang beberapa waktu "Yuk kita jalan sekarang". Hendra terkagum melihat penampilan istrinya dengan pakain olah raga berwarna putih dan celana toska serta hijab berwarna senada dengan bawahannya kelihatan segar seakan lebih muda dari usia sebenarnya. "Mas jadi pangling lihat penampilan Ning, baju baru yaa?" goda Hendra sembari mengunci pintu pagar. "Oleh-oleh dari si kembar" jawabnya datar menahan malu. Beberapa tetangga yang sedang beraktifitas di depan rumah seakan takjub dengan kehadiran keduanya yang jarang sekali terlihat bersama. "Waduh sudah rapi saja mau jalan pagi nih" Pak RT yang tinggal bersebelahan mulai menyapa. "Iya mumpung libur, mari Pak" Hendra menjawab sembari mengangguk tanda hormat. Sepanjang jalan mereka berpeganggan tangan seakan tidak bisa dilepaskan, Hendra selalu melindungi Ningrum bagaikan kristal yang akan retak bila terjatuh. Hendra menunjuk pedagang lotek di sudut lapangan, 212 Warna Warni Kasih Bunda
sisi kiri dan kanan juga banyak pedagang kuliner masa kini. Makanan berisi sayuran seperti gado-gado hanya bedanya lotek memakai kencur, merupakan makanan saat mereka kencan pertama kali. 213
Namaku Gisel Siapa aku Malam ini usai menina bobokan ketiga anaknya Ningrum beranjak menuju ruang tamu untuk melanjutkan nonton tivi sekaligus menunggu Hendra suaminya pulang. Tubuh Ningrum mulai kelelahan menanggung beban perutnya yang semakin membesar, duduk jadi serba tidak nyaman ditambah lagi cuaca kemarau yang berkepanjangan. Menambah sesak dirinya... Sambil mengelus perutnya disertai doa, berharap anak yang akan lahir nanti adalah seorang putri sholehah. Karena Ningrum, Hendra dan ketiga jagoannya sangat merindukan kehadiran makhluk cantik untuk meramaikan kasih sayang di rumah ini. Menanti kelahiran yang tinggal menghitung hari terkadang membuat dirinya cemas, akankah bisa menjaga dan membesarkan keempat buah cintanya dengan selamat. "Kreek" terdengar suara pintu pagar dibuka, bergegas Ningrum melihat dari balik tirai jendela memastikan bahwa Hendralah yang datang. Rasa syukur bercampur senang wanita itu menghampiri suaminya yang datang dengan wajah kelelahan. Saat pintu rumah mungil itu dibuka Hendra merasa lelahnya menguap bersama udara yang pengap tanda akan turun 214 Warna Warni Kasih Bunda
hujan. Penampilan Ningrum yang tidak beraturan dengan daster lusuh, rambut diikat asal serta perut buncit seakan sirna oleh senyum manis wanita yang telah mengabdikan hidupnya diatas namakan cinta. "Assalamualaikum, cape yah" ujar Ningrum sambil bergelayut manja. "Waalaikumussalam, nggak juga cuma ngantuk aja" suami siaga ini mengelus puncak kepala istrinya. "Mo makan lagi yaa...bikin mie instan ato jus? "Terserah aja, kalo Ning yang bikin mas pasti makan" senyum manis menghias lelaki simpatik itu. Dengan langkah terbatas Ningrum menyiapkan jus jambu kesukaan suaminya, dia menuangkan sedikit es ke dalam gelas agar menambah kesegaran. Keinginan besar Hendra untuk memiliki putri sebagai pelengkap kebahagiaannya juga didukung Ningrum yang ingin memberikan kebahagiaan kepada suaminya. Apalagi saat hasil USG yang memastikan jenis kelamin bayinya adalah seorang putri, Hendra semakin bersemangat bekerja untuk memberikan yang terbaik pada kehidupan putrinya kelak. Begitupun kamar cantik dengan segala pelengkapnya yang nuansa putih sudah disiapkan untuk tempat beristirahat putri kecilnya, sengaja Hendra membuat pintu penghubung diantara kamarnya agar 215
memudahkan Ningrum dalam beraktifitas mengurus si cantik. Malam semakin larut tapi Ningrum tidak bisa menutup matanya dirinya semakin gelisah keringat membasahi tubuhnya disertai rasa mulas yang tidak beraturan. Dirinya tidak ingin membangun suaminya yang tertidur pulas, namun apa daya rasa sakit sudah tidak bisa ditunda. Hendra terbangun karena cengkeraman Ningrum yang kuat dirinya terkejut melihat kondisi istrinya yang sudah banjir keringat dan napas tersengal. "Kenapa Ning!" seru Hendra kuatir sembari memeluk istrinya. "Perutku tambah sakit, Mas!" suara Ningrum lirih menahan sakit. Bergegas Hendra menyiapkan mobil dan meminta tolong tetangga sebelah rumah untuk menjaga ketiga anaknya yang tertidur. Bersyukur mereka tinggal di lingkungan yang menomor satukan kekeluargaan sehingga kejadian seperti apapun tetap saling membantu. Pasutri itu memang memilih Rumah Sakit Bersalin yang dekat dengan tempat tinggalnya bila keadaan seperti ini mereka masih bisa menangani. Tidak sampai lima menit mereka sudah tiba di halaman RSB Mulya, petugas dengan sigap menangani Ningrum. Setelah melakukan pemeriksaan dokter jaga memanggil Hendra, 216 Warna Warni Kasih Bunda
"Dari hasil pemeriksaan tadi istri bapak harus mendapatkan tindakan sectio karena posisi bayi yang tidak pada jalannya". "Lakukan yang terbaik untuk bayi dan istri saya, Dok!" suara Hendra terdengar kuatir. "Bapak tanda tangani dulu persetujuan tindakan, suster tolong bantu Pak Hendra!" dokter berusia 45 tahun itu memberi perintah kepada suster untuk menyiapkan administrasi dan ruang operasi. Sambil menunggu persiapan tindakan, Hendra menemui istrinya yang sudah pucat menahan sakit dirinya berusaha menenangkan Ningrum untuk lebih santai dan banyak berdoa. "Sabar ya sebentar lagi kita akan lihat putri cantik ini lahir, dokter lagi persiapan untuk operasi" Hendra berusaha tersenyum walaupun sulit. "Harus operasi ya...aku nggak mau, Mas" suara lirih dan air mata Ningrum keluar bersamaan. "Nggak apa, biar rasa sakitnya cepat hilang" Hendra memeluk tubuh istrinya yang berguncang. Tidak lama kemudian tim dokter sudah datang dan mempersiapkan Ningrum untuk melakukan operasi sesar. Menunggu adalah pekerjaan yang paling dibenci Hendra, 217
apalagi pertaruhan hidup dan mati...ingin rasanya dia masuk ke dalam ruangan untuk mengambil alih tindakan. Sejam berlalu sayup terdengar suara tangisan bayi, dirinya semakin tidak menentu bagaimana kondisi Ningrum. Hendra bisa tersenyum lepas saat suster membawa bayi mungil untuk diazankan serta kabar tentang kondisi Ningrum yang sudah melewati masa kritis. Dokter memberi ucapan selamat dan menerangkan bahwa bayinya terlilit tali pusar sehingga sulit untuk masuk jalan lahir. Apapun yang tim dokter terangkan sudah tidak berarti lagi sekarang kesehatan Ningrum dan putrinya lebih utama. Gisela Angelina Hendrawati yang artinya Janji suci Hendra untuk bidadarinya nama ini sudah lama dipersiapkan karena dirinya pernah berjanji untuk membahagiakan wanita yang ada dihidupnya seperti ibu, Ningrum dan Gisel. Aku dan ibuku Sebagai putri semata wayang diantara arjunanya Hendra, Gisel hidup dalam limpahan kasih sayang dan kemanjaan. Hendra bisa tidak pergi bekerja hanya karena Gisel tidak mau lepas dari gendongannya, atau putri tercinta sakit lelaki itu tidak ingin melepas Gisel dari pelukannya. Ningrum pernah mengingatkan suaminya untuk tidak memanjakan Gisel secara berlebihan, 218 Warna Warni Kasih Bunda
namun reaksinya seakan tidak ada dihiraukan. Beralih kepada ketiga putranya adalah upaya melepas kejenuhan dan tekanan dari sikap Hendra, sebaliknya dimata Gisel Ningrum adalah ibu yang pilih kasih karena lebih mendahulukan saudaranya. Bertambah usia Gisel terkadang menjadi saingan terberat ketiga kakaknya, pertentangan diantara mereka jelas terlihat. Sikap Ningrum yang cenderung diam karena takut kepada Hendra malah menjadi bara bagi ketiga puteranya, mereka menganggap kasih sayang Ningrum tidak ikhlas lebih memihak kepada Gisel. Ningrum yang lugu seakan tidak tahu harus bagaimana lagi karena semua sikapnya selalu disalahkan, sedikit bicara serta tetap menjalankan mewajibannya sebagai ibu dan istri adalah cara terbaik. Kehidupan rumah tangga yang sudah dijalankan bertahun-tahun seakan membentuk karakter dirinya untuk berjuang sendiri, jangankan untuk ikut bersosialisasi bersama teman sekolahnya dengan warga sekitar saja hanya sesekali itupun bisa di hitung. Istilah me time bagi Ningrum adalah kesempatan mewah dan langka, dirinya yang selalu di ganduli keempat anaknya seakan memperjelas siapa dia. Padahal Hendra mampu menyediakan asisten rumah tangga tiga sekaligus untuk memudahkan pekerjaan Ningrum namun semua itu ditolaknya dengan alasan bahwa semua ini seperti permainan yang dilakukan saat kecil. Bermain masak-masakan dari sisa sayur 219
belanjaan ibu, mengasuh boneka sebagai anaknya dan kolong meja makan ditutupi dengan seprei sebagai rumahnya yang harus dirawat. Kehidupan sederhana namun membekas, berbeda dengan Gisel yang mempunyai permainan rumah tangga lengkap dari boneka yang bisa bersuara, peralatan masak seperti aslinya dan rumah-rumahan mungil tempat bernaung. Perbedaan tidak itu saja Gisel memiliki teman yang banyak sedangkan wanita itu hanya memiliki satu teman akrab yaitu Nani adik Marni, namun sejak memutuskan menikah dengan Hendra dan berpindah kota persahabatan mereka mulai renggang bahkan terputus. Walau wajah mereka seperti kembar namun untuk urusan watak keduanya bertolak belakang Ningrum keras dan lugu sedangkan Gisel lembut serta modern. Beda generasi membuat Hendra terkadang dibuat pusing, kedua wanita itu bersaing mendapatkan perhatian dari lelaki kesayangannya. Ningrum mendidik Gisel agar menjadi wanita sempurna dalam segala hal, dirinya rela mengantar jemput putrinya untuk menambah ilmu diberbagai tempat dari les urusan sekolah, kursus kepribadian dan memasak serta olah raga juga kesenian. Pendidikan disiplin yang diterapkan Ningrum memang teramat ketat, hal ini semata dilakukan agar tidak seperti dirinya wanita desa yang papa dalam pendidikan. 220 Warna Warni Kasih Bunda
"Ade cape, Mam!" keluh Gisel saat mencapai titik jenuh. Namun Ningrum punya berbagai cara guna mewujudkan ambisinya, jika Gisel berhasil menang dalam berbagai lomba maka hadiah kebebasan bermain akan diberikan sebagai balasannya. Hendra yang sibuk dengan kariernya seakan setuju dengan apa yang dilakukan Ningrum kepada anak-anak terutama Gisel, belum lagi pujian yang banyak dialamatkan pada lelaki yang berhasil dalam memimpin karyawan dan rumah tangganya. Dari keberhasilan si kembar dalam mendapat beasiswa pendidikan diluar negeri, Gisel yang selalu jadi juara diberbagai bidang. Hanya Gilang yang tidak peduli dengan semua yang dilakukan Ningrum, remaja itu seringkali membuat kejutan dengan berbagai aksinya yang berujung pemanggilan ke sekolah. Jika sudah seperti ini Hendra akan menjawab singkat, "Nggak apa namanya juga anak laki, harus bandel!". 221
Kubawa ke Surga Temukan aku Kekecewaan Gisel memuncak saat tahu cerita yang sebenarnya, berkali gadis itu mengutuk kebodohan yang dilakukannya. Harusnya lebih sabar menghadapi masalah seperti yang dilakukan ibunya, 2 lembar surat dengan tulisan tangan disertai tanda tangan Marni seharusnya sudah membuat Gisel yakin jalan cerita hidupnya apalagi pernyataan ini dibuat 3 bulan sebelum wanita itu tiada. Berulang kali surat itu dibacanya kata demi kata untuk meyakinkan apa yang terjadi dalam kehidupan kedua wanita yang mewarnai perjalanan dirinya. Jakarta, Teruntuk ananda Gisel Di tempat Ibu berharap semoga Gisel dan keluarga selalu dalam 222 Warna Warni Kasih Bunda
lindungan Allah. Berkali ingin rasanya bicara jujur dengan kamu dari hati ke hati namun selalu saja ego dan malu mengalahkan kenyataan harus disampaikan. Melalui surat ini ahirnya Ibu punya keberanian mengungkapkannya, walaupun kebencian yang harus diterima. Gisel sayang, Ibu melihat betapa kamu membenci mama karena watak kerasnya dan cenderung egois...padahal mamamu orang baik dan menjunjung tinggi kepercayaan dari orang yang dicintainya yaitu papa. Ibu ceritakan dulu yaa... sebelum menikah dengan mama, papa Gisel adalah tunangan Ibu namun karena ibu masih ingin berkarier dan mengurus orang tua ahirnya Ibu tolak. Apalagi penolakan itu dilakukan disaat acara penentuan hari pernikahan, papa dan keluarganya langsung pulang karena merasa dipermalukan di depan keluarga besar kedua belah pihak. Ibu akui itu kesalahan yang fatal namun segalanya sudah terjadi dan Ibu ingin orang lain menghargai keyakinan yang ibu pegang. Sampai ahirnya Ibu dengar dari tante Nani yang bersahabat dengan mama kalau mereka menikah. Kalau ada perkataan Ibu disaat meninggalnya papa yang membuat mama marah itu karena ketidaktahuan mama tentang penyakit alergi papa terhadap kacang. Ibu tidak bermaksud mencampuri urusan orang lain tapi mohon maaf sekali lagi karena keyakinan Ibu yang justru mengecewakan. 223
Kalimat dari sepenggal surat Marni inilah yang membuat Gisel tersadar bahwa sebenarnya Ningrum sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk keluarganya terlepas dari sikap keras dan lugu. Inilah jalannya Gisel bergegas menemui Ningrum yang sedang bicara dengan Nani di ruang tamu, tanpa komando langsung memeluk ibunya sambil menangis tersedu. Wanitu itu terheran sekaligus panik melihat anak kesayangan membasahi bajunya dengan air mata, Ningrum memeluk erat Gisel sambil menenangkan belahan jiwanya. Nani yang menyaksikan drama itu seakan terkesiap tanpa tahu harus bagaimana. "Maafin ade, Ma!" suara tangis Gisel yang mereda disertai tangannya menyodorkan surat dari Marni. "Sudahlah, mama juga sudah mengikhlaskan semuanya biar Bu Marni tenang dialam sana" suara Ningrum bergetar diiringi helaan napas lega. Ningrum merasa mungkin harus seperti inilah jalannya untuk menunjukan kebenaran kepada keempat anaknya terutama Gisel. 224 Warna Warni Kasih Bunda
Bersama sampai ahir Hari-hari mereka lalui bersama, apalagi saat kabar gembira diterima Ningrum bersamaan dari urusan lamaran Gisel dan Dwi serta pernikahan Gifar yang tinggal menghitung hari, juga Gafar yang memutuskan untuk mengambil alih usaha kakeknya yang selama ini dipegang Ningrum sepeninggal Hendra. Semua ini seakan membuat wanita itu bersyukur tiada henti betapa Tuhan punya cara tersendiri dalam memberikan pembelajaran kepada umatnya. Ketakutan Ningrum akan kesendirian dimasa tuanya seakan lenyap melihat betapa Hendra ikut tersenyum di alam sana, disaat anak-anaknya akan selalu bersama sampai ahir mendampingi wanita itu. Bahagiaku bahagiamu Gisel melihat kesibukan Ningrum mengatur perhelatan akbar untuk dirinya, wajah lelah namun bahagia jelas terpancar dari balik hijab berwarna putih. "Mah, sehat yaa" ungkap sayang Gifar sambil mencium pipi ibunya. Ningrum tersentak dengan kedatangan Gifari beserta keluarga kecilnya, bayi lelaki berusia 3 bulan merupakan jelmaan Hendra. Kedua lelaki itu mempunyai kemiripan wajah 225
dari bentuk alis yang tebal serta lesung pipi di wajahnya. Keluarga ini berkumpul tidak ketinggalan Gilang ikut memeriahkan suasana dengan memperkenalkan gadis pujaannya yang berkebangsaan Inggris, air mata haru seakan tiada henti menetes mendampingi kebahagiaan Ningrum. Diantara rasa hormat, cinta dan kekecewaan pada wanita dipanggil mama, Gisel bersyukur karena Ningrumlah wanita yang rela berjuang untuk melahirkan dan mengenalkan dunia pada dirinya. Wanita yang rela menjadi pintu menuju surga bagi Gisel, kebahagiaan yang selalu mereka bagi bersama. 226 Warna Warni Kasih Bunda
By: MomShols Kontributor
228 Warna Warni Kasih Bunda
Syafrani Anida Syafrani Anida, lahir di Bima Nusa Tenggara Barat pada tanggal 15 Mei 1980 dari pasangan Abubakar dan Hadijah. Menikah di usia 31 tahun. Mendapat titipan dari Allah dua buah hati, Aniq Muflihah (6, 4 tahun ) dan Faida Annaila (4,10 tahun). Dua buah hati selalu diajarkan untuk dapat mensyukuri hidup dalam kondisi apapun. Penulis dikenal sebagai sosok yang pendiam. Bekerja sebagai abdi Negara yaitu sebagai pendidik pada salah satu SMP di kotanya. Dapat disapa melalui akun instagram : Syafrani 7229 _ facebook : Sayfrani Anida , atau email ranisyaf606@ Menyukai dunia kepenulisan sejak SMA, namun baru bergabung dalam komunitas kepenulisan sejak awal tahun 2018. Baru menghasilkan dua karya antologi; Insight Quran ; Merajut Kasih Merengkuh Surga, dan Aku Ingin Menjadi Kekasih PilihanMu (otw) Motto Hidup: "Jangan menunda berbuat baik, karena hari esok adalah misteri." 229
Ihsaniawati Rosadi Ihsaniawati Rosadi adalah seorang ibu dari seorang putra dan dua orang putri. Lahir di Kota Bandung pada tanggal 4 November, dan memiliki passion di dunia sastra dan kepenulisan sejak kecil. Saat ini sedang berkonsentrasi di bidang ke-Alqur'an-an, selfawareness, dan kesehatan mental ibu muda dan remaja di Indonesia. Karyanya yang telah dibukukan antara lain Layaknya Keluarga Berkarya Bersama (Inspirator Academy, 2018), Melodi Rindu (Raditeens, 2018), Titik Tempuh Terakhir (Raditeens, 2019), dan Bersama Gemintang Malam (Raditeens, 2019). Saat ini penulis tergabung di komunitas @Ibumuda_Indonesia, @InsightQuranWriter, dan @WiFiBandung. Penulis dapat dikontak melalui media sosialnya FB Ihsaniawati Rosadi, IG Ihsaniawati_rosadi, blog dan email rosa. 230 Warna Warni Kasih Bunda
La Rein Lahir di Kediri pada tanggal 4 April 1975 dengan nama lengkap Retno Indah Asriyanti Rahayu Santoso. Dia adalah anak ke 2 dari pasangan Tuty Rahayu dan Imam Santoso (Almarhum). Ibu dari 2 anak ini menghabiskan masa kecilnya hingga remaja di kota Jombang, Jawa Timur. Selepas SMA dia merantau ke Jakarta dan berhasil menyelesaikan pendidikan terakhirnya di FTUI, Jurusan Teknik Arsitektur di tahun 1999. Wanita penyuka tantangan yang sehari-harinya kini berprofesi sebagai pengajar yoga di studio miliknya ini mulai tertarik menggeluti dunia tulis-menulis di tahun 2018. Dan di tahun 2019 dia mulai memutuskan untuk serius menekuni dunia menulis dengan membuat sebuah komunitas menulis fiksi khususnya cerpen, bekerjasama dengan salah satu perusahaan penerbitan SIP Publishing yang berpusat di Jawa Tengah. Adapun karya-karya cerpen yang sudah diterbitkan dalam bentuk Antologi di antaranya berjudul "Cinta Kembang Gula" dalam Antologi Gadis Permen. Disusul kemudian dengan cerpen berjudul "Rona Metamorfosa" dalam Antologi Metamorfosa Kiara, "Clara Tanpa Lara" dalam Antologi Binar Cinta Aluna, "Rinai Rindu" dalam Antologi Gadis Penyuka Hujan, "Aldebaran" dalam Antologi dengan 231
judul yang sama, "Senandika Baskara" dalam Antologi Mata Cinta, "Jade - Rahasia Selimut Hijau Lumut" sebagai cover story dalam Antologi dengan judul yang sama, "Renjana" dalam Antologi Titah Bersanding Takhta, "Terpejam" dalam Antologi Perempuan Batu, dan yang terbaru berjudul "Sekarletta" dalam Antologi Rahasia di balik Bulan. Besar harapan kelak semua kisah yang dituliskan bisa memberikan manfaat dan hikmah bagi siapapun yang membaca. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, termasuk untuk menjadi seorang penulis. Selama ada keyakinan dalam hati dan didukung usaha serta do'a tanpa henti, semuanya akan terwujud di saat yang tepat nanti. Kritik & saran bisa dikirimkan melalui : WhatsApp : 085716688193 Email : IG : @lareinstudiojakarta. 232 Warna Warni Kasih Bunda
Mina Megawati Menulis adalah pekerjaan seumur hidup, tanpa ada batasan waktu. Selama masih hidup di dunia maka menulis menjadi satu pekerjaan yang bisa mematik semangat dirinya untuk terus berkarya. Sebuah karya yang dapat menginspirasi banyak orang asalkan yang ditulis adalah hal baik ya. Mina Megawati, perempuan kelahiran Denpasar, 4 Januari 1984 ini baru saja menyelesaikan buku solo keduanya yang berjudul 'Dari High Heels ke Sendal Jepit'. Sebuah buku tentang inspirasi dan motivasi pagi para perempuan, tentang sebuah perjalanan memilih dan keluar dari peliknya dilema hati. Life - Grow - Share adalah tiga hal yang dijadikannya sebagai motto hidup. Bahwa setiap manusia yang diberikan kehidupan oleh Tuhan harus terus bersemangat dalam mengembangkan diri juga keluarganya lalu kemudian berbagi manfaat. Instagram: @megawati.mina @heelskesendal.official Facebook : Mina Megawati 233
Heni Novita Sari Heni Novita Sari (Ibu Rumah Tangga, Dosen, Pegiat Literasi, dan Penulis 19 buku). Heni pernah menjadi narasumber dalam acara Bincang Buku Edisi 12 Yuk Siap Nikah di komunitas Bacabacaaa.id (21 Oktober 2018), Seminar Sekolah Menulis Online yang berjudul Writer's Block di komunitas Sekolah Menulis (21 Juli 2019), Sharing Session Kepenulisan di Tixroom Ketix KMO Indonesia Menulis (14 September 2019), Sharing Session Kepenulisan di Whatsapp group KMO Batch 18 pada Kelompok 7 & 8 (15 September 2019), Bedah Buku "Tuhan Pantaskah Aku Mengeluh?" di Lab Seni FKIP UHAMKA (27 September 2019). Heni ikut aktif berpartisipasi dalam organisasi/komunitas yang digeluti sebagai Anggota Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), aktif di Komunitas PKW (Pengusaha Kampus Writerpreneur) yang sekarang dikenal dengan Saung Literasi Indonesia, Indonesia Menulis, Nulisyuk, Inspirator Academy, MMO (Mentoring Menulis Online), Wonderland Family, KMO, PMO (Pelatihan Menulis Online), Wi-Fi Region Jakarta, Klasigram, Bacabacaaa.id, & Ketix Indonesia. Karya buku yang telah ditulisnya sebagai berikut: Melepas Belenggu Jomblo (Inti Medina Press, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2010), Sungguh Pertolongan Allah Begitu Dekat (Kaysa Media Press, 2010), Editor dan kontributor The UHAMKA Poetry Anthology-Introlit (Pustaka Introlit, 2016), Yuk Siap Nikah 234 Warna Warni Kasih Bunda
(Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2018), Antologi Pemimpin Indonesia untuk Indonesia Cerdas (Penerbit Inspirator Academy, 2018), Antologi Puisi Endure (Ellunar Publisher, 2018), Antologi Puisi Menghitung Jarak (Penerbit Mandala, 2019), Antologi Ramadhan on Fire (Writer Fighter Indonesia 2018), Antologi Ruang Tengah (Nulisyuk, 2018), Wonderful Mom, (Nulisyuk, 2019), The Dreams Diary (Ydreamsway, 2019), Candu Kata (Guepedia, 2019), Melihat Ribuan Lintang (T-Zone Publisher, 2019), Bait Cinta dari Bumi Khatulistiwa (Untukmu Palestina, Ellunar publisher, 2019), Nulisyuk Dalam Puisi, (Nulisyuk, 2019), Semoga Kau Dapati Akhir yang Indah (One Peach Media publisher, 2019), Tuhan Pantaskah Aku Mengeluh? (Inti Medina Press, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2019), Antologi Puisi Lilin yang Tak Pernah Padam (2019), Antologi Puisi Rindu (2019), dan beberapa progress buku yang akan terbit. Heni bisa dihubungi via: Email: & Instagram: @heninovitasari1. @komunitas_literasijakarta Telegram: Heni Novita Sari Ketix: Heni_Novita19 Facebook: @Heni 235
Ayu Daus Hariani "Tidak ada yang tidak mungkin, tidak ada dan tidak bisa kecuali ilmunya Allah" itulah semboyan hidup Ayu Daus Hariani wanita setengah abad ibu dari Andika dan Aditya. Menulis adalah salah satu hobi sekaligus aktifitasnya yang segudang dan direstui suaminya. Kegiatannya bisa dilihat : WA & Ig ayudaushariani Blog Niyang 236 Warna Warni Kasih Bunda
By: MomShols Daftar Pustaka 237
238 Warna Warni Kasih Bunda
Anastasia, Meira. 2018. Imperfect Canfield, Jack. 2017. Chicken Soup for the Soul (Ibu Hebat) Limuria, Abigail dan Kadiman, Grace. 2019. LALITA Manson, Mark. 2018. Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat Megawati, Mina. 2019. Dari High Heels ke Sendal Jepit Navita, Sophie. 2016. Hati yang Gembira Adalah Obat Kak Rio. 2018. Responsimpel Parents. Jakarta: One Peach Media. bahagia-menurut-islam. Novita Sari, Heni. 2018. Yuk, Siap Nikah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Novita Sari, Heni. 2019. Tuhan, Pantaskah Aku Mengeluh? Solo: Tinta Medina. @nulisyuk. 2018. Ruang Tengah. Jawa Barat: CV Motivaksi Inspira. @nulisyuk. 2018. Wonderful Mom. Jawa Barat: CV Motivaksi Inspira. 239
240 Warna Warni Kasih Bunda |
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 DAMPAK KARAKTER RELIGIUSPADA TOKOH MAS GAGAH TERHADAP KELUARGA DAN MASYARAKAT DALAM NOVEL "KETIKA MAS GAGAH PERGI" KARYA HELVY TIANA ROSA (SOSIOLOGI KARYA SASTRA) Elly Uzlifatul Jannah, Sutaman dan Laily Fitriani UIN Maulana Malik Ibrahim Malang [email protected] نالا ذٗ٢و ىتلا لثاؿالإا ًم ٘مخجالإا ةاُخ ىف ضحو امب ببؿٌ ثدبلا اظَ : صخلم ًمو .تبُُلا ٝلاخزالاو ٥ىلؿلاو اهؿٟىب تَٗغؿلا اىٞغٌٗ مل ًًظلا اىهابق ىلٖ نا ثدبلا اظَ ىغٖو مهئاًٛب ٕاٟجعا لٗجُل يظلا ٫ىدخلا نى٧ ٪لاط ٘٢او بابؾا و هخلثاٖ ىلٖ هخُخوغلا تئُ تُخوغلا تئَُ ٝغٌٗ ٘مخجالإا و هخلثاٖ ىلٖ ٍاٚاٚ ؽام تُخوغلا تئَُ رحزإج" ناىىٗلا ذدج ثدبلا.٘مخجالإا يعامخحالؤ بصالأ ملٖ غٓه ىلٖ اؾوع اهاُج ىٟلخل ٍاٚاٚ ؽام بَط ضىٖ ته٣لا ىف تًاوغلاا ىف ضحىج ىتلا غَاىٓلا حضىً ثخابلا نلا يعىىلا ثدبلاب ثدبلا اظَ ىمؿٌ ؽام تُخوغلا تئَُ ٠ُ٦ حضىً ثخابلا نا٧ ثدبلا اظَ ىف َط ضىٖ ىف ناؿوالا ٕابَ ٠ُ٦ اؾوع اهاُج ىٟلخل ٍاٚاٚ ؽام بَط ضىٖ تًاوغلا ىف ٍاٚاٚ ضىٖ تًاوغلا ىف ٘مخجالإاو هخلثاٖ ىلٖ هخُخوغلا رحزإج و هخًاوغلا ىف ٘مخجالإا و هخلثاٖ ؽام تُخوغلا تئَُ يه ٥اىَ ثخابلا اهلهدً ثاهلخلا ًمو .ٍاٚاٚ ؽام بَط و هخلثاٖ ىلا بُسً نا بدً ىَ اعوصام ًٖ ٘حغً ٍاٚاٚ ؽام ضىٖ ٥عضً ٍاٚاٚ تُمىُلا ةاُخلا ىف ثاغالإاب تُخوغلا لمٖا لمٌٗ لب بؿدٞ تباُخلا بسً لاو .٘مخجالإا ًًضخالإاب رحٌٛ ٍاٚاٚ ؽام ضٗب ٘مخجالإا و هخلثاٖ ىلٖ ٍاٚاٚ ؽام تُخوغلا تئَُ رحزإج و رحٚ مَ َ رحزإج ٠ُ٦ و ٍاٚاٚ ؽام ٍاٚاٚ ؽام ب . هجاٟن ةصاٖ ًٖ ملؿدؿٌ غقابم .ٍاٚاٚ ؽام بَط ضىٖ تًاوغلا ,ٍاٚاٚ ؽام ,تُخوغلا تئَُ : ةيسيئر ةملك Religi atau jiwa agama pertama kali muncul ditengah-tengah kita sebagai pengalaman personal dan sebagai lembaga sosial. Pada tingkat personal, agama berkaitan dengan apa yang anda imani secara pribadi, bagaimana agama berfungsi dalam kehidupan anda, bagaimana pengaruh agama pada apa yang anda pikirkan, rasakan atau lakukan. Sedangkan pada tingkat sosial, agama dapat kita lihat pada kegiatan kelompok-kelompok sosial keagamaan. Peneliti agama di sini melihat bagaimana agama berinteraksi dengan bagian-bagian masyarakat lainnya atau bagaimana dinamika kelompok terjadi dalam organisasi Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 291
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab keagamaan. Setiap diri kita adalah bagian dari anggota kelompok keagamaan (Rakhmat, 1966: 32-33). Religi diartikan lebih luas daripada agama. Konon kata Religi menurut asal kata berarti ikatan atau pengikatan diri. Dari sini pengikatannya lebih pada masalah personalitas, hal yang pribadi. Oleh karena itu itu ia lebih dinamis karena lebih menonjolkan eksistensinya sebagai manusia (Subiyantoro, 1989:123) . Jadi sikap religiusitas ini, dalam pandangan Jaluluddin Rahmat tak lain merupakan integrasi secara kompleks antara pengetahuan agama, perasaan serta tindakan keagamaan dalam diri seseorang manusia berperilaku agama karena didorong oleh rangsangan hukuman dan hadiah. Mengindarkan dari hukuman (siksaan) dan mengharapkan hadiah (pahala). Manusia hanyalah robot yang bergerak secara mekanis menurut pemberian hukuman dan hadiah. (Rakhmat, 1966:133). Mangunwijaya membedakan istilah religi (yang bermakna agama) dengan religiusitas (yang bermakna keberagamaan). Menurutnya, religi lebih nampak formal dan resmi sedangkan religiusitas nampak luwes sebab melihat aspek yang senantiasa berhubungan dengan kedalaman manusia, yaitu penghayatan terhadap aspek-aspek religi itu sendiri. Dalam hal ini maka religiusitas lebih dalam dari agama. Religiusitas lebih melihat aspek yang ada dalam lubuk hati, riak getaran hati nurani serta sikap personal yang sedikit banyak menjadi misteri bagi orang, yakni cita rasa yang mencakup rasio dan rasa manusiawi ke dalam pribadi manusia (Mangunwijaya, 1982:25). Dari sisnilah kemudian kita dapat melihat bahwa tingkat religiusitas seseorang tidak hanya terletak pada spriritualitas individu, tetapi lebih menyerupai aktivitas beragama yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari yang dilaksanakan secara konsisten. Salah satu karya sastra yang memberikan peranan penting bagi kehidupan masyarakat adalah Novel. Boleh jadi keberadaannya turut membantu perubahan sosial, karena novel tidak hanya ajaran serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan masyarakat. Novel sebagai sebuah media komunikasi yang di dalamnya terdapat proses komunikasi, banyak mengandung pesan, baik itu pesan sosial, pesan moral, ataupun pesan keagamaan. 292 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti ingin menfokuskan penelitian pada novel ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rossa, karena novel tersebut sangat menarik yang terkait dengan ke Regiliusitasan nya Mas Gagah. Oleh sebab itu dampak Helvy Tiana Rossa. Didalam novel ini menceritakan sosok laki-laki yang bernama Gagah, Mahasiswa dari Universitas Indonesia yang mnempunyai latar belakang awam akan agama sehingga suatu hari dia diajak oleh survey dengan salah satu di adakan kyai, selepas dari pengajian mas Gagah mengalami perubahan didalam hidupnya. Dampak religiusitas dalam novel ketika Mas Gagah pergi patut untuk diteliti sebab didalam novel tersebut menunjukkan perjalanan religiusitas Mas Gagah yang dulunya masih awam akan agama dan berubah menjadi tokoh agama. Dampak religiusitas dalam novel tersebut menceritakan bagaiamana pengaruh Mas Gagah dengan masyarakat setelah Mas Gagah pergi bersama kyainya oleh sebab itu peneliti mengkaji menggunakan sosiologi karya sastra. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut; 1) untuk mengetahui bentuk religiusitas Mas Gagah dalam novel ketika Mas Gagah pergi. 2) Untuk mengetahui bagaimana karakter tokoh keluarga, dan masyarakat dalam novel ketika Mas Gagah pergi. 3) Untuk mengetahui dampak religiusitas Mas Gagah terhadap keluarga dan masyarakat dalam novel Ketika Mas Gagah Pergi. TEORI Religiusitas dari kata asal Religi yang berasal dari bahasa Latin, yaitu relegere, yang berarti mengumpulkan, membaca, danjuga berasal dari kata Religare yang bermakna mengikat. Atau dalam bahasa Indonesia sama dengan pengertian agama yakni memuat aturan-aturan dan cara-cara mengabdi kepada tuhan yang terkumpul dalam kitab suci yang harus dipahami dan mempunysi sifat mengikat kepada manusia, karena agama mengikat manusia dengan tuhan (Jalaludin, 2001: 89). Religiusitas menurut Jalaludin merupakan suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Religiusitas merupakan perilaku yang bersumber langsung atau tidak langsung kepada Nash (Jalaludin, 2001:89). Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 293
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab Glock dan Stark merumuskan religiusitas sebagai komitmen religius (yang berhubungan dengan agama atau keyakinan iman), yang dapat dilihat melalui aktivitas atau perilaku individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman yang dianut.Religiusitas seringkali diidentikkan dengan keberagaman (Fuad dan Rachmy, 2002:71). Religiusitas diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa pelaksanaan ibadah dan kaidah dan seberapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan, keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam (Fuad dan Rachmy, 2002:71). Menurut Glock dan Stark dalam Widiyanta, kelima dimensi religiusitas dijelaskan sebagai Religius Ractice (The Ritualistic Dimension) yaitu tingkatan sejauh mana seseorang mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual di dalam agamanya.Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup pemujaan, kultur serta hal-hal yang lebih menunjukkan komitmen seseorang dalam agama yang dianutnya (Kahmad, 2002: 53-54). Sosiologi karya sastra mengkaji sastra sebagai cermin masyarakat. Apa yang tersirat dalam karya sastra dianggap mencerminkan atau menggambarkan kembali realitas yang terdapat dalam masyarakat (Wiyatmi, 2013: 45). Sosiologi karya sastra sendiri menurut Wiyatmi dalam bukunya Sosiologi Sastra, sosiologi karya sastra adalah kajian sosiologi sastra yang mengkaji karya sastra dalam hubungannya dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Sosiologi sastra ini berangkat dari teori mimesis Plato, yang menganggap sastra sebagai tiruan dari kenyataan. Beberapa masalah yang menjadi wilayah kajian sosiologi karya sastra adalah: isi karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra yang berkaitan dengan masalah sosial. Di samping itu, sosiologi karya sastra juga mengkaji sastra sebagai cermin masyarakat, sastra sebagai dokumen sosial budaya yang mencatat kenyataan sosiobudaya suatu masyarakat pada masa tertentu, mengkaji sastra sebagai bias (refract) dari realitas. Isi karya sastra yang berkaitan dengan masalah sosial, dalam hal ini sering kali dipandang sebagai dokumen sosial, atau sebagai potret kenyataan sosial. 294 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Thomas Warton terhadap sastra Inggris, dibuktikan bahwa sastra mempunyai kemampuan merekam ciriciri zamannya. Sastra menurut Warton, mampu menjadi gudang adat istiadat, buku sumber sejarah peradaban, terutama sejarah bangkit dan runtuhnya semangat kesatriaan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut keduanya, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara menyeluruh (holistik) (Prastowo, 2012:22). Dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif ini peneliti menjelaskan fenomena-fenomena berupa teks-teks dan simbol-simbol yang ada di dalam novel Ketika Mas Gagah pergi karya Helvy Tiana Rosa dan didukung dengan data-data kepustakaan berupa buku-buku, artikel, dan jurnal. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data dalam menggali informasi-informasi yang berkaitan dengan objek penelitian. Sumber data itu dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: 1) Sumber data primer Menurut Hasan, data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan memerlukannya. Data primer didapat dari sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti (Hasan, 2002: 82). Dalam penelitian ini sumber data primer yang digunakan adalah novel Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rosa. 2) Sumber data sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber yang telah ada (Hasan, 2002: 58). Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang terlah diperoleh yaitu dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain sebagainya.Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, buku-buku kepustakaan, artikel, internet, dan jurnal tentang religiusitas, dan buku tentang sosiologi karya sastra. Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 295
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan teknik catat. Menurut Wilson, membaca pada prinsipnya memiliki tujuan utama untuk mencari keterangan-keterangan yang berkaitan dengan data penelitian. Selain itu,membaca juga akan memberikan keluasan pandangan, terutama dalam hubungannya dengan objek format penelitian (Kaelan, 2012: 163). Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut: 1) Peneliti membaca teks novel ketika Mas Gagah pergi karya Helvy Tiana Rosa secara berulang-ulang. 2)Membaca kalimat-kalimat yang mendeskripsikan tentang religiusitas Mas Gagah sebagai tokoh utama dalam Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rosa. 3) Menemukan aktifitas-aktifitas yang menjelaskan tentang proses religiusitas Mas Gagah yang memberikan dampak terhadap keluarganya dan masyarakat. Sedangkan teknik catat adalah proses perekaman dan pencatatan data pada kartu-kartu data secara sistematis dan terorganisir dengan baik, agar memudahkan pemantauan jalan penelitian. Pencatatan bisa dilakukan dengan empat cara; 1) mencatat data secara quotasi, 2) mencatat data secara parafrase, 2) mencatat secara sinoptik, 3) mencatat secara pengkodean, 4) mencatat secara précis (Kaelan, 2012: 167-168). Adapun langkah-langkah yang dilakukan peniliti sebagai berikut: Mencatat bagian yang diperlukan dalam objek penelitian, seperti bagian yang menjelaskan pengertian religiusitas, keluarga dan masyarakat, dan mencatat proses religiusitas Gagah, dan lain sebagainya. Uji keabsahan dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan realibitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti (Sugiyono, 2015: 267). Jadi uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas (Sugiyono, 2015: 267). Dalam penelitian ini, validasi data yang digunakan peneliti adalah uji kredibilitas. Uji kredibilitas ini bisa dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya adalah: meningkatkan ketekunan, triangulasi: sumber, teknik, waktu (Sugiyono, 2015: 272-274), dan diskusi dengan ahli atau teman sejawat, Diskusi dengan teman sejawat dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti 296 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang sedang dilakukan (Moleong, 2012: 331). Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Miles dan Huberman. Menurut Miles dan Huberman, ada empat macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu (Miles dan Huberman, 1994: 30): pengumpulan data (Kaelan, 2012: 175), reduksi data (Emzir, 2016: 129-130), pemaparan data (Kaelan, 2012: 177), penarikan/verifikasi kesimpulan (Sugiyono, 2015: 252-253). HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk Religiusitas Mas Gagah dalam novel ketika Mas Gagah pergi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yaitu membahas bentuk religiusitas Mas Gagah, Mas Gagah adalah Mahsiswa UI jurusan Tekhnik Sipil semester akhir yang dulunya kehidupan sehari-harinya gaul, menjadi model majalah, hingga menjadi senpai di sebuah klub karate. dan sekarang berubah menjadi pendakwah. Terlihat sebagai sosok yang religius dalam kutipan paragraf sebagai berikut : ― Mas Gagah dalam pandanganku adalah sosok ideal. Kombinasi yang unik dari banyak talenta. Ia punya rancangan masa depan, tapi tak takut menikmati hidup. Ia moderat tapi tak pernah meninggalkan shalat! He's a very easy going person. Almst perfect!‖ (Rossa, 2015:3). Dalam peragraf tersebut Mas Gagah adalah bukan sosok yang religius, tetapi sosok yang ideal. Setelah Mas Gagah diajak survey oleh profesor dan kontraktor di Madura, selama di Madura dia bertemu dengan sosok kyai dan mengikuti kajian yang memberikan Dampak religiusitas dalam kehidupan sehari- hari pada Mas Gagah. Terlihat dalam kutipan paragraf berikut : ―Mas ketemu kiai hebat di Madura,‖ cerita Mas Gagah antusias. ―Namanya Kiai Ghufron! Subhanallah, orangnya sangat bersahaja, santri-santrinya luar biasa! Di sana Mas memakai waktu luang Mas untuk mengaji pada beliau. Dan tiba-tiba dunia jadi lebih Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 297
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab benderang!‖ tambahnya penuh semangat. ―Nanti kapan-kapan kita ke sana ya, Git (Rossa, 2015: 3-4). Dan begitulah. Mas Gagah pun berubah menjadi lebay dalam hal agama seperti sekarang, hingga aku seolah tak mengenal dirinya lagi (Rossa, 2015: 4). Setelah kembali dari Madura, terlihat sangat jelas bahwa Mas Gagah mempunyai banyak perubahan menjadi sosok yang religius mulai dari kegiatan sehari-harinya seperti ngaji, sholat dan lain-lain. sampai adiknya pun di ajak untuk mengikutinya, mulai dari Mas Gagah sering menceramahi adiknya sampai di ajak untuk menghadiri kegiatan pengajian, berikut kutipan yang menjelaskan bahwa Mas Gagah telah mempunyai banyak perubahan sesuai dengan apa yang dikatakan Gita (adik Mas Gagah): ―Di satu sisi kuakui Mas Gagah tambah alim. Shalat tepat waktu, berjama'ah di masjid, ngomongnya soal agama terus. Kalau aku iseng mengintip di lubang kunci, ia pasti lagi ngaji atau baca buku Islam. Dan kalau aku mampir di kamarnya, ia dengan senang hati menguraikan isi buku yang dibacanya, atau malah menceramahiku. Ujung-ujungnya, ―Ayo dong Gita, lebih feminin. Kalau kamu pakai rok atau baju panjang, Mas rela deh kasih voucher belanja yang Mas punya buat beliin kamu rok atau baju panjang. Muslimah kan harus anggun. Coba Dik manis, ngapain sih rambut ditrondolin gitu!‖ (Rossa, 2015: 6). Karakter Keluarga Dan Masyarakat Dalam Novel Ketika Mas Gagah Pergi Adapun karakter kelurga Mas Gagah yang sesuai dalam novel Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rosa, adalah: Berikut ini karakter Gita Ayu Pertiwi (Adik Mas Gagah) :Tomboy, manja pada Mas Gagah, baik, mau berubah demi abang yang disayanginya. Selalu semangat. Bertanggung jawab. Selalu menolong. Berikut ini karakter tokoh Mama dan Papa Mas gagah yang sesuai dalam novel Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana :Seorang ibu yang penyayang, baik hati cantik dan ramah.tetapi dia belum tergugah untuk memakai kerudung, 298 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 dan pada suatu ketika mama pun berkerudung karena mendengarkan saran dari anaknya. Papa : Seorang papa yang bijaksana, perhatian pada anak-anaknya. Adapun karakteristik tokoh Masyarakat sekitar Mas Gagah yang sesuai dalam novel Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana , diantaranya : Mbak Nadia Hayuningtyas Seorang gadis yang cantik, pintar, lembut, lulusan amrika, diapun pemateri ketika acara seminar di UI dengan Mas Gagah. Tika , Tika adalah teman dekatnya Gita, tika sangat baik, perhatian, sahabat yang baik, manis dan cantik. Diapun adalah saudara Mbak Nadia, dia beruabah memakai jilbab ketika Mbak Nadia pulang dari amerika. Bang Ucok Adalah seorang pengemis yang hidupnya kekurangan namun sabar. Dia adalah teman Mas Gagah yang ada dirumah singgah. Bang Urip : Adalah teman Bang Ucok, orangnya keras dan gampang marah. Kang Asep : Adalah seorang yang berada dirumah singgah yang selalu didatangi oleh Mas Gagah. Baik, saling menolong. Manto: adalah seorang perampok yang insaf karena pernah ditolong oleh gita pada waktu prampokan, berasal dari jahat, dan berubah menjadi baik, dan penolong. Dampak Religiusitas Mas Gagah Terhadap Keluarga dan Masyarakat Dalam Novel ketika Mas Gagah Pergi Sepulang dari Madura tersebut, sifat Mas Gagah yang sangat berubah menjadi sosok religius, pastilah Mas Gagah hidup ditengah-tengah keluarganya dan masyarakat, mas Gagah juga memberikan dampak religiusitas nya terhadap keluarga dan masyarakat, tetapi dia berdakwah tak semudah membalikkan tangan, awalnya keluarganya dan masyarakat pun kaget dengan sifat Mas Gagah yang perubahannya sangat drastis. Bahkan adik kandungnya sendiri sempat tidak suka dengan siikap religiusnya. Adapun kutipan paragraf tentang respon keluarga terhadap religiusitas Mas Gagah, sebagai berikut ; Mas Gagah! Mas Gagaaaaaahhh!‖ teriakku kesal sambil mengetuk pintu kamar Mas Gagah keras-keras. Tak ada jawaban. Padahal kata Mama Mas Gagah ada di kamarnya. Kulihat stiker metalik di depan pintu kamar Mas Gagah. Tulisan berbahasa arab gundul. Tak bisa kubaca. Tapi aku bisa membaca artinya : Jangan masuk sebelum memberi salam! ―Assalaamu'alaikuuum!‖ seruku. Pintu kamar terbuka dan kulihat senyum lembut Mas Gagah. Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 299
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ―Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakaatuh. Ada apa Gita? Kok teriak-teriak seperti itu?‖ tanyanya. ―Matiin CD-nya!‖ kataku sewot. ―Lho memang kenapa?‖ ―Gita kesel bin sebel dengerin CD Mas Gagah! Memangnya kita orang Arab, masangnya kok lagu-lagu Arab gitu!‖ aku cemberut. ―Ini nasyid. Bukan sekadar nyanyian Arab tapi zikir, Gita!‖ ―Bodo!‖ ―Mas kan pasangnya pelan-pelan.‖ ―Pokoknya kedengaran!‖ ―Ya, wis. Kalau begitu Mas ganti aja dengan nasyid yang bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Bagus, lho! Ada koleksi Cat Steven alias Yusuf Islam yang Mas baru download nih‖ ―Ndak, pokoknya Gita nggak mau denger!‖ aku ngeloyor pergi sambil membanting pintu kamar Mas Gagah. Heran. Aku benar-benar tak habis pikir mengapa selera musik Mas Gagah jadi begitu. Kemana CD para rocker yang selama ini dikoleksinya? ―Wah, ini nggak seperti itu, Gita! Dengerin Lady Gaga dan teman- temannya itu belum tentu mendatangkan manfaat, apalagi pahala. Lain lah ya dengan senandung nasyid Islami. Gita mau denger? Ambil aja dari laptop. Mas punya banyak kok!‖ begitu kata Mas Gagah (Rossa, 2015: 4-5). Dari penjelasan kutipan novel diatas, bahwa Mas Gagah memberikan cotoh terhadap adiknya jika ingin masuk ruangan atau kamar hendaklah mengucapkan salam, tidak hanya itu saja Mas Gagah juga mengenalkan kepada Gita music-musik religi seperti nasyid dan lain-lain, padahal dulunya Mas Gagah suka Musik rocker dan alirannya. Tetapi Gita masih heran dengan sifat Mas Gagah dan gita belum bisa menerima bahkan tidak suka dengan perubahan Mas Gagah. 300 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 Gita juga sering diajak ke pengajian oleh Mas Gagah, bahkan disuruh untuk memakai busana yang sopan sesuai dengan aturan ajaran agama Islam, tetapi Gita menolak ajakan Mas nya karena Gita belum menyukai Mas Gagah yang sekarang, terdapat dalam kutipan berikut : ―Aku masih ingat jelas. Beberapa waktu yang lalu Mas Gagah mengajakku pengajian di rumah temannya. Terus pernah juga aku diajak menghadiri tabligh akbar di suatu tempat. Bayangin, berapa kali aku dilihatin sama cewek-cewek lain yang kebanyakan berjilbab itu. Pasalnya, aku kesana memakai kemeja lengan pendek, jins belel dan ransel kumalku. Belum lagi rambut trondol yang tak bisa kusembunyikan, meski sudah memakai topi. Sebenarnya Mas Gagah menyuruhku memakai baju panjang dan kerudung yang biasa Mama pakai mengaji. Aku nolak sambil mengancam tak mau ikut (Rossa, 2015: 8-9). Mas Gagah juga tidak membolehkan Gita jika meminjam atau memakai baju-baju Mas Gagah, padahal dulu Gita sering meminjamnya, seperti yang telah dijelaskan dalam kutipan berikut : ―Uh. Padahal dulu Mas Gagah oke-oke saja melihat penampilanku yang tomboi. Dia tahu aku cuma punya dua rok! Ya rok seragam sekolah itu saja! Mas Gagah juga nggak pernah keberatan kalau aku meminjam kaos atau kemejanya. Ia sendiri dulu sering memanggilku Gito, bukan Gita! Eh, sekarang pakai manggil Dik Manis segala!‖ (Rossa, 2015: 6). Bukan hanya Gita saja yang heran dengan Mas Gagah, Mama juga heran Karena sifat Mas Gagah yang aneh, Mama pun mempertanyakan tentang penampilan Mas Gagah yang juga telah banyak berubah (tidak semodis dulu), bahkan pendapat Mas Gagah bahwa penampilan yang seperti sekarang lebih kelihatan santun, bersih dan sederhana, padahal dulunya Mas Gagah paling sibuk dengan urusan penampilan yang kayak cover boy. Berikut kutipannya : Hal lain yang nyebelin, penampilan Mas Gagah jadi aneh. Sering juga Mama menegurnya. ―Penampilanmu kok sekarang lain, Gah?‖ Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 301
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ―Lain gimana, Ma?‖ ―Ya, nggak semodis dulu. Nggak dandy lagi. Biasanya kamu yang paling sibuk dengan penampilan kamu yang kayak cover boy itu.‖ Mas Gagah cuma senyum. ―Suka begini, Ma. Bersih, rapi meski sederhana. Kelihatannya juga lebih santun.‖ Ya, dalam penglihatanku Mas Gagah jadi lebih kuno dengan kemeja lengan panjang atau baju koko yang dipadu dengan celana panjang longgar. ―Jadi mirip Pak Gino,‖ komentarku menyamakannya dengan sopir kami. ―Untung saja masih lebih ganteng.‖ (Rossa, 2015: 6-7). Kutipan paragraf diatas menjelaskan bahwa keluarga Mas Gagah pun tidak memberi respon yang baik terhadap sifat religius Mas Gagah, malah sebaliknya mereka membenci dan meragukan Mas Gagah yang sekarang. Tetapi seiring berjalannya waktu, keluarga dan masyarakat sekitar pun memberi respon yang baik atas kontribusi Mas Gagah, adapun kutipan paragraph tersebut, adalah : Maaaas....‖ ―Apa, Dik manis?‖ ―Gita akhwat bukan sih?‖ ―Memangnya kenapa?‖ ―Gita akhwat apa bukan? Ayo jawab,‖ tanyaku manja (Rossa, 2015:11-12). Dalam kutiapan novel diatas bahwa Gagah sudah mulai merespon Mas Gagah dengan baik, yang dulunya benar-benar tidak suka dengan sosok relius nya Mas Gagah tetapi seiring berjalannya waktu Gita mulai bertanya tentang istilah- istilah yang terdapat dalam agam islam seperti kata Akhwat. Setelah Gita menerima semua ajakan yang telah di ajarkan kepada Gita, Mas Gagah lebih sering berbicara tentang agama Islam kepada Gita, Gita juga mulai merespon dan menyukainya. Dari sinilah Gita yang sempat merasa kehilangan sosok Mas Gagah yang dulu dan setelah Gita merespon ajakan baik Mas Gagah untuk berubah menjadi Gita yang baik, Gita menemukan kembali sosok Mas Gagah yang sempat hilang dulu yang sempat kesal dengan sifat Mas Gagah yang religius. Yang terdapat dalam kutipan berikut : 302 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 Mas Gagah tertawa. Sore itu dengan sabar dan panjang lebar, ia berbicara kepadaku. Tentang Allah, tentang Rasulullah. Tentang ajaran Islam yang indah namun diabaikan dan tak dipahami ummatnya. Tentang kaum Muslimin di dunia yang sering jadi sasaran fitnah dan tentang hal-hal lainnya. Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku merasa kembali menemukan Mas Gagahku yang dulu. Mas Gagah dengan semangat terus berbicara. Terkadang ia tersenyum, sesaat sambil menitikkan air mata. Hal yang tak pernah kulihat sebelumnya! ―Mas, kok nangis?‖ ―Mas sedih karena Allah, Rasul dan Al Islam kini sering dianggap remeh. Sedih karena ummat yang banyak meninggalkan Al-Quran dan Sunnah, juga berpecah belah. Sedih karena saat Mas bersenang- senang dan bisa beribadah dengan tenang, saudara-saudara kita di negeri sendiri banyak yang mengais-ngais makanan di jalan, dan tidur beratap langit, sementara di belahan bumi lainnya sedang diperangi....‖ (Rossa, 2015: 12). Sesaat kami terdiam. Ah, Masku yang gagah dan tegar ini ternyata sangat perasa. Sangat peduli. Setelah Gita mendengarkan ucapan Mas Gagah yang panjang lebar tentang Agama Islam, akhirnya Mas Gagah pun bertanya pada Gita yang awalnya tidak pernah memperdulikan ajakan Mas Gagah dan setelah beberapa waktu akhirnya Gita mengikuti dan menerima ajakan Mas Gagah, bahkan Gita juga berubah dan selalu ingin dekat dengan Mas Gagahnya. Gita berubah juga terinspirasi dari mbak Nadia teman Mas Gagah dan kebetulan juga mbakNadia adalah kakak dari temen Gita yang bernama Tika, Yang terdapat dalam kutipan novel berikut : ―Kok tumben Gita mau dengerin Mas ngomong?‖ tanya Mas Gagah tiba-tiba. ―Gita capek marahan sama Mas Gagah!‖ ujarku sekenanya. ―Emangnya Gita ngerti yang Mas katakan?‖ Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 303
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ―Tenang aja, Gita nyambung kok!‖ kataku jujur. Ya, Mbak Nadia juga pernah menerangkan hal demikian. Aku mengerti meski tak mendalam. Malam itu aku tidur ditemani tumpukan buku-buku Islam milik Mas Gagah. Kayaknya aku dapat hidayah! Hari-hari berlalu. Aku dan Mas Gagah mulai dekat lagi, meski aktivitas yang kami lakukan berbeda dengan yang dahulu. Sebenarnya banyak hal yang belum bisa kupahami, belum bisa kuterima dari keberadaan Mas Gagah, tetapi sungguh aku tak mau kehilangan sosoknya. Aku ingin bisa menjaga kedekatan kami selama ini. Kini tiap hari Minggu kami ke berbagai masjid, mendengarkan ceramah umum, atau ke tempat-tempat tabligh akbar digelar. Kadang cuma aku dan Mas Gagah, kadang-kadang bila sedikit kupaksa Mama Papa juga ikut (Rossa, 2015: 12-13). Setelah Mama Papa nya Mas Gagah berubah yang mulai mengikuti kajian agama, ceramah umum, atau kajian Islam lainnya, Mama nya pun menggunakan jilbab dalam kesehariannya, akan tetapi Gita belum mendapatkan hidayah untuk menggunakan, dan Mas Gagah pun terus mengajak Gita untuk menggunakan Jilbab, terdapat dalam kutipan novel berikut : ―Coba pakai jilbab, Git!‖ pinta Mas Gagah suatu ketika. ―Lho, rambut Gita kan udah nggak trondol! Lagian belum mau deh jreng!‖ Mas Gagah tersenyum. ―Gita lebih anggun kalau pakai jilbab dan insya Allah lebih dicintai Allah. Kayak Mama‖. Memang sudah beberapa hari ini Mama berjilbab. Gara-garanya dinasehati terus sama si Mas, dibeliin buku-buku tentang wanita, juga dikompori sama teman-teman pengajian beliau (Rossa, 2015: 14). Dan akhirnya Gita semakin lengket dengan Mas Gagah seperti dulu, bahkan Gita juga dikenalin sama teman-teman Mas Gagah yang dulunya mereka adalah seorang preman sampai Mas Gagah pun dipalakin, tetapi Mas Gagah tidak membalas dengan balasan yang setimpal, Mas Gagah memberikan perubahan 304 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 yang baik kepada mereka,mengajarkan sholat, mengaji, dan syariat Islam yang lainnya. Yang terdapat dalam kutipan novel berikut : Git, kenalin: ini Bang Urip, Bang Ucok dan Kang Asep.‖ Aku mengangguk sambil mengernyitkan kening. ―Mereka yang jaga tempat ini dan melindungi anak-anak dari orang-orang jahat. Kami berkenalan enam bulan lalu dan membuka rumah baca bagi anak-anak di sini....‖ Aku melongo. Rumah baca? Preman? ―Ya, kami preman insyap hahaha,‖ kata salah satu di antara mereka. Aku masih tak mengerti. ―Dulu kite pernah palakin Gagah, trus kite babak belur. Nah senpai kite palak! Hehehe,‖ tukas Bang Urip padaku. Lalu kulihat mereka bercerita macam-macam pada Mas Gagah. ―Sudah banyak perbaikan. Yang jadi copet sudah tak ada. Yg jadi garong apalagi. Piss, Piiis, Gagah. Terimakasih bimbinganmu selama ini. Eh, yang mau ikut ngaji bertambah lagi. Itu, pimpinan preman RW sebelah,‖ kata Bang Ucok. ―Alhamdulillah. Seru itu Bang!‖ kata Mas Gagah akrab. ―Terus, anak-anak di sini jadi tambah senang baca euy. Baca melulu. Jadi kepintaran kadang-kadang! Kami teh bisa kalah atuh sama mereka,‖ selak Kang Asep sambil nyengir. Mas Gagah tertawa. ―Nyok kite sholat dulu, Gah. Noh mushola kite nyang bulan lalu belum kelar, sekarang ude bagus gara-gara elo dan temen-temen lo,‖ ujar Bang Urip. ―Alhamdulillah,‖ senyum Mas Gagah lagi, sambil memberi isyarat tangan padaku untuk melihat jauh ke depan, arah pojok kanan dari tempat kami berdiri. Sebuah mushala kecil dengan bata merah yang baru disemen (Rosa, 2015: 20-21). Mereka sangat bersemangat dengan adanya perubahan yang membaik setelah mengenal Mas Gagah, bukan hanya semangat dalam sholat, mengaji, dan Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 305
ISSN 2598-0637 Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab membaca saja. Mereka mempunyai yel-yel untuk membangkitkan semangat dan bahkan mengajak anak-anak kecil juga disekitarnya, terdapat dalam kutipan novel berikut : ―Eh, setiap ketemu kan kite yel dulu!‖ kata Bang Urip. Lalu seperti diaba-aba, kulihat mereka semua berdiri: ―Preman insaaaaap!‖ teriak Bang Urip. Lalu kulihat Mas Gagah, Bang Ucok, Bang Urip dan Kang Asep melompat-lompat sambil mengepalkan tangan ke atas, berseru penuh semangat ala militer: ―Huh huh huh huh: istiqomah!‖ Mereka berangkulan. Kemudian setengah berlari sambil tertawa, menuju mushala. Di belakang mereka, anak-anak kecil mengikuti sambil melambai- lambai mengajakku ke mushala pula. Ah, Mas Gagah..., apa lagi yang telah ia lakukan? Mengapa akhir-akhir ini ia semakin sering membuatku menangis, lalu menorehkan pelangi di dada yang sesak? (Rossa, 2015: 21). Kutipan paragraf diatas menjelaskan bahwa keluarga dan masyarakat yang awalnya tidak suka atau membenci dengan sikap Mas Gagah yang berubah akhirnya mereka mengikuti bahkan sangat mendukung dengan sosok Mas Gagah tersebut. SIMPULAN Dari penelitian diatas peneliti dapat menarik kesimpulan hasil penelitian dari novel Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rossa sebagai berikut: pertama, Bentuk religiusitas Mas Gagah berupa mencontohkan kepada keluarganya dan masyarakat tentang kereligiusan nya, dia tidak langsung mengharuskan kepada keluarga dan Masyarakat untuk hidup yang bernuansa religi, tetapi dengan cara dia menerapkan untuk kehidupannya sehari-hari. Seperti yang dulunya berpenampilan cool sekarang berubah menjadi rapi dan sopan, dari cara memanggil adik dan yang dulunya sering ikut karate sekarang sering menjadi pemateri di seminar keislaman. Kedua, karakteristik Mas Gagah adalah Tanggung jawab, ramah, cerdas, periang dan tentu saja ganteng. Meskipun dia telah berubah menjadi sosok yang 306 Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Kajian tentang Bahasa, Sastra dan Budaya Arab ISSN 2598-0637 religius akan tetapi tidak mengurangi rasa tanggung jawabnya, ramah, cerdas dan lain sebagainya. Ketiga, setelah Mas Gagah berubah menjadi sosok yang religius, pastinya dia hidup di tengah-tengah keluarga dan masyarakat, dan Mas Gagah juga memberikan kontribusi kepada mereka. Akan tetapi keluarganya dan masyarakat tidak langsung bisa menerima akan sikapnya yang sekarang mereka tidak suka bahkan membencinya, seiring berjalannya waktu keluarga dan masyaraktpun sangat mendukung dan mengikuti apa yang Mas Gagah ajarkan pada mereka. DAFTAR PUSTAKA Hasan, M.Iqbal. tt. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia. Idrus, Muhammad. 2012. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif.Jakarta: Penerbit Erlangga. Jalaludin. 2001. Psikologi Agama. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisiplinner bidang Sosial, Budaya, Filsafat, Seni, Agama, dan Humaniora.Yogyakarta: Paradigma. Kahmad, Dadang. 2002. Sosiologi Agama. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mangunwijaya. 1982.Sastra dan Religiusitas. Jakarta: Sinar Harapan. Miles, Matthew B.& Huberman, A. Michael. 1994. Qualitative Data Analysis (Second Edition).London: Sage Publications. Moelong, Lexy J.2012.Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Prastowo, Andi.2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam prespektif rancangan penelitian. Yogyakarta:Ar-Ruz Media. Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo. Rosa, Helvy Tiana. 2010. Ketika Mas Gagah Pergi,Depok:penerbit Asma Nadia. Subiyantoro, Atmosuwo.1989. Perihal Sastra dan Religiusitas dalam Sastra.Bandung: Sinar Baru. Sugiyono.2015. Metode Penelitian Kuantatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tanzeh,Ahmad. 2006. Pengantar Penelitian. Surabaya: Elkaf. Wiyatmi. 2013. Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Kanwa Publisher. Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I Tahun 2017 HMJ Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang 307 |
TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM Xata Tugas dalam Bahasa Tolaki I
Kata Tugas dalam Bahasa Tolaki Oleh: Abdul Muthalib Alimuddin, DP J.F. Pattiasina Haloma Balaka Amir Kadir Pusat Pembinaan dan Penqembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1985
.. flak cipta pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . - Lo:K T' Tti ! 4 Naskah buku mi sernu1amerupak.n hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia clan Daerah Sulawesi Tengah 1981/1982, disunting dan diterbitkan dengan dana Proyck Penelitian Pusat. Staf inti Proyek Pusat: Dra. Sri Sukesi Adiwiniarta (Peminipin), Drs. Ilasjini Dini (Bendaharawan). Drs. Lukinan Hakim (Sekretaris). Sebagian atau seluruh isi buku ml dilarang digunakan atau diperbaityak dalain bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari petierbit kecuali dalain hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan iliniali. Alainat penerbit: Pusat Peinbinaan dan Pengenibangan Bahasa Jalani Daksinapati Barat IV, Rawainangun Jakarta Tiniur. iv
KATA PENGANTAR Mulai tahun kedna Peinbangunan Lima Tahun I, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa turut berperan di dalani herbagai kegiatan kebáliasaan sejalan dengan garis kebijakan pembinaan dan pengembangan kebudayaaii nasional. Masalah kebahasaan dan kesusastraan inerupakan salali satu segi masalah kebudayaan nasional yang perlu ditangani derigan suiigguh-sunggnli dan berencana agar tujuan akhir pembinaan clan pengeiiibangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah - termasuk susastranya - tercapal. Tujuan akhir itu adaiah kelengkapan baliasa Indonesia sebagai sarana koniunikasi nasional yang balk bagi niasyarakat luas Serta peinakaian bahasa Indonesia dan bahasa daerah dengan balk dan benar untuk berbagai tujuan oleli lapisati masyarakat bahasa Indonesia. Untuk mencapai tujuan itu perlu dilakukan berjcnis kegiataii seperli (I) pembakuan bahasa, (2) penyuluhan bahasa melalui berbagai sarauia, (3) penerjernahan karya kebahasaan dan karya kesusastraaii dari bcrbagai sumber ke dalam bahasa Indonesia, (4) pelipatgandaan inioninasi melalul penelitian bahasa dan susastra, clan (5) pengembangan tenaga kebaliasaaii dan jaringan informasi. Sebagai tindak lanjut kebijakan tersebut, dibentukiali olch Departemeli Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penelitian Bahasa dan Sustra Indonesia dan Daerah, Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan Proyck Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah, di Iingkungan I'usat Peinbinaan dan Pengenibangan Bahasa. Sejak taliuii 1976, Proyek I'enelitian Bahasa (Ian Sastia Indonesia dan Daerah di Jakarta, sebagai Proyck Pusat, dibaiitti oleli scpululi Proyck Penc- litian di daerah yang berkedudukan di propinsi (I) Dacrah Istinicwa Acch, (2) Sumatra Barat, (3) Sumatra Selatan, (4) Jawa Barat, (5) I)aerali Isliniewa Oj
Yogyakarta, (6) Jawa Timur, (7) Kalimantan Selatan, (8) Sulawesi Selatan, (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali. Kemudian, pada tahun 1981 ditambalikan proyek penelitian bahasa di Jima propinsi yang lain, yaitu (1) Sumatra Utara, (2) Kalimantan Barat, (3) Riau, (4) Sulawesi Tengali, dan (5) Maluku. Dua taliun kemudian, pada tahun 1983, Proyek Penclitian di daerah diperluas lagi dengan lima prophisi, yaitu (1) Jawa Tengah, (2) Lampung, (3) Kalimantan Tengah, (4) Irian Jaya, dan (5) Nusa Tenggara Tiniur. Maka pada saat mi, ada dua pululi proyek penelitian bahasa di daerali di samping proyek pusat yang berkedudukan di Jakarta. Naskah laporan penelitian yang telah dinilai dan disunting diterbitkan sekarang agar dapat dimanfaatkan oleh para ahli dan anggota masyarakat luas. Naskah yang berjudul Kata Tugas dalam Bahasa Tolaki disusun oleh regu peneliti yang terdiri atas anggota-anggota : Abdul Muthalib, Alimuddin D.P, J.F. Pattiasina, Haloma Balaka, dan Amir Kadir yang mendapat bantuan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dati Daerah Sulawesi Tengah tahun 1981/1982. Naskah itu disunting oleh Drs. Adi Sunaryo dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kepada Pemimpin Proyek Penelitian dengan stafnya yang memungkinkan penerbitan buku i, para peneliti, penilai, dan penyunting, saya ucapkan terlina kasili. Jalarta, April 1985. Anton M. Moeliono Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa vi
UCAPAN TERIMA KASIII Pelaksanaan penelitian "Kata Tugas dalam Bahasa Tolaki" mi merupakan realisasi dari surat keputusan Pemimpin Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Sulawesi Tengah, tanggal 14 Mei 1981, nomor 009/PLT-1 I I/PPB/ 5/1981. Susunan tim pelaksana penelitian menurut surat keputusan itu teidini dan: (1) Drs. R.E. Nainggolan, Dekan Koordinator IKIP Ujung Pandang Cabang Palu, sebagai penanggung jawab, (2) Drs. Abdul Muthalib, sebagal Koordinator Peneliti, (3) Drs. J.F. Pattiasina, M.Sc., Drs. Aliniuddin, DP, Drs. [-lalorna Balaka, dan Drs. Amir Kadir, masing-masing sebagai anggota dan pembantu peneliti, serta (4) Drs. Abdurrauf Tarimana ditetapkan sebagai konsultan. Hasil penelitian yang dicapai mi merupakan hasil jalinan kerja sama yang balk dengan berbagai pihak, yaitu antara sesama anggota tim, dan pemimpin proyek bersama stafnya, pemerintah daerah setempat, serta semua informan, dan semua pthak yang tidak sempat kami sebutkan satu persatu. Kami sadari sepenuhnya bahwa hasil penelitian mi masih banyak kekurangannya dan belum niampu menyajikan semua persoalan dan seluk beluk kata tugas di dalam bahasa Tolaki. Namun, kami harapkan laporan penelitian mi sekurang- kurangnya akan dapat membeni informasi mengenai struktur bahasa Tolaki dalam segi kata (kata tugas atau function word) yang selama ml belum pernah dijangkau oleh peneliti sebelumnya. Dalani melaksanakan penelitian mi sejak awal sampai selesai berbagal hambatan telah ditemui. Namun, semua itu dapat diatasi berkat bantuan dan kerja sama yang baik dengan pihak lain. Sehubungan dengan itu, pada tempatnyalah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Sulawesi Tenggara, Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Kendari, serta Kepala Kecamatan Unaaha dan Wawotobi yang telah memberikan berbagai bantuan dan fasilitas untuk pelaksanaan pengum- pulan data di kedua kecamatan itu. VII
Akhirnya, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami tujukan kepada Pemimpin Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah- Sulawesi Tengah beserta staf atas segala bantuan dan keija sama yang baik sehingga penelitian mi dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Mudah- mudahan laporan hasil penelitian mi dapat memberi sumbangan bagi pembinaan dan pengembangan bahasa-bahasa daerah Nusantara, khususnya bagi bahasa Tolaki yang merupakan lanjutan dari hasil penelitian sebelutnnya. Koordinator Tim Peneliti, Drs. Abdul Muthalib VIII
DAFTAR ISI Halaman v vu ix DAFTARISI ... DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL ... xi Pendahulan ... I Bab I 1.1 Latar Belakang dan Masalah ... I 1.2 Tujuan dan Hasil yang Diharapkan ... 2 1 .3 Kerangka leon ... 3 3 ... 1.4 Metode dan Teknik 4 1.5 Sumber Data ... Bab II Ciri-ciri Kata Tugas ... 2.1 Ciri Morfeniik ... 2.2 Ciri Sintaktik ... 23 Ciri Seinantik ... Jenis dan Bentuk Kata Tugas ... Bab III 3.1 Jenis Kata Tugas ... 3.2 Bentuk Kata Tugas ... Bab IV Fungsi Kata Tugas... 4.1 Kata Tugas Berfungsi Membentuk Konstruksi Endosentrik 4.2. Kata Tugas Berfungsi Membentuk Konstruksi Eksosentrik ... KATAPENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH Bab V Makna Kata Tugas... 5.1 Makna Kata Tugas yang Lazini Disebut Kata Depan ... 5.2 Makna Kata Tugas yang Lazim Disebut Kata Keterangan ... 5.3 Makna Kata Tugas yang Lazim Disebut Kata Penghubung 5.4 Makna Kata Tugas yang Lazim Disebut Kata Tanya ... ix U 6 6 8 11 15 15 31 37 37 45 49 49 63 75 84
94 5.5 Makna Kata Tugas yang Lazim Disebut Kata Seru 5.6 Makna Kata Tugas Lain-lain ... 101 Bab VI Kesimpulan dan Saran ... 112 ... 112 6.1 Kesimpdan 6.2 Saran ... 112 DAFTAR PUSTAKA ... 114 x
Aks. Atr. Ban. I Kt. Bd. Kt. Bi. Kt. Ket. Kt. Kj. Kt. Pen. Kt. Pengh. Kt. Sf. Kt. Tg. /q/ Re!. Tamb. I. . .1
DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL : Aksis : Atribut Kata Keija Bantu Inti Kata Benda : Kata Bilangan Kata Keterarigan Kata Kerja Kata Penunjuk : Kata Penghubung Kata Sifat : Kata Tugas Hamzah Relator Kata Tambahan Unsur pelengkap, penjelas Sekat fonemis Penanda arti Menjadi xi
1 -- BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Seperti halnya di dalam bahasa-bahasa lain, di dalam bahasa Tolaki di. jumpai juga suatu jenis kata, yaitu kata lugas, yang di dalam bahasa lnggris disebut function words. Kalau diperhatikan sepintas lalu, golongan kata tugas itu tidak secara mudah dapat diketahui identitasnya, seperti halnya jenis kata yang lain, misalnya kata benda, kata kerja, kata sifat atau keadaan. Dalam hal tertentu kita sering terpaksa merasa curiga terhadap jenis kata tugas itu, apakah patut diberi nama kata atau hanya termasuk golongan afIks (imbuhan), ataukah termasuk golongan morfem yang dikiasifikasikan sebagai functors (Hockett, 1959:264). Hal mi timbul apabila kita kembali memper- hatikan bagaimana ciri-ciri kata dan bagaimana ciri-ciri imbuhan. Di sinilah letaknya salah satu masalah yang menjadi latar belakang penelitian mi. Masalah-masalah yang perlu mendapat pemecahan dalam laporan mi adalah (1) bagaimana ciri-ciri kata tugas bahasa Tolaki, (2) bagainiana bentuknya, (3) apa fungsinya, dan (4) sampai sejauh mana distribusi pemakalan dan maknanya. Mas1ah kata tugas hingga saat ml masih tetap menarik perhatian para ahli bahasa sehingga masih saja menjadi bahan pemhicaraan balk dalam seminar- seminar bahasa, majalah-majalah maupun dalam buku-buku tata lahasa (Laporan Penelitian Balai Penelitian Bahasa Yogyakarta, 1980:1). Dan serangkaian penelitian bahasa Tolaki selama mi pada dasarnya telah dibicarakan tentang kata tugas melalui contoh-contoh pemakaian bahasa itu terutama dalam analisis morfologi dan sintaksis. Namun, secara khusus dan terperinci belum pernah diadakan penelitian terhadap kata tugas itu.
2 Beberapa penelitian rnengenai bahasa Tolaki yang pernah dilakukan selama mi ialah: 1) "Spraakkunst dci- Toolaki-taal" oleh Goowlos, tanpa t ahun*); 2) "Struktur Bahasa Tolaki" oleh J.F. Pattiasina, dkk. 1978; 3) "Morfologi dan Sintaksis Bahasa Tolaki" oleh J.F. Pattiasina, dkk. 1980; dan 4) "Sistern Morfologi Kata Kerja Bahasa Tolaki" oleh J.F. Pattiasina, dkk. 1981. Keempat hasil penelitian itu masih dalam bentuk naskah yang sampai sekarang belurn diterbitkan. 1.2 Tujuan dan Hasil yang Diharapkan Berdasarkan latar belakang dan masalah pada butir 1.1, penelitian mi bertujuan memberi informasi sebagai pelengkap terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu untuk menunjang perkembangan ilmu bahasa pada umumnya dan pemahaman struktur bahasa Tolaki pada khusunya dalam usaha pembinaan dan pengembangan selanjutnya. Penelitian mi berusaha memberikan informasi mengenai ciri-ciri, bentuk, distribusi, serta inakna kata tugas dalam bahasa Tolaki yang dtharapkan dapat menunjang usaha pengembangan ilmu linguistik, terutama untuk pengembangan linguistik Indonesia. Hasil yang diharapkan dari penelitian mi ialah deskripsi kata tugas dalam bahasa Tolaki yang niencakup pokok-pokok bahasan mengenai: 1. ciri-ciri kata tugas, 2. jenis dan bentuk kata tugas, 3. fungsi kata tugas, dan 4. distribusi serta makna kata tugas. Sclanjutnya. untuk mencapai hasil itu, laporan penelitian mi disusun dengan sistcrnatiki sebagai berikut. a. Bab 1 Pendahuluan, yang inenjelaskan tentang latar belakang dan masalah, tujuan dan hasil yang diharapkan (termasuk sistematika laporan), kerangka teori. metode dan teknik, sumber data, serta populasi dan sampel. b. Bab II Ciri-ciri Kata Tugas, yang menjelaskan tentang ciri leksikal, ciri morfologis, dan ciii sintaksis. ) Menurut inforinasi beberapa tokoh masyarakat di Kendari dan Wawotobi naskah itu ditulis sekitar tahun tiga puluhan. Penyusunnya meninggal di Kendari pada permulaan pendudukan Jepang di sana.
3 c. Bab III Jenis dan Bentuk Kata Tugas, yang menjelaskan tentang jenis kata tugas dan bentuk kata tugas. d. Bab IV Fungsi Kata Tugas, yang menjelaskan tentang fungsi membentuk konstruksi frase endosentrik dan fungsi membentuk konstruksi frase eksosentrik. e. Bab V Makna Kata Tugas, yang membicarakan tentang niakna kata tugas yang lazim disebut kata depan, makna kata tugas yang lazim disebut kata keterangan, makna kata tugas yang lazim disebut kata penghubung, makna kata tugas yang lazim disebut kata tanya, makna kata tugas yang lazim disebut kata seru, makna kata tugas yang lain-lain. f. Bab VI Kesimpulan dan Saran, yang menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran-saran. 1.3 Kerangka leon Kerangka teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian mi adalah kerangka teori yang berdasarkan linguistik struktural, yang memandang bahasa itu sebagai unit-unit yang tersusun, baik secara liniar atau sintagmatik maupun secara asosiatif atau paradigmatis. Seperti halnya pendapat para ahli bahasa struktural, penelitian mi juga bertitik tolak dari pendapat yang menyatakan bahwa unsur-unsur bahasa merupakan suatu kesatuan yang berstruktur dap bersistern. Oleh sebab itu, struktur dan sistem bahasa itu dapat dianalisis. Beberapa tulisan/karangan ahli bahasa struktural yang dijadikan acuan dalam menganalisis laporan mi ialah: a. Charles F. Hockett dalam A Course in Modem Linguistics (1959); b. Charles C. Fries dalani The Structure of English (1957); dan c. E.M.F. Payne dalarn Basic Syntactic Structures in Malay (1970). Pembahasan mengenai fenis dan bentuk kata tugas (Bab Ill) menggu- nakan acuan tulisan Anton M. Moeliono "Penyusunan Tata Bahasa Struk. tural", dan M. Ramlan dalam tulisannya "Penyusurian Tata Bahasa Struktural Bahasa Indonesia". Kedua tulisan mi dimuat dalarn Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia (1976) oleh Yus Rusyana dan Samsuri (Ed) pada halarnan 27-58dan 103-116. 1.4 Metode dan Teknik Sesuai dengan sifat penelitian ml, yaitu penelitian lapangan, metode yang dipiih adalah deskriptif dan pustaka. Dalam pengumpulan data digunakan teknik-teknik sebagai berikut.
4 a. Elisitasi Melalui informan data dikumpulkan dengan menggunakan pertanyaan Iangsung dan terarah. Pertanyaan-pertanyaan itu ditunjukan kepada infor- man dengan maksud mendapatkan data dalam berbagai bentuk yang bertalian dengan kata tugas. b. Perekaman Perekaman dapat dilakukan dengan spontan dan pilihan. Perekaman spontan ialah perekarnan yang dilakukan dengan tidak menekankan pilihan atau kepentingan rnasalah lebih dahulu, sedang perekaman pilihan ialah perekaman cerita atau pembicaraan yang dipersiapkan lebih dahulu. Teknik perekarnan dipergunakan untuk melengkapi data yang terkumpul melalui teknik elisitasi. c. Pengumpulan Bahan Tertulis Teknik mi digunakan untuk melengkapi data yang terkumpul melalui elisitasi dan perekaman. Data yang tersebar dalam bentuk cerita rakyat dan bahan tertulis lainnya dikumpulkan dan kemudian dicatat dalam kartu data. 1.5 Sumber Data Sumber data laporan penelitian mi ialah pemakaian bahasa Tolaki yang terdapat di wilayah Kecamatan Wawotobi clan lJnaaha, Kabupaten Kendari. Hal mi scsuai dengan populasi dan sampel yang telah ditetapkan. Penetapan populasi dan sampel itu didasarkan atas pertimbangan bahwa bahasa Tolaki yang dipakai di kedua daerah itu oleh pemakainya dianggap bkjka dibandingkan dengan bahasa Tolaki yang dipakai di daerah lain. Hal mi dikaitkan pula dengan peranan dan kedudukannya pada masa lampau yang menjadi pusat kerajaan selempat. Dengan kata lain, pemilihan bahasa yang digunakan pada kedua daerah itu didasarkan atas pertimbangan kebakuan bahasa dan keuiiiunian bahasa itu. Data yang digunakan dalam laporan penelitian mi pada umumnya bersumber dari data bahasa lisan ditambah dengan beberapa data tertulis. Data lisan diperoich melalui rekarnan dengan perantaraan informan yang telah dipilih. Pemilihan itu didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu (1) penutur asli, (2) laki-laki dan perernpuan, (3) umur sekitar 35-65 tahun, clan (4) memahami bahasa Indonesia dengan baik. Data yang telah tcrkumpul dan dijadikan sumber analisis laporan peneli- tian meliputi: a. cerita rakyat, yaitu (i) Oheo (ii) Salasa Kona Nggati, Salasa Kona Ndaroa
4 :
--: 5 (iii) Mombotoro laika (iv) Ririno ana motuo, b. naskah hasil-hasil penelitian sebelumnya, seperti yang telah disinggung pada halaman 2; dan c. data-data yang telah diperoleh melalui instrumen penelitian serta bebrapa hasil rekaman pernbicaraan dengan para infornian.
BAB II CIRI-CIRI KATA lUCAS Pada umumnya patokan yang biasa dipakai untuk menentukan ciii kata dari suatu bahasa adalah stabiitas fonologis dan mobolitas sintagmatis. Stabiitas fonologis adalah kecenderungan unit fonologis memperllhatkan ketetapan sistem yang terdapat dalam struktur kata (dalam hil mi susunan fonologis dan ciii prosodik). Selanjutnya, dalam mobolitas sintagmatis dijelaskan ciii kata (Kaseng, 1974:18) sebagai berikut: a. kemungkinan disela, b. kemungkmnan diganti, c. kemungkinan dipertukarkan, dan d. kemungkinan diisolasi. Dalam pembahasan ciri-ciri kata tugas bahasa Tolaki (BT) akan dibicarakan (1) ciri morfemik, (2) ciri sintaktik, dan (3) ciri semantik. 2.1 Ciii Morfemik Sebelum sampai pada penguraian pembentukan kata (proses morfologis), lebih dahulu diberikan beberapa ciri kata bahasa Tolaki berdasarkan patokan yang disebutkan di atas. Ciri-ciri itu ada!ah sebagal berikut. a. Semua kata bahasa Tolaki berakhir dengan fonem vokal (bahasa Tolaki termasuk bahasa vokalis), misalnya: an 'telah', 'dan', ronga 'akan', hae 'lagi', mano 'tetapi', i 'di', 'si', Ida 'sedang'. b. Kata kerja pada umumnya terdini dari dua suku kata. Kata-kata yang bukan kata kenja pada umumnya dijadikan tiga suku kata dengan jalan menambahkan fonem /0/ pada kata-kata yang bersuku dua. Sebagai akibat dari persentuhannya dengan bahasa-bahasa yang lam (bahasa Indonesia ataupun bahasa-bahasa daerah yang tidak termasuk bahasa vokalis), kata-kata yang berakhir dengan fonem konsonan dapat mengalami dua kemungkinan perubahan. Penibahan pertama, yaitu perubahan dalam Ll
7 bentuk penanibahan fonem vokal pada posisi akhir dari kata yang terdiri dan konsonan, seperti: sababu (hahasa Tolaki) yang dalam hahasa Indonesia her- arti 'sebab'. Kalau kita perhatikan kedua kata ml, jelas bahwa dalam bahasa Tolaki terdapat penanibahan fonem vokal /u/ pada kata hahasa Indonesia yang berakhir dengan fnern konsonan /b/, seperti pada kata sebab. Contoh lain yang berkaitan dengan penanibahan foneni vokal mi adalali sebagai benikut. Bahasa Indonesia Bahasa Tolaki sabara sabar umur asal Bugis UlflUfl4 asala Bugisi Perubahan kedua, yaitu perubahan yang herupa 1)Cllghulallgan fonem kon- sonan pada posisi akhir kata. Misalnya: ikan sekolah seratus Makassar Ciri-ciri yang bersangkut paut dengan proses pembentukan kata. Salah satu ciri kata tugas ialah tidak dapat inengalami proses peinbentukan kata. Di dalam bahasa Tolaki hal mi tidak seluruhnya henar karena ditemukan bentuk-bentuk pernakaian kata tugas sebagai berikut: o ika sikola asoetu Manggasa (1) Inalw lako i Manggasa ronga i pue. 'Saya pergi ke Makassar dengan Nenek.' (2) Aku kimbule keki peronga jAIL 'Saya akan pulang kalau dengan Au.' (3) Rongaito hainu au mbu!e. 'Bawalah adikmu (engkau) pulang.' (4) No rongai mamano mbule. 'la membawa ayahnya pulang.' Kata ronga 'dengan' pada kaliniat (1) ternyata dapat niengalami proses pembentukan kata dengan prefiks pe- seperti pada kaliinat (2) peronga 'dengan' yang rnasih tetap herfungsi sehagai kata tugas. Namun, ditemukan pula contoh pcniakaian kata ronga yang niengalami juga proses afiksasi dcngan sufiks -ito dan -i, seperti dalani kaliinat (3) dan kalimat (4). Di sini terjadi derivasi (lari kala lugas ronga nienjadi kata kerja rongaito 'bawalah' dan kata rongai 'nienibawa'.
> ¶T > ('ontoh lain: (5) Rongaikee inoso ni/no nggo amamu. 'Bawakan rokok liii untuk ayahiiiu! (6) le merongangee inano nibule. ]a iienemani ibunya pulang.' Bentukan kata ronga seperti pada kalimat (3), (4), (5), clan (6) ternyata dapat inengalaiiii proses atlksasi (penginihuhan), tetapi perubahan bentuk itu menimhiilkan peruhahan kelas kata (derivasi) pula, yaitu dari kata tugas rnenjadi kata kerja. Hal liii sejalan dengan kata tugas dalam bahasa Indonesia, misalnya tentang dapal dihentuk dengan penginibuhan menjadi menentang, ditentang, aLan dipertcntangkan. 2.2 Ciri Sintaktik Kata tiigas dalain haliasa Tolaki niempunyai ciri-ciri sintaktik yang khas. Ciri-ciri mi pada ulnumnya menyangki4t hubungan fungsi dan posisi atau dist rihusi anta ra komponen-koniponen pembentuk frase sebagai salah satu bentukan yang nierupakan satuan sintaksis di samping klausa atau kalimat. Komponcn-koinponeii mi dapat berupa kata, frase, atau kaliniat. Frase sebagai suatu bentukan dengan kata sebagai satuan terkedil (I locket 1. 1959:168) pada u'nuninya merupakan pengembangan satuan inti yang lergolong kepada kelas-kelas yang berfungsi sebagai subjek, predikat, dan objek. Katf togas yang merupakan salah satu komponen pembentuk frase pada uinumnya tidak terinasuk kepada kelas-kelas tersebut (Fries, 1959:88). l: r:ise dihasilkan oleh satu konstruksi. Konstruksi ada dua macam, yaitu yang endosentrik dan yang eksosentrik. Kontruksi endoscntrik melibatkan unsui'-unsur langsting yang nienibentuk kesatuan dengan fungsi yang sarna dengaii salah satU unsur langsungnya (Hockett: 1959:184). Konstruksi eksosciitrik inehibatkan unsur-unsur langsung yang membentuk kesatuan tanpa inti atau atribut. Dengan kata lain, kesatuannya itu fungsinya tidak sania dengan salah satu unsur langsungnya. Kata tugas herfungsi dalam kedua kontruksi itu. Dalam konstruksi endosentrik kata tugas berfungsi sebagai atribut sedangkan dalam konstruksi eksosentrik sebagai relator. Kata tugas terdapat dalam frase benda, frase kerja, dan frase sifat. Dalani konstruksi eksosentrik kata tugas berfungsi sebagai relator dalain frase-frase seperti frase preposisional dan frase konjungtif. Dalani frase benda, selain kata keija atau kata sifat (Kt. Sf), kata tugas selalu bcrfungsi sebagai atribut yang meliputi kata bilangan (Kt. BI.) clan kata penunjuk penentu (Kt. Pen.) terhadap kata benda (Kt. Bd.) yang berfungsi
sebagai inti dalam struktur (Kt. B!.) + Kt. Bd. + (Kt. Kj.) + (Kt. Pen.). Dalain frase kerja kata tugas selalu berfungsi sebagai atribut (Air.) berupa kata kerja bantu (Ban.) terhadap kata kerja (Kt. Kj.) yang bcrfungsi sebagai inti dalam urutan Ban + Kt. Kj. Dalam frase sifat kata tugas selalu berfungsi schagai atrihut herupa kata tambahan (Tanib.) terhadap kata sifat (Kt. St'.) yang herfungsi sebagai inti dalam urutan scbagai berikut: Kt. Ket. + Kt. Sf. Kt. Sf. + Kt. Ket. Dalam frase-frase dengan konstruksi cksosentrik kata tug:is yang herl'ungsi sebagai relator dapat berupa preposisi dan konjuiigsi tcrhad:ip kata. frase, klausa yang berfungsi sebagai aksis. Contoh-contohnya adalah sebagai herikut. a. Frase benda dengan kata tugas berupa: (1) kata hilangan seperti aso 'satu', orua 'dna'. luwuako 'semua', dadlo 'banyak', dan (2) kata penunjuk seperti nggiroo 'itti' dan nilni 'ii' Contoh: (Atr.) Kt. 81. aso satu 'sebuah runiah yang tinggi itu' I Kt. Bd. laika runiah (Atr.) Kt. Sf. meita tinggi (Air.) Kt. Pen. nggiroo itil ona dua 'dua orang anak yang rajin mi' anadalo anak niesida rajin Wino liii dadio 'banyak luwuako 'semua toono orang' toono orang' (Atr.) Kt. BI. dadio banyak 'banyak orang yang malas itu' I Kt. Bd. toono orang (Atr.) Kt. Sf. mongare malas (Atr.) Ki. Pen. nggiroo itu I
10 mbuu hopulo sepuluh pohon 'sepuluh pohon rnangga yang besar itu' taipa mangga motuo besar ngglroo itu laika rumah aso satu 'sebuah runiah yang terbakar itu' tehunu terbakar nggiroo itu onia dua 'dua orang anak yang pulang ke kampung itu' anadalo anak mbule pulang i kambo nggiroo ke kampung itu luwuako seinua 'semua orang yang datang itu' toono oraiig leu datang
nggiroo itu b. Frase kerja dengan kata tugas berupa kata kerja bantu seperti laikaa 'masili', an 'sudah', laa 'sedang', dan nggo 'akan'. Contoh: (Atr.) Ban. no/Faa no/laikaa nolari hal/no I Kt. Kj. lako lako lako also leu 'dia sedang pergi' 'dia rnasih pergi' 'dia sudah pergi' 'ayahnya akan pergi' c. Frase sifat dengan kata tugas berupa kata tambahan (Tamb.) seperti: mberanoto 'dan', 'sangat', mbupuu 'sekali', kaduito 'sangat', dahz1 'lebih'. Contoh: (Atr.) Tamb. mberanoto mberanoto mberanoto kaduito I Kt. Sf. mesida pindara mesida pindara I Kt. Sf. mesida pindara kawasa nokula (Mr.) Tamb. mbupuu mbupuu dahu dahu 'sangat rajin' 'sangat pintar' 'sangat kaya' 'sangat panas' 'rajin sekali' 'pintar sekali' 'lebih rai!n' 'Iebih p4tar' r P f 3c A r' DEA'
11 d. Frase preposisional dengan kata tugas berupa preposisi, seperti, i, I wawo, i une, an. Aks kt. Bd. kwnbo osu last daoa Rel prep i i wawo tune art 'di kampung' 'di atas gunung' 'di dalam laci' 'dari pasar' Frase konjungtif dengan kata tugas berupa kata penghubung, seperti mano 'tetapi', ano 'dan', 'supaya', nggo 'untuk', dan kemo 'jika'. Rel Kt. Pengh. mano mano poombia nggo keno Aks. katalklausa korano tambu Ito mberanoto pewowi ano api-api i ma inaiw lako 'tetapi kekuatannya sudah tidak ada' 'tetapi sangat bodoh rokok dan korek 'untuk ibu' 'jika aku pergi' 2.3 Qri Semantik Pembahasan ciii semantik kata tugas dalam bahasa Tolaki menyangkut makna atau arti. Pada umumnya pembicaraan mengenai arti suatu kata menyangkut dua hal, yaitu arti leksikal dan arti gramatikal. Arti leksikal adalah arti kata-kata lepas seperti yang ditemui artinya dalam kamus, sedangkan arti gramatikal adalah arti yang didapatkan dalam hubungan antarkata. Makna leksikal kata tugas dalam bahasa Tolaki agak sulit ditemukannya, apabila dibandingkan dengan makna leksikal yang bukan kata tugas, karena kata tugas termasuk jenis kata-kata yang monreferensial, yaitu kata-kata yang tidak menunjukkan sesuatu dan tidak ada referensinya. Kata-kata semacam itu jelas bermakna, tetapi tidak bermakna referensial (Verhaar, 1978:128). Kata-kata dalam bahasa Tolaki, seperti nggo 'untuk', I 'di', atau 'ke', dan art 'telah', 'dan' artinya baru akan lebth jelas jika kata-kata itu terdapat di dalam hubungan antarkata, terutama di dalam konteks kalimat karena sulit menetapkan arti suatu bentuk kata tugas apabila masih merupakan kata-kata lepas. Perhatikan contoh-contoh berikut mi. (1) Niino o dot nggo pooli o woha. ml uang untuk pembeli beras Tang mi untuk pembeli beras.'
12 (la)Kaka nggo mesukokee kakak akan menanyakannya 'Kakak akan menanyakannya.' (lb)nggo asoikaa memeainbo. hanya satu saja yang baik 'Hanya satu saja yang baik.' (2) Toono i daoa mberanoto dadio. orang di pasar terlalu banyak 'Di pasar orang terlalu banyak.' (2a) Iyee pee/ca i wawo osu. ia naik ke atas gunung la naik ke atas gunung.' (2b) Nopetuhaial= Ia turun ke sungai la turun ke sungai.' (20 Oliwi niino tadono j Mina kiriman mi untuk si Mina 'Kirirnan mi untuk si Mina.' (3) Osama wouhunopo leu an i Surabaya pak carnat baru pulang dari di Surabaya 'Pak Camat baru pulang dan Surabaya.' (3a) Haino aziito kawL adiknya sudah lah kawin 'Adiknya sudah kawin.' (3b) Inggami an kumii kanotauhano. karni sudah melihat kepandaiannya 'Kami telah melihat kepandaiannya.' (3c) Ipue sumarui ari-ari ilneolohino. nenek menceritakan tentang pengalamannya 'Nenek menceritakan tentang pengalamannya.' Jika dilihat dari contoh-contoh pemakaian kata tugas dalam hubungan antarkata, antarkalirnat, ternyata satu jenis kata tugas dapat mempunyai makna yang berbeda-beda sesuai dengan lingkungan tempat kata itu berada. Pada kalimat (1), (la), dan (lb), kata tugas nggo masing-masing bermakna 'untuk', 'akan', dan 'hanya'. Hal mi berarti bahwa kata tugas nggo tidak segera dapat diketahui maknanya seperti kata benda, kata kenja, atau kata
13 sifat. Hal yang sama dapat pula diihat untuk kata tugas i yang maknanya bermacam-macam sesuai dengan lingkungannya dalam hubungan antarkata. seperti pada kalimat (2) i berarti 'di', kalimat (2a) i berarti 'ke', kalimat (2b) I berarti 'ke', dan kalimat (c) i 'si'. Selanjutnya, kata tugas ari dalam hu- bungan antarkata mempunyai bermacam-macam arti pula (arti gramatikal), seperti dalam kalimat (3) an 'dan', dalam kalimat (3a) an 'sudah', dalam kalimat (3b) an 'sudah atau telah', dan dalam kalirnat (3c) kata arimengalaini proses perulangan an-an 'tentang' (arti yang lain dari perulangan mi ialah 'yang telah', lihat pasal 2.1). Kita perhatikan makna kata-kata tugas berikut, yaitu mano, ano, teem be, ah. Makna kata mi dapat bermacam-macam sesuai dengan pemakaiannya di dalam kalimat. Perhatikan contoh-contoh berikut. (4) Iyee mesida, mano pewowL la rajin, tetapi bodoh 'la rajin, tetapi bodoh.' (4a) Kioki nobenda, mano tetuhaninokaa (4b) tidak ia kurangbahkan sebaliknya 'Bukannya berkvrang, bahkan . sebaliknya.' Iyee laikaa ehe umewe mano korano tambuito. ia masih mau melawan padahal kekuatannya tak ada sudah 'La masih mau melawan, padahal kekuatannya sudah tidak ada.' (4c) Mano motunggo, asala nomeambo. biar mahal asal ia bagus 'Biar mahal, asal bagus.' (5) Alei poombia ano api-api! ambil rokok dan korek api 'Ambil rokokdan lorek!' (5a) Hende o wula ano mataoleo. seperti bulan dengan matahari 'Seperti bulan dengan matahani.' (5b) Kadera nggiroo o ue ano niowaL kursi itu rotan yang dibuat 'Kursi itu (yang) dibuat dari rotan.' (5c) Anaro ano tewaliki toono Ida o luono buzu me basano. anaknya akan menjadi orang yang berguna untuk pada bangsanya 'Anaknya akan menjadi manusia yang berguna untuk bangsanya.'
14 (5d) Ro pongoni-ngoni lako Inc Ombu ano pokosalamaiki anaro. mereka berdoa kepada Tuhan supaya selaniatlah anaknya 'Mereka berdoa kepada Tuhan. agar kiranya anaknya selamat.' (6) No umiia teembe no motaku. la menangis karena ia takut 'la menangis karena takut.' (6a) Teembe pera lokoito? apa kah pergi Ia sudah? 'Apakah ia sudah pergi? Makna struktural kata mano berdasarkan macam hubungannya dalam kalirnat ialah menyatakan hubungan penentangan, seperti yang dapat dilihat pada kalimat-kalimat (4) mano 'tetapi', (4a) mano 'bahkan', (4b) mano padahal', dan (4c) mano 'biar'. Kata ano makna strukturalnya berdasarkan niacam hubungannya dalam kalimat, di antaranya menyatakan hubungan penggabungan seperti dalam kalimat (5) ano berarti 'dan' daii dalam kalimat (Sa) ano berarti 'dengan'. Di samping itu kata tugas, ano dapat pula mempunyal makna struktural yang menyatakan hubungan orangan, misalnya dalam kalimat (Sb) ano berarti 'yang'; menyatakan hubungan kelangsungan, seperti dalam kalimat (5c) ano berarti 'akan', menyatakan hubungan penujuan, seperti dalam kalimat (5d) ano berarti 'supaya'. Selanjutnya, kata tugas teembe makna strukturalnya ialah menyatakan hubungan sebab, seperti dalam kalimat (6) teembe ber- arti 'karena'. Akan tetapi, dalam kalimat (6a) inakna struktural kata teembe ialah menyatakan hubungan pertanyaan yaitu 'apakah'.
BAB III JENIS DAN BENTUK KATA TUGAS 3.1 Jenis Kata Tugas Pada umumnya para ahli bahasa berpendapat bahwa kata tugas adalah golongan kata-kata yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata yang mendukung makna sendiri secara 1ngkap. Di samping itu, golongan kata-kata itu tidak dapat menduduki ternpat subjek, predikat, ataupun objek dalam suatu kalimat. Istilah kata tugas oleh Charles Carpenter Fries disebut function words (Fries, 1964:8-109), sedang M. Ramlan, E.M.F. Payne, dan Anton M. Moeliono menggolongkannya sebagai partikel. Sejalan dengan pengertian dan penggolongan kata tugas oleh para ahli bahasa tersebut di atas, penulis menggolongkan jenis kata tugas bahasa Tolaki ke dalam dua golongan besar berdasarkan posisinya, yaitu (1) preposisi dan (2) postposisi. 1. Preposisi Jenis kata tugas mi (preposisi) posisinya berada di depan kata yang menjadi unsur langsungnya. Kata tugas mi dapat digolongkan menjadi beberapa keloinpok seperti pada uraian berikut mi. Preposisi direktif sebagai berikut. (pranominal) yang mliputi beberapa jenis kata tugas a. Kata tugas i yang dalam pernakaiannya dapat bermakna sebagai'di' dan dapat pula sebagai 'ke'. Berikut mi diberikan beberapa contoh. (1) lama mombotoro laika i AmbekairL Si Ayah mendirikan rumah di Ambekairi 'Ayah mendirikan rumah di Ambekairi.' 15
r p- 16 (2) Kioki no Ida I ainomono. tidak Ia ada di kebunnya Ia tidak berada di kebunnya.' lAli mooli wangole I daoa Si All membeli ubi di pasar 'All membeli ubi di pasar.' (3) Beberapa contoh kata tugas i yang berarti 'ke. Inaku ngge lako I ainimono. saya akan pergi ke kebunnya 'Saya akan pergi ke kebunnya.' (4) (5) Nopeiuhaialaa. ia turun ke sungai 'la turun ke sungal.' (6) Nopondukaako io. ia naik ke gunung 'la naik ke atas gunung.' (7) Padaga nggiroo Ida lako I luara. pedagang itu sedang pergi ke luar 'Pedagang itu sedang pergi ke luar.' Di samping itu, sering pula kata tugas I berarti 'oleh' yang berperan sebagai preposisi agentif (M. Moeliono. 1976:105). Perhatikan contoh-contoh berikut. (8) No pesawakee i ina ia dimarahi ole/i ihu 'la diniarahi oleh ihu.' (9) Laika nggiroo niowai i Badu. rumah itti dihuat ole/i Badu 'Ruiiiah itu dihuat ole/i Badu.' Dalam struktur kalijuat yang lain kata tugas I didahului oleh kata tadono, yang herarti 'untuk'. (10) Oliwi Wino tadono I ma kirinan mi untuk ihu 'Kiriman jul untuk Ihu.'
17 b. Kata tugas art 'dan', misalnya: (11) Wuohunoiina mbule ari daoa. barunya si ibu pulang daii pasar 'Ibu ban' pulang dart pasar.' (12) Osama .iepoka no leu ari i Surabaya. pak camat baru ia datang dart Surabaya 'Pak Caniat baru pulang dart Surabaya.' Kalimat (12) di atas mempenlihatkan bahwa kata tugas art bersama-sania dengan i menjadi art i 'dan'. Kalimat berikut (13) mempenlihatkan kata tugas art bergabung dengan kata tugas the (art inc 'oleh'). (13) Iyee mberanoto nimeiriako ari ire gunino. ia sangat disayangi oleh guru nya la sangat disayangi oleh gurunya.' Di samping itu, kata an the berarti juga 'dan'. Contoh: (14) Kadera inggiroo niowai ari me ue. kursi itu dibuat dart rotan 'Kursi itu terbuat dart rotan.' Pemakaian kata tugas art 'dan' biasa pula dirangkaikan dengan inc 'pada', maknanya tetap 'dan'. Contoh: (15) Sisfno niowai ari me wu1aa cincinnya dibuat dart pada emas 'Cincinnya dibuat dart emas.' (16) Kutarimaito om ari me anando. saya tenima sudah sunat dart pada anak kita 'Sudah saya terima surat dart anak kita.' (17) Metarambuu ari inc atene akupokolaai mulai dart pada atapnya saya persiapkan 'Mulai dart atapnya saya persiapkan.' Kata Inc dalam distnibusinya sening juga benpasangan dengan kata lako 'pergi', menjadi lako inc 'kepada'.
Contoh: (18) Mongonidoa salama lako me Ombu Allataala mohon doa selamat kepada Tuhan Allah Taala 'Mohon doa keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.' c. Kata tugas me dalam kalimat-kalimat berikut berarti 'akan' atau 'pada', yang berfungsi mengantar kata benda atau kata-kata nominal. Contoh: (19) Notepehawarii me desano. ia teringat akan desanya Ia teringat akan desanya.' (20) Kupeekarii situru a?i me wotu meantho. saya menaiki sesuai dari pada waktu baik 'Saya menempatinya sesual dengan waktu yang baik.' Kata tugas yang berarti 'akan' yang pada umumnya dipakai dalam bahasa Tolaki ialah kata onggo atau nggo. Kata mi mengantar kata kerja atau kata sifat. Contoh: (21) Noonggo leu mohina. la akan datang besok 'la akan datang besok.' (22) Kuongg'o mombotoro laika. saya akan mendinikan rumah. 'Saya akan mendirikan rumah.' (23) Laa sala oaso toono meohai nggo melaika ada salah satu onang saudara akan berumah 'Ada salah seorang sanak famili akan mendirikan rumah.' Di samping itu, kata tugas onggo 'akan' dapat pula berarti 'untuk', seperti tampak dalam contoh berikut. (24) Lakongguto melingaasii wuta nggo pepatoroano laikanggu. pergi ku lah membersihkan tanah untuk mendirikan rumahku 'Setelah itu saya pergi membersihkan tanah untuk tempat mendirikan rumahku.' (25) Oliwi nllno nggo / ma. kiriman itu uniuk si ibu 'Kiriman itu untuk ibu.' =
19 d. Kata tugas keno 'jika', 'kalau', azala 'asal', au 'supaya kau', ano 'supaya ia', 'kemudian', 'lalu', 'dan', metarambuu 'sejak', keulanggi 'selama', mendee 'mentang-mentang', gara-gara 'gara-gara', karana, teembe 'karena', mahio 'meski', mano 'walau'. Kata-kata tugas mi dalam distribusinya sebagai preposisi konektif yang subordinatif. Contoh: (26) Keno lako i ma au waiukeikL /ika pergi si ibu supaya kamu mengikuti 'Jika ibu pergi, kamu harus ikut.' (27) Keno inggoo meohaki poiatokao i laika. jika engkau sakit tinggal saja di rumah 'Kalau engkau sakit, tinggal saja di rumah.' Frase keno inggoo meohaki 'kalau engkau sakit' dalam bentuk singkat sering dinyatakan keu peohaki 'kalau engkau sakit' sehingga kalimat (27) dapat pula dinyatakan sebagai berikut. Keu peohaki, poiatokaa I laika. 'Kalau kau sakit, tinggal saja di rumah.' (28) Mano motunggo, asala meambo. biar mahal asal bagus 'Biar mahal asal bagus.' Untuk frase mano motunggo 'biar mahal', dalarn pengertian yang sama, sering pula dipakai frase eheano motunggo, seperti tampak dalani kaliniat: Eheano motunggo, asala mewnbo. 'Biar mahal asal bagus.' (29) Pepokondwu mbupuu, au lulusuki udi& belajarlah sangatt supaya kau lulus ujian 'Belajarlah bersungguh-sungguh supaya kau lulus ujian.' Kata tugas au 'supaya kau' terdiri dan partikel a 'supaya', 'agar', dan partikel u 'kau' seperti pada kalimat (29) di atas. Partikel a itu dapat juga bergabung dengan bentuk singkat kata ganti persona yang lain, seporti untuk orang pertaina tunggal (ku 'ku, saya'), untuk orang kedua tunggal (u 'kau', 'kamu'), untuk ketiga tunggal (no 'ia', 'dia'), untuk orang pertama jamak (ki 'kami'), (to 'kita'), dan untuk orang ketiga ja- mak (ro 'mereka').
20 Berikut ml diberikan ikhtisar perubahan kata ganti persona dalani bahasa Tolaki. r inaku ~ ku 'ku, u 'saya 'engkau, kaniu- 'ia, dia' - no -+ ki 'kami' -f to 'kita' -+ ro 'mereka' Inggoo Iyee Inggami Inggiro Ihiro 'kau, kaniu' 'ia, nya' 'kami' 'kita' 'iiiereka' ('ontoh dalam kalimat: (30) Inaku nilanggu, karana ku pomboponini. saya dipukul karena ku mencuri 'Saya dipukul karena saya mencuri.' (31) Inoo nilanggu karana u pornboponini kamu dipukul karena kau mencuri 'Kamu dipukul karena kau mencuri.' (32) Iyee nilanu karana no pomboponinL (33) (34) id dipukul karena Ia mencuri 'ía dipukul karena ía niencuri.' Inggami nilanggu karana ki pomboponini. kami dipukul karena kami mencuri 'Kami dipukul karena kami niencuri.' Inggitonilanggu karana topomboponinL kita dipukul karena kita mencuri 'Kita dipukul karena kita mencuri.' (35) Ihiro nilanggu karana ro pomboponini. mereka dipukul karena mereka niencuri 'Mereka dipukul karena mereka mencuri.' Selain itu, hcntuk-bcntuk kata ganti persona dapat pula berposisi pada akhir sebuali kata yang maknanya sebagai pemulik atau posesif. Contoh: Laikanggu (laika + nggu) rumahky 2) laikainu (laika + mu) 'runiahmu' 3 ' laikano (laika + no) 'rumahnya' laikando (laika + ndo) 'rumah kita' 4) laikaro (laika + ro) 'rurnah mereka'.
21 Kata tugas a 'supaya' yang dapat berpasangan dengan partikel-partikel kata ganti persona, adalah sebagai berikut. ano, dapat berarti 'supaya ia' 'kemudian' 'lalu ia' 'dan' Contoh: anombule anonendlaona 'kemudian ia pun harnillah' anopeana t'w 'sup aya kamu' 'supaya Ia pulang' 'lalu ia bersalin' Contoh: au/a kotokaa 'supaya kamu saja yang pergi' aubuakeekona 'supaya kamu perlihatkan kepadaku' taauonggo iamo aukolupei 'tidak kamu mati' 'jangan kiranya kau lupa' aku 'supaya kami' Contoh: akulakopo akwnbule akupodeai 'sApaya saya pergi' 'supaya saya kembali' Supaya soya dengar a/cl 'supaya kami' Contoh: akileu akitoleu akimbule 'supaya kami datang' 'supaya kamilah yang datang' 'supaya kami pulang'
ai 'supaya Anda' Contoh: aeiuha aiinau ailako 'supaya Anda turun' 'supayaAnda ke bawah' 'supaya Anda pergi' aro 'supaya inereka' Contoh: 'supaya mereka pergi' arolako arombesoi 'la/u mereka memakainya' arotombindaniaku 'kemudian mereka sudair akan meninggalkanku'.
22 ato 'supaya kita' Contoh: atolaalaa atoponaa atombule 'supaya kita terlebih dahulu' Ulu kita mendapat anak' 'supaya kita kembali' Kata tugas metarambuu 'sejak', keulanggi 'selama kamu', mendee 'mentang-mentang', gara-gam 'gara-gara', saba 'sebab', mahie 'meski', clan mano 'walau' berfungsi sebagai pengantar kata sifat atau keadaan. Contoh: (36) Metarambuu nolaa mohewu ano mongare. se/ak ia ada kecil lalu ia malas 'Se/ak kecil ia malas.' (37) Keulanggi meohawai 0 Ombu w.ikaa salama. engkau selama ingat Tuhan kiranya kau selamat 'Selama kau ingat kepada Tuhan, insya Allah kau selamat.' (38) Mendee no kawasa iyee nokolupeito kambono. mentang-mentang ia kaya ia lupa sudah kampungnya 'Mentang-mentang ia sudah kaya, ia lupa kampungnya.' (39) Gara-gara iyee, ano pesawakona i ama.. gam-gara ia lalu dimarahi saya Si ayah 'Gara-gara dia, saya dimarahi ayah.' (40) No umiia sabametaku ia menangis sebab takut 'la menangis sebab takut.' Kata tugas saba 'sebab' dalam kalimat seperti ml sering pula berganti dengan kata mano atau teembe untuk pengertian yang sama. Jadi, kalimat (40) dapat juga diganti dengan kalimat berikut. (40a) No umila mano motaiw. ia menangis sebab takut 'la menángis seb&b takut.' teembe motaku. (40b)No umiw Ia menangis sebab takut. Ia menangis sebab takut.' (41) Mahio nomowaka laalaa ieka lakono. meski Ia luka yang ala terus perginya 'Meskipun ia luka, La terus berjalan juga.'
23 (42) Nggituu harusu inggoo wadai, mano mondonganopo leesu. itu hams kau bayar walau setengahnya dahulu 'Itu harus kau bayar walaupun setengahnya saja dahulu.' Selanjutnya dalam bahasa Tolaki dijumpai pula jnis kata tugas yang disebut connective particles co-ordinating (Payne, 1970:37) Kata-kata itu adalah sebagai berikut: ronga 'dan', 'dengan' meronga 'dengan', 'b"ersama' ano 'dan' mano 'tetapi', 'bahkan', 'padahal' mahio 'namun' atawa 'atau' hende 'seperti' keno 'daripada' 'daripada' labirai hende-hende 'seakan-akan' nggo 'akan', 'hanya' keto 'saja' luwuako 'melulu', 'semua' samata-mata 'semata-mata' kenotaa 'tanpa' ieto 'ialah', 'adalah'. mahio 'adapun' nggoi 'yakni'. Berikut mi adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (43) Poalo poombia ronga otinggu! ambillah rokok dan korek 'Ambillah rokok dan korek!' Dalam arti yang sama kata tugas ronga 'dan' sering pula diganti dengan kata tugas ano dan kata otinggu bersinonim pula dengan kata api-api 'korek'. Contoh: (44) Alei peombia ano api-api! ambilah rokok dan korek 'Ambillah rokok dan korek'. (45) I ma lako meronga i ama. si ibu pergi bersama si ayah 'Ibu pergi bersama ayah.'
24 (46) Kioki nobenda mano tetuhaninokaa. (47) (48) bukan ia berkurang bahkan sebaliknya 'Bukan berkurang, bahkan sebaliknya.' Iyee laikaa ehe umewa, mano korano tam buoito. ia masih mau melawan walau kekuatannya tak ada sudah 'Ia masih mau melawan walaupun kekuatannya sudah tidak ada.' Iyee mesida, mano pewowi. la rajin tetapi bodoh 'la rajin, tetapi bodoh.' (49) Mahio iyee meohak4 mano lakoikaiz namun ia sakit tetapi pergi ia juga 'Meskipun ia sakit, ia pergi juga.' Sering juga susunan Icalimat 49) di atas dinyataka dalam susunan kalimat sebagai berikut mi (50). (50) Mahio nopeOhaki, lakoikan. namun ia sakit pergi ia juga 'Meskipun ia sakit, ia pergijuga.' (51) Pokosiikee ruo atawa tolu! 'Simpanlah dua atau tiga!' (52) Hende owula ronga mataoleo. seperti bulan dengan matahari 'Seperti bulan dengan matahari.' (53) Keno nggokekohanu malabi meamboipo marugL daripada akan malu Iebih baiklah merugi 'Daripada akan malu, lebih baik rugi.' (54) Hende-hende nokioki notorikona hae. seakan-akan ia tidak ia mengenalku lagi 'Seakan-akan ia tidak mengenalku lagi (55) Nggo asoikaa memeambo. hanya satu saja yang baik 'Hanya satu saja yang baik. (56) Old keto kinikuno. beliloh saja kerbaunya 'Beli saja kerbaunya.' (57) sinuano luwuako nggo powadano oha1a hasilnya melulu akan pembayarnya utang 'Hasilnya melulu untuk pembayar utang.'
25 Kata tugas luwuako 'melulu' bersinonim dengan kata samata-mm 'semata-mata' atau 'melulu' sehingga kalimat (57) dapat disusun seperti dalam kalimat (58). (58) Sinuano samata-maa nggo powada ohala hasilnya semata-mata akan pembayar utang 'I-Iasilnya semata-mata untuk pernbayar utang.' (59) Kenotaa inaku Iyee kioki no ehe la/co. tanpa saya Ia tidak Ia mau pergi 'Tanpa saya, Ia tidak rnau pergi.' (60) Ihiro iyeito banggonano. mereka ialah telnannya. 'Mereka adalah temannya.' (61) Nggoonggo inolu iyeto peohaino. yang akan ditunggu ialah saudaranya 'Yang akan ditunggu ialah saudaranya.' (62) Mahioi anano nosamaturu hae. adapun anaknya Ia setujujuga 'Adapun anaknya, ia setuju juga.' (63) Nggoonggo sinuka, iyeito inggitoikaa. yang akan ditanya ialah kita juga 'Yang akan ditanya Ialah kita juga.' Kata tugas yang termasuk jenis kata preposisi konektif korelatif (Moeliono, 1976:106). Kata-kata tersebut lalali: koa... koa ludu... tudu maa... ano nano. . . mbupuu Contoh dalam kalimat: 'kian... klan' 'klan . . . klan' 'baik . . . maupun' 'walau . . . sekalipun'. (64) Koa oleo koa tetuhanino ambono. kian liar klan bertambahnya baiknya 'Klan hari klan bertambah baik. (65) Tudu oleo tudu tetuhani meambo. klan hari klan bertambah balk 'Klan hari klan bertambah baik. (66) Maa oleo ingoni ano mohina, luwuako tambuoki otuono. balk hari mi nzaupun besok semuanya tidak ada guiiaiiya 'Baik hari mi maupun besok. semuaya tidak herguna lagi.'
26 (67) Mano onggo pinepate mbupuu iyee taonggo ehe. walau akan dibunuh sekalipun ía tidak akan mau 'Walau akan dibunuh sekalipun, ía tidak akan mau.' Berikut mi adalah kata tugas yang termasuk jenis preposisi modalitas atau kecaraan (Moeliono, 1976106). Kata.kata itu adalah sebagai berikut. kioki tooto taa/ta bara meernenaano ito teembe jan10 topongonz-ngonl mbiha-nzbiha uhu-uhuo notulef wodo inamboko hende-hendeno pombenasano 'bukan', 'tidak' 'sudah tidak' 'tak' 'bahwa' 'bahwasa nya' 'lah', 'apakah' 'jangan' 'mudah-mudahan' 'jangan-jangan' 'kalau-kalau' 'entali' 'gerangan' 'masakan' 'agaknya', 'rasanya' 'toh' 'rupanya' ('ontoh pernakaiannya di dalam kalimat: (68) Ivee kioki notoono suere. Ia bukan ia orang lain 'la bukan orang lain.' (69) IA/i kioki mondehari lako rnondae. si Ali tidak pernah pergijauh 'All tidak pernah hepergian jauh.' (70) Tooto nonfo ana motuono.. sudah tidak tidak ada orang tuanyaa 'Sudah tidak ada orang tuanya.' Kata tambuoto 'sudah tidak ada' dapat pula dipakai dalam susunan kalirnat seperti di atas (70) sebagai pengganti frase wow nonio 'sudah tidak ada' seperti dalarn kalirnat berikut.
27 (71) Tambuoto ana motuono. tidak ada sudah orang tuanya 'Sudah tidak ada orang tuanya.' (72) Maa teaso ndono5 ) tano lem biarpun seorang orang tak ada datang 'Tak seorang pun yang datang.' (73) Bawano bara haino ariito kawL kabamya bahwa adiknya sudah kawin 'Terdengar kabar bahwa adiknya sudah kawin.' (74) Meemenaano me ineheno nimeamboako luwuako. (75) bahwasanya yang diingininya di kebaikan semuanya 'Bahwasanya yang diinginkannya adalah kebaikan bersama.' Iyeito laalaa nilolaha,nm ia toh yang ada dicari olehmu 'Dia toh yang kamu carl.' Kalimat (7 5) dapat juga diteijemahkan dengan: 'Dialah yang kamu can.', apabila partikel ito diartikan 'Iah'. (76) Teembepera lakoito? apakah kah pergi ia sudah 'Apakah ia sudah pergi? (77) lamo upowuti-wuti! 6 ) jangan kau berbohong 'Jangan kamu bohong!' (78) Niinono iamo no inala yang mi jangan ia ambil 'Yang mi jangan diambil.' (79) Topongoni-ngom aro salama. mudah-mudahan agar mereka selamat 'Mudah-mudahan mereka selamat.' (80) Mbiha-mbiha ano inano ehe. jangan-jangan kemudian ibunya mau 'Jangan-jangan ibunya yang mau.' (81) Uhu-uhuo no peohaki ano tahori leu. kalau-kalau ia sakit lalu ia belum datang 'Kalau-kalau ia sakit sehingga ia belum datang.'
(82) Notulei ohawo sababuno, ano mosaa uneno. entah apa sebabnya lalu ia marah hatinya 'Entah apa sebabnya sehingga ia marah.' (83) Humbe wodo lakoano, tanio teaso ndoono tumoorikee. ke mana gerangan perginya tak ada seorang orang mengetahui 'Ke mana gerangan perginya, tak seorang pun yang tahu.' (84) Mambakoi iyee ano taonggo ehe masakan ia lalu ia tak akan mau 'Masakan ia tak akan mau.' (85) Hende-hendeno anano leuito. agaknya anaknya datang sudah 'Agaknya anaknya sudah datang.' (86) Hende-hendeno mosaa unemm agaknya marah hatimu 'Agaknya kamu marah ya' (87) Pembenasano pondulungi nggfroo kaduito. rasanya bantuan itu cukup sudah 'Rasanya bantuan itu sudah cukup.' Di samping kata-kata tugas di atas dalam bahasa Tolaki dikenal pula jenis kata tugas keaspekan, seperti: laa 'sedang' asii, hae 'lagi' nggo 'akan' ito 'telah' (Payne, 1970:33; Francis, 1958:427; Moeliono, 1976:107; dan Fokker, 1979:49). Contoh dalam kalimat: (88) 1 ma laa monahu i ambolm si ibu sedang memasak di dapur 'Ibu sedang memasak di dapur.' (89) Tuhani isiipo teesi! tambah lagi sedikit 'Tambah lagi sedikit.' (90) Iyee laaipo ehe isi ia masih mau lagi la masih mau lag,.' (9 1) Ana motuano nggo leu mohina. orang tuanya akan datang besok 'Orang tuanya akan datang besok.'
29 (92) Kioki topenasai menggau ito wingL tidak terasa larut telah malam 'Tidak terasa malam telah larut.' Kata tugas ito sering pula menjadi to dalam distribusj kalimat. Contoh: (93) Otoluto owula nggauno lAli no lako. tiga sudah bulan lamanya si Ali ia pergi 'Sudah tiga bulan lamanya Ali pergi.' Jenis kata tugas yang termasuk preposisi tata tingkat (Moeliono, 1976: 107) dan (Payne, 1970:33). Kata-kata itu adalah sebagai berikut: mberanoto hende telia dahu mbupuu 'amat', 'sangat' 'agak' 'terlalu' 'lebih' 'paling', 'sekali' Contoh dalam kalimat: (94) Anadalo nggiroo mberanoto moseka. anak itu sangat berani 'Anak itu sangat berani.' Untuk pengertian yang sama dipakai juga kata tugas kaduito. (95) Inano ronga amano kaduito rotekura ibunya dan bapaknya sangat mereka sedih 'Ibu dan bapaknya sangat sedih.' Kata tugas yang menyatakan tata tingkat di atas termasuk kata yang berposisi di depan kata yang diterangkannya. Di samping itu, dalam bahasa Tolaki dikenal pula jenis kata tugaS yang menyatakan tingkat perban- dingan yang biasanya posisinya di belakang kata yang diterangkannya. 'paling', 'ter-' (Pattiasina, 1980: Kata itu ialah dahu 'lebih', mbupuu 31-32). Contoh: mokula 'panas' motunggo 'mahal' mokula dahu 'lebih panas' motunggo dahu 'lebih mahal' mokula mbupuu 'paling panas' motunggo mbupuu 'paling mahal'
30 mondae 'jauh' moseka 'berani' marasi 'miskin' kawasa 'kaya' mondahe dahu 'lebthjauh' moseka dahu 'lebih berani' marasi dahu 'lebih miskin' kawasa dahu 'lebih kaya' mondahe mbupuu 'paling jauh' moseka mbupuu 'paling berani' marasi mbupuu 'paling miskin' kawasa mbupuu 'paling kaya' Dari contoh-contoh di atas terlihat adanya susunan terbalik (inversi). Komponen yang diterangkan berada di belakang kata yang menerangkan (kebalikan hukum D-M). Namun, pemakaian kata tugas mbupuu didapati juga dalam pemakaian yang mengikuti hukum D-M, misalnya: meambo mbupuu buna mbupuu 'bagus sekali' 'murah sekali' momami mbupuu pindara mbupuu mesiu-siu mbupuu 'manis sekali' 'pintar sekali' 'harum sekali' (96) Manu-pnanu nggiroo no lumaa mberanoto meita. burung itu ia terbang sangat tinggi 'Burung itu terbang sangat tinggi..' (97) Thiro hende mokohanu sumwvL mereka agak malu mengatakannya 'Mereka agak malu mengatakannya.' (98) Telia dadio pinongonino. terlalu banyak dimintanya 'Terlalu banyak ia minta.' Di samping kata telia 'terlalu', clipakai juga kata lab 'terlalu.' Contoh: (99) Lalo dadio pinongonino. terlalu banyak dimintanya 'Terlalu banyak ia minta.' 2. Postposisi Jenis kata tugas yang kedua ialah postposisi, yang sering juga disebut enklitika. Posisinya berada di belakang kata yang digabunginya.
31 Contoh: to/ito to/ito ito/pera meena hae 'lah' 'pun' 'kah' 'benar' 'lagi' : lakoto tarambuito eheanoto mahioito lycito humbeito humbeipera opioto : motunggo meena leu hae 'pergilah' 'mulailah' 'biarpun 'walaupun 'adapun' 'di manakah' 'di manakah' 'berapakah' 'mahal benar' 'datang lagi 3.2 Bentuk Kata Tugas Untuk melihat bagaimana bentuk kata tugas dalam bahasa Tolaki, berikut iii diberikan sebuah teks. Mombotoro laika I Ambekairi Laikanggu laika meita niwuatako ano mombake lausa. Tembo kuonggo mombotorp laika metarambuu an inc atomo akupokolai. Tusano kasu lara, powuatako mambea ano lahono kasu biasa. Horono odopi, rinino salabi nggowuna, atomo tawa ndarro ano ue nggo pousuno. Laaipo luwuakono lakongguto melinggasii wuta nggo pepotoroano laikanggu. Saarino nggiroo iepo kuponggikii oleo ano wotu mahina meambo nggo otusa. Peindiono laikanggu nilno mbeindio meronga-ronga ano samaturuan kiako toono meohoi ari-ari timeemiakonggu leu tumulungiako. Toomo !eu meindio nggiroo ari samaturua ronga pepokoasoa hende an inc ana motuo mbeleesu sambe ari peindiono laikanggu nggiroo. Hende-hendeikaa keno leu sala oaso toono meohai nggo melaika lako tinulungi sinamaturui, mano kioki mowel monggaa iepo hae poombiane. no pinagadi. Ro leu mbeindio nggiroo, inaku mbu laika Arimo laikanggu iepo kupeekarii situru ari inc wotu meambo ariani pinata- dunggu meronga mongoni doa salama lako inc Ombu Allataala teembe akipe- warakaki ronga mosua sembodalle. Dari teks di atas, dapat dicatat bentuk-bentuk kata tugas sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. i ano tembo onggo/nggo 'di' 'supaya ia', 'yang', 'kemudian', 'lalu', 'secara' 'ketika' 'akan', 'untuk'
32 5. metarambuu 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. mahina 15. 16. meronga 17. meronga-ronga an-an 18. hende 19. leesu 20. hende-hendeikaa 21. 22. keno 23. mano kioki 24. 25. mbulaika iepo hae 26. teembe 27. an an me arino saanno lakoine laaipo luwuakono iepo ronga 'mulai' 'dan', 'selesai' 'danipada' 'selesainya' 'setelah selesai' 'kepada' 'setelah' 'semuanya' 'pula', 'juga' 'mana' 'dan', 'dengan' 'bersama' 'bersama-sama' 'yang telah' 'seperti', 'agak' 'dahulu' 'sepertijuga' 'kalau' 'tetapi' 'tidak' 'yang punya rumah' 'demikian pula' 'supaya', 'agar'. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa kata tugas itu tidak mengalami perubahan bentuk (Hockett, 1959:222). Sejalan denganpendapat ini, Parera (Parera, 1980:17) menje1akan pula bahwa secara morfologis calon kelas petugas (function words) mempunyai kemungkinan yang sangat kecil untuk menjadi dasar, artinya kelas kata petugas tidak mungkin menjadi dasar untuk pembentukan sebuah bentuk baru. Dalam bahasa Tolaki kedua pendapat di atas tidak sepenuhnya berlaku. Hal mi dapat dilihat pada bentuk-bentuk kata tugas nomor I sampai dengan nomor 27 di atas. Ada bentuk ronga (15), meronga (16), dan meronga-ronga (17). Pada contoh lain terdapat bentuk an (6), dan bentuk an-an (18). Pada contoh itu juga ditemui ari me (7), arino (8), saarino (9), lako me (10), hende (19), dan hende-hendeikaa (21). Kita perhatikan contoh-contoh benikut. (1) Inano ronga amano kaduito rotekura.
33 ibunya dan bapaknya cukup sudah mereka sedih 'Ibu dan bapaknya sangat sedih.' (2) Inaku lako meronga I pue. 'Saya pergi dengan Nenek.' (3) Ihiro mbeindio meronga-ronga ano samaturuano. 'Mereka bekeija bersama-sama secara gotong royong.' (4) I ma iopoka mombule ari daoa. 'Ibu baru pulang dan pasar.' (5) Ari otolu owola nggauno lAli lako. 'Sudah tiga bulan lamanya All pergi.' (6) Kupeekarif laikanggu situru ari me meambo ari-ari pinatandunggu. 'Saya menempati rumahku sesuai daripada waktu yang baik yang telah saya tentukan.' (7) I All mberanoto nimeyriako ari me gunino. 'All sangat disayaugi oleh gurunya.' (8) Iyee mongoni doa salama lako me Ombu Alla Taa1a 'la memohon doa selamat kepada Tuhan Allah Taala.' Pada kalimat (1) kata tugas ronga 'dan' mengalami perubahan bentuk menjadi meronga 'dengan' kalimat (2) dan menjadi meronga-ronga 'bersania- sama' path kalima (3). Kata meronga terdiri atas prefiks me- dan kata dasar ronga 'dan'. Di sini terjadl proses afiksasi atau pengimbuhan. Kalau dibandingkan dengan bahasa Indonesia kata dasar dan tidak pernah dapat dibubuhi awalan ataupun irnbuhan lainnya. Tampak di sini adanya bentuk kata tugas bahasa Tolaki yang tidak sepenuhnya mengikuti ciri kata tugas yang menyatakan tidak mengalami perubahan bentuk. Kata meronga-ronga 'bersama-sama' di samping mengalami proses afiksasi, juga mengalami proses perulangan kata, sebagai salah satu ciri pembentukan kata. Hal ml dapat juga dilihat pada kalimat (6) untuk kata an-an 'daripada'. Kata ml terdini dad kata dasar an 'dan' seperti kalimat (4), dan an 'sungguh' pada kalimat (5). Proses perulangan semacam mi dapat dilihat dalani contoh-contoh kalimat berikut: a. Kata tugas dengan perulangan utuh. Contoh: (9) Inaku nggo-nggo lako I Manggasa. saya yang akan pergi ke Makassar 'Saya yang akan pergi ke Makassar.'
34 (10) Iyee nggo-nggo leu iKandari. ia yang akan datang di Kendari 'Dia yang akan datang di Kendari.' (11) I ma laa-laa monahu I ambolm si ibu yang sedang memasak di dapur 'Ibu yang sedang memasak di dapur.' (12) Hende-hende no kioki notoorikona hae. seakan-akan ia tidak ia rnengenalku lagi 'Seakan-akan ia tidak mengenalku lagi.' (13) Hende-hendeno amano leuito. agaknya bapaknya datang sudah 'Agaknya bapaknya sudah datang.' (14) Hende-hendeno mosaa unemm rupanya marah hatimu 'Rupanya kamu marah ya? (15) mbiha-mbiha ano inano ehe. jangan-fangan lalu ibunya mau 'Jangan-fangan ibunya yang mau.' Kalimat (9), (10), dan (11), arti perulangan ialah 'yang' pada kata 'yang akan', dan laa-laa 'yang sedang'. Gejala perulangan mi nggo-nggo terdapat pula dalam jenis kata yang lain dengan makna sama yaitu 'yang', misalnya: laa-laa kaa-kaa ku-ku 'yang ada' 'yang makan' 'yang lihat' Kata hende-hendeno 'agaknya', 'rupanya', pada kalimat (12), (13), dan (14) di samping merupakan bentuk perulangan, juga mengalami proses penam- bahan akhiran -no 'nya', yakni dari kata dasar hende 'seperti', seperti dalam kalimat: Hende owula ano mataoleo. 'Seperti bulan dengan matahari.' b. Kata dasar dengan perulangan dwi purwa (suku kata pertama), kata dasar- nya dapat terdiri dari jenis kata yang lain, misalnya: a 'maka', 'supaya', 'kemudian', 'lalu', 'agar', dapat bergabung dengan kata lain, misalnya
35 memeambo owo-owose mahi-mahina imbe-imbei 'yang bagus' 'yang besar' 'yang mana' 'yang niana' (meambo 'baps') (owose 'besar') (mahina 'mana') (imbei 'mana') Di samping kata tugas dapat membentuk kata dengan melalui proses afiksasi, perulangan, dapat juga dengan jalan penggabungan kata. Gabungan kata tugas dengan kata atau morfeni lain sering menimbulkan pengertian baru yang tidak sama dengan arti komponen-komponennya, misalnya kata tugas Ida 'sedang' atau 'ada', apabila bergabung dengan kata tugas ito 'telah' menjadi laaito 'sekali peristiwa'. Contoh lain: au buakekonaki ano mbule ano tekoni tiba-tiba' poombia ano api-api 'rokok dan korek' ano amba ato ponaa ato aro lako aro peeka aro mbesoi 'agar engkau memperlihatkan untukku' 'lalu ia pulang' 'sehingga id Van lagi pula' 'kemudian kita ada anak' 'agar kita terlebih dahulu' 'lalu mereka pergi' Ulu mereka naik' 'kemudian mereka mengenakannya (rnemakainya)'. laalaa Kata tugas me 'pada' dapat bergabung dengan kata lain. Contoh: lako me an me 'kepada' 'daripada' Dalam bahasa Tolaki kata tugas yang merupakan gabungan itulah yang mempunyai makna dalam kesatuan sintaksis, yang berfungsi mengantar jenis kata lain. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kata tugas BT dapat mengalami pembentukan kata melalui tiga proses, yaitu: a. proses asiksasi, b. proses reduplikasi (perulangan), clan c. proses penggabungan. Namun, kata-kata tugas yang dapat dibentuk dengan ketiga cara mi jumlahnya sangat terbatas, terutama untuk proses afiksasi.
36 Catatan: 1) u 'kamu' sebagai penanda persona berada di depan kata yang digabungi- nya, sedang apabila sebagai penanda posesif, posisinya berada di belakang kata. 2) laikanu dari kata laika 'rumah' + nggu 'ku', yang berasal dari akhiran posesif-ku 'ku' (Patiasina, 1980:39). 3) Bentuk nggoo(u) sebagai bentuk persona kedua pemilik atau posesif dalam bahasa Tolaki dipakai -mu 'mu'. 4) Bentuk ndo pada laikando berasal dan -to (Pattiasina, 1980:28). 5) Kata ndono 'orang' berasal dari kata toono yang telah mengalami proses morfofonemik. 6) upowuti-wuti dari kata u 'kamu' dan kata powuti-wuti berbohong'.
BAB IV FUNGSI KATA TUGAS Dalam bab mi akan dibicarakan fungsi kata tugas bahasa Tolaki melalui konstruksi sintaktik atau tataran kalimat. Sesuai dengan namanya golongan kata tugas dipakai bersama-sama dengan kata lain dalam suatu konstruksi frase dengan fungsi atau tugas tertentu. Untuk mengetahui fungsi kata tugas di dalam suatu konstruksi, perlu dijelaskan tipe-tipe konstruksi di dalam suatu tataran kalimat. Unit dari suatu kalimat terdiri dari kata atau frase. Sebuah frase sekurang-kurangnya dua anggota pembentuknya. Anggota pembentuk ialah bagian sebuah frase yang terdekat atau langsung membentuk frase itu (Parera, 1980:35). Sejalan dengan pendapat di atas, M. Ramlan menyatakan, frase ialah hentuk linguistik yang terdiri atas dua kata atau lebih, yang tidak melebihi batas subjek atau predikat (Ramlan, 1967:35). Berdasarkan jenis komponen-komponen kata yang mendukung sebuah frase sebagai unsur langsungnya, dalam kata tugas bahasa Tolaki dibedakan dua macam tipe, yaitu (1) tipe konstruksi endosentrik dan (2) tipe konstruksi eksosentrik. Dengan dasar pengertian di atas kata tugas bahasa Tolaki dapat dijelaskan fungsinya dalam setiap pembentukan frase, yang salah satu anggotanya atau komponennya terdiri atas kata tugas. 4.1 Kata Tugas Berfungsi Membentuk Konstruksi Endosentrik Jenis frase yang termasuk konstruksi endosentrik adalah konstruksi yang mempunyai fungsi yang sama dengan salah satu atau semua unsur Iangsung- nya. Unsur langsung ml disebut intl (head) dan unsur yang lain disebut atribut. Unsur langsung yang berupa inti dapat terdiri atas kata benda, kata kerja, kata sifat atau keadaan, kata bilangan. Sedang unsur langsungnya yang berupa 37
38 atribut yang akan dibicarakan berikut mi adalah yang terdiri atas kata tugas. Kata-kata tugas tersebut ada yang berposisi di depan, di tengah, di belakang, dan bebas (mana suka). 4.1.1 Kata Tugas dengan Kata Benda/Kata Ganti Sebagai Ind Kata tugas berfungsi membentuk frase endosentrik yang unsur langsung- nya merupakan inti yang terdiri dari kata benda. a. PolaKtTg+KtBd Posisi kata tugas di lepan kata benda yang merupakan inti. Contoh: i Badu hia.iako o hala ieito banggonano me desano mbera patau
'Si Badu' 'melulu utang' 'adalah 'akan desanya' 'para petani'
temannya'
Distribusinya dalam kalimat terlihat pada contoh-contoh kalimat berikut mi. (1) I Badu otoluto o wula meronga ainano. si Badu tiga sudah bulan bersama ayahnya 'Badu sudah tiga bulan bersama ayahnya.' (2) Sinuano luwuako nggo o hala. (3) (4) hasilnya melulu untuk utang 'Hasilnya melulu untuk membayar utang.' Ihiro ieitoo banggonano. mereka adalah temannya 'Mereka adalah temannya.' Iyee tepehawarii me desano. ia teringat akan desanya la teringat akan desanya.' (5) Mbera patau nggo olenguamesida meindio. para petani akan lebih rajin bekerja 'Para petani akan lebih rajin bekerja.' b.' Pola Kt. Bd. + Kt. Tg. Posisi kata tugaS berada di belakang kata benda atau kata ganti yang merupakan inti.
Contoh: iyaa hawo toono humbee toono hawo puu hawo iyee hae 'bunyi apa' 'orang mana' 'orang apa' 'poho'z apa' 'dia lagi' Contoh dalam kalimat: (6) Iyaa hawo pinodea nggiroo? bunyi apa kedengaran itu 'Bunyi apa yang kedengaran itu?' (7) Toono humbee nggiroo? orang mana itu 'Orangmana itu?' (8) Toono hawo nggiroo? orangapa itu 'Orangapa itu?' (9) Puu hawo nggiroo? pohonapaitu 'Pohon apa itu? tyee hae lalako. dia lagi yang pergi 'Dia lagi yang pergi.' (10) c. PolaKt. Bd. +Kt. Tg. +Kt. Bd. Pola mi menandai posisi kata tugas berada di tengah antara kata benda dan kata benda sebagai unsur Iangsungnya. Konstruksi frase mi termasuk konstruksi endosentrik yang koordinatif. Contoh: poombia ano api-api iyee ronga kakano inano ronga amano inaku meronga ipue
'rokok dan korek' Via dengan kakaknya' 'ibu dan bapaknya' 'saya bersama Nenek'
Contoh dalam kalimat: (11) Alei poombia ano api-api! ambil rokok dan korek 'Ambil rokok dan korek!'
40 (12) Ihawi iyee ronga kakano noleu. (13) (14) kemarin Ia dengan kakaknya ia datang 'Kemarin Ia dengan kakaknya datang.' Inano ronga ainano kaduito rotekura ibunya dan bapaknya sangat mereka sedih 'Ibu dan bapaknya sangat sedih.' Inaku meronga ipue lako iManggasa. saya bersama Nenek pergi ke Makassar 'Saya bersaina Nenek pergi ke Makassar.' Di samping kata-kata tugas di atas (ano, ronga, meronga) dipakai juga kata tugas atawa 'atau' yang berfungsi sebaai koordinator antara kata benda dan kata benda. Contoh: (15) I Badu atawa i Ali nggo lalako? siBadu atau siAli akan yang pergi 'Badu arau Ali yang akan pergi?' 4.1.2 Kata Tugas dengan Kata Keija sebagai Intl Kata tugas berfungsi membentuk konstruksi frase endosentrik dengan kata kerja sebagai inti meliputi pola konstruksi sebagai berikut. a Pola Kt. Tg+ Kt. K/. Posisi kata tugas terletak di depan kata kerja yang merupakan inti. Misalnya: nggo leu Ida moiso aiso Ieu mberanoto nimeiriake ano lako 'akan datang' 'sedang tidur' 'hampir datang' 'sangat disayangi' 'akanpergi! Contoh dalam kalimat: (1) IBadu nggoleu si Badu akan datang 'Badu akan datang.' (2) Iamalaamoiso. si ayah sedang tidur 'Ayah sedang tidur.'
41 (3) Haino aiso leu. adiknya hampir datang 'Adiknya hampir datang.' (4) lAli mberanoto mimeiriako an me g1runo. si Ali sangat disayangi daripada gurunya. 'Ali sangar disayangi oleh gurunya.' lAmir ano lako i daoa. si Amir supaya pergi ke pasar 'Amir akan pergi ke pasar.' (5) b. Pola Kr. Kf. # Kr. Tg. Dalam konstruksi frase mi, kata keja sebagai inti terletak di depan, seclang kata tugas sebagai atribut berada pada posisi belakang. Misalnya: meindio mokora lako hendeinokaa pepokondau mbupuu lakoikaa toorikona hae 'bekeija keras' 'pergi sekarangjuga' 'belajarlah sungguh-sungguh' 'pergijuga' 'mengenalku lagi' Contoh dalam kalimat: (6) Lalaa tonia nggo meindio mokora. yang sedang muda akan bekerfa keras 'Yang masih muda harus bekerfa keras.' (7) Inaku lakoo hendeinokaa. saya pergi sekarangjuga 'Saya pergi sekarangjuga.' (8) Pepokandau mbupuu, teembe au lulusuki udia! belajarlah sungguh-sungguh karena supaya karnu lulus ujian 'Belafarlah sungguh-sungguh supaya kamu lulus ujian!' (9) Mahio no peohaki lako ikaa. namun ia sakit pergijuga 'Meskipun sakit, ia pergijuga.' (10) Hende-hendeno kioki no toorikona hae. seakan-akan ia tidak ia mengenalku lagi 'Seakan-akan ia tidak mengenalku lagi.' Ada juga bentuk kata tugas yang lain yang mengikuti pola di atas. Bentuk itu merupakan enklitika yang menempel di belakang kata kerja.
42 Misalnya: (11) Lakoto! 'Pergilah!' (12) Tarambuito! 'Mulailah!' 4.1.3 Kata Tugas dengan Kata Sifat sebagai Intl Kata tugas dalam huburigan mi berfungsi membentuk frase endosentrik engan kata sifat sebagai unsur Iangsungnya sebagai inti. Distribusi kata tugas sebagai atribut dapat di depan, belakang, atau di tengah. Contoh: a. Pola Kt. Tg. + Kt. Sf. Posisi kata tugas berada di depan kata sifat yang merupakan inti. Misalnya: mberanoto motau kaduito kawasa telia dadio rnbera mesida laipohae pesawa 'sangat pandai' 'sungguh kaya' 'terlalu banyak' 'sangat rajin' 'lagi pula dermawan'. Contoh dalam kalimat: (1) Anadalo nggiroo mberanoto motau. sangar pandai sangat pandaL' anak 'Anak itu itu (2) Toono nggiroo kaduito no kawasa. sungguh iii kaya sungguh ktya.' orang 'Orang itu itu (3) Toono i daoa telia dadio. orang di pasar terlalu banyak 'Orang di pasar terlalu banyak.' (4) JAil mbera mesida, pindarapo hae. si Ali sangat rajin pandai lagi 'Ali sangat ra/in lagi pandai.' (5) Ipue nggiroo kawasa, laipohae pesawa. si nenek itu kaya lagi pula dermawan 'Nenek itu kaya lagi pula dermawan.'
43 Pada kalimat (2) di atas frase kaduito no kawasa 'sungguh ia kaya', kata no 'ia' di sini menunjuk kepada toono 'orang' yang mengisi peran subjek sebagai unit kalimat, frase kaduito kawasa 'sungguh kaya' banyak dite- mukan. b. Pola Kt. Sf +Kt. Tg. Pola mi merupakan kebalikan dari pola (a) di atas. Unsur langsungnya yang merupakan inti mendahului unsur kata tugas sebagai atributnya. Misalnya: buna mbupuu motinggo meena meambo mbupuu moseka mbupuu mondue mbupuu 'murah sekali' 'mahal sekali' 'baik sekali' 'berani sekali' 'jauh sekali' Contoh dalam kalimat: (6) Laika nggiroo buna mbupuu. rumah itu murah skalf 'Rurnah itu murah sekali.' (7) Motunggo meena eika Wino. benar ikan mi benar ikan mi.' ,nahal 'Ma/ial (8) Meambo mbupuu ana motuono. sekali orang tuanya sekali orang tuanya.' (9) Moseka mbupuu no lako mondae. ia berjalan jauh ia berjalan jauh.' baik 'Baik berani sekali 'Berani sekali (10) Mondae mbupuu manu-manu nggiro nolumaa. itu Ia terbang itu terbang.' Iauh 'Jah c. Poki Kt. Bd./Ket sekali sekali 1- Kt. Tg. + Kt. Sf burung bururig Kata tugas berfungsi sebagai koordinator dalam konstruksi endosentrik yang intinya terdiri dari kata benda atau kata ganti dan kata sifat. Misalnya: (11) Amano kaduito tekuni ayahnya cukup sudah sedih 'Ayahnya sangat sedih.'
44 Indiono mberanoto meambo. pekerjaannya sangat bagus 'Pekerjaannya sangat bagus.' (13) Anadalo nggiroo mberanoto moseka. berani berani.' (12) sangat sangat anak 'Anak itu itu Ihiro hende mokohanu. mereka agak malu 'Mereka agak malu.' (15) Pembenasano laikaa moahL rasa nya masih asin 'Rasanya masih asin.' (14) 4.1.4 Kata Tugas dengan Kata Bilangan sebagai Inti Kata tugas berfungsi meinbentuk frase bilangan. Inti yang nierupakan un sur Iangsungnya lerdiri dari kata bilangan. Ada beberapa macam pola me- ngenai konstruksi mi. a. Pola Kr. Tg. + Kr. BL Kata tugas herkombinasi dengan kata bilangan membentuk frase bi- Ia nga n. Misalnya: isi teisi isi oomba owula re/ía dadio nggo asoikaa nggo lima mbulo hae 'lagi sedikit' 'lagi empat bulan' 'terlalu banyak' 'hanya satu sa/a' 'hanya 'lima puluh ikat' ('ontoh daiiun kalitnat: (I) Tuhani isi teesi! tainhali lagi sedikit 'Tatnbah lagi sedikir!' (2) Amano isi oomba owula nggo leu. ayahnya lagi empat bulan akan datang 'Ayahuya akan datang empar bulan lagL' (3) Sinuano nggo limambulo hae. hasilnya hanya lima puluh ikat 'Hasilnya hanya lima pu/uh ikat.'
45 (4) Nggo asolkaa memeambo. hanya satu saja yang baik 'Hanya salu said yang baik.' (5) Toono nggiroo telia dadio hadano. orang itu terlalu banyak utangnya 'Orang itu terlalu banyak utangnya.' b. Pola Kt. BI. +Kt. Tg. Konstruksi mi terdiri dari kata bilangan sebagai inti (head.nya) dan kata tugas sebagai atributnya. Beberapa di antaranya: dadio mbupuu tolu lawa pitu etu hopulo bato limo hae 'banyak sekali' 'tiga lembar' 'lujuh ratus' 'sepuluh ekor' lima ikat' Contoh dalam kalimat: (6) Halanggu dadio mbupuu utangku banyak sekali 'Utangku banyak sekaiL' (7) I ma mooli tolu lawa obabu. si ibu membeli tiga lein bar baju. 'Ibu membeli tiga 1cm bar baju.' (8) Iyee mowada pitu etu rupia. ia membayar tujuh ratus rupiah 'la membayar tu/uh raus rupiah.' (9) Ihire mooli hopulo bato omanu. mereka membeli sepuluh ekor aya,n 'Mereka membeli sepuluh ekor ayam.' (10) I ma mowawo limo hae ogandu. si Ibu membawa lima i/cat jagung 'Ibu membawa lima i/cat jagung.' 4.2. Kata Tugas Berfungsi Membentuk Konstruksi Eksosentrik Konstruksi eksosentrik melibatkan unsur-unsur Iangsung yang membentuk kesatuan tanpa inti clan atribut. Kesatuan itu fungsinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsur langsungnya. Unsur-unsur langsung berfungsi sebagai relator atau aksis. Frase-frase yang terbentuk dapat terdiri dari kata
46 tugas dengan jenis kata lain, seperti yang akan diuraikan dalam pasal mi. yaitu beberapa bentuk frase eksosentrik dalam bahasa Tola" dengan kata tugas sebagai salah satu unsur langsungnya. Kata tugas di sii berfungsi sebagai relator. Dalam hubungan mi frase eksosentrik dapat diperinci sebagai berikut. 4.2.1 Pola Kt. Tg + Kt. Bd. Kata tugas sebagai relator mendahului kata benda sebagai unsur langsung- nya. Misalnya: i daoa i tado laika I wawo osu i alaa i une Iasi 'di pasar' 'di bawah rumah' We atas gunung' We sungai' 'di dalam laci' Contoh dalam kalimat: (1) I ma mooli wanggole i daoa. si lbu membeli ubi di pasar 'Ibu membeli ubi dipasar.' (2) Ihiro Ida i tado laika. mereka ada di bawah rumah 'Mereka berada di bawah rumah.' (3) Iyee mondukaako I wowo o.i. ia naik ke alas ,unung 'la naik ke atas gunung.' (4) No petuha i alaa. Ia turun ke sungai 'Ia turun ke Sungai.' I une Iasi meda nggiroo km okase. di dalam laci meja itu ada kaset 'Didalam laci meja itu ada kaset.' (5) Dengan bertolak dari frase yang sama, dapat pula dibentuk frase eksosen- trik dengan kata tugas preposisi yang lain. Misalnya: kei ama meronga ipue ari iSurabaya 'bagi ayah' 'dengan nenek' 'dan Surabaya'
47 an meue nggo pooli owoha 'daripada rotan' 'untuk pembeli beras' Contoh dalam kalimat: (6) Tambuoki otuono nggiroo indiono kei ama. tak ada gunanya itu pekerjaan bagi ayah 'Pekeijaan itu tak ada gunanya bagi ayaah.' (7) Inaku lako iBandu meronga I pue. saya pergi ke Bandung dengan si Nenek 'Saya pergi ke Bandungg dengan Nenek.' (8) Osama iepoka nombule an i Surabaya. Pak Camat baru pulang da?i di Surabaya 'Pak Camat baru pulang da?i Surabaya' (9) Kadera nggiroo niowai ari me ue. kursi itu dibuat danipada rotan 'Kursi itu dibuat dari rotan.' (10) Odoi Wino nggo pooH owoha. uang mi untuk pembehi beras Tang mi untukpembehi beras.' Dari contoh-contoh itu tampak bahwa kata-kata tugas itu berfungsi meng- antar kata benda dalam kesatuan yang lebih besar, yaitu frase dan dapat juga mengantar kata ganti. Misalnya: nggo mae ariiina 'untuk siapa' dan ibu' Contoh dalam kalimat: (11) nggo mae niino odoi? untuksiapa inluang Untuk siapa uang mi?' (12) Niino odoi ari i ina. mi uang dan si ibu Tang inidariibu.
I / 48 4.2.2 Pola Kt. 1g. + Kt. Kj. Bagian-bagian dari frase yang terbentuk terdiri dari kata tugas dan kata kerja sebagai unsur-unsur langsungnya. Kata tugas berfungsi mengantar kata kerja (Fries, 1964:90). Misalnya: taa leu karana momboponini 'karena mencuri' iepo lako keno teeninggono kioki kupowaihako 'tidak berbuat' 'tidak datang' 'lalu pergi' 'bila diundàngnya' Contoh dalam kalimat: (13) Iyeetaaleu. ia tidak datang 'la tidak datang.' (14) I Amir nilanggu karana momboponini. si Amir dipukul karena mencuri 'Amir dipukul karena mencuri.' (1'5) An-no monggaa mooni-oru, lepo no lako I galu. sudah Ia makan pagi-pagi lalu lapergi di sawah 'Sesudah makan pagi, ia lalu pergi ke sawah.' (16) Kuonggo leu, keno teeminggonaki. saya akan datang apabila dIundangnya saya 'Saya akan datang apabila diundang.' (17) Kioki kupowaihako hende nggiroo. tidak kuperbuat seperti itu 'Saya tidak berbuat seperti itu.'
BAB V MAKNA KATA TUGAS Golongan kata tugas adalah golongan kata yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata yang utuh. Kata tugas baru jelas artinya kalau dipakai bersama- sama dengan kata lain. Dalam hubungan dengan makna kaa tugas, Francis menulis "Function words - words with little or no lexical meaning which are used in combining other words into larger structures (Francis, 1958:424)." Jadi, jelas bahwa makna kata, tugas ditentukan oleh kedudukannya di da- lam suatu gabungan dengan kata yang lain, baik berupa frase, klausa, maupun kalimat. Dalam pembicaraan mengenai makna kata tugas, di dalam bab mi akan digunakan istilah-istilah yang sudah lazim dipahami (tradisiona!) selama mi. Secara berturut yang akan dibicarakan ialah (I) makna kata tugas yang lazim disebut kata depan, (2) makna kata tugas yang lazim disebut kata keterangan, (3) makna kata tugas yang lazim disebut kata penghubung, (4) makna kata tugas yang lazim disebut kata tanya, (5) makna kata tugas yang lazim disebut kata seru, dan (6) makna kata tugas lainnya. Setiap bentuk kata tugas yang dikemukakan akan diberikan makna dalani hubungan kalimat. 5.1 Makna Kata Tugas yang Lazim Disebut Kata Depan Dari data bahasa Tolaki yang dikumpulkan ditemukan berbagai bentuk kata tugas yang berposisi di depan kata atau frase yang digabunginya. Kata- kata tugas itu adalah: 1. i'di','ke' 2. nggo 'untuk', 'akan' 3. an 'dan'; art me 'dan', 'daripada' 4. no 'oleh', 'ia', 'nya' 49
50 5. teem be atao teteembe 'oleh karena' 6. ake 'dengan'; ronga 'dengan' 7. mbera-mbera 'tentang' 8. sasarano 'perihal' 9. meronga 'dengan (bersama)'. 5.1.1 KataTugasi Kata tugas i dalam bahasa Tolaki mempunyai makna struktural yang me- nyatakan hubungan arah, seperti yang dapat dilihat dalam contoh berikut: (1) lAli mooli wanggole i daoa si Ali membeli ubi di pasar 'All membeli ubi di pasar.' (2) Dungguro ona i wowa mbineowaro. sampai mereka di depan pintu halaman 'Sesampainya mereka di pintu halaman.' (3) Dungguro nggiroo aahua lakoroto mbehuda. sampai mereka itu di sumur kecil pergi merekalah membuka pakaian 'Sesampai mereka di sumur kecil, lalu mereka membuka pakaian.' (4) Kelaa teoaso siku taa tudu i ta/iL kira-kira satu siku tidak sampai di laut 'Kira-kira satu siku lagi tidak sampai di laut.' (5) Sabutuno ene Salasa Kona mesoreako I ngapano, dunggui tono setibanya Salasa Kona bersandar di pelabuhannya sampai juga Tina Sun 'Setibanya Salasa Kona bersandar di pelabuhan, sampai juga Tina Sun.' (6) Laairoto mbesala pole nggiroo i wiwi alaa. ada mereka sudah mondar-mandir itu di tepi sungai 'Mereka sudah mondar-mandir di tepi sungai itu.' (7) Ano pelosiako i mumu laika. lalu melompat ia di bubungan rumah la melompat da?i bubungan rumah.' Dari kalimat-kalimat di atas, dijumpai konstruksi eksosentrik dengan kata tugas I seperti pada kalimat: (1) 1 daoa 'di pasar', (2) 1 wowa mbineowaro 'di depan pintu halaman', (3) 1 aahua 'di sumur kecil', (4) 1 ta/il 'di laut', (5) i ngapano 'di pelabuhannya', (6) 1 wiwi alaa 'di tepi sungai', dan (7) i mumu
51 laika 'di bubungan rumah'. Tampak dalam konstruksi mi bahwa kata tugas i diikuti oleh kata benda atau kata nominal. Di samping kata tugas i bermakna 'di', juga dalam distribusi yang lain dapat berarti 'ke'. Contoh: (8) Inaku lako I Kolaka meronga I pue. saya pergi ke Kolaka bersama Nenek 'Saya pergi ke Kolaka bersama Nenek.' (9) Iyee mekikii i moen ronga i hana. Ia melihat ke kin dan ke kanan 'Ia melihat ke kiri dan ke kanan.' (10) Pabalu nggiroo lako I 1uara pedagang itu pergi ke luar 'Pedagang itu pergi ke luar.' (11) Arino monggaa, iepo nolako i galu. sudah ia makan, lalu ia pergi ke sawah Setelah makan, lalu ia pergi ke sawah.' Dalam hubungan kata tugas berupa kata depan i 'di' dalam bahasa Tolaki 'di atas', i une 'di dikenal pula bentuk kata tugas depan gabungan dalam', i bunggu 'di belakang', misalnya: i wuwv i wa-wa meda i wawa osu june Iasi meda june lamari i bunggu laika 'di atas meja'; 'di atas gunung'; 'di dalam laci meja'; 'di dalam lemari'; dan 'di belakang rumah'. Kata tugas depan i dan i wawo, june, dan i bunggu oleh Soewondo (1978: 57) masing-masing dinamai primary prepositions dan secondary prepositions. 5.1.2 Kata Tugas nggo dan butu Dalam bahasa Tolaki, kata tugas nggo dapat berarti 'untuk'. Misalnya: (1) Odoi niino nggo pooli owoha. uang mi uniuk pembeli beras Tang mi untuk pembeli beras.'
52 (2) Paekombono Oheo leu nggo inalo. saudaranya Oheo datang uniuk diambil 'Saudara Oheo datang untuk diambil.' (3) Kirotokaa ano tewuwungga penaono nggo umalei nggiroo haino. di situ saja hanya terbuka hatinya untuk mengambil itu adiknya 'Di situ saja hatinya terbuka untuk mengambil adiknya.' (4) Maa hapotohae nggo mbeduluto. ya apalagi untuk kita akan sudah bersatu 'Ya, untuk apalagi, kita sudah bersatu.' (5) Maa, nggo hapotohae ineketo peowai? ya, uniuk apalagi kita kerjakan 'Ya, untuk apalagi kita kerjakan" (6) Iamoo umoarlo nggo moalo more meambo merapuako. janganlah rnengharapkan untuk mengambil perempuan cantik mem- peristri 'Jangan rnengharapkan uniuk memperistri perempuan cantik.' (7) mo nggo meopolahatoo rapung. mi untuk mencari sudah tunanganku 'Sekarang mi saya sudah mencari uniuk tunanganku.' Selain kata tugas nggo yang berarti 'untuk' dipakai pula kata tugas butu untuk pengertian yang sama, seperti dalam contoh berikut: (8) Indio nggiroo tam buoki otuono butu kel ama pekerjaan itu tidak ada gunanya untuk kepada ayah 'Pekerjaan itu tidak berguna untuk ayah.' (9) Ana moluono mopzgoni-ngoninggee anaro ano tewaliki toano orang tuanya mendoakan anaknya agar menjadi orang laa otuono butu me basano. ada gunanya untuk pada bangsanya 'Orang tuanya mengharapkan agar anaknya menjadi manusia yang ber- guna untuk hangsanya.' (I 0) mono butu kei ama, nggiroono butu kei ma. mi uniuk kepada ayah itu nya untuk kepada ibu '. Ini untuk Ayah, itu untuk Ibu.' (11) mono api-api butu me haimu. mi korek unluk pada adikmu 'Korek mi unluk adikmu.'
53 (12) ihiro mbelumango nggo butu asohori mereka mereka berenang untuk untuk seberang 'Mereka berenang untuk ke seberang.' (13) Odofpesokono Osama nggo butu imasigindo. uang sumbangan pak camat untuk unuk di mesjid kita Tang sumbangan Pak Camat untuk mesjid kita.' (14) Obabu meambo nggiroo butu ke i Baso. baju bagus itu untuk kepada si Baso 'Baju bagus itu untuk Baso.' Di samping bermakna 'untuk', kata tugas nggo dapat juga bermakna 'akaii Contoh: (15) Lakonoto teeni Salasa Kona, maa kikoki nggo umaleika. pergi ia lah berkata Salasa Kona biarpun tidak akan kuambil 'Kemudian berkatalah Salasa Kona bahwa ia tidak a/can mengambil.' (16) Nggolakoto, nggo lako mbuupuu, tootopo nonio peohaino akan pergilah akan pergi betul sudah tidak ada lagi saudaranya 'Akan pergi, a/can pergi betul, tidak ada lagi keluarganya.' (17) Saa koano luiko nggo pinewaeoro ronga kinaamotaharo, iepo ona rombebinda lako. setelah cukup semua akan mereka bawa dengan bekal mereka baru Iah berangkat pergi 'Setelah cukup semua bekal yang akan mereka bawa, bamlah mereka berangkat.' (18) Pitu wingi rombebinda ariaro, inaa tujuh malam mereka berangkat dari tempatnya setengahnya mondongaki nggiroo nggo nibuturo tanohori. setengahnya itu akan tujuan mereka belum cukup 'Tujuh malam mereka berangkat dari tempatnya, yang akan ditujunya belum separuhnya.' (19) Nggo teembeto pera wodo mo? a/can bagaimana kah lagi mi A/can bagaimana lagi mi?' (20) mae nggo lako a/co odara siapa akan pergi dengan kuda 'Siapa akan pergi dengan kuda.'
54 (21) Sabutuno hae ene merako. bertepatan pergi menangkap 'Bertepatan akan pergi menangkap.' Demikian juga kata butu di samping mempunyai makna 'untuk' dapat pula bermakna 'menuju' seperti tampak dalam kalimat-kalimat berikut mi. (22) Laftoka tumotoai bangga anolaa butu i ngaparo. sementara melihat itu perahu ada menu/u ke pelabuhan mereka 'Dia melihat perahu itu sementara menu/u ke pelabuhannya.' (23) I Oheo pewangusako nolaa mondotun4 ano man petuha si Oheo bangun tiba-tiba berbaring ia turun turun butu sala I aahua. menu/u jalan ke sumur. 'Oheo bangun dari tidur, lalu ia turun menu/u jalan ke sumur.' (24) Tono morongo sanggobi nggiroonno butu i laikano. orang memikul sagu itu menu/u ke rumahnya 'Orang yang memikul sagu itu menu/u ke rumahnya.' (25) Aro mbeka i wawokambo laulauro butu I laik.ano iBaso. mereka naik ke daratan terus menu/u ke rumahnya si Baso 'Mereka naik kedarat langsung menu/u ke rumah si Baso.' (26) Poehono no molasu numailaika mano humbei kemauannya akan lari meninggalkan rumah tapi ke mana pera nggo butu ano. kah akan tujuan nya la ingin lari meninggalkan rumah, tetapi ia akan menuju ke mana.' (27) I hiro mbedara ari i daoa butu i kandoro. mereka berkuda dari di pasar menu/u ke kantor 'Mereka berkuda dari pasar menu/u ke kantor.' 5.1.3 Kata Tugas an dan ari mo Makna kedua kata tugas mi dapat diihat dalam contoh-contoh berikut: (I) I ma ie poka nombule ari daoa. si ibu banu saja pulang dwi pasar 'Ibu baru pulang dari pasar.'
55 (2) 0 sama ie poka noleu ari i Surabaya. Camat baru saja datang dari di Surabaya.' 'Pak Camat baru datang dart Surabaya.' (3) Art kei ie odoi nggiroo ano inalo. dart dia uang itu .iiambill 'Dari dia uang itu diambil.' (4) Metarambu an ihawi i Nur kioki no ponggaa. mulai dart kemarin si Nur tidak ia makan 'Mulai dart kemanin Nut tidak makan.' (5) Tebua ito ona i Ali an lako monggira-kira. muncul sudah si Ali dart pergi mencari hidup 'Muncullah Ali dart kepergiannya mencari hidup.' (6) Art kiro aroamba mbeparakai aro mbelako. dari situ mereka baru bersiap mereka pergi Dart situ barulah mereka bersiap untuk pergi.' (7) No amba ari ikiro teeni ito hae Sa1asa baru dart situ berkata sudah lagi Salasa 'Baru dart situ, Salasa berkata lagi.' Kata tugas art hergabung dengan me menjadi art inc. yang hcrniakna 'dan' atau 'daripada'. Contoh: (8) Kadera nggiroo niowai an me ue. kursi itu dibuat daripada rotan 'Kursi itu dibuat dart rotan.' (9) Kutanimaito o sum an me onando. saya tenima sudah surat dartpada anak kita 'Sudah saya tenima surat dart anak kita.' (10) Pinisi Wino ari me pombahorano puernu. langsat mi daripada kebunnya nenekmu 'Langsat mi dart kebun nenekmu.' (11) Obabu niino ani me amamu. baju mi dartpada ayahmu 'Baju mi dart ayahmu.' (12) Odesa ieepoka nombule ari me Sama Pak Kepala Desa baru saja ia pulang dart pada Pak Camat 'Pak Kepala Desa baru saja pulang dart Pak Carnat.'
56 (13) IeepokanoleuariineaIda. baru saja ia datang daripada sungai 'Baru saja dia datang dad sungai.' (14) Osawuno i Bio niowai ari me kapa sarungnya si$io dibuat daripada kapas 'Sarung Bio dibuat dan kapas.' Di saniping menipunyai rnakna 'dan', arijuga mempunyai makna yang lain apabila dipakai berpasangan dengan kata nggiroo, ona, hae, serta saa ... arino- ka Jelasnya, pasangan itu sebagai berikut: annggiroo an ona an hae saa an arinoka 'sesudah itu' 'sesudahnya' 'kemudian dan' 'sesudahnya selesai' Contoh pernakaian dalam kalimat: (15) An nggiroo rini Ito banaro aro mbelako mbone. sesudah itu simpan sudah perahu mereka mereka pergi ke sana 'Sesudah itu mereka simpanlah perahunya, pergilah mereka ke sana.' (16) An ona nggzroo lakoroto mbowai kinaa motaharo sesudahnya itu pergi mereka sudah membuat nasi inasak bekal mereka 'Sesudahnya itu Oergilah mereka membuat bekal.' (17) An hàe nggiroo iepo no petuha. kemudian dan itu baru ia turun 'Kernudian dan itu barulah ia turun.' (18) Saa an arinoka ona Torotambi mepotano ano tarimai sesudah selesai lalu Torotambi menguburkan lalu menerirna gadino. gajinya 'Sesudah selesai Torotambi menguburkan, barulah dia menerima gaji.' Pasangan lain yang didapatkan dalam penelitian mi ialah no an. Di sini an tidak herniakna 'dan'. tetapi bermakna 'karena'. Misaln ya: (19) lAmir no nilanggu no ari momboponini si Amir ia pukul karena mencuri 'Amir dipukul karena mencuri.'
57 (20) Toono nggiroo no kawasa no an la/co mesuere wonua. orang itu ia kaya karena pergi lain kampung 'Orang itu kaya karena pergi merantau.' (21) lee noumiia i hawi no an pinesawo ako I inti ia. menangis kemarin karena dimarahi oleh si ibu 'Kemarin ia menangis karena dimarahi Ibu.' (22) 1 Ali moko ehe-ehe mbupuuno no ari mosua parasee. si Ali senang sekali karena mendapat hadiah 'Ali senang sekali karena mendapat hadiah.' (23) IBjo no monsu teernbe no ari meohaki. si Bio ia kurus sebab karena sakit 'Bio kurus karena sakit.' (24) Kareno tepulu no an ,umumbatii o oW. kakinya patah karena ditabrak oto 'Kakinya patah karena ditabrak oto.' Kata tugas ari me di samping mempunyai makna dari' dapat pub bet- makna 'oleh'. Contoh pemakaian di dalam kalimat: ((25) I Badu mberenoto nimeiniako an me gunno. si Badu sangat disayangi oleh gurunya 'Badu sangat disayangi oleh gurunya.' (26) Nllno masigi pinotoro an me raea. mi mesjid didirikan oleh rakyat 'Mesjid mi dibangun oleh rakyat.' (27) Nggiroo o desa kioki nopinarasaya ari me raea. itu kepala desa tidak dipercaya oleh rakyat 'Kepala Desa itu tidak dipercaya oleh rakyat.' (28) I Sege kioki nonimeiniako an me peohaiakono si Sege tidak disenangi oleh saudara mereka 'Sege tidak disenangi oleh saudara-saudaranya.' (29) N.ggfroo o beka kaduito nomeiringgi an me ombuno. itu kucing sudah cukup disyangi ole/i pemiliknya 'Kucing itu cuktip disayangi ole/i pemiliknya.' 5.1.4 Kata Tugas no Makna kata tugas no 'oteh' dapat dilihat dalarn contoh-contoh kaliniat berikut.
.,• 58 (1) Laika Wino niowasno amano jAiL rurnah mi dibuat olqh ayahnya si Ali 'Rurnah mi dibuat oleh ayah Au.' (2) Owoha nggiroo inolino i mm beras itu dibeli oleh si ibu 'Beras itu dibeli oleh Ibu.' (3) Sanggore nggiroo ninahuno i pue. kacang itu dimasak oleh si nenek 'Kacang itu dimasak oleh Nenek.' (4) Opae niino pinuaino haino. padi mi dijemur oleh adiknya Padi mi dijemur oleh adiknya. () Mateito 0 dahu nilanggunoi tua. sudah mati anjing yang dipukul oleh si Tuan." MatiIa; anjing yang dipukul oleh Tuan.' (6) Ganbara nggiroo niowai nzeambono I Badu. gambai itu dibuat baik oleh si Badu Ganthar itu dibuat sebaik-baiknya ole/i Badu.' Di stmpiing 110 mempunyai makna 'oleif juga berrnakna 'dia' dan 'nya'. Makna itu dapat dilihat pada kalimat-kalirnat berikut mi. (7) Maa teembeka no tina ndewali mbuupuu. bagaimana dia perempuan cantik sungguh-sungguh 'Bagalinana. diii perempuan cantik sekali.' (8) Saa no toorikeika lakoroto mombarakaL begitu dia tahu pergi mereka sudah bersiap-siap Begilu dia ketahui. mereka bersiap-siap.' (9) Oh ndukakaa lnaa no teeni nggita hain do. oh kakak dia katakan di sana adik kita 'Oh Kakak, dia inengatakan adik kita di sana.' (10) Maa huinbe hano hende sui-sui no nimewe banggano. hagaimana seperti burung pipit nya melaju perahunya - Bagairnana perahunya, inelaju sepert i burung pipitnya.' (II) Mbuoki walino laa moua tidak istrinya ada tinggal 'Tidak ada istrinya yang tinggal.'
59 (12) I ama nunangoi mbera-mbera tinea lohino. si ayah menceritakan tentang pengalamannya 'Ayah menceritakan tentang pengalamannya.' (13) Teembe nggo niowaino rongo benggaro. karena akan dibuatnya tall jerat 'Karena akan dibuatnya tali jerat.' 5.1.5 Kata Tugas teembe Makna kata tugas teembe dalam bahasa Tolaki dapat di1ihat pada con toh- contoh kalimat di bawah mi. (1) Teembe ie nomotau anoposuaparasee. oleh karena ia pandai maka mendapat hadiah 'Karena ia pandai, maka ia mendapat hadiah.' (2) Mbera-mbera tinanrakonggu iamo poposalai apa-apa yang dikatakan saya jangan disalahkan teembe pombadoano kilala oleh karena pantangannya nujum 'Apa-apa yang saya katakan jangan disalahkan karena panta;igannya nujum.' (3) I Tengu laalaa metangganaito, teembe tina si Tengu sudah ada persiapan oleh karena perempuan N-alamboro keika lumolahai. Nggalamboro akan ia can 'Tengu sudah ada persiapan, karena perempuan Nggalamboro akan men- caninya.' (4) Lan-iwi nato/ca dna Nggala,nboro momone sule, tiba-tiba saja. perempuan Nggalamboro memanjat teembe nomohaki mbuupuu penaono. oleh karena ia sakit sungguh-sungguh hatinya 'Tiba-tiba perempuan Nggalamboro memanjat terbalik (memanjat de- ngan kaki di atas) karena sakit sekali hatinya kepada Tengu.' (5) Teembe tembuuno owose f Tengu poopo nohori moko oleh karena sewaktu besar si Tengu belum belum patindai mbe-mbe tinainoako kinaanggaa meambo. membedakan apa yang disebut makanan baik 'Karena sewaktu Tengu besar, belum dapat membedakan apa yang dise. but makanan enak.'
Rfll (6) Teembe tinamoako o dale kioki keno leudowoo. ole/i karena yang dinamakan rezeki tidak akan datang sendiri 'Oleh karena yang dinamakan rezeki tidak akan datang sendiri.' (7) Teembe lala an iroto pada medandi. oleh karena sudah mereka saling berjanjii 'Karena mereka sudah saling berjanji.' Di samping teembe mempunyai makna 'oleh karena' juga berrnakna 'ba- gaimana'. Contoh dalam kalimat dapat dilihat sebagai berikut. (8) Teembe masusaipo pera nolando kinano. bagaimana masih susah apa sudah ada makanannya 'Bagaimana, apa masih susah, secfangkan makanannya sudah ada.' (9) Teembe peowaino moalo iwoi ineawi. bagaimana memperolehnya mengambil air nira 'Bagaimana cara memperoleh air nira?' (10) Nggo teembe to pera wodo mo? akan bagaimana kah lagi mi 'Akan bagaimanakah lagi mi?' S. 1.6 . Kata Tug- as ako 'dengan' Untuk mengetahui makna kata tugas ako ml, dapat dilthat pada contoh- contoh berikut. (1) mae nggo lako ako o oto. siapa akan pergi dengan oto 'Siapa akan pergi dengan oto.' (2) Nggiroo anadalo lumolako ako kaeno. itu anak kedil beijalan dengan tangannya 'Anak itu berjalan dengan tangannya.' (3) Osawu Wino tinuda ao o babu. sarung mi disusun dengan baju 'Sarung mi disusun dengan baju.' (4) I/mo mbelako ako o bangga mereka pergi dengan perahu 'Mereka pergi dengan perahu.' (5) lamo notaku ako o beka jangan takut dengan kucing 'Jangan takut dengan kucing.'
61 (6) Niino kadera pinaso ako o paso. mi kursi dipaku dengan paku 'Kursi mi dipaku dengan paku.' (7) Dahuno I Bio nilanggu ako o ue. anjingnya si Bio dipukul dengan rotan 'Anjing Bio dip ukul dengan rotan.' Di samping ako bermakna 'dengan' dapat pula bermakna 'untuk'. Jelas- nya dapat dilihat dalam kalimat-kalimat berikut. (8) Nggiroo o sawu niowai ako i ma. itu sarung dibuat untuk si ibu 'Sarung itu dibuat unluk ibu.' (9) Niino poombia nggo nina ako i ama. mi rokok akan disimpan untuk si ayah 'Rokok mi akan disimpan untuk ayah.' (10) Niino o rapi nggo nina ako haimu mi kamar akan disimpan untuk adikmu 'Kamar mi akan disimpan untuk adikmu.' (11) Nggiroo ahua nggo niowai ako luwako tono. itu sumur akan dibuat untuk semua orang 'umur itu akan dibuat untuk semua orang.' (12) Dadio sanggoro nggo ninahu ako I Bese. banyak kacang akan dimasak untuk si Bese 'Banyak kacang yang akan dimasak untuk Bese.' 5.1 Kata Tugas mbera-mbera 'tentang', seperti terlihat dalam contoh- contoh berikut. (1) (2) I pue numangoi mbera-mbera tinea lohino. si nenek menceritakan tentang pengalamannya 'Nenek menceritakan tentang pengalamannya.' Lakuika inehawai mbera-mbera kadadia I kambo iniu. saya masih mengingat tentang kejadian di kainpung dahulu 'Masih saya ingat tentang kejadian yang terjadi di kampung dahulu.' (3) Nggiroo toono nosaritai mbera-mbera ohawo kinino. itu orang dia ceritakan tentang apa dilihatnya 'Orang itu menceritakan tentang apa saja yang dilihatnya.'
62 (4) KiOki no nggo leu dowo mbera-mbera hoawo tinamoako o dale tidak ia akan datang sendiri tentang apa yang dinaniakan rezeki 'Tidak akan datang sendiri tentang apa yang dinamakan rezeki.' Di samping mbera-mbera mempunyai makna 'tentang' juga bermakna 'sernua'. Contoh pemakaiannya dengan makna 'semua' dapat diihat pada kalimat berikut. (5) Ano mbule moawoke mbera-mbera sinziano ia pulang membawakannya semua yang mereka dapat nolalako meosuere wonua ia pergi lain kampung 'Kemudian ia pulang membawakan semua yang diperolehnya dalam pe- rantauafl.' (6) Mbera-mbera oliwino itono Nanamba lalaieika no peohawai semua pesannya hanya Nanamba selalu ia ingat 'Semua yang dipesankan Nanamba selalu ia ingat.' Lakonotokaa lako pepeale iro mbera-mbera toono mondooriako pergi ia lah pergi menjemput mereka semua orang yang tahu 'Kemudian ia pergi menjemput semua orang yang sakti.' (8) Maa humbe no dadio perembu-rembutino mbera-mbera (7) mana sebab banyak penghalangnya sernua raa nggo mberukuiro mberukuiro mbera toono. tidak akan lalui mereka setiap orang 'Sebab banyak penghalangnya, semuanya tidak dapat dilalui oleh setiap orang.' 5.1.8 Kata Tugas sasarano Kata tugas sasarano maknanya ialah 'tentang'. Makna kata tugas mi terlihat pada beberapa contoh kalimat berikut ml. (1) 1 ama sumanii sasarano meinino nggakiku. si ayah membicarakan tentang berkebun kelapa 'Ayah membicarakan tentang berkebun kelapa.' (2) Raea ako laa mombodea sasarano noburi o sura rakyat semua ada mendengar perihal menulis Surat 'Rakyat mendengar pen/ial menulis surat.' (3) Kioki kukolupei sasarano monahu o bou tidak saya lupa perihal memasak ikan gabus 'Tidak saya lupa pen/ial memasak ikan gabus.'
63 (4) Sasarano mesarapu kioki nohende nggiroo. perihal bertunangan tidak seperti itu 'Perihal bertunangan tidak seperti itu.' Sasarano motash opae suerei ronga motasu pinisi perihal bertanam padi berbeda dengan bertanam langsat 'Perihal bertanam padi berbeda dengan bertanam langsat.' (6) Kuponggii i Surabaya sasarano momboiw meambo motoro. (5) saya melihat di Surabaya perihal memperbaiki motor 'Saya melihat di Surabaya perihal memperbaiki motor.' 5.1.9 Kata Tugas meronga Makna struktural kata tugas meronga dalam bahasa Tolaki ialah menyata- kan hubungan penggabungan atau penambahan. Misalnya: (1) (2) Lakonotoka mesirungge mbeleesu manuno meronga pondotonaono. pergi ia lah menyodorkan dahulu ayamnya dengan harapannya. 'Lalu ia menyodorkan dahulu ayamnya deng;n doa harapannya.' IAli ronga i Bio meronga lako. si Ali dan si Bio bersama pergi 'Ali dan Bio pergi bersama.' (3) Nggiroo laika meronga pinotoro. itu rumah bersama didirikan 'Rumah-rumah itu didirikan bersama.' Inaku ronga i Tati meronga kiposusua. saya dan si Tati bersama kami menya;yi 'Saya dan Tati menyanyi bersama.' (4) (5) (6) Ingoni oleo ;cuonggo monggaa meronga i ama. tadi hari saya akan makan dengan si ayah 'Hari mi saya akan makan bersama ayah.' I Nuru ronga I Maryam meronga wowaii sawuno i ma. si Nur dan si Maryam bersama buat sarungnya si ibu. 'Nur dan Maryam bersama membuat sarung bu.' 5.2 Makna Kata Tugas yang Lazim Disebu Kata Keterangan Kata-kata tugas yang lazim disebut kata keterangan maknanya bergantung pada kata yang digabunginya serta kedudukannya di dalam distribusi baik
64 dalam frase, klausa, maupun kalimat. Kata-kata tugas itu adalah sebagai ber- ikut. 1. merare 2. mberanoto kaduito 3. telia 4. haa-haa 5. 6. mbiha-mbiha 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. telaa nolia laito teisi tano kadu konduuma hende-hendeno iwawo, iolua 'cepat' 'amat', 'sangat' 'sungguh' 'terlalu' 'perlahan-lahan' 'kalau-kalau' 'sedang' 'Iebih' 'hampir' 'lebih kurang' 'sebenarnya' 'rupanya' 'diatas' 5.2.1 Kata Tugas merare 'cepat' Makna kata tugas meràre dalam distribusinya dapat dilihat pada contoh- contoh kalimat di bawah mi. JAil lumoioia merare. (1) si Ali berlari cepat 'Ali berlari cepat.' Jnggiroo laika niowai merare. itu rurnah dibuat cepat 'Rumah itu dibuat cepat.' I Bio mongga merare teembe no nggo lako i pombahora. si Bio makan cepat sebab ia akan pergi di kebun 'Bio makan cepat sebab ia akan pergi ke kebun.' Jyee mehiako merare teembe no motaku. ia bersembunyi cepat sebab ia takut 'la bersernbunyi cepat sebab ia takut.' Jnggiroo manu-manu noiumaa merare. :tu burung ia terbang cepat 'Burung itu terbang cepat.' Inaku kulako merare. saya saya pergi cepat 'Saya berjalan cepat.' (2) (3) (4) (5) (6)
65 (7) Oilwino i ama dunggu merare i 1aika pesannya si ayah sampai cepat di rumah 'Kinman ayah tiba cepat di rumah.' 5.2.2 Kata - Makna kata tugas mberanoto ialah 'amat' atau 'sangat'. Contoh: (1) Añdaio nggiroo mbcranoto motam mberanoto 'am!!' atau 'sangat' (2) (3) (4) aiak itu amat pandai 'Anak itu amat pandai.' Ipue rnberanoto resopi-sopL si nenek amat kikir 'Nenek amat kikir.' Inasondau mberanoto daio tudu ousa. tahun lalu amat banyak turun hujan 'Tahun yang lalu amat banyak turun hujan.' I tahi nggiroo mberanoto dadio ikano. di laut itu amat banyak ikannya 'Di laut itu amat banyak ikan.' (5) Mberanoto mobea penaono nggo numai kambono. amat berat hatinya akan simpan kampungnya 'Sangat berat hatinya meninggalkan kampungnya.' (6) Mberanoto sanaa nopoia ilaikano maamamo. amat senang ia tinggal dirumahnya pamannya 'A mat senang dia tinggal di rumah pamannya.' (7) Mberanoto menggau walino no lako mesuere wonua. amat lama suaminya ia pergi lain kampung 'Amat lama suamin1 a pergi merantau.' 5.2.3 Kata Tugas kaduito 'sungguh' Makna kata tugas kaduito dapat dilihat dalam kalimat-kalimat berikut mi. (1) Toono nggiroo kaduito no kawasiz orang itu sungguh ia kaya 'Orang itu sungguh kaya.' (2) Owoha i daoa kaduito no dadio. beras di pasar sungguh ia banyak 'Betas di pasar sungguh banyak.'
S. (3) Kadwto kumeiringge I ana ronga I ma. sungguh saya sayang kepada ayah dan kepada ibu 'Sungguh saya sayang kepada Ayah dan Ibu.' (4) Kaduito no mokora solono Konawe. sungguh ia keras arusnya Konawe 'Sungguh deras arus Konawe.' I kambo nggiroo I Sege kaduito notepoiponin4 di kampung itu si Sege sungguh ia pencuri 'Di kampung itu, Sege sungguh pencuri.' (6) Kaduito nopepokondau mona ta no lulusuft sungguh ia belajar tetapi tidak ia lulus ia 'Sungguh dia belajar, tetapi tidak lulus.' Inano kaduito notekum ibunya sungguh ia sedih 'Ibunya sungguh sedih.' (5) (7) Di samping mempunyai makna 'sungguh', kaduito juga bermakna 'sudah cukup'. Contoh pemakaiannya dalam kalimat dapat dilihat pada contoh- contoh berikut. (8) Kaduito doi nggo sewa kapalz cukup sudah uang untuk sewa kapal 'Sudah cukup uang untuk sewa kapal.' (9) Kaduito dowonggu tumoorike sipano nggiroo anadalo. cukup sudah sendiri saya yang mengetahui sifatnya itu anak 'Sudah cukup saya sendiri yang mengetahui sifat anak itu.' (10) Nggiroo duria kaduito no motaha. itu durian cukup sudah ia masak 'Durian itu sudah cukup masak.' (11) Kaduito i arm toka meindio.. cukup sudah si ayah saja bekerja 'Sudah cukup Ayah saja yang bekerja.' 5.2.4 Kata Tugas telia 'terlalu' Makna kata tugas telia 'terlalu' dalam distribusinya dapat dilihat pada contoh-contoh kalimat berikut mi. (1) Toono i daoa telia no dadio. orang di pasar terlalu nya banyak 'Orang di pasar terlalu banyak.'
67 (2) Kaduito no telia momaka I Tengu. sungguh ia terlalu nakal si Tengu 'Sungguh terlalu nakal si Tengu.' (3) Telia mbuupuu no rnenggauro rukui nggiroo osala terlalu sekali ia lamalah dijalani itu jalan 'Terlalu lama sekali dijalani jalanan itu.' (4) Telia ito no menggau no lako sarapuno. terlalu sudah ia lama ia pergi tunangannya 'Terlalu lama sudah kepergian tunangannya.' (5) Nggiroo hapo-hapo telia nomotunggo. itu barang-barang terlalu ia mahal 'Barang-barang itu terlalu mahal.' (6) Telia ito nomotunggo osewa ing kapala luma. terlalu sudah ia mahal sewa pala kapal terbang 'Sudah terlalu mahal ongkos pesawat udara.' (7) Telia mbonggaa ato ona i Bio ano mohaki tiano. terlalu banyak makan sudah Saja Si Bio hingga sakit perutnya 'Terlalu banyak Bio makan hingga sakit perutnya.' Di samping telia mempunyai makna 'terlalu', juga bermakna 'lewat', 'lebih'. Contoh pemakaian dalam kalimat dapat dilihat sebagai berikut. (8) Telia ito daano nggo leu ano. lewat sudah jamnya akan datang nya 'Sudah lewat jam akan kedatangannya.' (9) Telia ito tembono nggo pombahoa opae. lewat sudah waktunya akan menanam padi 'Sudah lewat waktu untuk menanam padi.' (10) Padandiando telia ito aso wula peijanjian kita lebih sudah satu bulan 'Perjanjian kita sudah lebih satu bulan.' (11) Wula usa telia ito tembono. bulan hujan lewat sudah waktunya 'Musim hujan sudah lewat., Dari contoh-contoh di atas tampak bahwa kata tugas telia mempunyai makna lebth dan satu atau kata yang homonim.
5.2.5 Kata Tugas haa-haa 'perlahan-lahan' Makna kata tugas haa-haa dapat dilihat dalam distribusi kalimat berikut ml. (1) (2) Iyee lurnolako haa-haa. ia berjalan perlahan-lahan 'La berjalan perlahan-lahan.' 1 Bib no pewiso haa-haa no i laika. Si Bio ia masuk perlahan-lahan nya di rurnah 'Bio masuk perlahan-lahan ke dalam rumah.' (3) Manu-m.anu nggiroo no luma a haa-haa no. burung itu ia terbang perlahan-lahan nya 'urung itu terbang perlahan-lahan.' (4) Toono nggiro nopeindio haa-haa no. orang itu ia bekerja perlahan-lahan nya 'Orang itu bekeija sangat perlahan-lahan.' (5) No lako haa-haa no sambe no ta toora. ia bija1an perlahan-lahan ia sehingga ia terlambat 'La berjalan perlahan-lahan sehingga terlambat.' (6) Haa-haa no keu pondambu iwoi perlahan-lahan nya engkau menimba air 'Perlahan-lahan kalau engkau meniinba air.' (7) Haa-haa no pokolakof nggiroo o oto. perlahan-lahan ia jalankan itu oto 'Perlahan-lahan dia jalankan oto itu.' 5.2.6 Kata Tugas mbiha-mbiha 'kalau-kalau' Makna kata tugas mbiha-mbiha mi dapat dilihat pada beberapa contoh dalarn distribusi kalimat berikut mi. (1) Iyee motaku mbiha-mbiha amano leu. dia takut kalau-kalau ayahnya datang 'Dia takut kalau-kalau ayahnya datang.' (2) No poawo o pau mbiha-mbiha ano tudu o usa. ia niembawa payung kalau-kalau akan turun hujan 'La mnenibawa payung kalau-kalau akan turun hujan.'
69 (3) lamo tehoa mbtha-mbtha no pewangu haimm jangan ribut kalau-kalau ia bangun adikmu 'Jangan ribut kalau-kalau adikmu bangun.' (4) Auorunggi las Baso mbiha-mbiha aku dadi i/ca lako. cepat-cepat datang Baso kalau-kalau saya jadi juga pergi 'Cepat-cepat datang Baso, kalau-kalau saya jadi berangkat.' (5) Mbuleto merare mbiha-mbiha ano mosauneno inamm pulanglah cepat kalau-kalau akan marah ibumu 'Pulanglah cepat kalau-kalau ibumu marah.' (6) Mbiha-mbiha am las, motaku aku ona. kalau-kalau mereka datang takut sayr. menjadi 'Kalau-kalau mereka datang, zaya menjadi takut.' (7) Mbiha-mbiha am tudu lau-lau ousa, nggo mosaato opae. kalau-kalau akan turun terus-menerus hujan akan rusak sudah padi 'Kalau-kalau hujan turun terus-menerus, akan rusaklah padi.' 5.2.7 Kata Tugas telaa 'sedang' Maknakata tugas mi dapat terlihat pada beberapa contoh dalam distribusi kalimat berikut mi. (1) lama telaa moiso. si ayah sedang tidur. 'Ayah sedang tidur.' I Bio telaa meindio i pombahora. si Bio sedangbekeija di kebun 'Bio sedangbekerja di kebun I hiro telaa mbonggaa. mereka sedang makan 'Mereka sedang makan.' I Baso ronga i Badu telaa mbosusua. si Baso dan si Badu sedang menyanyi 'Baso dan Badu sedang menyanyl.' (5) Walino i Sid telaa i mesuere wonua. (2) (3) (4) suaminya si Siti sedang di lain kampung 'Suami Siti sedang di rantau.' (6) Amano i Tengu telaa lako mebom ayahnya si Tengu sedang pergi mencari ikan gabus 'Ayah Tengu sedang pergi mencari ikan gabus.'
70 (7) lyce telaa mehawai kambono. ia sedang mengingat kampungnya la sedang mengingat kampungnya.' 5.2.8 Kata Tugas ñôlia 'Iebih Makna kata tugas mi dapat terithat pada beberapa contoh dalam distribusi kalimat berikut mi. (1) lAli nolia pindarai anoomba I Badu. si Ali lebih pandai daripada si Badu 'Ali lebih pandai daripada Badu.' (2) Olino owoha niino nolia buna anoomba woha nggiroo. harganya beras mi lebih murah daripada beras itu 'Harga beras mi lebih murah daripada harga beras itu.' (3) Laikanggu nolia owoseno anoomba laikamt4 rumah saya lebih besarnya daripada rumahmu 'Rumah saya lebih besar daripada rumahmu.' (4) Kadera Wino nolia mohewuno anoomba kadera nggiroo. kursi mi lebih kedilnya daripada kursi itu 'Kursi mi lebih kecil daripada kursi itu.' (5) Alaa Konaweeha nolia owoseno anoomba a laano Lasolo. sungai Konawe Iebih besarnya daripada sungainya Lasolo 'SungaiKonawe lebih besar daripada sungai Lasolo.' (6) Pinisi niino noun momami anoomba pinisi nggiroo. langsat mi lebih manis daripada langsat itu 'Langsat mi lebih manis daripada langsat itu.' (7) Amano i Tati nolia mesida anoomba amano I Bese ayahnya Si Tati lebih rajin daripada ayahnya si Bese 'Ayah Tati lebih rajin daripada ayah Bese.' Di samping nolia rnempunyai makna 'lebih', noliajuga bermakna 'terlalu'. Contoh pemakaian dalam kalimat dapat dilihat sebagai berikut. (8) Nolia pewowia i Bio. ano pinokowow&. rena/u bodoh si Bio sehingga diperbodoh 'Tenlalu bodoh Bio sehingga diperbodoh.' (9) Nolia kawasa ano dadio kumokoleai terlalu kaya sehingga banyak yang mau 'Tenlalu kaya sehingga banyak yang mau.'
71 (10) No morusu nolia mokongareano monggaa. dia kurus terlalu malasnya makan 'Dia menjadi terlalu kurus karena malas makan.' 5.2.9 Kata Tugas laito 'hampir' Makna kata tugas laito mi dapat terlihat pada beberapa contoh dalam distribusi kalimat benkut mi. (1) Diono laito nggo opm uangnya hampfr akan habis 'Uangnya hampfr habis.' (2) Kapala i tahi nggiroo laito nggo lako. kapal di laut itu hampir akan pergi 'Kapal laut itu hampir berangkat.' (3) Amano i Tati laito nggo leu. (4) (5) ayahnya si Tati hampir akan dat ang 'Ayah Tati hampir datang.' Laito nggo oru kawi i Bio. hampir akan hampir kawin si Bio 'Bio hampir kawin.' Laito nggo oru leu dandino nggo lako aro. hampfrakan hampir datangjanjinya akan pergi mereka 'Hampir datangjanjinya untuk iiereka pergi.' (6) Pinisi Ida ninano i ma laito nggo wowoa. langsat ada disinipannya Si ibu hampir akan husuk 'Langsat yang disimpan Ibu hampir husuk.' (7) Nggiroo anadalo laito nggo rnoisa ari me 1ausa itu anak hampir akan jatuh dari tangga 'Anak itu hampir jatuh dari tangga.' 5.2.10 Kata Tugas teisi tano kadu 'Iebih kurang' Makna kata tugas mi dapat dilihat pada heherapa contoh dalain distribusi kalimat berikut mi. (1) Kawasano teisi tano kadu oaso yuta rupiah. kayanya.lebih kurang Satu juta rupiah 'Kekayaannya lebih kurang sejuta rupiah.' (2) Meleweno nggiroo a laa teisi tano kadu hopulo limo ,,,etere lebarnya itu sungai lebih kurang sepuluh lima meter 'Lebar sungai itu lebih kurang lima helas meter.'
72 (3) Owoha nggo tekonggo teissi tano kadu limo etu litere. (4) beras akan pesta lebih kurang lima ratus liter 'Beras untuk pesta lebih kurang lima ratus liter.' Sewa kapala luma teisi tano kadu limo mbulo o sowu rupia. biaya kapal terbang lebih kurang lima puluh ribu rupiah 'Biaya kapal udara lebih kurang lima puluh ribu rupiah.' (5) Meendaano osala nggiroo teisi tano kadu o nw kilo. panjangnya jalan itu lebih kurang dua kilometer 'Panjangjalan itu lebih kurang dua kilometer.' (6) Mobeano o woha niino teisi tano kadu aso eru kilo. beratnya beras mi lebih kurang satu ratus kilogram 'Berat beras mi lebih kurang seratus kilogram.' 5.2.11 Kata Tugas konduuma 'sebenarnya' Makna kata tugas mi dapat dilihat pada beberapa contoh dalam distribusi kalimai berikut mi. (1) leto konduuma sababu no iyee ano ta leu. itulah scbenarnva sebab nya ia sehingga tidak datang 'Itulah sebenarnya sebab ia tidak datang.' (2) leto konduuma ana motuomic itulah sebenarnya orang tuarnu 'Itulah sebenarnya orang tuamu.' (3) Konduuma pombahorarnu mondaei an i keni. (4) (5) sebenarnya kebunniu jauh dari di sini 'Kebuninu yang sebenarnya jauh dari sini.' llu,nbo ito konduuma walino iBio. yang inana sehenarnya istrinya si Bio 'Yang inana scbenarnya istri Bio.' leto konduurna ,nomotuo. it u lab sebenarnva yang tua 'It ulah sebenarnva yang lila.' 5.2.12 Kata Tugas hende-hendeno 'rupanya' Makna kata lugas mi dapat dilihat pada beherapa contoh dalam distribusi kaliina t be riku t mi.
73 (1) hende-hendeno oleo nggo tudu o usa. rupanya han akan turun hujan 'Rupanya hari akan hujan.' (2) Hende-hendeno nolaa masu sa.. rupanyya ia ada bersedth 'Rupanya ia sedang bersedth.' (3) Hende-hendeno no nggo to lako Lama. rupanya sudah akan pergi si ayah 'Rupanya sudah akan ayah pergi.' (4) Hende-hendeno nggiroo toono hende sapiri oto. rupanya itu orang seperti supir oto 'Rupanya orang itu seperti supir oto.' (5) Hende-hendeno o beka nggimo laa meohakL rupanya kucing itu ada sakit 'Rupanya kucing itu penyakitan.' (6) Nggiroo kinaa hende-hendeno mowau-wau ito. itu nasi rupanya basi sudah 'Nasi itu rupanya sudah basL' (7) Niino pinisi hende-hendeno motaha mbuupuu ito. mi langsat rupanya masak tenlalu sudah 'Langsat liii rupanya sudah tenlalu niasak.' 5.2.13 Kata Tugas i wawo 'di atas' Makna kata tugas mi dapat diihat pada beberapa contoh dalam distribusi kalimat benikut mi. (1) Wua-wua mbinaho nggiroo merudungako I wawo meda. buah-buahan itu terletak di atas meja 'Buah-buahan itu tenletak di atas meja.' (2) Ogondi laa ano I wawo lamar!. gunting ada nya di atas lemari 'Gunting ada diatas lemari.' (3) I Bio laa moiso i wawo ngga dera. si Bio ada tidur di atas kursi 'Bio tidur di atas kursi.'
74 (4) (5) (6) 1 wawo iwoi kioki notulei toro o ue. di atas air tidak dapat hidup rotan 'Rotan tidak dapat tumbuh di atas air.' I wawo mbandasa Ida o beka. di atas ranjang ada kucing Di atas ranjang ada kucing.' I ama laa mona opae I wawo awaha. Si ayah ada menyimpan padi di atas loteng 'Ayah menyimpan padi di atas loteng.' (7) Naai nggituo obuha I wawo lamarL simpan itu buku diatas leniari 'Simpanlah buku itu di atas lemari.' Selain kata i wawo yang maknanya 'di atas', dipakai juga kata i olua. Misalnya: (8) Nggiroo i olua nggo mboiaro anakiiz (9) itu diatas akan tenipat mereka bangsawan 'Akan tempat para bangsawan di atas itu.' luneno tekonggoa nggfroo, toono mbine owose mereurehu dalam perjamuan itu orang besar-besar duduk i olua, toono nggapa mercu-rehu ipalakare. diatas orang kecil duduk di bawah 'Dalam perjamuan itu, orang-orang besar duduk di atas, orang kecil duduk di bawah.' (10) mo tolaa mbendeporambu meambo iAli ano kita sekarang berkumpul baik si Ali kalau pereu-rehu I olua. duduk di atas 'Sekarang kita berkumpul, lebih baik kalau Ali duduk di atas.' (11) Nggiroo toono kioki no soso keno pereu-rehu i olua. itu orang tidak tidak tepat kalau duduk di atas meambo i palakare toka. baik di bawah saja 'Orang itu tidak tepat kalau duduk di atas, lebih baik di bawah saja.' Inggomiu desa mearnbo i poiso I olua. tuan (kepala) desa baik kalau tidur di atas 'Kepala Desa lebih baik kalau tidur di atas.' (12)
75 5.3 Makna Kata Tugas yang Lazim Disebut Kata Penghubung Kata penghubung sering juga disebut konjungsi atau dalam bahasa lnggris disebut conjunction (llockett, 1958:192-222). Maknanya banyak ditentu- kan oleh hubungan dan tugasnya di dalarn konstruksi frase. klausa, atau ka- limat. Sering dijurnpai dalarn bahasa Tolaki bahwa kata tugas yang lazini di- sebut kata penghubung itu rnaknanya hanya dapat dilihat dalam hubungan- nya dengan kata lain di dalarn suatu gabungan yang Iebih besar. Kata-kata itu tidak pernah dapat berdiri sendiri dengan rnakna yang utuh sebagai satuan kalimat sehingga seringkali sukar diternukan rnaknanya yang tepat secara har- fiah. Menurut para infornian penutur bahasa Tolaki, konjungsi mi tidak ada artinya kalau berdiri sendiri atau rnaknanya sukar dinyatakan secara tepat. Dalam hubungan inilah dalarn memberi contoh-contoh selalu diusahakan dalam bentuk kalimat sehingga distribusi kata-kata itu segera dapat dike- tahui rnaknanya yang tepat atau sesuai. Kata-kata tugas kata penghubung bahasa Tolaki antara lain dapat dicatat sebagai berikut. ronga laipohae lakono iepohae 1. 2. 3. 4. 5. mano 6. manomberano teembe 7. an 8. 9. keu tekono 10. 'dan', 'dengan' 'lagi' 'lalu' 'kern udian' 'tetapi' 'akan tetapi' 'karena' 'sejak', 'bila' 'demi' 'dan' 5.3.1 Kata Tugas ronga 'dan', 'dengan' Kata tugas ronga dalarn kalimat-kalimat berikut berarti 'dan'. daii 'dengan'. (1) Iyee inooli duria ronga pinisL ia beli durian dan langsat 'Dia membeli durian dan langsat.' (2) Nomokora osolo ronga no olano mbuupuu kuat (deras) arm dan ia dalam sekali 'Arusnya deras dan dalam sekali.' (3) Mealo iroto Somba Sangia ronga Tina Asotae. kawin mereka sudah Somba Sangia dan Tina Asotae 'Mereka sudah kawin, Somba Sangia dan Tina Asotae.'
r H 76 Ikiro laakiniino Dao Dolo penggenano ronga nggo di sana ada dilihatnya Dao Dolo persarnaannya dan akan soso pealono. cocok dikawininya Ti sana di1ihatnya persainaan Dao Doolo dan cocok untuk dikawini- nya.' Lakonoto lako pepelolahairo mbera-mbera Wolia ronga mereka lalu pergi mencari mereka semua Wolia dan toono mondoriako. orang mengetahui 'Lalu mereka pergi mencari semua Wolia dan ah!i nujurn.' Lakonoto kunionggo iro pitu mokole ronga toono niwawono. mereka lalu kumpulkan mereka tujuh raja dan orang dibawanya 'Lalu mereka kumpulkan tujuh raja dan orang yang dibawanya.' (4) (5) (6) Dalani kaliniat berikut ronga berarti 'dengan'. (7) Lakoroto ona mbendekonggo nggfroo bugisiako ronga mereka lalu semua berpestalah itu Bugis semua dengan mokole akoro. raja mereka 'Lalu bcrpestalah semua Bugis itu dengan raja mereka.' 5.3.1 Kata Tugas Iaipohae 'lagi' Makna kata tugas laipohae dalam kalimat-kalimat herikut ialah 'lagi'. IA/i inbera ,nesida laipohae rnotau. si Ali sangat rajin lagi pandai 'All sangat rajin lagi pandai.' (I) (2) Rombendolu ika ,nbeohai matzo Iaipohae hai aworo tnereka tiga hanya bersaudara tetapi lagi adik tiri mereka 'Mereka hanya tiga bersaudara, tetapi ada lagi adik tirinya.' / pue nggiroo kawasa laipohae pesawa. (3) si nenek itu kiya lagi derniawan 'Nenek itu kaya lagi derniawan.' Nggiroo anadalo an/to nzonggaa Iaipohae mongoni adoi. ito anak sudali makan lagi minta uang 'Anak ito sudali niakan, Ia minta lagi uang. (4)
'-'- 77 Selain kata tugas laipohae berarti 'lagi', pada kaliiimt-kalirnat (5), (6), dan (7) di bawah mi berarti 'masih'. (5) Motuoito nggiroo toono nano laipohae mesikola, tua sudah itu orang tetapi masih hersekolah 'Orang itu sudah tua, tetapi dia masih bersekolali.' (6) Uruoto walino i Bio matzo laipohae inesasarapu. dua sudah istrinya si Bio tetapi masih berpacaran 'Bio sudah mernpunyai dua istri, tetapi dia masih pacaran.' (7) Osino menggaa Iaipohae moiso. walaupun sudah hari siang rnasih tidur 'Walaupun hari sudah slang, ia masih tidur.' 5.3.3 Kata Tugas lakono 'lalu' Kata tugas lakono secara harfiah berarti 'pergi ia" (lako 'pergi', dan no 'ia'). Akan tetapi, dalarn gabungan lakono berarti 'lalu' atau 'kernudian'. Contoh: (1) Arino monggaaa mowingi lakono lako i gah setelah ia makan nialam (pagi) lalu pergi ke sawah 'Setelah ia makan pagi, lalu ia pergi ke sawah.' (2) Pitu wula no podatu nggiroo walino lakono to lako itu istrinya lalu pergi tujuh bulan ia duda kumonggoiro wolia. mengumpulkan niereka nujurn 'Tujuh bulan suaniinya duda, Ia/u dia pergi mengumpulkan nujum.' (3) No amba leu nggiroo i tundu wonua Sawerigadi, (4) ia ketika datang itu di ujung kampung Sawerigading lakono to leu tepokonongge ata ialaikano lalu datang diperkenalkan budak (pembantu) di runiahnya metamoako "Wesuhele ' bernama Wesuhele 'Ketika ia datang di ujung kampung Sawenigading, lalu diperkenalkan pembantu rumahnya yang dinamakan Wesuhele.' Lakono to pewiso i rap!, ano amba ene laaito la/u rnasih di kaniar kernudian ke sana sudah ada moiso haino. tidur adiknya 'la lalu niasuk ke kamar, kernudian ke sana, adiknya sudah tidur.'
(5) Lakono to lako ano amba sumomba mune, maa humbe hano lalu pergi kemudian berlayar di sana seperti hende sui-sui no sumewe banggano. seperti burung pipit melaju perahunya '[a lalu pergi berlayar di sana dan seperti burung pipit perahunya mela- Ju. (6) Lakonoto tumibalio haino ano teeninggee. la/u membangunkan adiknya dan memberitahukannya 'la lalu membangunkan adiknya dan niemberitahukannya.' (7) Lakono to kumonggo iro pitu mokole ronga toono niwawono. lalu mengunipulkan niereka tujuh raja dan orang dibawanya 'Mereka lalu niengumpulkan ke tujuh raja dan orang yang dibawanya.' 5.3.4 Kata Tugas iepohae 'kemudian' Makna kata tugas mi dapat terlihat pada beberapa contoh dalam distribusi kalirnat berikut mi. (I) Mooru-oru i ma lako i daoa iepohae tonga ndonga pagi-pagi si ibu pergi di pasar kemudian tetigah setengah oleo lako iainimo. hari pergi ke kebun 'Pagi-pagi Ibu pergi ke pasar, kemudian siang hari pergi ke kebun.' (2) No lako leusu i Pohara iepohae no lako tuu i KandarL Ia pergi dahulu di Pohara kemudian Ia pergi terus ke Kendani 'la pergi kc Pohara dahulu, kemudian terus ke Kendari.' (3) Ariiropo mbotasu iepohae rombowuwuz. sesudah mereka menugal kemudian menaburkan benih 'Sesudah mereka menugal, kemudian rnenaburkan benih.' (4) No saritai leèsu lakoano i Wawotobi iepohae ia bercerita dahulu kepergiannya di Wawotobi kemudian lakoano i Mowewe. kepergiannya di Mowewe 'la bercerita rnengenai kepergiannya ke Wawotobi dahulu, kemudian kepergiannya ke Mowewe.' (5) 1 Baso no pooli leesu kadera iepohae opingga. si Baso ia niembeli dahulu kursi kemudian piring 'Baso niembeli kursi dahulu, kemudian piring.'
79 (6) Dotoro nggiroo nopakulli leesu I Bio iepohae IA IL dokter itu mengobati dahulu si Bio kemudian si Au 'Dokter itu mengobati Bio dahulu, kemud fan Au.' (7) Arlipo metanggali i Sege iepohae no lako sumaku. sesudah mencangkul Si Sege kemudian ia pergi membuat sagu 'Sesudah Sege mencangkul, kemudian pergi membuat sagu.' 5.3.5 Kata Tuggas mano 'tetapi' Makna kata tugas mi dapat terlihat dalam distribusi kalimat seperti dalam kalimat berikut mi. (1) lAmir kioki no lain imo mano lako ilaikano banggonano. si Amir tidak ia di kebun tetapi pergi di rumahnya temannya 'Amir tidak pergi ke kebun, tetapi pergi ke mmah temannya.' (2) No nggo monggaa mano mohaki tiano. ia akan makan tetapi sakit perutnya 'Mau ia makan, tetapi sakit perutnya.' (3) Laa nggo lako i Bio mano tudu ousa lakonoto ta dadL ada akan pergi si Bio tetapi turun hujan sehingga tidak jadi 'Bio akan pergi, tetapi hujan turun sehingga tidak jadi.' (4) IAli no chef nggiroo babu mano tano weikeki inano. si All ia ingin itu baju tetapi tidak diberikan ibunya 'Ali menginginkan baju itu, tetapi tidak diberikan ibunya.' (5) I pue nggo mooli odara mano tano horinggi kadu doino. si nenek akan membeli kuda tetapi belum cukup uangnya 'Nenek akan membeli kuda, tetapi belum cukup uangnya.' (6) Ku nggo sumewai Wino laika mano kioki no ehe mbulaika saya akan menyewa ml rumah tetapi tidak ia mau pemilik rumah 'Saya akan menyewa rumah mi, tetapi pemiik rumah tidak mau.' (7) Mano mbako pohae tano nggo po dadL. tetapi bagalnianapun tidak akan lagi jadi Tetapi bagainianapun tidak akan jadi.' Di samping mano mempunyal makna 'tetapi' juga bermakna 'walaupun' seperti terlihat pada contoh pemakaian dalam kalimat berikut mi. (8) I Bio keika merapuke nggiroo otina mano teembe si Bio akan memperistri itu perempuan walaupun bagaimana
---:-- ' 7_ - -. mosaano.jeleknya 'Bio akan memperistri perempuan itu, walaupun bagainiana jeleknya.' (9) Akuika mokoolll nggfroo ooto mano opio olino. saya akan dapat beli itu oto walaupun berapa harganya 'Akan saya beli juga oto itu, walaupun berapa saja harganya.' (10) Mano tudu ousa akuika lako. walaupun turun hujan saya tetap pergi 'Walaupun hujan turun, saya tetap pergi.' (11) Mano mowohu i Waola laipohae mombepesaka opundL walaupun kenyang si Waola minta lagi climasakkan pisang Walaupun Waola kenyang, ia minta lagi dimasakkan pisang.' (12) Mano ta ehe amano iyee keika lako. walaupun tidak mau ayahnya ia tetap pergi Walaupun ayahnya tidak mau, ia tetap pergi.' 5.3.6 Kata Tugas manomberano 'akan tetapi' Makna kata tugas mi dapat dilihat pada beberapa contoh dalam distribusi kalimat berikut mi. Inaku itonggu ehe nggolako manomberano tedoiano tawnoko saya juga mau akan pergi akan tetapi keuangannya tidak dadii. menjadikan (mengizinkan) 'Saya juga ingin berangkat, akan tetapi keuangannya yang tidak meng. izinkan.' I pue nggiroo kawasa manomberano te sopi-sopi si nenek itu kaya akan tetapi kikir 'Nenek itu kaya, akan tetapi kikir.' (1) (2) (3) Anadalo niino motau manomberano mongare. anak mi pandai akan tetapi malas 'Anak ml pandai, akan tetapi malas.' Toono nggiroo mesida manomberano tewuti-wuti orang itu rajin akan tetapi pendusta 'Orang itu rajin bekerja, akan tetapi pendusta.' 1 Bio tario-rio manomberano pesawa si Bio orang miskin aican tetapi dermawan 'Bio orang miskin, akan tetapi dermawan.' (4) (5)
(6) Mokora osolo manomberano tepoleika. keras arus akan terapi dapat diseberangi 'Arus sangat keras, akan tetapi dapat diseberangi." 5.3.7 Kata Tugas teembe 'karena' Makna kata tugas mi dalam distribusi kalimat dapat dilihat sebagai berikut. (1) (2) Iyee mooli oika nggiroo teembe olino buna dia membeli ikan itu karena harganya niurah 'Dia membeli ikan itu karena harganya murah.' I Badu kioki no lako sikola teembe no peohaki si Badu tidak ia pergi sekolah karena ia sakit 'Badutidak pergi ke sekolah karena sakit.' (3) Nggo lako amami niino kioki nodadi teembe pasadia akan pergi kami ml tidak ia jadi karena persiapan mami kioki no hori kadu. kami tidak belum cukup 'Perjalanan ml kami undurkan karena persiapannya belum lengkap.' Teembe i Nanambo mo mbuoki walino laa mofa karena si Nanambo tidak ada kawannya ada tinggal 'Karena Nanambo tidak ada kawannya yang tinggal.' Teembe wula nggombuleanoto niino. karena bulan akan pulang sudah mi 'Karena bulan ml adalah bulan masa kembalmnya.' Teembe tinamoako o dale kioki keno ku dowo. karena yang dinamakan rezeki tidak akan datang sendiri 'Karena yang dinamakan rezeki tidak akan datang sendiri.' Teembe la/a an iroto pada medand4 karena sudah mereka saling berjanji 'Karena mereka sudah saling berjanji.' (4) (5) (6) (7) 5.3$ Kata Tugas an 'sejak' atau 'dan' Beberapa contoh distribusi pemakaiannya dalam kalimat beserta makna- nya dapat terlihat pada contoh-contoh kalimat berikut iiii. Inaku meindio ari mowingi dunggu kiniwia (1) saya bekeija se/ak pagi sampal sore 'Saya bekeija se/ak pagi sampai sore.'
82 (2) An nolaa mohewu tokilketo motauno. soak ada kecil sudah kita lihat kepanckiannya 'Se/ak kedil memang sudah tampak keahliannya.' (3) Nggfroo anadalo laa umia metarambu ari mooru-oru (4) itu anak ada menangis mulai soak pagi sambe kiniwia. sampai sore 'Anak itu menangis se/ak pagi sampai sore.' 1 Bio mesida meindio metarambu ari no mate anano. si Bio rajin bekerja mulal soak meninggal ayahnya 'Bio bekerja keras se/ak ayahnya meninggal.' (5) An i/ca iniu ano teeninggo i ama au mesida se/ak dahulu engkau diberitahu si ayah supaya mesikola engkau rajin bersekolah 'Se/ak dahulu Ayah mengatakan supaya engkau rajin bersekolah.' (6) Tembuno ari leu dapa iyee motauito mobasa. mulai dap zaman Jepang ia pandal sudah membaca 'Mulal dari zaman Jepang, ia sudah pandal membaca.' (7) Metarambu ika ari nipuenggu niino laika nggo to nipokomeambo. mulai dap nenek saya ml rumah akan sudah akan diperbaiki 'Mulai dwi nenek saya, rumah mi akan diperbaiki.' Makna an pada kalimat (6) dan (7) ialah 'dan', sedang kailmat (1), (2), (3), (4), dan (5) an berarti 'sejak'. 5.3.9 Kata Tugas keu 'bila' Makna kata tugas mi dapat terlihat pada beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat berikut ml. (1) Inaku nggo leu keu teeni nggona saya akan datang bila saya diberitahu 'Saya akan datang bila diundangnya.' (2) Keu eheikaa peeka k.alasi motautandu au bila engkau ingin naik kelas dengan sendirinya engkau pepokondau meambo. harus belajar balk 'B/a kamu ingmn naik kelas dengan sendirmnya, kamu harus belajar balk- balk.'
83 (3) Akuika leu ilaikamu keu ehenggi saya akan datang ke rumahmu bila engkau senang 'Saya akan datang ke rumahmu bila engkau senang.' (4) Aleito nggiroo babu keu ta nggoki bondo. ambillah itu baju tila tidak akan engkau basah 'Ambfflah baju itu bila engkau tidak mau basah.' (5) Pebahoto merare keu nggo ika lako. (6) mandilah cepat bila akan engkau pergi 'Mandilah cepat bila engkau akan pergi.' Keu orumbo leu auka tumeo rahk bila cepat datang karnu akan akan (kamu) riki 'Bila cepat kamu datang, akan kamu riki.' 5.3.10 Kata Tugas tekono 'demi' Makna kata tugas mi dapat terlihat pada beberapa contoh pemakaiannya dalam distribusi kalimat berikut mi. (1) Kulaa teninggoo hende nggiroo, tekono ano nggo meamboamu. saya ada katakan seperti itu demi dan akan kebaikanmu 'Saya katakan seperti itu demi akan kebaikanmu.' (2) Meamboipo inggoo umarugi tekono lako mo inune-unemu. baildah kaniu berkorban demi perginya cita-citamu 'Baildah kamu berkorban demi tercapainya cita-citamu.' 1 ama no Ida meindio mokora tekono ano nggo butu si ayah ia ada bekerja keras demi untuk untuk meambo ana akoro. balk anak anak-anaknya 'Ayah bekerja keras demi kebaikan anak-anaknya.' (4) Kulaa mowei odoi nggo tekono ano lako nesikolano. saya ada berikan uang akan demi untuk sekolahnya 'Saya memberikan uang demi sekolahnya.' (3) Di samping tekono mempunyai makna 'demi' juga bermakna 'benar'. Con- toh pemakaian dalam kalimat dapat dilihat pada kalimat berikut. (5) Indiomu nggiroo kioki no tekono. pekeijaanmu itu tidak ia henar 'Pekerjaan itu tidak benar.'
84 (6) Osura nibunno i Bib ihawi tekono ito. (7) surat ditulisnya si Bio kemarin benar sudah 'Surat yang ditulis Rio kemarin sudah benar.' Sasarano mombopaho kaluku nggiroo tekono ito. perihal menanam kelapa itu benar sudah 'Perihal menanam kelapa itu sudah benar.' (8) Maakeno nggo tekono am aleito niino buku. kalau untuk benar mu ambillah mi buku 'Kalau untuk kebenaranmu (lulusmu), ambillah buku mi.' Tekono ito hoawo Ida nisaritamm benar sudah apa ada yang engkau cerita 'Sudah benar apa yang engkau ceritakan.' (9) 5.4 Makna Kata Tugas yang Lazim Disebut Kata Tanya Bahäsa Tolaki mengenal beberapa kata tugas yang merupakan kata tanya. Ada yang menanyakan orang atau persona, menanyakan barang, menanyakan jumlah, keadaan, asal, waktu, dan sebagainya. Kata-kata tugas itu adalah seba- gai berikut. hawo humbe 1. 2. 3. mae 4. ari nehawo 5. monggopio 6. mba/wi opio 7. teeinbe 8. teipia 9. ngo teepia 10. inipia 11. 'apa' 'mana' 'siapa' 'dari mana' 'berapa kali' 'niengapa' 'berapa' 'bagaimana' 'bilamana' 'apabila' 'kapan' 5.4.1 Kata Tugas hawo 'apa' Makna kata tugas mi dapat tenlihat pada beberapa contoh kalimat berikut in'. (1) Ia hawo pinodeando nggzroo? hunyi apa yang kedengaran itu Bunyi apa yang kedengaran itu?'
(2) Toono hawo nggiroo? orang apa itu 'Orang apa itu?' (3) Babu hawo pineoliakono nggiroo toono? baju apa yang dijual itu orang 'Baju apa yang dijual orang itu?' (4) Kina hawo ninahuno ipue? makanan ape yang dimasak si nenek 'Makanan cpa yang dimasak Nenek?' 5) Woha hawo niolino inamu? beras apa dibelinya ibumu 'Beras ape yang dibeli ibumu?' (6) Kad era hawo niowaino I Bio? kursi cpa yang dibuat si Bio 'Kursi apa yang dibuat Bio?' (7) Arata hawo nieheno amano? kain ape yang dikehendaki ayahnya 'Kam ape yang dikehendaki ayahnya?' Dalam kalimat tanya yang maknanya 'apa' dipakal juga kata hoawo. Perha- tikan contoh-contoh kalimat berikut mi. (8) Jloawo tinamoako onitu? ape yang dinamai hantu 'Apa yang dmamai hantu?' (9) Hoawo paralumu peohai? epa perlumu Saudara 'Apa maksud Saudara?' (10) Hoawo niino? apa mi 'Apa mi?' (11) hoawo niwawono iAli? apa yang dibawa Si All 'Apa yang dibawa All?' (12) Hoawo lea niowairo ipombahora? cpa ada yang mereka buat di kebun 'Apa yang mereka buat di kebun?'
(13) Hoawo laa nisaritano i pue I hawi? apa ada yang diceritakan si nenek kemarin 'Apa yang diceritakan Nenek kemarin?' (14) Hoawo Ida hiniako i une lamari? apa ada yang disembunyikan di dalam lemari 'Apa yang disembunyikan di dalam lemari?' 5.4.2 Kata Tugas humbe 'mana' Makna kata tugas mi dapat terlihat pada beberapa contoh pemakaiannya dalam distribusi kalimat berikut mi. (1) Humbe ona laika ako niino konduuma hanumu? (2) mana yang rumah-rumah semua im yang utama kepunyaanmu 'Yang mana di antara rumah-rumah ml yang menjadi kepunyaanmu?' Toono humbe i inggoo? orang mana kamu 'Orang mana kamu?' (3) (4) Iyee humbe nggo lako ano? ia mana akan pergi nya la mau ke mana?' Inaeto mo laa walimu moia, ronga humbe I lako ano siapa saja ada temanmu tinggal dali mana ke pergiannya langgaiinu? suamimu 'Siapa saja temanmu tinggal dan ke mana pergi suamimu?' (5) Humbe I pera saru lakoano walimu? mana ke gerangan perginya suamimu 'Ke nuina gerangan suamimu pergi?' (6) Maa rumoaikaa ona keno humbe i lakoaro mbetala walaupun melihat nya di mana ke pergi mereka holiwv takuarimbiha nolala roroma ato ona. nemasang berjejer kelambu tidak pernah saya terlalu gelap sudah kare- na 'Walaupun saya melihat ke mana mereka pergi memasang kelambu ber- jejer, sama sekali tidak kelihatan karena gelap sekali.' (7) Humbe laikano i Tina? Mana rurnahnya si Tina 'Mana rumah Tina?'
87 5.4.3 Kata Tugas mae 'siapa' Makna mae dalam kalimat-kalimat berikut ialah 'siapa', yakni menanyakan orang atau persona. (I) Inaenggiroo? siapa itu 'Siapa itu?' InaembupinisiWino? siapa punya langsat ini 'Siapa punya langsat mi?' (3) mae pera Iaa Ieu nggiroo? (2) siapa kah ada datang itu 'Siapakah yang datang itu?' (4) mae tamono amamu? siapa namanya ayahmu 'Siapa nama ayahmu?' (5) mae pera mowaikero obangga? siapa kah yang membuatkan mereka perahu 'Siapakah yang membuatkan mereka perahu?' (6) mae nggfroo Ida momone taipa? siapa itu ada memanjat mangga 'Siapa itu yang memanjat mangga?' (7) mae pohae tahon monggaa? siapa lagi belum makan 'Siapa lagi yang belum makan?' 5.4.4 Kata Tugas an nehawo 'dan mana' Kata tugas a?i nehawo dalam ka1ima-ka1iniat di bawah mi bermakna 'dan mana' (dan kata an 'dan', hawo 'apa', dan ,ze atau me 'pada'). Tetapi dalam gabungan kata i.iaknanya menjadi lain, yaitu 'dari mana', bukan 'dan apa'. Contoh: (1) An nehawo ariano? dan mana asalnya 'Dari mana asalnya?' (2) An nehawo lakoamu Bjo? da?i mana pergirnu Bio 'Dan mana perginiu Bio?' r4
p , 88 (3) Ari nehawo owoha niino au alei? dari mana beras mi engkau ambil 'Dari mana beras mi engkau ambil?' UI (4) Ar' nehawo i ama ihawi? dan mana si ayah kemarin 'Dari mana Ayah kemarin??' (5) Ari nehao anadalo ako ngiroo? dan mana anak semua itu 'Dari mana anak-anak itu semua?' (6) Ari nehawo orina nggireo moawo opundi? dan mana perempuan itu membawa pisang 'Dan mana perempuan itu membawa pisang?' (7) An nehawo poombia niino? dari mana rokok mi 'Dati mana rokok mi?' 5.4.5 Kata Tugas monggo plo 'berapa kali' Kata tugas monggo pio dalam kalimat-kalimat di bawah mi bermakna 'bera- pa kali' (dan kata ,nonggo 'ka1i' dan pio 'berapa'). Contoh: (1) Monggopioiyeeleu? kali berapa ia datang 'Berapa koii ia datang?' (2) Monggo pio i Bib monggaa aso oleo? kali berapa si Bio makan satu han 'Berapa kali Bio makan sehari?' (3) Monggo pio i ama lako mebou? kali berapa si ayah pergi menangkap ikan gabuss 'Berapa kali Ayali pergi menangkap ikan?' (4) Monggo pio i pue monaizu opundi? kali berapa si nenek memasak pisang 'Benapa kaif Nenek memasak pisang?' (5) Monggo plo mo tekonggo aso ndau? kali berapa mereka berpesta satu tahun 'Berapa kali mereka berpesta dalam setahun?' (6) Monggo pio kotoulako I Lambuya? koto ulako iLambuya? kali berapa sudah engkau ke Lambuya 'Sudah berapa kali engkau pergi ke Lambuya?'
M. (7) Monggo plo no leu? kali berapa ia datang 'Berapa kali ia datang?' 5.4.6 Kata Tugas mbakoi 'mengapa' Makna kata tugas ml dapat dilihat pada beberapa contoh pemakaiannya dalan-i kalimat-kalimat brikut ml. (1) Mbakoi iyee ano leu lau-lau? mengapa ia lalu datang selalu 'Mengapa ia selalu datang?' (2) Mbakoi auta leu ihawi? mengapa engkau tidak datang kemarixi 'Mengapa engkau tidak datang kemarin?' (3) Mbakoi iBio ano laa umiia? mengapa si Bio lalu ada menangis 'Mengapa Bio menangis?' (4) Mbakoi i Sege no laa moreo? mengapa si Sege ia ada sakit 'Mengapa Sege sakit?' (5) Mbakoi ano moiso lau-lau toka? mengapa dia tidur selalu (terus) saja 'Mengapa dia tidur terus saja?' (6) Mbakoiau ta ehe lako sikola? mengapa engkau tak mau pergi sekolah 'Mengapa engkau tidak mau pergi ke sekolah?' (7) Mbakoi roono nggiroo ano bubuli toka? mengapa orang itu berkeliling saja 'Mengapa orang itu berkeliuing saja?' 5.4.7 Kata Tugas opio 'berapa' Kata tugas opio berarti 'berapa', yaltu menanyakan suatu jumlah. Berikut ml adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) Opio olino laika nggiroo? berapa harganya rumah itu 'Berapa harga rumah itu?' (2) Opio oleo ulako sumomba? berapa han engkau pérgi berlayar 'Berapa hari engkau pergi berlayar?'
(3) Opio litere niolino owoha i ma? berapa liter dibelinya beras si ibu 'Berapa liter beras dibeli Ibu?' Di samping itu dipakal juga kata tugas tanya opiondo atau opioto yang ber- makna 'sudah berapa' seperti pada contoh-contoh kalimat berikut ml. (4) Opiondo toono anamu ama? berapa sudah orang anakmu Bapak 'Sudah berapa orang anak Bapak?' (5) Opioto otau umumno? berapa sudah tahun umur 'Sudah berapa tahun umurnya?' (6) Humbef pera sam lakoano walimu, ronga opioto ke mana gerangan perginya suamimu dan nidah berapa owulaupoiadowo? bulan tinggal sendiri 'Ke mana gerangan perginya suamimu dan sudah berapa Man engkau tinggal sendiri?' (7) Opiondo o manu pinoponinino i Bio? berapa sudah ayam yang dicuri si Bio 'Sudah berapa ayam yang dicuri Bio?' 5.4.8 Kata Tugas teembe 'bagaimana' Mengenai kata tugas mi, distribusinya dalam kalimat dapat dilihat pada beberapa contoh berikut mi. (1) (2) (3) Teembe owo seno kiniku nggiroo? bagaimana bcsamya kerbau itu 'Bagaimana besarnya kerbau itu?' Teembe tae tadeno ohada nggiroo? bagairnana rupanya monyet itu 'Bagaimana rupa monyet itu?' Teembe masusaipo pera nolando kinano. 'bagaimuna masih susah apa sudah ada makanannya 'Bagaimana ,apa masih susah sedangkan makanannya sudah ada.' (4) Nggo teembe to pera wodo mo? akan bagairnana lagi mi 'Akan bagaimanalah lagi mi?'
- 91 (5) (6) (7) Teembe sarano analda mbeowose? bagaimana adatnya raja yang besar
-besar 'Bagaimana adat raja yang besar
-besar?' Teembe peowaino moalo iwoi ineawi? bagaimana membuatnya (caranya) mengambil air nira 'Bagaimana cara memperoleh air nira?' Teembe bageno anadalo nggiroo? bagaimana kelakuannya anak itu 'Bagaimana kelakuan anak itu?' 5.4.9 Kata Tugas teipia 'bilamana' ('bila') Beberapa contoh distribusinya dalam kalimat: (1) Teipia nggoo lako I Lambuya? bilamaaa akan pergi ke Lambuya 'Bilamana engkau pergi ke Lambuya?' (2) Nggo teipia i him leu? (3) (4) (5) (6) akan bilamana mereka datang 'Bilamana mereka akan datang?' Teipia nggoo au molako
-lako iosu? bilamana akan engkau berjalan
-jalan ke pegunungan 'Bilamana engkau hendak berjalan
-jalan ke pegunungan?' Teipia au lako i Kandari?? bilamana engkau pergi ke Kendari 'Bilamana engkau pergi ke Kendari?' Teipia au potasu? bilamana engkau menugal 'Bilamana engkau menugal?' Teipia ano nio metandi megolu i kambornu? bilamana ada pertandingan bermain bola di kampungmu 'Bilamana ada pertandingan bola di kampungmu?' Dalam kalimat berikut teipia berarti 'kapan' (menanyakan waktu), rnisalnya: (7) Teipia haino mbule? bilamana adiknya pulang 'Kapan adiknya pulang?' 5.4.10 Kata Tugas nggo teipia 'kapan', 'bila' Distribusi kata tugas mi di dalam kalimat terlihat seperti pada contoh
r 92 contoh kalimat berikut mi. (1) Nggo teipia ia,na leu? kapan Si ayah datang 'Kapan ayah datang?' (2) Nggo teipia au lako? kapan engkau pergi 'Kapan engkau pergi?' (3) Nggo teipia au leu i Iaikanggu? kapan engkau datang di rumahku 'Kapan engkau da(ang di rumahku?' (4) Nggo teipia au rnbule i kambo? kapan engkau pulang di kampung 'Kapan engkau pulang ke kampung?' (5) Nggo teipia ano kawi i Siti? kapan akan kawin Si Siti 'Kapan Siti kawin?' (6) Nggo teipia aro lako mesuere wonua? kapan mereka pergi merantau 'Kapan mereka pergi merantau?' Kata teipia pada kalitnat (7) butir 5.4.9 rnaknanya dalam distribusi sama dengan kata nggo teipia 'kapan'. Kata nggo teipia adalah gabungan dari dua kata, yaitu nggo 'akan' dan teipia 'bilamana'. 5.4.11 Kata Tugas inipia 'kapan' Kata tugas inipia juga mempunyai makna yang sama dengan kata nggo teipia atau teipia dalam distribusi kalirnat tertentu (ithat butir 5.4.9 dan 5.4.10) yaitu nienanyakan wakiu atau saat terjadinya sesuatu, yaitu 'kapan' atau 'bila'. Beberapa contoli: Inipia wonua i Kandari ano pinotoro? kapan negeri di Kendari didirikan 'Kapan negeri Kendari didirikan?' Inipiaauieu?? kapan engkau datang 'Kapan engkau dátang?' (1) (2)
93 (3) (4) (5) (6) (7) Inipia ano niowai niino laika? kapan dibuat mi rumah 'Kapan rumah mi dibuat?' Inipia aro ari lako dumahu? kapan mereka sudah (habis) pergi memburuu 'Kapan mereka selesai memburu?' Inipia ano ponggaa i Au? kapan ia makan si All 'Kapan All makan?' Inipia niino dunia ano pinaho? kapan mi durian ditanam 'Kapan durian mi ditanam?' Inipia nggiroo kinaaano ninahu? kapan itu nasi dimasak 'kapan nasi itu dimasak?' Catatan: Inipia 'kapan' digunakan dalam bentuk pertanyaan dan yang ditanyakan itu sudah dilakukan. Sebaliknya, kalau yang ditanyakan itu belum dilakukan, digunakanlah bentuk pertanyaan dengan kata nggo teipia 'kapan'. Di sini nggo teipia mempunyai makna 'kapan' yang sama dengan 'apabila'. Di samping inipia mempunyai makna 'kapan', juga mempunyal makna 'dahulu'. Perhatikan contoh dalam pemakaian kalimat berikut mi. (8) Laa aiw ika mehawal inipia laanggu p0 mohewa. ada saya masih mengingat dahulu ada saya masih kecil 'Saya masth mengingat keadaan dahulu sewaktu saya kecil.' (9) Amano inipia toono nggawasa ayahnya dahulu orang kaya 'Ayahnya dahulu orang kaya.' (10) IBio inipia kaduito nomomaka. si Bio dahulu cukup sudah ia nakal 'Dahulu Bio cukup nakal.' (11) Poia ainami inipia i rai kandoro sama tempat tinggal (kami)) dahulu di depan kantor Camat 'Tempat tinggal kami dahulu di depan kantor Camat.'
94 (12) Inipia mbeleesu dadio toono tepoiponinL dahulu kala banyak orang pencuri 'Dahulu kala banyak pencuri.' 5.5 Makna Kata Tugas yang Lazim Disebut Kata Seru atau Inteijeksi Kata-kata tugas kata seru itu dalam bahasa Tolaki beserta maknanya ada- lah sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. mao menandai perasaan jengkel dan setuju deela menandai perasaan kasihan, sayang 7. adede menandal perasaan kesakitan 8. se menandai perasaan geram 9. 10. hia, leu menandai perasaan mengajakkepada sesuatu 11.. hu menandai perasaan jengkel dan kesal 12. ha menandai perasaan untuk meng!ngatkan 13. ha menandai perasaan menyabarkan 14. puu =pua menandai perasaan takut atau kagum Selanjutnya sikap bentuk kata dijelaskan seperti pada uraian berikut mi. 5.5.1 Kata Tugas oh, ba Makna kata tugas oh, ba dalam bahasa Tolaki menyatakan perasaan Se- nang. Beberapa contoh dapat kita lihat pada kalimat-kalimat berikut liii. (1) Oh, peohai pewiso toono motau. ba menandai perasaan 'senang' oh ombu menandal perasaan menyesal dan berdoa kepada Tuhan e, ehee, mbeako menandai perasaan heran a menandai perasaan ketakutan oh menandai perasaan jengkel dan tidak setuju hai Saudara termasuk orang pandal 'Hai, Saudara tergolong orang pandai.' (2) Oh, leuito amanggu. (3) oh datang sudah ayah saya 'Oh, ayahku sudah datang.' Ba! Tad, manasai nggo inakuto ona nggoperapumu. Tati pastilah akan saya sudah akan tunanganmu 'Tati, pastilah saya tunangaitmu.'
95 (4) (5) Ba! Leuito i ma moawokona o pundi. datang sudah si ibu membawa untuk saya pisang 'Datanglah Ibu membawa pisang untuk saya.' Ba! Kupoko alei leesu kinikunggu. saya dapat ambil dahulu kerbauku 'Saya ambil kerbauku dahulu.' Kata tugas senian ba secara harfiah tidak ditetnukan padanannya yang tepat dalam bahasa Indonesia sehingga hanya dinyatakan dengan tanda seru saja. 5.5.2 Kata Tugas o ombu Kata tugas mi menandai perasaan menyesal dan berdoa kepada Tuhan. Kata tugas mi biasanya diberi makna 'ya Allah', 'ya Tuhan' atau 'demi Tu- han'. Berikut mi adalah beberapa contoh distribusinya dalam kalimat. (1) 0 ombu, ambongi i kona dosanggu. yaAllah ampun lah dosa saya 'YaAllah, ampunilah dosa saya.' 0 ombu, poweaku odale. ya Allah berikan saya rezeki 'Ya Allah, berikanlah saya rezeki.' 0 ombu, tumoarikee kiokikupouti-wti! ya Tuhan mengetahuinya tidak saya bohong 'Demi Tuhan, saya tidak bohong!' 0 ombu, tumoarikee inaku kioki Iwpowaihako hende nggiroo. demi Tuhan mengetahuinya saya tidak berbuat seperti itu 'Demi Tuhan, saya tidak berhuat seperti itu!' 0 ombu, ambongi ikona dosanggu. ya Tuhan ampunilah dosaku 'Ya Tuhan, ampunilah dosaku!' (2) (3) (4) (5) 5.5.3 Kata Tugas e Kata tugas mi menandai perasaan heran. Biasanya dinyatakan dengan mak- na 'wah'. Contoh: (1) E, kaduito umotau humoni. wah cukup sudah engkau pandai menenun 'Wah, sungguh pandai engkau menenun.'
r 96 E, mbaako au leu ronga bekamu.. wah mengapa engkau datang bersama kucmgmu 'Wah, mengapa engkau datang bersama kucingmu'. (2) Selain kata tugas scru e, dipakai kata tugas seruan ehee atau mbaako dengan makna yang saina, yaitu 'wah'. Misalnya: (3) Ehee, mbakoi au ta lako ingonL wah mengapa engkau tidak pergi tadi 'Walt! mengapa engkau tidak pergi tadi.' Ehee, moako ikaa toude obou. walt mendapat engkau juga juga ikan gabus 'Wah, engkau mendapat juga ikan gabus'. Ehee, peiwoiro onai mune o sala walt berair sudah sudah di sana jalanan 'WWah, sudah berair jalanan di sana'. (6) Mbaako iinggoo ano memerare koto dunggu. (4) (5) walt engkau terlalu cepat tiba 'Wah mengapa engkau terlalu cepat tiba?' (7) Mbako i au mbule mendua? walt engkau pulang kembali 'Wah, mengapa engkau pulang kembali?' 5.5.4 Kata Tugas a Kata tugas a mi dalam bahasa Tolaki menandai perasaan ketakutan atau kengerian. Maknaiya dalam kalimat ialah 'aduh'. Contoh: (1) A, hende-hendeno inaku laa akuto lune nggaeno aduh rupanya saya ada saya sudah di dalam tangannya pagora. perampok 'Aduh, rupanya saya sudah dalam tangan perampok.' A, saponggi-ponggingu kaa onizu. aduh selalu melihat saya saja hantu 'Aduh, selalu saja saya melihat hantu.' A, aisokeito to mbendondu. aduh hampir kita tenggelam 'Adult, hampir saja kita tenggelam.' (2) (3)
97 5.5.5 Kata Tugas ah Kata tugas ah dalam bahasa Tolaki menandai perasaan jengkel dan tidak setuju. Maknanya dalam kalimat ialah 'ah'. Contoh: (1) Ah, kb/cl nggu la/co meronga a/co i Soga. ah tidak mau saya pergi bersama dengan si Soga 'A/c, tidak mau saya pergi bersama Soga'. (2) Ah, kioki kekupo enu kopi mopaL a/c tidak akan saya mmum kopi pahit 'A/i, tidak akan saya minum kopi pahit'. (3) Ah, nggiroo toono monggaa to/ca mbuoki indiono. a/i itu orang makan saja tidak ada peker]aannya 'A/c, orang itu makan melulu tidak ada pekerjaannya'. (4) Ah, nggo ma/cu lau-lau to/ca moloduL A akan saya selalu saja mencuci alat-alat dapur 'Ah, saya akan selalu saja mencuci alat-alat dapur'. 5.5.6 Kata Tugas mu Kata tugas maa dalam bahasa Tolaki menandai perasaan atau seruan ajakan atau membiarkan. Berikut mi adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) Maa, leundo ato lako. ya marilah kita pergi 'Ya, marilah kita pergi'. (2) Maa, nggo teembe pona no dalenoto itoono. ya akan bagaimana lagi sudah nasibnya begitu (dia juga) 'Ya, bagaima:ia lagi karena sudah nasibnya begitu'. (3) Maa, keu ta nggoki mbule poisoto ya kalau tak akan engkau pulang tidurlah 'Ya, kalau tak mau engkau pulang, tidurlah!' (4) Mu, aleito no tabuluito! ya ambfflah sebab (karena) terlanjur sudah 'Ya, ambfflah karena sudah terlanjur!' 'Ya,
5.5.7 Kata Tugas deela Kata tugaas deela dalam bahasa Tolaki menandai perasaan kasihan atau sayang. Berikut mi adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) Deela kadu Ito nggiroo anadalo nonilanggu. kasihan sudah cukup itu anak ia dipukul 'Kasihan, anak kedil itu sudah cukup dipukuli.' (2) Deela ana nirorondonggu, ano tulei ehe penaomu numaa wahai anak buah hatiku sampai mau hatimu simpan dowo aku. sendii-i saya 'Wahai, buah hatiku, sampai hati engkau meninggalkan saya.' (3) Deela, laika mohewu laito meindio mokora. kasihan ada kecil sudah bekerja, k&as 'Kasihan , masth kecil sudah bekerja keras.' (4) Mateito deela amano. meninggal sudah kasihan ayahny 'Kasihan, ayahnya sudah meninggal.' (5) Mbuoto deela nggo kinaro. sudah tidak ada Icasihan akan makanan mereka 'Kasihan, sudah tidak ada makanan untuk mereka.' (6) Deela mbakoi au laa lako dowo roromanoto. kasihan mengapa engkau ada pergi sendiri gelapnya sudah 'Kasihan, mengapa engkau pergi sendirian, han sudah gelap sekali.' 5.5.8 Kata Tugas adede Kata tugas mi menandai perasaan kesakitan. Biasanya maknanya dinya- takan dengan 'aduh'. Contoh: (1) Adede, mohaki mbuupuu ulunggu. aduh sakit sekali kepalaku 'Aduh, sakit sekali kepala saya.' (2) Adede, keto tepulu kaenggu. aduh akan patah tanganku 'Aduh, akan patah tanganku.' (3) Adede, mohaki Ito ngglroo nopekaa kolimondL aduh sakit sudah itu ia makan semut hitam 'aduh, sakitnya gigitan semut hitam.'
99 5.5.9 Kata Tugas Se. Kata tugas ml menandai perasaan geram atau kejengkelan. Maknanya da- lam kalimat ialah 'cis'. Contoh: (1) Se, hendeka kolelepeowaimu. cis seperti binatang perbuatanmu 'Os, seperti binatang saja perbuatanmu.' Se, hendeka itomu keno mokora amu. cis seperti juga kamu kalau kuat kamu 'Os, seperti juga kamu orang kuat.' Se, nggo basa-basamu toitomu nggo lumawa aku. cis akan semacam engkau juga akan melawan saya 'Os, seperti kau saja yang mau melawan saya.' Se, owosemuto mano urewote-wote. cis besar kamu sudah tetapi engkau penakut 'Os, sudah besar, tetapi penakut.' (2) (3) (4) 5.5. 10 Kata Tugas hia Kata tugas liii menandai perasaan atau seruan ajakan/permintaan. Berikut mi adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) Hia, leundo luwako tombonggaL mari marilah semua kita makan 'Marilah semua, kita makan bersama.' lIla, i lakoto ona mbesikol& marl pergilah kamu ke sekolah 'Ayo, pergilah kamu sekallan ke sekolah.' (2) (3) Hia, ipetidu to a/cu langguko. man berkelahi lah saya pukul saya 'Ayo, berkelahilah supaya saya pukul.' (4) Hia, mbendehoato kulanggukomia. marl ributlah saya pukul kamu sekalian 'Ayo, ributlah supaya saya pukul sekalian.' Ajakan itu sering pula dinyatakan dengan kata leu 'man'. (5) Leu, ato mberonga-ronga butu laikano olura. datang kita bersama-sama menuju rumahnya pak lurah 'Mari, kita beramai-ramai ke rumah Pak Lurah.'
tOO 5.5.11 KataTugashu Kata tugas mi menandal perasaan jengkel dan kesal. Berikut liii adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) Hu, tewuho koto wodo Tenu. aduh, busuk engkau sekali Tengu 'Aduh, engkau busuk sekali Tengu.' (2) Hu, kulaingga teeni iamo to ulako. aduh saya masih katakan jahgan lah engkau pergi 'Aduh, masih saya ingatkan supaya jangan engkau pergi.' 5.5.12Katalugas ha Kata tugas mi menandai perasaan untuk mengingatkan. Berikut mi adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) Ha, pine alondoto hae laa ando lako monggae topendolu mbeohaL yang diambil kita ada kita pergi merantau kita bertiga bersaudara 'Jnilah yang kita dapat sewaktu kita bertiga bersaudara pergi merantau.' (2) Ha, lakuika ten inggo iamoto ulako nano tau pombodeaki. masih saya beritahu janganlai engkau pergi tetapi tidak mau mendengar engkau 'Masih saya beri tahu supaya engkau jangan pergi, tetapi engkau tidak mau mendengar.' (3) Ha, mbelakoiroikaa dumahu mano taro mbosuaki. pergi mereka juga memburu tetapi tidak mereka mendapat hasil 'Mereka pergi juga memburu, tetapi tidak mendapatkan hasil.' Kata ha biasanya ditandai dengan seruan melalui intonansi kalimat. Padanan- nya dalam bahasa Indonesia sulit ditemukan. 5.5.13 Kata Tugas he Kata tugas mi menandai perasaan menyabarkan. Berikut mi adalah be- berapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) He, iamo leesu, nggo kuamiupo mbetanu. hei jangan dahulu akan engkau semua nanti bertanduk 'Hei, jangan dahulu, nanti semua bertanduk.' (2) He, sabara peohai, lai itomu tadomu. hei sabar Saudara ada juga kamu bagianniu 'Hei, sabar Saudara, ada juga bagiamnu.'
101 (3) He, bunaiki noteeni I Bio.. hei mudah saja ia berkata si Bio 'Hei, mudah saja kata Bio.' 5.5.14 Kata Tugas puu dan pua. Kata-kaa tugas mi menandai perasaan takut atau kagum. Berikut mi ada- lah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) (2) (3) (4) Puu maa teembeke pera laito nggiroo I tongano bagaimana bagaimana kah ada sudah itu di tengahnya ta tudu aso uluwe art me ambahi tidak sampai satu jengkal dan tikar 'Bagaimana lagi sebab sudah setengahnya sisa satu jengkal dari tikar.' Puu nggo inalka lako nebaho I kiro I alaa dadionoto bokeo. wah akan siapa pergi mandi di situ di sungai banyaknya sudali buaya 'Wa/i, siapa yang akan pergi mandi di sungai yang ada buayanya itu.' Puu mbedadio komluto wodo mbeohaz. wah banyak engkau sekali bersaudara 'Wa/i, engkau banyak sekali bersaudara.' Puu owose ehaeto wodo nggiroo lalka. wah besar sekali itu rumah 'Wah, besar sekali rumah itu.' Kata tugas pua dapat mengganti posisi puu pada kalimat-kalimat di atas dengan tidak mengubah makna kalimat. 5.6 Makna Kata Tugas Lain-lain Beberapa bentuk kata tugas yang termasuk dalam golongan mi ialah seba- gai berikut. 1. oho, iye 2. kioki kiold mbuupuu kioki wodo kioki waindo kloki toude kiokl pera 'ya' 1. 'tidak, 2. 'bukan' 'sungguh tidak' 'sungguh tidak' 'sungguh tidak' 'sungguh tidak' 'apakah tidak'
102 3. tam buoki mbuoki tam buoto 4. a. poopo b. poopo nohori 5. tooto 6. tootopo 'tidak ada' 'tidak ada' 'sudah tidak ada' 'belum' 'belurn pernah' 'sudah tidak' 'sudah tidak lagi' Jenis kata-kata tugas di atas oleh A.M. .Moeliono dimasukkan ke dalam go- longan partikel preposisi sebagai penanda kecaraan atau modalitas (Moeliono, 1976:106). Oleh W. Nelson Francis dalam pembagiannya mengenai function word dimasukkannya ke dalam bagian Miscellaneous (Francis, 1958:427). Kata-kata tugas penanda seperti di atas dalam bahasa Tolaki maknanya baru jelas dalam hubungannya dengan kata-kata lain dalarn kalimat. 5.6.1 Kata Tugas oho, iye 'ya' Kata tugas oho 'ya' digunakan untuk menjawab pertanyaan, perintah, atau permintaan. Kata tugas oho dipakai dalam percakapan formal dan nonformal pada situasi bertanya, atau perintah. Dalam kontak sosial, masing-masing pi- hak mempunyai status sosial yang sama. Di samping itu, kata tugas oho dapat pula digunakan oleh mereka yang status sosialnya lebth tinggi daripada yang bertanya, yang memerintahkan, atau yang meminta. Kata tugas iye 'ya' juga dipakai sebagai jawaban atas pertanyaan dalam percakapan formal atau nonformal. Masing-masing pthak dalam kontak itu dapat mempunyai status sosial yang berbeda. Contoh pemakaian dalam kalimat pada situasi yang tingkat status sosialnya sama. (1) Obeka pera nggiroo? Oho. kucing kah itu ya 'Apakah itu kucing?' 'Ya' (2) Menai pera amamu metamoako i Bio? Oho. benar kah ayahmu bemama si Bio ya. 'Benarkah ayahmu bernama Bio?' 'Ya' (3) Arikoto pera mebaho? Oho. sudah engkau kah mandi ya. 'Sudahkah engkau mandi?' 'Va'
103 (4) Ingoni oleo au lako? Oho. tadi had engkau pergi ya 'Had mi engkau pergi?' 'Ya' Untuk pemakaianny' dalam kalimat pada situasi yang tingkat sosialnya berbeda, kata tugas oho diganti iye 'ya'. Contoh: (5) Obeka pera nggiroo? lye. kucing kah itu ya 'Apakah itu kucing?' 'Ya' 5.6.2 Kata Tugas kioki Kata tugas kioki dapat berarti 'tidak' dan dapat pula berarti 'bukan'. Mak- na itu bergantung kepada kedudukannya dalam kalimat. Berikut mi adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) I Bio kioki nondehori lako mesuere wonua. si Bio tic/ak belum pernah pergi lain kampung 'Bio tic/ak pemah pergi merantau.' (2) Alaa nggiroo kioki nomokora solono. sungai itu tidak deras arusnya 'Sungai itu tidak deras arusnya.' (3) Kioki kutorike keno leu i a,na. tic/ak saya tahu kalau datang si ayah 'Saya tic/ak mengetahui kalau Ayah datang.' (4) Kioki no Ida o toono. tic/ak ada orang Tidak ada orang.' (5) kioki no lako i kandoro teembe no Ida moreo. tidak ia pergi ke kantor sebab (karena) ia sedang sakit 'Ia tidak pergi ke kantor karena ia sedang sakit.' (6) Hoawo niawono i ama, kioki kuroorikee. apakah dibawanya Si ayah tidak diketahumnya 'Apakah yang dibawa ayah, saya tidak tahu.'
104 (7) 1 kambo nggiroo kioki nonio toono ndepoiponini. di kampung itu tidak ada orang yang pencuri 'Di kampung itu tidak ada orang yang menjadi pencuri.' Kata kioki dengan makna 'bukan' dapat dilihat pada contoh-contoh kalimat berikut. (8) Laa pineoriakonggu kioki no i TaiL ada yang panggil saya bukan ia si Tati 'Yang saya panggil bukan Tati.' (9) Nggiroo toono kioki no toono momaka. itu orang bukan ia orang nakal 'Orang jtu bukan orang nakaL' (10) Niino Mika kioki no hanuno jAiL mi runiah bukan ia miiknya si Au 'Rumah mi bukan milk Au.' (II) iVggiroo ono wua duria kioki no wua mbinisL itu buah durian bukan ia buah langsat Itu buah durian bukan buah langsat.' (12) Kioki no i Bio momboponini mano I Tenu. bukan ia si Bio yang mencuri melainkan si Tengu 'Bukan Bio yang mencuri melainkan Tengu.' (13) Kainbono kioki no kambo maroa. kaunpungnya bukan kampung ramai 'Xampungnya bukan kampung yang ramai.' (14) Sarano mombaho o pae kioki no hende nggituo. caranya menanarn padi tidak ia seperti itu 'Cara menanam padi bukan seperti itu.' Kata tugas kioki yang dapat berarti 'tidak' atau 'bukan' dapat pula ber- kombinasi dengan katà tugas m'buupuu 'paling', 'sekali', 'sungguh'. Akan te- tapi, gabungan kioki mbuupuu di sini bermakna 'sungguh tidak'. Berikut mi adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (15) Arata nggiroo kioki mbuupuu kutoorike iaa ano numai i ma. kam itu tidak sungguh saya tahu adanya simpan si Ibu. 'Sung.uh tidak saya ketahui, di mana kain itu disinipan Ibu.' (16) Kioki mbuupuu no meena hoawo Ida tinulurano.. tidak sungguh ia benar apa ada yang diceritakannya 'Sungguh tidak benar apa yang diceritakannya.'
105 (17) Kioki mbuupuu no mondae ari i kandoro sama. tidak sunggih ia jauh dari di kantor kecamatan 'Sungguh tidak jauh dari kantor kecaniatan.' (18) Kioki mbuupuu kuparasaevai nggzroo foono. tidak sungguh saya percaya itu orang 'Sungguh tidak saya percaya orang itu.' Kata tugas kioki mbuupuu mi bermakna 'sungguh bukan'. Contoh: (19) Kioki mbuupuu no inaku umaleiko doi,nu. bukan sungguh ia saya yang niengambil (saya :iinhilkan) uanginu 'Sungguh bukan saya yang mengambil uangmu.' (20) Kioki mbuupuu no iei lei i hawi. bukan sungguh ia dia datang kemarin 'sungguh bukan dia yang datang kemarin.' (21) Kioki mbuupuu no i Sege luinanggui nggimo anadalo. bukan sungguh ia si Sege yang mernukul itu anak kecil 'Sungguh bukan Sege yang memukul anak kecil itu.' Bentuk kata tugas kioki wodo, kioki waindo, kioki toude dapat mengganti posisi kioki nzbuupuu pada kalimat-kaliiimt di atas dengan niakna yang saina, yaitu 'sungguh tidak'. Bentuk kata tugas kioki pera 'tidaklah' digunakan dalani kalirnat tanya. Berikut mi adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam katimat. (1) Kioki pera no tesia? tidak kah akan Hang Tidakkah akan hilang?' (2) Kioki pera no nggo lako? tidakkah ia akan pergi 'Tidakkah ia pergi?' (3) Kioki pera no dadi leu? tidakkah ia jadi datang 'Tidakkah jadi ia datang?' (4) Kioki pera no mowoa nggiroo duria? tidak kah busuk itu durian 'Tjdakkah busuk durian itu?'
106 (5) Kioki pera no laa moiso i ama? tidak kali ia ada tidur si ayah 'Tidakkah tidur ayah?' (Apakah ayah tidak tidur?) (6) Kioki pera no meambo keto pebangga? tidak kah akan baik kalau kita berperahu 'Tidakkah balk kalau kita berperahu?' (7) Kioki pera keno huari keto I ma? tidak kah akan dimarahi kita si ibu 'Tjdakkah akan dimarahi oleh Ibu?' Selam bentuk kata tugas seperti di atas, ada lagi satu bentuk kata tugas dalani pasangan kioki dan nohori. Bentuk itu ialah kioki nohori dengan mak- na 'tidak pernaif. belum pernah'. Contoh pemakaiannya dalam kalimat ada- Iah sebagai berikut. (8) 1 Baso kioki nohori nde!ako mesuere wonua. si Baso tidak pernah pergi merantau 'Baso tidak pernah pergi merantau.' (9) Toono nggiroo kioki nohori ndemowuti-wutL orang itu tidale pernah berdusta Orang itu tidak pemah berdusta.' (10) 1 ama kioki nohori ,zdemonaa opade june lamarL si ayah tidak pernah menyimpan parang di dalam lemari 'Ayah tidak pernali menyimpan parang dalam lemari.' (11) Haino kioki nohori ndemonggaa eesi adiknya tidak pernah makan es 'Adiknya tidak pernah makan es.' lnanggu kioki nohori nde,nonggi kapala luma. ibu saya tidak pernah melihat kapal terbang 'Ibu saya tidak pernah melihat kapal terbang.' (12) Pada contoh kalimat di atas, kata tugas kioki nohori dapat bermakna 'tidak pernah' atau 'belum pernah'. Penggantian makna itu pada posisi yang sama iidak inengubah niakna kalimat, seperti dalarn contoh kalimat (8)IBaso kioki nohori ndelako mesuere wonua 'Baso tidak pernah pergi merantau'. Di sini kioki nohori herniakna 'tidak pernah' atau 'belum pernah' sehinggakali- uliat itu bcrrnakna: 1. Baso tidakpernah pergi merantau.
107 2. Baso belum pernah pergi merantau. 5.6.3 Kata Tugas yang Bermakna 'tidak' Ada beberapa bentuk kata tugas bahasa Tolaki yang hampir sama makna- nya. Perbedaannya dapat dilihat di dalam distribusi kaliniat secara struktural. Bentuk-bentuk itu adalah sebagai berikut. twnbuoki mbuoki tam buoto mbuoto 'tidak ada' 'tidak ada' 'sudah tidak ada' 'sudah tidak ada' Berikut mi adalah beberapa contoh pemakaiannya dalam kalimat. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tambuoki bendaano. tidak ada kurangnya 'Tidak ada kurangnya.' Tambuoki owoha i daoa. tidak ada beras di pasar 'Tidak ada beras di pasar.' I hawi tambuoki obangga leu i ngapano. kemarin tidak ada perahu datang di pelabuhannya 'Kemarin tidak ada perahu yang datang di pelabuhan.' 1 laika sikola nggiroo tambuoki gunno o more. di rumah sekolah itu tidak ada gurunya wanita 'Sekolah itu tidak ada guru wanitanya.' Law pera odahu? Tambuoki. ada kah anjing tidak ada 'Adakah anjmg? Tidak ada.' Indio nggiroo tambuoki otuono. peke,jaan itu tidak ada gunanya 'Pekerjaan itu tidak ada gunanya.' I laikano tambuoki opade. di rumahnya tidak ada parang 'Di rumahnya tidak ada parang.' Selanjutnya, perhatikan contoh pemakaian kata tugas mbuoki 'tidak ada' berikut mi. (1) Kulolo ito anadalo mbuoki kiniinggu. saya cari semua tempat sudah anak-anak tidak ada ithat saya
Im 'Sernua tempat sudah kucari, tetapi tidak ada anak-anak yang saya Ii- hat.' (2) Maa mbuoki numanggi i odatu. ya tidak ada yang melawan kepada raja 'Ya, tidak ada yang melawan kepada raja.' (3) Au la/co bindani iro toonomu, mbuoki laha engkau pergi lepaskan mereka orang-orangmu tidak ada ada aro mbo mberahi-rahi keinggomiuika. mereka harapkan kepada tuan 'Mengapa engkau lepaskan orang-orangmu sebab tidak adu yang mereka harapkan selain kepada tuan.' (4) Note eninggeroto toono akono nggiroo, maa mbuoki dibetahukan mereka sudah orang semua 1w ya tidak ada deela mere, Ana Tinabuangguto nggo pineopatenggu. kasihan lain Ana Tinabua akan yang dibunuh saya 'Diberitahukanlah semua orangnya itu, "Ya tidak ada lain kecuali kasih- an, Aria Tinabua saja-yang akan saya bunuh".' Dengan makna yang hampir saina dipakai juga kata tambuoso 'sudah tidak ada'. Berikut mi adalah contoh pemakaiannya dalarn kalimat. (1) Tambuoto toono i kandoro. tidak ada sudah orang di kantor 'Sudah tidak ada orang di kantor.' 1 kandoro sama tambuoto pogawaino. di kantor kecamatan tidak ada sudah pegawainya Ti kantor kecamatan sudah tidak ada pegawai.' (2) (3) A Ida niino tambuoto i wino. (4) (5) (6) sungai mi tidak ada sftdah airnya 'Sungai mi sudah tidak ada airnya.' Tambuoto metamoako i Bio i kambo mwnz. tidak ada sudah yang bernama si Bio di kampung karni 'Sudah ridak ada yang bernama Bio di kampung kanui.' Tambuoto penggenamu upodatu. tidak ada sudah yang samamu selama engkau menjadi raja 'Sudah tidak ada yang sama dengan Anda selama Anda menjadi raja.' Tambuoto pinisi mornotaha i mune ipuuno. tidak ada sudah langsat yang masak di sana Ui pohonnya 'Sudah tidak ada langsat yang inasak di pohon sana.'
109 (7) Laipo poombiamu Bio? Tambuoto. ada masih rokokmu Bio? 1k/ak ada sudah 'Masih adakah rokok Bio? Sudah tidak ada.' Di samping itu dipakai juga mbuoto dengan makna yang saina, yaitu 'sudah tidak ada'. Misalnya: (8) Maa mbuotopenggenamiu ipodatu. tidak ada sudah yang sama dengan tuan sewaktu tuan menjadi raja 'Ya sudah tidak ada yang sama dengan Tuan, sewaktu Tuan menjadi raja.' (9) Mbuoto suere niowaino, meopulaletoka, tidak ada sudah lain dibuatnya (dikeijakannya) bersenang-senang saja teembe masusaipo pera nolando kinaano. sebab tidak susah lagi sudah tersedia makanannya 'Sudak 1k/ak ada lain pekerjaannya, selain bersenang-senang saja sebab tidak susah lagi karena makanannya sudah tersedia.' Bentuk kata tugas tambuoki, mbuoki bermakna 'tidak ada'. Kata tugas mi merupakan jawaban atas pertanyaan atau memberitakan bahwa 'sesuatu yang diinginkan' itu 'tidak ada'. Yang ditanyakan atau diinginkan itu tidak pernah ada atau tidak pernah climiliki. Bentuk kata tugas tambuoto, mbuoto bermakna 'sudah tidak Ada'. Kata tugas ml merupakan jawaban atas pertanyaan atau memberitakan bahwa 'Se esuatu yang diinginkan' itu 'sudah tidak ada'. Yang ditanyakan atau yang diinginkan itu pernah ada atau pernah dimiiki. Pemakaian tambuoki dan mbuoki, tambuoto dan mbuoto dapat saling menggantikan (substitusi) dengan makna yang sama. 5.6.4 Kata Tugas poopo 'belum', poopo nohori 'belum pernah' Mengenai kata-kata tugas mi, pemakaiannya di dalam kalimat dapat diper- hatikan pada contoh-cOntoh pemakaian kalimat berikut mi. (I) Nggiroo toono poopo no ehe merapu. itu orang belum ia mau kawin 'Orang itu belum mau kawin.' (2) Poopo no toriike no matero ainano. belum ia diketahui nya meninggal sudah ayahnya 'Belum diketahumnya bahwa ayahnya sudah meninggal.'
110 (3) (4) Poopo kuhori ehe nggo monggaii belum saya mau akan makan 'Saya belum mau makan.' Poopo no barani nggo sumomba teem be mokara opua belum ia berani akan berlayar sebab keras (kencang) angin 'Belum berani ia berlayar sebab angin kencang.' Kata keija poopo diikuti oleh nohori, misalnya: (5) Niino pinisi poopo nohori motahm (6) (7) mi langsat belum pernah masak 'Langsatt mi belum pernah masak.' I Soga poopo nohon merapu. si Soga belum pernah kawin 'Soga belum pernah kawin.' I ama poopo nohori ndelako mesuere wonua. si ayah belum pernah pergi merantau 'Ayah belum pernah pergi merantau.' (8) Pombahora no i Sege poopo nohori pinombaho pinisi. kebun nya si Sege belum pernah ditanami iangsat 'Kebun Sege belum pernah ditanami langsat.' 5.6.5 Kata Tugas tooto 'sudah tidak' Kata tugas tooto dalam bahasa Tolaki bermakna 'sudah tidak'. Contoh- contoh pemakaiannya dalam kalimat terdapat pada contoh-contoh kalimat berikut mi. (1) Nggiroo toono tooto no tulei moburi. itu orang tidak sudah ia dapat menulis 'Orang itu sudah tidak dapat menulis.' Inano I Bio tooto noponggi keno wingito. ibunya si Bio tidak sudah ia melihat kalau malam sudah 'Ibu Bio sudah tidak melihat kalau malam.' Toono tooto nonio inepoleako i alaa teem be no mokora o solo. orang tidak sudah ada menyeberang di sungai sebab ia deras (keras) arus 'Sudah tidak ada orang yang meyeberang sungai itu karena arus deras.' Ihiro tooto ro laa moia I keni metarambu inaso ndau. mereka tidak sudal, ada tinggal di sini sejak di situ tahun 'Mereka sudah tidak tinggal di smni sejak tahun yang Jalu.' (2) (3) (4)
111 (5) Duria Wino tooto no Ida meambo. durian mi tidak sudah ia ada baik 'Durian mi sudah tidak baik.' (6) Dambata nggiroo tooto no nio oluwono teem be no moraneto. (7) jembatan itu tidak sudah ada gunanya sebab ia lapuk sudah 'Jembatan itu sudah tidak berguna karena lapuk.' Inaku tooto ku laa mehawai tembo kawiaro. saya tidak sudah saya ada mengingat kapan kawin mereka 'Sudah tidak saya ingat kapan mereka kawin.' 5.6.6 Kata Tugas tootopo, 'sudah tidak lagi' Kata tugas tootopo mi dapat nienempati posisi tooto pada kalimat-kalimat di atas dengan tidak mengubak rnakna kalirnat. Perubahan yang terjadi hanya kata tugas tooto 'sudah tidak' menjadi tooropo 'sudab tidak lagi'. Contoh kalimat: (8) Nggiroo toono tootopo no tulei moburL itu orang tidak sudah lagi ia dapat menulis 'Orang itu sudah tidak lagi dapat menulis.'
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kata tugas merupakan salah satu unit morfologis dalam bahasa Tolaki di samping unit morfologis lainnya. Kata tugas muncul dalam berbagai kon- struksi, baik frase, klausa, maupun kalimat. Dalam konstruksi frase endosen- trik, pemunculannya sebagai atribut dan dalam konstruksi eksosentrik pe- munculannya sebagai relator. Bentuk kata tugas yang ditemui dalam bahasa Tolaki, diantaranya ada yang dapat dibentuk melalui proses morfologis dengan afiksasi ataupun de- ngan perulangan (reduplikasi). Seperti pada umumnya yang ditemui pada setiap kata tugas, dalam bahasa Tolaki pun kata tugas tidak dapat menduduki subjek, predikat, dan objek dalam kalimat. Kata tugas dapat menduduki fung- si-fungsi itu hanya dalam fungsinya sebagai atribut dalam konstruksi endosen- trik atau sebagai relator dalam konstruksi eksosentrik. Dalam distribusinya, kata tugas bahasa Tolaki dapat muncul di depan kata yang diabdinya (preposisi) dan dapat . pula muncul di belakang kata yang diabdinya (postposisi) dengan fungsi dan makna tertentu. Berbagai makna kata tugas bahasa Tolaki dalam hubungannya dengan jenis kata lain yang lazirn disebut kata depan, kata penghubung, kata tanya, dan kata seru dapat dijelaskan melalui distribusinya dalam kàlimat. 6.2 Saran Dengan hasil-hasil penelitian struktur bahasa Tolaki yang telah dicapai selama mi, kiranya dapat dijadikan bahan dasar dalam menyusun buku tata bahasa bahasa Tolaki yang antara lain memuat aturan-aturan yang menyang- kut struktur, terutama aspek morfologi dan sintaksisnya. Hal mi diharapkan akan dapat menunjang usaha pengadaan bahan peng- ajaran bahasa daerah Tolaki di sekolah-sekolah untuk memenuhi kurikulum di 112
113 sekolah dasar. Dalam hubungan mi, kiranya naskah-naskah hasil penelitian struktur bahasa Tolaki dapat segera diterbitkan dan diteruskan kepada masya- rakat, terutama bagi masyarakat pemakainya untuk dimanfaatkan.
DAFTAR PUSTAKA Alisjahbana, S. Takdir. 1973. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta. Dian Rakyat. Badudu, Dr. J.S. 1980. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung. Pustaka Pri- ma. Bloomfield, Leonard. 1954. Language. New York. Henry Holt and Company. Fokker, Prof. Dr. A.A. 1979. PengantarSintaksis Indonesia. Di-Indonesiakan oleh Ionhar. Jakarta. Pradnya Paramita. Francis, F. Nelson. 1958. The Structure of American English. New York. The Ronald Press Company. Fries, Charles Carpenter. 1957. The Structure of English: An Introduction to the Construction of English Sentences. London. Longmans, Green and Co. Ltd. Gleason, H.A. 1961. An Introduction to Descriptive Linguistics. New York. Holt, Rinehart and Winston. Hockett, Charles F. 1959. A Course in Modern Linguistics. New York. The Macmillan Company. Kaseng, Sjahruddin, 1975. "Valensi Morfologi Kata Kerja Bahasa Bugis Soppeng". Disertasi. Keraf, Drs. Gorys. 1973. Tata Bahasa Indonesia. Ende-Flores. Nusa Indah. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende-Flores. Nusa Indah, Yayasan Kanisius. Matthews, P.H. 1978. Morphology: An Introduction to the Theory of Word- Structure. London. Cambridge University Press. Moeliono, Anton M. 1976. "Penyusunan Tata Bahasa Struktural." H. 103-- 116 dalam Yus Rusyana dan Samsuri (Ed.). Pedoman Penulisan Tata Baha- salndonesia. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
115 Nida, Eugene A. 1962. Morphology: The Descriptive Analysis of Words (Second Edition). New York. Ann Arbor The University of Michigan Press. Patera, Jos Daniel. 1980. Pengan tar Linuistik Unzum. Bidang Morfologi (Seri B). Ende-Flores. Nusa lndah. . 1980. Pengan tar Linuistik Umum. Bidang Sintaksis (Seri Q. Ende- Flores. Nusa lndah. Pattiasina, Drs. J.F., dkk. 1979. "Morfologi dan Smtaksis Bahasa Tolaki." Laporan penelitian Balai Penelitian Bahasa Ujung Pandang. . 1981. "Sistem Morfologi Kata Keip Bahasa Tolaki." Proyek Peneli- tian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sulawesi Selatan. Payne, E.M.F. 1970. Basic Syntactic Structures in Standard Malay. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka. Pike, Kenneth L. and Evelyn G. Pike. 1977. Grammatical Analysis. Summer Institute of Linguistics Publication in Linguistics. Poedjawijatna, I.R. dan Dr. P.J. Zoetmulder. 1958. Tata Bahasa Indonesia. Bentuk Kata. Djakarta. Obor. . 1960. Tata Bahasa Indonesia. Bentuk Kalimat. Djakarta - Yogya- karta: Obor. Ramlan, M. 1976. "Penyusunan Tata Bahasa Struktural Bahasa Indonesia". H. 27-57 dalam Yus Rusyana dan Samsuri (Ed.). Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif Yogyakarta. U.B. Kar- yono. . 1980. Kata Depan atau Preposisi dalam Bahasa Indonesia. Yogya- karta. U.P. Karyono. Rusyana, Yus dan Samsuri. 1976. Pedoman Penulisan Tata Bahasa Indonesia. Jakarta. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Suewondo, R., M.A. 1977. Beberapa Masalah Pokok dalam Bahasa. Ujung Pandang. Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin. Verhaar, Prof. Dr. J.W.M. 1978. Pengantar Linguisrik. Jilid Pertama. Yogya- karta. Gajah Mada University Press. Wedhawati, Dra., dkk. 1980. "Kata Tugas Bahasa Jawa". Laporan Penelitian oleh Balai Penelitian Bahasa Yogyakarta. Zain, Prof. Sutan Muhammad. 1958. Dj'ilan Bahasa Indonesia. Djakarta. Pc- nerbit Grafika. Zgusta, Ladislav. 1971.Manual of Lexicography. The Hague - Paris. Mouton.
I i
I d L |
' ehuwah ing Indonesia Seksi-Seksi Y NGLUHURK ' E ALLAH SING SEJATI
' etak Buku iki ora didol, nanging dic kanggo pendhidhikan Alkitab sakdonya sing diragadi wong-wong sing gelem nyumbang. ` N ek arep nyumbang, deloken Kab Basa Jawi Resmi kejaba disebutk Seksi-Seksi Y - Ngluhurk ` eh ayat asal ' e saka Kitab Suci mawi ' e liya. ' ehuwah ing Indonesia ' e Allah sing Sejati Jehovah's Witnesses in Indonesia - Making Known the True God ' C etakan Maret 2016 Javanese (ac-JA Id) 2016 WATCH TOWER BIBLE AND TRACT SOCIETY OF PENNSYLVANIA ' Diwetokk ening Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia Jakarta, Indonesia Made in Japan ' e ing Jepang Digaw ' e d
' ehuwah ing Indonesia Seksi-Seksi Y NGLUHURK ' E ALLAH SING SEJATI
4 Indonesia IKI crita sing apik bab wong Kristen andhap asor lanang lan wadon, sing wani lan setya senajan ngadhepi masalah politik, masalah aga- ' e nganti 25 taun. Panjenengan isa maca ma, lan dilarang kagiyatan ` eni karo Komunis, uga ana sedulur sing critan ` eng penjahat malah saiki dadi wong Kristen. Ana tau dadi pentholan ' e ati trenyuh bab rong cah wadon tunarungu, sing crita sing nggaw ' e kuwi kakang adhi. Panje- maun ' ' e ehuwah isa terus martakk nengan uga isa sinau piy kabar apik ing negara sing paling ak ' e sedulur sing arep dipat ' e g ' e kekancan, banjur ngerti n ' e umat ` eh wong Muslim ` ek jebul ' e Y ' e caran ' e. SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
Katrangan Singkat bab Indonesia Negara Indonesia diliwati garis khatulistiwa, ' lan ana ing antaran e Benua Australia lan Asia. Indonesia kuwi negara kepulauan sing paling gedh lan ak gunung lan alas sing gedh 100 gunung api sing isih aktif, lan gunung- gunung kuwi sing paling aktif sakdonya. ' e ing donya. Ana luwih saka 17.500 pulau ` eh pulau ing Indonesia nduw ' e gunung- ' e. Ana luwih saka ' Pendhudhuk Cacah e pendhudhuk Indonesia ` eh sakdonya kuwi nomer papat sing paling ak ' e Cina, India, lan Amerika Serikat) lan (sakwis ana luwih saka 300 suku. Luwih saka separo pendhudhuk Indonesia kuwi suku Jawa lan Sunda. BRUNEI Medan M A L A Y S I A Danau Toba Pematangsiantar Tugala Oyo Gunungsitoli SINGAPURA Nias Sumatra Borneo Kalimantan Padang Balikpapan Palembang Pangkalanbun Banjarmasin I N D O JAKARTA Jawa Bogor Semarang Madura Sukabumi Bandung Yogyakarta Kediri Surabaya Malang Sumbawa Bali Lombok 0 mi 200 U 0 km 200 6 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
NEGARA (kilom ` eter persegi) 1.910.931 PENDHUDHUK 256.000.000 PENGINJIL TAUN 2015 26.246 RASIO, 1 PENGINJIL BANDHING 9.754 SING TEKA ING P ` ENGETAN TAUN 2015 55.864 FILIPINA Manado MALUKU UTARA Manokwari Sulawesi PAPUA BARAT Ambon MALUKU Makassar N E S I A Flores Maumere Alor TIMOR-LESTE Waingapu Kupang Timor Sumba Rot ` e A U S T R A L I A NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI Jayapura PAPUA PAPUA NUGINI 7
` en pendhudhuk Indo- ' e Agama Kira-kira 90 pers nesia kuwi agaman yaiku Hindu, Buddha, lan Kristen. Ak sing nindakk sing turun-temurun. ' e Islam. Agama sing liyan ` eh uga ' e tradhisi lan kebiyasaan agama ' e ing In- ' e yaiku basa Indone- Basa Luwih saka 700 basa digunakk donesia. Basa nasional sia, sing asal omah, ak ' ' ew e-dh dh ' ean Ak ` ek ing ' e ' e saka basa Melayu. Ning n ' erah ` eh wong nganggo basa dha ' ew ` eh wong sing dadi petani utawa ' e. Gaw dagang. Negara iki nduw ak mentah, lan gas alam. Hasil utaman sia yaiku kar ' e sumber alam sing ' e mineral, kayu, minyak ` eh banget conton ' e Indone- ` et lan minyak klapa sawit. ' e Sing dipangan Wong Indonesia umum mangan sega. Panganan sing terkenal yaiku sega gor ' e Panas lan lembap. Angin muson Hawan ' ' nggaw e musim udan lan e Indonesia nduw panas. Kadhang ana udan angin lan bledh ` eng, sat ' e, lan gado-gado. ` eg. 8
Dagang Rempah-Rempah ' EN ' E abad 16, dagang rempah-rempah SAKSUW kuwi sing nggaw kaya dagang minyak mentah ing jaman saiki. ' Rempah-rempah kuwi conton e pala lan cengk sing asal Provinsi Maluku lan Maluku Utara ing Indonesia). Rempah-rempah kuwi regan Eropa. ' e ' ekonomi donya saya maju, padha ` eh, ' e saka Kepulauan Rempah-Rempah (saiki ' e larang banget ing Wong-wong sing seneng njlajah kaya Christopher Columbus, Vasco da Gama, Ferdinand Magellan, ` eki Samuel de Champlain, lan Henry Hudson nggol tenanan Kepulauan Rempah-Rempah kuwi. Merga padha nggol wong dadi ngerti g ` ek rempah-rempah Indonesia, wong- ' e plan ' eografin ` et bumi iki. 10 Pala SEKSI-SEKSI Y Cengk ` eh ' EHUWAH ING INDONESIA
Seksi Y ' ehuwah ing Semarang, Jawa (kira-kira taun 1937) 1931 nganti 1950 Diwiwiti saka Wong Sithik. - Za. 4:10. Penginjil Perintis 30 20 10 0 1930 1935 1940 1945 1950
12 "Aku Arep Mulai saka K ' en ' e!" ' e Alexander ' e. Pirang-pirang dina iki ' ' e e lagi bingung ngadhepi masalah, ning saiki wis nemokk ' e arep ngomong karo Ana hamba cabang ing Australia sing jeneng MacGillivray, wira-wiri karo mikir ing kantor ` ew dh cara b Frank Rice. ` ek ` en masalah ' e rampung. Saiki dh ` ew ` ek Frank kuwi kolportir (perintis) umur 28 taun sing semangat, ` ' ` e wis teka ing kantor cabang pirang-pirang minggu sakdu- ek ew dh ' e. Frank sinau Alkitab pas isih enom, bar kuwi dadi kolportir. Lu- rung ' ` wih saka 10 taun dh e ek ' edha, motor, lan mobil karavan. Sak- nunggang jaran, numpak sep ' ` ' e- etel, Frank siyap nampa tugas kanggo nginjil ing dha e teka ing B wis rah sing anyar. ` ew ` ek ' e nginjil ing Australia. Pas nginjil, dh ` ew ' e Sedulur MacGillivray, bar kuwi Sedu- ' ' eta pulau-pulau ing lor e Australia lan ta- ' ` e? Durung ana Seksi eng k Frank diundang ing kantor ' e p ' e gelem ora nginjil n ' e." lur MacGillivray nduduhk kon, "Frank, kow Y ' en ' en ` eng k ' ehuwah siji-sijia n Frank langsung kesengsem wektu ndelok pulau-pulau sing ' endah kaya intan ing Samudra Hindia, yaiku Hindia Belanda (saiki Indone- sia). Ing kepulauan kuwi ana jutaan wong sing durung tau krungu ' erah sing dadi bab kabar apik Kraton ' ` ' ibu kotan e ngo- ek e, jeneng mong, "Aku arep mulai saka k ' e Gusti Allah. Frank nduding dha ' e kutha Batavia (saiki Jakarta), terus dh ` ew ' e!" ' en Nginjil ing Pulau Jawa ' e ing ' ' ' ewa kamar ing cedhak tengah-tengah e ny pulau Jawa. Dh e kutha ' ' e wacan- kuwi. Bar kuwi, kamar e diisi karo ak ` et. wacan Alkitab, kuwi nggaw ' e Frank. "Wong- ` elan jas werna putih karo topi kompeni, ' eda karo sing tak nggo. Aku ya ora isa ngomong basa Landa apa ' ' ehuwah njaluk tuntun- e ndonga marang Y ' e isa ngo- ` eh ' e lan ram Taun 1931, Frank Rice teka ing Jakarta, kutha gedh ` ek ` ew ` eh kerdhus sing isin ' e omah dadi kag ' e ibu sing nduw ' engin mulih," jar ' e aku kesepian lan kangen p ` eh nggunakk "Awal wong ak b man an, aku milih nginjil n mong basa Inggris. Iya n banget wong sing nampa." ' e set ` eh Indonesia. Sakwis ` ' erah bisnis sing wong-wong eng dha ` eng kana kuwi aku mulai nginjil lan ak ' e basa Landa, Frank si- nau tenanan basa kuwi, lan mulai nginjil saka omah ing omah. ` eh wong ing Jakarta nggunakk Merga ak ' e pamr ' entahan kolo- ' ' ' e ew e dh ' e lan ngedegk Wong Landa teka ing Indonesia 300 taun sakdurung ' entuk bathi sing gedh ' e saka dagang rempah-rempah. Ing artikel iki, awak nial merga bakal nganggo jeneng-jeneng panggonan sing saiki dinggo. SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
` ek ` ew ' e iya nginjil marang wong Indonesia lan sinau basa kuwi. ' e wacan-wacan ing basa Indone- ' ehuwah nuntun aku ketemu wong Indone- ` en saka Alki- ' e wacan Where Are the Dead? (Di Manakah ' e. Lan ha- ` eh wong sing nganggo basa Indonesia seneng sinau Dh "Sing dadi masalah, aku ora nduw sia," jar sia sing kerjan tab lan gelem nerjemahk Orang Mati?) Wacan-wacan liyan sil Alkitab." ' e Frank. "Terus, Y ' e dadi guru. Dh ` ew ` ek ' e seneng karo pangert ' e akir ' e uga diterjemahk ' e, saya ak Sasi November 1931, ana loro perintis sing teka saka Australia ing ' ' e e 25 taun, lan kancan ' e 19 taun. Clem lan Bill nggawa ' e Clem Deschamp sing umur Jakarta, jeneng sing jeneng ' e Bill Hunter sing umur Frank Rice lan Clem Deschamp ing Jakarta NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 13
14 ' e Para penginjil ing cedhak mobil karavan, 1938 & Josephine Tan, sedulur perintis Ngisor tengen: Charles Harris nginjil ' edha lan mobil karavan numpak sep / Jemaat ing Semarang, 1940 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA )
NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 15
16 mobil karavan, yaiku mobil sing isa dienggoni kaya omah lan dadi kendharaan. Mobil karavan kuwi salah siji sing sepisanan ana ing In- ' ` donesia. Sakwis e ek siyap nginjil ing ak Perintis liyan ' e sinau sithik-sithik kalimat ing basa Landa, dh ' e ing Pulau Jawa. ` eh kutha gedh ' e sing niru semangat ' e Clem lan Bill yaiku Charles Harris, perintis saka Australia. Mulai taun 1935, Charles ngedum wa- can nganggo limang basa yaiku, Arab, Cina, Indonesia, Inggris, lan ' erah ing Pulau Jawa, numpak mobil kara- Landa ing m ' ` ' van lan sep e wis ngedum kira- ek edha. Ing pirang-pirang taun, dh kira 17.000 wacan. ` eh kab ` eh dha ` ew ` ew ` eh ` ekk ' e wacan sing didumk ' e Charles mau nggaw ' e. Ana salah sijin Ak nggat ' e karo apa sing diwartakk ' e ak ' e pegaw ` eh wong dadi ' ' en- e pamr Charles Harris lan Bill Hunter ing Surabaya, Jawa Timur, 1935 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
tah ing Jakarta sing takon karo Clem Deschamp, "Ana pira kancamu sing ng ' ewangi kow ' e n ` eng Jawa Timur?" ' "Mung siji," jar e Sedulur Deschamp. "Aku ra percaya sing mbok omongk ' e," kandhan ' e wong kuwi karo ' e wacan- ' ewangi kow ' e n ` eh, lha iki buktin ' e mesthi ak ` eng endi-endi." nggetak. "Sing ng wacanmu wis didumk ' e wong isa kru- ngu kabar apik. Bill Hunter kandha, "Aku karo kanca-kanca nginjil ' e omong- n ' eda." Sedulur-sedulur terus nyebar wi- an karo wong sing b ` ` ' enan rohani. eh pan e bakal ngasilk nih kabar apik sing mb - Ko. 11:6; 1 Kr. 3:6. ` eh ` eh-ak ` en sak ak Perintis-perintis kuwi ajeg nginjil b ` eng pulau iki saka pucuk tekan pucuk, lan kerep-kerep ' eda-b ' esuk ' e ak Kabar Apik Tekan Sumatra ' e Kira-kira taun 1936, perintis-perintis ing Jawa ngrembug caran ` en kabar apik isa tekan Sumatra, yaiku pulau nomer enem sing pa- ' e iki diliwati ' e, uga ana perke- b ling gedh garis khatulistiwa, lan ana ak bunan, rawa sing amba, lan hutan hujan. ' e sakdonya. Pulau sing ak ` eh gunung-gunung ` eh kutha-kutha gedh Para perintis setuju ngutus Frank Rice, lan urunan kanggo mbayari ' ' ongkos perjalanan e e dhuwit sithik. Sakwis kuwi, Frank teka ing Medan, Sumatra Utara, nggawa rong tas, 40 ker- ' ' e e wacan, lan dhuwit sithik ing kanthong. Frank kuwi iman dhus isin ' ' gedh ehuwah e. Dh bakal nyukupi apa sing dibutuhk ' e, senajan mung nduw ` ek ` ew ' e langsung siyap-siyap nginjil, percaya n ` ek Y ' e ing tugas iki. - Mt. 6:33. ' ` ` ' e ek ew e Frank ing Medan, dh ' e ngopi ' e butuh mobil kanggo nginjil ing ' e sing rusak, sing ' e isa ndandani mobil Minggu-minggu pungkasan nginjil ` ek ` ew ketemu karo wong Landa sing apikan, sing ngundang dh bareng. Frank kandha n pulau kuwi. Wong Landa mau nduding mobil ' ` e ing kebon, terus kandha, "N el did kuwi, kow ` ek ` ew ` ek dh ` ek kow ' e." ` ehk ' e mung mbayar 100 Gulden wa ' ' e Frank. e dhuwit 100 Gulden," jawaban "Aku ora nduw ' e tenan p Wong kuwi mandeng Frank terus takon, "Kow ' engin ngin- ` eng Sumatra?" ` eh panggonan n ' e Frank. jil ing kab "Iya," jawaban "Ya wis n ` ek kow ' e wis nduw ` ek ngono, n ' e isa ndandani mobil kuwi, mobil kuwi ' e wong Landa ` ek kow ' e dhuwit," jar nggonen. Bayaren n kuwi. Saiki kira-kira 15 yuta rupiah. NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 17
' e isa dinggo ` eh. Frank nulis, "Nganggo mobil sing kebak wacan, tangki sing ` ` eh ensin, lan ati sing kebak iman, aku siyap nginjil karo kab Frank langsung ndandani mobil kuwi terus mobil man kebak b wong ing Sumatra." ` eh panggonan ' ' e e ngedol mobil ' e marang wong Landa ing ' e Frank wis nginjil ing ak Setaun bar kuwi, sakwis ` ek ' e 100 Gulden lan ngirim dhuwit ' e bali ing Jakarta. Dh ` ew ` ew ` ek ing pulau kuwi, dh regan Medan mau. ' e kuwi, Frank nampa surat saka Aus- ' e, ' erah anyar ing Indocina (saiki Kamboja, Laos, Pirang-pirang minggu sakwis ' e tugas anyar. Frank langsung ngepak barang-barang tralia sing isin lan siyap mbukak dha lan Vietnam). Henry Cockman karo Jean lan Clem Deschamp ing Sumatra, 1940 18 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
Cara Martakk ' e Kabar Apik Jaman Mbiy Siaran Radhio ` en salah siji stasi- TAUN 1933, sedulur-sedulur ngupaya b ' un radhio ing Jakarta isa nyiark e Se- dulur Rutherford nganggo basa Inggris. Ceramah kuwi uga ` eh nganggo basa Landa karo wong lanang disiark ` sing seneng sinau Alkitab. Siaran radhio iki nggaw eh ' engin ngerti wulangan sing bener, lan sedu- wong dadi kep ' e wacan wektu lur-sedulur dadi luwih gampang mbag nginjil. ' e rekaman ceramah ' e man ' e ak ` ekk ' e Sedulur Rutherford sing semangat, yaiku "Effect of Holy Year on Peace and Prosperity" (Pengaruh Tahun Kudus atas Perda- ' e agama Katolik maian dan Kemakmuran), para pemimpin ' ` ` dadi j e nyekel Se- ek ew ' e rekaman. Lan nun- dulur De Schumaker sing nyedhiyakk ' e, tut Sedulur De Schumaker nganggo tudhuhan "wis ng mitenah, lan ngojok-ojoki". Senajan Sedulur De Schuma- ' ker wis nolak tudhuhan-tudhuhan kuwi, ning tetep wa e ' didhendha 25 gulden lan biaya pengadilan e. Telung ko- ran sing terkenal nulis apa wa ' e, ana luwih ak lan hasil ' e ceramah Wektu stasiun radhio nyiark ` engk ` el. Dh ' e ngongkon anak buah ' ec ' e sing kedad ' ean wektu pengadilan kuwi, ' ehuwah. ` eh wong sing ngerti bab Seksi Y Kapal Lightbearer ` ek ' e Lembaga Menara Pengawal ' ' e Lightbearer teka ing Jakarta, sakwis e ' e saka Sydney, Australia. Kapal kuwi nge- ' e kabar Tanggal 15 Juli 1935, kapal duw ` eter, jeneng ' e 16 m sing dawan perjalanan nem sasi suw terk apik ing Indonesia, Singapura, lan Malaysia. ' en ' e pitung perintis lanang sing semangat kanggo martakk Luwih saka rong taun, para perintis sing numpak kapal Lightbearer ' e lan cilik sing ana ing Indonesia, lan mampir ing pelabuhan gedh ` ek ak ' e mampir ing pelabuhan cilik, "para perintis kuwi lang- saben kapal ` ' ` sung nyet en Lemba- e rekaman ceramah elk ga Menara Pengawal wektu kuwi. Bayangna wong-wong asli Melayu ing ` eh banget wacan Alkitab sing didumk ' e. Jean Deschamp cerita n ' e J. F. Rutherford, pr ' esidh an ' e Sedulur Rutherford nerangk ' e blak-blakan bab Gr Ceramah ' e nyimpang, politik Saiki kira-kira patang yuta rupiah. ' e, lan urusan-urusan dagang ' e. ' eja Katolik Roma sing ajar- NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI ` en 19
20 SEKSI
SEKSI Y
' EHUWAH ING INDONESIA
NGLUHURK Para perintis sing numpak kapal Lightbearer ' esa plosok sing kag ` et ndelok kapal layar sing gedh ' e teka, terus kru- ' e wong-wong kuwi nglu- nd ngu swara sing banter banget. Rasa nggumun wihi ndelok piring terbang saka luar angkasa." ' eta nesu banget merga sedulur-sedulur kendel nginjil. Mula, Pendh ' para pendh entah nglarang kapal Lightbearer mlebu pelabuhan-pelabuhan liya ing Indonesia. Sasi Desember 1937, ' kapal Lightbearer bali menyang Australia, ninggalk e kenangan sing apik banget bab kegiyatan nginjil ' eta kuwi ngongkon pamr ' e para utusan injil ing Indonesia. ' E ALL AH SING SE JATI 21
Sedulur Dame Simbolon, mbiy Bibelkring 22 Bibelkring ' e Danau Toba, ING pungkasan Sumatra Utara, ana kumpulan sing disebut Bibelkring (kuwi sebutan ' e "kelompok wong sing sinau Alkitab"). Kelom- basa Landa sing teges ' e dadi guru pok kuwi diwiwiti pas ana wong-wong lanang sing kerjan ' erah Danau nampa wacan saka Eric Ewins, perintis sing nginjil ing dha ' Toba taun 1936. Bar maca, guru-guru kuwi ninggalk eja Batak ' Prot e kelompok sinau Alkitab. Kelompok kuwi dadi saya ak ' e taun 1930-an, ing dha ' erah sakcedhak ' e Gr ` estan lan nggaw ` eh nganti jumlah anggotan ' e atusan. Merga wacan sing ditampa saka para perintis, kumpulan awal Bibel- kring dadi ngerti wulangan sing bener saka Alkitab. "Wong-wong kuwi ' e ulang taun, lan natalan. Malah ora gelem salut bendh ' e Dame Sim- ana sing wis nginjil saka omah n ' e Bibelkring lan dadi bolon, sedulur sing mbiy ' entuk tuntunan saka pa- Seksi Y ' ' ' kumpulan e. Limeria ew e aturan dh Nadapdap, bekas anggota kelompok kuwi sing saiki dadi sedulur ' ' e, cerita, "Wong wa- e awak ' entuk dandan, nganggo mas-masan, ` el anyar, utawa sepatu. Anggo- ' ' e KTP, kuwi sing entuk nggaw ' era, ngrayakk ` eng omah," kandhan ` en tau dadi anggotan ' ehuwah taun 1972. Ning, merga ora ' ehuwah, wong-wong kuwi nggaw ' e Y ' e dh ' ew seiman don ora klambi modh ' e uga ora tan ' entah dadi nesu banget." marahi pamr ' e misah dadi pirang-pirang ' ' e saya e saya suw kelompok lan anggotan ` eh ent ' ing dha e Bibelkring gelem nampa wulangan sing bener. Bibelkring akir ` ek. Wektu para perintis teka man ' erah Danau Toba, ak ` eh anggotan Ana sumber liyan ' ewonan. nganti ' e kandha n ` ek jumlah anggotan ' e tau ` en anggotan ' e SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
NGLUHURK Thio Seng Bie LAIR 1906 BAPTIS 1937 RIWAYAT Pinituwa sing tetep setya senajan dianiaya merga b - Diceritakk Thio Sioe Nio. ' eda suku. ' e karo anak wadon ' e ' e Bab Rohani Kudu Diutamakk ' e ku- ' e yaiku kutha Sukabumi. Ing kono ' e truk. Atusan wong sing ngamuk, kle- ` ` eng omah- eng dalan arep n ` en wektu wong-wong ngrusak lan njarah SASI Mei 1963 ana kerusuhan anti-Cina ing Jawa Barat. Salah sijin tha sing kena pengaruh paling gedh ' keluargaku nduw e bisnis nyewakk bu tangga-tanggaku, ngrusak apa wa ku. Aku lan keluargaku kewed barang-barangku. ' e n ' e teka kanggo nglipur. Bapakku lungguh ngisor ing ruang tamu karo tangga-tanggaku kuwi. Ing ' e Alkitab basa antaran ` ek Sunda sing ukuran ' ` kab e eh kedad pangarep-arep sing nyenengk Bar gerombolan kuwi lunga, tanggaku sing liyan ' e barang-barangku sing dirusak, bapak nemokk ' e gedh ' e. Bapak mbukak Alkitab kuwi lan kandha n ' e Alkitab. Terus dh ' e Gusti Allah. ` ek ' ean kaya iki wis diramalk ` ek ` ew ' e nerangk ' e saka Kraton ` ' eri. Dh e kerep ngan- ' e." Merga semangat lan ' e 90 taun, lan ' e perkara mat ` ew Bapakku ora tau ngutamakk ' dhani keluargan e, "Bab rohani kudu diutamakk ' ' tuladhan e bojon e, akir ak ' e, bapak ' e, enem anak ' e sing umur ' e isa nampa wulangan sing bener. ' e uga tangga-tanggan ` eh sedulur ' E ALL AH SING SE JATI 23
24 Theodorus Ratu Jawa Barat Ngasilk ' e Woh Taun 1933, Frank Rice ngundang Theodorus (Theo) Ratu, wong asli Sulawesi Utara, kanggo ngurusi gudhang wacan-wacan Alkitab ' ean sing ing Jakarta. Theo crita, "Aku seneng banget isa ngurusi gaw ` elu Bill aji iki lan mulai nginjil bareng Sedulur Rice. Bar kuwi, aku m ` elu anggota kapal Lightbearer Hunter nginjil ing Pulau Jawa terus m ` eng Sumatra." Theo kuwi wong Indonesia sing kapisan nginjil n ' dadi Seksi Y ehuwah, lan dadi perintis puluhan taun ing Jawa, Sula- wesi Utara, lan Sumatra. ' e wacan Where Are the Dead? marang Felix Tan, wong lanang sing lagi sekolah lan mang- ` ' eng Bandung, gon ing Jakarta. Felix mulih ing omah e n ' ' ' e sing jeneng Jawa Barat, lan nduduhk e e wacan kuwi karo adhin ` Dodo. Bar maca, wong loro kuwi nggumun merga dadi ngerti n ek ' e jiwa sing tetep urip sak- Adam, manungsa sing kepisan, ora nduw ' ' engin ngerti e dh wis ` luwih ak eki wacan-wacan saka Lembaga Menara Pengawal ing toko-toko buku bekas ing Bandung. ' e bab apa sing wis disinaoni. Sak- Dh ' e nulis surat ing gudhang wis ' ` wacan Alkitab ing Jakarta. Dh e kaget, merga diparani karo Se- ew dulur Frank Rice, sing nggawakk ' e, Bill Hunter ngedumk Taun sakbanjur ' e keluargan ` ek ' e mati. Adam kuwi jiwa. (PD. 2:7) Merga p ` ew ` eh bab rohani, Felix lan Dodo nggol ` ek ' ` ew e uga crita karo keluargan ' e maca wacan-wacan sing ana, dh ` ew ` ek ` ek ' e wacan-wacan anyar. SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' e Sedulur Rice bali ing Jakarta, pasangan sing lagi bar nikah yaiku Sedulur Clem lan Jean Deschamp marani Ban- ' dung suw e 15 dina. Felix cerita, "Sedulur Deschamp nakoni ke- luargaku apa gelem dibaptis. Aku lan anggota keluargaku, yaiku Dodo, adhiku wadon Josephine (Pin Nio), ibuku (Kang Nio), dibap- ' ' ehuwah." Sakwis tis kanggo ngabdi marang Y e dibaptis, keluar- ` elu Clem lan Jean nginjil khusus sangang dina. Clem ga Tan m ' ' e ka- e caran nduduhk ' trangan Alkitab sing cekak ing telung basa. Sakwis e kuwi kelompok ' sing anggotan e sithik ing Bandung dadi jemaat sing kepindho ing Indonesia. ' e sakwis Ora suw ' en ' e nginjil nggunakk ' e kertu kesaksian sing isin Topin ' e Paus ' ean nginjil saya suw ' ' ' eta gr e saya maju, para pendh eja ' ' e nulis ar- e lan anggotan ' ' ehu- ean ` en Agama ngundang Frank Rice Merga gaw ' ehuwah. Dh ` ek ` ew dadi gregeten karo Seksi Y tikel ing koran sing nyerang kapercayan lan gaw wah. Artikel kuwi marahi Departem ' e Seksi Y ' Terus, bapak e Felix lan telung sedulur lanang ' nikah karo Andr e Elias lan m ditulis ing majalah Sedarlah! September 2009. ` elu Sekolah Alkitab Gil ' e dadi Seksi Y ' ' e, Josephine, ehuwah. Adhin ' ' e ead Menara Pengawal. Pengalaman urip Keluarga Tan NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 25
26 Rong gambar saka buku Enemies sing dilarang karo pamr ' entah ' e Frank Rice, peja- kanggo ditakon-takoni. Merga puas karo jawaban bat ngol ' e ga- Saksuw ' ean nginjil. Ning, pas Nazi ing Jerman saya nguwasani Eropa, pe- ' ' e peja- ean ' e Katolik lan aktif. Clem Deschamp cerita, ' ` eh e Katolik njupuk kab ' ` ek kuwi isin e ` eng ` es, pejabat mau lagi liburan. ' e apikan banget, ` eh wacan-wacanmu sing isa ' ' e Seksi Y ehuwah nerusk ' e awal taun 1930-an, ak ` ehk ' en ' e gaw ` eh pejabat kolonial ngijink ' ean nginjil ' e. w jabat-pejabat dadi nglarang gaw bat-pejabat sing agaman ' "Salah sijin e pejabat b kiriman wacan-wacan bab-bab sing ora nyenengk ` en B Departem ` Sing ngganti dh ek dadi wong kuwi kandha, 'Jupuken kab mbok gawa mumpung pejabat mau isih lunga.' " "Ing wektu liya, ana pejabat sing meksa awak ' e Seksi Y ' ehuwah, kusus ' ea cukai sing agaman ' ' ew e awak ' e terus kandha n ' e kanggo Naziisme. Wektu aku teka n ' e dh ' ea Cukai kanggo prot ` ew ' e, dudu wong Katolik lan wong ' ` en ngi- e b ' langi rong gambar ing buku Enemies," jar e Jean Deschamp. ' edok "Dh ' sundel sing mendem (agama palsu). Rong gambar kuwi nggunakk e ' ' topi paus. Aku lan sedulur-sedulur tetep p e buku engin nyebark ' e lungguh panas-panas ing kuwi. Dadi, aku lan rong sedulur liyan ' ' pelabuhan, mbukaki buku sing cacah ewonan, ngurek-urek gam- e bar topi paus kuwi siji-siji." ' ew ' e dh ' e sengit banget karo gambar ula (S ` ew ` ek ' etan) lan wong w ' e Perang Donya II, Frank bali menyang Australia lan omah-omah. Sedulur Rice Sakwis ngrampungk ' e urip Gambar kuwi dhasar ' e ing ndonya taun 1986. ' e saka Wahyu 12:9 lan 17:3-6. SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' ' ' e te- e awak e dh ' ' e lan kagiyatan e ' eta saya ngojok- ' e ana ' ew Pas arep ana perang ing Eropa, wacan-wacan ' e kemunafikan ` elu urusan politik. Dadin ' ean ' e agama Kristen umum ' e, para pendh ' e Seksi Y tep nduduhk ` elu-m sing m ' entah b ojoki pamr wacan-wacan sing dilarang. ` en nglarang gaw ' ehuwah, akibat ' e me- ' etak sing dikirim saka Australia. (PR. 4:20) Jean Deschamp ne- sin c ' ' etak wacan-wacan anyar, aku lan e salah siji caran rangk ' e siji wacan kanggo conto marang sedulur-sedulur kudu ngek ' ` ' etak lan didumk pamr e ing wi- en disetujoni. Wacan kuwi dic ` eng kantor kejaksaan pas pung- witan ' ethok- kasan ' ' ethok sedhih, terus cepet-cepet bali n etak wacan liyan Ning, sedulur-sedulur tetep semangat nginjil, lan nggunakk ' e, "Saben ny ` ekk ' entah b ' e minggu, ning lagi dik ' e minggu. Wektu wacan ' e n ` ekk ' e ditolak, aku karo kanca-kanca ` eng perc ' etakan lan ny ' e." ' e wacan sing dilarang ke- ' e, wektu nginjil ing Kediri, ` ektur polisi ing Sedulur lanang lan wadon sing ngedumk rep kucing-kucingan karo polisi. Conton Jawa Timur, Charles Harris ujug-ujug diceluk insp dha ' erah kuwi. ` ektur kuwi kandha, "Sedina iki aku wis nggol ' e te- ` enana sik, aku arep njupuk daftar wacan-wacanmu sing ` eki kow Insp rus. Ent dilarang." ' e, aku ` eng njero ' e 15 wacan sing ora dilarang. ' e wa- ` eki n ` eng omah ` ektur kuwi nggol Charles cerita, "Pas insp ' e wacan sing dilarang n ` eng kanthong sing ana n ndhelikk jasku. Pas dh ` Terus dh ek can sing dilarang mau n ` ew ' e kepeksa ngek ` ekk ` ek ' e bali, aku ngek ` eki sumbangan, lan aku nawakk ` ew ` eng ndalan." Ny ' etak Wektu Dilarang ' ean ing Eropa, pengiriman wacan-wacan saka Belanda menyang Indonesia mandheg. Ning, se- ` ek bakal ana masalah, dadi kanthi wi- dulur-sedulur wis ngerti n ' caksana sedulur-sedulur ngatur b etak karo ' ' perusahaan perc etakan sing kapisan saka etakan ing Jakarta. C Consolation (saiki Sadarlah!) nganggo basa Indonesia metu ing sasi Januari 1939. Bar kuwi, The Watchtower ing basa Indonesia uga ' etak dic ' majalah dh etak ' ' etak wacan lan majalah e saka Australia sing isa ny sing luwih gedh ' ' ' nganggo basa Indonesia lan basa Landa, ny e e nganggo dhuwit etak dh Wektu Perang Donya II kedad ` en majalah-majalah dic ' etak. Sedulur-sedulur tuku mesin c ' etak cilik lan mulai ny ' e. Ing taun 1940, sedulur-sedulur nampa mesin c ' ew ' ew ' e. NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 27
Mesin c 28 ' etak sing kapisan teka ing gudhang wacan ing Jakarta ` eh wacan- wacan saka Lembaga Menara Pengawal. Jean Deschamp crita, "Aku ` eng kantor isuk-isuk pas lawangku didobrak telung po- lagi ngetik n ' lisi karo salah sijin e pejabat polisi Landa sing nganggo sragam kom- plit, yaiku lencana, sarung tangan putih, pedhang, lan topi. Sak- ' ` e, aku dikandhani et, merga telung dina sakdurung jan ' ' ` e bakal dilarang. Pejabat sing sombong e dh n ek wacan ' ' entah sing dawa lan ngongkon aku nduduhk mau macakk e ` egel. Ning, bojoku kandha n ' ' karo dh e lagi didol se- e n dina sakdurung ' e, tanggal 28 Juli 1941, pamr ' entah nglarang kab Akir ' e aku ora kag ' e awak ' ew ' e surat pr ' e, merga arep dis ` ek kuwi wis telat. Merga mesin c ' e." ` eng endi mesin c ` ` ek ew ' etak ' etak Ning Alkitab ora dilarang. Dadi sedulur-sedulur tetep isa nginjil saka omah ing omah mung nganggo Alkitab. Sedulur-sedulur uga ' mulang Alkitab. Ning, merga ing Asia k e ya bakal ana perang, para perintis sing saka luar negeri dikon bali ing Australia. ' etok Wektu Dijajah Jepang Awal taun 1942, tentara Jepang sing kejem banget nyerbu lan ngu- ` eh sedulur dikongkon kerja paksa kanggo mba- wasani Indonesia. Ak SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' ngun dalan utawa ngresiki kal e ing kamp pen- jara sing kemproh lan disiksa merga nolak ndhukung perang. Paling ora ana telung sedulur sing mati ing penjara. ` en. Ana sing dilebokk ' e Johanna Harp, sing manggon ing Sedulur asli Landa sing jeneng ' esa plosok ing pegunungan ing Jawa Timur, isa lolos lan ora dile- ' ` e lan ek ' e kanggo ner- ' e buku Salvation lan majalah The Watchtower saka basa Ing- ` eh, terus meneng- d bokk telung anak jemahk gris ing basa Landa. Wacan kuwi digaw ' e kanggo sedulur-sedulur ing Jawa. meneng dibag ' ebas, nganakk ' e kamp penjara saksuw ' en ' e rong taun perang. Dh ' e keb ` ew ' e sing isih enom nggunakk ' ebasan ' e luwih ak ` ekk ' e pakumpulan iba- dah ing kelompok sing cilik lan ngati-ati wektu nginjil. "Aku ' nggol e ora resmi," ' kandhan e Tan). "Aku nggawa pa- ` eh wong-wong, dadi wong liya mikir pan catur wektu marani man ' e, Bola, ngin- n ' ethok dodolan sabun. Felix kan- jil saka omah ing omah ` dha, "Aku kerep dibuntuti karo Kempeitai, polisi milit er Jepang sing Ana sedulur-sedulur sing isih b ' e kabar apik ning caran ` ek cara kanggo martakk ` en margan ' e Josephine Elias (mbiy ` ek aku mung arep dolanan catur." Felix Tan lan bojon ' ethok- ' Anak e wadon Sedulur Harp sing ragil jeneng ' e perang lan bali ing Indonesia dadi utusan injil. sakwis ' e Hermine (Mimi), m ` elu Sekolah Gil Johanna Harp, anak ' e wadon loro, lan Beth Godenze, kancan ' e (tengah) NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI ' ead 29
30 ` en ora dicurigai, aku marani wong sing sinau Alkitab ing ' ' e kema- eda. Enem wong sing sinau Alkitab nggaw kejem. B wektu sing b juan sing apik lan dibaptis saksuw ' eda-b ' en ' e perang." B ' eda Pendhapat karo Sedulur-Sedulur ing Jakarta Sedulur-sedulur lagi ngalami kasusahan merga ana perang, ma- ' e. Panguwasa Jepang ` eh wong asing (klebu wong Cina-Indonesia) kanggo ' e sumpah setya marang ' e kudu ndaftar lah saiki kudu ngadhepi ujian abot liyan mr ndaftar lan nduw Kaisar Jepang. Ak lan nandhatangani kartu id ' e kab ' entahk ' e kartu id ` eh sedulur mikir, 'Apa awak ` entitas sing isin ' e dh ' ew ` entitas kuwi, utawa kudu nolak?' ' e, "Sedulur-sedulur ing Jakarta ngongkon sedulur-sedulur ing Sukabumi kanggo nolak nandhatangani ker- ' ` entah kanggo entitas kuwi. Ning, aku njaluk ijin karo pamr tu id ' ngganti tembung-tembung ing kertu kuwi sing isin e 'sing tandha- tangan ing ngisor iki wis sumpah setya karo' diganti dadi 'sing tan- dhatangan ing ngisor iki ora bakal ngalang-alangi' tentara Jepang. ' Sing nggaw entuk kertu kuwi. Wektu sedulur-sedulur ing Jakarta krungu bab keputus- an iki, sedulur-sedulur kuwi nganggep sedulur-sedulur ing Suka- bumi wis murtad lan ora gelem srawungan man Felix Tan nerangk ' e gumun, kuwi disetujoni. Dadi kab ` eh sedulur ` eh." Josephine Elias karo mas ' e jeneng ' e Felix SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' e kaku kuwi ditang- ' e pakumpulan. Salah siji sedulur sing nolak kom- kep lan ninggalk ' e dipenjara karo Andre Elias. Andre cerita, "Aku ngrem- promi akir ` ` en ek bug karo dh ' isa nduw e andhap asor lan njaluk ngapura merga wis ora gelem srawungan. Bar kuwi, aku ' ' ' karo dh e mati e siji lan sijin e nguwatk merga kahanan penjara wektu kuwi." ' e, ak ` eh-ak ' e sedulur sing cara mikir ` eh Sayang ` ew ' e bab pendaftaran mau, lan mbantu dh ` ek ` ew ' e pandhangan sing luwih seimbang. Dh ` ew ` ek ` ek ' e, ning sayang ` ew ' e dh ` ew ` ek ' e b Merd ' eka! ' e wis rampung, sedulur-sedulur semangat mar- ' e sedulur sing wis tau dipenjara lan takk disiksa, nulis surat kanggo kantor cabang Australia, "Patang taun ` suw el, aku isih setya, lan ' ' t e mangsa kuwi, aku ora tau lali karo ekadku isih padha. Saksuw sedulur-sedulur. Tulung kirimana aku wacan-wacan." ' e teka, awal Taun 1945 perang ' e kabar apik. Salah sijin ' en ' e aku wis ngliwati mangsa sing ang ' en ' Wacan-wacan kuwi akir e mung sithik, ning pengirim- ` ' eh. Ana sepuluh penginjil ing Jakarta sing e luwih ak an sakbanjur ' e kanggo nerjemahk nerusk ' e wacan ing basa Indonesia. ' ekaan ' ' eka. Kuwi nggaw e Indonesia ngumumk ' wong-wong nglawan pamr e nganti patang taun. ' Ewonan wong mati ing kerusuhan kuwi, lan luwih saka pitung yuta wong ngungsi. Tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin gerakan kemerd ' e n ` ek Indonesia wis merd ' entah Landa, suw ' en ' e wektu kuwi, para sedulur tetep nginjil saka omah ing omah. Josephine Elias cerita, "Para pejuang negara ngongkon ` ek aku b ' e nguwasani aku kab ' Indonesia, ing taun 1949, pamr e kekuwasa- ' an pamr entahan karo Republik Indonesia Serikat (saiki Republik Indonesia). ' en Saksuw ` ` ` en m elu ngomong, 'Merd elu-m ` ` elu-m eh ora m ' eka'. Ning aku kandha n ' e suw ' entah Landa nyerahk ` elu urusan politik." Sakwis Nganti taun 1950, sedulur-sedulur ing Indonesia tetep setya sak- ' ` e. Ning bakal eran, kira-kira sepuluh taun suw ' ' ' e e sedulur-sedulur martakk e caran ' e jutaan? ' e manungsa, kuwi ora mungkin. Ning, sedulur-sedulur ' ' ` ek Y ehu- e lan terus maju, karo percaya n ` en] kanggo ' e kuwi. ' suw en ` eh. Piy ana gaw kabar apik kanggo pendhudhuk Indonesia sing jumlah N nduw wah bakal "maringi wong derep [utawa, wong sing pan ` en nindakk pan ' e ana g ` eg ' en ' ean sing luwih ak ` ek kanggon ' e iman sing gedh ' e iku". (Mt 9:38) Lan Y ` enan ' ehuwah panc Bangsa Landa uga nguwasani Papua Barat (mbiy ` en Nugini Barat) nganti taun 1962. NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 31
32 ' e Elias Andr LAIR 1915 BAPTIS 1940 RIWAYAT Perintis sing kendel sing wis bola-bali ngadhepi interogasi lan diancem. Perintis sing Ora Nduw ' e Wedi ' e Jo- ` er Jepang ' e dhisik sing ditakon-ta- ' e ' e sing jeneng PAS mangsa Perang Donya II, Sedulur Elias lan bojon ` sephine, mara n eng markas sing kejem, ing Sukabumi, Jawa Barat. Andr koni. Pitakonan ' entah Jepang? Apa kow nglawan pamr ' e njawab, "Aku iki abdin ' e Kempeitai, yaiku polisi milit ` eh banget. "Seksi Y ' e mata-mata?" ' ehuwah kuwi sapa? Apa kow ' e ak ' e Gusti Allah Sing Mahakuwasa lan aku ora tumindak salah." Komandan kuwi langsung njupuk pedhang sa- murai terus diangkat dhuwur. Andr ` ew ` ehk ' e, wong mau ngguyu cekakakan. "Kow ` ' ek e komandan mau. Bar kuwi dh ' e Josephine padha karo Andr ' ene!" ` ek ' e sirah ' e ' eja lan ndonga, ning dibatin. Bar meneng rada ' ' e ora nduw e wedi, ya!" ' e ngundang Josephine. ' e, komandan kuwi ngge- ' e nesu banget lan kandha, "Tak pat ' e!" Andr ` eni lho kow Dh ` nd el suw kandhan Merga omongan tak, "Kow ' e ing m ` ew ' e dudu mata-mata. Metu saka k SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
NGLUHURK ' e kuwi, Andr ' e ditudhuh karo sedulur- ' e isa ` el penjara. ' ' e ora setya. Pas e Andr ' e mbisiki saka tralis penjara, "Aja ku- ' ' e, aku bakal te- ebask ' ehuwah. Aku isa metu dadi mayat, ning dudu Pirang-pirang sasi sakwis sedulur palsu lan dipenjara. (2 Kr. 11:26) Pirang-pirang sasi, Andr urip merga nggol Ning, para penjaga penjara kuwi ora isa nggaw ' bojon entuk marani Andr watir, ora masalah aku arep dipat tep setya marang Y pengkhiyanat." ` ek sisa-sisa panganan saka selokan s ' e ' e, Andr ` eni utawa dib ' e nggaw Bar nem sasi dipenjara, Andr ' ' e dib ebask ' e kuwi, pas pamr ' e pemb ' elaan ing Mahkamah ` ek ` ew ' e. Agung Jakarta lan dh ' entah Indonesia nglarang Kira-kira 30 taun sakwis ' ' ` ehuwah, jaksa ing Manado, Sulawesi Utara, man ean eh gaw ' ngongkon Andr e ngerti n ' e Seksi Y ' e mara ing kantor ` ew ' ehuwah kuwi dilarang?" ` ek ' e. Dh ' e takon, "Apa kow ` ek Seksi-Seksi Y "Ngerti," jawaban ' e Andr ' e. ' e wis siyap ganti agama?" jaksan ' e mau takon. ' e. Terus Andr ' e isa njupuk jantungku, ning kow "Saiki kow ' e ngadeg karo ndeg mong nganggo swara seru, "Kow bakal isa meksa aku ganti agama." ` eg lan nggepuk dhadhan Andr ' e ngo- ' e ora Jaksa kuwi ngongkon Andr ' e lunga lan ora tau ngurusi Andr ' e man ` eh. Taun 2000, Andr ' e mati ing umur 85 taun, sakwis ' e kira-kira 60 taun dadi perintis sing semangat. ' E ALL AH SING SE JATI 33
1951 nganti 1976 "Pangandikan ` eh kang Ngrungokak lan Saya Ak ' e Pang ' eran Saya Sumebar ' e." - PR. 12:24. Penginjil Perintis 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 0 1951 1955 1960 1965 1970 1976
Jemaat Surabaya, taun 1954 Utusan Injil Sekolah Gil ' ead Teka Sasi Juli 1951, jemaat cilik ing Jakarta ngumpul bareng-bareng kanggo nyambut Peter Vanderhaegen, utusan injil kapisan, lulusan ' ' Sekolah Gil e taun, ana ead sing teka ing Indonesia. Ing pungkasan 13 utusan injil liya teka saka Australia, Belanda, lan Jerman, kuwi ` ' nggaw eh ping e mundhak jumlah penginjil ing negara iki dadi m pindhon ' e. ' ' e Fredrika Renskers nyritakk e ` ek wektu nginjil pengalaman saka omah ing omah, aku bakal omong-omongan nganggo gerakan ` tangan. Ning jebul eh wong sing isa basa Landa, dadi aku mulai nginjil nganggo basa kuwi." Ronald Jacka, saka Australia kan- ' ' e e kertu kesaksian sing isin dha, "Ana sedulur-sedulur sing nggunakk ' e dhisik sak- ceramah basa Indonesia sing cekak. Aku ndelok kertun ' ' durung eling- e ndhodhog lawang, lan ngupaya nyritakk ' eling." Utusan injil saka Landa sing jeneng ' e, "Sakdurung ' e, aku wis mbayangk ' e n ' e, ana ak ' e sing wis tak ` ehi conto sing apik, jumlah pengin- ' e, jumlah penginjil mundhak saka ' e Elias ing Jakarta ' e kantor cabang Lembaga Menara Pengawal. Ronald ` en Merga utusan injil padha m ` eh. Mung setaun wa jil dadi saya ak 34 dadi 91. Tanggal 1 September 1951, omah Pusat didad Jacka sing ditugasi dadi hamba cabang. ' e Andr ` ekk Mbukak Dha ' erah Anyar Sasi November 1951, Peter Vanderhaegen ditugasi ing Manado, Su- lawesi Utara. Ing kono, ana kelompok cilik sing dibentuk karo Theo ' ' ` ' e Kristen, lan e wong ing kono agaman eh-ak e. Ak Ratu lan bojon ' ` ` ehuwah kang- eni Alkitab. Ak ngaj eh wong ngundang Seksi-Seksi Y ' ' ' e Alkitab. Seksi- e wulangan e, lan njaluk dijelask go teka ing omah ' Seksi kerep omongan karo kelompok sing cacah e sepuluh wong. ' e isa mundhak dadi kira-kira Ning, lima las menit sakbanjur ` eh, nganti 50 wong. Ora nganti sakjam, jumlah ' ` e. kudu pindhah ing latar merga ana 200 wong sing m elu ngrungokk ' e omah kanggo Awal taun 1952, Albert lan Jean Maltby ngedegk ' utusan injil ing Surabaya, Jawa Timur, kutha paling gedh e nomer loro ing Indonesia. Sing manggon ing kono ana enem utusan in- jil wadon yaiku, Gertrud Ott, Fredrika Renskers, Susie lan Marian ` Stoove, Eveline Platte, lan Mimi Harp. Fredrika Renskers crita, "Ak eh ' e Islam, ning ora fanatik lan grapyak-grapyak. wong ing kono agaman ` eh ' e jumlah ' e isa mundhak man NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 35
36 ' Ak engin banget ngerti wulangan sing bener, dadi gam- pang banget kanggo mulai sinau Alkitab. Mung telung taun, jemaat ing Surabaya nduw ` eh wong p ' e 75 penginjil." Kira-kira ing wektu kuwi, ana wong Muslim jeneng ' e Azis saka Pa- dang, Sumatra Barat, nulis surat ing kantor cabang njaluk sinau Alki- ` en Azis tau sinau Alkitab karo para perintis saka Austra- tab. Mbiy ' ` ' e taun 1930-an, ning ora isa hubungan man lia saksuw eh merga en ' e ora sengaja nemu buku sing penjajahan Jepang. Terus, dh ' ' etak karo Seksi-Seksi Y dic e nulis, "Wektu aku nde- ' ' ehuwah ana ing Jakarta, aku langsung semangat lok alamat e Seksi Y ' ` man e wilayah sing eh!" Bar kuwi, kantor cabang ngutus pinituwan ' e, Azis wis kerep ngrembug jeneng ' e Nazar Ris. Nazar Ris kuwi pe- bab rohani karo tanggan ' ` ' engin ngerti ak gaw eh bab rohani. Wong loro kuwi e negri sing kep ' ehuwah. Sedulur Azis dadi pinituwa sing lan keluargan ' e dadi setya. Nazar Ris dadi perintis istim ' ehuwah sing semangat. penginjil Seksi Y ` ew ' ehuwah. Dh ` ek ` ew ` ek ' e Frans van Vliet ing Padang. Jebul ' e sing jeneng ' e dadi Seksi Y ' ewa, lan saiki ak ` eh anak Bar kuwi, Frans van Vliet marani sedulur Landa sing wis ora tau ` ` eh kilang elu kagiyatan m minyak ing Balikpapan, Kalimantan Timur, sing wis rusak merga pe- ' ` rang. Frans nginjil bareng sedulur kuwi lan nyemangati dh e ek kanggo mulang Alkitab karo wong-wong sing gelem sinau Alkitab. ' e jemaat. Sedulur kuwi lagi mbangun man ` ew Omah ' e utusan injil ing Jakarta SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
Frans van Vliet lan adhin ' e Nel wadon sing jeneng ' e sedulur kuwi bali ing Belanda, dh Sakdurung lompok cilik ing Balikpapan. ` ew ` ek ' e wis ngedegk ' e ke- ' e Titi Koetin, pindhah ing Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Titi nginjil marang ` keluargan eh ' ' e, ana sing bali e keluargan keluargan ' ' ` eng d n e kelompok sing e ing plosok Kalimantan lan ngedegk ' e dadi jemaat sing kuwat. akir ' etak Wacan ing Basa Indonesia Terus, ana sedulur wadon sing bar dibaptis, jeneng ' e sing manggon ing kelompok suku Dayak, mbantu ak ' e sinau Alkitab. Ing antaran ' esan Ny ' ' ean nginjil saya cepet maju, sedulur-sedulur mbutuhk e ` eh ing basa Indonesia. Ing taun 1951, wacan-wacan sing luwih ak buku "Let God Be True" (Karena Allah Itu Benar Adanya) diterje- ' ejaan basa In- mahk ' e. donesia, kuwi nggaw ` eh wong Indonesia seneng maca Wektu buku kuwi wis dic buku kuwi. Merga gaw ' e ing basa Indonesia, ning pamr ' e kantor cabang kudu ngowahi terjemahan ' entah ngowahi ' etak, ak ' etak 250 majalah Menara Pengawal ' e 12 taun ora metu, iki sing sepisanan ma- ` ' eh ing basa Indonesia. Majalah etak man ' e mung artikel ' ' e e, isin ' e 10.000 saben sasi Taun 1953, kantor cabang ny ing basa Indonesia. Sakwis jalah Menara Pengawal dic ' 12 halaman iki dic etak nganggo mesin st kanggo sinau ing pakumpulan ibadah. Telung taun sakwis mundhak dadi 16 halaman, lan dic ' karo perc etakan komersial. ` ensil lan isin ' etak jumlah Ana rong owah-owahan gedh ' ejaan basa Landa. dinggo ngganti ' e saka ' ejaan basa Indonesia wiwit taun 1945, ak ` eh-ak ' ` e eh NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI ' e 37
38 ' ' Edhisi bulanan majalah Sadarlah! ing basa Indonesia dikenalk e ' ' e 10.000 ma- etak saya ak taun 1957. Majalah sing dic ' etak, mula sedulur-sedu- jalah. Merga ing Indonesia kurang kertas c ' entah sing ngu- lur kudu njaluk ijin kanggo tuku kertas. Pegaw rusi ijin kuwi kandha, "Kanggoku, majalah Menara Pengawal kuwi ' e majalah sing paling apik ing Indonesia, lan aku seneng salah sijin ' ` mbantu b entuk ijin kanggo tuku kertas dinggo majalahmu en isa sing anyar." ' ean Nginjil tekan Indonesia Timur ` eh nganti cacah ' e pamr Gaw ' e wilayah ' erah ing negara iki sing ' etan nganti kulon, lan ' e- Taun 1953, Peter Vanderhaegen ditugasi dadi pinituwan ' e klebu kab ` eh dha ' e kira-kira 5.100 kilometer saka w ing Indonesia. Wilayah amban 1.800 kilometer saka lor nganti kidul. Kanggo marani kab ' e kerep ngalami pengalaman sing ak rah, dh ` eh dha ' e. Taun 1954, Sedulur Vanderhaegen lunga ing Indonesia bag ` ew ` ek ` eh tantangan ' ean ' timur, dha e Bali, sing ` ` ' ' ` eh ak eh-ak e Hindu. Lombok lan Sumbawa ak e eh-ak ' ' e Islam. Flores agama utaman agaman e Katolik. Sumba, Alor, lan ' ' e agaman Timor, ak eyod, ` ` ' dh ek ew e perjalanan ing ' Kupang, yaiku ibukotan e pulau Timor. Sedulur Vanderhaegen crita, ` "Aku nginjil n eh ` ek. Ana 34 sing gelem langganan majalah, wacan sing tak gawa ent lan ana wong-wong sing gelem sinau Alkitab." Ana sedulur perintis ` istim eh wong-wong sing seneng sinau Alkitab lan ' e jemaat ing Kupang. Saka kono, kabar apik nyebar ing isa ngedegk ` e, Alor, Sumba, lan Flores. pulau-pulau sakcedhak ` ' eta Prot Wektu pendh ek anggota jema- ' ' ' e murka banget. Ana wong at e Seksi Y e ngrungokk ' ' e e mung siji jeneng tuwa sing nggaw ` Thomas Tubulau, dh en man- ' ehuwah. Thomas uga dikon mandheg dheg sinau Alkitab karo Seksi Y ` crita karo wong-wong liya bab sing wis disinaoni. N ek ora manut ` eni. Thomas wani njawab, "Wong Kristen ora dh ' ejamu mungkin ngomong kaya ngono. Aku ora bakal teka ing gr ' ` man e wadon eh." Thomas dadi penginjil sing semangat, lan anak dadi perintis istim Ning tetep wa ' e Seksi Y ' e. Conton ' erah sing macem-macem agaman ' e agaman ` eh ' e Prot ` estan. Numpak prau sing r ' en ` eh-ak ` eh ' e nginjil ing pirang-pirang pulau saksuw ' e, kab ` eng Timor rong minggu. Senajan udan gedh ' ewa marani man ' e kaya pulau Rot ` estan ing Kupang ndelok n ` ' ew ehuwah, dh ` ek ' e barang saka wesi sing tangan ' eta senior b ` ew ` ek ' e dikon karo pendh ` ek ` ew ' e bakal dipat ' ewa. ' e, pendh ' e t ' eta ing Timor nduw ' e isa meksa Departem ' ekad kanggo nying- ` en ' ean ngin- ' ` ehuwah. Ing taun 1961, dh ek ` er ing kono kanggo nglarang gaw ` ew kirk Agama lan kalangan milit SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
Peter Vanderhaegen ' e cara liya kang- jil saka omah ing omah. Dadi para sedulur nggunakk ' e, omong-omongan ing pasar lan sumur, uga karo go nginjil, conton nelayan ing pantai, lan keluarga sing lagi nyekar ing kuburan. Sak- ' ' ' e lan ngumumk entukk wis e liwat radhio ' ' ` ebasan kanggo milih agama. n e keb ek kab ' ` ` ean nginjil saka omah ek gaw en Agama ngomong n Ning, Departem ing omah kuwi isih dilarang, mula sedulur-sedulur njaluk keputusan kuwi ditulis resmi. Para pejabat kuwi nolak. Dadi, sedulur-sedulur isih isa b ' e sesasi, kalangan milit ` er ng ` eh wong ing Timor nduw ' ebas nginjil saka omah ing omah. Wektu utusan injil Piet lan Nell de Jager uga Hans lan Susie van ' e uga ditentang karo para Vuure teka ing Papua taun 1962, dh ' pendh eta senior nyegati utusan injil lan ngongkon nginjil ing panggonan liya. Liwat kotbah, wacan, lan radhio, para ' ehuwah kuwi sing marahi wong-wong pendh ' nglawan pamr eta uga ngojok-ojoki, ngancem, uta- wa nyuap anggota jemaat greja sing lagi sinau Alkitab karo utusan in- jil iki. Lan meksa para kepala suku kanggo nentang gaw ` ew ` ek ' eta. Telung pendh ` ek Seksi Y ' eta nudhuh n ' entah. Para pendh ' ean nginjil. ' e kepala suku ngundang ' ' e. Hans crita, "Sakwis e ` ehi rong cera- ' ehuwah. Terus bojo- ' ehuwah nginjil. Diwi- ` eng omah, terus Upaya kuwi gagal wektu ana salah sijin ' esan ' e, Piet lan aku m ' e Seksi Y para utusan injil kanggo ceramah ing d wong-wong sakd mah cekak sing nerangk ku lan bojon witi saka ndhodhog lawang, dikongkon mlebu n ` en ' esa diklumpukk ' e bab gaw ' e caran ' ean ' e Seksi Y ' e Piet nglakonk NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 39
40 ` ekk ' e warta cekak saka Alkitab. Kepala suku kuwi lan wargan ' entukk ' e sakwis ' e se- mbag neng karo pertunjukan kuwi lan ng ' ' ean liyan ean iki lan kedad ' e aku terus nginjil." ' ' e kuwi nduw e pola sing ' ean iki. Ten- ' eta Kristen. Pola kuwi isih Kedad padha. Arang banget wong Muslim sing nentang gaw tangan kuwi ak padha nganti saiki. ' e saka para pendh ` eh ` eh-ak "Diirid menyang Ngarsan ' e . . . Para Ratu, minangka Paseksi" ' e bakal padha diirid me- ' nyang ngarsan e para kang padha ngasta panguwasa lan para ratu, mi- nangka paseksi tumrap wong-wong mau lan tumrap para wong ka- ' ' ean bola-bali ing esus iki wis kedad pir." (Mt. 10:18) Pangandikan Indonesia. ' esus ngendika, "Marga saka Aku kow Y ' e Y ` eni ing Jakar- ' ' ehuwah kuwi Kristen pal- e buku sing nudhuh Seksi-Seksi Y ta, nggaw ' eta kanggo nyerang Seksi su. Buku iki dadi senjatan ' ' eta ing salah siji kutha ngirim su- Y ehuwah. Conton ' ehuwah kuwi rat kanggo Departem ' "nggaw en- tah ngundang sedulur-sedulur kanggo nanggepi tudhuhan kuwi, se- ` ' ehi kesaksian sing apik. e lan m dulur-sedulur nduduhk Taun 1960, wong Landa sing ahli ilmu agama lan diaj ' e para pendh ' e, ana pendh ` en Agama, isin ' ejan ' e nudhuh Seksi Y ' e". Wektu pejabat-pejabat pamr ' e bingung anggota gr ' e faktan ` en Mbongkar kiriman buku Firdaus, taun 1963 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' e, ' ehuwah. Wong-wong kuwi nggugah wong Salah siji pejabat sing taat ngibadah ngomong karo kanca-kancan "Ra usah ngurusi Seksi Y ` estan sing ngantuk." Prot ` ' estan ing Papua njaluk Ko- eta Prot ' ` en nglarang gaw mite Parlemen Urusan Sosial lan Agama b e Seksi- ' ' Seksi Y elaan ing nga- e pemb ' e komite. Sedulur Tagor Hutasoit crita, "Aku lan sedulur-sedulur rep ' ' e bab gaw ean omong-omongan karo komite m ' ' e politisi pendhidhikan Alkitab Seksi-Seksi Y ehuwah. Ana salah sijin ' ` ` ' ek Seksi Y estan nudhuh n sing nentang, sing agaman ehuwah e Prot ` ` ` eran bab agama ing Papua. Ning ak eg nyebabk eh anggota komite ' e Muslim malah apikan. Wong-wong kuwi ngandhani sing agaman ' aku, 'Undhang-Undhang Dhasar njamin keb e agama, ' e hak kanggo nginjil.' " Bar pertemuan kuwi, pejabat dadi kow ' ' pamr entah entah sing pangkat ' e agama, lan iki klebu agama- sing anyar . . . njamin keb agama sing anyar." Taun 1964, ana kelompok pendh ' ean ' ehuwah. Kantor cabang dikon nggaw ` eh sakjam lan njelask ' e g ' ebasan nduw ' e nduw ' e dhuwur ing Papua kandha, "Pamr ' ebasan nduw Ak ` eh Utusan Injil Teka ` en Kehakiman Indonesia resmi ' e Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab, kuwi badan hukum ' ' e se- ehuwah. Ning sakdurung ' ' ehuwah kudu didaftark e ` ektorat ' e wong-wong Tanggal 9 Juli 1964, Departem ndaftark resmi sing digunakk dulur-sedulur isa b ` en Agama. Lembaga iki ing Departem ' enderal Bimbingan Masyarakat Kristen, sing pegaw J ' ehuwah. Prot ' e karo Seksi-Seksi Y ' ebas ngibadah, Seksi Y ' entuk saran saka Dir ' en ` estan fanatik sing nentang Seksi-Seksi Y Ana sedulur sing ketemu pejabat senior sing cedhak karo Men- ' ` e ek asal teri Agama. Sedulur lan pejabat senior kuwi akir ' esa sing padha, dadi wong loro kuwi ngobrol nganggo basa saka d ' e. Wektu sedulur kuwi kandha bab masalah sing diadhepi dha ' enderal Bimbingan Masyarakat Kris- Seksi Y ` ten, pejabat kuwi ngatur telung sedulur b en ketemu langsung karo menteri agama, wong Muslim sing grapyak lan ora fanatik. Tanggal ' e surat keputusan resmi sing nga- 11 Mei 1968, menteri kuwi ngetokk ' ' ' e e hak kanggo nerusk ehuwah kuwi agama lan nduw koni n kagiyatan ' e ngerti n ' erah ' ehuwah karo Dir ` ektorat J ` ek Seksi Y ' e ing Indonesia. ` en isa ' ' entuk visa utusan injil tanpa kudu liwat Dir enderal Bimbing- an Masyarakat Kristen. Merga dibantu karo pejabat sing apikan iki, ' 64 utusan injil entuk mlebu ing Indonesia nganti pirang-pirang taun ' e. sakwis Pejabat senior kuwi uga mbantu para Seksi saka luar negri b ` ektorat J NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 41
Tanggal 24 December 1976, ana salah siji koran sing ' ` ' ngumumk ehuwah ek Seksi Y e n dilarang ' ewa uga lu- ' erah ing ' erah tu- ' e. Dadi sedulur-sedulur kuwi luwih cepet maju. Pelatihan kuwi ` eh panganiaya teka ing Indonesia, sing Taun 1968, kira-kira 300 utusan injil lan perintis istim ' wih saka 1.200 penginjil martakk e kabar apik ing saben dha Indonesia. Para utusan injil nglatih sedulur-sedulur ing dha gas pas banget merga bakal ana ak ' e kaya angin gedh diumpamakk ' e. "Hadhiah Natal" kanggo Para Pendh ' eta ` ektorat J ' enderal Bimbingan Masyarakat Kristen ` ektur ` en Agama ' ehuwah ' erah ' e "masalah". Kuwi cara ` en nganiaya Seksi ' e nganggep iki ke- ' ean nginjil Taun 1974, Dir ' e kanggo nglarang Seksi-Seksi Y ' e upayan ' ehuwah. Dir nerusk ' j enderal departem ing saben dha kuwi agama sing ora resmi. Dh kanggo nglawan Seksi Y sing ora langsung kanggo ngejak wong-wong b ` eh pejabat sing ora manut. Ning liyan Y sempatan kanggo nglarang pakumpulan ibadah lan gaw saka omah ing omah. ` en kuwi ngirim surat kanggo Departem ' erah, sing isin ' e tudhuhan palsu n ' e meksa pejabat ing dha ` ek Seksi Y ` ` ek ew ` ' ek nggaw ehuwah n ' ehuwah. Ak ' ewan Gereja Dunia (DGD) ' e pertemuan internasional nduw ` ek per- ing Jakarta, ning wong-wong Muslim nganggep n ' ' e kanggo ngojok-ojoki lan nggaw e temuan kuwi tujuan ' e saya mbeba- upaya kanggo mbrontak. Merga kahanan ' e acara kuwi. Ning, isu bab Kristeni- yani, DGD mbatalk ` ' sasi isih ak eh e wong-wong, kuwi nggaw ' e, para pen- pejabat politik dadi kuwatir. Kaya biyasan ' ' ' ' ' ehuwah merga gaw eta nyalahk dh e Seksi Y e. ean nginjil ` ` ` ' Kuwi nyebabk ek bab el eh pejabat dadi mikir sing e ak ' ehuwah. Seksi Y Ing wektu sing padha, D ' e rencana arep nganakk ` eh diomongk ' e ak Ing sasi Desember 1975, pas masalah agama saya nda- di, Indonesia nyerang Timor Timur (saiki Timor Leste), ' ` en dijajah karo Portugis. Pitung sasi sakwis sing mbiy e ' kuwi, Timor Timur isa dikuwasani lan nggaw e semangat ' e banget ing negara Indonesia. Sedulur- patriotisme gedh ` elu urusan politik lan nolak di- sedulur tetep ora m ' ` er utawa salut bendh nas milit e koman- ` er senior dadi nesu banget. (Mt. 4:10; Yo. 18:36) dan milit ` Merga kuwi, para pendh en ' ' nglawan Seksi Y ehuwah. Akir e, pertengahan sasi Desem- ' eta nampa "hadhiah Natal", yaiku ber 1976, para pendh ' ' e n entah ngumumk pamr ` elu-m ' era, kuwi nggaw ' eta ngojok-ojoki pamr ' entah b ` ek Seksi Y ' ehuwah dilarang.
NGLUHURK Titi Koetin LAIR 1928 BAPTIS 1957 RIWAYAT Sedulur wadon sing wicaksana mbantu bojon ' Y ehuwah. Dicritakk jeneng ' e kenal ' e ' e karo anak ' e Mario Koetin. Anak Wadon ' e Sara ' ` e ek ' ` e ek ' ehuwah. Ning, bapakku, ` ektur utama ` ew ` ew IBUKU wong sing apikan, grapyak, lan nresnani Alkitab. Wektu dh ketemu Gertrud Ott, utusan injil ing Manado, Sulawesi Utara, dh langsung setuju sinau Alkitab lan dadi Seksi Y Erwin, pejabat bank sing terkenal lan sakwis ` ek Jakarta, semangat nentang iman Bursa ' e kuwi dadi dir ' e bojon ` Ef ' e. Ing salah sawijining dina, bapakku ngancem ibuku. ` ew ' e kudu milih! Agamamu utawa bojomu?" dh "Kow ` ek ' e nesu. Ibuku mikir tenanan. Terus njawab kanthi alus, "Aku milih loro-loron ' ehuwah." bojoku lan Y ' e, Bapakku meneng wa ' e, lan ora ngamuk man ` eh. ` en. Kuwi merga bapakku tresna Bar kuwi, bapakku dadi luwih pangert ` eni kawicaksanan lan pangert ` en ' e. banget karo ibuku lan ngaj ' engin banget bojon ` ew Ning, ibuku p nga sing tenanan bab kuwi, dh ' e dadi Seksi Y ' ' ` eling n e ek ' e ndo- ` ek bapakku seneng sinau ' ehuwah. Sakwis ' E ALL AH SING SE JATI 43
basa. Dadi ibuku majang ayat Alkitab nganggo basa Inggris ing omahku. ` en luwih pinter ngomong basa Ing- Ibuku kandha, "Aku lagi sinau b ' gris." Merga ngerti n e ceramah, ibuku njaluk bapakku teka ing Sekolah Pelayanan Teokratis kanggo ' ' ean, lan bapakku setuju. Bapakku uga ngrungokk entuk bag ` wong sing seneng nampa tamu, mula ibuku takon, piy ek pinitu- ' e wilayah sing lagi teka, nginep ing omah. Bapakku uga setuju. wan ' e, ibuku Lan merga ngerti n njaluk supaya bapakku gelem teka ing kebak- ' tian bareng-bareng sakkeluarga, akir e bapak teka. ` ek Bapak seneng banget ngrungokk ' e ibuku sing ' e n ' engin nyenengk ' e keluargan ` ek bapakku p Ibuku kuwi wong sing ` eni, tulus, seneng ngaj lan wong Kristen sing ' rohani, kuwi nggaw e ` eh ibuku disayangi ak wong ' e ibuku lan upaya-upayan ' e sing wicak- ' sana kuwi sing nggaw e bapakku dadi lu- ' luh. Sakwis e kuwi, wektu keluargaku manggon ing Inggris, bapakku teka ing pakumpulan iba- ' e dah lan kekancan karo John Barr, sing akir dadi anggota Pengurus Pusat Seksi-Seksi ' ehuwah. Taun kuwi, bapakku uga dibaptis, Y ' e bapakku karo Sabar ' e atin ' e ibuku seneng banget. Bar kuwi, katresnan kuwi nggaw ibuku saya gedh ' e. ' e ibuku karo Lidia, sedulur wadon ' abad kapisan sing nduduhk e sipat seneng nampa tamu. (PR. 16:14, ` 15) Ning aku kerep nganggep n ek ibuku kuwi kaya Sara, sing tetep ma- ' e, yaiku Abraham. (1 Pt. 3:4-6) Ibuku kuwi wong sing tu- nut karo bojon ' lus, seneng ngaj e ibuku di- ' sayangi ak e ibuku sing apik isa mbantu bapakku dadi Seksi Y Ana kanca-kanca sing madhakk ` eni, lan wong Kristen sing rohani, kuwi nggaw ` eh wong. Tuladhan ' ehuwah. Kanggoku, ibuku kuwi kaya anak wadon ' e Sara. 44 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
Kebaktian sing Ora Bakal Dilal ` ekk ' e ' e- TANGGAL 15-18 Agustus 1963, atusan penginjil saka dha rah ing Indonesia lan 122 tamu saka luar negeri ngumpul ing Ban- dung, Jawa Barat. Wong-wong kuwi nekani kebaktian internasional kapi- ' san sing dianakk e "Kabar Kesukaan yang Kekal". ' erah-dha ' e ing Indonesia, sing judhul ` eh banget ma- Dinggo nyiapk ' e kudu diganti-ganti nganti ping telu merga ana pera- salah. Panggonan ' entah yaan Hari Kemerdekaan Nasional. Terus merga ana krisis, pamr ` en, para tamu langsung ngundhakk ` ngganti alat transportasin en isa teka ing kebaktian. Pitung puluh tamu saka Sulawesi numpak kapal ' sing ora ana tutup e limang dina, kanggo teka ing kebaktian kuwi. ' e acara iki, sedulur-sedulur ngadhepi ak ' e rega transportasi nganti 400 pers ' e. Ana sedulur sing mlaku nem dina b ' e lan kebak banget, suw ' en Ing kebaktian, sedulur-sedulur saka Indonesia seneng banget ketemu sedulur-sedulur saka luar negri klebu rong sedulur anggota pengurus pusat, yaiku Frederick Franz lan Grant Suiter. Ana sedulur sing kan- ' etok seneng banget, ora mandheg ngguyu lan dha, "Sedulur-sedulur k m ` esem." Luwih saka 750 wong teka ing kebaktian, lan ana 34 sing dibaptis. ' e wong-wong sing sinau ' e sedulur- Ronald Jacka kandha, "Kebaktian kuwi nggaw Alkitab mutusk sedulur dadi luwih semangat kanggo nindakk ' e dadi Seksi-Seksi Y ' ehuwah. Kuwi uga nggaw ' e gaw ' ean ' e Gusti Allah." ` en ` ehi ceramah ing taun 1963, pas Kebaktian ' e Ronald Jacka (tengen) m "Kabar Kesukaan yang Kekal", karo penerjemah NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 45
46 Ronald Jacka LAIR 1928 BAPTIS 1941 RIWAYAT Dadi hamba cabang ing Indonesia luwih saka 25 taun. Ngadhepi Pemberontakan Komunis ' ' ESUK- ESUK ing tanggal 1 Oktober 1965, pasukan Partai Komunis Indo- ' ' nesia (PKI) nindakk endral sing penting. e, mat ' Pamr entah langsung nanggepi nganggo cara sing kejem, nganti disebut ` esta pembantaian brutal" saknegara. Kira-kira 500.000 wong sing "p ` elu komunis langsung dipat m ' e kud ' eta, caran ` eni enem j ` eni. ' e kudetan ' e PKI gagal, ana komandan ' e pemimpin agama ' ' e e malah arep nduduhk ' e kanggo ngubur aku, ning aku nolak. Wektu ' e, merga Pirang-pirang minggu sakwis ` er senior sing kandha, n ` ek aku klebu salah sijin milit sing lagi digol kuburan sing wis disiyapk kahanan politik saya ruwet, aku ora p kuwi isa nggaw ` eki merga arep dipat ` ek ` eni. Dh ` ew ' engin dikira dadi kancan ' e wong-wong nganggep aku m ` elu-m ` elu urusan politik. SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
NGLUHURK Alisten Lumare LAIR 1927 BAPTIS 1962 ` ektur polisi, RIWAYAT Bekas insp sing dadi perintis istim saka 50 taun. ' ewa luwih S ` eket Taun Dadi Perintis Istim ' ewa ' ' ewa ing Manokwari, Pa- e dadi perintis istim TAUN 1964, aku ditugask pua Barat. Ing kono, ana jemaat cilik sing ngadhepi tentangan saka ` para pendh estan sing ngamuk teka ing omahku. ' eta. Bar aku teka, ana rohaniwan Prot "Aku bakal ngrusak omah iki lan nyingkirk ' e ngancem. ` ew ` ek nokwari," dh ' e Seksi Y ' ehuwah saka Ma- ' e. Ning, ' e lunga apik-apik. Merga aku polisi sing wis terlatih, aku ora wedi karo ancaman ` ek ` ew aku njawab nganggo cara sing alus, bar kuwi dh - 1 Pt. 3:15. ' e wolung penginjil. Saiki, ' kira-kira 50 taun sakwis erah kono. Lu- wih saka 1.200 wong teka ing kebaktian taun 2014. Wektu aku ndelok ' ' apa sing wis ditindakk erah plosok iki, aku ngrasa ehuwah ing dha marem ing ati. Wektu kuwi jemaat Manokwari mung nduw ' e kuwi, ana pitung jemaat ing dha ' e Y ' E ALL AH SING SE JATI 47
48 Hisar Sormin LAIR 1911 BAPTIS 1952 ' RIWAYAT Bekas pentholan e ' ` e eng penjahat, sing akir g dadi anggota Panitya Cabang. Saka Pentholan Negara sing Apik ' e Penjahat dadi Warga SEDULUR Sormin tau diundang karo Kepala Badan Intelijen ing kantor kejaksaan agung. ' e kan wong Indonesia, dadi kow ' e kudu ` eng Pejabat kuwi kandha, "Kow ' e apa sing dilakoni Seksi Y ' ehuwah n jujur karo aku. Sakjan Indonesia?" ` en aku iki ` eng penjahat, ning saiki aku mulang Alkitab. Ya kuwi sing ' e Sedulur Sormin njawab, "Tak critani pengalamanku. Mbiy ' e g pentholan dilakoni Seksi Y ' e kaya aku, dadi warga negara sing apik." ora ana gunan ' ehuwah n ` eng Indonesia, nggaw ' e wong sing sakjan ' e kuwi, Kepala Badan Intelijen kandha, "Aku krungu ak Sakwis ` ` ek bab Seksi Y el ' ehuwah. Ning, saiki aku ngerti jebul poran ma sing apik, merga wis mbantu Pak Sormin dadi wong apik." ` eh la- ' e kuwi aga- SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' e wektu ana pelarangan, ' e saka kapal Ing kebaktian sing dianakk ak ` eh sing teka ngrungokk 1977 nganti 2001 "Dikaniaya Marga saka Kayekt ` en." - Mt. 5:10. Penginjil 16.000 Perintis 14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0 1977 1980 1985 1990 1995 2001
50 Nduw ' e T ' ekad kanggo Maju Wektu sedulur-sedulur ing kantor cabang ngerti ana larangan, ' ` e cepet tumindak. Ronald Jacka cerita, "Aku lan sedulur- ew ' ` e en rahasia, wacan-wacan, lan dhuwit ' erah Jakarta. ` eng panggonan rahasia, terus ` ek dh sedulur mindhah dhokum kantor cabang n Bar kuwi, kantor cabang dipindhah n meneng-meneng ngedol bangunan kantor cabang sing lawas." ` eng panggonan sing aman ing dha ` eh sedulur-sedulur ing kono tetep aktif lan ora wedi. Sedulur- ' ` sedulur wis ngalami ak e pelarangan iki, lan eh masalah sakdurung ' p ehuwah. Ning, ana sedulur-sedulur sing nyerah. Ana pinituwa sing dadi wedi lan tandhatangan supaya man- ' dheg nginjil. Sing liyan e ngandhani jeneng-jeneng sedulur ing je- maat. Kantor cabang ngirim sedulur-sedulur sing diwasa rohani ' kanggo nguwatk e jemaat lan mbantu sing wis kompromi. Sedulur John Booth, anggota Pengurus Pusat, uga teka ing Indonesia lan ngek Ak ' engin terus percaya karo Y ` ' eki nas ehat sing dibutuhk ` ' ek Y Cetha, n ehuwah kuwi Pangon sing Agung, sing lagi ngu- ' ' ' e umat e lan nentremk watk e. (Yk. 34:15) Para pinituwa terus ngupa- ` ` ` en saya maju ing bab rohani, lan para penginjil ehi conto b en ya m ` ' eh nemokk e cara anyar lan wicaksana kanggo nginjil. (Mt. 10:16) Ak ' e murah, sedulur-sedulur tuku Alkitab ' e, kaya bapak marang anak ' e. ' edhisi paling anyar lan regan Margarete lan Norbert H ¨ ausler SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' etak karo Lembaga Alkitab Indonesia. Alkitab kuwi terus di- sing dic ` ' ek isa, nganggo cara sing wicaksana se- e karo wong-wong, n tawakk ' ' e Gusti Allah. Sing dulur-sedulur uga martakk e warta bab Kraton ' ` ' e, ek halaman katrangan hak cipta wacan liyan ew ` ' e karo wong-wong sing gelem maca. Ak terus wacan kuwi didumk eh ` ' perintis terus nginjil lan eles, kaya sing wis tau ethok- ditindakk ' e nyuw ' e awak ' e dh ' ethok dadi s ' e pas dijajah Jepang. Terus, taun 1977, Departem ' ` e en Agama ya nolak visa utusan injil ` eh utusan injil dipindhah ¨ ' ausler sing e Norbert H ' e Margarete ing Manado, Sulawesi ` eng bandhara. Pas aku ' engo ` eh banget sedulur-sedulur ` eh sing nangis karo kandha, 'Matur nuwun. Matur ' e aku lan bojoku numpak ' ehuwah kanggo dianyari. Ak Seksi-Seksi Y ing negara liya. Utusan injil sing jeneng ngabdi karo bojon Utara cerita, "Atusan sedulur m karo bojoku mlaku arep n kanggo ndelok sedulur-sedulur. Ana ak sing da-da. Lan ak nuwun banget wis ngabdi ing k pesawat lan mbrebes mili." ' e, sing jeneng ` elu ngeterk ' e n ` eng pesawat, aku mandheg lan m ' e.' Akir ' en Tumindak Kejem ing Sumba Wektu kabar bab pelarangan iki wis nyebar nganti sak Indonesia, ' ' e ejan ' ' ' ehuwah marang pa- e Seksi Y e kab ` ' eh pulau dicekel lan e sedulur-sedulur ing ak Persekutuan Gereja-Gereja ing Indonesia ngongkon anggota gr ` kanggo nglapork eh kegiyatan mr ditakon-takoni. ' entah. Iki nggaw ` er ngundang ` er lan ngongkon tandhata- 23 sedulur kanggo teka ing kamp milit ' ' e. Wektu sedulur-sedulur no- ngan surat sing isin e ora ngakoni iman ` eh lak, komandan kuwi ngongkon sedulur-sedulur kanggo bali man ' ` ' ing kamp s e eng kamp jarak e. Padhahal mlaku mangkat mulih n 14 km. ' esuk S Ing Waingapu, Pulau Sumba, komandan distrik milit ' esuk ' esuk banget, sedulur-sedulur laporan karo ko- mandan kuwi. Sedulur-sedulur diundang siji-siji, dikongkon ` eh. Wektu ana sedulur sing nolak kanggo tan- tandhatangan man ' dhatangan, tentara mecuti nganggo pang sing ana erin e. Tenta- ra-tentara semangat banget wektu nglarani, nganti sedulur-sedulur ' semaput. Sedulur-sedulur liyan e, ana ' e Mone Kele maju lan nulis sedulur lanang sing isih enom jeneng ' ` e et lan kuciwa. Ning, komandan ing surat kuwi. Sedulur-sedulur kag ' e wektu isih ' e antri nunggu giliran ' e. Akir ' ' e e dadi utusan injil yaiku Peter Vanderhaegen lan Len Davis, umur ` en Stoove) wis ni- ' entuk manggon ing Indonesia. Telung sedulur kuwi terus ak- Sedulur sing wis suw wis sepuh kanggo dadi utusan injil. Lan Sedulur Marian Tambunan (mbiy kah karo wong Indonesia, dadi tif ing bab rohani lan ' entuk hasil sing apik senajan dilarang. NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 51
' e Mone nulis, "Aku bakal tetep dadi ' e!" Mone langsung dipecuti nganti biru- ` ew malah dadi saya ngamuk. Jebul ' Seksi Y ehuwah saklawas biru lan akir ' e digawa ing rumah sakit, ning dh Nganti 11 dina komandan kuwi nyoba ngrusak iman ' e tetep setya. ' e sedulur- ' ` sedulur. Dh e ngongkon kab eh sedulur-sedulur kanggo ngadeg ' sedina muput pas panas ngenthang-ngenthang. Dh e ya meksa ` sedulur-sedulur mbrangkang nganti pirang-pirang kilom eter, lan ' mlayu karo nggawa barang sing abot. Karo ngethungk e pedhang ing ' ' ' e sedulur-sedulur, komandan kuwi mr gulun e kanggo salut entahk ' era, ning sedulur-sedulur tetep ora gelem. Dadi komandan bendh ' kuwi mr e mecuti man Saben ` ek ` ew ` ek ` ew ` ek ` en tentaran ' entahk ' esuk, sedulur-sedulur lemes wektu mlaku saka omah ing ' ' ' kamp, karo mbayangk e en e arep disiksa kaya apa man mlaku ing ndalan, sedulur-sedulur kuwi ndonga bareng-bareng lan ` ' en tetep setya. Lan saben wengi, sedulur- e siji lan sijin nguwatk ' sedulur bali ing omah e. Ning, tetep seneng merga isa setya karo Y ' e b ` eh. ` eh. Saksuw ' e b ' e karo lemes, biru-biru, lan metu getih ' ehuwah. Merga ngerti tumindak kejem kuwi, para sedulur ing kantor ca- ` ' es karo komandan egram sing isin ` er tertinggi ing ' e sing ` er ing Wainga- ' el ' e prot bang langsung ngirim t milit Jakarta, lan bag kejem wis dingert pu ora nganiaya man ` er ing Waingapu, Timor, Bali, komandan milit ' ean pamr ' e. Merga isin tumindak ' entah liyan ` eni sak Indonesia, komandan milit ` eh sedulur-sedulur. ' ehuwah Kaya Paku" ' e, ak "Seksi-Seksi Y ' ehuwah ing Indonesia sing dipenjara, ditakon-takoni, lan dianiaya. Utusan injil ' ` e Bill Perrie cerita, "Ing salah sijin sing jeneng eh sedulur ' e ngarep prothol. Wektu sedulur-sedulur kuwi ketemu sing untun ' ` karo sedulur liyan e guyon, ek ' ' e wis kompromi?' Ora e Seksi Y 'Kow perduli tentangan apa sing diadhepi, ning sedulur- ' elangan rasa seneng lan sema- sedulur ora tau k ' ehuwah." ngat ' ehuwah sing ' ' dipenjara. Suw en e rong sasi ` eh panganiaya nganti patang taun. Ngalami ak ' kuwi malah saya nguwatk e sedulur-sedulur ' e di- kanggo tetep setya marang Y penjara wolung sasi, sedulur Musa Rade marani ' ' ' e e kanggo nguwatk erah sedulur-sedulur ing dha ` eh banget Seksi-Seksi Y Ing taun-taun sakbanjur ' e dha ' erah ak ' e sing untun ` ew ' e ngarep isih ana, dh ' ehuwah anyaran, ya? Utawa kow ' e wektu ngabdi marang Y "Merga dipenjara, aku dadi sinau kanggo luwih ' ' ehuwah, lan e Y ngendelk ' kuwi nggaw e hubunganku ' ehuwah saya cedhak" karo Y ' e 13 taun, ana 93 Seksi Y ' e dipenjara antaran ' en Saksuw ' ekad ' ehuwah. Sakwis ' e t 52 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
Para penginjil lagi perjalanan kanggo nginjil ing Ambon, Maluku ` ` b ew en tetep nginjil. Dh kanggo luwih ngendelk karo Y "Seksi-Seksi Y ' e." jero nancep ' e cerita, "Merga dipenjara, aku dadi sinau ' e hubunganku ' ehuwah saya cedhak." Ana wong sing ngamati terus kandha, ' ehuwah kuwi kaya paku. Saya mbok thuthuk, saya ` ek ' e Y ' ehuwah, lan kuwi nggaw Ora Tau Nglal ` ekk ' e Pakumpulan Ibadah ' e pakumpulan ` ibadah ing omah-omah. B eh jemaat ora nyanyi. Ana panggonan-panggonan sing dinggo pakumpulan digrebek karo polisi, ning biyasan ' en ' e pelarangan, ak ` eh jemaat terus nganakk Saksuw ` en ora pati ketara, ak ' e sedulur-sedulur tetep tenang. ` epsi ' e. Tagor ' ' ' e perkawi- e ndaftark e, "Sedulur-sedulur biyasan ' ` ' epsi perkawinan sing e res entuk ijin kanggo nganakk ` ` ` en kuwi lungguh n eng pang- en-mant ` ehi ceramah." ' e acara keluarga utawa res ' e nggunakk Sedulur-sedulur biyasan perkawinan kanggo nganakk Hutasoit njelask nan ' gedh en gung, terus sedulur-sedulur gent ' e kebaktian sing luwih gedh ' e lan ' e. Saksuw ' e acara, mant ` enan m ` en Ing salah siji kebaktian, ana polisi sing marani sedulur Tagor. "Acara res ` epsi kuwi biyasan ` ek ra telung jam, ' e mung rong jam n ' e, ta?" polisi kuwi takon. ' esuk nganti sor kok acara iki saka NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 53
54 ' ` e eh masalah, dadi mbutuhk "Pasangan-pasangan iki ngadhepi ak ` eh nas "Iya ya, bener," polisin Acara Kebaktian Distrik "Persatuan Kerajaan" ing taun 1983 sing ' ' ' e kaya-kayan e dianakk e ing stadion olahraga ing Jakarta, dianakk ` eh sedu- ana luwih saka siji acara perkawinan. Nganggo cara kuwi, ak ` lur isa m eh 4.000 sedulur-sedulur teka, kuwi kle- bu wong-wong sing seneng sinau Alkitab, uga ana 125 wong sing ' ' dibaptis ing panggonan sing b e acara kuwi. eda-b ' ' e kuwi, pas pelarangan rada suda, sedulur-sedulur nganakk Sakwis e ' kebaktian sing luwih gedh e. Ing salah siji kebaktian kuwi, wong sing teka luwih saka 15.000. ' e Sedulur Tagor. ' ehat saka Alkitab," jawaban ak ' e kandha karo manthuk-manthuk. ` ehi ceramah. M ` en ' eda, sakdurung Mbangun Kantor Cabang ing Mangsa Pelarangan ' en Saksuw ` ' entah nyabut pelarangan en pamr njaluk b Sedulur-sedulur ing negara liya uga nulis surat kanggo pamr ' e taun 1980-an lan 1990-an, kantor cabang bola-bali ' ehuwah. ' entah ' e Seksi-Seksi Y SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
lan duta besar Indonesia, kanggo njaluk katrangan ngapa Seksi- ` eh pejabat-pejabat setuju Seksi Y ' kanggo nyabut pelarangan entahan sing luwih ' ' enderal Bimbingan Masyarakat e kuwasa, yaiku Dir nduw Kristen nolak upaya kuwi. ' ehuwah ing Indonesia dilarang. Ak ' e, ning bag ` ektorat J ' ean pamr ' ` e epsi perkawinan digunakk ' e kebaktian Res kanggo nganakk NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 55
Kantor cabang sing dibangun pas pelarangan ` ek mungkin isa mbangun kantor cabang sing anyar ing panggonan sing cocog. Ing taun sing ' padha, Pengurus Pusat nyetujoni kanggo tuku tanah ing dha erah ` eter saka Jakarta. Bogor, kutha cilik sing jarak ' Ning, mung sithik sedulur-sedulur sing nduw e ketrampilan kanggo ' e caran mbangun. Dadi, piy ' e liwat paseduluran sakdonya. Kantor Konstruksi Brook- ' ' egional ing Australia nyedhiyakk e ' elawan internasio- ' ' e en Ing taun 1990, sedulur-sedulur ngerti n ' e kira-kira 40 kilom ' e isa mbangun? Jawaban lyn lan Kantor Rancang Bangun R rancangan kanggo mbangun. Kira-kira ana 100 r nal sing dadi tenaga ahli kanggo mbantu proy rong taun. ` ek kuwi, sing suw ' e sedulur saka Indonesia sing biyasa urusan karo pejabat ing kono kandha, "Wektu ana pejabat sing ' ` ' e Islam ndelok inisial jeneng H.M. n agaman e ek ` ek H kuwi singkatan saka 'Haji'. Merga kuwi, wong-wong mikir n Hosea Mansur, salah sijin ` eng topiku, dh ` ew 56 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
` eni aku. Senajan salah tampa, ning iki nggampangk dadi ngaj isa ngrampungk ' e gaw Kantor cabang sing anyar ditahbisk ' ean." ' e tanggal 19 Juli 1996. Anggo- ` ` ehi ceramah en ta Pengurus Pusat sing jeneng penahbisan. Ana 285 wong sing teka, kuwi klebu 59 anggota keluar- ` etel Indonesia lan 118 tamu saka luar negri, sing klebu anggota ga B ' keluarga B ewa, utusan injil, lan mantan utusan ' e acara kuwi, ana 8.793 tamu sing teka ing Kebaktian injil. Sakwis ' ' Distrik "Para Utusan Perdamaian Ilahi", ing Jakarta, sing suw e en rong dina. ' e Sedulur John Barr m ` etel, perintis istim ' e b ` en ' ehuwah Mb Y ' e ' e Umat ` en Soeharto (Suharto) sing wis suw ' e. Dadi bakal ana pamr ' ebask ' esidh ' e banget ' entahan sing ` en pela- Ing taun 1998, Pr ' entah, mundur saka jabatan mr anyar ing Indonesia. Mula, sedulur-sedulur luwih ngupaya b ' ehuwah dicabut. rangan ' e Seksi-Seksi Y Pas kunjungan ing New York taun 2001, Menteri Sekretaris Nega- ` etel Brooklyn lan kete- ra sing jeneng ' e nggumun karo mu karo telung anggota Pengurus Pusat. Dh ' ' ` ehuwah nduw e sing didelok, lan dh ek ' jeneng apik ing sakdonya. Bapak Effendi ndhukung pelarangan e ` ` Seksi Y ek keputusan akir ew ana ing jaksa agung ing Indonesia, yaiku Bapak Marzuki Darusman. ` en pelarangan dicabut. Ning, peja- bat-pejabat sing ora seneng ing departemen kuwi ngalang-ngalangi ' lan p e, tanggal 1 Juni 2001, sedulur Tagor Hutasoit diundang ing kantor kejaksa- an agung. Sedulur Tagor cerita, "Ing kantor sing padha, kira-kira ' 25 taun kepungkur, aku nyekel dhokum ehuwah ' e dadi jaksa agung, dilarang. Ning dina kuwi, ing dina pungkasan ' ' ' e." ehuwah dib e Seksi Y dh ' ehuwah ing In- ` ektur jende- ` en resmi ' e- ` ek ' e hak sing ' e Djohan Effendi, tour ing B ` ew ` ek ' e ngakoni n ` ek Seksi-Seksi Y ` ew ' ehuwah dicabut, ning dh ` ek ' e kandha n Jaksa agung ya ndhukung b ' engin Bapak Marzuki Darusman cepet diganti. Akir ' e Seksi Y ` en sing isin ' e dhokum ` ek ' ebask ` ew Tanggal 22 Maret 2002, pakumpulan Seksi-Seksi Y ' e ngek ` en sing isin ` ekk ` en Agama. Dir donesia wis resmi kedaftar ing Departem ral departem iki dudu sing m basan kuwi asal agamamu wis resmi diakoni pamr ' e lan pamr padha karo agama liyan ` en kuwi kandha karo wakil cabang, "Dhokum ` ehi kow ` ' e keb en ' e saka Gusti Allah. Dhokum ' ebasan kanggo ngibadah. Ning keb ` en iki mung kandha n ' entah. Kow ' entah ndhukung kow ' e saiki nduw ' e." NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 57
Katresnan Pas Ana Musibah ` eh keru- GEMPA BUMI, tsunami, lan gunung mbledhos kerep marahi ak ' sakan ing Indonesia. Wektu ana musibah, Seksi Y ehuwah cepet mbantu ' wong-wong sing kena musibah, utaman e, ing ' taun 2005 gempa bumi sing gedh ean ing Gunungsitoli, kutha ' e ing Pulau Nias, Sumatra Utara. Jemaat ing sakiwa te- sing paling gedh ' ngen e bantu- ' e wilayah ing kono lan wakil kantor an kanggo dha ' cabang lunga ing pulau kuwi kanggo nguwatk e lan ndhukung sedulur- sedulur. Yuniman Harefa, salah siji pinituwa ing Nias kandha, "Wong- ` en. Ning, bantuan sing cepet teka saka pakumpul- wong padha kewed ` ' ' eh ora e aku lan sedulur-sedulur yakin n ehuwah nggaw an ` ekan." dh ' e sedulur seiman. Conton ' e kedad ' e Pulau Sumatra lan kantor cabang cepet-cepet nyedhiyakk ' erah kuwi. Pinituwan ' e Y ` ew ` ek aku kab 58 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
NGLUHURK Daniel Lokollo LAIR 1965 BAPTIS 1986 ' RIWAYAT Perintis istim ewa sing tetep setya senajan dianiaya. Aku lan Sedulur-Sedulur Ora Bakal Kompromi TANGGAL 14 April 1989, wektu aku Iagi mimpin pakumpulan ibadah ing ' kutha Maumere, ing Pulau Flores, pejabat pamr entah nggrebeg omah, te- rus nyekel aku lan telung sedulur liyan ' e. Pas aku dipenjara, penjaga penjara meksa aku lan sedulur-sedulur ' kanggo salut bendh era. Pas nolak, aku lan sedulur-sedulur digebuki lan ditendhangi, bar kuwi dikon ngadeg pas panas ngenthang-ngenthang ' nganti limang dina. Wektu bengi, ing njero penjara sempit sing lantain e ` en, aku lan sedulur-sedulur kademen nganti gemeter, awakku saka sem reged, kekeselen, lan kelaran merga luka-luka. Penjaga penjara kerep ` en kompromi ning aku kandha, "Nganti mati, aku ora bakal meksa aku b ' salut." Kaya ak e, aku ngrasa iki pakurmatan ` sing gedh ek "kudu nandhang sangsara marga saka laku bener." - 1 Pt. 3:14. ` eh wong Kristen sakdurung ' e n ' E ALL AH SING SE JATI 59
60 Blasius da Gomes LAIR 1963 BAPTIS 1995 ' e ` ekk RIWAYAT Pinituwa sing nggat sedulur-sedulur pas ana kerusuhan agama ing Ambon, ' ean saka Pulau Maluku. bag Merga Manut, Isa Slamet ' e wong-wong Muslim ` eter saka omahku. Kahanan TANGGAL 19 Januari 1999, ana kerusuhan antaran ' ean karo Kristen. Kedad pas kuwi morat-marit. ` ekk ` ekk ' e kira-kira telung kilom ' e n ' e n ' ` ek keluargaku aman, aku n elpon sedulur-sedulur liya ` ek sedulur-sedulur kuwi ya aman. Aku ngongkon sedu- ' erah sing mbebayani. Terus, para ' e lan ngandhani Bar mast kanggo mast lur-sedulur tetep tenang lan ngedohi dha pinituwa nekani sedulur-sedulur kanggo nguwatk b ' e iman ` en tetep nganakk ' e pakumpulan ibadah ing kelompok cilik. ' e sedulur- ' erah sing mbebayani. Terus tuntunan iki tak se- ' e. Ana siji sedulur sing ora gelem pindhah ` eni karo gerombolan wong sing nggawa senjata. Ning, saben ' e tuntunan saka kantor cabang isa slamet. Kantor cabang ngandhani para pinituwa kanggo mindhahk sedulur sing ana ing dha ' e ing keluarga-keluarga liyan bark ' akir e dipat wong sing ngrungokk ' Kerusuhan ana ing ngendi-endi ing Provinsi Maluku luwih saka rong taun, lan nggaw e ' ewu wong ninggalk ' e omah ' e. puluhan SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
2002 nganti 2015 ' ean sing Saya Maju Gaw Penginjil Perintis 2002 2005 2010 Nginjil ing pasar ing Jakarta 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 2015
62 Gaw ' ean Nginjil sing Ak ` eh Hasil ' e ` ek Seksi-Seksi Y ' ehu- ' e, wong-wong kuwi nesu banget. Luwih saka ' ` e estan nganakk ` eh Wektu para pemimpin agama Kristen krungu n ' ebask wah wis dib 700 pendh seminar ing Jakarta kanggo meksa pamr Seksi Y ' eta lan para majelis saka pitung gr ' eja Prot ` en nglarang man ' entah b ' ehuwah. Ning, pamr Wektu berita bab Seksi Y ' entah ora gelem. ` ' eni ehuwah sing wis dib ` eh, wong-wong dadi ngirim surat ing kantor cabang kang- wong ak go njaluk wacan utawa sinau Alkitab. Ing taun 2003, luwih saka ` engetan, jumlah kuwi luwih saka ping 42.000 wong teka ing acara P ` pindhon eh 10.000 wong teka ing kebaktian ing Jakarta, klebu wong-wong penting ing Depar- ` en Agama. Pejabat kuwi nggumun wektu ndelok sedulur enom tem ' ` ' lan tuwa sing teka, padha nggol e. eki ayat saka Alkitab e dh ` ehi katrangan Dh sing bener bab Seksi Y ' e dingert ' ebask ' e jumlah penginjil ing Indonesia. M ' ew ' e ngandhani sedulur-sedulur n ` ew ` ek ` ek bakal m ` en ' ehuwah. ` eh ing Indonesia. Utusan injil sing sepisanan bali kuwi Josef lan Herawati Neuhardt (saka Kepulauan Solomon), Esa lan Wilhelmina Tarhonen (saka Taiwan), Rainer lan Felomena Teichmann (saka Taiwan), uga Merga pelarangan wis dicabut, para utusan injil isa teka man Pengalaman urip ' e Herawati Neuhardt ana ing Sedarlah! Februari 2011. "Aku seneng banget isa ` mbantu para siswa b en luwih pinter mulang lan ' ` e eng ngarep ngomong n ` eh." wong ak - Julianus Benig SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
Bill lan Nena Perrie (saka Jepang). Bar kuwi, ana utusan injil sing bar ' ' ead ditugask lulus saka Sekolah Gil e ing Sumatra Utara, Kalimantan, ' ' e. erah liyan Sulawesi Utara, lan dha ' e kelas-kelas kanggo rong seko- ' e instruktur saka Sekolah Pelatih- lah t ' e Sekolah bagi Penginjil Kerajaan), sing je- an Pelayanan (saiki jeneng ' e Julianus Benig kandha, "Aku seneng banget isa mbantu para neng ' e wong siswa b ` ` eh lulusan saka sekolah iki, sing saiki ngabdi dadi perintis eh." Ak ak ' ` ' e sedulur lanang sing eh-ak istim ewa utawa pinituwan ` ` elu kelas kapisan Sekolah Pengawas Keliling wis ak m eh pengalam- ' e wektu pelarangan. Sekolah sing anyar iki mbantu sedulur-sedu- an ' lur b e pelarangan dicabut. ` elu kelas kapisan, kandha, "Sekolah iki mban- Ponco Pracoyo, sing m ' e tugas- tu aku b ' ' e e lan nguwatk ku dadi pinituwan aku." Taun 2005, kantor cabang nganakk ' eokratis sing anyar. Salah sijin ` en luwih pinter mulang lan ngomong n ` eng ngarep ` eh ' e wilayah. Ak ` en saya trampil nindakk ' e tugas ' e sakwis ` en saya tepa slira lan luwih tanggungjawab nindakk ' e wilayah. Sekolah iki nyenengk Kebutuhan sing Kudu Cepet Dicukupi ` ' Saksuw e jemaat ing Indonesia nga- eh-ak ' e pakumpulan ibadah ing omah-omah. Mung sithik jemaat sing ' entuk ijin kanggo mba- ` eh, kantor ' e Bagian Pembangunan Balai Kerajaan (saiki Depar- ` en Rancang/Bangun Setempat) kanggo ngurusi kebutuhan kuwi. ` ek kapisan saka program pem- bangunan anyar iki yaiku Pulau Nias ing Sumatra Utara. Sedu- ' ' e nggabung ing Jemaat Gunungsitoli, sing jeneng lur sing wis suw e ` Haogo'aro Gea kandha, "Wektu aku lan sedulur-sedulur krungu n ek ' ' arep nduw e seneng banget. Kantor ca- e Bal ' elawan pembangunan kanggo ngawasi ga- bang ngutus pitung sukar ¨ ' w okhi e Ibadah kuwi rampung." Faonas ' e anggota panitia pembangunan setempat, kan- Laoli, salah sijin ' ' e ing omah-omah, e, pakumpulan ibadah dianakk dha, "Sakdurung ' ' e Iba- e Seksi-Seksi Y lan wong-wong ngr ' e dadi, rata-rata sing teka ing pakumpulan ibadah mundhak saka dah ` eh nganti luwih saka 20 dadi 40. Sakwis ' ` 500 pers erah en. Bal ' ' k e, lan wong-wong ngaj en ' en ' e 25 taun dilarang, ak ` eh nakk isa mbangun Bal ngun Bal cabang nggaw tem ` el banget ' e Ibadah, lan ang ' e Ibadah sing anyar. Merga jemaat-jemaat saya ak ' erah sing dadi proy Salah siji dha ' e Ibadah sing anyar, rasan ' ean kuwi. Taun 2001, Bal ` ehk ` em ' ehuwah. Ning bar Bal ' e setaun, mundhak man ' e Ibadah iki bangunan sing paling apik ing dha ` eni Seksi-Seksi Y ' ehuwah." Saiki disebut Sekolah bagi Pengawas Wilayah dan Istri. NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 63
64 ` Taun 2006, sedulur-sedulur mulai nggol ek tanah kanggo mbangun ' Bal e Ibadah sing kapisan ing Bandung, Jawa Barat. Sedulur Singap Panjaitan, pinituwa sing ngabdi ing panitya pembangunan kandha, ' ' e e tanah sing cocog. Lan awak "Butuh wektu setaun kanggo nemokk ' e uga butuh persetujuan saka paling ora 60 wong sing dudu dh ' Seksi ing lingkungan kuwi, b e bangunan saka ' entah. Pitung puluh enem tangga ing lingkungan kono ndhu- pamr ' e pengaruh sing kung gaw ' maun e Ibadah rampung, aku lan para sedulur ngundang tangga-tangga lan walikota Bandung kanggo ndelok-nde- ' e Ibadah. Walikota kuwi kandha, 'Panggonan iki dadi conto lok Bal ' ' e Ibadah tingkat e merga resik lan apik.' " Bal kanggo gr loro kuwi ditahbisk ' ew ` en ' entuk ijin ngedegk ' ean iki, klebu wong wadon sing nduw ' e ora seneng. Pas Bal ' eja-gr ' eja liyan ' e taun 2010. ' e Ibadah dibangun ing ' ' e. e Ibadah sing dibutuhk Wiwit taun 2001, luwih saka 100 Bal ` eh Bal ` eh man ' ehuwah Indonesia, ning isih luwih ak ' e Y ' e Asman Bangga Ngumumk ' en ' e pirang-pirang taun dilarang, sedulur-sedulur ing Indo- ' nesia wicaksana nindakk esus kanggo "ngati-ati kaya ula ` es [utawa, lugu] kaya manuk dara". (Mt. 10:16) Ning wek- lan sing bar ` tu wis ora dilarang, ak eh sing kudu sinau kanggo nginjil "kalawan kendel". - PR. 4:31. Saksuw ' e nas ' ehat ' e Y Bal ' e Ibadah ing Bandung SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' e, ana sedulur sing ragu-ragu kanggo nginjil saka omah ing ` eh (kunjungan kembali) lan si- ` eh ' e wong Kristen, ketim- ' e Alkitab terjemah- ' e ketimbang Alkitab Terjemahan Dunia Conton ' e mara man ' e wedi n ' e n omah, mung ngutamakk nau Alkitab (PAR). Liyan uga sing luwih seneng ngenalk bang Seksi Y an saka wong Kristen umum Baru. Sing liyan ` ek nginjil karo wong Muslim. Ak ` ek dh ` ek ` ew ' ehuwah, lan luwih seneng nggunakk ' e wedi kanggo mbagi wacan saka Alkitab. Kebiyasaan-kebiyasaan iki ana merga mangsa pelarangan sakdu- ' ' erah sing luwih milih kom- rung e. Uga merga kebiyasaan ing dha ' promi ketimbang dadi masalah, omongan e ora wani langsung terus terang, ning mubeng-mubeng dhisik. Apa sing mbantu sedulur- sedulur nggaw ' e owah-owahan? ' e jawaban saka sedulur-sedulur lanang sing ' e ing taun 2010, anggota Peng- diwasa rohanin ' e Stephen Lett, ngongkon sedulur-sedulur urus Pusat sing jeneng ' ' e Alkitab kanggo ngluhurk e, nggunakk ' Terjemahan Dunia Baru wektu nginjil. Utusan injil sing jeneng e ' ' e para e Sedulur Lett mlebu ing atin Misja Beerens kandha, "Ceramah ` ' ` ek e n ek kudu kendel ngenalk penginjil. Para penginjil akir ' dh ela Alkitab." ' ehuwah nyedhiyakk Y ' Ef. 4:11, 12) Conton ' e. ( ' e asman ' e Gusti Allah. Caran ' e ngerti n ` ' ew ehuwah lan bangga mb ` Wong-wong muslim ing Indonesia kerep ngira n ek Seksi-Seksi ' ' e. Mula Pelayanan ehuwah kuwi padha karo wong Kristen umum Y ' ' ' ` Kerajaan m e ew e n ehi tuntunan sing apik, "Ngenalk ' ehuwah ing wiwitan rembugan kuwi kerep dadi cara sing Seksi Y ' ehuwah, paling apik. . . . Awak ' ' ' lan p e." ew engin martakk Shinsuke Kawamoto, sedulur sing ngabdi ing kantor cabang Indone- ` sia, kandha, "Cara sing langsung ning wicaksana iki hasil eh ' ' ehuwah. Wong-wong kuwi engin ngerti bab Seksi Y wong Muslim p ' ' p eda. Kuwi dadi ke- ehuwah b sempatan sing apik kanggo nginjil." Para penginjil uga dikandhani b ` ek ' e Seksi Y ` en ` ek awak ' e dh ' e dh ' e bangga isa dadi wakil ' ew ' e asma lan kersan ' e Y ' e dh ' erah ' e awak ' e ing dha ' e apik. Ak ' engin ngerti apa sing nggaw ' e Seksi Y ' e maja- lah Menara Pengawal lan Sadarlah! Lothar Mihank, koordinator Pa- ' ` ' engin ngerti sapa awak ek wong-wong p nitya Cabang, kandha, "N e ' ' ' e. Maja- dh e dh e awak ' ' lah-majalah isa nggemburk e e wong-wong sing diumpamakk kaya 'lemah' lan mbantu wong-wong ngerti wulangan sing bener. ` ekk ` eh mbag ` en luwih ak ' ew ' e, wong-wong kuwi kudu maca majalah ' ew ' e atin Alkitab Terjemahan Dunia Baru sing lengkap ing basa Indonesia dirilis taun 1999. Para ' penerjemah ngupaya tenanan kanggo ngrampungk e wek- tu isih pelarangan. Pirang-pirang taun bar kuwi, rong jilid buku Pemahaman Alkitab lan CD-ROM Watchtower Library dirilis ing basa Indonesia, iki upaya sing gedh ' e gaw ' ean iki pitung taun suw ' e banget. ' en NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 65
66 ` N ek awak isa luwih ak ' ehuwah." Y ' e Nginjil ing Panggonan Umum ' ' ew e dh ` eh man ' e ngek ` eh wong sing nduw ` ekk ` eh ' ' ` e majalah kanggo sak ak e wong, eh-ak ' e kesempatan kanggo kenal Hasil Taun 2013, kantor cabang Indonesia mulai nganggo rong cara nginjil sing anyar, sing wis disetujoni karo Pengurus Pusat, yaiku ' etropolitan lan nginjil nginjil kusus kanggo umum ing dha ' ' ing panggonan umum sing diatur sidang. Gaw e ean sing nyenengk ` ` eh wong krungu kabar apik. ehi kesempatan kanggo luwih ak iki m ' ' etropolitan sing se- erah m Nginjil kusus kanggo umum ing dha ' ` ' e ektronik gedh e ing mal pisanan dianakk ' ing Jakarta Barat nganggo m eja. Bar kuwi ` eh jemaat sing nginjil ing panggonan ana ak ' eja lan rak buku sing ana umum nganggo m ' ' ' e. Mung e-dh erah rodhan setaun, ana luwih saka 400 cara nginjil kaya ' ng e ing kutha-kutha ing Indone- sia. Apa hasil ' erah m ` en ` el ' e dh ' ew ' ew ' e, ing dha ' en ' e dianakk ' e? Yusak Uniplaita, pinituwa ing Jakarta, kan- ' dha, "Sakdurung e mulai cara nginjil ing ' panggonan umum iki, jemaat k e pesen ' 1.200 majalah saben sasi. Nem sasi sakwis e, ' e dadi 6.000 majalah. Saiki, pesen- pesenan ' e dadi 8.000 majalah. Aku lan sedulur- an ` ' sedulur ya mbag eh buku lan wacan e ak ' e." Ing Medan, Sumatra Utara, ana sak- liyan kelompok perintis sing nginjil nganggo rak ' buku sing ana rodhan e ing telung pang- gonan. Ing sasi kapisan, ana 115 buku lan kira-kira 1.800 majalah sing dibagi. Rong ' sasi sakbanjur e, ana kira-kira 60 perintis ing ' ` pitung dha e luwih saka ekk 1.200 buku lan 12.400 majalah. Utusan injil ' e Jesse Clark, kandha, "Cara nginjil jeneng ' e sedulur-sedulur sema- sing anyar iki nggaw ` ek ing Indonesia ngat, lan kuwi nduduhk ' engin ngerti wu- isih ak langan sing bener. Cara nginjil ing panggon- an umum iki bakal terus dianakk ' en ` ekk ' erah sing mbag ' e n ` eh wong-wong sing p ' e." SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
Nggunakk ' e Basa sing Mlebu Ati Indonesia kuwi negara ing wilayah Asia Tenggara, wilayah sing ` eh wong Indonesia ngomong ` eh wong ' e, basa sing paling ' e basa werna-werna. Senajan ak nduw nganggo basa nasional yaiku basa Indonesia, ning uga ak sing ngomong nganggo basan mlebu ati. ' e dh ' ew ' e-dh ' ew ' e wacan- ' erah. Tom Van Leemputten kandha, "Sedu- ' erah sing di- ' e karo kira-kira 120 yuta wong. Pas penerjemah basa Jawa ' ` e nangis ew ' e wacan Alkitab nganggo ' e kanggo nggaw Ing taun 2012, kantor cabang mutusk wacan ing basa-basa dha lur-sedulur mulai nerjemahk gunakk ndelok conto selebaran sing kapisan ing basa Jawa, dh merga seneng. Akir basan ' e wacan ing 12 basa dha ` ek ' e, sedulur-sedulur nduw ' ew ` ' eh jemaat sing isih tetep nganakk e pakumpulan ibadah ` ' nganggo basa Indonesia, padhahal ing dha eh wong erah kono ak ' erah. Lothar Mihank ce- luwih kerep ngomong nganggo basa dha rita, "Ing taun 2013, aku lan Carmen bojoku, teka ing kebakti- ' e 400 sedulur an rong dina ing Nias, Sumatra Utara. Ing antaran ' e." ' e dh Ning, ak Ing Indonesia ana 707 basa sing isih digunakk ' e 838 basa. Indonesia yaiku Papua Nugini, nduw ' e. Malah negara sing ana ing sisih w Tim penerjemah basa Batak Toba ing Sumatra Utara NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI ' ' e etan 67
68 ' ' ` e ngomong nganggo basa Nias, ning ceramah e sing teka, ak eh-ak ' e omong-omongan karo sedulur sing nganggo basa Indonesia. Sakwis ' esuk kebak- ceramah, sedulur-sedulur sing teka dikandhani n ' e, luwih saka 600 wong teka ing tian panggonan kebaktian." Carmen cerita, "Wong-wong sing teka luwih ' ` ekk nggat e nganggo basa Nias, ketimbang dina sakdu- ' ' e nganggo basa Indonesia. Wong-wong seneng rung e pas kebaktian ' e ceramah Alkitab ing banget ngrungokk basan ` eh ` ek s ' e nganggo basa Nias. S ' esuk ' e pas kebaktian ' e lan ngerti tenan karo isin ' e dh ' ew ' e." Malah saiki, wong-wong sing tunarungu ing Indonesia isa "kru- ' ' e. Wiwit taun 2010, ngu" wulangan sing bener ing basan ew ' e pitung wacan lan tim penerjemah Basa Isyarat Indonesia nggaw ' e kuwi, kan- wolung selebaran ing Basa Isyarat Indonesia. Sakliyan ' tor cabang nganakk e 24 kelas basa isyarat sing nglatih luwih saka 750 sedulur-sedulur. Saiki, ana 23 jemaat lan kelompok basa isyarat ` ehi panglipuran kanggo kira- sing m kira telung yuta tunarungu ing Indonesia. Saiki, Departemen Penerjemahan nduw ' e dh ` ehi bantuan rohani lan m ` en ` en ' e 37 tim penerjemah. Ana ' ean iki ing 19 pang- 117 penerjemah lan 50 wong sing ndhukung gaw gonan ing Indonesia. Tunarungu sing nampa bantuan rohani SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
HASIL PENERJEMAHAN BASA INDONESIA ' basa sing kerep digunakk e ` eh wong ing Indonesia ak Kira-kira 707 basa ' e ing Indonesia sing digunakk DEPARTEM ` EN PENERJEMAHAN: 37 TIM PENERJEMAH: 117 penerjemah ' e Nerjemahk 24 BASA Ana ing 19 PANGGONAN BASA ISYARAT: Wiwit taun 2010, rong tim ' e pitung WACAN wis ngasilk lan wolung SELEBARAN 24 KELAS BASA ' ISYARAT dianakk e kanggo nglatih luwih saka 750 SEDULUR-SEDULUR NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 69
70 Kantor ing lantai 31
Kantor Cabang Sundhul Langit ' e 21.699. Fa- ` eh. Lan merga kantor ' e adoh saka Jakarta. ' e lan cedhak Jakarta. ' e kuwi, sedulur-sedulur tuku bangun- ` an sing b eh panggonan ing lantai 31 saka gedhung perkantoran 42 tingkat sing ` mod eren banget, cedhak pusat kutha Jakarta. Sedulur-sedulur uga tuku bangunan 12 tingkat cedhak kono kanggo manggon luwih saka ` 80 anggota keluarga B etel. Sedulur-sedulur kuwi uga tuku bangunan limang tingkat kanggo Bag Ing taun 2008, puncak penginjil ing Indonesia cacah silitas ing kantor cabang wis ora cukup man cabang dibangun pas pelarangan, panggonan ' e kantor cabang sing luwih gedh Mula, dibutuhk Kira-kira rong taun sakwis ' eda banget karo kantor cabang sakdurung ' e. Yaiku kab ' ean Rumah. ' e bareng ` en. Sedulur ` eh negara nyambut gaw Tim hamba pembangunan saka ak karo kontraktor kanggo ndandani kantor lan apartem Panggonan ` etel keluarga B 12 tingkat
' e dh "Awak ` eh. Wong-wong isa ngerti man ' ehuwah, lan isa Seksi-Seksi Y weruh n panc ' ew ' e ora ndhelik ` ek Seksi-Seksi Y ' ehuwah ` en ana" Darren Berg sing dadi pengawas konstruksi, ' ehuwah wis bola-bali mbantu kandha, "Y ' wektu ana masalah sing ang e, wektu arep masang instalasi pengolahan air ` eren, pejabat-pejabat nolak mer- limbah mod ` eknologi kuwi. Bar kuwi, ga ora tau ngerti t ' e masa- ana sedulur sing insinyur ngandhakk ' e lah iki karo pejabat tinggi. Pejabat kuwi akir ` el. Conton ' e sedulur kuwi." ' e tanggal 14 Februari 2015. Anggota Pengurus Pusat yaiku sedulur ` ehi ceramah penahbisan. Vincent Anthony Morris III m Witanto Ipikkusuma, anggota Panitya Cabang, kandha, ' e saiki ing panggonan sing terkenal ing anta- "Awak ' ' e perusahaan-perusahaan penting ing Indonesia. Awak ran e ` ' ' eh. Wong-wong isa ngerti Seksi-Seksi ew dh e ora ndhelik man ` ' Y en ehuwah, lan isa weruh n ana." setuju, lan percaya banget karo katrangan Fasilitas kantor cabang sing anyar ditahbisk ` en ' e dh ' ew ` ek Seksi-Seksi Y ' ehuwah panc "Nginjil ing K ' en ' e Nyenengk ' e Banget" ` eh sedulur-sedulur saka negara- negara liya sing pindhah ing Indonesia. Lothar Mihank kan- dha, " 'Sedulur-sedulur sing pindhah ing panggonan sing lu- ' ' ean nginjil ing wih mbutuhk e' iki aji banget kanggo gaw ' negara iki. Sedulur-sedulur kuwi mbagi pengalaman e. Sipat- ' e ditiru sedulur-sedulur ing jemaat. Dadi, sipat lan semangat ` eni paseduluran sakdonya." Apa sedulur-sedulur luwih ngaj ' e sedulur-sedulur kuwi gelem pindhah? Lan apa sing nggaw ` ' ekna ceritan e? Gat hasil Ing taun-taun iki, saya ak ' e. Jason lan Casey Gibbs saka Amerika Serikat kandha, "Aku ' e jumlah pen- lan bojoku nggat ` dhudhuk lan penginjil ing Buku Tahunan, lan ngerti n ek ' Indonesia kuwi salah siji negara sing perbandhingan e pa- ling dhuwur sakdonya. Terus kanca-kancaku sing wis pin- ` ' dhah ing dha eh e kandha n ' pot elpon kantor cabang Indo- ` en aku lan bojoku ngabdi ing Bali. nesia, lan dik ' e dibukak, dadi Ladhang basa Inggris ing Indonesia lagi wa ' aku lan bojoku isa langsung mbantu. Aku nduw e rencana kanggo manggon setaun, ning malah nganti telung taun. ` ekk ' e perbandhingan antaran ' erah sing luwih mbutuhk ` ek ak ` ensi ing Indonesia. Dadi aku n ` eki saran b 72 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
Panitya Cabang, saka kiwa terus nengen: Budi Sentosa Lim, Vincent Witanto Ipikkusuma, Lothar Mihank, Hideyuki Motoi Departem ` en Dinas ing lantai 31 NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 73
74 "Sedulur-sedulur sing pindhah ing panggonan sing luwih mbutuhk kanggo gaw negara iki." - Lothar Mihank ' e iki aji banget ' ean nginjil ing ` eh-ak ` eh ' e wong sing tak kabari durung tau krungu bab Seksi Y ' en Ak wah. Nyenengk ' e banget nginjil ing k ' e." ' ehu- Stuart lan Mandy Williams, pasangan sing wis umur saka Austra- ' ` engin ngerti eki wong-wong sing p lia, kandha, "Aku lan bojoku nggol ' wulangan sing bener saka Alkitab, dadi aku mutusk e kanggo pin- dhah ing Indonesia. Ing Malang, Jawa Timur, aku ketemu atusan ma- hasiswa sing isa ngomong nganggo basa Inggris lan gelem krungu ` kabar apik. Para mahasiswa kuwi seneng banget karo situs W eb jw.org. Nginjil ing k ' en ' e nyenengk ' e banget." Takahiro lan Mari Akiyama, perintis ing Yogyakarta, ing Pulau ' e aku lan bojoku ngrasa luwih krasan ketim- ` ' ' e apikan lan sopan. Ak en eh wong- ' ' engin ngerti bab agama liya. Pas e cah-cah enom sing p ' eja, mung limang jam ' en Jawa, kandha, "Ing k bang ing Jepang. Wong-wong ing k wong, utaman lagi nginjil ing panggonan umum nganggo m ' e, aku karo sedulur-sedulur isa ngetokk wa Dan lan Janine Moore, pasangan sing umur ' e 2.600 majalah." ` eh 60 taun, cerita, "Wektu aku lan sedulur-sedulur nginjil, wong-wong ngrubungi aku. ` ` Aku m esem. esem karo wong-wong kuwi lan wong-wong kuwi ya m ' ` e, terus dadi seneng Awal ekk ' banget. Wektu aku lan sedulur-sedulur nduduhk e bab sing apik saka ' Entuk tak cathet ora?' Wong-wong kuwi Alkitab, ana sing kandha, ' ` ' ' en eng k gumun karo nas e ' ' e. Aku setaun, lan aku gela merga ora wiwit mbiy en ' nggol ehu- wah, lan saiki aku wis nemokk ' e m ` ek ` ew ' e dh ' engin ngerti, bar kuwi nggat ' e p ' ehat sing apik saka Alkitab. Aku wis n ` en teka ing k ` ek panggonan sing wong-wong ' e durung tau krungu bab Y ' e." Misja lan Kristina Beerens dadi utusan injil wiwit taun 2009 lan ' e crita, "Malah ing Pulau ' e wilayah. Dh ` ew ` ek saiki dadi pinituwan SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' ' e panggonan sing wong Muslim e Madura, ing Jawa Timur, salah sijin ' ' fanatik, tanggepan e e mobil lan njaluk majalah. Wong-wong kuwi kandha, 'Aku Muslim, ning ` eh ora aku seneng maca majalah-majalah iki. Aku kanggo kanca-kancaku?' Nginjil ing k ' e apik banget. Wong-wong ngendhegk ' entuk njaluk man ' e banget." ' en ' e nyenengk Ladhang sing Wis Siyap Dipan ` en ' e Taun 1931, wektu Frank Rice teka ing Jakarta, pendhudhuk Indonesia kira-kira ana 60.000.000 wong. Jumlah kuwi saiki dadi ' m e Indonesia dadi negara kepapat sing paling ak ` eh 260.000.000 wong. Kuwi nggaw ` eh pendhudhuk ' e sakdonya. ' ' ehuwah ing Indonesia uga nggaw e kemajuan sing ' nggumunk e Perang Donya II ana sedulur-sedu- lur sing setya wis ngadhepi kesusahan merga perang. Wektu kuwi ca- ' e penginjil mung sepuluh. Saiki, ing Indonesia ana luwih saka cah ' ehuwah. Uga ana 55.864 26.000 penginjil, kuwi bukti berkah ' wong sing teka ing acara P e ana pot Y Seksi-Seksi Y ' e. Taun 1946, sakwis ' e Y ` engetan taun 2015. Iki nduduhk ` ensi sing gedh ' esus ngendika, "Pan ' e padha nyuwuna marang Kang Kagungan pan ' e ing Indonesia. ' ' ` e, nanging kang derep mung sathi- e gedh en ` en, supa- ` ' e iku." (Mt. 9:37, 38) enan ' ' e sing padha lan nduw e ' e. 24:15. thik. Mulan ya karsaa maringi wong derep kanggo pan Umat ' ekad kanggo ngluhurk t ' e Y ' ehuwah ing Indonesia uga ngrasakk ' e asman ' e Y ' ehuwah ing negara iki. - Y
Sedulur-sedulur 1. Janine lan Dan Moore 2. Mandy lan Stuart Williams 3. Casey lan Jason Gibbs 4. Mari (ngarep sisih tengen) lan Takahiro Akiyama (mburi sisih tengen) 4 76 SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA 1
3 NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI 2 77
78 ¯ o Hia Angerag LAIR 1957 BAPTIS 1997 ' RIWAYAT Bali ing d e n plosok ing Pulau Nias lan mbantu mbangun Bal ' esan ` eng ' e Ibadah. ' Y ehuwah Maringi Luwih saka Apa sing ' e Dibayangk ' e ' erah setuju karo ga- ' e tang- ` ehi." TAUN 2013, jemaat cilik ing Tugala Oyo krungu berita sing nyenengk n w ga kandha, "N ' entah dha ' ` ek arep mbangun Bal e Ibadah. Pamr ' ean iki, lan 60 tangga-tangga gelem tandhatangan. Salah sijin ` en ` ek kow ' ' e Ibadah sing wis pengalaman elawan konstruksi Bal ' ' e Ibadah iki rampung dibangun teka kanggo ngawasi gaw ean iki. Bal ` sasi November 2014. Aku lan sedulur-sedulur ora tau mbayangk ek ' ' bakal nduw ehuwah maringi luwih e. Bener-bener, Y saka apa sing dibayangk ' e njaluk 200 tandhatangan, bakal tak w Ana loro sukar ' e n ' e Bal ' e Ibadah dh ' ew ' e. SEKSI-SEKSI Y ' EHUWAH ING INDONESIA
' e Ketemu Man ` eh Akir - Diceritakk ' e karo Linda lan Sally Ong Linda: Wektu aku umur 12 taun, ibuku ' ` e adhi wadon sing ngandhani n ek aku nduw ' ` diadopsi. Aku mikir apa dh e ya tunarungu ew wiwit lair, kaya aku. Ning aku ora ngerti babar blas bab sedulurku kuwi. ` ek ` ek aku diadopsi. "ibuku" kejem banget, kerep nggebugi, lan ' nganggep aku kaya pembantun e. Mula, aku ` ` kerep sedhih lan ngrasa dh ekan, apa ew ` et lair tunarungu. Terus aku kete- man ' ehuwah lan mulai sinau mu karo Seksi-Seksi Y ' ` e ngge- ew Alkitab. Wektu "ibuku" ngerti, dh bugi aku nganggo sabuk lan ngganti kunci la- ` wang omahku, uga ngurung aku n eng omah. Wektu umur 20, aku minggat saka omah, lan ' ehuwah ngejak aku manggon ana Seksi-Seksi Y ' n e. Ing wiwitan taun 2012, aku di- baptis. Sally: Aku ora tau ngerti n ` eh aku k ` ek ` eng omah Linda: Wektu aku umur 20, aku mulai sinau ' ehuwah. Terus, aku Alkitab karo Seksi-Seksi Y ' e teka ing kebaktian distrik ing Jakarta, acaran ' e nganggo basa isyarat. Ing kana diterjemahk ' ` aku ketemu ak e, klebu Sally, eh tunarungu liyan sedulur wadon saka Sumatra Utara. Aku ngra- ' sa ana ikatan karo dh e, ning aku ora ' e perasaan kaya ngono. ngerti ngapa aku nduw Sally: Linda lan aku dadi kanca akrab. Aku ` ' e aku eh sing padha ya antaran ' e, ning kuwi ora tak pikir tenanan. Linda: Sasi Agustus 2012, sedina sakdu- ' engin banget rung ketemu karo adhiku sing ilang kuwi. Dadi aku ` en ndonga njaluk karo Y ' aku isa ketemu karo adhiku, merga aku p engin crita karo adhiku bab Panjenengan." Ora let ' e, ibuku ujug-ujug nampa SMS saka wong suw sing ngerti adhiku wadon sing ilang kuwi. Iki wi- witan ` ew ` ek mikir kok ak ` ek karo dh ` ew ' e aku dibaptis, aku ngrasa p ' ehuwah, "Tulungi aku, b ' e aku isa ngubungi Sally. NGLUHURK ' E ALL AH SING SE JATI ` ek aku kuwi ' e ilang, aku cepet-cepet lu- adhin ' nga ing Jakarta kanggo nemoni dh e. Wek- tu metu ngliwati pemeriksaan bandhara, aku ndelok Linda karo bapak, ibu, lan mbakyuku sing lagi nunggu aku. Perasaanku ora karuan. ` Bar kuwi, kab eh ngekep lan ngambung aku. Ibu- ` eh nangis. ku sing paling suw Wektu bapakku lan ibuku njaluk ngapura merga ' wis ngek e aku kanggo diadopsi, aku lan ke- luargaku saya nangis lan kekepan man ' e n Sally: Wektu Linda njelask ' e sing wis suw ` ew ` ek ' e ngekep aku, kab ` ekk ` eh. ' e aku lan Sally didhidhik kuwi ' e sipat-sipat ' eda. Senajan kudu sinau ' e, ning aku lan Linda: Caran ' eda, mula aku lan Sally ya nduw b lan kebiyasaan sing b ' ' caran e siji lan sijin e isa nyenengk Sally padha nresnani. Sally: Saiki Linda lan aku manggon bareng lan nggabung ing jemaat basa isyarat sing padha ing Jakarta. Linda: Sally lan aku wis kepisah luwih saka ' ehu- 20 taun. Aku lan Sally maturnuwun karo Y ' e ketemu man wah merga akir ` eh. 79
s d 4 0 4 0 6 1 I A J - c a |
RSUD DATU SANGGUL KABUPATEN TAPIN BAB II TUGAS POKOK DAN KODE ETIK
1. PE,LITKSAITAAI{ PEITGADAAI5 Ruang lingkup tugas Pelaksana Pengadaan yang dilakukan oleh rumah sakit dibedakan menjadi: a. Pimpinan BLUD menentukan pekerjaan akan dilaksanakan oleh penyedia jasa atau swakelola setelah menerima masukan dari Pejabat Teknis Kegiatan. b. PTK/PPk menetapkan Spesifikasi teknis, rencana kontrak, Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan mengadakan perjanjian dengan pihak lain. c. PPTK melaksanakan pengadaan langsung untuk kebutuhan rumah tangga rumah sakit, persediaan farmasi (obat-obatan, bahan laboratorium dan lain-lain), investasi, pemeliharaan /perbaikan dengan nilai sampai dengan Rp500.oo0.oo0,oo (Lima ratus juta rupiah). d. Pejabat Pengadaan melaksanakan pengadaan melalui Epurcha.sing ,ttuk kebutuhan rumah tangga rumah sakit, persediaan farmasi (obat-obatan, bahan laboratorium dan lain-lain), investasi, pemelihar aan f perbaikan. e. Tim Penyelenggara Swakelola dalam melaksanakan pengadaan untuk kegiatan pelatihan d,an/ata:u kegiatan lainnya yang bersifat non fisik. Tim Penyelenggara Swakelola dalam melaksanakan tugasnya harus bekerja dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai tduan peng;daan serta melaporkan proses dan hasil pengadaan kepada Pimpinan BLUD. f. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang dan/ Jasa melaksanakan pemeriksaan atas hasil pelaksanaan barang dan/atau jasa oleh p.ny"dia barang dan/atau jasa serta membuat berita acala pemeriksaan hasil pekerjaan. Pelaksanaan pengadaan barang/iasa dengan nilai diatas Rp. 500.000'000 proses pengadaan diserahkan ke UKPBJ Kabupaten Tapin' A. UNSUR PELAKSANA PENGADAAN 1. Organisasi Pengadaan Barang/Jasa untuk Pengadaan melalui Penyedia Barang/ Jasa terdiri atas: a. Pemimpin BLUD (Direktur rumah sakit); b. Pejabat Teknis Kegiatan; c. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan d. Pejabat Pengadaan; Pedoman Pengadaan Barang/Jasa
e. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan. 2. Organisasi Pengadaan Barang/Jasa untuk Pengadaan melalui Swakelola terdiri atas: a. Pemimpin BLUD (Direktur rumah sakit); b. Tim Penyelenggara Swakelola; c. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan. 3. Personil yang diangkat menjadi Pejabat Pengadaan lPatitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan/Penyelenggara Swakelola hnrus mempunAai lanlifikasi yang memadai sesuai dengan pertimbangan pimpinan BLUD untuk melaksanakan tugas sebagai pelaksana pengadaan. 4. Personil yang terlibat pengadaan berasal dari unsur internal rumah sakit, unsur eksternal, atau Agen Pengadaan jika dibutuhkan. B. JUMLAH PERSONIL Personil Pelaksana Pengadaan ditetapkan sebagai berikut: a. Direktur rumah sakit selaku Pemimpin BLUD' b. Pejabat Teknis Kegiatan mengikuti struktur organisasi. c. Pejabat Pengadaan berjumlah satu orang. d. Tim Penyelenggara Swakelola terdiri atas Perencana, Pelaksana, dan Pengawas. e. Panitia Pemeriksa berjumlah sekurang-kurangnya tiga orang dan berjumlah ganjil. Personil pelaksana pengadaan baik Pemimpin BLUD, Pejabat Teknis Kegiatan, Pejabat Pengadaan, Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan, Tim peiyelenggaia Swakelola, Penyedia dan para pihak yang terkait dalam petatsattaan pengadaan barang d,anf ata:u jasa harus mematuhi etika sebagai berikut: q. melaksanakan tugas secara tertib dan penuh rasa tanggung jawab, demi kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang dan/atau jasa. b. bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga kerahasiaan Dokumen Pengadaan Barang dan/atau Jasa yang menurut sifatnya harus dirahas[kan untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam Pengadaan Barang dan/atau Jasa. c. tidak saling mempengaruhi, baik langsung maupun tidak langsung, yang *"ngikiUatkLn persaingan yang tidak sehat, penurunan kualitas proses pengadaan dan hasil pekerjaan. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa 10 h_
d. menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengan kesepakatan tertulis para pihak. e. menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung, dalam proses pengadaan barang danf atau jasa (conflict of interestl. f. g. h. menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam Pengadaan Barang/Jasa. tidak menyalahgunakan wewenang dan/atau kolusi dengan tduan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung, merugikan negara. tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan Pengadaan Barang dan/atau Jasa. A. PEMIMPIN BLUD A.1. TUgas Pokok Pemimpin BLUD sebagai Pengguna Anggaran (PA) tugasnya mencakup seluruh kegiatan pengadaan sejak perencanaan hingga pengadaan selesai dilaksanakaI1. Tanggungiawab i1li berkaital dengan jabatan sebagai Direktur rumah sakit yang bertanggung jawab terhadap seluruh operasional rumah sakit dan yang berhak menyetujui perikatan dengan pihak ketiga. otorisasi pengeluaran anggaran untuk pembayaran pengadaan memerlukan persetujuan Direktur rumah sakit. Tugas Pemimpin BLUD adalah: a. tenetapkan rencana umum d.an pembiayaan pengadaan di rumah sakit; b. menetapkan tata cara pengadaan yang berlaku di rumah sakit; c. mengawasi pelaksanaan anggaran; d. menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; e. mengawasi penyimpanall dan pemeliharaan seluruh dokumen pengadaan barang dan/atau Jasa; f. menandatangani Pakta Integritas. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa 11
A.2. Wewenang Wewenang Pemimpin BLUD terkait langsung dengan wewenang sebagai Direktur rumah sakit. Wewenang Pemimpin BLUD adalah: a. mengangkat dan memberhentikan pelaksana pengadaan yang tidak terikat tahun anggaran; b. menentukan cara pengadaan (swakelola atau penyedia barang danf ataujasa); c. menyetujui permohonan pengadaan barang dan/ jasa kebutuhan bidang/ bagian. d. mengetahui sPK dan surat Perjanjian (Kontrak) dengan penyedia barang dan/atau jasa; e. menolak atau menyetujui pembayaran sesuai ketentuan. B. PEJABAT TEKNIS KEGIATAN/PPK 8.1. Tugas Pokok Tu[as pokok Pejabat Teknis KegTatan/PPK sebagai berikut: a. menyetujui dan menetapkan perencanaan pengadaan kebutuhln bidang/bagian masing-masing di rumah sakit dalam satu periode waktu tertentu (1 tahun) sesuai RBA; b. Menyusun perencanaan sumber pembiayaan atas pengadaan kebutuhan uiaang/bagian masing-masing di rumah sakit; c. Membuat dan menetapkan Harga Perhitungan sendiri (HPS) dan Kerangka Acuan kerja (KAK) secara keahlian pada bidang/bagian masing-masing di rumah sakit; d. Melaporkan dan Mempertanggungiawabkan hasil kegiatan pe.tgadr.an rumah sakit kepada Pemimpin BLUD; e. Melaksanakan penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen pengadaan barang dan/atau Jasa; f. Menandatangani surat Perintah Kerja/surat Perjanjian (Kontrak); g. Menandatangani Berita Acara serah Terima Hasil Pekerjaan' h. Menandatangani Pakta Integritas' 8.2. Wewenang Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pejabat Teknis Pedoman Pengadaan Barang/Jasa t2 d
a. memproses setiap permohonan pengadaan kebutuhan bidang/baglan *riit g-*asing sesuai dengan RBA kepada PemimPin BLUD; b. Menandatangani sPK dan surat Perjanjian (Kontrak) dengan penyedia barang dan/atau jasa; c. Melaksanakan amandemen pekerjaan dan memutuskan kontrak setelah melalui pertimbangan dan memenuhi syarat pemutusan kontrak; d. Menetapkan denda, peringatan atau perintah kepada penyedia barang dan/atau jasa yang tidak melaksanakan pekerjaan sesuai perjanjian. e. Menandatangani dan menyehrjui berita acara penerimaan hasil pengad-aan barang danl jasa sesuai berita acara hasil pemeriksaan pekedaan/pengadaan barang dan I jasa' C. PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN C.1. Tugas Pokok Tugas pokok Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) sebagai berikut: a. membantu melaksanakan tugas Pejabat Teknis Kegiatan- b. membantu men)rusun perencanaan pengadaan kebutuhan bidang/bagian masing-masing di rumah sakit dalam satu periode waktu tertentu (1 tahun) sesuai RBA; c. membantu men5rusun Harga Perhitungan Sendiri 'bidang/Oagian masing-masing di rumah sakit; d. menandatangani Pakta Integritas; e. melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diperintahkan Pejabat Teknis Kegiatanl PemimPin BLUD' C.2. Wewenang untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan *"mpu.tyai wewenang sebagai berikut: a. mengajukan permohonan pengadaan kebutuhan bidang/bagian melalui Pejabat Teknis masing-masing; f. Menandatangani dan menyetujui berita acata penerimaan hasil pengadaan i"rrrg d,anJ jasa sesuai berita acara hasil p.*lAt"ran pekerj-aan/pengadaan barang dan I jasa' Pedoman Pengadaan Barang/Jasa 13
D. PEJABAT PENGADAAN D.1. Persyaratan Persyaratan sebagai Pejabat Pengadaan: a. Memiliki sertilikat pengadaan barang/jasa; b.jujur, disiplin dan bertanggungiawab dalam melaksanakan tugas; c. teliti dan mampu bernegosiasi dalam melakukan proses pengadaan; d. memahami kualitas dan karakteristik barang dan/jasa; e. menandatangani Pakta Integrita-s; D.2. Tugas Pokok Tugas pokok Pejabat Pengadaan sebagai berikut: a. memproses pernintaan pengadaan yang akan dilakukan melalui Bpurchasing; b. Melakukan evaluasi kualitas dan harga kebutuhan barang pengadaan dari seluruh penawaran yang mlsuk-. dengan membandingkannya dengan Harga Perhitungan sendiri (HPS) tersedia; c. Melakukan negosiasi kualitas dan harga kebutuhan barang pengadaan kepada calon penyedia barang; d. Menyusun dan menyerahkan hasil kegiatan evaluasi dan .r"goi"iu."i dalam bentuk Berita Acara kepada PPK' e. Melaksanakan E-purchasing sesuai ketentuan yang berlaku' D.3. Wewenang untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pejabat Pengad.aan mempunyai wewenang sebagai berikut: a. memperoleh referensi barang-barang yang dibutuhkan disertai daftar harga nya dari beberapa calon penyedia barang yang diundang untuk memasukkan penawaran; b. Memperoleh Harga Perhitungan sendiri (HPS) pengadaan barang yang disusun oleh PPK; Pedoman Pengadaan Barang/Jasa t4
c. Memberikan masukan kepada PPK atas permintaan barang yang disetujuinya dalam rr* kuantitas, kualitas, dan waktu pengadaan. E. PANITIA PEMERIKSA HASIL PEKERJAAN Pimpinan BLUD menunjuk dan menetapkan Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan sesuai dengan kebutuhan' Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan bertugas : a. Melaksanakan pemeriksaan atas hasil pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa di lingkungan rumah sakit; b. Membandingkan kesepakatan yang tertuang dalam dokumen kontrak atai Surat Perjanjian/Surat Pesanan terkait kesesuaian spesifikasi teknis dan jumlah barang' c. Membuat Berita Acara Pemeriksaan atas pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang dan/atau jasa; d. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada Pejabat Teknis Kegiatan dan/atau PemimPin BLUD; e. Menandatangi berita acarakemajuan pekerjaan sesuai termijn; f. Melaksanakan tugas lainya yang diperintahkan oleh Pimpinan BLUD. Wewenang PPHP adalah: a. Menerima barang yang diterima dari rekanan apabila sesuai dengan order Pembelian/kontrak; b. Menolak barang yang diserahkan oleh rekanan apabila tidak sesuai dengan order Pembelian/kontrak; F. TIM PENYELENGGARA SWAKELOLA F.1. PersYaratan Seseorang yang d'iangkat sebagai Tim Penyelenggara Swakelola harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Memiliki integritas moral; b. Memiliki disiPlin tinggi; Pedoman Pengadaan Barang/Jasa 15
c. Memahami pekerjaan yang akan dilaksanakan; d. Berlokasi di tempat pekerjaan dilaksanakan; e. Memiliki tanggung jawab dan kua-lifikasi teknis serta manajerial yang memadai untuk melaksanakan; f. Menandatangani Pakta Integritas; F.2. Tugas Pokok Tusas pokok Tim Penyelenggara Swakelola sebagai berikut: a. menJrusun jadwal, cara pelaksanaan, RAB, serta lokasi pengadaan; b. Menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan baik tenaga ahli, pelaksana, maupun Peralatan; c. Menentukan metode pelaksanaa-n dilapangan yang efisien; d. Melaksanakan pekerjaan dengan teliti, berkualitas, tepat waktu; e. Melakukan pengawasarr terhadap kegiatan swakelola f. Membuat laporan berkala sebagai dasar penilaian progres pekerjaan kePada PimPinan BLUD g. Mengarsipkan seluruh dokumen pengadaan; h. Mencatat dan mempertanggungiawabkan penggunaan dana swakelola kePada PemimPin BLUD; F.3. Wewenang wewenang rim Penyelenggara Swakelola sebagai berikut: a. melaksanakan pekerjaan secara mandiri; b. menentukan metode pelaksanaan di lapangan yang dianggap paling efisien; c. melakukan pengadaan material yang dibutuhkan; d. melakukan kerjasama/kontrak tenaga kerja yang dibutuhkan. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa t6 |
NYADRANAN, BENTUK AKULTURASI ISLAM DENGAN BUDAYA JAWA (FENOMENA SOSIAL KEAGAMAAN NYADRANAN DI DAERAH BARON KABUPATEN NGANJUK) Muh. Barid Nizarudin Wajdi Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul 'Ula Nganjuk Abstract: Nyadran is the symbolic of a relationship among ancestors, nature and each other. It is a ritual pattern that contains local culture and Islamic values. Thus, it is not surprising that the implementation of Nyadran still has to do with Buddhist culture and Hindu- Animism which was later assimilated by Islamic values by Wali Songo. In addition, this study would investigate how the relationship between Nyadranan and Islamic values. A qualitative research approach was applied to answer research questions. This study was conducted in Baron, Nganjuk City. Observation and in-depth interviews were applied to collect data. This result indicated that it was a very strong relationship. Nyadran was the social expression of community, solidarity and togetherness being the main pattern of this tradition. This phrase would ultimately result in a vertical-horizontal relationship more closely. In this context, then Nyadran would be able to improve the pattern of the relationship between God and society, and thus eventually would show the development between cultures and traditions that had evolved into more colorful. Keywords: Nyadranan, Acculturation, Religion Value, Javanese Culture Pendahuluan Nyadranan adalah upacara adat, merupakan salah satu warisan budaya dan keyakinan bahwa tempat-tempat tertentu yang dianggap suci atau keramat. Keyakinan ini disebut animisme dan dinamisme. Keyakinan ini nenek moyang telah ada sejak sebelum Hindu, Buddha, dan Islam masuk ke Indonesia. Ini adalah upaya dalam menjaga dan melestarikan tradisi nenek moyang dimana tujuannya adalah sebagai ekspresi syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada desa pendiri, yang dikenal sebagai Dhayang Desa. Prasetyo (2010) menyebutkan bahwa sadranan adalah tradisi yang dilakukan oleh orang jawa setiap menjelang puasa Ramadhan, yang dilakukan di bulan Sya'ban (kalender Hijriyah) atau Ruwah (kalender Jawa) untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi sebuah makam1 atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa. 1 Yanu Endar Prasetyo, Mengenal Tradisi Bangsa. (Yogyakarta: PT. Insist Press, 2010), 2. 123
Tradisi Nyadran awalnya sebuah bentuk upacara pemujaan roh para leluhur yang dilakukan oleh penganut Hindu-Budha2. Nyadran lekat dengan ajaran animisme- dinamisme masyarakat pada saat itu. Sejak Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke- 13,3 khususnya Jawa, Nyadran telah ditransformasikan dalam bentuk dan makna yang berbeda.4 Pemujaan kepada roh para leluhur dirubah menjadi wujud ritual yang menunjukkan tanda bakti seseorang kepada ahli kubur yang telah mendahuluinya (dalam Islam sering disebut tanda bakti kepada orang tua dikenal dengan birul walidain).5 Nyadranan sempat menjadi permasalahan dalam kalangan Islam sendiri. Hal ini disebabkan karena acara ritual tersebut dianggap syirik dan menyimpang dari agama Islam. Pada saat itu sepertinya para Ulama' mulai memikirkan hal-hal bid'ah dan ingin mengubah pemikiran masyarakat yang konservatif agar lebih berpikir progresif.6 Kebudayaan Nyadran, berawal dari kerajaan Majapahit, bertujuan untuk mendoakan ruh nenek moyang dengan menyediakan berbagai aneka sajian. ketika Islam Datang dengan perantara Walisongo, tradisi itu tidak dihilangkan, tapi diadaptasikan, dengan cara menyediakan makanan untuk disedekahkan kepada orang miskin di sekitar mereka.7 Oleh karena itu, penulis makalah ini mencoba untuk fokus pembahasan pada Kegiatan Nyadranan, Bentuk Akulturasi Budaya Jawa dan Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan esensi dari bagaimana bentuk akulturasi Budaya Jawa dan Islam, dan bagaimana implementasinya.8 Kebudayaan daerah, termasuk Nyadran, mengandung nilai yang diperlukan untuk memperkuat karakter masyarakat dan bangsa. Menurut AB Takko Bandung (2013), nilai-nilai ini sangat berguna untuk modal budaya dalam upaya untuk membangun identitas dan karakter orang-orang,9 terutama generasi muda, dan terutama 2 M Wahid, "Sunda Wiwitan Baduy: Agama Penjaga Alam Lindung di Desa Kanekes Banten", dalam El-Harakah (Terakreditasi). (Malang: UIN Malang, 2012), 72. 3 diakses pada tanggal 7 April 2017 4 S. Rachmawati, Guyup Rukun Dengan Musik Gamelan Jawa. 5 H. Hasanah, "Implikasi Psiko-Sosio-Religius Tradisi Nyadran Warga Kedung Ombo Zaman Orde Baru", dalam Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial, 3(2), (Semarang: Walisongo, 2016), 17-36. 6 M. Islamiyah, "Unsur Islam dalam Upacara Nyadran di Makam Dewi Sekar Dadu Bagi Masyarakat Desa Bluru Kidul Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo", (Dissertation, Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2013), 81. 7 D. Indonesia, "Islam Kultural dan Islam Fundamental", dalam diakses 03 April 2017 8 Yuli Choirul Ummah and Muh Barid Nizarudin Wajdi, "Dismantling Paradigm Book Ta'limul Muta'allim," Educatio : Journal of Education 1, no. 2 (October 30, 2016): 1-10, accessed October 21, 2017, 9 N. Anoegrajekti, Ritual Kebo-Keboan: Membaca Politik Identitas. (Jogyakarta: Indra Press, 2014), 17 124
juga dalam kaitannya dengan memperkuat upaya budaya lokal dan nasional dengan kemunculan gelombang globalisasi.10 "Nyadranan" tradisi ini dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya Nganjuk. Hal ini juga disebut "Nyadran". Tradisi ini diselenggarakan oleh petani di Nganjuk di bulan Muharram atau Syura. Mereka percaya bahwa Nyadran adalah sebuah upacara persembahan-persembahan bagi jiwa akhir leluhur yang dilakukan di tengah bulan Ruwah (Sya'ban), dekat dengan ziarah ke pemakaman. Masyarakat Jawa, makam atau kuburan leluhur.11 Nganjuk adalah salah satu daerah yang terletak di Jawa Timur. tentang berbagai bentuk kebudayaan daerah sangat relevan dan sangat penting. Penelitian pada kebudayaan daerah, termasuk Nyadran yang merupakan tradisi dengan kandungan nilai nilai kearifan lokal yang bersinergi dengan nilai agama. Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian Penelitian Terdahulu Ada beberapa teori dan penelitian masa lalu yang dapat digunakan sebagai bahan pendukung untuk penelitian ini pada Akulturasi Budaya jawa dengan Islam. Teori Geertz12 Perhatian utamanya adalah untuk menekankan pemikiran kembali secara serius terhadap hal-hal pokok dalam ilmu antropologi maupun ilmu sosial yang lain. Geetrz menegaskan bahwa kegiatan budaya manusia merupakan hal yang luar biasa dan sangat khas. Maka yang terpenting dalam memahami budaya tersebut adalah menggunakan pendekatan "interpretasi budaya".13 Dalam hal ini, secara khusus Geertz mengarahkan penelitiannya pada studi agama, dan mengantarkannya menulis disertasi berdasarkan penelitian di Jawa pada tahun 1952 yang kemudian dibukukan dengan judul "The Religion of Java".14 Disusul dengan penelitian-penelitian lain yang kemudian tertuang dalam kumpulan tulisan-tulisannya yang berjudul "The Interpretation of Cultures".15 Mark R. Woodward16 Penelitiannya merupakan sanggahan terhadap konsepsi Geertz bahwa Islam Jawa adalah Islam sinkretik yang merupakan campuran antara Islam, Hindu Budha dan Animisme. Melalui kajian secara mendalam terhadap agama- agama Hindu di India, yang dimaksudkan sebagai kacamata untuk melihat Islam di Jawa yang dikenal sebagai paduan antara Hindu, Islam dan keyakinan lokal, ternyata tidak ditemui unsur tersebut di dalam tradisi keagamaan Islam di Jawa, padahal yang dikaji adalah Islam yang dianggap paling lokal, yaitu Islam di pusat kerajaan, diakses 11 April 2017 11 Koentjaraningrat, Kebudayaan Jawa. Seri Penerbitan Etnologi. (Jakarta: Balai Pustaka, 1981), 87. 12 diakses 12 April 2016 13 Daniels L. Pals, Seven Theories of Religion. (Oxford: Oxford University Press, 1996), 234. 14 Clifford Geertz, The Religion of Java. (Glencoe II: The Free Press, 1960). 15 Clifford Geertz, The Interpretation of Cultures. (New York: Basic Group, 1973). 16 Andrew Beatty, Variasi Agama Jawa: Suatu Pendekatan Anthropologi. (Jakarta: Murai Kencana, 2001), 98. 125
Yogyakarta. Menurutnya Islam dan Jawa adalah compatible dan merupakan varian wajar dalam Islam sebagaimana Islam India, Islam Persia, Islam Melayu dan sebagainya.17 Andrew Beatty menyatakan bahwa Geertz dianggap terlalu berlebihan dalam melukiskan jarak antara ketiga varian santri, priyayi dan abangan tersebut. Beatty memandangnya sebagai entitas yang saling menyapa. Jika selametan atau kenduren dalam pandangan Geertz sebagai bentuk ritual kalangan abangan, Beatty melihatnya justru sebagai ritual bersama, dimana keragaman berkumpul membentuk harmoni dengan membiarkan masing-masing kelompok memaknai menurut perspektifnya sendiri Poerwadarminta (2007)18 kata Nyadran berarti slametan (sesaji) ing papan kang kramat (selamatan (memberi sesaji) di tempat yang angker/keramat). Kata Nyadran juga mempunyai pengertian lain yaitu slametan ing sasi ruwah nylameti para leluwur (kang lumrah ana ing kuburan utawa papan sing kramat ngiras reresik tuwin ngirim kembang) yang artinya selamatan di bulan Ruwah menghormati para leluhur (biasanya di makam atau tempat yang keramat sekaligus membersihkan dan mengirim bunga). Beliau juga berpendapat bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Nyadran tersebut pada dasarnya merupakan penghormatan terhadap leluhur yang dilakukan secara khidmat dan sakral sehingga leluhur mereka mempunyai arti tersendiri dalam masyarakat.19. Penelitian AR. Mahdi Darussalam mahasiswa pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta yang dilaksanakan pada tahun 2009 dengan judul: "Tradisi Nyadranan Agung Wotgaleh sebagai Penguat Modal Sosial dalam Masyarakat Sendangtirto, Berbah, Sleman". Penelitian ini bermaksud untuk mendapatkan informasi tentang adanya tradisi nyadranan yang dilakukan masyarakat Sendangtirto, Berbah, Sleman sebagai penguat modal sosial dalam masyarakat. Hasil penelitian tersebut adalah ada berbagai macam aktivitas ritual dalam nyadranan Wotgaleh. Penelitian yang dilakukan oleh Hj. Khoiriyah M.Ag yang berjudul "Budaya Nyadran Dalam Proses Adat Islam Jawa". Penelitian ini ditulis dalam jurnal at-Tarbawi edisi Mei 2008-Oktober 2008. Hasil dari penelitian ini adalah Nyadran sebagai selamatan merupakan bagian dari tradisi agama Jawa. Nyadran juga digolongkan sebagai agama lokal Jawa. Dari beberapa penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Nyadran merupakan bentuk dari akulturasi Budaya Jawa dengan Islam, dimana sebelumnya adalah warisan budaya Majapahit yang menganut Agama Budha dan Hindu bercampur dengan animisme dan dinamisme. 17 Mark R. Woodward, Islam Jawa, Kesalehan Normatif Versus Kebatinan. (Yogyakarta: LKIS, 1999), vii. 18 Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), 259. 19 E. Kusnianti, "Eksistensi Tradisi Nyadran di Gunung Balak dalam Arus Globalisasi. (Dissertation, Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial UNY, 2013), 76 eprints.uny.ac.id, diakses 11 April 2016 126
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian etnografi kualitatif.20 Mengacu pada Sugiyono (2012), dalam konteks masyarakat Indonesia, etnografi merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti melakukan studi dari kelompok budaya dalam kondisi alam melalui observasi dan wawancara.21 Teknik pengumpulan data22 yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan dokumentasi.23 Seperti yang ditunjukkan oleh Sugiyono (2012)24 bahwa dalam penelitian kualitatif,25 pengumpulan data dilakukan dalam pengaturan alam (kondisi alam), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih pengamatan partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dalam wawancara mendalam digunakan untuk mendapatkan data primer dari masyarakat dan pelaku dari Nyadran upacara adat, sehingga data yang akurat dapat diperoleh.26 Observasi partisipatif diperlukan bagi para peneliti untuk memahami, menghargai, serta menganalisis dan menginterpretasi terkait dengan pikiran alam atau iman atau kepercayaan dari masyarakat Tawun, di Ngawi, Jawa Timur, Indonesia lebih khusus terkait dengan Nyadran upacara adat, selagi dokumentasi ini sangat membantu dalam merekam setiap peristiwa fisik yang terkait dengan pelaksanaan Nyadran upacara adat.27 Kemudian, dalam mengintegrasikan data secara komprehensif, triangulasi diperlukan. Hasil Penelitian Berdasarkan pada proses kemunculan tradisi nyadranan pada tahun 80-90an, menunjukkan bahwa sebenarnya nyadranan adalah ritual yang dilakukan dalam rangka mendapatkan keselamatan dan terhindar dari bala, yaitu bencana kelaparan dan kekurangan air bersih pada saat musim kemarau. Momen sejarah inilah menjadi cikal bakal Nyadran di wilayah Baron Nganjuk. Nilai moral yang dapat diambil dari pelaksanaan Nyadran tetrdiri dari dua hal, pertama nilai moral secara vertikal dan nilai moral bersifat horizontal. Nyadran secara vertikal adalah bentuk penghambaan dan ungkapan syukur kepada Allah Swt. Nyadran secara horizontal adalah bentuk penghormatan, penghargaan, dan wujud kebaktian 20 J. Spradley, The Ethnographic Interview. (New York: Holt, Rinehart and Winston, 1979), 178. 21 diakses 13 April 2016 22 diakses 11 April 2016 23 P. Parji, "Socio-Cultural Values of Nyadran Traditional Ceremony in Tawun, Ngawi, East Java, Indonesia", dalam SOSIOHUMANIKA, (9, 2 2016), 287-296, diakses 9 April 2016 24 A. Suseno, "Tanggapan Masyarakat dalam Mengurangi Resiko Bencana Banjir di Desa Blimbing Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013". (Dissertation, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013). 25 diakses 8 April 2016 26 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. (Bandung: Alfabeta, 2012), 309. 27 diakses 25 Mei 2016 127
(birrul walidain) kepada para leluhur dan menajatkan doa selamat. Makna filosofis dari hubungan vertikal menunjukkan pola peribadahan dan penghambaan, sedangkan secara horizontal menunjukkan rasa hormat dan berbakti kepada nenek moyang, mengelola alam dan lingkungan. Menurut penulis, Nyadran di Baron Nganjuk mencerminkan bentuk transformasi nilai ajaran agama dalam bentuk kesadaran baru dari kelompok masyarakat untuk lebih mensyukuri karunia Tuhan, mencintai alam dan lingkungan sekitar, menjaga lingkungan, dan melakukan pengelolaan secara tepat. Nyadran di Baron Nganjuk dalam pelaksanaannya memiliki perlengkapan beragam dan bersifat sakral. Perlengkapan yang harus ada adalah tumpeng, bubur Pitung Warna, jajan pasar, apem, ketan, pisang raja dan ingkung, Tumpeng memiliki makna filosofis bahwa manusia dalam kehidupannya selalu berhubungan dengan Allah. Nasi kuning-putih dimaknai agar segala hajat dikabulkan oleh Allah Swt karena didasarkan pada niat ikhlas dan hati yang bersih. Tumpeng membawa semangat atau motivasi untuk bekerja lebih giat, semangat bahwa apa yang dilakukan oleh warga selalu mendatangkan riski melimpah, semakin menumpuk, dan tidak akan pernah habis. Bubur Pitu merupakan simbol kehidupan yang akan manusia yang memiliki berbagai makna. Tenong secara filosofis memiliki arti bahwa satu silaturrahmi dan kerukunan, menjalin kekompakan dalam masyarakat. Makna filosofis apem artinya permintaan maaf. Ketan artinya menghindari perbuatan yang tidak terpuji, kata kolak artinya mengucapkan, dan pasung memiliki makna filosofis memohon keselamatan kepada Tuhan. Momen historis proses pembentukan Nyadran di wilayah Baron Nganjuk menjadi cikal bakal pelaksanaan Nyadran pada era masa kini dan mendatang. Meskipun formulasi pelaksanaan Nyadran pada tahap awal pembentukannya dan kondisi saat ini jauh sangat berbeda, dan terkesan lebih inovatif dan kreatif. Nyadran bagi warga Baron Nganjuk memiliki implikasi psikologis berupa respon emosional positif dalam bentuk penerimaan, kesadaran, dan semangat bertahan hidup menghadapi bencana kelaparan. tradisi Nyadran memunculkan rasa solidaritas sosial sebagai wujud penghormatan kepada para leluhur. Implikasi religius merupakan ungkapan rasa syukur atas karunia Tuhan. Implikasi religius Nyadran, menyangkut persoalan internalisasi nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupan. Nyadran mengandung nilai penghambaan, kedermawanan, keshalehan. Aspek nilai inilah yang akan dimanfaatkan oleh manusia dalam mengemban tugas kemanusiaannya yaitu sebagai Hamba dan khalifah di muka bumi. Implikasi psikologis dari ritual Nyadran pada saat ini, tidak hanya sebatas pada bentuk penghambaan personal, melainkan mengalah pada pembentukan dinamika psikologis. Nyadran melahirkan respon emosional positif, sikap dan perilaku motivasional dan inspiratif. Motivasi untuk hidup dalam kedamaian, ketentraman, keunggulan, dan kesejahteraan. Selalu bersemangat dan memiliki inspirasi dalam menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi Nyadran dalam kehidupan. Implikasi sosiologis dari ritual Nyadran adalah bentuk Implikasi sosiologis 128
hubungan yang harmonis, solidarits sosial yang ditunjukkan ahli waris kepada nenek moyangnya dalam konsep birrul wa lidain, keikutsertaan seluruh generasi keluarga (baik generasi tua maupun keluarga muda), proses interaksi sosial yang harmonis sebagai bentuk akomodasi budaya lintas agama. Kesimpulan Nyadran upacara tradisional merupakan salah satu upacara tradisional yang diselenggarakan oleh seluruh warga Baron Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Ini adalah upaya dalam menjaga dan melestarikan tradisi nenek moyang dimana tujuannya adalah sebagai ekspresi dari Tuhan Yang Maha Esa dan desa pendiri rasa syukur, yang dikenal sebagai Dhayang Desa. Nyadran merupakan salah satu warisan keyakinan bahwa ada tempat-tempat tertentu yang dianggap suci atau keramat. orang Keyakinan ini disebut animisme dan dinamisme. Keyakinan ini nenek moyang telah ada sejak sebelum Hindu, Buddha, dan Islam masuk ke Indonesia. Selain kepercayaan asli, Nyadran upacara adat juga dipengaruhi oleh agama Hindu dan Islam. Hindu pengaruh jelas terlihat dalam penggunaan dupa atau dupa,bunga, dan air. Sedangkan pengaruh Islam terlihat jelas dalam Qunut doa dan keselamatan diambil dalam upacara-upacara serta pemanggilan Kanjeng Nabi Muhammad sebagai Nabi pada awal proses. Dari proses, menunjukkan bahwa Nyadran sangat mendukung nilai-nilai sosial budaya, nilai-nilai agama, nilai seni dan budaya, nilai hubungan yang harmonis dengan alam, nilai gotong royong, nilai persatuan, nilai rasa bertanggung jawab dan disiplin, nilai harmoni sosial, nilai pengorbanan, dan nilai ekonomi. References Anoegrajekti, N. 2014. Ritual Kebo-Keboan: Membaca Politik Identitas. Jogyakarta: Indra Press. Beatty, Andrew. 2001. Variasi Agama Jawa: Suatu Pendekatan Anthropologi. Jakarta: Murai Kencana. diakses 12 April 2016 Geertz, Clifford. 1960. The Religion of Java. Glencoe II: The Free Press. ____________. 1973. The Interpretation of Cultures. New York: Basic Group. Hasanah, H. 2016. "Implikasi Psiko-Sosio-Religius Tradisi Nyadran Warga Kedung Ombo Zaman Orde Baru", dalam Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial, 3(2), Semarang: Walisongo. jawa diakses pada tanggal 7 April 2017 diakses 8 April 2016 diakses 11 April 2017 129
diakses 11 April 2016 diakses 25 Mei 2016 Indonesia, D. "Islam Kultural dan Islam Fundamental", dalam diakses 03 April 2017 Islamiyah, M. 2013. "Unsur Islam dalam Upacara Nyadran di Makam Dewi Sekar Dadu Bagi Masyarakat Desa Bluru Kidul Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo", Dissertation, Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya. Koentjaraningrat. 1981. Kebudayaan Jawa. Seri Penerbitan Etnologi. Jakarta: Balai Pustaka. Kusnianti, E. 2013. "Eksistensi Tradisi Nyadran di Gunung Balak dalam Arus Ilmu Sosial UNY. Globalisasi. Dissertation, Yogyakarta: Fakultas eprints.uny.ac.id, diakses 11 April 2016 Pals, Daniels L. 1996. Seven Theories of Religion. Oxford: Oxford University Press. Parji, P. 2016. "Socio-Cultural Values of Nyadran Traditional Ceremony in Tawun, Ngawi, East Java, Indonesia", dalam SOSIOHUMANIKA, (9, 2 2016), 287-296, diakses 9 April 2016 Poerwadarminta. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Prasetyo, Yanu Endar. 2010. Mengenal Tradisi Bangsa. (Yogyakarta: PT. Insist Press. Rachmawati, S. Guyup Rukun dengan Musik Gamelan Jawa. diakses 13 April 2016 Spradley, J. 1979. The Ethnographic Interview. New York: Holt, Rinehart and Winston. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suseno, A. 2013. "Tanggapan Masyarakat dalam Mengurangi Resiko Bencana Banjir di Desa Blimbing Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo Tahun 2013". Dissertation, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wahid, M. 2012. "Sunda Wiwitan Baduy: Agama Penjaga Alam Lindung di Desa Kanekes Banten", dalam El-Harakah (Terakreditasi). Malang: UIN Malang. Ummah, Yuli Choirul, and Muh Barid Nizarudin Wajdi. "Dismantling Paradigm Book Ta'limul Muta'allim." Educatio : Journal of Education 1, no. 2 (October 30, 2016): 1-10. Accessed October 21, 2017. Woodward, Mark R. 1999. Islam Jawa, Kesalehan Normatif Versus Kebatinan. Yogyakarta: LKIS. 130 |
ANALISA SENTIMEN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN GOJEK PADA MASA PENDEMI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Jurusan Teknik Informatika Oleh EDRIYAN NIM. 11850114592 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU 2022
LEMBAR PERSETUJUAN ANALISA SENTIMEN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN GOJEK PADA MASA PENDEMI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES TUGAS AKHIR Oleh EDRIYAN NIM. 11850114592 Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Tugas Akhir di Pekanbaru, pada November 2022 Pembimbing I, Dr. Elin Haerani, S.T., M.Kom NIP. 198105232007102003 1
LEMBAR PENGESAHAN ANALISA SENTIMEN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN GOJEK PADA MASA PENDEMI MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES Oleh EDRIYAN NIM. 11850114592 Telah dipertahankan di depan sidang dewan penguji sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, November 2022 Mengesahkan, Dekan, Ketua Jurusan, Dr. Hartono, M.Pd. Iwan Iskandar, S.T., M.Kom NIP. 196403011992031003 NIP. 130508072 / 2016128201 DEWAN PENGUJI Ketua : Iwan Iskandar S.T, M.T ____ Pembimbing I : Dr. Elin Haerani, S.T., M.Kom. ____ Penguji I : Yusra, S.T, M.T ____ Penguji II : Fadhilah Syafria, ST, M.Kom ____ 2
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka. Pekanbaru, November 2022 Yang membuat pernyataan, EDRIYAN NIM. 11850114592 3
LEMBAR PERSEMBAHAN Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, yang mana saya meminta pertolongan, pengampunan dan serta petunjuk-Nya, Sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan laporan skripsi saya yang berjudul "Analisa Sentimen Masyarakat Terhadap Penggunaan Gojek Pada Masa Pandemi Menggunakan Metode Naïve Bayes" diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh gelar Sarjana pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Dengan ini saya bersyukur dan terima kasih yang sebesar - besarnya pada pihak yang membantu dan mendukung saya karena telah selesainya laporan Skripsi ini: 1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2. Bapak Dr. Hartono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3. Bapak Iwan Iskandar, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 4. Ibu Dosen saya yaitu Ibu Dr. Elin Haerani, S.T., M.Kom selaku dosen pembimbing skripsi saya dan juga mantan pembimbing akademik saya ucapkan terima kasih sebanyak - banyak , telah banyak membantu saya dari awal masih maha siswa baru hingga sekarang mau bersedia ke tahap akhir untuk mengantarkan dan mengarahkan saya menuju gelar sarjana, Semoga kebaikan beliau dibalas oleh Allah S.W.T 5. Ibu Dosen Pembimbing Akademik saya yaitu Ibu Dr. Fitri Wulandari, S.Si., M.Kom saya ucapkan terima kasih sebesar - besarnya, yang walaupun baru sebentar menjadi dose pembimbing akademik karena saya dipindahkan tetapi beliau telah banyak membantu saya hingga saya bisa mencapai tahap ini dan telah menyelesaikan laporan skripsi saya, Semoga kebaikan beliau dibalas oleh Allah S.W.T 4
6. Ibu Yusra, ST, MT, selaku Dosen Penguji I Tugas Akhir. Terima kasih banyak atas segala arahan dan bantuan, yang telah diberikan kepada saya sehingga laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Semoga Kebaikan beliau dibalas oleh Allah S.W.T 7. Ibu Fadhilah Syafria, ST, M.Kom selaku Dosen Penguji II Tugas Akhir. Terima kasih banyak atas segala arahan dan bantuan, yang telah diberikan kepada saya sehingga laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Semoga Kebaikan beliau dibalas oleh Allah S.W.T 8. Ayah kandung saya Sudarto, tulang punggung keluarga saya, yang selalu sepenuh hati dan ikhlas untuk memperjuangkan nafkah untuk kehidupan ketiga anaknya yang sedang menempuh pendidikan, Semoga engkau diberi kesehatan wal afiat oleh Allah SWT, tunggu sebentar lagi putra sulung ini untuk bisa membagaikan mu Bapak! 9. Ibu kandung saya Elia Susanti, Seorang ibu yang tangguh, selalu mendidik ketiga anaknya di rumah sehingga saya selaku salah satu anaknya bisa sampai di tahap ini, Semoga engkau juga diberi kesehatan wal afiat oleh Allah SWT, doakan anak mu ini untuk bisa segara bisa cepat Lulus dari universitas ini agar bisa membagaikan mu Ibu! 10. Kepada semua dosen Teknik Informatika UIN SUSKA, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Saya ucapkan terima kasih atas ilmunya, semoga bisa saya gunakan dengan baik dan saya amalkan pada kemudian hari 11. Untuk semua teman - teman seperjuangan saya, terima kasih telah menjadi teman saya dan membantu saya saat kesulitan, berjuang bersama untuk mendapatkan gelar sarjana 5
ABSTRAK Twitter merupakan media sosial yang cukup banyak dikenali dan digunakan sebagai media berargumentasi dan beropini, Twitter diciptakan untuk bisa menawarkan kemampuan utamanya agar pengguna bisa membuka argumen atau menyalurkan opini yang disebut tweet. Banyak tweet di Twitter dalam hal ini tentang ada para pengguna Gojek mengungkapkan opini mereka dalam pengalaman mereka dalam menggunakan Gojek di masa COVID-19. Dengan ada pandemi COVID-19 ini tentu saja bisa mempengaruhi Gojek dalam memberikan layanannya untuk penggunanya, Hal ini dapat memicu pengguna Gojek untuk menulis tweet di Twitter tentang opini penggunaan Gojek di masa pendemi ini, tweet tersebut dapat dikumpulkan menjadi sumber data dalam penelitian text mining dan diolah menjadi informasi. Dalam penelitian ini, penerapan teknik text mining yang digunakan untuk klasifikasi teks tweet yaitu metode machine learning dengan algoritma Naïve Bayes Classifier. Penelitian ini menggunakan teknik crawling data untuk mengumpulkan dataset yang berjumlah 1500 tweet yang memiliki kelas sentimen yaitu positif dan negatif. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, akurasi tertinggi didapat pada rasio pengujian 80%:30% dengan nilai akurasi cukup baik yaitu 70.66%, nilai recall 93.47% serta nilai precision 80,52%, kemudian ditambah dengan pengujian K-fold Cross Validation yang menghasilkan akurasi tertinggi pada percobaan pengujian ke 5 nilai akurasi 83.89%, nilai recall 97.43% serta nilai precision 84,44% dan rata akurasi 77.11%. Dapat disimpulkan bahwa Naive Bayes Classifier berhasil mengklasifikasikan sentimen tentang penggunaan Gojek di masa COVID-19. Kata kunci: COVID-19, Gojek, Klasifikasi, K-fold Cross Validation, Naïve Bayes Classifier, Text Mining, Twitter. 6
ABSTRACT Twitter is a social media that is quite widely recognized and used as a medium for argumentation and opinion, Twitter was created to be able to offer its main ability so that users can open arguments or channel opinions called tweets. Many tweets on Twitter in this case are about Gojek users expressing their opinions in their experiences in using Gojek during COVID-19. With the COVID-19 pandemic, of course, it can affect Gojek in providing its services to its users, this can trigger Gojek users to write tweets on Twitter about their opinions on using Gojek during this pandemic, these tweets can be collected into data sources in text mining research and processed into information. In this study, the application of text mining techniques used for tweet text classification is the machine learning method with the Naïve Bayes Classifier algorithm. This research uses data crawling techniques to collect a dataset of 1500 tweets that have sentiment classes, namely positive and negative. Based on the results of the tests that have been carried out, the highest accuracy is obtained at a test ratio of 80%: 30% with a fairly good accuracy value of 70.66%, a recall value of 93.47% and a precision value of 80.52%, then coupled with K-fold Cross Validation testing which produces the highest accuracy on the 5th test trial with an accuracy value of 83.89%, a recall value of 97.43% and a precision value of 84.44% and an average accuracy of 77.11%. It can be concluded that the Naive Bayes Classifier has successfully classified sentiment about the use of Gojek during COVID-19. Keywords: COVID-19, Classification, Gojek, K-fold Cross Validation, Naïve Bayes Classifier, Text Mining, Twitter. 7
KATA PENGANTAR Assalammu'alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh. Alhamdulillahi robbil'alamin, tak henti-hentinya kami ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, yang dengan rahmat dan hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tidak lupa bershalawat kepada Nabi dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad Sholallohu 'alaihi wa salam, yang telah membimbing kita sebagai umatnya menuju jalan kebaikan. Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Banyak sekali pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini, baik berupa bantuan materi ataupun berupa motivasi dan dukungan kepada kami. Semua itu tentu terlalu banyak bagi kami untuk membalasnya, namun pada kesempatan ini kami hanya dapat mengucapkan terima kasih kepada: Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. 1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2. Bapak Dr. Hartono, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 3. Bapak Iwan Iskandar, S.T., M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 4. Ibu Dr. Fitri Wulandari, S.Si., M.Kom selaku Penasihat Akademik saya, Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 8
5. Ibu Dr. Elin Haerani, S.T., M.Kom selaku Pembimbing Tugas Akhir saya, Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 6. Terima kasih kepada keluarga penulis Ayahanda dan Ibunda. Yang mendukung dan mendoakan saya Wassalamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh. Pekanbaru, 6 Desember 2022 Penulis 9
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PERSETUJUAN ... 1 LEMBAR PENGESAHAN ... 2 LEMBAR PERNYATAAN ... 3 LEMBAR PERSEMBAHAN ... 4 ABSTRAK ... 6 ABSTRACT ... 7 KATA PENGANTAR ... 8 DAFTAR ISI ... 10 DAFTAR GAMBAR ... 13 DAFTAR TABEL ... 15 DAFTAR RUMUS ... 16 DAFTAR SIMBOL ... 17 DAFTAR ISTILAH ... 18 BAB 1 PENDAHULUAN ... 19 1.1 Latar Belakang ... 19 1.2 Rumusan Masalah ... 20 1.3 Tujuan Penelitian ... 21 1.4 Batasan Masalah ... 21 1.5 Manfaat Penelitian ... 21 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 22 2.1 Kajian Metode ... 22 2.1.1 Media Sosial Twitter ... 22 2.1.2 Bahasa Pemrograman Python ... 22 2.1.3 Data Mining ... 23 2.1.4 Tugas-Tugas Data mining ... 24 2.1.5 Tahapan Data Mining ... 25 2.1.6 Crawling Data ... 26 2.1.7 Twitter API ... 27 2.1.8 Text Preprocessing ... 27 10
2.1.9 Modelling bag of words ... 30 2.1.10 Feature Selection ... 31 2.1.11 Text transformation ... 31 2.1.12 Klasifikasi ... 33 2.1.12.1 Metode Naïve Bayes ... 34 2.1.13 Analisa Sentimen ... 36 2.12.3 Pengujian White Box ... 37 2.1.13.1 K - Fold Cross Validation ... 37 2.1.13.2 Performance Evaluation Measure Confusion Matrix ... 37 2.2 Penelitian Terkait ... 40 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 43 3.1 Identifikasi Masalah ... 44 3.2 Pengumpulan Data ... 44 3.2 Analisa ... 46 3.3.1 Kebutuhan data ... 46 3.3.2 Pelabelan data ... 46 3.3.3 Skenario pengujian Data ... 48 3.3.3 Data Pre-processing ... 48 3.3.4 Bag of Word ... 52 3.3.5 Feature selection ... 52 3.4 Text Transformation ... 52 3.5 Klasifikasi Naïve Bayes ... 53 3.6 Implementasi ... 53 3.7 Pengujian ... 54 3.8 Kesimpulan ... 54 BAB 4 PEMBAHASAN ... 55 4.1 Analisa data ... 55 4.1.1 Kebutuhan Data dan Pelabelan Data ... 55 4.1.2 Proses Tahapan Text-Preprocessing ... 57 4.2 Implementasi ... 95 4.2.1 Batasan Implementasi ... 95 4.2.2 Lingkungan Implementasi... 95 11
4.2.3 Implementasi Program ... 96 4.3 Pengujian ... 116 4.3.1 Pengujian program menggunakan metode white box ... 116 4.3.4 Hasil pengujian model klasifikasi dengan K-fold Cross Validation 120 4.3.3 Confusion Matrix ... 125 4.3.4 Hasil Pengujian ... 128 4.5 Analisa hasil pengujian ... 129 BAB 5 PENUTUP ... 132 5.1 Kesimpulan ... 132 5.2 Saran ... 133 DAFTAR PUSTAKA ... 211 12
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Sumber: Pramudiono (2006: 6) Indo data mining ... 23 Gambar 2. 2 Contoh kalimat teks untuk BoW ... 30 Gambar 2. 3 Contoh bentuk list kalimat teks yang dibuat pada BoW ... 30 Gambar 3. 1 Diagram tahapan penelitian... 43 Gambar 3. 2 Hasil Crawling Data ... 45 Gambar 3. 3 contoh proses Normalization ... 49 Gambar 3. 4 Contoh proses Tokenizing ... 49 Gambar 3. 5 Contoh proses Tweet Cleaning ... 50 Gambar 3. 6 Contoh proses Case Folding ... 50 Gambar 3. 7 Contoh proses Stop word Removal ... 51 Gambar 3. 8 Contoh proses Stemming ... 51 Gambar 4. 1 Screen shoot halaman Twitter Developer ... 56 Gambar 4. 2 Data tweet yang telah berhasil di kumpulkan ... 56 Gambar 4. 3 Proses kerja program crawling data ... 96 Gambar 4. 4 Halaman Dashboard Twitter Developer ... 98 Gambar 4. 5 Halaman overview pada Projects & apps ... 98 Gambar 4. 6 Pembuatan New Project ... 99 Gambar 4. 7 IDE Python Google Colab ... 100 Gambar 4. 8 Menghubungkan Twitter API dengan program Crawling data ... 100 Gambar 4. 9 pembuatan parameter pencarian tweet ... 101 Gambar 4. 10 Proses menjalankan Crawling ... 101 Gambar 4. 11 pembacaan objek Json data Twitter ... 102 Gambar 4. 12 penulisan objek data Json menjadi data csv ... 102 Gambar 4. 13 Proses kerja program klasifikasi Naïve Bayes ... 103 Gambar 4. 14 Import Library yang digunakan ... 106 Gambar 4. 15 Load dataset ... 107 Gambar 4. 16 Fungsi regex dan tokenizing ... 107 Gambar 4. 17 pemanggilan data tokenizing dengan regex list ... 108 Gambar 4. 18 Fungsi cleaning tweet ... 108 Gambar 4. 19 Fungsi case folding ... 109 Gambar 4. 20 Fungsi penghubung stop word ke semua tahap pre-processing sebelumnya ... 109 Gambar 4. 21 command function stop word ... 109 Gambar 4. 22 Fungsi pemanggilan data cleaning tweet, case folding, stop word serta jumlah frekuensi kata ... 110 Gambar 4. 23 Fungsi stemming ... 110 Gambar 4. 24 Fungsi bag of word ... 111 Gambar 4. 25 membentuk list dokumen label ... 111 Gambar 4. 26 fungsi mencari fitur ... 112 Gambar 4. 27 Skema Pembagian Dataset ... 112 13
Gambar 4. 28 fungsi membagi data training dan data testing ... 113 Gambar 4. 29 fungsi melatih model agoritma naïve bayes ... 113 Gambar 4. 30 mengukur ketepatan kinerja model ... 114 Gambar 4. 31 fungsi mengukur model menggunakan K-fold cross validation .. 114 Gambar 4. 32 proses pembuatan menyimpan model dalam bentuk file ... 115 Gambar 4. 33 fungsi menampilkan hasil confusion matrix ... 116 14
DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 frekuensi kata dalam dokumen ... 30 Tabel 2. 2 Kondisi Confusion Matrix ... 39 Tabel 2. 3 Penelitian Terkait ... 40 Tabel 4. 1 Merupakan contoh data tweet hasil proses normalisasi ... 57 Tabel 4. 2 Merupakan contoh data tweet hasil proses Tokenizing ... 58 Tabel 4. 3 Merupakan contoh data tweet hasil proses cleaning tweet ... 60 Tabel 4. 4 Merupakan contoh data tweet hasil proses case folding ... 62 Tabel 4. 5 Daftar kata stop word ... 63 Tabel 4. 6 Merupakan contoh data tweet hasil proses filtering dari stop word .... 73 Tabel 4. 7 Merupakan contoh data tweet hasil proses stemming... 75 Tabel 4. 8 Merupakan contoh data tweet hasil proses bag of words ... 76 Tabel 4. 9 Merupakan contoh data tweet hasil proses feature selection ... 78 Tabel 4. 10 Hasil Pembobotan dengan TF-IDF ... 79 Tabel 4. 11 Data Testing ... 89 Tabel 4. 12 Contoh Data Training (Data Latih) dan Data Testing (Data Uji) yang sudah di pre-processing ... 90 Tabel 4. 13 White Box Testing ... 117 Tabel 4. 14 Gambaran proses pemilihan data latih 70% dan data uji 30% ... 120 Tabel 4. 15 hasil pengujian k-fold cross validation pada skenario data 70% : 30% ... 121 Tabel 4. 16 Gambaran proses pemilihan data latih 80% dan data uji 20% ... 122 Tabel 4. 17 hasil pengujian k-fold cross validation pada skenario data 80% : 20% ... 123 Tabel 4. 18 Gambaran proses pemilihan data latih 90% dan data uji 10% ... 123 Tabel 4. 19 hasil pengujian k-fold cross validation pada skenario data 90% :10% ... 124 Tabel 4. 20 Pengujian Confusion matrix 70% : 30% ... 125 Tabel 4. 21 Pengujian Confusion matrix 80% : 20% ... 126 Tabel 4. 22 Pengujian Confusion matrix 90% : 10% ... 127 Tabel 4. 23 Analisa hasil pengujian data tweet error ... 129 15
DAFTAR RUMUS Persamaan TF (Term Frequency) (2. 1)... .... ... 32 Persamaan Inverse Document Frequency (2. 2) ... 32 Persamaan Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) (2. 3) ... 33 Persamaan Probabilitas Pada Naïve Bayes Classifier (2. 4) ... 35 Persamaan Probabilitas Kata Tiap Kategori (2.5) ... 35 Persamaan Klasifikasi Pada Naïve Bayes Classifier (2. 6) ... 35 Persamaan Akurasi Confusion Matrix (2. 7) ... 38 Persamaan Precision Confusion Matrix (2. 8) ... 39 Persamaan Recall Confusion Matrix (2. 9) ... 39 16
Simbol DAFTAR SIMBOL Keterangan Fungsi Flow Direction Menghubungkan simbol yang satu dengan simbol yang lain. Terminator Simbol permulaan (start) atau akhir (end) dari suatu kegiatan. Manual Operation Menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer. Document Menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas. Disk and On-line Storage Menyatakan input yang berasal dari disk atau disimpan ke disk. Input-Output Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya. Processing Symbol Menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer. 17
COVID
19 PSBB
NB NBC
ECS SVM
KNN BoW
TF IDF
NLP PEM
TP TN
FP FN
API CSV
JSON URL
IDE DAFTAR ISTILAH
Coronavirus disease 2019
Pembatasan Sosial Berskala Besar
Naïve Bayes
Naïve Bayes Classification
Enhanced Confix Stripping
Support Vector Machines
K Nearest Neighbor
Bag of Words
Term Frequency
Inverse Document Frequency
Natural Language Processing
Performance Evaluation Measure
True Positive
True Negative
False Positive
False Negative
Application Programming Interface
Comma Separated Values
JavaScript Object Notation
Uniform Resource Locator
Integrated Development Environment 18
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sedang dilanda oleh pandemi COVID-19 dimana kasus pertama dilaporkan di Indonesia pada 2 Maret 2020 dengan jumlah dua kasus. Pemerintah Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19 melakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimana masyarakat diharuskan untuk melakukan aktivitas seperti bekerja dan belajar dari rumah. Dengan adanya pandemi ini memberikan pengaruh pada tiap sektor pemerintahan Indonesia. Salah satunya di bidang transportasi, dimana mengalami penurunan kapasitas penumpang baik jenis transportasi umum maupun pribadi. Penurunan kapasitas penumpang dapat memberikan pengaruh pada layanan maupun fasilitas yang diberikan oleh jasa transportasi. Salah satu jasa transportasi yaitu GOJEK yang merupakan transportasi daring dengan jumlah pengunduhan aplikasi mencapai 142 juta (Fitriyah et al., 2020). Setiap pelanggan memiliki tanggapan yang berbeda terhadap penggunaan pada Gojek. Pelanggan dapat memberikan komentar positif maupun negative terhadap suatu layanan yang mereka komentar. Masyarakat Indonesia dalam mengekspresikan serta menyatakan pro dan kontra sering melibatkan layanan public yang mudah dijangkau oleh banyak orang yaitu media sosial dengan salah satunya yaitu Twitter. Twitter merupakan situs popular yang digunakan dalam mengunggah tweet dengan Batasan karakter yaitu 140 karakter (Nugroho, 2018). Topik yang dibahas pada media sosial ini sering kali membahas topik yang sedang hangat dibicarakan di tengah masyarakat atau disebut dengan trending topik Twitter. Masyarakat juga membahas mengenai Gojek di media sosial Twitter secara positif maupun negatif. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian analisis data dalam pembahasan masyarakat di media sosial Twitter pada topik ini. Teknik yang dapat digunakan yaitu dengan analisis sentimen yang merupakan analisis study komputasi mengenai pendapat dan emosi seseorang atau individual, 19
Alasan saya melakukan penelitian ini yaitu untuk bisa mempelajari dan memahami melakukan analisis sentimen menggunakan metode algoritma naïve bayes dan juga ingin mengetahui pandangan atau opini masyarakat pengguna Gojek dalam layanan yang diberikan oleh pihak Gojek untuk pelanggannya dari hasil crawling data yang didapat kemudian melihat hasil ketepatan memprediksi data label sentimen yang dilakukan dari tingkat hasil akurasi klasifikasi dengan algoritma yang digunakan Penelitian ini nanti bertujuan untuk melakukan analisis sentimen terhadap masyarakat indonesia mengenai layanan Gojek di masa pandemi COVID-19 pada masa sekarang ini yang mengenai tanggapan opini positif dan negatif mereka, data yang diambil pada tanggal 2 Januari 2022 bulan januari menggunakan bantuan dari Twitter API, yang datanya tersebut merupakan berupa tweets dari Twitter yang berhubungan pada kata kunci Gojek. Data yang diambil berjumlah 1500 data. Data yang di dapatkan bentuk tabel yang berformat csv, lalu dilakukan diberikan label atau kelas positif dan negatif pada datanya secara manual, lalu datanya dilakukan preprocessing data agar data bisa dilakukan implementasi kedalam algoritma klasifikasi nya dan dilakukan pengujian data untuk mendapatkan hasil nilai akurasi datanya dan hasil kesimpulan datanya 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan diatas makan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "bagaimana Analisa sentimen masyarakat pada penggunaan transportasi gojek pada masa pandemi. yang bersentimen positif maupun negatif". 20
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Menerapkan metode Naive Bayes dalam pengklasifikasian sentimen dan pengujian validasi model dengan K-Fold Cross Validation pada komentar tweet di Twitter serta menghasilkan nilai sentimen yang bersifat positif dan negatif dari data tweet tersebut 2. Menguji dan mengukur akurasi pengujian klasifikasi sentimen masyarakat terhadap penggunaan Gojek pada masa COVID-19 di Twitter dengan metode yang digunakan 1.4 Batasan Masalah Berikut beberapa batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Data yang digunakan adalah data komentar tweet Twitter yang postingannya berkaitan dengan tentang penggunaan Gojek di masa pandemi COVID-19, data yang diambil pada tanggal 31 Desember 2021 - 2 Januari 2022 2. Klasifikasi terdapat dua kelas positif dan kelas negatif 3. Dataset jumlah totalnya sebanyak 1500 tweet pada penggunaan Gojek, dengan sentimen positif 1012 dan negatif 488 4. Algoritma yang digunakan untuk stemming adalah algoritma ECS (Enhanced Confix Stripping). 1.5 Manfaat Penelitian Adapun Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya: 1. Mendapatkan informasi mengenai kualitas layanan Gojek yang berguna untuk meningkatkan kualitas pada layanan yang diberikan. 2. Mengetahui kemampuan Naive Bayes Classification dalam melakukan analisis sentimen. 21
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Metode Penelitian ini nanti merupakan bagian pekerjaan dari Data mining untuk melakukan analisis sentimen yang menggunakan metode klasifikasi Naïve Bayes yang dijelaskan sebagai berikut: 2.1.1 Media Sosial Twitter Twitter adalah merupakan salah satu media sosial microblogging yang mana memberikan penggunanya untuk bisa menulis serta mempublikasikan text komentar atau pendapat pengguna Twitter. Secara berkala, dengan kapasitas kata satu kali publikasi sebanyak 140 karakter. Hampir sama dengan media sosial besar lainnya, pengguna Twitter dapat terhubung dengan pengguna yang lainnya, bisa menyebarkan sebuah informasi, serta bisa juga bisa berbalas komentar atau pendapat mereka masing - masing hingga topik yang mereka bahas menjadi hangat (trending topic) saat itu menjadi sebuah bagian dari isu terus berlangsung dan berturut - turut berkicau (tweet) menggunakan tagar (hashtag) tertentu (Rulli, 2015: 43) 2.1.2 Bahasa Pemrograman Python Pemahaman langsung dari Python Software Foundation (2016) adalah bahwa Python merupakan bahasa pemrograman yang semantik, interpretatif dinamis yang berorientasi objek. Python memiliki struktur data tingkat tinggi, yang memiliki dynamic typing, dan dynamic binding. Python mempunyai sintaks mudah untuk bisa dipelajari dikarenakan sederhana bertujuan agar bisa menekankan kemudahan membaca code serta bisa mengurangi dana perbaikan atau pemeliharaan program. Python mendukung modul dan paket yang memfasilitasi modularitas pada program dan code reuse. Interpreter Python dan standard library- 22
nya memiliki penyediaan secara gratis pada semua platform dan dapat dibagikan dan disebarkan secara bebas. Bahasa pemrograman ini dibuat oleh Guido van Rossum dari Belanda pada tahun 1992. 2.1.3 Data Mining Data Mining adalah proses definisi berpotensi yang bermanfaat dan juga membantu mengelola dataset atau kumpulan data yang sangat besar (Witten & Frank, 2011). Pada data mining memiliki 10 algoritma yang paling sering digunakan dan sangat berpengaruh pada penelitian dalam komunitas data mining, yang mana ada 6 (enam) diantaranya adalah algoritma klasifikasi yaitu C4.5, Support Vector Machines (SVM), AdaBoost, k Nearest Neighbor (kNN), Naive Bayes dan CART (Fayyad, PiatetskyShapiro, & Smyth, 1996) Gambar 2. 1 Sumber: Pramudiono (2006: 6) Indo data mining Bidang ilmu data mining Gambar 1. 1 Menurut Pramduino (2009:6) pada buku "Algoritma Data mining ", data mining tidak suatu bidang yang sama sekali baru. Salah satu kesulitan yang terdapat pada data mining yaitu untuk mendefinisikan, yang mana bahwa data mining akan mewariskan aspek yang banyak dan juga teknik pada bidang ilmu yang telah sudah maupun terlebih dahulu. Data mining mempunyai juga akar dari Ilmu pengetahuan pada kecerdasan buatan seperti machine learning, artificial intelligent, database, statistic, dan information retrieval 23
2.1.4 Tugas-Tugas Data mining Berdasarkan dari fungsionalitas nya, tugas atau pekerjaan data mining yang bisa dikelompokkan ke dalam 6 (enam) (Fayyad, 2017:3) pada buku "data mining Untuk Klasifikasi dan Klasterisasi Data", Berikut ini untuk melakukan Klasifikasi dan Klasterisasi Data: 1. Klasifikasi Merupakan generalisasikan struktur yang sudah diketahui agar bisa diaplikasikan ke data-data baru 2. Klasterisasi Pengelompokan dalam data yang sudah dipahami atau diketahui label menurut kelasnya, kedalam beberapa grup yang tertentu yang menurut berukuran dalam kemiripan sesuai 3. Regresi Adalah sebuah metode pada penelitian yang digunakan ke penelitian kuantitatif yang dihubungkan variabel independen dan variabel dependen. 4. Deteksi anomali Adalah suatu identifikasi data yang bisa atau tidak umum atau bisa disebut outlier, perubahan ataupun deviasi yang mungkin bisa sangat penting dan perlu investigasi lagi untuk memastikan data sudah pasti benar 5. Pemodelan Adalah pembelajaran dari aturan pemodelan ataupun asosiasi, untuk mencari relasi antara variabel 6. Perangkuman Penyedia penampilan data agar menjadi lebih sederhana, yang meliputi visualisasi serta laporannya agar mudah dipahami 24
2.1.5 Tahapan Data Mining Ada beberapa tahapan dalam data mining, yaitu (Marisa Fitra, 2018): 1. Pembersihan Data (Data Cleaning) Pembersihan data adalah langkah menghilangkan noisedan data tidak konsisten atau data tidak relevan yang biasanya data yang diperoleh, apakah itu dari database suatu perusahaan ataupun itu eksperimen, Terdapat isian yang tidak lengkap seperti data hilang, data tidak valid, atau pun itu hanya salah ketik selain itu, beberapa atribut data tidak relevan dengan hipotesis data mining. Disarankan juga untuk membuang data yang tidak relevan. Pembersihan data juga dapat memengaruhi kinerja teknologi penambangan data karena data yang diproses mengurangi kompleksitas. 2. Integrasi Data (Data Integration) Integrasi data harus dilakukan dengan hati-hati, karena kesalahan integrasi data dapat membiaskan hasil dan menyesatkan tindakan yang akan diambil nanti. Misal sebagai contohnya apabila integrasi data yang didasarkan pada jenis produknya ternyata produknya tergabung dari suatu kategori berbeda maka akan mendapatkan korelasi antara produk yang asil atau sebenarnya tidak ada. 3. Seleksi Data (Data Selection) Seleksi Data adalah data yang terdapat pada database, datanya sering sekali tidak semuanya digunakan, oleh sebab itu hanya data yang sesuai dengan akan dianalisis diambil dari database. Contoh sebuah kasus yang meneliti faktor kecenderungan orang membeli, dalam kasus market analysis, tidak perlu mengambil data nama pelanggan, cukup dengan id pelanggan saja sudah cukup 4. Transformasi data (Data Transformation) Data yang digabungkan ke dalam format yang berhubungan atau sesuai agar bisa lanjutkan ke dalam proses data mining, kemudian beberapa dari metode data mining akan membutuhkan format khusus untuk 25
sebelum diaplikasikan. Bisa di contoh ke beberapa standard metode seperti ke clustering dan association analysis yang hanya bisa menerima input data yang di kategorikan. Jika terdapat data yang berbentuk dalam format numerik atau nomor harus di pengelompokan atau di bagi kedalam beberapa interval, Proses ini sering disebut perubahan atau transformasi data. 5. Proses mining Yaitu sebuah proses utama dan penting untuk digunakan pada metode agar bisa menemukan pengetahuan dan informasi yang penting dan tersembunyi pada data 6. Evaluasi Pola (Pattern Evaluation) Mengidentifikasikan pola-pola yang menarik dalam basis pengetahuan (know ledge based) yang telah ditemukan. Pada fase ini hasil yang didapatkan dari teknik data mining yaitu berbentuk pola tipikal khas serta model prediksi yang dievaluasi untuk bisa menilaikan apakah hipotesis yang dimiliki sudah benar-benar dan terpenuhi. Jika ternyata hasil yang peroleh tidak sesuai dengan hipotesis, ada beberapa opsi yang dapat membantu perbaiki proses data mining, dengan menggunakan metode data mining lain yang bisa digunakan dan sesuai agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan bisa jadi mendapatkan hasil diluar dugaan yang nantinya bisa jadi lebih berguna dan bermanfaat. 2.1.6 Crawling Data Crawling data merupakan sebuah proses pada suatu penelitian bertujuan untuk mengunduh atau mengambil data dari suatu database (Haewoon, Changhyun, Hosung, Sue 2010). 26
2.1.7 Twitter API Twitter API merupakan sekumpulan URL yang mengambil parameter. URL ini mengizinkan pengguna mengakses fitur-fitur Twitter, seperti posting tweet atau mencari tweet yang berisi suatu kata dan lain-lain (Busman, Nurhayati, Sigit Nadika, Shallynda Tifani 2018). 2.1.8 Text Preprocessing Text Preprocessing adalah tahap pertama dari teks, untuk mempersiapkan teks menjadi data yang akan diproses. Teks ini nantinya akan dipisahkan pada level yang berbeda. Sebuah dokumen dapat dibagi menjadi bab, subbab, paragraf, kalimat dan akhirnya fragmen kata / token. adapun digit angka, huruf kapital, atau karakter lain tersebut akan dihilangkan pada proses tahapan ini (Larasati, 2012). Adapun tahapan preprocessing yang dilakukan menurut (S, Nasrun, & Setianingsih, 2018). Pada proses ini akan dilakukan: 1. Normalization Normalization adalah proses pengubahan kata - kata yang memiliki salah ejaan atau kata yang disingkat yang ditentukan sesuai normalisasi dari kamus KBBI, contoh kata jg menjadi juga 2. Tokenizing Tokenizing adalah proses pemisahan atau pemotongan kalimat menjadi terpisah, membuat kalimat tersebut menjadi potongan - potongan kata dalam sekumpulan kalimat, yang membuat kalimat tersebut menjadi terpisah berdasarkan spasi 3. Stop word Stop word adalah proses filter pilihan kata - kata contohnya stop word indonesia antara lain "yang", "di", "ke", dll, bertujuan untuk menghilangkan kata tersebut dalam kalimat, dan juga menghilangkan atau menghapus kata asing jika tersebut tidak terdaftar dari stop word list 27
4. Cleaning Tweet Cleaning Tweet adalah proses pembersihan karakter - karakter dalam kalimat pada Tweet, karakter tersebut tidak dibutuhkan atau tidak berguna pada penelitian, jadi semua karakter tersebut akan di hapus karakternya yaitu: angka (number), emoticons, URLs, HTML tags, (@) mentions, (#) Hast tags 5. Case folding Case folding adalah proses pengubahan kata yang memilki huruf kapital pada semua kalimat dalam dataset menjadi huruf kecil, bertujuan untuk menyederhanakan untuk proses berikutnya 6. Stemming Stemming merupakan proses yang berfungsi mencari kata dasar pada suatu kata dengan menghapus atau menghilangkan semua kata yang memiliki imbuhan (affixes) maupun imbuhan awalan (prefixes), imbuhan akhiran (infixes), dan juga pergabungan dari awalan dan akhiran (confixes) pada kata Berikut tata cara stemming kata - katanya dalam bahasa indonesia dengan algoritma Enhanced Confix Stripping, sebagai berikut: [DP+[DP + [DP+]]] Kata Dasar [[+DS][+PP][+P] Keterangannya: DP (Derivation Prefixes) : Kumpulan awalan kata yang diberikan langsung dalam kata dasar DS (Derivation Suffixes) : Kumpulan akhiran kata yang terdapat langsung dalam kata dasar PP (Possessive Pronoun) : Kata ganti kepunyaan Particle : Partikel Pada algoritme Enhanced Confix Stripping ini memiliki beberapa proses tahapan sebagai berikut: 28
yaitu: 1. Kata - kata yang masih belum terdapat pada KBBI maka proses pencarian stemming kata tidak dapat dicari, imbuhan kata maka tidak akan hilang 2. Cek rule precedence, Apabila terdapat kata memiliki pasangan di awalan serta di akhiran "be-lah", "be-an", "di-i", "me-i", "te-i" serta "pe-i" maka proses stemming akan berjalan urutan rumus berikut (5, 3, 4, 6) dan jika kata tidak memiliki pasangan pada awalan dan akhiran tersebut, maka proses stemming akan berjalan normal (3, 4, 5, 6). 3. Menghilangkan inflection particle P ("-kah", "-lah", "-tah", "-pun"). serta kata ganti dari kepunyaan PP possessive pronoun ("-mu", "-ku", "-nya"). 4. Menghilangkan DS possessive pronoun ("-an "-kan" serta "-i"). 5. Menghilangkan DP Derivational Prefixes ("di-", "ke-", "se-", "me-", "be-", "pe", "te-"). Identifikasi jenis awalan akan dihilangkan, dan memiliki dua jenis awalan 1. Jenis standar: "di-", "ke-", "se-". awalan tersebut akan dapat langsung dihilangkan dari kata dasar 2. Jenis kompleks: "me-", "be-", "pe", "te-". Jenis awalan ini merupakan awalan bermorfologi di sesuai oleh kata dasar yang mengikutinya 6. [Jika semua gagal, maka kata yang stemming pada algoritma ini akan di anggap kata dasar. 29
1 2 2.1.9 Modelling bag of words Modelling bag of words (BoW) yang merupakan suatu representasi sederhana untuk digunakan dalam natural language processing (NLP), dalam model ini, kata teks yang terbentuk dalam kalimat akan dinamakan sebagai kantong (bag) multiset pada kata - kata terkandung di dalamnya, tanpa melihat pandangan dari urutan kata serta tata bahasanya namun mempertahankan keseragamannya. BoW ini memilki definisi lain yaitu BoW adalah suatu model yang mampu mempelajari kosakata dari keseluruhan pada dokumen, lalu selanjutnya memodelkan tiap dokumen dengan cara menghitungkan jumlah kemunculan pada setiap kata yang sama (Deepu, Pethuru, & Rajaraajeswari, 2016). Berikut contoh teks yang ditampilkan pada BoW Gambar 2. 2 Contoh kalimat teks untuk BoW Berdasarkan kalimat teks kalimat diatas, maka list dibuat pada tiap kalimat teks akan ditampilkan sebagai berikut: Gambar 2. 3 Contoh bentuk list kalimat teks yang dibuat pada BoW Kemudian setiap potongan katanya dihitung frekuensinya kemudian dipetakan pada tabel berikut: Tabel 2. 1 frekuensi kata dalam dokumen aku merasa sehat hari ini demam berharap dapat bermain di luar 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 30
3 2 0 0 0 0 0 1 1 1 1 2.1.10 Feature Selection Feature selection adalah suatu proses yang biasa pada umumnya dilakukan untuk mencari atau memilih data feature yang bisa dibilang berpengaruh dalam kegiatan pembuatan pemodelan (J.Kittler, 1986). Metode feature selection yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode filter yang berkerja dengan cara mengevaluasi setiap fitur secara bebas dari classifier algoritma yang digunakan kemudian memberikan peringkat pada fitur setelah itu mengevaluasi serta mengambil yang lebih unggul menyampingkan yang tidak. 2.1.10.1 Feature Selection metode Filter Metode filter umumnya digunakan sebagai langkah preprocessing. Pemilihan fitur tidak bergantung pada algoritme pembelajaran mesin apa pun. Sebaliknya, fitur dipilih berdasarkan skor mereka dalam berbagai uji statistik untuk korelasinya dengan variabel hasil. Metode filter dalam proses feature selection ini, menerapkan skor pada setiap fitur yang unggul atau dipilih, fitur - fitur tersebut diberikan skor atau nilai. Pada metode filter ini biasa berkerja dengan cara mempertimbangkan fitur secara mandiri, atau berkaitan pada independent variable, dengan adanya proses pemeringkatan fitur akan menyaring fitur yang tidak relevan sebelum proses klasifikasi (Gupta Aman, 2020). 2.1.11 Text transformation Pada proses ini merupakan pengerjaan pada teks yang bertujuan untuk reprentasi dari dokumen menggunakan proses pengubahan data teks menjadi data numerik. Dalam pengolahan TF (Term Frequency) tahapan ini memiliki fungsi utama yaitu menghitung frekuensi kemunculan kata dari dokumen. 2.1.11.1 Ekstraksi fitur dan pembobotan (Term Weighting) Ekstraksi fitur ini adalah berupaya untuk bisa menghasilkan klasifikasi 31 1
maksimal sesudah melalui proses preprocessing, ekstraksi fitur ini dilakukan dengan mengamati distribusi frekuensi atau banyaknya jumlah kemunculan kata serta jumlah dari fitur dengan menghilangkan fitur yang tidak sesuai atau selaras, untuk bisa mencegah dan mengurangi noise yang bisa membuat akurasi meningkat (Pratama & Bambang, 2015). Pada penelitian ini, akan menggunakan ekstraksi fitur yang menggunakan Algoritma TF-IDF (Term Frequency-Inverse Document Frequency). Algoritma TF-IDF ini, menampilkan hal - hal yang penting dalam suatu kata. TF (Term Frequency) berkerja menampilkan berapa kali suatu kata yang keluar pada dokumen, dengan semakin banyaknya jumlah kemunculan kata (term) dalam dokumen maka besar pula nilai bobotnya, dalam suatu kata pada dokumen dengan TF bisa dilihat pada persamaan berikut (Emrald & Kemas, 2019): 𝑇𝐹(𝑤𝑜𝑟𝑑) = 𝐶𝑜𝑢𝑛𝑡(𝑤𝑜𝑟𝑑) 𝑛 𝐶𝑜𝑢𝑛𝑡(𝑤𝑜𝑟𝑑𝑖) ∑𝑖=0 (2. 1) Keterangan: Count(word) = Jumlah kemunculan kata pada dokumen 𝑛 𝐶𝑜𝑢𝑛𝑡(𝑤𝑜𝑟𝑑𝑖) = Jumlah kemunculan pada semua kata dalam dokumen ∑𝑖=0 Inverse Document Fr1equency (IDF) merupakan suatu ukuran kemampuan kata untuk bisa membedakan kategori. IDF dalam suatu kata didapatkan dari total jumlah dokumen yang terdapat kata tersebut, dibagikan pada total jumlah dokumen lalu hasil bagi oleh logaritmik. Jika semakin sedikit jumlah dokumen yang memiliki kandungan kata yang dimaksud, maka nilai dari IDF akan semakin membesar, berikut persamaan dari IDF: 𝐼𝐷𝐹(𝑤𝑜𝑟𝑑) = 𝑙𝑜𝑔 Count (𝑑𝑜𝑐𝑠) 𝐶𝑜𝑢𝑛𝑡 (𝑤𝑜𝑟𝑑,𝑑𝑜𝑐𝑠) (2. 2) Keterangan: Count(docs) = Jumlah semua dokumen Count(word, doc) = Jumlah dari dokumen yang memiliki kata DF 32
(Document Frequency) IDF yang telah dilakukan hitungan mengindikasikan bahwa jumlah dokumen yang memilki kata lebih sedikit, Count(word,docs) lebih kecil, maka mengindikasikan bahwa kata tersebut memiliki kelas diskriminatif yang baik. TF-IDF merupakan penggabungan pada formula perhitungan TF(word) dengan formula IDF(word). Berikut persamaannya: 𝑇𝐹 − 𝐼𝐷𝐹 = 𝑇𝐹(𝑤𝑜𝑟𝑑) × 𝐼𝐷𝐹(𝑤𝑜𝑟𝑑) (2. 3) Keterangan: TF(word) = Jumlah Term Frequency IDF(word) = Jumlah Inverse Document Frequency 2.1.12 Klasifikasi Klasifikasi adalah suatu proses menemukan fungsi dan model yang dapat membedakan dan menjelaskan konsep atau kelas data dengan bertujuan mengestimasi kelas objek yang tidak diketahui. Pada Proses klasifikasi normal melibatkan dua langkah yaitu (Nugroho & Subanar, 2013): 1. Proses Training Proses ini akan membangun model menggunakan data sampel dengan label atau atribut yang diketahui dari data training set atau data sampel. 2. Proses Testing Untuk mengetahui keakuratan model yang dibuat selama training process, lalu berbuatlah data yang disebut dengan testing data untuk melakukan klasifikasi pada label-labelnya Klasifikasi adalah pengelompokan suatu objek ke dalam salah satu dari beberapa kategori yang telah ditentukan sebelumnya. Klasifikasi banyak digunakan saat ini dalam berbagai aplikasi, yaitu seperti pendeteksi pesan email, mendeteksi spam didasarkan dari header dan isi atau klasifikasikan galaksi didasari dari bentuk-bentuknya, Pada proses klasifikasi Data yang dimasukkan adalah data 33
rekaman (Data record) atau data sampel. Setiap dataset disebut instance atau contoh yang didefinisikan oleh sebuah tuple. (x, y). Dimana x adalah himpunan atribut dan y adalah atribut tertentu yang dideklarasikan sebagai label kelas (Nugroho & Subanar, 2013). 2.1.12.1 Metode Naïve Bayes Pengklasifikasi Naïve Bayes merupakan klasifikasi probabilitas yang sederhana berdasarkan penerapan teorema Bayes (dari statistik Bayesian), yang mengandaikan penentuan nasib sendiri yang kuat. (naif) (V. Sindhu, S. A. S. Prabha, S. Veni, & M. Hemalatha 2019). Naïve Bayes dapat disebut juga dengan Simple Bayes dan Independence Bayes. Dengan algoritma ini bisa dapat memprediksikan probabilitas pengelompokan kelas, contohnya seperti probabilitas yang terdapat pada data yang diberikan label dari kelas tertentu Pengklasifikasi Naive Bayes menganggap bahwa ada (atau tidak adanya) fitur (atribut) tertentu dari suatu kelas tidak terkait dengan ada (atau tidak adanya) fitur lain ketika variabel kelas diberikan (S. D. Jadhav and H. P. Channe 2016). Persamaan dari teorema Naïve Bayes pada proses klasifikasi (Antinasari et al., 2017). 1. Proses training (latih) Proses training pengerjaan dapat dilihat pada penjelasan berikut Input adalah dokumen contoh yang telah diketahui kategorinya: a. Kosa kata merupakan himpunan untuk seluruh kata unik dari dokumen contoh b. Setiap kategori 𝑣𝑗 dilakukan 1. 𝐷𝑜𝑐𝑠𝑗: merupakan Himpunan dokumen-dokumen yang berada pada kategori 𝑣𝑗 2. Hitung nilai probabilitas P(𝑣𝑗) dengan persamaan 34
P(𝑉𝐽) = |𝑑𝑜𝑐𝑗| |𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ| (2. 4) Keterangan |𝑑𝑜𝑐 𝑗| = Jumlah dokumen setiap j |𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ| = Jumlah dokumen dari semua kategori 3. Pada setiap kata 𝑥𝑖 pada kosakata, hitung P(𝑥𝑖 | 𝑣𝑗) dengan persamaan 𝑃(𝑊𝑘|𝑉𝑗) = 𝑁𝑘+1 𝑁+|𝑉𝑜𝑐𝑎𝑏𝑢𝑙𝑎𝑟𝑦| (2. 5) Keterangan nk = Frekuensi munculnya kata nk dalam dokumen yang berkategori 𝑣𝑗 atau nilai pembobotan TF-IDF n = Banyaknya seluruh kata dalam dokumen berkategori 𝑣𝑗 Vocabulary = Jumlah banyak katanya dalam dokumen contoh dari seluruh kategori 2. Proses klasifikasi Proses klasifikasi pengerjaan dapat dilihat pada penjelasan berikut Input adalah dokumen contoh yang telah diketahui kategorinya: a. Hasil 𝑣𝑚𝑎𝑝 sesuai dengan menggunakan P(𝑣𝑗) dan P(𝑥𝑖 | 𝑣𝑗) yang telah diperoleh dari proses training. Dihitung 𝑣𝑚𝑎𝑝 dengan persamaan 𝑉𝑚𝑎𝑝 = 𝑎𝑟𝑔𝑚𝑎𝑥 (𝑣𝑗) ∏ 𝑃𝑖 𝑃 𝑣𝑗∈𝑉 (𝑥𝑖|𝑣𝑗) (2. 6) Keterangan: 𝑣𝑗 = Kategori komentar j = 1, 2, 3,...n. Dalam penelitian ini, j1 adalah kategori sentimen positif dan j2 adalah kategori sentimen negatif 𝑃(𝑥𝑖|𝑣𝑗) = Probabilitas kemunculan kata 𝑥𝑖 pada suatu dokumen dengan kategori 𝑣𝑗. 𝑃(𝑣𝑗) = Probabilitas dari 𝑣𝑗 (probabilitas setiap dokumen 35
terhadap sekumpulan dokumen) b. Kategori kelas yang terpilih merupakan nilai maksimal pada persamaan (2.6) 2.1.13 Analisa Sentimen Analisa sentimen adalah bisa diartikan sebagai klasifikasi sentimen dari suatu teks atau data yang kebanyakan darinya tidak terstruktur menggunakan kombinasi dari NLP (Natural Language Processing) dan teknik komputasional (S. Kamran, M. Shaikh, A. Naseem, & P. Kamble 2017). Sentimen merupakan suatu perilaku, pemikiran atau suatu penilaian dari perasanan seseorang, pada sentimen ini diperoleh dari pendapat seorang yang disertai dengan perasaan yang berlebihan terhadap suatu hal, sentimen analisis memiliki 3 level yaitu 1. Document Level Pada level ini sentimen analisis klasifikasi dokumen opini memiliki ungkapan opini positif dan negatif, Document level mengasumsikan bahwa dokumen mengungkapkan pendapat pada suatu entitas 2. Sentence Level Pada level ini menganalisa setiap paragraf dan menentukan apakah paragraf ini mengungkapkan opini positif, negatif atau netral Sentence Level memiliki hubungan dekat dengan subjectivity classification (Wiebe, Bruce, & O'Hara, 1999) yang mengekspresikan informasi fakta dari kalimat yang mengekspresikan pandangan subjektif dan opini 3. Entity and Aspect level Entity and Aspect level fokus kepada analisa entiti dalam suatu kalimat. Level ini melakukan analisa yang lebih halus lagi dari kedua level sebelumnya (Bing Liu, 2012). Misalnya "Makanan di cafe ini tidak seenak cafe lainnya, namun cafe ini sangat nyaman dan saya menyukainya" kalimat tersebut tidak bisa dikatakan opini baik 36
sepenuhnya. Faktanya kalimat tersebut mengungkapkan opini positif terhadap cafe dan opini negatif untuk makanannya. 2.12.3 Pengujian White Box Pengujian dilakukan untuk menguji software atau aplikasi, dan juga menguji akurasi metode yang digunakan dalam penelitian. Pengujian penelitian dilakukan menggunakan pengujian white box, dimana white box adalah salah pengujian dengan cara melihat modul yang bertujuan meneliti dan menganalisa kode program software atau aplikasi kemudian dihasilkan output yang sesuai (Mustaqbal dkk, 2015). 2.1.13.1 K - Fold Cross Validation K - Fold Cross Validation adalah sebuah teknik pengujian untuk melakukan penilaian validasi keakuratan dari model yang dibuat dengan dataset, pembuatan model ini bertujuan untuk melakukan prediksi klasifikasi pada suatu data baru yang belum pernah muncul di dalam dataset yang digunakan, Pembuatan model ini menggunakan data training dan data testing, sedangkan untuk melakukan validasi model menggunakan data testing, metode Cross validation ini yang paling banyak digunakan adalah K-Fold Cross Validation, pada metode ini pekerjaannya dilakukan dengan cara melipat data dengan sebanyak K yaitu 10 kali yang ditentukan untuk mengulanginya untuk mendapatkan hasil perulangan sebanyak 10 kali perulangan dengan hasil akurasi yang berbeda. 2.1.13.2 Performance Evaluation Measure Confusion Matrix Performance Evaluation Measure (PEM) yang jika diartikan kedalam bahasa indonesia bisa disebut pengukuran dari evaluasi performa dengan Confusion Matrix yang merupakan tahapan yang digunakan untuk melakukan pengukuran performa suatu sistem yang dibuat. PEM ini banyak dilakukan pada kasus lain yaitu menggunakan data training, tujuan dari PEM ini dilakukan dalam penelitian ini karena terdapat banyaknya nilai yang terdapat pada PEM, yang bisa diterapkan untuk kombinasi atau juga secara parsial ada terdapat perhitungan dari PEM yaitu sebagai berikut: 37
Accuration Accuration merupakan perbandingan antara informasi yang dihasilkan oleh sistem dengan benar pada keseluruhan dari informasi Recall Recall merupakan ukuran ketepatan antara informasi yang sama dengan informasi yang pernah dilakukan pemanggilan sebelumnya Precision Precision merupakan tingkat dari ketepatan antara permintaan pengguna yang dihasilkan oleh sistem Untuk semua dari rumus untuk menghasilkan nilai yang terdapat pada PEM akan ditampilkan pada sebagai berikut: 1. Rumus accuration (aac): 𝑎𝑐𝑐 = 𝑇𝑁+𝑇𝑃 𝐹𝑁+𝐹𝑃+𝑇𝑁+𝑇𝑃 (2. 7) Keterangan a. Nilai True Negative tambahkan dengan Nilai True Positive b. Nilai False Negative ditambah nilai False Positive ditambah nilai True Negative ditambah nilai True Positive c. Kedua hasil baris atas dan bawah dibagi sesuai urutan atas bawah dan dikali 100 2. Rumus recall (rec): 38
𝑟𝑒𝑐 = 𝑇𝑃 𝐹𝑁+𝑇𝑃 (2. 8) Keterangan a. Nilai True Positive b. Nilai False Negative ditambah nilai True Positive c. Nilai True Positive dibagi dengan hasil baris bawah dan dikali 100 3. Rumus precision (pre): pre = 𝑇𝑃 𝐹𝑃+𝑇𝑃 (2. 9) Keterangan a. Nilai True positive b. Nilai False Positive ditambah True Positive c. Nilai True Positive dibagi dengan hasil baris bawah dan dikali 100 PEM ini akan dilakukan kedalam metode confusion matrix, yang hasilnya berupa tabel hasil evaluasi pengujian model yang dibandingkan pada dataset, terdiri dari beberapa kelas yaitu True Positive, False Positive, False Negative dan True Negative Tabel 2. 2 Kondisi Confusion Matrix Kondisi Nilai Sebenarnya Relevan Tidak Relevan Nilai Tampil True Positive (TP) False Positive (FP) Prediksi Tidak Tampil False Negative (FN) True Negative (TN) 39
Perhitungan dari accuracy, recall dan precision memanfaatkan metode confusion matrix. Kondisi confusion matrix ditampilkan pada Tabel 2.1 diatas, yang terdiri dari True Positive (TP) yaitu jumlah data kelas positif yang diklasifikasikan sebagai kelas positif, dan True Negative (TN) yang merupakan jumlah data kelas negatif yang klasifikasi sebagai kelas negatif, Sedangkan False Positive (FP) yaitu merupakan jumlah data kelas negatif yang diklasifikasikan sebagai kelas positif, dan False Negative (FN) merupakan jumlah data positif yang diklasifikasikan sebagai kelas negatif, 2.2 Penelitian Terkait Data penelitian pada sebuah penelitian sangat diperlukan untuk agar bisa dijadikan sebagai referensi atau acuan dalam sebuah penyusuan penelitian, oleh sebab itu pada penelitian ini tentu mengambil teori pada penelitian sebelumnya Adapun penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait pada penelitian antara lain yaitu: Tabel 2. 3 Penelitian Terkait No Judul Penulis Tahun Hasil 1 Analisis Sentimen Dokumen Twitter Mengenai Dampak Virus Corona Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier 2 Analisis Sentimen Dan Klasifikasi Tweets Berbahasa Indonesia Terhadap Transportasi Umum MRT Jakarta Menggunakan Naive Bayes Classifier 3 Analisis Sentimen Pada Media Sosial Twitter Ayu Juli Astari, Dewa Gede, Hendra Divayana, Gede Indrawan Diana Ikasari, Yuliana Fajarwati Widiastuti Nugroho Agung 2020 2020 2018 accuracy sebesar 67% dan error rate sebesar 33%. tweet data latih sebanyak 90 tweet dan data uji sebanyak 10 tweet, didapatkan akurasi sistem sebesar 95.88%. algoritma naïve bayes mampu mencapai 40
Menggunakan Naive Bayes Classifier 4 Sentiment Analysis for Customer Review: Case Study of GO-JEK Expansion 5 Analisis Sentimen Pindah Ibu Kota Berbasis Naive Bayes Classifier 6 Sentiment Analysis Of Full Day School Policy Comment Using Naïve Bayes Classifier Algorithm 7 Penggunaan Metode Naïve Bayes Classifier pada Analisis Sentimen Facebook Berbahasa Indonesia 8 Analisis Sentimen Review Halodoc Menggunakan Nai ̈ve Bayes Classifier 9 Analisis Sentimen Physical Distancing pada Twitter Menggunakan Text Mining dengan Algoritma Naive Bayes Classifier 10 Analisis Sentimen Terhadap Produk Alifia Revan Prananda, Irfandy Thalib Arsi P, Kusuma B.A, Nurhakim A Al Fath Kahfi Miftahul, Arini, Hakiem Nashrul Suryani Merta Sri Putu Ni, Linawati, Saputra Oka Komang Hendra Asep, Fitriyani Hardi Nila, Alkahfi Yuris, Handayani Popon, Gata Windu, Rifqi Firdaus Muhammad Ghiffarie Abyan, Adhine Salsabila 41 2020 2021 2020 tingkat akurasi 89,67% Akurasi yang didapat pada algoritma naïve bayes yaitu sebesar 0.52 dari 0.056 nilai maksimal Naive Bayes Classifier. Hasil yang didapat dari dataset sejumlah 1007 94,33%, akurasi precision sebesar 0,87 dan recall 0,99. Hasil akurasi yang didapatkan berjumlah 80% 2019 2020 2021 Dari 479 data yang diujikan diperoleh akurasi sebesar 87,1% dan error 12,9% dengan 950 data memperoleh hasil tertinggi dengan tingkat akurasi sebesar 81.68% Hasil accuracy pengujian naïve bayes pada media sosial instagram memperoleh hasil sebesar 50,26% 2019 Mendapatkan hasil akursi
The Body Shop Tea Tree Oil 11 Analisa Sentimen Menggunakan Data Twitter, Flume, Hive Pada Hadoop dan Java untuk Deteksi Kemacetan di Jakarta 12 Analisis Sentimen Dokumen Twitter Mengenai Dampak Virus Corona Menggunakan Metode Naive Bayes Classifier Ken Dheanis, Putra Baistama Rayesha, Iqbal Variadi Muhammad, Daffa Rhajendra Mochamad Busman, Nurhayati, Sigit.S Nadika, Shallynda.K Tifani Ayu Juli Astari Ni Made, Hendra Divayana Dewa Gede, Indrawan Gede 42 2018 2020 yaitu bernilai 61.51% dari 500 data Kemacetan dibandingkan dengan Google Maps. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 4 sample daerah di Jakarta. Sehingga mendapatkan akurasi sebesar 81% Akurasi didapat sebesar 67% dan error rate sebesar 33%
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan proses pengerjaan dalam suatu gambaran dari tahapan - tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini, adapun proses tahapannya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 3. 1 Diagram tahapan penelitian 43
3.1 Identifikasi Masalah Pada tahapan identifikasi masalah penulis melakukan identifikasi permasalahan yang terdapat kemudian menjadikan sebagai latar belakang pada penelitian ini. Kemudian setelah selesai teridentifikasi penulis membatasi permasalahan dan memulai membuat tujuan dari pembuatan penelitian yang dilakukan Untuk melakukan menganalisa penggunaan Gojek yang digunakan oleh pengguna Gojek pada masa COVID - 19. Apakah konsumen menyukai atau tidak dalam penggunaan Gojek tersebut membutuhkan adanya klasifikasi sentimen komentar atau opini mereka, oleh karena itu penulis memutuskan mengambil sumber teks yang berupa komentar atau opini pengguna di media sosial twitter, dikarenakan media sosial twitter media yang cukup banyak membahas masalah seputar Gojek, karena Gojek memiliki 1 juta lebih followers. Dan juga memiliki banyak hashtag yang terkait dalam pembahasan seputar Gojek. Dengan ada klasifikasi sentimen bisa berguna untuk mengetahui dalam opini masyarakat dalam panggungan Gojek di masa COVID -19 ini dan juga bisa meningkatkan kualitas layanan yang dilakukan oleh driver ataupun pihak Gojek itu sendiri untuk bisa meningkatkan kualitas layanan mereka berikan. 3.2 Pengumpulan Data Objek data dari penelitian ini adalah tweet pengguna Gojek tentang pembahasan seputar Gojek yang merupakan tweet yang diambil secara random atau acak pada media sosial twitter, tweet yang digunakan adalah tweet dalam bahasa indonesia, pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Studi Pustaka Studi Pustaka pada penelitian ini digunakan untuk menemukan informasi yang bisa digunakan untuk melakukan proses penelitian, studi pustaka yang penulis lakukan adalah mencari referensi berbagai jurnal, webpage dan buku yang sesuai dengan kasus dan metode penelitian sebagai rujukan petunjuk dalam melakukan penelitian ini. 44
2. Pengumpulan data Pengumpulan data dengan Crawling data twitter merupakan suatu proses pengambilan data dari tweet yang terdapat pada dalam sosial media twitter yang membutuhkan koneksi dari twitter agar data yang diambil bisa diambil, dengan mengakses API Twitter pengaksesan data tweet Twitter memerlukan beberapa hak akses agar bisa mengaksesnya data tweet yang dibutuhkan yaitu berupa consumer key, consumer secret, access token, dan access token secret. Pada penelitian ini dokumen tweet yang membahas penggunaan aplikasi Gojek pada masyarakat di masa pandemi ini di media sosial Twitter dengan menulis script code nya pada google colab yang menargetkan kata pencarian Gojek secara random dari twitter pada tanggal 2 januari 2022, yang di simpan ke dalam data json kemudian data tersebut di baca dan diubah ke data tabel csv, Untuk dataset yang berformat csv yang didapatkan ditampilkan pada Gambar berikut: Gambar 3. 2 Hasil Crawling Data 45
3.2 Analisa Setelah mengumpulkan data, maka selanjutnya dilakukan tahapan analisa. Analisa adalah suatu tahapan yang bertujuan untuk mengetahui gambaran detail mengenai penelitian dengan cara mempelajari serta mengevaluasi permasalahan atau kasus yang terjadi. Adapun rincian analisa adalah sebagai berikut: 3.3.1 Kebutuhan data Kebutuhan data merupakan bagian dari analisa yang merupakan proses tahapan untuk menganalisa data yang simpan dan dikumpulkan, data tersebut akan digunakan pada penelitian Dalam penelitian ini, data yang dibutuhkan dibagi menjadi 2 kelas yaitu kategori positif dan kategori negatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik crawling data. Data teks pada penelitian ini diambil dari media sosial twitter yang disebut twee tentang opini atau tanggapan masyarakat pada penggunaan Gojek pada masa pandemi COVID- 19, data tweet didapatkan sebanyak 1580 data, tweet tersebut merupakan data pada tanggal 31 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Dengan kelas positif 1012 dan kelas negatif 488, setelah data teks didapatkan dari tweet Twitter, data dibulatkan menjadi 1500 data Setelah, data dibagi menjadi 2 bagian yaitu data training dan data testing. Data training adalah data yang berisi kumpulan data teks tweet yang akan dijadikan sebagai data latih untuk diprogram klasifikasi. Disini data yang terkumpul sudah memiliki kategori positif dan negatif. Sedangkan data testing adalah data yang berisi kumpulan data teks tweet yang memiliki kategori positif dan negatif, nantinya data ini akan di analisa dan di uji oleh sistem berdasarkan data training yang sudah diolah. 3.3.2 Pelabelan data Pada tahapan ini merupakan proses terhadap data yang digunakan, dalam penelitian ini data yang digunakan adalah ada tweet dari media sosial Twitter yang 46
memiliki kandungan opini atau komentar terhadap sentimen masyarakat dalam penggunaan Gojek, tahapan analisa ini bertujuan untuk melakukan analisis untuk kebutuhan data penelitian. Dalam penelitian ini klasifikasi sentimen opini masyarakat dalam penggunaan Gojek di masa COVID-19 dibagi menjadi dua kelas sentimen yaitu sentimen positif dan negatif, adapun beberapa kriteria tipe data pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Positif Kalimat yang disebut positif jika memiliki kandungan makna arti positif terhadap pengguna Gojek yang membentuk suatu kalimat yang mengarah ke kalimat pendapat positif dalam penggunaan Gojek, menyampaikan informasi yang berguna, kabar yang menyenangkan, pujian terhadap suatu pihak layanan Gojek atau driver, kesenangan pengguna mendapatkan promo, mempromosikan sesuatu hal, pengalaman kejadian yang menyenangkan pengguna, keberhasilan dan kepuasan. 2. Negatif Kalimat yang disebut negatif jika memiliki kandungan makna arti negatif terhadap pengguna Gojek yang membentuk suatu kalimat yang mengarah ke kalimat pendapat negatif dalam penggunaan Gojek, yang berisi komentar tweet seperti kekecewaan pengguna pada penggunaan Gojek yang bisa ditandai dengan ada komplain kepada pihak Gojek atau driver, hujatan kebencian, membandingkan pihak Gojek ke pihak yang lain, pengalaman menyedihkan pengguna, perasaan iba atau empati pada suatu pihak, bantahan dan celaan. Pada setiap data tweet yang digunakan diberikan label sentimen positif dan negatif oleh pakar bahasa Fevi Masrani, S.Pd. dan melihat referensi terhadap penelitian terkait sebelumnya. 47 seperti
3.3.3 Skenario pengujian Data Pada proses skenario setelah melakukan analisa kebutuhan data, yang mana hal yang dilakukan dengan melakukan pengumpulan semua data tweet yang akan digunakan, kemudian data tersebut harus dilakukan pemilihan atau seleksi data, kemudian langkah selanjutnya yaitu memberikan label pada seluruh data tweet dan kategori yang telah ditentukan, yang akan menjadi suatu dataset yang memiliki dua bagian yaitu data latih dan data uji. Dengan perbandingan yang digunakan pada penelitian ini yaitu: 1. 70% : 30% (70% digunakan sebagai data latih dan 30% digunakan sebagai data uji). 2. 80% : 20% (80% digunakan sebagai data latih dan 20% digunakan sebagai data uji). 3. 90% : 10% (90% digunakan sebagai data latih dan 10% digunakan sebagai data uji). 3.3.3 Data Pre-processing Data Pre - processing tahapan dimana melakukan langkah yaitu normalization, tokenizes, tweet cleaning, case folding, stop words removal, steaming, dan pos tagging Tujuan dari proses-proses ini adalah untuk bisa meningkatkan akurasi dari klasifikasi, penjelasan lebih lanjut pada pre - processing data Twitter bisa dilihat pada dibawah ini: 1. Normalization Normalization merupakan tahapan pengubahan kata - kata yang memiliki salah ejaan atau kata yang disingkat yang ditentukan sesuai normalisasi dari kamus KBBI, contoh kata jg menjadi juga 48
Gambar 3. 3 contoh proses Normalization 2. Tokenizing Tokenizing berfungsi untuk ambil kata kemudian memisahkan setiap suku kata menjadi deretan yang terpisah - pisah atau terpotong oleh spasi (Sentiaji & Bachtiar, 2017). Untuk contoh data yang dilakukan tokenizing dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 3. 4 Contoh proses Tokenizing 3. Tweet Cleaning Tweet Cleaning berfungsi untuk memproses penghilangan atau penghapusan karakter - karakter yang diperlu dalam tweets komentar untuk bisa menguruangai noise (Sentiaji & Bachtiar, 2017). Karaker yang dihilangkan adalah seperti hashtag, username, URL, email, emoticon tanda baca dll, Untuk contoh data yang dilakukan tweet cleaning dapat dilihat pada gambar berikut: 49
Gambar 3. 5 Contoh proses Tweet Cleaning 4. Case Folding Case Folding adalah proses tahapan perubahan semua kata - kata menjadi lower case ataup huruf kecil (Sentiaji & Bachtiar, 2017). Untuk contoh data yang dilakukan case folding dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 3. 6 Contoh proses Case Folding 5. Stop word Removal Stop word Removal adalah proses yang berperan sebagai filtering kata - kata yang terlalu sering muncul atau bersifat umum yang menujukan sifat kata relevansi nya dianggap kurang namun jika kata tersebut dibuang tidak mengubah makna dari kalimatnya (Sentiaji & Bachtiar, 2017). Kata yang di filtering tersebut yaitu seperti contoh itu, yang, di, dalam, sebuah dan lain - lain, Untuk melihat contoh data yang dilakukan stopword removal dapat dilihat pada gambar berikut: 50
Gambar 3. 7 Contoh proses Stop word Removal 6. Stemming Stemming adalah proses tahapan mengubah kata yang berimbuhan ke kembali bentuk awal dasar kata. Kata yang muncul dalam dokumen yang memiliki punya banyak variasi morfologik, jadi karena itu pada setiap kata yang bukan stop words direduksikan ke term yang cocok agar bisa mendapatkan bentuk dari akarnya dengan menghapuskan awalan tambahan pada kata dan akhiran pada kata seperti contoh membutuhkan menjadi butuh (Sentiaji & Bachtiar, 2017). Pada stemming ini fungsi untuk mencari akar kata utama dari sebuah kata, Untuk melihat contoh data yang dilakukan stemming dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 3. 8 Contoh proses Stemming 51
3.3.4 Bag of Word Proses pembuatan bag of word bertujuan untuk membuat model tas kata - kata untuk membuat gambaran sederhana, dalam natural languages yang disusun berurutan sebagai urutan tata bahasa pada frekuensi kata, yang mana frekuensi kata ini merupakan susunan atau urutan kata - kata yang sudah diproses dari preprocessing, kemudian dipresentasikan sesuai susunan dokumen dengan jumlah setiap katanya 3.3.5 Feature selection Proses Feature adalah proses terakhir dalam pengerjaan penelitian ini, feature selection dalam penelitian ini menggunakan metode filter yang berkerja dengan cara mengevaluasi kata - kata yang telah disusun oleh bag of word kemudian memberikan peringkat serta hasil skor atau nilai pada perbandingan terhadap dua sentimen positif dan negatif. Dengan langkah awal yang dilakukan sebelum menampilkan peringkat dan skor, fitur - fitur yang sudah didapatkan dari bag of word tadi dipilih dan dipertimbangkan fitur nya terlebih dahulu secara mandiri, yang mana akan menampilkan variable false atau true, maksud kedua variable ini menandakan bahwa jika kata fitur disertai dengan variable false maka fitur kata tersebut tidak memiliki perbandingan data antara sentimen positif dan negatif untuk dibandingkan, dan jika variable true maka kata fitur memiliki data perbandingan antara dua sentimen 3.4 Text Transformation Text transformation adalah proses pengubahan teks menjadi numerik data yang bertujuan sebagai reprentasi untuk dokumen, pada text transformation penelitian ini hanya menentukan Term Frequency (TF), dengan menghitung jumlah dari frekuensi kemunculan katanya, cara pengerjaan dilakukan dengan pengamatan dokumen pada jumlah fitur dan distribusi frekuensi kemunculan kata, lalu memberikan bobot sehingga dapat melakukan pengalian fitur, untuk pendekatan pengalian fitur pada penelitian ini adalah Term Frequency Inverse Document Frequency yang dapat dilihat pada persamaan (2. 3) 52
3.5 Klasifikasi Naïve Bayes Pada proses analisa dalam pengklasifikasi untuk text yang sudah diubah menjadi numerik menggunakan Naïve Bayes dapat dilakukan dengan langkah - langkah berikut: 1. Memperoleh nilai TF-IDF dengan menggunakan persamaan pada (2.3) saat proses text transformation. 2. Menghitung P(𝑣𝑗) untuk kategori dengan persamaan pada (2.4). 3. Menghitung peluang P(𝑥𝑖 | 𝑣𝑗 ) yaitu peluang setiap kata 𝑥𝑖 dalam setiap kategori 𝑣𝑗 pada data corpus sebagai pembelajaran klasifikasi, dengan persamaan pada (2.5) dimana nk diambil dari nilai pembobotan TF-IDF pada langkah sebelumnya yaitu persamaan (2.4). 4. Menghitung 𝑣𝑚𝑎𝑝 dari dokumen uji dengan persamaan (2.6). 5. Nilai 𝑣𝑚𝑎𝑝 maksimum di setiap kategori merupakan kategori dari dokumen uji tersebut. 3.6 Implementasi Implementasi adalah proses pembuatan scripts atau command code yang dibuat untuk melakukan eksekusi setelah seluruh tahapan sebelumnya sudah dilakukan. Pada proses implementasi ini membutuhkan suatu perangkat yang dapat mengerjakan proses ini. Perangkat yang digunakan dalam melakukan proses implementasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perangkat lunak pengembang aplikasi a. Sistem Operasi : Windows 11 Home Edition b. Bahasa Pemrograman : Phyton c. IDE : Google Colab d. Dataset Editor : Microsoft Excel 2021 2. Perangkat keras pengembang aplikasi: a. Processer : I5-8250U 53
b. Graphics processing unit : GeForce MX150 c. Memory : 12GB d. Solid-state drive : 240GB 3.7 Pengujian Setelah proses implementasi sudah dilakukan, proses selanjutnya adalah proses pengujian pada penelitian ini akan dilakukan proses pengujian K-fold Cross Validation, Confusion Matrix dan White Box. Tujuan dari proses pengujian untuk melihat hasil kinerja metode yang digunakan pada studi kasus yang didapatkan dalam penelitian ini. 3.8 Kesimpulan Kesimpulan pada penelitian ini nanti akan melakukan penelitian analisis sentimen dataset atau dataset yang didapatkan pada media sosial twitter menggunakan izin dari twitter API mengenai opini masyarakat terhadap penggunaan Gojek di masa pandemi sekarang ini data yang digunakan adalah data yang terbaru pada bulan januari tanggal 2 tahun 2022, sentimen yang digunakan yaitu sentimen positif dan negatif yang nantinya menggunakan metode algortima naïve bayes dalam melakukan klasifikasinya dataset atau dataset saat telah selesai tahapan pre-processing, klasifikasi dan evaluasi yang nanti akan didapatkan sejumlah beberapa nilai hasil penelitian yang mana sebagai hasil akhir dan kesimpulan dalam melakukan penelitian ini yaitu pada penelitian analisa sentimen masyarakat pada pengguna transportasi Gojek pada masa pandemi, 54
BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil implementasi dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode Naive Bayes Classifier bisa diterapkan untuk klasifikasi sentimen komentar terhadap penggunaan Gojek di masa COVID-19 pada media sosial Twitter 2. Dengan Klasifikasi sentimen komentar terhadap penggunaan Gojek pada masa COVID-19 di sosial media Twitter menggunakan Naïve Bayes Classifier telah berhasil mengklasifikasikan dengan akurasi awal tertinggi sebesar 70.66% pada rasio perbandingan 80% : 20%. 3. Dengan pengujian K-Fold Cross Validation dengan sebanyak 10 yang mendapatkan hasil tertinggi pada rasio perbandingan 80% : 30% yang menghasilkan nilai akurasi 83.89% pada percobaan ke 5 dan rata-ratanya akurasi sebesar 77.11 % 4. Meskipun rasio perbandingan data 80:20% memiliki akurasi terbaik memprediksi data (positif atau negatif), namun untuk nilai recall yang diberikan lebih rendah dari rasio perbandingan data 70:30%. 5. Meskipun Nilai recall terbaik diperoleh sebesar 93.76% pada rasio perbandingan 70% : 30% dan nilai precision terbaik sebesar 80.52%. pada rasio perbandingan 80% : 20% 132
5.2 Saran Dari hasil penelitian yang sudah selesai dilakukan masih terdapat kekurangan, dengan demikian penulis dengan harapan penelitian ini bisa dapat dikembangkan, adapun saran dari penulis diantaranya sebagai berikut: 1. Pada penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan sumber data dari platform atau media sosial yang lain seperti Facebook, Instagram, Youtube, dan lain-lain 2. Membuat Implementasi ke bentuk interface proses - proses dari pengujian model yang dilakukan memiliki tampilan dan visualisasi pada performa metode yang digunakan penelitian 3. Kategori kelas "netral" dapat ditambahkan untuk menangani komentar yang mengandung kategori sentimen diantara positif dan negatif, sehingga hasil pengujian semakin akurat 4. Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode klasifikasi selain Naïve Bayes untuk dapat melihat variasi perbandingan hasil akurasinya seperti metode K-Nearest Neighbor, Modified K-Nearest Neighbor, C45, Decision Tree, Random Forest, dan Support Vector Machine (SVM 133
LAMPIRAN A 134
LAMPIRAN B 135
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 LAMPIRAN C Data Tweet penggunaan Gojek pada masa COVID-19 Kelas Tweet positive Naik becak 30k, gojek 3k Ya taulah harus milih yang mana :) negative Gojek dan Nadiem Makarim Digugat Ganti Rugi Royalti Rp24,9 Triliun positive @JenoFess Jeno gojek positive @DaydayJwekwe @tanyakanrl Kayaknya gojek saja ada ongkosnya😠positive @itsyashluvv orang dalam gojek kak ðŸ™ÂðŸÂ" positive @tejoholy wah apakah kamu gojek soalnya ingatkan makan negative @Jnkyvvxx_ ya sudah besok kau pacaran sama gojek saja negative Parah si pesen nasi goreng rasanya aneh banget tidak enak tidak jelas aneh pokoknya padahal rating di gojek pada bilang enak apa lidah saya yang salah saya di ingatkan makan sama gojek aja dah seneng banget tag gojek positive negative RT @PrialitaF: Tolong untuk pihak @gojekindonesia untuk store hypermart melati mas di gomart tolong di review lagi, ini sudah merugikan say... positive @dvstruby aku aja jadi gojek disana negative gojek lagi mahal banget ya padahal biasanya 35k ini tidak macet 55k anjig negative RT @dvstruby: @LordOfShinnerr tidak sampai sayangnya gojek kesini 🥲🥲🤣 daerahnya pelosok bukan kota negative @Askrlfess Cepet hubungin cust service aplikasi ojolnya order. Atau positive kalau kamu pakai gojek, cek di bagian chat itu, biasanya masih ada history chat nya. Promo pick up gojek buat burgreen mantap juga, lumayan makan sehat bisa hemat 😂😂 positive Di ingetin makan sama pacar âÂŽ di ingetin makan sama gebetan âÂŽ di ingetin sama gojek negative @LordOfShinnerr Tidak sampai sayang gojek kesini positive 🥲🥲🤣 daerahnya pelosok bukan kota teman - teman aku ada voucher goride/gocar nih, kalo mau bisa dm aja ya tag kode gojek positive @bobalucubgt promo gojek apa aja ya kodenya negative gojek tidak ada voucher terus dah sekarang???? mana mahal positive positive banget lagi emang cuma gojek yang perhatian hidup itu berjalan, kalo capek ya gojek aja banyak promo ðŸ'ÂðŸÂ" 136
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 negative kemaren di ghosting gojek negative Disini tidak+C52k ada gojek/grab. Sangat susah kalo sudah minggu hujan dan minggu mager seperti ini. positive @xyoriadii ya sabar mas gojek✨ negative halo @gojekindonesia akun gojek aku kenapa tidak bisa di pakai ya??? positive @qiiurcapribae aku malah ada "gojek" 😠negative Kenapa gojek saya minim promo sih positive Gojek doang yang rajin banget tanyakan saya sudah makan apa belum negative gojek coba dong sekali kali kasih aku voucher diskon 100% negative Naik gojek hampir ketabrak mobil+jatoh, niat hati mau marah ke driver nya, tapi pas tau karena kucing menyeberang ya sudahlah tidak apa apa namanya jugag kucing hehe positive @missufe soalnya hp kan ada ovo dana shopeepay buat bayar atau beli pulsa, grab gojek buat pesan dan dll negative Kalian pernah tidak dapat tampilan kaya gini karena di kota tersebut belum ada gojek? Kalau pernah kota apa aja yah? Mungkin bisa dishare positive Akun gojek biar beruntung sering dapat voucher bagaimana sih positive RT @chubby_eci: Makasih Abang Gojek hadiah tahun baru nya🥺😠tidak apa kok tapi terkejut aja 🥴 Salah satu lagu 17 tuh yang menarinya pernah di buat sama mas2 gojek itu bukan sih??? Ternyata abang-abang gojek baik juga ya, baru kenal aja udah dikasih helm pasangan positive positive positive @schfess pernah, pas balik naik gojek malah menangis haha negative Bagaimana tidak jempol kalau dari griya ke ciseke aja kau pakai positive positive gojek 😌 Promo gojek nya udah ada lagi ya. Goride gocar gosend tanya tanya dm aja Note: jual pas on doang #zonauang Foto pertama di 2022 naik gojek haha negative @FFOODFESS Ka, kalau beli via grab atau gojek itu susah ya. Karena whipped creamnya itu cepat mencair kena air sama tergoyang sana sini di perjalanan. :") positive mak terlihat buka gojek terus positive wow voucher gojek 30% buat pesen gofood dong #zonauang #zonabu negative Driver gojek bikin aku emosi aja nih positive Jangan cemberut dong pak gojek 🤣 tangan ku cuma dua tapi yang pesan banyak 😠negative @FFOODFESS Kayaknya whipped cream kamu cair di jalan deh nanti, soalnya itu ada kek bekas whipped cream di gelasnya. Aku 137
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 pernah gitu juga soalnya beli minuman yang ada whipped creamnya pakai gojek, teruss whipped creamnya cair di jalan. positive @rinscent Bot gojek baik banget 😇 positive mau makan tapi yang ingatkan makan siang cuma bot gojek positive @cshutuup ditahan dulu, kalau tidak mau gojek, kamu masak telur positive positive aja lagi suka aja pesen gofood, terus ambil sendiri, diskonnya lumayan banget, kemarin beli 1 box crofell sama xiboba cuman jadi 23k, terus hari ini pesan lucury tripel cheese + minuman di kabobs cuman 22k, makasih gojek â¤︠RT @dimariaja3: Wow akun gojek ada voucher gofood 75% gosend 75% goride 75% maks.15k (1) goride 75% maks.10k (4) gocar 75% maks.15(4) gocar... positive GOJEK DIBUTUHKAN BISA LANGSUNG KE WA YA #zonauang positive @cshutuup beli pakai gojek aja positive RT @rdhtlk: Tahun baru di dulukan dengan yang manis kaya poci, enak🤤 💰starf 3000 aja ðŸ"ÂIndomaret Sulfat 60 â± 10.00-19.00 Bisa diorder... negative @gojekindonesia Tolong kelanjutan akun gojek saya bagaimana ya?kok tidak di DM juga? positive mau cairkan ini kena gratis berapa? t. #zonauang voucher gojek payday cashback 40% maksimal 10k positive Ada yang punya promo gojek tidak? #zonauang positive @bubblypleased main ke depok sini, bersama abang gojek nih negative eh bentar di semarang ada gojek atau grab tidak sih negative @gvojosatoru selamat pagi juga dari aku yang tidak punya gojek positive sejam ngescroll grab sama gojek dan masih tidak tau harus makan apa negative @convomfs Kok agak kesal sama yang "ojol???" "Gojek???" "Grab???" Ini sender nya nanya malah ditanya balik😃 negative @Gojek_official @ketololan_tolol wah sama positive @convomfs Gojek, pakai kode voucher promo GOJEKINAJA positive @beamessages Bank Digital Gojek positive @skydontcry_ Nama akun gojek aku dong negative kepala saya sakit banget, tapi tidak bisa keluar beli obat, tidak ada grab gojek juga disini, saya harus bagaimana 😠positive @sociotalker Kalo kamu software engineer ya pilih gojek lah gajinya banyak 😂 positive @moomonicaa Iya tapi kalo gojek masih enak pelayanan nya. Jadi positive positive berbeda banget perbedaannya:( Yang ada voucher ini sini aku beli dm gratis besar #zonauang dicek akun gojek nya ada yang punya akun gojek sudah lama? mau nanya dong, nanti aku kasih uang #zonauang 138
73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 negative @tychimousm_id Gojek kah? kita pesan Tapi sekarang voucher cuman berlaku di satu daerah, kalo luar provinsi harus diatur manual titik nya tidak bisa di cari negative mengesalkan banget, sudah 2 kali voucher gojek hilang padahal belum digunakan sama kali dan belum kadaluwarsaðŸ˜Â- 😠negative @detikcom Janganlah menjatuhkan bisnis orang lain,jangan karena punya kekuatan terus apa2 tidak mau kalah saing,pikirkan driver2 yang sehari2 nya tergantung pada aplikasi gojek negative @convomfs Kalau emang kamu repot begitu bisa ucapkan bela positive positive sungkawa dan doa ke temanmu lewat WA, tapi kalau kamu tetap mau kesana bisa naik gojek walau harganya kayaknya sih mahal karena jauh Kini Gojek telah hadir di Kota Tomohon, satu aplikasi untuk segala kebutuhanmu. Download #Gojek dan mulai # ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon iseng jajan ini dan topping nya banyak banget tidak bohong dan rasanya enak:(( tapi cuma ada di gojek:( bukan promosi tapi beneran enak negative @convomfs Gojek atau maxim? positive @yoshigojek tidak kenal rei, kenalnya Yoshi gojekðŸ˜Â- ðŸ˜Â😠positive WTS, voucher gojek, goride + gocar fee = 1,5k. voucher nya tidak negative banyak jadi siapa cepat dia dapat ya!!! kenapa ya,berhasil terima kode promo gojek tapi pas diliat di "voucher saya" tidak ada apa pun:(( positive @Punyapowerapah @sociotalker Padahal gojek sama Tokopedia positive sekarang satu induk perusahaan kan ya Tambaham promo gojek, gosend #zonauang negative @randompeople30 @Punyapowerapah @sociotalker Mungkin mas nya kerja di GRAB mbak.. kan saingannya GOJEK.. positive @sociotalker Gojek saja keren positive Kantor saya kayak gojek toped traveloka. Bedanya cuman orang2 nya tidak serapi itu. bagaimana bisa rapi orang atasan ku saja, mandi di kantor sampai jemur handuk aja di balkon. Kalo portal bola jam 5 subuh sudah harus kerja demi tau skor kemarin. negative @txtfrombocil gadis nakal negative Masih sisa makanan dari Burger King semalam. Teman Gojek dapat pesanan makanan 400k. Udah bayar, antri 1 jam lebih, customer kelelahan menunggu. Makanan dibawa pulang sama driver.pelayan tidak rugi, driver tidak rugi, Burger King yang rugi. negative Hypermart pembantu orang Hypermart juga bukan dari Gojek, sendirian pula JADI begitu lah. Driver juga banyak yang mengeluh, 139
91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 pelayanan lambat bisa sampe 1 jam. Bandingkan sama "Hero" atau "GS" yang tokonya kecil tapi punya makna jago" bisa 2 orang, JADI fokus ke belanja dari gomart. positive @banjarbase aku bagus memesa nya : mas ulun gojek, pesanannya sesuai aplikasi negative Sepertinya membaca 30 hari sebelum pergi keluar adalah kesalahan fatal. @minkyungsa Masa iya aku harus menahan sedih pas naik gojek sih🥲 negative RT @PrialitaF: Kalau begini siapa yang disalahkan? Driver? Kasian loh dia sudah sampai toko, untuk selanjutnya mohon dijadikan pelajaran untuk... positive Hai yang punya voucher promo gojek gopay sini dicairkan jadi saldo ewallet / bank ke aku aja gratis cuman 3K murah tidak sih 😸💅💗 #zonauang #zonaba ✨ positive @worksfess pakai gojek bisa negative kenapa ya gojek tiap mau di pakai vouchernya malah tidak positive positive ada😌😌 Kode promo Gojek awal tahun 2022: GOJEKINAJA (beneran bisa dipakai lagi!) RT @RacunBelanja: Voucher Cashback Gopay Payday Cek voucher di aplikasi Gojek, bagi yang beruntung negative @kacangmeteasin Tidak ada di gojek positive positive haha sayang banget sama voucher gojek voucher gojek goride gocar Area solo raya, jogja, atau semarang Yang masih bisa terjangkau :" 2k potongan 10k 2,5k potongan 15k Drop rute gmaps & shareloct terkini di wa ya. Avail 16-an #zonauang Yang ada vocher ini sini aku beli dm #zonauang dicek akun gojek nyaa positive positive @Askrlfess Cari kerja, narik gojek, shopeefood, dll. Semangat! negative gara2 banyak yang ketipu sama vocher gofood 75%,jual akun gojek jadi tidak laku,mau bikin bukti juga percuma :( #zonaba #zonauang RT @gofoodindonesia: Cepet sampainya, cepat enaknya, #PastiAdaPromo-nya! Like, retweet, bagikan jadwalnya biar kalo sibuk sudah paham mau sik... positive negative Ada yang pernah sama kaya saya tidak sih pesan gojek terus mau mengubah pembayaran dari tunai ke debit terus gagal 12kali dicoba tetap gagal, terus tiba² duit yang di bank terpotong dan terpotongan nya itu 12kali jadi uang saya terpotong banyak sayang ini bagaimana ya @gojekindonesia positive @eg_nrs Baru buka HP twitter... Telat... Pagi tadi buka hp Gojek, ... cari rupiah positive GOJEK TOLONG DONG KASIH SAYA PROMO, SAYA MALAS KELUAR BELI MAKANANA negative Mengapa sih saya ditinggalkan naik gojek 140
110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 positive @juynau sudah cocok jadi driver gojek ya aku positive @hopetaekoo gotix di gojek ada, atau download di XXI saja negative Akhir-akhir ini suka dapet driver gojek yang suka membatalkan pesanan begitu saja, padahal di mapnya sudah jalan, sudah mau sampe, yang kaya begitu membuat harapan kita yang lagi buru2 tidak sih positive @Mencari04372213 nanti malam aja, abang lagi gojek voucher gojek dan gocar gratis 3k saja #Vouchergojek positive #kodepromogojek negative Mau kabur saja rasanya. Coba kalu ada mobil pasti udah menghilang ini. Mau kabur malas pesan gojek nya 🤣 negative Tidak menghargai seseorang negative @dioxidd tidak tau sepertinya gojeknya deh positive tolong gojek buat seperti ini lagi dong, saya sedang miskin positive @nwlsukaeskrim @soeradd @discommie Dan lagi, transportasi sudah mudah banget. Grab, Gojek, My Bluebird, kereta, belanja, makan, dll bisa dengan scan LinkAja. Akakak. Tidak harus mobile banking. negative @yulianti_a3107 @aviiicena @vinokiyoo @Widino lalu apakah mungkin si penghalang di counter dengan teknologi?ðŸ¤â€,misal pakai gojek/barangnya dijual pakai marketplace gitu? atau mungkin dibuat candaan "toko saya ada yang menghalangi, kalo mau masuk datanglah dari sudut, kalo tidak bisa liat toko saya beli 1 dapat 1" negative orang mau dengarkan lagu kenapa malah terbuka gojek positive Beli hp Xiaomi Bisa Dapat Voucher Gojek - Voucher gojek semua ya~ positive negative @gojekindonesia Parah sih gojek sudah sebulan lebih tidak ada tanggapan, mending pindah ke sebelah aja @gojekindonesia negative Karena Gojek tempat masang vouchernya hilang dan tidak ada sampai sekarang jadi sekarang pakai grab aja kemana2, soalnya vouchernya ada itu bisa dipakai 😠terus tadi dapat driver yang seru cuman aku ngantuk jadi kadang tidak paham 🤣🥺 RT @dimariaja3: akun gojek isi voucher gofood 75% (bisa di mana aja) gosend 75% goride 75% maks.15k (1) goride 75% maks.10k (4) gocar... positive negative @Punyapowerapah @sociotalker maaf kak izin bertanya kalau boleh tau alasan kenapa tidak mau di gojek? sebelumnya terima kasih kak negative aslinya saya mending naik gojek tapi tidak ada uang positive Teman2, lihat gojek kalian. Yang punya voucher ini boleh aku bantu cair jadi saldo. Dari pada hangus 141
130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 negative gojek parah amat ini tidak ada voucher gofoood ya allah positive RT @ssefnum: -rl halo warga bulan! mau bagikan kode promo gojek nih siapa tau ada yang belum tau, atas goride atau gocar dan yang bawah gose... akun gojek isi voucher gofood 75% (bisa di mana aja) gosend 75% goride 75% maks.15k (1) goride 75% maks.10k (4) gocar 75% maks.15(4) gocar 75% maks 20k (1). !KHUSUS JABODETABEK! langsung ke @l33store #zonauang #zonaba RT @lambe_ojol: Kumpulan kode promo gojek ~ positive positive positive @destitriw Sekalian di gojek juga negative Baru mau di pakai bayar PLN eh hilang dong voucher nya padahal itu berlakunya tanggal 10 Januari emang di gojek doang yang aneh 💩💩💩💩 tiba - tiba hilang @gojekindonesia negative butuh vefikasi gojek+gopay sekarang juga tidak pakai lama negative positive #zonauang tadi berangkat mesan gojek terus bapaknya genit banget dasar tua voucher gojek Goride, Gocar #zonauang #zonaba #zonaBU #zonacuan negative Btw sekarang gojek/grab tidak bisa pakai maps, jadi aku cuma bisa pesan yang area Jabodetabek aja ya! negative Setiap saldo gojek ku ada tapi selalu tidak ada promo. Dan sebaliknya, 😌 yang cari voucher gojek dimari banyak, hanya jabodetabek! positive positive mau salaman sama yang masang banner kode promo gojek di jalanan, makasi loh lumayan buat pulang kerja malam positive Antar barang tanpa repot ? #GoSend-in Aja, dan mulai #HidupTanpa Batas dengan #Gojek ikuti kita ya di Gojek positive Dapet driver gojek milenial 😄 negative @leejenjaems lihat begini jadi ke ingat punya ku😠untung banget yang sekarang cuman di pakai pesan makanan doang soalnya gojek grab bau banget punyaku:†negative Sialan aku malu sama gojek pakai dipanggil mas positive @citizenstores gojek, aku tidak bosen liatnya😆negative (1) Hi Admin @findayaindo. Ada beberapa transaksi tidak dikenal di #gopaylater dari Codapay. Saya sudah laporkan melalui aplikasi namun CS dan meminta detil barang transaksi. Tapi CS tidak bisa memberi data dan saya tetap harus bayar transaksi yang tidak saya lakukan. Bagaimana ini?? #gojek Ini Gojek sama Tokopedia sudah kepayahan apa kasih promo? Udah menciut benar promonya 🤣🤣🤣 gojek grab juga dong tolong:'D negative positive negative @RacunBelanja Ada yang tau kenapa gojek saya tidak dapet voucher gofood minggu lagi? 142
152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 positive negative kadang menghayal andai bigwing sudah pergi2 naik gojek atau gocar terus kali ya pulang pergi:( sedangkan gojek tu mahal banget kayanya sayang banget sama uang :( karna biasanya pakai motor positive @JanePromosi eh maaf baru coba kesini kak aku agak lupa detailnya positive @Eckoo__ Hai Kak, mohon maaf sebelumnya. Untuk melakukan pengecekan silakan informasikan nomor telepon dan email yang terdaftar pada Aplikasi Gojek melalui DM. Terima kasih ^yun positive @ninoninoreno kan dirumah masa pesan gojek 😩 negative RT @Punyapowerapah: @sociotalker Tokopedia, Traveloka Katakan tidak pada Gojek & BRIN, terimakasih negative RT @detikcom: "Kita mau bekerja sama tapi jangan memberatkan kita karena biar bagaimanapun Pemkot Solo ini punya kekuatan untuk membuat apl... positive @hyunisee pesan gojek cepat positive voucher gopay yang ini. gojek goride gocar #zonaba #zonauang #zonajajan negative @dsntmatters Biasanya daerah2 kabupaten di jawa itu grab lebih ekspansif. Dibanding gojek. Gojek fokusnya di kota besar.. negative @dsntmatters Di boyolali tidak ada gojek? positive @gyanfeei belum lagi menunggu gojek, bismillah tidak dimakan positive sama kakak 🙠Pagi2 bangun tidur kan suka laper tapi pas buka gojek pasti bingung sendiri mau makan apa , sampai buka aplikasinya akhirnya tetap makan mie karena bingung mau makan apa negative @convomfs yakin ini yang nyetir mabok baru pulang dugem, bajingan emang kenapa sih orang sudah mabok atau ngantuk tau diri aja pulang bisa pesan grab atau gojek baru siangnya ambil mobil. negative @gojekindonesia Halo admin, mau kasih saran nih. Kedepannya Gopay point tolong dong bisa dipakai di gojek juga, jangan cuma bisa dipakai transaksi di tokopedia aja. Biar kalau transaksi pakai gopay bisa motong pakai point nya. Kek toko orange gitu, jadi tidak cuman buat transaksi di penjual doang. negative @tokopedia Halo admin, mau kasih saran nih. Kedepannya Gopay negative positive positive point tolong dong bisa dipakai di gojek juga, jangan cuman bisa dipakai transaksi di tokopedia saja. Biar kalu transaksi pakai gopay bisa motong pakai point nya. Kek toko orange gitu, jadi tidak hanya buat transaksi di penjual doang. tidak grab, gojek juga sama aja, sudah jelas titiknya dimana sampainya kemana 😒 gojek kayanya sudah selesai nih misi bakar uangnya, jadi aku dipaksa orang tua buat ikut kursus setir mobil selama libur ini 😠baru 3 pertemuan sih dan ternyata susah ya kayanya aku emang ditakdirkan buat naik gojek sampe tua nanti 143
171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 positive @RacunBelanja Ada info promo atau masukan kode gojek tidak? Kalau ada minta dong positive @trischa_adila @RacunBelanja awalnya ku masukan kode HYPDGJAN udah terpakai, terus ku ganti SUWERUNTUNG eh munculnya kode HYPDG malah hahaha coba nya dari akun gojek dek positive @caiyuvbing tergantung sih mau pakai apa. kalo butuhnya transfer dana itu pilihan bagus tapi kalo butuhnya buat e-wallet di kehidupan sehari" kek bayar makan, bayar belanjaan gitu lebih suka ke gopay, apa lagi yang daerahnya sudah ada gojek tim. bagus banget promonya negative @orangbiasamales Duh memalukan sekali, mending tidak usah di omongkan dulu nominal bonusnya, dari pada kaya gini positive @falenaseby Di bonceng sama gojek negative Ketika grab dan gojek sulit di temukan, maxim menjadi penolong🥲🥲 positive @WitanSulaiman Selain punya Gojek, ternyata beliau juga pintar bermain bola ya.. negative giliran gue mo ptm full tidak ada diskon gojek. giliran kmrn kmrn di rumah aja numpuk vouchernya, ahelah 🥲 positive @gopayindonesia 2121- Aku agak stress karena masih pandemi. positive tidak bisa menongkrong minum kopi. tapi bisa beli es kopi via online di Gojek, minum santai dirumah, bayarnya pakai GoPay deh, dan banyak promonya lagi #MomenSantaybarengGoPay kemarin saya naik kereta jam 4 pagi, berangkat ke stasiun sekitar jam 3 karena takut tidak ada gojek. pas sampai di stasiun saya cuma sama satu teman, pas itu tidak terlalu rame saya duduk di depan stasiun karena belum di buka. positive mari berhitung estimasi harga gojek 15rb berarti pulang pergi 30rb per hari dikali 5 hari kerja berarti 150rb per minggu yang menjadi 150rb x 4 minggu = 600rb dalam sebulan pas : duit jajan masih 20rb #AkuRinduSekolahJalanKaki negative @gojekindonesia Gojek akun di hapus aplikasi driver gojek dan kantornya akan di hancurkan dalam tanah Karen Allah tau kerjanya manusia di bumi positive voucher gojek goride buat nanti #zonauang #zonacuan positive @IvandaCahyani @BacotinBola @AndiEnvio @vocketfcID Emang kau masak apa? Palingan menitip abang gojek... Hahaha kode voucher gojek hari ini apa???? positive positive @lumynee BLOM ;-; , lagi menunggu gojek positive RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg menolong sepupu saya. Baik banget motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy positive @retrouvailia layanan gojek banget tidak tuh... 144
189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 positive Kenyang tanpa masak ? #GoFood-in aja Download #Gojek dan mulai #HidupTanpaBatas di Tomohon ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon negative @mounwalks LUCU BANGET KAYAK LAYANAN GOJEK positive @banjarbase melayani gojek offline nah, pm ja.. terverifikasi d positive gojek.. abang Gojek yang sudah di paksa pulang ke rumah, tapi tetap ikut balik ke kos. 🥲 Hampir 24 jam tidak tidur dan bawa motor. Makasi banyak si baik 🤗 dan makasi juga satenya 🤣 sudah paham lah ya .. bagaimana susahnya aku diajak makan 😅. positive @piriyeol Gojek 2k/voucher positive RT @gofoodindonesia: DISKON SAMPE 120RIBU YANG TIDAK MUNGKIN DILEWATKAN! Pesan makanan atau minuman di penjual #DapurBersamaByGoFood, negative RT @detikcom: "Kita mau bekerja sama tapi jangan memberatkan kita karena biar bagaimana pun Pemkot Solo ini punya kekuatan untuk membuat apl... positive @ketololan_tolol Didaerahku namanya es kado, kalo es potong yang bulat positive @samsulrijal098 Bagaimana maksudnya yang gojek? positive voucher gojek goride, gocar. Feek 2k/voc. Yang mau dm aja #zonauang #zonaba #zonaBU positive @tabul_ian apa lagi gojek si baik nya full 😇 positive voucher gojek goride gocar Area solo raya, jogja, semarang dan sekitarnya Yang masih bisa kejangkau :" 2k potongan 10k 2,5k potongan 15k #zonauang Ini bagaimana sih ya gojek saya sudah coba lapor dibantuan tapi laporan langsung ditutup gitu aja ,di tweet dm tidak dibalas maunya apa sih tidak jelas banget sering banget akun saya kaya gini tidak ada tanggapan apa pun dari gojek @gojekindonesia negative positive Wts akun gojek isi voucher gofood 75% gosend 75% goride 75% maks.15k (1) goride 75% maks.10k (4) gocar 75% maks.15(4) gocar 75% maks 20k (1). !KHUSUS JABODETABEK! langsung ke @l33store #zonauang #zonaba positive @ferselvja Hai Kak, mohon maaf sebelumnya. Untuk melakukan pengecekan silakan informasikan nomor telepon dan screenshot kendala pada Aplikasi Gojek melalui DM. Terima kasih ^yun positive 💙 beneran tanya kalian, menurut kalian agak serem tidak sih semisal ada pacar rupanya mau mengkirimkan sesuatu lewat gojek tiba - tiba dia cari rumah kita lewat google maps bahkan nebak gitu? sudah putus lama sih negative @Smsl_alghozali Apakah ular Kambang semacam aplikasi penyedia jasa Pengantaran seperti gojek,grab? negative @convomf semangat bisnis nya, kalau mau pergi" bisa pakai gojek ke saya ðŸ™ÂðŸÂ" 145
207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 negative Download #Gojek di Playstore/Appstore, mulai #HidupTanpaBatas dengan #Gojek follow kita ya di GojekTomohon positive @detikcom Tak ada GoJek bisa beralih ke Grab.. Kalu Grab lagi'..beralih ke GoJek lagi..bikin Perusahaan Digital sepeti.itu tidak gampang..belakangan ada Shopee Food..Maxim di Sejumlah Kota belum terlalu Populer negative Kirim pesanan dari toko online lancar tanpa ribet mengatar, #GoSend solusinya. Download #Gojek dan mulai #HidupTanpa ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon negative Kenapa ya mau daftar OneKlik di gojek tidak bisa2 positive positive positive ada yang punya voucher gojek? Mau pakai untuk kerja 🥺 Semangat.... Biar kalo sembuh bisa menarik gojek lagi... Aamin Baru banget tadi siang berantem sama orang karena membuang Putung rokok di jalan terus kena kaki aku Putung rokok itu. Untung pakai kaos kaki jadi tidak parah banget tapi tetap luka berantem sampai di lerai bapak gojek negative @txtdaribdg_ Olis kalo naik angkot atau gojek daerah Kopo teh positive juga menunggu buka puasa. Belum lagi naik dari macet Coba aja kalo ada fitur jangan mengganggu/butuh istirahat di gojek.... negative @Juliabelieverr @gojekindonesia Wah gila sih gojek bisa ada chat ya positive @378Ernest Di gojek positive Driver Ojol Aceh - Mitra Driver Gojek 2021 positive Pakai #Go-Ride, lebih dekat dan lebih mudah Download #Gojek, dan mulai #HidupTanpaBatas di Tomohon ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon buat driver gojek yang tadi baik mengambilkan hp temen aku, semoga rejekinya di kali seribu sama harga hp temen saya amin positive positive @FWBESS Send via gojek kak positive @detikcom Tegur gibran gojek mau bikin walikota tandingan... positive positive 😂😂😂 RT @evianafs: @GojekOnly @eg_nrs Sebagai driver gojek spesialis gofood. saya jarang libur kecuali sakit dan hujan deras. Di kalender saya tidak ada ... RT @laraspjg: Btw aku punya masalah kepercayaaan sama yang namanya aldo. Aldo senior di kampus mengajak ke kos, ku kira buat diajarin buat kopi. Tern... positive @xharchivee menangis saja sebelum mas gojek nya datang negative Jangankan bapak", abang gojek yang dituntut ramah pun pas baru naik sudah di minta "jangan ajak ngomong" ramah kok milih". Dasarnya tidak ramah si lebih senang omongi sana sini orang positive @crisp_matcha @Askrlfess Lebih ke kebiasan sih tidak keharusan, soalnya ada yang males mengajak / diajak ngobrol sama orang lain, 146
228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 kaya sama abang gojek saja kadang baru naik sudah langsung bilang "jangan ajak ngobrol ya pak", asli males liat tingkah manusia bintang 1 gini, humblenya milih" positive @Askrlfess pesanana gojek positive @97sCB itu anak kerjanya menyetir mulu ya kaya driver gojek positive @Askrlfess Minum air hangat dulu, beli di K24/gojek coba negative @Askrlfess Coba hubungi K24 atau gojek itu kayanya ada yang bisa beli begini deh positive @Askrlfess Gojek grab maximm cepat pesan obat semoga kamu baik2 ajah amin negative @Askrlfess Gojek coba.. positive @heemeowy Bukan taksi sih tapi gojek tapi betulan positive @suksespanitia Gojek sih positive @redyansyahh gojek untuk mas ku 😂🙠positive @beIaIay Udah mau jam 2 🥲 nanti mas gojek mengira yang pesan bukan orang hahaha 😠positive @only_hib gojek coba 😇 positive Sekalian update terbaru ya harganya 🙆ðŸÂ"â€â™€ï¸ðŸ' - KOPER POLO VIENNA 20 INCH 010BISA KIRIM KELUAR KOTA/ GRAB,GOJEK dengan potongan 58%! Hanya Rp69.900 - Rp150.000. Dapatkan segera di Shopee! #ShopeeID Pas dengar banyak kasus penculikan dari driver gojek. Cuma bisa diam. Terus dia cerita banyak juga sepanjang jalan.. kasi saran juga. Huft🥲 Sumpah aku berani banget ya ternyata. positive mana besok suruh ikut pergi lagi aku malas. aku mau pergi kalau positive positive beli meja kalau gak beli aku pergi naik gojek Laper banget :( Bapak gojek aku menunggumu datang positive positive Gojek vietnam positive negative Bingung ni koin gojek diapakan ya positive @albeidough_ Gojek auto gopay positive HA GARA-GARA BUKA GOJEK MASA KEHAPUS positive @snwyscrtimh @FOOD_FESS kerjasamanya sama gojek si bukan Ini driver gojek gak ada yang butuh duit apa yak? Ya ampun shoppe positive @callmearaaaaaa Tidak tau juga sih, soalnya aku di luar Jawa menyari gacoan tidak pernah ketemu di gojek😠negative @sarie_handayani @fullsunncit_2 @RacunBelanja Iya kak setau aku juga begitu, cuma coba yang aku dapat tadi itu dari voucher payday yang di gojek kak positive ANGIN BASWE, GOJEK SAMA LAGI KUMPUL DI BADAN NIH YUK MAMPIR~ 147
253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 negative @wargakorut @fullsunncit_2 @RacunBelanja Pln mobile > gojek, coba aja langsung dari gobills harusnya sih bisa, harganya juga sama admin cuma 1.500 negative Gojek tidak drivernya tapi di grab dapat. positive @tazffy dikasih no abang gojek kali kau positive @wiraa___ @fullsunncit_2 @RacunBelanja Via app gojek kak? tidak akan bahagia sisa hidup bapak gojek yang merekam saya negative waktu menghidangkan ke cust hari ini positive @AndhanaTriani @fullsunncit_2 @wiraa___ @RacunBelanja Seriusan kak bisa di tokopedia ? Soalnya itu voucher nya dalam aplikasi gojek, sedang kalo beli di tokopedia, pembanyaran nya langsung tidak pakai buka aplikasi gojek, tadi mau aku pakai isi listrik juga tidak bisa, atau aku yang tidak tau caranya ya positive @gorrryaa @AndhanaTriani @fullsunncit_2 @RacunBelanja Itu positive harus masuk ke halaman bayar di aplikasi gojek terus terima kupon, kalo mau beli pulsa mengakalin pakai aplikasi provider mytsel/bima+ dll pilih pembayaran gopay otomatis masuk aplikasi gojek terima kupon dan bayar Beneran laper+hagus banget, mau gojek tapi ujan dan udah malem ditambah tidak bisa jalan jauh dulu ðŸ˜Â😠positive Asli menyebalkan banget gojek kesal banget aku positive @fullsunncit_2 @RacunBelanja tidak tau kalo tokopedia karena itu vouchernya didalam app gojek, jadi kalo alfa bisa negative Mencari makan jalan kaki tidak sadar jauh banget, tetap saja positive positive negative baleknya pakai gojek Baru sadar, apakah muka saya terlihat keristen? Abang gojek manggil saya "koh†temen saya mengucapkan selamat natal, haduh ada ada aja sih Tadi saya mau kencing resleting saya tidak bisa diturunkan DAN RUSAK terus saya makan hot pot pedas banget asli aku paksa sampai tidak kuat lagi terus aku naik gojek lupa ganti cara pembayarannya harusnya pakai gopay malah pakai cash huntung mas gojeknya baik :( /jbrfess/ gojek dari stasiun harus keluar gang dulu kan, kalo di indomart itu ada tempat duduknya kan rek ? positive @cilokenakatanya PESEN GOJEK SANA KAU BILANG MAS MBAK positive TOLONG ANTAR SAYA AMBIL MAKAN KE DAPUR Kayanya enak gojek. Lebih fleksibel mejanya. positive @gojekindonesia kalo saya ingin ganti nomor di gojek apakah gopaylater akan menghilang? negative @NAnnisa96 @RacunBelanja Bisa pakai koin gojek malah, jadi lebih murah negative Update Promo gojek gocar udah ada ya, tanya tanya di dm aja Note: jual pas on doang #zonauang 148
272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 positive positive RT @iklanlawak: Menolak lupa iklan Gojek Cerdikiawan ternyata banyak yang gojek di jam 2 malam ðŸ'â€Ã°Å¸â€™â€ positive @spozge kalo bisa open konten untuk gojek biar kayak siska positive @ibuperiii__ abang gojek menyuruh mengantar makanan positive @akiraful Gojek?? positive RT @GK_polokarto: Tidak ada yang perlu di hormati mas , kecuali orang tua , guru dan tuhan. Panjang umur mas masku Gojek â¤︠positive @simplyourmind Dia banyak outletnya, ini kebetulan dekat rumah, coba aja grab/gojek positive Abang gojek ternyata ramah positive @collegemenfess Kalau di sumatera bisa bank riau kepri. Gojek, pegadaian, teh botol sosro, PT besar di daerah kamu juga positive menunggu gojek depan lobby kampus : positive RT @AgusMagelangan: Pokoknya aku kena senggol dan dibilangnya bukan dia negative @sbyfess Gojek, shopee positive @notyourbae_s Halo kak. Maaf aku boleh tau, waktu itu solusinya bagaimana dari gojek? 🙠Soalnya aku lagi ngalamin juga kak SUDAh DM tapi belum di balas negative Balik dong dari puncak, aku sekarang kemana2 harus pakai gojek/grab. Sayang banget ongkos nya mahal @/teman saya positive @naaazzzs bener sih belum lama temenku pesan di gojek atau grab gitu juga dapat balasan yang bikin terkejut, pakai bahasa jawa halus intinya "terimakasih sudah membantu menghidupi kami semoga Allah membalas kebaikan mba†dan aku ikut terharu, kasian mereka kalah sama yang oren 😠positive @GojekOnly @Bakulgodong1 @eg_nrs Tahun baru semoga tambah kuat mengukur aspal. Semakin banyak teman di jalan semenjak di Pekalongan masuk Shopee Food, semoga Gojek tetap bisa eksis di kota ini #SalamSatuAspal #HappyNewYear positive @naaazzzs Iya agak sedih akhir tahun ini kayaknya sepi karena orang pada dirumah, kemarin dan hari ini dengar pak gojek bicara sepi baik mobil ataupun ride/goofood dan memberikan kata" manis, di chat dan habis pesanananya 🥺 negative Betapa mahalnya dirimu gojek negative @radinsaurus AKU TAKUT ADA YANG MENGAJA MAIN. Kalau mau kode voucher gojek lumayan 15k positive @J4jan1000anWIN Beli lewat gojek tidak ada nama nya.. jadi takut... negative @vyyastress coba gojek jelek positive @Kendedescii Via siapa nya gojek ? positive @violetlilacss emang bisa eskrim cone pakai gojek?? 149
295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 positive @ohmydull Kesal pengen makan seblak tapi GoJek nya tidak ada driver terus positive Hallo Tomohon Kini Gojek telah hadir di Kota Tomohon, satu aplikasi untuk segala kebutuhanmu. Download #Goj ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon negative @syupeurim yang gojek tadi anjing😠negative @morephinee Aku banget😠stress banget kalo sudah kejebak macet dari depan kreo rasanya mau turun dari tadi trus naik gojek 🤣 tapi tidak bisa, harus turun di halte :"))) negative @yvourself permainana ojol ini saja ini, positive @demankuat Kirim via gojek bisa negative @dorm_sm Masa harez kau samakan dengan gojek negative @financyiaI Jeno crazy nya kak 90k, asrama surabaya jatim. Mau banyak ditempat atau gojek bisa loh. Harga masih bisa di tawar Cs gopay gojek membalasnya lama. Aneh pelayanan nya positive negative Orang kaya memiliki uang dan tidak memiliki ide, sedangkan orang miskin memiliki ide tapi tidak memiliki uang.kalo ada orang memberikan ide cemerlang dihargai bukan tidak dihargai akhirnya bisa menjadi tabur tuai negative @ceyozein Keburu habis dimakan abang gojek ðŸ¤Â🤠positive positive ingatkan aku login gojek pakai akun Tahun baru ayah minta diajarkan cara download lagu di spotify, beli pakait via MyTelkomsel, install Vidio terus Disney+ biar ada tonton selain youtube 😆🙈 terus kalau sudah ganti hp minta install IG sama Gojek 🙈 RT @gojekindonesia: Inilah 11 Inovasi Gojek untuk mitra driver, mitra usaha para pelanggan setia! Terima kasih untuk kalian yang sudah berusaha positive positive @yuusbt LIAT GOJEK positive @thsabeya loh kok bisa, pakai gojek bagaimana? negative Nilai gojek kalau driver nya ugal ugalan : positive negative RT @SINDOnews: Gibran Sentil Gojek: Biaya Pengiriman Jangan Kemahalan, Bisa Bunuh UMKM #Sindonews #BukanBeritaBiasa alhamdulilah dapat gojek jam segini buat pulang negative 2022 dibuka dengan dimarahi abang senior tidak datang lalu abang gojek yang tidak jelas berdiri di semak" tidak jelas terus memanggil" aku seperti maksud kau apaan bang ya Allah......... negative Sampai hampir jam 10 itu chat saya tidak dibalas sama bapaknya. Nangis banget orang ingin pulang cepat malah jadi lama gara gojek. Kapok banget, bye gojek. negative @AryantoBule @GrabID Mau grab mau gojek kalo mau narik emang harus ada duit dulu dari dulu juga sudah begitu. positive @itsmeeumiss Gojek bagus ? 150
318 319 320 321 322 323 324 325 326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 positive @deaaa14_ Sama2 deh.. Selalu pakai gojek pokoknya jangan yang lain 😠yang mau voucher gojek atau grabbike nya dongg positive negative @stywnyudha capek narik gojek 😄 negative gojek jahat :( saya pelanggan setia tapi bisa2nya disoftbanned negative @huaryun grab > gojek negative @gojekindonesia halo admin, kenapa voucher di akun gojek saya pada hilang semua ya? Tidak bisa daftar langganan juga positive @iculdoksa @istajarul @RacunBelanja Bisa buat bayar gojek/grab juga positive @vamspir kalau Install gojek sekalian beli hp baru bang soalnya penyimpanan ini full🙠negative @CallHerAbigail pernahnya naik gojek biasa abangnya lupa bawa helm negative gojek jakarta mahal gila negative banyak om om gojek.. positive @njmdays gojek atau basah negative @njmdays kalah gojek kayaknya positive @ljh_oon pokoknya aku nanti aku install kan gojekðŸ'ÂðŸÂ¬ negative RT @reignofus: kau emang ya gojek yang 45 menit perjalanan diajak mengobrol ☺ï¸Âsoalnya suka awkward kalau diajak ngobrol mana tidak kedengaran€¦ Verif gojek + pin #zonauang positive negative bapak2 gojek: "maaf mbak tadi tidak mengira anak smp" 😀😀 positive @Olus59800874 Gojek rame ya positive @gojekindonesia halo admin kalau mau hapus akun gojek permanen bagaimana caranya ya negative @yooehyeon Bukan gojek positive apakah makan cireng itu emang tidak enak kalo bungkus/beli pakai gojek? Barusan beli, sebungkus terlalu kenyal alot + nempel2 Biaya Pengiriman Jangan Kemahalan, Bisa Bunuh UMKM #Sindonews #BukanBeritaBiasa positive positive @1coffeetwilight Gojek coba saja positive @reignofus mamang gojek penumpangnya sama2 introvert kayanya. cocok. 🤠positive @bnjmin_button lebih nyaman diam2 saja kalau sama gojek haha negative @vamspir tidak install gojek soalnya abang cuma punya grab haha negative @convomfs gojek; tokopedia mengambil uang saya positive positive negative hujan terus tidak ada gojek yang nampak chat pribandi saya renjun gojek driver gojek pada kemana sih satu pun masa tidak ada 151
348 349 350 351 352 353 354 355 356 357 358 359 360 361 362 363 364 365 366 367 368 negative Di sini jauh dari mall kehidupan kota bahkan gofood and gojek sekalipun aja tidak ada, internet jelek sering mati lampu bang gojek tolong jemput saya positive positive @ozipublicenemy Kan mau beli makanan kucing, tapi sudah pada tutup tokonya. Nah ada tidak sih yang bisa beli lewat online begitu kayak lewat gojek dll Klik Pesan Ayam Bakar lewat #Gojek positive positive @jjuyaabangg @skfess (( gojek )) ðŸ˜Â😠positive negative oh iya abang gojek, besok anak sekolah senin udah masuk I'd aku lebih memilih bicara ke tembok dari ke gojek kostumer service y'all illiterate doofuses tanya ke base AU CHANBAEK YANG CERITANYA TU BAEKHYUN NONTON KONSER CEYE TAPI TIDAK DIBOLEHKAN SAMA IBUNYA, TERUS NEKAT NONTON TAPI PAS PULANG TIDAK ADA GOJEK, TERUS DISAMPERIN SAMA STAFFNYA CEYE positive negative @_tsuu_u grab bagus untuk transformasi makanana kalau gojek untuk gojek Coba konek gojek niatnya biar bisa pindah dana gampang ternyata fiturnya belum jalan positive @gpsberjalan 1bungkus isi 10pcs Gojek/paxel positive @breuteal Gojek terus lagian negative positive Jarak 6km ongkirnya bukan main boss gojek negative Halo gojek boleh kah minta bantuannya. Saya ada salah top up ke nomer yang suda saya tidak pakai, saya coba untuk recovery. Otp via email berhasil tapi hasil akhirnya seperti ini, berapa lama ya kira2 saya harus tunggu? terimakasih bantuannya. @gojekindonesia positive @skfess bangchan gojek negative benci banget sama gojek:( positive Makasih buat mbak2 yang menawarkan promo gojek tadi di TransMall, ongkos yang tadinya 37k bisa turun jadi 12k doang. Makasih :) positive @woosunshinez Beli di tokopedia aja coba, kan ada yang pengiriman gojek positive @novemberb0y Mau pas tweet lagi gojek sudah tekan omah jam 7.03 🤣 positive @gojekindonesia Sekarang kok di menu tidak ada bagian untuk positive menulis catatan pesanan ya? Kan kadang saya mau ada tambahan detail pesanan yang tidak tersedia di menu awalnya. Itu dihilangkan oleh Gojek atau tokonya? awal tahun bergadang, ikut bapak yang suruh pesan, sampe ketiduran soal nya semalem ketiduran, dapat uang 15rb asik akhirnya punya uang, kuota abis, terus gojek dapet cashback asik, mengantuk? kepala berat, oh iya jari telunjuk berdarah karena kena gelas kaca 152
369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383 384 385 386 387 388 positive @kanigararumi tapi aku sarankan jangan sering² dari dana ke shoppe, potongan 2x sudah kena admin terus dipotong lagi 500, kalau ke gojek aku tidak pernah perhatikan sih. tapi perbandingannya lebih ringkas saja positive @gojekindonesia sudah satu tahun aku belum mendapatkan pelayanana konstumer, mengecewakan negative @Rosedream111 Panggilan bang gojek lah 🤣 negative RP TWST KENAPA JADI GOJEK negative kenapa gojek suka hilang2 sih:" negative @gojekindonesia sumpah customer carenya jelek banget banget. telpon ke call center tidak terhubung sama sekali 5 menit habiskan pulsa doang. email dibalesnya seabad kemudian, apa lagi di aplikasi, punya saya dari bulan lalu belum solved. tolong dong gojek. negative @gopayindonesia 2) Gopay Pay Day di aplikasi Gojek. Terserah dipakai jajan di mana. Mau di offline store maupun online store. gas saja lah! Kalo aku sih biasanya buat jajan onkine. Buat jajan di Blibli, Alfagift, Sociolla, Tiktok, Toped, atau malah Axisnet. Sesuikan saja lagi dengan butuh di mana positive @kdrama_menfess saya kira iklan gojek/grab itu fontnya😠negative @cvddlecare Cek gojek sih, ternyata banyak 😅 positive Bisa jadi kamu cuman jadi ATM berjalan. Atau gojek makanan ya kan... negative @agnamirza mengambil gojek positive @thaiifess kayak nya bapak gojek si anan😞😞 positive @gopayindonesia Tahun 2021 susah lepas dari Gopay. Hampir tiap hari sama Gopay buat menuntaskan perjajanan dunia ku 1) Ditraktir Gofood sampai bosan. Kayaknya cuman Gojek deh yang bisa begini Perut kenyang tapi saldo tetap aman. Voucher Gofood 20/80 dikombo sama voucher resto. Mantulitak. negative @tom_sidq Pintar bukan? Mana peduli dia dengan hal itu mas.. Yang penting numpang nama dulu biar terkenal .. Ah dahlah.. tidur aja mas.. Besok gojek.. 😞 negative @strayselling sebenernya kalau hotel transport bisa 1 juta tidak sih ya tergantung asal sama transportasi sama hotelnya apa. cari yang dekat venue saja biar mudah kalau kamu dari luar kota, menghemat biaya gojek juga. , menabungnya dari jauh2 hari ya biasanya mendadakan soalnya kalo sama mecim negative @HARFRAT muka karina tapi kek kurir gojek negative @vohldemort Maaf check up kita tidak sejalan, aku gojek kamu grab negative Naik gojek kok lambat. negative @cupid_81 BISMILLAH BUAT BESOK NAIK GOJEK positive @mutyafatma sudah dapat kok. tadi soal nya di grab tidak bisa es teh nya .. jadi nya gojek 153
389 390 391 392 393 394 395 396 397 398 399 400 401 402 403 404 405 406 407 408 409 negative gojek grab jelek banget. Apa ini tempatnya dekat ongkos nya 21k kek???? tidak voucher pula. negative @ptrpurboretno Jangan gojek positive pertama kali pesan gojek dari rumah; pertanyaan drivernya 'titik jemputnya di rumah siapa? anaknya siapa yah?' 🙄 Jaman now 😂 positive @TitanH_ MASA DIJEMPUT ABANG GOJEK(?) positive @irasetiawan1970 Pakai halo doc. Nanti diantarkan gojek. positive @gopayindonesia Oh iya tidak lupa aku juga beli pulsa di telkomsel via gopay. Bayar tagihan pakai gopay juga, bagaimana ya kecanduan pakai gopay karna banyak promo dan cashbacknya. Walahpun di rumah aja pasti ada #MomenSantaybarengGoPay yang mempermudah segala2 nya. Terimakasih Gojek ^^ negative @kanigararumi emang kena nya tuh 999 per transaksi, kalu dari bca ke shoppe kan 500, kalu bca ke gojek 1000 positive @kanigararumi kan dari dana bisa langsung ke shoppe sama gojek negative Evan dimas ini kaya abang gojek alias petengah orang berantem aku kira ada hometown china di tv, ternyata iklan gojek😠positive ketika kau pesan go food dan mas gojek yang menerima pesenan positive kau ganten🥺â¤︍🙆🍻♠€ï¸Â🥵🥰 Tidak paham, mengapa gojek sekarang kalau malam susah banget di cari. positive positive Driver gojek dari kemarin tidak ada yang mengambil pesanana Kenapa ya kalo pesan grab bike/car tuh kita yang disuruh temui positive mereka? Beda kalo pesan nya pakai gojek negative RT @arumwords: 32. "Ayo biar saya hantar bakal lama kalau kau menunggu gojek. " positive @GojekOnly @eg_nrs Sebagai driver gojek spesialis gofood. Saya jarang libur kecuali sakit dan hujan deras. Di kalender saya tidak ada tanggal merah. #salamSatuAspal #HappyNewYear positive @Mochiekenyel Lain kali hati2 kalau mau pergi pakai taksol saat pergantian tahun, soalnya dulu aku pernah pengalaman pakai gojek malam2 pas pergantian tahun, cari driver lamanya minta di ampun, kalau dapat pun itu posisi nya jauh banget driver nya.. negative ya allah aku bisa jadi mas gojek, IYA KAWAN MENDING DELIVERY SAJA DARI PADA KERACUNAN positive @rujaksayur Mau Gojek/greb positive Halo apakan ada yang bersedia untuk di wawancara pengalaman membeli makanan lewat online (grab/ GOJEK) ? Untuk tugasku :â€Â) negative @MiruHappiness Malas banget jelaskan nya, Belajarnya itu lo, yang katanya mau mengadakan bootcamp tapi kerja sama gojek 154
410 411 412 413 414 415 416 417 418 419 420 421 422 423 424 tokopeda, teruss kita ikut challenge biar bisa join tapi tidak dapat, yang dapat teman mu si yang sekarang di tiket positive @iwoofsushi mana kayak begini tapi kalau tidak naik motor males banget naik gojek dong negative @evamoa Tapi wajahnya mirip yang punya gojek.. Pantas kacau positive 🤦ðŸÂ"â€â™€ï¸ sedih di gojek belum ada point di dom, saya malas kesana langsung tidak bisa sendiri nanti pulang2 mengajak teman juga malas 😠positive @mengkecue sebagai mbak2 gojek positive @walfeels Bentar ya lagi dipesankan gojek sama panitia 🙆ðŸÂ"â€â™'︍ negative @beamessages SALDOKU KESEDOT 70 REBU SAMPE SKRNG BELOM positive positive BALIK COBA udh saya relain jg. saya bikin gojek kaya iklan gojek bagus ya Belom lagi rumahku di desa, jarang ada gojek yang sampai di daerah tempat tinggal aku, terkadang ada beberapa anak dibawah umur yang diajarkan naik motor itu karena emang cuma dia yang bisa diandelin sama orang tuanya. negative maaf mengomong, dulu diajarkan karena emang cuma aku yang bisa dihandalkan, orang tua aku juga sibuk banget jadi tidak bisa menghantar aku kemana-mana, kalau naik gojek itu mahal banget, karena jarak rumah ke sekolah itu jauh banget jadi otomatis bakal mahal dong bayarnya + negative @ryomek berarti emang gojek nya yang tidak jelas positive @Unsoedfess1963 Mohon maaf stasiun purwokerto zona merah positive buat ojol. Bisa jalan kaki dulu ke arah perlintasan kereta api / jalan kaki ke mini market bagong. Bisa naik ojek pangkalan/taksi ke unsoed star dari 20 ribu - 50 ribu. Ini semua driver gojek grab lagi pada nonton bola apa yaðŸ˜Â- ðŸ˜ÂðŸ˜Â😠positive @gopayindonesia selama 2021 , semua jajan aku bayarnya hampir ya penuh sama gopay loh 💙💚 mulai dari beli pulsa , pakait kouta , barang permainanan , jajan cemilan , belanja , gofood , gojek , gocar , semua pembanyaran pakainya gopay , sampai menang hadiah juga dari gopay jadi terus jajan lagi 😆#MomenSantaybarengGoPay negative HANIS TOLONG DONG KALO TIDAK MAU PULANG NAIK GOJEK SENDIRI negative YaAllah takut banget, pantes selama aku ganti nomor tu akun tokopedia, gojek, bahkan WA pun banyak yang menghubungi aku pakai nomorku tapi atas nama orang lain. Jadi nomor yang sudah tidak aktif bisa begitu diperjual belikan lagi??? Kalo kaya gini kan seram banget takut aku ðŸÂ°ðŸÂ°ðŸÂ° 155
425 426 427 428 429 430 431 432 433 434 435 436 437 438 439 440 441 442 positive @GojekOnly @eg_nrs Ikut meramaikan semoga dapat rezeki nya ðŸ™ÂðŸÂ" Jam begini masih setia membawa pesanana gofood untuk kostumer tercinta gojek.. Profesi driver juga terhormat karena bisa membiayai kehidupan keluarga. positive Mari pulang marilah pulang bersama gojek~ positive @prethiwi @theonlyincaa Bisa kirim? atau pakai gojek? positive @sissyeay sudah pulang sih Ditunggu gojek negative @ryomek iya benar, kalau pulang sekolah suka tidak enak tunggu teman karena tunggu gojek :( kesal tidak sih kamu ditolak driver shope mulu kalo tidak gojek, positive positive Dedik sudah ditunggu driver gojek di depan stadion. Sudah paham ya negative @happymeaIya @bapakkautbc_ saya lagi tunggu gojek, taunya di positive gojek kan bisa saling chat haha terima kasih hari ini kepada orang baik tempat menginap, beli makanan yang jarang tidak beli, dan memberikan promo gojekðŸ™Â🙠positive @nct_menfess tukang gojek positive Pengen kopi dari pagi - mau beli via gofood malas - sore rencana mau jalan saja habis maghrib beli yang promo - maghrib datang abang gojek ada yang mengkirimkan kopi 2 liter...alhamdulillah rezeki ðŸ˜â€ positive ✨open order✨ tiket bioskop murah cgv only! • 100% legal dan trusted • harga diskon untuk pesan 2 tiket dan kelipatan 2 • berlaku di cgv seluruh Indonesia • bebas pilih tempat duduk, pembanyaran: dana, gojek, virtual bni, bri, bca, mandiri dm untuk informasi lebih lanjut 🥰 positive @gopayindonesia Selamat Tahun Baru 2022 GoPay.Indonesia 🥳🥳 Semoga GoPay/ Gojek @gojekindonesia Makin Jaya Dan Sukses Selalu. Amin. 😇ðŸ™ÂðŸÂ" positive @beynjae @treasurebabble Dari pada lari mending naik gojek saja negative @worksfess Aku pernah mencatat hal kecil smp uang parkir dalam sebulan hampir 200ribu, kaget banget, kok bisa sih sampai banyak begini, setelah tau pengeluaran cukup pakai angka lima "mas tidak ada receh adanya seratus mau?" "mas sebentar kesana dulu nanti balik lagi" "mas saya gojek" negative @yangfoxie gojek coba kak, atau mau saya hantarkan? negative @flowfower @gojekindonesia tapi iya gojek kenapa sih saya mau pesan gofood juga tidak bisa:( @gojekindonesia positive @sweetiepiye halo, gara2 lagi mencari keyword kebetulan aku baru dapat promo gojek pakai kode promo gojek saja. Mungkin bisa membantu mu 156
443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 positive @DraftAnakUnpad kemarin hanya keluar biaya transport (gojekt) sama biaya makan saat di desa aja sih haha positive @WyyOk jadi ingin martabak dong, tapi kasian nanti mas gojek positive kena hujan 🥺 gojek kenapa sih sistem nya sekarang dapet yang jauh terus driver nya???? Waktu adalah uang kau tau positive @sprmndrp Hai, mohon maaf atas ke tidak nyaman nya. Apa bila yang kamu pesan adalah layanan GoFood, sebagai informasi hal tersebut biasanya terjadi jika permintaan layanan Gojek di areamu sedang tinggi. Ketika kamu melakukan pesan tergantung pada ketersedian Mitra kami yang aktif di area Resto. (1/2) kenapa beli martabak dari gojek mahal ðŸ˜Â😠positive positive @pepperminc Permisi, apakah anda yang pesan gojek? negative driver Gojek/Grab banyak banget yang pindah ke Shopeefood. Karna di Shopeefood, tidak bisa kirim makanan lebih dari 5km negative mau gojek brownies meleleh, eh liat promo kopisoe, jadi belok ke kopisoe :) positive @realgodddd Isi ulang lewat gojek negative RT @lillaphamss: #yonglice abang gojek modus (terinspirasi dari cerita teman) positive @sohryu23 Siap-siap install gojek ya 😅 positive @LayaliAhdiyati Masa , besok karena ada gojek menghantar nasi kuning masak abang , positive maaf, aku tim gojek negative "mau ikut pulang apa tinggal sini, aku hitung ini ya. satu, dua, tiga" "ya sudah putus aja" 😂 asli kalau ditinggal disana bingung pulang nya naik apa, gojek dari sana mahal banget 😂 positive @elmanohara Hai kak, mohon maaf sebelumnya. Bisa dinformasikan nomor telepon dan e-mail yang terdaftar pada aplikasi Gojek melalui DM, agar kami bantu cek. Terima kasih -IC negative @rajintiduran gojek masih belum sampai positive @taetaehyunngiee tidak haha, sudah biasa di gojek kayak begitu negative @Unsoedfess1963 Bukannya setau aku tidak bisa ya kalo kamu dari stasiun naik gojek atau grab, red area buat driver. kamu perlu jalan kaki jauh dari stasiun, mending taxi aja positive Oke ternyata bukan gojek tapi jne, tapi kayanya mantan driver positive gojek soalnya di getcontact namanya abang gojek 😶 // Ya Allah ini tau sudah kayak pangkalan ojek, isinya mamang gojek semua.. negative demi Allah kau rasakan saya sedang pakai shampo disuruh bawa gofood anjing, karena saya anak berbakti saya menghadap gojek dengan rambut masih berbusa shampo negative ongkir grab gojek mahal ya, pesan ayam penyet 35k ongkirnya 26k 😅😅 157
465 466 467 468 469 470 471 472 473 474 475 476 477 478 479 480 481 482 483 484 485 486 487 positive mau nonton tapi masih di gojek positive Lah emang supermarket jam 8 sudah tutup ya???? Kalau mau pesan kabobs sudah closed sih di gojek tidak asik banget positive Butuh otp gojek, ada yang open?? #zonauang #zonaba #zonaBU positive @shw0692 @pengarang_sajak Jadi wajar gitu....?? Halah, tidak mampu sewa kos, tidak mampu bayar asisten ya ada stylist nya kok di tim sinetron, transport gojek murah meriah 😂😂 negative @kakaellj ya gojek saja sayang positive Kiper thailand tidak bisa gojek thai tea sama dum2 lagi positive @audacioushroud 🦉: sinyal, jadi bikin teringat banget saat ada gojek ke comifuro positive @RacunBelanja Mincun pakai grab ada VOUCHER nya positive tidak😠disini gojek jarang sampai rumah saya bingung bagaimana bilang tadi ada gojek yang datang menghantarkan janji atas nama saya dulu, saya lagi di luar, dan teman2 saya tidak yang bilang juga gofood, siapa ini hayo mengaku nanti saya angkat jadi bapak tiri negative Driver tidak shopee tidak gojek tidak grab kalau dijalan kadang cepat tidak karuan terus kalau begini susah sendiri jadinya, yang beli tidak ada, driver kecelakaan. positive Order gojek terus driver nya bilang " sekedar info resto nya terkenal lama pelayananya kata driver yang nunggu†dia tidak tau saja saya sudah pakai jalur dalam biar di dahulu kan🤣 negative Gojek payah #gojek Level Anak sultan tidak ada guna Tiap jam 19- 20 pasti no driver Mana banyak minta pakai platform bayaran negative Gojek Digugat Rp 24 T Terkait Hak Cipta positive @gojekindonesia gopay koin sudah bisa di pakai di gojek?? positive @kvmnxdbs haha tolong aku jangan pernah curi di gojek pacar dong terus bapak saya buka pintu gojeknya bilang atas nama pacar dong sampai berkelahi bapak saya bilang tidak ada pacar dong disini tapi gojek nya dengan alamatnya disini pak malu banget saya 🤧🤧 negative @rnerena @tpxddd Gojek dong, malu aku ya allah positive positive @FerdyAnderi di kampung ada gojek 🙄 negative @jamalwinxz Dari tempat ku kalau narik gojek max di ongkir apa Sedang menunggu abang gojek positive lagi malam suka kesal 🤧 seorang pria yang hanya aku tunggu adalah bapak gojek dan bapak pakai. positive @LayaliAhdiyati Iya dong enak banget , sudah makan mie , eskrim pulang 🥠negative waduh overshare ke abang gojek negative @sharkbina aku tidak pakai gojek lagi lah haha 158
488 489 490 491 492 493 494 495 496 497 498 499 500 501 502 503 504 505 506 positive Gojek lebih sering mengingkat saya untuk makan dari pada orang yang saya kenal RT @lambe_ojol: Kumpulan kode promo gojek~ Sedang hujan terpaksa berhenti 'gojek positive positive negative Ada abang gojek 2 kali telepon, tapi tidak terangkat masalahnya banget ini, saya tidak pesan apa2, alias lebih ke takut dan bayar ditempat bisa tersesat 😠positive Disuruh mengambil obat di depan,ternyata sama mas gojek nya di foto mana pakai flash lagi duh ada yang bisa verif gojek? #zonauang positive negative @grawrutaa lapar mau makan tapi tidak ada gojek :( positive @karsleykreme Oke terima kasih kayin tadi pas si bapaknya positive positive tanyakan aku sudah keburu naik gojek 😠jadi aku jawab aja " maaf pak saya lupa butuh voucher goride kalau bisa 10/15k buat jam 8 voucher gojek #zonauang #zonabu #zonaba Jadi dulu bandel di fotokopi Rawamangun. saat mengambil mintol ibu2 gojek buat diantar ke kampus. Aku cuma punya fotonya 2 bendel merah hati di dalam plastik, sebelum si ibu serahkan ke sekretariat kampus. Sekarang fotonya sudah terhapus 😂 Aku waktu itu di Bogor.. positive @convomf kalau izin aku dibolehkan CUMAN KALAU MASUK SEKOLAH OFFLINE ITU KENDARAAN NYA ITU. Aku kalau berangkat masih bisa diantar, kalau pulang tidak bisa di jemput dan aturannya kan tidak boleh pakai gojek😆apa aku harus jalan? positive @gojekindonesia admin aplikasi gojek lagi error kah? Semua resto kalo saya pesan makanan tidak bisa tulis note catatan. Kolom NOTE menghilang. aplikasi saya selalu update. negative Open co gostore 10/20/35. kirim pakai qr kode, jangan manual • pastikan penjual tidak membatalkan sepihak karena coba nya jangan akan ditarik gojek • pembatalan sepihak, #zonauang︠#zonajajan #zonacuan positive @fzjeha di gojek ada peduli perlindungan tidak sih negative apakah chat aku dibaca saja sedih sekali tidak dibales cuman di negative baca doang Jadi kan display nama aku di aplikasi gojek tuh "igavene". Nah tadi pas aku ngambil pesanan gofood, bapak driver nya tanya "yang atas nama igapen?" 🙃 positive @ubsansfess masih ada kendaraan kok, disana grab sama gojek kayaknya 24 jam ada, tapi kalau ada teman mending minta tolong sama teman positive @jogjamnfs Hujan pada off. Pindah gojek aja biasanya ada yang menyakut positive @Askrlfess Ya emang enak juga lihat kpop kalau mau jajan memaksimalkan promo grab/gojek/shopifud 159
507 508 509 510 511 512 513 514 515 516 517 518 519 520 521 522 523 524 525 526 527 528 529 530 positive terima kasih toko2 dan abang gojek yang tanggal merah masi kerja semoga berkah ya positive @kdrn_____ di sini hujan kasian pak gojek T___T negative Uninstall gojek dan grab positive RT @gaeulstore: yuk yang mau cv voucher gopay payday bisa yuk nominal 10k fee 3k nominal 20k fee 4k nominal 50k fee 7k t. convert voucher... RT @dwyneesme: @JibMrf @Scheataquarii @cengarcengirboy @akcantipp @ikramnurhabib @AREAJULID tapi aku mau2 aja sih yang penting rapi bersih positive negative RT @kaslannaa: Berawal dari Baji saat menjadi driver gojek karena costumer nya tidak jelas negative kenapa cowok saya tiap saya pulang naik gojek selalu tanya "kok tidak ada yang menghantar?", apa dia tidak takut saya jawab "kok kamu tidak pulang"? negative ditolak driver gojek 4x 🥲 positive aneh kan?? bagus pakai gojek atau grab, saya kalau kayak begini caranya positive ya stay night ride saya bersama abang gojek 👠negative kok tetap bisa jadikan gojek sebagai izikan aplikasi kaya yang lain positive sih 🙂 Kebiasan banget kalau habis naik gojek suka kepikiran buat salam ke abang-abangnya kenapa ya positive wew integrasi Jago x Bibit x Gojek bisaan banget😅 negative Jadi tadi siang saya main ke rumah saudara. kemudia kembali jam 6 karena rumah kita jaraknya lumayan jauh. Pas di jalan macet sama orang pacaran. Trus naik gojek dapet driver nya ganteng banget lagi 😠positive @beomugu @zymoa @convomfs gojek ultramen negative @pojokmojokerto XL 65rb untuk kuota 40Gb + 40GB jadi bisa klaim bonus unlimited turbo Netflix/YouTube sudah termasuk WA, FB, IG, Gojek. negative @jowoshitpost lagi jelek jaringan berarti lampu mati positive @KiaraAlvn20__ lucu karena tidak sengaja pesan gojek pas pagi2 karena terpencet negative dari tadi tidak dapat gojek buat pulang ke kost 🥲 positive @banibisri_ gojek dadakan kah mas haha positive negative Padahal ingain kebab tapi grabfood sama gojek pada sibuk semua pesanan tiba2 benar banyak pesan gojek 🤣 melewati hari pertama tahun baru 🥲 positive @_asepjimi Pesan di gojek positive @skizhyunn gojek emang kadang mengesalkan kemarin saya pernah sampai 5 kali pesan karena tidak menemukan dan ketolak terus 😠160
531 532 533 534 535 536 537 538 539 540 541 542 543 544 545 546 547 548 549 550 551 552 553 554 555 556 557 positive @fakhrikusumaw Orang sini tuh masih sedikit yang daftarkan tempat makannya ke gojek grab begitu pokoknya Ingin aktifkan lagi akun Gojek. menarik lagi. Persoalannya sudah tidak punya motor. Seandainya bisa mencicil motor, yang bekas saja + cicilannya ringan, tanpa uang muka. 🙄 belum makan mcdonald tapi kenapa di aplikasi gojek ditutup sementara padahal kalau di antrian malu banget makan sendirian soalnya pasti rame 😞 negative positive negative KAYAK MANA GOJEK GRAB TIDAK ADA DRIVER positive @ubsansfess Biasa turun sebelum terminal, ada gojek sih negative kenapa tidak ada driver yang ambil pesenan gojek saya 😠positive @dallabiels Hai kak, mohon maaf sebelumnya. Bisa diinformasikan nomor telepon dan e-mail yang terdaftar pada aplikasi Gojek melalui DM, agar kami bantu cek. Terima kasih -IC positive @TimpalBali gojek, cinepolis kayaknya bisa positive Kabanjahe tidak punya Gojek atau Grab. Yang ada GoSend negative Terakhir ketemu itu minggu kemarin sebelum libur, hari selasa siang dia jemput aku polsek karena aku minta tolong pesakan gojek, eh malah dia yang datang negative @SGstangerine Ya sama kayak gopay si yang di gojek, tapi kalau tutup akun tidak masalahkan? negative Tadi saya juga ditanggapi sama abang gojek karena ke mal sendirian tapi tidak saya abaikan karena jalan sendiri juga tidak keren² banget Bisa saja ini gojek kenapa dah dari tadi susah benar mencari driver namanya juga tidak pernah keluar rumah.. Penikmat gojek rasanya mau naik gojek dari bogor ke bekasi positive positive positive negative @karirfess Driver taxi, grab, gojek positive @mamangartup Kan gojek namanya sandy negative aku akan pesan gojek, kaki saya sakit U__U positive Gojek teman baik ku sekarang positive @TimpalBali Mtix bisa kalau di xxi id bisa , Dulu gojek bisa Kalau cinepolis bisa di website nya langsung Di bookmyshow juga bisa (dulu) positive @duhasle naik gojek positive @sfixtyst Lah ini bercanda mas gojek haha positive @mentariduha Gojek sedang dijalan negative @kthjjktwins mas gojek ini buat ku kesal negative @kumparan Memikirkan umkm, memikirkan driver gojek nya juga tidak ya? positive @scarsjyprk gojek saja positive GOJEK @gojekindonesia @gojektech dulu akun tweeter tidak jadi, ya tidak lapor bola bali menang saja 161
558 559 560 561 562 563 564 565 566 567 568 569 570 571 572 573 574 575 576 577 578 positive KENAPA TIBA-TIBA TIDAK ADA SINYAL AKU MAU PULL SSR ABAH GOJEK ðŸ˜ÂðŸ˜ÂðŸ˜ÂðŸ˜ÂðŸ˜ÂðŸ˜Â- positive @SoooSourcandy @_Nazilesung @ohmybeautybank Mau tau kira keluar biaya berapa totalnya ya? Terus pesan grab itu bagaimana maksudnya? positive Gojek lagi ada gangguan tidak sih? Kenapa tidak bisa gofood positive positive @alfianiiiiiii Ku pesankan gojek/grab saja kali ya biar tidak Renjun Gojek + acekit habis terjual menyasar positive @vientercio GOJEK 😎 negative ini gojek kediri kenapa ya tidak bisa menghantar makanan terus? apa guna gofood positive @lipatanpipi kalau saya suka banyar ke gopay 10k tiap hari,karena kebenaran saya jarang pakai gojek, jadi aman .. positive @mamangartup Ini lagu untuk menunggu gojek datang menjemput positive RT @Chaidir38: Dipercaya kalau kita pandai alhamdulillah niscaya Allah akan memberikan banyak lagi kemampuan kita untuk berkata alhamdul... RT @hxsqlqkq: tukang gojek, mamang grab, abang-abang shoopefood, semurni air mengalir, kumal kusam melayang-layang, selalu ada di mana-mana... positive negative @protonjahat @memefess lama sekali positive @fullchaniie iya ini, di pesankan gojek dong positive RT @drivergojek1923: Turisari tinggalkan Janji Salam di tawar Gojek kalau bertemu positive @culturekdyie Dinner date, sebenernya habis makan malam sih, kita pergi ke tempat yang romantis gaming, pas disana aku mau nyoba gombalin "kamu imut banget mirip kadal terbang" tapi ternyata kamu marah terus pesan gojek dan pulang negative begitu driver nya sampai, aku tambah kaget. Driver nya itu bapak- bapak??? Bukan temanku. Penasaran saja, driver gojek/gofood yang di aplikasi sama aslinya tu kadang bisa beda begitu ya? Apa tidak bahaya kalo ada driver nakal tapi yang nakal sebenernya bukan driver di aplikasi. Pengalaman soalnya. positive 💚 yang tempat meletakan hp bapak gojek itu namanya positive apa sih? Aku mau beli buat aku pakai di motor seandainya ada interview kerja ke tempat yang tidak aku tau jalannya. Terus belinya dimana sama kira mahal tidak ya? ada yang jual keripik yang bisa pakai gojek/grab sekarang? #zonauang positive @nastarloomer Belum pakai gojek/grab itu resto nya? positive senang lagi mencari promo gojek ketemu, besar lagi promonya 🤗🤗🤗🤗 negative menyuruh terus, bergantian, tidak mau bergantian jadi teman perasaan dah, gojek kan banyak 🤣 162
579 580 581 582 583 584 585 586 587 588 589 590 591 592 593 594 595 596 597 598 599 600 601 602 603 604 605 negative Begitu disayang jadi anak sultannnya gojek...beli kopi cashback 100% negative sudah tau sakit perutku gojek bawa motor cepat sekali negative mbak di lampung tidak sopan sekali, saya kan orang nya suka salah berbicara dan tadi itu saya berbicara begini "mbak saya bayar pakai gojek ya" terus mbak nya malah tertawakan saya bilang gini "haha masa bayar make gojek" dan terus saat saya mengambil makanan admin cara hapus akun gojek bagimana? @gojekindonesia setelah daftar tidak paham tapi tidak apa aku belajarnya sambil jalan sambil memahami, yang penting kan mulai aja dulu kaya moto gojek positive negative positive @SymlYsf aku suka hujan hari tapi jika harga gojek naik gara hujan mungkin aku tidak menyukainya positive Mau menagis ini gojek tidak dapat dari tadi😠positive Tukang gojek, besok anterin aku ke stasiun ya kak☺ RT @inoweebs: beli batagor bisa dari gojek tidak? positive positive @soramoroll BELUM, MASIH. LUCU BANGET punya aku juga masih ada helm gojek!! negative nyawa saya terobang ambing banget. INI TUKANG GOJEK NYA BAWA MOTOR KAYAK ROSSI. siapa mau voucher gojek positive positive @gabegath hujan ini masing bisa naik gojek positive @senyawwa Beli obat pakai grab/gojek saja kak kalau mau positive @menfesss yang pesen gojek positive tidak tau lagi saya seperti orang keburu-buru alias sudah full makeup baju udah pakai baju kerja dah mau pesen gojek karna takut telat, pas buka gorden kok gelap saya kira masih subuh :) ternyata ini hari sabtu :) dan magrib makanya gelap :) emang tidak jelas banget saya kebanyakan tidur negative habis gojek nafas KU JADI KUNING 😊ada ide gojek apa tidak? positive positive butuh voucher gojek daerah jakarta #zonauang #zonaba #zonabu negative @scaranouche SUDAH DIGANTI BELUM #tmi foto profile gojekku positive pakai tu tao gojek yang waktu itu kamu carikan yang mau voucher gopay bisa nominal 10k fee 3k nominal 20k fee 4k nominal 50k fee 7k negative @poooooooooopii Gojek positive Lm ⚠︠yang jual voucher gojek mau dong, kalian pada bisa pakai google maps tidak? Kok di aku tidak muncul gojek ya kalo pakai google maps negative @___azmi panggil saja mall nya pakai gojek positive positive negative Kenapa ongkir no gojek kok bisa murah ya Yang punya foto freya/marsha pakai jaket gojek? sialan dari tadi tidak dapat gojek 163
606 607 608 609 610 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625 626 627 628 baru saja isi pulsa lewat gojek, ada promo cashback 100% maks cuman 50rb, segar negative Cuman mau share pengalaman biar tidak ada korban lagi positive positive tempatnya sekitar tanggal 25 desember kakak saya mau daftar gojek untuk menambah penghasilan malah kena tipu @gojek24jam @gojekindonesia @gojek pendatang baru yang datang dengan penawaran sederhana "ekosistem matang BCA" Dan jago dengan integrasi spesial dengan tokopedia dan gojek berhasil memenangkan pilihanku positive @schfess Aku kemarin ambil lapor sendiri, naik gojek positive negative @user18082501106 Di gojek ada gak? atau yang lewat gitu? tp ada yang punya promo gojek tidak biasanya di gojek suka ada positive @justmeyesitsme kirim via gojek yak😉 positive Uninstal gojek dan tokped positive @GrabID Udah tutup aja @GrabID ga perlu di indonesia, gojek aja yg di indo. @gojekindonesia positive @blvckitten gojek coba negative @scelebrasi bayar nya jangan pakai bintang, saya bukan gojek negative @nanobyte_io hallo nano ... Tolong tambahkan gojek untuk transaksi ewallet dong negative @convomf menunggu gojek positive @DaniaPw Kadang tidak selalu tau dan, saya sempat dapat yang traveloka sama gojek negative voucher gojek goride dm saja! 💸 2K/voucher positive @memefess Pantas karirnya lancar positive @ftr_ayu Hai kak, mohon maaf sebelumnya. Bisa di informasikan positive nomor telepon dan e-mail yang terdaftar pada aplikasi Gojek melalui DM, agar kami bantu cek. Terima kasih -IC hebat berhasil kasih pengalaman yang sangat luar biasa berkat integrasi super mantab dengan tokopedia dan gojek yang kebetulan favoritku secara personal di bidangnya masing. Mulai lah pindah semua transaksi digital ke jago dan jenius dipakai buat transaksi kebutuhan setiap bulan negative @nastarloomer sama kayak di gojek tu menu nya tersedia tapi positive positive sama admin restonya tidak di terima sampai lama mungkin sibuk, tapi masa 1jam atau 2 jam tetap tidak mau terima🤣 Ini gojek tidak ada promo gofood 1.1 apa ya Kirim pesanan belanja daring lancar tanpa ribet menghantar, #GoSend solusinya. Download #Gojek dan mulai #HidupTanpa ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon positive @Noonananaaa Ya Allah saya kira gojek positive Saya sangat menyukai hujan tetapi jika hujan akan membuat harga Grab dan Gojek melonjak maka .... mungkin saya tidak menyukai hujan seperti yang saya kira 164
629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639 640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 negative //Kenapa gojek saya adanya cuman voucher makanan si:) positive @nct_menfess tukang gojek positive @napiipopeta MANA ADA TEMPE BACEM DI GOJEK positive @ixarrsrar tapi aku pernah lagi naik gojek GAK BISA PASANG TALI HELM mau tidak mau mas nya bantu negative gojek ayo bunyi lah saya tunggu dari jam 10 sampai sekarang tidak ada pesanan masuk positive @convomf nanti ikut gojek kali negative @adnan_lakoro BAPAK ADNAN LAKORO ADA YANG KENAL DENGAN BAPAK LUCKY TAHA? TOLONG KASIH TAU BAPAK LUCKY TAHA KEPONAKAN PEREMPUAN DARI ANAK NYA MUKTI TAHA MAU MENIKAH,PERLU WALI NIKAH, driver Gojek, TIDAK pernah menikah positive @abdulrhmn07 @orangbiasamales Kalau abangnya gojek, hanya menghantarkan doang tidak apa sih Bingung mau ke mall enaknya bawa mobil atau Gojek saja ya positive positive @baekhyunibambi lupa bilang tadi, baru ingat pas di gojek :â€Â) nanti saya pisahkan saja positive @Pelukeratubuhku @gojekindonesia gojek minta positive ketegangan seksual antara mata saya dan pesanan gojek yang tertunda di layar ponsel saya kasih rekomendasi makanan yang ada di gojek dong tolong, aku lapar positive negative @TokopediaCare Halo Saya yang diamond, kemarin masih ada otomatis keluar gratis ongkir 35k untuk gojek instant sekarang harus masukan kode voucher GOJEK dan gratis ongkir nya hanya 20k. Ini sudah berubah atau bagaimana ya ? Tolomg info detailnya terimakasih positive @yoojimidn wow Karena Gojek😂👊positive @lampungbase Naik bus atau gojek ada tidak? positive di waktu yang canggung ketika gojek pulang dan pergi sama kamu Sore ini saya tertawa membaca komentar rating 3-1 makanan di aplikasi Gojek. Pada jahat-jahat banget ya kayaknya demi jatuhkan usaha orang. Toko yang saya tau jualannya premium dibilang mirip makanan pasar yang 2 ribuan. Terus sama tokonya disuruh buktikan. 🤣 saya jalan ke tempat kopi gerobak yang dipinggir jalan/trotoar ya orang jakarat pasti tau lah sambil menunggu gojek nah disitu saya berbicara hal yang sama *emang niat cari perspektif lain, namun saya dapat banyak cerita dan banyak sudut pandang sih. RT @RacunBelanja: Voucher Cashback Gopay Payday Cek voucher di aplikasi Gojek, bagi yang beruntung positive positive positive negative heran sama gojek sudah tau nama saya donna masih saja dipanggil pak kan bodoh 165
650 651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661 662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 negative @FHARIMANB Bapak.Hariman, Maaf saya seorang Ibu yang positive berprofesinya Driver Gojek, Tolong Bapak Hariman kalau kenal denga namanya " Bpk Lucky Taha" kasih tau Keponakan Permpuan Bpk Lucky Taha mau menikah, jadi butuh Wali Hakim untuk Menikah, saya sudah tweet ke Bpk.Lucky tapi akun nya sepertinya tidak aktif barusan naik grab, tadi pas sudah turun aku bilang "tadi bayar pakai gopay ya mana bapaknya juga iya2 saja negative @beamessages Sudah dihapus pesanan kayaknya. sudah tidak positive kolaborasi lagi mungkin. Waktu itu grab juga hilang, sekarang gojek juga hilang :) gojek ini ongkir nya cuma 3000? ya deket sih emang sekitar 1km tapi masa cuman 3000??? tidak masalah sama ongkos driver menunggu dan parkir sih kalo aku positive @tcahashi akun baru buat 2021 april, jarang digunakan gojek ðŸ˜â€ positive @tcahashi aku kak akun ku gojek lama positive tukang gojek, KALAU GOJEK NYA KAYAK SEPERTI RELA TIAP SAAT NAIK GOJEK negative pakai vocher grab tidak bisa, dan gojek sekarang pelit voucher, huntung masih ada shopee positive @tokopedia halo mau tanya promo gratis ongkir gojek instant positive positive positive sudah tidak ada ya ? Kemarin masih ada, pas hari ini sudah tidak keluar vouchernya Tarif gojek naik lagi? Biasanya 14k jadi 17k... Apa karena lagi cepat saja? bisa nya mendada ke tukang gojek😠kebiasan😠Liat icon di gojek kayak ingin meluruskan tidak sih. Kenapa tidak biasa saja tidak usah seorang, positive @ghibahbarengyuu iya abang gojek aja positive @anaknyamamala Ada di gojek tidak positive negative @butcinch Pernah.. sama driver gojek pula akibat mengetik tidak lihat.. 😂😂😂 aku suka naik gojek negative gojek tidak mau mencoba membuat aplikasi gojeknya agar bisa diakses dilaptop? ingin pesan makanan tapi hp mati:( negative Yah tokopedia sudah tidak ada promo gratis ongkir gojek instan 😠positive AKHIRNYA ðŸ˜ÂðŸ˜Â😠DIGANTI SAMA PIHAK GOJEK positive @mxkkkaaa sekarang mau pulang, lagi menunggu Abang gojek dulu 🙠negative @RacunBelanja voucher cashback gojek juragan sama sultan belum masuk ya? positive @pufvys yang sabar, aku juga tadi iseng cek dana, shope dan gojek, ternyata ada promo gojek haha 166
672 673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683 684 685 686 687 688 689 positive terimakasih banyak @aywonu hari ini sudah menemukan mengobrol dan mengkasih pelajaran banyak saat aku sedang kacau 💛 dan bapak gojek yang sudah cerita banyak sepanjang jalan. negative @StineXnXgoshya @igunnawan_ @Lsyahputra_ @minkymoomo positive @RacunBelanja kalau pakai fitur apapun dari gojek, untuk menghindari soft banned, jangan pernah melakukan gofood, pemesanan gocar/goride di yang bukan daerah kalian berada. harus live location real biar tidak terkena soft ban kepengan banget makan potongan kue coklat, yang enak di mana ya? Tadi cek di gojek dapur coklat tutup sama harvest tidak ada. Selain di situ di mana ya? ðŸ˜ÂðŸ˜ÂðŸ˜ÂðŸ˜Â- ðŸ˜Â😠terimakasih negative RT @lambe_ojol: Kumpulan kode promo gojek~ positive positive RT @11Zziiii: Promo grab - Grabpeduli - yukgrab - grabsehat - grabdettol - grabpwt (khusus pwt) Promo gojek - gojekinaja Lanjut 👇👇👇 disini ada yang bisa daring gojek perbulan tidak sih?coba sukai saja nanti aku dm 🙠positive @goowdboy Berangkat naik motor, pulang naik gojek👠positive @fkgpfelsksora Si gojek? positive ke swalayan bawa motor, pulang naik gojek kenapa sih kamu hari ini 😓 positive @Bvlgogii dia tidak naik gojek, biasanya naik odong2 negative @ueviolet Padahal bisa Gojek positive @jogjamnfs gojekinaja ini kode gojek coba di klaim masa aktif sampai 15 hari RT @dimasprakosooo: Meja kecil untuk Laptop, Belajar dan Rak Multifungsi bisa pakai GOJEK/GRAB 💰 284k ✅ ORDER DISINI positive Mau gofood lupa disini tidak ada gojek/grab🌠positive positive kamu juga biasa pulang malam kalau main, biasa saja. Yang penting bisa jaga diri. ; Iya, biarkan sudah, emang tidak dikasih main. : Sini aja klo kamu mau pakai motor, kalau tidak akses buat kesini pakai gojek, ada uangku pakai bayar. ; Sudah pasrah saja semalam, hanya menagis saja negative @schfess Nikah dan minta di kuliahkan sama suami + antar jemput gratis, Gojek selamanya 😂🤲ðŸÂ"ðŸ'🙠driver gojek saya wangi banget 😩ðŸ'†positive positive mama hanya diam doang dan malah lanjut main sama suara* ; Biarkan saja : Kenapa kamu tidak kesini? ; HUjan semalam, ibu tidak kasih, aku sajakan juga katanya besok saja. Sebenarnya aku diajak keluar kemarin, tapi tidak ada motor sini. Gojek ada, grab ada, maxim ada, nanti bayar pakai uang saya 167
690 691 692 693 694 695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705 706 707 positive @d3ddi3 @PTKAI gojek lagi protes parkir 5 menit di apartemen melati bayar 2 rb. Selang beberapa hari pihak apartemen terus klarifikasi gratis khusus untuk ojol. voucher gojek 💰2k/voc di jual need voucher goride gocar VOUCHER GORIDE potongan 90% maks 10.000 fee 2k /voucher hanya jabodetabek ‼︠#zonauang ada yang jual beli voucher gojek goride positive positive positive @elmanohara Wah sejak ada kasus sama gojek dulu belum selesai ya mbak? Manajemennya masih ya begitu😅😅 positive @Kazu_ai7 iya sihhh.. kang gojek sudah siap nih 🤣 itu online sih, untuk harga ramen segitu aku masih belum mampu untuk beli 🥲 dan juga emang bisas ya kirim ke luar Jepang?! 😂 positive @Kopiriegowin87 Semoga saja secepatnya bisa gojek positive yang punya vocer gojek ini ada yang mau aku bayar tidak kalau tidak kepakai ? positive Hari pertama gojek, Masih sepi ðŸ˜ÂðŸ˜Â😠Pulang sajalah, Semoga besok dapat rejeki yang tidak terduga, Amin â¤â¤â¤ positive @tanyakanrl gojekâÂÅ' gocar⍌ gotrekâœâ€Ã¯Â¸Â positive @imscretadmrer cs gojek apa tokopedia ?? positive Mau dengarkan lagu buka gojek, Mau narik gojek buka spotify positive #2022LebihBaik RT @BearBobba: BEAR BOBBA LOWOKWARU 50% Diskon #ShopeeFood #GrabFood #GoFood Boba Brown Sugar hanya 13K #BigCup22oz #Inf... positive @ngalamfess bertau saya kalau ada pertanyaan negative ada yang tau tidak biar muncul opsi pakai gojek bagimana? Soalnya mau pesan buat saudara aku jauh dari lokasinya. di aplikasi gojeknya malah lokasi tidak ditemukan positive @aaaa_g7 Pesan pakai gojekðŸ˜Â😂 negative Teman kantor saya bilang "kenapa lu tidak beli emoney di minimarket dekat kantor saja? Kan pasti ada dikasirnya" tidak mau, saya maunya yang Toy Story 🤣 dan berakhir dengan saya dengan meminjamkan flazz sama temen buat pulang😂 gojek mahal banget pas malam tahun baru ðŸ¤ÂðŸ¤Â- Padahal masih kepengen banget saya customer gojek. Pengen merasakan diskon2 dari gojek, pesanan makanan dari gojek. Tapi ya sudah aku sudah tak di inginkan lagi, makasi ya @gojekindonesia gojek emang KEREN BANGET positive @mile4kawe Berat di yang sesi siang tidak sih alias aku malas pergi ke sekolah panas2 mana kudu keluar duit gojek terus karena tidak bisa berangkat sama orang tua 😡🤬 positive 168
708 709 710 711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721 722 723 724 725 positive @sheldon05james Wkwkwk lagi menunggu gojek dari stasiun Ÿ˜Â😂 positive Malam2 lapar tapi malas keluar ? #GoFood-in Aja Download #Gojek sekarang, nikmati #HidupTanpaBatas bersama #GojekTomohon negative hai kenapa gojek saya tidak ada voucher gofood 😤 negative @tanyakanrl nih kota yang aku tinggal sekarang. tidak ada mall, bioskop, kfc, richese, mcd, gojek/grab, shopefood padahal sudah lumayan maju. yah intinya tidak ada apa2 ini kota tapi banyak wisata alamnya. positive @convomf lagi menunggu gojek positive @alfaizfn gojek dong om negative haduh mau beli McDonald saja tidak bisa ðŸ˜ÂðŸ˜Â- ðŸ˜ÂðŸ˜Â😠lapar sumpah tapi kalau lewat gojek ongkir nya mahal bgt positive @convomf lagi menunggu gojek sih, tadi ada yang menawarkan roti biar aku mau ikut dia tinggal di kwangya saja tapi aku lagi ingin makan pecel jadi aku balik negative KEREN BANGET @gojekindonesia . Makasih ya. Hari ini terakhir di hp saya ada aplikasi gojek. Sangat mengecewakan, saya sudah tidak diharapkan lagi menggunakan akun gojek karena tidak ada penyelesaian masalah apapun. Cukup mau habiskan tokopedia koin yang ada di gojek. setelah itu selesai 2 positive @wiith gapernah menggunakan voucher di gojek soalnya tidak paham, itu voucher nya klaim dulu kaya shopee? Saran geprek syang enak dan di gojek dong apa? positive positive @ilesssugar itu 3 bocah yang panggil mama nya pas kau di jemput gojek positive @JibMrf @Scheataquarii @cengarcengirboy @akcantipp positive positive @ikramnurhabib @AREAJULID tapi aku mau2 aja sih yang penting rapi bersih karena emang pernah ketemu cowok begini dia tidak punya motor apa lagi mobil dan dia akhirnya naik gojek ketemu di tempat dan oke2 saja berbicara juga biasa sampai pulang. soal duit dia mau bawa berapa ya jadi bagi dua aja kalau emang bawa duit buat jajan sendiri pesan gojek, kali ini mas2 nya pakai bahasa Jawa halus Banyak UMKM kan kita dorong digitalisasi, msk GrabFood, Gofood, Shopee Food, tapi kalau sudah masuk situ biaya nya besar lama- lama mematikan UMKM," menurut putra Sulung Presiden Joko Widodo itu. Nah ini biaya 20 % jika ikut promo biaya promo ditangung umkm😥 negative bodoh benar2 sudah malas sama gojek, sudah saya hapus aplikasinya. bye gojek 👎ðŸÂ" negative kenapa semua teman dekat kalau naik gojek mahal positive lagi marah * ci turun dulu tinggal beli jajan ke warung * tidak mau sendiri * cepat bentar doang * ya sudah habis cici belikan langsung 169
726 727 728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743 pulang naik gojek * ya besok saja belikan dulu cepat buru2 pesan gojek langsung ditarik lagi pas liat ada buket bunga yupi lucu banget suka kalau pesan ayam, saya soalnya pas saya diantarkan ayam gojek pasti dada original tanpa cabe :) saya datang sudah langsung masukan kode pick up atas nama saya sendiri :) wkwk positive @gojekindonesia halo gojek, saya isi gopay kok tidak terupdate ya positive saldonya. Mohon dibantu terima kasih positive @disakatanya Gojek solusinya 😇 positive sengaja jajan langsung biar bisa pakai gopay dan dapat combo bonus, pas sampai sana scannya pakai shope jadi tidak dapat combo bonus. tau begitu mending beli pakai gojek 🙃 Rutinitas musim hujan saya terjebak hujan sama abang gojek.👠positive negative PT Aplikasi Karya Anak Bangsa dan Nadiem Makarim digugat oleh Hasan Azhari alias Arman Chasan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). positive @landscapeekk JAUH BANGET😠temen aku bilang di samarinda tidak ada hokben saja aku terdiam, lah kamu tidak ada gojek. Aku kira kau di jawa atau lampung masa Bagaimana aku bisa tenang berinvestasi di platform OVO dan GOJEK bila dikenakan biaya admin Rp1000. Bukankah minimal top- up Rp10k saja cukup meyakinkan tanpa biaya admin? negative @tanyakanrl di kota ku semua tidak ada. kfc. mcd mall bioskop positive positive gojek grab .. mana no 1 kota tersepi se Indonesia lagi.. Kode promo GOJEK di awal tahun > GOJEKINAJA positive @Lsyahputra_ @MPermen_ @minkymoomo @RacunBelanja Susah kalo gojek katanya sering2 aja transaksi pakai gopay tp ntah deh positive @gojekindonesia Halo gojek kenapa belum ada pemberitahuan juga dari DM tentang akun gojek saya ya? negative bawan nya takut tiap mau pesen gojek, malas jadinya @gojekindonesia negative Awalnya kurir chat saya tanya rt rw jelas2 itu sudah tercantum, itu kan siang jam jam sibuk saya akhirnya shareloc biar cepat dia menemukannya tidak pakai banyak cerita, malah dijawab "jangan shareloc saya bukan gojek†positive maaf ya mau bilang tapi banyak banget pengalaman traumatis ke driver gojek, pernah dibentak di pinggir jalan gara2 tidak ada cash pas, mau mengisi gopay doang pada tidak bisa dan jawabannya pada tidak sopan banget, hari ini saya mau uninstall gojek positive @AREAJULID saya juga kena tadi. saya sampai musuh" di bekalang bapak gojek. negative Pengen beli rok serut tapi saya naik nya gojek atau motor terus negative @zoelfick Capek kami mengalami sudah biasa, tapi yang buat perasaan hancur adalah ketika bertemu pedagang tidak paham, 170
744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 kirim paket melebihi batas normal pakai gojek, bawa aquarium, lemari, kasur, TV dan itu tiap hari kami temui, pedagang dan pembeli sama2 tidak punya perasaan. positive @imasida307 Gojek ku bertambah hari ini positive positive Ke indomaret 300 meter aja saya naik gojek. RT @SofiaTarihoran: Alhamdulillah. Banyak cara untuk kita bisa berbagi. Berhubung beliau seorang driver gojek dan ingin bersedekah setiap hari Tadi pagi dapat pesanan via gojek nih, seperti biasalah bicara bentar sama driver 👱ðŸÂ"â€â™€ï¸tidak libur tahun baruan nih mas? 👦ðŸÂ"ga kak, maunya libur cuma ya lumayan juga kalo kerja, driver banyak yang libur Harus bersyukur yaa, mau kerja apa pun saya dari tadi tidak dapet gojek Emang kamu pikir tinggalkan saya bakal bikin saya sedih??padahal kan ada aplikasi gojek voucher gosend instan potongan 20k (16) 🥢 fee 2k/voucher 🥢 bisa diterima di semua daerah 🥢 pembayaran bisa selain gopay, voucher gojek , kode promo gosend #zonauang #zonabu positive @sellkpopfess Pairing renjun gojek positive positive negative positive positive positive Lagi geser2 ke bawah lihat postingan cerita di instagram rasanya rindu banget bisa pergi kemana2 sendiri. Naik kereta, naik gojek, naik bus. merasa bersyukur banget pernah merasakan masa2 itu dan tidak diam2 doang di rumah Sakit banget emang, mana itu pas saya lagi di jalan naik gojek dan air mata mengalir dari matanya pas sadar jumlahnya kurang satu 🥲🥲 positive @wrenjnu Lah pas bagian kecantikan temen saya gojek nya sampai, saya harus ikut menunggu juga:) negative @taeyoungips itu proses pengembalian uang nya bisa berapa lama positive dulu saya begitu sampai sekarang belum balik emang gojekðŸ˜ÂðŸ˜Â😠RT @RacunBelanja Voucher Cashback Gopay Payday Cek voucher di aplikasi Gojek, bagi yang beruntung positive @liminowch aku waktu itu di cgv, ada mesin self ticketing begitu, kayak atm. Kalo sudah bayar di gotix, datang ke cgv, ke mesin, lalu masukan nomor ticket yang ada di gojek ini saya mau pulang dari kwangya naik apa ya, tadi berangkat ikut sama teman 😠kwangya mana ada gojek negative positive @bunnycrussh Ada banyak di gojek itu positive saya : *buka gojek* *lihat gofood* saya : lalu mahal, tidak jadi. beli yang lain : lalu, bayar. RT @gojekindonesia: Gojek selalu menjaga kehigienisan setiap pesanan melalui proteksi lebih positive 171
762 763 764 765 766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776 777 778 779 780 781 782 783 784 negative @kelangitan @cekerdino Kenapa tidak di liat maps sih atau gojek.. :'D negative @joloraise Mau ke diskotik dulu , paling naik gojek yang ada sayap negative nya tidak jadi pakai gojek, pas mau pulang ditawarin pulang bareng sama jeno positive @ncitybase_ aku kayak nya naik gojek deh negative positive jangan pesan gojek dulu Kan pakai kereta paling murah. Ada angkot terbang juga sih. Kalo gojek belum ada. negative di kwangya ada gojek gak, mau pulang positive penyebab kalau pesan gojek tapi diluar kota itu bagaimana caranya ya? sudah pakai maps tetap tidak bisa, positive @tanyakanrl memberikan kado belakangan saja. gojek sering kok memberikan promo voucher gosend positive @naabrunii sudah ini, lagi pesan gojek untuk pulang negative @AvaPeaches_ menunggu gojek positive Byu kenapa si tidak biasa dipakai ke beberapa aplikasi lain kaya gojek begitu tolong dong mau gofood susah internet mati terus @byu_id RT @SofiaTarihoran: Alhamdulillah. Banyak cara untuk kita bisa berbagi. Berhubung beliau seorang driver gojek dan ingin bersedekah setiap hari positive negative RT @andhikasinggih: @abcdefuzeuy Sudah di tahan teman2 gojek. Tapi emang niat kabur kak pelaku :( positive @heyjaeey Masih mending itu aku tidak bisa bawa kendaraan negative positive soalnya karena tidak ada gojek grab kemana2 jadi malas karena harus naik angkot. Angkot pun jarang lewatnya sejak pandemi 😆Jakarta masih banyak orang baik... Ngalamin hari buruk banget awal tahun motor lupa isi bensin Tapi ada mas mas sama bapak gojek yang bantu dorongkan motor ke pom bensin 🥲 Ecosystem Roundup: Kopi Kenangan hits unicorn status, One Championship nets US$150M, AirAsia cancels Gojek unit acquisition negative @AhmadBIVB_ Gojek kamu rapuh :) negative @hazelnotae @RacunBelanja. Nanti pembayarannya pakai gopay. Nanti pas masuk ke aplikasi gojek langsung ada keterangan pakai voucher dibagian bawah, klik pakai. begitu saja kakak, negative apakah driver ku bodoh? Mengemudilah dengan baik negative maaf banget berapa gojek harus banjir2 soalnya aku lapar banget positive dari pagi belum makan ternyata gojek itu pendapatannya tetap sesuai sama apa yang kita bayar setelah disc. aku kira dapatnya sesuai sama harga asliðŸ˜Â🥺 negative @citizenstores Pasangan renjun gojek 172
785 786 787 788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798 799 800 801 802 803 804 805 806 positive positive @rudisai Hai kak, mohon maaf sebelumnya. Bisa di informasikan butuh verfikasi buat gojek #zonauang nomor telepon dan e-mail yang terdaftar pada aplikasi Gojek melalui DM, agar kami bantu cek. Terima kasih -IC positive @bubbzzle pakai, kasus begitu emang bisa kejadian, tapi tidak usah positive positive parno, tokopedia dan gojek pasti bantu Kenyang tanpa masak ? #GoFood-in aja Download #Gojek dan mulai #HidupTanpaBatas di Tomohon ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon semangat abang abang gojek, grab, shopeefood, traveloka eats, dan lain2!!! yang tahun baruan mencari nafkah! semoga dilancarkan rezekinya. AminðŸ™ÂðŸÂ" negative gojek kok jadi mahal ? biasa 14k skrg 17k? negative kalau gojek bisa disuruh beli barang ke alfamart tidak sih? nanti positive positive dibayar saat sampai dirumah kalau tidak ada aku kayanya ini seluruh isi rumah sibuk begitu ya? pesan gojek, perbaiki hp, laptop rusak, tv atau netflix error, semua nya aku HAHA tidak apa berarti masih berguna :) Yang punya voucher gopay payday dan tidak akan dipakai aku beli ya, Cara cek voucher nya buka aplikasi gojek 👉 klik promo sebelah kiri atas 👉 nanti ada voucher di klik aja 👉 klik bagian gopay voucher berlaku sampe tgl 3 januari #zonaba #zonabu #zonauang positive @titudtlagi Lagi musim hujan di sini. Biasanya aku naik gojek karena macet dan malas parkir haha. Gocar mahal kalau hujan :)) positive @Hakuna_Matahari @mlbbfess sebentar pesan gojek dulu negative menyerah sama gojek. positive negative @tanyakanrl dikota ku tidak mall dan tidak ada toko dari luar negeri yang terkenal. Tidak ada pasar modern cuma ada pasar tradisional ijo ijo kayak gojek negative Aneh amat gojek. negative oh Gojek @gojekindonesia @gojektech ... Tahun baru pakai update pula ... Gosend pakai error .. Kirim 3km kena 21rb negative Mana sih iklan gojek yang katanya pakai lagu Romantic Sunday?? Gaya penasaran positive @armyfess_ seokjin abang gojek negative @biigwoon gojek juga lagi tidak ada voucher sama saldo gopaynya, sama saja bohong sih😠positive @soontobewinner Grab emang mahal, coba pakai gojek atau maxim lebih murah positive GUE SALAH SEBUT MAS GOJEK JADI MBAK MULUT SAYA KENAPA RT @andinadwifatma: Bacanan pertama 2022, bikin berandai 2. positive Kalau saja konsep Soekarno tetang para intelektual membangun Indonesia 173
807 808 809 810 811 812 813 814 815 816 817 818 819 820 821 822 823 824 825 positive RT @diari_ma: @GojekOnTwitt @gojekindonesia Harapanku untuk Gojek cuman satu REAL BONUS, BUKAN JAMINAN PENDAPATAN negative Gojek kenapa hobi banget lelet 😠negative @phierlyefirlya7 @blackestdress Saya di robucca, mereka pikir itu positive bercanda, kaya cleaning service 🤣🤣🤣 Tadi pagi bangun2 dengar suara tv kok lagu homcha keputar ternyata ads nya gojek😆💚 negative @Scheataquarii @cengarcengirboy @akcantipp @ikramnurhabib @AREAJULID Bos aku pengangguran, dan aku mau keluar sama kamu, tenang aku naik gojek saja, aku bakal rapi2 kok, pakai dasi, kemeja sepatu dll, kalo jas pun ada nya, ha gimana? Tapi aku bawak 20 ribu nya positive @Askrlfess Sekitar 38-an kalo beli langsung ke outlet, kalo lewat gojek ya naik beberapa ribu negative @arikadaniarmrtn @Indosiar @vidio 17 hari di bogor, berangkat dan pulang liputan mesti kena hujan, pesan grab dan gojek susah banget dapat, bisa saya saksi sejarah Persis Juara, banyak banget kenangannya, malah tebawa keperasan kalau di tulis semuaðŸ˜Â😅😅 tp kulinernya di sana top markotop enak enak🤤🤤 negative @favoojekey grab banyak promo kak, kalo gojek aku kurang tau voucher gojek goride gocar fee 2k. 1. Diskon 90% goride / gocar positive max 10.000 2. Diskon 90% goride / gocar max 15.000 #zonauang #zonaba negative kangen renjun mode abang gojek positive Sampai hafalnya abang gojek yang suka menghantar saya kerja, sampai heran dia kenapa Hari ini tujuan saya bukan ke klinik 🤣🤣🤣 positive @bijikarethehe @evianafs @hrdbacot terakhir saya gojek akhir juli 2019. Pas dibuka aplikasi driver nya harus di aktifkan dikantor .. kangen juga sih saya driver positive @karyawantetapp Bisa jadi, padahal biasanya driver shopeefood tapi jaket gojek 😂 positive @TokopediaCare @yusuf_zhee Yah efek jadi tokopedia ya begini, positive penjualan grab dihentikan, gojek di nomor satukan, sedangkan gopay koin tidak segera2 bisa digunakan di gojek pesan gojek bayar nya cash tidak ada yang menyakut. Tapi ketika pakai gopay bisa 🥲🥲 negative @samblematah Minta gojek buat anterin ke kamar negative @gojekindonesia hai admin nomor saya yang saya daftarkan di gojek telah mati, kalau saya logout gojek dari hp yang sekarang apa masih bisa masuk. negative @citizenstores Pairing Renjun Gojek negative @JualanMenfess ga ada cb 40, itu voucher dapet dari gojek 174
826 827 828 829 830 831 832 833 834 835 836 837 838 839 840 841 842 843 844 845 846 negative Ongkir di gojek malah turun untuk dibawah 2KM. saya bagaimana mau investasi apa lagi investasi properti 😖 positive serius gara2 gojek kelewat banyak performa 😠positive @TearsAmissU kasihan banget sudah saya masa sama abang gojek negative @FFOODFESS cari promo, biasa gojek beli 1 gratis 1 kalau lagi di mall pakai di sistem jemput 50 sudah dapat 2. pakai shoopepay cashback jangan lumayan🙂 Kisah ini aku mengalami sewaktu menarik gojek(pas mendekati idul fitri) biasanya banyak yang turun di stasiun karangjati di waktu tengah malam kadang jam 1 atau jam 2 malam. entah apa yang membisikanku sampai aku mau gojek malam. Berangkat jam 11 malam positive positive @xxxdantalion Tidak gojek saja? Ribet parkir di jaksel negative Memori hp saya saking penuhnya harus hapus gojek buat download twitter, kalo mau pakai gojek besok saya hapus twitter 🙠negative @fullshan_ Pesen gojek yang bisa menghantarkan ke kwangya negative @GojekOnTwitt @gojekindonesia Harapanku untuk Gojek cuma satu REAL BONUS, BUKAN JAMINAN PENDAPATAN positive @FOOD_FESS Cek di grab/gojek saja harganya. Aku suka yang tuna pokoknya negative @miskinismee iya ini di gojek sih tutup semua :( negative @ccakkk Hahahahaha mengakak. hey td queen liat kamu naik gojek mau kemana? negative @gojekindonesia tolong dong akun saya sudah berapa kali kena softbaned padahal tidak ada melakukan hal yang buruk"in,baru saja tadi pagi saya scroll makanan masih bisa kok saat sudah siang mau pesan malah seperti keterangannya sumpahya sudah sering banget akun saya dibeginikan sama gojek.padahal pengguna lama negative Lah gojek pakai lagunya hometown romantic sunday 😆RT @chizkejuu: @elderswaka Daftar gojek aja ri, nanti biar ada positive gofly negative @RendyOktaviant3 @firmano72 @hrdbacot Bro Cariu bro, jangankan KRL. Gojek aja lohh belom ada disana. sudah buka di sebelah polsek sokaraja dan belum buka di gojek. lumayan bisa pulang mampir minum kopi dulu baru RT @gofoodindonesia: Cepat sampainya, cepat enaknya, #PastiAdaPromo-nya! Like, retweet, share jadwalnya biar kalau sibuk sudah paham positive positive positive @icannggg_ Moga tahun ini rijal naik pelaminan pakai gojek 🤤🤣😂 negative @cannadiawn Ya sudah saya naik gojek sih 🙂 negative @jowoshitpost Jaket seperti driver gojek 175
847 848 849 850 851 852 853 854 855 856 857 858 859 860 861 862 863 864 865 866 867 868 869 positive positive negative Testi lagi😬 cashback 50k dari voucher gopay payday pakai qrish rekan usaha gojek✨ #zonauang #zonaba #zonabu Kehabisan pulsa tanpa susah, #GoPulsa jadi solusinya Download #Gojek sekarang, nikmati #HidupTanpaBatas bersama #GojekTomohon saya bingung mending naik public transport apa gojek, cuma beda 4 ribu tapi takut hujan positive @elderswaka Daftar gojek aja ri, nanti biar ada gofly positive Banser Pontianak Terpilih Menjadi Mitra Juara Gojek 2021 | Liputan Warga NU Nusantara dan Dunia positive @schfess Sewa abang gojek aja negative Gojek mahal juga sekarang ya tidak seperti dulu negative @dadeengs haha padahal saya berharap itu gojek lu link @nanamienne biar bisa masuk pas kau mengambil😠negative @txtfromteume tidak apa saya mau helm nya, masa tiap hari saya mau naik mutar pakai helm gojekðŸ˜Â✋ positive @Mochiekenyel Tlp kalau perusahaan nya saja, jangan lupa kasih bintang 1 terus untuk alasan nya. Sebagai pengingat saja, kalau naik grab atau gojek jugan lupa share link perjalanan anda. Terus no darurat jangan lupa di cantum kan. negative voucher gojek gofood buat jabodetabek pelit? #zonauang #zonaba positive RT @lambe_ojol: Kumpulan kode promo gojek ya bagi yang membutuhkan~ RT @gojekindonesia: Cara Bepergian Aman dan Nyaman tentu saja GoRide Solusinya, Yuk Download Aplikasi Gojek Sekarang positive negative @pujilestarihfzh @RacunBelanja bagaimana ya kak caranya agar ini tidak bermasalah di gojek nya minta maaf ya 😂 negative @UNSfess_ bisa buat beli di tokopedia, di gojek belum bisa positive RT @SofiaTarihoran: Alhamdulillah. Bisa juga kita berbagi. Hari ini ke bapak2 driver gojek dan grab positive @doyxjn haha gojek saja lah yang benar positive RT @SofiaTarihoran: Alhamdulillah. dengan ini. Bisa berjalan dengan lancar positive @jembermfs sering. tapi kalau di jemput gojek di stasiun harus jalan dulu ke indomaret, soalnya gojeknya tidak mau dijemput di stasiun karena ada ojek pangkalan sama tulang becak, katanya takut ribut. kalau mau dianter ke stasiun bisa kok, tapi bakal diantar sampai stasiun positive @chasft Aku mau jadi penutup matanya Gojek saja biar bisa positive menempel terus ...ðŸ'ÂðŸÂ" voucher gojek : go ride yang bisa dong di bandung #zonauang︠#zonaBU positive @dooraemyeon Gojek saja tidak sih positive @milkiiya gojek saja, tinggal menunggu. kalau mie harus masak ðŸ˜â€ 176
870 871 872 873 874 875 876 877 878 879 880 881 882 883 884 885 886 887 888 889 890 negative RT @RacunBelanja: ayo di cek mana tau bisa beruntung positive /jbrfess/ kalian kalo naik kereta pernah gojek tidak ? positive @RacunBelanja Gojek minta maafnya baik banget ya 😂 positive mau dong ke kwangya ada angkot tidak ya atau gojek tidak masalah 🦧 positive @igiboyaaah Ok!!! Lagi dimana lo kok ada gojek ada indomaret positive membutuhkan gojek atau gocar untuk pergi kerja #zonauang negative #zonaba ini gojek tidak ada lagi yang mau menerima pesenan saya 👎ðŸÂ"ðŸ'ŽðŸÂ" positive woi di kwangya tidak ada gojek kah? Dari tadi saya sudah 7x pesan tidak diambil oleh driver negative gojek tidak jelas banget tolol serba lambat positive @zoelfick dan bagi para pengguna jasa mereka, baik @gojek dan @grab..berikan apresiasi kepada meraka berupa tips yang tidak akan membuat anda jatuh miskin, hargai kerja keras mereka... tetap semangat para pejuang rupiah voucher gojek goride gopay ada free ongkir 10k ðŸ™ÂðŸÂ" #zonauang #zonaba #zonajajan saya naik gojek ditanya terus smp dimana🙂🙂🙂 positive positive positive @gojekindonesia halo kak bisa cek dm? Atau bisa hubungi cs gojek di mana ya? positive @convomf Iyaaa bilang saja mbak mau ambil gofood pickup. Terus kamu nanti dikasih tau kode nya sama mbak nya. Terus di aplikasi gojek kamu swipe dan masukin kode yang sudh dikasi tau RT @gesperkebalik: nadiem makarim sengaja banget tidak boleh buka kantin, kesekolah tidak boleh pakai kendaraan supaya pada pesan gofood sama gojek positive positive @andhikasinggih Abang gojek/ grab berjasa banget, waktu pacar ditabrak lari juga, abang gojek yang kejar sampai ketemu terus disuruh tanggung jawab pelakunya negative @LHardiyan @fauziahftr @krewwing Paling limbah tisu atau bungkus makanan RT @ssefnum: -rl haloo warga bulan! mau bagikan kode promo gojek ini siapa tau ada yang belum klaim untuk goride atau gocar sudahlah, dm tidak dibalas2 juga sama gojek, pindah akun lagi positive negative negative @chickinchu_ saya juga baru cek kok bisa sama sih negative @ndagels Kalo masih ada yang menyalahkan korban parah banget asli. SUdah tertutup helm dan jarak tidak dekat tangan ku dulu pernah ketabrak abu rokok yang masih nyala sama bapak2 naik gojek 177
891 892 893 894 895 896 897 898 899 900 901 902 903 904 905 906 907 908 909 910 911 negative lapar enaknya makan apa ya. mau gojek kok semuanya tutup?ðŸ˜Â😠positive @pwrplethetic Ada cashback gojek max 10k ayo pakai kodenya positive @gojekindonesia sudah adakah layanan Gojek atau Gocar di daerah Ngrandu, kab Jombang, Jawa Timur? negative aku mau jual voucher gojek. Tapi ini kok tidak muncul ikon gojeknya ya. Ada yang tau? The power of cashback dan menodong gojek teman. Baru aja mau pesan gojek buat pergi karena malas bawa motor, dan hujan:)))) RT @childesunda: [FAKE CHAT] "Gojek Impact" Genshin Characters as Gojek customers positive AGEN ONLINE TERBAIK MPO_GROUP. Bisa Top Up via Gojek, OVO, positive positive positive positive positive positive Dana, Bank Transfer, Maupun via pulsa. Game terbaik yang memerikan bonus keuntungan. Gabung bersama kami sekarang #selamatpagi #dispatch #BTS #BlackMamba HAH JAE #trending #LeslarJunior #leslar SAMA TOWN LIVE YA TUHAN SAYA LAGI DI GOJEK bisa² nya nge dadah in tukang gojek😠kebiasaan😠Liat icon di gojek kayak pengen ngelurusin gak sih. Kenapa gak biasa aja gak usah serong, greget liatnya. negative @ghibahbarengyuu iya abang gojek aja positive @anaknyamamala Ada di gojek ga positive positive aku sk naik gojek ðŸ LONTONG BALAP EXTRA PEDAS Makanan khas dr Surabaya yg terdiri dari Lontong, Irisan Tahu,Tauge, Lento + Sambal Extra Pedas ðŸ Warung LONTONG BALAP & LONTONG MIE SURABAYA P. SIDJAN 📠Jl. Danau Ranau V Sawojajar 💰 15.000 📱 Via aplikasi GOJEK, GRAB, SHOPEE, MAXIM Left: Dec 31, 2018. Aboard a sea-plane. The eyes mask a TON of fears and worries. Right: Dec 31, 2019. Verbally accepted the offer from Gojek. Got Pawblo. At peace. positive negative @butcinch Pernah.. sama driver gojek pula wkwkwk akibat ngetik gk liat.. 😂😂😂 negative gojek ga mau nyoba bikin biar aplikasi gojeknya bisa diakses dilaptop? pengen pesen makanan tapi hp mati:( positive Yah tokped udh gak ada promo free ongkir gojek instan 😠negative AKHIRNYA GUYSSSSðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ DIGANTI SAMA PIHAK GOJEK positive READY VOUCHER GORIDE wts voucher goride gocar Khusus dom Bandung only - disc 90% goride/gocar max 15k [Fee 3k] - disc 90% goride/gocar max 10k [Fee 2k] detail lainnya bole dm yaa t. voc voucher gojek goride gocar wtb vc gosend #zonauangï¸ #zonabaá... á... á... #zonaBU #zonajajan 178
912 913 914 915 916 917 918 919 920 921 922 923 924 925 926 927 928 929 930 931 932 negative @mxkkkaaa skrg mw pulang, lg nunggu Abang gojek dulu 🙠negative @RacunBelanja Mincun, voucher cashback gojek juragan sama sultan belum masuk ya? negative @pufvys Huaaa sabar Sasa, aku jg tadi iseng cek dana, shopi dan positive positive gojek, trnayata ada promo gojek hehe thankyou so much for @aywonu hari ini dah menemaniku ngobrol dan ngasih pelajaran banyak saat aku sedang kacau wkwk. 💛 dan bapak gojek yang sudah cerita macem macem sepanjang jalan. lucu bgttt iklan Nestlé Thailand, kaget halmeoni nya mirip bgt😂 iklan gojek tadi jg pake ost homcha yg Romantic Sunday negative @StineXnXgoshya @igunnawan_ @Lsyahputra_ @minkymoomo positive positive @RacunBelanja kalau pakai fitur apapun dari gojek, untuk menghindari soft banned, jangan pernah melakukan gofood, pemesanan gocar/goride di yang bukan daerah kalian berada. harus live location real biar gk kena soft ban tukang gojek, mamang grab, abang-abang shoopefood, semurni air mengalir, kumal kusam melayang-layang, selalu ada di mana-mana sepanjang waktu kecuali sepertiga terakhir malam tak ubahnya tuhan Pingin banget makan slice cake coklat, yang enak di mana yah? Tadi cek di gojek dapur coklat tutup sama harvest nggak ada slice. Selain di situ di mana yah? ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ mks negative RT @lambe_ojol: Kumpulan kode promo gojek gess~ positive RT @11Zziiii: Promo grab - Grabpeduli - yukgrab - grabsehat - grabdettol - grabpwt (khusus pwt) Promo gojek - gojekinaja Lanjut 👇👇👇 positive Geh! disini ada yg bisa offline gojek bulanan gt gasih?coba likes aja nanti aku dm 🙠negative @goowdboy Berangkat naik motor, pulang naik gojek👠negative @fkgpfelsksora Si gojek? positive ke swalayan bawa motor, pulang naik gojek kenapa sih deee kmu hari ini 😓 positive @Bvlgogii dia gbiasa naik gojek,biasanya naik odong odong positive RT @lambe_ojol: Kumpulan kode promo gojek gess~ negative @ueviolet Pdhl bisa Gojek positive @jogjamnfs gojekinaja ini kode gojek coba di klaim masa aktif 15 hari biasanya negative RT @dimasprakosooo: Best MINIDESK Meja Laptop, Belajar dan Rak Multifungsi Lesehan by GOJEK/GRAB 💰 284k ✅ ORDER DISINI positive Mau gofood lupa disini ga ada gojek/grab🌠positive : kamu juga biasa pulang malem klo main, biasa aja. Yg penting bisa jaga diri. ; Iyaa, biarin dah, emg ga dikasih main. : Sini aja klo kmu 179
933 934 935 936 937 938 939 940 941 942 943 944 945 946 947 948 949 950 mau pake motor, klo gda akses buat kesini pake gojek, ada uangku pake bayar. ; He'em Udh pasrah aja semalem, cuma nangis aja wkwkwkwk negative @schfess Nikah dan minta di kuliahkan sama suami + antar jemput gratis BAKSO, Gojek selamanya 😂🤲ðŸ"ðŸ'🙠hOLYYY driver gojek gue wangi banget 😩💔 *mama cuma diem doang dan malah lanjut main sama aura* ; Biarin aja : Kenapa kamu ga kesini? ; Ujan semalem, ibuk ga ngasih, aku ajakin jga ktnya besok aja. Sbnrnya aku diajak keluar kemarin, tpi gda motor : Hee, sini. Gojek ada, grab ada, maxim ada, ntr bayar pake uangku. ---- positive positive negative @d3ddi3 @PTKAI wingi di ICJ ono gojek sing protes parkir drop 5 menit di apartemen melati bayar 2 rb. Selang beberapa hari pihak apartemen terus klarifikasi gratiske khusus utk ojol . Coba wae share di ICJ tp kudu siap mental sek 🤣 positive wts voucher gojek 💰2k/voc t. jual need wtb voc goride gocar negative WTS VOUCHER GORIDE potongan 90% maks 10.000 fee 2k /voucher jabodetabek only â€¼ï¸ #zonauang t. ada yang jual beli voc voucher gojek goride positive @elmanohara Wah sejak ada kasus sama gojek dulu belum beres ya mbak? Manajemennya masih yagitu😅😅 positive @Kazu_ai7 wkwkwkw iya sihhh.. kang gojek udh siap nih 🤣 btw itu online sih, utk hrg ramen sgitu ak msh blm mampu utk beli 🥲 n lagian emg bs yak kirim k luar Jepang?! 😂 positive @Kopiriegowin87 Semoga aj secptny bisa gojek y say positive yang punya vocer gojek ini ada yg mau aku bayarin ga kalo ga kepake ? positive Hari pertama gojek, Masih sepi ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ Pulang ajalah, Semoga besok dpt rejeki yg tak terduga, Amin â¤â¤â¤ positive @tanyakanrl gojek⌠gocar⍌ gotrekâœ"ï¸ positive @imscretadmrer cs gojek apa tokped ?? positive Mau dgrin lagu buka gojek, Mau ngojek buka spotify #2022LebihBaik negative @campdenoren23 waktu pelukan pas behind yang rj pake baju positive gojek jn pake baju item putih? RT @BearBobba: BEAR BOBBA LOWOKWARU 50% Disc #ShopeeFood #GrabFood #GoFood Boba Brown Sugar 13K #BigCup22oz #Inf... positive @ngalamfess Onokk, lek ganok dm en aku ae ongkos e padakno positive gojek oke a BEAR BOBBA LOWOKWARU 50% Disc #ShopeeFood #GrabFood #GoFood Boba Brown Sugar 13K #BigCup22oz #InfoKulinerMalang #LaporLaper #KulinerHitsMalang #MalangCulinary #MalangKuliner 180
951 952 953 954 955 956 957 958 959 960 961 962 963 964 965 966 967 968 positive #BobaMalang #KopiMalang #EsTehMalang #MojitoMalang #Grab #GoJek #Shopee #BTS Jog ada yg tau ga biar muncul opsi pake gojek gmn? Soalnya mau pesen buat sodara & aku jauh dr lokasinya. Pas di aplikasi gojeknya malah lokasi tdk ditemukan negative @aaaa_g7 Pesan pakai gojekðŸ˜ðŸ˜' positive #wts voucher Setiap voucher 2k Temen kantor gue be like "kenapa lu gak beli emoney di minimarket deket kantor aja? Kan pasti ada dikasirnya" Gamaoooo, gue maunya yg Toy Story 🤣 dan berakhir dengan gue dipinjemin flazz sama temen buat pulang😂 gojek mahal banget cuyyy pas malem tahun baru ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤ Padahal masih pengen bgt jd customer gojek. Pengen ngerasain diskon2 dari gojek, order makanan dr gojek. Tp yaudah aku sudah tak diinginkan lagi. Huhu makasi ya jek @gojekindonesia gojek emg KEREN BGT positive positive positive @mile4kawe Berat di yang sesi siang gak sih alias aku teh males ke sekolah panas panas mana kudu keluar duit gojek terus karena gak bisa nebeng ortu 😡🤬 positive @sheldon05james Wkwkwk lagi nunggu gojek dari stasiun smcuðŸ˜ðŸ˜' negative Malam2 laper tapi males keluar ? #GoFood-in Aja Download #Gojek sekarang, nikmati #HidupTanpaBatas bersama #GojekTomohon hai knpa gojek saya ga ada voucher gofood 😤 positive negative @tanyakanrl nih kota yg aku tinggalin skrg ya. gaada mall, bioskop, kfc, richese, mcd, gojek/grab, shopefood padahal udh lumayan maju. yah intinya gda apa apa ni kota tp banyak wisata alamnya. positive @convomf lagi nunggu gojek positive RT @teuzencollect: Wts renjun gojek pair idcard shotaro 💰 185k Bisa freeong ðŸ Balikpapan - Renjunnya ada slight wajah positive @alfaizfn gojek dong om positive Auah bgst mo beli mcd aja gabisa ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ laper sumpah tapi klo lewat gojek ongkir nya mahal bgt positive @convomf lagi nunggu gojek sih nder, tadi ada yang nawarin roti positive biar aku mau ikut dia tinggal di kwangya aja tapi aku lg pengen makan pecel jadi aku balik deh KEREN BGT @gojekindonesia . Makasih ya. Hari ini terakhir di hp saya ada aplikasi gojek. Sangat mengecewakan, saya sdh tdk diharapkan lagi menggunakan akun gojek krn tdk ada penyelesaian masalah apapun. Cukup mau habisin tokped coins yg ada di gojek. Abis itu bye2 😊 positive @wiith gapernah mke voc di gojek soalnya gapaham, itu voc ny positive klaim dlu kaya shopee? Saran geprek sing enak dan onok ndek gojek/grab/shoopefood dong sdf! 181
969 970 971 972 973 974 975 976 977 978 979 980 981 982 983 984 985 986 987 positive @ilesssugar Tu 3 bocil yg manggil mamah pas lu djmpt gojek wkwkwk positive @JibMrf @Scheataquarii @cengarcengirboy @akcantipp positive positive positive @ikramnurhabib @AREAJULID tp aku mau2 aja sih yg penting rapi bersih karena emg pernah ktmu cwo gini dia gapunya motor apalagi mobil dan dia akhirnya naik gojek ktmu di tempat and its fine, ngobrol jg biasa sampe plg. soal duit dia mau bawa brp ya split bills aja klo emg bawa duit buat jajan sendiri RT @teuzencollect: Wts renjun gojek pair idcard shotaro 💰 185k Bisa freeong ðŸ Balikpapan - Renjunnya ada slight wajah RT @teuzencollect: Wts renjun gojek pair idcard shotaro 💰 185k Bisa freeong ðŸ Balikpapan - Renjunnya ada slight wajah RT @teuzencollect: Wts renjun gojek pair idcard shotaro 💰 185k Bisa freeong ðŸ Balikpapan - Renjunnya ada slight wajah positive Haaa pesan gojek, eh kali ini mas2nya pake bahasa Jawa halus positive RT @teuzencollect: Wts renjun gojek pair idcard shotaro 💰 185k Bisa freeong ðŸ Balikpapan - Renjunnya ada slight wajah Banyak UMKM kan kita dorong digitalisasi, msk GrabFood, Gofood, Shopee Food, tapi kalau sudah masuk situ biaya fee-nya gede lama- lama mematikan UMKM," ujar putra Sulung Presiden Joko Widodo itu. Nah ini fee 20 % jika ikut promo biaya promo ditangung umkm😥 positive negative wkwkwk bodoamat bener2 udh males sm gojek, udh gue hapus positive positive positive positive aplikasinya. bye gojek 👎RT @teuzencollect: Wts renjun gojek pair idcard shotaro 💰 185k Bisa freeong ðŸ Balikpapan - Renjunnya ada slight wajah kenapa semua teman dekat kalo naik gojek mahal lg marahan * ci turun dlu tlng beliin jajanan ke warung * gmau sendiri we * cepetan bntr doang [ keluar mobil muka bt] * yauda abis cici beliin langsung plg naek gojek * yasok aja beliin dlu cepet buru2 pesen gojek lgsg ditarik lg pas liat ada buket bunga yupi lucu bgt suka Keknya orang gepuk gak gembus tau w soalnya pas w pickup gojek pasti dada original tanpa cabe :) w datang udah langsung nyodorin kode pick up atas nama w sendiri :) wkwk negative RT @teuzencollect: Wts renjun gojek pair idcard shotaro 💰 185k Bisa freeong ðŸ Balikpapan - Renjunnya ada slight wajah negative RT @teuzencollect: Wts renjun gojek pair idcard shotaro 💰 185k Bisa freeong ðŸ Balikpapan - Renjunnya ada slight wajah positive @gojekindonesia halo gojek, saya isi gopay kok tidak terupdate ya saldonya. Mohon dibantu terima kasih negative @chnlianra Renjun gojek yg helm ijo? negative cireng isi wkwk, random bgt gatau pagi2 buta gojek cireng isi negative @PadmoMan all my homies use gojek/grab scan for pedulilindungi 182
988 positive Wts renjun gojek pair idcard shotaro 💰 185k Bisa freeong ðŸ Balikpapan - Renjunnya ada slight wajah 989 990 991 positive @disakatanya Gojek solusinya 😇 positive sengaja jajan langsung biar bisa pake gopay dan dapet cb, eh pas sampe sana scannya pake shpee jadi gak dapet cb. tau gitu mendingan beli pake gojek 🙃 Rutinitas musim ujan gue kejebak ujan sama abang grab atau gak abang gojek. NiceðŸ' positive 992 negative PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan Nadiem Makarim 993 994 digugat oleh Hasan Azhari alias Arman Chasan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). positive @landscapeekk JAUH BANGET😠temen gue bilang di samarinda ga ada hokben aja gue bengong, lah elu ga ada gojek hshshs. Gue kira lu di jawa atau lampung masa Bagaimana aku bisa tenang berinvestasi di platform OVO dan GOJEK bila dikenakan biaya admin Rp1000. Bukankah minimal top- up Rp10k saja cukup meyakinkan tanpa biaya admin? positive 995 996 positive warteg ada di gojek/grab gasi positive @tanyakanrl di kota ku semua g ada. kfc. mcd mall bioskop gojek grab .. mana no 1 kota tersepi se Indonesia lagi.. 997 negative Kode promo GOJEK di awal tahun > GOJEKINAJA 998 positive @Lsyahputra_ @MPermen_ @minkymoomo @RacunBelanja Susah 999 kalo gojek katanya sering2 aja transaksi pake gopay tp ntah deh positive @gojekindonesia Halo gojek kenapa belum ada pemberitahuan 1000 positive juga dari DM tentang akun gojek saya ya? bawaannya anxiety tiap mau pesen gojek, males jadinya @gojekindonesia 1001 negative Awalnya kurir chat w nanya rt rw jelas2 itu udh tercantum, itu kan siang jam jam sibuk gua akhirnya shareloc biar cepet dia nemu nya gapake babibubebo, eh malah dijawab "jangan shareloc saya bukan gojek†laaaaah?1?!? sori to say tapi banyak bgt pengalaman traumatis aing ke driver gojek, pernah dibentak di pinggir jalan gara2 ga ada cash pas, mau ngisi gopay doang pada ga bisa dan jawabannya pada ga sopan bgt, hari ini bgt demi mau uninstal gojek 1003 positive /jbrfess/ stasiun ke sumbersari bro ya kalo gojek ? 1004 positive @AREAJULID Gua jg kena tadi anjir. Gua sampe misuh" di bekalang 1002 positive bapak gojek. 1005 negative Pengen beli rok serut tapi gue naiknya gojek atau motoran mulu mw mrh 1006 negative @zoelfick Cape kami alami udah biasa, tapi yg buat perasaan hancur adalah ketika ktemu pedagang culas, kirim paket melebihi batas normal pake gojek, bawa aquarium, lemari, kasur, TV dan itu tiap hari kami temui, pedagang dan pembeli sama2 ga punya perasaan. 183
1007 negative @imasida307 Gojek ku mba hari ini 1008 negative Ke indomaret 300 meter aja gw naik gojek. Wkwkkw 1009 positive Ada yg mau bayarin gojek fue gaksie frustasi bgt asli rasanya mau 1010 positive 1011 positive 1012 positive 1013 positive 1014 positive mati ngerasa unloved bgt dr banyak pihak ROAST DINNERS - available all weekend Our food menu is also available from 11am to 9pm via delivery through our Facebook page, by phone, LINE/LINEMAN, GRAB, FOODPANDA, GET, GOJEK. Phone number and ID: 080 923 9161 RT @SofiaTarihoran: Alhamdulillah. Banyak cara untuk kita bisa berbagi. Berhubung beliau seorang driver gojek dan ingin bersedekah setiap h... Tdi pagi dpet orderan via gojek nih, seperti biasalah ngobrol bentar sama driver 👱ðŸ"â€â™€ï¸ga libur tahun baruan nih mas? 👦ðŸ"ga kak, maunya libur cuma ya lumayan jg kalo kerja, driver banyak yg libur Harus bersyukur yaa, mau kerja apapun gw dr td gadapet gojek anjingggggggg Emang lo pikir ninggalin gua bakal bikin gua sedih??padahal kan ada aplikasi gojek 1015 negative wts voucher gosend instan potongan 20k (16) 🥢 fee 2k/voucher 🥢 bisa diapply di semua daerah 🥢 payment bisa selain gopay, qris +1k t. wts wtb voucher gojek , kode promo gosend #zonauang #zonabu 1016 positive @sellkpopfess Pairing renjun gojek 1017 positive Lagi scroll2 archieve stories instagram rasanya kangen banget bisa melanglang buana kemana2 sendiri. Naik kereta, naik gojek, naik bus. Ngerasa bersyukur banget pernah ngerasain masa2 itu dan ga diem2 doang di rumah Sakit banget emang, mana itu pas gue lagi di jalan naik gojek dan mrebes mili banyu matane pas sadar jumlahnya kurang satu 🥲🥲 1018 positive 1019 positive @wrenjnu Lah pas bagian beautiful temen gw gojek nya nyampe, gw harus nemenin:) 1020 positive @taeyoungips eh itu proses refundnya bs aja lama dulu gw gitu 1021 positive ampe skrg blm balik emg gojek anjingðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ RT @RacunBelanja: Voucher Cashback Gopay Payday Cek voucher di aplikasi Gojek, bagi yang beruntung 1022 positive @sellkpopfess Pairing renjun gojek 1023 positive @liminowch Gue waktu itu di cgv, ada mesin self ticketing gitu, 1024 positive kayak atm. Kalo udah bayar di gotix, dateng ke cgv, ke mesin, masukin deh nomor ticket yang ada di gojek ini gua mau pulang dr kwangya naik apaan yak, td berangkat nebeng 😠kwangya mana ada gojek 1025 positive @AvaPeaches_ Gojek 184
1026 positive 1027 positive "gojek Rina" "aku aku mbak" "pun lengkap nggih pak. makasih" "sek mbak, tak lungguh sek. boyokku kesel" ("boyokku kesel" - Driver Gojek) RT @gesperkebalik: nadiem makarim sengaja bgt gaboleh buka kantin, kesekolah gabole pake kendaraan supaya pd pesen gofood sm gojek is this... 1028 negative Pake #Go-Ride, lebih dekat dan lebih mudah Download #Gojek, dan 1029 positive mulai #HidupTanpaBatas di Tomohon ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon RT @_VIDEO_INDAH: 🎬 🎥NEW VIDEO PRANK GOJEK (TIDAK BISA BELI SATUAN) 🔊 PAKET VIDEO 1,500 JUTA 1 VIDEO PRANK GOJEK(27menit ) 1 VIDEO SUSTER(... 1030 positive @joloraise naek gojek terbang sie 1031 positive @bunnycrussh Ada banyak di gojek tuh 1032 positive gua : *buka gojek* *scroll gofood* gua : haduh mahal, gajadi. beli yang lain : gas, bayar. RT @gojekindonesia: Gojek selalu menjaga kehigienisan setiap orderan melalui proteksi extra! 1033 positive 1034 negative @kelangitan @cekerdino Kenapa ga liat maps sih atau gojek.. :'D 1035 negative @joloraise Mauu ngedugem dulue , paling naek gojek yang ada 1036 positive sayap nya gak jadi pake gojek, pas mau pulang ditawarin pulang bareng sm jeno 1037 positive @ncitybase_ aku kayaknya naik gojek deh 1038 negative @joloraise gojek 1039 positive 1040 positive jgn pesen gojek duluuuu RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy Kan pake kereta paling murah. Ada angkot terbang juga sih. Kalo gojek belum ada. di kwangya ada gojek gak, mau pulang beyb kalo ord3r gojek tapi diluar kota itu gimana caranya ya? udah pake maps tetep gabisa, biasanya bisa. Kalo oot bilang yaa 😿 1044 negative @tanyakanrl ngasih kado belakangan aja. gojek sering kok nder 1041 positive 1042 positive 1043 positive ngasih promoan voucher go send 1045 negative @naabrunii udah nih, lg order gojek buat pulang 1046 positive @AvaPeaches_ nunggu gojek 1047 positive Byu knp si gabiaa dipake ke beberapa aplikasi lain kaya gojek gt tolong dong mau gopud susah internet mati trs @byu_id RT @SofiaTarihoran: Alhamdulillah. Banyak cara untuk kita bisa berbagi. Berhubung beliau seorang driver gojek dan ingin bersedekah setiap h... 1048 positive 1049 negative RT @andhikasinggih: @abcdefuzeuy Sudah di tahan tmn2 gojek. Tp emang niat kabur kak pelaku :( 1050 positive @heyjaeey @tanyakanrl Masih mending tuh nderr aku ga bisa bawa kendaraan soalnya karna ga ada gojek grab kemana2 jadi 185
1051 positive 1052 negative 1053 positive mager karna harus naik angkot. Angkotpun jarang lewatnya sejak pandemi 😔 RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy Jakarta masih banyak orang baik... Ngalamin bad day banget awal taun motor lupa isi bensin Tapi ada mas mas sama bapak gojek yang bantu dorongin motor ke pom bensin 🥲 Ecosystem Roundup: Kopi Kenangan hits unicorn status, One Championship nets US$150M, AirAsia cancels Gojek unit acquisition 1054 negative @AhmadBIVB_ Gojek ripuh ka restona :) 1055 negative @hazelnotae @RacunBelanja Saldo ka. Nanti pembayarannya pake gopay. Nanti pas masuk ke aplikasi gojek langsung ada keterangan pakai voucher dibagian bawah, klik pakai. Gtu aja kaa, lgsg masuk cb nya 1056 positive @urrainbowsheep @tanyakanrl Ihh sama bangettt tapi kro gojek n grab ada sihh is my gojek driver dumb? just drive properly 1057 positive 1058 positive maaf bgt bp gojek harus banjir2an soalnya aku laper bgt dari pagi 1059 positive lom makan /sdih hmm ternyata gojek tu pendapatannya ttp sesuai sm apa yg kita bayar setelah disc. aku kira dapetnya sesuai sm harga asliðŸ˜ðŸ¥º 1060 negative @citizenstores Pairing renjun gojek 1061 positive need verif buat gojek #zonauang 1062 negative mau pesen gojek ah ke kwangya 1063 positive @rudisai Hai kak, mohon maaf sebelumnya. Bisa diinformasikan nomor telepon dan e-mail yang terdaftar pada aplikasi Gojek melalui DM, agar kami bantu cek. Terima kasih -IC 1064 positive @bubbzzle pake, kasus gitu mah emang bisa kejadian, tp gausah parno, toh tokped & gojek pasti bantu 1065 negative Kenyang tanpa masak ? #GoFood-in aja Download #Gojek dan mulai #HidupTanpaBatas di Tomohon ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon semangat abang abang gojek, grab, shopeefood, traveloka eats, dan lain2!!! yang tahun baruan mencari nafkah! semoga dilancarkan rezekinya. AminðŸ™ðŸ" 1067 positive gojek kok jadi mahal anjirr? biasa 14k skrg 17k? 1068 negative kalo gòjèk bisa disuruh beli barang ke à lfa ga sih? ntar dibayar 1066 positive 1069 positive 1070 positive pas nyampe rumah kalo gaada aku kayanya ini se isi rumah riweuh gitu ya? pesen gojek, benerin hp, laptop rusak, tv atau netflix error, semua mua nya aku HAHA gpp berarti masih berguna :) RT @gofoodindonesia: Lagi nyanyi ini lhooooo sedang sibuk kemarin tuh~ 😎 Sibuk boleh, urusan perut jangan sampe lupa. #CepetanGoFood, cepa... 186
1071 positive 1072 positive RT @gofoodindonesia: Akhir pekan pilih jajanan dari #DapurBersamaByGoFood, yuk! #PastiAdaPromo yang bisa kamu nikmati sampai 120ribu, GoFo... RT @gofoodindonesia: #PastiAdaPromo buat akhir pekan GoFoodies semua! Diskon GoFood Pickup sampai dengan 50% bisa kamu nikmati setiap hari... 1073 negative RT @gofoodindonesia: UDAH SENIN LAGI?! #PASTIADAPROMO LAGI! Langsung sikat aja diskon sampe 110ribu spesial hari Senin di 1074 negative RT @gofoodindonesia: HARI RABU! WAKTUNYA #PASTIADAPROMO~ Buruan pesen GoFood dan dapetin diskon ongkir dengan klik 1075 negative RT @gofoodindonesia: Jalan-jalan akhir pekan sambil ngemil 1076 positive karena #PastiAdaPromo yang bisa kamu nikmatin! Spesial wiken ini ada diskon sam... Yang punya voucher gopay payday dan gaakan dipake aku beli yaa, Cara cek voucher nya : buka aplikasi gojek 👉 klik promo sebelah kiri atas 👉 nanti ada voucher di klik aja 👉 klik bagian gopay voucher berlaku sampe tgl 3 januari #zonaba #zonabu #zonauang 1077 positive @titudtlagi Lagi musim hujan di sini. Biasanya aku naik gojek krn macet dan malas parkir haha. Gocar mahal kalau hujan :)) 1078 positive @Hakuna_Matahari @mlbbfess Bentar order gojek dulu 1079 negative menyerah sm gojek. 1080 positive 1081 negative RT @laraspjg: Btw aku punya trust issue sama yg namanya aldo. Aldo senior di kampus ngajak ke kosan, ku kira buat diajarin bikin kopi. Tern... ijo ijo kek gojek 1082 positive @tanyakanrl Gada bioskop, gada mcd, kfc, king burger, apa aja ga ada. Ga ada mall, ga ada gojek, ga ada grab, ga ada maxim. Gada pasar modern cuma ada psar tradisional 1083 positive Aneh amat gojek. 1084 negative Gojek .. oh Gojek @gojekindonesia @gojektech ... Tahun baru pake update segala ... Udah Gosend Pake eror .. Naik pula ngirim 3km kena 21rb 1085 negative Mana sih iklan gojek yg katanya pake lagu Romantic Sunday?? Gw penasarannn 1086 positive not chenle wearing the gojek x blue bird collab 1087 negative @gojektech Gojek ... oh gojek .... @gojekindonesia Tahun baru Pake Update segala Udah Harga GoSend naik ... 2km jadi 21rb 😂 kadang pake eror pula ... 1088 positive @armyfess_ seokjin kang gojek 1089 positive @songjeanssi noah lagi sibuk BA gojek 1090 negative 💳 BNI/OVO/DANA/GOJEK/SHOPEPAY BNI 0835729910 an Dha Dhia Andari OVO 081362780778 an Dha Dhia Andari DANA 187
081362780778 an Dha Dhia Andari SHOPEE PAY 081362780778 an binijonde GOJEK 081362780778 an Dha Dhia Andari 1091 positive WEH LIJEN PAKE VEST KANG GOJEK 1092 positive @biigwoon gojek juga lagi ga ada voucher sm saldo gopaynya, sama aja bohong sih😠1093 positive @soontobewinner Grab emang mahal, coba pakai gojek atau maxim lebih murah 1094 positive GUE SLH SEBUT MAS GOJEK JADI MBAK ANJR MULUT GUE KNPA 1095 positive RT @andinadwifatma: Bacaan pertama 2022, bikin meleyot dan berandai-andai. Kalau saja konsep Soekarno ttg para intelektual membangun Indone... RT @diari_ma: @GojekOnTwitt @gojekindonesia Harapanku untuk Gojek cuma satu REAL BONUS, BUKAN JAMINAN PENDAPATAN 1096 positive 1097 positive Gojek knp hobi bgt lola😠1098 positive @phierlyefirlya7 @blackestdress aku nang robucca dikiro gojek, 1099 positive rene maneh dikiro cleaning service 🤣🤣🤣 Tadi pagi bangun2 dengar suara tv kok lagu homcha keputar ternyata ads nya gojek😆💚 1100 negative @Scheataquarii @cengarcengirboy @akcantipp @ikramnurhabib 1101 positive @AREAJULID Bos aku pengangguran, dan aku mau date sama kamu, tenang aku naik gojek aja, aku bakal rapi2 kok, pake dasi, kemeja sepatu dll, kalo jas pun ada nya, ha gimana? Tapi aku bawak 20 ribu nya RT @SofiaTarihoran: Alhamdulillah. Banyak cara untuk kita bisa berbagi. Berhubung beliau seorang driver gojek dan ingin bersedekah setiap h... 1102 positive Need voucher gojek or gocarr #zonaba #zonauang 1103 positive 1104 positive @Askrlfess Sekitar 38-an kalo beli langsung ke outlet, kalo lewat Inget kata gojek gojek ya naik beberapa ribu 1105 positive @arikadaniarmrtn @Indosiar @vidio 17 hari di bogor, berangkat n plg liputan mesti kehujanan, order grab n gojek susah bgt dpt, bisa jd saksi sejarah Persis Juara, aahh banyak bgt kenangannya, malah baper ql di tulis semuaðŸ˜ðŸ˜...😅 tp kulinernya di sana top markotop enak enak🤤🤤 1106 positive @favoojekey grab byk promo kak, kalo gojek aku kurang tau 1107 positive voucher gojek goride gocar fee 2k. 1. Diskon 90% goride / gocar max 10.000 2. Diskon 90% goride / gocar max 15.000 #zonauang #zonaba 1108 negative kangen renjun mode abang gojek 1109 positive Ampe hafalnya abang gojek yg suka nganter gue kerja, ampe heran dia kenapa Hari ini tujuan gue bukan ke klinik 🤣🤣🤣 1110 positive @bijikarethehe @evianafs @hrdbacot Saya terakhir jd gojek akhir juli 2019. Pas dibuka app drivernya harus diaktifin dikantor .. kangen jg sih jd driver hehe 188
1111 positive @karyawantetapp Bisa jadi, pdhl biasanya driver shopeefood tapi jaket gojek 😂 1112 positive @TokopediaCare @yusuf_zhee Yah efek jadi tokek ya gini nih, 1113 positive penjualan grab dihentikan, gojek di anak nomor satukan, sedangkan gopay coins ga segera segera bisa digunakan di gojek hadehh pesen gojek bayar nya cash gak ada yg nyangkut. giliran pke gopay bisa🥲🥲 1114 negative @samblematah Minta gojek buat anterin ke kamar 1115 negative @gojekindonesia hai min nomor saya yang saya daftarkan di gojek telah mati, kalau saya logout gojek dari hp yang sekarang apa masih bisa masuk ke acc saya yang nomornya sudah mati 1116 negative @citizenstores Pairing Renjun Gojek 1117 negative @JualanMenfess ga ada cb 40, itu voucher dapet dari gojek 1118 positive 1119 negative Ongkir di gojek malah turun utk under 2KM. Jd gmn mau investasi 150. gojek apalagi inves properti 😖 serius gara-gara gojek kelewat banyak perform 😠1120 positive 1121 positive @TearsAmissU kesian bgt dah gua masa ama abang gojek 1122 negative @FFOODFESS cari promoan, biasa gojek b1g1 kl lg dimall pake 1123 positive 1124 positive 1125 positive 1126 positive 1127 positive 1128 positive distem pickup 50an dah dpt 2. pake shoopepay cashback jg mayan🙂 Kisah ini aku alami sewaktu nge gojek(ngojek pas mendekati idul fitri) biasanya banyak yang turun di stasiun karangjati di waktu tengah malam kadang jam 1 atau jam 2 ,malam. Nah entah setan apa yang membisikiku sampai aku mau ngojek malam. Berangkat jam 11 malam dan ngetem lah RT @gopayindonesia: Kedua, lanjut verifikasi di aplikasi mBCA kamu. Yuk cobain, mumpung lagi ada promo CASHBACK Rp20.022 buat kamu yang pe... RT @gopayindonesia: Pertama tambahkan dulu Metode Pembayaran lewat OneKlik di aplikasi Gojek kamu. RT @gopayindonesia: Biar gak ikutan cemberut kayak mas yang di kiri, mending langsung buka akun Jago di aplikasi Gojek sekarang. Abis itu l... RT @gopayindonesia: Cuman modal ceban bisa jadi cuan. 📈🚀 Biar uang bisa berkembang, jangan lupa buat berinvestasi, ya. Mulai reksadana sam... RT @gopayindonesia: Cek buat cari tau informasi seputar cara atur keuangan lainnya. 1129 positive @xxxdantalion Ga gojek aja? Riweh parkir di jaksel 1130 positive Memori hp saya saking penuhnya harus hapus gojek buat download twitter, kalo mau pake gojek bsk sy hapus twitter 🙄 gws buat sy🥳 189
1131 negative @fullshan_ Pesen gojek yg bisa nganter ke kwangya 1132 negative @GojekOnTwitt @gojekindonesia Harapanku untuk Gojek cuma satu REAL BONUS, BUKAN JAMINAN PENDAPATAN 1133 positive @FOOD_FESS Cek di grab/gojek aja harganya. Aku suka yang tuna pokoknya 1134 negative @miskinismee iya ini di gojek sih tutup semua :( 1135 negative @ccakkk Hahahahaha mengakak. hey td queen liat kamu naek gojek mau kemana? 1136 positive @gojekindonesia tolong dong akun saya udh berapa kali kena softbaned padahal gak ngapa"in,baru aja td pagi saya scroll makanan masih bisa ko pas udh siang mau pesen malah begini keterangannya sumpahya udh sering bgt akun saya diginiin sm gojek.pdhl pengguna lama lohya tp mlhgini. 1137 negative Lah gojek pake lagunya hometown cha cha cha - romantic sunday 1138 positive 😆 RT @chizkejuu: @elderswaka Daftar gojek aja ri, nanti biar ada gofly 1139 negative @RendyOktaviant3 @firmano72 @hrdbacot Bro Cariu bro, 1140 positive 1141 positive 1142 positive jangankan KRL. Gojek aja lohh belom ada disana. インドãƒã'·ã'¢ Gopayã'' "giant†㍧使㍆3ステップ 1.店 員㍫"GoPay"㍧支払㍆㍨伍㍈る 2."GoPayã€ã'¢ãƒ - リ㍧"QRコード"をスã'- ャン 3.店 ±å...¥åŠ›ã - ã¦ã€æ±ºæ¸ˆå®Œäº† #ブãƒã'° #インドネシア #ブãƒ- グ書㍑ #fx janjiw udah buka di sebelah polsek sokaraja dan belum buka di gojek. mayan bisa pulang pit2an mampir ngopi dulu baru pedalling lagi ke bukain. RT @gofoodindonesia: Cepet sampenya, cepet uenaknya, #PastiAdaPromo-nya! Like, retweet, share jadwalnya biar kalo sibuk udah paham mau sik... 1143 positive @icannggg_ Moga tahon ini rijal naek pelaminan make gojek 🤤🤣😂 1144 negative @cannadiawn Ysud sy naik gojek sj 🙂 1145 negative @jowoshitpost Jaket koyo driver gojek 1146 positive Testi lagi😬 cashback 50k dari voucher gopay payday pake qrish rekan usaha gojek✨ #zonauang #zonaba #zonabu Kehabisan pulsa tanpa susah, #GoPulsa jadi solusinya Download #Gojek sekarang, nikmati #HidupTanpaBatas bersama #GojekTomohon 1147 positive 1148 negative gue bingung mndng naik public transport apa gojek, cuma beda 4 rebu anjai tp takut ujan aseli kalo gojek 190
1149 negative ncts! 1. empathy dream rj dad rj xiaojun departure xj atw 2. mfal rj past xj bene smtown xj sg21 4. we young rj sum dejun basket cafe (rj) 5. wgu rj stiker wgu matte rj 6. rj gojek (boom) ar jaem hotsa 7. cashbee china rj (cont..) 1150 positive @elderswaka Daftar gojek aja ri, nanti biar ada gofly 1151 positive Banser Pontianak Terpilih Menjadi Mitra Juara Gojek 2021 | Liputan Warga NU Nusantara dan Dunia 1152 positive verif gojek pake qris #zonauang 1153 positive @schfess Sewa abang gojek aja 1154 negative Gojek mahal bet yak sekarang 1155 negative @dadeengs WKWKWK pdhl w berharap itu gojek lu lik @nanamienne biar bisa masuk pas lu ngambil😠1156 negative @txtfromteume Gpp lah gue mo helm nya, masa tiap hari gue mo naik mtr make helm gojekðŸ˜âœ‹ 1157 positive @Mochiekenyel Tlp k perusahaan nya aja, jgn lupa ksh bintang 1 trs reason nya. Sebagai pengingat aja, kl naik grab ato gojek jgn lupa share link perjalanan anda k sdra. Trs no darurat jgn lupa d cantum kan. 1158 negative wtb voucher gojek gofood buat jabodetabek fee nya berapa? 1159 positive 1160 positive #zonauang #zonaba RT @lambe_ojol: Kumpulan kode promo gojek gess~ RT @gojekindonesia: Mau Bepergian Aman dan Nyaman? GoRide Solusinya, Yuk Download Aplikasi Gojek Sekarang 1161 positive Gojek ada promo ga? 1162 negative @pujilestarihfzh @RacunBelanja Gimana kak caranya supaya gojek minta maaf ginii😂 1163 positive @UNSfess_ bisa buat beli di tokped, di gojek blm bisa 1164 positive RT @SofiaTarihoran: Alhamdulillah. Banyak cara untuk kita bisa berbagi. Berhubung beliau seorang driver gojek dan ingin bersedekah setiap h... 1165 positive @doyxjn wkwk gojek ajahh 1166 positive RT @SofiaTarihoran: Alhamdulillah. Banyak cara untuk kita bisa berbagi. Berhubung beliau seorang driver gojek dan ingin bersedekah setiap h... 1167 negative wtb voucher gojek gofood buat jabodetabek fee nya berapa? #zonauang #zonaba 1168 positive @jembermfs sering. tapi kalau dijemput gojek di stasiun harus jalan dulu ke indomaret, soalnya gojeknya gamau jemput di stasiun karena ada ojek pangkalan sama tulang becak, katanya takut ribut. kalau mau dianter ke stasiun bisa kok, ntar bakal dianter sampe stasiun 1169 positive @chasft Aku mau jadi penutup matanya Gojek aja biar bisa nempel teruz...ðŸ'ðŸ" 1170 positive Wtb voucher gojek : go ride yang bisa dom bandung #zonauangï¸ #zonaBU 191
1171 positive @dooraemyeon Gojek aja gasiiii 1172 negative Alhamdulillah. Banyak cara untuk kita bisa berbagi. Berhubung beliau seorang driver gojek dan ingin bersedekah setiap harinya. Kita mudahkan dengan cara infak pakai gopay @SYatimPedalaman agar tidak terkena admin. Untuk teman-teman yang mau infak pakai gopay juga bisa yaaa 🙂 1173 positive @milkiiya gojek aja, tinggal nunggu. kalau mie harus masak 😔 1174 negative RT @RacunBelanja: Voucher Cashback Gopay Payday Cek voucher di aplikasi Gojek, bagi yang beruntung /jbrfess/ kalian kalo naik kereta pernah gojek gaseh rek ? 1175 positive 1176 positive @RacunBelanja Gojek mintaa maafnya baik banget yaaa 😂 1177 positive @sundaynds @aovraz @underpricenih @RacunBelanja Itu rawan sih kak kalo 2 akun. Punyaku 1 akun pun yg ga ngapa ngapain bisa ke softband. Komplen gaakan di bantuin kalo udh gitu. Ditambah lagi udh verif ktp gabisa di tarik. Sensi bgt gojek gak seru 1178 positive mau dong ke kwangya ada angkot gk ya atau gojek deh gpp 🦧 1179 positive @igiboyaaah Ok!!! Lg dimana lo kok ada gojek ada indomaret 1180 positive Need promo gojek atau gocar drop fee #zonauang #zonaba 1181 negative 1182 positive woi di kwangya gaada gojek kah? daritadi gw udah 7x pesen gak ini gojek lagi ga nerima pesenan kah👎ðŸ"ðŸ'ŽðŸ" diambil ambil gojek gjls bgt tolol 1183 positive 1184 positive @zoelfick dan bagi para pengguna jasa mereka, baik @gojek dan @grab..berikan apresiasi kepada meraka berupa tips yg tidak akan membuat anda jatuh miskin, hargai kerja keras mereka... tetap semangat para pejuang rupiah.. 1185 positive wts voucher gojek goride gopay pot 10 fee 2k. Jabodetabek only, 1186 positive not in rush ðŸ™ðŸ" #zonauang #zonaba #zonajajan kesekian sekian sekian gua naik gojek ditanya mulu smp dimana🙂🙂🙂 1187 positive @gojekindonesia halo kak bisa cek dm? Atau bisa hubungi cs gojek ke mana ya? 1188 positive @convomf Iyaaa bilang aja mba mau ambil gofood pickup. Trus kamu nanti dikasih tau kode nya sama mba nya. Trus di aplikasi gojek kamu swipe dan masukin kode yg udh dikasi tau dehh RT @gesperkebalik: nadiem makarim sengaja bgt gaboleh buka kantin, kesekolah gabole pake kendaraan supaya pd pesen gofood sm gojek is this... 1189 positive 1190 negative RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy 1191 positive @andhikasinggih Abang gojek/ grab berjasa bgt, wkt pacar ditabrak lari juga, abang gojek yg kejar sampe ketemu trus suru tanggung jawab pelakunya 192
1192 positive @LHardiyan @fauziahftr @krewwing Paling limbah tisu atau 1193 positive 1194 positive 1195 positive bungkus makanan abs gojek RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy RT @ssefnum: -rl haloo warga bulan! mau share kode promo gojek nih siapa tau ada yang belum tau, atas goride atau gocar dan yang bawah gose... dahlah, dm kaga dibales bales juga sama gojek, pindah akun lagi bhay 1196 negative @chickinchu_ gw jg baru cek gojek gacoan pls kok sama sih 1197 positive @ndagels Kalo masih ada yg nyalahin korban parah bgt asli. Udah nutup helm dan jarak ga deket tanganku dulu pernah keterbangan abu rokok yg masih nyala sana bapak2 naik gojek laper enaknya makan apayah. mau gojek kok semuanya tutup?ðŸ˜- 😠1198 positive 1199 positive @pwrplethetic Ada cashback gojek max 10k lewat codashop belinyaa. 1200 positive @gojekindonesia adakah layanan Gojek atau Gocar di daerah 1201 positive 1202 positive Ngrandu, kab Jombang, Jawa Timur? RT @ssefnum: -rl haloo warga bulan! mau share kode promo gojek nih siapa tau ada yang belum tau, atas goride atau gocar dan yang bawah gose... -rl haloo warga bulan! mau share kode promo gojek nih siapa tau ada yang belum tau, atas goride atau gocar dan yang bawah gosend yaa! have a nice day💚 1203 negative nadiem makarim sengaja bgt gaboleh buka kantin, kesekolah 1204 positive 1205 positive 1206 positive 1207 positive gabole pake kendaraan supaya pd pesen gofood sm gojek is this what they teach you in harvard business school? Beyb aku mau juwal voc gojek. Tapi ini kok ga muncul ikon gojeknya yaa. Ada yang tau? The power of cashback dan nodong gojek temen. Baru aja mau order gojek buat pergi karena muager pol bawa motor, eh ujan:)))) RT @childesunda: [FAKE CHAT] "Gojek Impact" Genshin Characters as Gojek customers 1208 positive AGEN ONLINE TERBAIK MPO_GROUP. Bisa Top Up via Gojek, OVO, 1209 positive 1210 positive Dana, Bank Transfer, Maupun via pulsa. Game terbaik yang memerikan bonus keuntungan. Gabung bersama kami sekarang #selamatpagi #dispatch #BTS #BlackMamba HAH JAE #trending #LeslarJunior #leslar SM TOWN LIVE YA YATUHAN W LG DI GOJEK RT @chicohakim: Bahar dibikin tampil keren banget sebagai simbol perlawanan. Judulnya 'regenerasi'. Sepertinya tongkat estafet sudah dioper... 193
1211 positive @gyuracrybby Bentar aku pesen gojek dulu 1212 negative @lknowiscute Strategis sih, deket alfa/indomaret, deket foto copyan sama food court gitu, tpi susah gak sih klo gaada kendaraan? Mau gojek juga kek sayang aja klo cuma 1km😠1213 positive @iskandar__fauzi Jd inget gojek....... Jemput sesuai aplikasi ya........ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ 1214 negative @putriieeee Gak pake konsep, asal bisa dimakan kak 😅 Criing pake gojek 😛 1215 positive @lwxnceula beluum, lagi nunggu gojek hehe 1216 positive Gua liat abang gojek pake hoodie ncit, ada tulisannya neo culture institute technology nya wkwkwkkw ketawa banget ðŸ˜ðŸ¤²ðŸ" Lady gojek💜 random bgt nih, beli app prem di gua malah nanya "rumahnya dimana mba?" lah, mau nge gojek in gue makanan kali😌 1217 positive 1218 negative 1219 positive @deltazeo @sandychantyka @halosleman Kok udah lama masih marak aja ya? sejak Kuliah di Jogja, jamannya Gojek pertama kali dulu ada di jogja sampe kalau gojek malem2 ada gojek dianterin gojek lainnya krena g brani sendiri 1220 negative @psychotrive itu nyampe pas aku mau pergi tau.. AKU UDH JULIDIN TETANGGA GARA" NGACANGIN GOJEK trnyata itu punyaku Rasa ingin bersandar di bahu mamang gojek 📈 🥺 "Tunjukin foto dimana kamu hancur banget tapi mamang gojek tetap berjalan" jae bgst ah RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy Lumayan diskon pulsa di gojek 🥲 ga dapet yg di tokped 1221 positive 1222 negative 1223 positive 1224 positive 1225 positive @hyennaly plot twist dia nih bukan dari 3 itu, tapi temannya yang bantuin nge gojek, grab, sopiðŸ˜ðŸ˜ RT @RacunBelanja: Voucher Cashback Gopay Payday Cek voucher di aplikasi Gojek, bagi yang beruntung 1227 negative Pesen Maxim, driver nya berjaket Gojek dan berhelm Grab🛵 1228 negative DRAMA GOJEK GAK KELAR BYE 1229 negative grab and gojek need to buck up man. 1230 positive Harvest diskon ga di di gojek? gojek ku ga ada diskonnya 😠1231 negative VOCER CB GOJEK GW NGAPA ILANG BRU ADA SMALEM PDHL 1232 positive 1226 positive lagi enak nonton tiba tiba koneksi mati, kirain kenapa ternyata ada abang gojek telepon mau nganterin gofood dari @Widyahyein terlalu baik ni orang🙃 1233 negative @hyennaly pernah lihat helm gojek, jaket grrab, bawa kotak² buat makanan sopifood 1 minggu bakalan butuh 12 voucher gojek😀 1234 positive 1235 negative Gojek kadang2 lieur yaa, ngasih maps nya kelewatan jauh puputeran. Kasian drivernya 1236 negative Riset: empat alasan kemitraan Gojek, Grab, hingga Maxim merugikan para Ojol via @ConversationIDN 194
1237 negative @Smsl_alghozali Terharu.walau kadang masih terselip mikir 1238 positive angsuran ada yang punya akun gojek udah lumayan lama? (bukan pengguna baru) mau nanya, nanti aku kasih fee 2k+bonus #zonauang 1239 negative @BangSoeryo @zoelfick bukan cumn Gojek driver om...Grab drivers jiga senasib 1240 negative gojek kerjaannya ngebanned akun mulu dah, salah w ap 1241 positive verif gojek sm pinnya juga #zonauang 1242 positive Dikasih helm bogo sama bapak gojek q jadi teringat sama si 1243 positive influencer gila hormat 🤣 Iklan gojek pake lagu homcha ya ampun tetiba sedih dengernya wkwk 1244 negative Ngapa siii ini abang gojek jd wa gw mulu 1245 positive @Smsl_alghozali Sayaa... Sayaa... kulo AE Om 1246 positive @FOODFESS2 Gojek😃👠dia yg udah ngasih banyak promo 1247 positive guis emang curly fries nya mcd skrg udh ga ada yah? ak liat di gojek ama grab, paket yg pake ini tuh ga bisa dipesen. kalian ada yg beli ini lgsg d gerai mcd nya gak? pgn bangett :(( Ready voc goride/gocar/gojek âDisc. 8000 minbel 0 âDisc. 90% max. 10k âDisc. 90% max. 15k - dm/ ((fee 2k)) #zonauang #zonaba #zonaBU gue emang sedihan orangnya, ngasih ongkos gojek 2rebu yang lagi promo aja gue lebihin terus nangis apa lagi soal kak jungkook sedihan mulu😠RT @RacunBelanja: Voucher Cashback Gopay Payday Cek voucher di aplikasi Gojek, bagi yang beruntung RT @Rynnarinarina: Tokped ama gojek tukeran gaya rambut😠biasanya tokped rambutnya lurus rapih gitu tapi ala2 boyband, kalo bang gojek ramb... RT @Rynnarinarina: ðŸ"Tokped x Gojek au barusan itu ga salah denger kan gue iklan gojek pake lagu romantic sunday? 🤣 1248 positive 1249 positive 1250 positive 1251 positive 1252 positive 1253 positive 1254 positive @missufe Morning makji tahun baru masih gojek nih do'ain ramai orderan ya 1255 positive @convomfs kalo di abang² gojek kek hoki gt 1256 positive I used to use Grab before. Because of KristSingto, I downloaded and use #GoJek . #KristPerawat #SingtoPrachaya RT @BearBobba: BEAR BOBBA LOWOKWARU 50% Disc #ShopeeFood #GrabFood #GoFood Boba Brown Sugar 13K #BigCup22oz #Inf... 1257 positive 195
1258 negative @gojekindonesia akun gojek saya sudah dua bulan tidak mendapatkan voucher cashback untuk club anak sultan, Tolong ditanggapi permasalahan saya. yang mau bisa ya fee 2k t.voucher gojek goride gocar #zonauang Ya Alloh..sehat trs mas gojek 1259 positive 1260 positive 1261 negative @marinwintrs q pas naik gojek,drivernya ngerokok donk,q suruh matiin,orgnya ngegrumbel gitu ampe q bilang "saya beliin 1pack pak kalo mau" org nya diem dach,emg kdg g punya otak tuh ngerokok sambil motoran 1262 positive Hallo Tomohon Kini Gojek telah hadir di Kota Tomohon, satu 1263 positive aplikasi untuk segala kebutuhanmu. Download #Goj ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon BEAR BOBBA LOWOKWARU 50% Disc #ShopeeFood #GrabFood #GoFood Boba Brown Sugar 13K #BigCup22oz #InfoKulinerMalang #LaporLaper #KulinerHitsMalang #MalangCulinary #MalangKuliner #BobaMalang #KopiMalang #EsTehMalang #MojitoMalang #Grab #GoJek #Shopee #BTS 1264 positive mau nanya dong buat yg jualan voucher gofood. itu nanti maksudnya gimana, kalian yg pesenin apa yg kita mau atau nanti vouchrrnya bisa di share ke akun gojek lain ya? #zonauang 1265 negative 👗 Mau pake promo gojek ko kaya gini terus ya? Ada yang tau 1266 positive kenapa?? Kode voucher Gojek Goride & Gocar (GOJEIKINAJA) Buka aplikasi > klik promo > masukkan kode promo 1267 positive @sugaryjim @kookiethebabe perasaan td baru nyampe dianter mang gojek kok udh di tngn kak indi lg.. 1268 positive @llunnarrr Anything, OVO/Gojek/Shopeepay ahaha 1269 positive @gopayindonesia I hope si ada promo lagi kayak begitu di thn 2022 ðŸ˜jd bisa ajak temen sekola nonton abis sepulang sekola, dari segi apk gojek and gopay si kerennn bgtt apalagi gopay bisa akses di tokopedia 😠1270 positive @saintcheshire Mana mahal bgt pak 🥲 Bapak ga check gojek? Aku dapet cashback 50rebu 1271 negative Ayo ngaku lagi ni sapa yg ngasih 😂😂 krn abang gojek yg nganter kaga bisa nyebutin namanya yg bener 😫😫 1272 positive @user7920021761 ada Gojek ðŸ'1273 positive @gopayindonesia Di luar lagi hujan, otak saya terlinta ingin memesankan gocar karna saya pakai gopay dan ingin ke rumah sakit gojek memberikan promo yg luar biasa potongan nya dan itu sangat membantu bgt mengurangi gopay saya 😠1274 positive Akhir tahun punya spv toxic. Awal tahun dapet driver gojek yg menginspirasi. Bener2 dibikin naik turun. 196
1275 positive 1276 positive gojek gaada niatan bikin kilas balik 2021 ? @gojekindonesia RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy 1277 positive @gopayindonesia Saya menggunakan apk gojek sejak saya smp sekitar thn 2019 an di situ saya menggunakan gopay buat pesan goride buat antar jemput sekola saya, itu sangat membantu saya bgt buat dateng tepat waktu ke sekola, dan pas nenek saya lg sakit dan buru buru ke rumah sakit sedangkan di luar Kirain homcha mau tayang di TV tau nya iklan gojek 😂 Cv dana prem ke gojek dong 1278 positive 1279 positive 1280 positive @domaenies @tiwayoxo @lhaechancarts Ni mau otw, lgi mesen gojek 1281 negative kesel bgt lg lapar gojek lemot ginii 😂 1282 negative Hi min, mau tanya, ini saya kemarin transaksi di xxi tapi sampai sekarang blm dapat cashback. Padahal promonya kemarin masih berlaku. Tolong dicek ya @gojekindonesia ðŸ"Tokped x Gojek au 1283 positive 1284 negative @donghyvckks_ lahh ini ada gojek ga sih?? soalnya aku ga tau harus naik apa 1285 negative @baco0ty @girtylive @underpricenih @RacunBelanja iya, aku logout akun gojek ku dan gak aku buka buka 1286 positive @beamessages trs nanti pencet gojek disitu ada 1287 positive beyb ada yang tau cara gunain voucher gojek? buat alamat lain gitu?? atau kalau misal ada yang take vou kita cara ngasihnya gimana 😠ada yang mau take vou aku, tapi aku ga ngerti 1288 positive @andhikasinggih @gojekindonesia @GrabID Selalu respect ama driver Gojek & Driver. Ikut berduka cita juga untuk sepupunya. Semoga diterima di sisi-Nya. 🤲 1289 negative gojek dieeeem gausah nongol notif w ga ada duit 1290 positive TESTI VOC GOJEK ‧͙âºËš*・༓☾ ☽༓・*˚⍺‧͙ 1291 negative @gojekindonesia ko voucher gofood saya ilang semua ya? Padahal 1292 positive harusnya berlaku smp tgl 2. Php ni gojek Jualan lancar tanpa ribet ngantar, #GoSend jadi solusinya Download #Gojek sekarang, nikmati #HidupTanpaBatas bersama #GojekTomohon 1293 positive @worksfess Terlihat jauh ya bedany. 2jt++. Tp bukannya kl dikurang kos dan gojek jg jd sama aja? Kalo emg jd sama aja yo mending yg A yg lbh waras. Kerja di jkt ga selalu jd lbh mudah kedepannya. Itumah selalu balik lg ke performa kita gmn 1294 positive @seterahdeh Pernah juga, padahal pake baju bebas kan, habis control di rs. Naik gojek malah dikira perawat🤣 1295 negative Beberapa hari kemaren dika tabrakan sama bapak-bapak gojek di pertigaan karena blind spot, bapak-bapaknya ngotot minta dibayarin ini itu Pas dibalikkin pake 'bapak mau bayar pengobatan 197
1296 positive saya juga?' malah ngelawan bilang pure salah dika sampe mau nyari cctv katanya RT @gojekindonesia: KOLABORESYEN GOJEK X ABANG FERMAK 👀 YES. KAMU. GAK. SALAH. LIAT. Mereka beneran ada di jalanan; siap sedia permak baju... 1297 negative GOJEK KOK JD MAHAL ANJIRR 1298 negative sedih jg gabisa naik motor. ada motor, tp gabisa bawa... mau naik gojek, mahal wkwk. rumah w jauh bgt dari keramaiam 😔 boleh ga sih kalau pesen gojek/grab dari stasiun pasar senen? 1299 positive 1300 negative Gojek tahun baru kok gaada voucher yaaa :(( 1301 negative ini kenapa gojek sekarang suka pay with cash sih? ngerepotin banget buat yang ga pegang cash tau gak.... padahal gopaynya masih ada 300 rebu lebih :\ 1302 positive @AldyChandraFer1 @andhikasinggih @Wihoo17 Emang abang2 gojek grab paling gercep kalo nolongin orang dijalan, gua pernah ditabrak lari sama sesama motor, trus yg nolongin abang2 gojek grab gituðŸ' 1303 negative Viral : Waspada Modus Penipuan Gopay Gojek - 1304 positive @tsukitaiyo_ yeyy dm aku alamat di gojek yaa 1305 positive Voucher gojek (goride/gocar 90%) Masing² ada 6 vou Area bandung-cimahi Fee 2k/voucher transfer via gopay Dm aja frenn🤗 #gojek #promo #voucher #goride #gocar soalnya kemarin aku gitu, ada yg spam+call cari voucher gojek, padahal aku gaada nawarin voucher t__t 1307 positive @schfess ada yang namanya apk grab,gojek nderðŸ˜ðŸ' 1308 negative dan langsung aja ditutup laporannya. Saya lapor ke dm twitter, 1306 negative disuruh buat laporan di aplikasi gojek. Dan malah pernah di dm tp gk pernah dibalas 1309 negative @gojekindonesia saya udh capek laporin akun gojek orang di 1310 positive rumah saya dan akun gojek saya yg dibekukan pdhl akunnya udh lama jauh sebelum dibekukan, akunnya udh berhenti keluar masuk di device yg sama. Lapor langsung di aplikasinya, dibilang ada pemakaian tidak wajar need voc goride kalo bisa 10/15k voucher gojek #zonauang #zonabu #zonaba 1311 positive @convomfs ni nder tapi semuanya ada masa berlakunya (GRAB) jabarjuara grabsehat yukgrab grabdettol yukgrabvidio grab1212 1212grab grabpeduli (GOJEK) nongkronglagi gojekinaja gojekhemat gojekwib gojektoschool gojekpeduli gojekaman gojekterus gopayhemat50 makasihbos makinhemat RT @convomfs: Ada yg punya promo gojek/grab ga? TIA 🤠1312 positive 1313 positive @convomfs Gojekinaja tu kode gojek 1314 positive Ada yg punya promo gojek/grab ga? TIA 🤠198
1315 positive RT @gojekindonesia: Mau Bepergian Aman dan Nyaman? GoRide Solusinya, Yuk Download Aplikasi Gojek Sekarang 1316 negative Akun gojek w napa ga wangi dahhh:") 1317 negative @worksfess Aku prefer B. Soalnya ada asuransi. Jaga jaga semisal sakit dll. Soalnya biaya kesehatan tuh lumayan banget kalo gak di dicover. Bisa kesempatan berkembang juga. Kalo bisa cari kosannya yang Deket kantor aja jadi gak mahal mahal banget gojeknya. Soalnya biaya gojek pun lumayan 1318 negative Semalem mares rame yah.. Untung dapet, lgsg bayar walaupun nunggu sejam, chigo gara2 ada bapak gojek banyak beli yg party pack juga jadi kita nunggu lama 1319 positive @hyuniveurns @thestorykids @Stray_Kids PLS AKU SEBAGAI JELEMA BANDUNG BARAT SEBENERNYA MAH JAUH TP GAPAPA ASAL ADA MANG GOJEK AKAN KUTEMPUH😠ABIN AYO NGOMONG HATUR NUHUN 1320 positive mau ingetin yang punya gojek jangan lupa claim 'GOJEKINAJA' untuk promo setiap awal bulan 👠#zonauang 1321 negative @gigieath Rameeee org2 sobber beli makan, gojek aja ditolakin 1322 positive trus RT @DavosTebu: TE: Kabar Gembira!!! Kamu salah top up #Gopay ke rekening Gopay lain? Customer Service Gopay bisa bantu kamu memindahkan ua... 1323 positive @andhikasinggih Emng parah dah ibu2 bawa kendaraaan. Om gua juga waktu itu lagi bawa penumpang (gojek) mana bawa anak lagi, trs kecelakaan grgr ibu2 mau muter balik ga liat2 main bablas aja. Lari? Ya jelaslah, om gua sm pnumpangnya jatoh. Syukur masih dikasih selamat. Bhaya deh ibu2 bw kndraan😡 1324 negative chat gojek di twitter bisa ga sih kalo mau lapor, apa harus wa 1325 positive @dstypxy Aku jg tadi iseng cek cekin gojek, dana, spay, semua ku cekin, ternyata gojek ada promo makanya lgsg topap 😠1326 positive @MFachdikha beli rokok lewat gojek kan bisaaa 1327 positive 981. Finet 26gb t. wtt convert tukar pulsa indosat isat im3 ke bank bni bca mandiri bri bsi dana spay shopeepay gopay ovo gojek link aja kuota paket data gift murah trusted 50gb youtube yt prem premium app 977. Finet 39gb 978. Finet 13gb 979. Youtube 1 bulan 980. Finet 13gb t. wtt convert tukar pulsa indosat isat im3 ke bank bni bca mandiri bri bsi dana spay shopeepay gopay ovo gojek link aja kuota paket data gift murah trusted 50gb youtube premium yt prem app voc gojek adl penyelamat lo 981. Finet 26gb t. wtt convert tukar pulsa indosat isat im3 ke bank bni bca mandiri bri bsi dana spay shopeepay gopay ovo gojek link aja kuota paket data gift murah trusted 50gb youtube yt prem premium app 977. Finet 39gb 978. Finet 13gb 979. Youtube 1 bulan 980. Finet 13gb t. wtt convert tukar pulsa indosat isat im3 ke bank bni bca mandiri bri bsi dana spay shopeepay gopay ovo gojek link aja kuota paket data gift murah trusted 50gb youtube premium yt prem app voc gojek adl penyelamat lo 1328 positive 1330 positive WTS voucher gojek Gofood #zonauang #zonaba #zonaBU #zonacuan So, What's New? #artwork #kamenrider #gojek 1331 positive 199
1332 positive @anisahidyt cedek ya?? misal gojek gk sampe 30ewu kan?? wkwkwkwk 1333 positive @FOOD_FESS Voucher Grab atau Gojek? Sumpah kepo tiap kali liat ss order food tapi bayar murah banget. Mengiri😠1334 negative @gojekindonesia kalo pengen Gojek Receipt nya gak masuk email, setingnya dimana ya ? Saya cari di aplikasi Gojek nya gak nemu 1335 positive @jembermfs ayahku biasanya turun stasiun waru, terus naik gojek/grab Jalan2 tanpa repot ? #Goride-in Aja mulai #HidupTanpaBatas dengan #Gojek follow kita ya di GojekTomohon 1337 negative gara gara gojek dan grab susah banget :" 1338 negative Crying bngt liat harga goride ke kantor ðŸ˜ðŸ˜ kenape sih gojek 1336 positive naik mulu tarif lu ah Tapi aku pulang naik gojek ☺ï¸ 1339 positive 1340 positive @exioneus iyaa, yang ikonnya gojek 1341 positive @zptjeje Apk gopay ikonnya gojek kah? 1342 negative Gue orangnya kan suka ngobrol, kadang suka random ngajak ngobrol driver gojek, tukang masak dkk, tapi kalo merekanya tiba tiba lebih bacot dari gue, guenya yg takut anjir 1343 positive @ian_adimas iyaa, udah coba di akun gojek lain juga ga bisa:( 1344 positive @jembermfs Bisa turun stasiun waru nder, terus dilanjut pake gojek apalagi kalo ada promo malah murah tuh 1345 positive wtb nomor buat otp gojek #zonauang 1346 positive @lttlVampire Daftar gojek a 1347 negative @HaloBCA saya sudah pernah daftar oneklik di gojek, sekarang mau daftar oneklik di traveloka kenapa tidak bisa ? Diinfo untuk datang ke cabang untuk pendaftaran 1348 positive GW KESIANGAN KERJA ANJ ðŸ˜ðŸ˜ KETINGGALAN KERETA ðŸ˜ðŸ˜ DAHLAH GW NAIK GOJEK AJA 😤😤😤 1349 negative Syg! Gojek kalian gini juga gak, aku gak bisa pesenin goride ke temen. Harus diapain ya biar bisa? 1350 negative Susah bgt meyakinkan ke mak bapak w, kalo ada gojek ngirim makanan itu selalu dari temen2 cwk w.. kyk kok jadi mak bapak w yg ngebet y?:") 1351 positive @lttlVampire Jadi grab aja mas atau gojek ga bakal kosong :( 1352 positive @PanjiPrayoga21 Hai Kak Panji, untuk perubahan nomor & 1353 positive agar tetap bisa login ke akun Gojek, silakan kirim email dengan melampirkan data ke menggunakan email yg terdaftar di Gojek ya. Terima kasih^feb RT @yokazeshiwaza: hestek bantu jaja pindahan. ada yang mau poster charibdys gaaa jakarta only, ya. aku gak sempet packing lagi soalnya mau... 1354 negative @atunniezpto Ew, kok gojek ku ampas 😠1355 positive RT @yokazeshiwaza: hestek bantu jaja pindahan. ada yang mau poster charibdys gaaa jakarta only, ya. aku gak sempet packing lagi soalnya mau... 200
1356 negative @gojekindonesia halo min.. minta bantuan nya untuk ganti nomer gojek yg terdaftar.. kenapa muncul gini ya.. soalnya nomer yg terdaftar hilang dan sudah tidak aktif.. thx min 1357 negative @Bonai2005 Gak tau mas.coba aja daftar dulu via aplikasi Gojek 1358 positive 1359 positive 1360 positive Driver Promo Gojek "GOJEKINAJA" bisa dipake lagi nih. Yuhuuu 😄 Bubur ayam mas maun di gojek 28rb di grab cuma 17rb. Sate2annya di gojek 7rb di grab cuma 4rb. Lumayan jauh juga bedanya ya 😅ada kenaikan charge lagi kali ya buat umkm di gojek 🤦 RT @yokazeshiwaza: hestek bantu jaja pindahan. ada yang mau poster charibdys gaaa jakarta only, ya. aku gak sempet packing lagi soalnya mau... 1361 positive @BuayaUbanan 2022 gojek buka pendaftaran gk ya mas @BuayaUbanan 1362 positive @dunungsetiya @widaya_budi Gojek 1363 positive hestek bantu jaja pindahan. ada yang mau poster charibdys gaaa jakarta only, ya. aku gak sempet packing lagi soalnya mau dikirim gojek. Kini Gojek telah hadir di Kota Tomohon, satu aplikasi untuk segala kebutuhanmu. Download #Gojek dan mulai # ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon 1364 positive 1365 positive @convomf gojek 1366 negative Orderan Pertama ... Gojek sepi nyalain Grab Puji Tuhan dpt 1367 positive orderan seorg Ibu yg anaknya grab juga dikasih tips 7000 Semoga hari ini ramai Amin... インドãƒã'·ã'¢ã®ã'- ャッシュレス決済"GoPayã€ã§ã€Œå€‹äººé- "逍金"㍙る方法を解説㗠㍾㍙.㍓れ㍧""GopPay"㍧ã'- ャッシュレス逍金㍌㍧㍍るよ㍆㍫㍪り㍾㍙. #ブãƒã'° #インドネシア #ブãƒã'°æ›¸ã' #fx 1368 negative Lupa mau gojek sarapan pd tutup 1369 positive @collegemenfess Bank Jago ya, free admin bulanan karena bank Digital. Bisa tarik tunai di manapun secara gratis, transfer juga di bank manapun gratis. OH iya barangkali belum tahu bank Jago. Bank Jago itu punyae Gojek. Ya Tuhan.... Semoga di awal Tahun baru ini Gojek Q di beri kemudahan. Amin..... #kejarsetoran 1371 positive Untuk fillingnya bisa dikatakan lumayan ya.. tidak pelit tp jg ga melimpah. Mungkin setiap cabang beda y.. kan franchise🙂 untuk harga bisa dicek sendiri aja soalnya gua beli via gojek👠#newyear #review #jajanapajen #donut #donat #caramel #cheese #vanilla #sweet #chocolate #cake 1370 positive 201
1372 positive 1373 positive 01/01/2022 09:00:23 Pake aplikasi GOJEK, kamu bisa:pesen makan, pergi ke sekolah, ke kantor, ke mall, isi pulsa, dll. Install aplikasinya sekarang! 01/01/2022 09:00:09 Pake aplikasi GOJEK, kamu bisa:pesen makan, pergi ke sekolah, ke kantor, ke mall, isi pulsa, dll. Install aplikasinya sekarang! 1374 negative pagi gini pak gojek masih pada bobo kali ya gaada yg ambil 1375 positive 1376 positive orderanku kode voucher gojek : GOJEKINAJA selamat mencubaa Bismillah Budal #gojek , Smoga HP 'bertahan'dan ga smkin parah Aamiin 1377 positive @zoelfick There are many like that, gojek drivers for the sake of their children and wives come out until dawn to look for orders, 1378 positive Apa ini alasan saya mageran? Karena sedari sperma sudah naik gojek? 1379 positive @brrncactooo @qqqqqiw gatau tb†dateng gojek bawa makanan 1380 negative beyb gais wta, skrg kalo mau orderin gojek via maps gabisa ya? misal aku bekasi dia kalimantan gituu, soalnya barusan aku otak atik ampe uninst updates tetep gabisa :" 1381 positive @gojekindonesia dear gojek ini cashback 100% di goclub auto use ya? Rugi banget dong saya pagi ini, itu cashback udah kepake utk pembayaran GooglePlay dengan nominal kecil. Di fix dong jangan auto use gitu setiap pembayaran. RT @oodyy__: @convomf nder kamu dom mana?? klo dom lamongan/gresik dm aku ya nderr, sini ke warung punya pakdeku banyak makanan nderr kesin... ppp! hallo mau verifffd gojek dong 1382 positive 1383 positive 1384 negative @mmmhammer @Mochiekenyel Ya mau gmn lg ,bukan mau nutup rejeki org tp dia nya keterlaluan ,nah malam itu jg lgsg lapor ke gojek pusat malam itu jg lgsg di tannggepin sampai selesai,walau sampe rmh pada akhir nya nangis2 jg,hbs ga nyangka aja ada cowok gede gt ajak duel aq 🙊🤣🤣🤣🤣 1385 positive @memefess Joke yg lucu utk mengawali tahun 2022 ini, semangat... 1386 positive @angelyong915 Pake gojek aja kalo gtu😠1387 positive @hallowynn_ @bdngfess Ku gojek? 1388 negative @Mochiekenyel @mmmhammer Lgsg kak laporin ke pihak gojek indonesia nya lgsg,lewat bantuan itu,waktu itu aq jg pernah bermasalah gitu alhamdulillah lgsg di tanggapin dr pihak gojek pusat nya 1389 positive @sbyfess Tipe mas2 pekerja keras, tp nenteng2 helm.. Cz helmy tk repaint kek gojek wkwk 1390 positive @paimonfess Dibantu @euphoriearl hehe personal gojek 1391 negative @Dennysiregar7 @gojekindonesia Apapun ttg gojek barang hilang dll,urusannya cust sama mitra gojek tidak akan prh ganti 202
rugi..kecuali Opik alias orderan piktif baru disuruh kasih keyayasan yatim piatu.. 1392 positive @ngengtod Hai Kak, terkait laporanmu, hal tsb biasanya terjadi jika permintaan layanan Gojek di areamu sedang tinggi. Pastikan lokasi penjemputan & tujuan sudah tepat. Tunggu beberapa saat & coba buat pesanan kembali ya. Terima kasih^feb 1393 positive @tabul_ian @zadnon @RacunBelanja Di gojek kak ini otomatis dapatnya 1394 negative RT @putrasatia: @andhikasinggih Bisa tanya ke grup gojek. Barangkali ada saksinya.. Biasanya ada aja yg buat dokumentasi 1395 negative Knp grab gojek jd pada mahal :( 1396 positive RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy 1398 positive @SPACpicks With 6 months of numbers since combining toko and Gojek, I would assume very shortly we hear news. Within 2 weeks now that they have raw numbers for valuation. RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy 1397 positive 1399 positive 1400 negative @pkrjisung Aku ajuin pengembalian dana terus ngajuin laporan gak 1401 positive 1402 positive ada hasilnya. Padahal aku google play ku paymentnya via gojekðŸ˜ðŸ¤²ðŸ" #bananarolade #pisangcuu #snackpisangsebenarnya #balikpapan #balikpapanfoodies #balikpapanfood #snackbalikpapan #bukankueanakpresiden #viral #balikpapanviral #viralindonesia #viralbalikpapan #snackbalikpapanmurah #gofood #gofoodbalikpapan #grabfood #grab #gojek #gojekindonesia #pisangcuu #snackpisangsebenarnya #balikpapan #balikpapanfoodies #balikpapanfood #cemilanbalikpapan #snackbalikpapan #bpn #bpp #pisang #balikpapancity #bukankueanakpresiden #viral #balikpapanviral #viralindonesia #viralbalikpapan #snackbalikpapanmurah #gojek #grab 1403 negative Gojek jam 5 pagi tuh ada ga ya T__T 1404 positive @gojekindonesia Jln suratan takdir th ini emg g sllu mulus, tapi 1405 positive 1406 negative bukan berarti kmu jln di tmpt trus. Mknya buat kmu yg sdar g sadar ttp bkin happy ke skitar, buat kmu yg ska keder tpi sllu eager arungi lika liku khdpan, gojek #Kasihjempol dan ready terus buat turut memudahkan. Xoxo, Mimin luv Pdhl ada gojek, bisa bawa motor sendiri kalo punya, nebeng temen Ini gara2 jalan dari TSM ke MGB karena g ada gocar sama gojek yg pick up, keburu capek duluan akhirnya ketiduran 🥳🥳 Selamat Tahun Baru 🤣🤣 203
1407 positive @mzaky2803 @wikan_bagas @sinemasisifus Loh lengkap skrg. Bus 1408 positive kota banyak kok.. Trus mo naik Grab gojek jg lengkap.. Jalanan jg ramah utk pejalan kaki.. Solo skrg jg udah jadi kota mayan gede bro hehe Saya menjual helm ojek online goje... seharga Rp85.000. Dapatkan di Shopee sekarang! #ShopeeID 1409 positive @cursedkidd hai, kalian mau join grup tele aku gak? isinya racun link shopee sekalian info promo dan diskon setiap hari. ga shopee aja ntar aja gojek dll juga. ini linknya 👇👇👇 1410 negative Btw aku punya trust issue sama yg namanya aldo. Aldo senior di kampus ngajak ke kosan, ku kira buat diajarin bikin kopi. Ternyata engga, aku ikhlas mesen gojek ke kosan dia, aku sadar ke kosan dia, mostly kosan dia ramai bgt ada 20 orang tp ttp aja ada kesempatan utk melecehkan 1411 positive Hallo Tomohon Kini Gojek telah hadir di Kota Tomohon, satu 1412 positive aplikasi untuk segala kebutuhanmu Seperti ada yang tertinggal di 2021 tapi waktu memaksa untuk fokus di2022 1413 negative Parah banget sih gojek, udah lebih dari 2x telpon cs. Laporan jg udah lebih dari 5x diajuin, ntah di email, di aplikasi langsung, di twitter. Masih ga kelar kelar, dikacangin, malah tiba tiba laporan ditutup. Ini gimana kelanjutannya? Masa harus koar dulu sih? @gojekindonesia 1414 positive @j___jungwoo kepagian mesan, kasian gojek ny masih ngantuk abis tahun baruan wkwkwk 1415 positive @jkookzx gojek aja 1416 positive RT @lambe_ojol: Kumpulan kode promo gojek gess~ 1417 positive @Gojekmilitan Gojek banget bang, Ijo 😅 1418 negative Hallo @gojekindonesia Terkadang TIDAK Tega JIKA order GoFood ternyata dilayani oleh mitra driver Gojek yang posisinya terlalu jauh dari lokasi Resto, apalagi JIKA kondisinya hujan, kasihan Drivernya. Tolong diperhatikan dan dipertimbangkan pelayanannya. 1419 positive @gojekindonesia hi, cara untuk ganti PIN gmn ya? the FAQ on isn't helping. thank you. 1420 negative RT @putrasatia: @andhikasinggih Bisa tanya ke grup gojek. 1421 positive 1422 positive Barangkali ada saksinya.. Biasanya ada aja yg buat dokumentasi RT @fairygothm0m: people who r rude to abang†gojek 🤢🤢🤢 Kirim orderan OL-shop lancar tanpa ribet ngantar, #GoSend solusinya. Download #Gojek dan mulai #HidupTanpa ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon 204
1423 negative Kita gabisa makan malem karena ternyata semua restoran tutup 1424 positive 1425 positive 1426 positive dari jam 6 guys 😂 ga ada yg samsek buka. Gojek gt jg pada tutup. Edan! Hari terakhir 2021 cm makan roti 1 dibagi 2 dikamar Airbnb😂😂😂 RT @fairygothm0m: people who r rude to abang†gojek 🤢🤢🤢 Jk saat itu YM presentasi didepan Investor2/Pengusah2 Muslim mgkn mreka akan paham&maklum ttg kondisi naik/turun suatu Bisnis. TAPI belio presentasi ke umat; dgn janji2 yg Indah atsnama Allah. Wajar jk skrg mreka mnagih apa yg tlh YM ucapkan nikmati layanan Gancang Aron di RSUD Blambangan...😉😊😊 . Jadi dengan Gancang Aron ini, kalian tinggal serahin resep ke Depo Gancang setelah itu kalian bisa pulang dan tunggu aja nanti mitra Gojek kami akan mengantarkan obat tersebut dengan baik, benar, tepat dan aman tentunya. 1427 positive @PGekyun Jk saat itu YM presentasi didepan Investor2/Pengusah2 1428 positive Muslim mgkn mreka akan paham&maklum ttg kondisi naik/turun suatu Bisnis. TAPI belio presentasi ke umat; dgn janji2 yg Indah atsnama Allah. Wajar jk skrg mreka mnagih apa yg tlh YM ucapkan uda terlanjur nyalain rokok sambil nunggu gojek lakok hujan 1429 positive @ramblings_sue My friend praised GoJek did 1 good thing right beating Grab in attracting drivers lagi marah sm gojek 1430 negative 1431 positive @jehovaajirreh Langsung balik kerumah pake gojek 1432 negative GOJEK JELEK BGT AJG 2X AKUN GUE KENA SOFTBAN 1433 positive @thatsruffbuddy @Askrlfess Gw sering bgt basa basi sama driver gojek, gw suka nanya "mas nge gojek udah lama ?†Dan biasanya dari situ pasti bakal manjang sampe ngebahas konspirasi wkwkw 1434 positive @zhikaDF Biasa dipesenin gojek, dijemput pake vespa depan gang 1435 positive 1436 positive aja aku udah happy bgt kak🥲 Ternyata outher nya kopelan sama kang gojek @turbin_kaplan RT @fairygothm0m: people who r rude to abang†gojek 🤢🤢🤢 1437 positive @andhikasinggih Mau ikut cerita.. salut emang sama ojek² online.. 1438 positive Jadi waktu itu kalo gasalah bapak gojek.. Ada yg kelahi dijalan beliau minta izin saya buat lerai, saya oke in.. coba.. segitu jiwanya mau membantu Waktu itu bapak yg mau dibantu, diserbu 2 anak muda yg lagi emosi kesian Sabar gojek,kalo ada pasti isi. 205
1439 positive RT @lambe_trah: @belajarlagiHQ Menurut gue ini paling epic sih, jaman2nya masih pembangunan fly over kuningan yg bikin macet parah. Kirain... 1440 positive @notursmile @youjachinguu @RacunBelanja Bantu jawab, di app Gojek klik halaman promo bagian voucher trs scrol aja, itu voucher nya btw buat yg lucky aja bisa dpt 1441 positive My very first gojek ride this year with this badass girl and her cool xmax - - - ngeeeeengggg 2022 Padahal berharap @gojekindonesia yg jadi sponsor utama VR46. Kan seru tih liat murid2 rossi pake jaket dan helm gojek di track.. 😂 RT @kekasihbayaman: @collegemenfess Kost 2, lebih murah 50k kan? Trs inc listrik brrti hemat listrik juga, otomatis lebih hemat kan ya? Nah... 1444 positive grab & gojek need to work harder 1445 positive @zoelfick Terimakasih mitra Gojek atas pelayanannya dan 1442 positive 1443 positive semangatnya bekerja.. sepertinya saya pernah dilayani GoFood oleh bapak tersebut. Itu Nopol area Bali, Kabupaten Badung. Semoga sehat selalu dan dimudahkan rezekinya serta selalu dilindungi Tuhan ya, selamat sampai tujuan, amin. 1446 positive @gopayindonesia 2121- Ku agak stress karna masih pandemi. Gak 1447 positive 1448 positive 1449 positive bisa nongkrong ngopi ngopi cantik. Etsss tapi bisa beli es kopi via online di Gojek, ngopi santuy dirumah, bayarnya pake GoPay deh, dan banyak promonya lagi. #MomenSantaybarengGoPay gue hari ini botram trs besok minggu pulang anjing males macet gaksih trs senin sekolaaaah hAAAAAHH PTM TIAP HARI HAAAH gojek tiap hari ngantuk tiap hari Saya menjual âââââ -Cacing Beku-Pioneer Cabe Frozen Blood bor 100 Gram Gojek Grab On seharga Rp6.000 - Rp20.000. Dapatkan produk ini hanya di Shopee! #ShopeeID Syukurlah nek ga kepotong, dr 2016 smp skrg sih tetap gojek pilihanku 1450 negative @kostanalter Rambutnya kelunturan jaket gojek. 1451 positive @convomf nder kamu dom mana?? klo dom lamongan/gresik dm aku ya nderr, sini ke warung punya pakdeku banyak makanan nderr kesini aja atau kalo malu kamu kirim aj alamatmu ntar aku gojek in nder, ntar gampang aku yang bilang hehe 165. 1 nokos gojek 166. 1 nokos gojek 1452 positive 1453 negative @Dennysiregar7 @gojekindonesia Gojek ga mgkn mau ganti rugi, bukan masalah harga, tapi dikemudian hari bakal banyak muncul kasus gituan. Itu bedanya kenapa biaya gosend lbh mahal dr gojek. RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy RT @andhikasinggih: Itu foto bapak2 gojek yg nolong sepupu sya. Baik bgt motor disimpan dirumah beliau. Terima kasih mas teddy 1454 positive 1455 positive 206
1456 positive Pas kapan gitu taun baruan nge-mc di braga terus balikna hese gojek jaba angkot pasti euweuh, hese balik anjer ngapain? main laaah wkwk beli angkringan sama gojek kopi terus dimakan. Manggil beberapa temen rumah yg lain trs yaudah cerita2 kaya biasa atau ngga main uno terus udah 1458 positive @ngwntuk gada anjir ini gue lagi mencari nasi di gojek grab dll 1457 positive 😩 1459 positive @alexasaffira Pake gojek kudunya didalem pim biar gacape :( 1460 negative Ada bapa" gojek dibelakangnya ibu", sibapa gojek sen kanan dan diam dijalur kanan, tiba" sibapa ngedadak belok kekiri, Si ibu" kagetlah wkwk Bisa"nya seorang ibu" yang menyandang predikat sebagai raja jalanan kaget wkwk 1461 positive @IsmiMaulidyati Dibagian kiri pas bayar di gojek langsung ada promo gitu, diklik aja nanti ada cb 10rb Lumayan bayarnya cuman 6rb 🤣 1462 positive Ada yg butuh saldo GO-PAY tidak? Ngisinya kebanyakan 1463 positive #saldogopay#gojek Td nntn di CGV Pasific Place, krn ga tau parkir nya dmn, jd nanya satpam. Trs satpam nya ngomong gini "mau parkiran tamu apa ojek online?" Gue shock bgt pacar gue dikata ojol. Gue ngedumel "sialan dikata ojol" trs pacar aing ngomong "aku kan pake helm gojek" 1464 negative me bc grab/gojek/tada cancel me me when dapat car aft 15 mins me waiting for the gojek 1465 positive @chyoonvi_ Hai Kak, silakan nantikan promo menarik selanjutnya pada aplikasi Gojek kamu ya. Tks^Ari gojek aya, grab aya, angkot loba, barudak dimarana? 1466 positive 1467 positive @convomf Kalo emg papa kamu belum dateng" juga dan mau pake gojek, kamu sambil telfonan sama temen kamu aja di gojeknya 1468 positive @gojekindonesia minn mau promo goride or gocar dunggg sebentar lagi udah mulai sekolah, aku gak pernah di anter jemputtt selalu pake gojek 1469 positive @dwicahynoo_ Gojek 1470 negative @gojekindonesia min... akun saya di bekukan gara gara pemakaian yg tdk wajar, padahal saya benar benar sering jastip teman2 untuk beli oleh oleh khas jogja dan jika saya tdk boleh beli di gojek tidak masalah tapi tolong sewenang2 dong min Saya tlp cs tdk diangkat juga 1471 positive malem malem gini gojek masih ada yg buka ga sih :) laper 1472 positive Kenyang tanpa masak ? #GoFood-in aja Download #Gojek dan mulai #HidupTanpaBatas di Tomohon ##HidupTanpaBatas #GojekTomohon 1473 positive Mahasiswi TGP PNJ angkatan 2021, dari beasiswa Gojek 1474 positive besok mau update pricelist dan stok yaa, btw yg punya voc cb kaya gini di gojek bisa diapply di gostore cuma sampe tanggal 3januari ajaa 207
1475 positive @notursmile @Lriszky @RacunBelanja Gojek 1476 positive woho aku dapet voucher gojek lagi, apakah aku harus ke perpusnas lagi minggu depan? 🤔🤔🤔 KALO SEMPET AK MO KE PERPUSNAS AH 1477 positive @scuttlecndy Enggak bisa sih. Pake gojek aja mending 1478 negative Pelayanannya ancur 1479 negative Back in bali in time after one ferry , no bus to go back few negociations for driver and few cancelations of my gojek to be back from sanur to denpassar, and finally one car accident before finally arriving on my doorstep. Happy new year 2022 1480 negative @kazfushiguro Anjrit ada yg masih bangun?? Gue keinget gojek buntung 1481 negative Me: enaknya gojek apa ya Dompet: GAK AJG GAK, GAK MAU 1482 positive Ntar pas gue makan enakan gojek kli ya, bnyk promo awal tahun 1483 positive Aku buka jasa co QRIS Gopay ya. Jadi kalau punya voucher cashback di gojek, bisa dapet cashback tanpa belanja😃 detail dm #zonauang RT @kiiwjongun: @gojekindonesia angkat dia jadi duta gojek plis 1484 positive 1485 positive @kiiwjongun @gojekindonesia bismillah 2022 Nana jd duta gojek😠1486 positive @convomfs telkomsel kalo main game. Xl kalo buka sosmed, yt, dan apk lain. Im3 kartu lama, nomor wa, buat telfon/apk yang pake nomor (gojek, grab, dkk) 1487 positive @gojekindonesia angkat dia jadi duta gojek plis RT @fairygothm0m: people who r rude to abang†gojek 🤢🤢🤢 gojek mana gojek 😠1488 positive 1489 positive 1490 positive Wkwkwk mo cerita bentar. Jadi bapaknya lucu dan baik bangt. Akhirnya aku kasih puding buatan aku. Terus si bapak bilang gini wkwk. Kalian pernah ngasih ke qbqng gojek juga gak? Ceritain donggg 💚 1491 negative @urprettyexgf @kevinleecerealx kayanya jauh deh, mana mau gojek nganter😔 sayang bgt sama gojek akutu. kalo kasi cashback ga nanggung2 kode voucher gojek / goride, GOJEKINAJA 1492 positive 1493 positive 1494 positive My beloved gojek maxim, harga galon aqua seharga mcd panas spesial, akhirnya dapet manusia tapi beda lajur tapi bodoamat...... Itu 2021 ðŸ' 1495 negative Lu pacar apa gojek? 1496 positive @endrraaa @RacunBelanja Wkwk iyaa kak Tp ya gimana lagi Nanti kalo rejeki juga dapet lagi Kalo enggak ya yaudah wkwk Soalnya gk pernah dapet vc gojek juga 1497 positive @convomf BS PREMIUMI SOPI, DANA, GOJEK GRAB, DLL 🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺🥺 208
1498 positive @kesembilanawan Okeyy gue tunggu nanti siang, kalau ga ada abang gojek dateng, gue suruh bang nath geplak lo 1499 positive @Ardhnys inget qrt annya (apalagi soal free sama makoto) sama curhatannya yg ttg babang gojek 😠1500 positive @googietwe beli pake abang gojek 209
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Edriyan lahir pada tanggal 27 April 2000, di Dumai Riau. Penulis merupakan Anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Sudarto dan Elia Susanti, Penulis pertama kali masuk pendidikan sekolah dasar umum di SD 011 Duri Timur Kecamatan Mandau pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2013, Kemudian melanjutkan sekolah tingkat pertama di tahun yang sama di SMP Negeri 3 Mandau Duri Timur dan lulus pada tahun 2016, Selanjutnya masuk ke sekolah menengah kejuruan di SMK Negeri 1 Mandau jurusan Teknik komputer dan jaringan dan lulus pada tahun 2018. Pada tahun yang sama penulis diterima menjadi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau melalui jalur masuknya mandiri. Dengan berusahan, motivasi dan ketekuan penulis agar bisa terus belajar dan berusha, Penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan skripsi yang dibuat ini bisa berguna bagi penulis sendiri dan pembaca. Pada akhir kata mengucapkan rasa syukur sebesar - besarnya atas telah selesainya skripsi yang berjudul "Analisa sentimen masyarakat terhadap penggunaan gojek pada masa pendemi menggunakan metode naïve bayes". 210 |
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia p-ISSN : xxxx-xxxx e-ISSN : xxxx-xxxx Volume I, No. 2, Desember 2023, 113-140 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro Universitas Kristen Satya Wacana [email protected] Received: 27-10-2023 Riwayat artikel: Revised: 03-04-2024 Accepted: 16 April 2024 Abstract The Samin community, or often called Sedulur Sikep, is a community descended from the followers of Samin Surosentiko who during the colonial period fueled the spirit of resistance against the Dutch in the form of non-violence. This attitude was demonstrated in actions including refusing to pay taxes and other regulations made by the colonial government at that time. One of the teachings of the Samin community is regarding their attitudes and behavior towards the natural environment or the earth. They really appreciate nature and consider the earth as mother. So it is not strange that they strongly reject the construction of a cement factory in their area, especially in the Sukolilo area, Pati Regency, Central Java, which they consider will damage their natural environment. Their social actions and collective behavior in the form of advocacy, resistance and violence, which are even able to invite other parties to support and sympathize with them, is something that should be appreciated. This research aims to examine their views, social actions and collective behavior the natural environment through the attitudes of ngajeni (respect), ngopeni (care for), and demunung (understanding the nature of nature which should only be used in moderation and not greedy). Their environmental ethics is characterized by ecocentrism and ecofeminism which really respects nature or the environment. towards maintaining Keywords: Samin/Sedulur Sikep; Social Action; Collective Behavior; Environmental Preservation Abstrak Masyarakat Samin, atau sering disebut Sedulur Sikep, adalah masyarakat keturunan para pengikut Samin Surosentiko yang pada masa penjajahan mengobarkan semangat perlawanan terhadap Belanda dalam bentuk anti kekerasan. Sikap itu ditunjukkan dalam tindakan di antaranya dengan menolak membayar pajak dan peraturan lain yang dibuat pemerintah kolonial waktu itu. Salah satu ajaran dalam masyarakat Samin adalah mengenai sikap dan perilaku mereka terhadap lingkungan alam atau bumi. Mereka sangat menghargai alam dan
114 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro menganggap bumi sebagai ibu. Maka tidak aneh bahwa mereka bersikap keras menolak pembangunan pabrik semen di wilayah mereka, khususnya di daerah Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang dianggap akan merusak alam mereka. Tindakan sosial dan perilaku kolektif mereka berupa advokasi, penolakan dan demonstrasi, yang bahkan mampu mengajak pihak lain untuk mendukung dan bersimpati kepada mereka, merupakan satu hal yang patut diapresiasi. Penelitian ini bertujuan mengupas pandangan, tindakan sosial serta perilaku kolektif mereka terhadap pemeliharaan lingkungan alam melalui sikap ngajeni (menghormati), ngopeni (memelihara), dan demunung (memahami sifat alam yang hanya boleh dimanfaatkan secukupnya dan tidak serakah). Etika lingkungan mereka bercorak ekosentrisme dan ekofeminisme yang sangat menghargai alam atau lingkungan. Kata kunci: Samin/Sedulur Sikep, Tindakan Sosial, Perilaku Kolektif, Pemeliharaan Lingkungan PENDAHULUAN Komunitas Samin berasal dari ketokohan dan ajaran dari Samin. Sebenarnya, ada dua orang tokoh yang disebut dengan Samin. Yang pertama adalah Raden Surowidjoyo, yang sering dipanggil Samin Sepuh (Samin Tua). Raden Surowidjoyo adalah anak dari Raden Mas Adipati Brotodiningrat, bupati Wedono, yang mengajarinya hal ihwal tentang kerajaan atau ilmu pemerintahan, bahkan juga laku keprihatinan, tapa brata, kedigjayaan, dll. Dalam perkembangannya, Raden Surowidjoyo lebih tertarik dan prihatin dengan keadaan masyarakat yang serba susah dan kekurangan karena praktik kolonialisme Belanda. Kemudian dia akhirnya mengikuti dunia perampokan dan semacamnya. Dia berperilaku layaknya Robinhood di Inggris, yang melakukan perampokan kepada orang yang dianggap kaya dan menjadi kaki tangan penjajah Belanda. Hasil perampokan lalu dibagikan kepada rakyat kecil yang miskin. Selanjutnya dia mendirikan kelompok yang diberi
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 115 nama "Tiyang Sami Amin". Kata Samin sendiri berarti sami-sami amin. Namun, Samin juga adalah nama populernya sendiri.1 Samin Sepuh ini kemudian berkeluarga dan mempunyai lima orang putra, seperti cerita Pandawa Lima. Dalam budaya Jawa, punya lima anak yang semuanya laki-laki (lima bersaudara laki-laki) disebut dengan Pandawa. Menurut saya, bukan tidak mungkin Samin Sepuh terobsesi atau diinspirasi oleh cerita wayang tentang Pandawa, yang memiliki pusaka kerajaan bernama Serat Jamus Kalimasada. Pada gilirannya, ketika dia digantikan oleh anaknya yang bernama Samin Surosentiko, dia menurunkan pengajaran berupa lima kitab yang dikumpulkan menjadi satu ajaran yang disebut Kalimasada. Salah seorang anaknya yang bernama Raden Kohar, yang dijuluki Samin Anom (Samin Muda), atau juga Samin Surosentiko, akhirnya mewarisi dan meneruskan ajaran Raden Surowidjoyo, ayahnya itu. Pada tahun 1890, sepeninggal Samin Sepuh, Samin Surosentiko memulai ajarannya di desa Klopodhuwur, Blora. Cukup banyak penduduk sekitar desa yang tertarik dengan ajarannya, dan kemudian menjadi pengikutnya dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Sementara itu, pemerintah Kolonial Belanda menganggap ajaran itu sebagai ajaran kebatinan biasa, atau seperti sebuah agama baru yang tidak membahayakan keberadaan pemerintah kolonial. Ada hal menarik, yang menghubungkannya dengan Samin atau Sederek Sikep di Sukolilo Pati, yaitu pada tahun 1911-1914, ajaran Samin sudah meluas sampai ke Grobogan dan Pati. Suro Kidin, menantu Samin Surosentiko, dan Engkrek salah satu pengikutnya menyebarkan ajaran Samin di daerah Grobogan, sedangkan 1Deden Faturrohman, "Hubungan Pemerintah dengan Komunitas Samin" dalam Nurudin dkk. (Ed.), Agama Tradisional: Potret Kearifan Hidup Masyarakat Samin dan Tengger (Yogyakarta: LKiS, 2003), 19
116 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro Karsiyah menyebarkan ajaran Samin ke Kajen, Pati. Tahun 1914 terjadi peristiwa penting saat Pemerintah Kolonial Belanda menaikkan Pajak. Perlakuan tidak adil itu dilawan dengan sosialisasi gerakan menolak untuk membayar pajak. Sayangnya, gerakan ini juga diwarnai dengan aksi kekerasan melawan aparat kolonial Belanda, termasuk polisi dan lurah, juga asisten wedono. Pada periode inilah bisa disebut sebagai periode puncak gerakan Samin, atau geger Samin.2 Bentuk perlawanan kaum Samin ini tidak dapat dianggap sepele, karena mereka melakukan perlawanan secara konseptual, meskipun tidak dalam jangkauan yang luas seperti Mahatma Gandhi. Cara-cara perlawanan ini tidak bisa disebut tradisional karena mereka telah menentukan musuh yang jelas, ancaman yang ditafsirkan secara kultural dan ekonomis. Bentuknya adalahtidak mau membayar pajak, adalah bentuk perlawanan modern sebagai bentuk boycott. Pajak harus didasarkan pada keikhlasan si pemberi, bukan ditentukan oleh penguasa, dan itu bukan sebuah penolakan terhadap pembayaran pajak itu sendiri. Kedua, mereka tidak mau membangun jalan umum (jalan negara), karena mereka tidak pernah melewatinya. Mereka punya jalan sendiri. Ketiga, mereka menolak ronda, bukan karena malas tetapi karena mereka menjaga rumahnya sendiri-sendiri dan harus menyimpan energi untuk mencari nafkah esok harinya. Keempat, mereka juga menolak kerja paksa, seperti pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang3. Pada masa kini, tindakan-tindakan non-kooperatif, khususnya terhadap para penjajah, sudah mulai digantikan dengan tindakan-tindakan kooperatif bersama unsur-unsur masyarakat lainnya. Namun, tindakan kooperatif itu bisa menjadi 2 Deden Faturrohman, dalam Nurudin, Agama Tradisional, 19 3 Andrik Purwasito, Memory dan Vocabulary Kebudayaan Tradisional: Samin dan Tengger, dalam Nurudin (ed.), Agama Tradisional (Yogyakarta: LKiS, 2003) ix-x
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 berkebalikan ketika diperhadapkan dengan persoalan yang dianggap mengganggu dan tidak adil, seperti dalam permasalahan rencana pembangunan pabrik semen di lingkungan mereka. Pemahaman tentang Agama dan Tuhan Terhadap paham keagamaan, masyarakat Samin tidak menyatakan memeluk suatu agama tertentu. Mereka memandang agama (kepercayaan dan keyakinan) semuanya sama, karena semua agama mempunyai tujuan yang baik. Pandangan ini berpangkal dari pemahaman bahwa manusia adalah sama saja, tidak ada beda- bedanya, karena sama-sama makhluk hidup yang mempunyai kepentingan yang sama pula. Yang berbeda adalah perilaku dan budi pekertinya. Menurut mereka, meskipun seseorang telah memeluk agama tertentu, namun tingkah lakunya jahat, maka dia tidak akan dapat hidup rukun dengan semua sesama manusia, dan dia termasuk manusia yang jahat. Bagi mereka kalangan tua, yang penting di dunia ini adalah "yen dijiwit lara, ya aja njiwit wong, aja mbedakna marang sapada"(kalau dicubit sakit, ya jangan mencubit orang, jangan membedakan kepada sesama). Kata "agama" menurut orang Samin tidak diartikan sebagai sesuatu keyakinan atau kepercayaan yang diyakini dan dipedomani untuk mendapatkan kebahagiaan hidup secara lahir dan batin, dunia dan akhirat, melainkan mereka artikan dan mereka tinjau dari segi arti bahasa menurut pengertian mereka sendiri. Kata "agama" menurut mereka berasal dari kata agem, yang artinya baju, yang berfungsi untuk menutupi tubuh agar tampak baik dalam kehidupan, karena bila tidak memakai baju akan tidak ada bedanya dengan hewan. Bagi mereka, Adam bukanlah nama nabi sebagaimana orang Islam menyebutnya, namun 117
118 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro menurut orang Samin, Adam adalah suara, sehingga di dalam suara itu membutuhkan Hawa (udara).4 Hawa dalam bahasa Jawa memang berarti udara, memang kebetulan homonim dengan Hawa yang merupakan pasangan dari Adam. Tentang keyakinan terhadap adanya Tuhan, orang Samin dengan tegas mengatakan bahwa Tuhan itu ada lantaran ucapannya sendiri. Mereka tidak dapat menunjukkan rupa dan bentuk Tuhan, juga surga, neraka, siksa, dan sejenisnya. Menurut orang Samin, paling tidak dalam dialog antara Hardjo Kardi dengan Mohammad Miran, dalam kesempatan itu Hardjo Kardi mengatakan bahwa sejatine sing nggawe langit iku ya manungsa, koyo dene nggawe pager iku uga manungsa, lan Yai tugase mung ngayahi manungso sing mutusi. Artinya: sesungguhnya yang membuat langit itu adalah manusia, seperti yang membuat pagar itu juga manusia, dan Tuhan hanya bertugas menjalankan, manusialah yang membuat.5 Dalam beberapa versi lainnya, disebutkan bahwa orang Samin menyebut Tuhan dengan "Sing Kuwasa" (yang berkuasa). Jadi, pemahaman mengenai ajaran ini ternyata juga berbeda-beda. Kepercayaan masyarakat Samin yang disebut Agama Adam dalam beberapa hal merupakan bentuk sinkretisme dari berbagai unsur agama-agama dunia yang sudah ada. Misalnya kepercayaan bahwa setelah mati, manusia akan menitis kembali, yang mirip dengan ajaran reinkarnasi dalam agama Hindu.6 Tidak ada ajaran baku tentang kepercayaan mereka mengenai kosmos, melainkan hanya ajaran lisan yang bisa berbeda-beda. Misalnya tentang ajaran 4 Oman Sukmana, Proses Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Samin, dalam Nurudin dkk. (ed.), Agama Tradisional, 79 5 Oman Sukmana, Agama Tradisional, 80-81 6 David Samiyono, Sedulur Sikep, 5
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 119 mengenai siapa dan kapan bumi diciptakan. Mereka biasanya akan berkata, "Sejak kami dilahirkan, bumi sudah ada." Mereka percaya kepada jagad ageng (bumi besar) dan jagad alit (bumi kecil). Jagad ageng disimbolkan melalui hubungan manusia dengan ingkang maha kuwaos (Yang Maha Kuasa), sedangkan jagad alit disimbolkan melalui hubungan antara manusia dengan manusia lain.7 Dari apa yang penulis paparkan tadi, David Samiyono melihat bahwa sebenarnya Saminisme cukup memenuhi syarat sebagai sebuah agama. Sebagaimana diketahui, agama terdiri dari 5 unsur, yaitu 5C: Community, Code, Credo, Cult, dan Cosmology, meskipun secara baku, Cosmology-nya belum terlalu jelas. Namun, mereka mempunyai komunitas, aturan-aturan, pengakuan (iman) dan kultus yang dijalankan dengan baik. Agama Adam hanya dianggap sebagai sebuah aliran kepercayaan oleh pemerintah karena dianggap tidak memenuhi syarat: ada umat, ada nabi, dan ada kitab suci. Padahal definisi agama menurut KBBI adalah sebagai ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kalau mengikuti definisi ini, agama Adam mestinya sudah lolos menjadi agama. Semula Lebih Senang Disebut Dengan Sedulur Sikep Istilah Samin yang berkonotasi ledekan, dianggap gendheng (gila), menyebabkan orang Samin asli enggan menyebut dirinya Samin, melainkan Wong Sikep (Orang Sikep), yakni orang yang memegang teguh ajaran yang diturunkan secara turun temurun oleh Samin Surosentiko. Sebagai Wong Sikep, berarti bahwa 7 David Samiyono, Sedulur Sikep, 126-127
120 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro sikap atau perbuatannya harus sesuai dengan apa yang diucapkannya lewat kata- kata. Orang Samin mengikuti ajaran-ajaran kebaikan hidup seperti jujur kepada diri sendiri, serta keselarasan perkataan dan perbuatan. Keterikatan Saminisme sudah mulai ditinggalkan oleh generasi sekarang. Bagi generasi mudanya, Samin cenderung mulai ditinggalkan dan bahkan anak- anak muda Samin agak malu dan terkesan marah jika dikatakan sebagai keturunan Samin. Di desa Klopodhuwur Blora, sebagai daerah asal pengajaran Saminisme, mereka lebih suka disebut "Santri" karena mayoritas Islam8 daripada wong Samin. Meskipun demikian, ajaran Samin masih dipertahankan, terutama dalam hal kejujuran dan sikap nrima (menerima). Jadi, menyebut diri dengan Santri, dan bukannya Sedulur Sikep atau Wong Sikep, seperti yang masih dipelihara dengan ketat di daerah Sukolilo Pati, hal itu mengindikasikan bahwa masyarakat Samin di Daerah Blora sudah mengalami cukup banyak perubahan. Dalam perkembangan saat ini, istilah atau sebutan Samin saat ini sudah mulai diangkat dan menjadi sebuah kebanggaan. Di daerah Blora, orang-orang tidak malu mengatakan sebagai turunan atau tetangga, atau berasal dari daerah orang Samin. Bahkan ada sebuah gedung pemerintah yang diberi nama Gedung Samin Surosentiko, di Jl. Pemuda Blora. Pakaian adat Samin yang serba hitam juga menjadi sebuah komoditas yang menjadi incaran para wisatawan. Kehidupan sosial masyarakat Samin, khususnya dalam memerhatikan kepentingan sosialnya sangat kental daripada kepentingan individunya. Dasarnya adalah kecintaan kepada leluhur dan kesetiaan pada ajaran. Kecintaan yang diikuti 8 Andrik Purwasito, Agama Tradisional, viii.
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 dengan adanya rasa hormat kepada cikal bakal menjadikan mereka selalu mengenang perjuangan leluhur mereka dalam membela kaum tani dan orang miskin yang pada masa lampau selalu ditindas oleh penjajah. Agar peristiwa penindasan dan penjajahan tersebut tidak terulang lagi, maka diantara mereka harus bersatu, dengan cara dalam segala hal sikap dan tindakan masyarakat Samin selalu lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Samiyono, seorang peneliti terhadap masyarakat Samin, membuat kesimpulan bahwa ada dua macam Samin pada saat ini, yaitu Samin Luar dan Samin Dalam. Hal itu didasarkan tingkat kemurnian mengikuti ajaran-ajaran Saminisme. Samin Dalam adalah yang sangat ketat dalam menjalani ajaran Samin, dan sangat membatasi hubungan dengan dunia luar yang dianggap dapat menggerus identitas mereka. Samin jenis ini hanya bisa ditemukan di daerah Sukolilo Kabupaten Pati, dan tidak ditemukan di tempat lain, bahkan di lokasi awal ajaran Saminisme diajarkan, yaitu di desa Klopodhuwur Kabupaten Blora. Sedangkan Samin Luar adalah yang tidak terlalu ketat dalam menjalani ajaran Samin, yang bisa ditemukan hampir di semua lokasi sebagaimana ditulis di atas.9 Salah satu indikasi bahwa mereka termasuk golongan Samin Luar adalah mereka sudah mulai menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah resmi, dan juga sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia luar, atau bahkan lebih suka disebut sebagai "santri". METODE PENELITIAN 9 Wawancara dengan Dr. David Samiyono hari Selasa siang, tanggal 19 November 2019 di kantor Fakultas Teologi UKSW Salatiga, pkl. 11.00-12.00 121
122 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro Penulis berdasarkan teori John Creswell, akan memakai Pendekatan Kualitatif dengan mencoba mengidentifikasi masalah, melalui Model Studi Kasus Instrumental Tunggal tentang tindakan sosial dan perilaku kolektif yang dilakukan masyarakat Samin terhadap pelestarian lingkungan, melalui penolakan mereka terhadap pembangunan pabrik Semen di daerah Sukolilo Pati. Meskipun isu ini sudah berlangsung beberapa tahun lalu, namun khusus yang mengupas tindakan sosial dan perilaku kolektif dari masyarakat Samin dalam kasus ini belum ada yang menelitinya. Penulis mencoba menggali data dari jurnal-jurnal dan artikel lain yang ada untuk menemukan research gap, film, dan wawancara dengan seorang peneliti masyarakat Samin untuk menambah data. HASIL DAN PEMBAHASAN Pandangan Saminisme Tentang Lingkungan Alam Saminisme mengajarkan kehidupan yang selalu berkaitan antara individu satu dengan individu lainnya. Hal ini tidak banyak memberi peluang tumbuhnya sikap agamis karena paham Saminisme seperti agama alam yang mengecualikan kemungkinan bertumbuh dalam ajaran dan pengikutnya. Mereka hidup dari alam dan bekerja dengan menggunakan falsafah keseimbangan lingkungan. Ajaran yang berkembang di 10 kabupaten sekitar daerah karst utara Jawa Tengah dan Jawa Timur ini hidup dari air tanah yang terkandung dalam rangkaian pegunungan Kendeng.10 10 Lutfi Untung Angga Laksana, Srawung: Strategi Advokasi Masyarakat Sedulur Sikep Terhadap Rencana Pendirian Pabrik Semen (Yogyakarta: FISIP UGM, 2013), 1
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 Sebagai seorang yang lahir dan besar di daerah Blora, yang termasuk kawasan Pegunungan Kapur Utara atau Kendeng, penulis merasakan ketergantungan pada air tanah dari karst sangatlah besar. Sumber daya alam terbesar di Pegunungan Kendeng, salah satunya adalah batuan gamping dan sumber daya air. Batuan gamping adalah unsur utama pembuatan semen, sehingga menjadi primadona bagi perusahaan semen di Indonesia, selain pasir besi dan tanah liat. Pegunungan Kendeng menjadi tandon air raksasa bagi resapan air hujan dan mata air, walaupun tampak seperti kering dan gersang di atasnya. Dan itu memberi kehidupan bagi mereka yang ada di atasnya, termasuk masyarakat Samin atau Sedulur Sikep. Rencana pendirian pabrik semen tersebut bertentangan dengan kearifan lokal masyarakat Sedulur Sikep yang ada di daerah Sukolilo Pati. Harapan masyarakat Sedulur Sikep adalah agar sesuatu yang ada selama ini tidak berubah, dan itu artinya ada keseimbangan ekologis. Bagi masyarakat Sedulur Sikep, pembangunan pabrik semen akan memunculkan dampak lingkungan yang mengancam dan berbahaya bagi kawasan Pegunungan Kendeng. Padahal tempat inilah yang menjadi sumber penghidupan serta local wisdom masyarakat Sedulur Sikep dalam menjaga alam. Gunretno, "pemimpin" Sedulur Sikep di Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati juga melihat hal buruk yang telah terjadi di kawasan karst di Kabupaten Tuban yang sudah terlebih dahulu diduduki oleh P.T. Semen Gresik, yang sekarang berubah menjadi lahan kritis. Pemahaman mengenai tanah dari masyarakat Samin ternyata juga sangat menarik. Tanah merupakan sumber kehidupan, atau seperti ibu yang memberi hidup dan memancarkan kehidupan. Tanah dianggap mempunyai makna ekologis, 123
124 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro sosial, spiritual, dan moral bagi seluruh makhluk. Gunretno mengatakan, "Kalau tidak panen, itu karena tingkah laku (kita) sendiri. Bumi harus dihormati, harus dimuliakan, seperti ibu yang melahirkan (kita). Bumi adalah Ibu Pertiwi yang melahirkan hidup dan menjadikan (hidup) berkecukupan, dari zaman nenek moyang hingga hari ini." Cara untuk menjaga keseimbangan alam bagi masyarakat Sedulur Sikep adalah dengan cara ngajeni (menghormati), ngopeni (merawat), dan demunung (memahami sifat alam yang hanya boleh dimanfaatkan secukupnya dan tidak serakah).11 Tindakan ngajeni/menghormati membebaskan mereka dari perilaku merusak alam dan mengeksploitasinya bagi kepentingan dan keuntungan sebanyak-banyaknya. Tindakan ngopeni/merawat dilakukan dalam aspek preventif supaya bumi dan tanah tetap bisa subur, seperti sosok manusia atau ibu yang sehat, yang pada akhirnya bisa memberikan hasil, maupun menjadikannya kembali baik dan subur ketika didapati ada tanah atau bagian yang mengalami kekeringan atau kerusakan. Tindakan demunung atau memahami sifat alam yang hanya boleh dimanfaatkan secukupnya dan tidak serakah terlihat ketika mereka menolak segala tindakan yang meskipun dapat memberikan hasil dan keuntungan yang banyak, tetapi hal itu akan membuat alam menjadi rusak. Tindakan Sosial Max Weber dan Perilaku Kolektif Neil Smelser Max Weber melihat sosiologi sebagai sebuah studi tentang tindakan sosial antar hubungan sosial; dan itulah yang dimaksudkan dengan pengertian paradigma definisi atau ilmu sosial itu. Tindakan manusia dianggap sebagai 11 Lutfi Untung Angga Laksana, Srawung, 4
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 sebuah bentuk tindakan sosial ketika tindakan itu ditujukan atau diarahkan pada orang lain. Dan sebuah tindakan disebut tindakan sosial sepanjang tindakan itu mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada orang lain (individu lainnya). Tindakan sosial tidak diarahkan kepada benda mati. Weber membagi dan membedakan tindakan sosial manusia ke dalam empat tipe yaitu:12 (1) Tindakan Sosial Instrumental Berorientasi Rasional (Zwerk Rational): dilakukan seseorang berdasarkan pertimbangan dan pilihan sadar, dan ekspektasi yang dipakai sebagai kondisi atau cara untuk meraih tujuan akhir telah diperhitungkan sebelumnya oleh sang aktor. (2) Tindakan Sosial Berorientasi Nilai (Werk Rational): ditentukan oleh keinginan yang sadar terhadap etika, keindahan dan agama. (3) Tindakan Sosial Afektif/Tindakan yang dipengaruhi emosi (Affectual Action): lebih didominasi perasaan atau emosi tanpa refleksi intelektual atau perencanaan sadar, bersifat spontan, tidak rasional, dan merupakan ekspresi emosional dari individu. (4) Tindakan Sosial Tradisional/Tindakan karena kebiasaan (Traditional Action): seseorang memperlihatkan perilaku tertentu karena kebiasaan yang diperoleh dari nenek moyang, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan. Dari sini kita melihat bahwa tindakan sosial masyarakat Samin diarahkan kepada orang lain secara sadar, berdasarkan kepada etika, keindahan dan bahasa, dan itu berarti masuk ke tipe kedua, yaitu Tindakan Sosial Berorientasi Nilai (Werk Rational). Namun, tindakan sosial masyarakat Samin tidak hanya bersifat individual melalui satu atau dua orang tokoh (Gunretno dan Gunarti), melainkan 12 Max Weber, Economy and Society (Berkeley: University of California Press, 1968), 22-23 125
126 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro juga bersifat kolektif. Oleh sebab itu, teori lain yang bisa dipakai adalah Teori Perilaku Kolektif Neil Smelser. Menurut Neil Smelser, konsep Weber didasarkan pada sudut pandang aktor atau individu, dan konsep ini tidak dapat dipakai untuk memahami perilaku kolektif. Smelser menitikberatkan penjelasannya terhadap perilaku kolektif pada faktor-faktor sosiologis, dan menyebut empat unsur utama tindakan sosial13, yaitu: (1) nilai-nilai (values), yang akan memberikan panduan terhadap perilaku sosial yang disengaja; (2) aturan-aturan regulatif (norms), yang mengatur pencapaian tujuan-tujuan perilaku sosial; (3) mobilisasi individu (mobilization of motivation into organized action), untuk meraih nilai-nilai sebagai tujuan tindakan sosial berdasarkan aturan-aturan regulatif dan di sini akan dipertanyakan: siapa yang akan menjadi agen dalam mencapai atau mewujudkan tujuan; serta (4) ketersediaan fasilitas situasional (situational facilities), yang dipakai oleh aktor sebagai cara untuk ketiga hal di atas, yang mencakup: pengetahuan terhadap lingkungan, kemampuan memperkirakan akibat dari tindakan, dan alat-alat serta ketrampilan. Dalam kasus penolakan pabrik semen di Sukolilo Pati, kita dapat menilai tindakan kolektif masyarakat Samin atau Sedulur Sikep berdasarkan teori Smelser tersebut pada bagian selanjutnya. Perilaku Kolektif Masyarakat Samin Menolak Pembangunan Pabrik Semen 13 Tony Tampake, Redefinisi Tindakan Sosial dan Rekonstruksi Identitas Pasca Konflik Poso (Salatiga: Fakultas Teologi UKSW, 2014), 41-43. Bdk. dengan Neil Smelser, Theory of Collective Behavior (New York: The Free Press, 1965), 25-28. Diakses 23 Oktober 2023,
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 127 Sebuah film dokumenter "Samin vs Semen"14 yang diunggah pada tahun 2015, menjelaskan percakapan antara Gunretno (tokoh Sedulur Sikep Sukolilo) dengan beberapa petani di Tuban. Para petani di Tuban menyerahkan tanah mereka kepada perusahaan semen dengan janji tanah mereka hanya ditambang beberapa tahun saja, namun hingga kini proses pertambangan masih berlangsung. Permasalahan lain adalah tindakan intimidatif oleh "orang-orang berpakaian hijau- hijau", yang berkonotasi tentara dan polisi. Ada sebuah organisasi lokal Sedulur Sikep yaitu Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Simbar Wareh, yang beranggotakan perempuan Sedulur Sikep. Organisasi ini terbentuk dari tindakan srawung yang dipelopori oleh Gunarti. Gunarti melawan adat kebiasaan perempuan Sedulur Sikep yaitu budaya nrimo atau pasrah terhadap nasib. Keberanian Gunarti dalam melawan dominasi budaya patriarki muncul saat ada kekhawatiran matinya atau hilangnya sumber mata air jika rencana pembangunan pabrik direalisasikan. Penulis menyoroti perilaku kolektif masyarakat Samin berdasarkan empat komponen utama tindakan sosial Smelser, yaitu: 1. Nilai-nilai (values) yang akan memberikan panduan terhadap perilaku sosial yang disengaja. Masyarakat Samin mendasari perilaku sosialnya dalam menolak pembangunan pabrik semen dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam kitab atau teks keagamaan mereka, yang termuat dalam Serat Jamus Kalimasada maupun ajaran-ajaran lisan. Prinsip ngajeni (menghormati), ngopeni (merawat), dan melestarikan keseimbangan alam dengan demunung artinya memahami sifat alam 14 Watchdoc Image, SAMIN vs SEMEN (full movie), di YouTube, durasi 39.26 menit
128 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro yang hanya boleh dimanfaatkan secukupnya, sangat bertentangan dengan semangat kapitalisme dari pihak pabrik semen tersebut. Pembangunan pabrik semen akan mengubah banyak hal, tidak hanya ketersediaan air yang bisa terganggu, atau alam menjadi rusak, mata pencaharian musnah, tetapi juga identitas mereka akan terganggu. Sebagai masyarakat yang tertutup atau mengisolasi diri dari dunia ramai, maka identitas mereka bisa menjadi rusak dan hilang karena tergerus berbagai macam hal akibat pembangunan pabrik semen itu. 2. Aturan-aturan regulatif yang mengatur pencapaian tujuan-tujuan perilaku sosial. Norma-norma yang mengatur sejak masa penjajahan yang melawan tidak dengan kekerasan, tetap dijalankan. Mereka sempat melakukan demonstrasi, termasuk menyemen kaki mereka, sebagai bentuk penolakan dan perlawanan terhadap rencana pembangunan pabrik semen. Namun, mereka sama sekali tidak berperilaku anarkis atau merusak. 3. Mobilisasi individu untuk meraih nilai-nilai sebagai tujuan tindakan sosial berdasarkan aturan-aturan regulatif. Di sini kita dapat melihat peran Gunretno, tokoh muda masyarakat Sedulur Sikep Sukolilo sebagai agen dalam mencapai atau mewujudkan tujuan untuk menolak pembangunan pabrik semen.Perannya sebagai agen cukup menonjol, dan juga menarik simpati banyak pihak. Bahkan kita juga melihat sebuah perkembangan menarik dengan munculnya tokoh perempuan Sedulur Sikep dalam diri Gunarti, sebagai ketua Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Simbar Wareh. Kaum perempuan Sedulur Sikep dengan demikian diajak untuk
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 keluar dari sikap nrima (pasrah) yang selama ini sudah menjadi bagian dari budaya mereka. 4. Ketersediaan fasilitas situasional yang dipakai oleh aktor sebagai cara untuk ketiga hal di atas, yang mencakup: pengetahuan terhadap lingkungan, kemampuan memperkirakan akibat dari tindakan, dan alat-alat serta ketrampilan. Bagaimana mungkin bagi masyarakat Sedulur Sikep yang banyak dari mereka tidak bersekolah secara resmi, tertutup, ternyata memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup mendalam ketika menghadapi persoalan pelik seputar pembangunan pabrik Semen. Ada beberapa alasan yang melandasinya: a. Mereka cukup banyak mendapat masukan dari orang-orang yang mewawancarai mereka, baik itu dalam wawancara untuk keperluan komersial, atau keperluan ilmiah. Interaksi ini membuat mereka memiliki wawasan dan kemampuan yang cukup. b. Mereka mengadakan tradisi srawung atau semacam "forum diskusi" yang ternyata juga bisa dihadiri oleh orang-orang di luar komunitas mereka, pada waktu-waktu tertentu. Dari situ, mereka mendapat banyak masukan tentang keadaan yang terjadi, dan tindakan apa yang harus dilakukan. c. Mereka juga mengadakan "studi banding" ke Tuban dan sekitarnya, dan melihat ada banyak dampak negatif dari sebuah pembangunan pabrik semen, serta mampu mengambil kesimpulan atas apa yang terjadi jika mereka menerima, atau sebaliknya, yaitu menolak pembangunan pabrik semen. 129
130 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro Dari hal-hal inilah, tindakan sosial atau perilaku kolektif mereka dalam menolak pabrik semen, juga mendapat dorongan atau support dari orang-orang di luar komunitas mereka. Penulis membayangkan, orang Samin atau Sedulur Sikep dengan sikap lugu, nggendheng, ternyata mampu menjadi penggerak dan aktor dalam tindakan sosial penolakan pabrik semen di wilayah mereka, yaitu daerah Sukolilo Kabupaten Pati. Pandangan Saminisme Tentang Etika Lingkungan Secara umum, ada tiga jenis Etika Lingkungan Hidup, yaitu: 1. Antroposentrisme Antroposentrisme berasal dari kata dasar antropos yang berarti manusia. Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang menganggap bahwa manusia adalah pusat dan yang paling menentukan dari sistem alam semesta. Krisis ekologis berarti lingkungan hidup sedang terancam menuju kehancuran. Studi 'antroposentrik' ini berpusat pada tema imago Dei yang ditafsirkan sebagai keunggulan manusia karena diberkati dengan pikiran (anima rationalis) untuk berkuasa atas ciptaan lain. Tugas memberi nama kepada binatang juga ditafsirkan sebagai tindakan menguasai, sebagaimana seorang ayah memberikan nama kepada anaknya, maka dia seperti menguasai diri anaknya itu. Rene Descartes adalah filsuf yang pertama kali menggunakan gagasan ilmu dan hukum alam dalam agama. Dia mempunyai pandangan yang membedakan secara jelas antara Tuhan (pikiran) dan manusia (alam). Penekanan Descartes adalah penaklukan diri kepada pimpinan akal dan menganggap remeh hidup
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 duniawi.15 Implikasi dari pandangan Descartes ini adalah rasionalisme yang semakin dijunjung tinggi oleh manusia dan pengabaian hidup duniawi. Pandangan Descartes terhadap alam bersifat antroposentris: manusia dengan segala kelebihan akalnya menjadi pusat perhatiannya, manusialah yang menjadi penguasa dunia ini. Peran Allah dalam dunia sangat kecil, bahkan seolah-olah Allah itu tidak ada. Tugas dan peran manusia adalah sebagai pihak yang harus mengatur dan menguasai dunia. Arti alam bagi pandangan antroposentris hanya diukur dari kacamata "kemanfaatan atau kegunaannya" (nilai utilitarian) bagi manusia. Masyarakat Samin tidak menerapkan, dan bahkan menjauhi etika antroposentrisme ini. Mereka tidak memandang alam dari kemanfaatan atau kegunaannya bagi manusia. Mereka tidak terpisah dari alam. Mereka menghargai alam, dan menganggap manusia bukan pihak yang berkuasa dan dominan atas alam sehingga bisa berbuat sekehandak hati terhaap alam. 2. Ekosentrisme Ekosentrisme memusatkan nilai moral kepada seluruh makhluk hidup dan benda abiotik lainnya yang saling terkait. Ekosentrisme juga menjunjung tinggi keberadaan lingkungan, meliputi spesies, komunitas, populasi, dan ekosistem secara menyeluruh. Etika ini berpusat pada alam semesta (kosmos), sehingga sering disebut pula sebagai sikap kosmosentrisme. Dalam etika ekosentrisme hal yang paling penting adalah tetap bertahannya semua yang hidup dan yang tak hidup sebagai unsur-unsur ekosistem yang sehat. Ekosentrisme, memandang manusia sebagai bagian dari alam. Ekosentrisme menolak posisi hierarkis dan atau 15 Harun Hadiwidjono, Sari Sejarah Filsafat Barat 2 (Yogyakarta: Kanisius, 1980), 18 131
132 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro sub-ordinasi, melainkan sebagai sebuah kesatuan organis yang saling bergantung satu sama lain. Etika ini juga menekankan hak hidup mahluk lain. Fransiscus dari Asisi berpandangan bahwa dunia alam bukan terlihat dari hal kegunaannya bagi manusia (sebagai pemberi makan, pakaian, dan perlindungan), tetapi lebih dari itu ada sukacita dan syukur untuk karunia-karunia tersebut. Alam dipandang oleh Fransiscus sebagai cermin Allah, segala makhluk menjadi sahabatnya, dan tidak ada niat mendominasi atau menguasai alam, melainkan menjadikannya sahabat.16 Bagi masyarakat Samin (Sedulur Sikep), yang terpenting adalah selalu menjaga hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam melalui sikap hormat terhadap alam. Masyarakat Sedulur Sikep menganggap manusia merupakan bagian dari alam sehingga hubungan manusia dengan alam harus tetap dijaga kesinambungan dan kelestariannya. Pandangan masyarakat Sedulur Sikep terhadap lingkungan sangat positif, pemahaman ini diperlihatkan dengan hidup seadanya, secukupnya, dan tidak berlebihan, tidak serakah dalam memanfaatkan alam. Masyarakat Sedulur Sikep tidak akan pernah mengekploitasi alam lingkungannya secara berlebihan. Lingkungan ada untuk dipelihara, dijaga, dihargai, dan dihormati. 3. Ekofeminisme 16 Sean McDonagh, To Care for the Earth: a Call to a New Theology (London: A Geoffrey Chapman Book, 1986), 131-132
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 Ada beberapa tokoh yang menarik untuk dibicarakan di sini. Yang pertama adalah Hildegarde dari Bingen (1098-1178 M)17 yang mempunyai satu sumbangan unik untuk membuat orang-orang Kristen Barat menjadi menghargai alam melalui "Penghijauan Bumi".18 Hildegarde tidak melihat dunia sebagai yang jahat/jelek, yang kemudian harus ditaklukkan dengan praktek-praktek asketisme. Memang tulisan-tulisan yang muncul pada masa itu banyak yang bercorak mistik-Kristen, yang mempengaruhi orang-orang yang mencari kesucian didorong untuk menjauhi dunia. Bagi Hildegarde dunia alam bukanlah dunia arena kekacauan dan kebuasan di mana manusia harus menjauhi atau berperang melawannya dengan jalan menguasai dan menjinakkannya. Alam bagi Hildegarde menimbulkan kegembiraan, ketakjuban, pesona, pujian, dan secara khusus: kasih. Hildegarde memandang alam sebagai "ibu", yang dengan demikian ingin menghilangkan rasa takut atau bermusuhan terhadap dunia atau alam ini.19 Konsep "ibu" dari Hildegard ini berbeda dengan konsep ibu dalam dunia Timur, yang cenderung menganggap alamini sebagai ibu yang harus disembah20. Hildegarde sebagai seorang tokoh wanita, menggunakan kata "ibu" sebagai metafora untuk menunjukkan bahwa dunia alam tidaklah menimbulkan rasa takut atau bermusuhan dengan manusia. Sejalan dengan pemikiran teologi pembebasan yang mengkaitkan ketidakadilan terhadap orang miskin dan bumi, ekofeminisme juga mengkaitkan 17 Sean McDonagh, To Care, 134-136 18 Sean McDonagh, To Care, 134 19 Sean McDonagh, To Care, 135 20 Bisa dibaca lebih lengkap di Sony Kristiantoro, "Spiritualitas Ekologis Abad Pertengahan dan Implikasinya bagi Pemeliharaan Lingkungan Masa Kini", dalam Sola Gratia: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, Vol. 3, No. 1 (Juli 2022), 49-50 133
134 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro penindasan perempuan dan penindasan alam. Salah seorang teolog Feminis terkemuka, Rosemary Radford Ruether mengatakan teologi ekofeminis membawa teolog feminis ke dalam dialog dengan krisis ekologis berbasis kritik kultural. Ideologi patriarki menganggap atau merasakan alam atau bumi sebagai realitas perempuan, yang inferior terhadap laki-laki.21 Ini sebuah pandangan yang menarik dari seorang feminis untuk melawan superioritas patriarki. Tokoh ekofeminisme berikutnya adalah Sally McFague yang menawarkan satu konstruksi teologi feminis dengan mengemukakan model Allah sebagai Ibu, pencinta dan sahabat. Menurut McFague, model seperti ini sangat Alkitabiah dan dapat menolong orang Kristen menjauhkan aspek-aspek dualisme patriarki dan penguasaan dari model monarki dan membuka jalan baru ke arah solidaritas bukan hanya terhadap orang lain tetapi juga terhadap alam. McFague menawarkan metafor dunia sebagai tubuh Allah dengan meyakini bahwa hanya dengan metafor itu dapat mengelakkan gambaran dualistik tentang yang ilahi dan yang duniawi serta menolong menghindarkan penindasan perempuan dan perusakan alam. Dengan menerima metafor ini melahirkan tanggung jawab manusia (khususnya orang Kristen) terhadap semua bagian tubuh alam yang saling berhubungan dan bergantung satu terhadap lainnya.22 Peran perempuan dalam peransertanya untuk melestarikan lingkungan sesungguhnya memiliki keterkaitan erat. Sebagai pengelola rumah tangga, perempuan punya lebih banyak waktu dan peluang dalam berinteraksi dengan 21 Rosemary Radford Ruether, "Ecofeminism and Theology" dalam Ecotheology: Voices from South and North, David G. Hallman, ed., (Maryknoll: Orbis, 1994), 199-204. 22 Sally McFague, Models of God, Theology for An Ecological, Nuclear Age (Philadelphia: Fortress, 1993), 131.
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 135 lingkungan dan sumber daya alam yang ada di sekitarnya. Kalau kita bicara dampak kerusakan lingkungan, tidak jarang hal itu lebih sering dirasakan oleh perempuan. Mereka harus mencari air di mana pun demi kebutuhan rumah tangga yang selalu membutuhkan air seperti memasak, mencuci, dan lain-lain, yang biasanya banyak dikerjakan perempuan, selain mandi yang menjadi kebutuhan semua. Ekofeminisme muncul sebagai respons untuk menjawab kebutuhan untuk menjaga dan menyelamatkan bumi dengan disadarkan pada keunikan perempuan yang selama ini dianggap sudah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam mengelola lingkungan dan sumber-sumber kehidupannya. Perempuan bisa dikatakan sebagai tangan pertama yang bersentuhan dengan sumber daya alam. KPPL Simbar Wareh pimpinan Gunarti merupakan tempat untuk srawung perempuan Sedulur Sikep dan luar masyarakat Sedulur Sikep, yang berfungsi untuk mempererat kohesi antar perempuan dan pertukaran informasi antar komunitas perempuan lintas desa dalam isu publik. Apa yang diperlihatkan oleh KPPL Simbar Wareh merupakan gerakan ekofeminisme yang konkrit dan khas perempuan Sedulur Sikep dalam menyuarakan kritik terhadap model pembangunan yang destruktif. Simpulan Dengan segala keterbatasannya, Saminisme sangat memperhatikan kelestarian lingkungan. Mereka memakai etika lingkungan yang bersifat ekosentrisme dan yang juga mengagetkan adalah ekofeminisme. Sementara dalam Kekristenan terserak ketiga macam etika lingkungan, yakni antroposentrisme,
136 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro ekosentrisme, maupun ekofeminisme. Meskipun mungkin berat sebelah, namun kritik Lynn White Jr. yang menganggap bahwa etika Judeo-Kristiani menjadi faktor penyebab terjadinya krisis lingkungan hidup ini. Dia memotret apa yang sebenarnya terjadi, khususnya nilai-nilai atau ajaran apa yang mendasari manusia dalam memperlakukan alam sampai terjadi sebuah krisis lingkungan. Saminisme dengan pandangan ekosentrisme dan ekofeminisme ini bersikap konsisten tanpa dilandasi oleh masalah ekonomis dan untung rugi, walau mereka diiming-imingi dengan uang, atau keuntungan lainnya, misalnya kemajuan perekonomian di daerah mereka. Terlepas dari keinginan untuk memertahankan identitas mereka sebagai masyarakat Samin atau Sedulur Sikep yang cenderung tertutup, kita patut menghargai usaha mereka untuk melestarikan lingkungan yang memberikan hidup dan penghidupan bagi mereka. Mereka sesungguhnya sudah mulai membuka diri untuk berinteraksi dengan orang di luar komunitas, entah itu melalui wawancara, ataupun melalui pertemuan-pertemuan diskusi semacam "srawung" yang bisa diikuti oleh umum. Hal ini membuat mereka semakin memiliki wawasan dan kemampuan dalam mengupayakan perjuangan mereka. Tindakan Sosial dan perilaku kolektif masyarakat Samin menunjukkan sikap mereka yang jelas terhadap lingkungan alam atau bumi, berdasarkan kitab keagamaan yang mereka percayai, melalui etika lingkungan yang bercorak ekosentrisme dan ekofeminisme. Saminisme memberikan contoh agar masyarakat luas dapat lebih memberikan perhatian kepada kelestarian lingkungan hidup secara konsisten, melalui corak etika yang tepat dan kontekstual.
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 137 Tindakan Sosial dan perilaku kolektif mereka membuat upaya mereka cukup maksimal dalam perjuangan memelihara lingkungan dengan menolak pembangunan pabrik semen, melalui tindakan advokasi sampain dengan berdemonstrasi menuntut keadilan. Karena itu tindakan sosial dan perilaku kolektif dalam Kekristenan dan lembaga agama lainnya, mesti lebih diaktualisasikan dalam kebijakan, program yang terstruktur, sistematis, dan masif, bukan sekadar tindakan yang bersifat insidentil. DAFTAR PUSTAKA Azis, Munawir. "Identitas Kaum Samin Pasca Kolonial: Pergulatan Negara, Agama, dan Adat Dalam Pro-Kontra Pembangunan Pabrik Semen di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah", Jurnal Kawistara, Vol. 2. No. 3 (22 Desember 2012): 252-263 Borrong, Robert P. Etika Bumi Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999. _______. "Kronik Ekoteologi: Berteologi dalam Konteks Krisis Lingkungan", dalam Stulos, Vol. 17, No. 2, (Juli 2019): 183-212 Habsari, Novi Triana. "Adam Religion in the Religious Life of Saamin Tribe in Sumberbening Village Ngawi 1969-1999" dalam Jurnal Antropologi Vol.19, No. 2 (Desember 2017): 155-165. Hadiwidjono, Harun. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius, 1980. Hamid, Abdullah. "Pendidikan Karakter Model Suku Samin Sukolilo Pati", dalam academia.edu Keraf, A. Sonny. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Kompas, 2010. Keraf, A. Sonny dan Fritjof Capra. Filsafat Lingkungan Hidup: Alam sebagai Sebuah Sistem Kehidupan. Yogyakarta: Kanisius, 2014.
138 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro Kristiantoro, Sony. "Spiritualitas Ekologis Abad Pertengahan dan Implikasinya bagi Pemeliharaan Lingkungan Masa Kini", dalam Sola Gratia: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, Vol. 3, No. 1 (Juli 2022): 40-61 Laksana, Lutfi Untung Angga. "Srawung: Strategi Advokasi Masyarakat Sedulur Sikep Terhadap Rencana Pendirian Pabrik Semen", Fisipol UGM Yogyakarta (2013): t.h. McDonagh, Sean. To Care for the Earth: a Call to a New Theology. London: A Geoffrey Chapman Book, 1986. Nurudin, dkk. Agama Tradisional: Potret Kearifan Hidup Masyarakat Samin dan Tengger. Bantul: LKiS Yogyakarta, 2003. Octaviani, Emilia Vinna. "Pola Komunikasi Suku Samin di Kabupaten Blora Terkait Ajaran Yang Dianutnya", dalam The Messenger Vol. VII, No. 2 (Juli 2015): 26- 29 Pasang, Haskarlianus. Menyelamatkan Lingkungan di Bumi Indonesia. Jakarta: Literature Ministry, 2001 Purwanto, Agus B. "Samin dan Kehutanan Jawa Abad XIX", dalam Sosiologi Reflektif, Vol. 10, No. 1 (Oktober 2015): 139-160 Rosyid, Moh. Samin Kudus: Bersahaja di Tengah Asketisme Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Raharja, A. Gonzaga Dimas Bintarta, "Tanah Bisu Sedulur Sikep: Menggali Ulang Konflik Agraria antara Masyarakat Samin di Pegunungan Karst Kendeng Rembang dalam Kontestasi Kapitalisme Perusahaan Semen Indonesia"
SAMI: Jurnal Sosial-Keagamaan dan Teologi di Indonesia Volume 1 No. 2, Desember 2023 Samiyono, David. Sedulur Sikep: Struktur Sosial dan Agama Masyarakat Samin di Sukalila. Salatiga: UKSW, 2010. _____ . Sedulur Sikep: Studi tentang Masyarakat Sikep di Sukalila, Jawa Tengah. Salatiga: UKSW, 2010. Saksono, Ign. Gatut. Tuhan dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Kaliwangi &Ampera Utama, 2014. Singgih, E. Gerrit, Pengantar Teologi Ekologi. Yogyakarta: Kanisius, 2021 ________. "Agama dan Kerusakan Ekologi, Mempertimbangkan Tesis White dalam Konteks Indonesia", dalam Gema Teologika, Vol. 5, No. 2, (Oktober 2020): 113-136 Sipahutar, Roy Charly H.P. "Kajian Ekoteologis tentang Konsep Tanah dalam Perjanjian Lama dan Implikasinya bagi Pemeliharaan Tanah", dalam Bia': Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual, Vol. 2, No. 2, (Desember 2019): 166-178 Smelser, Neil. Theory of Collective Behavior. New York: The Free Press, 1965. Diakses 23 Oktober 2023, Tampake, Tony. Redefinisi Tindakan Sosial dan Rekonstruksi Identitas Pasca Konflik Poso. Salatiga: Fakultas Teologi UKSW, 2014. Tiwery, Weldemina Yudit. "Ekospiritualitas yang Holistik", dalam Kenosis, Vol. 1, No. 1, (Juni 2015): 35-55 Toer, Soesilo. Dunia Samin. Blora: Pataba Press, 2016. Weber, Max. Economy and Society. Berkeley: University of California Press, 1968. 139
140 Tindakan Sosial dan Perilaku Kolektif Masyarakat Samin (Sedulur Sikep) Terhadap Pemeliharaan Lingkungan Sony Kristiantoro White Jr., Lynn. "The Historical Roots of Our Ecological Crisis", dalam Science, No. 155, (1967): 1203-1207. Widjaja, Paulus Sugeng. "Apakah Aku Penjaga Saudaraku? Mencari Etika Ekologis Kristiani yang Panentheistik dan Berkeadilan", dalam Gema Teologika, Vol. 3, No. 2, (Oktober 2018): 167-184 Yahya, Ismail. "Identitas dan Kearifan Lokal "Islam Samin di Era Global", Millah, Vol. VIII, No 2 (Februari 2009): 209-223 Yuono, Yusup Rogo. "Melawan Etika Lingkungan Antroposentris Melalui Interpretasi Teologi Penciptaan sebagai Landasan Bagi Pengelolaan- Pelestarian Lingkungan", dalam Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika, Vol. 2, No. 1, (Juni 2019): 186-206 Clip (Film) Watchdoc Image, SAMIN vs SEMEN (full movie), di YouTube, durasi 39.26 menit |
Lembah Baliem Slank Aku gak perlu uang ribuan Yang aku mau uang merah cepe'an Aku gak butuh kedudukan Yang penting masih ada lahan 'tuk makan Asal ada babi untuk di panggang Asal banyak ubi untuk ku makan Aku cukup senang... aku cukup senang Dan akupun tenang Aku gak ngerti ada banyak tambang Yang aku tahu banyak hutan yang hilang Aku gak perduli banyak nada sumbang Kita orang ini dianggap terbelakang Asal ada babi untuk di panggang Asal banyak ubi untuk ku makan Aku cukup senang... aku cukup senang Dan akupun tenang Hei... yamko rambe yamko... aronawa... ombe Hei... yamko rambe yamko... aronawa... ombe Hei ngino kibe kumbano kumbu beko Yumano kumbu awe ade Tištěno z pisnicky-akordy.cz Sponzor: - vyberte si pojištění online! |
ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PRODUK DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI AIR MINUM AXOGY (Studi Kasus pada Pengguna Air Minum Kota Magelang Jawa Tengah ) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana ( S1 ) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun oleh : DASANTI JIWANING WINAHYU NIM. C2A008033 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 i
Nama Penyusun Nomor Induk Mahasiswa Fakultas / Jurusan Judul Skripsi Dosen Pembimbing PERSETUJUAN SKRIPSI : Dasanti Jiwaning Winahyu : C2A008033 : Ekonomika dan Bisnis / Manajemen :ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PRODUK DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINTA BELI AIR MINUM AXOGY ( Studi Kasus pada Pengguna Air Minum Kota Magelang Jawa Tengah ) : Drs. Harry Soesanto, MMR Semarang, 22 Maret 2012 Dosen Pembimbing, Drs. Harry Soesanto, MMR NIP. 19560906 198703 1003 ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN Nama Mahasiswa : Dasanti Jiwaning Winahyu Nomor Induk Mahasiswa : C2A008033 Fakultas / Jurusan : Ekonomika dan Bisnis / Manajemen Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PRODUK DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI AIR MINUM AXOGY ( Studi Kasus pada Pengguna Air Minum Kota Magelang Jawa Tengah ) Telah dinyatakan lulus pada tanggal 30 Maret 2012 Tim Penguji 1. Drs. Harry Soesanto, MMR. (... ) 2. Dr. Ibnu Widiyanto, M.A. (... ) 3. Andriyani, SE, MM. (... ) iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Dasanti Jiwaning Winahyu, menyatakan bahwa skripsi dengan judul "ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PRODUK DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI AIR MINUM AXOGY ( Studi Kasus pada Pengguna Air Minum Kota Magelang Jawa Tengah )" adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin itu, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya. Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Semarang, 22 Maret 2012 Yang membuat pernyataan, ( Dasanti Jiwaning Winahyu ) NIM. C2A008033 iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN "Mengetahui betapa berharganya waktu. Ambil dekap dan nikmati setiap saatnya. Tak ada waktu berpangku tangan, tak ada yang ditunda untuk dilakukan. Jangan pernah menunggu sampai besok untuk melakukan sesuatu yang bisa kau lakukan hari ini. " Earl of Chesterfield " The way to be ahead is getting started now. If you start now,next year you will know a lot of things are unknown right now, and you will not know the future if you are waiting" William Feather Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Bapak dan mama tersayang yang selalu berada di samping penulis baik suka maupun duka, serta adik penulis. 2. Andhika Dimas yang telah memberi support dan motivasi pada penulis. v
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan tidak masuknya produk air minum Axogy ke dalam lima besar produk air minum kemasan pada tahun 2011 dengan menguji pengaruh persepsi harga, kualitas produk, dan daya tarik iklan terhadap minat beli Axogy. Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang yang diambil dari pengguna air Minum Axogy di Kota Magelang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Model ini dikembangkan pada penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu persepsi harga, kualitas produk, dan daya tarik iklan, serta satu variabel dependen yaitu minat beli konsumen. Dengan menggunakan perangkat lunak SPSS for windows, didapat suatu hasil yang menunjukkan bahwa persepsi harga, kualitas produk, dan daya tarik iklan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Dari ketiga variabel independen, ditunjukkan bahwa persepsi harga memberikan pengaruh yang paling besar. Oleh karena itu, implikasi yang disarankan dalam penelitian ini menghendaki Axogy untuk mempertahankan persepsi konsumen mengenai harga dan tetap mempertahankan kualitas produk serta memperbaiki daya tarik terhadap iklan, sehingga mendorong terciptanya minat beli yang tinggi. Kata kunci : Persepsi harga, kualitas produk, daya tarik iklan, minat beli konsumen vi
ABSTRACT This study aims to provide solutions to the problems didn't entry drinking water products Axogy into the top five bottled water product in 2011 to examine the effect of price perception, product quality, and attractiveness of advertising on the willingness to buy of Axogy. The samples of this research amounted to 100 people taken from Axogy users in Magelang by employing purposive sampling techniques. The model of this research developed consists of three independent variables, perception of price, product quality, and attractiveness of advertising, and one dependent variable, the consumers buying interest. By using the software Statistical Package os Social Science (SPSS) for windows, the results showed that perception of price, product quality, and attractiveness of advertising has a positive and significant influence on consumers buying interest. Of the three independent variables, perception of the price provide the greatest influence. Therefore, the implications suggested of this research requires Axogy to maintain the perception of consumers about the price and maintain product quality and improve the attractiveness of advertising, so that it could cerate a high customers buying interest. Key words: perception of price, product quality, attractiveness of advertising, consumers buying interest vii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan limpahan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "ANALISIS PENGARUH PERSEPSI HARGA, KUALITAS PRODUK DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI AIR MINUM AXOGY ( Studi Kasus pada Pengguna Air Minum Kota Magelang Jawa Tengah )" dengan baik. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan program strata satu ( S1 ) pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Drs. H. Mohamad Nasir, M.Si., Akt., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. 2. Bapak Drs. Harry Soesanto, MMR selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan senantiasa memberi kesabaran dalam membimbing dan memotivasi penulis selama pembuatan skripsi ini. 3. Ibu Andriyani, SE, MM selaku Dosen Wali Reguler I 2008. 4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan. 5. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan. viii
6. Seluruh Staf dan Karyawan Axogy Kota Magelang Jawa Tengah yang telah membantu kelancaran skripsi ini. 7. Responden yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian ini. 8. Orangtua penulis, Drs. Wahyu Hidayat, M.Si yang selalu mengingatkan pembuatan skripsi ini, serta telah membantu dan menjadi pembimbing pribadi penulis. Wyati Saddewisasi, SE., M.Si yang selalu memberikan perhatian dan menjadi pembimbing pribadi dalam pembuatan skripsi ini. Adik penulis, Herjuno Satriatmaja Widayat yang telah memberikan semangat.Terimakasih atas dukungan, nasihat, kasih sayang, dan doa yang tiada henti. Semoga skripsi ini menjadi awal kebanggaan untuk bapak, mama, dan keluarga. 9. Mbak Agnes Niken yang membantu dan menjadi pembimbing sekaligus teman dalam pembuatan skripsi ini. 10. Andhika Dimas yang selalu menemani dan memberi motivasi dalam pembuatan skripsi ini. 11. Sahabat penulis, Paramitha, Ikanita, Tya, Fanny Puspitasari, Nandia, Liana, Vidya, Nanda, Hesti, Cahaya, Fuad, Situs, Ryan, Rendi, Harjun, Hanum, Ana, Fanny Widasari, serta Lia yang selalu membangkitkan semangat penulis dan mau direpotkan dalam pembuatan skripsi ini. 12. Teman - teman Paduan Suara Economic Voice atas pengalaman berharga dan kebersamaan dalam berkarya di dunia tarik suara. Terimakasih juga atas kepercayaannya untuk mengisi suara di setiap Economic Voice tampil. ix
13. Tim KKN Kedip Sitik Joss ( KSJ ) yang telah menjadi sahabat sekaligus keluarga baru bagi penulis dan teman-teman Manajemen '08 yang telah membantu dan mau mendengar keluh kesah penulis dalam pembuatan skripsi ini, serta mau direpotkan untuk mencari data di perpustakaan. 14. Pihak-pihak lain yang sudah banyak membantu penulis selama proses pembuatan skripsi ini dari awal hingga akhir pembuatan skripsi dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan skripsi ini. Terakhir penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Semarang, 22 Maret 2012 Penulis x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN... PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang Masalah... 1.2 Rumusan Masalah... 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 1.3.1 Tujuan Penelitian... 1.3.2 Kegunan Penelitian... 1.4 Sistematika Penelitian... BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 2.1 Landasan Teori... 2.1.1 Minat Beli... 2.1.2 Persepsi Harga... 2.1.3 Kualitas produk... 2.1.4 Daya Tarik Iklan... 2.2 Penelitian Terdahulu... xi i ii iii iv v vi vii viii xv xvi xvii 1 1 12 13 13 13 14 16 16 16 18 24 28 32
BAB III 2.3 Kerangka Pemikiran teoritis... 2.4 Dimensionalisasi Variabel... 2.4.1 Dimensionalisasi Variabel Persepsi Harga... 2.4.2 Dimensionalisasi Varibel Kualitas Produk... 2.4.3 Dimensionalisasi Varibel Daya Tarik Iklan... 2.4.4 Dimensionalisasi Varibel Minat Beli... 2.5 Hipotesis... METODE PENELITIAN... 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 3.1.1 Variabel Penelitian... 3.1.1.1 Variabel Dependen... 3.1.1.2 Variabel Independen... 3.1.2 Definisi Operasional... 3.2 Populasi dan Sampel... 3.2.1 Populasi... 3.2.2 Sampel... 3.2.2.1 Penetuan Jumlah Sampel... 3.2.2.2 Penentuan Penarikan Sampel... 3.3 Jenis dan Sumber Data... 3.3.1 Data Primer... 3.3.2 Data Sekunder... 3.4 Metode Pengumpulan Data... 3.4.1 Kuesioner... 3.4.2 Studi Kepustakaan... 3.5 Metode Analisis Data... 3.5.1 Uji Instrumen Data... 3.5.1.1 Uji Validitas... 3.5.1.2 Uji Reliabilitas... 3.5.2 Uji Asumsi Klasik... 3.5.2.1 Uji Multikolinearitas... xii 35 36 36 37 38 39 40 40 40 40 40 41 41 43 43 44 44 45 45 46 46 46 46 48 48 50 50 51 51 52
BAB IV 3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas... 3.5.2.3 Uji Normalitas... 3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda... 3.5.4 Uji Goodness of Fit... 3.5.4.1 Koefisien Determinasi (R2)... 3.5.4.2 Uji Kelayakan Model ( Uji F )... 3.5.5 Uji Hipotesis ( Uji t )... HASIL DAN PEMBAHASAN... 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian... 4.2 Gambaran Umum Responden Penelitian... 4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 4.2.2 Deskripsi Responden Berdasar Pendidikan... 4.2.3 Deskripsi Responden Berdasar Jenis Pekerjaan... 4.2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Penggunaan 4.3 Analisis Indeks Jawaban Responden... 4.3.1 Analisis Indeks Jawaban Persepsi Harga... 4.3.2 Analisis Indeks Jawaban Kualitas Produk... 4.3.3 Analisis Indeks Jawaban Daya Tarik Iklan... 4.3.4 Analisis Indeks Jawaban Minat Beli... 4.4 Analisis Data... 4.4.1 Uji Validitas... 4.4.2 Uji Reliabilitas... 4.4.3 Uji Asumsi Klasik... 4.4.3.1 Uji Multikolinearitas... 4.4.3.2 Uji Heteroskedastisitas... 4.4.3.3 Uji Normalitas... 4.4.4 Uji Regresi Linier Berganda... 4.4.5 Uji Goodness of Fit... 4.4.5.1 Uji Koefisien Determinasi ( R2 )... 4.4.5.2 Uji Kelayakan Model... 4.4.6 Uji Hipotesis... xiii 52 53 54 55 55 56 56 57 57 58 59 60 61 62 63 63 66 69 72 74 74 76 77 77 78 79 81 83 83 84 85
4.5 Hasil Interprestasi dan Pembahasan... 4.5.1 Pengaruh Persepsi Harga terhadap Minat Beli... 4.5.2 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli... 4.5.3 Pengaruh Daya Tarik Iklan terhadap Minat Beli... BAB V PENUTUP... 5.1 Ringkasan Penelitian... 5.1.1 Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen... 5.1.2 Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Konsumen... 5.1.3 Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen... 5.2 Saran... . 5.2.1 Implikasi Teoritis... 5.2.2 Implikasi Manajerial... 5.3 Keterbatasan Penelitian... 5.4 Agenda Penelitian Mendatang... . DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... xiv 89 89 89 90 91 91 94 94 95 96 96 97 99 100 101 105
Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 DAFTAR TABEL Laporan Penjualan Air Minum Oksigen ( dalam unit )Pada Axogy Kota Magelang Jawa Tengah Tahun 2009 - 2011... Laporan Penjualan Air Minum Oksigen ( dalam unit ) Pada Hexahaq Kota Magelang Jawa Tengah Tahun 2009 - 2011... Penelitian Terdahulu... Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... Responden Berdasar Pendidikan... Responden Berdasar Jenis Pekerjaan... Responden Berdasarkan Lama Penggunaan... Nilai Indeks Variabel Persepsi Harga... Analisis Kualitatif Variabel Persepsi Harga... Nilai Indeks Variabel Kualitas Produk... Analisis Kualitatif Variabel Kualitas Produk... Nilai Indeks Variabel Daya Tarik Iklan... Analisis Kualitatif Variabel Daya Tarik Iklan... Nilai Indeks Variabel Minat Beli... Analisis Kualitatif Variabel Kualitas Produk... Hasil Uji Validitas... Hasil Uji Reabilitas... Hasil Uji Multikolinearitas... HasilUji Kolmogorov - Smirnov... Hasil Pengujian Regresi Berganda... Hasil Pengujian Koefisien Determinasi... Hasil Uji Kelayakan Model... Hasil Uji Hipotesis... xv 10 11 32 42 59 60 61 62 63 65 67 68 70 71 72 73 75 76 77 81 82 84 85 86
Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 DAFTAR GAMBAR Kerangka Pemikiran... Model Variabel Persepsi Harga... Model Variabel Kualitas Produk... Model Variabel Daya Tarik Iklan... Model Variabel minat Beli... Produk Air Minum Axogy... Hasil Pengujian Heteroskedastisitas... Hasil Pengujian Normalitas (Grafik Histogram)... Hasil Pengujian Normalitas (Normal Probability Plot)... xvi 36 37 38 39 40 57 78 79 80
Lampiran A Lampiran B Lampiran C DAFTAR LAMPIRAN Kuesioner Penelitian... Tabulasi Data Kuesioner... Output Olah Data SPSS... xvii 105 114 120
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan manusia yang semakin pintar, membuat manusia lebih selektif dalam memilih barang yang akan digunakan. Persaingan bisnis dalam perkembangan di era globalisasi menuntut perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi persaingan di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian (Yoestini dan Rahma, 2007) dalam Puspitasari (2011). Tingkat persaingan usaha di Indonesia sangat ketat, setiap perusahaan berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru (Novandri, 2010). Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing berusaha mendirikan usaha bisnis dan menciptakan jenis - jenis produk yang nantinya akan digemari oleh calon pelanggan ( Arifin, 2007 ). Persaingan bisnis di dunia usaha mendorong perusahaan dapat menjadi pemenang dalam persaingan bisnisnya, apabila perusahaan mampu menjaring pelanggan sebanyak - banyaknya. Jika perusahaan dapat menjaring pelanggan sebanyak - banyaknya tentu perusahaan tersebut dapat memperoleh keuntungan yang besar pula (Bachriansyah, 2011). Pada dasarnya semakin banyak pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk 1
yang sesuai dengan harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar menghadapi setiap produk yang diciptakan (Lembang, 2010). Perkembangan jaman di dunia usaha yang semakin menantang, membuat perusahaan bisa menjadikan sebagai peluang untuk dapat bertahan dimasa yang akan datang. Perusahaan harus lebih aktif dalam mendistribusikan dan memperkenalkan produknya agar dapat terjual sesuai dengan apa yang diharapkan. Dan pastinya agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya (Bachriansyah,2011). Menurut Kotler, Bowen dan Makens ( 1999 ), minat beli timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu rangkaian pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek maupun minat. Sehingga sudah sewajarnya jika segala kegiatan perusahaan harus selalu dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan kemudian konsumen akan memutuskan membeli produk tersebut. Dan pada akhirnya tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba akan tercapai ( Stanton, 1996 ). Perusahaan harus mampu mengenal dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat. Perilaku konsumen tersebut merupakan fenomena yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran 2
3 perusahaan, yaitu perilaku konsumen dalam melakukan pembelian. ( Basu Swastha dan Irawan, 2001). Hal ini pun berlaku pula di dalam persaingan industri air minum kemasan. Inovasi, kualitas, promosi, saluran distribusi, tingkat harga produk harus benar - benar diperhatikan oleh para produsen air minum kemasan agar tidak kalah dengan para pesaingnya. Perkembangan teknologi di bidang air minum kemasan, yang sebelumnya hanya terdapat air mineral. Dengan adanya inovasi dan teknologi yang semakin canggih, mendorong untuk menciptakan air minum kemasan yang didalamnya mengandung oksigen. Selain itu dengan majunya taraf pendidikan masyarakat dan meningkatnya pendapatan masyarakat turut mendorong masyarakat dalam mengkonsumsi air minum beroksigen. Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk misalnya, kualitas produk, harga, dan iklan (Engel,1994). Perkembangan persaingan bisnis dalam usaha air minum kemasan semakin ketat dalam menghasilkan dan menjual produknya, memberikan pengaruh terhadap pandangan konsumen bahwa perusahaan harus memperkenalkan dan memberitahu produknya agar konsumen terdorong untuk membeli produk perusahaan yang mereka promosikan. Pasar perusahaan penyedia air minum kemasan di Indonesia tumbuh semakin pesat bersamaan dengan tumbuhnya pasar permintaan akan air minum kemasan tersebut. Persaingan yang terjadi sekarang ini bukan saja pada segi produk, namun juga lebih menekankan pada fungsi - fungsi yang dihasilkan oleh suatu perusahaan seperti rasa, kandungan produk bagi kesehatan, pelayanan yang diberikan, iklan, promosi.
Axogy sebagai perusahaan air minum kemasan mengandung oksigen yang sedang berkembang saat ini telah menyadari persaingan ini. Axogy merupakan salah satu perusahaan yang terus berupaya mempertahankan konsumen yang ada dan berusaha memperoleh konsumen yang baru. Axogy selalu memberikan harapan dan keyakinan kepada para pelanggannya untuk terus memberikan kepuasan kepada mereka. Sejak pertama kali berdiri, Axogy melakukan perluasan jaringan di seluruh pulau Jawa serta sebagian pulau Sumatera dan Kalimantan. Di pulau Jawa, distributor Axogy tersebar di berbagai wilayah, salah satunya adalah Axogy Kota Magelang Jawa Tengah. Axogy Kota Magelang merupakan salah satu ditributor produk Axogy di Provinsi Jawa Tengah. Kota Magelang merupakan salah satu daerah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Magelang. Berdasar pada data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kota Magelang tahun 2011, Kota Magelang mempunyai luas wilayah 18,12 Km2, terdiri dari 3 kecamatan dan 17 Kelurahan dengan jumlah penduduk 118.815 jiwa. Di samping menjual air minum kemasan, Axogy Kota Magelang juga menjual air minum dalam bentuk galon, serta menerima isi ulang galon. Hal tersebut merupakan strategi Axogy untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi pelanggan untuk mendapatkan produk tersebut. Adapun strategi yang digunakan Axogy untuk memasarkan produknya yaitu dengan menggunakan bauran pemasaran yang terdiri dari empat variabel yaitu produk ( product ), harga ( price ), promosi ( promotion ), distribusi ( place ) 4
(Kotler,2001). Variabel - variabel tersebut memiliki keterkaitan sehingga perusahaan harus dapat mengkombinasikan atau memilih variabel tersebut di dalam usahanya. Pengembangan variabel terhadap penjualan produk Axogy dapat disesuaikan dengan selera konsumen, juga harapan konsumen agar merasa puas atas produk dan jasa yang telah diperjualbelikan atau diberikan. Persaingan di era globalisasi seperti saat ini, harga pada suatu produk juga merupakan hal yang semakin penting, dengan perusahaan menetapkan harga pada setiap produknya, akan memiliki pengaruh terhadap tingkat permintaan terhadap produk. Dalam sebagian besar kasus, permintaan dan harga biasanya berbanding terbalik, yakni semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan terhadap produk. Demikian sebaliknya, semakin rendah harga, semakin tinggi permintaan terhadap produk ( Kotler,2001 ). Dengan begitu, penetapan harga tepat perlu mendapat perhatian yang besar dari perusahaan. Bila harga produk tersebut diterima konsumen, maka produk tersebut akan diterima oleh masyarakat. Penetapan harga suatu produk perlu adanya pertimbangan dari perusahaan yang bersangkutan, namun harus disesuaikan dengan manfaat, kualitas produk, dan nilai yang ada dalam produk tersebut. Menurut Tjiptono, dkk (2008) harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu produk. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi. Keputusan mengenai harga tidaklah mudah dilakukan. Disatu sisi, harga yang terlalu mahal dapat meningkatkan laba jangka pendek, tetapi disisi lain akan sulit di jangkau 5
konsumen. Sedangkan bila harga terlalu murah, pangsa pasar dapat melonjak. Akan tetapi, marjin kontribusi dana laba bersih yang di peroleh dapat menjadi sangat kecil, bahkan tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan atau ekspansi organisasi. Di samping harga produk, penawaran produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih sehingga tampak berbeda dengan produk pesaingnya merupakan tuntutan bagi setiap perusahaan. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli produk adalah kualitas yang terkandung di dalam produk tersebut. Menurut Handoko ( 2000 ) kualitas ditentukan oleh sekumpulan kegunaan dan fungsinya, termasuk didalamnya daya tahan, ketidaktergantungan pada produk lain atau komponen lain, ekslusifitas, kenyamanan, wujud luar ( warna, bentuk, pembungkusan, dan sebagainya). Dengan mengutamakan kualitas, konsumen akan bersedia membayar sejumlah uang untuk membeli produk tersebut, karena produk akan senantiasa teringat dan tertanam di benak konsumen. Dalam memajukan usahanya, Axogy senantiasa berusaha menjual produk yang berkualitas, memberi pelayanan yang baik, serta memiliki nilai dibanding dengan produk pesaingnya. Axogy tidak hanya merupakan air minum biasa, namun memiliki kandungan oksigen yang dipercaya bisa untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Axogy telah berusaha secara maksimal dalam penjualan produknya. Keinginan membeli dari pelanggan dipengaruhi oleh persepsi produk itu sendiri (Jarvenpaa dan Todd,1996/1997 dalam Dewa,2009). Hal ini sejalan dengan pendapat Aaker (1997) dalam Purwanto ( 2008 ) bahwa 6 lebih
kesan kualitas memberikan nilai dalam beberapa bentuk diantaranya adalah alasan untuk membeli. Menurut penelitian Boyd dan Mason (1999) dalam Bachriansyah (2011) menekankan pada karakteristik munculnya kategori produk yang akan mengakibatkan evaluasi konsumen potensial pada kategori. Jika karakteristik menjadi lebih menarik untuk semua konsumen, maka daya tarik pada kategori produk semakin bertambah pada mereka dan akan meningkatkan kemungkinan bilamana konsumen tersebut mengadopsi pembaharuan dan melakukan pembelian. Selain menawarkan produk yang berkualitas dan penetapan harga, kegiatan promosi merupakan hal yang penting sebagai kemampuan perusahaan untuk memperkenalkan produk dan mengkomunikasikan produk kepada konsumen. Promosi produk merupakan bagian dari kebijakan pemasaran yang terpadu, sehingga strategi dan pelaksanaannya harus pula terpadu dengan kebijakan pemasaran yang lain. Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian (Basu Swastha dan Irawan, 2001). Kegiatan promosi produk dapat dilakukan secara langsung atau melalui media komunikasi massa. Menurut Sutoyo ( 1983 ) ada empat faktor dalam melakukan kegiatan promosi, yaitu : 1. Jumlah dana promosi Perusahaan dengan dana promosi yang besar dapat lebih efektif mempergunakan periklanan promosi produk bila dibandingkan dengan 7
perusahaan yang mempunyai dana promosi produk yang terbatas. Sedangkan bagi perusahaan kecil dan menengah, dengan jumlah perusahaan dan wiraniaga dapat diharapkan lebih berhasil daripada dengan iklan. 2. Daur hidup produk Tugas kegiatan promosi yang dilaksanakan untuk tiap masa tahapan dalam daur hidup produk harus berbeda. Ada tiga tahapan, yaitu tahap pengenalan, tahap pertumbuhan, tahap kejenuhan. 3. Pembeli sasaran yang dituju Promosi produk dapat ditujukan baik kepada para pemakai ataupun pedagang. Dalam banyak hal kedua kelompok calon pembeli mempunyai ciri yang berbeda. 4. Ciri khusus produk Iklan lebih mudah dipergunakan sebagai alat promosi untuk barang - barang yang dapat dibedakan dengan produk pesaingnya melalui merek dagang. Dengan iklan para pembeli sasaran secara teratur diingatkan kembali akan merek produk yang dapat memberikan kepuasan kepada mereka. Media promosi yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan. Periklanan merupakan salah satu media yang digunakan perusahaan, bisa diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu, untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingatkan (Kotler, 2001). Periklanan bertujuan untuk memasukkan sesuatu dalam pikiran konsumen dan mendorong 8
konsumen untuk bertindak atau adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan terjadi pada waktu mendatang. Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan yang menguntungkan (Swastha, 1994) dalam Mandasari ( 2011 ). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto, 2003). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997) dalam Pujiyanto (2003). Untuk memperkenalkan produknya, Axogy gencar melakukan kegiatan promosi untuk menarik minat beli konsumen, diantaranya dengan mengajak masyarakat untuk ikut dalam kegiatan penjualan produk melalui distribusi, membuat iklan melalui media cetak ataupun elektronik, menyebarkan selebaran kepada masyarakat, dan lain - lain. Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli,setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu: Attention : mengandung daya tarik, Interest : mengandung perhatian dan minat, Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki, Conviction menimbulkan keyakinan terhadap produk, Decision : menghasilkan kepuasan 9 :
terhadap produk , Action : mengarah tindakan untuk membeli ( Djayakusumah , 1982, dalam Pujiyanto,2003 ). Berikut adalah laporan penjualan air minum oksigen Axogy di Kota Magelang Jawa Tengah pada tahun 2009 - 2011 dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini. Tabel 1.1 Laporan Penjualan Air Minum Oksigen ( dalam unit ) Pada Axogy Kota Magelang Jawa Tengah Tahun 2009 - 2011 Bulan Realisasi Penjualan 2009 11.764 2010 13.302 2011 14.841 Sumber : Axogy Kota Magelang Jawa Tengah, 2012. Dari data di atas dapat kita lihat penjualan air minum Axogy pada tahun 2009-2011. Tahun 2009 produk terjual 11.764 unit. Sedangkan pada tahun 2010, produk terjual 13.302 unit. Dan tahun 2011, produk terjual sebanyak 14.841 unit. Adapun pembanding produk Axogy yaitu produk Hexahaq. Produk ini merupakan produk air minum Oksigen yang terdapat pada kota Magelang Jawa Tengah. Perusahaan utama Hexahaq terletak di Trenggalek, Jawa Timur. Berikut laporan penjualan dari tahun 2009 - 2011 pada produk air minum Hexahaq : 10
Tabel 1.2 Laporan Penjualan Air Minum Oksigen ( dalam unit ) Pada Hexahaq Kota Magelang Jawa Tengah Tahun 2009 - 2011 Bulan Realisasi Penjualan 2009 12.931 2010 14.467 2011 16.983 Sumber : Hexahaq Kota Magelang Jawa Tengah, 2012. Dari data di atas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2009 - 2011 penjualan air minum Hexahaq lebih tinggi dibandingkan dengan Axogy. Tahun 2009 produk terjual 12.931 unit. Sedangkan pada tahun 2010, produk terjual 14.467 unit. Dan tahun 2011, produk terjual sebanyak 16.983 unit. Tidak hanya dari promosi saja, bahkan sampai perang harga antar produsen air minum kemasan pun dilakukan. Dari menjual air minum kemasan dengan harga yang miring dan didukung dengan kualitas yang bagus. Semuanya dilakukan oleh produsen air minum kemasan ternama semata-mata hanya untuk meraih pangsa pasar agar semua konsumen memakai produknya. Harga pada galon Axogy sebesar Rp 10.000,00 untuk pembeli yang sudah memiliki galon. Jika pembeli belum memiliki galon, maka harga setiap galonnya sebesar Rp 12.500,00. Apabila dibandingkan dengan produk Hexahaq, harga setiap galon sebesar Rp 9.000,00 untuk pembeli yang sudah memiliki galon dan 10.000,00 untuk pembeli yang belum memiliki galon. Hal tersebut menjelaskan bahwa minat beli terhadap air minum Axogy di Kota Magelang Jawa Tengah masih rendah. Dengan adanya persaingan produk air 11
12 minum kemasan yang semakin ketat maka masalah yang timbul tersebut bisa menjadikan suatu peringatan mengenai eksistensi produk air minum Axogy. Berdasar uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kualitas produk, daya tarik iklan, dan harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada produk air minum oksigen Axogy di Kota Magelang Jawa Tengah. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul : "Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Kualitas produk, dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Minum Axogy ( Studi Kasus Pada Masyarakat di Kota Magelang Jawa Tengah ) ". 1.2. Rumusan Masalah Konsumen tidak sekedar menginginkan produk tetapi juga nilai dan manfaat yang diberikan oleh suatu produk. Sebelum memutuskan membeli suatu produk konsumen biasanya melakukan banyak pertimbangan, karena konsumen ingin mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Pada tabel 1.1 serta tabel 1.2 terlihat bahwa penjualan produk air minum Axogy Kota Magelang Jawa Tengah pada tahun 2009 - 2011 masih rendah dibandingkan dengan produk Hexahaq yang berada di Kota Magelang Jawa Tengah. Adapun masalah penelitian yang akan dikembangkan adalah "Bagaimana meningkatkan minat beli konsumen terhadap produk air minum Axogy?". Dari masalah penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan pada produk air minum Axogy? 2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan pada produk air minum Axogy? 3. Apakah daya tarik iklan berpengaruh terhadap minat beli konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan pada produk air minum Axogy? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1. Pengaruh persepsi harga terhadap minat beli konsumen. 2. Pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen. 3. Pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen. 1.3.2 Kegunan Penelitian Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan memberi kegunaan sebagai berikut : 1. Bagi Konsumen Memberi pemahaman dan tambahan informasi kepada para konsumen dalam proses pembelian air minum Axogy. 2. Bagi Perusahaan Memberi kontribusi dan tambahan informasi kepada perusahaan dalam hal seberapa besar pengaruh media iklan terhadap minat beli produk air 13
minum Axogy. Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam mempromosikan produknya. 3. Bagi kalangan Akademik Memberi kontribusi dan tambahan referensi kepada kalangan akademik, terutama mahasiswa yang akan melakukan penelitian mengenai Axogy dan dalam hal pengembangan studi mengenai pemasaran. 1.4 Sistematika Penulisan Bab I merupakan bab pendahuluan yang menjadi pengantar dalam menjelaskan mengapa penelitian ini menarik untuk diteliti, apa yang diteliti, dan untuk apa penelitian dilakukan. Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan skripsi. Bab II merupakan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka berisi tentang teori- teori sumber terbentuknya hipotesis juga acuan untuk melakukan penelitian. Bab ini akan mengemukakan tentang landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis. Bab III adalah metode penelitian yang menjelaskan metode serta variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam bab ini akan dikemukakan tentang variabel penelitian, definisi operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta analisis. Bab IV berisikan hasil dan pembahasan. Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian dan analisis data serta pembahasan mengenai sumber konflik. 14
Bab V merupakan bab penutup yang merupakan bab terakhir dan penutup dari penulisan skripsi ini. Dalam bab ini diungkapkan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan skripsi ini dan akan disampaikan pula saran bagi pihak terkait. 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Minat Beli Sikap pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan ( stimuli ) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diri sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli ( Budiyono dalam Wiranugraha, 2004 ). Minat beli konsumen adalah sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk. ( Kotler dan Keller, 2003 ). Bila manfaat mengkonsumsi produk yang dirasakan lebih besar dibandingkan pengorbanan untuk mendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi. Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibandingkan pengorbanannya maka biasanya pembeli akan menolak untuk membeli dan pada umumnya beralih mengevaluasi produk lain yang sejenis. 16
Minat beli merupakan tahap kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar - benar dilaksanakan. Terdapat perbedaan antara pembelian aktual dan minat pembelian. Bila pembelian aktual adalah pembelian yang benar - benar dilakukan oleh konsumen, maka minat pembelian adalah niat untuk melakukan pembelian pada kesempatan mendatang ( Kinnear dan Taylor dalam Wiranugraha, 2004 ). Menurut Swastha ( 1994 ) dalam Mandasari ( 2011 ), Minat beli merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian. Kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa berkembang dari masa ke masa dan mempengaruhi perilaku mereka dalam pembelian produk. Dalam istilah asing, perilaku konsumen disebut consumer buying behaviour atau consumer's behaviour. Selanjutnya Swastha ( 1994 ) dalam Mandasari ( 2011 ) menyatakan bahwa Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan- kegiatan tersebut. Perilaku konsumen dalam mengambil keputusan membeli mempertimbangkan barang dan jasa apa yang akan dibeli, dimana, kapan, bagaimana, berapa jumlah, dan mengapa membeli produk tersebut. Minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut ( Ferdinand, 2002 ) : a) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. 17
b) Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. c) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk prefrensinya. d) Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Minat beli belum tentu konsumen melakukan tindakan pembelian pada masa yang akan datang dan bukanlah merupakan pembelian di masa sekarang. Dalam penelitian ini yang hendak diteliti adalah minat beli konsumen terhadap air minum Axogy. Dan minat beli konsumen itu sendiri di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat ( Swasta dan Irawan, 2001 ). 2.1.2 Persepsi Harga Hal utama yang perlu disadari oleh pengusaha adalah apa saja sebenarnya yang diharapkan oleh para pembeli dengan membayarkan sejumlah uang tertentu untuk membeli hasil produksinya itu. Bagi para pembeli, harga bukanlah sekedar nilai tukar barang atau jasa. Pemenuhan kebutuhan - kebutuhan di luar pemilikan barang membutuhkan biaya di luar harga pokok produk. Setiap pengusaha harus cermat memperhitungkan besar biaya tersebut, serta memasukkannya ke dalam 18
perhitungan harga jual. Banyak perusahaan mengadakan pendekatan terhadap penentuan harga berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya. Adapun tujuan tersebut dapat berupa meningkatkan penjualan, mempertahankan market share, mempertahankan stabilitas harga, mencapai laba maksimum dan sebagainya. Harga adalah nilai tukar barang atau jasa dan berbagai macam manfaat lain yang bersangkutan dengan barang atau jasa ( Sutojo, 1983 ). Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merk yang berkaitan dengan keputusan membeli konsumen. Swastha (1990) mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. Ketika memilih diantara merk-merk yang ada, konsumen akan mengevaluasi harga secara absolut tetapi dengan membandingkan beberapa standart harga sebagai referensi untuk melakukan pembelian. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2001), harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Dengan kata lain, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa. Penyesuaian khusus terhadap harga dapat dilakukan dengan penetapan harga berdasarkan nilai yaitu harga menawarkan kombinasi yang tepat dari mutu dan jasa yang baik dengan harga yang pantas. Penetapan harga berdasarkan nilai berarti merancang ulang merek yang sudah ada untuk menawarkan produk yang lebih bermutu dan memiliki nilai merek di mata konsumen pada tingkat harga tertentu atau produk bermutu sama dengan harga yang lebih murah. Dari 19
20 fenomena ini konsumen memperoleh nilai lebih dengan memperoleh produk dengan harga yang ekonomis disertai dengan manfaat yang besar. Menurut Sutojo ( 1983 ), cara menetapkan harga dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu : 1. Harga jual yang ditetapkan berdasar biaya. 2. Harga jual yang ditentukan berdasarkan perhitungan faktor persaingan di pasar. Sedangkan menurut Tjiptono (2008), ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu : 1. Tujuan Berorientasi pada laba Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimalisasi laba. 2. Tujuan Berorientasi Pada Volume Selain tujuan berorientasi pada laba,ada pula perusahaan yang menentapkan harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objectives. 3. Tujuan Berorientasi Pada Citra Citra suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk nilai tertentu, misalnya dengan memberikan
21 jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu. 4. Tujuan Stabilisasi Harga Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu yang produknya terstandarisasi. Tujuan stabilisasi ini dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri. Strategi penetapan harga kebanyakan ditentukan oleh keputusan terdahulu tentang penempatan pasar. Pada saat yang sama, perusahaan mungkin mempunyai tujuan lain. Semakin jelas tujuan dibuat oleh perusahaan, semakin mudah pula perusahaan itu menetapkan harga. Menurut Kotler ( 2001 ) menyeleksi tujuan penetapan harga yaitu kelangsungan hidup, peningkatan keuntungan yang ada, kepemimpinan bagian pasar, dan kepemimpinan kualitas produk. Kotler (2001) mengatakan bahwa terdapat enam usaha utama yang dapat diraih suatu perusahaan melalui harga, yaitu: bertahan hidup (survival), maksimalisasi pertumbuhan penjualan, unggul dalam pangsa pasar dan unggul dalam mutu produk. Faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu sendiri (objective price), akan tetapi harga subjektif, yaitu harga uang dipersepsikan oleh konsumen. Apabila konsumen merepresentasikan produk A harganya tinggi/mahal, maka hal ini akan berpengaruh positif terhadap "perceived
22 quality dan perceived sacrifice", artinya konsumen mungkin memandang produk A adalah produk berkualitas, oleh karena itu wajar apabila memerlukan pengorbanan uang yang lebih mahal. Perceived price yaitu sesuatu yang dikorbankan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk (Zeithmal, 1998). Seringkali beberapa konsumen mengetahui secara tepat harga suatu produk, sedangkan yang lainnya hanya mampu memperkirakan harga berdasarkan pembelian masa lampau. Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi mengapa konsumen memilih suatu produk untuk dimilikinya. Konsumen memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis, kerena ada kesempatan untuk mendapatkan hadiah dari pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa tahu banyak tentang produk tersebut dan ingin dianggap loyal. Sementara itu Sweeney, Soutar dan Johnson (2009) menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti kualitas, tanggapan emosi, harga dan status sosial merupakan dimensi dari perceived value. Kualitas dilihat dari beberapa aspek produk tersebut dibuat, sedangkan tanggapan emosi lebih berkaitan perasaan konsumen setelah membeli suatu produk. Dalam membeli suatu produk konsumen tidak hanya mempertimbangkan kualitasnya saja, tetapi juga memikirkan kelayakan harganya. Hal ini dipertegas dengan hasil dari penelitian yang di lakukan oleh Natalia dengan judul "Analisis Faktor Persepsi Yang Memengaruhi Minat
Konsumen Untuk Berbelanja Pada Giant Hypermarket Bekasi" menunjukan bahwa harga berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryandari dengan judul "Analisis Faktor- Faktor yang mempengaruhi Mahasiswa Dalam Pembelian Telepon Seluler di Surakarta" menjelaskan bahwa di dalam faktor- faktor yang mempengaruhi minat beli terdapat satu faktor yaitu harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Leliana dengan judul "Persepsi Harga dalam Perilaku Belanja Konsumen ( Studi Kasus pada Perusahaan Ritel di Surakarta )" menjelaskan bahwa persepsi harga dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja. Dalam perilaku konsumen terdapat salah satu faktor, yaitu minat beli. Berdasarkan pada ketiga penelitian di atas. Dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan harga suatu produk dapat dilakukan dengan inovasi pada kemasan yang bermanfaat dengan bentuk dan desain yang indah. Pemberian harga pada suatu produk juga harus mempertimbangkan kualitas yang terkandung dalam produk. Sehingga dapat menciptakan emosi dan kepuasan tersendiri bagi konsumen. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 1 : Persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. 23
2.1.3 Kualitas produk Pada Hakikatnya seseorang membeli barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Seseorang membeli barang bukan hanya fisik semata, melainkan manfaat yang ditimbulkan oleh barang atau jasa yang dibeli. Maka dari itu, pengusaha dituntut untuk selalu kreatif, dinamis, dan berpikiran luas. Sehingga manfaat baru dapat ditambahkan pada produk mereka dan memiliki kelebihan dibanding produk pesaing ( Sutojo, 1983 ). Menurut Sutojo ( 1983 ), petunjuk cara pemakaian, jaminan reparasi, usaha promosi untuk ketenaran merek, jaminan menukar kembali barang yang rusak dan sebagainya, adalah sesuatu yang secara fisik tidak merupakan bagian dari barang dagangan. Namun dalam praktek pemasaran produk sehari - hari, manfaat tadi merupakan sesuatu yang "melekat" pada produk diperdagangkan, serta mempunyai peranan penting atas lakunya barang. Menurut Kotler (1997) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Kualitas didefinisikan secara luas sebagai keunggulan atau keistimewaan produk secara keseluruhan ( Zeithaml VA dalam Sugiharjo, 2007 ). Menurut Handoko (2000), Kualitas adalah suatu kondisi dari sebuah barang berdasarkan pada penilaian atas kesesuaiannya dengan standar ukur yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat ini diketahui bahwa kualitas barang ditentukan oleh tolak ukur penilaian. Semakin sesuai dengan standar yang ditetapkan dinilai semakin berkualitas. Sedangkan kualitas produk menurut Mowen dan Minor ( 2001) didefinisikan sebagai evaluasi 24 yang
menyeluruh konsumen atas kebaikan kinerja produk dengan masalah utama dalam menilai kinerja adalah dimensi apa yang digunakan untuk melakukan evaluasinya. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa kualitas adalah nilai suatu produk/jasa yang diberikan dalam pemenuhan kebutuhan dan kepuasan bagi yang menggunakannya. Peran kualitas produk sangat menentukan keinginan konsumen tersebut sehingga dengan kualitas produk akan tercapai suatu kepuasan tersendiri bagi konsumen (Rodhiah, 2007) dalam (Oktariko, 2011). Standarisasi kualitas sangat diperlukan untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang diciptakan menghasilkan standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya pun akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang ditawarkan maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk. Menurut Garvin (1998) dalam Istijanto (2007) mengungkapkan ada delapan dimensi kualitas produk, yaitu : a) Kinerja (performance) Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita dalam membeli suatu produk. 25
26 b) Fitur Produk Dimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option bagi konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur sering kali ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas produk kalau pesaing tidak memiliki. c) Keandalan (reliability) Dimensi keandalan adalah peluang suatu produk bebas dari kegagalan saat menjalankan fungsinya. d) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification) Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam "janji" yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya. e) Daya Tahan (durability) Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakian suatu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih berkualitas dibanding produk yang cepat habis atau cepat diganti. f) Kemampuan diperbaiki (serviceability) Sesuai dengan maknanya, disini kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu
diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang tidak atau sulit diperbaiki. g) Keindahan (aestethic) Keindahan menyangkut tampilan produk yang bisa membuat konsumen suka. Ini sering kali dilakukan dalam bentuk desain produk atau kemasannya. Beberapa merek diperbarui "wajahnya" supaya lebih cantik di mata konsumen. h) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan. Produk-produk yang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih berkualitas dibanding dengan merek-merek yang tidak didengar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Natalia dengan judul "Analisis Faktor Persepsi Yang Memengaruhi Minat Konsumen Untuk Berbelanja Pada Giant Hypermarket Bekasi", bertujuan untuk menguji pengaruh dari kualitas produk terhadap minat konsumen untuk berbelanja di Giant Hypermarket Di Kota Bekasi. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Natalia menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Abdurachman dengan judul "Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen Sarung di Jawa Timur)". Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli produk sarung. Salah satu hasil penelitian menunjukkan 27
28 bahwa faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli sarung adalah kualitas produk tersebut. Sedangkan menurut Tholib dengan penelitian yang berjudul "Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Membeli Sabun Mandi di Kotamadia Semarang" menjelaskan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap perilaku konsumen untuk melakukan pembelian. Suatu produk memiliki nilai yang berkualitas bukan dari produsen, melainkan oleh konsumen. Sehingga yang berhak memberikan evaluasi apakah produk yang telah dibeli dan dikonsumsinya itu sesuai dengan harapan awalnya atau tidak adalah konsumen itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 2 : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. 2.1.4 Daya Tarik Iklan Dalam dunia usaha pemasaran, kegiatan memperkenalkan produk, meyakinkan dan mengingatkan kembali manfaat produk kepada pembeli disebut sebagai kegiatan promosi. Kegiatan promosi dengan mempergunakan media komunikasi massa lazim disebut periklanan. Periklanan adalah jenis promosi produk dengan mempergunakan media komunikasi massa. Pesan yang bersangkutan dengan produk, perusahaan atau siasat pemasaran yang ingin disampaikan kepada para pembeli sasaran itu sendiri disebut iklan. Dengan berbagai macam pertimbangan, cara penyajian iklan dapat beraneka ragam, misalnya dengan tulisan, gambar bergerak, gambar diam, suara dan sebagainya ( Sutojo, 1983 ).
Konsumen akan merasa dekat dengan perusahaan apabila mendapatkan informasi seputar perusahaan dan info merek produk yang bersangkutan. Iklan menunjukkan seberapa besar niat perusahaan untuk melayani kepentingan konsumen. Menurut Cravens (1996) mengemukakan bahwa keuntungan penggunaan iklan untuk berkomunikasi dengan para konsumen diantaranya adalah biaya yang rendah perpemasangan, keragaman media, pengendalian pemasangan, isi pesan yang konsisten, dan kesempatan untuk mendesain iklan yang efektif dan kreatif. Menurut Swasta dan Irawan (1990), Periklanan merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Swasta dan Irawan, (1990) menjelaskan bahwa maksud dari sponsor diatas adalah pihak-pihak yang bisa menjadi sponsor, yaitu tidak hanya perusahaan saja, tetapi juga lembaga non laba (seperti lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, dan sebagainya) dan individu-individu. Daya tarik yang digunakan dalam pesan iklan harus memiliki karakteristik ( Bendixen, 1993) : 1. Daya tarik itu berarti (meaningfull), yaitu menunjukkan manfaat yang membuat konsumen lebih menyukai atau lebih tertarik pada produk itu. 2. Daya tarik itu harus khas/berbeda (distinctive), harus menyatakan apa yang membuat produk lebih baik dari produk-produk pesaing. 3. Pesan iklan itu harus dapat dipercaya. Yang ketiga ini memang tidaklah mudah karena pada umumnya banyak konsumen yang meragukan kebenaran iklan. 29 tiga
Dalam membuat program periklanan manajer pemasaran harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Kemudian membuat lima keputusan utama dalam pembuatan program periklanan yang disebut lima M ( Kotler, 1997) Sebagai berikut: a) Mission (misi): apakah tujuan periklanan ? b) Money (uang): berapa banyak yang dapat di belanjakan ? c) Message (pesan): pesan apa yang harus disampaikan ? d) Media (media): media apa yang digunakan ? Adapun tujuan dalam periklanan menurut Kotler (1997) adalah sebagai berikut: 1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi "informasi". Biasanya dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk, tujuannya untuk membentuk permintaan pertama. 2. Periklanan menjalankan sebuah fungsi "Persuasif" Penting dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya untuk membentuk permintaan selektif untuk suatu merek tertentu. 3. Periklanan menjalankan sebuah fungsi "Pengingat" Iklan pengingat sangat penting bagi produk yang sudah mapan. Bentuk iklan yang berhubungan dengan iklan ini adalah iklan penguat (Inforcement advertising) yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar. Penelitian dengan judul "Analisis Minat Beli Konsumen Sabun Cair Lux, Biore dan Lifebuoy di Kotamadya Yogyakarta Ditinjau Dari Pengaruh Sikapnya 30
Setelah Melihat Iklan di Televisi dan Norma Subyektif" yang di lakukan oleh Liriswati dan Albari, bertujuan untuk menguji pengaruh iklan di media televisi terhadap minat beli konsumen, baik melalui sikap konsumen dan atau norma subyektif. Hasil penelitian yang di lakukan oleh Liriswati dan Albari menunjukan bahwa kegiatan pemasaran melalui periklanan di televisi dapat dilakukan dengan baik, dengan mengikutkan keyakinan normatif dan motivasi konsumen dalam membantu produsen untuk mengenalkan, mempromosikan dan mendorong pembelian produk. Penelitian yang dilakukan oleh Natalia dengan judul "Analisis Faktor Persepsi Yang Memengaruhi Minat Konsumen Untuk Berbelanja Pada Giant Hypermarket Bekasi" menjelaskan mengenai pengaruh harga terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa promosi berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli konsumen dan variabel yang paling dominan terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sanjaya dengan judul "Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Dalam Pembelian Telepon Seluler di Surakarta" menjelaskan mengenai pengaruh harga dalam melakukan pembelian telepon seluler. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Dalam sebuah iklan harus berani menawarkan sesuatu yang menarik dan unik, agar dimata konsumen tampak terlihat berbeda dari iklan-iklan yang lainnya dan dalam penyampaian pesan pun harus jelas dan terarah. Hal tersebut dapat 31
32 menciptakan daya tarik tersendiri terhadap produk yang di iklankan tersebut, sehingga akan terciptanya minat konsumen untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : Hipotesis 3 : Daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. 2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Nama Peneliti Ndaru Kusuma Dewa ( 2009 ) Judul Penelitian Alat Analisis Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli (Studi Kasus StarOne di Area Jakarta Pusat) Regresi Linier Berganda Kerangka Pemikiran Teoritis Kualitas produk H1 H2 Daya Tarik Promosi Minat Beli H3 Harga Hasil Penelitian Dengan menggunakan data empiris menunjukkan bahwa kualitas produk, daya tarik promosi, dan harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Hubungan dengan Penelitian ini memiliki kesamaan dalam penelitian menganalisis pengaruh kualitas produk dan harga terhadap minat beli konsumen.
2. Nama Peneliti Judul Penelitian Alat Analisis Kerangka Pemikiran Teoritis Hasil Penelitian Hubungan dengan Penelitian 33 Elisabeth Desi Arista ( 2011 ) Analisis Pengaruh Iklan, Brand Trust, dan Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen Telkom Speedy di Kota Semarang Regresi Linier Berganda Iklan ( X1) H1 H2 Brand Trust ( X2 ) Minat Beli ( Y ) H3 Brand Image ( X3 ) Variabel iklan, variabel brand trust, dan variabel brand image memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli produk telkom speedy. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam menganalisis pengaruh variabel iklan terhadap minat beli konsumen.
34 3. Nama Peneliti Wiranugraha ( 2010 ) Judul Penelitian Analisis Pengaruh Daya Tarik Produk, Daya Tarik Iklan, Citra Merek, dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli Notebook Acer. Alat Analisis Regresi Linier Berganda Kerangka Pemikiran Teoritis Daya tarik produk ( X1) Daya Tarik Iklan ( X2 ) Minat Beli ( Y ) Citra merek ( X3 ) Kualitas layanan (X4) Hasil Penelitian Variabel daya tarik produk, variabel daya tarik iklan, variabel citra merek, dan variabel kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel minat beli. Hubungan dengan Penelitian ini memiliki kesamaan dalam Penelitian menganalisis pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen. Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini, 2012.
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis Berdasarkan pada tinjauan pustaka yang telah diuraikan di atas mengenai variabel persepsi harga, kualitas produk, daya tarik iklan, serta pengaruhnya pada minat beli, maka berikut ini adalah kerangka pemikiran yang akan diterapkan dalam penelitian ini Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Persepsi Harga (X1) H1 Kualitas Produk ( X2) H2 Minat Beli ( Y ) H3 Daya Tarik Iklan ( X3 ) Sumber : Dikembangkan untuk penelitian ini, 2012. 35
2.4 Dimenisonalisasi Variabel 2.4.1 Dimensionalisasi Variabel Persepsi Harga Variabel persepsi harga dibentuk oleh empat indikator, keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat, seperti pada gambar 2.2 berikut ini: Gambar 2.2 Model Variabel Persepsi Harga X11 X12 Persepsi X13 Harga X14 Sumber : Stanton ( 1998 ) dalam Lembang ( 2010 ) Keterangan: Keterjangkauan harga produk... Kesesuaian harga dengan kualitas produk... Daya saing harga produk... Kesesuaian harga dengan manfaat produk... 36 yaitu: X11 X12 X13 X14
2.4.2 Dimensionalisasi Varibel Kualitas Produk Variabel kualitas produk dibentuk oleh lima indikator, yaitu: kinerja, kehandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, daya tahan, dan kemampuan diperbaiki, seperti pada gambar 2.3 berikut ini: Gambar 2.3 Model Variabel Kualitas Produk X21 X22 X23 Kualitas Produk X24 X25 Sumber : Garvin dalam Tjiptono ( 1997 ) Keterangan : Kinerja produk... X21 Kehandalan produk... X22 Kesesuaian dengan spesifikasi produk... X23 Daya tahan produk... X24 Kemampuan diperbaiki produk... X25 37
2.4.3 Dimensionalisasi Varibel Daya Tarik Iklan Variabel daya tarik iklan dibentuk oleh tiga indikator, yaitu: tema yang ditampilkan, endorser yang dipakai, dan visual (gambar) yang ditampilkan, seperti pada gambar 2.4 berikut ini: Gambar 2.4 Model Variabel Daya Tarik Iklan X31 X32 Daya Tarik Iklan X33 Sumber : Sutojo ( 1983 ) Keterangan : Tema yang ditampilkan iklan ... Endorser yang dipakai iklan ... Visual ( gambar ) yang ditampilkan iklan... X31 X32 X33 38
2.4.4 Dimensionalisasi Varibel Minat Beli Variabel minat beli dibentuk oleh tiga indikator, yaitu: ketertarikan, keinginan, dan keyakinan, seperti pada gambar 2.5 berikut ini: Gambar 2.5 Model Variabel Minat Beli Y11 Y12 Minat Beli ( Y ) Y13 Sumber : Dwifebri ( 2006 ) dalam Mandasari ( 2011 ) Keterangan : Ketertarikan terhadap produk... Keinginan terhadap produk... Keyakinan terhadap produk... Y11 Y12 Y13 39
2.5 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenaranya melalui penelitian (Sugiyono, 2004). Berdasarkan pada tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu seperti yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Persepsi harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. H2 : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. H3 : Daya tarik iklan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. 40
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah konsep yang dapat diukur dan memiliki variasi hasil pengukuran sehingga dapat dikatakan bahwa variabel merupakan operasionalisasi dari konsep sehingga dapat dinilai dan diukur ( Kumar dalam Edesia Sekarsiwi, 2008 ). Sedangkan variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen, yaitu variabel yang nilainya bergantung pada nilai variabel lain yang merupakan konsekuensi dari perubahan yang terjadi pada variabel bebas dan variabel independen, yaitu variabel yang nilainya berpengaruh terhadap variabel lain ( Marzuki, 2005 ). 3.1.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen (dependent variable) atau variabel terikat, adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti karena variabel ini yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel independen atau variabel bebas ( Ferdinand, 2006 ). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat beli yang dilambangkan dengan Y. 40
3.1.1.2 Variabel Independen Variabel independen ( independent variable ) atau variabel bebas, adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi harga yang dilambangkan dengan X1, kualitas produk yang dilambangkan dengan X2 dan daya tarik iklan yang dilambangkan dengan X3. 3.1.2 Definisi Operasional Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang dapat diamati (Marzuki, 2005). Definisi operasional variabel menurut Sugiyono ( 2001 ) merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Adapun variabel penelitian beserta definisi operasionalnya dijelaskan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut : 41
Variabel penelitian Minat Beli (Y) Persepsi Harga (X1) Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Definisi Indikator Minat beli adalah 1. Ketertarikan perilaku konsumen 2. Keinginan dimana komsumen 3. Keyakinan mempunyai keinginan dalam membeli atau memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk Harga adalah 1. Keterjangkauan sejumlah uang yang harga ditukarkan untuk 2. Kesesuaian sebuah produk atau harga dengan jasa kualitas produk 3. Daya saing harga 4. Kesesuaian harga dengan manfaat Sumber Kotler dan Keller (2003); Dwifebri (2006) dalam Mandasari (2011) Kotler dan Amstrong (2001); Stanton (1998) dalam Lembang (2010) 42
Kualitas Nilai suatu 1. Kinerja Kotler ( 2001 ); Produk produk/jasa yang 2. Kehandalan Garvin dalam (X2) diberikan dalam 3. Kesesuaian Tjiptono (1997) pemenuhan kebutuhan dengan dan kepuasan bagi spesifikasi yang 4. Daya tahan menggunakannya 5. Kemampuan Diperbaiki Daya Tarik Pesan yang 1. Tema yang Sutojo ( 1983 ) Iklan bersangkutan dengan ditampilkan (X3) produk, perusahaan 2. Endorser yang atau siasat pemasaran dipakai yang ingin 3. Visual disampaikan kepada (gambar) yang para pembeli sasaran ditampilkan itu sendiri Dikembangkan untuk penelitian ini, 2012. 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi merujuk pada sekumpulan orang atau objek yang memiliki kesamaan dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset khusus (Santoso dan tjiptono, 2001). Target populasi dari penelitian ini adalah warga yang menggunakan produk Axogy dan bertempat tinggal di Kota Magelang. 43
3.2.2 Sampel Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini di ambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan yang disebut sampel (Ferdinand, 2006). Peneliti pun tidak meneliti secara keseluruhan dari pengguna Air Minum Axogy di Kota Magelang Jawa Tengah. Dengan populasi yang sangat banyak, maka diambil beberapa sampel yang mewakili pengguna Air Minum Axogy di Kota Magelang Jawa Tengah. Tidak ada batasan umur dalam pengambilan sampel ini. Untuk itu, berikut akan dijelaskan mengenai penentuan jumlah sampel dan penentuan penarikan sampel dalam penelitian ini. 3.2.2.1 Penetuan Jumlah Sampel Karena populasi dalam penelitian ini sangat banyak, maka diambil beberapa sampel untuk mewakili populasi tersebut. Oleh sebab itu penulis menggunakan metode pengambilan sampel yang ditentukan dengan menggunakan metode Rao Purba (1996) dalam Agnes Niken Puspitasari (2011). Dimana: n : Jumlah sampel Z : Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96 Moe : Margin of error atau kesalahan maksimal yang bisa dikolerasi, disini ditetapkan 10% atau 0,10 44
Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal yang dapat diambil sebesar: n = 1,962 / 4 (0,10) 2 n = 96,04 Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang digunakan adalah 96,04 responden. Sehingga jumlah sampel dibulatkan menjadi 100 responden. Jadi, jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah berjumlah 100 responden. 3.2.2.2 Penentuan Penarikan Sampel Setelah peneliti menentukan jumlah sampel yang akan digunakan untuk penelitian, maka langkah berikutnya adalah menentukan bagaimana cara menarik 96 responden untuk dijadikan sebagai sampel. Cara penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling yaitu penulis menggunakan pertimbangan sendiri dengan cara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh penulis (Sugiyono, 2001). Peneliti menetapkan kriteria sendiri untuk responden yang dipilih. Responden yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah orang yang berdomisili di Kota Magelang dan pernah membeli air minum Axogy serta tidak ada batasan umur. Karena populasi yang mana dalam penelitian ini sangat banyak, maka diambil beberapa sampel untuk mewakili populasi tersebut. 3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dan data sekunder diuraikan sebagai berikut : 45
3.3.1 Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data tersebut menjadi data sekunder kalau dipergunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian yang bersangkutan (Marzuki, 2005). Dalam penelitian ini data primer bersumber dari penyebaran kuesioner secara langsung kepada para pengguna air minum Axogy Kota Magelang, di mana hasil dari data tersebut dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti. 3.3.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan pengumpulannya oleh peneliti, misalnya diambil dari surat kabar dan majalah ataupun publikasi lainnya (Marzuki, 2005). Dalam penelitian ini, data sekunder bersumber dari studi pustaka melalui berbagai jurnal, artikel majalah pemasaran, maupun artikel yang diambil dari internet. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Kuesioner Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pemberian kuesioner atau angket. Kuesioner (questionnaires) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan dengan jelas. Kuesioner merupakan satu mekanisme pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang diperlukan dan bagaimana mengukur variabel 46 sendiri
47 penelitian. Kuesioner dapat diberikan secara pribadi, disuratkan kepada responden, atau disebarkan secara elektronik (Sekaran, 2006). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan terbuka, misalnya menanyakan nama responden, tempat tinggal responden, dan jenis kelamin responden. Dan menggunakan pertanyaan tertutup, yaitu meminta responden untuk memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dari setiap pertanyaan. Setiap pertanyaan berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pengukuran penelitian dilakukan dengan agree-disagree scale, di mana skala ini menghasilkan jawaban sangat tidak setuju sampai jawaban sangat setuju dalam rentang nilai 1 sampai 10. Skala pengukuran ini dipilih peneliti agar responden memiliki kesempatan atau keleluasaan yang lebih besar (nilai maksimum sampai 10) dalam memberi penilaian yang sesuai dengan persepsi dan kondisi yang mereka alami sekaligus untuk menghindari jawaban responden yang cenderung memilih jawaban tengah. Berikut adalah contoh kategori agree- disagree scale pada kuesioner ini: Sangat tidak setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
48 3.4.2 Studi Kepustakaan Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mempelajari literatur yang dapat menunjang serta melengkapi data yang diperlukan serta berguna bagi penyusunan penelitian ini. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi pustaka melalui berbagai jurnal, artikel majalah pemasaran, maupun artikel yang diambil dari internet. 3.5 Metode Analisis Data Metode analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel yang mempengaruhi variabel lain. Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterprestasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Supaya data yang dikumpulkan menjadi bermanfaat, maka data yang diperoleh harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. a) Analisis Deskriptif Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai jawaban responden terhadap variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan nilai rata-rata, untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan, relasi indikator dalam membentuk variabel, serta berguna untuk mengelompokkan indikator. Dengan adanya deskripsi responden, dapat menggambarkan segmentasi demografi dalam bidang ekonomi.
Penelitian ini menggunakan teknik nilai indeks dengan skala 1 sampai dengan 10 yang dipilih berdasarkan jawaban responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2006): Nilai Indeks: {((%F1x1) + (%F2x2) + (%F3x3) + (%F4x4) + (%F5x5) + (%F6x6) + (%F7x7) + (%F8x8) + (%F9x9) + (%F10x10))} / 10 Di mana: F1 adalah frekuensi responden yang menjawab 1 F2 adalah fekuensi responden yang menjawab 2, dan seterusnya F10 untuk yang menjawab 10 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan Oleh karena angka jawaban responden tidak dimulai dari nol melainkan dari angka 1 hingga 10 dengan menggunakan indikator sebanyak 15, maka angka jawaban yang dihasilkan adalah 10 hingga 100 sehingga rentang nilai yang didapat adalah sebesar 90. Dalam hal ini, peneliti menggunakan kriteria tiga kotak (three-box method) untuk mendapatkan dasar interpretasi nilai indeks, di mana rentang nilai sebesar 90 dibagi 3 sehingga menghasilkan rentang nilai untuk dijadikan sebagai dasar interpretasi nilai indeks sebesar 30. Berikut adalah kriteria nilai indeks yang digunakan dalam penelitian ini: 10.00 - 40.00 = rendah 40.01 - 70.00 = sedang 70.01 - 100.00 = tinggi b) Analisis Kuantitatif Analisis kuantiatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka - angka dan perhitungan dengan metode statistik untuk menguji kebenaran hipotesis 49 (0)
50 penelitian yang telah diajukan sebelumnya. Metode analisis ini digunakan pada data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dan dilakukan untuk menganalisis data yang berbentuk angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik. Data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu untuk memudahkan dalam menganalisis, untuk itu akan digunakan program software SPSS (Statistical Package for Social Science) yang berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistik baik untuk statistik parametrik maupun nonparametrik dengan basis windows (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini akan menggunakan program SPSS for Windows version 13.0. Adapun alat analisis yang digunakan antara lain sebagai berikut: 3.5.1 Uji Instrumen Data 3.5.1.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Teknik pengukuran validitas pada penelitian ini yaitu dengan uji validitas konstruk yang melakukan korelasi antar skor butir/item pertanyaan dengan total skor konstruk/variabel. Teknik ini dilakukan dengan membandingkan r hitung (Correlated Item - Total Correlation) dengan r tabel. Apabila r hitung > r tabel, maka butir/item pertanyaan atau indikator variabel yang digunakan pada
penelitian ini dianggap valid atau sah. Apabila r hitung < r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid. 3.5.1.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). Teknik pengukuran reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik One Shoot, di mana pengukuran dilakukan hanya sekali saja kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur suatu korelasi antar jawaban. Teknik ini dilakukan dengan SPSS yang memberikan fasilitas pengukuran Cronbach Alpha (α). Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikansi 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel. 3.5.2 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi : 51 jika
3.5.2.1 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independent (Ghozali, 2006). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independent. Pengujian multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai dari Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerancenya yang dapat mengidentifikasi ada tidaknya masalah multikolinearitas. Apabila nilai VIF < 10 atau nilai Tolerancenya > 0,10, maka model regresi yang digunakan pada penelitian ini dianggap tidak memiliki masalah multikolinearitas antar variabel independen. 3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain (Ghozali,2006). Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2006). Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dan nilai residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dengan melihat ada tidaknya pola titik pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah 52
diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-standarized (Ghozali, 2005). Dasar analisisnya sebagai berikut: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.5.2.3 Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residualnya memiliki distribusi yang normal atau tidak. Sebab, model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada grafik histogram yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Apabila distribusi kumulatif dari data sesungguhnya yang ditunjukkan oleh grafik histogram mengikuti pola distribusi kumulatif dari distribusi normal yang ditunjukkan oleh kurva normal, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dianggap layak dan memenuhi asumsi normalitas. Selain dilihat pada grafik histogram, dapat juga dilihat dari grafik normal probability plot. Apabila titik-titiknya menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi yang digunakan dianggap layak dan memenuhi asumsi normalitas. 53
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ferdinand, 2006). Metode ini dilakukan untuk mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh persepsi harga, kualitas produk dan daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda (Multiple regresional analisis). Regresi berguna dilakukan terhadap model lebih dari satu variabel bebas, untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat (Santoso, 2000). Regresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah minat beli konsumen terhadap air minum Axogy, sedangkan yang menjadi variabel independen adalah persepsi harga, kualitas produk dan daya tarik iklan. Model hubungan minat beli dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut : Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y : Minat beli konsumen X1 : Persepsi harga X2 : Kualitas produk X3 : Daya tarik iklan b1 , b2, b3 : Koefisien regresi e : error 54
55 3.5.4 Uji Goodness of Fit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan goodness of fit nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai statistik F. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah di mana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2006). 3.5.4.1 Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinan (R²) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan paling baik dalam analisis regresi, dimana hal yang ditunjukkan oleh besarnya koefisiensi determinasi (R²) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Koefisien determinasi ini ditunjukan dengan R Square dalam Model Summary yang dihasilkan oleh program SPSS. Apabila nilai R2 semakin mendekati angka 1, maka model regresi dianggap semakin baik karena variabel independen yang dipakai dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependennya. Penelitian ini berpatokan pada nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi yang sudah disesuaikan karena apabila memakai nilai R Square akan menimbulkan suatu bias yang dapat meningkatkan R2 jika ada penambahan variabel independen. Berbeda dengan R Square, nilai Adjusted R Square tidak akan menimbulkan bias karena nilai R Square dapat naik atau turun apabila sebuah variabel independen ditambahkan dalam model. Selain itu koefisien determinasi dipergunakan untuk mengetahui presentase perubahan variable terikat (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X).
3.5.4.2 Uji Kelayakan Model ( Uji F ) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap perubahan nilai variabel dependen dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan (explained) oleh perubahan nilai semua variabel independen (Algifari, 2003). Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada Anova yang membandingkan Mean Square dari regression dan Mean Square dari residual sehingga didapat hasil yang dinamakan F hitung. Apabila F hitung > F tabel dan apabila tingkat signifikansi < α (0,05), maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. 3.5.5 Uji Hipotesis ( Uji t ) Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Dalam hal ini, apakah variabel persepsi harga, kualitas produk, dan daya tarik iklan benar-benar berpengaruh terhadap variabel minat beli konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada Coefficients yang membandingkan Unstandardized Coefficients B dan Standard error of estimate sehingga didapat hasil yang dinamakan t hitung. Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikansi < α (0,05), maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. 56 |
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Pelaksanaa Penelitian Penelitian dimulai pada tanggal 20 Agustus 2020 saat peneliti melakukan penggalian data kepada subjek pertama dan kedua dalam penelitian ini yakni remaja Penyiar Sholawat Wahidiyah setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Penggalian data dapat lebih mendalam karena peneliti melakukan wawancara kepada subjek secara langsung dan tatap muka dan jika ada data yang kurang peneliti melakukan kontak melalui sosial media berupa whatsapp. Saat penggalian data peneliti melakukan penjadwalan membangun raport dengan subjek meskipun peneliti dan subjek sudah saling mengenal sebelumnya, sehingga hal tersebut lebih memudahkan dalam proses wawancara yang menjadikan subjek lebih nyaman dan penuh rasa percaya diri kepada peneliti, sehingga proses wawancara berjalan lancar. Pada proses wawancara peneliti dibantu pedoman wawancara yang berisi poin-poin penting tentang permasalahan penelitian dan smartphone yang di gunakan sebagai alat perekam suara dan kamera yang membantu dalam proses wawancara serta dokumentasi berupa foto. Sebelum peneliti menggunakan alat tersebut, tentunya peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada subjek. 2. Tempat dan Data Penelitian Tempat penelitian berada di desa Tanjungsari kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung. Karena jadwal rutinan dalam mujahadah Penyiar Sholawat Wahidiyah berbeda-beda, sehingga peneliti mengikuti jadwal tersebut. Semejak terjadinya PSBB karena adanya Covid-19 rutinan mujahadah cukup dilakukan di masjid Al-Huda desa 38
Tanjungsari yang bertempat dekat sekretariat DPC PSW Tulungagung dengan tetap menerapka protokol kesehatan. Namun setelah diadakan new normal rutinan mujahadah bisa dijadwalkan seperti semula dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Rutinan dalam mujahadah mulai dilaksanakan bergilir dari rumah ke rumah. Pada penelitian ini subjek yang diteliti adalah remaja usia 15 dan 19 tahun yang aktif dalam mengamalkan sholawat wahidiyah. Pada saat penggalian data, peneliti melakukan observasi dan wawancara langsung kepada dua subjek di tempat yang berbeda. Peneliti mengambil data di rumah masing-masing subjek. Dalam hal ini peneliti mengunakan dua subjek yang berinisial DV dan ST. 3. Cara Memperoleh Data Ada tiga macam cara yang dilakukan untuk memperoleh data dalam penelitian ini, antara lain: a. Observasi Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi tidak hanya saat proses wawancara, namun peneliti terjun langsung dan terlibat dalam kegiatan rutinan mujahadah yang awalnya berada di masjid Al-Huda hingga berpindah-pindah tempat, peneliti melakukan observasi mengikuti jadwal yang sudah di tentukan dalam rutinan mujahadah tersebut. Hasilnya peneliti dapat melihat langsung kesungguhan subjek dalam mengikuti rangkaian mujahadah, serta melihat bagaimana interaksi sosial subjek dengan pengamal lain setelah selesai mujahadah. Kemudian hasil tersebut ditulis dalam bentuk naratif. Data dalam observasi tersebut dapat digunakan sebagai data tambahan dalam penelitian ini. b. Wawancara Dalam proses wawancara peneliti menggunakan wawancara semi struktur dilakukan secara resmi dengan mendatangi masing- masing rumah subjek, untuk perihal waktu subjek sendiri yang 39
menentukan dengan menyesuaikan jadwal subjek. Kemudian dalam proses wawancara bila masih ada data yang belum lengkap peneliti meminta persetujuan subjek untuk melanjutkan wawancara tidak resmi melalui via whatsapp. Dalam hal ini peneliti menfokuskan pertanyaan wawancara pada penggalian latar belakang keterlibatan subjek dalam mengikuti sholawat wahidiyah, pemaknaan dalam mengamalkan sholawat wahidiyah dan pengalaman spiritual subjek dalam mengamalkan sholawat wahidiyah. Dalam proses wawancara peneliti akan melakukan inquiry sesuai dengan jawaban yang dikemukakan oleh subjek. c. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini berupa rekaman wawancara, foto-foto baik saat wawancara dan atau kegiatan rutinan mujahadah berlangsung. Hasil dari dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat data-data yang diperoleh. B. Hasil Temuan dan Pembahasan a. Temuan pada Subjek Hasil temuan dalam penelitian ini merupakan dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi yang telah dilakukan peneliti dilapangan terhadap subjek. Data pendukung lainya diperoleh dari informasi teman dan keluarga subjek sebagai pelengkap hasil penelitian ini. Subjek penelitian merupakan remaja Penyiar Sholawat Wahidiyah di desa Tanjungsari kecamatan Boyolangu kabupaten Tulungagung. Adapun paparan dari hasil temuan diuirakan sebagaimana berikut: a) Temuan pada Subjek 1 DV 1) Deskripsi Fenomenlogi Subjek 1 DV DV merupakan remaja perempuan berusia 19 tahun. Ia merupakan anak pertama dari dua saudara, dan adik subjek 40
masih balita. Kedua orang tua subjek masih belum mengamalkan sholawat wahidiyah, namun mereka tetap mendukung subjek dalam mengamalkan sholawat tersebut. Kedekatan subjek dengan orang tuanya bisa di bilang biasa- biasa saja seperti yang diceritakan subjek saat wawancara. Meskipun demikian subjek selalu patuh terhadap perintah orang tuanya, seperti saat ia disuruh kuliah di IAIN Tulungagung, subjek menuruti apa yang orang tuanya mau meskipun sebenarnya ia ingin kuliah di luar kota. Subjek dan keluarganya sangat ramah, terlihat saat peneliti mengunjungi rumah subjek DV sambutan mereka sangat hangat dan sopan. Namun saat itu ayah subjek sedang bekerja sehingga yang menyambut peneliti hanya ibu, adik dan subjek DV. Ayah subjek DV bekerja sebagai tukang bangunan sedangkan ibunya bekerja dari rumah dengan menjual es kemasan di depan rumahnya, saat itu peneliti juga di jamu dengan es serta camilan ringan. Keseharian subjek cukup sibuk, dimana saat pagi hari sampai siang ia harus mengikuti kuliah online. Setelah itu ia langsung berangkat kerja sebagai penjaga toko hp di Tulungagung, kemudian malamnya ia harus pergi ke madrasah, sekarang subjek bukan lagi sebagai murid di madrasah tempat ia mengaji melainkan ia sebagai TU karena subjek sudah lulus dalam mengajinya. Subjek memilih bekerja dengan alasan ingin mebantu ekonomi keluarga. Keluarga subjek bisa di bilang sederhana terlihat dari bangunan rumah dan cara berpakaiannya tidak terlalu glamor, di sebelah rumah terdapat kos-kosan mahasiswi milik keluarga subjek, namun dengan adanya pandemic Covid-19 ini kos-kosan tersebut kosong. Hal itulah yang mengharuskan subjek untuk bekerja sebagai penjaga toko hp demi membantu perekonomian 41
keluarga, namun kewajiban ia sebagai mahasiswi dan TU di madrasah tidak pernah ia lalaikan. Subjek DV termasuk orang yang ramah, lembut dan sopan, terlihat cara ia menyapa temannya, berbicara dengan peneliti serta cara ia bertindak dalam melakukan sesuatu. Ketaatan subjek dalam mengamalkan sholawat wahidiyah masih terlihat hingga saat ini. Subjek menemukan sendiri amalan yang bisa ia jadikan pegangan dalam hidupnya, jika pada umumnya remaja mengamalkan amalan-amalan tersebut dari kecil karena orang tuanya pengamal sholawat wahidiyah, namun hal ini tidak berlaku pada subjek DV. Meskipun ia pernah sempat ragu dengan sholawat wahidiyah, namun dengan seiringnya waktu ia mendapat banyak ilmu dan pengetahuan akhirnya keraguan tersebut dapat terjawabkan. 2) Tema Umum dan Tema Khusus Berikut adalah hasil temuan yang disajikan dari wawancara dan observasi terhadap subjek DV kemudian dikelompokan dalam sub-sub bagian yang telah ditentukan. Tema Umum Tema Khusus Latar Belakang Keterlibatan Kepatuhan pada guru Mengikuti Sholawat Mengisi waktu luang Wahidiyah Dukungan sosial Pengalaman spiritual dalam Ketenangan mengamalkan sholawat Mujahadah wahidiyah menumbuhkan jiwa sosial 42
Menumbuhkan keberanian dan tanggungjawab Amalan sebagai pegangan hidup Keyakinan terhadap ajaran Meningkatkan empati Optimisme Kesadaran dan perbaikan diri Problematika Remaja Keraguan tentang ajaran yang diyakini Kemalasan Kekecewaan pada orang tua Permasalahan dalam mengamalkan Tabel. 2 Tema Umum dan Dimensi Subjek DV a. Latar belakang mengikuti sholawat wahidiyah Kepatuhan kepada guru Latar belakang subjek mengikuti sholawat wahidiyah adalah karena guru di madrasahnya. Hal ini diungkapkan sebagai berikut: "Pak Ridwan kui corone seng awale ngongkon mujahadah usbu'iyah, barno mari kui aku maleh sak teruse". (S1/W1/17-18) "Pak Ridwan itu yang awalnya menyuruh mengikuti mujahadah usbu'iyah, setelah itu aku ikut terus" 43
Awalnya subjek tidak mengetahui mengenai mujahadah usbu'iyah dalam pemikiran subjek mujahadah usbu'iyah sama seperti acara-acara sukuran pada umumnya. Namun subjek tetap mengikuti acara tersebut sebagai kepatuhan terhadap guru. "aku ki gak ngerti jawane iki ki nyapo, yo tak kiro lek sukuran, ternyata kog rutin mben malam Jum'at". (S1/W1/13-14) "aku tuh gak tau maksudnya apa, aku kira seperti sukuran, ternyata kog rutin tiap malam Jum'at". Mengisi waktu luang Subjek menganggap dengan mengikuti rutinan mujahadah usbu'iyah ia bisa mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat selain itu asalkan ada teman dan tempatnya tidak terlalu jauh dia mau berangkat rutinan. Sebagaimana ungkapan subjek berikut ini: "yo soal e malam Jum'at ki nyapo, yo gak nyapo-nyapo. Yo wes dadi akeh enyange ben luweh manfaat waktune, pokok sekirane enek bolo karo tempate cedek". (S1/W1/24-25) "ya soalnya malam Jum'at itu ngapain, ya gak ngapa- ngapain. Ya sudah banyak ikutnya biar waktunya bermanfaat, asalkan ada teman dan tempatnya dekat" Dukungan sosial Pada saat mengikuti sholawat wahidiyah subjek juga pernah mengalami pertentangan dari pihak saudara. Karena ketidaksukaan saudaranya pada sholawat wahidiyah. Untuk alasan yang lebih pasti menurut pemaparan subjek hanya ibu dan saudaranya yang tahu. "dulurku si A ngono ae ya, kui gak seneng karo wahidiyah, ngomongi ibukku ben aku gak oleh melu, tapi 44
ibukku yo mek ngiyani ngono. Dadi yo gak di gubris lah omongane si A". (S1/W1/141-143) "saudaraku si A, dia gak suka sama wahidiyah, bilangin ibuku agar aku gak di bolehin ikut, tapi ibuku Cuma iya gitu aja. Jadi gak peduli saman omongan si A" Meskipun terdapat pertentangan namun kedua orang tua subjek memberikan dukungan sepenuhnya atas keputusan subjek mengikuti sholawat wahidiyah, terlepas dari latar belakang orang tua subjek yang bukan pengamal. Dukungan terhadap hal yang bersifat positif mampu mempengaruhi subjek untuk terus menjalankan sholawat wahidiyah. Seperti yang diucapkan subjek dibawah ini: "yo selagi hal iku positif, ibuk bapakku gak masalah meskipun mereka drung pengamal, terserah aku lagian amalan iki yo gk enek elek e". (S1/W1/145-147) "ya selagi hal itu positif, ibu bapakku gak masalah meskipun mereka belum mengamalkan, terserah aku lagian amalan ini juga gak ada jeleknya" Menurut ibu subjek DV, asalkan hal itu positif beliau tidak mempermasalahkannya, begitupun dengan ayahnya. Kedua orang tuanya mendukung sepenuhnya atas keputusan subjek, karena dirasa bahwa sholawat wahidiyah itu bukan hal yang negatif. b. Pengalaman Spiritual dalam Mengamalkan Sholawat Wahidiyah Ketenangan Subjek merasakan ketenangan dalam dirinya ketika mengamalkan sholawat secara rutin dan merasa masalahnya menjadi lebih ringan. Hal tersebut bukan 45
berarti masalah yang dihadapi subyek kemudian hilang, melainkan subjek tidak lagi merasakan beban dari masalah yang dihadapi karena subjek memiliki ketenangan untuk menghadapi masalah tersebut yang ia dapatkan dari mujahadah secara rutin. Sebagaimana berikut: "lek pas mujadah rutin, aku ngroso rumangsaku masalahe ki luweh enteng malah koyok ilang". (S1/W1/122-123) "jika aku mujadah rutin, aku merasa masalahku lebih ringan bahkan terasa hilang rasanya" Selain yang diungkapkan subjek di atas, hal tersebut juga di dukung oleh pernyataan subjek sebagai berikut. "lek seng menurutku kroso ki yo pas aku kendo gak ngamal e sholawat wahidiyah, lek pas aku kendo jibek ae ngono, sembarang-barang gak tenang turu ae yo gak tenang aku" (S1/W1/120-121) "Kalau menurutku kerasa waktu aku lalai dalam mengamalkan sholawat wahidiyah, kalua waktu lalai rasanya resah gitu, tidur ajak gak tenang" Mujahadah menumbuhkan jiwa sosial Teman menjadi salah satu alasan subjek untuk mengikuti rutinan mujahadah, dengan mengikuti rutinan tersebut subjek bisa bertemu dengan teman-temannya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek memiliki jiwa sosial yang tinggi. "lek mujahadah ngono kan mesti kumpul karo konco, yo ngono kui aku demen". (S1/W1/33-34) "saat mujahadah kan selalu berkumpul dengan teman, ya itu aku suka" 46
Selain yang di ungkapkan subjek di atas, hal tersebut juga didukung oleh pernyataan yang lain, yaitu: "pokok e selama sekirane enek bolo karo cedek tempate, soal e kan aku mbiyen sek ngontel tho kae. Dadi aku yo lek gak enek barengane yo gak budhal". (S1/W1/25-28) "pokok sekiranya ada teman dan tempatnya dekat, soalnya dulu aku kan masih naik sepeda. Jadi aku kalo gak ada barengan ya gak berangkat" Menumbuhkan keberanian dan tanggung jawab Semakin bertambahnya usia subjek, ia semakin dipercaya oleh teman-temannya, hingga ia terpilih menjadi ketua dalam rutinan mujahadah remaja meskipun orang tua subjek bukan pengamal sholawat wahidiyah namun teman-teman subjek mempercayai kemampuan subjek dalam memimpin kelompok rutinan tersebut. Pada awalnya subjek juga mengalami keraguan pada dirinya, karena subjek menganggap dirinya masih belum mumpuni dalam bidang kepemimpinan hal itulah yang menjadikan subjek merasa terbebani oleh tanggung jawab sehingga ia mau tidak mau harus lebih rutin dan aktif dalam rutinan mujahadah tersebut, sifat subjek inilah yang seringkali membawa subjek pada jalan keluar karena subjek mengutamakan usaha meskipun menghadapi rintangan. Sebagaimana yang telah diungkapkan subjek berikut ini: "Awal e aku yo mek budhal usbu'iyah mek tanggung jawab karo tugasku". (S1/W1/47-48) "Awalnya berangkat usbu'iyah hanya karena memenuhi tanggung jawabku" 47
Selain yang diungkapkan subjek di atas, hal tersebut juga di dukung oleh pernyataan subjek sebagai berikut: "di kon dadi pengurus mujadah usbu'iyah remaja. Awale aku yo kaget tho, nyapo kog aku ki, padahal secara latar belakang aku kenek diarani wong anyar yo orang tua ku urung pengamal gek aku coro arep beguru beguru neg sopo ?,barno yo kui aku maleh nduwe rasa tanggung jawab karo sadar, aku wes dikek i tanggung jawab berarti aku yo kudu iso". (S1/W1/42-47) "di suruh jadi pengurus mujadah usbu'iyah remaja. Awalnya aku ya kaget, kenapa harus aku ?, padahal secara latar belakang aku bisa dikatakan orang baru lagian orang tuaku juga bukan pengamal kalo aku mau belajar ke siapa ?, setelah itu aku jadi memiliki rasa tanggung jawab dan sadar, jika aku diberi tanggung jawab berarti aku harus bisa" Seperti yang diceritakan teman subjek bahwa subjek DV lebih rutin dalam mengamalkan sholawat wahidiyah salah satunya dikarenakan DV menjadi pengurus dalam rutinan tersebut. Dalam hal ini peneliti juga memperoleh data dilapangan bahwa subjek DV selalu aktif dalam mengikuti acara sholawat wahidiyah. Amalan sebagai pegangan hidup Subyek merasakan khasiat dari amalan yang dilakukan secara rutin. Dengan mengikuti amalan sholawat wahidiyah, ia menjadi memiliki tempat kembali atau sandaran dalam kehidupannya, terutama ketika subyek menghadapi suatu masalah. "maleh enek jujugan mbak". (S1/W1/66) "Jadi ada yang saya tuju (dijadikan tempat kembali) mbak" 48
Selain yang diungkapkan subjek di atas, hal tersebut juga didukung oleh pernyataan subjek sebagai berikut: "lek pas aku enek sesuatu opo ngono, enek seng tak jujuk, enek seng tak parani, maksudku cekelan amalan". (S1/W1/67-68) "saat aku ada sesuatu gitu, ada yang saya tuju, ada yang aku datangi, maksudku ada pegangan amalan" Keyakinan terhadap ajaran Subjek merasakan nyata khasiat dari sholawat wahidiyah saat dia gelisah dan saat memikul tanggung jawab sebagai ketua dalam rutinan mujahadah remaja. Sebagaimana yang telah dikatakan subjek di bawah ini: "alhamdulillah yo panggah enek dalane, dadi ki maleh koyok enek nyatane ngono mari usaha karo mujahadah". (S1/W1/58-59) "alhamdulillah ya tetap ada jalan keluarnya, jadi seperti nyata setelah usaha dan mujahadah". Selain yang di ungkapkan subjek di atas, hal tersebut juga di dukung oleh pernyataan subjek yaitu. "enek petugas syahri'ah umum dijaluk cah remaja, terus barnono wongku entek, aku gk nduwe seng tak ajukne. Dadi aku maleh gregetan ngono lho nyapo wong-wong ki kog angel. Aku tau diomongi Bu Aris dadi lek arep dadi petugas ngono kon mujahadah, lek enek keperluan opo ngono kon mujadahi."(S1/W1/49-52) "ada petugas syahri'ah umum diminta anak remaja, terus orangku habis, gak ada yang aku ajukan jadi aku kesal kenapa sih orang-orang sulit di suruh. Aku pernah dibilangin Bu Aris (ustadzah di madrasah subjek) jadi kalo mau ada petugasnya disuruh mujahadah, kalo ada keperluan apa gitu suruh mujahadahi dulu." 49
Khasiat yang dirasakan oleh subyek tersebut tidak terlepas dari bagaimana upaya subyek dalam bersungguh-sungguh melaksanakan rangkaian sholawat wahidiyah. Dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada setiap acara mujahadah, subyek DV merupakan salah satu peserta yang senantiasa bersikap khidmat dalam menjalankan rangkaian sholawat wahidiyah. Meningkatkan Empati Empati adalah kemampuan untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Subyek DV memiliki empati yang cukup kuat, sebagaimana yang diungkapkan oleh subyek: "temanku ketika dia curhat berarti aku merasakan suasana yang dia rasakan, lek dia enek suatu masalah terus lek ngrungokne tenanan, aku maleh iso merasakan seng dia rasakan". (S1/W1/164-166) "temankku ketika dia curhat berarti aku merasakan suasana yang dia rasakan, jika dia ada suatu masalah lalu di aku dengarkan sungguh-sungguh, aku jadi bisa merasakan yang dia rasakan" Subyek berusaha menggali pokok permasalahan yang ia hadapi kemudian menemukan hal yang kurang pada dirinya yang dianggap sebagai sumber masalah, sebagaimana yang diungkapkan subyek : "Dadi aku ki ngatur konco-koncoku gak iso wong aku drung iso ngatur awakku dwe". (S1/W1/64-65) "Jadi aku tuh ngatur teman-temanku gak bisa karena aku belum bisa mengatur diriku sendiri" 50
Optimisme Optimisme tercermin pada diri subjek DV saat mengalami "dadi lek coro petugas mujahadah syahri'ah umum dijaluk remaja, bar ngono wongku entek, aku gak nduwe wong seng tak ajuk e, aku kan wes bingung, dadi aku maleh gregeten ngono malihan, nyapo tho wong-wong ki kog angel. Aku tau diomongi bu aris yoan, dadi lek awakmu berusaha opo koyok neg wahidiyah kan lek dadi petugas ngono kan dimujahadahi terus koyok enek keperluan opo ngono ya di mujahadahi. Bar ngono aku koyok sadar sak jane mbalek neg aku dwe, dadi kan aku mek usaha neg njobo, neg njero ora. Bar kui tak terapne, alhamdulillah yo panggah enek dalane.". (S1/W1/50-59) "jadi seperti petugas mujahadah syahri'ah umum di minta remaja, terus orangku habis, gak ada yang aku ajukan, aku kan jadi bangung, jadi aku kesal. Aku pernah dibilangin Bu Aris (guru ngaji di madrasah) juga, kalo jadi petugas disuruh mujahadahin lalu seperti ada keperluan apa ya di mujahadahin. Setelah itu aku kayak sadar, sebenarnya Kembali ke aku sendiri, aku kan hanya usaha di luar gak di dalam juga. Setelah itu aku terapkan, alhamdulillah tetap ada jalan keluarnya." Kesadaran dan perbaikan diri Subyek DV memiliki kemampuan mengambil pelajaran dengan baik, hal ini tercermin pada bagaimana subyek mengambil pelajaran dari masalah yang ia hadapi, serta menerima dan memaafkan kesalahan pribadinya demi masa depan yang lebik baik. Sebagaimana yang diungkapkan oleh subyek : 51
"lek saiki kuliah tak tenani timbangane SMA, soale lek pas jaman deingi kae aku ngerti seng tak lakoni salah tapi kan tak thokne". (S1/W1/105-106) "sekarang aku kuliah sungguh-sungguh dari pada SMA, soalnya kalo jaman dulu itu aku tau apa yang ku lakukan salah tapi kan kubiarin." Selain yang diungkapkan subjek di atas, hal tersebut juga didukung oleh pernyataan subjek sebagai berikut. "Lek aku mbiyen SMA ngonoi gara-gara alah sok pelajaran-pelajaran kui gak kanggo neg kuliahku, tapi saiki lek aku kuliah panggah ngono sidone pye engko aku". (S1/W1/108-109) "Kalo dulu SMA gitu gara-gara aku mikirnya pelajaran- pelajaran itu gak ada gunanya di kuliahanku, tapi sekarang kalo kuliah aku tetap kayak gitu gimana aku besok" c. Problematika Remaja Keraguan terhadap ajaran yang diyakini Keraguan subjek DV dalam mengamalkan sholawat wahidiyah dikarenakan sering diajak teman dekatnya berdiskusi tentang sholawat wahidiyah, namun karena pada saat itu pemahaman tentang sholawat kurang matang sehingga mereka tidak menemukan titik terangnya, dan timbullah keraguan dalam diri. Sebagaimana yang diceritakan oleh subjek sebagai berikut: "aku mbiyen pernah ragu, tapi pas kui ancen aku drung ngerti sholawat wahidiyah ki pye. Keraguanku pas kui pas pertama kali kenal, dadi ragune aku gara-gara koncoku seng asline wes nduwe amalan liane. Dadi 52
koncoku kui ki seng mesti mempertanyakan nyapo kog ngene nyapo kog ngono, dadi pas kui aku yo maleh enek ragune". (S1/W1/149-154) "dulu aku pernah ragu, tapi saat itu memang aku belum mengerti sholawat wahidiyah itu bagaimana. Keraguanku itu saat pertama kali kenal, jadi keraguanku gara-gara temanku yang sudah mempunyai amalan lain. Jadi temanku sering mempertanyakan kenapa kog gini mengapa kog gitu, jadi saat itu aku ya ikut ragu juga" Subjek juga menceritakan bahwa semakin tambah usia dan pengetahuan serta pemahamnya tentang sholawat wahidiyah dari madrasah saat pelajaran kuliah wahidiyah dan mengikuti acara-acara wahidiyah lambat laun keraguan tersebut terjawab sudah. "tapi lambat laun nyelot gede nyelot ngerti oleh ilmu ko madrasah pas pelajaran kuliah wahidiyah, terus melu- melu acara wahidiyah yo oleh pencerahan." (S1/W1/156-157) "tapi lambat laun semakin besar semakin dapat ilmu dari madrasah saat pelajaran kuliah wahidiyah, lalu ikut acara wahidiyah akhirnya dapat pencerahan" Kemalasan Salah satu hambatan dalam mengamalkan sholawat wahidiyah menurut DV adalah rasa malas, sebagaimana yang diungkapkan. "lek ngamal e dwe neg omah ngono kadang enek malese".(W1/S1/140) "kalau mengamalkan sendiri di rumah kadang ada rasa malasnya" 53
Kekecewaan terhadap orang tua Subjek tidak bisa mengatakan keinginannya kepada kedua orang tuanya, saat itu subjek menginginkan kuliah di luar kota namun orang tua subjek tidak mengizinkannya, sehingga subjek hanya mengatakan "iya" kepada orang tuanya namun tidak sepenuh hati di dalam hatinya, karena subjek juga tau bahwa penyebabnya adalah masalah ekonomi keluarga. Namun hal itu berdampak pada keseriusan subjek dalam pelajaran sekolahnya. Seperti yang di ungkapkan subjek sebagai berikut: "kan awale aku pengen kuliah neg luar Tulungagung, nah aku ki melek neg Kesehatan tho mbk, ternyata neg orang tuaku gak oleh lek kuliah neg njobo, nah ngertiku kui pas aku kelas 2 SMA gek aku wes njupuk IPA. Sekolahku kan wong-wongane sembarangane duwur, koyok masalah sekolah pinter-pinter terus yo sugeh- sugeh, dadine aku maleh mikir akune, barno kon kulian neg IAIN Tulungagung. Kan mbiyen aku wes nduwe gambaran lek aku sok njupuk IPA terus sok neg Kesehatan. Tapi pas aku gak oleh kuliah neg njobo aku gak iso ngomong opo seng tak pengeni, dadi aku yo wes mek iyo ngono thok, Tapi ku muni iyo neg ibukku ki gak iyo neg ati". (S1/W1/69-82) "kan awalnya aku ingin kuliah di luar Tulungagung, nah aku ingin masuk Kesehatan mbk, ternyata orang tuaku gak bolehin aku kuliah di luar, tauku itu saat aku sudah kelas 2 SMA sedangkan aku sudang ngambil IPA. Sekolahku itu anaknya tinggi-tinggi, kayak masalah sekolah pintar-pintar terus kaya-kaya, jadi aku kepikiran setelah itu aku disuruh kuliah di IAIN Tulungagung. Tapi 54
saat aku gak dibolehin kuliah di luar aku gak bisa ngomong apa yang aku inginkan, jadi aku ya udah bilang iya aja. Tp aku bilang iya ke ibuku gak sepenuh hati. " Seperti yang ceritakan oleh teman dekat subjek, bahwa subjek merupakan anak yang patuh kepada orang tua, sehingga sering kali ia sulit mengatakan apa yang sebenarnya ia inginkan. Setelah mendapat kabar dari ibunya bahwa ia tidak boleh kuliah di luar kota, hal itu pun berdampak pada semangat belajarnya disekolah. "Efeke neg aku maleh aras-arasen sinau, aku maleh gak sungguh-sungguh ngono sekolahe, pomo enek tugas ngono yo pokok numpuk, lek enek pelajaran seng gak ndong ngono, yo wes sak dong-dongku, gak berusaha gwe ngedongne". (S1/W1/88-91) "efeknya di aku itu jadi malas belajar, aku jadi gak bersungguh-sungguh dalam hal sekolah, jika ada tugas ya asal ngumpulin aja, kalo ada pelajaran yang gk difahami ya udah sefahamku aja, gak berusaha untuk memahami" Permasalahan dalam mengamalkan Keinginan DV akan kuliah di luar kota tidak di perbolehkan orang tuanya, sehingga menimbulkan kegundahan dalam diri DV. Meskipun DV diselimuti oleh kegundahannya DV tetap mengamalkan sholawat wahidiyah, namun DV tidak terlalu serius dalam amalan sholawat wahidiyah yang sudah ia anggap sebagai amalan pegangannya. "pas kui yo panggah mengamalkan, pas kui mungkin sangking jibek e, tapi pas kui koyok njunjuk ngono ora mbk, malah koyok kendo pas kui.". (S1/W1/116-118) 55
"saat itu ya tetap mengamalkan, mungkin saat itu saking bingungnya, tapi saat itu aku njunjuk gitu enggak mbk, malah seperti aku lalai saat itu." b) Temuan Subjek ST 1) Deskripsi Fenomenologi ST Subjek ST merupakan remaja perempuan berusia 15 tahun. Ia merupakan anak tunggal. Orang tua subjek masih hidup, ayah subjek merupakan pengamal dari Penyiar Sholawat Wahidiyah yang aktif sedangkan ibunya masih belum mengamalkan sholawat tersebut, namun keluarga subjek mempermasalahkan hal itu. Hubungan subjek ST dengan orang tuanya cukup dekat terutama dengan ayah subjek, karena pekerjaan ayah subjek ST di sawah sehingga bisa lebih banyak menghabiskan waktu dengannya mulai dari bercerita keluh kesahnya hingga sercanda gurau dengan ayahnya, sedangkan ibu subjek seorang wanita karir beliau bekerja menjadi TU disalah satu SMP negeri di Tulungagung, karena keseharian ibu subjek lebih banyak digunakan di sekolahan, sehingga waktu quality time dengan subjek bisa dikatakan cukup kurang. Subjek bertempat tinggal di desa Tanjungari dengan lingkungan yang rata-rata pengamal dari Penyiar Sholawat Wahidiyah. Keluarga subjek ST terlihat sederhana, terlihat dari cara berpakaiannya tidak glamor dan juga bangunan rumahnya yang tidak terlalu mewah. Keluarga subjek sangat ramah dan bersahabat dengan orang baru, terlihat dari cara subjek dan ayahnya saat menyambut kedatangan peneliti ke rumah subjek dan sesekali ayah subjek mengajak peneliti bercanda, namun saat itu ibunya masih bekerja. Ibu subjek sampai dirumah ketika proses wawancara dengan subjek sedang berlangsung, kemudian beliau menyapa dengan ramah. 56 tidak
Kegiatan utama subjek sehari-hari lebih banyak digunakan untuk mengerjakan tugas-tugas dari sekolah karena sistem sekolahnya sekarang kebut semester dikarenakan adanya Covid- 19 sehingga gurunya selalu memberi tugas-tugas yang cukup banyak, disisi lain ayah subjek ST juga bercerita bahwa subjek sangat gemar dalam pelajaran sehingga tidak heran jika problem- problem subjek banyak disebabkan oleh tugas-tugas sekolahnya. Saat pagi hari subjek sekolah online atau offline kemudian di hari- hari tertentu subjek juga mengikuti bimbingan belajar di salah satu lembaga, kemudian pada malam harinya ia mengaji di madrasah Sholihul Huda desa Tanjungsari. Subjek merupakan sosok yang ramah. Hal ini terbukti ketika bertemu dengan temannya ia selalu melempar senyum, selain itu juga ia selalu tersenyum dengan peneliti saat wawancara sedang berlangsung. Tak heran jika teman-teman subjek banyak yang menyukainya, dalam artian nyaman berteman dengan subjek. Ketaatan subjek sebagai pengamal PSW masih terlihat hingga penelitian ini ditulis. Di usianya yang masih remaja subjek memiliki ketekunan terhadap amalan yang sudah tertanam sejak kecil. Ketekunan itu semakin bertambah dengan dukungan orang tua dan lingkungan sekitarnya. 2) Tema Umum dan Tema Khusus Berikut adalah hasil temuan yang disajikan dari wawancara dan observasi terhadap subjek ST kemudian dikelompokan dalam sub-sub bagian yang telah ditentukan. Tema Umum Tema Khusus Latar Belakang Mengikuti Pembiasaan di masa Sholawat Wahidiyah kecil Pengaruh lingkungan dan keluarga 57
Pengalaman Spiritual dalam Ketenangan Mengamalkan Sholawat Mujahadah sebagai Wahidiyah refreshing dan introspeksi diri Hasrat mencapai Tuhan Menumbuhkan empati Optimisme Problematika Remaja Meremehkan pelajaran Kemalasan Problem dengan keluarga Problem dengan teman Harapan yang belum tercapai Tabel. 3 Tema Umum dan Dimensi Subjek ST a. Latar belakang mengikuti sholawat wahidiyah Pembiasaan di masa kecil Subjek mengenal sholawat wahidiyah dari mulai sejak kecil, namun saat kecil di usia anak-anak subjek justru jarang sekali mengamalkan sholawat karena jarang mendengarkan perintah dari ayahnya. Subjek tidak ngindahkan perintah ayahnya karena saat itu ia juga belum tau apa tujuan dari mengamalkan sholawat wahidiyah. Seperti yang diceritakan subjek sebagai berikut: "kan sejak kecil karo bapak setiap minggu mesti kon melu mujahadah usbu'iyah kanak-kanak, tapi jenenge bocah cilik yo wes heeh ngono thok tapi gak dilakoni. Sampek tau pas kecil, aku mikire jane ki iki fungsine opo tho, tapi ki gak ngerti fungsine,". (S2/W1/1-5) 58
"sejak kecil sama bapak selalu disuruh ikut mujahadah usbu'iyah kanak-kanak, tapi namanya anak kecil ya cuma iya aja tapi gak dilakukan. Dulu waktu kecil pernah berfikir, sebenarnya ini tuh fungsinya apa, tapi tidak tau fungsinya" Dengan semakin bertambahnya usia pengetahuan yang di dapat dari madrasah tempat dia mengaji, serta dukungan dari ayahnya yang selalu mengajak subjek berdiskusi tentang wahidiyah, akhirnya subjek mau mengamalkan sholawat wahidiyah dengan rutin. "soyo gede dari sharing-sharing, terus dapat ilmu ndek madrasah terus mulai sering ikut acara wahidiyah". (S2/W1/11-12) "semakin besar dari sharing-sharing, lalu dapat ilmu dari madrasah, lalu mulai ikut acara wahidiyah" Pengaruh lingkungan dan keluarga Lingkungan masyarakat dan keluarga subjek sudah sejak dulu mengamalkan sholawat wahidiyah, sehingga tidak heran jika diusia remaja sudah mau mengamalkan sholawat wahidiyah dari dukungan keluarga dan lingkungan masyaraka. "sejak kecil karo bapak dikenalne sholawat wahidiyah, terus neg lingkungan rumahku kan rata-rata juga pengamal sholawat wahidiyah". (S2/W1/68-69) "sejak kecil sama bapak sudah dikenalkan sholawat wahidiyah, terus lingkungan rumahku rata-rata juga pengamal sholawat wahidiyah" 59 dan
b. Pegalaman Spiritual dalam Mengamalkan Sholawat Wahidiyah Ketenangan Subjek sempat heran dengan bacaan sholawat wahidiyah, ia berfikir mengapa bacaan sholawat wahidiyah bisa menenangkan hati, ternyata bacaan sholawat wahidiyah banyak doa-doa yang terkandung di dalamnya. "seng tak gumuni seluruh bacaane kog iso menenangkan hati, jane ki nyapo kog iso gwe tenang, ternyata banyak doa yang terkandung di dalamnya". (S2/W1/78-80) "yang aku herani seluruh bacaannya kog bisa menenangkan hati, kenapa kog bisa tenang, ternyata banyak doa yang terkandung di dalamnya". Jika subjek tidak mengikuti mujahadah usbu'iyah ia merasakan ketidaktenangan dalam dirinya. Subjek menggunakan quality time untuk mendekatkan diri kepada Allah pada malam Jum'at saat rutinan mujahadah usbu'iyah. "lek gak melu mujahadah usbu'iyah ki koyok enek rasa tersendiri seng ngroso gak tenang. Kan biasane enek quality time untuk mendekatkan diri kepada Allah, nah malam Jum'at seng mujahadah usbu'iyah ki tak gwe ngono". (S2/W1/22-25) "kalo gak ikut mujahadah usbu'iyah seperti ada rasa tersendiri yang membuat tidak tenang. Biasanya ada quality time untuk mendekatkan diri kepada Allah, nah malam Jum'at saat mujahadah usbu'iyah ku buat seperti itu" Dari pengamatan peneliti pada saat acara mujahadah, bahwa ketenangan dalam diri subjek tidak terlepas dari 60
upaya subjek dalam bersungguh-sungguh melaksanakan rangkaian sholawat wahidiyah. Subjek ST merupakan salah satu peserta yang senantiasa bersikap khidmat dalam menjalankan rangkaian sholawat wahidiyah Mujahadah sebagai refreshing dan intropeksi diri Subjek menjadikan mujahadah sebagai bentuk refreshing saat tertimpa masalah. Dan dengan mujahadah bisa membuatnya lebih dekat dengan Allah serta lebih berfikir positif saat mengatasi masalah. Ia menganggap bahwa adanya masalah tersebut menandakan bahwa Allah sedang mendidiknya agar lebih sabar, lebih dewasa dan banyak hikmah yang bisa diambil dari intropeksi dan mujahadah. "aku itu merasa gini, aku mujahadah itu rasane aku luweh dekat mbek Allah terus rasane masalah-masalah dalam hidupku maleh berkurang, maleh ada refreshingnya, jadi gak melulu nelongsoi masalah. Ternyata Allah ngekeki masalah ini ben aku dididik luweh sabar, ben aku iso luweh dewasa, jadi banyak e pengalaman banyak e hikmah seng bisa aku dapat dari intropeksi dan mujahadah". (S2/W1/13-18) "aku itu merasa gini, aku mujahadah itu rasanya aku lebih dekat dengan Allah terus rasanya masalah-masalah dalam hidupku menjadi berkurang, jadi ada refreshing, gak melulu nelongsoni masalah. Ternyata Allah memberi masalah ini aku dididik agar lebih sabar, agar aku lebih dewasa, jadi banyaknya pengalaman, banyaknya hikmah yang bisa aku dapat dari intropeksi dan mujahadah". 61
Hasrat mencapai Tuhan Subjek juga mengatakan bahwa diusianya saat ini dia belum bisa menerapkan sholat tepat waktu dan kekhusyukan dalam sholat. "aku pengen banget sholate trep gak bolong-bolong ngono kui, terus ndek dalam sholatku kui seng tak eleng- eleng mek bener-bener Gusti Allah, kan biasane kita sholat akeh elengne neg hal-hal lio. Aku puingin sholatku kui madep mantep seng neg gone Gusti Allah". (S2/W1/107-110) "aku ingin sekali sholatnya rutin dan gak bolong-bolong, lalu di dalam sholatku yang aku ingat benar-benar hanya Allah, kan biasanya kita sholat banyak ingat ke hal-hal lainya. Aku sangat ingin sholatku menghadap benar- benar kepada Allah" Menumbuhkan empati Peduli terhadap orang lain salah satu ciri dari adanya empati dalam dri Subjek ST. Ia menganggap jika ada temannya yang tiba-tiba diam berarti ada keluarganya yang meninggal karena subjek sering menemui kejadian tersebut. Saat subjek merasakan perbedaan pada temannya ia berusaha menghibur temannya agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan, subjek menghibur temannya dengan cara mengajaknya mengobrol. Sebagaimana yang telah diceritakan di bawah ini: "biasane lek koncoku akeh diam e ki enek keluargane seng meninggal terus kesedihane di pendem dwe, koyok mbiyen enek koncoku pas ayahe ninggal kan tak sawang-sawang bocahe akeh meninge, terus yo tak jak ngobrol ben cah e gak panggah mikirne kesedihane". (S2/W1/95-98) 62
"biasanya jika ada teman banyak diamnya pasti ada keluarganya yang meninggal terus kesedihannya di pendam sendiri, dulu ada temanku saat ayahnya meninggal aku lihatin kog banyak diamnya, lalu akua jak ngobrol agar dia tidak selalu memikirkan kesedihannya". Optimisme Optimisme dalam diri ST dapat dilihat dari apa yang ia cita-citakan atau inginkan tidak tercapai, mengembalikan semuanya kepada Allah. Ia menganggap bahwa jika Allah tidak mewujudkan keinginannya berarti ia harus lebih memperbaiki diri lagi. "saikimu kadang pomone apa yang tak cita-citakan atau apa yang tak tuju tidak tercapai aku mbalekne kui neng Gusti Allah toh kui aku karo Gusti Allah ora di wek ki iki ben aku iso luweh memperbaiki diri ngono." (S2/W1/81- 84) "sekarang jika ada yang aku cita-citakan atau apa yang aku tuju tidak tercapai aku mengembalikan semua ke Gusti Allah, Allah tidak memberikannya karena agar aku bisa memperbaiki diri lagi" c. Problematika remaja Meremehkan masalah Subjek pernah mengalami penyesalan dikarenakan ia menyepelekan ujian dalam pelajaran yang ia anggap bisa. Namun pada kenyataanya saat nilai ujian dibagikan, nilai subjek jutru sangat rendah. Seperti yang dikatakan subjek di bawah ini: "kae ki pernah pas neg sekolahan, kadang pas ulangan aku menyepelekan pelajaran kui malah nilaiku elek" 63 ia
"saat itu pernah saat sekolah, kadang saat ujian aku menyepelekan pelajaran justru nilaku jelek". (S2/W1/99- 100) Dari hal tersebut ia berfikir bahwa untuk selanjutnya ia tidak boleh menyepelekan pelajaran dan untuk kedepannya subjek yakin bahwa ia bisa namun tetap di barengi dengan usaha. "akhire aku mikir peh.. kog bijiku elek ya.. opo gara-gara aku menyepelekan pelajaran iki, terus sesok-sesok aku gak oleh menyepelekne utawa gampangne sesuatu seng urung eroh aku kui iso opo ora. Yakin lek iso tapi panggah enek usahane gak cuma mek ngomong aku iso". (S2/W1/100-105) "akhirnya aku berfikir, kog nilaiku jelek ya.. apa gara- gara aku menyepelekan pelajaran ini, untuk selanjutnya aku tidak boleh menyepelekan atau menggampangkan sesuatu yang belum tau aku itu bisa atau tidak. Yakin tetap bisa tapi tetap ada usaha dan tidak cuma bilang aku bisa". Kemalasan Sama seperti subjek DV, subjek ST juga pernah merasakan malas saat ingin mengamalkan sholawat, seperti yang ia katakan kepada peneliti. "rintangane seng mesti enek ki males mbk". (S2/W1/91) "rintangan yang selalu ada itu malas mbak" Problem dengan keluarga Meskipun subjek terlihat dekat dengan orang tuanya, namun tak jarang jika ia merasakan beda pendapat dengan orang tuanya dan pada akhirnya menimbulkan pertengkaran. "bapak ibuk ngono kadang diomongi, aku ki ngroso gak trimo, kog yo rasane diatur-atur, padahal kita yo nduwe 64
pandangan dwe tho, kadang sudut pandang orang tua karo kita ki gak podo, dadi maleh tukaran". (S2/W1/36- 39) "kadang di bilangin bapak ibu, aku ngerasa gak terima, kog di atur-atur rasanya, padahal kita kan punya pendapat sendiri, terkadang sudut pandang orang tua sama kita gak sama, jadi malah bertengkar" Terkadang subjek juga menyadari apa yang menurutnya kadang juga kurang tepat, namun jika menurutnya tepat subjek akan merasa kurang terima. "lek orang tuaku bene aku ya sadar lek aku ki salah, tapi kadang enek seng gak trimo ngono yoan." (S2/W1/41-42) "kalua orang tuaku benar aku sadar kalo aku salah, tapi kadang gak terima" Problem dengan teman Permasalahan dengan teman sebaya merupakan salah satu problem yang di alami subjek. Karena menurut subjek saat ini permasalahan terberat adalah tugas sekolah maka tak heran jika problem juga terjadi dalam pertemanan subjek. Sebagaimana yang dikatakan oleh subjek: "bagiku saiki yang paling terberati masalah tugas mbak. Terus kadang enek seng gak tak isoni, terus enek tho konco seng luweh iso ngono, kadang konco seng ditakok ki gelem yo nyauri yo gak gelem nyauri malah enek seng gluibet tho". (S2/W1/31-33) "bagiku sekarang yang paling berat masalah tugas. Terus kadang kan ada yang gak di fahami, terus ada teman yang lebih faham, terkadang teman yang kutanyai mau memjawab ya kadang ada yang gak mau jawab justru malah merumitkan" 65
Meskipun ada teman yang tidak mau membantu subjek dalam tugas pelajaran, namun tidak mengubah subjek dalam hal berbagi ilmu dengan teman yang kurang bisa. Hal tersebut juga tidak menjadikan subjek untuk tetap mamaksakan kehendak kepada temannya. "Lek aku mikire, lek aku gak iso koncoku lek tak takok ki kog malah angel, sedangkan lek koncoku tekok lek aku iso yo tak jelasne seng tak isoni. Tapi yo wes lek gak oleh yo gak tekok". (S2/W1/33-36) "kalo aku mikirnya, kalo aku gak bisa lalu aku tanya ke teman tapi kog justru sulit, sedangkan kalo temanku gak bisa ya aku jelaskan se bisaku. Tapi ya sudah kalo gak mau jawab ya gak tanya" Harapan yang belum tercapai Subjek merasa bahwa ia belum bisa membahagiakan orang tuanya, meskipun ia mengetahui di usianya yang sekarang ia belum bisa memberi uang atau semacamnya kepada orang tua, namun subjek ST menganggap bahwa membahagaikan orang tua bukan hanya soal materi bahkan membuat orang tua tersenyum dan tidak membuat orang tua marah sudah cukup baginya dalam membahagiakan orang tuanya saat ini. "aku puingin banget membahagiakan orang tua karena diusiaku yang saat ini kan aku juga belum bisa memberikan... istilahnya uang, mergo kan sek cilik drung iso golek duit dwe. Tapi walaupun aku drung iso menghasilkan uang aku ki pengen membahagiakan kedua orang tuaku bukan karena hanya uang, ya contohe bisa membuatnya terseyum terus dan gak gwe nesune wong tuek". (S2/W1/61-65) 66
"aku ingin sekali membahagiakan orang tuaku karena di usiaku saat ini kan aku belum bisa memberikan uang, karena aku juga belum bisa mencari uang sendiri. Tapi walaupun aku belum bisa menghasilkan uang, aku ingin membahagiakan orang tua bukan karena hanya uang, ya contohnya seperti membuatnya selalu tersenyum dan tidak membuatnya marah" b. Pembahasan 1. Latar Belakang Mengikuti Sholawat Wahidiyah Masa remaja merupakan masa transisi, masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada fase ini remaja menemukan nilai-nilai hidup baru. Remaja mulai berfikir kritis tentang apa yang di ajarkannya sejak kecil seperti halnya dalam ajaran atau amalan-amalan keagamaan.1 Dalam temuan ini peneliti menemukan bahwa latar belakang utama subyek mengikuti sholawat wahidiyah bisa dikategorikan adanya faktor eksternal terutama dari dorongan orang yang memiliki pengaruh, baik itu orang tua, guru dan teman- temannya. Seperti yang di kemukakan Ramayulis bahwa salah satu motivasi beragama pada remaja adalah percaya ikut-ikutan, hal ini diperoleh dari didikan agama dari keluarga ataupun lingkungannya. Melaksanakan ibadah atau ajaran agama sekedar mengikuti suasana lingkungan dimana dia hidup.2 Seperti yang terdapat pada subyek ST dimana ayah subyek yang merupakan seorang pengamal sholawat wahidiyah, sehingga pengamalan sholawat sudah dididik dalam diri subjek ST sejak dini. Dan pada subjek DV, lingkungan tempat ia 1 Syaifu Hamali, Karakteristik Keberagamaan Remaja dalam Perspektif Psikologi, (Al- AdYaN/Vol.XI, No 1/ Januari-Juni/2016) 2 Ramayulis, pengantar psikologi agama, Cet VI (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 52- 55 67
mengaji telah mempengaruhinya dalam mengamalkan sholawat wahidiyah, selain itu adanya pengakuan pada subyek DV oleh teman-teman dan guru subyek juga menjadikan dorongan yang lebih kuat untuk terus mengikuti sholawat wahidiyah. Terlepas dari orang tua yang bukan pengamal sholawat tersebut, namun orang tua DV tetap memberikan dukungan. Sehingga saat ada saudara DV yang tidak menyukai sholawat wahidiyah, hal itu tidak memberi pengaruh terhadap keteguhan subjek dalam mengamalkan sholawat. Dalam hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa pola asuh orang tua sangat berpengaruh. Selama orang tua memberikan dukungan terhadap anak, hal ini akan memberikan kekuatan tertentu pada kejiwaan dari subjek DV dan ST. Meskipun pada awalnya kedua subjek DV dan ST belum memahami dan meyakini amalan sholawat tersebut. Namun setelah melewati beberapa peristiwa serta bertambahnya pengetahuan yang mereka peroleh dari berbagai sumber, hal ini menjadikan subyek ST dan DV sadar akan pentingnya sholawat serta menambah keyakinannya. Hal ini senda dengan teori yang di kemukakan oleh Glock dan Stark bahwasanya pengetahuan dan keyakinan jelas berkaitan satu sama lain, karena pengetahuan mengenai suatu keyakinan adalah syarat bagi penerimanya.3 2. Makna Sholawat Wahidiyah Bagi Remaja Pengamal Berdasarkan temuan penelitian, pemaknaan terhadap ajaran sholawat wahidiyah bisa dikategorikan menjadi dua. Pertama pemaknaan subjek terhadap ajaran sholawat wahidiyah 3 Ancok dan Suroso, Psikologi Islam: Solusi Islam atas Problem-Problem Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 78 68
55 itu sendiri, yang kedua adalah pemaknaan subjek terhadap efek terutama efek psikologis yang dirasakan oleh keduanya. Pemaknaan subjek terhadap ajaran sholawat wahidiyah berbeda antara subjek DV dan subjek ST. DV memaknai ajaran sholawat wahidiyah sebagai ajaran yang lebih ke arah sosial. Hal ini dikarenakan latar belakang subjek DV dalam mengikuti sholawat wahidiyah adalah karena faktor eksternal. Seperti yang di kemukakan Ramayulis bahwa salah satu motivasi beragama pada remaja adalah percaya ikut-ikutan, hal ini diperoleh dari didikan agama dari keluarga ataupun lingkungannya. Melaksanakan ibadah atau ajaran agama sekedar mengikuti suasana lingkungan dimana dia hidup.4 Dorongan dari orang yang dianggap memiliki pengaruh yaitu guru, serta kecenderungan subjek terhadap lingkup sosialnya berpengaruh terhadap pemaknaan subjek terhadap sholawat. Subjek DV juga mengalami perkembangan jiwa sosial ketika ia mendapat kepercayaan dari teman-temannya untuk menjadi pemimpin kelompok. Subjek DV juga menuturkan bahwa jika teman-temannya tidak mengikuti kegiatan Mujahadah rutin, maka ia juga lebih memilih untuk tidak datang. Dari sinilah pemaknaan terhadap sholawat wahidiyah sebagai sarana bersosial yang religius mulai tertanam pada jiwa subjek. DV juga mengalami keguncangan dan keraguan terhadap ajaran sholawat wahidiyah karena argumen dari temannya. Keraguan terhadap ajaran sholawat wahidiyah ini mulai hilang ketika subjek DV menelaah kembali ajaran-ajaran dalam sholawat wahidiyah, khususnya menekuni mujahadah. Pada tahapan ini terjadi perubahan pemaknaan subjek DV tentang sholawat wahidiyah. DV tidak hanya menilai sholawat 4 Ramayulis, pengantar psikologi agama, Cet VI (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 52- 69
wahidiyah sebagai kelompok sosial religius, melainkan pemaknaannya lebih mengarah ke dalam diri subjek, ke dalam aspek kebutuhan ruhani. DV mengalami uji keyakinan dan transformasi makna sholawat wahidiyah yang awalnya lebih mengarah ke aspek sosial dan formalitas kegiatan-kegiatan keagamaan, kemudian berganti menjadi sebuah kebutuhan ruhani dimana ia menjadikannya sebagai pegangan dan tempat kembalinya segala macam urusan. Berbeda pada subjek ST dimana sholawat wahidiyah sejak awal dimaknai sebagi suatu ajaran yang menjadikannya terus menerus selalu berproses. Pada awal subjek ST mengamalkan sholawat wahidiyah, ia tidak memahami mengenai anjuran tersebut, yang subjek pahami adalah ia mengikuti ajaran dari orang tuanya. Setelah mengalami proses perkembangan dan subjek mulai bisa berpikir tentang ajaran yang ia anut, subjek mulai belajar dari kesalahan-kesalahan yang dialaminya. Pemaknaan subjek ST terhadap sholawat wahidiyah lebih kepada suatu ajaran agama yang dengannya ia bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah. Pemaknaan ini memang terlihat klasik, tetapi bagi ST pemaknaan ini diperoleh berdasarkan pengalaman-pengalaman dan problematika dalam kehidupannya yang terkadang ia sendiri sulit untuk menerimanya. Subjek ST lebih menekankan pada introspeksi diri sebagai metode dalam memahami kehidupan. Jika mengacu pada konsep ajaran sholawat wahidiyah, maka pemaknaan subjek DV lebih ditekankan pada hablum minannaas, sedangkan subjek ST lebih ditekankan kepada hablum minallah. Dengan bersholawat dapat bertambahnya iman dan sebagai penyuci jiwa, perantara diampuninya dosa, lenyapnya kesedihan dan kesukaran. Bersholawat kepada 70
Rasulullah SAW merupakan perantara turunnya pertolongan Allah kepada manusia, berdo'anya para malaikat kepada manusia, diangkatnya derajat, dihapusnya segala dosa, dan perantara agar Rasulullah SAW mengenal umatnya di padang mahsyar.5 3. Pengalaman Spiritual Remaja dalam Mengamalkan Sholawat Wahidiyah Perjalanan spiritual setiap orang bersifat unik dan berbeda- beda pada segi pengalaman yang didapatkan. Perbedaan pengalaman ini disebabkan oleh perbedaan problematika yang dihadapi terutama pada remaja. Pada kedua subjek, problematika dan pengalaman yang dimiliki juga berbeda tetapi juga terdapat kesamaan dalam segi prayer fulfillment. Menurut Piedmont prayer fulfillment atau pengalaman ibadah adalah perasaan suka cita, riang atau emosi positif yang muncul melalui proses peribadahan.6 Pada aspek pengalaman beribadah ini kedua subjek merasakan emosi positif berupa rasa nyaman dan ketenangan. Ketenangan juga mempengaruhi subyek dalam merubah sudut pandang yang awalnya idealis, atau ingin segala sesuatu terjadi seperti yang diinginkan, berubah menjadi lebih bisa menerima dengan kenyataan yang terjadi. Hal ini sejalan dengan Olivia dalam bukunya yakni sholawat dapat merubah sudut pandang, cara berfikir, prilaku dan perasaan kita. Pengulangan (sholawat) yang dilakukan dapat membuat jeda dengan tekanan pikiran yang kita alami sehingga tidak di kuasai oleh perasaan itu sendiri. Dalam perasaan yang 5 Nabil Hamid Al-Mu'adz, Jalan ke Surga, (Jakarta: Najla Press, 2007), hlm. 236-238 6Piedmont, Does Spirituality Represent The Sixth Factor of Personality ? Spiritual Transcendence and The Five-Faktor Model. Journal of Personality. 67, 1999 hlm, 985-989 71
lebih mampu dikendalikan, maka kesejahteraan emosi lebih mudah tercapai dengan baik.7 Subjek ST juga menegaskan bahwa dengan melakukan mujahadah mampu memberikan rasa bahagia dan penyegaran terhadap problematika yang ia hadapi, ST menyebutnya sebagai refreshing. Sedangkan DV menyebutnya sebagai jujugan yaitu tempat dikembalikannya permasalahan hidup. Pengalaman spiritual seringkali berkaitan dengan emosi atau perasaan yang kemudian membekas ke dalam hati. Pengalaman spiritual yang dirasakan oleh kedua subyek didapatkan melalui penghayatan dalam menjalankan ajaran sholawat Wahidiyah. Salah satu ajaran sholawat wahidiyah yang diterapkan oleh kedua subjek adalah serangkaian doa-doa yang lebih dikenal dengan istilah mujahadah. Mujahadah adalah bersungguh- sungguh memerangi dan menundukkan hawa nafsu (nafsu amarah bis-suu') untuk diarahkan sadar kepada Allah dan Rasulullah dengan cara pengamalan sholawat wahidiyah.8 Mujahadah memiliki pengaruh terhadap perkembangan emosional remaja. Pada kedua subjek mujahadah ini mampu meningkatkan empati dan optimisme dalam menghadapi problematika kehidupan. Kemampuan dalam berempati subjek terbangun melalui proses penghayatan yang kemudian kedua subjek memiliki kepekaan terhadap perasaan, baik perasaan dalam dirinya maupun perasaan yang dialami orang lain terutama teman subjek yang mengalami permasalahan dalam hidup. Sensitifitas terhadap orang lain yang menurut Piedmont termasuk ke dalam dimensi universality. Sebuah dimensi tentang kebersatuan 7 Rima Olivia, Sholawat Untuk Jiwa, (Jakarta: Transmedia Pustaka, 2016), hlm. 9 8 Muhammad Ruhan Sanusi, Tuntunan Mujahadah dan Acara-Acara Wahidiyah, (Jombang, DPP PSW. Edisi kedelapan), hlm. 2 72
seluruh alam dan keharmonisannya, sehingga muncul tanggung jawab pada setiap makhluk. Selain daripada dimensi prayer fulfillment dan universality juga terdapat dimensi lain yang muncul pada kedua subjek, yaitu dimensi connectedness. Dimensi connectedness (keterkaitan) ini, muncul pada kedua subjek melalui kegiatan-kegiatan mujahadah. Selain mengembangkan emosi kedua subjek, kegiatan mujahadah khususnya mujahadah usbu'iyah juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan jiwa sosial bagi kedua subjek. DV terpacu untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab serta berani menghadapi tantangan, sedangkan ST mengalami peningkatan dalam rasa toleransi. Seiring berkembangnya jiwa sosial, maka dimensi connectedness (keterkaitan) terhadap sesama manusia akan semakin kuat. Pada teori spiritualitas yang dikenalkan oleh Piedmont terdapat empat aspek yang menurut Piedmont perlu untuk di eksplorasi. Empat aspek tersebut yang pertama adalah tolerance of paradoxes, kedua adalah nonjudgementality, ketiga adalah existentiality, keempat adalah gratefulness. Empat aspek ini muncul melalui proses pengalaman dari kedua subjek. Pengalaman utama yang memicu kedua subyek dalam memunculkan empat aspek spiritualitas adalah pengalaman subjek dalam mengamalkan sholawat dan problematika yang dihadapi. Pada temuan dalam penelitian ini aspek tolerance of paradoxes muncul ketika kedua subjek menghadapi problematika dalam kehidupannya. Pada subjek DV aspek ini muncul ketika ia menghadapi konflik yang timbul akibat kekecewaan pada orang tua. Pada awalnya subjek DV sulit untuk menerima keputusan kedua orang tuanya yang tidak sejalan 73
dengan harapan subjek. Penolakan ini membawa dampak negatif pada proses akademisnya. Penolakan ini wajar terjadi pada diri remaja sebagaimana yang diungkapkan oleh Elizabeth B.Hurlock bahwa pada masa remaja kondisi emosinya mengalami ketegangan akibat perubahan sosial fisik maupun kognitif.9 Pada tahapan ini DV mengalami permasalahan dalam menyesuaikan diri terhadap orang tua, dimana DV tidak berani mengutarakan keinginannya kepada kedua orang tuanya. Hal ini menyebabkan hubungan mereka tidak terlalu dekat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sofyan bahwa hal yang terpenting adalah penyesuaian diri remaja dengan orang tua. Kemampuan remaja dalam penyesuaian diri dengan orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosio- emosionalnya.10 Sedangkan subjek ST memiliki problem penyesuaian diri di sekolah. ST mengalami masalah dalam pencapaian cita-cita dan perbedaan pendapat dengan teman sebaya di lingkungan sekolah. ST pernah mengalami kekecewaan terhadap teman dan prestasinya di sekolah. Menurut Sofyan, selain di rumah, remaja juga menghabiskan banyak waktu di sekolah sehingga sekolah menjadi wadah terbaik bagi remaja untuk berkembang dan berekspresi. Pengalaman yang buruk atau adanya problem di sekolah akan mempengaruhi remaja dalam menyesuaikan dirinya.11 Kemampuan dalam tolerance of paradoxes muncul ketika subjek DV bisa memahami keputusan orang tuanya dan melihat 9 Elizabeth. B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Cet.5, (Jakarta: Erlangga,2003), hlm. 211 10 Sofyan S. Willis, Remaja & Permasalahannya: Mengupas Berbagai Bentuk Kenakalan Remaja Narkoba, Free Sex dan Pemecahannya, (Bandung: Penerbit CV Alfabeta, 2005) hlm. 55- 77 11 Ibid 74
sisi positif dari problematika tersebut. Sedangkan subjek ST pada akhirnya mampu menerima perbedaan sudut pandang dari temannya. Sesuai dengan pernyataan Piedmont tolerance of paradoxes adalah kemampuan untuk menerima sesuatu tidak hanya dari satu sudut pandang, melainkan dengan dua sudut pandang yang dianggap berlawanan. Sebagaimana kedua sisi mata koin yang tidak bisa dipisahkan.12 Aspek tolerance of paradoxes pada DV menjadikan ia bisa memahami alasan dari orang tuanya yang melarang DV untuk kuliah di luar kota. DV bisa melihat sisi positif dari alasan tersebut serta mempertimbangkan kondisi ekonomi keluarganya. Meskipun melalui proses dan pengalaman yang cukup dinamis pada akhirnya DV mempu mengaplikasikan aspek ini dalam problemnya. Sedangkan pada ST tolerance of paradoxes bisa muncul lebih cepat. Hal ini berkaitan dengan kepribadian pola pikir ST yang cenderung lebih introspektif terhadap kondisi dirinya, sebagaimana ketika ia menyadari kesalahan yang dia perbuat dan kekurangan yang ada pada dirinya. Pada problematika remaja tersebut kedua subjek juga mengalami proses untuk memiliki aspek nonjudgementality. Aspek ini berkaitan dengan kemampuan penerimaan hidup bagaimanapun keadaannya, serta memahami bahwa segala sesuatu memiliki masanya sendiri. Nonjudgementality yang ada pada diri DV bisa dilihat melalui bagaimana subjek DV bisa menerima keputusan kedua orang tuanya dengan sikap yang positif. DV mampu menjalani keputusan dari orang tuanya agar kuliah di tempat yang mereka sarankan dan menjalani proses pembelajaran dengan bersungguh-sungguh. Sedangkan pada diri 12 Piedmont, Does Spirituality Represent The Sixth Factor of Personality ? Spiritual Transcendence and The Five-Faktor Model. Journal of Personality. 67, 1999 hlm, 989 75
ST, kemampuan ini bisa dilihat dari bagaimana subjek ST bisa menerima hasil yang buruk dan berjanji akan berusaha lebih baik lagi dalam permasalahan akademisnya. Aspek existentiality lebih tampak pada pengalaman- pengalaman kedua subjek yang berkaitan dengan kegiatan- kegiatan sholawat wahidiyah. Pada DV aspek ini jelas tampak ketika ia dihadapkan pada tanggungjawab sebagai pimpinan dalam kelompok mujahadah usbu'iyah. Pada awalnya DV mengalami keraguan terhadap dirinya meski demikian ia menganggap hal ini sebagai suatu pengalaman baginya untuk berkembang. DV mendasarkan keyakinan dirinya terhadap ajaran mujahadah yang selama ini bisamemberikan solusi. Pada diri ST, aspek existentiality ini bisa dilihat pada saat ia mengalami problem akademis. Ketika ST mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas akademisnya dan memandang hal itu akan membawa dampak buruk terhadap kondisi psikisnya, ST lebih memilih menjadikan kegiatan mujahadah sebagai sarana untuk mengatasi masalah yang ia hadapi. Melalui kegiatan mujahadah ini ST mendapatkan energi untuk menjalani tugas akademis yang merupakan salah satu proses dalam perkembangan kognitifnya. Aspek gratefulness ini bisa dilihat pada kedua subjek ST dan DV dalam hal menyikapi permasalahan yang telah berlangsung. Pada DV aspek ini muncul ketika ia dihadapkan pada problematika yang berkaitan dengan kegiatan sholawat, dalam hal ini DV merasa bersyukur karena permasalahan yang dihadapi bisa terselesaikan dengan menjalankan ajaran dalam sholawat wahidiyah, sebagaimana ketika DV dihadapkan pada kesulitan dalam mencari petugas acara mujahadah. Sedangkan pada ST aspek gratefulness ini bisa dilihat saat ST mengalami kegagalan-kegagalan atau harapan-harapan yang 76
tidak tercapai. Ia memandang pengalaman tersebut sebagai bentuk peringatan Allah kepada dirinya sehingga ia bersukur karena masih diberi kemampuan untuk melakukan instropeksi dan perbaikan diri. Pengalaman spiritual bersifat pribadi dan berbeda-beda (unik) senada dengan yang diungkapkan oleh William James berpendapat tentang pengalaman keberagamaan ia mengatakan bahwa hal tersebut mempunyai sumber yang berpusat dalam kesadaran mistik. Pengalaman-pengalaman ini dipandang sebagai ungkapan religiusitas yang tertanam di relung hati terdalam pada masing-masing pribadi yang merasakan. Setiap manusia suatu saat akan mengalami hal-hal yang menggetarkan dan menakjubkan yang mungkin berlangsung lama atau sekejap, di sadari atau tidak. Setiap manusia memiliki pengalaman masing-masing yang bersifat pribadi.13 Pengalaman spiritual yang dialami oleh kedua subjek juga bersumber pada pengalaman keberagamaan mereka. Sebagaimana ajaran sholawat wahidiyah yang memiliki inti ajaran memberikan bimbingan praktis di dalam merealisasikan pelaksanaan "Hablun minalloh Wahablun minannaas". Inti ajaran ini memiliki dua pokok makna. Pertama, hubungan dengan Tuhan atau dalam dimensi spiritual yang dijelaskan oleh Piedmont adalah dimensi prayer fulfillment dan universality. Pengalaman spiritual kedua subjek DV dan ST lebih terfokus pada dimensi ini. Pokok makna kedua adalah hubungan antar manusia ada dalam Piedmont disebut dimensi connectedness. Pada dimensi connectedness atau dalam ajaran sholawat wahidiyah disebut wahablun minannaas muncul berbagai macam problematika terutama problem remaja yang dialami 13 William Jemes. "The Varieties of Religious experience" Pengalaman-Pengalaman Religius. (Yogyakarta: Ircisod, 2015), hlm. 464-465 77
oleh kedua subjek. Problematika tersebut tidak hanya membawa permasalahan pada kehidupan kedua subjek melainkan juga mengantarkna keduanya menuju aspek-aspek spiritual sebagaimana yang telah dipaparkan diatas. Dari beberapa dimensi spiritual yang muncul, dimensi prayer fulfillment adalah yang paling utama dalam pengalaman kedua subjek. Pengalaman ibadah berkaitan dengan perasaan positif yang dalam hal ini terfokus pada perasaan tenang yang dirasakan oleh keduanya. Perasaan-perasaan positif dalam menjalankan ibadah khususnya mujahadah mampu menumbuhkan perasaan empati dan optimisme bagi kedua subjek. Bahkan rasa senang terhadap ibadah ini memicu hasrat subejk ST untuk mencapai Tuhan. C. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengahadapi beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi penelitian yang dilakukan. Adapun keterbatasan tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. Keterbatasan dalam mengambil informasi karena pandemic Covid- 19 sehingga peneliti kurang leluasa dalam mengambil data kepada narasumber. 2. Keterbatasan jumlah subjek yang bersungguh-sungguh dan memahami mengenai sholawat wahidiyah. Sehingga peneliti mengambil subjek yang dirasa memenuhi kriteria dalam penelitian ini. 78 |
Pembelajaran 2.4: Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat menjelaskan kebutuhan dasar yang menjadi motif dari tindakan manusia baik murid maupun guru CGP dapat menganalisis dampak tidak terpenuhinya kebutuhan dasar terhadap pelanggaran peraturan dan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kebajikan CGP dapat mengidentifikasi peran dan sekolah guru dalam upayanya menciptakan lingkungan belajar dan pemenuhan kebutuhan anak yang beragam. Pertanyaan Pemantik: Ibu Ambar, guru wali kelas kelas 2A di SD Pelita Hati, sedang bingung menghadapi ulah salah satu murid di kelasnya, Doni. Beberapa anak di kelas 2A telah datang padanya dan mengeluhkan Doni yang seringkali meminta bekal makan siang mereka dengan paksa. Jika Anda menghadapi situasi seperti Ibu Ambar, apa yang akan anda lakukan? Menurut anda, kira- kira apa alasan Doni melakukan hal itu? Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, Merujuk pada situasi yang sedang dihadapi Ibu Ambar di atas, dalam konteks penegakan disiplin positif, Ibu Ambar sebaiknya mencari tahu alasan Doni melakukan tindakan tersebut agar mengetahui kebutuhan mana yang sedang berusaha dipenuhi oleh Doni. Pada modul 1.2, nilai dan peran guru penggerak, telah dibahas mengenai 5 kebutuhan dasar manusia. Di modul 1.4 ini, kita akan menghubungkan konsep tersebut dengan disiplin positif yang berdasarkan pada teori kontrol dimana dinyatakan bahwa ada suatu tujuan dibalik sebuah perilaku manusia. Kita juga percaya bahwa murid memiliki 'tujuan' dibalik perilaku mereka, salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Mari kita menonton video tentang konsep 5 Kebutuhan Dasar Manusia menurut Dr. William Glasser dalam "Choice Theory". Setelah Anda menonton video, mari kita perdalam pemahaman Anda terhadap konsep 5
Kebutuhan Manusia dengan membaca artikel di bawah ini. 5 Kebutuhan Dasar Manusia Seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu. Semua yang kita lakukan adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita, yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kasih sayang dan rasa diterima (love and belonging), kebebasan (freedom), kesenangan (fun), dan penguasaan (power). Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat satu persatu kelima kebutuhan dasar ini. Kebutuhan Bertahan Hidup Kebutuhan bertahan hidup (survival) adalah kebutuhan yang bersifat fisiologis untuk bertahan hidup misalnya kesehatan, rumah, dan makanan. Kebutuhan biologis sebagai bagian dari proses reproduksi termasuk kebutuhan untuk tetap bertahan hidup. Komponen psikologis pada kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan perasaan aman. Dalam kasus Doni di atas, apabila jawaban Doni ketika ditanya oleh Ibu Ambar adalah
karena ia lapar dan orangtuanya tidak membawakannya bekal makan siang, maka kebutuhan dasar yang sedang berusaha dipenuhi oleh Doni, adalah kebutuhan untuk bertahan hidup (survival). Kasih sayang dan Rasa Diterima (Kebutuhan untuk Diterima) Kebutuhan ini dan tiga kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan psikologis. Kebutuhan untuk disayangi dan diterima meliputi kebutuhan akan hubungan dan koneksi sosial, kebutuhan untuk memberi dan menerima kasih sayang dan kebutuhan untuk merasa menjadi bagian dari suatu kelompok. Kebutuhan ini juga meliputi keinginan untuk tetap terhubung dengan orang lain, seperti teman, keluarga, pasangan hidup, teman kerja, binatang peliharaan, dan kelompok dimana kita tergabung. Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar kasih sayang dan rasa diterima yang tinggi biasanya ingin disukai dan diterima oleh lingkungannya. Mereka juga akrab dengan orang tuanya. Biasanya mereka belajar karena suka pada gurunya. Bagi mereka, teman sebaya sangatlah penting. Mereka juga biasanya suka bekerja dalam kelompok. Dalam kasus diatas, apabila Doni menjawab bahwa alasannya mengambil bekal temannya karena dia merasa senang temannya jadi memperhatikan dia. Ketika temannya melaporkan tindakannya itu pada gurunya, dan gurunya memberitahu orang tuanya, sehingga orang tuanya jadi memperhatikan dia, maka kebutuhan dasar yang sedang dipenuhi Doni adalah kebutuhan akan kasih sayang dan rasa diterima. Penguasaan (Kebutuhan Pengakuan atas Kemampuan) Kebutuhan ini berhubungan dengan kekuatan untuk mencapai sesuatu, menjadi kompeten, menjadi terampil, diakui atas prestasi dan keterampilan kita, didengarkan dan memiliki rasa harga diri. Kebutuhan ini meliputi keinginan untuk dianggap berharga, bisa membuat perbedaan, bisa membuat pencapaian, kompeten, diakui, dihormati. Ini meliputi self esteem, dan keinginan untuk meninggalkan pengaruh. Anak-anak yang memiliki kebutuhan dasar akan penguasaan yang tinggi biasanya selalu ingin menjadi pemimpin, mereka juga suka mengamati sebelum mencoba hal baru dan
merasa kecewa bila melakukan kesalahan. Mereka juga biasanya rapi dan sistematik dan selalu ingin mencapai yang terbaik. Dalam kasus diatas, apabila jawaban Doni adalah dia merasa hebat karena temannya jadi takut dengan dia dan menuruti keinginannya, maka sebetulnya Doni sedang berusaha memenuhi kebutuhan dasarnya akan kekuasaan. Kebebasan (Kebutuhan Akan Pilihan) Kebutuhan untuk bebas adalah kebutuhan akan kemandirian, otonomi, memiliki pilihan dan mampu mengendalikan arah hidup seseorang. Anak-anak dengan kebutuhan kebebasan yang tinggi menginginkan pilihan, mereka perlu banyak bergerak, suka mencoba-coba, tidak terlalu terpengaruh orang lain dan senang mencoba hal baru dan menarik. Bila jawaban Doni dalam kasus diatas adalah bahwa dia merasa bosan dengan bekal makanan yang dibawakan ibunya dari rumah, karena ibunya selalu membawakan bekal yang sama, oleh karena itu dia ingin mencoba makanan teman-temannya yang beraneka ragam, maka Doni sedang berusaha memenuhi kebutuhannya akan kebebasan. Kesenangan (Kebutuhan untuk merasa senang) Kebutuhan akan kesenangan adalah kebutuhan untuk mencari kesenangan, bermain, dan tertawa. Bayangkan hidup tanpa kenikmatan apa pun, betapa menyedihkan. Glasser menghubungkan kebutuhan akan kesenangan dengan belajar. Semua hewan dengan tingkat intelegensi tinggi (anjing, lumba-lumba, primata, dll) bermain. Saat mereka bermain, mereka mempelajari keterampilan hidup yang penting. Manusia tidak berbeda. Anak-anak dengan kebutuhan dasar kesenangan yang tinggi biasanya ingin menikmati apa yang dilakukan. Mereka juga bisa berkonsentrasi tinggi saat mengerjakan hal yang disenangi. Mereka suka permainan dan suka mengoleksi barang, suka bergurau, suka melucu dan juga menggemaskan. Bahkan saat mereka bertingkah laku buruk, mereka masih terlihat lucu. Dalam kasus diatas, bila Doni menjawab bahwa ia melakukannya karena iseng saja dan ia menikmati ekspresi wajah teman-temannya yang kesal karena diambil makanannya
dan menurut dia, ekspresi teman-temannya itu lucu. Maka berarti Doni sedang berusaha memenuhi kebutuhannya akan kesenangan. Disarikan dari berbagai sumber Bapak Ibu Calon Guru Penggerak, Semua orang senantiasa berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara. Bila mereka tidak bisa mendapatkan kebutuhannya dengan cara yang positif, mereka bisa melanggar peraturan atau melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Seorang murid yang tidak begitu berhasil secara akademik mungkin kebutuhannya akan penguasaan tidak terpenuhi di sekolah. Oleh karena itu, mungkin dia akan mencoba untuk memenuhi kebutuhannya akan penguasaan, dengan mencoba mengatur orang lain di lapangan bermain, atau bahkan menyakiti mereka secara fisik. Sebagai guru, kita dapat melibatkannya dalam kegiatan yang memberi peluang murid tersebut membuat pencapaian yang berarti. Seorang yang tidak merasa diterima oleh teman-temannya, kebutuhannya akan kasih sayang dan rasa diterima tidak terpenuhi, oleh karena itu dia mungkin akan memiliki satu teman dan memisahkan diri yang lain. Sebagai guru, kita bisa membangun hubungan yang bisa membangun kepercayaan dan keintiman dengan anak ini. Konsep 5 kebutuhan dasar manusia tidak hanya berlaku bagi anak-anak atau murid-murid, namun juga bagi manusia dewasa, dalam setting sekolah adalah para tenaga pendidik dan kependidikan. Lihatlah para guru di sekolah Anda. Dapatkan Anda memprediksi kira-kira guru mana yang memiliki kebutuhan dasar yang tinggi akan penguasaan, kebebasan, kesenangan, atau kasih sayang dan rasa diterima? Kebutuhan dasar mana yang sedang berusaha dipenuhi oleh guru ketika mereka melakukan sebuah tindakan tertentu? Kalau begitu, apa yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin sekolah berdasarkan konsep 5 kebutuhan dasar ini dalam rangka mewujudkan lingkungan dan budaya sekolah yang positif? Glasser menyatakan bahwa kapasitas untuk berubah ada di dalam diri kita. Jika kita dapat mengidentifikasi kebutuhan apa yang mendorong perilaku kita, maka perubahan perilaku positif dapat dimulai dengan mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan tertentu dengan cara yang positif.
Tugas Mandiri Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Lingkaran Kebutuhan Dasar: 1. Coba pikirkan bagaimana selama ini Anda memenuhi kebutuhan dasar Anda. Isilah setiap bagian lingkaran dengan nama orang, benda atau apapun yang dapat memenuhi setiap kebutuhan dasar itu, dari kasih sayang dan rasa diterima, penguasaan, kesenangan, atau kebebasan. 2. Bila Anda mendapat empat gelas yang masing-masing diberi label kasih sayang dan rasa diterima, penguasaan, kebebasan, dan kesenangan, mana gelas yang paling penuh dalam diri Anda? Mana yang dianggap paling terpenuhi, setengah terpenuhi, atau seperempat kosong? Apa yang menghalangi gelas yang paling sedikit untuk terisi lebih banyak? 3. Sebutkan kebutuhan apa yang sedang berusaha dipenuhi?. a. Dinda, seorang anak kelas 3 SD, begitu tiba di rumah sepulang dari sekolah, menangis dan mengadu pada ibunya bahwa dia benci pada Ibu Rani, gurunya. Menurut Anda, kebutuhan apa yang berusaha dipenuhi oleh Dinda, jika jawabannya seperti ini? Bila Anda berada dalam posisi Ibu Rani, dan mendengar informasi dari Ibunya Dinda
tentang perasaan Dinda hari itu, apa yang akan Anda lakukan pada Dinda besok ketika Dinda masuk sekolah agar kebutuhan Dinda terpenuhi? Jawaban Dinda Kebutuhan Tindakan Anda "Ibu guru bilang, aku tidak boleh Kesenangan bersenandung sewaktu mengerjakan tugas, katanya kelas harus tenang, tidak ada suara. Kan nggak seru jadinya". "Ibu guru tidak menyapaku hari ini, Kasih sayang padahal aku pakai jepit rambut baru". dan rasa diterima "Aku bosen, masa belajarnya cuma gitu-gitu Kebebasan aja..dengerin Ibu Guru aja". "Aku sebel, gambarku tidak rapi, malah Ibu Penguasaan guru nunjukin ke teman-temanku di depan kelas". b. Tahun ini Dimas genap berusia 17 tahun. Ia senang sekali ketika ayahnya mulai mengajarkan cara menyetir mobil. Setiap akhir pekan ia berlatih menyetir. Ia terlihat senang sekali berlatih sampai akhirnya ia bisa menyetir mobil dengan baik dan lancar. Ketika Ibunya bertanya pada Dimas, apa yang membuat dia ingin bisa menyetir mobil, ketika jawaban Dimas adalah seperti ini, kebutuhan apa yang ingin dia penuhi? Jawaban Dimas Kebutuhan "Aku merasa bangga dan Penguasaan* keren". "Biar bisa jalan-jalan naik Kasih sayang dan rasa diterima*
mobil sama teman-temanku." "Aku senang bisa pergi ke Kebebasan* tempat-tempat yang aku suka." "Menyetir mobil itu seru." Kesenangan* c. Ichsan, siswa kelas 10A, SMA Karakter Mulia. Ia anak yang pendiam dan pemalu. Selama jam istirahat, ia lebih banyak membaca buku di perpustakaan atau berdiam diri di kelas. Hari itu adalah hari technical meeting lomba debat antar SMA yang juga diikuti oleh tim debat SMA Karakter Mulia. Tiba-tiba ada kabar bahwa Adit, anak kelas 10B, yang sudah didaftarkan mengikuti lomba debat mewakili sekolah, sakit demam berdarah dan dirawat di Rumah Sakit sehingga tidak bisa menghadiri acara technical meeting lomba debat di hari itu. Kepala sekolah bertanya pada guru-guru, siapa yang sebaiknya menggantikan Adit. Guru-guru sepakat merekomendasikan Ichsan karena kinerjanya yang bagus di pelajaran Bahasa Inggris dan pengetahuannya yang luas. Ichsan akhirnya menghadiri technical meeting hari itu. Setelah itu ia berlatih debat bersama anggota tim debat yang lain, Shinta dan Indra, di bawah bimbingan Pak Frans, guru pelatih debat. Mereka mewakili sekolah, dan tim debat SMA Karakter Mulia menjadi juara umum. Sejak saat itu Ichsan berubah menjadi anak yang lebih percaya diri, tidak pemalu dan pendiam lagi. Semua murid dan guru mengenalnya sebagai Ichsan si juara kompetisi debat. Pada jam istirahat ia banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Ia juga semakin rajin berlatih debat dan mengikuti berbagai lomba debat. Ia menjadi ketua klub debat di sekolahnya. Ia giat mempromosikan klub debat agar anggotanya bertambah dan ia juga bersemangat melatih juniornya di klub debat sekolah. Kira-kira kebutuhan dasar mana yang terpenuhi pada Ichsan sehingga membuatnya berubah? Jelaskan. Apa peran guru dan sekolah dalam memenuhi kebutuhan dasar Ichsan?
d. Pak Zulfikar adalah kepala sekolah yang baru ditugaskan di SMP Bina Generasi Muda. Sejak kedatangannya di sekolah itu, Pak Zulfikar mencoba untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekolah tersebut. Sebagian besar guru-guru dapat menerima kehadiran Pak Zulfikar. Namun, ada beberapa guru yang selalu bereaksi negatif pada kebijakan-kebijakannya, dan dengan frontal mengemukakannya di rapat guru mingguan, salah satunya Pak Maliq. Dalam rapat guru mingguan, Pak Maliq seringkali mempertanyakan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Pak Zulfikar tanpa argumen yang kuat. Rekan-rekannya sesama guru heran dengan perilaku Pak Maliq ini karena sebelumnya ia dikenal sebagai seorang guru yang selalu mengikuti kebijakan kepala sekolah bahkan selama ini cenderung diam bila di rapat guru. Pak Hanafi, sahabat Pak Maliq, mencoba mendekatinya dan menanyakan apa yang menyebabkan ia bertindak seperti itu. Ada beberapa kemungkinan jawaban yang diberikan Pak Maliq. Identifikasi kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh Pak Maliq jika responnya seperti di kolom sebelah kiri. Bila Anda berada dalam posisi Pak Zulfikar, dan mendengar informasi dari Pak Hanafi tentang alasan Pak Maliq melakukan hal itu, apa yang akan Anda lakukan pada Pak Zulfikar agar kebutuhannya terpenuhi? Jawaban Pak Maliq Kebutuhan Tindakan Anda "Iseng aja sih aku sebenarnya. Aku (Kesenangan) senang lihat kepsek baru itu kebingungan kalau kutanya-tanya di rapat. "Ya biar dia kenal sama aku dan aku ingin (Cinta dan Kasih nantinya bisa deket sama dan dan kerja sayang) bareng sama dia, kayaknya orangnya baik sih. "Saya sebenarnya gak paham beliau (Penguasaan) bicara apa tadi Pak Zulfikar, makanya saya tanya-tanya saja, daripada saya
kelihatan tidak paham. Masa aku yang udah guru senior disini tapi kelihatan ga paham. Malu dong" "Gaya ngomongnya Pak Zulfikar itu (Kebebasan) monoton sekali ya. Bosan jadi mendengarnya, saya pikir tidak akan selesai-selesai, ngomongnya begitu saja, gak ada cara lain ya untuk menyampaikan materi dia Tugas Mandiri A. Cobalah isi kuesioner ini berdasarkan situasi yang sesuai dengan diri Anda. Setelah itu, jumlahkan hasil dari masing-masing kategori dalam tabel berikutnya. 1. Saya senang berteman 1 (Tidak Benar) 1 3 (Kadang Kadang) 3 2. Mudah bagi saya berbicara dengan siapapun 1 3 3. Saya suka mengobrol lewat telepon 1 3 4. Saya suka bekerja dengan orang lain 1 3 5. 6. Saya menghabiskan banyak waktu dengan orang lain Saya ingin orang-orang menyukai saya 1 1 3 3 7. 8. 9. Saya ingin membuat orang-orang bangga dengan saya Apa yang teman teman saya pikir tentang saya itu penting Saya lebih suka bekerja sama daripada bekerja sendiri 1 1 1 3 3 3 5 (Sangat benar) 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10. Saya senang bertemu orang orang baru 11. Saya tidak suka membuat kesalahan 12. 13. Saya suka melihat orang lain sebelum saya mencoba hal baru Saya tidak suka perubahan 14. Saya ingin ruang kerja atau meja kerja saya rapi 15. Saya ingin terlihat sangat baik dengan apa yang saya lakukan 16. Penampilan saya sangat penting bagi saya 17. Saya takut mencoba hal hal baru 18. Saya suka menjadi "benar" 19. Saya suka menyelenggarakan aktivitas 20. 21. Jika tidak suka sesuatu berjalan tidak sesuai keinginan saya Saya suka memiliki pilihan 22. Saya adalah orang yang aktif 23. Duduk di sekolah adalah hal yang sulit untuk saya 24. 25. Saya tidak suka membaca dalam jangka waktu lama Saya senang mencoba hal hal baru 26. Saya akan bermain sendiri jika saya mau 27. Apa yang saya pakai tidak berpengaruh bagi saya 1 27. Apa yang saya pakai tidak berpengaruh bagi saya 1 28. 29. Saya tetap akan melakukan suatu hal walau teman teman saya tidak suka. Saya tidak suka disuruh-suruh 1 (Tidak Benar) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 (Kadang Kadang) 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 (Sangat benar) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30. Kerapian tidak berpengaruh bagi saya 1 (Tidak Benar) 1 3 (Kadang Kadang) 3 5 (Sangat benar) 5 31. Saya sering tertawa 1 3 5 32. Saya memiliki koleksi 1 3 5 33. Saya senang memberitahu lelucon 1 3 5 34. Saya senang membuat orang lain tertawa 1 3 5 35. Orang berpikir saya "bodoh" 1 3 5 36. Saya suka bermain macam-macam permainan 1 3 5 37. Menurut saya ada banyak hal yang lucu 1 3 5 38. Menurut saya sekolah menyenangkan 1 3 5 39. Saya suka bernyanyi/menari saat musik bermain 1 3 5 40. Orang pikir saya lucu 1 3 5 Lihatlah skor jawaban Anda di LMS untuk masing-masing kelompok nomor di bawah ini: #1-10 #11-20 #21-30 #31-40 B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan berilah minimal 2 tanggapan atas jawaban rekan Anda 1. Menurut Anda, pertanyaan nomor 1 sampai 10 mencerminkan kebutuhan apa? Bagaimana dengan pertanyaan nomor 11 sampai 20? 21 sampai 30? dan 31-40? 2. Lihatlah hasil Anda, yang mana yang paling besar angkanya? Kebutuhan mana yang paling tinggi? Apakah hasilnya sesuai dengan yang Anda rasakan selama ini? 3. Apakah Anda telah bisa memenuhi kebutuhan dasar Anda sesuai dengan tingkatan yang Anda butuhkan? Apa yang Anda rasakan bila kebutuhan Anda tidak terpenuhi?
Pernahkah Anda berusaha memenuhi kebutuhan dasar Anda dengan cara yang negatif? C. Mintalah murid-murid Anda mengisi kuesioner di atas dan kelompokkan hasilnya berdasarkan skor tinggi pada kebutuhan dasar; kasih sayang dan rasa diterima (nomor 1- 10), kekuasaan (11-20) kebebasan (21-30), dan kesenangan 31-40). Dari hasil tersebut, apakah ada kesadaran-kesadaran baru yang Anda dapatkan tentang murid-murid Anda? Apa yang Anda akan lakukan setelah ini? D. Mintalah izin kepada Kepala Sekolah Anda untuk menyampaikan teori 5 Kebutuhan Dasar Manusia ini pada rekan-rekan guru pada saat rapat guru. Guru-guru juga diminta mengisi kuesioner ini, setelah itu analisis jawabannya bersama-sama. Kebutuhan mana yang paling tinggi skornya, mana yang paling rencah. Bagaimana para guru melihat informasi tentang kebutuhan dasar mereka sendiri dan dihubungkan dengan motivasi mereka dalam melakukan sesuatu. Adakah hal yang menarik yang mereka temukan?
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak, Setelah belajar tentang 3 Motivasi Perilaku Manusia di modul 1.2 dan 5 Kebutuhan Dasar Manusia untuk memahami alasan-alasan yang mendasari tindakan manusia, mari kita belajar tentang Dunia Berkualitas dengan membaca deskripsi di bawah ini: Dunia Berkualitas Dunia Berkualitas Anda adalah tempat khusus dalam pikiran Anda, tempat Anda menyimpan gambaran representasi dari semua yang Anda inginkan: bisa berisi orang- orang, hal-hal dan apa saja yang terbaik dalam hidup Anda dan membuat Anda merasa bahagia dan terpenuhi kebutuhan dasar Anda. Dr. William Glasser menyebutnya seperti semacam album foto sehingga isinya tidak akan terlalu banyak, hanya akan terdiri dari beberapa hal saja yang sangat signifikan dan benar-benar terbaik dalam hidup Anda yang membuat hidup Anda menjadi lebih bermakna. Kebutuhan dasar bersifat lebih umum dan universal, sedangkan dunia berkualitas lebih unik dan personal. Orang, tempat, benda, nilai-nilai, dan kepercayaan yang penting bagi Anda akan termasuk di sana. Untuk masuk ke dunia berkualitas, syaratnya adalah bahwa sesuatu itu harus terasa sangat baik bagi Anda dan memenuhi setidaknya satu atau lebih kebutuhan dasar Anda. Dalam menentukan segala sesuatu yang masuk dalam dunia berkualitas, tidak perlu kita terlalu mempertimbangkan standar masyarakat tentang apa saja yang penting dan yang tidak. Gambaran dunia berkualitas adalah unik dan spesifik untuk setiap orang. Jika Anda bisa hidup di dunia berkualitas Anda, hidup akan sempurna buat Anda, tapi sayangnya, Anda tidak bisa tinggal di sana. Murid kita juga mempunyai gambaran dunia berkualitas mereka. Tentunya sebagai guru kita ingin mereka memasukkan hal-hal yang bermakna dan nilai-nilai kebajikan yang hakiki ke dalam dunia berkualitas mereka. Bila guru dapat membangun interaksi yang memberdayakan dan memerdekakan murid, maka murid akan meletakkan dirinya sendiri sebagai individu yang positif dalam dunia berkualitas karena mereka menghargai nilai-nilai kebajikan. Disarikan dari Berbagai Sumber
Tugas Mandiri Dalam lingkaran di bawah ini, buatlah gambar atau kata-kata yang menggambarkan hal-hal yang Anda miliki dalam Dunia Berkualitas Anda saat ini. Dunia Berkualitas Saya Untuk membantu Anda, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: Siapakah orang-orang yang paling penting dalam hidup Anda? Nilai-nilai kebajikan apa yang terpenting dalam hidup Anda? Kalau Anda menjadi orang yang ideal, karakter atau sifat apa yang Anda paling inginkan ada pada diri Anda? Apa pencapaian Anda yang Anda sangat banggakan? Apa pekerjaan ideal bagi Anda? Ceritakan bagian perjalanan hidup Anda, dimana Anda merasa itulah titik puncak hidup Anda? Apa yang paling bermakna dalam hidup Anda?
Setelah belajar mengenai dunia berkualitas, mari kita pikirkan, bagaimana kira-kira murid- murid kita dan guru-guru di sekolah kita selama ini meletakkan sekolah dan pengalaman mereka di sekolah sehubungan dengan dunia berkualitas? Apakah di dalamnya atau di luar dunia berkualitas? Bila anda berada dalam posisi sebagai pemimpin di sekolah Anda, bagaimana Anda akan menggunakan informasi tentang kegiatan dunia berkualitas yang dilakukan oleh murid-murid dan guru-guru di sekolah Anda dalam proses pembentukan budaya positif? |
Jurnal BUDIMAS (ISSN:2715-8926) Vol. 04, No. 01, 2022 MEMAHAMI AJARAN TAMANSISWA SECARA MENDASAR DI DESA CEPOR KIDUL 1Eko Susetyo, 2Pristin Prima Sari*, 3Tasya Uli Adelia Hannum Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa [email protected] Abstrak Kegiatan bertujuan untuk mempresentasikan pemahaman ajaran tamansiswa Secara mendasar di Desa Cepor Kidul Kapanewon Bantul. Peserta kegiatan adalah masyarakat Cepor kidul Kapanewon dan perwakilan mahasiswa dari universitas sarjanawiyata tamansiswa. Metode yang digunakan adalah presentasi luring dan daring menggunakan youtube channel. Hasil yang dicapai antara lain pemahaman ajaran tamansiswa yang dapat diterapkan pada lingkup manajemen bisnis dan keluarga antara lain Asah-Asih-Asuh, Hidup Tertib Salam Damai dan Bahagia serta Tri-N yaitu Niteni (Mengamati), Niroke (Menirukan), dan Nambahi (Menambahkan) serta kebudayaan yang luhur yang dapat diterapkan dan dipelajari di Cepor Kidul. Luaran kegiatan adalah Foto dokumentasi dan publikasi di youtube. Kata Kunci : Desa, Masyarakat, Tamansiswa Abstract The activity aims to present Tamansiswa's Teaching in Cepor Kidul Village Kapanewon Bantul Yogyakarta. The Participants are community and university student of Sarjanawiyata Tamansiswa. The method using discussion and publication on Youtube online channel. The output such as an understanding about Tamansiswa principle and teaching as the following Asah-Asih-Asuh, Hidup Tertib Salam Dan Bahagia, and Tri-N (Niteni, Niroke, Nambahi) and glorious cultural on implementation and learning in Cepor Kidul Village. The outcome is photo and publication on youtube. Keywords : Tamansiswa, Society, Village. 1. PENDAHULUAN Program pengabdian pada umumnya memiliki tujuan dan fungsi untuk saling berbagi ilmu diantara civitas akademika dan masyarakat sehingga dapat jalinan bermasyarakat. Oleh karena itu program pengabdian diyakini oleh banyak tim pengabdi mampu meningkatkan keakraban serta pemahaman kapasitas bagi masyarakat. Tim pengabdi dapat menebar ilmu kepada masyarakat sehingga mereka dapat meningkatkan kapasitas produksi bahkan peningkatan kesejahteraan. Menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 bahwa perekonomian disusun berdasarkan atas asas kekeluargaan, maka dari itu terbentuk koperasi masyarakat. Dilihat dari pedoman tersebut bahwa kelompok masyarakat yang berciri khas kekeluargaan tersebut sangat penting dimana dapat memperkuat perekonomian Bangsa. Selain itu, Salah satu strategi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu melalui pemberdayaan. Bentuk pengabdian sangat tercipta peningkatan 1
Jurnal BUDIMAS (ISSN:2715-8926) Vol. 04, No. 01, 2022 beragam salah satunya melalui metode pendidikan yang sering disebut pendidikan atau pelatihan. Pendidikan dapat berupa Ajaran atau Pedoman atau tata cara pada bidang tertentu. Masyarakat Desa Cepor Kidul merupakan usia yang produktif dan aktif berkegiatan sehingga sangat penting untuk meningkatkan wawasan dalam kehidupan dan peningkatan kesejahteraan. Desa Cepor Kidul di Kapanewon Bantul merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya lingkungan sehingga Desa tersebut menjadi dikenal oleh masyarakat luas. Berdasarkan potensi yang dimiliki oleh Desa Cepor Kidul tersebut maka kegiatan sosialisasi ajaran tamansiswa sangat sesuai jika diterapkan di Desa tersebut. Ajaran Tamansiswa merupakan ajaran kependidikan dari Pemikiran Pendiri Tamansiswa yatu Ki Hajar Dewantara Tahun 1922. Ajaran Tamansiswa dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat di kehidupan sehari-hari baik dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya. Ajaran tamansiswa dalam tema pendidikan antara lain Tri-Kon adalah Konvergen, Konsentris dan Kontinue. Ajaran Kepemimpinan dengan Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. Ajaran Tamansiswa telah memiliki banyak pengikut yang tertarik mengadopsi Ajaran Tamansiswa baik dalam program Pengajaran, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat antara lain Pengabdian Menumbuhkan ajaran tamansiswa melalui pelatihan usaha Aneka kerajinan (Herawati et al, 2021) dan studi penerapan ajaran tamansiswa untuk menumbuhkan kecintaan anak pada matematika (Istiqomah, 2017). Berdasarkan pentingnya kegiatan tersebut maka tim pengabdian mengadakan beberapa program dalam memahami ajaran tamansiswa melalui kegiatan abdimas bersama mahasiswa UST. Tujuan Kegiatan adalah mengenalkan serta memahami Ajaran Tamansiswa bersama masyarakat dan perwakilan mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa di Desa Cepor Kidul Kapanewon Bantul. Manfaat kegiatan adalah bagi mahasiswa dan tim pengabdian dapat meningkatkan pemahaman ajaran tamansiswa serta bagi masyarakat dapat menumbuhkan semangat kehidupan melalui pemahaman ajaran Tamansiswa Gambar Pemecahan Masalah Adaptasi New Normal Covid-19 Hidup Tertib, Damai, Salam & Bahagia Masyarakat Aktif & Produktif Pengenalan Ajaran Tamansiswa Gb 1. Bagan Pemecahan Masalah Keterangan : Gambar 1 menunjukkan bahwa dampak pasca covid-19 menyebabkan adaptasi new normal maka dari itu diperlukan pelatihan dan sosialisasi pemahaman Ajaran Tamansiswa agar masyarakat tetap aktif dan produkti. 2
Jurnal BUDIMAS (ISSN:2715-8926) Vol. 04, No. 01, 2022 2. METODE PELAKSANAAN Metode yang digunakan saat pelaksanaan adalah bertatap muka dengan masyarakat Desa Cepor Kidul Kapanewon Bantul Yogyakarta. Sarana & Prasarana meliputi Alat Dan Bahan adalah kertas dan handphone. Metode yang dilaksanakan adalah ceramah dan presentasi menggunakan youtube. Tahapan pelaksanaan sebagai berikut: a. Pembelajaran Para peserta dikumpulkan kemudian dibuka dengan diawali dengan prolog tujuan pengabdian. Selanjutnya tim mulai melakukan pembelajaran melalui pemberian materi sebagai berikut : 1) Materi pengenalan maksud dan tujuan pengabdian 2) Materi Ajaran Tamansiswa b. Diskusi dan Tanya Jawab Proses lanjut dari pengenalan yaitu diskusi dan tanya jawab. c. Evaluasi hasil kegiatan Evaluasi kegiatan dilakukan oleh tim pengabdian melalui dialog. No 1 2 Identifikasi masalah Pendidikan Tamansiswa Ajaran Tamansiswa Tabel 1 Solusi & Luaran Mitra Sasaran Solusi Program Target Luaran Pola Pendidikan Tamansiswa ke Penyuluhan masyarakat Ajaran tamansiswa tatanan Cepor Kidul Kapanewon Handbook Ms.Powerpoint Cepor Kidul Kapanewon Bantul Brosur & Video youtube 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan dilaksanakan pada Hari Jumat 7 Januari 2022 di Desa Cepor Kidul Kapanewon Bantul Yogyakarta. Hasil yang dicapai adalah pemahaman bersama ajaran Tamansiswa bersama mahasiswa dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang bertugas kuliah lapangan di Desa Cepor Kidul Kapanewon Bantul Yogyakarta. Beberapa ajaran tamansiswa yang dapat dikutip antara lain Tamansiswa menempatkan pendidikan sebagai proses budaya demi terwujudnya masyarakat yang tertib damai, salam dan bahagia (Pardimin, 2022). Metode-metode Ki Hadjar Dewantara berupaya menyatukan keberagaman bangsanya berdasar nilai kebangsaan yang religius (Ki Priyo Dwiarso, 2022). a. Hidup Salam dan Bahagia Hidup salam dan bahagia, berarti selamat lahirnya, dan bahagia batinnya, dicapai dengan kecukupan sandang pangan keperluan jasmaniah dan bebas merdeka jiwanya, bebas dari gangguan lahir dan gangguan batin, bebas dari ketakutan. Cita-cita hidup salam dan bahagia hanya bisa dicapai dalam satu masyarakat yang tertib dan damai, tata lan tentrem (orde en vrede). Tertib lahirnya, damai batinnya itulah masyarakat yang akan dicapai oleh Tamansiswa (Visi-misi FE-UST dalam Kurniawan, 2019). a. Asah, Asih, dan Asuh Asah, asih, dan asuh (educate the head, the heart, and the hand), mampu mendidik (asah) dan mengarahkan murid pada kemampuan yang dimilikinya. Dengan mencintai (asih) 3
Jurnal BUDIMAS (ISSN:2715-8926) Vol. 04, No. 01, 2022 seluruh insan mampu untuk melakukan pendekatan kepada teman sejawatnya agar tercipta kondisi yang menyenangkan. Dan mampu untuk membina (asuh) murid. b. Teori Trikon Ki Hadjar Dewantara menjelaskan sikap dan sifat hidup tamansiswa dalam satu rumus teori Trikon (Kontinuitas, Konsentris, Konvergen) sebagai dasar dan sikap hidup perjuangan Tamansiswa ditengah-tengah masyarakat. Kontinuitas, seseorang harus berdiri diatas bumi kebudayaan bangsa Indonesia dan memelihara kontinuitas sejarah kebudayaan agar keunikan pribadi bangsa Indonesia tetap terpelihara. Unsur-unsur kebudayaan asli dan tradisionil tetap dikembangkan dan dibina terus. Konsentris, Terhadap pengaruh kebudayaan disekitar kita bersikap terbuka, namun kritis dan selektif. Hanya unsur-unsur yang kita nilai dapat memperkaya dan mempertinggi mutu kebudayaan kita dapat diambil dan diterima setelah dicerna dan disesuaikan dengan kepribadian kita. insan manusia hendaknya secara keseluruhan mengupayakan Konvergensi, setiap terbinanya kebudayaan kesatuan bangsa tanpa mengorbankan kepribadian atau identitas masing-masing (Bhineka Tunggal Ika). c. Opor Bebek Mateng Sake Awake Dewek Untuk hidup merdeka tidak tergantung pada pertolongan orang lain. Setiap insan manusia harus dapat berjuang secara mandiri. Penyampaian Materi Program 1 - Pengenalan Program Pengabdian Ajaran Tamansiswa Narasumber : Agustinus Eko Susetyo, ST.,M.Sc Program Pengabdian bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjalin hubungan yang baik kepada masyarakat. Program pengabdian berlandaskanAjaran Tamansiswa artinya kegiatan pengabdian khususnya melalui pemahaman ajaran Tamansiswa oleh Bapak Pendidikan Nasional yaitu Ki Hajar Dewantara. Ajaran Tamansiswa berisikan ajaran kehidupan bermasyarakat dalam bidang pendidikan, ekonomi dan sosial. Ajaran Tamansiswa memuat sarat makna nilai-nilai kehidupan seperti Tri-N artinya Niteni (Mengamati), Nirokke (Menirukan) dan Nambahi (Menambahkan), ajaran Pendidikan yang terkenal seperti Tut Wuri Handayani artinya memberi dorongan untuk kemajuan anak didik serta Ajaran kepemimpinan Yaitu Tri-Ing antara lain Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. Program Pengabdian dibawah naungan Lembaga Pengembangn Penelitian dan Pengabdian di tingkat Perguruan Tinggi dan dalam kegiatan ini berasal dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Program 2 - Memahami Ajaran Tamansiswa Secara Mendasar Narasumber : Pristin Prima Sari, SE.,MM Ajaran Tamansiswa secara sederhana merupakan Ajaran pendidikan oleh para siswa dilingkungan Pendidikan Tamansiswa (Taman cendekia, Taman Madya, Taman Karya) dan lingkup perguruan tinggi di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Ajaran Tamansiswa yang paling utama yaitu penerapan Slogan Tertib, Damai, Salam & Bahagia yang artinya bahwa setiap insan harus menghayati makna untuk berperilaku tertib sehingga timbul perasaaan Damai, Salam dan Bahagia. Pola Pendidikan Asah-Asih-Asuh dalam mengembangkan pendidikan dimana setiap insan 4
Jurnal BUDIMAS (ISSN:2715-8926) Vol. 04, No. 01, 2022 pamong/Guru senantiasa memberikan pembinaan (Asah), Kasih saying (Asih) dan Pendampingan (Asuh) sehingga mempercepat kualitas pendidikan. Program 3- Media Brosur Untuk Ajaran Tamansiswa Narasumber : Tasya Uli Adelia Hannum Narasumber ke-3 menyajikan brosur terkait ajaran-ajaran tamansiswa. Melalui Brosur maka dapat memudahkan seseorang Melihat dan membaca isi serta makna Ajaran Tamansiswa. Brosur mampu menarik perhatiaan pembaca serta mudah untuk dibuat sehingga menjadi alternative dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat. Gambar 3 Brosur Tamansiswa Oleh Mahasiswa Gambar 1 Mahasiswa UST Bertugas di Cepor Kidul Gambar 2 Dosen & mahasiswa di Cepor Kidul Peserta yang terlibat dalam kegiatan di Desa Cepor Kidul Kapanewon Bantul sejumlah enam mahasiswa dari prodi PBSI dan satu mahasiswa dari prodi Psikologi. Tabel 1 merupakan table jumlah peserta kegiatan dari perwakilan mahasiswa yang bertugas di Desa Cepor Kidul. 5
Jurnal BUDIMAS (ISSN:2715-8926) Vol. 04, No. 01, 2022 Tabel 1 Peserta Kegiatan di Cepor Kidul NO NAMA MAHASISWA PRODI 1 2 3 4 5 6 7 MUHAMMAD RIZAL HERDIAWAN TASYAA ULI ADELIA HANNUM RIZAL ANDIKA AFREZI INGGRID RACHMA AFIFAH SALSABILA AVI NIRMALA CHANDRA PRATIWI RICKY DWI SAPUTRA PBSI PBSI PBSI PBSI PBSI PBSI PSIKOLOGI 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan adalah penerapan ajaran tamansiswa sangat baik untuk dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat baik bagi para pendidik maupun bukan pendidik. Pemahaman ajaran tamansiswa bermanfaat untuk pengenalan kepada masyarakat luas khususnya di Desa Cepor Kidul dalam penerapan kehidupan bermasyarakat bidang sosial, budaya dan ekonomi. 5. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada pihak yang mendukung kegiatan antara lain Kepala LP2M UST, Kapus KKN UST, Kapus Pengabdian UST, Bp. Sutawar Cepor Kidul, dan Mahasiswa Pad 045 KKN UST. DAFTAR PUSTAKA Istiqomah. 2017. Penerapan Ajaran Tamansiswa untuk menumbuhkan kecintaan Anak pada Matematika. Jurnal Penelitian LPPM IKIP PGRI Madiun, Volume 5, Nomor 1, Januari 2017: 76-82 Herawati, Jajuk; Siti Sumartiah & Prima Sari, Pristin. 2020. Pelatihan Membangun Jiwa Wirausaha Aneka Kerajinan Berdasarkan Ajaran Tamansiswa. JAPI Vol 5 No 2 Tahun 2020. Pardimin. (2022). Kebudayaan Dalam Catur Darma UST. Yogyakarta : LPU-UST Priyo Dwiarso. (2022). Filsafat Hidup Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta : LPU-UST Kurniawan, Ig.Soni. (2019). Visi-Misi UST. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi UST 6 |
STUDI KUALITATIF PERILAKU EMOTIONAL EATING MAHASISWA TINGKAT IV PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DI STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA TAHUN 2018 Marni Gori1, Ch. Yeni Kustanti2 (1,2)STIKES Bethesda Yakkum Jl. Johar Nurhadi no. 6 Yogyakarta 524565 Email : [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Mahasiswa yang pada tahap akhir perkuliahan atau yang sedang mengerjakan tugas akhir mengeluhkan nafsu makan meningkat dan keinginan makan secara terus menerus karena stres. Perilaku ini dikenal dengan perilaku makan emotional eating. Perilaku emotional eating adalah kebiasaan individu dalam mengonsumsi makanan secara berlebihan yang dipicu oleh suatu keadaan, perasaan, dan ingatan individu tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang perilaku emotional eating pada mahasiswa tingkat IV Program studi Sarjana Keperawatan di STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta, tahun 2018. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologi. Teknik sample yang digunakan adalah purposive sampling dengan 10 partisipan. Penelitian ini menggunakan pedoman wawancara semi structured dan analisis berupa transkripsi, coding, kategorisasi, tema, dan triangulasi. Hasil: Mahasiswa mengatakan bahwa emotional eating terjadi karena suatu perasaan emosi yang dirasakan. Makan menjadi suatu kebiasaan ketika sedang mengalami banyak masalah, dalam penelitian ini emotional eating terjadi akibat efek dari kesulitan yang dialami selama mengerjakan skripsi. Pengaruh hormon juga membuat keinginan makan muncul. Mengenai praktik emotional eating, mahasiswa memilih makanan yang bervariasi, namun pada umumnya bukan makanan pokok. Kesimpulan: Mahasiswa sering mengalami emotional eating ketika sedang mengalami kesulitan dalam mengerjakan skripsi, ketika mahasiswa menuruti keinginan makan tersebut, niat mengerjakan sebenarnya sudah kembali tapi sebagian besar mahasiswa masih menunda untuk kembali mengerjakan. Saran: Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai perilaku makan. Kata Kunci: Emotional eating - Mahasiswa ABSTRACT Background: Students who are in the final stage of the lecture or doing their final project complain they have increase in appetite and want to eat continuously because of stress. This behavior is known as emotional eating. Emotional eating is someones's habit that usually want to consume too much food due to conditions, feeling, and memory of someone. Objective: To know the description about emotional eating behavior in the 4th year students of Nursing Study Program at Bethesda Yakkum Institute of Health Sciences Yogyakarta in 2018. Method: This research was a qualitative design with phenomenology method. Sampling technique used purposive sampling with 10 respondents. The research used semi structured interview and analysis contained transcription, coding, categorization, theme, and triangulation. Result: The result shows emotional eating happens because of an emotion they feel. Eating becomes a habit when someone has many problems, in this research emotional eating happens as an effect of the difficulties during accomplishment. Hormonal also makes eating desire appear. In the practice of emotional eating, students usually choose some variations food, but usually not a staple foods. Conclusion: Students often have emotional eating when they find the difficultlly during accomplishment. When students follow the desire for eat, they gain the motivation back though most of them delay their final project accomplishment. Suggestion: The result of this study can be used as reference for the next research abaout eating behavior. Keywords: Emotional eating - Students 88
PENDAHULUAN Mahasiswa adalah seseorang yang menjalani pendidikan di perguruan tinggi yang terdiri dari akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, universitas, dan sedang berproses dalam menimba ilmu maupun belajar (Hartaji, 2012). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 pasal 10 ayat 1 menyebutkan bahwa perguruan tinggi menetapkan persyaratan kelulusan untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi (Ristekdikti, 2013). Peraturan di STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta menyebutkan bahwa mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar akademisnya sebagai sarjana wajib mengambil mata kuliah skripsi. Skripsi merupakan tahap akhir dari proses belajar di bangku perguruan tinggi, sehingga banyak mahasiswa yang mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran sejak awal pembuatan skripsi. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi membuat mood dan emosi yang mudah berubah sehingga tak sedikit mahasiswa yang mengalami stres (Lubis & Nurlaila, 2010). Perilaku makan emotional eating adalah kebiasaan individu dalam mengonsumsi makanan secara berlebihan yang dipicu oleh suatu keadaan, perasaan dan ingatan dari individu tersebut. Makan menjadi bentuk kompensasi diri untuk 89 menghilangkan stres yang dirasakan (Sudardo et al, 2014). Emotional eating memiliki empat fase, yaitu the trigger, the cover up, the false bliss, dan the hang-over, yang pada fase false bliss seseorang akan merasa nyaman karena merasa telah menutupi perasaannya sementara waktu (Junger, 2014). Perilaku makan ini merupakan perilaku makan yang tidak sehat karena memberikan efek nyaman yang hanya sementara dan tentunya tidak dapat menyelesaikan masalah serta berdampak buruh bagi kesehatan. Ada beberapa dampak buruk dari perilaku makan yang tidak sehat yaitu: fungsi otak menurun, kemampuan aktivitas berukurang, resistensi insulin, gangguan pencernaan dan mulas, kualitas tidur yang buruk, dan masalah suasana hati, dan obesitas (McLaughlin, 2014). STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta berlokasi di Jalan Johar Nurhadi nomor 6 Kotabaru Yogyakarta. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di STIKES Bethesda Yakkum, diperoleh data bahwa jumlah mahasiswa tingkat IV prodi Sarjana Keperawatan pada tahun ajaran 2017/2018 yang sedang dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) adalah 86 orang dan 15 orang mahasiswa tingkat IV menuturkan mengalami peningkatan berat badan sejak semester satu dan beberapa mahasiswa mengatakan peningkatan berat
badan terjadi karena adanya perubahan pola makan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk mengetahui gambaran tentang perilaku emotional eating pada mahasiswa tingkat IV Program Studi Sarjana Keperawatan di STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta, tahun 2018. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa tingkat IV Prodi Sarjana Keperawatan berjumlah sepuluh orang karena data yang diperoleh sudah mulai jenuh pada partisipan ke sepuluh. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Emotional eating sebagai sesuatu yang bersifat individual untuk meningkatkan motivasi dalam mengerjakan skripsi. Emotional eating merupakan dorongan untuk makan ketika muncul respon negatif seperti depresi dan putus asa (Streint, 2013). Pemahaman partisipan mengenai emotional eating dapat dilihat dari pernyataan kesepuluh partisipan seperti berikut: P1: "Ketika kita meluapkan kepada makanan sih menurutku.... emosi kita terhadap makanan jadi kita luapin ke makanan gituloh..... ketertarikan pada makanan yang tinggi." P2: "Perasaan yang membuat kamu untuk makan." 90 P3: "Melarikan diri ke makanan- makanan, jadi dia makan pas dia merasa dirinya itu tu emosi kayak gitu." P4: "Perilaku yang membuat kita emosi mungkin, mm.. mungkin emosi dengan sesuatu." P5: "Jadi kayak pelampiasan perasaan ke makanan." P6: "Gimana yaa, untuk kita tidak bisa mengontrol nafsu makan." P7: "Mungkin asal pilih makanan aja gak mikir-mikir dulu gitu kalau kebanyakan atau kadang bisa berlebihan makannya." P8: "Yaa mungkin perasaan yang membuat kamu makan gitu kali ya.." P9: "ya emotional eating itu adalah perasaan yang membuat kita ingin makan, seperti itu." P10: "Mungkin itu perasaanmu ketika emosi sehingga membuat kamu makan." Dari setiap jawaban partisipan dapat disimpulkan bahwa emotional eating adalah dorongan untuk makan karena adanya perasaan emosi yang menyebabkan seseorang tidak dapat mengontrol nafsu makannya. Selain pemahaman partisipan mengenai pengertian emotional eating, partisipan juga menyampaikan bahwa emotional eating adalah hal yang wajar yang dapat terjadi akibat dipicu oleh erbagai penyebab, tergantung dari setiap individu. P1: "Kalau menurutku ituu (tersenyum) individunya dari tergantung masing-masing yaa, ada yang suka ee.. mungkin kalau lagi gak mood diem.. ada yang kalau lagi gak mood pengennya jalan-jalan, gak mood pengennya nonton ee.. pengennya makan kalau aku."
P2: "Yaa sebenarnya beda-beda sih ya tiap orang yaa, ada sih yang lagi patah hati pengennya makan, orang stres pengennya makan, tapi ada juga yang orang stres gak pengen makan sama sekali itu wajar sih menurutku, kan itu sebaggai cara mereka untuk ngembaliin mood mereka yang rusak kan." Ketika keinginan makan muncul saat sedang mengerjakan skripsi, dua partisipan akan mempertimbangkannya terlebih dahulu, apakah langsung menurutinya atau menundanya. P1: "Kalau aku sih bukannya jangan jangan, tapi lihat sikon dulu ya yang pertama liat sikon" P2: "...dan kalaupun pake pertimbangan kayak mau kalau misalnya pertimbangin kayak misalnya kayak mau aku kerjain apa dulu." Berbeda dengan partisipan ke 4 dan 5 yang akan langsung menuruti keinginan makan tesebut. P4: "Langsung berhenti kerja, makan dulu." P5: "Biasanya sih sebelum selesai udah makan." Dari perbedaan-perbedaan yang ditemui dari setiap jawaban partisipan, dapat disimpulkan bahwa keinginan makan yang muncul pada tiap partisipan sangat individualis. Hal ini tidak jauh berbeda dengan pendapat tentang perilaku makan yang dikemukakan oleh Furman (2012) bahwa peilaku makan merupakan pikiran, niat, dan tindakan dari seorang individu itu sendiri8. Faktor-faktor yang 91 memengaruhi emotional eating adalah stres, stuffing emotion, kebosanan atau perasaan hampa, kebiasaan masa kanak- kanak, dan pengaruh sosial (Gavin, 2014). P2: "Emang orangnya gitu, kalau stres bawaannya pengen makan." P3: "Disaat orang stres pasti dia juga butuh tenaga kan, jadi makanya kalau orang stres makan itu wajar." P5: "Jadikan misalnya gak ada kegiatan ni, bosen, lagi kebingungan, pastikan ujung-ujungnya makan, nah waktu makan itu tuh, jadi kayak ngerasa ada kegiatan." P10: "Mungkin karena udah kebiasaan aku kali ya, dari dulu itu emang kalau mood lagi gak enak." Sama halnya dengan pendapat dari Gavin (2014) tentang faktor-faktor yang memengaruhi emotional eating, dalam penelitian ini faktor-faktor yang memengaruhi partisipan untuk memilih makan ketika sedang stres adalah karena sudah menjadi suatu kebiasaan ketika sedang mengalami banyak masalah, mengisi kebosanan serta pengaruh hormon yang membuat keinginan makan itu muncul. Makanan merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Tanpa makanan, makhluk hidup tidak mampu bertahan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Setiap orang, baik itu laki-laki maupun perempuan, tua-muda, sakit-sehat, selalu membutuhkan makanan, dalam jenis dan
porsi yang berbeda. Makanan memiliki fungsi sebagai pemberi tenaga, sebagai pembangun, dan sebagai pengatur (Candra, 2009). Tidak jauh berbeda dengan pendapat dari Chandra (2009) tentang fungsi makanan, partisipan ke 2, 7, dan ke 8 menyampaikan hal serupa, yaitu: P2: "Ya emm basicnya [dasarnya] itu kan em.. apasih buat kebutuhan dasar." P7: "Ee fungsinya ya biar kenyang lah yaa, yaah buat tenaga juga kalik, mikir ini butuh tenaga juga.." P8: "yaaa.. kan makanan juga baik untuk dan ee.. yaa.. tubuh dibutuhkan lah untuk tubuh memberi nutrisi dan memberi tenaga." kan Selain untuk memberikan nutrisi, partisipan juga menyampaikan bahwa makanan berfungsi untuk mengembalikan niat saat mengerjakan skripsi. P1: "Ketika kebutuhan diriku sudah tercukupi, itu nanti moodku akan kembali lagi dan aku bisa mengerjakan hal itu lagi hal yang harus aku kerjakan." P4: "Tenang-tenangkan otak, baru kerjakan lagi. Maksudnya kan kalau lapar sambil kerja kan gak enak... Kalau kita kenyang baru kita kerja kan rileks." Sama halnya dengan pendapat yang menyatakan jika makan menjadi bentuk kompensasi diri untuk menghilangkan stres yang dirasakan (Sudargo, 2014). 92 Perlu dipahami bahwa setiap makanan yang masuk ke tubuh tidak hanya membentuk tubuh saja tetapi juga dapat membentuk perasaan dan pikiran kita (Ramayulis, 2014). Teori ini dibuktikan dengan pendapat partisipan yang menyatakan merasa senang dan stres berkurang setelah menuruti keinginan makan. P2: "Kayak emm apa ya ada kesenangan tersendiri aja kalau makan.. kayak ada kesenangan tersendiri aja gitu kayak kesampaian, terus kayak.. yaitu.. efek dampaknya kayak karna kesampaian terus seneng, jadi kayak stresnya hilang. At least gak ya walaupun gak hilang, at least kayak berkurang gitu loh." P3: "Yaa.. lebih enakan aja, maksudnya lebih enjoy aja gituloh, udah gak terlau pusing lagi." P9: "Yaa puas sih, jadi kayak misanya nih.. ee.. aku kan pengennya sesuatu dan aku mendapatkan apa yang aku pengeni, ya jadi senang kan, puas gitu rasanya, lega.." P10: "Senang. Puas aja gitu rasanya, apa yaa.. ee.. jadi kayak heeeh lega gituloh udah bisa makan yang diingini." 2. Skripsi merupakan tugas berat dan banyak tantangannya, sehingga dapat memengaruhi mood. Peraturan di STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta menyebutkan bahwa mahasiswa yang ingin mendapatkan gelar akademisnya sebagai sarjana wajib mengambil mata kuliah skripsi. Skripsi merupakan tahap akhir dari proses belajar di bangku perguruan
tinggi, sehingga banyak mahasiswa yang mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran sejak awal pembuatan skripsi (Lubis & Nurlaila, 2010). P1: "Berat sih menurutku, tapi ya aku jadi yaudah jalani aja gituloh intinya itu ikuti alurnya aja." P3: "Jelas lah ya pusing ngerjainnya." P10: "Yaa susah tapi harus dijalani." Proses pembuatan skripsi tidak berjalan mulus begitu saja, partisipan mengalami berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengerjakan skrispi, baik itu yang berasal dari dirinya sendiri, maupun dari orang-orang disekitarnya. P1: "Kok udah sampai BAB sekian kok sebelumnya masih BAB direvisi lagi, kok kata yang seperti ini harus diganti kata yang seperti ini." yang P3: "Jelas lah ya pusing ngerjainya itu ada banyak revisi yang keluar blablabla terus apa namanya.. uang terkuras (ketawa), eng.. apa ketemu dosennya apa.. menyesuaikan waktu dengan dosennya susah." P4: "Cari-cari jurnal itu yang susah." P7: "Mau nyari materi juga sulit yakan, males yakan, jadi kehambatnya kan itu kan." P8: "Nyari-nyari bahan pasti skripsinya suka kehambat lagi, berhenti dulu." P9: "Ada capeknya sih untuk cari materinya.." Dari setiap kesulitan dan hambatan yang dialami oleh partisipan, membuat mahasiswa mudah mengalami perubahan mood, stres, kemalasan, rasa jenuh, jengkel. 93 P2: "Capek, stres, dan emm sometimes [kadang-kadang] bosan.. ini kayak malas mau ngapa-ngapain." P6: "Yaa kadang timbul rasa malas, rasa jenuh, rasa jengkel." P9: "Ada capeknya sih untuk cari materinya, pusing juga, kebingungan." P10: "Yaa mau gak mau kita harus berpusing ria, kadang tiba-tiba gak mood lah, ya malas lah." Menurut Lubis dan Nurlaila (2010) kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mengerjakan skripsi membuat mood dan emosi yang mudah berubah sehingga tak sedikit mahasiswa yang mengalami stres. Stres yang terjadi akan menstimulasi otak dan merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan kortisol yang berfungsi dalam peningkatan nafsu makan dan juga motivasi secara umum (termasuk motivasi untuk makan) (Harvard Mental Health Latter, 2012). Pernyataan ini didukung oleh pernyataan dari P2: P2: "Kalau versi aku loh karena ya itu kayak apa yaa kayak peningkatan hormon dari stres itu kayak buat kamu makan, pengen.. kamu kayak rasanya.. bawaannya emm.. apa sih kayak pengen terus, gak lapar, em.. lapar sih enggak cuma maksudnya kayak pengen gitu loh.. kayak kalau aku pada dasarnya orangnya emang suka makan, jdi yaa gitu." 3. Keinginan makan juga dipengaruhi oleh pengaruh sosial. Sebagian besar dari partisipan akan mencari teman untuk menuruti keinginan makannya tersebut.
P1: "Kalau keluar sih sama teman, kadang sama teman asrama, kadang sama teman yang ngekos." P4: "Kami kayak beli, rembukan, terus masak sama-sama." P9: "Mereka sih mau-mau aja sih, aku ajakin kesini ayok, aku ajakin kesitu ayok." Pernyataan partisipan di atas sesuai dengan pernyataan dari teman P1, P4 dan P9, yang menyatakan bahwa partisipan akan mengajak temannya untuk membuat makanan ataupun membeli makanan ketika keinginan makan muncul. Teman asrama P1: "Iya biasanya sih kalau dia ngajakin keluar kalau lagi kayaknya, penat tujuannya ya gitu.." Teman kos P4: "Iyaa.. kami biasanya beli bahan dipasar, ada yang bertugas beli bahan, yang ada bertugas untuk masak. Kami iuran satu kos.." Teman P9: "Biasanya aku yang diajak, biasanya yang lain kayaknya.." 4. Motivasi mengerjakan skripsi setelah makan sangat individual. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan pengarahkan perilaku manusia, termasuk pelajar (Dimyati & Mudjiono, 2009). Untuk membangun motivasi tersebut, partisipan melakukan berbagai usaha untuk membangun niat dalam merevisi dan sebagian besar berpengaruh terhadap perilaku makannya. 94 P1: "Kalau lagi gak mood pengennya jalan-jalan, gak mood pengennya nonton, ee.. pengennya makan itu kalau aku." P2: "Terus itu kayak pengen have fun aja dan bawaannya.. ke makan." P4: "Kayak.. tidak ada yang masuk, siang. kerja pusing Maksudnya tenang kalau malam, yaa.. kadang kayak lupa makan, tapi.. yaa kadang karna sudah pusing, kadang lupa makan jadi." kalau saya P8: "Misal nih aku udah bingung nih, stuck gitu gak tau mau ngetik apa ngapain lagi, nah itu kan jadi bosan juga kan ya.. ee.. jadi kan isi kegiatan gitu dengan makan kan scroll-scroll terus [memainkan mouse komputer] filenya nah ntar dapat inspirasi." P10: "Cari kegiatan gitu, yaa kayak itu.. jalan-jalan lah, ntah itu ke mall atau ke tempat wisata ya gitu gitu, cari makanan keluar, yaa kadang juga tak tinggal tidur." sambil Setelah partisipan menuruti keinginan makannya, diharapkan motivasi mengerjakan skripsi pada partisipan akan meningkat, namun kenyataannya tidak demikian yang terjadi pada partisipan. Partisipan menyampaikan bahwa setelah keinginan makan terpenuhi, niat untuk mengerjakan sebenarnya sudah ada, namun tidak memengaruhi tindakan partisipan selanjutnya, partisipan tidak langsung kembali melanjutkan skripsi. P1: "Masih ada kepikiran pastikan masih ada kepikiran walaupun kita udah keluar pastikan kita di motor tuh mikirin (ketawa)."
P2: "Moodnya udah ada dan udah ada niatan kayak mau ini, cuma ya gak langsung ke skripsi gitu lagi." P3: "Enggak, aku masih nunda sih (ketawa)." P4: "Nah.. kadang kerja sedikit baru tidur." P5: "Biasanya sih, yaa santai-santai dulu." Ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa perilaku makan emotional eating merupakan perilaku makan yang tidak sehat karena memberikan efek nyaman yang hanya sementara dan tentunya tidak dapat menyelesaikan masalah serta berdampak buruk bagi kesehatan (McLaughlin, 2014). 5. Pilihan makanan sangat bervariasi, tetapi pada umumnya bukan makanan pokok. Makanan pokok merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Banyak varian makanan pokok yang dapat dikonsumsi manusia (Hidayah, 2011). Makanan pokok penduduk Indonesia adalah beras. Cara partisipan mendapatkan makanan- makanan tersebut adalah dengan membelinya di luar ataupun masak sendiri. a. Membeli di luar P3: Dibeli di luar, selalu. Kalau di kos masak eng.. paling cuma masak mie (ketawa)." P8: Jadi aku sering nyetok sih jadikan cemilan-cemilan kalau tiap bulan gitukan belanja itu, 95 bulanan nah ntar sekalian deh beli cemilan-cemilan itu." b. Masak sendiri P2: "Misalnya makanan-makanan yang pedes kayak maksudnya kadang kalau kayak gitu buat sendiri." P4: "Kadang beli, tapi kadang juga masak di kos, ada kompor kan bisa kami masak." Setiap partisipan memilih makanan dengan olahan yang berbeda, dalam penelitian ini delapan partisipan mengatakan membeli makanan yang bukan nasi untuk dikonsumsi ketika keinginan makan muncul. P1: Lagi stres terus makan nasi banyak gitu enggak, tapi emm makanannya itu masuknya ke dalam cemilan sih." P2: "Lebih ke makanan ringan sih kalau aku." P2: "Tapi kalau makan sehari bisa sampai 4 sampai 5 kali (ketawa)." P3: "Kalau kayak gitu mah aku lebih ngarahnya ke engg.. apa ya.. makanan-makanan kayak jajanan gituloh.. makanan berat sih enggak, makanan ringan aja sih." P5: "Biasanya sih kalau aku.. yaa kayak makanan-makanan ringan kayak keripik-keripik gitusih." (P5) P8: "Kalau aku sih lebih suka yang kayak ciki-ciki gitu, keripik-keripik gitulah, juga, roti-roti gitu." terus wafer-wafer P9: "Satu porsi sih, tapi juga ya gak satu jenis aja kadang, jadi aku pengen makan ini ya beli, pengen makan itu ya beli." P10: "Kalau jenis makanan sih kayak ee.. ke goreng-gorengan gitu sih ya aku sukanya." Sebagai makanan pokok, padahal beras memberikan beberapa keuntungan.
Beras setelah dimasak memberikan volume yang cukup besar dengan kandungan kalori yang cukup tinggi, serta dapat memberikan berbagai zat gizi lain yang penting bagi tubuh, seperti protein dan mineral (Purwaningsih, Indah & Supriyanto, 2017). KESIMPULAN 1. Emotional eating sebagai sesuatu yang bersifat individual untuk meningkatkan motivasi dalam mengerjakan skripsi. Emotional eating yang terjadi dapat dipicu oleh berbagai penyebab yang berbeda-beda, tergantung dari setiap individu. 2. Skripsi merupakan tugas yang berat dan banyak tantangannya, sehingga dapat memengaruhi mood. Dalam proses mengerjakan skripsi, mahasiswa menemukan kesulitannya masing- masing baik itu yang berasal dari dirinya sendiri, maupun dari orang-orang disekitarnya. Hal tersebut membuat mahasiswa mengalami berbagai perubahan mood, stres, kemalasan, rasa jenuh, dan jengkel. 3. Keinginan makan juga dipengaruhi oleh pengaruh sosial. Makan menjadi suatu kebiasaan ketika sedang mengalami banyak masalah, sebagian besar akan mencari teman untuk menuruti keinginan makannya, sehingga keinginan makan tersebut dapat 96 terpenuhi karena adanya pengaruh sosial. 4. Motivasi mengerjakan skripsi setelah makan sangat individual. Mahasiswa telah berusaha membangun niat dalam mengerjakan skripsi, namun kemudian hal yang terjadi adalah mahasiswa tetap menunda untuk mengerjakan skripsi. 5. Pilihan makanan sangat bervariasi, tetapi pada umumnya bukan makanan pokok. Setiap mahasiswa memilih makanan dengan olahan yang berbeda, dan dalam memperoleh setiap jenis makanan, mahasiswa membelinya diluar dan membuatnya sendiri. SARAN 1. Bagi STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk bidang konseling di STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta dalam menangani masalah jika mahasiswa mengalami perilaku makan yang tidak sehat. 2. Bagi peneliti lain Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan bagi peneliti lain selanjutnya agar dapat meneliti lebih dalam mengenai perilaku makan mahasiswa. Peneliti selanjutnya juga dapat mengganti variabel penelitian dengan perilaku makan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA Chandra, Budiman. (2009). Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas. Jakarta: EGC. Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Furman, E. F. (2012). The Theory of Compromised Eating Behavior. Dissertations and Thesis, University of Massachusetts. Retrieved SHOLEHA-FKIK.pdf Gavin, M. L. (2014). Homeier BPPica Kids Health Nemours Foundation. Retrieved from Hartaji, D. (2012). Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa yang Berkuliah dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas. Harvard Mental Health Latter. (2012). Why Stress Couses People to Overeat. Retrived from to-overeat Hidayah, N. (2011). Kesiapan Psikologis Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan Menghadapi Diversifikasi Pangan 97 Pokok. Jurnal Humanitas Vol. Viii No.1 Januari 2011. Junger, A. (2014). Clean Gut. New York: Harper One. Retrieved from isdoc/Bab2/2014-2-00006-PS Bab2001.pdf Lubis, & Nurlaila. (2010). Mengapa Tingkat Stres Pelajar Makin Tinggi. Style Sheet. McLaughlin, A., & D, M. (2014). Short Term Effect of Bad Eating Habits. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 10 Ayat 1 tentang Standar Nasional Pendidikan diakses pada 10 Maret 2018 dari kelembagaan ristedikti.go.id. Purwaningsih, Indah dan Supriyanto. (2017). "Pengaruh Jumlah Pencucian Beras dengan Kadar Klorin".Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Ramayulis, R. (2014). Slim is Easy. Jakarta: Niaga Swadaya. Ristekdikti. (2013). Salinan Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Sudargo, T., Harry, F., Rosiyani, F., & Kusmayanti, N. A. (2014). Pola Makan dan Obesitas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Streint, T., A, C., & R, B. J. (2013). Internal
Structure and Measurement Invariance of The DEBQ. Faculted de Ciencias Sociales Humans, Universidad de Zaragoza. Retrieved from EBQ_Dutch_sample.pdf 98 |
Panduan Pengguna X380 Yoga
Catatan: Sebelum menggunakan informasi ini dan produk yang didukung, pastikan Anda membaca dan memahami: Panduan Keamanan dan Garansi Panduan Persiapan "Informasi keamanan penting" pada halaman v Lenovo® terus-menerus melakukan peningkatan untuk dokumentasi komputer Anda, termasuk Panduan Pengguna ini. Untuk mendapatkan semua dokumen terbaru, kunjungi: Edisi Kedua (April 2018) © Copyright Lenovo 2018. PEMBERITAHUAN TENTANG HAK YANG TERBATAS DAN TIDAK BEBAS: Jika data atau perangkat lunak diberikan sesuai dengan kontrak Administrasi Layanan Umum/General Services Administration "GSA", maka penggunaan, penggandaan, atau pengungkapannya tunduk terhadap pembatasan yang ditetapkan dalam Kontrak No. GS-35F-05925.
Daftar Isi Informasi keamanan penting ... v Baca bagian ini terlebih dulu . . . v . Informasi penting tentang cara menggunakan komputer Anda . . . Kondisi yang memerlukan penanganan segera. . . Layanan dan upgrade . . . . Kabel dan adaptor daya . . Kabel ekstensi dan perangkat terkait . . . Konektor dan outlet . . Pernyataan catu daya . Perangkat eksternal . . . Pemberitahuan umum tentang baterai . Pemberitahuan untuk baterai isi ulang terintegrasi. . . . Pemberitahuan untuk baterai sel koin yang tidak . dapat diisi ulang ... Panas dan ventilasi produk . . Informasi keamanan arus listrik . . Pemberitahuan tentang LCD (Display Kristal . Cair) . . . . Menggunakan headphone atau earphone. . . Pemberitahuan bahaya tersedak . . Pemberitahuan tentang kantung plastik . . . Pemberitahuan komponen kaca ... Bab 1. Ikhtisar Produk... 1 . 1 Kontrol, konektor, dan indikator komputer . Tampak depan . . . . 1 . . Tampak kiri... 3 . . . . Tampak kanan . . 4 . . Tampak bawah dan belakang . . . 6 . . . . Indikator status . . 7 . . . 8 ... 8 . Informasi model dan jenis mesin . . . Informasi ID FCC dan Sertifikasi IC . . 9 . 10 Label untuk sistem operasi Windows. . 11 . . . 12 . . . 12 . . 13 . . 13 . . 13 ... Mengakses program Lenovo . Pengenalan tentang program Lenovo ... Informasi penting tentang produk ... Fitur komputer Spesifikasi komputer . . . Lingkungan pengoperasian . . . . Program Lenovo ... Bab 2. Menggunakan komputer. . . . 15 . 15 . Mendaftarkan komputer Anda . . 15 Pertanyaan yang sering diajukan . . 16 . ThinkPad Pen Pro . . . . 17 . Mode pengoperasian ... © Copyright Lenovo 2018 . . v . . vii . . viii . ix . . ix . . x . . x . . xi . . xi . . . xi . . xii . xiii . xiv . . xv . . xv . xv . . xvi . xvi . Menggunakan layar multisentuh . Menggunakan tombol khusus . . . Menggunakan perangkat penunjuk ThinkPad . Ikhtisar perangkat penunjuk ThinkPad . . Menggunakan perangkat penunjuk . . . TrackPoint . . . Menggunakan trackpad . . . . Menggunakan gestur sentuh trackpad . Menyesuaikan perangkat penunjuk ThinkPad ... Mengganti tutup pada stik penunjuk ... Menggunakan adaptor daya ac . . . . Menggunakan baterai . . . . Mengelola daya baterai ... Mode hemat daya ... Koneksi kabel Ethernet ... Koneksi nirkabel Menggunakan koneksi LAN nirkabel . . Menggunakan koneksi WAN nirkabel . . . Menggunakan koneksi Bluetooth . Menggunakan perangkat NFC . . . . Menggunakan Mode pesawat terbang ... Manajemen daya ... Menggunakan fitur audio . . Menggunakan kamera . . . Menggunakan kartu smart. Menggunakan display eksternal . Bepergian dengan membawa komputer . Menemukan opsi ThinkPad ... Bab 3. Informasi aksesibilitas, ergonomik, dan perawatan ... 41 . 41 . Informasi aksesibilitas . . . 43 Informasi ergonomik ... 45 Pembersihan dan perawatan... Bab 4. Keamanan ... 47 . 47 . Menggunakan sandi . . 47 . . . . Pendahuluan sandi. . . Menetapkan, mengubah, atau menghapus . . . sandi ... Keamanan solid-state drive M.2 . . . Mengatur security chip . . . . Menggunakan pembaca sidik jari . . . Menghapus data dari drive penyimpanan . . . . Menggunakan firewall . . . . Melindungi data dari virus ... 19 . 21 . 23 . 23 . 24 . 25 . 26 . 27 . 27 . 28 . 28 . 28 . 29 . 30 . 30 . 31 . 31 . 32 . 33 . 33 . 34 . 34 . 35 . 36 . 38 . 39 . 40 . 48 . 49 . 50 . 50 . 52 . 53 . 53 i
Bab 5. Konfigurasi lanjutan ... 55 . 55 Menginstal sistem operasi Windows 10 . . 56 Menginstal driver perangkat . . . . 57 Menggunakan program ThinkPad Setup . . 57 . Mengkonfigurasi ThinkPad Setup . . 57 . . . Mengubah urutan startup . . 58 . . . Memperbarui UEFI BIOS . . 58 ... Menu BIOS . . 69 ... Menggunakan manajemen sistem... Bab 6. Pemecahan masalah komputer ... 73 . 73 Saran umum untuk mencegah masalah . . 73 . Mendiagnosis masalah . . 74 . . Pemecahan masalah . . 74 . . 74 . . 75 . . 76 . . 78 . . 78 . . 79 . . 79 . . 80 ... Komputer berhenti merespons . . Tumpahan cairan ke keyboard ... Pesan kesalahan . . . . Kesalahan beep ... Masalah modul memori ... Masalah pada Ethernet . . . . Masalah pada LAN nirkabel . . . Masalah pada WAN nirkabel . Masalah pada Bluetooth . . . . Masalah pada perangkat penunjuk . . . . ThinkPad ... Masalah pada keyboard... Masalah pada layar komputer . . Masalah pada monitor eksternal . . . Masalah audio ... Masalah pembaca sidik jari . . . Masalah baterai ... Masalah adaptor daya ac ... Masalah daya ... Masalah tombol daya ... Masalah Boot . . Masalah pada mode tidur dan hibernasi . Masalah pada hard disk drive ... Masalah solid-state drive ... Masalah ThinkPad Pen Pro ... Masalah perangkat lunak ... Masalah USB ... 80 . 80 . 81 . 83 . 84 . 86 . 86 . 87 . 87 . 87 . 88 . 88 . 89 . 89 . 89 . 89 . 90 ... Bab 7. Informasi pemulihan ... 91 . 91 Mengatur ulang komputer Anda . . Menggunakan opsi pengaktifan lanjutan . . 91 Memulihkan sistem operasi jika Windows 10 gagal diaktifkan ... Membuat dan menggunakan drive USB . . . . pemulihan ... 91 ... 92 ii Panduan Pengguna X380 Yoga Bab 8. Mengganti perangkat ... 93 Customer Replaceable Unit/Unit yang Dapat . . Diganti oleh Pelanggan . . . . Pencegahan terhadap listrik statis . . Menonaktifkan baterai terintegrasi . . Mengganti kartu nano SIM ... Mengganti unit penutup bawah. . . . Mengganti kartu WAN nirkabel . . . . Mengganti solid state drive M.2 ... Mengganti baterai sel koin ... 93 . 93 . 94 . 94 . 95 . 96 . 98 . 100 Bab 9. Mendapatkan dukungan . . . . 103 . 103 . Sebelum menghubungi Lenovo. . . 103 Mendapatkan bantuan dan layanan . . 104 . Situs Web Dukungan Lenovo . . 104 . . . Menghubungi Lenovo . . 105 . . . Membeli layanan tambahan ... Lampiran A. Informasi tambahan tentang sistem operasi Ubuntu . . . . 107 Lampiran B. Informasi pengaturan ... 109 . . . 109 . Informasi terkait sertifikasi. . . . 109 . . Informasi terkait nirkabel Kompatibilitas nirkabel . 109 . . . Lingkungan penggunaan dan kesehatan Anda ... Menemukan lokasi antena nirkabel . . UltraConnect . Informasi kepatuhan radio nirkabel Menemukan lokasi pemberitahuan . pengaturan nirkabel ... 109 ... 110 . 110 ... Sertifikasi TCO . Pemberitahuan klasifikasi ekspor . . Pemberitahuan emisi elektronik ... Pernyataan Kesesuaian Federal . Communications Commission . Pernyataan kesesuaian emisi Kelas B Industri . . Kanada ... Kesesuaian dengan Uni Eropa . . . Pernyataan kesesuaian Kelas B Jerman . Pernyataan kesesuaian Kelas B VCCI Jepang . . . Pernyataan kesesuaian Jepang untuk produk yang tersambung ke sumber daya dengan arus nominal kurang dari atau sama dengan 20 A per fase . . . . Pemberitahuan Jepang untuk kabel daya . . . ac . Informasi servis produk Lenovo untuk Taiwan . . Tanda kesesuaian Eurasia. . . Pemberitahuan audio Brasil ... 111 . 111 . 111 . 111 ... 111 . 112 . 112 . 112 ... 113 . . 113 ... 113 . 113 . 113 . 113 ...
Lampiran C. Pernyataan WEEE dan daur ulang negara dan kawasan . . . . . . 115 . . . . 115 Informasi daur ulang umum . . . . . 115 . Informasi WEEE Penting . . . . . . 116 . Pernyataan daur ulang Jepang . . 117 Informasi daur ulang untuk Brasil . . . . 117 Informasi daur ulang baterai untuk Uni Eropa . . Informasi daur ulang baterai untuk Taiwan . . 118 . . Informasi daur ulang baterai untuk Amerika Serikat . . dan Kanada . . . . . Informasi daur ulang untuk China . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . © Copyright Lenovo 2018 . 118 . 118 Lampiran D. Peraturan Batasan Zat Berbahaya (Restriction of Hazardous Substances/RoHS) negara dan kawasan . . . . . . . . . . . . . . . . 119 Lampiran E. Informasi model ENERGY STAR . . . . . . . . . . . . . 123 Lampiran F. Pemberitahuan. . . . . . 125 Lampiran G. Merek dagang . . . . . . 127 iii
iv Panduan Pengguna X380 Yoga
Informasi keamanan penting Catatan: Baca informasi keamanan penting terlebih dulu. Baca bagian ini terlebih dulu Informasi ini dapat membantu Anda untuk menggunakan komputer notebook secara aman. Ikuti dan simpan semua informasi yang diberikan bersama komputer Anda. Informasi dalam dokumen ini tidak akan mengubah ketentuan dalam perjanjian pembelian atau Limited Warranty (Garansi Terbatas). Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Informasi Garansi" di Panduan Keamanan dan Garansi yang disertakan bersama komputer Anda. Keamanan pelanggan merupakan hal yang penting. Produk kami dikembangkan agar dapat digunakan dengan aman dan efektif. Namun, komputer pribadi adalah perangkat elektronik. Kabel daya, adaptor daya, dan fitur lainnya dapat menimbulkan kemungkinan risiko keamanan yang dapat mengakibatkan cedera fisik atau kerusakan properti, terutama sekali bila tidak digunakan dengan benar. Untuk mengurangi risiko ini, ikuti petunjuk yang disertakan bersama produk, perhatikan semua peringatan di produk dan petunjuk pengoperasian, dan lihat informasi yang disertakan dalam dokumen ini dengan cermat. Dengan mengikuti secara benar informasi yang ada dalam dokumen ini dan yang diberikan bersama dengan produk, Anda dapat membantu melindungi diri sendiri dari bahaya dan menciptakan lingkungan kerja komputer yang lebih aman. Catatan: Informasi ini mencakup referensi untuk adaptor daya dan baterai. Selain komputer notebook, beberapa produk (seperti speaker dan monitor) dikirimkan bersama dengan adaptor daya eksternal. Jika Anda memiliki produk seperti ini, informasi ini berlaku untuk produk Anda. Selain itu, produk komputer berisi baterai internal berukuran koin yang menyediakan daya ke jam sistem bahkan saat sambungan komputer dilepaskan, sehingga informasi keamanan baterai berlaku untuk semua produk komputer. Informasi penting tentang cara menggunakan komputer Anda Pastikan Anda mengikuti saran penting yang diberikan di sini agar Anda dapat memaksimalkan kegunaan komputer dan merasakan kepuasan. Kelalaian mengikuti hal ini dapat mengakibatkan ketidaknyamanan atau cedera, atau menyebabkan komputer rusak. Lindungi diri Anda dari panas yang dihasilkan komputer. Saat komputer diaktifkan atau baterai sedang mengisi, bagian bawah komputer, sandaran telapak tangan, dan beberapa bagian lainnya dapat menjadi panas. Temperatur yang dihasilkan tergantung pada jumlah aktivitas sistem dan tingkat pengisian arus dalam baterai. Kontak yang terus-menerus dengan tubuh, meskipun dilapisi dengan pakaian, dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan kulit terasa terbakar. Hindari tangan, pangkuan, atau bagian tubuh lainnya menyentuh bagian komputer yang panas dalam waktu yang lama. Secara berkala, berhentilah sejenak menggunakan keyboard dengan mengangkat tangan Anda dari sandaran telapak tangan. © Copyright Lenovo 2018 v
Lindungi diri Anda dari panas yang dihasilkan adaptor daya ac. Saat adaptor daya ac tersambung ke outlet listrik dan komputer, adaptor menghasilkan panas. Kontak yang terus-menerus dengan tubuh, meskipun dilapisi dengan pakaian, dapat menyebabkan kulit terasa terbakar. Jangan sampai adaptor daya ac mengenai salah satu bagian tubuh Anda saat sedang digunakan. Jangan pernah digunakan untuk menghangatkan tubuh. Hindari komputer dari kondisi basah. Untuk menghindari tumpahan cairan dan bahaya tersengat listrik, jauhkan cairan dari komputer. Lindungi kabel dari kerusakan. Menggunakan tenaga yang kuat untuk menarik kabel dapat menyebabkan kabel rusak atau putus. Arahkan kabel komunikasi, atau kabel adaptor daya ac, mouse, keyboard, printer, atau perangkat elektronik lainnya dengan benar, sehingga kabel tidak akan terinjak, membuat seseorang tersandung, terjepit oleh komputer atau benda lainnya, atau dapat diotak-atik yang akan mengganggu pengoperasian komputer. Lindungi komputer dan data saat dipindahkan. Sebelum memindahkan komputer yang dilengkapi dengan hard disk drive, lakukan salah satu hal berikut: Matikan komputer. Alihkan komputer ke mode sleep. Alihkan komputer ke mode hibernasi. Ini membantu mencegah terjadinya kerusakan pada komputer, dan kemungkinan kehilangan data. vi Panduan Pengguna X380 Yoga
Tangani komputer dengan hati-hati. Jangan jatuhkan, benturkan, gores, puntir, pukul, getarkan, dorong, atau letakkan objek berat di komputer, display, atau perangkat eksternal. Bawa komputer dengan hati-hati. Gunakan tas laptop berkualitas baik yang dapat memberikan lapisan bantalan dan perlindungan yang memadai. Jangan masukkan komputer ke dalam koper atau tas yang sempit. Sebelum memasukkan komputer ke dalam tas laptop, pastikan komputer sudah mati, berada pada mode sleep, atau mode hibernasi. Jangan masukkan komputer ke dalam tas saat masih menyala. Kondisi yang memerlukan penanganan segera Produk dapat rusak karena salah penggunaan atau kelalaian. Beberapa kerusakan produk tergolong cukup parah sehingga produk tidak boleh digunakan kembali hingga selesai diperiksa dan, jika perlu, diperbaiki oleh teknisi resmi. Seperti halnya dengan perangkat elektronik lain, perhatikan produk dengan saksama saat diaktifkan. Meskipun sangat jarang terjadi, Anda mungkin mencium bau atau melihat kepulan asap atau percikan api keluar dari produk. Atau Anda mungkin mendengar bunyi seperti letusan, retakan, atau desis. Kondisi ini mungkin hanya mengindikasikan adanya kerusakan sebuah komponen elektronik internal dalam suatu mekanisme yang aman dan terkontrol. Atau mungkin mengindikasikan kemungkinan masalah keamanan. Namun, jangan ambil risiko atau mencoba mendiagnosis sendiri situasinya. Hubungi Pusat Dukungan Pelanggan untuk panduan lebih lanjut. Untuk daftar nomor telepon Layanan dan Dukungan, kunjungi situs Web berikut: Periksa komputer dan komponennya secara berkala untuk mendeteksi kerusakan atau keausan atau tanda-tanda bahaya. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang kondisi komponen, jangan gunakan produk. Hubungi Pusat Dukungan Pelanggan atau produsen produk untuk meminta petunjuk tentang cara memeriksa produk dan serahkan kepada teknisi resmi untuk diperbaiki, jika perlu. Dalam situasi yang sangat jarang terjadi di mana Anda melihat kondisi berikut, atau jika Anda memiliki masalah keamanan produk, hentikan penggunaan produk dan cabut kabel daya dari sumber listrik dan jalur telekomunikasi hingga Anda menghubungi Pusat Dukungan Pelanggan untuk mendapatkan panduan lebih lanjut. © Copyright Lenovo 2018 vii
Kabel daya, konektor, adaptor daya, kabel ekstensi, pelindung lonjakan arus, atau suplai daya retak, patah, atau rusak. Tanda-tanda panas berlebih, asap, percikan api, atau kebakaran. Kerusakan pada baterai (seperti retak, penyok, atau tidak mulus), baterai bocor, atau tumpukan material asing di baterai. Bunyi retakan, desis, atau letusan, atau bau menyengat yang keluar dari produk. Tanda-tanda cairan tumpah atau benda jatuh mengenai produk komputer, kabel daya, atau adaptor daya. Produk komputer, kabel daya, atau adaptor daya terkena air. Produk sempat jatuh atau rusak. Produk tidak beroperasi dengan normal saat Anda mengikuti petunjuk pengoperasian. Catatan: Jika Anda melihat kondisi ini pada produk (seperti kabel ekstensi) yang tidak diproduksi untuk atau oleh Lenovo®, hentikan penggunaan produk hingga Anda menghubungi produsen produk untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut, atau hingga Anda mendapatkan komponen pengganti yang sesuai. Layanan dan upgrade Jangan pernah mencoba memperbaiki sendiri produk, kecuali bila diperintahkan oleh Customer Support Center atau dokumentasi Anda. Gunakan hanya Penyedia Layanan yang direkomendasikan untuk memperbaiki produk tertentu Anda. Catatan: Beberapa komponen komputer dapat di-upgrade atau diganti oleh pelanggan. Upgrade umumnya dianggap sebagai opsi. Komponen pengganti yang disetujui untuk dipasang sendiri oleh pelanggan disebut sebagai Customer Replaceable Unit atau CRU. Lenovo menyediakan dokumentasi berisi instruksi jika pemasangan opsi atau penggantian CRU dapat dilakukan oleh pelanggan. Semua instruksi untuk memasang atau mengganti komponen harus diikuti dengan tepat. Jika indikator daya mati, hal ini tidak selalu mengindikasikan tingkat tegangan di dalam produk adalah nol. Sebelum Anda melepaskan penutup dari produk yang dilengkapi dengan kabel daya, selalu pastikan daya telah dimatikan dan produk telah dilepaskan dari sumber listrik. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah, hubungi Customer Support Center. Meskipun tidak ada komponen bergerak di dalam komputer setelah kabel daya dilepaskan, peringatan berikut tetap dibutuhkan untuk keamanan Anda. HATI-HATI: Komponen bergerak yang berbahaya. Jauhkan jari dan bagian tubuh lainnya dari komponen bergerak. HATI-HATI: Sebelum membuka penutup komputer, matikan komputer dan tunggu beberapa menit hingga komputer dingin. viii Panduan Pengguna X380 Yoga
Kabel dan adaptor daya BERBAHAYA Gunakan hanya kabel dan adaptor daya yang diberikan oleh produsen produk. Kabel daya harus dinyatakan aman untuk digunakan. Untuk Jerman, spesifikasinya adalah H03VV-F, 3G, 0,75 mm2, atau lebih tinggi. Untuk negara lain, jenis yang sesuai untuk negara tersebut harus digunakan. Jangan lilitkan kabel daya di sekitar adaptor daya atau benda lain. Tindakan ini dapat menekan kabel sedemikian rupa sehingga kabel dapat terurai, retak, atau saling tertaut. Kondisi ini dapat menimbulkan bahaya keamanan. Atur kabel sedemikian rupa sehingga tidak akan terinjak, membuat seseorang tersandung, atau terjepit oleh benda lain. Lindungi kabel dan adaptor daya agar tidak terkena cairan. Misalnya, jangan letakkan kabel atau adaptor daya di dekat wastafel, bak mandi, toilet, atau di lantai yang dibersihkan dengan cairan pembersih. Cairan dapat menyebabkan hubung singkat, terutama jika kabel atau adaptor daya telah mengalami penekanan karena salah penggunaan. Cairan juga dapat menyebabkan korosi bertahap pada terminal kabel daya dan/atau terminal konektor di adaptor daya yang akhirnya dapat menyebabkan panas berlebih. Pastikan konektor kabel daya telah terpasang sepenuhnya dengan kencang ke soket. Jangan gunakan adaptor daya yang menunjukkan adanya karat atau tanda-tanda panas berlebih (seperti plastik yang mengalami deformasi) di pin input AC-nya atau di bagian lainnya dari adaptor daya. Jangan gunakan kabel daya yang salah satu ujung kontak elektriknya menunjukkan tanda-tanda berkarat atau panas berlebih atau jika kabel daya terlihat rusak. Untuk mencegah kemungkinan panas berlebih, jangan tutup adaptor daya dengan kain atau objek lain saat tersambung ke outlet listrik. Kabel ekstensi dan perangkat terkait Pastikan kabel ekstensi, pelindung lonjakan arus, catu daya bebas gangguan (UPS), dan soket ekstensi yang digunakan memiliki nilai batas yang memenuhi persyaratan untuk arus listrik produk. Jangan pernah membebani perangkat secara berlebihan. Jika soket ekstensi digunakan, beban tidak boleh melebihi nilai input soket ekstensi. Hubungi ahli listrik untuk informasi lebih lanjut jika Anda memiliki pertanyaan tentang beban daya, persyaratan daya, dan nilai batas input. © Copyright Lenovo 2018 ix
Konektor dan outlet BERBAHAYA Jika soket (outlet daya) yang akan digunakan untuk peralatan komputer tampak rusak atau berkarat, jangan gunakan sebelum diganti oleh ahli listrik yang berpengalaman. Jangan bengkokkan atau modifikasi konektor. Jika konektor rusak, hubungi produsen untuk mendapatkan konektor pengganti. Jangan berbagi outlet listrik bersama dengan peralatan rumah tangga atau komersial lain yang menarik arus listrik dalam jumlah besar; bila hal ini diabaikan, tegangan yang tidak stabil dapat merusak komputer, data, atau perangkat yang terhubung. Beberapa produk dilengkapi dengan konektor tiga kaki. Konektor ini hanya dapat dipasang ke outlet listrik yang tersambung ke arde. Ini merupakan fitur keamanan. Jangan manipulasi fitur keamanan ini dengan mencoba memasukkannya ke outlet yang tidak tersambung ke arde. Jika Anda tidak dapat memasukkan konektor ke outlet, hubungi ahli listrik untuk mendapatkan adaptor outlet yang sesuai atau untuk menggantinya dengan outlet yang kompatibel dengan fitur keamanan ini. Jangan bebani outlet listrik secara berlebihan. Keseluruhan beban sistem tidak boleh melampaui 80 persen dari nilai batas sirkuit cabang. Hubungi ahli listrik untuk informasi lebih lanjut jika Anda memiliki pertanyaan tentang beban daya dan nilai sirkuit cabang. Pastikan outlet daya yang digunakan memiliki sistem perkabelan yang benar, mudah diakses, dan terletak di dekat perlengkapan tersebut. Jangan maksimalkan panjang kabel daya dengan cara yang akan membebani kabel. Pastikan outlet daya memberikan tegangan dan arus yang benar untuk produk yang Anda pasang. Secara hati-hati, sambungkan dan lepaskan peralatan dari outlet listrik. Pernyataan catu daya BERBAHAYA Jangan pernah melepaskan penutup catu daya atau bagian lain yang memiliki label berikut. Tingkat tegangan, arus, dan energi yang berbahaya ada di dalam setiap komponen dengan label ini. Tidak ada komponen yang dapat diservis di dalam komponen ini. Jika Anda menduga ada masalah pada salah satu dari komponen ini, hubungi teknisi servis. x Panduan Pengguna X380 Yoga
Perangkat eksternal HATI-HATI: Jangan sambungkan atau lepaskan kabel perangkat eksternal apa pun selain kabel USB (Universal Serial Bus) dan kabel 1394 saat daya komputer aktif; bila hal ini diabaikan, komputer Anda dapat mengalami kerusakan. Untuk menghindari kemungkinan kerusakan pada perangkat yang tersambung, tunggu minimal lima detik setelah komputer dimatikan untuk melepaskan perangkat eksternal. Pemberitahuan umum tentang baterai BERBAHAYA Baterai yang diberikan oleh Lenovo untuk digunakan pada produk Anda telah melalui uji kompatibilitas dan hanya boleh diganti dengan komponen yang telah disetujui. Baterai selain yang telah ditentukan oleh Lenovo, atau baterai yang telah dibongkar atau dimodifikasi tidak dicakup oleh garansi. Penyalahgunaan atau kesalahan penanganan baterai dapat menyebabkan panas berlebih, kebocoran cairan, atau ledakan. Untuk menghindari kemungkinan cedera, lakukan hal berikut: Jangan pernah membuka, membongkar, atau memperbaiki baterai. Jangan pukul atau lubangi baterai. Jangan sampai baterai mengalami hubung singkat, atau terkena air atau cairan lain. Jauhkan baterai dari jangkauan anak-anak. Jauhkan baterai dari api. Hentikan penggunaan jika baterai rusak, atau jika Anda mendeteksi baterai bocor atau ada penumpukan material asing di kabel baterai. Simpan baterai isi ulang atau produk yang berisi baterai isi ulang dalam suhu ruang, diisi dengan sekitar 30 hingga 50% dari kapasitasnya. Kami sarankan agar baterai diisi kira-kira satu kali dalam setahun untuk mencegah pengosongan berlebih. Jangan buang baterai ke tempat sampah yang akan dibuang ke pusat pembuangan sampah umum. Saat membuang baterai, patuhi undang-undang atau peraturan lokal yang berlaku. Pemberitahuan untuk baterai isi ulang terintegrasi BERBAHAYA Jangan mencoba untuk melepas atau mengganti baterai isi ulang yang terintegrasi. Penggantian baterai harus dilakukan di fasilitas reparasi resmi atau oleh teknisi resmi Lenovo. Hanya lakukan pengisian baterai sesuai petunjuk yang disertakan dalam dokumentasi produk. Fasilitas reparasi atau teknisi resmi Lenovo akan mendaur ulang baterai Lenovo sesuai dengan undang-undang dan peraturan lokal. © Copyright Lenovo 2018 xi
Pemberitahuan untuk baterai sel koin yang tidak dapat diisi ulang BERBAHAYA Jika baterai sel koin tidak diganti dengan benar, maka akan ada risiko ledakan. Baterai mengandung sejumlah kecil zat berbahaya. Jangan panaskan dengan suhu lebih dari 100°C (212°F). Pernyataan berikut ditujukan untuk pengguna di negara bagian California, AS. Informasi Perklorat California: Produk yang berisi baterai sel koin litium mangan dioksida mungkin mengandung perklorat. Material Perklorat - mungkin diperlukan penanganan khusus. Baca hazardouswaste/perchlorate/ xii Panduan Pengguna X380 Yoga
Panas dan ventilasi produk BERBAHAYA Komputer, adaptor daya ac, dan beberapa aksesori dapat menghasilkan panas saat diaktifkan dan saat baterai sedang diisi daya. Komputer notebook dapat menghasilkan panas yang signifikan karena ukurannya yang kompak. Selalu ikuti tindakan pencegahan dasar ini: Saat komputer diaktifkan atau baterai sedang mengisi, bagian bawah komputer, sandaran telapak tangan, dan beberapa bagian lainnya dapat menjadi panas. Hindari tangan, pangkuan, atau bagian tubuh lainnya menyentuh bagian komputer yang panas selama jangka waktu lama. Jika Anda menggunakan keyboard, jangan letakkan telapak tangan Anda secara terus menerus di sandaran telapak tangan dalam waktu yang lama. Komputer menghasilkan panas selama pengoperasian normal. Intensitas panas tergantung pada jumlah aktivitas sistem dan tingkat pengisian arus dalam baterai. Kontak yang terus-menerus dengan tubuh, meskipun dilapisi dengan pakaian, dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau bahkan kulit terasa terbakar. Secara berkala, berhentilah sejenak menggunakan keyboard dengan mengangkat tangan Anda dari sandaran telapak tangan; dan perhatikan untuk tidak menggunakan keyboard selama jangka waktu lama. Jangan operasikan komputer atau mengisi daya baterai di dekat material yang mudah terbakar atau di lingkungan yang berisiko terjadi ledakan. Produk dilengkapi dengan slot ventilasi, kipas, dan/atau pembuang panas demi keamanan, kenyamanan, dan pengoperasian yang dapat diandalkan. Fitur ini secara tidak sengaja mungkin terhalang karena produk diletakkan di atas kasur, sofa, karpet, atau permukaan fleksibel lainnya. Jangan pernah menghalangi, menutupi, atau menonaktifkan fitur ini. Saat adaptor daya ac tersambung ke outlet listrik dan komputer, adaptor menghasilkan panas. Jangan sampai adaptor mengenai salah satu bagian tubuh Anda saat sedang digunakan. Jangan gunakan adaptor daya ac untuk menghangatkan tubuh. Kontak yang terus-menerus dengan tubuh, meskipun dilapisi dengan pakaian, dapat menyebabkan kulit terasa terbakar. Untuk keamanan Anda, selalu ikuti tindakan pencegahan dasar ini pada komputer Anda: Tutup selalu komputer setiap kali komputer disambungkan. Periksa secara berkala bagian luar komputer, apakah ada tumpukan debu. Bersihkan debu dari ventilasi dan setiap lubang di rangka. Bersihkan lebih sering jika komputer berada di area berdebu atau dengan tingkat lalu lintas tinggi. Jangan hambat atau halangi lubang ventilasi. Jangan operasikan komputer di dalam furnitur, karena hal ini dapat meningkatkan risiko panas berlebih. Temperatur aliran udara yang masuk ke komputer tidak boleh melebihi 35°C (95°F). © Copyright Lenovo 2018 xiii
Informasi keamanan arus listrik BERBAHAYA Arus listrik dari kabel daya, telepon, dan komunikasi berbahaya. Untuk menghindari bahaya tersengat listrik: Jangan gunakan komputer selama terjadi badai petir. Jangan sambungkan atau lepaskan kabel atau lakukan pemasangan, perawatan, atau konfigurasi ulang produk ini selama badai petir. Sambungkan semua kabel daya ke outlet listrik yang memiliki sistem perkabelan dan sambungan ke arde yang benar. Sambungkan setiap peralatan ke outlet dengan sistem perkabelan yang benar bila akan disambungkan ke produk ini. Bilamana memungkinkan, gunakan hanya satu tangan untuk menyambungkan atau melepaskan kabel sinyal. Jangan aktifkan peralatan jika ada indikasi api, air, atau kerusakan struktural. Lepaskan kabel daya, baterai, dan semua kabel yang terpasang sebelum penutup perangkat dibuka, kecuali bila diinstruksikan sebaliknya dalam prosedur pemasangan dan konfigurasi. Jangan gunakan komputer hingga semua pelindung komponen internal dikencangkan ke tempatnya. Jangan gunakan komputer jika komponen dan sirkuit internal dalam kondisi terbuka. BERBAHAYA Sambungkan dan lepaskan kabel seperti yang dijelaskan dalam prosedur berikut ini saat memasang, memindahkan, atau membuka penutup di produk ini atau perangkat yang disambungkan. Untuk menyambungkan: Untuk melepaskan: 1. MATIKAN semuanya. 1. MATIKAN semuanya. 2. Pertama, pasang semua kabel ke 2. Pertama, lepaskan kabel daya dari outlet. perangkat. 3. Lepaskan kabel sinyal dari konektor. 3. Pasang kabel sinyal ke konektor. 4. Lepaskan semua kabel dari perangkat. 4. Pasang kabel daya ke outlet. 5. HIDUPKAN perangkat. Kabel daya harus dilepaskan dari outlet dinding atau soket sebelum memasang semua kabel listrik lainnya yang tersambung ke komputer. Kabel daya dapat disambungkan kembali ke outlet dinding atau soket hanya setelah semua kabel listrik lainnya telah disambungkan ke komputer. xiv Panduan Pengguna X380 Yoga
BERBAHAYA Selama badai petir, jangan lakukan penggantian apa pun dan jangan sambungkan kabel telepon ke atau lepaskan kabel telepon dari outlet telepon di dinding. Pemberitahuan tentang LCD (Display Kristal Cair) HATI-HATI: LCD (Display Kristal Cair) terbuat dari kaca, oleh karena itu LCD dapat pecah jika komputer ditangani secara tidak hati-hati atau dijatuhkan. Jika LCD pecah dan cairan internal mengenai mata atau tangan Anda, segera basuh bagian tubuh yang terkena dengan air selama minimal 15 menit; jika setelah itu timbul gejala tertentu, cari segera pertolongan medis. Catatan: Untuk produk dengan lampu fluoresen yang mengandung merkuri (misalnya, non-LED), lampu fluoresen di display kristal cair (LCD) mengandung merkuri; buang sesuai dengan undang-undang lokal, negara bagian, atau federal. Menggunakan headphone atau earphone HATI-HATI: Tekanan suara yang berlebihan dari earphone dan headphone dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Penyetelan equalizer ke maksimum akan meningkatkan tegangan output earphone dan headphone serta tingkat tekanan suara. Oleh karena itu, untuk melindungi pendengaran Anda, setel equalizer ke tingkat yang sesuai. Penggunaan headphone atau earphone yang berlebihan dalam waktu yang lama dengan volume suara yang tinggi dapat berbahaya jika output konektor headphone atau earphone tidak sesuai dengan spesifikasi EN 50332-2. Konektor output headphone komputer Anda sesuai dengan EN 50332-2 Subklausul 7. Spesifikasi ini membatasi tegangan output maksimum dari true RMS pita lebar pada komputer ke 150 mV. Untuk membantu melindungi Anda dari gangguan pendengaran, pastikan headphone atau earphone yang Anda gunakan juga sesuai dengan EN 50332-2 (Pembatasan Klausul 7) untuk tegangan karakteristik pita lebar 75 mV. Menggunakan headphone yang tidak sesuai dengan EN 50332-2 dapat berbahaya karena tingkat tekanan suaranya yang berlebih. Jika komputer Lenovo Anda disertai dengan headphone atau earphone, sebagai satu kesatuan, komposisi headphone atau earphone dan komputer telah sesuai dengan spesifikasi EN 50332-1. Jika headphones atau earphone yang lain digunakan, pastikan headphone atau earphone tersebut sesuai dengan EN 50332-1 (Nilai Pembatasan Klausul 6.5). Menggunakan headphone yang tidak sesuai dengan EN 50332-1 dapat berbahaya karena tingkat tekanan suaranya yang berlebih. Pemberitahuan bahaya tersedak BAHAYA TERSEDAK - Produk ini berisi komponen berukuran kecil. Jauhkan dari anak-anak berusia di bawah tiga tahun. © Copyright Lenovo 2018 xv
Pemberitahuan tentang kantung plastik BERBAHAYA Kantung plastik dapat berbahaya. Jauhkan kantung plastik dari bayi atau anak-anak untuk menghindari bahaya tercekik. Pemberitahuan komponen kaca HATI-HATI: Beberapa bagian dari produk Anda mungkin terbuat dari kaca. Kaca ini bisa pecah jika produk terjatuh ke permukaan yang keras atau menerima benturan yang signifikan. Jika kaca pecah, jangan sentuh kaca atau mencoba melepasnya. Hentikan penggunaan produk Anda hingga kaca diganti oleh staf layanan yang terlatih. xvi Panduan Pengguna X380 Yoga
Bab 1. Ikhtisar Produk Bab ini berisi informasi dasar untuk membantu Anda memahami komputer. Kontrol, konektor, dan indikator komputer Bagian ini memperkenalkan fitur perangkat keras pada komputer. Tampak depan © Copyright Lenovo 2018 1
1 Mikrofon (tersedia pada beberapa model) 2 Kamera konvensional (tersedia pada beberapa model) 3 Kamera inframerah (tersedia pada beberapa model) 4 Sensor cahaya sekitar 5 Speaker 6 Pembaca sidik jari 7 Tombol TrackPoint® 8 Trackpad 9 Label NFC (tersedia pada beberapa model) 10 Stik penunjuk TrackPoint 11 Layar multisentuh 1 Mikrofon (tersedia pada beberapa model) Mikrofon menangkap bunyi dan suara saat digunakan dengan program yang dapat menangani fungsi audio. 2 Kamera konvensional (tersedia pada beberapa model) Kamera konvensional memungkinkan Anda untuk mengambil gambar atau mengadakan konferensi video. 3 Kamera inframerah (tersedia pada beberapa model) Kamera inframerah memberikan cara pribadi dan aman untuk masuk ke komputer Anda dengan autentikasi wajah. Setelah mengatur kamera inframerah untuk autentikasi wajah, Anda dapat membuka kunci komputer dengan memindai wajah Anda tanpa perlu menggunakan sandi. 4 Sensor cahaya sekitar Sensor cahaya sekitar mendeteksi kondisi cahaya sekitar. Komputer kemudian menyesuaikan kecerahan layar dan mode lampu latar keyboard sesuai kondisi. 5 Speaker Komputer Anda dilengkapi dengan sepasang speaker stereo. 6 Pembaca sidik jari Teknologi autentikasi sidik jari memberikan akses pengguna yang efektif dan aman dengan menghubungkan sidik jari Anda dengan password. Untuk informasi lebih lanjut, baca "Menggunakan pembaca sidik jari" pada halaman 50. Perangkat penunjuk ThinkPad® 7 Tombol TrackPoint 8 Trackpad 10 Stik penunjuk TrackPoint Komputer Anda dilengkapi dengan perangkat penunjuk ThinkPad yang unik dari Lenovo. Untuk informasi lebih lanjut, baca "Menggunakan perangkat penunjuk ThinkPad" pada halaman 23. 9 Label NFC (tersedia pada beberapa model) Jika Anda menemukan label NFC (Near Field Communication/Komunikasi Jarak Dekat) di dekat trackpad, ini menunjukkan bahwa komputer Anda dilengkapi dengan kartu NFC. NFC menggunakan teknologi komunikasi nirkabel frekuensi tinggi dan jarak pendek. Anda dapat menggunakan teknologi NFC untuk mentransfer data dari satu perangkat ke perangkat lain dengan menyentuhkan atau mendekatkan keduanya. Untuk informasi lebih lanjut tentang fitur NFC, baca "Menggunakan perangkat NFC" pada halaman 33. 11 Layar multisentuh Layar multisentuh memungkinkan Anda menggunakan komputer dengan gerakan sentuh yang mudah. Untuk informasi lebih lanjut, baca "Menggunakan layar multisentuh" pada halaman 19. 2 Panduan Pengguna X380 Yoga
Tampak kiri 1 Konektor daya 2 Konektor USB-C™ (Kompatibel dengan Thunderbolt™ 3) 3 Konektor Mini Ethernet 4 Konektor Always On USB 3.0 5 Slot kartu Smart (tersedia pada beberapa model) 1 Konektor daya Konektor daya memungkinkan Anda untuk menyambungkan komputer ke daya ac. 2 Konektor USB-C (Kompatibel dengan Thunderbolt 3) Konektor USB-C di komputer Anda mendukung standar USB Type-C™ dan teknologi Thunderbolt 3. Jika kabel USB-C yang sesuai disambungkan, Anda dapat menggunakan konektor untuk mentransfer data, mengisi perangkat, atau menyambungkan komputer ke display eksternal. Konektor USB-C juga berfungsi sebagai konektor daya. Adaptor daya ac yang dikirimkan dengan beberapa model komputer adalah adaptor daya USB-C. Gunakan adaptor daya USB-C yang disertakan dan kabel daya untuk menyambungkan komputer ke daya ac melalui konektor USB-C. Lenovo menyediakan berbagai aksesori USB-C untuk membantu Anda memperluas fungsionalitas komputer. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: Catatan: Apabila daya baterai kurang dari 10%, aksesori USB-C yang tersambung ke konektor USB-C mungkin tidak berfungsi dengan benar. 3 Konektor Mini Ethernet Konektor mini Ethernet membuat komputer Anda lebih tipis dibandingkan komputer dengan konektor Ethernet standar. Untuk menyambungkan komputer Anda ke jaringan LAN melalui konektor Ethernet mini, Anda memerlukan adapter ekstensi Ethernet. Adapter ekstensi Ethernet tersedia sebagai opsi dan dikirimkan bersama beberapa model komputer. Untuk informasi tentang penggunaan dan pembelian adaptor ekstensi Ethernet, baca "Koneksi kabel Ethernet" pada halaman 30. BERBAHAYA Untuk menghindari risiko tersengat listrik, jangan sambungkan kabel telepon ke adaptor ekstensi Ethernet. 4 Konektor Always On USB 3.0 Secara default, konektor Always On USB 3.0 memungkinkan Anda mengisi daya beberapa perangkat yang kompatibel dengan USB dalam situasi berikut: Saat komputer berada pada mode sleep Saat komputer mati atau berada pada mode hibernasi, namun tersambung ke daya ac Perhatian: Saat Anda menyambungkan kabel USB ke konektor ini, pastikan tanda USB mengarah ke atas. Jika tidak, konektor dapat rusak. Bab 1. Ikhtisar Produk 3
Untuk mengisi daya ke perangkat tersebut saat komputer mati atau berada pada mode hibernasi, dan komputer tidak tersambung ke daya ac, lakukan hal berikut: 1. Jalankan program Lenovo Vantage dari menu Start (Mulai). 2. Klik Hardware Settings (Pengaturan Perangkat Keras) ➙ Power (Daya). 3. Temukan bagian Always On USB dan ikuti instruksi pada layar untuk membuat pengaturan yang diinginkan. 5 Slot kartu Smart (tersedia pada beberapa model) Anda dapat menggunakan kartu smart untuk autentikasi, penyimpanan data, dan pemrosesan aplikasi. Dalam organisasi besar, Anda mungkin juga menggunakan kartu smart untuk autentikasi masuk satu kali (Single Sign-On/SSO) dengan keamanan yang ketat. Untuk informasi lebih lanjut, baca "Menggunakan kartu smart" pada halaman 36. Tampak kanan 1 Tombol daya 2 ThinkPad Pen Pro (tersedia pada beberapa model) 3 Konektor audio 4 Slot kartu microSD 5 Baki kartu Nano-SIM (tersedia pada beberapa model) 6 Konektor USB 3.0 7 Konektor HDMI™ 8 Slot kunci pengaman mini 1 Tombol daya Tekan tombol daya untuk mengaktifkan komputer atau mengalihkan komputer ke mode sleep. Untuk mematikan komputer, buka menu Start (Mulai), klik Power (Daya), kemudian klik Shut down (Matikan). Jika komputer benar-benar tidak memberi respons, Anda dapat mematikan komputer dengan menekan terus tombol daya selama empat detik atau lebih. Jika komputer tidak dapat dinonaktifkan, baca "Komputer berhenti merespons" pada halaman 74. Anda juga dapat menentukan apa yang akan dilakukan oleh tombol daya. Misalnya, dengan menekan tombol daya, Anda dapat mematikan komputer atau mengalihkannya ke mode sleep atau hibernasi. Untuk mengubah apa yang harus dilakukan tombol daya, lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan kemudian ubah tampilan Control Panel (Panel Kontrol) dari Category (Kategori) menjadi Large icons (Ikon besar) atau Small icons (Ikon kecil). 2. Klik Power Options (Opsi Daya) ➙ Choose what the power buttons do (Memilih fungsi tombol daya). 3. Ikuti instruksi di layar. 4 Panduan Pengguna X380 Yoga
2 ThinkPad Pen Pro (tersedia pada beberapa model) Bentuk dan ukuran ThinkPad Pen Pro serupa dengan pena tinta sebenarnya, sehingga tindakan sentuh dan menulis di layar terasa nyaman. Kepekaan tingkat tingginya memungkinkan pembuatan konten secara akurat. Tombol klik dan penghapus terpadu pada pena dan memberikan fungsionalitas tambahan untuk berinteraksi dengan data. Untuk informasi lebih lanjut, baca "ThinkPad Pen Pro" pada halaman 16. 3 Konektor audio Anda dapat menyambungkan headphone atau headset dengan konektor 4 pin 3,5 mm ke konektor audio untuk mendengarkan suara dari komputer. Jika Anda menggunakan headset dengan sakelar fungsi, jangan tekan sakelar ini saat menggunakan headset. Jika Anda menekan sakelar tersebut, mikrofon headset dinonaktifkan, dan sebagai gantinya mikrofon terintegrasi yang ada di komputer diaktifkan. Catatan: Konektor audio tidak mendukung mikrofon konvensional. 4 Slot kartu microSD Anda dapat memasukkan kartu microSD ke slot kartu microSD untuk mengakses atau menyimpan data. Perhatian: Saat mentransfer data ke atau dari kartu microSD, jangan alihkan komputer ke mode tidur atau hibernasi sebelum transfer data selesai. Jika tidak, data Anda dapat menjadi rusak. Untuk melepaskan kartu microSD, lakukan hal berikut: 1. Klik ikon segitiga di area pemberitahuan Windows untuk menampilkan ikon yang tersembunyi. 2. Klik kanan ikon Safely Remove Hardware and Eject Media (Lepaskan Peranti Keras Secara Aman dan Keluarkan Media). 3. Pilih butir yang sesuai untuk mengeluarkan kartu dari sistem operasi Windows. 4. Tekan kartu untuk mengeluarkannya dari komputer. 5. Lepaskan kartu dan simpan di tempat yang aman untuk digunakan kembali di masa datang. Catatan: Jika Anda tidak melepaskan kartu dari komputer setelah kartu dikeluarkan dari sistem operasi Windows, kartu tidak dapat lagi diakses. Untuk mengakses kartu, Anda harus melepaskannya terlebih dahulu, dan kemudian masukkan kembali. 5 Baki kartu Nano-SIM (tersedia pada beberapa model) Jika komputer mendukung fitur WAN (wide area network) nirkabel, komputer Anda mungkin membutuhkan kartu nano SIM (Subscriber Identification Module) untuk membentuk sambungan WAN nirkabel. Tergantung negara atau kawasan tujuan pemasaran, kartu nano SIM mungkin disertakan dengan komputer. Untuk memasang atau mengganti kartu nano SIM, baca "Mengganti kartu nano SIM" pada halaman 94. 6 Konektor USB 3.0 Sambungkan perangkat yang kompatibel dengan USB, seperti keyboard USB, mouse USB, atau perangkat penyimpanan USB, atau printer USB. Perhatian: Saat Anda menyambungkan kabel USB ke konektor ini, pastikan tanda USB mengarah ke atas. Jika tidak, konektor dapat rusak. Bab 1. Ikhtisar Produk 5
7 Konektor HDMI™ Konektor HDMI merupakan antarmuka audio dan video digital. Konektor ini memungkinkan Anda menyambungkan komputer ke monitor video atau perangkat audio digital yang kompatibel, seperti pemutar DVD atau televisi definisi tinggi (HDTV). 8 Slot kunci pengaman mini Untuk melindungi komputer dari tindakan pencurian, kunci komputer ke meja atau objek yang tidak bergerak melalui kunci kabel pengaman yang didesain sesuai dengan slot kunci pengaman mini di komputer. Catatan: Slot mendukung kunci kabel yang sesuai dengan standar kunci Kensington MiniSaver® yang menggunakan teknologi penguncian Cleat™. Jangan coba gunakan jenis kunci kabel lain yang menggunakan mekanisme pemutaran kunci T-bar™. Anda bertanggung jawab untuk mengevaluasi, memilih, dan mengimplementasikan perangkat pengunci dan fitur keamanan. Lenovo tidak memberikan referensi, penilaian, atau garansi tentang fungsi, kualitas, atau kinerja perangkat pengunci dan fitur keamanan. Kunci kabel untuk produk Anda tersedia dari Lenovo di Tampak bawah dan belakang 1 Kisi-kisi kipas 2 Lubang pengeringan Keyboard 3 Lubang reset darurat 1 Kisi-kisi kipas Kisi-kisi kipas dan kipas internal memungkinkan udara tersirkulasi di dalam komputer untuk memastikan adanya pendinginan yang benar, terutama sekali pendinginan untuk mikroprosesor. Catatan: Untuk memastikan adanya aliran udara yang benar, jangan letakkan objek apa pun di depan kisi- kisi kipas. 2 Lubang pengeringan Keyboard Jika keyboard terkena percikan air atau minuman, lubang pengeringan pada keyboard dapat membantu mengeringkan cairan dari komputer Anda. 6 Panduan Pengguna X380 Yoga
3 Lubang reset darurat Jika komputer berhenti memberikan respons dan Anda tidak dapat menonaktifkannya dengan menekan tombol daya, lepaskan adaptor daya ac dan masukkan klip kertas yang telah diluruskan ke lubang reset darurat untuk mereset komputer. Indikator status Topik ini memberikan informasi tentang menemukan dan mengidentifikasi berbagai indikator status di komputer Anda. Catatan: Tergantung pada modelnya, komputer Anda mungkin terlihat berbeda dari gambar berikut. 1 Indikator Caps Lock Saat indikator ini menyala, Anda dapat mengetik huruf kapital dengan menekan langsung tombol huruf. Bab 1. Ikhtisar Produk 7
2 Indikator Fn Lock Indikator ini menunjukkan status fungsi Fn Lock. Untuk informasi lebih lanjut, baca "Menggunakan tombol khusus" pada halaman 21. 3 Indikator sunyi speaker Saat indikator ini menyala, speaker dimatikan. 4 Indikator sunyi mikrofon Saat indikator ini menyala, mikrofon dimatikan. 5 Indikator status kamera Jika indikator ini menyala, berarti kamera sedang digunakan. 6 7 Indikator status sistem Indikator di logo ThinkPad pada tutup komputer dan indikator di tombol daya menunjukkan status sistem komputer. Berkedip tiga kali: Komputer pada awalnya disambungkan ke daya. Menyala: Komputer aktif (dalam mode normal). Mati: Komputer tidak aktif atau berada dalam mode hibernasi. Berkedip cepat: Komputer beralih ke mode tidur atau hibernasi. Berkedip pelan: Komputer berada dalam mode sleep. 8 Indikator status daya ac Indikator ini menampilkan status pengisian dan daya ac pada komputer. Putih: terhubung ke daya ac (daya baterai 90%-100%) Amber: terhubung ke daya ac (daya baterai 0%-90%) Mati: tidak terhubung ke daya ac Informasi penting tentang produk Bagian ini berisi informasi untuk membantu Anda menemukan: Informasi model dan jenis mesin Informasi ID FCC dan Sertifikasi IC Informasi sistem operasi Windows Informasi model dan jenis mesin Saat Anda menghubungi pihak Lenovo untuk meminta bantuan, informasi tentang model dan jenis mesin akan membantu teknisi mengidentifikasi komputer Anda dan memberikan layanan dengan lebih cepat. Gambar berikut menampilkan lokasi label yang mencantumkan informasi jenis mesin dan model komputer Anda. 8 Panduan Pengguna X380 Yoga
Informasi ID FCC dan Sertifikasi IC Informasi FCC dan Sertifikasi IC ditandai dengan label yang terdapat pada komputer seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Catatan: Tergantung pada modelnya, komputer Anda mungkin terlihat berbeda dari gambar berikut. Untuk modul nirkabel prainstal pabrik, label ini mengidentifikasikan nomor ID FCC dan Sertifikasi IC aktual untuk modul nirkabel yang dipasang oleh Lenovo. Catatan: Modul nirkabel prainstal pabrik tidak boleh dilepaskan atau diganti sendiri. Untuk penggantian, Anda harus menghubungi layanan Lenovo terlebih dulu. Lenovo tidak bertanggung jawab atas setiap kerusakan yang disebabkan oleh penggantian yang tidak resmi. Untuk modul WAN nirkabel yang dapat dipasang pengguna, ID FCC dan nomor sertifikasi IC ditempel pada modul WAN nirkabel 1 yang terpasang di komputer. Untuk melihat ID FCC dan nomor sertifikasi IC, Anda harus melepaskan unit penutup bawah komputer. Untuk mendapatkan petunjuk, baca "Mengganti kartu WAN nirkabel" pada halaman 96. Bab 1. Ikhtisar Produk 9
Catatan: Untuk modul nirkabel yang dapat dipasang pengguna, pastikan Anda hanya menggunakan modul nirkabel resmi dari Lenovo yang secara khusus diuji untuk komputer ini. Jika tidak, komputer akan terus mengeluarkan bunyi beep kode kesalahan saat Anda menghidupkan komputer. Label untuk sistem operasi Windows Label Windows® 10 Microsoft® Asli: Komputer Anda mungkin memiliki label Microsoft Asli yang ditempelkan pada casing, tergantung pada faktor-faktor berikut: Lokasi geografis Anda Tanggal saat komputer Anda diproduksi Versi Windows 10 yang diprainstal Kunjungi untuk gambar berbagai jenis label Microsoft Asli. Di Republik Rakyat China, label Microsoft Asli diwajibkan pada semua model komputer yang diprainstal dengan setiap versi Windows 10. Di negara atau wilayah lain, label Microsoft Asli diwajibkan hanya pada model komputer yang dilisensikan untuk Windows 10 Pro. Ketiadaan label Microsoft Asli tidak menunjukkan bahwa versi Windows yang diprainstal bukanlah versi asli. Untuk perincian tentang cara mengetahui apakah produk Windows yang diprainstal asli atau tidak, lihat informasi yang diberikan oleh Microsoft di: Tidak ada indikator eksternal dan visual dari ID Produk atau versi Windows yang dilisensikan untuk komputer. Sebagai gantinya, ID Produk dicatat dalam firmware komputer. Setiap kali produk Windows 10 diinstal, program penginstalan memeriksa firmware komputer untuk ID Produk yang valid dan cocok untuk menyelesaikan aktivasi. Pada beberapa kasus, versi Windows yang lebih awal mungkin diprainstal menurut persyaratan hak downgrade dari lisensi Windows 10 Pro. 10 Panduan Pengguna X380 Yoga
Fitur komputer Fitur-fitur komputer yang ditunjukkan dalam topik ini membahas berbagai model. Beberapa fitur komputer mungkin hanya tersedia di model tertentu. Warna komputer Hitam atau perak Mikroprosesor Untuk melihat informasi mikroprosesor komputer Anda, klik kanan tombol Start (Mulai), kemudian pilih System (Sistem). Memori Jenis: Synchronous dynamic random access memory (SDRAM) laju data ganda 4 (DDR4) Disolder pada papan sistem Perangkat penyimpanan M.2 solid-state drive Display Kontrol kecerahan Teknologi IPS (In-Plane Switching) Ukuran display: 337,82 mm (13,3 inci) Resolusi layar: 1920 x 1080 piksel Teknologi multisentuh Keyboard Keyboard enam baris dengan lampu latar Tombol fungsi Perangkat penunjuk ThinkPad Konektor dan slot Konektor Always On USB 3.0 Konektor audio Konektor HDMI Slot kartu Nano-SIM (tersedia pada beberapa model) Slot kartu MicroSD Konektor Mini Ethernet Konektor daya Slot kartu smart (tersedia pada beberapa model) Konektor USB-C (Kompatibel dengan Thunderbolt 3) Konektor USB 3.0 Fitur Keamanan Pembaca sidik jari Bab 1. Ikhtisar Produk 11
Slot kunci pengaman Trusted Platform Module (TPM) (tersedia pada beberapa model) Fitur nirkabel Bluetooth Teknologi Miracast® NFC (tersedia pada beberapa model) WAN nirkabel WAN nirkabel (tersedia pada beberapa model) Lainnya Kamera (tersedia pada beberapa model) Mikrofon (tersedia pada beberapa model) Sensor cahaya sekitar ThinkPad Pen Pro (tersedia pada beberapa model) Spesifikasi komputer Ukuran Lebar: 313,5 mm (12,34 inci) Tebal: 222,2 mm (8,75 inci) Tebal: 18,2 mm (0,7 inci) Output panas maksimum (tergantung model) 65 W (222 Btu/jam) Sumber listrik (adaptor daya ac) Input gelombang sinus pada 50 Hz hingga 60 Hz Nilai input adaptor daya ac: 100 V hingga 240 V ac, 50 Hz hingga 60 Hz Lingkungan pengoperasian Ketinggian maksimum (tanpa tekanan) 3.048 m Temperatur Pada ketinggian hingga 2.438 m - Pengoperasian: 5°C hingga 35°C (41°F hingga 95°F) - Penyimpanan: 5°C hingga 43°C (41°F hingga 109°F) Pada ketinggian di atas 2.438 m - Temperatur maksimum saat dioperasikan dalam kondisi tanpa tekanan: 31,3°C (88°F) Catatan: Saat Anda mengisi daya baterai, temperaturnya minimal harus 10°C (50°F). 12 Panduan Pengguna X380 Yoga
Kelembapan relatif Pengoperasian: 8% hingga 95% saat temperatur bohlam basah 23°C (73°F) Penyimpanan: 5% hingga 95% saat temperatur bohlam basah 27°C (81°F) Jika mungkin, letakkan komputer di area yang berventilasi baik dan kering tanpa paparan langsung ke sinar matahari. Perhatian: Jauhkan peralatan listrik seperti kipas angin, radio, AC, dan oven microwave dari komputer. Medan magnet yang kuat dari peralatan ini dapat merusak monitor dan data pada drive penyimpanan internal. Jangan letakkan minuman di atas atau di samping komputer atau perangkat tersambung lainnya. Cairan yang tumpah di komputer atau di perangkat yang tersambung dapat mengakibatkan hubung singkat atau kerusakan lain. Jangan makan atau merokok di atas keyboard. Partikel yang jatuh ke keyboard dapat membuatnya rusak. Program Lenovo Komputer Anda dilengkapi dengan program Lenovo untuk membantu Anda bekerja dengan mudah dan aman. Mengakses program Lenovo Untuk mengakses program Lenovo di komputer Anda, lakukan hal berikut: 1. Buka menu Start (Mulai) dan temukan program menurut nama program. 2. Jika Anda tidak dapat menemukan program di daftar program, cari program di kotak pencarian. Pengenalan tentang program Lenovo Topik ini berisi pengenalan singkat tentang program Lenovo. Tergantung pada model komputer Anda, beberapa program mungkin tidak tersedia. Program yang tersedia dapat berubah tanpa pemberitahuan. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang program dan solusi komputasi lainnya yang ditawarkan Lenovo, kunjungi: Bab 1. Ikhtisar Produk 13
Hotkey Features Integration Lenovo Vantage 14 Panduan Pengguna X380 Yoga Perangkat lunak ini mengaktifkan tombol khusus F1-F12 dan beberapa tombol di komputer. Sebagai contoh, ketika tombol sunyi mikrofon ditekan, status mikrofon beralih antara sunyi dan bunyi. Indikator status sunyi ditampilkan pada layar saat status sunyi diubah. Fitur-fitur terbaik beserta kemampuan komputer Anda seharusnya mudah diakses dan dipahami. Dengan Lenovo Vantage, ini terbukti. Gunakan Lenovo Vantage untuk melakukan hal berikut: Mengelola pembaruan, mendapatkan driver terbaru, dan memperbarui perangkat lunak di komputer Anda. Melindungi perangkat Anda dari jaringan Wi-Fi perusak. Mengoptimalkan performa komputer dan memonitor kesehatan komputer. Mengakses panduan pengguna, memeriksa status garansi, dan melihat aksesori yang disesuaikan untuk komputer Anda. Membaca artikel cara penggunaan, menjelajahi forum Lenovo, dan mengikuti perkembangan berita teknologi berkat artikel dan blog dari sumber terpercaya. Konfigurasi pengaturan perangkat keras. Buat dan kelola Lenovo ID Anda. Aplikasi ini diisi dengan konten Lenovo eksklusif untuk membantu Anda dalam mempelajari lebih lanjut hal-hal yang dapat Anda kerjakan dengan komputer Lenovo Anda.
Bab 2. Menggunakan komputer Bab ini berisi informasi untuk membantu Anda menggunakan berbagai fitur yang ada di komputer Anda. Mendaftarkan komputer Anda Saat komputer Anda didaftarkan, informasi akan dimasukkan ke database sehingga Lenovo dapat menghubungi Anda jika ada penarikan produk atau masalah signifikan lain. Selain itu, beberapa tempat menawarkan fasilitas dan layanan yang lebih luas kepada pengguna yang terdaftar. Bila komputer Anda didaftarkan ke Lenovo, Anda juga akan menerima manfaat berikut: Layanan yang lebih cepat jika Anda menghubungi Lenovo untuk meminta bantuan Pemberitahuan otomatis tentang peranti lunak gratis dan penawaran promosi khusus Untuk mendaftarkan komputer Anda ke Lenovo, kunjungi dan ikuti instruksi di layar. Pertanyaan yang sering diajukan Topik ini berisi beberapa saran untuk membantu Anda mengoptimalkan penggunaan komputer notebook ThinkPad Anda. Apakah saya dapat memperoleh panduan pengguna dalam bahasa lain? Untuk mengunduh panduan pengguna dalam bahasa lain, kunjungi Kemudian, ikuti instruksi di layar. Bagaimana cara mengakses Control Panel (Panel Kontrol)? Klik tombol Start (Mulai) untuk membuka menu Start (Mulai), dan klik Windows System (Sistem Windows) ➙ Control Panel (Panel Kontrol). Bagaimana cara mematikan komputer? Buka menu Start (Mulai), klik Power (Daya), kemudian klik Shut down (Matikan). Bagaimana cara mempartisi drive penyimpanan? Untuk mempartisi drive penyimpanan komputer di sistem operasi Windows, lihat solutions/ht503851. Bagaimana cara menggunakan daya baterai dengan lebih efektif saat saya sedang di perjalanan? Untuk menghemat daya, atau untuk menghentikan sementara pengoperasian tanpa harus keluar dari program atau menyimpan file, lihat "Mode hemat daya" pada halaman 30. Untuk mencapai keseimbangan terbaik antara performa dan penghematan daya, buat serta terapkan rencana daya yang sesuai. Lihat "Mengelola daya baterai" pada halaman 29. Bagaimana cara menghapus data yang tersimpan di drive penyimpanan internal dengan aman? Pelajari bagian Bab 4 "Keamanan" pada halaman 47 untuk mengetahui cara melindungi komputer dari tindak pencurian atau penggunaan yang tidak sah. Sebelum menghapus data di drive penyimpanan internal, pastikan Anda membaca "Menghapus data dari drive penyimpanan" pada halaman 52. © Copyright Lenovo 2018 15
Bagaimana cara memasang display eksternal? Lihat "Menggunakan display eksternal" pada halaman 38. Dengan fungsi Extend desktop (Perluas desktop), Anda dapat menampilkan output di display komputer dan display eksternal. Bagaimana cara menyambungkan atau mengganti perangkat? Lihat topik yang sesuai di bagian Bab 8 "Mengganti perangkat" pada halaman 93. Saya telah menggunakan komputer selama beberapa waktu, dan komputer menjadi lebih lambat. Apa yang harus saya lakukan? Ikuti "Saran umum untuk mencegah masalah" pada halaman 73. Diagnosis masalah Anda sendiri dengan menggunakan peranti lunak diagnostik prainstal. Lihat "Mendiagnosis masalah" pada halaman 73. Cari solusi pemulihannya di Bab 7 "Informasi pemulihan" pada halaman 91. Cetak topik berikut dan simpan bersama komputer jika Anda tidak dapat mengakses panduan pengguna elektronik ini ketika diperlukan. "Menginstal sistem operasi Windows 10" pada halaman 55 "Komputer berhenti merespons" pada halaman 74 "Masalah daya" pada halaman 87 ThinkPad Pen Pro ThinkPad Pen Pro disimpan di dalam slot pena. Untuk melepaskan pena dari slot, geser tab pena sedikit keluar, lalu tarik pena seluruhnya keluar. Catatan: ThinkPad Pen Pro tidak anti-air. Berhati-hatilah agar pena tidak terkena atau terendam air. ThinkPad Pen Pro memudahkan Anda memasukkan teks secara alami saat Anda: Mencatat 16 Panduan Pengguna X380 Yoga
Membubuhkan keterangan pada file PDF (Portable Document Format) Menggambar grafis dengan aplikasi yang berkemampuan mengedit dan membuat sketsa Saat menggambar atau menulis dengan ThinkPad Pen Pro, pena harus selalu tegak lurus terhadap display komputer untuk memperoleh kualitas garis yang terbaik. Gunakan ThinkPad Pen Pro, bukan jari Anda, dalam kondisi seperti berikut ini: Anda harus memasukkan input yang tepat dan detail, seperti menggambar atau menggunakan mode tulis tangan. Terlalu banyak elemen di layar, misalnya, saat Anda memainkan permainan. Anda ingin layar tetap bersih dari bekas sidik jari. Anda memiliki kuku yang panjang dan sulit untuk mengetik. Menggunakan ThinkPad Pen Pro 1 Ujung 2 Tombol penghapus 3 Tombol klik Anda dapat melakukan operasi berikut dengan ThinkPad Pen Pro: Untuk mengklik atau membuat pilihan, ketuk sekali display dengan pena. Untuk mengklik dua kali, ketuk dua kali display tanpa jeda. Untuk mengklik kanan, ketuk ujung 1 di display dan tahan pena selama satu detik. Atau, Anda dapat menekan dan menahan tombol klik 3 sambil mengetuk ujung 1 pada display. Untuk menghapus tinta, tekan dan tahan tombol penghapus 2 , ketuk ujung pena 1 di display, dan seret pena melintasi tinta yang ingin dihapus. Mengisi daya ThinkPad Pen Pro Untuk mengisi daya pena, masukkan pena ke dalam slot sampai terkunci di tempatnya. Pena akan terisi 80% dalam waktu sekitar 15 detik dan terisi 100% dalam waktu sekitar lima menit. Catatan: Pastikan komputer aktif atau berada pada mode tidur. Jika tidak, pena tidak dapat mengisi daya. ThinkPad Pen Pro juga tersedia sebagai perangkat opsional dari Lenovo. Untuk membeli ThinkPad Pen Pro, kunjungi: Mode pengoperasian Display komputer dapat dibuka ke sembarang sudut dalam kisaran hingga 360 derajat seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Bab 2. Menggunakan komputer 17
Catatan: Tergantung pada modelnya, komputer Anda mungkin terlihat berbeda dari gambar dalam topik ini. Perhatian: Jangan putar display komputer terlalu kuat karena display komputer atau engselnya dapat rusak. Jangan gunakan terlalu banyak tenaga pada sudut kanan atas atau kiri atas display komputer. Dengan memutar layar ke berbagai sudut, komputer Anda dilengkapi empat mode pengoperasian berikut. Anda dapat beralih di antara mode pengoperasian yang berbeda sesuai preferensi dan kenyamanan pekerjaan Anda. Catatan: Keyboard dan perangkat penunjuk otomatis diaktifkan dalam mode tegak, mode tenda, dan mode tablet. Anda dapat menggunakan layar sentuh untuk mengontrol komputer. 18 Panduan Pengguna X380 Yoga
Mode notebook Mode berdiri Mode tenda Mode tablet Menggunakan layar multisentuh Topik ini berisi instruksi tentang cara menggunakan layar multisentuh yang tersedia pada beberapa model. Catatan: Layar komputer Anda mungkin terlihat sedikit berbeda dari gambar berikut. Tergantung pada program yang Anda gunakan, beberapa gestur mungkin tidak tersedia. Tabel berikut membahas beberapa gerakan yang paling sering digunakan. Bab 2. Menggunakan komputer 19
Gerakan sentuh (hanya model sentuh) 20 Panduan Pengguna X380 Yoga Deskripsi Sentuh: Ketuk. Tindakan mouse: Klik. Fungsi: Membuka aplikasi atau melakukan tindakan pada aplikasi yang dibuka, seperti Copy (Salin), Save (Simpan), dan Delete (Hapus), tergantung pada aplikasi. Sentuh: Ketuk dan tahan. Tindakan mouse: Klik kanan. Fungsi: Membuka menu dengan beberapa opsi. Sentuh: Geser. Tindakan mouse: Menggulir roda mouse, menggerakkan batang gulir, atau mengklik panah gulir. Fungsi: Menggulir ke semua item, seperti daftar, halaman, dan foto. Sentuh: Menyeret item ke lokasi yang Anda inginkan. Tindakan mouse: Mengklik, menahan, dan menyeret item. Fungsi: Memindahkan objek. Sentuh: Rapatkan dua jari Anda. Tindakan mouse: Tekan tombol Ctrl sambil menggulir roda mouse ke belakang. Fungsi: Memperkecil. Sentuh: Jauhkan dua jari Anda. Tindakan mouse: Tekan tombol Ctrl sambil menggulir roda mouse ke depan. Fungsi: Memperbesar. Sentuh: Geser cepat ke dalam dari tepi kanan. Tindakan mouse: Klik ikon pusat tindakan di area pemberitahuan Windows. Fungsi: Membuka pusat tindakan untuk melihat pemberitahuan dan tindakan cepat.
Gerakan sentuh (hanya model sentuh) Deskripsi Sentuh: Geser cepat ke dalam dari tepi kiri. Tindakan mouse: Klik ikon tampilan tugas di taskbar. Fungsi: Melihat semua jendela yang terbuka di tampilan tugas. Geser singkat untuk aplikasi layar penuh atau saat komputer berada dalam mode tablet Sentuh: Geser cepat ke bawah dari tepi atas. Gerakan mouse: Gerakkan penunjuk ke tepi atas layar. Fungsi: Menampilkan bilah judul yang tersembunyi. Geser cepat dengan jarak yang panjang saat komputer berada dalam mode tablet Sentuh: Geser cepat ke dalam dari tepi atas ke tepi bawah. Tindakan mouse: Dari tepi atas layar, klik dan tahan, pindahkan penunjuk ke bawah layar, dan kemudian lepaskan. Fungsi: Menutup aplikasi saat ini. Saran dalam menggunakan layar multisentuh Layar multisentuh merupakan panel kaca yang dilapisi dengan film plastik. Jangan tekan atau letakkan objek logam pada layar yang dapat merusak panel sentuh atau menyebabkannya mengalami gangguan fungsi. Jangan gunakan kuku, tangan yang menggunakan sarung tangan, atau benda mati untuk memberikan input pada layar. Secara teratur kalibrasikan keakuratan input melalui jari untuk menghindari ketidaksesuaian. Saran untuk membersihkan layar multisentuh Matikan komputer sebelum membersihkan layar multisentuh. Gunakan kain yang kering, lembut, dan tidak berserabut atau kain katun untuk membersihkan bekas sidik jari atau debu dari layar multisentuh. Jangan berikan cairan pembersih pada kain. Lap layar secara lembut dengan gerakan dari atas ke bawah. Jangan tekan layar. Menggunakan tombol khusus Komputer Anda memiliki beberapa tombol khusus untuk membantu Anda bekerja lebih mudah dan efektif. Bab 2. Menggunakan komputer 21
1 Tombol logo Windows Tekan tombol logo Windows untuk membuka menu Start (Mulai). Untuk informasi tentang cara menggunakan tombol logo Windows dengan tombol lain, lihat sistem informasi bantuan untuk sistem operasi Windows. 2 3 Tombol Fn dan tombol fungsi Anda dapat mengonfigurasi tombol Fn dan tombol fungsi dengan melakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan kemudian ubah tampilan Control Panel (Panel Kontrol) dari Category (Kategori) menjadi Large icons (Ikon besar) atau Small icons (Ikon kecil). 2. Klik Lenovo - Keyboard Manager (Lenovo - Manajer Keyboard) dan jendela Keyboard Manager ditampilkan. 3. Pilih opsi yang Anda inginkan.
+ Beralih fungsi tombol antara fungsi F1-F12 standar dan fungsi khusus yang tercetak sebagai ikon pada setiap tombol. Jika indikator Fn Lock dinonaktifkan, Anda dapat menggunakan fungsi default. Anda dapat mengubah fungsi default di jendela Keyboard Properties (Properti Keyboard).
Mematikan atau mengaktifkan speaker. Jika suara speaker dimatikan dan komputer dinonaktifkan, suara tetap tidak akan terdengar saat Anda menghidupkan komputer. Untuk mengaktifkan suara, tekan atau .
Menurunkan volume speaker.
Meningkatkan volume speaker.
Mematikan atau mengaktifkan mikrofon.
Menggelapkan display komputer.
Mencerahkan display komputer.
Mengelola display eksternal.
Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur nirkabel terintegrasi.
Membuka jendela Settings (Pengaturan).
Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur Bluetooth terintegrasi.
Membuka halaman pengaturan keyboard. 22 Panduan Pengguna X380 Yoga
Menerapkan fungsi yang Anda tetapkan sendiri. Untuk menetapkan atau mengubah tindakan untuk tombol F12, lakukan langkah berikut: 1. Buka Lenovo Vantage. Baca "Mengakses program Lenovo" pada halaman 13. 2. Klik Hardware Settings (Pengaturan Perangkat Keras), lalu klik Input. 3. Cari bagian Keyboard: User-defined Key (Keyboard: tombol yang ditetapkan penngguna) lalu ikuti petunjuk di layar untuk menyelesaikan pengaturan. Di halaman pengaturan ini, Anda juga dapat menetapkan fungsi berbeda untuk kombinasi tombol dengan F12, misalnya Shift+F12, Alt+F12, atau Ctrl+F12. Kombinasi tombol tersembunyi Fn+B: Kombinasi tombol ini fungsinya sama dengan tombol Break di keyboard eksternal konvensional. Fn+K: Kombinasi tombol ini fungsinya sama dengan tombol ScrLK atau Scroll Lock di keyboard eksternal konvensional. Fn+P: Kombinasi tombol ini fungsinya sama dengan tombol Pause di keyboard eksternal konvensional. Fn+S: Kombinasi tombol ini fungsinya sama dengan tombol SysRq di keyboard eksternal konvensional. Fn+4: Tekan Fn+4 untuk mengalihkan komputer ke mode tidur. Untuk membangunkan komputer, tekan tombol Fn atau tombol daya. Fn+PrtSc: Membuka program Alat potong. Fn+Spacebar: Jika komputer Anda mendukung lampu latar keyboard, tekan Fn+Spacebar untuk beralih antara status lampu latar keyboard (mati, redup, atau terang). Fn+Tombol panah kiri: Kombinasi tombol ini fungsinya sama dengan tombol Home. Fn+Tombol panah kanan: Kombinasi tombol ini fungsinya sama dengan tombol End. Menggunakan perangkat penunjuk ThinkPad Bagian ini menyediakan informasi tentang cara menggunakan perangkat penunjuk ThinkPad. Ikhtisar perangkat penunjuk ThinkPad Perangkat penunjuk ThinkPad memungkinkan Anda untuk melakukan semua fungsi mouse konvensional, seperti menunjuk, mengklik, dan menggulir. Dengan perangkat penunjuk ThinkPad, Anda juga dapat melakukan berbagai gerakan sentuh, seperti memutar dan memperbesar atau memperkecil. Perangkat penunjuk ThinkPad terdiri atas perangkat berikut: 1 Perangkat penunjuk TrackPoint 2 Trackpad Catatan: Tergantung pada model, perangkat penunjuk TrackPoint dan trackpad Anda mungkin terlihat sedikit berbeda dari ilustrasi dalam topik ini. Bab 2. Menggunakan komputer 23
Secara default, perangkat penunjuk TrackPoint dan trackpad aktif dengan gerakan sentuh diaktifkan. Untuk mengubah pengaturan, lihat "Menyesuaikan perangkat penunjuk ThinkPad" pada halaman 27. Menggunakan perangkat penunjuk TrackPoint Perangkat penunjuk TrackPoint memungkinkan Anda untuk melakukan semua fungsi mouse konvensional, seperti menunjuk, mengklik, dan menggulir. Perangkat penunjuk TrackPoint terdiri atas komponen berikut: 1 Stik penunjuk 2 Tombol klik kiri (tombol klik primer) 3 Tombol klik kanan (tombol klik sekunder) 4 Bilah gulir Untuk menggunakan perangkat penunjuk TrackPoint, lihat instruksi berikut: 24 Panduan Pengguna X380 Yoga
Catatan: Letakkan tangan Anda di posisi mengetik dan gunakan jari telunjuk atau jari tengah Anda untuk memberikan tekanan ke tutup antislip di stik penunjuk. Gunakan salah satu ibu jari untuk menekan tombol klik kiri atau tombol klik kanan. Tunjuk Gunakan stik penunjuk 1 untuk memindahkan penunjuk di layar. Untuk menggunakan stik penunjuk, tekan tutup antislip di stik penunjuk ke arah mana pun, paralel dengan keyboard. Penunjuk akan bergerak ke arah yang diindikasikan, namun stik penunjuk sendiri tidak bergerak. Kecepatan gerak penunjuk tergantung pada besarnya tekanan yang Anda berikan ke stik penunjuk. Klik kiri Tekan tombol klik kiri 2 untuk memilih atau membuka sebuah item. Klik kanan Tekan tombol klik kanan 3 untuk menampilkan menu pintasan. Gulir Tekan dan tahan bilah gulir bertitik 4 sambil memberikan tekanan ke stik penunjuk ke arah vertikal atau horizontal. Kemudian, Anda dapat menggulir di seluruh dokumen, situs Web, atau aplikasi. Menggunakan trackpad Seluruh permukaan trackpad sensitif terhadap sentuhan dan gerakan jari. Anda dapat menggunakan trackpad untuk melakukan semua fungsi menunjuk, mengklik, dan menggulir dari mouse konvensional. Trackpad dapat dibagi menjadi dua zona: 1 Zona klik kiri (zona klik primer) 2 Zona klik kanan (zona klik sekunder) Untuk menggunakan trackpad, lihat instruksi berikut: Tunjuk Geser satu jari ke seluruh permukaan trackpad untuk menggerakkan penunjuk ke arah yang diindikasikan. Klik kiri Tekan zona klik kiri 1 untuk memilih atau membuka sebuah item. Bab 2. Menggunakan komputer 25
Anda juga dapat mengetuk di mana pun pada permukaan trackpad dengan satu jari untuk menjalankan tindakan klik kiri. Klik kanan Tekan zona klik kanan 2 untuk menampilkan menu pintasan. Anda juga dapat mengetuk di mana pun pada permukaan trackpad dengan dua jari untuk menjalankan tindakan klik kanan. Gulir Letakkan dua jari di trackpad dan gerakkan ke arah vertikal atau horizontal. Tindakan ini memungkinkan Anda untuk menggulir di seluruh dokumen, situs Web, atau aplikasi. Pastikan Anda memposisikan dua jari agak menjauh antara satu sama lain. Dengan trackpad, Anda juga dapat melakukan berbagai gerakan sentuh. Untuk informasi tentang cara menggunakan gerakan sentuh, lihat "Menggunakan gestur sentuh trackpad" pada halaman 26. Jika permukaan trackpad terkena minyak, matikan komputer terlebih dahulu. Kemudian seka perlahan permukaan trackpad dengan kain lembut dan bebas serat yang dibasahi air hangat atau pembersih komputer. Menggunakan gestur sentuh trackpad Seluruh permukaan trackpad sensitif terhadap sentuhan dan gerakan jari. Anda dapat menggunakan trackpad untuk melakukan tindakan menunjuk dan mengklik yang sama seperti saat Anda menggunakan mouse konvensional. Anda juga dapat menggunakan trackpad untuk melakukan berbagai gerakan sentuh. Bagian berikut membahas beberapa gerakan sentuh yang sering digunakan seperti mengetuk, menyeret, dan menggulir. Untuk gestur lainnya, lihat sistem informasi bantuan dari perangkat penunjuk ThinkPad. Catatan: • Ketika menggunakan dua jari atau lebih, pastikan posisi jari Anda sedikit menjauh antara satu sama lain. • Beberapa gerakan tidak tersedia jika tindakan terakhir dilakukan dari perangkat penunjuk TrackPoint. • Beberapa gerakan hanya tersedia ketika Anda menggunakan aplikasi tertentu. • Tergantung pada model, trackpad pada komputer Anda mungkin terlihat sedikit berbeda dari gambar dalam topik ini. Ketuk Ketuk dua jari Ketuk di mana pun pada trackpad dengan satu jari untuk memilih atau membuka satu item. Ketuk di mana pun pada trackpad dengan dua jari untuk menampilkan menu jalan pintas. Gulir dua jari Zoom out dua jari Letakkan dua jari di trackpad dan gerakkan ke arah vertikal atau horizontal. Tindakan ini memungkinkan Anda untuk menggulir di seluruh dokumen, situs Web, atau aplikasi. Letakkan dua jari pada trackpad dan rapatkan untuk memperkecil. 26 Panduan Pengguna X380 Yoga
Zoom in dua jari Geser cepat tiga jari ke atas Letakkan dua jari di trackpad, lalu rentangkan untuk memperbesar. Letakkan tiga jari di trackpad, lalu gerakkan ke atas untuk membuka tampilan tugas untuk melihat semua jendela yang terbuka. Geser cepat tiga jari ke bawah Letakkan tiga jari pada trackpad dan gerakkan ke bawah untuk menampilkan desktop. Menyesuaikan perangkat penunjuk ThinkPad Anda dapat menyesuaikan perangkat penunjuk ThinkPad sehingga Anda dapat menggunakannya lebih nyaman dan efisien. Misalnya, Anda dapat memilih untuk mengaktifkan perangkat penunjuk TrackPoint, trackpad, atau keduanya. Anda juga dapat menonaktifkan atau mengaktifkan gerakan sentuh. Untuk menyesuaikan perangkat penunjuk ThinkPad, lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol). 2. Lihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Large icons (Ikon besar) atau Small icons (Ikon kecil). Klik Mouse. Jendela Mouse Properties (Properti Mouse) akan ditampilkan. 3. Di jendela Mouse Properties (Properti Mouse), ikuti petunjuk pada layar untuk menyelesaikan penyesuaian. Mengganti tutup pada stik penunjuk Tutup 1 di ujung stik penunjuk dapat dilepaskan. Setelah Anda menggunakan tutup tersebut selama periode waktu tertentu, Anda mungkin ingin menggantinya dengan yang baru. Catatan: Pastikan Anda menggunakan tutup dengan rongga a seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Tergantung pada model, keyboard Anda mungkin terlihat berbeda dari ilustrasi dalam topik ini. Bab 2. Menggunakan komputer 27
Manajemen daya Bagian ini berisi informasi tentang cara menggunakan daya ac dan daya baterai untuk mencapai keseimbangan terbaik antara kinerja dan manajemen daya. Menggunakan adaptor daya ac Daya untuk menjalankan komputer Anda dapat berasal dari baterai atau daya ac. Saat Anda menggunakan daya ac, baterai akan mengisi secara otomatis. Komputer Anda dilengkapi dengan adaptor daya ac dan kabel daya. Adaptor daya ac: Mengubah daya ac untuk penggunaan komputer notebook. Kabel daya: Menyambungkan outlet ac dan adaptor daya ac. Menyambungkan adaptor daya ac Untuk menyambungkan komputer ke daya ac, pastikan Anda mengikuti langkah secara berurutan: Perhatian: Menggunakan kabel daya yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan serius pada komputer. 1. Sambungkan kabel daya ke adaptor daya ac. 2. Sambungkan adaptor daya ac ke konektor daya ac komputer. Jika komputer dikirimkan dengan adaptor daya ac tipe USB-C, sambungkan adaptor ke konektor USB-C di komputer. 3. Sambungkan kabel daya ke outlet listrik. Saran tentang penggunaan adaptor daya ac Bila adaptor daya ac tidak digunakan, lepaskan dari outlet listrik. Jangan gulung kabel daya dengan erat di sekeliling paket transformer adaptor daya ac saat kabel tersambung ke transformer. Menggunakan baterai Jika Anda menggunakan komputer jauh dari outlet listrik, maka Anda hanya akan mengandalkan daya baterai untuk menjalankan komputer. Komponen komputer yang berbeda-beda menghabiskan daya dengan tingkat yang berbeda-beda. Semakin lama Anda menggunakan komponen yang menghabiskan banyak daya, semakin cepat daya baterai terkuras. Bekerja lebih lama dengan baterai ThinkPad. Mobilitas telah mengubah dunia bisnis secara drastis dengan memungkinkan Anda bekerja di manapun. Dengan baterai ThinkPad, Anda dapat bekerja lebih lama tanpa tergantung pada outlet listrik. Memeriksa status baterai Gerakkan penunjuk ke ikon status baterai di area pemberitahuan Windows untuk memeriksa status baterai. Ikon status baterai menampilkan persentase daya baterai yang tersisa dan berapa lama Anda dapat menggunakan komputer sebelum Anda harus mengisi baterai. Tingkat Anda menggunakan daya baterai menentukan berapa lama Anda dapat menggunakan baterai komputer di antara interval pengisian ulang arus baterai. Karena setiap pengguna komputer memiliki kebiasaan dan kebutuhan tersendiri, maka sulit untuk memperkirakan berapa lama baterai dapat bertahan. Ada dua faktor utama: Seberapa banyak energi yang tersimpan di dalam baterai saat Anda mulai bekerja 28 Panduan Pengguna X380 Yoga
Cara Anda menggunakan komputer, sebagai contoh: - Seberapa sering Anda mengakses drive penyimpanan - Seberapa terang pengaturan display komputer - Seberapa sering Anda menggunakan fitur nirkabel Mengisi daya baterai Ketika Anda mendapati sisa daya baterai rendah, isi ulang baterai atau ganti baterai dengan baterai yang telah terisi penuh. Jika outlet ac dapat diakses dengan mudah, sambungkan komputer ke daya ac. Baterai akan terisi penuh sekitar empat hingga delapan jam. Durasi pengisian baterai tergantung pada ukuran baterai, lingkungan fisik, dan apakah Anda menggunakan komputer. Anda dapat memeriksa status arus baterai setiap saat melalui ikon status baterai di area pemberitahuan Windows. Catatan: Untuk memaksimalkan masa pakai baterai, komputer tidak akan mulai mengisi ulang jika sisa daya baterai lebih dari 95%. Kapan harus mengisi daya baterai Pengisian daya baterai dipengaruhi oleh temperaturnya. Kisaran suhu yang disarankan untuk mengisi daya baterai adalah antara 10°C (50°F) dan 35°C (95°F). Catatan: Untuk memeriksa suhu baterai, lakukan hal berikut: 1. Buka Lenovo Vantage. 2. Klik Hardware Settings (Pengaturan Perangkat Keras) ➙ Power (Daya). 3. Cari bagian Power Status (Status Daya), lalu klik Show Details (Tampilkan Rincian) untuk melihat temperatur baterai. Isi baterai jika salah satu kondisi berikut terjadi: - Baterai baru dipasang. - Persentase daya yang tersisa rendah. - Baterai tidak digunakan dalam waktu yang lama. Memaksimalkan masa pakai baterai Untuk memaksimalkan masa pakai baterai, lakukan hal berikut: Gunakan baterai hingga dayanya habis. Isi ulang baterai sepenuhnya sebelum menggunakannya. Anda dapat melihat apakah baterai terisi penuh dari ikon status baterai di area pemberitahuan Windows. Selalu gunakan fitur manajemen daya seperti mode hemat daya. Mengelola daya baterai Untuk merealisasikan keseimbangan terbaik antara kinerja dan penghematan energi, sesuaikan pengaturan rencana daya Anda. Untuk menyesuaikan pengaturan rencana daya, lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan kemudian ubah tampilan Control Panel (Panel Kontrol) dari Category (Kategori) menjadi Large icons (Ikon besar) atau Small icons (Ikon kecil). 2. Klik Power Options (Opsi Daya). 3. Ikuti instruksi di layar. Untuk informasi lebih lanjut, lihat sistem informasi bantuan Windows. Bab 2. Menggunakan komputer 29
Mode hemat daya Ada beberapa mode yang dapat Anda gunakan setiap saat untuk menghemat daya. Bagian ini memperkenalkan setiap mode dan memberikan saran tentang penggunaan efektif daya baterai. Mode sleep Pada mode tidur, pekerjaan Anda akan disimpan ke memori, dan kemudian drive penyimpanan dan display komputer akan dimatikan. Saat komputer dibangunkan, pekerjaan Anda akan dipulihkan dalam beberapa detik. Untuk mengalihkan komputer Anda ke mode sleep, buka menu Start (Mulai), klik Power (Daya), lalu klik Sleep (Tidur). Mode hibernasi Dengan menggunakan mode ini, Anda dapat mematikan komputer sepenuhnya tanpa perlu menyimpan file atau keluar dari program yang sedang aktif. Bila komputer memasuki mode hibernasi, semua program, folder, dan file yang dibuka akan disimpan ke drive penyimpanan, dan kemudian komputer dimatikan. Untuk mengalihkan komputer ke mode hibernasi, tentukan apa yang akan dilakukan oleh tombol daya terlebih dulu, dan kemudian tekan tombol daya untuk mengalihkan komputer ke mode hibernasi. Jika Anda mengalihkan komputer ke mode hibernasi dengan fungsi wake-up (bangun) dinonaktifkan, komputer tidak akan menghabiskan daya. Secara default, fungsi wake-up (bangun) dinonaktifkan. Jika komputer Anda dialihkan ke mode hibernasi saat fungsi wake-up (bangun) diaktifkan, komputer akan menggunakan daya dalam jumlah yang sedikit. Untuk mengaktifkan fungsi wake-up (bangun), lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), lihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori), dan klik System and Security (Sistem dan Keamanan). 2. Klik Administrative Tools (Alat Administratif). 3. Klik dua kali Task Scheduler (Penjadwal Tugas). Jika password administrator atau konfirmasi diminta, ketik password atau berikan konfirmasi. 4. Dari panel kiri, pilih folder tugas yang ingin Anda aktifkan fungsi wake-up (bangun). Tugas terjadwal akan ditampilkan. 5. Klik tugas terjadwal, kemudian klik tab Conditions (Kondisi). 6. Di bagian Power (Daya), pilih Wake the computer to run this task (Bangunkan komputer untuk menjalankan tugas ini). Nirkabel nonaktif Bila fitur nirkabel seperti Bluetooth atau LAN nirkabel tidak digunakan, matikan untuk menghemat daya. Koneksi kabel Ethernet Dengan kabel Ethernet, Anda dapat menyambungkan komputer ke jaringan lokal melalui konektor mini Ethernet di komputer Anda. Untuk menghubungkan kabel Ethernet ke komputer, Anda memerlukan adaptor ekstensi Ethernet. Adapter ekstensi Ethernet tersedia sebagai opsi dan dikirimkan bersama beberapa model komputer. Anda dapat membeli adapter ekstensi Ethernet dari Lenovo di BERBAHAYA Untuk menghindari risiko tersengat listrik, jangan sambungkan kabel telepon ke adaptor ekstensi Ethernet. 30 Panduan Pengguna X380 Yoga
Untuk menyambung ke jaringan lokal melalui kabel Ethernet, lakukan hal berikut: 1. Lepaskan penutup konektor dari adapter ekstensi Ethernet 1 dan simpan penutup di dalam slot penutup 2 . 2. Sambungkan salah satu ujung adapter ekstensi Ethernet ke konektor mini Ethernet di komputer Anda. Kemudian sambungkan ujung yang lain ke kabel Ethernet. Konektor Ethernet memiliki dua indikator yang menunjukkan status koneksi jaringan. Bila indikator hijau menyala, berarti komputer tersambung ke LAN. Indikator kuning yang berkedip mengindikasikan data sedang dikirimkan. Koneksi nirkabel Koneksi nirkabel adalah transfer data tanpa menggunakan kabel, namun hanya dengan gelombang radio. Menggunakan koneksi LAN nirkabel Jaringan area lokal nirkabel (LAN) menjangkau area geografis yang relatif kecil, seperti gedung kantor atau rumah. Perangkat yang berbasis standar 802.11 dapat tersambung ke jenis jaringan ini. Bab 2. Menggunakan komputer 31
Komputer Anda diberikan bersama kartu jaringan nirkabel terintegrasi untuk membantu Anda membentuk koneksi nirkabel dan memantau status koneksinya. Untuk membentuk koneksi LAN nirkabel, lakukan hal berikut: 1. Aktifkan fitur nirkabel. Baca "Menggunakan tombol khusus" pada halaman 21. 2. Klik ikon status koneksi jaringan nirkabel di area pemberitahuan Windows. Sebuah daftar berisi jaringan nirkabel yang tersedia akan ditampilkan. 3. Pilih jaringan untuk menyambungkannya. Masukkan informasi yang diminta bila diperlukan. Komputer tersambung secara otomatis ke jaringan nirkabel yang tersedia dan tersimpan dalam memori saat lokasi berubah. Jika jaringan nirkabel yang tersedia diproteksi, ketik sandi bila diminta. Untuk informasi lebih lanjut, lihat sistem informasi bantuan Windows. Saran tentang penggunaan fitur LAN nirkabel Untuk mendapatkan koneksi terbaik, gunakan panduan berikut: Letakkan komputer sedemikian rupa sehingga rintangan di antara titik akses LAN nirkabel dan komputer sedapat mungkin diminimalisir. Buka penutup komputer dengan sudut sedikit lebih dari 90 derajat. Memeriksa status koneksi LAN nirkabel Anda dapat memeriksa status koneksi LAN nirkabel melalui ikon status koneksi jaringan nirkabel di area pemberitahuan Windows. Semakin banyak baris yang ditampilkan, maka semakin baik sinyalnya. Menggunakan koneksi WAN nirkabel WAN (Wide Area Network) yang menggunakan jaringan seluler untuk transmisi data, memungkinkan Anda untuk membentuk koneksi nirkabel di jaringan privat atau umum yang jauh. Koneksi ini dapat didukung di area geografis yang luas melalui penggunaan MAS (multiple antenna sites) atau sistem satelit yang dikelola oleh operator penyedia layanan nirkabel. Beberapa komputer notebook ThinkPad dilengkapi dengan kartu WAN nirkabel yang sudah terpasang, yang menyediakan sejumlah teknologi WAN nirkabel, seperti HSPA, 3G, 4G, atau LTE. Dengan menggunakan kartu WAN nirkabel, Anda dapat membentuk koneksi WAN nirkabel. Catatan: Layanan WAN nirkabel disediakan oleh penyedia layanan resmi di beberapa negara atau kawasan. Saran untuk menggunakan fitur WAN nirkabel Untuk mendapatkan koneksi terbaik, gunakan panduan berikut: Jauhkan komputer dari tubuh Anda. Letakkan komputer di permukaan yang datar dan buka display komputer dengan sudut sedikit lebih dari 90 derajat. Letakkan komputer jauh dari dinding solid atau dinding bata yang dapat meredam sinyal seluler. Lokasi untuk mendapatkan sinyal terkuat adalah di dekat jendela dan lokasi lain di mana sinyal ponsel terlihat penuh. Memeriksa status koneksi WAN nirkabel Anda dapat memeriksa status koneksi WAN nirkabel melalui ikon status koneksi jaringan nirkabel di area pemberitahuan Windows. Semakin banyak baris yang ditampilkan, maka semakin baik sinyalnya. 32 Panduan Pengguna X380 Yoga
Menggunakan koneksi Bluetooth Bluetooth dapat menyambungkan perangkat yang satu dengan yang lain dalam jarak pendek. Bluetooth umumnya digunakan dalam skenario berikut: Menyambungkan perangkat periferal ke komputer Mentransfer data antara perangkat genggam dan komputer pribadi Mengontrol dan berkomunikasi jarak jauh dengan perangkat seperti ponsel Tergantung pada modelnya, komputer Anda mungkin mendukung fitur Bluetooth. Untuk mengirimkan data melalui fitur Bluetooth, lakukan hal berikut: Catatan: Tidak disarankan untuk menggunakan fitur nirkabel komputer (standar 802.11) secara bersamaan dengan opsi Bluetooth. Kecepatan transmisi data dapat melambat dan performa fitur nirkabel dapat menurun. 1. Lakukan salah satu dari hal berikut: Tekan tombol kontrol Bluetooth lalu aktifkan fitur Bluetooth. Buka menu Start (Mulai), lalu klik Settings (Pengaturan) ➙ Devices (Perangkat) ➙ Bluetooth & other devices (Bluetooth & perangkat lainnya). Aktifkan tombol Bluetooth untuk mengaktifkan fitur Bluetooth. 2. Klik kanan data yang ingin Anda kirim. 3. Pilih Send To (Kirim Ke) ➙ Bluetooth devices (Perangkat Bluetooth). 4. Pilih perangkat Bluetooth dan kemudian ikuti instruksi pada layar. Untuk informasi lebih lanjut, lihat sistem informasi bantuan Windows dan sistem informasi bantuan perangkat Bluetooth. Menggunakan perangkat NFC Jika komputer Anda mendukung fitur NFC (near field communication), Anda akan melihat tanda atau label NFC di sekitar area trackpad. NFC menggunakan teknologi komunikasi nirkabel frekuensi tinggi dan jarak pendek. Dengan menggunakan NFC, Anda dapat membentuk komunikasi radio antara komputer Anda dan perangkat berkemampuan NFC lainnya dalam jarak beberapa centimeter. Bagian ini berisi petunjuk tentang cara memasangkan komputer Anda dengan perangkat NFC. Untuk informasi lebih lanjut tentang transfer data, lihat dokumentasi dari perangkat NFC. Perhatian: Sebelum memegang kartu NFC, sentuh meja logam atau objek logam yang tersambung ke arde. Jika hal ini diabaikan, kartu dapat rusak karena listrik statis dari tubuh Anda. Selama transfer data, jangan alihkan komputer atau ponsel cerdas berkemampuan NFC ke mode sleep; jika hal ini diabaikan, data Anda dapat rusak. Mengaktifkan fitur NFC Secara default, fitur NFC ini diaktifkan. Jika fitur NFC di komputer Anda dinonaktifkan, lakukan hal berikut untuk mengaktifkan fitur NFC: 1. Buka menu Start (Mulai), kemudian klik Settings (Pengaturan) ➙ Network & Internet (Jaringan & Internet) ➙ Airplane mode (Mode pesawat terbang). Bab 2. Menggunakan komputer 33
2. Nonaktifkan Airplane mode (Mode pesawat terbang). 3. Aktifkan fungsi NFC. Memasangkan komputer Anda dengan kartu NFC Sebelum mulai, pastikan kartu sudah dalam format NDEF (NFC Data Exchange Format), jika tidak, kartu tidak dapat dideteksi. Kemudian, lakukan hal berikut: 1. Posisikan kartu tepat di atas label NFC seperti ditunjukkan. Sejajarkan tepi lebar kartu dengan garis ekstensi mendatar di bagian tengah label NFC. 2. Secara perlahan geser kartu jarak 0,5 cm (0,20 inci) ke arah display komputer. Kemudian, tahan kartu selama beberapa detik hingga Anda diberi tahu bahwa kartu telah berhasil dideteksi. Memasangkan komputer Anda dengan ponsel cerdas berkemampuan NFC Sebelum mulai, pastikan layar ponsel cerdas menghadap ke atas. Kemudian, lakukan hal berikut: 1. Posisikan ponsel cerdas tepat di atas label NFC seperti ditunjukkan. Sejajarkan tepi lebar ponsel cerdas dengan garis ekstensi mendatar di bagian tengah label NFC. 2. Perlahan geser ponsel cerdas dalam jarak 5 cm (1,97 inci) ke arah display komputer. Kemudian, tahan ponsel cerdas selama beberapa detik hingga Anda diberi tahu bahwa ponsel cerdas telah berhasil dideteksi. Menggunakan Mode pesawat terbang Jika Airplane mode (Mode pesawat terbang) diaktifkan, semua fitur nirkabel dinonaktifkan. Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan Airplane mode (Mode pesawat terbang), lakukan langkah berikut: 1. Buka menu Start (Mulai). 2. Klik Settings (Pengaturan) ➙ Network & Internet (Jaringan & Internet) ➙ Airplane mode (Mode pesawat). 3. Geser kontrol untuk Airplane mode (Mode pesawat terbang) untuk mengaktifkan atau menonaktifkan. Menggunakan fitur audio Komputer dilengkapi dengan item berikut: 34 Panduan Pengguna X380 Yoga
Konektor audio, diameter 3,5 mm Mikrofon Speaker Komputer Anda juga dilengkapi dengan chip audio yang memungkinkan Anda menikmati beragam fitur audio multimedia, seperti: Sesuai dengan High Definition Audio Memutar file MIDI dan MP3 Merekam dan memutar file PCM dan WAV Merekam dari berbagai sumber suara, seperti headset yang terpasang Daftar berikut berisi informasi tentang fungsi yang didukung pada perangkat audio yang dipasang ke konektor di komputer atau stasiun dok. Headset dengan konektor 4 pin 3,5 mm: Fungsi headphone dan mikrofon Headphone konvensional: Fungsi headphone Catatan: Mikrofon konvensional tidak didukung. Menggunakan fitur smart audio Fitur smart audio didukung pada beberapa model komputer. Untuk melindungi dari gangguan pendengaran, fitur ini membatasi tegangan output maksimum dari true RMS pita lebar di 130 mV dengan headset atau headphone terpasang. Untuk mengubah pengaturan, lakukan hal berikut: 1. Lihat Control Panel (Panel Kontrol) dan tampilkan menurut Large icons (Ikon besar). 2. Klik SmartAudio. Di jendela yang ditampilkan, klik ikon Disable Headphone Limiter (Nonaktifkan Pembatas Headphone). Kemudian, ikuti instruksi di layar. Menggunakan kamera Komputer Anda dilengkapi dengan kamera konvensional dan kamera inframerah. Menggunakan kamera konvensional Untuk menggunakan kamera konvensional untuk mengambil gambar dan merekam video, buka menu Start (Mulai), lalu klik Camera (Kamera) dari daftar program. Jika Anda menggunakan program lain yang memiliki kemampuan misalnya, fotografi, perekaman video, dan konferensi video, kamera akan otomatis dimulai saat Anda mengaktifkan fitur yang memerlukan kamera. Saat kamera diaktifkan, indikator status kamera terdekat akan menyala, menunjukkan bahwa kamera sedang digunakan. Jika Anda ingin mengonfigurasi pengaturan kamera, buka menu Start (Mulai), lalu klik Lenovo Vantage ➙ Hardware Settings (Pengaturan Perangkat Keras) ➙ Audio/Visual. Temukan bagian Camera (Kamera), lalu ikuti instruksi di layar untuk mengkonfigurasi pengaturan kamera. Menggunakan kamera inframerah Kamera inframerah memberikan cara pribadi dan aman untuk masuk ke komputer Anda dengan autentikasi wajah. Setelah mengatur kamera inframerah untuk autentikasi wajah, Anda dapat membuka kunci komputer dengan memindai wajah Anda tanpa perlu menggunakan sandi. Kamera inframerah terdiri dari komponen berikut: Bab 2. Menggunakan komputer 35
1 3 Light-emitting diode (LED) inframerah LED inframerah memancarkan cahaya inframerah. Cahaya inframerah umumnya tidak terlihat oleh mata. 2 Lensa kamera inframerah Lensa kamera inframerah digunakan untuk membuat gambar wajah pengguna. 4 Indikator kamera Jika indikator kamera menyala, berarti kamera inframerah sedang dalam mode pengenalan. Untuk mengatur kamera inframerah untuk autentikasi wajah, lakukan tindakan berikut: 1. Buka menu Start (Mulai) lalu klik Settings (Pengaturan) ➙ Accounts (Akun) ➙ Sign-in options (Opsi masuk). 2. Gulir ke bawah pada bagian Password (Sandi), lalu klik Add (Tambah) untuk membuat sandi. 3. Ikuti instruksi di layar untuk membuat Nomor Identifikasi Pribadi (PIN). 4. Cari bagian Windows Hello, lalu klik Set up (Siapkan) di Face Recognition (Pengenalan Wajah). Kemudian, klik Get Started (Persiapan). 5. Masukkan PIN yang sudah Anda tetapkan. Pratayang kamera dimulai. 6. Ikuti instruksi di layar untuk menyelesaikan pengaturan. 7. Klik Improve Recognition (Tingkatkan Pengenalan) untuk meningkatkan gambar agar Windows Hello dapat mengenali Anda dalam berbagai kondisi pencahayaan atau jika penampilan Anda berubah. Untuk menggunakan kamera inframerah untuk membuka kunci komputer, lakukan tindakan berikut: 1. Di layar terkunci Windows, pilih ikon wajah senyum dari opsi masuk. 2. Ikuti instruksi di layar dan pastikan Anda berada di tengah dan melihat langsung ke kamera. Jika program mengenali wajah Anda, kunci layar akan otomatis dibuka dan memasukkan Anda ke sistem operasi Windows. Menggunakan kartu smart Tergantung modelnya, komputer Anda mungkin dilengkapi dengan pembaca kartu smart. Bagian ini berisi informasi tentang jenis kartu smart yang didukung dan petunjuk tentang cara memasang dan melepaskan kartu smart. Untuk informasi lebih lanjut tentang menggunakan kartu smart, lihat dokumentasi yang diberikan bersama kartu smart. 36 Panduan Pengguna X380 Yoga
Jenis kartu smart yang didukung Pembaca kartu smart (jika tersedia di komputer) hanya mendukung kartu smart dengan spesifikasi berikut: Panjang: 85,60 mm Lebar: 53,98 mm Tebal: 0,76 mm Perhatian: Kartu smart dengan belahan tidak didukung. Jangan masukkan kartu smart yang seperti itu ke pembaca kartu smart komputer. Jika dimasukkan, pembaca kartu dapat rusak. Memasang atau melepaskan kartu smart Perhatian: Sebelum memasang atau melepaskan kartu smart, pastikan Anda memperhatikan tindakan pencegahan berikut: Sebelum mulai, baca "Informasi keamanan penting" pada halaman v. Saat data sedang ditransfer, jangan alihkan komputer ke mode sleep atau mode hibernasi dan jangan lakukan tindakan penginstalan atau penghapusan apa pun. Jika tidak, data Anda dapat menjadi rusak. Jangan lepaskan kartu smart saat komputer masih berada dalam mode tidur atau hibernasi. Jika hal ini diabaikan, sistem mungkin tidak akan merespons saat Anda mencoba kembali ke pengoperasian normal. Untuk menginstal kartu smart: Pegang kartu smart dengan arah yang benar dan kemudian masukkan ke dalam slot yang terdapat pada pembaca kartu smart. Untuk melepaskan kartu smart: Keluar dari semua program yang menggunakan kartu smart terlebih dahulu. Jika tidak, data di kartu smart dapat rusak atau hilang. Tarik sedikit kartu smart ke arah luar, dan kemudian geser untuk mengeluarkan kartu dari slotnya. Setelah menginstal kartu smart, lakukan hal berikut untuk mengaktifkan fitur plug-and-play untuk kartu smart: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori). 2. Klik Hardware and Sound (Perangkat Keras dan Suara). 3. Klik Device Manager (Pengelola Perangkat). Jika password administrator atau konfirmasi diminta, ketik password atau berikan konfirmasi. 4. Dari menu Action (Tindakan), pilih Add legacy hardware (Tambahkan perangkat keras warisan). Add Hardware Wizard (Wizard Tambahkan Peranti Keras) akan terbuka. 5. Ikuti instruksi di layar. Bab 2. Menggunakan komputer 37
Menggunakan display eksternal Bagian ini berisi petunjuk cara menyambungkan display eksternal, memilih mode display, dan mengubah pengaturan display. Anda dapat menggunakan display eksternal seperti proyektor atau monitor untuk memberikan presentasi atau untuk memperluas area kerja Anda. Komputer Anda mendukung resolusi video berikut, jika display eksternal juga mendukung resolusi tersebut. Hingga 4.096 x 2.304 piksel / 60 Hz, dengan display eksternal disambungkan ke konektor USB-C Hingga 3.840 x 2.160 piksel / 30 Hz, dengan display eksternal disambungkan ke konektor HDMI Untuk informasi lebih lanjut tentang display eksternal, lihat buku manual yang disertakan bersama display eksternal. Menyambungkan display eksternal Anda dapat menggunakan display berkabel atau display nirkabel. Layar berkabel dapat disambungkan ke konektor video seperti konektor HDMI dan konektor USB-C (kompatibel dengan Thunderbolt 3) menggunakan kabel. Display nirkabel dapat ditambahkan melalui fungsi Miracast. Menyambungkan display berkabel Catatan: Bila Anda menyambungkan monitor eksternal, diperlukan kabel antarmuka video dengan inti ferit. 1. Sambungkan display eksternal ke konektor video yang sesuai di komputer Anda. 2. Sambungkan display eksternal ke outlet listrik. 3. Aktifkan display eksternal. Jika komputer tidak dapat mendeteksi display eksternal, klik kanan di desktop, dan kemudian klik Screen resolution/Display settings (Resolusi layar/Pengaturan display) ➙ Detect (Resolusi layar/ Pengaturan display). Menyambungkan display nirkabel Catatan: Untuk menggunakan display nirkabel, pastikan komputer dan display eksternal mendukung fitur Miracast. Lakukan salah satu dari hal berikut: - Buka menu Start (Mulai), dan kemudian klik Settings (Pengaturan) ➙ Devices (Perangkat) ➙ Connected devices (Perangkat tersambung) ➙ Add a device (Tambah perangkat). - Klik ikon pusat tindakan di area pemberitahuan Windows. Klik Connect (Sambungkan). Pilih display nirkabel dan ikuti instruksi pada layar. Untuk informasi lebih lanjut, lihat sistem informasi bantuan Windows. Memilih mode display Anda dapat menampilkan desktop dan aplikasi di display komputer, display eksternal, atau keduanya. Untuk memilih bagaimana cara menampilkan output video, tekan tombol pengalih mode display pilih mode display yang Anda inginkan. , kemudian Ada empat mode display: PC screen only (Hanya layar PC): Hanya menampilkan output video di layar komputer Anda. 38 Panduan Pengguna X380 Yoga
Catatan: Tergantung pada situasinya, Anda mungkin melihat Disconnect (Lepaskan), PC screen only (Hanya layar PC), Computer only (Hanya komputer), atau Disconnect projector (Lepaskan proyektor). Duplicate (Duplikat): Menampilkan output video yang sama pada layar komputer dan display eksternal. Extend (Perluas): Memperluas output video dari display komputer ke display eksternal. Anda dapat menyeret dan memindahkan item antara dua display. Second screen only (Hanya layar kedua): Menunjukkan hanya output video di display eksternal. Catatan: Tergantung pada situasinya, Anda mungkin melihat Projector only (Hanya proyektor) atau Second screen only (Hanya layar kedua). Jika Anda menampilkan program yang menggunakan DirectDraw atau Direct3D® dalam mode layar penuh, maka hanya display utama yang akan menampilkan output video. Mengubah pengaturan display Anda dapat mengubah pengaturan untuk display komputer dan display eksternal. Misalnya, Anda dapat menentukan mana yang akan ditetapkan sebagai display utama dan display sekunder. Anda juga dapat mengubah resolusi dan orientasi. Untuk mengubah pengaturan display, lakukan hal berikut: 1. Klik kanan desktop dan pilih Display settings (Pengaturan layar). 2. Pilih display yang ingin Anda konfigurasikan. 3. Ubah pengaturan display sesuai keinginan Anda. Catatan: Jika Anda menetapkan resolusi yang lebih tinggi untuk display komputer daripada resolusi untuk display eksternal, maka hanya sebagian dari layar yang dapat ditampilkan di display eksternal. Bepergian dengan membawa komputer Topik ini berisi informasi untuk membantu Anda menggunakan komputer saat Anda bepergian. Gunakan saran perjalanan berikut untuk bepergian secara lebih aman dan efisien dengan komputer Anda. Saat komputer Anda melalui mesin sinar X di pos keamanan bandara, Anda harus selalu mengawasinya setiap saat agar tidak dicuri. Pertimbangkan untuk membawa serta adaptor elektrik untuk digunakan di pesawat atau mobil. Jika Anda membawa adaptor daya ac, lepaskan kabel ac dari adaptor agar kabel tidak rusak. Saran perjalanan dengan pesawat Jika Anda membawa komputer ke dalam pesawat, ikuti saran-saran berikut: Berhati-hatilah dengan tempat duduk di depan Anda saat di pesawat. Miringkan posisi display komputer, sehingga tidak akan terkena sandaran tempat duduk bila orang di depan Anda memiringkannya. Saat lepas landas, ingat untuk mematikan komputer atau mengalihkannya ke mode hibernasi. Jika Anda ingin menggunakan komputer atau layanan nirkabel (seperti Internet dan Bluetooth), tanyakan ke maskapai penerbangan tentang pembatasan dan ketersediaan layanan sebelum Anda masuk ke pesawat. Jika ada pembatasan dalam penggunaan komputer dengan fitur nirkabel di pesawat, Anda harus mematuhi pembatasan tersebut. Airplane mode (Mode pesawat terbang) didukung di sistem operasi Windows 10. Pada Airplane mode (Mode pesawat terbang), semua fitur nirkabel dinonaktifkan. Untuk mengaktifkan Airplane mode (Mode pesawat terbang), lakukan hal berikut: Bab 2. Menggunakan komputer 39
1. Buka menu Start (Mulai), kemudian klik Settings (Pengaturan) ➙ Network & Internet (Jaringan & Internet) ➙ Airplane mode (Mode pesawat terbang). 2. Geser kontrol Airplane mode (Mode pesawat terbang) untuk mengaktifkannya. Aksesori perjalanan Jika Anda bepergian ke negara atau kawasan lain, Anda mungkin ingin mempertimbangkan membawa adaptor daya ac untuk negara atau kawasan tujuan Anda. Untuk membeli aksesori perjalanan, kunjungi: Menemukan opsi ThinkPad Jika kemampuan komputer Anda ingin ditingkatkan, Lenovo memiliki sejumlah aksesori dan upgrade peranti keras yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan Anda. Opsi mencakup modul memori, perangkat penyimpanan, kartu jaringan, port replicator atau stasiun dok, baterai, adaptor daya, keyboard, mouse, dan sebagainya. Untuk berbelanja di Lenovo, kunjungi: 40 Panduan Pengguna X380 Yoga
Bab 3. Informasi aksesibilitas, ergonomik, dan perawatan Bab ini berisi informasi tentang aksesibilitas, ergonomik, serta pembersihan dan perawatan. Informasi aksesibilitas Lenovo berkomitmen untuk memberikan akses ke informasi dan teknologi yang lebih luas kepada pengguna yang memiliki keterbatasan pendengaran, penglihatan, dan gerak. Bagian ini memberikan informasi tentang cara-cara agar pengguna tersebut dapat memaksimalkan pengalaman mereka menggunakan komputer. Anda juga bisa mendapatkan informasi aksesibilitas yang paling aktual dari situs Web berikut: Pintasan keyboard Daftar berikut berisi pintasan keyboard yang dapat membantu Anda mempermudah penggunaan komputer. Catatan: Tergantung pada keyboard Anda, beberapa pintasan keyboard berikut mungkin tidak tersedia. Tombol logo Windows+U: Membuka Pusat Kemudahan Akses Shift Kanan selama delapan detik: Mengaktifkan atau menonaktifkan Tombol Filter Shift lima kali: Mengaktifkan atau menonaktifkan Tombol Sticky Num Lock selama lima detik: Mengaktifkan atau menonaktifkan Tombol Toggle Alt Kiri+Shift Kiri+Num Lock: Mengaktifkan atau menonaktifkan Tombol Mouse Alt Kiri+Shift Kiri+PrtScn (atau PrtSc): Mengaktifkan atau menonaktifkan Kontras Tinggi Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi lalu cari menggunakan salah satu kata kunci berikut: keyboard shortcuts (pintasan keyboard), key combinations (kombinasi tombol), shortcut keys (tombol pintasan). Pusat Kemudahan Akses Ease of Access Center (Pusat Kemudahan Akses) di sistem operasi Windows memungkinkan Anda mengkonfigurasi komputer untuk menyesuaikan dengan kebutuhan fisik dan kognitif Anda. Untuk mengakses Ease of Access Center (Pusat Kemudahan Akses), lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menggunakan Category (Kategori). 2. Klik Ease of Access (Kemudahan Akses) ➙ Ease of Access Center (Pusat Kemudahan Akses). 3. Pilih alat yang sesuai dengan mengikuti instruksi pada layar. Ease of Access Center (Pusat Kemudahan Akses) terutama mencakup alat berikut: Kaca pembesar Kaca pembesar adalah utilitas bermanfaat yang memperbesar seluruh atau sebagian layar Anda sehingga Anda dapat melihat item dengan lebih baik. Narator Narator adalah pembaca layar yang membacakan dengan keras apa yang ditampilkan pada layar dan menjelaskan kejadian seperti pesan kesalahan. Keyboard Layar © Copyright Lenovo 2018 41
Jika Anda lebih memilih untuk mengetik atau memasukkan data ke komputer menggunakan mouse, joystick, atau perangkat penunjuk lainnya, selain dari keyboard fisik, Anda dapat menggunakan Keyboard Layar. Keyboard Layar menampilkan keyboard visual dengan semua tombol standar. Anda dapat memilih tombol menggunakan mouse atau perangkat penunjuk lainnya, atau Anda dapat mengetuk untuk memilih tombol jika komputer Anda mendukung layar multisentuh. Kontras Tinggi Kontras Tinggi adalah fitur yang meningkatkan kontras warna pada beberapa teks dan gambar di layar Anda. Hasilnya, item tersebut menjadi lebih jelas dan lebih mudah diidentifikasi. Keyboard khusus Menyesuaikan pengaturan keyboard agar keyboard lebih mudah digunakan. Misalnya, Anda dapat menggunakan keyboard untuk mengontrol penunjuk dan mempermudah keyboard untuk mengetik kombinasi tombol tertentu. Mouse khusus Menyesuaikan pengaturan mouse agar mouse lebih mudah digunakan. Misalnya, Anda dapat mengubah tampilan penunjuk dan mempermudah mouse untuk mengatur jendela. Pengenalan Ucapan Pengenalan Ucapan memungkinkan Anda untuk mengontrol komputer menggunakan suara. Hanya dengan menggunakan suara, Anda dapat memulai program, membuka menu, mengklik objek pada layar, mendiktekan teks ke dokumen, dan menulis serta mengirim e-mail. Apa pun yang Anda lakukan dengan keyboard dan mouse dapat dilakukan hanya dengan suara Anda. Untuk menggunakan Pengenalan Ucapan, lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori). 2. Klik Ease of Access (Kemudahan Akses) ➙ Speech Recognition (Pengenalan Ucapan). 3. Ikuti instruksi di layar. Teknologi pembaca layar Teknologi pembaca layar terutama sekali difokuskan pada antarmuka program perangkat lunak, sistem bantuan, dan berbagai dokumen online. Untuk informasi tambahan tentang pembaca layar, lihat: Menggunakan PDF dengan pembaca layar: Menggunakan pembaca layar JAWS: Menggunakan pembaca layar NVDA: Resolusi layar Anda dapat membuat teks dan gambar di layar menjadi lebih mudah dibaca dengan menyesuaikan resolusi layar komputer Anda. Untuk menyesuaikan resolusi layar, lakukan hal berikut: 1. Klik kanan area kosong di desktop, kemudian klik Display settings (Pengaturan tampilan) ➙ Display (Tampilan). 2. Ikuti instruksi di layar. 42 Panduan Pengguna X380 Yoga
Catatan: Mengatur resolusi terlalu rendah dapat mencegah sejumlah item termuat dalam layar. Ukuran item yang dapat disesuaikan Anda dapat membuat item di layar menjadi lebih mudah dibaca dengan mengubah ukurannya. Untuk mengubah item secara sementara, gunakan alat Kaca pembesar di Pusat Kemudahan Akses. Untuk mengubah ukuran item secara permanen, lakukan hal berikut: - Mengubah ukuran semua item di layar Anda. 1. Klik kanan area kosong di desktop, kemudian klik Display settings (Pengaturan tampilan) ➙ Display (Tampilan). 2. Ubah ukuran item dengan mengikuti instruksi pada layar. Untuk beberapa aplikasi, konfigurasi Anda mungkin tidak berlaku hingga Anda keluar dan masuk lagi. - Mengubah ukuran item di halaman Web. Tekan dan tahan Ctrl, kemudian tekan tombol tanda plus (+) untuk memperbesar atau tombol tanda minus (-) untuk memperkecil ukuran teks. - Mengubah ukuran item di desktop atau jendela. Catatan: Fungsi ini mungkin tidak berfungsi pada beberapa jendela. Jika mouse Anda memiliki roda, tekan dan tahan Ctrl, dan kemudian gulir roda untuk mengubah ukuran item. Konektor standar industri Komputer Anda dilengkapi dengan konektor standar industri yang memungkinkan Anda menyambungkan perangkat bantu. Dokumentasi dalam format yang dapat diakses Lenovo menyediakan dokumentasi elektronik dalam format yang dapat diakses, seperti file PDF yang di-tag dengan benar atau file HyperText Markup Language (HTML). Dokumentasi elektronik Lenovo dikembangkan untuk memastikan bahwa pengguna dengan keterbatasan penglihatan dapat membaca dokumentasi melalui pembaca layar. Setiap gambar dalam dokumentasi juga menyertakan teks lain yang memadai sehingga pengguna dengan keterbatasan penglihatan dapat memahami gambar ketika mereka menggunakan pembaca layar. Informasi ergonomik Penerapan ergonomik yang baik merupakan hal penting untuk memaksimalkan penggunaan komputer pribadi dan mencegah ketidaknyamanan. Tata tempat kerja dan perlengkapan yang Anda gunakan sesuai dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan yang Anda lakukan. Selain itu, terapkan kebiasaan kerja yang sehat untuk memaksimalkan performa dan kenyamanan Anda saat menggunakan komputer. Bekerja di kantor virtual mungkin mengharuskan Anda untuk beradaptasi dengan perubahan dinamis di lingkungan Anda. Menyesuaikan dengan sumber cahaya sekitar, gaya duduk aktif, dan penempatan perangkat keras komputer, dapat membantu Anda meningkatkan performa dan mendapatkan kenyamanan yang lebih besar. Contoh ini menunjukkan seseorang dalam lingkungan kerja yang konvensional. Bahkan bila tidak dalam lingkungan kerja seperti ini, Anda dapat mengikuti beberapa saran ini. Kembangkan kebiasaan baik untuk kebaikan Anda. Bab 3. Informasi aksesibilitas, ergonomik, dan perawatan 43
Posisi umum: Secara berkala ubah sedikit posisi kerja Anda untuk mencegah gejala ketidaknyamanan yang disebabkan karena posisi kerja yang sama dalam jangka waktu lama. Sering mengambil istirahat singkat dari pekerjaan Anda juga membantu mencegah ketidaknyamanan ringan yang disebabkan karena posisi kerja. Display: Posisikan display untuk menjaga jarak pandang yang nyaman sejauh 510 mm hingga 760 mm. Jangan sampai display terkena cahaya yang menyilaukan atau pantulan cahaya dari lampu di atas atau sumber cahaya luar. Jaga layar display tetap bersih dan atur kecerahan ke tingkat yang memungkinkan Anda melihat layar dengan jelas. Tekan tombol kontrol kecerahan untuk menyesuaikan kecerahan display. Posisi kepala: Jaga kepala dan leher dalam posisi nyaman dan netral (vertikal, atau tegak). Kursi: Gunakan kursi yang dilengkapi dengan penopang punggung yang baik dan penyetelan ketinggian kursi. Gunakan setelan kursi untuk mendapatkan posisi kerja yang nyaman. Posisi lengan dan tangan: Jika ada, gunakan sandaran lengan kursi atau area di permukaan kerja untuk menopang bobot lengan Anda. Pertahankan lengan bawah, pergelangan tangan, dan tangan dalam posisi yang relaks dan netral (horizontal). Mengetiklah dengan sentuhan lembut, tanpa menekan tombol terlalu berlebihan. Posisi kaki: Jaga paha paralel dengan lantai dan kaki Anda seluruhnya menapak lantai atau sandaran kaki. Bagaimana jika melakukan perjalanan? Sulit untuk mengikuti praktik ergonomik terbaik saat Anda menggunakan komputer selama dalam perjalanan atau lingkungan kerja yang tidak formal. Terlepas dari kondisi lingkungan kerja, cobalah untuk mengikuti sebanyak mungkin saran yang diberikan. Duduk dengan benar dan menggunakan pencahayaan yang cukup misalnya, akan membantu Anda mempertahankan tingkat kenyamanan dan performa yang diinginkan. Jika area kerja Anda bukan berupa kantor konvensional, pastikan Anda mengingat untuk sering mengubah posisi duduk dan mengambil istirahat kerja. Banyak solusi produk ThinkPad tersedia untuk membantu Anda memodifikasi dan memperluas opsi komputer Anda guna menyesuaikan secara maksimum dengan kebutuhan Anda. Anda dapat menemukan beberapa opsi ini di Temukan semua opsi untuk solusi penggunaan dok dan produk eksternal yang dapat memberikan tingkat kesesuaian dan fitur yang Anda inginkan. Pertanyaan seputar penglihatan? Layar display visual di komputer notebook ThinkPad didesain untuk memenuhi standar yang tertinggi. Layar display visual ini memberikan Anda gambar yang jelas dan tajam serta display yang besar dan cerah serta mudah untuk dilihat, namun tetap nyaman di mata. Aktivitas yang menuntut konsentrasi mata yang terus- menerus dapat melelahkan. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang kelelahan pada mata atau ketidaknyamanan visual, hubungi dokter spesialis mata untuk meminta saran. 44 Panduan Pengguna X380 Yoga
Pembersihan dan perawatan Dengan penanganan dan perawatan yang benar, komputer Anda akan berfungsi dengan sempurna. Topik berikut berisi informasi untuk membantu Anda menjaga komputer agar selalu berada dalam kondisi prima. Saran perawatan dasar Berikut beberapa poin penting dalam menjaga komputer agar selalu berfungsi dengan benar: Simpan material kemasan dengan aman, jauh dari jangkauan anak-anak untuk mencegah risiko tercekik akibat kantung plastik. Jauhkan komputer Anda dari magnet, ponsel aktif, peralatan listrik, atau speaker (lebih dari 13 cm atau 5 inci). Hindari komputer dari temperatur ekstrem (di bawah 5°C/41°F atau di atas 35°C/95°F). Jangan tempatkan objek (termasuk kertas) di antara display dan keyboard atau sandaran telapak tangan. Display komputer didesain untuk terbuka dan digunakan dengan sudut sedikit melebihi 90 derajat. Jangan buka display lebih dari 180 derajat. Jika hal ini diabaikan, engsel komputer dapat rusak. Jangan balikkan komputer saat adaptor daya ac dipasang, jika hal ini diabaikan, konektor adaptor dapat pecah. Sebelum memindahkan komputer, pastikan untuk melepaskan media, mematikan perangkat yang tersambung, dan melepaskan kabel. Saat membawa komputer yang terbuka, pegang bagian bawahnya. Jangan bawa atau pegang komputer di bagian display. Hanya teknisi ThinkPad resmi yang boleh membongkar dan memperbaiki komputer Anda. Jangan modifikasi atau menempelkan perekat pada kait untuk membuat display tetap terbuka atau tertutup. Hindari agar komputer dan semua peralatan periferal tidak terkena udara secara langsung dari peralatan yang dapat menghasilkan ion negatif. Bila memungkinkan, hubungkan komputer ke arde sebagai sarana pelepasan elektrostatis yang aman. Membersihkan komputer Praktik yang baik adalah membersihkan komputer secara berkala untuk melindungi permukaannya dan memastikannya beroperasi tanpa masalah. Membersihkan tutup komputer: Seka dengan kain yang tidak berserabut dan sudah dibasahi air yang diberi sabun lembut. Hindari membasahi langsung penutup dengan cairan. Membersihkan keyboard: Seka tombol satu demi satu dengan kain berserabut yang sudah dibasahi air yang diberi sabun lembut. Jika Anda menyeka beberapa tombol sekaligus, kain mungkin akan tersangkut ke tombol yang posisinya berdekatan dan kemungkinan dapat merusaknya. Hindari menyemprotkan cairan pembersih langsung ke keyboard. Untuk membersihkan remah-remah atau debu dari bawah tombol, Anda dapat menggunakan blower kamera dengan sikat atau gunakan udara dingin dari pengering rambut. Membersihkan layar komputer: Goresan, minyak, debu, bahan kimia, dan sinar ultraviolet dapat mempengaruhi fungsi layar komputer Anda. Gunakan kain kering, lembut, dan tidak berserabut untuk menyeka layar dengan lembut. Jika Anda melihat tanda seperti goresan di layar, kemungkinan itu adalah noda. Lap atau bersihkan noda tersebut dengan kain yang lembut dan kering. Jika noda tidak hilang, basahi kain yang lembut dan bebas serabut dengan air atau pembersih kaca mata, jangan semprotkan langsung cairan ke layar komputer. Pastikan layar komputer Anda kering sebelum ditutup. Bab 3. Informasi aksesibilitas, ergonomik, dan perawatan 45
46 Panduan Pengguna X380 Yoga
Bab 4. Keamanan Bab ini memberikan informasi tentang cara melindungi komputer dari penggunaan ilegal. Menggunakan sandi Topik ini memberikan informasi tentang cara menggunakan power-on password, supervisor password, dan hard disk password. Pendahuluan sandi Anda dapat membantu mencegah penggunaan komputer yang tidak diotorisasi dengan menggunakan sandi. Setelah Anda menetapkan sandi, perintah untuk memasukkan sandi akan ditampilkan di layar setiap kali komputer diaktifkan. Masukkan sandi bila diperintahkan. Anda tidak dapat menggunakan komputer kecuali bila Anda memasukkan sandi yang benar. Jika Anda telah menetapkan power-on password, supervisor password, atau hard disk password, sandi akan dibuka secara otomatis saat komputer kembali beroperasi dari mode tidur. Catatan: Jika sandi Windows telah ditetapkan, Anda diminta untuk memasukkannya saat komputer kembali beroperasi dari mode tidur. Power-on Password Anda dapat menetapkan power-on password untuk membantu melindungi komputer agar tidak diakses oleh orang yang tidak berwenang. Jika Anda menetapkan power-on password, perintah password akan ditampilkan di layar setiap kali komputer diaktifkan. Anda harus memasukkan password yang benar untuk mulai menggunakan komputer. Saat ikon ini ditampilkan, ketik power-on password atau supervisor password. Supervisor Password Supervisor password melindungi informasi sistem yang tersimpan di program ThinkPad Setup. Supervisor password memberikan fitur keamanan berikut: Jika hanya supervisor password yang telah ditetapkan, perintah password akan ditampilkan jika Anda mencoba membuka program ThinkPad Setup. Pengguna yang tidak berwenang tidak dapat mengubah sebagian besar opsi konfigurasi sistem di program ThinkPad Setup tanpa sandi. Administrator sistem dapat menggunakan supervisor password untuk mengakses komputer sekalipun pengguna komputer telah menetapkan power-on password. Supervisor password mengesampingkan power-on password. Administrator sistem dapat menetapkan supervisor password yang sama di beberapa komputer notebook ThinkPad untuk mempermudah administrasi. Hard Disk Password Menetapkan hard disk password mencegah terjadinya akses ilegal ke data pada hard disk drive. Jika hard disk password ditetapkan, Anda diminta untuk mengetikkan sandi yang valid setiap kali Anda mencoba mengakses hard disk drive. © Copyright Lenovo 2018 47
Dua jenis hard disk password berikut dapat membantu melindungi informasi yang disimpan di drive penyimpanan: Hard disk password pengguna Jika hard disk password pengguna telah ditetapkan, namun hard disk password master belum, maka pengguna harus memasukkan hard disk password pengguna untuk mengakses ke file dan aplikasi di drive penyimpanan. Hard disk password master Hard disk password master juga membutuhkan hard disk password pengguna. Hard disk password master ditetapkan dan digunakan oleh administrator sistem. Password ini memungkinkan administrator untuk mendapatkan akses ke setiap drive penyimpanan dalam sistem seperti kunci master. Administrator akan menetapkan password master; kemudian memberikan password pengguna untuk setiap komputer dalam jaringan. Pengguna selanjutnya dapat mengubah password pengguna sesuai keinginan mereka, namun administrator masih dapat mengaksesnya dengan menggunakan password master. Jika hard disk password master telah ditetapkan, hanya administrator yang dapat menghapus hard disk password pengguna. Saat ikon ini ditampilkan , ketik hard disk password pengguna. Untuk mengetik hard disk password master, tekan F1. Saat ikon berubah menjadi , ketik hard disk password master. Untuk kembali ke ikon , tekan lagi F1. Saran untuk menggunakan hard disk password: Anda dapat menetapkan panjang minimum hard disk password. Jika Anda menetapkan hard disk password yang berisi lebih dari tujuh karakter, drive penyimpanan hanya dapat digunakan dengan komputer yang dapat mengenali hard disk password yang berisi lebih dari tujuh karakter. Jika Anda kemudian memasang drive penyimpanan di komputer yang tidak dapat mengenali hard disk password yang berisi lebih dari tujuh karakter, Anda tidak dapat mengakses drive. Catat password Anda dan simpan di tempat yang aman. Jika Anda lupa hard disk password pengguna, atau hard disk password pengguna dan master, Lenovo tidak dapat mereset password Anda atau memulihkan data dari drive penyimpanan. Anda harus membawa komputer ke penjual atau perwakilan pemasaran Lenovo untuk melakukan penggantian drive penyimpanan. Bukti pembelian harus ditunjukkan, dan biaya untuk komponen dan servis akan dibebankan kepada Anda. Catatan: Drive penyimpanan eDrive atau drive penyimpanan yang kompatibel dengan Trusted Computing Group (TCG) Opal menyediakan kemampuan enkripsi sendiri untuk mengamankan data Anda. Jika drive penyimpanan yang kompatibel dengan TCG Opal dipasang atau program peranti lunak manajemen TCG Opal diinstal, dan program peranti lunak manajemen TCG Opal diaktifkan, maka hard disk password tidak tersedia. Jika drive penyimpanan eDrive dipasang di komputer Anda, dan komputer diprainstal dengan sistem operasi Windows 10, maka hard disk password tidak tersedia. Menetapkan, mengubah, atau menghapus sandi Sebelum Anda mulai, cetak instruksi ini. Untuk menetapkan, mengubah, atau menghapus sandi, lakukan hal berikut: 1. Aktifkan ulang komputer. Saat layar logo ditampilkan, tekan tombol F1 untuk membuka program ThinkPad Setup. 48 Panduan Pengguna X380 Yoga
2. Pilih Security ➙ Password dengan menggunakan tombol arah. 3. Tergantung pada jenis sandi, pilih Power-on Password, Supervisor Password, atau Hard disk x Password. 4. Ikuti instruksi pada layar untuk menetapkan, mengubah, atau menghapus sandi. Anda mungkin ingin mencatat password dan menyimpannya di tempat yang aman. Karena, jika Anda lupa password, Anda harus membawa komputer Anda ke penjual atau perwakilan pemasaran Lenovo untuk meminta password dibatalkan. Keamanan solid-state drive M.2 Untuk melindungi komputer dari serangan keamanan yang ilegal, lihat saran berikut untuk meningkatkan keamanan: Tetapkan power-on password serta hard disk password. Untuk keamanan, disarankan untuk menggunakan password yang lebih panjang. Solid-state drive M.2 yang terintegrasi dalam komputer dapat dilindungi oleh UEFI BIOS. Untuk memberikan keamanan yang dapat diandalkan, gunakan security chip dan program keamanan dengan fitur manajemen TPM (Trusted Platform Module). Lihat "Mengatur security chip" pada halaman 50. IJika drive penyimpanan Enkripsi Disk terinstal di komputer Anda, pastikan untuk melindungi konten komputer agar tidak diakses secara ilegal dengan menggunakan perangkat lunak enkripsi drive, seperti Enkripsi Drive BitLocker® Microsoft Windows. Sebelum membuang, menjual, atau memberikan komputer Anda ke orang lain, hapus data yang tersimpan di dalamnya. Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Menghapus data dari drive penyimpanan" pada halaman 52. Menggunakan Windows Enkripsi Drive BitLocker Untuk membantu melindungi komputer agar tidak diakses secara ilegal, gunakan peranti lunak enkripsi untuk drive, seperti Windows BitLocker Drive Encryption. Enkripsi Drive BitLocker Windows (disebut sebagai BitLocker) merupakan fitur keamanan integral dari sejumlah edisi sistem operasi Windows. Fungsinya sendiri adalah membantu melindungi sistem operasi dan data yang disimpan di komputer, bahkan jika komputer Anda hilang atau dicuri. BitLocker dapat mengenkripsi semua file pengguna dan sistem, termasuk file pertukaran (swap) dan file hibernasi. BitLocker menggunakan TPM untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi data Anda dan memastikan integritas komponen boot di awal. TPM yang kompatibel didefinisikan sebagai V2.0 TPM. Untuk memeriksa status BitLocker, buka Control Panel (Panel Kontrol), lihat Control Panel (Kontrol Panel) menurut Category (Kategori) dan klik System and Security (Sistem dan Keamanan) ➙ BitLocker Drive Encryption (Enkripsi Drive BitLocker). Untuk informasi lebih lanjut, lihat sistem bantuan untuk sistem operasi Windows, atau cari "Microsoft Windows BitLocker Drive Encryption Step-by-Step Guide" (Panduan Langkah Demi Langkah untuk Enkripsi Drive BitLocker Microsoft Windows) di situs Web Microsoft. Solid-state drive Enkripsi Disk Beberapa model mungkin dilengkapi dengan Enkripsi Disk untuk solid-state drive. Teknologi enkripsi ini membantu melindungi komputer dari serangan keamanan pada media, NAND flash, atau pengontrol perangkat melalui penggunaan chip enkripsi perangkat keras. Untuk efisiensi penggunaan fitur enkripsi, tetapkan hard disk password untuk drive penyimpanan internal. Bab 4. Keamanan 49
Mengatur security chip Persyaratan keamanan ketat diberlakukan pada komputer klien dalam jaringan yang mentransfer informasi rahasia secara elektronik. Tergantung pada opsi yang dipesan, komputer Anda mungkin dilengkapi dengan security chip (mikroprosesor kriptografik). Dengan security chip, Anda dapat melakukan hal berikut: Melindungi data dan sistem Memperketat kontrol akses Mengamankan komunikasi Sebelum Anda mulai, cetak instruksi ini. Untuk memilih butir di submenu Security Chip, lakukan hal berikut: 1. Aktifkan ulang komputer. Saat layar logo ditampilkan, tekan tombol F1 untuk membuka program ThinkPad Setup. 2. Pilih Security ➙ Security Chip dengan menggunakan tombol arah. 3. Tekan Enter. Submenu Security Chip akan terbuka. 4. Dengan menggunakan tombol arah, gerakkan ke item yang ingin ditetapkan. Jika butir telah disorot, tekan Enter. 5. Tetapkan butir lain yang ingin diaktifkan. 6. Tekan F10. Jendela Setup Confirmation akan ditampilkan. Pilih Yes untuk menyimpan perubahan konfigurasi dan keluar. Catatan: Pastikan supervisor password telah ditetapkan di ThinkPad Setup. Jika belum, orang lain dapat mengubah pengaturan untuk security chip. Jika Anda mengosongkan security chip, nonaktifkan komputer dan kemudian aktifkan komputer kembali setelah Anda menetapkan security chip ke Active. Jika tidak, pilihan Clear Security Chip tidak akan ditampilkan. Menggunakan pembaca sidik jari Tergantung pada model, komputer Anda mungkin dilengkapi dengan pembaca sidik jari. Autentikasi sidik jari dapat menggantikan password, seperti password Windows, power-on password, dan hard disk password. Dengan cara ini, Anda dapat masuk ke komputer dengan mudah dan aman. Meregistrasi sidik jari Untuk mengaktifkan autentikasi sidik jari, registrasikan sidik jari Anda. Selama registrasi, sidik jari dihubungkan dengan password Windows secara otomatis. Anda disarankan untuk meregistrasi lebih dari satu sidik jari jika suatu saat jari Anda yang terluka. Untuk meregistrasi sidik jari Anda, lakukan hal berikut: 1. Buka menu Start (Mulai) kemudian klik Settings (Pengaturan) ➙ Accounts (Akun) ➙ Sign-in options (Opsi masuk). 2. Ikuti instruksi pada layar untuk menyelesaikan registrasi. 50 Panduan Pengguna X380 Yoga
Memindai jari Anda Untuk memindai sidik jari, ketuk pembaca sidik jari dengan ruas jari bagian atas dan tahan jari Anda di sana selama satu hingga dua detik dengan sedikit tekanan. Kemudian, angkat jari untuk menyelesaikan satu pindaian. Indikator pembaca sidik jari 1 Padam: Pembaca sidik jari belum siap digunakan. 2 Putih solid: Pembaca sidik jari siap digunakan. 3 Amber, berkedip: Sidik jari tidak dapat diautentikasi. Menghubungkan sidik jari dengan power-on password dan hard disk password Untuk menghubungkan sidik jari dengan power-on password dan hard disk password, buat koneksi secara manual dengan melakukan hal berikut: 1. Matikan dan kemudian aktifkan kembali komputer. 2. Bila diperintahkan, pindai jari Anda di pembaca sidik jari. 3. Masukkan power-on password dan hard disk password, atau keduanya saat diminta. Koneksi dibuat. Saat Anda mengaktifkan komputer lagi, Anda dapat menggunakan sidik jari untuk masuk ke komputer tanpa perlu memasukkan sandi Windows, power-on password, dan hard disk password. Untuk mengubah pengaturan, buka program ThinkPad Setup. Lihat "Menggunakan program ThinkPad Setup" pada halaman 57. Perhatian: Jika Anda selalu menggunakan sidik jari untuk masuk ke komputer, sandi Anda mungkin akan terlupakan. Tulis password tersebut dan simpan di tempat yang aman. Jika Anda sampai melupakan power- on password, Anda harus membawa komputer ke pusat layanan resmi Lenovo atau perwakilan pemasaran Lenovo untuk membatalkan sandi. Jika Anda lupa hard disk password, Lenovo tidak dapat mereset password Anda atau memulihkan data dari drive penyimpanan. Anda harus membawa komputer ke pusat Bab 4. Keamanan 51
layanan resmi Lenovo atau perwakilan pemasaran Lenovo untuk melakukan penggantian drive penyimpanan. Bukti pembelian harus ditunjukkan, dan biaya untuk komponen dan servis akan dibebankan kepada Anda. Menangani pembaca sidik jari Tindakan berikut dapat merusak pembaca sidik jari atau menyebabkannya tidak berfungsi dengan benar: Menggores permukaan pembaca sidik jari dengan objek keras dan tajam Menggosok permukaan pembaca sidik jari dengan kuku jari atau benda keras lainnya Menggunakan atau menyentuh pembaca sidik jari dengan tangan yang kotor Jika Anda menemukan salah satu kondisi berikut, bersihkan secara lembut permukaan pembaca sidik jari menggunakan kain yang kering, lembut, dan tidak berserabut: Permukaan pembaca sidik jari kotor atau terkena noda. Permukaan pembaca sidik jari basah. Pembaca sidik jari sering kali tidak dapat meregistrasi atau mengautentikasi sidik jari Anda. Jika jari Anda berada dalam salah satu kondisi berikut, Anda mungkin tidak dapat meregister atau mengautentikasinya: Kulit jari Anda berkerut. Kulit jari Anda kasar, kering, atau terluka. Jari Anda terkena kotoran, lumpur, atau minyak. Kondisi permukaan jari Anda berbeda dari kondisi pada saat Anda meregistrasi sidik jari. Jari Anda basah. Jari yang Anda gunakan saat ini belum diregistrasi. Untuk mengatasi situasi tersebut, coba lakukan hal berikut: Bersihkan atau lap tangan Anda untuk menghilangkan kotoran atau kelembapan pada jari. Registrasikan dan gunakan jari yang lain untuk autentikasi. Menghapus data dari drive penyimpanan Beberapa data yang tersimpan di drive penyimpanan mungkin bersifat sensitif. Menyerahkan begitu saja komputer Anda ke orang lain tanpa menghapus perangkat lunak yang terinstal, seperti sistem operasi dan program, bahkan dapat dianggap menyalahi perjanjian lisensi. Pastikan untuk menghapus data yang tersimpan di drive penyimpanan sebelum Anda membuang, menjual, atau memberikan komputer Anda kepada orang lain. Anda dapat menggunakan metode berikut untuk menghapus data dari drive penyimpanan: Pindahkan data ke Recycle Bin (Tempat Sampah), kemudian kosongkan Recycle Bin. Format drive penyimpanan Anda menggunakan perangkat lunak untuk memulainya. Gunakan program pemulihan yang disediakan oleh Lenovo untuk mengembalikan drive penyimpanan ke pengaturan default pabrik. Namun, pengoperasian ini hanya mengubah lokasi file data, tidak menghapus data tersebut. Datanya masih tetap ada, meskipun seolah-olah telah hilang. Oleh karena itu, data terkadang masih dapat dibaca dengan menggunakan peranti khusus untuk pemulihan data. Ada risiko orang-orang yang berniat jahat akan dapat 52 Panduan Pengguna X380 Yoga
membaca dan menyalahgunakan data penting dalam drive penyimpanan untuk tujuan yang tidak diharapkan. Untuk mencegah kebocoran data, Anda harus menghapus semua data dari hard disk drive jika komputer akan dibuang, dijual, atau diberikan kepada orang lain. Anda dapat menghancurkan data secara fisik dengan memukul hard disk drive menggunakan palu atau secara magnetis dengan daya magnet yang kuat, sehingga data tidak dapat dibaca lagi. Namun, sebaiknya Anda menggunakan peranti lunak (peranti lunak berbayar) atau layanan (layanan berbayar) yang dikembangkan untuk tujuan ini. Proses ini mungkin berlangsung beberapa jam. Untuk membuang data di solid-state drive, Lenovo menyediakan alat Drive Erase Utility for Resetting the Cryptographic Key and Erasing the Solid State Drive. Beberapa komputer mungkin mendukung Enkripsi Disk untuk hard disk drive atau Enkripsi untuk solid-state drive dan telah diinstal dengan drive tersebut. Anda dapat membuang semua data di drive dalam waktu yang singkat dengan menghapus kode kriptografik. Data yang terenkripsi dengan kode sebelumnya secara fisik tetap berada di dalam drive, tidak terhapus; namun, enkripsi data tersebut tidak dapat dibuka tanpa kode sebelumnya. Fitur ini tersedia juga dengan alat Drive Erase Utility for Resetting the Cryptographic Key and Erasing the Solid State Drive. Menggunakan firewall Jika sistem Anda diprainstal dengan program firewall, komputer akan terlindungi dari ancaman keamanan melalui Internet, akses ilegal, penyusupan, dan serangan melalui Internet. Selain itu, privasi Anda turut terlindungi. Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menggunakan program firewall, lihat sistem bantuan yang diberikan bersama program. Melindungi data dari virus Lenovo menyediakan versi lengkap peranti lunak antivirus di komputer Anda dengan masa berlangganan 30 hari secara gratis. Setelah 30 hari, Anda harus memperbarui lisensi untuk dapat terus menerima update peranti lunak antivirus. Untuk informasi lebih lanjut tentang perangkat lunak antivirus, lihat sistem bantuan perangkat lunak antivirus. Bab 4. Keamanan 53
54 Panduan Pengguna X380 Yoga
Bab 5. Konfigurasi lanjutan Bab ini berisi informasi untuk membantu Anda mengkonfigurasi komputer lebih lanjut: Menginstal sistem operasi Windows 10 Pada beberapa situasi, Anda mungkin harus menginstal sistem operasi baru. Topik ini berisi instruksi tentang cara menginstal sistem operasi Windows 10. Sebelum Anda mulai, cetak instruksi ini. Perhatian: Direkomendasikan untuk memperbarui sistem operasi Anda melalui saluran resmi. Pembaruan tidak resmi dapat menimbulkan risiko keamanan. Penginstalan sistem operasi yang baru akan menghapus semua data di drive penyimpanan internal, termasuk data yang tersimpan di folder tersembunyi. Untuk menginstal sistem operasi Windows 10, lakukan hal berikut: 1. Pastikan Anda mengatur security chip ke TPM 2.0. Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Mengatur security chip" pada halaman 50. 2. Sambungkan perangkat yang berisi program penginstalan sistem operasi ke komputer. 3. Buka program ThinkPad Setup. Baca "Menggunakan program ThinkPad Setup" pada halaman 57. 4. Pilih Startup ➙ Boot untuk menampilkan submenu Boot Priority Order. 5. Pilih drive yang berisi program penginstalan sistem operasi, misalnya, USB HDD. Kemudian, tekan Esc. 6. Pilih Restart dan pastikan OS Optimized Defaults diaktifkan. Kemudian tekan F10 untuk menyimpan pengaturan dan keluar dari program ThinkPad Setup. 7. Ikuti instruksi pada layar untuk menginstal driver perangkat dan program yang diperlukan. Baca "Menginstal driver perangkat" pada halaman 56. 8. Setelah menginstal driver perangkat, jalankan Pembaruan Windows untuk mendapatkan modul terbaru, misalnya patch keamanan. 9. Tergantung pada preferensi Anda, instal program Lenovo. Untuk informasi tentang program Lenovo, lihat "Program Lenovo" pada halaman 13. Catatan: Setelah menginstal sistem operasi, jangan ubah pengaturan UEFI/Legacy Boot awal di program ThinkPad Setup. Jika diabaikan, sistem operasi tidak akan dimulai dengan benar. Saat Anda menginstal sistem operasi Windows 10, Anda mungkin membutuhkan salah satu kode negara atau kawasan berikut: Negara atau kawasan Kode Negara atau kawasan Kode Cina Daratan SC Belanda NL Denmark DK Norwegia NO Finlandia FI Spanyol SP Prancis FR Swedia SV Jerman GR Taiwan dan Hong Kong TC © Copyright Lenovo 2018 55
Negara atau kawasan Kode Negara atau kawasan Kode Italia IT Amerika Serikat US Jepang JP Menginstal driver perangkat Driver perangkat merupakan program yang berisi instruksi untuk sistem operasi tentang cara kerja atau "pengaktifan" perangkat keras tertentu. Setiap komponen hardware di komputer Anda memiliki driver khusus tersendiri. Jika Anda menambahkan komponen baru, sistem operasi harus diberitahukan mengenai cara kerja perangkat keras tersebut. Setelah Anda menginstal driver, sistem operasi dapat mengenali komponen peranti keras dan memahami cara menggunakannya. Catatan: Karena driver merupakan program, seperti halnya file lain di komputer, maka mereka rentan mengalami kerusakan dan mungkin tidak beroperasi dengan benar jika terjadi kerusakan. Anda tidak perlu selalu men-download driver versi terbaru. Namun, Anda harus men-download driver versi terbaru untuk komponen jika Anda memperhatikan ada performa yang buruk dari komponen tersebut atau jika Anda menambahkan komponen. Tindakan ini mungkin akan menghapus kemungkinan driver sebagai penyebab masalah. Mendapatkan driver terbaru dari situs Web Anda dapat men-download dan menginstal driver perangkat dari situs Web Dukungan Lenovo dengan melakukan hal ini: 1. Kunjungi 2. Pilih entri untuk komputer Anda dan kemudian ikuti instruksi pada layar untuk men-download dan menginstal peranti lunak yang diperlukan. Mendapatkan driver terbaru dengan Lenovo Vantage Fungsi system update Lenovo Vantage membantu perangkat lunak di komputer Anda selalu diperbarui. Paket update tersimpan di server Lenovo dan dapat di-download dari situs Web Dukungan Lenovo. Paket update dapat berisi update aplikasi, driver perangkat, flash UEFI BIOS, atau peranti lunak. Bila Lenovo Vantage tersambung ke Situs Web Dukungan Lenovo, program ini secara otomatis akan mendeteksi informasi berikut dan menentukan pembaruan yang tersedia untuk komputer Anda: Jenis mesin dan model komputer Anda Sistem operasi yang diinstal Bahasa sistem operasi Lenovo Vantage kemudian menampilkan daftar paket pembaruan dan mengkategorikan setiap pembaruan sebagai penting, direkomendasikan, atau opsional untuk membantu Anda memahami urgensinya. Anda memiliki kendali penuh untuk menentukan update mana yang akan di-download dan diinstal. Setelah paket pembaruan yang diinginkan dipilih, Lenovo Vantage secara otomatis akan mengunduh dan menginstal pembaruan. Lenovo Vantage telah diprainstal di komputer dan siap dijalankan. Prasyarat yang diperlukan hanya koneksi Internet yang aktif. Anda dapat menjalankan program secara manual, atau Anda dapat menggunakan fitur jadwal untuk mengaktifkan program untuk mencari update secara otomatis dengan interval yang telah ditentukan. Anda dapat juga terlebih dulu menentukan pembaruan terjadwal untuk mencari berdasarkan tingkat keparahan sehingga daftar yang Anda pilih hanya berisi jenis pembaruan yang dibutuhkan. Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menggunakan Lenovo Vantage, lihat sistem bantuan program. 56 Panduan Pengguna X380 Yoga
Menggunakan program ThinkPad Setup Program ThinkPad Setup memungkinkan Anda memilih pengaturan yang diinginkan untuk komputer Anda dengan mengkonfigurasi BIOS. Mengkonfigurasi ThinkPad Setup Menu program ThinkPad Setup menampilkan berbagai item tentang konfigurasi sistem. Perhatian: Konfigurasi default telah dioptimalkan untuk Anda. Perubahan konfigurasi yang tidak tepat dapat menimbulkan hasil yang tidak diharapkan. Untuk mengkonfigurasi ThinkPad Setup, lakukan hal berikut: 1. Aktifkan ulang komputer. Saat layar logo ditampilkan, tekan F1. Program ThinkPad Setup akan dibuka. Catatan: Jika Anda diwajibkan untuk memasukkan supervisor password, masukkan password yang benar. Anda juga dapat menekan Enter untuk melewati perintah password dan membuka program ThinkPad Setup. Jika Anda tidak memasukkan password, Anda tidak dapat mengubah konfigurasi yang dilindungi oleh supervisor password. 2. Gunakan tombol panah untuk memilih tab; atau gunakan tombol panah untuk menemukan item lalu tekan Enter untuk memilihnya. Kemudian menu yang didukung akan ditampilkan. 3. Nilai default dicetak tebal. Tetapkan nilai item dengan melakukan salah satu hal berikut: Tekan F6 untuk mengganti ke nilai yang lebih tinggi. Tekan F5 untuk mengganti ke nilai yang lebih rendah. 4. Tekan tombol Esc untuk keluar dari submenu dan kembali ke menu induk. Kemudian gunakan metode yang sama seperti dijelaskan di atas untuk mengubah konfigurasi lainnya. 5. Saat Anda telah selesai dengan konfigurasi, tekan F10 untuk menyimpan dan keluar. Anda juga dapat memilih tab Restart di menu ThinkPad Setup, dan memulai ulang komputer Anda dengan salah satu opsi yang diberikan. Anda dapat menekan F9 untuk memulihkan ke pengaturan default. Mengubah urutan startup Pada beberapa kasus, Anda mungkin harus mengganti urutan pengaktifan agar komputer dimulai dari perangkat yang diinginkan saat diaktifkan. Baca topik ini untuk mempelajari cara mengubah urutan pengaktifan komputer. Perhatian: Setelah Anda mengubah urutan pengaktifan, pastikan Anda memilih perangkat yang benar selama proses salin, simpan, atau format. Jika Anda memilih perangkat yang salah, data di perangkat tersebut dapat terhapus atau tertimpa. Jika Anda menggunakan fitur Windows BitLocker Drive Encryption dan komputer dilengkapi dengan Trusted Platform Module, jangan ubah urutan pengaktifan. BitLocker Drive Encryption mengunci komputer jika mendeteksi perubahan dalam urutan pengaktifan. Untuk mengubah urutan startup, lakukan hal berikut: 1. Akses program ThinkPad Setup dan pilih Startup ➙ Boot. Kemudian, tekan Enter. Daftar urutan perangkat default ditampilkan. 2. Atur urutan pengaktifan sesuai keinginan Anda. Bab 5. Konfigurasi lanjutan 57
3. Tekan F10 untuk menyimpan perubahan dan mengaktifkan ulang sistem. Anda juga dapat mengubah urutan pengaktifan untuk sementara waktu dengan melakukan hal berikut: 1. Matikan komputer. 2. Aktifkan komputer. Saat layar logo ditampilkan, tekan tombol F12. 3. Pilih perangkat yang Anda inginkan untuk memulai komputer. Kemudian, tekan Enter. Catatan: Menu Boot akan ditampilkan jika komputer tidak dapat dimulai dari perangkat mana pun atau sistem operasi tidak ditemukan. Memperbarui UEFI BIOS UEFI BIOS adalah program pertama yang dijalankan komputer saat komputer diaktifkan. UEFI BIOS menginisialisasi komponen perangkat keras, dan memuat sistem operasi serta program lainnya. Saat Anda menginstal program baru, driver perangkat, atau komponen perangkat keras, Anda mungkin diberitahukan untuk memperbarui UEFI BIOS. Anda dapat memperbarui UEFI BIOS dengan mengaktifkan komputer dari disk update flash atau program update flash yang beroperasi di lingkungan Windows. Persyaratan untuk update flash adalah sebagai berikut: Komputer Anda harus diaktifkan melalui LAN. Komputer harus diaktifkan dalam PXE (Preboot eXecution Environment). Program manajemen jaringan harus diinstal di komputer administrator jaringan. Untuk instruksi tentang cara memperbarui UEFI BIOS, kunjungi Menu BIOS Topik ini membahas menu BIOS berikut di komputer Anda: Menu Main Menu Config Menu Date/Time Menu Security Menu Startup Menu Restart Catatan: Tergantung pada model dan sistem operasi, item menu dan nilai default mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Menu Main Saat masuk ke program ThinkPad Setup, pertama-tama Anda akan melihat menu Main sebagai berikut: Catatan: Item menu BIOS mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Tergantung pada modelnya, nilai default mungkin berbeda. UEFI BIOS Version UEFI BIOS Date Embedded Controller Version ME Firmware Version Machine Type Model 58 Panduan Pengguna X380 Yoga
System-unit serial number System board serial number Asset Tag CPU Type CPU Speed Installed Memory UUID MAC Address (Internal LAN) Preinstalled operating system license UEFI Secure Boot OA3 ID OA2 Menu Config Catatan: Item menu BIOS mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Tergantung pada modelnya, nilai default mungkin berbeda. Network Wake On LAN Nilai: Disabled, AC only, AC and Battery Deskripsi: Administrator jaringan dapat mengaktifkan komputer dari konsol manajemen menggunakan fitur Wake on LAN. Jika AC Only dipilih, fitur Wake on LAN diaktifkan hanya jika adaptor daya ac terpasang. Jika AC and Battery dipilih, fitur Wake on LAN diaktifkan dengan salah satu sumber listrik. Catatan: - Wake on LAN jenis magic packet memerlukan daya ac terpasang. - Fitur Wake on LAN tidak berfungsi jika hard disk password telah ditetapkan. Wake On LAN from Dock Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur Wake on LAN from Dock bila ThinkPad USB-C Dock atau ThinkPad Thunderbolt Dock dipasang. Catatan: Fitur Wake on LAN from Dock tidak berfungsi jika hard disk password telah ditetapkan. Ethernet LAN Option ROM Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Ethernet LAN Option ROM memungkinkan pengaktifan dari perangkat jaringan terintegrasi. Menu ini hanya ditampilkan di mode boot Legacy Only atau mode boot Both dengan Legacy first. UEFI IPv4 Network Stack Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan Internet Protocol Version 4 (IPv4) network stack untuk lingkungan UEFI. Menu ini hanya ditampilkan di mode boot UEFI Only atau mode boot Both dengan UEFI first. UEFI IPv6 Network Stack Nilai: Disabled, Enabled Bab 5. Konfigurasi lanjutan 59
Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan Internet Protocol Version 6 (IPv6) network stack untuk lingkungan UEFI. Menu ini hanya ditampilkan di mode boot UEFI Only atau mode boot Both dengan UEFI first. UEFI PXE Boot Priority Nilai: IPv6 First, IPv4 First Deskripsi: Memilih prioritas network stack untuk boot UEFI PXE. Menu ini hanya ditampilkan di mode boot UEFI Only atau mode boot Both dengan UEFI first, saat stack IPv6 dan IPv4 diaktifkan. Wireless Auto Disconnection Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur Wireless Auto Disconnection bila kabel Ethernet tersambung ke LAN Ethernet pada sistem. Jika Enabled dipilih, fungsi LAN Nirkabel akan otomatis dinonaktifkan saat kabel Ethernet terpasang. Catatan: Fitur Wireless Auto Disconnection tidak didukung untuk sambungan Ethernet melalui port USB. MAC address Pass Through Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi MAC Address Pass Through bila dok terpasang. Jika Enabled dipilih, Ethernet dok menggunakan alamat MAC yang sama dengan LAN Ethernet internal. Jika dinonaktifkan, Ethernet dok menggunakan alamat MAC-nya sendiri. USB USB UEFI BIOS Support Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan dukungan boot untuk perangkat penyimpanan USB. Always On USB Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Secara default, konektor Always On USB memungkinkan Anda mengisi daya beberapa perangkat digital selular dalam semua status daya rendah saat komputer tersambung ke daya ac. Jika Anda menggunakan komputer dengan daya baterai, aktifkan fungsi ini untuk mengisi daya perangkat dalam mode tidur hanya dengan daya baterai. Catatan: Fungsi USB-wake-up tidak didukung di konektor Always On USB. - Charge in Battery Mode Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Apabila Anda menggunakan komputer dengan daya baterai, pilih Enabled untuk mengisi perangkat melalui konektor Always On USB, bahkan jika komputer dimatikan, atau dalam mode hibernasi. Keyboard/Mouse TrackPoint Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan perangkat penunjuk TrackPoint terintegrasi. Catatan: Jika Anda ingin menggunakan mouse eksternal, pilih Disabled. Trackpad Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan trackpad terintegrasi. 60 Panduan Pengguna X380 Yoga
Catatan: Jika Anda ingin menggunakan mouse eksternal, pilih Disabled. Fn and Ctrl Key swap Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika Enabled dipilih, tombol Fn berfungsi seperti tombol Ctrl, dan tombol Ctrl berfungsi seperti tombol Fn. Fn Sticky Key Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika Enabled dipilih, Anda dapat menekan tombol Fn (bukan tekan dan tahan) agar tombol selalu dalam kondisi tertekan. Kemudian tekan tombol fungsi yang Anda inginkan. Tindakan ini setara dengan menekan tombol fungsi secara bersamaan dengan tombol Fn. F1-F12 as Primary Function Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika Enabled dipilih, menekan langsung tombol fungsi akan menginput F1-F12. Jika Disabled dipilih, menekan langsung tombol fungsi akan memulai fungsi khusus yang tercetak sebagai ikon pada setiap tombol. Untuk mengalihkan kedua fungsi di atas secara sementara, tekan Fn+Esc. Display Boot Display Device Nilai: ThinkPad LCD, External Display Deskripsi: Memilih perangkat display yang Anda inginkan untuk diaktifkan pada waktu boot. Pilihan ini hanya aktif untuk waktu booting, perintah password, dan ThinkPad Setup. Total Graphics Memory Nilai: 256 MB, 512 MB Deskripsi: Mengalokasikan seluruh memori yang berbagi dengan grafik internal Intel. Catatan: Jika 512 MB dipilih, memori maksimum yang dapat digunakan mungkin berkurang pada sistem operasi 32-bit. Boot Time Extension Nilai: Disabled, 1 second, 2 seconds, 3 seconds, 5 seconds, 10 seconds Deskripsi: Selama proses boot, komputer mungkin tidak mendeteksi monitor eksternal yang membutuhkan waktu lebih lama hingga siap. Anda dapat memilih berapa lama waktu yang diinginkan untuk memperpanjang proses boot. Power Intel (R) SpeedStep technology Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Memilih mode Intel SpeedStep technology saat waktu pengoperasian. - Mode for AC Nilai: Maximum Performance, Battery Optimized Deskripsi: Maximum Performance: Selalu kecepatan tertinggi - Mode for Battery Nilai: Maximum Performance, Battery Optimized Deskripsi: Battery Optimized: Selalu kecepatan terendah Adaptive Thermal Management Bab 5. Konfigurasi lanjutan 61
Deskripsi: Memilih skema manajemen termal yang akan digunakan. Skema akan mempengaruhi suara, temperatur, dan performa kipas. - Scheme for AC Nilai: Maximize Performance, Balanced Deskripsi: Maximize Performance: Mengurangi penggunaan sumber CPU. - Scheme for Battery Nilai: Maximize Performance, Balanced Deskripsi: Balanced: Menyeimbangkan suara, suhu, dan kinerja. CPU Power Management Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur hemat daya yang menghentikan jam mikroprosesor secara otomatis jika tidak ada aktivitas sistem. Biasanya, pengaturan tersebut tidak perlu diubah. Power On with AC Attach Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur yang menyalakan sistem saat adaptor daya ac terpasang. Disable Built-in Battery Nilai: Yes, No Deskripsi: Secara temporer baterai nonaktif untuk melayani sistem. Setelah memilih butir ini, sistem otomatis mati, kemudian siap untuk diservis. Catatan: Baterai akan diaktifkan secara otomatis saat adaptor daya ac dihubungkan kembali. Beep and Alarm Password Beep Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan bunyi beep saat komputer menunggu power-on password, hard disk password, atau supervisor password. Bunyi beep yang berbeda mengingatkan Anda apakah sandi yang dimasukkan benar atau salah. Keyboard Beep Nilai: Enabled, Disabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan bunyi beep saat kombinasi tombol yang tidak dapat dioperasikan ditekan. Thunderbolt(TM) 3 Wake by Thunderbolt(TM) 3 Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan Fitur Wake (Bangun) dengan Port Thunderbolt(TM) 3. Jika Enabled dipilih, masa pakai baterai selama status daya rendah mungkin lebih pendek. Security level Nilai: No Security, User Authorization, Secure Connect, Display Port and USB Deskripsi: Memilih tingkat keamanan: - No Security: Memungkinkan perangkat Thunderbolt tersambung secara otomatis. - User Authorization: Memungkinkan perangkat Thunderbolt tersambung setelah otorisasi pengguna. 62 Panduan Pengguna X380 Yoga
- Secure Connect: Memungkinkan perangkat Thunderbolt tersambung dengan kunci tersimpan yang telah disetujui oleh pengguna. - Display Port and USB: Hanya memungkinkan output Display dan perangkat USB yang akan disambungkan. Perangkat Thunderbolt tidak dapat disambungkan. Support in Pre Boot Environment: - Thunderbolt(TM) device Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan dukungan pra-OS untuk perangkat Thunderbolt(TM) yang terpasang ke port Thunderbolt (TM) 3. Untuk menggunakan perangkat di lingkungan pra-boot, izinkan di sistem operasi atau tetapkan Security level ke No Security. Untuk booting dari perangkat Thunderbolt 3, ubah urutan prioritas boot perangkat dengan memilih Startup ➙ Boot. - USB device Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan dukungan pra-OS untuk perangkat USB yang terpasang ke konektor Thunderbolt (TM) 3. Untuk menggunakan perangkat di lingkungan pra-boot, izinkan di sistem operasi atau tetapkan Security level ke No Security. Untuk booting dari perangkat USB yang terhubung melalui konektor Thunderbolt 3, ubah urutan prioritas boot perangkat dengan memilih Startup ➙ Boot. Intel AMT Intel (R) AMT Control Nilai: Disabled, Enabled, Permanently Disabled Deskripsi: Jika Enabled dipilih, Intel AMT (Active Management Technology) dikonfigurasi dan butir persiapan tambahan disediakan di Persiapan MEBx (Management Engine BIOS Extension). Jika Permanently Disabled dipilih, Anda tidak dapat mengaktifkannya lagi. Berhati-hatilah saat membuat pilihan. Catatan: Anda dapat masuk ke menu MEBx Setup dengan menekan Ctrl+P di jendela Startup Interrupt Menu. Untuk menampilkan jendela Startup Interrupt Menu, tekan Enter selama power-on self-test (POST). USB Key Provisioning Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi penetapan kunci USB. CIRA Timeout Nilai: 0-255 Deskripsi: Menetapkan opsi waktu habis untuk koneksi CIRA yang akan dibentuk. Nilai yang dapat dipilih adalah dari 1 hingga 255. Jika 0 dipilih, gunakan 60 detik sebagai nilai waktu habis default. Jika 255 dipilih, waktu tunggu untuk membentuk koneksi menjadi tidak terbatas. Catatan: Nilai default adalah 60 detik. Console Type Nilai: VT100, VT100+, VT-UTF8, PC ANSI Deskripsi: Memilih jenis konsol untuk AMT. Jenis konsol ini harus cocok dengan konsol jarak jauh Intel AMT. Menu Date/Time Catatan: Item menu BIOS mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Tergantung pada modelnya, nilai default mungkin berbeda. Bab 5. Konfigurasi lanjutan 63
System Date Deskripsi: Menetapkan atau mengubah tanggal sistem. System Time Deskripsi: Menetapkan atau mengubah waktu sistem. Menu Security Catatan: Item menu BIOS mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Tergantung pada modelnya, nilai default mungkin berbeda. Password Supervisor Password Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Menetapkan supervisor password untuk mencegah pengguna yang tidak berwenang mengubah urutan pengaktifan, pengaturan terkait jaringan, serta tanggal dan waktu sistem. Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Pendahuluan sandi" pada halaman 47. Lock UEFI BIOS Settings Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Opsi ini diaktifkan untuk mencegah pengguna yang tidak berwenang mengubah setiap pengaturan dalam ThinkPad Setup. Untuk menggunakan fungsi ini diperlukan supervisor password. Password at Unattended Boot Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika opsi ini diaktifkan, perintah sandi ditampilkan saat komputer diaktifkan oleh peristiwa yang tidak diawasi, seperti upaya Wake on LAN. Untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, tetapkan autentikasi pengguna di sistem operasi. Password at Restart Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika opsi ini diaktifkan, perintah sandi ditampilkan saat Anda mengaktifkan ulang komputer. Untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, tetapkan autentikasi pengguna di sistem operasi. Password at Boot Device List Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika Anda mengaktifkan opsi ini, supervisor password diperlukan saat Anda mencoba masuk ke menu Boot dengan menekan F12 berulang kali. Untuk menggunakan fungsi ini, supervisor password harus ditetapkan. Password Count Exceeded Error Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Opsi ini diaktifkan untuk menampilkan pesan kesalahan POST 0199 jika Anda memasukkan supervisor password yang salah lebih dari tiga kali. Set Minimum Length Nilai: Disabled, x characters (4 ≤ x ≤ 12) Deskripsi: Menentukan panjang minimum untuk power-on password dan hard disk password. Jika supervisor password telah ditetapkan, Anda tidak dapat mengubah panjang minimum hingga Anda login sebagai supervisor. Power-On Password Nilai: Disabled, Enabled 64 Panduan Pengguna X380 Yoga
Deskripsi: Menetapkan power-on password untuk melindungi komputer dari akses ilegal. Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Pendahuluan sandi" pada halaman 47. Hard Disk 1 Password Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Menetapkan hard disk password untuk mencegah pengguna yang tidak sah mengakses data di drive penyimpanan internal. Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Pendahuluan sandi" pada halaman 47. Fingerprint Predesktop Authentication Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan autentikasi sidik jari sebelum sistem operasi dimuat. Reader Priority Nilai: External ➙ Internal, Internal Only Deskripsi: Jika komputer Anda memiliki pembaca sidik jari internal dan memasang pembaca sidik jari eksternal, gunakan opsi ini untuk menentukan prioritas pembaca sidik jari. Security Mode Nilai: Normal, High Deskripsi: Jika sidik jari belum diautentikasi, Anda dapat memasukkan sandi sebagai gantinya. Jika Normal dipilih, masukkan power-on password atau supervisor password; jika High dipilih, supervisor password harus dimasukkan. Password Authentication Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Fungsi ini diaktifkan untuk menggunakan autentikasi sandi jika sidik jari tidak tersedia. Item ini ditampilkan jika Security Mode ditetapkan ke High. Reset Fingerprint Data Nilai: Enter Deskripsi: Opsi ini digunakan untuk menghapus semua data sidik jari yang disimpan di pembaca sidik jari dan mereset pengaturan ke kondisi default pabrik. Akibatnya, fitur power-on security yang sebelumnya diaktifkan tidak akan berfungsi hingga diaktifkan kembali di perangkat lunak sidik jari. Security Chip Security Chip Type Nilai: TPM 2.0 Deskripsi: Anda dapat menggunakan chip Trusted Platform Module (TPM) diskret dengan mode TPM 2.0. Security Chip Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan security chip. Security Reporting Options - SMBIOS Reporting Nilai: Enabled, Disabled Deskripsi: Bila diaktifkan, perubahan pada data UEFI BIOS yang sesuai dicatat di suatu lokasi, (PCR1, ditentukan dalam standar TCG), yang dapat dipantau, dibaca, dan dianalisis program lain yang sah. Clear Security Chip Bab 5. Konfigurasi lanjutan 65
Deskripsi: Opsi ini digunakan untuk menghapus kode enkripsi. Anda tidak dapat mengakses data yang telah dienkripsi setelah kode ini dikosongkan. Intel (R) TXT Feature: Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan Intel Trusted Execution Technology. Physical Presence for Clear Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika opsi ini diaktifkan, pesan konfirmasi ditampilkan saat Anda menghapus security chip. UEFI BIOS Update Option Flash BIOS Updating by End-Users Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika opsi ini diaktifkan, semua pengguna dapat memperbarui UEFI BIOS. Jika Anda menonaktifkan opsi ini, hanya orang yang mengetahui supervisor password yang dapat memperbarui UEFI BIOS. Secure RollBack Prevention Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika opsi ini dinonaktifkan, Anda dapat beralih ke versi UEFI BIOS sebelumnya. Windows UEFI Firmware Update Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Opsi ini mengaktifkan atau menonaktifkan fitur Pembaruan Firmware Windows UEFI. Pilih Enabled untuk mengizinkan Pembaruan Firmware Windows UEFI. Pilih Disabled untuk melompati Pembaruan Firmware Windows UEFI. Memory Protection Execution Prevention Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Beberapa virus dan worm komputer menyebabkan buffer memori meluap. Dengan mengaktifkan opsi ini, Anda dapat melindungi komputer dari serangan virus dan worm seperti itu. Jika opsi diaktifkan, namun Anda mendapati program tidak berjalan dengan benar, nonaktifkan opsi ini terlebih dulu, kemudian reset pengaturan. Virtualization Intel(R) Virtualization Technology Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika opsi ini diaktifkan, Virtual Machine Monitor (VMM) dapat menggunakan kemampuan perangkat keras tambahan yang disediakan oleh Intel Virtualization Technology. Pengaturan ini harus diatur menjadi Disabled untuk mencegah risiko keamanan jika sistem operasi tidak mendukung VMM. Catatan: Secara default, item ini diatur sebagai Disabled jika OS Optimized Defaults pada menu Restart diatur sebagai Disabled. Secara default, item ini diatur sebagai Enabled jika OS Optimized Defaults diatur sebagai Enabled. Intel(R) VT-d Feature Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Intel VT-d singkatan dari Intel Virtualization Technology for Directed I/O. Jika diaktifkan, VMM dapat menggunakan infrastruktur platform untuk virtualisasi I/O. Pengaturan ini harus diatur menjadi Disabled untuk mencegah risiko keamanan jika sistem operasi tidak mendukung VMM. 66 Panduan Pengguna X380 Yoga
Catatan: Secara default, item ini diatur sebagai Disabled jika OS Optimized Defaults pada menu Restart diatur sebagai Disabled. Secara default, item ini diatur sebagai Enabled jika OS Optimized Defaults diatur sebagai Enabled. I/O Port Access Deskripsi: Submenu ini digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur perangkat keras berikut: Ethernet LAN Wireless LAN Wireless WAN Bluetooth USB port Memory card slot Smart card slot Integrated camera Microphone Fingerprint reader Thunderbolt(TM) 3 NFC device Internal Device Access Bottom Cover Tamper Detection Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika opsi ini diaktifkan, supervisor password diperlukan saat terdeteksi manipulasi pada penutup bawah. Opsi ini tidak berfungsi hingga supervisor password ditetapkan. Internal Storage Tamper Detection Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika opsi ini diaktifkan, pelepasan setiap perangkat penyimpanan internal saat komputer berada di mode tidur akan terdeteksi. Jika Anda melepaskan perangkat penyimpanan internal ketika sistem berada di mode tidur, komputer akan mati saat dibangunkan, dan semua data yang belum disimpan akan hilang. Anti-Theft Computrace Module Activation Nilai: Disabled, Enabled, Permanently Disabled Deskripsi: Antarmuka UEFI BIOS diaktifkan untuk mengaktifkan modul computrace. Computrace merupakan layanan pemantauan opsional dari Absolute Software. Jika Permanently Disabled dipilih, Anda tidak dapat mengaktifkan pengaturan ini lagi. Secure Boot Secure Boot Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Opsi ini diaktifkan untuk mencegah pemuatan sistem operasi ilegal saat Anda menghidupkan komputer. Platform Mode Nilai: Setup Mode, User Mode Bab 5. Konfigurasi lanjutan 67
Deskripsi: Menentukan mode pengoperasian sistem. Secure Boot Mode Nilai: Standard Mode, Custom Mode Deskripsi: Menentukan mode Secure Boot. Reset to Setup Mode Deskripsi: Opsi ini digunakan untuk menghapus kode platform saat ini dan mereset Platform Mode to Setup Mode. Restore Factory Keys Deskripsi: Opsi ini digunakan untuk memulihkan semua kode dan sertifikat di database Secure Boot ke default pabrik. Clear All Secure Boot Keys Deskripsi: Opsi ini digunakan untuk menghapus semua kode dan sertifikat di database Secure Boot dan menginstal kode dan sertifikat milik Anda. Intel (R) SGX Intel (R) SGX Control Nilai: Disabled, Enabled, Software Controlled Deskripsi: Mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi Intel Software Guard Extensions (SGX). Jika Software Controlled dipilih, SGX akan dikontrol oleh sistem operasi. Change Owner EPOCH Nilai: Enter Deskripsi: Mengubah EPOCH Pemilik menjadi nilai acak. Gunakan opsi ini untuk menghapus data pengguna SGX. Device Guard Device Guard Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Opsi ini digunakan untuk mendukung Microsoft Device Guard. Jika opsi ini diaktifkan, Intel Virtualization Technology, Intel VT-d Feature, Secure Boot, dan OS Optimized Defaults secara otomatis akan diaktifkan. Urutan boot tidak dapat dipilih. Untuk menyelesaikan konfigurasi Device Guard, Anda harus menetapkan supervisor password. Jika opsi ini dinonaktifkan, pilihan persiapan dapat dikonfigurasi dan Anda dapat memilih opsi boot apa pun untuk memulai komputer. Menu Startup Catatan: Item menu BIOS mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Tergantung pada modelnya, nilai default mungkin berbeda. Boot Deskripsi: Menentukan urutan pengaktifan. Network Boot Deskripsi: Memilih perangkat boot saat sistem diaktifkan dari LAN. Jika Wake On LAN diaktifkan, administrator jaringan dapat mengaktifkan semua komputer di LAN dari jarak jauh melalui perangkat lunak manajemen jaringan. UEFI/Legacy Boot Nilai: Both, UEFI Only, Legacy Only 68 Panduan Pengguna X380 Yoga
Deskripsi: Menentukan kemampuan boot sistem. Boot Mode Nilai: Quick, Diagnostics Deskripsi: Menentukan layar yang ditampilkan selama POST, layar logo, atau layar pesan teks. Option Key Display Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika Anda menonaktifkan opsi ini, pesan "To interrupt normal startup, press Enter." tidak akan ditampilkan selama POST. Boot Device List F12 Option Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Jika Anda mengaktifkan opsi ini, Anda dapat membuka jendela Menu Boot dengan terus menekan F12 saat komputer dinyalakan. Boot Order Lock Nilai: Disabled, Enabled Deskripsi: Opsi ini diaktifkan untuk mengunci urutan prioritas perangkat boot. Menu Restart Catatan: Item menu BIOS mungkin berubah tanpa pemberitahuan. Tergantung pada modelnya, nilai default mungkin berbeda. Exit Saving Changes Deskripsi: Menyimpan perubahan dan mengaktifkan ulang komputer. Exit Discarding Changes Deskripsi: Mengabaikan perubahan dan mengaktifkan ulang komputer. Load Setup Defaults Deskripsi: Memulihkan ke pengaturan default pabrik. Catatan: Aktifkan OS Optimized Defaults untuk memenuhi persyaratan sertifikasi Windows 10. Bila Anda mengubah pengaturan ini, beberapa pengaturan lain akan otomatis berubah, misalnya, CSM Support, UEFI/Legacy Boot, Secure Boot, Secure RollBack Prevention, Intel Virtualization Technology, dan Intel VT-d Feature. Discard Changes Deskripsi: Mengabaikan perubahan. Save Changes Deskripsi: Menyimpan perubahan. Menggunakan manajemen sistem Topik ini terutama ditujukan untuk administrator jaringan. Komputer Anda didesain agar mudah diatur, sehingga Anda dapat mengarahkan lebih banyak sumber daya guna memenuhi tujuan bisnis Anda dengan lebih baik. Kemudahan pengaturan ini, yang dikenal sebagai total biaya kepemilikan (TCO) memungkinkan Anda dari jarak jauh mengoperasikan komputer klien dengan cara yang sama seperti Anda mengoperasikan komputer Anda sendiri, seperti mengaktifkan komputer klien, memformat drive penyimpanan, dan menginstal program. Bab 5. Konfigurasi lanjutan 69
Setelah komputer dikonfigurasi dan beroperasi, Anda dapat mengaturnya dengan menggunakan peranti lunak dan fitur kemudahan pengaturan yang telah terintegrasi ke komputer klien dan jaringan. Desktop Management Interface UEFI BIOS komputer Anda mendukung antarmuka yang disebut dengan Spesifikasi Referensi System Management BIOS (SMBIOS), versi 2.8 atau yang lebih tinggi. SMBIOS memberikan informasi tentang komponen peranti keras komputer Anda. UEFI BIOS bertanggung jawab untuk memberikan informasi tentang dirinya sendiri dan perangkat di papan sistem. Spesifikasi ini mendokumentasikan standar untuk mendapatkan akses ke informasi BIOS. Preboot eXecution Environment (PXE) Dengan teknologi Preboot eXecution Environment (PXE), komputer Anda menjadi lebih mudah diatur dengan memungkinkan komputer untuk diaktifkan dari server. Komputer Anda mendukung fungsi komputer pribadi yang memerlukan PXE. Misalnya, dengan kartu LAN yang sesuai, komputer Anda dapat diaktifkan dari server PXE. Catatan: Remote Initial Program Load (RIPL atau RPL) tidak dapat digunakan dengan komputer Anda. Wake on LAN Administrator jaringan dapat mengaktifkan komputer dari konsol manajemen menggunakan fitur Wake on LAN. Jika fitur Wake on LAN diaktifkan, beberapa operasi, seperti transfer data, update perangkat lunak, dan update flash UEFI BIOS, dapat dilakukan secara jarak jauh tanpa perlu diawasi dari jarak jauh. Proses update dapat dilakukan setelah jam kerja normal dan pada akhir pekan, sehingga pengguna tidak terganggu selama jam kerja, dan lalu lintas LAN tetap minimum. Proses ini menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas. Jika komputer diaktifkan melalui Wake on LAN, komputer akan mulai mengikuti urutan Network Boot. Asset ID EEPROM Asset ID EEPROM berisi informasi tentang sistem, termasuk konfigurasi komputer serta nomor serial komponen utama. Di dalamnya juga berisi sejumlah kolom kosong tempat Anda dapat menyimpan informasi tentang pengguna akhir di jaringan Anda. Agar administrator jaringan dapat mengontrol komputer Anda dari jarak jauh, tetapkan fitur manajemen sistem berikut di program ThinkPad Setup: Wake on LAN Network Boot sequence Catatan: Jika supervisor password telah ditetapkan, Anda diwajibkan untuk memasukkan supervisor password saat Anda membuka program ThinkPad Setup. Mengaktifkan atau menonaktifkan fitur Wake on LAN Jika fitur Wake on LAN diaktifkan dan komputer tersambung ke LAN, administrator jaringan dapat mengaktifkan komputer dari jarak jauh melalui konsol manajemen, menggunakan program manajemen jaringan jarak jauh. Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur Wake on LAN, lakukan hal berikut: 1. Aktifkan ulang komputer. Saat layar logo ditampilkan, tekan tombol F1 untuk membuka program ThinkPad Setup. 2. Pilih Config ➙ Network. Submenu Network ditampilkan. 3. Pilih opsi yang sesuai untuk fitur Wake on LAN. 70 Panduan Pengguna X380 Yoga
4. Tekan F10 untuk menyimpan pengaturan dan keluar. Menentukan urutan Network Boot Jika komputer Anda dibangkitkan di LAN, komputer akan melakukan boot dari perangkat seperti yang ditentukan pada menu Network Boot, dan kemudian mengikuti daftar urutan boot di menu Boot. Untuk menentukan urutan Network Boot, lakukan hal berikut: 1. Aktifkan ulang komputer. Saat layar logo ditampilkan, tekan tombol F1 untuk membuka program ThinkPad Setup. 2. Pilih Startup ➙ Network Boot. Daftar perangkat boot ditampilkan. 3. Pilih perangkat boot untuk menjadikannya sebagai prioritas boot teratas. 4. Tekan F10 untuk menyimpan pengaturan dan keluar. Anda dapat menekan F9 untuk memulihkan ke pengaturan default pabrik. Bab 5. Konfigurasi lanjutan 71
72 Panduan Pengguna X380 Yoga
Bab 6. Pemecahan masalah komputer Bab ini berisi informasi tentang apa yang harus dilakukan jika Anda menghadapi masalah dengan komputer. Saran umum untuk mencegah masalah Topik ini berisi saran-saran untuk membantu Anda mencegah masalah komputer: Kosongkan tempat sampah secara teratur. Gunakan alat defragment disk secara teratur pada drive penyimpanan untuk meningkatkan kemampuan pencarian data dan waktu pembacaan. Untuk mengosongkan ruang disk, hapus instalasi program yang tidak digunakan. Anda mungkin juga ingin mencari duplikasi program atau versi yang sama. Bersihkan folder Inbox (Kotak Masuk), Sent (Terkirim), dan Trash (Sampah) dari program klien e-mail Anda. Cadangkan (backup) data minimal seminggu sekali. Jika ada data penting, membuat cadangan data setiap hari merupakan langkah yang baik. Lenovo memiliki banyak opsi cadangan yang tersedia untuk komputer Anda. Jadwalkan pengoperasian pemulihan sistem untuk mengambil snapshot sistem secara berkala. Untuk informasi tentang pengembalian sistem, lihat Bab 7 "Informasi pemulihan" pada halaman 91. Buka untuk mengunduh dan menginstal pembaruan untuk driver perangkat dan UEFI BIOS saat diperlukan. Selalu perbarui driver perangkat untuk peranti keras bukan Lenovo lainnya. Sebelum meng-update driver perangkat, baca catatan rilis informasi driver perangkat untuk kompatibilitas dan masalah umum. Simpan buku log. Entri mungkin mencakup perubahan signifikan untuk peranti keras atau lunak, update driver, masalah ringan yang Anda hadapi dan cara menyelesaikannya. Jika Anda perlu menjalankan pemulihan di komputer untuk mengembalikan konten yang telah diprainstal ke komputer, saran berikut mungkin membantu: 1. Lepaskan semua perangkat eksternal seperti printer dan keyboard. 2. Pastikan baterai telah terisi dan komputer telah tersambung ke daya ac. 3. Akses ThinkPad Setup dan muatkan pengaturan default. 4. Aktifkan ulang komputer dan mulai pengoperasian pemulihan. 5. Jika komputer menggunakan disk sebagai media pemulihan, jangan ambil disk dari drive hingga Anda diperintahkan untuk melakukannya. Mendiagnosis masalah Beberapa masalah komputer dapat diatasi tanpa bantuan pihak luar. Jika Anda menemui masalah dengan komputer, tempat pertama untuk mulai mencari solusi adalah informasi pemecahan masalah yang ada dalam dokumentasi komputer. Jika Anda mencurigai ada masalah pada perangkat lunak, lihat dokumentasi, termasuk file readme dan sistem informasi bantuan yang diberikan bersama sistem operasi atau program. Komputer notebook ThinkPad dilengkapi dengan sejumlah program diagnostik yang dapat Anda gunakan untuk membantu mengidentifikasi masalah pada peranti keras. Catatan: Jika Anda sendiri tidak dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah setelah menjalankan Lenovo Vantage, simpan dan cetak file log yang dibuat oleh program. Anda memerlukan file log ini saat menghubungi perwakilan dukungan teknis Lenovo. © Copyright Lenovo 2018 73
Lenovo Vantage mendukung fungsi pemindaian perangkat keras. Program ini menggabungkan uji diagnostik, kumpulan informasi sistem, status keamanan, dan informasi dukungan, bersama dengan petunjuk dan saran untuk kinerja sistem yang optimal. Untuk menjalankan Lenovo Vantage, lihat "Mengakses program Lenovo" pada halaman 13. Informasi pemecahan masalah atau program diagnostik mungkin menginformasikan bahwa Anda memerlukan driver perangkat tambahan atau terbaru atau peranti lunak lain. Anda dapat menggunakan informasi teknis terakhir dan men-download driver perangkat dan update dari situs Web Dukungan Lenovo di: Untuk informasi tambahan, lihat sistem bantuan program. Pemecahan masalah Jika terjadi masalah, komputer biasanya akan menampilkan pesan atau kode kesalahan, atau mengeluarkan bunyi beep saat Anda mengaktifkannya. Jika Anda menemui masalah, lihat gejala dan solusi yang sesuai dalam topik ini untuk mencoba sendiri menyelesaikan masalah. Komputer berhenti merespons Cetak instruksi ini sekarang dan simpan bersama komputer Anda untuk referensi di kemudian hari. Masalah: Komputer saya berhenti merespons (saya tidak dapat menggunakan perangkat penunjuk ThinkPad atau keyboard). Solusi: Lakukan hal berikut: 1. Lepaskan semua sumber daya dari komputer, lalu reset sistem dengan memasukkan penjepit kertas yang telah diluruskan ke lubang reset darurat di bagian bawah komputer. 2. Pasang kembali adaptor daya ac dan aktifkan ulang komputer. Jika komputer tidak kembali aktif, lanjutkan ke langkah 3. 3. Saat komputer dimatikan, lepaskan semua sumber daya dari komputer dan lepaskan semua perangkat eksternal yang tersambung ke komputer (keyboard, mouse, printer, scanner, dan lain-lain). Pasang kembali adaptor daya ac dan aktifkan ulang komputer. Jika komputer tetap tidak diaktifkan, hubungi Pusat Dukungan Pelanggan. Tumpahan cairan ke keyboard Masalah: Saya menumpahkan cairan ke komputer. Solusi: Karena sebagian besar cairan merupakan penghantar listrik, maka cairan yang tumpah ke keyboard dapat menimbulkan sejumlah hubung-singkat dan merusak komputer Anda. Untuk mengatasi masalah, lakukan hal berikut: 1. Pastikan tidak ada cairan yang dapat menyebabkan hubung singkat antara Anda dan adaptor daya ac (jika sedang digunakan). 2. Secara perlahan, cabut segera adaptor daya ac. 3. Matikan segera komputer. Jika komputer tidak mati, lepaskan baterai yang dapat dilepaskan. Semakin cepat Anda menghentikan aliran arus ke komputer, maka semakin besar kemungkinan Anda dapat mengurangi kerusakan akibat hubung singkat. 74 Panduan Pengguna X380 Yoga
Perhatian: Meskipun Anda mungkin akan kehilangan sejumlah data atau pekerjaan dengan segera mematikan komputer, namun membiarkannya tetap aktif dapat berakibat komputer tidak dapat digunakan kembali. 4. Tunggu hingga Anda yakin semua cairan kering sebelum komputer diaktifkan. Pesan kesalahan Pesan: 0177: Data SVP buruk, hentikan tugas POST. Solusi: Checksum supervisor password di EEPROM salah. Papan sistem harus diganti. Komputer perlu diservis. Pesan: 0183: CRC Pengaturan Keamanan di EFI Variable Buruk. Buka ThinkPad Setup. Solusi: Checksum pengaturan Security di EFI Variable salah. Buka ThinkPad Setup untuk memeriksa pengaturan security, tekan F10, dan kemudian tekan Enter untuk mengaktifkan ulang sistem. Jika Anda masih menemui masalah, komputer perlu diservis. Pesan: 0187: Kesalahan akses data EAIA Solusi: Akses ke EEPROM gagal. Komputer perlu diservis. Pesan: 0188: Area Informasi Serialisasi RFID Tidak Valid Solusi: Checksum EEPROM salah (blok # 0 dan 1). Papan sistem harus diganti, dan nomor serial boks harus diinstal kembali. Komputer perlu diservis. Pesan: 0189: Area informasi konfigurasi RFID Tidak Valid Solusi: Checksum EEPROM salah (blok # 4 dan 5). Papan sistem harus diganti, dan UUID (universally unique identifier) harus diinstal kembali. Komputer perlu diservis. Pesan: 0190: Kesalahan daya baterai sangat rendah Solusi: Komputer dimatikan karena daya baterai rendah. Sambungkan adaptor daya ac ke komputer dan isi baterai. Pesan: 0191: Keamanan Sistem - Perubahan jarak jauh yang tidak valid diminta Solusi: Konfigurasi sistem gagal diubah. Konfirmasikan pengoperasian dan coba lagi. Untuk menghapus kesalahan, buka ThinkPad Setup. Pesan: 0199: Keamanan Sistem - Jumlah percobaan password keamanan telah terlampaui. Solusi: Pesan ini ditampilkan jika Anda memasukkan supervisor password yang salah lebih dari tiga kali. Konfirmasikan supervisor password dan coba lagi. Untuk menghapus kesalahan, buka ThinkPad Setup. Pesan: 0270: Kesalahan Jam Waktu Nyata. Solusi: Jam Waktu Nyata Sistem tidak berfungsi. Komputer perlu diservis. Pesan: 0271: Periksa pengaturan Tanggal dan Waktu. Solusi : Tanggal atau waktu belum ditetapkan di komputer. Buka ThinkPad Setup dan tetapkan tanggal dan waktu. Pesan: 1802: Kartu jaringan yang tidak didukung telah dimasukkan - Matikan dan lepaskan kartu jaringan. Solusi: Kartu jaringan nirkabel tidak didukung di komputer ini. Lepaskan. Pesan: 1820: Lebih dari satu pembaca sidik jari eksternal terpasang. Solusi: Matikan dan lepaskan semuanya, kecuali pembaca sidik jari yang telah ditetapkan dalam sistem operasi utama. Pesan: 2100: Kesalahan pendeteksian di perangkat penyimpanan (Main SATA HDD) Solusi: Hard disk drive tidak berfungsi. Hard disk drive perlu diservis. Pesan: 2101: Kesalahan pendeteksian di perangkat penyimpanan (Main NVMe HDD) Solusi: Hard disk drive tidak berfungsi. Hard disk drive perlu diservis. Bab 6. Pemecahan masalah komputer 75
Pesan: 2102: Kesalahan pendeteksian di perangkat penyimpanan (M.2 SATA SSD) Solusi: Hard disk drive tidak berfungsi. Hard disk drive perlu diservis. Pesan: 2103: Kesalahan pendeteksian di perangkat penyimpanan (Optane) Solusi: Hard disk drive tidak berfungsi. Hard disk drive perlu diservis. Pesan: 2110: Kesalahan pembacaan di HDD0 (HDD Utama) Solusi: Hard disk drive tidak berfungsi. Hard disk drive perlu diservis. Pesan: 2111: Kesalahan pembacaan di SSD1 (M.2) Solusi: Solid-state drive M.2 tidak berfungsi. Solid-state drive M.2 perlu diservis. Pesan: 2112: Kesalahan pembacaan di SSD2 (M.2) Solusi: Solid-state drive M.2 tidak berfungsi. Solid-state drive M.2 perlu diservis. Pesan: 2200: Jenis Mesin dan Nomor Seri tidak valid. Solusi: Jenis Mesin dan Nomor Serial tidak valid. Komputer perlu diservis. Pesan: 2201: UUID Mesin tidak valid. Solusi: UUID Mesin tidak valid. Komputer perlu diservis. Pesan: Kesalahan kipas. Solusi: Kipas pendingin bermasalah. Matikan segera komputer dan bawalah komputer ke tempat servis. Pesan: Kesalahan pendeteksian termal. Solusi: Sensor termal bermasalah. Matikan segera komputer dan bawalah komputer ke tempat servis. Pesan: Kesalahan Pendeteksian Manipulasi pada Penutup Bawah Solusi: Sakelar Manipulasi Penutup Bawah tidak berfungsi. Komputer perlu diservis. Pesan: Kesalahan: Penyimpanan variabel UEFI sistem non-volatil hampir penuh. Catatan: Kesalahan ini mengindikasikan bahwa sistem operasi atau program tidak dapat membuat, memodifikasi, atau menghapus data dalam penyimpanan variabel UEFI sistem non-volatil karena ruang penyimpanan tidak mencukupi setelah POST. Penyimpanan variabel UEFI sistem non-volatil digunakan oleh UEFI BIOS dan oleh sistem operasi dan program. Kesalahan ini terjadi bila sistem operasi atau program menyimpan data dalam jumlah yang besar di penyimpanan variabel. Semua data yang dibutuhkan untuk POST, seperti pengaturan konfigurasi BIOS, data konfigurasi chipset, atau platform, disimpan dalam penyimpanan variabel UEFI yang terpisah. Solusi: Tekan F1 setelah pesan kesalahan ditampilkan untuk masuk ke ThinkPad Setup. Ada dialog untuk menanyakan konfirmasi pengguna untuk membersihkan penyimpanan. Jika pengguna memilih "Yes", semua data yang dibuat oleh sistem operasi atau program akan dihapus, kecuali variabel global yang ditentukan oleh Spesifikasi Unified Extensible Firmware Interface. Jika pengguna memilih "No", semua data akan disimpan, namun sistem operasi atau program tidak akan dapat membuat, memodifikasi, atau menghapus data dalam penyimpanan. Jika kesalahan ini terjadi di pusat servis, staf servis resmi Lenovo akan membersihkan penyimpanan variabel UEFI sistem non-volatil menggunakan solusi yang dijelaskan di atas. Kesalahan beep Teknologi Lenovo SmartBeep memungkinkan Anda membuka sandi kesalahan biip dengan smartphone apabila layar hitam terjadi dengan biip dari komputer. Untuk membuka sandi kesalahan biip dengan teknologi Lenovo SmartBeep, lakukan langkah berikut: 1. Buka atau pindai Kode QR berikut. 76 Panduan Pengguna X380 Yoga
2. Unduh aplikasi diagnostik yang sesuai lalu instal di smartphone. 3. Jalankan aplikasi diagnostik dan letakkan smartphone di dekat komputer. 4. Tekan tombol Fn di komputer untuk mengeluarkan lagi bunyi biip. Aplikasi diagnostik akan membuka sandi kesalahan biip dan menampilkan kemungkinan solusinya di smartphone. Bagian berikut menjelaskan beberapa kesalahan biip dan solusi yang sesuai. Catatan: Jangan mencoba memperbaiki sendiri produk, kecuali bila diminta oleh Pusat Dukungan Pelanggan atau dokumentasi produk. Gunakan hanya penyedia layanan resmi Lenovo untuk memperbaiki produk Anda. Kode kesalahan Solusi 0001: Kesalahan reset (reset platform tidak dipulihkan) 1. Lepaskan semua sumber daya (adaptor daya ac, baterai yang dapat dilepaskan, dan baterai sel koin). Jika komputer dilengkapi baterai bawaan, reset komputer dengan memasukkan jarum atau penjepit kertas yang diluruskan ke lubang reset darurat. Tunggu selama satu menit. Kemudian sambungkan kembali semua sumber daya. 2. Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). 0002: Kesalahan bus internal Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). 0281: Kesalahan umum kontroler terpasang Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). 0282: Kesalahan modul memori 1. Pasang kembali atau ganti modul memori. 2. Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). 0283: Kesalahan sumber daya PCI 1. Lepaskan perangkat PCIe (kartu M.2, kartu PCIe, dan lain-lain) (hanya penyedia layanan). 2. Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). 0284: Kesalahan terkait fungsionalitas yang sesuai dengan TCG (mungkin kegagalan validasi kode BIOS) Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). 0285: Masalah terkait fungsionalitas yang sesuai dengan TCG (mungkin kegagalan inisialisasi TPM) Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). 0286: Kesalahan grafis terintegrasi Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). Bab 6. Pemecahan masalah komputer 77
Kode kesalahan Solusi 0287: Kesalahan grafis diskret 1. Pasang kembali atau ganti kartu grafik diskret (hanya penyedia layanan). 2. Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). 0288: Kesalahan display komputer 1. Pasang kembali kabel tampilan di sisi papan sistem dan di sisi display komputer (hanya penyedia layanan). 2. Ganti papan sistem (hanya penyedia layanan). Masalah modul memori Cetak instruksi ini sekarang dan simpan bersama komputer Anda untuk referensi di kemudian hari. Masalah: Jika modul memori tidak beroperasi dengan benar. Solusi: Periksa item berikut: 1. Periksa apakah modul memori telah terpasang dengan benar di komputer Anda. Lepaskan semua memori tambahan untuk menguji komputer dengan hanya modul memori yang dipasang oleh pabrik, dan kemudian pasang kembali modul memori satu per satu untuk memastikan koneksi yang benar. 2. Periksa pesan kesalahan selama pengaktifan. Ikuti tindakan koreksi yang sesuai untuk pesan kesalahan POST (Power-On Self-Test). 3. Pastikan UEFI BIOS versi terbaru untuk model Anda telah terinstal. 4. Pastikan konfigurasi memori dan kompatibilitas benar, termasuk ukuran memori maksimum dan kecepatan memori. 5. Jalankan program diagnostik. Lihat "Mendiagnosis masalah" pada halaman 73. Masalah pada Ethernet Masalah: Komputer saya tidak dapat tersambung ke jaringan. Solusi: Pastikan: - Kabel terpasang dengan benar. Kabel jaringan harus tersambung dengan kencang ke konektor Ethernet mini di komputer dan ke konektor RJ45 di hub. Jarak maksimum yang diperbolehkan dari komputer ke hub adalah 100 meter. Jika kabel telah tersambung dan jarak berada dalam batas yang sesuai, namun masalah masih terjadi, cobalah kabel lain. - Anda menggunakan driver perangkat yang benar. Untuk menginstal driver yang benar, lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori). 2. Klik Hardware and Sound (Perangkat Keras dan Suara) ➙ Device Manager (Pengelola Perangkat). Jika password administrator atau konfirmasi diminta, ketik password atau berikan konfirmasi. 3. Klik dua kali Network adapters (Adaptor jaringan) untuk melihat semua adaptor jaringan. Jika tanda seru ! ditampilkan di samping nama adaptor, Anda mungkin tidak menggunakan driver yang tepat atau driver mungkin telah dinonaktifkan. 78 Panduan Pengguna X380 Yoga
4. Klik kanan adaptor yang disorot, klik Update driver (Perbarui driver), lalu ikuti instruksi di layar untuk memperbarui driver. - Port switch dan adaptor memiliki pengaturan dupleks yang sama. Jika Anda mengkonfigurasi adaptor untuk dupleks penuh, pastikan port switch juga dikonfigurasikan ke dupleks penuh. Menetapkan mode dupleks yang salah dapat menurunkan performa, menyebabkan kehilangan data, atau koneksi hilang. - Anda telah menginstal semua peranti lunak jaringan yang diperlukan untuk lingkungan jaringan Anda. Tanyakan kepada administrator jaringan LAN tentang peranti lunak jaringan yang diperlukan. Masalah: Adaptor berhenti berfungsi untuk alasan yang tidak jelas. Solusi: File driver jaringan mungkin korup atau tidak ada. Masalah: Komputer saya merupakan model Gigabit Ethernet dan saya menggunakan kecepatan 1000 Mbps, namun koneksi gagal atau terjadi kesalahan. Solusi: - Gunakan perkabelan Kategori 5 dan pastikan kabel jaringan telah tersambung dengan kencang. - Sambungkan ke hub/switch 1000 BASE-T (bukan 1000 BASE-X). Masalah: Fitur Wake on LAN tidak berfungsi. Solusi: Pastikan Wake on LAN diaktifkan di ThinkPad Setup. Jika telah diaktifkan, tanyakan kepada administrator LAN untuk pengaturan yang diperlukan. Masalah: Komputer saya adalah model Gigabit Ethernet, namun komputer tidak dapat tersambung ke jaringan dengan menggunakan kecepatan 1.000 Mbps. Namun, komputer dapat tersambung menggunakan kecepatan 100 Mbps. Solusi: - Coba kabel Ethernet lain. - Pastikan mitra tautan disetel ke auto-negotiate (negosiasi otomatis). - Pastikan switch sesuai dengan 802.3ab (gigabit melalui kabel tembaga atau GoC). Masalah pada LAN nirkabel Masalah: Saya tidak dapat tersambung ke jaringan menggunakan kartu jaringan nirkabel terintegrasi. Solusi: Pastikan: Airplane mode (Mode pesawat terbang) dinonaktifkan. Driver LAN nirkabel yang terinstal adalah versi terbaru. Komputer Anda berada dalam jangkauan titik akses nirkabel. Radio nirkabel diaktifkan. Masalah pada WAN nirkabel Masalah: Pesan ditampilkan dan mengindikasikan bahwa kartu WAN yang tidak valid dipasang. Solusi: Kartu WAN tidak didukung di komputer ini. Lepaskan kartu WAN. Untuk informasi lebih lanjut, baca "Mengganti kartu WAN nirkabel" pada halaman 96. Catatan: Beberapa model tidak memiliki kartu WAN nirkabel. Bab 6. Pemecahan masalah komputer 79
Masalah pada Bluetooth Catatan: Periksa koneksi Anda setiap waktu dan pastikan tidak ada perangkat berkemampuan Bluetooth lain yang mencari perangkat target Anda. Pencarian secara bersamaan tidak dimungkinkan dalam koneksi Bluetooth. Masalah: Suara tidak keluar dari headset/headphone Bluetooth, namun keluar dari speaker lokal meskipun headset/headphone Bluetooth tersambung menggunakan profil Headset atau profil AV. Solusi: Lakukan hal berikut: 1. Keluar dari program yang menggunakan perangkat suara (misalnya, Windows Media Player). 2. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori). 3. Klik Hardware and Sound (Perangkat Keras dan Suara) ➙ Sound (Suara) ➙ Playback (Pemutaran). 4. Jika Anda menggunakan profil Headset, pilih Bluetooth Hands-free Audio (Audio Bebas Genggam Bluetooth) dan klik Set Default (Atur Default). Jika Anda menggunakan profil AV, pilih Stereo Audio (Audio Stereo), lalu klik Set Default (Atur Default). 5. Klik OK untuk menutup jendela Sound (Suara). Masalah pada perangkat penunjuk ThinkPad Masalah: Penunjuk bergerak sendiri saat komputer diaktifkan atau setelah komputer dikembalikan ke pengoperasian normal. Solusi: Pengarah mungkin bergerak sendiri saat Anda tidak menggunakan perangkat pengarah TrackPoint selama pengoperasian normal. Ini merupakan karakteristik normal dari perangkat pengarah TrackPoint dan bukan merupakan indikasi kerusakan. Penunjuk yang bergerak sendiri dapat terjadi selama beberapa detik dalam kondisi berikut: - Saat komputer diaktifkan - Saat komputer kembali ke pengoperasian normal - Saat perangkat pengarah TrackPoint terus ditekan dalam waktu yang lama - Saat temperatur berubah Masalah: Perangkat penunjuk TrackPoint atau trackpad tidak berfungsi. Solusi: Pastikan perangkat penunjuk TrackPoint atau trackpad diaktifkan di jendela Mouse Properties (Properti Mouse). Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Menyesuaikan perangkat penunjuk ThinkPad" pada halaman 27. Masalah pada keyboard Masalah: Semua atau beberapa tombol di keyboard tidak berfungsi. Solusi: Jika keypad numerik eksternal tersambung: 1. Matikan komputer. 2. Lepaskan keypad numerik eksternal. 3. Aktifkan komputer dan coba gunakan kembali keyboard. Jika masalah keyboard teratasi, secara hati-hati sambungkan kembali keypad numerik eksternal. Jika masalah masih terjadi, pastikan driver perangkat yang benar telah diinstal dengan melakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan kemudian ubah tampilan Control Panel (Panel Kontrol) dari Category (Kategori) menjadi Large icons (Ikon besar) atau Small icons (Ikon kecil). 80 Panduan Pengguna X380 Yoga
2. Klik Keyboard. 3. Klik tab Hardware (Perangkat keras). Di bagian Device Properties (Properti Perangkat), pastikan Anda melihat pesan ini: Status perangkat: Perangkat ini berfungsi dengan benar. Jika tombol di keyboard masih tidak berfungsi, komputer perlu diservis. Masalah: Semua atau beberapa tombol di keypad numerik eksternal tidak berfungsi. Solusi: Pastikan keypad numerik eksternal tersambung dengan benar ke komputer. Masalah: Tombol di bagian atas keypad numerik mungkin tidak berfungsi sama seperti ikon yang tercetak pada tombol. Solusi: Lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan kemudian ubah tampilan Control Panel (Panel Kontrol) dari Category (Kategori) menjadi Large icons (Ikon besar) atau Small icons (Ikon kecil). 2. Klik Keyboard. Pada jendela Keyboard Properties (Properti Keyboard), klik tab Fn and function keys (Tombol Fn dan tombol fungsi). Catatan: Jika tab Fn and function keys (Tombol Fn dan tombol fungsi) tidak ditampilkan, sambungkan komputer ke Internet. Selanjutnya, download dan instal program ThinkPad Hotkey Features dari situs Web Dukungan Lenovo. Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Menginstal driver perangkat" pada halaman 56. 3. Pada bagian How to use Fn key combinations (Cara menggunakan kombinasi tombol Fn), tentukan opsi pilihan Anda. 4. Jika Anda memilih Fn sticky method (Metode sticky Fn), tekan Fn untuk mengatur ulang status sticky Fn. 5. Coba tekan kembali tombol di bagian atas keypad numerik untuk memeriksa apakah masalah telah teratasi. Masalah pada layar komputer Masalah: Layar tetap kosong saat saya tidak mengharapkannya. Solusi: Lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori). 2. Klik Hardware and Sound (Perangkat Keras dan Suara) ➙ Power Options (Opsi Daya). 3. Tampilkan rencana tambahan, dan kemudian pilih High performance (Performa tinggi). Masalah: Saat saya menghidupkan komputer, layar tidak menampilkan apa pun dan komputer tidak berbunyi beep saat diaktifkan. Catatan: Jika Anda tidak yakin apakah telah mendengar bunyi beep, matikan komputer dengan menekan terus tombol daya selama empat detik atau lebih. Kemudian, nyalakan komputer dan dengarkan kembali. Solusi: Pastikan: - Baterai terpasang dengan benar. - Adaptor daya ac tersambung ke komputer dan kabel daya terpasang ke outlet listrik yang berfungsi. - Komputer diaktifkan. (Tekan kembali tombol daya untuk konfirmasi.) - Tingkat kecerahan layar telah disesuaikan dengan benar. Jika power-on password ditetapkan, tekan sembarang tombol untuk menampilkan perintah untuk power- on password, dan kemudian ketik password yang benar dan tekan Enter. Jika butir di atas telah diperiksa serta tidak ada masalah, namun layar tetap kosong, komputer perlu diservis. Bab 6. Pemecahan masalah komputer 81
Masalah: Saat saya menghidupkan komputer, hanya kursor putih yang ditampilkan di layar kosong. Solusi: Jika Anda telah memodifikasi partisi di hard disk drive dengan menggunakan peranti lunak partisi, informasi tentang partisi tersebut, atau catatan boot master mungkin telah dimusnahkan. Lakukan hal berikut untuk mencoba menyelesaikan masalah: 1. Matikan komputer, kemudian aktifkan kembali. 2. Jika Anda masih melihat kursor tersebut di layar, lakukan hal berikut: - Jika Anda telah menggunakan peranti lunak partisi, periksa partisi tersebut di hard disk drive dengan menggunakan peranti lunak, dan pulihkan partisi jika diperlukan. - Gunakan solusi pemulihan untuk memulihkan sistem ke status default pabrik. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Bab 7 "Informasi pemulihan" pada halaman 91. Jika masalah masih muncul, komputer perlu diservis. Masalah: Layar tiba-tiba kosong saat komputer dalam kondisi aktif. Solusi: Screen saver atau manajemen daya mungkin telah diaktifkan. Lakukan salah satu dari hal berikut: - Sentuh perangkat penunjuk TrackPoint atau trackpad, atau tekan salah satu tombol untuk keluar dari screen saver. - Tekan tombol daya untuk mengembalikan komputer dari mode sleep atau hibernasi. Masalah: Layar kosong. Solusi: Lakukan hal berikut: 1. Tekan tombol pengalih mode display untuk menampilkan gambar. 2. Jika Anda menggunakan adaptor daya ac, atau menggunakan baterai dan indikator baterai menampilkan bahwa baterai tidak kosong, tekan tombol kecerahan meningkat layar lebih terang. untuk membuat 3. Jika komputer berada di mode tidur, tekan Fn agar komputer kembali beroperasi dari mode tidur. 4. Jika masalah masih terjadi, ikuti solusi untuk masalah berikut. Masalah: Layar tidak dapat terbaca atau terganggu. Solusi: Pastikan: - Driver perangkat display telah diinstal dengan benar. - Resolusi layar dan kualitas warna telah ditetapkan dengan benar. - Jenis monitor benar. Untuk memeriksa pengaturan ini, lakukan hal berikut: 1. Klik kanan desktop, kemudian klik Display settings (Pengaturan tampilan) ➙ Display (Tampilan). Catatan: Jika komputer tidak dapat mendeteksi monitor eksternal, klik tombol Detect (Deteksi) di jendela Display. 2. Pilih monitor eksternal dan tetapkan Resolution (Resolusi). 3. Klik Display adapter properties (Properti adapter tampilan). 4. Klik tab Monitor. Periksa informasi monitor untuk memastikan jenis monitor benar. Jika benar, klik OK untuk menutup jendela; jika tidak lanjutkan dengan langkah berikut. 5. Jika lebih dari dua jenis monitor ditampilkan, pilih Generic PnP Monitor atau Generic Non-PnP Monitor. 6. Klik Properties (Properti). Jika password administrator atau konfirmasi diminta, ketik password atau berikan konfirmasi. 7. Klik tab Driver. 82 Panduan Pengguna X380 Yoga
8. Klik Update Driver (Perbarui Driver). 9. Klik Browse my computer for driver software (Jelajahi komputer saya untuk mencari perangkat lunak driver), kemudian klik Let me pick from a list of available drivers on my computer (Biarkan saya memilih dari daftar driver yang tersedia di komputer saya). 10. Kosongkan kotak centang Show compatible hardware (Tampilkan perangkat keras yang kompatibel). 11. Pilih produsen dan model yang benar untuk monitor eksternal. Jika Anda tidak dapat menemukan monitor Anda dalam daftar, hentikan penginstalan driver ini dan gunakan driver yang disertakan bersama monitor. 12. Setelah meng-update driver, klik Close (Tutup). Masalah: Karakter yang salah ditampilkan di layar. Solusi: Pastikan Anda menginstal sistem operasi dan program secara benar. Jika masalah masih muncul, komputer perlu diservis. Masalah: Saya mencoba mematikan komputer, namun layar tetap menyala dan saya tidak dapat sepenuhnya mematikan komputer. Solusi: Tekan dan tahan tombol daya selama empat detik atau lebih untuk mematikan komputer. Masalah: Titik-titik yang hilang, berwarna pudar, atau terang muncul di layar setiap kali saya mengaktifkan komputer. Solusi: Ini merupakan karakteristik intrinsik dari teknologi TFT. Display komputer terdiri dari beberapa TFT (Thin-film Transistors). Kecil titik-titik yang hilang, berwarna pudar, atau terang di layar mungkin selalu muncul dalam jumlah yang sangat kecil. Masalah pada monitor eksternal Masalah: Monitor eksternal kosong. Solusi: Untuk menampilkan gambar, tekan tombol pengalih mode display Anda inginkan. Jika masalah masih terjadi, lakukan hal berikut: dan pilih monitor yang 1. Sambungkan monitor eksternal ke komputer lain untuk memastikan monitor berfungsi. 2. Sambungkan kembali monitor eksternal ke komputer. 3. Lihat manual yang disertakan bersama monitor eksternal untuk memeriksa resolusi serta rasio penyegaran yang didukung. - Jika monitor eksternal mendukung resolusi yang sama seperti display komputer atau resolusi yang lebih tinggi, lihat output di monitor eksternal atau di monitor eksternal serta display komputer. - Jika monitor eksternal mendukung resolusi yang lebih rendah daripada display komputer, lihat output hanya di monitor eksternal. (Jika Anda melihat output di display komputer dan monitor eksternal, layar monitor eksternal akan kosong atau terganggu.) Masalah: Saya tidak dapat menetapkan resolusi yang lebih tinggi daripada saat ini di monitor eksternal. Solusi: Pastikan informasi monitor benar. Jika perlu, perbarui driver monitor. Masalah: Layar tidak dapat terbaca atau terganggu. Solusi: Pastikan: - Informasi monitor benar dan jenis monitor yang sesuai dipilih. Jika perlu, perbarui driver monitor. - Pastikan rasio penyegaran yang sesuai dipilih dengan melakukan hal berikut: 1. Sambungkan monitor eksternal ke konektor monitor, kemudian sambungkan monitor ke outlet listrik. 2. Aktifkan monitor eksternal dan komputer. Bab 6. Pemecahan masalah komputer 83
3. Klik kanan desktop, kemudian klik Display settings (Pengaturan tampilan) ➙ Display (Tampilan). Catatan: Jika komputer tidak dapat mendeteksi monitor eksternal, klik tombol Detect (Deteksi) di jendela Display. 4. Klik ikon untuk monitor yang sesuai (ikon Monitor-2 untuk monitor eksternal). 5. Klik Display adapter properties (Properti adapter tampilan). 6. Klik tab Monitor. 7. Pilih rasio penyegaran layar yang benar. Masalah: Karakter yang salah ditampilkan di layar. Solusi: Pastikan Anda mengikuti prosedur yang benar saat menginstal sistem operasi atau program aplikasi. Jika telah terinstal dan terkonfigurasi secara benar, namun masalah masih ada, monitor eksternal harus diservis. Masalah: Fungsi Extend desktop tidak berfungsi. Solusi: Aktifkan fungsi Extend desktop. Baca "Menggunakan display eksternal" pada halaman 38. Masalah: Saya menggunakan fungsi Extend desktop, namun saya tidak dapat menetapkan resolusi atau rasio penyegaran yang lebih tinggi pada display sekunder. Solusi: Ubah resolusi dan kedalaman warna ke pengaturan yang lebih rendah untuk display utama. Baca "Menggunakan display eksternal" pada halaman 38. Masalah: Fungsi peralihan display tidak berfungsi. Solusi: Jika Anda menggunakan fungsi Extend desktop, nonaktifkan fungsi, dan ganti lokasi output display. Jika film DVD atau klip video sedang diputar, hentikan pemutarannya, tutup program, kemudian ganti lokasi output display. Masalah: Posisi layar di monitor eksternal tidak tepat saat monitor ditetapkan untuk resolusi tinggi. Solusi: Terkadang, saat Anda menggunakan resolusi tinggi seperti 1.600 x 1.200 piksel, gambar bergeser ke kiri atau kanan pada layar. Untuk memperbaikinya, pastikan monitor eksternal mendukung mode display (resolusi dan rasio penyegaran) yang telah Anda tetapkan. Jika tidak, tetapkan mode display yang didukung monitor. Jika monitor mendukung mode display yang telah Anda tetapkan, buka menu setup (pengaturan) untuk monitor dan kemudian sesuaikan pengaturannya. Biasanya, monitor eksternal memiliki tombol untuk mengakses menu setup (pengaturan). Untuk informasi lebih lanjut, lihat dokumentasi yang disertakan bersama monitor. Masalah audio Masalah: Suara Wave atau MIDI tidak terdengar dengan sempurna. Solusi: Pastikan perangkat audio terintegrasi telah dikonfigurasi dengan benar. 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori). 2. Klik Hardware and Sound (Perangkat Keras dan Suara). 3. Klik Device Manager (Pengelola Perangkat). Jika password administrator atau konfirmasi diminta, ketik password atau berikan konfirmasi. 4. Klik dua kali Sound, video and game controllers (Pengontrol suara, video, dan permainan). 5. Pastikan perangkat berikut Sound, video and game controllers (Suara, video, dan pengontrol permainan) diaktifkan dan dikonfigurasi dengan benar. Masalah: Perekaman yang dilakukan menggunakan input mikrofon tidak cukup keras. Solusi: Pastikan fungsi Microphone Boost (Penguat Mikrofon) diaktifkan dan ditetapkan dengan melakukan hal berikut: 84 Panduan Pengguna X380 Yoga
1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori). 2. Klik Hardware and Sound (Perangkat Keras dan Suara). 3. Klik Sound (Suara). 4. Klik tab Recording (Perekaman) di jendela Sound (Suara). 5. Pilih Microphone Array (Susunan Mikrofon), kemudian klik tombol Properties (Properti). 6. Klik tab Levels (Tingkat), dan sesuaikan tombol penggeser Microphone Boost (Penguat Mikrofon) sebagaimana diperlukan. 7. Klik OK. Catatan: Untuk informasi lebih lanjut tentang cara mengontrol volume, lihat bantuan online Windows. Masalah: Saya tidak dapat menggerakkan tombol penggeser volume atau balans. Solusi: Tombol penggeser mungkin tidak aktif (berwarna abu-abu). Ini artinya posisinya telah ditetapkan oleh peranti keras dan tidak dapat diubah. Masalah: Tombol penggeser volume tidak berada di tempatnya saat beberapa audio program digunakan. Solusi: Perubahan posisi tombol penggeser adalah hal yang normal jika program suara tertentu digunakan. Program mendeteksi pengaturan di jendela Volume Mixer (Pencampur Volume) dan dimungkinkan untuk mengubah pengaturannya sendiri. Contohnya adalah program Windows Media Player. Biasanya, program memiliki tombol penggeser untuk mengontrol suara dari dalam program. Masalah: Tombol penggeser balans tidak sepenuhnya membuat satu saluran sunyi. Solusi: Kontrol didesain untuk mengkompensasi perbedaan kecil di balans dan tidak sepenuhnya membuat salah satu saluran sunyi. Masalah: Tidak ada kontrol volume untuk suara MIDI di jendela Volume Mixer (Pencampur Volume). Solusi: Gunakan kontrol volume peranti keras. Ini karena peranti lunak pensitesa terintegrasi tidak mendukung kontrol. Masalah: Suara tidak dapat dimatikan bahkan jika saya menetapkan kontrol volume Master ke minimum. Solusi: Anda masih dapat mendengar sejumlah suara meskipun Anda telah menetapkan kontrol volume Master ke minimum. Untuk mematikan suara sepenuhnya, buka Kontrol Volume Master dan pilih Mute Speaker/HP (Matikan Suara Speaker/HP). Masalah: Saat saya menyambungkan headphone ke komputer ketika memutar suara, speaker tidak menghasilkan suara. Solusi: Saat headphone tersambung, streaming secara otomatis akan diarahkan ke headphone. Jika Anda ingin mendengarkan kembali suara dari speaker, pastikan Anda menetapkan speaker tersebut sebagai perangkat default. Untuk informasi lebih lanjut, lihat sistem informasi bantuan untuk Realtek HD Audio Manager. Masalah: Suara tidak keluar dari headphone atau speaker, atau komputer Anda tidak dapat merekam suara. Solusi: Untuk beralih dari satu perangkat ke perangkat lain (misalnya, dari speaker ke headphone, atau dari mikrofon eksternal ke mikrofon terintegrasi), lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori). 2. Klik Hardware and Sound (Perangkat Keras dan Suara). 3. Klik ikon Sound (Suara). Jendela Sound (Suara) ditampilkan. 4. Klik tab Playback (Pemutaran). Pilih perangkat yang diinginkan (misalnya, speaker), lalu klik Set Default (Atur Default). Speaker diatur ke perangkat default dengan tanda centang ditampilkan di samping ikon speaker. Bab 6. Pemecahan masalah komputer 85
5. Putar suara melalui program musik (seperti Windows Media Player). Pastikan suara keluar dari speaker sekarang. 6. Kemudian, jika Anda ingin beralih ke headset, tutup program musik. 7. Klik tab Playback (Pemutaran). Pilih Headset Earphone (Earphone Headset), lalu klik Set Default (Atur Default). Headset diatur ke perangkat default dengan tanda centang ditampilkan di samping ikon headset. 8. Putar suara melalui program musik. Pastikan suara keluar dari headset yang terpasang langsung ke komputer. Masalah pembaca sidik jari Masalah: Permukaan pembaca sidik jari dalam keadaan kotor, terkena noda, atau basah. Solusi: Bersihkan secara lembut permukaan pembaca sidik jari dengan kain yang kering, lembut, dan tidak berserabut. Masalah: Pembaca sidik jari sering kali tidak dapat meregister atau mengautentikasi sidik jari Anda. Solusi: Jika permukaan pembaca sidik jari kotor, terkena noda, atau basah, bersihkan secara lembut permukaan pembaca sidik jari dengan kain yang kering, lembut, dan tidak berserabut. Untuk saran tentang cara merawat pembaca sidik jari, lihat "Menggunakan pembaca sidik jari" pada halaman 50. Masalah baterai Masalah: Baterai tidak dapat terisi penuh dalam rentang waktu pengisian standar saat komputer dalam kondisi mati. Solusi: Baterai mungkin terkuras secara berlebihan. Lakukan hal berikut: 1. Matikan komputer. 2. Pastikan baterai yang terkuras secara berlebihan terpasang di komputer. 3. Sambungkan adaptor daya ac ke komputer dan biarkan baterai terisi daya. Jika tersedia unit charger cepat, gunakan untuk mengisi baterai yang terkuras secara berlebihan. Jika baterai tidak dapat terisi penuh dalam waktu 24 jam, gunakan baterai yang baru. Masalah: Komputer mati sebelum ikon status baterai menunjukkan bahwa baterai kosong. Solusi: Kuras dan isi kembali baterai. Masalah: Komputer beroperasi setelah ikon status baterai menunjukkan bahwa baterai kosong. Solusi: Kuras dan isi kembali baterai. Masalah: Waktu pengoperasian yang singkat untuk baterai yang terisi penuh. Solusi: Kuras dan isi kembali baterai. Jika waktu pengoperasian baterai masih singkat, gunakan baterai yang baru. Masalah: Komputer tidak beroperasi dengan baterai yang terisi penuh. Solusi: Pelindung lonjakan di baterai mungkin aktif. Matikan komputer selama satu menit untuk mereset pelindung; kemudian aktifkan kembali komputer. Masalah: Baterai tidak dapat diisi. Solusi: Anda tidak dapat mengisi baterai saat baterai terlalu panas. Jika baterai terasa panas, lepaskan dari komputer dan tunggu beberapa saat hingga baterai mencapai temperatur ruang. Setelah dingin, pasang kembali dan isi kembali baterai. Jika masih tidak dapat mengisi, baterai perlu diservis. 86 Panduan Pengguna X380 Yoga
Masalah adaptor daya ac Masalah: Adaptor daya ac tersambung ke komputer dan outlet listrik berfungsi, namun ikon adaptor daya (konektor) tidak ditampilkan di area pemberitahuan Windows. Indikator daya ac juga tidak menyala. Solusi: Lakukan hal berikut: 1. Pastikan adaptor daya ac telah tersambung dengan benar. Untuk instruksi tentang cara menyambungkan adaptor daya ac, baca "Menggunakan adaptor daya ac" pada halaman 28. 2. Jika koneksi adaptor daya ac benar, matikan komputer, kemudian lepaskan adaptor daya ac dan lepaskan baterai yang dapat dilepaskan. 3. Pasang kembali baterai dan sambungkan kembali adaptor daya ac, dan kemudian aktifkan komputer. 4. Jika ikon adaptor daya masih tidak muncul di area pemberitahuan Windows, adaptor daya ac dan komputer Anda perlu diservis. Masalah daya Cetak instruksi ini sekarang dan simpan bersama komputer Anda untuk referensi di kemudian hari. Masalah: Komputer saya tidak mendapatkan daya sama sekali. Solusi: Periksa item berikut: 1. Periksa tombol daya. Tombol daya bersinar setiap kali komputer aktif. 2. Periksa semua koneksi daya. Lepaskan soket ekstensi dan pelindung lonjakan tegangan untuk menyambungkan adaptor daya ac langsung ke outlet daya. 3. Periksa adaptor daya ac. Periksa apakah ada kerusakan fisik, dan pastikan kabel daya terpasang dengan kencang ke adaptor dan komputer. 4. Periksa apakah sumber daya ac berfungsi dengan memasang perangkat lain ke outlet. Masalah: Komputer saya tidak beroperasi dengan daya baterai. Solusi: Periksa item berikut: 1. Lepaskan dan pasang kembali baterai yang dapat dilepaskan untuk memastikan baterai telah tersambung dengan benar. 2. Jika baterai kehabisan daya, pasang adaptor daya ac untuk kembali mengisi baterai. 3. Jika baterai terisi daya, namun komputer tidak beroperasi, ganti baterai dengan baterai baru. Masalah: Sistem tidak merespons, dan saya tidak dapat menonaktifkan komputer. Solusi: Matikan komputer dengan menekan terus tombol daya selama empat detik atau lebih. Jika sistem masih tidak merespons, lepaskan adaptor daya ac dan baterai. Masalah tombol daya Masalah: Sistem tidak merespons, dan saya tidak dapat menonaktifkan komputer. Solusi: Matikan komputer dengan menekan terus tombol daya selama empat detik atau lebih. Jika sistem masih tidak merespons, lepaskan adaptor daya ac dan reset sistem dengan memasukkan salah satu ujung jarum atau klip kertas yang telah diluruskan ke lubang reset darurat. Untuk mengetahui lokasi lubang reset darurat, baca "Tampak bawah dan belakang" pada halaman 6. Bab 6. Pemecahan masalah komputer 87
Masalah Boot Cetak instruksi ini sekarang dan simpan bersama komputer Anda untuk referensi di kemudian hari. Masalah: Saya menerima pesan kesalahan sebelum sistem operasi dimuat. Solusi: Ikuti tindakan koreksi yang sesuai untuk pesan kesalahan power-on self-test (POST). Masalah: Saya menerima pesan kesalahan saat sistem operasi memuat konfigurasi desktop setelah POST selesai, periksa butir berikut: Solusi: Temukan solusi dengan mencari pesan kesalahan di situs Web berikut: - - Masalah pada mode tidur dan hibernasi Masalah: Komputer tiba-tiba memasuki mode sleep. Solusi: Jika mikroprosesor mengalami panas berlebih, komputer secara otomatis akan masuk ke mode sleep untuk membiarkan komputer dingin dan untuk melindungi mikroprosesor serta komponen internal lainnya. Periksa pengaturan untuk mode sleep. Masalah: Komputer memasuki mode sleep segera setelah power-on self-test. Solusi: Pastikan: - Baterai terisi daya. - Temperatur pengoperasian berada dalam kisaran normal. Lihat "Lingkungan pengoperasian" pada halaman 12. Jika masalah masih muncul, komputer perlu diservis. Masalah: Kesalahan daya baterai sangat rendah muncul dan komputer langsung mati. Solusi: Daya baterai rendah. Colokkan adaptor daya ac ke outlet listrik, kemudian sambungkan ke komputer. Atau, ganti baterai dengan baterai yang dayanya terisi. Masalah: Display komputer tetap kosong setelah Anda menekan Fn untuk kembali beroperasi dari mode tidur. Solusi: Periksa apakah monitor eksternal telah dilepaskan atau dimatikan saat komputer berada di mode sleep. Jika Anda melepaskan atau mematikan monitor eksternal, sambungkan atau aktifkan kembali sebelum mengembalikan komputer ke mode pengoperasian normal dari mode tidur. Saat komputer kembali beroperasi dari mode tidur tanpa memasang monitor eksternal atau mengaktifkannya, dan display komputer tetap kosong, tekan tombol pengalih mode display komputer. untuk menampilkan display Masalah: Komputer tidak kembali beroperasi dari mode tidur, atau indikator status sistem berkedip pelan dan komputer tidak memberikan respons. Solusi: Jika sistem tidak kembali beroperasi dari mode tidur, sistem mungkin telah memasuki mode tidur atau hibernasi karena daya baterai habis. Periksa indikator status sistem. - Jika indikator status sistem berkedip pelan, komputer berada di mode sleep. Sambungkan adaptor daya ac ke komputer; kemudian tekan Fn. - Jika indikator status sistem mati, komputer tidak memiliki daya atau berada dalam mode hibernasi. Sambungkan adaptor daya ac ke komputer; kemudian tekan tombol daya untuk kembali ke pengoperasian normal. Jika sistem masih tidak kembali beroperasi dari mode tidur, sistem mungkin berhenti memberikan respons dan Anda mungkin tidak dapat mematikan komputer. Dalam kasus ini, Anda harus mereset komputer. Jika Anda belum sempat menyimpan data, data tersebut kemungkinan akan hilang. Untuk 88 Panduan Pengguna X380 Yoga
mereset komputer, tekan dan tahan tombol daya selama empat detik atau lebih. Jika sistem masih tidak merespons, lepaskan adaptor daya ac dan baterai. Masalah: Komputer tidak memasuki mode sleep atau hibernasi. Solusi: Periksa apakah salah satu opsi telah dipilih untuk menonaktifkan komputer agar tidak memasuki mode sleep atau hibernasi. Jika komputer berusaha memasuki mode sleep, namun permintaan tersebut ditolak, perangkat yang terhubung ke konektor USB mungkin telah dinonaktifkan. Jika hal ini terjadi, lakukan pengoperasian lepaskan dan pasang dengan sistem masih aktif untuk perangkat USB. Masalah: Arus baterai sedikit terkuras saat komputer berada di mode hibernasi. Solusi: Jika fungsi bangun (wakeup) diaktifkan, komputer menghabiskan daya dalam jumlah kecil. Ini bukan indikasi kerusakan. Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Mode hemat daya" pada halaman 30. Masalah pada hard disk drive Masalah: Hard disk drive terkadang mengeluarkan bunyi berderak. Solusi: Bunyi berderak tersebut mungkin terdengar: - Saat hard disk drive mulai atau selesai mengakses data - Saat Anda membawa hard disk drive - Saat Anda membawa komputer Ini merupakan karakteristik normal dari hard disk drive dan bukan merupakan indikasi kerusakan. Masalah: Hard disk drive tidak berfungsi. Solusi: Pada menu Startup di ThinkPad Setup, pastikan hard disk drive disertakan dalam daftar Boot priority order. Jika disertakan dalam daftar Excluded from boot order, komponen ini dinonaktifkan. Pilih entri untuk komponen ini di daftar dan tekan tombol Shift+1 untuk mengembalikannya ke daftar Boot priority order. Masalah: Setelah menetapkan hard disk password, saya memindahkan hard disk drive ke komputer lain, namun tidak dapat membuka hard disk password di komputer baru. Solusi: Komputer Anda mendukung algoritma password yang lebih baik. Komputer versi lama mungkin tidak mendukung fungsi keamanan seperti ini. Masalah solid-state drive Masalah: Jika Anda mengkompresi file atau folder dengan menggunakan fungsi kompresi data di sistem operasi Windows, dan kemudian mendekompresinya, proses penulisan ke atau pembacaan dari file atau folder menjadi lambat. Solusi: Gunakan alat defragmentasi disk di sistem operasi Windows untuk dapat mengakses data lebih cepat. Masalah ThinkPad Pen Pro Masalah: ThinkPad Pen Pro tidak berfungsi dengan baik. Solusi: Daya baterai untuk pena mungkin rendah. Pastikan komputer dihidupkan. Kemudian masukkan pena ke slot pena untuk mengisi daya pena selama sekitar lima menit. Masalah perangkat lunak Masalah: Program tidak berjalan dengan benar. Bab 6. Pemecahan masalah komputer 89
Solusi: Pastikan masalah yang terjadi tidak disebabkan oleh program. Pastikan komputer Anda memiliki memori minimal yang dibutuhkan untuk menjalankan program. Lihat manual yang disertakan bersama program. Periksa hal berikut: Program didesain untuk dioperasikan bersama sistem operasi Anda. Program lain beroperasi tanpa masalah di komputer Anda. Driver perangkat yang diperlukan telah diinstal. Program beroperasi saat dijalankan di komputer lain. Jika pesan kesalahan ditampilkan saat Anda sedang menggunakan program, lihat manual atau sistem bantuan yang disertakan bersama program. Jika program masih tidak dapat beroperasi dengan benar, hubungi toko tempat Anda membeli produk atau perwakilan servis produk tersebut untuk meminta bantuan. Masalah USB Masalah: Perangkat yang tersambung ke konektor USB tidak berfungsi. Solusi: Pastikan port USB diaktifkan di ThinkPad Setup. Buka jendela Device Manager (Manajer Perangkat). Pastikan pengaturan perangkat USB benar, dan penetapan sumber komputer serta penginstalan driver perangkat benar. Untuk membuka jendela Device Manager (Manajer Perangkat), buka Control Panel (Panel Kontrol) dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori), kemudian klik Hardware and Sound (Perangkat Keras dan Suara) ➙ Device Manager (Manajer Perangkat). Jika password administrator atau konfirmasi diminta, ketik password atau berikan konfirmasi. LIhat "Mendiagnosis masalah" pada halaman 73 dan jalankan uji diagnostik konektor USB. 90 Panduan Pengguna X380 Yoga
Bab 7. Informasi pemulihan Bab ini berisi informasi tentang solusi pemulihan Windows pada sistem operasi Windows 10. Mengatur ulang komputer Anda Jika komputer Anda tidak berfungsi dengan baik, sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk melakukan pengaturan ulang komputer. Dalam proses pengaturan ulang, Anda dapat memilih untuk mempertahankan file atau menghapusnya, dan kemudian menginstal kembali sistem operasi Windows. Untuk mengatur ulang komputer, lakukan hal berikut: Catatan: Item di antarmuka pengguna grafis (GUI) mungkin berubah tanpa pemberitahuan. 1. Buka menu Start (Mulai), kemudian klik Settings (Pengaturan) ➙ Update & Security (Pembaruan dan Keamanan) ➙ Recovery (Pemulihan). 2. Di bagian Reset this PC (Atur ulang PC ini), klik Get started (Persiapan). 3. Ikuti instruksi pada layar untuk mengatur ulang komputer Anda. Menggunakan opsi pengaktifan lanjutan Opsi pengaktifan lanjutan memungkinkan Anda melakukan hal berikut: Mengubah pengaturan firmware komputer Mengubah pengaturan pengaktifan sistem operasi Windows Mengaktifkan komputer dari perangkat eksternal Memulihkan sistem operasi Windows dari profil sistem Untuk menggunakan opsi pengaktifan lanjutan, lakukan hal berikut: Catatan: Item di antarmuka pengguna grafis (GUI) mungkin berubah tanpa pemberitahuan. 1. Buka menu Start (Mulai), kemudian klik Settings (Pengaturan) ➙ Update & security (Pembaruan dan keamanan) ➙ Recovery (Pemulihan). 2. Di bagian Advanced startup (Pengaktifan lanjutan), klik Restart now (Hidupkan ulang sekarang) ➙ Troubleshoot (Pecahkan masalah) ➙ Advanced options (Opsi tingkat lanjut). 3. Pilih opsi pengaktifan yang diinginkan, dan kemudian ikuti instruksi pada layar. Memulihkan sistem operasi jika Windows 10 gagal diaktifkan Lingkungan pemulihan Windows di komputer Anda beroperasi secara independen dari sistem operasi Windows 10. Ini akan memungkinkan Anda melakukan pemulihan atau memperbaiki sistem operasi bahkan jika sistem operasi Windows 10 gagal diaktifkan. Setelah dua kali berturut-turut percobaan booting yang gagal, lingkungan pemulihan Windows akan aktif secara otomatis. Selanjutnya, Anda dapat memilih opsi perbaikan dan pemulihan dengan mengikuti instruksi pada layar. Catatan: Pastikan konektor Anda tersambung ke daya ac selama proses pemulihan. © Copyright Lenovo 2018 91
Membuat dan menggunakan drive USB pemulihan Anda dapat membuat drive USB pemulihan sebagai cadangan untuk program pemulihan Windows. Dengan drive USB pemulihan, Anda dapat melakukan pemecahan masalah, meskipun program pemulihan Windows yang diprainstal telah rusak. Sebaiknya Anda membuat drive USB pemulihan sedini mungkin. Jika Anda tidak membuat drive USB pemulihan sebagai tindakan pencegahan, Anda dapat menghubungi Pusat Dukungan Pelanggan Lenovo dan membeli drive tersebut dari Lenovo. Untuk daftar nomor telepon Dukungan Lenovo untuk negara atau kawasan Anda, kunjungi: Membuat drive USB pemulihan Untuk membuat driver USB pemulihan, Anda membutuhkan drive USB dengan kapasitas penyimpanan minimal 16 GB. Kapasitas USB aktual yang diperlukan tergantung pada ukuran gambar pemulihan. Perhatian: Proses pembuatan akan menghapus semua hal yang tersimpan di drive USB. Untuk menghindari kehilangan data, buat salinan cadangan semua data yang ingin disimpan. Untuk membuat drive USB pemulihan, lakukan hal berikut: Catatan: Pastikan komputer Anda tersambung ke daya ac selama proses berikut. 1. Sambungkan drive USB yang benar (penyimpanan minimal 16 GB) ke komputer. 2. Ketik recovery di kotak pencarian di taskbar. Kemudian klik Create a recovery drive (Buat drive pemulihan). 3. Klik Yes (Ya) di jendela User Account Control (Kontrol Akun Pengguna) untuk mengizinkan program Recovery Media Creator dimulai. 4. Di jendela Recovery Drive (Drive Pemulihan), ikuti instruksi pada layar untuk membuat drive USB pemulihan. Menggunakan drive USB pemulihan Jika Anda tidak dapat mengaktifkan komputer, lihat informasi yang sesuai dalam topik "Pemecahan masalah" pada halaman 74 untuk mencoba sendiri mengatasi masalah. Jika Anda masih tidak dapat mengaktifkan komputer, gunakan drive USB pemulihan untuk memulihkan komputer Anda. Untuk menggunakan drive USB pemulihan, lakukan hal berikut: Catatan: Pastikan komputer Anda tersambung ke daya ac selama proses berikut. 1. Sambungkan drive USB pemulihan ke komputer Anda. 2. Nyalakan atau aktifkan ulang komputer. Sebelum sistem operasi Windows dimulai, tekan F12 berulang kali. Jendela Boot Menu akan terbuka. 3. Pilih drive USB pemulihan sebagai perangkat boot. 4. Pilih tata letak keyboard yang diinginkan. 5. Klik Troubleshoot (Pecahkan Masalah) untuk menampilkan solusi pemulihan opsional. 6. Pilih solusi pemulihan yang sesuai berdasarkan situasi Anda. Kemudian, ikuti instruksi pada layar untuk menyelesaikan proses. 92 Panduan Pengguna X380 Yoga
Bab 8. Mengganti perangkat Bab ini berisi instruksi tentang cara memasang atau mengganti peranti keras untuk komputer. Customer Replaceable Unit/Unit yang Dapat Diganti oleh Pelanggan Customer Replaceable Unit (CRU) adalah komponen yang dapat di-upgrade atau diganti oleh pelanggan. Komputer ThinkPad berisi jenis CRU berikut: CRU Layanan Mandiri: Mengacu ke komponen yang dapat dipasang atau diganti sendiri dengan mudah oleh pelanggan atau teknisi servis berpengalaman dengan biaya tambahan. CRU Layanan Opsional: Mengacu ke komponen yang dapat dipasang atau diganti oleh pelanggan dengan tingkat keahlian lebih tinggi. Teknisi servis berpengalaman juga dapat memasang atau mengganti komponen jika tercakup dalam jenis garansi yang diberikan untuk mesin pelanggan. Jika Anda ingin memasang CRU, Lenovo akan mengirimkannya kepada Anda. Informasi CRU dan petunjuk penggantian dikirimkan bersama dengan produk Anda dan dapat diperoleh dari Lenovo kapan pun sesuai permintaan. Anda mungkin akan diminta untuk mengembalikan komponen rusak yang diganti dengan CRU. Jika komponen harus dikembalikan: (1) instruksi pengembalian, label pengiriman prabayar, dan kontainer akan disertakan bersama CRU pengganti; dan (2) Anda mungkin akan dikenakan biaya untuk CRU pengganti jika Lenovo tidak menerima CRU yang rusak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Anda menerima CRU pengganti. Baca dokumentasi Lenovo Limited Warranty (Garansi Terbatas Lenovo) di untuk rincian lengkap. Untuk informasi CRU komputer Anda, lihat daftar berikut. CRU servis mandiri Adaptor daya ac dan kabel daya Unit penutup bawah Baki kartu Nano-SIM ThinkPad Pen Pro CRU servis opsional Baterai sel koin M.2 solid-state drive Kartu LAN nirkabel Kartu WAN nirkabel (tersedia pada beberapa model) Pencegahan terhadap listrik statis Listrik statis, meskipun tidak berbahaya bagi Anda, dapat menyebabkan komponen dan opsi komputer mengalami kerusakan serius. Jika ditangani dengan tidak tepat, komponen yang sensitif listrik terhadap listrik statis dapat rusak. Jika Anda membongkar opsi atau CRU (Customer Replaceable Unit), jangan buka kemasan pelindung listrik statis hingga ada instruksi yang meminta Anda untuk memasang komponen tersebut. Jika Anda menangani opsi atau CRU, atau melakukan pekerjaan di dalam komputer, lakukan tindakan pencegahan berikut untuk mencegah kerusakan akibat listrik statis: Batasi gerakan Anda. Gerakan dapat menyebabkan listrik statis terbentuk di sekitar Anda. © Copyright Lenovo 2018 93
Selalu tangani komponen dengan hati-hati. Pegang adaptor, modul memori, dan papan sirkuit lain di bagian tepinya. Jangan pernah menyentuh sirkuit yang terbuka. Lakukan pencegahan agar tidak ada orang lain yang menyentuh komponen. Sebelum memasang opsi atau CRU yang sensitif terhadap listrik statis, lakukan salah satu hal berikut untuk mengurangi listrik statis di kemasan dan tubuh Anda: - Sentuhkan kemasan pelindung listrik statis yang berisi komponen ke penutup slot ekspansi logam selama minimal dua detik. - Sentuhkan kemasan pelindung listrik statis yang berisi komponen ke permukaan logam lain yang tidak bercat di komputer selama minimal dua detik. Jika memungkinkan, lepaskan komponen yang sensitif terhadap listrik statis dari kemasan pelindung listrik statis dan pasang komponen tersebut tanpa meletakkannya di permukaan. Jika tidak memungkinkan, letakkan kemasan pelindung listrik statis di permukaan yang halus dan datar dan letakkan komponen di atas kemasan tersebut. Jangan letakkan komponen di tutup komputer atau permukaan metal yang lain. Menonaktifkan baterai terintegrasi Sebelum mengganti CRU, pastikan Anda menonaktifkan Fast Startup (Pengaktifan Cepat) terlebih dulu, lalu menonaktifkan baterai terintegrasi. Untuk menonaktifkan Fast Startup (Pengaktifan Cepat), lakukan hal berikut: 1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan kemudian ubah tampilan Control Panel (Panel Kontrol) dari Category (Kategori) menjadi Large icons (Ikon besar) atau Small icons (Ikon kecil). 2. Klik Power Options (Opsi Daya), lalu klik Choose what the power buttons do (Pilih fungsi tombol daya) di panel kiri. 3. Klik Change settings that are currently unavailable (Ubah pengaturan yang saat ini tidak tersedia) di bagian atas. 4. Jika diminta oleh User Account Control (UAC/Kontrol Akun Pengguna), click Yes (Ya). 5. Hapus centang di kotak Turn on fast startup (Aktifkan pengaktifan cepat), kemudian klik Save changes (Simpan perubahan). Untuk menonaktifkan baterai terintegrasi, lakukan hal berikut: 1. Aktifkan ulang komputer Anda. Saat layar logo ditampilkan, tekan langsung F1 untuk masuk ke ThinkPad Setup. 2. Pilih Config ➙ Power. Submenu Power ditampilkan. 3. Pilih menu Disable Built-in Battery dan tekan Enter. 4. Pilih Yes di jendela Setup Confirmation. Baterai terintegrasi dinonaktifkan dan komputer dimatikan secara otomatis. Tunggu tiga hingga lima menit agar komputer mendingin. Mengganti kartu nano SIM Sebelum Anda mulai, baca "Informasi keamanan penting" pada halaman v dan cetak instruksi berikut. Kartu nano SIM adalah kartu plastik kecil dengan chip IC (Integrated Circuit) yang dipasang pada salah satu sisi kartu. Untuk mengganti kartu nano SIM, lakukan hal berikut: 94 Panduan Pengguna X380 Yoga
1. Masukkan klip kertas yang telah diluruskan ke lubang di baki kartu nano SIM 1 . Baki menyembul. Kemudian, geser baki keluar dari komputer 2 . 2. Keluarkan kartu nano SIM dari baki 3 . 3. Perhatikan orientasi kartu nano SIM baru, kemudian pasang kartu ke dalam baki 4 . 4. Masukkan baki dengan kartu yang baru ke komputer 5 . Mengganti unit penutup bawah Sebelum Anda mulai, baca "Informasi keamanan penting" pada halaman v dan cetak instruksi berikut. Untuk mengganti unit penutup bawah, lakukan hal berikut: 1. Nonaktifkan baterai terintegrasi. Lihat "Menonaktifkan baterai terintegrasi" pada halaman 94. 2. Pastikan komputer dimatikan dan dilepaskan dari daya ac dan semua kabel. 3. Tutup display komputer dan balikkan komputer. 4. Kendurkan sekrup lalu ungkit untuk membuka kait. Kemudian, lepaskan unit penutup bawah. Bab 8. Mengganti perangkat 95
5. Pasang unit penutup bawah yang baru dan kencangkan sekrup. 6. Balikkan komputer. Sambungkan adaptor daya ac dan semua kabel ke komputer. Mengganti kartu WAN nirkabel Informasi berikut hanya berlaku untuk komputer dengan modul yang dapat dipasang pengguna. Sebelum Anda mulai, baca "Informasi keamanan penting" pada halaman v dan cetak instruksi berikut. Perhatian: Sebelum mulai memasang kartu WAN nirkabel, sentuh meja logam atau objek logam yang tersambung ke arde. Tindakan ini akan mengurangi listrik statis dari tubuh Anda. Listrik statis dapat merusak kartu. Untuk mengganti kartu WAN nirkabel, lakukan hal berikut: 1. Nonaktifkan baterai terintegrasi. Lihat "Menonaktifkan baterai terintegrasi" pada halaman 94. 2. Pastikan komputer dimatikan dan dilepaskan dari daya ac dan semua kabel. 96 Panduan Pengguna X380 Yoga
3. Tutup display komputer dan balikkan komputer. 4. Lepaskan unit penutup bawah. Baca "Mengganti unit penutup bawah" pada halaman 95. 5. Lepaskan kartu WAN nirkabel dengan melakukan langkah berikut: a. Lepaskan semua kabel dari kartu WAN nirkabel 1 kemudian lepaskan sekrupnya 2 . Kartu dilepaskan dari posisi terkunci dan terangkat ke atas. b. Secara perlahan, lepaskan kartu WAN nirkabel dari slot 3 . 6. Pasang kartu WAN nirkabel baru dengan melakukan langkah berikut: a. Sejajarkan tepi kontak pada kartu WAN nirkabel yang baru dengan kunci di slot. Kemudian, masukkan kartu dengan hati-hati ke slot dengan sudut sekitar 20 derajat 1 . Miringkan kartu ke bawah 2 . b. Pasang sekrup untuk mengencangkan kartu WAN nirkabel ke tempatnya 3 . Kemudian sambungkan kabel ke kartu 4 . Pastikan Anda menyambungkan kabel merah ke konektor utama dan kabel biru ke konektor tambahan di kartu. Bab 8. Mengganti perangkat 97
7. Pasang kembali unit penutup bawah. 8. Balikkan komputer. Sambungkan adaptor daya ac dan semua kabel ke komputer. Mengganti solid state drive M.2 Sebelum Anda mulai, baca "Informasi keamanan penting" pada halaman v dan cetak instruksi berikut. Perhatian: Solid-state drive M.2 sangat sensitif. Penanganan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan dan kehilangan data secara permanen. Saat menangani solid-state drive M.2, ikuti panduan berikut: Ganti solid-state drive M.2 hanya untuk upgrade atau perbaikan. Solid-state drive M.2 tidak didesain untuk mengalami pertukaran atau penggantian yang rutin. Sebelum mengganti solid-state drive M.2, buat salinan cadangan semua data yang ingin disimpan. Jangan tekan solid-state drive M.2. Jangan sentuh tepi kontak solid-state drive M.2. Jika hal ini diabaikan, solid-state drive M.2 dapat rusak. Jangan biarkan solid-state drive M.2 atau terkena guncangan fisik atau getaran. Letakkan solid-state drive M.2 di atas bahan yang lembut, seperti kain, untuk menyerap guncangan fisik. Untuk mengganti solid-state drive M.2, lakukan langkah berikut: 1. Nonaktifkan baterai terintegrasi. Lihat "Menonaktifkan baterai terintegrasi" pada halaman 94. 2. Pastikan komputer dimatikan dan dilepaskan dari daya ac dan semua kabel. 3. Tutup display komputer dan balikkan komputer. 4. Lepaskan unit penutup bawah. Baca "Mengganti unit penutup bawah" pada halaman 95. 5. Lepaskan solid-state drive M.2 dengan melakukan langkah berikut: a. Lapisan tipis mungkin menutupi solid state drive M.2. Untuk mengakses drive, buka terlebih dahulu lapisan tipisnya 1 . b. Lepaskan sekrup yang mengencangkan solid-state drive M.2 2 . 98 Panduan Pengguna X380 Yoga
c. Lepaskan solid-state drive M.2 3 . 6. Pasang solid-state drive M.2 yang baru dengan melakukan langkah berikut: a. Sejajarkan tepi kontak solid-state drive M.2 yang baru dengan kunci di dalam slot. Kemudian, masukkan drive dengan hati-hati ke slot dengan sudut sekitar 20 derajat 1 . Miringkan drive ke bawah 2 . Pastikan drive terpasang dengan kencang di slot dan tidak dapat dilepaskan dengan mudah. b. Pasang sekrup untuk mengencangkan solid-state drive M.2 3 . Bab 8. Mengganti perangkat 99
7. Pasang kembali unit penutup bawah. 8. Balikkan komputer. Sambungkan adaptor daya ac dan semua kabel ke komputer. Mengganti baterai sel koin Sebelum Anda mulai, baca "Informasi keamanan penting" pada halaman v dan cetak instruksi berikut. BERBAHAYA Jika baterai sel koin tidak diganti dengan benar, maka akan ada risiko ledakan. Baterai sel koin mengandung sejumlah kecil zat berbahaya. Untuk menghindari kemungkinan cedera: Ganti baterai hanya dengan jenis yang direkomendasikan oleh Lenovo. Jauhkan baterai dari api. Jangan biarkan baterai terkena panas yang berlebih. Jangan biarkan baterai terkena air atau hujan. Jangan hubung singkat baterai. Jangan jatuhkan, pukul, lubangi baterai, atau terkena tenaga berkekuatan besar. Penyalahgunaan atau penanganan baterai yang salah dapat menyebabkan baterai mengalami panas berlebih, yang akhirnya dapat menyebabkan gas atau api "keluar" dari baterai atau baterai sel koin. Untuk mengganti baterai sel koin, lakukan hal berikut: 1. Nonaktifkan baterai terintegrasi. Lihat "Menonaktifkan baterai terintegrasi" pada halaman 94. 2. Pastikan komputer dimatikan dan dilepaskan dari daya ac dan semua kabel. 3. Tutup display komputer dan balikkan komputer. 4. Lepaskan unit penutup bawah. Baca "Mengganti unit penutup bawah" pada halaman 95. 5. Lepaskan konektor, kemudian lepaskan baterai sel koin. 6. Pasang baterai sel koin baru lalu pasang konektor. 100 Panduan Pengguna X380 Yoga
7. Pasang kembali unit penutup bawah. 8. Balikkan komputer. Sambungkan adaptor daya ac dan semua kabel ke komputer. 9. Reset tanggal dan waktu sistem di program ThinkPad Setup. Lihat "Menu Date/Time" pada halaman 63. Bab 8. Mengganti perangkat 101
102 Panduan Pengguna X380 Yoga
Bab 9. Mendapatkan dukungan Bab ini berisi informasi tentang mendapatkan bantuan dan dukungan dari Lenovo. Sebelum menghubungi Lenovo Sering kali, Anda dapat mengatasi masalah komputer dengan melihat informasi di penjelasan kode kesalahan, menjalankan program diagnostik, atau dengan mengunjungi situs Web Dukungan Lenovo. Mendaftarkan komputer Anda Daftarkan komputer ke Lenovo. Untuk informasi lebih lanjut, lihat "Mendaftarkan komputer Anda" pada halaman 15. Men-download update sistem Men-download peranti lunak versi terbaru mungkin akan menyelesaikan masalah yang Anda temui pada komputer. Untuk men-download perangkat lunak yang diperbarui, kunjungi situs Web berikut dan ikuti instruksi pada layar: Mencatat informasi Sebelum Anda berbicara dengan perwakilan Lenovo, catat informasi penting berikut tentang komputer Anda. Mencatat gejala dan detail masalah Kumpulkan jawaban atas pertanyaan berikut sebelum Anda menelepon untuk meminta bantuan. Sehingga Anda akan dapat memperoleh bantuan secepat mungkin. Apa masalahnya? Apakah terjadi terus-menerus atau kadang kala? Apakah ada pesan kesalahan? Apa kode kesalahannya, jika ada? Sistem operasi apa yang Anda gunakan? Versi berapa? Aplikasi peranti lunak apa yang beroperasi saat masalah terjadi? Apakah masalah dapat muncul kembali? Jika ya, bagaimana? Mencatat informasi sistem Label nomor serial ada di bagian bawah komputer. Catat jenis mesin dan nomor serial. Apa nama produk Lenovo Anda? Apa jenis mesinnya? Berapa nomor serialnya? Mendapatkan bantuan dan layanan Jika Anda memerlukan bantuan, layanan, bantuan teknis, atau informasi lebih lanjut tentang produk Lenovo, ada sejumlah sumber dari Lenovo yang dapat digunakan untuk membantu Anda. © Copyright Lenovo 2018 103
Informasi tentang komputer dan perangkat lunak prainstal, jika ada, tersedia dalam dokumentasi yang diberikan bersama komputer Anda atau di Situs Web Dukungan Lenovo Dokumentasi tersebut mencakup buku cetak, buku online, file readme, dan file bantuan. Microsoft Service Pack adalah sumber peranti lunak versi terbaru untuk pembaruan produk Windows. Service pack tersedia melalui download di Web (mungkin dikenai biaya sambungan) atau melalui disk. Untuk informasi dan link yang lebih lengkap, kunjungi Lenovo menawarkan bantuan teknis untuk penginstalan, atau pertanyaan yang terkait dengan, Service Pack untuk produk Microsoft Windows yang telah prainstal di Lenovo Anda. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Pusat Dukungan Pelanggan. Situs Web Dukungan Lenovo Informasi dukungan teknis tersedia di Situs Web Dukungan Lenovo Situs Web ini telah diperbarui dengan informasi dukungan terakhir, seperti: Drivers and software (Driver dan peranti lunak) Diagnostic solutions (Solusi diagnostik) Product & service warranty (Garansi produk & layanan) Product and parts detail (Detail produk dan komponen) User Guides & Manuals (Panduan pengguna & manual) Database informasi komunitas dan pertanyaan yang sering diajukan Menghubungi Lenovo Jika Anda telah mencoba sendiri memperbaiki masalahnya dan masih memerlukan bantuan, selama masih dalam masa garansi, Anda dapat memperoleh bantuan dan informasi dengan menghubungi Pusat Dukungan Pelanggan. Layanan berikut akan diberikan selama masih dalam masa garansi: Identifikasi masalah - Staf yang telah terlatih siap membantu Anda untuk menentukan apakah masalahnya terletak di peranti keras dan kemudian menentukan tindakan apa yang perlu diambil untuk menyelesaikan masalah. Perbaikan peranti keras Lenovo - Jika masalahnya terletak pada peranti keras Lenovo yang masih bergaransi, staf layanan yang terlatih siap untuk memberikan tingkat layanan yang sesuai. Manajemen perubahan teknik - Kadang kala, perubahan teknik mungkin diperlukan setelah produk dijual. Lenovo atau dealer resmi Lenovo, akan menyediakan Engineering Changes/Perubahan Teknik (EC) tertentu yang dapat diterapkan pada peranti keras Anda. Item berikut tidak dicakup: • Penggantian atau penggunaan komponen yang tidak diproduksi untuk atau oleh Lenovo atau komponen yang tidak bergaransi Identifikasi sumber masalah peranti lunak • Konfigurasi UEFI BIOS sebagai bagian dari penginstalan atau upgrade • Perubahan, modifikasi, atau upgrade driver perangkat • Penginstalan dan perawatan Network Operating System/Sistem Operasi Jaringan (NOS) • Penginstalan dan perawatan program Untuk mengetahui syarat dan ketentuan Lenovo Limited Warranty (Garansi Terbatas Lenovo) yang berlaku pada produk peranti keras Lenovo, lihat "Informasi Garansi" di Panduan Keamanan dan Garansi yang diberikan bersama komputer Anda. 104 Panduan Pengguna X380 Yoga
Jika mungkin, sebaiknya Anda berada di dekat komputer ketika menelepon. Pastikan Anda telah men- download update versi terbaru untuk driver dan sistem, menjalankan diagnostik, dan mencatat informasi yang diperlukan sebelum Anda menelepon. Saat meminta bantuan teknis, persiapkan informasi berikut: • Jenis dan model mesin • Nomor serial komputer, monitor, dan komponen lain, atau kuitansi pembelian • Uraian masalah • Seluruh kata yang ditampilkan dalam pesan kesalahan • Informasi konfigurasi peranti keras dan peranti lunak untuk sistem Anda Nomor telepon Untuk daftar nomor telepon Dukungan Lenovo untuk negara atau kawasan Anda, kunjungi atau lihat Panduan Keamanan dan Garansi yang diberikan bersama komputer Anda. Catatan: Nomor telepon dapat berubah tanpa pemberitahuan. Nomor telepon terbaru tersedia di Jika tidak ada nomor telepon untuk negara atau wilayah Anda, hubungi penjual atau perwakilan pemasaran Lenovo. Membeli layanan tambahan Selama dan setelah periode garansi, Anda dapat membeli layanan tambahan. Ketersediaan layanan dan nama layanan mungkin berbeda di setiap negara atau kawasan. Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan ini, kunjungi Bab 9. Mendapatkan dukungan 105
106 Panduan Pengguna X380 Yoga
Lampiran A. Ubuntu Informasi tambahan tentang sistem operasi Untuk pelanggan di negara atau kawasan tertentu, Lenovo menawarkan opsi pemesanan komputer dengan sistem operasi prainstal Ubuntu®. Jika sistem operasi Ubuntu tersedia di komputer Anda, baca informasi berikut sebelum menggunakan komputer. Abaikan informasi apa pun yang terkait dengan program, utilitas, aplikasi prainstal Lenovo berbasis Windows dalam dokumentasi ini. Mengakses Garansi Terbatas Lenovo (Lenovo Limited Warranty) Produk ini dilindungi berdasarkan syarat dari LLW (Lenovo Limited Warranty), versi L505-0010-02 08/2011. Anda dapat melihat LLW dalam sejumlah bahasa dari situs Web berikut. Bacalah Garansi Terbatas Lenovo di: LLW juga diprainstal di komputer. Untuk mengakses LLW, buka direktori berikut: /usr/share/doc/lenovo-doc Jika Anda tidak dapat melihat LLW dari situs Web atau komputer, hubungi kantor atau dealer lokal Lenovo untuk mendapatkan versi cetak LLW. Mengakses sistem bantuan Ubuntu Sistem bantuan Ubuntu menyediakan informasi tentang cara menggunakan sistem operasi Ubuntu. Untuk mengakses sistem bantuan dari Unity, arahkan penunjuk ke panel Pengaktifan, lalu klik ikon Help (Bantuan). Jika Anda tidak dapat menemukan ikon Help (Bantuan) dari panel Pengaktifan, klik ikon Search (Cari), lalu ketik Help untuk mencarinya. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang sistem operasi Ubuntu, kunjungi: Mendapatkan informasi dukungan Jika Anda memerlukan bantuan, layanan, bantuan teknis, atau informasi lebih lanjut tentang sistem operasi Ubuntu atau aplikasi lainnya, hubungi penyedia sistem operasi atau penyedia aplikasi Ubuntu. Jika Anda memerlukan layanan dan dukungan untuk komponen perangkat keras yang disertakan bersama komputer Anda, hubungi Lenovo. Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menghubungi Lenovo, lihat User Guide (Panduan Pengguna) dan Safety and Warranty Guide (Panduan Keamanan dan Garansi). Untuk mengakses Panduan Pengguna dan Panduan Keselamatan dan Garansi terbaru, kunjungi: © Copyright Lenovo 2018 107
108 Panduan Pengguna X380 Yoga
Lampiran B. Informasi pengaturan Bab ini berisi informasi pengaturan dan kepatuhan tentang produk Lenovo. Informasi terkait sertifikasi Nama produk: ThinkPad X380 Yoga ID Kesesuaian: TP00078C Jenis mesin: 20LH, 20LJ, 20LK, dan 20LL Informasi kesesuaian terbaru tersedia di: Informasi terkait nirkabel Topik ini berisi informasi terkait nirkabel tentang produk Lenovo. Kompatibilitas nirkabel Kartu LAN nirkabel didesain agar kompatibel dengan produk LAN nirkabel mana pun yang didasarkan pada DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum), CCK (Complementary Code Keying), dan/atau radio teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing), dan sesuai dengan: Standar 802.11b/g, 802.11a/b/g, 802.11n, atau 802.11ac tentang LAN nirkabel, seperti didefinisikan dan disetujui oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers. Sertifikasi Wireless Fidelity (Wi-Fi®) seperti didefinisikan oleh Wi-Fi Alliance®. Kartu Bluetooth mendukung profil Bluetooth dalam kemasan Windows 10. Beberapa model komputer mungkin dilengkapi dengan kartu Bluetooth yang sesuai dengan Spesifikasi Bluetooth versi 4.2 atau 5.0 sebagaimana didefinisikan oleh Bluetooth Special Interest Grup (SIG). Namun, sistem operasi Windows saat ini mungkin membatasi dukungan hanya untuk Spesifikasi Bluetooth versi 4.1. Lingkungan penggunaan dan kesehatan Anda Komputer ini dilengkapi dengan kartu nirkabel terintegrasi yang beroperasi mengikuti panduan yang ditetapkan oleh standar dan rekomendasi keamanan frekuensi radio (RF); sehingga Lenovo yakin produk ini aman untuk digunakan oleh konsumen. Standar dan rekomendasi ini mencerminkan konsensus komunitas ilmiah di seluruh dunia, dan hasil dari diskusi panel dan komite ilmuwan, yang secara terus-menerus meninjau dan menginterpretasikan literatur riset yang luas. Dalam beberapa situasi atau kondisi, penggunaan perangkat nirkabel mungkin dibatasi oleh pemilik bangunan atau perwakilan yang berwenang dari bisnis tersebut. Contohnya, situasi dan area ini mungkin mencakup kondisi berikut: Di dalam pesawat, di rumah sakit, atau di dekat SPBU, area ledakan (dengan perangkat elektro-eksplosif), implan medis, atau perangkat medis elektronik yang digunakan di tubuh, misalnya pacu jantung. Dalam kondisi lain di mana risiko interferensi dengan perangkat atau layanan lain dianggap atau terdeteksi membahayakan. © Copyright Lenovo 2018 109
Jika Anda tidak yakin tentang kebijakan yang berlaku terkait penggunaan perangkat nirkabel dalam area tertentu (misalnya, bandara atau rumah sakit), Anda disarankan untuk meminta izin penggunaan perangkat nirkabel terintegrasi sebelum mengaktifkan komputer. Menemukan lokasi antena nirkabel UltraConnect Komputer notebook ThinkPad dilengkapi dengan sistem antena nirkabel UltraConnect™ terintegrasi yang terpasang di display untuk penerimaan optimal yang memungkinkan komunikasi nirkabel di mana pun Anda berada. Gambar berikut menampilkan lokasi antena komputer Anda: 1 Antena WAN nirkabel (tambahan, tersedia pada beberapa model) 2 Antena LAN nirkabel (tambahan) 3 Antena WAN nirkabel (utama, tersedia pada beberapa model) 4 Antena LAN nirkabel (utama) Informasi kepatuhan radio nirkabel Model komputer yang dilengkapi dengan komunikasi nirkabel telah sesuai dengan frekuensi radio dan standar keamanan dari negara atau kawasan yang memperbolehkan penggunaan fitur nirkabel pada komputer ini. Informasi kepatuhan radio nirkabel Brasil Este equipamento não tem direito à proteção contra interferência prejudicial e não pode causar interferência em sistemas devidamente autorizados. This equipment is not protected against harmful interference and may not cause interference with duly authorized systems. Informasi kepatuhan radio nirkabel Meksiko Advertencia: En Mexico la operación de este equipo estásujeta a las siguientes dos condiciones: (1) es posible que este equipo o dispositivo no cause interferencia perjudicial y (2) este equipo o dispositivo debe aceptar cualquier interferencia, incluyendo la que pueda causar su operación no deseada. 110 Panduan Pengguna X380 Yoga
Menemukan lokasi pemberitahuan pengaturan nirkabel Untuk informasi lebih lanjut tentang pemberitahuan pengaturan nirkabel, lihat Regulatory Notice yang dikirimkan bersama komputer Anda. Jika komputer Anda dikirimkan tanpa Regulatory Notice, Anda dapat menemukannya di situs Web: Sertifikasi TCO Untuk memperoleh informasi sertifikasi TCO untuk komputer Anda, buka: Pemberitahuan klasifikasi ekspor Produk ini terikat pada EAR Amerika Serikat (Export Administration Regulation/Peraturan Administrasi Ekspor) dan memiliki ECCN (Export Classification Control Number/Nomor Kontrol Klasifikasi Ekspor), yaitu 5A992.c. Produk ini dapat diekspor kembali ke negara yang terkena embargo berdasarkan daftar negara EAR E1. Pemberitahuan emisi elektronik Pernyataan Kesesuaian Federal Communications Commission Informasi berikut mengacu ke ThinkPad X380 Yoga, jenis mesin: 20LH, 20LJ, 20LK, dan 20LL. This equipment has been tested and found to comply with the limits for a Class B digital device, pursuant to Part 15 of the FCC Rules. These limits are designed to provide reasonable protection against harmful interference in a residential installation. This equipment generates, uses, and can radiate radio frequency energy and, if not installed and used in accordance with the instructions, may cause harmful interference to radio communications. However, there is no guarantee that interference will not occur in a particular installation. If this equipment does cause harmful interference to radio or television reception, which can be determined by turning the equipment off and on, the user is encouraged to try to correct the interference by one or more of the following measures: • Reorient or relocate the receiving antenna. • Increase the separation between the equipment and receiver. • Connect the equipment into an outlet on a circuit different from that to which the receiver is connected. • Consult an authorized dealer or service representative for help. Lenovo is not responsible for any radio or television interference caused by using other than specified or recommended cables and connectors or by unauthorized changes or modifications to this equipment. Unauthorized changes or modifications could void the user's authority to operate the equipment. This device complies with Part 15 of the FCC Rules. Operation is subject to the following two conditions: (1) this device may not cause harmful interference, and (2) this device must accept any interference received, including interference that may cause undesired operation. Responsible Party: Lenovo (United States) Incorporated 1009 Think Place - Building One Morrisville, NC 27560 Phone Number: 919-294-5900 Lampiran B. Informasi pengaturan 111
Pernyataan kesesuaian emisi Kelas B Industri Kanada CAN ICES-3(B)/NMB-3(B) Kesesuaian dengan Uni Eropa Kontak UE: Lenovo, Einsteinova 21, 851 01 Bratislava, Slovakia Pernyataan Peraturan EMC: Produk ini sesuai dengan persyaratan perlindungan dalam Peraturan EMC Dewan UE 2014/30/EU yang selaras dengan undang-undang Negara Anggota terkait dengan kompatibilitas elektromagnetik. Produk ini telah diuji dan dinyatakan sesuai dengan batas untuk peralatan Kelas B berdasarkan Standar Eropa yang disesuaikan dalam Peraturan yang berlaku. Persyaratan Kelas B untuk peralatan bertujuan memberikan perlindungan yang memadai terhadap layanan siaran di lingkungan perumahan. Pernyataan Peraturan Peralatan Radio: Produk ini sesuai dengan semua persyaratan dan norma dasar yang berlaku dalam Peraturan Peralatan Radio Dewan Uni Eropa 2014/53/EU yang selaras dengan undang- undang Negara Anggota terkait dengan peralatan radio. Teks lengkap pernyataan kesesuaian sistem UE dan pernyataan tentang modul nirkabel UE tersedia di alamat Internet berikut: Untuk komputer notebook: Untuk tablet: Lenovo menolak bertanggung jawab atas kegagalan untuk memenuhi persyaratan perlindungan akibat modifikasi produk yang tidak direkomendasikan, termasuk pemasangan kartu opsi dari produsen lain. Produk ini telah diuji dan dinyatakan sesuai dengan batas untuk peralatan Kelas B berdasarkan Standar Eropa yang disesuaikan dalam Peraturan yang berlaku. Batas untuk perlengkapan Kelas B dikembangkan untuk lingkungan perumahan umum guna memberikan perlindungan memadai terhadap interferensi dengan perangkat komunikasi berlisensi. Pernyataan kesesuaian Kelas B Jerman Deutschsprachiger EU Hinweis: Hinweis für Geräte der Klasse B EU-Richtlinie zur Elektromagnetischen Verträglichkeit Dieses Produkt entspricht den Schutzanforderungen der EU-Richtlinie 2014/30/EU zur Angleichung der Rechtsvorschriften über die elektromagnetische Verträglichkeit in den EU-Mitgliedsstaaten und hält die Grenzwerte der Klasse B der Norm gemäß Richtlinie. Um dieses sicherzustellen, sind die Geräte wie in den Handbüchern beschrieben zu installieren und zu betreiben. Des Weiteren dürfen auch nur von der Lenovo empfohlene Kabel angeschlossen werden. Lenovo übernimmt keine Verantwortung für die Einhaltung der Schutzanforderungen, wenn das Produkt ohne Zustimmung der Lenovo verändert bzw. wenn Erweiterungskomponenten von Fremdherstellern ohne Empfehlung der Lenovo gesteckt/eingebaut werden. Deutschland: 112 Panduan Pengguna X380 Yoga
Einhaltung des Gesetzes über die elektromagnetische Verträglichkeit von Betriebsmitteln Dieses Produkt entspricht dem "Gesetz über die elektromagnetische Verträglichkeit von Betriebsmitteln" EMVG (früher "Gesetz über die elektromagnetische Verträglichkeit von Geräten"). Dies ist die Umsetzung der EMV EU-Richtlinie 2014/30/EU in der Bundesrepublik Deutschland. Zulassungsbescheinigung laut dem Deutschen Gesetz über die elektromagnetische Verträglichkeit von Betriebsmitteln, EMVG vom 20. Juli 2007 (früher Gesetz über die elektromagnetische Verträglichkeit von Geräten), bzw. der EMV EU Richtlinie 2014/30/EU, für Geräte der Klasse B. Dieses Gerät ist berechtigt, in Übereinstimmung mit dem Deutschen EMVG das EG-Konformitätszeichen - CE - zu führen. Verantwortlich für die Konformitätserklärung nach Paragraf 5 des EMVG ist die Lenovo (Deutschland) GmbH, Meitnerstr. 9, D-70563 Stuttgart. Informationen in Hinsicht EMVG Paragraf 4 Abs. (1) 4: Das Gerät erfüllt die Schutzanforderungen nach EN 55024 und EN 55032 Klasse B. Pernyataan kesesuaian Kelas B VCCI Jepang Pernyataan kesesuaian Jepang untuk produk yang tersambung ke sumber daya dengan arus nominal kurang dari atau sama dengan 20 A per fase Pemberitahuan Jepang untuk kabel daya ac The ac power cord shipped with your product can be used only for this specific product. Do not use the ac power cord for other devices. Informasi servis produk Lenovo untuk Taiwan Tanda kesesuaian Eurasia Pemberitahuan audio Brasil Ouvir sons com mais de 85 decibéis por longos períodos pode provocar danos ao sistema auditivo. Lampiran B. Informasi pengaturan 113
114 Panduan Pengguna X380 Yoga
Lampiran C. Pernyataan WEEE dan daur ulang negara dan kawasan Bab ini berisi informasi lingkungan tentang produk Lenovo. Informasi daur ulang umum Lenovo mendorong pemilik peralatan teknologi informasi (TI) untuk mendaur ulang peralatan mereka dengan cara yang bertanggung jawab jika tidak digunakan lagi. Lenovo menawarkan beragam program dan layanan untuk membantu pemilik peralatan mendaur ulang produk IT mereka. Untuk informasi tentang daur ulang produk Lenovo, kunjungi: Informasi lingkungan terbaru tentang produk kami tersedia di: Informasi WEEE Penting Tanda WEEE di produk Lenovo berlaku untuk negara dengan peraturan WEEE dan limbah elektronik (misalnya, Peraturan WEEE (WEEE Directive) Eropa, Aturan Pengelolaan Limbah Elektronik India). Peralatan diberi label sesuai dengan peraturan lokal yang terkait dengan peralatan elektrik dan peralatan bekas (WEEE). Peraturan tersebut menetapkan kerangka kerja untuk pengembalian dan daur ulang peralatan bekas sebagaimana yang berlaku dalam setiap wilayah. Label ini digunakan pada beragam produk untuk mengindikasikan bahwa produk tidak boleh dibuang, namun dikirim ke sistem pengumpulan yang telah ada untuk didaur ulang saat masa pakai produk tersebut berakhir. Pengguna peralatan elektrik dan elektronik (EEE) dengan tanda WEEE tidak boleh membuang EEE di akhir masa pakainya sebagai limbah perkotaan yang tidak disortir, namun harus menggunakan kerangka kerja pengumpulan yang tersedia bagi mereka untuk pengembalian, daur ulang, dan pemulihan WEEE serta untuk meminimalkan kemungkinan dampak EEE terhadap lingkungan dan kesehatan manusia karena adanya zat- zat yang berbahaya. Peralatan elektrik dan elektronik (EEE) Lenovo mungkin berisi suku cadang dan komponen, yang pada akhir masa pakainya mungkin dianggap sebagai limbah berbahaya. EEE dan peralatan elektrik dan elektronik limbah (WEEE) dapat dikirimkan gratis ke tempat penjualan atau setiap distributor yang menjual peralatan elektrik dan elektronik yang berjenis dan berfungsi sama seperti EEE atau WEEE bekas. Untuk informasi WEEE tambahan, kunjungi: © Copyright Lenovo 2018 115
Informasi WEEE untuk Hungaria Lenovo, sebagai produsen, menanggung biaya yang ditimbulkan sehubungan dengan pemenuhan kewajiban Lenovo berdasarkan Undang-Undang Hungaria No. 197/2014 (VIII.1.) subpasal (1)-(5) dari pasal 12. Pernyataan daur ulang Jepang Collecting and recycling a disused Lenovo computer or monitor If you are a company employee and need to dispose of a Lenovo computer or monitor that is the property of the company, you must do so in accordance with the Law for Promotion of Effective Utilization of Resources. Computers and monitors are categorized as industrial waste and should be properly disposed of by an industrial waste disposal contractor certified by a local government. In accordance with the Law for Promotion of Effective Utilization of Resources, Lenovo Japan provides, through its PC Collecting and Recycling Services, for the collecting, reuse, and recycling of disused computers and monitors. For details, visit the Lenovo Web site at: Pursuant to the Law for Promotion of Effective Utilization of Resources, the collecting and recycling of home- used computers and monitors by the manufacturer was begun on October 1, 2003. This service is provided free of charge for home-used computers sold after October 1, 2003. For details, go to: Disposing of Lenovo computer components Some Lenovo computer products sold in Japan may have components that contain heavy metals or other environmental sensitive substances. To properly dispose of disused components, such as a printed circuit board or drive, use the methods described above for collecting and recycling a disused computer or monitor. Disposing of disused lithium batteries from Lenovo computers A button-shaped lithium battery is installed inside your Lenovo computer to provide power to the computer clock while the computer is off or disconnected from the main power source. If you need to replace it with a new one, contact your place of purchase or contact Lenovo for service. If you need to dispose of a disused lithium battery, insulate it with vinyl tape, contact your place of purchase or an industrial-waste-disposal operator, and follow their instructions. Disposal of a lithium battery must comply with local ordinances and regulations. Disposing of a disused battery from Lenovo notebook computers Your Lenovo notebook computer has a lithium ion battery or a nickel metal hydride battery. If you are a company employee who uses a Lenovo notebook computer and need to dispose of a battery, contact the proper person in Lenovo sales, service, or marketing, and follow that person's instructions. You also can refer to the instructions at: If you use a Lenovo notebook computer at home and need to dispose of a battery, you must comply with local ordinances and regulations. You also can refer to the instructions at: 116 Panduan Pengguna X380 Yoga
Informasi daur ulang untuk Brasil Declarações de Reciclagem no Brasil Descarte de um Produto Lenovo Fora de Uso Equipamentos elétricos e eletrônicos não devem ser descartados em lixo comum, mas enviados à pontos de coleta, autorizados pelo fabricante do produto para que sejam encaminhados e processados por empresas especializadas no manuseio de resíduos industriais, devidamente certificadas pelos orgãos ambientais, de acordo com a legislação local. A Lenovo possui um canal específico para auxiliá-lo no descarte desses produtos. Caso você possua um produto Lenovo em situação de descarte, ligue para o nosso SAC ou encaminhe um e-mail para: informando o modelo, número de série e cidade, a fim de enviarmos as instruções para o correto descarte do seu produto Lenovo. Informasi daur ulang baterai untuk Uni Eropa Pemberitahuan: Tanda ini hanya berlaku untuk negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa (UE). Baterai atau kemasan baterai diberi label sesuai dengan Peraturan Eropa 2006/66/EC yang terkait dengan baterai dan akumulator serta baterai dan akumulator bekas. Peraturan tersebut menetapkan kerangka kerja untuk pengembalian dan daur ulang baterai dan akumulator bekas sebagaimana yang diterapkan di seluruh Uni Eropa. Label ini digunakan pada beragam jenis baterai untuk mengindikasikan bahwa baterai tidak boleh dibuang, namun dikembalikan saat masa pakainya berakhir sesuai dengan Peraturan ini. Sesuai dengan Peraturan Eropa 2006/66/EC, baterai dan akumulator diberi label untuk mengindikasikan agar keduanya dikumpulkan dan didaur ulang secara terpisah di akhir masa pakainya. Label di baterai mungkin juga menyertakan simbol kimia untuk logam yang terkait dengan baterai (Pb untuk timbal, Hg untuk merkuri, dan Cd untuk kadmium). Pengguna baterai dan akumulator tidak boleh membuang baterai dan akumulator sebagai limbah perkotaan yang tidak disortir, namun gunakan kerangka kerja pengumpulan yang tersedia bagi pelanggan untuk pengembalian, daur ulang, dan penanganan baterai dan akumulator. Peran serta pelanggan sangatlah penting untuk meminimalkan dampak potensial baterai dan akumulator terhadap lingkungan dan kesehatan manusia akibat adanya potensi zat-zat yang berbahaya. Sebelum menempatkan peralatan elektrik dan elektronik (EEE) di jalur pengumpulan limbah atau di fasilitas pengumpulan limbah, pengguna akhir dari peralatan yang berisi baterai dan/atau akumulator harus melepas baterai dan akumulator tersebut untuk dikumpulkan secara terpisah. Pembuangan baterai lithium dan unit baterai dari produk Lenovo Baterai lithium tipe sel mungkin dipasang di dalam produk Lenovo Anda. Anda dapat menemukan detail tentang baterai tersebut dalam dokumentasi produk. Jika baterai harus diganti, hubungi tempat pembelian Lampiran C. Pernyataan WEEE dan daur ulang negara dan kawasan 117
atau hubungi bagian servis Lenovo. Jika Anda harus membuang baterai lithium, isolasikan baterai dengan perekat vinil, hubungi tempat pembelian atau operator pembuangan limbah, dan ikuti petunjuk dari mereka. Pembuangan unit baterai dari produk Lenovo Perangkat Lenovo Anda mungkin berisi unit baterai Li-ion (lithium-ion) atau unit baterai Ni-MH (nickel-metal hydride). Anda dapat menemukan detail tentang unit baterai tersebut dalam dokumentasi produk. Jika Anda harus membuang unit baterai, isolasikan unit baterai dengan perekat vinil, hubungi bagian penjualan atau servis Lenovo, atau tempat pembelian, atau operator pembuangan limbah, dan ikuti petunjuk dari mereka. Anda juga dapat melihat petunjuk yang diberikan dalam panduan pengguna untuk produk Anda. Untuk pengumpulan dan penanganan yang benar, buka: Informasi daur ulang baterai untuk Taiwan Informasi daur ulang baterai untuk Amerika Serikat dan Kanada Informasi daur ulang untuk China 118 Panduan Pengguna X380 Yoga
Lampiran D. Peraturan Batasan Zat Berbahaya (Restriction of Hazardous Substances/RoHS) negara dan kawasan Informasi lingkungan terbaru tentang produk Lenovo tersedia di: RoHS Uni Eropa Produk Lenovo ini, beserta komponen yang disertakan (kabel, dan lain-lain) memenuhi persyaratan Peraturan 2011/65/EU mengenai batasan penggunaan bahan berbahaya tertentu dalam peralatan listrik dan elektronik ("RoHS recast" atau "RoHS 2"). Untuk informasi lebih lanjut tentang kesesuaian Lenovo pada RoHS di seluruh dunia, buka: RoHS Turki The Lenovo product meets the requirements of the Republic of Turkey Directive on the Restriction of the Use of Certain Hazardous Substances in Waste Electrical and Electronic Equipment (WEEE). RoHS Ukraina RoHS India RoHS compliant as per E-Waste (Management) Rules. RoHS China The information in the following table is applicable for products manufactured on or after January 1, 2015 for sale in the People's Republic of China. © Copyright Lenovo 2018 119
120 Panduan Pengguna X380 Yoga
RoHS Taiwan Lampiran D. Peraturan Batasan Zat Berbahaya (Restriction of Hazardous Substances/RoHS) negara dan kawasan 121
122 Panduan Pengguna X380 Yoga
Lampiran E. Informasi model ENERGY STAR ENERGY STAR® adalah program gabungan dari Badan Perlindungan Lingkungan AS dan Departemen Energi AS yang ditujukan untuk menghemat pengeluaran dan melindungi lingkungan melalui produk dan praktik hemat energi. Lenovo bangga dapat mempersembahkan produk yang dinyatakan memenuhi kualifikasi ENERGY STAR kepada para pelanggan. Anda mungkin menemukan tanda ENERGY STAR ditempelkan di komputer Anda atau ditampilkan di antarmuka pengaturan. Komputer Lenovo dengan jenis mesin berikut, jika memiliki tanda ENERGY STAR, telah dirancang dan diuji untuk memenuhi persyaratan program ENERGY STAR untuk komputer. 20LH, 20LJ, 20LK, dan 20LL Dengan menggunakan produk berkualifikasi ENERGY STAR dan memanfaatkan fitur manajemen daya pada komputer, Anda dapat membantu mengurangi pemakaian listrik. Pemakaian listrik yang rendah dapat mendukung kemungkinan penghematan keuangan, lingkungan yang lebih bersih, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Untuk informasi lebih lanjut tentang ENERGY STAR, kunjungi: Lenovo mendorong Anda untuk menjadikan program pemakaian energi yang efisien sebagai bagian integral dari pengoperasian keseharian Anda. Untuk membantu usaha ini, Lenovo telah membuat pengaturan awal untuk fitur manajemen daya agar berfungsi saat komputer tidak digunakan selama waktu yang telah ditentukan: Rencana daya: Default (saat tersambung ke daya ac) Matikan display: Setelah 10 menit Alihkan komputer ke mode sleep: Setelah 30 menit Untuk mengaktifkan komputer dari mode sleep, tekan tombol Fn di keyboard. Untuk informasi lebih lanjut tentang pengaturan ini, lihat informasi bantuan Windows di komputer. Fungsi Wake on LAN diaktifkan saat komputer Lenovo dikirim dari pabrik, dan pengaturan tersebut akan tetap valid bahkan saat komputer berada pada mode sleep. Jika Anda tidak ingin Wake on LAN diaktifkan saat komputer berada di mode sleep, Anda dapat mengurangi pemakaian listrik dan memperpanjang durasi mode sleep, dengan menonaktifkan Wake on LAN untuk mode sleep. Untuk menonaktifkan pengaturan Wake on LAN untuk mode sleep, lakukan hal berikut: © Copyright Lenovo 2018 123
1. Buka Control Panel (Panel Kontrol), dan pastikan Anda melihat Control Panel (Panel Kontrol) menurut Category (Kategori). Klik Hardware and Sound (Peranti keras dan Suara) ➙ Device Manager (Manajer Perangkat). 2. Di jendela Device Manager (Pengelola Perangkat), buka Network adapters (Adapter jaringan). 3. Klik kanan perangkat adaptor jaringan, lalu klik Properties (Properti). 4. Klik tab Power Management (Manajemen Daya). 5. Hapus centang di kotak Allow this device to wake the computer (Izinkan perangkat ini untuk membangunkan komputer). 6. Klik OK. 124 Panduan Pengguna X380 Yoga
Lampiran F. Pemberitahuan Lenovo mungkin tidak menawarkan produk, layanan, atau fitur yang disebutkan dalam dokumen ini di semua negara. Hubungi perwakilan Lenovo lokal untuk mendapatkan informasi tentang produk dan layanan yang ada di wilayah Anda. Setiap referensi ke produk, program, atau layanan Lenovo tidak ditujukan sebagai pernyataan atau indikasi bahwa hanya produk, program, atau layanan Lenovo tersebut yang boleh digunakan. Setiap produk, program, atau layanan setara yang berfungsi baik dan tidak melanggar hak atas kekayaan intelektual Lenovo boleh digunakan. Namun, pengguna bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan memeriksa pengoperasian setiap produk, program, atau layanan lainnya tersebut. Lenovo mungkin memiliki paten atau program paten tertunda yang mencakup pokok bahasan yang diuraikan dalam dokumen ini. Melampirkan dokumen ini tidak berarti memberikan Anda lisensi terhadap paten ini. Anda dapat mengirim pertanyaan tentang lisensi, dalam bentuk tertulis, ke: Lenovo (United States), Inc. 1009 Think Place - Building One Morrisville, NC 27560 U.S.A. Attention: Lenovo Director of Licensing LENOVO MENYERTAKAN PUBLIKASI INI "SEPERTI ADANYA" TANPA GARANSI DALAM BENTUK APA PUN, BAIK TERSURAT MAUPUN TERSIRAT, TERMASUK, NAMUN TIDAK TERBATAS PADA, GARANSI TERSIRAT MENGENAI KEPATUHAN, KEMAMPUAN UNTUK DIPERDAGANGKAN, ATAU KESESUAIAN UNTUK TUJUAN TERTENTU. Beberapa wilayah yurisdiksi tidak memperbolehkan pelepasan tanggung jawab untuk garansi tersurat atau tersirat dalam transaksi tertentu, oleh karena itu, pernyataan ini mungkin tidak berlaku untuk Anda. Informasi ini dapat mencakup ketidakakuratan teknis atau kesalahan penulisan. Informasi yang terdapat di sini akan diperbarui secara berkala; pembaruan tersebut akan disertakan dalam panduan pengguna edisi terbaru. Lenovo dapat membuat perbaikan dan/atau perubahan pada produk dan/atau aplikasi yang dijelaskan di panduan pengguna ini kapan pun tanpa pemberitahuan sebelumnya. Produk yang dijelaskan dalam dokumen ini tidak ditujukan untuk digunakan dalam implantasi atau aplikasi dukungan hidup lainnya yang dapat menyebabkan cedera atau kematian seseorang bila terjadi gangguan fungsi. Informasi yang ada dalam dokumen ini tidak mempengaruhi atau mengubah spesifikasi atau garansi produk Lenovo. Tidak satu pun elemen dalam dokumen ini dapat digunakan sebagai lisensi tersurat maupun tersirat atau ganti rugi berdasarkan hak atas kekayaan intelektual Lenovo atau pihak ketiga. Semua informasi yang ada dalam dokumen ini didapatkan dalam kondisi khusus dan diberikan sebagai ilustrasi. Hasil yang diperoleh dalam kondisi lain mungkin berbeda. Lenovo dapat menggunakan atau menyebarkan informasi apa pun yang Anda berikan dengan metode yang dianggap sesuai tanpa menimbulkan kewajiban apa pun kepada Anda. Referensi ke situs Web di luar Lenovo yang disebutkan dalam dokumen ini dimaksudkan hanya untuk kemudahan dan tidak sama sekali berfungsi sebagai dukungan terhadap situs Web tersebut. Materi di situs Web tersebut bukan merupakan bagian dari materi untuk produk Lenovo ini, dan penggunaan situs Web tersebut merupakan tanggung jawab Anda sendiri. Setiap data performa yang ada dalam dokumen ini dibuat dalam kondisi yang terkontrol. Oleh karena itu, hasil yang diperoleh dalam kondisi lain mungkin berbeda secara signifikan. Beberapa pengukuran mungkin dilakukan pada sistem di tingkat pengembangan dan tidak ada jaminan pengukuran ini akan sama pada sistem yang ada secara umum. Terlebih lagi, beberapa pengukuran mungkin telah diestimasi melalui © Copyright Lenovo 2018 125
ekstrapolasi. Hasil yang didapat mungkin berbeda. Pengguna dokumen ini harus memeriksa data yang berlaku untuk kondisi spesifik yang mereka hadapi. Dokumen ini adalah materi berhak cipta dari Lenovo dan tidak dicakup oleh lisensi sumber terbuka mana pun, termasuk setiap perjanjian Linux yang mungkin menyertai perangkat lunak yang disertakan bersama produk ini. Lenovo dapat memperbarui dokumen ini setiap saat tanpa pemberitahuan. Untuk mendapatkan dokumentasi yang paling aktual untuk komputer Anda, kunjungi: 126 Panduan Pengguna X380 Yoga
Lampiran G. Merek dagang Istilah berikut adalah merek dagang dari Lenovo di Amerika Serikat, negara lain, atau keduanya: Access Connections Active Protection System Lenovo Logo Lenovo ThinkPad Logo ThinkPad TrackPoint UltraConnect Intel, Intel SpeedStep, dan Thunderbolt adalah merek dagang terdaftar dari Intel Corporation atau anak perusahaannya di AS dan/atau negara lain. Microsoft, Windows, Direct3D, BitLocker, dan Cortana adalah merek dagang dari grup perusahaan Microsoft. Ubuntu adalah merek dagang terdaftar dari Canonical Ltd. Istilah HDMI dan HDMI High-Definition Multimedia Interface adalah merek dagang atau merek dagang terdaftar dari HDMI Licensing LLC di Amerika Serikat dan negara lain. Wi-Fi Alliance dan Miracast adalah merek dagang terdaftar dari Wi-Fi Alliance. USB Type-C dan USB-C adalah merek dagang dari USB Implementers Forum. Nama perusahaan, produk, dan layanan lainnya mungkin merupakan merek dagang atau merek layanan dari pihak lain. © Copyright Lenovo 2018 127
128 Panduan Pengguna X380 Yoga |
Webinar Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret 2021 SHEs: Conference Series 5 (1) (2022) 231- 238 Restorasi Kepemimpinan Nasional Berlandaskan Nilai Luhur Budaya Bangsa: Studi Kasus Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara Shoffan Mujahid, Mochamad Rifqi Hananto, Nugroho Hasan, Rifqi Amrulah Fatah, David Indra Cahya Universitas Sebelas Maret Article History received 1/9/2021 revised 1/10/2021 accepted 1/11/2021 Abstract The leadership of the millennial generation today refers to the concept of western leadership. In fact, Indonesia is a country that has various noble values of the nation. One of these noble values is the concept of Ki Hajar Dewantara's leadership. According to Ki Hajar Dewantara, the essence of education is an attempt to internalize cultural values into the child, so that the child becomes a complete human being, both mentally and spiritually. This stage of internalization of cultural values is very important in shaping the character of the millennial generation as future leaders of the nation. In addition, in the wayang saga, there are astha brata values that correlate with the noble values of Ki Hajar Dewantara. These two values when applied will form the ideal leader character. Unfortunately, the value of leadership begins to fade with the times. This writing method uses a literature review study with a sociological and historical approach. The purposes of writing this article are, (1) Ki Hajar Dewantara's noble leadership model, (2) actualizing the present noble leadership of Ki Hajar Dewantara, and (3) maintaining the noble leadership of Ki Hajar Dewantara through the noble values of astha brata. Keywords: Ki Hajar Dewantara, Leadership, Astha Brata Abstrak Kepemimpinan generasi milenial saat ini mengacu pada konsep kepemimpinan barat. Padahal, Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam nilai-nilai luhur bangsa. Salah satu nilai luhur tersebut adalah konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Hajar Dewantara, hakikat pendidikan adalah sebagai usaha untuk menginternalisasikan nilai-nilai budaya ke dalam diri anak, sehingga anak menjadi manusia yang utuh baik jiwa dan rohaninya. Tahapan internalisasi tentang nilai nilai budaya ini sangat penting dalam pembentukan karakter generasi milenial sebagai calon pemimpin bangsa. Selain itu, dalam hikayat wayang terdapat nilai-nilai astha brata yang berkorelasi dengan nilai luhur dari Ki Hajar Dewantara. Kedua nilai ini apabila diterapkan akan membentuk karakter pemimpin yang ideal. Sayangnya, nilai kepemimpinan tersebut mulai luntur seiring dengan perkembangan zaman. Metode penulisan ini menggunakan kajian literature review dengan pendekatan sosiologis dan historis. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu, (1) model kepemimpinan luhur Ki Hajar Dewantara, (2) mengaktualisasikan kepemimpinan luhur Ki Hajar Dewantara masa kini, dan (3) menjaga kepemimpinan luhur Ki Hajar Dewantara melalui nilai luhur astha brata. Kata kunci: Ki Hajar Dewantara, Kepemimpinan, Astha Brata Social, Humanities, and Education Studies (SHEs): Conference Series p-ISSN 2620-9284 e-ISSN 2620-9292 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Webinar Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret 2021 SHEs: Conference Series 5 (1) (2022) 231- 238 PENDAHULUAN Sifat kepemimpinan merupakan aspek penting dalam kehidupan, tidak terkecuali dalam kehidupan bernegara karena sifat kepemimpinan menjadi salah satu faktor dalam pembangunan masyarakat. Saat ini banyak problematika kepemimpinan yang terjadi, seperti kurangnya integritas, tidak dapat memberikan keteladanan, dan tidak memiliki kompetensi dalam bidangnya. Selain itu, era globalisasi saat ini mudah sekali untuk mendapatkan referensi kepemimpinan dari filosofi budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia. Filosofi kepemimpinan barat apabila tidak dibarengi dengan pendalaman filosofi kepemimpinan nasional yang berlandaskan nilai luhur budaya maka akan dapat menghilangkan jejak identitas kepemimpinan nasional. Oleh karena itu diperlukan restorasi kepemimpinan nasional untuk mengembalikan pada filosofi bangsa sendiri. Salah satu filosofi kepemimpinan yang dapat menjadi referensi kepemimpinan nasional adalah filosofi kepemimpinan Ki Hajar Dewantara. Dalam kepemimpinan tersebut terdapat tiga prinsip mendasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu, "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. tentang kepemimpinan nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan proses restorasi kepemimpinan nasional, maka yang perlu untuk menjadi pembahasan adalah cara membumikan filosofi kepemimpinan Ki Hajar Dewantara Penelitian ini menjadi penting karena membahas agar mudah diterima oleh masyarakat dan bisa diterapkan secara langsung. Perlu dihadirkan solusi dan metode untuk menuju restorasi kepemimpinan nasional dengan nilai luhur budaya bangsa tersebut sehingga identitas kepemimpinan bangsa Indonesia bisa terus eksis di pusaran era globalisasi. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu literature review. Literature review merupakan cara yang dipakai untuk mengumpulkan data atau sumber yang berhubungan pada sebuah topik tertentu yang bisa didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet dan pustaka lain. HASIL DAN PEMBAHASAN Beragam Memuat hasil dan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan, termasuk tabel, dan gambar yang disajikan. Penomoran harus diberikan pada tabel dan gambar berdasarkan urutannya. Teori Kepemimpinan ki Hajar Dewantara dalam Perspektif Sejarah Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah Soewardi Soerjaningrat. Nama beliau begitu terkenal di Indonesia, khususnya di dunia pendidikan. Beliau pernah diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pasca Indonesia merdeka. Selain itu, beliau juga merupakan pahlawan nasional karena jasa-jasanya yang begitu banyak untuk bangsa ini. Sebagai penghargaannya setiap tanggal 2 Mei diperingati Hari Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Keppres No. 316 Tahun 1959. Tiga prinsip dasar kepemimpinan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ketiga prinsip tersebut lahir pada saat Ki Hajar Dewantara menggagas sekolah yang bernama National Onderwijs Institut atau yang dikenal dengan nama Taman Siswa. Taman Siswa ini berdiri pada tahun 1922, tepatnya pada tanggal 3 Juli di Yogyakarta. Pada masa pemerintah Hindia Belanda, pendidikan hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu. Padahal banyak rakyat pribumi yang ingin menempuh pendidikan. Disisi lain, sistem sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda mengacu ini berdampak pada kualitas peserta didik yang pada kurikulum Eropa. Hal 232
Webinar Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret 2021 SHEs: Conference Series 5 (1) (2022) 231- 238 menekankan pada intelektual dan material saja, sehingga tidak cocok untuk rakyat pribumi yang memiliki jiwa gotong-royong dan kekeluargaan yang erat. Kekeluargaan yang erat ini dibuktikan dengan prinsip klasik orang terdahulu yakni, "mangan ora mangan sing penting kumpul" yang berarti meskipun tidak makan yang terpenting adalah dapat berkumpul dengan sanak keluarga. Selain menjadikan karakter anak menjadi individual dan materialistik, pendidikan ala pemerintah Hindia Belanda juga melahirkan karakter anak-anak menjadi kasar dan dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Hal ini dirasa masih terjadi pada saat ini. Melihat kondisi yang seperti itu menjadikan Ki Hajar Dewantara untuk mendirikan sekolah Taman Siswa yang menggunakan kurikulum berdasarkan pada nilai-nilai luhur bangsa. Maka tercetuslah prinsip "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani". Pada awalnya prinsip ini dikenal dengan sebutan Patrap Triloka. Konsep Patrap Triloka ini diilhami oleh sistem pendidikan dan kepemimpinan progresif yang dikenalkan oleh Maria Montessori dari Italia dan Rabindranath Tagore dari India. Di Era modern ini, konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantara masih menjadi landasan utama pendidikan di Indonesia. Apabila kita amati lebih mendalam, sejatinya tiga semboyan dalam dunia pendidikan tersebut merupakan sebuah konsep kepemimpinan yang luar biasa. Hal ini dapat terjadi karena pendidikan adalah inkubator awal dalam membentuk pemimpin masa depan. Tiga konsep kepemimpinan tersebut merupakan sebuah sebuah kerangka filosofis dalam membentuk karakter pemimpin di Indonesia yang mampu berkontribusi langsung dalam masyarakat. Menjadi sebuah keniscayaan bahwa pendidikan merupakan proses menularkan pengetahuan dan nilai-nilai yang baik. Salah satunya adalah nilai kepemimpinan Ki Hajar Dewantara yaitu: Pertama, Ing ngarso sung tuladha (Didepan memberikan contoh atau teladan). Ajaran ini mengandung arti bahwa seorang pemimpin harus dapat memberikan teladan yang baik bagi pengikut maupun masyarakat sekitarnya. Konsep ini sangat sesuai bagi masyarakat Indonesia yang berorientasi keatas atau kepada pemimpin itu sendiri. Karena pada hakikatnya konsep ini dapat diwujudkan berdasarkan dua aspek. Kedua aspek tersebut adalah aspek negatif yang berisi hal yang tidak boleh dilakukan serta aspek positif. Hal yang dianjurkan atau seharusnya dilakukan. Dalam memberikan teladan pemimpin hendaknya memberikan keselarasan antara perkataan dan perbuatan "Practice what you preach". Pemimpin harus mampu untuk menguasai diri untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang serta mematuhi apa yang dianjurkan. Sehingga pemimpin dapat diikuti dan menjadi suri tauladan yang baik. Kedua, Ing madyo mangun karso (Ditengah membangun semangat atau memberikan motivasi). Pemimpin sejati harus mampu berbaur dan bekerja sama dengan pengikut atau bawahannya. Keberadaan pemimpin ditengah-tengah anggota dimaksudkan untuk membangun dan membangkitkan motivasi serta semangat juang yang ada. Hal ini selaras dengan teori situasional yang dikemukakan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard. Dalam terciptanya sebuah kepemimpinan yang efektif bergantung pada kesiapan dari pengikut dalam menjalankan tugasnya. Apabila pengikut merasa kebingungan maka tugas seorang pemimpin untuk memberi arahan yang jelas. Lalu, ketika pengikut telah mampu melaksanakan tugasnya maka seorang pemimpin harus menciptakan dan membangun iklim yang suportif dan motivasi yang membangun. Ketiga, Tut Wuri Handayani (Di Belakang memberi dorongan). Seorang pemimpin harus memberikan dorongan moral maupun semangat kepada pengikutnya. Dorongan moral ini diharapkan akan menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri. Selain itu, sikap percaya antara pemimpin dan pengikutnya juga harus ditumbuhkan. Pemimpin harus percaya dan yakin pada kemampuan anggota atau pengikutnya. Hal ini bisa dicontohkan lewat pemberiaan sebuah amanah atau tanggung jawab kepada 233
Webinar Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret 2021 SHEs: Conference Series 5 (1) (2022) 231- 238 anggota tersebut. Perlu dipahami bahwa konsep kepemimpinan ketiga ini merupakan semboyan dari dunia Pendidikan yang memiliki makna filosofis yang sangat mendalam. Konsep ini bertujuan untuk menciptakan pribadi yang mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Diharapkan nantinya akan muncul generasi baru yang akan berani memimpin dengan tetap membawa dan menanamkan karakter yang telah dibangun. Pada prinsipnya manusia bukanlah makhluk yang hanya sekedar hidup, memiliki kekayaan atau menjalankan perannya di muka bumi. Manusia merupakan pemimpin bagi di dalam muka bumi atau dalam lingkup terkecil manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Memimpin dirinya untuk senantiasa berjalan sesuai dengan norma yang berlaku dan bermanfaat untuk manusia lain. Dalam sebuah konsep pendidikan yang humanis menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia itu sendiri. Hal ini berarti pendidikan memiliki peran untuk menciptakan manusia yang bermoral, berbudaya, berbudi pekerti luhur serta manusia yang memanusiakan orang lain. Menurut Ki Hajar Dewantara menyangkut daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (konatif)). Dalam konsep kepemimpinan dikenal dengan "Leaders by the head, the heart, and hand". Memiliki pemikiran yang visioner, hati yang lapang dan tindakan yang nyata. Namun, realitanya dalam era globalisasi ini konsep kepemimpinan luhur yang sangat luar biasa dari Ki Hajar Dewantara mulai ditinggalkan. Pesatnya perkembangan teknologi turut mempengaruhi karakter masyarakat Indonesia. Kemudahan dalam memperoleh informasi menyebabkan lunturnya nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam konsep kepemimpinan tersebut. Masyarakat lebih memilih meniru dan mengadaptasi budaya dari luar negeri yang belum tentu sesuai dengan apa yang ada di Indonesia. Lebih lanjut banyak masyarakat yang tidak paham akan Trilogi kepemimpinan Ki Hajar Dewantara. Tiga hal tersebut hanya dianggap sebagai sebuah semboyan yang indah belaka. Dampaknya dapat dilihat bagaimana degradasi moral mulai dialami oleh generasi penerus bangsa, Keberadaan gadget semakin menjauhkan mereka dari nilai nilai yang ada. Relevansi Kepemimpinan Asta Brata Kepemimpinan Asta Brata merupakan contoh kepemimpinan hindu yang terdapat dalam Itihasa Ramayana, yakni delapan tipe kepemimpinan yang merupakan delapan sifat kemahakuasaan Tuhan. Penerapan kepemimpinan yang baik dalam Asta Brata haruslah selalu memiliki sifat wiweka (sikap berhati-hati) dengan segala tingkah lakunya dalam setiap keputusan yang diambil. Hal ini dikarenakan apa yang menjadi keputusannya akan diikuti oleh para rakyat yang dipimpinnya, dan sebagai seorang pemimpin maka setiap tindak perilakunya akan menjadi contoh bagi orang lain. Pemimpin yang dapat dihormati oleh rakyatnya dari pancaran wibawa yang dimilikinya juga sebagai manifesta kekuatan dewa yang ada pada dirinya. Pemimpin sebisa mungkin membangun kepercayaan rakyatnya terhadapnya sesuai dengan dharma (kebenaran) dalam setiap kepemimpinannya. Hal tersebut dapat dibangun dengan penerapan ajaran asta brata dalam diri seorang pemimpin tersebut. Penetapan keputusan yang diambil juga harus memiliki acuan dengan harapan dapat menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Adapun ajaran Asta Brata terdapat pada bagian-bagiannya (Sudarmiati, 2020) yaitu sebagai berikut: Indra Brata (Hujan), Yama Brata (Dewa Yama), Surya Brata (Matahari), Candra Brata (Bulan), Bayu Brata (Angin), Kuwera Brata (Bijaksana Bumi), Baruna Brata (Samudra), Agni Brata (Api). Relevansi kepemimpinan Ki Hajar Dewantara dengan penerapan kepemimpinan Asta Brata yakni, Pertama, "Ing ngarso sung tulodo" (Di depan memberikan contoh atau teladan) dimana dalam penerapannya pemimpin sudah semestinya dapat bersifat Baruna Brata, hendaknya pemimpin memiliki wawasan yang luas dan sanggup 234
Webinar Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret 2021 SHEs: Conference Series 5 (1) (2022) 231- 238 mengatasi setiap hal dengan penuh kearifan dan mampu mengatasi berbagai macam hambatan permasalahan dalam berjalannya seperti kekacauan organisasi, permasalahan ekonomi, politik maupun lainnya, hendaknya juga dalam memiliki wawasan seorang pemimpin juga memiliki sifat Agni Brata yakni hendaknya memiliki sifat pemberani, memiliki dedikasi yang tinggi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi, pemimpin juga diharapkan agar meniru sifat api yang selalu berkobar dalam menghadapi segala rintangan yang ada dan tidak pernah putus asa dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Pemimpin hendaklah memiliki sifat Indra Brata, dimana dapat memberikan keteladanan sifat yang baik seorang pemimpin untuk dapat memberikan bimbingan kepada masyarakat, bawahannya serta untuk dirinya agar selalu berusaha menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan. harapannya dari sifat tersebut pemimpin dapat memiliki wawasan yang luas namun juga berani serta selalu bersemangat agar dapat memberikan contoh dan keteladanan dalam hal bagi orang lain dalam menghadapi segala permasalahan yang ada. Kedua, Ing madyo mangun karso (Di tengah membangun semangat atau memberikan motivasi). seorang pemimpin semestinya dapat bersifat Bayu Brata seorang pemimpin hendaknya memberikan keteladanan sifat yang dapat memberikan bimbingan kepada masyarakat, bawahannya serta untuk dirinya dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan. Dalam hal ini juga pemimpin hendaknya mengetahui keadaan kebutuhan dan kemauan rakyat yang paling atas sampai bawah dalam. Hendaknya pemimpin bisa berada di tengah-tengah agar bisa bersikap secara objektif dan tepat. Kuwera Brata yakni pemimpin hendaknya memiliki sifat-sifat bijaksana dan berhati agar dapat melestarikan alam sehingga tercipta suatu keseimbangan antara kehidupan manusia dengan alamnya. Ketiga hal tersebut merupakan sikap yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yang berlaku Ing madyo mangun karso yang selalu dapat berbaur dengan orang lain ditengah-tengah dan memberikan rasa nyaman dan berlaku objektif dalam setiap pengambilan keputusannya. Ketiga, adalah Tut Wuri Handayani (Di Belakang memberi dorongan). Seorang pemimpin semestinya dapat bersifat Candra Brata yakni pemimpin hendaknya dapat memperlihatkan wajah yang tenang dan berseri-seri dalam kesehariannya, sehingga akan memberikan rasa aman, keyakinan dan kebesaran jiwa yang disertai dengan rasa simpati dan penuh rasa hormat kepada orang yang dipimpinnya. selanjutnya yakni Yama Brata, yaitu para pemimpin hendaknya mengikuti sifat-sifat Dewa Yama yang dapat menegakkan hukum secara benar dan adil, yang tidak pilih kasih dalam menegakkan hukum dan dapat melindungi orang-orang yang merasa butuh perlindungan dan memberikan rasa aman dan memotivasi bahwa mereka dilindungi dan haknya sangat diperjuangkan oleh seorang pemimpin. Surya Brata seorang pemimpin juga diharapkan dapat memberikan penerangan secara benar, adil dan merata kepada dalam hal ini yakni, pemimpin dapat memberikan informasi secara terbuka dan transparan kepada rakyatnya mengenai jalannya kepemimpinan, dan juga berkewajiban untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya. dalam segala penentuan keputusan yang bersikap objektif dan dapat dipertanggung jawabkan. penerapan sikap tersebut pemimpin diharapkan dapat memberikan dorongan motivasi agar memberikan motivasi bagi orang lain agar selalu bisa merasa aman dan terlindungi hak-hak yang dimiliki, Model Restorasi Kepemimpinan Nasional Restorasi kepemimpinan nasional menjadi sebuah hal penting untuk dilakukan bersama oleh seluruh elemen bangsa Indonesia. Restorasi kepemimpinan nasional yang dilakukan dalam studi ini dikembalikan ke arah nilai-nilai luhur budaya bangsa. Nilai luhur budaya bangsa Indonesia sangat banyak. Salah satu nilai luhur budaya 235
Webinar Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret 2021 SHEs: Conference Series 5 (1) (2022) 231- 238 bangsa yang banyak dikenal oleh masyarakat yaitu nilai dari Ki Hajar Dewantara, yang biasa disebut Patrap Triloka. Konsep Patrap Triloka ini yaitu "Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani". Nilai luhur tersebut sangat sering untuk diucapkan oleh berbagai kalangan, utamanya dalam pembelajaran dan nilai luhur tersebut juga menjadi slogan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yaitu nilai Tut Wuri Handayani makna agung dari nilai-nilai tersebut yaitu didepan memberikan contoh ditengah membangun motivasi dan dibelakang memberi dorongan. Konsep pemikiran Ki Hajar Dewantara tersebut mengajarkan sebuah model kepemimpinan yang mengacu pada karakter generasi terdidik di Indonesia. Generasi terdidik bangsa ini, utamanya para generasi muda sudah mulai terdistorsi era terkait nilai-nilai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Restorasi nilai luhur budaya bangsa patrap triloka sangat menarik untuk menjadi model kepemimpinan nasional saat ini. Pandangan nilai patrap triloka yang merujuk pada kebebasan, humanisme, spiritual, budi pekerti, kekeluargaan, dan kepemimpinan nasional. Model tersebut sangat tepat dan cukup holistik untuk menjadi seorang pemimpin yang bisa dekat dengan rakyat. Kedekatan dengan rakyat menjadi hal penting untuk segera diterapkan dalam konsep kepemimpinan nasional di seluruh lini kehidupan, utamanya bagi para generasi muda. Konsep tersebut akan menjadi sebuah sarana untuk mewujudkan pemimpin yang berbudi pekerti luhur, pemikiran maju berbudaya, dan raga yang bugar dalam bertindak. Model kepemimpinan Ki Hajar Dewantara juga berkorelasi dengan ajaran luhur kepemimpinan Jawa yaitu, Asta Brata. Ajaran Asta Brata disimbolisasikan berdasarkan sifat para dewa alam, yaitu matahari, angin, bulan, api, bumi, langit, samudera, dan bintang. Konsep batara indra yang merujuk pada sifat langit menjadi sebuah studi yang relevan dengan model kepemimpinan Ki Hajar Dewantara yang selalu memberi teladan, semangat dan dorongan. Langit memiliki makna bahwa pemimpin selalu memberi nilai tambah kepada para bawahannya dan memberi keleluasaan ilmu. ini menjadi sebuah model yang dapat kita rumuskan yaitu model Konsep kepemimpinan berkarakter dengan kombinasi heart, hands, and head. Model tersebut sangat ideal dan humanis untuk mewujudkan karakter pemimpin berbudaya luhur bangsa. (1) hati, untuk menginspirasi dan naluri memberdayakan tangan, untuk segera mengeksekusi dan inovasi secara tanggap dan cepat, dan (3) kepala, untuk memikirkan visi ke depan sesuai prioritas. Model pemimpin luhur terintegratif tersebut telah diimplementasikan oleh Ki Hajar Dewantara dengan patrap triloka untuk menciptakan pemimpin dengan pendidikan berkarakter sehingga nilai luhur karakter harus terus dilestarikan. Model ini juga sangat kuat telah diajarkan dalam asta brata indra batara untuk menjadi sebuah langit yang selalu memberi teladan melalui hati yang mengerti rakyat, tangan untuk gerak cepat tanggap pada rakyat, dan kepala untuk memikirkan visi rakyat yang sejahtera di masa mendatang. Pemimpin berbudaya luhur tersebut mengedepankan rakyat, (2) 236
Webinar Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret 2021 SHEs: Conference Series 5 (1) (2022) 231- 238 SIMPULAN Hasil penelitian mengenai model kepemimpinan Ki Hajar Dewantara mampu diterapkan dalam masa kini, model kepemimpinan tersebut dapat menjadi referensi dalam restorasi kepemimpinan nasional yang berlandaskan nilai luhur kebudayaan. Nilai luhur tersebut dapat tercermin dari relevansi model kepemimpinan Ki Hajar Dewantara dengan Asta Brata yang mencerminkan kebudayaan. Penelitian ini menunjukan bahwa untuk menciptakan restorasi kepemimpinan nasional maka diperlukan konsep kepemimpinan berbudaya luhur yang menyentuh sisi hati, pemikiran, dan perilaku. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan dari penelitian ini maka penulis ingin memberikan saran untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Penelitian mengenai kepemimpinan nasional harus terus dilakukan dan dikembangkan, bukan hanya diteliti oleh orang tua, akan tetapi seharusnya juga para pemuda yang akan menjadi aktor pembangunan bangsa selanjutnya. Sehingga penelitian mengenai kepemimpinan nasional dapat lebih komprehensif dari berbagai sudut pandang. Penulis juga memberikan saran kepada lembaga pendidikan untuk mulai membuat kurikulum pendidikan kepemimpinan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan yang berbudaya luhur. Terimakasih penulis ucapkan untuk semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. Pertama, penulis mengucapkan terima kasih kepada Rumah Kepemimpinan yang sudah menjadi lembaga pembinaan kepemimpinan untuk penulis sehingga bisa memberikan dukungan dalam proses penulisan. Kedua, penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Sebelas Maret karena telah membantu meningkatkan intelektualitas para mahasiswa dengan agenda konferensi yang bisa diikuti oleh banyak pihak. Semoga apa yang sudah dituliskan dapat memberikan kebermanfaatan secara signifikan untuk banyak orang. DAFTAR PUSTAKA As'ad, M., Anggoro, W., & Virdanianty, M. (2011). Studi Eksplorasi Konstrak Psikologi. Kepemimpinan Model Jawa: Asta Brata, Jurnal Aryawan, I. W. (2021). Application of Asta Brata Leadership in Education from the Point of View of Conflict Theory, Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 7(1), 56-66. Garis, Regi Refian. "KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN PADA ERA GLOBALISASI (Kajian tentang Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia)", Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, Vol 4, No 1, pp. 1 - 11 (2018). Hemerling, J., Kilmann, J., & Matthews, D. (2021). Chapter 15. The Head, Heart, and Hands of Transformation, In Mastering the Science of Organizational Change, Kumalasari, Dyah. (2010). "KONSEP PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM PENDIDIKAN TAMAN SISWA (Tinjauan Humanis-Religius)", Jurnal ISTORIA, Volume VIII, Nomor 1, pp. 47 - 59 Mallian, H. (2006). Studi Literatur tentang Model Peramalan ARMA dan Selang Kepercayaan Parameter Model dengan Menggunakan Bootstrap, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Sukri, S., Handayani, T., & Tinus, A. (2016). ANALISIS KONSEP PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER, Jurnal Civic Hukum. 237
Webinar Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret 2021 SHEs: Conference Series 5 (1) (2022) 231- 238 Vebrianto Susilo, S. (2018). Refleksi Nilai-Nilai Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Dalam Upaya Upaya Mengembalikan Jati Diri Pendidikan Indonesia, Jurnal Cakrawala Pendas. Wulandari, Wida Catur. (2017). "IMPLEMENTASI TRILOGI KI HADJAR DEWANTARA DALAM KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI 1 MERGOWATI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG", Respotirory Universitas PFRI Yogyakarta, pp. 1 - 6 Yudiaatmaja, Fridayana. (2013). "KEPEMIMPINAN: KONSEP, TEORI DAN KARAKTERNYA", Jurnal Media Komunikasi FIS, Vol 12, No 2, pp. 29 - 38 Zainuddin, Z. (2021). Konsep Pendidikan Budi Pekerti Perspektif Ki Hadjar Dewantara, KABILAH : Journal of Social Community. 238 |
Alkitab Bahasa Jawa Edisi Formal 1981 Perjanjian Baru
MATEUS Sarasilahe Gusti Yesus 1:1-17 Lk 3:23-38 1 1 Iki sarasilahe Gusti Yesus Kritus, tedhake Sang Prabu Dawud, tedhake Rama Abraham. 2 Rama Abraham peputra Iskak, Iskak peputra Yakub, Yakub peputra Yahuda sasadhereke; 3 Yahuda peputra Peres lan Zerah, patutan saka Tamar; Peres peputra Hezron, Hezron peputra Ram; 4 Ram peputra Aminadab, Aminadab peputra Nahason, Nahason peputra Salmon; 5 Salmon peputra Boas patutan saka Rakhab; Boas peputra Obed patutan saka Rut; Obed peputra Isai, 6 Isai peputra Sang Prabu Dawud, Sang Prabu Dawud peputra Sang Prabu Suleman, patutan saka tilas bojone Uria, 7 Sang Prabu Suleman peputra Rehabeam, Rehabeam peputra Abia, Abia peputra Asa, 8 Asa peputra Yosafat, Yosafat peputra Yoram, Yoram peputra Uzia; 9 Uzia peputra Yotam, Yotam peputra Akhas, Akhas peputra Hizkia; 10 Hizkia peputra Manasye, Manasye peputra Amon, Amon peputra Yosia; 11 Yosia peputra Yekhonya sasadhereke, nalika jaman pambuwangan menyang Babil. 12 Sawise jaman pambuwangan menyang Babil,
MATEUS 1.13-20 Yekhonya peputra Sealtiel, Sealtiel peputra Zerubabel; 13 Zerubabel peputra Abihud, Abihud peputra Elyakim, Elyakim peputra Azor; 14 Azor peputra Zadhok, Zadhok peputra Akhim, Akhim peputra Eliud; 15 Eliud peputra Eleazar, Eleazar peputra Matan, Matan peputra Yakub; 16 Yakub peputra Yusuf bojone Maryam, kang mbabar Gusti Yesus, kang jejuluk Sang Kristus. 17 Dadi gunggunge saka Rama Abraham tumeka Sang prabu Dawud iku ana patbelas turunan, saka Sang Prabu Dawud tumeka ing jaman pambuwangan menyang Babil ana patbelas turunan lan saka jaman pambuwangan menyang Babil tumeka Sang Kristus patbelas turunan. Miyose Gusti Yesus 1:18-25 Lk 2:1-7 18 Anadene miyose Gusti Yesus Kristus iku sejarahe mangkene: Nalika Maryam kang ibu lagi pacangan karo Yusuf, sadurunge tunggal sapaturon, tinemu wus ngandheg marga saka Sang Roh Suci. 19 Sarehne Yusuf bojone iku wong mursid sarta ora gelem mirangake Maryam ana ing ngarepe wong akeh, mulane sumedya medhot pepacangane kanthi sidheman. 20 Nanging bareng lagi duwe gagasan mangkono iku, tumuli ana malaekating Pangeran ngatingali sajroning pangimpen, dhawuhe: "He, Yusuf, tedhake 2
MATEUS 1.21 - 2.3 Dawud, aja sumelang anggonmu ngepek Maryam dadi bojomu, awit Putra kang kabobotake iku marga saka Roh Suci, 21 sarta Maryam bakal mbabar putra kakung, iku namakna Yesus; awit iya iku kang bakal ngluwari bangsane saka ing dosane." 22 Bab iku anggone kalakon supaya kayektenana apa kang kapangandikakake dening Pangeran lumantar nabi mangkene: 23 "Lah, sang kenya bakal nggarbini sarta mbabar putra kakung, kang asmane bakal sinebut Emanuel, tegese: Gusti Allah nunggil kalawan kita." 24 Yusuf satangine turu banjur ngestokake kaya kang didhawuhake dening malaekating Pangeran, Maryam dipek bojo, 25 nanging ora diwori turu, nganti tumekane wis mbabar putra, kang banjur dinamakake Yesus. Tekane para pandhita 2:1-12 2 1 Nalika Gusti Yesus wus miyos ana ing kutha Betlehem ing tanah Yudea, yaiku nalika jumenenge Sang Prabu Herodhes, banjur ana pandhita-pandhita saka ing tanah wetan padha teka ing kutha Yerusalem 2 lan takon-takon:"Ratunipun tiyang Yahudi ingkang nembe miyos punika wonten ing pundi? Margi kula sampun sami sumerep lintangipun wonten ing wetan, dene anggen kula mriki punika badhe sami sujud wonten ing ngarsanipun." 3 Bareng Sang Prabu Herodhes miyarsa kang mangkono iku, banget getere, mangkono 3
MATEUS 2.4 -11 uga wong sakutha Yerusalem kabeh. 4 Sang Prabu banjur nimbali sakehe para pangareping imam lan para ahli Toret bangsa Yahudi, lan padha didangu ana ngendi bakal miyose Sang Kristus iku. 5 Unjuke kang padha kadangu: "Wonten ing kitha Betlehem ing tanah Yudea, awit ingkang sampun kaseratan dening nabi makaten: 6 Anadene sira, he Betlehem ing tanah Yahuda, sira iku babar pisan ora kuciwa ana ing antarane para kang ngasta paprentahan ing tanah Yahuda, amarga saka sira bakal ana panutan kang miyos, kang bakal ngengon umatingSun Israel." 7 Sang Prabu Herodhes banjur nimbali para pandhita mau kanthi dhedhemitan, padha kadangu genah-genahe wektu katoning lintange; 8 nuli padha didhawuhi menyang ing Betlehem sarta kaweling: "Padha mangkata, titi-priksanen sing tlesih bab Sang Timur iku, dene samangsa wus ketemu, enggal padha ngunjukana uninga marang aku, supaya aku iya bisa mrana ngabekti marang Panjenengane." 9 Para pandhita sawise nampani pangandikane Sang Nata, banjur padha mangkat. Lah ing kono lintang kang wus dideleng ana ing wetan, iku ndhisiki lakune tumeka ing padunungane Sang Timur lan mandheg ing sandhuwure. 10 Bareng weruh lintang mau, padha banget bungahe. 11 Banjur padha lumebu ing omah lan ndeleng Sang Timur karo Maryam kang ibu, nuli padha sumungkem sujud marang Panjenengane. Banjur padha mbukaki pethine raja-brana, 4
MATEUS 2.12-15 Panjenengane disaosi pisungsung arupa mas, menyan lan blendok mur. 12 Sawise mangkono, sarehne padha tampa wangsiting Pangeran ing sajroning pangimpen, supaya aja bali sowan ing ngarsane Sang Prabu Herodhes, mulane mulihe menyang tanahe padha metu ing dalan liyane. Gusti kaungsekake menyang ing tanah Mesir 2:13-15 13 Sapungkure para pandhita mau lah tumuli ana malaekating Pangeran, kang ngatingali marang Yusuf ing sajroning pangimpen lan dhawuh:"Tangia, Sang Timur lan kang ibu ungsekna menyang ing tanah Mesir, sarta manggona ing kana nganti Ingsun paring pangandika marang sira; mulane mangkono awit Herodhes bakal nggoleki Sang Timur arep disedani." 14 Yusuf tangi lan ing bengi iku uga Sang Putra dalah kang ibu diajak ngungsi menyang ing tanah Mesir, 15 lan manggon ing kana nganti sasedane Sang Prabu Herodhes. Mangkono dadine kayektenan apa kang kapangandikakake dening Pangeran lumantar nabi: "Saka ing tanah Mesir anggoningSun nimbali PutraningSun." 5
MATEUS 2.16-22 Tumpese bocah-bocah ing kutha Betlehem 2:16-18 16 Bareng Sang Prabu Herodhes ngertos yen Panjenengane dicidrani dening para pandhita, banget dukane, banjur dhawuh mateni sakehe bocah lanang ing kutha Betlehem salaladane, kang umur rong taun sapangisor, manut wektu anggone angsal katrangan saka para pandhita. 17 Ing kono kayektenan kang kapangandikakake dening Nabi Yeremia: 18 "Ana swara kaprungu ing kutha Rama, panangis lan pangadhuh kang sora; Rakhel nangisi anak-anake lan emoh kalipur, awit anak-anake wus padha ora ana." Kondure Gusti saka ing tanah Mesir 2:19-23 19 Bareng Sang Prabu Herodhes wus seda, ana malaekating Pangeran kang ngatingali marang Yusuf ing sajroning pangimpen ana ing tanah Mesir, kang dhawuh: 20 "Tangia, Sang Timur lan kang ibu jaken bali menyang tanah Israel, amarga sing padha ngarah sedane Sang Timur wus padha mati." 21 Yusuf tangi, Sang Putra lan kang ibu diajak bali menyang tanah Israel. 22 Ananging bareng krungu warta, yen Pangeran Arkhelaus nggentosi kang Rama Sang Prabu Herodhes jumeneng nata ana ing tanah Yudea, dadi sumelang yen mranaa. Nanging sarehne tampa wangsiting Allah ing 6
MATEUS 2.23 - 3.7 sajroning pangimpen, banjur ngener menyang ing tlatah tanah Galilea. 23 Satekane ing kono, tumuli manggon ing kutha kang aran Nasaret. Kang mangkono iku supaya kayektenana kang kapangandikakake dening para nabi, yen Gusti Yesus bakal kasebut: wong Nasaret. Nabi Yokanan Pambaptis 3:1-12 Mk 1:1-8; Lk 3:3-9, 15-17; Yo 1:19-28 3 1 Ing nalika samana Nabi Yokanan Pambaptis rawuh ing ara-ara samun ing tanah Yudea, nggelarake piwulang, pangandikane: 2 "Padha mratobata, amarga Kratoning Swarga wus cedhak!" 3 Dene sateme iya Nabi Yokanan iku kang kapangandikakake dening Nabi Yesaya mangkene:"Ana swara kang nguwuh-uwuh ana ing ara-ara samun: Padha nyawisna margining Pangeran, lurung- lurunge padha lencengna." 4 Nabi Yokanan iku pangagemane kang kagawe wulu unta, sarta apaningset walulang; kang kadhahar walang lan madu alas. 5 Banjur diparani dening wong-wong saka ing kutha Yerusalem, saka ing tanah Yudea kabeh lan saka ing wewengkon sakiwatengene bengawan Yarden. 6 Wong-wong mau tumuli padha dibaptisi dening Nabi Yokanan ana ing bengawan Yarden kalawan ngakoni dosane. 7 Nanging bareng Nabi Yokanan mirsa wong Farisi lan wong Saduki akeh kang padha teka sarta nyuwun kabaptis, banjur padha 7
MATEUS 3.8 -15 dipangandikani mangkene: "Heh, tetesaning ula bedhudhak, sapa kang akon kowe nyingkiri bebendu kang bakal teka? 8 Yen mangkono padha metokna woh kang sembada marang pamratobat. 9 Lan aja padha duwe pikiran mangkene: Aku rak trahe Rama Abraham. Awit aku pitutur marang kowe, sanadyan saka watu iki Gusti Allah kuwaos mijilake anak kanggo trahe Rama Abraham. 10 Karodene wadung wus cumawis ing poking wit-witan; saben wit kang ora metokake woh kang becik, mesthi kategor lan kacemplungake ing geni. 11 Aku iki mbaptisi kowe kabeh nganggo banyu amrih patobatmu, nanging kang bakal rawuh nungka aku, iku luwih kuwasa tinimbang aku lan mbok nyopot ageme trumpah bae aku ora pantes. Iku bakal mbaptisi kowe kalawan Roh Suci lan geni. 12 Panjenengane wus ngasta tampah; panutone bakal diresiki nganti tapis sarta gandume bakal diklumpukake ing lumbung, nanging mrambute bakal diobong ing geni kang ora kena sinirep." Gusti Yesus dibaptis Nabi Yokanan 3:13-17 Mk 1:9-11; Lk 3:21-22; Yo 1:32-34 13 Nalika samana Gusti Yesus saka ing tanah Galilea rawuh ing bengawan Yarden murugi Nabi Yokanan, karsane supaya dibaptisa. 14 Nanging nabi Yokanan menggak, unjuke: "Kawula ingkang prelu Paduka baptis, lah kok Paduka ngrawuhi kawula." 15 Nanging Gusti 8
MATEUS 3.16 - 4.6 Yesus paring wangsulan, pangandikane: "Wis ta, cikben, amarga iya mangkono iku patute Aku lan kowe padha netepi sakehe kabeneran." Nabi Yokanan tumuli sumarah. 16 Sawise kabaptis Gusti Yesus banjur mentas saka ing banyu, lah ing kono langit tumuli piyak lan Panjenengane mirsa Rohing Allah tumedhak pindha manuk dara, anedhaki Panjenengane. 17 Banjur ana swara saka ing swarga, kang ngandika: "Iki PutraningSun, kekasihingSun, kang ndadekake renaning panggalihingSun." Gusti Yesus kagodha dening Iblis 4:1-11 Mk 1:12-13; Lk 4:1-13 4 1 Sawuse mangkono Gusti Yesus katuntun dening Roh menyang ing ara-ara samun supaya kagodha dening Iblis. 2 Salebare siyam patang puluh dina patang puluh bengi, wekasan kerapan. 3 Juru panggodha banjur sowan ing ngarsane sarta munjuk mangkene: "Manawi Panjenengan Putraning Allah, sumangga sela-sela punika Panjenengan sabdakaken dados roti." 4 Nanging Gusti Yesus paring wangsulan, pangandikane: "Ana tulisan mangkene: Uripe manungsa iku ora mung saka roti bae, nanging saka sakabehing sabda kang miyos saka ing lesaning Allah." 5 Iblis tumuli nggawa Gusti Yesus menyang ing kutha Suci lan dijumenengake ana ing dhuwur payone Padaleman Suci, 6 banjur munjuk mangkene: "Manawi Panjenengan 9
MATEUS 4.7 -13 Putraning Allah, sumangga kula aturi anjlog mangandhap, awit wonten seratan makaten: Pangeran bakal ndhawuhi para malaekate tumrap sira, sarta sira bakal ditadhahi ing tangane, supaya sikilira aja nganti kesandhung ing watu." 7 Pangandikane Gusti Yesus: "Ana maneh tulisan mangkene:Sira aja nyoba Pangeran Allahira." 8 Gusti Yesus banjur digawa Iblis maneh munggah ing gunung kang dhuwur banget lan diaturi mirsani sakehe krajan ing donya dalasan kamulyane, 9 nuli munjuk mangkene: "Punika sadaya badhe kula caosaken dhateng Panjenengan, anggeripun Panjenengan sumungkem sujud dhateng kula." 10 Ing kono Gusti Yesus banjur ngandika marang Iblis:"Wis, lungaa, setan!" Sabab ana tulisan mangkene: Pangeran Allahira kang kudu sira sembah lan Panjenengane Piyambak kang kudu sira abekteni." 11 Iblis banjur lengser saka ing ngarsane Gusti Yesus; lah ing kono tumuli ana malaekat-malaekat kang padha sowan lan ngladosi Panjenengane. Gusti Yesus pindhah menyang ing kutha Kapernaum 4:12-17 Mk 1:14-15; Lk 4:14-15 12 Bareng Gusti mireng pawarta, yen nabi Yokanan wus kacepeng, Panjenengane banjur tindak sumingkir menyang ing tanah Galilea, 13 pindhah saka Nasaret lan dedalem ana ing kutha Kapernaum, ing sapinggiring sagara ing 10
MATEUS 4.14-21 laladan tanah Zebulon lan Naftali, 14 supaya kayektenana kang kapapangandikakake dening Nabi Yesaya mangkene: 15 "Tanah Zebulon lan tanah Naftali, dalan menyang ing sagara, ing sabrange bengawan Yarden, tanah Galilea panggonane bangsa-bangsa liya, 16 bangsa kang manggon ing pepeteng, iku wus ndeleng Papadhang kang gedhe, sarta wong kang padha manggon ing tanah kang kalimputan ing wewayangning pati, iku wus kaplethekan Pepadhang." 17 Wiwit nalika iku Gusti Yesus nggelarake piwulang, pangandikane: "Padha mratobata, amarga Kratoning Swarga wus cedhak!" Gusti Yesus wiwit angsal sakabat 4:18-22 Mk 1:16-20; Lk 5:1-11 18 Nalika Gusti Yesus pinuju tindak urut pinggiring sagara Galilea, mirsa wong loro padha sadulur, yaiku Simon kang karan Petrus karo Andreas sadulure, lagi padha nibakake jala ing sagara, amarga padha dadi juru-amek-iwak. 19 Banjur padha didhawuhi: "Ayo, padha melua Aku, kowe padha bakal Dakdadekake juru-amek-wong." 20 Sanalika banjur padha ninggal jalane, ndherekake Gusti Yesus. 21 Sabanjure nalika tindak saka kono, Panjenengane mirsa wong loro maneh, uga padha sadulur, yaiku Yakobus anake 11
MATEUS 4.22-25 Zebedheus karo Yokanan sadulure, ana ing prau lagi ngrewangi Zebedheus bapakne anggone nyulami jalane, banjur padha ditimbali 22 Sanalika padha ninggal praune lan bapakne, nuli ndherekake Gusti Yesus. Gusti Yesus wiwit lelana nggelarake Injil 4:23-25 Lk 6:17-19 23 Gusti Yesus tumuli ndlajahi satlatahe tanah Galilea kabeh, memulang ana ing papan-papan pangibadahe wong kono, sarta nggelarake Injiling Kraton, apadene nyarasake sarupane lelara lan sarupane memala, kang tinemu ing satengahing bangsa kono. 24 Pawarta bab Panjenengane iku banjur sumebar ing tanah Siria kabeh; sakehe wong, kang nandhang lelara banjur padha disowanake menyang ing ngarsane, kang rupa-rupa lelarane lan sangsarane, wong kasurupan, wong ayan lan wong lumpuh, tumuli padha diwarasake. 25 Wong akeh padha gumrudug ndherekake tindake, pinangkane saka ing tanah Galilea, ing Dekapolis, ing Yerusalem lan ing tanah Yudea tuwin ing sabrange bengawan Yarden. 12
MATEUS 5.1 -9 PIWULANGE GUSTI ANA ING GUNUNG 5:1-16 Wong apa kang rahayu 5:1-12 Lk 6:20-23 5 1 Bareng Gusti Yesus mirsa wong akeh iku, banjur minggah ing gunung lan sawise lenggah, para sakabate padha ngadhep ing ngarsane. 2 Tumuli Gusti Yesus medhar pangandika, paring piwulang, pangandikane: 3 "Rahayu wong kang mlarat ing budi, awit iku kang padha nduweni Kraton ing Swarga. 4 Rahayu wong kang prihatin, awit iku bakal padha kalipur. 5 Rahayu wong kang alus ing budi, awit iku bakal padha tampa warisan bumi. 6 Rahayu wong kang kaluwen lan ngelak marang kasampurnan, awit iku kang bakal padha kawaregan. 7 Rahayu wong kang ambek welasan, awit iku bakal padha oleh piwelas. 8 Rahayu wong kang resik atine, awit iku bakal padha sumurup marang Allah. 9 Rahayu wong kang dhemen ngrukunake, awit iku bakal padha kasebut para putraning Allah. 13
MATEUS 5.10-16 10 Rahayu wong kang dikaniaya marga saka kayekten, awit iku kang padha nduweni Kratoning Swarga. 11 Rahayu kowe, manawa marga saka Aku kowe diwewada lan dikaniaya sarta dipitenah. 12 Padha bungaha lan sukarenaa, sabab gedhe ganjaranmu ana ing swarga, awit iya kaya mangkono anggone wong-wong padha nganiaya para nabi sadurunge kowe." Bab uyahing bumi lan pepadhanging jagad 5:13-16 13 "Kowe iku padha dadi uyahing bumi. Lah yen uyah iku ilang asine, apa kang kanggo mulihake asine? Wis ora ana gunane maneh kajaba mung dibuwang lan diidak-idak ing wong. 14 Kowe iku padha dadi pepadhanging jagad. Kutha kang ana ing dhuwur gunung iku ora bisa kaling-kalingan. 15 Lan maneh wong nyumed diyan iku ora banjur dikurebi tompo, nanging ditumpangake ing jodhog, supaya bisa madhangi wong saomah kabeh. 16 Samono uga padhangmu iya sorotna marang wong, supaya iku padha sumurup marang tindak-tandukmu kang becik, temah padha ngluhurake Ramamu kang ana ing swarga." 14
MATEUS 5.17-20 BAB NETEPI ANGGER-ANGGER 5:17-48 Bab kabeneran kang sampurna 5:17-20 Lk 6:27-36 17 "Kowe aja padha duwe pangira, yen tekaKu iku arep nyuwak Toret utawa kitabe para nabi. TekaKu ora nyuwak, nanging malah nindakake. 18 Awit satemene pituturKu marang Kowe: Nganti sirnane langit lan bumi iki, angger-angger ora bakal sirna saiyot utawa sacorek, sadurunge iku kabeh kalakon. 19 Mulane sing sapa ngorakake salah sawijining pepakon iki, sanadyan kang cilik dhewe, sarta memulang mangkono marang wong, iku bakal oleh papan kang asor dhewe ana ing Kratoning Swarga. Nanging sing sapa nindakake lan mulangake kabeh pepakoning Toret, iku bakal oleh papan kang dhuwur ana ing Kratoning Swarga. 20 Mulane pituturKu marang kowe: Manawa kasampurnanmu ora ngungkuli kabeneraning para ngulama lan para wong Farisi, kowe mesthi ora bakal lumebu Kratoning Swarga." 15
MATEUS 5.21-26 Bab memateni 5:21-26 21 "Kowe wus padha krungu, yen para leluhur padha kaparingan pangandika mangkene: Sira aja memateni, sing sapa memateni kudu diukum. 22 Nanging Aku pitutur marang kowe: Sing sapa nepsu marang sadulure, kudu diukum; sing sapa ngunekake sadulure: kapir, kudu diukum dening pangadilan agama, lan sing sapa ngunekake; gemblung, mesthi kacemplungake ing naraka murub. 23 Mulane manawa kowe nggawa pisungusng menyang misbyah, mangka banjur kelingan yen sadulurmu lagi sengit karo kowe, 24 pisungsungmu tinggalen ana ing ngarepe misbyah kono, nuli maranana sadulurmu mau, rukuna dhisik, sawuse banjur balia, nyaosna pisungsungmu. 25 Endang rukuna karo lelawananmu nalika lagi lumaku bebarengan menyang pangadilan, supaya kowe aja nganti diladekake dening lelawananmu mau marang jaksa, jaksa banjur masrahake kowe marang pambantune, temahan kowe dilebokake ing pakunjaran. 26 Satemene pituturKu marang kowe: kowe ora bakal metu saka ing kono, sadurunge kowe nyaur utangmu nganti sah." 16
MATEUS 5.27-33 Bab laku jina 5:27-32 27 "Kowe wus padha krungu pangandika mangkene: Sira aja laku jina! 28 Nanging Aku pitutur marang kowe: Sing sapa mandeng wong wadon kalawan nduweni krenteg marang dheweke, iku wus laku jina sajroning atine. 29 Mulane manawa mripatmu tengen dadi jalaraning piala, cuplaken banjur buwangen, amarga luwih becik kelangan salah sawijining peranganing badanmu katimbang badanmu sakojur kacemplungake ing naraka. 30 Lan maneh manawa tanganmu tengen dadi jalaraning piala, kethoken banjur buwangen, amarga luwih becik kelangan salah sawijining peranganing badanmu katimbang badanmu sakojur kacemplungake ing naraka. 31 Uga ana pangandika mangkene: Sing sapa megat bojone, kudu menehi layang pegat. 32 Nanging Aku pitutur marang kowe: Sing sapa megat bojone ora jalaran saka laku jina, iku ndadekake bojone laku jina lan sing sapa ngrabeni wong wadon mau, dadi laku jina." Bab Supata 5:33-37 33 "Kowe wus padha krungu, yen para leluhur padha tampa pangandika mangkene: Aja nglairake sumpah palsu, nanging tetepana sumpahira ana ing ngarsaning Pangeran. 17
MATEUS 5.34-42 34 Nanging Aku malah pitutur marang kowe: Aja supata babar pisan, dadia demi swarga, awit iku dhamparing Allah, 35 dadia demi bumi, awit iku ancik-anciking sampeyane, dadia demi Yerusalem, awit iku kuthane Sang Nata Agung. 36 Iya aja supata demi sirahmu, awit kowe ora bisa mutihake utawa ngirengake rambutmu saele bae. 37 Yen iya, kandhaa: iya, yen ora, kandhaa: ora. Saluwihe saka iku, asale saka pangawak dursila." Bab wewales 5:38-42 38 "Kowe wus padha krungu pangandika mangkene: Mripat winales mripat, untu winales untu. 39 Nanging Aku pitutur marang kowe: Kowe aja nglawan marang wong kang gawe piala marang kowe, malah sapa kang nangani pipimu tengen, pipimu kiwa uga ulungna pisan. 40 Lan manawa ana wong kang arep prakaran karo kowe, sedyane ngepek klambimu, jubahmu pasrahna pisan. 41 Apadene manawa kowe dipeksa dikon ngiringake lakune wong samil, iringna nganti rong mil. 42 Yen ana wong njejaluk marang kowe, wenehana lan aja nulak wong kang arep utang marang kowe." 18
MATEUS 5.43-48 Bab tresna ing sapadha-padha 5:43-48 43 "Kowe iya wus padha krungu pangandika: Sira tresnaa marang sapepadhanira lan sengita marang mungsuhira! 44 Nanging aku malah pitutur marang kowe: Padha tresnaa marang mungsuhmu; wong kang nganiaya kowe padha dongakna slamet, 45 supaya kowe padha katitika, yen dadi putrane Ramamu kang ana ing swarga, kang mlethekake srengenge marang wong ala lan wong becik, sarta nurunake udan marang wong kang ambek adil lan kang ora. 46 Dene manawa kowe tresna marang wong kang nresnani kowe, iku kowe oleh pituwas apa? Para juru-mupu-beya rak ya tumindak mangkono, ta? 47 Lan manawa kowe aweh salam mung marang sadulur-sadulurmu bare, kaluwihanmu apa? Wong kapir rak ya tumindak mangkono, ta? 48 Mulane kowe padha sampurnaa, kaya Ramamu ing swarga iya sampurna." 19
MATEUS 6.1 -5 TUTUGE PIWULANG ANA ING GUNUNG 6:1-34 Bab dedana 6:1-4 6 1 "Padha dieling, aja padha nglakoni kawajibaning agamamu ana ing sangareping wong, supaya katona ing wong iku, awit yen mangkono, kowe ora bakal oleh peparing apa-apa saka Ramamu kang ana ing swarga. 2 Mulane yen kowe dedana, aja kokjuwarakake kaya adate para wong lamis ana ing papan-papan pangibadah lan ing lurung-lurung, pamrihe supaya dialem ing wong. Satemene Aku pitutur marang kowe, iku wus padha tampa pituwase. 3 Nanging manawa kowe dedana, tanganmu kiwa aja nganti sumurup apa kang ditindakake tanganmu tengen. 4 Dadi anggonmu dedana iku aja nganti katon; Ramamu kang nguningani tindakmu kang ora katon iku, bakal paring piwales marang kowe." Bab ndedonga 6:5-15 Lk 11:2-4 5 "Dene manawa kowe padha ndedonga, aja kaya para wong lamis, amarga iku 20
MATEUS 6.6 -13 padha seneng ndedonga adeg-adegan ana ing papan-apan pangibadah lan ing pojok-pojoking lurung, pamurihe supaya katona ing wong. Satemene pituturKu marang kowe: Iku wus padha tampa pituwase. 6 Nanging manawa kowe ndedonga, lumebua ing kamarmu, lawange inebna, banjur ndedongaa marang Ramamu kang ora katon. Dene Ramamu kang mirsa tindakmu kang ora katon iku bakal paring piwales marang kowe. 7 Apamaneh, sajrone ndedonga, aja nganggo tembung akeh-akeh kaya adate wong kapir, awit iku padha nduweni pangira, yen marga saka akehing tembunge, pandongane bakal kabul. 8 Dadi aja tiru-tiru wong iku, awit Ramamu mirsa apa sing kokbutuhake, sadurunge kowe matur. 9 Marga saka iku ndedongaa mangkene: Dhuh, Rama kawula ingkang wonten ing swarga, Asma Paduka mugi kasucekaken. 10 Kraton Paduka mugi rawuh. Karsa Paduka mugi kalampahan wonten ing bumi kadosdene wonten ing swarga. 11 Kawula mugi kaparingan rejeki kawula sacekapipun ing dinten punika. 12 Saha Paduka mugi ngaputen kalepatan kawula, kadosdene kawula inggih ngapunteni tetiyang ingkang kalepatan dhateng kawula. 13 Punapa dene kawula mugi sampun ngantos katandukaken dhateng ing panggodha, 21
MATEUS 6.14-18 nanging mugi sami Paduka uwalaken saking piawon. [Awitdene Paduka ingkang kagungan Kraton saha wisesa tuwin kamulyan salami-laminipun. Amin.] 14 Sabab, manawa kowe padha ngapura kaluputaning wong, Ramamu ing swarga iya bakal ngapura marang kowe. 15 Nanging manawa kowe ora ngapura marang wong, Ramamu iya bakal ora ngapura kaluputanmu." Bab pasa 6:16-18 16 "Anadene manawa kowe padha pasa, ulatmu aja kokgawe aclum kaya para wong lamis, awit iku padha nyengungusake ulate, supaya wong-wong padha weruh yen lagi pasa. Satemene pituturKu marang kowe: iku wus padha tampa pituwase. 17 Nanging kowe manawa pasa, sirahmu lenganana lan raupa, 18 supaya anggonmu pasa aja katara wong, ngemungna kauningan ing Ramamu kang ana ing papan kang ora katon. Ing mengko Ramamu kang mirsa kang ora katon iku bakal paring piwales marang kowe." 22
MATEUS 6.19-24 Bab nglumpukake bandha lan bab diyaning badan 6:19-23 19 "Aja padha nglumpukake bandha ana ing donya; ana ing donya bakal kena ing renget lan taiyeng kang ngrusak, sarta bisa katekan maling kang mbabah lan nyolong. 20 Nanging padha nglumpukna bandha ing swarga, kang ora bakal kena ing renget lan tiyeng kang ngrusak lan ora bakal katekan maling kang mbabah lan nyolong. 21 Amarga ing ngendi dununge bandhanmu, iya ana ing kono dununge atimu. 22 Diyaning badan iku mripat; manawa mripatmu waras, badanmu sakojur kapadhangan. 23 Nanging manawa mripatmu cacad, badanmu dadi peteng kabeh. Dadi manawa pepadhang kang ana ing kowe dadi peteng, saiba ta petenge iku." Bab ngrangkep pangawulan lan bab sumelang 6:24-34 Lk 12:22-31 24 "Ora ana wong kang bisa ngrangkep pangawulan, awit ora wurung bendarane kang siji bakal disengiti; sijine ditresnani, utawa bakal setya marang kang siji lan nyepelekake marang sijine. Kowe ora bisa ngawula marang Allah lan marang Mamon. 23
MATEUS 6.25-32 25 Mulane Aku pitutur marang kowe: Aja padha sumelang ing bab uripmu, bab apa kang bakal kokpangan utawa kokombe, lan bab badanmu, apa kang bakal kokanggo. Ajine urip iku apa ora ngungkuli pangan, lan ajine badan ngungkuli sandhangan? 26 Padha delengen manuk-manuk ing awang-awang, padha ora nyenyebar lan ora derep, sarta ora tetandho ana ing lumbung, ewadene padha kaparingan pakan dening Ramamu kang ana ing swarga. Apa kowe ora kinacek luwih banget katimbang karo manuk-manuk iku? 27 Sapa ta panunggalanmu kang bisa nyambungi umure saasta bae marga saka sumelang? 28 Mangkono maneh yagene kowe padha sumelang bab sandhang-panganggo? Padha nyawanga kembang bakung ing ara-ara anggone tumuwuh, ora nganggo nyambut-gawe lan ngantih. 29 Ewadene Aku pitutur marang kowe: Sanadyan Raja Suleman sajrone sagunging kaluhurane, pangagemane ora madhani salah sawijining kembang iku. 30 Mulane yen suket ing ara-ara kang dina iki isih ana, sesuk diobong, iku dipanganggoni nganti kaya mangkono dening Allah, saya maneh kowe, heh, wong kang cupet ing pangandel! 31 Awit saka iku aja padha sumelang lan calathu: Kang padha dakpangan apa? Utawa: Kang padha dakombe apa? Lan maneh: Kang padha daksandhang apa? 32 Awit iku kabeh diupaya dening para wong kapir; kowe aja mangkono, awit Ramamu ing swarga wus mirsa, yen iku mau kabeh 24
MATEUS 6.33 - 7.5 dadi kabutuhanmu. 33 Ananging Kratoning Allah lan kasampurnane, iku padha upayanen dhisik, nuli samubarang iku mau kabeh bakal diparingake marang kowe. 34 Mulane aja padha sumelang ing bab dina sesuk, amarga dina sesuk iku kadunungan kasusahan dhewe. Kasusahan sadina, wus cukup kanggo sadina." TUTUGE PIWULANG ANA ING GUNUNG 7:1-29 Bab ngukumi 7:1-5 Lk 6:37-38, 41-42 7 1 "Aja padha netepake alaning wong, supaya kowe iku aja katetepake alamu. 2 Amarga wewaton kang kokanggo ngukumi ala-beciking wong, yaiku kang bakal dianggo ngukumi ala-becikmu. Sarta takeran kang kokanggo nenaker, yaiku kang bakal dianggo naker kowe. 3 Kapriye dene kowe weruh tatal kang ana ing mripate sadulurmu, mangka glondhong kang ana ing mripatmu dhewe, kowe kok ora weruh? 4 Kapriye dene kowe kok bisa kandha karo sadulurmu: Coba, tatal sing ana ing mripatmu iku dakilangane, mangka mripatmu dhewe ana glondhonge? 5 Heh, wong lamis, ilangana dhisik glondhong sing ana ing mripatmu, mengko kowe bakal kanthi 25
MATEUS 7.6 -11 pramana anggonmu ngilangi tatal sing ana ing mripate sadulurmu." Bab barang kang suci lan pangaji 7:6 6 "Bareng kang suci aja kokwenehake marang asu, lan mutyaramu aja kokuncalake marang ngarepe babi, supaya ora diidak-idak sarta banjur minger nyempal-nyempal kowe." Bab ngantepi ing pandonga 7:7-11 Lk 11:9-13 7 "Padha nyenyuwuna, temah bakal kaparingan. Padha golek-goleka, temah bakal oleh. Padha thothok-thothoka, temah bakal kawenganan. 8 Sabab saben wong kang nyuwun, bakal tampa, sing golek bakal oleh lan sing thothok-thothok iku bakal kawenganan lawang. 9 Apa ana panunggalanmu kang dijaluki roti anake, kok menehi watu, 10 utawa yen dijaluki iwak, kok menehi ula? 11 Dadine yen kowe kang ala padha mangreti ing bab paweweh kang becik marang anak-anakmu, saya maneh Ramamu kang ana ing swarga, mesthi peparing kang becik marang wong sing padha nyenyuwun marang Panjenengane." 26
MATEUS 7.12-19 Dalan kang bener 7:12-14 12 "Mulane apa sing kokkarepake ing bab tumindake wong marang kowe, iku iya etrapna marang wong, amarga iya mangkono iku surasane Toret lan kitabe para nabi. 13 Padha lumebua metu ing lawang kang ciyut, awit amba lawange lan jembar dalane kang anjog ing karusakan, mangka akeh wong kang padha metu ing kono. 14 Kosok baline ciyut lawange lan rupit dalane kang anjog ing urip, mangka mung sathithik wong kang nemu iku." Piwulang kang nasar 7:15-23 15 "Sing waspada marang para kang mindha-mindha nabi, kang padha nekani kowe kanthi nyamur dadi wedhus gembel, mangka sajatine iku asu ajag kang galak. 16 Iku bakale padha katitik marang kowe saka wohe. Apa ana thethukulan eri kok awoh anggur, utawa rerungkudan kok metokake woh anjir? 17 Dadine wit kang becik metokake woh becik, wit kang geringen wohe iya ora apik. 18 Wit kang becik ora bisa metokake woh kang ala, lan wit kang geringen ora bisa metokake woh kang becik. 19 Sarupane wit kang ora metokake woh kang becik, mesthi kategor 27
28 MATEUS 7.20-27 lan banjur kacemplungake ing geni. 20 Dadine wong-wong mau bakal katitik saka wohe. 21 Kang bakal lumebu ing Kratoning Swarga iku dudu angger wong kang ngucap marang Aku: Gusti, Gusti, nanging mung wong kang nglakoni sakarsane RamaKu kang ana ing swarga. 22 Ing dina wekasan bakal akeh wong kang padha matur marang Aku: Gusti, Gusti, punapa kawula boten sampun medhar wangsit atas asma Paduka, sarta sampun nundhungi dhemit atas asma Paduka, punapa malih sampun ngawontenaken mukjijat kathah atas asma Paduka? 23 Ing wektu iku bakal padha dakblakani mangkene: Aku durung tau wanuh karo kowe. Padha sumingkira saka ing ngarepKu, heh, wong kang padha gawe duraka." Bab ngrungokake lan nglakoni 7:24-29 Lk 6:47-49 24 "Mulane saben wong kang ngrungokake pituturKu lan banjur dilakoni, iku kayadene wong pinter, kang ngadegake omahe ana ing padhasan. 25 Bareng udan deres, banjur banjir sarta ana angin gedhe, kang nempuh omah mau, nanging ora ambruk, amarga katelesan ing padhasan. 26 Nanging saben wong kang ngrungokake pituturKu mangka ora dilakoni, iku upamane kaya wong kang gemblung, kang ngadegake omahe ana ing pawedhen. 27 Bareng udan deres, terus banjir, sarta ana
MATEUS 7.28 - 8.4 angin gedhe, kang nempuh omah mau banjur ambruk lan banget rusake." 28 Kacarita, bareng Gusti Yesus wus mungkasi pangandikane iku mau, wong kabeh padha gumun banget marang piwulange, 29 jalaran anggone mulang kaya kang kagungan panguwasa, ora kaya para ahli Toret. Wong lara budhugen kawarasake 8:1-4 Mk 1:40-45; Lk 5:12-16 8 1 Bareng Gusti Yesus tumedhak ing gunung, banjur kadherekake wong pirang-pirang gegolongan. 2 Lah ing kono ana wong budhugen sowan sarta sujud marang Panjenengane, unjuke: "Gusti, manawi Paduka karsa, inggih tamtu saged mbirat najis kawula." 3 Gusti Yesus nuli mulung astane, ndemek wong mau sarta ngandika: "Aku karsa, birata najismu." Padha sanalika kabirat budhuge temahan dadi resik. 4 Banjur kadhawuhan dening Gusti Yesus: "Poma bab iki aja kokkandhakake marang sapa-sapa. Wis lungaa, awakmu tuduhna marang imam lan caosa kurban, sing diprentahake dening Nabi Musa, minangka peseksi marang wong." 29
MATEUS 8.5 -11 Abdi opsir ing Kapernaum kawarasake 8:5-13 Lk 7:1-10; Yo 4:46-53 5 Nalika Gusti Yesus lumebet ing kutha Kapernaum, ana sawijining opsir panatus sowan ing ngarsane sarta darbe atur panyuwun, unjuke: 6 "Bandara, rencang kawula sakit lumpuh, nggluntung wonten ing griya, langkung sanget anggenipun ngraosaken sakit." 7 Pangandikane Gusti Yesus: "Aku dak mrana, dakwarasne." 8 Nanging atur wangsulane opsir mau: "Bandara, boten pantes kawula nampeni Paduka wonten ing gubug kawula, mugi karsaa ngandika satembung kemawon, rencang kawula tamtu lajeng saras. 9 Amargi kawula piyambak punika tiyang ingkang kereh lan inggih ngereh prajurit. Manawi kawula aken dhateng ingkang satunggal: Lungaa! lajeng kesah; utawi dhateng sanesipun: Mrenea! inggih lajeng dhateng. Tuwin dhateng rencang-tumbasan kawula: Iku lakonana! inggih lajeng dipun lampahi." 10 Bareng Gusti Yesus mireng kang mangkono iku, Panjenengane kaeraman, banjur ngandika marang kang padha ndherek: "Satemene pituturKu marang kowe: Pangandel kang samene gedhene iki Aku durung tau tumon ana ing satengahing bangsa Israel. 11 Aku pitutur marang kowe: Bakal akeh wong kang teka saka ing wetan lan ing kulon kang padha 30
MATEUS 8.12-17 melu kembul bujana karo Rama Abraham, Iskak lan Yakub ana ing Kratoning Swarga, 12 mangka para putraning Kraton bakal padha kabuwang menyang pepeteng ing jaba, ing kono bakal ana tangis lan keroting untu." 13 Gusti Yesus banjur ngandika marang opsir panatus mau: "Wis, mundura, katekana kaya kang dadi pangandelmu." Sanalika iku uga abdine waras. Gusti Yesus nyarasake embokne maratuwa Petrus lan wong-wong liyane 8:14-17 Mk 1:29-34; Lk 4:38-41 14 Sawise iku Gusti Yesus banjur tindak menyang omahe Petrus. Gusti mirsa embokne maratuwa nggluntung ana ing paturon, lara panastis. 15 Tumuli didemek tangane, temahan waras, banjur ngladeni tamune. 16 Sorene akeh wong sing padha kesurupan dhemit sing padha di owanake menyang ngarsane Gusti Yesus. Dhemite padha ditundhungi sarana pangandika lan sarupane wong kang nandhang lelara padha diwarasake. 17 Bab iki kalakone supaya kayektenana kang kapangandikakake dening Nabi Yesaya: "Panjenengane wus ngrembat karingkihan kita lan nyanggi lelara kita." 31
MATEUS 8.18-25 Bab ngetut-wingking Gusti 8:18-22 Lk 9:57-62 18 Bareng Gusti mirsa wong akeh padha ngrubung Panjenengane, banjur dhawuh nyabrang. 19 Nuli ana sawijining wong ahli Toret kang sowan sarta munjuk: "Guru, kula badhe ndherek Panjenengan dhateng pundi kemawon anggen Panjenengan tindak." 20 Gusti Yesus ngandika: "Asu-wawar padha duwe rong, lan manuk ing awang-awang pada duwe susuh, nanging Putraning Manungsa ora duwe panggonan kanggo nyelehake sirahe." 21 Wong liyane, yaiku salah sijining siswane, matur marang Panjenengane: "Gusti, kawula mugi Paduka parengaken kesah rumiyin badhe ngubur bapa kawula." 22 Nanging Gusti Yesus ngandika: "Kowe melua Aku, dene wong mati cikben padha ngubur wong mati." Gusti nyirep prahara 8:23-27 Mk 4:35-41; Lk 8:22-25 23 Gusti Yesus banjur minggah ing prau, para sakabate padha ndherek. 24 Dumadakan ana prahara ing sagara kono, praune nganti ketungkeban ing ombak, nanging Gusti Yesus sare. 25 Para sakabate tumuli padha sowan ngwungu, unjuke: "Dhuh, Gusti, nyuwun tulung, kawula sami katiwasan." 32
MATEUS 8.26-32 26 Pangandikane Gusti: "Yagene kowe padha wedi, heh, wong kang cupet ing pangandel?" Gusti Yesus banjur jumeneng lan ndukani angin sarta sagara, tumuli sirep. 27 Wong-wong padha gumun, pangucape: "Iki wong apa ta, dene dalasan angin lan sagara kok iya padha ngestokake dhawuhe!" Wong kasurupan ing Gadhara 8:28-34 Mk 5:1-20; Lk 8:26-39 28 Bareng wus mentas ing sabrang, yaiku ing tlatahe wong Gadhara tumuli dipethukake wong loro kang padha kasurupan dhemit, tekane saka ing pakuburan sarta banget mutawatiri, nganti ora ana wong siji-sijia sing wani liwat ing dalan kono. 29 Lah tumuli karone padha nguwuh seru, unjuke: "Paduka kagungan urusan punapa kaliyan kawula, dhuh, Putraning Allah? Punapa rawuh Paduka badhe misakit kawula saderengipun mangsa?" 30 Ora adoh saka kono ana babi sapantha gedhe, kang lagi golek pangan. 31 Dhemite nuli padha darbe panyuwun marang Panjenengane, unjuke: "Manawi kawula sami Paduka dhawuhi kesah, keparenga kawula manjing ing babi sapantha punika." 32 Dhawuhe Gusti Yesus: "Padha lungaa." Banjur padha metu lan manjing ing babi-babi mau. Babi sapantha iku kabeh nuli padha mlayu gumrudug medhun saka ing ereng-ereng jurang, ambyur ing sagara temahan padha mati klelep ana ing 33
MATEUS 8.33 - 9.6 banyu. 33 Kang padha ngengon babi mau padha mlayu sarta bareng wus tekan ing kutha, padha nyritakake lelakon iku mau kabeh, uga bab wong-wong kang kapanjingan dhemit mau. 34 Lah ing kono wong sakutha padha metu methukake Gusti Yesus lan bareng wus padha ana ing ngarsane, padha nyuwun kanthi adreng, supaya Panjenengane karsaa nilar tlatahe. Wong lumpuh kawarasake 9:1-8 Mk 2:1-12; Lk 5:17-26 9 1 Gusti Yesus tumuli minggah ing prau banjur nyabrang lan rawuh ing kutha palerebane. 2 Banjur ana wong lumpuh nggluntung ing paturon diusung disowanake menyang ing ngarsane. Bareng Gusti Yesus mirsa pangandele wong-wong iku, nuli ngandika marang kang lumpuh: "He, ngger, sing enak bae atimu, dosamu wus kaapura." 3 Lah tumuli ana ahli Toret sawatara sing padha ngunandika: "Wong iku nyenyamah Gusti Allah." 4 Nanging Gusti Yesus mirsa kang dadi panggraitane wong-wong mau, mulane banjur ngandika: "Yagene kowe padha duwe panggraita kang ala ana ing atimu? 5 Gampang endi kandha: Dosamu wus diapura, karo kandha: Ngadega lan lumakua? 6 Nanging supaya kowe padha sumurup, yen Putraning Manungsa duwe panguwasa ngapura dosa ana ing bumi iki," -- banjur ngandika marang kang 34
MATEUS 9.7 -13 lumpuh --: "Ngadega, paturonmu angkaten lan muliha!" 7 Wonge iya banjur ngadeg lan mulih. 8 Wong akeh bareng padha ndeleng bab iku, padha wedi lan banjur padha ngluhurake Gusti Allah, kang wus paring panguwasa nganti samono marang manungsa. Gusti nimbali Mateus, juru-mupu-beya 9:9-13 Mk 2:13-17; Lk 5:27-32 9 Bareng Gusti Yesus nglajengake tindake, banjur mirsa wong kang jenenge Mateus linggih ing pabeyan, iku nuli dipangandikani: "Melua Aku!" Mateus banjur ngadeg lan ndherekake Panjenengane. 10 Kacarita nalika Gusti Yesus lenggah dhahar ana ing omahe, ana juru-mupu-beya akeh lan wong-wong dosa kang padha teka ndherek dhahar kalawan Gusti Yesus dalasan para sakabate. 11 Bareng para wong Farisi weruh kang mangkono iku, banjur kandha marang para sakabate: "Yagene gurumu kok mangan bebarengan karo juru-mupu-beya lan wong dosa?" 12 Gusti Yesus mireng, nuli ngandika: "Wong waras iku ora butuh dhukun, sing butuh iku wong sing lara. 13 Wis, padha sumingkira, padha pindengen isining pangandika, kang surasane: Kang Sunkarsakake iku dudu kurban, nanging kawelasan. Sabab tekaKu iki ora ngundang wong sampurna, nanging wong dosa." 35
MATEUS 9.14-18 Bab pasa 9:14-17 Mk 2:18-22; Lk 5:33-39 14 Kacarira para sakabate Nabi Yokanan padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus, lan munjuk: "Kawula kaliyan tiyang Farisi sami netepi siyam, nanging para sakabat Paduka kok boten?" 15 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Apa para mitrane temanten lanang bisa susah sajroning temantene isih ana? Nanging bakal ana wektune, temanten iku kapethal saka ing antarane, ing kono bakal padha pasa. 16 Lan uga ora ana wong nambal sandhangan lawas nganggo suwekan anyar, awit tambalane iku bakal nyuwekake sandhangan mau, temahan malah saya amba amohe. 17 Mangkono anggur kang anyar iku iya ora diwadhahi ing impes kang lawas, amarga yen mangkono impese mesthi bedhah, anggure banjur wutah impese rusak. Nanging anggur kang anyar iku diwadhahi ing impes anyar, dadi loro-lorone tetep kanggo ing gawe." Wong wadon lara nggrajag getih kawarasake lan bocah mati kauripake maneh 9:18-26 Mk 5:21-43; Lk 8:40-56 18 Sajrone Gusti Yesus ngandika mangkono iku, nuli ana lelurahing papan pangibadah kang 36
MATEUS 9.19-27 sowan lan matur: "Anak kawula estri saweg kemawon tilar donya ewasamanten Paduka mugi karsaa rawuh saha numpangi asta, tamtu badhe gesang malih." 19 Gusti Yesus banjur jumeneng sarta tedhak bebarengan karo lurah mau kanthi para sakabate. 20 Nalika iku ana wong wadon kang lara nggrajag getih wus rolas tahun lawase, kang nyedhaki Gusti Yesus saka ing buri lan demek gombyoking jubahe. 21 Amarga duwe osik mangkene: "Angger aku bisa ndemek jubahe, mesthi waras." 22 Nanging Gusti Yesus banjur minger, mirsani wong wadon iku mau sarta ngandika: "Dienak atimu, ngger, pangandelmu kang marasake kowe." Wiwit ing nalika iku wong wadon mau dadi waras. 23 Bareng Gusti Yesus rawuh ing omahe lelurah mau, sarta mirsa penyuling lan wong akeh kang padha ribut, 24 banjur ngandika: "Wis, padha sumingkira; bocahe ora mati, mung lagi turu." Nanging wong-wong padha nggeguyu Panjenengane. 25 Sawise wong akeh iku padha sumingkir, Gusti Yesus nuli lumebet sarta ngasta tangane si bocah. Bocahe banjur tangi. 26 Pawartane lelakon iku banjur sumebar ing satanah kono kabeh. Wong wuta lan wong bisu kasurupan dhemit kawarasake 9:27-34 27 Nalika Gusti Yesus nglajengake tindake saka ing kono, ana wong wuta loro padha nututi 37
MATEUS 9.28-35 lan nguwuh-uwuh, unjuke: "Dhuh, tedhakipun Sang Prabu Dawud, kawula mugi Paduka welasi." 28 Bareng Gusti Yesus wus lumebet ing dalem, wong wuta mau padha ngadhep ing ngarsane, tumuli padha dipangandikani dening Gusti Yesus: "Apa kowe padha ngandel yen Aku bisa nindakake mangkono?" Atur wangsulane: "Inggih, Gusti kawula sami pitados." 29 Banjur padha didumuki mripate sarta dipangandikani: "Padha katekana kaya kang dadi pangandelmu." 30 Mripate banjur kaelekake. Banjur padha diwanti-wanti: "Poma, aja nganti bab iki kaweruhan ing wong." 31 Ewasemono saundure tumuli padha nyuwurake Panjenengane ana ing sawratane tanah kono kabeh. 32 Saundure wong-wong mau banjur ana wong bisu kapanjingan dhemit kang disowanake ing ngarsane. 33 Bareng dhemite wus ditundhung, kang bisu mau bisa caturan. Wong-wong padha kaeraman kabeh, pangucape: "Kang kaya mangkono iku durung tau kalakon ana ing tanah Israel." 34 Nanging ujare para wong Farisi: "Anggone nundhungi dhemit iku kanthi panguwasane panggedhening para dhemit." Pasemon panen lan wong derep 9:35-38 35 Gusti Yesus tumuli tindak njajah kutha lan desa, paring piwulang ana ing papan-papan pangibadah sarta nggelarake Injil Kratoning 38
MATEUS 9.36-10.6 Allah, apadene nyarasake sakabehing lelara lan memala. 36 Mirsa wong akeh iku, trenyuh banget panggalihe marga saka welas; awit wong-wong mau padha katon sayah lan ora kopen kaya wedhus kang ora ana pangone. 37 Banjur ngandika marang para sakabate: "Panene gedhe, nanging kang derep mung sathithik. 38 Mulane padha nyuwuna marang Kang Kangungan panen, supaya karsaa maringi wong derep kanggo panenane iku." Para rasul rolas kautus 10:1-15 Mk 3:13-19; Lk 6:12-16 10 1 Gusti Yesus tumuli nimbali sakabate rolas sarta padha diparingi panguwasa nundhungi dhemit lan marasake sarupaning lelara lan sarupaning memala. 2 Dene jenenge para rasul rolas mau mangkene: Kang dhisik Simon kang karan Petrus, lan Andreas sadulure, Yakobus anake Zebedheus, lan Yokanan sadulure, 3 Filipus lan Bartolomeus, Tomas lan Mateus juru-mupubeya, Yakobus anake Alfeus, lan Tadeus, 4 Simon wong Zelot lan Yudas Iskariot, kang ngulungake Gusti Yesus. 5 Wong rolas mau padha diutus dening Gusti Yesus sarta diparingi piweling mangkene: "Kowe aja padha nyimpang menyang ing dalane wong kapir lan aja lumebu ing kuthane wong Samaria, 6 nanging luwih becik padha maranana wedhus-wedhuse Banisrael kang 39
MATEUS 10.7-15 padha katriwal. 7 Padha mangkata lan padha memulanga mangkene: Kratoning Swarga wus cedhak. 8 Wong lara padha warasna, wong mati tangekna, biraten najise wong lara budhugen; dhemit-dhemit padha tundhungana. Kowe padha nampani kanthi lelahanan, mulane wenehna kanthi lelahanan uga. 9 Aja padha nggawa emas utawa salaka lan tembaga ana ing sabukmu. 10 Aja padha nggawa sangu kanggo ana ing dalan; aja nggawa kotang rangkep utawa trumpah. Sabab wong nyambut gawe iku wus sapantese yen tampa pituwas. 11 Manawa kowe lumebu ing kutha utawa ing desa, nitik-nitika wong kang pantes, banjur nginepa ana ing kono nganti salungamu. 12 Manawa kowe lumebu ing omahe wong, ulukana salam. 13 Manawa pantes anggone nampani, salammu tumanduka ing kono, nanging manawa ora, salammu balia marang kowe maneh. 14 Dene yen ana wong sing ora nampani kowe lan ora ngrungokake tembungmu, endang lungaa lan metua saka ing omah utawa ing kutha kono, sarta ketabna lebune sikilmu. 15 Satemene pituturKu marang kowe: Besuk ing dina pangadilan kang sinangga dening Sodom lan Gomora bakal luwih entheng katimbang karo kutha mau." 40
MATEUS 10.16- 23 Tutuge piwelinge Gusti Yesus marang para utusane. Bab ngantepi pangabekti 10:16-33 Mk 13:9-13; Lk 21:12-19, 12:2-9 16 "Lah kowe padha daklakokake kayadene wedhus gembel menyang ing satengahing asu ajag, mulane sing ngati-ati kaya ula lan sing bares kaya manuk dara. 17 Nanging sing waspada marang wong kabeh; sabab ana kang bakal ngladekake kowe marang pradata agama, kang banjur nyapu kowe ana ing papan-papan pangibadahe. 18 Lan marga saka Aku kowe bakal padha diirid menyang ngarsane para kang padha ngasta panguwasa lan para ratu, minangka paseksi tumrap wong-wong mau lan tumrap para wong kapir. 19 Anadene manawa kowe padha kalakon diladekake, aja padha sumelang ing bab kapriye lan apa kang bakal kok aturake, amarga iku kabeh sanalika iku uga bakal kaparingake marang kowe. 20 Awit dudu kowe kang caturan, nanging Rohe Ramamu kang ngandika lumantar kowe. 21 Sadulur bakal masrahake padha sadulur marang paukuman pati, samono uga bapa masrahake anake, lan anak-anak bakal padha ngwaneni wong-tuwane lan banjur dipateni. 22 Lan kowe bakal disengiti ing wong kabeh marga saka Aku; nanging sing sapa mantep tumeka ing wekasan, bakal slamet. 23 Manawa kowe dikaniaya ana ing sawijining kutha, 41
MATEUS 10.24- 32 padha ngungsia menyang kutha liyane; awit satemene Aku pitutur marang kowe: Sadurunge kowe ndlajahi kutha-kutha Israel kemput, Putraning Manungsa wus rawuh. 24 Mungguh sakabat iku ora ngungkuli gurune, utawa abdi iya ora ngungkuli bandarane. 25 Tumraping sakabat wus cukup, yen nganti nemu lelakon padha kaya gurune, lan tumrap abdi, yen nemu lelakon padha kaya bandarane. Manawa kang duwe omah disebut Beelzebul, apa maneh brayate saomah. 26 Mulane wong iku aja padha kokwedeni, awit ora barang kang kasasaban, kang ora bakal kawiyak, lan ora ana barang kang kadhelikake, kang bakal ora kaweruhan. 27 Apa kang Dakpituturake ana ing petengan, iku kandhakna ana ing padhangan; lan apa kang kokrungokake kanthi bisik-bisik, iku padha wartakna saka ing payon-payon. 28 Aja wedi marang wong-wong kang bisa mateni raga, nanging ora bisa mateni nyawa, aluwung wedia marang Panjenengane, kang bisa ngrusak karo-karone ana ing naraka, iya jiwamu iya ragamu. 29 Manuk glathik loro apa ora mung payu saasarion? Ewadene siji bae ora ana kang tiba ing lemah, yen ora saka karsane Ramamu. 30 Mangka kowe iku, malah dalasan rambutmu wus padha dietung kabeh. 31 Mulane aja padha wedi, amarga ajimu iku ngluwihi manuk nglathik pirang-pirang. 32 Saben wong kang ngakoni Aku ana ing ngarepaning manungsa, iku iya bakal 42
MATEUS 10.33- 41 Dakakoni ana ing ngarsane RamaKu kang ana ing swarga. 33 Nanging sing sapa nyelaki Aku ana ing ngarepaning manungsa, iku iya bakal Dakselaki ana ing ngarsane RamaKu kang ana ing swarga." Bab ngorakake awake dhewe, marga ngabekti marang Gusti 10:34-42 34 "Kowe aja padha ngira, yen tekaKu nggawa pirukun ana ing bumi. TekaKu iku ora nggawa pirukun nanging pedhang. 35 Sabab tekaKu iku njalari wong crah karo bapakne, anak wadon karo embokne; mantu wadon karo embokne maratuwa, 36 lan wong bakal dimungsuh dening wong-wong kang nunggal saomah kabeh. 37 Sing sapa nresnani bapa utawa biyunge nganti ngungkuli Aku, iku ora pantes tumraping Aku, lan sing sapa nresnani anake lanang utawa wadon ngungkuli Aku, iku ora pantes tumraping Aku. 38 Sing sapa ora manggul salibe lan ngetut-buri marang Aku, iku ora pantes tumraping Aku. 39 Sing sapa ngeman nyawane, bakal kelangan nyawane, lan sing sapa kelangan nyawane marga saka Aku, iku bakal nampani nyawane. 40 Sing sapa nampani kowe, iku dadi Aku sing ditampani. Lan sing sapa nampani Aku, iku dadi nampani kang ngutus Aku. 41 Sing sapa nampani nabi marga saka anggone dadi nabi, bakal tampa pituwasing nabi, lan sing 43
MATEUS 10.42- 11.5 sapa nampani wong mursid, marga saka anggone mursid, bakal tampa pituwasing wong mursid. 42 Apadene sing sapa aweh banyu kang seger marang salah sawijining wong cilik iki sanadyana mung sacangkir, marga iku sakabatKu, Aku pitutur marang kowe satemene: wong iku mesthi bakal tampa pituwase." Utusane Nabi Yokanan 11:1-6 Lk 7:18-35 11 1 Sawise Gusti Yesus mungkasi piwelinge marang sakabat-sakabate rolas, banjur tedhak saka ing kono, bakal memulang lan nggelarake Injil ana ing kutha-kuthane. 2 Kacarita ana ing pakunjaran Nabi Yokanan midhanget pawarta bab pakaryane Gusti Yesus, 3 banjur ngutus sakabate ndikakake munjuk marang Panjenengane mangkene: "Punapa Paduka punika ingkang pinasthi rawuh, punapa kawula sami kedah ngentosi sanesipun?" 4 Gusti Yesus paring wangsulan, pangandikane: "Wis, padha mundhura, wartakna marang Yokanan apa kang kokrungu lan kokdeleng: 5 wong picak padha ndeleng, wong lumpuh padha lumaku, wong lara budhugen padha kabirat najise, wong budheg padha krungu, wong mati padha katangekake lan wong mlarat padha kawartanan kabar 44
MATEUS 11.6-12 kabungahan. 6 Rahayu wong kang ora nganti kacuwan bab Aku." Paseksine Gusti Yesus tumrap Nabi Yokanan 11:7-19 7 Saundure para utusan mau, Gusti Yesus banjur medhar pangandika marang wong akeh iku bab Nabi Yokanan mangkene: "Nalika kowe padha menyang ara-ara-samun kae arep ndeleng apa? Arep ndeleng glagah sing mobat-mabit kena angin? 8 Utawa arep apa kowe mrana? Arep ndeleng wong kang nganggo sandhangan kang sarwa alus? Wong kang manganggo sarwa alus iku kang ana ing kraton. 9 Dadi arep apa kowe mrana? Arep ndeleng nabi? Iya, bener, lan Aku pitutur marang kowe, malah kang ngungkuli nabi. 10 Awit iya iku kang kapratelakake ing Kitab mangkene: Lah, ingsun ngutus malaekatingSun lumaku ndhisiki Sira, arep nyawisake dalanira ana ing ngarepira. 11 Satemene Aku pitutur marang kowe: Ing antarane wong-wong kang lair saka wong wadon, ora ana kang madeg ngungkuli Yokanan Pambaptis, ewasamono wong kang cilik dhewe ana ing Kratoning Swarga, iku ngluwihi Yokanan Pambaptis. 12 Sabab wiwit nalika Yokana Pambaptis tumapak ing gawe nganti saprene, Kratoning Swarga iku karuda-peksa lan wong kang ngruda-peksa 45
MATEUS 11.13- 20 iku mbudidaya arep nguwasani. 13 Sabab sakabehing nabi lan kitab Toret iku padha memeca nganti tumekaning Nabi Yokanan. 14 Sarta, manawa kowe padha gelem nganggep mangkono, iya dheweke iku Elia kang bakal teka. 15 Sing sapa duwe kuping, ngrungokna. 16 Dakupamakake apa golongan iki? Upamane kaya bocah-bocah kang lelungguhan ana ing pasar, celuk-celuk kancane mangkene: 17 Aku wis ngunekake suling, kowe kok ora padha njoged. Aku wis padha ngidungake kidung pangadhuh, nanging kowe ora padha tangisan. 18 Sarehning Yokanan tekane ora mangan ora ngombe, banjur diarani wong kepanjingan setan. 19 Tekane Putraning Manungsa nganggo mangan lan ngombe, kok unine wong: Delengen kuwi, wong grangsangan lan seneng ngombe anggur, kancane para juru-mupu-beya lan wong dosa. Nanging kawicaksananing Pangeran iku anggone kabenerake marga saka pandamele." Wong-wong ing kutha Khorazin, Betsaida lan Kapernaum padha kawelehake dening Gusti 11:20-24 Lk 10:13-15 20 Sawise mangkono Gusti Yesus banjur wiwit nenetah marang kutha-kutha kang ora mratobat, sanadyan Gusti anggone nindakake 46
MATEUS 11.21- 26 mukjijat kang akeh dhewe ana ing kono: 21 "Bilai kowe Khorazin, bilai kowe Betsaida, sabab manawa ing Tirus lan ing Sidon iya kalakon ana mukjijat-mukjijat kaya kang wus kalakon ana ing tengah-tengahmu, mesthi wis biyen-biyen anggone mratobat lan manganggo bagor sarta awu. 22 Nanging Aku pitutur marang kowe: Besuk ing dina pangadilan kang kasangga dening Tirus lan Sidon bakal luwih entheng tinimbang kowe. 23 Apadene kowe Kapernaum, apa kowe bakal kaluhurake nganti sundhul ing langit? Ora, kowe bakal kacemplungake ing teleng palimenganing pati. Sabab manawa ing Sodom kalakon ana mukjijat-mukjijat sing tumindhak ana ing tengah-tengahmu, kutha iku mesthi lestari tekan saprene. 24 Nanging Aku pitutur marang kowe: Besuk ing dina pangadilan kang kasangga dening tanah Sodom bakal luwih entheng katimbang karo kowe." Gusti ngunjukake panuwun marang Ingkang Rama. Bab ayeming ati 11:25-30 Lk 10:21-22 25 Ing wektu iku Gusti Yesus munjuk: "Dhuh, Rama, Pangeraning swarga lan bumi, kawula ngaturaken genging panuwun, dene bab punika sadaya Paduka damel wados tumrap tiyang wicaksana saha tiyang wasis, nanging Paduka lairaken dhateng lare-lare. 26 Inggih, Rama, pancen makaten karsa Paduka. 47
MATEUS 11.27- 12.4 27 Samubarang kabeh wus kapasrahake marang Aku dening Ramaku, lan ora ana wong kang sumurup marang Sang Putra, aliya Sang Rama, lan ora ana wong kang sumurup marang Sang Rama, aliya Sang Putra lan wong kang wus jinatenan saka karsane Sang Putra. 28 He, para wong kang kesayahan lan kamomotan, padha mrenea, Aku bakal gawe ayemmu. 29 PasanganKU padha tampanana ing pundhakmu lan padha nggegurua marang Aku, awit Aku iki alus lembah ing budi, temahan kowe bakal padha oleh ayeming nyawamu. 30 Amarga pasanganKu iku kapenak lan momotanKu iku entheng." Gusti Yesus iya Gustine dina Sabat 12:1-8 Mk 2:23-28; Lk 6:1-5 12 1 Ing nalika samana, mbeneri dina Sabat, Gusti Yesus tindak nglangkungi paganduman. Sakabate padha luwe, mulane banjur padha nyethuti wewulen sarta dipangan. 2 Wong Farisi bareng weruh, padha munjuk marang Gusti Yesus: "Lah sakabat Panjenengan, sami nindakaken ingkang boten dipun parengaken ing dinten Sabat." 3 Nanging Gusti Yesus ngadika marang wong-wong mau: "Apa kowe ora maca bab tumindake Senapati Dawud dalah para pandhereke nalika padha kaluwen? 4 Bab anggone banjur padha lumebu ing Padalemaning Allah lan anggone padha mangan roti cecaosan, kang 48
MATEUS 12.5-13 pancene ora kena kapangan dening Dawud utawa dening pandhereke, kajaba dening para imam? 5 Mangkono uga apa kowe ora maca ing Toret, yen ing dina Sabat para imam padha nerak pranataning Sabat ana ing Padaleman Suci, ora padha kaluputan? 6 Aku pitutur marang kowe: Ing kene ana kang ngluwihi Padaleman Suci. 7 Manawa kowe pancen mangreti isining pangandika: Kang Sunkarsakake iku kawelasan, dudu kurban, mesthi kowe ora ngukum wong kang ora kaluputan. 8 Amarga Putraning Manungsa iku iya Gustine dina Sabat." Wong ceko kawarasake 12:9-21 Mk 3:1-6; Lk 6:6-11 9 Sawise tindak saka ing kono, Gusti Yesus banjur lumebet ing papan pangibadahe wong-wong mau. 10 Ing kono ana wong kang ceko tangane sasisih. Wong-wong banjur padha matur marang Panjenengane: "Ing dinten Sabat punapa dipun parengaken nyarasaken tiyang?" Karepe supaya bisa ngluputake Panjenengane. 11 Nanging padha dipangandikani mangkene: "Manawa panunggalanmu duwe wedhus siji, mangka wedhuse iku kacemplung ing luwangan pinuju dina Sabat, apa ora banjur dicekel lan dientasake? 12 Apa ajine manungsa iku ora ngungkuli wedhus banget? Mulane kalilan bae nindakake kabecikan ing dina Sabat." 13 Banjur 49
MATEUS 12.14- 21 dhawuh marang kang ceko mau: "Tanganmu athungna." Tumuli diathungake temah dadi waras pulih kaya tangan sijine. 14 Wong-wong Farisi banjur padha metu sarta ngrantam bab anggone bakal nyedani Gusti Yesus. 15 Nanging sarehne Gusti Yesus ora kekilapan bab iku, banjur tedhak saka ing kono. Akeh wong kang padha ndherekake, dene kang lara padha diwarasake kabeh. 16 Nanging padha ora diparengake nyuwurake Asmane, 17 supaya kalakona pangandika kang dilantarake dening Nabi Yesaya: 18 "Lah iku AbdiningSun, pilihaningSun, kekasihingSun, kang ndadekake keparenging galihingSun, bakal Sunparingi RohingSun, sarta bakal ngundhangake pangadilan marang sakabehing bangsa. 19 Panjenengane ora bakal nganakake padudon lan ora bakal alok-alok. Swarane bakal ora keprungu ing wong ana ing lurung-lurung. 20 Glagah kang pepes ora bakal dikethok lan uceng-uceng kang urube melik-melik ora dipateni nganti Panjenengane wis ndadekake menange kabeneran. 21 Apadene iya Panjenengane iku kang dadi pangarep-areping bangsa-bangsa." 50
MATEUS 12.22- 29 Gusti Yesus lan Beelzebul 12:22-37 Mk 3:20-30; Lk 11:14-23, 6:43-45 22 Sawise iku banjur ana wong kang kasurupan, tur picak lan bisu, disowanake menyang ngarsane, nuli diwarasake dening Gusti Yesus, satemah kang picak lan bisu mau banjur bisa guneman lan ndeleng. 23 Wong-wong kabeh padha kaeraman sarta padha calathu: "Panjenengane iku kira-kira tedhake Sang Prabu Dawud." 24 Nanging bareng para wong Farisi padha krungu banjur ngucap mangkene: "Anggone nundhungi dhemit iku marga nganggo jenenge Beelzebul, panggedhening setan." 25 Sarehne Gusti Yesus mirsa pikirane wong-wong mau, banjur padha dipangandikani: "Saben krajan, kang rakyate padha dredah, iku mesthi rusak. Lan saben kutha utawa omah kang wonge padha dredah iku ora bisa lestari. 26 Manawa Iblis nundhung Iblis, iku dadi dredah karo awake dhewe; manawa mangkono krajane bisane lestari kapriye? 27 Dadine yen Aku nundhungi dhemit nganggo jenenge Beelzebul, lah nganggo jenenge sapa yen anak-anakmu nundhung? Mulane anak-anakmu iku kang bakal padha ngadili kowe. 28 Nanging manawa anggonKu nundhungi dhemit iku kanthi panguwasane Rohing Allah, satemene Kratoning Allah wus nekani kowe. 29 Utawa kapriye bisane wong lumebu ing omahe wong kang rosa lan njarah 51
MATEUS 12.30- 37 rayah barang darbeke, yen wong sing rosa iku ora dibanda dhisik? Manawa uwis, lagi bisa ngrampog omah mau. 30 Sing sapa ora ngrujuki marang Aku, iku nglawan marang Aku, lan sing sapa ora nglawan marang Aku, lan sing sapa ora melu ngumpulake karo Aku, iku mbuyarake. 31 Mulane Aku pitutur marang kowe: Sakabehing dosa lan panyenyamahing wong bakal kaapura, nanging panyenyamah marang Roh Suci iku bakal ora diapura. 32 Yen ana wong madoni Putraning Manungsa, iku bakal kaapura, nanging manawa madoni Sang Roh Suci, iku bakal ora kaapura, dadia jaman saiki, dadia ing jaman besuk. 33 Manawa uwite becik. wohe iya becik; manawa uwite ora becik, wohe iya ora becik. Amarga ketitiking wit iku marga saka wohe. 34 Heh, tetesaning ula bedhudhak, kapriye anggonmu bisa ngucapake barang-barang kang becik, lah wong kowe dhewe ala? Sabab apa kang kaucapake ing cangkem iku saka bludaging ati. 35 Wong becik iku metokake barang-barang kang becik saka simpenane kang becik lan wong ala metokake barang-barang kang ala saka simpenane kang ala. 36 Nanging Aku pitutur marang kowe: Saben tembung kang tanpa guna, kang diucapake dening wong, iku besuk ing dina pangadilan mesthi kudu kapratelakake tanggung jawabe. 37 Awit anggonmu bakal kabenerake iku adhedhasar tembungmu lan anggonmu bakal kapatrapan paukuman iku iya adhedhasar tembungmu." 52
MATEUS 12.38- 42 Wong kang padha nyuwun pratandha 12:38-42 Lk 11:29-32 38 Nalika samana ana ahli Toret lan wong Farisi sawatara, kang padha matur:"Guru, kula sami kapengin sumerep pratandha saking Panjenengane." 39 Nanging paring wangsulane: "Jinis kang ala lan ora setya iki njaluk pratandha, nanging bakal ora kaparingan, kajaba mung pratandhane Nabi Yunus. 40 Awit padha kaya Yunus anggone ana ing wetenge iwak telung dina telung bengi, mangkono uga Putraning Manungsa bakal ana ing jerone telenging bumi telung dina telung bengi. 41 Besuk ana ing pangadilan wong-wong Niniwe bakal tangi bareng karo jinis iki lan bakal ngadili jinis iki. Sabab wong-wong Niniwe iku sawise ngrungokake piwulange Yunus, banjur padha mratobat, lan mangka satemene kang ana ing kene iki ngungkuli Yunus. 42 Besuk ing wektu pangadilan, Sang Raja Putri saka ing tanah kidul bakal kawungokake bareng karo jinis iki lan bakal ngadili jinis iki, awit rawuhe saka pungakasaning bumi, banjur mirengake bab kawicaksanane Sang Prabu Suleman, lah mangka ing kene ana kang ngungkuli Sang Prabu Suleman." 53
MATEUS 12.43- 48 Dhemit kang wus katundhung 12:43-45 Lk 11:24-26 43 "Mungguh dhemit iku manawa wus metu saka ing wong, banjur nglembara golek palereman menyang papan-papan kang garing suwung. Nanging ora oleh. 44 Tumuli ngucap mangkene: Aku dakbali menyang omah sing daktinggal kae. Banjur bali, omahe tinemu suwung, wis resik kasaponan lan katata becik. 45 Dhemit mau banjur lunga ngajak dhemit pepitu liyane kang luwih ala katimbang dheweke, tumuli padha lumebu sarta manggon ana ing kono. Wekasan wong mau alane ngluwihi sing uwis. Mangkono uga bakal kadadeane jinis kang ala iki." Kulawargane Gusti Yesus 12:46-50 Mk 3:31-35; Lk 8:19-21 46 Nalika Gusti Yesus lagi ngandika marang wong akeh iku, ingkang ibu lan sadherek- sadhereke padha ana ing jaba, ngarah ketemu karo Panjenengane. 47 Banjur ana kang munjuk marang Gusti Yesus: "Lah punika ingkang ibu tuwin sadherek-sadherek Panjenengan sami wonten jawi saha ngangkah sagedipun kapanggih kaliyan Panjenengan." 48 Nanging kang munjuk diparingi wangsulan mangkene: "IbuKu sapa, lan sadulur-sadulurKu sapa?" 54
MATEUS 12.49- 13.8 49 Banjur mulungake astane marang para sakabate sarta ngandika: "Iki ibuKu lan sadulur-sadulurKu!" 50 Sabab sing sapa nglakoni karsane RamaKu kang ana ing swarga, yaiku sadulurKu lanang utawa wadon lan ibuKu." Pasemon bab wong nyebar wiji 13:1-23 Mk 4:1-20; Lk 8:4-15 13 1 Ing dina iku Gusti Yesus miyos saka ing omah mau lan banjur lenggah ing pinggir sagara. 2 Tumuli ana wong akeh padha gumrudug sowan lan ngrubung Panjenengane, mulane Gusti banjur minggah ing prau lan lenggah ing kono, dene wong akeh mau padha ngadeg ana ing gegisik. 3 Banjur padha dipangandikani prakara pirang-pirang kanthi pasemon, dhawuhe: "Ana juru nyebar wiji metu arep nyebar wiji. 4 Sajrone nyebar iku ana kang tumiba ing pinggir dalan, banjur ana manuk kang padha teka, nucuki. 5 Ana kang tumiba ing padhasan, kang ora akeh lemahe. Wiji mau enggal thukul, amarga lemahe tipis. 6 Nanging bareng srengenge wis saya dhuwur, banjur alum, wekasan dadi garing, sabab ora ana oyode. 7 Ana maneh kang tumiba ing eren. Bareng eri-erine saya gedhe, wijine kalindhih temahan mati. 8 Lan ana maneh kang tumiba ing lemah becik; iku banjur metu wohe, ana kang tikel satus, ana kang tikel sawidak lan 55
56 MATEUS 13.9-16 ana kang tikel telung puluh. 9 Sapa kang duwe kuping ngrungokna." 10 Para sakabate tumuli padha ngadhep lan matur: "Punapa sababipun, dene anggen Paduka ngandika dhateng tiyang-tiyang punika kok mawi pasemon?" 11 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Kowe padha kaparingan kamurahan diparengake nyumurupi wadi- wadining Kraton Swarga, nanging wong-wong iku padha ora kaparingan. 12 Amarga sapa kang duwe, iku bakal kaparingan, malah nganti luber, nanging sing sapa ora duwe, apa bae kang kaduwe, bakal dipundhut. 13 Iya iku sababe anggonKu calathu marang wong-wong iku kanthi pasemon, awit sanadyan mripate padha ndeleng, nanging ora weruh, lan sanadyan padha krungu, nanging padha ora ngreti. 14 Mulane wong-wong iku kang padha dadi kanyataane pamecane Nabi Yesaya, surasane: Sira bakal krungu lan krungu, nanging ora mangreti, sira bakal ndeleng lan ndeleng, nanging ora sumurup. 15 Amarga atine bangsa iki dableg lan kupinge jampeng sarta mripate dieremake, supaya aja padha ndeleng kalawan mripate lan krungu kalawan kupinge sarta atune bisa mangreti banjur mratobat, temahan Sunwarasake. 16 Nanging rahayu mripatmu, jalaran bisa ndeleng lan kupingmu, amarga bisa krungu.
MATEUS 13.17- 23 17 Awit Aku pitutur satemene marang kowe: Akeh para nabi lan wong mursid kang padha kapengin ndeleng apa kang padha kokdeleng, nanging ora kalakon ndeleng, lan padha kapengin krungu apa kang kokrungu, nanging ora kalakon krungu. 18 Mulane rungokna maknane pasemon bab juru nyebar iku. 19 Manawa ana wong kang krungu pangandika bab Kratoning Swarga, mangka ora mangreti, banjur si pangawak dursila teka ngrebut apa kang kasebar ing atine; yaiku wiji kang kasebar ing pinggir dalan. 20 Dene wiji kang kasebar ing padhasan, yaiku wong kang ngrungokake pangandika sarta enggal-enggal nampani pangandika mau kanthi bungah, 21 nanging ora ana oyode ing batine, dadi ora antepan. Bareng tuwuh panyiya nyiya utawa panganiaya marga saka pangandika iku, wong mau banjur enggal murtad. 22 Sabanjure kang kasebar ing eren, yaiku wong kang ngrungokake pangandika, banjur sumelanging donya lan daya pamblithuking kasugihan padha ngendhih pangandika mau, temahan ora metu wohe. 23 Nanging kang kasebar ing lemah becik iya iku wong kang ngrungokake pangandika lan mangreti, mulane iya banjur metu wohe, ana sing tikel satus, ana sing tikel sawidak, ana sing tikel telung puluh." 57
MATEUS 13.24- 30 Pasemon bab alang-alang ing satengahe gandum 13:24-30 24 Ana maneh pasemon, kang digelarake marang wong-wong mau, pangandikane: "Kratoning Swarga iku umpamane kaya wong kang nyebar wiji becik ing pategalane. 25 Nanging nalika wong-wong padha turu kabeh, satrune teka nyebar wiji alang-alang ing tengahe gandum banjur lunga. 26 Bareng gandume thukul lan wiwit metu wewulene, alang-alange iya kathon. 27 Batur-bature sing duwe pategalan padha marani lurahe lan matur: Bandara, punapa sanes wiji sae ingkang panjenengan sebar ing pategilan panjenengan? Saking pundi kambengan punika? 28 Wangsulane lurahe: Iku panggawene satru. Batur-bature matur maneh: Punapa panjenengan ngersakaken, supados kula sami mbedholi kambengan punika? 29 Nanging wangsulane: Aja, sabab anggonmu padha mbedholi alang-alang iku, bisa uga ngatutake gandume. 30 Cikben padha thukul bebarengan nganti mangsane panen. Ing wektu iku aku bakal tutur marang sing padha derep: Klumpukna dhisik alang-alange lan bentelana, banjur obongen, sawise iku gandume klumpukna ing lumbungku." 58
MATEUS 13.31- 35 Pasemon bab wiji sawi lan ragi 13:31-35 Mk 4:30-34; Lk 13:18-21 31 Ana maneh pasemon kang digelarake marang wong-wong mau, pangandikane: "Kratoning Swarga iku upamane kaya wiji sawi kang kajupuk lan kasebar dening wong ana ing pategalane. 32 Padha-padha wiji, wiji sawi iku pancen cilik dhewe, nanging yen wis thukul, gedhene ngluwihi janganan liya-liyane, malah banjur dadi wit-witan, nganti manuk-manuk ing awang-awang padha saba mrono lan nusuk ing pang-pange." 33 Pasemon iki uga didhawuhake marang wong-wong mau: "Kratoning Swarga iku upamane kaya ragi kang kajupuk ing wong wadon, kacarubake ing glepung trigu telung taker nganti kemrasukan kabeh." 34 Sakehe prakara iku mau kabeh didhawuhake dening Gusti Yesus marang wong akeh kanthi pasemon lan ora ana kang dipangandikakake kang ora dhapur pasemon, 35 supaya keyektenana kang kapangandikakake dening nabi mangkene: "Ingsun bakal ngangapake tutukingSun lan mangandikakake pasemon. Ingsun bakal ngucapake prakara kang kineker wiwit dumadining jagad." 59
MATEUS 13.36- 43 Katrangan bab pasemon alang-alang ing satengahe gandum 13:36-43 36 Gusti Yesus banjur nilar wong akeh mau sarta banjur kondur. Para sakabate tumuli padha ngadhep lan matur: "Kawula mugi sami kaparingana katrangan bab pasemon kambengan ing satengahing gandum punika." 37 Gusti Yesus banjur maringi wangsulan, pangandikane: "Wong kang nyebar wiji becik iku Putraning Manungsa. 38 Pategalan iku jagad. Wiji kang becik iku para putraning Kraton lang alang-alange iku para anake si pangawak dursila. 39 Satru kang nyebar wiji alang-alang iku Iblis. Wektu panen iku wekasaning jaman lan kang padha derep iku malaekat. 40 Kang iku kayadene alang-alang banjur kaklumpukake lan kaobong ing geni, mangkono uga ing wekasaning jaman, 41 Putraning Manungsa bakal ngutus para malaekate kadhawuhan nglumpukake samubarang kabeh kang dadi sandhungan lan sakabehing wong kang nglakoni duraka ana ing Kratone, 42 padha kacemplungake ing pawon murub; ing kono kang bakal tinemu panangis lan keroting untu. 43 Ing nalika iku para wong sampurna bakal padha mancorong kaya srengenge ana ing Kratone Ramane. Wong kang duwe kuping, ngrungokna." 60
MATEUS 13.44- 50 Pasemon bab raja-brana kapendhem lan mutyara adi 13:44-46 44 "Kratoning Swarga iku umpamane kaya raja-brana kang kapendhem ing pategalan, kang katemu dening wong banjur dipendhem maneh. Marga saka bungahe, dheweke banjur lunga ngedoli barang darbeke kabeh, petegalan mau tumuli dituku. 45 Mangkono maneh Kratoning Swarga iku umpanane kayadene wong dagang kang golek mutyara kang adi. 46 Bareng wis oleh mutyara kang banget ajine, banjur lunga ngedoli barang darbeke kabeh, mutyara mau nuli dituku." Pasemon bab krakad 13:47-52 47 "Karodene maneh Kratoning Swarga iku upamane kaya krakad kang ditibakake ing sagara, banjur ngumpulake iwak warna-warna. 48 Bareng wis kebak banjur digered mentas menyang ing gegisik, wonge tumuli padha linggih milihi iwak-iwak kang becik sarta diwadhahi, dene iwak kang ora becik dibuwang. 49 Iya kaya mangkono kaanane besuk ing wekasaning jaman. Malaekat-malaekat bakal padha teka misahake para wong kang ala saka tengahe para wong mursid, 50 padha kacemplungake ing pawon 61
MATEUS 13.51- 58 murub; ing kono kang tinemu panangis lan keroting untu. 51 Kowe apa padha mangreti iku mau kabeh?" Atur wangsulane para sakabat: "Inggih, Gusti." 52 Gusti Yesus banjur ngandika: "Mulane saben ahli Toret kang nampani piwulang bab Kratoning Swarga iku upamane kaya wong kang duwe omah, kang metokake barang anyar lan barang lawas saka ing pasimpenane." Gusti Yesus katampik ana ing Nasaret 13:53-58 Mk 6:1-6; Lk 4:16-30 53 Sawise rampung anggone paring pasemon- pasemon mau, Gusti Yesus banjur tindak saka ing kono. 54 Sarawuhe ing kutha asale, wong-wong ing kono padha diparingi piwulang ana ing papan pangibadahe. Wong-wong mau padha kaeraman, pangucape: "Wong iku olehe kawicaksanan lan panguwasa nindakake mukjijat saka ing ngendi? 55 Apa iku dudu anake tukang kayu? Embokne jenenge rak Maryam, lan sadulure Yakobus, Yusuf, Simon lan Yudas? 56 Lan sadulur-sadulure wadon rak padha ana ing kene kabeh? Dadi olehe iku kabeh saka ing ngendi?" 57 Wong-wong mau temahan padha kesandhung ing bab Panjenangane. Gusti Yesus banjur ngandika marang wong-wong mau: "Kang jenenge nabi iku ana ing ngendi-endi kajen, kajaba ana ing papan asale lan ing omahe dhewe." 58 Mulane 62
MATEUS 14.1 - 8 Panjenengane ora nindakake mukjijat akeh ana ing kono, jalaran saka anggone padha ora pracaya iku. Sedane Nabi Yokanan 14:1-12 Mk 6:14-29; Lk 9:7-9 14 1 Nalika samana Sang Prabu Herodhes, raja-wilayah, mireng pawarta bab Gusti Yesus, 2 banjur ngandika marang para abdine: "Iku Yokanan Pambaptis; wis tangi saka ing antarane wong mati, mulane kadunungan kasekten kaya mangkono." 3 Amarga Sang Prabu Herodhes pancen biyen wis dhawuh nyepeng Nabi Yokanan, banjur dibesta lan dilebokake ing pakunjaran, gegayutan karo lelakone Sang Putri Herodhias, garwane Sang Pangeran Filipus, sadhereke. 4 Jalaran Nabi Yokanan ngengetake Sang Prabu: "Boten kenging panjenengan dalem mundhut garwa Sang Putri Herodhias!" 5 Sang Prabu Herodhes kagungan karsa nyedani Nabi Yokanan, nanging ajrih karo wong akeh, amarga iku padha nganggep nabi marang panjenengane. 6 Ewadene bareng pinuju tingalan wiyosane Sang Nata Herodhes, putri putrane Sang Putri Herodhias, beksa ana ing satengahing pahargyan, nengsemake panggalihe Sang Nata Herodhes, 7 nganti Sang Prabu Herodhes nglairake sumpah bakal maringi apa bae, sing disuwun. 8 Wasana, marga saka wis diajani ingkang ibu, putri mau banjur munjuk: 63
MATEUS 14.9-15 "Keparenga adalem nyuwun sirahipun Yokanan Pambaptis wonten ing griki, kawadhahana ing talam." 9 Sang Nata dadine sungkawa panggalihe, nanging marga saka wis supaos lan marga saka anane para tamu, banjur dhawuh maringake, 10 sarta utusan nigas janggane Nabi Yokanan ana ing pakunjaran 11 lan mustakane digawa ana ing talam kapasrahake marang putri mau, kang banjur dicaosake marang ingkang ibu. 12 Sawise iku para sakabate Nabi Yokanan tumuli teka ngukup layone, disarekake, banjur padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus ngaturake bab mau. Gusti Yesus maringi mangan wong limang ewu 14:13-21 Mk 6:30-44; Lk 9:10-17; Yo 6:1-13 13 Bareng Gusti Yesus midhanget pawarta iku, banjur tindak sumingkir saka ing kono, nitih prau, arep miyambak menyang ing panggonan kang samun. Nanging bareng wong akeh krungu bab iki, tumuli padha nusul, lumaku ing dharatan saka ing kutha-kuthane. 14 Nalika Gusti Yesus minggah ing dharatan, mirsa wong pirang-pirang, kang akeh banget cacahe, panggalihe trenyuh marga saka welase marang wong-wong mau. Sing padha lara banjur diwarasake. 15 Sorene para sakabate padha sowan ing ngarsane lan matur: "Panggenan punika 64
MATEUS 14.16- 23 samun tur sampun wiwit peteng. Tiyang kathah punika prayogi kadhawuhan kesah tumbas tedha dhateng ing dhusun-dhusun." 16 Nanging Gusti Yesus ngandika: "Ora usah padha lunga, kowe bae padha menehana mangan." 17 Unjuke para sakabat: "Punika namung wonten roti gangsal kaliyan ulam loh kalih." 18 Dhawuhe Gusti Yesus: "Gawenen mrene, wenehna Aku." 19 Wong akeh mau banjur padha didhawuhi linggih ana ing pasuketan. Lan sawise nampani roti lima karo iwak loro mau, Gusti Yesus banjur tumenga marang ing langit ndedonga nyuwun berkah, tumuli rotine dicuwil-cuwil diparingake marang para sakabat, lan para sakabat kang ngedum marang wong akeh mau. 20 Kabeh banjur padha mangan nganti wareg. Sawise mangkono cuwilan-cuwilan turahane diklumpukake dadi rolas wakul kebak, 21 sing melu mangan mau cacahe wong lanang kira-kira limang ewu, iku wong wadon lan bocah-bocah ora kapetung. Gusti Yesus tindak napak ing sagara 14:22-36 Mk 6:45-52; Yo 6:16-21 22 Sawise iku Gusti Yesus banjur dhawuh marang para sakabate, supaya padha nunggang prau, ndhisiki tindake menyang ing sabrang, dene wong akeh padha kadhawuhan mulih. 23 Bareng wong akeh wis padha kadhawuhan mulih, Gusti Yesus 65
MATEUS 14.24- 35 banjur minggah ing gunung piyambakan, arep ndedonga. Bengi iku Panjenengane piyambakan bae ana ing kono. 24 Nalika iku lakune praune para sakabat wis sawetara stadi saka pinggir lan lagi montang-manting katempuh ing ombak, amarga angine nampek. 25 Bareng wis jam telu bengi Gusti Yesus tindak nusul para sakabate, tindake napak ing sagara. 26 Nalika para sakabat sumurup Panjenengane tindak ing sadhuwuring banyu iku, padha kaget lan alok: "Ana memedi!" banjur padha jerit-jerit, marga saka wedine. 27 Nanging tumuli padha dipangandikani dening Gusti Yesus: "Padha dienak atimu! Iki Aku, aja wedi!" 28 Petrus banjur munjuk kalawan mbengok: "Gusti, manawi saestu Paduka, kawula kadhawuhana murugi Paduka kaliyan lumampah ing nginggil toya." 29 Dhawuhe Gusti Yesus: "Mrenea!" Petrus banjur mudhun saka ing prau, lumaku napak ing banyu, marani Gusti Yesus. 30 Nanging bareng kena angin gedhe, banjur wedi, temahan wiwit ambles, tumuli mbengok: "Gusti, nyuwun tulung!" 31 Gusti Yesus enggal-enggal mulung astane, nyepeng Petrus sarta ngandika: "Heh, wong kang cupet ing pangandel, yagene kok mangu-mangu?" 32 Banjur padha munggah ing prau, angine tumuli mendha. 33 Wong saisine prau padha sujud ana ing ngarsane lan matur: "Paduka punika saestu Putraning Allah." 34 Sawise nyabrang, padha mentas ana ing tanah Genesaret. 35 Bareng wong-wong ing panggonan kono wis padha ora pangling 66
MATEUS 14.36- 15.6 marang Gusti Yesus, banjur padha aweh weruh marang ing wewengkon kono kabeh. Wong- wong banjur padha ngirid sakehing wong lara, kasowanake ing ngarsane, 36 kalawan matur, keparenga amung ndemek gombyoking jubahe, dene sapira kang ndemek, padha dadi waras. Pepakoning Pangeran lan tatanan agama 15:1-20 Mk 7:1-23 15 1 Sawise iku banjur ana wong Farisi lan ahli Toret sawatara saka ing Yerusalem kang padha sowan marang ngarsane Gusti Yesus sarta matur: 2 "Punapa sababipun, dene sakabat Panjenengan kok sami nerak adat-tatacaranipun para leluhur kita? Manawi badhe nedha kok sami boten wisuh tangan rumiyin?" 3 Nanging paring wangsulane Gusti Yesus marang wong-wong mau; "Yagene kowe kok uga padha nerak angger-anggere Gusti Allah marga saka anane adat-tata-caramu dhewe? 4 Sabab Gusti Allah ngandika: Sira ngajenana bapa biyungira; lan maneh: Sing sapa ngipat-ipati bapa utawa biyunge kudu mati. 5 Ewadene kandhamu: sing sapa kandha marang bapa utawa biyunge: Punapa ingkang dados gadhahan kula, ingkang kaginakaken kangge ngopeni panjenengan, punika sampun kangge kurban katur ing Pangeran, 6 wong iku banjur wis ora kawajiban ngajeni bapakne utawa biyunge maneh. Dadine kowe wis 67
MATEUS 15.7-17 ngorakake pepakoning Allah marga saka adat-tata-caramu dhewe. 7 Heh, wong lamis, ceples temen pamecane Nabi Yesaya tumrap kowe: 8 Bangsa iki anggone ngluhurake Ingsun kanthi lambene, dene atine adoh karo Ingsun. 9 Tanpa guna anggone padha ngabekti marang Ingsun, dene piwulang kang diajarake iku pepakoning manungsa." 10 Gusti Yesus banjur nimbali wong akeh, kang dipangandikani mangkene: 11 "Padha ngrungokna lan mangretia: Kang njemberi wong iku dudu kang mlebu ing cangkem, nanging kang metu saka ing cangkem, iku kang njemberi wong." 12 Ing nalika iku para sakabate padha sowan ing ngarsane lan munjuk: "Punapa Paduka mirsa, bilih pangandika Paduka wau dados sandhungan tumrap tiyang Farisi?" 13 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Sadhengaha thethukulan kang dudu tanemane RamaKu ing swarga iku bakal kabedhol saoyod-oyode. 14 Aja kokrewes wong iku, iku wong picak nuntun padha wong picak. Yen wong picak nuntun wong picak, loro-lorone mesthi padha kecemplung ing luwangan." 15 Petrus tumuli munjuk marang Panjenengane: "Kawula mugi kaparingana katrangan bab pasemon punika wau." 16 Dhawuh pangandikane Gusti Yesus: "Dadi kowe iya padha durung mangreti? 17 Apa kowe 68
MATEUS 15.18- 24 padha ora mangreti, yen samubarang kang lumebu ing cangkem, iku parane menyang ing weteng banjur dibuwang menyang ing pakiwan? 18 Nanging samubarang kang metu saka ing cangkem iku asale saka ing ati sarta iya iku kang njemberi marang wong. 19 Amarga kang thukule saka ing ati iku kayata: pikiran kang ala, gawe pepati, laku jina, cabul, nyenyolong, sumpah palsu lan pitenah. 20 Yaiku kang gawe jembering wong. Nanging mangan ora nganggo wisuh iku ora njemberi." Wong wadon bangsa Kanaan kang pracaya 15:21-28 Mk 7:24-30 21 Gusti Yesus banjur jengkar saka ing kono tindak menyang ing tlatahe kutha Tirus lan Sidon. 22 Tumuli ana wong Kanaan saka ing jajahan kono kang teka kanthi nguwuh-uwuh: "Dhuh, Gusti, tedhakipun Sang Prabu Dawud, kawula mugi Paduka paringi kawelasan, anak kawula estri kapanjingan dhemit, mesakaken sanget." 23 Nanging Gusti Yesus ora kersa paring wangsulan babar pisan. Para sakabate padha ngadhep lan munjuk marang Gusti Yesus: "Tiyang punika kadhawuhana kesah, dene kok ngetutaken kita kaliyan bengok-bengok." 24 Gusti Yesus banjur mangsuli, pangandikane:"Aku mung kautus marani 69
MATEUS 15.25- 31 wedhus-wedhus Banisrael kang padha ilang bae." 25 Nanging wong wadon mau banjur marak lan sujud ing ngarsane Gusti Yesus sarta matur: "Dhuh, Gusti, nyuwun tulung!" 26 Nanging Gusti Yesus mangsuli, pangandikane: "Ora bener, wong njupuk rotine anak-anak banjur diuncalake marang asu." 27 Atur wangsulane wong wadon: "Kasinggihan Gusti, nanging segawon rak inggih sami nedha cuwil-cuwilan ingkang dhawah saking mejaning bendaranipun." 28 Ing kono Gusti Yesus tumuli paring wangsulan pangandikane: "Heh, wong wadon, kok gedhe pangandelmu, mulane katekana apa kang dadi karepmu." Lan sanalika iku uga anake wong wadon mau banjur waras. Gusti Yesus maringi mangan wong patang ewu 15:29-39 Mk 8:1-10 29 Gusti Yesus sawise jengkar saka ing tlatah kono, banjur tindak menyang ing pinggiring sagara Galilea lan minggah redi, tumuli lenggah ing kono. 30 Banjur ana wong akeh kang padha gumrudug mrono nyowanake lumpuh, wong pincang, wong picak, wong bisu lan liya-liyane akeh, padha kasowanake ing ngarsane Gusti Yesus, kabeh banjur padha diwarasake. 31 Temahan wong akeh padha kaeraman ndeleng wong bisu padha caturan, wong pincang padha waras, wong lumpuh 70
MATEUS 15.32- 39 padha lumaku, wong picak bisa ndeleng, lan kabeh banjur padha ngluhurake Allahe Israel. 32 Sawise iku Gusti Yesus tumuli nimbali para sakabate, padha dipangandikani mangkene: "AtiKu trenyuh banget saka welasKu marang wong akeh iki. Wis telung dina anggone padha ngetutake Aku, mangka wis ora ana kang dipangan. Aku ora bisa akon mulih wong-wong iku, amarga lagi padha kaluwen, gek-gek padha ambruk ana ing dalan." 33 Para sakabate padha munjuk: "Kadospundi anggen kawula sami saged angsal roti wonten ing papan ingkang samun makaten, ingkang ngantos saged damel tuwuking tiyang ingkang samanten kathahipun punika?" 34 Pangandikane Gusti Yesus: "Kowe padha duwe roti pira?" "Pitu," atur wangsulane para sakabat, "sarta wonten ulam alit-alit sawatawis." 35 Gusti Yesus banjur dhawuh marang wong akeh iku, supaya padha lungguh ing lemah. 36 Sawise mangkono Panjenengane banjur mundhut roti pitu lan iwak-iwak mau lan sawise caos sokur, banjur padha dicuwil- cuwil lan diparingake marang para sakabat, sarta para sakabat padha ngedum marang wong akeh. 37 Tumuli kabeh padha mangan nganti wareg. Sawise mangkono turahane diklumpukake, nganti dadi pitung kranjang kebak. 38 Anadene kang padha melu mangan iku kang lanang, kajaba wong wadon lan bocah-bocah, cacahe patang ewu. 39 Sawise iku Gusti Yesus nuli dhawuh marang wong akeh, supaya padha mulih. Panjenengane 71
MATEUS 16.1 - 6 banjur nitih prau tindak menyang ing tlatah Magadan. Wong Farisi lan wong Saduki nyuwun pratandha 16:1-4 Mk 8:11-13 16 1 Tumuli ana wong Farisi lan wong Saduki sing padha sowan arep nyoba marang Gusti Yesus. Wong-wong iku padha nyuwun marang Panjenengane, supaya ngatingalake pratandha saka ing swarga. 2 Nanging paring wangsulane Gusti Yesus: "Manawa sore langite katon abang sumulak, kowe kandha; Iki bakal terang, 3 sarta esuk, manawa langite katon abang surem, kandhamu: Iki dina ora becik. Kowe bisa mbedakake rupaning langit, nanging tandha-tandhaning jaman ora ngreti. 4 Jinis kang ala lan ora setya iki njaluk pratandha, nanging bakal ora kaparingan kajaba mung pratandhane Nabi Yunus." Gusti Yesus banjur tindak nilar wong-wong mau. Bab ragine wong Farisi lan wong Saduki 16:5-12 Mk 8:14-21 5 Nalika para sakabat padha nyabrang ing sagara, lali ora nggawa roti. 6 Banjur padha dipangandikani Gusti Yesus mangkene: "Padha sing awas, sing padha ngati-ati ing bab 72
MATEUS 16.7-14 ragine wong Farisi lan wong Saduki!" 7 Para sakabat padha mikir-mikir lan banjur padha rasanan: "Anggone ngandika mangkono iku rak marga aku padha ora sangu roti." 8 Bareng Gusti Yesus mirsa apa sing padha dirembug iku, tumuli ngandika: "Yagene kowe padha rerembugan bab ora ana roti, heh, wong kang cupet ing pangandel? 9 Apa kowe durung padha mangreti? Apa padha ora kelingan bab roti lima kanggo wong limang ewu lan pirang kranjang sing kokklumpukake? 10 Apa uga lali bab roti pitu kanggo wong patang ewu lan pirang kranjang kang kokklumpukake? 11 Kapriye ta dene kowe kok padha ora mangreti, yen kang Dakkarepake iku dudu roti. Aku pitutur marang kowe: Sing waspada marang ragine wong Farisi lan wong Saduki!" 12 Ing kono para sakabat lagi padha mangreti, yen dhawuhe Gusti Yesus iku mau, ora supaya waspada marang ragi lan roti, nanging marang piwulange para wong Farisi lan para wong Saduki. Pangakune Petrus ing bab Gusti Yesus 16:13-20 Mk 8:27-30; Lk 9:18-21 13 Bareng Gusti Yesus rawuh ing laladan Kaesarea Filipi, banjur ndangu marang para sakabate: "Kandhane wong-wong, Putraning Manungsa iku sapa?" 14 Atur wangsulane:"Wonten ingkang cariyos: Nabi Yokanan Pambaptis, wonten ugi 73
MATEUS 16.15- 21 ingkang mastani: Nabi Elia; wonten malih ingkang mastani: Nabi Yeremia utawi salah satunggaling nabi." 15 Gusti Yesus banjur ndangu: "Nanging tumraping kowe, Aku iki sapa?" 16 Atur wangsulane Simon Petrus: "Paduka punika Sang Kristus, Putraning Allah ingkang gesang!" 17 Pangandikane Gusti Yesus marang Petrus: "Rahayu kowe! Simon bin Yunus, amarga kang nglairake iku marang kowe dudu daging lan getih, nanging RamaKu kang ana ing swarga. 18 Lan Aku iya pitutur marang kowe: Kowe iku Petrus, sarta watu karang iki bakal dakanggo tetalesing pasamuwanKu, kang ora bakal dikuwasani dening pati. 19 Kowe bakal dakpasrahi soroging Kraton Swarga. Apa kang koktaleni ana ing donya bakal katalenan ana ing swarga lan apa kang kokuculi ana ing donya, bakal kauculan ana ing swarga." 20 Gusti Yesus banjur ngawisi para sakabate, ora diparengake martak-martakake marang wong siji-sijia, yen Panjenengane iku Sang Kristus. Pawarta kang kapisan bab anggone Gusti Yesus bakal nandhang sangsara 16:21-23 Mk 8:31--9:1; Lk 9:22-27 21 Wiwit nalika iku Gusti Yesus wiwit paring pitedah marang para sakabate, yen Panjenengane kudu tindak menyang Yerusalem, lan bakal nandhang kasangsaran pirang-pirang marga saka panggawene para 74
MATEUS 16.22- 28 pinituwa, para pangareping imam lan para ahli Toret sarta banjur disedani, lan ing telung dinane kawungokake. 22 Nanging Petrus banjur nggered Panjenengane kalawan munjuk: "Gusti, mugi Gusti Allah nebihaken bab punika! Sampun pisan-pisan Paduka ngantos kataman ingkang makaten punika." 23 Nanging Gusti Yesus banjur mengo sarta ngandika marang Petrus: "Heh, setan, sumingkira. Kowe iku dadi sandhunganKu, sabab kowe ora mikir apa kang kagalih dening Allah, nanging mung sing dipikir dening manungsa." Bab manggul salib 16:24-28 24 Gusti Yesus banjur ngandika marang para sakabat: "Manawa ana wong kang arep ngetut-buri Aku, iku kudu nyingkur awake dhewe sarta manggula salibe lan melua Aku. 25 Amarga sing sapa kumudu-kudu nylametake nyawane, iku bakal kelangan nyawane, nanging kang kelangan nyawane marga saka Aku, iku bakal nemu. 26 Apa gunane oleh donya iki kabeh, yen kelangan nyawane? Lan apa kang bakal diaturake minangka ijole nyawane? 27 Awit Putraning Manungsa bakal rawuh ngagem kamulyane Ingkang Rama, ginarebeg ing para malaekate; ing nalika iku Panjenengane bakal ngganjar marang sawiji-wijining wong manut panggawene. 28 Satemene Aku pitutur marang kowe: Wong-wong kang padha ana ing kene iki 75
MATEUS 17.1 - 7 ana kang ora bakal padha mati, sadurunge sumurup Putraning Manungsa rawuh ing kratone." Gusti kamulyakake ana ing gunung 17:1-13 Mk 9:2-13; Lk 9:28-36 17 1 Sawise nem dina Petrus lan Yakobus sarta Yokanan sadulure kadhawuhan ndherek Gusti Yesus minggah ing gunung kang dhuwur, prelu miyambak. 2 Gusti Yesus banjur katon santun cahya ana ing ngarepe para sakabat mau, pasuryane mancorong kaya srengenge, sarta pangagemane putih sumorot kaya pepadhang. 3 Tumuli padha dikatingali Nabi Musa lan Nabi Elia, kang padha ngandikan karo Panjenengane. 4 Petrus banjur matur marang Gusti Yesus: "Gusti, iba saenipun, bilih kawula sadaya wonten ing ngriki. Manawi Paduka marengaken, kawula badhe damel pondhokan tetiga, satunggal kagem Paduka, satunggal kagem Nabi Musa saha satunggalipun malih kagem Nabi Elia." 5 Sajrone lagi matur, dumadakan ana mega padhang kang ngayomi wong akeh, sarta banjur ana swara kaprungu saka ing sajroning mega, pangandikane: "Iki PutraningSun, KekasihingSun, Kang damel renaning panggalihingSun, Iku sira rungokna." 6 Krungu kang mangkono iku para sakabat padha sumungkem ing bumi lan banget wedine. 7 Gusti Yesus banjur nyelak 76
MATEUS 17.8-14 njawili para sakabate sarta ngandika: "Padha ngadega, aja wedi." 8 Lan bareng padha ndengengek, sing katon mung Gusti Yesus piyambak, ora ana wong liyane maneh. 9 Nalika padha mudhun saka ing gunung, Gusti Yesus paring piweling marang para sakabate mau, pangandikane: "Wahyu iku mau aja kokkandhak-kandhakake marang sapa bae, sadurunge Putraning Manungsa kawungokake saka ing antarane wong mati." 10 Para sakabate tumuli padha matur pitaken: "Manawi makaten, punapaa dene para ahli Toret sami cariyos, bilih Nabi Elia pinasthi rawuh rumiyin?" 11 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Pancen Elia bakal teka mbenakake samubarang kabeh, 12 nanging Aku pitutur marang kowe: Elia wis teka, mung bae wong-wong ora wanuh marang dheweke, malah digawe sawenang-wenang. Mangkono uga Putraning Manungsa iya bakal nandhang sangsara marga saka panggawene wong-wong mau." 13 Nalika iku para sakabate Gusti Yesus padha mangerti, yen kang dipangandikakake iku Nabi Yokanan Pambaptis. Bocah kang lara ayan kesurupan dhemit diwarasake 17:14-21 Mk 9:14-29; Lk 9:37-43 14 Bareng wis padha bali tekan ing enggone wong akeh maneh, ana wong kang sowan ing ngarsane Gusti Yesus banjur sujud 77
MATEUS 17.15- 21 lan matur: 15 "Gusti, anak kawula mugi Paduka welasi. Piyambakipun sakit ayan, lan sangsara sanget. Asring dhawah ing latu lan inggih asring dhawah ing toya. 16 Sampun kawula bekta dhateng ing ngajenging para sakabat Paduka, nanging sami boten saged nyarasaken." 17 Gusti Yesus banjur ngandika: "Heh, jinis kang ora duwe pangandel lan kang kablinger, nganti pira lawase anggonKu isih kudu tetunggalan karo kowe kabeh? Nganti pira lawase anggonKu isih kudu tahan ana ing antaramu? Bocahe prenekna!" 18 Gusti Yesus banjur ndukani dhemite, wasana metu, sarta wiwit nalika iku bocahe dadi waras. 19 Para sakabat tumuli padha sowan ngadhep ing ngarsane lan bareng wis karo Panjenengane piyambakan, padha matur: "Punapa dene kawula sami boten saged nundhung dhemit wau?" 20 Banjur padha kaparingan wangsulan: "Jalaran pracayamu kurang. Sabab satemene pituturKu marang kowe: Saupama kowe duwe pangandel sawiji sawi bae, kowe bisa akon gunung: Sumingkira saka ing kene mrana. Gununge iku mesthi ngalih, sarta ora ana barang kang mokal tumrap kowe. 21 [Jinis iki ora bisa katundhung yen ora sarana ndedonga lan pasa]." 78
MATEUS 17.22- 27 Pameca kang kapindho bab sangsarane Gusti Yesus 17:22-23 Mk 9:30-32; Lk 9:43-45 22 Nalika padha ana ing tanah Galilea Gusti Yesus ngandika marang para sakabat: "Putraning Manungsa bakal dipasrahake marang tanganing wong, 23 sarta bakal disedani lan ing telung dinane bakal kawungokake." Mulane para sakabat padha susah banget. Gusti Yesus asok pajeg Padaleman Suci 17:24-27 24 Bareng padha lumebu ing kutha Kapernaum, para juru mupu pajeg Padaleman Suci padha marani Petrus lan calathu: "Guru Panjenengane punapa boten asok paos kalih drakhma?" 25 Wangsulane Petrus: "Inggih asok!" Nalika Petrus lumebu ing omah, Gusti Yesus ngrumiyini kalawan ndangu: "Simon, panemumu kapriye? Sapa sing dipundhuti beya lan pajeg dening para raja ing donya iki, para putrane apa wong manca?" 26 Ature Petrus: "Tiyang manca!" Gusti Yesus ngandika: "Dadine para putra ora. 27 Nanging supaya aku kabeh aja dadi sandhungan tumrap wong-wong iku, kowe mancinga menyang sagara. Iwak kang kena kokpancing dhisik dhewe iku cekelen, angapna cangkeme, kowe 79
MATEUS 18.1 - 8 bakal nemu dhuwit patang drakhma ana ing jerone. Jupuken bayarna marang wong-wong iku, kanggo Aku lan kowe." Bab sapa kang pinunjul ana ing Kratoning Swarga lan bab sandhungan 18:1-11 Mk 9:33-37; Lk 9:46-48 18 1 Ing nalika iku para sakabat padha sowan ngadhep ing ngarsane Gusti Yesus lan matur pitakon: "Sinten ta ingkang pinunjul wonten ing Kratoning Swarga punika?" 2 Gusti Yesus banjur nimbali bocah cilik siji, didegake ana ing tengahe para sakabat 3 tumuli ngandika: "Satemene pituturKu marang kowe: Manawa kowe ora mratobat lan dadi kaya bocah cilik iki, kowe ora bakal lumebu ing Kratoning Swarga. 4 Dadi sing sapa ngesorake awak lan dadi kaya bocah cilik iki, yaiku kang pinunjul ana ing Kratoning Swarga. 5 Karodene sing sapa nampani bocah pepadhane iki atas saka jenengKu, iku Aku kang ditampani. 6 Nanging sing sapa dadi sandhungan tumrap salah sawijining bocah cilik iki, kang pracaya marang Aku, iku luwih becik dikalungi watu panggilingan banjur dicemplungake ing sagara bae. 7 Bilai jagad lan sakabehing sesandhungane. Sandhungan iku pancen kudu ana, nanging bilai wong kang njalari tekane. 8 Manawa tanganmu utawa sikilmu dadi sandhungan tumrap kowe, kethoken lan 80
MATEUS 18.9-13 buwangen, amarga luwih becik tumraping kowe, urip kanthi tangan kuthung utawa buntung, katimbang karo tangamu lan sikilmu karo-karone wutuh nanging kacemplungake ing geni langgeng. 9 Sarta manawa mripatmu dadi sandhungan tumrap kowe, cuplaken lan buwangen, amarga luwih becik tumrap kowe lumebu ing urip kalawan pece katimbang kacemplungake ing geni naraka kalawan ganep mripatmu. 10 Poma, aja nganti ngremehake salah sawijining bocah cilik iki. Amarga Aku pitutur marang kowe: Malaekate ana ing swarga tansah padha mandeng marang pasuryane RamaKu kang ana Swarga. 11 [Dene rawuhe Putraning Manungsa iku prelu nylametake kang katriwal]." Pasemon bab wedhus kang ilangerumpamaan tentang domba yang hilang 18:12-14 Lk 15:3-7 12 "Panemumu kapriye? Manawa ana wong duwe wedhus satus, banjur ana siji kang katriwal, apa ora bakal ninggal sing sangangpuluh sanga ana ing pagunungan tumuli lunga nggoleki wedhus kang katriwal mau? 13 Satemene Aku pitutur marang kowe: Manawa bisa ketemu, kabungahane tumrap wedhus sing siji iki ngluwihi tumrap wedhus sangangpuluh sanga kang ora katriwal. 81
MATEUS 18.14- 20 14 Mangkono uga Ramamu kang ana ing swarga ora ngarsakake ilange bocah iki siji bae." Bab ngelingake sadulur kang luput 18:15-20 15 "Manawa sadulurmu duwe kaluputan, elingna dhedhewekan. Manawa nggugu marang kandhamu, tegese kowe wis ngentas sadulurmu. 16 Dene yen ora nggugu, kowe ngajaka wong siji utawa loro engkas, supaya marga saka anane katrangane seksi loro utawa telu, prakarane banjur rampung. 17 Ewadene yen ora gelem manut, aturna marang pasamuwan. Lan yen meksa ora manut karo pasamuwan, anggepen wong kapir utawa juru-mupu-beya. 18 Satemene pituturKu marang kowe: Apa kang koktaleni ana ing donya iku bakal katalenan ana ing swarga lan apa kang kokuculi ana ing donya iku bakal kauculan ana ing swarga. 19 Lan maneh Aku pitutur marang kowe: Manawa panunggalanmu ing donya ana wong loro kang saiyeg nyuwun apa bae, panyuwune iku bakal dikabulake dening RamaKu kang ana ing swarga. 20 Sabab ing ngendi ana wong loro utawa telu padha nglumpuk kalawan nganggep marang jenengKu, ing kono Aku ana ing tengahe." 82
MATEUS 18.21- 28 Pasemon bab ngapura kaluputan 18:21-35 21 Sawise iku Petrus nuli ngadhep ing ngarsane Gusti Yesus lan munjuk: "Gusti, manawi sadherek kawula gadhah kalepatan dhateng kawula, ngantos kaping pinten anggen kawula kedah ngapunten? Punapa ngantos kaping pitu?" 22 Paring wangsulane Gusti Yesus: "PituturKu marang kowe: Aja mung ping pitu, malah ngantia ping pitungpuluh ping pitu. 23 Sabab Kratoning Swarga iku upamane kaya sawijining ratu kang karsa etang-etangan karo abdine. 24 Bareng wiwit etang-etangan, ana siji kasebakake kang duwe utang saleksa talenta. 25 Sarehne wong iku ora bia ngesahi utange, Sang Nata banjur dhawuh, supaya wong iku dalah anak bojone lan sakabehe barang darbeke padha didoli kanggo nglunasi utange. 26 Abdi mau tumuli sumungkem sujud ana ing ngarsane Sang Prabu lan munjuk: Dhuh, Gusti, mugi wontena kasabaran dalem dhateng kawula, sadaya sambutan kawula badhe kawula lunasi. 27 Sang Nata trenyuh ing galih marga saka welase marang abdi iku, mulane abdine banjur diluwari, utange dililakake. 28 Nanging saundure abdi mau banjur kapethuk karo abdi liyane kang utang marang dheweke satus dinar, tumuli dicekel lan ditekak gulune, calathune: Sauren utangmu! 83
MATEUS 18.29- 19.2 29 Kancane abdi mau banjur sumungkem kanthi ngucap: Kula aturi sabar rumiyin, sambutan kula badhe kula lunasi. 30 Nanging kang motangake rengkeng, malah kancane mau banjur kapasrahake marang pakunjaran nganti salunase utange. 31 Ndeleng kang mangkono iku kanca-kanca liyane padha sedhih banget. Bab iku kabeh banjur kalapurake marang gustine. 32 Sang Prabu nuli dhawuh nimbali wong mau sarta banjur dipangandikani: Heh, abdi kang ala, utangira kang semana kehe wis sunlilakake kabeh, marga sira matur memelas marang ingsun. 33 Apa kowe ora wajib melasi marang mitramu, kayadene aku iya wis melasi kowe? 34 Gustine duka banget. Abdi mau banjur kapasrahake marang algojo, nganti sapundhate utange kabeh. 35 Samono uga RamaKu kang ana ing swarga iya bakal tumindak mangkono tumrap ing kowe, manawa kowe dhewe-dhewe ora gelem ngapura marang kaluputane sadulurmu kanthi terusing ati." Bab pegatan 19:1-12 Mk 10:1-12 19 1 Bareng Gusti Yesus wis mungkasi piwulange mau banjur tindak saka ing Galilea menyang ing tlatahe tanah Yudea ing sabrange bengawan Yarden. 2 Akeh wong kang padha gumrudug ndherekake, nuli 84
MATEUS 19.3-12 padha diwarasake ana ing kono. 3 Tumuli ana wong-wong Farisi kang sowan ing ngarsane, sumedya nyoba Panjenengane, ature: "Tiyang punapa dipun kengingaken megat semahipun awit saking sadhengaha sabab?" 4 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Apa kowe ora maca, yen kang nitahake manungsa iku wiwit sakawit anggone ndadekake wis arupa lanang lan wadon? 5 Lan pangandikane: Mulane wong lanang iku kudu ninggal bapa biyunge sarta banjur manunggal karo rabine, temah loro-lorone dadi daging siji. 6 Mulane wis mari dadi loro, mung siji. Awit saka iku, apa kang wus katunggalake dening Allah, ora kena kapisah dening manungsa." 7 Unjuke wong-wong Farisi mau: "Manawi makaten, punapaa dene Nabi Musa dhawuh supados nyukani serat pegat, manawi tiyang megat ingkang estri?" 8 Gusti Yesus ngandika: "Marga saka wangkoting atimu, Musa ngidini kowe megat bojomu, nanging wiwitan mula ora mangkono. 9 Malah Aku pitutur marang kowe: Sing sapa megat rabine, liyane jalaran saka laku jina lan banjur rabi liyane, iku dadi laku bandrek." 10 Para sakabat tumuli padha munjuk: "Manawi makaten kawontenanipun tiyang sesemahan, langkung sae boten emah-emah." 11 Nanging pangandikane: "Ora kabeh wong ngreti marang kandhaKu, mung kang wus kaparingan kanugrahan. 12 Ana wong kang ora bisa omah-omah, awit wiwit lair saka ing guwa-garbane ibune, kaanane wis kaya mangkono lan ana wong kang didadekake 85
MATEUS 19.13- 17 mangkono dening wong liya lan ana maneh kang gawe awake dhewe mangkono saka karepe dhewe marga saka Kratoning Swarga. Sing sapa bisa ngreti, supaya mangretia." Gusti Yesus mberkahi bocah-bocah 19:13-15 Mk 10:13-16; Lk 18:15-17 13 Tumuli ana wong kang padha nyowanake bocah cilik-cilik marang ngarsane Gusti Yesus, supaya ditumpangana asta sarta didongakake; nanging banjur padha disrengeni dening para sakabat. 14 Nanging Gusti Yesus ngandika: "Cikben bocah-bocah iku, aja kokalang-alangi anggone padha sowan ing ngarsaKu, sabab wong-wong kang kaya mangkono iku, kang padha ndhuweni Kratoning Swarga." 15 Panjenengane nuli numpangi asta marang bocah-bocah mau, banjur tindak saka ing kono. Wong nom-noman sugih sowan ing ngarsane Gusti Yesus 19:16-26 Mk 10:17-27; Lk 18:18-27 16 Ana sawijining wong sowan ing ngarsane Gusti Yesus lan matur: "Gusti, kula kedah nglampahi pandamel sae punapa, supados saged angsal gesang langgeng?" 17 Pangandikane Gusti Yesus: "Apa sababe, dene kowe takon marang Aku bab apa kang 86
MATEUS 19.18- 26 becik? Kang becik iku mung Siji. Ewadene manawa kowe kapengin lumebu ing urip, tetepana sakabehing pepakon." 18 Unjuke wong mau: "Pepaken ingkang pundi?" Paring wangsulane Gusti Yesus: "Sira aja memateni, sira aja laku jina, sira aja nyenyolong, sira aja ngucapake paseksi goroh. 19 Sira ngajenana bapa-biyungira lan sira tresnaa marang sapepadhanira kayadene awakira dhewe." 20 Unjuke wong anom iku: "Punika sadaya sampun kula tetepi, punapa malih ingkang taksih kirang?" 21 Pangandikane Gusti Yesus: "Yen kowe arep sampurna, wis lungaa, barang darbekmu kabeh dolana, lan pepayone kabeh wenehana marang wong miskin, temahan kowe oleh bandha ana ing swarga, banjur mrenea, melua Aku." 22 Bareng wong anom mau krungu pangandika kang mangkono iku, banjur mundur kalawan sedhih, amarga bandhane akeh. 23 Gusti Yesus tumuli ngandika marang para sakabate: "Satemene pituturKu marang kowe, yen wong sugih iku angel banget bisane lumebu ing Kratoning Swarga. 24 Sapisan engkas pituturKu marang kowe, luwih gampang unta lumebu ing bolonganing dom tinimbang wong sugih lumebu ing Kratoning Allah." 25 Para sakabate bareng krungu kang kaya mangkono iku, padha banget anglesing atine sarta padha ngunandika: "Yen mangkono iku sapa ta sing bisa oleh karahayon?" 26 Gusti Yesus banjur mandeng marang para sakabat sarta ngandika: "Tumraping manungsa bab iku 87
MATEUS 19.27- 20.2 mokal, nanging mungguhing Allah samubarang kabeh bisa kalakon." Ganjarane para pandhereke Gusti Yesus 19:27-30 Mk 10:28-31; Lk 18:28-30 27 Petrus tumuli mangsuli, unjuke: "Kawula sadaya sampun sami nilar samukawis saha lajeng ndherek Paduka; ingkang punika kawula sami badhe angsal punapa?" 28 Pangandikane Gusti Yesus: "Satemene pituturKu marang kowe, besuk ing jaman pembangunan, manawa Putraning Manungsa lenggah ing dhampar kamulyan, kowe kang wis padha ndherek Aku, iya bakal linggih ing dhampar rolas sarta ngadili taler Israel rolas. 29 Lan saben wong kang marga saka Aku wis ninggal omahe, sadulure lanang utawa wadon, bapa-biyunge, anak-anake apadene palemahane, iku bakal tampa sembulih tikel satus lan bakal oleh warisan urip langgeng. 30 Ananging akeh pangarep kang bakal dadi pamburi lan para pamburi bakal dadi pangarep." Pasemon bab buruh tani ing kebon anggur 20:1-16 20 1 "Anadene Kratoning Swarga iku kena diupamakake wong kang ing wanci esuk umun-umun metu golek wong buruh kanggo kebone anggur. 2 Bareng wis padha sarujuke 88
MATEUS 20.3-12 opahe nyadinar sadina, banjur padha dikon menyang ing kebone. 3 Kira-kira jam sanga dheweke metu maneh nuli weruh wong-wong kang padha nganggur ana ing pasar. 4 Calathune marang wong-wong mau: Kowe iya padha menyanga ing pakebonanku anggur, mengko bakal dakwenehi pituwas sapantese. Wong-wong mau uga banjur padha mangkat. 5 Kira-kira jam rolas lan jam telu awan metu maneh lan iya nindakake kaya ing ngarep mau. 6 Watara jam lima sore iya metu maneh sarta weruh maneh wong-wong kang padha nganggur, banjur padha ditakoni: Yagene kowe padha nganggur bae ana ing kene sadina muput? 7 Wangsulane wong-wong, mau: Awit boten wonten tiyang ingkang mberahaken dhateng kula. Iku tumuli dipituturi: Kowe iya padha menyanga kebonku anggur. 8 Bareng wis surup sing duwe pakebonan kandha karo mandhore: Buruh-buruh mau padha undangen, padha wenehana buruhane, wiwit sing mlebu keri dhewe nganti tekan sing mlebu dhisik dhewe. 9 Wong-wong kang kira-kira jam lima wiwit nyambut-gawe padha teka, lan diopahi nyadinar. 10 Sawise iku kang mlebune esuk dhewe padha mara, pangirane bakal tampa opah luwih akeh, nanging jebul iya tampa nyadinar. 11 Nalika padha nampani opahe, padha ngumel-umeli kang duwe pakebonan. 12 Tembunge: Tiyang-tiyang punika mlebetipun kantun piyambak, dados namung nyabut-damel sajam, mangka lajeng panjenengan damel sami kaliyan 89
MATEUS 20.13- 19 kula ingkang nyambut-damel awrat sadinten muput saha sami kabenteran. 13 Nanging kang duwe pakebonan mangsuli marang salah sawijining wong mau: Aku rak ora luput karo kowe. Kowe karo aku rak wis padha sarujuk nyadinar sadina? 14 Tampanana bageanmu banjur lungaa. Iki wis dadi karepku menehi wong kang mlebu keri dhewe padha karo kowe. 15 Apa aku ora wenang nganggo duwek-duwekku dhewe sakarepku? Apa kowe meri, dene aku kok loma? 16 Iya kaya mangkono iku, kang dadi pamburi bakal dadi pangarep lan kang dadi pangarep bakal dadi pamburi." Gusti mratelakake kaping telune bab anggone bakal nandhang sangsara 20:17-19 Mk 10:32-34; Lk 18:31-34 17 Nalika Gusti Yesus arep tindak menyang Yerusalem, banjur nimbali para sakabate rolas dhewekan sarta ana ing dalan padha dipangandikani mangkene: 18 "Saiki Aku lan kowe kabeh padha menyang ing Yerusalem lan Putraning Manungsa bakal diulungake marang para pangareping imam lan para ahli Toret; iku bakal nibakake paukuman pati marang Panjenangane 19 lan masrahake marang wong-wong kapir, supaya dipoyoki lan disapu banjur disalib sarta ing telung dinane bakal kawungokake." 90
MATEUS 20.20- 26 Panyuwune ibune anak-anake Zebedheus 20:20-28 Mk 10:35-45 20 Ibune anak-anake Zebedheus marak ing ngarsane Gusti Yesus karo anak-anake, banjur sujud sarta arep ngaturake panyuwunan. 21 Gusti Yesus ndangu: "Kowe arep matur apa?" Unjuke: "Mugi karsaa paring dhawuh, supados anak kawula kekalih punika, benjing wonten ing Kraton Paduka, sami linggiha ingkang satunggal wonten ing tengen, satunggalipun ing kiwa Paduka." 22 Nanging Gusti Yesus paring wangsulan, pangandikane: "Kowe iku padha ora ngreti kang koksuwun. Apa kowe bisa ngombe ing tuwung pangomben, kang kudu Dakunjuk?" Karo-karone munjuk: "Inggih saged." 23 Pangandikane Gusti Yesus: "TuwungKu pancen bakal kokombe, nanging bab linggih ing tengenKu utawa ing kiwaKu, iku Aku ora wenang nglilani. Iku bakal kaparingake marang wong-wong, kang wis cinadhang dening RamaKu." 24 Sakabat kang sapuluh, bareng krungu kang mangkono iku, padha nepsu marang sadulur loro mau. 25 Banjur padha ditimbali dening Gusti Yesus sarta dipangandikani: "Kowe padha ngreti, yen kang padha ngasta peprentahaning bangsa-bangsa anggone nindakake peprentahan kalawan keras, sarta para panggedhe padha nindakake panguwasane kanthi kenceng. 26 Ananging 91
MATEUS 20.27- 34 kowe aja padha mangkono. Sing sapa kapengin dadi gedhe ana ing antaramu, iku dadia batur, 27 lan sing sapa kapengin dadi pangarep ana ing antaramu, iku dadia budhakmu. 28 Padha karo Putraning Manungsa anggone rawuh iku ora supaya diladosi, nanging malah ngladosi sarta masrahake nyawane minangka tetebusan tumrap wong akeh." Gusti Yesus nyarasake wong picak ing Yerikho 20:29-34 Mk 10:46-52; Lk 18:35-43 29 Nalika padha metu saka ing kutha Yerikho, Gusti Yesus kadherekake ing wong akeh banget. 30 Ana wong picak loro linggih ing pinggir dalan krungu yen Gusti Yesus langkung, banjur padha nguwuh-uwuh: "Gusti, mugi karsaa melasi kawula, dhuh Putranipun Sang Prabu Dawud!" 31 Nanging banjur padha disendhu ing wong akeh, dikon meneng. Ewasemono malah saya seru anggone padha nguwuh-uwuh, ature: "Dhuh, Gusti, mugi karsaa melasi kawula, dhuh Putranipun Sang Prabu Dawud!" 32 Gusti Yesus banjur kendel anggone tindak sarta nimbali wong-wong mau, sarta dipangandikani: "Kowe padha nyuwun Dakkapakake?" 33 Atur wangsulane: "Gusti, kawula nyuwun, supados mripat kawula saged ningali." 34 Gusti Yesus trenyuh panggalihe marga saka welas, banjur ndumuki mripate 92
MATEUS 21.1 - 8 wong-wong mau. Padha sanalika padha bisa ndeleng, tumuli padha ndherekake Gusti Yesus. Gusti Yesus kaarak lumebet ing kutha Yerusalem 21:1-11 Mk 11:1-10; Lk 19:28-38; Yo 12:12-15 21 1 Bareng lakune wis cedhak Yerusalem, wis tekan ing desa Betfage ing gunung Zaitun, Gusti Yesus utusan sakabate loro, 2 dhawuhe: "Padha menyanga ing desa ngarepmu iku, mengko kowe bakal enggal mrangguli kuldi wadon cacangan karo belone ana ing sandhinge. Iku padha uculana lan loro-lorone gawanen mrene. 3 Dene manawa ana wong kang ngaruh-aruhi kowe, kandhaa: Punika prelu kagem Gusti. Mangke tumunten badhe dipun wangsulaken." 4 Bab iku kalakone supaya kayektenan kang dipangandikakake dening nabi: 5 "Tutura marang putri Sion: Delengen, Ratunira ngrawuhi sira, Panjenengane iku alus panggalihe sarta nitih kuldi, beloning kuldi momotan." 6 Sakabat-sakabat mau banjur mangkat lan nindakake apa sadhawuhe Gusti Yesus. 7 Kuldine karo belone digawa, banjur dilarabi sandhangane. Gusti tumuli nitih. 8 Wong-wong kang gunggunge akeh banget iku padha njereng panganggone ana ing dalan, ana maneh kang padha mecoki pang-panging 93
MATEUS 21.9-15 wit-witan, padha disebar ana ing dalan. 9 Lan wong akeh kang padha lumaku ana ing ngarsane Gusti Yesus lan kang lumaku ana ing sawingkinge padha nguwuh-uwuh pangucape: "Hosana konjuk ing Putranipun Prabu Dawud, binerkahana ingkang rawuh awit saking Asmaning Pangeran. Hosana wonten ing ngaluhur." 10 Nalika Panjenengane lumebet ing Yerusalem, wong sakutha kabeh padha horeg, lan padha ngucap: "Sapa ta wong iki?" 11 Wong akeh padha mangsuli: "Iku Nabi Yesus saka Nasaret ing tanah Galilea." Gusti Yesus nyucekake Padaleman Suci 21:12-17 Mk 11:15-19; Lk 19:45-48; Yo 2:13-16 12 Gusti Yesus banjur lumebet ing Padaleman Suci sarta nundhungi wong kang padha dol-tinuku ana ing plataraning Padaleman Suci, meja-mejane wong pareyalan lan bangku-bangkune wong adol manuk dara padha digolingake, 13 apamaneh wong-wong mau padha dipangandikani: "Ana tulisan mangkene: PadalemaningSun bakal kasebut dalem pamujan, nanging kokdadekake kedhung begal." 14 Tumuli ana wong wuta lan wong pincang padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus ana ing Padaleman Suci lan banjur padha kawarasake. 15 Ewadene bareng para pangareping imam lan para ahli Toret padha weruh mukjijat 94
MATEUS 21.16- 21 kang ditindakake sarta bocah-bocah kang padha nguwuh-uwuh ana ing Padaleman Suci: "Hosana konjuk ing Putranipun Sang Prabu Dawud!", atine jengkel banget, 16 banjur matur marang Panjenengane: "Panjenengan punapa mireng ingkang dipun cariyosaken lare-lare punika?" Gusti Yesus ngandika: "Iya, krungu; apa kowe durung tau maca: Paduka sampun nyawisaken puji medal ing cangkemipun lare-lare saha bayi-bayi?" 17 Gusti Yesus banjur nilar wong-wong mau, tindak miyos saka ing kutha menyang ing desa Betania lan nyare ana ing kono. Gusti Yesus nyupaosi wit anjir 21:18-22 Mk 11:12-14, 20-26 18 Esuke nalika tindak wangsul menyang ing kutha, Gusti Yesus kraos kerapan. 19 Bareng mirsa wit anjir ana ing pinggir dalan, tumuli dipurugi, nanging ora manggih apa-apa ana ing wit iku, kajaba mung godhong thok, banjur dipangandikani: "Aja metu wohmu maneh ing salawas-lawase!" Padha sanalika wit anjir mau dadi garing. 20 Weruh kang kaya mangkono iku para sakabat padha kaeraman sarta munjuk: "Kadospundi, dene wit anjir punika lajeng dados garing sami sanalika?" 21 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Satemene pituturKu marang kowe, manawa kowe pracaya ora nganggo mangu-mangu, kowe mesthi ora mung bisa nindakake apa kang Daktindakake 95
MATEUS 21.22- 27 tumrap marang wit anjir iki bae, nanging sanadyan gunung iki kokcalathoni: Mumbula lan ambyura ing sagara, mesthi iya bakal kalakon. 22 Lan apa bae kang koksuwun ing pandonga kalawan pracaya, mesthi bakal kaparingake." Pitakonan bab panguwaose Gusti Yesus 21:23-27 Mk 11:27-33; Lk 20:1-8 23 Gusti Yesus banjur lumebet ing Padaleman Suci. Nalika Panjenengane lagi paring piwulang ana ing kono, ana pangarepng imam lan pinituwaning bangsa Yahudi kang padha sowan ing ngarsane lan matur pitakon: "Panjenengan tumindak makaten punika kanthi panguwaos ingkang pundi? Saha sinten ingkang maringi panguwaos punika dhateng Panjenengan?" 24 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Aku iya arep takon marang kowe lan yen kowe wis mangsuli Aku, Aku iya bakal kandha marang kowe, Aku tumindak mangkono iku kanthi panguwasa sing endi. 25 Pambaptise Nabi Yokanan iku saka ing swarga apa saka manungsa?" Wong-wong mau banjur padha rembugan bab iku, mangkene pamikire: "Yen aku padha kandha: saka ing swarga. Dheweke bakal mangsuli: yen mangkono yagene kowe ora pracaya? 26 Nanging manawa aku kandha: Saka manungsa, aku padha wedi karo wong akeh, awit iku kabeh padha nganggep nabi marang Yokanan." 27 Wasana 96
MATEUS 21.28- 32 atur wangsulane marang Gusti Yesus: "Kula sami boten sumerep." Gusti Yesus ngandika marang wong-wong mau: "Yen mangkono Aku iya ora kandha marang kowe panggaweKu kang mangkono iku kanthi panguwasa sing endi." Pasemon bab anak loro 21:28-32 28 "Nanging kapriye panemumu bab iki: Ana wong duwe anak lanang loro. Kang pambarep diparani sarta dikandhani: Ngger, dina iki kowe nyambuta gawe ana ing kebon anggur. 29 Anake mangsuli: Inggih, pak. Nanging ora mangkat. 30 Wong mau banjur marani anake lanang kang angka loro sarta dikandhani mangkono uga, nanging anake mangsuli: Kula boten purun. Sawise iku dheweke kaduwung, nuli mangkat. 31 Anak loro mau endi sing nindakake karepe bapakne?" Atur wangsulane wong-wong mau: "Ingkang kantun." Pangandikane Gusti Yesus: "Satemene pituturKu marang kowe: para juru-mupu-beya lan para wanita tuna-susila bakal ndhisiki kowe lumebu ing Kratoning Allah. 32 Sabab Yokanan anggone teka iku prelu nuduhake dalaning kayekten marang kowe, ewadene kowe ora pracaya marang dheweke. Nanging para juru-mupu-beya lan para wanita tuna-susila padha pracaya marang dheweke. Nanging kowe kabeh sanadyan 97
MATEUS 21.33- 39 weruh, ora banjur kaduwung lan uga ora pracaya marang dheweke." Pasemon bab wong nyewa pakebonan anggur kang duraka 21:33-46 Mk 12:1-12; Lk 20:9-19 33 "Padha ngrungokna pasemon liyane. Ana sawijining wong kang gawe pakebonan anggur, dipageri mubeng, sarta digawekake jogangan papan pameresan apamaneh panggung pajagan. Pakebonan mau banjur disewakake marang wong, tumuli mangkat lelungan menyang ing nagara liya. 34 Bareng wis meh wancine ngundhuh, kang duwe kongkonan rewang-rewange menyang enggone wong kang nyewa, njaluk pametuning pakebonane. 35 Nanging rewang-rewang mau padha dicekel dening kang padha nyewa. Sing siji digebugi, sijine dipateni, lan sing siji maneh dibenturi watu. 36 Sawise iku kang duwe pakebonan banjur kongkonan maneh rewang-rewang liyane, luwih akeh katimbang sing dhisik, nanging iya nemahi lelakon kang kaya sing dhisik. 37 Wasana banjur kongkonan anake, pamikire: Mesthine bakal padha ering marang anakku. 38 Nanging bareng wong-wong kang nyewa weruh anake mau, banjur padha rasanan mangkene: Iku ahli warise, ayo dipateni bae, supaya warisane dadi duwekku kabeh. 39 Anake mau banjur dicekel lan diuncalake menyang sajabaning 98
MATEUS 21.40- 46 kebon anggur, sarta dipateni. 40 Mulane samangsa sing duwe pakebonan anggur mau wis teka, wong kang padha nyewa mau bakal dikapakake?" 41 Unjuke kang padha didangu: "Tiyang-tiyang duraka wau tamtu dipun sirnakaken, dene kebon anggur badhe dipun sewakaken dhateng tiyang sanes, ingkang badhe ngladosaken pamedalipun ing mangsanipun." 42 Pangandikane Gusti Yesus: "Apa kowe durung tau maca ing Kitab Suci mangkene: Watu kang ditampik dening tukang-tukang gawe omah, iku wis dadi watu kang baku ana ing pojok. Kadadean iki saka ing Pangeran, sarta elok ana ing pandeleng kita. 43 Mulane Aku pitutur marang kowe, yen Kratoning Allah bakal kapundhut saka ing kowe lan bakal diparingake marang sawijining bangsa kang bakal metokake wohe. 44 [Lan sing sapa tiba ing watu iku, bakal ajur mumur lan sing sapa katibanan bakal remuk.]" 45 Bareng para pangareping imam lan wong-wong Farisi krungu pasemon-pasemon mau, padha rumangsa, yen dheweke kabeh kang disemoni. 46 Banjur padha mbudi-daya bisane nyekel Panjenengane, nanging padha wedi karo wong akeh, amarga iku padha nganggep nabi marang Panjenengane. 99
MATEUS 22.1-10 Pasemon bab pahargyan manton ing kraton 22:1-14 Lk 14:15-24 22 1 Gusti Yesus tumuli paring pasemon maneh marang wong-wong mau, pangandikane: 2 "Kratoning Swarga iku upamane kaya ratu, kang mahargya pikramane ingkang putra. 3 Banjur utusan para abdi nimbali para wong kang kauleman, nanging padha ora gelem sowan. 4 Nuli utusan para abdine liyane, dhawuhe: Sing padha diulemi kandhanana mangkene: Ingsun wis nyawisake bujananingsun, sapiningsun lan kewaningsun lemon wis padha kasembelehan, sarta samubarang wis cumepak. padha tekaa ing pahargyan. 5 Ewadene para kang kauleman padha ora maelu. Ana kang padha menyang ing pategalane, ana kang lunga ngurus padagangane, 6 dene liyane padha nyekel para abdi mau, dikaniaya sarta dipateni. 7 Mulane Sang Nata duka lan banjur utusan wadyabalane kadhawuhan numpes wong-wong dursila mau lan ngobongi kuthane. 8 Sawise iku nuli ngandika marang para abdine: Bujana manton wis cumawis, nanging wong-wong sing diulemi padha ora pantes. 9 Mulane padha menyanga ing dalan-dalan prapatan, saben wong kang kokprangguli ing kono padha ulemana menyang ing pahargyan manton iki. 10 Abdi-abdi mau tumuli padha mangkat 100
MATEUS 22.11- 17 lan mglumpukake kabeh wong kang ana ing dalan-dalan, wong ala lan wong becik, nganti ngebaki papan pahargyan manton. 11 Nalika Sang Nata lumebet karsa manggihi tamu-tamu iku, panjenengane mirsa wong siji, sing ora nganggo sandhangan pesta. 12 Panjenengane banjur ngandika marang wong mau: He, sadulur, kapriye dene sira lumebu ing kene ora nganggo sandhangan pesta? Wong mau meneng bae. 13 Sang Nata banjur ngandika marang para abdine: Tlikungen tangane lan sikile, nuli uncalna menyang ing panggonan kang peteng dhewe, ing kono kang bakal tinemu panangis lan keroting untu. 14 Sabab akeh kang tinimbalan, nanging mung sathithik kang pinilih." Bab ngaturake pajeg marang Sang Nata 22:15-22 Mk 12:13-17; Lk 20:20-26 15 Sawise mangkono wong-wong Farisi banjur lunga, padha rerembugan bab kapriye anggone bisa nyengkolong Gusti Yesus sarana pitakonan. 16 Nuli kongkonan murid-muride bebarengan karo wong-wong Herodhian, matur pitakon: "Guru, kula sami sumerep, bilih Panjenengan punika jujur saha mulang bab margining Allah kanthi jujur, punapa dene Panjenengan boten mraduli dhateng sinten kemawon, amargi Panjenengan boten mawang tiyang. 17 Awit saking punika mugi karsaa paring katrangan: Mbayar paos dhateng Sang 101
MATEUS 22.18- 25 Nata Agung punika kenging punapa boten?" 18 Nanging Gusti Yesus mirsa bab kaculikaning atine wong-wong mau, mulane banjur ngandika: "He, wong lamis, yagene kowe padha nyoba marang Aku? 19 Aku tuduhana dhuwit kanggo pajeg iku!" Banjur dicaosi dhuwit dinar siji. 20 Panjenengane nuli ndangu: "Iki gambare lan tulisane sapa?" 21 Atur wangsulane: "Gambar saha seratanipun Sang Nata Agung." Gusti Yesus banjur ngadika: "Mulane Sang Nata Agung caosana apa kang wajib kacaosake marang Sang Nata Agung lan aturna marang Allah kang wajib kaaturake marang Allah." 22 Bareng wong-wong mau krungu pangandika mangkono iku padha kaeraman, tumuli Gusti Yesus ditinggal lunga. Pitakone wong Saduki bab tangine wong mati 22:23-33 Mk 12:18-27; Lk 20:27-40 23 Ing dina iku ana wong Saduki sawatara kang padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus. Wong-wong iku padha ora pracaya marang patangen. Banjur padha munjuk: 24 "Guru, Nabi Musa ngandika, manawi wonten tiyang pejah boten tilar anak, punika sadherekipun kedah mendhet semah ingkang estri, sageda suka turun dhateng sadherekipun wau. 25 Kalampahan panunggilan kula wonten sadherek jaler pitu. Ingkang kapisan emah-emah, namung kemawon lajeng pejah. 102
MATEUS 22.26- 35 Sarehning boten nilar anak, dados ingkang estri katilaraken dhateng sadherekipun. 26 Makaten ugi ingkang kaping kalih saha ingkang kaping tiga, ngantos dumugi ingkang kaping pitu pisan. 27 Wasana sapengkeripun sadaya punika wau tiyang estri punika lajeng pejah. 28 Ingkang punika benjing dinten patangen, tiyang pitu wau ingkang pundi ingkang dados semahipun tiyang estri punika, sadaya rak sampun nate gesang sesarengan kaliyan piyambakipun?" 29 Gusti Yesus mangsuli, pangandikane: "Kowe iku padha kesasar, jalaran kowe padha ora sumurup bab Kitab Suci lan panguwasaning Allah. 30 Awit besuk ing jaman patangen ora ana wong kang omah-omah utawa diomah-omahake, nanging uripe kaya malaekat ing swarga. 31 Apa kowe padha ora maca pangandikaning Allah marang kowe bab patangen, kang ijoane mangkene: 32 Ingsun iki Allahe Abraham, Allahe Iskak lan Allahe Yakub? Allah iku dudu Allahe wong mati, nanging Allahe wong urip." 33 Wong akeh kang padha ngrungokake, padha kaeraman ing bab piwulange. Bab angger-angger kang gedhe 22:34-40 Mk 12:28-34; Lk 10:25-28 34 Para wong Farisi bareng krungu, yen Gusti Yesus wis mbungkem cangkeme para wong Saduki, banjur padha nglumpuk. 35 Ana siji panunggalane wong-wong mau, 103
MATEUS 22.36- 44 yaiku ahli Toret, sing arep nyoba marang Panjenengane, matur pitakon: 36 "Guru, angger-angger ing salebeting Toret punika ingkang ageng piyambak ingkang pundi?" 37 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Sira tresnaa marang Pangeran Allahira kalawan gumolonging atinira, lan gumolonging nyawanira, sarta gumolonging budinira. 38 Yaiku angger-angger kang gedhe lan luhur dhewe. 39 Dene angger-angger kang kapindho kang padha karo iku, yaiku: Sira tresnaa ing sapepadhanira dikaya marang awakira dhewe. 40 Kabeh isining Toret lan kitabe para nabi iku gumantung karo angger-angger loro mau." Sang Kristus iku Gusti lan tedhake Sang Prabu Dawud 22:41-46 Mk 12:35-37; Lk 20:41-44 41 Nalika para wong Farisi lagi padha nglumpuk, Gusti Yesus ndangu marang wong-wong mau, pangandikane: 42 "Kapriye panemumu ing bab Sang Kristus? Iku tedhake sapa?" Wangsulane kang kadangu: "Tedhakipun Sang Prabu Dawud." 43 Pangandikane Gusti Yesus: "Yen mangkono, kapriye dene Sang Prabu Dawud marga saka katuntun dening Roh kok nyebut Gustine, yaiku nalika ngandika: 44 Pangeran wis dhawuh marang Gustiku: Sira linggiha ana ing tengeningSun, nganti sakabehing mungsuhira wis 104
MATEUS 22.45- 23.8 Sunselehake ing sangisoring tlapakanira. 45 Dadi yen Sang Prabu Dawud nyebut Panjenengane Gustine, kapriye dene kok dadi tedhake?" 46 Ora ana siji bae kang bisa ngaturi wangsulan, sarta wiwit nalika iku ora ana wong siji bae kang wani ngaturake pitakonan marang Panjenengane. Pangandikane Gusti Yesus bab tumindake para ahli Toret lan wong Farisi 23:1-12 Mk 12:38-40; Lk 11:37-54, 20:45-47 23 1 Gusti Yesus banjur ngadika marang wong akeh lan marang para sakabate: 2 "Para ahli Toret lan para wong Farisi iku padha nglinggihi palenggahane Nabi Musa. 3 Mulane padha nglakonana lan nuruta marang sakabehing piwulange, nanging aja niru marang tindak-tanduke, amarga iku padha aweh piwulang, nanging ora padha nglakoni dhewe. 4 Padha mbongkoki gegawan kang abot-abot banjur ditumpangake ing pundhaking wong, nanging dheweke dhewe ndumuk bae ora gelem. 5 Sakabehing tindak-tanduke iku mung supaya bisaa katon ing wong; nganggo tali sembahyang amba, nganggo gombyok dawa-dawa. 6 Padha linggih ing papan kang kajen dhewe ana ing pahargyan lan ing ngarep dhewe ana ing papan pangibadah. 7 Padha seneng diurmati ana ing pasar-pasar lan seneng disebut guru. 8 Nanging kowe aja gelem disebut guru, 105
MATEUS 23.9-15 amarga mung siji Gurumu lan kowe kabeh padha-padha sadulur. 9 Apamaneh kowe aja nyebut rama marang sapa bae ana ing bumi iki, awit mung siji Ramamu, yaiku kang ana ing swarga. 10 Kowe aja gelem disebut panutan, amarga mung siji Panutanmu, yaiku Sang Kristus. 11 Sing sapa dadi gedhe ana ing satengahmu iku dadia paladenmu. 12 Lan sing sapa ngluhurake awake dhewe, bakal kaasorake, dene kang ngasorake awake dhewe bakal kaluhurake." Gusti ndukani para ahli Toret lan wong Farisi 23:13-33 13 "Bilai kowe, heh, para ahli Toret lan para wong Farisi, heh, wong lamis, awit kowe ngancingi lawange Kratoning Swarga ana ing ngarepe wong, sabab kowe dhewe ora mlebu lan wong kang arep lumebu kokalang-alangi. 14 [Bilai kowe, heh, para ahli Toret lan para wong Farisi, heh wong lamis, amarga kowe padha nguntal omahe randha-randha nganti entek, nganggo pawadan ndedonga dawa-dawa, mulane kowe mesthi bakal tampa paukuman kang luwih abot.] 15 Bilai kowe, heh para ahli Toret lan para wong Farisi, heh, wong lamis, sabab kowe padha nyabrangi sagara lan ndlajahi dharatan, supaya oleh wong sing ngenut agamamu sanadyan munga siji bae, nanging yen wis 106
MATEUS 23.16- 24 mratobat, kokdadekake wong naraka, kang tikel pindho alane tinimbang kowe dhewe. 16 Bilai kowe, heh panuntun-panuntun picak, kang ngucap: Supata demi Padaleman Suci, iku ora absah; nanging kang sumpah demi emase Padelamenan Suci, sumpahe iku nancang. 17 Heh, kowe wong-wong bodho lan picak, endi sing luwih wigati, emas apa Padaleman Suci sing nucekake emase? 18 Apamaneh sing sapa sumpah demi misbyah, iku ora absah, nanging sumpah demi pisungsung kang ana ing misbyah iku kang nancang. 19 Heh, wong-wong picak, endi sing luwih wigati, pisungsunge apa misbyah kang nucekake pisungsung? 20 Mulane sing sapa sumpah demi misbyah, iku sumpahe demi misbyah lan uga demi barang-barang kang tumumpang ing kono. 21 Lan sing sapa sumpah demi Padaleman Suci, iku iya sumpah demi Padeleman Suci lan uga demi Kang adedalem ing kono. 22 Apadene sing sapa sumpah demi swarga, iku iya sumpah demi dhamparing Allah lan iya demi Kang lenggah ing kono. 23 Bilai kowe, heh para ahli Toret lan para wong Farisi, heh wong-wong lamis jalaran dalah godhong mardinah, adas tuwin jinten bae kokbayar prasapuluhane, nanging kang wigati dhewe tumrap angger-anggering Toret koklirwakake, yaiku: kaadilan, kawelasan lan katemenan. Sing siji kudu ditindakake, sijine aja dilirwakake. 24 Heh, kowe, panuntun- panuntun kang picak, lemud kokjupuk saka ing omben-ombenmu, nanging unta kokuntal. 107
MATEUS 23.25- 33 25 Bilai kowe, heh para ahli Toret lan wong-wong Farisi, heh kowe wong-wong lamis, sabab tuwung lan pinggan padha kokresiki jabane, mangka ing jerone kebak isi rampasan lan kamurkan. 26 Heh, wong Farisi kang picak, resikana dhisik jerone tuwung iku, jabane iya bakal dadi resik. 27 Bilai kowe, heh para ahli Toret lan wong-wong Farisi, heh, wong-wong lamis, sabab kowe iku padha kaya kuburan, sing dilabur putih; jabane pancen katon resik, nanging ing jerone kebak isi balung jrangkong lan rereged warna-warna. 28 Samono uga kowe, lairmu katon mursid ana ngareping wong, nanging ing batinmu kebak isi lelamis lan duraka. 29 Bilai kowe, heh, para ahli Toret lan wong-wong Farisi, heh, kowe; wong-wong lamis, jalaran kowe, mbangun pasareaning para nabi lan ngrerengga tugu-tuguning wong-wong mursid, 30 lan calathu: Saupama aku padha menangi jamane para leluhurku kabeh, mesthi aku ora padha melu anggone padha nyedani para nabi. 31 Marga saka mangkono dadine kowe padha dadi seksi tumrap awakmu dhewe, yen kowe kabeh iku padha turune wong-wong kang nyedani para nabi. 32 Dadi kowe iya padha ngebakana takerane leluhurmu! 33 Heh, ula, heh para tetesaning ula bedhudhak, kapriye anggonmu bisa oncat saka paukumaning naraka?" 108
MATEUS 23.34- 39 Pameca bakal rusake Yerusalem 23:34-35 Lk 13:34-35 34 "Mulane delengen, Aku ngutus nabi-nabi, para wong wicaksana lan para ahli Toret nekani kowe sarta ana kang banjur kokpateni lan koksalib, ana maneh kang bakal padha koksapu ana ing papan-papan pangibadahmu, lan kokoyak-oyak saka ing kutha kang siji menyang ing kutha sijine, 35 supaya kowe padha katempuhna wutahing getihe wong kang ora salah wiwit saka Abil wong kang mursid iku, nganti tekan Zakharia anake Berekhya, kang kokpateni ana ing antarane papan suci lan misbyah. 36 Satemene Aku pitutur marang kowe: Kabeh iku bakal katempuhake marang jinis iki. 37 Yerusalem, Yerusalem kang mateni para nabi lan mbenturi watu marang wong-wong kang kautus nemoni kowe, wis nganti ping pira anggonKu kapengin nglumpukake anak- anakmu, kaya babon anggone nglumpukake kuthuk-kuthuke ing sangisoring suwiwine, nanging kowe padha ora gelem. 38 Titenana, omahmu iki bakal ditinggal suwung. 39 Lan Aku kandha marang kowe: Wiwit saiki kowe ora bakal padha ndeleng Aku maneh, nganti kowe padha kandha: Binerkahana Ingkang rawuh atas asmanipun Pangeran." 109
MATEUS 24.1 - 4 Pameca bab bakal rusake Padaleman Suci 24:1-2 Mk 13:1-2; Lk 21:5-6 24 1 Sawise iku Gusti Yesus banjur miyos saka ing Padaleman Suci lan tindak saka ing kono. Para sakabate tumuli padha nyelaki Panjenengane, diaturi mirsani yeyasan-yeyasaning Padaleman Suci. 2 Banjur padha dipangandikani: "Apa kowe padha ndeleng iku kabeh? Satemene Aku pitutur marang kowe, bakale ing kene ora ana watu siji bae kang lestari tumumpang ing watu liyane, kabeh bakal dijugrugi." PAMECA BAB WEKASANING JAMAN 24:3--25:46 Wiwitaning sangsara 24:3-14 Mk 13:3-13; Lk 21:7-19 3 Bareng Gusti Yesus lenggah ing gunung Zaitun, para sakabat padha ngadhep ing ngarsane piyambakan lan matur: "Guru, mugi karsaa paring sumerep dhateng kawula sadaya, benjing punapa badhe kalampahanipun punika, sarta punapa tandha-tandhanipun rawuh Paduka saha dinten wekasan?" 4 Paring wangsulane Gusti: "Padha diawas, aja nganti kowe disasarake ing 110
MATEUS 24.5-14 wong! 5 Amarga akeh wong kang bakal teka nganggo jenengKu lan calathu: Aku iki Sang Kristua, sarta bakal nasarake wong akeh. 6 Kowe bakal krungu swaraning perang utawa kabar-kabar bab perang. Nanging diawas, aja padha kaget, sabab iki kudu kalakon, ewadene iku durung wekasane. 7 Sabab bangsa bakal nglawan bangsa, krajan nglawan krajan. Bakal ana pailan lan lindhu ing pirang-pirang panggonan. 8 Nanging iku kabeh mung lagi wiwitaning sangsara ngarepake jaman anyar. 9 Ing nalika iku kowe bakal dipasrahake supaya disiksa lan kowe bakal dipateni sarta bakal disengiti dening sakabehing bangsa marga saka jenengKu. 10 Ing kono bakal akeh wong kang murtad sarta padha ulung-ingulungake lan sengit-sinengitan. 11 Lan maneh bakal akeh nabi palsu kang muncul lan nasarake wong pirang-pirang. 12 Apamaneh marga saka saya wuwuhe duraka, temahan wong kang akeh-akeh padha suda katresnane. 13 Nanging sing sapa mantep tekan ing wekasan, iku bakal rahayu. 14 Sarta Injiling Kraton iki bakal kawartakake ing saindenging jagad minangka paseksi marang sakabehing bangsa. Sawise iku lagi dina wekasan." 111
MATEUS 24.15- 24 Pameca bab sangsara gedhe 24:15-28 Mk 13:14-23; Lk 21:20-24 15 "Anadene manawa kowe padha weruh pangrusak kang ambeksiya ngadeg ana ing papan suci, miturut pangandikane kang kadhawuhake lumantar Nabi Dhaniel -- sing sapa maca migatekna -- 16 wong-wong ing Yudea padha ngungsia menyang ing pagunungan. 17 Wong kang lagi ana ing payon aja mudhun njupuk barang-barang saka ing omahe. 18 lan wong sing lagi ana ing pategalan aja mulih njupuk sandhangane. 19 Mesakake banget wong kang lagi ngandheg lan kang lagi nusoni ing wektu iku. 20 Nyenyuwuna, supaya anggonmu padha ngungsi aja pinuju mangsa padhidhing lan aja mbeneri dina Sabat. 21 Amarga ing wektu iku bakal kalakone panganiaya kang nggegirisi, kang durung tau kalakon wiwit ing wiwitaning jagad nganti saprene lan kang bakal ora kalakon maneh. 22 Saupama wektune ora dicendhakake, sakabehing kang urip iki ora ana kang slamet, nanging marga saka anane wong-wong kang pinilih, wektu iku bakal dicendhakake. 23 Ing wektu iku, manawa ana wong kang kandha marang kowe: Delengen Kristus ana ing kene, utawa Kristus ana ing kana, aja padha ngandel. 24 Sabab kristus-kristus palsu lan nabi-nabi palsu bakal muncul sarta padha nganakake tandha-tandha kang nggegirisi lan 112
MATEUS 24.25- 31 mukjijat-mukjijat; saupama bisaa mangkono, iku padha arep nasarake para wong pilihan uga. 25 Eling-elingen, Aku wis ngandhani kowe bab iku mau sadurunge kalakon. 26 Mulane yen ana wong kandha marang kowe: Panjenengane ana ing ara-ara samun, kowe aja mrana. Utawa: Panjenengane ana ing kamar, aja ngandel. 27 Sabab kayadene cumlereting kilat saka ing wetan sumunar tumeka ing kulon, iya mangkono iku besuk bakal rawuhe Putraning Manungsa. 28 Ing ngendi ana bathang, ing kono panggonane manuk garudha padha gegrombolan." Rawuhe Putraning Manungsa 24:29-36 Mk 13:24-32; Lk 21:25-33 29 "Sawise sangsara ing mangsa iku kalakon, padha sanalika srengenge bakal dadi peteng, rembulan ora sumunar lan lintang-lintang padha tiba saka ing langit sarta pikukuhing langit bakal padha gonjang-ganjing. 30 Ing nalika iku bakal katon tandhane Putraning Manungsa ana ing langit lan sakabehing bangsa ing salumahing bumi bakal padha ngadhuh-adhuh, banjur padha ndeleng Putraning Manungsa rawuh nitih meganing langit, kalawan ngasta panguwasa lan kamulyan gedhe. 31 Panjenengane tumuli bakal ngutus para malaekate kanthi swaraning kalasangka kang banter banget, iku bakal padha ngumpulake wong-wong pilihane saka 113
MATEUS 24.32- 40 ing keblat papat, saka tepining langit tekan ing sisihe. 32 Padha nampanana piwulang saka wit anjir kang mangkene: Manawa pangpange memes lan wiwit semi, kowe padha ngreti, yen wis meh mangsa panas. 33 Samono uga, manawa kowe padha weruh lelakon iku mau kabeh, padha sumurupa, yen wis cedhak, wis ana ing ngarep lawang. 34 Satemene Aku pitutur marang kowe, jinis iki ora bakal sirna, sadurunge iku mau kabeh kalakon. 35 Langit lan bumi bakal sirna, nanging tembungKu ora bakal sirna pisan-pisan. 36 Mung bae, mungguh dina lan wayahe iku, ora ana wong siji-sijia kang sumurup, para malaekat ing swarga ora, Sang Putra iya ora, kajaba mung Sang Rama piyambak." Bab jumaga 24:37-44 Lk 17:26-30, 34-36 37 Sabab kayadene nalika jamane Nabi Nuh, iya mangkono besuk bakal rawuhe Putraning Manungsa. 38 Marga padha kaya dhek jaman sadurunge banjir patopan, wong-wong padha mangan lan ngombe, omah-omah lan ngomah-omahake, nganti dina anggone Nabi Nuh lumebet ing prau, 39 lan padha ora nglegewa nganti tekane banjir kang nyirnakake wong-wong mau kabeh, mangkono uga besuk ing dina rawuhe Putraning Manungsa. 40 Ing wektu iku manawa 114
MATEUS 24.41- 50 ana wong loro ana ing pategalan, kang siji bakal kapulung, sijine bakal katinggal. 41 Manawa ana wong wadon loro kang padha siji bakal kapulung sijine katinggal. 42 Mulane padha rumantia, amarga kowe ora ngreti dina rawuhe Gustimu. 43 Nanging iki kawruhana: Saupama kang duwe omah iku ngreti wayahe tekane maling ing wayah bengi, mesthi banjur jaga-jaga, ora bakal aweh omahe dibabah. 44 Awit saka iku, kowe uga padha rumantia. amarga rawuhe Putraning Manungsa iku ing wayah kang ora koknyana." Pasemon bab abdi kang setya lan abdi kang ala 24:45-51 Lk 12:41-48 45 "Sapa ta abdi kang setya lan pinter, kang tinanggenah dening bandarane nglurahi para kalerehane, kapasrahan nyadhongi pangan marang wong-wong mau ing wektu kang katamtokake? 46 Rahayu abdi kang ketemu lagi nindakake kawajibane mau, nalika bandarane rawuh. 47 Satemene Aku pitutur marang kowe, abdi mau bakal dipasrahi rumeksa barang kagungane kabeh. 48 Nanging manawa abdi iku ala lan duwe gagasan ing sajroning atine mangkene: 49 Bandaraku ora rawuh-rawuh, banjur wiwit nggitiki abdi-abdi liyane, lan mangan ngombe bebarengan karo wong-wong kang seneng mendem, 50 bandarane mau nuli 115
MATEUS 24.51-25.10 rawuh ing dina kang ora dinyana-nyana lan ing wayah kang ora disumurupi, 51 abdi mau bakal dipateni sarta dipadhakake karo para wong lamis. Ing kono kang bakal tinemu tangis lan keroting untu." Pasemon bab prawan sapuluh 25:1-13 25 1 "Ing wektu iku Kratoning Swarga bakal kaupamakake kaya prawan sapuluh, kang mangkat methuk panganten lanang kanthi nggawa diyan. 2 Sing lima bodho, sing lima pinter. 3 Prawan-prawan sing bodho mau nggawa diyane ora nganggo nggawa lenga serepan, 4 dene prawan-prawan sing pinter, kajaba nggawa diyane, isih nggawa wadhah isi lenga. 5 Nanging sarehne pangantene nganti suwe ora teka-teka, prawan-prawan mau padha nganthuk lan banjur turu. 6 Bareng wayah tengah wengi keprungu swara wong alok-alok: Mantene teka! Padha pethuken! 7 Prawan-prawan mau padha tangi lan nata diyan-diyane. 8 Prawan-prawan sing bodho nembung marang prawan-prawan sing pinter: Bok aku wenehana lengamu sathithik bae, diyanku wis arep mati. 9 Nanging wangsulane prawan-prawan kang pinter: Aja, mengko ora sedheng kanggo aku lan kanggo kowe. Angur menyanga enggone sing dodol, tukua dhewe. 10 Nanging nalika lagi padha lunga tuku lenga, mantene teka, prawan-prawan sing wis miranti padha melu manten lumebu menyang 116
MATEUS 25.11- 21 ing pahargyan, lawange banjur dikancing. 11 Sawise mangkono prawan-prawan liyane iya teka lan matur: Bandara, bandara, kawula nyuwun kori! 12 Nanging wangsulane panganten lanang: Satemene pituturku marang kowe: Aku ora wanuh karo kowe. 13 Mulane padha meleka, awit kowe padha ora weruh dinane lan wayahe." Pasemon bab dhuwit talenta 25:14-30 Lk 19:12-27 14 "Awit bab iku kayadene wong kang arep lelungan banjur ngundangi batur-bature, padha dipasrahi barang darbeke, 15 kang siji diwenehi limang talenta, sijine rong talenta, lan sijine maneh satalenta, undha-usuk, tumuli mangkat. 16 Kang tampa limang talenta banjur lunga, dhuwite dilakokake, temah oleh bathi limang talenta. 17 Batur kang tampa rong talenta iya nindakake kang mangkono lan oleh bathi rong talenta. 18 Nanging batur kang tampa satalenta iku lunga ndhudhuk lemah gawe luwangan, dhuwite bandarane dipendhem. 19 Sawise antara lawas bandarane batur-batur mau mulih, banjur etung-etungan. 20 Kang tampa limang talenta ngaturake bebathen limang talenta, ature: Bandara, kula panjenengan cepengi gangsal talenta; lah punika kula angsal bathi inggih gangsal talenta. 21 Wangsulane bandarane: Becik banget pagaweanmu iku, heh, batur kang 117
MATEUS 25.22- 29 becik lan tumemen; kowe wis ngatonake tumemenmu tumrap prakara sapele, kowe bakal dakpasrahi nindhakake prakara gedhe; mara, lumebua lan melua ngrasakake kamuktening bandaramu. 22 Kang tampa rong talenta banjur matur: Bandara, kula panjenengan pasrahi kalih talenta; lah kula angsal bathi kalih talenta. 23 Wangsulane bandarane: Becik banget pagaweanmu iku, heh, batur kang becik lan tumemen; kowe wis ngatonake tumemenmu tumrap prakara sapele, kowe bakal dakpasrahi nindakake prakara gedhe; mara, lumebua lan melua ngrasakake kamuktening bandaramu. 24 Wasana kang tampa satalenta uga teka lan matur: Bandara, kula sampun sumerep, bilih panjenengan punika tiyang ingkang dakwenang, dene ngeneni ingkang sanes sebaran panjenengan, saha mendheti ingkang sanes taneman panjenengan. 25 Milanipun kula ajrih, kula lajeng kesah, arta panjenengan satalenta kula pendhem ing siti. Mangga, kula aturi nampeni kagungan panjenengan! 26 Bandarane banjur mangsuli: Heh, batur kang ala lan kesed, kowe wis ngreti, yen aku ngeneni kang dudu sebaranku lan njupuk kang dudu tanduranku. 27 Mulane benere dhuwitku koktitipake marang wong kang nglakokake dhuwit, supaya saulihku bisa tampa dhuwit iku saanakane. 28 Mulane padha jupuken dhuwit satalenta iku, banjur wenehna kang duwe sapuluh talenta iku. 29 Sabab sing sapa duwe, bakal kaparingan, nganti luber. Nanging sing 118
MATEUS 25.30- 37 sapa ora duwe, bakal kapundhutan sabarang darbeke kabeh. 30 Anadene batur kang tanpa guna iku uncalna menyang ing pepeteng kang banget petenge. Ing kono kang ana mung tangis lan keroting untu." Bab pangadilan kang wekasan 25:31-46 31 "Besuk manawa Putraning Manungsa rawuh ngagem kamulyane lan sakabehing padha ndherekake, Panjenengane banjur lenggah ing dhampar kamulyan. 32 Sakehing bangsa nuli bakal kaklumpukake ana ing ngarsane lan bakal kapisah-pisah siji lan sijine, kayadene pangon anggone ndhewek-ndhewekake wedhus gembel karo wedhus jawa, 33 kang gembel dipapanake ana ing tengene, dene wedhus jawa ana ing kiwane. 34 Tumuli Sang Nata bakal ngandika marang kang ana tengene: Heh, para kang binerkahan dening RamaningSun, mara, padha tampanana warisan Kraton, kang wis kacawisake marang sira wiwit dumadining jagad. 35 Awitdene nalika Ingsun kerapan, sira caosi dhahar; nalika Ingsun kasatan, sira caosi ngunjuk; nalika Ingsun lelana, sira caosi palereban; 36 nalika Ingsun kelukaran, sira caosi pangageman, nalika Ingsun gerah, sira tiliki; nalika Ingsun kinunjara, sira sowani. 37 Ing kono wong-wong kang mursid iku bakal padha munjuk: Gusti, kala punapa kawula sumerep Paduka kerapan lajeng kawula caosi dhahar, saha 119
120 MATEUS 25.38- 46 kasatan kawula caosi ngunjuk? 38 Kala punapa kawula sumerep Paduka lelana lajeng kawula caosi palereban, saha kelukaran kawula caosi pangageman? 39 Kala punapa kawula sumerep Paduka gerah utawi kinunjara, lajeng kawula sowani? 40 Sang Nata bakal paring wangsulan: Satemene pituturingSun marang sira: Samubarang kabeh kang sira tindakake kanggo salah sawijining saduluringSun kang asor dhewe iki, iku iya sira tindakake kagem Ingsun. 41 Sarta Sang Nata bakal ngandika marang kang ana sisih kiwane: Sumingkira saka ing ngarsaningSun, heh, wong kang padha kena ing laknat, sumingkira menyang ing geni langgeng, kang wis kacawisake kanggo Iblis lan para malaekate. 42 Sabab nalika Ingsun kerapan, sira ora nyaosi dhahar; nalika Ingsun kasatan, sira ora nyaosi ngunjuk; 43 nalika Ingsun lelana, sira ora nyaosi palereban; nalika Ingsun gerah, lan ana ing pakunjaran, sira ora sowan. 44 Ing kono wong-wong mau bakal padha munjuk: Dhuh, Gusti, kala punapa kawula sumerep Paduka kerapan, utawi kasatan, utawi pinuju lelana, punapa kelukaran utawi gerah, punapa wonten ing pakunjaran saha boten kawula ladosi? 45 Sang Nata banjur bakal paring wangsulan: Satemene pituturingSun marang sira, samubarang kabeh kang ora sira tindakake kanggo salah sawijining wong kang asor dhewe iki, iku iya ora sira tindakake kagem Ingsun. 46 Wasana wong-wong iku bakal lumebu ing siksa langgeng, dene
MATEUS 26.1 - 7 wong kang mursid iku bakal lumebu ing urip langgeng." Gusti paring sumurup kaping pate bab anggone bakal nandhang sangsara. Pangrantam arep nyedani Gusti 26:1-5 Mk 14:1-2; Lk 22:1-2; Yo 11:45-53 26 1 Sawise Gusti Yesus mungkasi piwulange mau, banjur ngandika marang para sakabate: 2 "Kowe padha sumurup, yen kurang rong dina wis riyaya Paskah, dene Putraning Manungsa bakal kaulungake supaya kasalib." 3 Ing nalika samana para pangareping imam lan para pinituwaning bangsa Yahudi padha nglumpuk ana ing daleming Imam Agung kang asma Kayafas 4 apirembugan bab anggone arep nyepeng Gusti Yesus kanthi paekan lan nyedani Panjenengane. 5 Nanging rembuge: "Aja pinuju ing riyaya, supaya aja ndadekake gegere wong akeh." Gusti Yesus kajebadan 26:6-13 Mk 14:3-9; Yo 12:1-8 6 Nalika Gusti Yesus ana ing Betania, ana ing omahe Simon Budhug, 7 ana wong wadon kang marak ing ngarsane, nggawa goci isi lenga jebad kang larang regane, banjur diesokake ing mustakane Gusti Yesus, nalika 121
MATEUS 26.8-16 lagi lenggah dhahar. 8 Para sakabate weruh kang mangkono iku, padha muring-muring, pangucape: "Yagene kok ngeceh-eceh mangkono? 9 Sabab lenga iku kena didol bisa payu larang, lan dhuwite kena didanakake marang wong-wong miskin." 10 Nanging Gusti Yesus mirsa gagasane para sakabate, banjur ngandika: "Yagene kowe padha ngregoni wong wadon iki? Kang ditandukake marang Aku iki panggawe becik. 11 Wong-wong miskin iku salawase ana ing kowe, nanging Aku bakal ora salawase woworan karo kowe. 12 Amarga anggone ngesokake lenga ing awakKu iku, ateges nganakake pacawisan tumrap anggonKu bakal kakubur. 13 Sanyatane Aku pitutur marang kowe, ana ing ngendi bae Injil iki bakal diwartakake ing saindenging jagad, apa kang katindakake iku bakal tansah kapratelakake uga minangka dadi pangeling-eling marang dheweke." Yudas tampa upah 26:14-16 Mk 14:10-11; Lk 22:3-6 14 Sawise iku salah sawijining sakabat rolas, kang jenenge Yudas Iskariot, marani para pangareping imam, 15 lan matur: "Kula badhe kaparingan punapa, mangke tiyangipun badhe kula ladosaken dhateng panjenengan." Banjur diwenehi dhuwit telung puluh sekel salaka. 16 Lan wiwit nalika iku Yudas golek jalaran bisane ngladosiake Gusti Yesus. 122
MATEUS 26.17- 25 Gusti Yesus dhahar Paskah karo para sakabate 26:17-25 Mk 14:12-21; Lk 22:7-14, 21-23; Yo 13:21-30 17 Ing dina wiwitaning riyaya Roti Tampa Ragi, para sakabate Gusti Yesus padha ngadhep ing ngarsane lan matur: "Karsa Paduka kawula cawisi dhaharan Paskah wonten ing pundi?" 18 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Menyanga kutha, menyanga enggone si Anu lan kandhaa: Dhawuhipun Guru: WektuKu wis cedhak, Aku arep mahargya Paskah karo para sakabatKu ana ing omahmu." 19 Para sakabat banjur nindakake apa sapangandikane Gusti Yesus lan nyawisake Paskah. 20 Bareng wis sore Gusti Yesus banjur lenggah dhahar bebarengan karo para sakabate rolas. 21 Sajrone padha mangan, Gusti Yesus ngandika: "Satemene pituturKu marang kowe: Ana siji ing antaramu kang bakal ngulungake Aku." 22 Para sakabat padha sedhih banget sarta padha munjuk genti-genti: "Rak sanes kawula, ta, Gusti?" 23 Paring wangsulane: "Sing bebarengan karo Aku nyelupake tangane ing pinggan iki, yaiku sing bakal ngulungake Aku. 24 Putraning Manungsa pancen bakal linggar, cocok karo kang katulis tumrap Panjenengane, nanging bilai wong kang dadi margane Putraning Manungsa kaulungake. Luwih becik upama wong iku ora lair." 25 Yudas, kang bakal ngulungake Gusti Yesus, matur: 123
MATEUS 26.26- 30 "Rak sanes kawula, ta, Guru?" Pangandikane Gusti Yesus: "Kowe wis ngarani!" Bujana Suci kang kawitan 26:26-29 Mk 14:22-25; Lk 22:15-20; 1Kr 11:23-25 26 Nalika padha mangan, Gusti Yesus mundhut roti, lan sawise diberkahi, banjur dicuwil-cuwil sarta diparingake marang para sakabate, pangandikane: "Padha tampanana, panganen, iki badanKu." 27 Sawise mangkono nuli mundhut tuwung lan sawise caos sokur banjur diparingake marang para sakabate, pangandikane: "Padha ngombea kabeh ing tuwung iki. 28 Sabab iki getihKu, getihing prajanjian kang kawutahake kanggo wong akeh, minangka pratandha pangapuraning dosa. 29 Mung bae Aku pitutur marang kowe: Wiwit saiki Aku ora bakal ngombe maneh pametuning wit anggur iki, nganti tumeka dinane Aku ngombe kang anyar bebarengan karo kowe ana ing Kratoning RamaKu." Pangandika bab bakal buyare para sakabat lan anggone Petrus bakal nyelaki Gusti Yesus 26:30-35 Mk 14:26-31; Lk 22:31-34; Yo 13:36-38 30 Sawise padha ngrepekake kidung pamuji, banjur padha mangkat menyang ing gunung Zaitun. 124
MATEUS 26.31- 38 125 31 Gusti Yesus banjur ngandika marang para sakabat: "Ing bengi iki kowe kabeh bakal padha kecuwan marga saka Aku. Sabab ana tulisan kang surasane mangkene: Ingsun bakal nggebag juru pangon lan wedhus-wedhuse ing pepanthane bakal buyar. 32 Nanging sawise Aku tangi, Aku bakal ndhisiki kowe kabeh menyang ing Galilea." 33 Petrus mangsuli, ature: "Sanadyan sadaya sami kecuwan margi saking Paduka, kawula babar pisan boten." 34 Pangandikane Gusti Yesus marang Petrus: "Satemene Aku pitutur marang kowe: Bengi iki, sadurunge jago kluruk, kowe wis nyelaki Aku kaping telu." 35 Atur wangsulane Petrus: "Sanadyan kawula ngantos pejah sesarengan kaliyan Paduka, kawula boten badhe nyelaki Paduka." Para sakabat liyane iya padha munjuk mangkono. Ana ing patamanan Getsemane 26:36-46 Mk 14:32-42; Lk 22:39-46 36 Tindake Gusti Yesus karo para sakabate wis tekan ing panggonan kang aran Getsemane. Gusti Yesus banjur ngandika marang para sakabate:"Padha linggiha ing kene, Aku arep mrana ndedonga." 37 Panjenengane banjur tindak, Petrus lan anake Zebedheus loro padha kadhawuhan ndherek. Gusti Yesus banjur wiwit kraos sungkawa lan giris. 38 Nuli ngandika marang sakabate katelu mau: "AtiKu sedhih banget, rasane kaya arep mati. Padha anaa ing
126 MATEUS 26.39- 46 kene, Aku rewangana melek." 39 Panjenengane banjur tindak ora adoh saka ing kono, nuli sujud lan ndedonga, ature:"Dhuh, Rama kawula, manawi pancen saged, mugi tuwung punika sumingkir saking Kawula, nanging sampun ngantos kajeng Kawula, namunga sakarsa Paduka." 40 Banjur murugi sakabat telu mau, padha ketemu turu. Panjenengane ngandika marang Petrus: "Apa kowe ora kuwat ngrewangi melek Aku sajam bae? 41 Padha meleka lan ndedongaa, supaya kowe aja tumiba ing panggodha. Roh iku pancen cumandhang, nanging daging iku ringkih." 42 Banjur tindak maneh kang kaping pindhone lan ndedonga, ature: "Dhuh, Rama kawula, manawi tuwung punika boten saged sumingkir, kajawi kedah Kawula ombe, inggih sumangga ing sakarsa Paduka." 43 Nalika murugi para sakabate maneh, iya padha ketemu turu, sabab mripate mbliyut. 44 Tumuli padha ditilar maneh kaping telune lan ndedonga kaya sing uwis. 45 Sawise mangkono banjur murugi para sakabate lan ngandika:"Padha terusna anggonmu turu saiki lan ngasoa. Lah wis tekan ing titi mangsane Putraning Manungsa kaulungake marang tamganing wong-wong dosa. 46 Padha tangia, ayo padha lunga, kang ngulungake Aku wis cedhak."
MATEUS 26.47- 55 Gusti Yesus kecepeng 26:47-56 Mk 14:43-50; Lk 22:47-53; Yo 18:1-11 47 Nalika Gusti Yesus isih ngandika, Yudas, yaiku salah sawijining sakabat, teka kanthi wong sagolongan gedhe, kang padha sikep pedhang lan penthung, utusane para pangareping imam lan pinituwaning bangsa Yahudi. 48 Wong kang ngulungake Panjenengane wis aweh tandha marang wong-wong mau: "Wong sing dakcucup, yaiku wonge, cekelen!" 49 Satekane banjur enggal-enggal, marepeki Gusti Yesus sarta matur: "Ngaturaken salam, Guru," nuli nucup. 50 Nanging Gusti Yesus ngandika: "Heh, kanca, iku ta prelumu teka?" Wong-wong mau banjur padha maju lan nyekel Gusti Yesus. 51 Ing kono ana sawijining pandhereke Gusti Yesus, kang gumrageh tangane ngunus pedhange, disabetake marang abdine Imam Agung, kupinge kaperung. 52 Nanging pangandikane Gusti Yesus: "Pedhangmu warangkakna, awit wong kang olah pedhang, bakal tiwas dening pedhang. 53 Apa pangiramu Aku ora bisa nyuwun marang RamaKu, supaya Panjenengane enggal ngirimake malaekat luwih saka rolas bregada lan mbiyantu Aku? 54 Yen mangkono, kapriye pangandika kang tinulis ing Kitab Suci bisane kalakon, kang mratelakake, yen iki kudu kalakon mangkono?" 55 Ing nalika iku Gusti Yesus ngandika marang 127
MATEUS 26.56- 62 wong akeh mau: "Rumangsamu Aku iki begal, dene anggonmu teka sikep gegaman pedhang lan penthung, arep nyekel Aku? Mangka saben dina Aku linggih lan memulang ana ing Padaleman Suci, kowe ora nyekel Aku. 56 Nanging kabeh-kabeh iki kalakon supaya kayektenana kang tinulis ing kitabe para nabi." Para sakabat banjur padha ninggal Panjenengane lan padha lumayu kabeh. Gusti Yesus ana ing ngarepe pradata 26:57-68 Mk 14:53-65; Lk 22:54-55, 63-71; Yo 18:12-14, 19-24 57 Gusti Yesus sawise kacepeng banjur kairid menyang ing daleme Imam Agung Kayafas. Para ahli Toret lan para pinituwa wis padha nglumpuk ana ing kono. 58 Petrus ngetutake saka ing kadohan nganti tekan ing plataraning Imam Agung, lan bareng wis mlebu banjur linggih ing satengahe para abdi, arep nyumurupi karampunganing prakara. 59 Para pangareping imam, malah sapepake pradata padha golek seksi palsu kang nglawan Gusti Yesus, supaya Panjenengane bisa kapatrapan paukuman pati, 60 nanging ora bisa oleh, sanadyan akeh seksi palsu kang padha seba. Wasana ana wong loro kang maju, 61 lan matur: "Tiyang punika nate cariyos: Aku bisa mbubrah Padalemane Allah lan bisa mbangun maneh sajroning telung dina." 62 Imam Agung banjur jumeneng lan ngandika marang Gusti Yesus: "Apa kowe ora mangsuli 128
MATEUS 26.63- 70 apa-apa tumrap pandakwane seksi-seksi iki?" 63 Nanging Gusti Yesus kendel bae. Imam Agung banjur ngandika maneh: "Demi Allah kang gesang, kandhaa marang aku kabeh, Kowe iku apa Sang Kristus, Putraning Allah, apa dudu?" 64 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Kowe wis ngarani. Nanging Aku kandha marang kowe kabeh: Wiwit saiki kowe bakal ndeleng Putraning Manungsa lenggah ing satengene Kang Maha Kuwasa lan rawuh nitih meganing langit." 65 Ing kono Imam Agung nyuwek pangagemane lan ngandika: "Wong iki nyenyamah Allah. Apa prelune nganggo seksi? Sapunika panjenengan sadaya sampun mireng anggenipun nyenyamah. 66 Kadospundi panimbang panjenengan?" Kabeh padha mangsuli: "Tiyang punika kedah kaukum pejah." 67 Banjur padha ngidoni pasuryane lan ngantemi; ana maneh kang napuki 68 kanthi ngucap: "Heh, Kristus, coba kandhakna marang aku kabeh, sapa kang napuk kowe?" Petrus nyelaki Gusti Yesus 26:69-75 Mk 14:66-72; Lk 22:56-62; Yo 18:15-18, 25-27 69 Nalika samana Petrus linggih ana ing jaba, ana ing plataran. Banjur ana sawijining abdi wadon kang nyedhaki lan alok: "Sampeyan nggih tumut kalih Yesus, tiyang Galilea niku!" 70 Nanging Petrus selak ana ing ngarepe wong kabeh, wangsulane: "Kula boten ngreti kajeng 129
130 MATEUS 26.71- 27.3 sampeyan niku." 71 Bareng dheweke menyang ing regol, ana abdi liyane kang weruh, banjur kandha karo wong-wong kang ana ing kono: "Wong iki golongane Yesus, wong Nasaret iku." 72 Nanging Petrus selak maneh kanthi sumpah: "Kula boten wanuh kalih tiyang niku." 73 Ora let suwe wong-wong sing ana kono padha nyedhaki Petrus lan calathu: "Kowe iku mesthi iya golongane wong iku, iki wis katara saka basamu." 74 Petrus banjur wiwit nyupatani awake dhewe lan sumpah: "Kula boten wanuh kalih tiyang niku." Nalika iku banjur ana jago kluruk. 75 Petrus nuli kelingan pangandikane Gusti Yesus marang dheweke: " Sadurunge jago kluruk, kowe wis nyelaki Aku ping telu." Banjur metu menyang ing jaba, nangis kelara-lara. Gusti Yesus kapasrahake marang wali-nagara. Yudas mati nggantung 27:1-10 27 1 Bareng wis esuk, kabeh pangareping imam lan pinituwaning bangsa Yahudi padha nglumpuk lan mutus, Gusti Yesus kapatrapan paukuman pati. 2 Gusti Yesus banjur kabesta kaladosake marang Sang Wali-Nagara Pilatus. 3 Nalika Yudas, kang ngulungake Gusti Yesus, sumurup, yen Panjenengane bakal kasedanan, banjur kaduwung, dhuwit telung
MATEUS 27.4-11 puluh sekel salaka kabalekake marang para pangareping imam lan pinituwa 4 kalawan matur:" Kula damel dosa, jalaran ngulungaken rahipun tiyang ingkang boten lepat." Nanging wangsulane wong-wong mau: "Preduli apa, iku prakaramu dhewe!" 5 Dhuwit banjur diuncalake dening Yudas menyang sajroning Padaleman Suci, nuli lunga saka kono lan mati nggantung. 6 Para pangareping imam padha njupuki dhuwit mau lan padha calathu:"Dhuwit iki ora kena kalebokake ing pethi pisusung, sabab iki dhuwit getih." 7 Sawise padha rembugan, dhuwit mau ditukokake palemahaning kundhi, kagawe pakuburaning wong manca. 8 Mulane palemahan mau saprene diarani: palemahan getih. 9 Marga saka iku dadi wis kalakon pangandika kang kalantarake dening Nabi Yeremia: "Padha nampani dhuwit telung puluh sekel salaka, yaiku pangajine kang wis katetepake kanggo wong siji, manut patrap ngregani kang wis kaprah ana ing satengahing bangsa Israel, 10 lan dhuwit mau banjur katukokake palemahaning kundhi, kaya kang dadi dhawuhing Pangeran marang aku." Gusti Yesus ana ing ngarsane Sang Pilatus 27:11-26 Mk 15:1-15; Lk 23:1-5, 13-25; Yo 18:33--19:16 11 Gusti Yesus banjur kairid marang ngarsane wali-nagara, nuli kadangu dening wali-nagara: "Punapa Panjenengan ratunipun tiyang 131
MATEUS 27.12- 20 Yahudi?" Gusti Yesus ngandika: "Panjenengan sampun mastani." 12 Nanging tumrap pandakwa, kang kaajokake dening para pangareping imam lan para pinituwa, Gusti Yesus ora paring wangsulan apa-apa. 13 Sang Pilatus ngandika maneh: "Punapa Panjenengan boten mirengaken gigatanipun para seksi ingkang samanten kathahipun punika?" 14 Gusti Yesus ora paring wangsulan babar pisan, njalari gumune wali-nagara. 15 Wis dadi adat kalumrahan Sang Wali- Nagara, saben riyaya mangkono, ngluwari wong ukuman siji, kang dipilih dening wong akeh. 16 Ing nalika iku ing pakunjaran ana wong ukuman siji sing wis kajuwara pialane, jenenge Barabas. 17 Sarehne wong-wong wis padha nglumpuk ana ing kono, Sang Pilatus ngandika marang wong-wong mau: "sapa sing kokkarepake dakluwari, Barabas apa Yesus kang kasebut Kristus?" 18 Panjenengane pancen wis mirsa, yen anggone masrahake Gusti Yesus iku marga saka drengkine. 19 Nalika Sang Pilatus lagi lenggah ing kursi pangadilan, garwane utusan matur: "Sampun ngantos panjenengan tumut-tumut ing prakawisipun tiyang mursid punika, sabab margi saking Panjenenganipun punika salebeting ngimpi kala wau dalu, kula ngraosaken sisah." 20 Nanging marga saka pangojok-ojoke para pangareping imam lan para pinituwa, wong akeh padha nekad nyuwun supaya Barabas 132
MATEUS 27.21- 28 diluwari lan Gusti Yesus disedani. 21 Sang Wali-Nagara paring wangsulan lan ngandika: "Wong loro iku sing endi sing kokkarepake dakluwari?" Ature wong-wong mau: "Barabas." 22 Sang Pilatus ndangu maneh: "Yen mangkono Yesus kang kasebut Kristus iki karepmu dakkapakake?" Wong-wong padha matur saur manuk: "Kedah dipun salib!" 23 Pandangune maneh:"Nanging apa kaluputane?" Ewasamono wong-wong mau saya sora anggone bengok-bengok: "Kasaliba!" 24 Bareng Sang Pilatus uninga, yen sakabehing pambudidaya bakal tanpa guna, malah wis wiwit kisruh kaanane, panjenengane banjur wijik asta ana ing sangareping wong akeh mau lan ngandika: "Aku ora kaluputan tumrap getihe wong iki; iku prakaramu dhewe!" 25 Nanging wong kabeh padha matur: "Rahipun dhumawaha ing kawula dalah saanak-anak kawula." 26 Sang Pilatus banjur nuruti kareping wong akeh, Barabas diluwari; dene Gusti Yesus sawise kasapu banjur kapasrahake supaya disalib. Gusti Yesus kagawe sawenang-wenang 27:27-31 Mk 15:16-20; Yo 19:2-3 27 Para prajurite Sang Wali-Nagara banjur ngirid Gusti Yesus mlebu menyang ing gedhong pangadilan, lan prajurit sagolongan kabeh padha diklumpukake, ngepung Gusti Yesus. 28 Pangagemane Gusti Yesus disantuni 133
MATEUS 27.29- 38 jubah wungu, 29 sarta wong-wong banjur gawe rerekan makutha eri, nuli ditrapake ing mustakane, astane tengen dicaosi lantaran glagah. Sawise mangkono wong-wong padha jengkeng ana ing ngarsane lan kanthi ngece pangucape: "Ngaturaken sugeng, dhuh Ratunipun tiyang Yahudi!" 30 Banjur padha ngidoni, lantaran karebut kagebagake ing mustakane. 31 Sawise dipoyoki, pangagemane jubah disantuni pangagemane piyambak maneh, banjur kairid metu arep disalib. Gusti Yesus kasalib 27:32-44 Mk 15:21-32; Lk 23:26, 33-43; Yo 19:17-24 32 Nalika padha lumaku metu menyang njaban kutha, kapethuk wong saka ing kutha Kirene, jenenge Simon. Iku kapeksa manggul salibe Gusti Yesus. 33 Lakune banjur wis tekan ing panggonan kang aran Golgota, tegese pacumplungan. 34 Gusti Yesus nuli dicaosi ngunjuk anggur campur rempelu. Bareng wis diicipi, ora karsa ngunjuk. 35 Sawise kasalib, pangagemane dibage-bage sarana kaundhi. 36 Wong-wong banjur linggih, njaga Gusti Yesus. 37 Ing sandhuwure mustakane kapasangan tulisan, kang mratelakake sababe kaukum, unine: "Iki Yesus ratune wong Yahudi." 38 Nalika samana ana begal loro kang sinalib bebarengan karo Gusti Yesus, siji ana ing tengen, sijine ana ing kiwa. 134
MATEUS 27.39- 48 39 Wong-wong sing padha liwat ing kono, padha ngala-ala Panjenengane, padha gedheg-gedheg 40 karo muni: "Heh, kowe, sing arep mbubrah Padaleman Suci lan mbangun maneh sajroning telung dina, coba awakmu dhewe luwarana. Manawa kowe Putraning Allah, mudhuna saka ing salib!" 41 Mangkono uga para pangareping imam, para ahli Toret lan para pinituwa, padha bebarengan moyoki, unine: 42 "Bisa nulungi wong liya, kok ora bisa nulungi awake dhewe! Iku Ratu Israel? Cikben mudhun saka ing salib, banjur aku kabeh bakal pracaya. 43 Dheweke kumandel marang Allah, cikben dipitulungi Gusti Allah, manawa pancen dadi keparenge. Rak wis kandha ngene: Aku iku Putraning Allah." 44 Dalasan begal-begal kang bareng disalib iya ngala-ala Panjenengane mangkono. Gusti Yesus seda 27:45-56 Mk 15:33-41; Lk 23:44-49; Yo 19:28-30 45 Wiwit jam rolas nganti tumeka jam telu ana pagowong kang nglimputi satanah kabeh. 46 Kira-kira jam telu Gusti Yesus nguwuh-uwuh kanthi sora: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Tegese: Dhuh Allah Kawula, Allah Kawula, punapaa dene Kawula Paduka tegakaken? 47 Krungu kang mangkono iku wong sawatara kang padha ngadeg ana ing kono padha ngucap: "Elo, Dheweke ngundang Elia." 48 Nuli ana wong siji kang 135
MATEUS 27.49- 56 enggal-enggal mrono, banjur njupuk jamur karang kacelupake ing anggur kecut, digarani glagah lan dicaosake Gusti Yesus supaya kaunjuk. 49 Nanging wong-wong liyane padha ngucap: "Aja, aku arep padha weruh, apa Nabi Elia rawuh ngluwari Dheweke." 50 Gusti Yesus banjur nguwuh-uwuh maneh kanthi sora, nuli masrahake nyawane. 51 Ing kono gubahe Padaleman Suci suwek dadi loro wiwit saka ing dhuwur nganti tekan ngisor, lan ana lindhu, sarta gunung-gunung karang padha bengkah 52 apadene kuburan- kuburan padha menga, lan akeh wong suci kang wis padha mati, padha urip maneh. 53 Lan sawise Gusti Yesus wungu, wong-wong mau padha metu saka ing kubur, banjur lumebu ing kutha suci lan ngaton marang wong akeh. 54 Panggedhening prajurit dalah para wadyabalane sing padha njaga Gusti Yesus, bareng weruh lindhu lan apa kang wis kalakon, padha wedi, lan padha calathu mangkene: "Sanyata Panjenengane iku Putraning Allah." 55 Ing kono ana wong wadon akeh kang padha nyawang saka ing kadohan, yaiku wong-wong wadon kang padha ndherekake Gusti Yesus saka ing Galilea prelu ngladosi Panjenengane, 56 kayata: Maryam Magdalena, lan Maryam ibune Yakobus lan Yusuf, lan ibune anak-anake Zebedheus. 136
MATEUS 27.57- 64 Gusti Yesus kasarekake 27:57-61 Mk 15:42-47; Lk 23:50-56; Yo 19:38-42 57 Bareng sore ana wong sugih saka ing kutha Arimatea, jenenge Yusuf, kang uga wis dadi siswane Gusti Yesus, 58 seba marang ing ngarsane Sang Pilatus nyuwun layone Gusti Yesus. Sang Pilatus banjur dhawuh masrahake marang wong mau. 59 Layon tinampa dening Yusuf, nuli diulesi nganggo mori putih kang resik, 60 banjur kasarekake ing pakuburane dhewe kang anyar, kang digawe ing sajroning gumuk karang, lan sawise ngglundungake watu gedhe ing lawanging pasarean mau, nuli mulih. 61 Nanging Maryam Magdalena lan Maryam sijine padha ana ing kono padha linggih ing ngareping pasarean. Pasarean Gusti Yesus kajaga 27:62-66 62 Esuke, yaiku sawise dina pacawisan, para pangareping imam lan para Farisi padha bebarengan sowan menyang ing ngarsane Sang Pilatus 63 lan padha matur: "Tuwan, kula sami kengetan, bilih juru panasaran punika nalika taksih gesang, cariyos makaten: Sawise telung dina Aku bakal tangi. 64 Awit saking punika, karsaa ndhawuhaken, supados kuburipun kajagi ngantos dumugi tigang 137
MATEUS 27.65- 28.6 dintenipun; manawi boten, saged ugi para sakabatipun lajeng dhateng nyolong Piyambakipun, nunten cariyos dhateng tiyang kathah: Piyambakipun sampun tangi saking antawisipun tiyang pejah, satemah panasaran ingkang kantun badhe langkung awon langkung awon tinimbang ingkang rumiyin." 65 Pangandikane Sang Pilatus marang wong-wong mau: "Prajurit-prajurit iki gawenen, wis mangkata, pakuburane jaganen sing becik." 66 Saundure banjur padha nganakake panjagan lan nyegel watu tutuping pasarean kabantu dening para prajurit mau. Wungune Gusti Yesus 28:1-10 Mk 16:1-8; Lk 24:1-12; Yo 20:1-10 28 1 Bareng dina Sabat wis kliwat, ing wayah bangun esuk, ing dina kapisan ing minggu iku, Maryam Magdalena karo Maryam sijine padha lunga niliki pasarean. 2 Banjur ana lindhu gedhe, awit ana malaekating Pangeran kang tumedhak saka ing langit nyelak lan ngglundhungake watune, nuli dilenggahi. 3 Pasuryane katon kaya kilat, pangagemane putih kaya salju. 4 Sing padha jaga gumeter wedi banget nganti kaya wong mati. 5 Ananging malaekat mau ngandika marang wong-wong wadon mau: "Kowe aja padha wedi, sabab aku ngreti, kowe padha nggoleki Gusti Yesus kang disalib iku. 6 Panjenengane ora ana ing kene, awit wis 138
MATEUS 28.7-12 wungu, kaya kang wis dipangandikakake. Padha mrenea, delengen panggonan kang mentas kagem sumare. 7 Mulane padha endang balia lan kandhaa marang para sakabate, yen Panjenengane wis wungu saka ing antarane wong mati lan ndhisiki lakumu menyang Galilea. Kowe bakal padha ndeleng Panjenengane ana ing kana. Yaiku pawartaku marang kowe kabeh." 8 Wong-wong mau banjur enggal-enggal mangkat saka ing pasarean kanthi rasa wedi lan bungah banget, sarta enggal-enggal padha lumaku rerikatan marani sakabat prelu menehi pawarta bab mau. 9 Dumadakan Gusti Yesus methukake lakune lan ngandika: "Bagea!" banjur padha marek, nyungkemi sampeyane lan sujud. 10 Gusti Yesus tumuli ngandika: "Aja padha wedi. Padha balia, sadulur-sadulurKu padha kandhanana, supaya padha menyang ing Galilea, ana ing kana bakal padha ndeleng Aku." Wong sing jaga padha dibeseli 28:11-15 11 Nalika wong-wong mau lagi padha ana ing dalan, ana wong sawatara kang mentas jaga kang padha menyang ing kutha, ngaturi uninga marang para pangareping imam, bab apa kang mentas kalakon mau kabeh. 12 Para pangareping imam mau sawise pirembagab karo pinituwa, banjur padha gawe putusan, para prajurit kang jaga padha diwenehi dhuwit 139
MATEUS 28.13- 20 akeh 13 lan padha diweling: "Kowe padha martak-martakna, yen ing wayah bengi para sakabate padha teka nyolong layone, nalika kowe kabeh lagi padha turu. 14 Manawa bab iki kaprungu dening wali-nagara, aku kang bakal padha matur marang panjenengane, supaya aja nganti ndadekake kasusahanmu." 15 Para prajurit banjur padha nampani dhuwite lan nindakake apa kang wis kadhawuhake. Carita mangkono iku banjur sumebar ana ing satengahe wong-wong Yahudi nganti saprene. Dhawuh supaya padha ngabarake Injil 28:16-20 16 Para sakabat sawelas nuli padha mangkat menyang Galilea, menyang ing gunung kang wis kapangandikakake dening Gusti Yesus. 17 Bareng padha ndeleng Panjenengane banjur padha sujud, nanging ana sawatara kang isih mangu-mangu. 18 Gusti Yesus banjur nyelaki lan dhawuh mangkene: "Aku wis kaparingan sakabehing panguwasa ing swarga lan ing bumi. 19 Mulane padha lungaa, sakabehing bangsa padha dadekna siswaKu, lan padha baptisen ing asmane Sang Rama, Sang Putra lan Sang Roh Suci, 20 apadene padha wulangen bab apa kang wis Dakdhawuhake marang kowe kabeh. Lah, Aku tansah nunggal karo kowe, nganti tumeka ing wekasaning jaman." 140
MARKUS Nabi Yokanan Pambaptis 1:1-8 Mt 3:1-6, 11-12 Lk 3:3-6, 15-17 Yo 1:19-28 1 1 Iki wiwitane Injile Gusti Yesus Kristus, Putraning Allah. 2 Kaya kang wis katulisan ing kitabe Nabi Yesaya: "Lah, Ingsun dhawuh marang utusaningSun, supaya ndhisiki Sira, iku bakal nyawisake dalanira; 3 ana swaraning wong kang nguwuh-uwuh ana ing ara-ara samun: Padha nyawisna margining Pangeran, lencengna lurung-lurunge." 4 Kaya mangkono anggone Nabi Yokanan Pambaptis rawuh ing ara-ara samun lan nguwuh-uwuh: "Padha mratobata lan padha kabaptisa, temah Gusti Allah bakal ngapura dosamu." 5 Wong-wong saka ing wewengkon Yudea lan kabeh kang manggon ing kutha Yerusalem, padha mrono sarta padha dibaptisi kalawan ngakoni sakehing dosane, ana ing bengawan Yarden. 6 Nabi Yokanan ngagem jubah wulu unta lan paningset walulang, dene kang kadhahar walang karo madu alas. 7 Yaiku kang kawartakake mangkene: "Sawise aku bakal rawuh kang panguwaose ngluwihi aku. Bok tumungkul nguculi taline sepatune bae
MARKUS 1.8 -13 aku ora pantes. 8 Aku mbaptis kowe nganggo banyu, nanging Panjenengane bakal mbaptis kowe kalawan Roh Suci." Gusti Yesus kabaptis dening Nabi Yokanan 1:9-11 Mt 3:13-17 Lk 3:21-22 Yo 1:32-34 9 Nalika samana Gusti Yesus rawuh saka ing kutha Nasaret ing tanah Galilea, lan banjur dibaptis dening Nabi Yokanan ana ing bengawan Yarden. 10 Bareng Panjenengane mentas saka ing banyu, banjur mirsa langit piyak, sarta Roh apindha manuk dara tumedhak ing Panjenengane. 11 Nuli ana swara saka ing swarga kang kaprungu mangkene: "Sira iku Putra kang Suntresnani, kang dadi kaparenging panggalihingSun." Gusti Yesus kagodha dening Iblis 1:12-13 Mt 4:1-11 Lk 4:1-13 12 Sawise iku Gusti Yesus dumadakan katuntun dening Roh menyang ing ara-ara samun. 13 Ana ing kono suwene patang puluh dina, kagodha dening Iblis, Panjenengane lereb ana ing satengahing sato alas, sarta diladosi dening para malaekat. 2
MARKUS 1.14 - 20 Gusti Yesus nggelarake Injil ana ing Galilea 1:14-15 Mt 4:12-17 Luk 4:14-15 14 Barang Nabi Yokanan wis kacepeng, Gusti Yesus rawuh ing tanah Galilea, nggelarake Injiling Allah, 15 pangandikane: "Iki wis tekan ing titimangsane; Kratoning Allah wus cedhak. Padha mratobata, lan pracayaa marang Injil!" Gusti Yesus wiwit angsal sakabat 1:16-20 Mt 4:18-22 Lk 5:1-11 16 Nalika Gusti Yesus tindak ana ing urut pinggire sagara Galilea, mirsa Simon karo Andreas sadulure Simon, lagi padha nibakake jala ing sagara, amarga padha dadi tukang golek iwak. 17 Banjur padha didhawuhi Gusti Yesus mangkene: "Ayo, padha melua Aku, kowe bakal Dakdadekake tukang golek uwong." 18 Sakarone nuli enggal-enggal ninggal jalane lan ndherekake Panjenengane. 19 Bareng nglajengake tindake sawatara, Gusti Yesus mirsa Yakobus anake Zebedheus lan Yokanan sadulure lagi ana ing prau ndandani jalane. 20 Sakarone nuli enggal padha ditimbali dening Gusti Yesus, lan iya banjur padha ninggal Zebedheus, bapakne, ana ing prau karo para buruhe, lan banjur ndherekake Panjenengane. 3
MARKUS 1.21 - 28 Gusti Yesus rawuh ing Kapernaum lan nyarasake wong kasurupan 1:21-28 Lk 4:31-37 21 Kacarita lakune wis padha tekan ing kutha Kapernaum. Bareng dina Sabat, Gusti Yesus banjur tindak lumebet ing papan pangibadah lan memulang. 22 Wong-wong padha kaeraman ngrungokake piwulange, amarga anggone paring piwulang iku kaya kang kagungan panguwaos, ora kaya para ahli Toret. 23 Nalika samana ing papan pangibadah kono ana wong kang kapanjingan dhemit, kang nguwuh-uwuh: 24 "Paduka tumut-tumut punapa kaliyan kawula, dhuh Gusti Yesus saking Nasaret? Rawuh Paduka punapa badhe nyirnakaken kawula? Kawula mangretos Paduka punika sinten: Ingkang asipat suci, kagunganipun Allah." 25 Nanging banjur didukani dening Gusti Yesus, pangandikane, "Meneng, metua saka wong iku!" 26 Wong kan kapanjingan banjur kececengan marga saka panggawene dhemit mau lan jerit-jerit nuli metu saka wong mau. 27 Kabeh wong padha sumlengeren, nganti padha takon-tinakon, "Apa ta iki? Piwulang anyar kagiyarake kanthi panguwasa. Dalah dhemit-dhemit diprentah iya padha nurut." 28 Pawarta bab Panjenengane iki banjur enggal sumebar tekan ngendi-endi ana ing wewengkon Galilea. 4
MARKUS 1.29 - 35 Gusti Yesus nyarasake ibune maratuwa Petrus lan wong-wong liyane 1:29-34 Mt 8:14-17 Lk 4:38-41 29 Sawise saka ing papan pangibadah banjur padha menyang ing omahe Simon lan Andreas, karo Yakobus lan Yokanan. 30 Ibune maratuwa Simon ngaleleh ing paturon, jalaran lara panastis. Gusti Yesus banjur diaturi uninga bab larane iku. 31 Kang lara banjur dirawuhi, tangane diasta lan ditangekake. Padha sanalika ilang lelarane, banjur ngladeni tamu-tamune. 32 Bareng sore, sasuruping srengenge, wong-wong kang lara lan kang kasurupan dhemit, padha disowanake kabeh marang ngarsane Gusti Yesus. 33 Wong sakutha kabeh padha kumrubut ana ing ngarep lawang. 34 Gusti Yesus banjur nyarasake wong-wong kang padha nandhang lelara warna-warna lan nundhungi dhemit akeh. Dhemit-dhemit iku ora diparengake calathu, jalaran wis padha ngreti marang Panjenengane. Gusti Yesus memulang ana ing kutha-kutha liyane 1:35-39 Lk 4:42-44 35 Bareng bangun esuk, nalika isih peteng, Gusti Yesus wungu lan banjur miyos, tumuli tindak menyang panggonan kang sepi 5
MARKUS 1.36 - 45 lan ndedonga ana ing kono. 36 Simon lan kanca-kancane iya banjur nusul. 37 Barang wis ketemu, padha matur: "Sadaya sami madosi Paduka." 38 Paring wangsulane, "Ayo padha menyang panggonan liyane, menyang ing kutha-kutha sing cedhak, Aku arep nggelarake Injil mrono uga, amarga iya iku prelune anggonKu teka." 39 Panjenengane banjur ndlajahi tanah Galilea kabeh lan nggelarake Injil ana ing papan-papan pangibadah ing kono sarta nundhungi dhemit. Wong lara budhugen kawarasake 1:40-45 Mt 8:1-4 Lk 5:12-16 40 Tumuli ana wong lara budhugen sowan ing ngarsane Gusti Yesus, banjur jengkeng sarta nyuwun tulung marang Panjenengane, ature: "Manawi Paduka karsa, tamtu saged mbirat najis kawula." 41 Gusti Yesus trenyuh ing galih marga saka welas, banjur mulung astane, ndemek marang wong mau sarta ngandika: "Aku karsa, birata najismu!" 42 Sanalika iku uga ilang lelarane budhug temah wis birat najise. 43 Wong mau banjur enggal kadhawuhan lunga kanthi kaweling wanti-wanti: 44 "Poma, kowe aja pisan-pisan kandha-kandha bab iki marang sapa bae, nanging lungaa, awakmu tuduhna marang imam, sarta caosna pisungsung birating najismu, kaya kang wis kadhawuhake dening Nabi Musa, minangka paseksi marang wong kabeh." 45 Ewadene wong mau saundure 6
MARKUS 2.1 -7 banjur martak-martakake lelakon mau, disuwurake menyang ing ngendi-endi, satemah Gusti Yesus ora bisa kanthi ngedheng lumebet ing kutha. Panjenengane lereb ana ing jaba, ana ing panggonan-panggonan kang sepi, naning wong-wong saka ngendi-endi iya meksa padha sowan menyang ing ngarsane. Wong lumpuh kawarasake 2:1-12 Mt 9:1-8 Lk 5:17-26 2 1 Let sawatara dina, bareng Gusti Yesus wis rawuh maneh ana ing Kapernaum, pawartane enggal sumebar, yen Panjenengane ana ing dalem. 2 Mulane banjur akeh wong kang padha kumrubut mrono, nganti kekurangan papan, malah ing ngarep lawang iya wis ora ana panggonan. Gusti Yesus banjur medhar pangandika marang wong-wong mau. 3 Tumuli ana wong-wong kang nyowanake wong lumpuh, digotong wong papat. 4 Nanging ora bisa tekan ing ngarsane, marga saka akehe wong, mulane banjur mbukak payon ing sanginggile Gusti Yesus; sawuse mangkono kasur kang dituroni wong lumpuh mau nuli diudhunake. 5 Bareng Gusti Yesus nguningani pangandele wong-wong mau, banjur ngandika marang kang lumpuh: "He, ngger, dosanmu wis kaapura!" 6 Nanging ing kono iya ana ahli Toret sawatara, iku padha nggagas: 7 "Yagene wong iku kok muni mangkono? Iku rak nyenyamah Gusti Allah. Sapa kang 7
MARKUS 2.8 -14 wenang ngapura dosa kajaba mung Gusti Allah piyambak?" 8 Nanging Gusti Yesus sajroning panggalih mirsa marang gagasane wong-wong mau kang mangkono iku, banjur padha dipangandikani: "Kapriye dene kowe padha duwe gagasan mangkono sajroning atimu? 9 Endi kang luwih gampang, kandha karo wong lumpuh iku: Dosamu wis diapura, apa kandha: Tangia, paturonmu angkaten lan lumakua. 10 Nanging supaya kowe padha mangreti, yen Putraning Manungsa ana ing donya iki duwe panguwasa ngapura dosa," -- banjur ngandika marang kang lumpuh: -- 11 "Aku kandha marang kowe, tangia, paturonmu angkaten lan muliha!" 12 Padha sanalika wong mau banjur tangi, paturone diangkat nuli lunga metu saka ing ngarepane wong-wong mau, temahan wong kabeh padha kaeraman lan banjur ngluhurake Gusti Allah, pangucape: "Kaya mangkene iki aku durung tau tumon." Gusti Yesus nimbali Lewi, juru-mupu-beya 2:13-17 Mt 9:9-13 Lk 5:27-32 13 Sawise iku Gusti Yesus tindak menyang ing pinggiring sagara maneh; akeh wong kang padha sowan marang ing ngarsane, banjur padha diparingi piwulang. 14 Wasana nalika panjenengane langkung ing kono, mirsa Lewi anake Alfeus linggih ana ing pabeyan, banjur dipangandikani: "Melua Aku!" Lewi tumuli ngadeg ndherekake Panjenengane. 8
MARKUS 2.15 - 19 15 Kacarita nalika Gusti Yesus dhahar ana ing omahe wong mau, akeh juru-mupu-beya lan wong dosa kang padha ndherek dhahar Panjenengane bebarengan karo para sakabat, amarga akeh wong kang padha ndherekake tindake. 16 Nalika para ahli Toret saka golongan farisi nyumurupi anggone Gusti Yesus Dhahar bebarengan karo juru-mupu-beya lan wong dosa iku, bajur padha kandha marang para sakabat: "Yagene iku kok mangan bebarengan karo juru-mupu-beya lan wong dosa?" 17 Gusti Yesus mireng, lan banjur ngandika marang wong-wong mau: "Kang butuh dhukun iku dudu wong waras, nanging wong lara. TekaKu iki ora arep ngundang wong sampurna, nanging wong dosa." Bab pasa 2:18-22 Mt 9:14-17 Lk 5:33-39 18 Ing sawijining dina, nalika para sakabate Nabi Yokanan Pambaptis lan para muride wong-wong Farisi lagi padha pasa, ana wong-wong kang sowan ing ngarsane Gusti Yesus sarta matur: "Punapa sababipun dene para sakabatipun Nabi Yokanan kaliyan murid-muridipun tiyang Farisi sami siyam, sakabat panjenengan kok boten?" 19 Paring wangsulane Gusti Yesus marang wong-wong mau: "Apa bisa para mitraning panganten lanang pasa, nalika mantene isih ana ing kono? Sasuwene panganten isih ana, wong-wong 9
MARKUS 2.20 - 26 ora bisa pasa. 20 Nanging bakal tumeka ing titi-mangsane, panganten mau bakal kapethal saka ing wong-wong mau, ing kono banjur bakal padha pasa. 21 Ora ana wong kang nambal sandhangan lawas nganggo suwekan anyar, awit manawa mangkono suwekane kang anyar mau bakal nyuwekake, kang anyar nyuwekake kang lawas, temahan saya amba suweke. 22 Mangkono uga ora ana wong kang ngisekake anggur anyar ing impes lawas, amarga yen mangkono anggure bakal ngamohake impes mau, satemah anggure lan impese loro-lorone bakal tanpa guna. Mulane anggur anyar kudune diwadhahi ing impes anyar." Gusti Yesus iya Gustine dina Sabat 2:23-28 Mt 12:1-8 Lk 6:1-5 23 Ing sawijining dina, pinuju dina Sabat, Gusti Yesus tindak nglangkungi pategalan gandum lan sajrone mangkono iku para sakabate padha nyethuti wewulen gandum. 24 Wong-wong Farisi banjur padha matur marang Panjenengane: "Kula aturi mirsani. Punapaa tiyang-tiyang punika sami nindakaken punapa ingkang dados awisan tumrap ing dinten Sabat?" 25 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Apa kowe durung tau maca apa kang ditindakake dening Senapati Dawud, nalika karo para pandhereke padha nandhang kakurangan lan kaluwen, 26 yaiku anggone 10
MARKUS 2.27 - 3.6 banjur lumebu ing Padalemaning Allah, nalika Abyatar dadi Imam Agung, nuli dhahar roti cecaosan -- kang ora kena dipangan dening wong liyane kajaba dening para imam -- lan para pandhereke iya banjur padha diparingi uga?" 27 Banjur ngandika maneh: "Dina Sabat iku dianakake kanggo manungsa, ora kok manungsa kanggo dina Sabat, 28 dadi Putraning Manungsa iku uga Gustine dina Sabat." Wong ceko kawarasake ing dina Sabat 3:1-6 Mt 12:9-14 Lk 6:6-11 3 1 Sawuse iku Gusti Yesus rawuh ing papan pangibadah maneh. Ing kono ana wong kang tangane ceko sasisih. 2 Wong-wong padha ngulatake, apa bakal marasake wong iku ing dina Sabat, supaya anaa dhadhakan kanggo nglapurake Panjenengane. 3 Gusti Yesus banjur ngandika marang wong kang ceko, "Mara, ngadega ing tengah kene!" 4 Nuli ngandika marang wong-wong mau: "Apa kang diparengake ing dina Sabat, tumindak becik apa tumindak ala, nylametake wong apa mateni wong?" Nanging kabeh padha meneng bae. 5 Gusti sungkawa panggalihe nguningani wangkoting atine wong-wong iku, banjur padha dipirsani mubeng kalawan duka, nuli dhawuh marang kang ceko: "Jejegna tanganmu!" Tangane banjur diathungake, wis mari. 6 Para wong Farisi padha metu lan banjur 11
MARKUS 3.7 -12 sakuthon karo wong Herodhiani sumedya nyedani Panjenengane. Wong pirang-pirang padha kawaluyakake 3:7-12 7 Gusti Yesus dalah para sakabate banjur sumingkir menyang ing sagara, akeh wong saka Galilea kang padha ndherekake. Uga saka ing Yudea 8 saka ing Yerusalem, saka ing tanah Idumea, saka ing sabrange bengawan Yarden, apadene saka ing tlatahe Tirus lan Sidon iya akeh kang padha sowan, awit wis padha krungu bab apa kang katindakake dening Panjenengane kabeh. 9 Gusti Yesus banjur dhawuh marang para sakabate nyadhiyakake prau kagem Panjenengane, amarga saka akehe wong ing kono, dadi supaya Panjenengane aja nganti kadhesek- dhesek. 10 Mulane mangkono, awit wis akeh wong kang diwarasake, satemah wong kang padha nandhang lelara padha suk-sukan mau arep ndemek Panjenengane. 11 Para dhemit kang padha ndeleng Panjenengane, padha sujud ana ing ngarsane karo bengok-bengkok, "Paduka punika Putranipun Allah!" 12 nanging padha dilarang wanti-wanti, ora diparengake martakake bab sapa ta Panjenengane iku. 12
MARKUS 3.13 - 22 Gusti Yesus miji rasul rolas 3:13-19 Mt 10:1-4 Lk 6:12-16 13 Sawise iku Gusti Yesus tumuli minggah ing gunung sarta nimbali sapa wong kang dikarsakake lan iya banjur padha sowan ing ngarsane. 14 Ana rolas kang ditetepake dadi kanthine, kang kautus nggelarake Injil 15 sarta kang diparingi panguwasa nundhung setan. 16 Wong rolas kang kapiji iku yaiku: Simon, kang banjur kaparingan jeneng Petrus, 17 Yakobus, anake Zebedheus, lan Yokanan sadulure Yakobus, kang karone banjur kaparingan jeneng Boanerges, kang tegese anak gludhug, 18 nuli Andreas, Filipus, Bartolomeus, Mateus, Tomas, Yakobus anake Alfeus, Tadheus, Simon wong Zelot, 19 lan Yudas Iskariot, kang ngulungake Panjenengane. Gusti Yesus lan Beelzebul 3:20-30 Mt 12:22-32 Lk 11:14-23 20 Gusti Yesus tumuli lumebet ing sawijining omah, banjur ana wong akeh kang padha sowan maneh, padha kumrubut, nganti mangan bae padha ora bisa. 21 Bareng kulawangsane padha krungu, banjur padha teka arep nyekel Panjenengane, amarga padha ngarani Panjenengane gerah gingsir. 22 Dene 13
MARKUS 3.23 - 30 para ahli Toret kang teka saka Yerusalem padha pratela: "Dheweke kapanjingan Beelzebul, lan nundhungi setan demi panggedhening setan." 23 Wong-wong mau banjur padha katimbalan lan dipangandikani kanthi pasemon: "Kapriye, apa setan bisa nundhung setan? 24 Manawa ana karajan, kang kawulane padha crah, karajan mau ora bisa tulus 25 lan manawa ana brayat, kang wargane padha crah, brayat iku ora bisa lestari. 26 Mangkono uga manawa Iblis brontak nglawan awake dhewe lan manawa dheweke kabage-bage, ora bakal bisa lestari, nanging mesthi malah wis tekan ing wekasane. 27 Ora ana wong kang bisa lumebu omahe wong rosa lan njarah rayah barang darbeke, manawa wong kang rosa mau ora ditalikung dhisik. Sawise mangkono lagi bisa njarah rayah omahe. 28 Aku pitutur marang kowe: Satemene sakabehing dosa lan pangala-alane anak-anaking manungsa iku bakal kaapura, malah sakabehing pangala-ala kang diucapake. 29 Nanging wong kang ngala-ala marang Sang Roh Suci, ora bakal oleh pangapura salawas-lawase, jalaran kaluputan anggone nindakake dosa kang langgeng." 30 Panjenengane ngandika mangkono iku, jalaran wong-wong mau padha ngarani Panjenengane kapanjingan dhemit. 14
MARKUS 3.31 - 4.2 Gusti Yesus lan kulawargane 3:31-35 Mt 12:46-50 Lk 18:19-21 31 Kacarita ingkang ibu lan para sadhereke padha teka, ngadeg ana ing jaba kongkonan ngaturi Panjenengane. 32 Panjenengane lagi lenggah dikupengi wong akeh. Wong-wong iku padha matur: "Lah punika ingkang ibu sarta para sadherek paduka wonten ing jawi, sami badhe pinanggih kaliyan Paduka." 33 Paring wangsulane Gusti Yesus, "Sapa ibuKu lan sadulur-dulurKu?" 34 Panjenengane mirsani wong-wong kang padha linggih ngupengi Panjenengane, banjur ngandika: "Iki ibuKu lan sadulur-sadulurKu! 35 Sing sapa nindakake karsaning Allah, iya iku sadulurKu lanang, yaiku sadulurKu wadon, yaiku ibuKu." Pasemon juru nyebar 4:1-20 Mt 13:1-23 Lk 8:4-15 4 1 Ing sawijining dina Gusti Yesus wiwit memulang maneh ana ing pinggiring sagara. Banjur akeh banget wong kang padha nglumpuk ana ing ngarsane, mulane Gusti minggah ing prau kang pinuju labuh lan lenggah ing kono, dene wong kabeh padha ana ing dharatan, ing pinggir sagara. 2 Banjur padha diparingi piwulang bab prakara akeh kalawan pasemon. Anggone mulang 15
16 MARKUS 4.3 -13 pangandikane mangkene: 3 "Padha rungokna! Ana juru nyebar metu nyebar wiji. 4 Anggone nyebar mau ana kang tumiba ing pinggir dalan, nuli ana manuk kang padha teka nucuki wiji-wiji mau nganti entek. 5 Ana kang tumiba ing lembah kang akeh watune, lemahe mung sathithik. Wijine enggal tuhukul, amarga lemahe tipis. 6 Nanging bareng srengengene saya dhuwur, banjur alum lan dadi garing amarga ora ana oyode. 7 Ana maneh kang tumiba ing eren; bareng thethukulan eri iku saya gedhe, wijine kendhih banjur mati, temahan ora metu wohe. 8 Ana kang tumiba ing lemah becik, iku thukul kanthi subur lan banjur metu wohe ana kang tikel telung puluh, ana kang tikel sawidak, ana kang tikel satus." 9 Apamaneh pangandikane: "Sapa kang duwe kuping kanggo ngrungokake, ngrungokna!" 10 Nalika Panjenengane piyambakan, para pandhereke lan para sakabate rolas padha nyuwun katrangan bab pasemon mau. 11 Paring wangsulane, "Kowe kabeh wis padha kaparingan kekerane Kratoning Allah, nanging marang wong-wong jaba samubarang kabeh kaparingake kanthi pasemon, 12 supaya: Sanadyan ndeleng, ora weruh, sanadyan krungu, ora ngreti, supaya aja padha mratobat lan oleh pangapura." 13 Tumuli ngandika marang wong-won mau: "Apa kowe ora padha ngreti isining pasemon iki? Manawa mangkono kapriye bisamu ngreti pasemon-pasemon liyane
17 MARKUS 4.14 - 21 kabeh? 14 Juru nyebar iku nyebar pangandika. 15 Wong-wong ing pinggir dalan, kang disebari pangandika, yaiku wong-wong kang ngrungokake pangandika, nanging Iblis banjur teka ngilangi pangandika kang disebar ing sajroning atine. 16 Mangkono uga kang disebar ing tanah kang akeh watune, yaiku wong-wong kang ngrungokake pangandika mau lan enggal-enggal nampani kanthi seneng. 17 Nanging ku ora ana oyode, dadi mung bisa tahan sadhela. Bareng ana mangsane katindhes lan kinaniaya, marga saka pangandika mau, banjur padha murtad. 18 Dene sejene yaiku kang kasebar ing eren, iku wong-wong kang padha ngrungokake pangandika, 19 nanging banjur kasusahaning donya iki lan panasaraning kasugihan apadene kamelikan-kamelikan marang bab liya-liyane iku padha sumusup ing ati lan ngendhih pangandika mau, temahan ora metu wohe. 20 Wekasan sing disebar ing lemah kang becik, yaiku wong kang ngrungokake sarta nampani pangandika, banjur metu wohe, ana kang tikel telung puluh, ana kang tikel sawidak, lan ana kang tikel satus." Pasemon bab damar lan ukuran 4:21-25 Lk 8:16-18 21 Gusti Yesus banjur ngandika marang wong-wong mau: "Wong nggawa damar iku ora banjur dikurebi tompo utawa didokok
MARKUS 4.22 - 29 ing longan, nanging banjur ditumpangake ing jodhog. 22 Sabab ora ana barang kang kasidhem, kang ora bakal kalairake, lan ora ana barang kang winadi kang ora bakal kawiyak. 23 Sing sapa duwe kuping kanggo ngrungokake iku ngrungokna!" 24 Banjur ngandika maneh, "Ematna apa kang padha kokrungokake. Ukuran kang kokanggo ngukur, iku uga bakal kanggo ngukur kowe, sarta kajaba iku tumrap kowe bakal diwuwuhi. 25 Amarga sapa kang duwe, bakal diparingi, dene sing ora duwe, kabeh kang kaduwe bakal kapunduhut." Pasemon bab wiji kang thukul 4:26-29 26 Gusti Yesus banjur ngandika: "Kratoning Allah iku mangkene: upamane kaya wong kang nyebar wiji ing lemah, 27 nuli yen bengi turu, yen awan tangi, lan wiji mau thukul sarta saya dhuwur, kapriye tumindake, wong mau ora ngreti. 28 Bumi iku metokake woh dhewe, kang dhisik gagange, banjur wewulene, nuli gandume kang mentes-mentes. 29 Manawa wohe wis cukup tuwa, wong mau wiwit ngeriti, amarga wis mangsa panen." 18
MARKUS 4.30 - 36 Pasemon bab wiji sawi 4:30-34 Mt 13:31-35 Lk 13:18-19 30 Gusti Yesus ngandika maneh: "Kratoning Allah iku kita upamakake apa? Utawa kena kita gambar nganggo pasemon apa? 31 Kraton iku upamane kaya wiji sawi kang disebar ing lemah. Pancen wiji iki, padha-padha wiji kang ana ing bumi, cilik dhewe. 32 Nanging bareng wis disebar, banjur thukul lan dadi gedhe ngluwihi sakabehing jejanganan liyane, sarta metu pange kang gedhe-gedhe, nganti manuk-manuk ing awang-awang padha bisa nusuh ana ing ayomane." 33 Gusti Yesus anggone mulangake pangandika marang wong-wong mau ngagem pasemon akeh kang kaya mangkono iku, laras karo tataraning pangretene, 34 lan ora padha dipangandikani apa-apa kang tanpa pasemon, nanging yen marang para sakabate apa bae diterangake piyambakan. Gusti nyirep prahara 4:35-41 Mt 8:23-27 Lk 8:22-25 35 Ing dina iku bareng wis sore, Gusti Yesus ngandika marang para sakabate: "Ayo padha menyang sabrang." 36 Banjur padha ninggal wong akeh mau lan mangkat ndherekake Gusti Yesus kang wis nitih prau, bebarengan 19
MARKUS 4.37 - 5.4 karo prau-prau liyane. 37 Tumuli ana prahara gedhe, lan ombake nyempyok-nyempyok tumiba ing sajroning prau, nganti praune meh kebak banyu. 38 Dene Gusti Yesus ana ing buritan, lagi sare ngagem kajang sirah. Banjur diwungu dening para sakabat, unjuke: "Guru, punapa Paduka boten nggalih, bilih kawula sami badhe tiwas?" 39 Panjenengane banjur wungu, angine didukani, lan ngandika marang sagara: "Menenga lan dadia anteng!" Angine nuli mendha lan sagarane dadi anteng maneh. 40 Banjur ngandika marang para sakabate: "Yagene kowe padha wedi mangkono? Yagene kowe ora padha pracaya?" 41 Wong-wong mau padha dadi wedi banget lan padha guneman: "Sapa ta Panjenengane iku, dene dalasan angin lan sagara kok iya padha ngestokake dhawuhe?" Gusti Yesus nundhung dhemit ana ing Gerasa 5:1-20 Mt 8:28-34 Lk 8:26-39 5 1 Sawuse mangkono banjur wis padha tekan ing sabranging sagara, ing tanahe wong Gerasa. 2 Lagi bae mandhap saka ing prau, Gusti Yesus disowani ing wong kapanjingan dhemit saka ing pakuburan. 3 Wong mau manggon ana ing kono lan wis ora ana wong siji-sijia maneh kang saguh mbanda dheweke, sanadyan nganggo rante, 4 amarga wis kerep dibanda lan dirante, nanging 20
MARKUS 5.5 -13 rantene dipedhot lan blengguning sikil dirucat, temahan ora ana wong siji-sijia kang bisa gawe tutute. 5 Rina wengi wong mau klambarangan ana ing pakuburan lan ing gunung-gunung karo bengak-bengok sarta ngantemi awake dhewe, nganggo watu. 6 Bareng wong mau ndeleng Gusti Yesus saka ing kadohan, banjur mlayu menyang ing ngarsane sarta nyembah, 7 lan mbengok seru: "Paduka preduli punapa kaliyan kawula, dhuh, Gusti Yesus, Putraning Allah ing kang Mahaluhur? Demi Allah sampun ngantos niksa kawula!" 8 Jalaran sadurunge iku Gusti Yesus wus ngandika marang wong mau: "Heh, dhemit, lungaa saka wong iku!" 9 Wasana panjenengane banjur ndangu: "Sapa jenengmu?" Atur wangsulane: "Nama kawula Legion, jalaran cacah kawula kathah sanget." 10 Wong mau nyuwun kanthi adreng supaya dhemit-dhemite aja ditundhung saka wewengkon kono. 11 Nalika iku ing ereng-erenging gunung kono ana babi akeh banget kang pinuju golek pangan. 12 Dhemit-dhemit mau nyuwun marang Panjenengane, ature: "Kawula mugi sami kadhawuhana murugi babi-babi punika, sami badhe kawula lebeti." 13 Gusti Yesus marengake. Dhemit-dhemit banjur padha metu lan manjing ing babi-babi mau. Grombolan babi kang cacahe kira-kira rong ewu iku banjur gumrudug mudhun saka ing pinggiring jurang ambyur ing sagara, wasana padha mati klelep ana ing kono. 21
MARKUS 5.14 - 20 14 Pangon-pangone babi-babi mau banjur padha mlayu lan nyritakake lelakon iku ana ing kutha lan ing kampung-kampung ing sakiwa tengene. Wong-wong nuli padha metu arep nyumurupi apa kang mentas kalakon iku. 15 Wong-wong mau padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus lan ndeleng wong kang maune kapanjingan dhemit legion linggih ing kono, wis manganggo ganep lan wis waras, satemah padha wedi. 16 Wong-wong kang padha nyumurupi dhewe lelakon mau padha nyritakake marang wong-wong kang padha teka iku bab apa kang tumindak tumrap wong kang kapanjingan dhemit lan bab babi-babi mau. 17 Wong-wong mau banjur padha nyuwun kalawan adreng marang Gusti Yesus, supaya Panjenengane nilar wewengkone. 18 Nalika Gusti Yesus minggah ing prau, wong kang maune kapanjingan dhemit nyuwun kalilanana dherek satindake. 19 Nanging Gusti Yesus ora marengake, pangandikane marang wong mau: "Muliha menyang omahmu, menyang ing omahe wong-wong ing kampungmu lan critakna kabeh apa kang wis katindakake dening Allah tumrap kowe lan bab anggonmu diparingi sih kawelasan dening Allah." 20 Wong mau iya banjur mangkat lan wiwit martak-martakake ana ing wewengkon Dekapolis apa kang wis ditindakake dening Gusti Yesus tumrap dheweke; wong-wong padha eram kabeh. 22
MARKUS 5.21 - 29 Gusti Yesus nangekake anake Yairus lan nyarasake wong wadon kang lara nggrajag getih 5:21-43 Mt 9:18-26 Lk 8:40-56 21 Sawise Gusti Yesus nyabrang maneh kalawan nitih prau banjur akeh banget wong kang padha nglumpuk ing ngarsane ana ing pinggir sagara, 22 tumuli ana sawijining lurah papan pangibadah, kang jeneng Yairus, sowan in ngarsane. Bareng ndeleng Gusti Yesus banjur sujud 23 lan nyuwun kanthi adreng, ature: "Anak kawula estri saweg sakit meh pejah, mila mugi Paduka karsaa ngrawuhi lan numpangi asta, supados wilujen lan lestantun gesang." 24 Gusti Yesus banjur tindak bareng karo lurah mau. Wong akeh padha ndherekake, padha suk-sukan ing sacedhake Panjenengane. 25 Nalika samana ing kono ana wong wadon kang lara nggrajag getih wis rolas taun. 26 Wis bola-bali ditambani dhukun pirang-pirang, nganti kabeh barang darbeke entek, nanging ora bisa waras, malah kosokbaline, larane saya banget. 27 Dheweke wis krungu pawarta bab Gusti Yesus, mulane banjur ndhesel-ndhesel ing satengahe wong akeh nyedhaki Gusti Yesus saka ing buri lan ndemek jubahe. 28 Sabab pamikire: "Angger aku bisa ndemek jubahe bae, aku mesthi mari." 29 padha sanalika anggone nggrajag getih mampet lan krasa 23
MARKUS 5.30 - 38 yen awake wis waras, larane wis mari. 30 ing sanalika iku uga Gusti Yesus mangretos, yen ana daya kang metu saka ing sarirane, banjur mengo ana ing satengahe wong akeh ikusarta ndangu, "Sapa sing ndemok jubahku?" 31 Para sakabat padha munjuk: "Paduka mirsa anggenipun tiyang-tiyang sami suk-sukan ing sacelak Paduka, lah kok ndangu: Sapa sing ndemok Aku?" 32 Panjenengane banjur mirsani mubeng, karsa nguningani sapa kang tumindak mangkono. 33 Wong wadon mau sarehne nyumurupi apa kang kalakon tumrap ing dheweke dadine banjur wedi, mulane tumuli maju lan sujud ing ngarsane Gusti Yesus sarta munjuk sablakane. 34 Pangandikane marang wong wadon iku, "He, ngger, pangandelmu kang mitulungi kowe. Wis mundura kanthi tentrem rahayu, lan lestraia marine lelaramu iku." 35 Nalika Gusti Yesus isih ngandika, ana wong saka ing omahe lurah papan pangibadah mau, kang teka lan matur: "Ingkang putra sampun tilar, punapa prelunipun taksih ngribedi Sang Guru?" 36 Nanging Gusti Yesus ora karsa maelu marang pawarta mau, lan banjur ngandika marang lurah papan pangibadah: "Aja wedi, kumandela bae!" 37 Sawise mangkono ora ana wong siji bae kang diparengake ndherek, kajaba Petrus, Yakobus lan Yokanan, sadulure Yakobus. 38 Bareng wis padha tekan ing omahe lurah papan pangibadah, padha ndeleng wong-wong kang pating jlerit, padha nangis lan padha sesambat kanthi suwara sora. 24
25 MARKUS 5.39 - 6.2 39 Bareng Gusti Yesus lumebet banjur ngandika marang wong-wong mau: "Yagene kowe padha ribut lan nangis? Bocahe ora mati, lagi turu." 40 Nanging wong-wong padha nggeguyu. Kabeh wong banjur padha didhawuhi metu, banjur nimbali bapa biyunge bocah mau lan kang padha ndherek, sarta lumebet ing kamare bocah mau. 41 Tangane bocah nuli kaasta kalawan ngandika: "Talita kum," tegese: "He, ngger, kowe Dakkandhani, tangia!" 42 Sanalika iku uga bocahe tangi, ngadeg sarta lumaku, sabab umure wis rolas taun. Kabeh wong kang ana ing kono padha kaeraman. 43 Banjur padha diparingi piweling wanti-wanti, aja nganti ana wong kang ngreti bab iku, tumuli dhawuh menehi mangan bocah mau. Gusti Yesus ana ing Nasaret katampik 6:1-6 Mt 13:53-58 Lk 4:16-30 6 1 Sawise iku Gusti Yesus jengkar saka ing kono lan tindak menyang ing kutha asale, kadherekake dening para sakabate. 2 Bareng dina Sabat Panjenengane wiwit memulang ana ing papan pangibadah, sarta akeh banget wong kang padha kumpulan, lan padha kaeraman nalika ngrungokake, banjur padha sapocapan: "Kabeh iku olehe saka ngendi? Lan kawicaksanan apa kang kaparingake marang Dheweke? Sarta mukjijat-mukjijat kang kaya mangkono Dheweke kok bisa nganakake?
26 MARKUS 6.3 -10 3 Apa iku dudu si tukang kayu, anake Maryam, sadulure yakobus, Yoses, Yudas lan Simon? Lan apa sadulur-sadulure wadon ora padha manggon ing kene?" Banjur padha kacuwan tumrap Panjenengane. 4 Tumuli Gusti Yesus ngandika marang wong-wong mau: "Nabi iku ana ing ngendi-endi diajeni, kajaba ana ing panggonan asale lan ing antarane kulawangsane sarta ana ing omahe dhewe." 5 Mulane ana ing kono Panjenengane ora bisa nindakake pangeram-eram babar pisan, kajaba mung marasake wong lara sawatara sarana katumpangan asta. 6 Panjenengane ngungun ngraosake anggone wong-wong mau ora padha pracaya, banjur tindak njajah desa karo memulang. Para rasul rolas kautus 6:7-13 Mt 10:5-15 Lk 9:1-6 7 Para sakabat rolas tumuli padha katimbalan lan padha kautus ngloro-ngloro sarta padha kaparingan panguwasa misesani para dhemit, 8 apamaneh padha kaweling, aja padha nggawa apa-apa ana ing dalan, kajaba mung teken, aja padha nggawa roti, aja ngawa tas, dhuwit ing sabuk bae iya aja, 9 kena nganggo trumpah, nanging aja nggawa klambi rangkep. 10 Sabanjure padha dipangandikani mangkene, "Yen ana ing sawijining panggonan kowe wis ditampani ana ing omah, kowe mondhoka ana ing kono nganti kowe mangkat saka ing
MARKUS 6.11 - 18 kono. 11 Lan manawa sawijining panggonan emoh nampani kowe lan wong-wong ing kono ora padha gelem ngrungokake kowe, metua saka ing kono, lebu ing sikilmu ketabna. Iku minangka pepenget kanggo wong mau." 12 Rasul rolas banjur mangkat lan memulang, supaya wong-wong padha mratobata 13 lan akeh setan kang padha ditundhungi lan akeh wong lara kang padha dilengani sarta diwarasake. Nabi Yokanan Pambaptis disedani 6:14-29 Mt 14:1-12 Lk 9:7-9 14 Sang Prabu Herodhes iya midhanget bab Gusti Yesus, sabab Asmane wis kondhang lan wong-wong padha kandha: "Nabi Yokanan Pambpatis wis wungu saka ing antarane wong mati, mulane kadunungan kasekten mangkono." 15 Ana maneh kang ngucap: "Iku Nabi Elia!" Liyane maneh kandha: "Iku sawijining nabi kaya nabi-nabi sing uwis-uwis." 16 Nalika Sang Prabu Herodhes midhanget bab iku, banjur ngandika: "Dudu, iku Yokanan, kang wis daktugel gulune, saiki tangi maneh." 17 Amarga pancen Sang Prabu Herodhes kang dhawuh nyepeng Nabi Yokanan lan mbesta sarta banjur kalebokake ing pakunjaran, marga saka anane lelakon bab Sang Putri Herodhias, garwane Pangeran Filipus sadhereke, kang kapundhut garwa dening Sang Prabu Herodhes. 18 Sabab Nabi 27
MARKUS 6.19 - 25 Yokanan banjur matur marang Sang Prabu Herodhes: "Boten kenging paduka mundhut garwa garwanipun sadherek paduka!" 19 Mulane Sang Putri Herodhias ngincim-incim marang Nabi Yokanan lan ngudi bisane nyedani panjenengane, nanging ora bisa, 20 sabab Sang Prabu Herodhes ering marang Nabi Yokanan, amarga mirsa, yen Nabi Yokanan iku mursid lan suci, mulane diayomi. Nanging manawa midhangetake pangandikane Nabi Yokanan, pangalihe banjur kaya diontang-antingake, ewadene remen miyarsakake. 21 Wasana Sang Putri Herodhias oleh wewengan yaiku nalika pinuju dina wiyosane Sang Prabu Herodhes, Sang Nata nganakake bujana kanggo para panggedhene, para opsir- opsire lan para wong kang kajen keringan ing tanah Galilea. 22 Ing nalika samana putrane putri Sang Putri Herodhias lumebu lan beksa, njalari sukaning panggalihe Sang Prabu Herodhes lan para tamu-tamune. Sang Nata banjur ngandika marang putri mau: "Kowe nyuwuna marang aku sakarepmu, mesthi bakal dakparingi!" 23 Malah banjur sumpah, pangandikane: "Apa bae kang koksuwun, bakal dakparingake, sanadyan saparoning krajanku!" 24 Putri mau banjur mundur sarta matur marang kang ibu: "Punapa ingkang kula suwun?" Wangsulane kang ibu: "Sirahe Yokanan Pambaptis." 25 Putri mau banjur enggal-enggal bali marek ing ngarsane Sang Prabu lan munjuk: "Kawula nyuwun, supados kaparingana sirahipun Yokanan Pambaptis 28
MARKUS 6.26 - 33 kawadhahan ing talam!" 26 Sang Nata banget sungkawa panggalihe, nanging marga saka supaose lan anane para tamu, panjenengane ora karsa nduwa. 27 Sang Nata banjur utusan prajurit tamtama nggawa mustakane Nabi Yokanan. Kang kautus banjur mundur, lan nigas Nabi Yokanan ana ing pakunjaran. 28 Sawise mangkono mustakane nuli kadekek ing talam lan ditampakake marang putri mau, kang banjur dicaosake marang kang ibu. 29 Para sakabate Nabi Yokanan bareng krungu bab iku, banjur padha teka ngukup layone lan disarekake ana ing pakuburan. Gusti Yesus maringi mangan wong limang ewu 6:30-44 Mt 14:13-21 Lk 9:10-17 Yo 6:1-13 30 Sawise mangkono para rasul padha nglumpuk ana ing ngarsane Gusti Yesus lan padha matur apa kang wis padha ditindakake kabeh lan kang diwulangake. 31 Banjur padha dipangandikani: "Ayo padha menyang papan kang sepi, supaya bisa ndhewe lan padha ngaso sadhela." Amarga pancen akeh banget wong kang padha teka lunga, nganti mangan bae padha ora kober. 32 Banjur padha mangkat nunggang prau menyang ing panggonan kang sepi, ndhewe. 33 nanging nalika padha mangkat, akeh wong kang padha weruh lan nyumurupi sedyane. Ora suwe banjur akeh wong kang padha teka saka ing kutha-kutha 29
MARKUS 6.34 - 41 kabeh, kang padha lumaku dharat menyang ing panggonan kono, ndhisiki tekane. 34 Nalika Gusti Yesus ndharat, mirsa wong kang cacahe akeh banget iku, trenyuh panggalihe marga saka welase, jalaran padha katon kaya wedhus kang tanpa pangon. Panjenengane nuli wiwit memulang bab prakara akeh marang wong-wong mau. 35 Bareng wis wiwit peteng, para sakabat padha sowan ing ngarsane lan matur: "Panggenan punika sepi, mangka sampun wiwit peteng. 36 Tiyang-tiyang punika bok dipun dhawuhi mundur supados sami tumbas tetedhan dhateng ing dhusun-dhusun saha ing kampung-kampong ing sakiwa-tengenipun papan punika." 37 Nanging paring wangsulane: "Kowe bae padha menehana mangan!" Unjuke para sakabat: "Dados kawula sami kadhawuhan kesah tumbas roti namung kalih atus dinar, lajeng kadhawuhan nyukani tedha dhateng tiyang-tiyang punika?" 38 Pangandikane Gusti Yesus: "Kowe duwe roti pira? Coba priksanen!" Sawise dititi-priksa, banjur padha munjuk: "Wonten roti gangsal, sarta ulam kalih." 39 Banjur padha kadhawuhan nata wong-won mau, supaya padha linggih gegrombolan ana ing pasuketan. 40 Wong- wong banjur padha linggih gegrombolan, ana kang nyatus, ana kang nyeket. 41 Sawise Gusti Yesus mendhet roti lima lan iwak loro iku, banjur tumenga ing langit lan mberkahi, rotine tumuli dicuwil-cuwil diparingake marang para sakabat supaya didum-dumake marang 30
MARKUS 6.42 - 51 wong kabeh, mangkono uga iwake loro mau iya didum-dumake nganti warata. 42 Wong kabeh padha mangan nganti wareg. 43 Turahan cuwil-cuwilan padha diklumpukake dadi rolas wakul kebak, mangkono uga turahane iwak. 44 Anadene kang melu mangan roti iku cacahe wong lanang limang ewu. Gusti Yesus tindak napak ing sagara 6:45-52 Mt 14:22-33 Yo 6:16-21 45 Sawise iku Gusti Yesus banjur dhawuh marang para sakabate, supaya enggal nunggang prau ndhisiki nyabrang menyang ing Betsaida; nalika samana wong akeh padha kadhawuhan mulih. 46 Bareng wis padha lunga kabeh, Gusti Yesus banjur minggah ing gunung ndedonga. 47 Bareng bengi prau mau wis tekan ing satengahing sagara, dene Gusti Yesus ana in dharatan piyambakan. 48 Bareng mirsa para sakabate rekasa banget anggone ndhayungi praune, marga katampek ing angin, kira-kira jam telu bengi Panjenengane rawuh napak ing banyu sagara, arep nglancangi wong-wong mau. 49 Nalika padha ndeleng Panjenengane tindak ing banyu, padha ngira, yen iku memedi, tumuli padha bengok-bengok, 50 sabab kabeh padha weruh, temahan padha kumelap atine. Nanging banjur enggal dipangandikani dening Gusti Yesus: "Padha dienak atimu! Iki Aku, aja wedi!" 51 Banjur minggah ing prau manggihi 31
MARKUS 6.52 - 56 para sakabate, angine tumuli mendha. Kabeh padha gumun lan bingung, 52 awit sawise lelakon bab roti, meksa durung ngreti, marga saka wangkoting atine. Gusti Yesus nyarasake wong-wong ing Genesaret kang padha lara 6:53-56 Mt 14:34-36 53 Sawise padha nyabrang, banjur tekan ing tanah Genesaret. Tumuli labuh ana ing kono. 54 Sawise padha mentas saka ing prau, wong-wong nalika iku uga padha ora pangling marang Gusti Yesus. 55 Mulane banjur padha enggal-enggal martakake bab iku marang wewengkon ing kono kabeh, lan wong-wong lara padha diusungi sapaturone disowanake marang ing ngarsane Gusti Yesus, sanadyan ana ing ngendi bae palerebane. 56 Menyanga ngendi bae tindake, menyang ing desa-desa, menyang ing kutha-kutha apa menyang ing kampung-kampung, wong-wong padha nyelehake wong lara ana ing pasar lan nyuwun marang Panjenengane, supaya dililani ndemek gombyoking jubahe bae. Dene kabeh kang ndemek jubahe padha dadi waras. 32
MARKUS 7.1 -6 Pepakoning Allah lan ila-ilane wong Yahudi 7:1-23 Mt 15:1-20 7 1 Nuju ing sawijining dina ana wong Farisi sagrombolan lan ahli Toret sawatara teka saka ing Yerusalem, padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus. 2 Wong-wong mau padha nyumurupi sakabate Gusti Yesus sawatara anggone mangan nganggo tangan kang najis, yaiku ora wisuh dhisik. 3 Sabab wong Farisi iku kayadene wong-wong Yahudi liyane, sadurunge mangan, wisuh tangan dhisik, amarga padha nggondheli adat tata-carane para leluhure, 4 lan manawa mulih saka pasar, sadurunge mangan iya sesuci dhisik. Akeh ila-ila liyane maneh kang ditetepi, kayata: bab ngisahi tuwung, kendhi lan piranti-piranti tembaga. 5 Mulane wong-wong Farisi lan para ahli Toret mau banjur padha matur pitakon: "Punapaa dene sakabat-sakabat Panjenengan sami boten ngenut ila-ilaning para leluhur kita, dene sami nedha mawi tangan najis?" 6 Paring wangsulane: "Ceples temen pamecane Nabi Yesaya ing ngatase kowe, heh, wong lamis! Sabab wis katulisan: Bangsa iki anggone ngluhurake Ingsun kalawan lambe, nanging atine ngedohi Ingsun. 33
MARKUS 7.7 -17 7 TAnpa gawe anggone ngabekti marang Ingsun, dene kang diwulangake iku pepakoning manungsa. 8 Pepakoning Allah koklirwakake, lan netepi ila-ilaning manungsa." 9 Panangadikane maneh mangkene: "Pinter banget kowe nyingkirake pepakoning Allah, supaya bisa netepi adat-tata-caramu dhewe. 10 marga ana dhawuhe Nabi Musa mangkene: Sira ngajenana bapa-biyungira, lan sing sapa ngipat-ipati bapa-biyunge kudu diukum pati. 11 Nanging kandhamu: Manawa ana wong kang matur bapakne utawa biyunge: Gadhahan kula ingkang kenging kangge ngrukti panjenengan, sampun kangge kurban -- inggih punika pisungsung kagem Gusti Allah, -- 12 ing kono wong mau wis ora prelu nindakake apa-apa kanggo bapakne utawa biyunge. 13 Dadi pangandikaning Allah kokorakake, jalaran kowe wis netepi ila-ila. Lan isih akeh bab liyane kang kaya mangkono, kang koktindakake." 14 Gusti Yesus banjur nimbali wong akeh maneh lan padha dipangandikani: "Kabeh padha ngrungokna lan padha pikiren sing temenan. 15 Samubarang kang saka ing jaba lumebu ing manunga, iku ora njalari najis, nanging apa kang metu saka ing manungsa, iku kang marakake najis. 16 [Sapa kang duwe kuping kanggo ngrungokake, ngrungokna!"] 17 Sawise Panjenengane sumingkir saka ing wong akeh mau lan lumebet ing sawijining omah, para sakabate banjur nyuwun 34
MARKUS 7.18 - 26 katrangan bab tegese pasemon mau. 18 Nuli padha dipangandikani: "Apa kowe iya ora ngreti? Apa kowe ora ngreti, yen samubarang kang saka ing jaba lumebu ing manungsa iku ora bisa marakake najis, 19 amarga ora lumebu ing sajroning ati, nanging lumebu ing weteng, banjur kabuwang ing pakiwan?" Pangandika iku mratelakake, yen sakabehe pangan iku kalal. 20 Banjur nyambeti pangandika: "Apa sing metu saka ing manungsa, iku sing marakake najis, 21 sabab saka ing jero, saka ing sajroning atine manungsa, thukul sakabehing pikiran sing ala, kang lekoh, kadurjanan, gawe pati, 22 laku bandrek, srakah, piala, akal palsu, hawa-nepsu, meri, panyatur ala, gumedhe, tanpa budi. 23 Sakehe piala iki thukul saka ing jero lan marakake najis marang manungsa." Wong wadon ing Siro-Fenisia kang pracaya 7:24-30 Mt 15:21-28 24 Gusti Yesus banjur jengkar saka ing kono lan tindak menyang ing tlatahe kutha Tirus. Nuli lumebet ing sawijining omah lan ora karsa, yen ngantia kasumurupan ing wong, nanging rawuhe iku ora bisa kasidhem. 25 Amarga ing nalika iku uga banjur ana wong wadon, kang anake wadon kapanjingan dhemit, sawise krungu bab Panjenengane, enggal-enggal marek sumungkem ana ing ngarsane. 26 Wong 35
MARKUS 7.27 - 34 wadon iku bangsa Yunani, saka ing tanah Siro-Fenisia. iku nyuwun marang Gusti Yesus, karsaa nundhung setane saka ing anake. 27 Tumuli dipangandikani dening Gusti Yesus: "Cikbene bocah-bocah padha wareg dhisik, sabab dudu samesthine njupuk roti sing disadhiyakake kanggo anak-anak, banjur diuncalake marang kirik." 28 Nanging unjuke wong wadon mau: "Kasinggihan, Gusti, nanging kirik inggih sami nedha kaceranipun putra-putra ing ngandhap meja." 29 Ing kono Gusti Yesus banjur ngandika marang wong wadon iku: "Marga saka tembungmu kang mangkono iku, wis mundura, dhemite wis metu saka ing anakmu." 30 Wong wadon mau tumuli mulih, anake ketemu turon ing amben, dhemite wis lunga. Gusti Yesus nyarasake wong budheg bisu 7:31-37 31 Sawise iku Gusti Yesus jengkar saka wilayah Tirus lan tindak menyang sagara Galilea, ing satengah tlatah Dekapolis, nglangkungi Sidon. 32 Banjur ana wong kang nyowanake wong budheg bisu lan nyuwun supaya Gusti Yesus karsaa numpangi asta. 33 Wong mau nuli kapisahake saka wong akeh dening Gusti Yesus, didhewekake. Kupinge banjur dilebeti ing racikane, nuli kecoh lan ndemok ilate wong mau. 34 Sawise mangkono Gusti Yesus banjur tumenga ing langit lan unjal ambegan, nuli ngandika marang wong 36
MARKUS 7.35 - 8.6 mau: "Efata!" tegese: mengaa! 35 Sanalika kupinge padha kabuka, ilate kaudharan, banjur bisa caturan teteh. 36 Wong-wong kang ana ing kono padha kaweling dening Gusti Yesus, supaya aja padha nyritakake lelakon iku marang sapa bae. Nanging saya dilarang, malah saya nemen anggone padha martakake. 37 Kabeh wong padha kaeraman banget lan padha calathu: "Panjenengane iku ndadekake becik samubarang kabeh, sing budheg dadi bisa krungu, sing bisu bisa caturan." Gusti maringi mangan wong patang ewu 8:1-10 Mt 15:32-39 8 1 Nalika samana ing kono uga ana wong akeh maneh, kang akeh banget cacahe, padha ora ana kang dipangan. Gusti yesus banjur nimbali para sakabate lan ngandika: 2 "Atiku trenyuh banget marga saka welasKu marang wong akeh iki. Wis telung dina anggone padha ngetutake Aku, mangka saiki ora ana kang dipangan. 3 lan manawa padha Dakkon mulih, mangka padha luwe mangkono, bakal padha ambrk ana ing dalan, sabab ana kang adoh sangkane." 4 Para sakabate padha munjuk: "Kadospundi anggenipun saged angsal roti wonten panggenan ingkang sepi makaten ingkang kangge nedhani tiyang-tiyang punika ngantos tuwuk?" 5 Gusti Yesus nuli ndangu: "Kowe duwe roti pira?" Unjuke para sakabat: "Wonten pitu." 6 Wong 37
MARKUS 8.7 -13 akeh mau banjur padha kadhawuhan linggih ana ing lemah. Sawuse mangkono Gusti yesus banjur mundhut roti pitu mau, lan sawise saos sokur, nuli dicuwil-cuwil sarta diparingake marang para sakabat supaya didum-dum marang wong akeh mau lan iya banjur diwaratakake. 7 Para sakabat iya nggawa iwak sawatara, sawise diberkahi, banjur dhawuh supaya didum-dumake uga. 8 Wong-wong tumuli padha mangan nganti wareg. Turahane cuwil-cuwilan banjur diklumpukake dadi pitung wakul. 9 Anadene wong kang padha mangan iku cacahe watara ana patang ewu. Tumuli padha didhawuhi mulih. 10 Gusti Yesus banjur engal-enggal nitih prau kanthi para sakabate lan tindak menyang ing tlatahe tanah Dalmanuta. Wong-wong Farisi padha nyuwun pratandha 8:11-13 Mt 16:1-4 11 Para wong Farisi tumuli padha sowan lan padha bebantahan karo Gusti Yesus. Wong- wong iku padha nyoba marang Panjenengane kanthi nyuwun supaya diparingana pratandha saka ing swarga. 12 Sajroning panggalih Gusti Yesus ngesah, banjur ngandika: "Yagene jinis iki kok njaluk pratandha? Aku pitutur marang kowe, satemene jinis iki babar pisan ora bakal kaparingan pratandha." 13 Wong-wong mau 38
MARKUS 8.14 - 21 tumuli padha ditilar minggah ing prau maneh lan tindak menyang ing sabrang. Bab ragine wong Farisi lan ragine Prabu Herodhes 8:14-21 Mt 16:5-12 14 Nalika samana para sakabat lali ora sangu roti, mung ana roti siji ing prau kono. 15 Gusti Yesus banjur ngengetake marang para sakabate, pangandikane: "Padha sing awas, padha ngwekanana ragine wong Farisi lan ragine Raja Herodhes." 16 Para sakabat banjur padha rerasanan: "Anggone ngandika mangkono iku, marga aku padha ora nggawa roti." 17 Bareng Gusti Yesus mirsa rerasanane iku, banjur ngandika: "Yagene kowe kok padha rasanan bab anggonmu padha ora nggawa roti? Apa kowe padha durung sumurup lan durung mangreti? Apa atimu wis dableg? 18 Kowe wong duwe mripat apa ora ndeleng, kowe duwe kuping apa ora krungu? Apa kowe padha ora kelingan, 19 nalika aku nyuwil-nyuwil roti kanggo wong limang ewu kae, pirang wakul turahane cuwilan?" Ature para sakabat: "Kalih welas wakul." 20 "Lan nalika roti pitu kanggo wong patang ewu, anggonmu nglumpukake cuwilan pirang wakul?" Atur wangsulane: "Pitung wakul." 21 Banjur ngandika: "Apa kowe meksa durung mangreti?" 39
MARKUS 8.22 - 28 Gusti Yesus nyarasake wong picak ing Betsaida 8:22-26 22 Gusti Yesus banjur rawuh ing Betsaida, tumuli ana wong picak kasowanake ing ngarsane, disuwunake supaya didemeka. 23 Gusti nuli ngasta tangane wong picak mau lan dituntun menyang ing sajabane desa, tumuli dkecohi mripate lan ditumpangi asta sarta kadangu: "Apa kowe wis bisa ndeleng apa-apa?" 24 Wong mau bajur tumenga lan munjuk: "Kawula ningali tiyang sami lumampah, namung sawanganipun kados wit-witan." 25 Gusti Yesus numpangake astane maneh ing mripate wong mau, temahan bisa ndeleng temenan lan wis waras, wis bisa ndeleng apa-apa kanthi cetha. 26 Banjur kadhawuhan mulih lan dipangandikani: "Aja mampir ing desa kono!" Pangakune Petrus 8:27-30 Mt 16:13-20 Lk 9:18-21 27 Sawise iku Gusti Yesus banjur tindak menyang ing desa-desa sakiwa-tengene kutha Kaisarea Filipi kadherekake dening sakabate. Ana ing dalan padha didangu, pangandikane: "Wong-wong padha ngarani Aku iki sapa?" 28 Atur wangsulane: "Wonten ingkang mastani Nabi Yokanan Pambaptis, wonten ugi ingkang 40
MARKUS 8.29 - 33 mastani Nabi Elia, sanesipun malih mastani panunggilanipun para nabi." 29 Gusti Yesus banjur ndangu: "Lah yen kowe, Aku iki kokarani sapa?" Petrus matur: "Paduka punika Sang Kristus!" 30 Para sakabat banjur padha diwanti-wanti, ora diparengake wara-wara bab iku mau marang sapa bae. Gusti Yesus wiwit paring sumurup bab bakal sangsara lan sedane. Petrus kadukanan 8:31-33 Mt 16:21-23 Lk 9:22 31 Gusti Yesus tumuli wiwit mulang marang para sakabate, yen Putraning manungsa iku kudu nglampahi sangsara akeh, sarta ditampik dening para pinituwa lan para pangareping imam tuwin para ahli Toret, banjur disedani lan sawise telung dina wungu maneh. 32 Bab iki dipangandikakake kanthi ngeblak. Nanging Petrus banjur nggered minggir Gusti Yesus lan ngaturi pepenget Panjenengane. 33 Gusti Yesus nuli minger lan kalawan mirsani para sakabate, Petrus didukani: "Sumingkira, heh, Iblis, sabab kowe ora mikir apa kang digalih dening Gusti Allah, nanging apa kang dipikir dening manungsa." 41
MARKUS 8.34 - 9.1 Bab manggul salib 8:34--9:1 34 Gusti Yesus tumuli nimbali wong akeh karo para sakabate sarta padha dipangandikani mangkene: "Saben wong kang arep ngetut- buri Aku, iku nyingkura marang awake dhewe, ngangkata salibe lan melua Aku. 35 Amarga sing sapa kumudu-kudu nylametake nyawane, iku bakal kelangan nyawane, nanging sing sapa kelangan nyawane marga saka Aku lan marga saka Injil, iku bakal nylametake nyawane. 36 Apa gunane wong oleh jagad iki kabeh, nanging kelangan nyawane? 37 Awit apa ta kang bisa diwenehake kanggo ngijoli nyawane? 38 Sabab sing sapa isin marga saka Aku lan marga saka tembung-tembungKu ana ing ngarepe jinis kang ora setya lan dosa iki, Putraning Manungsa iya bakal lingsem marga saka wong iku, manawa besuk rawuh ngagem kamulyane Ingkang Rama, ginarebeg ing para malaekat suci." 9 1 Pangandikane maneh mangkene: "Aku pitutur marang kowe, satemene wong kang ana ing kene iki ana kang bakal ora mati, sadurunge padha ndeleng rawuhe Kratoning Allah kalawan panguwasa." 42
MARKUS 9.2 -9 Gusti kamulyakake ana ing gunung 9:2-13 Mt 17:1-13 Lk 9:28-36 2 Sawise nem dina Gusti Yesus dhawuh marang Petrus, Yakobus lan Yokanan supaya ndherek bebarengan minggah ing gunung kang dhuwur, prelu miyambak. Tumuli Gusti Yesus santun rupa ana ing ngarepe para sakabat mau. 3 Pangagemane katon putih memplak sumorot. Ora ana wong ing donya iki kang bisa mutihake sandhangan nganti kaya mangkono. 4 Para sakabat banjur padha dikatingali Nabi Elia karo Nabi Musa, kang lagi padha imbal pangandika kalawan Gusti Yesus. 5 Petrus nuli matur marang Gusti Yesus: "Rabbi, iba saenipun, bilih kawula sami wonten ing ngriki. Prayoginipun kawula sami ngadegaken tarub tiga, satunggal kagem Paduka, satunggal kagem Nabi Musa, satunggalipun malih kagem Nabi Elia." 6 Angone matur mangkono iku, marga ora ngreti, apa kang kudu diaturake, saka anggone padha banget wedine. 7 Banjur ana mega teka ngayomi, lan saka ing sajroning mega iku ana suwara kang kaprungu: "Iki PutraningSun kang Sunkasihi, padha estokna dhawuhe." 8 Dumadakan nalika padha nyawang ing sakubenge kono, banjur wis ora ana kang katingal maneh, kajaba mung Gusti Yesus piyambak. 9 Nalika padha mudhun saka ing gunung, Gusti Yesus paring piweling, aja ana kang 43
MARKUS 9.10 - 16 kandha-kandha marang sapa-sapaa bae bab apa kang mentas padha dideleng mau, nganti tumeka Putraning Manungsa wis wungu saka ing antarane wong mati. 10 Para sakabat padha nyathet pangandika mau karo padha takon-tinakon bab tegese "wungu saka ing antarane wong mati". 11 Banjur padha matur pitakon: "Punapaa dene para ahli Toret kok mratelakaken, bilih Nabi Elia pinasthi rawuh rumiyin?" 12 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Nabi Elia pancen bakal rawuh dhisik prelu mbangun samubarang kabeh. Mung bae, kapriye dene kok ana tulisan kang mratelakake, yen Putraning Manungsa bakal nandhang sangsara akeh sarta disawiyah- wiyah? 13 Nanging Aku pitutur ing kowe: Nabi Elia iku pancen wis rawuh, lan banjur digawe sawenang-wenang, cocog karo apa kang wis katulis tumrap panjenengane." Gusti Yesus nyarasake bocah kang kapanjingan dhemit 9:14-29 Mt 17:14-21 Lk 9:37-43 14 Bareng wis padha bali ing panggonane para sakabat liyane, padha ndeleng wong akeh padha ngrubung sakabat-sakabat mau lan ahli Toret sawatara, kang padha diya-diniya karo sakabat-sakabat iku. 15 Wong akeh iku bareng weruh Gusti Yesus, padha gumun lan banjur enggal-enggal padha methuk. 16 Gusti Yesus nuli ndangu marang wong-wong mau: 44
45 MARKUS 9.17 - 24 "Kowe iku padha udur bab apa?" 17 Wong akeh mau banjur ana siji kang matur: "Guru, anak kula kula sowanaken dhateng Panjenengan, jalaran kapanjingan dhemit ingkang damel bisunipun. 18 Saben-saben dhemit punika nyandhak anak kula, lajeng dipun banting ing siti, cangkemipun lajeng muruh, untunipun kerot-kerot, badanipun dados kaken. Kula sampun nedha tulung dhateng para sakabat Panjenengan, supados nundhung dhemitipun, nanging sami boten saged." 19 Gusti Yesus banjur ngandika: "Heh, jinis kang ora duwe pangandel, nganti pira lawase anggonKu kudu tetunggalan karo kowe? Nganti pira lawase anggonKu kudu nyabari kowe? Bocahe prenekna!" 20 Bocahe banjur diaturake. Bareng roh mau weruh Gusti Yesus, bocahe banjur dieweng-eweng, ditibakake ing lemah lan banjur gulung, cangkeme muruh. 21 Gusti Yesus banjur ndangu marang bapakne bocah mau: "Wis pira lawase anggonne kataman mangkene iki?" Atur wangsulane: "Sampun wiwit alit mila. 22 Sarta asring dipun dhawahaken ing latu utawi wonten ing toya, badhe dipun sirnakaken. Awit saking punika, manawi Panjenengan saged, karsaa paring piwelas dhateng kula." 23 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Kandhamu: Manawi Panjenengan saged. ora ana barang kang mokal tumrap wong kang kumandel!" 24 Bapakne bocah mau banjur matur sora: "Kula pitados, mugi karsaa paring pitulungan dhateng kula, ingkang boten
MARKUS 9.25 - 32 pitados punika!" 25 Bareng Gusti Yesus mirsa wong akeh padha teka ngrubung, banjur ndukani dhemite, pangandikane: "Heh, roh kang marakake bisu lan budheg, dhawuhKu marang kowe: Metua saka ing bocah iki lan aja koksurupi maneh!" 26 Dhemite banjur metu karo jerit-jerit, bocahe dieweng-eweng sakatoge, nganti katon kaya bocah mati, malah akeh wong kang alok: "Bocahe wis mati." 27 Gusti Yesus nuli ngasta tangane bocah mau, diadegake, banjur ngadeg. 28 Nalika Gusti Yesus wis lumebet ing sawijining omah, lan mung kaadhep dening para sakabate thok, para sakabat mau matur pitakon, "Punapaa dene kawula sami boten saged nundhung dhemit wau?" 29 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Jinis iki ora bisa ditundhung kajaba mung sarana pandonga." Gusti Yesus paring sumurup kang kaping pindhone bab anggone bakal nandhang sangsara 9:30-32 Mt 17:22-23 Lk 9:43-45 30 Tumuli padha mangkat saka ing kono, nratas ing tanah Galilea, karsane Gusti Yesus aja ana wong kang weruh, 31 amarga lagi paring piwulang marang para sakabate, pangandikane: "Putrane Manungsa bakal kaulungake marang tangane wong, bakal disedani, nanging sawise disedani, ing telung dinane bakal wungu maneh." 32 Para sakabat 46
MARKUS 9.33 - 38 padha ora ngreti marang pangandika mau, nanging padha ora wani miterang. Bab sapa kang dhuwur dhewe 9:33-37 Mt 18:1-5 Lk 9:46-48 33 Sawise mangkono banjur padha teka ing kutha Kapernaum. Bareng wis ana ing dalem, Gusti Yesus ndangu marang para sakabate: "Apa sing padha kokrembung ana ing dalan mau?" 34 Nanging kabeh padha meneng bae, sabab nalika ana ing dalan mau padha padudon bab sapa kang dhuwur dhewe ing antarane para sakabat iku. 35 Gusti Yesus banjur lenggah, sakabat rolas padha ditimbali lan dipangandikani mangkene: "Sing sapa kapengin dadi pangarep, iku dadia kang keri dhewe lan dadia paladene wong kabeh." 36 Gusti Yesus banjur mundhut bocah cilik, diadegake ing tengah, nuli dirangkul sarta ngandika marang para sakabat: 37 "Sing sapa nampani bocah pepadhane iki atas jenengKu, iku ateges Aku kang ditampani. lan sing sapa nampani Aku, iku dudu Aku kang ditampaani, nanging kang ngutus Aku." Kang ora nyulayani iku ngrojongi 9:38-41 Lk 9:49-50 38 Yokanan matur marang Gusti Yesus: "Guru, kawula sami sumerep tiyang ingkang sanes 47
MARKUS 9.39 - 47 golongan kawula, nundhung setan atas asma Paduka, lajeng kawula awisi, amargi sanes golongan kawula sadadya." 39 Nanging paring wangsulane Gusti Yesus: "Aja kokpenging, awit ora ana wong kang nindakake mukjijat atas jenengKu, banjur ngala-ala Aku. 40 Sing sapa ora nyulayani kita dadi ngrojongi kita. 41 Aku pitutur marang kowe: Satemene sing sapa aweh ngombe marang kowe banyu sacangkir, marga kowe iku pandherek Sang Kristus, iku mesthi bakal tampa ganjaran." Bab sesandhungan 9:42-50 Mt 18:6-9 Lk 17:1-2 42 "Sing sapa dadi sandhungan tumrap para cilik kang padha pracaya iki, iku luwih becik manawa dikalungana watu panggilingan lan dicemplungna ing sagara. 43 Sarta manawa tanganmu dadi sandhungan tumrap kowe, kethoken, amarga luwih becik kowe lumebu ing urip kalawan kuthung, katimbang ganep tanganmu nanging dibuwang menyang ing naraka, ing geni kang ora kena disirep; 44 [kang singgate ora mati, lan ora kasirep genine.] 45 Lan manawa sikilmu dadi sandhungan tumrap kowe, kethoken, awit luwih becik kowe lumebu ing urip kalawan buntung, katimbang karo ganep sikilmu, nanging kacemplungake ing naraka; 46 [kang singgate oar mati, lan ora kasirep genine.] 47 Lan manawa mripatmu dadi sandhungan, 48
MARKUS 9.48 - 10.6 cuplaken, awit luwih becik kowe lumebu ing Kratonin Allah kalawan pece, katimbang karo ganep mripatmu, nanging kacemplungake ing naraka, 48 kang singgate ora mati lan genine ora kasirep. 49 Awit saben wong bakal dibumboni geni. 50 Uyah iku pancen gedhe paedahe, nanging manawa ilang asine, kang kagawe mulihake rasane apa? Kowe padha tansah duwea uyah ana ing batinmu lan padha tansah rukuna." Bab pegatan 10:1-12 Mt 19:1-9 10 1 Gusti Yesus tumuli jengkar saka ing kono tindak menyang ing tlatahe tanah Yudea lan tlatahe sabrange bengawan Yarden. Ana ing kono iya banjur akeh wong kan padha kumrubut sowan ing ngarsane lan kaya adate tumuli padha diparingi piwulang. 2 Banjur ana wong Farisi kang padha sowan, sedyane arep nyoba marang Gusti Yesus, unjuke: "Punapa tiyang jaler dipun kengingaken megat semahipun?" 3 nanging paring wangsulane: "Dhawuhe nabi Musa marang kowe kapriye?" 4 Atur wangsulane wong-wong mau: "Nabi Musa marengaken megat, nanging kedah nyukani serat pegat." 5 Pangandikane Gusti Yesus: "Iya marga saka wangkoting atimu iku, mula Nabi Musa banjur macak pepakon iku tumrap ing kowe. 6 Amarga wiwit dumadining 49
MARKUS 10.7 - 15 jagad Allah nitahake manungsa iku arupa lanang lan wadon. 7 Mulane wong lanang iku kudu ninggal bapa-biyunge lan rumaket marang rabine, 8 sarta loro-lorone iku banjur dadi daging siji, temah wis ora ana loro maneh, nanging mung siji. 9 Kang iku apa kang wis didadekake siji dening Allah iku, ora kena dipisah dening manungsa." 10 Bareng wis padha ana ing omah, para sakabat padha miterang bab iku maneh marang Gusti Yesus. 11 Banjur padha dipangandikani mangkene: "Sing sapa megat bojone banjur rabi oleh wong wadon liyane, iku dadi laku jina tumrap rabine mau. 12 Lan manawa bojone mau ninggal sing lanang, banjur omah-omah oleh wong lanang sejene, iku iya laku jina." Gusti Yesus mbarkahi bocah-boah 10:13-16 Mt 19:13-15 Lk 18:15-17 13 Sawise iku nuli ana wong kang padha nyowanake bocah-bocah menyang ing ngarsane Gusti Yesus, supaya padha diasta, nanging padha disrengeni dening para sakabat. 14 Bareng Gusti Yesus mirsa, Panjenengane duka, sarta para sakabat padha dipangandikani mangkene: "Cikben bocah-bocah padha sowan marang Aku, aja kokpenggak, amarga wong kang kaya mangkono iku kang nduweni Kratoning Allah. 15 Aku pitutur marang kowe: Satemene sing 50
MARKUS 10.16- 22 sapa anggone nampani Kratoning Allah ora kaya bocah cilik, iku ora bakal lumebu ing kono." 16 Bocah-bocah mau tumuli padha dirangkuli sarta padha dibarkahi kalawan katumpangan asta. Wong sugih angel bisane lumebu ing Kratoning Allah 10:17-27 Mt 19:16-26 Lk 18:18-27 17 Nalika Gusti Yesus arep nglajengake tindake, ana wong kang mlayu-mlayu sowan ing ngarsane, banjur sujud lan matur pitakon: "Dhuh, Guru ingkang utami, punapa ingkang kedah kula lampahi, supados angsal gesang langgeng?" 18 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Yagene kowe ngarani Aku utama? Ora ana kang utama, kajaba mung siji: Gusti Allah. 19 Kowe mesthine wis sumurup pepakon: Sira aja memateni, aja laku jina, aja nyenyolong, aja ngucapake paseksi goroh, aja gawe pituna marang wong; sira ngajenana bapa-biyungira!" 20 Wong mau banjur matur: "Guru, sadaya punika sampun kula tetepi wiwit alit mila." 21 Gusti Yesus nuli mirsani wong mau kanthi raos tresna, banjur ngandika: "Mung kari saprakara kakuranganmu: Mundura, barang darbekmu dolana kabeh, pepayone wenehna marang wong-wong miskin, temahan kowe bakal tampa bandha kaswargan, banjur balia mrene, melua Aku!" 22 Bareng krungu pangandika mangkono iku, wong mau gela 51
MARKUS 10.23- 29 atine, banjur mundur kalawan sedhih, amarga akeh barang darbeke. 23 Gusti Yesus banjur mirsani ngiwa nengen marang para sakabate lan ngandika, "Pancen angel banget tumraping wong sugih bisane mlebu ing Kratoning Allah." 24 Para sakabat padha gumun ngrungokake pangandikane iku. Nanging Gusti Yesus tumuli ngandika maneh: "He, bocah-bocah, lumebu ing Kratoning Allah iku pancen angel banget. 25 Luwih gampang unta nalusup ing bolonganing dom katimbang karo wong sugih bisane lumebu ing Kratoning Allah." 26 Para sakabat saya mundhak gumune, banjur padha rerasanan: "Yen mangkono sapa ta kang bisa tampa karahayon?" 27 Gusti Yesus mirsani wong mau kabeh lan ngandika: "Tumraping manungsa iku mokal, nanging ora mangkono tumraping Allah. Amarga tumraping Allah samubarang kabeh bisa kalakon." Ganjaran tumrap para pandhereke Gusti Yesus 10:28-31 Mt 19:27-30 Lk 18:28-30 28 Petrus tumuli matur marang Gusti Yesus: "Lah kawula punika sampun sami nilar samukawis sadaya lajeng sami ndherek Paduka." 29 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Aku pitutur marang kowe: Satemene saben wong kang marga saka Aku lan marga saka Injil ninggal omahe, sadulure lanang apa wadon, ibune apa bapakne, anak-anake 52
MARKUS 10.30- 34 utawa pategalane, 30 wong iku, saiki, ing wektu iki uga, bakal tampa sembulih tikel satus: omah, sadulur lanang, sadulur wadon, ibu, anak lan pategalan sanadyan kanthi panganiaya maneka warna, lan ing jaman besuk bakal tampa urip langgeng. 31 nanging para pangarep akeh kang bakal dadi pamburi, lan para pamburi bakal dadi pangarep." Gusti Yesus paring sumurup kang kaping telune bab anggone bakal nandhang sangsara 10:32-34 Mt 20:17-19 Lk 18:31-34 32 Nalika samana lagi padha bebarengan munggah menyang ing Yerusalem, Gusti Yesus tindak ana ing ngarep. Para sakabat padha ngungun, sarta wong-wong kang ndherekake padha rumangsa wedi. Sakabat rolas nuli ditimbali maneh, banjur wiwit dipangandikani bab apa kang bakal kalakon tumrap ing sarirane, 33 pangandikane: "Saiki aku kabeh menyang Yerusalem lan Putraning Manungsa bakal kaulungake marang para pangareping imam lan para ahli Toret, banjur bakal kaukum pati lan bakal kaulungake marang bangsa-bangsa kang durung wanuh marang Allah, 34 lan bakal dipoyoki, diidoni, disapu sarta dipateni lan sawise telung dina bakal tangi." 53
MARKUS 10.35- 42 Panyuwune Yakobus lan Yokanan. Ora ngereh, nanging ngladeni 10:35-45 Mt 20:20-28 35 Yakobus lan Yokanan, anak-anake Zebedheus, padha nyedhaki Gusti Yesus lan matur: "Guru, kawula sami nyuwun, mugi Paduka karsaa ngabulaken panyuwunan kawula." 36 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Karepmu Dakkapakake?" 37 Unjuke: "Benjing wonten ing kamulyan Paduka, keparenga kawula linggih satunggal ing tengen, satunggal wonten ing kiwa Paduka." 38 Nanging Gusti Yesus ngandika: "Kowe padha ora ngreti apa kang padha koksuwun. Apa kowe bisa ngombe ing tuwung kang bakal Dakunjuk lan dibaptis kalawan baptis kang bakal Daktampani?" 39 Atur wangsulane: "Inggih saged." Pangandikane Gusti Yesus: "Pancen, kowe bakal padha ngombe ing tuwung, kang bakal Dakunjuk, lan bakal dibaptis kalawan baptis kang bakal Daktampani. 40 Nanging bab linggih ing tengenKu lan ing kiwaKu iku Aku ora wenang marengake. Iku bakal kaparingake marang wong-wong kang wis cinadhang." 41 Bareng sakabat kang sapuluh krungu kang mangkono iku, padha nepsu marang Yakobus lan Yokanan. 42 Nanging banjur padha ditimbali Gusti Yesus sarta dipangandikani: "Kowe padha ngreti, yen kang jeneng pamarentahing 54
MARKUS 10.43- 49 bangsa-bangsa iku masesani rakyate, lan para panggedhe padha kaampilan panguwasa ngereh marang rakyat mau. 43 Nanging ana ing antaramu ora mangkono. Sing sapa kapengin dadi gedhe ana ing antaramu, iku dadia paladenmu, 44 sarta sing sapa kapengin dadi pangarep ana ing antaramu, iku dadia bature wong akeh. 45 Amarga Putraning manungsa iku rawuhe ora supaya diladeni, nanging sumedya ngladosi lan masrahake nyawane minangka panebuse wong akeh." Gusti Yesus nyarasake Bartimeus 10:46-52 Mt 20:29-34 Lk 18:35-43 46 Banjur padha tekan ing kutha Yerikho. Nalika Gusti Yesus tindak miyos saka ing Yerikho, kadherekake dening para sakabate lan wong akeh gumrudug, ana wong ngemis wuta, jenenge Bartimeus, anake Timeus, linggih ndheprok ing pinggir dalan. 47 Bareng krungu, yen iku Gusti Yesus saka ing Nasaret, banjur wiwit nguwuh-uwuh, unjuke: "Dhuh, Gusti Yesus, tedhakipun Sang Prabu Dawud, kawula mugi Paduka welasi!" 48 Banjur disendhu ing wong akeh, dikon meneng. Nanging malah saya seru anggone nguwuh-uwuh: "Dhuh, tedhakipun Sang Prabu Dawud, kawula mugi Paduka welasi!" 49 Gusti Yesus tindake tumuli kendel lan dhawuh: "Undangen mrene!" Wong picak mau banjur diparani wong akeh lan dikandhani: "Wis, sing tatag 55
MARKUS 10.50-11.5 atimu, ngadega, kowe ditimbali." 50 Wong ngemis mau banjur cucul jubahe, tumuli ngadeg lan enggal-enggal sowan menyang ing ngarsane Gusti Yesus. 51 Gusti Yesus ndangu: "Karepmu Dakkapakake?" Wong picak mau matur: "Rabbuni, mugi kawula sageda ningali!" 52 Gusti Yesus banjur ngandika: "Wis, mundura, pangandelmu kang mitulungi kowe!" Padha sanalika wong picak mau bisa ndeleng, banjur ndherekake tindake Gusti Yesus. Gusti Yesus diarak rawuh ing Yerusalem 11:1-11 Mt 21:1-9 Lk 19:28-38 Yo 12:12-15 11 1 Barang lakune wis cedhak Yerusalem, cedhak ing desa Betfage lan Betania, ing gunung Zaitun, Gusti Yesus tumuli ngutus sakabat loro, 2 padha kaweling mangkene: "Padha menyanga ing desa ngarepmu iku. Yen kowe mengko wis mlebu ing kono, kowe bakal mrangguli belo cancangan, kang durung tau ditunggangi ing wong. Iku uculana lan gawanen mrene. 3 Dene manawa ana wong kang ngaruh-aruhi kowe: Kadospundi panjenengan kok makaten, banjur wangsulana: Punika kagem Gusti, mangke enggal badhe dipun wangsulaken malih." 4 Kang kautus banjur mangkat, belone iya katemu dicancang ana ing jaban lawang ing pinggir dalan, nuli diuculi. 5 Wong sawatara kang ana ing kono padha takon: "Punika kadospundi, kok belonipun panjenengan 56
MARKUS 11.6 - 13 uculi?" 6 Iku iya diwangsuli kaya piwelinge Gusti Yesus, temah wong-wong mau padha meneng bae. 7 Belone banjur dituntun menyang ing ngarsane Gusti Yesus, nuli dilarabi ing jubahe, Gusti Yesus banjur nitih. 8 Akeh wong kang padha njereng jubahe ana ing dalan, ana maneh kang nyebar pang-pang ijo anggone mbabadi ing pategalan. 9 Wong-wong kang mlaku ana ing ngarep lan kang mlaku ana ing buri padha nguwuh-uwuh, "Hosanna! Binarkahana kang rawuh atas asmaning Pangeran. 10 Binarkahana Kraton kang rawuh, Kratone leluhur kita Sang Prabu Dawud, hosanna ing ngaluhur!" 11 Bareng wis rawuh ing Yerusalem, Gusti Yesus banjur lumebet ing Padaleman Suci, mirsani samubarang kabeh kang ana ing kono, nanging sarehne wis sore, banjur tindak menyang Betania, kadherekake sakabate rolas. Gusti Yesus nyupaosi wit anjir 11:12-14 Mt 21:18-19 12 Esuke nalika padha mangkat saka ing Betania, Gusti Yesus kerapan. 13 Bareng mirsa ing kadohan ana wit anjir kang wis ana godhonge, tumuli dipurugi, bokmanawa bisa manggih apa-apa. Nanging sarawuhe 57
MARKUS 11.14- 19 ing kono, ora manggih apa-apa kajaba mung godhong, amarga pancen durung mangsa woh anjir. 14 Ing kono Gusti Yesus banjur ngandikani wit iku: "Aja nganti ana wong kang mangan wohmu maneh ing salawas-lawase!" Para sakabat padha krungu pangandikane iku. Gusti Yesus nundhungi wong kang padha dol-tinuku ana ing Padaleman Suci 11:15-19 Mt 21:12-13 Lk 19:45-48 Yo 2:13-16 15 Lakune wis padha tekan ing Yerusalem, Gusti Yesus bareng wis lumebet ing Padaleman Suci, banjur tumandang nundhungi wong-wong kang padha dol-tinuku ana ing plataraning Padaleman Suci. Meja-meja pareyalan lan bangku-bangkune wong adol manuk dara padha digolingake 16 sarta ora marengake wong nggawa barang-barang liwat ing plataraning Padaleman Suci. 17 Wong- wong banjur padha diparingi piwulang, pangandikane: "Apa ora ana tulisan kang muni: PadalemaningSun kasebut dalem pamujan kanggo sakehing bangsa? Nanging wis kokdadekake kedhung begal!" 18 Para pangareping imam lan para ahli Toret padha krungu lelakon iku, banjur mbudidaya bisane nyedani Panjenengane, amarga padha wedi marang Panjenengane, awit wong akeh padha kaeraman kabeh ngrungokake piwulange. 19 Bareng wis sore Gusti Yesus jengkar saka ing kutha kadherekake para sakabat. 58
MARKUS 11.20- 26 Wit anjir kang wis mati Piwulang bab ndedonga 11:20-26 Mt 21:20-22 20 Esuk uthuk-uthuk, nalika padha liwat ing panggonane wit anjir mau, para sakabat padha weruh, yen wite wis garing dalasan oyod-oyode pisan. 21 Petrus banjur kelingan apa kang wis kelakon, nuli matur marang Gusti Yesus: "Rabbi, cobi kapirsanana, wit anjir ingkang Paduka supaosi punika sampun garing." 22 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Padha kumandela marang Allah! 23 Aku pitutur marang kowe: Satemene sing sapa calathu marang gunung iki: Mumbula lan nyegura ing sagara, uger sajroning batin ora mangu-mangu, nanging pracaya yen apa kang diucapake iku mesthi kalakon, mesthi iya bakal kalakon. 24 Mulane Aku pitutur marang kowe: Apa bae kang koksuwun lan kokdongakake, padha ngandela yen kowe wus kaparingan, dadi iku mesthi iya bakal kaparingake marang kowe. 25 lan yen kowe padha ngadeg ndedonga, mangka ana panggresahmu marang wong ing sajroning atimu, iku apuranen dhisik, supaya Ramamu kang ana ing swarga iya ngapura sakabehing kaluputanmu. 26 [Balik manawa kowe padha ora ngapura, Ramamu kang ana ing swarga iya bakal ora ngapura ing kaluputanmu."] 59
MARKUS 11.27- 33 Pitakon bab panguwaose Gusti Yesus 11:27-33 Mt 21:23-27 Lk 20:1-8 27 Kacarita lakune wis padha tekan ing Yerusalem. Nalika Gusti Yesus lagi lumampah ana ing plataraning Padaleman Suci, tumuli ana pangareping imam, ahli-ahli Toret lan pinituwa-pinituwa kang padha sowan ing ngarsane 28 lan matur pitakon: "Panjenengan nindakaken makaten-makaten punika kanthi panguwaos ingkang pundi? Tuwin sinten ingkang maringi panguwaos kangge nindakaken punika sadaya?" 29 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Aku Daktakon saprakara dhisik marang kowe kabeh. Iku wangsulana dhisik, mengko Aku iya bakal ngandhakake marang kowe, Aku nindakake kabeh-kabeh iku kanthi panguwasa sing endi. 30 Pambaptise Nabi Yokanan iku saka ing swarga apa saka manungsa, mara wangsulana." 31 Wong-wong mau banjur padha rembugan mangkene: "Upama aku padha kandha: Saka ing swarga, mesthi diwangsuli: Yen mangkono, yagene kowe padha ora pracaya? 32 Nanging masa iya aku bakal padha kandha: Saka manungsa!" Sabab padha wedi marang wong akeh, awit kabeh padha nganggep, yen Nabi Yokanan iku nabi temenan. 33 Banjur padha matur marang Gusti Yesus: "Kula sami boten sumerep." Pangandikane Gusti Yesus marang wong-wong 60
MARKUS 12.1 - 7 mau: "Yen mangkono, Aku iya ora kandha marang kowe, Aku nindakake samubarang kabeh iku kanthi panguwasa sing endi." Pasemon bab wong-wong kang nggarap kebon anggur kang duraka 12:1-12 Mt 21:33-46 Lk 20:9-19 12 1 Gusti Yesus banjur wiwit ngandika marang wong-wong mau kalawan pasemon, "Ana wong gawe pakebonan anggur lan dipageri mubeng. Nuli ndhudhuk jugangan papan pameresan sarta ngadegake panggung panjagan. Sawise mangkono pakebonan iku disewakake marang wong-wong kang bakal padha nggarap, banjur lelungan menyang tanah ngamanca. 2 Bareng wus tumeka ing mangsane, wong mau kongkonan batur marani saperanganing pametune pakebonan menyang wong sing padha nggarap. 3 Nanging batur iku banjur dicekel dening wong-wong mau lan digebugi banjur dikon bali nglenthung. 4 Kang duwe pakebonan tumuli kongkonan batur liyane. Wong iki dipenthungi nganti tatu sirahe sarta diwirang-wirangake. 5 Banjur ana batur siji maneh kang dikongkon, iki malah dipateni. Lan isih akeh maneh liyane, ana kang digebugi lan ana kang dipateni. 6 Saiki mung kari siji, yaiku anake kang ditresnani. Wasana iki iya dikongkon marang wong-wong mau, pamikire: Anakku mesthine dieringi. 7 Nanging wong-wong kang nggarap pakebonan mau 61
MARKUS 12.8 - 14 nuli padha rembugan mangkene: Lah iku ahli warise, ayo padha dipateni bae, mengko warisane banjur kita kang nduweni. 8 Mulane iya banjur dicekel lan dipateni, nuli dibuwang menyang ing sajabaning kebon anggur. 9 Saiki, apa kang bakal ditindakake dening kang duwe pakebonan anggur iku? Mesthi bakal teka mrono, wong-wong kang nggarap bakal padha ditumpes, kebone anggur nuli dipitayakake marang wong sejene. 10 Apa kowe durung tau maca nas iki: Watu kang dibuwang dening para juru gawe omah iku wis dadi watu kang baku ana ing pojok. 11 Iku pakaryaning Pangeran, sawijining bab kang nggumunake ing pandeleng kita." 12 Wong-wong mau banjur padha mbudi-daya nyekel Gusti Yesus, amarga padha ngreti, yen sing dikarepake dening pasemon mau dheweke kabeh. Nanging padha wedi marang wong akeh, mulane banjur padha mundur, Panjenengane ditogake bae. Bab caos pajeg marang Sang Nata Agung 12:13-17 Mt 22:15-22 Lk 20:20-26 13 Wong-wong mau banjur kongkonan wong Farisi lan wong Herodhian sawatara sowan ing ngarsane, sedyane arep nyengkolong Panjenengane sarana pitakonan. 14 Kongkonan mau padha ngadhep lan matur: "Guru, kula 62
MARKUS 12.15- 19 sami sumerep, bilih Panjenengan punika jujur, tuwin boten ajrih dhateng sinten kemawon, amargi Panjenengan boten mawang tiyang, nanging mulangaken bab margining Allah ing saleresipun. Caos paos dhateng Sang Nata Agung punika punapa dipun kengingaken? Kula kedah nyaosi punapa boten?" 15 Nanging Gusti Yesus mirsa marang lamise wong-wong mau, banjur ngandika: "Yagene kowe padha nyoba marang Aku? Aku jupukna dhuwit dinar siji, arep Dakdeleng!" 16 Banjur dicaosi siji. Panjenengane nuli ndangu: "Iki gambare sapa lan iki tulisane sapa?" Atur wangsulane wong-wong mau: "Gambar saha seratanipun Sang Nata Agung." 17 Pangandikane Gusti Yesus maneh: "Mulane Sang Nata Agung caosana kang dadi kagungane Sang Nata Agung, lan marang Gusti Allah kang dadi kagungane Gusti Allah." Wong-wong mau padha kaeraman marang Panjenengane. Atur pitakone wong Saduki bab patangen 12:18-27 Mt 22:23-33 Lk 20:27-40 18 Tumuli ana wong Saduki sawatara kang sowan ing ngarsane, yaiku kang duwe panemu, yen patangen saka ing antarane wong mati iku ora ana; iku padha matur pitakon: 19 "Guru, nabi Musa sampun maringi dhawuh dhateng kula sadaya: Manawi wonten tiyang ingkang gadhah sadherek jaler tilar donya, nilar semah boten tilar anak, punika 63
MARKUS 12.20- 27 sadherekipun wau kedah ningkah ingkang estri, supados saged gadhah turun kangge sadherekipun ingkang tilar wau. 20 Kalampahan wonten sadherek jaler pitu; ingkang kapisan emah-emah, nanging tilar donya boten tilar anak. 21 Ingkang estri lajeng dipun ningkah dening sadherekipun ingkang angka kalih, lan ugi tilar donya boten tilar anak. Makaten ugi ingkang angka tiga. 22 Makaten ing salajengipun, pitu-pitunipun sami boten tilar anak. Wasana sapengkeripun sadaya punika, tiyang estri wau inggih lajeng pejah. 23 Benjing dinten patangen, manawi tiyang-tiyang wau sami tangi, sinten ingkang dados semahipun tiyang estri punika? Amargi pitu-pitunipun sampun sami dados semahipun." 24 Banjur padha diparingi wangsulan: "Kowe iku padha kesasar, iku amarga kowe ora padha ngreti marang Kitab Suci lan marang panguwasane Gusti Allah. 25 Awit manawa wong wis tangi saka ing antarane wong mati, iku ora omah-omah utawa ora diomah-omahake, nanging uripe kaya malaekat ing swarga. 26 Lan uga bab tangine wong mati, apa kowe ora maca ing kitab Musa, bab grumbul eri, anggone Gusti Allah ngandika marang Nabi Musa: Ingsun iki Allahe Abraham, Allahe Ishak, lan Allahe Yakub? 27 Panjenengane iku dudu Allahe wong mati, nanging Allahe wong urip. Kesasar banget kowe iku!" 64
MARKUS 12.28- 33 Pepakon kang gedhe dhewe 12:28-34 Mt 22:34-40 Lk 10:25-28 28 Banjur ana sawijining ahli Toret, kang krungu anggone padha bebantahan lan ngreti, manawa paring wangsulane Gusti Yesus marang wong-wong mau wis prayoga, iku nuli sowan ing ngarsane lan matur pitakon: "Pepaken ingkang ageng piyambak punika ingkang pundi?" 29 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Pepakon kang gedhe dhewe iku mangkene: Rungokna, heh, wong Israel, Pangeran Allah kita iku siji. 30 Sira tresnaa marang Allahira kalawan gumolonging atinira, lan kalawan gumolonging nyawanira, sarta kalawan gumolonging budinira apadene kalawan sakabehing kakuwatanira. 31 Dene pepakon kang kapindho yaiku: Sira tresnaa marang ing sapepadhanira kaya marang awakira dhewe. Ora ana pepakon liyane kang ngungkuli pepakon loro iku." 32 Ahli Toret mau matur marang Gusti Yesus: "Kasinggihan, Guru, pangandika Panjenengan punika leres, bilih Gusti Allah punika namung satunggal, boten wonten sanesipun kajawi punika. 33 Pancen, tresna dhateng Gusti Allah kalayan gumolonging manah, kalayan gumolonging budi, saha kalayan sadaya kakiyatan, punapa dene tresna dhateng sasami-sami kadosdene punika dhateng badanipun piyambak, punika langkung dening utami yen katimbang 65
MARKUS 12.34- 37 kaliyan sadaya kurban obaran tuwin kurban sembelehan." 34 Gusti Yesus mirsa, yen wangsulane wong mau kanthi pambudi, mulane banjur ngandika: "Kowe iku ora adoh karo Kratoning Allah!" Sabanjure ora ana wong kang wani matur apa-apa maneh marang Gusti Yesus. Gegayutane Gusti Yesus karo Sang Prabu Dawud 13:35-37 Mt 22:41-46 Lk 20:41-44 35 Ing sawijining dina, nalika pinuju paring piwulang ana ing Padaleman Suci, Gusti Yesus ngandika: "Kapriye dene para ahli Toret bisa ngarani, yen Sang Kristus iku tedhake Sang Nata Dawud? 36 Mangka Sang Prabu Dawud piyambak marga saka katuntun dening Roh Suci ngandika mangkene: Dhawuhe Pangeran marang Gustiku: Sira lenggaha ing tengeningSun, nganti kabeh mungsuhira wus padha Sunselehake ing sangisoring tlapakanira. 37 Sang Prabu Dawud piyambak nyebat Gusti, nanging kapriye dene dadi tedhake?" Anadene akeh banget wong kang padha dhemen ngrungokake pangandikane. 66
MARKUS 12.38- 43 Gusti Yesus paring piwulang, supaya padha ngati-ati marang para ahli Toret 12:38-40 Mt 23:5-7 Lk 20:45-47 38 Ing sajroning piwulange iku Gusti Yesus ngandika: "Sing padha ngati-ati marang para ahli Toret, kang padha dhemen mlaku-mlaku nganggo jubah dawa lan seneng diurmati ana ing pasar-pasar, 39 kang padha dhemen linggih ing ngarep dhewe ana ing papan pangibadah lan ana ing pambujanan, 40 kang padha nguntal omahe para randha, lan kekedhok donga kang dawa. Wong-wong iku mesthi bakal luwih abot paukumane." Pisungsunge randha miskin 12:41-44 Lk 21:1-4 41 Nalika Gusti Yesus lenggah ing ngarep pethi pisungsung, mirsani wong akeh anggone padha nglebokake dhuwit ing pethi mau. Wong kang sugih-sugih akeh kang padha nyemplungake pisungsung akeh. 42 Banjur ana sawijining randha miskin kang iya nglebokake pisungsung, kehe rong igar, yaiku sadhuwit. 43 Para sakabat banjur padha ditimbali lan dipangandikani: "Aku pitutur marang kowe: sanyatane pisungsunge randha miskin iku luwih akeh katimbang sakabehing wong kang padha nyemplungake dhuwit ing 67
MARKUS 12.44-13.3 pethi pisungsung, 44 amarga kabeh padha misungsung saka ing kaluwihane, dene randha iki nyaosake saka ing kakurangane, malah kabeh kang dadi duweke, yaiku kabeh kang minangka panguripane." KHOTBAH BAB WEKASANING JAMAN Bab rusake Padaleman Suci 13:1-2 Mt 24:1-2 Lk 21:5-6 13 1 Nalika Gusti Yesus jengkar saka ing Padaleman Suci, ana sawijining sakabat kang matur: "Guru, cobi mirsanana kekahipun sela-sela punika saha endahipun yeyasan punika!" 2 Gusti Yesus banjur paring wangsulan, pangandikane: "Kowe nyawang yeyasan kang gedhe endah iki? Besuk bakal ora ana watu kang lestari tumumpang ing watu liyane, kabeh bakal padha dijugrugi." Wiwitane sangsara 13:3-13 Mt 24:3-14 Lk 21:7-19 3 Bareng Gusti Yesus lenggah ing gunung Zaitun adhep-adhepan karo Padaleman Suci, Petrus, Yakobus, Yokanan lan Andreas matur pitakon dhewekan marang Panjenengane: 68
MARKUS 13.4 - 11 4 "Paduka mugi karsaa paring sumerep, benjing punapa kelampahanipun bab punika saha punapa ingkang badhe dados alamatipun, manawi sadaya punika wau sampun badhe kelampahan?" 5 Gusti Yesus bajur wiwit ngandika: "Kowe padha sing awas, aja nganti kowe disasarake ing wong! 6 Bakal akeh wong kang padha teka nganggo jenengKu lan calathu: Iya aku iki, sarta bakal nasarake wong pirang-pirang. 7 Lan manawa kowe padha krungu swaraning perang utawa kabar-kabar perang, aja padha kaget, sabab iku kabeh kudu kalakon, ewadene iku isih durung pungkasane. 8 Awit bangsa bakal merangi bangsa, karajan merangi karajan. Bakal ana lindhu ing pirang-pirang panggonan, apadene bakal ana pailan. Iku mau kabeh mung dadi wiwitaning sangsara, ngarepake jaman anyar. 9 Nanging kowe sing awas, sing ngati-ati! Kowe bakal padha diladekake marang pradata agama, lan kowe bakal padha digebugi ana ing papan pangibadah sarta bakal disebakake marang ngarsane para kang ngasta panguwasa lan para raja marga saka Aku, minangka paseksi ana ing ngarsane. 10 Nanging Injil kudu diwartak-wartakake dhisik marang sakabehing bangsa. 11 Dene manawa kowe diirid diladekake, kowe aja sumelang ing bab apa kang bakal dadi aturmu, nanging aturna apa kang nalika iku diparingake marang kowe amarga dudu kowe, kang calathu, nanging Sang Roh Suci. 69
MARKUS 13.12- 20 12 Sadulur bakal ngulungake padha sadulur marang paukuman pati, bapa ngulungake anake sarta ana-anak bakal padha mbalela marang wong-tuwane lan mateni wong- tuwane. 13 Kowe bakal padha disengiti dening wong marga saka asmaKu, nanging sing sapa mantep nganti tumeka ing wekasan, iku bakal rahayu." Bab sangsara gedhe lan kristus-kristus palsu 13:14-23 Mt 24:15-28 Lk 21:20-24 14 "Manawa kowe padha weruh pangrusak kang ambek siya ngadeg ana ing papan kang dudu samesthine -- sing padha maca padha migatekna -- wong-wong kang ana ing tanah Yudea padha ngungsia menyang ing pagunungan. 15 Kang pinuju ana ing payon, aja mudhun njupuk barang saka ing omahe 16 lan wong kang lagi ana ing pategalan iya aja mulih njupuk sandhangane. 17 Nanging sangsara banget para ibu kang lagi ngandheg utawa kang nusoni ing mangsa iku. 18 padha ndedongaa, supaya kalakone iku kabeh aja mbeneri mangsa padhidhing. 19 Amarga ing nalika iku bakal ana kasangsaran kang ora ana pepadhane wiwit dumadining donya, kang katitahake dening Pangeran, nganti tumeka ing saiki lan kang ing besuk iya bakal ora kalakon maneh. 20 Lan saupama Pangeran ora ngungkret wektune, ora ana kumelip kang 70
MARKUS 13.21- 27 lestari slamet; nanging amarga saka para pepilihan, kang wis kapilih dening Pangeran, wektune kaungkret. 21 Ing nalika iku manawa ana wong kang kandha marang kowe: Delengen, Sang Kristus ana ing kene, utawa: Delengen, Sang Kristus ana ing kana, aja kokandel. 22 Sabab bakal ana kristus-kristus lan nabi-nabi palsu kang jumedhul lan kang nganakake pratandha-pratandha sarta mukjijat-mukjijat, karepe, yen bisa arep nasarake para pepilihan. 23 Mulane sing padha ngati-ati! Sadurunge iku kabeh wis Daktuturake marang kowe." Rawuhe Putraning Manungsa Pasemon bab wit anjir 13:24-32 Mt 24:29-36 Lk 21:25-33 24 "Ananging ing wektu iku, sawise kasangsaran mau kalakon, srengenge bakal dadi peteng lan rembulan ora bakal samunar 25 sarta lintang-lintang bakal padha tiba saka ing langit, apadene pikukuhing langit bakal padha gonjing. 26 Ing nalika iku wong bakal padha weruh Putraning Manungsa rawuh nitih mega kalawan ngagem sakabehing panguwasa lan kamulyane. 27 Ing wektu iku uga para malaekate bakal kadhawuhan metu nglumpukake para pepilihane saka ing keblat papat, wiwit ing wekasaning bumi nganti tekan ing wekasaning langit. 71
72 MARKUS 13.28- 37 28 Padha methika piwulang saka ing pasemon bab wit anjir. Samangsa pangpange wiwit memes lan semi, iku kowe padha ngreti, yen wis meh mangsa panas. 29 Mangkono uga, manawa kowe padha sumurup sakabehing kadadean mau, padha ngretia, yen wis cedhak, wis ana in ngarep lawang. 30 Aku pitutur marang kowe: Sanyatane jinis iki ora bakal sirna sadurunge iku mau kabeh kalakon. 31 langit lan bumi bakal sirna, nanging tembungKu ora bakal sirna. 32 Nanging mungguh dinane lan wayahe, iku ora ana wong kang sumurup, para malaekat ing swarga ora ngreti, sarta Sang Putra iya ora, kajaba mung Sang Rama." Piwulang bab jumaga 13:33-37 33 "Sing padha ngati-ati lan tansah padha meleka! Sabab kowe ora padha sumurup ing wektune. 34 Upamane kaya wong lelungan, omahe ditinggal dipasrahake marang para bature, kang siji-sijine padha diwenehi kawajiban dhewe-dhewe sarta juru regol dikon melek. 35 Mulane padha meleka, awit kowe ora sumurup, kapan tekane kang duwe omah mau, ngarepake bengi, apa tengah wengi, utawa wayah jago kluruk, apa bangun esuk. 36 iku supaya manawa dheweke teka, aja nganti kowe tinemu lagi turu. 37 Apa kang wis Dakpangandikakake marang kowe, iku
MARKUS 14.1 - 6 Dakwarahake marang sakabehing wong: Padha meleka!" Ngrantam nyedani Gusti Yesus 14:1-2 Mt 26:1-5 Lk 22:1-2 Yo 11:45-53 14 1 Kacarita kurang rong dina wis riyaya Paskah lan riyaya Roti Tanpa Ragi. Para pangareping imam lan para ahli Toret padha golek dalan bisane nyekel lan nyedani Gusti Yesus kalawan paekan 2 sabab tembunge: "Aja ing wektu riyaya, supaya ora nggegerake wong akeh." Gusti Yesus dhahar ana ing desa Betania sarta kajebadan dening Maryam 14:3-9 Mt 26:6-13 Yo 12:1-8 3 Ing nalika Gusti Yesus ana ing desa Betania, ana ing omahe Simon Budhug lan pinuju dhahar, ana wong wadon kang marak karo nggawa gendul watu isi lenga jebad nared tulen, kang akeh ajine. Gendule nuli dipecah, lengane banjur diesokake ing mustakane Gusti Yesus. 4 Pratingkah mangkono iku ndadekake muring-muringe sawenehing wong lan padha rasanan: "Yagene lenga jebad iku diebreh-ebreh mangkono? 5 Sabab saupama diedola, mesthi payu luwih saka telung atus dinar, kena didanakake marang wong miskin." Wong wadon mau banjur disrengeni. 6 Nanging 73
MARKUS 14.7 - 12 Gusti Yesus ngandika: "Nengna bae wong iku. Yagene kowe padha gawe ribeding atine? Wong iku nindakake panggawe becik marang Aku. 7 Sabab wong miskin iku salawase ana ing kowe, kowe bisa mitulungi sawanci-wanci, nanging Aku ora bakal salawase ana ing kowe. 8 Wong iku wus nindakake apa kang bisa ditindakake. SariraKu wus dijebadi minangka pacawisan tumrap anggonKu bakal kasarekake. 9 Aku pitutur marang kowe: Satemene anaa ing ngendi bae Injil kawartakake ing saindenging jagad iki, apa kang ditindakake iku iya bakal kacaritakake minangka pangeling-eling marang dheweke." Yudas arep ngloropake Gusti Yesus 14:10-11 10 Sawuse mangkono, Yudas Iskariot, kang kagolong sakabat rolas, lunga nemoni para pangareping imam arep ngulungake Gusti Yesus. 11 Iku bareng krungu padha bungah sarta janji bakal ngopahi dhuwit dheweke. Yudas banjur golek dalan kang prayoga bisane ngulungake Gusti Yesus. Bujana Paskah kang wekasan 14:12-21 Mt 26:17-25 Lk 22:7-14, 21-23 Yo 13:21-30 12 Nalika dina kapisan ing riyaya Roti Tanpa Ragi, yaiku dina panyembelehing wedhus Paskah, para sakabate Gusti Yesus 74
MARKUS 14.13- 21 padha matur: "Karsa Paduka, kawula sami kadhawuhan cecawis Paskah kagem Paduka wonten ing pundi?" 13 Gusti Yesus banjur ngutus sakabat loro kalawan dipangandikani mangkene: "Padha menyanga kutha; ana ing kana kowe bakal kapethuk karo wong ngindhit jun isi banyu. Iku etutna, 14 lan kandhaa marang wong kang duwe omah, kang dileboni wong mau: Piwelingipun Guru: Endi kamar kang dicawisake, kang bakal Dakanggo dhahar Paskah karo para sakabatKu? 15 Wong mau banjur bakal nuduhake kamar kang jembar ana ing loteng, kang wis katata miranti. Padha nyawisna Paskah ana ing kono kanggo aku kabeh!" 16 Karone banjur padha mangkat lan satekane ing kutha, tinemune iya kaya kang wis kapangandikakake dening Gusti Yesus. Banjur padha nyawisake Paskah. 17 Bareng sore Gusti Yesus rawuh ing kono kadherekake sakabate rolas. 18 nalika padha linggih mangan, Gusti Yesus ngandika: "Aku pitutur ing kowe: satemene ana panunggalanmu siji kang bakal ngulungake Aku, yaiku kang ndherek dhahar Aku." 19 Kabeh banjur padha sedhih atine, lan padha matur genti-genti: "Rak sanes kawula ta, Gusti?" 20 Paring wangsulane: "Wong iku salah sawijining panunggalamu rolas iki, kang nyelupake roti ing pinggan karo Aku. 21 Putraning Manungsa pancen bakal jengkar ngetrepi apa kang wis katulis tumrap Panjenengane, nanging bilai wong kang dadi 75
MARKUS 14.22- 25 margane Putraning manungsa kaulungake. Luwih becik, saupama wong iku ora lair." Gusti Yesus netepake pranatan Bujana Suci 14:22-25 Mt 26:26-29 Lk 22:15-20 1Kr 11:23-25 22 Nalika padha mangan, Gusti Yesus banjur mundhut roti, sawise dibarkahi tumuli dicuwil- cuwil sarta diparingake marang para sakabat, kalawan ngandika: "Padha tampanana, iki sariraKu." 23 Sawise mangkono, Gusti Yesus banjur mundhut tuwung, lan sawise saos sokur tuwung nuli diparingake marang para sakabat. Kabeh banjur padha ngombe saka ing tuwung mau. 24 Pangandikane Gusti Yesus: "Iki getihKu, getihing prajanjian, kang diwutahake kanggo wong akeh. 25 Aku pitutur marang kowe: Satemene Aku ora bakal ngombe maneh saka pametune wit anggur, nganti tumeka dinane Aku bakal ngombe kang anyar ana ing Kratoning Allah." 76
MARKUS 14.26- 31 Gusti Yesus paring sumurup bab anggone para sakabat bakal padha nyingkur Panjenengene. Petrus bakal nyelaki Gusti 14:26-31 Mat 26:30-35 Lk 22:31-34 Yo 13:36-38 26 Sawise padha ngrepekake kidung pamuji, banjur padha menyang ing gunung Zaitun. 27 Gusti Yesus nuli ngandika: "Kowe kabeh bakal padha kacuwan marga saka Aku. Sabab ana tulisan mangkene: Ingsun bakal nggebag juru pangon, sarta wedhus-wedhuse bakal padha pating slebar. 28 Nanging sawise Aku katangekake, Aku bakal ndhisiki kowe menyang ing tanah Galilea." 29 Petrus banjur munjuk: "Sanadyan sadaya sami kacuwan, kawula temtu boten." 30 Pangandikane Gusti Yesus: "Aku pitutur marang kowe: Satemene ing dina iki, ing bengi iki uga, sadurunge jago kluruk ping pindho, kowe bakal wis nyelaki Aku kaping telu." 31 Nanging Petrus saya nemen anggone munjuk: "Sanadyan kawula ngantos pejah sesarengan kaliyan Paduka, kawula boten badhe nyelaki Paduka." Liya-liyane iya padha munjuk mangkono. 77
MARKUS 14.32- 40 Ana ing taman Getsemani 14:32-42 Mt 26:36-46 Lk 22:39-46 32 Bareng padha tekan ing panggonan kang aran Getsemane, Gusti Yesus ngandika marang para sakabat: "Padha linggiha ana ing kene, sajrone Aku ndedonga." 33 Petrus, Yakobus lan Yokanan padha kadhawuhan ndherek. Panjenengane kraos ajrih banget lan gumeter, 34 banjur ngandika marang sakabat-sakabat mau: "Aku prihatin banget, rasane nganti kaya arep mati. Kowe padha anaa ing kene lan meleka." 35 Panjenengane banjur mlampah sawatara tindak, nuli sumungkem ing bumi sarta ndedonga, manawa pancen diparengake, muga wektu iku sumingkira saka ing Panjenengane. 36 Ature: "Dhuh Abba, Rama, kagem Paduka boten wonten barang ingkang mokal, mila mugi karsaa nyingkiraken tuwung punika saking Kawula, nanging sampun ngantos kajeng Kawula, namunga ing sakarsa Paduka." 37 Sawise mangkono Panjenengane banjur wangsul, katelune padha katemu turu. Nuli ngandika marang Petrus: "Simon, kowe kok turu? Apa kowe ora kuwat melek sajam bae? 38 Padha meleka lan ndedongaa, supaya kowe ora tumiba ing pangodha; roh iku cumadhang, nanging daging iku ringkih." 39 Banjur tindak maneh lan ndedonga kaya sing dhisik mau. 40 Bareng wangsul, para sakabate lagi padha 78
MARKUS 14.41- 48 turu, amarga mripate mbliyut sarta ora padha ngreti kudu ngaturake wangsulan kapriye marang Panjenengane. 41 Bareng wangsul kaping telune banjur ngandika: "Saiki turua lan ngasoa. Wis samene bae, iki wis wancine, delengen, Putraning Manungsa diulungake marang tangane para wong dosa. 42 Tangia, ayo padha lunga, sing ngulungake Aku wis cedhak." Gusti Yesus dicepeng 14:43-52 Mt 26:47-56 Lk 22:47-53 Yo 18:1-11 43 Nalika Gusti Yesus isih ngandika, Yudas kang dadi panunggalane sakabat rolas, dumadakan teka bebarengan karo wong sagrombolan kang padha asikep pedhang lan penthung, yaiku utusane para pangareping imam, ahli Toret lan para pinituwa. 44 Wong kang ngulungake Panjenengane wis aweh tandha marang wong-wong mau mangkene: "Wong kang dakcucup, yaiku wonge, cekelen lan dhabyangen sing kenceng." 45 Bareng wis tekan ing kono Yudas banjur marepeki Gusti Yesus sarta matur: "Rabbi," nuli nucup. 46 Wong-wong mau banjur padha ngebyuk nyekel Gusti Yesus. 47 Salah sawijining wong kang ana ing kono ngunus pedhange lan banjur disabetake marang abdining Imam Agung, temah perung kupinge. 48 Gusti yesus ngandika marang wong-wong mau: "Apa kokkira Aku iki begal, kok dadi kowe padha 79
MARKUS 14.49- 57 mrene nyekel Aku kanthi asikep gegaman pedhang lan penthung? 49 Mangka saben dina Aku ana ing satengahmu, memulang ana ing Padaleman suci; Aku ora kokcekel. Nanging surasaning Kitab Suci pancen kudu kayektenan." 50 Para sakabat banjur padha lumayu, ninggal Panjenengane. 51 Nalika samana ana wong nom-noman ndherekake Gusti Yesus, kang mung kemul lawon, iku iya arep dicekel, 52 nanging tumuli ninggal lawone, lumayu wuda. Gusti Yesus ana ing ngarepe pradata Yahudi 14:53-65 Mt 26:57-68 Lk 22:54-55, 63-71 Yo 18:12-14, 19-24 53 Gusti Yesus banjur kadhabyang menyang ing daleme Imam Agung. Para pangareping imam, pinituwa lan ahli Toret padha nglumpuk ana ing kono. 54 Kacrita Petrus ngodhol marang Gusti Yesus nganti tekan ing plataraning Imam Agung, banjur linggih awor para abdi, karo api-api. 55 Para pangareping imam, malah sapepake pradata, padha golek paseksen kang kanggo nggugat Gusti Yesus, supaya bisa dipatrapi paukuman pati, nanging ora oleh. 56 Akeh wong kang padha ngaturake paseksen palsu, nanging siji lan sijine ora bisa gathuk. 57 Banjur ana wong sawatara kang ngaturake paseksen rerekan, nglawan Gusti Yesus kalawan 80
MARKUS 14.58- 65 pandakwa mangkene: 58 "Kula sampun sami mireng tiyang punika wicanten makaten: Padaleman Suci gaweaning manungsa iki arep Dakrubuhake, lan sajroning telung dina aku bakal ngadegake liyane, kang dudu gaweaning manungsa." 59 Paseksen iki uga cengkah karo paseksen liyane. 60 Imam Agung banjur jumeneng ana ing satengahing parepatan nuli ndangu marang Gusti Yesus: "Apa Kowe ora mangsuli apa-apa tumrap pandakwaning seksi-seksi marang Kowe iku?" 61 Nanging Gusti Yesus kendel bae, ora maringi wangsulan apa-apa. Imam Agung ndangu maneh marang Panjenengane: "Apa Kowe Sang Kristus, Putraning Kang Mahapinuji?" 62 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Iya Aku iki Panjenengane, lan kowe kabeh bakal padha ndeleng Putraning Manungsa lenggah ing satengene Kang Mahakuwasa lan rawuh nitih meganing langit." 63 Imam Agung banjur nyuwek-nyuwek pangagemane lan ngandika: "Apa prelune isih nganggo seksi maneh? 64 Panjenengan sadaya sampun mireng anggenipun nyenyamah Gusti Allah, kadospundi panimbang panjenengan?" Wong-wong kabeh padha sarujuk, yen Panjenengane kudu diukum pati. 65 Banjur ana wong sawatara kang wiwit ngidoni Panjenengane, nutupi pasuryane lan ngantemi karo kandha: "Heh, Nabi, coba mecaa!" Dalasan para abdi iya padha napuki. 81
MARKUS 14.66- 72 Petrus nyelaki Gusti Yesus 14:66-72 Mt 26:69-75 Lk 22:56-62 Yo 18:15-18, 25-27 66 Nalika iku Petrus isih ana ngisor, ana ing plataran. Banjur ana wong wadon, abdine Imam Agung, kan teka, 67 lan bareng weruh Petrus api-api, ditamatake raine, banjur alok: "Sampeyan niku enggih melu Yesus, tiyang Nasaret niku." 68 Nanging Petrus selak, wangsulane: "Kula boten ngreti sing mang karepake niku." Petrus banjur menyang ing pandhapa. 69 Bareng wong wadon mau weruh Petrus maneh, banjur kandha-kandha marang wong-wong kang ana ing kono: "Tiyang niki enggih tunggale nika." 70 Nanging Petrus selak maneh. Ora let suwe wong-wong kang ana ing kono padha calathu marang Petrus: "Sampeyan niku genah tunggale, napa malih sampeyan tiyang Galilea!" 71 Ing kono Petrus banjur wiwit nyupatani lan sumpah: "Kula boten wanuh kalih tiyang sing mang kandhakake niku!" 72 Nalika iku jago tumuli kluruk kaping pindhone. Petrus banjur kelingan marang pangandikane Gusti Yesus marang dheweke: "Sadurunge jago kluruk ping pindho, kowe wis nyelaki Aku kaping telu." Banjur nangis senggruk-senggruk. 82
MARKUS 15.1 - 8 Gusti Yesus ana ing ngarsane Sang Pilatus 15:1-15 Mt 27:1-2, 11-26 Lk 23:1-5, 13-25 Yo 18:28--19:16 15 1 Bareng wayah bangun esuk para pangarepe imam, karo para pinituwa lan para ahli Toret sarta kabeh warganing Pradata Agama wis padha gilig rembuge. Gusti Yesus banjur kabesta lan didhabyang diladekake marang ngarsane Sang Pilatus. 2 Sang Pilatus nuli ndangu marang panjenengane: "Punapa Panjenengan ratunipun tiyang Yahudi?" Gusti Yesus mangsuli, pangandikane: "Panjenengan piyambak ingkang ngandika makaten." 3 Para pangarepe imam banjur padha ngaturake panggugat pirang-pirang prakara tumrap Gusti Yesus. 4 Sang Pilatus ndangu maneh marang Panjenengane, pangandikane: "Punapa Panjenengan boten mangsuli punapa-punapa? Mangka kathah sanget pandakwanipun tiyang-tiyang punika dhateng Panjenengan." 5 Nanging Gusti Yesus ora mangsuli apa-apa maneh, temah Sang Pilatus eram. 6 Wis dadi adat kalumrahan saben dina gedhe Sang Pilatus ngluwari wong ukuman siji, sing dikarepake dening wong akeh. 7 Nalika samana ana wong sing jenenge Barabas, sing lagi diukum bebarengan karo pambrontak liyane sawatara, kang sajrone ngraman mau wis mateni wong. 8 Nalika samana banjur ana wong akeh kang padha teka lan nyuwun, supaya adat kalumrahan mau dilestarekake. 83
MARKUS 15.9 - 18 9 Sang Pilatus mangsuli lan ndangu: "Apa karepmu supaya aku ngluwari ratune wong Yahudi iki?" 10 Jalaran pancen mirsa, yen para pangarepe imam anggone ngulungake Gusti Yesus iku marga saka drengkine. 11 Nanging para pangarepe imam mau padha nojok-ojoki wong akeh supaya nyuwun luware Barabas. 12 Sang Pilatus banjur mangsuli maneh lan ndangu marang wong-wong mau: "Yen mangkono, wong kang kokarani ratune wong Yahudi iku dakkapakake?" 13 Wong-wong nuli padha nguwuh-uwuh maneh: "Kasaliba kemawon!" 14 Sang Pilatus nuli ngandika: "Dosane apa ta?" Nanging wong-wong saya seru anggone padha nguwuh-uwuh: "Kasaliba!" 15 Sarehne Sang Pilatus karsa damel mareming atine wong akeh, mulane Barabas banjur diluwari, dene Gusti Yesus banjur disapu lan sawise mangkono nuli dipasrahake supaya disalib. Gusti Yesus kagawe sawenang-wenang 15:16-20a Mt 27:27-31 Yo 19:2-3 16 Gusti Yesus banjur kadhabyang dening para prajurit menyang ing plataran jero, ing gedhong pangadilan, sarta banjur padha ngundang kanca-kancane sagolongan kabeh. 17 Gusti Yesus nuli diagemi jubah wungu. Wong-wong mau banjur nganam makutha eri diagemake ing mustakane. 18 Sawise mangkono banjur padha wiwit ngurmati 84
MARKUS 15.19- 27 Panjenengane, pangucape: "Ngaturaken salam, dhuh ratunipun tiyang Yahudi." 19 Mustakane banjur dipenthungi nganggo glagah, diidoni lan disembah karo jengkeng. 20 Sawise disawenang-wenang mangkono iku, agemane jubah wungu dicopot lan disantuni pangagemane piyambak. Gusti Yesus kasalib 15:20b-32 Mt 27:32-44 Lk 23:26, 33-43 Yo 19:17-24 (15-20b) Sawise mangkono Gusti Yesus banjur kadhabyang metu arep disalib. 21 Nalika samana ana wong liwat jenenge Simon, wong Kirene, bapakne Aleksander lan Rufus, lagi bali saka ing pategalan. Iku dipeksa dikon manggul salibe Gusti Yesus. 22 Gusti Yesus banjur diirid menyang pangonan kang aran Golgota, tegese: pacumplungan. 23 Tumuli dicaosi ngunjuk anggur kang dicampuri mur, nanging ora karsa. 24 Gusti Yesus banjur disalib, pangagemane nuli diedum-edum sarana diundhi, supaya kasumurupana pandumane dhewe-dhewe. 25 Nalika Gusti yesus kasalib iku mbeneri wayah jam sanga. 26 Ing sadhuwure ana tulisan, kang mratelakake apa sababe kaukum, unine: "Ratune wong Yahudi." 27 Ana begal loro kang disalib bebarengan karo Gusti Yesus, kang siji ana ing tengen, sijine ana ing kiwane Panjenengane. 85
MARKUS 15.28- 36 28 [Iya iku kayektenane tulisan kang mangkene: "Panjenengane kaetang awor kalawan wong durjana."] 29 Wong-wong kang padha liwat ing kono, padha ngala-ala Panjenengane, padha calathu kambi gedheg-gedheg, "Heh, Kowe sing arep ngrubuhake Padaleman Suci lan arep mbangun maneh sajrone telung dina, 30 mudhuna saka ing salib, luwarana awakMu!" 31 Mangkono uga para pangarepe imam karo para ahli Toret, iya padha moyoki lan padha sapocapan mangkene: "Wong liya padha ditulungi, nanging nulungi awake dhewe ora bisa! 32 Sang Kristus, ratune Israel iku cikben mudhun saka ing salib, supaya aku bisa ndeleng lan pracaya." Dalasan wong loro kang kasalib bareng karo Panjenengane iku iya memada marang Panjenengane. Gusti Yesus seda 15:33-41 Mt 27:45-56 Lk 23:44-49 Yo 19:28-30 33 Bareng jam rolas ana pagowong kang nglimputi satanah kabeh nganti jam telu. 34 Lan ing wayah jam telu iku mau Gusti Yesus nguwuh kalawan swara sora: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?" Iku tegese: "Dhuh, Allah Kawula, Allah Kawula, punapaa Kawula Paduka tegakaken?" 35 Ana wong sawatara kang padha ngadeg ing kono, bareng krungu kang mangkono mau, padha ngucap: "Rungokna, Dheweke ngundang Nabi Elia." 36 Banjur 86
MARKUS 15.37- 43 ana wong kang enggal-enggal teka nggawa jamur karang, dicelupake ing anggur kecut, dislundepake ing glagah, tumuli dicaosake marang Gusti Yesus supaya diunjuk, sarta ngucap mangkene, "Iya, coba padha dienteni lan dideleng, Nabi Elia apa rawuh ngudhunake Dheweke." 37 Gusti Yesus banjur nyuwara sora lan masrahake nyawane. 38 Nalika iku gubahe Padaleman Suci banjur suwek dadi loro, wiwit ing dhuwur tumeka ing ngisor. 39 Panggedhene prajurit, kang ngadeg ana ing ngarsane Gusti Yesus, bareng nyumurupi anggone seda mangkono iku, banjur ngucap: "Sanyata, wong iku Putraning Allah." 40 Uga ana wong wadon sawatara kang padha nyawang saka ing kadohan, panunggalane kayata Maryam Magdalena, Maryam ibune Yakobus Anom lan Yoses, sarta Salome. 41 Iku kabeh wis ndherekake tindake Gusti Yesus lan ngladosi ing kabetahane nalika ana ing tanah Galilea. Lan ing kono iya isih ana wong wadon liyane kang akeh cacahe, kang padha teka ing Yerusalem bebarengan karo Gusti Yesus. Gusti Yesus kasarekake 15:42-47 Mt 27:57-61 Lk 23:50-56 Yo 19:38-42 42 Nalika samana wayahe wis sore, lan iku dina pacawisan, yaiku dina ngarepake Sabat. 43 Mulane Yusuf, wong Arimatea, warganing Pradata Agung kang kajen keringan, kang uga nganti-anti marang Kratoning Allah, 87
MARKUS 15.44-16.4 banjur nekad sowan ngadhep marang ing ngarsane Sang Pilatus nyuwun layone Gusti Yesus. 44 Sang Pilatus eram, dene Gusti Yesus wis seda. Banjur nimbali panggedhening prajurit lan ndangu, apa Gusti Yesus wis seda. 45 Sawuse midhangetake paturane panggedhe prajurit mau,banjur maringake layone marang Yusuf. 46 Yusuf nuli tuku mori alus, layone Gusti Yesus banjur diudhunake, sarta diulesi mori mau. Sawise mangkono layon nuli disarekake ing kubur tatahan ing parang. Lawangane kubur banjur ditutupi watu kang diglundhungake mrono. 47 Maryam Magdalena lan Maryam ibune Yoses padha weruh prenahe sumarene Gusti Yesus. Wungune Gusti Yesus 16:1-8 Mt 28:1-10 Lk 24:1-12 Yo 20:1-10 16 1 Bareng dina Sabat wis kliwat, Maryam Magdalena lan Maryam ibune Yakobus apadene Salome padha tuku anggi-anggi, banjur arep menyang pasarean njebadi Gusti Yesus. 2 Wayah esuk uthuk-uthuk ing dina kapisan ing minggu iku, mbarengi pletheking srengenge, wong wadon mau padha teka ing pasarean. 3 Banjur padha sapocapan mangkene: "Sapa sing bakal nulungi ngglundhungake watune saka ing lawangane pasarean?" 4 Nanging bareng padha ndeleng saka ing cedhakan, banjur katon, yen watune sing pancen gedhe temenan iku, wus 88
89 MARKUS 16.5 - 8 gumlimpang. 5 Nuli padha lumebu in pasarean lan padha weruh priya nom-noman lenggah ing sisih tengen, ngagem jubah putih, temahan padha kaget. 6 Nanging priya nom-noman iku banjur ngandika marang para wong wadon mau: "Aja padha wedi! Kowe padha nggoleki Gusti Yesus saka ing Nasaret, kang wis kasalib, Panjenengane wis wungu. Ora ana in kene. Padha delengen! Iki panggonan kang kanggo nyarekake Panjenengane. 7 Nanging saiki padha lungaa, para sakabate lan Petrus kandhanana: Panjenengane ngrumiyini kowe kabeh menyang ing tanah Galilea. Ana ing kana kowe bakal padha ndeleng Panjenengane, kaya kang wis dipangandikakake marang kowe kabeh." 8 Wong-wong wadon mau banjur metu padha mlayu saka ing pasarean, amarga padha kataman giris lan gumeter, dadi ora tutur apa-apa marang sapa-sapa, marga saka wedine. Kanthi ringkes kabeh piwelinge malaekat mau wis ditekakake marang Petrus lan kanca-kancane. Sawise iku Gusti Yesus piyambak lumantar para sakabate martakake kabar kang suci lan kang ora bakal kena kasirnakake, yaiku bab karahayon kang langgeng iku wiwit saka ing wetan nganti tekan ing kulon.
MARKUS 16.9 - 15 Gusti Yesus ngatingal bola-bali lan ngutus para sakabate 16:9-18 9 Bareng Gusti Yesus wus wungu ing dina kapisan ing minggu iku, Panjenengane banjur ngatingal marang Maryam Magdalena, yaiku kang biyen kapanjingan dhemit pitu, nanging wis padha ditundhungi dening Gusti Yesus. 10 Wong wadon mau nuli lunga aweh pawarta bab iku mau marang kabeh wong, kang biyen tansah ndherek Gusti Yesus, lan kang ing wektu iku pinuju padha susah lan nangis. 11 nanging bareng padha krungu, yen Gusti Yesus gesang lan wis dideleng Maryam, padha ora ngandel. 12 Sawise iku, Panjenengane ngatingal kalawan ngagem rupi seje marang wong loro panunggalane, nalika karone padha lumaku menyang ing jaban kutha. 13 Wong loro mau banjur bali padha aweh pawarta bab iku marang kanca-kanca liyane, nanging iya padha ora ngandel. 14 Sawuse mangkono Gusti Yesus ngatingal marang sakabat sawelas, nalika lagi padha mangan, sarta banjur padha ditutuh bab cupeting pangandele lan dableging atine, dene kok padha ora ngandel marang critane wong- wong kang wis padha ndeleng Panjenengane sawuse wungu. 15 Banjur ngandika marang para sakabat mau: "Padha njlajahana jagad iki kabeh, Injil wartakna marang sakabehing 90
MARKUS 16.16- 20 tumitah. 16 Sapa kang pracaya lan kabaptis, bakal rahayu, nanging sing sapa ora pracaya, bakal kaukum. 17 Wong kang pracaya iku bakal padha kinanthenan pratandha mangkene: Marga saka sawabe AsmaKu baka padha bisa nundhungi dhemit, bakal padha calathu nganggo basa-basa anyar. 18 Bakal padha nyekel ula, lan sanadyan ngombe racun kang mateni, ora bakal ndadekake cilakane. Wong lara kang ditumpangi tangane bakal waras." Gusti Yesus mekrad 16:19-20 19 Sawise ngandika mangkono marang para sakabat, Gusti Yesus banjur kasengkakake menyang ing swarga lan lenggah in satengene Gusti Allah. 20 Dene para sakabat mau iya banjur padha ngabarake Injil menyang ing ngendi-endi, sarta Gusti paring pambiyantu, sumebaring pangandika kinanthenan paseksen pratandha mawarna-warna. 91
LUKAS Bebuka 1:1-4 1 1 Sampun kathah tiyang ingkang sami ndhapuk cariyos bab lelampahan- lelampahan ingkang dumados wonten ing kalangan kita, 2 kadosdene ingkang sami kita tampeni saking tiyang-tiyang, ingkang wiwit sakawit sami nyumerepi piyambak lan sami dados paladosing Pangandika. 3 Awit saking punika, sasampunipun kula nitipriksa sadaya kadadosan wau wiwit ing wiwitanipun kanthi saestu, kakencenganing manah kula, lajeng kula dadosaken buku ingkang isinipun tumata saha ingkang lajeng kula aturaken ing ngarsa panjenengan punika, dhuh, Sang Teofilus, 4 ing pangangkah, supados panjenengan saged nguningani, bilih sadaya ingkang sampun kawulangaken dhateng panjenengan punika saestu leres. Wasita bab bakal miyose Nabi Yokanan Pambaptis 1:5-25 5 Nalika jamane Sang Prabu Herodhes, nata ing tanah Yudea, ana sawijining imam, jenenge Zakharia, kalebu golongan Abia. Bojone uga
LUKAS 1.6- 17 trahe Harun, jenenge Elisabet. 6 Sakarone padha mursid ana ing ngarsane Allah lan tansah nindakake pepakon lan pranataning Pangeran, ora ana kang luput. 7 Nanging ora duwe anak, sabab Elisabet iku gabug lan karone wis padha tuwa. 8 Ing sawijining dina, nalika pinuju giliraning golongane, Zakharia ngimami ana ngarsaning Pangeran. 9 Sabab nalika diundhi kaya adate, kanggo namtokake imam kang maju ing gawe, dheweke kang katuding lumebu ing Padaleman Suci ngobong dupa. 10 Nalika samana umat kabeh kumpul ana ing jaba padha sembahyang ing wektu pangobonging dupa. 11 Imam Zakharia banjur dikatingali malaekating Pangeran, jumeneng ing satengahing misbyah padupan. 12 Imam Zakharia bareng weruh kaget lan wedi. 13 Nanging malaekat mau banjur ngandika: "Aja wedi, Zakharia, awit pandongamu wis kabul, lan Elisabet, bojomu, bakal nglairake anakmu lanang, iku jenengna Yokanan. 14 Iku bakal ndadekake bungah lan renamu, apadene akeh wong kang bakal bungah marga saka laire bocah mau. 15 Mulane mangkono awit iku bakal pinunjul ana ing ngarsaning Pangeran, lan bakal ora ngombe anggur utawa liya-liyane kang mendemi, sarta bakal kapenuhan ing Roh Suci wiwit saka ing guwagarbane ibune. 16 Apadene bakal njalari akeh wong Israel padha mratobat marang Pangeran, Allahe, 17 tuwin bakal lumaku dadi cecala ndhisiki tindake Pangeran kanthi roh lan panguwasane Elia, supaya bisaa mbalekake 2
LUKAS 1.18 - 25 atine para bapa marang para anak, sarta nuntun wong mursal marang kamursidan, dadine nyawisake umat kang sembada tumrap ing Pangeran!" 18 Zakharia banjur munjuk marang malaekat mau: "Kadospundi anggen kawula saged mangretos, bilih bab punika saestu badhe kalampahan? Sabab kawula sampun sepuh, saha semah kawula sampun lungse ing wanci." 19 Paring wangsulane malaekat: "Aku iki Gabriel sing ngladosi Gusti Allah lan aku diutus ndhawuhi kowe, sarta nglantarake pawarta kabungahan iki marang kowe. 20 Lah, kowe bakal bisu lan ora bisa caturan nganti tekan titimangsa kalakone iku kabeh, amarga kowe ora ngandel marang kandhaku kang mesthi bakal kalakon ing wektu kang wis katamtokake." 21 Kacarita wong akeh, kang padha ngenteni Imam Zakharia, padha gumun, dene suwe temen anggone ana ing Padaleman Suci. 22 Bareng metu, ora bisa ngucap marang wong akeh iku, banjur padha mangreti, yen Zakharia mentas tampa wahyu ana ing Padaleman Suci. Wasana mung aweh sasmita bae jalaran tetep bisu. 23 Bareng ing dina rampunging kawajibane, Zakharia banjur mulih. 24 Kacarita ora let suwe Elisabet, bojone nuli ngandheg lan sajroning limang sasi ora tau metu-metu, pangucape: 25 "Ya iki pandamele Pangeran marang aku anggone karsa ngluwari aku saka ing kawiranganku ana ing ngareping wong." 3
LUKAS 1.26 - 35 Wasita bab bakal miyose Gusti Yesus 1:26-38 26 Bareng wis nem sasine Gusti Allah ngutus malaekat Gabriel menyang ing sawijining kutha ing tanah Galilea kang aran Nasaret, 27 manggihi prawan kang pacangan karo wong kang aran Yusuf, tedhake Sang Prabu Dawud. Prawan mau jenenge Maryam. 28 Nalika malaekat mau lumebu ing omahe Maryam, banjur ngandika: "Bagea, kowe kang kinasihan, Pangeran tansah nganthi marang kowe." 29 Krungu pangandika mangkono iku Maryam kaget, lan nggagas, apa tegese iku. 30 Malaekat nuli ngandika: "Aja wedi, Maryam, awit kowe oleh sih-kanugrahan ana ing ngarsaning Pangeran. 31 Lah kowe bakal ngandheg lan bakal mbabar Putra kakung. Iku asmakna Yesus. 32 Panjenengane bakal pinunjul lan bakal kasebut Putraning Allah Kang Mahaluhur. Apadene Gusti Allah bakal maringi marang Panjenengane dhampare Sang Prabu Dawud, leluhure. 33 Sarta Panjenengane bakal jumeneng dadi Ratuning para turune Yakub nganti salawas-lawase, tuwin kratone iku bakal ora ana wekasane." 34 Maryam banjur matur marang malaekat mau: "Punika sagedipun kalampahan kadospundi, jalaran kawula dereng emah-emah?" 35 Paring wangsulane malaekat: "Roh Suci bakal nedhaki kowe, sarta kuwasane Kang Mahaluhur bakal ngayomi kowe; mulane Putra kang bakal miyos 4
5 LUKAS 1.36 - 45 iku bakal kasebut suci, Putraning Allah. 36 Lah Elisabet, sanakmu, kang wis tuwa iku, iya lagi ngandhut anak lanang, dene saprene wis nem sasi, mangka wis diarani gabug. 37 Amarga tumraping Allah ora ana barang kang mokal." 38 Maryam banjur munjuk, "Sumangga, kawula punika abdinipun Pangeran, kadhatengana kadosdene ingkang Paduka ngandikakaken." Sawise mangkono malaekat banjur tindak, niar Maryam. Maryam tilik Elisabet 1:39-45 39 Nalika samana Maryam banjur enggal- enggal mangkat menyang kutha ing pagunungan tanah Yehuda. 40 Bareng lumebu ing omahe Zakharia tumuli uluk-salam marang Elisabet. 41 Kocapa nalika Elisabet krungu uluk-salame Maryam, bayi kandhutane nggronjal, wasana Elisabet banjur kapenuhan ing Roh Suci 42 sarta kalawan sora calathu: "Kowe iku binarkahan ana ing antarane wong wadon kabeh, apamaneh binarkahana wohing kandhutanmu. 43 Sapa ta aku iki, dene nganti karawuhan ibune Gustiku? 44 Amarga sanyatane, bareng uluk-salammu umama ing kupingku, bayi kandhutanku nggronjal, marga saka senenge. 45 Lah rahayu, kang wis pracaya iku, salam apa kang dipangandikakake dening Pangeran marang wong iku, mesthi bakal kalakon."
LUKAS 1.46 - 55 Pamujine Maryam 1:46-56 46 Maryam banjur ngucap mangkene: "Nyawaku ngluhurake Pangeran 47 lan aku bungah marga saka Allah, Juruslametku. 48 Sabab Panjenengane wis ngudaneni asoring abdine. Lah wiwit saiki sakehing turun bakal ngaran aku rahayu, 49 jalaran Kang Mahakuwasa wis nindakake pakaryan-pakaryan kang pinunjul marang aku sarta suci asmane. 50 Tuwin rahmate turun-tumurun tumrap wong kang wedi asih marang Panjenengane. 51 Panjenengane ngatingalake panguwaose kaawan pakaryaning astane lan mbuyarake wong kang angkuh atine. 52 Panjenengane nglorod wong-wong kang kuwasa saka ing kalenggahane, lan ngumurake wong kang asor. 53 Panjenengane ngluberake samubarang kang becik marang wong kang keluwen, lan wong kang sugih padha tinundhung legeh. 54 Panjenengane nulungi Israel, abdine, awit enget marang rahmate, 55 kaya kang wis kaprasetyakake marang leluhur kita, marang Rama Abraham 6
LUKAS 1.56 - 66 lan turun-turune, kanggo ing salawas-lawase." 56 Maryam anggone ana ing omahe Elisabet mau watara telung sasi, banjur mulih. Miyose Nabi Yokanan Pambaptis 1:57-66 57 Bareng Elisabet anggone ngandheg wis tekan ing leke, banjur nglairake jabang-bayi lanang. 58 Nalika tangga-teparone lan sanak-sadulure krungu pawarta yen Gusti Allah wis paring sih kamurahane kang samono gedhene iku, padha melu bungah. 59 Ing wolang dinane wong-wong mau padha teka njenengi, anggone bayine bakal ditetaki lan bakal dijenengake Zakharia manut jenenge bapakne. 60 Nanging ibune calathu: "Aja, jenenge kudu Yokanan." 61 Pangucape wong akeh mau: "Sanak- sanakmu ora ana sing jenenge mangkono." 62 Banjur padha takon marang bapakne kanthi sasmita, bakal dijenengake sapa. 63 Zakharia nuli njaluk sabak lan nulis: "Jenenge kudu Yokanan." Wong kabeh padha gumun. 64 Padha sanalika cangkeme lan ilate padha kabuka lan banjur bisa calathu lan ngluhurake Gusti Allah. 65 Para tangga-teparone padha ketaman ing wedi, apadene lelakon mau banjur tansah dadi rerasanane wong-wong ing pagunungan Yudea kabeh. 66 Lan kabeh wong sing padha krungu, padha tansah mikir sarta ngucap: "Bocah iki 7
LUKAS 1.67 - 74 bakale dadi apa ta besuk?" Amarga kaayoman ing astaning Pangeran. Pamujine Zakharia 1:67-80 67 Zakharia, bapakne, marga saka kapenuhan ing Roh Suci, banjur medhar wangsit, pangucape: 68 "Pinujia Pangeran, Allahe Israel, sabab wis nuweni umate lan paring pangluwaran. 69 Panjenengane nukulake sunguning karahayon kanggo kita ana ing tedhake Sang Prabu Dawud, abdine, 70 -- kaya kang wis kapangandikakake wiwit kuna mula lumantar para nabine kang suci -- 71 supaya kita luwar saka ing mungsuh- mungsuh kita lan saka ing tangane kabeh wong kang padha sengit marang kita. 72 Supaya leluhur kita bisa nyumerepi sih-rahmate lan anggone enget marnag prajanjiane kang suci, 73 yaiku supaos kang dipangandikakake marang Rama Abraham, leluhur kita, yen Panjenengane paring kanugrahan marang kita, 74 supaya kita luwar saka ing tanganing mungsuh, 8
LUKAS 1.75 - 80 bisa ngabekti marang Panjenengane tanpa rasa wedi, 75 ing sajroning kasucen lan kabeneran ana ing ngarsane, sajege urip kita. 76 Dene kowe, ngger, anakku, bakal kasebut nabining Allah Kang Mahaluhur, amarga kowe bakal lumaku dadi cecala ndhisiki tindake Pangeran prelu nyawisake dalan kagem Panjenengane, 77 lan ngretekake umate marang dalaning karahayon, adhedasar pangapuraning dosa-dosane 78 marga saka rahmat lan sih-piwelase Allah kita, kang bakal kaasta anggone bakal ngrawuhi kita saka ing ngaluhur, Sang Surya-esuk 79 karsa madhangi sakabehing wong kang padha andhok ing pepeteng lan ana ing wayanganing pati, apadene ngenerake sikil kita marang dalaning karahayon." 80 Kacarita bocah mau mundhak-mundhak gedhene lan saya kasantosakake rohe sarta banjur manggon ing pasamunan nganti tumeka ing dina anggone bakal ngaton marang Banisrael. 9
LUKAS 2.1 -9 Miyose Gusti Yesus 2:1-7 Mt 1:18-25 2 1 Nalika samana Sang Nata Agung Agustus paring dhawuh, supaya wong saindenging karajan agung dicacahake. 2 Iki cacah-jiwa kang kapisan kang dianakake nalika Sang Kirenius jumeneng walinagara ing Siria. 3 Wong-wong banjur padha mangkat kabeh arep ndhaftarake, sawiji-wijine menyang ing kuthane dhewe-dhewe. 4 Mangkono uga Yusuf iya mangkat saka ing kutha Nasaret tanah Galilea menyang ing tanah Yudea, menyang ing kuthane Sang Prabu Dawud, kang aran Betlehem -- amarga asale saka ing brayat lan tedhake Sang Prabu Dawud -- 5 supaya didhaftarake bebarengan karo Maryam, pacangane, kang lagi ngandheg. 6 Bareng wis tekan kono, Maryam anggone ngandheg wis tekan ing leke, 7 banjur mbabar Putra kakung, kang pambajeng, nuli digedhong lan diselehake ing pemakanan, sabab ana ing papan panginepan padha ora komanan panggonan. Para pangon ing Betlehem 2:8-20 8 Kacarita ing jajahan kono ana pangon- pangon kang padha nginep ing ara-ara njaga pepanthaning kewane. 9 Dumadakan 10
LUKAS 2.10 - 19 ana malaekating Pangeran jumeneng ing sacedhake sarta padha kasorotan ing cahya kamulyane Pangeran temahan padha wedi banget. 10 Malaekat mau tumuli ngandika marang wong-wong mau: "Aja padha wedi, lan kowe padha dakwartani kabungahan gedhe, kang bakal tumrah marang sabangsa kabeh: 11 Ing dina iki wis miyos Juru-slametmu, yaiku Sang Kristus, kang jumeneng Gusti, ana ing kuthane Dawud. 12 Dene kang minangka tengeran marang kowe, mangkene: Kowe bakal mrangguli bayi kagedhong sumeleh ing pamakanan." 13 Dumadakan banjur ana balatantra swarga kang akeh banget cacahe, kang mbarengi malaekat mau sarta padha memuji marang Gusti Allah, sabdane: 14 "Kamulyakna Gusti Allah kang ana ing ngaluhur lan tentrem-rahayu anaa ing bumi, ing antarane manungsa kang dadi renaning panggalihe." 15 Kacarita sapengkere para malaekat menyang ing swarga, para pangon mau padha sapocapan mangkene: "Ayo, padha menyang ing Betlehem, ndeleng apa sing wis kalakon ing kana, kaya sing wis dipangandikakake dening Pangeran marang kita." 16 Banjur enggal-enggal mangkat, tumuli ketemu karo Maryam lan Yusuf, apadene Sang Jabang-bayi, kang sumeleh ing pamakanan. 17 Bareng wus padha nyumurupi, banjur padha nyritakake apa kang wis dipangandikakake tumrap Sang Putra iku. 18 Kabeh wong kang padha krungu, padha gumun marang critane pangon-pangon mau. 19 Nanging Maryam 11
LUKAS 2.20 - 25 nyathet iku mau kabeh ana ing sajroning atine lan dirasak-rasakake. 20 Para pangon tumuli padha bali kalawan memuji lan ngluhurake Allah, marga sabarang kang wis dirungu lan wis dideleng, cocog karo kang wis dipangandikakake marang wong-wong mau. Gusti Yesus disupiti lan dicaosake marang Pangeran 2:21-24 21 Bareng wis ganep wolung dina, Sang Timur disupiti lan asmane katetepake Yesus, yaiku asma kang dipangandikakake dening malaekat sadurunge Panjenengane kinandhut ing guwa-garba. 22 Nalika wis puput dinaning panucene miturut angger-anggere Nabi Musa, Sang Timur banjur kabekta menyang Yerusalem arep dicaosake marang Pangeran, 23 kaya kang katulisan ing angger-anggering Pangeran: "Sakabehing anak lanang pambarep kudu kasucekake kagem Gusti Allah," 24 lan padha saos kurban, manut apa kang kadhawuhake ana ing angger-anggering Pangeran, arupa manuk deruk sajodho utawa piyik dara loro. Simeon lan Hana 2:25-40 25 Ing kutha Yerusalem ana sawijining wong jenenge Simeon, wong mursid lan ngabekti marang Allah, kang nganti-anti marang 12
LUKAS 2.26 - 35 panglipuring Israel sarta kang ingayoman ing Roh Suci. 26 Iku wis pinaringan wangsit dening Sang Roh Suci, yen bakal ora mati sadurunge ndeleng Sang Kristus, yaiku kang Jinebadan dening Pangeran. 27 Marga saka pitedahe Sang Roh Suci, Simeon menyang Padaleman Suci. Nalika Gusti Yesus, Sang Timur, dibopong mlebu dening rama ibune, lan bakal katindakake kaya kang wis katamtokake dening angger-anggering Toret, 28 Simeon banjur mbopong Sang Timur kalawan memuji marang Gusti Allah, unjuke: 29 "Dhuh, Pangeran, sapunika Paduka marengaken kawula kesah kalayan temrem rahayu, miturut pangandika Paduka, 30 sabab mripat kawula sampun nyumerepi karahayon peparing Paduka, 31 ingkang sampun Paduka cawisaken women ing sangajenging bangsa sadaya, 32 inggih punika pepadhang ingkang minangka wedharan tumrap bangsa- bangsa sanes saha ingkang dados kamulyaning umat Paduka, Israel." 33 Rama-ibune kaeraman banget marang kabeh kang diucapake tumrap Panjenengane mau. 34 Simeon banjur mberkahi lan calathu marang Maryam, kang ibu: "Lah iki wis pinasthi dadi marganing tiba lan tangine wong ing Israel pirang-pirang, lan dadi tetengeran kang bakal nukulake padudon 35 -- lan atimu dhewe bakal katuwek ing pedhang -- supaya kalairna pikiraning atine wong akeh." 13
LUKAS 2.36 - 43 36 Lan maneh ing kono iya ana nabi wadon, jenenge Hana, anake Fanuel, saka taler Asyer, wis tuwa banget. Sawise omah-omah banjur urip bebarengan karo bojone pitung tahun, 37 lan saiki wis randha, kang umure wolung puluh papat taun. Ora mengeng saka ing Padaleman Suci, rina wengi anggone ngabekti kalawan pasa lan ndedonga. 38 Nalika iku dheweke iya mrono lan ngunjukake panuwun marang Gusti Allah, sarta nyaritakake bab Sang Timur mau marang sakabehing wong kang padha nganti-anti marang pangluwarane Yerusalem. 39 Sawise ngrampungake kabeh kang kudu dilakoni miturut angger-anggere Pangeran, banjur padha mulih menyang ing kutha panggonane, yaiku ing Nasaret ing tanah Galilea. 40 Sang Putra mau mindhak-mindhak agenge, lan dadi santosa, kapenuhan ing kawicaksanan sarta sinungan ing sih-kanugrahaning Allah. Gusti Yesus yuswa rolas taun ana ing Padaleman Suci 2:41-52 41 Ing saben taun samangsa riyaya Paskah, rama-ibune Gusti Yesus menyang ing Yerusalem. 42 Bareng Gusti Yesus wis yuswa rolas taun, padha menyang Yerusalem kaya adate yen pinuju dina gedhe iku. 43 Salebare pahargyan, nalika padha mulih, Gusti Yesus kantun ana ing Yerusalem, rama-ibune ora 14
15 LUKAS 2.44 - 52 sumurup. 44 Sarehne dikira yen Panjenengane awor karo wong-wong sing padha mulih tunggal dalan, mulane padha mbacutake lakune nganti sadina, banjur padha nggoleki Panjenengane ana ing antarane para sanak kadang lan para pitepungane. 45 Bareng ora ketemu, banjur padha bali menyang Yerusalem karo nggoleki terus. 46 Kacarita sawise telung dina ketemu ana ing Padaleman Suci lagi lenggah ana ing satengahe para alim-ulama, mirengake piwulange, sarta tetaken. 47 Kabeh wong kang ngrungokake pangandikane padha kaeraman marang kapinterane lan wangsulane. 48 Bareng rama-ibune weruh padha njenger. Kang ibu banjur calathu marang Panjenengane: "Angger, yagene Kowe kok mangkono marang aku. Bapakmu lan aku padha nggoleki Kowe kalawan susah." 49 Ature marang rama-ibune: "Punapaa dene panjenengan madosi Kula? Panjenengan punapa boten mirsa, bilih Kula kawajiban wonten ing dalemipun Rama Kula?" 50 Rama-ibune padha ora nyandhak marang apa kang dipangandikakake iku. 51 Panjenengane banjur kondur bebarengan karo kang rama lan kang ibu menyang ing Nasaret; sabanjure Panjenengane lestantun kaemong dening rama-ibune. Dene kang ibu nyathet prakara iku mau kabeh ana ing sajroning atine. 52 Kacarita Gusti Yesus saya mindhak ageng, lan saya mindhak kawicaksanane apadene saya wuwuh antuk sihing Allah lan manungsa.
LUKAS 3.1 -5 Nabi Yokanan Pambaptis 3:1-20 Mt 3:1-12 Mk 1:1-8 Yo 1:19-28 3 1 Nalika Sang Nata Agung Tiberius anggone ngasta paprentahan wis nyandhak limalas taune, kalane Sang Pontius Pilatus jumeneng walinagara ing tanah Yudea, lan Sang Prabu Herodhes jumeneng ratu-wilayah tanah Galilea, Sang Prabu Filipus sadhereke jumeneng ratu-wilayah Iturea lan Trakhonitis, sarta Sang Prabu Lisanias jumeneng ratu wilayah Abilene, 2 ing kalane Sang Hanas lan Sang Kayafas jumeneng Imam Agung, Gusti Allah paring pangandika marang Nabi Yokanan; putrane Imam Zakharia, ana ing ara-ara-samun. 3 Nabi Yokanan banjur ndlajahi imbange bengawan Yarden kabeh sarta nguwuh-uwuh: "Padha mratobata, lan pasrahna awakmu supaya dibaptis, Gusti Allah bakal ngapura dosamu kabeh." 4 Iki cocok karo kang tinulis ing kitab pamedharwangsite Nabi Yesaya: "Ana swaraning wong kang nguwuh-uwuh ana ing ara-ara-samun. Padha nyawisna margining Pangeran, lencengna lurung-lurunge! 5 Saben jurang bakal kaurugan, lan saben gunung lan punthuk bakal karata; kang menggak-menggok bakal kalencengake, kang mendhak-mandhukul bakal karata, 16
LUKAS 3.6- 15 6 apadene sakabehing daging bakal weruh karahayon kang saka ing Pangeran." 7 Nabi Yokanan banjur ngandika marang wong akeh kang padha teka nyuwun baptis: "Heh, tetesaning ula bedhudhak, sapa kang akon kowe nyingkiri bebendu kang bakal tumempuh? 8 Mulane padha metokna woh kang sembada tumrap pamratobat. Lan aja padha nduweni pangrasa: Rama Abraham iku rama kita! Awit aku pitutur marang kowe: Gusti Allah kuwaos karya trahing Rama Abraham saka watu-watu iki! 9 Wadunge wis cumepak ana ing poking wit, lan saben wit kang ora metokake woh kang becik, bakal ditegor sarta dicemplungake ing geni." 10 Wong akeh mau banjur padha matur pitakon: "Manawi makaten, punapa ingkang kedah sami kula tindakaken?" 11 Paring wangsulane: "Sapa kang duwe klambi loro, wong kang ora duwe wenahana siji, lan sing sapa duwe pangan, iya tumindaka mangkono." 12 Ana juru-mupu-beya kang uga padha teka arep nyuwun baptis, iku padha matur pitakon: "Guru, kula kedah sami nglampahi punapa?" 13 Paring wangsulane: "Aja padha mupu ngluwihi kang wis katamtokake tumrap kowe!" 14 Para prajurit uga matur pitakon: "Lah kula, punapa ingkang kedah sami kula lampahi?" Paring wangsulane Nabi Yokanan: "Aja ngrampas lan aja memeres, nrimaa ing blanjamu dhewe." 15 Nanging sarehne wong akeh padha nganti-anti lan padha nggagas, apa baya iki 17
LUKAS 3.16 - 22 Sang Kristus, 16 Nabi Yokanan banjur paring wangsulan, pangandikane: "Aku iki mbaptisi kowe nganggo banyu, nanging Panjenengane kang panguwasane ngungkuli aku, iku bakal rawuh lan sanadyan mung nguculi ageme trumpah bae, aku ora patut. Iku bakal mbaptisi kowe kalawan Roh Suci lan geni. 17 Panjenengane wis ngasta tampah kaagem ngresiki panutone nganti resik babar pisan sarta kaagem nglumpukake gandume ing lumbunge, nanging mrambute bakal diobong ing geni kang ora kena sinirep." 18 Aliya saka iku isih akeh piwulange kang diparingake sajrone nggelarake Injil marang wong akeh. 19 Ananging bareng panjenengane melehake Sang Nata-wilayah Hero0dhes, bab lelakone karo Sang Putri Herodhias, garwane sadhereke, tuwin bab anggone nindakake sakabehing piala liya-liyane, 20 Sang Prabu saya wewah durakane, yaiku anggone banjur ngunjara Nabi Yokanan. Gusti Yesus kabaptis 3:21-22 Mt 3:13-17 Mk 1:9-11 Yo 1:32-34 21 Kacarita, nalika wong akeh iku wis padha kabaptis lan Gusti Yesus uga dibaptis sarta lagi ndedonga, langit tumuli piyak, 22 banjur katedhakan ing Roh Suci apindha manuk dara. Nuli ana swara kang kaprungu saka ing langit mangkene: "Sira iku PutraningSun 18
LUKAS 3.23 - 35 kang Sunkasihi, kang dadi keparenging panggalihingSun." Sarasilahe Gusti Yesus 3:23-38 Mt 1:1-17 23 Nalika Gusti Yesus wiwit makarya iku kurang luwih yuswa telung puluh taun lan manut pangirane wong-wong, Panjenengane iku putrane Rama Yusuf, tedhake Eli, 24 tedhake Matat, tedhake Lewi, tedhake Malkhi, tedhake Yanai, tedhake Yusuf, 25 tedhake Matica, tedhake Amos, tedhake Nahum, tedhake Hesli, tedhake Nagai, 26 tedhake Maat, tedhake Matica, tedhake Simei, tedhake Yosekh, tedhake Simei, tedhake Yoda, 27 tedhake Yohanan, tedhake Resa, tedhake Zerubabel, tedhake Sealtiel, tedhake Neri, 28 tedhake Malkhi, tedhake Adi, tedhake Kosam, tedhake Elmadam, tedhake Er, 29 tedhake Yesua, tedhake Eliezer, tedhake Yorim, tedhake Matat, tedhake Lewi, 30 tedhake Simeon, tedhake Yehuda, tedhake Yusuf, tedhake Yonam, tedhake Elyakim, 31 tedhake Melea, tedhake Mina, tedhake Matata, tedhake Natan, tedhake Sang Prabu Dawud, 32 tedhake Isai, tedhake Obed, tedhake Boas, tedhake Salmon, tedhake Nahason, 33 tedhake Aminadab, tedhake Admin, tedhake Arni, tedhake Hezron, tedhake Peres, tedhake Yehuda, 34 tedhake Yakub, tedhake Iskak, tedhake Rama Abraham, tedhake Terah, tedhake Nahor, 35 tedhake 19
LUKAS 3.36-4.6 Serug, tedhake Rehu, tedhake Peleg, tedhake Eber, tedhake Salmon, 36 tedhake Kenan, tedhake Arpakhsad, tedhake Sem, tedhake Nuh, tedhake Lamekh, 37 tedhake Metusalah, tedhake Henokh, tedhake Yared, tedhake Mahaleel, tedhake Kenan, 38 tedhake Enos, tedhake Set, tedhake Rama Adam, Putraning Allah. Gusti Yesus kagodha dening Iblis 4:1-13 Mt 4:1-11 Mk 1:12-13 4 1 Gusti Yesus, kang penuh ing Roh Suci, wangsul saka bengawan Yarden, banjur kapurugake dening Roh Suci menyang ing ara-arasamun. 2 Ana ing kono lawase patang puluh dina lan banjur kagodha dening Iblis. Sajrone ana ig kono iku Panjenengane ora dhahar apa-apa sarta sawise iku kraos kerapan. 3 Iblis nuli matur marang Gusti Yesus: "Manawi Panjenengan Putraning Allah, sumangga sela punika kadhawuhana dados roti." 4 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Ana tulisan mangkene: Uripe manungsa iku ora mung saka roti bae." 5 Iblis tumuli nambut Gusti Yesus munggah ing ppan kang dhuwur sarta banjur nedahake krajan ing jagad marang Panjenengane ing sakedhap netra. 6 Iblis nuli matur: "Panjenengan badhe kula caosi panguwaos punika sadaya dalah kamulyanipun, awit punika sadaya sampun dipun pasrahaken 20
LUKAS 4.7- 13 dhateng kula saha kula saged nyukakaken dhateng sinten ingkang kula kajengaken. 7 Milanipun manawi Panjenengan nyembah dhateng kula, sadaya punika badhe dados kagungan Panjenengan." 8 Nanging Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Ana tulisan mangkene: Pangeran Allahira, iku kang kudu sira sembah, sarta iya mung Panjenengane iku kang kudu sira abekteni!" 9 Sawise iku Iblis tumuli nambut Gusti Yesus menyang ing kutha Yerusalem lan kajumenengake ing wuwunganing Padaleman Suci, banjur matur: "Manawi Panjenengan Putraning Allah, sumangga kula aturi anjlog saking ngriki mangandhap, 10 awit wonten seratan makaten: Tumraping Sira, Panjenengane bakal dhawuh marang para malaekate supaya rumeksa marang Sira 11 lan iku bakal padha nadhahi Sira ana ing tangane, supaya sikilira aja nganti kesandhung ing watu." 12 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Ana pangandika mangkene: Sira aja nyoba marang Pangeran Allahira!" 13 Iblis sawise rampung panggodhane banjur mundur saka ing ngarsane, sumedya angon mangsa. 21
LUKAS 4.14 - 18 Gusti Yesus kondur menyang ing tanah Galilea 4:14-15 Mt 4:12-17 Mk 1:14-15 14 Gusti Yesus banjur kondur menyang ing tanah Galilea kalawan ngagem panguwasaning Roh. Anadene pawarta bab Panjenengane iku tumuli sumebar ana ing jajahan kono kabeh. 15 Nalika samana Panjenengane memulang ana ing papan-papan pangibadah ing kono sarta wong akeh padha ngalembana. Gusti Yesus ana ing kutha Nasaret katampik 4:16-30 Mt 13:53-58 Mk 6:1-6 16 Gusti Yesus nuli rawuh ing kutha Nasaret, panggonane nalika kagulawenthah, lan kaya adate bareng dina Sabat banjur rawuh ing papan pangibadah sarta jumeneng arep maos Kitab Suci. 17 Nuli dicaosi kitabe Nabi Yesaya. Bareng kabukak, manggih nas kang surasane mangkene: 18 "Rohe Pangeran ngayomi Ingsun awit Panjenengane wis njebadi Ingsun, kadhawahan martakake kabar becik marang wong-wong miskin; lan Panjenengane wis ngutus marang Ingsun 22
LUKAS 4.19 - 26 19 martakake luware para wong kang kinunjara, sarta pulihe pandelenge wong wuta, ngluwari wong-wong kang katindhes, ngundhangake taun kang dadi keparenge Pangeran." 20 Sawise mangkono kitab banjur kagulung kaparingake maneh marang kang kawajiban, nuli lenggah. Kabeh wong kang ana ing papan pangibadah padha mandeng marang Panjenengane. 21 Gusti Yesus banjur paring piwulang, pangandikane: "Ing dina iki pangandika iki wis kayektenan, sajrone kowe padha ngrungokake." 22 Kabeh wong padha nganggep bener marang Panjenengane apadene padha kaeraman marang aruming pitembungan kang dipangandikakake, banjur padha cluluk mangkene: "Apa Iku dudu anake Yusuf?" 23 Gusti Yesus tumuli ngandika: "Kowe mesthi bakal ngucapake paribasan marang Aku mangkene: Heh, dhukun, warasna awakmu dhewe. Kabeh kang padha dakrungu bab kang wis kalakon ana ing kutha Kapernaum, iku tindakna uga ana ing kene, ana ing tanah asalmu kene." 24 Lan pangandikane maneh: "Aku pitutur marang kowe, sanyatane ora ana nabi kang kajen ana ing tanah asale. 25 Sarta Aku kandha marang kowe, lan kandhaKu iki bener: Dhek jamane Nabi Elia, nalika langit mineb lawase telung taun nem sasi, kang njalari anane pailan kang nggegirisi ana ing satanah kabeh, sanadyan ing Israel akeh randhane, 26 ewasamono Nabi Elia ora diutus 23
LUKAS 4.27 - 34 menyang ing salah sawijining randha-randha mau, nanging menyang ing omahe wong wadon randha ing kutha Sarfat, ing tanah Sidon. 27 Apadene nalika jamane Nabi Elisa ing tanah Israel akeh wong kang budhugen, nanging siji bae ora ana kang kabirat najise, kajaba Naaman, wong Siria." 28 Kabeh wong kang ana ing papan pangibadah kono padha nepsu banget, krungu kang mangkono iku. 29 Banjur padha ngadeg, Gusti Yesus dilarak menyang ing sajabaning kutha, terus didhabyang menyang ing pinggiring gunung, kang didegi kutha mau, arep dijorogake saka ing kono. 30 Nanging Panjenengane banjur tindak nratas ing tengahe wong-wong mau, nuli jengkar saka ing kono. Gusti Yesus ana ing papan pangibadah ing kutha Kapernaum 4:31-37 Mk 1:21-28 31 Gusti Yesus banjur rawuh ing kutha Kapernaum, sawijining kutha ing tanah Galilea, tumuli memulang ana ing kono ing saben dina Sabat. 32 Wong-wong padha kaeraman krungu piwulange, amarga pangandikane kanthi panguwasa. 33 Ing papan pangibadah kono ana wong kang kapanjingan dhemit, iku nguwuh kanthi swara seru: 34 "Dhuh, Gusti Yesus saking Nasaret, Paduka tumut-tumut punapa dhateng kawula? Punapa rawuh Paduka badhe ngrisak 24
LUKAS 4.35 - 41 kawula? Kawula mangretos, Paduka punika sinten, inggih punika Sang Suci kagunganipun Gusti Allah." 35 Nanging banjur didukani dening Gusti Yesus, pangandikane: "Menenga! Metua saka wong iku!" Wonge banjur kalarak dening dhemit mau, kabanting ing satengahing wong akeh; dhemite nuli metu lan babar pisan ora njalari larane wong mau. 36 Kabeh wong padha eram, banjur padha rasanan: "Tembunge kok ngedab-edabi banget! Kalawan wibawa lan panguwasa anggone ndawuhi para dhemit, temah padha metu." 37 Pawarta bab Panjenengane iku banjur sumebar tekan ing ngendi-endi ing tanah kono. Gusti Yesus nyarasake ibune maratuwa Petrus lan wong liya-liyane 4:38-41 Mt 8:14-17 Mk 1:29-34 38 Sawise iku Gusti Yesus jengkar saka ing papan pangibadah kono lan tindak menyang ing omahe Simon. Nalika iku ibune maratuwa Simon lagi lara panastis banget, banjur disuwunake pitulungan marang Panjenengane. 39 Gusti Yesus nuli jumeneng ing sandhinge, lelarane didukani, wasana sing lara banjur mari, nuli tangi lan ngladeni para tamune. 40 Bareng wis surup, wong-wong padha nyowanake sanak sadulure kang lara warna- warna. Iku genti-genti padha ditumpangi astane, temah padha mari. 41 Iya akeh wong kang dhemite metu kalawan nguwuh 25
LUKAS 4.42-5.2 seru: "Paduka punika Putranipun Allah." Nanging banjur didukani, ora diparengake calathu mangkono, awit padha sumurup, yen Panjenengane iku Sang Kristus. Gusti Yesus memulang ana ing kutha-kutha liyane 4:42-44 Mk 1:35-39 42 Bareng wis esuk Gusti Yesus miyos lan banjur tindak menyang ing panggonan kang sepi. Nanging wong akeh padha nggoleki lan iya ketemu. Kabeh padha nggondheli Gusti Yesus, supaya aja padha ditilar. 43 Nanging padha dipangandikani: "Injile Kratoning Allah iku iya kudu Dakwartak-wartakake menyang ing kutha-kutha liyane uga, sabab iya iku prelune anggonKu kautus." 44 Panjenengane banjur memulang ana ing papan-papan pangibadah ing tanah Yudea. Juru-amek-iwak kadadekake Juru-amek-wong 5:1-11 Mt 4:18-22 Mk 1:16-20 5 1 Ing sawijining dina Gusti Yesus pinuju jumeneng ana ing pinggiring sagara Genesaret, wong akeh padha ngangseg arep ngrungokake pangandikane Gusti Allah. 2 Nuli mirsa prau loro ana ing pinggir sagara, juru-amek-iwak wis padha mentas 26
LUKAS 5.3- 11 lagi ngumbah jalane. 3 Panjenengane banjur minggah ing salah sijine prau iku, yaiku praune Simon, lan dhawuh, supaya praune rada didohake saka ing dharatan. Banjur lenggah lan memulang marang wong akeh mau saka ing prau. 4 Bareng wis rampung, tumuli ngandika marang Simon: "Mancala menyang ing panggonan kang jero, jalamu tibakna supaya oleh iwak." 5 Simon mangsuli, unjuke: "Guru, sampun sadalu muput anggen kawula sami nyambutdamel kanthi saestu, boten angsal punapa-punapa, ewadene margi saking dhawuh Paduka, kawula inggih badhe ndhawahaken jala." 6 Sawise ditibakake, padha oleh iwak akeh banget, nganti jalane bedhah. 7 Kancane kang ana ing prau sijine padha diawe, dikon teka ngrewangi. Iya banjur padha teka, praune loro pisan diemoti, kebak nganti meh kerem. 8 Nalika Simon nyumurupi kang mangkono iku, banjur nyungkemi jengkune Gusti Yesus sarta munjuk: "Gusti, Paduka mugi karsaa nilar kawula, awit kawula punika tiyang dosa." 9 Amarga Simon sakancane kabeh padha sumlengeren, dene samono akehe iwake sing kena. 10 Samono uga Yakobus lan Yokanan, anak-anake Zebedheus, kang padha dadi rewange Simon. Gusti Yesus nuli ngandika marang Simon: "Aja wedi, wiwit saiki kowe bakal padha amek wong." 11 Sawise minggirake praune, banjur padha ninggal samubarang kabeh sarta ndherekake Gusti Yesus. 27
LUKAS 5.12 - 16 Gusti Yesus nyarasake wong budhugen 5:12-16 Mt 8:1-4 Mk 1:40-45 12 Kacarita nalika Gusti Yesus ana ing sawijining kutha, ana wong kang awake sakojur budhugen. Bareng ndeleng Gusti Yesus banjur sumungkem ing bumi lan matur: "Gusti, manawi Paduka karsa, tamtu saged mbirat najis kawula." 13 Gusti nuli mulung astane, ndemek wong mau kalawan ngandika: "Aku karsa, birata najismu!" Sanalika iku uga lelarane budhug sirna. 14 Wong mau tumuli diwaleri, supaya aja kandha-kandha marang wong sarta dipangandikani: "Lungaa, awakmu tuduhna marang imam lan nyaosna kurbaning pasucenmu, kaya kang wis diprentahake dening Nabi Musa, minangka paseksi marang kowe." 15 Ewasamono pawarta bab Gusti Yesus iku malah saya sumebar nganti adoh, lan banjur akeh wong kang padha gumrudug sowan ing ngarsane arep ngrungokake pangandikane sarta supaya lelarane kawarasake. 16 Nanging Gusti Yesus banjur sumingkir menyang ing papan-papan kang sepi ndedonga. 28
LUKAS 5.17 - 23 Gusti Yesus nyarasake wong lumpuh 5:17-26 Mt 9:1-8 Mk 2:1-12 17 Ing sawijining dina nalika Gusti Yesus pinuju memulang, ana wong Farisi lan ahli Toret sawatara kang padha lungguh ngrungokake. Iku padha teka saka ing desa-desa ing tanah Galilea lan Yudea, sarta saka ing kutha Yerusalem. Kawasaning Pangeran ana ing Panjenengane, mula saged paring kawarasan marang wong lara. 18 Banjur ana wong sawatara kang teka ngusung wong lumpuh ana ing paturone; iku padha mbudidaya bisane mlebu nyowanake marang ing ngarsane Gusti Yesus. 19 Sarehne ora bisa nggawa mlebu, marga saka akehing wong kang ana ing kono, banjur padha munggah ing payon, nuli mbukak payon iku lan wong kang lara diudhunake sapaturone menyang ing satengahe wong akeh pas ana ing ngarsane Gusti Yesus. 20 Gusti Yesus bareng mirsa pangandele wong-wong mau, tumuli ngandika: "He, sadulur, dosamu wis kaapura." 21 Nanging para ahli Toret lan para wong Farisi padha mikir sajroning ati: "Sapa ta wong iki, dene nyenyamah marang Allah mangkono? Sapa sing bisa ngapura dosa kajaba Gusti Allah Piyambak?" 22 Nanging Gusti Yesus ngungingani pikirane wong-wong mau, mulane banjur ngandika: "Apa sing padha kokpikir ing sajroning atimu? 23 Gampang endi dhawuh: 29
LUKAS 5.24 - 30 dosamu wis kaapura, karo dhawuh: Ngadega, lumakua? 24 Nanging supaya kowe padha ngreti, yen Putraning Manungsa iku kuwasa ngapura dosa ana ing bumi," banjur ngandika marang kang lumpuh iku: "DhawuhKu marang kowe: Ngadega, paturonmu angkaten lan muliha!" 25 Sanalika iku uga wong mau banjur ngadeg ana ing ngarepe wong akeh mau, ngangkat paturone, tumuli mulih kalawan ngluhurake Gusti Allah. 26 Wong kabeh padha kaeraman lan padha ngluhurake Gusti Allah sarta padha wedi banget pangucape: "Dina iki aku kabeh wus padha nyumurupi barang-barang kang nggumunake banget." Lewi juru-mupu-beya ndherek Gusti Yesus 5:27-32 Mt 9:9-13 Mk 2:13-17 27 Sawise mangkono Gusti Yesus banjur tindak. Nuli mirsa juru-mupu-beya linggih ana ing pabeyan, jenenge Lewi. Iku dipangandikane mangkene: "Melua aku!" 28 Lewi banjur ngadeg, samubarang kabeh ditinggal lan ndherek Gusti Yesus. 29 Lewi tumuli nganakake bujana gedhe kagem Panjenengane ana ing omahe lan akeh juru-mupu-beya lan wong-wong liyane kang padha melu ngepung. 30 Para wong Farisi lan ahli Toret padha grundelan karo para sakabate Gusti Yesus, tembunge: "Yagena kowe padha mangan lan ngombe awor karo 30
LUKAS 5.31 - 38 juru-mupu-beya lan wong dosa?" 31 Gusti Yesus banjur paring wangsulan, pangandikane: "Wong waras iku ora butuh dhokter, mung sing lara. 32 TekaKu ora ngundang wong sampurna, nanging wong dosa, supaya padha mratobat." Bab pasa 5:33-39 Mt 9:14-17 Mk 2:18-22 33 Wong-wong Farisi mau banjur matur maneh marang Gusti Yesus: "Para sakabatipun Yokanan asring sami siyam sarta sembahyang, makaten ugi sakabatipun para tiyang Farisi, nanging punapaa dene para sakabat Panjenengan kok sami nedha kaliyan ngombe?" 34 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Apa bisa para mitraning panganten lanang dikon pasa, sajroning pangantene isih ana? 35 Nanging bakal ana wektune, pangantene kapethal saka ing antarane, ing kono banjur bakal padha pasa." 36 Lan maneh Panjenengane iya paring pasemon marang wong-wong mau: "Ora ana wong golek tambalan kalawan nyuwek klambi anyar kanggo nambal klambi lawas. Yen mangkono, kang anyar iku bakal suwek, tur tambalan kang anyar mau ora cocog karo kang lawas. 37 Mangkono uga ora ana wong kang ngisekake anggur kang anyar ana ing impes lawas, awit manawa mangkono, anggur anyar mau bakal mbedhahake impese, dadine anggure wutah, impese rusak. 38 Nanging 31
LUKAS 5.39-6.5 anggur anyar iku kudu diwadhahi ing impes anyar uga. 39 Lan ora ana wong kang wis ngombe anggur lawas banjur kepengin ngombe anggur anyar, sabab banjur bakal ngucap: Anggur kang lawas iku enak banget." Gusti Yesus iku iya Gustine dina Sabat 6:1-5 Mt 12:1-8 Mk 2:23-28 6 1 Ing sawijining dina, pinuju dina Sabat, nalika Gusti Yesus tindak nglangkungi pategalan gandum, para sakabate padha methiki wewulen, banjur dipusus ing tangane, isine dipangan. 2 Nanging banjur ana wong Farisi sawatara kang padha ngaruh-aruhi: "Yagene kowe padha nindakake kang ora diparengake ing dina Sabat?" 3 Gusti Yesus tumuli paring wangsulan, pangandikane: "Apa kowe padha maca bab apa kang katindakake dening Senapati Dawud sapandhereke kabeh nalika keluwen, 4 anggone banjur lumebet ing Padaleman Suci, mundhut roti cecaosan, nuli didhahar, lan para pandhereke iya banjur padha diparingi, mangka ora ana kang kawenangake mangan iku kajaba mung para imam." 5 Nuli ngandika maneh: "Putraning Manungsa iku Gustine dina Sabat." 32
LUKAS 6.6- 11 Gusti Yesus nyarasake wong ceko ing dina Sabat 6:6-11 Mt 12:9-14 Mk 3:1-6 6 Kacarita pinuju ing dina Sabat liyane Gusti Yesus lumebet ing papan pangibadah banjur memulang. Ing kono ana wong kang ceko tangane tengen. 7 Para ahli Toret lan para wong Farisi padha ngulatake, apa bakal nyarasake wong ing dina Sabat, iku supaya bisa oleh dhadhakan anggone ngluputake Panjenengane. 8 Nanging Panjenengane ora kekilapan marang kang dadi osiking atine wong-wong mau, tumuli ngandika marang kang ceko: "Ngadega, mapana ing tengah kene!" Wonge banjur ngadeg mapan. 9 Gusti Yesus tumuli ngandika marang wong-wong mau: "Aku takon marang kowe: Apa kang kepareng ditindakake ing dina Sabat, gawe becik, apa gawe ala, nylametake apa ngrusak nyawa?" 10 Sawise ngandika mangkono nuli mirsani mubeng marang wong-wong mau, banjur ngandika marang kang ceko: "Tanganmu athungna!" Wong mau iya banjur nindakake mangkono, wasana tangane waras. 11 Wong akeh mau tumuli padha nepsu banget, sarta padha rembugan bab apa kang bakal katindakake tumrap Gusti Yesus. 33
LUKAS 6.12 - 18 Gusti Yesus nimbali rasul rolas 6:12-16 Mt 10:1-4 Mk 3:13-19 12 Kacarita ing nalika samana Gusti Yesus minggah ing gunung ndedonga; nganti sawengi natas anggone ndedonga. 13 Bareng wis raina para sakabate padha ditimbali, banjur dipilih rolas, kang padha dijenengake rasul, yaiku: 14 Simon, kang uga diparingi jeneng Petrus, lan Andreas sadulure Simon, Yakobus lan Yokanan, Filipus lan Bartolomeus, 15 Mateus lan Tomas, Yakobus anake Alfeus, lan Simon kang karan wong Zelot, 16 Yudas anake Yakobus lan Yudas Iskariot kang ing tembe laku cidra. Gusti Yesus memulang lan nyarasake wong pirang-pirang 6:17-19 Mt 4:23-25 17 Sawise iku Gusti Yesus banjur mandhap kadherekake dening para sakabate, tumuli kendel ana ing sawijining papan kang rata, akeh banget wong kang banjur padha nglumpuk ana ing kono, para sakabat lan wong-wong liyane, kang teka saka ing tanah Yudea kabeh lan saka ing Yerusalem, sarta saka ing tanah pasisire Tirus lan Sidon. 18 Anggone padha mrana iku arep ngrungokake pangandikane lan supaya kawarasake lelarane, 34
LUKAS 6.19 - 24 apadene wong-wong kang kasurupan ing roh reged iya padha kawarasake. 19 Lan woh akeh iku mau kabeh padha mbudidaya bisane ndemek Panjenengane, awit banjur ana daya kang metu saka ing Panjenengane, temah kabeh padha diwarasake. Wong apa kang rahayu lan kang bilai 6:20-26 Mat 5:1-12 20 Gusti Yesus banjur mirsani para sakabate lan ngandika: "Rahayu kowe kang padha mlarat, amarga kowe kang padha nduweni Kratoning Allah. 21 Rahayu kowe kang saiki padha kaluwen, amarga kowe bakal padha kawaregan. Rahayu kowe kang saiki nangis, awit kowe bakal gumuyu. 22 Rahayu kowe, manawa marga saka Putraning Manungsa, kowe padha disengiti ing wong, disingkang-singkang sarta diwewada apadene jenengmu dianggep ala lan diemohi. 23 Ing dina iku kowe padha bungah-bungaha lan suka-sukaa, amarga sanyata bakal gedhe ganjaranmu ana ing swarga; amarga para nabi iya digawe mangkono dening para leluhure. 24 Nanging bilai kowe, heh, para wong sugih, awit kowe wis padha tampa panglipur saka kasugihanmu. 35
LUKAS 6.25 - 33 25 Bilai kowe, kang saiki wareg, amarga kowe bakal luwe. Bilai kowe, kang saiki gumuyu, amarga kowe bakal nandhang susah lan nangis. 26 Bilai kowe, manawa wong kabeh padha ngalembana marang kowe, awit iya kaya mangkono iku panggawene para leluhure marang para nabi palsu." Bab nresnani mungsuh 6:27-36 Mt 5:38-48 27 "Nanging kowe kang padha ngrungokake marang Aku, padha Dakpituturi: Padha tresnaa marang mungsuhmu, wong kang sengit marang kowe, padha becikana. 28 Wong kang nyupatani kowe, padha suwunna berkah; wong kang sawenang-wenang marang kowe, padha dongakna becik. 29 Sing sapa nangani pipimu sasisih, sisihe pisan ulungna, lan sing sapa ngrebut jubahmu, cikben ngepek kotangmu pisan. 30 Wong kang njejaluk marang kowe, wenehana, lan aja njaluk baline marang darbekmu kang wis dijupuk ing wong. 31 Apa kang kokkarepake tumrap kang tumanduk marang kowe, iku iya tandukna marang wong. 32 Sarta manawa kowe tresna marang wong kang nresnani kowe, iku apa jasamu? Amarga wong dosa iya padha nimbangi katresnaning liyan. 33 Awit manawa kowe padha gawe becik marang kang mbeciki kowe, iku jasamu apa? Wong dosa rak iya 36
LUKAS 6.34 - 39 padha tumindak mangkono. 34 Lan maneh manawa kowe ngutangi marang wong kanthi pangarah supaya oleh apa-apa saka dheweke, iku apa jasamu? Wong dosa rak iya padha ngutangi marang padha wong dosa, supaya padha tampane. 35 Nanging kowe, padha tresnaa marang satrumu, padha becikana sarta silihana tanpa pangarep-arep piwelase, temah bakal gedhe ganjaranmu, apamaneh kowe bakal padha dadi putraning Allah Kang Mahaluhur, amarga Panjenengane nindakake kasaenan marang wong kang padha ora weruh ing kabecikan lan para wong ala. 36 Kowe sing padha ambek welasan, kaya anggone Ramamu iya ambek welasan." Bab ngukumi 6:37-42 Mt 7:1-5 37 "Aja padha ngukumi, supaya kowe iya ora bakal padha diukumi. Lan aja padha ngadili, supaya kowe iya ora padha diadili. Padha ngapuraa, supaya kowe iya diapura. 38 Padha weweha, supaya kowe iya diwenehi. Takeran kang apik, kang ditetel-tetel, kang dioyog lan kang luber, bakal kaesokake ing pangkonmu, amarga ukuran kang kokanggo ngukur, iku iya bakal kanggo ngukur kowe." 39 Gusti Yesus banjur ngandika maneh marang wong-wong mau kalawan pasemon mangkene: "Wong picak apa bisa nuntun wong 37
LUKAS 6.40 - 45 picak? Apa karone ora bakal kecemplung ing luwangan? 40 Murid iku ora ngungkuli gurune, nanging sing sapa wis tamat pasinaone, bakal padha karo gurune. 41 Yagene kowe nyumurupi tatal kang ana ing mripate sadulurmu, mangka glondhong kang ana ing mripatmu, kowe ora sumurup? 42 Kapriye dene kowe bisa tutur marang sadulurmu: Sadulur, tatal kang ana ing mripatmu iku dakilangane. Mangka glondhong kang ana ing mripatmu, kowe ora sumurup. Heh, wong lamis, glondhong kang ana ing mripatmu iku ilangana dhisik, temah kowe bakal bisa ndeleng kalawan cetha lan bisa ngilangi tatal kang ana ing mripate sadulurmu!" Wit lan wohe 6:43-45 Mt 12:33-35 43 "Amarga ora ana wit kang becik kang metokake woh kang ala, lan iya ora ana wit kang ala kang metokake woh kang becik. 44 Sabab saben wit iku ketitik saka wohe. Awit ora ana woh anjir dipethik saka tethukulan eri, lan ora ana woh anggur diundhuh saka grumbul eri. 45 Wong kang becik iku metokake barang kang becik saka ing simpenaning atine kang becik, dene wong kang ala iku metokake barang kang ala saka ing simpenaning atine 38
LUKAS 6.46-7.2 kang ala. Sabab kang diucapake dening cangkem, iku mbludag saka ing sajroning ati." Bab krungu lan nglakoni 6:46-49 Mt 7:24-27 46 "Geneya kowe kok nyebut Aku: Gusti, Gusti, mangka kowe padha ora nglakoni pituturKu? 47 Saben wong kang marani Aku lan ngrungokake pituturKu sarta ditindakake -- kowe Daksumurupake wong iku kena dipadhakake sapa --. 48 Iku padhane kaya wong kang ngedegake omah: Wong iku gawe kalenan kang jero, sarta pandhemene kapasang ing padhasan. Bareng ana banjir lan banjir mau nrajang omah iku, omah iku ora bisa gonjing amarga santosa banget. 49 Nanging sing sapa ngrungokake pituturKu mangka ora dilakoni, iku padhane kaya wong kang ngadegake omah tanpa pandhemen. Bareng ana banjir kang nrajang, omah iku ambruk, sarta banget rusake omah iku." Gusti Yesus nyarasake abdi opsir ing Kapernaum 7:1-10 Mt 8:5-13 Yo 4:46-53 7 1 Bareng wis rampung anggone ngandika marang wong akeh, Gusti Yesus banjur lumebet ing kutha Kapernaum. 2 Ing kono ana sawijining opsir penatus kang duwe batur, 39
LUKAS 7.3 -9 kang banget kanggepe, iku lara banget lan wis meh mati. 3 Bareng opsir mau krungu bab Gusti Yesus, tumuli kongkonan pinituwane wong Yahudi sawatara, sowan ing ngarsane, nyuwun supaya Panjenengane karsa rawuh nyarasake batur mau. 4 Wong-wong mau iya banjur sowan sarta nyuwun tulung kanthi adreng, ature: "Tiyang punika pantes kapitulungan, 5 amargi tresna dhateng bangsa kita, saha inggih tiyang punika ingkang ngyasakaken kita papan pangibadah." 6 Gusti Yesus banjur tindak bebarengan karo wong-wong mau. Bareng wis cedhak karo omahe opsir iku, opsir iku kongkonan mitrane matur marang Panjenengane: "Dhuh, Gusti, mugi sampun dados damel Paduka, amargi kawula boten pantes Paduka rawuhi; 7 awit saking punika kawula inggih sampun rumaos boten pantes sowan ing ngarsa Paduka. Nanging Paduka mugi karsaa ngandika satembung kemawon, rencang kawula tamtu badhe saras. 8 Amargi kawula piyambak inggih tiyang ingkang kaprentah, sarta inggih mbawahaken prajurit. Manawi kawula aken dhateng salah satunggaling prajurit punika: Lungaa, piyambakipun inggih lajeng kesah. Punapa dene manawi kawula aken dhateng satunggalipun: Mrenea, inggih lajeng dhateng; utawi dhateng rencang kawula: Iki tindakna, inggih lajeng dipun tindakaken." 9 Bareng Gusti Yesus midhanget atur mangkono iku, Panjenengane eram, nuli minger mirsani wong akeh kang padha ndherek lan ngandika: "Aku 40
LUKAS 7.10 - 17 pitutur marang kowe, pangandel kang samene gedhene iki Aku durung tau tumon, sanadyan ing antarane wong Israel!" 10 Bareng kongkonan mau wis padha bali lan wis tekan ing ngomah, bature wis ketemu waras. Anak randha ing Nain kauripake 7:11-17 11 Sawise iku Gusti Yesus tindak menyang ing sawijining kutha kang aran Nain. Para sakabate padha ndherekake, lan iya ana wong akeh kang padha gumrudug melu ndherek uga. 12 Bareng tindake wis cedhak karo sakethenging kutha, ana layon kapikul metu, iku anak ontang-anting, embokne wis randha. Akeh wong saka ing kutha kang padha ngiringake. 13 Nalika Gusti mirsa randha mau, trenyuh banget panggalihe marga saka welase, banjur ngandika marang randha mau: "Aja nangis!" 14 Gusti Yesus banjur nyelaki bandhosa, lan didemek. Kang padha mikul mandheg. Gusti ngandika: "He, bocah anom, Aku dhawuh marang kowe: Tangia!" 15 Kang mati tumuli njenggelek, linggih lan wiwit guneman, banjur dipasrahake marang embokne. 16 Kabeh wong padha wedi lan banjur padha ngluhurake Gusti Allah, pangucape: "Ana nabi agung kang jumeneng ing tengah-tengah kita, sarta Gusti Allah wis nuweni umate." 17 Pawarta bab Gusti Yesus 41
LUKAS 7.18 - 23 iku banjur sumebar ing satanah Yudea lan ing tanah-tanah sakiwa tengene kabeh. Gusti Yesus lan Nabi Yokanan Pambaptis 7:18-35 Mt 11:2-19 18 Nalika Nabi Yokanan mireng pawarta bab lelakon iku kabeh saka para sakabate, 19 banjur nimbali sakabate loro, kadhawuhan matur marang Gusti: "Punapa Paduka punika ingkang pinasthi rawuh, punapa kawula taksih kedah ngentosi sanesipun?" 20 Bareng wis padha ana ing ngarsane Gusti Yesus, banjur matur: "Kawula sami kautus dening Nabi Yokanan Pambaptis, kadhawuhan matur pitaken: Punapa Paduka punika ingkang pinasthi rawuh, punapa kawula taksih kedah ngentosi sanesipun?" 21 Nalika samana Gusti Yesus pinuju nyarasake wong akeh kang padha nandhang sawarnaning lelara lan memala sarta kang kasurupan dhemit, apadene akeh wong picak kang padha kaparingan pandeleng. 22 Gusti Yesus banjur paring wangsulan, pangandikane: "Padha mundura, aturna marang Nabi Yokanan apa kang kok deleng lan kokrungu: Wong picak padha ndeleng, wong lumpuh padha lumaku, wong budhugen padha kabirat najise, wong budheg padha krungu, wong mati padha katangekake, lan wong mlarat padha kawartanan Injil. 23 Lan rahayu wong kang ora kecuwan ing bab Aku." 42
LUKAS 7.24 - 32 24 Bareng utusane Nabi Yokanan wis padha mundur, Gusti Yesus banjur wiwit medhar pangandika marang wong akeh iku bab Nabi Yokanan, mangkene: "Apa prelumu menyang ing ara-ara samun? Ndeleng glagah kang mobat-mabit marga kanginan? 25 Utawa arep apa kowe mrana iku? Apa arep ndeleng wong kang manganggo sarwa alus? Wong kang manganggo endah lan kang uripe mewah iku panggonane ana ing kraton. 26 Dadi apa prelumu mrana? Apa ndeleng nabi? Iya bener, lan Aku pitutur marang kowe, malah ngungkuli nabi. 27 Awit ana pangandika bab dheweke, mangkene: Lah Ingsun dhawuh marang utusaningSun supaya ndingini Sira, lan nyawisake dalaniRa ana ing ngarepiRa. 28 Aku pitutur marang kowe: Ing antarane wong kang kalairake dening wong wadon ora ana kang ngungkuli Nabi Yokanan, nanging kang cilik dhewe ana ing Kratoning Allah iku ngungkuli dheweke." 29 Wong akeh kang padha ngrungokake pangandikane, kalebu uga para juru-mupu-beya, kabeh padha nganggep marang adiling Pangeran, amarga wis padha dibaptis dening Nabi Yokanan. 30 Nanging para wong Farisi lan para ahli Toret padha nampik marang karsane Gusti Allah tumrap awake dhewe, sarana anggone padha ora gelem dibaptis dening Nabi Yokanan. 31 Gusti Yesus banjur ngandika: "Wong jinis iki bakal Dakupamakake apa lan apa padhane? 32 Wong-wong iku upamane kaya bocah-bocah 43
LUKAS 7.33 - 38 kang linggih ana ing pasar lan kang padha ngucap saur-sauran: Kowe wis padha daksulingi, kok ora njoged. Aku wis padha ngidungake kidung pangadhuh, kowe kok ora nangis. 33 Marga saka tekane Nabi Yokanan Pambaptis iku ora mangan roti sarta ngombe anggur, kowe banjur calathu: Iku wong kepanjingan dhemit. 34 Sawise iku Putraning Manungsa rawuh, Panjenengane dhahar lan ngunjuk. Kowe banjur calathu: Delengen, Iku rak wong grangsangan lan karem anggur, kancane para juru-mupu-beya lan wong dosa. 35 Nanging kawicaksananing Allah iku kabenerake dening sakehing wong kang padha nampani." Gusti Yesus dijebadi dening wong wadon tunasusila 7:36-50 36 Tumuli ana salah sawijining wong Farisi kang ngaturi dhahar Gusti Yesus ana ing omahe. Gusti Yesus iya banjur rawuh, nuli lenggah dhahar. 37 Ing kutha kono ana wong wadon kang wis kondhang anggone dadi wong dosa. Nalika krungu, yen Gusti Yesus lagi dhahar ana ing omahe wong Farisi mau, dheweke banjur mrono karo nggawa gendul marmer isi lenga wangi, 38 nuli ngadeg karo nangis ana ing sawingkinge sampeyane Gusti Yesus, nganti luhe crocosan nibani sampeyane, banjur diusapi kalawan 44
LUKAS 7.39 - 47 rambute, diujungi sarta dijebadi kalawan lengane wangi mau. 39 Bareng wong Farisi kang ngaturi rawuh Gusti Yesus weruh kang kaya mangkono iku, dheweke banjur duwe osik mangkene: "Manawa Dheweke iku Nabi, mesthine ngreti, sapa lan wong apa sing nggepok awake iku; mesthi ngreti, yen iku wong dosa." 40 Gusti Yesus banjur ngandika marang dheweke: "Simon, ana prakara kang arep Dakkandhakake marang kowe." Simon mangsuli, ature: "Sumangga, kapangandikakna, Guru." 41 "Ana wong loro kang padha duwe utang marang wong potang, kang siji limang atus dinar, sijine seket dinar. 42 Sarehne padha ora bisa nyaur, kang potang banjur nglilakake utange wong loro mau. Wong loro iku sing endi sing luwih tresna marang dheweke?" 43 Atur wangsulane Simon: "Kula kinten inggih ingkang sambutanipun kathah, lajeng dipun lilakaken punika." Pangandikane Gusti Yesus: "Bener penemumu iku." 44 Banjur ngandika marang Simon maneh kalawan mirsani wong wadon mau: "Kowe weruh wong wadon iki? Aku mau mlebu ing omahmu, kowe ora menehi banyu kanggo wisuh sikil, nanging wong iki nelesi sikilKu nganggo luh, banjur diusapi kalawan rambute. 45 Kowe ora ngambung Aku, nanging wiwit nalika Aku lumebu, wong wadon iki tansah ngambungi sikilKu. 46 Kowe ora nglengani sirahKu, nanging wong wadon iki njebadi sikilKu nganggo lenga wangi. 47 Mulane Aku pitutur marang kowe: Dosane 45
LUKAS 7.48-8.3 kang akeh iku wis kaapura, amarga wis nindakake katresnan akeh. Nanging kang kaapura sathithik, iya nindakake katresnan sathithik." 48 Banjur ngandika marang wong wadon mau: "Dosamu wis kaapura." 49 Wong kang padha linggih mangan bebarengan karo Panjenengane, padha mosik mangkene: "Sapa ta, Dheweke iku, dene kok nganti bisa ngapura dosa?" 50 Nanging Gusti Yesus nuli ngandika marang wong wadon mau: "Pangandelmu kang mitulungi kowe, mundura kalawan tentrem rahayu!" Para wong wadon kang ngladosi Gusti Yesus 8:1-3 8 1 Sawise iku ora let suwe Gusti Yesus banjur tindak njajah kutha-kutha lan desa-desa martakake Injil Kratoning Allah, kadherekake dening sakabate rolas, 2 lan uga dening wong wadon sawatara kang wis padha kawarasake anggone kasurupan dhemit utawa anggone nandhang lelara warna-warna, yaiku Maryam kang karan Magdalena, kang wis katundhung dhemite pitu, 3 Yohana, somahe Khuza, juru-gedhonge Sang Prabu Herodhes, Susana lan liyane maneh isih akeh. Wong-wong wadon iki padha ngladeni Gusti sapandhereke kalawan barang darbeke. 46
LUKAS 8.4- 12 Pasemon juru nyebar 8:4-15 Mt 13:1-23 Mk 4:1-20 4 Nalika wong akeh padha gumrudug teka, yaiku wong-wong kang saka ing kutha ngendi-endi, Gusti Yesus banjur ngandika kanthi pasemon: 5 "Ana juru nyebar metu nyebar wijine, saperangan tumiba ing pinggir dalan, banjur kapidak-pidak ing wong lan manuk-manuk ing awang-awang padha nucuki nganti entek. 6 Ana kang tumiba ing padhasan, lan bareng wis thukul banjur garing, amarga ora oleh bnayu. 7 Ana maneh kang tumiba ing satengahe thethukulan eri, banjur thukul bebarengan, temahan wijine mati kelindhih. 8 Lan ana uga kang tumiba ing lemah becik, iku thukul sarta metu wohe tikel satus." Sawise ngandika mangkono Gusti Yesus banjur nguwuh mangkene: "Sapa kang duwe kuping kanggo ngrungokake, ngrungokna!" 9 Para sakabate padha matur pitakon, apa tegese pasemon mau. 10 Gusti Yesus tumuli mangsuli, pangandikane: "Kowe kang padha diparengake nyumurupi kekerane Kratoning Allah, nanging wong liyane padha kaparingan kang adhapur pasemon, supaya sanadyan padha ndeleng, ora weruh, lan sanadyan padha krungu, ora ngreti. 11 Dene pasemon mau tegese mangkene: Wiji iku pangandikaning Allah. 12 Kang tumiba ing pinggir dalan iku wong kang wis padha 47
LUKAS 8.13 - 18 krungu, banjur diparani Iblis, pangandika mau tumuli diilangi saka ing sajroning atine, supaya aja padha pracaya lan kapitulungan rahayu. 13 Kang tumiba ing padhasan iku wong kang bareng krungu pangandika mau banjur ditampani kalawan bungah, nanging iku ora ana oyode, anggone pracaya mung sadhela lan bareng kena cobaning ngaurip banjur padha murtad. 14 Kang tumiba ing thethukulan eri iku wong kang padha ngrungokake pangandika, nanging sajrone thukul iku tumuli kelindhih ing rasa sumelang, kasugihan lan kanikmataning ngaurip satemah ora bisa metokake woh kang mateng. 15 Anadene kang tumiba ing lemah becik iku wong kang sawise padha ngrungokake pangandika, tumuli disimpen ing sajroning ati kang becik, sarta mantep lan metokake woh." Pasemon bab diyan 8:16-18 Mk 4:21-25 16 "Ora ana wong nyumed diyan, kok banjur ditutupi ing wewadhah utawa didekek ing longan, nanging mesthi tumuli ditumpangake ing jodhog, supaya kabeh wong kang lumebu ing omah padha bisa ndeleng padhange. 17 Sabab ora ana barang kasidhem, kang ora bakal kasumurupan, ora ana wadi, kang ora bakal kaweruhan temahan kawiyak. 18 Awit saka iku, patrapmu ngrungokake iku gatekna. Amarga sapa kang duwe iku bakal 48
LUKAS 8.19 - 24 kaparingan, nanging sing sapa ora duwe, iku bakal kapundhutan dalah apa kang kanyana duweke." Kulawargane Gusti Yesus 8:19-21 Mt 12:46-50 Mk 3:31-35 19 Gusti Yesus banjur dipurugi dening kang ibu lan sadherek-sadhereke, nanging marga saka akehe wong, ora bisa padha ketemu. 20 Tumuli ana wong kang ngunjuki uninga, ature: "Ingkang ibu saha sadherek-sadherek Paduka wonten ing jawi badhe kepanggih kaliyan Paduka." 21 Nanging Panjenengane mangsuli, pangandikane: "IbuKu lan sadulur- sadulurKu iku wong kang padha ngrungokake pangandikaning Allah lan banjur dilakoni." Gusti Yesus nyirep prahara 8:22-25 Mt 8:23-27 Mk 4:35-41 22 Ing sawijining dina Gusti Yesus nitih prau kadherekake para sakabate, tumuli padha dipangandikani mangkene: "Ayo padha menyang ing sabranging sagara." Banjur padha mangkat. 23 Nalika lagi padha lelayaran iku, Gusti Yesus kesaren. Dumadakan ana prahara ing sagara kono, satemah praune kisenan banyu, mbebayani. 24 Para sakabat banjur sowan, ngwungu Gusti Yesus, unjuke: "Guru, Guru, kawula sami katiwasan!" 49
LUKAS 8.25 - 29 Panjenengane iya tumuli wungu, angin lan banyu kang ngamuk iku padha didukani, temah lerem, kaananing sagara dadi anteng. 25 Panjenengane nuli ngandika: "Pangandelmu iku ana ing ngendi?" Kabeh padha wedi lan kaeraman, sarta padha sapocapan mangkene: "Sapa baya Panjenengane iku, dene nganti angin lan banyu padha ngestokake dhawuhe?" Wong kepanjingan dhemit ing kutha Gerasa kawaluyakake 8:26-39 Mt 8:28-34 Mk 5:1-20 26 Kacarita lakune wis tekan ing tanahe wong Gerasa, ing sabrange tanah Galilea. 27 Bareng Gusti Yesus wis minggah ing dharatan, tumuli ana wong lanang saka ing kutha kono kang sowan ing ngarsane, wong iku kepanjingan dhemit akeh, sarta wis suwe anggone ora nganggo sandhangan lan ora saba ing omah, nanging mung ana ing pakuburan bae. 28 Nalika ndeleng Gusti Yesus banjur mbengok lan sumungkem ing bumi ana ing ngarsane sarta banjur matur kalawan swara sora: "Punapa urusan Paduka kaliyan kawula, dhuh Sang Yesus, Putraning Allah ingkang Mahaluhur? Kawula nyuwun, mugi Paduka sampun ngantos misakit kawula." 29 Anggone matur mangkono iku amarga Gusti Yesus wis dhawuh supaya dhemite padha metu saka wong mau. Awit wong iku wis kerep dilarak-larak ing dhemit mau, mulane 50
LUKAS 8.30 - 36 minangka panjagane banjur dirante lan diblenggu, nanging tumuli dibedhat, wonge nuli digiring dening dhemite menyang ing papan-papan kang sepi. 30 Gusti Yesus banjur ndangu: "Sapa jenengmu?" Atur wangsulane: "Legion," awit dhemit kang nyurupi iku akeh. 31 Dhemit-dhemit iku nuli nyuwun marang Gusti Yesus, aja nganti didhawuhi lumebu ing juranging pati. 32 Kacarita ing kono ana babi kang akeh banget cacahe kang lagi padha mangan ana ing ereng-erenging gunung. Dhemit-dhemit mau banjur nyuwun, supaya diparengake lumebu ing babi-babi iku. Iku diparengake. 33 Dhemit-dhemit mau banjur padha metu lan manjing ing babi. Pepanthan babi iku tumuli gumrudug mlayu ing tepining jurang lan ambyur ing sagara dadi lan patine. 34 Bareng para pangon babi padha nyumurupi lelakon mangkono iku, banjur padha mlayu lan nyritakake bab iku ana ing kutha lan ing kampung-kampung ing sakiwa tengene. 35 Wong-wong nuli padha metu arep nyumurupi apa kang mentas kalakon. Banjur padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus sarta padha nyumurupi wong kang wis ditinggal dening setan-setane mau linggih cedhak ing sampeyane Gusti Yesus, wis manganggo lan wis waras. Wasana padha wedi. 36 Wong-wong kang wis padha nyumurupi dhewe iku padha martani marang kang lagi padha teka iku, kapriye anggone wong kang kepanjingan dhemit iku kaluwaran. 51
LUKAS 8.37 - 42 37 Wasana kabeh wong ing laladane tanah Gerasa padha nyuwun marang Gusti Yesus, supaya karsaa linggar saka ing kono, marga padha wedi banget. Panjenengane banjur minggah ing prau lan wangsul nyabrang. 38 Wong kang wus koncatan dhemit mau nyuwun supaya diparengna ndherek, nanging Gusti Yesus ndhawuhi lunga, pangandikane: 39 "Kowe muliha menyang ing omahmu lan martak-martakna kabeh apa kang wis katandukake dening Allah marang kowe." Wong mau iya banjur lunga lan ndlajahi Sakutha kabeh kalawan nyritakake apa kang wis katindakake dening Gusti Yesus tumrap ing awake. Anake Yairus lan wong wadon lara nggrajag getih 8:40-56 Mt 9:18-26 Mk 5:21-43 40 Kacarita bareng Gusti Yesus wangsul, banjur dipethuk dening wong akeh, awit kabeh pancen padha ngenteni rawuhe. 41 Banjur ana wong kang sowan, jenenge Yairus, lurah papan pangibadah, nuli tumungkul sujud ana ing ngarsane Gusti Yesus, nyuwun supaya Gusti Yesus karsaa rawuh ing omahe, 42 amarga anake wadon ontang-anting, kang kira-kira umur rolas taun meh mati. Gusti Yesus nalika tindak mrana, sarirane kadhesek-dhesek ing wong akeh. 52
LUKAS 8.43 - 52 43 Nalika samana ana wong wadon kang lara nggrajag getih wis rolas taun lawase, ora waras-waras, sanadyan wis ditambani sapa bae. 44 Iku banjur maju nyedhaki Gusti Yesus saka ing wingking lan ndemek gombyoking jubahe. Padha sanalika pampet anggone nggrajag getih. 45 Gusti Yesus banjur ngandika: "Sapa kang ndemek Aku?" Sarehne ora ana sing ngaku, Petrus nuli matur: "Guru tiyang kathah sami ngrubung lan sami ndhesek Paduka makaten." 46 Nangig Gusti Yesus ngandika: "Ana wong kang ndemek Aku, sabab Aku krasa ana daya kang metu saka ing Aku." 47 Bareng wong wadon iku mau ngreti, yen kauningan, banjur marek kalawan gumeter, sumungkem ing ngarsane apadene tumuli mratelakake marang wong akeh, apa sababe ndemek Panjenengane sarta anggone sanalika banjur waras. 48 Gusti Yesus nuli ngandika marang wong mau: "He, anakKu, pangandelmu kang wis mitulungi kowe, mundura kalawan tentrem rahayu!" 49 Nalika Gusti Yesus isih ngandika, ana krabate kepala papan pangibadah iku kang teka lan matur: "Ingkang putra sampun tilar donya. Sampun ngribedi Sang Guru." 50 Nanging Gusti Yesus mireng sarta banjur ngandika marang Yairus: "Aja wedi, kumandela bae, anakmu bakal slamet." 51 Sarawuhe ing omahe Yairus, Gusti Yesus ora marengake wong siji-sijia ndherek mlebu Panjenengane, kajaba Petrus, Yokanan lan Yakobus tuwin bapakne sarta ibune bocahe. 52 Kabeh wong 53
LUKAS 8.53-9.5 padha nangisi bocahe kalawan ngadhuh- adhuh. Nanging Gusti Yesus ngandika: "Aja padha nangis, bocahe ora mati, mung turu." 53 Kabeh padha nggeguyu Panjenengane, amarga padha weruh, yen bocahe wis mati. 54 Gusti Yesus banjur ngasta tangane kang mati sarta nguwuh, pangandikane: "He, ngger, tangia!" 55 Nyawane bocah mau tumuli bali lan sanalika iku uga bocahe tangi. Gusti Yesus banjur dhawuh menehi mangan. 56 Wong tuwane bocah mau padha kaeraman, nanging padha diwaleri, ora diparengake martak-martakake lelakon mau marang wong. Para rasul padha kautus 9:1-6 Mt 10:5-15 Mk 6:7-13 9 1 Kacarita Gusti Yesus nimbali sakabate rolas, padha kaparingan kasekten lan panguwasa misesani dhemit lan marasake lelara. 2 Banjur padha diutus martakake Kratoning Allah lan marasake wong lara, 3 sarta padha dipangandikani mangkene: "Aja padha nggawa apa-apa kanggo ana ing dalan, aja nggawa teken utawa sangu roti utawa dhuwit, utawa klambi rangkep. 4 Lan manawa kowe wis ditampani ana ing sawijining omah, kowe terusa ana ing kono lan anggonmu mbacutake lakumu iya sakaa ing kono. 5 Dene manawa ana wong kang ora gelem nampani kowe, metua saka ing kutha kono lan ketabna lebu kang ana ing sikilmu, iku minangka 54
LUKAS 9.6- 11 pepenget tumrap wong mau." 6 Para sakabat banjur padha mangkat njajah sakehing padesan, ngabarake Injil sarta marasake wong lara saenggon-enggon. Sang Prabu Herodhes lan Gusti Yesus 9:7-9 Mt 14:1-12 Mk 6:14-29 7 Kocapa Sang Prabu Herodhes, nata-wilayah, mireng sakabehing lelakon mau, banjur rumaos kemengan, awit ana wong kang kandha, yen Nabi Yokanan wungu saka ing antarane wong mati. 8 Ana maneh kang kandha, yen Nabi Elia ngatingal maneh, lan uga ana kang kandha, yen salah sawijining nabi jaman kuna wungu. 9 Nanging Sang Prabu Herodhes ngandika: "Yokanan wis daktigas gulune. Sapa ta Wong iki, kang wis kawartakake mangkono iku?" Tumuli ngudi bisane ketemu karo Gusti Yesus. Gusti Yesus maringi mangan wong limang ewu 9:10-17 Mt 14:13-21 Mk 6:30-44 Yo 6:1-14 10 Bareng para rasul wis padha bali, padha matur marang Gusti Yesus bab apa kang wis padha katindakake. Banjur padha didhawuhi ndherek nyingkir menyang ing sawijining kutha kang aran Betsaida, dadi mung para sakabat karo Panjenengane bae. 11 Nanging 55
LUKAS 9.12 - 17 wong akeh iya padha weruh, lan tumuli padha nututi. Kabeh padha ditampani dening Gusti Yesus lan padha dipangandikani bab Kratoning Allah. Dene kang nandhang lelara padha kawarasake. 12 Bareng wis sore para sakabat rolas padha sowan ing ngarsane sarta matur: "Tiyang kathah punika bok sami dipun dhawuhi kesah dhateng dhusun utawi kampung-kampung sakiwa tengenipun ngriki, pados pasipengan saha tedha, amargi kita wonten ing ngriki punika wonten ing panggenan ingkang sepi." 13 Nanging banjur padha dipangandikani: "Kowe bae padha menehana mangan!" Atur wangsulane: "Punika namung wonten roti gangsal kaliyan ulam loh kalih, kajawi ta manawi kawula lajeng sami kesah tumbas tetedhan kangge sadaya tiyang punika." 14 Amarga ing kono kira-kira ana wong lanang limang ewu. Gusti Yesus banjur dhawuh marang para sakabat: "Padha konen linggih panthan-panthan, kira-kira nyeket-nyeket." 15 Para sakabat padha ngestokake dhawuh mau, kabeh wong dikon linggih. 16 Gusti Yesus nuli mundhut roti lima lan iwak loh loro mau, banjur tumenga ing langit, tumuli paring berkah lan sawise mangkono rotine banjur dicuwil-cuwil diparingake marang para sakabat supaya diratakake marang wong akeh. 17 Kabeh padha mangan nganti wareg. Turahane diklumpukake dadi rolas wakul. 56
LUKAS 9.18 - 23 Petrus nglairake pracayane 9:18-21 Mt 16:13-20 Mk 8:27-30 18 Ing sawijining dina nalika Gusti Yesus pinuju ndedonga piyambakan, para sakabate padha sowan ing ngarsane. Banjur padha didangu: "Wong akeh iku padha ngarani Aku iki sapa?" 19 Atur wangsulane: "Nabi Yokanan Pambaptis. Wonten ugi ingkang mastani Nabi Elia, wonten malih ingkang mastani salah satunggaling nabi ing jaman kina ingkang sampun wungu." 20 Gusti Yesus nuli ndangu marang para sakabat: "Lah yen kowe, Aku iki kokarani sapa?" Atur wangsulane Petrus: "Sang Kristusipun Gusti Allah." 21 Banjur padha diwaleri dening Gusti Yesus, ora diparengake ngandhakake bab iku marang wong. Gusti Yesus paring sumurup kang kapisan bab anggone bakal nandhang sangsara Sarat-sarate wong ndherek Panjenengane 9:22-27 Mt 16:21-28 Mk 8:31--9:1 22 Gusti Yesus ngandika maneh: "Putraning Manungsa iku pinesthi nandhang sangsara akeh sarta katampik dening para pinituwa lan para pangareping imam apadene para ahli Toret, nuli disedani, lan ing telung dinane bakal kawungokake." 23 Kabeh banjur 57
LUKAS 9.24 - 31 padha dipangandikani: "Saben wong kang kepengin ngetutburi Aku, iku kudu nyingkur awake dhewe, saben dina manggul salibe lan ngetutake Aku. 24 Sabab sing sapa kumudu-kudu rumeksa marang nyawane, iku bakal kelangan nyawane; nanging sing sapa kelangan nyawane marga saka Aku, iku bakal nylametake nyawane. 25 Apa gunane wong bisa ndarbeni donya iki kabeh, yen banjur tiwas lan nandhang kapitunan awake dhewe? 26 Awit sing sapa isin marga saka Aku lan pituturKu, Putraning Manungsa iya bakal lingsem marga saka wong iku, besuk manawa Panjenengane rawuh kanthi kamulyane piyambak, lan kamulyane Sang Rama sarta para malaekat suci. 27 Aku pitutur marang kowe: Satemene ing antarane wong kang ana ing kene iki, ana kang bakal padha ora ngrasakake pati, manawa durung nyumurupi Kratoning Allah." Gusti kamulyakake ana ing gunung 9:28-36 28 Kira-kira wolung dina sawise paring piwulang mau kabeh, Gusti Yesus banjur minggah ing gunung arep ndedonga; Petrus, Yokanan lan Yakobus kadhawuhan ndherek. 29 Kacarita, nalika Panjenengane ndedonga iku, pasuryane banjur santun, pangagemane dadi putih mancorong. 30 Tumuli ana priya loro padha imbal pangandika karo Panjenengane, yaiku Nabi Musa lan Nabi Elia. 31 Karone padha ngatingal ngagem kamulyan, sarta padha 58
LUKAS 9.32 - 38 reraosan bab anggone Gusti Yesus bakal tindak menyang ing Yerusalem ngrampungake pakaryane. 32 Nalika samana Petrus sakancane padha keturon; bareng tangi padha ndeleng Gusti Yesus sajroning kamulyane, lan priya loro kang padha jumeneng cedhak. 33 Kocapa, bareng priya loro mau lagi padha arep mundur saka ing ngarsane, Petrus munjuk marang Gusti Yesus: "Guru, kawula sadaya sami rumaos begja sanget wonten ing ngriki. Mugi kawula sami kalilana sapunika damel tarub tiga, satunggal kagem Paduka, satunggal kagem Nabi Musa, satunggalipun kagem Nabi Elia." Nanging Petrus ora ngreti apa kang diaturake iku. 34 Sajrone matur mangkono iku banjur ana mega teka ngayomi. Bareng padha kalimputan ing mega mau padha wedi. 35 Ing mega kono tumuli ana swara keprungu mangkene: "Iki PutraningSun kang Sunpilih, padha estokna dhawuhe!" 36 Nalika swara iku keprungu, Gusti Yesus ketingal piyambakan. Para sakabat padha nyimpen lelakon iku lan nalika samana padha ora martakake apa kang kadeleng mau marang sapa-sapa. Gusti Yesus nundhung dhemite bocah ayan 9:37-43a Mt 17:14-21 Mk 9:14-29 37 Esuke, bareng padha mudhun saka ing gunung, ana wong akeh kang gumrudug sowan ing ngarsane Gusti Yesus. 38 Ana siji 59
LUKAS 9.39 - 43 kang nguwuh, unjuke: "Gusti, kawula nyuwun, mugi Paduka karsaa mirsani anak kawula, anak kawula namung satunggal punika. 39 Saben-saben piyambakipun dipun tempuh dening dhemit, lajeng dadakan njerit, nunten dipun ontang-antingaken ngantos muruh cangkemipun. Dhemit punika tanpa kendel anggenipun nyiksa saha meh boten nate purun ngeculaken. 40 Kawula sampun nedha tulung dhateng para sakabat Paduka, supados nundhung dhemit punika, nanging boten saged." 41 Gusti Yesus banjur ngandika: "Heh, jinis kang ora pracaya lan kang keblinger, nganti pira lawase anggonKu kudu tetunggalan karo kowe lan nyabari kowe? Anakmu gawanen mrene!" 42 Lan nalika bocah mau nyedhaki Gusti Yesus, banjur dibanting dening dhemite lan diontang-antingake. Nanging dhemit mau nuli didukani dening Gusti Yesus lan bocahe diwarasake sarta dipasrahake marang bapakne. 43 Kabeh wong padha kaeraman, marga saka nyumurupi kuwasaning Allah kang samono gedhene iku. Gusti Yesus paring sumurup kaping pindhone bab anggone bakal nandhang sangsara 9:43b-45 Mt 17:22-23 Mk 9:30-32 (17-43b) Nalika wong kabeh isih padha kaeraman awit saka sakehe pandamele, Gusti Yesus tumuli ngandika marang para sakabate: 60
61 LUKAS 9.44 - 49 44 "Rungokna lan wigatekna kabeh tembungKu iki: Putraning Manungsa bakal diulungake marang tanganing wong." 45 Nanging para sakabat ora ngreti marang pangandika iku, amarga tegese isih peteng tumrap dheweke kabeh, mulane ora bisa mudheng. Ewasamono padha ora wani miterang bab pangandika mau. Bab sapa sing pinunjul ing antarane para sakabat 9:46-48 Mt 18:1-5 Mk 9:33-37 46 Kacarita para sakabat padha padudon bab sapa sing pinunjul saka ing antarane. 47 Nanging Gusti Yesus ora kekilapan tumrap pikirane wong-wong iku. Banjur mundhut bocah cilik siji, diadegake ing sandhinge 48 sarta ngandika marang para sakabate: "Sing sapa nampani bocah iki atas saka jenengKu, dadi Aku kang ditampani; lan sing sapa nampani Aku, iku dadi nampani kang ngutus Aku. Awit kang cilik dhewe ing antaramu kabeh, iku kang gedhe dhewe." Kang ora nyulayani dadi nyarujuki 9:49-50 Mk 9:38-40 49 Yokanan tumuli matur: "Guru, kawula sami sumerep tiyang nundhung dhemit atas asma Paduka, lajeng kawula penging, amargi
LUKAS 9.50 - 56 62 sanes patunggilan kita." 50 Gusti Yesus banjur ngandika: "Aja kokpenggak, sabab sing sapa ora nyulayani marang kowe, iku dadi nyarujuki." Gusti Yesus katampik dening wong Samaria 9:51-56 51 Bareng wis cedhak wektune anggone bakal kasengkakake menyang ing swarga, Gusti Yesus banjur nggalih arep tindak menyang ing Yerusalem, 52 tumuli ngirimake utusan sawatara, kang ndhisiki Panjenengane. Iku padha mangkat, banjur padha lumebu ing sawijining desane wong Samaria arep cecawis kagem Panjenengane. 53 Nanging wong-wong Samaria padha ora gelem nampani rawuhe, amarga anggone tindak iku menyang Yerusalem. 54 Nalika sakabate loro, yaiku Yakobus lan Yokanan, nyumurupi kang mangkono iku, banjur matur: "Gusti, punapa Paduka ngarsakaken supados kawula sami ndhatengaken latu saking langit, numpes tiyang-tiyang punika?" 55 Nanging Gusti Yesus nuli minger ndukani sakabat-sakabat mau. 56 Banjur padha mlembar menyang ing desa liyane.
LUKAS 9.57 - 62 Bab ndherek Gusti Yesus 9:57-62 Mt 8:19-22 57 Nalika padha mbacutake lakune, ana ing tengah dalan iku ana wong kang matur marang Gusti Yesus: "Kawula badhe ngetut wingking Paduka, dhatenga pundi kemawon tindak Paduka." 58 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Asu ajag padha duwe rong lan manuk padha duwe susuh, nanging Putraning Manungsa ora kagungan papan kagem nyelehake mustakane." 59 Banjur ngandika marang wong liyane: "Melua Aku." Ature wong mau: "Keparenga kawula kesah ngubur bapak kawula rumiyin." 60 Nanging pangandikane Gusti Yesus: "Cikben wong mati padha ngubur wong mati, nanging kowe iku lungaa, ngundhangna Kratoning Allah ana ing ngendi-endi." 61 Lan ana liyane maneh kang matur: "Kawula badhe ngetut wingking Paduka, Gusti, nanging keparenga kawula pamitan rumiyin dhateng brayat kawula." 62 Nanging Gusti Yesus ngandika: "Saben wong kang wis nyekel waluku, mangka banjur tumoleh marang kang ana ing buri, iku ora pantes tumrap Kratoning Allah." 63
LUKAS 10.1-9 Gusti Yesus ngutus sakabat pitung puluh 10:1-12 10 1 Sawise iku Gusti nuding wong pitung puluh maneh padha diutus ngloro-ngloro ndhisiki Panjenengane, menyang ing saben kutha lan panggonan kang bakal dirawuhi. 2 Kabeh padha dipangandikani: "Panene pancen gedhe, nanging sing derep mung sathithik. Mulane padha nyenyuwuna marang kang Kagungan panen, supaya karsaa ngintunake wong-wong kang derep ing panenan. 3 Padha mangkata, lah kowe padha Dakutus kayadene cempe menyang ing satengahe asu ajag. 4 Aja padha nggawa kanthong utawa cangklong tuwin trumpah sarta sajrone ana ing dalan iku aja uluk salam karo sapa bae. 5 Manawa kowe lumebu ing sawijining omah, padha ngucapa mangkene dhisik: Tentrem rahayu mugi wontena ing dalem ngriki. 6 Anadene manawa ing kono ana anaking tentrem rahayu, ulukmu salam bakal lestari ana ing kono. Manawa ora ana, ulukmu salam bakal bali marang kowe. 7 Kowe tetepa ana ing kono, mangana lan ngombea apa kang disuguhake marang kowe, amarga wong nyambut-gawe iku wis samesthine oleh pituwas. Aja ngolah-ngalih pamondhokmu. 8 Lan manawa kowe lumebu ing sawijining kutha sarta ditampani ana ing kono, mangana apa kang disuguhake marang kowe, 9 wong kang padha lara ing 64
LUKAS 10.10- 16 kono padha warasna, apamaneh wong-wong padha tuturana: Kratoning Allah wis nyedhaki kowe. 10 Nanging manawa kowe lumebu ing sawijining kutha mangka kowe ora ditampani, lungaa menyang ing dalan-dalan gedhe ing kutha iku sarta nguwuha mangkene: 11 Dalasan bleduging kuthamu kang tumempel ing sikilku dakketabake ana ing ngarepmu, nanging sumurupa: Kratoning Allah wis cedhak. 12 Aku pitutur marang kowe: Ing dina iku Sodom bakal luwih entheng tanggungane katimbang karo kutha iku." Gusti Yesus meca bab bakal katemahane kutha sawatara 10:13-16 Mt 11:20-24 13 "Bilai kowe kutha Khorazim! Bilai kowe kutha Betsaida! Amarga saupama ing kutha Tirus lan ing kutha Sidon ana mukjijat-mukjijat kaya kang kalakon ana ing tengah-tengahmu, mesthi wis biyen-biyen anggone mratobat kalawan manganggo bagor lan linggih ing awu. 14 Nanging besuk ing dinane pangadilan tanggungane Tirus lan Sidon bakal luwih entheng katimbang karo kowe! 15 Apadene kowe kutha Kapernaum, apa kowe bakal kaluhurake nganti sundhul ing langit? Ora, kowe bakal ambles tumeka ing teleng palimengan. 16 Sing sapa ngrungokake kowe, iku ngrungokake Aku lan sing sapa nampik 65
LUKAS 10.17- 21 marang kowe, iku nampik marang Aku. Mangka kang nampik marang Aku, iku nampik marang Panjenengane kang ngutus Aku." Baline para sakabat pitung puluh 10:17-20 17 Kacarita sakabat pitung puluh mau padha bali kanthi bungah sarta padha munjuk: "Gusti, dalasan para dhemit sami nungkul dhateng kawula awit saking asma Paduka." 18 Gusti Yesus banjur ngandika: "Aku ndeleng Iblis tiba saka ing langit kaya cumlereting kilat. 19 Lah kowe wis padha Dakparingi panguwasa ngidaki ula lan kalajengking, tuwin nahan kakuwataning mungsuh, satemah ora ana kang mbebayani tumrap kowe. 20 Nanging sanadyan mangkono, aja padha mbungahi marga saka roh-roh iku padha nungkul marang kowe, nanging padha bungaha marga jenengmu wis katulisan ana ing swarga." Gusti Yesus ngaturake panuwun 10:21-24 Mt 11:25-27, 13:16-17 21 Ing nalika iku Gusti Yesus sukarena ing sajroning panggalih banjur matur: "Dhuh, Rama, Gustinipun langit kaliyan bumi. Kawula ngunjukaken genging panuwun, dene prakawis punika sadaya Paduka damel wados tumrap para winasis, nanging Paduka lairaken dhateng lare alit. Inggih, Rama, Kawula saos panuwun 66
LUKAS 10.22- 27 wonten ing ngarsa Paduka, dene punika ingkang dados keparenging panggalih Paduka. 22 Samubarang kabeh wis kapasrahake marang Aku dening RamaKu lan ora ana wong kang sumurup sang putra iku sapa, kajaba Sang Rama, mangkono uga Sang Rama iku sapa, kajaba Sang Putra lan wong kang kawedharan dening Sang Putra, marga saka keparenging panggalihe." 23 Sawise mangkono Gusti Yesus banjur minger mirsani para sakabate sarta dipangandikani piyambak: "Begja mripat kang ndeleng apa kang padha kokdeleng. 24 Amarga Aku pitutur marang kowe: Akeh nabi lan ratu kang kepengin nyumurupi kang padha kokdeleng, nanging ora kalakon, sarta kang kepengin ngrungokake apa kang kokrungokake, nanging ora bisa kalakon." Pasemon bab wong Samaria kang welasan 10:25-37 25 Ing sawijining dina ana ahli Toret ngadeg sumedya nyoba marang Gusti Yesus, ature: "Guru, punapa ingkang kedah kula lampahi, amrih kula angsal gesang langgeng?" 26 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Kang katulisan ing Toret kapriye? Apa kang kokwaca ing kono?" 27 Atur wangsulane wong iku: "Kowe tresnaa marang Pangeran, Allahmu, kalawan gumolonging nyawamu sarta kalawan sakabehing kakuwatanmu apadene kalawan gumolonging budimu. Lan marang 67
LUKAS 10.28- 37 sapepadhamu dikaya marang awakmu dhewe." 28 Pangandikane Gusti Yesus marang wong mau: "Wangsulanmu iku bener; iku lakonana, temah kowe bakal urip." 29 Nanging sarehne wong mau arep mbenerake awake dhewe, mulane banjur matur marang Gusti Yesus: "Lajeng ingkang dados sesami kula punika sinten?" 30 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Ana wong lumaku mudhun saka ing kutha Yerusalem menyang ing kutha Yerikho; iku tumiba ing tanganing begal, banjur ora mung diblejedi bae, nanging nganggo dipilara nganti setengah mati, nuli ditinggal. 31 Kapinujon ana imam kang liwat ing kono. Bareng weruh wong mau, terus lumaku bae, metu ing sabrange dalan. 32 Mangkono uga wong Lewi, kang satekane ing kono lan weruh wong mau iya mung liwat bae, metu ing sabrange dalan. 33 Tumuli ana wong Samaria, kang lelungan uga liwat ing kono. Bareng weruh wong mau, trenyuh atine marga saka welase. 34 Wong mau banjur diparani, tatu-tatune diperban, sawise mangkono nuli dikopoh lenga lan anggur, banjur ditunggangake ing kuldine digawa menyang ing panginepan sarta dirukti. 35 Esuke kang duwe panginepan diwenehi dhuwit rong dinar, sarta diweling: Tiyang punika kula aturi mulasara, bab wragadipun, langkungipun saking samanten, kula ingkang badhe nglintoni, benjing manawi kula wangsul. 36 Lah manut panemumu, wong telu iku sing endi sing dadi pepadhane wong sing dibegal mau?" 37 Atur wangsulane: "Inggih tiyang 68
LUKAS 10.38- 42 ingkang nandukaken kawelasan dhateng piyambakipun punika." Pangandikanae Gusti Yesus: "Wis mundura, lan nglakonana mangkono uga!" Maryam lan Marta 10:38-42 38 Kacarita anggone padha lumaku ndherekake Gusti Yesus tekan ing sawijining desa. Ana ing kono Panjenengane ditampani dening wong wadon kang aran Marta ana ing omahe. 39 Wong iku duwe sadulur wadon jenenge Maryam, iku linggih cedhak ing sampeyane Gusti lan tansah ngrungokake pangandikane, 40 dene Marta ribut banget anggone leladi, mulane banjur marek sarta munjuk: "Gusti, punapa Paduka boten nggalih, bilih sadherek kawula metelaken kawula lelados piyambak? Mila mugi Paduka dhawuhi ngrencangi kawula." 41 Nanging Gusti mangsuli, pangandikane: "Marta, Marta, kowe iku nyumelangake lan nggrantesake prakara akeh, 42 mangka kang prelu iku mung siji: Maryam wis milih panduman kang becik dhewe, kang ora bakal kajupuk saka ing dheweke." 69
LUKAS 11.1-7 Bab ndedonga 11:1-13 Mt 6:9-13, 7:7-11 11 1 Ing sawijining dina Gusti Yesus ndedonga ana ing salah sawijining panggonan; bareng wis kendel, ana sakabate siji kang munjuk: "Gusti, kawula mugi sami Pduka wulang ndedonga, sami kados ingkang dipun wulangaken dening Nabi Yokanan dhateng para sakabatipun." 2 Gusti Yesus banjur mangsuli, pangandikane: "Manawa kowe padha ndedonga, padha munjuka mangkene: Dhuh Rama, asma Paduka mugi kasucekna; Kraton paduka mugi rawuha. 3 Kawula mugi kaparingana rejeki kawula ing saben dintenipun ing sacekapipun. 4 Saha mugi karsaa ngapunten dosa kawula, awitdene kawula inggih sami ngapunten dhateng saben tiyang ingkang kalepatan dhateng kawula. Punapa malih mugi kawula sampun ngantos katandukaken dhateng ing panggodha." 5 Banjur padha dipangandikani maneh mangkene: "Manawa panunggalanmu ing wayah tengah wengi menyang ing omahe mitrane lan kandha: Sadulur, bok aku kokutangi roti telu bae. 6 Sabab ana mitraku kang lelungan mampir ing omahku, mangka aku ora duwe apa-apa, kang kena daksuguhake; 7 apa iya sing ana ing sajroning 70
LUKAS 11.8 - 15 omah bakal mangsuli: Aja ngribedi aku, ta, lawange wis dakkancing, aku lan anak-anakku wis padha mapan turu, aku ora bisa tangi menehi kowe. 8 Aku pitutur marang kowe: Sanadyan oraa tangi lan menehi, marga iku mitrane, nanging marga saka anggone ora idhep isin iku, mesthi iya bakal banjur tangi uga, menehi apa kang dibutuhake. 9 Mulane aku pitutur ing kowe: Nyenyuwuna, temah bakal kaparingan; padha ngupayaa, temah bakal oleh, padha thothok-thothoka, temah bakal kawenganan. 10 Amarga saben wong kang nyenyuwun, bakal tampa, lan kang golek, bakal oleh, tuwin kang thothok-thothok, iku bakal kawenganan. 11 Sapa ta panunggalanmu kang jeneng bapa, manawa dijaluki iwak anake, bakal menehi ula, kanggo ijole iwak? 12 Utawa, manawa njaluk endhog, apa iya banjur diwenehi kalajengking? 13 Dadi, yen kowe, sanadyan ala, padha mangreti ing bab paweweh kang becik marang anak-anakmu, apamaneh Ramamu kang ana ing swarga mesthi bakal maringi Roh Suci marang kang padha nyenyuwun." Gusti Yesus lan Beelzebul 11:14-23 Mt 12:22-30 Mk 3:22-27 14 Ing sawijining dina Gusti Yesus nundhung dhemit kang marakake bisu marang wong. Bareng dhemite wis metu, wonge bisa calathu. Wong akeh padha kaeraman. 15 Nanging ana 71
LUKAS 11.16- 23 saweneh kang padha ngucap mangkene: "Anggone nundhung dhemit iku nganggo panguwasane Beelzebul panggedhening para dhemit." 16 Lan ana maneh kang padha nyoba marang Gusti Yesus, nyuwun pratandha saka ing swarga. 17 Nanging Gusti Yesus ora kekilapan marang pikirane wong-wong mau, mulane banjur ngandika: "Saben krajan kang pecah, iku mesthi rusak, lan saben brayat kang wargane padha dredah, mesthi rusak. 18 Manawa Iblis iku uga dredah karo awake dhewe, kapriye bisane tulus krajane? 19 Dadi, yen Aku nundhung dhemit iku nganggo panguwasane Beelzebul, para muridmu anggone nundhung nganggo panguwasane sapa? Mulane iya iku kang bakal padha njeksani kowe. 20 Nanging manawa Aku nundhung dhemit nganggo panguwasaning Allah, dadine Kratoning Allah wis nekani kowe. 21 Manawa ana wong kang rosa sarta sikep gegaman ganep ngreksa bale omahe dhewe, barang darbeke bakal slamet. 22 Nanging manawa katekan wong kang luwih rosa sarta banjur ditempuh lan dikalahake, kabeh gegamane kang diandelake bakal dirampas, la barang darbeke bakal diedum-edum dadi jarahan. 23 Sing sapa ora nyarujuki Aku, iku nglawan marang Aku sarta sing sapa ora melu anggonKu nglumpukake, iku dadi mbuyarake." 72
LUKAS 11.24- 28 Dhemite bali maneh 11:24-26 Mt 12:43-45 24 "Samangsa dhemit iku wis metu saka ing wong, banjur nglembara menyang ing papan-papan kang mluwa golek palereman, nanging sarehne ora oleh, nuli muni mangkene: Dakulihane tilas omahku. 25 Banjur bali, omahe ketemu wis disaponi resik lan tumata becik. 26 Tumuli metu lunga ngajak dhemit pitu liyane kang luwih ala katimbang karo dheweke, sarta banjur padha mlebu lan manggon ana ing kono, satemah wong mau alane ngungkuli sakawit." Sapa kang rahayu 11:27-28 27 Nalika Gusti Yesus isih ngandika, ana sawijining wong wadon saka ing satengahe wong akeh kang nguwuh marang Panjenengane, unjuke: "Rahayu ibu ingkang sampun nggarbini Paduka saha payudara ingkang sampun Paduka sesep." 28 Nanging Gusti Yesus banjur ngandika: "Kang rahayu iku wong-wong kang padha ngrungokake pangandikaning Allah lan digatekake." 73
LUKAS 11.29- 32 Wong kang padha nyuwun pratandha 11:29-32 Mt 12:38-42 29 Bareng wong akeh padha ngrubung Panjenengane, Gusti Yesus nuli ngandika: "Jinis iki ala, kok padha nyuwun pratandha, nanging ora bakal padha kaparingan kajaba mung pratandhane Nabi Yunus. 30 Sabab kayadene Nabi Yunus anggone dadi pratandha tumrap wong-wong ing kutha Niniwe, samono uga Putraning Manungsa iya bakal dadi pratandha tumrap jinis iki. 31 Besuk ing dinane pangadilan, ratu putri saka ing tanah Kidul bakal maju bareng karo jinis iki lan bakal ngukumi wong-wong iku. Amarga ratu iki rawuh saka ing pungkasaning bumi arep mirengake kawicaksanane Sang Prabu Suleman, mangka satemene kang ana ing kene iki ngungkuli Sang Prabu Suleman. 32 Besuk ing dina pangadilan, wong-wong ing Niniwe bakal padha tangi bebarengan karo jinis iki, lan bakal ngukumi wong-wong iki. Amarga wong-wong Niniwe iku bareng ngrungokake pituture Nabi Yunus banjur padha mratobat, mangka satemene kang ana ing kene iki ngungkuli Nabi Yunus." 74
LUKAS 11.33- 39 Bab damaring badan 11:33-36 33 "Ora ana wong nyumed damar kang banjur didekek ing longan utawa ditutupi ing tompo, nanging didekek ing jodhog, supaya kabeh wong kang lumebu bisa ndeleng padhange. 34 Mripatmu iku dadi damaring badanmu. Manawa mripatmu waras, badanmu sakojur kapadhangan, nanging manawa mripatmu ora waras, badanmu dadi peteng. 35 Mulane sing awas, pepadhang kang ana ing kowe iku aja nganti dadi peteng. 36 Manawa badanmu sakojur padhang lan ora ana perangane kang peteng, mesthi kabeh dadi padhang, iya kaya yen kowe kena ing soroting damar." Gusti meleh-melehake wong Farisi lan para ahli Toret 11:37-54 Mt 23:1-36 Mk 12:38-40 Lk 20:45-47 37 Bareng Gusti Yesus wis rampung anggone memulang, ana sawijining wong Farisi ngaturi dhahar ana ing omahe. Panjenengane iya banjur lumebet sarta lenggah dhahar. 38 Wong Farisi mau bareng weruh dadi gumun, dene Gusti Yesus sadurunge dhahar kok ora wijik dhisik. 39 Nanging Gusti Yesus banjur ngandika marang wong-wong mau: "Kowe para wong Farisi, kowe padha ngresiki jabaning tuwung lan pinggan, nanging ing jeromu kebak isi 75
76 LUKAS 11.40- 49 rampasan lan piala. 40 Heh, wong-wong bodho, Panjenengane kang nitahake jabane apa ora nitahake jerone? 41 Mung bae isine iku danakna, lah ing mengko kabeh-kabehe bakal dadi resik tumrap kowe. 42 Nanging bilai kowe, heh, para wong Farisi, amarga kowe padha mbayar pra sapuluhan kanggo majegi godhong merdinah, inggu lan sawarnane jejanganan, nanging kowe padha nglirwakake kaadilan lan katresnaning Allah. Sing siji kudu dilakoni, lan sijine aja dilirwakake. 43 Bilai kowe, heh, wong-wong Farisi, amarga kowe padha seneng linggih ing ngarep ana ing papan pangibadah lan seneng tampa pakurmatan ana ing pasar. 44 Bilai kowe, amarga kowe iku kayadene kuburan kang tanpa tenger; wong-wong kang lumaku ing sadhuwure ora weruh." 45 Tumuli ana sawijine ahli Toret kang mangsuli, ature: "Guru, manawi Panjenengan ngandika makaten punika, ateges ugi ngremehaken golongan kula." 46 Nanging Panjenengane banjur mangsuli, pangandikane: "Kowe iya padha bilai, heh, ahli-ahli Toret, amarga kowe padha ngemoti gegawan kang ora bisa kaangkat marang wong, nanging kowe dhewe ora nganti ndumuk gegawan iku kalawan drijimu siji bae. 47 Bilai kowe; amarga kowe padha mbangun pasareane para nabi, mangka leluhurmu dhewe kang nyedani. 48 Dadine kowe padha ngaku, yen kowe padha mbenerake pratingkahe leluhurmu, sabab iku padha nyedani para nabi mau, dene kowe padha mbangun pasareane. 49 Mulane
LUKAS 11.50 -12.1 kawicaksananing Allah ngandika: Ingsun bakal ngutus para nabi lan para rasul, marang wong-wong iku, sarta panunggalane iku ana saparo kang bakal dipateni lan kang dianiaya. 50 Supaya jinis iki katempuhna getihe sakehe para nabi kang wis kawutahake wiwit nalika bumi katitahake, 51 wiwit saka getihe Habel nganti getihe Zakharia, kang kapatenan ana ing antarane misbyah lan Padalemaning Allah. Malah Aku pitutur ing kowe: Jinis iki mesthi bakal katempuhake. 52 Bilai kowe, heh, para ahli Toret, amarga kowe wus padha njupuk kuncining kawruh; kowe dhewe ora lumebu, nanging wong kang arep lumebu padha kokalang-alangi." 53 Bareng Gusti Yesus wis jengkar saka ing papan kono, para ahli Toret lan para wong Farisi padha ngincim-incim marang Panjenengane lan ngebyuki Panjenengane kalawan prakara warna-warna, 54 apadene padha ngudi mancing-mancing, supaya krungu pangandika kang mijil saka ing lesane, kang kena kanggo dhadhakan nangkep Panjenengane. Piwulang, kang mligi kanggo para sakabat 12:1-12 Mt 10:26-33, 19-20 12 1 Nalika samana ewon wong kang padha nglumpuk, nganti padha suk-sukan. Gusti Yesus banjur paring piwulang, kang dhisik marang para sakabate, pangandikane: 77
LUKAS 12.2 - 10 "Padha diawas marang ragine wong Farisi, yaiku bab lamising budine. 2 Ora ana barang kang katutupan kang ora bakal kawiyak, lan ora ana barang kang kasidhem kang ora bakal kaweruhan. 3 Mulane apa kang kokkandhakake ana ing petengan iku bakal kaprungu ana ing padhangan, sarta apa kang kokkandhakake kalawan bisik-bisik ana ing kamar, iku bakal kawartakake saka ing payon. 4 Aku pitutur marang kowe, heh, mitra-mitraKu, aja wedi marang wong-wong kang bisa mateni badan, nanging sawise mangkono ora bisa apa-apa maneh. 5 Kowe padha Daktuduhi, sapa kang kudu kokwedeni. Padha wedia marang Panjenengane, kang sawise mateni iya kawasa nyemplungake wong menyang ing naraka. Sabenere Aku pitutur marang kowe: Iya Panjenengane iku kang kudu kokwedeni. 6 Manuk emprit lima rak mung payu rong dhuwit? Ewasamono ora ana siji-sijia kang disupekake dening Gusti Allah, 7 malah dalasan rambuting sirahmu iku wis dietung kabeh. Mulane aja padha wedi, ajimu rak ngungkuli manuk emprit pirang-pirang. 8 Aku pitutur ing kowe: Saben wong kang ngakoni Aku ana ing sangareping wong, iku iya bakal diakoni dening Putraning Manungsa ana ing ngareping para malaekating Allah. 9 Nanging sing sapa nyelaki Aku ana ing ngareping wong, iya bakal diselaki ana ing ngarepane para malaekating Allah. 10 Sing sapa ngucapake tembung kang nglawan marang Putraning Manungsa, iku bakal diapura, nanging sing sapa nyenyamah 78
LUKAS 12.11- 17 marang Sang Roh Suci, iku bakal ora diapura. 11 Manawa kowe padha diladekake marang ngarsane para pradata-agama, apa marang ngarsane para pamarentah utawa para kang ngasta panguwasa, aja padha sumelang, kapriye lan apa kang kudu kokaturake ana ing panjawabmu. 12 Amarga ing wektu iku uga Sang Roh Suci bakal muruki kowe apa kang kudu kokaturake." Bab budi kethaha lan pasemon bab wong sugih kang bodho 12:13-21 13 Tumuli ana wong panunggalane wong akeh iku kang matur marang Gusti Yesus: "Guru, Paduka mugi karsaa ndhawuhi sadherek kawula, supados andum warisan kaliyan kawula." 14 Nanging Gusti Yesus ngandika marang wong mau: "Sadulur, sapa sing ngangkat Aku dadi hakim utawa dadi panengah ana ing antaramu?" 15 Banjur ngandika marang wong akeh: "Sing padha awas, wekanana sakabehing budi kethaha, sabab sanadyan wong duwe bandha nganti akeh banget, uripe wong iku ora gumantung marang kasugihane iku." 16 Sawise mangkono banjur padha dipangandikani kalawan pasemon mangkene: "Ana sawijining wong sugih, pametuning palemahane akeh banget. 17 Banjur mikir: Kapriye ya, rekane, aku ora duwe enggon kanggo nyimpen pametu samono akehe iku. 79
80 LUKAS 12.18- 24 18 Tumuli calathu: Wis, enake mangkene bae: lumbung-lumbungku dakbubrahane, banjur gawe sing luwih gedhe, kabeh gandumku lan barang-darbekku daksimpene ana ing kono. 19 Nyawaku nuli dakkandhanane: Heh, nyawaku, kowe wis duwe bandha akeh banget, cukup kanggo urip pirang-pirang taun, mulane ngasoa, mangana, ngombea lan seneng-senenga. 20 Ananging dhawuhe Gusti Allah marang wong mau: Heh, wong kang tanpa budi, bengi iki uga nyawanira bakal kapundhut saka ing sira. Lan apa kang wis sira cawisake iku, kanggo apa bakale? 21 Iya kaya mangkono iku kadadeane wong kang nglumpukake bandha kanggo awake dhewe, mangka ora duwe kasugihan ana ing ngarsaning Allah." Bab sumelang lan bab bandha kaswargan 12:22-34 Mt 6:25-34, 19-21 22 Gusti Yesus banjur ngandika marang para sakabate: "Mulane Aku pitutur marang kowe: Aja padha sumelang ing bab uripmu, apa kang bakal kokpangan, lan aja sumelang ing bab awakmu, apa kang bakal koksandhang. 23 Amarga urip iku ajine ngungkuli pangan lan badan iku ngungkuli sandhangan. 24 Padha delengen, manuk gagak iku ora padha nyebar lan ora derep apadene ora duwe gudhang utawa lumbung, ewasamono padha diparingi pangan dening Gusti Allah. Ajimu
LUKAS 12.25- 34 rak ngungkuli manuk-manuk iku banget! 25 Sapa ta panunggalanmu kang marga saka sumelang bisa nyambungi umure saasta? 26 Dadi yen kowe bab kang sepele dhewe bae ora bisa, kapriye dene kok nyumelangake bab liya-liyane? 27 Padha tamatna kembang bakung kae, ora ngantih ora nenun, ewadene pituturKu marang kowe: Sang Prabu Suleman sajrone sagunging kaluhurane, pangagemane ora ngungkuli endahe salah sijine kembang iku. 28 Dadi, yen suket ing ara-ara, kang saiki isih ana, sesuk kabuwang ing geni, iku dipanganggoni dening Gusti Allah nganti kaya mangkono, saya maneh kowe, heh, wong kang cupet ing pangandel! 29 Mulane aja padha mrihatinake apa kang bakal kokpangan lan kokombe sarta aja melang-melang. 30 Awit iku kabeh kang diupaya dening wong kang ora wanuh marang Gusti Allah. Ramamu rak ora kekilapan, yen iku kabeh dadi kabutuhanmu. 31 Nanging Kratoning Allah iku padha upayanen, nuli kabeh iku mau bakal diwuwuhake marang kowe. 32 Aja padha wedi, heh pepanthan cilik! Amarga Ramamu wis kepareng maringake Kraton iku marang kowe. 33 Barang darbekmu dolana kabeh, banjur dedanaa! Gawea kanthong-kanthong kang ora bisa lawas, nglumpukna rajabrana ing swarga, kang ora bakal entek, kang ora bakal katekanan maling sarta ora bakal karusak dening renget. 34 Amarga ing ngendi dununge bandhamu, iya ing kono dununging atimu." 81
LUKAS 12.35- 42 Bab kawaspadan 12:35-48 Mt 24:43-51 35 "Lambungmu ajeg sabukana lan damarmu ajeg muruba. 36 Sarta kowe padha kayaa wong-wong kang nganti-anti rawuhe bendarane saka pahargyan memanton, supaya manawa wis kondur lan thothok-thothok lawang, enggal bisa ngengani lawang. 37 Begja para abdi kang sarawuhe bendarane ketemu melek. Aku pitutur ing kowe: Satemene bendara mau bakal sabukan, abdine padha didhawuhi mangan bebarengan, bendarane bakal nyedhaki ngladeni. 38 Lan manawa rawuhe ing tengah wengi utawa ing wayah bangun esuk mangka para abdi mau ketemu mangkono, begja wong-wong iku. 39 Nanging sumurupa: Saupama kang duwe omah ngreti tekane maling jam pira, mesthi ora bakal ngetogake bae omahe dibabah. 40 Mulane kowe kabeh padha tansah rumantia, awit rawuhe Putraning Manungsa iku ing wektu kang ora koknyana." 41 Petrus banjur munjuk: "Gusti, ingkang Paduka karsakaken kanthi pasemon punika punapa kawula sakanca, punapa inggih dhateng tiyang sadaya?" 42 Paring wangsulane Gusti: "Sapa ta kang dadi pitayaning omah kang setya lan pinter, kang bakal diangkat dening bendarane dadi tetuwaning para abdi kang nyadhongi pangan marang dheweke 82
LUKAS 12.43- 48 kabeh ing wayah kang wis katemtokake? 43 Begja abdi kang ketemu nindakake kawajibane nalika bendarane rawuh. 44 Aku pitutur marang kowe: Satemene bendarane mau mesthi bakal ngangkat dheweke dadi abdi kang tinanggenah rumeksa marang sabarang kagungane bendarane kabeh. 45 Nanging manawa abdi mau duwe gagasan mangkene: Bendaraku kok ora rawuh-rawuh, banjur wiwit nggitiki para abdi lanang lan wadon, sarta mangan lan ngombe nganti mendem, 46 samangsa bendarane rawuh ing dina kang ora kanyana lan ing wayah kang ora disumurupi, mesthi wong mau bakal dipateni lan dianggep padha bae karo wong kang ora setya. 47 Anadene abdi kang ngreti marang karsane bendarane, mangka ora cecawis utawa ora nindakake apa kang dikarsakake dening bendarane, iku bakal digebugi marambah- rambah. 48 Nanging sing ora ngreti marang karsane bendarane, mangka banjur nindakake apa kang kagolong kena ing ukuman gebug, iku bakal tampa paukuman gebug, sawatara. Saben wong kang kaparingan akeh, iku bakal kapundhutan akeh, sarta kang dipracaya akeh, bakal kapundhutan luwih dening akeh." 83
LUKAS 12.49- 56 Rawuhe Gusti nuwuhake crah 12:49-53 Mt 10:34-36 49 "TekaKu iki nibakake geni ing bumi lan apa kang Dakkarepake, manawa wis murub? 50 Aku kudu nampani baptis lan sapira gedhene kasusahaning atiKu, sadurunge iku rampung! 51 Apa pangiramu, tekaKu ing bumi iki nggawa karukunan? Ora, Aku pitutur marang kowe: Aku ora nggawa katentreman, nanging nuwuhake crah. 52 Amarga wiwit saiki wong lima kang tunggal saomah bakal crah, kang telu karo kang loro, kang loro karo kang telu. 53 Kabeh bakal padha crah, bapa karo anake lanang, lan anak lanang karo bapakne, embok karo anake wadon, lan anak wadon karo embokne, embok maratuwa karo mantune wadon, lan mantu wadon karo embokne maratuwa." Bab ilapating mangsa-kala 12:54-59 54 Ana maneh pangandikane Gusti Yesus marang wong akeh: "Manawa kowe padha weruh mendhung jumedhul ing sisih kulon, kowe banjur bisa kandha: Arep udan, lan tumuli iya kalakon mangkono. 55 Sarta manawa kowe weruh angin saka kidul, kowe banjur kandha: Mengko bakal panas gumemplang, lan iku iya tumuli kalakon mangkono. 56 Heh, 84
LUKAS 12.57 -13.4 wong lamis, semuning bumi lan langit kowe padha bisa niteni, yagene kowe ora bisa niteni kaanane jaman saiki? 57 Lan maneh yagene kowe padha ora netepake dhewe apa kang bener? 58 Amarga, manawa kowe karo lawananmu padha arep ngadhep marang ing ngarsane pamarentah, ana ing dalan ngudia rukun karo wong mau, supaya kowe aja nganti diladekake ing ngarsane hakim, lan hakim banjur masrahake kowe marang pambantune sarta pambantu iki tumuli nglebokake kowe marang ing pakunjaran. 59 Aku pitutur marang kowe: Kowe ora bakal metu saka ing kono sadurunge utangmu sah." Dosa lan kasangsaran 13:1-5 13 1 Nalika samana ana wong sawatara kang padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus ngaturi uninga bab wong-wong Galilea kang padha kawutahake getihe dening Sang Pilatus, diworake ing getih kurban kang diunjukake dening wong-wong mau. 2 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Apa pangiramu wong-wong Galilea iki luwih gedhe dosane katimbang karo dosane wong-wong Galilea liyane kabeh, jalaran banjur ketaman lelakon kang kaya mangkono iku? 3 Ora, kandhaKu marang kowe. Nanging manawa kowe ora padha mratobat, kowe bakal padha tiwas kabeh kanthi patrap mangkono. 4 Utawa 85
LUKAS 13.5 - 11 maneh apa pangiramu wong wolulas kang padha mati kerubuhan menara ing Siloam kae kaluputane ngluwihi wong ing Yerusalem liyane kabeh? 5 Aku pitutur marang kowe: Ora. Nanging manawa kowe kabeh padha ora mratobat, bakal tiwas kanthi patrap mangkono." Pasemon bab wit anjir kang ora awoh 13:6-9 6 Gusti Yesus banjur paring pasemon mangkene: "Ana wong kang duwe wit anjir, kang katandur ing pakebonane anggur, banjur diparani digoleki wohe, nanging ora oleh. 7 Tumuli calathu marang kang ngurus kebon anggur iku: Iki wis telung taun aku golek wohe, kok ora ana. Mulane tegoren bae wit iki! Kanggo apa urip ana ing lemah kene tanpa guna! 8 Wangsulane wong mau: Bendara, kajengipun gesang sataun engkas, siti sakubengipun badhe kula paculi lan wit punika badhe kula rabuk, 9 bokmanawi taun ngajeng saged awoh; manawi boten, inggih lajeng kategora kemawon." Gusti Yesus nyarasake wong wungkuk ing dina Sabat 13:10-17 10 Ing sawijining dina, pinuju dina Sabat, Gusti Yesus memulang ana ing salah sawijining papan pangibadah. 11 Ing kono ana wong 86
LUKAS 13.12- 17 wadon kang kapanjingan dhemit wis wolulas taun, satemah banjur lara lan dadi wungkuk, ora bisa ngadeg jejeg. 12 Bareng Gusti Yesus mirsa wong mau, banjur ditimbali sarta dipangandikani mangkene: "He, mbok, lelaramu wis mari." 13 Tumuli ditumpangi asta, lan sanalika iku uga wong wadon mau bisa ngadeg jejeg maneh lan banjur ngluhurake asmaning Allah. 14 Nanging kepalane papan pangibadah iku nepsu, jalaran Gusti Yesus nyarasake wong ing dina Sabat, banjur calathu marang wong akeh: "Dina iku ana enem sing kanggo nyambut-gawe. Mulane tekaa ing salah sijine dina iku supaya diwarasake, nanging aja ing dina Sabat." 15 Nanging Gusti mangsuli, pangandikane: "Heh, wong-wong lamis, apa panunggalanmu ing dina Sabat ora nguculi sapine utawa kuldine saka ing kandhang banjur diombekake. 16 Apamaneh wong wadon iki, kang wis wolulas taun lawase kabanda dening Iblis, apa ora prelu diuculi bebandane ing dina Sabat, amarga iki tedhak turune Rama Abraham?" 17 Nalika Panjenengane ngandika mangkono iku, kabeh kang nglawan padha kisinan, dene wong akeh padha bungah awit saka anane kabeh kang katindakake dening Panjenengane kang sarwa luhur iku. 87
LUKAS 13.18- 25 Pasemon bab wiji sawi lan ragi 13:18-21 Mt 13:31-33 Mk 4:30-32 18 Gusti Yesus banjur ngandika: "Kratone Allah iku upamane apa, lan kena Dakupamakake apa? 19 Iku kena diupamakake wiji sawi, kang kajupuk lan kasebar dening wong ana ing pakebonane, banjur thukul lan dadi uwit, nganti manuk-manuk ing awang-awang padha nusuh ana ing pang-pange." 20 Lan pangandikane maneh mangkene: "Kratone Allah iku, kena Dakupamakake apa? 21 Iku upamane kayadene ragi kang dijupuk dening wong wadon lan dicarubake ing glepung trigu telung taker, nganti kemrasukan kabeh." Bab lawang kang ciyut 13:22-30 22 Gusti Yesus banjur ndlajahi kutha-kutha lan desa-desa sinambi memulang lan nglajengake tindake menyang ing Yerusalem. 23 Tumuli ana wong kang munjuk mangkene: "Gusti, tiyang ingkang kapitulungan wilujeng punika punapa namung sakedhik?" 24 Paring wangsulane Gusti Yesus marang wong-wong kang ana ing kono: "Padha mbudidayaa lumebu ing lawang kang ciyut! Sabab Aku pitutur marang kowe: Akeh wong kang ngudi lumebu, nanging ora bisa. 25 Manawa kang kagungan dalem wis jumeneng lan wis 88
LUKAS 13.26- 31 ngancing lawang, lan kowe wiwit ngadeg ana ing jaba ndhodhog lawang kalawan matur: Gusti, kawula nyuwun kori! Panjenengane bakal mangsuli mangkene: Aku ora ngreti, kowe iku saka ngendi. 26 Kowe bakal matur: Kawula sampun nate sami nedha lan ngombe wonten ing ngarsa Paduka, sarta Paduka sampun paring piwulang wonten ing margi-margi ing kitha kawula. 27 Nanging Panjenengane bakal ngandika marang kowe: Aku ora ngreti, kowe iku saka ing ngendi, padha sumingkira saka ing ngarepKu, heh wong kang padha gawe piala! 28 Ing kono bakal ana panangis lan keroting untu, samasa kowe bakal padha weruh Rama Abraham lan Rama Iskak sarta Rama Yakub apadene sakabehing nabi padha ana ing Kratoning Allah, mangka kowe dhewe padha kabuwang menyang ing jaba, 29 sarta bakal ana wong kang padha teka saka ing wetan lan kulon lan tuwin saka ing lor lan kidul, padha bakal linggih mangan ana ing Kratoning Allah. 30 Lah ana pamburi kang bakal padha dadi pangarep, lan ana pangarep kang bakal padha dadi pamburi." Gusti Yesus pinasthi seda ana ing Yerusalem lan nutuh marang kutha Yerusalem 13:31-35 Mt 23:37-39 31 Ing nalika iku ana wong Farisi sawatara kang padha sowan lan matur marang Gusti 89
LUKAS 13.32 -14.1 Yesus: "Panjenengan kula aturi sumingkir saking ngriki, awit Sang Prabu Herodhes badhe ngangkah nyedani Panjenengan." 32 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Padha lungaa, kandhaa marang asu wawar iku: Aku nundhungi dhemit lan marasake wong, ing dina iki lan sesuk, dene ing telung dinane Aku bakal wis rampung. 33 Nanging ing dina iki, lan sesuk tuwin besuk emben Aku kudu nerusake lakuKu, amarga ora samesthine kang jeneng nabi dipateni ora ana ing Yerusalem. 34 Yerusalem, Yerusalem, kowe kang mateni para nabi lan mbenturi watu marang wong-wong kang padha diutus nemoni kowe. Wis makaping-kaping anggonKu arep nglumpukake anak-anakmu, padha kaya babon anggone nglumpukake kuthuk-kuthuke ana ing sangisoring swiwine, nanging kowe ora ngolehake. 35 Lah omahmu bakal kapasrahake suwung marang kowe. Nanging Aku pitutur marang kowe: Kowe bakal padha ora ndeleng Aku maneh nganti tumeka ing wektune kowe padha calathu mangkene: Binerkahana kang rawuh atas asmaning Pangeran." Gusti nyarasake wong ing dina Sabat maneh 14:1-6 14 1 Ing sawijining dina, pinuju dina Sabat, Gusti Yesus rawuh ing omahe sawijining panggedhene wong Farisi, arep dhahar roti ana ing kono. Kabeh wong kang ana ing 90
LUKAS 14.2 - 10 kono padha ngulatake Panjenengane kanthi temenan. 2 Lah ing kono tumuli ana wong lara busung ngadeg ing ngarsane. 3 Gusti Yesus banjur ngandika marang para ahli Toret lan para wong Farisi mangkene: "Marasake wong ing dina Sabat iku kena apa ora?" 4 Kabeh padha meneng bae. Panjenengane banjur ngasta tangane wong kang lara mau lan diwarasake sarta didhawuhi lunga. 5 Sawise mangkono banjur ngandika marang wong-wong mau: "Sapa panunggalanmu, kang anake utawa sapine kecemplung ing sumur, ora banjur enggal-enggal nulungi dientasake, sanadyan ing dina Sabat?" 6 Wong-wong mau ora ana kang bisa ngaturi wangsulan. Bab lungguh ing ngarep dhewe utawa ing buri dhewe 14:7-11 7 Bareng Gusti Yesus mirsa dhayoh-dhayoh padha milih papan palinggihan ing ngarep dhewe, banjur padha dipangandikani pasemon mangkene: 8 "Manawa kowe diulemi jagong manten, kowe aja linggih ing ngarep dhewe, awit bokmanawa kang duwe gawe wis ngulemi wong kang luwih dhuwur pangkate tinimbang karo kowe, 9 supaya wong kang ngulemi kowe lan wong mau aja padha marani kowe lan calathu marang kowe: Kula aturi mingser, palenggahan punika kagem sadherek punika. Kowe banjur kapeksa ngalih linggih ing buri dhewe kalawan wirang. 10 Mulane, manawa 91
LUKAS 14.11- 14 kowe diulemi, linggiha ing buri dhewe. Bokmanawa mengko sing duwe omah banjur marani lan calathu marang kowe: Sadherek, mangga kula aturi lenggah ing ngajeng. Temahan kowe katon anggonmu kajen ana ing ngarepane para dhayoh liyane kabeh. 11 Sabab sing sapa ngluhurake awake dhewe, bakal kaasorake, lan sing sapa ngasorake awake dhewe bakal diluhurake. Sapa kang wajib diulemi 14:12-14 12 Gusti Yesus uga banjur ngandika marang wong kang ngaturi rawuh Panjenengane: "Manawa kowe nganakake pista ing wayah awan utawa bengi, kowe aja ngulemi mitra- mitramu, utawa sadulur-sadulurmu, utawa sanak-kadangmu utawa tangga-teparomu kang sugih-sugih, amarga iku bakal padha males genti ngulemi kowe, dadi kowe wis oleh piwales. 13 Nanging, manawa kowe nganakake pista, ngulemana wong-wong kang mlarat, kang cacad, kang lumpuh lan kang wuta. 14 Yen mangkono kowe bakal rahayu, amarga wong iku kabeh ora padha duwe kang dianggo males marang kowe. Dene kowe bakal tampa piwales besuk ing dina patangening para wong mursid." 92
LUKAS 14.15- 21 Pasemon bab wong-wong kang padha ngaturake pawadan 14:15-24 Mt 22:1-10 15 Krungu pangandika kang mangkono iku, ana sawijining dhayoh kang matur marang Gusti Yesus: "Rahayu tiyang ingkang sami badhe kasegah nedha wonten ing Kratoning Allah." 16 Nanging Gusti Yesus ngandika marang wong mau: "Ana wong nganakake pista gedhen lan ngulemi wong akeh. 17 Bareng wis ndungkap wayahe bujana, bature dikongkon pratela marang wong kang padha diulemi: Sumangga sami karsaa rawuh, amargi sadaya-sadayanipun sampun cumawis. 18 Nanging kabeh padha bebarengan nyuwun ngapura. Wong kang kapisan matur mangkene: Kula mentas tumbas pategilan, kula badhe ningali mrika, mila kula nyuwun pangapunten. 19 Wong liyane matur mangkene: Kula mentas tumbas lembu gangsal rakit, kula badhe kesah nyobi lembu-lembu punika, mila nyuwun pangapunten. 20 Wong liyane maneh matur: Kula saweg kemawon emah-emah, mila boten saged sowan. 21 Batur mau banjur mulih ngaturake iku kabeh marang lurahe. Kang duwe omah nepsu banget sarta calathu marang bature: Enggal menyanga ing dalan-dalan lan lurung-lurung kutha, wong mlarat, wong cacad, wong picak lan wong 93
LUKAS 14.22- 30 lumpuh padha iriden mrene. 22 Bature tumuli matur: Bendara, sadaya dhawuh panjenengan sampun kalampahan, ewasamanten papanipun taksih tirah. 23 Lurahe banjur calathu marang bature: Menyanga ing lurung-lurung lan ing dalan-dalan cilik, wong-wong sing ana ing kono padha peksanen mlebu mrene, amarga omahku kudu kebak. 24 Awit aku pitutur marang kowe: Wong kang padha diulemi dhisik mau siji bae ora ana kang bakal ngrasakake suguhanku." Aja gumampang manjing dadi pandhereke Gusti Yesus 14:25-35 25 Kacarita Gusti Yesus banjur tindak kadherekake wong akeh gumrudug. Gusti tumuli minger ngandika marang wong-wong mau: 26 "Manawa ana wong kang sowan ing ngarsaKu, mangka ora sengit marang bapakne, ibune, bojone, anak-anake, sadulur- sadulure lanang utawa wadon, malah nyawane dhewe pisan, iku ora bisa dadi siswaKu. 27 Sing sapa ora manggul salibe lan ngetut buri Aku, iku ora bisa dadi siswaKu. 28 Sabab sapa ta panunggalanmu kang arep ngadegake manara, ora linggih dhisik ngetung-etung, apa dhuwite cukup kanggo ngragadi nganti sarampunge. 29 Supaya manawa wis rampung pandhemene, mangka ora bisa mbacutake, sakehe wong kang weruh aja nganti padha moyoki 30 mangkene: Wong 94
LUKAS 14.31 -15.4 iku ngadani gegawean, nanging kok ora bisa ngrampungake! 31 Utawa, ratu ngendi sing arep andon perang mungsuh ratu liyane, kok ora lenggah dhisik prelu nggalih-nggalih, apa wadyabala saleksa iku cukup kanggo nglawan mungsuh kang nekani kalawan nggawa bala rong leksa? 32 Manawa ora, mesthi banjur utusan, mumpung mungsuh iku isih adoh, prelu nakokake prajanjian-prajanjiane bedhamen. 33 Mangkono uga saben wong panunggalanmu, kang ora bisa ninggal sabarang darbeke kabeh, iku ora bisa dadi siswaKu. 34 Uyah iku pancen apik, nanging manawa uyah iku ilang asine, apa kang kanggo mulihake rasane? 35 Wis ora ana gunane, kanggoa tegal utawa kanggoa rabuk, mung banjur dibuwang bae. Sing sapa duwe kuping kanggo ngrungokake, ngrungokna! Pasemon bab wedhus kang ilang 15:1-7 Mt 18:12-14 15 1 Para juru-mupu-beya lan wong dosa iku adate padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus ngrungokake piwulange. 2 Wong Farisi lan para ahli Toret satemah padha kedumelan, pangucape: "Wong iku kok nampani wong dosa lan mangan bebarengan." 3 Panjenengane banjur paring pasemon mangkene: 4 "Sapa panunggalanmu, kang duwe wedhus satus, mangka ana siji sing 95
LUKAS 15.5 - 10 ilang, apa ora banjur nggoleki sing ilang iku nganti saketemune, sing sangang puluh sanga ditinggal ana ing ara-ara samun? 5 Lan manawa wis ketemu, nuli dipanggul kalawan bungah 6 sarta satekane ing omahe, banjur ngundangi mitra-mitrane lan tangga teparone lan padha dikandhani: Ayo, padha bebarengan bungah-bungah karo aku, sabab wedhusku sing ilang wis ketemu. 7 Aku pitutur marang kowe: Iya kaya mangkono iku ing swarga bakal ana kabungahan gedhe marga ana wong dosa siji kang mratobat, ngluwihi kabungahan kang tumrap wong sangang puluh sanga kang ora usah mratobat." Pasemon bab dhuwit dirham kang ilang 15:8-10 8 "Utawa endi ana wong wadon duwe dhuwit dirham sapuluh, mangka ilang siji, kok ora banjur nyumed damar lan nyaponi omahe, nggoleki njlimet nganti saketemune? 9 Lan manawa wis ketemu, banjur ngundangi mitra-mitrane lan tangga teparone sarta padha dicritani mangkene: Dhuwitku dirham sing ilang wis ketemu. Ayo, padha bungah-bungah bebarengan karo aku. 10 Aku pitutur marang kowe: Samono uga para malaekate Gusti Allah bakal padha bungah-bungah, jalaran ana wong dosa siji kang mratobat." 96
LUKAS 15.11- 19 Pasemon bab anak kang ilang 15:11-32 11 Gusti Yesus ngandika maneh: "Ana wong duwe anak lanang loro. 12 Anak kang wuragil matur marang bapakne: "Bapak, keparenga kula nyuwun saperanganing barang darbek kita ingkang dados hak kula. Bapakne iya banjur mbage-bage barang darbeke, diwenehake marang sakarone. 13 Let sawatara dina kang wuragil mau banjur ngedoli bageane kabeh, sawise mangkono nuli lunga menyang nagara kang adoh. Ana ing kana barang darbeke diebreh-ebreh dianggo nguja kekarepane. 14 Bareng wis entek kabeh, ing tanah kono ana pailan kang nggegirisi, dheweke banjur wiwit nandhang kakurangan. 15 Tumuli lunga lan nyambut-gawe ana ing wewengkoning sawijining wong ing tanah kono, banjur dikon angon babi-babine ana ing pategalane. 16 Nuli kepengin ngiseni wetenge kalawan ampas pakan babi iku, nanging ora ana wong kang gelem menehi. 17 Banjur eling marang kaanane, mangkene panggagase: Buruhe bapakku pirang-pirang lan padha bisa mangan mubra-mubru, mangka aku ana ing kene mati kaliren. 18 Aku dakmulih menyang ing daleme bapakku lan matur: Bapak, kula sampun nglampahi dosa dhumateng swarga lan dhumateng bapak, 19 kula sampun boten pantes kawastanan putranipun bapak malih; keparenga namung dados satunggaling 97
LUKAS 15.20- 29 berahipun bapak kemawon. 20 Banjur ngadeg lan mulih marani bapakne. Nalika isih adoh, bapakne wis ngawasake tekane, atine trenyuh banget marga saka welase. Tumuli diplayoni, banjur dirangkul lan diambungi. 21 Anake matur: Bapak, kula sampun nglampahi dosa dhumateng ing swarga tuwin dhumateng bapak. Kula sampun boten pantes kawastanan putranipun bapak malih. 22 Nanging bapakne prentah marang batur-bature: Enggal jupukna jubah kang apik dhewe, nuli enggokna, drijine enggonana ali-ali lan enggonana sepatu sikile. 23 Banjur njupuka pedhet sing lemu, belehen. Ayo padha mangan lan seneng-seneng. 24 Sabab anakku iki wis mati, urip maneh, wis ilang, ketemu. Banjur padha wiwit sukan-sukan. 25 Nanging anake pambarep lagi ana ing pategalan. Bareng mulih lan wis cedhak karo omahe, krungu swaraning suling lan wong kang padha tetembangan jejogedan. 26 Banjur ngundang salah sawijining batur lan ditakoni, apa tegese iku kabeh. 27 Ature batur: Punika ingkang rayi rawuh, dene ingkang rama sampun dhawuh mragat pedhet ingkang lema, amargi kepanggih malih kaliyan putranipun kanthi wilujeng. 28 Anak pambarep mau temah nepsu lan ora gelem lumebu ing omah. Bapakne nuli metu lan ngrerepa. 29 Nanging diwangsuli mangkene: Sampun mataun-taun anggen kula ngladosi bapak lan boten nate nerak wewaleripun bapak, nanging bapak boten nate maringi cempe satunggal kemawon, kangge bingah-bingah 98
LUKAS 15.30 -16.4 kaliyan kanca-kanca kula. 30 Nanging sareng putranipun bapak ingkang ngebreh-ebreh raja-darbekipun bapak, kadamel mblunthah kaliyan sundel-sundel, saweg kemawon dhateng, bapak lajeng mragat pedhet leman kangge piyambakipun. 31 Bapakne calathu: Anakku, engger, kowe iku salawase nunggal karo aku, lan apa saduwekku iku duwekmu. 32 Aku kabeh wis samesthine kudu padha bungah-bungah lan seneng-seneng, jalaran adhimu wis mati urip maneh, wis ilang ketemu." Pasemon bab juru-gedhong kang ora temen 16:1-9 16 1 Ana maneh pangandikane Gusti Yesus marang para sakabate: "Ana wong sugih duwe juru-gedhong. Iku diwaduli, manawa juru-gedhong mau ngawut-awut barang darbeke. 2 Mulane banjur diundang lan dicalathoni mangkene: Kapriye, dene aku nganti krungu bab tumindakmu kang mangkono iku? Mara, aku wenehana palapuran tumrap rereksanmu, amarga kowe wis ora kena mbanjurake pagaweanmu dadi juru-gedhong. 3 Juru-gedhong mau nuli mikir: Gek aku arep nyambut-gawe apa? Aku dipocot anggonku dadi juru-gedhong. Macul aku ora bisa, ngemis aku isin. 4 Iya, aku wis oleh dalan, supaya manawa aku sida dipocot saka ing pagaweanku dadi juru-gedhong, ana wong 99
LUKAS 16.5 - 10 kang gelem ngukup aku ana ing omahe. 5 Wong kang padha utang marang lurahe padha diundangi siji-siji. Wong kang kapisan dicalathoni mangkene: Pira utangmu marang lurahku? 6 Wangsulane: Lisah satus tong. Banjur dikandhani: Enya iki layang-utangmu. Linggiha, gawea layang-utang liyane, saiki uga, kang muni: Seket tong. 7 Wong kang kapindho ditakoni: Lah kowe utangmu pira? Wangsulane wong mau: Gandum satus dhacin. Banjur dikandhani: Enya iki layang-utangmu. Gawea layang-utang liyane, tulisen: Wolung puluh dhacin. 8 Lurahe banjur ngalem marang juru-gedhong kang ora temen iku, marga saka anggone duwe akal kang mangkono iku, sabab para anaking jagad iki tumrap kang tunggal golongan, akale ngluwihi para ahli-warising pepadhang. 9 Lan Aku pitutur marang kowe: Padha memitrana kalawan migunakake Mamon kang ora temen iku, supaya manawa kowe koncatan Mamon iku, kowe banjur ditampani ana ing tarub kang langgeng." Bab temen tumrap prakara kang sapele Pitutur warna-warna 16:10-18 10 "Sing sapa tumemen ing bab prakara kang sepele, iya tumemen ing bab prakara kang wigati. Lan sing sapa ora tumemen bab prakara kang sapele, iku iya ora tumemen 100
101 LUKAS 16.11- 18 ing bab prakara kang wigati. 11 Dadi, manawa kowe ora tumemen ing bab Mamon, kang ora temen iku, sapa kang bakal mitayakake barang kang sanyata marang kowe? 12 Lan manawa kowe ora tumemen tumrap baranging liyan, sapa kang bakal menehake barangmu dhewe marang kowe? 13 Ora ana batur kang bisa ngladeni bandara loro. Amarga manawa mangkono, mesthi bakal sengit marang kang siji lan tresna marang sijine, utawa setya marang kang siji lan nyepelekake marang sijine. Ora bisa kowe ngawula marang Gusti Allah lan marang Mamon." 14 Iku mau kabeh iya kaprungu dening wong-wong Farisi, kang padha karem bandha, banjur padha ngencepi Panjenengane. 15 Gusti Yesus banjur ngandika marang wong-wong mau: "Kowe iku padha mbenerake awakmu dhewe ana ing ngarepaning wong, nanging Gusti Allah nguningani isining atimu. Sabab apa kang dianggep pinunjul dening manungsa, iku sinengitan dening Allah. 16 Angger-anggering Toret lan kitab-kitabe para nabi iku kanggone nganti tumeka jamane Nabi Yokanan. Wiwit ing wektu iku Injil Kratoning Allah kaundhangake lan saben wong rebutan arep lumebu ing kono. 17 Ananging luwih gampang sirnane langit lan bumi, katimbang karo bataling titik siji kang ana ing angger-anggering Toret. 18 Saben wong kang megat rabine, banjur rabi liyane, iku dadi laku jina; lan sing sapa ngrabeni wong wadon kang
LUKAS 16.19- 25 dipegat dening sing lanang mau, iku iya laku jina." Pasemon bab wong sugih lan Lazarus 16:19-31 19 "Ana wong sugih kang tansah manganggo jubah wungu lan kain kang alus, sarta saben dina mangun suka ngeram-eramake. 20 Lan ana wong ngemis jenenge Lazarus, awake sakojur gudhigen; ngglungsar ana ing sacedhake regoling omahe wong sugih mau 21 sarta banget kapengin ngilangake luwene kalawan gogrogan saka ing mejane wong sugih iku. Nanging malah diparani asu-asu sing padha ndilati gudhige. 22 Kacarita wong miskin mau mati, banjur digawa dening para malaekat menyang ing pangkone Rama Abraham. 23 Wong sugih mau iya mati lan banjur dikubur. Lan nalika dheweke ana ing sajroning teleng-palimengan sarta nandhang sangsara iku tumenga, nuli sumurup Rama Abraham ana ing kadohan mangku Lazarus. 24 Banjur nguwuh-uwuh, ature: Dhuh, Rama Abraham, mugi karsaa paring kawelasan dhateng kula. Lazarus mugi kadhawuhana nyelupaken pucuking drijinipun wonten ing toya, kangge ngasrepaken ilat kula, amargi kula nandhang sangsara sanget wonten ing latu murub punika. 25 Nanging Rama Abraham mangsuli, pangandikane: Angger, elinga, yen kowe wis tampa samubarang kang becik salawase uripmu, nanging Lazarus tampa 102
LUKAS 16.26 -17.2 samubarang kang ora apik. Saiki dheweke tampa panglipur, dene kowe nandhang sangsara banget. 26 Kajaba saka iku ing antarane aku lan kowe ana jurang kang ora kena diliwati, supaya wong ing kene kang arep menyang ing panggonanmu utawa wong kang ana ing panggonanmu arep mrene ora bisa. 27 Ature wong mau: Manawi makaten, panyuwun kula, dhuh Rama, Lazarus mugi kadhawuhana dhateng ing griyanipun bapa kula, 28 awit sadherek kula taksih gangsal, supados sami kaengetna kanthi saestu, amrih ing benjingipun sampun sami lumebet ing papan ingkang sangsara punika. 29 Nanging pangandikane Rama Abraham: Iku wis duwe paseksene Nabi Musa lan para nabi liyane. Iya iku kang kudu padha dirungokake. 30 Ature wong mau: Boten, Rama Abraham, nanging manawi wonten patunggilanipun tiyang pejah ingkang ndhatengi, tamtu sami badhe mratobat. 31 Pangandikane Rama Abraham: Manawa ora padha ngrungokake paseksene Nabi Musa lan para nabi liyane, mesthi iya ora kena dikandhani, sanadyan ana wong kang tangi saka ing antarane wong mati." Pitutur warna-warna 17:1-6 17 1 Gusti Yesus ngandika marang para sakabate: "Ora kena ora mesthi bakal ana panasaran, nanging bilai kang nganakake. 2 Luwih becik manawa wong 103
LUKAS 17.3 - 10 iku dikalungana ing watu panggilingan lan banjur dicemplungake ing sagara, katimbang nasarake salah sijine wong kang ringkih iki. 3 Reksanen awakmu dhewe! Manawa sadulurmu duwe kaluputan welehna; manawa kaduwung apuranen. 4 Saupama anggone kaluputan marang kowe ngantia kaping pitu sadina lan kaping pitu uga anggone marani kowe sarta pratela: Aku kaduwung, iya kudu kokapura." 5 Para rasul nuli munjuk marang Gusti: "Kawula mugi sami kaparingana kapitadosan!" 6 Paring wangsulane Gusti: "Manawa kowe duwe pangandel kang gedhene sawiji sawi bae, yen kowe calathu marang wit anjir alas iki: Rungkada, tumancepa ing sagara; mesthi bakal ngestokake marang pakonmu." Lurah lan batur 17:7-10 7 "Sapa panunggalanmu kang duwe batur, kang mluku utawa angon raja-kayane, saulihe saka ing pategalan apa banjur dicalathoni: Ayo, endang mangan! 8 Apa ora malah kosokbaline, dicalathoni mangkene: Aku cawisana mangan, kowe banjur sabukana lan ngladenana nganti sarampunge anggonku mangan lan ngombe. Lan sawise iku kowe kena mangan lan ngombe. 9 Apa batur mau banjur diwenehi panarima, marga saka anggone wis nglakoni apa kang diprentahake? 10 Mangkono uga kowe. Manawa kowe wis 104
LUKAS 17.11- 19 nglakoni kabeh kang kaprentahake marang kowe, kowe padha munia: Aku kabeh iki abdi-abdi kang tanpa guna, amarga mung nglakoni apa kang padha kudu daktindakake." Gusti nyarasake wong budhugen sapuluh 17:11-19 11 Kacarita nalika Gusti Yesus tindak menyang ing Yerusalem, miyos ing sauruting tapel-watese tanah Samaria lan Galilea. 12 Bareng lumebet ing sawijining desa, ana wong lara budhugen sapuluh sowan marang ing ngarsane, nanging mung ngadeg kapara adoh, 13 sarta padha nguwuh seru, unjuke: "Dhuh, Gusti Yesus, Sang Guru, kawula mugi sami Paduka welasi!" 14 Panjenengane nuli mirsani wong-wong mau lan ngandika: "Kowe padha lungaa, awakmu tuduhna marang imam!" Kocapa, sajrone padha lumaku iku, padha birat najise. 15 Ana siji kang bareng weruh yen wis waras, banjur cengkelak bali kanthi ngluhurake Gusti Allah kalawan suwara sora. 16 Nuli nyungkemi padane Gusti Yesus, ngunjukake panuwun. Mangka iku wong Samaria. 17 Gusti Yesus banjur ngandika: "Apa ora wong sapuluh kang birat najise? Lah kang sanga endi? 18 Apa panunggalane iku ora ana kang bali ngluhurake Gusti Allah, kajaba mung wong manca iki?" 19 Banjur ngandika marang wong mau: "Ngadega, lungaa, pangandelmu kang wus mitulungi kowe." 105
LUKAS 17.20- 28 Bab bakal rawuhe Kratoning Allah 17:20-37 Mt 24:23-28, 36-41 20 Bareng wong Farisi padha matur pitakon bab besuk kapan bakal rawuhe Kratoning Allah, Gusti Yesus nuli paring wangsulan, pangandikane: "Rawuhe Kratoning Allah iku tanpa pratandha-pratandha kang katon, 21 sarta wong iya ora bisa kandha: Lah ana ing kene, utawa ana ing kana! Amarga satemene Kratoning Allah iku ana ing antaramu." 22 Banjur ngandika marang para sakabate: "Bakal tumeka ing wektune, kowe padha kapengin nyumurupi sawijining dinane Putraning Manungsa, nanging ora bakal bisa nyumurupi. 23 Sarta wong bakal ngandhani kowe: Lah, ana ing kana; lah ana ing kene! Kowe aja mrana lan aja kelu. 24 Awitdene kaya kilat anggone gumebyar saka ing tepining langit ing sisih kene tekan ing sisih kana, iya kaya mangkono uga ing dina bakal rawuhe Putraning Manungsa. 25 Nanging Panjenengane kudu nandhang sangsara akeh dhisik lan katampik dening jinis iki. 26 Sarta kayadene nalika jamane Nabi Nuh, iya kaya mangkono kaanane besuk ing dina-dinane Putraning Manungsa. 27 Wong-wong padha mangan lan ngombe, padha omah-omah lan diomah- omahake, nganti tumeka ing dinane Nabi Nuh lumebet ing prau; banjur ana banjir gedhe, kang numpes wong kabeh. 28 Uga kaya kang 106
LUKAS 17.29- 37 kalakon nalika jamane Lut: wong-wong padha mangan lan ngombe, padha dol-tinuku, padha nenandur lan padha yeyasa. 29 Nanging ing dina lungane Lut metu saka ing kutha Sodom, banjur ana udan geni lan udan walirang saka ing langit, kang numpes wong kabeh. 30 Iya kaya mangkono besuk ing dina ngatingale Putraning Manungsa. 31 Sing sapa ing dina iku pinuju ana ing payon, mangka barang-barange ana ing jero omah, aja mudhun njupuki; mangkono uga kang lagi ana ing pategalan, aja mulih. 32 Elinga marang bojone Lut! 33 Sing sapa ngudi rumeksa marang nyawane, bakal kelangan nyawane, lan sing sapa kelangan nyawanr, iku bakal nylametake nyawane. 34 Aku pitutur marang kowe: Ing bengi iku bakal ana wong loro kang tunggal sapaturon, kang siji bakal kapulung, sijine bakal katilar. 35 Ana wong wadon loro kang lagi padha giling, kang siji bakal kapulung, sijine bakal katilar. 36 Manawa ana wong loro ana ing pategalan, kang siji bakal kapulung, sijine bakal katilar." 37 Para sakabat banjur padha munjuk marang Gusti Yesus: "Wonten ing pundi, Gusti?" Paring wangsulane: "Ing ngendi ana mayit, iya ing kono manuk-manuk garudha bakal padha nglumpuk." 107
LUKAS 18.1-8 Pasemon bab hakim kang tumindak sawenang-wenang 18:1-8 18 1 Gusti Yesus paring pasemon marang para sakabate, kang wose supaya tansah padha ndedonga, aja nganti bosen. 2 Pangandikane: "Ing sawijining kutha ana hakim kang ora wedi marang Gusti Allah lan ora mreduli marang wong. 3 Ing kutha kono ana randha kang pijer marani hakim mau lan matur: Kula mugi panjenengan rencangi anggen kula prakawisan kaliyan lawan kula. 4 Hakim mau sawatara lawase ora gelem, nanging wasana banjur nggagas mangkene: Sanadyan aku ora wedi marang Gusti Allah lan ora mreduli marang wong siji-sijia, 5 mung bae sarehne randha iki tansah ngrubedi aku, prayogane dakolehne adil bae, supaya aja pijer teka lan wekasane aku diamuk." 6 Gusti banjur ngandika: "Padha wigatekna apa kang dikandhakake dening hakim kang ambek sawenang-wenang iku! 7 Apa Gusti Allah ora bakal maringi adil marang para pepilihane kang rina wengi padha sesambat marang Panjenengane? Lan apa Panjenengane anggone arep paring pitulungan diundur-undur? 8 Aku pitutur marang kowe: Panjenengane bakal enggal maringi adil. Nanging manawa Putraning Manungsa rawuh, apa bakal manggih pangandel ana ing bumi?" 108
LUKAS 18.9 - 14 Pasemon bab wong Farisi lan juru-mupu-beya 18:9-14 9 Lan marang wong sawatara kang nganggep awake dhewe sampurna sarta ngremehake marang wong liya, Panjenengane paring pasemon mangkene: 10 "Ana wong loro padha mlebu ing Padaleman Suci arep ndedonga; kang siji wong Farisi, sijine juru-mupu-beya. 11 Wong Farisi iku ngadeg lan ndedonga sajroning atine mangkene: Dhuh Allah, kawula ngunjukaken genging panuwun wonten ing ngarsa Paduka, dene kawula boten sami kaliyan tiyang-tiyang sanes, sanes rampog, sanes tiyang ingkang tumindak sawenang-wenang, sanes tiyang ingkang lampah jina saha boten kados juru- mupu-beya punika. 12 Kawula siyam kaping kalih saminggu. Sadaya pamedal kawula, kawula pisungsungaken sapradasanipun. 13 Kosokbaline juru-mupu-beya iku mung ngadeg ana ing kadohan, malah tumenga marang ing langit bae ora wani, nanging mung tebah-tebah dhadha sarta munjuk mangkene: Dhuh Allah, kawula tiyang dosa mugi Paduka welasi. 14 Aku pitutur marang kowe: Wong iki saundure mulih kaanggep sampurna, dene sijine mau ora. Awit sing sapa ngluhurake awake dhewe, bakal kaasorake, dene kang ngasorake awake dhewe, iku bakal kaluhurake." 109
LUKAS 18.15- 20 Gusti Yesus mberkahi bocah-bocah 18:15-17 Mt 19:13-15 Mk 10:13-16 15 Tumuli ana wong kang padha teka nyowanake anak-anake kang isih cilik marang ing ngarsane, supaya padha diasta. Sumurup kang mangkono iku para sakabate padha nepsu marang wong-wong mau. 16 Nanging banjur padha ditimbali dening Gusti Yesus sarta padha dipangandikani: "Cikben bocah- bocah padha marani Aku, aja kokpenggak, sabab wong-wong kang kaya mangkono iku kang nduweni Kratoning Allah. 17 Aku pitutur marang kowe: Satemene sing sapa anggone nampani Kratoning Allah ora kaya bocah cilik, iku ora bakal lumebu ing kono." Wong sugih angel anggone bisa lumebu ing Kratoning Allah 18:18-27 Mt 19:16-26 Mk 10:17-27 18 Kacarita ana sawijining panggedhe matur pitakon marang Gusti Yesus mangkene: "Dhuh, Guru ingkang utami, punapa ingkang kedah kula lampahi, amrih angsal gesang langgeng?" 19 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Yagene kowe ngarani Aku utama? Ora ana wong siji bae kang utama kajaba mung Gusti Allah piyambak. 20 Mesthine kowe wis nyumurupi kabeh pepakone Gusti Allah: Sira aja laku jina, 110
LUKAS 18.21- 29 aja memateni, aja nyenyolong, aja ngucapake paseksi goroh, ngajenana bapa biyungira." 21 Unjuke wong mau: "Punika sadaya sampun kula lampahi wiwit anem mila." 22 Mireng kang mangkono iku Gusti Yesus banjur ngandika: "Isih ana siji kang kudu koklakoni: kabeh barang darbekmu edolana lan edum-edumna marang wong-wong miskin, temah kowe bakal duwe bandha ana ing swarga, nuli mrenea, melua Aku." 23 Bareng wong mau krungu pangandika iku, banjur sedhih banget, amarga kaliwat sugihe. 24 Banjur dipandeng dening Gusti Yesus sarta dipangandikani: "Pancen angel banget tumraping wong sugih dhuwit, bisane lumebu ing Kratoning Allah. 25 Amarga gampang unta nlusup ing bolonganing dom, katimbang karo wong sugih lumebu ing Kratoning Allah." 26 Wong-wong kang pada krungu padha calathu: "Yen mangkono, sapa kang bisa oleh karahayon?" 27 Pangandikane Gusti Yesus: "Apa kang mokal tumraping manungsa, iku ora mokal tumraping Allah." Pituwase ndherek Gusti Yesus 18:28-30 Mt 19:27-30 Mk 10:28-31 28 Petrus munjuk: "Kawula punika smapun sami nilar sadaya gadhahan kawula lajeng ndherek Paduka." 29 Pangandikane Gusti Yesus: "Aku pitutur marang kowe, satemene saben wong kang marga saka Kratoning Allah ninggal omahe, bojone utawa sadulure, wong 111
112 LUKAS 18.30- 36 tuwane utawa anak-anake, 30 iku bakal tampa piwales tikel-matikel, ing jaman saiki uga, lan ing jaman kang bakal kalakon bakal tampa urip langgeng." Gusti Yesus paring sumurup kang kaping telune bab anggone bakal nandhang sangsara 18:31-34 Mt 20:17-19 Mk 10:32-34 31 Gusti Yesus banjur nimbali sakabate rolas sarta dipangandikani mangkene: "Saiki Aku kabeh padha menyang Yerusalem lan kabeh kang katulisan dening para nabi tumrap Putraning Manungsa, iku bakal kayektenan. 32 Sabab Panjenengane bakal dipasrahake marang bangsa-bangsa kang ora wanuh marang Allah, dipoyoki, disiya-siya lan diidoni, 33 sarta disapu banjur disedani, lan ing telung dinane bakal wungu." 34 Nanging para sakabat padha ora mangreti babar pisan bab iku kabeh; padha kasamaran sarta padha ora nyandhak marang isining pangandika mau. Gusti Yesus nyarasake wong wuta ing sacedhake kutha Yerikho 18:35-43 Mt 20:29-34 Mk 10:46-52 35 Bareng tindake Gusti Yesus wis meh tekan ing kutha Yerikho, ana wong wuta linggih ing pinggir dalan, ngemis. 36 Nalika
LUKAS 18.37 -19.4 krungu wong akeh padha liwat, wong mau takon: "Apa iku?" 37 Ana wong kang mangsuli: "Gusti Yesus Nasarani langkung." 38 Dheweke banjur nguwuh-uwuh: "Dhuh, Gusti Yesus, Tedhakipun Sang Prabu Dawud, kawula mugi Paduka welasi!" 39 Wong-wong kang padha lumaku ing ngarep padha nyendhu wong mau, dikon meneng. Nanging panguwuhe malah saya seru: "Dhuh, Tedhakipun Sang Prabu Dawud, kawula mugi Paduka welasi!" 40 Gusti Yesus banjur kendel lan dhawuh nyowanake wong mau. Bareng wis ana ing ngarsane, Gusti Yesus ndangu: 41 "Karepmu dakkapakake?" Unjuke: "Dhuh, Gusti, kawula mugi sageda ningali." 42 Gusti Yesus nuli ngandika marang dheweke: "Bisaa ndeleng! Pangandelmu kang mitulungi kowe." 43 Sanalika iku uga wong mau bisa ndeleng, banjur ndherekake tindake Gusti Yesus kambi ngluhurake Gusti Allah. Kabeh wong kang padha nyumurupi lelakon iku padha saos puji marang Gusti Allah. Carita bab Zakheus 19:1-10 19 1 Gusti Yesus banjur lumebet ing kutha Yerikho lan tindak nratas ing kutha kono. 2 Ing kono ana wong aran Zakheus, juru-mupu-beya kang sugih. 3 Iku ngudi bisane ndeleng Gusti Yesus iku kaya apa, nanging ora bisa marga saka cendheke dedege, kaling-kalingan wong akeh. 4 Mulane banjur lumayu ndhisiki wong akeh, nuli menek ing 113
LUKAS 19.5 - 11 wit anjir supaya bisa ndeleng Gusti Yesus, kang bakal langkung ing kono. 5 Nalika Gusti Yesus rawuh ing panggonan kono, banjur tumenga lan ngandika: "Zakheus, enggal mudhuna, amarga dina iki Aku prelu leren ana ing omahmu." 6 Zakheus enggal-enggal mudhun lan nampani Gusti Yesus kalawan bungah. 7 Nanging kabeh wong kang weruh padha pating kadumel, pangucape: "Kok karsa lereb ana ing omahe wong dosa." 8 Nanging Zakheus banjur ngadeg lan munjuk marang Gusti: "Gusti, sabarang gadhahan kawula, sapalih badhe kawula sukakaken dhateng tiyang miskin sarta manawi wonten tiyang ingkang sakinten kawula pendheti punapa-punapanipun kanthi patrap ingkang boten sae, badhe kawula wangsulaken tikel sakawan." 9 Pangandikane Gusti Yesus: "Ing dina iki omah iki katekan karahayon, amarga wong iki iya tedhake Rama Abraham. 10 Sabab Putraning Manungsa iku rawuhe prelu nggoleki lan mitulungi rahayu marang wong kang katriwal." Pasemon bab dhuwit sapuluh mina 19:11-27 Mt 25:14-30 11 Gusti Yesus banjur paring pasemon marang wong kang padha ngrungokake pangandikane, sabab tindake wis cedhak kutha Yerusalem sarta panyanane wong-wong mau yen Kratoning Allah bakal enggal kababar. 114
LUKAS 19.12- 21 12 Panjenengane banjur ngandika: "Ana sawijining priyagung tindak menyang ing tanah adoh bakal kajumenengake ratu ana ing kana, nuli kondur. 13 Banjur nimbali abdine sapuluh, padha kapasrahan dhuwit sapuluh mina, pangandikane: Dhuwit iki anggonen dagang nganti tumeka sakondurku. 14 Nanging panjenengane iku disengiti ing wong-wong ing nagarane, mulane tumuli padha nusuli kongkonan, padha dikon munjuk: Kawula sami boten trimah, manawi tiyang punika jumeneng ratu, ngereh kawula sadaya. 15 Kacarita nalika panjenengane kondur, sawise kajumenengake dadi ratu, banjur dhawuh nimbali para abdine, kang padha dipasrahi dhuwit, awit kapengin nguningani bebathene siji-sijine anggone laku dagang. 16 Wong kang kapisan seba lan munjuk: Gusti, kagungan dalem arta samina angsal bathi sadasa mina. 17 Pangandikane Gustine: Apik banget pagaweanira, heh, abdi kang becik. Sarehne sira tumemen ing bab kang sapele, mulane sira sunparengake nguwasani kutha sapuluh. 18 Nuli kang kapindho seba sarta munjuk: Gusti, kagungan dalem arta samina angsal bathi gangsal mina. 19 Pangandikane marang wong iku: Dene sira nguwasanana kutha lima. 20 Abdi kang katelu seba lan munjuk: Gusti, lah punika kagungan dalem arta samina, kawula simpen, kawula bundheli ing kacu. 21 Awit kula ajrih dhumateng panjenengan dalem. Amargi panjenengan dalem punika kereng, karsa mundhut ingkang sanes 115
LUKAS 19.22- 28 panjenengan dalem lampahaken, punapa dene ngundhuh ingkang sanes sebaran dalem. 22 Pangandikane marang wong mau: Heh, abdi kang ala, sira bakal sunadili manut ujarira dhewe. Sira wus mangreti, manawa ingsun iki wong kang kereng, kang mundhut kang ora sunlakokake, sarta ngundhuh kang dudu sebaraningsun. 23 Yen mangkono, yagene dhuwitingsun ora sira pasrahake marang wong kang nglakokake dhuwit, supaya sarawuhingsun kenaa sunpundhut dalah saanakane. 24 Banjur ngandika marang wong- wong kang ana ing kono: Jupuken dhuwit samina iku, wenehna marang kang nggawa sapuluh mina. 25 Unjuke wong-wong mau: Gusti, piyambakipun sampun mbekta sadasa mina. 26 Paring wangsulane: Ingsun pitutur marang sira, saben wong kang duwe, iku bakal kaparingan, nanging kang ora duwe, iku bakal kapundhutan, iya dalah kang kaduwe. 27 Nanging kabeh satruningsun iki, kang padha ora seneng manawa ingsun jumeneng dadi ratune, iku padha sira ladekna mrene, padha patenana ana ing ngarsaningsun." Gusti Yesus diarak lumebet ing kutha Yerusalem 19:28-44 Mt 21:1-9 Mk 11:1-10 Yo 12:12-15 28 Sawise ngandika mangkono, Gusti Yesus banjur tindak ngrumiyini wong-wong mau, menyang ing kutha Yerusalem. 116
LUKAS 19.29- 38 29 Bareng wis cedhak desa Betfage lan Betania kang dumunung ing gunung kang aran gunung Zaitun, Gusti Yesus nuli ngutus sakabate loro 30 kalawan kaparingan piweling mangkene: "Padha menyanga ing desa ing ngarep kae. Salebumu ing kono, kowe bakal mrangguli belo kuldi cancangan, kang durung tau ditunggangi ing wong. Iku uculana lan gawanen mrene. 31 Lan manawa ana wong kang takon marang kowe: Punapa kok panjenengane uculi, wangsulana mangkene: Gusti ingkang mbetahaken." 32 Kang kautus banjur padha mangkat lan tinemune kaya sapangandikane Gusti Yesus mau. 33 Nalika lagi padha nguculi kuldi mau, wong kang duwe kuldi padha ngaruh-aruhi: "Sabab punapa kuldinipun kok panjenengan uculi?" 34 Wangsulane utusan: "Gusti ingkang mbetahaken." 35 Kuldine tumuli dituntun menyang ing ngarsane Gusti Yesus, banjur dilarabi jubahe, Gusti Yesus nuli dilawani anggone nitih belo iku. 36 Sasuwene tindak, para sakabate padha njereng jubahe ana ing dalan kang dilangkungi. 37 Bareng cedhak karo kutha Yerusalem, ana ing dalan kang mudhun saka ing gunung Zaitun, kabeh para siswa kang ndherekake tindake padha wiwit giyak-giyak lan memuji marang Gusti Allah kanthi swara sora marga saka anane mukjijat-mukjijat, kang wis padha dideleng. 38 Mangkene pangucape: "Binerkahana Sang Prabu ingkang rawuh atas asmaning Pangeran, tentrem rahayu 117
LUKAS 19.39- 46 wonten ing swarga, saha kamulyan wonten ing luhuring ngaluhur!" 39 Ana wong Farisi sawatara kang awor karo wong akeh, iku matur marang Gusti Yesus: "Guru, para siswa Panjenengan punika kula aturi ndukani." 40 Paring wangsulane: "Aku pitutur ing kowe: Manawa wong iku padha meneng, watu-watu iki bakal padha nguwuh-uwuh." 41 Bareng tindake wis saya cedhak lan mirsa kutha iku banjur dimuwuni, 42 pangandikane: "Adhuh, iba becike manawa ing dina iki uga kowe nyumurupi apa kang prelu kanggo tentrem rahayumu! Nanging ing saikine bab iku sinamar tumrap mripatmu. 43 Sabab bakal tumeka wektune, mungsuhmu padha makuwon ing saubengmu, sarta ngepung lan ngrampid kowe saka ing ngendi-endi. 44 Kowe bakal kagempur nganti wrata karo lemah bareng karo anak-anakmu, sarta mungsuhmu ora bakal nglestarekake watu kang siji tumumpang ing watu liyane ing tembokmu, awit kowe ora nyumurupi wayahe anggone Gusti Allah nuweni kowe." Gusti Yesus nucekake Padaleman Suci 19:45-48 Mt 21:12-13 Mk 11:15-18 Yo 2:13-16 45 Gusti Yesus banjur lumebet ing Padaleman Suci, wong kang padha dedagangan ana ing kono padha ditundhungi kabeh, 46 padha dipangandikani mangkene: "Ana tulisan: 118
LUKAS 19.47 -20.6 PadalemaningSun iku dalem pamujan, kok kokdadekake susuh begal." 47 Saben dina Panjenengane memulang ana ing Padaleman Suci. Para pangareping imam lan para ahli Toret apadene para panggedhening bangsa Israel padha ngudi nyirnakake Panjenengane, 48 nanging padha ora ngreti patrape kapriye, amarga kabeh wong padha tansah ngraketi Panjenengane sarta padha kapengin ngrungokake piwulange. Pitakonan bab panguwasane Gusti Yesus 20:1-8 Mt 21:23-27 Mk 11:27-33 20 1 Ing sawijining dina nalika Gusti Yesus pinuju memulang marang wong akeh ana ing Padaleman Suci sarta martakake Injil, para pangareping imam, para ahli Toret lan para pinituwa padha sowan ing ngarsane 2 tuwin munjuk marang Gusti Yesus: "Kula sami kapangandikanana, menggah anggen Panjenengan nindakaken samukawis sadaya punika kanthi panguwaos ingkang pundi, saha sinten ingkang maringi panguwaos punika dhateng Panjenengan?" 3 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Aku iya arep takon saprakara marang kowe. Aku kandhanana: 4 Pambaptise Nabi Yokanan iku saka swarga apa saka manungsa?" 5 Wong-wong mau banjur padha rembugan, ujare: "Manawa aku padha kandha: Saka ing swarga, Dheweke mesthi calathu: Yagene kowe padha ora nganggep? 6 Nanging 119
LUKAS 20.7 - 12 yen aku padha kandha: Saka manungsa, wong-wong mesthi bakal padha mbenturi watu marang kita, amarga padha yakin, yen Yokanan iku nabi." 7 Nuli padha matur, yen padha ora ngreti saka ngendi baptisane iku. 8 Gusti Yesus banjur ngandika: "Yen mangkono Aku iya ora gelem kandha marang kowe, kalawan panguwasa sing endi anggonKu nglakoni samubarang kabeh iku." Pasemon bab wong tani kang padha nggarap pakebonan anggur 20:9-19 Mt 21:33-46 Mk 12:1-12 9 Gusti Yesus banjur paring pasemon mangkene marang wong akeh: "Ana wong gawe pakebonan anggur, nuli disewakake marang wong-wong tani, banjur lelungan menyang ing tanah ngamanca nganti sawatara lawase. 10 Bareng wis tumeka ing mangsane, tumuli kongkonan batur siji nemoni wong-wong mau, padha dikon ngladekake pandumaning pametune pakebonan. Nanging batur iku banjur digebugi dening wong-wong tani mau, lan dikon bali nglenthung. 11 Sawise mangkono dheweke kongkonan batur liyane, nanging iku iya digebugi lan diwirang-wirangake dening para wong tani mau lan dikon bali nglenthung. 12 Sabanjure nuli kongkonan maneh kang kaping telune, nanging iku iya ditatoni dening wong-wong mau sarta tumuli diuncalake menyang ing 120
LUKAS 20.13- 19 sajabaning kebon. 13 Kang duwe pakebonan banjur calathu mangkene: Apa saiki sing kudu daktindakake? Dakkongkonan anakku kang kekasih, mesthi bakal dieringi. 14 Nanging bareng wong-wong tani iku weruh anake mau, banjur padha rembugan: Iku ahli-warise, ayo dipateni bae, supaya warisane dadi duwekku kabeh. 15 Anake mau banjur diuncalake menyang ing sajabaning pakebonan anggur sarta banjur dipateni. Saiki apa kang bakal dilakoni dening kang duwe pakebonan anggur iku tumrap wong-wong mau? 16 Dheweke bakal teka lan nyirnakake wong-wong tani mau sarta kebone anggur banjur disewakake marang wong-wong liyane." Krungu kang mangkono iku wong-wong mau banjur kandha: "Aja pisan-pisan nganti kalakon iku!" 17 Nanging Gusti Yesus tumuli mandeng marang wong-wong iku lan ngandika: "Manawa mangkono apa tegese nas iki: Watu kang tinampik dening para juru gawe omah, iya iku kang wis dadi watu ing pojok. 18 Sing sapa tiba ing watu iku, bakal ajur mumur, lan sing sapa ketiban, bakal remuk." 19 Para ahli Toret lan para pangareping imam banjur padha ngudi nyepeng Panjenengane nalika iku uga, amarga padha ngreti, yen dheweke kabeh kang dikarsakake ana ing pasemon iku, nanging padha wedi marang wong akeh. 121
LUKAS 20.20- 26 Bab ngaturake pajeg marang Sang Nata Agung 20:20-26 Mt 22:15-22 Mk 12:13-17 20 Marga saka iku padha tansah mindeng marang Gusti Yesus. Banjur nglakokake telik kang sangadi mursid, supaya padha nyengkolong Panjenengane sarana pitakonan temah bisa ngladekake Panjenengane marang wewenang lan panguwasane wali-nagara. 21 Wong-wong mau padha ngaturake pitakonan marang Panjenengane mangkene: "Guru, kula sami mangretos, bilih sadaya pangandika tuwin piwulang Panjenengan punika leres sarta bilih Panjenengan boten pados pangalembana, nanging kalayan temen-temen mulangaken margining Allah. 22 Kula sami ngaturaken paos dhateng Sang Nata Agung punika kenging punapa boten?" 23 Nanging Gusti Yesus ora kakilapan marang kaculikane wong-wong mau, mulane banjur ngandika: 24 "Aku tuduhana dhuwit dinar. Iki gambare sapa lan iki tulisane sapa?" Atur wangsulane kang kadangu: "Gambaripun lan seratanipun Sang Nata Agung." 25 Gusti Yesus nuli ngandika: "Yen mangkono, Sang Nata Agung caosana kang wajib kokcaosake marang Sang Nata Agung, lan marang Gusti Allah kang wajib kacaosake marang Gusti Allah." 26 Dadine Gusti Yesus ora kena dicengkolong ana ing ngarepe wong akeh. Wong-wong mau padha kaeraman 122
LUKAS 20.27- 34 krungu paring wangsulane iku lan banjur padha meneng. Pitakone wong Saduki bab tangine wong mati 20:27-40 Mt 22:23-33 Mk 12:18-27 27 Nuli ana wong Saduki sawatara, yaiku kang ora ngakoni anane patangen, padha sowan ing ngarsane Gusti Yesus lan matur pitakon marang Panjenengane: 28 "Guru, Nabi Musa paring dhawuh dhateng kula sadaya makaten: Manawa ana wong kang duwe sadulur lanang, tinggal donya, mangka bojone isih urip, nanging ora tinggal anak, sadulure mau wajib ngrabeni bojone iku, supaya bisa nukulake turun kanggo sing tinggal donya mau. 29 Kalampahan wonten sadherek jaler pitu, ingkang angka satunggal emah-emah, wusana lajeng tilar donya boten tilar anak. 30 Tiyang estri wau lajeng kaningkah dening ingkang angka kalih, 31 lajeng kaningkah dening ingkang angka tiga, tuwin makaten salajengipun, urut-urutan karabi dening sadherek pitu wau, nanging sadaya sami ngajal boten tilar anak. 32 Wekasanipun tiyang estri punika inggih tilar donya. 33 Lah sapunika kadospundi tiyang estri punika, benjing dinten patangen, lajeng sinten ingkang dados semahipun, amargi pitu-pitunipun sami nate dados semahipun?" 34 Gusti Yesus nuli paring wangsulan, pangandikane: "Wong-wong ing 123
LUKAS 20.35- 42 donya iki, padha omah-omah lan diomah- omahake, 35 nanging wong-wong kang padha kaanggep pantes tampa panduman ana ing jagad liyane iku, lan ana ing patangen saka ing antarane wong mati, iku bakal ora omah-omah lan ora diomah-omahake. 36 Sabab padha ora bisa mati maneh; kaanane kaya para malaekat sarta padha dadi putraning Allah, awit wis padha katangekake. 37 Anadene mungguh tangine wong mati iku, Nabi Musa iya wis mratelakake ana ing sajroning carita bab grumbul eri, anggone nyebut Pangeran: Allahe Abraham, Allahe Iskak, tuwin Allahe Yakub. 38 Panjenengane iku dudu Allahe wong mati, nanging Allahe wong urip, awit kang ana ing ngarsane kabeh iku wong urip." 39 Krungu pangandika kang mangkono iku banjur ana ahli Toret sawatara matur: "Guru, paring wangsulan Panjenengan punika kasinggihan sanget." 40 Awit wong-wong mau wis padha ora wani matur pitakon apa-apa maneh marang Gusti Yesus. Gegayutane Gusti Yesus karo Sang Prabu Dawud 20:41-44 Mt 22:41-46 Mk 12:35-37 41 Gusti Yesus banjur ndangu marang wong-wong mau: "Kapriye dene wong kok bisa ngarani Sang Kristus iku tedhake Sang Prabu Dawud, 42 mangka Sang Prabu Dawud 124
LUKAS 20.43- 47 piyambak ana ing Kitab Masmur ngandika mangkene: Dhawuhe Pangeran marang Gustiku: Sira lenggaha ana ing tengeningSun, 43 nganti tumeka mungsuhira wis padha Ingsun dadekake ancik-anciking talapakanira. 44 Dadi Sang Prabu Dawud nyebut Panjenengane Gusti, kapriye dene uga dadi tedhake?" Gusti Yesus paring pitedah, supaya padha ngawekani para ahli toret 20:45-47 Mt 23:5-7 Mk 12:38-40 45 Nalika wong kabeh padha ngrungokake, Gusti Yesus banjur ngandika marang para sakabate: 46 "Padha ngawekanana para ahli Toret, kang padha seneng mlaku-mlaku nganggo jubah landhung lan seneng tampa pakurmatan ana ing pasar sarta seneng linggih ing ngarep dhewe ana ing papan pangibadah lan ing papan kang ingajenan ana ing pahargyan, 47 kang padha mangan omahe randha-randha nganti entek, sarta kang nasarake wong kalawan donga kang dawa-dawa. Wong iku mesthi bakal tampa paukuman kang luwih abot." 125
LUKAS 21.1-6 Pisungsunge randha miskin 21:1-4 Mk 12:41-44 21 1 Bareng Gusti Yesus tumenga, mirsa wong-wong sugih padha nglebokake pisungsunge ana ing pethi pisungsung. 2 Tumuli iya mirsani randha miskin kang nglebokake pisungsung rong igar. 3 Banjur ngandika: "Aku pitutur marang kowe: Satemene kang dipisungsungake randha miskin iku luwih akeh katimbang wong kabeh iku. 4 Amarga wong-wong kabeh iku ngaturake pisungsung saka kasugihane, nanging randha iki ngaturake saka ing kamiskinane, malah nyaosake sakabehing darbeke kang kanggo urip." Padaleman Suci bakal gempur 21:5-6 Mt 24:1-2 Mk 13:1-2 5 Bareng ana wong sawatara kang padha rembugan bab Padaleman Suci lan padha ngalem dene nganggo rinengga ing watu-watu kang endah sarta pisungsung warna-warna, Gusti Yesus banjur ngandika: 6 "Apa kang padha kokdeleng iku bakal tumeka ing wektu ora ana watu siji bae kang lestari tumumpang ing watu liyane; kabeh bakal padha digempur." 126
LUKAS 21.7 - 12 Wiwitaning sangsara 21:7-19 Mt 24:3-14 Mk 13:3-13 7 Wong-wong mau banjur padha matur pitakon: "Guru, benjing punapa kalampahanipun punika? Saha punapa ngalamatipun manawi punika badhe kalampahan?" 8 Paring wangsulane: "Sing padha waspada, supaya kowe aja nganti disasarake. Amarga bakal ana wong akeh kang padha teka nganggo jenengKu lan calathu: Iya aku iki Panjenengane lan iki wus ndungkap wektune. Kowe aja ngetut-buri wong-wong iku. 9 Sarta manawa kowe krungu pawarta bab peperangan lan kraman, aja padha kaget. Awit iku kabeh mesthi kudu kalakon dhisik, ewadene iku durung ateges, yen bakal enggal tumeka ing wekasaning jaman." 10 Panjenengane banjur ngandika marang wong-wong mau: "Bakal ana bangsa kang nglawan padha bangsa, karajan nglawan padha karajan, 11 lan bakal ana lindhu kang nggegirisi sarta ing kana kene bakal ana pageblug pes lan pailan, apadene bakal kalakon uga ana bab-bab kang ngagetake tuwin ilapat-ilapat kang nggegirisi saka ing langit. 12 Nanging sadurunge iku kabeh, kowe bakal padha dicekel lan dikaniaya; kowe bakal dipasrahake menyang ing papan-papan pangibadah lan ing pakunjaran-pakunjaran sarta bakal padha diirid marang ing ngarsane 127
LUKAS 21.13- 22 para ratu lan para panguwasa marga saka jenengKu. 13 Iku bakal dadi jalarane kowe kabeh bakal padha nglairake paseksen. 14 Mulane sing padha mantep bae, aja ngrancang-ngrancang dhisik bab kapriye anggonmu bakal mangsuli. 15 Sabab Aku dhewe kang bakal maringi marang kowe tembung-tembung lan kawicaksanan, satemah kowe ora bisa dilawan utawa dibantah dening mungsuh-mungsuhmu. 16 Apamaneh kowe bakal iya padha diulungake dening wong tuwamu, sadulur-sadulurmu, kadang- kadeyanmu lan pawong mitramu sarta ana panunggalanmu sawatara kang bakal dipateni, 17 apadene kowe bakal padha disengiti dening wong kabeh marga saka jenengKu. 18 Nanging ora ana rambutmu saeler bae kang bakal ilang. 19 Manawa kowe padha tetep mantep, kowe bakal padha nampani uripmu." Bab gempure kutha Yerusalem 21:20-24 Mt 24:15-21 Mk 13:14-19 20 "Manawa kowe nyumurupi kutha Yerusalem kakepung ing wadyabala, mangretia, yen gempure wis cedhak. 21 Ing nalika iku wong-wong kang ana ing tanah Yudea padha ngungsia menyang ing pagunungan, lan wong-wong kang ana ing jero kutha padha sumingkira, sarta wong-wong kang ana ing padesan aja lumebu ing kutha maneh, 22 amarga yaiku mangsa tekane piwales, kang 128
LUKAS 21.23- 28 dadi kayektene sabarang kang wis katulisan kabeh. 23 Nanging mesakake banget para wong kang lagi ngandheg, utawa kang lagi nusoni bayi ing wektu iku! Amarga bakal ana kasangsaran gedhe ing saindenging nagara lan bangsa iki bakal tampa deduka. 24 Wong-wong mau bakal padha tiwas kena landheping pedhang sarta bakal padha kabandhang dadi tawananing bangsa-bangsa kabeh, sarta kutha Yerusalem bakal kaicak-icak dening bangsa kang ora wanuh marang Gusti Allah, nganti tumeka sarampunge jamane bangsa-bangsa iku." Rawuhe Putraning Manungsa Pasemon bab wit anjir 21:25-33 Mt 24:29-35 Mk 13:24-31 25 "Apadene bakal ana ilapat-ilapat ing srengenge, ing rembulan lan ing lintang- lintang, sarta ing bumi para bangsa bakal padha wedi lan bingung marga saka gumlegering sagara lan alun. 26 Wong-wong bakal padha semaput dening giris amarga kuwatir marang apa kang bakal nekani jagad; amarga kabeh panguwasaning langit bakal gonjing. 27 Ing nalika iku wong bakal padha nyumurupi Putraning Manungsa rawuh nitih mega, ngagem panguwasa lan kamulyan gedhe. 28 Anadene manawa iku kabeh wiwit kalakon, padha njenggeleka lan 129
LUKAS 21.29- 37 tumengaa, amarga wis cedhak anggonmu bakal kaluwaran." 29 Gusti Yesus banjur paring pasemon mangkene: "Padha mawanga wit anjir lan wit apa bae. 30 Manawa kowe padha nyumurupi yen wis padha semi, kowe padha ngreti dhewe, yen wis ngarepake mangsa panas. 31 Mangkono uga manawa kowe padha nyumurupi lelakon mau, padha mangretia yen Kratoning Allah wis cedhak. 32 Aku pitutur marang kowe: Satemene jinis iki bakal ora sirna sadurunge iku mau kalakon kabeh. 33 Langit lan bumi bakal padha sirna, nanging tembungKu ora bakal sirna babar pisan." Piwulang bab jumaga 21:34-38 34 "Padha jaganen awakmu dhewe, atimu aja nganti kabotan dening pista gedhen lan mendem, tuwin dening kasusahaning ngaurip sarta supaya Dinaning Pangeran mau aja nganti tumempuh marang kowe kalawan dadakan kayadene kalajiret. 35 Amarga iku bakal nungkebi marang sakabehing wong kang dumunung ing bumi iki. 36 Padha tansah jumagaa lan ndedongaa, supaya kowe diparingana kakuwatan kang njalari kowe padha ora bakal katempuh dening apa kang bakal kalakon iku lan supaya kowe padha bisa tahan anggonmu ana ing ngarsane Putraning Manungsa." 37 Kacarita Gusti Yesus yen awan memulang ana ing Padaleman Suci, dene yen bengi miyos 130
LUKAS 21.38 -22.6 lan lereb ana ing gunung kang aran gunung Zaitun. 38 Lan esuke wong-wong kabeh padha sowan ing ngarsane ana ing Padaleman Suci, ngrungokake pangandikane. Rancangan nyedani Gusti Yesus 22:1-2 Mt 26:1-5 Mk 14:1-2 Yo 11:45-53 22 1 Nalika samana wis ngarepake riyaya Roti Tanpa Ragi, kang aran Paskah. 2 Para pangareping imam lan para ahli Toret padha golek dalan, anggone bisa nyedani Panjenengane, amarga padha wedi karo wong akeh. Yudas kasurupan iblis banjur saguh ngulungake Gusti Yesus 22:3-6 Mt 26:14-16 Mk 14:10-11 3 Yudas, kang peparab Iskariot, panunggalane sakabat rolas tumuli kasurupan dening iblis, 4 banjur lunga marani para pangareping imam lan para lelurahing jaga-baya Padaleman Suci, prelu rembugan bab anggone bakal ngulungake Gusti Yesus. 5 Iku padha bungah lan sarujuk bakal padha aweh opah. 6 Yudas nyaguhi sarta wiwit nalika iku tansah golek dalan bisane ngulungake Gusti Yesus, ora nganti kasumurupan ing wong akeh. 131
LUKAS 22.7 - 13 Pacawisan Paskah 22:7-13 Mt 26:17-19 Mk 14:12-16 7 Bareng dina riyaya Roti Tanpa Ragi, yaitu dina anggone wong-wong padha nyembeleh cempening Paskah, 8 Gusti Yesus banjur ngutus Petrus lan Yokanan, dhawuhe: "Kowe padha lungaa, nyawisna Paskah kang bakal padha dakpangan." 9 Unjuke wong loro mau: "Karsa Paduka anggen kawula sami nyawisaken wonten ing pundi?" 10 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Manawa kowe padha lumebu ing kutha, kowe bakal kepethuk wong kang nggawa kendhi isi banyu, iku banjur etutna tekan ing omah kang dileboni 11 lan matura marang kang duwe omah iku: Sang Guru ndangu dhateng panjenengan: Endi kamare, sing kena Dakanggo mangan Paskah bebarengan karo para sakabatKu? 12 Wong iku banjur nuduhake marang kowe kamar gedhe ing dhuwur kang wis katata miranti. Kowe padha nganakna pacawisan ana ing kono." 13 Karone banjur padha mangkat, tinemune iya trep kaya kang kapangandikakake dening Gusti Yesus. Nuli padha nyawisake Paskah. 132
LUKAS 22.14- 22 Gusti mranata Bujana Suci 22:14-23 Mt 26:20-29 Mk 14:17-25 Yo 13:21-30 1Kr 11:23-25 14 Bareng wis tumeka ing wayahe, Gusti Yesus banjur lenggah dhahar bebarengan karo para rasule. 15 Tumuli padha dipangandikani: "Aku wis kapengin banget mangan Paskah iki bebarengan karo kowe kabeh, sadurunge Aku nandhang sangsara. 16 Awit Aku pitutur marang kowe: Aku ora bakal mangan iku maneh, nganti tumekane iku wis kayektenan ana ing Kratoning Allah." 17 Sawise mangkono Panjenengane banjur mundhut tuwung, saos sokur nuli ngandika: "Iki tampanana lan edumen kang warata, 18 sabab Aku pitutur marang kowe: wiwit saiki iki Aku ora bakal ngombe pametuning wit anggur maneh, nganti tumeka sawise Kratoning Allah rawuh." 19 Tumuli mundhut roti, saos sokur, banjur nyuwil-nyuwil roti mau kaparingake marang para sakabat kalawan ngandika: "Iki badanKu kang kaparingake marga saka kowe. Iki tindakna minangka pangeling-eling marang Aku." 20 Mangkono uga tuwunge sawise dhaharan, pangandikane: "Tuwung iki prajanjian anyar kang sarana getihKu, kang kawutahake marga saka kowe! 21 Nanging, lah tangane wong kang ngulungake Aku, nunggal karo Aku ana ing meja kene. 22 Sabab Putraning Manungsa pancen bakal jengkar miturut ing pepesthen, 133
LUKAS 22.23- 30 nanging bilai wong kang dadi margane anggone kaulungake." 23 Banjur padha wiwit takon-tinakon, panunggalane iku sapa baya kang bakal tumindak mangkono. Kang cilik dhewe bakal dadi pangarep 22:24-30 Mt 26:31-35 Mk 14:27-31 Yo 13:36-38 24 Kacarita para sakabat iya padha diya-diniya bab panunggalane sapa kang bakal dianggep dhuwur dhewe. 25 Gusti Yesus banjur ngandika marang wong-wong mau: "Ratu-ratune para bangsa iku mrentah marang kawulane lan kang padha nguwasani iku diarani pangayoman. 26 Nanging kowe kabeh iku ora mangkono, malah kang dhuwur dhewe ana ing antaramu iku dadia kaya kang anom dhewe lan kang dadi panuntun dadia kang ngladeni. 27 Amarga sapa ta kang luwih dhuwur: kang linggih mangan, apa kang ngladeni? Rak kang linggih mangan? Ananging Aku iki ana ing tengah-tengahmu kayadene kang ngladeni. 28 Kowe kabeh iku kang tansah tetunggalan karo Aku sajrone Aku kena ing godha-rencana. 29 Sarta Aku wus nyawisake Kraton kanggo kowe kabeh kayadene RamaKu wus nyawisake marang Aku, 30 supaya kowe padha bisa mangan lan ngombe tunggal sameja karo Aku ana ing KratonKu. Apamaneh kowe bakal padha linggih ing dhampar lan ngadili talere Israel rolas." 134
LUKAS 22.31- 37 Pamecane Gusti bab anggone Petrus bakal nyelaki Panjenengane 22:31-34 31 "Simon, Simon, lah Iblis banget anggone nginteri kowe kabeh, kaya gandum, 32 nanging kowe wis dakdongakake, supaya pracayamu ora ilang. Lan kowe, manawa wis mratobat, sadulur-sadulurmu padha santosakna." 33 Atur wangsulane Petrus: "Gusti, kawula cumadhang mbelani Paduka, sanadyan ngantosa dipun kunjara lan dumuginipun pejah pisan." 34 Nanging Gusti Yesus ngandika: "Aku pitutur marang kowe, Petrus: ing dina iki bakal ora ana jago kluruk, sadurunge kowe nyelaki Aku nganti ping telu." Bab kanthong lan pedhang 22:35-38 35 Gusti Yesus banjur ngandika maneh: "Nalika kowe padha dakutus kae, ora nggawa rajut, kanthong utawa trumpah, apa kowe tau padha kekurangan apa-apa?" 36 Ature para sakabat: "Boten babar pisan." Pangandikane Gusti Yesus: "Nanging saiki iki, sing sapa duwe rajut, kagawaa, mangkono uga kang duwe kanthong; lan kang ora duwe pedhang, ngedola jubahe kanggo tuku. 37 Amarga Aku pitutur marang kowe, nas ing Kitab Suci iki iya kudu kayektenan tumraping Aku: 135
LUKAS 22.38- 46 Panjenengane bakal kaetang kagolongake para durjana. Amarga apa kang katulis tumrap ing Aku iku lagi kalakon." 38 Unjuke para sakabat: "Gusti, punika wonten pedhang kalih." Paring wangsulane Gusti Yesus: "Wis cukup." Ana ing taman Getsemane 22:39-46 Mt 26:36-46 Mk 14:32-42 39 Gusti Yesus banjur miyos tedhak menyang ing gunung Zaitun kaya adate, kadherekake dening para sakabate uga. 40 Sarawuhe ing kono, para sakabate padha dipangandikani: "Padha nyenyuwuna, supaya aja nganti klebu ing panggodha." 41 Panjenengane banjur misah dohe kira-kira sapambalang, nuli jengkeng ndedonga, ature: 42 "Dhuh Rama, manawi Paduka marengaken, mugi tuwung punika kapundhuta saking Kawula. Nanging sampun pikajeng Kawula, namung karsa Paduka ingkang kalampahana." 43 Banjur dikatingali malaekat saka ing langit kang nyantosakake Panjenengane. 44 Panjenengane giris banget lan saya ngepeng anggone ndedonga. Riwene nganti kaya tetesing getih kang padha tumiba ing lemah. 45 Banjur jumeneng saka anggone ndedonga lan tindak murugi para sakabate, ketemu padha turu, marga saka susahe. 46 Nuli padha dipangandikani: "Yagene kowe padha turu? Tangia lan ndedongaa, supaya aja padha klebu ing panggodha." 136
LUKAS 22.47- 53 Gusti Yesus kacepeng 22:47-53 Mt 26:47-56 Mk 14:43-50 Yo 18:1-11 47 Sajrone isih ngandika, ana wong sagrombolan teka, kairid dening sawijining panunggalane sakabat rolas kang jenenge Yudas, iku banjur mrepeki Gusti Yesus arep nucup. 48 Gusti Yesus banjur ngandika marang dheweke: "Heh, Yudas, anggonmu ngulungake Putraning Manungsa apa sarana nucup?" 49 Kang padha ndherek Gusti Yesus, bareng ngreti apa kang bakal kalakon banjur padha munjuk: "Gusti, punapa kepareng kawula pedhang?" 50 Sawijining panunggalane tumuli medhang abdine Imam Agung, kupinge tengen kaperung. 51 Nanging Gusti Yesus ngandika: "Wis ta, samono bae! Kupinge banjur kaasta kawarasake. 52 Gusti Yesus tumuli ngandika marang para pangareping imam lan para lelurahing jaga-baya Padaleman Suci sarta para pinituwa kang padha teka sumedya nyekel Panjenengane: "Apa Aku iki kokanggep begal, dene anggonmu padha teka sikep gegaman pedhang lan penthung? 53 Mangka saben dina Aku ana ing tengahmu, ana ing Padaleman Suci, kowe ora padha nyekel Aku. Nanging iki wektumu, lan iya iki panguwasane pepeteng iku." 137
LUKAS 22.54- 61 Petrus nyelaki Gusti Yesus 22:54-62 Mt 26:57-58, 69-75 Mk 14:53-54, 66-72 Yo 18:12-18, 25-27 54 Gusti Yesus banjur dicepeng lan digawa lunga saka ing panggonan kono, diirid menyang ing daleming Imam Agung. Anadene Petrus ngetutake saka ing kadohan. 55 Wong-wong padha gawe bedhiyang ana ing satengahing plataran lan banjur padha linggih ngubengi bedhiyang iku. Petrus iya melu linggih ing kono. 56 Nuli ana parekan weruh Petrus linggih ing ngarepe bedhiyang, banjur ditamatake, tumuli alok: "Wong iku iya tetunggalan karo Dheweke." 57 Nanging Petrus selak, pangucape: "Boten, kula boten wanuh kalih wong niku!" 58 Ora let suwe ana wong liyane kang weruh dheweke lan banjur calathu: "Samang niku enggih tunggale." Nanging wangsulane Petrus: "Dede, kula dede." 59 Lan kira-kira let sajam ana wong liyane maneh kang calathu tanpa ringa-ringa: "Tenan, wong iki iya tunggale Dheweke, sabab iki iya wong Galilea." 60 Nanging Petrus mangsuli, pangucape: "Dede, kula boten ngreti sing mang kandhakke niku." Sanalika iku uga, bareng Petrus wis kandha mangkono iku, ana jago kluruk. 61 Gusti Yesus banjur minger mirsani Petrus. Petrus nuli kelingan, yen Gusti wis ngandika marang dheweke: "Sadurunge jago kluruk ing dina iki, kowe wis 138
LUKAS 22.62- 71 nyelaki Aku kaping telu." 62 Petrus nuli metu lan nangis kelara-lara. Gusti Yesus kaladosake marang ngarsane Pradata Agama 22:63-71 Mt 26:63-68 Mk 14:60-65 Yo 18:19-24 63 Anadene Gusti Yesus dipoyoki dening wong-wong, kang padha nahan Panjenengane, sarta digebugi. 64 Pasuryane ditutupi dening wong-wong lan disuwuni pirsa: "Coba, bedheken sapa kang nggebugi Kowe iku?" 65 Aliya iku isih akeh maneh panguman-umane marang Panjenengane. 66 Bareng esuke para pinituwaning bangsa Yahudi, para pangareping imam lan para ahli Toret padha nganakake parepatan, Gusti Yesus banjur diladekake marang ngarsane pradataning agamane. 67 Nuli didangu: "Manawa Kowe iki Sang Kristus, kandhaa marang aku kabeh." Paring wangsulane Gusti Yesus: "Sanadyan Aku kandhaa marang kowe kabeh, kowe bakal padha ora ngandel; 68 lan sanadyan Aku takona apa-apa, kowe kabeh bakal ora mangsuli. 69 Wiwit saiki Putraning Manungsa wis lenggah ana ing satengening Allah Kang Mahakuwasa." 70 Wong-wong mau banjur padha calathu: "Yen mangkono, Kowe iku Putraning Allah?" Paring wangsulane Gusti Yesus: "Kowe dhewe padha kandha, yen Aku iki Putraning Allah." 71 Banjur padha calathu: "Apa prelune kita isih padha golek paseksi 139
LUKAS 23.1-7 maneh. Kita wis padha krungu dhewe saka pangucape." Gusti Yesus ana ing ngarsane Sang Pilatus 23:1-7 Mt 27:1-2, 11-14 Mk 15:1-5 Yo 18:28-38 23 1 Ing kono kabeh warga pradata banjur padha ngadeg, Gusti Yesus diladekake marang ngarsane Sang Pilatus. 2 Nuli wiwit padha nggugat, ature: "Kula sadaya sampun sami nyumerepi, bilih Tiyang punika nasaraken bangsa kula, sami dipun penging ngaturaken paos dhateng Sang Nata Agung, saha ngaken, bilih Piyambakipun punika Sang Ratu." 3 Sang Pilatus banjur ndangu marang Gusti Yesus: "Punapa Panjenengan punika Ratunipun tiyang Yahudi?" Paring wangsulane Gusti Yesus: "Panjenengan piyambak sampun mastani." 4 Sang Pilatus nuli ngandika marang para pangareping imam lan marang wong akeh iku: "Tumraping aku wong iki ora tinemu kaluputane." 5 Nanging wong-wong mau saya banget panggugate, ature: "Tiyang punika damel balelanipun rakyat kalayan piwulangipun wonten ing tanah Yudea sadaya, kawiwitan wonten ing tanah Galilea, lan sapunika sampun dumugi ing ngriki." 6 Bareng midhanget atur mangkono iku Sang Pilatus banjur ndangu, apa Wong iku wong Galilea. 7 Bareng mirsa yen Gusti Yesus iku kalebet bawahe Sang Prabu Herodhes, nuli kaladosake 140
LUKAS 23.8 - 13 marang ngarsane Sang Prabu Herodhes, kang ing wektu iku pinuju ana ing kutha Yerusalem. Gusti Yesus ana ing ngarsane Sang Prabu Herodhes 23:8-12 8 Bareng Sang Prabu Herodhes mirsa Gusti Yesus, banget renane, amarga wis suwe anggone kapengin mirsa, awit wis kerep mireng bab Panjenengane, apadene ngajeng-ajeng nguningani anggone nganakake pratandha. 9 Akeh kang didangokake marang Gusti Yesus, nanging Panjenengane ora paring wangsulan sathithik-thithika. 10 Nalika samana para pangareping imam lan para ahli Toret padha maju lan ngaturake panggugat- panggugat kang abot. 11 Sang Prabu Herodhes dalah para prajurite banjur padha nglelingsem lan moyoki Panjenengane, tumuli diagemi jubah kang endah banget sarta banjur diwangsulake marang ngarsane Sang Pilatus. 12 Ing dina iku uga Sang Prabu Herodhes karo Sang Pilatus banjur padha memitran, awit maune padha sesatron. Gusti Yesus ana ing ngarsane Sang Pilatus maneh 23:13-25 Mt 27:15-26 Mk 15:6-15 Yo 18:38--19:16 13 Sang Pilatus banjur nimbali para pangareping imam lan para panggedhe sarta 141
LUKAS 23.14- 24 wong akeh, padha kadhawuhan nglumpuk, 14 nuli padha dipangandikani mangkene: "Kowe padha ngladekake Wong iki marang aku kokdakwa gawe balelaning rakyat. Kowe padha sumurup dhewe, yen wis dakpriksa, nanging mungguh ing aku bab kang kokgugatake kabeh tumrap Wong iku ora tinemu ana ing Dheweke. 15 Dalasan Sang Nata Herodhes iya ora, sabab Wong iku banjur dibalekake mrene. Satemene apa kang ditindakake iku ora ana kang katrap ing paukuman pati. 16 Mulane mung bakal dakajar, banjur dakluwari." 17 (Sabab Panjenengane ing dina riyaya iku wajib ngluwari wong siji kanggo wong-wong mau.) 18 Nanging wong kabeh mau tumuli padha nguwuh-uwuh bebarengan: "Kasirnakna Tiyang punika! Barabas kaluwarana!" 19 Barabas iku kalebokake ing pakunjaran marga kasangkut ing pambrontakan ing sajroning kutha lan gawe pepati. 20 Sang Pilatus ngandikani maneh marang wong-wong mau, karsane ngluwari Gusti Yesus. 21 Nanging wong-wongl padha mangsuli kanthi keras uga panguwuhe: "Kasaliba, kasaliba!" 22 Pangandikane Sang Pilatus kang kaping telune: "Nglakoni piala apa ta Wong iki sabenere? Aku ora bisa nemokake kaluputane kang kena ing paukuman pati. Dadi mung bakal dakajar banjur dakluwari." 23 nanging kalawan bengok-bengok wong-wong padha nyuwun kanthi adreng, supaya Panjenengane kasalib, lan wekasane wong-wong mau menang kalawan bengok-bengok iku. 24 Sang 142
LUKAS 23.25- 31 Pilatus banjur ndhawuhake karampungan, panyuwune wong-wong mau dikabulake. 25 Sarta nuli ngluwari wong kang kalebokake ing pakunjarang marga kasangkut ing pambrontakan lan mateni wong, ngetrepi panyuwune wong-wong mau, dene Gusti Yesus nuli kapasrahake marang wong-wong mau ing sakarep-karpe. Gusti Yesus kairid bakal kasalib 23:26-32 26 Nalika padha ngirid Gusti Yesus iku, ana wong kang jenenge Simon, saka ing kutha Kirene, kang lagi teka bae saka ing jaban kutha, iku diandheg banjur dikon manggul salibe lan mlaku ing wingkinge Gusti Yesus. 27 Sarta ana wong akeh kang padha ndherekake Panjenengane, akeh wong wadon panunggalane iku kang padha ngadhuh-adhuh lan nangisi Panjenengane. 28 Gusti Yesus nuli minger mirsani wong-wong mau lan ngandika: "He anak-anake wadon Yerusalem, aja padha nangisi Aku, awakmu dhewe bae lan anak-anakmu padha tangisana! 29 Amarga sumurupa, bakal tumeka ing wektune wong padha duwe pangucap mangkene: Rahayu wong wadon kang gabug, lan weteng kang ora tau nglairake anak, sarta susu kang ora tau nusoni. 30 Wong-wong banjur bakal padha calathu marang gunung-gunung: Aku jugrugana! Lan marang punthuk-punthuk: Aku urugana! 31 Amarga manawa kaya mangkene 143
LUKAS 23.32- 39 iki panggawene wong marang kayu kang urip, saya maneh kang garing bakal dikapakake?" 32 Ana durjana loro kang uga padha kairid kang bakal diukum pati bebarengan karo Panjenengane. Gusti Yesus kasalib 23:33-43 Mt 27:33-44 Mk 15:22-32; Yo 19:17-24 33 Satekane ing panggonan kang aran Pacumplungan, Gusti Yesus banjur disalib ana ing kono, mangkono uga durjana loro mau, kang siji ana ing tengen, sijine ana ing kiwane Gusti Yesus. 34 Gusti Yesus tumuli munjuk: "Dhuh Rama, tiyang-tiyang punika mugi Paduka apunten, amargi sami boten mangretos punapa ingkang dipun tindakaken." Pangagemane banjur kaedum-edum sarana kaundhi. 35 Wong akeh padha ngadeg nonton. Para panggedhe padha nyenyampahi Panjenengane, pangucape: "Wong-wong liya padha dipitulungi, cikben saiki mitulungi Awake dhewe, manawa pancen Sang Kristus, Pilihane Gusti Allah!" 36 Mangkono uga para prajurit iya padha memoyoki Panjenengane lan padha nyaosi anggur kecut 37 karo ngucap: "Manawa Kowe ratune wong Yahudi, mara tulungana Awakmu dhewe!" 38 Ing sadhuwure mustakane ana tulisan, kang unine mangkene: "Iki ratune wong Yahudi." 39 Durjana kang padha digantung mau ana siji kang ngala-ala marang Gusti Yesus, 144
LUKAS 23.40- 47 pangucape: "Apa Kowe dudu Sang Kristus? Mara, tulungana Awakmu dhewe lan aku kabeh." 40 Nanging sing siji banjur nyaruwe dheweke, ujare: "Apa kowe ora wedi, uga ora wedi marang Gusti Allah, mangka kowe tampa paukuman padha? 41 Aku lan kowe iku pancen wis sabenere diukum, padha tampa piwales kang murwat karo panggawe kita, bareng Panjenengane iki ora nindakake kaluputan apa-apa." 42 Banjur munjuk: "Dhuh Gusti Yesus, mugi Paduka karsaa ngengeti dhateng kawula, manawi Paduka rawuh ing Kraton Paduka." 43 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Aku pitutur marang kowe, satemene ing dina iki uga kowe bakal bebarengan karo Aku ana ing Pirdus." Sedane Gusti Yesus 23:44-49 Mt 27:45-46 Mk 15:33-41 Yo 19:28-30 44 Bareng watara jam rolas, banjur ana pagowong kang nglimputi satanah kabeh, nganti jam telu 45 amarga srengenge ora sumorot. Kacarita gubahing Padaleman Suci suwek ing tengah dadi loro. 46 Gusti Yesus banjur nguwuh kalawan swara sora: "Dhuh Rama, Kawula masrahaken nyawa Kawula wonten ing asta Paduka." Sawise matur mangkono banjur masrahake nyawane. 47 Nalika panggedhening prajurit nyumurupi lelakon iku, tumuli ngluhurake Gusti Allah, pangucape: "Nyata, yen Wong iki tanpa 145
LUKAS 23.48- 56 kaluputan." 48 Sakehe wong kang padha gegrombolan nonton, bareng wis nyumurupi apa kang kalakon mau, padha mulih kalawan tebah-tebah dhadha. 49 Sakabehe wong kang wis wanuh marang Gusti Yesus, kalebu uga para wong wadon kang padha ndherekake Panjenengane saka ing tanah Galilea, padha ngadeg ana ing kadohan, ndeleng lelakon iku kabeh. Gusti Yesus kasarekake 23:50-56 Mt 27:57-61 Mk 15:42-47 Yo 19:38-42 50 Ana wong kang jenenge Yusuf, warganing Pradata Agung, wong kang becik lan mursid. 51 Iku ora melu nyarujuki putusan lan tumindaking Pradata, asale saka ing Arimatea, sawijining kutha Yahudi, kang nganti-anti marang Kratoning Allah. 52 Iku seba ing ngarsane Sang Pilatus, nyuwun layone Gusti Yesus. 53 Sawise layon diandhapake, banjur diulesi mori alus, sarta disarekake ing kubur kang tinatah ing pepunthuk parang, tuwin kang durung tau kanggo. 54 Nalika samana pinuju dina pacawisan, ngarepake Sabat. 55 Apamaneh wong-wong wadon kang wis ndherekake Gusti Yesus saka ing tanah Galilea, iku iya padha melu ngiringake sarta maspadakake pasarean mau lan patrap anggone nyarekake layone. 56 Saulihe banjur padha nyawisake anggi-anggi lan lenga jebad. 146
LUKAS 24.1-9 Dene ing dina Sabat padha leren, netepi ing angger-angger. Wungune Gusti Yesus 24:1-12 Mt 28:1-10 Mk 16:1-8 Yo 20:1-10 24 1 Ananging bareng dina kapisan ing minggu iku, ing wayah esuk umun-umun, wong-wong wadon mau padha menyang ing pasarean, karo nggawa anggi-anggi kang wis dicawisake. 2 Watune tinemu wis kaglimpangake saka ing pasarean. 3 Bareng padha lumebu, layone Gusti Yesus ora ketemu. 4 Nalika lagi padha ngadeg kalawan kuwur atine marga saka kaanan kang mangkono iku, dumadakan ana priya loro padha jumeneng ing cedhake, pangagemane mancorong. 5 Wong-wong mau padha wedi lan padha tumungkul. Nanging priya loro mau nuli padha ngandika mangkene: "Yagene, dene kowe padha nggoleki Kang Gesang ana ing antarane wong mati? 6 Panjenengane ora ana ing kene, wis wungu. Elinga marang apa kang wus kapangandikakake marang kowe kabeh, nalika isih ana ing tanah Galilea, 7 yaiku, yen Putraning Manungsa pinasthi kaulungake marang tanganing wong-wong dosa lan banjur kasalib, sarta wungu ing telung dinane." 8 Wong-wong wadon mau iya nuli kelingan marang pangandikane Gusti Yesus iku. 9 Lan sabaline saka ing pasarean, banjur padha nyritakake iku kabeh marang sakabat sawelas 147
LUKAS 24.10- 18 lan marang sadulur liyane kabeh. 10 Dene wong-wong wadon mau yaiku Maryam saka Magdala,lan Yohana sarta Maryam ibune Yakobus, tuwin wong-wong wadon liyane kang padha bebarengan uga nyritani marang para rasul. 11 Nanging tembung-tembunge iku dianggep ngayawara, padha ora ngandel marang wong-wong wadon iku. 12 Ewasamono Petrus banjur ngadeg lan mangkat rerikatan menyang ing pasarean. Bareng nginguk manjero, mung weruh ulese thok. Nuli lunga lan mikir-mikir, apa ta kira-kira sing mentas kalakon iku. Gusti Yesus ngatingal marang wong loro kang padha menyang ing desa Emaus 24:13-35 13 Ing dina iku uga ana wong loro, panunggalane para sakabat, padha menyang ing desa kang aran Emaus, dohe saka ing Yerusalem watara pitung mil. 14 Wong loro mau padha rasanan bab kabeh kang mentas kalakon. 15 Nalika lagi padha rembugan lan bebantahan, Gusti Yesus piyambak rawuh nyelaki lan banjur nyarengi ing lakune. 16 Nanging wong mau mripate padha kalimputan, mulane padha pangling karo Panjenengane. 17 Gusti Yesus tumuli ngandika marang wong loro iku: "Apa sing padha kokrembug sajrone lumaku iki?" Banjur padha mandheg kalawan sedhih. 18 Kang siji kang jenenge Kleopas, mangsuli: "Punapa namung 148
LUKAS 24.19- 25 Panjenengan piyambak tiyang manca ing Yerusalem, ingkang boten uninga bab ingkang mentas kelampahan wonten ing ngriku ing salebetipun sawatawis dinten punika?" 19 Paring wangsulane: "Lelakon apa ta iku?" Unjuke kang kadangu: "Lelampahanipun Sang Yesus Nasarani, ingkang jumeneng nabi, ingkang kuwaos ing pandamel saha ing pangandika wonten ing ngarsaning Allah sarta wonten ing ngajengipun bangsa kula sadaya. 20 Nanging para pangajengipun imam saha para pangageng kula sami ngulungaken Panjenenganipun dhateng ing paukuman pejah, lajeng dipun salib. 21 Mangka kula sadaya kala rumiyin sami gadhah pangajeng-ajeng, inggih Panjenenganipun punika ingkang rawuh badhe ngluwari bangsa Israel. Nanging sapunika sampun dumugi ing tigang dintenipun, sasampunipun punika wau sadaya kalampahan. 22 Namung kemawon lajeng wonten tiyang estri sawatawis panunggilan kula ingkang sami damel kaget kula: Enjing umun-umun sampun sami dhateng ing pasarean, 23 layonipun boten pinanggih. Lajeng sami wangsul, cariyos, bilih sami sumerep malaekat, ingkang sami ngandika, bilih Panjenenganipun gesang. 24 Nunten wonten kanca kula sawatawis ingkang sami dhateng pasarean, dene pinanggihipun pancen leres ingkang dipun cariyosaken para tiyang estri wau, nanging boten sami sumerep Panjenenganipun." 25 Gusti Yesus tumuli ngandika marang 149
LUKAS 24.26- 33 wong-wong mau: "Heh wong kang padha tanpa budi lan kang randhat ing pamikir, temah ora pracaya marang samubarang kabeh, kang wis kapangandikakake dening para nabi! 26 Sang Kristus apa ora pinasthi nandhang iku mau kabeh, banjur lumebet ing kamulyane?" 27 Tumuli padha diparingi katrangan bab sabarang kang wis katulisan ing Kitab Suci kabeh tumrap Panjenengane, wiwit kitab-kitabe Nabi Musa lan kitab-kitabe para nabi. 28 Bareng wis cedhak ing desa kang kaparanan, Gusti Yesus kaya-kaya arep nglajengake tindake. 29 Nanging dicandhet dening wong-wong mau, unjuke: "Kula aturi kendel wonten ing griya kula, awit sampun ngajengaken dalu, surya sampun serap." Panjenengane iya banjur lumebet karo wong- wong mau. 30 Bareng lenggah arep dhahar bebarengan, nuli mundhut roti, diberkahi banjur dicuwil-cuwil, diparingake marang karone. 31 Nalika iku mripate banjur kabuka, temah ora pangling karo Panjenengane, nanging Gusti Yesus banjur musna saka ing pandelenge. 32 Wong loro mau tumuli padha sapocapan mangkene: "Atiku rak wis padha ngangah-angah, nalika Panjenengane ngandika marang aku kabeh ana ing dalan lan nalika Panjenengane nerangake Kitab Suci marang kowe lan aku?" 33 Banjur padha ngadeg lan bali menyang Yerusalem. Ana ing kono padha nyumurupi sakabat sawelas padha kumpulan karo para 150
LUKAS 24.34- 43 sadulur-sadulur liyane, 34 sarta iku padha ngucap: "Gusti nyata yen wis wungu lan wis ngatingal marang Simon." 35 Wong loro mau iya tumuli nyaritakake lelakone ana ing dalan, sarta kapriye anggone mari pangling marang Gusti Yesus, sajrone nyuwil-nyuwil roti. Gusti ngatingal marang para siswane kabeh 24:36-49 Yo 20:19-23 36 Nalika padha rembugan bab iku mau, Gusti dumadakan jumeneng ana ing tengahe sarta ngandika: "Tentrem rahayu anaa ing kowe kabeh." 37 Kabeh padha kaget kaworan wedi, lan ngira weruh memedi. 38 Nanging Panjenengane banjur ngandika: "Yagene kowe padha kaget lan apa sababe dene kowe padha kethukulan rasa mangu-mangu ana ing sajroning atimu? 39 Delengen tanganKu lan sikilKu, iki Aku dhewe; grayangana Aku lan satitekna, yen memedi rak ora ana daginge lan balunge, kaya kang padha kokdeleng ana ing Aku iki." 40 Ngandika mangkono iku karo nedahake astane lan sampeyane. 41 Bareng kabeh durung padha ngandel marga saka bungahe lan isih padha kaeraman, Panjenengane nuli ngandika: "Ing kene apa ana sing kena dipangan?" 42 Banjur dicaosi iwak gorengan sairis. 43 Iku tumuli ditampeni lan didhahar ana ing ngarepe wong-wong mau. 151
LUKAS 24.44- 51 44 Banjur padha dipangandikani mangkene: "Yaiki pituturKu kang Dakkandhakake marang kowe kabeh, nalika Aku isih nunggal karo kowe, yaiku yen kabeh kang wis katulisan tumraping Aku ana ing sajroning kitab-Torete Nabi Musa lan kitabe para nabi sarta kitab Masmur, iku kudu kayektenan." 45 Panjenengane banjur mbuka pikirane wong-wong mau supaya padha ngreti marang Kitab Suci. 46 Pangandikane: "Ana kang katulisan mangkene: Sang Kristus pinasthi nandhang sangsara lan ing telung dinane wungu saka ing antarane wong mati. 47 Karodene maneh: pawarta bab pamratobat lan apuraning dosa kudu kaundhangake marang sakabehing bangsa atas asmane, wiwit saka ing Yerusalem. 48 Dene kowe kang padha dadi seksine bab iku mau kabeh. 49 Sabanjure kowe bakal padha Dakkirimi apa kang wis dijanjekake dening RamaKu. Nanging kowe padha anaa ing kutha kene dhisik, nganti kowe wis padha kaparingan kasekten saka ing ngaluhur." Mekrade Gusti Yesus 24:50-53 50 Sawise mangkono para sakabate banjur kadhawuhan ndherek Gusti Yesus menyang ing jaban kutha, menyang ing sacedhake desa Betania. Ana ing kono Panjenengane nuli ngangkat astane, para sakabat padha diberkahi, 51 lan nalika mberkahi mau, 152
LUKAS 24.52- 53 Panjenengane banjur nilar para sakabate tuwin mitrane menyang ing swarga. 52 Para sakabat banjur padha sujud nyembah marang Panjenengane, nuli padha bali menyang ing Yerusalem kalawan bungah banget, 53 sarta tansah padha ana ing Padaleman Suci lan ngluhurake Gusti Allah. 153
YOKANAN Sang Sabda kang manjalma 1:1-18 1 1 Ing kala purwa Sang Sabda iku ana, dene Sang Sabda iku nunggil karo Gusti Allah sarta Sang Sabda iku Gusti Allah. 2 Wiwitane Panjenengane iku nunggil karo Gusti Allah. 3 Samubarang kabeh dumadine dening Sang Sabda, lan samubarang kang dumadi ora ana sawiji-wijia kang ora didadekake dening Sang Sabda. 4 Sang Sabda kang kadunungan urip, sarta urip iku kang dadi pepadhanging manungsa. 5 Anadene Sang Padhang nelahi sajroning pepeteng, lan ora kalindhih dening pepeteng iku. 6 Ana priya rawuh kautus dening Allah asmane Yokanan. 7 Rawuhe dadi seksi, kapatah nekseni bab Sang Padhang, supaya dadia lantarane wong kabeh padha pracaya. 8 Panjenengane iku dudu Sang Padhang piyambak, mung kapatah nekseni bab Sang Pedhang. 9 Sang Padhang kang sajati kang madhangi saben wong, iku lagi ngrawuhi jagad. 10 Panjenengane wus ana ing jagad, dhasar jagad iku dumadine iya dening Panjenengane, nanging jagad iku ora wanuh marang Panjenengane. 11 Rawuhe murugi kagungane, nanging para kagungane iku ora gelem
YOKANAN 1.12- 18 nampani. 12 Nanging sapa bae kang nampani Panjenengane iku diparingi wewenang dadi para putraning Allah iya iku kang padha pracaya marang asmane, 13 kang laire ora saka ing getih, iya ora saka pakaremaning daging utawa saka karepe wong lanang, nanging saka ing Allah. 14 Anadene Sang Sabda wus dadi daging sarta makuwon ana ing antara kita, lan aku wus padha nyawang kamulyane, iya iku kamulyan kang kaparingake marang Panjenengane kang jumeneng Putrane ontang-anting Sang Rama, kang kapenuhan ing sih-rahmat lan kayekten. 15 Nabi Yokanan nekseni mungguh Panjenengane sarta nguwuh-uwuh, pangandikane: "Iya iki kang dakkarepake nalika aku pitutur mangkene: Kang rawuh nungka aku iku wus ngrumiyini aku, amarga anane sadurunge aku." 16 Saka ing kasampurnane kita kabeh wus tampa ganjaran sih mawantu-wantu. 17 Sabab angger-angger iku anggone kaparingake lantaran Nabi Musa, dene sih-rahmat lan kayekten iku dumadine dening Sang Yesus Kristus. 18 Ora ana wong siji-sijia kang wus tau weruh Gusti Allah. Sang Putra ontang-anting kang ana ing pangkone Sang Rama, iku kang nerangake kawontenane. 2
YOKANAN 1.19- 27 Paseksene Nabi Yokanan Pambaptis 1:19-28 Mt 3:1-12 Mk 1:1-8 Lk 3:3-6, 15-17 19 Iki paseksene Nabi Yokanan nalika wong Yahudi saka ing Yerusalem kongkonan para imam lan para wong Lewi, dikon matur pitakon: "Panjenengan punika sinten?" 20 Nabi Yokanan ngaken kanthi bares: "Aku iki dudu Sang Kristus." 21 Pitakone kongkonan: "Manawi makaten panjenengan punika sinten? Punapa Nabi Elia?" Paring wangsulane Nabi Yokanan: "Dudu." 22 Ing kono ature kongkonan: "Panjenengan punika sinten, supados kula sami saged mratelakaken dhateng ingkang kengkenan kula. Pengaken panjenengan tumrap sarira panjenengan kadospundi?" 23 Pangandikane Nabi Yokanan: "Aku iki swarane wong kang nguwuh-uwuh ana ing pasamunan: Padha ngencengna margi ambah-ambahane Pangeran! Kaya kang wus dipangandikakake dening Nabi Yesaya." 24 Mungguh ing antarane para kongkonan mau ana wonge Farisi sawatara. 25 Iku banjur nyuwun pirsa maneh: "Manawi panjenengan sanes Sang Kristus, sanes Nabi Elia, sanes nabi ingkang sami kula antos-antos, punapaa dene panjenengan kok mawi mbaptis?" 26 Nabi Yokanan mangsuli, pangandikane: "Aku iki anggonku mbaptis nganggo banyu, nanging wus ana kang jumeneng ing tengahmu, kowe padha ora weruh, 27 iya iku kang 3
YOKANAN 1.28- 34 rawuhe nungka aku. Ambok nguculi jangeting trumpahe bae aku ora patut." 28 Mungguh kelakone iku mau ana ing Betania, ing sabrange bengawan Yarden, panggonane Nabi Yokanan mbaptis. Nabi Yokanan nedahake Gusti Yesus 1:29-34 29 Esuke Nabi Yokanan mirsa Gusti Yesus murugi, Nabi Yokanan mau banjur ngandika: "Delengen iku Cempening Allah kang ngilangi dosane jagad. 30 Iya Panjenengane iku kang dakkarepake nalika aku kandha mangkene: Ana priya rawuh nungka aku, kang wus ngrumiyini aku, amarga anane sadurunge aku. 31 Ing maune aku iya ora wanuh marang Panjenengane, nanging supaya Panjenengane kalairna marang Banisrael, mulane tekaku nganggo mbaptis ing banyu." 32 Lan maneh paseksene Nabi Yokanan mangkene: "Aku wus ndeleng Roh tumedhak saka ing swarga kaya manuk dara, dedalem ing sarirane. 33 Maune aku iya ora wanuh karo Panjenengane, nanging kang ngutus aku mbaptisi ing banyu, wus ngandika marang aku: Manawa sira weruh Roh iku nedhaki sawijining wong lan dedalem ing sarirane Wong mau, iya iku kang bakal mbaptis sarana Roh Suci. 34 Anadene aku wus ndeleng lan nekseni yen iku Putraning Allah." 4
YOKANAN 1.35- 42 Sakabate Gusti Yesus kang kawitan 1:35-51 35 Esuke Nabi Yokanan jumeneng ana ing papan kono maneh, karo sakabate loro. 36 Nalika padha weruh Gusti Yesus langkung, Nabi Yokanan ngandika: "Lah iku Cempening Allah!" 37 Sakabate loro mau padha krungu anggone Nabi Yokanan ngandika mangkono iku, banjur ndherekake tindake Gusti Yesus. 38 Gusti Yesus tumuli noleh mirsa yen sakabat mau padha ndherekake, banjur didangu: "Kowe padha golek apa?" Unjuke kang didangu: "Rabbi (tegese: Guru), pakendelan Paduka wonten ing pundi?" 39 Pangandikane Gussti Yesus: "Ayo, kowe bakal padha weruh!" Tumuli padha mara lan weruh marang pakendelane, sarta ing dina iku banjur padha tetunggalan karo Panjenengane, dene mungguh wayahe iku watara jan papat. 40 Dene sakabat loro kang wus krungu pangandikane Nabi Yokanan banjur ndherekake Gusti Yesus iku, kang siji yaiku Andreas, sadulure Simon Petrus. 41 Dhisike Andreas ketemu karo Simon, sadulure, banjur dikandhani: "Aku wus padha ketemu karo Sang Mesih (tegese: Kristus)." 42 Simon mau tumuli diirid menyang ngarsane Gusti Yesus. Gusti Yesus banjur mandeng Simon sarta ngandika: "Kowe iku Simon anake Yokanan. Kowe bakal dijenengake Kefas (tegese: Petrus) 5
YOKANAN 1.43- 51 43 Esuke maneh Gusti Yesus karsa tindak menyang ing tanah Galilea. Panjenengane pinanggih karo Filipus, banjur ngandika: "Melua Aku!" 44 Filipus mau wong saka ing Betsaida, kuthane Andreas lan Petrus. 45 Filipus ketemu Natanael, banjur dituturi mangkene: "Aku wus padha ketemu karo kang kasebutake dening Nabi Musa sajroning Toret sarta dening para nabi, iya iku Gusti Yesus putrane Bapak Yusuf, saka ing Nasaret." 46 Pangucape Natanael: "Saka Nasaret apa ana barang kang becik?" 47 Wangsulane Filipus: "Ayo, ndelenga!" Bareng Gusti Yesus mirsa Natanael sowan ing ngarsane, banjur ngandika bab dheweke: "Lah, iku wong Israel sajati, kang ora kadunungan cidra." 48 Natanael banjur munjuk: "Paduka nguningani kawula saking pundi?" Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Sadurunge kowe diajak dening Filipus, Aku weruh kowe ana ing sangisore wit anjir." 49 Natanael munjuk maneh: "Dhuh Rabbi, paduka punika Putranipun Allah, Paduka punika Ratunipun Israel." 50 Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Olehmu pracaya iku apa awit anggon-Ku pitutur ing kowe: Aku weruh kowe ana ing sangisore wit anjir? Kowe bakal weruh lelakon-lelakon kang luwih elok katimbang karo iku." 51 Banjur dipangandikani dening Gusti Yesus mangkene: "Satemene pitutur-Ku ing kowe, kowe bakal padha weruh langit menga, lan para malaekating Allah padha mudhun lan munggah marang Putraning Manungsa." 6
YOKANAN 2.1-10 Manten ing desa Kana 2:1-11 2 1 Nalika ing dina katelune ing desa Kana tanah Galilea ana manten, sarta kang ibune Gusti Yesus ana ing kono. 2 Gusti Yesus dalah para sakabte, uga diulemi mrono. 3 Bareng padha kekurangan anggur, kang ibune Gusti Yesus tumuli ngandika marang Panjenengane: "Padha kentekan anggur." 4 Pangandikane Gusti Yesus: "Ibu, panjenengan ngarsakaken punapa dhateng Kula? Dereng dumugi wekdal Kula." 5 Nanging kang ibune Gusti Yesus banjur dhawuh marang para paladen: "Apa sadhawuhe marang kowe padha lakonana." 6 Ing kono ana genthong watu wadhah banyu nenem, sadhiyan kanggo sesuci manut adate wong Yahudi, isine saben genthong mau rong klenthing utawa telung klenthing. 7 Gusti Yesus tumuli dhawuh marang para paladen mau: "Genthonge pada kebakana banyu!" Tumuli iya diiseni nganti kebak. 8 Gusti Yesus banjur ngandika: "Saiki cidhuken, lan aturna marang pitayaning gawe!" Banjur kelakon digawa. 9 Pitayaning gawe bareng ngicipi banyu kang wus dadi anggur mau -- lan dheweke ora sumurup pinangkane, awit kang sumurup mung para paladen kang padha nyidhuki banyune -- tumuli ngaturi panganten lanang, 10 sarta matur: "Saben tiyang nyegah anggur punika ingkang sae rumiyin. Dene manawi para tamu anggenipun ngunjuk sampun 7
YOKANAN 2.11- 15 kathah lajeng saweg nyegahaken ingkang kirang sae. Nanging Panjenengan kok nyimpen anggur ingkang sae ngantos sapunika." 11 Prakara mau katindakake dening Gusti Yesus ana ing Kana tanah Galilea, dadi wiwitaning mukjijat-mukjijat, lan srana mangkono Panjenengane wus mbabarake kaluhurane. Para sakabate tumuli padha pracaya marang Panjenengane. Gusti Yesus ana ing kutha Kapernaum 2:12 12 Sawuse mangkono Gusti Yesus banjur tindak menyang ing kutha Kapernaum, bebarengan karo kang ibu lan para sadhereke tuwin para sakabate; nanging ana ing kono mung kendel sawatara dina bae. Gusti Yesus nyucekake Padaleman Suci 2:13-25 Mt 21:12-13 Mk 11:15-17 Lk 19:45-46 13 Nalika ngarepake riyayane Paskah wong Yahudi, Gusti Yesus tindak menyang Yerusalem. 14 Ana ing Padaleman Suci Gusti Yesus mirsa wong-wong kang adol sapi, wedhus, manuk dara, apadene wong-wong preyalan padha dhasar ana ing kono. 15 Panjenengane mundhut tampar kagem pecut, banjur nundhungi wong-wong mau kabeh dalah wedhuse lan sapine, saka ing Padaleman Suci. Dhuwite preyalan-preyalan 8
YOKANAN 2.16- 23 padha disuntaki, mejane padha digolingake. 16 Bakul-bakul dara padha kadhawuhan mangkene: "Kabeh iki padha singkirna saka ing kene! Padalemane Rama-Ku aja kokgewe omah padagangan." 17 Para sakabate tumuli kelingan manawa ana tulisan mangkene: "Katresnan Kawula dhateng Padaleman Paduka punika ngantos nggrantesaken Kawula." 18 Wong-wong Yahudi tumuli nyela atur marang Gusti Yesus: "Panjenengan saged damel mukjijat punapa ingkang saged Panjenengan ketingalaken dhateng kula sadaya, dene Panjenengan kok nindakaken pratingkah kados makaten?" 19 Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Padaleman Suci iki bubrahen, sajroning telung dina bakal Dakdegake maneh." 20 Unjuke wong Yahudi: "Padaleman Suci punika kabangun ing salebetipun kawandasa nem taun, mangka Panjenengan kok badhe, ngadegaken salebeting tigang dinten?" 21 Nanging kang dipangandikakake Padaleman Suci iku sarirane piyambak. 22 Ing tembe, sawuse Gusti Yesus wungu saka ing antarane wong mati, para sakabate lagi padha kelingan, yen Panjenengane wus tau ngandika mangkono mau, banjur padha pracaya marang Kitab Suci lan marang pangandika kang kadhawuhake dening Gusti Yesus. 23 Nalika Gusti Yesus ana ing Yerusalem, sajrone riyaya Paskah, akeh wong pracaya marang Panjenengane, marga padha weruh mukjijat-mukjijat kang katindakake. 9
YOKANAN 2.24 -3.6 24 Ananging Gusti Yesus piyambak ora nganggep marang pracayane wong-wong iku mau, amarga kabeh wus diuningani, 25 sarta ora prelu ana wong kang nyaosi paseksen bab manungsa marang Panjenengane, jalaran Panjenengane wis mirsa piyambak apa kang ana ing batine manungsa. Piwulange Gusti Yesus marang Nikodhemus bab lair kapindho 3:1-21 3 1 Ana wong Farisi jenenge Nikodhemus, panggedhene wong Yahudi, 2 seba marang ngarsane Gusti Yesus ing wayah bengi, sarta munjuk: "Rabbi, kawula sami sumerep bilih rawuh Panjenengan dados guru punika kautus dening Gusti Allah, amargi boten wonten tiyang ingkang saged nindakaken pratandha kados ingkang Panjenengan tindakaken punika manawi boten tinunggil dening Allah." 3 Gusti Yesus mangsuli, pangandikane: "Satemen-temene pututurKu ing kowe: Wong manawa ora kalairake maneh mesthi ora bisa weruh Kratoning Allah." 4 Unjuke Nikodhemus: "Tiyang sampun sepuh makaten anggenipun saged lair kadospundi? Punapa saged lumebet malih dhateng guwa-garbaning biyungipun, lajeng kalairaken malih?" 5 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Satemen-temene pituturKu ing kowe: Wong manawa ora kalairake saka banyu lan Roh, mesthi ora bisa lumebu marang Kratoning Allah. 6 Apa kang 10
YOKANAN 3.7-16 lair saka ing daging iku daging lan kang lair saka ing Roh, iku roh. 7 Aja gumun, dene Aku pitutur ing kowe: Kowe kudu padha kalairake maneh. 8 Menyang ngendi midide angin iku miturut ing sakarepe, lan kowe krungu sumiyute, nanging ora sumurup pinangkane lan parane. Kaya mangkono iku kaanane saben wong kang kalairake saka ing Roh!" 9 Nikodhemus munjuk: "Prakawis punika sagedipun kalampahan kadospundi?" 10 Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Kowe iku rak dadi gurune wong Israel, dene kok ora ngreti prakara iku? 11 Satemen-temene pituturKu ing kowe: Kang padha Dakrembug iku, iya kang padha Daksumurupi sarta kang padha Daksekseni iya kang padha Daktingali, ewadene kowe ora padha nampani ing paseksenKu kabeh. 12 Manawa kowe nalika Daktuturi bab kadonyan padha ora ngandel, kapriye bisamu padha ngandel saupama Daktuturana bab kaswargan? 13 Ora ana wong siji-sijia kang sumengka menyang ing swarga, kajaba mung Panjenengane kang wus tumurun saka ing swarga, iya iku Putrane Manungsa. 14 Kayadene Nabi Musa anggone manjer rerekan ula ana ing ara-ara-samun, iya mangkono uga Putrane Manungsa anggone pinesthi kapanjer, 15 supaya saben wong kang pracaya marang Panjenengane oleh urip langgeng. 16 Awitdene Gusti Allah anggone ngasihi marang jagad iku nganti masrahake Kang Putra ontang-anting, supaya saben wong kang pracaya marang Panjenengane aja 11
YOKANAN 3.17- 23 nganti nemu karusakan, nanging nduwenana urip langgeng. 17 Sabab Gusti anggone ngutus Kang Putra ngrawuhi jagad iku ora supaya ngadili marang jagad, nanging supaya mitulungi rahayu marang jagad. 18 Sing sapa pracaya marang Panjenengane, iku ora bakal diukum, balik sing sapa ora pracaya, iku wus kapatrapan, amarga ora pracaya marang asmane Putraning Allah kang ontang-anting. 19 Anadene mungguh paukuman mau mangkene: Sang Padhang iku wus rawuh ing jagad, nanging manungsa padha luwih rumaket marang pepeteng, tinimbnang karo pepadhang, amarga panggawe-panggawene ala. 20 Sabab sing sapa nindakake piala mesthi sengit lan nyingkur marang pepadhang supaya aja kongsi katon panggawene kang ala iku. 21 Balik sapa kang tumindak bener iku marani pepadhang, supaya tetelaa yen panggawene iku mau linakonan ana ing patunggilaning Allah." Paseksene Nabi Yokanan bab Gusti Yesus 3:22-36 22 Sawuse mangkono Gusti Yesus tindak menyang ing tlatahe tanah Yudea kadherekake para sakabate, banjur kendel ana ing kono karo para sakabate sarta mbaptis. 23 Dene Nabi Yokanan anggone mbaptis ana ing Ainon, sacedhake Salim, awit ing kono akeh banyune, wong-wong nuli padha mrono sarta dibaptisi, 12
YOKANAN 3.24- 32 24 awit nalika samana Nabi Yokanan durung kalebokake ing pakunjaran. 25 Nalika samana tuwuh bebantahane para sakabate Yokanan karo wong Yahudi bab sesuci. 26 Sakabat mau tumuli padha sowan marang ngarsane Nabi Yokanan lan matur: "Rabbi, tiyang ingkang sesarengan kaliyan panjenengan wonten ing sabrangipun benawi Yarden saha ingkang sampun panjenengan sekseni punika inggih mbaptis sarta kapurugan dening tiyang kathah." 27 Nabi Yokanan mangsuli; pangandikane: "Wong ora bisa ndhaku apa-apa manawa ora kapringan saka ing swarga. 28 Kowe dhewe padha dadi seksiku anggonku duwe pitutur: Aku iki dudu Sang Mesih, mung kautus lumaku dadi cecala ana ing ngarsane. 29 Kang nduweni panganten wadon iku panganten lanang, dene mitrane panganten lanang kang ngadeg ing sacedhake lan nilingake, iku bungah banget ngrungokake swarane panganten lanang iku. Iya iku kabungahanku lan kang kaya mangkono iku saiki wus katutugan. 30 Panjenengane iku pinasthi saya mundhak, nanging aku iki saya suda. 31 Kang rawuhe saka ing ngaluhur iku ngungkuli sakabehe, kang pinangkane saka ing bumi iku iya saka ing bumi, lan calathune iya nganggo basa ing bumi. Kang rawuhe saka ing swarga iku ngungkuli sakabehe. 32 Sarta apa kang wus ditingali lan dipiyarsakake iya iku kang disekseni; ewadene ora ana wong siji-sijia kang nampani ing paseksene. 13
YOKANAN 3.33 -4.6 33 Sapa kang nampani ing paseksene iku, ngakoni yen Gusti Allah iku sanyata. 34 Sabab kang kautus dening Gusti Allah iku kang ndhawuhake pangandikane Gusti Allah, amarga Gusti Allah anggone maringake Rohe tanpa wates. 35 Sang Rama ngasihi marang Sang Putra, sarta wus masrahake samubarang kabeh marang Panjenengane. 36 Sing sapa pracaya marang Sang Putra, iya nduweni urip langgeng, nanging sing sapa ora mituhu marang Sang Putra, iku bakal ora weruh ing urip, nanging malah langgeng anggone kataman ing bebenduning Allah." Gusti wawan sabda karo wong wadon Samaria 4:1-42 4 1 Bareng Gusti mirsa yen wong Farisi wus padha krungu pawarta yen kang manjing dadi siswa sarta dibaptis dening Gusti Yesus iku kehe ngluwihi sakabate Nabi Yokanan, 2 -- sanadyan dudu Gusti Yesus piyambak kang mbaptis, nanging mung para sakabate -- 3 Panjenengane tumuli nilar tanah Yudea, tindak wangsul menyang ing tanah Galilea. 4 Anadene tindake mau kudu miyos ing tanah Samaria. 5 Banjur rawuh ing sawijining kutha ing tanah Samaria kang aran Sikhar, cedhak karo palemahan kang biyen diparingake dening Rama Yakub marang kang putra Yusuf. 6 Ing kono ana sumure Rama Yakub. Gusti Yesus sarehne kraos sayah saka anggone 14
YOKANAN 4.7-15 tindak, banjur lenggah ana pinggiring sumur kono. Nalika samana kira-kira wayah jam rolas. 7 Tumuli ana wong wadon Samaria teka arep ngangsu. Gusti Yesus ngandika marang wong mau: "Aku wenehana ngombe!" 8 Awit para sakabate lagi padha menyang kutha tuku pangan. 9 Wong wadon mau banjur munjuk: "Kadospundi dene Panjenengane tiyang Yahudi kok mundhut ngunjuk dhateng kula tiyang Samaria?" (Awit wong Yahudi ora srawung karo wong Samaria.) 10 Gusti Yesus mangsuli, pangandikane: "Manawa kowe sumurup ing peparinge Allah, lan sapa wonge kang tutur ing kowe: Aku wenehana ngombe, mesthi kowe kang njaluk marang wong iku, tumuli kowe diwenehi banyu urip." 11 Unjuke wong wadon mau: "Bendara, Panjenengan boten kagungan timba, mangka sumuripun lebet, dados saking pundi anggen Panjenengan angsal toya gesang punika? 12 Panjenengan mesthi boten nglangkungi leluhur kula Yakub ingkang maringaken sumur punika dhateng bangsa kula. Dene panjenenganipun ugi ngunjuk saking sumur punika, samanten ugi para putra lan kewanipun." 13 Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Sapa wong kang ngombe banyu iki bakal ngelak maneh, 14 nanging sing sapa ngombe banyu pawewehKu, bakal ora ngelak ing salawas-lawase. Malah banyu pawewehKu mau ana ing jerone wong iku bakal dadi sumber, kang mancur terus tumeka ing urip, langgeng." 15 Unjuke wong wadon mau: "Bendara, kula Panjenengan 15
YOKANAN 4.16- 24 paringi toya punika, supados sampun ngantos ngelak, sarta boten sisah ngangsu mriki malih!" 16 Pangandikane Gusti Yesus: "Lungaa, undangen bojomu, tumuli balia mrene!" 17 Unjuke wong wadon: "Kula boten gadhah semah." Pangandikane Gusti Yesus: "Bener kandhamu, yen kowe ora duwe bojo iku. 18 Sabab anggonmu bebojoan wus ambal kaping lima, mangka kang saiki iku dudu bojomu. Pancen bener ujarmu kang mangkono iku." 19 Unjuke wong wadon: "Gusti, sapunika tumrap kawula sampun cetha, bilih Paduka punika nabi. 20 Para leluhur kawula anggenipun sujud wonten ing redi punika, mangka bangsa Paduka criyos bilih panggenanipun tiyang nglampahi sujud punika ing Yerusalem." 21 Pangandikane Gusti Yeusu: "He, wong wadon, ngandela marang Aku, bakal tumeka ing wektune anggonmu padha sujud marang Gusti Allah ora ana ing gunung iki, lan iya ora ana ing kutha Yerusalem. 22 Kowe iku padha sujud marang kang ora padha kokweruhi. Aku iki padha sujud marang kang padha Dakweruhi. Awit mungguh wijiling karahayon iku saka bangsa Yahudi. 23 Nanging bakal tumeka ing wektune, malah saiki wus tumeka ing wektune para wong sujud kang sajati iku anggone padha sujud marang Sang Rama sajroning Roh lan kayekten, awit wong sujud kang kaya mangkono iku kang dikarsakake dening Sang Rama. 24 Gusti Allah iku Roh, mulane kang padha sujud marang Gusti Allah, anggone sujud iku kudu ing sajroning roh lan 16
YOKANAN 4.25- 35 kayekten." 25 Unjuke wong wadon: "Kawula sumerep bilih Sang Mesih badhe rawuh, ingkang ugi kasebat Sang Kristus; punika sarawuhipun badhe nyumerepaken samukawis dhateng kawula sadaya." 26 Pangandikane Gusti Yesus: "Iya Aku iki Panjenengane kang lagi ngandikan karo kowe iki." 27 Nalika samana para sakabate teka, sarta padha gumun dene Gusti Yesus imbal pangandika karo wong wadon. Ananging ora ana siji-sijia kang munjuk: "Ingkang Paduka karsakaken punapa?" Utawa: "Tiyang punika Paduka pangandikani punapa?" 28 Wong wadon mau tumuli ninggal june ana ing kono, banjur menyang kutha lan crita marang wong-wong ing kono: 29 Ayo padha ndelenga, ing kana ana wong kang ngandhakake lelakonku kabeh marang aku. Apa kirane iku Sang Kristus?" 30 Wong-wong mau tumuli padha mangkat menyang ing sajabane kutha sowan marang ngarsane Gusti Yesus. 31 Nalika samana para sakabate tumuli matur marang Gusti Yesus, unjuke: "Rabbi, sumangga Paduka dhahar!" 32 Nanging Gusti Yesus ngandika: "Aku duwe pangan kang ora padha koksumurupi." 33 Kang iku para sakabat padha sapocapan: "Apa kira-kira ana wong kang nyaosi dhahar?" 34 Pangandikane Gusti Yesus: "Kang dadi panganKu iya anggonKu nglakoni karsane kang ngutus Aku, sarta ngrampungake ayahane. 35 Rak ana ujarmu kang mangkene: Kurang patang sasi nuli panen. Nanging pituturKu ing kowe: Padha 17
YOKANAN 4.36- 42 delengen ing kiwa tengenmu lan tamatna pategalan-pategalan, kang katon kuning iku wus kena dieneni. 36 Saiki kang derep wus tampa bawon, sarta nglumpukake woh kang tumuju marang ing urip langgeng, satemah kang nyebar lan kang derep loro-lorone padha bungah. 37 Awit tumrap iki bener bebasan kang muni mangkene: Kang siji nyebar, sijine kang ngeneni. 38 Kowe padha Dakutus ngeneni kang dudu garapanmu. Wong liya kang padha nggarap, lan kowe kang padha ngundhuhi pametuning garapane." 39 Kacarita akeh wong Samaria ing kutha kono kang padha pracaya marang Panjenengane awit saka paseksene wong wadon mau: "Panjenengane wus mbedhek sakabehing lelakonku." 40 Wong-wong Samaria mau bareng wus sowan ing ngarsane Gusti Yesus, padha duwe atur panyuwun, muga karsaa lereb ana ing omahe. Panjenengane iya banjur lereb ana ing kono rong dina, 41 sarta mundhak akeh maneh kang padha manjing pracaya awit saka pangandikane, 42 lan padha tutur marang wong wadon mau: "Anggonku padha pracaya wus ora marga saka ujarmu iku. Amarga aku dhewe wus padha ngrungokake Panjenengane, lan aku wus padha sumurup yen sanyatane Panjenengane iku Pamartaning jagad." 18
YOKANAN 4.43- 49 Bali menyang Galilea 4:43-45 43 Sawuse rong dina iku Gusti Yesus tedhak saka ing kono menyang ing tanah Galilea, 44 sabab Gusti Yesus wus nekseni piyambak yen kang jeneng nabi iku ora kajen ana ing nagarane dhewe. 45 Sarawuhe ing tanah Galilea, banjur ditampeni dening wong-wong ing kono, marga iku wus padha ndeleng sakehing pandamele ana ing Yerusalem nalika riyaya, amarga wong-wong mau uga melu nekani riyaya iku. Anake priyayi kadhaton 4:46-54 Mt 8:5-13 Lk 7:1-10 46 Gusti Yesus tumuli tindak maneh menyang ing Kana ing tanah Galilea, panggonane nalika Panjenengane nyabdakake banyu dadi anggur. Anadene ing Kapernaum ana priyayi kadhaton duwe anak lanang kang lagi lara. 47 Nalika priyayi mau krungu warta manawa Gusti Yesus saka ing tanah Yudea rawuh ing tanah Galilea, banjur seba marang ngarsane Gusti Yesus sarta darbe panyuwun muga karsaa tedhak nyarasake anake, awit anake iku wus arep mati. 48 Gusti Yesus tumuli ngandika marang priyayi mau: "Manawa ora ndeleng pratandha lan kaelokan, kowe ora bakal padha pracaya." 49 Unjuke priyayi mau: "Dhuh Gusti, 19
YOKANAN 4.50 -5.4 mugi karsaa tedhak sapunika mumpung anak kawula dereng pejah." 50 Pangandikane Gusti Yesus: "Balia, anakmu urip." Priyayi mau pracaya marang pangandikane Gusti Yesus iku, tumuli bali. 51 Nalika isih ana ing dalan priyayi mau kapethuk abdi-abdine, kang padha nusul ngaturi pawarta, manawa anake urip. 52 Tumuli padha didangu, wayah apa anake wiwit waras. Ature: "Kala wingi wanci jam satunggal siyang, anggenipun mantun benter." 53 Bapakne mau banjur kelingan yen ing wayah iku anggone dipangandikani dening Gusti Yesus: "Anakmu urip." Priyayi mau tumuli pracaya dalah sabrayate kabeh. 54 Iku pratandha kang kapindho kang katindakake dening Gusti Yesus nalika kondur saka ing tanah Yudea menyang ing tanah Galilea. Gusti nyarasake wong lara ing dina Sabat ana ing blumbang Betesdha 5:1-18 5 1 Sawuse mangkono, kabener ana riyaya wong Yahudi, Gusti Yesus nuli tindak menyang ing Yerusalem. 2 Ing Yerusalem, ing sacedhak Seketheng Wedhus, ana blumbang kang ing tembung Ibrani diarani: Betesdha, kang ana bangsale lima. 3 Ing bangsal-bangsal kono akeh banget wong lara pating glethak, wong wuta, wong lara pating glethak, wong wuta, wong lumpuh, wong pincang, padha ngenteni kocaking banyu. 4 Awit ing samasa- 20
YOKANAN 5.5-13 masa ana malaekating Pangeran tumedhak ing blumbag kono ngocakake banyune, sarta manawa banyu mau kocak, sing sapa nyegur dhisik dhewe, dadi waras, sanadyan apa bae lelarane. 5 Kocapa ing kono ana wong kang nandhang lara wus telung puluh wolu taun lawase. 6 Bareng Gusti Yesus mirsa wong mau ngglethak ana ing kono, sarta ngudaneni manawa wus lawas anggone mangkono mau, wong mau tumuli dipangandikani: "Kowe apa kapengin waras?" 7 Atur wangsulane sing lara: "Dhuh, Gusti, boten wonten tiyang ingkang nyemplungaken kawula dhateng ing blumbang samasa toyanipun wiwit kocak. Dene manawi kawula saweg murugi, lajeng wonten tiyang sanes ingkang ambyur ngrumiyini kawula." 8 Pangandikane Gusti Yesus: "Tangia, paturonmu angkaten, lan lumakua!" 9 Sanalika wong mau dadi waras, nuli ngangkat paturone lan banjur mlaku. Nanging nalika iku pinuju dina Sabat. 10 Amarga saka iku wong-wong Yahudi padha ngaruh-aruhi wong kang lagi bae waras mau, pangucape: "Iki dina Sabat, kowe ora kena ngangkat paturonmu!" 11 Nanging wangsulane wong mau: "tiyang ingkang nyarasaken kula punika ingkang dhawuh dhateng kula: Paturonmu angkaten, lumakua!" 12 Wong-wong Yahudi banjur padha takon: "Sapa wonge kang akon kowe: Paturonmu angkaten, lumakua?" 13 Nanging wong kang lagi bae waras ora weruh, iku sapa, amarga Gusti Yesus wus nylimpet ana ing tengahe wong akeh kang ana 21
YOKANAN 5.14- 20 ing kono. 14 Sawuse mangkono Gusti Yesus mrangguli wong mau ana ing Padaleman Suci, banjur dipangandikani: "Kowe wus waras, aja gawe dosa maneh, supaya kowe aja nganti kataman kang luwih banget." 15 Wonge tumuli lunga aweh weruh marang wong-wong Yahudi manawa kang marasake dheweke iku Gusti Yesus. 16 Lan marga saka iku, wong-wong Yahudi padha ngudi arep nganiaya marang Gusti Yesus, amarga nindakake kang kaya mangkono ing dina Sabat. 17 Nanging Gusti Yesus ngandika: "RamaKu nindakake pakaryan nganti saprene, mulane Aku iya uga nglakoni pagaweanKu." 18 Kang iku wong Yahudi mundhak nemen maneh pangarahe nyedani Gusti Yesus iku, awit ora ngemungake nerak Sabat bae, nanging uga marga mastani yen Gusti Allah iku Kang Rama piyambak, dadi sarirane dipadhakake Gusti Allah. Paseksene Gusti Yesus tumrap sarirane piyambak 5:19-47 19 Ing kono Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Satemen-temene pituturKu ing kowe: Sang Putra ora bisa nindakake apa- apa saka awake dhewe, manawa Panjenengane ora weruh kang katindakake dening Sang Rama. Sabab apa kang katindakake dening Sang Rama, iku uga katindakake dening Sang Putra. 20 Sabab Sang Rama ngasihi Sang Putra sarta Panjenengane nedahake 22
YOKANAN 5.21- 28 sabarang kang ditindakake piyambak marang Sang Putra iku. Malah Panjenengane iya bakal nedahake marang Kang Putra pandamel kang luwih agung maneh katimbang karo iku, supaya kowe padha gumuna. 21 Awit padha kaya Sang Rama anggone nangekake lan nguripake wong kang padha mati, mangkono uga Sang Putra iya nguripake sok wonga kang dikarsakake. 22 Dene Sang Rama ora ngadili sapa bae, nanging pangandilan iku wus dipasrahake marang Sang Putra, 23 supaya kabeh wong padha ngurmatana marang Sang Putra kayadene anggone ngurmati marang Sang Rama. Sing sapa ora ngurmati marang Sang Putra, iku uga ora ngurmati marang Sang Rama kang ngutus Panjenengane. 24 Satemen-temene pituturKu ing kowe: Wong kang ngrungokake ing pituturKu, sarta pracaya marang kang ngutus Aku, iku nduweni urip langgeng, tuwin bakal ora bakal katut kaukum, jalaran wus ngalih saka ing pati marang urip. 25 Satemen-temene pituturKu ing kowe, bakal tumeka ing wektune, malah wus tumeka ing wektune, wong mati padha krungu swarane Putraning Allah. Sarta kang padha ngrungokake iku bakal urip. 26 Sabab padha kaya Sang Rama anggone kagungan gesang ing sarirane piyambak, mangkono uga Sang Putra iya wus kaparengake kagungan gesang piyambak. 27 Sarta maneh wus kaparingan panguwasa ngasta pangadilan, amarga Panjenengane iku Putraning Manungsa. 28 Kowe aja padha gumun marang prakara 23
YOKANAN 5.29- 37 iku mau. Sabab bakal tumeka ing wektune: Sakehe wong kang ana ing kubur padha krungu swarane, 29 banjur metu, kang kalakuane becik tangi lan urip ing salawase, kang kalakuane ala tangi lan banjur kaukum. 30 Aku ora bisa nindakake apa-apa saka awakKu dhewe, anggonKu ngadili iku laras karo apa kang Dakrungu, sarta putusanKu adil. Amarga ora nuruti karepKu dhewe, nanging manut karsane kang ngutus Aku. 31 Manawa Aku nekseni mungguh ing awakKu dhewe, paseksenKu mau ora bener. 32 Ana liyane kang nekseni mungguh ing Aku, lan Aku weruh yen paseksen kang dilairake mungguh ing Aku iku bener. 33 Kowe wus padha kongkonan marang Nabi Yokanan, lan iku wus nekseni ing bab kayekten. 34 Nanging Aku iki ora mbutuhake paseksen saka manungsa. AnggonKu tutur mangkono iku supaya kowe padha kapitulungan rahayu. 35 Nabi Yokanan iku minangka damar kang murub lan kang madhangi, nanging kowe iku mung sawatara mangsa bae anggonmu gelem nikmati padhange. 36 Nanging Aku iki nduweni paseksen kang ngungkuli paseksene Nabi Yokanan, iya iku sakabehing ayahan kang kaparingake Sang Rama marang Aku, supaya Daktindakake. Ayahan mau iya kang Daktindakake saiki, kang adi paseksene anggonKu kautus dening Sang Rama. 37 Karodene Sang rama kang ngutus Aku iku wus nekseni piyambak ing ngatase Aku. Kowe ora tau krungu swatane utawa nyumurupi 24
YOKANAN 5.38- 47 citrane, 38 apadene pangandikane ora tetep dumunung ing kowe, awit kowe padha ora ngandel marang kang diutus. 39 Kowe padha niti priksa Kitab-kitab Suci, awit pandugamu marga saka Panjenengane kowe nduweni urip langgeng. Nanging sanadyan Kitab-kitab Suci iku nekseni ing bab Aku, 40 suprandene kowe padha lumuh marani Aku supaya nduwenana urip iku. 41 Aku ora kepengin diurmati dening manungsa. 42 Nanging tumrap kowe, Aku wus weruh, manawa padha ora kadunungan katresnan sajroning atimu marang Gusti Allah. 43 TekaKu iki atas asmane RamaKu, nanging ora koktampani. Manawa ana wong liya kang teka atas jenenge dhewe iku bakal koktampani. 44 Kowe iku anggonmu pada bisa pracaya kapriye, dene padha purih-pinurih ing kaurmatan, mangka kaurmatan kang saka Gusti Allah Kang Maha-Tunggal iku ora kokgayuh. 45 Kowe aja padha duwe pangira yen Aku kang bakal nggugat kowe ana ing ngarsane Sang Rama, kang nggugat kowe iya iku Nabi Musa, yaiku Nabi Musa dununging pangarep-arepmu. 46 Sabab saupama kowe padha pracaya marang Nabi Musa, mesthi iya pracaya marang Aku, amarga Aku wus diwecakake ana ing tulisane. 47 Nanging manawa kowe padha ora ngandel marang tulisane Nabi Musa, kapriye anggonmu bakal padha pracaya marang kang Dakkandhakake?" 25
YOKANAN 6.1-10 Gusti Yesus maringi mangan wong limang ewu 6:1-15 Mt 14:13-21 Mk 6:32-44 Lk 9:10-17 6 1 Sawuse mangkono Gusti Yesus tindak menyang ing sabrange sagara Galilea, yaiku sagara Tiberias. 2 Wong akeh padha grudugan ndherekake Panjenengane, amarga padha ndeleng mukjijat kang wus katindakake dening Gusti Yesus tumrap wong-wong kang padha lara. 3 Gusti Yesus tumuli minggah ing gunung, banjur lenggah ana ing kono, kaadhep dening para sakabate. 4 Nalika samana wus ngarepake Paskah, riyayane wong Yahudi. 5 Bareng Gusti Yesus mirsa wong akeh padha grudugan sowan, banjur ngandika marang Filipus: "Ing ngendi anggon kita arep tuku roti, supaya wong-wong iki bisa mangan?" 6 Anggone ngandika mangkono iku mung kagawe nyoba, awit wus mirsa piyambak apa kang bakal katindakake. 7 Unjuke Filipus: "Roti pangaos kalih atus dinar boten badhe nyekapi kangge tiyang samanten kathahipun punika, sanadyan namung sami kabagean nyakedhik." 8 Sawijining sakabat iya iku Andreas sadulure Simon Petrus tumuli munjuk: 9 "Punika wonten lare ingkang mbekta roti sair gangsal kaliyan ulam loh kalih, nanging punika nggawer sapinten kangge tiyang samanten kathahipun punika?" 10 Gusti Yesus ngandika: "Wong-wong iku konen padha 26
YOKANAN 6.11- 17 linggih!" Anadene ing kono akeh sukete, wong-wong mau banjur padha linggih, kang lanang cacahe watara limang ewu. 11 Gusti Yesus tumuli mundhut roti mau, lan sawuse saos sokur, banjur diedum-edum marang kang padha linggih ing kono, mangkono uga iwake, sakarepe olehe arep padha mangan. 12 Sawuse padha wareg, Gusti Yesus tumuli dhawuh marang para sakabate: "Cuwilan turahane padha klumpukna, supaya aja ana kang kececeran!" 13 Banjur iya diklumpukake oleh rolas wakul kebak isi cuwilan roti sair lima mau, yaiku sisane kang wus padha dipangan dening wong-wong mau. 14 Bareng wong-wong mau ndeleng kaelokan kang ditindakake dening Gusti Yesus iku, tumuli padha ngucap: "Panjenengane iku nyata Kangjeng Nabi kang bakal rawuh ing jagad." 15 Sarehne Gusti Yesus pirsa, yen sedyane wong-wong iku padha teka arep mboyong Panjenengane kalawan peksan, arep kajumenengake ratu, Panjenengane banjur sumingkir minggah ing gunung maneh piyambakan. Gusti Yesus tindak napak ing banyu 6:16-21 Mt 14:22-33 Mk 6:45-52 16 Bareng wayah sore para sakabate padha mudhun menyang ing sagara, banjur padha nunggang prau 17 arep nyabrang menyang ing Kapernaum. Bareng wus wengi, Gusti 27
YOKANAN 6.18- 26 Yesus kok meksa durung rawuh, 18 mangka ombaking sagara ngedab-edabi, amarga katempuh ing angin gedhe. 19 Bareng olehe padha ndhayung para sakabat mau wus oleh watara loro utawa telung mil, weruh Gusti Yesus tindak napak ing banyu nyelaki praune, temahan padha wedi. 20 Nanging tumuli dipangandikani: "Iki Aku, aja padha wedi!" 21 Para sakabat banjur ngaturi Panjenengane minggah ing prau, lan sanalika iku uga praune tekan ing dharatan kang kasedya. Wong akeh padha nggoleki Gusti Yesus 6:22-59 22 Esuke wong akeh kang isih ana ing sabranging sagara, padha sumurup yen ing kono ora ana prau maneh kajaba mung siji mau, mangka Gusti Yesus ora nitih bareng karo sakabate, mung para sakabat dhewe kang mancal. 23 Nanging tumuli ana prau liyane sawatara teka saka ing Tiberias ana ing sacedhake panggonan mangan roti sawuse Gusti caos sokur mau. 24 Bareng padha weruh yen Gusti Yesus ora ana ing kono dalah para sakabate, banjur iya padha nunggang prau, nusul menyang ing Kapernaum, nggoleki Gusti Yesus. 25 Bareng wong-wong mau meruhi Panjenengane ana ing sabrange sagara, tumuli padha munjuk: "Rabbi, kala punapa anggen Paduka rawuh ing ngriki?" 26 Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Satemen-temene pituturKu ing kowe, kowe padha nggoleki Aku 28
YOKANAN 6.27- 33 iku ora awit kowe padha weruh pratandha, nanging marga wus padha mangan roti nganti wareg. 27 Padha tumindaka ing gawe, aja supaya oleh pangan kang kena ing rusak, nanging supaya kang kena ing rusak, nanging supaya oleh pangan kang bisa tahan tumeka ing urip langgeng, kang bakal diparingake marang kowe dening Putraning Manungsa, awit iya Panjenengane iku kang wus disahake kalawan dicap dening Sang Rama Allah." 28 Wong-wong mau banjur padha munjuk: "Kawula kedah sami nglampahi punapa supados nindakaken padamelan ingkang kakarsakaken dening Allah?" 29 Dhawuh wangsulane Gusti Yesus marang wong-wong mau: "Iki pagawean kang dikarsakake dening Gusti Allah, yaiku supaya kowe padha pracaya marang kang kautus dening Allah." 30 Unjuke wong-wong mau: "Pratandha punapa ingkang Paduka tindakaken, supados kawula saged sami ningali sarta lajeng pitados dhateng Paduka? Paduka nglampahi pandamel punapa? 31 Para leluhur kawula sami nedha mana wonten ing ara-ara-samun, kados ingkang sampun kaseratan: Padha diparingi roti saka ing swarga." 32 Pangandikane Gusti Yesus: "Satemen- temene pituturKu marang kowe: Dudu Nabi Musa kang maringi roti marang kowe saka swarga iku, nanging RamaKu kang maringi roti sajati kang saka swarga marang kowe kabeh. 33 Awitdene roti kang saka Gusti Allah yaiku kang tumurun saka ing swarga sarta 29
YOKANAN 6.34- 43 kang nguripi jagad." 34 Unjuke wong-wong mau: "Gusti, kawula mugi Paduka paringi roti punika ing salaminipun!" 35 Pangandikane Gusti Yesus: "Aku iki roti panguripan; sing sapa marani Aku, iku ora bakal luwe maneh, sarta sing sapa pracaya marang Aku, iku ora bakal ngelak maneh. 36 Nanging kowe wus padha Daktuturi: Sanadyan kowe wus padha ndeleng marang Aku, ewadene padha ora pracaya. 37 Kabeh kang diparingake marang Aku dening Sang Rama, iku bakal padha marani Aku. Sarta sapa kang marani Aku ora bakal Daktampik. 38 Sabab anggonKu tumurun saka ing swarga iku ora supaya nglakoni karepKu dhewe, nanging karsane kang ngutus Aku. 39 Dene karsane Sang Rama kang ngutus Aku iku mangkene: Kabeh kang wus kaparingake marang Aku iku aja nganti ana kang ilang, nanging supaya Daktangekna besuk ing wekasaning jaman. 40 Sabab karsane RamaKu iku, yaiku supaya saben wong kang ndeleng lan pracaya marang Sang Putra, iku nduwenana urip langgeng, sarta supaya Aku nangekna besuk ing wekasaning jaman." 41 Wong-wong Yahudi banjur pating kedumel ing bab Panjenengane, awit ana pangandikane mangkene: "Aku iki roti kang tumurun saka ing swarga." 42 Padha grenengan mangkene: "Apa iku dudu Yesus anake Yusuf? Aku rak padha wanuh karo bapa-biyunge? Kang iku kapriye kok duwe pangucap: Aku tumurun saka ing swarga?" 43 Gusti Yesus banjur mangsuli pangandikane: "Aja padha pating kedumel. 30
YOKANAN 6.44- 54 44 Ora ana wong kang bisa marani Aku, kajaba manawa digendeng dening Sang Rama kang ngutus Aku, amarga Aku kang bakal nangekake besuk ing wekasaning jaman. 45 Ing kitabe para nabi ana tulisan mangkene: "Wong kabeh bakal kawulang dening Allah." Mulane sok wonga kang wus ngrungokake sarta nampani piwulang saka Sang Rama, iku marani Aku. 46 Kang mangkono iku ora ateges ana wong kang wus weruh marang Sang Rama. Mung kang pinangkane saka ing Allah iku kang wus ndeleng Sang Rama. 47 Satemen-temene pituturKu marang kowe: Sing sapa pracaya, iku nduweni urip langgeng. 48 Aku iki roti panguripan. 49 Leluhurmu padha mangan mana ana ing ara-ara-samun, nanging wis padha mati. 50 Iki roti kang tumurun saka ing swarga: Sing sapa mangan iku, ora bakal mati. 51 Aku iki roti kang urip, kang wus tumurun saka ing swarga. Manawa wong mangan roti iki, bakal urip ing salawas-lawase. Anadene roti bakal pawewehKu yaiku dagingKu, kang bakal Dakwenehake kanggo uripe jagad." 52 Wong-wong Yahudi tumuli padha bebantahan, pangucape: "Wong iku kapriye bisane menehake daginge supaya padha dakpangan?" 53 Gusti Yesus ngandika marang wong-wong mau: "Satemen-temene pituturKu marang kowe. Manawa kowe ora mangan daginge Putrane Manungsa lan ora ngombe getihe mesthi ora padha kadunungan urip. 54 Sapa wong kang mangan dagingKu lan 31
YOKANAN 6.55- 63 ngombe getihKu, iku nduweni urip langgeng, sarta Aku kang bakal nangekake besuk ing dina wekasaning jaman. 55 Sabab dagingKu iku pangan kang sajati, lan getihKu iku omben-omben kang sajati. 56 Wong kang mangan dagingKu lan ngombe getihKu, iku dadi tetep ana ing Aku, lan Aku ana wong iku. 57 Padha kaya Sang Rama kang gesang ngutus Aku lan Aku urip dening Sang Rama, mangkono uga sing sapa mangan Aku iku iya bakal urip dening Aku. 58 Iki roti kang wus tumurun saka ing swarga. Dudu roti kaya kang dipangan dening para leluhurmu, lan banjur wus padha mati. Sing sapa mangan roti iki bakal urip ing salawas-lawase." 59 Anggone mangandikakake iku mau nalika Gusti Yesus mulang ana ing papan pangibadah ing Kapernaum. Para siswa ing Galilea kang pada mundur 6:60-66 60 Para siswa bareng krungu kang mangkono mau akeh kang padha ngucap mangkene: "Tetembungan iki keras temenan, kang betah ngrungokake bae sapa?" 61 Gusti Yesus mirsa sajroning panggalih manawa siswane padha ngedumel ing bab iku mau, banjur mangandikani: "Apa kowe padha kacenthok ing pituturKu iku mau? 62 Kang iku kapriye saupama kowe padha weruh Putrane Manungsa sumengka menyang padunungane kang dhisik? 63 Roh iku kang 32
YOKANAN 6.64- 71 nguripake, daging iku ora ana paedahe. Tembung kang Daktuturake marang kowe iku roh lan urip. 64 Nanging ana panunggalanmu kang ora pracaya." Pancen Gusti Yesus ora kekilapan wiwit-wiwitan mula, sapa wonge kang padha ora pracaya, lan kang bakal masrahake Panjenengane. 65 Panjenengane banjur ngandika: "Mulane kowe wus padha Dakwarah mangkene: Ora ana wong kang bisa marani Aku kajaba manawa wus kaparingan wewenang saka Sang Rama." 66 Wiwit nalika iku para siswane akeh kang padha mundur, wus ora ndherekake tindake maneh. Pangakune Petrus 6:67-71 67 Kang iku Gusti Yesus ngandika marang sakabat rolas: "Apa kowe ora padha arep lunga uga?" 68 Atur wangsulane Simon Petrus: "Gusti, ingkang kawula purugi sinten? Pangandika Paduka punika pangandikaning gesang langgeng. 69 Saha kawula sampun sami pitados tuwin sumerep, bilih Paduka punika Sang Suci kagunganing Allah." 70 Pangandikane Gusti Yesus: "Rak Aku dhewe kang milih kowe wong rolas iki, nanging salah siji ing panunggalanmu iku Iblis." 71 Anadene kang dipangandikakake mangkono iku Yudas anake Simon Iskariot, marga iku panunggalane sakabat rolas, kang bakal ngulungake Gusti Yesus. 33
YOKANAN 7.1-9 Gusti Yesus tindak menyang Yerusalem ngrawuhi riyaya Tancebing Tarub 7:1-13 7 1 Sawuse mangkono Gusti Yesus lelana ngideri ing tanah Galilea. Mulane ora karsa terus ana ing tanah Yudea, awit wong Yahudi padha ngarah sedane. 2 Nalika iku ngarepake riyayane wong Yahudi kang aran riyaya Tancebing Tarub. 3 Kang iku sadherek Gusti Yesus padha matur marang Panjenengane: "Suwawi Panjenengan bidhal dhateng ing tanah Yudea, supados para murid Panjenengan inggih sami sageda ningali pandamel ingkang Panjenengan tindakaken. 4 Sabab sadaya tiyang ingkang ngangkah dados kawigatosanipun tiyang kathah punika rak boten wonten ingkang tumindak kanthi sesidheman. Manawi Panjenengan nglampahi pandamel makaten punika, suwawi Panjenengan ngedheng dhateng jagad." 5 Sabab dalah para sadhereke iya padha ora pracaya marang Panjenengane. 6 Gusti Yesus tumuli ngandika marang sadherek mau: "Durung tumeka ing wektuKu, nanging tumrape kowe kabeh tansah ana wektune. 7 Jagad iku ora bisa sengit marang kowe, nanging Aku disengiti, amarga Aku nekseni yen panggawene jagad iku ala. 8 Kowe padha mangkata nekani riyaya iku, Aku durung mangkat mrana, awit durung tumeka ing wektuKu." 9 Gusti Yesus sawuse ngandika 34
YOKANAN 7.10- 18 mangkono banjur kantun ana ing tanah Galilea. 10 Nanging bareng para sadhereke wus mangkat nekani riyaya mau, Panjenengane iya tindak, nanging ora ngeblak, dadi kanthi sesidheman. 11 Nalika riyaya, wong-wong Yahudi padha nggoleki Panjenengane calathune: "Wonge ana ing ngendi?" 12 Sarta ing antarane wong akeh mau keprungu rerasanan bab Panjenengane; ana kang ngucap mangkene: "Iku wong becik." Liyane maneh: "Ora, iku nasarake wong akeh." 13 Ewadene ora ana wong siji-sijia kang wani rembugan ngeblak bab Panjenengane, awit wedi marang wong Yahudi. Paseksene Gusti Yesus tumrap sarirane 7:14-24 14 Bareng wus nengah-nengahi riyaya, Gusti Yesus lumebet ing Padaleman Suci sarta memulang. 15 Wong Yahudi padha kaeraman, pangucape: "Wong iku olehe kawruh kang kaya mangkono iku saka ing ngendi, dene ora nganggo sinau!" 16 Gusti Yesus mangsuli: "Piwulang iki dudu piwulangKu dhewe, nanging piwulange kang ngutus Aku. 17 Sok wonga kang gelem nglakoni karsane, mesthi bakal ngreti piwulangKu iki saka Allah, apa saka tetembunganKu dhewe. 18 Wong kang rembuge saka karepe dhewe iku ngarah kaluhurane dhewe. Nanging wong kang ngupaya kaluhurane kang ngutus, iku 35
YOKANAN 7.19- 26 kang temen, sarta ora kadunungan cidra. 19 Apa dudu Nabi Musa kang ndhawuhake angger-anggering Toret marang kowe? Nanging panunggalanmu ora ana siji-sijia kang ngestokake angger-anggering Toret iku. Sabab apadene kowe padha ngarah patiKu?" 20 Atur wangsulane wong akeh: "Sampeyan punika kapanjingan dhemit. Ingkang ngangkah pejah sampeyan sinten?" 21 Paring wangsulane Gusti Yesus marang wong-wong mau: "Mung ana panggawe siji kang Daklakoni, mangka kowe kabeh padha gumun. 22 Nabi Musa ndhawuhake pranatan tetak marang kowe; sabenere pranatan tetak iku ora saka Nabi Musa, nanging saka para leluhur kita, lan ing dina Sabat kowe iya padha netaki wong. 23 Manawa wong ditetaki ing dina Sabat, supaya angger-anggere Nabi Musa aja nganti katerak, apa kowe padha panas atimu marang Aku, dene Aku marasake badan sakojur ing dina Sabat? 24 Anggonmu ngukumi aja manut apa kang katon, nanging ngukumana kanthi adil." Padudon bab kawijilane Gusti Yesus 7:25-36 25 Wong Yerusalem sawatara padha ngucap: "Apa dudu Wong iku kang diarah patine? 26 Lah kok kanthi saenake bae pangucape, sarta wong-wong ora padha madoni apa-apa. Apa kirane para panggedhe kita iya wus ngreti manawa Dheweke iku Sang Kristus 36
YOKANAN 7.27- 34 temenan? 27 Nanging mungguh wong iku kita wus ngreti pinangkane. Mangka samangsa Sang Kristus iku rawuh, ora ana kang weruh pinangkane." 28 Nalika Gusti Yesus memulang ana ing Padaleman Suci, Panjenengane nguwuh mangkene: "Pancen kowe padha wanuh marang Aku, lan iya padha weruh pinangkaKu, nanging tekaKu ora saka karepKu dhewe. Aku diutus dening Panjenengane kang asipat sayekti, kang kowe padha ora wanuh. 29 Aku kang wanuh, amarga wijilKu saka ing Panjenengane, lan iya iku kang ngutus Aku." 30 Ing kono wong-wong mau padha ngarah nyekel Gusti Yesus, ewadene ora ana kang nganti nggepok sarirane, amarga durung tekan ing wektune. 31 Ananging ing antarane wong akeh iku akeh kang padha pracaya marang Panjenengane sarta pangucape: "Manawa Sang Kristus rawuh, apa iya bakal nindakake mukjijat luwih akeh katimbang karo kang katindakake dening panjenengane iki?" 32 Para wong Farisi tumuli padha krungu yen wong akeh padha grenengan kaya mangkono ing bab Panjenengane, mulane para pangareping imam lan para wong Farisi banjur padha kongkonan para tukang jaga Padaleman Suci dikon nyekel Panjenengane. 33 Gusti Yesus banjur ngandika: "Mung kari sawatara mangsa anggonKu ana ing antaramu, nuli Aku bakal sowan marang kang ngutus Aku. 34 Kowe bakal padha nggoleki Aku, nanging ora bakal ketemu, sarta kowe padha ora bisa marani 37
YOKANAN 7.35- 42 padununganKu." 35 Wong-wong Yahudi tumuli padha sapocapan: "Menyang ngendi ta parane wong kuwi, dene nganti aku ora padha bisa nemokake? Apa arep marani wong kang padha ngumbara ana ing antarane wong Yunani, arep memulang wong Yunani? 36 Apa tegese tembung kang diucapake: Kowe bakal padha nggoleki Aku nanging ora bakal ketemu, sarta kowe ora bakal padha bisa marani padununganKu?" Banyu sumbering urip 7:37-44 37 Bareng dina wekasan yaiku nalika gedhe-gedhening riyaya mau, Gusti Yesus jumeneng sarta nguwuh: "Sing sapa ngelak, iku maranana Aku lan ngombea! 38 Sing sapa pracaya marang Aku iku kaya wiraose kitab: Ilen-ilen banyu urip bakal padha mili saka ing batine!" 39 Pangandikane mangkono iku mau kang dikarsakake yaiku Roh, kang bakal ditampa dening wong-wong kang padha pracaya marang Panjenengane. Dene nalika samana Roh Suci durung rawuh, amarga Gusti Yesus durung kamulyakake. 40 Wong akeh iku bareng krungu pangandika iku mau, ana sawatara kang banjur ngucap: "Nyata yen iku Kangjeng Nabi kang kita anti-anti." 41 Liyane calathu: "Iku Sang Kristus." Lan ana maneh kang ngucap: "Dudu, wijile Sang Kristus iku ora saka ing Galilea! 42 Amarga manut wirasane Kitab Suci wijile Sang Mesih 38
YOKANAN 7.43- 52 iku mesthi saka trahe Sang Prabu Dawud." 43 Temahane wong golongan padha diya-diniya bab ing ngatase Gusti Yesus. 44 Sarta ana panunggalane sawatara kang padha arep nyekel Panjenengane, ewadene ora ana kang nganti wani nggepok sarirane. Gusti Yesus kabela dening Nikodhemus 7:45-52 45 Wong jaga mau tumuli padha menyang ing ngarsane para pangarepe imam lan para wong Farisi, sarta dipangandikani: "Kena apa kok ora kokgawa?" 46 Wangsulane wong-wong iku: "Salaminipun dereng nate wonten tiyang ingkang wicanten kados tiyang punika!" 47 Wangsulane para wong Farisi marang para wong jaga mau: "Apa kowe iya wus padha disasarake? 48 Para panggedhe lan para wong Farisi apa ana kang pracaya marang wong iku? 49 Nanging wong akeh kae padha ora weruh ing Toret, padha kena ing musibat." 50 Nikodhemus sawijining wong panunggalane, kang biyen wus tau sowan Gusti Yesus, calathu: 51 "Punapa angger-angger kita ngukum tiyang, saderengipun tiyang punika dipun priksa lan dipun yektosi pratingkahipun?" 52 Kancane padha mangsuli: "Panjenengan punapa inggih tiyang Galilea? Sumangga panjenengan priksa ing salebeting Kitab Suci; temah panjenengan badhe uninga balih boten wonten nabi ingkang rawuh saking tanah Galilea." 39
YOKANAN 7.53 -8.7 Wong wadon kang laku bandrek 7:53--8:11 53 Wong-wong iku mau banjur padha mulih sowang-sowangan, 8 1 nanging Gusti Yesus tindak menyang ing gunung Zaitun. 2 Bareng wayah bangun esuk Panjenengane rawuh maneh ing Padaleman Suci, lan rakyat kabeh padha sowan ing ngarsane, Panjenengane banjur lenggah mulang wong-wong iku. 3 Para ulama lan para wong Farisi tumuli padha ngajokake wong wadon kang kacekel nalika laku bandrek marang ngarsane. 4 Wong-wong iku sawuse mapanake wong wadon mau ing tengah, banjur padha munjuk marang Gusti Yesus: "Rabbi, tiyang estri punika kacepeng nalika saweg lampah bandrek. 5 Wonten ing angger-anggering Toret Nabi Musa ndhawuhaken dhateng kita, supados tiyang-tiyang estri ingkang makaten punika dipun benturana ing sela. Ingkang punika menggah pamanggih Panjenengan kadospundi?" 6 Unjuke kang mangkono iku mung kanggo nyoba marang Panjenengane, supaya oleha jalaran anggone arep nggugat. Nanging Gusti Yesus tumungkul banjur nyerat ing lemah kalawan racikane. 7 Bareng olehe padha takon para wong Farisi iku ora uwis-uwis, Panjenengane tumuli jumeneng sarta ngandika: "Sapa bae panunggalanmu kang tanpa dosa, iku miwitana mbenturi watu 40
YOKANAN 8.8-16 wong wadon iku." 8 Panjenengane banjur tumungkul maneh sarta nyerat ing lemah. 9 Ananging sawuse kang padha munjuk mau krungu pangandika kang kaya mangkono, tumuli padha lunga baka siji, wiwit saka kang tuwa dhewe. Wekasan mung kari Gusti Yesus piyambak karo wong wadon kang isih tetep ana ing kono iku. 10 Gusti Yesus tumuli jumeneng, sarta ngandika: "He, wong wadon, ana ngendi wong-wong mau? Apa ora ana kang ngukum kowe?" 11 Unjuke wong wadon mau: "Boten wonten, Gusti." Pangandikane Gusti Yesus: "Aku uga ora ngukum kowe. Lungaa, lan wiwit saiki aja gawe dosa maneh!" Gusti Yesus iku pepadhanging jagad 8:12-20 12 Gusti Yesus paring dhawuh maneh marang wong akeh: "Aku iki pepadhanging jagad; sing sapa ngetut-buri Aku, ora bakal lumaku ana ing pepeteng, nanging bakal nduweni padhanging urip." 13 Unjuke para wong Farisi: "Panjenengan nekseni sarira Panjenengan piyambak, paseksen Panjenengan boten sah." 14 Dhawuh wangsulane Gusti Yesus: "Sanadyan Aku nekseni awakKu dhewe, nanging paseksenKu iku nyata, amarga Aku sumurup ing sangkan-paranKu. Nanging kowe padha ora sumurup sangkan-paranKu iku. 15 Anggonmu padha njeksani iku nganggo ukuraning manungsa, Aku ora njeksani wong siji-sijia, 16 dene manawa Aku njeksani, 41
YOKANAN 8.17- 23 anggonKu njeksani iku sabenere, amarga Aku ora ijen, ananging Aku bebarengan karo Panjenengane kang ngutus Aku. 17 Lan sajroning Toretmu katulisan, yen paseksene wong loro iku sah. 18 Aku kang nekseni mungguh awakKu dhewe, lan uga Sang Rama kang ngutus Aku iya nekseni mungguh ing Aku." 19 Wong mau oadha munjuk: "Ingkang Rama wonten ing pundi?" Paring wangsulane Gusti Yesus: "Kowe padha ora wanuh marang Aku, lan iya ora wanuh marang RamaKu. Manawa kowe wanuh marang Aku, mesthi iya wanuh marang RamaKu." 20 Pangandika iku mau kadhawuhake dening Gusti Yesus nalika Panjenengane memulang ana ing Padaleman Suci, sacedhake pethi bet-amal, ewadene ora ana wong siji-sijia kang nyekel Panjenengane, amarga durung tumeka ing wektune. Pinangkane Gusti Yesus ora saka ing donya iki 8:21-29 21 Gusti Yesus tumuli ngandika maneh marang wong akeh: "Aku iki bakal lunga, lan kowe bakal padha nggoleki Aku, nanging bakal padha mati sajroning dosamu. Ing ngendi paranKu, kowe ora padha bisa mrana." 22 Pangucape wong-wong Yahudi: "Apa Dheweke iku arep ngendhat, dene kok duwe pangucap: Ing ngendi paranKu, kowe padha ora bisa mrana?" 23 Pangandikane Gusti Yesus: 42
YOKANAN 8.24- 29 "Kowe iku pinangkamu saka ing ngisor, Aku iki saka ing ngaluhur, kowe iku pinangkamu padha saka ing donya iki, nanging Aku ora saka ing donya iki. 24 Mulane Aku mau tutur ing kowe, manawa kowe bakal padha mati sajroning dosamu. Amarga manawa kowe padha ora ngandel yen Aku iki Panjenengane, wus mesthi kowe bakal padha mati ing sajroning dosamu." 25 Ing kono pangucape wong-wong mau: "Panjenengan punika sinten?" Pangandikane Gusti Yesus: "Apa gunane rembugan maneh karo kowe kabeh? 26 Akeh prakara kang prelu Daktuturake mungguh ing kowe lan akeh uga kang kudu Dakukumake tumrap kowe kabeh; nanging kang ngutus Aku bener, apa kang Dakrungu saka Panjenengane, yaiku kang Dakwarahake marang jagad." 27 Wong-wong kang kadhawuhan iku ora nggraita manawa kang kadhawuhake iku Sang Rama. 28 Kang iku Gusti Yesus ngandika: "besuk samasa kowe wus nyengkakake Putraning Manungsa, tumuli kowe lagi bakal padha sumurup yen Aku iki Panjenengane, sarta ora nglakoni apa-apa saka karepKu dhewe, nanging apa kang Dakwarahake iku miturut kaya anggonKu wus diwulang dening RamaKu. 29 Kang ngutus Aku iku nunggil karo Aku. Sang Rama ora nilar Aku ijen, awit Aku tansah nglakoni kang dadi keparenge." 43
YOKANAN 8.30- 37 Keyekten marganing kamardikan 8:30-36 30 Bareng Gusti Yesus ngandika bab iku mau kabeh, akeh wong kang padha pracaya marang Panjenengane. 31 Gusti Yesus banjur ngandika marang wong-wong Yahudi kang padha pracaya, dhawuhe: "Manawa kowe padha ngantepi ing pituturKu, kowe sanyata padha dadi siswaKu, 32 sarta bakal padha mangreti ing kayekten, lan kayekten iku bakal mardikakake kowe." 33 Wong-wong tumuli padha mangsuli: "Kula sami tedhak- turunipun Rama Abraham, lan dereng nate ngawula dhateng sok tiyanga; kadospundi kok Panjenengan ngandika: Kowe bakal padha mardika?" 34 Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Satemen-temene pituturKu marang kowe: Sing sapa nglakoni dosa iku dadi bature dosa. 35 Anadene mungguh batur iku ora tetep pamanggone ana ing omah, nanging Putra iku tetep pamanggone. 36 Kang iku manawa Sang Putra wus mardikakake kowe, kowe iya padha mardika temenan." Tedhak-turune Rama Abraham kang wijile ora saka ing Allah 8:37-47 37 "Aku wus weruh manawa kowe iku padha tedhak-turune Rama Abraham, nanging kowe padha ngarah mateni Aku, awit pituturKu 44
YOKANAN 8.38- 44 ora oleh papan ana ing kowe. 38 Apa kang wus Dakdeleng ana ing RamaKu, iya iku kang Dakucapake. Mangkono uga kowe, padha nglakoni apa kang kokrungu saka bapakmu." 39 Wong Yahudi padha mangsuli unjuke: "Bapa kula inggih Rama Abraham." Pangandikane Gusti Yesus: "Manawa kowe padha dadi putrane Rama Abraham kowe mesthi padha nglakoni apa kang katindakake dening Rama Abraham. 40 Nanging kang koktindakake yaiku ngarah mateni Aku, wong kang wus nglairake kayekten marang kowe, iya iku kang wus Dakrungu saka Gusti Allah; panggawe kang kaya mangkono iku ora katindakake dening Rama Abraham. 41 Kowe kabeh padha nglakoni paggawene bapakmu dhewe." Unjuke wong-wong mau: "Lair kula punika boten saking bedhang, kula sami gadhah Rama satunggal inggih punika Gusti Allah." 42 Pangandikane Gusti Yesus: "Manawa Gusti Allah iku Ramamu, kowe mesthi padha tresna marang Aku, awit wijilKu lan tekaKu iku saka ing Allah. Apa maneh tekaKu iku iya ora saka karepKu dhewe, nanging Panjenengane kang ngutus Aku. 43 Sabab apa kowe padha ora mangreti tembungKu? Iku awit kowe padha ora bisa nyandhak pituturKu. 44 Bapakmu iku Iblis, lan kowe padha seneng nglakoni kasenengane bapakmu iku. Dheweke dadi tukang mateni wong wiwit wiwitan mula, sarta ora ngandhemi ing kayekten, awit kayekten iku ora dumunung ing dheweke. Samasa dheweke ngucapake goroh, pangucape iku saka wateke 45
YOKANAN 8.45- 53 dhewe, amarga dheweke iku tukang goroh lan bapakne sakabehing goroh. 45 Nanging sarehne Aku iki mituturake kayekten, mulane ora kokandel. 46 Sapa panunggalanmu kang mbuktekake manawa Aku tumindak dosa? Manawa Aku mituturake kayekten, sabab apa kowe padha ora pracaya marang Aku? 47 Wong kang wijile saka Allah iku mesthi ngrungokake pangandikaning Allah. Mulane kowe ora padha ngrungokake, awit asalmu iku ora saka ing Allah." Gusti Yesus wus ana sadurunge Rama Abraham dumadi 8:48-59 48 Wong Yahudi padha mangsuli: "Rak ya bener, ta, kandhaku yen kowe iku wong Samaria kang kapanjingan dhemit?" 49 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Aku ora kapanjingan dhemit, nanging Aku ngluhurake RamaKu sarta kowe ora padha ngajeni Aku. 50 Nanging Aku ora ngudi marang kaluhuranKu: Ana siji kang ngupaya lan Panjenengane iku uga kang ngadili. 51 Satemene pituturKu marang kowe: Sapa kang netepi ing pituturKu iku bakal ora ngalami pati ing salawas-lawase." 52 Pangucape wong-wong Yahudi: "Saiki aku padha weruh yen Kowe iku kranjingan dhemit. Rama Abraham seda para nabi mangkono uga, mangka Kowe iku kok duwe pangucap: Sapa wong kang netepi ing pituturKu, bakal ora ngalami pati ing salawas-lawase. 53 Kowe 46
YOKANAN 8.54 -9.2 apa ngungkuli leluhurku Rama Abraham kang wus seda! Para nabi iya padha seda. Kowe iku ngaku-aku sapa ta?" 54 Gusti Yesus mangsuli: "Manawa Aku ngluhurake awakKu dhewe, kaluhuranKu iku ora ana gunane sathithik-thithika. Kang ngluhurake Aku iku RamaKu, iya iku kang koksebut Allahmu. 55 Mangka kowe padha ora wanuh marang Panjenengane, nanging Aku kang wanuh. Saupama Aku munia yen ora wanuh, Aku dadi wong goroh padha kaya kowe. Nanging Aku wanuh marang Panjenengane, sarta netepi ing pangandikane. 56 Rama Abraham leluhurmu rena panggalihe dene bakal nguningani ing dinaKu, lan iya wus nguningani sarta ndadekake bingahe." 57 Pangucape wong Yahudi sabanjure: "UmurMu durung nganti seket taun, kapriye anggonMu wus weruh Rama Abraham?" 58 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Satemen-temene pituturKu marang kowe: Sadurunge Rama Abraham dumadi, Aku wus ana." 59 Ing kono wong-wong banjur padha njupuki watu, arep mbenturi Panjenengane; nanging Panjenengane ngoncati, sarta nilar Padaleman Suci. Wong wuta wiwit lair mula 9:1-41 9 1 Nalika Gusti Yesus langkung, mirsa wong kang wuta wiwit lair mula. 2 Para sakabate banjur munjuk pitakon marang Panjenengane: "Rabbi, sinten ingkang damel dosa, tiyang 47
YOKANAN 9.3-12 punika piyambak punapa tiyang sepuhipun, dene ngantos lairipun wuta makaten?" 3 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Dudu wong iki, lan iya dudu wong tuwane, nanging iku supaya pakaryan-pakaryane Gusti Allah kalairna ana ing wong iku. 4 Aku kudu padha nglakoni ayahane Panjenengane kang ngutus Aku mumpung isih awan. Wayah bengi bakal teka, wayahe wong ora bisa nglakoni pagawean. 5 Sasuwene Aku ana ing donya, Aku dadi pepadhanging jagad." 6 Sawuse ngandika mangkono, tumuli kecoh ing lemah. Kecoh mau digawe luluhan lemah banjur dileletake ing mripate wong kang wuta mau. 7 Banjur dipangandikani: "Lungaa, adusa menyang ing blumbang padusan ing Siloam." Siloam tegese "Kang diutus". Wonge tumuli mangkat lan adus; baline wus bisa ndeleng. 8 Tangga-tanggane lan wong-wong kang maune weruh anggone papriman banjur padha ngucap: "Apa wong iku dudu kang adate papriman?" 9 Ana kang mangsuli: "Bener iya iku wonge." Ana maneh kang calathu: "Dudu, mung madha rupa bae." Wonge dhewe banjur calathu: "Leres, inggih kula punika tiyangipun." 10 Tumuli ditakoni: "Kapriye mripatmu bisane melek?" 11 Wangsulane: "Tiyang nama Yesus damel luluhan siti, lajeng dipun leletaken ing mripat kula; kula tumunten dipun dhawuhi: Lungaa menyang padusan ing Siloam, adusa! Kula lajeng mangkat, lan sasampunipun adus tumunten saged ningali punika." 12 Wong-wong mau takon maneh: 48
YOKANAN 9.13- 21 "Ana ing ngendi Dheweke?" Wangsulane kang ditakoni: "Kula boten sumerep." 13 Wong kang maune wuta mau banjur diirid menyang ngarsane para wong Farisi. 14 Anadene anggone Gusti Yesus damel luluhan lemah lan ngelekake mripate wong wuta mau pinuju dina Sabat. 15 Para wong Farisi tumuli iya ndangu marang wong mau, kapriye bisane melek. Ature kang kadangu: "Mripat kula dipun leleti luluhan siti, kula lajeng adus, samangke kula saged ningali." 16 Sawenehing para wong Farisi mau tumuli ngandika: "Wong kae ora saka ing Allah, awit ora netepi dina Sabat." Liyane ana kang padha ngandika: "Wong kang nandhang dosa kapriye bisane gawe mukjijat kang kaya mangkono iku?" Temahan padha diyadiniya. 17 Para wong Farisi banjur padha ngandika maneh marang wong kang maune wuta iku: "Panganggepmu marang wong iku kapriye, rehne kowe kang dielekake mripatmu?" Ature kang didangu: "Panjenenganipun punika nabi." 18 Anadene wong-wong Yahudi iku padha ora ngandel yen dheweke maune wuta lan lagi bae bisa ndeleng maneh, nganti padha nimbali wong tuwane, 19 sarta didangu: "Apa iki anakmu kang kokkandhakake yen wuta wiwit lair mula iku? Yen mangkono kapriye dene kok saiki bisa ndeleng?" 20 Wangsulane wong tuwane mau: "Kula sami sumerep bilih punika anak kula, saha wuta wiwit lair mila, 21 nanging kadospundi dene sapunika saged ningali, kula sami boten sumerep. Utawi sinten 49
YOKANAN 9.22- 29 ingkang ngelekaken mripatipun, kula inggih sami boten sumerep. Anak kula sampun diwasa, panjenengan dangu piyambak, piyambakipun saged ngaturaken prakawis badanipun piyambak." 22 Ature wong tuwane kang kaya mangkono iku awit padha wedi marang wong Yahudi, marga wong Yahudi wus padha sarujuk, samasa ana wong kang ngakoni Panjenengane iku Sang Kristus, bakal disebratake. 23 Mulane wong tuwane mau padha matur: "Anak kula sampun diwasa, panjenengan dangu piyambak." 24 Wong kang maune wuta iku banjur diundang kang kaping pindhone, sarta diaturi: "Kowe ngurmatana Allah; aku padha sumurup manawa kae wong dosa." 25 Wangsulane wong mau: "Tiyang punika punapa tiyang dosa, kula boten sumerep, namung saprakawis ingkang kula mangretosi, inggih punika suwaunipun kula wuta, sapunika saged ningali." 26 Pitakone maneh: "Kowe dikapakake? Anggone ngelekake mripatmu kapriye patrape?" 27 Wangsulane wong mau: "Kula sampun matur dhateng panjenengan lan panjenengan boten midhangetaken. Punapaa dene panjenengan badhe midhangetaken malih? Punapa panjenengan inggih kapengin dados muridipun?" 28 Wong mau tumuli dipisuhi, pangucape: "Kowe iku muride, nanging aku kabeh iki murid-muride Nabi Musa. 29 Aku padha sumurup yen Gusti Allah wus ndhawuhake pangandika marang Nabi Musa. Nanging mungguh wong kae aku 50
YOKANAN 9.30- 39 padha ora weruh pinangkane." 30 Wong mau tumuli mangsuli: "Lah, punika rak aneh, dene panjenengan malah boten sami mirsa pinangkanipun, mangka Panjenenganipun sampun ngelekaken mripat kula. 31 Kula sami sumerep, bilih Gusti Allah punika mesthi boten nyembadani dhateng tiyang dosa, nanging tiyang-tiyang mursid sarta ingkang nglampahi karsanipun, punika ingkang dipun sembadani. 32 Salaminipun dereng nate kapireng bilih wonten tiyang ingkang saged ngelekaken mripatipun tiyang wuta lair mila. 33 Tiyang punika manawi boten saking Allah, mesthi boten saged nindakaken punapa-punapa." 34 Wangsulane wong-wong iku: "Kowe iku kalairake sajrone dosa babar pisan, kok arep mulang aku?" Temahan wong iku katundhung. 35 Gusti Yesus mireng manawa wong kang maune wuta mau wus katundhung. BAreng Panjenengane kepranggul wong mau banjur dipangandikani: "Apa kowe pracaya marang Putraning Manungsa?" 36 Unjuke: "Sinten punika Gusti, supados kawula pitados dhateng Panjenenganipun?" 37 Pangandikane Gusti Yesus: "Kowe ora mung wus weruh Panjenengane bae, nanging Panjenengane kang lagi sapocapan karo kowe, yaiku Panjenengane." 38 Kang kapangandikanan munjuk: "Kawula pitados, Gusti." Dheweke banjur sumungkem sujud marang Gusti Yesus. 39 Pangandikane Gusti Yesus: "TekaKu ing jagad iki arep ngadili, supaya wong kang ora 51
YOKANAN 9.40- 10.6 ndeleng padha bisa ndeleng, lan kang ndeleng padha dadia wuta." 40 Pangandika iku kaprungu dening wong Farisi sawatara kang lagi ana ing kono, wong iku tumuli padha munjuk: "Kula punika punapa inggih sami wuta?" 41 Pangandikane Gusti Yesus: "Manawa kowe wutaa, mesthi padha ora duwe dosa. Nanging sarehne saiki kowe padha kandha: Aku padha ndeleng, dadi tetep dosamu." Pangon kang utama 10:1-21 10 1 "Satemen-temene pituturKu marang kowe: Sapa kang mlebu ing kandhang wedhus ora metu ing lawang, nanging menek ing tembok, iku maling utawa rampog; 2 balik kang lumebune metu ing lawang, iku pangone wedhus. 3 Iku kang diwengani dening kang tunggu lawang sarta wedhus-wedhuse padha nilingake swarane lan dheweke tumuli ngundangi wedhus-wedhuse manut jenenge dhewe-dhewe sarta banjur digiring metu. 4 Manawa wedhuse iku wus diwetokake kabeh, dheweke lumaku ing ngarep lan wedhuse padha ngetut-buri, marga wedhus-wedhus mau niteni swarane. 5 Nanging wong liya mesthi ora ditutburi, malah ditinggal mlayu, marga wedhus-wedhus iku ora wanuh marang swarane wong-wong liyane." 6 Pasemon iku dipangandikakake dening Gusti Yesus marang wong-wong mau, 52
YOKANAN 10.7- 16 nanging padha ora ngreti tegese pangandika iku. 7 Gusti Yesus tumuli ngandika maneh: "Satemen-temene pituturKu marang kowe: Iya Aku iki lawange wedhus-wedhus iku. 8 Sakehe wong kang tekane sadurunge Aku, iku maling lan rampog, lan wedhus-wedhus iku ora padha ngrungokake marang wong-wong iku. 9 Aku iki lawange; sapa kang lumebune metu ing Aku, iku bakal kapitulungan rahayu, sarta bakal lumebu lan metu, apadene bakal nemu pangonan. 10 Maling iku tekane mung arep nyolong lan nyembeleh sarta nyirnakake; Aku iki teka supaya wedhus-wedhus padha duwea urip , kanthi kaluberan. 11 Iya Aku iki pangon kang utama. Pangon kang utama iku ngetohake nyawane kanggo wedhus-wedhuse, 12 nanging mungguh buruh kang dudu pangon sarta dudu kang duwe wedhus-wedhus iku dhewe, samasa weruh ana asu ajag teka, wedhuse ditinggal mlayu, temah asu ajag iku nubruki lan mbuyarake wedhuse. 13 Anggone lumayu iku jalaran mung buruh, lan ora gumati marang wedhus-wedhuse iku. 14 Aku iki pangon kang utama sarta Aku niteni kang dadi wedhus-wedhusKu lan wedhus-wedhusKu padha wanuh marang Aku 15 kayadene Sang Rama anggone tepang marang Aku sarta Aku wanuh marang Sang Rama, sarta Aku ngetohake nyawaKu kanggo wedhus-wedhusKu. 16 Aku isih duwe wedhus liyane maneh, kang ora saka ing kandhang kene; wedhus-wedhus iku iya prelu Dakgiring uga, lan bakal padha ngrungokake swaraKu 53
YOKANAN 10.17 - 25 sarta bakal dadi pepanthan siji, pangon siji. 17 Sang Rama ngasihi Aku, jalaran Aku ngulungake nyawaKu supaya Daktampani maneh. 18 Ora ana wong siji bae kang ngrebut nyawaKu, nanging Dakulungake miturut sakarepKu dhewe. Aku kuwasa ngulungake, lan kuwasa ngukup maneh. Dhawuh iki kang Daktampa saka RamaKu." 19 Marga saka pangandika kang mangkono iku tumuli tuwuh pasulayan maneh antarane wong-wong Yahudi. Panunggalane akeh kang duwe pangucap mangkene: 20 "Wong iku kapanjingan dhemit sarta owah; yagene padha kokrungokake?" 21 Ana liyane kang calathu: "Iku rak dudu tembunge wong kranjingan dhemit; apa dhemit bisa ngelekake mripate wong-wong wuta?" Gusti Yesus katampik dening wong Yahudi 10:22-39 22 Ora antara lawas, ing Yerusalem pinuju riyaya Pambangune Padaleman Suci; nalika samana mbeneri mangsa bedhidhing. 23 Gusti Yesus tindak-tindak ana ing Padaleman Suci, ing bangsal Suleman. 24 Ing kono wong-wong Yahudi banjur padha ngrubung Panjenengane lan padha munjuk: "Ngantos pinten dangunipun anggen Panjenengan damel mangu-mangunipun manah kula? Manawi Panjenengan punika Sang Kristus, Panjenengan blakakaken dhateng kula sadaya." 25 Paring wangsulane Gusti Yesus: 54
YOKANAN 10.26 - 34 "Kowe wus padha Daktuturi nanging padha ora pracaya; panggawe kang Daklakoni atas asmane RamaKu, iku kang padha nekseni mungguhing Aku, 26 nanging kowe padha ora pracaya, amarga kowe dudu panunggalane wedhus-wedhusKu. 27 Wedhus-wedhusKu padha nilingake swaraKu, sarta Aku wanuh marang wedhus-wedhusKu, lan wedhus- wedhusKu padha ngetut-buri Aku, 28 apadene padha Dakwenehi urip langgeng, lan dheweke mesthi ora bakal padha nemu karusakan salawas-lawase lan ora bakal ana wong kang ngrebut wedhus-wedhus iku saka ing tanganKu. 29 RamaKu kang maringake wedhus-wedhus iki marang tanganKu, iku kaluhurane ngungkuli samubarang kabeh, lan ora ana kang bisa ngrebut wedhus-wedhus mau saka ing astane RamaKu. 30 Aku lan Sang Rama iku siji."' 31 Wong Yahudi tumuli njupuki watu maneh, arep kanggo mbenturi Panjenengane. 32 Pangandikane Gusti Yesus: "Wus akeh panggawe utama kang saka RamaKu kang Daktuduhake marang kowe. Panggawe iku mau endi kang dadi jalarane kowe arep padha mbenturi watu marang Aku?" 33 Wangsulane wong-wong Yahudi: "Anggonku arep mbenturi Kowe iku ora marga panggawe kang utama, nanging marga anggonMu nyenyamah marang Gusti Allah, iya iku amarga Kowe iku manungsa kok madhakake awakMu karo Gusti Allah." 34 Gusti Yesus mangsuli: "Ing Toretmu apa ora katulisan mangkene: 55
YOKANAN 10.35 - 42 Ingsun wus ngandika: Sira kabeh iku allah. 35 Manawa wong kang padha kadhawuhan pangandikaning Allah iku diarani allah -- mangka Kitab Suci iku ora kena dibatalake -- 36 kapriye dene wong sesengkeraning Allah kang diutus marani jagad, kok kokcalathoni: Kowe nyenyamah Gusti Allah. Apa marga ana tuturKu: Aku iki Putraning Allah? 37 Saupama Aku ora nglakoni pakaryaning RamaKu, aja pracaya marang Aku. 38 Nanging manawa Aku nglakoni iku mau, mangka kowe padha ora gelem pracaya marang Aku, padha pracayaa marang pakaryan-pakaryan iku supaya kowe padha sumurup lan pracaya yen Sang Rama ana ing Aku lan Aku ana ing Sang Rama." 39 Wong Yahudi tumuli ngarah arep nyekel Gusti Yesus maneh, nanging Panjenengane ngoncati. Gusti Yesus tindak menyang sabrange bengawan Yarden 10:40-42 40 Gusti Yesus tumuli tindak menyang ing sabrange bengawan Yarden maneh, ing panggonane Nabi Yokanan miwiti mbaptisi, banjur lereb ana ing kono. 41 Lan akeh wong kang sowan marang ing ngarsane sarta padha rasanan: "Sanadyan Nabi Yokanan ora damel pratandha apa-apa, nanging kabeh kang dipangandikakake dening Nabi Yokanan tumrap wong iku, iku nyata." 42 Lan sabanjure 56
YOKANAN 11.1 -9 akeh wong ing kono kang padha manjing pracaya marang Panjenengane. Lazarus katangekake 11:1-44 11 1 Nuli ana sawijining wong kang lagi lara, jenenge Lazarus, omahe ing Betania, ing desane Maryam lan Marta sadulure wadon. 2 Dene Maryam iya iku wong wadon kang wus tau njebadi sampeyane Gusti kalawan lenga wangi, sarta banjur diusapi nganggo rambute. 3 Anadene Lazarus kang lagi lara iku sadulure. Wong wadon loro iku banjur padha kongkonan munjuk marang Gusti Yesus, mangkene: "Gusti, tiyang ingkang Paduka tresnani punika sakit." 4 Gusti Yesus bareng miyarsa kabar iku banjur ngandika: "Larane iku ora ndadekake patine, nanging bakal mbabarake kaluhuraning Allah, awit marga saka larane iku Putraning Allah bakal kaluhurake." 5 Anadene Marta lan mbakyune tuwin Lazarus iku, pancen padha ditresnani dening Gusti Yesus. 6 Nanging sawuse miyarsa yen Lazarus lara, Gusti Yesus nemaha kendel rong dina maneh ana ing palerebane. 7 Ewadene sawuse mangkono banjur ngandika marang para sakabate: "Payo padha bali menyang tanah Yudea maneh." 8 Unjuke para sakabat: "Rabbi, saweg kemawon tiyang Yahudi sami nyobi mbenturi sela Paduka, punapa Paduka taksih karsa tindak mrika malih?" 9 Paring wangsulane 57
YOKANAN 11.10 - 21 Gusti Yesus: "Sadina iku apa ora rolas jam? Sapa kang lumaku ing wayah awan, mesthi ora kesandhung, marga ndeleng padhange jagad iki. 10 Nanging manawa wong lumaku ing wayah bengi, mesthi kesandhung, amarga ora kadunungan padhang." 11 Mangkono pangandikane, tumuli disambeti maneh: "Lazarus sadulur kita lagi turu, anggonKu mrana prelu arep nggugah anggone turu." 12 Para sakabate banjur munjuk: "Gusti manawi piyambakipun tilem, badhe saras." 13 Nanging karsane Gusti Yesus turu kang ateges mati. Dene panyanane para sakabat kang kapangandikakake turu iku turu temenan. 14 Marga saka iku Gusti Yesus tumuli ngandika sabarese: "Lazarus wus mati. 15 Nanging sokur dene nalika iku Aku ora ana ing kana, kang mangkono iku luwih becik tumrap kowe, supaya kowe padha bisa sinau pracaya. Payo, saiki kita padha marani dheweke." 16 Banjur Tomas, kang karan Dhidhimus, kandha marang kanca-kancane para sakabat: "Payo, kita padha bela pati Panjenengane." 17 Sarawuhe Gusti Yesus, Lazarus tinemu wus dikubur patang dina. 18 Desa Betania iku dununge cedhak karo kutha Yerusalem, dohe watara rong mil. 19 Anadene wong Yahudi wus akeh kang padha teka ing omahe Marta lan Maryam prelu nglipur anggone kesripahan sadulure. 20 Nalika Marta krungu yen Gusti Yesus rawuh, tumuli methuk, nanging Maryam kari ana ing omah. 21 Marta banjur munjuk 58
YOKANAN 11.22 - 32 marang Gusti Yesus: "Gusti, manawi Paduka wonten ing ngriki, sadherek kawula mesthi boten pejah. 22 Nanging sapunika ugi, kawula mangretos, bilih punapa ingkang Paduka suwun dhateng Gusti Allah, Gusti Allah mesthi badhe nyembadani." 23 Pangandikane Gusti Yesus: "Sadulurmu bakal tangi maneh." 24 Unjuke Marta: "Kawula inggih mangretos bilih badhe tangi benjing ing dinten patangen, ing wekasaning jaman." 25 Gusti Yesus tumuli ngandika: "Iya Aku iki patangen lan kauripan. Sing sapa pracaya marang Aku bakal urip, sanadyan wus mati. 26 Lan sok wonga kang urip sarta pracaya marang Aku, iku ora bakal mati ing salawas-lawase. Kowe apa pracaya marang iku?" 27 Unjuke Marta: "Inggih Gusti, kawula sampun pitados bilih Paduka punika Sang Kristus, Putraning Allah, ingkang pinasthi rawuh ing jagad." 28 Sawuse munjuk mangkono, Marta banjur mundur ngundang Maryam sadulure, lan mbisiki mangkene: "Guru wus rawuh, nimbali kowe." 29 Maryam bareng krungu banjur mak nyat ngadeg marani Gusti Yesus. 30 Nalika iku Gusti Yesus durung lumebet ing desa, isih ana ing papan nalika Marta methuk mau. 31 Bareng wong-wong Yahudi kang padha ana ing omah karo Maryam prelu nglipur weruh Maryam mak nyat ngadeg sarta metu, tumuli padha ngetutake, dikira yen Maryam arep menyang kuburan, nanging ana ing kono. 32 Satekane Maryam ing panggonane Gusti Yesus, bareng weruh marang Panjenengane, 59
YOKANAN 11.33 - 42 banjur nyungkemi sampeyane sarta munjuk: "Gusti, upami Paduka wonten ing ngriki, sadherek kawula mesthi boten saestu pejah." 33 Bareng Gusti Yesus pirsa Maryam nangis, mangkono uga wong Yahudi kang padha ngetutake, temah rengu ing panggalih. Panjenengane trenyuh banget lan tumuli ngandika: 34 "Anggonmu ngubur ana ing ngendi?" Kang kadangu banjur munjuk: "Sumangga Gusti, kawula aturi mirsani!" 35 Gusti Yesus muwun. 36 Calathune wong- wong Yahudi: "Delengen, samono anggone ngasihi!" 37 Nanging ana saweneh kang muni: "Panjenengane kang wis ngelekake mripate wong wuta, apa iya ora bisa murungake patine wong iki?" 38 Gusti Yesus tumuli rengu maneh sajroning panggalih, banjur nyelaki kuburan, kang adhapur guwa ditutupi watu. 39 Pangandikane Gusti Yesus: "Watune singkirna!" Marta, sadulure kang ngajal mau, munjuk: "Gusti, sampun mambet, amargi anggenipun pejah sampun sakawan dinten." 40 Pangandikane Gusti Yesus: "Apa Aku ora wus tutur marang kowe: Angger kowe pracaya mesthi bakal weruh kamulyaning Allah?" 41 Watune tumuli disingkirake. Gusti Yesus banjur tumenga sarta matur: "Dhuh Rama, Kawula saos sokur dhumateng Paduka, dene Paduka sampun nyembadani dhateng Kawula. 42 Kawula sumerep, bilih Paduka tansah nyembadani dhateng Kawula. Nanging unjuk Kawula makaten punika margi tiyang kathah samu ngrubung Kawula, supados sami 60
YOKANAN 11.43 - 50 pitados bilih Paduka ingkang ngutus Kawula." 43 Sawuse matur mangkono tumuli nguwuh kalawan swara sora: "Lazarus, metua!" 44 Kang mati banjur metu, tangan lan sikile isih kablebed ing ules, lan raine katutupan ing kacu. Pangandikane Gusti Yesus: "Uculana ulese, kareben lunga!" Pirembugan anggone arep nyedani Gusti Yesus 11:45-57 Mt 26:1-5 Mk 14:1-2 Lk 22:1-2 45 Wong-wong Yahudi kang nglayad menyang omahe Maryam lan meruhi pandamele Gusti Yesus mau, akeh kang manjing pracaya marang Panjenengane. 46 Nanging ana saweneh kang padha nemoni para wong Farisi, banjur martakake pandamele Gusti Yesus mau. 47 Para pangarepe imam lan para wong Farisi tumuli padha ngaturi marepat pradataning agama, banjur padha rembugan mangkene: "Punapa ingkang kedah kita tindakaken, jalaran Tiyang punika damel mukjijat kathah? 48 Manawi makaten punika dipun uja, mesthi sadaya tiyang sami pitados, dhateng Piyambakipun, sarta kita lajeng sami kalurugan tiyang Rum sami ngrebat papan suci kita dalah bangsa kita pisan." 49 Nanging sawijining panunggalane, iya iku kang asma Kayafas, kang jumeneng imam agung ing taun iku, banjur ngandika: "Panjenengan kok sami boten mangretos punapa-punapa, 50 lan 61
YOKANAN 11.51 - 57 boten sami nggalih bilih langkung maedahi tumrap panjenengan, manawi wonten tiyang satunggal pejah kangge tiyang kathah, tinimbang tiyang sabangsa sadaya tiwas." 51 Anadene pangandika kang mangkono iku ora tumuwuh saka panggalihe piyambak, nanging marga jumeneng imam agung ing taun iku, dadine medhar pameca, yen Gusti Yesus bakal nglampahi seda kanggo bangsa iku, 52 lan ora ngemungake kanggo bangsa iku bae, malah uga supaya putraning Allah kang pating slebar padha dikumpulna dadi siji. 53 Wiwit ing dina iku para warganing pradata mau padha sarujuk bakal nyedani Gusti Yesus. 54 Marga saka iku Gusti Yesus wus ora ngedheng maneh ana ing antarane wong-wong Yahudi, sarta banjur tedhak saka ing kono menyang tanah sacedhake pasamunan njujug ing kutha kang aran Efraim, banjur lereb ana ing kono karo para sakabate. 55 Nalika samana Paskahe wong Yahudi wus cedhak, lan wong-wong ing kutha kono akeh kang padha menyang ing Yerusalem, arep padha sesuci, sadurunge Paskah iku. 56 Wong- wong mau padha nggoleki Gusti Yesus, sarta kalawan ngadeg ana ing Padaleman Suci, padha sapocapan: "Pandugamu kapriye, apa kirane Dheweke ora bakal nekani riyaya?" 57 Anadene para pangarepe imam lan para wong Farisi wus padha ndhawuhake prentah, manawa ana wong kang weruh panggonane, tumuli ngaturana uninga supaya kenaa kacepeng. 62
YOKANAN 12.1 -9 Maryam njebadi sarirane Gusti Yesus 12:1-11 Mt 26:6-13 Mk 14:3-9 12 1 Nalika Paskah kurang nem dina, Gusti Yesus rawuh ing Betania panggonane Lazarus kang wus ditangekake saka ing antarane wong mati. 2 Ana ing kono Panjenengane kasugata dhahar lan Marta ngladeni, dene Lazarus iku panunggalane kang ndherek kembulan karo Gusti Yesus. 3 Maryam banjur njupuk lenga jebad nared tulen kang akeh ajine, bobote satengah kati, banjur dijebadake ing sampeyane Gusti Yesus, tumuli diusapi kalawan rambute. Ing sajroning omah kabeh kongsi kebak gandane jebad mau. 4 Nanging sawijining sakabate Gusti Yesus kang aran Yudas Iskariot, kang bakal ngulungake Panjenengane, banjur ngucap: 5 "Yagene lenga jebad iku ora diedol telung atus dinar, banjur didanakake marang para wong miskin?" 6 Ujare kang mangkono iku ora marga dheweke iku mikirake wong miskin, nanging awit ambeke culika, dheweke kerep nylingkuhake dhuwit kang dicekel. 7 Gusti Yesus tumuli ngandika: "Nengna bae dheweke tumindak mangkono, iku kacadhangake kanggo ing dinane anggonKu kakubur. 8 Awit wong-wong miskin iku salawase ana ing kowe, nanging Aku iki anaKu ing kowe ora salawase." 9 Anadene akeh wong Yahudi kang krungu warta, manawa Gusti Yesus ana ing kono 63
YOKANAN 12.10 - 16 lan padha teka ora mung marga saka Gusti Yesus bae, ananging uga padha arep ndeleng Lazarus, kang wus ditangekake saka ing antarane wong mati. 10 Para pangarepe imam tumuli padha pirembugan, sumedya mateni Lazarus pisan, 11 sabab marga saka Lazarus iku wong Yahudi akeh kang padha nyingkur marang para pangarepe imam, lan pracaya marang Gusti Yesus. Gusti Yesus diarak rawuh ing Yerusalem 12:12-19 Mt 21:1-11 Mk 11:1-10 Lk 19:28-38 12 Esuke bareng wong akeh kang padha teka mahargya riyaya krungu warta, manawa Gusti Yesus isih ana ing dalan arep tindak menyang Yerusalem, 13 wong-wong iku banjur padha njupuki papahe wit palem, tumuli metu padha methukake Panjenengane, kambi surak-surak: "Hosana! Binerkahana Panjenenganipun ingkang rawuh atas asmanipun Pangeran, Ratunipun Israel!" 14 Gusti Yesus banjur manggih kuldi isih belo, tumuli dititihi, nocogi kang katulisan mangkene: 15 "He, putri Sion, sira aja wedi, lah, tontonen Ratunira rawuh, nitih beloning kuldi." 16 Para sakabate Gusti Yesus ing wiwitan ora nyandhak marang prakara iku, nanging sawise Gusti Yesus kaluhurake, lagi padha 64
YOKANAN 12.17 - 24 kelingan, yen nas iku kagem Panjenengane lan manawa bab iku wus katindakake uga kagem Panjenengane. 17 Anadene wong akeh kang ndherekake Panjenengane nalika nimbali Lazarus metu saka ing kubur lan nangekake saka ing antarane wong mati, padha nekseni ing bab Panjenengane. 18 Mulane Panjenengane dipethuk dening wong akeh iku, marga padha krungu warta, manawa Panjenengane kang nindakake mukjijat iku. 19 Para wong Farisi banjur padha sapocapan: "Kowe wus padha weruh dhewe, yen kowe padha ora oleh gawe babar pisan; tontonen, wong sajagad kabeh padha ngetut-buri Dheweke." Gusti Yesus mratelakake bab sedane 12:20-36 20 Ing antarane wong-wong kang nekani riyaya arep sembahyang iku, ana wong Yunani sawatara. 21 Wong-wong iku padha marani Filipus, kang saka ing Betsaida tanah Galilea, padha calathu marang dheweke: "Kisanak, kula sami kapengin badhe sowan manggihi Gusti Yesus." 22 Filipus tumuli lunga ngandhani Andreas; Filipus karo Andreas tumuli padha lunga munjuk marang Gusti Yesus. 23 Ananging Gusti Yesus mangsuli, pangandikane: "Wus tekan wektune Putrane Manungsa kaluhurake. 24 Satemen-temene pituturKu marang kowe: Manawa wiji gandum ora tumiba ing lemah, lan mati, mesthi tetep saelas bae; nanging 65
YOKANAN 12.25 - 34 manawa wiji iku mati, bakal metokake woh akeh. 25 Sapa kang nresnani nyawane, iku bakal kelangan nyawane, nanging sapa kang ora nresnani nyawane ana ing donya iki, iku kang bakal ngrumati nyawane kanggo urip kang langgeng. 26 Sapa kang ngawula marang Aku, padha ngetut-buria Aku lan ing ngendi padunungananKu, kawulaKu iya bakal ana ing kono uga. Sing sapa ngawula Aku, dheweke bakal diajeni dening Sang Rama. 27 Saiki nyawaKu trenyuh. Lan Aku bakal matur apa? Dhuh, Rama, Paduka mugi ngluwari Kawula saking wekdal punika? Ora, awit iya iku prelune anggonKu teka ing wektu iki. 28 Dhuh Rama, Paduka mugi ngluhuraken asma Paduka!" Tumuli ana swara saka ing swarga: "Wus Ingsun luhurake, lan bakal Ingsun luhurahe maneh!" 29 Wong akeh kang padha ngadeg ana ing kono lan krungu swara mau padha ngarani, yen iku mau swaraning gludhug. Saweneh ana kang ngucap: "Iku malaekat kang imbal pangandika karo Panjenengane." Gusti Yesus tumuli ngandika: 30 "Anane swara mau kaprungu ora marga saka Aku, nanging marga saka kowe. 31 Samengko ana pangadilan ing ngatase jagad iki: Samengko uga panggedhene jagad iki bakal kabuwang metu; 32 dene Aku, samasa wus kasengkakake saka ing bumi, Aku bakal nggendeng sakabehing wong supaya padha rumaket marang Aku." 33 Pangandikane kang mangkono iku kanggo mratelakake patrap bakal sedane. 34 Wong akeh tumuli mangsuli: 66
YOKANAN 12.35 - 38 "Pamireng kula saking angger-anggering Toret, Sang Kristus punika badhe tetep gesang ing salami-laminipun; kadospundi dene Panjenengan ngandika, bilih Putraning Manungsa pinasthi kasengkakaken? Menggah Putranipun Manungsa punika sinten?" 35 Gusti Yesus tumuli ngandika: "Pepadhang iku ana ing kowe mung kari sagebyaran bae. Sasuwene pepadhang iku ana ing kowe, pracayaa marang dheweke, supaya kowe aja nganti kesaput ing pepeteng, sing sapa lumaku ana ing pepeteng, iku ora weruh menyang ngendi parane. 36 Mumpung kowe padha kanggonan pepadhang, padha pracayaa marang pepadhang iku, supaya kowe padha dadia ahlining pepadhang." Sawuse ngandika mangkono, Gusti Yesus tumuli tindak asingidan. Wong kang wangkot lan kang pracayane ora dilairake 12:37-43 37 Sanadyan Gusti Yesus wus nindakake mukjijat samono akehe ana ngarepe wong-wong iku, ewadene padha ora pracaya marang Panjenengane, 38 supaya kayektenana pamedhar wangsite Nabi Yesaya, mangkene: "Dhuh, Pangeran, sinten ingkang pitados dhateng pawartos kawula? Punapa dene sinten ingkang kawedharan asta panguwaosing Pangeran?" 67
YOKANAN 12.39 - 47 39 Marga saka iku mulane wong-wong padha ora pracaya, jalaran Nabi Yesaya wus ngandika uga mangkene: 40 "Panjenengane wus padha micakake mripate lan mangkalake atine, supaya aja padha nganti ndeleng sarana mripate lan mangreti sarana atine, temah padha mratobat sarta Sunwarasake." 41 Bab iki dipangandikakake dening Nabi Yesaya marga wus ningali kamulyane sarta wus mangandikakake bab Panjenengane. 42 Suprandene akeh uga para panggedhe kang padha pracaya marang Gusti Yesus, nanging marga saka para wong Farisi, pracayane mau ora kanthi blak-blakan, supaya aja nganti disebratake. 43 Awitdene padha luwih seneng marang kaurmatan kang saka manungsa tinimbang karo kaurmatan kang saka ing Gusti Allah. Pitutur kang ngadili 12:44-50 44 Nanging Gusti Yesus banjur nguwuh pangandikane: "Sing sapa pracaya marang Aku, iku ora pracaya marang Aku, nanging pracaya marang Panjenengane kang ngutus Aku. 45 Sarta sing sapa nyawang Aku, iku nyawang Panjenengane kang ngutus Aku. 46 Aku wus teka ing jagad dadi pepadhang, supaya sok wonga kang pracaya marang Aku, aja tetep ana ing pepeteng. 47 Lan manawa wong ngrungokake pituturKu, nanging ora 68
YOKANAN 12.48 - 13.3 nindakake, Aku ora dadi hakime, awitdene tekaKu iki ora supaya ngadili jagad, nanging mitulungi rahayu. 48 Sing sapa nampik Aku, lan ora nampani pituturKu, iku wus ana kang ngadili, yaiku pitutur kang wus Dakwedharake, iku kang bakal ngadili besuk ing dina wekasan. 49 Awit Aku mituturi iku ora saka Aku dhewe, nanging saka Sang Rama kang ngutus Aku; Panjenengane iku kang paring dhawuh marang Aku, supaya ngandhakake apa kang kudu Daktuturake lan kang Dakterusake. 50 Lan Aku sumurup, yen dhawuhe iku urip kang langgeng. Dadine apa kang Dakkandhakake iku anggonKu nglairake kaya kang didhawuhake dening Sang Rama marang Aku." Gusti Yesus ngwijiki sikile para sakabat 13:1-20 13 1 Anadene sadurunge riyaya Paskah, Gusti Yesu wus mirsa, manawa wus tekan ing titi-mangsane anggone bakal tindak saka ing donya iki sowan marang ing ngarsane Sang Rama. Padha kayadene Panjenengane anggone tansah ngasihi marang para kagungane kang ana ing donya, mangkono uga saiki Panjenengane anggone ngasihi iku nganti tumeka ing wekasane. 2 Nalika Gusti Yesus karo para sakabate padha bujana, Iblis wus ngosikake pangrantam ana ing sajroning atine Yudas Iskariot, anake Simon, arep mitenah Gusti Yesus. 3 Gusti Yesus mirsa, yen 69
YOKANAN 13.4- 12 Sang Rama wus masrahake samubarang kabeh marang Panjenengane sarta yen Panjenengane iku pinangkane saka ing Allah, lan wangsul marang Allah. 4 Gusti Yesus banjur jumeneng sarta lukar pangageman lan mundhut lawon banjur diubetake ing sarirane, 5 tumuli ngesok banyu ing pawisuhan, sarta wiwit ngwijiki sikile para sakabate lan kausapan kalawan lawon kang kaubetake ing sarirane mau. 6 Sarawuhe ing panggonane Simon Petrus, Petrus tumuli munjuk: "Gusti Paduka badhe ngwijiki suku kawula?" 7 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Apa kang Daktindakake, saiki kowe durung nyandhak tegese, nanging besuk kowe bakal mangreti." 8 Unjuke Petrus: "Paduka sampun ngantos ngwijiki suku kawula ing salami-laminipun." Gusti Yesus mangsuli pangandikane: "Manawa Aku ora ngwisuhi kowe, kowe ora nduweni panduman ana ing Aku." 9 Unjuke Simon Petrus: "Gusti, sampun ngamungaken suku kawula kemawon, nanging dalah tangan saha sirah pisan." 10 Pangandikane Gusti Yesus: "Wong kang wus adus, ora susah adus maneh, cukup mung wisuh sikil bae, awit badane sakojur wus resik. Mangkono uga kowe iku wus resik, mung bae ora kabeh." 11 Awit Gusti Yesus mirsa sapa kang bakal ngulungake sarirane. Marga saka iku Panjenengane ngandika: "Kowe iku ora kabeh resik." 12 Sawuse Gusti Yesus ngwijiki sikile para sakabat mau, banjur ngrasuk pangagemane maneh lan wangsul lenggah sarta ngandika: 70
YOKANAN 13.13 - 20 "Apa kowe padha ngreti tegese panggaweKu marang kowe iku mau? 13 Kowe padha nyebut Aku Guru lan Gusti, lan panyebutmu iku wus bener, awit Aku iki pancen Guru lan Gusti. 14 Dadi manawa Aku iki kang dadi Gusti lan Gurumu wus ngwisuhi sikilmu, dadi kowe iya padha kuwajiban wisuh-winisuhan sikil. 15 Awit Aku wus menehi tuladha marang kowe, supaya kowe kabeh uga nindakake kaya kang wus Daktindakake marang kowe. 16 Satemen-temene pituturKu marang kowe: Sawijining abdi iku ora ngungkuli bendarane, utawa sawijining utusan iya ora ngungkuli kang ngutus. 17 Manawa kowe padha sumurup prakara iki kabeh, rahayu kowe, manawa kowe kabeh padha nglakoni. 18 PituturKu iki ora tumrap kowe kabeh: Aku weruh, sapa kang wus Dakpiji. Nanging kudu kayektenan tulisan kang mangkene surasane: Tiyang ingkang tumut nendha roti Kawula, punika sampun ngagagaken sukunipun dhateng Kawula. 19 Samengko kowe padha Daktuturi sadurunge bab iku kalakon, supaya manawa bab iku kalakon, kowe padha pracaya, yen iya Aku iki Panjenengane. 20 Satemen-temene pituturKu marang kowe: Sing sapa nampani wong kang Dakutus, iku nampani Aku, lan sapa kang nampani Aku, iku nampani Panjenengane kang ngutus Aku." 71
YOKANAN 13.21 - 28 Gusti Yesus paring pitedah sapa kang bakal ngulungake Panjenengane 13:21-30 Mt 26:21-25 Mk 14:18-21 Lk 22:21-23 21 Sawuse Gusti Yesus ngandika mangkono, Panjenengane banget trenyuh ing galih, sarta banjur paring paseksen mangkene: "Satemen-temene pituturKu marang kowe: Wong siji panunggalanmu bakal ngulungake Aku." 22 Para sakabat tumuli padha pandeng- pandengan, kanthi melang-melang, sapa kang dipangandikake iku. 23 Sawijining sakabate, iya iku sakabat kang dikasihi dening Gusti Yesus, lungguh sendhen sandhing Panjenengane, ing sisih tengene, 24 iku disasmitani dening Simon Petrus sarta dicalathoni: "Nyuwuna pirsa sapa kang dipangandikakake iku." 25 Sakabat kang lungguh cedhak Gusti Yesus mau tumuli noleh sarta matur marang Gusti Yesus: "Gusti, sinten tiyangipun?" 26 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Wonge iya iku kang bakal Dakwenehi roti sawuse Dakcelupake." Sawuse ngandika mangkono, banjur mundhut roti sarta kacelupake tumuli kaparingake marang Yudas anake Simon Iskariot. 27 Lan sawuse nampani roti iku, Yudas tumuli kapanjingan Iblis. Gusti Yesus tumuli ngandika marang dheweke: "Apa kang dadi sedyamu iku enggal tindakna!" 28 Ananging ora ana wong siji-sijia ing antarane para sakabat kang padha kembulan iku kang mangreti, apa karsane 72
YOKANAN 13.29 - 35 Gusti Yesus ngandika mangkono marang Yudas iku. 29 Sarehne Yudas kang nyekel kas, ana kang duwe pangira manawa Gusti Yesus ngutus Yudas tuku apa-apa kang prelu kanggo riyaya iku, utawa didhawuhi dedana marang wong miskin. 30 Yudas nampani roti iku banjur enggal-enggal lunga. Nalika iku wayahe wis wengi. Pepakon anyar 13:31-35 31 Sawuse Yudas lunga, Gusti Yesus banjur ngandika: "Samengko Putraning Manungsa kaluhurake sarta Gusti Allah kaluhurake ana ing sarirane. 32 Manawa Gusti Allah kaluhurake ana ing sarirane, Gusti Allah iya bakal ngluhurake Panjenengane ana ing sarirane piyambak, malah Panjenengane bakal tumuli kaluhurake. 33 He, anak-anakuKu, anggonKu tunggal karo kowe mung kari sadhela. Kowe bakal padha nggoleki Aku, kayadene anggonKu wus tutur marang wong Yahudi: Ing ngendi paranKu, kowe ora bakal padha bisa mrana, saiki Aku iya pitutur mangkono marang kowe. 34 Kowe padha Dakwenehi pepakon anyar, iya iku supaya kowe padha tresna-tinresnanana: dikaya anggonKu wus tresna marang kowe, kowe iya padha tresna-tinresnanana uga. 35 Kanthi mangkono saben wong bakal padha weruh, yen kowe padha dadi siswaKu, yaiku manawa kowe padha tresna-tinresnan." 73
YOKANAN 13.36 - 14.3 Gusti Yesus paring pepenget marang Petrus 13:36-38 Mt 26:31-35 Mk 14:27-31 Lk 22:31-34 36 Simon Petrus tumuli munjuk: "Gusti, Paduka tindak dhateng pundi?" Paring wangsulane Gusti Yesus: "Menyang ngendi paranKu kowe ora bisa melu Aku saiki, nanging besuk kowe bakal padha nusul Aku." 37 Unjuke Petrus: "Gusti, punapaa kawula boten saged ndherek Paduka samangke? Kawula badhe ngetohaken nyawa kawula kagem Paduka." 38 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Nyawamu bakal koketohake kanggo Aku? Satemen-temene pituturKu marang kowe: Sadurunge jago kluruk, kowe wus nyelaki Aku ambal ping telu." Daleme Sang Rama 14:1-14 14 1 "Atimu aja melang-melang; padha kumandela ing Allah; iya kumandela ing Aku uga. 2 Ing daleme RamaKu akeh panggonan. Manawa ora mangkono, kowe rak mesthi wis padha Dakkandhani. Awit Aku mrana prelu nyawisake papan marang kowe. 3 Dene manawa Aku wus mrana lan wus nyawisake papan kanggo kowe, tumuli Aku bakal bali lan ngajak kowe menyang ing papan padununganKu, supaya ing ngendi 74
YOKANAN 14.4- 11 padununganKu, kowe iya padha anaa ing kono uga. 4 Lan menyang ngendi paranKu, kowe iya padha sumurup dalane mrana." 5 Tomas tumuli munjuk: "Gusti, kawula boten sumerep dhateng pundi tindak Paduka, dados kadospundi anggen kawula sumerep marginipun mrika?" 6 Pangandikane Gusti Yesus: "Aku iki dalane, sarta jatine kayekten lan kauripan. Ora ana wong siji-sijia kang bisa sowan marang Sang Rama, manawa ora metu ing Aku. 7 Manawa kowe padha wanuha marang Aku, mesthi kowe kabeh iya wanuh marang RamaKu. Wiwit saiki kowe padha wanuh marang Panjenengane sarta wus padha ndeleng marang Panjenengane." 8 Unjuke Filipus: "Gusti, kawula mugi sami Paduka tedahi Sang Rama punika, supados kawula sadaya sami marem." 9 Pangandikane Gusti Yesus: "Wus samono lawase anggonKu nunggal karo kowe kabeh, Filipus, nanging kowe kok ora wanuh marang Aku? Sing sapa wus ndeleng Aku, iku wus ndeleng Sang Rama; kapriye dene kowe kandha: Kawula muga sami Paduka tedahi Sang Rama? 10 Apa kowe ora ngandel yen Aku iki ana ing Sang Rama lan Sang Rama ana ing Aku? Apa kang Daktuturake marang kowe iku, ora Dakucapake saka karepKu dhewe, nanging Sang Rama, kang dumunung ana ing Aku, Panjenengane iku kang nindakake pandamele. 11 Padha ngandela marang Aku, yen Aku ana ing Sang Rama lan Sang Rama 75
YOKANAN 14.12 - 19 ana ing Aku; utawa saora-orane, padha ngandela, marga saka pandamel-pandamel iku. 12 Satemen-temene pituturKu marang kowe: Sing sapa pracaya marang Aku, iku bakal nindakake uga panggawe-panggawe kang Daklakoni, malah panggawe-panggawe kang kluwih wigati katimbang karo iku. Awit Aku lunga menyang ing ngarsane RamaKu; 13 lan apa bae kang koksuwun atas saka jenengKu, Aku bakal ngleksanani, supaya Sang Rama kaluhurna ana ing Sang Putra. 14 Manawa kowe padha nyuwun apa-apa marang Aku atas saka jenengKu, iku Aku kang bakal ngleksanani." Gusti Yesus njanjekake Sang Juru Panglipur 14:15-31 15 "Manawa kowe padha trena marang Aku, padha netepana pepakonKu, 16 Aku bakal nyuwun marang Sang Rama, nuli kowe bakal padha diparingi Sang Juru Panglipur liyane, supaya Panjenengane nunggala karo kowe, 17 iya iku Rohing Kayekten. Jagad ora bisa nampani Panjenengane, amarga jagad ora nyumurupi lan ora wanuh karo Panjenengane, nanging kowe padha wanuh marang Panjenengane, amarga Panjenengane nunggil karo kowe lan bakal dedalem ana ing kowe. 18 Kowe ora bakal Daktinggal lola, Aku bakal mbaleni kowe. 19 Kurang sadhela lan jagad 76
YOKANAN 14.20 - 26 ora bakal ndeleng Aku maneh, nanging kowe ndeleng Aku, awit Aku urip, lan kowe iya bakal urip. 20 Ing wektu iku kowe bakal padha nyumurupi, yen Aku ana ing RamaKu lan kowe padha ana ing Aku, tuwin Aku ana ing kowe. 21 Sing sapa nggondheli pepakonKu kalawan ditetepi, iya iku kang tresna marang Aku. Lan sing sapa tresna marang Aku, iku bakal dikasihi dening RamaKu sarta iya bakal Dakkasihi sarta Aku bakal nglairake sariraKu marang wong iku." 22 Yudas, dudu si Iskariot, tumuli munjuk marang Gusti Yesus: "Gusti, sababipun punapa dene paduka badhe nglairaken sarira Paduka dhateng kawula sadaya, lan boten dhateng jagad?" 23 Gusti Yesus mangsuli, pangandikane: "Manawa ana wong kang tresna marang Aku, iku bakal netepi ing pituturKu sarta bakal dikasihi dening RamaKu lan Aku karo Sang Rama bakal padha ngrawuhi sarta makuwon ana ing wong iku. 24 Sing sapa ora tresna marang Aku, iku ora netepi ing pituturKu; lan pituturKu kang kokrungu iku ora saka Aku, nanging saka Sang Rama kang ngutus Aku. 25 Kabeh iku mau Dakwarahake marang kowe, mumpung Aku isih nunggal karo kowe; 26 nanging Sang Juru Panglipur, iya iku Sang Roh Suci, kang bakal diutus dening Sang Rama atas saka jenengKu, iku kang bakal mulangake samubarang kabeh marang kowe sarta bakal ngelingake kowe sabarang kang wus Dakwulangake marang kowe. 77
YOKANAN 14.27 - 15.4 27 Kowe padha Daktinggali tentrem-rahayu. Tentrem-rahayuKu Dakwenehake marang kowe, lan apa kang Dakwenehake iku ora kaya pawewehe jagad marang kowe. Atimu aja melang-melang lan aja giris. 28 Kowe wus padha krungu, yen Aku wus kandha marang kowe: Aku lunga, nanging bakal nekani kowe maneh. Manawa kowe tresna marang Aku, kowe mesthi padha bungah dene Aku lunga menyang ngarsane Sang Rama, sabab Sang Rama iku ngluwihi Aku. 29 Lan saiki uga kowe padha Daktuturi sadurunge bab iku kalakon, supaya samangsa kalakon, kowe padha pracaya. 30 Aku ora rembugan akeh maneh karo kowe, awit panggedhene jagad iki teka lan iku ora duwe wewenang sathithik-thithika ing ngatase Aku. 31 Nanging supaya jagad sumrupa, yen Aku tresna marang Sang Rama sarta manawa Aku nglakoni samubarang kabeh kang didhawuhake Sang Rama marang Aku, mara ngadega, ayo padha lunga saka ing kene." Wit anggur kang sajati 15:1-8 15 1 "Aku iki wit anggur kang sajati, sarta RamaKu iku kang among tani. 2 Saben pang kang ana ing Aku kang ora metu wohe, dipagas lan kang metu wohe, diresiki, supaya mundhaka akeh wohe. 3 Kowe iku wus padha resik awit saka pitutur kang wus Dakwulangake marang kowe. 4 Kowe 78
YOKANAN 15.5- 10 tetepa dumunung ing Aku lan Aku ana ing kowe. Padha kaya pang ora bisa metu wohe saka awake dhewe, manawa ora tetep dumunung ana ing wit anggur, mangkono uga kowe ora bisa metokake woh manawa ora tetep dumunung ana ing Aku. 5 Aku iki wite anggur lan kowe pang-pange. Sing sapa tetep dumunung ana ing Aku, lan Aku ana ing dheweke, iku kang metu wohe akeh, awit manawa tanpa Aku, kowe padha ora bisa tumindak apa-apa. 6 Sing sapa ora tetep dumunung ana ing Aku, iku dibuwang metu kaya pang mau, temah dadi garing, tumuli padha dikukupi lan banjur dicemplungake ing geni, sarta diobong. 7 Manawa kowe padha tetep dumunung ana ing Aku lan pituturKu tetep dumunung ana ing kowe, padha nyenyuwuna apa bae kang kokkarepake mesthi bakal katurutan. 8 Kang dadi margane RamaKu kaluhurake, yaiku manawa kowe padha metokake woh akeh; sarta marga saka mangkono kowe padha tetela yen dadi siswaKu." Dhawuh supaya padha tresna-tinresnan 15:9-17 9 "Kaya Sang Rama wus ngasihi Aku, mangkono uga Aku iya wus ngasihi kowe; padha tetepa dumunung ing sihKu iku. 10 Manawa kowe netepi pepakonKu, kowe mesthi padha tetep dumunung ing sihKu, 79
YOKANAN 15.11 - 18 padha kaya anggonKu wus netepi dhawuhe RamaKu lan tetep dumunung ing sihe. 11 Kabeh iku Daktuturake marang kowe, supaya kabungahanKu dumununga ing kowe lan kabungahanmu dadia sampurna. 12 PapakonKu iku mangkene, iya iku supaya kowe padha tresna-tinresnanana, dikaya anggonKu wus nresnani kowe. 13 Ora ana katresnan kang gedhene ngluwihi katresnaning wong kang ngetohake nyawane kanggo nglabuhi mitra-mitrane. 14 Kowe iku mitraKu, manawa kowe padha nglakoni pepakonKu marang kowe. 15 Aku ora ngarani abdi maneh marang kowe, sabab abdi iku ora sumurup marang panggawene bendarane, nanging kowe wus padha Dakarani mitra, jalaran sabarang kang wus Dakrungu saka RamaKu, iku wus Daksumurupake kabeh marang kowe. 16 Dudu kowe kang padha milih Aku, nanging Aku kang milih kowe. Sarta Aku wus netepake, supaya kowe padha lunga lan metokake woh lan wohmu iku lestaria, dimen kowe padha kajurungana apa kang koksuwun marang Sang Rama atas saka jenengKu. 17 Iki pepakonKu marang kowe: Padha tresna-tinresnanana." Sengite jagad marang Gusti Yesus lan para sakabate 15:18-27 18 "Manawa kowe padha disengiti dening jagad, wruhanamu yen Aku wus disengiti 80
YOKANAN 15.19 - 26 sadurunge kowe. 19 Saupama pinangkamu saka ing jagad, mesthi jagad tresna marang kowe awit dadi duweke, nanging sarehne pinangkamu ora saka ing jagad, malah Aku wus milihi kowe saka ing jagad, mulane jagad sengit marang kowe. 20 Padha elinga marang pitutur kang wus Dakwulangake marang kowe: Kang jeneng abdi iku ora ngungkuli bendarane. Manawa Aku iki wus dikaniaya, kowe iya mesthi bakal dikaniaya; manawa iku padha netepi dhawuhKu, mesthi iya netepi pituturmu. 21 Nanging iku kabeh bakal katandukake marang kowe marga saka Aku, awit padha ora wanuh marang Panjenengane kang ngutus Aku. 22 Saupama Aku ora teka lan ora mituturi wong-wong iku, mesthi ora padha gawe dosa. Nanging saiki wong-wong iku ora duwe alasan ing bab dosane. 23 Sing sapa sengit marang Aku, iya sengit marang RamaKu uga. 24 Saupama Aku ora nindakake panggawe ana ing antarane kang durung tau ditindakake dening wong liya, mesthi ora padha dosa. Nanging saiki sanadyan wus padha weruh marang iku kabeh, ewadene iya padha sengit marang Aku lan marang RamaKu. 25 Nanging kang mangkono iku supaya kayektenana pangandika kang katulisan ing kitab Toret surasane: Tiyang-tiyang punika sami sengit dhateng Kawula tanpa sabab. 26 Manawa Sang Juru Panglipur kang bakal Dakutus saka Sang Rama rawuh, iya iku Rohing kayekten kang miyos saka Sang Rama, iku bakal nekseni bab ing ngatase Aku. 81
YOKANAN 15.27 - 16.7 27 Ananging kowe iya kudu padha dadi seksi, marga kowe padha nunggal karo Aku wiwit wiwitan mula." Tetep setya 16:1-4a 16 1 "Kabeh iku Daktuturake marang kowe, supaya kowe aja padha kacuwan lan nampik marang Aku. 2 Kowe bakal padha disebratake, malah bakal tumeka ing wektune saben wong kang mateni kowe, padha rumangsa yen saos pangabekti marang Gusti Allah. 3 Wong-wong iku tumindak mangkono, awit ora padha wanuh marang Sang Rama lan uga ora wanuh marang Aku. 4 Nanging kabeh iki Daktuturake marang kowe, supaya manawa tekan ing titimangsane kowe padha eling, yen kowe wus padha Dakkandhani." Pakaryane Sang Juru Panglipur 16:4b-15 (16-4b) "Prakara iki ora Daktuturake marang kowe saka wiwitan mula, awit nganti saiki Aku isih tetunggalan karo kowe, 5 nanging saiki Aku lunga menyang ing ngarsane Panjenengane kang wus ngutus Aku, lan panunggalanmu ora ana kang takon marang Aku: Paduka tindak dhateng pundi? 6 Ananging marga kowe padha Dakkandhani bab iku mau, temah atimu sedhih. 7 Nanging kang Dakpituturake marang kowe iki bener: Luwih maedahi marang 82
YOKANAN 16.8- 15 kowe, manawa Aku lunga. Jalaran manawa Aku ora lunga, Sang Juru Panglipur iku ora bakal ngrawuhi kowe, nanging manawa Aku lunga, Sang Juru Panglipur Dakutus marang kowe. 8 Dene iku sarawuhe, bakal ngyakinake marang jagad bab dosa, bab kayekten, lan bab pangadilan; 9 bab dosa, amarga padha tetep ora pracaya marang Aku. 10 Bab kayekten, awit Aku lunga marang ing ngarsane Sang Rama lan kowe padha ora ndeleng Aku maneh; 11 bab pangandilan, amarga panggedhene jagad iki wus diadili. 12 Isih akeh prakara kang prelu Daktuturake marang kowe, nanging saiki kowe durung bisa nggayuh. 13 Nanging yen Sang Juru Panglipur iku rawuh, iya iku Rohing Kayekten, iku bakal nuntun kowe marang kayekten sasampurnane. Awit mungguh pamangsite iku ora bakal saka karsane piyambak, nanging sapamirenge iku kang bakal diwangsitake sarta kowe bakal diwartani bab-bab kang bakal kalakon. 14 Panjenengane bakal ngluhurake Aku, amarga bakal martosake marang kowe apa kang katampi saka Aku. 15 Apa sakagungane Sang Rama, iku iya duwekKu; mulane Aku pitutur: Sang Juru Panglipur bakal martosake marang kowe apa kang wus katampi saka Aku." 83
YOKANAN 16.16 - 22 Kasusahan sadurunge menang 16:16-33 16 "Mung kari sadhela kowe nuli bakal ora padha ndeleng marang Aku. Lan sadhela engkas banjur bakal padha ndeleng Aku maneh." 17 Krungu kang kaya mangkono iku sakabate ana sawatara kang tumuli padha rasanan: "Apa ta tegese pangandikane marang aku: Kari sadhela nuli kowe padha ora ndeleng marang Aku, sadhela engkas banjur padha ndeleng Aku maneh? Lan maneh: Aku lunga menyang ngarsane Sang Rama?" 18 Pangucape: "Apa ta tegese pangandika: Mung kari sadhela? Aku padha ora ngreti apa kang dipangandikakake iku." 19 Gusti Yesus mirsa, yen para sakabate padha sumedya munjuk miterang marang Panjenengane, banjur ngandika: "Kowe apa padha rasanan bab pituturKu mau: Mung kari sadhela nuli kowe padha ora ndeleng Aku lan sadhela engkas banjur bakal padha ndeleng Aku maneh? 20 Satemen-temene Aku pitutur ing kowe: Kowe bakal padha nangis lan sesambat, nanging jagad bakal bungah; kowe bakal padha nandhang susah, nanging kasusahanmu bakal salin dadi kabungahan. 21 Mungguh wong wadon samasa lagi nglarani, iku ngrasakake susah, nanging samasa wus nglairake bayine, wus ora kelingan maneh marang larane, marga saka bungahe dene ana manungsa kalairake ing donya. 22 Mangkono 84
YOKANAN 16.23 - 30 uga kowe samengko iya padha nandhang susah, nanging Aku bakal nemoni kowe maneh temahan bakal padha bungah atimu lan ora ana wong siji-sijia kang bisa ngilangake kabungahnmu iku. 23 Lan ing dina iku kowe ora bakal padha miterang apa-apa marang Aku. Satemen-temene pituturKu marang kowe: Sabarang kang koksuwun marang Sang Rama, iku bakal kaparingake atas jenengKu. 24 Nganti saprene kowe durung tau nyuwun apa-apa atas saka jenengKu. Padha nyenyuwuna, kowe mesthi bakal padha kaparingan supaya sampurnaa kabungahanmu. 25 PituturKu marang kowe iku mau kabhe adhapur pasemon. Bakal ana wektune anggonKu mituturi kowe ora adhapur pasemon maneh, nanging sabarese bae anggonKu martani kowe mungguh Sang Rama. 26 Ing dina iku kowe bakal padha nyenyuwun atas saka jenengKu. Lan ora Daktuturake marang kowe, yen Aku kang bakal nyuwunake kowe marang Sang Rama, 27 awitdene Sang Rama piyambak ngasihi kowe, marga kowe wus padha tresna marang Aku, lan pracaya yen Aku iki pinangkane saka ing Allah. 28 Aku mijil saka Sang Rama, lan wus teka ing donya; Aku ninggal donya maneh sarta bali menyang ing ngarsane Sang Rama." 29 Unjuke para sakabate: "Lah, sapunika pangandika Paduka sabaresipun kemawon, sampun boten adhapur pasemon. 30 Sapunika kawula sami sumerep, bilih Paduka mirsa samukawis lan boten susah tiyang munjuk 85
YOKANAN 16.31 - 17.3 pitaken dhateng Paduka. Pramila kawula sami pitados, bilih pinangka Paduka punika saking Gusti Allah." 31 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Apa kowe saiki padha pracaya? 32 Lah, bakal tumeka ing titi-mangsane malah iya wus tumeka, kowe padha kabuyarake ing sapara-paranmu dhewe-dhewe, lan Aku koktinggal ijen. Ananging Aku ora ijen amarga Sang Rama nunggil karo Aku. 33 AnggonKu mulangake iku mau kabeh marang kowe iku, supaya kowe padha oleha tentrem-rayahu ana ing Aku. Ana ing donya kowe padha nandhang panganiaya, nanging padha diteteg atimu, Aku wus ngalahake donya." Gusti Yesus ndongakake para sakabate 17:1-26 17 1 Kaya mangkono mau pangandikane Gusti Yesus. Panjenengane banjur tumenga marang langit sarta matur: "Dhuh Rama, sampun dumugi ing wancinipun; mugi Putra Paduka kaluhurna, supados Putra Paduka ngluhuraken Paduka. 2 Kadosdene anggen Paduka sampun maringi panguwaos dhateng Piyambakipun mengku sawarnining agesang, makaten ugi Piyambakipun inggih badhe nyukani gesang langgeng dhateng sadaya ingkang sampun Paduka paringaken dhateng Piyambakipun. 3 Wondene menggah gesang langgeng punika manawi tiyang sami wanuh kaliyan Paduka, Allah ingkang sajati piyambak, sarta dhateng Yesus Kristus utusan 86
87 YOKANAN 17.4- 10 Paduka. 4 Kawula sampun ngluhuraken Paduka wonten ing bumi kanthi patrap anggen Kawula sampun ngrampungaken padamelan ingkang Paduka bebahaken dhateng Kawula supados katindakaken. 5 Dene sapunika, dhuh Rama, Paduka mugi ngluhuraken Kawula wonten ing pangayunan Paduka piyambak kanthi kaluhuran ingkang dados gadhahan Kawula wonten ing ngarsa Paduka saderengipun jagad dumados. 6 Kawula sampun nglairaken asma Paduka dhateng para tiyang ingkang Paduka paringaken dhateng Kawula saking jagad. Tiyang-tiyang punika kagungan Paduka sarta sampun Paduka paringaken dhateng Kawula, saha sampun sami netepi ing pangandika Paduka. 7 Sapunika sampun sami sumerep, bilih sadaya peparing Paduka dhateng Kawula punika pinangkanipun saking Paduka. 8 Amargi sadaya Pangandika ingkang Paduka paringaken dhateng Kawula punika sampun Kawula tampekaken dhateng tiyang-tiyang wau saha sampun dipun tampeni. Punapadene sampun sami sumerep saestu, bilih pinangka Kawula punika saking Paduka lan sami pitados, bilih Paduka ingkang ngutus Kawula. 9 Kawula ndongakaken tiyang-tiyang punika. Sanes jagad ingkang Kawula dongakaken, nanging tiyang-tiyang peparing Paduka dhateng Kawula punika, awit punika sami kagungan Paduka 10 lan sadaya gadhahan Kawula inggih kagungan Paduka sarta kagungan Paduka inggih gadhahan Kawula, saha Kawula sampun
YOKANAN 17.11 - 15 kaluhuraken wonten ing tiyang-tiyang punika. 11 Wondene Kawula sampun boten wonten ing donya malih, nanging tiyang-tiyang punika taksih wonten ing donya, tuwin Kawula sowan dhateng ing ngarsa Paduka. Dhuh Rama ingkang Suci, tiyang peparing Paduka dhateng Kawula punika mugi Paduka reksa wonten ing asma Paduka, inggih punika asma Paduka ingkang sampun Paduka paringaken dhateng Kawula, supados tiyang-tiyang wau sami dados satunggal kadosdene Paduka kaliyan Kawula. 12 Salaminipun Kawula nunggil kaliyan tiyang-tiyang punika, Kawula ingkang ngreksa wonten ing asma Paduka, inggih punika asma ingkang sampun Paduka paringaken dhateng Kawula; Kawula sampun rumeksa dhateng tiyang-tiyang wau ngantos boten wonten tiyang satunggal kemawon ingkang ical kajawi namung tiyang satunggal ingkang sampun pinesthi kedah ical, supados kayektosana, wiraosing Kitab Suci. 13 Nanging samangke, Kawula sowan dhateng ing ngarsa Paduka, lan Kawula ngaturaken sadaya punika ing salebetipun Kawula taksih wonten ing donya, supados sampurnaa kabingahan Kawula wonten ing tiyang-tiyang wau. 14 Tiyang-tiyang wau sampun sami Kawula sukani pangandika Paduka, lan sami dipun sengiti dening jagad, amargi pinangkanipun boten saking jagad, kadosdene pinangka Kawula punika inggih boten saking jagad. 15 Kawula boten nyuwun, supados sami kapundhut saking donya, namung supados Paduka reksa, 88
YOKANAN 17.16 - 23 sampun ngantos kapanduk ing piawon. 16 Pinangkanipun tiyang-tiyang punika boten saking jagad, kadosdene pinangka Kawula punika inggih boten saking jagad. 17 Mugi sami Paduka sucekaken ing salebeting kayektosan; pangandika Paduka inggih punika kayektosan. 18 Kadosdene Paduka sampun ngutus Kawula dhateng ing jagad, makaten ugi Kawula inggih kengkenan tiyang-tiyang punika dhateng jagad; 19 sarta Kawula nucekaken badan Kawula kangge tiyang-tiyang punika, supados ugi sami kasucekna wonten ing kayektosan. 20 Lan boten namung kangge tiyang-tiyang punika kemawon anggen Kawula ndedonga, nanging ugi kangge tiyang-tiyang ingkang pitados dhateng Kawula margi saking piwulangipun, 21 supados sadayanipun sami dadosa satunggal kadosdene Paduka, dhuh Rama, wonten ing Kawula, sarta Kawula wonten ing Paduka, supados inggih sami dadosa satunggal kaliyan Paduka lan Kawula, supados jagad pitados, bilih Paduka ingkang ngutus Kawula. 22 Lan Kawula sampun nyukakaken kamulyan, ingkang Paduka paringaken dhateng Kawula, dhateng tiyang-tiyang punika, supados sami dadosa satunggal, kadosdene Paduka kaliyan Kawula inggih dados satunggal: 23 Kawula wonten ing tiyang-tiyang punika sarta Paduka wonten ing Kawula supados sampurnaa anggenipun dados satunggal, sarta supados jagad sumerepa, bilih Paduka ingkang sampun ngutus Kawula 89
YOKANAN 17.24 - 18.2 saha bilih tiyang punika sami Paduka kasihi kadosdene anggen Paduka ngasihi Kawula. 24 Dhuh Rama, ingkang dados pikajeng Kawula, Kawula wontena ing pundi kemawon, tiyang-tiyang punika tansah nunggila kaliyan Kawula, inggih punika tiyang-tiyang ingkang sampun Paduka paringaken dhateng Kawula punika, supados sami nyawang dhateng kamulyan Kawula peparing Paduka. Awit Paduka ngasihi Kawula wiwit saderengipun jagad tinalesan. 25 Dhuh Rama ingkang adil, jagad punika pancen boten wanuh dhumateng Paduka, nanging Kawula wanuh kaliyan Paduka, sarta tiyang-tiyang punika sumerep, bilih Paduka ingkang sampun ngutus Kawula; 26 punapa dene Asma Paduka sampun Kawula sumerepaken dhateng tiyang-tiyang punika sarta inggih badhe Kawula sumerepaken, supados sih ingkang Paduka paringaken dhateng Kawula punika wontena ing tiyang- tiyang punika, sarta Kawula inggih wontena ing tiyang-tiyang punika." Gusti Yesus kacepeng 18:1-11 Mt 26:47-56 Mk 14:43-50 Lk 22:47-53 18 1 Sawise Gusti Yesus ngaturake kabeh iku mau banjur miyos saka ing kono tindak menyang ing sabrange kali Kidron kadherekake dening para sakabate. Ing kono ana patamanan kang tumuli dilebeti karo para sakabate. 2 Anadene Yudas, kang ngulungake 90
YOKANAN 18.3- 11 Gusti Yesus iya weruh panggonan iku, amarga Gusti Yesus asring nglempak karo para sakabate ana ing kono. 3 Yudas banjur teka ing kono kanthi prajurit sapantha lan para tukang jaga Padaleman Suci, kang diutus dening para pangarepe imam tuwin para wong Farisi, padha nggawa ting lan obor sarta gegaman. 4 Anadene Gusti Yesus wus mirsa apa sabarang kang bakal nempuh marang sarirane, banjur majeng sarta ngandika marang wong-wong mau: "Kowe padha nggoleki sapa?" 5 Wangsulane kang kadangu: "Yesus Nasarani." Pangandikane Gusti Yesus: "Iya Aku iki." Yudas kang ngulungake Panjenengane uga ngadeg ana ing kono awor karo wong-wong mau. 6 Bareng padha kadhawuhan: "Iya Aku iki," tumuli padha mundur sarta niba ing lemah. 7 Gusti Yesus banjur ndangu maneh: "Kowe padha nggoleki sapa?" Unjuke wong-wong mau: "Yesus Nasarani." 8 Paring wangsulane Gusti Yesus: "Aku wus tutur marang kowe, iya Aku iki wonge. Manawa Aku kang kokgoleki, wong-wong iki kareben padha lunga." 9 Mangkono iku supaya kayektenana ature kang mangkene: "Tiyang peparing Paduka dhateng Kawula punika boten wonten satunggal-tunggala ingkang kawula icalaken." 10 Simon Petrus kang asikep pedhang, banjur ngunus pedhange, disabetake marang abdine Imam Agung, kupinge kang tengen perung. Abdi mau jenenge Malkhus. 11 Gusti Yesus tumuli ngandika marang Petrus: "Pedhangmu 91
YOKANAN 18.12 - 18 wrangkakna; apa Aku ora kudu ngombe isine tuwung peparinge Sang Rama marang Aku?" Gusti Yesus kaladosake marang ing ngarsane Sang Hanas Petrus nyelaki Gusti Yesus 18:12-27 Mt 26:57-75 Mk 14:53-72 Lk 22:54-71 12 Prajurit sapantha lan opsire dalah para tukang jaga, kang dikongkon dening wong Yahudi banjur nyekel Gusti Yesus tumuli kabesta, 13 banjur kadhabyang kajujugake dhisik menyang daleme Sang Hanas, awit iku marasepuhe Sang Kayafas, kang jumeneng Imam Agung ing taun kang lumaku iki; 14 lan iya Imam Agung Kayafas iku kang maune ngrembugi wong-wong Yahudi: "Luwih maedahi manawa wong siji mati kanggo sakabehing bangsa." 15 Simon Petrus karo sakabate siji liyane ngetutake Gusti Yesus. Sakabat kang bebarengan karo Simon Petrus iku wanuh karo Imam Agung, iku banjur mlebu menyang platarane Imam Agung bareng karo Gusti Yesus, 16 nanging Petrus kari ana ing jaba cedhak regol. Murid liyane kang wanuh Imam Agung mau, tumuli metu maneh, caturan karo wong wadon kang tunggu regol, Petrus banjur diajak mlebu. 17 Abdi wadon kang tunggu regol mau tumuli calathu marang Petrus: "Dika niku rak enggih panunggalane sakabate wong niku, ta?" Wangsulane Petrus: "Sanes." 18 Ing nalika iku para abdi lan para tukang jaga Padaleman 92
YOKANAN 18.19 - 26 Suci wus padha gawe bedhiyang marga ing wektu iku hawane adhem, wong-wong iku padha ngadeg api-api ana ing kono. Petrus uga ngadeg api-api awor karo wong-wong mau. 19 Ing kono Imam Agung banjur wiwit ndangu marang Gusti Yesus bab para sakabate lan bab kang diwulangake. 20 Wangsulane Gusti Yesus: "AnggonKu mituturi jagad iku ana ing ngedhengan: AnggonKu mulang ing salawase ana ing papan-papan pangibadah utawa ing Padaleman Suci, yaiku papan pakumpulane kabeh wong Yahudi; Aku ora tau rembugan apa-apa kalawan dhedhelikan. 21 Apa sababe kowe takon marang Aku? Takona marang wong-wong iku, kang wus padha krungu apa kang Dakkandhakake marang wong-wong iku. Iku wus padha nyumurupi temenan apa kang Dakkandhakake." 22 Nalika Panjenengane ngandika mangkono iku, panunggalane para tukang jaga kang ngadeg sacedhake kono, banjur napuk pasuryane Gusti Yesus kambi calathu: "Mangkono iku saurMu marang Imam Agung?" 23 Gusti Yesus tumuli mangsuli pangandikane: "Manawa tembungKu iku luput, tuduhna lupute, nanging manawa bener sabab apa kowe kok napuk Aku?" 24 Gusti Yesus banjur kapurugake kalawan bebestan menyang ing ngarsane Sang Kayafas kang jumeneng Imam Agung. 25 Simon Petrus isih ngadeg api-api. Tembunge wong-wong kang ana ing kono marang Petrus: "Dika rak enggih panunggalane sakabate, ta?" 26 Petrus selak, pangucape: 93
YOKANAN 18.27 - 33 "Sanes." Sawijine abdine Imam Agung, kalebu sanake kang kaperung kupinge dening Petrus, tumuli calathu: "Napa kula boten weruh dika wonten ing pataman sareng kalih Wong niku?" 27 Petrus banjur selak maneh lan nalika iku ana jago kluruk. Gusti Yesus ana ing ngarsane Sang Pilatus 18:28-38a Mt 27:1-2, 11-14 Mk 15:1-5 Lk 23:1-5 28 Gusti Yesus banjur diladosake saka ing daleme Imam Agung Kayafas menyang ing gedhong pangadilan. Nalika iku wayahe isih esuk. Kang ngladosake mau padha ora lumebu dhewe ing gedhong pangadilan, supaya aja kongsi kena ing najis, awit arep padha mangan Paskah. 29 Mula Sang Pilatus kang miyos, sarta ngandika: "Panggugatmu marang Wong iku bab prakara apa?" 30 Wong-wong mau padha mangsuli ature: "Manawi Tiyang punika sanes durjana mesthi boten kula ladosaken dhateng Panjenengane!" 31 Dhawuhe Sang Pilatus: "Wis gawanen, patrapana miturut angger-anggering Toretmu." Ature wong-wong Yahudi: "Kula boten sami kawenangaken matrapi paukuman pejah dhateng tiyang." 32 Kang mangkono iku supaya kayektenana pangandikane Gusti Yesus, kang dipangandikakake kagem mratelakake kapriye patrap bakal sedane. 33 Sang Pilatus banjur lumebet maneh ing gedhong pangadilan, nuli nimbali Gusti Yesus sarta ngandika: "Punapa Panjenengan 94
YOKANAN 18.34 - 38 ratunipun tiyang Yahudi?" 34 Wangsulane Gusti Yesus: "Pangandika panjenengan makaten punika punapa saking panggalih panjenengan piyambak, punapa wonten tiyang sanes ingkang munjuk makaten dhateng panjenengan bab ing ngatasipun Kula?" 35 Wangsulane Sang Pilatus: "Punapa kula punika tiyang Yahudi? Bangsa Panjenengan piyambak lan para pangajenging imam ingkang ngladosaken Panjenengan dhateng kula; Panjenengan tumindak punapa?" 36 Gusti Yesus mangsuli: "Kraton Kula boten saking donya punika; manawi kraton Kula saking donya punika, mesthi tiyang-tiyang Kula sami lumawan ing perang, supados Kula sampun ngantos kaulungaken dhateng tiyang Yahudi. Nanging kraton Kula boten saking ngriki." 37 Sang Pilatus banjur ngandika: "Dados punapa Panjenengan punika inggih ratu?" Wangsulane Gusti Yesus: "Panjenengan sampun mastani, bilih Kula punika ratu. Inggih punika prelunipun Kula lair lan inggih punika prelunipun Kula dhateng donya, supados Kula neksenana ing kayektosan; sinten tiyang ingkang aslinipun saking kayektosan mesthi mirengaken swara Kula." 38 Pangandikane Sang Pilatus: "Kayektosan punika punapa?" 95
YOKANAN 18.39 - 19.5 Gusti Yesus kaukum pati 18:38b--19:16a Mt 27:15-31 Mk 15:6-20 Lk 23:13-25 (18-38b) Sawuse ngandika mangkono, Sang Pilatus tumuli miyos manggihi wong-wong Yahudi maneh sarta ngandika: "Mungguh ing aku Wong iki ora ana kaluputane apa-apa. 39 Nanging kowe padha duwe adat, samasa riyaya Paskah kowe padha daklilani nyuwun luware wong siji. Kang iku apa karepmu kang daklilakake marang kowe ratune wong Yahudi?" 40 Ing kono wong-wong padha mbengok maneh: "Sampun Piyambakipun, Barabas kemawon!" Anadene Barabas iku sawijining begal. 19 1 Sang Pilatus tumuli dhawuh nggawa Gusti Yesus supaya disapu. 2 Para parjurit banjur padha nganam eri kanggo makuthan diagemake ing mustakane, sarta diagemi jubah wungu, 3 tumuli padha maju sarta ngucap: "Sugeng, ratunipun tiyang Yahudi!" Wong-wong mau banjur napuk pasuryane. 4 Sang Pilatus tumuli miyos maneh sarta ngandika marang wong-wong: "Lah tontonen, iku wonge dakwetokake marang ngarepmu, supaya kowe padha sumurup, yen mungguh ing aku ora ana kaluputane." 5 Gusti Yesus tumuli miyos, ngagem makutha eri lan jubah wungu. Pangandikane sang Pilatus marang wong-wong: "Sawangen manungsa iku!" 96
YOKANAN 19.6- 12 6 Nalika para pangarepe imam lan para wong jaga ndeleng marang Gusti Yesus, banjur padha mbengok: "Kasaliba, kasaliba!" Pangandikane Sang Pilatus: "Wis, gawanen lan saliben; awit mungguh ing aku ora ana kaluputane apa-apa." 7 Wangsulane wong-wong Yahudi: "Kula sami gadhah angger-angger, dene miturut angger-angger wau tiyang punika kedah pejah, amargi ngaken-aken Putanipun Allah." 8 Sang Pilatus bareng miyarsa atur kang mangkono iku, saya wuwuh ajrihe, 9 banjur lumebet ing gedhong pangadilan maneh sarta ngandika marang Gusti Yesus: "Asal Panjenengan saking pundi?" Nanging Gusti Yesus ora paring wangsulan. 10 Kang iku Sang Pilatus tumuli ngandika: "Punapa Panjenengan boten kersa rembagan kaliyan kula? Punapa Panjenengan boten mirsa, manawi kula punika gadhah panguwaos ngluwari Panjenengane lan ugi kuwaos nyalib Panjenengan?" 11 Wangsulane Gusti Yesus: "Panjenengan mesthi boten kagungan panguwaos punapa-punapa tumrap Kula, manawi panguwaos wau boten kaparingaken dhateng panjenengan saking nginggil. Pramila: tiyang, ingkang ngladosaken Kula dhateng panjenengan, punika dosanipun langkug ageng." 12 Wiwit nalika iku Sang Pilatus ngangkah ngluwari marang panjenengane, nanging wong-wong Yahudi padha mbengok: "Manawi panjenengan ngluwari tiyang punika ateges panjenengan sanes mitranipun Sang 97
YOKANAN 19.13 - 19 Nata Agung, sinten ingkang ngaken-aken dados ratu, ateges mbalila dhateng Sang Nata Agung." 13 Bareng Sang Pilatus miyarsa atur kang mangkono iku, tumuli dhawuh ngwedalake Gusti Yesus lan banjur lenggah ana ing kursi pangadilan, ing panggonan kang aran Litostrotos, ing basa Ibrani: Gabata. 14 Ing nalika iku pinuju dina pacawisan Paskah, kira-kira jam rolas. Sang Pilatus banjur ngandika marang wong-wong Yahudi: "Sawangen ratumu!" 15 Nanging wong-wong mau padha bengok-bengok: "Kasirnakna! Kasirnakna! Kasaliba!" Pangandikane Sang Pilatus: "Apa aku kudu nyalib ratumu?" Wangsulane para pangarepe imam: "Kula sami boten gadhah ratu kajawi namung Sang Nata Agung." 16 Wasana Sang Pilatus banjur masrahake Gusti Yesus marang wong-wong mau supaya disalib. Gusti Yesus kasalib 19:16b-27 Mt 27:32-38 Mk 15:21-27 Lk 23:26, 33-43 (19-16b) Gusti Yesus nuli ditampani. 17 Banjur miyos kalawan manggul salibe lan tindak menyang panggonan kang aran Pacumplungan, ing basa Ibrani: Golgota. 18 Ana ing kono tumuli kasalib bareng karo wong loro liyane, dumunung ing kiwa lan tengene, Gusti Yesus ana ing tengah. 19 Sang Pilatus uga dhawuh masang tulisan ana ing 98
YOKANAN 19.20 - 26 sadhuwure salib, unine: "Yesus Nasarani, Ratune wong Yahudi." 20 Akeh wong Yahudi kang maca tulisan mau, amarga papan panyalibe Gusti Yesus iku cedhak kutha, lan tulisan mau nganggo basa Ibrani, Latin lan Yunani. 21 Para pangarepe imam bangsa Yahudi banjur padha matur marang Sang Pilatus: "Panjenengan sampun nyerat: Ratune wong Yahudi, nanging bilih pangakenipun: Aku iki ratune wong Yahudi." 22 Wangsulane Sang Pilatus: "Apa kang wus daktulis, tetep katulis." 23 Sawuse para prajurit mau padha nyalib Gusti Yesus, banjur padha njupuk pangagemane dipara papat, saben prajurit nyaduman lan ageme jubah uga kajupuk. Jubah iku ora nganggo dondoman, tenunane lajuran wiwit saka ing dhuwur tutug ing ngisor. 24 Kang iku prajurit mau padha rembugan: "Iku aja dibage-bage dadi suwekan, ayo padha digebug ing dhadhu kanggo nemtokake sapa kang bakal nduweni." Iku supaya kayektenana kang katulisan ing Kitab Suci: Sandhangan Kawula sami dipun dumdum, saha jubah Kawula dipun gebag ing dhadhu." Kang mangkono iku wus katindakake dening para prajurit iku. 25 Anadene kang ibu lan sadulure kang ibu, Maryam, bojone Klopas tuwin Maryam Magdalena padha ngadeg cedhak salibe Gusti Yesus. 26 Bareng Gusti Yesus mirsani kang ibu lan sakabat kang dikasihi ngadeg sandhinge, banjur ngandika marang kang ibu: "Ibu, punika ingkang putra!" 99
YOKANAN 19.27 - 32 27 Nuli ngandika marang sakabate mau: "Lah iku ibumu!" Lan wiwit nalika iku sakabat mau banjur mboyong ibu Maryam menyang omahe. Sedane Gusti Yesus 19:28-30 Mt 27:45-50 Mk 15:33-37 Lk 23:44-46 28 Sawuse mangkono, ing sarehne Gusti Yesus mirsa, yen samubarang kabeh wus rampung, banjur ngandika -- supaya kayektenana kang katulisan ing Kitab Suci --: "Aku ngelak!" 29 Ing kono ana wadhah kang kebak isi anggur kecut. Tumuli ana wong kang nyelupake jamur karang ing anggur kecut mau, nuli kacublesake ing pang hisop, banjur dicecepake marang tutuke Gusti Yesus. 30 Sawise nyecep anggur kecut mau, Gusti Yesus tumuli ngandika: "Wus rampung!" Banjur ndhingklukake mastaka lan masrahake nyawane. Lambunge Gusti Yesus kajojoh 19:31-37 31 Sarehne pinuju dina pacawisan lan supaya ing dina Sabat layon-layon aja kabanjur ana ing kayu salib -- sabab dina Sabat iku dina Sabat kang pinunjul -- mulane wong-wong Yahudi padha teka sarta duwe panyuwun marang Sang Pilatus supaya wong-wong kang ana ing kayu salib padha karemukana sikile, lan layone kaudhunna. 32 Mulane para prajurit banjur padha mara sarta ngremuki 100
YOKANAN 19.33 - 39 sikile wong kang siji lan kang sijine kang disalib bareng karo Gusti Yesus; 33 nanging bareng nekani marang Gusti Yesus sarta padha weruh manawa wus seda, Gusti Yesus ora diremuk sampeyane, 34 ewasamono salah sijining prajurit panunggalane iku njojoh lambunge Gusti Yesus kalawan tumbak, temah sanalika metu getihe lan banyune. 35 Anadene wong kang ndeleng dhewe bab iku, iku kang nekseni, lan paseksene iku nyata, sarta wong iku sumurup, yen pratelane iku nyata, supaya kowe uga padha pracaya. 36 Sabab kalakone iku mau supaya kayektenana kang tinulis ing Kitab Suci: "Ora ana balunge kang diremuk." 37 Lan ana tulisan maneh kang mratelakake: "Wong-wong bakal padha nyawang marang Panjenengane, kang wus dijojoh." Gusti Yesus kasarekake 19:38-42 Mt 27:57-61 Mk 15:42-47 Lk 23:50-56 38 Sawuse mangkono Yusuf saka ing kutha Arimatea -- iku dadi siswane Gusti Yesus nanging kanthi sidheman marga wedi karo wong Yahudi -- duwe atur panyuwun marang Sang Pilatus, supaya dililanana ngukup layone Gusti Yesus. Lan Sang Pilatus uga nglilani. Yusuf tumuli sowan sarta ngukup layone. 39 Apadene Nikodhemus uga teka ing kono. Iya iku kang sakawit sowan ing ngarsane Gusti Yesus ing wayah bengi. Nikodhemus nggawa caruban lenga mur lan lenga garu, 101
YOKANAN 19.40 - 20.5 bobote watara seket kati. 40 Wong-wong mau ngukup layone Gusti Yesus lan diulesi ing lawon nganggo adon-adon kaya adate wong Yahudi yen metak layon. 41 Sacedhake papan panggonane Gusti Yesus kasalib iku ana patamanane lan ing patamanan mau ana pakuburan anyar kang durung tau dianggo ngubur wong. 42 Sarehne pinuju dina pacawisane wong Yahudi, sarta kuburane iku cedhak, mula Gusti Yesus banjur disarekake ana ing kono. Wungune Gusti Yesus 20:1-10 Mt 28:1-10 Mk 16:1-8 Lk 24:1-12 20 1 Ing dina kapisan ing Minggu iku esuk umun-umun, nalika isih peteng, Maryam Magdalena menyang pasarean lan dheweke weruh manawa watu tutupe guwa wus kasingkirake saka ing pasarean. 2 Tumuli lumayu nemoni Simon Petrus lan sakabat liyane kang dikasihi dening Gusti Yesus, padha diwartani: "Gusti dipun pendhet ing tiyang saking pasarean, lan kula boten sumerep wonten ing pundi anggenipun nyarekaken." 3 Petrus lan sakabat liyane mau banjur padha mangkat menyang pasarean. 4 Sakarone padha mlayu bebarengan, nanging sakabat liyane iku playune luwih rikat tinimbang Simon Petrus, temahan luwih dhisik tekane ing pasarean. 5 Lan bareng nginguk, weruh yen ulese wus sumeleh ing lemah; nanging 102
YOKANAN 20.6- 14 dheweke ora mlebu. 6 Simon Petrus olehe nututi iya tumuli tekan sarta banjur mlebu ing pasarean, lan weruh ulese sumeleh ing lemah 7 dene lawon riwe kang maune ana ing mastakane Gusti Yesus ora awor karo ulese, nanging sumeleh rada nyele ana ing panggonan liya lan wis gulungan. 8 Sakabat liyane kang dhisik tekane ing pasarean mau iya tumuli mlebu, banjur ndeleng sarta pracaya. 9 Awit salawase sakabat-sakabat mau durung padha mangreti isine Kitab Suci kang mratelakake, yen Gusti Yesus pinesthi wungu saka ing antarane wong mati. 10 Sakabat loro mau tumuli padha mulih. Gusti Yesus ngatingal marang Maryam Magdalena 20:11-18 11 Nanging Maryam Magdalena ngadeg ana ing sacedhake pasarean karo nangis. Sajrone nagis nginguk ing pasarean, 12 sarta weruh ana malaekat loro ngagem-agem putih, padha lenggah, kang siji ing ulon-ulon, sijine ana ing dagan tilas panggonan sumareng layone Gusti Yesus. 13 Malaekat iku banjur padha ngandika marang Maryam: "Ibu, kena apa kowe nangis?" Ature Maryam: "Gusti kula dipun pendhet tiyang lan kula boten sumerep wonten ing pundi anggenipun nyarekaken." 14 Sawuse matur mangkono, tumuli mengo sarta weruh Gusti Yesus jumeneng ana ing kono, nanging ora sumurup, manawa iku Gusti 103
YOKANAN 20.15 - 19 Yesus. 15 Gusti Yesus tumuli ngandika: "Ibu, kena apa kowe nangis? Kowe nggoleki sapa?" Panyanane Maryam iku juru taman, banjur matur: "Bapak, manawi sampeyan ingkang mendhet Panjenenganipun, kula sampeyan criyosi, wonten ing pundi anggen sampeyan nyarekaken, kula pendhetipun." 16 Gusti Yesus tumuli ngandika: "Maryam!" Maryam banjur minger sarta munjuk ing basa Ibrani: "Rabuni!" Jarwane: Guru. 17 Pangandikane Gusti Yesus: "Aja nggepok marang Aku, awit Aku durung sowan ing ngarsane RamaKu, nanging lungaa nemonana para sadulurKu, lan padha kandhanana, manawa Aku arep sowan menyang ing ngarsane RamaKu lan Ramamu ing ngarsane AllahKu lan Allahmu." 18 Maryam Magdalena tumuli lunga wewarta marang para sakabat: "Aku wus ndeleng Gusti!" sarta yen kang mangandikani bab-bab iku mau uga Panjenengane. Gusti Yesus ngatingal marang para sakabat 20:19-23 Lk 24:36-39, 47-49 19 Bareng ing wayah bengi ing dina kapisan minggu iku para sakabate Gusti Yesus padha nglumpuk ana ing sawijining papan, lawange padha kakancing awit saka wedine marang wong Yahudi. Ing nalika iku Gusti Yesus rawuh jumeneng ana ing tengah-tengahe para sakabat sarta ngandika: "Tentrem-rayahu 104
YOKANAN 20.20 - 26 anaa ing kowe kabeh!" 20 Sawuse ngandika mangkono, tumuli nedahake astane lan lambunge marang para sakabat. Para sakabat iku padha bungah nalika ndeleng Gusti Yesus. 21 Gusti Yesus banjur ngandika maneh: "Tentrem-rahayu ana ing kowe kabeh! Kaya anggonKu kautus dening Sang Rama, kowe saiki iya padha Dakkongkon." 22 Sawuse ngandika mangkono, tumuli padha didamoni, lan dipangandikani: "Padha nampanana Roh Suci. 23 Manawa kowe padha ngapura dosane wong, iku dosane diapura, lan manawa kowe padha netepake dosane, iku dosane ditetepake." Gusti Yesus ngatingal marang Tomas 20:24-29 24 Nanging Tomas, panunggalane sakabat rolas iku, kang karan Dhidhimus, nalika rawuhe Gusti Yesus mau ora nunggal karo kanca-kancane. 25 Banjur dikandhani dening para sakabat liyane iku: "Aku wus padha ndeleng Gusti!" Nanging Tomas calathu: "Manawa aku durung ndeleng tabete paku ana ing astane lan sadurunge aku ndulek tilas paku iku nganggo drijiku tuwin lambunge daklodok nganggo tanganku, aku ora bakal ngandel pisan-pisan." 26 Bareng tumeka ing wolung dinane para sakabate Gusti Yesus padha ana ing jero omah iku maneh sarta Tomas iya ana. Gusti Yesus tumuli rawuh nalika lawange 105
YOKANAN 20.27 - 21.1 padha kakancing, banjur jumeneng ana ing tengah-tengahe para sakabat sarta ngandika: "Tentrem-rahayu anaa ing kowe!" 27 Nuli ngandika marang Tomas: "Drijimu prenekna, tanganKu tontonen, sarta tanganmu ulungna, lodokna ing lambungKu lan kowe aja nganti ora ngandel maneh, nanging kumandela!" 28 Tomas mangsuli, unjuke: "Dhuh Gusti kawula, Allah kawula!" 29 Pangandikane Gusti Yesus: "Amarga kowe wus ndeleng Aku, temah kowe kumandel. Rahayu wong kang padha ora ndeleng, nanging kumandel." Tujuane Injil iki katulis 20:30-31 30 Dhasar isih ana pratandha liyane akeh maneh kang katindakake dening Gusti Yesus ana ing ngarepe para sakabate, kang ora kasebut ana ing kitab iki, 31 nanging kabeh kang kamot ing kene, iku katulisan supaya kowe padha pracaya, yen Gusti Yesus iku Sang Kristus, Putrane Gusti Allah, sarta supaya srana pracayamu kowe padha nduwenana uip ana ing Asmane. Gusti Yesus ngatingal marang para sakabate ana ing pinggir sagara Tiberias 21:1-14 21 1 Sawuse mangkono, Gusti Yesus ngatingal marang para sakabate maneh ana ing pinggire sagara Tiberias; dene 106
YOKANAN 21.2- 10 anggone ngatingal mau mangkene: 2 Ana ing pasisir kono kang padha ngumpul: Simon Petrus lan Tomas kang karan Dhidhimus, Natanael kang saka ing kutha Kana tanah Galilea, anake Zebedheus lan sakabate liyane loro. 3 Simon Petrus tumuli kandha marang kanca-kancane mau: "Aku arep lunga golek iwak." Wangsulane kancane: "Aku iya padha melu kowe." Banjur padha mangkat nunggang prau, nanging sawengi iku padha ora oleh apa-apa. 4 Nalika wus bangun esuk, Gusti Yesus jumeneng ana ing gegisik. Nanging para sakabate padha ora ngreti, yen iku Gusti Yesus. 5 Gusti Yesus tumuli ngandika: "He, bocah-bocah, apa kowe padha duwe lawuh?" Wangsulane: "Boten." 6 Pangandikane Gusti Yesus: "Jalamu tibakna ing satengene prau, temah kowe bakal padha oleh." Jalane tumuli ditibakake, nanging banjur ora kena ditarik, awit saka akehe iwake. 7 Sakabat kang dikasihi dening Gusti Yesus tumuli kandha marang Petrus: "Iku Gusti." Bareng Simon Petrus krungu, yen iku Gusti Yesus, tumuli nganggo sandhangane, marga isih ngliga; banjur ambyur ing sagara. 8 Praune diajokake dening para sakabat liyane, jalaran ora adoh saka ing dharatan, mung watara rong atus asta, sarta jalane kang kebak iwak iku digered. 9 Samentase ing dharatan, para sakabat padha weruh geni areng, lan iwak tumupang ing geni mau sarta roti. 10 Gusti Yesus tumuli ngandika marang para sakabat: "Njupuka iwak sawatara, oleh-olehane anggonmu mentas 107
108 YOKANAN 21.11 - 16 njala iku!" 11 Simon Petrus banjur munggah ing prau lan ngetas jalane menyang ing dharatan, jala iku kebak iwak gedhe-gedhe: nganti satus seket telu kehe. Nanging sanadyan nganti samono kehe, jalane ora bedhah. 12 Pangandikane Gusti Yesus marang para sakabat: "Mrenea, padha sarapana." Ora ana ing antarane para sakabat iku kang wani munjuk pitakon: "Paduka punika sinten?" Amarga wus padha ngreti, yen Panjenengane iku Gusti Yesus. 13 Gusti Yesus tumuli majeng, sarta mundhut roti mau, tumuli diparingake marang para sakabat, mangkono uga iwake. 14 Iku wus ping telune anggone Gusti Yesus ngatingal marang para sakabate sawuse wungu saka ing antarane wong mati. Angona wedhus-wedhusKu 21:15-19 15 Sawuse padha sarapan, Gusti Yesus ngandika marang Simon Petrus: "Simon anake Yokanan, apa kowe tresna marang Aku ngluwihi wong-wong iki?" Unjuke Petrus: "Inggih Gusti, Paduka mirsa, bilih kawula remen dhumateng Paduka." Pangandikane Gusti Yesus: "Engonen cempe-cempeKu!" 16 Pangandikane Gusti Yesus maneh marang Petrus kang kapindhone: "Simon, anake Yokanan, apa kowe tresna marang Aku?" Unjuke Petrus: "Inggih Gusti, Paduka mirsa, bilih kawula remen dhumateng Paduka." Pangandikane Gusti Yesus: "Engonen
YOKANAN 21.17 - 21 wedhus-wedhusKu!" 17 Pangandikane Gusti Yesus marang Petrus kang kaping telune: "Simon, anake Yokanan, apa kowe dhemen marang Aku?" Petrus dadi sedhih atine amarga Gusti Yesus ndangu kang kaping telune: "Apa kowe dhemen marang Aku?" Petrus banjur munjuk: "Dhuh, Gusti, Paduka mirsa samukawis, inggih mirsa, bilih kawula remen dhumateng Paduka." Pangandikane Gusti Yesus: "Engonen wedhus-wedhusKu! 18 Satemen-temene pituturKu ing kowe: Nalika kowe isih enom, kowe sabukan dhewe lan kowe lumaku menyang ngendi bae kang kokkarepake, nanging besuk manawa kowe wus tuwa, kowe bakal mulung tanganmu lan wong liya kang bakal nyabuki, banjur nggawa kowe menyang panggonan kang ora kokkarepake." 19 Bab iku dipangandikakake kanggo mrasemoni kapriye patrape Petrus anggone bakal mati kanggo ngluhurake Gusti Allah. Sawuse ngandika mangkono mau tumuli dhawuh marang Petrus: "Melua Aku!" Sakabat dikasihi dening Gusti Yesus 21:20-23 20 Bareng Petrus noleh, weruh sakabat kang dikasihi dening Gusti Yesus ndherek, iya iku sakabat kang nalika bujana lungguh cedhak Gusti Yesus sarta munjuk: "Gusti, sinten tiyangipun ingkang badhe ngulungaken Paduka?" 21 Nalika Petrus weruh sakabat iku mau, tumuli munjuk marang Gusti Yesus: 109
YOKANAN 21.22 - 25 "Gusti, dene punika badhenipun kadospundi?" 22 Pangandikane Gusti Yesus: "Saupama Dakkarepake, supaya iku tetep urip nganti satekaKu, iku rak dudu prakaramu. Nanging kowe: Melua Aku!" 23 Banjur sumebar kabar ing antarane para sadulur, yen sakabat iku mau bakal ora mati. Nanging Petrus ora dipangandikani dening Gusti Yesus, yen sakabat mau bakal ora mati, nanging: "Saupama dheweke Dakkarepake supaya tetep urip nganti satekaKu, iku dudu prakaramu." Panutup 21:24-25 24 Iya iku sakabat, kang nekseni lan wus nulisi bab iki kabeh lan aku kabeh padha sumurup, yen paseksene iku nyata. 25 Isih akeh bab-bab liyane maneh kang katindakake dening Gusti Yesus, nanging saupama kabeh iku kudu katulisan siji-sijine, mesthi jagad iki ora bisa ngemot kabeh buku kang kudu katulis iku. 110
LELAKONE PARA RASUL Prajanji bab Roh Suci 1:1-5 1 1 Sang Teofilus, ing serat kula ingkang kapisan, kula nyariyosaken sadaya pakaryan lan piwulangipun Gusti Yesus, 2 ngantos dumugi ing dinten anggenipun kasengkakaken. Saderengipun Panjenenganipun sampun paring dhawuh lumantar Sang Roh Suci dhateng para rasul pepilihanipun. 3 Sareng sampun rampung anggenipun nandhang sangsara, Panjenenganipun lajeng ngatingal dhateng para rasul wau, sarta kalayan pratandha kathah paring bukti, bilih Panjenenganipun gesang. Amargi ngantos kawan dasa dinten laminipun anggenipun wongsal-wangsul ngatingal saha wawan pangandika bab Kratoning Allah kaliyan para rasul wau. 4 Ing sawijining dina nalika Gusti Yesus dhahar bebarengan karo para rasul, iku padha ora diparengake ninggal kutha Yerusalem, sarta padha didhawuhi ana ing kono, ngenteni janjine Sang Rama, kang -- mangkene pangandikane -- "wis padha kokrungu saka Aku. 5 Sabab Yokanan iku anggone mbaptis nganggo banyu, nanging ora suwe maneh kowe bakal padha kabaptis kalawan Roh Suci."
LELAKONE PARA RASUL 1.6- 11 Gusti Yesus sumengka marang ing swarga 1:6-11 6 Para rasul kang padha kumpul iku nuli matur pitakon: "Gusti, punapa sapunika anggen Paduka badhe mulihaken karajan kangge Israel?" 7 Paring wangsulane: "Kowe ora prelu nyumurupi mangsa lan wektu, kang katamtokake dening Sang Rama piyambak, manut panguwaose. 8 Nanging kowe bakal padha tampa kasekten, samangsa Sang Roh Suci wus nedhaki marang kowe kabeh sarta kowe bakal padha dadi seksiKu ana ing Yerusalem lan ing satanah Yudea kabeh, sarta ing tanah Samaria tuwin tumeka ing pungkasaning bumi." 9 Sawuse ngandika mangkono, Panjenengane nuli sinengkakake, sineksen dening para rasul, banjur wis ora katingal, amarga kaaling-alingan mega. 10 Nalika lagi padha tumenga ing langit ngawasake anggone Gusti sumengka iku, dumadakan ana priya loro jumeneng ing sacedhake, padha mangagem putih, 11 kang tumuli mangandikani mangkene: "Heh, wong-wong Galilea, yagene kowe padha ngadeg tumenga marang langit? Gusti Yesus, kang sumengka marang ing swarga, nilar kowe kabeh iki, bakal rawuh maneh kanthi patrap kaya kang padha kokdeleng nalika Panjenengane minggah menyang ing swarga." 2
LELAKONE PARA RASUL 1.12 -18 Para rasul padha nganti-anti 1:12-14 12 Para rasul banjur padha bali menyang ing Yerusalem saka ing gunung Zaitun, kang saka ing Yerusalem dohe mung salakon ing dina Sabat. 13 Satekane ing kutha, nuli padha munggah menyang kamar ing dhuwur, kang dipondhoki, yaiku: Petrus lan Yokanan, Yakobus lan Andreas, Filipus lan Tomas, Bartolomeus lan Mateus, Yakobus anake Alfeus, lan Simon wong Zelot sarta Yudas anake Yakobus. 14 Kabeh padha saiyeg anggone mempeng ing pandonga, bebarengan karo wanita sawatara sarta ibu Maryam, kang ibune Gusti Yesus, tuwin para sadhereke Gusti Yesus. Matias kapilih dadi gegentine Yudas 1:15-26 15 Ing nalika samana Rasul Petrus banjur jumeneng ana ing satengahe para sadulur, kang lagi padha nglumpuk, cacahe watara satus rong puluh, sarta ngandika: 16 "He, para sadulur, pangandika ing Kitab Suci, kang kalairake dening Sang Roh Suci lumantar Sang Prabu Dawud, iku kudu kayektenan, yaiku bab Yudas, kang dadi pangiride wong-wong kang nyekel Gusti Yesus. 17 Maune iku klebu etung ana ing golonganku kabeh sarta melu nindakake bubuhan leladi iki. 18 Yudas 3
LELAKONE PARA RASUL 1.19 -26 iku wus tuku palemahan sarana opahing pialane, banjur tiba kerungkeb, wetenge bedhah, nganti jeroane metu kabeh. 19 Bab iku kasumurupan ing wong sa-Yerusalem kabeh, mulane palemahan mau banjur diarani nganggo basane wong-wong mau dhewe: "Hakal-Dama", tegese Tanah-Getih. 20 Sabab ing kitab Masmur ana kang tinulis mangkene: Pemahanipun dadosa suwung, sampun ngantos wonten ingkang ngenggeni. Sarta: Kalenggahanipun kapendheta dening tiyang sanes. 21 Awit saka iku panunggalane kang tansah kekumpulan karo aku kabeh, sajrone Gusti Yesus tetunggilan karo aku iku, 22 yaiku wiwit saka pambaptise Nabi Yokanan nganti tekan ing dina sumengkane Gusti Yesus menyang ing swarga, nilar aku kabeh, anaa siji kang diwuwuhake marang kita, supaya melu dadi seksi bab wungune." 23 Wong-wong banjur ngusulake wong loro: Yusuf kang karan Barsabas lan kang uga karan Yustus, tuwin Matias. 24 Kabeh nuli padha ndedonga lan munjuk: "Dhuh, Gusti, Paduka ingkang nguningani manahipun sadaya tiyang, mugi karsaa paring pitedah, tiyang kalih punika pundi ingkang Paduka pilih, 25 supados nampeni kalenggahan lelados, inggih punika kalenggahan rasul, ingkang katilar dening Yudas, ingkang sampun dhumawah ing panggenan ingkang samesthinipun tumrap piyambakipun punika." 26 Banjur padha 4
LELAKONE PARA RASUL 2.1 -9 diundhi, satemah kang kena Matias. Iku nuli kagolongake karo para rasul sawelas. Riyaya Pentekosta. Tumedhake Sang Roh Suci 2:1-13 2 1 Bareng ing dina riyaya Pentekosta, kabeh wong padha nglumpuk. 2 Dumadakan ana swara saka ing langit, saemper sumiyuting angin gedhe, kang ngebeki saomah kang kanggo lelungguhan, 3 banjur padha ndeleng ilat-ilatan kaya urubing geni, kang ambyar lan nibani sawiji-wijining wong mau kabeh. 4 Tumuli kabeh padha kapenuhan ing Roh Suci sarta banjur padha wiwit guneman nganggo basa-basa liya, bab kang kawisikake dening Roh supaya kalairake. 5 Nalika samana ing Yerusalem ana wong- wong Yahudi kang saleh saka sarupaning bangsa ing sangisoring langit. 6 Bareng ana swara mangkono mau, tumuli wong akeh padha teka kumrubut sarta padha kuwur atine, amarga saben wong krungu para rasul padha ngandika ngagem basane wong-wong mau. 7 Kabeh padha njenger kaeraman, banjur padha calathu: "Apa sing padha caturan iku dudu wong Galilea? 8 Kapriye dene kita dhewe-dhewe padha krungu anggone caturan nganggo basa kita dhewe, yaiku basa kang kita anggo ana ing nagara asal kita: 9 kita iki wong Partia, Media, Elam, kang padha manggon ing Mesopotamia, Yudea lan 5
LELAKONE PARA RASUL 2.10 -17 Kapadhokia, Pontus lan Asia, 10 Frigia lan Pamfilia, Mesir lan ing wewengkone tanah Libia kang cedhak karo Kirene, wong-wong neneka saka ing nagara Rum, 11 iya wong Yahudi iya wong kang manjing agama Yahudi, wong Kreta lan wong Arab, kita krungu wong-wong iku padha calathu nganggo basa kita dhewe-dhewe bab pakaryan-pakaryan agung kang katindakake dening Gusti Allah." 12 Kabeh padha kaeraman sarta bingung lan padha sapocapan mangkene: 13 "Apa ta tegese iki?" Nanging wong liyane ana kang ngece, calathune: "Wong iku rak padha mendem anggur manis." Kotbahe Rasul Petrus 2:14-36 14 Rasul Petrus tumuli jumeneng dalah para kanthine sawelas, sarta ngandika kalawan swara sora marang wong-wong mau: "Para sadherek Yahudi saha panjenengan sadaya ingkang sami dedalem ing kitha Yerusalem, mugi sami nguninganana saha kula aturi midhangetaken atur kula. 15 Tiyang-tiyang punika boten sami mendem, kados panginten panjenengan, amargi sapunika saweg jam sanga. 16 Nanging inggih punika ingkang kapangandikakaken dening Gusti Allah lumantar Nabi Yoel makaten: 17 Besuk ing dina-dina kang wekasan -- mangkono pangandikaning Allah -- 6
LELAKONE PARA RASUL 2.18 -22 Ingsun bakal ngesokake RohingSun marang sakabehing manungsa; anak-anakira lanang lan wadon bakal padha medhar wangsit, lan wong nom-nomanira bakal padha ndeleng wahyu, sarta wong-wongira kang wis tuwa bakal padha oleh impen. 18 Uga para abdiningSun lanang lan wadon bakal Sunesoki RohingSun ing dina-dina iku, lan bakal padha medhar wangsit. 19 Sarta Ingsun bakal nganakake mukjijat- mukjijat ana ing dhuwur, ana ing langit lan pratandha-pratandha ana ing ngisor, ana ing bumi: getih lan geni sarta kumeluning pega. 20 Srengenge bakal salin dadi peteng ndhedhet lan rembulan bakal dadi getih sadurunge dinaning Pangeran kang agung lan luhur iku teka. 21 Anadene saben wong kang nyebut asmaning Pangeran iku bakal kapitulungan rahayu. 22 Para sadherek Israel, kula aturi midhangetaken atur kula punika: Ingkang kula kajengaken inggih punika Gusti Yesus saking Nasaret, satunggaling priya ingkang sampun kapiji dening Gusti Allah saha ingkang sampun katelakaken dhateng panjenengan sadaya kaliyan kasekten-kasekten, tuwin mukjijat-mukjijat sarta pratandha-pratandha 7
LELAKONE PARA RASUL 2.23 -28 ingkang dipun wontenaken dening Gusti Allah lumantar Panjenenganipun wonten ing tengah- tengah panjenengan sadaya, kadosdene ingkang sampun panjenengan uningani. 23 Panjenenganipun ingkang kaulungaken dening Gusti Allah miturut karsa saha rancanganipun punika sampun panjenengan salib sarta panjenengan sedani lumantar tanganipun bangsa-bangsa ingkang duraka. 24 Nanging lajeng kawungokaken dening Gusti Allah, kauwalaken saking sangsaraning pejah, amargi boten badhe Panjenenganipun lestantun kawengku dening panguwaosing pejah punika. 25 Awit Sang Prabu Dawud ngandika ing bab Panjenenganipun makaten: Aku tansah mandeng marang Pangeran, amarga Panjenengane jumeneng ing tengenku, satemah aku ora keguh. 26 Mulane atiku asukarena lan jiwaku asurak-surak; malah badanku bakal lerem kalawan tentrem, 27 amargi Paduka boten masrahaken kawula dhateng jagadipun tiyang pejah, sarta boten negakaken Abdi Paduka ingkang suci ngalami risak. 28 Paduka paring sumerep dhateng kawula bab margining gesang; Paduka badhe ngluberaken kabingahan dhateng kawula wonten ing pangayunan Paduka. 8
LELAKONE PARA RASUL 2.29 -35 29 Para sadherek, kula keparenga matur dhateng panjenengan sadaya kalayan ngeblak bab Sang Prabu Dawud, leluhuripun bangsa kita. Panjenenganipun sampun seda saha kasarekaken, saha pasareanipun dumugi ing dinten punika taksih wonten. 30 Nanging panjenenganipun punika satunggaling nabi saha mirsa, bilih Gusti Allah sampun paring prajanji dhateng panjenenganipun kalayan supaos, bilih Gusti Allah badhe nglenggahaken satunggaling tedhakipun Sang Prabu Dawud piyambak wonten ing dhamparipun. 31 Margi saking punika panjenenganipun uninga saderengipun saha ngandika bab wungunipun Sang Mesih, inggih punika nalika ngandika, bilih panjenenganipun boten dipun tegakaken wonten ing jagadipun tiyang pejah, saha bilih sariranipun boten badhe risak. 32 Inggih Gusti Yesus punika ingkang kawungokaken dening Gusti Allah, saha bab punika kula sadaya ingkang sami dados seksinipun. 33 Punapadene sareng Panjenenganipun sampun jinunjung dening astanipun tengen Gusti Allah tuwin tampi Roh Suci ingkang kaprasetyakaken punika, Panjenenganipun lajeng ngesokaken punapa ingkang sampun panjenengan uningani saha panjenengan pireng wonten ing ngriki. 34 Amargi sanes Sang Prabu Dawud ingkang minggah dhateng swarga, malah Sang Prabu Dawud piyambak ngandika makaten: Pangeran wus ngandika marang Gustiku: 35 Sira lenggaha ing satengeningSun, nganti tumeka mungsuhira kabeh wus 9
LELAKONE PARA RASUL 2.36 -40 padha Sundadekake ancik-anciking tlapakanira. 36 Awit saking punika rakyat Israel sadaya kedah mangretos kalayan saestu, bilih Gusti Allah sampun njumenengaken Gusti Yesus ingkang panjenengan salib punika, dados Gusti lan Kristus." Tumangkare Pasamuwan 2:37-41 37 Bareng wong-wong padha krungu pangandika mangkono mau, atine trenyuh, banjur padha matur pitakon marang Rasul Petrus lan para rasul liyane: "Para sadherek, punapa ingkang kedah sami kula lampahi?" 38 Wangsulane Rasul Petrus: "Kula aturi sami mratobat sarta panjenengan piyambak- piyambak sami kabaptisa ing asmanipun Gusti Yesus Kristus, amrih angsala pangapuntening dosa panjenengan, satemah panjenengan sami badhe nampeni peparing Roh Suci. 39 Awitdene ingkang kaparingan prajanji punika panjenengan sadaya saha para putra panjenengan tuwin tiyang-tiyang ingkang taksih tebih sadaya, sapinten ingkang badhe tinimbalan dening Pangeran Allah kita." 40 Tuwin kalawan pangandika-pangandika liyane akeh maneh panjenengane paring paseksen kang sanyata marang wong-wong kabeh iku sarta padha diparingi pitutur, pangandikane: "Sami kula aturi sumingkir saking jinis ingkang kablinger punika." 10
LELAKONE PARA RASUL 2.41 -47 41 Wong-wong kang nampani pangandikane, padha kabaptis. Ing dina iku cacahe siswa wuwuh watara telung ewu. Kaanane pasamuwan wiwitan 2:42-47 42 Wong-wong mau padha ngantepi ing piwulange para rasul lan anggone tetunggalan sarta padha tansah nglumpuk, prelu nyuwil-nyuwil roti lan ndedonga. 43 Wong kabeh padha kadunungan rasa wedi, dene para rasul iku padha nganakake mukjijat lan pratandha akeh. 44 Sarta kabeh wong kang pracaya padha lestari manunggal, kabeh barang darbeke padha dianggep duweke wong akeh. 45 Apadene tansah ana panunggalane kang ngedol barang darbeke, banjur diedum-edumake marang wong kabeh, mawa-mawa kabutuhane. 46 Sadina-dina tansah padha nglumpuk ana ing Padaleman Suci kalawan tegen sarta saiyeg. Padha nyuwil-nyuwil roti ana ing omahe giliran, padha mangan bebarengan kalawan bungah lan ati kang tulus, 47 kambi memuji marang Gusti Allah, apadene padha disenengi ing wong sabangsa kabeh. Sarta maneh ing saben dinane cacahe diwuwuhi dening Gusti wong kang padha kapitulungan rahayu. 11
LELAKONE PARA RASUL 3.1 -9 Wong lumpuh kawarasake 3:1-10 3 1 Ing sawijining dina, ngarepake wektu sembahyang, yaiku jam telu awan, Rasul Petrus lan Rasul Yokanan padha minggah menyang ing Padaleman Suci. 2 Ing kono ana wong lumpuh lair mula, mulane saben dina digendhong lan diselehake ing sacedhake gapuraning Padaleman Suci kang aran Gapura Endah, supaya ngemis marang wong kang padha lumebu menyang ing Padaleman Suci. 3 Bareng wong mau weruh Rasul Petrus lan Rasul Yokanan arep lumebet menyang ing Padaleman Suci, banjur nyuwun peparing. 4 Karone padha mirsani wong iku sarta Rasul Petrus tumuli ngandika: "Aku ingetna." 5 Wong mau iya banjur mandeng marang karone kanthi pangarep-arep bakal kaparingan apa-apa. 6 Nanging Rasul Petrus nuli ngandika: "Emas lan salaka aku ora duwe, nanging kang aku duwe, kowe dakwenehi: Atas asmane Gusti Yesus Kristus saka ing Nasaret, lumakua!" 7 Panjenengane banjur ngasta tangane tengen wong mau, nulungi anggone ngadeg. Sanalika iku uga sikile lan poloke wong mau dadi kukuh, 8 tumuli njumbul ngadeg sarta mlaku-mlaku mrana-mrene sarta banjur ndherek karone lumebu menyang ing Padaleman Suci, kalawan lumaku lincak-lincak sarta memuji marang Gusti Allah. 9 Rakyat weruh kabeh anggone mlaku-mlaku kambi 12
LELAKONE PARA RASUL 3.10 -14 memuji marang Gusti Allah iku 10 sarta iya banjur padha ora pangling, yen wong iku kang adate lungguh ngemis ana ing Gapura Endah ing Padaleman Suci, satemah padha kaeraman lan kegawokan marang apa kang wus kalakon mungguh ing wong mau. Kotbahe Rasul Petrus ana ing Srambi Suleman 3:11-26 11 Sarehne wong iku tansah ngetutake marang Rasul Petrus lan Rasul Yokanan, mulane wong akeh kang padha kaeraman banget iku kabeh padha teka ngrubung ana ing srambi kang aran Srambi Suleman. 12 Bareng Rasul Petrus mirsa wong akeh iku, banjur ngandika: "Para sadherek Israel, punapaa dene panjenengan sadaya sami gumun dhateng lelampahan punika saha punapa sababipun dene penjenengan sami mirsani dhateng kula, kados-kados kula ingkang murugaken tiyang punika saged lumampah, margi saking panguwaos utawi kamursidan kula piyambak? 13 Gusti Allahipun Rama Abraham, Iskak lan Yakub, Gusti Allahipun leluhur kita sampun ngluhuraken Abdinipun, inggih punika Gusti Yesus ingkang panjenengan ulungaken saha panjenengan tampik wonten ing ngarsanipun Sang Pilatus, sanadyan Sang Pilatus nggalih, bilih Panjenenganipun kedah dipun luwari. 14 Nanging panjenengan sampun nampik Ingkang Suci saha leres, 13
LELAKONE PARA RASUL 3.15 -21 sarta ngarsakaken tiyang ingkang damel pepejah, supados kaparingaken dhateng panjenengan. 15 Margi saking makaten punika, dados panjenengan nyedani Panjenenganipun ingkang dados Panuntuning gesang, nanging lajeng sampun kawungokaken dening Gusti Allah saking antawisipun tiyang pejah; saha tumrap bab punika kula ingkang sami dados seksinipun. 16 Punapa dene margi saking pitados dhateng Asma Yesus punika, mila Asma punika sampun kelampahan ngiyataken tiyang ingkang panjenengan pirsani saha ingkang panjenengan sampun tepang punika; sarta kapitadosan punika ingkang njalari sarasipun tiyang punika wonten ing ngarsa panjenengan sadaya. 17 Para sadherek, kula mangretos, bilih anggen panjenengan sami tumindak makaten punika, amargi saking kiranging pangretosan, sami kados para pangageng panjenengan sadaya. 18 Nanging kanthi patrap makaten Gusti Allah sampun kelampahan nuhoni punapa ingkang kala rumiyin kapangandikakaken lumantar para nabinipun, inggih punika bilih Sang Mesih ingkang kautus punika kedah nandhang sangsara. 19 Awit saking punika sami kula aturi enget saha sami mratobata, supados dosa panjenengan kaapunten, 20 supados Pangeran lajeng ndhatengaken mangsa ingkang ludhang saha ngutus Gusti Yesus, ingkang wiwit sakawit sampun katamtokaken dados Kristus kagem panjenengan sadaya. 21 Sang Kristus punika kedah wonten ing 14
LELAKONE PARA RASUL 3.22 -26 swarga ngantos dumugi ing titimangsa pulihipun samukawis sadaya, kadosdene ingkang sampun dipun pangandikakaken dening Gusti Allah lumantar para nabinipun ingkang suci nalika jaman rumiyin. 22 Rak sampun dipun pangandikakaken dening Nabi Musa: Gusti Allah bakal nangekake nabi saka ing antarane para sadulurmu, padha kayadene aku. Yaiku kang kudu kokrungokake apa kang bakal dipangandikakake marang kowe. 23 Sarta bakal kalakon, kabeh wong kang ora ngrungokake nabi iku, bakal katumpes saka ing antarane umat kita. 24 Punapa dene sadaya nabi ingkang nate nglairaken pangandika, wiwit Nabi Samuel saha sasampunipun panjenenganipun, sampun sami meca bab jaman punika. 25 Inggih panjenengan sadaya punika ingkang maris pameca-pameca punika saha angsal bagean tumrap ing prajanjian ingkang dipun wontenaken dening Gusti Allah kalayan leluhur kita, inggih punika nalika Panjenenganipun ngandika dhateng Rama Abraham: Marga saka turunira, kabeh bangsa salumahing bumi bakal kabarkahan. 26 Lan ingkang rumiyin inggih kagem panjenengan sadaya punika anggenipun Gusti Allah njumenengaken Abdinipun saha ngutus Panjenenganipun nuweni panjenengan sadaya, supados panjenengan sami kabarkahan saha nuntun panjenengan piyambak-piyambak saking piawon panjenengan." 15
LELAKONE PARA RASUL 4.1 -7 Rasul Petrus lan Rasul Yokanan padha kacepeng. Pasamuwan mundhak tumangkar maneh 4:1-4 4 1 Nalika Rasul Petrus lan Rasul Yokanan lagi mangandikani wong akeh, dumadakan padha katekanan para imam lan lelurahe jaga baya Padaleman Suci sarta para wong Saduki. 2 Wong-wong iku padha nepsu banget, jalaran karone padha mulang marang wong akeh sarta wewarta, yen ana ing Gusti Yesus ana patangen saka ing antarane wong mati. 3 Banjur padha dicepeng lan ditahan nganti dina candhake, amarga wayahe wis sore. 4 Nanging wong kang padha ngrungokake piwulange mau akeh kang manjing pracaya, temahan cacahe wong lanang kira-kira dadi limang ewu. Rasul Petrus lan Rasul Yokanan ana ing ngarsane Pradata Agama 4:5-22 5 Kacarita esuke para pangarepe wong Yahudi lan para pinituwa sarta para ahli Toret padha nganakake parepatan ana ing Yerusalem 6 karo Imam Agung Hanas lan Kayafas, Yokanan lan Aleksandher apadene kabeh wong, kang kagolong trah Imam Agung. 7 Rasul Petrus lan Rasul Yokanan banjur diladekake marang ngarsaning parepatan tuwin wiwit dipriksa 16
LELAKONE PARA RASUL 4.8- 13 kalawan didangu mangkene: "Panggawemu kang mangkono mau kalawan panguwasa apa lan atas jenenge sapa?" 8 Rasul Petrus, kapenuhan ing Sang Roh Suci, tumuli matur: "Kula nuwun, para pangajenging bangsa saha para pinisepuh, 9 sarehning sapunika kula sami kapriksa bab pandamel sae dhateng tiyang sakit saha kedah nerangaken kalayan panguwaos ingkang pundi tiyang punika anggenipun kasarasaken, 10 pramila panjenengan sadaya dalah sabangsa Israel sami kula aturi uninga, bilih punika margi saking asmanipun Gusti Yesus Kristus saking Nasaret, ingkang sampun panjenengan salib, nanging ingkang sampun kawungokaken saking antawisipun tiyang pejah dening Gusti Allah -- inggih margi saking Gusti Yesus punika tiyang punika saged ngadeg, pinanggih sampun saras wonten ing ngarsa panjenengan sapunika. 11 Gusti Yesus punika sela ingkang kabucal dening para juru yasa padaleman -- inggih punika panjenengan piyambak -- ewadene sampun dados selaning pepojok. 12 Kaliyan malih boten wonten karahayon wonten ing sintena kemawon, kajawi wonten ing Panjenenganipun, amargi ing sakurebing langit punika boten wonten asma sanesipun ingkang kaparingaken dhateng manungsa, ingkang dados margining karahayon kita." 13 Bareng parepatan nguningani kakendelane Rasul Petrus lan Rasul Yokanan mangka mirsa, yen karone iku wong lumrah lan dudu wong 17
LELAKONE PARA RASUL 4.14 -21 pasinaon, banjur padha kaeraman, sarta padha ora pangling, yen loro-lorone iku padha dadi pandhereke Gusti Yesus. 14 Nanging sarehne padha mirsani wong kang diwarasake iku ngadeg ana ing sandhinge para rasul, dadi ora bisa mabeni apa-apa. 15 Para rasul tumuli didhawuhi metu saka ing papan parepatan, pradata banjur pirembagan, 16 pangandikane: "Tiyang punika kedah kita punapakaken? Awit sampun nyata, tumrap sadaya tiyang ingkang manggen ing kitha Yerusalem, bilih kekalihipun sami ngawontenaken satunggaling mukjijat ingkang nyolok, ingkang boten saged kita selaki. 17 Namung kemawon supados bab punika sampun ngantos saya sumebar wonten ing satengahing tiyang kathah, prayoginipun tiyang kalih punika kita ancam saha kita awisi, supados sampun ngantos pirembagan malih kaliyan sintena kemawon atas asma punika." 18 Bareng karone wis didhawuhi lumebu, padha didhawuhi supaya babar pisan aja rembugan utawa memulang maneh kalawan asmane Gusti Yesus. 19 Nanging Rasul Petrus lan Rasul Yokanan padha mangsuli: "Panjenengan kula aturi nggalih piyambak, pundi ingkang leres wonten ing ngarsaning Allah: nurut dhateng panjenengan sadaya punapa dhateng Gusti Allah. 20 Amargi tumrap kula sadaya boten saged kendel anggen kula sami pirembagan bab punapa ingkang sampun sami kula tingali sarta ingkang sampun sami kula pireng." 21 Pradata saya banget anggone ngancam marang para rasul mau, nanging wekasan iya 18
LELAKONE PARA RASUL 4.22 -27 banjur padha dililani mundur, sabab parepatan ora manggih bab kang kena diagem ngukum, amarga ajrih marang wong akeh, kang padha ngluhurake asmane Gusti Allah, awit saka anane bab kang mentas kalakon. 22 Jalaran wong kang kawaluyakake dening mukjijat iku umure wis luwih saka patang puluh taun. Pandongane pasamuwan 4:23-31 23 Sawise kaluwaran Rasul Petrus lan Rasul Yokanan banjur tindak menyang ing panggonane mitra-mitrane sarta banjur nyariyosake bab apa kang wis didhawuhake dening para pangareping imam lan para pinituwa. 24 Bareng para mitrane krungu bab iku, banjur padha bebarengan nyebut marang Gusti Allah, unjuke: "Dhuh Pangeran, Paduka ingkang nitahaken langit, bumi, saganten tuwin saisinipun sadaya, 25 sarta ingkang sampun ngandika kanthi pakaryaning Sang Roh Suci lumantar abdi Paduka Prabu Dawud, leluhur kawula sadaya, makaten: Yagene para bangsa padha waringuten, lan para suku-bangsane padha ngangen- angen prakara kang tanpa guna? 26 Para raja ing donya padha siyaga lan para panggedhe padha nglumpuk arep lumawan marang Pangeran lan marang Jebadane. 27 Awitdene sayektosipun Sang Prabu Herodhes saha Sang Pontius Pilatus, kaliyan 19
LELAKONE PARA RASUL 4.28 -33 para bangsa tuwin suku-bangsa Israel sampun sami nglempak wonten ing kitha ngriki, sumedya ngayoni Gusti Yesus, Abdi Paduka ingkang suci, ingkang Paduka jebadi 28 sami nglampahi sadaya ingkang sampun Paduka tamtokaken wiwit sakawit kanthi panguwaos saha margi saking karsa Paduka. 29 Dene sapunika, dhuh Pangeran, Paduka mugi karsaa nguningani ing pangancamipun dhateng kawula sadaya, saha para abdi Paduka mugi sami kaparingana kekendelan ing bab martosaken pangandika Paduka. 30 Mugi Paduka karsaa mulungaken asta Paduka, ingkang ndhatengaken kasarasan, punapa dene ngawontenaken pratandha-pratandha saha mukjijat-mukjijat kalayan asmanipun Gusti Yesus, Abdi Paduka ingkang suci." 31 Nalika padha ndedonga iku, panggonane kumpulan banjur gonjing, sarta kabeh padha kapenuhan ing Roh Suci, tuwin tumuli padha martakake pangandikaning Allah kalawan kendel. Pitepungane para warganing pasamuwan 4:32-37 32 Anadene sagolonganing wong kang wis pracaya iku padha tunggal ati lan tunggal budi, lan ora ana wong siji-sijia kang rumangsa, yen barang kang kadarbe iku duweke dhewe, nanging samubarang kabeh padha dianggep dadi duweking ngakeh. 33 Sabanjure para rasul anggone nekseni bab wungune Gusti Yesus 20
LELAKONE PARA RASUL 4.34 -5.4 kalawan panguwasa kang gedhe sarta kabeh padha kaluberan ing sih-rahmat. 34 Sabab ora ana wong siji-sijia ing panunggalane kang kekurangan, amarga kabeh wong kang duwe palemahan utawa omah, iku padha diedol, pepayone digawa 35 diladekake marang ing ngarsane para rasul, banjur diedum-edum marang saben wong, manut kabutuhane. 36 Samono uga Yusuf, kang diparabi Barnabas dening para rasul tegese anaking panglipur, wong Lewi saka ing pulo Siprus. 37 Iku duwe pategalan, diedol, dhuwit pepayone banjur digawa kaladekake marang ing ngarsane para rasul. Ananias lan Safira 5:1-11 5 1 Ana wong liyane, jenenge Ananias karo bojone aran Safira, adol palemahan. 2 Kanthi sarujuke bojone dheweke ngunthet saperangane pepayone iku, dene liyane banjur digawa diladekake marang ing ngarsane para rasul. 3 Nanging Rasul Petrus ngandika: "Ananias, yagene atimu kaejegan dening Iblis, kongsi kowe nggorohi Sang Roh Suci sarta ngunthet saperangane pepayoning palemahan iku? 4 Saupama palemahan iku ora diedol, apa iku ora tetep dadi duwekmu, lan sawise diedol, apa pepayone iku ora tetep kokkuwasani? Yagene kowe kok ngrancang pratingkah mangkono ana ing atimu? Dudu manungsa kang kokgorohi, nanging Gusti 21
LELAKONE PARA RASUL 5.5- 12 Allah." 5 Bareng Ananias krungu pangandika mangkono iku, banjur ambruk apegat nyawa, temah wong kabeh kang krungu bab iku padha wedi banget. 6 Para nonoman tumuli padha teka, ngulesi mayite, banjur digotong metu sarta dikubur. 7 Sawise watara telung jam bojone Ananias lumebu, nanging ora sumurup apa kang mentas kalakon. 8 Rasul Petrus ngandika marang dheweke: "Aku kandhanana, apa palemahane kokedol kalawan rega samono?" Wangsulane wong wadon iku: "Inggih samanten." 9 Pangandikane Rasul Petrus: "Yagene kowe sakloron padha ayon nyoba marang Rohing Pangeran? Delengen, wong-wong sing mentas ngubur bojomu padha ngadeg ana ing ngarep lawang, iku uga bakal nggotong kowe metu." 10 Wong wadon iku banjur ambruk sanalika iku uga ana ing ngarsane Rasul Petrus lan apegat nyawa. Nalika para nonoman padha lumebu, dheweke tinemu wis mati, banjur digotong metu lan dikubur sandhing sing lanang. 11 Wong sapasamuwan kabeh sarta wong kang krungu bab iku padha banget wedine. Para rasul padha nindakake pratandha lan kaelokan, temah pasamuwan saya mekar 5:12-16 12 Anadene para rasul padha nganakake pratandha lan mukjijat akeh ana ing antarane wong akeh. Kabeh wong kang padha pracaya 22
LELAKONE PARA RASUL 5.13 -20 tansah padha nglumpuk ana ing Bangsal Suleman ing sajrone patunggalan kang raket. 13 Wong-wong liyane ora ana kang wani ngemori, nanging wong akeh padha banget anggone ngajeni marang para rasul. 14 Karodene cacahe wong kang padha pracaya marang Gusti saya wuwuh-wuwuh, lanang lan wadon, 15 malah padha nggawa wong-wong kang lara menyang ing dalan gedhe, kaselehake ing amben utawa kasur, supaya manawa Rasul Petrus langkung, saora-orane katiban wayangane. 16 Dalah saka ing kutha-kutha ing sakubenging Yerusalem padha teka gumrudug nggawa wong kang padha lara utawa kang padha kabidhung ing roh reged. Kabeh padha kawaluyakake. Para rasul padha kacepeng, nanging banjur kaluwaran dening malaekat 5:17-25 17 Wasana, marga saka bangeting drengkine, Imam Agung lan para pandhereke, yaiku wong-wong saka golongan Saduki, padha tumandang. 18 Para rasul padha dicepeng lan dilebetake ing pakunjaran kutha. 19 Nanging bareng bengi ana malaekate Pangeran kang ngengakake lawang-lawange pakunjaran mau lan banjur ngirid metu para rasul, sarta ngandika: 20 "Padha menyanga ing Padaleman Suci, ngadega lan nggelarna sakabehe pangandikaning urip iku marang wong akeh." 23
24 LELAKONE PARA RASUL 5.21 -25 21 Para rasul padha mbangun miturut marang piweling mau sarta bareng bangun esuk, padha lumebet ing Padaleman Suci lan banjur wiwit memulang ana ing kono. Nalika samana Imam Agung lan para pandhereke dhawuh marang Pradata Agama supaya marepat, yaiku pakumpulane para pinituwaning bangsa Israel, sarta banjur dhawuh marani para rasul menyang ing pakunjaran. 22 Nanging bareng para abdi tekan ing pakunjaran, para rasul ora ketemu ana ing kono. Banjur padha bali ngaturi uninga, 23 ature: "Wau pakunjaran pinanggih taksih kuncen kekah, sarta sadaya tiyang jagi wonten ing papan panjagenipun ing ngajeng kori, nanging sareng kula wengakaken, ing nglebet pinanggih boten wonten tiyangipun satunggal-tunggala." 24 Bareng lelurahe Padaleman Suci lan para pangareping imam krungu katrangan mangkono iku, padha kuwur atine, baya kapriye bakal kadadeane kang mangkono iku. 25 Nanging banjur ana wong teka kang pratela: "Kauningana, tiyang-tiyang ingkang sampun panjenengan lebetaken ing pakunjaran punika wonten ing Padaleman Suci memulang dhateng tiyang kathah."
LELAKONE PARA RASUL 5.26 -32 Para rasul ana ing ngarsane Pradata Agama. Pamrayogane Sang Gamaliel 5:26-42 26 Lurah jagabaya lan para punggawane banjur padha menyang ing Padaleman Suci, nyepeng para rasul, nanging ora kanthi roda-peksa, jalaran wedi, manawa dibenturi watu wong akeh. 27 Karone diirid lan diajokake marang ing ngarsane Pradata Agama. Imam Agung nuli wiwit ndangu, 28 pangandikane: "Kowe rak wis padha dakwanti-wanti aja memulang atas Jeneng kuwi? Nanging nyatane, kutha Yerusalem wis kokkebaki piwulangmu, lan kowe sumedya nekakake walate getihe Wong iku marang aku." 29 Rasul Petrus lan para rasul banjur padha mangsuli, ature: "Kita kedah langkung mbangun turut dhumateng Gusti Allah katimbang dhateng manungsa. 30 Allahipun leluhur kita sampun ngwungokaken Gusti Yesus, ingkang sampun panjenengan gantung ing kajeng salib saha panjenengan sedani. 31 Inggih Panjenenganipun punika ingkang sampun sinengkakaken ing ngaluhur dening Gusti Allah piyambak kalayan astanipun ingkang tengen, kajumenengaken dados Panuntun tuwin Juru-wilujeng, supados Israel saged mratobat saha tampi pangapuntening dosa. 32 Wondene kula ingkang sami dados 25
LELAKONE PARA RASUL 5.33 -38 seksinipun prakawis punika sadaya, kula sadaya saha Sang Roh Suci, ingkang sampun kaparingaken dening Gusti Allah dhateng sadaya tiyang ingkang mbangun miturut dhumateng ing Panjenenganipun." 33 Mireng atur mangkono iku, kabeh padha rumangsa kecocog panggalihe sarta banjur padha ngangkah nyedani para rasul. 34 Nanging ana sawijining priyayi Farisi, asma Gamaliel, ahli Toret kang kajen banget ana ing antarane wong akeh, kang nuli jumeneng sarta mundhut, supaya para rasul padha didhawuhana metu sadhela. 35 Sawise mangkono banjur ngandika: "Para sadherek Israel, kula aturi sami nggalih-nggalih saestu, punapa ingkang badhe panjenengan tandukaken dhateng tiyang-tiyang punika! 36 Amargi kala rumiyin sampun muncul pun Teudas, ingkang ngaken tiyang linangkung saha ingkang gadhah bala kirang langkung tiyang kawan atus; nanging piyambakipun lajeng dipun pejahi, para panganutipun sadaya sami buyar saha sirna. 37 Sesampunipun piyambakipun, nalika dipun wontenaken cacah-jiwa, pun Yudas muncul, tiyang Galilea. Kathah tiyang ingkang kasered ing pambalilanipun, nanging piyambakipun inggih tiwas, sadaya panganutipun sami buyar. 38 Awit saking punika atur kula dhateng panjenengan sadaya: Sampun tumindak punapa-punapa tumrap tiyang-tiyang punika. Sami kaetogna kemawon, awit manawi kakajengan saha pandamelipun punika 26
LELAKONE PARA RASUL 5.39 -6.2 asalipun saking manungsa, tamtu badhe sirna, 39 nanging manawi asalipun saking Gusti Allah, panjenengan sadaya boten badhe saged nyirnakaken tiyang-tiyang punika; bokmanawi mangke badhe kabukten ugi, bilih panjenengan sami lumawan dhumateng Gusti Allah." Pamrayoga iku diturut. 40 Para rasul padha ditimbali lan disapu sarta dilarang, ora kena memulang atas Asmane Yesus. Sawise mangkono padha kelilan mundur. 41 Para rasul padha mundur saka ing ngarsane Pradata Agama kalawan bungah, jalaran wus padha kaanggep pantes nandhang kawirangan marga saka Asma Yesus. 42 Sarta saben dina padha mbacutake anggone memulang ana ing Padaleman Suci lan ana ing omah-omah tuwin martakake Injil, kang mratelakake, yen Sang Kristus iku Gusti Yesus. Pasamuwan saya mekar. Milih wong pitu kadadekake juru-pamulasara 6:1-7 6 1 Ing nalika iku, bareng cacahe para siswa saya wuwuh, tumuli thukul pangumel-umel ing antarane wong-wong Yahudi kang basane Yunani marang wong-wong Ibrani, amarga anggone nyadhongi para randhane ing paladen saben dinane kalirwakake. 2 Mulane rasul rolas banjur nimbali kabeh para siswa, padha diklumpukake lan dipangandikani: "Aku padha 27
LELAKONE PARA RASUL 6.3 -9 rumangsa ora marem, dene marga saka leladi mangan banjur nglirwakake pangandikaning Allah. 3 Mulane, para sadulur, padha miliha wong pitu saka ing antaramu, kang wus katitik becik, lan kapenuhan ing Roh sarta kawicaksanan, supaya kenaa dakangkat kanggo bubuhan iku 4 satemah aku kabeh bisa ngelengake pikiran ana ing pandonga lan ing ayahaning pangandika." 5 Usul iku diturut dening wong sapasamuwan kabeh, banjur milih Stefanus, wong kang kapenuhan ing pracaya lan Roh Suci, sarta Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, tuwin Nikolaus, wong kang ngrasuk agama Yahudi saka ing Antiokhia. 6 Wong iku padha diajokake marang ing ngarsane para rasul, kang banjur padha ndongakake sarta numpangi asta. 7 Pangandikaning Allah saya sumebar, sarta cacahe siswa ing Yerusalem saya mundhak akeh. Dalah para imam akeh kang padha manut lan manjing pracaya. Sang Stefanus kacepeng lan kagugat 6:8-15 8 Anadene Sang Stefanus iku penuh ing rahmat lan panguwasa, nganakake mukjijat- mukjijat lan pratandha-pratandha ana ing antarane wong akeh. 9 Nanging banjur ana wong sawatara saka pasamuwan Yahudi, kang kaaranan pasamuwane wong Libertini -- para wargane pasamuwan iku wong saka ing kutha Kirene lan kutha Aleksandria -- bebarengan 28
LELAKONE PARA RASUL 6.10 -15 karo wong Yahudi sawatara saka ing tanah Kilikia lan tanah Asia, kang padha bebantahan karo Sang Stefanus, 10 nanging padha ora bisa nglawan kawicaksanane sarta Sang Roh Suci, kang nuntun pamicarane. 11 Nuli padha ngojok-ojoki wong sawatara supaya padha duwea atur mangkene: "Kula sampun sami mireng piyambakipun nyenyamah dhumateng Nabi Musa saha Gusti Allah." 12 Kanthi patrap mangkono wong-wong mau padha nggegerake wong akeh lan para pinituwa tuwin para ahli Toret; tumuli padha ngebyuk marang Sang Stefanus, diglandhang diladekake marang ing ngarsane Pradata Agama, 13 sarta banjur ngajokake seksi-seksi palsu kang padha matur mangkene: "Tiyang punika boten kendel-kendel anggenipun nglairaken pitembungan ingkang nyenyamah dhateng panggenan suci punika saha dhateng angger-anggering Toret, 14 amargi kula sampun sami mireng wicantenipun, bilih Yesus, tiyang Nasaret punika badhe mbibrah panggenan punika tuwin badhe nyantuni adat-tata-cara peparingipun Nabi Musa dhateng kita." 15 Kabeh kang padha lenggah ing Pradata Agama padha ngawasake marang Sang Stefanus, banjur padha mirsa pasuryane Sang Stefanus kaya pasuryaning malaekat. 29
LELAKONE PARA RASUL 7.1 -6 Sang Stefanus ana ing ngarsane Pradata Agama, ngaturake panjawab 7:1-53 7 1 Imam Agung tumuli ngandika: "Apa iya bener mangkono?" 2 Atur wangsulane Sang Stefanus: "Para sadherek saha para bapa, sumangga sami karsaa midhangetaken. Gusti Allah ingkang Mahamulya sampun ngatingal dhateng leluhur kita Rama Abraham nalika taksih wonten ing tanah Mesopotamia, saderengipun dedalem wonten ing Haran, 3 saha mangandikani makaten: Sira lungaa saka ing tanahira lan saka ing sanak sadulurira sarta menyanga ing tanah, kang bakal Suntedahake marang sira. 4 Panjenenganipun lajeng linggar saking tanahipun tiyang Kasdim, saha dedalem wonten ing kitha Haran. Sasedanipun ingkang rama, lajeng kadhawuhan dening Gusti Allah pindhah saking ngriku dhateng ing tanah ngriki, ingkang sami panjenengan dalemi sapunika. 5 Wonten ing ngriku Gusti Allah boten maringi warisan dhateng panjenenganipun, malah siti sapecak kemawon boten, nanging paring prajanji, badhe maringaken tanah punika dados kagunganipun turun-tumurun sanadyan kala samanten dereng peputra. 6 Saha Gusti Allah nunten ngandika, bilih tedhak turunipun badhe dados tiyang neneka wonten ing nagari manca punapa malih badhe kadadosaken rencang tumbasan sarta dipun kaniaya laminipun 30
31 LELAKONE PARA RASUL 7.7- 13 kawan atus taun. 7 Nanging bangsa kang bakal dikawulani iku -- makaten pangandikanipun Gusti Allah -- bakal Sunadili, lan sawise iku, bakal padha metu saka ing kono tuwin bakal ngabekti marang Ingsun ana ing panggonan kene. 8 Gusti Allah lajeng maringi prajanjian tetak dhateng panjenengaipun, sarta makaten anggenipun Rama Abraham peputra Iskak, ingkang nunten dipun supiti ing wolung dintenipun. Dene Rama Iskak nurunaken Rama Yakub, tuwin Rama Yakub nurunaken bapa-lajer leluhur kita kalih welas. 9 Margi saking drengkinipun, para bapa-lajer kita wau lajeng nyade Yusuf dhateng ing tanah Mesir, nanging Gusti Allah nunggil kaliyan piyambakipun, 10 sarta dipun luwari saking sakathahing sangsaranipun saha kaparingan sih-rahmat tuwin kawicaksanan, nalika wonten ing ngarsanipun Sang Prabu Pringon, nata ing Mesir, lajeng kawisudha dening Sang Prabu Pringon dados ingkang ngasta panguwaos tumrap ing tanah Mesir tuwin tumrap kratonipun sadaya. 11 Ing saindenging tanah Mesir lan ing tanah Kanaan lajeng kedhatengan bebaya pailan saha kasisahan ageng, ngantos leluhur kita boten saged angsal tedha. 12 Nanging sareng Rama Yakub midhanget, bilih ing tanah Mesir wonten gandum, lajeng utusan para leluhur kita mrika. Punika ingkang kapisan. 13 Sareng lampahipun ingkang kaping kalih, Sang Yusuf waleh dhateng para sadherekipun, satemah asal-usulipun Sang Yusuf lajeng kauningan
LELAKONE PARA RASUL 7.14 -22 dening Sang Pringon. 14 Sang Yusuf lajeng utusan mboyongi ingkang rama Yakub saha sadaya sanak sadherekipun, cacah jiwa wonten pitung dasa gangsal. 15 Rama Yakub lajeng tindak dhateng Mesir, wasana seda dalah leluhur kita. 16 Layonipun sami kabekta dhateng ing kitha Sikhem, kasarekaken wonten ing pasarean, ingkang sampun dipun pundhut dening Rama Abraham kalayan arta salaka saking para putranipun Sang Hemor ing Sikhem. 17 Nanging saya celak kalampahaning prajanji ingkang dipun paringaken dening Gusti Allah dhateng Rama Abraham, bangsa wau saya mindhak kathah wonten ing Mesir, 18 ngantos wonten ratu sanes ingkang ngasta peprentahan ing tanah Mesir, ingkang boten ngretos bab Yusuf. 19 Ratu punika ngempakaken paekan dhateng bangsa kita, para leluhur kita dipun siya-siya saha dipun purih mbucali bayi-bayinipun, supados bangsa kita punika sampun ngantos tumangkar. 20 Kala samanten punika Nabi Musa miyos, rupinipun bagus saha dados keparenging Allah, lajeng kagulawenthah wonten ing dalemipun ingkang rama tigang wulan laminipun. 21 Lajeng kabucal, nanging tumunten kapupu dening putranipun putri Sang Prabu Pringon, ingkang dhawuh nggulawenthah kados putranipun piyambak. 22 Nabi Musa nunten kawulang ing bab kasagedanipun tiyang Mesir sadaya, satemah lajeng kadunungan kalangkungan micara saha ing pandamel. 32
LELAKONE PARA RASUL 7.23 -30 23 Sareng sampun yuswa kawan dasa taun, panjenenganipun kagungan karsa badhe nuweni para kadangipun inggih punika tiyang Israel. 24 Nalika punika panjenenganipun mirsa tiyang dipun kaniaya dening tiyang Mesir, nunten dipun pitulungi saha dipun belani, tiyang Mesir wau dipun pejahi. 25 Pangintenipun, para kadangipun badhe mangretos, bilih panjenenganipun dipun agem dening Gusti Allah ngluwari piyambakipun sadaya, nanging sami boten mangretos. 26 Enjingipun panjenenganipun rawuh malih, kapinujon wonten tiyang Israel kalih ingkang saweg kekerengan, tumunten mbudidaya badhe ngrukunaken, pangandikanipun: Para sadulur, kowe iku rak padha sadulur? Yagene kok padha siya-siniya? 27 Nanging tiyang ingkang daksiya dhateng kancanipun punika lajeng mabeni Nabi Musa, aturipun: 28 Sinten ingkang ngangkat panjenengan dados pangageng saha jeksa kula? Punapa panjenengan kagungan karsa badhe mejahi kula, kadosdene anggen panjenengan mejahi tiyang Mesir kala wingi punika? 29 Sareng midhanget atur makaten punika, Nabi Musa lajeng lolos saha dados tiyang neneka wonten ing tanah Midian. Wonten ing ngriku peputra kakung kalih. 30 Sareng sampun kawan dasa taun, lajeng wonten satunggaling malaekat ingkang ngatingal dhateng ing panjenenganipun wonten ing ara-ara samun ing redi Sinai, wonten ing salebeting latu murub ing grumbul 33
LELAKONE PARA RASUL 7.31 -37 eri. 31 Nabi Musa eram mirsani tetingalan punika, saha sareng nyelak badhe niti-priksa, nunten midhanget swaraning Pangeran makaten: 32 Ingsun iki Allahe leluhurira, Allahe Abraham, Iskak lan Yakub. Nabi Musa satemah gumeter saha ajrih mirsani. 33 Lajeng dipun pangandikani dening Pangeran: Uculana trumpahing sikilira, amarga panggonan kang sira idak iku bumi kang suci. 34 Ingsun wus nggatosake kalawan temenan marang kasangsaraning umatingSun kang ana ing tanah Mesir, sarta wus miyarsakake ing pasambate, tuwin Ingsun wus tumedhak bakal ngluwari; mulane mrenea, sira bakal Sunutus menyang ing tanah Mesir. 35 Nabi Musa punika, ingkang sampun dipun tampik dening tiyang-tiyang wau kaliyan pangucapipun: Sinten ingkang ngangkat panjenengan dados pangageng saha jeksa? -- inggih Nabi Musa punika ingkang kautus dening Gusti Allah dados pangageng sarta juru pangluwaran, lumantar malaekat, ingkang sampun ngatingal dhateng ing panjenenganipun wonten ing grumbul eri. 36 Inggih panjenenganipun punika ingkang ngirid medal tiyang-tiyang wau sarana nindakaken mukjijat-mukjijat tuwin pratandha-pratandha wonten ing tanah Mesir, wonten ing Saganten Abrit tuwin wonten ing ara-ara-samun, ngantos kawan dasa taun dangunipun. 37 Inggih Nabi Musa punika ingkang ngandika dhateng tiyang-tiyang Israel: Gusti Allah bakal ngadegake nabi 34
LELAKONE PARA RASUL 7.38 -42 kaya aku iki kanggo ing kowe saka ing antarane para sadulurmu. 38 Inggih Nabi Musa punika ingkang dados pantawis wonten ing salebeting pasamuwan wonten ing ara-ara-samun ing antawisipun malaekat ingkang nglairaken pangandika dhateng panjenenganipun wonten ing redi Sinai kaliyan leluhur kita, saha inggih panjenenganipun ingkang tampi pangandika-pangandika ingkang gesang, supados kaparingaken dhateng panjenengan sadaya. 39 Nanging leluhur kita boten sami mbangun-turut dhateng panjenenganipun, malah dipun tampik. Ing salebeting manah sami kapengin wangsul dhateng ing tanah Mesir. 40 Dhateng Sang Harun aturipun makaten: Kula sadaya panjenengan damelaken allah-allah sawatawis, ingkang badhe tindak wonten ing sangajeng kula, amargi Nabi Musa ingkang sampun nuntun kula sadaya medal saking ing tanah Mesir -- kula sami boten sumerep ing kadadosanipun. 41 Kala samanten lajeng sami damel rerekan pedhet, sarta brahala punika nunten dipun sajeni, saha lajeng sami sukan-sukan ing bab punapa ingkang dipun damel piyambak punika. 42 Gusti Allah lajeng mengkeraken tiyang-tiyang wau saha dipun umbar anggenipun sami nyembah dhateng ing wadya-balaning langit, kados ingkang sampun kaseratan wonten ing kitabipun para nabi makaten: Apa sira tau nyaosake kurban sembelehan lan pisungsung marang Ingsun, 35
LELAKONE PARA RASUL 7.43 -49 sajrone patang puluh taun ana ing ara-ara-samun, heh turune Israel? 43 Ora tau, malah sira padha ngusung tarube Molokh lan lintange dewa Refan, reca-reca kang padha sira gawe sarta sira dadekake sesembahan. Mulane sira bakal Sunbuwang nganti tekan ing sisih kananing tanah Babil. 44 Tarubing Paseksen wonten ing satengahing leluhur kita wonten ing ara-ara-samun, ingkang kayasa awit saking dhawuhipun Gusti Allah dhateng Nabi Musa, miturut tuladha ingkang sampun dipun tingali. 45 Tarub wau tinampen dening leluhur kita sarta lajeng kabekta lumebet dhateng ing tanah punika kalayan katuntun dening Yusak, inggih punika nalika tanah punika karebat saking bangsa-bangsa sanes, ingkang kakesahaken dening Gusti Allah saking sangajenging leluhur kita; makaten ngantos dumugi jamanipun Sang Prabu Dawud. 46 Sang Prabu Dawud sampun tampi sih-rahmat wonten ing ngarsanipun Gusti Allah saha nyuwun, pinarengna ngadegaken satunggaling padaleman kagem Allahipun Rama Yakub. 47 Nanging Sang Prabu Suleman ingkang yasa padaleman kagem Gusti Allah. 48 Namung kemawon Ingkang Mahaluhur boten dedalem ing yeyasaning tanganipun manungsa, kados ingkang kapangandikakaken dening nabi makaten: 49 Langit iku dhamparingSun, 36
LELAKONE PARA RASUL 7.50 -55 sarta bumi iku ancik-anciking sampeyaningSun. Padaleman apa kang bakal sira yasa kagem Ingsun? mangkono pangandikaning Pangeran, utawa apa panggonan palerebaningSun? 50 Apa dudu astaningSun piyambak kang yasa samubarang iki kabeh? 51 Heh, tiyang ingkang sami wangkot lan ikutan ing manah sarta ing kuping, sampeyan tansah sami nglawan Sang Roh Suci, sami kados leluhur sampeyan, inggih makaten ugi sampeyan sadaya. 52 Nabi-nabi punika pundi ingkang boten dipun kaniaya dening leluhur sampeyan. Malah sami mejahi tiyang-tiyang ingkang langkung rumiyin memeca bab rawuhipun Sang Sunyata, ingkang sapunika sampun sampeyan cidra lan sampeyan sedani. 53 sampeyan sampun sami tampi angger-anggering Toret, ingkang dipun paringaken lumantar para malaekat, nanging sami boten sampeyan tetepi." Sang Stefanus disedani 7:54--8:1a 54 Bareng para warganing Pradata Agama mireng iku mau kabeh, padha rumaos kecocog panggalihe sarta padha nglawan kalawan kerot-kerot waja. 55 Nanging Sang Stefanus kapenuhan ing Roh Suci, tumenga marang ing langit, banjur mirsa kamulyaning Allah lan Gusti Yesus jumeneng ing tengening Allah. 37
LELAKONE PARA RASUL 7.56 -8.3 56 Nuli ngandika: "Sanyata, aku weruh langit piyak lan Putraning Manungsa jumeneng ing tengening Allah." 57 Wong-wong nuli pada bengok-bengok nempuh marang Sang Stefanus kalawan nutupi kupinge. 58 Banjur diglandhang menyang ing sajabaning kutha, lan dibenturi watu. Para seksi padha cucul jubah ana ing ngarepe wong nom-noman kang jenenge Saulus. 59 Sang Stefanus sajrone dibenturi watu mau, ndedonga unjuke: "Dhuh Gusti Yesus, mugi karsaa nampeni roh kawula. 60 Kalawan jengkeng nuli nguwuh seru: "Dhuh Gusti, dosa punika mugi sampun Paduka tempahaken dhateng tiyang-tiyang punika." Sajrone munjuk mangkono iku banjur seda. 8 1 Saulus uga nyarujuki ing bab sedane Sang Stefanus. Pasamuwan ing Yerusalem wiwit dikaniaya 8:1b-3 (8-1b) Ing nalika iku pasamuwan ing Yerusalem wiwit nandhang panganiaya kang banget. Kabeh padha buyar, pating slebar ana ing tlatah Yudea lan Samaria, kajaba para rasul. 2 Para wong saleh padha ngubur layone Sang Stefanus, sarta banget anggone padha nangisi. 3 Nanging Saulus ngudi marang sirnane pasamuwan, saben omah dileboni, wong lanang lan wong wadon padha diglandhangi lan dipasrahake marang ing pakunjaran. 38
LELAKONE PARA RASUL 8.4- 12 Sang Filipus ana ing Samaria 8:4-25 4 Wong-wong kang buyar mau padha ndlajahi ing satanah kabeh karo ngabarake Injil. 5 Lan Sang Filipus tindak menyang ing sawijining kutha ing tanah Samaria martakake bab Sang Mesih marang wong-wong ing kono. 6 Nalika wong akeh ngrungokake apa kang diwartakake dening Sang Filipus sarta nyumurupi pratandha-pratandha kang dianakake, banjur padha saiyeg nampani pawartane iku. 7 Amarga wong akeh kang padha kapanjingan dhemit, dhemite padha metu kalawan nguwuh-uwuh sora, lan uga akeh wong lumpuh sarta wong pincang kang padha diwarasake, 8 temahan wong ing kutha kono padha bungah banget. 9 Kacarita ing kutha kono ana wong jenenge Simon, kang wiwit biyen nindakake pasikhiran lan gawe erame rakyat Samaria apadene ngaku-aku wong kang pinunjul. 10 Wong-wong, gedhe, cilik, padha nganut marang dheweke, pangucape: "Wong iki apangawak panguwaosing Allah kang kasebut Sang Panguwaos Agung." 11 Mulane padha ngedhep marang dheweke, jalaran wis suwe anggone gawe erame sarana pasikhirane. 12 Nanging saiki padha pracaya marang Sang Filipus, kang martakake Injile Kratoning Allah sarta bab asmane Gusti Yesus Kristus tuwin padha kabaptis, wong lanang dalasan wong 39
LELAKONE PARA RASUL 8.13 -22 wadon. 13 Simon dhewe iya manjing pracaya lan sawise dibaptis, tansah ngraketi marang Sang Filipus sarta sumlengeren nyumurupi pratandha-pratandha lan mukjijat-mukjijat linuwih kang tumindak. 14 Bareng para rasul ing Yerusalem padha midhanget, yen wong ing tanah Samaria wis padha nampani pangandikaning Allah, Rasul Petrus lan Rasul Yokanan padha kautus mrana. 15 Sarawuhe ing kono karone banjur padha ndedonga, supaya wong-wong ing Samaria padha kaparingan Roh Suci. 16 Amarga Roh Suci durung tumendhak marang wong siji-sijia ing antarane wong-wong mau, awit mung padha dibaptisi ing asmane Gusti Yesus. 17 Mulane kabeh banjur padha katumpangan asta dening para rasul mau, satemah padha katedhakan ing Roh Suci. 18 Bareng Simon sumurup, yen anggone padha pinaringan Roh Suci iku marga katumpangan astane para rasul, dheweke banjur ngaturi dhuwit marang para rasul, 19 kalawan matur: "Kula mugi kaparingana kasekten punika ugi, supados tiyang ingkang kula tumpangi tangan, inggih lajeng katedhakan ing Roh Suci." 20 Nanging Rasul Petrus banjur ngandika marang dheweke: "Dhuwitmu kenaa ing rusak bareng karo kowe, amarga kowe ngira, yen kowe bisa tuku peparinging Allah nganggo dhuwit. 21 Kowe ora duwe panduman utawa wewenang tumrap prakara iki, amarga atimu ora jujur ana ing ngarsane Gusti Allah. 22 Mulane mratobata saka ing pialamu iki 40
LELAKONE PARA RASUL 8.23 -30 sarta ndedongaa marang Pangeran, supaya niyating atimu iki kaapura, 23 amarga aku sumurup, yen atimu iku wis kayadene rempelu kang pait lan kajiret ing piala." 24 Simon mangsuli, ature: "Mugi panjenengan karsaa ndongakaken kula dhateng Pangeran, supados sadaya pangandika panjenengan tumrap kula punika sampun ngantos kelampahan." 25 Para rasul mau sawise paring paseksen lan martakake bab pangandikaning Gusti banjur padha kondur menyang Yerusalem sarta sadalan-dalan padha nggiyarake Injil ing desa akeh ing tanah Samaria. Sang Filipus lan priyagung Etiopia 8:26-40 26 Tumuli ana sawijining malaekating Pangeran kang ngandika marang Sang Filipus, mangkene: "Ngadega, lan mangkata mangidul metu ing dalan kang mudhun saka ing Yerusalem menyang ing kutha Gaza." Dalan iku sepi. Sang Filipus banjur tindak. 27 Tumuli ana wong Etiopia, sawijining priyagung panjaga kaputren, kapala juru gedhonge Sri Kandhake, nata putri ing nagara Etiopia, kang tindak menyang Yerusalem prelu nindakake pangibadah. 28 Nalika samono panjenengane lagi tindak kondur nitih kreta karo maos kitabe Nabi Yesaya. 29 Sang Filipus banjur kadhawuhan dening Roh: "Mronoa, cedhakana kreta iku!" 30 Sang Filipus banjur enggal-enggal murugi lan 41
LELAKONE PARA RASUL 8.31 -37 mireng priyagung iku lagi maos kitab Nabi Yesaya. Sang Filipus matur: "Panjenengan punapa mangretos ingkang panjenengan waos punika?" 31 Paring wangsulane: "Kadospundi anggen kula saged mangretos, manawi boten wonten ingkang nuntun?" Sang Filipus banjur didhawuhi minggah lan lenggah ing sandhinge. 32 Anadene nas kang diwaos iku surasane mangkene: Kayadene wedhus Panjenengane katuntun bakal disembeleh, lan kaya cempe kang ora nyuwara ana ing ngarepe kang mbathili, mangkono anggone Panjenengane ora mbikak tutuke. 33 Sajroning kaasorane paukumane kaetrapake; sapa kang bakal martakake asal-usule? Sabab nyawane kapulung saka ing bumi. 34 Priyagung mau banjur ngandika marang Sang Filipus: "Kula pitaken dhateng panjenengan, sinten ingkang dipun pangandikakaken dening nabi punika? Punapa sariranipun piyambak punapa tiyang sanes?" 35 Sang Filipus tumuli wiwit cariyos, wiwit saka nas iku, banjur martosake Injile Gusti Yesus. 36 Sakarone padha nglajengake tindake, nuli rawuh ing papan kang ana banyune. Priyagung mau banjur ngandika: "Lah punika wonten toya. Punapa wonten pambenganipun, bilih kula dipun baptis?" 37 Atur wangsulane Sang Filipus: "Manawi panjenengan pitados kanthi gumolonging panggalih, kenging." 42
LELAKONE PARA RASUL 8.38 -9.3 Paring wangsulane: "Kula pitados, bilih Gusti Yesus Kristus punika Putraning Allah." 38 Priyagung Etiopia mau banjur dhawuh ngendhegake kretane lan karone nuli padha mandhap menyang ing banyu, Sang Filipus lan priyagung mau, sarta priyagung iku nuli dibaptis dening Sang Filipus. 39 Bareng karone wis padha mentas saka ing banyu, Rohing Pangeran tumuli mulung Sang Filipus, lan ora kasumurupan dening priyagung iku maneh. Panjenengane banjur nglajengake tindake kalawan renaning panggalih. 40 Nanging Sang Filipus jebul ana ing kutha Asdod, tindak nglangkungi ing tlatah kono sarta ngabarake Injil ana ing kutha-kutha kono kabeh nganti tumeka ing kutha Kaisarea. Saulus mratobat 9:1-9 9 1 Anadene Saulus atine isih kebak pangancam-ancam sarta pangigit-igit arep mateni para siswane Gusti, banjur seba marang ngarsane Imam Agung, 2 lan nyuwun layang kuwasa kang arep digawa menyang ing papan-papan pangibadah ing Damsyik, supaya samangsa mrangguli wong lanang utawa wong wadon kang padha nganut Margining Gusti, banjur bisa dicekel lan digawa menyang Yerusalem. 3 Sajrone lumaku iku, bareng wis cedhak karo kutha Damsyik, dumadakan nuli ana cahya cumlorot saka ing langit kang nglimputi 43
44 LELAKONE PARA RASUL 9.4- 12 dheweke. 4 Tumuli niba ing lemah sarta krungu swara kang mangandikani mangkene: "Saulus, Saulus, yagene sira nganiaya marang Ingsun?" 5 Atur wangsulane Saulus: "Paduka punika sinten, Gusti?" Pangandikane Gusti: "Ingsun iki Yesus, kang sira kaniaya iku. 6 Nanging ngadega, lumebua ing kutha, ana ing kono sira bakal didhawuhi apa kang kudu sira lakoni." 7 Anadene wong-wong kang dadi kanthining lakune, padha njenger, marga pancen padha krungu swara mau, nanging ora ndeleng wong siji-sijia. 8 Saulus banjur ngadeg lan ngelekake mripate, nanging ora bisa ndeleng apa-apa. Tumuli dituntun lumebu menyang ing kutha Damsyik. 9 Nganti telung dina lawase anggone ora bisa ndeleng sarta ora mangan lan ngombe. Saulus kabaptis dening Ananias 9:10-19a 10 Ing Damsyik ana sawijining siswane Gusti jenenge Ananias, iku didhawuhi dening Gusti ing sajroning wahyu: "Ananias!" 11 Unjuke: "Kawula, Gusti." Dhawuhe Gusti: "Ngadega, menyanga ing lurung kang aran Lurung Kenceng, menyanga ing omahe Yudas, golekana wong kang saka ing kutha Tarsus kang jenenge Saulus, saiki lagi ndedonga, 12 lan sajroning wahyu weruh wong aran Ananias kang lumebu sarta numpangi tangan, supaya bisa ndeleng maneh."
LELAKONE PARA RASUL 9.13 -19 13 Ananias mangsuli, unjuke: "Gusti, kawula sampun mireng saking tiyang kathah bab tiyang punika, bilih kathah sanget piawon ingkang dipun tindakaken tumrap para suci kagungan Paduka ingkang wonten ing Yerusalem, 14 saha anggenipun mriki punika kalayan mundhi panguwaos saking para pangajenging imam kangge nyepengi sadaya tiyang ingkang nyebut asma Paduka." 15 Ewadene Gusti ngandika: "Wis, sira mangkata, jalaran wong iki piranti pilihaningSun kanggo martakake asmaningSun marang bangsa-bangsa liya sarta para raja lan wong-wong Israel. 16 Ingsun Piyambak bakal nuduhake marang dheweke, sapira kehing kasangsaran, kang bakal kasandhang awit saka asmaningSun." 17 Ananias tumuli mangkat mrono lan lumebu ing omah kono. Saulus banjur ditumpangi tangan sarta tembunge: "Saulus, sadulurku, Gusti Yesus, kang wus ngatingal marang kowe ana ing dalan kang kokliwati, iku ngutus aku marani kowe, supaya kowe bisa ndeleng maneh lan kapenuhan ing Roh Suci." 18 Padha sanalika kaya-kaya banjur ana kang rupane memper sisik padha runtuh saka ing mripate, satemah bisa ndeleng maneh, banjur ngadeg sarta kabaptis. 19 Dene sawise mangan, kakuwatane nuli pulih. 45
LELAKONE PARA RASUL 9.20 -25 Saulus ana ing satengahing para sadulur 9:19b-25 (9-19b) Saulus ana ing satengahing para siswa ing Damsyik sawatara dina. 20 Nalika iku dheweke iya martakake bab Gusti Yesus ana ing papan-papan pangibadah sarta pratela yen Gusti Yesus iku Putraning Allah. 21 Kabeh wong kang ngrungokake padha eram lan ngucap: "Apa iku dudu sing ana ing Yerusalem arep numpes wong kang nyebut jenenge Yesus iku, sarta tekane ing kene iku apa ora sumedya nyekeli wong-wong mau banjur diladekake marang ing ngarsane para pangareping imam?" 22 Nanging Saulus saya mundhak gedhe daya-prabawane lan gawe judheging wong-wong Yahudi kang manggon ing Damsyik, jalaran anggone aweh tandha-yekti, yen Gusti Yesus iku Sang Mesih. 23 Bareng wis sawatara dina wong Yahudi padha ngrantam arep mateni Saulus. 24 Nanging sedya kang ala iku kaweruhan dening Saulus. Rina wengi wong Yahudi padha jaga ing saketheng-sakethenging kutha, supaya bisa mateni Saulus. 25 Nanging ing wayah bengi banjur disambut dening para siswane kaudhunake saka ing baluwartining kutha kawadhahan ing kranjang. 46
LELAKONE PARA RASUL 9.26 -31 Saulus ana ing Yerusalem, let sawatara mangsa kaulihake menyang Tarsus 9:26-31 26 Satekane ing Yerusalem Saulus banjur ngudi bisane nunggal karo para siswa, nanging kabeh padha wedi, awit padha ora ngandel, yen dheweke iku uga sawijining siswa. 27 Mung bae banjur ditampani dening Barnabas lan dilantarake marang ing ngarsane para rasul sarta padha dicaritani, bab anggone Saulus ana ing dalan dikatingali dening Gusti tuwin anggone diparingi pangandika apadene anggone memulang kalawan asmane Gusti kanthi kendel ana ing Damsyik. 28 Saulus lestari tetunggalan karo para rasul ana ing Yerusalem lan kanthi kendel memulang ing asmane Gusti, 29 apadene uga wawan gunem lan bebantahan karo para wong Yahudi kang basane Yunani, nanging iku padha ngarah mateni. 30 Mung bae, bareng bab iku kasumurupan dening para sadulur warganing pasamuwan, banjur padha ngaterake Saulus menyang Kaisarea lan saka ing kono mbiyantu anggone menyang ing Tarsus. 31 Anadene ing sawatara wektu pasamuwan ing satanah Yudea, Galilea lan Samaria kabeh kaanane tentrem, padha kabangun sarta padha wedi-asih marang ing Pangeran. Cacahe saya wuwuh akeh marga saka anggone kapitulungan sarta kalipur dening Sang Roh Suci. 47
LELAKONE PARA RASUL 9.32 -39 Rasul Petrus nyarasake Eneas 9:32-35 32 Nalika samana Rasul Petrus tindak mider-mider, tetuwi menyang ing ngendi-endi. Panjenengane uga ngrawuhi para suci ing kutha Lida. 33 Ana ing kono mrangguli wong kang aran Eneas, kang wis wolung taun nggluntung ana ing paturon amarga lumpuh. 34 Iku dipangandikani dening Rasul Petrus: "Eneas, Gusti Yesus nyarasake kowe; tangia lan paturonmu tatanen!" Sanalika iku uga wong mau banjur tangi. 35 Kabeh wong ing Lida lan Saron padha ndeleng wong mau, satemah banjur padha mratobat marang Gusti. Rasul Petrus nggesangake Dorkas 9:36-43 36 Ing kutha Yope ana sawijining siswa wanita jenenge Tabita (ing basa Yunani: Dorkas). Wong wadon iku akeh banget panggawene becik lan anggone dedana. 37 Nanging nalika samana dheweke lara banjur tinggal-donya. Sawise disuceni, layone nuli diturokake ana ing kamar ndhuwur. 38 Lida iku cedhak karo Yope. Bareng para siswa padha krungu, yen Rasul Petrus ana ing Lida, banjur kongkonan wong loro sowan marang ing ngarsane, ngaturake panyuwun mangkene: "Kula aturi enggal rawuh ing panggenan kula!" 39 Rasul 48
LELAKONE PARA RASUL 9.40 -10.2 Petrus nuli enggal-enggal tindak bebarengan karo wong-wong mau. Bareng wis rawuh ing kana, banjur didherekake menyang ing kamar ndhuwur sarta kabeh warandha padha ngadeg ing sacedhake apadene kalawan nangis padha nuduhake kabeh klambi lan sandhangan, gaweane Dorkas nalika isih urip. 40 Nanging kabeh nuli didhawuhi metu dening Rasul Petrus. Panjenengane banjur jengkeng lan ndedonga. Sawise mangkono nuli minger ngadhepake layon mau sarta ngandika: "Tabita, tangia!" Tabita nuli melek lan bareng ndeleng Rasul Petrus, banjur njenggelek linggih. 41 Tumuli tangane diasta dening Rasul Petrus, dilawani anggone ngadeg. Sawise mangkono nuli nimbali para suci lan para warandha sarta nedahake, yen wong wadon mau wis urip. 42 Lelakon iku sumebar ing sakutha Yope sarta akeh wong kang padha manjing pracaya marang Gusti. 43 Sawise mangkono Rasul Petrus isih lereb ana ing Yope sawatara dina ana ing omahe wong aran Simon, tukang samak. Crita bab Kornelius ing Kaisarea lan Petrus. Kornelius kaparingan wahyu 10:1-8 10 1 Ing Kaisarea aan wong aran Kornelius, opsir penatus ing pasukan kang diarani pasukan Itali, 2 wong mursid kang ngabekti 49
LELAKONE PARA RASUL 10.3 -10 marnag Gusti Allah dalah sabrayate kabeh, sarta kang akeh danane marang umat Yahudi tuwin kang tansah ndedonga marang Gusti Allah. 3 Watara jam telu awan Kornelius ing sajroning wahyu sumurup kalawan cetha ana sawijining malaekating Allah kang lumebet ing omahe lan mangandikani: "Kornelius!" 4 Kornelius mandeng marang malaekat mau lan matur kalawan wedi: "Wonten punapa, Gusti?" Paring wangsulane malaekat mau: "Kabeh pandongamu lan sedhekahmu wus padha sumengka marang ing ngarsaning Allah sarta Gusti Allah enget marang kowe. 5 Dene saiki kongkonana wong sawatara menyang ing Yope, methuk wong aran Simon, kang apeparab Petrus. 6 Iku mondhok ana ing omahe tukang samak, sing jeneng Simon, kang ana ing pinggir sagara." 7 Sapengkere malaekat kang mangandikani mangkono mau, Kornelius banjur ngundang bature loro tuwin prajurit siji kang mursid, panunggalane kang tansah tetunggalan kalawan dheweke, 8 sarta sawise diwenehi katrangan bab sakabehe, nuli padha dikongkon menyang ing Yope. Rasul Petrus kaparingan wahyu 10:9-16 9 Esuke nalika kongkonan mau isih padha ana ing dalan lan wis cedhak karo kutha, watara jam rolas awan, Rasul Petrus minggah ing payon arep ndedonga. 10 Banjur kraos luwe lan kapengin dhahar, nanging nalika dhaharan lagi 50
LELAKONE PARA RASUL 10.11- 19 dicawisake, dumadakan rohe kalimputan ing panguwasaning Allah, 11 panjenengane mirsa langit piyak sarta banjur ana barang kang awujud lawon amba, poncote papat katalenan, kang kaudhunake menyang ing lemah. 12 Lawon mau isi sawarnaning kewan kang asikil papat, kewan kang rumangkang sarta manuk. 13 Tumuli ana swara kapireng kang dhawuh: "Ngadega, heh, Petrus, nyembeleha lan mangana!" 14 Nanging Petrus munjuk: "Boten Gusti, boten, sabab kawula dereng nate nedha punapa-punapa ingkang karam saha najis." 15 Tumuli kapireng swara maneh kang kaping pindhone kang dhawuh: "Apa kang wus kapangandikakake kalal dening Gusti Allah, aja kokarani karam." 16 Bab iku nganti kalakon kaping telu lan sawise iku lawon mau banjur kaunggahake marang ing langit maneh. Rasul Petrus nampeni kongkonane Kornelius 10:17-23 17 Nalika Rasul Petrus lagi kodheng ing bab maknaning wahyu, kang mentas ditampeni mau, wong-wong kang dikongkon dening Kornelius, sawise takon-takon bab dalem pamondhokane Rasul Petrus, wis ana ing ngarep regol, 18 sarta banjur nyeluk sawijining wong lan takon, apa Rama Simon kang apeparab Petrus lereb ana ing kono. 19 Nalika Rasul Petrus isih nggalih bab wahyu mau, banjur dipangandikani dening Roh: 51
LELAKONE PARA RASUL 10.20- 27 "Lah ana wong loro nggoleki sira, 20 mulane ngadega, mudhuna lan mangkata bebarengan karo wong-wong iku, aja mangu-mangu, sabab Ingsun kang ngutus mrene." 21 Rasul Petrus banjur mandhap sarta ngandika marang wong-wong mau: "Iya aku iki kang kokgoleki; apa karepmu mrene?" 22 Atur wangsulane: "Kornelius satunggaling opsir ingkang manahipun mursid saha ngabekti dhateng Gusti Allah punapadene ingkang sampun kondhang sae wonten ing antawisipun bangsa Yahudi sadaya, sampun tampi wangsiting Allah lumantar malaekat suci, supados ngaturi rawuh panjenengan dhateng ing griyanipun saha mirengaken punapa ingkang badhe panjenengan ngandikakaken." 23 Wong-wong mau banjur didhawuhi nginep ana ing kono. Esuke sawise wungu Rasul Petrus tumuli tindak bebarengan karo wong-wong mau sarta ana wong ing Yope sawatara kang ndherekake. Rasul Petrus lan Kornelius 10:24-33 24 Esuke maneh tindake wis rawuh ing Kaisarea, Kornelius wus ngenteni lan wus ngulemi sanak sadulure lan para mitrane. 25 Bareng Rasul Petrus lumebet ing omah, Kornelius methuk kambi sumungkem ing ngarsane sarta sujud. 26 Nanging diadegake dening Rasul Petrus kalawan dipangandikani: "Kula aturi jumeneng, kula punika namung manungsa limrah." 27 Rasul Petrus nuli lumebet 52
LELAKONE PARA RASUL 10.28- 33 kalawan ngandikan karo Kornelius, banjur kapanggih lan wong akeh kang wis padha nglumpuk. 28 Tumuli padha dipangandikani mangkene: "Panjenengan sadaya sami mangretos, bilih tiyang Yahudi punika dipun awisi sanget srawungan kaliyan tiyang-tiyang ingkang sanes Yahudi utawi lumebet ing griyanipun. Nanging Gusti Allah sampun paring pitedah dhateng kula, bilih kula boten dipun parengaken mastani tiyang najis utawi boten resik. 29 Inggih punika sababipun kula lajeng boten kawratan mriki. Ingkang punika kula kapengin sumerep, punapa sababipun dene kula panjenengan dhatengaken?" 30 Ature Kornelius: "Sakawan dinten kapengker ing wekdal kinten-kinten sami kaliyan sapunika, inggih punika jam tiga siyang, kula saweg ndedonga wonten ing griya. 31 Dumadakan wonten satunggaling priya jumeneng ing ngajeng kula, pangagemanipun gumilap ingkang lajeng ngandika: Kornelius, pandongamu wis dipiyarsakake dening Gusti Allah lan sedhekahmu wis kaengetan ana ing ngarsaning Allah. 32 Mulane kongkonana wong menyang ing Yope methuk Simon kang peparab Petrus, kang lagi mondhok ing omahe Simon, tukang samak, ing pinggir sagara. 33 Awit saking punika kula enggal-enggal kengkenan tiyang sowan panjenengan saha panjenengan sampun rawuh kalayan renaning penggalih. Sapunika kula sadaya sampun nglempak ing ngriki, wonten ing ngarsanipun Gusti Allah, badhe mirengaken punapa 53
LELAKONE PARA RASUL 10.34- 39 ingkang kadhawuhaken dening Gusti Allah dhateng panjenengan." Rasul Petrus paring piwulang 10:34-48 34 Rasul Petrus banjur medhar pangandika mangkene: "Kula sampun saestu mangretos, bilih Gusti Allah boten mbedak-mbedakaken tiyang. 35 Saben tiyang ingkang kagolong bangsa punapa kemawon, ingkang ngabekti dhateng Pangeran saha ingkang nindakaken kaleresan, punika ndadosaken ing keparengipun Gusti Allah. 36 Pangandika ingkang supados kadhawuhaken dhateng tiyang-tiyang Israel, inggih punika pangandika ingkang martosaken bab tentrem-rahayu dening Gusti Yesus Kristus ingkang jumeneng dados Gustinipun sadaya tiyang. 37 Panjenengan sadaya sampun nguningani samukawis ingkang sampun kelampahan wonten ing saindenging tanah Yudea wiwit saking ing tanah Galilea, sasampunipun baptisan ingkang kaundhangaken dening Nabi Yokanan, 38 inggih punika bab Gusti Yesus saking Nasaret: anggenipun jinebadan dening Gusti Allah kalawan Roh Suci saha kasekten, Panjenenganipun ingkang tindak mider-mider kalayan nindakaken kasaenan sarta nyarasaken sadaya tiyang ingkang kawasesa dening Iblis, amargi Gusti Allah nunggil kalayan Panjenenganipun. 39 Wondene kula sadaya punapa sami 54
LELAKONE PARA RASUL 10.40- 45 dados seksi tumrap sadaya ingkang dipun tindakaken wonten ing tanah Yudea saha ing Yerusalem; wasana lajeng kasedanan dening tiyang-tiyang sarana kagantung ing kajeng salib. 40 Ing tigang dintenipun Gusti Yesus punika dipun wungokaken dening Gusti Allah saha sampun dados keparenging Allah, bilih Panjenenganipun lajeng ngatingal, 41 boten dhateng tiyang sabangsa sadaya, nanging dhateng para seksi, ingkang saderengipun sampun tinuding dening Gusti Allah, inggih punika dhateng kula sadaya ingkang sampun ndherek nedha lan ngombe kaliyan Panjenenganipun, sasampunipun Panjenenganipun wungu saking antawisipun tiyang pejah. 42 Punapadene Panjenenganipun sampun paring bebahan dhateng kula sadaya, martosaken dhateng sabangsa sadaya saha dados paseksi, bilih inggih Panjenenganipun punika ingkang pinasthi dening Gusti Allah dados Hakim tumrap tiyang ingkang gesang saha ingkang pejah. 43 Inggih Panjenenganipun punika ingkang dipun sekseni para nabi sadaya, bilih sinten ingkang pitados dhateng Panjenenganipun, badhe tampi pangapuntening dosa margi saking asmanipun." 44 Nalika Rasul Petrus lagi ngandika mangkono iku, kabeh wong kang ngrungokake pangandika padha katedhakan ing Roh Suci. 45 Kabeh wong pracaya saka golongan tetakan kang ndherekake Rasul Petrus, padha kaeraman, jalaran padha sumurup, 55
LELAKONE PARA RASUL 10.46- 11.5 yen peparing Roh Suci iku uga kaganjarake marang bangsa-bangsa liya; 46 amarga padha krungu anggone wong-wong mau banjur padha calathu nganggo basa warna-warna lan ngluhurake Gusti Allah. Rasul Petrus banjur ngandika: 47 "Apa ana wong kang bisa ngalang-alangi wong-wong iki padha dibaptisi nganggo banyu, wong wis padha tampa Roh Suci kayadene kita?" 48 Banjur dhawuh, supaya wong-wong mau padha dibaptisi ing asmane Gusti Yesus Kristus. Sawise iku nuli padha nyuwun, supaya Rasul Petrus lereb ana ing kono sawatara dina. Rasul Petrus ngaturake panjawab ana ing Yerusalem bab baptise Kornelius 11:1-18 11 1 Para rasul lan sadulur-sadulur ing tanah Yudea padha krungu, yen bangsa-bangsa liya uga nampani pangandikaning Allah. 2 Bareng Rasul Petrus rawuh ing Yerusalem wong-wong golongan tetakan padha padudon karo panjenengane, 3 pangucape: "Panjenengan sampun lumebet ing griyanipun tiyang-tiyang ingkang boten tetak saha dhahar sesarengan kaliyan tiyang-tiyang wau." 4 Nanging Rasul Petrus banjur nerangake samubarang kabeh kanthi urut, pangandikane: 5 "Kula saweg ndedonga wonten ing kitha Yope, dumadakan roh kula kalimputan ing panguwaosipun Gusti Allah, kula lajeng 56
LELAKONE PARA RASUL 11.6 -13 sumerep rerupen: wonten barang ingkang awujud lawon wiyar, gumantung ing poncotipun sakawan kaandhapaken saking langit ngantos dumugi ing ngajeng kula. 6 Sareng kula tamataken, kula sumerep sawarnining kewan wonten ing lebetipun, kewan asuku sakawan, kewan wanan, kewan rumangkang saha peksi-peksi. 7 Kula lajeng mireng swara ingkang ngandika dhateng kula: Ngadega, heh, Petrus, nyembeleha lan mangana! 8 Nanging kula matur: Boten, Gusti, boten, amargi dereng nate wonten barang ingkang karam utawi ingkang boten resik, ingkang lumebet ing cangkem kawula. 9 Ewadene swara saking swarga wau lajeng ngandika dhateng kula ingkang kaping kalihipun: Apa kang kapangandikakake dening Allah, yen iku kalal, aja kokarani karam! 10 Bab punika kalampahan ngantos kaping tiga, sadayanipun nunten kainggahaken malih dhateng langit. 11 Sanalika punika ugi lajeng wonten tiyang tiga ingkang ngadeg ing sangajenging griya, ingkang ngadeg ing sangajenging griya, ingkang kula pondhoki; tiyang-tiyang wau dipun kengken saking Kaisarea murugi kula. 12 Kula nunten dipun pangandikani dening Roh: Mangkata bebarengan karo wong-wong iku lan aja mangu-mangu! Sadherek nenem punika tumut. Sareng kula lumebet ing griyanipun tiyang wau 13 tiyang punika tumunten nyariyosaken dhateng kula sadaya anggenipun sumerep malaekat jumeneng ing griyanipun 57
LELAKONE PARA RASUL 11.14- 19 saha ngandika dhateng piyambakipun: Kongkonana wong menyang Yope methuk Simon kang apeparab Petrus. 14 Iku bakal aweh pawarta marang kowe, kang bakal nekakake karahayon tumrap kowe dalah sabrayatmu kabeh. 15 Sareng kula wiwit wicanten, tiyang-tiyang wau lajeng sami katedhakan ing Roh Suci, sami kadosdene kita kala rumiyin. 16 Kula nunten kengetan dhateng pangandikaning Pangeran: Yokanan mbaptis nganggo banyu, nanging sira kabeh bakal kabaptis kalawan Roh Suci. 17 Dados manawi Gusti Allah maringaken rahmatipun dhateng tiyang-tiyang wau sami kadosdene dhateng kula nalika kita wiwit pitados dhateng Gusti Yesus Krsitus, kadospundi anggen kula saged nduwa dhateng Gusti Allah?" 18 Bareng krungu kang mangkono iku, banjur padha nrima sarta padha ngluhurake Gusti Allah, pangucape: "Dadine Gusti Allah uga paring patobat marang bangsa-bangsa liya, kang dadi marganing urip." Buyare pasamuwan njalari mekare. Dumadine pasamuwan Kristen ana ing kutha Antiokhia. Nabi Agabus meca anane pailan 11:19-30 19 Kacarita marga saka panganiaya kang tumuwuh sawuse Sang Stefanus kaukum pati, 58
LELAKONE PARA RASUL 11.20- 28 akeh sadulur kang padha buyar nganti tekan ing tanah Fenisia, ing pulo Siprus lan ing kutha Antiokhia, dene anggone ngabarake Injil mung marang wong Yahudi. 20 Nanging ana panunggalane sawatara wong Siprus lan wong Kirene, kang teka ing Antiokhia lan banjur mawan rembug uga karo wong-wong Yunani sarta martakake Injil kalawan pratela, yen Gusti Yesus iku Gusti. 21 Astaning Pangeran nunggil karo wong-wong mau, satemah akeh wong kang manjing pracaya sarta padha mratobat marang Gusti. 22 Pawarta bab wong-wong mau keprungu dening pasamuwan ing Yerusalem; Barnabas banjur kautus dening pasamuwan menyang ing Antiokhia. 23 Bareng wis tekan ing kono lan nyumurupi sih-rahmating Allah, Barnabas bungah sarta mituturi marang wong-wong mau, supaya padha tetep setya marang Gusti, 24 awit Barnabas iku wong becik, kapenuhan ing Roh Suci lan pracaya. Ana wong akeh kang padha kawuwuhake ing pasamuwane Gusti. 25 Barnabas banjur menyang ing kutha Tarsus nggoleki Saulus. Bareng wis ketemu tumuli diajak menyang ing Antiokhia, 26 sarta padha tetunggalan karo pasamuwan nganti sataun lawase, sinambi memulang marang wong akeh. Ana ing Antiokhia kono para siswa anggone wiwit padha kasebut Kristen. 27 Nalika samana ana nabi sawatara kang rawuh ing kutha Antiokhia saka ing Yerusalem. 28 Ana siji kang asma Agabus kang jumeneng sarta marga saka kuwaosing Roh ngandika, 59
LELAKONE PARA RASUL 11.29- 12.5 yen ing saindenging jagad bakal katekan pailan gedhe, kang iya kalakon uga nalika jamane Sang Nata Agung Klaudius. 29 Para siswa banjur padha mutus arep nglumpukake sumbangan miturut sakadare dhewe-dhewe, bakal dikirimake marang para sadulur ing tanah Yudea. 30 Bab iku iya kalakon lan banjur dikirimake marang para pinituwa lumantar Barnabas lan Saulus. Panguya-uyane Sang Prabu Herodhes. Rasul Yakobus kasedanan. Rasul Petrus kakunjara 12:1-5 12 1 Kira-kira ing wektu iku Sang Prabu Herodhes wiwit tumindak keras marang wong pasamuwan sawatara. 2 Panjenengane dhawuh nyedani Rasul Yakobus, sadhereke Rasul Yokanan, kalawan pedhang. 3 Bareng mirsa, yen bab iku ndadekake senenge atine wong Yahudi, banjur nglajengake tindake kang mangkono iku sarta dhawuh nahan Rasul Petrus. Nalika iku pinuju dina riyaya Roti Tanpa Ragi. 4 Bareng Rasul Petrus wis dicepeng, Sang Prabu Herodhes dhawuh supaya dikunjara kanthi dijaga dening prajurit patang regu, saben regu wong papat. Karsane, salebare Paskah bakal kaladekake marang ngarepe wong akeh. 5 Iya kaya mangkono iku anggone Rasul Petrus katahan ana ing pakunjaran. 60
LELAKONE PARA RASUL 12.6 -10 Nanging pasamuwan kalawan nrentheng ndongakake panjenengane marang Gusti Allah. Rasul Petrus kaluwaran dening malaekat 12:6-19 6 Nalika bengi sadurunge kaladekake marang ing ngarepe wong akeh dening Sang Prabu Herodhes, Rasul Petrus sare kaapit dening prajurit loro, kabesta ing rante loro. Kajaba saka iku ing ngarep lawang ana prajurit kang padha jaga. 7 Dumadakan ana sawijining malaekate Pangeran jumeneng ing sacelake Rasul Petrus lan sel kono kapadhangan ing cahya. Malaekat mau banjur nyeblek Rasul Petrus, supaya wungu kalawan ngandika: "Enggal tangia!" Rantene nuli ucul saka ing astane Rasul Petrus. 8 Sang Malaekat banjur ngandika: "Sabukana lan enggonen trumpahmu!" Iku iya ditindakake. Sang Malaekat tumuli ngandika: "Jubahmu enggonen lan ngetutna aku!" 9 Panjenengane iya banjur tindak medal ndherekake malaekat sarta ora mirsa, yen apa kang ditindakake dening malaekat iku kalakon temenan, panyanane mirsa wahyu. 10 Bareng wis padha nglangkungi pajagan kapisan lan kapindho, nuli rawuh ing gapura wesi kang anjog ing kutha. Lawange iku menga dhewe. Bareng wis rawuh ing jaba, banjur padha tindak tekan ing pungkasaning dalan; dumadakan malaekat mau banjur nilar panjenengane. 61
LELAKONE PARA RASUL 12.11- 17 11 Bareng wis enget wewentehan, Rasul Petrus nuli ngunandika: "Saiki aku ngreti temenan, yen Gusti wus ngutus malaekate sarta ngluwari aku saka ing astane Sang Prabu Herodhes lan saka ing samubarang kabeh, kang dikarepake dening wong Yahudi." 12 Sawise nggalih-nggalih sadhela, banjur tindak menyang ing omahe Maryam, ibune Yokanan kang uga karang Markus. Ing kono akeh wong kang padha nglumpuk ndedonga. 13 Bareng panjenengane nothok lawang regol, ana abdi wadon jenenge Rodhe teka arep nyumurupi sapa kang thothok-thothok iku. 14 Dheweke ora pangling yen iku swarane Rasul Petrus, nanging marga saka bungahe, ora banjur ngengakake lawang, nanging enggal-enggal lumebu ngaturi pirsa, yen Rasul Petrus ana ing ngarep regol. 15 Wong wadon iku banjur dicalathoni: "Kowe iku ngomyang." Ewasamono tetep anggone matur, yen iku nyata temenan. Banjur padha calathu: "Iku malaekate." 16 Nanging Rasul Petrus terus bae anggone thothok-thothok. Bareng padha ngengakake lawang lan ndeleng panjenengane, padha kagawokan. 17 Nanging Rasul Petrus tumuli paring sasmita, supaya padha meneng, banjur padha dicaritani, kapriye anggone Gusti nuntun medal saka ing pakunjaran. Pangandikane: "Yakobus lan para sadulur kita padha wenehana sumurup bab iki." Banjur miyos lan tindak menyang ing panggonan liya. 62
LELAKONE PARA RASUL 12.18- 23 18 Esuke para prajurit padha kagegeran, padha takon-tinakon apa baya kang wis kalakon ing ngatase Rasul Petrus iku. 19 Sang Prabu Herodhes banjur dhawuh nglari Rasul Petrus, nanging ora ketemu, nuli dhawuh mriksa para kang jaga, kang wusanane padha dipateni. Sang Prabu nuli tindak saka ing Yudea menyang ing Kaisarea sarta lereb ana ing kono. Sedane Sang Prabu Herodhes 12:20-23 20 Kacarita Sang Prabu Herodhes duka banget marang wong Tirus lan Sidon. Wong-wong mau padha saiyeg bebarengan sowan menyang ing ngarsane sarta padha kalakon bisa ngrimuk Blastus, punggawa ing kratone Sang Nata, supaya mbiyantu wong-wong mau. Banjur padha nyuwun bedhami, awit nagarane iku oleh pangan saka ing bawahe Sang Prabu. 21 Ing dina kang wus katamtokake, Sang Prabu Herodhes ngrasuk busananing ratu banjur lenggah ing dhampar lan ngandika marang wong-wong mau. 22 Ing kono rakyat padha nampani pangandika iku kanthi asurak-surak, sarta ngucap: "Punika swaraning allah lan sanes swaraning manungsa!" 23 Padha sanalika Sang Prabu banjur kagebag dening malaekating Pangeran, jalaran ora ngunjukake pangaji-aji marang Gusti Allah. Panjenengane seda kamangsa ing cacing. 63
LELAKONE PARA RASUL 12.24- 13.5 Barnabas lan Saulus kautus 12:24--13:3 24 Kacarita pangandikane Pangeran saya sumebar lan saya akeh kang ngrungokake. 25 Barnabas lan Saulus, sawise ngrampungake kawajibane, banjur bali saka ing Yerusalem, Yokanan kang uga peparab Markus diajak. 13 1 Ing nalika iku pasamuwan ing Antiokhia ana nabi lan guru sawatara, yaiku: Barnabas lan Simeon kang karan Niger, lan Lukius wong Kirene, sarta Menahen, palihane Sang Nata-wilayah Herodhes lan Saulus. 2 Ing sawijining dina, nalika lagi padha nindakake pangibadah marang Gusti sarta puwasa, Roh Suci ngandika: "Ingsun pijekna Barnabas lan Saulus, supaya padha nglakonana ayahan, kang wus Suntemtokake tumrap karone." 3 Mulane banjur padha puwasa lan ndedonga, sarta sawise ditumpangi tangan, karone padha dililani mangkat. Rasul Paulus lan Barnabas ana ing pulo Siprus 13:4-12 4 Sakarone, kang padha kautus dening Sang Roh Suci iku, nuli tindak menyang ing palabuhan Seleukia; saka ing kono padha layar menyang ing pulo Siprus. 5 Bareng wis rawuh ing kutha Salamis, banjur padha martosake 64
LELAKONE PARA RASUL 13.6 -12 pangandikaning Allah ana ing papan-papan pangibadahe wong Yahudi, sarta Yokakan ndherekake minangka pambantu. 6 Nuli padha ndlajahi pulo mau kabeh, nganti tekan ing kutha Pafos; ana ing kono nrenjuhi sawijining wong Yahudi, jenenge Baryesus. Iku dadi tukang sikir lan nabi palsu, 7 apamaneh dadi mitrane kang jumeneng gupernur ing pulo kono, priyagung kang lantip, asmane Sergius Paulus. Gupernur iku nimbali Rasul Barnabas lan Saulus sabab kapengin mirengake pangandikaning Allah. 8 Nanging Elimas -- mangkono jenenge tukang sikir mau ing basa Yunani -- ngalang-alangi sarta mbudi-daya supaya Sang Gupernur aja pracaya. 9 Nanging Rasul Saulus, kang uga asma Paulus, kang kapenuhan ing Roh Suci, nuli mancerengi dheweke 10 lan ngandika: "Heh, anak Iblis, kang kebak ing kaculikan lan piala, kowe iku mungsuhe sakabehing kayekten, apa kowe ora uwis-uwis anggonmu ngingerake Marganing Pangeran, kang lenceng iku? 11 Saiki delengen, astaning Pangeran nempuh marang kowe, kowe dadi picak, sawatara dina kowe ora bisa ndeleng srengenge." Lan sanalika iku uga wong mau rumangsa kalimputan ing pepeteng lelimengan, sarta banjur grayah-grayah golek wong kang nuntun dheweke. 12 Ndeleng apa kang mentas kalakon iku, Sang Gupernur banjur pitados, sarta kagawokan marga saka piwulange Gusti iku. 65
LELAKONE PARA RASUL 13.13- 18 Tindak menyang ing kutha Antiokhia ing tanah Pisidhia 13:13-49 13 Rasul Paulus sakanthine banjur tindak saka ing Pafos lan layar menyang ing kutha Perga ing tanah Pamfilia. Nanging Yokanan tumuli pamitan lan bali menyang ing Yerusalem. 14 Saka ing Perga padha nglajengake tindake menyang ing kutha Antiokhia ing Pisidhia. Bareng ing dina Sabat karone tindak menyang ing papan pangibadah, tumuli lenggah ana ing kono. 15 Sawise angger-anggering Toret lan kitabe para nabi kawaca, para punggawaning papan pangibadah padha kongkonan matur marang sakarone: "Para sadherek, bokbilih panjenengan sami kagungan pangandika minangka pambangun saha panglipur tumrap umat punika, sumangga kula aturi nglairaken." 16 Rasul Paulus banjur jumeneng sarta sawise paring sasmita kalawan astane, nuli ngandika: "Para sadherek Israel saha para ingkang sami ngabekti ing Allah, kula aturi sami midhangetaken. 17 Allahipun bangsa Israel sampun milih leluhur kita, tuwin kadadosaken bangsa ingkang ageng, nalika dados tiyang neneka wonten ing tanah Mesir, tumunten kairid medal saking nagari wau dening Panjenenganipun kalayan astanipun ingkang luhur. 18 Salebetipun kawan dasa taun Panjenenganipun atindak sabar tumrap sadaya pratingkahipun wonten 66
LELAKONE PARA RASUL 13.19- 25 ing ara-ara-samun. 19 Sarta sasampunipun nyirnakaken bangsa pepitu ing tanah Kanaan, Panjenenganipun lajeng mbage-bage tanah wau dhateng leluhur kita kadadosaken tanah pusaka. 20 Sasampunipun watawis kawan atus seket taun, lajeng kaparingan hakim ngantos dumugi ing jamanipun Nabi Samuel. 21 Sasampunipun makaten sami nyuwun kaparingana ratu. Gusti Allah nunten maringi Saul, anakipun Kisy, saking taler Benyamin, laminipun kawan dasa taun. 22 Sasampunipun Sang Nata Saul kasingkiraken, Gusti Allah lajeng njunjung Dawud, kajumenengaken ratu. Tumrap Sang Prabu Dawud punika Gusti Allah sampun pratela: Ingsun wus manggih Dawud, anake Isai, wong kang ndadekake keparenging panggalihingSun sarta kang nglakoni sakabehing karsaningSun. 23 Inggih saking trahipun punika Gusti Allah, tetes kaliyan ingkang sampun kaprasetyakaken, miyosaken Sang Juru-wilujeng kangge tiyang Israel, inggih punika Gusti Yesus. 24 Nalika ngajengaken rawuhipun, Nabi Yokanan sampun ngatag-atag dhateng bangsa Israel sadaya, supados sami mratobat saha kabaptis. 25 Salajengipun, nalika Nabi Yokanan sampun meh rampung anggenipun nindakaken ayahanipun, panjenenganipun ngandika makaten: Aku iki dudu kang kokkira, yen aku iki Panjenengane, nanging Panjenengane bakal rawuh sawise aku. Aku bok nguculi ageme trumpah saka ing sampeyane bae, ora pantes. 67
LELAKONE PARA RASUL 13.26- 33 26 Nuwun, para sadherek trahipun Rama Abraham, saha para ingkang sami ngabekti ing Allah, kabar kawilujengan punika sampun kaparingaken dhateng kita. 27 Sabab para ingkang sami manggen ing Yerusalem saha para pangagengipun sami boten purun ngakeni Gusti Yesus. Saha margi saking anggenipun lajeng ndhawahaken paukuman pejah tumrap Panjenenganipun, sami njalari kayektosanipun pangandikaning para nabi, ingkang kawaos ing saben dinten Sabat. 28 Punapadene sanadyan boten manggih bab-bab ingkang njalari kaukum pejah, ewasamanten sami nyuwun sedanipun dhateng Sang Pilatus. 29 Saha sasampunipun sami nglampahi sadaya ingkang sinerat tumrap ing Panjenenganipun, Panjenenganipun lajeng kaandhapaken saking kajeng salib tuwin kasarekaken. 30 Nanging nunten kawungokaken dening Gusti Allah saking antawisipun tiyang pejah, 31 sarta ngantos sawatawis wekdal dangunipun anggenipun ngatingal dhateng para ingkang sami ndherek Panjenenganipun saking tanah Galilea dhateng Yerusalem. Inggih tiyang-tiyang punika ingkang sapunika sami dados seksinipun wonten ing sangajengipun umat punika. 32 Dene kula sadaya sapunika sami martosaken kabar-kabingahan dhateng panjenengan sadaya, inggih punika, bilih prajanjian ingkang kaparingaken dhateng para leluhur kita punika, 33 sampun dipun tetepi dening Gusti Allah tumrap kita, para turunipun, sarana anggenipun ngwungokaken 68
LELAKONE PARA RASUL 13.34- 39 Gusti Yesus, kados ingkang kaseratan ing masmur ingkang kaping kalih: Sira iku PutraningSun! Ingsun wus mutrakake Sira ing dina iki. 34 Gusti Allah sampun ngwungokaken Panjenenganipun saking antawisipun tiyang pejah saha boten badhe kapasrahaken malih dhateng ing karisakan. Bab punika kapratelakaken dening Pangeran wonten ing pangandikanipun makaten: Ingsun bakal netepi prajanji-prajanji kang suci kang kena pinracaya tumrap sira, kang wus Sunparingake marang Dawud. 35 Awit saking punika wonten ing masmur sanesipun pangandikanipun makaten: Paduka boten badhe masrahaken Abdi Paduka ingkang suci dhateng karisakan. 36 Awit Sang Prabu Dawud nglampahi karsaning Allah nalika ing jamanipun, lajeng seda saha kasarekaken nunggil kaliyan para leluhuripun, punapadene pancen kaulungaken dhateng ing karisakan. 37 Nanging Gusti Yesus ingkang kawungokaken dening Gusti Allah, boten makaten. 38 Milanipun ndadosna ing kauningan, para sadherek, margi saking Panjenenganipun punika, panjenengan sadaya sami kawartosan bab pangapuntening dosa, 39 saha wonten ing Panjenenganipun saben tiyang ingkang pitados, kaluwaran saking sadaya dosa; punika boten saged panjenengan tampeni saking angger-anggeripun Nabi 69
LELAKONE PARA RASUL 13.40- 46 Musa. 40 Milanipun sami kula aturi waspaos, supados sampun ngantos kalampahan tumrap panjenengan punapa ingkang sampun kapangandikakaken wonten ing kitabipun para nabi, ingkang suraosipun: 41 Dieling, heh wong kang padha watek seneng ngremehake, padha erama lan sirnaa, sabab Ingsun nindakake pakaryan ing jamanira, sawijining pakaryan, kang ora bakal sira andel, saupama dicaritakake marang sira." 42 Nalika Rasul Paulus lan Barnabas miyos, wong-wong padha nyuwun supaya karo- karone ing dina Sabat candhake karsa paring pangandika maneh bab prakara mau. 43 Sarampunge nindakake pangibadah, wong Yahudi lan para wong kang ngenut agama Yahudi kang padha ngabekti marang Allah, padha ndherek Rasul Paulus lan Barnabas; rasul loro iku padha paring piwulang lan pitutur marang wong-wong mau, supaya padha lestari dumunung ana ing sajroning sih-rahmating Allah. 44 Ing dina Sabat candhake meh wong sakutha kabeh padha nglumpuk ngrungokake pangandikaning Allah. 45 Nanging bareng wong Yahudi padha weruh wong akeh iku, banget panas atine lan padha madoni apa kang dipangandikakake dening Rasul Paulus kalawan ngala-ala. 46 Nanging Rasul Paulus lan Barnabas kanthi kendel mangandikani: "Pancen pangandikaning Allah iku kudu 70
LELAKONE PARA RASUL 13.47- 51 diwartakake marang kowe kabeh dhisik, nanging kowe padha nampik lan nganggep ora pantes tampa urip langgeng. Mulane aku banjur padha marani bangsa-bangsa liya. 47 Sabab aku padha diparingi dhawuh mangkene: Sira wus Suntetepake dadi pepadhang tumrap bangsa-bangsa kang ora wanuh marang Allah, supaya sira dadi marganing karahayon nganti tumeka ing pungkasaning bumi." 48 Krungu kang mangkono iku, kabeh wong kang ora wanuh marang Allah padha bungah sarta padha ngluhurake pangandikaning Pangeran, sarta kabeh wong kang pinasthekake dening Allah tampa urip langgeng, padha manjing pracaya. 49 Pangandikane Pangeran banjur kagiyarake ing tanah kono kabeh. Tindak menyang ing kutha Ikonium, Listra lan Derbe 13:50--14:20 50 Wong Yahudi padha ngojok-ojoki wanita- wanita kang kajen keringan kang bekti ing Allah sarta para panggedhe ing kutha kono lan banjur nenangi panguya-uya marang Rasul Paulus lan Barnabas, padha ditundhung saka ing wewengkon kono. 51 Nanging Rasul Paulus lan Barnabas nuli padha ngetabake lebu ing sampeyane, minangka pameleh marang wong-wong mau, banjur tedhak menyang 71
LELAKONE PARA RASUL 13.52- 14.6 ing kutha Ikonium. 52 Dene para siswa ing Antiokhia padha kapenuhan ing kabungahan lan Roh Suci. Rasul Paulus lan Barnabas sumingkir saka ing Ikonium 14:1-7 14 1 Ana ing Ikonium rasul karone iya lumebet ing papan-pangibadah wong Yahudi lan memulang, satemah wong Yahudi lan wong Yunani akeh kang padha manjing pracaya. 2 Nanging wong-wong Yahudi kang nampik pawartane, padha gawe panasing atine wong-wong kang ora wanuh marang Allah sarta gawe nepsune wong-wong mau marang para sadulur. 3 Rasul Paulus lan Barnabas lereb ana ing kono nganti sawatara mangsa, padha memulang kanthi kendel, amarga padha kumandel marang Gusti. Dene Gusti nyantosakake pawarta bab sih-rahmate iku kalawan paring panguwasa marang karone, kanggo nganakake pratandha-pratandha lan mukjijat-mukjijat. 4 Nanging wong akeh ing kutha kono pecah dadi rong golongan; ana kang nganut wong Yahudi, lan ana kang nganut rasul karone. 5 Wong-wong kang ora wanuh marang Gusti Allah lan para wong Yahudi bebarengan karo para pangarepe banjur padha wiwit nganakake obah-obahan niksa lan mbenturi watu marang rasul loro mau. 6 Bareng rasul-rasul mau padha nguningani bab iku, banjur sumingkir 72
LELAKONE PARA RASUL 14.7 -14 menyang ing kutha-kutha ing tanah Likaonia, yaiku Listra lan Derbe sarta ing tlatah sakiwa tengene. 7 Ana ing kono padha nggiyarake Injil. Rasul Paulus lan Barnabas ana ing kutha Listra arep disedani 14:8-20 8 Kacarita ing kutha Listra ana sawijining wong kang mung linggih bae, jalaran sikile apus, lumpuh wiwit lair lan durung tau bisa lumaku. 9 Nalika Rasul Paulus memulang, dheweke ngrungokake. Rasul Paulus mirsani lan nguningani, yen wong mau kadunungan pangandel sarta bisa diwarasake, 10 banjur ngandika kalawan sora: "Ngadega jejeg!" Wong mau banjur mak nyat ngadeg lan lumaku mrana-mrene. 11 Bareng wong akeh nyumurupi apa kang mentas ditindakake dening Rasul Paulus, tumuli padha nguwuh- uwuh nganggo basa Likaonia: "Dewa-dewa wis padha tumedhak ing tengah-tengah kita dadi manungsa." 12 Rasul Barnabas disebut Zeus dene Rasul Paulus diarani Hermes, amarga kang ngandika. 13 Imaming dewa Zeus, kang kabuyutane ana ing jaban kutha, nuli teka ing sakethenging kutha karo nggawa sapi-sapi lanang lan karangan kembang kang arep dicaosake minangka sajen, bebarengan karo wong akeh. 14 Mireng kang mangkono iku Rasul Barnabas lan Rasul Paulus banjur nyuwek-nyuwek pangagemane 73
LELAKONE PARA RASUL 14.15- 20 lan lumajeng menyang ing satengahing wong akeh iku kambi nguwuh-uwuh: 15 "Para sadherek, kadospundi dene panjenengan kok sami tumindak makaten? Kula punika sami manungsa limrah kadosdene panjenengan sadaya. Kula wonten ing ngriki punika prelu ngabaraken Injil dhateng panjenengan, supados panjenengan sami nilara tumindak ingkang tanpa gina punika saha lajeng mratobat dhateng Gusti Allah ingkang asipat gesang, ingkang sampun nitahaken langit kaliyan bumi saha saganten dalah saisinipun sadaya punika. 16 Ing jaman ingkang sampun kapengker sadaya bangsa anggenipun sami lumampah ing marginipun piyambak, dipun kendelaken kemawon dening Gusti Allah, 17 nanging Panjenenganipun inggih tansah ngatingalaken kamirahanipun, inggih punika anggenipun maringi jawah sarta mangsa mirah dhateng panjenengan sadaya saking ing langit, sarta panggalih panjenengan tinuwukan ing tedha lan kabingahan." 18 Sanadyan para rasul padha ngandika mangkono, ewadene meh-meh bae ora bisa mekak anggone padha caos kurban. 19 Nanging banjur ana wong Yahudi kang padha teka saka ing Antiokhia lan Ikonium, kang padha mbebujuk wong akeh, wasana Rasul Paulus banjur dibenturi watu lan kaseret menyang ing sajabaning kutha, jalaran dikira wis seda. 20 Nanging bareng karubung dening para siswa, panjenengane nuli wungu lan banjur lumebet ing kutha. Esuke banjur tindak 74
LELAKONE PARA RASUL 14.21- 27 menyang ing Derbe bebarengan karo Rasul Barnabas. Kondur menyang ing Antiokhia 14:21-28 21 Rasul Paulus lan Barnabas anggone ngabarake Injil ana ing kutha kono oleh siswa akeh, banjur wangsul menyang ing Listra, Ikonium lan Antiokhia. 22 Ana ing kono rasul karone padha nyantosakake atine para siswa sarta paring piweling, supaya padha mantep ing pracaya apadene padha dipangandikani, yen anggon kita lumebu ing Kratoning Allah iku, kalawan nglakoni sangsara akeh. 23 Ana ing saben pasamuwan para rasul mau padha netepake pinituwa-pinituwa kanggo pasamuwan iku, lan sawise ndedonga lan puwasa, para pinituwa mau padha dicaosake marang Gusti, kang dadi sumbering pracayane. 24 Sawuse mangkono tumuli ndlajahi tanah Pisidhia kabeh lan banjur rawuh ing tanah Pamfilia. 25 Ana ing kono karone padha nggelarake pangandika ana ing kutha Perga, banjur tindak menyang ing kutha Atalia, ing pesisir. 26 Saka ing kono padha layar menyang ing Antiokhia. Ana ing kono anggone maune padha kacaosake marang sih-rahmating Allah supaya wiwit nglakoni ayahan, kang saiki wis dirampungake iku. 27 Sarawuhe ing kono banjur nglumpukake pasamuwan, padha dicariyosi bab samubarang kang wis katindakake dening Gusti Allah 75
LELAKONE PARA RASUL 14.28- 15.4 lumantar panjenengane sakaliyan; apadene bab anggone Gusti Allah wus mengani lawanging pracaya marang bangsa-bangsa liya. 28 Karone padha lereb ing kono nganti sawatara suwe, nunggil karo para siswa mau. Parepatan ing Yerusalem 15:1-21 15 1 Tumuli ana wong sawatara saka ing tanah Yudea teka ing Antiokhia, kang padha mulang marang para sadulur ing kono mangkene: "Manawi panjenengan sadaya boten sami nglampahi supit manut adat-tata-cara ingkang dipun warisaken dening Nabi Musa, panjenengan boten badhe saged manggih karahayon." 2 Nanging Rasul Paulus lan Barnabas banget anggone padha suwala lan mbantah panemune wong-wong mau. Wekasane pasamuwan banjur mutus, Rasul Paulus lan Barnabas sarta warga pasamuwan liyane sawatara kautus menyang ing Yerusalem nemoni para rasul lan para tinituwa, prelu ngrembug bab mau. 3 Para utusan mau diuntapake dening pasamuwan nganti tekan ing jaban kutha, banjur padha nerusake lakune ngliwati tanah Fenisia lan Samaria, sadalan-dalan padha ngundhangake pamratobate wong-wong kang padha ora wanuh marang Gusti Allah. Iki banget ndadekake bungahe para sadulur ing kono. 4 Satekane ing Yerusalem, para utusan padha ditampani dening pasamuwan lan 76
LELAKONE PARA RASUL 15.5 -11 para rasul sarta para pinituwa, banjur padha nyritakake samubarang kabeh kang wus katindakake dening Gusti Allah lumantar saka pandamele. 5 Nanging nuli ana wong sawatara kang kalebu golonganing wong Farisi, kang wis manjing pracaya, kang padha ngadeg lan matur: "Ingkang sanes tiyang Yahudi kedah dipun tetaki saha dipun wajibaken netepi angger-anggeripun Nabi Musa." 6 Para rasul lan para pinituwa banjur padha nganakake parepatan, ngrembug prakara iku mau. 7 Bareng wis sawatara suwe anggone padha bebantahan, Rasul Petrus banjur jumeneng sarta ngandika: "Para sadherek, panjenengan sadaya sampun sami nguningani, bilih sampun wiwit kala rumiyin mila kula kapiji dening Gusti Allah saking ing antawis kita, supados lumantar lesan kula bangsa-bangsa sanes sami mireng pawartos bab Injil satemah lajeng sami manjing pracaya. 8 Mangka Gusti Allah ingkang nguningani manahing manungsa, sampun kepareng nampeni tiyang-tiyang wau, lajeng ugi sami kaparingan Roh Suci kadosdene kita, 9 punapadene Panjenenganipun babar pisan boten mawi mbeda-mbedakaken tiyang-tiyang wau kaliyan kita, sasampunipun nucekaken manahipun sarana pitados. 10 Milanipun kadospundi dene panjenengan sadaya sami nyobi dhateng Gusti Allah kanthi patrap ngetrapaken rembatan ing pundhakipun para siswa, ingkang leluhur kita utawi kita piyambak boten kiyat ngrembat. 11 Kosokwangsulipun kita pitados, bilih 77
LELAKONE PARA RASUL 15.12- 17 kita badhe tampi karahayon margi saking sih-rahmatipun Gusti Yesus Kristus kadosdene sadherek-sadherek punika." 12 Kabeh sing padha marepat banjur padha meneng, tumuli padha ngrungokake critane Rasul Paulus lan Barnabas bab pratandha lan kaelokan kang ditindakake dening Gusti Allah lumantar rasul loro iku ana ing antarane bangsa-bangsa liya. Pirembage Sang Pinisepuh Yakobus 15:13-21 13 Bareng Rasul Paulus lan Barnabas wis rampung anggone cariyos, Sang Pinisepuh Yakobus banjur ngandika: "Para sadherek, sami kula aturi mirengaken atus kula: 14 Sadherek Simon mentas nyariyosaken, bilih wiwit-wiwitan mila Gusti Allah sampun ngatingalaken sih-rahmatipun, inggih punika anggenipun milih satunggaling bangsa saking antawisipun bangsa-bangsa sanes wau kagem asmanipun. 15 Bab punika cocog kaliyan pangandikanipun para nabi, ingkang kaseratan, wiraosipun: 16 Sawuse mangkono Ingsun bakal wangsul sarta mbangun maneh tarube Dawud kang wis rubuh, lan jugrugane bakal Sunbangun maneh sarta Sunsantosakake, 17 supaya wong-wong liyane kabeh padha ngupaya marang Pangeran, 78
LELAKONE PARA RASUL 15.18- 23 mangkono uga kabeh wong kang ora wanuh marang Gusti Allah, kang Ingsun sebut kagunganingSun. Mangkono pangandikane Pangeran, kang nindakake iku kabeh, 18 kang wus kauningan wiwit sakawit. 19 Awit saking punika pamanggih kula, kita sampun ngantos damel rekaosipun para sadherek saking bangsa-bangsa sanes, ingkang sami mratobat dhateng Gusti Allah. 20 Prayoginipun kita kintun serat dhateng sadherek-sadherek punika, supados sami nyirik tetedhan ingkang sampun kajemberaken dening brahala, saha nebihi lampah jina, punapadene nyirik dagingipun kewan tetakan tuwin rah. 21 Amargi sampun wiwit jaman rumiyin angger-anggeripun Nabi Musa punika kaundhangaken wonten ing saben kitha, saha dumugi sapriki ing saben dinten Sabat kawaos wonten ing papan-papan pangibadah." Pancasane Pasamuwan 15:22-34 22 Wasana para rasul tuwin para pinituwa sarta wong sapasamuwan kabeh padha mutus milih wong sawatara saka ing antarane kang bakal kautus menyang ing Antiokhia, bebarengan karo Rasul Paulus lan Barnabas, yaiku Yudas kang peparab Barsabas lan Silas. Iku wong kang padha kajen ana ing antarane para sadulur. 23 Padha digawani layang kang surasane: "Salam kula para 79
LELAKONE PARA RASUL 15.24- 31 rasul saha para pinisepuh, sarta para sadherek panjenengan, katur dhumateng para sadherek ing Antiokhia, Siria lan Kilikia ingkang aslinipun saking bangsa-bangsa sanes. 24 Kula sampun sami mireng, bilih wonten tiyang sawatawis panunggilan kula, ingkang sami damel kejoting panggalih saha damel kuwur panjenengan kalayan piwulangipun, mangka boten sami kula weling. 25 Milanipun kula sampun sami sarembag saha mutus kengkenan tiyang sawatawis manggihi panjenengan sesarengan kaliyan sadherek Barnabas tuwin Paulus ingkang kula tresnani, 26 inggih punika sadherek kalih ingkang sampun masrahaken nyawanipun margi saking asmanipun Gusti kita Yesus Kristus. 27 Wondene ignkang kula kengken sadherek Yudas saha Silas, ingkang badhe ngaturaken kalayan lesan piweling ingkang kaserat punika dhateng panjenengan. 28 Amargi Sang Roh Suci lan kula sampun damel putusan, supados panjenengan sampun ngantos kabebahan nglangkungi ingkang kaperlokaken: 29 Sami nyirika sesajening brahala, rah saha daging kewan tetakan, punapadene lampah jina. Punika sadaya manawi sami panjenengan singkiri, panjenengan sampun tumindak sae. Namung samanten, mugi sami ginanjar wilujeng." 30 Bareng wis padha pamitan, Yudas lan Silas padha mangkat menyang ing kutha Antiokhia. Ana ing kono wong sapasamuwan banjur marepat, layange nuli diaturake. 31 Bareng wis 80
LELAKONE PARA RASUL 15.32- 41 diwaca, padha bungah awit oleh panglipur. 32 Anadene Yudas lan Silas, sarehne iya padha nabi, mulane nganti sawatara suwe anggone mituturi para sadulur lan nyantosakake atine. 33 Lan sawise ana ing kono sawatara mangsa, banjur padha dililani bali dening para sadulur menyang ing ngarsane kang ngutus kalawan disangoni slamet. 34 Nanging Silas milaur keri ana ing kono. Rasul Paulus crah karo Barnabas 15:35-41 35 Rasul Paulus lan Barnabas anggone ana ing Antiokhia nganti sawatara suwe padha bebarengan lan wong akeh liyane memulang sarta nggelarake pangandikane Gusti. 36 Nanging bareng wis sawatara lawase Rasul Paulus banjur ngandika marang Barnabas: "Prayogane saiki padha bali niliki para sadulur ing saben kutha, sing wis padha kita sebari pangandikane Gusti, kapriye kaanane." 37 Barnabas kapengin uga ngajak Yokanan kang apeparab Markus. 38 Nanging Rasul Paulus pratela kalawan kenceng, ora prayoga yen ta ngajak wong kang wus ninggal lunga ana ing kutha Pamfilia lan ora gelem diajak nyambut gawe bebarengan. 39 Bab iki ndadekake dredahe sakarone, temahan padha pepisahan. Barnabas ngajak Markus lan banjur layar menyang Siprus. 40 Dene Rasul Paulus milih Silas, lan sawise kasaosake dening para sadulur marang sih-rahmate Gusti, 41 banjur 81
LELAKONE PARA RASUL 16.1 -6 mangkat njajah ing tanah Siria lan Kilikia, sarta nyantosakake pasamuwan-pasamuwan. Timoteus ndherek Rasul Paulus 16:1-3 16 1 Rasul Paulus uga rawuh ing kutha Derbe lan Listra. Ing kono ana sawijining siswa jenenge Timoteus, embokne wong Yahudi kang wus manjing pracaya, dene bapakne wong Yunani. 2 Timoteus iku wus kaseksenan becike dening para sadulur ing kutha Listra lan ing kutha Ikonium. 3 Karsane Rasul Paulus, iku dadia kanthine ing lampah. Rasul Paulus banjur dhawuh supaya ditetaki marga saka anane wong Yahudi kang padha ana ing wewengkon kono, awit kabeh padha sumurup, yen bapakne iku wong Yunani. Rasul Paulus nyabrang menyang ing tanah Makedhonia 16:4-12 4 Sajrone njajah ing kutha-kutha iku Rasul Paulus lan Silas padha masrahake pancasane para rasul lan para pinituwa ing Yerusalem kalawan piweling supaya diestokna. 5 Marga saka mangkono pasamuwan-pasamuwan padha kasantosakake pracayane lan saya suwe saya wuwuh cacahe. 6 Kacarita lakune ngliwati tanah Frigia lan tanah Galati. Tumuli diampah dening Sang Roh Suci nggelarake Injil ana ing tanah Asia. 82
LELAKONE PARA RASUL 16.7 -13 7 Satekane ing tanah Misia, banjur padha ngangkah lumebu ing tanah Bitinia, nanging Rohe Gusti Yesus ora marengake. 8 Bareng wis ngliwati tanah Misia, banjur tekan ing kutha Troas. 9 Bengine Rasul Paulus mirsani wahyu: ana wong Makedhonia ngadeg lan matur marang panjenengane: "Panjenengan kula aturi nyabrang mriki saha mitulungi kula sadaya!" 10 Bareng Rasul Paulus wis mirsani wahyu mau, aku kabeh banjur padha ngarah mangkat menyang ing tanah Makedhonia, awit marga saka anane wahyu mau, aku padha namtokake, yen Gusti Allah kang nimbali kakarsakake nggelarake Injil marang wong-wong ing kono. 11 Aku banjur padha mangkat nunggang prau saka ing Troas, terus ngener ing pulo Samotrake, lan esuke nuli menyang ing kutha Neapolis. 12 Saka ing kono banjur padha menyang ing kutha Filipi, kutha kawitan ing jajahan tanah Makedhonia, sawijining kutha-koloni Rum. Aku padha nginep ana ing kutha kono sawatara dina. Rasul Paulus ana ing kutha Filipi 16:13-18 13 Nalika ing dina Sabat aku padha menyang ing sajabaning sakethenging kutha, lumaku ing urut pinggiring kali, banjur mrangguli papan pasembahyanganing wong Yahudi, kang manut pangiraku ana ing kono. Sawise linggih, 83
LELAKONE PARA RASUL 16.14- 18 aku nuli padha rembugan karo wong-wong wadon kang padha kumpulan ana ing kono. 14 Ana sawijining wong wadon panunggalane, jenenge Lidhia, kang melu ngrungokake. Iku dadi bakul kain wungu, pinangkane saka ing kutha Tiatira, wong kang bekti ing Allah. Atine wis binuka dening Gusti, mulane migatekake marang apa kang dipangandikakake dening Rasul Paulus. 15 Sawise kabaptis sabrayat pisan, banjur darbe atur mangkene: "Manawi panjenengan sampun sami manggalih, bilih kula saestu pitados dhateng Gusti, sumangga sami kula aturi rawuh saha nyare ing griya kula." Mangka banget panggubele, nganti aku kabeh kapeksa nuruti. 16 Ing sawijining dina nalika aku padha menyang ing papan pasembahyangan iku, aku padha nrenjuhi sawijining batur tukon wadon kang dadi prewangan sarta kang njalari lurah-lurahe oleh kauntungan akeh. 17 Iku ngetutake Rasul Paulus lan aku kabeh kalawan alok-alok, ujare: "Wong-wong iku abdine Gusti Allah kang Mahaluhur, kang martakake dalaning karahayon marang wong kabeh." 18 Kang mangkono iku ditindakake nganti pirang-pirang dina. Ananging bareng Rasul Paulus wis ora tahan maneh marang anane rubeda iku, nuli minger sarta dhawuh marang roh iku: "Atas asmane Gusti Yesus Kristus, dhawuhku marang kowe: Metua saka ing wong wadon iki." Sanalika iku uga roh mau iya banjur metu. 84
LELAKONE PARA RASUL 16.19- 25 Rasul Paulus lan Silas kalebokake ing pakunjaran 16:19-24 19 Kacarita bareng para lurahe wong wadon mau weruh, yen wis ilang pangarep-arepe bisane oleh pangasilan, banjur padha nyekel Rasul Paulus lan Silas, padha diglandhang menyang pasar katur ing pamarentah. 20 Sawuse padha diajokake marang ing ngarsane para panggedhene kutha kono, nuli padha matur: "Tiyang punika sami nggegeraken nagari kita ngriki, amargi sami tiyang Yahudi 21 sarta sami mulangaken adat-tata-cara ingkang boten kenging kita tampeni utawi kita lampahi, awit kita punika tiyang Rum." 22 Anadene wong akeh iya padha melu nglawan marang Rasul Paulus lan Silas. Para panggedhening kutha mau banjur dhawuh ndhedheli pangagemane sarta nyapu. 23 Sawuse disapu bola-bali banjur padha dilebokake ing pakunjaran. Lurahe pakunjaran didhawuhi njaga kang santosa. 24 Sarehne mangkono prentahe, mulane sakarone nuli dilebokake ing kamare pakunjaran kang ana ing tengah dhewe, sarta padha kabelok sikile. Lelurahing pakunjaran mratobat 16:25-34 25 Watara wayah tengah bengi Rasul Paulus lan Silas padha ndedonga kalawan 85
LELAKONE PARA RASUL 16.26- 34 ngidungake pamuji marang Gusti Allah, dene wong ukuman liyane padha ngrungokake. 26 Dumadakan banjur ana lindhu gedhe, talesing pakunjaran kongsi horeg; lan sanalika iku uga lawang-lawang padha menga, lan rantene wong kabeh padha ucul. 27 Lurahing pakunjaran kaget tangi lan bareng weruh lawange pakunjaran padha menga, banjur ngunus pedhang arep nglalu, awit ngira yen wong-wong ukuman wis padha mlayu. 28 Nanging Rasul Paulus tumuli nguwuh seru, pangandikane: "Sampun mbilaeni sarira, awit kula sadaya taksih wonten ing ngriki!" 29 Lurah pakunjaran banjur njaluk colok lan enggal-enggal lumebu apadene nuli sumungkem ana ing ngarsane Rasul Paulus lan Silas kalawan gumeter. 30 Tumuli padha diirid metu, karo matur: "Dhuh, para sadherek, punapa ingkang kedah kula lampahi, supados wilujeng?" 31 Banjur dipangandikani: "Kula aturi pitados dhateng Gusti Yesus Kristus, temah panjenengan badhe wilujeng, panjenengan dalah brayat panjenengan." 32 Banjur diwartani pangandikane Pangeran, samono uga wong saisine omahe kabeh. 33 Ing wektu iku uga sakarone padha disirami bilure, sarta ing bengi iku uga lurah pakunjaran mau dalah brayate padha kabaptis. 34 Sakarone banjur didherekake menyang ing omahe lan padha dicaosi pisegah. Lurah pakunjaran mau banget bungahe dene dheweke lan kabeh wong saisining omahe wis padha manjing pracaya marang Gusti Allah. 86
LELAKONE PARA RASUL 16.35- 40 Rasul Paulus lan Silas padha kaluwaran 16:35-40 35 Bareng raina para panggedhening kutha banjur utusan punggawa-punggawa nglantarake dhawuh marang lurahing pakunjaran mangkene: "Wong loro iku padha luwarana!" 36 Lurah pakunjaran banjur nerusake dhawuh mau marang Rasul Paulus, ature: "Para pangagenging kitha sampun utusan, supados panjenengan sami kaluwaran. Awit saking punika panjenengan sami kula aturi tindak lan pangkat kanthi wilujeng!" 37 Nanging Rasul Paulus banjur paring pangandika marang wong-wong mau: "Kula smai tiyang Rum dipun sapu wonten ing ngajenganipun tiyang kathah tanpa katiti-priksa, lajeng kalebetaken ing pakunjaran. Sapunika kula sami kaluwaran sidheman? Boten kenging makaten punika. Para pangageng punika supados rawuh piyambak ngirid kula medal." 38 Para punggawa mau banjur ngaturake bab iku marang para panggedhening kutha. Iku bareng padha mireng, yen Rasul Paulus lan Silas iku wong Rum, temahan padha ajrih. 39 Banjur padha rawuh nyuwun ngapura, tumuli karone diirid medal sarta diaturi nilar kutha kono. 40 Karone banjur nilar pakunjaran lan tindak menyang ing omahe Lidhia, manggihi para sadulur ing kono sarta sawuse paring panglipur, banjur padha tindak. 87
LELAKONE PARA RASUL 17.1 -6 Rasul Paulus lan Silas ana ing Tesalonika 17:1-9 17 1 Rasul Paulus lan Silas tumuli padha nratas ing kutha Amfipolis lan kutha Apolonia, banjur tekan ing kutha Tesalonika. Ing kono ana papan pangibadahe wong Yahudi. 2 Kaya adate Rasul Paulus nuli lumebet mrono, sarta nganti telung Sabat terus-terusan anggone reraosan karo wong Yahudi bab perang-peranganing Kitab Suci 3 kalawan diterangake sarta dituduhake, yen Sang Mesih iku kudu nandhang sangsara lan wungu maneh saka ing antarane wong mati, banjur ngandika: "Menggah Sang Mesih punika inggih punika Gusti Yesus, ingkang kula wartosaken dhateng panjenengan." 4 Ana sawatara panunggalane wong-wong mau kang padha yakin lan banjur manunggal karo Rasul Paulus lan Silas sarta iya uga ana wong Yunani sawatara akeh kang padha bekti ing Allah, lan uga para wanita bangsa luhur ora sathithik. 5 Nanging wong-wong Yahudi iku padha panas atine lan kalawan dibiyantu dening wong ala panunggalane wong rucah sawatara, padha gawe geger sarta ngisruhake kutha kono. Wong-wong iku padha nempuh ing omahe Yason, arep ngladekake Rasul Paulus lan Silas marang parepataning rakyat. 6 Nanging bareng padha ora ketemu, Yason lan sadulur sawatara padha diglandhang menyang ing ngarsane para panggedhening kutha, 88
LELAKONE PARA RASUL 17.7 -13 kalawan nguwuh: "Tiyang-tiyang ingkang sami sampun nggegeraken jagad sadaya punika ugi sampun sami dumugi ing ngriki 7 tuwin Yason punika nampeni tiyang-tiyang wau wonten ing griyanipun. Tiyang punika sami nglawan dhateng pranatan-pranatanipun Sang Nata Agung, sami mratelakaken, bilih wonten ratu sanesipun, inggih punika Yesus." 8 Nalika wong akeh lan para panggedhening kutha padha krungu, banjur padha goreh atine. 9 Nanging bareng Yason lan sadulur-sadulur liyane padha tanggung, banjur padha dililani mundur. Rasul Paulus lan Silas ana ing kutha Berea 17:10-15 10 Nanging ing bengi iku uga Rasul Paulus lan Silas diaturi dening para sadulur ing kono supaya enggal tindak menyang ing kutha Berea. Sarawuhe ing kono banjur padha tindak menyang ing papan pangibadahe wong Yahudi. 11 Wong-wong Yahudi ing kutha kono atine padha luwih becik tinimbang para wong Yahudi ing Tesalonika, sabab padha nampani pangandika kalawan eklasing ati sarta saben dina padha niti-priksa Kitab Suci supaya bisa sumurup, apa iku kabeh wis bener mangkono. 12 Akeh panunggalane kang manjing pracaya; uga ora sathithik panunggalane golongan kaputren lan kakung luhur bangsa Yunani. 13 Nanging bareng wong-wong Yahudi ing Tesalonika padha ngreti, yen Rasul Paulus ana ing kutha Berea 89
LELAKONE PARA RASUL 17.14- 19 uga martakake pangandikaning Allah, banjur padha teka mrono ngobong lan nggorehake atine wong akeh. 14 Nanging para sadulur banjur padha ngaturi Rasul Paulus supaya enggal tindak menyang ing pasisir sagara, nanging Silas lan Timoteus isih padha keri ana ing kutha Berea. 15 Wong-wong kang ngeterake Rasul Paulus padha ndherek tekan ing kutha Atena, banjur padha bali kalawan diweling supaya Silas lan Timoteus enggal padha nusul. Rasul Paulus ana ing kutha Atena 17:16-21 16 Rasul Paulus sajrone ngentosi ana ing kutha Atena iku, banget sungkawa ing galih, amarga nguningani nagara kono kebak reca-reca brahala. 17 Awit saka iku ana ing papan pangibadah banjur wawan pangandika karo wong-wong Yahudi lan wong-wong kang padha bekti ing Allah, apadene saben dina ana ing pasar karo wong-wong kang katrenjuh ana ing kono. 18 Uga ana ahli pikir sawatara saka golongan Epikurus lan Stoa kang padha sarasean karo panjenengane. Ana kang ngucap: "Apa ta sing arep dikandhakake tukang ngoceh iku?" Nanging liyane kandha: "Sajake wong iku nggiyarake piwulange dewa-dewa anyar." Sabab kang diwartakake iku Injil bab Gusti Yesus lan patangen. 19 Wong-wong mau banjur padha ngaturi Rasul Paulus tindak menyang ing parepatan 90
LELAKONE PARA RASUL 17.20- 24 ing Areopagus lan matur: "Punapa kula sami kepareng mirengaken piwulang enggal ingkang panjenengan wulangaken punika? 20 Amargi kula sami panjenengan wartosi prakawis-prakawis ingkang aneh. Milanipun kula sami kapengin mangretos, punapa tegesipun punika sadaya." 21 Wong-wong Atena lan wong-wong manca kang padha manggon ing kono iku ora kober mrelokake bab liyane kajaba mung ngandhakake lan ngrungokake samubarang kang anyar. Rasul Paulus memulang ana ing Areopagus 17:22-34 22 Rasul Paulus banjur jumeneng ana ing Areopagus lan ngandika: "para sadherek ing Atena, kula sumerep, bilih panjenengan sadaya punika tumrap ing samukawis punapa kemawon sakalangkung bekti dhateng para dewa. 23 Amargi nalika kula mider-mider wonten ing kitha panjenengan saha ningal- ningali barang-barang ingkang panjenengan pundhi-pundhi, kula inggih nrenjuhi misbyah ingkang kaseratan makaten: Konjuk ing dewa ingkang boten kasumerepan. Wondene ingkang sami panjenengan sembah-sembah, sanadyan panjenengan dereng tepang punika, inggih punika ingkang badhe kula wartosaken. 24 Gusti Allah ingkang nitahaken jagad saisinipun sadaya punika, sarehning jumeneng Pangeraning langit lan bumi, pramila boten 91
LELAKONE PARA RASUL 17.25- 30 dumunung wonten ing dalem damelaning manungsa, 25 sarta ugi boten dipun ladosi ing tanganing manungsa, kados wontena kakiranganipun tumrap punapa-punapa, amargi inggih Panjenenganipun punika ingkang paring gesang saha ambekan sarta samukawis kabetahan dhateng manungsa sadaya. 26 Sadaya bangsa lan sadaya umat kadadosaken dening Panjenenganipun saking tiyang satunggal, supados sami ngenggeni jagad punika sadaya punapadene Panjenenganipun sampun namtokaken mangsa-mangsa tuwin wates-watesing pamanggenipun. 27 Punika supados tiyang sami madosi Panjenenganipun saha mugi- mugi saged kraos tuwin pinanggih kaliyan Panjenenganipun, sanadyan Panjenenganipun punika boten tebih kaliyan kita piyambak- piyambak. 28 Jalaran kita punika gesang wonten ing Panjenenganipun, kita ebah, kita wonten, kadosdene ingkang ugi sampun kapratelakaken dening para pujangga panjenengan: Sabab kita punika ugi sami trahipun Allah. 29 Sarehning kita punika trahing Allah, mila kita boten kenging gadhah pamanggih, bilih kawontenanipun Gusti Allah punika kadosdene jene utawi salaka utawi sela, ingkang kawujudaken dening kagunan saha kalangkunganipun manungsa. 30 Tanpa ngengeti malih dhateng jaman kabodhoan punika, Gusti Allah sapunika martosaken dhateng manungsa, bilih wontena ing 92
LELAKONE PARA RASUL 17.31- 18.2 pundi-pundi kemawon, sadaya tiyang kedah mratobat. 31 Amargi Panjenenganipun sampun namtokaken dinten anggenipun badhe ngadili jagad ing saleresipun, lumantar tiyang ingkang sampun kapiji, mawi dipun yektosaken dhateng tiyang sadaya srana dipun wungokaken saking antawisipun tiyang pejah." 32 Wong-wong mau bareng krungu bab tangine wong mati, banjur ana kang padha moyoki, lan ana liyane kang padha ngucap: "Sanes wekdal kemawon kula sami badhe mirengaken sesorah panjenengan bab punika malih." 33 Rasul Paulus banjur tindak saka ing tengahe wong-wong mau. 34 Ewasamono iya ana wong lanang sawatara kang manunggal karo Rasul Paulus lan padha manjing pracaya, kayata Dhionesius, warganing pradata Areopagus, lan wong wadon kang aran Damaris, sarta uga wong-wong liyane bebarengan karo wong-wong mau. Rasul Paulus ana ing kutha Korinta. Akwila lan Priskila 18:1-11 18 1 Sawuse mangkono Rasul Paulus banjur nilar kutha Atena, tindak menyang ing kutha Korinta. 2 Ana ing Korinta ketemu karo sawijining wong Yahudi jenenge Akwila, asale saka ing tanah Pontus, kang lagi bae teka saka ing tanah Italia karo Priskila, bojone, sabab Sang Nata Agung Klaudius dhawuh, supaya 93
LELAKONE PARA RASUL 18.3 -9 kabeh wong Yahudi lunga saka ing kutha Rum. Rasul Paulus banjur tindak menyang ing omahe, 3 sarta sarehne pagaweane padha, banjur manggen tunggal sapamondhokan. Karone nyambutgawe bebarengan, amarga padha-padha tukang tarub. 4 Saben dina Sabat Rasul Paulus memulang ana ing papan pangibadah lan ngudi ngyakinake wong-wong Yahudi lan wong-wong Yunani. 5 Bareng Silas lan Timoteus teka saka ing tanah Makedhonia, Rasul Paulus bisa mligi nyebar pangandika sarta paring paseksen marang para wong Yahudi, yen Gusti Yesus iku Sang Mesih. 6 Nanging bareng wong-wong iku padha madoni lan nyenyamah, panjenengane nuli ngetabake lebu kang ana ing pangagemane tuwin ngandika: "Getihmu nempuha marang awakmu dhewe; aku resik, ora luput. Wiwit saiki aku bakal marani bangsa-bangsa liya." 7 Sawuse mangkono banjur miyos saka ing kono, lan banjur tindak menyang ing omahe wong kang aran Titius Yustus, kang ngabekti marang Gusti Allah lan kang omahe sandhing papan pangibadah. 8 Nanging Krispus, lelurahe papan pangibadah, manjing pracaya marang Gusti dalah sabrayate sarta akeh wong Korinta, kang padha ngrungokake pangandikane Rasul Paulus, banjur manjing pracaya, nuli padha kabaptis. 9 Ing sawijining bengi Gusti ngandika marang Rasul Paulus sarana wahyu: "Aja wedi! Terusna anggonmu martakake pangandika lan aja 94
LELAKONE PARA RASUL 18.10- 17 leren! 10 Amarga Aku nunggal karo kowe lan ora ana wong kang bakal nyekel lan nganiaya marang kowe, awit umatKu akeh ana ing kutha kene." 11 Mulane Rasul Paulus nganti sataun nem sasi anggone lereb ana ing kono sarta mulangake pangandikane Gusti Allah ana ing satengahe wong-wong ing kono. Rasul Paulus ana ing ngarsane Gupernur Galio 18:12-17 12 Ananging bareng Sang Galio jumeneng gupernur ana ing tanah Akhaya, wong-wong Yahudi banjur sabiyantu nglawan Rasul Paulus, diirid marang ngarsane pangadilan, 13 ature: "Tiyang punika mbudidaya ngyakinaken tiyang-tiyang supados ngabekti dhumateng Gusti Allah kanthi patrap ingkang cengkah kaliyan angger-anggering Toret." 14 Bareng Rasul Paulus arep ngaturake panjawab, Sang Gupernur ngandika marang wong-wong Yahudi mau: "Heh, wong-wong Yahudi, saupama pandakwamu iku bab palanggaran utawa kadursilan, wis samesthine manawa aku nampani prakaramu, 15 nanging manawa ana parapadu bab tembung apa jeneng, apa angger-angger tumrap kowe kabeh, iku urusen dhewe; aku emoh ngakimi prakara kang mangkono iku." 16 Banjur padha ditundhung saka ing ngarsane pangadilan. 17 Wong iku kabeh banjur nyekel Sostenes, lelurahe papan pangibadah, lan digebugi ana ing ngarsane 95
LELAKONE PARA RASUL 18.18- 23 pangadilan, nanging Sang Galio babar pisan ora mreduli bab iku. Rasul Paulus kondur menyang ing Antiokhia 18:18-23 18 Rasul Paulus isih lereb sawatara dina engkas ana ing kutha Korinta, banjur pamitan marang para sadulur ing kono lan sawise paras ana ing palabuhan Kengkrea, jalaran kagungan nadar, tumuli bidhal layar menyang ing tanah Siria. Priskila lan Akwila padha ndherek. 19 Bareng wis rawuh ing kutha Efesus, Priskila lan Akwila ditilar dening Rasul Paulus ana ing kono. Panjenengane piyambak lumebet ing papan pangibadah lan wawan rembag karo wong-wong Yahudi. 20 Iku padha darbe panyuwun, supaya karsaa lereb sawatara suwe ana ing kono, nanging ora disembadani. 21 Panjenengane pamitan kalawan ngandika: "Kula badhe mriki malih, manawi Gusti Allah ngarsakaken." Banjur mancal saka ing Efesus. 22 Bareng wis rawuh ing kutha Kaisarea banjur mentas lan sawuse ngaturake salam marang pasamuwan, nuli tindak menyang ing kutha Antiokhia. 23 Sawuse lereb sawatara dina ana ing kono, panjenengane banjur tindak maneh njajah ing satanah Galati lan Frigia kabeh, nyantosakake atine para siswa kabeh. 96
LELAKONE PARA RASUL 18.24- 28 Apolos ana ing kutha Efesus 18:24-28 24 Nalika samana ana ing sawijining wong Yahudi jenenge Apolos, asale saka ing kutha Aleksandria, teka ing Efesus. Iku wong kang micara lan putus ing Kitab Suci. 25 Dheweke wis tampa piwulang bab Margining Pangeran. Kalawan semangat sarta kalawan patitis anggone nglairake piwulange bab Gusti Yesus, nanging kang disumurupi mung bab baptise Nabi Yokanan. 26 Anggone wiwit memulang kalawan kendel ana ing papan pangibadah. Nanging bareng Priskila lan Akwila krungu, Apolos banjur diajak menyang ing omahe sarta diwenehi katrangan kanthi cetha lan tliti bab Margining Allah. 27 Sarehning Apolos kapengin menyang ing tanah Akhaya, sadulur-sadulur ing Efesus nuli kirim layang marang para siswa ing kono, supaya ditampanana. Satekane ing Akhaya, marga saka sih-rahmate Gusti Allah banjur dadi wong kang migunani banget tumrap para wong kang padha pracaya. 28 Awitdene tanpa leren anggone madoni wong-wong Yahudi ana ing ngarepe wong akeh sarta nelakake saka ing Kitab Suci, yen Gusti Yesus iku Sang Mesih. 97
LELAKONE PARA RASUL 19.1 -8 Rasul Paulus ana ing kutha Efesus 19:1-12 19 1 Nalika Apolos isih ana ing Korinta, Rasul Paulus wis ndlajahi tanah-tanah pagunungan lan rawuh ing kutha Efesus. Ana ing kono panjenengane ketemu karo siswa sawatara. 2 Iku padha dipangandikani mangkene: "Punapa panjenengan sampun sami nampeni Sang Roh Suci, nalika sami manjing pitados?" Nanging banjur padha matur: "Dereng, malah kula dereng nate sami mireng, bilih Sang Roh Suci punika wonten." 3 Rasul Paulus nuli ndangu: "Manawi makaten, panjenengan sami kabaptis ngangge baptis punapa?" Atur wangsulane: "Ngangge baptisipun Nabi Yokanan." 4 Pangandikane Rasul Paulus: "Nabi Yokanan punika anggenipun mbaptis ngangge baptising pamratobat, sarta lajeng ngandika dhateng tiyang kathah, bilih kedah pitados dhateng ingkang rawuhipun ngantuni, inggih punika Gusti Yesus." 5 Nalika padha krungu bab iku, banjur padha kabaptis ing asmane Gusti Yesus. 6 Lan nalika Rasul Paulus numpangi asta wong-wong mau, banjur padha katedhakan Sang Roh Suci sarta padha wiwit calathu nganggo basa warna-warna tuwin padha medhar wangsit. 7 Wong-wong mau gunggunge kira-kira ana rolas. 8 Sajroning telung sasi Rasul Paulus rawuh ing papan pangibadah lan memulang kanthi 98
LELAKONE PARA RASUL 19.9 -15 tatag; sarana pirembagan-pirembagan mbudi-daya supaya padha kadunungan kayakinan bab Kratoning Allah. 9 Ananging bareng ana sawatara kang puguh lan tetep ora gelem diyakinake, malah ngala-ala Margining Pangeran ana ing ngarepe wong akeh, Rasul Paulus banjur nilar wong-wong mau, para siswane dipisah saka ing kono, sarta ing saben dinane memulang ana ing papan kuliyahe Tiranus. 10 Bab iki ditindakake rong taun lawase, temahan wong saisining tanah Asia kabeh padha ngrungokake pangandikane Gusti, wonga Yahudi, wonga Yunani. 11 Gusti Allah ngawontenake mukjijat- mukjijat kang ngedab-edabi lumatar Rasul Paulus, 12 malah nganti kacu utawa lawon kang tau diagem dening Rasul Paulus ditumpangake ing wong lara, temahan mari larane sarta dhemite padha metu. Anak-anake Skewa 19:13-20 13 Ana sawenehe wong Yahudi sawatara, tukang njapani ideran, kang padha nyoba nyebut asmane Gusti Yesus kanggo wong kang kasurupan dhemit, kalawan ngucap: "Kowe daksupatani atas asmane Gusti Yesus, kang diwartakake dening Rasul Paulus." 14 Wong-wong kang nindakake mangkono iku pitu, anake pangareping imam Yahudi, kang jeneng Skewa. 15 Nanging dhemite mangsuli: "Kang asma Yesus iku aku wis 99
LELAKONE PARA RASUL 19.16- 22 100 wanuh, lan Rasul Paulus aku wis weruh, nanging kowe, sapa kowe iku?" 16 Wong kang kasurupan dhemit iku banjur nubruk marang wong-wong mau, padha kalah rosa, mulane kalah, temahan kalawan kawudan lan ketaton padha lumayu saka ing omahe wong iku. 17 Bab iku kasumurupan dening kabeh wong ing Efesus, wong Yahudi lan wong Yunani, temah kabeh padha ketaman ing wedi, sarta asmane Gusti Yesus dadi saya kondhang. 18 Akeh wong panunggalane kang wis padha manjing pracaya, kang padha teka lan ngaku ana ing ngarepe wong akeh, yen wis padha tau nglakoni mangkono. 19 Uga akeh wong panunggalane kang wis tau nindakake sikir, kang banjur nglumpukake buku-bukune lan diobong ana ing ngarepe wong akeh. Ajine buku-buku iku ditaksir ana seket ewu dhuwit salaka. 20 Marga saka mangkono pangandikane Gusti saya sumebar lan saya unggul. Demetrius nganakake pageger 19:21-41 (19:21-40) 21 Sawise kalakon iku mau kabeh Rasul Paulus kagungan karsa arep tindak menyang Yerusalem nglangkungi tanah Makedhonia lan Akhaya. Pangandikane: "Sawise mrono aku iya kudu weruh kutha Rum." 22 Banjur utusan pambantune loro, yaiku Timoteus lan Erastus, kadhawuhan ndhisiki menyang ing tanah Makedhonia, dene panjenengane piyambak kantun ana ing tanah Asia sawatara mangsa.
LELAKONE PARA RASUL 19.23- 29 101 23 Kacarita kira-kira ing wektu iku tuwuh pageger gedhe marga saka Margining Pangeran. 24 Awit ana sawijining kemasan jenenge Demetrius, kang pangupajiwane gawe pepethan salaka kabuyutane Dewi Artemis. Iku ngolehake kauntungan ora sathithik marang wong kang padha nunggal sapagawean. 25 Wong-wong iku padha diklumpukake dalah para tukang-tukange kang tunggal sapanggaotan sarta padha dituturi mangkene: "He, para sadulur, kowe kabeh padha sumurup, yen karaharjanku kabeh iku marga saka panggaotan iki! 26 Mangka saiki kowe padha sumurup lan krungu, nyen Paulus iki ora mung ana ing Efesus bae, nanging uga meh ana ing saindenging tanah Asia, wis mbebujuk lan nasarake wong pirang-pirang kalawan mratelakake, yen apa kang digarap dening tanganing manungsa iku dudu dewa. 27 Marga saka iku ora mung panggaotan kita bae kang bakal ana sajroning bebaya bakal diremehake ing wong, nanging uga kabuyutane Sang Artemis, dewi agung iku, bakal tanpa teges. Lan Sang Artemis piyambak, Sang Artemis kang disembah-sembah dening wong-wong sa-Asia kabeh lan wong sajagad kang wis maju, bakal sirna kaluhurane." 28 Wong-wong mau bareng krungu kang mangkono iku banjur padha banget nepsune, sarta padha nguwuh- uwuh: "Agung Sang Artemis, sesembahane wong Efesus!" 29 Kaanan ing sakutha kabeh banjur dadi kisruh, wong-wong kabeh padha gumrudug menyang ing gedhong-tontonan
LELAKONE PARA RASUL 19.30- 36 102 lan ngglandhang Gayus sarta Aristarkhus, iku padha wong Makedhonia, kang padha lelungan bebarengan karo Rasul Paulus. 30 Bareng Rasul Paulus arep tindak menyang ing satengah-tengahing wong akeh iku, dipenggak dening para siswane. 31 Malah ana panggedhe sawatara kang asale saka ing tanah Asia, kang wis dadi mitrane Rasul Paulus, iku padha utusan ngengetake marang panjenengane, supaya aja tindak menyang ing gedhong-tontonan. 32 Kocapa wong-wong kang padha nglumpuk ana ing gedhong iku padha bengok-bengok, ana kang nguwuh mangkene, ana kang nguwuh mangkono, sabab kaanane kumpulan iku kisruh ora karuwan, kang akeh malah ora padha sumurup apa prelune nglumpuk iku. 33 Banjur ana wong kang jenenge Aleksander kang dipurih maju dening wong-wong Yahudi. Iku tampa katrangan saka wong akeh bab apa kang kalakon. Iku banjur kumlawe tangane, arep aweh katrangan minangka panjawab marang wong akeh iku. 34 Nanging bareng wong-wong padha mangreti, yen iku wong Yahudi, banjur padha nguwuh-uwuh bebarengan nganti suwene kira-kira rong jam: "Agung Sang Artemis, sesembahane wong Efesus!" 35 Nanging tumuli disirep dening panitraning kutha, pangucape: "Heh, wong-wong Efesus! Sapa ta kang ora ngreti, yen kutha Efesus iku kang rumeksa marang kabuyutane Dewi Artemis, kang mahaagung, sarta recane kang tumurun saka ing langit? 36 Bab iku ora kena dipadoni,
LELAKONE PARA RASUL 19.37- 20.3 103 mulane sadulur kabeh, sing padha tentrem lan aja kesusu tumandang. 37 Dene mungguh wong-wong kang padha kokgawa mrene iku ora ngrampog kabuyutane sesembahan kita sarta ora nyenyamah asmane. 38 Dadi manawa Demetrius lan tukang-tukange duwe prakara karo sawijining wong, rak wis ana pangadilan lan ana gupernur, dadi cikben padha gugat-ginugat ana ing kono. 39 Dene yen ana bab liyane kang kokkarepake, iku prayogane dirampungake ana ing parepataning rakyat kang absah. 40 Amarga kita padha sumelang, yen nganti ana pandakwa, yen anggon kita ing dina iki padha nuwuhake pageger iki, ora ana dhasare kang kena kanggo mbenerake anane kumpulan kang kisruh ora karu-karuwan iki." 41 (19-40b) Kalawan pitutur mangkono iku anggone mbubarake kumpulan rakyat mau. Rasul Paulus saka ing tanah Makedhonia menyang ing kutha Troas. Eutikhus mati kauripake 20:1-12 20 1 Bareng pagegere wis sirep, Rasul Paulus tumuli nimbali para siswa padha disantosakake atine lan swise pamitan banjur bidhal menyang ing tanah Makedhonia; 2 ndlajahi talatah kono sarta nyantosakake atine para sadulur ing kono kalawan pitutur akeh-akeh. Banjur rawuh ing tanah Yunani. 3 Sawuse telung sasi ana
LELAKONE PARA RASUL 20.4 -11 ing kono panjenengane arep layar menyang ing tanah Siria. Nanging ing nalika iku wong-wong Yahudi padha ngrantam arep nyedani panjenengane. Mulane wangsule karsa miyos ing tanah Makedhonia. 4 Tindake didherekake dening Sopater anake Pirus, wong ing kutha Berea, Aristarkhus lan Sekundus, karone wong ing kutha Tesalonika, Gayus saka ing kutha Derbe, Timoteus lan wong loro saka ing tanah Asia, yaiku Tikhikus lan Trofimus. 5 Nanging iku padha mangkat dhisik lan ngenteni aku kabeh ana ing Troas. 6 Nanging sawise riyaya Roti Tanpa Ragi aku kabeh padha mancal saka ing kutha Filipi lan sawise patang dina tekan ing kutha Troas lan ketemu karo sadulur-sadulur mau kabeh. Ana ing kono aku padha nginep pitung dina. 7 Nalika ing dina kapisan ing minggu iku, aku padha nglumpuk nyuwil-nyuwil roti. Rasul Paulus reraosan karo para sadulur ing kono, jalaran karsane arep bidhal esuke. Anggone ngandikan iku nganti wanci tengah wengi. 8 Ing gedhong ing dhuwur kang padha dakanggo kumpulan iku, akeh damare. 9 Ing kono ana wong nom-noman jenenge Eutikhus, linggih ing cendhela. Sarehne Rasul Paulus suwe banget anggone ngandikan wong anom mau ora bisa nahan ngantuke. Wasana banjur keturon, temahan tiba saka ing tataran katelu. Bareng digotong, wong mau wis mati. 10 Nanging Rasul Paulus banjur mandhap, ngrungkebi wong anom iku, dirangkul kalawan ngandika: "Wis aja padha ribut, dheweke isih urip." 11 Bareng wangsul 104
LELAKONE PARA RASUL 20.12- 16 105 minggah, Rasul Paulus banjur nyuwil-nyuwil roti lan dhahar, isih ngandikan maneh nganti suwe, nganti wanci bang-bang wetan, banjur bidhal. 12 Nalika samana wong-wong padha ngeterake jejaka mau menyang ing omahe, wis urip, temahan kabeh padha banget lipure. Saka ing kutha Troas menyang ing palabuhan Miletus 20:13-16 13 Aku padha ndhisiki nunggang prau lan layar menyang ing palabuhan Asos. Ana ing kono anggonku bakal padha methuk Rasul Paulus, awit piwelinge mangkono, dene panjenengane piyambak ngarsakake tindak miyos ing dharatan. 14 Bareng wis kapethuk karo aku ana ing Asos, banjur dakdherekake menyang kapal, tumuli mbacutake lelayaran menyang ing kutha Metilene. 15 Sawise mancal saka ing kono, esuke tekan ing sangarepe pulo Khios. Ing dina candhake aku padha menyang ing pulo Samos lan let sadina maneh tekan ing palabuhan Miletus. 16 Amarga Rasul Paulus wis ngrancang ora bakal mampir ing kutha Efesus supaya aja kesuwen ana ing tanah Asia. Sabab karsane ngenggalake tindake, supaya sabisa-bisa ing dina riyaya Pentekosta wis rawuh ing kutha Yerusalem.
LELAKONE PARA RASUL 20.17- 24 106 Rasul Paulus pamitan marang para pinituwane pasamuwan ing Efesus 20:17-38 17 Marga saka iku Rasul Paulus banjur utusan wong saka Miletus menyang ing Efesus nimbali para pinituwane pasamuwan. 18 Satekane padha dipangandikani mangkene: "Kowe padha sumurup, kapriye anggonku pitepungan karo kowe wiwit tekaku ana ing tanah Asia iki: 19 anggonku kalawan andhap asor ngabdi marang Gusti. Sajroning pangabdi iku aku kerep banget ngetokake eluh nganti carocosan sarta ngalami pangrencanane wong Yahudi pirang-pirang, kang arep mateni aku. 20 Sanadyan mangkono, aku ora tau nglirwakake apa kang migunani tumrap kowe kabeh. Kabeh wus dakcaritakake lan dakwulangake marang kowe, ana ing ngarepe wong akeh utawa ana ing pakumpulan- pakumpulan ing omahmu; 21 aku tansah ngyakinake marang wong-wong Yahudi lan Yunani, supaya padha mratobata marang Gusti Allah sarta padha pracayaa marang Gusti kita Yesus Kristus. 22 Nanging ing saikine aku lelaku menyang Yerusalem kayadene tawanane Sang Roh, aku ora ngreti apa kang bakal kalakon tumraping aku ana ing kana 23 saliyane kang diwedharake dening Sang Roh Suci marang aku ana sawiji-wijining kutha, yen aku bakal kakunjara lan sinangsara. 24 Ananging aku sathithik bae ora ngetung
LELAKONE PARA RASUL 20.25- 32 107 marang nyawaku, angger aku bisa nutugake lakuku lan ngrampungake bubuhan kang kaparingake marang aku dening Gusti Yesus, iya iku nekseni bab Injile sih-rahmating Allah. 25 Apadene saiki aku sumurup, yen kowe bakal padha ora weruh aku maneh, kowe kabeh kang wus padha dakparani dakwartani bab Kratoning Allah. 26 Mulane ing dina iki aku pratela marang kowe kalawan temen-temen, manawa aku resik, ora kaluputan marang sapa bae kang bakal nemu karusakan. 27 Sabab aku ora nglirwakake ing bab martakake karsaning Allah kabeh marang kowe. 28 Mulane padha reksanen awakmu sarta pepanthan kabeh, amarga kowe kang padha dipiji dening Sang Roh Suci dadi pamong kang kakarsakake ngengon pasamuwaning Allah kang kadarbe sarana rahe kang Putra piyambak 29 Aku sumurup, yen saungkurku bakal ana asu ajag kang galak kang padha nekani kowe lan kang ora ngeman marang pepanthan mau. 30 Malah saka ing antaramu bakal ana wong kang padha muncul lan mulangake bab kang sulaya, pamurihe supaya bisa nggendeng para siswa saka ing dalan kang bener tuwin banjur padha ngenut marang wong-wong mau. 31 Mulane sing padha waspada lan padha eling-elingen, yen aku telung taun lawase, anggonku rina wengi ora kendhat-kendhat kalawan luh mituturi marang kowe dhewe-dhewe. 32 Dene saiki kowe padha dakpasrahake marang Gusti lan pangandikaning sih-rahmate, kang kuwasa mbangun kowe lan ngganjar marang
LELAKONE PARA RASUL 20.33- 21.1 108 kowe bagean kang katamtokake tumrap kabeh wong kang wis kasucekake dening Panjenengane. 33 Salaka utawa emas utawa sandhangan, aku ora tau kepengin, saka sapa bae. 34 Kowe dhewe padha sumurup, yen kalawan tanganku dhewe anggonku nyambut-gawe amrih bisane oleh apa kang dadi kabutuhanku sarta kabutuhane para kang padha melu aku. 35 Tumrap ing sadhengah prakara aku wis aweh tuladha marang kowe, yen wong padha kawajiban nyambut-gawe mangkono kagawe mbiyantu wong-wong kang sekeng sarta kudu eling marang pangandikane Gusti Yesus, sabab Panjenengane piyambak wis ngandika: "Rahayu wong weweh, katimbang karo nampani. 36 Sawuse ngandika mangkono Rasul Paulus banjur jengkeng lan ndedonga bebarengan karo wong-wong mau kabeh. 37 Wong kabeh padha nangis senggruk-senggruk lan banjur padha ngrangkul Rasul Paulus kalawan ngambungi bola-bali. 38 Kabeh padha susah apa maneh marga ana pangandikane, yen bakal padha ora sumurup marang pasuryane maneh. Nuli padha nguntapake panjenengane menyang ing prau. Rasul Paulus ana ing kutha Tirus lan ing kutha Kaisarea 21:1-14 21 1 Kacarita sawuse aku padha pepisahan kalawan rasa kang abot banget iku, aku
LELAKONE PARA RASUL 21.2 -8 banjur padha mancal terus ngener menyang ing pulo Kos. Esuke tekan ing pulo Rodos lan saka ing kono aku nuli padha menyang ing kutha Patara. 2 Ana ing kono oleh prau, kang bakal menyang ing tanah Fenisia. Aku padha nunggang prau iku lan banjur mangkat. 3 Sawuse mangkono ing sisih kiwa katon pulo Siprus, nanging mung padha dakliwati bae sarta banjur terus layar menyang ing tanah Siria. Wasana tekan ing kutha Tirus, jalaran momotaning prau dibongkar ana ing kono. 4 Ana ing kono aku padha nemoni para siswa sarta nginep ana ing kono pitung dina. Marga saka padha kawisik dening Roh, para siswa mau padha nyaosi pamrayoga marang Rasul Paulus, supaya aja tindak menyang Yerusalem. 5 Nanging bareng wis kliwat wektune, aku banjur padha mangkat mbanjurake lakuku. Para siswa saanak bojone padha nguntapake aku nganti tekan ing jaban kutha; ana ing gisik aku padha jengkeng ndedonga. 6 Sawise pamitan aku padha munggah ing prau, dene wong-wong mau kabeh padha mulih menyang ing omahe dhewe-dhewe. 7 Saka ing kutha Tirus aku padha menyang ing kutha Ptolemais, nuli padha mentas. Aku banjur padha sesalaman karo para sadulur sarta lereb sadina ana ing panggonane. 8 Esuke aku padha mangkat saka ing kono lan banjur tekan ing kutha Kaisarea, njujug ing daleme Sang Filipus, juru-Injil, yaiku panunggalane kang pitu, kang kapilih ana ing Yerusalem. Aku padha nginep ana ing kono. 109
110 LELAKONE PARA RASUL 21.9 -15 9 Sang Filipus iku kagungan putra estri papat, isih prawan, kang padha ginanjar bisa medhar wangsit. 10 Sawise lereb sawatara dina ana ing kono, ana sawijining nabi kang rawuh saka ing tanah Yudea, asmane Nabi Agabus. 11 Iku manggihi aku kabeh, banjur mundhut ageme peningset Rasul Paulus, diagem nangsuli sampeyane lan astane piyambak kalawan ngandika: "Pangandikane Sang Roh Suci: Kang kagungan paningset iki bakal kabesta mangkene iki dening wong-wong Yahudi ing Yerusalem sarta bakal kapasrahake marang tangane bangsa-bangsa liya." 12 Krungu kang mangkono iku aku kabeh dalasan para siswa ing panggonan kono banjur padha matur marang Rasul Paulus, supaya aja tindak menyang ing Yerusalem. 13 Nanging Rasul Paulus maringi wangsulan mangkene: "Yagene kowe padha nangis lan gawe trenyuhing atiku? Amarga aku wis cumandhang, ora ngemungake dibanda bae, malah sanadyan nganti dipateni pisan ana ing Yerusalem marga saka asmane Gusti Yesus." 14 Sarehne ora karsa ndhahar aturku kabeh, aku iya banjur mung sumarah sarta ngucap: "Karsane Pangeran muga kalampahana!" Rasul Paulus rawuh ing Yerusalem manggihi Yakobus lan para pinituwa 21:15-26 15 Bareng ana ing kutha Kaisarea wis sawatara dina, aku nuli padha tata-tata sarta
LELAKONE PARA RASUL 21.16- 23 111 banjur mangkat menyang Yerusalem. 16 Para siswa ing Kaisarea iya ana sawatara kang padha melu, ngeterake aku kabeh menyang ing omahe sawijining siswa lawas kang aran Manason, wong saka ing Siprus, kang bakal dakpondhoki. 17 Nalika aku padha teka ing Yerusalem, kabeh sadulur nampani aku kalawan bungahing ati. 18 Esuke Rasul Paulus tindak bebarengan karo aku menyang ing daleme Sang Pinisepuh Yakobus; kabeh para pinituwa wis padha ana ing kono. 19 Sawise sesalaman, Rasul Paulus banjur nyaritakake kalawan wijang apa kang wus katindakake dening Allah ana ing antarane bangsa-bangsa liya sarana pangabdine. 20 Krungu kang mangkono iku, kabeh padha ngluhurake Gusti Allah. Banjur padha matur marang Rasul Paulus: "Sadherek, panjenengan nguningani, bilih tiyang Yahudi ewon ingkang sampun sami manjing pitados saha sami sregep nabereni ing angger-angger. 21 Ananging tiyang-tiyang wau sami mireng pawartos bab panjenengan mulang dhateng sadaya tiyang Yahudi ingkang sami manggen ing satengahing bangsa-bangsa sanes, supados sami nilar angger-anggeripun Nabi Musa, sami panjenengan penging sampun ngantos netaki anak-anakipun tuwin manut tata-cara kita. 22 Mila lajeng kadospundi sapunika? Tamtu sami badhe mireng bilih panjenengan sampun rawuh mriki. 23 Awit saking punika, sumangga kula aturi nindakaken ingkang kula
LELAKONE PARA RASUL 21.24- 28 112 aturaken punika: Ing antawis kita wonten tiyang sakawan ingkang sami gadhah nadar. 24 Punika kula aturi ngajak sesarengan sesuci, sarta kula aturi nyanggi wragadipun, supados sami saged cukur rambut. Margi saking makaten, tiyang sami badhe saged sumerep, bilih sadaya pawartos bab panjenengan ingkang sami dipun pireng punika boten nyata babar pisan saha bilih panjenengan lestantun netepi angger-anggering Toret. 25 Wondene bangsa-bangsa sanes, ingkang sampun sami manjing pitados, punika sampun sami kula kintuni serat, ingkang isi putusan kita, inggih punika: bilih kedah sami nyirik tetedhan, sesajening brahala, rah, daginging kewan tetakan, punapa dene lampah jina." 26 Ing dina candhake Rasul Paulus banjur ngajak wong-wong mau lan sawise sesuci bebarenga, nuli padha lumebu ing Padaleman Suci sarta pratela, yen pundhate dina pasucene iku besuk samasa kurbane sawiji-wijine wus kasaosake. Rasul Paulus kacepeng 21:27-36 27 Nalika ngarepake pundhate pitung dinane, wong-wong Yahudi kang teka saka ing tanah Asia padha weruh Rasul Paulus ana ing Padaleman Suci, banjur nggegerake rakyat lan nyekel panjenengane, 28 karo nguwuh-uwuh: "He, wong-wong Israel, tulung! Iki wonge sing ana ing ngendi-endi mulang marang wong-wong supaya nglawan bangsa kita lan
LELAKONE PARA RASUL 21.29- 35 113 angger-anggering Toret sarta panggonan iki! Lan saikine dheweke ngajak wong-wong Yunani lumebu ing Padaleman Suci lan najisake panggonan suci iki!" 29 Amarga sadurunge padha sumurup Trofimus wong Efesus bebarengan karo Rasul Paulus ana ing kutha lan ngira, yen diajak Rasul Paulus lumebu ing Padaleman Suci. 30 Wong sakutha kabeh padha geger, wong akeh padha teka kumrubut lan banjur nyekel Rasul Paulus, diseret metu saka ing Padaleman Suci sarta sanalika iku uga lawanging Padaleman Suci padha diinebake. 31 Nalika wong-wong mau padha ngrancang arep nyedani panjenengane, panggedhening wadya-bala mireng kabar, yen wong sakutha Yerusalem padha geger. 32 Iku banjur ngajak wadya-balane dalasan opsir-opsire marani wong akeh mau. Bareng wong-wong padha nyumurupi rawuhe panggedhe sawadya- balane iku, banjur leren anggone nggebugi Rasul Paulus. 33 Panggedhe mau nyelaki Rasul Paulus, kang banjur dicepeng sarta dibesta nganggo rante rangkep loro tuwin ndangu, sapa panjenengane iku lan apa kang ditindakake. 34 Nanging wong akeh iku ana kang nguwuh mangkene ana kang mangkono. Sarehne marga saka gegere wong, panggedhe mau ora bisa mangretos apa kang sabenere kalakon, mulane banjur dhawuh nggawa Rasul Paulus menyang ing beteng. 35 Bareng tekan ing undhak-undhakan, Rasul Paulus kapeksa diusung dening para prajurit, marga
LELAKONE PARA RASUL 21.36- 40 114 saka akehe wong kang ngebyuk sek-sekan, 36 gumrudug nututi karo nguwuh-uwuh: "Kasirnakna tiyang punika!" Rasul Paulus nyuwun idin, keparenga medhar pangandika 21:37-40 37 Nalika Rasul Paulus arep digawa lumebu menyang ing beteng, panjenengane matur marang panggedhening prajurit mau: "Punapa kepareng matur dhateng panjenengan?" Wangsulane: "Kowe kok bisa basa Yunani! 38 Dadi kowe iku dudu wong Mesir, kang durung suwe iki nuwuhake pambrontakan lan mlayokake brandhal patang ewu kang asikep gegaman, menyang ing ara-ara-samun?" 39 Wangsulane Rasul Paulus: "Kula punika tiyang Yahudi, saking Tarsus, warga kitha ingkang misuwur ing tanah Kilikia. Kula nyuwun kalilana wicanten dhateng tiyang kathah punika." 40 Bareng Rasul Paulus wis dililani dening panggedhening prajurit mau, banjur jumeneng ing undhak-undhakan, tumuli kumlawe astane murih sirepe wong akeh mau. Bareng wis padha sirep, panjenengane banjur ngandika ing basa Ibrani mangkene:
LELAKONE PARA RASUL 22.1 -5 Pamedhar sabdane Rasul Paulus marang wong-wong Yahudi 22:1-22 22 1 "Para sadherek saha bapak-bapak, sumangga sami kula aturi mirengaken panjawab kula dhateng panjenengan sapunika." 2 Nalika wong akeh krungu anggone ngandika ing basa Ibrani, saya mundhak sirepe. Panjenengane banjur ngandika: 3 "Kula punika tiyang Yahudi, kalairan ing Tarsus ing tanah Kilikia, nanging kagulawenthah wonten ing kitha ngriki, kawulang kalayan taliti ing bab netepi angger-anggeripun para leluhur kita wonten ing ngarsaning sampeyanipun Sang Gamaliel, matemah kula lajeng dados tiyang ingkang meleng ing pangabekti dhumateng Gusti Allah, kados panjenengan sadaya punika. 4 Punapa dene tiyang-tiyang ingkang sami ngenut margi punika sami kula kuya-kuya ngantos pejah; jaler-estri sami kula cepengi tuwin kula pasrahaken dhateng ing pakunjaran. 5 Menggah prakawis punika panjenenganipun Imam Agung saha Pradata Pinisepuh sapepakipun sami saged paring paseksen, kula inggih kaparingan serat-serat kangge para sadherek ing kitha Dhamsyik, lajeng kesah mrika badhe nyepengi tiyang-tiyang ing ngriku, ingkang sami ngenut margi punika, sami bahde kula bekta dhateng ing Yerusalem supados sami kaukum. 115
116 LELAKONE PARA RASUL 22.6 -13 6 Nanging sareng lampah kula sampun celak ing kitha Dhamsyik, inggih punika ing wanci tengange, dumadakan wonten cahya ingkang gumebyar saking langit nglimputi kula. 7 Kula lajeng dhawah ing siti saha mireng swara ingkang ngandika dhateng kula makaten: Saulus, Saulus, yagene sira nganiaya marang Ingsun? 8 Atur wangsulan kula: Paduka punika sinten, Gusti? Pangandikanipun: Ingsun iki Yesus saka ing Nasaret, kang sira kuya-kuya. 9 Tiyang-tiyang ingkang sami sesarengan kaliyan kula, inggih sumerep cahya wau, nanging swaraning Panjenenganipun ingkang ngandika dhateng kula, punika sami boten mireng. 10 Kula lajeng munjuk: Gusti, punapa ingkang kedah kawula lampahi? Paring wangsulanipun Gusti dhateng kula: Ngadega, mangkata menyang ing kutha Dhamsyik. Ana ing kana sira bakal diparingi sumurup, apa kang bakal kabubuhake marang sira. 11 Sarehning kula boten saged ningali, jalaran saking kenging cahya ingkang mblerengi mripat wau, mila kanca-kanca ingkang tunggil lampah kaliyan kula lajeng nyepeng tangan kula, kula katuntun dhateng Dhamsyik. 12 Ing ngriku wonten satunggaling tiyang ingkang nama Ananias, tiyang ingkang manut angger-anggering Toret saha kaseksenan sae wonten ing satengahing sadaya tiyang Yahudi ingkang wonten ing ngriku. 13 Punika dhateng saha ngadeg ing sacelak kula tuwin wicanten: Saulus, sadulur, meleka lan bisaa ndeleng! Sanalika punika ugi
LELAKONE PARA RASUL 22.14- 21 117 kula saged ningali malih saha nyumerepi piyambakipun. 14 Piyambakipun lajeng wicanten: Allahe leluhur kita wus netepake kowe supaya nyumurupi karsane, nyumurupi Kang Bener sarta krungu swara kang miyos saka ing lesane. 15 Sabab kowe pinasthi dadi seksine ana ing ngarepe wong kabeh ing bab samubarang kang wus kokdeleng lan kokrungu. 16 Lan saiki kapriye, dene kowe isih mangu-mangu? Ngadega, lan kabaptisa sarta dosamu karesikana kalawan nyebut asmane Gusti! 17 Sasampunipun makaten kula lajeng wangsul dhateng Yerusalem lan nalika kula saweg ndedonga wonten ing Padaleman Suci, roh kula linimputan ing panguwaosipun Allah. 18 Kula ningali Panjenenganipun, ingkang lajeng ngandika dhateng kula: Dienggal, mangkata saka ing Yerusalem dienggal, amarga wong-wong ora bakal nampani paseksenira ing bab Ingsun. 19 Atur wangsulan kula: Gusti, tiyang-tiyang punika sami sumerep, bilih kawula punika ingkang ndhatengi papan-papan pangibadah saha ingkang nglebetaken tiyang-tiyang ingkang sami pitados dhateng Paduka dhateng ing pakunjaran sarta ingkang nyapu tiyang-tiyang wau. 20 Salajengipun nalika rahipun Stefanus, seksi Paduka kawutahaken, kawula wonten ing ngriku, saha kawula ngrujuki pandamel punika, punapa dene kawula nengga panganggenipun tiyang-tiyang ingkang sami mejahi. 21 Nanging pangandikanipun Gusti
LELAKONE PARA RASUL 22.22- 27 118 dhateng kula: Mangkata, sabab Ingsun bakal ngutus sira adoh, menyang ing panggonane bangsa-bangsa liya." 22 Rakyat ngrungokake Rasul Paulus nganti tekan pangandikane kang mangkono iku, nanging sawise iku banjur wiwit nguwuh- uwuh: "Tiyang punika kasirnakna saking ing bumi, boten pantes gesang!" Ana ing beteng 22:23-29 23 Wong-wong mau terus bae anggone bengok-bengok karo nguncalake jubahe sarta nyawur-nyawurake lebu mandhuwur, 24 mulane panggedhening prajurit banjur dhawuh nglebokake Rasul Paulus menyang ing beteng sarta mriksa lan nyapu panjenengane, supaya bisa kasumurupan apa sababe dene wong-wong iku padha bengok-bengok mangkono ing bab panjenengane. 25 Nanging nalika Rasul Paulus dilumahake arep disapu, panjenengane banjur ngandika marang opsir kang nglakoni wajib: "Punapa panjenengan dipun parengaken nyapu warganagari Rum, punapa malih tanpa dipun adili?" 26 Krungu katrangan mangkono iku, opsir mau banjur lapur marang panggedhening prajurit, ature: "Punapa ingkang badhe panjenengan tindakaken? Tiyang punika warganagari Rum?" 27 Panggedhening prajurit banjur murugi Rasul Paulus lan ndangu: "Pratelaa, apa bener kowe iku warganagara Rum?" Atur wangsulane
LELAKONE PARA RASUL 22.28- 23.3 119 Rasul Paulus: "Inggih." 28 Panggedhe prajurit banjur ngandika maneh: "Anggonku dadi warganagara Rum iku sarana tuku kalawan rega akeh." Rasul Paulus mangsuli: "Nanging kula gadhah wewenang punika margi saking kalairan kula." 29 Wasana wong-wong kang kawajiban nyapu nuli enggal-enggal mundur. Dene panggedhe prajurit iku iya wedi, bareng ngreti, yen Rasul Paulus iku wong Rum, mangka panjenengane kang dhawuh mbanda. Rasul Paulus ana ing ngarsane Pradata Agama 22:30--23:11 30 Ewasamono panggedhe prajurit mau kapengin nguningani kalawan tliti apa kang dadi pandakwane wong-wong Yahudi marang Rasul Paulus. Mulane esuke dhawuh nimbali Rasul Paulus saka ing pakunjaran lan dhawuh, supaya pangarepe imam lan Pradata Agama nglumpuk. Banjur dhawuh ngirid Rasul Paulus saka beteng diladekake marang ngarsane Pradata mau. 23 1 Rasul Paulus banjur mandeng marang para warganing Pradata Agama sarta matur: "Para sadherek, ngantos dumugi dinten punika kula tetep gesang kalayan raosing manah ingkang resik wonten ing ngarsaning Allah." 2 Nanging Imam Agung Ananias dhawuh marang wong-wong kang padha ngadeg cedhak Rasul Paulus, supaya napuk tutuke Rasul Paulus. 3 Rasul Paulus
LELAKONE PARA RASUL 23.4 -9 nuli mangsuli, ature: "Gusti Allah badhe napuk panjenengan, he, tembok ingkang ingusar pethak. Panjenengan lenggah wonten ing ngriki badhe ngadili kula miturut angger-anggering Toret, nanging panjenengan nerak angger-anggering Toret, jalaran dhawuh napuk kula." 4 Wong-wong kang padha ana ing kono calathu: "Kowe iku nyenyamah marang Imam-Agunging Allah!" 5 Paring wangsulane Rasul Paulus: "O, para sadherek, kula boten mangretos bilih panjenenganipun punika Sang Imam Agung. Pancen wonten seratan makaten: Sira aja ngucapake tembung ala marang panggedhening bangsamu!" 6 Sarehne panjenengane mirsa, yen wartaning Pradata iku ana kang kalebu golonganing wong Saduki lan ana kang kalebu golonganing wong Farisi, mulane banjur nguwuh ana ing ngarsaning Pradata Agama: "Para sadherek, kula punika tiyang Farisi; kula dipun ladosaken dhateng ing ngarsaning Pradata punika, jalaran kula ngajeng-ajeng dhateng tanginipun tiyang pejah." 7 Bareng panjenengane ngandika mangkono, wong-wong Farisi lan wong-wong Saduki padha dredah satemah wong akeh banjur pecah dadi rong golongan. 8 Amarga wong Saduki iku padha nganggep, yen patangen iku ora ana lan iya ora ana malaekat utawa roh, balik wong Farisi nganggep loro-lorone. 9 Mulane banjur dadi rame banget. Ana ahli Toret sawatara saka golongan Farisi kang maju sarta madoni kalawan keras ujare: "Tumrap kula, tiyang punika boten gadhah 120
LELAKONE PARA RASUL 23.10- 15 121 kalepatan! Bokmanawi wonten roh utawi malaekat ingkang sampun mangandikani piyambakipun." 10 Temahan kaanan ing kono saya kisruh banget. Panggedhening prajurit kuwatir, manawa Rasul Paulus nganti disempal-sempak dening wong-wong mau, mulane nuli dhawuh marang prajurit-prajurit, supaya padha mundhun ngrebut Rasul Paulus saka ing satengahing wong akeh lan digawa menyang ing beteng. 11 Bengine Gusti rawuh jumeneng ana ing sandhinge lan ngandika marang panjenengane: "Sing teteg atinira, sabab kaya dene anggonira kalawan kendel nekseni Ingsun ana ing Yerusalem, mangkono uga sira iya prelu nekseni ana ing kutha Rum." Wong-wong Yahudi padha komplotan 23:12-22 12 Bareng wis raina wong-wong Yahudi nganakake komplotan lan sumpah kalawan nyupatani awake dhewe, ora bakal mangan utawa ngombe sadurunge nyedani Rasul Paulus. 13 Gunggunge wong kang padha komplotan iku patang puluh luwih. 14 Iku padha nemoni para pangareping imam lan para pinituwane bangsa Yahudi lan pratela: "Kula sampun sami sumpah kalayan nyupaosi badan kula piyambak, boten badhe nedha utawi ngombe saderengipun mejahi Paulus. 15 Awit saking punika mugi panjenengan sadaya sesarengan kaliyan Pradata Agami
LELAKONE PARA RASUL 23.16- 20 122 karsaa ngaturi rembag dhateng pangagenging prajurit supados ngladosaken Paulus dhateng ing ngarsa panjenengan malih, kados-kados panjenengan badhe mriksa prakawisipun ingkang langkung tliti, wondene kula sadaya mangke sampun sami mirantos badhe mejahi piyambakipun saderengipun dumugi ing ngarsa panjenengan." 16 Nanging kaponakane Rasul Paulus, putrane kang rayine putri, krungu bab rancangan cegatan iku lan banjur menyang beteng. Bareng wis diparengake mlebu, nuli matur bab mau marang Rasul Paulus. 17 Rasul Paulus tumuli ngaturi sawijining opsir lan matur: "Lare punika kula aturi nyowanaken dhateng ing ngarsaning pangagengipun prajurit, jalaran wonten prakawis ingkang prelu dipun uningakaken ing panjenenganipun." 18 Opsir iku banjur nyowanake bocah mau menyang ing ngarsane panggedhening prajurit lan matur: "Kula dipun undang Paulus, tahanan punika, dipun tedhani tulung supados nyowanaken lare anem punika dhateng ing ngarsa panjenengan, awit wonten bab ingkang prelu dipun aturaken dhateng panjenengan." 19 Panggedhening prajurit mau banjur nganthi bocahe diajak mangiwa, nuli didangu: "Apa kang arep koklapurake marang aku?" 20 Wangsulane: "Tiyang-tiyang Yahudi sampun sami sarujuk badhe nyuwun dhateng panjenengan, supados benjing-enjing panjenengan ngladosaken Bapak Paulus malih dhateng ing ngarsaning Pradata Agami,
LELAKONE PARA RASUL 23.21- 24 123 kados-kados Pradata wau kapengin angsal katrangan ingkang langkung taliti saking piyambakipun. 21 Nanging panjenengan sampun ngantos midhangetaken tiyang-tiyang wau, amargi wonten panunggilanipun ingkang cacahipun langkung saking kawan dasa, ingkang smapun mirantos badhe nyegat piyambakipun. Tiyang-tiyang wau sampun sami sumpah kalawan nyupaosi badanipun piyambak boten badhe nedha saha ngombe saderengipun mejahi piyambakipun. Sapunika sampun sami mirantos, kantun ngentosi putusan panjenengan." 22 Panggedhe prajurit banjur dhawuh marang bocah anom mau supaya mulih kalawan dipangandikani mangkene: "Kowe aja kandha-kandha marang sapa-sapa, yen kowe wis nglapurake bab iki marang aku." Rasul Paulus kapindhah menyang ing kutha Kaisarea 23:23-35 23 Sawuse mangkono panggedhe prajurit mau banjur nimbali opsir loro sarta didhawuhi mangkene: "Cawisna prajurit rong atus kang bakal menyang ing Kaisarea karo prajurit jaranan pitung puluh sarta prajurit kang asikep gegaman tumbak rong atus, kira-kira jam sanga bengi iki. 24 Cawisna uga kuldi tunggangan sawatara kanggo Paulus, iku sowanna marang ngarsane Sang Walinagara
LELAKONE PARA RASUL 23.25- 32 124 Feliks." 25 Nuli damel serat, kang surasane mangkene: 26 "Sembah kula, Klaudius Lisias, katur ing ngarsanipun Ingkang Minulya Sang Walinagara Feliks. 27 Tiyang punika dipun cepeng dening tiyang-tiyang Yahudi. Sareng badhe dipun pejahi, kula lajeng dhateng kalayan mbekta wadya-bala prelu menggak saha ngluwari piyambakipun, awit kula mireng, bilih tiyang punika warganagari Rum. 28 Amrih sagedipun nyumerepi punapa sabab-sababing pandakwanipun dhateng tiyang wau, lajeng kula ladosaken dhateng Pradataning Agaminipun. 29 Tumrap kula lajeng sampun cetha, bilih pandawanipun punika gegayutan kaliyan angger-anggering Toretipun tiyang-tiyang wau, namung kemawon boten wonten pandakwa ingkang njalari kenging paukuman pejah utawi kedah kalebetaken ing pakunjaran. 30 Salajengipun kula tampi palapuran, bilih wonten komplotan ingkang badhe mejahi piyambakipun. Awit saking punika kula lajeng enggal-enggal kengkenan nyowanaken piyambakipun dhateng ing ngarsa panjenengan. Wondene para ingkang sami ndakwa sampun sami kula ken, supados sami ngajengaken prakawis punika dhateng panjenengan." 31 Para prajurit banjur padha nindakake kaya kang kadhawuhake. Rasul Paulus ing wektu bengi digawa menyang ing kutha Antipatris. 32 Esuke para prajurit jaranan padha dikon
LELAKONE PARA RASUL 23.33- 24.4 125 mbacutake lakune karo Rasul Paulus, dene liyane padha bali menyang beteng. 33 Satekane ing kutha Kaisarea, para prajurit jaranan ngaturake layange lan masrahake Rasul Paulus marang walinagara. 34 Bareng wis maos layang mau, walinagara nuli ndangu marang Rasul Paulus, asale saka ing propinsi ngendi. Bareng mireng, yen Rasul Paulus saka ing tanah Kilikia, 35 banjur ngandika: "Aku bakal mriksa prakaramu, yen wong sing padha ndakwa marang kowe wis teka ing kene." Banjur dhawuh, supaya Rasul Paulus ditahan ana ing kratone Sang Prabu Herodhes. Rasul Paulus ana ing ngarsane Sang Feliks 24:1-27 24 1 Bareng wis limang dina Imam Agung Ananias rawuh bebarengan karo pinituwa lan juru ngemban prakara, jenenge Tertulus. Iku padha sowan ing ngarsane walinagara sarta ngaturake pandakwane marang Rasul Paulus. 2 Rasul Paulus ditimbali maju, dene Tertulus banjur wiwit ngaturake panggugate, unjuke: "Dhuh, Sang Minulya Feliks, margi saking pambudi-daya panjenengan kula sadaya tansah ngraosaken karaharjan saha jalaran saking kawicaksanan panjenengan, kathah sanget ewah-ewahan ingkang sae ingkang tumindak kangge bangsa kula. 3 Bab punika sadaya wontena ing pundi kemawon tansah kula tampi kalayan genging panuwun. 4 Nanging supados sampun ngantos
LELAKONE PARA RASUL 24.5 -10 kadangon anggen kula ngribedi dhumateng panjenengan, kula nyuwun, mugi panjenengan karsaa midhangetaken atur kula sakedhap kemawon kalayan panggalih panjenengan ingkang sampun misuwur kaluberanipun punika. 5 Menggah ing kula sadaya sampun tetela, bilih tiyang punika dados penyakit pes, tiyang ingkang nuwuhaken karuwedan wonten ing satengahing tiyang Yahudi sajagad, saha bilih piyambakipun punika satunggaling pangajengipun golongan tiyang Nasarani. 6 Malah sampun nyobi ngrisak kasucening Padaleman Suci. Awit saking punika lajeng kula cepeng saha badhe kula adili manut angger-anggering Toret kula. 7 Nanging pangageng prajurit Lisias lajeng rawuh nyegah saha ngrebat piyambakipun kanthi roda-peksa, 8 sarta dhawuh, supados sadaya tiyang ingkang ndakwa sami sowan ing ngarsa panjenengan. Wondene manawi panjenengan mriksa piyambak, tamtu badhe nguningani sadaya prakawis ingkang kula gigataken punika." 9 Lan wong-wong Yahudi iya padha nyarujuki pandakwa iku lan matur, yen pancen dhasar mangkono. 10 Sang Walinagara banjur paring sasmita marang Rasul Paulus, yen wis diparengake ngaturake panjawab. Rasul Paulus banjur matur: "Kula sumerep, bilih sampun taun-mataun anggen panjenengan ngasta pangadilan tumrap bangsa punika. Milanipun tanpa raos mangu-mangu anggen kula badhe ngaturaken panjawab tumrap prakawis 126
LELAKONE PARA RASUL 24.11- 17 127 punika wonten ing ngarsa panjenengan: 11 Panjenengan saged nguningani, bilih boten langkung saking kalih welas dinten ingkang kapengker punika anggen kula dhateng ing kitha Yerusalem prelu nindakaken pangibadah. 12 Boten nate wonten tiyang ingkang nyumerepi kula saweg dredah utawi ngawontenaken pageger, punapa wonten ing Padaleman Suci, punapa wonten ing papan pangibadah utawi wonten ing panggenan sanes ing salebeting kitha punika. 13 Saha tiyang-tiyang punika boten saged mbuktekaken wonten ing ngarsa panjenengan, punapa ingkang sapunika kagigataken tumrap kula punika. 14 Namung kemawon kula ngakeni wonten ing ngarsa panjenengan, bilih kula ngabekti dhateng Allahipun leluhur kula kalayan ngenut Margining Pangeran punika, inggih punika Margi ingkang dipun wastani sekte dening tiyang-tiyang punika. Kula ngugemi sadaya ingkang kaserat ing angger-anggering Toret saha ing kitabipun para nabi. 15 Kula gadhah pangajeng-ajeng dhateng Gusti Allah, sami ugi kaliyan tiyang-tiyang punika, bilih badhe wonten patangenipun tiyang pejah, tiyang ingkang mursid utawi tiyang mursal. 16 Awit saking punika kula tansah ngudi gesang kalayan raosing manah ingkang murni wonten ing ngarsaning Allah saha wonten ing ngajenging manungsa. 17 Sareng sampun sawatawis taun dangunipun, kula wangsul dhateng Yerusalem prelu badhe nyukani dana dhateng
LELAKONE PARA RASUL 24.18- 24 128 bangsa kula saha saos pisungsung. 18 Nalika kula saweg nindakaken punika sadaya, wonten tiyang Yahudi sawatawis ingkang dhateng saking tanah Asia, sami nrenjuhi kula wonten ing Padaleman Suci, sasampunipun kula nucekaken badan kula, boten kaliyan tiyang kathah utawi boten nuwuhaken pageger. 19 Inggih tiyang-tiyang punika ingkang pancenipun kedah sowan ing ngarsa panjenengan saha ngajengaken panggigat, manawi gadhah prakawis kaliyan kula. 20 Ewasamanten inggih sampun kajengipun tiyang-tiyang ingkang wonten ing ngriki sapunika punika sami munjuk, piawon punapa ingkang pinanggih wonten ing kula, nalika kula wonten ing ngarsaning Pradata Agami. 21 Punapa bokmanawi namung margi saking pangucap kula, nalika kula ngadeg wonten ing satengahing tiyang-tiyang wau, inggih punika: Margi saking bab patangenipun tiyang-tiyang pejah, kula ing dinten punika dipun ladosaken wonten ing ngarsa panjenengan." 22 Nanging Sang Feliks, kang wis nguningani temenan bab Margining Pangeran, karsane ngundur prakara iku, pangandikane: "Yen panggedhe prajurit Lisias wis mrene, aku bakal mutus prakaramu." 23 Banjur dhawuh marang opsir, supaya Rasul Paulus tetep ditahan, nanging kalawan tahanan kang entheng, sarta para mitrane kang padha ngladeni, aja dipenggak. 24 Let sawatara dina Sang Feliks rawuh karo garwane, Sang Putri Drusila, putri Yahudi,
LELAKONE PARA RASUL 24.25- 25.3 129 banjur dhawuh nimbali Rasul Paulus sarta nuli midhangetake katrangane bab pracaya marang Gusti Yesus Kristus. 25 Nanging nalika Rasul Paulus matur bab kasampurnan, bab ngendhaleni diri, lan bab pangadilan kang bakal kalakon, Sang Feliks banjur rumaos ajrih, nuli ngandika: "Cukup samene bae dhisik, saiki mundura; besuk yen aku pinuju sela, kowe bakal daktimbali maneh." 26 Karodene panjenengane ngajeng-ngajeng tampia dhuwit saka Rasul Paulus, mulane kerep ditimbali diajak ngandikan. 27 Nanging bareng wis ganep rong taun, Sang Feliks digentosi Sang Perkius Festus lan kanggo nyenengake atine wong Yahudi, Sang Feliks nglestarekake Rasul Paulus katahan ana ing pakunjaran. Rasul Paulus ana ing ngarsane Sang Festus. Nyuwun munggah ing pangadilane Sang Nata Agung 25:1-12 25 1 Telung dina sawise rawuh ing propinsi, Sang Festus banjur tindak saka ing Kaisarea menyang ing Yerusalem. 2 Para pangareping imam lan wong-wong Yahudi kang kajen keringan padha sowan lan ngaturake pandakwane marang Rasul Paulus 3 sarta nyuwun kamurahan, kang gawe kojure Rasul Paulus, yaiku supaya
LELAKONE PARA RASUL 25.4 -10 Rasul Paulus didhawuhi menyang Yerusalem. Sabab wong-wong mau padha ngrancang arep nyedani panjenengane ana ing dalan. 4 Nanging Sang Festus paring wangsulan, yen Rasul Paulus tetep ditahan ana ing Kaisarea, dene panjenengane piyambak bakal enggal-enggal kondur mrana. 5 Pangandikane: "Mulane wong-wong panunggalanmu kang padha nyekel panguwasa supaya padha mrana bebarengan karo aku lan ngajokake pandakwane, manawa ana kaluputane." 6 Sang Festus anggone lereb ana ing Yerusalem ora luwih saka wolu utawa sapuluh dina, banjur kondur menyang Kaisarea. Esuke panjenengane lenggah ing pangadilan lan dhawuh ngladekake Rasul Paulus. 7 Bareng Rasul Paulus wis disowanake, kabeh wong Yahudi kang teka saka ing Yerusalem padha ngadeg ngepung lan ngaturake gugatan akeh kang abot tumrap panjenengane kang ora bisa dibuktekake dening wong-wong mau. 8 Kosok-baline Rasul Paulus ngaturake panjawab mangkene: "Kula sakedhik kemawon boten lepat, punapa dhateng angger-anggering Toretipun tiyang Yahudi, punapa dhateng Padaleman Suci utawi dhateng Sang Nata Agung." 9 Ewadene sarehne Sang Festus karsa ngepek atine wong Yahudi, nuli maringi wangsulan marang Rasul Paulus, pangandikane: "Apa kowe saguh menyang Yerusalem, supaya diadili ana ing kana ana ing ngarepku bab prakara iki?" 10 Nanging Rasul Paulus matur: "Sapunika kula wonten ing 130
LELAKONE PARA RASUL 25.11- 15 131 ngarsaning pangadilanipun Sang Nata Agung, kula kedah dipun adili wonten ing ngriku. Kadosdene ingkang sampun panjenengan uningani saestu, sakedhik kemawon kula boten kalepatan dhateng tiyang Yahudi. 11 Dados, manawi kula saestu lepat lan nindakaken piawon ingkang pantes kaukum pejah, kula eklas pejah, nanging manawi punapa ingkang kagigataken tumrap kula punika kabukten boten leres, boten wonten tiyang ingkang wenang masrahaken kula dhateng tiyang-tiyang punika kadosdene ganjaran. Kula nyuwun minggah dhateng pangadilanipun Sang Nata Agung!" 12 Bareng wis karembag karo para warganing pangadilan, Sang Festus banjur ngandika: "Kowe nyuwun munggah marang Sang Nata Agung, yen mangkono kowe kudu sowan ing ngarsane Sang Nata Agung." Rasul Paulus ana ing ngarsane Sang Prabu Agripa lan Sang Putri Bernike 25:13-27 13 Let sawatara dina Sang Prabu Agripa karo Sang Putri Bernike rawuh ing Kaisarea karsa mbagekake Sang Festus. 14 Sarehne lereb ana ing kono sawatara dina, Sang Festus nyariyosake prakarane Rasul Paulus marang Sang Nata, ature: "Ing ngriki wonten satunggaling tiyang tahanan ingkang dipun tilar Feliks, nalika tindak. 15 Kala kula wonten ing Yerusalem, para pangajenging imam
LELAKONE PARA RASUL 25.16- 21 132 saha para pinisepuhipun tiyang Yahudi sami nggigat piyambakipun saha nyuwun, supados tiyang punika dipun ukum. 16 Kula mangsuli, bilih tiyang Rum boten gadhah adat masrahaken dakwa kadosdene ganjaran, saderengipun ajeng-ajengan kaliyan ingkang sami ndakwa saha dipun lilani ngaturaken panjawab tumrap gigatanipun. 17 Milanipun tiyang-tiyang wau lajeng sami tumut mriki sesarengan kaliyan kula. Enjingipun kula lajeng ngawontenaken parepatan pangadilan saha aken ngladosaken tiyang punika. 18 Nanging sareng tiyang-tiyang ingkang sami nggigat ngadeg ngupengi piyambakipun, sami boten ngajengaken gigatan bab pandamel awon, kados panginten kula. 19 Tiyang-tiyang wau namung sami padudon ing bab-bab ingkang gegayutan kaliyan agaminipun saha satunggalipun tiyang ingkang nama Yesus, ingkang sampun pejah, mangka Paulus mratelakaken, bilih Piyambakipun gesang. 20 Sarehning kula kewedan anggen kula mriksa prakawis ingkang kados makaten punika, kula lajeng naros piyambakipun, punapa purun dhateng Yerusalem, supados prakawisipun dipun adili wonten ing ngrika. 21 Nanging Paulus nginggahaken prakawisipun. Piyambakipun nyuwun, supados lestantun dipun tahan, ngantos prakawisipun kaputus dening Sang Nata Agung. Milanipun lajeng kula dhawuhaken, supados tiyang punika lestantun katahan ngantos saged kula sowanaken dhateng ing ngarsanipun Sang Nata Agung."
LELAKONE PARA RASUL 25.22- 26 133 22 Sang Prabu Agripa ngandika marang Sang Festus: "Kula kapengin mirengaken paturanipun tiyang punika piyambak." Atur wangsulane Sang Festus: "Benjing-enjing panjenengan badhe mindhangetaken." 23 Esuke Sang Prabu Agripa lan Sang Putri Bernike padha rawuh kalayan upacara kaprabon sarta bareng wis lumebet ing gedhong pangadilan bebarengan karo para panggedhening wadya-bala lan para panggedhe ing kono, Sang Festus banjur dhawuh, supaya Rasul Paulus disowanake. 24 Sang Festus nuli ngandika: "Sang Prabu Agripa saha para priyagung ingkang sami lenggah ing ngriki sesarengan kaliyan kula sadaya. Sami kula aturi mirsani tiyang punika, ingkang dipun gigat dening sadaya tiyang Yahudi, wonten ing Yerusalem saha wonten ing ngriki. Punika sadaya sami ndhatengi kula saha sami pratela kaliyan bengok-bengok, bilih tiyang punika boten pantes gesang langkung dangu malih. 25 Nanging tumrap kula sampun cetha, bilih piyambakipun boten nglampahi ingkang kenging ing paukuman pejah sarta sarehning tiyang punika nyuwun minggah ing pangadilanipun Sang Nata Agung, mila kula lajeng mutus badhe kula sowanaken ing ngarsanipun Sang Nata Agung. 26 Namung kemawon boten wonten punapa-punapa ingkang gumathok, ingkang kedah kula aturaken ing serat ing ngarsanipun Sang Nata Agung bab tiyang punika. Inggih punika sababipun mila lajeng kula ladosaken
LELAKONE PARA RASUL 25.27- 26.5 134 wonten ing ngarsa panjenengan, Sang Prabu Agripa, supados sasampunipun kapriksa lajeng wontena punapa-punapa ingkang saged kula serat. 27 Amargi pamanggih kula, boten prayogi nyowanaken tiyang tahanan boten dipun kantheni gigatan ingkang dipun ajengaken tumrap tiyang wau." Panjawabe Rasul Paulus ana ing ngarsane Sang Preabu Agripa 26:1-11 26 1 Sang Prabu Agripa tumuli ngandika marang Rasul Paulus: "Kowe wis kalilan ngaturake panjawab." Rasul Paulus banjur kumlawe astane sarta ngaturake panjawab mangkene: 2 "Dhuh, Sang Prabu Agripa, kawula rumaos tampi kabegjan, dene ing dinten punika kawula dipun parengaken ngaturaken panjawab wonten ing ngarsa dalem tumrap sadaya gigatanipun tiyang- tiyang Yahudi dhumateng kawula, 3 punapa malih margi paduka nguningani saestu bab adat-tata-cara tuwin padudonipun tiyang Yahudi. Awit saking punika kawula keparenga nyuwun wonten ing ngarsa dalem, mugi karsaa midhangetaken atur kawula kalayan sabar. 4 Sadaya tiyang Yahudi sami nyumerepi gesang kawula wiwit anem, amargi wiwit wiwitan mila kawula gesang wonten ing satengahing bangsa kawula ing Yerusalem. 5 Sampun dangu sanget anggenipun sami
LELAKONE PARA RASUL 26.6 -11 pitepangan kaliyan kawula saha bokbilih purun, sami saged suka paseksen, bilih kawula gesang kadosdene tiyang Farisi manut golongan ingkang keras wonten ing salebeting agami kita. 6 Dene sapunika kawula kedah ngadhep wonten ing ngarsaning pangadilan punika, jalaran kawula ngajeng-ajeng dhateng kaleksananing prajanjian, ingkang dipun paringaken dening Gusti Allah dhateng para leluhur kita, 7 saha ingkang dipun antos-antos dening taler kita kalih welas ing salebetipun sami nindakaken pangibadahipun rinten dalu kaliyan tegen. Inggih margi saking pangajeng-ajeng punika, dhuh, Sang Prabu Agripa, kawula dipun gigat dening tiyang-tiyang Yahudi. 8 Kadospundi, dene panjenengan sadaya nggalih mokal, bilih Gusti Allah nangekaken tiyang pejah? 9 Sanadyan kadospundi kemawon, kawula piyambak nate nginten, bilih kawula kedah tumindak keras nglawan asmanipun Gusti Yesus saking ing Nasaret. 10 Bab punika kawula tindakaken ugi wonten ing Yerusalem. Kawula boten namung nglebetaken para suci kemawon dhateng ing pakunjaran, sasampunipun kawula tampi panguwaos saking para pangajenging imam, nanging kawula inggih ngrujuki, bilih tiyang- tiyang punika sami kaukum pejah. 11 Wonten ing papan-papan pangibadah kawula asring nganiaya tiyang-tiyang wau, saha sami kawula peksa, supados sami nyelaki kapitadosanipun, punapadene margi saking sanget muntabing manah kawula, tiyang-tiyang wau sami 135
LELAKONE PARA RASUL 26.12- 17 136 kawula oyak-oyak, malah ngantos dumugi ing nagari-nagari manca." Rasul Paulus ngaturake bab anggone mratobat lan katimbalan 26:12-23 12 "Lan ing salebeting kawontenan ingkang makaten punika, nalika kawula kaliyan panguwaos sacekapipun mundhi dhawuhipun para pangajenging imam lumampah dhateng ing kitha Dhamsyik, 13 dumadakan, dhuh, Sang Prabu Agripa, nuju ing wanci tengange, wonten ing tengah margi punika kawula sumerep cahya ingkang nglangkungi padhanging surya, tumurun saking langit ingkang lajeng nglimputi kawula saha kanca-kanca sesarengan kawula. 14 Kawula sadaya nunten sami ambruk ing siti, tuwin kawula lajeng mireng swara ingkang mangandikani kawula mawi basa Ibrani: Saulus, Saulus, yagene sira kok nganiaya Ingsun? Rekasa sira nungkak angkus. 15 Kawula tumunten munjuk: Paduka punika sinten, Gusti? Paring wangsulanipun Gusti: Ingsun iki Yesus kang sira kaniaya. 16 Nanging saiki tangia lan ngadega. Ingsun ngatingal marang sira iku prelu netepake sira dadi paladen sarta seksi tumrap samubarang kabeh kang wus sira deleng saka Ingsun lan kang bakal Ingsun katingalake marang sira ing tembe. 17 Sira bakal Ingsun pisah saka ing bangsa iki tuwin bangsa-bangsa liyane sarta sira bakal Ingsun utus marani
LELAKONE PARA RASUL 26.18- 23 137 bangsa-bangsa iku, 18 supaya ngelekake mripate, satemah banjur padha ninggal pepeteng, marani pepadhang sarta uwal saka ing panguwasaning Iblis lan ngungsi marang Gusti Allah, supaya padha oleh pangapuraning dosa marga saka pracaya marang Ingsun, apadene banjur tampa warisan ana ing satengahe para kang wus kasucekake. 19 Awit saking punika, dhuh, Sang Prabu Agripa, kawula boten nate boten mbangun miturut dhumateng wahyu saking swarga punika. 20 Nanging ing sakawit kawula martosaken dhateng tiyang-tiyang Yahudi ing Dhamsyik, ing Yerusalem saha ing tanah Yudea sadaya, tuwin ugi dhateng bangsa-bangsa sanes, bilih kedah sami mratobat lan ngabekti dhumateng Gusti Allah punapadene lajeng nglampahi pandamel-pandamel ingkang laras kaliyan pamratobat wau. 21 Inggih margi saking punika tiyang-tiyang Yahudi lajeng sami nyepeng kawula wonten ing Padaleman Suci saha ngangkah pejah kawula. 22 Nanging margi saking pitulunganipun Gusti Allah, kawula saged gesang ngantos dumugi sapunika sarta saged nglairaken paseksen dhateng tiyang-tiyang alit saha dhateng para pangageng. Wondene ingkang kawula wartosaken punika boten sanes kajawi ingkang saderengipun sampun kawartosaken dening para nabi lan ugi dening Nabi Musa, 23 inggih punika, bilih Sang Mesih kedah nandhang sangsara saha bilih Panjenenganipun punika ingkang rumiyin piyambak badhe wungu
LELAKONE PARA RASUL 26.24- 29 138 saking antawisipun tiyang pejah, saha bilih Panjenenganipun badhe martosaken bab pepadhang dhateng bangsa punika saha dhateng bangsa-bangsa sanes." Rasul Paulus ngaturi Sang Prabu Agripa supaya pitados 26:24-32 24 Bareng Rasul Paulus ngaturake bab iku mau kabeh minangka panjawab, Sang Festus banjur ngandika kalawan sora: "Kowe iku owah, Paulus! Kawruhmu kang akeh iku njalari kowe banjur edan." 25 Nanging Rasul Paulus nuli matur: "Kawula boten ewah, dhuh, Sang Festus ingkang minulya! Kawula ngaturaken kasunyatan kalayan pikiran ingkang saras! 26 Sang Prabu ugi nguningani prakawis punika sadaya, awit saking punika kawula kalawan tatag saha tanpa tedheng aling-aling matur wonten ing ngarsanipun. Kawula yakin, bilih sadaya punika boten wonten satunggal kemawon ingkang dereng nate kapirengaken, awit prakawis punika boten kalampahan wonten ing panggenan ingkang kiwa. 27 Punapa paduka, dhuh, Sang Prabu Agripa, pitados dhateng para nabi? Kawula sumerep, bilih paduka pitados." 28 Paring wangsulane Sang Prabu Agripa: "Meh bae kowe ngyakinake aku supaya dadi wong Kristen!" 29 Unjuke Rasul Paulus: "Kawula badhe ndedonga dhateng Gusti Allah, supados boten namung paduka kemawon, nanging ugi
LELAKONE PARA RASUL 26.30- 27.3 139 tiyang-tiyang sanes ingkang wonten ngriki saha mirengaken atur kawula punika, enggal utawi dangu-dangu, sami dados kadosdene kawula, kajawi blenggu punika." 30 Sang Nata, Sang Walinagara tuwin Sang Putri Bernike lan kabeh kang padha lenggah banjur padha jumeneng. 31 Nalika miyos, padha reraosan: "Tiyang punika boten nglampahi ingkang kenging paukuman pejah utawi paukuman pakunjaran." 32 Sang Prabu Agripa ngandika marang Sang Festus: "Tiyang punika sajatosipun sampun saged luwar, upami boten nginggahaken prakawisipun dhumateng Sang Nata Agung." Rasul Paulus digawa menyang ing kutha Rum 27:1-13 27 1 Bareng wis diputus, aku kabeh bakal lelayaran menyang ing tanah Itali, Rasul Paulus lan wong tahanan liyane sawatara dipasrahake marang sawijining opsir wadyabalane Sang Nata Agung, jenenge Yulius. 2 Aku padha nunggang kapal saka ing palabuhan Adramitium kang bakal layar menyang ing palabuhan-palabuhan ing sauruting pesisire tanah Asia, tumuli padha mangkat. Aristarkhus, wong Makedhonia saka ing kutha Tesalonika, mbarengi lakuku. 3 Esuke mampir ing kutha Sidon. Pangrengkuhe Yulius marang Rasul Paulus becik, mulane dililani nemoni para mitrane, supaya padha
140 LELAKONE PARA RASUL 27.4 -12 nyukupi kabutuhane. 4 Sarehne nampek angin, anggonku padha lelayaran saka ing kono mlipir ing pesisiring pulo Siprus, 5 banjur nrajang ing sagara ing sangareping tanah Kilikia lan Pamfilia, nuli padha tekan ing kutha Mira ing tanah Likia. 6 Ana ing kono opsir mrangguli kapal saka ing kutha Aleksandria, kang arep lelayaran menyang ing tanah Itali. Aku kabeh padha dielih mrono. 7 Nganti pirang-pirang dina anggonku padha lelayaran meh ora bisa maju, sarta kalawan rekasa banget anggonku padha bisa nyedhaki kutha Knidus. Sarehne angine terus bae ora becik, aku kabeh mlipir ing pasisire pulo Kreta, ngliwati tanjung Salmone. 8 Kalawan rekasa banget anggonku ngliwati tanjung mau, tumuli tekan ing panggonan, kang aran Palabuhan Becik, ing sacedhake kutha Lasea. 9 Nalika samana wis akeh wektu kang muspra. Wektu puwasa wis kliwat lan manawa mbacutake anggonku padha lelayaran wis mbebayani. Awit saka iku Rasul Paulus nuli ngengetake marang wong kabeh, pangandikane: 10 "Para sadherek, saking pangraos kula, anggen kula sami lelayaran punika badhe manggih aral kathah saha badhe kapitunan ageng, boten namung baita samomotanipun kemawon, nanging dalasan gesang kita pisan." 11 Ewadene opsir mau milaur ngandel marang juru-mudhi lan nangkoda tinimbang karo pangandikane Rasul Paulus. 12 Nanging sarehne palabuhan iku ora kapenak dilereni ing mangsa atis, mulane
LELAKONE PARA RASUL 27.13- 19 141 wong-wong mau kang akeh padha sarujuk, manawa mbacutake laku lan mbudidaya bisane tekan ing kutha Feniks sarta banjur leren ana ing kono sajrone mangsa atis iku. Kutha Feniks iku sawijining palabuhane pulo Kreta, kang adhepe ngidul ngulon lan ngalor ngulon. 13 Ing nalika iku ana angin sumilir saka ing kidul, mulane wong-wong padha ngira, yen sedyane mesthi bakal kaleksanan. Banjur padha mbedhol jangkar lan layar mlipir cedhak banget karo pulo Kreta. Praune kandhas 27:14-44 14 Nanging ora antara suwe nuli ana prahara saka ing pulo iku, kang diarani angin "Lor-Wetan". 15 Praune kabuncang lan ora bisa nahan tumempuhing angin. Mulane aku kabeh banjur pasrah lan ngeli bae. 16 Wasana aku padha kentir tekan ing pasisiring pulo cilik kang aran Kauda; ana ing kono kalawan rekasa anggonku padha bisa nggondheli sekocining kapal. 17 Bareng sekoci mau diunggahake ing kapal, wong-wong padha ngudi nulungi kapale srana digodhi. Sarehne sumelang manawa kapale bakal kandhas ing klabar Sirtis, layare nuli diudhunake lan banjur ngeli bae. 18 Sarehne banget naggonku padha katempuh ing prahara, mulane esuke wong-wong padha wiwit mbuwangi momotaning kapal menyang ing sagara. 19 Ing telung dinane padha mbuwangi pirantining kapal dhewe.
LELAKONE PARA RASUL 27.20- 26 142 20 Bareng nganti sawatara dina srengenge utawa lintang-lintang ora katon sarta tansah kaancam ing angin prahara kang nggegirisi, aku kabeh wis ora duwe pangarep-arep yen bakal slamet. 21 Lan sarehne wong-wong wis suwe anggone padha ora mangan, Rasul Paulus tumuli jumeneng ana ing satengahe sarta ngandika: "Para sadherek, manawi sami ndhahar atur kula, supados boten mancal saking pulo Kreta, kita tamtu boten ngraosaken kasisahan saha boten kapitunan makaten punika! 22 Ewadene sapunika ing salebeting kasangsaran punika, keparenga kula ngaturi pamrayogi, sami kula aturi tatag kemawon ing salebeting panggalih, amargi panunggilan panjenengan satunggal kemawon boten wonten ingkang badhe tiwas, kajawi namung baitanipun. 23 Awit kala wau dalu wonten malaekating Allah, inggih punika Gusti Allah, ingkang kula sembah tuwin ingkang ndarbeni kula, jumeneng wonten ing sandhing kula 24 sarta ngandika: "Aja wedi, Paulus! Kowe kudu sowan marang ing ngarsane Sang Nata Agung lan sanyatane marga sih-rahmating Allah, kabeh wong kang bebarengan karo kowe ana ing prau iki bakal padha slamet, marga saka kowe. 25 Milanipun dipun tatag kemawon panggalih panjenengan, para sadherek! Awit kula pitados dhateng Gusti Allah, bilih sadaya tamtu badhe kalampahan, kados ingkang kapangandikakaken dhateng kula wau. 26 Ananging kula sadaya kedah
LELAKONE PARA RASUL 27.27- 34 143 ngandhasaken baita punika wonten ing salah satunggaling pulo." 27 Nalika ing bengine kang kaping patbelas aku kabeh isih terus diontang-antingake ana ing sagara Adria. Nanging bareng tengah wengi wong-wong prau padha krasa, yen wis cedhak karo dharatan. 28 Banjur ngukur jerone nganggo bandhul jajagan, tinemu rong puluh dhepa. Bareng wis maju sawatara, nuli njajagi maneh, tinemu limalas dhepa. 29 Sarehne aku kabeh sumelang, yen bakal kandhas ing salah sawijining parang, mulane wong-wong padha mbuwangi jangkar papat kang ana ing buritan sarta aku padha ngarep-arep, muga-muga enggal esuk. 30 Nanging wong-wong kapal padha sumedya minggat saka ing prau, sarta padha ngudhunake sekoci, rewa-rewa arep mbuwangi jangkar saka ing ngarep. 31 Mulane Rasul Paulus banjur matur marang opsir lan para prajurit: "Manawi tiyang-tiyang punika boten lestantun wonten ing baita, panjenengan sadaya boten badhe wilujeng." 32 Para prajurit banjur ngethoki talining sekoci, tumuli dicegurake. 33 Bareng wis ngarepake raina, Rasul Paulus ngatag marang wong kabeh, padha dipurih mangan, pangandikane: "Sampun kawan welas dinten dangunipun anggen panjenengan sami ngantos-antos kemawon, nahan-nahanaken luwe boten dhahar punapa- punapa. 34 Milanipun kula ngaturi pamraogi, sami karsaa dhahar rumiyin. Bab punika prelu kangge kawilujengan panjenengan. Ing
LELAKONE PARA RASUL 27.35- 43 144 antawis panjenengan boten wonten satunggal kemawon ingkang badhe kecalan rambut sanadyan namung saeler kemawon saking sirahipun." 35 Sawise ngandika mangkono, panjenengane nuli mundhut roti, lan sawise saos sokur marang Gusti Allah ana ing ngarepe wong akeh, rotine banjur dicuwil-cuwil sarta wiwit dhahar. 36 Wong kabeh banjur padha lejar atine, lan iya banjur uga padha mangan. 37 Gunggungku kabeh kang ana ing kapal iku ana rong atus pitung puluh enem. 38 Sawise padha wareg, momotan gandum padha dibuwangi menyang ing sagara, supaya praune bisa entheng. 39 Lan bareng wis awan, wong-wong padha ndeleng sawijining teluk kang pasisire warata. Sanadyan padha durung tau weruh dharatan ing kono, ewasamono banjur mutus sabisa-bisa arep ngandhasake praune ana ing kono. 40 Tali-talining jangkar dikethoki, jangkare padha ditinggal ana ing dhasaring sagara. Tali-tali kemudhi padha diuculi, banjur masang layar panampek, supaya angin bisa nyurung praune menyang ing pasisir. 41 Nanging banjur nabrak klabar, temahan praune kandhas. Perangan kang ngarep ambles ora bisa obah, dene kang buri remuk marga saka panempuhing alun kang nggegirisi. 42 Nalika samana para prajurit sedyane arep mateni pasakitan kabeh, supaya ora ana siji-sijia kang bisa minggat kalawan nglangi. 43 Nanging opsire kapengin nggesangi Rasul
LELAKONE PARA RASUL 27.44- 28.6 145 Paulus. Mulane niyate para prajurit mau digagalake sarta prentah, supaya wong-wong kang bisa nglangi padha ndhisiki nyegur ing sagara lan munggah ing dharatan, 44 dene wong-wong liyane padha didhawuhi nusul kalawan migunakake blabag utawa pecahan-pecahan prau. Mangkono dadine wong kabeh mau padha bisa munggah ing dharatan kanthi slamet. Rasul Paulus ana ing pulo Malta 28:1-10 28 1 Bareng aku kabeh wis tekan ing pasisir kanthi slamet, aku lagi padha ngreti, yen pulo iku jenenge pulo Malta. 2 Wong pribumi ing pulo kono becik banget tangkep marang aku kabeh. Padha gawe totor gedhe sarta banjur ngajak aku kabeh mrono, jalaran wis wiwit udan, lan hawane adhem. 3 Nalika Rasul Paulus mundhut kayu garing sabongkok lan ditumpangake ing geni mau, ana ula bedhudhak kang metu, amarga saka panase. 4 Bareng wong-wong padha ndeleng ula kumlawer kanthil ing astane Rasul Paulus, banjur padha rerasanan: "Wong iki mesthi wong kang dosa pati, sabab sanadyan wis bisa oncat saka bebaya ing sagaya, Dewi Kaadilan ora marengake dheweke lestari urip." 5 Nanging Rasul Paulus nuli ngipatake ula mau menyang ing geni, dene panjenengan babar pisan ora apa-apa. 6 Ewadene wong-wong padha ngira, yen bakal abuh utawa bakal seda
LELAKONE PARA RASUL 28.7 -13 sanalika iku uga. Nanging dienteni nganti suwe, padha weruh, yen panjenengane ora apa-apa, satemah banjur mbalik panemune, ngarani, yen Rasul Paulus iku dewa. 7 Ora adoh saka ing panggonan kono ana palemahan, kagungane gupernur ing pulo iku. Gupernur iku asmane Publius. Iku kang nampani lan paring pamondhokan marang aku kabeh lawase telung dina kalawan rumaket. 8 Kacarita nalika samana ramane Sang Publius sarean bae marga gerah benter lan desentri. Rasul Paulus banjur tindak lumebet ing kamare nuli ndedonga sarta banjur numpangake astane ing sarirane, satemah dadi senggang. 9 Sawuse lelakon kang mangkono iku, wong-wong lara liyane ing pulo kono padha sowan, lan iya padha diwarasake. 10 Awit saka iku wong-wong mau banget anggone padha ngajeni marang aku kabeh sarta bareng aku padha mangkat, padha nyangoni apa sakabutuhanku. Rasul Paulus rawuh ing kutha Rum 28:11-16 11 Sawise telung sasi aku padha mangkat saka ing kono, nunggang kapal saka ing Aleksandria kang sasuwene mangka atis labuh ana ing pulo kono. Kapal mau nganggo lambang Dhioskuri. 12 Aku padha mampir ing kutha Sirakusa lan leren ana ing kono telung dina. 13 Saka ing kono banjur layar turut pasisir, nuli tekan ing kutha Regium. Sadinane 146
LELAKONE PARA RASUL 28.14- 18 147 maneh banjur ana angin saka kidul lan ing dina kapindhone padha tekan ing kutha Putioli. 14 Ana ing kono ketemu karo para warganing pasamuwan, banjur dipurih nginep pitung dina. Sawise mangkono nuli budhal menyang ing kutha Rum. 15 Para sadulur ing kono wis padha krungu warta bab tekaku kabeh, banjur padha methuk nganti tekan ing papan kang aran Forum Apius lan ing Tres Taberne. Bareng Rasul Paulus mirsani para sadulur mau, banjur ngunjukake panuwun marang Gusti Allah sarta iku ndadekake santosaning panggalihe. 16 Bareng aku wis padha tekan ing kutha Rum, Rasul Paulus diparengake dedalem piyambak karo prajurit siji kang rumeksa. Rasul Paulus wawan pangandika karo wong-wong Yahudi ing kutha Rum 28:17-29 17 Sawise telung dina Rasul Paulus nuli ngaturi rawuh para panggedhening bangsa Yahudi lan bareng wis padha nglumpuk, banjur dipangandikani mangkene: "Para sadherek, sanadyan kula boten kalepatan dhateng bangsa kita utawi dhateng adat-tata-caranipun para leluhur kita, ewadene kula dipun cepeng wonten ing kitha Yerusalem saha lajeng dipun pasrahaken dhateng tiyang Rum. 18 Sareng kula sampun kapriksa, sami sumedya ngluwari, amargi boten wonten kalepatan kula satunggal kemawon, ingkang pantes katrap ing paukuman pejah.
LELAKONE PARA RASUL 28.19- 25 148 19 Ananging tiyang-tiyang Yahudi sami mabeni, mila kula lajeng kapeksa nginggahaken prakawis punika dhateng ing ngarsanipun Sang Nata Agung, nanging boten kanthi sedya badhe nggigataken bangsa kita. 20 Pramila kula lajeng ngaturi rawuh panjenengan sadaya prelu badhe pirembagan, amargi awit saking pangajeng-ajengipun bangsa Israel punika kula lajeng karante." 21 Nanging banjur padha mangsuli: "Kula boten sami tampi serat-serat saking tanah Yudea bab panjenengan, punapa dene inggih boten wonten satunggal kemawon saking sadherek-sadherek kita ingkang mriki martosaken bab ingkang awon tumrap panjenengan. 22 Nanging kula sami kapengin mirengaken saking panjenengan, kadospundi pamanggih panjenengan, awit kula sami sumerep, bilih golongan punika wonten ing pundi-pundi dipun lawan." 23 Banjur padha namtokake dinane. Ing dina kang wis katamtokake iku, wong-wong mau padha teka ing dalem pamondhokane Rasul Paulus. Panjenengane nuli paring katrangan lan paseksen bab Kratoning Allah sarta ngyakinake bab Gusti Yesus adhedhasar angger-anggere Nabi Musa lan kitabe para nabi. Pamulange wiwit esuk nganti sore. 24 Ana kang banjur padha nganggep marang pangandikane, nanging iya ana kang tetep ora pracaya. 25 Banjur padha bubar kalawan bebencengan. Nanging Rasul Paulus isih nglairake pangandika satembung,
LELAKONE PARA RASUL 28.26- 31 149 kang mangkene: "Kasinggihan temen pangandikanipun Sang Roh Suci lumatar Nabi Yesaya dhateng leluhur kita, wiraosipun: 26 Sira maranana bangsa iki lan tutura: Sira bakal padha krungu, nanging ora mangreti, bakal ndeleng, nanging ora sumurup. 27 Sabab atine bangsa iki ndableg, lan kupinge wis dadi jampeng, tuwin mripate padha dieremake; supaya mripate aja nganti ndeleng lan kupinge aja nganti krungu tuwin atine aja nganti mangreti banjur mratobat temah Sunwarasake. 28 Pramila kauningana, bilih kawilujengan ingkang saking Gusti Allah punika lajeng kaparingaken dhateng bangsa-bangsa sanes ingkang sami badhe mirengaken." 29 [Sawuse Rasul Paulus ngandika mangkono, wong Yahudi banjur padha bubar kalawan bebencengan ing panemu kang akeh.] Rasul Paulus ngabarake bab Kratoning Allah ana ing kutha Rum 28:30-31 30 Kacarita Rasul Paulus nganti genep rong taun anggone manggen ana ing dalem kang disewa piyambak. Kabeh wong kang sowan padha ditampeni. 31 Panjenengane martakake Kratoning Allah lan mulang bab Gusti Yesus Kristus kalawan tatag sarta ora ana kang mambengi.
RUM Salam 1:1-7 1 1 Saka Paulus, abdine Sang Kristus Yesus, kang katimbalan dadi rasul, kapiji nggelarake Injile Gusti Allah, 2 kang sadurunge wus kaprasetyakake lumantar para nabine ana ing kitab-kitab suci, 3 bab Kang Putra, kang dumados saka tedhake Sang Prabu Dawud mungguh ing daging, 4 lan miturut Rohing kasucen, kang kayekten ana ing wungune saka ing antarane wong mati, manawa Panjenengane iku Putrane Gusti Allah kang kuwaos, yaiku Gusti Yesus Kristus, Gusti kita. 5 Kalawan lumantar Panjenengane, aku padha oleh sih-rahmat sarta kalenggahan rasul, kadhawuhan nuntun marang kabeh bangsa, supaya padha pracaya lan mbangun-turut marang Asmane. 6 Kowe uga padha klebu ing antarane wong-wong mau, kowe kang wus padha katimbalan dadi kagungane Sang Kristus, 7 marang sakehe para sadulur kang manggon ing kutha Rum, iya para kekasihe Gusti Allah, kang katimbalan lan kadadekake suci. Sih-rahmat anaa ing kowe kabeh lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah Rama kita lan saka Gusti Yesus Kristus.
RUM 1.8- 15 Rasul Paulus kapengin menyang Rum 1:8-15 8 Luwih dhisik aku saos sokur marang Allahku marga dening Gusti Yesus Kristus ing ngatase kowe kabeh, awit kabar bab pracayamu wus sumebar ing sajagad. 9 Sabab Gusti Allah kang dakladeni kanthi gmolonging atiku ing sajrone ngabarake Injile Kang Putra, iku kang dadi seksiku anggonku ora pegat ngelingi marang kowe ana ing sajroning pandongaku: 10 Aku nyenyuwun, muga-muga marga saka karsane Gusti Allah ing wekasane aku bisa oleh dalan niliki kowe kabeh. 11 Awit aku kapengin ketemu kowe, prelu ngwenehi ganjaran kasukman, murih undhaking kasantosanmu, 12 yaiku, supaya aku ana ing antaramu melu kalipur dening pracaya kita, iya pracayamu, lan iya pracayaku. 13 Para sadulur, karepku supaya kowe padha sumurupa, yen aku wis kerep duwe niyat niliki kowe, supaya ana ing satengahmu aku uga bisa methik woh kayadene ana ing satengahing para bangsa saliyane bangsa Yahudi, -- nanging nganti saprene tansah ana alangan --. 14 Aku kapotangan kabecikan marang wong Yunani, mangkono uga marang wong saliyane Yunani, wong wasis lan wong bodho. 15 Yaiku kang njalari aku uga kapengin ngabarake Injil marang kowe kang padha manggon ing kutha Rum. 2
RUM 1.16- 21 Injil iku kakiyatane Gusti Allah 1:16-17 16 Ujer aku ora isin mungguhing Injil, awit Injil iku kakiyatane Gusti Allah kang ndadekake rahayu angger wong kang pracaya, luwih-luwih wong Yahudi, nanging uga wong Yunani. 17 Sabab ing kono kalairake kabeneraning Allah, kang metu saka ing pracaya lan nuntun marang pracaya, kaya kang katulisan, wiraose: "Wong kang bener iku bakal urip saka pracaya." Paukumane Gusti Allah tumrap pamblasar lan durakaning manungsa 1:18-32 18 Sabab bebendune Gusti Allah kalairake saka ing swarga marang sarupaning pamblasar lan durakaning manungsa kang nampik kayekten marga dening duraka. 19 Awit kang bisa disumurupi mungguhing Gusti Allah iku wus cetha tumrap wong-wong mau, jalaran wis padha kaparingan sumurup dening Gusti Allah. 20 Awitdene kang ora katingal ana ing Gusti Allah, iya iku kakiyatane kang langgeng lan kaallahane, iku wiwit dumadine jagad bisa kasumurupan saka ing pakaryane, satemah wong-wong padha ora bisa diarani tanpa kaluputan. 21 Amarga sanadyan padha wanuh marang Gusti Allah, ewadene ora padha ngluhurake Panjenengane kang jumeneng 3
RUM 1.22- 28 Gusti Allah, utawa ora saos sokur marang Panjenengane. Nanging pangangen-angene dadi tanpa guna, lan atine kang bodho dadi peteng. 22 Anggepe padha pinter, nanging satemene bodho. 23 Padha nglironi kamulyane Gusti Allah kang langgeng kalawan pepethan kang mirip manungsa kang bisa lebur, lan pepethan manuk, sarta kewan asikil papat, apadene kewan-kewan rumangkang. 24 Mulane padha diulungake dening Gusti Allah marang pepenginaning atine kang rusuh, satemah padha rusuh-rinusuhan ing badane. 25 Awitdene iya padha nglironi kayektene Gusti Allah kalawan barang pulasan, padha ngluhurake sarta ngabekti marang pepadhanging tumitah, nglalekake marang kang nitahake, kang mesthine kudu pinuji-puji ing salawas-lawase. Amin. 26 Mulane Gusti Allah ngulungake wong-wong mau marang hawa-nepsu kang gawe wirang, sabab sing wadon padha nglironi cara awor turu nganggo patrap nyulayani kodrat. 27 Mangkono uga kang lanang padha ninggal patrap sapaturon kang lumrah karo kang wadon, nanging kalawan ati kang ngangsa-angsa duwe kekarepan marang pepadhane, satemah nindakake kanisthan karo padha lanang, mulane padha nampani piwales kang murwat tumrap pamblasare iku ana ing awake dhewe. 28 Dadi sarehne rumangsane ora prelu ngakoni Gusti Allah, mulane Gusti Allah iya ngulungake wong-wong mau marang pangangen-angen kang nistha, temahan padha nindakake 4
RUM 1.29- 2.3 patrap kang ora patut, 29 kebak ing sarupane duraka, kadursilan, kethaha sarta piala, padha kebak drengki, gawe pati, tukar padu, culika sarta pikiran ala. 30 Padha dhemen wadul, mitenah, sengit marang Gusti Allah, kurang ajar, kumlungkung, umuk, sugih pangreka ala, ora mbangun-turut marang wong tuwa, 31 tanpa budi, ora setya, ambek kamitegan, ora welasan. 32 Sabab sanadyan ngreti marang pamundhute angger-anggere Gusti Allah, yaiku yen sadhengah wong kang padha nglakoni kaya mangkono mau pantes kapatrapan ing paukuman pati, nanging ora ngamungake nglakoni dhewe bae, nanging iya ngrujuki marang kang padha nglakoni mangkono. Gusti Allah iku ora pilih kasih 2:1-16 2 1 Mulane, heh manungsa, sapa bae kang njeksani wong liya, kowe dhewe ora kena diarani tanpa kaluputan. Awit ing sajrone kowe njeksani wong, ateges matrapi awakmu dhewe, amarga kowe kang njeksani wong iku, pratingkahmu dhewe iya mangkono uga. 2 Kita rak padha sumurup yen paukumane Gusti Allah iku ing sabener tumrap sapa bae kang nglakoni iku mau. 3 Dene kowe, heh manungsa kang njeksani kang duwe pratingkah mangkono mau, mangka kowe dhewe uga nglakoni, apa kowe ngira, yen kowe bakal luput saka ing paukumane Gusti 5
RUM 2.4- 13 Allah? 4 Apa kowe arep ngremehake lubering kamirahan sarta sabar sarehe Gusti Allah? Apa kowe ora sumurup manawa kamirahane Gusti Allah iku nuntun kowe marang pamratobat? 5 Nanging marga saka wangkoting atimu kang ora gelem mratobat iku, dadine kowe numpuk bebendu kanggo awakmu dhewe, nganti tumeka ing dinane kababaring bebendu lan pangukume Gusti Allah kang adil, 6 kang bakal males marang sawiji-wijining wong saukur karo panggawene, 7 yaiku wong kang ngantepi panggawe becik, tansah ngupaya kamulyan sarta kaluhuran lan kalanggengan, wong iku bakal padha kaparingan urip langgeng, 8 nanging wong kang mburu karepe dhewe, ora mbangun-turut marang kayekten, rumaket ing duraka, iku bakal padha kawales bebendu sarta deduka. 9 Sangsara lan rupeking ati bakal tumama marang angger wong kang gawe piala, kang dhisik wong Yahudi, lan samono uga wong Yunani, 10 nanging kamulyan, kaluhuran lan tentrem-rahayu bakal kaparingake marang sawiji-wijining wong kang nindakake kabecikan, dhisike wong Yahudi lan uga wong Yunani. 11 Sabab Gusti Allah ora pilih kasih. 12 Ujer kabeh wong kang gawe dosa kalawan sepi ing angger-anggering Toret iku bakal padha sirna iya kalawan sepi ing angger-anggering Toret; lan kabeh wong kang padha dosa ing sajrone kawengku ing angger-anggering Toret, iku bakal padha diadili sarana angger-anggering Toret. 13 Amarga 6
RUM 2.14- 19 wong kang bener ana ing ngarsane Gusti Allah iku dudu kang ngrungokake angger-anggering Toret, nanging kang netepi angger-anggering Toret. 14 Manawa bangsa-bangsa liya kang ora nduweni angger-anggering Toret marga saka prentuling atine dhewe nglakoni apa kang kamot ing angger-anggering Toret, wong-wong iku mau kang dadi angger-anggering Toret tumrap awake dhewe, sanadyan ora nduweni angger-anggering Toret. 15 Amarga kalawan mangkono iku wong-wong mau padha nelakake, manawa pepakone angger-angger wis katulis ana ing atine, sarta rumangsaning atine melu dadi seksi, sarta pangangen- angene padha genti ngluputake utawa genti mbenerake. 16 Bab iku bakal tetela ing dina samangsa Gusti Allah ngadili wewadine manungsa lumantar Gusti Yesus Kristus, cocog karo Injil kang dakwartakake. Angger-anggering Toret lan tetak iku dudu sumbering karahayone wong Yahudi 2:17-29 17 Nanging manawa kowe iku ngarani awakmu dhewe wong Yahudi, sarta ngandelake marang angger-anggering Toret, apadene gumunggung mungguh ing Gusti Allah, 18 sarta sumurup kang dadi karsane, lan marga kawulang ing angger-anggering Toret, bisa sumurup endi kang becik sarta endi kang ala, 19 lan yakin, yen kowe iku dadi panuntune wong wuta, sarta pepadhange wong kang ana 7
RUM 2.20- 28 ing pepeteng, 20 kang nggulawenthah wong bodho, gurune wong kang durung diwasa; marga ana ing angger-anggering Toret iku, kowe kadunungan awak-awakaning kawruh sarta keyekten, 21 banjur kapriye mungguhing kowe, kang mulang wong liya, apa kowe ora mulang awakmu dhewe? Kowe kang mulang: Aja nyolong, yagene kowe dhewe kok nyolong? 22 Kowe kang kandha: Aja laku bedhang, yagene kowe dhewe kok laku bedhang? Kowe kang gething marang brahala, yagene kowe dhewe kok malah njarah rayah papan brahala? 23 Kowe kang gumunggung mungguhing angger-anggering Toret, yagene kowe kok malah nyenyamah Gusti Allah kalawan nerak angger-anggering Toret iku? 24 Kaya kang katulisan wiraose: "Iya marga saka kowe Asmane Gusti Allah dicecamah ana ing antarane bangsa-bangsa liya." 25 Tetak iku pancen ana paedahe, manawa kowe temen-temen netepi angger-anggering Toret, nanging manawa kowe nerak angger- anggering Toret tetakmu iku tanpa guna. 26 Dadi manawa wong kang ora tetak netepi angger-anggering Toret, apa iku ora bakal dianggep padha karo wong kang wus tetak? 27 Yen mangkono, wong kang ora tetak nanging netepi angger-anggering Toret, iku bakal njeksani kowe kang nduweni angger-angger kang katulis lan tetak, nanging nerak angger-anggering Toret. 28 Awit kang diarani Yahudi iku dudu tata-laire, lan kang diarani tetak uga dudu tetak ing tata-laire. 8
9 RUM 2.29- 3.7 29 Nanging kang diarani wong Yahudi sajati iku yaiku kang ora katon Yahudine, lan tetak kang sajati iku tetaking ati yaiku tetak rohani dudu tata-laire. Lan iku oleh pangalem saka Gusti Allah, ora saka manungsa. Kaluwihane wong Yahudi lan kasetyaning Allah 3:1-8 3 1 Yen mangkono, apa ta kaluwihane wong Yahudi, lan apa ta paedahe tetak iku? 2 Akeh banget lan warna-warna, kang dhisik iki: Sabab wong mau padha dipitayani pangandikane Gusti Allah. 3 Dadine kapriye, manawa ana ing antarane wong-wong mau ana kang ora setya, apa bab anggone ora setya mau bisa njalari wurunging prasetyane Gusti Allah? 4 Babar pisan ora! Malah kosokbaline: Gusti Allah iku asipat bener, lan manungsa kabeh padha dora cara, kaya kang katulisan, wiraose: "Supados Paduka kacihna manawi leres ing sapangandika Paduka, saha Paduka unggula manawi dipun hakimi." 5 Nanging manawa duraka kita iku nelakake kabeneraning Allah, banjur apa kang bakal padha kita kandhakake? Apa Gusti Allah padha kita anggep ora adil yen ta ngetingalake anggone bendu? -- Calathuku iki cara manungsa. -- 6 Mesthi bae ora! Yen mangkono kapriye Gusti Allah anggone arep ngadili jagad? 7 Nanging manawa setya tuhune Gusti
RUM 3.8- 16 Allah iku marga saka gorohku malah sangsaya cetha banget temah njalari kaluhurane, yagene aku kok isih diadili maneh padha kaya wong dosa? 8 Rak iya ora bener, ta, panacade wong kang kandha, yen kita padha duwe ujar mangkene: "Payo kita padha nglakoni panggawe ala supaya bisaa thukul kang becik saka ing kono. Wong kang kaya mangkono iku wis samesthine tampa paukuman. Wong kabeh padha kawengku ing dosa 3:9-20 9 Kang iku kapriye? Apa kita luwih onjo katimbang karo wong liya? Babar pisan ora! Sabab ing ngarep rak wis kita dakwa, wong Yahudi lan wong Yunani iku padha kawengku ing dosa kabeh, 10 iya kaya kang wus katulisan, wiraose: "Ora ana wong kang bener, siji bae ora ana. 11 Ora ana wong siji-sijia kang duwe budi, ora ana wong siji-sijia kang ngupaya Gusti Allah. 12 Kabeh wong padha nyleweng, kabeh tanpa guna, ora ana kang gawe becik, siji bae ora ana. 13 Gurunge iku kaya kubur menga, ilate dianggo nyenyidrani, lambene ngemu wisa. 14 Cangkeme kebak pangipat-ipat. 15 Entheng sikile yen arep ngwutahake getih. 16 Karusakan lan kasrakatan ana ing dedalane, 10
RUM 3.17- 25 17 lan dalaning tentrem-rahayu ora disumurupi; 18 padha ora duwe wedi asih marang Gusti Allah." 19 Nanging kita padha sumurup, yen kabeh kang kamot ing kitab Toret iku katujokake marang wong-wong kang kawengku ing angger-anggering Toret, supaya wong kabeh padha kabungkem cangkeme, lan sajagad kabeh iki kena kapatrapan ing paukumane Gusti Allah. 20 Sabab siji bae ora ana wong kang kabenerake ana ing ngarsane Gusti Allah marga saka anggone netepi angger-anggering Toret; awit malah iya marga saka angger- anggering Toret iku wong padha nyumurupi dosa. Manungsa iku kabenerake marga saka pracaya 3:21-31 21 Balik ing saikine, tanpa angger-anggering Toret, kaya kang kapratelakake ing kitab Toret lan kitab-kitabe para nabi, kabeneraning Allah iku wus kalairake, 22 yaiku kabeneraning Allah kang awit saka pracaya marang Gusti Yesus Kristus tumrap kabeh wong kang padha pracaya, awit ora ana beda-bedane. 23 Marga kabeh wong wis padha gawe dosa sarta koncatan ing kamulyaning Allah, 24 lan padha kabenerake kanthi lelahanan awit saka sih-rahmate lumantar panebuse Sang Kristus Yesus. 25 Panjenengane wus dipesthekake 11
RUM 3.26- 31 dening Gusti Allah dadi srananing karukunan, awit saka pracaya marang rahe. Bab iki katindakake kagem ngatingalake kaadilane, sabab Panjenengane wus ngendelake dosa-dosa kang wus kapungkur ing wektu kasabarane Gusti Allah. 26 Karsane yaiku kagem ngatingalake kaadilane ing jaman saiki, supaya tetelaa manawa Panjenengane iku bener, lan uga mbenerake wong kang pracaya marang Gusti Yesus. 27 Yen mangkono, apa dhasare gumunggung? Ora ana. Banjur manut waton apa? Apa wewaton panggawe? Ora, nanging wewaton pracaya. 28 Marga kita yakin, yen manungsa iku anggone kabenerake awit saka pracaya, ora marga saka anggone netepi angger- anggering Toret. 29 Karomaneh Gusti Allah iku apa mung dadi Gusti Allahe wong Yahudi bae? Apa Panjenengane iku dudu Gusti Allahe bangsa-bangsa liyane uga? Iya, Panjenengane iya dadi Gusti Allahe bangsa-bangsa liyane uga. 30 Tegese, manawa Gusti Allah iku siji, kang bakal mbenerake wong kang padha tetak awit saka pracaya, lan wong kang padha ora tetak iya awit saka pracaya. 31 Yen mangkono apa aku padha mbatalake angger-anggering Toret awit saka pracaya? Babar pisan ora. Aku malah padha njejegake. 12
RUM 4.1-9 Rama Abraham kabenerake awit saka pracaya 4:1-25 4 1 Kang iku apa kang bakal dakkandhakake tumrap Rama Abraham, leluhur kita mungguh ing daging? 2 Sabab yen Rama Abraham anggone kabenerake marga saka pandamele, panjenengane bisa gumunggung, nanging ora ana ing ngarsane Gusti Allah. 3 Sabab apa kang kapratelakake ing ayating Kitab Suci? "Rama Abraham banjur pracaya marang Gusti Allah, lan iya bab iku kang kaetang dadi kabeneran tumrap panjenengane dening Gusti Allah." 4 Dene wong kang nyambut-gawe iku, opahe ora kena kaetung ganjaran, nanging hake. 5 Yen wong kang ora nyambut-gawe, nanging kumandel marang Panjenengane kang mbenerake wong duraka, kumandele iku kang kaetung dadi kabeneran. 6 Kayadene Sang Prabu Dawud iya mastani rahayu wong kang kaanggep bener dening Gusti Allah ora wewaton ayahane: 7 "Rahayu wong kang padha kaapura panerake, lan kang kaaling-alingan dosa-dosane; 8 rahayu wong kang kaluputane ora kaetang dening Gusti Allah." 9 Anggone mastani rahayu iku apa mung tumuju marang wong kang tetak bae, apa iya marang kang padha ora tetak uga? Aku rak wis tutur, mungguh kumandel iku tumrap 13
RUM 4.10- 16 Rama Abraham kaetang dadi kabenerane. 10 Dene anggone kaetang mangkono iku genahe kapriye? Sadurunge apa sawise supit? Ora sawise supit, nanging sadurunge. 11 Sarta pratandha tetak iku ditampani minangka ecaping kabeneran awewaton pracayane ing sadurunge supit. Iya mangkono iku anggone panjenengane banjur bisa dadi ramane para wong pracaya kang ora tetak, supaya kabeneran kaetunga tumrap wong-wong iku mau, 12 lan uga dadi ramane para wong tetakan, yaitu para wong kang ora mung padha tetak bae, nanging uga padha nurut labeting pitadose leluhur kita Rama Abraham, nalikane durung supit. 13 Sabab mungguhing prasetya kang kaparingake marang Rama Abraham satedhak- turune yen bakal tampi warisan jagad, iku ora lumantar angger-anggering Toret, nanging lumantar kabeneran kang wewaton pracaya. 14 Awit manawa wong-wong kang pangarep-arepe lumantar angger-anggering Toret padha melu tampa panduman kang kaprasetyakake Gusti Allah, pracaya iku banjur dadi muspra lan prasetyane dadi batal. 15 Amarga angger-anggering Toret iku nekakake bebendu, nanging ing ngendi ora ana angger-anggering Toret, ing kono iya ora ana panerak. 16 Mulane kabeneran iku adhedhasar pracaya supaya mujudna sih-rahmat, satemah prasetya iku tumuju marang sakehe tedhak- turune Rama Abraham, ora ngamungake 14
RUM 4.17- 24 kang kawengku ing angger-anggering Toret bae, nanging uga kang padha kadunungan pracayane Rama Abraham. Sabab Rama Abraham iku leluhur kita kabeh, -- 17 iya kaya kang katulisan, wiraose: "Sira iku wus Sunpasthekake dadi bapakne bangsa akeh," -- ana ing ngarsane Gusti Allah kang wus diandelake, kang nguripake wong mati sarta kang nyabdakake apa kang ora ana dadi ana. 18 Sabab sanadyan ora ana dhasaring pangarep-arep, ewasamono Rama Abraham tansah kumandel kanthi pangajeng-ajeng, yen panjenengane bakal dadi ramane bangsa akeh, landhesan apa kang wus dipangandikakake: "Samono bakal cacahing turunira." 19 Lan pracayane ora dadi kendho, sanadyan ngraosake yen sarirane wus lungse, awit yuswane wis watara satus taun, sarta manawa Ibu Sara wus lungse ing wanci. 20 Ewasamono panjenengane tetep ngugemi prasetyane Gusti Allah, tanpa mangu-mangu kang awit saka pamaido, nanging malah panjenengane kasantosakake ing pracayane, sarta ngluhurake Gusti Allah, 21 kanthi ing pangandel, manawa Gusti Allah mesthi kuwaos nindakake apa kang wus kaprasetyakake. 22 Mulane bab iki kaetang dadi kabenerane. 23 Tetembungan iki, yaiku "bab iki kaetang tumrap panjenengane", iku anggone katulis ora mung mligi kagem Rama Abraham bae, 24 nanging iya katulis kanggo kita uga; sabab kita bakal kaetung kaya mangkono uga, awit kita padha pracaya ing Panjenengane kang 15
RUM 4.25- 5.7 wus mungokake Gusti Yesus, iya Gusti kita, saka ing antarane wong mati, 25 yaiku Gusti Yesus kang wus kaulungake awit saka panerak kita, sarta kawungokake awit saka anggon kita padha kabenerake. undhuh-undhuhane wong kang kabenerake 5:1-11 5 1 Mulane kita kang wus padha kabenerake awit saka pracaya, kita padha urip kalawan rukun karo Gusti Allah marga dening Gusti kita, Gusti Yesus Kristus. 2 Panjenengane iku kang njalari kita padha oleh dalan kang anjog ing sih-rahmat marga saka pracaya. Ana ing sih-rahmat iki dumunung kita sarta kita ngalembana sajroning pangarep-arep bakal tampa kamulyaning Allah. 3 Lan ora ngamungake iku bae. Malah kita iya padha ngalembana sajroning sangsara, awit kita padha sumurup manawa sangsara iku njalari mantep, 4 lan mantep iku njalari tanggon, tanggon nukulake pangarep-arep. 5 Dene pangarep-arep iku mesthi ora bakal ngapirani, awit sihe Gusti Allah wus kaesokake ing ati kita dening Sang Roh Suci, kang wus pinaringake marang kita. 6 Awitdene ing nalika kita isih padha apes, ana ing wektu kang pinesthi dening Gusti Allah, Sang Kristus wus nglampahi seda kanggo kita para wong duraka. 7 Ujer ora gampang wong kok banjur gelem mati nglabuhi wong bener -- ewadene 16
RUM 5.8- 14 bokmanawa kanggo wong utama, bisa uga ana wong kang wani mati. -- 8 Nanging Gusti Allah wus ngatingalake sihe marang kita, awit Sang Kristus wus nglampahi seda kanggo kita, nalika kita isih padha kawengku ing dosa. 9 Apamaneh saiki, kita wus padha kabenerake sarana rahe, wus mesthi bakal luput saka ing bebenduning Allah. 10 Sabab, manawa ing nalikane kita isih padha dadi satru wus karukunake kalawan Gusti Allah dening sedane Kang Putra, mendahane maneh saiki sawise karukunake, mesthi kita bakal kapitulungan rahayu awit saka gesange. 11 Lan ora ngamungake mangkono bae, kita malah iya bakal padha ngalembana marang Gusti Allah marga dening Gusti Yesus Kristus, Gusti kita, kang dadi margane anggon kita wus padha oleh pirukun iku. Bapa Adam lan Sang Kristus 5:12-21 12 Mulane padha kaya tekane dosa ing jagad jalaran saka wong siji, sarta tekane pati marga saka dosa mau, mangkono si pati iya wus nyrambahi marang wong kabeh, jalaran wong kabeh mau wus padha gawe dosa. 13 Sabab sadurunge ana angger-anggering Toret ing jagad wus ana dosa. Nanging dosa mau ora kaetung manawa ora ana angger-anggering Toret. 14 Sanadyan mangkono wiwit Rama Adam tumekane Nabi Musa, si pati wus masesani uga marang kang padha gawe dosa, 17
RUM 5.15- 19 kang panerake ora madhani ing panerake Rama Adam, iya iku kang dadi gegambarane Panjenengane kang bakal rawuh. 15 Nanging sih-rahmate Gusti Allah iku ora padha karo panerake Rama Adam. Sabab, manawa panerake wong siji njalari wong kabeh padha tumiba ing pangwasaning pati, luwih agung maneh sih-rahmate Gusti Allah sarta peparinge ganjaran kang ngluberi wong kabeh, kang marga saka wong siji, yaiku Gusti Yesus Kristus. 16 Lan peparinge sih-rahmat iku ora timbang karo dosane wong siji. Awit karampunganing pangadilan tumrap panerake wong siji iku nekakake paukuman, nanging peparinge ganjaran sih-rahmat marga saka panerak kang akeh iku nekakake karampungan kang mbenerake. 17 Sabab, yen marga saka panerake wong siji, si pati wus masesa marga saka wong siji iku, mendahane maneh wong kang wus padha nampani kaluberaning sih-rahmat sarta ganjaran kabeneran, mesthi bakal urip lan masesa marga dening wong siji, yaiku Gusti Yesus Kristus. 18 Dadine padha kaya panerak siji nekakake paukuman marang wong kabeh, mangkono uga tumindaking kabeneran siji, njalari wong kabeh padha kabenerake dadi lan uripe. 19 Dadi padha kaya pambangkange wong siji mau njalari wong kabeh dadi wong dosa, mangkono uga marga saka pambangun-turute wong siji kabeh wong banjur padha dadi wong kang bener. 18
RUM 5.20- 6.6 20 Nanging angger-anggering Toret tumuli kawuwuhake, supaya panerak dadi saya akeh, dene ing ngendi kang dosane wuwuh akeh, ing kono sih-rahmat dadi saya luber, 21 supaya padha kaya si dosa wus nguwasani ing alam pati, mangkono uga sih-rahmat iya bakal masesa marga saka kabeneran kang njalari urip langgeng, marga dening Gusti Yesus Kristus, Gusti kita. Mati lan tangi kalawan Sang Kristus 6:1-14 6 1 Yen mangkono, apa ta sing bakal kita gunem? Apa kita kepareng padha ndlarung ing sajroning dosa, supaya wuwuha gedhene sih-rahmat? 2 Babar pisan ora! Kita rak wis mati tumraping dosa, kapriye anggon kita isih padha bisa urip ing sajroning dosa mau? 3 Apa kowe padha ora sumurup, yen kita kang wus padha kabaptis ana ing Sang Kristus, iku ateges wus padha kabaptis ana ing sedane? 4 Dadi kita wus padha ndherek kakubur kalawan Panjenengane, sarana baptis ing pati mau, supaya padha kayadene Sang Kristus wus kawungokake saka ing antarane wong mati dening kamulyaning Sang Rama, mangkono uga kita bakal urip ana ing sajroning urip kang anyar. 5 Sabab yen kita wus padha nunggal kalawan apa kang padha karo sedane, kita iya bakal padha nunggal kalawan apa kang padha karo wungune. 6 Amarga kita padha sumurup yen 19
RUM 6.7- 14 kamanungsan kita kang lawas iku wus ndherek sinalib, supaya awak kita dununging dosa kita iki sirna panguwasane, lan kita padha ora ngawula marang dosa maneh. 7 Sabab, sapa sing wis mati, iku wus luwar saka ing dosa. 8 Dadi yen kita wus padha ndherek kalawan Sang Kristus kita padha pracaya yen iya bakal padha urip kalawan Panjenengane uga. 9 Amarga kita padha sumurup, yen Sang Kristus sawuse kawungokake saka ing antarane wong mati, ora seda maneh: si pati wis ora nguwasani Panjenengane maneh. 10 Awit sedane iku, seda tumrap ing dosa, mung sapisan kanggo salawase; lan gesange iku gesang lumados marang Gusti Allah. 11 Samono uga anggonmu mawas iya mangkenea: kowe wus padha mati tumraping dosa, nanging kowe padha urip lumados marang Gusti Allah ana ing Sang Kristus Yesus. 12 Mulane si dosa aja nganti nguwasani badanu kang kena ing pati iku maneh, supaya kowe aja nganti nuruti pepenginane maneh. 13 Sarta kowe aja masrahake gegelitaning badanmu marang si dosa kanggo gegamaning duraka, nanging badanmu saosna marang Gusti Allah, kaya wong kang maune mati, nanging saiki urip. Sarta gegelitaning badanmu iku saosna marang Gusti Allah, minangka gegamaning kabeneran. 14 Sabab si dosa ora bakal nguwasani kowe maneh, marga kowe padha ora kawengku ing angger-anggering Toret, nanging kawengku ing sih-rahmat. 20
RUM 6.15- 22 Bab pangawula rong warna 6:15-23 15 Tumuli kapriye? Apa kita banjur padha nglakoni dosa marga ora kawengku ing angger-anggering Toret, ananging kawengku ing sih-rahmat? Babar pisan ora! 16 Apa kowe padha ora sumurup, manawa masrahake awakmu marang sawijining wong dadi abdi kang mituhu iku, ateges kowe dadi bature wong iku, sing kudu kokpituhu, embuh ing bab dosa kang nggendeng kowe marang pati, embuh pamituhu kang nuntun kowe marang kabeneran? 17 Nanging sokur marang Gusti Allah! Ing maune kowe iku dadi bature si dosa, nanging ing saiki kanthi gumolonging atimu kowe wus padha mituhu marang piwulang kang kaluntakake marang kowe. 18 Kowe wis padha kaluwaran saka ing dosa lan dadi abdining kabeneran. 19 Bab iki dakpituturake cara manungsa awit saka karingkihanmu. Sabab kayadene kowe wus masrahake gegelitaning badanmu dadi baturing rereged lan duraka tumuju marang duraka, mangkono uga kowe saiki kudu masrahake gegelitaning badanmu dadi abdining kabeneran kang tumuju ing kasucen. 20 Sabab nalika kowe padha dadi kawulaning dosa, kowe padha ora kawengku ing kabeneran. 21 Lan apa oleh-olehanmu? Kabeh iku njalari kowe saiki banjur padha rumangsa isin amarga wekasane iku pati. 22 Nanging 21
RUM 6.23- 7.4 saiki bareng kowe wus padha kauwalake saka ing dosa lan bareng kowe wus padha dadi abdining Allah, kowe padha ngundhuh woh kang nuntun kowe marang kasucen sarta wekasane iku urip kang langgeng. 23 Awit pituwase dosa iku pati, balik sih-peparinge Gusti Allah iku urip langgeng ana ing Sang Kristus Yesus, Gusti kita. Bab angger-anggering Toret 7:1-12 7 1 Para sadulur, apa kowe padha ora sumurup, -- awit aku pitutur marang kang padha paham ing bab angger-angger, -- yen ta angger-angger iku anggone mengku wong ing sajege urip? 2 Sabab wong wadon iku kecencang ing angger-angger marang sing lanang, sasuwene sing lanang iku isih urip, nanging manawa sing lanang wis mati, wong wadon mau uwal saka ing angger-angger kang nancang mau. 3 Dadi yen gelem diepek bojo wong lanang liyane sajrone kang lanang isih urip, wong wadon mau diarani laku bedhang. Nanging manawa kang lanang wus mati, wong wadon mau wus uwal saka angger-angger, satemah manawa diepek bojo wong lanang liya, ora diarani laku bedhang. 4 Yen mangkono, para sadulurku, kowe iya wis padha mati tumrap ing angger-anggering Toret, jalaran saka sarirane Sang Kristus, supaya kowe dadia kagunganing liyan, yaiku kagungane Panjenengane, kang wus 22
RUM 7.5- 12 kawungokake saka ing antarane wong mati, amrih kita padha metokna woh, sumaos kagem Gusti Allah. 5 Awit nalika kita isih padha urip ana ing daging, hawa-nepsuning dosa kang kagugah dening angger-anggering Toret, iku ndayani ana ing gegelitaning badan kita, satemah kita padha metokake woh kanggo si pati, 6 ananging saiki kita wus kauwalake saka ing angger-anggering Toret, awit kita wus padha mati tumrap kang maune ngunjara kita, satemah saiki kita leladi ana ing kaanan kang anyar, manut ing Roh, ora ana ing kaanan lawas manut ing sastrane angger-anggering Toret. 7 Yen mangkono apa sing arep kita gunem? Angger-anggering Toret iku apa dosa? Babar pisan ora! Malah marga saka angger-anggering Toret iku aku nyumurupi dosa. Aku mangsa ngretia bab kamelikan yen angger-anggering Toret ora dhawuh: "Sira aja melik!" 8 Nanging marga saka pepakon mau, dosa oleh jalaran kanggo nenangi sarupaning kamelikan ana ing aku, sabab tanpa angger-anggering Toret, dosa iku mati. 9 Ing maune aku iki urip tanpa angger-anggering Toret, nanging satekane pepakon mau, dosa wiwit urip, 10 balik aku mati. Sarta pepakon kang mesthine nuntun marang urip, nanging tumraping aku malah dadi jalaraning pati. 11 Awit saka ananing pepakon iku, dosa oleh jalaran nasarake aku, lan marga saka pepakon iku mau si dosa mateni aku. 12 Dadi angger-anggering Toret 23
RUM 7.13- 20 iku suci, lan pepakon iku iya suci, bener lan becik. Perange angger-anggering Toret lan dosa 7:13-25 (7:13-26) 13 Yen mangkono, apa bab kang becik iku dadi jalaraning patiku? Babar pisan ora! Nanging amrih tetelaa yen iku mau si dosa, dosa iku migunakake bab kang becik kanggo nekakake patiku, satemah marga saka pepakon mau, banjur saya luwih cetha maneh wujude si dosa. 14 Sabab kita sumurup, manawa angger-anggering Toret iku awatak kasukman, nanging aku iki awatak kadagingan, kaedol dadi budhake si dosa. 15 Sabab apa bae kang daklakoni iku, aku dhewe ora sumurup. Ujer apa kang daklakoni iku mau dudu bab kang dakkarepake; nanging apa kang daksengiti, iku kang daklakoni. 16 Dadi manawa aku nglakoni bab kang ora dakkarepake iku, ateges aku ngakoni yen angger-anggering Toret iku becik. 17 Manawa mangkono dudu aku maneh kang nglakoni, ananging si dosa kang dumunung ana ing atiku. 18 Sabab aku sumurup, yen aku iki, yaiku dagingku, ora kadunungan bab kang becik. Sabab karep iku pancen ana ing aku, nanging dudu bab nglakoni apa kang becik. 19 Sabab kang daklakoni iku dudu bab kang dakkarepake, yaiku bab kang becik, nanging kang daklakoni iku bab kang ala, dudu kang dakkarepake. 20 Dadi yen aku nglakoni bab kang ora dakkarepake, ateges wis dudu aku 24
RUM 7.21- 8.3 maneh kang nglakoni, nanging si dosa kang dumunung ana ing aku. 21 Kang iku, aku nemu wewaton mangkene: Manawa aku kepengin nindakake kang becik, kang ala wis cumawis ana ing aku. 22 Sabab sajroning batinku, aku seneng marang angger- anggere Gusti Allah, 23 nanging gegelitaning badanku kadunungan angger-angger liya kang narungi angger-anggering akal-budiku, sarta njalari aku dadi tawananing angger-anggere dosa kang dedunung ana ing gegelitaning badanku. 24 Wong cilaka aku iki! Sapa kang bakal ngluwari aku saka badan reh-rehane pati iki? 25 Aku ngucap sokur marang Gusti Allah, iku marga dening Gusti Yesus Kristus, Gusti kita. (7-26) Dadi kalawan akal-budiku, aku ngawula marang angger-anggere Gusti Allah, nanging kalawan daging ngawula marang angger-anggere si dosa. Urip kang katuntun ing Sang Roh 8:1-17 8 1 Kang iku saiki wis ora ana paukuman maneh tumrap wong kang padha ana ing Sang Kristus Yesus. 2 Sang Roh, kang paring urip, wus ngluwari kowe kabeh ana ing Sang Kristus, saka angger-anggering dosa lan angger-anggering pati. 3 Awit bab kang ora bisa ditindakake dening angger-anggering Toret awit saka apese marga dening daging, wus katindakake dening Gusti Allah sarana ngutus Kang Putra piyambak ana ing daging, 25
RUM 8.4- 11 nyami warni kaya daging kadosan awit saka dosa. Panjenengane wus matrapi paukuman tumrap dosa ana ing daging, 4 supaya ukume angger-angger katetepana ana ing kita, kang padha ora lumaku nuruti daging, nanging manut marang Sang Roh. 5 Sabab wong kang uripe kawengku ing daging, iku padha ngangen-angen kang mungguh ing daging; nanging wong kang uripe manut ing Sang Roh, pangangen-angene miturut Sang Roh. 6 Awitdene pangangen-angene daging iku pati, balik pangangen-angene Sang Roh iku urip lan tentrem-rahayu. 7 Sabab pepenginaning daging iku nyatru marang Gusti Allah, awit ora sumuyud marang angger-anggere Gusti Allah, amarga pancen iya ora bisa. 8 Wong kang uripe kawengku ing daging iku ora bisa ndadekake keparenge Gusti Allah. 9 Balik kowe iku padha ora kawengku ing daging, nanging padha ana ing Sang Roh, semono iku manawa Rohing Allah pancen dedalem ana ing kowe. Nanging sing sapa ora kadunungan Rohe Sang Kristus, iku dudu kagungane Sang Kristus. 10 Nanging manawa Sang Kristus dedalem ana ing kowe, sanadyan raga iku mati marga saka dosa, nanging sukma iku urip awit saka kabeneran. 11 Lan manawa Rohe kang wus mungokake Gusti Yesus saka ing antarane wong mati iku dedalem ana ing kowe, dadine kang wus mungokake Sang Kristus Yesus saka ing antarane wong mati iku iya bakal nguripake badanmu kang kena ing 26
RUM 8.12- 18 pati iku, lumantar Sang Roh kang dedalem ana ing kowe. 12 Mulane para sadulur, kita iki padha kapotangan, nanging ora marang daging supaya urip nuruti daging. 13 Sabab yen uripmu nuruti daging, kowe mesthi padha mati; nanging yen kowe mateni hawaning raga marga dening Roh, kowe bakal padha urip. 14 Kabeh wong kang katuntun dening Rohe Gusti Allah, iku dadi putrane Gusti Allah. 15 Awit kowe padha ora nampani rohing pangawulan kang njalari kowe dadi wedi maneh, nanging kowe wis padha nampani Sang Roh kang njalari kowe dadi putrane Gusti Allah. Marga saka Roh iku kita banjur padha nyebut: "Abba, Rama!" 16 Sang Roh iku anekseni bebarengan karo roh kita, yen kita iku para putrane Gusti Allah. 17 Dene manawa kita iki dadi putra, dadi iya ahli waris, tegese wong kang padha nduweni wewenang nampani prasetyane Gusti Allah, kang bakal nampani iku bebarengan karo Sang Kristus, yaiku yen pancen kita padha ndherek nandhang sangsara, supaya iya ndhereka kamulyakake kalawan Panjenengane. Bab pangarep-arepe para putraning Allah 8:18-30 18 Sabab aku yakin, yen sangsara ing jaman saiki iku ora paja-paja timbang yen katandhing karo kamulyan kang bakal kalairake marang kita. 27
RUM 8.19- 26 19 Sabab kanthi cecengklungen sakehing tumitah anggone padha nganti-anti marang wektu kababare para putrane Gusti Allah. 20 Awit sakehing tumitah wus katelukake marang kaapesan, ora saka karepe dhewe, nanging marga saka karsane Panjenengane kang nelukake, 21 ananging sajroning pangarep-arep, marga kang tumitah iku dhewe uga bakal kaluwaran saka ing pangawulaning karusakan, lan lumebu marang ing kamardikaning kamulyane para putrane Gusti Allah. 22 Sabab kita padha sumurup, yen nganti saprene sakehing tumitah iku iya padha sesambat lan iya padha ngrasakake larane wong nglarani arep nglairake jabang bayi. 23 Lan ora ngamungake iku bae, dalasan kita dhewe kang wus kaparingan Sang Roh minangka ganjaran wiwitan, uga padha sesambat sajroning ati kalawan nganti-anti marang kaputran, yaiku pangluwaraning badan kita. 24 Sabab kita padha kapitulungan rahayu ana ing pangarep-arep. Nanging pangarep-arep kang kasat mripat iku dudu pangarep-arep maneh, marga kapriye bisane isih ngarep-arep tumrap barang kang wis katon? 25 Nanging manawa kita ngarep-arep marang apa kang ora kita deleng, dadi anggon kita padha ngarep-arep iku kalawan sabar mantep. 26 Mangkono uga Sang Roh iya mbiyantu kita ing sajroning kaapesan kita; awit kita padha ora sumurup apa kang sabenere kita suwun ana ing pandonga; nanging Sang 28
RUM 8.27- 33 Roh piyambak kang ndedonga kanggo kita marang Gusti Allah, kanthi pasambat kang ora kena winirasa. 27 Sarta Gusti Allah kang nitipriksa sajroning ati, mirsa karsane Sang Roh yaiku manawa anggone ndedonga kanggo para suci nyondhongi karsane Gusti Allah. 28 Saiki kita padha sumurup, yen Gusti Allah uga makarya ana ing samubarang kabeh, njalari becike wong kang padha tresna marang Panjenengane, yaiku para kang tinimbalan miturut ing pepesthening Allah. 29 Marga kabeh wong kang wus kapilih wiwit ing sakawit dening Panjenengane, iku iya katamtokake wiwit ing sakawit dadi madha rupa citrane Kang Putra, supaya Kang Putra iku dadi pembayun ana ing antarane sadulur akeh. 30 Sarta wong kang padha katamtokake wiwit ing sakawit iku iya padha katimbalan. Lan kang wus padha ditimbali, iku iya padha kabenerake. Apadene kang wus kabenerake, iku iya padha dimulyakake. Bab katamtuaning pracaya 8:31-39 31 Kang iku apa kang bakal kita gunem tumrap kabeh mau? Manawa Gusti Allah ana ing pihak kita, sapa kang bakal nglawan kita? 32 Kang ora ngeman Kang Putra piyambak, nanging malah nganti dipasrahake kanggo kita kabeh, apa iya kalakon ora maringake samubarang kabeh marang kita bareng lan Panjenengane? 33 Sapa kang bakal nggugat 29
RUM 8.34- 39 para pepilihane Gusti Allah? Apa Gusti Allah kang mbenerake wong-wong mau? Sapa kang bakal matrapi paukuman? 34 Apa Sang Kristus Yesus kang wus seda? Malah luwih saka iku, apa kang wus kawungokake, kang lenggah ana ing satengene Gusti Allah, kang malah dadi pangemban kita? 35 Sapa kang bakal megatake kita saka ing sihe Sang Kristus? Apa panganiaya, apa rupeking ati, apa panguya-uya, apa kaluwen, apa kawudan, apa bebaya, apa pedhang? 36 Kaya kang wus katulisan: "Margi saking Paduka, kawula sami wonten ing salebeting bebaya pejah sadinten muput, kawula sami kaanggep kados menda sembelehan." 37 Nanging mungguhing bab iku mau kabeh, kita padha ngungkuli wong kang padha menang, jalaran saka Panjenengane kang wus ngasihi kita. 38 Sabab aku mesthekake, sanadyan pati utawa urip, para malaekat apa para panguwasa, kang saiki ana utawa kang bakal ana, 39 apa para panguwasa kang ana ing dhuwur utawa ing ngisor, lan sadhengah titah liyane, ora bakal bisa megatake kita saka ing sihe Gusti Allah, kang ana ing Sang Kristus Yesus, Gusti kita. 30
RUM 9.1-9 Prasetyane Gusti Allah iku mesthi kalakon 9:1-29 9 1 Kandhaku iki temen-temen ana ing Sang Kristus, aku ora goroh. Sabab osiking atiku melu nekseni marga dening Sang Roh Suci, 2 manawa aku nandhang prihatin banget, lan tansah sedhih. 3 Awit aku iki iya saguh kena ing ipat-ipat, sarta kapegat saka Sang Kristus marga saka para sadulurku, golonganing bangsaku mungguhing daging. 4 Sabab iku kabeh padha wong Israel kang wus kaangkat dadi putra lan wis kaparingan kamulyan tuwin prajanjian-prajanjian sarta angger-anggering Toret, apadene sarengat lan prasetya-prasetya. 5 Kang padha dadi tedhak turune para rama leluhur, kang nurunake Sang Kristus mungguh ing daging, kang ngungkuli samubarang kabeh. Panjenengane iku Gusti Allah kang kudu pinuji-puji ing salawas-lawase. Amin. 6 Ewadene pangandikane Gusti Allah iku mokal yen wurunga. Awit ora saben trahe Israel iku wong Israel, 7 lan iya ora kabeh kang kagolong turune Rama Abraham iku tedhake Rama Abraham, nanging: "Kang asale saka Iskak iku kang bakal kasebut turunira." 8 Tegese: Dudu para anak kang miturut ing daging kang dadi para putrane Gusti Allah, nanging para anak prasetyan kang kaetang dadi turun kang sah. 9 Sabab pangandika iku isi prasetya mangkene: "Ing watara 31
RUM 9.10- 18 pendhak mangsa iki Ingsun bakal rawuh, sarta Sarah bakal duwe anak lanang." 10 Malah ora ngamungake iku bae. Luwih cetha maneh Ibu Ribkah kang mbobot kembar saka priya siji, yaiku Rama Iskak, rama leluhur kita. 11 Sabab nalika bayi-bayi mau durung padha lair, lan durung nglakoni panggawe becik utawa ala, -- supaya rancangane Gusti Allah bab pamilihe tetepa, ora adhedhasar ayahan nanging adhedhasar timbalane, -- 12 dipangandikakake marang Ribkah, mangkene: "Sing tuwa bakal ngawula marang sing enom," 13 iya kaya kang katulisan, wiraose: "Yakub Sunkasihi, nanging Esau Sunsengiti." 14 Yen mangkono, apa kang bakal kita gunem? Apa Gusti Allah ora adil? Mokal! 15 Sabab Panjenengane wus ngandika marang Nabi Musa, mangkene: "Ingsun bakal melasi marang sapa bae kang Sunkarsakake Sunwelasi, sarta Ingsun bakal paring sih-kamirahan marang sapa bae kang Sunkarsakake Sunparingi sih-kamirahan." 16 Dadi bab iku ora gumantung marang kareping wong utawa reka-dayaning wong, nanging gumantung marang sih-kamirahane Gusti Allah. 17 Marga ing Kitab Suci ana pangandika marang Sang Prabu Pringon, mangkene: "Yaiku sababe anggoningSun ngadegake sira, yaiku supaya Ingsun bisa ngatingalake panguwaosingSun ana ing sira, sarta AsmaningSun supaya kasuwurna ing salumahing bumi." 18 Dadi Panjenengane 32
RUM 9.19- 25 maringi sih-piwelas marang sapa bae kang dikarsakake, lan Panjenengane mangkotake marang sapa bae kang dikarsakake. 19 Saiki kowe arep padha tutur marang aku: "Yen mangkono, apa maneh kang kaanggep luput dening Panjenengane? Sabab sapa kang bisa nglawan karsane?" 20 Nanging, heh manungsa, kowe iku sapa ta, dene kok madoni marang Gusti Allah? Apa iya bisa, ta, barang gegawean calathu marang kang gawe mangkene: "Yagene dene anggonmu gawe aku kok kaya mangkene?" 21 Apa kundhi iku ora duwe wewenang tumrap lempunge; prongkolan kang padha, salong kagawe barang kang mulya, salong kagawe barang liyane kang lumrah? 22 Lan kapriye saupama kagem ngatingalake bebendu lan nedahake panguwaose, Gusti Allah paring kasabaran kang gedhe marang para kang minangka wadhahing bebendu, kang wus kacadhangake marang karusakan, 23 mangka iku malah kagem ngatingalake anggone sugih kamulyan marang para kang minangka wadhahing sih-piwelase, kang wis cinadhangake marang kamulyan? 24 Yaiku kita kang wus padha katimbalan, ora mung saka ing antarane wong Yahudi bae, nanging uga saka ing antarane bangsa-bangsa liya, 25 kaya kang wus dipangandikakake uga ana ing kitabe Nabi Hosea, wiraose: "Kang dudu umatingSun bakal Sunsebut umatingSun, 33
RUM 9.26- 31 lan kang dudu kekasih, iku Sunsebut kekasih." 26 Lan ing panggonan kang wong-wonge dipangandikani: "Sira iku dudu umatingSun," ing kono wong-wong mau bakal dipangandikani: "Para Putrane Gusti Allah kang sipat gesang." 27 Lan Nabi Yesaya nguwuh ing ngatase bangsa Israel, mangkene: "Sanadyan Banisrael iku cacahe kaya wedhine sagara, nanging mung kekarene bae kang bakal pinaringan rahayu. 28 Sabab apa kang wus dipangandikakake, bakal tumuli katindakake dening Pangeran ana ing bumi, kalawan sampurna." 29 Karodene kaya kang kawecakake dening Nabi Yesaya ing sadurunge mangkene: "Saupama Gusti Allah kang murbeng dumadi ora ngarekake turun marang kita, kita wus dadi kaya Sodom lan padha kaya Gomora." Karahayone bangsa-bangsa liya lan pamblasare bangsa Israel 9:30--10:3 30 Yen mangkono, apa kang bakal kita gunem? Iki: Bangsa-bangsa liya kang padha ora ngupaya kabeneran, wus padha oleh kabeneran, yaiku kabeneran kang awit saka pracaya. 31 Nanging: Bangsa Israel sanadyan ngupaya angger-angger kang bakal nekakake kabeneran, ora nganti nyandhak marang 34
RUM 9.32- 10.6 angger-angger mau. 32 Yagene kok ora? Sabab bangsa Israel anggone ngupaya ora marga saka pracaya, nanging marga saka panggawe, marga padha kasandhung ing watu sesandhungan, 33 kaya kang katulisan, wiraose: "Lah ing Sion Sundokoki watu tetanggoran tuwin watu sesandhungan, lan: Sapa kang pracaya marang iku, ora bakal kawirangan." 10 1 Para sadulur, kang dadi pepenginaning atiku lan pandongaku marang Pangeran, wong-wong mau muga padha kapitulungana rahayu. 2 Amarga aku nekseni, yen pancen padha taberi banget anggone ngabekti marang Gusti Allah, nanging tanpa pangreten kang bener. 3 Sabab, padha ora wanuh marang kabeneraning Allah sarta ngarah ngadegake kabenerane dhewe, mulane padha ora sumuyud marang kabeneran kang saka Gusti Allah. Kabeneran awit saka pracaya 10:4-15 4 Sabab Sang Kristus iku kang wus mungkasi angger-anggering Toret, satemah saben wong kang pracaya banjur oleh kabeneran. 5 Sabab Nabi Musa nyerat bab kabeneran kang marga saka ing angger-anggering Toret iku mangkene: "Sapa kang nglakoni prakara iku, bakal urip marga saka iku." 6 Nanging kabeneran kang awit saka pracaya iku, 35
RUM 10.7- 14 wewarahe mangkene: "Aja ana osiking atimu: Sapa ta kang bakal sumengka menyang ing swarga?" yaiku prelu ngaturi Gusti Yesus tumedhak, 7 utawa: "Sapa ta kang bakal mudhun menyang telenganing pati?" yaiku: prelu nginggahake Sang Kristus saka ing antarane wong mati. 8 Nanging kapriye wewarahe? Mangkene: "Pangandika iku cedhak karo kowe, ana ing tutukmu lan ana ing atimu." Yaiku pangandika bab pracaya, kang dakwartakake. 9 Sabab, manawa sarana tutukmu kowe ngakoni yen Gusti Yesus iku Gusti, lan atimu pracaya yen Gusti Allah wus mungokake Panjenengane saka ing antarane wong mati, kowe bakal kapitulungan rahayu. 10 Sabab, kalawan ati wong iku anggone pracaya sarta kabenerake, lan kalawan tutuk wong anggone ngakoni pracaya, sarta kapitulungan rahayu. 11 Awit Kitab Suci ngandika mangkene: "Sapa kang pracaya marang Panjenengane, ora bakal kawirangan." 12 Sabab wong Yahudi lan wong Yunani iku ora ana bedane. Ujer Gusti Allah mung siji, kang dadi Gustine wong kabeh, sarta luber kadarmane marang sadhengah wong kang padha nyebut marang Panjenengane. 13 Awitdene sapa kang nyebut Asmaning Pangeran bakal kapitulungan rahayu. 14 Nanging kapriye anggone padha bisa nyebut marang Panjenengane? Kapriye anggone padha pracaya ing Panjenengane, yen padha ora krungu bab Panjenengane? 36
RUM 10.15-20 Kapriye anggone padha krungu bab Panjenengane manawa ora ana kang martani? 15 Lan kapriye anggone padha bisa aweh pawarta bab Panjenengane, manawa padha ora kautus? Kaya kang katulisan, wiraose: "Iba anggone nyenengake tekane wong kang padha nggawa pawarta becik." Bab bangsa Israel anggone ora pracaya 10:16-21 16 Ananging ora kabeh wong padha nampani pawarta becik iku mau. Sabab Nabi Yesaya munjuk mangkene: "Dhuh Pangeran, sinten ingkang pitados dhateng punapa ingkang sami kawula wartosaken?" 17 Dadine pracaya iku thukule awit saka pangrungu, sarta pangrungu iku marga saka pangandikane Sang Kristus. 18 Ananging aku takon: Apa padha ora krungu? Sajatine wus padha krungu: "Swarane wus nyrambahi ing salumahing bumi, Sarta tembunge wis tekan ing tapel watesing jagad." 19 Nanging aku takon maneh: Apa kirane bangsa Israel ora mangreti? Kang dhisik ana pangandikane Nabi Musa mangkene: "Ingsun bakal nenangi kumerenira marang kang dudu umat, sarta nenangi nepsunira marang bangsa kang bodho." 20 Lan kalawan kendel Nabi Yesaya ngandika: 37
RUM 10.21-11.6 "Ingsun wus ditemu dening wong kang padha ora ngupaya Ingsun. Ingsun wus ngatingal marang wong-wong kang ora nakokake Ingsun." 21 Balik tumrap bangsa Israel pangandikane mangkene: "Sadina muput anggoningSun ngegarake astaningSun marang bangsa kang ora mbangun-turut sarta madoni." Kekarene bangsa Israel 11:1-10 11 1 Kang iku aku takon: Apa kirane Gusti Allah wus nampik umate? Babar pisan ora! Awit aku dhewe iya wong Israel trahe Rama Abraham, saka taler Benyamin. 2 Gusti Allah ora nampik umate kang dipilih. Apa kowe padha ora sumurup, apa kang wus dipangandikakake ing Kitab Suci bab Nabi Elia, nalika nggugat bangsa Israel ana ing ngarsane Gusti Allah: 3 "Dhuh Pangeran, para nabi Paduka sampun sami dipun pejahi, misbyah-misbyah Paduka sampun dipun risaki, namung kawula piyambak ingkang taksih gesang, mangka tiyang-tiyang sami ngangkah pejah kawula." 4 Nanging kapriye pangandikane Gusti Allah marang Nabi Elia mau? Mangkene: "Ingsun isih ngengehake wong pitung ewu kagem Ingsun, kang ora tau sujud nyembah marang Baal." 5 Mangkono uga ing wektu saiki, iya ana kekaren, awewaton pamilihe sih-rahmat. 6 Nanging manawa bab iku kalakone awit saka sih-rahmat, dadine wis 38
RUM 11.7- 12 ora marga saka panggawe maneh, sabab yen ora mangkono, kang diarani sih-rahmat iku wis dudu sih-rahmat maneh. 7 Kang iku kapriye? Israel ora bisa nggayuh apa kang diupaya, nanging kang nampani iku para wong kang pinilih. Dene liyane padha mangkotake atine, 8 kaya kang katulisan, wiraose: "Gusti Allah ndadosake wong-wong mau padha turu kepati, maringi mripat kang ora kanggo ndeleng, lan kuping kang ora kanggo ngrungokake, nganti tumeka ign dina iki." 9 Sarta Sang Prabu Dawud munjuk: "Pakembulanipun dadosa kalajiret saha jaring, tuwin sesandhungan, punapadene piwales tumrap tiyang-tiyang punika. 10 Saha mripatipun sami kadamela peteng, satemah sami boten ningali, Bangsa Israel kasandhung, bangsa-bangsa liya padha rahayu 11:11-24 11 Kang iku aku takon: Apa wong mau anggone padha kasandhung iku supaya tiba? Babar pisan ora! Nanging awit saka panerake, karahayon banjur tumiba marang bangsa- bangsa liya, supaya padha thukul kumerene. 12 Awit manawa panerak mau njalari kasugihaning jagad, lan kakurangane dadi 39
RUM 11.13-21 kasugihane bangsa-bangsa liya mendahane maneh mungguh ing kasampurnane. 13 Aku pitutur marang kowe, heh para bangsa saliyane bangsa Yahudi. Iya marga aku iki dadi rasule para bangsa saliyane bangsa Yahudi, aku nganggep yen bab iki dadi kamulyaning pangabdiku, 14 yaiku bokmanawa aku bisa nenangi rasa kumeren sajroning batine para kadangku tunggal bangsa miturut daging, sarta bisa mitulungi rahayu marang panunggalane sawatara. 15 Sabab yen panampike iku ateges pirukun tumrap ing jagad, wong-wong iku anggone nampani apa ora ateges kauripan saka ing antarane wong mati? 16 Manawa panenan wiwitan iku suci, jladrene iya suci kabeh, lan yen oyode suci, pang-pange iya suci. 17 Mulane, manawa pang-pange wus ana sawatara kang dikethoki, lan kowe kang dadi thukulan alas sing ditancebake ana ing antarane, temahan melu oleh panduman saka oyode wit jaitun kang kebak tlutuh iku, 18 kowe aja padha gumunggung marang pang-pang iku! Manawa gumunggung dieling, yen dudu kowe kang nyangga oyod iku, nanging oyod iku kang nyangga kowe. 19 Bisa uga kowe bakal calathu: Mulane ana pang kang padha dikethoki, iku supaya aku ditancebake ana ing antarane minangka thukulan. 20 Iya bener! Anggone padha dikethoki iku, awit saka anggone ora pracaya, lan kowe anggonmu tetep iku marga saka pracaya. Kowe aja kumlungkung, aluwung wedia! 21 Sabab, manawa Gusti 40
RUM 11.22-26 Allah ora ngeman marang pangpang kang asli, iya ora bakal ngeman marang kowe uga. 22 Mulane waspadakna sih-kamirahane Gusti Allah, sarta kekerasane uga, yaiku kekerasane tumrap wong kang wis padha tiba, nanging kamirahane tumrap kowe, samono iku manawa kowe tetep ana ing kamirahane, manawa ora, kowe iya bakal padha kapagas uga. 23 Nanging mungguh pang kang wis padha kapagas mau, yen ora ngantepi anggone ora pracaya bakal katancebake maneh, jalaran Gusti Allah kagungan panguwasa nancebake maneh. 24 Sabab manawa kowe wis padha kakethok saka ing wit jaitun alas lan cengkah karo dhasarmu kowe padha katancebake ing wit jaitun sajati, mendahane maneh pangpang kang tunggal dhasar, mesthi bakal katancebake ing wit jaitun asline dhewe. Anggone Israel kapitulungan rahayu 11:25-36 25 Awitdene para sadulur, supaya kowe aja padha nganggep pinter awakmu dhewe, karepku kowe padha nyumurupana wewadi iki: Bangsa Israel iku salong padha mangkotake atine nganti lumebune bangsa-bangsa liyane saganepe. 26 Kalawan patrap mangkono bangsa Israel bakal kapitulungan rahayu kabeh, kaya kang katulisan, wiraose: "Saka ing Sion bakal rawuhe Sang Juru Panebus, 41
RUM 11.27-34 Panjenengane bakal nyingkirake sakehing pamblasare Yakub. 27 Lan iki kang dadi prajanjianingSun kalawan wong-wong iku, samangsa Ingsun mbirat dosane." 28 Manut Injil, wong-wong iku padha dadi satrune Gusti Allah marga saka kowe, ananging manut ing pilihan, wong-wong iku padha dadi kekasihe Gusti Allah awit saka para leluhur. 29 Sabab Gusti Allah ora kagungan raos kaduwung tumrap peparinge sih-rahmat sarta timbalane. 30 Sabab iya padha kaya kowe ing maune, anggonmu padha ora mbangun-miturut marang Gusti Allah, nanging saiki wis oleh sih-piwelas marga saka anggone ora mbangun-miturut wong-wong iku, 31 mangkono uga wong iku saiki iya padha ora mbangun-miturut, supaya awit saka sih-piwelas kang wus kaparingake marang kowe iku, wong mau iya bakal padha oleh sih-piwelas. 32 Sabab wong-wong mau wus padha kakurung dening Gusti Allah kabeh ana ing kaanan ora mbangun-miturut, supaya Panjenengane saged ngetingalake sih-piwelase marang wong kabeh mau. 33 Wah, saiba agunging kasugihan, kawicaksanan sarta kawaskithane Gusti Allah! Kabeh putusane pranyata ora kena jinajagan, sarta kabeh tindake ora kena katlusur. 34 Ujer sapa ta kang nyumurupi panggalihane Pangeran? Utawa, sapa ta kang wis tau dadi juru pirembuge? 42
RUM 11.35-12.3 35 Utawa, sapa ta kang wis tau misungsung apa-apa marang Panjenengane, temahan banjur kaparingan leliru? 36 Awitdene anane samubarang kabeh iku saka ing Panjenengane, lan marga dening Panjenengane, sarta lumadi marang Panjenengane: Kamulyan kagema ing Panjenengane salawas-lawase! Kurban kang satuhu 12:1-8 12 1 Kang iku para sadulur, marga saka sih-kamirahane Gusti Allah, aku pitutur marang kowe, padha nyaosna badanmu minangka kurban kang urip lan suci, sarta kang dadi keparenge Gusti Allah: yaiku pangibadahmu kang sajati. 2 Lan kowe aja madha rupa kaya jagad iki, nanging padha salina marga saka budimu kaanyarake, satemah kowe bisa niteni apa kang dadi karsane Gusti Allah, apa kang becik, kang ndadekake keparenge Gusti Allah lan kang sampurna. 3 Adhedhasar sih-rahmat kang kaparingake marang aku, aku pitutur marang saben wong ing antaramu: Kowe aja nganti mikir prakara-prakara kang ngluwihi kang prayoga kokpikir, nanging anggonmu mikir kudu kanthi duga-prayoga, satemah kowe padha bisa ngereh badanmu miturut ukuraning pracaya, kang kaparingake dening Gusti Allah marang 43
44 RUM 12.4- 13 kowe dhewe-dhewe. 4 Sabab padha kaya kita, badan siji nduweni gegelitan akeh, nanging gegelitan mau ayahane ora padha, 5 mangkono kita iki, sanadyan akeh, padha dadi badan siji ana ing Sang Kristus; ananging kita iki kang siji padha dene dadi gegelitane sijine. 6 Iya mangkono iku, dadi kita iki padha duwe ganjaran beda-beda, miturut sih-rahmat kang kaparingake marang kita: manawa ganjaran mau kanggo medhar wangsit prayoga anggon kita nindakake laras karo iman kita. 7 Yen ganjaran mau kanggo leladi, iya padha leladia; manawa ganjaran memulang, iya padha memulanga; 8 yen ganjaran mau kanggo mituturi, iya padha mituturana. Sapa kang ngedum apa-apa, anggone nindakake akanthia ati kang eklas; sapa kang mimpin, iya kang kanthi taberi: sing sapa olah kawelasan, iya nindakna kanthi bungah. Pangatag-atag marang olah katresnan 12:9-21 9 Tresna iku ditanpa lamis! Padha gethinga ing piala sarta nglakonana panggawe becik. 10 Kowe padha tresna-tinresnanana dikaya sadulur, lan dadia tuladha ing bab ajen-ingajenan. 11 Anggonmu taberi aja nganti kendho, padha dibanter ing roh, lan padha leladia marang Gusti. 12 Padha bungaha sajroning pangarep-arep, disabar sajroning karupekan, dimantep anggonmu ndedonga! 13 Padha mitulungana ing kekuranganing
RUM 12.14-13.2 para suci, sarta padha merlokna aweh pamondhokan! 14 Wong kang nguya-uya kowe, pujekna becik, lan aja koksupatani. 15 Wong kang bungah biyantonana bungahe, wong kang nangis biyantonana panangise. 16 Ditunggal ati ing sajroning pitepungan; aja ngarah marang kang dhuwur-dhuwur, nanging padha ngudia marang kang prasaja. Aja kuminter! 17 Aja males ala marang wong kang gawe piala; padha nindakna kang becik tumrap sadhengah wong. 18 Sabisa-bisa yen pancen gumantung marang kowe, andona rukun karo wong kabeh. 19 Para sadulurku kang kinasih, aja nganti kowe dhewe padha nandukake piwales, nanging iku pasrahna marang bebendune Gusti Allah, sabab ana tulisan mangkene: "Pamales iku wewenangingSun. Ingsun kang bakal malesake," mangkono pangandikaning Pangeran. 20 Balik manawa satrumu kaluwen, wenehana mangan; yen ngelak, wenehana ngombe. Sabab kanthi patrap mangkono iku, kowe prasasat numplek mawa ana ing sirahe. 21 Kowe aja nganti dikalahake dening piala, malah piala iku kalahna sarana kabecikan. Bab sumuyud marang panguwasa 13:1-7 13 1 Saben wong sumuyuda marang panguwasa kang mbawahake, sabab ora ana panguwasa kang asale ora saka Gusti Allah; lan para panguwasa kang ana iku padha katetepake dening Gusti Allah. 2 Mulane sing 45
RUM 13.3- 7 sapa mbalela marang pamarentah, ateges mbangkang marang pranatane Gusti Allah, lan sapa bae kang mbangkang, bakal nekakake paukuman marang awake dhewe. 3 Awit sing sapa tumindak becik, ora usah wedi marang pamarentah, kajaba yen nglakoni panggawe ala. Apa kowe kapengin padha urip tanpa nduweni rasa wedi marang panguwasa? Nglakonana apa kang becik, temah kowe bakal oleh pangaleme. 4 Awit pamarentah iku abdine Gusti Allah, murih becikmu. Nanging manawa kowe nindakake piala, iya wedia. Marga ora tanpa gawe anggone ngasta pedhang. Awit pamarentah iku abdine Gusti Allah kang malesake paukuman marang wong kang nglakoni piala. 5 Mulane kita prelu padha sumuyud, ora mung marga bebendune Gusti Allah bae, nanging iya marga saka rumangsaning ati kita uga. 6 Rak iya marga saka iku anggonmu padha asok pajeg. Ujer kang ngurus bab iku, iku padha dadi peladose Gusti Allah. 7 Mbayara marang wong akeh, apa bae kang kudu kokbayar; pajeg marang wong kang wenang nampani pajeg, beya marang wong kang wenang nampani beya; pakering marang wong kang darbe hak nampani pakering, lan pakurmatan marang wong kang darbe hak nampani pakurmatan. 46
RUM 13.8- 14 Katresnan iku katetepane angger-anggering Toret 13:8-14 8 Kowe aja padha duwe utang apa-apa marang sapa bae, kajaba mung utang tresna-tinresnan. Awit sing sapa nresnani sapadha-padha, iku ateges wis netepi ing angger-anggering Toret. 9 Awit pangandika: aja laku jina, aja memateni, aja nyenyolong, aja melik, sarta sadhengaha pangandika liyane iku wus kacakup ana ing pangandika iki, yaiku: Tresnaa marang sapepadhanira dikaya marang awakira dhewe! 10 Tresna iku ora nandukake piala marang sapadha-padha, mulane katresnan iku katetepane angger-anggering Toret. 11 Prakara iki kudu koktindakake, awit padha sumurup kaanane wektu saiki, yaiku yen wis wancine kowe padha tangi. Sabab saiki karahayon wus luwih cedhak tumrap kita, katimbang karo nalikane kita lagi padha manjing pracaya. 12 Iki wus lingsir wengi, wus meh raina. Mulane payo kita padha ngrucat sakehing pratingkahing pepeteng, lan padha asikep gegamaning pepadhang! 13 Payo kita padha lumaku kang patut, kang sembada kalawan raina, aja padha nguja memangan sarta endem-endeman, aja laku jina sarta ngumbar hawa-nepsu, aja tukar padu lan kumeren. 14 Nanging padha ngrasuka Gusti Yesus Kristus (minangka gegamaning pepadhang) lan 47
RUM 14.1- 7 aja mung ngopeni kadaginganmu kanggo kamaremaning pepenginane. Aja njeksani sadulurmu 14:1-12 14 1 Wong kang ringkih pracayane iku tampanana, lan aja ngrembug panemune. 2 Ana wong kang yakin, yen kena mangan sawernaning pangan, nanging wong kang ringkih pracayane mung mangan jejanganan bae. 3 Sapa kang mangan, aja ngremehake kang ora mangan, sarta sapa kang ora mangan aja njeksani wong kang mangan, awit iku wus katampen dening Allah. 4 Kowe iku sapa ta, dene kok njeksani baturing liyan? Wong iku ngadeg apa tiba, iku rak urusane lurahe dhewe. Nanging wong iku bakal tetep ngadeg, marga Pangeran kuwaos njaga supaya terus ngadeg. 5 Sabab ana wong kang duwe panganggep, yen ana dina kang luwih wigati katimbang dina-dina liyane, nanging ana maneh kang ngarani yen kabeh dina iku padha bae. Saben wong iku nemtokna ana ing atine dhewe. 6 Sing sapa ngajeni marang sawijining dina, iku anggone ngajeni kagem Gusti. Lan sing sapa mangan, iku pamangane cumadhang ing Gusti, marga wong iku saos sokur marang Gusti Allah. Lan sing sapa ora mangan, anggone ora mangan iku iya cumadhang ing Gusti, lan uga saos sokur marang Gusti Allah. 7 Awit kita iki siji bae ora ana kang uripe 48
RUM 14.8- 13 kanggo awake dhewe, sarta sijia bae ora ana kang patine kanggo awake dhewe. 8 Marga manawa kita urip, urip kita cumadhang marang Gusti, lan manawa kita mati, mati kita iya cumadhang marang Gusti. Dadi urip utawa mati, kita iki kagungane Gusti. 9 Sabab, iya iku kang dikarsakake anggone Sang Kristus seda sarta wungu maneh, supaya Panjenengane jumenenga Gustine wong mati lan wong urip. 10 Ananging kowe, yagene kok njeksani sadulurmu? Utawa yagene kowe kok ngremehake sadulurmu? Awit kita kabeh kudu padha seba ing ngarsaning dhampar pangadilane Gusti Allah. 11 Awit ana tulisan, wiraose: "Demi gesangingSun, mangkono pangandikaning Pangeran, kabeh dhengkul bakal padha sujud ana ing ngarsaningSun, sarta sakehe ilat bakal ngluhurake Gusti Allah." 12 Dadine siji-sijine panunggalan kita iku bakal ngunjukake panjawab marang Gusti Allah bab prakarane dhewe-dhewe. Aja gawe sandhungan 14:13-23 13 Mulane kita aja padha adil-ingadilan maneh! Nanging luwih becik kowe padha manuta wawasan iki: Kita aja gawe sesandhungan utawa serike sadulur kita. 49
50 RUM 14.14-23 14 Aku sumurup lan nemtokake ana ing Gusti Yesus, yen ora ana barang kang najis saka dhasare dhewe. Ya mung kanggo wong kang duwe panganggep, manawa ana barang kang najis, iku banjur dadi najis tumrap wong mau. 15 Awit yen kowe nglarakake atine sadulurmu marga saka apa kang kokpangan, lakumu wus ora awewaton katresnan maneh. Kowe aja gawe rusake sadulurmu marga saka panganmu, sabab Sang Kristus wus seda kanggo wong iku. 16 Apa kang becik, kang dadi duwekmu iku, aja nganti dadi jalaraning pangala-ala. 17 Sabab Kratone Gusti Allah iku dudu bab mangan lan ngombe, nanging bab kabeneran, tentrem-rahayu sarta suka-pirena marga dening Sang Roh Suci. 18 Awit sapa kang ngladeni Sang Kristus kanthi patrap mangkono, iku dadi keparenge Gusti Allah sarta kajen ing wong. 19 Mulane payo kita padha nggayuh marang apa kang ndadekake rukun sarta bangun-binangun. 20 Kowe aja mbubrah pakaryane Gusti Allah marga dening pangan! Samubarang kabeh iku kalal, nanging ala tumraping wong, yen pangane njalari wong liya kesandhung. 21 Becike kowe aja mangan daging sarta aja ngombe anggur, utawa apa bae kang dadi sandhungan tumrap sadulurmu. 22 Antepana kang dadi keyakinanmu iku tumrap awakmu dhewe ana ing ngarsane Gusti Allah. Rahayu wong kang ora ngluputake awake dhewe tumrap apa kang dianggep becik katindakake. 23 Nanging sing sapa
RUM 15.1- 7 mangan kanthi mangu-mangu, iku ateges wis kaukum, awit anggone nindakake iku ora dilambari pracaya. Mangka samubarang kang ora kalambaran pracaya iku dosa. Wong kang ringkih lan kang santosa 15:1-13 15 1 Anadene kita kang padha santosa, wajib nyabari karingkihaning wong kang ora santosa, lan aja ngupaya kasenengan kita dhewe. 2 Siji-sijine panunggalan kita, nglegakna atine sapadha-padha, murih becike supaya kabangun. 3 Awit Sang Kristus uga ora ngupaya keparenge piyambak, nanging kaya kang katulisan, wiraose: "Tembung-tembung panacadipun tiyang ingkang sami nenacad Paduka, dhumawah dhateng kawula." 4 Ujer samubarang kang katulisan ing sadurunge, iku katulisan minangka piwulang kanggo kita, supaya kita ngandhemana ing pangarep-arep kalawan sabar mantep sarta kalawan gondhelan panglipur kang saka ing Kitab Suci. 5 Muga-muga Gusti Allah kang dadi etuking sabar mantep sarta panglipur, karsaa maringi karukunan marang kowe, kaya kang dikarsakake dening Sang Kristus Yesus, 6 satemah kalawan saiyeg sarta tunggal swara, kowe padha ngluhurake Gusti Allah, lan Kang Ramane Gusti kita, Gusti Yesus Kristus. 7 Mulane kowe padha tampan-tinampanana, padha kaya Sang Kristus anggone uga wus nampani kita, kagem kaluhurane Gusti Allah. 51
52 RUM 15.8- 13 8 Kang dakkarepake yaiku, manawa awit saka kabenerane Gusti Allah, Sang Kristus wus dadi peladose para wong tetakan, kanggo ngukuhake prasetyane kang wus kaparingake marang para leluhur kita, 9 sarta supaya para bangsa padha bisa ngluhurake Gusti Allah, awit saka sih-palimirmane, kaya kang katulisan, wiraose: "Mila kawula badhe ngluhuraken Paduka, wonten ing satengahing para bangsa, saha memuji Asma Paduka kanthi pangidung masmur." 10 Lan sateruse mangkene: "He para bangsa, padha bungah-bungaha bareng karo umate." 11 Lan maneh, "He para bangsa, padha saosa puji marang Pangeran, sarta sakehe suku bangsa cikben memuji marang Panjenengane." 12 Sarta sabanjure pangandikane Nabi Yesaya, "Bakal ana sogol thukul saka tunggake Isai, kang bakal jumeneng ngereh para bangsa, sarta iya Panjenengane iku kang bakal dadi pangarep-arepe para bangsa." 13 Muga-muga Gusti Allah, etuking pangarep- arep, maringana ganjaran marang kowe kabeh sagunging kabungahan sarta tentrem-rahayu ing sajroning pracayamu, supaya kowe padha sugiha pangarep-arep marga saka sawabe Sang Roh Suci.
RUM 15.14-19 Rasul Paulus nerangake dhasar-dhasaring layange 15:14-21 14 Para sadulur, aku dhewe pancen yakin mungguhing kowe, yen kowe wus padha sugih kabecikan, mumpuni ing kawruh, sarta uga wis padha keconggah eling-ingelingake. 15 Ewadene marga saka sih-rahmat peparinge Gusti Allah marang aku, ana ing layang iki ing kana kene aku rada wani aweh pepeling marang kowe kabeh, 16 yaiku manawa aku kepareng dadi peladose Sang Kristus Yesus kanggo bangsa-bangsa saliyane bangsa Yahudi ing bab ngabarake Injile Gusti Allah, supaya bangsa-bangsa mau bisaa katampi ing Gusti Allah, minangka pisungsung kang dadi keparenge, kang kasucekake dening Roh Suci. 17 Dadi aku bisa nglairake panggunggung ana ing patunggilane Sang Kristus tumrap prajanjianku ana ing ngarsaning Allah. 18 Awit aku ora bakal kumawani nyritakake bab liyane, kajaba samubarang kang wus katindakake dening Sang Kristus lumantar aku, yaiku nenuntun bangsa-bangsa liya marang pambangun-turut, srana pitutur sarta panggawe, 19 marga saka dayaning tandha-tandha lan mukjijat-mukjijat sarta marga dening panguwaosing Sang Roh Suci. Iya mangkono iku, sajroning mider-mider wiwit saka kutha Yerusalem nganti tumeka ing tanah Ilirikum, aku wus ngabarake Injile Sang 53
54 RUM 15.20-26 Kristus sakatoge. 20 Lan sajrone ngabarake iku mau kang dakanggep dadi utamaning lakuku iku, yaiku manawa anggonku martakake ora ana ing panggonan-panggonan kang Asmane Sang Kristus wus disumurupi ing wong, supaya anggonku mbangun iku aja nganti ana ing tetales gaweaning wong liya, 21 nanging larasa karo kang katulisan, wiraose: "Wong kang padha durung kawartanan bab Panjenengane, bakal padha ndeleng Panjenengane, sarta kang padha durung krungu wartane bakal padha mangreti." Pangarep-arepe Rasul Paulus bisaa tekan ing kutha Rum 15:22-33 22 Yaiku kang njalari aku tansah kepalang anggonku arep nemoni kowe kabeh. 23 Nanging saiki, sarehne aku wus ora duwe papan nyambut-gawe maneh ana ing wilayah kene, sarta sarehne aku wus sawatara taun kapengin nemoni kowe kabeh, 24 mulane dakarah sajrone lakuku menyang ing tanah Spanyol, bisaa mampir menyang ing padununganmu, lan ketemu karo kowe, temah kowe banjur padha bisa ngeterake aku mrana, sawise aku ing sawatara ngrasakake seneng marga bisa ketemu karo kowe kabeh. 25 Ananging wektu saiki, aku lagi lelaku menyang ing Yerusalem, ngeterake pasumbang kanggo para suci. 26 Sabab para
RUM 15.27-33 sadulur ing tanah Makedhonia lan ing Akhaya wus padha mrayogakake kirim apa-apa marang wong-wong kang padha miskin panunggalane para suci ing Yerusalem. 27 Iku mau pancen wis dadi golong-giliging rembuge, nanging bab iku pancen wus dadi kuwajibane. Sabab, manawa bangsa-bangsa liya wis padha tampa panduman bandhane kasukman wong Yahudi, bangsa-bangsa mau iya wajib leladi uga marang wong Yahudi kalawan bandhane kadonyan. 28 Manawa aku wus nindakake ayahan iku sarta wus masrahake wohing pambudidayane bangsa-bangsa liya mau, aku tumuli mangkat menyang ing tanah Spanyol liwat ing kuthamu. 29 Lan aku sumurup, yen anggonku tilik kowe iku bakal nggawa lelubering berkahe Sang Kristus. 30 Ananging marga saka Sang Kristus, Gusti kita, lan marga saka sihe Sang Roh, kowe padha dakpituturi, para sadulur, aku padha rewangana ndedonga marang Gusti Allah, 31 supaya aku kauwalna saka ing wong-wong ing tanah Yudea kang padha ora mbangun-miturut, lan supaya anggonku leladi kanggo Yerusalem iku katanggapana kanthi becik dening para suci ing kono, 32 supaya aku bisa kanthi suka-pirena nemoni kowe awit saka karsane Gusti Allah, bisa kadunungan rasa seger bareng karo kowe kabeh. 33 Gusti Allah, etuking tentrem-rahayu nunggila karo kowe kabeh! Amin. 55
RUM 16.1- 9 Salam 16:1-16 16 1 Aku nglantarake marang kowe sadulur kita Febe, sadulur wanita kang leladi ana pasamuwan Kengkrea, 2 supaya koktampani ana ing patunggilane Gusti, kanthi patrap kang samesthine tumrap para suci, sarta wenehana, pitulungan samangsa dibutuhake. Sabab dheweke wus aweh pitulungan marang wong akeh, klebu aku dhewe. 3 Salam marang Priska lan Akwila, para kanca tunggal ayahan ana ing Sang Kristus Yesus. 4 Iku wus padha ngetohake nyawane kanggo mitulungi uripku. Ora ngamungake aku bae kang aweh panarima, nanging iya sakehing pasamuwan kang dudu Yahudi. 5 Uga salam marang pasamuwan kang ana ing omahe. Salam marang Epenetus, sadulur kang daktresnani, kang dadi wiwitaning wong kang manjing ing patunggilane Sang Kristus ing tanah Asia. 6 Salam marang Maria, kang wis akeh anggone nglakoni kangelan kanggo kowe kabeh. 7 Salam marang Andronikus lan Yunias, sadulurku tunggal bangsa, kang wis tau kinunjara bareng lan aku, klebu wong kang kajen ana ing antarane para rasul, sarta kang anggone dadi Kristen sadurunge aku. 8 Salam marang Ampliatus sing daktresnani ana ing Gusti. 9 Salam marang Urbanus kancaku tunggal ayahan ana ing Sang Kristus, 56
RUM 16.10-17 sarta salam marang Stakhis kang daktresnani. 10 Salam marang Apeles, kang wus katitik tumemen ana ing Sang Kristus. Salam marang wong kang padha klebu golongane Aristobulus. 11 Salam marang Herodhion, kancaku tunggal bangsa. Salam marang wong kang padha klebu golongane Narkisus, kang ana ing patunggilane Gusti. 12 Salam marang Trifena lan Trifosa, kang padha mempeng banget anggone leladi kagem Gusti. Salam marang Persis, kang daktresnani, kang wus akeh banget anggone leladi kagem Gusti. 13 Salam marang Rufus, wong kang pinilih ana ing Gusti, sarta salam marang ibune kang tumraping aku uga dadi ibuku. 14 Salam marang Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas sarta para sadulur kang padha tetunggalan ing kono. 15 Salam marang Filologus lan Yulia, Nereus sarta sadulure wadon, lan Olimpas, apadene sakehe para suci kang padha tetunggalan ing kono. 16 Padha sesalamana kalawan pangaras suci. Salam marang kowe kabeh saka sakehing pasamuwane Sang Kristus. Pepeling 16:17-24 17 Nanging padha dakpituturi, para sadulur, padha diwaspada marang para wong kang padha nyulayani ing piwulang kang wus koktampani, kang nuwuhake cecongkrahan lan panggodha. Singkirana wong-wong kaya 57
58 RUM 16.18-24 mangkono iku mau. 18 Sabab wong kang kaya mangkono iku, padha ora leladi marang Sang Kristus, Gusti kita, nanging padha ngawula marang wetenge dhewe. Lan kanthi tembunge kang muluk-muluk lan basane kang manis, padha nindakake apus krama marang kang padha tulus atine. 19 Pawarta bab kasetyanmu wis keprungu ing wong akeh. Mulane aku bungah banget ing ngatase kowe. Nanging karepku, kowe padha pintera tumrap apa bae kang becik sarta kalis ing sarupaning piala. 20 Muga-muga Gusti Allah kang dadi etuking tentrem-rahayu, enggal nglebur Iblis ana ing sangisoring tlapakanmu. Sih-rahmate Gusti Yesus, Gusti kita, anunggila ing kowe. 21 Salam marang kowe kabeh saka Timoteus, kancaku tunggal ayahan, lan saka Lukius, Yason apadene Sosipater, para kancaku tunggal bangsa. 22 (Kula Tertius ingkang damel serat punika, inggih kintun salam dhateng panjenengan sadaya ing patunggilanipun Gusti.) 23 Salam marang kowe kabeh saka Gayus, kang aweh pamondhokan marang aku, lan marang pasamuwan kabeh. Salam marang kowe kabeh saka Erastus, hartakaning nagara, lan saka Kwartus sadulur kita. 24 (Sih-rahmate Gusti Yesus Kristus, Gusti kita, anunggila ing kowe kabeh! Amin.)
RUM 16.25-27 Kabeh kamulyan kagem Gusti Allah 16:25-27 25 Kagem Panjenengane, kang nyantosakake kowe kabeh, -- manut Injil kang dakkabarake, sarta pawarta bab Gusti Yesus Kristus, laras karo kabare wewadi kang kasidhem pirang-pirang abad lawase, 26 nanging kang saiki wus kababar, sarta wus kawartakake dening kitab-kitabe para nabi, manut dhawuhe Gusti Allah kang langgeng marang sakehing bangsa, kanggo nenuntun marang ing pambangun-turuting pracaya -- 27 iya kagem Panjenengane, Gusti Allah kang wicaksana piyambak, awit saka Gusti Yesus Kristus: sakehing kamulyan langgeng ing salawas-lawase! Amin. 59
1 KORINTA Salam 1:1-3 1 1 Saka Paulus, kang katimbalan dadi rasule Sang Kristus Yesus, awit saka karsane Gusti Allah, lan saka Sostenes, sadulur kita, 2 marang pasamuwane Gusti Allah kang ana ing Korinta, yaiku para kang sinucekake ana ing Sang Kristus Yesus, sarta kang padha katimbalan dadi wong suci, dalah sakehe wong ing ngendi-endi, kang padha nyebut Asmane Gusti kita Yesus Kristus, yaiku Gustine wong-wong mau lan iya Gusti kita. 3 Sih-rahmat lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah, Rama kita, lan saka Gusti Yesus Kristus, anaa ing kowe kabeh. Saos sokur 1:4-9 4 Aku tansah saos sokur marang Gusti Allahku bab ing ngatase kowe kabeh, awit saka sih-rahmate Gusti Allah kang kaparingake marang kowe ana ing Sang Kristus Yesus. 5 Awitdene ana ing Panjenengane, kowe wis padha dadi sugih samubarang, iya sarupaning pitembungan lan sawarnaning kawruh, 6 laras karo paseksen bab Sang Kristus,
1 KORINTA 1.7 - 15 kang wus kayektekake ana ing antaramu. 7 Satemah kowe padha ora kekurangan ing bab sadhengah ganjaran, sajrone kowe padha nganti-anti kebabare Gusti kita Yesus Kristus. 8 Panjenengane iya bakal nyantosakake kowe nganti tumeka ing wekasan, temah kowe padha tanpa cacad besuk ing dinane Gusti kita Yesus Kristus. 9 Gusti Allah, kang wus nimbali kowe marang patunggilane Kang Putra Yesus Kristus, Gusti kita, iku setya tuhu. Pasulayan ing pasamuwan 1:10-17 10 Ewadene kowe padha dakpituturi, para sadulur, marga saka Asmane Gusti kita Yesus Kristus, kowe kabeh dipadha saiyeg sarta aja nganti ana pasulayan ing antaramu; nanging kowe padha raket-rukuna, tunggal budi sarta tunggal pangrasa. 11 Sabab, para sadulurku, aku wis diwartani dening wong-wong saka brayate Khloe ing ngatase kowe kabeh, yen ing antaramu ana padudon. 12 Kang dakkarepake iku yaiku siji-sijine panunggalanmu calathu: Aku iki golongane Paulus! Aku golongane Apolos! Aku saka golongane Kefas! Utawa aku golongane Sang Kristus. 13 Apa Sang Kristus iku kaperang-perang? Apa Paulus iku kasalib marga saka kowe? Utawa apa kowe padha kabaptis ing jenenge Paulus? 14 Aku saos sokur dene sijia bae saka ing antaramu ora ana kang dakbaptis kajaba Krispus lan Gayus, 15 satemah ora ana wong kang bisa kandha 2
3 1 KORINTA 1.16 -21 yen kowe padha kabaptis ing jenengku. 16 Aku iya mbaptis brayate Stefanus. Aliya saka iku aku ora kelingan, yen ana wong liyane maneh kang dakbaptis. 17 Sabab Sang Kristus anggone ngutus aku iku ora supaya mbaptis, nanging supaya ngabarake Injil, lan bab iku ora nganggo kawasisaning tembung, supaya salibe Sang Kristus aja nganti dadi nglaha. Kawicaksanane Gusti Allah lan kawasisane manungsa 1:18--2:5 18 Awit pawarta bab salib iku pancen dadi kabodhoan tumrape wong kang bakal padha tiwas, nanging kanggo kita kang padha kapitulungan rahayu, dadi sawab kang saka Gusti Allah. 19 Sabab ana tulisan mangkene: "Ingsun bakal nglebur kawasisane para wong wasis, lan kapinterane para wong pinter bakal Sunsirnakake." 20 Ana ing ngendi wong kang wasis? Ana ing ngendi ahli Toret? Ana ing ngendi juru bantah ing jaman iki? Gusti Allah rak wis ndadekake kawasisane jagad iki dadi kabodhoan? 21 Awit sarehne jagad sajroning kawicaksanane Gusti Allah ora wanuh marang Panjenengane kalawan kawasisane, mulane wus dadi keparenge Gusti Allah mitulungi rahayu marang para wong kang padha pracaya marga saka kabodhoaning pakabaran Injil.
1 KORINTA 1.22 -30 22 Wong Yahudi padha njaluk pratandha, lan wong Yunani padha ngupaya kawasisan, 23 balik aku padha martakake Sang Kristus kang sinalib: mungguhing wong Yahudi dadi sandhungan lan tumrap kang dudu wong Yahudi dadi kabodhoan, 24 nanging tumrap para kang katimbalan, wonga Yahudi, wonga kang dudu wong Yahudi, Sang Kristus iku dadi kakiyataning Allah lan kawicaksananing Allah. 25 Awit kabodhoan kang saka Gusti Allah iku luwih wicaksana katimbang karo manungsa, lan karingkihan kang saka Gusti Allah iku luwih rosa katimbang karo manungsa. 26 Padha ngelingana bae para sadulur, kapriye kaananmu nalikane kowe padha katimbalan, miturut ukuraning manungsa ora akeh kang kalebu wong wasis, ora akeh wong kang kalebu gedhe wibawane, ora akeh wong kang kalebu bangsa luhur. 27 Nanging kang kaanggep bodho mungguhing jagad, kapilih dening Gusti Allah kanggo mirangake para wong wicaksana, apadene kang kaanggep ringkih mungguhing jagad, kapilih dening Gusti Allah kanggo mirangake kang rosa, 28 lan kang asor sarta nistha mungguhing jagad, iku kapilih dening Gusti Allah, malah kang ora ana ajine kapilih dening Gusti Allah kanggo ngorakake kang aji, 29 supaya aja ana manungsa sijia bae kang gumunggung ana ing ngarsane Gusti Allah. 30 Nanging awit saka Panjenengane kowe wus padha ana ing Sang Kristus kang marga saka Gusti Allah wus dadi kawasisan tumrap kita. Panjenengane 4
1 KORINTA 1.31- 2.7 wus ngleresake, nucekake sarta nebus kita, 31 supaya cundhuka karo kang katulisan, wiraose: "Sing sapa ngegung-egungake, iku ngegungna mungguh ing Pangeran." 2 1 Mangkono uga nalikane aku nemoni kowe, para sadulur, tekaku ora kanthi pitembungan kang dakik-dakik utawa kanthi kawasisan anggonku nglantarake paseksen kang saka Gusti Allah marang kowe. 2 Sabab aku ora duwe sedya nyumurupi apa-apa ana ing antaramu kajaba Gusti Yesus Kristus, yaiku Panjenengane kang sinalib. 3 Lan maneh tekaku nemoni kowe iku kalawan apes lan wedi banget sarta gumeter. 4 Anggonku caturan utawa anggonku martakake ora nganggo tembung-tembung kang wasis kang ngyakinake, nanging kalawan yakin ing bab kakiyatane Sang Roh, 5 supaya pracayamu aja nganggo landhesan kawasisaning manungsa, nanging kakiyataning Allah. Bab kawasisan kang sajati 2:6-16 6 Sanadyan mangkono aku padha nglairake kawasisan ana ing kalangane wong kang wus padha cakep, nanging dudu kawasisane jagad iki, lan dudu kawasisane para panguwasa ing jagad iki, yaiku panguwasa kang bakal sirna. 7 Nanging kang daklairake iku kawicaksanane Gusti Allah kang kineker sarta winadi, kang wus kacawisake dening Gusti Allah ing sadurunge jagad dumadi, kanggo kamulyan 5
1 KORINTA 2.8 - 14 kita. 8 Lan panguwasaning jagad iki ora ana kang nyumurupi bab iki, awit manawa padha nyumurupi mesthi ora nganti padha nyalib Gustining kamulyan. 9 Nanging kaya kang katulisan, wiraose: "Kang ora tau kadeleng ing mripat, lan ora tau rinungu ing kuping, sarta kang ora tau tuwuh ing atining manungsa: kabeh kang wus kacawisake dening Gusti Allah marang kang padha nresnani Panjenengane iku." 10 Awit Gusti Allah wus nglairake bab iku marang kita sarana Sang Roh, sabab Sang Roh itu nitipriksa samubarang kabeh, dalah bab wewadine Gusti Allah. 11 Awit sapa ta ing antarane manungsa kang bisa nyumurupi apa kang tinemu ana ing atine, kajaba mung rohe manungsa iku dhewe kang ana ing batine? Mangkono uga ora ana wong kang sumurup apa kang tinemu ana ing Gusti Allah kajaba Rohe Gusti Allah. 12 Kita ora nampani rohe jagad, nanging Sang Roh kang asale saka Gusti Allah, supaya kita padha bisa nyumurupi apa kang dadi sih-peparinge Gusti Allah marang kita. 13 Lan sarehne aku padha aweh katrangan bab-bab karohanen marang wong-wong kang padha kadunungan Sang Roh, anggonku ngrembug bab sih-kamirahane Gusti Allah iku nganggo tetembungan kang ora diwulangake marang aku kabeh dening kawicaksananing manungsa, nanging dening Sang Roh. 14 Nanging manungsa kadagingan ora nampani apa kang asale saka Rohe Gusti 6
1 KORINTA 2.15- 3.5 Allah, awit bab iku tumraping wong mau sawijining kabodhoan; sarta wong iku ora bisa mangreti, awit bab mau mung bisa kawawas cara kasukman. 15 Balik wong kasukman iku nitipriksa samubarang kabeh, nanging awake dhewe ora katiti dening liyan. 16 Sabab: "Sapa ta kang nyumurupi panggalihe Pangeran, nganti bisa mulang Panjenengane?" Nanging aku padha kadunungan panggalihe Sang Kristus. Pasulayan 3:1-9 3 1 Anadene aku, para sadulur, nalika iku ora bisa guneman karo kowe kaya marang wong kasukman, nanging mung kaya marang wong kadagingan kang durung diwasa ana ing Sang Kristus. 2 Kang dakwenehake marang kowe iku banyu susu, dudu pangan kang akas, sabab kowe durung kelar. Malah ing wektu saiki uga, kowe iya durung kelar. 3 Marga kowe isih wujud manungsa kadagingan. Sabab, manawa ing antaramu tinemu rasa kemeren sarta pasulayan, apa iku ora dadi tandha-yekti, yen kowe kabeh iku manungsa kadagingan tuwin lakumu apa ora cara manungsa? 4 Awit yen kang siji calathu: "Aku golongane Paulus," lan liyane kandha: "Aku golongane Apolos," apa iku ora nelakake yen kowe iku manungsa kadagingan kang dudu kasukman? 5 Dadi Apolos iku apa? Paulus iku apa? Iku para abdine Gusti kang dadi lantarane anggonmu 7
1 KORINTA 3.6 - 13 padha manjing pracaya, miturut ayahane dhewe-dhewe kang kaparingake dening Gusti Allah. 6 Aku kang nenandur, Apolos kang nyirami nanging Gusti Allah kang nuwuhake. 7 Mulane kang wigati iku dudu kang nandur utawa kang nyirami, nanging Gusti Allah kang nuwuhake. 8 Anadene kang nandur, lan kang nyirami iku padha; siji-sijine bakal padha nampani pituwase dhewe-dhewe, laras karo ayahane. 9 Awit aku kabeh iki padha ndherek ing pakaryane Gusti Allah, dene kowe iku padha dadi palemahan olah-olahane Gusti Allah, iya dalem yasane Gusti Allah. Bab dalem yasane Gusti Allah lan tetalese 3:10-23 10 Laras karo sih-rahmate Gusti Allah kang kaparingake marang aku, aku kang dadi ahli yasa omah kang cakep wus masang tetalese, lan wong liya iya padha nerusake mbangun ing sadhuwure. Nanging saben wong kudu nggatekake, kapriye anggone padha mbangun ing sadhuwure. 11 Sabab ora ana wong kang bisa masang tetales liyane kajaba kang wus dipasang, yaiku Gusti Yesus Kristus. 12 Embuh anggone mbangun ing sadhuwure iku mau migunakake emas, salaka, watu adi, kayu, suket garing utawa damen, 13 besuk garapane sawiji-wijining wong mau bakal kawiyak. Awit dinane Gusti kang bakal nelakake, marga tekane bakal kairing ing geni, lan garapane sawiji-wijining wong bakal 8
1 KORINTA 3.14 -23 dinadar ing geni mau. 14 Manawa garapan kang diedegake bisa lestari, wong iku bakal tampa pituwas. 15 Manawa garapane kobong, wong iku bakal kapitunan, nanging awake dhewe bakal kapitulungan rahayu, mung bae patrape kaya mentas saka geni. 16 Apa kowe padha ora sumurup, yen kowe iku padha dadi padalemaning Allah, kang sarta Rohe Gusti Allah iya dedalem ana ing kowe? 17 Manawa ana wong kang ngrusak padalemaning Gusti Allah, Panjenengane bakal ngrusak wong mau. Sabab padalemaning Allah iku suci, yaiku kowe. 18 Aja nganti ana wong kang ngapusi awake dhewe. Yen ing antaramu ana kang rumangsa wicaksana ana ing jagad iki, kareben wong iku dadi bodho, supaya dheweke dadia wicaksana. 19 Awit kawicaksanane jagad iki kabodhoan tumrap Gusti Allah. Sabab ana tulisan wiraose: "Panjenengane nangkep para wicaksana sajroning culikane." 20 Lan ing panggonan liya, mangkene: "Pangeran mirsa, yen ciptane wong wicaksana iku kabeh tanpa guna." 21 Mulane aja nganti ana wong kang ngegungake manungsa, amarga samubarang kabeh iku dadi darbekmu; 22 dadia Paulus, dadia Kefas, dadia jagad, dadia urip utawa pati, dadia wektu saiki utawa wektu kang bakal kalakon, iku kabeh darbekmu. 23 Nanging kowe padha dadi kagungane Sang Kristus, sarta Sang Kristus iku kagungane Gusti Allah. 9
1 KORINTA 4.1-6 Kang wenang ngadili iku mung Pangeran 4:1-5 4 1 Kang iku, aku padha dianggepa kaya mangkono iku: dadi abdine Sang Kristus, kang pinracaya rumeksa ing kekerane Gusti Allah. 2 Tumrap para abdi kang kaya mangkono iku, mung siji sarate: yaiku temen. 3 Tumraping aku dakanggep sepele, apa kowe utawa sadhengah pangadilaning manungsa kang ngadili marang aku. Malah awakku dhewe iya ora dakadili. 4 Sabab aku pancen ora rumangsa apa-apa, ananging ora awit saka iku anggonku kabenerake. Kang ngadili aku iku Gusti. 5 Mulane kowe aja ngadili sadurunge tekan ing wektune, yaiku sadurunge Gusti rawuh. Panjenengane kang bakal medharake samubarang kang sumimpen ana ing pepeteng, lan kang bakal nglairake ciptaning ati. Ing kono saben wong bakal oleh pangalem saka Gusti Allah. Padha diandhap asor 4:6-21 6 Para sadulur, gunemku iki mau daketrapake marang awakku dhewe lan marang Apolos, marga saka kowe, supaya marga saka tetuladhanku iku, kowe padha sinau mangreteni apa ta tegese unen-unen: "Aja ngungkuli apa kang tinulis," supaya ing antaramu aja nganti ana kang kumlungkung 10
1 KORINTA 4.7 - 14 kanthi ngegungake kang siji ngremehake sijine. 7 Awit sapa ta kang nganggep kowe iku kinacek? Lan apa ta kang kokdarbeni kang ora saka anggonmu tampa? Dene yen marga saka anggonmu tampa, yagene kowe kok kumlungkung, kaya-kaya ora saka anggonmu tampa? 8 Kowe iku wus padha wareg, kowe wus padha dadi sugih, tanpa aku kowe wus padha dadi ratu. Wah saiba becike yen ta pancen nyata mangkono, manawa kowe wus padha dadi ratu, satemah aku iya padha melu dadi ratu karo kowe! 9 Sabab mungguhing panemuku Gusti Allah maringi papan kang asor dhewe marang aku, para rasul, padha karo wong kang wus kapatrapan ing paukuman pati, ujer aku wus padha dadi tontonaning jagad, para malaekat sarta manungsa. 10 Aku iki padha bodho awit saka Sang Kristus, nanging kowe padha wasis ana ing Sang Kristus. Aku padha apes, nanging kowe padha rosa. Kowe padha mulya, nanging aku padha ora kajen. 11 Nganti tumeka ing wektu iki aku padha nandhang luwe, ngelak, kawudan, digebugi sarta padha urip nglembara, 12 aku nglakoni pagawean kasar kang abot. Yen aku dipoyoki, aku padha mujekake becik; yen aku dikuya- kuya, aku padha sabar; 13 yen aku dipitenah, aku padha males sumeh; aku wis padha dadi leletheking jagad, padha karo kesede wong kabeh nganti tumeka saiki. 14 Bab iki daktulis ora nedya gawe isinmu, nanging kanggo ngelingake kowe kabeh kang 11
1 KORINTA 4.15- 5.1 12 dadi anak-anakku kang daktresnani. 15 Marga sanadyan kowe padha duwea pamomong maewu-ewu ana ing Sang Kristus, nanging ora duwe bapa akeh. Marga iya aku kang dadi bapakmu ana ing Sang Kristus Yesus sarana Injil kang dakwartakake marang kowe. 16 Mulane kowe padha dakpituturi: Padha nuladaa marang aku! 17 Iya iku mulane aku banjur kongkonan Timoteus anakku kang kinasih lan kang setya ana ing Gusti, dakkon nemoni kowe. Iku kang bakal ngelingake kowe bab lakuku ana ing Sang Kristus Yesus, kaya kang dakwulangake ana ing ngendi-endi ing saben pasamuwan. 18 Nanging ana wong sawatara kang banjur padha kumenthus, marga wong mau padha duwe pangira, yen aku ora bakal nekani kowe maneh. 19 Nanging manawa Gusti marengake, aku bakal enggal nekani kowe. Ing kono aku bakal nyumurupi, dudu tembunge wong kang kumenthus mau, nanging daya-kakuwatane. 20 Sabab kratone Gusti Allah iku ora awujud tembung, nanging wujud daya-kakuwatan. 21 Apa ta kang padha kokkarepake? Apa tekaku marang kowe kudu nggawa gitik apa kalawan katresnan lan budi sareh? Dosa ing sajroning pasamuwan 5:1-13 5 1 Pancen wong-wong padha krungu, yen ing antaramu ana kang laku jina, malah patrape laku jina mau, ora tau kalakon ana
1 KORINTA 5.2 - 10 ing antarane para bangsa kang ora wanuh marang Gusti Allah, yaiku ana wong kang ngalap somahe bapakne. 2 Ewadene kowe kok padha kumlungkung. Apa ora luwih becik kowe padha prihatin, sarta nyingkirake wong kang duwe pratingkah mangkono mau saka ing tengahmu. 3 Sabab aku, sanadyan ing tata lair adoh, nanging sacara rohani adu arep, aku kaya wis matrapi paukuman marang wong kang nglakoni mangkono iku. 4 Yen kita padha kumpul sajroning roh, kowe padha tetunggalan karo aku, kanthi daya kakwuatane Gusti Yesus, Gusti kita, 5 wong iku kudu kita pasrahake marang Iblis atas Asmane Gusti Yesus, satemah daginge rusak, supaya sukmane kapitulungana rahayu besuk ing dinane Gusti. 6 Ora becik gumunggungmu iku. Apa kowe padha ora sumurup, yen ragi sathithik iku rumasuk ing jladren kabeh? 7 Buwangen ragi kang lawas iku, supaya kowe padha dadi jladren kang anyar, sabab kowe rak pancen tanpa ragi. Awit Cempe-Paskah kita uga wis disembeleh, yaiku Sang Kristus. 8 Mulane payo kita padha pista, ora nganggo ragi kang lawas, ragi piala utawa duraka, nanging nganggo roti kang tanpa ragi, yaiku kaburusan lan kayekten. 9 Aku wis nulis ana ing layangku marang kowe, supaya kowe aja sesrawungan karo wong kang padha laku jina. 10 Kang dakkarepake iku ora karo kabeh wong kang laku jina ing jagad iki, utawa karo kabeh wong kang cethil sarta tukang ngapusi, utawa kabeh 13
1 KORINTA 5.11- 6.3 wong kang padha nyembah brahala, amarga yen ta mangkonoa kowe mesthi kudu padha metu saka jagad iki. 11 Nanging, anggonku nulis marang kowe iku mau mangkene: kowe aja nganti srawung karo wong, kang sanadyan wong mau ngaku sadulur, nyatane laku jina, cethil, nyembah brahala, gawene mitenah, seneng mendem utawa tukang ngapusi; kowe aja pisan-pisan mangan bebarengan karo wong kang kaya mangkono iku. 12 Sabab yen aku padha ngadili wong-wong kang ana sajabaning pasamuwan, iku aku migunakake wewenang apa? Kowe rak mung padha ngadili wong-wong kang ana ing sajroning pasamuwan ta? 13 Para wong kang padha ana ing sajabaning pasamuwan, iku bakal diadili dening Gusti Allah. Wong kang padha nandukake piala iku tundhungen saka ing tengah-tengahmu. Golek pangadilan marang wong kang ora pracaya 6:1-11 6 1 Apa ana wong ing antaramu kang manawa prakaran karo padha sadulur, kok wani golek pangadilan marang wong kang padha ora pracaya, ora marang para suci? 2 Utawa apa kowe padha ora sumurup, yen ta para suci bakal ngadili jagad? Lan manawa pangadilane jagad iku ana ing tanganmu, apa kowe ora saguh ngrampungi prakara-prakara sing remeh? 3 Apa kowe 14
1 KORINTA 6.4 - 11 padha ora smurup, yen kita bakal ngadili para malaekat? Apamaneh prakara-prakara kang lumrah-lumrah. 4 Sanadyan mangkono manawa kowe arep ngurus prakara-prakara kang lumrah, apa banjur kokpasrahake marang wong kang ora kepetung ana ing pasamuwan? 5 Bab iki dakkandhakake, supaya kowe padha rumangsa isin. Apa siji bae ora ana ta ing antaramu kang wicaksana, kang bisa ngrampungi prakarane para sadulure? 6 Apa ya lenggah ta yen anggone padha golek adil ing antarane sadulur, malah marang wong kang ora pracaya? 7 Bab anane prakara kang tuwuh ana ing antaramu iku bae, wus nelakake anggonmu padha kuciwa. Yagene kowe ora milaur nrima digawe sawenang-wenang? Yagene kowe ora nrima ketunan? 8 Ananging kowe dhewe malah padha tumindak sawenang-wenang lan padha gawe pituna, tur bab ku tumanduk marang para sadulurmu dhewe. 9 Utawa kowe padha ora sumurup, yen wong kang padha ora adil iku bakal ora tampa panduman warisan Kratoning Allah? Aja padha kesasar. Wong kang laku jina, nyembah brahala, laku bedhang, dadi gemblak, laku jindik, 10 kang nyenyolong, cethil, seneng mendem, tukang mitenah lan tukang ngapusi, iku ora bakal tampa panduman warisan Kratoning Allah. 11 Lan sawenehing panunggalanmu biyen iya kaya mangkono iku, nanging kowe wus padha masrahake awakmu supaya diresiki, kowe wus 15
1 KORINTA 6.12 -18 padha kasucekake, wus padha kabenerake marga saka Asmane Gusti Yesus Kristus lan marga dening Rohe Allah kita. Pepeling bab laku jina 6:12-20 12 Aku wenang samubarang, nanging ora samubarang maedahi. Tumraping aku samubarang kabeh iku kalal, nanging awakku dakjaga aja nganti kawasesa dening sadhengaha apa bae. 13 Pangan iku kanggo ing weteng, lan weteng kanggo ing pangan: nanging sakarone bakal dilebur dening Gusti Allah. Badanmu iku ora kanggo laku jina, nanging kagem ing Gusti, lan Gusti kanggo ing badan. 14 Gusti Allah kang wus mungokake Gusti, iya bakal nangekake kita marga saka panguwaose. 15 Apa kowe padha ora sumurup, yen badanmu iku dadi gegelitaning Sang Kristus? Kang iku gegelitaning Sang Kristus apa bakal dakjupuk, tuwin dakpasrahake marang laku jina? Babar pisan ora! 16 Utawa, apa kowe ora sumurup, yen sing sapa rumaket marang wanita tunasusila, iku dadi nunggal sabadan? Rak ana pangandika mangkene: "Loro-lorone bakal dadi daging siji." 17 Balik sing sapa rumaket ing Gusti, iku dadi nunggal saroh kalawan Panjenengane. 18 Padha ngedohana laku jina! Sarupaning dosa liyane kang dilakoni ing wong iku tumindake sajabaning badane. Nanging wong kang laku jina iku ateges dosa marang badane dhewe. 16
17 1 KORINTA 6.19- 7.7 19 Apa kowe padha ora sumurup, yen badanmu iku dadi padalemane Sang Roh Suci kang ana ing kowe, Sang Roh Suci kang kaparingake marang kowe dening Gusti Allah, sarta yen awakmu iku dudu awakmu dhewe? 20 Sabab kowe wus padha tinuku lan wus kabayar lunas: Mulane padha ngluhurna Gusti Allah srana badanmu! Bab sesomahan 7:1-16 7 1 Mungguh prakara-prakara kang kamot ing layangmu marang aku iku, becik tumrape wong lanang, yen ora sesomahan, 2 nanging ngelingi anane bebaya laku jina, becike saben wong lanang duwea somah dhewe lan wong wadon duwea bojo dhewe. 3 Kang lanang netepana kawajibane marang somahe, mangkono uga kang wadon marang bojone. 4 Kang wadon ora nguwasani badane dhewe, nanging kang lanang. Mangkono uga kang lanang iya ora nguwasani badane dhewe, nanging kang wadon. 5 Kowe aja padha cegah-cinegah, kajaba kalawan padha sarujuke kanggo ing sawatara mangsa, supaya kowe bisa mligekake wektu kanggo ndedonga. Nanging sawise iku padha kumpula maneh, supaya Iblis aja nganti nggodha kowe, awit saka anggonmu ora kuwat nyegah. 6 Bab iki daktuturake marang kowe minangka palilah, ora minangka prentah. 7 Sanadyan mangkono saiba becike manawa wong kabeh padha
1 KORINTA 7.8 - 15 nglakoni kaya aku; nanging saben wong kaparingan ganjaran dhewe-dhewe dening Gusti Allah, kang siji ganjaran mangkene, sijine ganjarane mangkono. 8 Dene wong kang ora sesomahan lan para randha, dakprayogakake, supaya padha tetepa kaya aku iki. 9 Nanging manawa ora kuwat nyegah, kareben padha omah-omah. Awit luwih becik bebojoan tinimbang ngangah-angah marga dening hawa-nepsu. 10 Mungguh para wong kang padha sesomahan -- dudu aku, nanging Gusti kang ndhawuhi, -- supaya wong wadon aja nganti megat bojone. 11 Lan yen pegatan, tetepa anggone ora jejodhoan utawa rukuna maneh karo kang lanang. Lan wong lanang ora kena megat somahe. 12 Nanging marang wong liyan aku, dudu Gusti, mituturi mangkene: Yen ana sadulur duwe somah kang ora pracaya, mangka wong wadon iku gelem manggon tetunggalan, sadulur mau aja nganti megat kang wadon iku. 13 Lan wong wadon manawa duwe bojo kang ora pracaya, mangka wong lanang iku gelem manggon tetunggalan, wong wadon mau aja nganti megat kang lanang iku. 14 Amarga wong lanang kang ora pracaya iku, wus kasucekake marga saka kang wadon, lan wong wadon kang ora pracaya mau wus kasucekake marga saka kang lanang. Saupama ora mangkono, anak-anakmu iku rak banjur dadi anak-anak kang najis, mangka saiki padha suci. 15 Nanging manawa kang ora pracaya 18
1 KORINTA 7.16 -22 iku kepengin pegatan, iya kareben megat; manawa mangkono iku sadulur lanang utawa wadon mau padha ora kacencang ing wajib. Nanging anggone Gusti Allah nimbali kowe iku, supaya kowe padha olaha atut-rukun. 16 Sabab kapriye anggonmu bisa sumurup, heh wong wadon, manawa kowe bakal nylametake bojomu? Utawa kapriye anggonmu sumurup, heh wong lanang, manawa kowe bakal nylametake somahmu? Bab tumindak kaya ing nalikane katimbalan dening Gusti Allah 7:17-40 17 Sateruse, saben wong iku lestari tumindaka kaya kang wus katetepake dening Gusti, lan ing sajroning kaanan kaya ing nalikane katimbalan dening Gusti Allah. Iya iki pranatan kang dakwenehake marang sakehe pasamuwan. 18 Manawa ana wong kang katimbalan wus tetakan, aja mbudidaya ngilangi labeting tetak iku. Lan manawa ana wong kang katimbalan ora tetakan, aja banjur nglakoni tetak. 19 Sabab tetak utawa ora tetak iku dudu apa-apa. Kang prelu netepi angger-anggere Gusti Allah. 20 Saben wong iku tetepa kaya ing nalikane katimbalan dening Gusti Allah. 21 Manawa nalikane kowe katimbalan dadi batur tukon, iku aja kokgrantesake! Nanging manawa kowe bisa dimerdikakake iya gelema. 22 Sabab batur tukon kang katimbalan ing Gusti iku dadi wong 19
1 KORINTA 7.23 -31 merdika, kagungane Gusti. Mangkono uga wong merdika, kang katimbalan dening Sang Kristus, iku dadi abdine Sang Kristus. 23 Kowe wus padha tinuku lan wus kabayar lunas. Mulane kowe aja padha dadi batur-tukoning manungsa. 24 Para sadulur, saben wong iku ana ing ngarsane Gusti Allah, lestaria kaya ing nalikane katimbalan. 25 Saiki bab para prawan. Aku ora oleh dhawuh saka Gusti tumrap iki. Nanging aku nglairake panemuku kayadene wong kang kena dipracaya, awit saka palimirmane Gusti Allah kang daktampa. 26 Kang iku panimbangku, ngelingi kaanan ing wektu saiki, becik manawa wong iku kaanane ora owah. 27 Manawa kowe wus katalenan ing wong wadon, aja ngarah pegate! Manawa kowe ora katalenan ing wong wadon, aja rabi! 28 Ewadene manawa kowe oma-omah, iku kowe ora dosa. Lan yen ana prawan omah-omah, iku iya ora dosa. Nanging wong kang mangkono iku bakal nandhang kasusahan mungguh ing daging, mangka karepku kowe aja nganti ketaman ing kasusahan iku. 29 Para sadulur, kang dakkarepake mangkene: Wektune wus kari sathithik! Mulane ing wektu kang mung kari sathithik iki, wong lanang kang padha sesomahan tumindaka kaya-kaya ora sesomahan; 30 lan wong kang padha nangis, dikaya ora nangis; lan kang bungah dikaya ora bungah; sarta para wong kang tetuku, dikaya ora nduweni kang dituku; 31 ringkese, wong kang padha nganggo barang-barang 20
1 KORINTA 7.32 -38 kadonyan iki, dikaya ora nganggo. Sabab donya kang kita sumurupi saiki iki, bakal sirna. 32 Kang dakkarepake, supaya kowe padha urip tanpa was-sumelang. Wong lanang kang ora sesomahan, ngelengake kang mungguh ing Gusti, kapriye murih dadi keparenge Gusti. 33 Dene wong lanang kang sesomahan, ngelengake kang mungguh ing kadonyan, kapriye bisane gawe senenge kang wadon, 34 lan marga saka mangkono pikirane banjur kabage-bage. Wong wadon kang ora bebojoan, sarta para prawan, padha ngelengake kang mungguh ing Gusti, supaya jiwa-ragane dadi suci. Nanging wong wadon kang bebojoan ngelengake prakara kadonyan, kapriye bisane gawe senenge kang lanang. 35 Kabeh iki mau daktuturake kanggo kabutuhanmu dhewe, ora nedya ngalang- alangi kekarepanmu, nanging malah supaya kowe padha nglakonana samubarang kang bener lan becik sarta supaya anggonmu leladi marang Gusti tanpa alangan. 36 Dene manawa ana wong duwe pangira, yen anggone ngrengkuh marang prawane kurang samesthine, manawa prawan mau sangsaya tuwa, mangka duwe rasa adreng kudu neningkahan, manawa pancen karepe mangkono, kareben neningkahan. Iku ora dosa. 37 Dene manawa ana wong kang atine yakin, ora kapeksa lan bisa ngereh kekarepane, sarta wus kenceng sedyane ora arep omah-omah karo prawane, iku tumindak becik. 38 Dadi wong kang omah-omah karo 21
1 KORINTA 7.39- 8.6 prawane, iku tumindak becik, dene kang ora omah-omah karo prawane, iku tumindak luwih becik. 39 Wong wadon somahan iku kecencang salawase bojone isih urip. Nanging yen bojone wus tinggal-donya, wong wadon mau wenang neningkahan maneh karo sapa bae kang dikarepake, anggere wong kang pracaya. 40 Nanging mungguhing panemuku, luwih begja, manawa wong mau tetap kaya mangkono. Lan pangrasaku, aku iya kadunungan Rohe Gusti Allah. Bab sesajening brahala 8:1-13 8 1 Tumrap daging sesajening brahala iku, kita padha sumurup: "kita kabeh padha duwe kawruh." Kawruh kang mangkono iku marakake kumenthus, nanging katresnan iku mbangun. 2 Manawa ana wong duwe pangira, yen duwe "Kawruh" iku ateges durung bisa ngranggeh kawruh kang kudune digayuh. 3 Nanging wong kang tresna marang Gusti Allah, iku diudaneni dening Gusti Allah. 4 Mungguh bab mangan daging sesajening brahala, kita padha sumurup: "yen brahala iku ora ana ing jagad, lan ora ana Allah liyane kajaba Gusti Allah kang asipat tunggal." 5 Sabab, sanadyan ta ana kang sinebut "allah", dadia ing swarga, utawa ing bumi -- sarta pancen bener ana "allah" akeh, lan akeh "gusti" -- 6 nanging mungguh ing kita mung ana Gusti Allah siji, yaiku Sang Rama, kang 22
1 KORINTA 8.7 - 13 dadi etuking samubarang kabeh, lan kita padha urip lumados marang Panjenengane, sarta Gusti iya mung siji, yaitu Gusti Yesus Kristus, kang njalari anane samubarang lan kang njalari kita padha urip. 7 Dene kang duwe kawruh mangkono iku ora kabeh wong. Ana wong, kang awit saka anggone isih kacencang ing brahala-brahala, pamangane daging iku kaya pancen sesajening brahala. Lan pangrasaning atine kang ringkih banjur dadi jember. 8 "Pangan iku ora njalari kita saya cedhak karo Gusti Allah. Kita padha ora kapitunan apa-apa manawa ora mangan, lan ora bathi apa-apa manawa kita padha mangan." 9 Nanging poma kowe padha diawas, aja nganti wewenangmu iku dadi sandhungan tumrap wong kang padha ringkih. 10 Awit manawa nganti ana wong kang weruh kowe kang duwe kawruh, lagi mangan ana ing omah brahala, apa wong kang pangrasaning atine ringkih ora bakal kawanekake mangan daging sesajening brahala? 11 Kalawan patrap mangkono wong kang ringkih, yaiku sadulurmu, dadi nemu tiwas marga saka "kawruhmu", mangka Sang Kristus wus nglampahi seda kanggo wong iku. 12 Manawa kanthi patrap mangkono, kowe gawe dosa marang para sadulurmu sarta natoni pangrasaning atine kang ringkih, iku sajatine kowe gawe dosa marang Sang Kristus. 13 Mulane manawa pangan dadi sesandhungan tumrap sadulurku, ing salawase aku ora arep 23
1 KORINTA 9.1-9 mangan daging maneh, supaya aja nganti dadi sesandhungan tumrap sadulurku. Wewenang lan kawajibane rasul 9:1-27 9 1 Apa aku iki dudu rasul? Aku rak wong merdika, ta? Apa aku ora wus ndeleng Gusti Yesus, Gusti kita? Kowe iku apa ora dadi garapanku ana ing Gusti? 2 Sanadyan kanggone wong liya aku iki dudu rasul, nanging tumraping kowe aku iki rasul. Amarga uripmu ana ing Gusti iku minangka tandha cap tumraping karasulanku. 3 Iki panjawabku marang wong kang padha ngritik aku. 4 Apa aku ora duwe wewenang mangan lan ngombe? 5 Apa aku ora duwe wewenang ngajak wong wadon Kristen minangka somah ing sajroning lakuku, padha kaya para rasul liyane lan para sadhereke Gusti apadene Kefas? 6 Utawa apa mung aku lan Barnabas bae kang ora duwe wewenang kabebasake saka ing pagawean kasar? 7 Sapa ta kang wus tau melu maju perang kanthi wragad dhewe? Sapa ta kang nanduri kebon anggur lan ora mangan wohe? Utawa sapa ta kang angon pepanthan wedhus lan ora ngombe puhane? 8 Tuturku kang mangkono iku apa mung gagasaning manungsa bae? Angger-anggering Toret rak iya mratelakake mangkono ta? 9 Sabab ing angger-anggere Nabi Musa ana tulisan mangkene: "Sira aja mbrongsong cangkeming sapi kang lagi kanggo nggiling." 24
1 KORINTA 9.10 -16 Apa Gusti Allah iku nggumatosi sapi? 10 Apa kita kang kinarsakake? Iya, bab iki katulis kanggo kita, yaiku: kang mluku iya kudu mluku kanthi pangarep-arep, lan kang nggiling iya kudu nggiling kanthi pangarep-arep olehe pandumane. 11 Kang iku manawa aku kang wis padha nyebar wiji kasukman kanggo kowe kabeh, apa ora kena aku padha ngeneni pametumu kadagingan? 12 Manawa wong liya padha wenang ngarep-arep panduman saka kowe, apa wewenangku ora luwih gedhe? Nanging aku padha ora migunakake wewenang mau. Balik aku malah padha mbetahake samubarang, supaya aja nganti ngalang-alangi pakabaraning Injile Sang Kristus. 13 Apa kowe padha ora sumurup, yen wong kang padha leladi ing padaleman suci iku pangane iya saka ing padaleman suci, lan wong kang padha leladi ing misbyah, iku iya padha oleh panduman saka ing misbyah kono? 14 Mangkono uga Gusti iya wus mranata, para kang ngabarake injil, iku uripe iya saka anggone ngundhangake Injil iku. 15 Nanging aku, ora tau migunakake wewenang iku mau siji-sijia. Anggonku nulis kabeh iki, ora supaya aku ditanggapana mangkono uga. Sabab aku milaur mati katimbang karo ......! Temenan, gumunggungku iki ora bisa dibatalake dening sapa bae! 16 Sabab yen aku ngabarake Injil, iku ora duwe dhasar kanggo ngegungake dhiri. Marga iku rak kawajibanku. Malah bilai 25
1 KORINTA 9.17 -22 aku manawa ora ngabarake Injil. 17 Saupama anggonku nindakake iku mung manut karepku dhewe, pancen aku duwe hak oleh pituwas. Nanging anggonku nindakake mau ora saka karepku dhewe, awit pakabaran iku ayahan kang kabubuhake marang aku. 18 Yen mangkono banjur apa pituwasku? Pituwasku yaiku: aku diparengake ngabarake Injil tanpa pituwas, lan aku ora migunakake wewenangku anggonku dadi juru ngundhangake Injil. 19 Sanadyan aku iki merdika tumraping wong kabeh, ewadene aku ngawulakake awakku marang wong kabeh, supaya aku keparenga nggendeng wong kang akeh banget. 20 Tumrape wong Yahudi aku dadi kaya wong Yahudi, supaya aku bisaa nggendeng wong Yahudi. Tumrap para wong kang kawengku ing angger-anggering Toret aku dadi kaya wong kang kawengku ing angger-anggering Toret, -- sanadyan aku dhewe ora kawengku ing angger-anggering Toret -- supaya aku bisaa nggendeng para wong kang kawengku ing angger-anggering Toret. 21 Tumrape wong kang padha ora kawengku ing angger-anggering Toret, aku dadi kaya wong kang ora kawengku ing angger-anggering Toret -- sanadyan uripku iku ora tanpa angger-anggering Allah, sabab aku kawengku ing angger-anggere Sang Kristus -- supaya aku bisaa nggendeng para wong kang ora kawengku ing angger-anggering Toret. 22 Tumrape wong kang padha ringkih, aku dadi kaya wong ringkih, supaya aku 26
1 KORINTA 9.23 -10.3 bisaa nggendeng marang wong kang padha ringkih. Tumrap sarupaning wong aku wus dadi pepadhane, supaya sabisa-bisa aku nggendenga wong sawatara saka ing antarane. 23 Samubarang kabeh iku mau daktindakake marga saka Injil, supaya aku melua oleh pandumane. 24 Apa kowe padha ora sumurup, yen wong kang melu ana ing pambalapan iku kabeh padha lumayu, nanging mung siji kang tampa ganjaran? Mulane padha lumayua amrih kowe bisaa tampa ganjaran. 25 Saben wong kang melu balapan, iku njaga dhirine ing samubarang prakara. Wong mau padha tumindak mangkono supaya oleha makutha kang kena ing rusak; balik kita padha ngarah bisaa oleh makutha kang langgeng. 26 Mulane anggonku lumayu iku ora tanpa tujuan, lan aku dudu jago jotos kang mung waton njotos bae. 27 Nanging aku nglatih badanku sarta dakreh ing sakabehe, supaya sawise ngabarake Injil marang wong liya, aja ngantia aku dhewe ditampik. Bangsa Israel minangka pangilon 10:1-13 10 1 Anadene karepku, para sadulur, supaya kowe padha ngreti, yen para leluhur kita padha kaauban ing mega, lan kabeh wis padha lumaku nratas patunggilane Nabi Musa sarana kabaptis ana ing mega lan ing sagara mau. 2 (10:1) 3 Kabeh padha 27
1 KORINTA 10.4 -13 mangan tunggal pangan kasukman, 4 lan kabeh padha ngombe tunggal omben-omben kasukman, awit padha ngombe saka ing parang kasukman kang ngetutake lakune, dene parang mau yaiku Sang Kristus. 5 Ewadene panunggalane kang akeh padha ora ndadekake keparenge Gusti Allah, ujer padha katumpes ana ing pasamunan. 6 Kabeh iki mau wis kalakon minangka tuladha lan pepeling tumrap kita, supaya kita aja nganti padha kapengin marang piala, kaya kang wus katindakake dening wong-wong mau, 7 lan kita aja nganti padha dadi wong nyembah brahala kaya sawenehing panunggalane, kaya kang katulisan, wiraose: "Wong akeh iku padha lelungguhan, mangan lan ngombe; banjur padha ngadeg lan seneng-seneng." 8 Kita aja padha laku jina, kaya kang padha katindakake dening sawenehing panunggalane, temahan ana wong telu likur ewu kang padha mati sadina. 9 Karomaneh kita aja padha nyoba marang Gusti, kaya kang padha katindakake dening sawenehing panunggalane, satemah padha tiwas dening ula. 10 Sarta aja padha grundelan kaya sawenehing panunggalane, satemah padha ditumpes dening malaekating pati. 11 Kabeh iki mau wus tumempuh marang wong-wong mau minangka tuladha, lan katulisan supaya dadia pepeling tumrap kita kang wus padha urip ing pungkasaning jaman. 12 Mulane sing sapa rumangsa ngadeg jejeg, dingati-ati aja nganti tiba! 13 Kang padha 28
1 KORINTA 10.14 -20 kokalami iku pacoban-pacoban kang lumrah, kang ora ngluwihi kakuwataning manungsa. Sabab Gusti Allah iku setya tuhu, ora bakal negakake kowe kacoba ngluwihi saka ing kakuwatanmu. Manawa kowe kena ing coba, Panjenengane bakal maringi marganing luwar, satemah kowe padha bisa mbetahake. Bab bujana suci lan sesajening brahala 10:14-22 14 Mulane para kekasihku, padha nyingkirana panyembahing brahala. 15 Aku pitutur marang kowe iku kaya marang wong kang padha duwe pangreten. Padha timbangen dhewe apa kang dakpituturake! 16 Tuwunging pamuji sokur kang kita pujekake, apa ora minangka patunggalan klayan rohe Sang Kristus? Apa roti kang kita cuwil-cuwil iku ora minangka patunggalan klayan sarirane Sang Kristus? 17 Ing sarehne rotine iku mung siji, kang iku kita sanadyan akeh, dadi badan siji; marga kabeh padha oleh panduman saka roti siji iku. 18 Padha titenana bangsa Israel kang mungguh ing daging: wong kang padha mangan kurban iku rak oleh panduman ing paladosaning misbyah, ta? 19 Apa ta kang dakkarepake kandha mangkono iku? Apa sesajening brahala iku ana tegese? Utawa, apa brahala iku ana kanyataane? 20 Ora! Dene kang dakkarepake, sesajene wong-wong iku mau tumuju marang roh-roh reged, ora 29
1 KORINTA 10.21 -29 marang Gusti Allah. Lan ora dadi karepku yen kowe padha tetunggalan karo para roh reged. 21 Ora bisa kowe padha ngombe ing tuwunge Gusti lan iya saka ing tuwunge para roh reged. Ora bisa kowe padha tampa panduman ing mejane Gusti lan iya ing mejane para roh reged. 22 Utawa apa kita nedya memungu bentering panggalihe Gusti? Apa iya karosan kita ngungkuli Panjenengane? Bab apa kang dadi sesirikan 10:23--11:1 23 Aku wenang samubarang, nanging ora samubarang iku maedahi. Aku wenang samubarang, nanging ora samubarang mbangun. 24 Aja nganti ana wong kang mung golek untunge dhewe, nanging saben wong ngaraha untunging liyan. 25 Kowe padha kena mangan apa bae kang diedol ana ing pasar daging, aja nganggo neges apa-apa marga saka ganggaming ati. 26 Sabab "bumi saisine kabeh iku kagungane Pangeran." 27 Manawa kowe padha diulemi dening wong kang ora pracaya, lan uleman iku koktampani, padha mangana apa bae kang disuguhake marang kowe, aja nganggo neges apa-apa marga saka ganggaming ati. 28 Nanging yen ana wong kang ngandhani kowe, "Iku sesajening brahala!" aja kokpangan, marga saka kang ngandhani mau lan iya awit saka pangrasaning ati. 29 Kang dakkarepake 30
1 KORINTA 10.30 -11.3 pangrasaning ati iku dudu pangrasaning atimu dhewe, nanging atine wong liya iku. Bokmanawa ana wong calathu: "Yagene ta, dene kamardikanku kok ditemtokake dening pangrasaning atine wong liya? 30 Manawa aku melu mangan apa-apa kanthi saos sokur, yagene aku kok dialakake marga saka panganan kang daksokuri iku mau? 31 Wangsulanku mangkene: Dadia kowe mangan, dadia kowe ngombe, dadia nglakoni apa bae liyane, kabeh iku mau lakonana kagem kaluhurane Gusti Allah. 32 Kowe aja nganti padha gawe sandhungan, dadia marang wong Yahudi, dadia marang wong Yunani, apadene marang pasamuwane Gusti Allah. 33 Dikaya aku iki iya ngarah nglegakake atine wong kabeh ing bab apa bae, ora kanggo kapreluanku dhewe, nanging kanggo kabutuhane wong akeh, supaya padha nemua karahayon. 11 1 Padha nulada marang aku, dikaya aku iya nulad Sang Kristus. Rerenggan sirahing wanita 11:2-16 2 Aku ngalem kowe, sabab ana ing samubarang prakara kowe padha tetep eling marang aku lan padha ngantepi piwulang kang dakwenehake marang kowe. 3 Nanging karepku, kowe padha nyumurupana bab iki, yaiku sesirahe saben wong lanang iku Sang Kristus, dene sesirahe wong wadon iku 31
1 KORINTA 11.4 -13 kang lanang, sarta Sesirahe Sang Kristus iku Gusti Allah. 4 Saben wong lanang kang ndedonga utawa medhar wangsit kanthi sirah kudhungan, iku ngremehake sirahe dhewe. 5 Nanging saben wong wadon kang ndedonga utawa medhar wangsit sirahe tanpa kekudhung, iku ngremehake sirahe dhewe, sabab padha bae karo wong wadon gundhul. 6 Sabab wong wadon manawa ora gelem kudhungan, iku aluwung cukura pisan. Nanging manawa cukuran iku njalari remehing wong wadon, becike iya padha nganggoa kudhung. 7 Dene wong lanang iku ora prelu nganggo kudhung, awit wong lanang iku nyunarake citra lan kamulyaning Allah. Dene wong wadon iku nyunarake kamulyaning wong lanang. 8 Ujer wong lanang iku asale ora saka wong wadon, nanging wong wadon kang asale saka wong lanang. 9 Sarta wong lanang iku anggone katitahake ora marga saka wong wadon, nanging wong wadon kang katitahake marga saka wong lanang. 10 Mulane wong wadon iku nganggo pratandhaning kawibawane ana ing sirahe, marga saka para malaekat. 11 Ewadene, ana ing Gusti ora ana wong wadon tanpa wong lanang, lan ora ana wong lanang tanpa wong wadon. 12 Awit kayadene anane wong wadon iku saka wong lanang, mangkono uga anane wong lanang iku lantaran wong wadon; lan samubarang kabeh iku pinangkane saka Gusti Allah. 13 Padha timbang-timbangen dhewe: Apa pantes wong wadon ndedonga marang Gusti 32
1 KORINTA 11.14 -22 Allah, sirahe kok ora kudhungan? 14 Saka kodrate dhewe rak wis tetela tumrap kowe, yen asor mungguhing wong lanang, samangsa rambute diingu dawa? 15 Nanging tumrap wong wadon ngingu rambut iku dadi lan kajene. Awit rambut iku kaparingake minangka kudhung. 16 Nanging yen ana wong kang kudu rebut bener, aku utawa pasamuwan-pasamuwane Gusti Allah padha ora duwe pakulinan kang kaya mangkono iku. Pranatan bab Bujana Suci 11:17-34 17 Ing sajrone aku aweh pranatan-pranatan sabanjure iki aku ora bisa ngalem kowe, awit anggonmu padha kumpulan iku ora ndadekake mundhak becik, nanging malah mundhak ala. 18 Sabab, dhisike aku krungu, samangsa kowe padha masamuwan, ing antaramu ana pasulayan, mangka satengahe aku iya ngandel. 19 Awit ing antaramu pancen kudu ana pasulayan, supaya ing mengko katitika sapa saka ing antaramu kang padha tumemen. 20 Manawa kowe padha masamuwan iku ora nedya mangan bujanane Gusti. 21 Sabab nalikane padha kembul mangan iku, saben wong ndhisiki njupuk pangane dhewe, satemah kang siji kaluwen, sijine mendem. 22 Apa kowe ora duwe omah dhewe kang kena kokenggo mangan lan ngombe? Apa kowe padha arep ngremehake pasamuwane Gusti Allah, sarta mirangake wong kang padha 33
1 KORINTA 11.23 -32 ora deduwen? Apa ta kang arep daktuturake marang kowe? Apa aku kudu ngalem kowe? Tumrap prakara iki, aku ora ngalem. 23 Sabab apa kang wis daktampa saka Gusti iku, iya wus dakluntakake marang kowe, yaiku, yen Gusti Yesus, ing wayah bengi nalikane Panjenengane ndungkap kaulungake, mendhet roti, 24 lan sauwise saos sokur, tumuli dicuwil-cuwil sarta ngandika: "Iki badanKu, kan kaulungake marga saka kowe; iki padha tindakna minangka pangeling-eling marang Aku!" 25 Mangkono uga tuwunge, sawuse dhahar, pangandikane: "Tuwung iki prajanjian anyar kang kaecap kalawan getihKu. Saben-saben kowe padha ngombe, iku gawenen pangeling-eling marang Aku!" 26 Awit saben-saben kowe padha mangan roti iki sarta ngombe ing tuwung iki, iku ateges kowe padha martakake sedane Gusti nganti tumeka ing rawuhe. 27 Dadi sing sapa kanthi sawiyah-wiyah anggone mangan roti sarta ngombe ing tuwunge Gusti, iku dosa marang sarira lan rahe Gusti. 28 Mulane saben wong ndadara awake dhewe, lan sawise mangkono lagi mangan roti lan ngombe ing tuwung iku. 29 Sabab sing sapa mangan sarta ngombe ora kalawan ngakoni sarirane Gusti, iku bakal nekakake paukuman marang awake dhewe. 30 Mulane akeh ing antaramu kang padha ringkih lan laranen, sarta ora sathithik kang padha nemahi pati. 31 Nanging manawa kita padha ndadar awak kita dhewe, kita ora bakal tampa paukuman. 32 Nanging manawa kita 34
1 KORINTA 11.33 -12.6 padha tampa paukuman saka Gusti, iku kita padha kaperdi, supaya kita aja nganti kaukum barengan karo jagad. 33 Mulane para sadulurku, samangsa kowe padha klumpukan mangan, padha enten- ingentenana. 34 Dene yen ana wong kang luwe, becike mangan dhisik ana ing omahe, supaya anggonmu padha kumpulan iku aja nganti nekakake paukuman. Mungguh bab-bab liyane bakal dakpranata besuk satekaku. Peparing iku beda-beda, nanging Sang Roh iku mung siji 12:1-11 12 1 Saiki bab peparinge Sang Roh. He para sadulur, karepku kowe padha nyumurupana ing sabenere. 2 Kowe rak padha sumurup, yen ing nalikane kowe durung padha wanuh karo Gusti Alah, tanpa kokpikir kowe padha kagendeng marang brahala-brahala kang bisu. 3 Mulane kowe padha daksumurupake, yen ora ana wong kang calathune marga saka Rohe Gusti Allah kok bakal kandha: "Yesus kena ing ipat-ipat!" lan uga ora ana wong kang bisa ngakoni: "Yesus iku Gusti," yen ora marga dening Sang Roh Suci. 4 Peparing iku warna-warna, nanging Sang Roh iku mung siji. 5 Lan wujuding leladi iku rupa-rupa, nanging Gusti iku mung siji. 6 Apadene kang katindakake iku maneka 35
1 KORINTA 12.7 -13 warna, nanging Gusti Allah mung siji kang nindakake samubarang ana ing wong kabeh. 7 Nanging saben wong kaparingan wedharane Sang Roh kanggo kapreluaning wong akeh. 8 Sabab, kang siji kaparingan dening Sang Roh ganjaran bisa guneman kanthi kawicaksanan, sijine tampa peparing bisa guneman kanthi kawruh iya saka Sang Roh iku uga. 9 Kang siji kaparingan pracaya, iya dening Sang Roh iku mau, lan sijine peparing bisa marasake iya saka Panjenengane uga. 10 Kang siji peparing bisa nganakake mukjijat, sijne pamedhar wangsit, sijine maneh kabisan mbedak-mbedakake sawarnaning roh. Kang siji kabisan calathu nganggo basa roh, sijine maneh kabisan njarwakake basa roh mau. 11 Nanging iki mau kabeh katindakake dening Sang Roh siji iku uga, kang paring ganjaran marang sawiji-wijining wong dhewe-dhewe ing sakarsane. Badan siji, gegelitane akeh 12:12-31 12 Sabab, kayadene badan iku siji, mangka gegelitane akeh; sarta sakehe gegelitaning badan iku sanadyan akeh, padha dadi badan siji; mangkono uga Sang Kristus. 13 Marga kita kabeh dadia wong Yahudi, dadia wong Yunani; dadia batur tukon, dadia wong mardika, wus padha kabaptis dadi badan siji padha kaombenan ing tunggal Roh. 36
1 KORINTA 12.14 -24 14 Awitdene badan iku perangane rak ora mung siji, nanging akeh. 15 Saupama sikil calathu mangkene: "Sarehne aku dudu tangan, mulane aku ora klebu peranganing badan," apa bener yen sikil iku ora klebu peranganing badan? 16 Lan saupama kuping calathu mangkene: "Sarehne aku dudu mripat, mulane aku ora klebu peranganing badan," kang iku apa iya bener yen kuping mau ora klebu peranganing badan? 17 Saupama badan sakojur iku mung wujud mripat, banjur pangrungune ana ing ngendi? Saupama badan sakojur iku mung wujud kuping, panggandane ana ing ngendi? 18 Nanging Gusti Allah wus mrenahake gegelitan iku, ing papane dhewe-dhewe ana ing badan, manut ing sakarsane. 19 Saupama kabeh iku mau mung dadi perangan siji, banjur badane iku ana ing ngendi? 20 Pancen perangane iku akeh, nanging badane mun siji. 21 Kang iku mripat ora kena calathu marang tangan mangkene: "Aku ora butuh kowe." Lan sirah ora kena calathu marang sikil mangkene: "Aku ora butuh kowe." 22 Malah peranganing badan kang ringkih dhewe, iku kang dibutuhake banget. 23 Lan gegelitaning badan kang miturut wawasan kita ora pati ana ajine, iku padha kita paesi ngleluwihi. Sarta peranganing badan kita kang saru, iku padha kita rukti kalawan becik banget. 24 Dene perang-peranganing badan kita kang wus pantes iku ora prelu karukti mangkono. Ujer Gusti Allah anggone ndhapuk badan kita 37
1 KORINTA 12.25 -13.1 iku kalawan paring pangaji-aji kang linuwih marang perangan kang rupane ora pantes, 25 supaya ing sajroning badan aja nganti ana pasulayan, nanging kabeh perangan kang beda-beda kaanane iku malah padha reksa-rineksaa. 26 Mulane yen ana perangan siji kang lara, perangan liyane kabeh padha melu ngrasakake; manawa ana siji kang ingajenan, kabeh padha melu bungah. 27 Kowe iku padha dadi sarirane Sang Kristus, sarta siji-sijine padha dadi perangane. 28 Lan Gusti Allah wus netepake wong sawatara ana ing pasamuwan: sapisan dadi rasul, kapindho dadi nabi, ping telune dadi guru. Sabanjure ana kang kaparingan kabisan nganakake mukjijat, marasake, leladi, nenuntun, sarta kabisan migunakake basa roh. 29 Apa kabeh iku dadi rasul utawa nabi utawa guru? Apa kabeh mau padha tampa kabisan nganakake mukjijat, 30 utawa marasake, utawa kabisan migunakake basa roh utawa njarwakake basa roh? 31 Mulane padha nggayuha marang peparing kang pinunjul dhewe. Anadene aku nuduhake kowe dalan kang luwih utama maneh. Bab katresnan 13:1-13 13 1 Sanadyan aku bisa ngucapake sarupaning basane manungsa lan malaekat, nanging yen sepi ing katresnan, aku padha bae kaya gong kang ngumandhang 38
1 KORINTA 13.2 -12 utawa bendhe kang ngangkang. 2 Sanadyan aku kadunungana peparing bisa medhar wangsit, lan sumurup ing sakehe kawruh, lan sanadyan aku duwe pangandel kang sampurna nganti bisa ngelih gunung, nanging yen aku sepi ing katresnan, iku aku ora aji babar pisan. 3 Lan sanadyan aku ndanakna sabarang darbekku kabeh, malah sanadyan aku masrahna badanku supaya diobong, nanging yen sepi ing katresnan, iku ora maedahi apa-apa marang aku. 4 Katresnan iku sabar; katresnan iku loma, ora kumeren, ora gumunggung lan kumenthus. 5 Katresnan iku ora saru polahe lan ora golek kepenake awake dhewe. Katresnan iku ora gampang nepsu lan ora nyimpen kaluputaning liyan. 6 Katresnan iku ora bungah awit saka anane tumindak kang ora adil, nanging kayekten kang mbungahake. 7 Katresnan iku nutupi samubarang, ngandel ing samubarang, ngarep-arep samubarang, nyabari samubarang. 8 Katresnan iku ora ana enteke: pamedhar wangsit iku bakal ana pungkasane; basa roh bakal sigeg; kawruh bakal sirna. 9 Awit kawruh kita iku ora ganep, lan pamedhar wangsit kita ora sampurna. 10 Nanging satekane kang sampurna, kang ora sampurna iku bakal sirna. 11 Nalika aku isih bocah, gunemanku kaya bocah, pangrasaku kaya bocah, pamikirku kaya bocah. Bareng saiki aku diwasa, kaananku kaya bocah mau wis dakbuwang. 12 Amarga kita saiki padha ndeleng gambar 39
1 KORINTA 13.13 -14.5 kang ora cetha ana ing pangilon, nanging besuk kita bakal padha ndeleng adu arep. Ing saiki aku mung sumurup ora kalawan sampurna, nanging besuk aku bakal sumurup kanthi sampurna, padha kaya anggonku kapirsanan. 13 Dadine kari telung prakara iki, yaiku: pracaya, pangarep-arep lan katresnan, nanging kang pinunjul dhewe ing antarane iku, yaiku: katresnan. Sapisan maneh bab peparinge Sang Roh 14:1-25 14 1 Padha nggayuha marang katresnan, lan ganjaran-ganjaran saka Sang Roh, luwih-luwih peparing bab medhar wangsit. 2 Sapa kang ngucapake basa-roh, iku pangucape ora tumuju marang manungsa nanging marang Gusti Allah. Sabab ora ana wong kang mangreti basane; wong iku pangucape bab-bab kang winadi, marga saka Sang Roh. 3 Balik sapa kang medhar wangsit iku, anggone ngucap marang manungsa awujud pambangun, pitutur sarta panglipur. 4 Sing sapa calathu nganggo basa-roh iku mbangun awake dhewe; balik sapa kang medhar wangsit iku mbangun pasamuwan. 5 Aku seneng bae manawa kowe kabeh padha bisa ngucap nganggo basa-roh, nanging luwih seneng maneh manawa kowe padha medhar wangsit. Sabab sapa kang medhar wangsit iku luwih migunani katimbang karo kang ngucap 40
1 KORINTA 14.6 -12 nganggo basa-roh, kajaba manawa wong iku iya banjur nerangake jarwane uga, satemah pasamuwan kabangun. 6 Kang iku para sadulur, saupama aku nekani kowe lan ngucap nganggo basa-roh, iku apa paedahe tumraping kowe, manawa aku ora mratelakake bab wedharaning Allah, apa kawruh, utawa pamedhar wangsit apa piwulang? 7 Iku padha bae karo piranti kang tanpa nyawa, nanging bisa muni, kaya ta suling lan clempung -- yen iku swarane ora beda, kapriye bisane wong nyumurupi lagu apa kang diunekake ing suling utawa clempung mau? 8 Utawa manawa swarane slompret ora cetha, sapa kang bakal siyaga ing perang? 9 Mangkono uga kowe, kang padha calathu nganggo basa-roh: manawa kowe ora migunakake tembung-tembung kang cetha, kapriye bisane wong padha mangreti kang kokucapake? Dadine calathumu tanpa guna kaya nyalathoni angin! 10 Akeh warnane basa ing jagad iki, embuh pira cacahe, ewasamono ora ana siji bae ing antarane basa-basa mau kang tanpa teges. 11 Nanging manawa aku ora ngreti marang basa mau, aku rak ateges dadi wong manca tumraping wong kang migunakake basa iku, lan wong iku dadi wong manca tumraping aku. 12 Mangkono uga kowe: Kowe pancen padha nggayuh marang peparinge Sang Roh, nanging luwih becik maneh padha ngudia, supaya kowe bisa migunakake kanggo pambanguning pasamuwan. 41
1 KORINTA 14.13 -21 13 Mulane sing sapa ngucapake basa-roh, nyenyuwuna supaya bisa njarwakake. 14 Sabab yen anggonku ndedonga nganggo basa-roh, iku rohku kang ndedonga, nanging akal budiku ora melu ndedonga. 15 Kang iku apa kang kudu daktindakake? Aku arep ndedonga nganggo rohku, nanging aku uga ndedonga nganggo akal-budiku; aku arep ngidung lan memuji nganggo rohku, nanging ngidung lan memuji nganggo akal-budiku uga. 16 Sabab, manawa anggonmu muji sokur mung nganggo rohmu, wong lumrah kang padha ana ing kono, kapriye anggone bisa ngamini pamuji sokurmu iku? Wong mau rak ora padha ngreti apa kang kokucapake? 17 Sabab sanadyan pamuji sokurmu iku iya becik banget, nanging wong liya ora kabangun. 18 Aku saos sokur marang Gusti Allah, dene anggonku ngucapake basa-roh iku ngluwihi kowe kabeh. 19 Nanging ana ing pasamuwan aku luwih seneng ngucapake limang tembung kang bisa dimangreteni kanggo mulang wong liya, katimbang tembung pirang-pirang ewu ing basa-roh. 20 Para sadulur, pikiranmu aja kaya bocah. Nanging ing bab piala dikaya bocah, nanging pikiranmu dikaya wong diwasa. 21 Ing angger- anggering Toret ana tulisan mangkene: "Ingsun bakal mangandikani bangsa iki lumantar wong kang basane seje, sarta lumantar lambene wong manca; ewasamono bangsa iku ora bakal ngrungokake marang Ingsun, mangkono pangandikane Pangeran." 42
1 KORINTA 14.22 -27 22 Dadine basa-roh iku minangka pratandha kanggo wong kang padha ora pracaya, ora kanggo wong kang padha pracaya; dene pamedhar wangsit iku minangka pratandha kanggo wong kang padha pracaya, ora kanggo wong kang ora padha pracaya. 23 Kang iku manawa pasamuwan kabeh padha nglumpuk, lan saben wong padha calathu nganggo basa-roh, nuli ana wong jaba utawa wong kang ora pracaya padha lumebu, apa wong iku ora bakal padha ngarani, yen kowe padha ngomyang? 24 Balik manawa kabeh padha medhar wangsit, nuli ana wong kang ora pracaya utawa wong anyar lumebu, iku bakal kawelehake dening wong akeh, sarta dititi-priksa dening wong akeh mau; 25 sakehe wewadi kang sumimpen ana ing batine bakal kelair, satemah bakal sumungkem sujud marang Gusti Allah sarta ngakoni: "Sanyata Gusti Allah ana ing tengah-tengahmu." Bab tatanan ing sajroning pasamuwan 14:26-40 26 Kang iku saiki kapriye, para sadulur? Samangsa kowe padha kumpulan, saben wong padha nyaosna pisungsung: kang siji masmur, sijine piwulang utawa wedharaning Allah, utawa peparing basa-roh, utawa njarwakake basa-roh, nanging kabeh iku mau katindakna kanggo mbangun. 27 Dene manawa ana kang ngucap nganggo basa-roh, becike wong loro utawa keh-kehe wong telu bae, giliran, lan 43
44 1 KORINTA 14.28 -37 anaa siji kang njarwakake. 28 Nanging manawa ora ana wong kang bisa njarwakake, becike wong-wong mau ana ing pasamuwan padha menenga bae, mung mosika ana ing atine dhewe, lan munjuk ana ing ngarsaning Allah. 29 Mungguhing nabi-nabi -- becike anaa loro utawa telu saka ing antarane kang padha medharake pitutur, dene liyane padha nanggapana kang padha diwedharake mau. 30 Nanging manawa wong panunggalane kang padha lungguhan iku ana kang kaparingan wangsit, prayogane kang dhisik iku menenga. 31 Ujer kowe kabeh padha bisa gentenan medhar wangsit, satemah kowe padha oleh piwulang sarta oleh panglipur. 32 Karodene rohing para nabi iku manut marang nabine. 33 Awit kang dadi keparenge Gusti Allah iku ora ngarsakake kaanan kang kisruh, nanging kang tata rukun. 34 Padha kaya ana ing sakehe Pasamuwane para suci, yen pinuju kumpulan wong wadon padha menenga, marga padha ora diparengake guneman, nanging prelu padha sumuyud, kaya kang kapangandikakake ana ing angger-anggering Toret. 35 Dene manawa kapengin nyumurupi apa-apa, becike padha takona marang bojone ana ing omah. Awit ora pantes tumraping wong wadon manawa guneman ana ing Pasamuwan. 36 Apa pangandikane Gusti Allah iku wiwite saka kowe? Utawa, apa tekane pangandika iku mung marang kowe dhewe? 37 Manawa ana wong kang rumangsa dadi nabi utawa kang
1 KORINTA 14.38 -15.6 kadunungan peparing karohanen, iku kudu eling, yen apa kang dakpituturake marang kowe iku, dhawuhe Gusti. 38 Nanging manawa wong iku ora nggatekake, iya aja kokgatekake. 39 Mulane, para sadulurku, padha ngudia supaya tampa peparing medhar wangsit, lan aja ngalang-alangi wong kang calathu nganggo basa-roh. 40 Nanging samubarang kabeh iku tumindaka kalawan patut lan tumata. Bab wungune Sang Kristus 15:1-11 15 1 Para sadulur, ing saikine aku arep ngelingake bab Injil kang wus dakwartakake marang kowe, kang iya wus padha koktampani, lan uga kokantepi. 2 Iya Injil iku kang dadi margane kowe padha kapitulungan rahayu, anggere kowe padha mantep anggonmu ngugemi, kaya kang wus dakwartakake marang kowe -- kajaba ta yen anggonmu padha manjing pracaya iku mung nglaha bae. 3 Sabab kang wigati dhewe wus dakluntakake marang kowe, iya kaya kang wus daktampani dhewe, yaiku yen Sang Kristus wus nglampahi seda marga saka dosa-dosa kita, nyondhongi surasaning Kitab Suci, 4 manawa Panjenengane wus kasarekake, sarta ing telung dinane wus kawungokake, cundhuk karo surasaning Kitab Suci, 5 apadene Panjenengane wus ngatingal marang Kefas nuli marang para sakabate rolas. 6 Sawise 45
1 KORINTA 15.7 -14 iku, banjur ngatingal marang sadulur luwih saka limang atus bebarengan; kang akeh nganti saprene isih padha urip, salong iya wus padha mati. 7 Nuli ngatingal marang Yakobus, banjur marang para rasul kabeh. 8 Dene kang keri dhewe, ngatingal marang aku, padha kayadene marang anak kang lair durung mangsane. 9 Sabab aku iki kang asor dhewe ing antarane para rasul, ora patut disebut rasul, awit aku wus tau nguya-uya Pasamuwane Gusti Allah. 10 Nanging marga saka sih-rahmate Gusti Allah, aku dadi kaya ing sadadiku saiki iki, lan sih-rahmat kang kaparingake marang aku iku ora muspra. Sabab, aku wus nglakoni pagawean luwih akeh katimbang karo kancaku kabeh; mung bae dudu aku, nanging sih-rahmate Gusti Allah kang nunggil kalawan aku. 11 Kang iku, dadia aku, dadia para kancaku, kaya mangkono anggonku martakake, lan kaya mangkono anggonmu padha pracaya. Bab patangen kita 15:12-34 12 Anadene yen dakwartakake, manawa Sang Kristus kawungokake saka ing antarane wong mati, yagene ing antaramu kok ana kang ngarani manawa ora ana tangine wong mati? 13 Yen ta ora ana tangine wong mati, dadi Sang Kristus iya ora kawungokake. 14 Mangka manawa Sang Kristus ora kawungokake, dadi pawartaku iku kothong lan pracayamu 46
1 KORINTA 15.15 -24 iya kothong. 15 Malah aku iya banjur padha katitik dadi goroh ing ngatase Gusti Allah, awit aku padha martakake, yen Panjenengane wus mungokake Sang Kristus, mangka ora mungokake, iku mau saupama bener yen ora ana wong mati katangekake. 16 Sabab manawa nyata wong mati ora katangekake, dadi Sang Kristus iya ora kawungokake. 17 Lan manawa Sang Kristus ora kawungokake, pracayamu iku dadi tanpa guna, lan kowe isih padha kawengku ing dosamu. 18 Apadene mungguh para wong kang wus padha mati ana ing Sang Kristus, dadine iya padha nemahi tiwas. 19 Manawa anggon kita ngarep-arep marang Sang Kristus iku mung ing sajrone urip iki bae, dadi kita kalebu wong kang cilaka dhewe ing antarane manungsa kabeh. 20 Nanging kang bener iku yaiku manawa Sang Kristus wus kawungokake saka ing antarane wong mati, minangka kang wiwitan saka panunggalane kang wus padha mati. 21 Sabab, sarehne tekane pati iku marga saka wong siji, mangkono uga tangine wong mati iya marga saka wong siji. 22 Awit padha kaya ana ing Rama Adam wong kabeh padha mati, mangkono uga ana ing Sang Kristus wong kabeh iya bakal padha kauripake maneh. 23 Nanging saben wong manut urut-urutane: Sang Kristus minangka kang wiwitan, sawise iku kang padha dadi kagungane, besuk ing sarawuhe. 24 Sawuse mangkono banjur kang wekasan, yaiku samangsa Panjenengane masrahake Kraton marang Gusti Allah Sang 47
1 KORINTA 15.25 -32 Rama, sawise Panjenengane nyirnakake sakehe paprentahan, panguwasa sarta kakuwatan. 25 Sabab Panjenengane mesthi ngratoni nganti tumeka sakehe mungsuhe padha dikurebake ana ing sangisoring sampeyane. 26 Mungsuh kang pungkasan, kang disirnakake iku pati. 27 Ujer samubarang kabeh wus ditelukake ing sangisoring sampeyane. Nanging yen ana pangandika: "Samubarang katelukake, dadi wus tetela yen kang nelukake samubarang kabeh marang Panjenengane iku mau mesthi ora kalebu. 28 Dene besuk samangsa samubarang kabeh wus kalakon katelukake marang Sang Kristus, nuli Panjenengane piyambak kang jumeneng Putra iku bakal nelukake sarirane marang kang nelukake samubarang kabeh marang Panjenengane mau, supaya Gusti Allah jumenenga ngabehi ing sakabehe. 29 Yen ora mangkono, apa paedahe nglakoni kabaptis marga saka wong mati? Manawa babar pisan ora ana wong mati katangekake, sabab apa dene padha gelem kabaptis marga saka wong mati iku? 30 Lan uga aku kabeh -- yagene aku sawayah-wayah padha gelem nemahi bebaya? 31 Para sadulur, sadina-dina aku mati. Demi panggunggungku ing ngatase kowe ana ing Sang Kristus Yesus, Gusti kita, kandhaku iki bener. 32 Yen ta cara manungsa, nalika ana ing Efesus aku nganti tarung karo kewan galak, bab iku apa ta paedahe mungguhing aku? Manawa wong mati padha ora katangekake, "payo padha mangan lan ngombe, awit sesuk 48
1 KORINTA 15.33 -42 kita padha mati." 33 Kowe aja padha kasasar: Sesrawungan kang ala iku ngrusak padatan kang becik. 34 Padha dieling maneh kang temenan lan aja gawe dosa maneh! Sabab ing antaramu ana kang ora wanuh marang Gusti Allah. Bab iki daktuturake, supaya kowe padha rumangsa isin. Bab tangine badan 15:35-58 35 Nanging bokmanawa ana wong kang takon: "Wong mati iku kapriye anggone katangekake? Lan tekane maneh nganggo badan kang kaya apa?" 36 Heh wong bodho! Apa kang koksebar dhewe iku ora bakal thukul sarta urip, manawa ora mati dhisik. 37 Lan apa kang koksebar iku dudu wujuding tanduran kang bakal thukul, nanging wiji las-lasan, upamane wiji gandum utawa wiji liyane. 38 Nanging Gusti Allah maringi wujud, kaya kang kinarsakake, saben wiji, kaparingan wujud dhewe. 39 Sarupane daging iku ora padha: daging manungsa beda karo daging kewan, beda karo daging manuk, beda karo daging iwak. 40 Ana badan kaswargan lan ana badan kadonyan, nanging cahyane kang ana ing swarga ora padha karo kang ana ing bumi. 41 Cahyaning srengenge beda karo cahyaning rembulan, sarta cahyaning rembulan beda karo cahyaning lintang-lintang, lan cahyaning lintang kang siji beda karo cahyaning lintang sijine. 42 Mangkono uga mungguh 49
1 KORINTA 15.43 -52 bakal tangine wong mati. Kang kasebar iku nandhang karusakan, kang katangekake iku sinandhangan kalanggengan. 43 Kang kasebar iku nandhang nistha, kang katangekake sinandhangan kamulyan. Kang kasebar iku nandhang kaapesan, kang katangekake kadunungan kakuwatan. 44 Kang kasebar iku badan kajiwan, kang katangekake iku badan kasukman. Yen ana badan kajiwan, uga ana badan kasukman. 45 Kaya kang tinulis, wiraose: "Manungsa wiwitan, Adam, iku dadi titah kang urip. Adam kang wekasan iku dadi sukma kang nguripake." 46 Anadene kang dhisik tekane iku dudu kang kasukman, nanging kang kajiwan, sawise iku nuli kang kasukman. 47 Manungsa kang kawitan iku asale saka lemah sarta asipat kadonyan, dene manungsa kang kapindho asale saka ing swarga. 48 Titah-titah kadonyan iku padha karo kang asale saka lemah mau, dene titah-titah kaswargan iku padha karo Panjenengane kang asale saka ing swarga. 49 Sarta kayadene kita wus kadunungan rupa kadonyan, mangkono uga kita iya bakal kadunungan rupa kang saka ing swarga. 50 Iki kang daktuturake marang kowe, para sadulur: daging lan getih ora bisa tampa panduman Kratoning Allah, lan kang kena ing rusak iku ora tampa panduman kang ora rusak. 51 Padha gatekna, aku nglairake sawijining wewadi marang kowe: kita bakal padha ora ngalami mati kabeh, nanging kita kabeh bakal padha malih rupa, 52 ing sakedhap 50
1 KORINTA 15.53 -16.1 netra, bareng karo unine kalasangka kang wekasan. Awitdene kalasangkane bakal muni, para wong mati banjur bakal katangekake kalawan kadunungan kaanan kang ora kena ing rusak lan kita padha malih rupa kabeh. 53 Sabab kang kena ing rusak iki kudu ngrasuk kang ora kena ing rusak, lan kang kena ing pati iki ngrasuk kang ora kena ing pati. 54 Lan sawise kang kena ing rusak iki ngrasuk kang ora kena ing rusak, sarta kang kena ing pati iki ngrasuk kangora kena ing pati, ing kono bakal kayektenan pangandikaning Pangeran kang tinulis, wiraose: "Pati wus kalebur ing kaunggulan." 55 Heh pati, ana ing ngendi kaunggulanmu? Heh pati, ana ing ngendi entupmu? 56 Mungguh entupe pati iya iku dosa, lan pikuwate dosa iku angger-anggering Toret. 57 Nanging puji sokur konjuk ing ngarsane Gusti Allah, kang paring kaunggulan marang kita marga saka Gusti Yesus Kristus, Gusti kita. 58 Mulane para sadulurku kang kinasih, kowe padha dibakuh, ditanpa gingsir, lan tansah di sregep anggonmu nglakoni ayahane Gusti! Awit kowe padha sumurup, yen ana ing patunggilaning Gusti, kangelanmu mesthi ora muspra. Pisungsung kanggo pasamuwan Yerusalem 16:1-4 16 1 Bab nglumpukake dana kang tumuju marang para suci, iku padha tindakna 51
1 KORINTA 16.2- 9 manut pituduh-pituduh kang wis dakwenehake marang pasamuwan-pasamuwan ing tanah Galati. 2 Ing dina kapisan ing saben minggu, sawiji-wijining panunggalanmu -- adhedhasar apa kang padha koktampa -- padha nisihna sawatara lan simpenen ana ing omah, supaya anggonmu padha nglumpukake iku aja nganti lagi koktindakake samangsa aku teka. 3 Dene besuk satekaku, aku arep kongkonan wong-wong kang kokwawas prayoga dakkon ngeterake pisungsungmu menyang Yerusalem, nganggo dakkantheni layang. 4 Manawa prelu aku iya melu mangkat, wong iku mau bakal padha mangkat bareng karo aku. Rancangane Rasul Paulus 16:5-9 5 Dene anggonku bakal nekani kowe, besuk sawise aku nratas ing tanah Makedhonia, awit lakuku metu ing Makedhonia. 6 Bisa uga ana ing Korinta aku bakal tetunggalan karo kowe nganti sawatara suwe, utawa bokmanawa ing sajrone mangsa bedhidhing, temah kowe padha bisa aweh pitulungan ing bab anggonku nerusake lakuku. 7 Sabab karepku sapisan iki ora mung sakeplasan bae anggonku bakal niliki kowe, malah manawa Gusti marengake anggonku tetunggalan karo kowe iku bisaa nganti rada suwe. 8 Nanging aku bakal leren ana ing Efesus nganti riyaya Pentekosta. 9 Marga ana ing kono, aku kawenganan lawang amba lan santosa, kanggo nindakake ayahan 52
1 KORINTA 16.10 -17 kang agung lan wigati, sanadyan akeh wong kang padha nglawan. Katrangan sawatara 16:10-18 10 Dene samangsa Timoteus teka, padha ngaraha supaya anggone ana ing satengahmu iku aja nganggo sumelang, sabab dheweke nglakoni ayahane Gusti padha kaya aku. 11 Mulane aja nganti ana wong kang nyepelekake! Malah wenehana pitulungan, amrih bisaa nerusake lakune kanthi slamet, supaya bali nemoni aku, awit dakanti-anti tekane karo para sadulur liyane. 12 Dene mungguh sadulur Apolos, anggonku mrayogakake wus bola-bali supaya nilikana kowe bareng karo para sadulur liyane, nanging ora bisa ngleksanani ing wektu saiki. Sedyane arep teka mengko yen wis ana longgaring wektu kang becik. 13 Padha meleka! Dibakuh ing pangandel! Dipadha lanang, disantosa! 14 Sakehing ayahanmu lakonana kanthi katresnan. 15 Ana maneh panjalukku marang kowe, para sadulur. Kowe padha sumurup yen Stefanus sabrayate iku kang kawitan padha mratobat ana ing tanah Akhaya, sarta wus cumawis ngladeni para suci. 16 Mulane padha manut mituruta marang wong kang kaya mangkono iku lan saben wong kang melu tumindak ing gawe sarta padha nglakoni rekasa. 17 Aku bungah awit saka tekane Stefanus, Fortunatus lan 53
1 KORINTA 16.18 -24 Akhaikus, awit iku padha nyukupi apa kang dadi kekuranganmu; 18 sabab para sadulur iku padha gawe ayeming atiku lan atimu. Mulane padha ngajenana wong kang kaya mangkono iku. Salam 16:19-24 19 Sakehe pasamuwan ing tanah Asia-Cilik padha kirim salam marang kowe kabeh. Akwila, Priska dalah pasamuwan kang ana ing omahe padha kirim salam mawantu-wantu marang kowe. 20 Sadulur kabeh padha kirim salam marang kowe. Padha salam-salamana kalawan pangambung suci. 21 Kalawan tanganku dhewe, aku nulis iki: Salam saka Paulus. 22 Sapa kang ora tresna marang Gusti, iku kenaa ing ipat-ipat. Maranata! 23 Sih-rahmate Gusti Yesus, nunggila ing kowe kabeh. 24 Tresnaku anaa ing kowe kabeh sajroning patunggilane Sang Kristus Yesus. 54
2 KORINTA Salam 1:1-2 1 1 Saka Paulus, kang awit saka karsaning Allah dadi rasule Sang Kristus Yesus, lan saka Timoteus sadulur kita, marang pasamuwaning Allah ing Korinta karo sakabehing won suci ing sawrtanin tanah Akahya. 2 Sih-rahmat lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah, Rama kita, lan saka Gusti Yesus Kristus anaa ing kowe kabeh. Pangucap sokur 1:3-11 3 Pinujia Gusti Allah, kang Ramane Gusti kita Yesus Kristus, Rama kang kebak sih palimirma lan Gusti Allah kang dadi sumbering panglipur, 4 kang nglipur aku kabeh ing sajroning kasusahanku, satemah aku bisa nglipur wong-wong kang nandhang sarupaning kasusahan kanthi panglipur peparinge Gusti Allah marangaku dhewe. 5 Sabab kaya anggonku padha nampani panduman ing sangsarane Sang Kristus kalawan luber, samono uga marga saka Sang Kristus aku padha kaparingan panglipur nganti luber. 6 Yen
2 KORINTA 1.7 - 11 aku padha nemu kasusaha, iku dadi panglipur lan karahyonmu; dene yen aku padha kalipur, iku iya dadi panglipurmu, satemah kowe padha oleh kakuwatan kang njalari kowe padha sabar ing sajroning kasangsaran kang padha kaya kang daksandhang. 7 Lan pangarep-arepku tumrap kowe iku tetep, awit aku padha sumurup, manawa padha kaya anggonmu melu kapanduman kasangsaranku kabeh, kowe iya padha melu kapanduman in panglipur. 8 Sabab karepku para sadulur, supaya kowe padha sumurupa mungguhing sangsara kang dakalami ana ing tanah Asia-Cilik; aku padha nandhang sangsara kang samono gedhene lan abote, ngantiaku padha ora duwe pangarep-arep yen bisa urip. 9 Malah aku kabeh rmangsa kaya wus kapatrapan paukuman pati. Nanging bab iku anggone kalakon supaya aku aja padha nganti ngandelake marang awakku dhewe, nanging ngemungna marang Gusti Allah kang nangekake para wong mati. 10 Panjenengane wus nguwalake lan bakal nguwalake aku kabeh saka ing pati kang nggegirisi banget iku: iya marang Panjenengane iku anggonku nggantungake pangarep-arep, yen Panjenengane bakal ngluwari aku kabeh maneh, 11 marga kowe uga mbiyantu aku kabeh kanthi pandonga, supaya akeh wong kang padha saos sokur mungguhing sih-rahmat kang kaparingake marang aku kabeh, marga saka akehe pandongane tumrap aku. 2
2 KORINTA 1.12 -18 Owah-owahan ing rangane Rasul Paulus 1:12--2:4 12 Iki kang dakagung-agungake, iya iku paseksene rumangsaning atiku, yen lakuku ana ing jagad iki, apa maneh ing bab gegayutanku karo kowe, iku marga saka dayaning temen lan murni kang saka ing Allah, ora marga saka dayaning kawicaksan kadonyan, nanging marga saka sih-rahmating Allah. 13 Sabab kang padha daktulis iki mung apa kang bisa kokwaca sarta kokmangreteni. Lan pangarep-arepku muga-muga kowe padha bisa mangreti nganti sapantoge, 14 kayadene anggonmu wis padha mangreti sawatara saka aku, yaiku yen kowe bakal ngegung-egungake aku, kayadene anggonku iya bakal padha ngegung-egungake kowe besuk, in dinane Gusti Yesus. 15 Lelandhesan keyakinan iki, aku maune wus tau ngrancang nekani kowe, supaya kowe oleha sih-rahmat kang kaping pindhone. 16 Banjur arep nerusake lakuku menyang ing tanah Makedhonia, saka ing tanah Makhedonia bali maneh menyang nggonmu, lan kalawan pitulunganmu aku bisa neruake lakuku menyang ing tanah Yudea. 17 Dadi, apa anggonku ngrancang mangkono iku tanpa pikiran? Utawa apa mung manut pepenginanku dhewe, temahan aku banjur duwe ujar "iya, iya" lan "ora, ora"? 18 Demi Gusti Allah kang setya tuhu, janjiku marang kowe ora 3
2 KORINTA 1.19- 2.3 "iya" lan "ora". 19 Awit Gusti Yesus Kristus, Putraning Allah, kang wus dakwartakake ana ing antaramu, iya aku lan Silwanus sarta Timoteus, dudu "iya" lan "ora", nanging kosokbaline ana ing Panjenengane iku kang ana mung "iya". 20 Sabab Sang Kristus iku "iya" tumraping sakehe prasetyane Gusti Allah. Iya iku sababe anggon kita marga saka Panjenengane, banjur ngucap "Amin" minangka kamulyaning Allah. 21 Sabab Panjenengane kang wus nyantosakake aku kabeh bebarengan karo kowe ana ing patunggilane Sang Kristus, yaiku Gusti Allah kang wus njebadi, 22 lan wus maringi tandha cap marang kita yen kita iku dadi kagungane lan kang maringi Sang Roh Suci ana ing ati minangka panjer. 23 Nanging aku nyebut marang Gusti Allah minangka seksiku -- Panjenengane iku nguningani aku -- manawa anggonku ora sida teka ing Korinta iku sabab aku ngeman kowe. 24 Ora marga saka anggonku kapengin mrentah, apa kang kudu kokpracaya, awit pracayamu santosa. Nanging aku padha kapengin melu mbiyantu nenangi ing kabungahanmu. 2 1 Ing sajroning atiku aku wus netepake, manawa kita ora bakal nekani kowe maneh kalawan susah. 2 Awit, manawa aku kang gawe sedhihmu, sapa maneh kang bisa gawe bungahku kajaba kang padha sedhih marga saka aku. 3 Lan yaiku karepe layangku iki, yaiku supaya manawa aku teka, aja nganti aku sedhih marga saka wong-wong, kang kudune 4
2 KORINTA 2.4 - 11 padha gawe bungahku. Sabab aku yakin ing bab kowe kabeh, manawa kabungahanku iku iya kabungahanmu uga. 4 Sabab anggonku nulis marang kowe iku ana ing satengahing kasusahan lan sumpeking ati kang banget lan kanthi ngruntuhake luh akeh, ora supaya kowe dadi sedhih, nanging supaya kowe padha sumurup sapira gedhene katresnanku marang kowe kabeh. Pangapura marang wong kang kaluputan 2:5-11 5 Dene manawa ana wong kang gawe sedhih, iku dudu atiku kang digawe sedhih, nanging kowe kabeh, utawa saora-orane -- supaya anggonku kandha ora dakbangetake -- wong sawatara ing antaramu. 6 Wong kang kaya mangkono iku wus cukup kaelikake dening wong akeh ing antaramu, 7 malah kosokbaline kowe padha ngapuraa lan nglipura wong iku, supaya aja nganti ngenes marga saka bangeting susahe. 8 Mulane pituturku marang kowe kabeh, supaya kowe padha nandukna katresnan marang wong mau. 9 Awit iya iku tujuane anggonku nulis layang marang kowe, yaiku kanggo ndadar kowe, apa kowe padha tetep mituhu ana ing samubarang kabeh. 10 Awit sapa kang kokapura kaluputane, iku iya dakapura. Sabab yen aku ngapura -- saupama ana kang kudu dakapura -- anggonku ngapura iku marga saka kowe ana ing ngarsane Sang Kristus, 11 supaya Iblis aja nganti oleh 5
2 KORINTA 2.12 -17 kauntungan kang tumuju marang kita, sabab kita sumurup apa kang dikarepake. Was sumelang lan kalegane penggalihe Rasul Paulus ana ing kutha Troas lan ing tanah Makedhonia 2:12-17 12 Nalikane aku tekan ing Troas prelu martakake Injile Sang Kristus, aku wus kawenganan lawang dening Gusti ana ing kana. 13 Nanging atiku ora rumangsa jenjem, sabab aku ora kepethuk karo sadulur Titus, mula aku banjur pamitan lan mangkat menyang ing tanah Makedhonia. 14 Nanging puji sokur konjuk ing Gusti Allah, kang ana ing patunggilane Sang Kristus tansah nuntun aku kabeh ana ing dalaning kaunggulane. Lan lumantar aku aruming kawruh tumrap Panjenengane sumebar ing saenggon-enggon. 15 Awit kagem Gusti Allah aku kabeh iki dadi gandaning arum Sang Kristus ana ing tengah-tengahing wong kang padha nemu karahayon lan ana ing antarane wong kang padha nemu karusakan. 16 Tumrap kang nemu karusakan, aku kabeh iki gandaning pati kang tumeka ing pati, lan tumrap kang nemu karahayon gandaning urip kang nguripake. Nanging sapa ta kang kaconggah nglakoni ayahan kang kaya mangkono iku? 17 Awit aku kabeh ora padha karo wong liya kang akeh-akeh, kang padha mburu kabegjan saka pangandikaning 6
2 KORINTA 3.1-6 Allah. Kosokbaline ana ing Sang Kristus aku padha ngucap ing samesthine kanthi kekarepan-kekarepan kang murni awit saka dhawuhing Allah lan ana ing ngarsane. Para abdining prajanjian kang anyar 3:1-18 3 1 Apa aku wiwit ngalem marang awakku dhewe maneh? Utawa apa prelu aku kaya wong-wong liya nuduhake layang pangalembana marang kowe utawa saka kowe? 2 kowe iku layang pangalembanaku kang katulis ing atiku lan kang disumurupi sarta kang bisa kawaca dening wong kabeh. 3 Awit wus tetela, manawa kowe iku layange Sang Kristus, kang daktulis ing sajrone aku padha leladi, katulis ora nganggo mangsi, nanging nganggo Rohe Gusti Allah kang asipat gesang, dudu ing papan watu, nanging ing papan daging, yaiku ing atine manungsa. 4 Iya kaya mangkono iku gedhening kayakinanku marang Gusti Allah marga saka Sang Kristus. 5 Manawa aku dhewe ora bisa nganggep apa-apa iku pagaweanku dhewe; ora, anggonku bisa nindakake apa-apa iku marga saka pakaryaning Allah. 6 Panjenengane uag kang wus mbisakake aku padha dadi abdining prajanjian anyar, kang ora saka angger-angger kang katulis, nanging saka Roh, sabab angger-angger kang katulis iku mateni, dene Roh iku nguripake. 7
8 2 KORINTA 3.7 - 16 7 Pranatan leladi kang nuntun marang pati iku katulis ing watu kalawan aksara. Ewasamono nalika kaparingake sinartan kamulyaning Allah, kang njalari wong Israel padha ora betah nyawang marang wedanane Nabi Musa, marga kadunungan kamulyan, sanadyan kamulyan mau bakal sirna, 8 mendahane maneh ayahan ing Roh yen oraa kadunungan kamulyan kang ngluwihi iku. 9 Awit, manawa ayahan kang nekakake paukuman iku luhur, mendahane maneh ayahan kang ngolehake kabeneran yen oraa ngluwihi kamulyane. 10 Satemene apa kang biyen kaanggep luhur, iku dudu apa-apa manawa katandhingake karo kamulyan kang pinunjul iki. 11 Awit manawa kang bisa sirna bae kinanthenan kamulyan, apamaneh kang tetep ora sirna yen oraa kinanthenan kamulyan kang ngluwihi iku. 12 Sarehne aku padha duwe pangarep-arep kang kaya mangkono, mulane aku padha tumindak kanthi kebak ing kakendelan, 13 ora kaya Nabi Musa, kang nganggo nutupi wedanane, supaya mripate wong-wong Israel aja nganti padha ndeleng ilanging cahyane kang mung sadhela anane iku. 14 Nanging budine wong-wong iku wus padha dadi kethul, sabab nganti ing dina iki tutup iku mau isih tetep nutupi wong-wong mau, pamacaning prajanjian lawas tanpa kaungkapan, marga mung Sang Kristus piyambak kang bisa ngicali tutup iku. 15 Malah nganti ing dina iki, saben maca kitab Musa, isih ana tutup kang nutupi atine. 16 Nanging wong kang mratobat
2 KORINTA 3.17- 4.5 marang Gusti, iku tutupe banjur kasingkirake. 17 Awit Gusti iku Sang Roh; lan ing ngendi ana Rohing Allah ing kono ana kamardikan. 18 Lan kita kabeh iki padha ngatonake kamulyane Gusti kalawan rai kang ora katutupan kaya ana ing pangilon sarta padha kasalinan rupa madhani pasemone iku kalawan kamulyan kang mundhak-mundhak, kang asale saka Gusti kang asipat Roh. Rajabrana rohani ing grabah 4:1-15 4 1 Kang iku sarehne aku wus padha nampani ayahan iki, marga saka sih-palimirmane Gusti Allah, mulane atiku ora nganti kemba. 2 Ananging aku padha nampik sakehing panggawe dhedhelikan kang nistha; aku ora tumindak kanthi paekan lan ora malsu pangandikaning Allah, nanging aku nglairake kayekten lan awit saka iku aku masrahake awakku supaya ditimbang-timbang dening wong kabeh ana ing ngarsane Gusti Allah. 3 Manawa Injil kang dakwartakake isih meksa katutup uga, mesthi iku katutup tumrap wong kang bakal padha nemu karusakan, 4 yaiku wong kang ora pracaya, kang angen-angene wus dipicakake dening allahe jaman iki, temahan wong mau ora padha ndeleng cahyaning Injile kamulyane Sang Kristus, kang dadi citrane Gusti Allah. 5 Awit kang dakwartakake iku dudu awakku dhewe, nanging Gusti Yesus Kristus kang jumeneng 9
2 KORINTA 4.6 - 14 Gusti, lan aku kang padha dadi abdimu marga saka karsane Gusti Yesus. 6 Awit Gusti Allah kang wus ngandika, "Saka ing pepeteng bakal ana pepadhang kang sumorot!" iku uga kang nyorotake pepadhang ana ing ati kita, supaya kita kapadhangan ing kawruh bab kamulyane Gusti Allah kang katingal ana ing wedanane Sang Kristus. 7 Nanging rajabrana kita iki kawadhahan ing grabah, supaya tetelaa manawa kakuwatan kang ngedab-edabi iku asale saka ing Gusti Allah, dudu saka awakku dhewe. 8 Mungguhing samubarang aku ki padha katindhes, nanging ora kejepit; aku padha kentekan akal, nanging ora kelangan pangarep-arep; 9 aku padha dikuya-kuya, nanging ora ditinggal ijen, aku padha kabanting, nanging ora nemu bilai. 10 Ana ing ngendi-endi aku tansah padha nandhang sangsarane sedane Gusti Yesus ing badanku, supaya gesange Gusti Yesus uga kawedhar ana ing badanku. 11 Awit aku kang isih urip iki, tansah kaulungake marang pati marga saka Gusti Yesus, supaya gesange Gusti Yesus kawedhar ing badanku kang ora langgeng iki. 12 Iya mangkono iku anggone si pati nandukake dayane ana ing badanku lan urip nandukake dayane ana ing kowe. 13 Nanging sarehne aku padha kadunungan rohing pracaya kang padha, kaya ing tulisan, "Aku wus kumandel, mulane aku wus ngucap," mulane aku iya pracaya lan marga saka iku aku uga ngucap. 14 Awit aku padha sumurup manawa Panjenengane kang wus mungokake 10
2 KORINTA 4.15- 5.3 Gusti Yesus, iya bakal nangekake aku uga bareng karo Gusti Yesus. Lan bebarengan karo kowe kabeh kasowanake ing ngarsane. 15 Awit iku kabeh kalakone marga saka kowe, supaya sih-rahmat kang sangsaya mundhak gedhe, marga sangsaya akehe wong kang manjing pracaya, ndadekna sangsaya lubere pangucap sokur kang konjuk ing kaluhuraning Allah. Aja semplah atimu, uga manawa ngadhepi pati 4:16--5:10 16 Marga saka iku aku ora rumangsa semplah, malah sanadyan ta kamanungsanku kang lair sangsaya rusak, nanging kamanungsanku kang batin kaanyarake saben dina. 17 Awitdene sangsaraku kang entheng saiki iki, iku ngolehake kamulyan marang aku kang ngluwihi samubarang kabeh, banget anggone ngungkuli kasangsaranku. 18 Marga kang dakgatekake dudu kang katon, nanging kang ora katon, awit kang katon iku anane sawatara mangsa, mangka kang ora katon iku langgeng. 5 1 Awit aku padha sumurup, manawa omah kita tarub ing bumi iki kabongkar, Gusti Allah wus nyawisake panggonan ing swarga kanggo kita, kang langgeng, kang ora kagawe dening tanganing manungsa. 2 Salawe kita ana ing tarub iki, kita padha nggresah, marga kita kapengin banget ngenggoni yeyasan kang ana ing swarga, 3 kang ngungkuli papan panggonan kita kang saiki iki, ana ing kono 11
12 2 KORINTA 5.4 - 11 kita ora bakal tinemu wuda. 4 Sabab salawase isih manggon ing tarub iki, kita nggresah lan kabotan, awit kita kapengin nganggo sadhangan kang anyar iku, ora nganggo cucul sandhangan kang lawas, supaya kang kena ing pati kauntala dening urip. 5 Nanging Gusti Allah kang malah nyadhangake kita marang bab iku, lan kang maringi Roh marang kita minangka panjering samubarang kang wus kacawisake marang kita. 6 Awit saka iku atiku tansah padha tatag, sanadyan aku padha ngreti, manawa salawase aku padha manggon ing sajroning badan iki, isih adoh karo Gusti, -- 7 sabab urip kita iki sarana pracaya, ora sarana ndeleng -- 8 nanging atiku padha tatag, lan aku kabeh malah seneng ngalih saka ing badan iki lan manggon ing jero ndherek Gusti. 9 Marga saka iku aku padha ngudi, sajrone aku padha manggon ing badan iki, utawa ana ing sajabane, supaya aku padha ndadekna ing kaparenge. 10 Sabab kita kabeh kudu padha ngadhep ana ing ngarsane dhamparing pangadilane Sang Kristus, prelu nampani ganjaran kang cundhuk karo kang padha kita lakoni dhewe-dhewe sajrone urip iki, dadia kang becik, dadia kang ala. Ayahaning karukunan 5:11-21 11 Kang iku sarehne aku padha sumurup ing bab wedi marang Gusti, mulane aku ngudi
2 KORINTA 5.12 -18 ngyakinake wong-wong. Tumrap Gusti Allah sedyaku iku wus cetha, lan pangarep-arepku uga mangkonoa tumrap kowe kabeh. 12 Awit aku ora padha mbecikake awakku dhewe maneh marang kowe, nanging aku padha aweh margane kowe bisa ngegung-egungake aku kabeh, supaya kowe bisa ngadhepi para wong kang gumunggung mungguhing lair, ora mungguhing batin. 13 Sabab manawa aku ora bisa ngemudheni dhiri, iku marga saka anggonku nindakake ayahaning Allah, lan saupama bisa, iku marga saka kowe. 14 Sabab iya sih katresnane Sang Kristus kang mbereg marang aku kabeh, awit aku wus padha sumurup, manawa wong siji wus mati kanggo wong kabeh, dadine kabeh wus padha mati. 15 Lan Sang Kristus wus nglampahi seda kanggo wong kabeh, supaya wong kang padha urip, uripe ora lumadi marang awake dhewe maneh, nanging lumadia marang kang wus seda lan kang wus kawungokake marga saka wong-wong mau. 16 Mulane wiwit saiki aku ora padha mbobot sawiji-wijia wong maneh manut ukuraning manungsa. Lan manawa aku wus padha tau mbobot Sang Kristus cara kadagingan, saiki aku ora padha mbobot Panjenengane kanthi patrap mangkono maneh. 17 Dadi sapa kang ana ing Sang Kristus, iku dadi titah anyar: kang lawas wus sirna, lan kang anyar pranyata wus teka. 18 Lan kabeh iku pinangkane saka Gusti Allah, kang lumantar Sang Kristus wus ngrukunake kita kalawan Panjenengane lan 13
2 KORINTA 5.19- 6.4 kang wus masrahake ayahan karukunan iku marang aku kabeh. 19 Awit Gusti Allah lumantar Sang Kristus ngrukunak jagad karo Panjenengane Piyambak, ora ngetang panerake, lan masrahake pawarta karukunan iku marang kita. 20 Mulane aku iki iya padha dadi utusane Sang Kristus kaya-kaya Gusti Allah paring pitutur marang kowe kabeh lumantar aku; atas Asmane Sang Kristus panjalukku marang kowe: padha gelema karukunake karo Gusti Allah. 21 Panjenengane kang ora tepang karo dosa wus kadosakake marga saka kita, supaya ana ing Panjenengane kita kabenerake dening Gusti Allah. Rasul Paulus ing ayahane 6:1-10 6 1 Anadene aku iki ing sarehne padha dadi kanca tunggal ayahan, pituturku marang kowe kabeh, supaya aja nganti padha gawe muspraning sih-rahmate Gusti Allah, kang wus koktampani. 2 Sabab Gusti Allah ngandika: "Ing mangsa kang ngremenake Ingsun wus miyarsakake sira, lan ing dinane karahayon Ingsun wus mitulungi sira." Satemen-temene, iya wektu iki wektu kang ngremenake iku; iya dina iki dinane karahayon iku. 3 Ing prakara apa bae aku ora padha gawe dhadhakan wong padha kesandhung, supaya anggonku padha leladi aja nganti dicacad. 4 Nanging ing sadhengah prakara aku nelakake 14
2 KORINTA 6.5 - 13 manawa aku iki padha abdining Allah, yaiku: kebak kasabaran, sajroning nandhang sangsara, ing karupekan, lan ing reribed, 5 ing sajrone kasiksa, kakunjara lan pageger, rekasa, kepeksa melek, lan kepeksa ngelih; 6 ing kasucening ati, ing kawruh, kasabaran, lan kadarman; ing Sang Roh Suci lang ing sih katresnan kang salugu; 7 ing sajroning martakake kabeneran lan panguwaosing Allah; kanthi migunakake gegamaning kaadilan kanggo nempuh utawa nanggulangi 8 nalika diaji-aji lan nalika diremehake; nalika diundhat-undhat utawa nalika dialem; nalika kadakwa dadi juru apus, nanging dipracaya, 9 kaya wong kang ora ana kang wanuh, nanging kondhang; kaya wong kang meh mati, mangka padha urip, kaya wong kang disiksa nanging ora mati, 10 kaya wong kang sedhih, nanging tansah bungah-bungah, kaya wong kang mlarat nanging nyugihake wong akeh; kaya wongkang ora duwe apa-apa, nanging aku padha nduweni samubarang kabeh. Bab kasucen 6:11--7:1 11 Aku wus kandha kanthi blak-blakan marang kowe, atiku menga amba tumrap kowe, he wong Korinta! 12 Kowe iku padha oleh papan kang jembar ana ing atiku, nanging aku mung koksadhiyani papan kang rupek ana ing atimu. 13 Mulane saiki, supaya padha-padha, -- anggonku pitutur iku kaya 15
2 KORINTA 6.14- 7.1 marang anak-anakku --: Atimu wengakna kang ngeblak! 14 Aja nganti kowe padha dadi rakitan kang ora timbang karo wong kang ora pracaya. Sabab kabeneran iku ana gegayutane apa karo duraka? Utawa kapriye bisane pepadhang tetunggalan karo pepeteng? 15 Apa ana jumbuhe Sang Kristus karo Belial iku? Panduman apa kang diduweni bebarengan dening wong kang pracaya lan ing wong kang ora pracaya? 16 Apa gegayutane padalemane Gusti Allah karo brahala? Awit kita iki padha dadi padalemane Gusti Allah kang gesang kayadene kang dipangandikake dening Gusti Allah mangkene: "Ingsun bakal dedalem bebarengan karo wong-wong mau, lan gesang ana ing tengah-tengahe, lan Ingsun bakal dadi Allahe, lan dheweke bakal padha dadi umat ingSun. 17 Mulane: Sira padha metua saka ing wong iku, lan sira misaha, mangkono pangandikane Pangeran, lan aja padha nggepok senggol samubarang kang najis, tumuli sira bakal padha Suntarimah. 18 Lan Ingsun bakal dadi Ramanira, sarta sira bakal padha dadi putraningSun lanang lan wadon. Mangkono pangandikane Pangeran, Kang Mahakuwasa." 7 1 Kang iku sarehne kiat kaparingan prasetya-prasetya mau, para kekasih, 16
2 KORINTA 7.2-7 mulane payo kita padha nucekake badan kita saka sarupaning jejembering daging lan ing roh, lan kalawan mangkono kita nyampurnakake kasucen kita ing sajrone wedi-asih marang Gusti Allah. Bungah sawuse susah 7:2-16 2 Aku padha wenehana papan ana ing atimu; aku ora tau kaluputan karo wong, ora gawe pitunaning wong lan uga ora ngasil-asil marang wong. 3 Anggonku kandha mangkono iku ora marga saka arep matrapi paukuman marang kowe, awit mau wus dakkandhakake, manawa kowe wus oleh papan ana ing atiku, temahan kita bareng urip lan bareng mati. 4 Karo kowe iku aku blak-blakan banget, lan uga banget anggonku ngegung-egungake kowe. Sajrone aku padha nandhang susah, aku kebak panglipur, lan kaluberan kabungahan. 5 Nalika aku padha teka ing tanah Makedhonia, aku padha ora bisa tentrem. Malah ana ing ngendi-endi aku padha nemu kasusahan: ing jaba tarung lan ing jero was-sumelang. 6 Nanging Gusti Allah kang nglipur marang wong kang padha lembah atine iku wus nglipur aku kabeh marga saka tekane Titus. 7 Ora marga saka tekane bae, nanging uga marga saka panglipur kang dialami ana ing tengah-tengahmu. Awit dheweke wus nyritakake marang aku mungguhing kangenmu, panggresahmu, katemenanmu 17
2 KORINTA 7.8 - 13 anggonmu mbelani aku, temahan saya wuwuh kabungahanku. 8 Dadi sanadyan aku wus gawe sedhihmu marga saka layangku, nanging aku ora kaduwung. Pancen aku tau kaduwung, marga aku sumurup manawa layang iku nyedhihake atimu, sanadyan mung sawatara mangsa, 9 nanging saiki aku bungah, ora marga anggonmu wus sedhih, nanging marga kasedhihanmu iku njalari kowe mratobat: sabab anggonmu padha sedhih iku nyondhongi ing karsane Gusti Allah, temahan sathithik bae kowe ora dakrugekake. 10 Sabab kasusahan kang nyondhongi karsaning Allah iku nuwuhake pitobat kang nuntun marang karahayon kang ora gawe getun, nanging kasusahan kang saka ing jagad iki nuwuhake pati. 11 Sabab padha gatekna: kasedhihan kang nyondongi karsaning Allah iku malah marakake kowe padha temen banget, malah nuwuhake panjawab, gela, wedi, kasregepan, pameleh! Ing bab iku kabeh kowe wus padha nelakake manawa ora kaluputan ing prakara iku. 12 Mulane, anggonku wus nulis layang marang kowe, iku ora marga saka ana wong kang luput, utawa marga saka ana wong kang nandhang susah, amarga kapanduk ing kaluputaning liyan mau, nanging supaya tetelaa tumrap kowe gumatimu marang aku ana ing ngarsane Gusti Allah. 13 Iya marga saka iku aku padha kalipur. 18
2 KORINTA 7.14- 8.4 Lan kajaba saka panglipur iku, aku padha saya bungah maneh amarga saka kabungahane Titus, sabab kowe kabeh wus padha ngayemake atine. 14 Sabab manawa aku nglairake pangalembana tumrap kowe marang Titus iku kowe ora gawe gelaku; nanging padha kaya anggonku tansah ngandhakake apa kang bener marang kowe, samono uga pangalembanaku ana ing ngarepe Titus iku iya wus kayektenan temenan. 15 Lan katresnane marang kowe saya mundhak gedhe, yen ngelingi marang pamanutmu kabeh, kapriye anggonmu nampani tekane kalawan wedi lan geter. 16 Aku bungah banget, dene aku bisa kumandel marang kowe ing samubarang prakara. Ayahan sih katresnan 8:1-15 8 1 Sadulur-sadulur, aku padha aweh weruh marang kowe bab sih-rahmat kang kaparingake marang pasamuwan-pasamuwan ing tanah Makedhonia. 2 Awit sajroning tampa pacoban kang abot kang awujud kasangsaran mawarna-warna, kabungahane ngluwihi, lan sanadyan padha miskin banget, ewasamono ngluberake kasugihaning kamurahane. 3 Sabab aku nyumurupi yen wong iku wus padha weweh manut kakuwatane, malah ngluwihi kakuwatane. 4 Sarta metu saka prentuling atine dhewe padha njaluk kanthi banget marang aku, supaya dakolehake 19
2 KORINTA 8.5 - 11 melu ing ayahan ngladeni marang para suci. 5 Dene kang padha dipasrahake iku ngluwihi pangiraku, awit nganti padha nyaosake awake dhewe marang Gusti Allah dhisik, sabanjure iya marang aku kabeh uga awit saka karsane Gusti Allah. 6 Awit saka iku aku ngatag marang Titus, supaya nekani kowe lan ngrampungake ayahan katresnan, kang biyen wus diwiwiti iku. 7 Mula saikine, padha kaya anggonmu wus sugih ing samubarang, -- ing pracaya, ing pamicara, ing kawruh, ing tumemenmu anggonmu mbiyantu, lan ing sih-katresnanmu marang aku kabeh -- samono uga kowe iya padha pinunjula ing ayahan sih-katresnan iki. 8 Anggonku mituturi mangkono iku ora ateges prentah, nanging mung marga saka anggonku kapengin neter kaeklasaning sih-katresnanmu kalawan nuduhake sakehing pambudidayane wong-wong kang padha aweh pambiyantu. 9 Marga kowe wus padha sumurup marang sih-rahmate Gusti kita Yesus Kristus, yaiku manawa Panjenengane, kang amarga saka kowe dadi mlarat, sanadyan Panjenengane iku sugih, supaya kowe dadia sugih marga kamlaratane. 10 Iya iki panemuku tumrap bab iku, kang bokmanawa maedahi tumrap kowe. Pancen wus wiwit taun kang kapungkur anggonmu wiwit nindakake lan sumedya ngrampungake uga. 11 Mulane saiki, rampungna kang koktindakake iku! Wondene anggonmu ngrampungake iku cundhukna karo eklasing atimu sarta tindakna kalawan ngelingi sapira 20
2 KORINTA 8.12 -19 kang kokduweni. 12 Awit manawa anggonmu weweh iku kalawan eklas, pawewehmu iku mesthi bakal ditampani, manawa pawewehmu iku awewaton apa kang kokduweni, ora awewaton apa kang ora kokduweni. 13 Awit anggonmu dieboti iku ora supaya wong liya padha kaenthengna, nanging supaya dadia timbang. 14 Mulane becike saiki kaluwihanmu kanggoa nyukupi kakuranganing liyan, supaya kaluwihaning liyan mengko genti kanggo nyukupi kekuranganmu, temahan banjur dadi satimbang. 15 Kaya kang katulisan: "Wong kang oleh akeh, ora turah lan kang oleh sathithik ora kurang." Titus diutus 8:16-24 16 Nanging puji sokur konjuk marang Gusti Allah, kang maringi katemenan kang kaya mangkono uga ana ing atine Titus ing bab anggone mbiyantu kowe, 17 dene nganti nuruti panjalukku, malah saka bangeting tumemene anggone tumindak ing gawe, banjur metu saka karepe dhewe mangkat nemoni kowe. 18 Lakune dakkantheni sadulur kita, kang wus oleh pangalembanane pasamuwan kabeh bab anggone nggelarake Injil. 19 Lan ora mung iku bae! Sadulur mau uga wus kapiji dening pasamuwan-pasamuwan kanggo ngancani anggonku padha nindakake ayahan sih-katresnan iki, kang daktindakake 21
2 KORINTA 8.20- 9.2 minangka kauhuraning Gusti lan minangka cihnaning legawane atiku. 20 Sabab aku kabeh padha arep nyingkiri bab iki: yen ana wong kang nacad anggonku nindakake ayahan sih-katresnan kang wohe akeh banget iku. 21 Awit aku padha mrelokake kang utama, ora mung ana ing ngarsane Gusti bae, nanging uga ana in ngareping wong. 22 Karodene wong loro mau padha dakkantheni sadulur kita, kang wus dakteter lan kacihna anggone tansah mbudidaya mbiyantu, lan saiki saya banget anggone mbudidaya marga saka gedhening piandele marang kowe. 23 Dene Titus, iku kancaku lan rewangku nyambut-gawe kanggo kowe; lan sadulur-sadulurku liyane iku padha dadi utusaning pasamuwan-pasamuwan lan minangka kaluhurane Sang Kristus. 24 Awit saka iku chinaning katresnanmu lan panglembanaku marang kowe kabeh iku tuduhna marang para sadulur mau ana ing ngareping pasamuwan-pasamuwan. Nglumpukake dana kanggo Yerusalem 9:1-5 9 1 Dene bab leladen marang para suci ora susah aku nulis maneh marang kowe. 2 Sabab aku wus sumurup mungguh legawaning atimu, mulane kowe padha dakalembana ana ing ngarepe wong Makedhonia. Tembungku: "Akhaya wus cecawis wiwit taun kang kapungkur." Lan 22
2 KORINTA 9.3-8 kasregepanmu wus dadi pangatag-atag tumrap wong akeh. 3 Nanging anggonku kongkonan sadulur-sadulur iku supaya pangalembanaku marang kowe aja nganti tinemu tanpa guna, nanging supaya tetelaa anggonmu nyata-nyata cecawis kaya kang wus dakkandhakake, 4 supaya, manawa wong- wong Makedhonia teka bareng karo aku, aja nganti nyumurupi anggonmu durung cecawis, satemah aku kabeh -- supaya ora ngarani kowe kabeh -- rumangsa padha kawirangan ing bab kayakinanku iku. 5 Mulane dakpikir prelu, yen sadulur-sadulur iku dakpurih mangkat dhisik, supaya bisa ngurus dhisik paweweh kang wus dadi kasaguhanmu biyen, temahan mengko wus cumawis minangka tandha-buktine kamurahaning atimu lan dudu paweweh peksan. Weweh kanthi suka-rila iku nggawa berkah 9:6-15 6 Iki gatekna: Wong kang nyebar sathithik, bakal ngeneni sathithik, lan wongkang nyebar akeh, bakal ngeneni akeh. 7 Saben wong pawewehe dikaya kang dadi rilaning atine, aja kanthi sedhih utawa marga kapeksa, awit Gusti Allah iku ngasihi wong kang pawewehe kanthi suka-rila. 8 Lan Gusti Allah kuwaos ngluberake sawernaning sih-rahmat marang kowe kabeh, supaya kowe padha tansah kacukupan ing samubarang lan padha linuwihna anggonmu 23
2 KORINTA 9.9 - 15 nglakoni sarupaning panggawe becik. 9 kaya kang katulisan: "Panjenengane ngedum-edum, Panjenengane maringi marang wong miskin, kaadilane tetep ing salawas-lawase." 10 Panjenengane kang nyawisake winih kanggo kang nyebar, lan roti kanggo pangan, iku uga bakal nyawisi winih marang kowe lan ditikelake sarta nuwuhake pametuning kabeneranmu; 11 kowe bakal disugihake ing sarupaning kamurahaning ati kang nuwuhake pangucap sokur konjuk marang Gusti Allah marga saka aku. 12 Awit ayahan katresnan kang isi pitulungan iki ora mung nyukupi kabutuhane para suci bae, nanging uga ngluberake pamuji sokur marang Gusti Allah. 13 Lan marga saka anggonmu mantep ing sajroning leladi iki, wong iku padha ngluhurake Gusti Allah awit saka sumuyuding panganggepmu marang Injile Sang Kristus lan marga saka murahing atimu ing bab anggonmu ngedum samubarang karo wong-wong iku lan karo wong kabeh. 14 Sarta maneh kowe iya padha didongakake lan dikangeni marga saka sih-rahmate Gusti Allah kang lumuber marang kowe. 15 Puji sokur konjuk marang Gusti Allah marga saka sih peparinge kang ora kena winirasa iku! 24
2 KORINTA 10.1- 7 Rasul Paulus ngekahi wewenanging karasulane 10:1-11 10 1 Aku Paulus, wong kang ora wani apa- apa yen adu-arep karo kowe, nanging wani marang kowe yen adoh, aku ngelingake kowe demi Sang Kristus kang alus panggalihe lan rumaket. 2 Panjalukku marang kowe: kowe aja meksa aku ngatonake kuwanenku ana ing ngarepmu kayadene niyatku arep tumindak keras marang wong-wong saweneh kang ngira manawa uripku iku padha nurut kadagingan. 3 Aku kabeh iki pancen isih urip ana ing donya, nanging aku ora padha perang cara kadonyan, 4 awit gegamaning perangku iku dudu gegaman kadonyan, nanging gegaman kang kadunungan panguwaosing Allah, kang bisa njugrugake baluwarti. 5 Aku padha nyirnakake othak-athiking budi lan saben tanggul kang diedegake dening kumalungkunging manungsa kanggo ngalang-alangi pangawruh marang Allah, sarta padha mbandhangi sarupaning pangangen-angen, daktelukake marang Sang Kristus, 6 apamaneh aku padha rumanti bakal ngukum sakehing duraka, manawa pamanutmu wus dadi sampurna. 7 Sawangen kang temenan apa kang katon! Yen ana wong kang yakin temenan, manawa dadi kagungane Sang Kristus, iku supaya mikir ing sajroning atine, yen aku uga padha dadi kagungane Sang Kristus kaya dheweke. 25
2 KORINTA 10.8 -14 8 Malah yen aku rada keladuk anggonku ngegungake wewenang kang diparingake dening Gusti marang aku kabeh kanggo mbangun, ora kanggo ngrusak kowe, aku ora bakal wirang. 9 Nanging aku emoh yen katone kaya-kaya aku arep medeni kowe srana layang-layangku. 10 Awit, guneme wong, layang-layange pancen anteb lan keras, nanging yen adu-arep katon ora sapiraa lan tembung-tembunge remeh. 11 Nanging wong kang kandha mangkono iku kudune mangreti manawa anggonku tumindak samasa adu- arep, padha bae karo tembung-tembungku ing layang-layangku, samasa aku ora adu-arep. Pamanggihe Rasul Paulus tumrap sarirane piyambak 10:12--11:6 12 Pancen aku padha ora wani nggolongake utawa nandhing awakku karo wong-wong kang ngalem awake dhewe. Wong iku ngukur awake nganggo ukurane dhewe lan nandhing awake mung karo awake dhewe. Bodho banget wong iku! 13 Kosokbaline aku padha ora gelem ngegungake dhiri nganti ngluwihi wates, nanging mung tetep ing sajroning watesing ayahan kang wus katetepake dening Gusti Allah kanggo aku kabeh, nganti tekan ing kowe uga. 14 Sabab anggonku martakake Injile Sang Kristus wus tekan ing panggonanmu, dadine aku ora ngliwati watese wilayahing pagaweanku kaya-kaya durung tekan ing 26
2 KORINTA 10.15 -11.4 panggonanmu. 15 Aku ora padha ngegungake pagawean kang dilakoni dening wong liya, ana ing wilayah pagawean kang ora kanggo aku, nanging pangarep-arepku, manawa pracayamu saya mundhak, aku bakal oleh pakurmatan luwih gedhe maneh ana ing antaramu, yen katandhing karo wilayah pagawean kang katemtokake kanggo aku. 16 Iya, uripku iki pancen supaya padha bisa martakake Injil menyang ing laladan kang luwih adoh katimbang karo laladanmu, lan ora ngegung-egungake wohing pagawean kang wus katindakake dening liyan ana ing wilayahe kono dhewe. 17 "Nanging sapa kang ngegung-egungake, iku ngegungna ing Pangeran." 18 Awit dudu wong kang ngalem awake dhewe kang tanggon, nanging wong kang dialem dening Pangeran. 11 1 Iba becike yen kowe padha sabar ing bab anggonku tanpa budi ing sawatara iku. Pancen kowe padha nyabari marang aku! 2 Sabab aku butarepan ing ngatase kowe kalawan butajenganing Allah. Awit kowe wus padha dakpacangake karo wong lanang, kang nuntun kowe kayadene prawan suci marang Sang Kristus. 3 Nanging aku sumelang bokmanawa angen-angenmu kasasarke saka kasetyanmu kang sejati marang Sang Kristus, padha kaya Ibu Kawa kablithuk dening ula sarana kajuligane. 4 Awit kowe mung sabar bae yen ana wong teka martakake Gusti Yesus kang beda karo apa 27
2 KORINTA 11.5 -11 kang wus dakwartakake, utawa aweh roh kang beda karo kang wus koktampani utawa Injil kang beda karo kang wus koktampani. 5 Nanging manut panemuku sathithik bae aku ora kalah karo rasul-rasul kang pinunjul iku. 6 Dadia aku cupet ing pamicara, nanging ora mangkono ing bab kawruh, awit iku saben-saben lan ing sadhengaha prakara wus padha dakpratelakake marang kowe. Rasul Paulus ora nggalih marang sarirane piyambak 11:7-33 7 Apa aku kaluputan manawa aku ngasorake awakku dhewe kanggo ngluhurake kowe, marga aku martakake Injile Gusti Allah marang kowe tanpa pituwas? 8 Pasamuwan- pasamuwan liya wus dakrampog srana nampani pitulunge, supaya aku bisa ngladeni kowe! 9 Karomaneh nalika aku ana ing tengah-tengahmu nandhang kakurangan, aku ora gawe rubeding wong, awit apa kang kurang wus dicukupi dening para sadulur kang teka saka ing tanah Makedhonia. Ing samubarang prakara dakjaga aja nganti dadi gawemu, lan sateruse aku bakal mangkono. 10 Demi kaleresane Sang Kristus kang ana ing aku, dakantebake kandhaku manawa panggunggungku iku ora bakal kaalang- alangan dening wong ana ing tlatah-tlatah Akhaya. 11 Sababe apa ora? Apa marga aku 28
2 KORINTA 11.12 -20 wus ora tresna marang kowe? Gusti Allah kang nguningani. 12 Nanging apa kang daktindakake bakal dakterusake kanggo nyegah marang wong kang padha golek jalaran kanggo nuduhake, yen padha kaya aku sakanca ing sajroning prakara kang bisa diegung-egungake. 13 Awit wong-wong kang mangkono iku rasul-rasul palsu, wong kang padha tumindak cidra, kang rewa-rewa dadi rasule Sang Kristus. 14 Prakara iku ora nggumunake, sabab Iblis uga mindha-mindha dadi malaekating Pepadhang. 15 Dadi dudu prakara kang aneh, manawa batur-bature uga mindha-mindha dadi abdi-abdine kabeneran. Kawusanane bakal cundhuk karo panggawene. 16 Dakbaleni maneh: aja ana wong kang ngarani aku tanpa budi. Dene manawa kowe uga nganggep mangkono, aku tampanana kayadene wong kang tanpa budi, supaya aku bisa gumunggung sawatara. 17 Apa kang dakkandhakake, iku anggonku ngandhakake ora kaya wong kang calathu manut pangandikaning Allah, nanging kayadene wong kang tanpa budi, kang nduweni kayektenan manawa bisa ngalembana. 18 Awit akeh wong kang nglairake panggunggung cara kadagingan, aku kapengin ngalembana uga. 19 Sabab kowe padha gelem nyabari wong kang tanpa budi, marga kowe iku padha pinter. 20 Awit kowe sabar, manawa ana wong nganggep kowe batur tukon, manawa ana wong meres kowe, manawa ana wong 29
2 KORINTA 11.21 -29 ngereh kowe, manawa ana wong ngetokake gumunggunge marang kowe, manawa ana wong napuk kowe. 21 Aku kudu ngakoni kalawan isin banget, yen ing bab kang kaya mangkono iku aku kabeh padha apes. Sanadyan mangkono manawa ana wong kang wani ngegung-egungake sawijining prakara -- calathuku iki ing sajroning kabodhoanku -- aku iya wani uga! 22 Apa wong-wong iku wong Ibrani? Aku iya wong Ibrani! Apa wong-wong iku wong Israel! Aku iya wong Israel! Apa wong-wong iku trahe Rama Abraham? Aku iya trahe Rama Abraham! 23 Apa wong-wong iku abdine Sang Kristus? -- calathuku iki kaya wong gemblung -- aku luwih maneh! 24 Aku digebugi dening wong Yahudi kaping patang puluh kurang siji nganti ambal kaping lima, 25 aku disapu ambal kaping telu, aku dibenturi watu apisan, kaping telu aku nunggang prau kerem, sadina sawengi aku kompal-kampul ana ing tengah sagara. 26 Lakuku kerep diancam ing bebaya banjir lan ing bebaya begal, bebaya saka wong Yahudi lan saka wong-wong kang dudu wong Yahudi, bebaya ana ing kutha, bebaya ana ing pasamunan, bebaya ana ing tengah sagara, lan bebaya saka kang padha mindha-mindha sadulur. 27 Aku kerep rekasa lan nyambut gawe abot; aku kerep melek; luwe lan ngelak, aku kerep pasa, katisen lan kawudan 28 lan ora susah nyebutake prakara liyane maneh, urusanku sadina-dina, yaiku ngopeni pasamuwan kabeh. 29 Yen ana wong rumangsa apes, apa aku 30
2 KORINTA 11.30 -12.4 ora rumangsa melu apes? Yen ana wong kesandhung, apa atiku ora remuk dening sedhih? 30 Manawa ana prelune aku kudu gumunggung, aku bakal gumunggung ing bab kaapesanku. 31 Gusti Allah Ramane Gusti Yesus, Gusti kita, kang pinuji nganti salawas-lawase, pirsa, manawa aku oar goroh. 32 Ana ing kutha Damsyik wali-nagarane Sang Prabu Aretas ndhawuhake njaga kuthane wong-wong Damsyik, karsane nyepeng aku. 33 Nanging aku kaudhunake nganggo kranjang metu ing cendhela, menyang sajabane baluwarti, temah aku oncat saka ing astane. Rasul Paulus tampi tetingalan lan wahyu 12:1-10 12 1 Aku kudu gumunggung, sanadyan iku pancen ora ana paedahe, ewasamono aku arep martakake bab tetingalan lan wahyu-wahyu kang daktampa saka Gusti Allah. 2 Aku weruh sawijining wong Kristen; patbelas taun kapungkur -- embuh ing sajroning badan, aku ora mangreti, embuh ing sajabaning badan, aku ora ngreti, Gusti Allah kang nguningani -- wong iku dumadakan diangkat menyang ing tataran kang katelu ing swarga. 3 Aku iya weruh wong iku, -- embuh ing sajroning badan embuh ing sajabaning badan, aku ora ngreti, Gusti Allah kang nguningani -- 4 dumadakan diangkat menyang ing Pirdus lan dheweke krungu pangandika 31
2 KORINTA 12.5 -10 kang ora kena dikandhakake, kang ora kena kaucapake dening manungsa. 5 Iya wong iku kang dakegung-egungake, nanging awakku dhewe ora bakal dakegung-egungake, kajaba mung bab kaapesanku. 6 Awit saupamane aku arep ngegungake awak, aku ora bakal tanpa budi maneh, awit aku ngandelake kabeneran. Nanging atiku dakpekak, supaya aja ana wong kang ngukur awakku luwih saka apa kang dideleng ana ing aku utawa kang dirungu saka aku. 7 Lan supaya aku aja ngunggul-unggulake awak marga saka anane wahyu-wahyu kang linuwih iku, aku banjur kaganjar eri ing dagingku, yaiku sawijining kongkonane Iblis kang dikon mbitheni aku, supaya aku aja nganti ngunggul-unggulake awak. 8 Mungguh bab iku aku wus kaping telu ngaturake panyuwun marang Gusti, supaya kongkonane Iblis iku sumingkira saka aku. 9 Nanging paring wangsulane Gusti marang aku: "Sih- rahmatingSun iku nyukupi marang sira, awit kuwasaningSun iku malah kasampurnakake ana ing sajroning kaapesan." Awit saka iku aku luwih seneng ngegung-egungake kaapesanku, supaya panguwaose Sang Kristus dumunung ana ing aku. 10 Mulane aku seneng lan rila ana ing kaapesanku, ing sajroning kasiksa, ing karibedan, ing panguya-uya lan karupekan marga saka Sang Kristus. Awit yen aku apes, iku aku kuwat. 32
2 KORINTA 12.11 -16 Was-sumelange Rasul Paulus 12:11-21 11 Aku wus dadi tanpa budi temenan, nanging kowe kang padha meksa marang aku. Benere aku kokalembana. Awit sanadyan aku ora ana tegese babar pisan, nanging ing samubarang kabeh aku ora kalah karo para rasul kang pinunjul iku. 12 Titikane yen aku dadi rasul iku wus kacihna ana ing antaramu kalawan sakehing sabar-mantep, kalawan pratandha-pratandha, mukjijat- mukjijat lan kasekten-kasekten. 13 Sabab kakuranganmu apa yen katandhing karo pasamuwan-pasamuwan liyane kajaba mung saprakara, yaiku manawa aku dhewe ora nganti dadi gawemu? Anggonku ora adil iki apuranen! 14 Satemene iki wus kang kaping telune anggonku cecawis arep nemoni kowe, lan aku ora bakal dadi gawemu. Awit dudu barang darbekmu kang dakgoleki, nanging kowe dhewe. Marga dudu anak-anak kang padha wajib nglumpukake bandha kanggo wong tuwane, nanging wong tuwa kanggo anak-anake. 15 Awit saka iku aku kalawan bungah ngetohake barang darbekku, malah ngetohake awakku kanggo kowe kabeh. Dadi manawa aku banget tresnaku marang kowe, masa iya saya suda anggonku ditresnani? 16 Ya pancen mangkono, aku dhewe ora dadi gawemu, nanging kandhamu, sarehne aku iki julig, kowe dakpikat kalawan akal. 33
2 KORINTA 12.17 -21 17 Dadi apa wus tau aku njupk kauntungan saka kowe lumantar sawijining wong saka ing antarane wong-wong kang dakkongkon nemoni kowe? 18 Pancen aku wus njaluk tulung marang Titus supaya mangkat lan aku banjur akon sadulur liyane iku supaya ngancani dheweke. Apa Titus njupuk kauntungan saka kowe? Apa aku sakloron ora lumaku manut roh kang padha, lan apa aku sakloron ora lumaku manut cara kang padha? 19 Wus kepara suwe anggonmu padha ngira, manawa aku bakal mbenerake awakku dhewe ana ing ngarepmu. Nanging aku kandha ana ing ngarsane Gusti Allah lan demi Sang Kristus, yen kabeh iku, sadulur-sadulur kang kinasih, tumindake kanggo mbangun pracayamu. 20 Awit aku sumelang, manawa besuk samasa aku teka, kowe ora padha tinemu kaya kang dakkarepake lan kowe ketemu aku oa kaya kang padha kokkarepake. Aku sumelang ing bab anane pasulayan, kamerenan, brangasan, mung mikir awake dhewe, pitenah, panyatur ala, kumenthus, lan rerusuh. 21 Aku sumelang manawa aku teka maneh, Allahku bakal ngesorake aku ana ing ngarepmu, sarta aku bakal ngrudatin awit dening wong akeh kang ing wektu kapungkur padha nglakoni dosa lan aku bakal susah banget, marga anane wong akeh, kang dhek biyen padha nglakoni dosa mangka durung mratobat, ninggal panggawe kang jember, laku jina lan pamblunthah kang padha dilakoni. 34
2 KORINTA 13.1- 6 Pitutur-pitutur pungkasan 13:1-10 13 1 Iki kang kaping telune anggonku nemoni kowe: Sahing prakara iku manawa wus ana katrangane saksi loro utawa telu. 2 Para wong kang ing wektu kang kapungkur padha nglakoni dosa, lan sakehe wong liyane, wus dakkandhani luwih dhisik lan bakal dakkandhani sapisan engkas -- saiki sajrone aku adoh karo kowe kabeh padha kaya nalika tekaku kang kapindho -- manawa aku teka maneh aku ora bakal ngeman sapa bae. 3 Marga kowe kapengin tandha yekti, yen Sang Kristus ngandika lumantar aku. Lan Panjenengane iku ora apes ana ing ngarepmu, malah nindakake panguwaose ana ing antaramu. 4 Sabab sanadyan Panjenengane wus kasalib marga saka kaapesan, nanging gesang awit saka panguwaose Gusti Allah. Pancen aku kabeh iki apes ana ing Panjenengane, nanging bakal padha urip bebarengan karo Panjenengane marga saka panguwaose Gusti Allah kanggo kowe. 5 Dadaren awakmu dhewe, apa kowe padha lestari dumunung ing pracaya. Titinen awakmu! Apa kowe ora yakin tumraping awakmu, manawa Sang Kristus Yesus dumunung ana ing kowe? Awit yen ora mangkono, kowe dadi tampikan. 6 Nanging pangarep-arepku, kowe bakal padha sumurup manawa dudu aku kang padha dadi tampikan. 35
2 KORINTA 13.7 -14 7 Pandongaku marang Gusti Allah, supaya kowe aja nindakake piala, ora supaya aku padha katitika kanggo, nanging supaya kowe padha nglakonana apa kang becik, sanadyan aku dhewe katona padha kaya dadi tampikan. 8 Marga aku kabeh padha ora bisa nglakoni apa-apa kang nyulayani kabeneran, nanging kang bisa daklakoni yaiku kang cundhuk karo kabeneran. 9 Awit aku padha bungah, manawa aku apes lan kowe padha rosa. Dene kang padha daksuwun, yaiku supaya kowe dadi sampurna. 10 Yaiku sababe anggonku sapisan iki nulis saka ing kadohan, supaya manawa aku mengko ana ing antaramu, aku ora kapeksa tumindak kereng miturut wewenang kang kaparingake dening Gusti marang aku, kanggo mbangun, ora kanggo ngrusak. Salam 13:11-13 11 Wasana, para sadulurku, padha bungaha, udinen supaya awakmu sampurna. Tampanana sakehing pituturku. Padha disarujuk, lan padha olaha atut-rukun, temahan Gusti Allah etuking sih katresnan lan tentrem-rahayu bakal nunggil karo kowe! 12 Padha sesalamana kalawan pangambung suci. 13 (13-12b) Sakehe para suci kirim salam marang kowe kabeh. 14 (13-13) Sih-rahmate Gusti Yesus Kristus, lan sihe Gusti Allah tuwin patunggilane Sang Roh Suci, anaa ing kowe kabeh! 36
GALATI Salam 1:1-5 1 1 Saka Paulus, rasul kang ora awit saka manungsa, uga ora dening manungsa, nanging dening Gusti Yesus Kristus lan Gusti Allah, Sang Rama, kang wus mungokake Panjenengane saka ing antarane wong mati, 2 lan saka sakehe sadulur kang dadi kanthiku, marang pasamuwan-pasamuwan ing tanah Galati: 3 Sih-rahmat anaa ing kowe lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah, Rama kita, lan saka Gusti Yesus Kristus, 4 kang wus masrahake sarirane krana dosa-dosa kita, supaya kita diluwarana saka ing jagad ala kang saiki iki, manut karsane Gusti Allah lan Rama kita, 5 kang sayogya kaluhurna ing salawas-lawase! Amin. Mung ana Injil siji 1:6-10 6 Aku gumun, dene kowe enggal temen padha nyingkur Panjenengane, kang marga sih-rahmate Sang Kristus wus nimbali kowe, sarta banjur kelu marang injil liyane, 7 kang satemene dudu Injil; mung ana wong sawatara kang mbingungake kowe lan kang sumedya
GALATI 1.8-14 nginger-inger Injile Sang Kristus. 8 Nanging sanadyan, ta, aku kabeh, utawa sawijining malaekat saka ing swarga martakake marang kowe injil kang beda karo Injil kang wus padha dakwartakake marang kowe, iku kenaa ing laknat! 9 Kaya anggonku wus padha mituturi biyen, saiki iku dakkandhakake sapisan maneh: manawa ana wong kang martakake marang kowe kabeh injil kang beda karo kang wus koktampani, iku kenaa ing laknat! 10 Dadi kapriye saikine: kang dakgoleki iku karepe manungsa apa karsane Gusti Allah? Apa aku ngudi gawe senenge manungsa? Saupama aku isih kapengin gawe senenge manungsa, dadi aku dudu abdine Sang Kristus. Bab kapriye anggone Rasul Paulus dadi rasul 1:11-24 11 Amarga kowe padha daksumurupake, sadulur-sadulur, mungguh Injil kang dakwartakake iku dudu injiling manungsa. 12 Awit anggonku nampani ora saka manungsa, lan iya dudu manungsa kang mulangake bab iku marang aku, nanging marga saka pamangsite Gusti Yesus Kristus. 13 Sabab kowe wus padha krungu bab uripku biyen ana ing wewengkone agama Yahudi: luwih dening banget anggonku nguya-uya lan ngrusak Pasamuwaning Gusti Allah. 14 Lan ing bab agama Yahudi aku ngluwihi kanca-kanca barakanku kang akeh-akeh ing antarane 2
GALATI 1.15 -24 bangsaku; aku dadi wong kang sregep banget ngleluri adat-tata-carane para leluhurku. 15 Nanging bareng Panjenengane, kang wus miji aku wiwit aku isih ana ing guwagarbaning ibuku, lan nimbali aku marga saka sih-rahmate, 16 kepareng mbabarake Kang Putra ana ing aku, supaya aku martakake Panjenengane ana ing antarane bangsa-bangsa kang dudu bangsa Yahudi, aku ora njaluk tetimbanganing manungsa; 17 aku uga ora lunga menyang Yerusalem nemoni para wong kang wus dadi rasul sadurunge aku, nanging aku menyang tanah Arab, lan saka ing kono bali maneh menyang ing kutha Damsyik. 18 Sawuse telung taun aku banjur menyang Yerusalem prelu nemoni Kefas, lan aku nginep ing omahe limalas dina. 19 Nanging aku ora ketemu rasul liyane siji-sijia, kajaba Yakobus, sadhereke Gusti. 20 Aku ora goroh ana ing ngarsane Gusti Allah, apa kang daktulis iki temenan. 21 Sawise iku aku banjur menyang ing laladane tanah Siria lan Kilikia. 22 Nanging pasamuwan-pasamuwane Sang Kristus ing Yudea tetep ora padha sumurup marang rupaku. 23 Mung padha krungu, yen wong kang biyen nguya-uya wong-wong mau, saiki martakake iman kang biyen diarah sirnane. 24 Lan wong-wong mau banjur padha ngluhurake Gusti Allah marga saka aku. 3
GALATI 2.1 - 7 Rasul Paulus diakoni dening para rasul 2:1-10 2 1 Sawuse mangkono, bareng wus luwih saka patbelas taun, aku menyang Yerusalem maneh karo Barnabas, dene Titus uga dakajak. 2 Anggonku mrana mau awit saka kaparingan wangsit. Lan sadulur-sadulur ing kono padha dakkandhani bab Injil kang dakwartakake ana ing antarane para bangsa dudu bangsa Yahudi -- sajroning rerembugan dhewekan karo para kang kajen keringan --, supaya aja nganti tanpa gawe anggonku mbudi-daya lan wus mbudi-daya iku. 3 Nanging Titus kang bebarengan karo aku iku, sanadyan ta wong Yunani, ewasamono ora dipeksa tetak. 4 Pancen ana pandhesek saka sadulur-sadulur palsu kang padha nyusup mlebu, yaiku kang nyusup saprelu ngulat-ulatake kamardikan kita kang kita duweni ana ing Sang Kristus Yesus, supaya kanthi mangkono padha bisa ngawulakake kita. 5 Nanging sathithik bae aku padha ora gelem mundur lan emoh teluk marang wong-wong mau, supaya kayektene Injil bisa tetep ana ing kowe. 6 Lan mungguh para wong kang kaanggep kajen keringan iku -- kapriye mungguh kelenggahane biyen, iku ora prelu tumrap aku, sabab Gusti Allah ora mawas wong kang kajen iku ora mbubuhi apa-apa maneh marang aku. 7 Nanging kosokbaline, sawuse wong-wong iku padha ngreti manawa aku wus 4
GALATI 2.8-13 dipracaya martakake Injil marang wong-wong kang ora tetak, padha kaya Petrus kanggo wong-wong kang tetak 8 -- awit Panjenengane kang wus maringi kakuwatan marang Petrus minangka rasul tumrap wong-wong kang tetak, -- Panjenengane uga kang wus maringi kakuwatan marang aku kanggo wong-wong kang ora tetak. 9 Lan sawuse nyumurupi sih-rahmat kang kaparingake marang aku, Yakobus, Kefas lan Yokanan, kang kaanggep padha dadi saka-guruning pasamuwan, banjur sesalaman karo aku lan Barnabas minangka pratandhaning patunggalan, supaya aku maranana marang wong-wong kang ora tetak, lan dheweke padha marang para wong tetakan; 10 mung aku kabeh kudu tansah eling marang wong-wong miskin lan pancen iya iku kang padha dakprelokake kalawan temen-temen. Rasul Paulus mabeni Rasul Petrus 2:11-14 11 Nanging nalika Kefas teka ing Antiokhia, tanpa tedheng aling-aling dakpadoni, sabab dheweke luput. 12 Awit sadurunge ana wong sawatara saka golongane Yakobus teka, dheweke kembul mangan karo sadulur-sadulur kang ora tetak, nanging satekane wong-wong mau, dheweke mundur lan misah marga wedi marang sadulur kang tetak. 13 Lan para wong Yahudi liyane uga melu-melu tumindak lamis kaya dheweke, dalah Barnabas dhewe iya 5
GALATI 2.14 -17 banjur kelu. 14 Nanging bareng aku ngreti tumindake iku ora cocog karo kayektene Injil, aku pitutur marang Kefas ana ing sangarepe wong kabeh: "Manawi panjenengan, tiyang Yahudi, gesang kadosdene tiyang ingkang boten tepang kaliyan Gusti Allah tuwin boten kados tiyang Yahudi, kadospundi dene panjenengan kok badhe meksa sadherek- sadherek ingkang boten tetak supados gesang kados tiyang Yahudi?" Bab kang baku, uga kanggo wong Kristen turunan Yahudi 2:15-21 15 Kita sadaya punika tiyang Yahudi asli sanes tiyang dosa saking bangsa-bangsa sanes. 16 Panjenengan sami nguningani bilih boten wonten tiyang satunggal-satunggala kemawon ingkang kaanggep leres margi saking nglampahi angger-anggering Toret, nanging namung amargi pitados dhumateng ing Sang Kristus Yesus. Pramila kita ugi sampun pitados dhumateng Sang Kristus Yesus, supados kita sami kaanggep leres, amargi saking pitados dhumateng Sang Kristus lan boten margi saking nglampahi angger-anggering Toret. Awit: "boten wonten tiyang satunggal- satunggala ingkang kaanggep leres", amargi nglampahi angger-anggering Toret. 17 Nanging manawi kita piyambak ing salebeting ngudi supados kaanggep leres wonten ing Sang Kristus punika nyatanipun tiyang-tiyang dosa, 6
GALATI 2.18 -3.2 punapa punika lajeng ateges bilih Sang Kristus punika dados paladosing dosa? Babar pisan boten. 18 Awit manawi kula mbangun malih punapa ingkang sampun kula risak, punika kula ngatingalaken manawi kula punika nerak angger-anggering Toret. 19 Awit kula sampun pejah margi saking anggger-anggering Toret kangge angger-anggering Toret supados kula gesang kagem Gusti Allah. Kula sampun ndherek kasalib kaliyan Sang Kristus, 20 nanging kula gesang, namung kemawon sanes kula piyambak malih ingkang gesang, namung Sang Kristus ingkang gesang wonten ing kula. Wondene gesang kula ingkang kula sandhang ing daging sapunika, punika gesang margi saking pitados dhumateng Putraning Allah ingkang sampun ngasihi kula saha sampun masrahaken sariranipun kangge kula. 21 Kula boten nampik sih-rahmatipun Gusti Allah. Awit saupami wonten kaleresan amargi saking angger-anggering Toret, sedanipun Sang Kristus punika tanpa gina. Kabenerake marga saka iman 3:1-14 3 1 He wong Galati kang tanpa budi, sapa ta kang mblithuk kowe? Gusti Yesus Kristus kang kasalib iku rak wus kagambar kanthi cetha wela-wela ana ing ngarepmu ta? 2 Mung iki kang arep dakngreteni saka kowe: Apa anggonmu wus padha nampani Roh iku marga saka nglakoni angger-anggering Toret, 7
GALATI 3.3-11 apa marga saka pangundhanging pracaya? 3 Nganti samono anggonmu padha tanpa budi. Kowe wus miwiti kalawan Roh, apa kowe saiki arep mungkasi kalawan daging? 4 Apa muspra kabeh kang wus padha kokalami kang samono akehe iku? Masa yen muspra! 5 Dadi kapriye saikine, apa Panjenengane kang maringi Roh marang kowe nganti luber lan nindakake mukjijat ana ing antaramu, anggone nindakake mangkono iku, apa marga kowe nglakoni angger-anggering Toret apa marga saka pangundhanging pracaya? 6 Iya kanthi patrap mangkono iku anggone Rama Abraham kumandel marang Gusti Allah, sarta yaiku kang dening Gusti Allah njalari banjur kaanggep bener. 7 Dadi kowe ngreti manawa wong-wong kang urip saka pracaya iku padha dadi putrane Rama Abraham. 8 Lan Kitab Suci, kang sadurunge wus sumurup manawa Gusti Allah nganggep bener marang wong-wong kang dudu wong Yahudi marga saka pracaya, wus luwih dhisik martakake injil marang Rama Abraham: "Iya ana ing sira kabeh bangsa bakal diberkahi." 9 Dadi wong-wong kang urip saka pracaya, iya iku kang padha diberkahi bebarengan karo Rama Abraham kang kumandel iku. 10 Awit kabeh wong, kang uripe saka ayahane angger-anggering Toret iku kabawah ing laknat, sabab ana tulisan mangkene: "Kenaa ing laknat wong kang ora setya anggone nglakoni samubarang kang katulis ana ing kitab angger-anggering Toret." 11 Lan iya 8
GALATI 3.12 -17 wus cetha yen ora ana wong kang kaanggep bener ana ngarsane Gusti Allah marga saka nglakoni angger-anggering Toret, awit: "Wong kang kaanggep bener iku bakal urip marga saka pracaya." 12 Awit angger-anggering Toret iku dhasare dudu iman, nanging sapa kang nglakoni angger-angger, iku bakal urip dening angger-angger. 13 Sang Kristus wus nebus kita saka laknate angger-anggering Toret srana dadi laknat piyambak marga saka kita, sabab ana tulisan mangkene: "Kenaa ing laknat saben wong kang digantung ing kayu salib iku!" 14 Kalawan mangkono iku berkahe Rama Abraham ana ing Gusti Yesus Kristus tumeka marang bangsa-bangsa liya, supaya kita marga saka pracaya bisa nampani prasetyaning Roh. Angger-anggering Toret apa prasetya 3:15-29 15 Para sadulur, becike aku daknganggo conto padinan. Sawijining wasiyat kang wus kaabsahake iku, sanadyan ta saka manungsa, ora ana wong kang bisa mbatalake utawa nambahi. 16 Anadene kabeh prasetya iku kapangandikakake marang Rama Abraham lan marang turune. Panjenengane ora ngandika: "Marang turun-turune" kang kaya-kaya ateges wong akeh, nanging mung wong siji: "lan marang turunmu", yaiku Sang Kristus. 17 Karepku yaiku prasetya kang sadurunge wus kaabsahake dening Gusti Allah iku ora bisa 9
GALATI 3.18 -24 dibatalake dening angger-anggering Toret, kang lagi ana sawuse patang atus telung puluh taun, nganti prasetya iku ilang kakuwatane. 18 Sabab manawa kang kaabsahake dening Gusti Allah iku asale saka angger-anggering Toret, mesthine asale ora saka prasetya; nanging malah marga saka prasetya Gusti Allah wus maringake sih-rahmate marang Rama Abraham. 19 Lha yen mangkono apa tegese angger-anggering Toret iku? Iku ditambahake awit saka anane panerak- panerak nganti rawuhe turun kang dikarepake ing prasetya iku -- lan angger-anggering Toret iku kaparingake lumantar malaekat-malaekat marang astane sawijining pantara. 20 Dene sawijining pantara iku ora mung dadi wakile wong siji bae, mangka Gusti Allah iku siji. 21 Lha yen mangkono apa angger-anggering Toret iku sulaya karo kabeh prasetyaning Allah? Babar pisan ora. Sabab saupama angger-anggering Toret kang kaparingake iku bisa nguripake, mesthine kabeneran iku pancen tuwuh saka angger-anggering Toret. 22 Nanging Kitab Suci wus nggolongake samubarang kabeh marang pamengkuning dosa, supaya awit saka pracaya marang Gusti Yesus Kristus prasetya mau kaparingake marang wong kang padha pracaya. 23 Nanging sadurunge tekane pracaya iku, kita kawengku ing pangreksaning angger-anggering Toret, kakurung nganti pracaya iku wus kalairake. 24 Dadi angger-anggering Toret iku minangka pamomong kita nganti Sang Kristus rawuh, 10
GALATI 3.25 -4.5 supaya kita kaanggep bener marga saka pracaya. 25 Nanging saiki pracaya iku wus teka, dadine kita wus ora kabawah maneh ing pangreksane pamomong. 26 Sabab marga saka pracaya marang Gusti Yesus Kristus kowe padha dadi putrane Gusti Allah. 27 Awit kowe kabeh, kang padha kabaptis ana ing Sang Kristus, wus padha ngrasuk marang Sang Kristus. 28 Ing bab iki ora ana wong Yahudi utawa wong Yunani, ora ana batur tukon utawa wong mardika, ora ana lanang utawa wadon, awit kowe kabeh padha dadi siji ana ing Sang Kristus Yesus. 29 Mangka yen kowe kagungane Sang Kristus, ateges kowe padha dadi trahing Rama Abraham lan padha dadi ahli waris miturut prasetya. Ora ana pangawula maneh 4:1-11 4 1 Kang dakarepake mangkene: Sajrone ahli waris durung diwasa, ora ana bedane sathithik-sathithika karo batur tukon, sanadyan ta iku kang nduweni samubarang kabeh. 2 Nanging kawengku ing emban lan pamomong nganti tumeka ing wektu kang wus ditemtokake dening bapakne. 3 Samono uga kita: Sajrone durung diwasa kita tetep kawengku uga dening para rohing jagad. 4 Nanging bareng wus tekan ing ganepe mangsa, Gusti Allah ngutus Kang Putra, kang miyos saka wanita, miyos kawengku ing angger-anggering Toret, 5 prelu nebus kabeh 11
GALATI 4.6-14 kang padha kawengku ing angger-anggering Toret, supaya kita bisa katrimah dadi putra. 6 Lan sarehne kowe iku padha dadi putra, mulane Gusti Allah wus ngutus Rohe Kang Putra marang ing sajroning ati kita, kang nguwuh: "Abba, Rama!" 7 Dadine kowe kabeh iku wus dudu batur tukon maneh, nanging putra; lan yen kowe kabeh iku putra, kowe iku uga padha dadi ahli-waris marga saka Gusti Allah. 8 Biyen , nalika kowe durung wanuh marang Gusti Allah, kowe ngawula marang allah-allah kang sejatine dudu Gusti Allah. 9 Nanging saiki sawuse kowe wanuh marang Gusti Allah, malah luwih saka iku, sawuse kowe ditepangi dening Gusti Allah, kapriye dene kowe kok mbaleni maneh marang roh-roh donya kang apes lan papa, sarta arep wiwit kokkawulani maneh? 10 Kowe padha netepi dina-dina, sasi-sasi, mangsa-mangsa, apadene taun-taun. 11 Aku kuwatir yen kangelanku kanggo kowe iku tanpa tuwas. Elinga marang pitepungan kita ing sakawit 4:12-20 12 Para sadulur, panjalukku marang kowe, kowe padha dadia kaya aku, sabab aku uga wus dadi padha kaya kowe. Durung tau kowe kaluputan marang aku. 13 Kowe padha sumurup, manawa aku martakake Injil marang kowe kang sapisanan iku sabab awakku lara. 14 Sanadyan kaya mangkono 12
GALATI 4.15 -20 kaanane awakku, kang dadi pacoban kanggo kowe kabeh, ewadene ora kokanggep kaya barang kang ina lan kang njijiki, nanging kowe wus padha nampani aku padha kaya nampani malaekate Gusti Allah, malah padha kaya nampani Sang Kristus Yesus piyambak. 15 Kaya apa begjamu nalika samana! Lan saiki ana ngendi kabegjanmu iku? Awit aku bisa nekseni mungguhing kowe, yen bisaa mangkono, kowe wus padha nyuplaki mripatmu, kokwenehake marang aku. 16 Apa aku banjur dadi satrumu, marga aku mratelakake bab kayekten marang kowe? 17 Wong-wong iku kanthi mempeng padha ngudi narik kowe, nanging ora kalawan tulusing ati, awit karepe bakal ngetokake kowe, supaya kowe ngeloni marang wong- wong mau kalawan tumemen. 18 Pancen becik manawa wong kalawan sregep ngudi nenarik wong liya ing bab-bab kang becik, anggere terus mangkono, lan ora mung yen aku lagi ana ing antaramu bae. 19 He anak-anakku, iya marga saka kowe aku ngrasakake lara kaya nglarani maneh, nganti Sang Kristus maujud cetha ana ing kowe. 20 Kaya apa kangenku kapengin ana ing tengah-tengahmu ing wektu iki lan banjur bisa rerembugan kalawan swara seje, awit aku wus kentekan akal ing ngatase kowe iku. 13
GALATI 4.21 -30 Ibu Hagar lan Ibu Sara 4:21-31 21 Coba kandhaa marang aku, he kowe kang padha kapengin urip kawengku ing angger-anggering Toret, apa kowe padha ora ngrungokake angger-anggering Toret? 22 Rak ana tulisan, yen Rama Abraham iku kagungan putra loro ta, kang siji saka abdi lan sijine saka wanita mardika? 23 Nanging putra saka abdi iku miyose manut tata daging dene putra saka wanita kang mardika iku awit saka pracaya. 24 Iki sawijining pasemon. Sabab wanita loro iku mrasemoni prajanjian loro: kang siji kang asale saka gunung Sinai lan anak-anak padha batur tukon iku, yaiku Ibu Hagar -- 25 Ibu Hagar iku yaiku gunung Sinai ing tanah Arab -- lan padha karo Yerusalem kang saiki, urip ing pangawulan saanak-anake. 26 Nanging Yerusalem kaswargan iku wanita kang mardika lan iya iku ibu kita. 27 Awit ana tulisan: "Bebungaha, he wong gabug kang ora tau nglairake! Bebungaha lan surak-suraka, he kowe kang ora tau nglarani! Sabab kang ditinggal bojone, bakal duwe anak luwih akeh tinimbang kang duwe bojo." 28 Lan kowe para sadulur, kowe padha kaya Rama Iskak padha dadi putraning prasetyan. 29 Nanging padha kaya biyen, kang kalairake tata daging, nguya-uya marang kang kalairake tata Roh, samono uga saiki iki. 30 Nanging 14
GALATI 4.31 -5.7 kapriye surasane nas Kitab Suci? "Tundhungen batur wadon iku saanake, sabab anake batur wadon iku ora bakal melu kapanduman warisan karo anake wanita kang mardika iku." 31 Awit saka iku, sadulur-sadulur, kita iki dudu anak-anake batur wadon, nanging padha dadi putra-putrane wanita kang mardika. Kamardikan Kristen 5:1-15 5 1 Supaya kita mardika temenan, Sang Kristus wus mardikakake kita. Awit saka iku ngadega kang jejeg lan aja gelem maneh dikalungi pasangan pangawulan. 2 Satemen-temene, aku, Paulus pitutur marang kowe: Manawa kowe tetak, Sang Kristus bakal ora migunani babar pisan tumrap kowe. 3 Sapisan maneh dakpituturake marang saben wong kang tetak, manawa wong iku wajib nglakoni sakabehing angger-anggering Toret. 4 Kowe dadine uwal saka Sang Kristus, manawa kowe ngarah kaanggep bener marga saka angger-anggering Toret; kowe urip ing sajabaning sih-rahmat. 5 Marga saka Roh, lan awit saka pracaya kita nganti-anti marang kabeneran kang kita arep-arep. 6 Sabab tumraping wong-wong kang ana ing Sang Kristus Yesus, bab tetak utawa ora tetak iku ora ana paedahe, ya mung pracaya kang tumindak ing gawe kalawan katresnan. 7 Biyen anggonmu lumayu iku becik. Sapa ta kang ngalang-alangi kowe, satemah kowe banjur 15
GALATI 5.8-15 ora manut ing kayekten maneh? 8 Pangrimuk supaya ora manut maneh iku ora saka ing Panjenengane, kang nimbali kowe kabeh. 9 Ragi sathithik wus bisa rumasuk ing jladren kabeh. 10 Ana ing Gusti aku yakin mungguh ing kowe, manawa kowe ora nduweni pikiran liya kajaba pikiran iki. Nanging sapa kang ngisruhake kowe, iku bakal nyangga paukumane, sanadyan sapa bae wong iku. 11 Lan maneh, tumrap aku, sadulur-sadulur, manawa aku isih martakake bab tetak, geneya aku isih dikuya-kuya? Sabab yen mangkono, dadi sandhungan kang marga saka salib iku wus kasingkirake. 12 Becike wong-wong kang padha nggegerake kowe iku padha ngebiria awake pisan bae! 13 Para sadulur, kowe wus padha katimbalan, supaya mardika, nanging aja nganti kowe migunakake kamardikan iku dadi dhadhakan tumrap uriping daging, nanging padha laden-linadenana srana katresnan. 14 Sabab angger-anggering Toret kabeh iku kacakup ing pangandika siji iki, yaiku: "Sira tresnaa marang ing sapepadhanira dikaya marang awakira dhewe." 15 Dene manawa kowe padha kerah-kerahan lan padha mangsa- minangsa, padha diawas, aja nganti kowe tumpes-tinumpes. 16
GALATI 5.16 -25 Urip manut daging utawa Roh 5:16-26 16 Karepku yaiku: Lakumu padha manuta marang Roh, lan aja nuruti kapencuting daging. 17 Awit pepenginane daging iku nyulayani marang Roh lan karsane Roh iku nyulayani marang daging -- awit sakarone padha lelawanan -- temahan kowe saben-saben ora nindakake apa kang kokkarepake. 18 Ananging manawa kowe padha masrahake awakmu supaya dituntun dening Roh, mesthi kowe padha ora kawengku ing angger-anggering Toret. 19 Dene pakartine daging wus cetha: laku jina, laku rusuh, nguja hawa nepsu, 20 nyembah brahala, sihir, sesatron, pasulayan, meri, brangasan, mung mikir awake dhewe, cidra, roh kang memecah, 21 drengki, mendem, jibar-jibur lan sapanunggalane. Tumrap sakabehe iku kowe dakelingake -- kaya kang wus daktindakake biyen -- manawa sapa kang nindakake bab-bab kang kaya mangkono iku, ora bakal oleh panduman Kratoning Gusti Allah. 22 Dene wohing Roh yaiku: katresnan, kabungahan, tentrem-rahayu, sabar-sareh, paramarta, kabecikan, setya, 23 alusing bebuden, bisa ngemudheni dhiri. Ora ana angger-angger kang nglawan bab-bab kang mangkono iku. 24 Lan sapa kang dadi kagungane Sang Kristus Yesus, iku wus nyalib daging dalah sakabehing hawa nepsu lan pepenginane. 25 Manawa kita 17
GALATI 5.26 -6.9 urip marga saka Roh, urip kita uga katuntun dening Roh 26 lan kita aja mendem drajat, aja padha tantang-tantangan, sarta aja jejailan. Padha tulung-tinulungana 6:1-10 6 1 Para sadulur, yen ana wong kang tinemu nglakoni panerak, kowe kang kasukman, kudu nuntun wong iku marang dalan kang bener kalawan budi kang sareh, karo njaga awakmu dhewe, supaya kowe uga aja kena ing pacoban. 2 Padha tuung-tinulungana ing bot-repot! Iya kaya mangkono iku anggonmu netepi ing angger-anggering Sang Kristus. 3 Sabab yen ana sawenehing wong kang rumangsa, manawa awake aji, mangka babar pisan ora aji, iku ngapusi awake dhewe. 4 Becike saben wong ndadara pagaweane dhewe; lagi kena gumunggung ndeleng kaanane dhewe lan ora ndeleng kaanane wong liya. 5 Sabab saben wong bakal mikul tetanggungane dhewe. 6 Lan wong kang nampani piwulanging pangandika iku mandumana samubarang kang kadarbe marang wong kang aweh piwulang iku. 7 Aja padha kesasar! Gusti Allah ora kena digawe geguyon. Awit apa kang disebar ing wong, iya iku kang bakal dieneni. 8 Sabab sing sapa nyebar ing daginge, dheweke bakal ngeneni karusakan saka daginge -- nanging sapa kang nyebar ing Roh, iya bakal ngeneni urip langgeng saka ing Roh iku. 9 Aja nganti 18
GALATI 6.10 -16 kita kemba anggon kita gawe kabecikan, awit manawa wus tekan ing kalamangsane, kita bakal ngeneni, anggere kita ora nganti kendho. 10 Awit saka iku mumpung kita kober, ayo padha gawe becik marang wong kabeh, luwih-luwih marang sadulur-sadulur kita kang tunggal pracaya. Piweling wekasan lan salam 6:11-18 11 Padha delengen, sapira gedhene aksara- aksara kang dakanggo nulis marang kowe kalawan tanganku dhewe. 12 Wong-wong kang cara lair seneng nonjolake awake dhewe, iya wong-wong iku kang padha mbudidaya bisaa meksa kowe supaya tetak, karepe mung supaya padha ora dikuya-kuya marga saka salibe Sang Kristus. 13 Sabab wong-wong kang padha tetak iku iya padha ora netepi angger-anggering Toret. Nanging karepe supaya kowe padha tetak amrih wong mau bisa gumunggung ing bab kaananmu lair. 14 Dene aku ora pisan-pisan gelem gumunggung, kajaba ing bab salibe Gusti kita Yesus Kristus, sabab marga saka Panjenengane jagad wus disalib kanggo aku lan aku kanggo jagad. 15 Sabab tetak utawa ora tetak ora ana paedahe, nanging dadi titah kang anyar iku kang ana paedahe. 16 Lan kabeh wong kang lakune katuntun dening wewaton iki, tentrem-rahayu lan rahmat muga tumurun marang wong-wong iku lan marang 19
GALATI 6.17 -18 Israel kagungane Gusti Allah. 17 Sabanjure aja ana kang gawe ribedku, marga ing awakku ana tandha-tandha kagungane Gusti Yesus. 18 Sih-rahmate Gusti kita Yesus Kristus nunggala ing sukmamu, sadulur-sadulur! Amin. 20
EFESUS Salam 1:1-2 1 1 Saka Paulus, rasule Sang Kristus Yesus awit saka karsane Gusti Allah, marang para suci ing kutha Efesus, iya para wong kang padha pracaya ana ing Sang Kristus Yesus. 2 Sih-rahmate lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah, Rama kita lan saka Gusti Yesus Kristus anaa ing kowe kabeh. Kasugihane para wong pepilihan 1:3-14 3 Pinujia Gusti Allah lan Ramane Gusti kita Yesus Kristus, kang wus mberkahi kita ana ing Sang Kristus kalawan sarupane berkah kasukman kang ana ing swarga. 4 Awit sadurunge jagad katitahake iya ana ing Panjenengane iku Gusti Allah wus milihi kita, supaya kita padha suci tanpa cacad ana ing ngarsane. 5 Marga saka sih-mirmane saka ing wiwitan mula Panjenengane wus kepareng netepake kita kaangkat dadi para putrane marga saka Gusti Yesus Kristus, ing sakeparenge karsane, 6 supaya pinujia sih-rahmate kang luhur, kang kaparingake marang kita ana ing Panjenengane kang
EFESUS 1.7-14 kinasih. 7 Sabab iya ana ing Panjenengane marga saka rahe, kita kaparingan tetebusan, yaiku pangapuraning dosa, manut gunging sih-rahmate, 8 kang wus diluberake marang kita kalawan sagunging kawicaksanan lan pangreten. 9 Marga Panjenengane wus medharake wewadining karsane marang kita, manut karo rancangan-palimirmane, yaiku rancangan-palimirma kang wiwit sakawit wus ditetepake ana ing Sang Kristus, 10 minangka pacawisan ganeping wektu manunggaling sakabehe ana ing Sang Kristus kang dadi sesirahing sakabehe iku mau iya kang ana ing swarga iya kang ana ing bumi. 11 Daktembungake "ing Sang Kristus", awit iya ana ing Panjenengane iku aku kabeh padha oleh panduman kang dijanjekake -- aku kang saka wiwitan padha katemtokake tampa panduman iku cundhuk karo karsaning Allah, kang ing samubarang kabeh makarya manut putusaning karsane -- 12 supaya aku kang sadurunge wus padha duwe pangarep-arep tumrap Sang Kristus, kepareng dadi srana panggunggunging kaluhurane. 13 Ana ing Panjenengane kowe kabeh, -- awit kowe wus padha ngrungokake pangandikaning kayekten, yaiku Injiling karahayon -- iya ana ing Panjenengane kowe kabeh sawuse pracaya, uga padha kaecap ing Roh Suci kang kaprasetyakake iku. 14 Dene Roh Suci iku kang dadi tanggunganing bagean kita nganti kita padha tampa sakabehe, yaiku tetebusan kang 2
EFESUS 1.15 -21 minangka srananing kita dadi kagungane Gusti Allah, supaya pinujia kaluhurane. Pandonga supaya mangreti marang kamulyane Sang Kristus 1:15-23 15 Mulane, aku iki sawuse krungu warta bab pracayamu marang Gusti Yesus lan bab tresnamu marang sakehe para suci, 16 ora kendhat anggonku caos sokur marga saka kowe kabeh. Lan aku tansah ngelingi kowe sajroning pandongaku, 17 supaya Allahe Gusti kita Yesus Kristus, yaiku Sang Rama kang asipat mulya iku, karsa paring Rohing kawicaksanan lan wahyu marang kowe satemah kowe banjur wanuh marang Panjenengane kanthi sabenere. 18 Panjenengane madhangake mripating atimu, supaya kowe ngreti mungguh pangarep-arep apa kang kamot ing timbalane; iba gedhening pandumane kamulyan kang katemtokake kanggo para suci, 19 lan iba gunge panguwaose tumrap kita, kang pracaya, cundhuk karo dayaning panguwaose 20 kang katindakake ana ing Sang Kristus kalawan anggone ngwungokake saka antarane wong mati lan nglenggahake ing swarga ana ing sisih tengene, 21 banget anggone ngungkuli luhure sakehing pamarentah lan panguwasa sarta pamisesa tuwin karajan lan sadhengaha jeneng kang kena sinebut, ora ngamungake ana ing donya iki bae, nanging uga ing 3
EFESUS 1.22 -2.6 jaman kang bakal kalakon. 22 Karodene samubarang kabeh wus tinata ing sangisore sampeyane Sang Kristus lan Panjenengane wus kaparingake marang pasamuwan minangka Sesirahing samubarang kang ana. 23 Dene pasamuwan iku kang dadi sarirane, kang kapenuhan ing Panjenengane, kang menuhi samubarang kabeh. Kabeh-kabeh iku sih-rahmat 2:1-10 2 1 Kowe biyen padha mati marga saka panerak-panerak lan dosa-dosamu. 2 Kowe biyen padha dumunung ana ing kono, awit kowe ngenut lakuning donya iki, lan mbangun-miturut marang panguwasane karajan awang-awang, yaiku roh kang saiki lagi nandukake dayane ana ing satengahe para wong duraka. 3 Satemene biyen aku kabeh uga padha kaetung klebu ing antarane wong-wong iku, nalika urip ana ing sajroning hawa-nepsuning daging lan nuruti pakaremane daging lan pangangen-angenku kang ala. Pancena aku kudu padha kaparingan bebendu, kayadene wong-wong liyane. 4 Nanging Gusti Allah kang sugih kawelasan, awit saka gedhening katresnan kang kaluberake marang kita, 5 wus nguripake kita bareng karo Sang Kristus, sanadyan ta kita wis padha mati, awit saka kaluputan-kaluputan kita -- marga saka sih-rahmat kowe padha kapitulungan rahayu -- 6 lan ana ing Sang Kristus kita padha 4
EFESUS 2.7-13 ditangekake lan uga diparingi papan bareng karo Panjenengane ana ing swarga, 7 supaya ing jaman kang bakal kalakon Panjenengane ngatingalake marang kita anggone sugih sih-rahmat kang luber-luber cundhuk karo kasaenane marang kita ana ing Sang Kristus Yesus. 8 Sabab anggonmu padha kapitulungan rahayu iku saka sih-rahamat marga pracaya; lan iku dudu wohing pambudidayamu, nanging peparinge Gusti Allah, 9 iku dudu wohing panggawemu: aja ana wong kang gumunggung. 10 Marga kita iki titahe Gusti Allah, katitahake ana ing Sang Kristus Yesus, supaya padha nglakoni panggawe becik kang kacawisake Gusti Allah sadurunge, minangka ambah-ambahan kita. Katunggilake ana ing Sang Kristus 2:11-22 11 Mulane ngelingana, manawa biyen kowe -- wong-wong kang dudu wong Yahudi mungguh ing daging, kang sinebut wong-wong kang ora tetak dening wong-wong kang ngarani awake dhewe "tetak", yaiku tetak tata lair srana tanganing manungsa, -- 12 manawa nalika samana kowe tanpa Sang Kristus, ora klebu warga Israel lan ora oleh panduman tumrap prasetya kang kajanjekake, tanpa pangarep-arep lan tanpa Gusti Allah ana ing donya. 13 Nanging saiki kowe ana ing Sang Kristus Yesus, kowe kang nalika samana "adoh", saiki wus dadi "cedhak" 5
EFESUS 2.14 -22 marga saka rohe Sang Kristus. 14 Marga iya Panjenengane iku tentrem-rahayu kita, kang wus manunggalake sakaro-karone dadi siji lan kang wus ngrubuhake tembok singgetan, yaiku sesatron, 15 awit Panjenengane wus mbatalake angger-anggering Toret dalasan sakabehing pepakon lan katamtuan-katamtuan, supaya sakaro-karone dadi manungsa anyar siji ana ing panjenengane lan kalawan mangkono iku banjur nganakake tentrem-rahayu, 16 lan kanggo ngrukunake sakaro-karone, ana ing badan siji, karo Gusti Allah srana salib, kanthi ngilangake sesatron kang ana ing salib iku. 17 Panjenengane rawuh lan martakake tentrem-rahayu marang kowe kabeh kang "adoh" lan marang wong-wong kang "cedhak", 18 awit iya marga saka Panjenengane iku kita sakarone ana ing Roh siji padha oleh dalan marang ing ngarsane Sang Rama. 19 Marga saka iku, kowe dudu wong manca lan wong neneka maneh, nanging wus manjing dadi sagolongan karo para suci lan manjing dadi brayating Allah, 20 kang kabangun adhedhasar ing para rasul lan para nabi, kalawan Sang Kristus Yesus kang minangka watuning pepojok. 21 Iya Panjenengane iku kang dadi margane sagedhong kabeh, sawise katata runtut banjur dadi Padalemaning Alah kang Suci, ana ing sajrone Gusti. 22 Ana ing Padaleman iku kowe uga padha melu kabangun dadi padalemane Gusti Allah, ana ing sajrone Roh. 6
EFESUS 3.1-8 Wadining timbalan marang wong-wong dudu Yahudi 3:1-13 3 1 Yaiku sababe aku iki, Paulus, wong kang dikunjara marga saka Sang Kristus Yesus kanggo kowe wong-wong kang ora wanuh marang Gusti Allah, 2 -- kowe rak wus padha krungu mungguh ayahaning sih-rahamate Gusti Allah, kang kapitayakake marang aku marga saka kowe kabeh, 3 yaiku srana wahyu anggonku wus kasumurupake ing wewadi, kaya kang wus daktulis ing dhuwur kanthi ringkes. 4 Yen kokwaca, kowe bisa sumurup mungguh pangretenku bab kekeraning Sang Kristus, 5 kang ing biyen-biyene ora dakwartakake marang anak-anake manungsa, nanging kang saiki kawedharake marang rasul-rasul lan nabi-nabine Gusti kang suci marga dening Roh, 6 yaiku manawa wong-wong dudu Yahudi marga saka Pawarta Injil, melu dadi ahli waris lan gegelitaning sarira sarta melu duwe panduman ana ing prasetyan kang kaparingake ana ing patunggilane Sang Kristus Yesus. 7 Aku wus dadi paladene Injil iku manut peparinge sih-rahmate Gusti Allah kang kaganjarake marang aku cundhuk karo makaryane panguwaose. 8 Aku, wong kang asor dhewe ing antarane para suci kabeh, wus kaparingan sih-rahmat iki, kanggo martakake marang wong-wong dudu Yahudi bab kasugihane 7
8 EFESUS 3.9-18 Sang Kristus, kang ora kena kinira iku, 9 sarta kanggo nerangake apa isine ayahaning wewadi kang wus atusan taun kineker ing Gusti Allah, kang nitahake samubarang kabeh, 10 supaya saiki kabeh sawernaning kawicaksanane Gusti Allah disumurupake marang para pamarentah lan para panguwasa ing swarga dening pasamuwan, 11 laras karo karsane kang langgeng, kang wus katindakake ana ing Sang Kristus Yesus, Gusti kita. 12 Ana ing Panjenengane kita oleh kakendelan lan dalan sowan menyang ing ngarsane Gusti Allah kalawan sumendhe babar pisan marga saka pracaya kita marang Panjenengane. 13 Mulane panjalukku marang kowe kabeh, aja nganti padha cilik atimu nyawang marang kasangsaranku marga saka kowe, awit kasangsaranku iku kamulyanmu. Pandongane Rasul Paulus 3:14-21 14 Iya iku mulane aku jengkeng sujud ana ing ngarsane Sang Rama, 15 kang dadi asale sebutane kabeh turun kang ana ing swarga lan ing bumi. 16 Aku ndedonga, supaya Panjenengane saka gunging kamulyane nguwatake lan nyantosakake kowe dening Rohe ing batinmu, 17 temahan marga saka pracayamu, Sang Kristus dedalem ana ing atimu sarta kowe padha ngoyoda lan atetalesa ana in katresnan. 18 Aku ndedonga, supaya kowe karo sakehing para suci bisa nyumurupi
EFESUS 3.19 -4.7 sapira ambane lan dawane sarta dhuwure lan jerone sihe Sang Kristus 19 sarta bisa ngawruhi marang sihe kang ngungkuli sakabehing kawruh iku. Aku ndedonga, supaya padha kapenuhan ing kasampurnaning Gusti Allah. 20 Iya Panjenengane, kang kuwaos nindakake luwih dening akeh tinimbang apa kang kita dongakake utawa kita pikir, kaya kang kacetha ana ing daya-kakuwatan kang tumindak ana ing kita, 21 iya Panjenengane iku kang sayogya kacaosan kamulyan ana ing pasamuwan lan ing sajrone Sang Kristus Yesus, turun-tumurun nganti salawas-lawase. Amin. Patunggalaning pasamuwan lan beda-bedaning kanugrahan 4:1-16 4 1 Mulane, aku mituturi kowe, aku kang dadi pasakitan marga saka Gusti, uripmu dikaya wong-wong kang wus padha katimbalan cundhuk karo timbalan iku. 2 Ditansah andhap-asor, sareh lan sabar. Padha ngetokna katresnanmu kalawan tulung-tinulung. 3 Lan ngudia lestarine anggonmu tetunggalan ing Roh sarana suhing atut rukun: 4 tunggal badan, lan iya tunggal Roh, kayadene anggonmu wus padha katimbalan marang pangarep-arep siji kang dumunung ana ing timbalanmu, 5 tunggal Gusti, tunggal pracaya lan tunggal baptis, 6 tunggal Allah lan Ramane kabeh, Gusti Allah kang mengku kabeh, lumantar kabeh, lan ana ing kabeh. 7 Nanging sawiji-wijining 9
EFESUS 4.8-16 panunggalan kita wus kaganjar sih-rahmat undha-usuk manut sapalimirmane Sang Kristus. 8 Mulane ana pangandika mangkene: "Sareng sumengka ing ngaluhur, Panjenenganipun mbandhangi tiyang-tiyang tawanan, Panjenenganipun maringi ganjaran dhateng manungsa." 9 Mungguh "Panjenengane wus sumengka" iku rak ateges manawa Panjenengane iya wus tumedhak uga menyang ing peranganing bumi kang ngisor dhewe? 10 Panjenengane kang wus tumedhak, iya Panjenengane uga kang wus sumengka ngungkuli sakehing langit, supaya ngebeki samubarang. 11 Lan iya Panjenengane kang paring para rasul, nabi, juru Injil, pangon lan pamulang, 12 supaya para suci padha kacawisna kanggo ayahan leladi, kanggo pambangune sarirane Sang Kristus, 13 nganti kita kabeh wus padha bisa nggayuh manunggaling pracaya lan kawruh kang bener tumrap Putraning Allah, kadiwasan kang sampurna, lan tataran kang cundhuk karo kasampurnaning Sang Kristus, 14 temahan kita ora dadi bocah maneh, kang diobat-abitake dening sarupane angine piwulang, dening pratingkah nasar lan culikane manungsa kang mblasukake, 15 nanging kalawan tatag ngandhemi kayekten sajroning katresnan, kita mundhak-mundhak ing samubarang ngener Sang Kristus kang jumeneng Sesirah. 16 Iya saka Panjenengane iku sarirane sakojur -- kang tumata runtut lan kaiket dadi siji awit 10
EFESUS 4.17 -25 saka makartine kabeh perangane, cundhuk karo murwate pakaryane saben perangan iku -- anggone tumuwuh mbangun dhiri sajroning katresnan. Dalaning urip anyar 4:17-32 17 Mula iki dakkandhakake lan dakcethakake marang kowe ana ing patunggilane Gusti, yaiku: Uripmu aja kaya lakuning wong-wong kang ora wanuh marang Gusti Allah maneh kang pangangen-angene tanpa guna 18 lan kang peteng pikirane, adoh saka ing urip patunggilan karo Gusti Allah, marga saka bodhone lan marga saka wangkoting atine. 19 Pangrasane wus kethul, temahan padha masrahake awake marang pamblunthah lan nglakoni panggawe kang rusuh kalawan kethaha. 20 Nanging munguh kowe iku ora mangkono. Kowe wus padha sinau wanuh karo Sang Kristus. 21 Awit kowe wus krungu bab Panjenengane lan nampani piwulang ana ing Panjenengane manut kayekten kang satuhu ana ing Gusti Yesus 22 yaiku manawa kowe, ing bab lakumu kang biyen, kudu ngrucat kamanungsan lawas, kang nemahi rusak awit saka anane hawa-nepsu kang nasarake, 23 supaya kowe padha dianyarake ing roh lan pikiranmu, 24 lan ngrasuk kamanungsan anyar, kang wus tinitahake manut karo karsaning Allah ing kabeneran lan kasucen kang nyata. 25 Awit saka iku mbuwanga watek 11
EFESUS 4.26 -5.2 goroh lan ngucapa kang nyata marang ing pepadhaning sadulur siji lan sijine, awit kita padha-padha dadi gegelitaning badan siji. 26 Manawa kowe nepsu aja nganti gawe dosa: srengenge aja nganti angslup sadurunge nepsune ilang 27 lan aja aweh papan marang iblis. 28 Wong kang gawene nyolong, aja nyolong maneh, nanging becik nyambut-gawe kanthi tumemen lan nglakoni pagawean kang becik kalawan tangane dhewe, supaya bisa nguluri wong kang kekurangan. 29 Aja nganti ana tembung reged kawetu saka ing tutukmu, nanging munga tembung kang becik kanggo mbangun, yen prelu, supaya kang krungu, oleha sih-rahmat. 30 Lan kowe aja gawe sekele Sang Rohing Allah kang suci, kang wus ngecap kowe kanggo ing dina pangentasan. 31 Sadhengahing rasa serik, brangasan, gampang nepsu, tukar-padu lan panyatur ala buwangen saka ing antaramu, samono uga sadhengahing piala. 32 Nanging kowe dipadha sumanak mungguh ing siji lan sijine, kebak ing sih katresnan lan apura-ingapuraa kayadene Gusti Allah ana ing Sang Kristus iya wus ngapura marang kowe kabeh. Urip dadi putra-putraning pepadhang 5:1-21 5 1 Awit saka iku padha nulada marang Gusti Allah, dikaya putra-putra kang kekasih 2 lan padha lumakua ing katresnan, kayadene Sang Kristus Yesus uga wus ngasihi kowe 12
EFESUS 5.3-13 kabeh lan masrahake sarirane kanggo kita minangka pisungsung lan korban kang arum kagem Gusti Allah. 3 Nanging mungguh laku jina lan sarupane pratingkah rusuh utawa kamurkan iku aja nganti sanadyan munga kasebut bae ana ing antaramu, kaya kang pantes tumraping para suci. 4 Samono uga aja ngucap kang saru-saru, clemang-clemong utawa geguyon sembranan -- marga iku kabeh ora pantes -- nanging luwih prayoga ngucapa sokur. 5 Awit padha dieling temenan bab iki: ora bakal wong kang laku jina, wong kang najis utawa wong kang kebak kamurkan, yaiku kang nyembah brahala, oleh panduman ana ing kratoning Sang Kristus lan Gusti Allah. 6 Aja nganti kowe kena disasarake kalawan tetembungan kang kothong, awit prakara-prakara kang mangkono iku nekakake bebenduning Allah tumrap wong-wong duraka. 7 Marga saka iku aja nganti kowe kekancan karo wong-wong iku. 8 Pancen, biyen kowe iku dadi pepeteng, nanging saiki kowe dadi pepadhang ana ing Gusti. Mulane lakumu dikaya putra-putraning pepadhang, 9 marga wohing pepadhang iku mung sarupaning kabecikan lan kaadilan lan kabeneran, 10 lan titi-priksanen apa kang dadi keparenging Gusti. 11 Aja melu-melu marang pratingkahe pepeteng kang ora metokake woh apa-apa. Nanging kosokbaline iku welehna. 12 Awit mung ngucapake bae mungguh apa kang katindakake dening wong-wong iku ana ing pasingidan, iku wus jeneng saru. 13 Nanging 13
EFESUS 5.14 -23 samubarang kang wus kawelehake dening pepadhang iku dadi kelair, awit kabeh kang kelair iku katon padhang. 14 Awit saka iku ana kang muni, "Meleka, he kowe kang turu lan tangia saka antarane wong mati, temahan Sang Kristus bakal madhangi kowe." 15 Marga saka iku, padha diawas marang lakumu, aja kaya wong kang bodho, nanging dikaya wong kang pinter, 16 lan gunakna wektu kang ana, awit jaman iki ala. 17 Mulane aja padha tanpa budi, nanging udinen supaya kowe ngreti, mungguh apa kang dadi karsaning Gusti. 18 Lan aja nganti kowe mendem anggur, awit anggur iku nuwuhake hawa-nepsu, nanging kapenuhana ing Roh, 19 lan rerasanana siji lan sijine nganggo masmur, kidung pamuji lan kidung kasukman. Ngidunga lan surak-suraka kagem Gusti kanthi tulusing ati. 20 Tansah caosa sokur marang Gusti Allah Sang Rama kita tumrap samubarang kabeh atas asmane Gusti kita Yesus Kristus, 21 lan diandhap-asor ing antarane siji lans ijine ana ing sajrone wedi asih marang Sang Kristus. Katresnane Sang Kristus iku dhasaring jejodhoan 5:22-33 22 He para wong wadon, manut mituruta marang bojomu dhewe kayadene marang Gusti, 23 awit kang lanang iku sesirahe kang wadon, kayadene Sang Kristus iya sesirahing pasamuwan. Iya Panjenengane 14
EFESUS 5.24 -33 kang jumeneng Pamartane sarirane. 24 Awit saka iku kayadene pasamuwan sumuyud marang Sang Kristus, mangkonoa uga para wong wadon marang kang lanang tumrap ing samubarang kabeh. 25 He para wong lanang, padha tresnaa marang bojomu kayadene Sang Kristus anggone wus ngasihi pasamuwane nganti masrahake sarirane marga saka pasamuwan iku 26 supaya dadia suci, sarana diresiki nganggo padusan banyu kang kinanthenan pangandika 27 sarta kalawan mangkono banjur diprenahake ana ing ngarsane wus katon mancorong tanpa cacad lan ora njengkerut sapiturute, nanging wus dadi pasamuwan kang suci lan tanpa cacad. 28 Mangkono uga para wong lanang padha kawjiban tresna marang bojone kaya marang awake dhewe: Sing sapa tresna marang bjone iku awake dhewe kang ditresnani. 29 Marga ora tau ana wong nggethingi awake dhewe, malah diingoni lan diupakara padha kaya Sang Kristus marang pasamuwan, 30 awit kita iki gegelitaning sarirane. 31 Marga saka iku wong lanang kapesthi ninggal bapa lan biyunge lan rumaket marang bojone, temahan sakarone iku dadi daging siji. 32 Iki wewadi kang gedhe, nanging kang dakkarepake gegayutane Sang Kristus karo pasamuwane. 33 Dadi tumraping kowe: padha tresnaa marang bojomu kaya marang awakmu dhewe, dene para wong wadon padha ngajenana marang kang lanang. 15
EFESUS 6.1-9 Mbangun-turut lan katresnan 6:1-9 6 1 He bocah-bocah, manut-mituruta marang wong tuwamu ana ing patunggilane Gusti, mangkono iku kang bener. 2 Sira ngajenana bapa-biyungira -- iki pepakon kang wigati, kaya kang kacetha ana ing prasetya iki -- 3 supaya sira slamet lan dawa umurira ana in donya. 4 Lan kowe para bapa, aja padha gawe seriking atine anak-anakmu, nanging gulawenthahen ing bab piwulang lan pepeling kang saka ing Gusti. 5 He para abdi, manut-mituruta marang bendaramu kang ana ing donya kanthi wedi lan geter sarta kalawan tulusing ati, padha kaya anggonmu manut-miturut marang Sang Kristus, 6 aja mung manawa ana ing ngarepe bae kanggo nyenengake atining wong, nanging dikaya abdine Sang Kristus kang kalawan gumolonging ati nindakake karsane Gusti Allah, 7 lan kang kanthi lila legawa anggone leladi kaya marang Gusti lan ora marang manungsa. 8 Kowe padha sumurup, manawa saben wong, apa batur tukon, apa wong mardika, yen wis nindakake kabecikan, bakal tampa piwales saka Gusti. 9 Lan kowe para bendara, dikaya mangkono uga pangrengkuhmu marang para baturmu lan aja nganggo ancaman. Elinga, manawa Gutine 16
EFESUS 6.10 -19 lan Gustimu ana ing swarga, lan Panjenengane iku ora pilih kasih. Prabot kasukman 6:10-20 10 Wasana, padha dadia santosa ana ing patunggilane Gusti, lan ing kasektening panguwasane. 11 Padha sikepa praboting prange Gusti Allah, supaya kowe bisa ndhahi gelar kajuligane Iblis; 12 awit kang kita tandhingi iku dudu daging lan getih, nanging para pamarentah, para panguwasa, para panggedhening jagad kang peteng iki, para rohing kadursilan kang ana ing langit. 13 Mulane padha nyandhaka praboting prange Gusti Allah, supaya kowe bisa nyembadani samasa tekane dina kang ala iku lan tetep tangguh sawuse kowe ngrampungake sakabehe. 14 Mulane padha dipanggah, lambungmu sabukana ing kayekten lan ngrasuka kaadilan minangka kere, 15 sikilmu nganggoa trumpah cumadhangmu marang Injiling tentrem- rahayu; 16 sajrone mangkono iku padha nganggoa tamening pracaya, margane kowe bakal bisa nyirep sakehing panah geni saka si pangawak dursila, 17 karomaneh padha nampanana tetopong karahyon lan pedhang Roh, yaiku sabdaning Allah, 18 ing sajroning pandonga lan panyuwunmu kabeh. Padha tansah ndedongaa ana ing patunggilaning Roh, sarta padha meleka lan ditegen anggonmu padha nyenyuwun kanggo para suci; 19 uga 17
EFESUS 6.20 -24 kanggo aku, supaya manawa aku ngucap, diparingana tetembungan kang bener, lan supaya kanthi kendel anggonku nggiyarake kekeraning Injil, 20 kang dakladeni minangka utusan kang dirante. Padha ndedongaa, supaya aku bisa nglairake bab iku kalawan kendel, awit pancen kudu mangkono. Pawarta lan salam 6:21-24 21 Supaya kowe uga padha sumurup marang kaanan lan lelakonku, mula Tikhikus, sadulur kita kang kekasih lan abdi kang tumemen ana ing Gusti, bakal aweh sumurup marang kowe bab iku kabeh. 22 Iya iku karepku anggonku kongkonan Tikhikus nemoni kowe kabeh, supaya kowe padha ngreti mungguh kaananku supaya nglipur atimu. 23 Tentrem-rahayu lan katresnan kang kanthi pracaya saka Gusti Allah Sang Rama lan saka Gusti kita Yesus Kristus anaa ing para sadulur kabeh. 24 Sih-rahmat anaa ing wong kabeh, kang padha nresnani Gusti kita Yesus Kristus kanthi katresnan kang ora sirna ing salawas-lawase. 18
FILIPI Salam 1:1-2 1 1 Saka Paulus lan Timoteus abdi-abdine Sang Kristus Yesus marang sakehing para suci ana ing sajroning Sang Kristus Yesus kang ana ing kutha Filipi lan para juru pamomong sarta para juru pamulasara. 2 Sih-rahmat lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah Rama kita lan saka Gusti Yesus Kristus anaa ing kowe kabeh. Pamuji sokur lan pandonga 1:3-11 3 Aku caos sokur marang Allahku saben-saben aku ngelingi marang kowe kabeh. 4 Lan saben aku ndongakake kowe kabeh, anggonku ndedonga tansah kalawan bungah. 5 Aku ngunjukake panuwun marang Allahku marga saka anggonmu padha tetunggalan ing bab Kabar Injil wiwit ing dina wiwitan nganti saprene. 6 Tumraping iku aku yakin banget, manawa Panjenengane, kang miwiti pakaryan becik ana ing antaramu, iku bakal mbacutake nganti tumeka ing wekasane ing dinane Sang Kristus Yesus. 7 Pancen wus sapantese manawa aku duwe pangrasa mangkono tumraping
FILIPI 1.8- 14 kowe kabeh, awit kowe padha klebu ing atiku, amarga kowe kabeh padha oleh panduman ing sajroning sih-rahmat kang diparingake marang aku, iya nalikane aku dikunjara, iya nalikane mbelani sarta nyantosakake Injil. 8 Awit Gusti Allah kang dadi seksiku, kaya apa kangenku marang kowe kabeh kalawan sih-katresnane Sang Kristus Yesus. 9 Lan iya iki pandongaku: Muga-muga katresnanmu saya mundhak-mundhaka ing pangawruh kang bener lan ing sarupaning pangreten, 10 satemah kowe padha bisa milih apa kang becik, supaya kowe padha dadia resik lan ora cacad ngarepake dinane Sang Kristus, 11 padha kapenuhan wohing kabeneran pakaryane Gusti Yesus Kristus minangka kamulyan lan pangalembananing Allah. Paseksene Rasul Paulus nalika ana ing pakunjaran 1:12-26 12 Kang dakkarepake, para sadulur, supaya kowe padha sumurup, manawa apa kang tumiba marang aku iki, malah wus ndadekake kamajuaning Injil, 13 satemah wus cetha tumrap sakehing priyayi kraton lan wong liya-liyane kabeh, manawa aku dikunjara marga saka Sang Kristus. 14 Lan sedulur ing patunggilane Gusti kang akeh-akeh wus kadunungan pracaya marga saka anggonku dikunjara lan dadi luwih kendel 2
FILIPI 1.15- 23 sarta ora kalawan wedi anggonku ngalirake pangandikaning Gusti Allah. 15 Ana wong martakake Sang Kristus amarga drengki lan dhemen pasulayan, nanging ana uga kang ngundhangake Panjenengane kalawan sedya kang becik. 16 Wong iki padha martakake Sang Kristus marga saka tresna, awit padha ngreti, manawa aku ana ing kene prelu mbelani Injil, 17 nanging liyane marga saka kabutuhane dhewe lan ora kanthi kekarepan kang eklas, pangirane bisa ngundhakake abote kasangsaranku ana ing pakunjaran. 18 Nanging ora dadi apa, awit sanadyan ta kapriye bae Sang Kristus kawartakake, apa kanthi sedya kang ala apa kanthi jujur. Tumrap iku aku bungah. Lan aku bakal tetep bungah, 19 awit aku sumurup manawa kawusanane iki kabeh iku karahayonku sabab saka pandongamu lan pitulunganing Rohe Gusti Yesus Kristus. 20 Amarga kang banget dakpengini lan dakarep-arep, yaiku yen tumraping samubarang kabeh aku ora bakal kawirangan, nanging kayaa sing uwis-uwis, mangkono uga saiki, Sang Kristus kanthi cetha kaluhurake ana ing badanku, dadia srana uripku, utawa srana patiku. 21 Awit mungguh ing aku urip iku Sang Kristus, dene mati iku kabegjan. 22 Nanging manawa aku kudu urip ana ing donya iku, iku tumraping aku ateges nyambut-gawe metokake woh. Dadi endi kang kudu dakpilih, aku ora bisa ngadhakake. 23 Aku kapetek dening rong prakara: Aku kapengin lunga lan nunggal 3
FILIPI 1.24- 30 karo Sang Kristus -- iku pancen luwih dening becik; 24 nanging urip ana ing donya iki isih luwih prelu marga saka kowe kabeh. 25 Lan ing sajroning kayakinan iki aku ngreti: aku isih bakal kasambungan umur lan urip bebarengan maneh karo kowe kabeh, supaya kowe padha sangsaya maju lan bungah-bungah ana ing sajroning pracaya, 26 temahan ana ing Sang Kristus Yesus anggonmu mongkog sangsaya mundhak marga saka aku, manawa nekani kowe maneh. Pepeling supaya tetep mantep 1:27-30 27 Mung bae kalakuanmu kacundhukna karo Injile Sang Kristus, supaya manawa aku teka aku ndeleng, dene manawa aku ora teka aku krungu, yen kowe padha mantep atunggal roh lan saiyeg padha tumindak sakatoge kanggo iman kang tuwuh saka ing Injil 28 kalawan ora wedi babar pisan marang mungsuhmu. Iku mau kabeh tumraping mungsuh-mungsuhmu dadi ngalamating karusakan, nanging tumrap kowe kabeh dadi ngalamating karahayon, lan iku tekane saka Gusti Allah. 29 Amarga kowe wus padha kaparingan sih ora mung supaya pracaya marang Sang Kristus bae, nanging uga supaya nandhang sangsara kagem Panjenengane, 30 padha tarung kaya kang wus kokdeleng biyen ana ing aku, lan kang saiki kokrungu mungguh ing aku. 4
FILIPI 2.1- 9 Pitutur supaya manunggal lan andhap asor kaya Sang Kristus 2:1-11 2 1 Dadi sarehne ing sajroning Sang Kristus iku ana pepeling, ana panglipuring katresnan, ana patunggilaning Roh, ana sih-katresnan lan piwelas, 2 mulane padha ngganepana kabungahanku kalawan mangkene: dipadha sarujuk, tunggal katresnan, tunggal budi, tungal sedya, 3 sepi ing pamrih utawa pangalembana kang tanpa guna. Nanging kosokbaline kalawan andhap asor kang sji nganggepa marang sijine luwih utama tinimbang awake dhewe; 4 lan saben wong aja mung mikir marang kabutuhane dhewe, nanging elinga uga marang kabutuhaning liyan. 5 Ing sajrone anggonmu padha urip bebarenagn padha kadunungana pangangen-angen lan pangrasa kang uga tinemu ana ing Sang Kristus Yesus, 6 kang sanadyan ngagem sipating Allah, ewadene anggone sajajar karo Gusti Allah iku ora kaanggep bab kang kudu dikekahi, 7 nanging malah wus nyuwungake sarirane piyambak, lan ngagem sipating abdi, sarta wus dadi padha karo manungsa. 8 Apamaneh ing sajrone wujud manungsa iku Panjenengane wus ngasorake sarirane lan sumuyud nganti seda ana ing kayu salib. 9 Iya iku sababe Gusti Allah banget anggone banjur ngluhurake Panjenengane lan maringi asma marang 5
FILIPI 2.10- 17 Panjenengane ngungkuli sadhengahing jeneng, 10 supaya ana ing asmane Gusti Yesus kang ana ing langit lan kang ana ing bumi lan kang ana ing sangisore bumi, padha jengkenga 11 lan sakehing ilat padha ngakonana manawa "Gusi Yesus Kristus iku jumeneng Gusti", murih kaluhuraning Gusti Allah, Sang Rama. Tansah padha udinen karahayonmu 2:12-18 12 He para sadulur kang kinasih, kowe iku tansah padha mituhu, mulane padha tansah udinen karahayonmu kalawan wedi lan geter, ora mung kaya nalikane aku isih ana ing tengah-tengahmu, nanging luwih-luwih saiki ing wektu aku adoh karo kowe; 13 awit iya Gusti Allah kang manut sakeparenge, nuwuhake iya kekarepan, iya panggawe ana ing kowe. 14 Lakonana samubarang kabeh kalawan tanpa panggrundel lan suwala, 15 supaya kowe ora padha kaciren lan ora padha cacad, padha dadi putraning Gusti Allah kang tanpa cacad ing satengahing golongan kang kablinger lan mblasar iki, satemah ana ing satengahing wong-wong iku kowe sumunar kaya lintang-lintang ing jagad, 16 kanthi ngadhemi sabdaning urip, supaya aku bisa mongkog ing dinane Sang Kristus, dene ora nglaha anggonku mbalap sarta ora nglaha anggonku kangelan. 17 Nanging sanadyan getihku kawutahake ana ing kurban lan pangibadahing pracayamu, aku bungah, 6
FILIPI 2.18- 27 lan aku bungah bebarengan karo kowe kabeh. 18 Lan kowe iya padha bungaha mangkono, lan bungaha bebarengan karo aku. Timoteus lan Epafrodhitus 2:19--3:1a 19 Nanging ana ing sajroning Gusti Yesus aku kapengin endang bisaa kongkonan Timoteus nemoni kowe, supaya ayem atiku manawa wis krungu bab kaananmu. 20 Awit aku ora duwe wong liyane maneh kang tunggal budi lan tunggal pangangen-angen lan kang temen-temen nggatekake kabutuhanmu; 21 sabab kabeh mburu kabutuhane dhewe dudu kabetahane Sang Kristus Yesus. 22 Kowe rak wus padha ngreti bab kasetyane kang wus kateter lan manawa dheweke wus kaya anak marang bapakne anggone ngrewangi aku ing bab anggonku ngladeni Injil. 23 Iya iku kang tumuli arep dakkongkon, sawuse cetha tumraping aku kapriye dadine prakaraku, 24 nanging ana ing Gusti aku ngandel, manawa aku dhewe uga bakal enggal teka. 25 Mung bae dakkira prelu aku kongkonan Epafrodhitus marang kowe, yaiku sadulurku lan kanca nyambut-gawe sarta kancaku perang, kang kokkongkon nulungi aku ing bab kabutuhanku. 26 Awit banget kangene marang kowe kabeh lan uga prihatin marga kowe krungu anggone lara. 27 Pancen iya lara temenan nganti meh mati, nanging Gusti Allah paring kawelasan, lan ora mung dheweke bae, 7
FILIPI 2.28- 3.4 nanging uga aku, supaya kasusahanku aja tumpa-tumpa. 28 Yaiku sababe aku sangsaya enggal-enggal kongkonan dheweke, supaya samangsa kowe ndeleng dheweke, padha bisa bungah maneh lan sudaa prihatinku. 29 Mulane tampanana ana ing patunggilaning Gusti kalawan sarupaning kabungahan lan wong kang kaya mangkono iku padha ajenana. 30 Marga saka ayahane Sang Kristus dheweke meh tinggal donya lan ngetohake nyawane kanggo ngganepi apa kang isih kurang sajroning anggonmu padha leladi marang aku. 3 1 Wasana sadulur-sadulurku, padha bungaha ana ing patunggilane Gusti. Kayekten kang sejati 3:1b-16 (3-1b) Mindhoni nulis maneh bab iki marang kowe iku tumraping aku ora abot lan aweh katamtuan marang kowe. 2 Dipadha ngati-ati marang asu-asu, dipadha ngati-ati karo wong-wong kang ala panyambut-gawene, dipadha ngati-ati karo juru netaki kang palsu. 3 Awit iya kita iki kang tetakan ing sabenere, kang padha ngabekti dening Rohe Gusti Allah lan nggunggung ana ing Sang Kristus Yesus lan ora ngandel marang prakara-prakara kadagingan 4 sanadyan aku uga duwe dhasar kumandel marang prakara-prakara kadagingan. Yen ana wong liya rumangsa bisa ngandel marang prakara-prakara kadagingan, aku 8
FILIPI 3.5- 13 iki luwih maneh: 5 ditetaki ing dina kang kawolu, trahe bangsa Israel, saka taler Benyamin, wong Ibrani tulen, kawawas saka angger-anggering Toret aku wong Farisi, 6 mungguhing kasregepan aku iki tukang nguya-uya pasamuwan, mungguhing kanyataan bab netepi angger-anggering Toret aku tanpa cacad. 7 Nanging apa kang biyen dadi kabegjan tumraping aku, saiki dakanggep kapitunan marga saka Sang Kristus. 8 Malah samubarang kabeh dakanggep kapitunan, marga wanuh marang Sang Kristus Yesus, Gustiku, iku mulyane ngungkuli kabeh-kabeh mau. Iya marga saka Panjenengane iku aku wus mbuwang samubarang kabeh iku lan dakanggep larahan, supaya aku oleh Sang Kristus 9 lan dumunung ana ing Panjenengane iku ora marga saka kabeneranku dhewe kang jalaran saka nglakoni angger-anggering Toret, ananging marga saka pracaya marang Sang Kristus, yaiku kabeneran peparinge Gusti Allah adhedhasar pracaya. 10 Kang dakkarepake yaiku wanuh marang Panjenengane lan dayane wungune lan manunggil ing sajrone sangsarane, temahan aku dadi madha rupa lan Panjenengane ana ing sedane, 11 supaya wekasane aku oleh patangen saka ing antarane wong mati. 12 Ora kok kaya-kaya aku wus kadunungan bab iki utawa wus sampurna, nanging iku dakburu, bokmanawa bisa kecandhak, awit aku iya wus dicandhak dening Sang Kristus Yesus. 13 Para sadulur, aku dhewe ora rumangsa 9
FILIPI 3.14- 21 manawa aku wus bisa nyekel, 14 nanging iki kang daklakoni: kalawan nglalekake apa kang wus ana ing buriku lan manglung marang apa kang ana ing ngarepku, aku mburu marang tujuan supaya oleh ganjaran, yaiku timbalan kaswargan kang saka ing Gusti Allah ing sajrone Sang Kristus Yesus. 15 Awit saka iku ayo kita, kang padha sampurna iki duwea pamikir mangkono. Lan manawa tumrap ing salah sawijining prakara panemumu seje, Gusti Allah kang bakal nyethakake prakara iku marang kowe. 16 Mung bae apa kang wus kita gayuh iku kita terusna metu ing dalan kang wus kita liwati. Pitutur-pitutur marang pasamuwan 3:17--4:1 17 Para sadulur, padha nulada marang aku lan ngiloa marang wong kang lakune padha kaya aku kabeh, kang padha dadi tetuladhanmu. 18 Awit, kaya kang wus kerep banget dakkandhakake marang kowe kabeh, lan kang saiki dakpratelakake maneh kalawan nangis, akeh wong kang uripe dadi satruning salibe Sang Kristus. 19 Wekasane wong-wong iku nemahi karusakan, kang dadi allahe wetenge, kang dadi kamulyane kanisthane, pangangen-angene mung tumuju marang prakara kadonyan. 20 Sabab kita iki wargane Kratoning Swarga lan saka kono uga kita nganti-anti Gusti Yesus Kristus kang dadi Juru Slamet, 21 kang bakal nyantuni badan kita 10
FILIPI 4.1- 7 kang nistha iki, temahan dadi madha rupa karo sarirane kang mulya, manut panguwaose kang bisa nelukake samubarang kabeh marang Panjenenane. 4 1 Awit saka iku sadulur-sadulurku kang daktresnani lan kang dakkangeni, kang dadi kabungahanku lan makuthaku, padha disantosa ana ing Gusti, he sadulur-sadulurku kang kinasih. Pitutur-pitutur wekasan 4:2-9 2 Euodhia dakpituturi lan Sintikhe iya dakpituturi, dipadha golong-gilig ana ing Gusti. 3 Lan aku uga duwe panjaluk marang kowe, Sunsugos, kancaku kang tumemen: iku padha tulungana. Awit wong iku wus padha tarung bebarengan karo aku ana ing pakabaran Injil, sarta bebarengan karo Klemens lan kanca-kancaku nyambutgawe liyane, kang jenenge padha kapacak ana ing buku kauripan. 4 Padha tansah bungah-bungaha ing sajroning Gusti! Dakpindhoni maneh pituturku: Padha bungah-bungaha! 5 Kabecikanmu iku disumurupana ing wong kabeh. Gusti wus celak! 6 Aja padha nyumelangake bab apa bae, nanging padha lairna sakehing pepenginanmu marang Gusti Allah ing pandonga lan panyuwun kalawan caos sokur. 7 Temahan tentrem-rahayu kang saka ing Gusti Allah, kang ngungkuli saliring budi, bakal rumeksa 11
FILIPI 4.8- 15 marang ati lan pangangen-angenmu ana ing Sang Kristus. 8 Wasana, sadulur-sadulur, sabarang kang nyata, sabarang kang luhur, sabarang kang adil, sabarang kang suci, sabarang kang sinebut kautaman lan pantes dialem, iku kabeh padha pikiren. 9 Lan apa kang wus padha koksinau lan kang koktampani, lan kokrungu sarta kokdeleng ana ing aku, iku lakonana; temahan Gusti Allah etuking tentrem-rahayu bakal nunggal karo kowe kabeh. Rasul Paulus paring tarima kasih ing bab pisungsunge sadulur pasamuwan Filipi 4:10-20 10 Aku bunagh banget ing sajrone Gusti, dene wusanane angen-angen lan pangrasamu tumrap aku tuwuh maneh. Kowe pancen tansah padha migatekake, nanging ora ana kobermu. 11 Bab iki dakkandhakake ora marga kacingkrangan, awit aku wus sinau nyukupi awakku dhewe ing sadhengahing kaanan. 12 Aku ngreti kacingkrangan iku apa lan iya ngreti kaluberan iku apa. Ing sadhengah bab lan ing sadhengah prakara ora ana kang winadi tumrap aku; ing bab kawaregan, ing bab kaluwen, ing bab kaluberan apa ing bab kekurangan. 13 Sakehing prakara bisa daksangga ana ing Panjenengane kang paring kakuwatan marang aku. 14 Nanging iya prayoga tumindakmu, dene kowe wus padha melu ing karibedanku. 15 Lan kowe dhewe 12
FILIPI 4.16- 23 uga padha sumurup, he wong-wong Filipi, nalikane aku miwiti ngabarake Injil, nalikane aku mangkat saka ing tanah Makedhonia, ora ana pasamuwan siji-sijia kang etung-etungan karo aku bab mlebu-metuning dhuwit, kajaba kowe. 16 Amarga ana ing kutha Tesalonika pisan pindho kowe wus ngirimake pitulungan marang aku. 17 Mung bae kang daklengake dudu paweweh iku, nanging wohe, kang sangsaya nggedhekake kauntunganmu. 18 Saiki aku wus tampa kabeh kang prelu saka kowe, malah luwih saka iku, aku kaluberan, awit aku wus tampa kirimanmu lumantar Epafrodhitus, pisungsung kang arum, korban sesaosan kang nengsemake lan ndadekake renaning Allah. 19 Gusti Allahku bakal nyekapi kabeh kabutuhanmu laras karo kasugihaning kamulyane ana ing Sang Kristus Yesus. 20 Gusti Allah iya Rama kita kaluhurna ing salawas-lawase! Amin. Salam 4:21-23 21 Salamku marang saben wong suci ana ing Sang Kristus Yesus. Salam marang kowe saka sadulur-sadulur kang bebarengan karo aku. 22 Salam marang kowe saka sakehing para suci, luwih maneh saka kang klebu para abdine Sang Prabu. 23 Sih-rahmate Gusti Yesus Kristus anaa ing rohmu kabeh! 13
KOLOSE Salam 1:1-2 1 1 Saka Paulus, rasule Gusti Kristus Yesus, kang marga dening karsane Gusti Allah, lan saka sadulur kita Timoteus, 2 marang para sadulur kang suci lan kang pracaya ana ing patunggilane Gusti Kristus, kang ana ing Kolose. Sih-rahmat lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah Rama kita, anaa ing kowe kabeh. Pamuji sokur lan pandonga 1:3-14 3 Aku tansah padha saos sokur marang Gusti Allah, Kang Ramane Gusti kita Yesus Kristus, lan ora pegat tansah ndongakake kowe, 4 awit aku wus padha krungu bab pracayamu ana ing Gusti Kristus Yesus, mangkono uga bab katresnanmu marang para suci, 5 kagawa saka pangarep-arep marang apa kang wus digadhangake marang kowe ana ing swarga. Mungguh pangarep-arep mau ing sadurunge wus kokrungu saka ing Pangandikaning kayekten yaiku Injil, 6 kang wus padha koktampani. Injil mau metokake woh lan mekar nyrambahi ing sajagad,
KOLOSE 1.7-14 malah iya tekan ing antaramu wiwit ing dina anggonmu krungu lan mangreti temenan marang sih-rahmate Gusti Allah. 7 Sakabehe iku mau sumurupmu saka Epafras kancaku leladi kang daktresnani, kang tumrap ing kowe dadi paladose Gusti Kristus kang setya. 8 Iya dheweke iku kang martani aku bab katresnanmu ana ing patunggilane Roh. 9 Marga saka iku, wiwit aku oleh pawarta mau, ora pegat anggonku ndongakake kowe. Kang daksuwun supaya kowe kaparingana sakabehing kawicaksanan lan kawruh kasukman kanggo nyumurupi bab karsane Pangeran kang kalawan sampurna, 10 temah uripmu ana ing ngarsane bisa kalawan sapatute lan ndadekake keparenge tumrap sadhengah prakara, lan sajrone nindakake sakabehing panggawe becik bisa metokake woh, lan maneh saya mundhak murni kawruhmu ing bab Gusti Allah, 11 lan maneh kowe padha kasantosakna sarana kakuwatan panguwasaning kamulyane Pangeran, supaya bab anggonmu ngrasakake samubarang kabeh kalawan tumemen lan sabar. 12 Sabanjure padha saosa sokur kanthi bungah marang Sang Rama, kang wus memantes marang kowe bisane kapanduman apa kang wus katamtokake tumrap marang para suci kang ana ing kratoning pepadhang. 13 Panjenengane wus ngluwari kita saka panguwasaning pepeteng, kaelih menyang kratone Sang Putra kang kinasih. 14 Ana ing Panjenengane anggon 2
KOLOSE 1.15- 21 kita nduweni tetebusan, yaiku pangapuraning dosa. Bab pinunjule Gusti Kristus 1:15-23 15 Panjenengane iku citrane Gusti Allah kang ora katingal, kang pambayun, kang luwih pinunjul tinimbang samubarang kabeh kang dititahake, 16 marga dumadine samubarang kabeh iku dening Panjenengane, iya kang ana ing swarga, iya kang ana ing bumi, kang kasat mripat, lan kang ora kasat mripat, dadia awujud dhampar dadia kaprabon, apadene para pamarentah lan para panguwasa; samubarang kabeh katitahake dening Panjenengane lan lumadi marang Panjenengane; 17 Panjenengane iku anane sadurunge samubarang kabeh ana, lan samubarang kabeh iku anane ana ing Panjenengane; 18 Panjenengane iku jumeneng dadi sesirahing sarira, yaiku pasamuwan. Panjenengane dadi pambayun, kang ndhisiki wungu saka ing antarane wong mati, mulane kasebut pinunjul piyambak ing antarane samubarang kabeh. 19 Marga kawontenane Allah ing sawetahe kepareng dedalem ana ing Panjenengane, 20 kang ngrukunake samubarang kabeh karo sarirane, kang ana ing bumi lan kang ana ing swarga; yaiku sawuse ngawontenake pirukun sarana rohe Gusti Kristus kang sinalib. 21 Mangkono uga kowe kabeh kang maune urip adoh karo Gusti Allah, 3
KOLOSE 1.22- 27 sajroning ati lan pikiranmu lumawan marang Panjenengane, kacihna saka panggawemu kang ala, 22 saiki wus dirukunake ana ing sarirane kadagingan Gusti Kristus sarana sedane, supaya kowe padha tinemu suci tanpa cacad lan resik anggonmu kasowanake ana ing ngarsane. 23 Marga saka iku kowe kudu padha mantep ing pracaya, tetep santosa ora keguh, lan aja nganti nyleweng saka ing pangarep-areping Injil kang wus padha kokrungu, lan wus kagelarake ana ing salumahing bumi sakurebing langit, lan aku iki, Paulus, kang wis dadi paladose. Bab leladi lan sangsarane Rasul Paulus 1:24--2:5 24 Saiki aku bungah dene aku ketaman sangsara kang marga saka kowe, lan aku kang ngganepi ana ing dagingku kakuranganing sangsarane Gusti Kristus tumrap ing sarirane, yaiku pasamuwan. 25 Aku wus dadi paladose pasamuwan iku nyondhongi bubuhan kang diparingake dening Gusti Allah marang aku, yaiku nglantarake sabdane kalawan sakatoge marang kowe, 26 yaiku wewadi kang sumimpen sajroning pirang-pirang jaman lan turun-tumurun, nanging kang ing saiki wus kalairake marang para suci kagungane. 27 Iku padha diparingi sumurup sapira kaluwihaning kamulyane wewadi mau ana ing antarane para bangsa liya, yaiku: Gusti Kristus ana ing tengahmu, iya ana ing 4
KOLOSE 1.28 -2.5 Sang Kristus iku dununge pangarep-arep marang kamulyan. 28 Iya Panjenengane iku kang dakwartakake samangsa aku padha mituturi lan mulang saben wong bab sarupane kawruh kanggo nuntun saben wong marang kasampurnan kang ana ing Gusti Kristus, 29 iku kang dakprasudi lan daktempuh kalawan sakabehing kakuwatan laras karo panguwasane Gusti kang makarya ana ing aku kalawan kuwat. 2 1 Amarga karepku, supaya kowe padha sumurupa, sapira abote perang kang daktindakake kanggo kowe lan para wong kang ana ing Laodhikia, lan iya kanggo sapa bae kang durung tau weruh marang pribadiku tata lair, 2 supaya padha lipura atine, lan padha manunggal sajroning katresnan, satemah bisa nyandhak kasugihaning kawruh kanthi yakin lan nyumurupi kekerane Gusti Allah yaiku Gusti Kristus, 3 sabab ana ing Panjenengane sumimpene raja-brana kawicaksanan lan kawruh. 4 Bab iki daklairake marang kowe, supaya aja nganti ana wong kang mblithuk kowe nganggo pitembungan kang endah. 5 Sabab sanadyan aku dhewe ora ana ing tengahmu, nanging ana ing sajroning roh aku lan kowe padha tetunggalan, lan aku rumangsa bungah nyumurupi tumataning uripmu lan kasantosaning pracayamu marang Gusti Yesus. 5
KOLOSE 2.6-13 Kasampurnaning urip ana ing Gusti Kristus 2:6-15 6 Kowe wus padha nampani Gusti Kristus Yesus, Gusti kita, mulane uripmu tetepa ana ing Panjenengane, 7 dinganti ngoyod lan kabangun, ana ing Panjenengane, muga kowe saya wuwuh kasantosanmu ana ing pracaya kang wus diwulangake marang kowe, lan muga atimu kebak panuwun. 8 Diprayitna, aja nganti ana kang nawan kowe nganggo ngelmu rerekan lan piwulang palsu kang tanpa isi manut wulange ila-ila lan roh-rohing jagad, kang ora manut marang Gusti Kristus. 9 Panjenengane iku kadunungan Kaallahan sawetahe kang kasarira, 10 lan kowe wus padha kapenuhan ana ing Panjenengane, kang jumeneng sesirahe sarupaning pamarentah lan panguwasa. 11 Ana ing Panjenengane anggonmu padha katetakan, dudu tetak kang katindakake dening manungsa, nanging sarana supite Gusti Kristus kang awujud pangrucating badan kang kadosan, 12 marga ana ing Panjenengane kowe padha ndherek kakubur sarana baptis, lan ana ing Panjenengane ndherek katangekake dening pracayamu marang panguwasa pakaryane Gusti Allah, kang wus ngwungokake Panjenengane saka antarane wong mati. 13 Mangkono uga kowe, sanadyan ing maune kowe padha mati dening panerakmu lan ora 6
KOLOSE 2.14- 19 tetak sacara lair, wus diuripake dening Gusti Allah bareng lan Panjenengane, yaiku sawuse Panjenengane ngapura sakehing panerak kita, 14 sarana nyirnakake layang pratandha utang, kang adhedhasar undhang-undhang kang ndakwa lan ngancam marang kita. Dene iku wus dilebur sarana kapaku ana ing kayu salib. 15 Panjenengane wus mblejedi para pamarentah lan para panguwasa, lan padha kadadekake pangewan-ewan, amarga wus padha dikalahake. Ngupayaa bandha kang ana ing ngaluhur 2:16--3:4 16 Sarehne mangkono aja nganti ana wong kang ngukumi kowe bab mangan lan ngombe, utawa bab dina riyaya, sasi anyar lan dina Sabat. 17 Sabab iku kabeh mung dadi wewayangane apa kang bakal kalakon, mangka wujude yaiku Gusti Kristus. 18 Aja nganti kaunggulanmu iku diwurungake dening wong kang rewa-rewa andhap-asor lan memuja marang malaekat, lan maneh ngaku-aku ndeleng marang kaanan kang ora katon, apadene tanpa waton anggone gumunggung dening pamikire kang cara kadonyan, 19 mangka dheweke ora ngugemi marang Sesirah, kang dadi jalarane badan sakojur saya mundhak marga saka sawabing Allah, sabab katuwak lan tinalenan dadi siji dening urat lan ros-rosan. 7
8 KOLOSE 2.20 -3.5 20 Yen kowe wus ndherek mati ana ing sedane Gusti Kristus, lan luwar saka para rohing jagad, yagene kowe kok isih nurut marang pranatan rupa-rupa, kang ing semu kayadene kowe isih padha urip ana ing donya, 21 kayata: aja ndhemek iki, aja ngicipi kuwi, aja nyenggol iki, 22 kabeh iku mung tumrap barang kang kena ing rusak sajrone kagunakake, lan mung nuruti piweling lan piwulange manungsa. 23 Pranatan-pranatan mau sanadyan ing semu kebak isi kawicaksanan, nganggo pangibadah rerekane dhewe, kayata: andhap-asor, nyiksa-awak, iku ora ana paedahe kajaba mung kanggo pamareming urip kadonyan. 3 1 Marga saka iku yen kowe wus padha ndherek katangekake kalawan Gusti Kristus, padha ngupayaa sabarang kang ana ing ngaluhur, ing papan pinarake Gusti Kristus ing satengene Gusti Allah. 2 Padha nggatekna prakara kang ana ing ngaluhur aja kang ana ing bumi. 3 Sabab kowe wus padha mati lan uripmu iku sinengker kalawan Gusti Kristus, ana ing Gusti Allah. 4 Yen Gusti Kristus kang dadi urip kita iku ing tembe ngatingal, kowe iya bakal padha ndherek ngaton kalawan Panjenengane ana ing kamulyan. Bab kamanungsan kang anyar 3:5-17 5 Mulane kowe padha matenana samubarang kang asipat kadonyan kang ana ing awakmu, yaiku laku jina, tindak rusuh, hawa nepsu,
KOLOSE 3.6-16 kapencut, mangkono uga budi kethaha, kang dadi ewone panyembah brahala, 6 kabeh iku nekakake bebendune Gusti Allah (marang para wong duraka). 7 Ing maune kowe iya padha nglakoni mangkono iku nalika kowe isih padha ngraketi marang iku. 8 Nanging saiki kabeh mau buwangen, yaiku nepsu, brangasan, piala, pitenah lan tembung-tembung saru kang kawetu saka cangkemmu. 9 Aja nganti kowe padha goroh-ginorohan maneh, marga kowe wus padha ngrucat kamanungsan lawas sapratingkahe, 10 lan wus ngrasuk kamanungsan anyar kang tansah binangun, supaya oleh kawruh sanyata kang miturut citrane Kang Nitahake; 11 ing kono wus ora ana wong Yunani utawa Yahudi, wong tetakan lan wong ikutan, wong Barbar utawa won Skit, batur tukon utawa mardika, nanging Gusti Kristus iku kang ngabehi lan ana ing samubarang kabeh. 12 Mulane sarehne kowe wus padha dadi pepilihane Gusti Allah, kang wus kasucekake lan kinasihan, padha nyandhanga asih welas, kaloman, andhap-asor, alusing bebuden lan sabar. 13 Padha sabar-sinabarana kayadene Gusti Allah anggone wus ngapura kowe, kowe iya tumindaka mangkono uga. 14 Lan kang ngungkuli sakabehe iku: nindakna katresnan, iku kang ngesuhi lan nyampurnakake. 15 Muga tentrem-rahayune Gusti Kristus ngereh ana ing sajroning atimu, marga iya kaya mangkono iku anggonmu padha katimbalan dadi badan siji. Sarta saosa sokur. 16 Muga pangandikane 9
KOLOSE 3.17- 23 Sang Kristus dumunung ana ing antaramu kalawan luber, satemah anggonmu padha wuruk-winuruk lan eling-ingelingake nganggo sakehing kawicaksanan apadene sinambi nglagokake masmur lan puji-pujian sarta kidung kasukman, kowe padha saos sokur marang Gusti Allah sajroning atimu. 17 Lan sadhengah apa kang koktindakake kalawan tembung utawa kalawan panggawe, iku kabeh lakonana atas asmane Gusti Yesus, kambia saos sokur marang Gusti Allah, Rama kita lumantar Panjenengane. Pepacak kanggo brayat 3:18--4:6 18 He, para wong wadon, padha sumuyuda marang somahmu, dikaya sapatute ana ing patunggilane Gusti. 19 He, para wong lanang, bojomu tresnanana lan aja nganti kokkasari. 20 He, bocah-bocah, padha manut-mituruta marang wong tuwamu ing sadhengah prakara, sabab iku ndadekake keparenge Gusti. 21 He, para bapa, aja nglarakake atine anakmu, supaya aja nganti semplah. 22 He, para batur, mituhua marang bandaramu kadonyan ing sadhengah prakara, aja mung ana ing sapangarepan anggonmu gawe senenge, nanging diklawan tulusing ati kang marga saka wedi marang Gusti, 23 lan sadhengah apa kang koktindakake iku tindakna kalawan terus ing batin kayadene 10
KOLOSE 3.24 -4.8 kagem Gusti, ora kanggo manungsa. 24 Kowe wus padha sumurup, yen Gusti bakal maringi panduman kang wus ditamtokake minangka ganjaranmu. Gusti Kristus iku bandara, lan kowe dadi abdine. 25 Sing sapa gawe luput, iku bakal nyangga kaluputane, marga Gusti ora mawang wong. 4 1 He, para bandara, tumindaka adil lan jujur marang baturmu, elinga yen kowe uga duwe bandara ana ing swarga. 2 Sing tegen ndedonga, lan sajrone mangkono iku meleka kambi saos sokur. 3 Aku kabeh iya dongakna, supaya Gusti Allah maringi dalan tumrap anggonku padha nyebar pangandika, lan bisa nyaritakake bab kekerane Gusti Kristus, kang njalari anggonku kinunjara. 4 Sarana mangkono iku aku bisa njlentrehake bab mau ing samesthine. 5 Tumindaka kanthi sakehing kawicaksanan tumrap wong jaba, sarta padha nggemenana wektu. 6 Calathumu sing tansah kebak katresnan, aja cemplang, satemah kowe sumurup, kapriye anggonmu bakal mangsuli pitakone saben wong. Panutup lan salam 4:7-18 7 Bab kaananku sakabehe bakal diwartakake marang kowe kabeh dening Tikhikus, sadulur kita kang kinasih, abdi kang setya lan kanca leladi ana ing Gusti. 8 Dheweke dakkongkon nemoni kowe supaya kowe nyumurupi 11
KOLOSE 4.9-16 kaananku kabeh lan supaya nglipur atimu. 9 Lakune dakkantheni Onesimus, sadulur kita kang setya lan kinasih, wong saka ing antaramu, iku bakal padha martakake marang kowe samubarang kabeh kang kalakon ana ing kene. 10 Salam marang kowe saka Aristarkhus, kancaku kinunjara, lan saka Markus kaponakane Barnabas -- tumrap dheweke kowe rak wus tampa welingan -- iku yen nekani kowe tampanana. 11 Lan salam saka Yesus kang apeparab Yustus. Saka antarane para wong tetakan, iya mung wong telu iku rewangku nyambut-gawe kagem Kratone Gusti Allah; iku padha ndadekake lipuring atiku. 12 Salam saka Epafras marang kowe, dheweke asline saka ing antaramu, iku abdine Gusti Kristus Yesus, kang tansah ngganter anggone ndongakake kowe, supaya kowe tetep tanggon, kayadene wong-wong kang diwasa lan kang yakin temenan marang apa kang dadi karsane Gusti Allah. 13 Tumrap dheweke aku bisa aweh paseksi, bab anggone ngetog kekuwatan kanggo kowe lan para wong ing kutha Laodhikia lan ing kutha Hierapolis. 14 Salam marang kowe saka Lukas, dokter kang kinasih lan saka Dhemas. 15 Salamku marang para sadulur ing kutha Laodhikia; uga marang Nimfa lan pasamuwan kang ana ing omahe. 16 Sarta maneh samangsa layang iki wus diwacakake ana ing antaramu, arahen supaya diwacakake uga ana ing pasamuwan Laodhikia, lan layang kang 12
KOLOSE 4.17- 18 marang Laodhikia supaya uga diwacakake ana ing ngarepmu. 17 Lan Arkhipus kandhanana mangkene: Poma gatekna, kwajiban leladi, kang wus koktampani ing sajroning Gusti iku supaya kok tetepana kalawan samesthine. 18 Salam saka aku Paulus. Salam iki daktulis nganggo tanganku dhewe. Elinga yen aku diblenggu. Sih-rahmat anaa ing kowe. 13
1 TESALONIKA Salam 1:1 1 1 Saka Paulus, Silwanus lan Timoteus marang pasamuwane wong-wong ing Tesalonika, kang ana ing Allah Sang Rama lan ana ing Gusti Yesus Kristus. Sih-rahmat lan tentrem-rahayu anaa ing kowe kabeh. Wohing pakaryane Rasul Paulus 1:2-10 2 Aku tansah padha saos sokur marang Gusti Allah marga saka kowe kabeh kalawan ngelingi kowe ana ing sajroning pandongaku. 3 Sabab aku tansah padha eling marang pagaweaning pracayamu, pambudi-dayaning katresnanmu sarta kaantepaning pangarep-arepmu marang Gusti kita Yesus Kristus ana ing ngarsane Gusti Allah lan Rama kita. 4 Sarta aku padha sumurup, he para sadulur kang kinasihan ing Allah, yen Panjenengane wus milih marang kowe kabeh. 5 Awit Injil kang kita wartakake iku, ora mung kalantarake marang kowe kabeh kalawan temung thok, nanging uga kalawan daya kakuwatan lan ana ing Sang Roh Suci sarta kalawan katamtuan sakatoge, kaya kang wus padha koksumurupi, kapriye anggonku
1 TESALONIKA 1.6-2.2 padha tumindak ing gawe ana ing antaramu marga saka kowe. 6 Lan kowe wis padha dadi panganutku kabeh sarta panganute Gusti; sajrone nandhang sangsara kang abot anggonmu padha nampani pangandika kalawan kabungahan kang saka ing Sang Roh Suci, 7 satemah kowe padha dadi tetuladhan tumrap kabeh wong pracaya ing tanah Makedhonia lan ing tanah Akhaya 8 Amarga ngumandhanging pangandikane Gusti saka ing antaramu ora mung ana ing tanah Makedhonia lan Akhaya bae, nanging ana ing ngendi-endi wus misuwur pracayamu marang Gusti Allah, mulane aku kabeh wis ora usah ngandhakake bab iku. 9 Sabab wong-wong wis padha nyritakake dhewe mungguh ing ngatase aku sakanca kapriye anggonmu padha nampani aku kabeh sarta anggonmu padha ninggal brahala-brahala lan banjur mratobat marang Gusti Allah tuwin leladi marang Gusti Allah kang gesang lan sajati, 10 apadene nganti-anti rawuhe Kang Putra saka ing swarga, kang wus diwungokake saka ing antarane wong mati, yaiku Gusti Yesus, kan ngluwari kita saka ing bebendu kang bakal teka. Anggone Rasul Paulus leladi ana ing Tesalonika 2:1-12 2 1 Kowe dhewe iya wus padha sumurup para sadulur, yen anggonku padha teka ana ing antaramu iku ora nglaha. 2 Ananging 2
1 TESALONIKA 2.3-8 sanadyan ing maune, kaya kang wus padha koksumurupi, aku padha dikaniaya lan disiya- siya ana ing kutha Filipi, ewadene marga saka pitulunganing Allah kita, aku kabeh padha oleh kakendelan anggonku padha ngabarake Injiling Allah marang kowe kabeh ana ing sajroning pakewuh kang abot. 3 Amarga kang padha dakpituturake iku pinangkane ora saka ing panasaran utawa saka ing kekarepan kang ora murni sarta uga ora kaworan ing kaculikan. 4 Kosokbaline, sarehne Gusti Allah wus nggalih, yen aku kabeh pantes kapitayanan Injil, iya marga saka iku mulane anggonku padha rembugan iku ora amrih senenging manungsa, nanging supaya ndadekake keparenging panggalihe Gusti Allah, kang neter ati kita. 5 Awit kowe padha sumurup, yen aku padha ora tau nandukake tembung manis, utawa nganggo budi kethaha kang kaalingan, iki Gusti Allah kang nekseni, 6 sarta ora padha ngarah pangalem saka ing manungsa dadia saka kowe utawa saka wong-wong liya, sanadyan aku padha bisa tumindak mangkono, jalaran aku iki padha rasule Sang Kristus. 7 Nanging kalawan rumaket anggonku padha pitepungan ana ing tengahmu, wis kaya patrape biyung anggone ngemong lan ngopeni anake. 8 Kaya mangkono anggonku padha nindakake katresnan kang gedhe marang kowe kabeh, satemah kalawan legawa anggonku padha mandumi marang kowe ora ngemungake Injiling Allah bae, nanging uga uripku kabeh, jalaran kowe kabeh padha 3
1 TESALONIKA 2.9-14 daktresnani. 9 Awit mesthine kowe isih padha kelingan, para sadulur, marang kangelan lan rekasaku kabeh. Anggonku padha nggelarake Injiling Allah marang kowe iku, supaya aja ngreribedi wong sawiji-wijia panunggalanmu, padha dakkantheni nyambut-gawe rina wengi. 10 Kowe padha dadi seksi, samono uga Gusti Allah, kapriye anggonku padha alaku saleh, adil lan tanpa cacad ana ing antaramu, kang pracaya. 11 Kowe padha sumurup, kapriye anggonku padha mituturi marang kowe nyantosake atimu dhewe-dhewe kayadene bapa marang anak-anake, 12 sarta anggonku padha ngudi kalawan banget-banget, supaya kowe kabeh padha urip laras karo karsane Gusti Allah, kang nimbali kowe marang Kratone lan kamulyane. Karenan ing bab kaananing pasamuwan 2:13-20 13 Awit saka iku aku iya tansah padha saos sokur marang Gusti Allah, dene pangandikane Gusti Allah kang padha dakwartakake marang kowe iku wus padha koktampani, ora kokanggep pituturing manungsa, nanging -- lan iki pancen iya nyata mangkono -- kokanggep sabdaning Allah, kang uga makarya ana ing kowe kang padha pracaya. 14 Sabab kowe, para sadulur, wis padha ngleluri pasamuwan-pamsamuwaning Allah ing tanah Yudea, kang ana ing patunggilane Gusti Kristus Yesus, awitdene kowe uga 4
1 TESALONIKA 2.15-20 wus padha nandhang sangsara marga saka panggawene wong-wong kang tunggal bangsa karo kowe, paha kaya pasamuwan ing kono marga saka panggawene wong-wong Yahudi. 15 Malah wong-wong Yahudi mau wus nyedani Gusti Yesus lan para nabi apadene wus nganiaya marangaku kabeh. Apa kang dadi keparenging Allah ora padha dipreduli sarta kabeh wong padha dimungsuh, 16 awit padah ngalang-alangi anggonku padha nggiyarake pangandika marang bangsa-bangsa liya supaya oleh karahayon. Dadine padha tansah ngundhaki dosane sakatoge, lan saiki padha ketaman ing bebendu tumeka ing wekasan. 17 Nanging aku kabeh, para sadulur, kang wus sawatara mangsa pisah karo kowe mungguh ing katone, nanging mungguh ing ati ora, padha kangen banget karo kowe temenan lan wis mbudi-daya bisane niliki kowe. 18 Amarga niyatku kabeh arep nekani kowe, -- aku, Paulus, malah ora mung sapisan bae -- nanging padha kapalangan dening Iblis. 19 Sabab sapa ta yen dudu kowe kang dadi dununging pangarep-arep lan kabungahanku kabeh, apadene makutha kang padha dakagungake ana ing ngarsane Gusti Yesus, Gusti kita, besuk ing dina rawuhe? 20 Sanyata kowe iku kang dadi kamulyan lan kabungahanku kabeh. 5
1 TESALONIKA 3.1-6 Timoteus nggawa kabar becik 3:1-13 3 1 Kang iku sarehne aku kabeh wus ora kuwat mbetahake kangenku mau, mulane banjur mutus ana ing kutha Atena bae dhewe. 2 Aku banjur padha kongkonan Timoteus, sadulur kang mbiyantu aku kabeh anggonku padha nyambut-gawe kagem Gusti ing bab martakake Injile Sang Kristus, supaya nyantosakake atimu lan mituturi kowe kabe ing bab pracayamu, 3 supaya aja ana wong kang goyang pracayane marga saka anggone nandhang kasusahan-kasusahan iki. Kowe dhewe padha sumurup, yen kita iki padha kagadhangake mangkono. 4 Amarga, uga nalika aku isih padha ana ing antaramu, kowe wus padha dakkandhani, yen kita bakal padha ngrasakake sangsara. Sarta bab iki, kaya kang wus koksumurupi, wus kalakon. 5 Iya iku sababe, mulane marga saka ora bisa betah maneh, aku nuli padha kongkonan dheweke, supaya aku padha sumurup bab pracayamu, jalaran aku kuwatir, manawa kowe wis padha cinoba dening si panggdoha sarta manawa pambudi-dayaku kabeh banjur dadi tanpa guna. 6 Nanging saiki, bareng Timoteus wis bali saka ing panggonanmu kalawan nggawa kabar kang mbungahake bab pracayamu lan katresnanmu, apadene bab anggonmu padha tansah kelingan marang apa-apa kang becik ing ngatase aku lan bab anggonmu kapengin 6
1 TESALONIKA 3.7-4.1 katemu karo aku, kayadene anggonku uga padha kapengin katemu karo kowe, 7 dadine, para sadulur, ana ing sajroning karupekan lan kasangsaran, aku padha kalipur marga saka kowe lan marga saka pracayamu. 8 Saiki aku padha ngrasa urip maneh, anggere kowe padha tetep ana ing Gusti. 9 Amarga apa ta kang kena padha dakcaosake marang Allah minangka panuwun ing bab sakehing kabungahan, kang wus padha koktampani marga saka kowe kabeh ana ing ngarsane Allah? 10 Rina wengi aku padha ndedonga kalawan mantheng, supaya bisaa ketemu karo kowe lan nyampurnakake kakuranganing pracayamu. 11 Muga-muga Panjenengane, Gusti Allah iya Rama kiat, sarta Gusti Yesus, Gusti kita, karsa paring margane aku padha bisa katemu karo kowe. 12 Sarta maneh, muga Gusti karsa ndadekake saya wuwuhing katresnanmu nganti luber marang padha sadulur lan marang wong kabeh, padha kaya anggonku iya padha nresnani kowe. 13 Muga Panjenengane karsaa nyantosakake atimu, supaya tanpa cacad lan suci ana ing ngarsane Gusti Allah iya Rama kita besuk samangsa Gusti Yesus, iya Gusti kita, rawuh ginarebeg ing sakehe para suci kagungane. Pitutur supaya laku suci 4:1-12 4 1 Wasana, para sadulur, panjaluk lan pangatagku kabeh marang kowe ana ing 7
1 TESALONIKA 4.2-10 patunggilane Gusti Yesus: Kowe wus padha krungu saka aku, kapriye kudune lakumu supaya ndadekake keparenging Allah. Bab iku pancen wus padha koktindakake, ewasamono prayogane kowe sayaa luwih tumemen anggonmu padha tumindak mangkono. 2 Kowe uga wus padha mangreti marang pituduh- pituduh kang wus padha dakwenehake marang kowe awit saka asmane Gusti Yesus. 3 Amarga kang dadi karsane Gusti Allah iku: kasucenmu, yaiku supaya kowe padha nyingkiri laku jina; 4 saben wong panunggalanmu ngalapa wong wadon siji dadi bojone dhewe sarta urip ing sajroning kasucen lan kasusilan, 5 ora marga saka derenging hawa-nepsu, kayadene tumindaking won kang ora wanuh marang Gusti Allah, 6 apamaneh ing bab iki wong aja tumindak ora becik utawa ngapusi sadulure. Amarga Pangeran iku kang bakal malesake iku kabeh, kaya kang wus padha dakkandhakake lan daktandhesake marang kowe. 7 Awit Gusti Allah anggone nimbali kita iku ora supaya alaku rusuh, nanging supaya nindakake apa kang suci. 8 Mulane sing sapa nampik bab iki, iku ora nampik manungsa, nanging nampik marang Gusti Allah kang uga wus maringake Rohe kang suci marang kowe kabeh. 9 Bab katresnaning pasaduluran ora prelu daktulis, awit kowe dhewe wus padha kawulang tresna-tinresnan dening Pangeran. 10 Bab iku uga koktindakake marang kabeh sadulur ing saindenging tanah Makedhonia. Ewadene, para sadulur, aku padha mrayogakake, supaya 8
1 TESALONIKA 4.11-16 kowe saya ngepengna anggonmu tumindak mangkono. 11 Apadene anggepen sawijining kaurmatan manawa bisa urip tentrem, bisa ngurus prakara-prakaramu dhewe, sarta bisa nyambutgawe kalawan tananmu, kaya kang wus padha dakwelingake marang kowe kae. 12 Satemah uripmu katon susila ana ing ngarepe wong-wong ing jaba sarta ora gumantung marang wong-wong mau. Bab rawuhe Gusti 4:13-18 13 Anadene karepku, para sadulur, kowe aja padha ketambuhan bab para wong kang wis ngajal, supaya kowe aja padha prihatin kaya wong-wong liya kang ora duwe pangarep-arep. 14 Amarga yen kita pracaya, manawa Gusti Yesus wus seda lan wus kawungokake, kiat iya pracaya, yen wong-wong kang wus ngajal ana ing Gusti Yesus iku bakal padha diklumpukake dening Gusti Allah bebarengan karo Panjenengane. 15 Iku padha dakkandhakake marang kowe kalawan pangandikane Gusti: kita kang isih urip, kang isih kari nganti tumeka rawuhe Gusti, babar pisan ora bakal ndhisiki kang wus padha ngajal. 16 Awit samangsa ana tengara, yaiku samangsa malaekat pangedhe nguwuh-uwuh sarta kalasangkaning Allah kaunekake, ing kono Gusti piyambak bakal tumedhak saka ing swarga, lan wong-wong kang ngajal ana ing Sang Kristus bakal padha 9
1 TESALONIKA 4.17-5.7 tangi dhisik. 17 Sawise mangkono kita kang isih urip, kang isih kari, bakal padha kapulung bareng karo kang mentas tangi mau ana ing mega, methukake Gusti menyang ing awang-awang. Mangkono sabanjure kita bakal nunggal kalawan Gusti ing salawase. 18 Mulane kowe padha lipur-linipura kalawan tembung-tembung iki. Bab jumaga 5:1-11 5 1 Nanging, para sadulur, mungguh mangsa lan wayahe ora prelu daktulis marang kowe, 2 amarga kowe wus padha sumurup dhewe kalawan cetha, yen dina rawuhe Gusti iku tekane kaya maling ing wayah bengi. 3 Manawa wong-wong padha kandha: Saiki tentrem, ora ana bebaya -- mangka dumadakan wong-wong padha katempuh ing bilai, kayadene wong wadon kang ngandheg dadakan nglarani -- mesthi ora bakal padha bisa ngoncati. 4 Nanging kowe iku, para sadulur, padha ora ana ing pepeteng, yen ngantia kowe padha kebrejog ing dina ki kaya tekaning maling, 5 amarga kowe kabeh iku padha dadi anaking raina. Kita iku dudu wong-wonging wengi utawa wong-wonging pepeteng. 6 Awit saka iku prayogane kita aja turu kaya wong-wong liyane, nanging padha meleka lan sing waspada. 7 Jalaran wong kang padha turu, iku turune ing wayah bengi, lan kang padha mendem, iku anggone 10
1 TESALONIKA 5.8-15 mendem ing wayah bengi. 8 Nanging kita iki wong-wonging raina, mulane kita kudu waspada, kudu ngrasuk kerening pracaya lan katresnan sarta atetopong pangarep-areping karahayon. 9 Awit Gusti Allah ora nyadhangake kita marang beendu, nanging supaya oleh karahayon marga dening Gusti Yesus Kristus, Gusti kita, 10 kang wus seda kanggo kita, supaya kita dadia melek, dadia turu, padha ndherek urip kalawan Panjenengane. 11 Mulane kowe padha eling-ingelingna lan bangun-binanguna, kayadene kang pancen padha koklakoni iku. Pepeling warna-warna 5:12-22 12 Karodene, para sadulur, panjalukku kabeh marang kowe: wong-wong kang padha nyrempeng ing gawe ana ing antaramu, kang nenuntun marang kowe ana ing patunggilane Gusti sarta kang memerdi marang kowe, 13 iku padha ajenana kang banget kalawan katresnan marga saka pagaweane. Tansah padha rukuna. 14 Aku iya padha aweh pitutur marang kowe, para sadulur, wong kang uripe padha ora tumata iku perdinen, wong kang padha cilik atine iku lipuren, wong kang ringkih padha belanana. Sing sabar marang wong kabeh. 15 Eling-elingen, aja nganti ana wong kang males ala marang wong kang gawe piala, nanging tansah padha ngudia marang 11
1 TESALONIKA 5.16-28 kabecikan, iya tumrap para sadulur, iya tumrap wong kabeh. 16 Tansah padha bungaha. 17 Aja kendhat anggonmu ndedonga. 18 Padha ngunjukna panuwun ing sabarang kang tinemu, awit iku kang dikarsakake dening Gusti Allah ana ing Sang Kristus Yesus tumrap kowe. 19 Aja nyirep Sang Roh, 20 lan aja ngremehake pamedharing wangsit. 21 Samubarang kabeh iku titinen, dene kang becik anggonen. 22 Padha ngedohana sarupaning piala. Salam 5:23-28 23 Muga Gusti Allah kang kagungan tentrem- rahayu iku nucekake kowe ing sasampurnane lan muga roh, jiwa lan badanmu rineksa becik kalawan tanpa cacad, besuk rawuhe Gusti Yesus Kristus, Gusti kita. 24 Panjenengane kang nimbali kowe iku setya tuhu, Panjenengane iya bakal ngleksanani. 25 Para sadulur, aku kabeh padha dongakna. 26 Salamku kabeh marang para sadulur kalawan pangambung kang suci. 27 Atas asmaning Gusti aku njaluk kanthi banget marang kowe, poma layang iki kawacaa ing ngarepe para sadulur kabeh. 28 Sih-rahmate Gusti kita Yesus Kristus, anaa ing kowe kabeh. 12
2 TESALONIKA Salam 1:1-2 1 1 Saka Paulus, Silwanus lan Timoteus, marang pasamuwane wong-wong ing Tesalonika ana ing Allah Rama kita lan ana ing Gusti Yesus Kristus. 2 Sih-rahmat lan tentrem-rahayu saka ing Allah, Rama kita, lan saka Gusti Yesus Kristus anaa ing kowe kabeh. Pamuji sokur lan pandonga 1:3-12 3 Aku padha kawajiban tansah saos sokur marang Allah marga saka kowe kabeh, para sadulur. Lan pancen kudune mangkono, awit pracayamu saya mundhak-mundhak lan anggonmu padha tresna-tinresnan saya banget 4 satemah ana ing pasamuwan- pasamuwaning Allah aku kabeh padha mongkog ing bab anggonmu padha mantep sarta kumandel ana ing sajroning sakehe panganiaya lan panindhes, kang padha koksangga: 5 iku sawijining tandha-bukti bab adiling pangadilaning Allah, kang mratelakake yen kowe kabeh iku pantes dadi wargane Kratone Gusti Allah, kowe kang saiki padha nandhang sangsara marga saka Kraton iku.
2 TESALONIKA 1.6-12 6 Jalaran pancen wus sabenere mungguh ing Gusti Allah malesake panganiaya marang wong-wong kang padha nganiaya kowe 7 sarta amrih leganing atimu kan padha ditindhes, lan uga tumrap marang aku kabeh, samangsa Gusti Yesus saka ing swarga ngatingal ginarebeg ing para malaekate, ngagem panguwasane, ing sajroning geni kang murub makantar-kantar, 8 lan ndhawahake piwales marang wong-wong kang padha ora gelem wanuh marang Gusti Allah sarta ora mbangun-miturut marang Injile Gusti Yesus, Gusti kita. 9 Wong-wong iku bakal nglakoni paukuman, nandhang karusakan salawase, diedohake saka ing pangayunaning Pangeran lan saka ing kamulyaning panguwaose 10 besuk samangsa Panjenengane rawuh ing dina iku, supaya kaluhurake ana ing antarane para suci kagungane, sarta supaya kabeh wong kang pracaya padha kagawokan, awit paseksen kang wus padha daklairake marang kowe kabeh, iku wus koktampani kalawan pracaya. 11 Awit saka iku aku kabeh tansah padha ndedonga, uga kanggo kowe kabeh, supaya Allah kita karsa nganggep marang kowe sembada tumrap ing timbalane lan kalawan panguwaose karsaa nyampurnakake sedyamu arep nindakake kabecikan sarta karsaa nyampurnakake sakehe panggawening pracayamu, 12 satemah asmane Gusti Yesus, Gusti kita, kaluhurake ana ing kowe kabeh lan kowe kabeh ana ing Panjenengane, miturut 2
2 TESALONIKA 2.1-7 sih-rahmating Allah kita lan Gusti Yesus Kristus. Tumindaking duraka sadurunge Gusti rawuh 2:1-12 2 1 Bab rawuhe Gusti kita Yesus Kristus lan anggon kita bakal katunggalake kalawan Panjenengane, panjalukku kabeh marang kowe para sadulur, 2 supaya kowe aja padha enggal-enggal bingung lan kuwatir, marga saka wangsiting roh utawa marga saka pakabaran lan apa marga saka layang kang diakokake saka aku kabeh, kaya-kaya wus tumeka ing dinane Gusti. 3 Kowe aja nganti padha disasarake dening wong kalawan patrap kapriye bae! Awitdene sadurunge tekane Dina iku mesthi ana pamurtad dhisik lan kababar dhisik si manungsa duraka, kang kudu sirna, 4 yaiku si panglawan kang ngunggul-unggulake awake dhewe ngluwihi sakabehe kang kasebut Allah utawa sesembahan, malah banjur lungguh ing Padaleman Suci sarta ngaku Allah. 5 Apa kowe ora padha eling yen bab iku wus kerep dakkandhakake marang kowe, nalika aku isih ana ing tengahmu? 6 Dene saiki kowe padha sumurup kang ngampah dheweke iku apa, satemah lagi bakal jumedhul ing wektu kang wus katamtokake tumrap dheweke. 7 Amarga kanthi patrap dhedhemitan duraka iku wis wiwit tumindak ing gawe, nanging saiki isih ana kang mekak. Manawa kang 3
4 2 TESALONIKA 2.8-14 mekak iku wus kasingkirake, 8 ing wektu iku si pangawak duraka lagi bakal muncul, nanging nuli bakal katumpes dening Gusti Yesus kalawan ababing tutuke lan bakal kasirnakake, samangsa Panjenengane rawuh maneh. 9 Tekane si pangawak duraka iku marga saka panggawening Iblis, tuwin bakal kinanthenan kasekten warna-warna sarta pratandha- pratandha apadene mukjijat-mukjijat palsu; 10 kalawan reka-daya ala rupa-rupa tumrap wong-wong, kang mesthi bakal sirna, jalaran ora padha nampani kayekten kang bakal bisa ngolehake karahyone. 11 Yaiku sababe Gusti Allah anggone banjur ndhatengake panasaran, kang njalari wong-wong mau padha pracaya marang kang goroh, 12 supaya kabeh wong kang ora pracaya marang kayekten lan seneng marang panggawe ala padha diukum. Dipilih supaya slamet 2:13-17 13 Nanging aku kudu padha saos sokur marang Gusti Allah marga saka kowe kabeh, para sadulur, kang kinasihan ing Pangeran, amarga Gusti Allah wiwit sakawit wis milih kowe kabeh supaya slamet ana ing sajroning Roh, kang nucekake kowe lan ana ing sajroning kayekten kang wis padha kokandhemi. 14 Mangkono iku karsane anggone panjenengane nimbali kowe kabeh lumantar Injil, kang padha dakwartakake, satemah kowe padha oleh kamulyane Gusti
2 TESALONIKA 2.15-3.6 Yesus Kristus, Gusti kita. 15 Mulane dipadha bakuh lan padha ngantepana piwulang- piwulang kang wus padha dakwenehake marang kowe kabeh, kanthi patrap lisan utawa katulis. 16 Anadene Panjenengane, Gusti kita Yesus Kristus, lan Gusti Allah, Rama kita, kang sajroning sih-rahmate wus ngasihi kita sarta kang wus ngganjar panglpur kang langgeng tuwin pangarep-arep becik marang kita, 17 muga karsaa paring panglipur lan nyantosakna atimu ing sajroning panggawe sarta pitembungan kang becik. Ndedonga lan tumindak ing gawe 3:1-15 3 1 Sabanjure, para sadulur, aku kabeh padha dongakna, supaya pangandikane Gusti saya maju lan diluhurake, padha kayadene kang wus kalakon ana ing antaramu, 2 lan supaya aku padha uwal saka para wong kang gawe rusuh lan para wong ala. Sabab ora kabeh wong kadunungan pracaya. 3 Nanging Gusti iku setya-tuhu. Panjenengane bakal nyantosakake atimu lan ngayomi kowe kabeh saka ing piala. 4 Anadene aku kabeh padha pracaya ana ing Gusti, yen apa kang wus padha dakpituturake marang kowe, iku padha koklakoni lan bakal koklakoni. 5 Muga Gusti lestari madhepake atimu marang katresnaning Allah lan marang kamantepaning Sang Kristus. 6 Nanging welingku kabeh marang kowe, para sadulur, atas asmane Gusti Yesus 5
2 TESALONIKA 3.7-15 Kristus, padha sumingkira saka sedhengah sadulur kang ora nindakake kawajibane lan kang ora manut marang piwulang kang wus dakwenehake marang kowe. 7 Sabab kowe dhewe padha sumurup, kapriye anggonmu kudu padha nulad marang aku kabeh, amarga aku padha ora nglirwakake pagawean ana ing antaramu 8 sarta ora tau mangan rotining liyan kanthi lelahanan, nanging aku kabeh padah mbudi-daya lan nyambut-gawe rina wengi kalawan rekasa, supaya aja dadi gawene sapa bae ana ing antaramu. 9 Ora marga saka aku padha ora duwe hak ing bab iku, nanging marga saka aku kabeh supaya dadia tuladha tumrap kowe, supaya koktulad. 10 Sabab, uga nalika aku padha ana ing tengahmu, aku padha aweh pepenget iki marang kowe kabeh: wong kang ora gelem nyambut-gawe iku iya aja mangan. 11 Iki dakkandhakake amarga aku padha krungu, yen ana wong kang uripe ora tumata lan ora nyambut-gawe, nanging mung tansah nindakake bab-bab kang ora ana paedahe. 12 Wong-wong kang kaya mangkono iku padha dakelingake lan padha dakpituturi ing sajroning Gusti Yesus Kristus supaya padha lestaria nindakake pagaweane kanthi tentrem sarta padha mangana rejekine dhewe kalawan tumindak mangkono iku. 13 Anadene kowe kabeh, para sadulur, aja jeleh-jeleh anggonmu padha nindakake panggawe becik. 14 Manawa ana wong kang ora gelem ngrungokake kandhaku ing layang iki, iku pengetana lan aja srawungan karo dheweke, supaya isin. 15 Mung 6
2 TESALONIKA 3.16-18 bae aja kokanggep mungsuh, nanging elingna kaya sadulur. Salam 3:16-18 16 Anadene Panjenengane, Gustining tentrem-rahayu, muga tansah paring tentrem-rahayu marang kowe kabeh ing sadhengaha kaanan. Muga Gusti nunggila karo kowe kabeh. 17 Salam saka aku, Paulus. Salam iki daktulis nganggo tanganku dhewe. Iki minangka tengeran ing saben layang: mangkene iki tulisanku. 18 Sih-rahmate Gusti Yesus Kristus, Gusti kita, anaa ing kowe kabeh. 7
1 TIMOTEUS Salam 1:1-2 1 1 Saka Paulus, rasule Gusti Kristus Yesus manut dhawuhe Gusti Allah, Juruslamet kita, lan Gusti Kristus Yesus, dhasaring pangarep-arep kita, 2 marang Timoteus, anakku kang sayekti ing sajroning pracaya: sih-palimirma, rahmat lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah Sang Rama lan Gusti Kristus Yesus, Gusti kita anaa ing kowe. Bab piwulang panasaran 1:3-11 3 Nalika aku arep nerusake lakuku menyang ing wilayah Makedhonia, kowe wus dakwanti- wanti, supaya terusa ana ing kutha Efesus lan mituturi wong-wong saweneh, supaya aja aweh piwulang liyane 4 utawa ngelengake dongeng lan sarasilah kang ora ana uwis- uwise, kang mung ngolehake bab-bab kang mung dadi rembug thok, sarta dudu tatanan kaslametan kang diparingake dening Gusti Allah sajroning pracaya. 5 Mangka karepe pitutur iku katresnan kang jumedhul saka ing ati kang resik, saka swaraning batin kang murni lan saka pracaya kang tulus eklas.
1 TIMOTEUS 1.6 - 13 6 Nanging ana wong kang nyimpang saka ing dalan iku lan kesasar ana ing paguneman kang tanpa guna. 7 Wong iku padha arep dadi guruning angger-anggere Toret, mangka ora mangreti marang tembung-tembunge dhewe sarta marang bab kang baku-baku, kang diwulangake kanthi tandhes. 8 Kita padha sumurup, yen angger-anggering Toret iku becik, manawa bener anggone ngecakake, 9 yaiku kanthi yakin, yen angger-anggering Toret iku ora kanggo wong kang sampurna, nanging kanggo wong murangsarak lan wong kang uripe tanpa tatanan, wong lamis lan wong dosa, wong kang engenake kadonyan lan wong kang tanpa agama, kang mateni bapa lan mateni biyunge, kang mateni wong, 10 wong kang laku jina, kang laku jindik, kang nyulik wong, wong dora cara, wong kang nerak supata, lan sabanjure samubarang kabeh kang cengkah kalawan piwulang kang bener, 11 kang adhedhasar Injiling Gusti Allah kang luhur lan rahayu dhewe, kaya kang wis kapitayakake marang aku. Pamuji sokur ing bab sih-palimirmaning Allah 1:12-17 12 Aku saos sokur marang Panjenengane, kang nyantosakake aku, yaiku Gusti Kristus Yesus, Gusti kita, amarga Panjenengane karsa nganggep aku tumemen, sarta banjur kaparingan bubuhan leladi iki, 13 aku kang 2
1 TIMOTEUS 1.14- 18 maune dadi wong kang ngala-ala, nganiaya lan ngrodaparipeksa, nanging aku wus karentahan sih-palimirmane, awit iku kabeh daklakoni marga saka ora ngreti, yaiku jalaran ora pracaya. 14 Malah sih-rahmate Gusti kita iku wus kaparingake marang aku nganti luber kalawan pracaya lan katresnan ing sajroning Sang Kristus Yesus. 15 Iki tembung kang satuhu lan wajib diugemi temenan, "Sang Kristus Yesus rawuh ing donya prelu mitulungi rahayu marang wong dosa," lan panunggalane iku aku iki kang gedhe dhewe dosaku. 16 Nanging malah iya marga saka iku aku banjur karentahan palimirma, supaya Gusti Yesus Kristus nelakna katoging kasabarane ana ing aku, kang gedhe dhewe dosaku, sarta dadia pangilon tumrap wong kang bakal padha pracaya marang Panjenengane, satemah oleh urip langgeng. 17 Ratune sakabehing jaman, Gusti Allah kang langgeng kawontenane, kang ora katingal, kang asipat tunggal, iku kacaosana hurmat lan kamulyakna ing salawase! Amin. Kawajibane Timoteus 1:18-20 18 Kawajiban iku dakpasrahake marang kowe, anakku Timoteus, cundhuk karo apa kang wus kawangsitake tumrap kowe, supaya marga saka kasantosakake dening wangsit iku, kowe banjur nglakoni perang kang utama kalawan ngantepi ing pracaya lan swaraning batin 3
1 TIMOTEUS 1.19- 2.7 kang becik. 19 Ana wong sawatara kang wus ngemohi swaraning batine kang becik iku, satemah pracayane ilang. 20 Panunggalane yaiku Himeneus lan Aleksander, kang wus dakpasrahake marang Iblis, supaya padha kapoka anggone ngala-ala. Bab pandonganing pasamuwan 2:1-7 2 1 Kang dhisik dhewe dakpituturake: Padha ngaturna panyuwun, pandonga, lan pamuji sokur tumrap ing wong kabeh, 2 tumrap para ratu sarta tumrap sakehing panggedhe, supaya urip kita bisaa tentrem lan ayem ana ing sajroning sakehing kamursidan lan kaurmatan. 3 Yaiku kang becik lan kang gawe renaning panggalihe Gusti Allah, Pamarta kita, 4 kang ngarsakake, supaya wong kabeh padha kapitulungan rahayu lan padha oleh pangawruhing kayekten. 5 Amarga Gusti Allah iku asipat tunggal, samono uga Panjenengane kang dadi pantawis kiat ing antarane Gusti Allah lan manungsa iku uga mung siji, yaiku Sang Manungsa Kristus Yesus, 6 kang wus masrahake sarirane minangka panebus kanggo wong kabeh: iku kang dadi paseksen ing wektu kang wus pinasthi. 7 Iya kanggo paseksen iku aku wus katetepake dadi juru pawarta lan rasul, -- kandhaku iku bener, aku ora goroh -- lan dadi gurune wong kang dudu wong Yahudi, ing sajroning pracaya lan kayekten. 4
1 TIMOTEUS 2.8 - 15 Tatanan tumrap wong lanang lan wadon ing sajroning pakumpulan pangibadah 2:8-15 8 Kang iku karepku wong lanang supaya padha ndedongaa ana ing saenggon-enggon kalawan ngulukake tangan kang suci, aja nganggo nepsu utawa padudon. 9 Mangkono uga wong wadon prayoga manganggoa kang pantes, susila lan prasaja, rambute aja diklabang, aja nganggo mas-masan, mutiara utawa sandhangan kang larang- larang, 10 nanging manganggoa sandhangan panggawe becik, dikaya sapatute wong wadon kang ngabekti ing Allah. 11 Wong wadon iku kudune jatmika lan nampanana piwulang kalawan mbangun-turut. 12 Wong wadon ora dakwenangake memulang sarta mengku marang kang lanang, nanging sing jatmika. 13 Awitdene Bapa Adam kang katitahake dhisik, tumuli Ibu Kawa. 14 Lan maneh dudu Bapa Adam kang kena ing panggodha, nanging wong wadon iku kang kena ing panggodha lan tumiba ing dosa. 15 Nanging wong wadon bakal kapitulungan rahayu marga saka anggone anak-anak, angger ngantepi ing pracaya lan katresnan sarta kasucen kalawan jatmika. 5
1 TIMOTEUS 3.1 - 9 Wewaton tumrap para pamomonging pasamuwan 3:1-7 3 1 Iki tembung kang satuhu, "Manawa wong kapengin nggayuh marang kalungguhan pamomong, iku kapengin nindakake pagawean kang adi." 2 Mulane juru pamomong iku kudu tanpa cacad, kang arabi siji, bisa ngendhaleni dhiri, wicaksana, tata-krama, dhangan aweh pamondhokan, baud memulang, 3 ora karem ngombe minuman keras, ora gampang nepsu, nanging sumanak, dhemen ngrukunake, ora ngawula marang bandha, 4 dadi kepalaning brayate kang becik, kang dieringi lan diajeni dening anak-anake. 5 Manawa wong ora bisa ngemudheni brayate dhewe, kapriye anggone bisa ngurus pasamuwaning Allah? 6 Aja wong kang lagi bae mratobat, supaya aja dadi gumunggung lan kena paukumaning Iblis. 7 Apamaneh iya kudu kaseksenan becike ana ing sajabaning pasamuwan, supaya aja kena ing panggugating wong lan tumiba ing kalaning Iblis. Wewaton tumrap para juru pamulasara 3:8-13 8 Mangkono uga para juru pamulasara iya kudu wong kang kajen, kang ora ilat rangkep, ora karem anggur, ora srakah, 9 nanging wong kang bisa nyimpen wewadining 6
1 TIMOTEUS 3.10- 16 pracaya ing sajroning swaraning batine kang suci. 10 Apamaneh sadurunge kudu iya diteter dhisik. Sawise mangkono lagi padha ditetepake ing bubuhan leladi, iku sawise kacihna yen tanpa cacad. 11 Kang wadon mangkono uga kudu kang kajen, kang ora dhemen mitenah, bisa ngendhaleni dhiri sarta kena dipracaya ing samubarang kabeh. 12 Juru pamulasara iku kudu kang arabi siji sarta kang prayoga anggone ngurus anak-anake lan brayate. 13 Amarga wong-wong kang becik anggone leladi iku oleh kalungguhan kang becik satemah marga saka anggone pracaya marang Gusti Kristus Yesus bisa aweh paseksen kalawan kendel. Pasamuwane Gusti Allah dadi dhasar lan pikukuhing kayekten 3:14-16 14 Kabeh iku mau dakpacak ana ing layangku marang kowe, sanadyan pangarep-arepku bisaa enggal nekani kowe. 15 Dadi yen ana kasepku kowe bisa nyumurupi, uripe brayating Allah iku kudune kapriye, yaiku pasamuwane Gusti Allah kang asipat gesang, sesaka pikukuh lan dhasaring kayekten. 16 Sarta sanyata linuhur wewadine pangibadah kita iku: "Panjenengane kang wus ngatingal awujud manungsa wus kaleresake marga dening Roh kang ngatingal 7
1 TIMOTEUS 4.1 - 6 marang para malaekat, kawartosake ana ing antarane para bangsa kang ora wanuh marang Gusti Allah; kang dipracaya ana ing jagad, iku wus kasengkakake marang kamulyan." Kawajibane Timoteus sajrone lelayanan karo guru panasaran 4:1-16 4 1 Ananging ana pangandikaning Roh kang cetha, yen ing tembe bakal ana wong kang padha murtad banjur ngeloni roh-roh panasaran lan piwulanging setan-setan 2 marga saka kena pambujuking wong doracara, kang swaraning batine nganggo cape wong-wong mau, 3 kang menging jejodhoan, akon nyirik bangsane pangan, kang katitahake dening Gusti Allah, supaya dipangan kalawan saos sokur dening para wong kang pracaya lan kang wus wanuh marang kayekten. 4 Awitdene kabeh kang dititahake dening Allah iku becik, lan siji bae ora ana kang karam, angger ditampani kalawan saos sokur, 5 amarga iku kabeh wus kasucekake dening pangandikane Gusti Allah lan dening pandonga. 6 Manawa sadulur-sadulur kita padha kokelingake marang bab-bab iku, kowe bakal dadi paladene Sang Kristus Yesus kang becik, kang kagulawenthah ing bab-bab lakuning pracaya kita sarta ing bab piwulang kang 8
1 TIMOTEUS 4.7 - 16 becik-becik kang wus kokleluri nganti saprene iki. 7 Nanging gugontuhon tuwin dongenge si nini-nini iku dohana. Nggegulanga ing pangibadah. 8 Nggegulang ing kajasmanen iku paedahe mung sathithik, nanging pangibadah iku maedahi tumrap samubarang kabeh, awit iku ngemot prajanjian kanggo urip ing saiki lan ing tembe. 9 Iki pitutur kang bener lan wajib ditampani kalawan temen-temen. 10 Awit iya iku sababe anggon kita padha nglakoni rekasa lan ngetog kakuwatan, jalaran kita padha nduweni pangarep-arep marang Gusti Allah kang gesang, kang dadi Pamartane wong kabeh, angka siji kanggo para wong kang pracaya. 11 Iku kabeh wartakna lan wulangna. 12 Aja nganti ana wong kang nyepelekake kowe, marga kowe isih enom. Kowe dadia tuladha tumrap para wong kang pracaya ing bab tembung-tembungmu, tindak-tandukmu, katresnanmu, kasetyanmu tuwin ing bab kasucenmu. 13 Ing sabanjure kowe ngantepana anggonmu macakake Kitab-kitab Suci, anggonmu mbangun lan memulang nganti satekaku. 14 Aja nglirwakake kawajibanmu migunakake sih-rahmat kang ana ing kowe, kang wus kaparingake marang kowe sarana pamedhar-wangsit lan sarana tumpangan tangan dening parepataning para pinituwa. 15 Iku kabeh wigatekna, urip mudikaya mangkono, supaya kamajuanmu tetelaa marang wong kabeh. 16 Diawas marang awakmu dhewe lan piwulangmu. Aja kemba- 9
1 TIMOTEUS 5.1 - 7 kemba anggonmu nindakake iku kabeh, amarga manawa kowe tumindak mangkono, kowe bakal mitulungi iya awakmu dhewe, iya kabeh wong, kang padha ngrungokake marang pituturmu. Bab sadulur-sadulur kang tunggal pracaya 5:1-2 5 1 Aja tumindak keras marang wong kang wis tuwa, nangin elingna kayadene marang bapa; wong nomnoman padha elingna kayadene sadulurmu, 2 para wong wadon kang wis tuwa kayadene ibu, para wong wadon kang isih enom kayadene adhimu, kalawan ati kang resik. Tumrap para randha 5:3-16 3 Para randha kang pancen randha temenan iku padha ajenana. 4 Nanging randha kang duwe anak utawa putu, anak utawa putune iku kudu sinau ngatonake bektine dhisik marang kulawangsane dhewe lan males kabecikane wong tuwane tuwin embahne, amarga iku kang ndadekake keparenging Allah. 5 Dene randha kang pancen randha temenan, kang ketrini, iku duwe pangarep-arep marang Gusti Allah lan tansah nenuwun lan ndedonga rina wengi. 6 Nanging randha kang uripe ngedab-edabi lan ngleluwihi, iku wus mati sajrone isih urip. 7 Para randha iya padha 10
1 TIMOTEUS 5.8 - 16 elingna marang bab-bab iki, supaya uripe tanpa cacad. 8 Dene manawa ana wong kang ora mikir marang kulawangsane, apamaneh brayate, iku wis nyingkur pracayane lan luwih ala katimbang karo wong kang ora pracaya. 9 Randha kang dicatheti iku kang umure ora kurang saka sawidak taun, kang mung omah- omah sapisan 10 lan kang wus kaseksenan panggawene becik, kayata: ngulawenthah anak, dhemen aweh pamondhokan, ngwisuhi sikile para sadulur kang tunggal pracaya, nulungi wong kang uripe kesrakat, cekake kang mrelokake sadhengah panggawe becik. 11 Nanging para randha kang luwih enom iku aja kokcatheti. Awit manawa kapanduk ing asmara kang misahake saka Sang Kristus, banjur padha kapengin omah-omah, 12 satemah nekakake paukuman tumrap awake dhewe, marga padha nyingkur marang kasetyane sakawit marang Panjenengane. 13 Sarta maneh padha kulina mlebu metu ing omahing wong kalawan nganggur, lan malah ora mung nganggur bae, nanging iya karo ngoceh lan nyampuri prakarane wong liya sarta ngandhak-ngandhakake bab-bab kang ora pantes. 14 Awit saka iku karepku randha-randha kang isih enom iku padha omah-omaha maneh, padha anak-anaka, nuntun brayate sarta aja padha aweh dhadhakaning pangala-ala marang satru, kang katujokake marang kita. 15 Marga wis ana randha sawatara kang kesasar nuruti Iblis. 16 Manawa ana wong lanang utawa wadon 11
1 TIMOTEUS 5.17- 23 kang pracaya, kang brayate ana randhane, iku dibiyantonana, supaya ora dadi rereksaning pasamuwan, satemah pasamuwan bisa rumeksa marang para randha kang pancen kapiran. Pituduh lan pitutur maneh sawatara 5:17--6:2a 17 Para pinituwa kang becik pangrehe iku pantes diajeni tikel kaping pindho, luwih maneh kang kabubuhan kotbah lan memulang. 18 Rak ana pangandika ing Kitab Suci kang wiraose mangkene: "Sapi kang lagi dianggo nutu iku aja sira brongsong cangkeme," lan: "Wong kang nyambut-gawe iku patut oleh pituwase." 19 Aja nampani pandakwa marang pinituwa, kajaba yen ana seksine loro utawa telu. 20 Kang padha nglakoni dosa iku welehna ana in ngarepe wong kabeh, supaya wong- wong liyane uga padha wedi. 21 Piwelingku marang kowe kalawan temen-temen ana ing ngarsane Gusti Allah lan Gusti Kristus Yesus sarta para malaekat pepilihane: pituduh iki wigatekna tanpa kasujanan lan tumindakmu tumrap ing samubarang kabeh ditanpa pilih kasih. 22 Aja kesusu numpangi tangan marang wong lan aja nganti katut-katut ing dosane wong liya. Awakmu dhewe jaganen dhisik. 23 Aja mung ngombe banyu thok bae maneh, nanging dokokana anggur sathithik, marga wetengmu rewel lan awakmu kerep lara. 12
1 TIMOTEUS 5.24- 6.5 24 Dosane wong sawatara iku cetha banget, nganti kaya-kaya ndhisiki wong-wong mau menyang ing pangadilan, nanging dosane wong sawatara maneh lagi kacetha besuk. 25 Samono uga panggawe becik iku enggal kacetha, lan yen ora mangkono, iku iya ora bisa terus-terusan kaaling-alingan. 6 1 Kabeh wong kang nyangga gawening batur-tukon, iku ngajenana marang lurahe kaanggepa yen wus samesthine kudu kinurmatan, supaya asmaning Allah lan piwulang kita aja nganti kaalakake. 2 Manawa lurahe mau wong pracaya, aja nganti dikurangi anggone dieringi, aja dupeh sadulure ana ing Sang Kristus, nanging malah disaya becik anggone ngladeni, amarga lurah kang nampani berkahing leladine iku sadulur kang pracaya lan kang kinasih. Bab pinter guneman kang kena diarani lelara sarta bab karem bandha 6:2b-10 (6-2b) Kabeh iki wulangna lan pituturna. 3 Manawa ana wong kang aweh piwulang kang ora cundhuk karo ujar kang bener -- yaiku pangandikane Gusti kita Yesus Kristus -- lan kang ora cocog karo piwulang kang laras kalawan pangibadah kita, 4 iku wong kang kaya-kaya ngreti nanging lugune ora ngreti apa-apa, kepatuh dhemen golek-golek prakara lan bebantahan, kang njalari drengki, padu, pangala-ala, sujana, 5 regejegan ing antarane 13
1 TIMOTEUS 6.6 - 13 wong-wong kang pikirane ora waras maneh lan kang wis kelangan kayekten, kang ngira yen pangibadah iku sumbering kauntungan. 6 Pancen pangibadah iku manawa dikantheni pamarem, aweh kauntungan gedhe. 7 Sabab kita ora nggawa apa-apa menyang ing donya lan uga ora bisa nggawa apa-apa lunga. 8 Angger wis ana pangan lan sandhang, wis cukup. 9 Anadene wong-wong kang padha kapengin sugih padha tumiba ing panggodha lan ing kala tuwin kadunungan pepenginan warna-warna kang tanpa guna lan gawe cilaka kang ngeremake manungsa marang bilai tuwin karusakan. 10 Amarga kang dadi witing sakehing piala iku ambek karem bandha. Sabab marga saka anggone mburu dhuwit sawenehing wong padha nyimpang saka ing pracaya sarta nyiksa awake dhewe kalawan kasusahan warna-warna. Piweling minangka panutup 6:11-21 11 Nanging kowe, heh, manungsaning Allah, ngedohana iku kabeh, ngaraha marang kaadilan, kamursidan, kasetyan, katresnan, kasabaran lan budi sareh. 12 Nglakonana tarunging pracaya kang utama, nggayuha urip langgeng, kang dadi underane anggonmu katimbalan sarta anggonmu nglairake sahadat kang bener ana ing ngarepe seksi akeh. 13 Kowe dakprentah ana ing ngarsane Gusti Allah kang paring urip marang samubarang 14
1 TIMOTEUS 6.14- 20 kabeh lan ana ing ngarsane Sang Kristus Yesus kang wus nglairake sahadat kang utama iku uga ana ing ngajengane Sang Pontius Pilatus: 14 Pakon iki tetepana ditanpa cacad lan tanpa sisip, kongsi tumekaning titimangsane Gusti kita Yesus Kristus ngatingal 15 yaiku ing titimangsa kang bakal katamtokake dening Sang Panguwaos kang ora ana tunggale lan kang kebak karahayon, Ratune para ratu sarta Gustine para gusti. 16 Iya mung Panjenengane iku kang ora kena ing pati, kang akadhaton ana ing pepadhang, kang ora kena pinerakan, kang ora tau dineleng ing wong, jalaran pancen ora ana wong kang bisa ndeleng ing Panjenengane. Iya Panjenengane iku kang sayogya kagungan kaluhuran lan panguwaos kang langgeng! Amin. 17 Para wong sugih ing donya iki padha elingna, supaya aja padha gumunggung lan aja padha kadunungan pangarep-arep marang samubarang kang ora tetep kaanane, kayata kasugihan, nanging marang Gusti Allah, kang marga saka sugihe, maringi marang kita samubarang kabeh, supaya kita rasakake nikmate. 18 Padha elingna, supaya padha nglakoni panggawe becik, dadi sugih ing bab kabecikan, dhangan weweh lan memandumi 19 temah padha nandho amal kang minangka pawitan kang prayoga kanggo ing tembe, supaya padha oleha urip kang sanyata. 20 He, Timoteus, kang wus kapitayakake marang kowe iku reksanan. Paguneman kang tanpa isi lan kang ora suci 15
1 TIMOTEUS 6.21 sarta bebantahan-bebantahan kang asale saka kang diarani kawruh, iku singkirana. 21 Amarga wis ana sawatara kang mulangake bab mau, satemah banjur padha nyimpang saka ing pracaya. Sih-rahmat nunggila ing kowe! 16
2 TIMOTEUS Salam 1:1-2 1 1 Saka Paulus, rasule Gusti Kristus Yesus kang awit saka karsaning Allah, supaya martakake prasetyan bab urip ing sajrone Gusti Kristus, 2 marang Timoteus, anakku kang kinasih: sih-rahmat lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah Sang Rama lan Gusti Kristus Yesus, Gusti kita, nunggila ing kowe. Pamuji sokur lan pitutur supaya tumemen 1:3-18 3 Aku saos sokur marang Gusti Allah, kang dakladosi kalawan rumangsaning ati kang resik, kaya kang dilakoni dening para leluhurku. Sarta sajroning panyuwunku aku tansah eling marang kowe, rina wengi. 4 Lan manawa aku kelingan marang anggonmu ngruntuhake luh, aku banjur kapengin ndeleng kowe maneh, supaya aku kapenuhana ing kabungahan. 5 Amarga aku kelingan marang pracayamu kang tulus eklas, yaiku pracaya kang biyen wus dumunung ana ing embahmu Lois lan ibumu Eunike apadene kang manut keyakinanku uga dumunung ana ing kowe. 6 Iya marga saka iku kowe
2 TIMOTEUS 1.7 - 14 dakelingake supaya kowe nggrengsengake sih-peparinging Allah kang ana ing kowe sarana daktumpangi tanganku. 7 Awit kang diparingake dening Gusti Allah marang kita iku dudu rohing kajirihan, nanging roh kang nukulake kakuwatan, katresnan lan katertiban. 8 Mulane aja isin nglairake paseksen bab Gusti kita sarta aja isin marga saka aku, kang dadi wong ukuman marga saka Panjenengane, nanging melua nandhang sangsara kanggo Injile, kalawan kakuwataning Allah, 9 kang paring karahayon marang kita lan nimbali kita kalawan timbalan kang suci, ora adhedhasar panggawe kita, nanging adhedhasar karsa lan sih-rahmate piyambak, kang wus kaparingake marang kita ing sajroning Sang Kristus Yesus ing sadurunge purwaning jaman. 10 Sarta kang saiki kawujudake ana ing rawuhe Sang Juruwilujeng kita Gusti Yesus Kristus kang wus nyirnakake pati sarta nggiyarake urip kang ora bisa rusak. 11 Iya Injil iki kang netepake aku dadi juru pawarta, dadi rasul lan dadi guru. 12 Iya iku kang njalari aku nandhang sangsara iki kabeh, nanging aku ora isin, sabab aku sumurup sapa kang dakandelake sarta aku yakin, yen Panjenengane iku kuwaos rumeksa marang apa kang wis dipitayakake marang aku nganti tumeka ing Dinaning Pangeran. 13 Apa kang wus kokrungu saka aku iku antepana, dadia tuladha piwulang kang bener-becik lan lakonana sajroning pracaya lan katresnan ana ing Sang Kristus Yesus. 14 Rajabrana kang endah, kang wus 2
2 TIMOTEUS 1.15- 2.5 dipitayakake dening Panjenengane marang kita iku reksanen kalawan Roh Suci, kang dedalem ana ing kita. 15 Kowe wis sumurup, manawa wong-wong ing tlatah Asia-Cilik iku padha nyingkur marang aku; kalebu Figelus lan Hermogenes. 16 Muga Gusti karsaa paring sih-rahmate marang brayat Onesiforus, kang wus bola-bali gawe segering atiku. Dheweke ora isin niliki aku menyang ing pakunjaran. 17 Nalika ana ing kutha Rum, dheweke ngudi nggoleki aku lan iya wis bisa ketemu karo aku. 18 Muga Gusti karsa maringake sih-rahmate marang dheweke mbesuk ing dinane. Kaya apa anggone leladi ana ing Efesus iku kowe luwih mangreti tinimbang aku. Timbalan ndherek nandhang sangsara 2:1-13 2 1 Mulane, he anakku, disantosa marga saka sih-rahmat kang ana ing Gusti Kristus Yesus. 2 Apa kang wus kokrungu saka aku ana ing sangarepe seksi akeh iku pitayakna marang wong-wong kang padha bisa dipracaya, kang uga bisa mulang marang wong liya. 3 Melua nandhang sangsara kayadene prajurite Sang Kristus Yesus kang utama. 4 Prajurit kang lagi perang iku ora mraduli marang prakara-prakara kang gegayutan karo panguripane, supaya marga saka mangkono iku ndadekake senenge komandhane. 5 Olahragawan iku anggone bisa makuthaning kaunggulan mung manawa anggone main iku 3
2 TIMOTEUS 2.6 - 13 manut tatanan-tatananing olahraga. 6 Wong tani kang nyambut-gawe kanthi mempeng iku kudune sing ngrasakake nikmating wohe pagaweane kang dhisik dhewe. 7 Apa kang dikandhakake iku gatekna; Gusti bakal paring pangreten bab samubarang kabeh marang kowe. 8 Elinga bab iki: Gusti Yesus Kristus, kang wus wungu saka ing antarane wong mati, kang wus miyos dadi tedhake Sang Prabu Dawud, yaiku kang dakundhangake ana ing Injilku. 9 Iya marga saka pangundhanging Injil iku aku banjur nandhang sangsara, malah nganti dibanda kayadene durjana, nanging pangandikaning Allah ora bisa kabanda. 10 Mulane aku nglakoni iku kabeh kalawan sabar kanggo para pepilihane Gusti Allah, supaya iku iya padha oleh karahayon ana ing Sang Kristus Yesus kalawan kamulyan kang langgeng. 11 Iki tetembungan kang bener: "Manawa kita ndherek Panjenengane seda, iya ndherek Panjenengane gesang; 12 manawa kita nahanake iya bakal ndherek Panjenengane ngereh; manawa kita nyelaki Panjenengane iya bakal diselaki Panjenengane; 13 manawa kita ora setya, Panjenengane tetep setya, awit Panjenengane ora bisa nyelaki sarirane piyambak." 4
2 TIMOTEUS 2.14- 20 Pitutur bab sajrone lelayanan karo guru panasaran 2:14-26 14 Wong-wong padha elingna lan pituturana ing bab iku kabeh kalawan temenan ana ing ngarsaning Allah, supaya aja padha mbulat-mbulet rembuge, amarga iku ora ana gunane babar pisan, malah ngisruhake kang padha ngrungokake. 15 Udinen, supaya kowe pantes ana ing ngarsaning Allah anggonmu dadi juru leladi kang ora usah isin, kang ngundhangake pangandikaning kayekten iku kalawan tanpa tedheng aling-aling. 16 Nanging omong-omong kang tanpa isi kang ora suci kang mung nambahi kalamisan iku singkirana. 17 Tembung-tembunge wong-wong kang mangkono iku nular kaya lelara kangker. Panunggalane wong iku yaiku Himeneus lan Filetus, 18 kang wus nyimpang saka ing kayekten kalawan anggone mulangake, yen kita wus katangekake sarta marga saka iku banjur gawe rusaking pracayane wong sawatara. 19 Nanging tetales kang kapasang dening Gusti Allah iku santosa, sarta tinengeran: "Pangeran nguningani sapa kang dadi kagungane," lan "Sing sapa nyebut asmaning Pangeran iku supaya ninggala piala." 20 Ing sajroning omah gedhe iku kang tinemu ora mung prabot emas lan salaka, nanging uga barang-barang kang kagawe saka kayu lan lempung; kang saka emas 5
2 TIMOTEUS 2.21- 3.2 lan salaka kanggo kapreluan kang wigati, dene liyane kanggo kapreluan kang kurang wigati. 21 Wong kang nucekake awake saka ing piala, iku bakal dadi praboting omah kang wigati, disucekake, dianggep pantes dianggo ing lurahe lan dicawisake kanggo saben pagawean kang mulya. 22 Mulane ngedohana pepenginaning wong anom, ngudia marang kaadilan, kasetyan, katresnan lan karukunan bebarengan karo wong-wong kang padha nyebut marang Pangeran kalawan ati kang resik. 23 Singkirana sakehing prakara-prakara kang diothak-athik, kang tanpa budi kang ora pantes. Kowe sumurup, yen bab-bab iku nukulake dredah, 24 mangka abdine Gusti iku ora kena padu, nanging kudu sumanak marang wong kabeh. Kudu bisa mulang, sabar 25 lan bisa nuntun wong kang seneng madoni kalawan alus, sabab bokmanawa Pangeran paring pamratobat marang wong-wong mau sarta bisa nuntun marang karahayon, 26 tuwin banjur padha eling maneh, yen wus uwal saka ing kalaning Iblis, kang ngendhaleni dheweke kabeh supaya nglakoni kekarepane. Kaananing manungsa ing wekasaning jaman 3:1-9 3 1 Sumurupa, yen ing dina-dina wekasan bakal ana mangsa kang rekasa. 2 Wong akal padha mung mikir marang awake dhewe lan karem bandha. Bakal padha gumunggung, 6
2 TIMOTEUS 3.3 - 9 lan mamerake dhiri pribadi, bakal dadi tukang mitenah, bakal wani karo wong tuwa sarta ora duwe panarima, ora mreduli marang agama, 3 ora bisa atindak tresna, ora gelem rukun, seneng ngala-ala wong, ora bisa ngendhaleni dhiri, ambek siya, ora dhemen marang kang becik, 4 seneng cidra, ora mulur budine, kumenthus, milaur nuruti pakareman katimbang karo manut marang Gusti Allah. 5 Anggone padha nindakake pangibadah mung laire bae, nanging lugune padha ora nganggep marang sawabe. Dohana wong-wong kang kaya mangkono iku! 6 Sabab ing antarane wong-wong iku ana kang padha nylinthut lumebu ing omahe wong liya lan mbebujuk wong-wong wadon kang ringkih kang kabotan dosa sarta kang kawengku ing pepenginan marupa-rupa, 7 kang ora tau sumurup maran kayekten sanadyan tansah kapengin kawulang. 8 Padha kaya Yanes lan Yambres anggone nglawan marang Nabi Musa, mangkono uga wong-wong mau padha nglawan marang kayekten. Pikirane bobrok, lan pracayane ora tahan suwe. 9 Nanging wis mesthi yen wong-wong mau ora bakal padha bisa tulus, amarga kayadene Yanes lan Yambres, samono uga kabodhoane wong-wong mau bakal luwih dening cetha tumrap wong kabeh. 7
2 TIMOTEUS 3.10- 17 Thukuling pracaya sajroning panganiaya lan marga saka maca Kitab Suci 3:10-17 10 Nanging kowe wis ngandhemi piwulangku, caraku urip, panemu-panemuku, pracayaku, kasabaranku, katresnanku lan tumemenku. 11 Kowe wis melu nandhang panganiaya lan sangsara kaya kang wis dakrasakake ana ing kutha Antiokhia, ing Ikonium lan ing Listra. Sakehing panganiaya iku daklakoni lan Gusti wis ngluwari saka iku kabeh. 12 Pancen saben wong kang nedya urip kalawan nindakake pangibadah ing sajroning Sang Kristus Yesus, iku bakal nandhang panganiaya. 13 Dene wong ala lan culika iku bakal saya wuwuh alane, padha disasarake lan nasarake. 14 Nanging kowe tetepa nggondheli ing kayekten kang wus koktampani lan kokyakini, kalawan tansah elinga marang wong kang wus mulangake bab iku marang kowe. 15 Elinga uga, yen wiwit cilik kowe wus wanuh karo Kitab Suci, kang bisa ngolehake kawicaksanan marang kowe lan nuntun kowe marang karahayon marga saka pracaya marang Gusti Kristus Yesus. 16 Sakehing tulisan kang diwangsitake dening Gusti Allah iku pancen migunani kanggo memulang, kanggo melehake, kanggo mbangun wewatekan tuwin kanggo nggulawenthah ing sajroning kayekten. 17 Marga saka mangkono saben 8
2 TIMOTEUS 4.1 - 8 wong kagungane Gusti Allah iku disamektani kanggo nindakake samubarang kang becik. Netepana timbalanmu leladi 4:1-8 4 1 Aku pitutur marang kowe satemen- temene ana ing ngarsane Gusti Allah lan Gusti Kristus Yesus kang bakal ngadili wong kang urip lan mati, demi ngatingale, lan demi Karatone. 2 Kowe nggelarna pangandika, sumanggema ing wektu kang becik, utawa ing wektu kang ora becik, melehna apa kang luput, nyrengenana lan mituturana kalawan sakehing kasabaran lan piwulang. 3 Amarga bakal tumeka ing titimangsane, wong-wong bakal ora bisa nampani piwulang kang bener-becik maneh, nanging bakal padha ngumpulake guru-guru kang dikarepake kanggo maremake pepenginaning kupinge. 4 Bakal padha ngingerake kupinge saka ing kayekten lan ngrungokake marang dongeng. 5 Nanging kowe dibisa ngemudheni awakmu ing sajroning samubarang kabeh, disabar ing sajroning nandhang sangsara, nindakna pakabaran Injil, lan ngakonana kawajibaning leladi! 6 Dene mungguh aku iki, getihku wus wiwit kaesokake minangka pisungsung sarta wektu anggonku bakal ngajal wus cedhak. 7 Aku wus mungkasi tetandhingan kang utama, aku wus nyandhak garis wekasan, aku wus ngantepi ing pracaya. 8 Saiki aku wus 9
2 TIMOTEUS 4.9 - 17 ginantungan makuthaning kayekten, kang bakal kaparingake marang aku dening Gusti, Sang Hakim kang adil, ing Dinane, tur ora mung marang aku bae, nanging uga marang sakehing wong kang padha cecengklungen marang rawuhe. Piweling pungkasan 4:9-18 9 Udinen supaya kowe enggal bisa nekani aku, 10 awit Demas wis rumaket marang donya iki lan ninggal aku. Dheweke wis mangkat menyang Tesalonika. Kreskes wis lunga menyang Galati lan Titus menyang Dhalmatia. 11 Mung Lukas sing isih tetunggalan karo aku. Markus pethuken lan ajaken mrene, awit anggone leladi wigati tumrap aku. 12 Tikhikus wis dakkon menyang Efesus. 13 Yen kowe mrene, jubah kang daktinggal ana ing kutha Troas ana ing omahe Karpus, cangkingen lan uga buku-bukuku, kang prelu dhewe perkamen kae. 14 Aleksander tukang tembaga kae wis nindakake piala akeh marang aku. Iku bakal diwales dening Gusti manut panggawene. 15 Kowe uga sing waspada marang wong iku, awit banget anggone merangi piwulang kita. 16 Nalika aku ngunjukake panjawab kang kawitan, ora ana wong siji-sijia kang mbiyantu aku, kabeh padha ninggal aku -- iku muga aja ditempuhake marang wong-wong mau -- 17 nanging Gusti wus ngamping-ampingi 10
2 TIMOTEUS 4.18- 22 aku lan nyantosakake aku, supaya Injil kaundhangake babar pisan lumantar aku lan sakehe wong kang dudu Yahudi padha ngrungokake! Dadine aku luwar saka ing cangkeming singa. 18 Karodene Gusti bakal ngluwari aku saka ing sarupane panggawe ala. Panjenengane bakal milujengake aku, satemah aku banjur lumebu ing Karatone ing Swarga. Panjenengane linuhurna ing salawas-lawase! Amin. Salam 4:19-22 19 Salam marang Priska lan Akwila lan marang brayat Onesiforus. 20 Erastus kari ana ing kutha Korinta dene Trofimus daktinggal lara ana ing Miletus. Arahen anggonmu mrene sadurunge mangsa bedhidhing. 21 Salam saka Ebulus lan Pudes sarta Linus lan Klaudhia apadene saka sadulur kabeh. 22 Gusti muga nunggila ing rohmu. Sih-rahmate nunggila ing kowe! 11
TITUS Salam pandonga 1:1-4 1 1 Saka Paulus, abdining Allah lan rasule Gusti Yesus Kristus, manut pracayaning para pepilihane Gusti Allah sarta pangawruhing kayekten, kang laras karo pangibadah kita, 2 alandhesan pangarep-arep marang urip langgeng kang sadurunge purwaning jaman wus kaprasetyakake dening Gusti Allah kang ora dora, 3 tuwin kang ing wektu kang kinarsakake wus nglairake pangandikane ana ing pangundhanging Injil, kang wus kapitayakake marang aku cundhuk kalawan dhawuhing Allah, Pamarta kita, 4 marang Titus, anakku kang satuhu awit saka tunggal pracaya: sih-rahmat lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah Sang Rama lan Gusti Kristus Yesus, Pamarta kita, anaa ing kowe. Bubuhane Titus ana ing pulo Kreta. Sarat-sarat tumrap pinituwa utawa pamonging pasamuwan 1:5-16 5 Mulane kowe daktingal ana ing pulo Kreta iku, supaya kowe mranata apa-apa kang isih
TITUS 1.6 -14 prelu ditata sarta supaya kowe ngangkata pinituwa-pinituwa ana ing saben kutha, kaya kang wus dakprentahake marang kowe, 6 yaiku para wong kang tanpa cacad, arabi siji, kang anak-anake padha laku pracaya lan ora bisa ditarka uripe ora pantes tuwin ora tumata. 7 Amarga kang jeneng pamong iku kudu tanpa cacad, awit dadi juru panatane padalemaning Allah, kudu ora kumawasa, ora gampang nepsu, ora karem ngombe anggur, ora dhemen kerengan, ora srakah, 8 nanging seneng aweh pamondhokan, seneng marang samubarang kang becik, wicaksana, adil, saleh, bisa ngendhaleni dhiri 9 sarta ngantepi ing pangandika kang satuhu, kang cundhuk karo piwulang kang sanyata matemah bisa mituturi wong adhedhasar piwulang iku tuwin bisa ngyakinake marang para kang lumawan. 10 Amarga wus akeh wong kang uripe ora tumata, tukang ngoceh tanpa tanja, kang nasarake, luwih maneh saka panunggalane wong tetakan. 11 Wong-wong kang kaya mangkono iku kudu dibungkem cangkeme, awit iku gawe kisruh brayat akeh kalawan piwulange kang ora patut, supaya oleh kauntungan kang nistha. 12 Ana panunggalane, yaiku nabine dhewe, iku tau duwe ujar mangkene: "Wong Kreta iku salawase padha wong dora, kewan galak lan wong dremba kang kesed." 13 Paseksen kang mangkono iku bener. Awit saka iku welehna kang banget, supaya pracayane dadi waras, 14 sarta aja maneh- 2
TITUS 1.15 - 2.5 maneh nggatekake marang dongeng-dongeng Yahudi lan angger-anggering manungsa kang ngungkurake ing kayekten. 15 Tumraping wong kang resik, samubarang kabeh iku resik, nanging tumraping wong kang jember lan kang ora pracaya, ora ana barang siji bae kang resik, awit pikirane lan rumangsaning atine jember. 16 Ngakune padha wanuh marang Gusti Allah, nanging diselaki kalawan tingkah-lakune, amarga padha alaku rusuh lan duraka sarta ora bisa nindakake samubarang kang becik. Kawajibane wong tuwa, wong nonoman lan batur 2:1-10 2 1 Nanging kowe iku martakna apa kang cundhuk karo piwulang kang satuhu. 2 Para wong lanang kang tuwa iku padha diwaras ing budi, kajen, wicaksana sarta kadunungan pracaya, katresnan lan budi tumemen kang waras. 3 Mangkono uga para wong wadon kang wus tuwa, iku padha nelakna anggone dadi wong ngibadah, aja dhemen mitenah, aja karem ngombe anggur, nanging dibisa aweh piwulang kang becik 4 lan bisa merdi wong-wong wadon kang isih enom, supaya padha tresna marang kang lanang tuwin marang anak-anake, 5 wicaksana, alaku suci, sregep ngatur baleomahe, becik pambekane sarta sumuyud marang kang lanang, supaya Pangandikaning Allah aja 3
TITUS 2.6 -14 nganti dialakake. 6 Mangkono uga para wong nonoman, padha pituturana, supaya padha bisa ngendhaleni awake dhewe ing sadhengah prakara 7 lan kowe dhewe dadia tuladha ing bab nindakake panggawe becik. Anggonmu memulang dikalawan jujur sarta tumemen. 8 Pamulangmu disalugu lan tanpa cacad, supaya wong kang nglawan dadia wirang, amarga ora ana kang tinemu kang kena digawe ngalakake marang kita. 9 Para batur sing padha sumuyud marang lurahe tumrap samubarang kabeh, padha gawea renane lan aja madoni, 10 aja slingkuh, nanging tansah nelakna anggone temen lan setya, supaya marga saka mangkono tumrap ing samubarang kabeh, padha ngluhurake piwulange Allah, Pamarta kita. Sih-rahmate Gusti Allah nylametake manungsa kabeh 2:11-15 11 Awitdene sih-rahmate Gusti Allah kang nylametake manungsa kabeh iku wus kababar. 12 Iku merdi marang kita, supaya kita ninggal pamblasar lan kamelikan kadonyan sarta supaya kita duwea laku kang wicaksana, adil tuwin mursid ana ing donya samengko iki, 13 kalawan manganti-anti marang ing katetepane pangarep-arep kita, kang kebak ing karahayon lan ngatingalake kamulyaning Allah kang Mahaagung sarta Pamarta kita Gusti Yesus Kristus, 14 kang wus masrahake 4
TITUS 2.15 - 3.6 sarirane kanggo kita, supaya kita luwar saka ing sakabehing piala apadene banjur dadi umat kang wus kasucekake dening Panjenengane, kagem panjenenane, dadi kagungane piyambak, kang taberi marang ing panggawe becik. 15 Iku kabeh wartak-wartakna, wong-wong padha pituturana lan surup-surupna kalawan pangaribawamu. Aja nganti ana wong kang ngremehake kowe. Piweling-piweling panutup 3:1-14 3 1 Wong-wong padha elingna, supaya padha sumuyud marang pamarentah lan para kang ngasta panguwasa, mbangun-miturut sarta padha cumadhang marang sadhengah panggawe becik. 2 Aja seneng mitenah, aja dhemen tukar-padu, disumanak lan dialus ing wicara marang sadhengah wong. 3 Amarga ing maune urip kita iya padha tanpa budi: wangkal, nasar, kawengku ing hawa-nepsu rupa-rupa lan kapencut, laku kita nuruti piala lan drengki, rusuh, sengit-sinengitan. 4 Nanging bareng kamurahaning Allah, Pamarta kita, sarta katresnane marang manungsa kababar, 5 ing nalika iku Panjenengane nylametake marang kita, ora marga saka panggawe becik kang wis kita lakoni, nanging marga saka sih-rahmate sarana padusan kalairan kapindho lan marga saka kaanyarake dening Sang Roh Suci, 6 kang wus kaesokake marang 5
TITUS 3.7 -14 kita dening Gusti Yesus Kristus, Pamarta kita, 7 supaya kita, kang wus kabenerake dening sih-rahmate, padha wenang nampani urip langgeng, kayadene kang dadi pangarep-arep kita. 8 Iki tembung kang satuhu lan karepku kowe supaya yakin ngungkuli bab iku, amrih wong-wong kang wis padha pracaya marang Gusti Allah padha ngudi kanthi temen-temen nglakoni panggawe becik. Yaiku kang prayoga lan migunani tumrap manungsa. 9 Nanging mungguh bebantahan kang ora urus, prakara sarasilah, apadene parapadu lan regejegan bab angger-anggering Toret, iku singkirana awit iku kabeh ora ana gunane sarta tanpa paedah. 10 Wong kang nasar pracayane, kang wus kokpituturi kaping sapisan utawa kaping pindho, iku dohana. 11 Kowe mangreti, yen wong kang kaya mangkono iku nasar temenan lan ngukum awake dhewe kalawan dosane iku. 12 Besuk samasa Artemas utawa Tikhikus wus dakkongkon nemoni kowe, kowe enggal mrelokna nekani aku ana ing kutha Nikopolis, awit niyatku arep ngaso ana ing kono sasuwene mangsa bedhidhing iki. 13 Zenas ahli Toret kae lan Apolos padha tulungana lakune kang gumati, supaya aja nganti kekurangan sawiji apa. 14 Sarta wong-wong kita cikben iya padha nggegulang nglakoni panggawe becik, supaya bisa nyukupi kabutuhaning urip kang baku, amrih uripe aja nganti tanpa guna. 6
TITUS 3.15 Salam pandonga 3:15 15 Kabeh kang melu aku padha kirim salam. Salam pandongaku marang para kang padha tresna marang aku kabeh ing sajroning pracaya. Sih-rahmat anaa ing kowe kabeh. 7
FILEMON Salam 1-3 1 1 Saka Paulus, wong ukuman marga saka Gusti Kristus Yesus, lan saka sadulur kita Timoteus, marang Filemon kang kinasih, rewangku nyambut-gawe, 2 lan marang sadulurku wadon Apfia, sarta marang Arkhipus, kanca tunggal gawe, tuwin marang pasamuwan kang ana ing omahmu. 3 Sih-rahmat lan tentrem-rahayu saka Gusti Allah Rama kita lan saka Gusti Yesus Kristus, anaa ing kowe kabeh. Pamuji sokur 4-7 4 Aku saos sokur marang Allahku, samangsa aku ngelingi kowe sajrone pandongaku, 5 sabab aku wus krungu bab katresnanmu marang para suci lan bab pracayamu marang Gusti Yesus. 6 Lan aku ndongakake, supaya anggonmu padha tunggal pracaya iku sabiyantu nuju marang kawruh kang utama ana ing antara kita kagem Sang Kristus. 7 Saka tumindaking katresnanmu, aku rumangsa oleh kabungahan gedhe, lan kasantosan
FILEMON 1.8 -16 marga kowe wus nglejarake atine para suci, sadulurku! Karsane Rasul Paulus tumrap Onesimus 8-22 8 Marga saka iku, sanadyan ana sajroning patunggilane Gusti Kristus, aku duwe wewenang mrentahi kowe, bab apa kang wajib koklakoni, 9 ewasamono ngelingi tumindaking katresnanmu iku, luwih prayoga yen aku nglairake panjaluk marang kowe mangkene: Aku Paulus kang wus ngancik tuwa, luwih-luwih saiki kinunjara marga saka Gusti Kristus Yesus, 10 duwe panjaluk marang kowe, bab anakku kang daktemu sajrone aku kinunjara, yaiku Onesimus, 11 kang ing maune ora migunani marang kowe, nanging saiki maedahi banget, iya marang kowe iya marang aku. 12 Dheweke dakpurih bali melu kowe, sanadyan iku woding atiku. 13 Satemene maune arep dakendheg ana ing pakunjaran, minangka sesulihmu ngladeni aku sajrone kinunjara marga saka Injil, 14 nanging sadurunge ana palilahmu aku ora wani tumindak, supaya prakara kang becik iku aja nganti anggonmu nindakake kanthi kapeksa, nanging bisaa kanthi lega lila. 15 Sabab bokmanawa sarana patrap mangkono iku pisahe karo kowe ing sawatara mangsa iku njalari kowe bisa mengku dheweke ing salawase, 16 ora kaya batur maneh, nanging luwih saka mangkono, yaiku kayadene 2
FILEMON 1.17-25 sadulur kang kinasih. Iya kaya mangkono iku pangrengkuhku, saya maneh tumrap kowe, dadia cara kamanungsan dadia ana ing Gusti. 17 Yen aku kokanggep kanca tunggal pracaya, dheweke iya tampanana kaya anggonmu nampani aku. 18 Dene yen kirane dheweke wus gawe pitunamu, utawa dheweke utang marang kowe, jibahna kabeh marang aku, 19 aku Paulus kang nanggung kanthi daktulis dhewe, iya aku kang bakal nglironi, prelune aja nganti aku muni: "Kabeh iku dadi tanggunganmu," awit kowe padha duwe utang marang aku, yaiku awakmu dhewe. 20 He, sadulurku, muga kowe migunanana tumrap aku ana ing Gusti. Lipuren atiku ana ing Gusti Kristus. 21 Anggonku nulis layang marang kowe iki kanthi pangandel yen kowe bakal miturut. Aku sumurup yen tumindakmu bakal luwih saka panjalukku. 22 Kajaba saka iku aku iya cawisana papan pamondhokan, marga saka pandongamu, aku duwe pangarep-arep yen aku bakal kaparingake marang kowe kabeh maneh. Salam 23-25 23 Salam marang kowe saka Epafras, kancaku kinunjara marga saka Gusti Kristus Yesus, 24 lan saka Markus, Aristarkhus, Dhemas lan Lukas padha kancaku ing gawe. 25 Sih-rahmate Gusti Yesus Kristus nunggila ing sukmamu. 3
IBRANI Gusti Allah ngandika lumantar Kang Putra 1:1-4 1 1 Sawise nalika jaman biyen Gusti Allah ngandika marang para leluhur kita nganti marambah-rambah sarta kalawan patrap warna-warna lumantar para nabi, 2 ing jaman wekasan iki Panjenengane wus ngandika marang kita lumantar Kang Putra, kang wus ditetepake dadi ahli-warise tumrap samubarang kabeh; iya lumantar Panjenengane Gusti Allah anggone wus nitahake alam jembar. 3 Panjenengane dadi cahya kamulyane Gusti Allah sarta gambar wujuding Allah lan nyanggi samubarang kabeh sarana sabdane kang kebak panguwasa. Lan sawise rampung anggone ngresiki dosa, Panjenengane lenggah ing satengene Kang Mahaagung ana ing ngaluhur; 4 kaluhurane banget anggone ngungkuli para malaekat, padha kaya pinunjuling asma kang wus kaparingake marang Panjenengane kang uga banget anggone ngungkuli endahing jenenge para malaekat mau.
IBRANI 1.5- 9 Kaluhurane Sang Putra ngungkuli para malaekat 1:5-14 5 Sapa ta panunggalane para malaekat kang tau dipangandikani mangkene: "Sira iku PutraningSun! Sira wus Sunputrakake ing dina iki?" sarta "Ingsun bakal dadi Ramane, lan Panjenengane bakal dadi PutraningSun?" 6 Sarta nalika Panjenengane ngirid Ingkang Putra kang pembayun marang jagad, Panjenengane ngandika: "Sakehe malaekating Allah kudu nyembah marang Panjenengane." 7 Dene tumrap para malaekat Panjenengane ngandika: "Kang ndadekake para malaekate dadi angin sarta para abdine dadi geni kang ngalad-alad." 8 Nanging tumrap Sang Putra Panjenengane ngandika: "Dhuh, Allah, dhampar Paduka punika langgeng salaminipun, lantaran kaprabon Paduka punika lantaraning kaleresan." 9 "Paduka punika tresna dhateng kaadilan saha sengit dhateng duraka, pramila, dhuh Allah, Allah Paduka sampun njebadi Paduka kaliyan lisahing 2
IBRANI 1.10-2.2 kabingahan, nglangkungi para kanthi Paduka." 10 Lan maneh: "Dhuh Pangeran, wiwitanipun Paduka ingkang nalesi bumi, saha langit punika yasanipun asta Paduka. 11 Sadaya punika badhe sirna, nanging Paduka tetep langgeng sarta sadaya punika badhe sami luwas kados pangangge; 12 saha badhe Paduka gulung kados jubah, saha sami badhe kasantunan kados pangangge, nanging Paduka punika lestantun sami, saha taun Paduka badhe tanpa wates." 13 Sarta endi ana malaekat kang tau didhawuhi mangkene: "Lungguha ana ing tengeningSun, nganti mungsuh-mungsuhira wus padha Sundadekake ancik-anciking tlapakanira?" 14 Kabeh iku apa ora padha dadi roh kang ngladeni, kang kautus leladi marang wong-wong kang bakal marisi karahayon? Karahayon kang agung 2:1-4 2 1 Marga saka iku kita kudu luwih tliti anggon kita nggatekake apa kang wus kita rungu, supaya kita ora kentir katut ilining banyu. 2 Sabab manawa pangandika kang kadhawuhake lumantar para malaekat iku 3
IBRANI 2.3- 8 tetep tumindak, sarta sarupane panerak lan pamurangsarak iku nampani piwales murwat, 3 kapriye anggon kita akal oncat, manawa kita ora maelu marang karahayon kang samono gedhene iku, kang wiwitane diundhangake marang kita dening Gusti, lan dening kang padha ngrungokake kalawan patrap kang kena dipracaya, 4 Gusti Allah ngekahake paseksene kanthi tandha-tandha lan kaelokan sarta panguwasa warna-warna sarta kalawan Roh Suci, kang diedum-edumake ing sakarsane. Gusti Yesus sawatara mangsa luwih asor katimbang karo para malaekat 2:5-18 5 Jalaran ora marang para malaekat anggone Panjenengane wus nelukake jagad kang bakal dumadi, kang lagi kita rembug iki. 6 Ana wong kang tau nglairake paseksen ing sawijining nas mangkene: "Manungsa punika punapa ta, dene ngantos Paduka engeti, utawi anaking manungsa, dene ngantos Paduka openi? 7 Wondene kangge sawatawis wekdal sampun Paduka dadosaken langkung andhap sakedhik tinimbang kaliyan para malaekat, saha sampun Paduka makuthani kaluhuran tuwin kaurmatan, 8 samukawis sadaya sampun Paduka telukaken ing sangandhaping tlapakanipun." 4
IBRANI 2.9- 13 Amarga sajrone nelukake samubarang marang Panjenengane, ora ana siji bae kang kliwatan, kang ora teluk marang Panjenengane. Ewadene ing samengko kita padha durung weruh, manawa samubarang kabeh wis ditelukake marang Panjenengane. 9 Nanging Panjenengane, kang sawatara mangsa didadekake luwih asor sathithik tinimbang para malaekat, yaiku Gusti Yesus, kita sumurup, kang jalaran anggone nglampahi sangsara seda, banjur kamakuthan kamulyan lan kaurmatan, supaya marga saka sih-rahmate Gusti Allah, Panjenengane nglampahi seda iku kanggo manungsa kabeh. 10 Jalaran pancen wus mungguh karo kaananing Allah, -- kang kagem Panjenengane sarta dening Panjenengane anggone samubarang kabeh iku dititahake --, yaiku Gusti Allah kang nuntun wong akeh marang kamulyan, uga nyampurnakake Gusti Yesus, kang ngirid wong-wong iku marang karahayon, srana nandhang sangsara. 11 Jalaran Panjenengane kang nucekake, sarta kang padha kasucekake, iku asale saka Siji. Mulane Panjenengane iya ora lingsem nyebut sadulur marang wong-wong iku, 12 ature: "Asma Paduka badhe Kawula wartosaken dhateng para sadherek Kawula, saha Kawula badhe ngidungaken pangalembana dhumateng Paduka wonten ing satengahing pasamuwan." 13 Sarta maneh: "Aku bakal pracaya marang Panjenengane," 5
IBRANI 2.14-3.1 lan maneh: "Satemene, lah iki Aku sarta anak-anak kang wis diparingake dening Gusti Allah marang Aku." 14 Kang iku sarehne anak-anak iku saka getih lan daging, mulane Panjenengane iya banjur dadi padha karo anak-anak mau lan oleh panduman ing kaanane, supaya marga saka sedane Panjenengane nyirnakake Iblis kang nguwasani pati; 15 sarta kanthi patrap mangkono Panjenengane ngluwari wong-wong, kang sajege urip padha kawengku ing pangawulan marga saka wedine marang pati. 16 Jalaran satemene dudu para malaekat kang diwelasi dening Panjenengane, nanging trahe Rama Abraham. 17 Mulane, ing bab apa bae Panjenengane kudu dipadhakake karo para sadhereke, supaya dadia Imam Agung kang welasan sarta setya marang Gusti Allah, prelu mbirat dosane sakehing bangsa. 18 Jalaran sarehne Panjenengane piyambak wis nandhang sangsara marga saka kagodha, dadi Panjenengane saged mitulungi marang wong kang padha kena ing panggodha. Kaluhurane Gusti Yesus ngungkuli Nabi Musa 3:1-6 3 1 Mulane, heh para sadulur kang suci, kang padha oleh panduman timbalan kaswargan, padha mawasa marang Sang Rasul sarta Imam Agung kang kiat akoni, iya 6
IBRANI 3.2- 9 iku Gusti Yesus, 2 kang setya marang kang wis njumenengake, kayadene Nabi Musa kang setya ing sapadalemane kabeh. 3 Jalaran Panjenengane kaanggep sembada kaparingan kamulyan kang ngluwihi Nabi Musa, padha kayadene kang gawe omah luwih kajen tinimbang omah gegaweane. 4 Amarga saben omah digawe dening sawijining ahli gawe omah; ananging Ahli kang yasa samubarang kabeh iku Gusti Allah. 5 Karodene Nabi Musa pancen tumemen ana ing padalemane Allah kayadene pelados, supaya paring paseksen ing bab apa kang ing tembe bakal dipangandikakake, 6 ananging Gusti Kristus iku setya kayadene Putra kang mengku padalemane; sarta padalemane iya iku kita, angger kita padha kukuh ing pracaya sarta ing pangarep-arep kang kita agung-agungake nganti tumeka ing wekasan. Tampa bebendu marga murtad 3:7-19 7 Jalaran saka iku, kaya kang kapangandikakake dening Roh Suci: "Ing dina iki, manawa sira padha krungu swarane, 8 aja padha mangkotake atinira, kaya anane panggrundel, ing nalika jaman panyoba ana ing pasamunan, 9 ing kono leluhurira padha nyoba marang Ingsun, kanthi cara ndadar Ingsun, 7
IBRANI 3.10-17 sanadyan padha weruh pakaryan- pakaryaningSun, 10 lawase patang puluh taun. Yaiku sababe Ingsun duka marang golongan iku sarta ngandika: Wong-wong iku tansah nasar atine, sarta padha ora nyumurupi marginingSun, 11 temahan Ingsun supaos sajroning bebenduningSun: Wong-wong iku ora bakal mlebu ing panggonan paleremaningSun." 12 He, para sadulur, pada diwaspada, supaya ing antaramu aja ana kang kadunungan ati ala sarta ora pracaya amarga murtad nyingkur marang Gusti Allah kang asipat gesang. 13 Nanging padha eling-ingelingna ing sadina-dina sajrone isih bisa kaaranan "dina iki", supaya panunggalanmu aja ana kang dadi wangkot atine, marga saka pamblithuking dosa. 14 Jalaran kita wus oleh panduman ana ing Sang Kristus, angger kia padha ngukuhi ing kayakinaning pracaya kita kang wiwitan, nganti tumeka ing wekasan. 15 Ananging manawa wus tau kapangandikakake: "Ing dina iki, manawa sira krungu swarane, aja padha mangkotake atinira, kaya nalika ana ing sajroning panggrundel." 16 Sapa ta kang memungu dukaning Allah, sanadyan padha krungu swarane? Apa dudu wong kabeh kang padha metu saka ing tanah Mesir katuntun dening Nabi Musa? 17 Sarta sapa kang dibendoni dening Panjenengane patang puluh taun lawase? Apa dudu wong 8
IBRANI 3.18-4.4 kang padha nglakoni dosa sarta kang jisime pating glimpang ana ing pasamunan? 18 Lan sapa kang wus disupaosi, bakal ora padha lumebu ing panggonan paleremane? Apa dudu wong kang padha ora mbangun-miturut iku? 19 Dadine kita padha sumurup, manawa wong iku padha ora bisa lumebu amarga saka anggone ora pracaya. Dina palereman kang katemtokake dening Gusti Allah 4:1-13 4 1 Marga saka iku, kita dipadha waspada, supaya aja nganti ana wong ing antaramu kang kaanggep keri, sanadyan prasetya bab lumebu ing paleremane isih tumindak. 2 Amarga kia uga padha kawartanan kabar kabungahan, padha kaya wong-wong iku, nanging pangandika kang kawartakake iku tanpa guna tumrap wong-wong mau, jalaran ora kinanthenan pracaya dening kang padha ngrungokake iku. 3 Amarga kita kang padha pracaya, bakal lumebu ing palereman, kaya kang kapangandikakake dening Panjenengane: "Temahan Ingsun supaos sajroning bebenduningSun: Wong-wong iku mesthi padha ora bakal lumebu ing paleremaningSun", sanadyan pakaryane wus rampung wiwit nalika dumadining jagad. 4 Amarga bab dina kapitu iku wus tau kapangandikakake ana ing sawijining nas: 9
IBRANI 4.5- 12 "Lan ing dina kapitu Gusti Allah kendel saka pakaryane kabeh." 5 Sarta ing sajrone nas iku, kita maca: "Wong-wong iku ora bakal lumebu ing paleremaningSun." 6 Dadi wus cetha manawa ana wong sawatara kang bakal lumebu ing palereman iku, dene wong-wong kang wus luwih dhisik diwartani kabar kabungahan iku ora lumebu, amarga ora padha mbangun-miturut. 7 Mulane Gusti Allah nemtokake sawijining dina maneh, yaiku "dina iki", nalika Panjenengane wus samono lawase anggone ngandika lumantar Prabu Dawud, kaya kang wus kasebut ing dhuwur: "Ing dina iki, manawa sira padha krungu swarane, aja padha mangkotake atinira!" 8 Jalaran, saupama Hakim Yusak wus nglebokake wong-wong iku marang ing palereman, mesthi sawuse mangkono Gusti Allah ora bakal mangandikakake dina liyane maneh. 9 Dadi isih ana dina palereman, dina kapitu kanggo umate Gusti Allah. 10 Awit sing sapa wis lumebu ing papan paleremane Allah, wong iku dhewe wis leren saka sakehing pagaweane, padha kaya Gusti Allah anggone kendel saka pakaryane. 11 Mulane luwih becik manawa kita mbudi-daya lumebu sajroning palereman iku, supaya aja nganti ana kang tiba amarga nyonto marang pambalela iku uga. 12 Sabab pangandikane Gusti Allah iku gesang lan santosa sarta luwih landhep tinimbang sakabehing pedhang kang landhep 10
IBRANI 4.13-5.2 kiwa-tengen. Tumamane bebles nganti misahake nyawa lan roh, ros-rosan-ros-rosan lan sungsum; bisa mbedakake panimbang lan pangangen-angening ati kita. 13 Sarta ora ana titah kang sinamar ana ing ngarsane, jalaran samubarang kabeh katon ngeblak lan bukakan ana ing ngarsane paningale kang mundhut panjawab marang kita. Gusti Yesus jumeneng Imam Agung 4:14--5:10 14 Sarehne kita padha duwe Imam Agung kang pinunjul, kang wis sumengka nratas nglangkungi sakehing langit, yaiku Gusti Yesus, Putraning Allah, mulane kita padha ngantepana ing sahadat kita. 15 Awit Imam Agung kita iku dudu imam agung kang ora bisa ngrasakake sakehing kaapesan kita nanging malah kang padha karo kita; Panjenengane wis ngalami kagodha nanging ora damel dosa. 16 Kang iku payo padha sowan kalawan kendel marang dhamparing sih-rahmat, supaya kita oleh palimirma sarta nemu sih-rahmat kang njalari kita kapitulungan ing mangsa kang becik. 5 1 Awitdene saben imam agung, kang kapiji saka ing antarane manungsa, iku katetepake kanggo manungsa minangka pantaraning manungsa karo Gusti Allah, supaya nyaosake pisungsung sarta kurban tumrap dosa. 2 Panjenengane kudu bisa melu ngraosake kaanane para wong bodho lan para 11
IBRANI 5.3- 10 wong kang kesasar, amarga panjenengane piyambak uga kebak ing kaapesan, 3 kang ngudokake saos kurban tumrap dosa, ora mung kanggo para umat, nanging uga kagem panjenengane piyambak. 4 Sarta ora ana wong kang ngalap drajat iku kanggo awake dhewe, nanging katimbalan dening Gusti Allah kaya kang wis kalakon tumrap Imam Agung Harun. 5 Mangkono uga Sang Kristus ora mulyakake sarirane piyambak sarana jumeneng Imam Agung, nanging kamulyakake dening Panjenengane kang mangandikani: "Sira iku PutraningSun! Sira wus Sunputrakake ing dina iki," 6 iya kaya pangandikane ing ayat liyane maneh mangkene: "Sira iku dadi Imam salawas-lawase, manut tatane Melkisedhek." 7 Nalika sugenge ana ing daging, Panjenengane wus ngaturake pandonga sarta panyuwun kanthi muwun lan sesambat marang Panjenengane, kang kuwaos milujengake saka pati, sarta marga saka kamursidane Panjenengane wus dipidhangetake. 8 Sarta sanadyan Panjenengane iku Sang Putra, ewasamono wus sinau mbangun-miturut saka anggone nandhang sangsara, 9 lan sawise nggayuh kasampurnane, Panjenengane dadi jalarane karahayon kang langgeng tumrap sakehing wong kang mituhu marang Panjenengane, 10 sarta Panjenengane katimbalan dadi Imam Agung dening Gusti Allah, manut tatane Sang Melkisedhek. 12
IBRANI 5.11-6.5 Pepeling supaya aja nganti murtad 5:11--6:8 11 Mungguh prakara iku akeh sing kudu padha dakkandhakake, ananging angel diterangake, marga kowe wis padha dadi alot ing pangrungumu. 12 Sabab sanadyana kowe sabenere wus padha dadi guru, yen kapirid saka ing wektu, ewadene kowe isih prelu diwulang maneh bab dhasar-dhasaring pangandikane Gusti Allah sarta kowe isih butuh banyu susu, dudu pangan kang akas. 13 Amarga sing sapa isih butuh banyu susu, iku durung ngerti piwulang bab kabeneran, sabab isih dadi bayi suson. 14 Nanging pangan kang akas iku kanggo para wong diwasa, kang duwe pancadriya kang wis digladhi mbedakake kang becik sarta kang ala. 6 1 Marga saka iku payo padha ninggal wiwit-wiwitaning dhasar-dhasare piwulang bab Sang Kristus sarta padha nerusake candhake satutuge. Kita aja nganti masang maneh tetalesing pamratobat saka tingkah laku kang muspra, sarta tetalesing pracaya marang Gusti Allah, 2 yaiku piwulang bab warna-warnaning baptis, panumpanging tangan, tangine para wong mati sarta paukuman langgeng. 3 Yaiku kang bakal padha kita lakoni, manawa dadi keparenging Allah. 4 Sabab mungguh wong-wong kang wus tau kapadhangan atine 5 kang wus tau ngrasakake peparinging kaswargan sarta kang 13
IBRANI 6.6- 11 wus tau kapanduman Roh Suci, lan kang wus ngrasakake pangandikane Gusti Allah kang utama sarta dayane jagad kang bakal kalakon, 6 nanging kang padha murtad maneh, iku ora bisa dianyarake sapisan engkas, satemah padha mratobat, amarga prasasat nyalib Putrane Allah maneh kanggo awake dhewe, sarta ngremehake Panjenengane ing ngarepane wong akeh. 7 Sabab bumi kang nesep banyu udan kang kerep tumiba ing dhuwure, kang metokake tanem tuwuh kang maedahi tumrap kang nggarap iku, tampa berkah saka Gusti Allah; 8 nanging manawa bumi iku nuwuhake bebondhotan lan rerungkudan, iku tanpa guna sarta cepak kena ing supata, kang wekasane kaobong. Kukuh ing pangarep-arep 6:9-20 9 Ewadene, he para kekasihku, sanadyan aku padha pitutur mangkono marang kowe, aku padha mesthekake, manawa kowe padha duwe bab-bab kang luwih becik sarta kang isi karahayon. 10 Amarga Gusti Allah ora kurang adil, nganti Panjenengane banjur kesupen marang ing panggawemu lan katresnanmu kang koklairake kagem asmane srana anggonmu padha ngladeni para suci, kang isih koklakoni nganti saprene iki. 11 Nanging kang padha dakarep-arep sawiji- wijining panunggalanmu supaya nelakake kataberen kang kaya mangkono iku satemah 14
IBRANI 6.12-20 pangarep-arepmu bisa kagayuh sakatoge, nganti tumeka ing wekasan, 12 supaya kowe aja padha sungkanan, nanging padha nulada marang wong kang awit saka pracaya lan sabar mantep padha oleh panduman apa kang wus kaprasetyakake dening Gusti Allah. 13 Awitdene nalika Gusti Allah maringake prasetyane marang Rama Abraham, banjur supaos demi Panjenengane piyambak, sarehne ora ana manungsa kang ngungkuli Panjenengane, 14 pangandikane: "Ing sayektine sira bakal Sunberkahi nganti luber sarta sira bakal Suntangkarake dadi akeh banget." 15 Rama Abraham ngentosi kanthi sabar sarta marga saka mangkono banjur tampa apa kang kaprasetyakake. 16 Mungguh manungsa iku anggone supaos demi kang luwih luhur sarta supata iku minangka pikukuhe, kang mungkasi sakehing padudon. 17 Marga saka iku luwih ngyakinake marang wong-wong kang nduweni hak nampani prasetya iku ing bab teteping putusane, Gusti Allah wus nanggel kanthi supaos, 18 supaya marga prakara loro kang tetep, mokal manawa Gusti Allah cidra, kita kang ngupaya pangayoman, oleh pangatag-atag kang kuwat amrih nggayuh marang pagnarep-arep kang kagantungake. 19 Dene pangarep-arep iku minangka jangkaring nyawa kita kang kukuh lan santosa, kang wis ditibakake tekan saburining gubah, 20 kang wus dilebeti dening Gusti Yesus minangka Pangirid kita, kang 15
IBRANI 7.1- 6 jumeneng Imam Agung langgeng manut tatane Sang Melkisedhek. Gusti Yesus Kristus lan Sang Melkisedhek 7:1-10 7 1 Awitdene Sang Melkisedhek iku ratu ing Salem sarta imame Kang Mahaluhur, kang methukake sarta mberkahi Rama Abraham nalika Rama Abraham kondur saka anggone ngalahake para raja. 2 Rama Abraham uga nyaosake saprasapuluhe samubarang marang panjenengane. Manut tegese asma Melkisedhek iku sapisan ateges ratuning kaadilan, sarta uga ratu ing Salem, yaiku ratuning tentrem-rahayu, 3 kang tanpa Rama, tanpa ibu, tanpa sarasilah, kang ora ana wiwitaning dinane sarta wekasaning yuswane, sarta sarehne panjenengane kadadekake padha karo Putrane Gusti Allah, dadine lestari jumeneng imam ing salawase. 4 Mara padha pikiren, saiba luhure Sang Melkisedhek iku, dene Rama Abraham leluhur kita nganti nyaosi saprasapuluhe sakehing jarahan kang becik dhewe. 5 Dene mungguh para turune Lewi kang padha tampa kalungguhan imam, iku manut angger- anggering Toret, kawajibake nglumpukake pisungsung prasapuluhan saka umat Israel, yaiku para sadulure, sanadyan wong-wong iki uga tedhake Rama Abraham. 6 Nanging Sang Melkisedhek, kang ora tunggal turun karo wong-wong iku, mundhut prasapuluhan 16
IBRANI 7.7- 14 marang Rama Abraham sarta mberkahi panjenengane, sanadyan sing kagungan prasetya iku. 7 Pancen wis ora kena dipadoni, manawa kang luwih asor diberkahi dening kang luwih luhur. 8 Sarta ana ing kene kang tampa prasapuluhan iku wong kang padha kena ing pati, dene ana ing kana Panjenengane, kang kaseksenan manawa gesang. 9 Malah kena dikandhakake: Lewi kang wenang nampani pisungsung iku iya saos pisungsung lantaran Rama Abraham, 10 amarga Lewi isih ana ing garbane leluhure nalika Sang Melkisedhek methukake leluhure mau. Sang Kristus iku Imam kang luwih luhur tinimbang Sang Imam Agung Harun 7:11-28 11 Marga saka iku, saupama kaimamane Lewi wis ngolehake kasampurnan -- jalaran marga kaimaman iku, umat Israel wis tampa Toret -- apa sababe dene isih ana Imam Agung liyane kang katetepake manut tatane Sang Melkisedhek sarta ora kasebut manut tatane Imam Agung Harun? 12 Sabab, manawa salin kaimaman, samesthine angger-anggering Toret bakal salin uga. 13 Sabab Panjenengane, kang dikarepake ing kene iki, kalebu taler liya, saka taler iki ora ana sing tau ngladeni ing misbyah. 14 Amarga wus disumurupi dening kabeh wong, manawa Gusti kita iku trah saka Yahuda; dene tumrap taler iki Nabi 17
IBRANI 7.15-24 Musa ora tau mangandikakake apa-apa bab kaimaman. 15 Sarta bab iku saya tetela maneh, manawa ana imam liyane kang jumeneng manut tatane Sang Melkisedhek, 16 kang dadi imam ora alandhesan pranataning manungsa, nanging alandhesan urip kang ora bisa lebur. 17 Sabab tumrap Panjenengane ana paseksen mangkene: "Sira iku dadi Imam ing salawas-lawase, manut tatane Melkisedhek." 18 Pancen, sawijining tatanan kang kapacak dhisik iku dibatalake, manawa ora nduweni kakuwatan sarta tanpa guna, 19 -- sabab angger-anggering Toret iku babar pisan ora nggawa kasampurnan -- nanging saiki kathukulake pangarep-arep kang luwih prayoga, kang nyaketake kita kalawan Gusti Allah. 20 Sarta kayadene bab iki anggone dumadi ora tanpa supata -- wong-wong iku anggone dadi imam pancen tanpa supata, 21 nanging Panjenengane nganggo supaos, kang dilairake dening Panjenengane, kang ngandika: "Pangeran wus supaos sarta Panjenengane ora bakal keduwung: Sira iku Imam ing salawas-lawase" -- 22 mangkono uga Gusti Yesus wus dadi tetanggelaning prajanjian kang luwih kuwat. 23 Karodene kang dadi imam iku cacahe akeh, awit ora bisa lestari anggone jumeneng, jalaran kepalang ing pati. 24 Nanging, sarehne Panjenengane tetep jumeneng salawas-lawase, kaimamane ora 18
IBRANI 7.25-8.2 bisa lumengser marang wong liya. 25 Mulane Panjenengane uga saged mitulungi rahayu kalawan sampurna marang sakehing wong kang sowan ing ngarsane Gusti Allah lumantar Panjenengane. Jalaran Panjenengane gesang ing salawase prelu jumeneng dadi Pantarane wong-wong mau. 26 Sabab iya Imam Agung kang kaya mangkono iku kang kita butuhake, yaiku kang suci, tanpa salah, tanpa blentong, kang pinisah karo para wong dosa sarta ngungkuli sungsun-sungsune swarga, 27 kang ora kaya para imam agung liyane, kang saben-saben kudu nyaosake kurban tumrap dosane dhewe lan sawise iku lagi tumrap dosane umate, sabab prakara iku wus katindakake dening Panjenengane sapisan kanggo salawase nalika Panjenengane ngaturake sarirane piyambak minangka kurban. 28 Sabab angger-anggering Toret iku netepake para wong kang nandhang kaapesan dadi imam agung, nanging supaos, kang kalairake sawuse angger-anggering Toret, iku njumenengake Sang Putra, kang wus sampurna ing salawas-lawase. Imam Agung prajanjian anyar 8:1-13 8 1 Wose apa kang kita rembug iku mangkene: kita padha duwe Imam Agung kang kaya mangkono, kang lenggah ing satengene dhampare kang Mahaagung ing swarga, 2 sarta kang ngladosi pangibadah 19
IBRANI 8.3- 8 ing panggonan kang suci, yaiku ing sajrone tarub kang sejati, yasane Gusti Allah sarta dudu gaweaning manungsa. 3 Jalaran saben Imam Agung kapatah nyaosake kurban sarta pisungsung, mulane Gusti Yesus uga prelu kagungan kang dipisungsungake. 4 Saupama Panjenengane ana ing bumi iki, Panjenengane babar pisan ora bakal jumeneng Imam, amarga ing kene wus ana para imam kang padha nyaosake pisungsung manut angger-anggering Toret. 5 Anggone padha leladi iku minangka gambar lan wewayangane barang kaswargan, padha kaya kang kapangandikakake marang Nabi Musa, nalika bakal ngadani yasa tarub: "Dieling," mangkono dhawuhe, "kabeh iku kudu sira gawe manut pola kang wus katuduhake marang sira ana ing dhuwur gunung iku." 6 Nanging saiki Panjenengane wus tampa kaimaman kang luwih dening agung, marga Panjenengane jumeneng Pantaraning prasetyan kang luwih mulya, kang alandhesan prasetya kang luwih luhur. 7 Sabab yen ta prajanjian kang dhisik iku tanpa cacad, ora bakal digolekake panggonan maneh kanggo kang kapindho. 8 Dene anggone nacad wong-wong iku nalika Panjenengane ngandika: "Satemene, bakal tumeka ing wektune," mangkono pangandikane Pangeran, "Ingsun bakal mranata prajanjian anyar kalawan turune Israel sarta turune Yahuda, 20
IBRANI 8.9- 13 9 ora kaya prajanjian kang wis Sunanakake karo para leluhure wong-wong iku, nalika Ingsun nganthi wong-wong iku Sunirid metu saka ing tanah Mesir. Amarga wong-wong iku ora setya marang prajanjianingSun, sarta Ingsun ngemohi wong-wong iku," mangkono pangandikane Pangeran. 10 "Iya iki prajanjian kang bakal Sunanakake kalawan turune Israel sawise wektu iku," mangkono pangandikane Pangeran. "Angger-anggeringSun bakal Sunparingake ana ing budine, sarta Sunserati ing atine, dene Ingsun bakal jumeneng Allahe sarta wong-wong iku bakal dadi umatingSun. 11 Sarta wong-wong iku ora bakal padha mulang maneh marang pepadhane warga utawa marang pepadhane sadulur kanthi ngucap: Wanuha marang Pangeran! Amarga kang cilik dalah kang gedhe kabeh bakal padha wanuh marang Ingsun. 12 Awitdene Ingsun bakal nandukake sih-piwelas marang kaluputane sarta ora bakal ngengeti marang dosa-dosane." 13 Sarehne Panjenengane ngandika bab prajanjian anyar, mulane iya mratelakake manawa kang dhisik iku prajanjian kang wis dadi lawas, sarta apa kang dadi lawas lan kawak iku wis cepak sirnane. 21
IBRANI 9.1- 8 Panggonan suci ing bumi sarta ing swarga 9:1-10 9 1 Anadene mungguh prajanjian kang wiwitan iku uga pancen ana pranatan- pranatane ing bab pangibadah sarta ing bab pasucen gaweaning manungsa. 2 Jalaran ana tarub kang kapasang rakit, perangane kang ngarep dhewe ana ajug-ajuge lan meja kanggo roti sesaosan. Perangan iki kaaranan pasucen. 3 Ing saburine gubah kang kapindho ana tarube maneh siji kang diarani pasucen kang pinunjul. 4 Ing kono ana misbyahe padupan emas sarta pethi prasetyan kang kalapis emas bleg; ing jerone ana gucine emas isi manna sarta lantarane Imam Agung Harun kang wus tau semi sarta watu blebekan prasetyan, 5 lan ing sadhuwure ana kerube kamulyan loro kang ngaubi tutup pangruwatan. Nanging prakara iki ing samengko ora bisa kita critakake kanthi wijang. 6 Iya mangkono iku anggone nata papan kang suci iku. Dene para imam tansah lumebu ing perangan tarub kang ngarep prelu nindakake pangibadahe, 7 nanging tarub kang kapindho iku mung dilebeti dening Imam Agung piyambak sataun sapisan, lan kudu ngasta getih kang kasaosake marga saka sarirane piyambak sarta marga saka panerak-panerake umate kang ora kajarag. 8 Kalawan mangkono iku Sang Roh Suci anggone nelakake manawa dalan menyang papan suci durung 22
IBRANI 9.9- 14 kawengakake, salawase tarub kang ngarep iku isih ana. 9 Iku minangka pasemon tumrap ing jaman saiki. Miturut saka iku ana kurban lan pisungsung kang kasaosake, kang ora bisa ndadekake sampurnane wong-wong kang nyaosake manut rumangsaning atine, 10 marga kabeh kang wujud pangan lan omben-omben sarta pisungsung warna-warna iku mung tatanan tata lair bae, kang mung tumindak nganti tumekane jaman pambangunan. Gusti Kristus jumeneng Pantawising prajanjian kang anyar 9:11-28 11 Balik Gusti Kristus wus rawuh jumeneng Imam Agung tumrap bab-bab kang becik kang bakal kalakon. Panjenengane wus nglangkungi tarub kang luwih gedhe sarta kang luwih sampurna kang ora kayasa dening tanganing manungsa, -- tegese dudu panunggalane kang tumitah iki --, 12 sarta Panjenengane wus lumebet ing pasucen sapisan kanggo salawas- lawase, ora ngasta getihing wedhus lanang sarta getihing pedhet, nanging ngasta rahe piyambak. Lan marga saka iku Panjenengane wus ngangsalake panebus kang langgeng. 13 Jalaran, manawa getihing wedhus lanang sarta getihing sapi lanang lan kepyuraning awune pedhet iku ndadekake sucine wong kang najis, satemah padha kasucekake tata lair, 14 mendahane maneh rahe Gusti Kristus, kang marga dening Roh kang langgeng wus 23
IBRANI 9.15-22 ngurbanake sarirane piyambak konjuk ing Allah minangka pisungsung kang tanpa cacad, iku rak mesthi bakal ngresiki rumangsaning ati kita saka pratingkah-pratingkah kang tanpa guna, supaya kita bisa ngabekti marang Gusti Allah kang asipat gesang? 15 Mulane Panjenengane jumeneng Pantawise prajanjian kang anyar, supaya wong-wong kang wus katimbalan padha bisaa tampa warisan langgeng kang kaprasetyakake, amarga Panjenengane wus seda kanggo nebus panerak-panerak kang ditindakake ing sajrone prajanjian kang wiwitan. 16 Jalaran manawa ana layang wasiyat, ing kono kudu dipratelakake matine kan gawe wasiyat iku. 17 Sabab sawijining layang wasiyat iku lagi bisa sah, manawa kang gawe wasiyat iku wus ngajal, sabab wasiyat iku ora tumindak, salawase kang gawe wasiyat mau isih urip. 18 Yaiku sababe, dene prajanjian kang wiwitan ora disahake tanpa getih. 19 Awitdene nalika Nabi Musa wus ndhawuhake sakehe pepakon angger-anggering Toret marang umat kabeh, banjur mendhet getihing pedhet lan getihing wedhus lanang sarta banyu lan wulu abang sarta isop, banjur dikepyurake piyambak ing kitab iku sarta marang umat kabeh, 20 kalawan ngandika: "Iki getihing prajanjian kang katetepake dening Allah tumrap kowe." 21 Mangkono uga tarube lan sakehe piranti kang kanggo ing pangibadah iya padha dikepyuri getih. 22 Sarta manut angger-anggering Toret meh samubarang 24
IBRANI 9.23-28 kabeh karesikake srana getih sarta ora ana pangapura manawa tanpa wutahing getih. 23 Dadi gegambarane samubarang kabeh kang ana ing swarga iku kudu kasucekake kalawan patrap mangkono iku, nanging barang-barang kaswargan dhewe kasucekake srana kurban kang luwih becik tinimbang iku. 24 Sabab Sang Kristus ora mlebet ing sajroning pasucen gaweaning tangane manungsa kang mung dadi gegambarane kang sejati, nanging mlebet ing swarga piyambak prelu sowan ing ngarsane Gusti Allah kanggo kapreluan kita. 25 Sarta Panjenengane ora mlebet prelu bola-bali ngurbanake sarirane piyambak, kayadene Imam Agung kang saben taun lumebet ing pasucen ngasta getih kang dudu rahe piyambak. 26 Jalaran manawa mangkono Gusti kudu bola-bali anggone nandhang sangsara wiwit jagad iki dititahake. Nanging saiki Panjenengane mung sapisan anggone nglairake sarirane, yaiku ing jaman wekasan, prelu mbirat dosa srana kurbane piyambak. 27 Sarta padha kayadene manungsa katetepake mati mung sapisan bae, lan sawise iku diadili, 28 mangkono uga Sang Kristus iya mung sapisan bae anggone ngurbanake sarirane prelu nanggel dosane wong akeh. Sawise iku bakal ngatingal sapisan engkas ora prelu nanggel dosa, nanging prelu maringake karahayon marang wong kang padha nganti-anti marang Panjenengane. 25
IBRANI 10.1-7 Pisungsung kang sampurna 10:1-18 10 1 Ing sajroning angger-anggering Toret iku mung kamot wewayangan bae bab karahayon kang bakal ana, sarta dudu wujuding karahayon iku dhewe. Marga saka iku kalawan kurban kang padha, kang saben taun lumintu dikurbanake, angger-anggering Toret ora bakal gawe sampurnane wong kang padha nindakake. 2 Jalaran saupama mangkono, mesthi wong-wong padha ora nyaosake kurban-maneh, sabab kang padha nindakake pangibadah iku ora ngrumangsani dosa maneh awit wis padha karesikake sapisan kanggo salawas-lawase. 3 Ananging iya malah marga saka kurban-kurban iku saben taun wong padha dielingake marang anane dosa. 4 Sabab mokal manawa getihing sapi lanang utawa getihing wedhus lanang bisa mbirat dosa. 5 Mulane nalika Panjenengane rawuh ing jagad, matur: "Kurban saha pisungsung boten Paduka karsakaken -- nanging Paduka sampun nyawisaken badan dhateng Kawula -- 6 Kurban obaran saha kurban pambirating dosa boten ndadosaken kepareng Paduka. 7 Kawula lajeng munjuk: Lah punika Kawula sowan; 26
IBRANI 10.8-16 ing salebeting kitab gulungan wonten seratanipun bab Kawula supados nglampahi karsa Paduka, dhuh Gusti Allah Kawula." 8 Sakawit Panjenengane matur: "Kurban saha pisungsung, kurban obaran saha kurban pambirating dosa sami boten Paduka karsakaken sarta boten ndadosaken kepareng Paduka." -- sanadyan kapisungsungaken manut angger-anggering Toret --. 9 Nuli matur mangkene: "Lah punika, Kawula sowan, badhe nglampahi karsa Paduka." Sing wiwitan kasuwak dening Panjenengane, supaya kang kapindho bisa tumindak. 10 Iya marga karsane iki, kita wus disucekake sapisan kanggo salawas-lawase srana kurban sarirane Gusti Yesus Kristus. 11 Sabanjure saben imam ing sadina-dina ngimami sarta ambal-ambalan nyaosake kurban kang padha, kang babar pisan ora bisa mbirat dosa. 12 Nanging Panjenengane, sawuse misungsungake kurban siji bae marga saka dosa, banjur lenggah ana ing tengene Gusti Allah salawas-lawase, 13 sarta ing samengko Panjenengane mung ngantos-antos, nganti tumeka mungsuh-mungsuhe arep kadadekake ancik-anciking sampeyane. 14 Sabab srana kurban siji bae Panjenengane wus damel sampurnane para kang kasucekake ing salawas-lawase. 15 Lan bab iku Sang Roh Suci uga maringi paseksen marang kita, 16 sabab sawuse Panjenengane ngandika: 27
IBRANI 10.17 -24 "Iki prajanjian kang bakal Sunanakake karo wong-wong iku, sawuse wektu iku," Panjenengane banjur ngandika maneh: "Ingsun bakal maringi angger-anggeringSun ana ing atine, sarta Sunserat ana ing budine, 17 sarta Ingsun ora ngenget-enget maneh marang sakehing dosa lan panerake." 18 Dadi manawa iku kabeh wus kaapura, ora prelu ana kurban maneh kang kudu kasaosake marga saka dosa. Kaantepan 10:19-39 19 Kang iku para sadulur, srana rahe Gusti Yesus ing samengko kita bisa lumebu ing papan pasucen kanthi kebak ing kakendelan, 20 amarga Panjenengane wus ngwengani kita dalan kang anyar sarta urip metu ing gubah, yaiku sarirane piyambak, 21 lan kita duwe Imam Agung kang ngepalani padalemane Gusti Allah. 22 Mulane payo padha sowan ing ngarsane Gusti Allah kanthi ati kang temen lan eklas sarta kalawan kayakinan ing pracaya kang kukuh, amarga ati kita wus karesikan saka rumasaning ati kang ala lan badan kiat wus kaedusan kanthi banyu kang resik. 23 Dikukuh anggon kita padha ngandhemi sahadating pangarep-arep, jalaran Panjenengane, kang mrasetyakake iku tuhu setya. 24 Sarta mara padha engon-ingengon, supaya padha atag-ingatag ing katresnan 28
IBRANI 10.25 -33 lan ing panggawe utama. 25 Kita aja ngedohi pakumpulan-pakumpulan pangibadah kita, kaya pakulinane sawenehing wong, ananging payo padha eling-ingelingake, sarta ngarepake dinaning Gusti kang saya cedhak iki disaya mempeng anggon kita tumindak ing gawe. 26 Jalaran manawa sawise tampa kawruh ing bab kayekten kita njarag gawe dosa, mesthi ora ana kurban maneh kanggo mbirat dosa iku. 27 Ananging kang ana yaiku panganti marang paukuman kang nggegirisi sarta geni kang mulad-mulad kang bakal ngobong sakehing wong kang duraka. 28 Manawa ana wong nampik angger-anggere Nabi Musa, iku kaukum pati tanpa palimirma kanthi paseksene wong loro utawa telu. 29 Mendah saya abote paukuman kang kudu kasangga dening wong kang ngidak-idak Putraning Allah, sarta kang nganggep najis marang rahing prajanjian kang nucekake, tuwin ngremehake Rohing sih-rahmat. 30 Jalaran kita sumurup marang Panjenengane kang ngandika: "Piwales iku wewenangingSun. Iya Ingsun kang bakal males." Sarta maneh: "Pangeran bakal ngadili umate." 31 Nggegirisi banget, manawa tumiba ing astane Gusti Allah kang asipat gesang. 32 Padha elinga marang mangsa kang wis kapungkur. Sawuse kowe tampa pepadhang, kowe kerep padha nandhang sangsara akeh amarga kowe betah nglakoni perjuangan kang abot, 33 iya nalika kowe padha kagawe 29
IBRANI 10.34 -11.2 tontonan anggonmu diwewada sarta dianiaya, iya nalika nglabuhi marang wong kang padha digawe kaya mangkono mau. 34 Kowe pancen padha mbelani nandhang sangsara marang wong kang padha dikunjara sarta nalika barang darbekmu dirampog, kowe narima kanthi bungah, amarga kowe padha sumurup, manawa kowe nduweni bandha kang luwih becik sarta kang asipat langgeng. 35 Kang iku aja padha mbuwang pracayamu, amarga bakal gedhe ganjarane. 36 Sabab kowe butuh sabar mantep, supaya sawuse kowe nglakoni karsane Gusti Allah, padha oleha apa kang wis kaprasetyakake. 37 "Amarga ora antara lawas, malah mung kurang sadhela bae, Panjenengane bakal rawuh, wus bakal ana, ora nyumenekake rawuhe. 38 Nanging wong kagunganingSun kang bener iku uripe marga saka pracaya. Dene manawa mundur, Ingsun bakal ngemohi wong iku." 39 Balik mungguh kita iki dudu panunggalane wong-wong kang mundur sarta nemahi karusakan, nanging kang padha pracaya lan kang kapitulungan nyawane. Para seksine pracaya 11:1-40 11 1 Pracaya iku dhasaring samubarang kang kita arep-arep sarta cihnaning samubarang kang ora katon. 2 Awit iya 30
IBRANI 11.3-7 marga saka pracaya iku para leluhur kita wus kaparingan paseksen. 3 Marga saka pracaya kita sumurup, manawa alam jembar iki wus katitahake dening sabdane Gusti Allah, temahan samubarang kang kita deleng iku wus tumitah saka kang ora bisa kita deleng. 4 Marga saka pracaya Habel wus nyaosake kurban marang Gusti Allah kang luwih becik katimbang kurbane Kain. Marga saka iku banjur kaseksenan manawa wong bener, amarga pisungsunge ndadekake keparenge Gusti Allah sarta jalaran saka pracaya isih bisa ngucap sawise mati. 5 Marga saka pracaya Henokh kapulung, supaya ora ngalami mati, sarta ora ketemu, jalaran wus kapulung dening Gusti Allah. Awit sadurunge kapulung, wus kaseksenan manawa ndadekake keparenging Allah. 6 Nanging manawa tanpa pracaya mokal yen ndadekake keparenging Allah. Jalaran sing sapa sowan marang ngarsane Gusti Allah iku kudu pracaya manawa Gusti Allah iku ana, sarta maringi ganjaran marang wong kang padha temen-temen ngupaya marang Panjenengane. 7 Marga saka pracaya Rama Nuh -- kalawan pitedahing Allah bab prakara kang durung kauningan -- kanthi setya damel prau kanggo nylametake kulawargane; lan marga saka pracaya iku panjenengane ngadili jagad lan kapesthekake tampi kabeneran, laras kalawan pracayane. 31
IBRANI 11.8-15 8 Marga saka pracaya Rama Abraham mbangun-turut, nalika katimbalan supaya bidhal menyang ing panggonan kang bakal ditampeni dadi pusakane, banjur bidhal mangka ora mirsa ing ngendi papan kang bakal kajujug. 9 Marga saka pracaya iku panjenengane manggen ing tanah kang kaprasetyakake kaya-kaya ana ing tanah ngamanca sarta ana ing kono panjenengane dedalem ana ing tarub karo Iskak lan Yakub, kang padha ndherek dadi ahli warise tunggal prasetya iku. 10 Jalaran panjenengane ngantos-antos kutha kang atetales, kang karancang sarta kayasa dening Gusti Allah. 11 Marga saka pracaya, dalah Ibu Sara kaparingan kakiyatan nedhakake putra-wayah, sanadyan wus lungse ing yuswa; amarga ngugemi manawa kang maringi prasetya iku setya. 12 Iya iku jalarane, dene saka wong siji, tur prasasat wong kang wus mati, sumebar tedhak turune, kaya lintang ing langit sarta kaya wedhi ing pinggir sagara kang tanpa wilangan cacahe. 13 Iku mau kabeh sedane sajroning pracaya, durung nganti nampani apa kang kaprasetyakake, mung mirsani saka kadohan lan ngawe-awe saka kadohan, sarta padha ngaken manawa dadi wong manca sarta wong neneka ana ing bumi iki. 14 Jalaran wong kang ngucap mangkono iku nelakake, manawa padha kapengin ngupaya tanah wutah rah. 15 Mangka saupama padha ngengetana ing tanah wutah rah kang wus tinilar, padha 32
IBRANI 11.16 -23 kagungan wektu kang omber kanggo kondur. 16 Nanging saiki padha kapengin marang tanah wutah rah kang luwih becik, yaiku tanah wutah rah kaswargan. Mulane Gusti Allah ora lingsem sinebut Gusti Allahe, marga Panjenengane wus nyadhiyani kutha. 17 Marga saka pracaya Rama Abraham nalika kacoba, ngurbanake Iskak. Panjenengane, kang wus kaparingan prasetya, lila ngurbanake putrane ontang-anting, 18 sanadyan marang panjenengane wus kapangandikakake: "Trah kang saka Iskak iku kang bakal kasebut turunira." 19 Jalaran panjenengane manggalih, manawa Gusti Allah kuwaos nangekake wong, sanadyan saka ing antarane wong mati. Sarta prasasat saka ing kono anggone nampeni wangsul putrane. 20 Marga saka pracaya Rama Iskak anggone mberkahi marang Yakub sarta Esau kanthi mirsani kang bakal kalakon. 21 Marga saka pracaya Rama Yakub, nalika ndungkap bakal sedane, mberkahi putrane Sang Yusuf sakarone, banjur sujud kanthi tumungkul in bongkoting lantarane. 22 Marga saka pracaya Sang Adipati Yusuf nalika ndungkap ing sedane martakake bab bakal budhale Banisrael sarta paring piweling bab layone. 23 Marga saka pracaya Nabi Musa, sawiyose, diumpetake dening rama-ibune lawase telung sasi, amarga padha nguni-ngani, manawa bayi iku bagus rupane sarta ora wedi marang prentahe Sang Prabu. 33
IBRANI 11.24 -32 24 Marga saka pracaya Nabi Musa nalika wus diwasa ora karsa sinebut putrane Sang Prabu Pringon, 25 jalaran panjenengane milaur nandhang sangsara karo umate Gusti Allah, katimbang karo ngraosake kamuktening dosa sawatara mangsa 26 sarta nganggep, manawa karemehake amarga saka Sang Kristus iku kasugihan kang luwih gedhe tinimbang karo sakehing rajabranane tanah Mesir, awit kang ditenga iku kanugrahan. 27 Marga saka pracaya mulane banjur nilar tanah Mesir, ora ajrih marang dukane Sang Prabu, awit tansah mantep mbetahake prasasat mirsani apa kang ora katon. 28 Marga saka pracaya panjenengane mranata Paskah sarta pangepyuring getih, supaya anak-anak pambarep aja nganti kagepok dening kang nenumpes. 29 Marga saka pracaya wong-wong iku padha ngliwati Sagara Abang kaya lumaku ing dharatan, mangka wong-wong Mesir padha klelep, nalika padha nyoba mangkono uga. 30 Marga saka pracaya baluwartine kutha Yerikho padha jugrug, sawise diubengi pitung dina lawase. 31 Marga saka pracaya Rakhab, wong wadon tuna-susila, ora katut katumpes bareng karo wong-wong duraka, amarga wus nampani para telik iku kalawan becik. 32 Sarta apa maneh sing kudu dakpratelakake? Jalaran aku bakal kakurangan wektu, manawa aku arep nyritakake bab Hakim Gidheon, Barak, Simson, Yefta, Sang 34
IBRANI 11.33 -40 Prabu Dawud lan Nabi Samuel sarta para nabi, 33 kang marga saka pracaya wus nelukake nagara-nagara, nindakake pangadilan, nampani apa kang wis kaprasetyakake, mbungkem cangkeme singa-singa, 34 nyirep geni kang mulad-mulad. Wong iku padha oncat saka landhepe pedhang, wus tampa kakuwatan sajrone nandhang apes, wus padha dadi santosa ing sajroning paprangan sarta wus ngundurake wadyabalaning mungsuh. 35 Para ibu nampani maneh wong-wonge sing wis mati, jalaran padha ditangekake. Nanging wong-wong liyane padha milaur dipilara sarta ora gelem diluwari, supaya padha tampa patangen kang luwih becik. 36 Ana maneh kang dipoyoki sarta disapu, malah ana kang dibanda sarta dikunjara. 37 Padha dibenturi watu, digraji, dipateni kalawan pedhang; wong-wong iku padha nglembara kalawan manganggo lulang wedhus gembel lan lulang wedhus jawa, padha kacingkrangan, disangsara sarta dikaniaya. 38 Donya iki ora pantes tumrap wong-wong iku. Padha nglambrang ana ing pasamunan sarta ing pagunungan, sajroning guwa-guwa sarta ing luweng-luwenging bumi. 39 Sarta wong iku kabeh padha ora tampa apa kang kaprasetyakake iku, sanadyan pracayane wus aweh paseksen kang becik tumrap wong-wong iku. 40 Jalaran Gusti Allah wus nyadhiyani kang luwih becik tumrap kita; tanpa kita wong-wong iku ora bisa tumeka ing kasampurnan. 35
IBRANI 12.1-6 Pitutur supaya mantep ing pracaya 12:1-17 12 1 Sarehne kita duwe seksi akeh banget, kayadene mega kang ngupengi kita, mulane payo padha mbuwang sakabehing momotan sarta dosa kang tansah ngganggu- gawe kita, sarta kalawan mantep padha lumayu ing pabalapan kang kawajibake marang kita. 2 Payo padha kita lakoni kanthi mandeng marang Gusti Yesus, kang nuntun kita ing sajroning pracaya sarta kang ngasta pracaya kita marang kasampurnan, kang ora ngetang kanisthan manggul salib kalayan mantep, sulihing kabungahan kang kacawisake kagem Panjenengane kang samengko lenggah ana ing tengening dhampare Gusti Allah. 3 Padha tansah elinga marang Panjenengane kang mantep anggone nahanake pambantahe para wong dosa kang nganti samono iku marang Panjenengane, supaya kowe aja nganti padha lesu sarta semplah. 4 Anggonmu perang nanggulangi dosa iku durung nganti padha ngwutahake getih. 5 Sarta apa kowe wus padha lali marang pitutur kang kadhawuhake marang kowe kaya marang para putra: "He anakku, aja nyepelekake panggulawenthahe Gusti Allah, sarta aja padha nglokro manawa kowe dielingake; 6 amarga Gusti Allah matrapi marang kang ditresnani, 36
IBRANI 12.7-15 sarta nggebagi kang kaanggep putra." 7 Manawa kowe padha ngalami dipatrapi, dadi kowe karengkuh putrane Gusti Allah. Endi ta ana anak kang ora tau dipatrapi dening bapakne? 8 Nanging manawa kowe ora tau dipatrapi, kang kudu kasandhang ing saben wong, dadi kowe dudu putra, nanging anak jadah. 9 Sabanjure; saka bapa kita kang sabenere, kita wus kapatrapan, mangka iku padha kita eringi, mendahane maneh manawa kita oraa kudu sumuyud marang Ramane sakabehing roh, supaya kita kepareng urip? 10 Bapa kita matrapi kita mung sawatara mangsa miturut apa bae kang kaanggep becik, nanging Panjenengane anggone matrapi kita iku murih becike, supaya kita kapanduman kasucene. 11 Sarupaning patrapan iku samangsa lagi kaparingake pancen ora mbungahake, malah nyedhihake. Nanging sateruse banjur metokake wohing kayekten kang njalari tentrem marang wong-wong kang wis padha kalantehake ing bab iku. 12 Mulane kencengna tangan kang lemes sarta dhengkul kang keklok; 13 sarta jejegna lakune sikilmu, supaya kang pincang aja nganti kongsul, nanging dadi waras. 14 Padha ngudia rukun karo sakabehing wong, sarta ngaraha marang kasucen; jalaran tanpa kasucen siji bae ora ana kang bakal ndeleng Gusti Allah. 15 Padha diawas aja nganti ana sing ngoncati sih-rahmate Gusti Allah, supaya aja nganti ana oyod pait kang thukul, kang nuwuhake rerusuh sarta kang njemberi 37
IBRANI 12.16 -23 wong akeh. 16 Aja ana kang laku jina utawa kang nduweni pepenginan kang asor kaya Esau, kang ngedol wewenange dadi pambarep diurupake pangan sapiring. 17 Jalaran kowe padha sumurup, manawa sawuse mangkono, nalika arep nampani berkah, ditampik, sabab ora oleh wewengan kanggo ndandani kaluputane, sanadyan anggone ngupaya kanthi mbrebes mili. Tanggung jawab kang abot 12:18-29 18 Amarga kowe ora padha marani gunung kang bisa kagepok sarta geni kang mulad- mulad, tuwin pepeteng alimengan lan lesus, 19 unine kalasangka apadene unining swara, kang ndadekake para kang krungu nganti padha nyuwun, supaya aja nganti dipangandikani maneh, 20 awit padha ora betah ngrungokake dhawuh iki: "Dalah kewan manawa ana kang nggepok marang gununge, iku kudu dibenturi watu." 21 Sarta tetingalan iku nggegirisi banget, nganti Nabi Musa ngandika: "Aku giris lan gumeter." 22 Nanging kowe wis padha cedhak karo gunung Sion, karo kuthane Gusti Allah kang asipat gesang, Yerusalem kaswargan sarta karo golonganing malaekat maewu-ewu, sawijining kumpulan kang rame nyenengake, 23 sarta karo pasamuwane para pambarep, kang jenenge wus padha katulisan ana ing swarga, sarta karo Gusti Allah, kang ngadili 38
IBRANI 12.24 -29 sakabehing wong, sarta maneh karo rohe para wong mursid kang kasampurnakake, 24 sarta karo Gusti Yesus, Pantawise prajanjian kang anyar, lan karo rah pangepyuran kang wicarane luwih cetha tinimbang karo getihe Habel. 25 Dipadha prayitna, supaya aja padha nampik marang Panjenengane, kang medharake pangandika. Jalaran manawa wong-wong kang nampik marang Panjenengane kang nglairake pangandikane Gusti Allah ana ing bumi iku, ora bisa oncat, apamaneh kita, manawa kita nyingkur marang Panjenengane, kang ngandika saka ing swarga. 26 Ing nalika samana swarane nggonjingake bumi, nanging samengko Panjenengane maringi prasetya: "Ingsun bakal ngoregake sapisan engkas ora ngemungake bumi bae, malah langit uga." 27 Tetembungan "sapisan engkas" iku nuduhake owah-owahane samubarang kang bisa digonjingake, kaya apa kang katitahake, supaya tetepa samubarang kang ora bisa gonjing. 28 Kang iku, sarehne kita padha nampani nagara kang ora bisa gonjing, payo padha ngaturake panuwun lan padha ngabekti marang Gusti Allah, miturut cara kang kakarsakake, kanthi hurmat lan wedi-asih. 29 Sabab Gusti Allah iya asipat geni kang gawe gosong. 39
IBRANI 13.1-9 Pitutur sarta pandonga rahayu 13:1-25 13 1 Rumatana katresnaning pasaduluran! 2 Kowe aja padha lali aweh pamondhokan marang wong, jalaran saka mangkono iku ana sawenehing wong sing padha ora sumurup manawa wus ngaturi pasugatan marang para malaekat. 3 Padha elinga marang para pasakitan, jalaran kowe dhewe uga pasakitan. Sarta padha elinga marang wong kang padha kinaniaya, amarga kowe dhewe iya isih urip ana ing donya iki. 4 Nikah iku ajenana sarta aja njemberake paturon, sabab wong kang padha laku jina lan bandrek iku bakal dipatrapi dening Gusti Allah. 5 Kowe aja padha karem bandha sarta padha marema ing saanane. Awit Gusti Allah wus ngandika: "Ingsun ora bakal negakake sira lan sira ora pisan-pisan bakal Suntilar." 6 Marga saka iku kanthi yakin kita bisa ngucap: "Gusti Allah kang mitulungi aku. Aku bakal ora wedi. Manungsa bisa manggawe apa marang aku?" 7 Padha elinga marang para pangiridmu, kang wis nggelarake pangandikane Gusti Allah marang kowe. Padha mawanga wekasaning sugenge arta padha nulada ing pracayane. 8 Gusti Yesus Kristus iku dhek wingi apadene ing dina iki sarta ing salawas-lawase tetep ora ewah gingsir. 9 Kowe aja padha nganti kena 40
IBRANI 13.10 -17 diblasukake dening piwulang warna-warna liyane. Amarga sing becik iya iku manawa atimu kasantosakake kalawan sih-rahmat, sarta ora kalawan pangan warna-warna kang ora maedahi marang wong kang padha nuruti marang aturaning pangan kang kaya mangkono iku. 10 Kita padha duwe misbyah, sarta wong-wong kang padha ngladeni tarub iku ora kena mangan apa kang saka ing misbyah iku. 11 Jalaran mungguh kewan-kewan kang getihe kagawa lumebu marang ing pasucen dening Imam Agung minangka pambirating dosa, iku padha kaobong ana ing sajabane pamandhahan. 12 Iya iku sababe dene Gusti Yesus wus nandhang sangsara ana ing sajabaning saketheng prelu nucekake umat kagungane srana rahe piyambak. 13 Awit saka iku, lah payo padha sowan Panjenengane ana ing sajabane pakuwon sarta nglabuhi kanisthane. 14 Amarga ana ing kene kita padha ora duwe papan padunungan kang tetep; kita padha ngupaya kutha kang bakal ana. 15 Kang iku payo kita padha tansah saos kurban pamuji sokur marang Gusti Allah lumantar Panjenengane, iya iku kang arupa wohing lambe kang ngluhurake asmane. 16 Sarta aja lali nindakake kabecikan lan aweh pitulungan, jalaran iya kurban-kurban kang mangkono iku kang ndadekake keparenge Gusti Allah. 17 Padha mbangun-turuta sarta sumuyuda marang para pangiridmu, awit iku kang padha rumeksa marang nyawamu, sarta kang padha kudu ngunjukake tanggung-jawab. Kanthi 41
IBRANI 13.18 -24 patrap mangkono iku bakal padha nglakoni kalawan rena, ora kalawan ngesah, awit iku ora bakal maedahi tumrap kowe. 18 Aku padha tansah dongakna, jalaran aku padha mesthekake, manawa aku padha duwe rumangsaning ati kang becik, amarga aku padha ngarah supaya satindak-tandukku bisaa utama. 19 Luwih maneh pituturku marang kowe, supaya kowe padha nindakake mangkono iku supaya aku enggal-enggala kabalekake marang kowe. 20 Dene Gusti Allahing tentrem-rahayu kang kanthi rahing prasetyan kang langgeng wus ngentasake saka ing antarane wong mati. Pangene sakabehing wedhus kang pinunjul, iya iku Gusti Yesus, Gusti kita, 21 muga-muga mirantenana kowe kalawan samubarang kabeh kang becik kanggo nindakake karsane, sarta nindakake ana ing antara kita apa sakeparenge, dening Gusti Yesus Kristus. Panjenengane iku kang sayogya kamulyakake nganti salawas-lawase! Amin. 22 Sarta kowe padha dakpituturi, para sadulur, tembung-tembung pepeling iki padha tampanana kalawan eklasing ati, sanadyan layangku marang kowe iki cekak. 23 Wruhanamu, manawa sadulur Timoteus, iya sadulur kita, wus mangkat. Samasa iku wus teka, aku arep enggal niliki kowe kabeh bareng dheweke. 24 Salam pandongaku tumekaa marang sakabehe pangiridmu sarta marang para suci kabeh. Tampanana salame para sadulur ing Italia. 42
IBRANI 13.25 25 Sih-rahmat nunggila ing kowe kabeh. 43
YAKOBUS Salam 1:1 1 1 Salam saka Yakobus, abdine Gusti Allah sarta Gusti Yesus Kristus, marang taler rolas kang padha ana ing tanah manca. Pracaya lan kawicaksanan 1:2-8 2 He, para sadulurku, anggepen sawijining kamulyan, manawa kowe padha kataman ing panyoba warna-warna, 3 jalaran kowe padha sumurup, manawa pandadaran tumrap pracaya iku nuwuhake sabar mantep. 4 Sarta sabar mantep iku kareben metokake woh kang sampurna, supaya kowe dadi sampurna lan mulus, sarta ora kekurangan sawiji apa. 5 Dene manawa panunggalanmu ana kang kekurangan kawicaksanan, iku nyuwuna marang Gusti Allah, kang maringi marang sakabehing wong kanthi eklas, ora kanthi ngundhat-undhat, sarta bab iku bakal kaparingake marang dheweke. 6 Mung bae panyuwune iku kang kanthi pracaya sarta aja nganggo mangu-mangu, jalaran wong kang mangu-mangu iku padha bae karo ombaking sagara, kang katempuh ing angin mawalikan
2 YAKOBUS 1.7- 14 mrana-mrene. 7 Wong kang mangkono iku aja duwe pangira, manawa bakal oleh apa-apa saka Pangeran. 8 Jalaran wong kang atine mangro, ora bakal tentrem uripe. Kaanan asor lan sugih 1:9-11 9 Sadulur kang asor iku nggunggunga ing bab kaluhurane, 10 sarta kang sugih iku nggunggunga ing bab kaasorane, jalaran bakal sirna kaya kembanging suket. 11 Jalaran srengenge sawise mlethek kanthi panase kang sumelet, banjur nggaringake suket iku, temahan gogrog kembange, ilang kaendahane. Mangkono uga wong sugih iya bakal sirna ing sajrone pambudi-dayane. Pandadaran sarta panyoba 1:12-18 12 Rahayu wong kang tanggon sajrone kena ing panyoba, jalaran manawa wis katitik tanggon, bakal nampani makuthaning kauripan, kang wis kaprasetyakake dening Gusti Allah marang wong kang padha tresna ing Panjenengane. 13 Manawa ana wong kang kena ing panggodha aja ngucap mangkene: "Aku digodha dening Allah." Jalaran Gusti Allah ora bisa digodha dening piala, sarta Gusti Allah ora nggodha marang wong. 14 Nanging saben wong digodha dening pepenginane dhewe, jalaran disered sarta
YAKOBUS 1.15 - 22 dibujuk dening pepenginane dhewe. 15 Sarta manawa pepenginan iku wus ngandhut, mbanjur manak dosa, sarta manawa dosa iku wus mateng bakal nglairake pati. 16 He, para sadulur kang daktresnani, aja padha kesasar! 17 Angger peparing kang becik sarta ganjaran kang sampurna iku saka ing luhur, tumurun saka ing Ramane sakehing pepadhang, kang ora owah gingsir utawa ora ana empering pamalike. 18 Marga saka karsane piyambak Panjenengane wus mbabarake kita srana pangandikaning kayekten, supaya kita padha ana ing tataran kang gumathok, yaiku dadi putra pambarep ing antarane para titahe kabeh. Kang ngrungokake utawa kang mbangun turut marang ing pangandika 1:19-27 19 He para sadulur kang daktresnani, elinga marang bab iki: saben wong dienggal manawa ngrungokake, nanging disareh manawa calathu, mangkono uga ditamban manawa nepsu; 20 jalaran nepsune manungsa iku ora ndadekake kang bener ana ing ngarsane Allah. 21 Mulane padha biraten sarupaning rereged sarta piala kang kaliwat akeh lan tampanana kanthi legawaning ati pangandika kang katandur ing atimu, kang bisa nylametake nyawamu. 22 Nanging padha nglakonana ing pangandika, aja mung ngrungokake bae, jalaran manawa 3
YAKOBUS 1.23-2.2 ora mangkono kowe ngapusi awakmu dhewe. 23 Sabab manawa wong mung ngrungokake pangandika bae, mangka ora nganggo dilakoni, iku kayadene wong kang lagi namatake raine dhewe kang sanyata ana ing pangilon. 24 Sawise ndeleng awake dhewe, salungane tumuli wis lali kaya apa rupane. 25 Nanging sing sapa nliti angger-angger kang sampurna yaiku angger-angger kang mardikakake manungsa, sarta nganggo diantepi, dadi ora mung ngrungokake banjur lali, nanging nglakoni temenan, iku bakal rahayu marga saka panggawene dhewe mau. 26 Saupama ana wong kang rumangsa ngibadah, mangka ora mekak ilate, iku ngapusi awake dhewe, lan pangibadahe tanpa guna. 27 Pangibadah kang murni sarta tanpa cacad ana ing ngarsaning Allah, Rama kita, yaiku niliki bocah lola sarta para randha sajroning kasusahane lan njaga supaya awake dhewe aja nganti kena ing jejembering donya. Aja mawang wong 2:1-13 2 1 He para sadulurku, sarehne kowe kabeh iku wong kang pracaya marang Gusti Yesus Kristus, Gusti kita kang Mahamulya, anggonmu ngetrapake pracayamu aja nganggo mawang wong. 2 Jalaran saupama ana wong kang lumebu ing kumpulanmu nganggo ali-ali mas, manganggo sarwa mompyor sarta uga ana wong miskin kang lumebu 4
YAKOBUS 2.3- 11 manganggo sarwa ala, 3 nuli kowe padha ngajeni marang kang manganggo mompyor mau lan koktuturi mangkene, "Panjenengan kula aturi lenggah ing panggenan ingkang sae punika!", mangka kang miskin kokpituturi mangkene, "Sampeyan ngadeg ngriku!" utawa: "Sampeyan linggih ing ngandhap ngriki celak ancik-ancik kula!", 4 apa kowe ora wis padha mbedak-mbedakake sajroning atimu sarta tumindak dadi jeksa kang ala pikirane? 5 Rungokna ta, sadulur-sadulurku kang daktresnani, Gusti Allah apa ora wus milih wong miskin ing donya iki, supaya padha dadia sugih ing sajroning pracaya sarta padha dadi ahli-warise Kraton, kang wis diprasetyakake marang kang padha nresnani Panjenengane? 6 Nanging kowe iku padha ngremehake marang wong miskin. Malah apa ora wong sugih kang padha nganiaya kowe sarta nyered kowe marang ngarsane pangadilan? 7 Apa dudu iku kang padha nyenyamah Asma kang mulya, kang njalari kowe padha dadi kagungane Gusti Allah 8 Nanging, manawa kowe netepi angger- angger kang utama kang katulis ing Kitab Suci: "Sira tresnaa ing sapepadhanira dikaya marang awakira dhewe," dadi sira tumindak becik. 9 Nanging manawa kowe padha mawang wong, kowe nglakoni dosa sarta marga saka angger-angger iku, banjur nyata yen kowe nglakoni panerak. 10 Jalaran sing sapa netepi sakehing angger-angger iku, mangka nglirwakake saprakara, dheweke iku kaluputan marang sakabehe. 11 Jalaran Panjenengane 5
YAKOBUS 2.12 - 18 kang ngandika: "Sira aja laku bedhang," iku uga ngandika: "Sira aja memateni." Dadi sanadyan kowe ora laku bedhang, nanging gawe pepati, iku kowe uga dadi wong kang nerak ing angger-angger. 12 Calathua sarta tumindaka kaya wong kang bakal padha diadili miturut angger-anggering kamardikan. 13 Awitdene tumindake pangadilan iku bakal tanpa welas ing ngatase wong kang ora nglakoni kawelasan. Nanging kawelasan iku bakal unggul lawan pangadilan. Pracaya tanpa panggawe iku sajatine mati 2:14-26 14 He para sadulurku, paedahe apa, manawa ana wong ngaku nduweni pracaya, mangka ora ana panggawene? 15 Saupama ana sadulur lanang utawa wadon kang kacingkrangan ing bab sandhang lan pangane ing saben dinane, 16 nuli ana panunggalanmu kang nuturi mangkene: "Wis mangkata, daksangoni slamet, nganggoa sandhangan kang anget sarta mangana sing wareg." Nanging ora menehi kang dadi kabutuhane badane, iku paedahe apa? 17 Mangkono uga tumrap pracaya: Manawa pracaya iku ora dikantheni panggawe, iku sajatine mati. 18 Nanging bisa uga ana kang muni mangkene: "Kowe iku kang nduweni pracaya, aku iki nduweni panggawe." Aku bakal mangsuli: "Mara tuduhana pracayamu kang tanpa panggawe iku, sarta kowe bakal 6
YAKOBUS 2.19 - 26 daktuduhi pracayaku saka panggawe- panggaweku." 19 Kowe pracaya, manawa mung ana Gusti Allah siji? Iku becik. Nanging setan uga pracaya ing bab iku, banjur padha gumeter. 20 He, wong bodho, apa kowe saiki gelem ngakoni, manawa pracaya tanpa panggawe iku pracaya kang kothong. 21 Leluhur kita Rama Abraham iku apa ora awit saka panggawe-panggawene anggone kabenerake, nalika nyaosake kang putra Iskak ana ing misbyah? 22 Kowe padha sumurup, manawa pracaya iku tumindak bebarengan karo panggawe, sarta marga saka panggawe iku pracaya dadi sampurna. 23 Temah kayektenan nas kang surasane mangkene: "Anadene Rama Abraham pracaya marang Gusti Allah, mangka iya iku kang kaetung dadi kasampurnane." Amarga saka iku Rama Abraham kasebut: "Mitrane Gusti Allah." 24 Dadi kowe padha sumurup, manawa manungsa anggone kabenerake iku jalaran saka panggawe, ora mung saka pracaya bae. 25 Mangkono uga Rakhab, si sundel iku, apa ora awit saka panggawene anggone kabenerake, nalika ndhelikake para utusan ing omahe, banjur nulungi lolose metu ing dalan liya? 26 Jalaran kayadene badan tanpa sukma iku mati, mangkono uga pracaya tanpa panggawe iku iya mati. 7
YAKOBUS 3.1- 7 Dosaning ilat 3:1-12 3 1 He para sadulurku, panunggalanmu aja akeh kang padha dadi guru, jalaran kita padha sumurup, manawa kita dadi guru, bakal padha diadili kalawan ukuran kang luwih abot. 2 Amarga kita kabeh padha kaluputan ing prakara akeh, sing sapa ora kaluputan ing tetembungane, iku wong sampurna, wis bisa ngereh marang saranduning badane kabeh. 3 Lah ta jaran iku padha kita etrapi kendhali ing cangkeme, satemah manut marang kita, kita bisa ngendhaleni badane kabeh. 4 Lan maneh coba pikiren bae, prau-prau kapal sanadyan gedhe banget sarta disurung ing angin kang banter, ewasamono kena kainger-ingerake sarana kemudhi kang cilik banget, manut ing sakarepe jurumudhine. 5 Mangkono uga ilat, sanadyan dadi perangane badan kang cilik, ewadene bisa ngumukake prakara-prakara kang gedhe. Lah, geni iku sanadyan mung sapelik bisa ngobong alas kang gedhe. 6 Ilat iku iya geni, prasasat jagading kadurakan sarta dununge ana ing antarane peranganing badan kita, dadi sawijining perangan kang bisa ngregedi badan sakojur sarta bisa ngobong rodhaning urip kita, dene ilat iku dhewe kasaladan dening geni naraka. 7 Mungguh sakabehing buron alas, manuk, sarta kewan rumangkang lan kang ana ing sagara, iku kadadekake tutut 8
YAKOBUS 3.8- 17 lan wis kalakon didadekake tutut dening manungsa, 8 nanging ora ana wong kang bisa gawe tututing ilat; iku piala kang kaya kewan galak, ora kena dikendhaleni sarta kebak wisa kang neniwasi. 9 Kalawan ilat kita memuji marang Gusti Allah, Rama kita, sarta kalawan ilat kita nyupatani manungsa, kang katitahake manut citraning Allah, 10 cangkem siji metokake berkah lan ipat-ipat. Bab iki, para sadulurku ora kena mangkono. 11 Apa ana sumber kang metokake banyu tawa lan pait saka tuk siji? 12 Para sadulurku, wit anjir apa iya bisa metu wohe jaitun utawa wit anggur metu wohe anjir? Mangkono uga sumber banyu asin ora bisa metokake banyu tawa. Kawicaksanan kang saka ing ngaluhur 3:13-18 13 Sapa panunggalanmu kang wicaksana sarta limpad ing budi? Iku nuduhna panggawene uripe kang utama kalawan kawicaksanan, kang tuwuh saka budi sareh. 14 Manawa sajroning atimu kowe padha nduweni rasa meri sarta mung mikir marang awakmu dhewe, kowe aja padha gumunggung sarta aja goroh nyulayani kayekten! 15 Iku dudu kawicaksanan kang tumurun saka ing ngaluhur, nanging saka ing donya, saka ing hawa-nepsuning manungsa, saka setan-setan. 16 Sabab ing ngendi ana kameren sarta sipat mung mikir awake dhewe, ing kono ana rerusuh sarta sarupane panggawe ala. 17 Balik 9
YAKOBUS 3.18-4.5 kawicaksanan kang saka ing ngaluhur, iku kang dhisik dhewe murni, sabanjure dhemen rukun, sumlondhoh, mbangun turut, sugih kawelasan sarta woh-woh kang becik, ora ilon-ilonen sarta ora lamis. 18 Sarta mungguh wohing kayekten iku kasebarake sajrone tata rukun tumrap wong-wong kang olah tata rukun. Hawa-nepsu sarta watak kadonyan 4:1-10 4 1 Saka ing ngendi tekane kekerengan sarta cecongkrahan ing antaramu iku? Apa ora saka hawa-nepsu kang tansah paprangan ana ing sajroning badanmu? 2 Kowe padha melik marang sawijining barang, nanging ora kalakon, kowe banjur memateni; kowe meri, mangka ora bisa katurutan, kowe banjur padha padu sarta kerengan. Kowe ora oleh apa-apa, amarga padha ora ndedonga. 3 Utawa kowe uga ndedonga, nanging kowe ora oleh apa-apa, amarga anggonmu ndedonga iku kleru, jalaran apa kang koksuwun iku bakal kokentekake kanggo ngumbar hawa-nepsumu. 4 He wong kang padha ora setya, apa kowe padha ora sumurup, manawa memitran karo donya iku dadi sesatron karo Gusti Allah? Kang iku sing sapa dadi mitrane donya, iku ndadekake awake dhewe dadi satrune Gusti Allah. 5 Aja duwe pangira, manawa Kitab Suci iku tanpa sabab anggone ngandika: "Roh kang wis kadunungake Gusti Allah ana ing kita, 10
YAKOBUS 4.6- 12 dikarsakake kanthi butajengan." 6 Nanging sih-rahmat kang diparingake marang kita iku ngluwihi iku. Marga saka iku Panjenengane ngandika: "Gusti Allah nglawan wong kang kumalungkung, nanging maringi sih-rahmat marang wong kang andhap-asor." 7 Marga saka iku padha nungkula marang Allah. Iblis tanggulangen, temahan bakal lumayu nglungani kowe! 8 Padha nyedhakana marang Gusti Allah; Gusti Allah bakal nyelaki kowe. Tanganmu padha resikana, he wong dosa, sarta atimu padha eningna, he wong kang duwe ati rangkep. 9 Padha rumangsaa kesrakat, padha prihatina sarta nangisa; guyumu salinana tangis, sarta kabungahanmu salinana prihatin. 10 Esorna badanmu ana ing ngarsane Pangeran, sarta Panjenengane bakal ngluhurake kowe. Aja mitenah wong 4:11-12 11 He para sadulurku, aja padha catur- cinatur ala! Sing sapa nyatur ala utawa ngadili sadulure, iku nacad sarta ngadili angger-angger, sarta manawa kowe ngadili angger-angger, dadine kowe dudu kang nglakoni angger-angger, nanging dadi hakime. 12 Mung siji kang nganakake angger-angger sarta kang jumeneng Hakim, yaiku Panjenengane kang kuwaos nylametake 11
YAKOBUS 4.13-5.3 sarta numpes. Nanging kowe iku sapa, dene kok ngadili pepadhamu? Sajrone ngrancang aja lali marang Gusti Allah 4:13-17 13 Dadi saikine, heh kowe kang padha duwe ujar mangkene: "Ing dina iki utawa sesuk aku arep mangkat menyang kutha anu, sarta arep lereb ana ing kono setaun lawase, arep laku dagang sarta golek bathi", 14 mangka kowe padha ora sumurup apa kang bakal kalakon ing dina sesuk. Apa ta tegese uripmu iku? Uripmu iku padha karo uwab, katon mung sadhela banjur sirna. 15 Sabenere kowe kudu ngucap mangkene: "Manawa Pangeran marengake, aku bakal kasambungan umur sarta bakal nglakoni mangkene utawa mangkono." 16 Nanging saikine sing kokegungake iku umukmu. Sarupane gumunggung kang kaya mangkono iku luput. 17 Dadi sing sapa mangreti ing bab panggawe becik, mangka ora nglakoni, iku dadi lan dosane. Pepeling marang wong sugih 5:1-6 5 1 Ing saikine, he para wong sugih, nangisa sarta sesambata marga saka anane sangsara kang bakal tumempuh ing kowe! 2 Kasugihanmu wis bosok sarta sandhanganmu padha kamangsa ing renget. 3 Mas sarta 12
YAKOBUS 5.4- 11 salakamu kapangan ing timbrah lan timbrahe bakal dadi paseksen tumrap ing kowe kabeh, sarta bakal memangsa dagingmu kayadene geni. Kowe wus numpuk bandha ing dina-dina wekasan iki. 4 Sajatine wus kaprungu panguwuh-uwuh, amarga opahing buruh kang wis padha ngeneni pametuning tegalmu koktahan, pangresulane wong kang padha derep wis kapireng ing talingane Pangeraning sakabehe tumitah. 5 Ana ing bumi iki kowe wus urip mukti sarta seneng-seneng. Kowe wus padha nyeneng-nyenengake atimu, kaya ing dina pasembelehan. 6 Wong bener kokukum malah kokpateni, lan ora bisa nglawan marang kowe. Sabar sajroning nandhang sangsara 5:7-11 7 Kang iku para sadulur, padha disabar nganti tumeka rawuhe Gusti! Sajatine wong tani iku nganti-anti marang pametuning bumine kang adi sarta disrantekake, nganti tekane udan ing mangsa rontog lan ing mangsa semi. 8 Kowe uga padha disabar, atimu padha santosakna, amarga rawuhe Gusti wis cedhak! 9 He para sadulur, kowe aja padha nggresah lan dakwa- dinakwa, supaya kowe aja nganti diadili. Sajatine Sang Hakim wis jumeneng ing ngarep lawang. 10 He para sadulur, padha nulada panandhange sangsara sarta kasabarane para nabi, kang wis padha medharake pangandika atas asmane Pangeran. 11 Sajatine kita padha 13
YAKOBUS 5.12 - 17 ngarani rahayu wong kang padha sabar mantep iku; kowe wus padha krungu bab sabar mantepe Rama Ayub, sarta wis padha sumurup apa kang ing wekasane kacawisake dening Pangeran kagem panjenengane, amarga Pangeran iku gedhe sih-palimirmane sarta welasan. Supata lan pandonga 5:12-20 12 Nanging para sadulur, kang dhisik poma aja supata; dadia demi swarga dadia demi bumi utawa sadhengaha supata liyane. Manawa iya, kandhaa iya, yen ora, kandhaa ora, supaya kowe ora kena ing paukuman. 13 Manawa ana panunggalanmu kang nandhang sangsara, iku ndedongaa! Manawa ana kang seneng atine, iku ngidunga! 14 Manawa ana panunggalanmu kang lara, luwih becik iku ngaturi para pinituwane pasamuwan, supaya padha ndongakake dheweke sarta ngusapi lenga atas asmane Gusti. 15 Sarta pandonga kang metu saka pracaya iku bakal nylametake kang lara iku, lan bakal ditangekake dening Gusti; sarta manawa wong iku wis nglakoni dosa, dosane iku bakal diapura. 16 Kang iku padha akon-ingakonana dosamu sarta padha donga- dinongakna supaya kowe padha waluya. Pandongane wong mursid, kang kaaturake kalawan kayakinan iku gedhe banget dayane. 17 Nabi Elia iku manungsa lumrah kaya kita, 14
YAKOBUS 5.18 - 20 sarta panjenengane wis ngunjukake pandonga kalawan temen-temen, supaya aja ana udan, sarta ing bumi iya ora ana udan nganti telung taun nem sasi. 18 Nuli ndedonga maneh sarta langit banjur nurunake udan lan bumi banjur metokake woh. 19 He para sadulur, manawa panunggalanmu ana kang nyimpang saka ing kayekten sarta ana wong kang njalari mratobate, 20 sumurupa, sapa kang mbalekake wong dosa saka lakune kang nasar, iku bakal ngentasake nyawane saka ing pati sarta nutupi dosa akeh. 15
1 PETRUS Salam 1:1-2 1 1 Saka Petrus rasule Gusti Yesus Kristus, marang kang padha neneka kang sumebar ana ing tanah Pontus, Galati, Kapadhokia, Asia-Cilik lan Bitinia, 2 yaiku para pepilihan miturut ing rancanganing Allah, Rama kita sarta kang kasucekake dening Roh, supaya padha mituhua marang Fusti Yesus Kristus lan nampanana kepyuraning rahe. Sih-rahmat lan tentrem-rahayu anaa ing kowe mawantu-wantu. Pangarep-arep, pracaya lan katresnan 1:3-12 3 Pinujia Gusti Allah Ramane Gusti kita Yesus Kristus, kang marga saka gunging sih- palimirmane wis nglairake kita maneh tumuju marang urip kang kebak ing pangarep-arep lumantar wungune Gusti Yesus Kristus saka ing antarane wong mati, 4 supaya kia padha tampa warisan kang ora bisa rusak, ora cacad sarta ora bisa alum, kang kasimpen ana ing swarga tumrap kowe kabeh. 5 Yaiku, kowe kang padha kareksa dening panguwaosing Allah marga saka pracayamu sajrone kow
1 PETRUS 1.6 - 12 padha nganti-anti marang karahayon kang wis cumawis lan kang bakal kawedharake ing jaman wekasan. 6 Jalaran saka iku padha bungah-bungaha, sanadyan ing wektu iki padha nandhang prihatin sawatara mangsa marga saka anane godha-rencana warna- warna. 7 Pamrihe supaya katona murnine pracayamu kang ajine banget ngungkuli emas kang bisa rusak kang kauji murnine srana geni, temahan kowe padha oleh pangalembana sarta kamulyan lan kaurmatan besuk ing dina kababare Gusti Yesus Kristus. 8 Panjenengane kang koktresnani sanadyan ora tau kokdeleng sarta kokpracaya sanadyan saiki ora koksipati: Kowe padha sukarena, marga saka anane kabungahan kang mulya lan kang ora kena kinira-kira, 9 amarga kowe wis padha bisa ngranggeh gegayuhane pracayamu, yaiku karahayoning nyawamu. 10 Iya karahayon iku kang wis dititi-priksa sarta ditliti dening para nabi kang padha meca bab sih-rahmat kang kagadhangake marang kowe. 11 Dene para nabi iku padha niti-priksa: jaman apa sarta kapriye karsane Rohe Sang Kristus, kang ana ing batine, yaiku Roh kang sadurunge paring paseksen bab sakehing kasangsaran kang bakal tumempuh marang Sang Kristus sata bab sakehing kamulyan ing sawise iku. 12 Para nabi iku wis padha dijarwani, yen ora padha ngladeni sarirane piyambak, nanging kowe kang padha diladeni samubarang, kang saiki wis kawartakake marang kowe dening wong-wong kang marga saka pakaryane Sang 2
1 PETRUS 1.13 -20 Roh Suci, kang wis kautus saka ing swarga, padha nggelarake Injil marang kowe kabeh, yaiku bab-bab kang dalasan para malaekat kapengin maspadakake. Kasucen sarta katresnaning pasaduluran 1:13-25 13 Mulane cawisna akal-budimu sarta sing waspada, apadene sakehing pangarep-arepmu dhasarna ing sih-rahmat kang kaparingake marang kowe ing wektu kababare Gusti Yesus Kristus. 14 Uripmu dikaya bocah kang mbangun-turut, aja nuruti hawa-nepsu kang misesa kowe nalika kowe isih padha bodho. 15 Nanging kowe padha dadia suci ing satindaking uripmu kabeh kayadene Panjenengane kang suci, kang wis nimbali kowe, 16 sabab ana tulisan mangkene: Sira padha dadia suci, jalaran Ingsun iki suci. 17 Sarta manawa kowe padha nyebut Panjenengane Rama, yaiku kang ngadili kabeh wong manut panggawene tanpa pilih kasih, uripmu kalawan wedi-asih sajrone kowe mondhok ing donya iki. 18 Sabab kowe padha sumurup, yen anggonmu katebus saka kalakuanmu kang tanpa guna, kang kokwarisi saka para leluhurmu, iku ora srana barang kang bisa rusak, uga ora kalawan salaka utawa emas, 19 nanging srana getih kang akeh ajine, yaiku rahe Gusti Yesus Kristus kang padha kaya getihing cempe kang tanpa cacad lan tanpa blentong. 20 Panjenengane 3
1 PETRUS 1.21 -25 iku wus pinilih sadurunge jagad tinalesan, nanging marga saka kowe Panjenengane lagi mbabarake sarirane, besuk ing jaman wekasan. 21 Marga saka Panjenengane, kowe padha pracaya marang Gusti Allah, yaiku kang wis mungokake Panjenengane saka ing antarane wong mati sarta kang wis maringi kaluhuran marang Panjenengane, temahan pracayamu lan pangarep-arepmu tumuju marang Gusti Allah. 22 Sarehne kowe wus nucekake nyawamu sarana pambangun-turut marang kayekten, satemah padha bisa nindakake katresnan ing pasaduluran kang tanpa lamis, mulane padha mempenga anggonmu tresna-tinresnan kanthi gumolonging atimu. 23 Jalaran kowe wus padha kalairake maneh ora saka wiji kang bisa sirna, nanging kanglanggeng, dening pangandikaning Allah kang gesang lan kang langgeng. 24 Sabab: "Sakehing daging iku kaya suket sarta kabeh kaluhurane iku kaya kembanging suket, sukete dadi garing, lan kembange padha gogrog, 25 nanging pangandikane Pangeran iku tetep salawas-lawase." Iya iku pangandika kang wis kawartakake marang kowe dening Injil. 4
1 PETRUS 2.1-7 Gusti Yesus Kristus tetalesing pasamuwan 2:1-10 2 1 Marga saka iku padha mbirata sakehing piala sarta sarupane para-cidra, sarta lamis lan drengki, apadene sakehing pamitenah. 2 Dikaya bayi kang nembe lair, kang tansah kapengin marang banyu susukang murni kang asipat rohani, supaya marga saka iku padha lestria tuwuhmu ing bab karahayon, 3 manawa kowe nyata wis padha ngrasakake sih-kadarmaning Allah. 4 Padha sowana ing Panjenengane kang minangka watu kang urip iku, kang pancen ditampik dening manungsa, nanging kang pinilih lan aji ana ing ngarsaning Allah. 5 sarta kowe dhewe iya padha dikaya watu urip, kang dianggo mbangun padaleman kasukman minangka kaimaman kang suci, kang nyaosake pisungsung kasukman kang katrimah ing Allah marga dening Gusti Yesus Kristus. 6 Sabab ana tulisan sajrone Kitab Suci mangkene: "Sajatine, Ingsun wus masang watu pepilihan ana ing Sion, sawijining watu pojokan kang aji, dene sapa wong kang kumandel marang iku bakal ora kawirangan." 7 Wondene anggone kasebut aji iku tumraping kowe kang padha pracaya. Nanging tumrap kang padha ora pracaya: "Watu kang ditampik dening para juru gawe omah, 5
1 PETRUS 2.8 - 12 iku wus dadi watu pojokan, apadene iya wus dadi watu sandhungan lan parang patanggoran." 8 Anggone padha kasandhung iku marga ora mituhu marang pangandikaning Allah; sarta wong-wong iku kacadhangake tumrap bab iku. 9 Balik kowe iku bangsa kang pinilih, kaimaman kaprabon, bangsa kang suci, umat kagungane Gusti Allah pribadi, supaya kowe padha martakake kautamane Panjenengane, kang wus nimbali kowe saka pepeteng marang ing pepadhange kang ngeram-eramake. 10 Kowe, kang maune dudu umate Gusti Allah, nanging saiki wus dadi umate, sing maune ora padha diwelasi, nanging saiki wus tampa kawelasan. Pepenget supaya dadi abdining Allah 2:11-17 11 He, para kekasih, kowe kang kaya wong mondhok lan wong neneka, padha dakpituturi supaya padha ngedohana kapencuting daging kang padha perang nglawan nyawamu. 12 Dibecik uripmu ana ing satengahe bangsa-bangsa kang dudu bangsa Yahudi supaya manawa padha mitenah marang kowe, kowe diarani durjana, padha nyumurupi panggawemu kang utama sarta ngluhurake Gusti Allah ing dina rawuhe nuweni wong-wong mau. 6
1 PETRUS 2.13 -20 13 Kang iku padha sumuyuda, marang sadhengah yeyasaning manungsa marga saka Gusti Allah, dadia marang raja kang kagungan panguwaos kang dhuwur dhewe, 14 iya marang para wakile kang kadhawuhan ngukum wong kang nindakake piala sarta ngalembana wong kang gawe becik. 15 Sabab iku kang dadi karsane Gusti Allah, yaiku supaya kowe srana panggawe becik mbungkem cangkeme wong bodho kang kurang kawruhe iku. 16 Uripmu dikaya wong mardika, aja kaya wong kang nylewengake kamardikane iku kanggo nutupi pialane, nanging dikaya abdining Allah. 17 Padha ngajenana wong kabeh, sadulur-sadulurmu padha tresnanana. Duwea wedi-asih marang Gusti Allah, ngurmatana Sang Nata Agung! Kasangsarane Gusti Yesus Kristus minangka tuladha 2:18-25 18 Kowe para batur; padha sumuyuda kanthi kebak pakering marang bendaramu, ora mung marang kang becik lan grapyak bae, nanging uga marang kang kereng. 19 Jalaran, manawa wong rumangsa kakarsakake dening Allah nandhang sangsara, kang ora samesthine kasandhang, iku sih-rahmat. 20 Sabab, manawa kowe digebugi marga tindakmu kang ala, apa iku kena kaalembana? Nanging manawa kowe tumindak becik sarta marga saka mangkono kowe nandhang sangsara, 7
1 PETRUS 2.21- 3.2 iku sih-rahmat ana ing ngarsane Gusti Allah. 21 Jalaran iya tumrap kang mangkono iku anggonmu katimbalan, marga Gusti Yesus Kristus iya wis nandhang sangsara kanggo kowe sarta wis nilari tuladha marang kowe, supaya kowe uga tumindak kaya Panjenengane. 22 Panjenengane iku kang ora gawe dosa sarta ing tutuke ora tinemu ana cidrane. 23 Nalika Panjenengane dipisuhi, ora males misuh. Nalika nandhang sangsara ora ngancam, nanging sumarah marang Panjenengane kang ngadili kanthi adil. 24 Panjenengane piyambak wis ngrembat dosa kita ing sarirane ana ing kayu salib, supaya kita sawise mati pisah saka dosa, padha urip cumadhang ing kayekten. Marga saka bilur-bilure kowe wus padha rahayu. 25 Awitdene dhek biyen kowe padha kesasar kaya wedhus, nanging saiki wis padha bali marang pangon sarta pamomonging nyawamu. Kawajibane wong jejodhoan 3:1-7 3 1 Mangkono uga kowe para wong wadon, padha sumuyuda marang bojomu, supaya manawa ana wong lanang kang padha ora mituhu ing pangandika, padha kagendenga dening tingkah-lakune kang wadon tanpa tetembungan, 2 manawa padha nyawang ing tindakmu kang murni sarta mursid 8
1 PETRUS 3.3-9 iku. 3 Kang dadi pepaesmu aja cara lair, yaiku sarana nglabang rambut, manganggo mas-masan utawa kanthi manganggo kang endah, 4 nanging pepaesmu iku yaiku kamanungsaning batin kang ora katon kang apepaes kang ora bisa rusak, kang asale saka roh kang sareh, tentrem, kang pangaji banget ana ing ngarsaning Allah. 5 Dene iya kaya mangkono iku, biyen patrape para wong wadon suci anggone manganggo, yaiku wong wadon kang ngarep-arep marang Gusti Allah sarta padha sumuyud marang bojone, 6 padha kaya Ibu Sara anggone mituhu marang Rama Abraham sarta disebut bendarane, dene kowe iku padha dadi putrane, angger kowe tumindak becik sarta ora wedi ing pangancam. 7 Samono uga kowe, he, para wong lanang, anggonmu jejodhoan nganggoa duga-duga tumrap para wong wadon, awit iku golongan kang luwih ringkih! Padha ajenana amarga iku padha kanca ahli-warise sih-rahmating kauripan, supaya pandongamu aja nganti kaalangan. Katresnan sarta katentreman 3:8-12 8 Wasana kowe kabeh padha disaiyeg tunggal rasa, tresna marang para sadulur, ambek welasan, sarta andhap-asor. 9 Aja males ala marang piala, utawa pepisuh marang pepisuh, nanging kosok-baline, kowe padha mberkahana, amarga anggonmu padha 9
1 PETRUS 3.10 -15 katimbalan iku supaya tumindak mangkono, satemah kowe padha oleh barkah. Sabab: 10 "Sing sapa arep nresnani urip sarta ngalami dina-dina kang becik, kudu mekak ilate, aja nganti kawetu kang ala sarta mekak lambene tumrap tetembungan kang cidra. 11 Wong iku nyingkirana piala sarta nglakonana kabecikan; wong iku kudu ngupaya katentreman sarta ngudi supaya bisa kagayuh. 12 Jalaran tingale Pangeran iku tumuju marang para wong mursid, sarta talingane nilingake marang pasambating wong-wong kang nyuwun pitulungan, nanging wadanane Pangeran iku nglawan marang wong kang padha nglakoni piala." Sabar ing sajroning kasangsaran 3:13--4:6 13 Sarta sapa ta kang bakal nandukake piala marang kowe, manawa kowe sregep gawe becik? 14 Nanging sanadyan kowe kudu nandhang sangsara marga saka laku bener, kowe bakal rahayu. Aja wedi marang apa kang padha diwedeni sarta aja nganti giris. 15 Nanging padha nucekna Gusti Yesus Kristus ing sajroning atimu kayadene Pangeran! Sarta tansah padha dhangana aweh panjawab marang angger 10
1 PETRUS 3.16 -21 wong kang njaluk katrangan marang kowe bab pangarep-arep kang dumunung ana ing kowe, nanging diklawan alus lan andhap-asor, 16 sarta kalawan rumangsaning ati kang resik, supaya wong kang padha mitenah marang kowe, marga uripmu mursid ana ing Gusti Kristus, iku padha kewirangan dene padha tumindak mangkono. 17 jalaran luwih becik nandhang sangsara marga tumindak becik, manawa iku dikarsakake dening Gusti Allah, katimbang nandhang sangsara marga tumindak ala. 18 Sabab Gusti Yesus Kristus uga wus nglampahi seda sapisan marga dosa kita kabeh, Panjenengane kang tanpa kaluputan kanggo wong-wong kang kaluputan, supaya kita padha bisa kasowanake marang ing ngarsaning Allah: Panjenengane kasedanan mungguh ing kadagingan, nanging kagesangake mungguh ing Roh, 19 sarta ing sajroning Roh iku uga, Panjenengane tedhak ngundhangake Injil marang para roh kang ana ing pakunjaran, 20 yaiku marang roh-rohe para wong kang ing biyen nalika jamane Nabi Nuh padha ora mbangun-miturut marang Gusti Allah, rikala Gusti Allah tetep ngantos-antos kalawan sabar, ing kalane Nabi Nuh lagi yasa prau, kang mung diungseni wong sathithik, yaiku wong wolu, kang kapitulungan bisa oncat saka ing banjir. 21 Samono uga kowe saiki iya padha kapitulngan kalawan ibarating lelakon mau, yaiku baptis, kang ora ateges ngresiki reregeding badan, nanging minangka panyuwun marang Gusti Allah 11
1 PETRUS 3.22- 4.6 supaya kaparingana rumangsaning ati kang becik, marga saka wungune Gusti Yesus Kristus, 22 kang lenggah ing tengening Allah sawise sumengka menyang ing swarga, sawise sakehing malaekat, para panguwasa sarta para pamisesa ditelukake marang Panjenengane. 4 1 Dadi sarehne Gusti Yesus Kristus wis nglampahi sangsara kadagingan, mulane kowe iya sikepa gegaman pikiran mangkono, amarga sapa kang wis nandhang sangsara kadagingan iku wis mareni anggone ngalakoni dosa, 2 supaya wektu kang isi ana , aja kokanggo nuruti kepencuting manungsa , nanging mituhu marang ing karsaning Allah. 3 Jalaran wus cukup suwene anggonmu nindakake kekarepane wong kang ora wanuh ing Allah. Kowe wis padha nuruti ubaling hawa-nepsu warna-warna, pepenginan, mendem, jibar-jibur, sarta nyembah brahala kang ora kaparengake. 4 Marga saka iku kowe padha digumuni, dene kowe padha ora melu nyemplung ing blethokaning pamblasar iku uga karo wong-wong iku temahan kowe banjur padha dipitenah. 5 Nanging wong-wong iku kudu padha ngunjukake panjawab marang Panjenengane kang wis mirantos bakal ngadili wong urip lan wong mati. 6 Awit iya iku prelune dalah wong mati iya wis padha kaundhangan Injil, supaya padha diadili ing kadagingane kaya manungsa kabeh, nanging mungguh ing roh bisa urip manut karsaning Allah. 12
1 PETRUS 4.7 - 13 Uripe wong Kristen 4:7-11 7 Kawusanane samubarang kabeh wis cedhak. Marga saka iku dibisa ngemudheni dhirimu sarta disareh, supaya kowe padha bisa ndedonga. 8 Nanging kang prelu dhewe padha mempenga anggonmu tresna-tinresnan, jalaran katresnan iku nutupi dosa kang akeh banget. 9 Sing padha seneng pondhok- pinondhokan ora nganggo nggrundel. 10 Padha laden-linadenana miturut ganjaran kang wus kaparingake marang saben wong jalaran anggone dadi juru-gedhonge sih-rahmating Allah kang becik. 11 Manawa ana wong kang pitutur, iku dikaya wong kang nglantarake pangandikaning Allah; manawa ana wong kang leladi, iku katindakna kanthi kakuwatan peparinging Allah, supaya Gusti Allah kaluhurna ing samubarang kabeh marga saka Gusti Yesus Kristus. Panjenengane iku kang kagungan kamulyan sarta panguwaos langgeng salawas-lawase! Amin. Sangsarane wong Kristen 4:12-19 12 He para kekasih, aja padha gumun marang panasing geni siksan kang nekani kowe minangka pandadaran, kaya-kaya ana bab kang ora lumrah kang namani kowe. 13 Malah padha bungaha, iku tampanana minangka 13
1 PETRUS 4.14- 5.1 panduman ing bab sangsarane Gusti Kristus, supaya kowe uga kepareng bungah sarta sukarena besuk samangsa Panjenengane mbabar kamulyane. 14 Rahayu kowe, manawa kowe padha diwewada marga saka asmane Gusti Kristus, amarga Rohing kamulyan yaiku Rohing Allah dumunung ana ing kowe. 15 Aja ana panunggalanmu kang nandhang sangsara marga mateni wong, utawa dadi maling, utawa wong ala, utawa wong dakwen. 16 Nanging manawa nandhang sangsara marga dadi wong Kristen, iku aja isin, malah ngluhurna Gusti Allah atas asmane Gusti Kristus iku. 17 Jalaran saiki wis tumeka ing titi-mangsane pangadilan kawiwitan lan bakal kawiwitan saka ing padalemaning Allah. Mangka manawa kawiwitan saka kita, kapriye bakal wekasane wong kang padha ora pracaya marang Injiling Allah? 18 Sarta manawa wong mursid iku meh bae ora kaslametake, wong duraka lan wong dosa iku bakal kapriye kadadeane? 19 Kang iku para kang nandhang sangsara marga saka karsaning Allah, iku padha masrahna nyawane, kalawan tansah nglakoni kabecikan, marang kang nitahake kang setya tuhu. Engonen para wedhuse Gusti Allah 5:1-11 5 1 Para pinituwa kang ana ing antaramu iku dakpituturi, -- amarga aku iki dadi 14
1 PETRUS 5.2-9 kanca pinituwa sarta seksine sangsarane Sang Kristus, kang iya bakal oleh panduman kamulyan kang besuk bakal kawedharake --: 2 Pepanthan mendane Gusti Allah kang ana ing kowe iku enggonen, aja marga kapeksa, nanging kalawan legawaning ati laras karo karsaning Allah, sarta aja marga saka kapengin oleh kauntungan, nanging kalawan rasa leladi. 3 Kowe aja tumindak kaya-kaya nguwasani pasamuwan reksanmu, nanging dadia tuladha tumrap pepanthan iku. 4 Besuk manawa Sang Pangon Agung rawuh, kowe bakal padha nampani makuthaning kamulyan kan ora bisa alum. 5 Samono uga kowe, heh para wong anom, padha sumuyuda marang para wong tuwa, sarta siji lan sijine sing padha andhap-asor, amarga: "Gusti Allah nglawan marang wong kang kumalungkung, nanging paring sih-rahmat marang wong kang andhap-asor." 6 Kang iku padha mendhaka ing sangisore astane Gusti Allah kang kuwat, supaya kowe padha linuhurake ing mangsa kang wis katemtokake. 7 Sakabehing sumelangmu pasrahna marang Panjenengane, sabab Panjenengane kang ngopeni kowe kabeh. 8 Padha diwaras ing budi sarta diprayitna, jalaran mungsuhmu Iblis iku klinteran kaya singa nggero-nggero ngupaya manungsa kang kena dimangsa. 9 Tanggulangana kalawan pracaya kang santosa, jalaran kowe padha sumurup yen kabeh sadulrmu kang ana ing 15
1 PETRUS 5.10 -14 saindenging jagad iya padha ketaman ing sangsara kaya mangkono. 10 Dene Gusti Allah sumbering sakehe sih-rahmat, kang wis nimbali kowe kabeh ana in Sang Kristus marang kamulyane kang langgeng, bakal nyampurnakake, neguhake, nyantosakake sarta ngukuhake kowe, sawise kowe padha nandhang sangsara sawatara mangsa. 11 Iya Panjenengane iku kang kagungan panguwaos langgeng salawas-lawase! Amin. Salam 5:12-14 12 Anggonku nulis cekak marang kowe iki lumantar Silwanus, kang dakanggep sadulur kang kena dipracaya, prelu ngelingake sarta nyethakake, manawa iki sih-rahmate Gusti Allah kang sanyata. Iku padha ugemana kang temenan! 13 Sala marang kowe kabeh, saka sadulurmu ing Babilon kang pilihan lan Markus anakku. 14 Padha sesalamana nganggo pangambunging katresnan. Tentrem-rahayu anaa ing kowe kabeh kang padha ana ing patunggilane Sang Kristus. Amin. 16
2 PETRUS Salam 1:1-2 1 1 Saka Simon Petrus, abdi sarta rasule Gusti Yesus Kristus, marang kang padha kaparingan pracaya nunggal karo aku kabeh, marga dening kaadilaning Gusti Allah sarta Pamarta kita Gusti Yesus Kristus. 2 Sih-rahmat lan tentrem-rahayu ngluberana ing kowe kabeh, marga saka anggonmu padha wanuh marang Gusti Allah sarta marang Gusti Yesus, Gusti kita. Timbalan sarta pilihaning Allah 1:3-15 3 Marga saka panguwasane kaallahane, kita wis padha kaparingan samubarang kang prelu tumrap ing urip kang mursid, srana wanuh marang Panjenengane kang wis nimbali kita marga saka panguwaose kang mulya lan ngeram-eramake. 4 Kalawan patrap mangkono iku Panjenengane wis maringi marang kita prasetya-prasetya kang adi sarta pinunjul, supaya srana iku kowe padha bisa tunggal kodrat kaallahan lan ora kena ing dayaning hawa-nepsu kadonyan. 5 Iya marga saka iku kowe padha kudu mempeng anggonmu
2 PETRUS 1.6 - 14 mbudidaya supaya pracayamu kawuwuhan ing kautaman sarta kautamanmu kawuwuhan ing kawruh, 6 tuwin kawruh kawuwuhan ing pambudidaya ngemudheni dhiri, pambudidaya ngemudheni dhiri kawuwuhan mugen, mugen kawuwuhan mursid, 7 mursid kawuwuhan tresna marang para sadulur, tresna marang sadulur kawuwuhan tresna marang wong kabeh. 8 Jalaran manawa kowe padha kadunungan iku mau kabeh nganti luber, kowe mesthi bakal dadi mempeng ing panggawe sarta banjur metu wohe anggonmu wanuh marang Gusti Yesus Kristus, Gusti kita iku. 9 Nanging sing sapa ora kadnungan iku mau kabeh, bakal dadi wuta sarta cethek panemune, jalaran wis lali manawa dosa-dosane kang dhisik wis dibirat. 10 Mulane para sadulur, tansaha mbudidaya supaya saya kukuh anggonmu katimbalan lan pinilih iku. Jalaran manawa nglakoni mangkono, kowe bakal padha ora tau kasandhung. 11 Kalawan mangkono iku, kowe bakal kaparingan wewenang sakatoge lumebu ing Kraton kang langgeng, yaiku Kratone Gusti lan Pamarta kita Gusti Yesus Kristus. 12 Mulane aku tansah bakal ngelingake kowe marang bab iku mau kabeh, sanadyan kowe iya wis padha sumurup sarta wis padha santosa ing sajrone kayekten kang wus koktampani. 13 Sadurunge aku ninggal tarubing badanku iki anggonku tansah ngelingake kowe marang iku mau kabeh iku dakanggep dadi kawajibanku. 14 Jalaran aku 2
2 PETRUS 1.15 -19 sumurup, manawa aku bakal enggal ninggal tarubing badanku iki, kayadene kang wis kapangandikakake marang aku dening Gusti Yesus Kristus, Gusti kita. 15 Nanging aku bakal mbudidaya, supaya saungkurku kowe tansah padha ngeling-eling marang prakara iku mau kabeh. Pameca bab kamulyane Sang Kristus wis kalakon 1:16-21 16 Jalaran anggonku padha nyumurupake kowe bab panguwaos lan bakal rawuhe Gusti kita, Gusti Yesus Kristus kang jumeneng ratu, iku ora marga ngandel marang dongenge wong kang ora nyata, nanging aku kabeh iki padha dadi seksi ing bab kaluhurane. 17 Aku padha nyipati anggone Panjenengane tampa kaurmatan lan kamulyan saka Gusti Allah Sang Rama, nalika katedhakan swara saka Kang Mahaluhur, kang ngandika: "Iki PutraningSun kekasih, kang ndadekake keparenging panggalihingSun." 18 Swara iku mau padha dakrungu tumurun saka ing swarga, nalika aku padha ndherek Panjenengane ana ing gunung kang suci. 19 Marga saka iku aku padha saya kasantosakake dening pangandika kang wis kalirake dening para nabi. Saiba becike, manawa kowe padha nggatekake bab iku, kayadene nggatekake damar kang madhangi panggonan kang peteng, nganti gagat raina 3
2 PETRUS 1.20- 2.4 sarta jumedhule lintang panjer esuk kang sumunar ana ing sajroning atimu. 20 Dene kang prelu dhewe kang kudu koksumurupi, yaiku manawa pamedhar-wangsit ing Kitab Suci ora kena ditegesi manut kareping manungsa dhewe, 21 jalaran ora tau ana pamedhar-wangsit kang kawedharake saka kareping manungsa, nanging marga saka kawangsit dening Sang Roh Suci wongwong banjur padha calathu atas asmaning Allah. Nabi-nabi sarta guru-guru palsu 2:1-22 2 1 Kayadene dhek biyen ing antarane umate Gusti Allah ana kang ngaku-aku nabi, mangkono ing antaramu iya bakal ana kang ngaku-aku guru, kang padha nylundupake piwulang-piwulang panasaran kang nuntun marang karusakan, malah bakal padha nyelaki Kang Kuwaos, kang wis nebus wong-wong mau lan marga saka iku bakal njalari karusakane dhewe. 2 Sarta akehwon kang kelu ing pamblunthahe, tuwin marga saka pokal-gawene iku Marganing Kayekten bakal dicecamah. 3 Sarta marga saka srakahe, guru-guru palsu iku bakal padha ngudi golek kauntungan saka kowe kabeh kanthi dongeng-dongenge kang ngayawara. 4 Jalaran manawa Gusti Allah ora ngeman marang malaekat kang padha gawe dosa, nanging dicemplungake ing naraka, kapasrahake marang guwa-guwa peteng 4
2 PETRUS 2.5 - 11 kanggo nyimpen nganti dinaning pangadilan; 5 sarta manawa Gusti Allah ora ngeman jagad ing jaman purwa, nanging mung milujengake Rama Nuh kang ngabarake kayekten karo wong pitu liyane, nalika Panjenengane ndhatengake banjir patopan kanggo jagade para wong mblasar; 6 mangkono uga manawa Gusti Allah nyirnakake kutha Sodom lan Gomora kalawan geni minangka pepeling marang wong kang ing tembe bakal padha mblasar, 7 nanging Panjenengane ngentasake Lut, kang mursid, lan tansah pegel atine awit uripe wong-wong padha ora mreduli marang angger-angger lan mung ansah nuruti hawa-nepsune bae, 8 -- jalaran wong mursid iku manggon ing satengahe wong-wong mau sarta ing sadina-dina sumurup lan krungu pratingkah-pratingkahe kang mblasar iku satemah atine kang mursid iku kaya kasiksa -- 9 dadi tetela, manawa Pangeran mirsa carane ngentasake wong mursid saka ing godha rencana sarta nyadhangake para wong duraka marang ing dina pangadilan bakal kasiksa, 10 luwih maneh wong kang padha nuruti hawa-nepsune marga kepencut ing jejember sarta ngremehake pangrehing Allah. Wong-wong iku padha kumawani sarta gumunggung, nganti tanpa rikuh pakewuh nyenyamah marang kaluhuran, 11 mangka para malaekat dhewe, sanadyan luwih peng-pengan sarta luwih kuwasa katimbang wong-wong iku, anggone nggugatake wong-wong mau ana ing ngarsaning Allah, padha ora nganggo 5
2 PETRUS 2.12 -18 tembung nyenyamah. 12 Nanging wong-wong iku padha bae karo kewan kang tinitahake dadi kewan dekepan sarta banjur dipateni. Wong-wong iku padha nyenyamah marang kang ora disumurupi, temahan marga saka panggawene kang duraka iki, bakal padha nemoni karusakan dhewe kaya kewan alasan, 13 sarta bakal ngalami nasib ala minangka pituwasing durakane. Seneng-seneng saben awan kaanggep sawijining kanikmatan. Padha dadi jejember sarta blentong, kang mendem ing sajroning nuruti hawa-nepsune, samasa padha mangan ngombe bebarengan karo kowe kabeh. 14 Mripate kebak isi pepenginan laku bedhang, ora mari-mari anggone gawe dosa. Wong-wong iku padha mbebujuk wong-wong kang ringkih atine. Wateke wis kulina srakah. Pancen dhasar wong kang padha kena ing ipat-ipat! 15 Sarehne padha ninggal dalan kang bener, banjur padha kesasar, ngenut dalane Bileam anake Beor kang seneng tampa opah tumrap panggawe-panggawe ala. 16 Nanging Bileam kawelehake kalawan keras marga saka tumindake kang ala iku, jalaran kuldi momotan kang ora bisa guneman banjur calathu kaya manungsa, sarta nyegah kabodhoane nabi iku. 17 Guru-guru palsu iku kaya sumber kang asat, kaya mega kang kabuncang ing prahara; wong-wong iku wis padha kasadhiyanan panggonan kang peteng ndhedhet lelimengan kang nggegirisi banget. 18 Jalaran wong-wong iku padha ngucapake tetembungan kang gumunggung nanging kothong, sarta 6
2 PETRUS 2.19- 3.2 migunakake hawa-nepsune kang tumuju ing laku bedhang kanggo mbebujuk marang wong kang lagi bae sumingkir saka ing wong-wong kang kesasar uripe. 19 Padha njanjeni kamardikan marang wong liya, mangka awake dhewe padha dadi baturing karusakan. Jalaran sing sapa katelukake dening wong, iku iya dadi bature wong iku. 20 Sabab manawa wong-wong mau marga saka anggone wis wanuh marang Gusti sarta Juruwilujeng kita Gusti Yesus Kristus, wis padha ngoncati ing jejembere donya, mangka banjur kasrimped maneh ing kono, iku wekasane alane ngluwihi sadurunge. 21 Jalaran saka iku luwih becik padha ora tau nyumurupi dalaning kayekten, katimbang karo sawise sumurup banjur mungkur ninggal ing pepakon suci kang wis kadhawuhake marang wong-wong mau. 22 Kaanane wong-wong iku nocogi unine paribasan kang bener mangkene, "Asu mbaleni utah-utahane, sarta babi kang wis adus bali maneh menyang ing pagupakane." Dina rawuhe Gusti 3:1-16 3 1 He, para kekasih, iki wis layang kang kapindho, kang daktulis marang kowe. Ana ing layang loro iku aku mbudidaya nenangi pangreten kang murni kalawan aweh pepeling- pepeling, 2 supaya kowe padha ora lali marang pangandika kang biyen wis kadhawuhake dening para nabi kang suci, sarta marang 7
2 PETRUS 3.3 - 10 dhedhawuhane Gusti lan Sang Juruwilujeng lumantar para rasulmu marang kowe kabeh. 3 Kang luwih dhisik kudu koksumurupi, yaiku manawa besuk ing dina-dina wekasan bakal ana juru-juru pamoyok kang jumedhul memoyoki, yaiku wong kang lakune padha nuruti hawa-nepsune, 4 sarta kang padha duwe uni mangkene: "Endi prasetya bakal rawuhe iku? Jalaran wiwit nalika ngajale para leluhurkita samubarang kabeh ajeg bae kaya nalika donya dititahake." 5 Wong-wong iku njarag ora kapengin weruh, manawa marga saka sabdaning Allah wiwit biyen mula wis ana langit sarta ana bumi, kang dumadine saka banyu sarta srana banyu. 6 Mangka marga saka banyu iku bumi kang biyen wis rusak iku, kasirnakake dening patopan. 7 Nanging dening pangandika iku mau uga, langit lan bumi kang saiki kasingkirake saka ing geni lan kasimpen tumeka ing dina pangadilan sarta tumpese para wong mblasar. 8 Mung bae para kekasih, kowe aja padha kelalen prakara siji iki, yaiku yen ing ngatase Pangeran sadina iku prasasat sewu taun sarta sewu taun prasasat sadina. 9 Pangeran ora mblenjani janjine, sanadyan ana sawenehing wong kang ngarani mblenjani, nanging Panjenengane nyabari kowe, sabab karsane aja nganti ana wong kang nemu bilai, nanging supaya kabeh wong padha bali sarta mratobat. 10 Nanging bakal tekane dinaning Gusti iku patrape kaya maling; ing dina iku langit bakal sirna kanthi swara gumuruh nggegirisi sarta dhedhasaring 8
2 PETRUS 3.11 -16 wujuding donya bakal lebur kaobong sarta bumi lan kabeh kang ana ing kono bakal ilang sirna. 11 Mulane manawa samubarang kabeh iki bakal lebur kanthi patrap mangkono iku, saiba gedhene kawajibanmu supaya uripmu suci sarta mursid, 12 yaiku kowe kang padha nganti-anti sarta nggelisake marang tekane dinane Gusti Allah. Ing dina iku langit bakal lebur, kamangsa ing geni sarta dhasar-dhasar wujuding donya padha luluh kaobong. 13 Nanging laras karo prasetyane, kita padha nganti-anti marang langit anyar sarta bumi anyar kang kadunungan kayekten. 14 Mulane para kekasih, sajrone kowe padha nganti-anti marang iku mau, padha mbudidayaa supaya tinemu tanpa cacad sarta tanpa blentong ana ing ngarsane kalawan tentrem-rahayu. 15 Sarta kasabarane Gusti kita anggepen minangka kalonggaran tumrap kowe kabeh, supaya oleh karahayon, iya kaya sadulur kita Paulus kang kinasih anggone wis nulis layang marang kowe miturut saka anggone kaparingan kawicaksanan. 16 Iku kaetrapake ana ing layange kabeh, manawa ngrembug prakara-prakara iki. Layang-layange iku isi bab-bab kang angel, njalari wong-wong kang ora ngreti sarta ora kukuh imane, njungkir-balikake prakara iku mau, njalari karusakane dhewe, kayadene anggone tumindak tumrap tulisan-tulisan liyane. 9
2 PETRUS 3.17 -18 Panutup 3:17-18 17 Nanging kowe kabeh, para kekasih, sadurunge wis padha sumurup prakara iku. Mulane dipadha waspada, supaya aja nganti kelu ing panasarane wong murangsarak, sarta aja kelangan gondhelanmu kang kukuh. 18 Malah padha mundhak-mundhaka ing sih-rahmat sarta ing pangawruh marang Gusti lan Sang Juruwilujeng kita, Gusti Yesus Kristus. Panjenengane kang sayogya kagungan kamulyan ing samengko nganti tumeka ing salawas-lawase. 10
1 YOKANAN Paseksene rasul bab Sabdaning kauripan 1:1-4 1 1 Kang wus ana ing wiwitan mula, kang wus padha dakrungu, kang wus padha dakdeleng kalawan mripatku, kang wus dakwaspadakake, iya kang wus dakgrayang kalawan tanganku bab ing ngatase Sabdaning kauripan, yaiku kang dakwartakake marang kowe! 2 Dene urip iku wus kababar lan wus padha dakdeleng, dene saiki aku padha dadi seksi sarta ngundhangake marang kowe bab urip langgeng kang dumunung ana ing Sang Rama lan kang wus kalairake marang aku kabeh. 3 Kang wus padha dakdeleng lan dakrungu iku mau iya dakwartakake marang kowe, supaya kowe uga bisaa tetunggalan karo aku kabeh. Lan anggonku padha tetunggalan iku karo Sang Rama lan karo Sang Putra, Gusti Yesus Kristus. 4 Dene anggonku nulis bab iki mau kabeh marang kowe iku supaya kabungahanku dadia sampurna. Gusti Allah iku pepadhang 1:5-10 5 Anadene iki pawarta kang wus padha dakrungu saka ing Panjenengane, kang
1 YOKANAN 1.6 -2.2 dakwartakake marang kowe: Gusti Allah iku pepadhang lan Panjenengane ora kadunungan pepeteng babar pisan. 6 Saupama kita padha ngaku tetunggalan karo Panjenengane, mangka laku kita ana ing pepeteng, dadi kita goroh lan ora nglakoni ing kayekten. 7 Balik manawa laku kita ana ing pepadhang kayadene Panjenengane iya ana ing pepadhang, dadi kita padha tetunggalan, sarta rahe Gusti Yesus Kang Putra iku ngresiki kita saka sakehe dosa. 8 Saupama kita padha ngaku ora duwe dosa, dadi padha ngapusi awak kita dhewe lan ora kadunungan kayekten. 9 Manawa kita padha ngakoni dosa kita, Panjenengane iku setya tuhu lan adil, temah bakal ngapura sakehing dosa kita, sarta ngresiki sakehing piala kita. 10 Saupama kita padha ngaku ora gawe dosa, dadi padha nganggep Panjenengane dora, sarta pangandikane ora dumunung ana ing kita. Sang Kristus Pantara kita 2:1-6 2 1 He, anak-anakku, anggonku nulis bab prakara iku marang kowe iku supaya kowe aja padha gawe dosa. Ewadene manawa ana kang gawe dosa, kita padha duwe Pantara ana ing ngarsane Sang Rama, iya iku: Gusti Yesus Kristus kang adil. 2 Lan Panjenengane iku kang dadi pangruwate dosa kita, lan ora ngemungake dosa kita bae, nanging malah iya dosane wong sajagad kabeh. 2
1 YOKANAN 2.3 -11 3 Anggon kita wus padha wanuh Gusti Allah iku titikane yaiku manawa kita padha netepi ing pepakone. 4 Sing sapa duwe ujar: "Aku wanuh karo Panjenengane," mangka ora netepi ing pepakone, iku wong goroh lan ora kadunungan kayekten. 5 Balik sing sapa netepi pangandikane, iku kang sanyata kadunungan sihing Allah kang sampurna; iya iku margane anggon kita padha sumurup, yen kita padha dumunung ana ing Panjenengane. 6 Sing sapa duwe ujar yen ana ing Panjenengane, iku kawajiban nglarasake uripe kalawan sugenge Sang Kristus. Pepakon anyar 2:7-17 7 He, para kekasih, kang daktulis iki dudu pepakon anyar, nanging pepakon lawas kang wus ana ing kowe wiwit wiwitan mula Pepakon kang lawas iku yaiku pangandika kang wus padha kokrungu. 8 Ewasamono pepakon anyar uga kang dakemot ing layangku marang kowe iki, kang wus sanyata ana ing Panjenengane lan ana ing kowe, amarga pepeteng iku nedhenge sirna, lan pepadhang kang sajati wus sumunar. 9 Sing sapa duwe ujar yen dumunung ana ing pepadhang, mangka sengit marang sadulure, iku isih dumunung ana ing pepeteng kongsi saprene. 10 Sing sapa tresna marang sadulure iku kang lestari ana ing pepadhang, sarta ora kanggonan sesandhungan. 11 Balik sing sapa sengit 3
1 YOKANAN 2.12 -17 marang sadulure, iku dumunung ana ing pepeteng, sarta urip ana ing pepeteng, wong iku ora weruh menyang ngendi parane, amarga mripate diwutakake dening pepeteng mau. 12 He, anak-anak, mulane aku nulis layang marang kowe, marga dosamu wus padha kaapura marga saka Kang Asma. 13 He, para bapa, mulane aku nulis layang marang kowe, amarga kowe wus padha wanuh marang Panjenengane kang ing purwa mula wus ana. He, para wong anom, mulane aku nulis layang marang kowe, amarga kowe wus padha ngalahake si pangawak dursila. 14 He, bocah-bocah, anggonku nulis layang marang kowe, amarga kowe wus padha wanuh karo Sang Rama. He, para bapa, aku nulis layang marang kowe, amarga kowe wus padha wanuh karo Panjenengane kang ing purwa mula wus ana. He, para wong anom, aku nuis layang marang kowe, amarga kowe padha santosa, sarta pangandikane Gusti Allah dumunung ana ing kowe, lan kowe wus padha ngalahake si pangawak dursila. 15 Kowe kabeh aja padha rumaket marang donya lan marang samubarang kang ana ing kono. Manawa wong rumaket marang donya, iku ora kadunungan katresnan marang Sang Rama. 16 Sabab samubarang kang ana ing donya, iku pepenginaning daging lan pepenginaning mripat tuwin digunging ngaurip, iku ora saka Sang Rama, nanging saka ing donya. 17 Anadene donya iki lan 4
1 YOKANAN 2.18 -23 kamelikane nedhenge sirna, nanging sapa kang nglakoni karsane Gusti Allah iku tetep urip ing salawas-lawase. Anti-Kristus 2:18-27 18 He, bocah-bocah, iki wektu kang wekasan. Lan kaya anggonmu wus padha krungu warta yen si Anti-Kristus bakal teka, mangkono uga ing samengko iya wus akeh Anti-Kristus kang padha jumedhul. Kang mangkono iku dadi pratandha yen iki nyata-nyata wektu kang wekasan. 19 Asale Anti-Kristus iku pancen saka ing antara kita, nanging sanyatane padha dudu panunggalan kita; awit saupama temen-temen dadia panunggalan kita, mesthi padha tetep nunggal karo kita. Nanging kelakone iku supaya tetelaa yen dheweke ora kabeh nyata dadi panunggalan kita. 20 Balik kowe iku wus padha kajebadan dening Kang Suci, marga saka mangkono kowe padha nyumurupi samubarang. 21 Anggonku nulis layang marang kowe, iku ora marga kowe ora sumurup ing kayekten, nanging malah marga kowe sumurup marang bab iku lan marga saka kowe wus padha nyumurupi uga, yen sabarang kang goroh iku ora ana kang asale saka ing kayekten. 22 Sapa ta si pangawak goroh iku? Apa dudu kang nyelaki yen Gusti Yesus iku Sang Kristus? Yaiku si Anti-Kristus, kang nyelaki marang Sang Rama lan Sang Putra. 23 Amarga 5
1 YOKANAN 2.24 -29 wong kang nyelaki marang Sang Putra iku iya ora nduweni Sang Rama. Kang ngakoni marang Sang Putra, iya nduweni Sang Rama. 24 Anadene mungguh kowe iku, apa kang wus padha kokrungu ing wiwitan mula, iku tetepa ana ing kowe. Manawa apa kang wus kokrungu ing wiwitan mula iku tetep dumunung ana ing kowe, dadi kowe iya bakal padha tetep ana ing Sang Putra lan ana ing Sang Rama. 25 Anadene prasetya kang diprasetyakake dening Panjenengane piyambak marang kita iya iku urip langgeng. 26 Kabeh iki anggonku nulis marang kowe bab wong-wong kang sumedya nasarake kowe. 27 Sabab jebadan kang wus padha koktampani saka Panjenengane iku tetep ana ing kowe. Marga saka iku kowe ora prelu diwulang dening wong liya. Nanging kayadene bab anggone njebadi iku mulang marang kowe bab samubarang -- lan piwulange iku nyata, ora goroh -- lan kayadene anggone Panjenengane biyen wus mulang marang kowe, mangkono uga kowe padha tetepa ana ing Panjenengane. Para putraning Allah 2:28--3:10 28 Anadene ing samengko, he, anak-anakku, padha tetepa ana ing Panjenengane, supaya samasa Panjenengane ngatingal, kita padha tatag ing pracaya lan ora usah isin ana ing ngarsane besuk ing dina rawuhe. 29 Manawa kowe padha sumurup yen Panjenengane iku 6
1 YOKANAN 3.1 -7 sampurna, iya ngawruhana yen saben wong kang nglakoni ing kasampurnan, iku laire saka ing Panjenengane. 3 1 Kawruhana, sapira gedhene katresnan kang diparingake dening Sang Rama marang kita, nganti kita padha kasebut para putraning Allah, lah kita pancen putraning Allah. Mulane jagad ora wanuh marang ktia, amarga jagad iku ora wanuh marang Panjenengane. 2 He, para kekasih, saiki kita padha dadi putraning Allah, ananging durung cetha kapriye bakal kaanan kita ing tembe. Mung bae kita padha sumurup, manawa Sang Kristus ngatingal, kita bakal dadi padha karo Panjenengane, amarga kita bakal padha ndeleng kaanane Panjenengane ing sajatine. 3 Sok wonga kang duwe pangarep-arep mangkono marang Panjenengane, iku mesthi nucekake awak, kayadene Panjenengane kang asipat suci. 4 Sok wonga kang nglakoni dosa, iku iya nerak angger-anggering Allah, sabab dosa iku nerak angger-anggering Allah. 5 Lan kowe padha sumurup yen anggone Panjenengane wus nglairake sarira iku prelu mbirat sakehing dosa, sarta Panjenengane iku ora kadunungan dosa. 6 Marga saka iku sok wonga kang tetep ana ing Panjenengane, iku ora gawe dosa maneh, sok wonga kang tetep gawe dosa, iku ora weruh lan ora wanuh marang Panjenengane. 7 He, anak-anakku, kowe aja gelem disasarake dening sapa bae. Sapa kang nindakake kayekten iku kadunungan 7
1 YOKANAN 3.8 -15 kayekten, padha kaya Panjenengane iya asipat kayekten. 8 Sapa kang tetep tumindak dosa, iku asale saka Iblis. Awitdene Iblis iku anggone gawe dosa wus wiwit-wiwitan mula. Anggone Putraning Allah nglairake sarira iku, iya prelu nglebur panggawening Iblis iki. 9 Saben wong kang laire saka ing Allah, iku ora nglakoni dosa maneh, amarga wijining ka-Allahan tetep ana ing batine, lan ora bisa gawe dosa, amarga laire saka ing Allah. 10 Iki titikane para putraning Allah lan para anake Iblis; sok wonga kang ora nindakake kayekten iku asale ora saka ing Allah, mangkono uga kang ora tresna marang sadulure. Tresna marang sadulur dadi titikane urip anyar 3:11-18 11 Sabab iya iki pawarta kang wus padha kokrungu wiwitan mula, iya iku supaya kita padha tresna-tinresnanana. 12 Aja kaya Kain, kang asale saka ing pangawak dursila sarta mateni sadulure. Lan apa sababe anggone mateni iku? Amarga sakabehing panggawene ala, lan panggawene adhine becik. 13 He, sadulur-sadulur, aja padha gumun manawa jagad padha sengit marang kowe. 14 Kita padha sumurup, yen kita wus padha ngalih saka ing pati marang urip, iya iku marga kita padha tresna marang para sadulur kita. Sapa kang ora nresnani sadulure, iku tetep dumunung ana ing pati. 15 Sok wonga kang sengit marang 8
1 YOKANAN 3.16 -22 sadulure iku dadi juru mateni wong. Lan kowe padha sumurup, manawa ora ana juru mateni kang tetep kadunungan urip langgeng. 16 Mungguh katresnane Sang Kristus iku wus kita sumurupi, yaiku: manawa Panjenengane wus masrahake nyawane kanggo kita, dadi kita iya padha kawajiban masrahake nyawa kita kanggo sadulur-sadulur kita. 17 Sapa kang duwe bandha kadonyan, mangka weruh sadulure kacingkrangan, ewadene nutup lawanging atine tumrap marang sadulure mau, kapriye bisane tetep kadunungan katresnaning Allah? 18 He, anak-anakku, anggon kita padha tresna iku aja mung kalawan tembung utawa kalawan ilat bae, nanging dikanthenana panggawe lan ing sajroning kayekten. Kayakinan ana ing ngarsaning Allah 3:19-24 19 Mangkono iku anggon kita padha nyumurupi, yen asal kita saka ing kayekten. Mangkono uga ati kita bisa tentrem ana ing ngarsane Gusti Allah. 20 Amarga manawa kita padha kawelehake dening ati kita dhewe, Gusti Allah iku ngluwihi ati kita sata nguningani samubarang. 21 He, para kekasih, manawa kita ora kawelehake dening ati kita, dadi padha bisa sowan marang ing ngarsane Gusti Allah kalawan tatag ing pracaya, 22 lan apa bae kang kita suwun, kita padha diparingi, amarga padha netepi sakehing pepakone sarta nglakoni apa kang ndadekake keparenge. 9
1 YOKANAN 3.23 -4.4 23 Anadene pepakone iku yaiku: supaya kita padha pracaya marang asmane Gusti Yesus Kristus, Kang Putra, lan supaya padha tresna-tinresnanana cocog karo pepakon kang kadhawuhake dening Sang Kristus marang kita. 24 Dene sapa kang netepi sakehing pepakone, iku dumunung ana ing Allah, lan Gusti Allah ana ing wong iku. Lan iya mangkono iku anggon kita padha sumurup, yen Gusti Allah dumunung ana ing kita, iya iku Roh kang wus diparingake marang kita. Rohing Allah lan rohing Anti-Kristus 4:1-6 4 1 Para kekasih, aja padha nggugu marang angger roh, nanging roh-roh iku dadaren, apa asale saka ing Gusti Allah. Amarga akeh wong kang mindha-mindha nabi kang jumedhul lan ndlajahi jagad kabeh. 2 Anggonmu padha niteni Roh Allah iku titikane mangkene: Sadhengah roh kang ngakoni manawa Gusti Yesus Kristus wus rawuh dadi manungsa, iku asale saka ing Allah. 3 Lan sadhengah roh kang ora ngakoni Gusti Yesus, iku asale ora saka ing Gusti Allah. Roh iku rohin Anti-Kristus, kang wus padha kokrungu wartane yen bakal teka, lan samengko wus ana ing jagad. 4 He, anak-anakku, kowe iku padha saka ing Allah lan wus padha ngalahake para wong kang padha mindha-mindha nabi iku mau, amarga Roh kang dumunung ing kowe iku ngungkuli roh kang dumunung 10
1 YOKANAN 4.5 -12 ana ing jagad. 5 Wong iku asale padha saka ing jagad, mulane kang diucapake iku iya prakara kadonyan, lan jagad iku ngrungokake ing pituture. 6 Aku iki padha saka ing Allah; wong kang wanuh marang Gusti Allah, iku ngrungokake marang aku. Wong kang asale ora saka ing Gusti Allah iku ora ngrungokake marang aku. Iya mangkono iku titikane Roh kayekten karo roh panasaran. Allah iku katresnan 4:7-21 7 Para kekasih, payo kita padha tresna- tinresnan, amarga katresnan iku pinangkane saka ing Gusti Allah, lan sok wonga kang nindakake katresnan, iku laire saka ing Gusti Allah lan wanuh karo Gusti Allah. 8 Sapa kang ora nindakake katresnan, iku ora wanuh karo Gusti Allah, ujer Gusti Allah iku katresnan. 9 Sihe Gusti Allah iku kababarake ana ing antara kita, iya iku dene Gusti Allah wus ngutus Kang Putra ontang-anting ngrawuhi jagad supaya kita padha urip marga dening Panjenengane. 10 Katresnan iku mangkene: Dudu kita kang wus padha tresna marang Gusti Allah, nanging Gusti Allah kang wus nresnani kita lan wus ngutus Kang Putra minangka pangruwating dosa kita. 11 He, para kekasih, sarehne nganti samono anggone Gusti Allah ngasihi marang kita, dadine kita iki iya padha kawajiban tresna-tinresnan. 12 Ora ana wong kang tau ndeleng marang Gusti 11
1 YOKANAN 4.13 -20 Allah. Manawa kita padha tresna-tinresnan, Gusti Allah tetep ana ing kita, lan sihe iku sampurna ana ing kita. 13 Anggon kita sumurup yen kita padha tetep ana ing Panjenengane, lan Panjenengane ana ing kita, iya iku dene kita wus padha kapanduman Rohe. 14 Anadene aku iki wus padha ndeleng lan nekseni yen Sang Rama wus ngutus Sang Putra dadi Pamartaning jagad. 15 Kang iku sing sapa ngakoni yen Gusti Yesus iku Putrane Gusti Allah, Gusti Allah tetep ana ing wong iku, lan wong iku ana ing Gusti Allah. 16 Kita iki wus padha nyumurupi lan pracaya marang sihe Gusti Allah marang kita. Gusti Allah iku katresnan, lan sapa kang ngantepi ing katresnan, iku tetep ana ing Gusti Allah, lan Gusti Allah ana ing wong iku. 17 Sihe Gusti Allah iku sampurna ana ing kita, iya iku manawa kita padha tatag ing pracaya besuk in dinane pangadilan, awit kita iya ana ing donya kene kayadene Panjenengane. 18 Katresnan iku ora kadunungan rasa wedi, katresnan kang sampurna iku malah mbengkas rasa wedi, amarga wedi iku ngandhut paukuman, lan wong kang wedi iku ora sampurna katresnane. 19 Anggon kita padha tresna iku, amarga Gusti Allah wus ngasihi marang kita luwih dhisik. 20 Manawa ana wong kang muni: "Aku tresna marang Gusti Allah," mangka sengit marang sadulure, iku wong goroh. Awit wong kang ora tresna marang sadulure kang kasat mripat, kapriye anggone bisa tresna marang Gusti Allah kang 12
1 YOKANAN 4.21 -5.6 ora katon? 21 Karodene dhawuh timbalan iki oleh kita iya saka Panjenengane: Sapa kang tresna marang Gusti Allah, iku iya kudu tresna marang sadulure uga. Pracaya iku ngasorake donya 5:1-5 5 1 Sok wonga kang pracaya, manawa Gusti Yesus iku Sang Kristus, iku laire saka ing Gusti Allah, lan sok wonga kang tresna marang kang mutrakake, iku iya tresna marang kan diputrakake. 2 Anggon kita padha nresnani para putraning Allah, iku titikane yaiku manawa kita padha tresna marang Gusti Allah lan netepi ing pepakone. 3 Amarga katresnan marang Gusti Allah iku wujude yaiku, yen kita padha netepi ing pepakone. Pepakon-pepakone iku ora abot, 4 amarga sadhengah apa kang laire saka ing Allah iku ngalahake jagad. Anadene kaunggulan kang ngalahake jagad iku yaiku pracaya kita. 5 Sapa ta kang ngalahake jagad, kajaba wong kang pracaya, manawa Gusti Yesus iku Putrane Gusti Allah? Paseksen bab Putraning Allah 5:6-12 6 Iya iki kang rawuhe sarana banyu lan getih, yaiku Gusti Yesus Kristus, ora mung kalawan banyu bae, nanging kalawan banyu lan getih. Dene Roh iku kang paring paseksen, 13
14 1 YOKANAN 5.7 -14 amarga Roh iku kayekten. 7 Awit ana telu kang padha jumeneng dadi seksi (ana ing swarga: Sang Rama, Sang Sabda lan Roh Suci. Sarta katelune iku dadi siji. 8 Lan uga ana telu kang dadi seksi ana ing bumi). Roh, banyu lan getih lan telu-telune iku padha dadi siji. 9 Manawa kita padha nganggep marang paseksene manungsa, paseksene Gusti Allah iku ngluwihi, amarga iya mangkono iku paseksene Gusti Allah, kang diparingake ing ngatase Kang Putra. 10 Sapa kang pracaya marang Putraning Allah, iku nduweni paseksen mangkono ana ing batine. Sapa kang ora pracaya marang Gusti Allah, iku dadine nganggep Panjenengane dora, amarga ora ngandel marang paseksen kang wus dilairake dening Gusti Allah bab ing ngatase Kang Putra. 11 Anadene kang dadi paseksene: Kita wus padha kaparingan urip langgeng dening Gusti Allah, lan urip iku dumunung ana ing Kang Putra. 12 Sapa kang nduweni Sang Putra, iku nduweni urip. Sapa kang ora nduweni Putraning Allah, iku ora nduweni urip. Kawruh bab urip langgeng 5:13-21 13 Anggonku nulis prakara iki mau kabeh marang kowe iku, supaya kowe kang padha pracaya marang asmane Putraning Allah padha sumurupa, yen kowe kabeh iku padha nduweni urip langgeng. 14 Anadene anggon kita tatag ing pracaya marang Gusti Allah iku
1 YOKANAN 5.15 -21 jalaran manawa kita padha nyuwun apa-apa marang Panjenengane, kang nyondhongi ing karsane, mesthi disembadani. 15 Mangka manawa kita padha sumurup yen Gusti Allah nyembadani marang panyuwun kita tumrap apa bae, dadine kita padha sumurup uga, yen kita wus tampa apa kang kita suwun marang Panjenengane. 16 Manawa ana wong kang weruh sadulure nglakoni dosa, yaiku dosa kang ora nekakake pati, iku ndedongaa marang Gusti Allah, temah Panjenengane bakal maringi urip marang dheweke, yaiku kang padha gawe dosa kang ora nekakake pati. Ana dosa kang nekakake pati: yen tumrap iku, aku ora akon ndongakake. 17 Sakabehing piala iku dosa, nanging ana dosa kang ora nekakake pati. 18 Kita sumurup, yen sok wonga kang laire saka ing Allah iku ora gawe dosa, nanging malah kaayoman dening Panjenengane, kang miyos saka ing Allah, temah ora bisa kagepok dening si pangawak dursila. 19 Kita sumurup, yen asal kita saka ing Allah, lan sajagad kabeh kawengku ing pangawak dursila. 20 Nanging kita padha sumurup, yen Putraning Allah wus rawuh sarta wus maringi pangreten marang kita, supaya kita padha wanuh marang Kang Sajati. Lan kita dumunung ana ing Kang Sajati, ana ing patunggilane Kang Putra Gusti Yesus Kristus, Panjenengane iku Allah Sajati lan gesang kang langgeng. 21 He, anak-anakku, sing padha waspada marang sakehe brahala. 15
2 YOKANAN Salam 1-3 1 1 Saka pinituwa tumekaa marang ibu kang pinilih lan anak-anake kang padha banget daktresnani, lan ora ngemungake aku bae kang nresnani kowe kabeh, nanging dalah sakehe wong kang wus padha ngawruhi ing kayekten, 2 marga saka kayekten kang tetep dumunung ana ing kita lan bakal nunggal karo kita nganti salawas-lawase. 3 Sih-palimirma, rahmat lan tentrem-rahayu bakal nunggal kalawan kita saka Gusti Allah Sang Rama lan Saka Gusti Yesus Kristus, Putrane Sang Rama, sajroning kayekten lan katresnan. Pepeling supaya ngantepi piwulange Sang Kristus 4-11 4 Banget bungahing atiku dene aku nyumurupi, manawa saparoning anak-anakmu padha urip ana ing sajroning kayekten, cocog karo pepakon kang wus kita tampani saka Sang Rama. 5 Dene ing samengko panjalukku marang kowe, ibu, -- ora kok kaya-kaya aku nulis pepakon anyar marang kowe, nanging miturut pepakon kang wus kita duweni
2 YOKANAN 1.6 -12 wiwit-wiwitan mula -- supaya kita padha tresna-tinresnanana. 6 Dene katresnan iku yaiku: urip kita kudu manut ing pepakone. Dene pepakon iku yaiku, kaya anggonmu wus padha krungu ing wiwitan mula, supaya kowe padha urip ana ing sajroning katresnan. 7 Awit wus akeh juru panasaran kang padha jumedhul lan ndlajahi jagad kabeh, kang ora ngakoni manawa Gusti Yesus wus rawuh dadi manungsa. Iku si juru panasaran lan Anti-Kristus. 8 Padha diwaspada, supaya kowe aja nganti kelangan apa kang wus padha dakgarap, nanging supaya genepa anggonmu padha nampani ganjaran. 9 Sok wonga kang ora ngantepi ing piwulange Sang Kristus, nanging nyimpang saka iku, iku ora nduweni Gusti Allah. Sok wonga kang ngantepi ing piwulang iku nduweni Sang Rama lan Sang Putra pisan. 10 Manawa kowe padha katekanan wong kang ora nggawa piwulang iki, iku aja koktampani ana ing omahmu, lan aja kokuluki salam. 11 Awitdene sapa akng nguluki salam wong iku, iku kalepetan ing panggawene ala. Panutup 12-13 12 Sanadyan akeh kang prelu daktulis ing layang marang kowe iki, mung bae karepku aja lantaran dluwang lan mangsi, nanging pangarep-arepku bakal nekani kowe, banjur rerasanan adu arep karo kowe kabeh, supaya bungah kita bisa katog. 2
2 YOKANAN 1.13 13 Salam saka anak-anake sadulurmu kang pinilih marang kowe kabeh. 3
3 YOKANAN Salam 1-4 1 1 Saka pinituwa tumekaa marang Gayus kang kekasih, kang daktresnani ing sajroning kayekten. 2 He kekasihku, pandongaku muga kowe ginanjara slamet lan bagas kawarasan ing sakabehe, dikaya nyawamu iya slamet. 3 Awit aku bungah banget nalika ana sadulur sawatara teka, nekseni ing bab anggonmu duwe laku manut ing kayekten, sabab lakumu pancen manut ing kayekten. 4 Tumrape aku ora ana kabungahan kang gedhene ngluwihi anggonku krungu, manawa anak-anakku padha urip ana ing kayekten. Tulung-tinulung lan cecongkrahan 5-12 5 He, sadulurku kang kekasih, kowe tumindak ngetrepi anggonmu dadi wong pracaya, samangsa kowe nindakake samubarang tumrap para sadulur, sanadyan iku padha wong liya bangsa. 6 Wong-wong iku ana ing ngarepe pasamuwan wus padha nekseni ing bab katresnanmu. Becik temenan panggawemu marang wong iku, manawa
3 YOKANAN 1.7 -12 padha koktulungi lakune, kanthi patrap kang ndadekake keparenge Gusti Allah. 7 Awit anggone padha lelungan iku marga saka Kang Asma ora nganggo nampani apa-apa saka wong-wong kang ora wanuh marang Gusti Allah. 8 Kang iku kita iki padha kawajiban nampani wong-wong kang kaya mangkono iku, supaya kita padha dadia rewang ing gawe kang lumadi marang ing kayekten. 9 Aku wus nulis sathithik ana ing layangku marang pasamuwan, nanging Dhiotrefes, kang ngarah dadi pangarep ana ing antarane, iku ora maelu marang aku. 10 Mulane besuk satekaku bakal dakwelehake kang dadi panggawene, anggone crewet ngala-ala kanthi tembung-tembung kang kasar marang aku kabeh, lan ora trima mangkono bae, malah nganti dheweke dhewe ora mung ora gelem nampani marang para sadulur kang teka bae, nanging sapa kang arep nampani wong-wong mau padha dicegah, sarta disebratake saka ing pasamuwan. 11 He, sadulurku kang kekasih, aja nulad marang kang ala, nanging nulada kang becik. Sapa kang gawe becik, iku asale saka Allah, nanging sapa kang gawe ala, iku ora tau weruh marang Allah. 12 Dhemetrius wus disekseni becik dening wong kabeh, malah kaseksenan dening kayekten dhewe. Lan maneh aku kabeh iya padha aweh paseksen becik tumrap dheweke, lan kowe weruh, yen paseksenku iku nyata. 2
3 YOKANAN 1.13 -14 Panutup 13-15 13 Akeh pitutur kang kudu daktulis ing layangku marang kowe, nanging aku ora gelem nulis nganggo mangsi lan pen. 14 Pangarep-arepku enggal bakal nemoni kowe, lan padha rerasanan adu arep. (1-15) Tentrem-rahayu anaa ing kowe. Salam saka para mitramu. Salam pandongaku marang sawiji-wjine para mitra. 3
YUDAS Salam 1-2 1 1 Saka Yudas, abdine Gusti Yesus Kristus sarta sadulure Yakobus, marang para kang katimbalan, kang kinasih ana ing Allah Sang Rama sarta kang padha sinengker kagem Gusti Yesus Kristus. 2 Rahmat lan tentrem-rahayu apadene sih ngluberana kowe kabeh. Paukuman tumrap para juru panasaran 3-16 3 He para kekasih, sarehne banget anggonku mbudidaya nulis layang marang kowe bab karahayon kita kabeh, mulane aku rumangsa kadereng nulis iki lan mituturi kowe, supaya padha tetepa perang mbelani iman kang wis kapasrahake marang para suci. 4 Amarga ana sawenehing wong kang padha nlusup ing satengahmu, yaiku wong kang wis suwe padha pinesthekake bakal kaukum: para wong duraka kang migunakake sih-rahmate Allah kita kanggo mblunthah, sarta kang nyelaki marang Panguwasa Tunggal lan Gusti kita, Gusti Yesus Kristus. 5 Nanging sanadyan kowe wis padha ngreti sarta ora mangu-mangu tumrap iku kabeh,
YUDAS 1.6- 11 aku kapengin ngelingake kowe, manawa Pangeran iku pancen ngentasake umat kagungane saka ing tanah Mesir, nanging sabanjure numpes kang padha ora pracaya. 6 Anadene Panjenengane nahan malaekat kang ora padha netepi wates-watesing panguwasane, nanging padha ninggal papan padunungane, srana blenggu kang langgeng ana ing pepeteng nganti tekaning pangadilan ing dina gedhe, 7 iya kayadene Sodom lan Gomora sarta kutha-kutha ing saubenge, kang carane laku jina padha kaya mangkono iku sarta padha mburu kamareman kang ora lumrah, anggone wus padha kasiksa ing geni langgeng, minangka pepeling tumrap sakabehing manungsa. 8 Ewadene wong kang padha ngimpi-impi kaya mangkono iku njemberake badane sarta ngremehake panguwasaning Allah sarta nyenyamah sakehing kamulyan. 9 Nanging Sang Mikhael, panggedhening para malaekat, nalika padudon karo Iblis bab layone Nabi Musa, ora wani ngetrapake tembung panyenyamah, mung ngucap mangkene, "Kowe muga didukanana dening Pangeran 10 Mangka wong-wong iku padha nyenyamah marang kang ora disumurupi malah kang disumurupi saka watake dhewe, kaya patrape kewan kang tanpa budi, iku kang njalari karusakane. 11 Bilai wong-wong iku, sabab padha mulad lakune Kain lan nyemplung ing panasarane Bileam, marga saka mburu opah, sarta padha tumpes, marga saka 2
YUDAS 1.12-16 anggone mbalela kayadene Korakh. 12 Wong iku padha dadi blentong ana ing bujananing katresnanmu, samangsa melu kepungan, ora duwe isin, melu mbruwah mburu enake dhewe. Wong iku padha kaya mega kan tanpa banyu kang kabur katut ing angin; prasasat wit-witan kang ora metokake woh ing mangsa gogrog godhonge, kaya wit-witan kang sol saoyod-oyode sarta kang mati kaping pindho. 13 Prasasat ombaking sagara kang mawalikan, kang ngunthukake kanisthane dhewe, padha kaya lintang-lintang kang wus kacawisan panggonan ana in jagading pepeteng langgeng salawase. 14 Mungguh ing wong-wong iku, iya wis ana pamecane Sang Henokh, turun kang kapitu saka Bapa Adam, wiraose: "Lah Pangeran rawuh ginarebeg ing abdine para suci puluhan ewu 15 karsa nindakake pangadilan tumrap wong kabeh, sarta matrapi paukuman marang sakehing pratingkah mblasar kang padha dilakoni, sarta jalaran saka sakehing tembung kang nistha, kan diucapake dening para wong dosa kang mblasar iku marang Pangeran." 16 Iku wong kang padha grundelan lan ora nrima ing pepesthen, urip nuruti hawa-nepsu, nanging cangkeme padha ngucapake tembung-tembung kang ngayawara, ngonggrong wong, supaya oleh kauntungan. 3
YUDAS 1.17-23 Pepeling kanggo nyantosakake pracaya 17-23 17 Nanging kowe iku, para kekasih, padha elinga marang pangandika kang dhek biyen wis kawedharake marang kowe kabeh dening para rasule Gusti Yesus Kristus. 18 Jalaran kowe wis padha dipangandikani: "Besuk ngarepake jaman wekasan bakal ana juru pamoyok, kang lakune padha nguja hawa-nepsune kang mblasar." 19 Wong iku kang padha njalari cecongkrahan, kang mung dikuwasani dening pepenginan-pepenginan ing donya iki, lan uripe ora kadunungan Roh Suci. 20 Nanging kowe para kekasih, padha mbanguna awakmu dhewe, kadhasarana pracayamu kang suci pinunjul, sarta ndedongaa ana ing patunggilane Sang Roh Suci. 21 Padha rumeksaa marang awakmu dhewe mangkono, ana ing sajroning sihe Gusti Allah, kalawan nganti-anti marang sih-rahmate Gusti kita Yesus Kristus, tmuju ing urip langgeng. 22 Welasana wong-wong kang isih mangu-mangu. 23 Wong iku padha entasna srana karebut saka ing geni. Nanging ketokna welas-asihmu kakanthenan wedi, uga marang wong liya, sarta padha sengita marang sandhangane wong-wong kang kajemberake dening pepenginan-pepenginaning daging. 4
YUDAS 1.24-25 Panutup 24-25 24 Panjenengane kang kuwasa ngreksa marang kowe kabeh, supaya padha ora kesandhung sarta mrenahake kowe kalawan tanpa cacad ana ing ngarsaning kamulyane kanthi sukarena. 25 Gusti Allah kang sawiji, Pamarta kita, marga dening Gusti Yesus Kristus Gusti kita, iku kang sayogya kagungan kamulyan, kaluhuran, kasantosan sarta panguwaos, sadurunge dumadine jaman lan saiki sarta nganti salawase. Amin. 5
WAHYU Purwaka 1:1-3 1 1 Iki wahyune Gusti Yesus Kristus, kang kaparingake dening Gusti Allah marang Panjenengane, supaya katedahake marang para abdine bab apa kang pinasthi bakal enggal kalakon. Sarta Panjenengane wus medharake bab iku marang Yokanan abdine, lumantar malaekat utusane. 2 Yokanan wus nekseni bab pangandikane Gusti Allah lan bab paseksen kang kaparingake dening Gusti Yesus Kristus, yaiku sabarang apa kang wus dideleng. 3 Rahayu wong kang macakake lan para wong kang ngrungokake pangandika pamedhar wangsit iki sarta kang netepi apa kang katulisan ing jerone, awit wektune wis cedhak. Salam marang pasamuwan pitu 1:4-8 4 Saka Yokanan marang pasamuwan pepitu kang ana ing tanah Asia-Cilik: Sih-rahmat lan tentrem-rahayu anaa ing kowe kabeh, saka Panjenengane, kang ana lan kang wus ana sarta kang bakal rawuh, apadene saka roh pepitu kang padha ana sangareping dhampar,
2 WAHYU 1.5-10 5 sarta maneh saka Gusti Yesus Kristus, Seksi kang setya, kang dhisik dhewe wungu saka ing antarane wong mati lan kang nguwaosi sakehing ratu ing bumi iki. Panjenengane, kang ngasihi kita lan kang wus mbirat dosa kita kalawan rahe, -- 6 lan kang wus ngangkat kita dadi sawijining karajan, padha dadi imam sumaos marang Gusti Allah, kang Rama, -- iya kagem Panjenengane iku kamulyan lan panguwasa nganti ing salawas-lawase. Amin. 7 Kawruhana, Panjenengane rawuh nitih mega lan saben mripat bakal ndeleng Panjenengane, dalah wong kang wus padha nyubles Panjenengane. Sarta sakehing bangsa ing salumahing bumi bakal sambat-sambat marga saka Panjenengane. Iya, Amin. 8 "Ingsun iki Sang Alfa lan Sang Omega, Pangandikane Gusti Allah kang ana, lan kang wus ana, sarta kang bakal rawuh, kang Mahakuwasa." Kang dipirsani Rasul Yokanan ana ing Pulo Patmos 1:9-20 9 Aku, Yokanan, sadulur lan panunggalanmu ing sajroning kasusahan, ing sajroning Karajan sarta ing sajroning kamantepan nganti-anti marang Gusti Yesus, lagi ana ing pulo kang aran Patmos marga saka pangandikane Gusti Allah lan paseksen kang kaparingake dening Gusti Yesus. 10 Mbeneri ing dinane Gusti, aku
WAHYU 1.11 -19 linimputan ing Roh lan aku krungu swara seru ana ing buriku kaya unine kalasangka, 11 pangandikane: "Apa kang sira deleng, iku tulisana ing kitab lan kirimna marang pasamuwan pepitu iki: marang Efesus, marang Smirna, marang Pergamus, marang Tiatira, marang Sardhis, marang Filadhelfia lan marang Laodhikia." 12 Aku tumuli noleh arep meruhi swara kang mangandikani aku iku. Lan sawuse noleh, sumurup ana padamaran mas pitu. 13 Sarta ing tengah-tengahe padamaran pitu mau ana kang madha warna Putraning Manungsa, ngagem jubah kang dawane nganti klengsreh tekan ing sampeyane, lan jajane apaningset emas. 14 Mustaka lan remane putih kaya wulu wedhus gembel, lan tingale kaya urubing geni. 15 Sampeyane kaya tembaga mengangah ing sajroning prapen; swarane kaya gumrojoging banyu akeh. 16 Astane kang tengen ngasta lintang pitu sarta tutuke ngetokake pedhang kang landhep kiwa-tengen, wedanane sumorot sumelet kaya srengenge. 17 Nalika weruh Panjenengane, aku tumuli ambruk ana ing ngarsaning sampeyane kaya wong mati; nanging aku banjur ditumpangi astane kang tengen, banjur ngandika, "Aja wedi! Ingsun iki Kang Wiwitan lan Kang Wekasan, 18 lan Kang Gesang, Ingsun wus seda, nanging wruhanira, Ingsun gesang nganti salawas-lawase apa maneh Ingsun ngasta sakabehing kuncine pati lan kratone pati. 19 Marga saka iku tulisana apa kang 3
WAHYU 1.20- 2.5 wus sira deleng, iya kang kalakon ing samengko tuwin kang bakal kalakon ing tembe. 20 Mungguh wadine lintang pitu kang sira deleng ana ing astaningSun tengen lan padamaran mas pitu iku mangkene: Lintang pitu ikumalaekate pasamuwan pitu lan padamaran mas pitu iku pasamuwan pepitu." Marang pasamuwan ing Efesus 2:1-7 2 1 "Sira nulisa marang malaekate pasamuwan ing Efesus: Iki pangandikane kang ngasta lintang pepitu ing astane tengen lan kang mlampah-mlampah ing antarane padamaran mas pepitu iku. 2 Ingsun ngudaneni sakehing panggawenira: iya marang rekasanira iya marang kaantepanira. Ingsun ngudaneni, manawa sira ora bisa nyabari para wong duraka, lan manawa sira wus ndadar wong-wong kang ngaku-aku rasul, mangka ing sanyatane dudu, manawa sira wus meruhi manawa iku padha tukang goroh. 3 Apa maneh sira tetep sabar sarta nandhang sangsara marga saka AsmaningSun; lan sira ora tau ngrasa sayah. 4 Sanadyan mangkono sira Ingsun waoni, dene sira wus ninggal katresnanira kang kawitan. 5 Kang iku sira elinga sapira jerone anggonira keplorod! Mula mratobata sarta nglakonana kaya panggawenira kang sakawit. Manawa ora mangkono, Ingsun mesthi bakal ngrawuhi sira, sarta Ingsun bakal mundhut padamaranira 4
WAHYU 2.6-11 saka ing panggonane, manawa sira ora mratobat. 6 Nanging iki kang dumunung ing sira, yaiku dene sira nyengiti panggawene para panganute Nikolaus, kang uga Ingsun sengiti. 7 Sapa sing duwe kuping, ngrungokna apa kang dipangandikakake dening Sang Roh marang pasamuwan-pasamuwan. Sing sapa unggul, iku bakal Sunparingi mangan wohe wit panguripan kang ana ing Patamanane Pirdus Gusti Allah." Marang pasamuwan ing Smirna 2:8-11 8 "Lan nulisa marang malaekate pasamuwan ing Smirna: Iki pangandikane Sang Awal lan Sang Akhir, kang wus seda lan gesang maneh: 9 Ingsun ngudaneni ing kasusahanira lan kamlaratanira, -- ananging sira sugih -- apadene pangala-alane wong kang ngaku-aku wong Yahudi, mangka sanyatane dudu; dene satemene wong-wong iku paguyubane Iblis. 10 Sira aja wedi ing sadhengaha kasangsaran kang kudu sira sangga! Lah sanyatane Iblis bakal nglebokake wong sawatara panunggalanira marang ing pakunjaran supaya sira kadadara sarta sira bakal kataman ing kasusahan sapuluh dina lawase. Sira disetya tuhu nganti tumeka ing pati, temah bakal Sunganjar makuthaning kauripan. 11 Sing sapa duwe kuping, ngrungokna apa kang dadi pangandikane Sang Roh marang pasamuwan-pasamuwan: 5
WAHYU 2.12 -17 Sing sapa unggul, iku bakal ora nandhang susah ana ing pati kang kapindho." Marang pasamuwan ing Pergamus 2:12-17 12 "Lan nulisa marang malaekate pasamuwan ing Pergamus: Iki pangandikane kang ngasta pedhang landhep kiwatengen: 13 Ingsun ngudaneni ana ing ngendi panggonanira, iya iku ing panggonane dhampare Iblis; ewadene sira ngugemi asmaningSun, sarta ora nyelaki pracayanira marang Ingsun, uga ora ing nalika jamane Antipas, seksiningSun, kang setya marang Ingsun kang dipateni ana ing ngarepira, ing padunungane Iblis. 14 Ananging sira ana sawatara kang Sunwaoni; ing antaranira ana sawatara kang padha ngugemi piwulange Bileam, kang ngajani Balak supaya njlomprongake wong Israel, supaya padha mangana sesajene brahala sarta laku jina. 15 Mangkono uga ing antaranira ana kang padha ngugemi piwulange panganute Nikolaus. 16 Marga saka iku sira mratobata! Manawa ora mangkono, Ingsun bakal dumrojog ngrawuhi sira sarta Ingsun bakal nempuh perang marang wong-wong mau kalawan pedhang kang ana tutukingSun iki. 17 Sapa kang duwe kuping, ngrungokna apa kang dadi pangandikane Sang Roh marang pasamuwan-pasamuwan: Sing sapa unggul, bakal Sunparingi mangan mana kang piningit, sarta Sunganjar watu 6
WAHYU 2.18 -23 putih, kang ing dhuwure katulisan jeneng anyar, kang ora kawruhan ing wong, kajaba kang nampani." Marang pasamuwan ing Tiatira 2:18-29 18 "Lan nulisa marang malaekate pasamuwan ing Tiatira: Iki pangandikane putraning Allah, kang tingale kaya urubing geni lan sampeyane kaya tembaga: 19 Ingsun ngudaneni panggawenira kabeh: iya katresnanira, iya pracayanira, apadene pangabdinira lan kaantepanira. Ingsun nguningani, manawa panggawenira kang wekasan iku ngluwihi kang wiwitan. 20 Nanging sira Sunwaoni, amarga sira ngumbar Izebel, wong wadon kang ngaku-aku nabi, memulang lan nasarake para abdiningSun supaya laku jina lan mangan sesajene brahala. 21 Lan Ingsun wus paring inah marang wong mau supaya mratobata, nanging ora gelem mratobat saka anggone laku jina. 22 Wruhanira, wong iku bakal Sungluntungake ing paturon, Sundadekake lara lan para kang laku jina karo wong mau bakal Suntempuh ing sangsara gedhe, manawa padha ora mratobat mareni pratingkahe iku. 23 Apadene anak-anake bakal padha Suntumpes. Temahan sakehe pasamuwan bakal padha sumurup yen Ingsun iki kang nupiksani batin lan atining manungsa. Sarta Ingsun bakal males marang sawiji-wijine panunggalanira miturut sapanggawenira. 7
WAHYU 2.24- 3.2 24 Nanging sira, iya iku wong-wong liyane kang ana ing Tiatira, kang ora ngugemi piwulang iku, lan kang ora nyinau ing wadi-wadining Iblis, kayadene anggone ngarani, iku Sundhawuhi mangkene: Ingsun ora karsa ngetrapi momotan liyane marang sira. 25 Nanging apa kang sira duweni iku kukuhana nganti sarawuhingSun. 26 Dene sing sapa unggul lan nindakake ayahaningSun nganti tumeka ing wekasan, iku bakal Sunganjar panguwasa mengku para bangsa, 27 lan iku bakal padha direh kalawan teken wesi; sarta wong-wong iku bakal karemuk kaya grabah, -- padha kaya kang Ingsun tampeni saka RamaningSun --, 28 apadene bakal Sunganjar lintang panjer esuk. 29 Sapa sing duwe kuping, ngrungokna apa kang dadi pangandikane Sang Roh marang pasamuwan-pasamuwan." Marang pasamuwan ing Sardis 3:1-6 3 1 "Sira nulisa marang malaekate pasamuwan ing Sardis: Iki pangandikane kang kagungan Rohe Allah pitu lan lintang pitu iku: Ingsun ngudaneni ing panggawenira kabeh; sira kaaranan urip, mangka satemene mati! 2 Sira tangia, lan nyantosakna apa kang isih kari kang wus ngarepake mati, awit panggawenira iku ora ana siji-sijia kang sampurna ana ing ngarsane AllahingSun. 8
WAHYU 3.3 - 8 3 Kang iku sira elinga, kapriye anggonira nampani lan krungu; iku tetepana lan mratobata! Jalaran manawa sira ora jumaga, Ingsun bakal ngrawuhi sira kaya maling, sarta sira ora bakal sumurup wayah apa anggoningSun ngrawuhi sira. 4 Nanging ing Sardis kono uga ana wong sawatara kang ora ngregedi sandhangane; wong-wong iku bakal ndherek ing satindakingSun kalawan manganggo putih, marga wus padha sembada. 5 Sing sapa unggul, iku bakal dienggoni sandhangan putih kaya mangkono; lan jenenge mesthi bakal ora Sunbirat saka ing buku kauripan, sarta jenenge bakal Sunakeni ana ing ngarsane RamaningSun lan ing ngarepe para malaekate. 6 Sing sapa duwe kuping, ngrungokna apa kang dadi pangandikane Sang Roh marang pasamuwan-pasamuwan." Marang pasamuwan ing Filadhelfia 3:7-13 7 "Lan sira nulisa marang malaekate pasamuwan ing Filadhelfia: Iki pangandikane Sang Suci, Sang Sajati, kang ngasta kuncine Dawud; samangsa Panjenengane ngengakake, ora ana kang bisa nutup, samangsa Panjenengane nutup, ora ana kang bisa ngengakake. 8 Ingsun ngudaneni sakehing panggawenira. Sira wus Sunwengani lawang kang ora bisa kainebake dening wong. Ingsun mirsa manawa kakuwatanira ora sapiraa, 9
WAHYU 3.9-13 nanging sira netepi pangandikaningSun sarta ora nyelaki asmaningSun. 9 Wruhanira, wong sawatara panunggalaning paguyubane Iblis, yaiku kang padha ngaku-aku Yahudi, mangka sajatine dudu, nanging goroh, iku bakal Sunpasrahake marang sira. Sanyatane wong iku bakal Suntekakake, supaya padha sumungkem ana ing ngarepe sikilira sarta padha ngakoni, yen Ingsun ngasihi sira. 10 Sarehne sira wus netepi marang pangandikaningSun, supaya kalawan sabar mantep nganti-anti marang Ingsun, mulane Ingsun iya bakal ngreksa sira ing dina pacoban kang bakal nekani ing sajagad kabeh kanggo ndadar wong kang padha manggon ing bumi. 11 Ingsun bakal dumrojog rawuh. Apa kang sira duweni iku kukuhana, supaya aja ana wong kang ngepek makuthanira. 12 Sing sapa unggul, iku bakal Sundadekake saka-guru ana ing Padaleman Sucining AllahingSun, lan ora bakal metu maneh saka kono; karodene bakal Suntulisi asmane AllahingSun, araning kuthaning AllahingSun, yaiku Yerusalem anyar, kang tumurun saka ing swarga saka AllahingSun, sarta asmaningSun kang anyar. 13 Sapa kang duwe kuping, ngrungokna apa kang dadi pangandikane Sang Roh marang pasamuwan-pasamuwan." 10
WAHYU 3.14 -20 Marang pasamuwan ing Laodhikia 3:14-22 14 "Lan sira nulisa marang malaekate pasamuwan ing Laodhikia: Iki pangandikane Sang Amin, Seksi kang setya tuhu lan sajati, kang murwani titahing Allah: 15 Ingsun ngudaneni ing sakehing panggawenira, yen sira iku ora adhem lan ora panas. Saiba becike saupama sira adhem utawa panas. 16 Kang iku sarehne sira iku manget-manget, ora adhem ora panas, mulane Ingsun bakal nglepeh sira saka ing tutukingSun. 17 Sarehne sira duwe ujar: Aku iki sugih lan aku wus ngudi kasugihan sarta ora kekurangan apa-apa, apa maneh marga sira ora sumurup, yen sira iku mlarat, lan memelas, wuta lan kawudan, 18 mulane Ingsun mituturi sira, supaya sira tukua mas kang binesot ing geni marang Ingsun, supaya sira dadia sugih; lan uga sandhangan putih, supaya sira manganggoa, temah aja nganti katon anggonmu wuda, kang ngisin-isini; apadene lenga kang kagawe mblonyohi mripatira, supaya bisa ndeleng. 19 Sapa wong kang Sunkasihi iku Sunwelehake lan Sunrangket; marga saka iku sing sumarah lan mratobata! 20 Wruhanira, Ingsun jumeneng ana ngarep lawang sarta thothok-thothok; manawa ana wong kang krungu suwaraningSun lan ngengani lawang, Ingsun bakal lumebet 11
WAHYU 3.21- 4.5 manggihi lan bujana bebarengan karo wong iku lan wong iku karo Ingsun. 21 Sing sapa unggul, iku bakal Sunwenangake lungguh kalawan Ingsun ana ing dhamparingSun, padha kaya Ingsun uga wus unggul lan banjur lenggah kalawan RamaningSun ana ing dhampare. 22 Sing sapa duwe kuping, ngrungokna apa kang dadi pangandikane Sang Roh marang pasamuwan-pasamuwan." Pinituwa patlikur lan makluk papat 4:1-11 4 1 Sawuse mangkono aku weruh: Lah, lawanging swarga ana kang menga sarta ana swara kang wus dakrungu biyen, ngandikani aku kaya swarane kalasangka, mangkene: "Sira munggaha mrene bakal Suntedahi apa kang sawuse iki pinesthi kalakon ing tembe." 2 Padha sanalika aku kalimputan ing Roh, lah ing swarga ana dhampar kapasang, lan ana kang lenggah ing dhampar iku. 3 Kang lenggah ing dhampar iku sawangane kaya sesotya yaspis lan sardhis; lan ing saubenge dhampar ana kluwunge kang katon sumunar kaya jumerud. 4 Anadene ing saubenge dhampar mau ana dhampare patlikur linenggahan ing pinituwa patlikur, padha mangagem putih sarta ngagem makutha emas. 5 Saka ing dhampar mau ana kilate kang metu lan swara gludhug kang gumleger, lan ing ngarepe dhampar ana obor 12
WAHYU 4.6-11 pitu kang padha murub: yaiku Rohe Gusti Allah pepitu. 6 Karodene ing ngarepe dhampar ana sagara kaca kristal; ing satengahe dhampar lan ing saubenge ana makluk papat padha kebak mripat ana ing ngarep lan ing buri. 7 Dene makluk mau kang kapisan kaya singa, kang kapindho kaya pedhet, kang katelu iku raine kaya manungsa, lan kang kapate kaya manuk garudha mabur. 8 Makluk papat mau siji-sijine ana suwiwine ngenem, ing saubenge lan ing jerone padha kebak mripat, lan rina-wengi tanpa leren anggone ngucap mangkene: "Suci, suci, suci Pangeran Allah, ingkang Mahakuwasa, ingkang rumiyin wonten, ing samangke wonten, saha ingkang badhe rawuh." 9 Anadene makluk mau saben-saben padha ngunjukake pamuji lan pakurmatan tuwin puji sokur marang Panjenengane kang lenggah ing dhampar lan kang gesang langgeng ing salawas-lawase, 10 para pinituwa patlikur mau banjur padha sumungkem ana ing ngarsane kang lenggah ing dhampar iku, sarta sujud marang Panjenengane kang gesang ing salawas-lawase. Sarta padha nyelehake makuthane ana ing sangarepe dhampar iku kalawan munjuk: 11 "Dhuh Pangeran saha Gusti Allah kawula, Paduka ingkang sayogya tampi pamuji sarta kaurmatan sarta panguwaos; amargi Paduka sampun nitahaken samukawis; sarta amargi 13
WAHYU 5.1 - 7 saking karsa Paduka, samukawis punika wonten lan dumados." Kitab kang kasegel lan Sang Cempe 5:1-14 5 1 Aku tumuli sumurup kitab gulungan ana ing astane tengen kang lenggah ing dhampar mau, kang katulisan ing jero lan ing jaba lan disegel nganggo segel pitu. 2 Tumuli aku weruh malaekat kang prakosa nguwuh-uwuh kalawan swara sora: "Sapa kang sembada ngudhari gulungan kitab iku lan ngletheki segele?" 3 Nanging ing swarga lan ing bumi tuwin sangisoring bumi, ora ana kang bisa ngudhari gulungan kitab mau sarta nyumurupi ing sisih jerone. 4 Aku tumuli nangis kelara-lara, marga ora ana kang tinemu sembada ngudhari utawa nyumurupi sisih jerone gulungan kitab mau. 5 Banjur ana pinituwa kang ngandika marang aku: "Kowe aja nangis! Lah, Sang Singa kang saka trah Yahuda, yaiku sogolane Sang Prabu Dawud, wus unggul, temah bisa ngudhari gulungan kitab iku lan ngletheki segele pitu." 6 Aku banjur sumurup ing satengahe dhampar lan makluk papat iku tuwin ing satengahe para pinituwa mau ana Cempe jumeneng katone kaya wus kasembeleh, singate pitu lan tingale pitu: yaiku Rohe Allah pepitu kang kautus menyang ing salumahing bumi. 7 Sang Cempe mau banjur nyelak sarta nampani kitab mau saka astane tengen kang pinarak ing dhampar. 14
WAHYU 5.8-13 8 Nalika Panjenengane mundhut gulungan kitab mau, makluk papat lan pinituwa patlikur iku tumuli sumungkem ana ing ngarsane Sang Cempe, siji-sijine nyekel clempung lan bokor mas, kebak isi menyan; yaiku pandongane para Suci. 9 Sarta padha ngidungake kidung anyar, tembunge: "Paduka sembada nampeni gulungan kitab punika sarta ngletheki segelipun; amargi Paduka sampun kapragat lan sarana rah Paduka, Paduka sampun nebus tiyang-tiyang saking saben golongan saha basa tuwin bangsa miwah umat kagem Gusti Allah, 10 sarta Paduka dadosaken karajan lan imam sumaos ing Allah kita, sarta sami badhe dados ratu wonten ing bumi." 11 Aku tumuli ndeleng lan krungu swarane malaekat akeh ing sakubenging dhampar, lan makluk-makluk tuwin para pinituwa; cacahe maleksa-leksa lan maewu-ewu leksa, 12 pangucape kalawan swara sora: "Sang Cempe ingkang sampun kapragat punika sembada nampeni panguwaos, lan kasugihan, sarta kawicaksanan, saha kakiyatan, tuwin kaurmatan, miwah kamulyan lan pangalembana." 13 Aku banjur krungu sakehing makluk kang ana ing swarga lan ing bumi tuwin sangisoring bumi, sarta ing sagara, apadene kang urip ing jerone, padha ngucap: "Pangalembana lan kaurmatan, tuwin pamuji sarta kamulyan kagem 15
WAHYU 5.14- 6.6 Panjenenganipun ingkang lenggah ing dhampar saha Sang Cempe, ngantos salami-laminipun!" 14 Anadene makluk papat iku padha ngucap: "Amin!" Sarta para pinituwa mau padha sumungkem sujud. Segel nenem wiwit kaklethek 6:1-17 6 1 Lah aku banjur sumurup Sang Cempe iku nglethek segel kang kapisan saka segel pitu mau, lan aku krungu makluk papat mau kang kapisan ngucap, swarane kaya gludhug: "Mara ndelenga!" 2 Tumuli aku ndeleng: Lah, ana jaran putih, kang nunggang nyekel panah lan nganggo makutha ganjaran. Wong mau banjur maju kaya kang wus unggul banjur ngrebut kaunggulan maneh. 3 Lan nalika Sang Cempe iku nglethek segel kang kapindho, aku krungu makluk kang kapindho ngucap: "Mara ndelenga!" 4 Tumuli ana jaran liyane maju, ulese abang mbaranang sarta kang nunggang kaparingan panguwasa ngilangi tentrem-rahayu saka ing bumi, supaya wong padha paten-pinatenan, lan uga kaparingan pedhang gedhe. 5 Lan nalika Sang Cempe iku nglethek segel kang katelu aku krungu makluk kang katelu ngucap: "Mara ndelenga!" Tumuli aku weruh: lah, ana jaran ireng, kang nunggangi nyekel timbangan. 6 Aku tumuli krungu ana swara ing tengah-tengahe makluk papat iku tembunge: 16
WAHYU 6.7-13 "Gandum sataker sadinar, lan sair telung taker sadinar. Ananging aja ngrusakake lenga lan anggur iku." 7 Lan nalika Sang Cempe nglethek segel kang kapat, aku krungu makluk kang kapat ngucap: "Mara ndelenga!" 8 Tumuli aku weruh: lah ana jaran ijo-kuning siji sarta kang nunggang jenenge si Pati, lan dietutake dening teleng palimengan. Lan iku padha kaparingan panguwasa mateni isining jagad saprapat srana pedhang, pailan sarta pageblug, tuwin kalawan kewan-kewan galak ing bumi. 9 Lan nalika Sang Cempe iku nglethek segel kalima, aku tumuli weruh sangisore misbyah ana nyawane para kang wus kapatenan marga saka pangandikane Gusti Allah lan marga saka paseksene. 10 Nyawa-nyawa mau padha nguwuh-uwuh kalawan swara sora: "Ngantos pinten laminipun malih, dhuh Sang Kristus ingkang Maha Suci sarta Sajati, anggen Paduka boten ngadili saha malesaken rah kawula dhateng tiyang ingkang manggen wonten ing bumi?" 11 Tumuli padha kaparingan jubah putih, sarta kadhawuhan, supaya lerem sawatara mangsa engkas nganti tumeka saganeping cacahe para kancane abdi lan sadulur-sadulure, kang iya bakal padha dipateni, kaya wong-wong mau. 12 Bareng Sang Cempe nglethek segel kang kanem, aku tumuli weruh: lah ana lindhu kang nggegirisi lan srengenge dadi ireng kaya kanthong wulu lan rembulan dadi abang mbranang kaya getih. 13 Lan lintang-lintang 17
WAHYU 6.14- 7.2 ing langit padha rontog marang ing bumi, kaya wit anjir ngrontogake wohe kang isih mentah, manawa katempuh ing angin gedhe. 14 Langit tumuli nglunthung kaya kitab sarta sakehing gunung lan pulo padha ngalih saka ing panggonane. 15 Para raja ing bumi lan para panggedhe sarta para prawira, lan para wong sugih sarta para wong kang kuwasa, lan sakehing batur sarta wong mardika padha ndhelik menyang ing guwa-guwa lan ing antarane watu-watu karang ing gunung. 16 Iku mau kabeh padha calathu marang gunung-gunung lan marang watu parang: "Aku padha jugrugana lan dhelikna supaya aja kauningan ing Panjenengane, kang lenggah ing dhampar lan kena ing bebendune Sang Cempe iku." 17 Sabab dinaning bebendune kang wingit wus teka, mangka sapa kang kuwasa nadhahi? Wong Israel kang padha diecapi 7:1-8 7 1 Sawise iku aku weruh malaekat papat jumeneng ana ing pojoking bumi papat padha nyandhet angine bumi papat, supaya aja ana angin niyup menyang ing dharatan utawa menyang ing sagara tuwin menyang ing wit-witan. 2 Sarta aku ndeleng malaekat liyane njedhul saka ing panggonan mletheking srengenge. Panjenengane ngampil cape Gusti Allah kang gesang, lan banjur nguwuh kanthi swara seru marang malaekat papat kang 18
WAHYU 7.3-10 padha kaparingan kawajiban ngrusak bumi lan sagara, 3 tembunge: "Aja ngrusak bumi lan sagara utawa wit-witan sadurunge aku padha ngecapi para abdine Allahku ing bathuke!" 4 Lan aku krungu cacahe kang padha kaecapan iku: Panunggalane talere Banisrael kabeh kang kaecapan ana satus patang puluh papat ewu. 5 Saka taler Yahuda kang kaecapan rolas ewu, saka taler Ruben rolas ewu, taler Gad rolas ewu, 6 taler Asyer rolas ewu, taler Naftali rolas ewu, taler Manasye rolas ewu, 7 saka taler Simeon rolas ewu, taler Lewi rolas ewu, taler Isakhar rolas ewu, 8 saka taler Zebulon rolas ewu, taler Yusuf rolas ewu, taler Benyamin rolas ewu. Wong akeh kang cacahe tanpa wilangan 7:9-17 9 Sawuse mangkono aku weruh: lah ana golonganing wong akeh kang cacahe tanpa wilangan, saka sakehing bangsa lan taler tuwin golongan sarta basa, ngadeg ana ing sangarepe dhampar lan ing ngarsane Sang Cempe, padha nganggo jubah putih lan nyekel godhong kurma. 10 Iku padha nguwuh kalawan swara seru: 19
WAHYU 7.11 -17 "Karahayon punika sayogya kadarbe ing Allah kawula ingkang lenggah ing dhampar saha ing Sang Cempe!" 11 Anadene sakehing malaekat padha mapan ana ing saubenging dhampar lan para pinituwa tuwin makluk papat iku. Iku padha sumungkem ana ing ngarepe dhampar sarta padha sujud marang Gusti Allah, 12 kalawan munjuk: "Amin! Sakathahing puji lan kamulyan, sarta kawicaksanan tuwin panuwun, saha kaurmatan miwah panguwaos punapadene kasekten sayogya kadarbe ing Allah kita langgeng salami-laminipun! Amin!" 13 Tumuli ing antarane para pinituwa mau ana kang ndangu marang aku: "Sapa kang padha manganggo jubah putih iku lan pinangkane saka ing ngendi?" 14 Atur wangsulanku: "Bapak, punika panjenengan ingkang uninga." Pinituwa mau banjur ngandika marang aku: "Iku para kang luwar saka ing sangsara gedhe sarta wus padha ngumbah jubahe nganti putih ing rahe Sang Cempe. 15 Mulane padha ngadhep ana ing ngarepe dhamparing Allah lan padha ngladosi Panjenengane rina-wengi ana ing Padalemane Suci, apadene bakal padha ingauban dening kang lenggah ing dhampar iku kalawan tarube, 16 sarta ora bakal padha ngelih lan ngelak maneh, tuwin bakal ora kena ing dayaning srengenge utawa ing panas kang sumelet. 17 Amarga bakal padha diengen sarta diirid menyang tuking banyu kauripan dening 20
WAHYU 8.1 - 5 Sang Cempe kang ana satengahing dhampar iku, lan Gusti Allah bakal ngusapi sakehe eluh ing mripate." Pangletheke segel kang kapitu 8:1-5 8 1 Bareng Sang Cempe iku nglethek segel kang kapitu, ing swarga banjur sidhem premanem watara satengah jam suwene. 2 Tumuli aku weruh malaekat pitu kang ngadhep ana ing ngarsaning Allah, padha kaparingan kalasangka pitu. 3 Banjur ana malaekat liyane kang jumeneng cedhak misbyah kalawan ngasta padupan mas. Nuli padha kaparingan menyan akeh supaya dianggoa cecaosan bebarengan karo pandongane para suci ana ing misbyah mas kang ana ing ngarepe dhampar iku. 4 Kukuse menyan kumelun awor karo pandongane para suci iku saka ing astane malaekat mau marang ing ngarsaning Allah. 5 Malaekat mau tumuli mundhut padupan mas iku, diiseni geni saka ing misbyah, lan geni iku banjur diuncalake marang ing bumi. Tumuli ana swara gumlegering gludhug, bareng lan bledheg sarta lindhu. 21
WAHYU 8.6-12 Kalasangka papat kang wiwitan 8:6-13 6 Malaekat pitu kang ngasta kalasangka pitu mau banjur padha tata-tata arep ngungelake kalasangkane. 7 Malaekat kang kapisan banjur ngungelake kalasangkane, tumuli ana udan es, lan geni, campur getih; lan kabeh mau katibakake ing bumi; temah sapratelone bumi lan sapratelone wit-witan kobong sarta sakehe suket ijo padha geseng. 8 Malaekat kang kapindho tumuli ngungelake kalasangkane tumuli ana rerupan saemper gunung gedhe kang murub, kacegurake ing sagara. Temah sapratelone sagara iku dadi getih, 9 lan titah ing sagara kang duwe nyawa sapratelone padha mati tuwin sapratelone prau-prau padha sumyur. 10 Malaekat kang katelu tumuli ngungelake kalasangkane, banjur ana lintang gedhe tiba saka ing langit, murub kaya obor, sarta nibani sapratelon kali-kali lan etuk-etuking banyu. 11 Anadene lintang mau jenenge Apsintus. Satemah sapratelone sakehing banyu dadi apsintus, njalari akeh wong kang padha mati marga saka banyu mau, awit wus dadi pait. 12 Malaekat kang kapat banjur ngungelake kalasangkane, nuli sapratelone srengenge lan sapratelone rembulan tuwin sapratelone lintang-lintang katempuh, temah sapratelone iku padha dadi peteng, lan sapratelone rina 22
WAHYU 8.13- 9.5 ora padhang, sarta wengine iya mangkono uga. 13 Aku banjur weruh, lan krungu sawijining manuk garudha mabur ing satengahing langit lan ngucap kanthi swara seru: "Bilai, bilai, bilai wong kang manggon ana ing bumi awit saka swarane kalasangkane malaekat telu liyane, kang isih bakal ngungelake kalasangkane." Kalasangka kan kalima 9:1-12 9 1 Malaekat kang kalima tumuli ngungelake kalasangkane, aku banjur weruh ana lintang kang tiba ing bumi saka ing langit, sarta lintang mau kaparingan kuncine lawanging teleng palimenganing pati. 2 Tumuli lawanging teleng mau kabukak, banjur ana pega kumelun saka ing teleng kaya pegane pawon gedhe, temahan srengenge lan awang-awang padha kapetengan dening pegane teleng mau. 3 Tumuli pega iku metu walange akeh padha neba ing bumi lan padha kaparingan daya kayadene dayane kalajengking ing bumi. 4 Lan padha kadhawuhan, supaya aja padha ngrusak suket-suket ing bumi, utawa marang sadhengaha thethukulan lan wit-witan, kajaba mung marang manungsa kang ing bathuke ora ana cape Gusti Allah. 5 Karodene walang-walang mau ora diparengake mateni manungsa, ananging mung nyiksa bae lawase limang sasi, lan anggone nyiksa iku kaya panyiksane kalajengking, samasa ngentup 23
WAHYU 9.6-14 wong. 6 Ing mangsa iku wong-wong bakal ngupaya pati, nanging ora bisa, lan padha kapengin mati, ananging padha kaoncatan ing pati. 7 Anadene mungguh rupane walang-walang mau kaya jaran kang samekta ing perang, ing endhase ana kang saemper makutha emas, raine kaya raine manungsa, 8 lan rambute kaya rambute wong wadon, lan untune kaya untune singa, 9 lan dhadhane kaya nganggo kere wesi, kumrasaking elare kaya gumrubyuging kareta kang digered ing jaran akeh, kang padha mlayu menyang ing paperangan. 10 Buntute kaya kalajengking, lan uga ana entupe, dene buntute iku gunane kanggo milara manungsa lawase limang sasi. 11 Anadene kang dadi ratune iya iku malaekat panggedhening teleng palimenganing pati, jenenge ing basa Ibrani Abadon, lan ing basa Yunani Apolion. 12 Kasangsaran kang kapisan wus kliwat. Saiki isih ana kasangsaran loro kang bakal nekani. Kalasangka kang kanem 9:13-21 13 Malaekat kang kanem tumuli ngungelake kalasangkane, aku banjur krungu swara metu saka sungu papat ing misbyah mas kang ana ing ngarsane Gusti Allah, 14 Kang dhawuh marang malaekat kang kanem kang ngasta kalasangka mau mangkene: "Malaekat papat kang padha kabanda ana ing sacedhake bengawan Efrat iku uculana." 24
WAHYU 9.15 -21 15 Malaekat papat kang padha kacawisake ngenteni jam, dina, sasi lan taun kang wus pinanci iku tumuli diuculi, supaya padha mateni sapratelone umat manungsa. 16 Lan cacahe wadyabala jaranan iku rongpuluh ewu leksa; aku krungu pira cacahe. 17 Mungguh jarane lan kang padha nunggangi iku ana ing wahyu iki katone mangkene: padha nganggo kere, warnane abang kaya geni lan biru tuwin kuning walirang; endhase jaran memper kaya endhasing singa, tuwin cangkeme ngetokake geni, lan pega sarta welirang. 18 Sapratelone umat manungsa padha dipateni dening wewelak telu iku, yaiku geni, lan pega tuwin welirang kang padha metu saka ing cangkeme. 19 Awitdene dayane jaran-jaran mau dumunung ana ing cangkeme lan buntute; amarga buntute iku kaya ula; padha nganggo endhas, iku kanggo nganakake karusakan. 20 Ananging kekarene wong kang ora dipateni kalawan wewelak iku mau, meksa ora padha mratobat nyingkiri pagaweaning tangane: ora mareni anggone padha nyembah marang para dhemit lan brahala-brahala mas, salaka, tembaga, watu apadene kayu kang ora bisa ndeleng, krungu utawa lumaku. 21 Apamaneh uga padha ora mratobat sumingkir saka anggone memateni, utawa nenung, sarta laku jina, apadene nyenyolong. 25
WAHYU 10.1 -7 Kitab kawudharan 10:1-11 10 1 Aku tumuli weruh malaekat liyane kang prakosa tumedhak saka ing swarga, asingep mega, lan ing sadhuwuring mustakane ana kluwunge, wedanane kaya srengenge, sampeyane kaya tugu geni. 2 Astane nyepeng gulungan kitab cilik wudharan. Sampeyane kang tengen tumapak ing sagara, lan kang kiwa ing dharatan. 3 Malaekat mau nguwuh kalawan swara seru kaya panggeroning singa. Sawuse iku nguwuh, ngludhug pitu banjur padha nyuwara. 4 Lan sawuse gludhug pitu mau padha ngucap, iku banjur arep dakcatheti, nanging aku nuli krungu swara saka ing swarga kang ngandika: "Apa kang diucapake dening gludhug pitu iku mau sira segela, aja sira tulis!" 5 Malaekat kang dakdeleng jumeneng ana ing sagara lan ing dharatan mau, tumuli ngangkat astane tengen marang langit, 6 sarta banjur supaos demi Panjenengane kang gesang langgeng salawas-lawase, kang wus nitahake langit saisine, lan bumi saisine, tuwin sagara saisine: "Ora bakal kaundur maneh! 7 Nanging samangsa unine kalasangkane malaekat kang kapitu keprungu, yaiku manawa malaekat iku ngungelake kalasangkane, bakal kayektenan kekeraning Allah, kaya kang wis kawartosake marang para abdine, yaiku para nabi." 26
WAHYU 10.8 -11.3 8 Swara kang wus dakrungu saka ing langit mau, tumuli ngandika maneh marang aku mangkene: "Majua, kitab wudharan kang ana ing tangane malaekat, kang ngadeg ana ing sagara lan ing dharatan iku tampanana." 9 Aku banjur marani malaekat mau sarta nyuwun, supaya gulungan kitab iku kaparingna marang aku. Dhawuhe marang aku: "Tampanana, lan panganen; iki bakal marakake wetengmu pait, nanging ana ing cangkemmu rasane legi kaya madu." 10 Aku tumuli nampani kitabe saka ing astane malaekat mau, banjur dakpangan: ana ing cangkemku rasane legi kaya madu, nanging sawuse dakpangan, wetengku krasa pait. 11 Tumuli aku dipangandikani mangkene: "Kowe kudu medhar wangsit maneh marang para bangsa lan umat tuwin basa sarta para ratu." Seksine Gusti Allah loro 11:1-14 11 1 Aku tumuli kaparingan glagah, kaya teken ukuran, kanthi dhawuh mangkene: "Mara sira ngadega lan ukuren Padalemane Suci Gusti Allah lan misbyah dalah para kang sujud ana ing kono iku. 2 Mung platarane sajabane Padaleman Suci iku aja sira ukur, marga iku wus kapasrahake marang para bangsa-bangsa liya kang bakal padha ngidak-idak Kutha Suci lawase patang puluh loro sasi. 3 Anadene seksiningSun loro bakal Sundhawuhi medhar wangsit lawase sewu 27
WAHYU 11.4 -10 rong atus sawidak dina kalawan manganggo bagor." 4 Yaiku wit jaitun loro lan padamaran loro kang ana ing pangayunane Allahe alam donya. 5 Dene manawa ana wong kang arep milara, bakal ana geni metu saka ing cangkeme mangsa marang satrune. Lan manawa ana wong kang arep milara, mesthi kapatenan kanthi patrap mangkono. 6 Seksi loro mau padha duwe panguwasa ngancing langit, supaya ora ana udan sajrone padha medhar wangsit; lan padha duwe panguwasa ing ngatase sakehing banyu bisa kadadekake getih; sarta nggebug bumi kalawan sawarnaning wewelak sawayah-wayah miturut sakarepe. 7 Anadene samangsa wus rampung anggone padha nglairake paseksene, tumuli kewan kang muncul saka ing teleng bakal nempuh perang marang seksi-seksi mau, sarta bakal padha dikalahake lan dipateni. 8 Layone bakal gilang-gilang ana ing lurunging kutha gedhe, kang cara kasukman kaaranan Sodom lan Mesir, iya ing panggonane Gustine kasalib. 9 Karodene panunggalane para bangsa lan taler tuwin basa sarta golongan, padha nonton layone lawase telu satengah dina lan wong-wong iku ora nglilani layone dikubur. 10 Wong-wong kang manggon ing bumi padha bungah awit saka kang mati iku lan padha pista apadene padha kirim-kiriman bebungah, marga nabi loro mau padha nyiksa kabeh wong kang manggon ana ing bumi. 28
WAHYU 11.11 - 16 11 Sawuse telu satengah dina tumuli rohing kauripan saka ing Allah nganjingi layon-layon mau, temahan kang mati banjur padha tangi, agawe banget girise wong kang padha weruh. 12 Wong-wong mau tumuli padha krungu swara seru saka ing swarga mangandikani: "Padha munggaha mrene!" Banjur padha munggah menyang ing langit, katutupan mega, kadeleng dening para satrune. 13 Ing nalika iku ana lindhu kang luwih dening gedhe lan saprasapuluhe kutha iku jugrug, lan wong pitung ewu padha mati dening lindhu iku; lan wong-wong liyane padha giris banget, banjur padha ngluhurake Gusti Allah ing swarga. 14 Wewelak kang kapindho wus liwat; lah, wewelak kang katelune tumuli teka. Kalasangka kang kapitu kaunekake. Gusti Allah kaluhurake dening para pinituwa kalawan kidung pangalembana 11:15-19 15 Bareng malaekat kang kapitu ngungelake kalasangkane, tumuli ing swarga keprungu swara banter padha muni mangkene: "Paprentahan ing donya iku kaasta dening Pangeran kita lan Sang Jebadane, sarta Panjenengane bakal jumeneng Ratu langgeng salawas-lawase." 16 Para pinituwa patlikur, kang padha lungguh ing dhampar ana ing ngarsaning Allah banjur 29
WAHYU 11.17 -12.1 padha sumungkem sujud marang Gusti Allah, 17 unjuke, "Dhuh Pangeran, Gusti Allah ingkang Mahakuwaos, ingkang wonten, saha ingkang kala rumiyin wonten, kawula sami saos sokur dhumateng Paduka, amargi Paduka sampun ngagem panguwaos Paduka ingkang agung saha sampun wiwit ngasta kaprabon. 18 Para bangsa sampun sami nepsu, nanging bebendu Paduka sampun katingal sarta sampun dumugi wekdalipun para tiyang pejah dipun adili tuwin paring ganjaran dhateng para abdi Paduka, para nabi kaliyan para suci saha para ingkang ajrih-asih dhumateng asma Paduka, dhateng tiyang-tiyang alit kaliyan tiyang- tiyang ageng amargi Paduka sampun ngagem panguwaos Paduka ingkang agung lan Paduka badhe nglebur para ingkang sami ngrisak bumi." 19 Sabanjure Padalemane Suci Gusti Allah kang ana ing swarga kawengakake lan pethi prajanjiane katon ana ing Padaleman Suci iku, banjur ana kilat lan swara gumlegering gludhug apadene lindhu lan udan es kang luwih dening deres. Wanodya lan naga 12:1-6 12 1 Ing langit tumuli katon tengeran gedhe: Ana wanita kang sinandhangan 30
WAHYU 12.2 -9 srengenge, lan rembulan ana ing sangisore tlapakane sarta nganggo makuthane lintang rolas ana ing sirahe. 2 Wanita mau lagi ngandheg sarta sajrone sesambat nglarani arep nglairake iku njerit marga kelaran. 3 Lan ing langit katon ana tengeran liyane: Lah ana naga gedhe abang mbranang, endhase pitu, lan ana sungune sapuluh, sarta ing endhase ana jamange pitu. 4 Pethite nyered sapratelone lintang-lintang ing langit, banjur ditibakake marang bumi. Naga mau mapan ana ing ngarepe wanita kang arep nglairake iku, sedyane arep nguntal Putrane sang wanita, samangsa miyos. 5 Sang wanita mau banjur mbabar Putra kakung, kang bakal ngengen para bangsa kalawan lantaran wesi; dumadakan Sang Putra mau karebut lan diplayokake menyang ing ngarsaning Allah lan ing dhampare. 6 Dene sang wanita mau mlayu menyang pasamunan, ing panggonan kang wus dicawisake dening Gusti Allah, supaya diopeni ana ing kono lawase sewu rong atus sawidak dina. Naga dikalahake 12:7-9 7 Ing swarga tumuli ana paperangan. Sang Mikhael lan para malaekate padha perang nglawan naga mau, sarta si naga iku kabantu dening para malaekate, 8 nanging padha ora kuwat nanggulangi; temah padha ora oleh papan maneh ana ing swarga. 9 Si naga gedhe 31
WAHYU 12.10 - 12 banjur diuncalake mangisor, si ula kuna, kang kaaranan Iblis lan Setan, kang nasarake saisining jagad, iku kauncalake menyang ing bumi, dalah para malaekate. Kidung kaunggulan 12:10-12 10 Nuli aku krungu swara kang banter ana ing swarga, mangkene: "Samengko karahayon lan panguwasa tuwin paprentahaning Allah kita, lan panguwasane Sang Jebadane, wus kababar, marga si panggugat, kang rina-wengi nggugat para sadulur kita ana ing ngarsaning Allah kita, iku wus kauncalake mangisor. 11 Lan anggone padha ngalahake srana rahe Sang Cempe, lan srana tembunge paseksene. Sabab padha ora ngeman marang nyawane dhewe nganti tumeka ing pati. 12 Mulane padha sukarenaa, he, swarga lan he, sira kabeh kang padha ngenggoni, bilai kowe, he, bumi lan sagara! marga Iblis wus ngudhuni sira, kalawan nepsu banget, marga weruh, yen wektune mung kari sathithik." 32
WAHYU 12.13 -13.1 Naga ngoyak wanita mau 12:13-17 (12:13-18) 13 Anadene bareng si naga eling, yen wus kauncalake menyang ing bumi banjur ngoyak sang wanita kang wus mbabar Putra kakung mau. 14 Sang wanita tumuli kaparingan suwiwi garudha gedhe sapasang, supaya mabur menyang ing panggonane, iya iku ing pasamunan, ana ing kono wanita iku diopeni, adoh saka papane si ula, lawase samangsa lan rong mangsa tuwin satengah mangsa. 15 Si ula banjur nyemburake banyu kaya kali saka ing cangkeme, disusulake marang wanita mau, supaya kelia ing kali kono. 16 Nanging sang wanita ditulungi dening bumi. Bumi iku ngangapake cangkeme, lan nguntal kali kang disemburake dening cangkeme naga mau. 17 Si naga tumuli nepsu banget marang sang wanita, banjur lunga merangi turune liyane, kang padha netepi pepakoning Allah lan 13 ngantepi ing paseksene Gusti Yesus, 1 (12-18) lan banjur manggon ana ing pinggir sagara. Kewan kang metu saka sajrone sagara 13:1-10 (13:1-10) (13-1) Sabanjure aku weruh ana kewan njedhul saka sajroning sagara, sungune sapuluh lan endhase pitu; pucuking sungune ana makuthane sapuluh, lan ing endhase 33
WAHYU 13.2 -8 ana cirine jeneng panyenyamah. 2 Kewan kang dakdeleng iku rupane kaya macan tutul, sikile kaya sikil bruwang lan cangkeme kaya cangkem singa. Iku banjur diwenehi kasekten dening naga mau, lan dhampar tuwin panguwasane kang gedhe. 3 Aku nuli ndeleng endhase kang siji iku kaya ana tatune kang mbebayani tumrap uripe, nanging tatune banjur waras. Temah wong sadonya padha kaeraman, banjur ngetut buri kewan iku. 4 Wong-wong mau padha sujud marang naga mau, awit wus menehake panguwasane marang kewan iku. Karodene wong-wong mau padha sujud marang si kewan kalawan pangucape: "Sapa kang madhani kewan iki? Lan sapa kang bisa nandhingi perang?" 5 Si kewan banjur kaparingan cangkem, kang kebak kumlungkung lan panyenyamah; sarta uga kaparingan panguwasa nglakoni mangkono iku lawase patang puluh loro sasi. 6 Kewan iku nuli ngangapake cangkeme nyenyamah marang Gusti Allah, iya nyenyamah marang asmane lan padalemane sarta marang kabeh kang padha manggon ana ing swarga. 7 Sarta maneh kalilan nempuh perang lan ngalahake marang para suci; tuwin kaparingan panguwasa misesa marang angger taler lan umat tuwin basa sarta bangsa. 8 Lan kabeh wong kang manggon ing bumi bakal padha sujud marang si kewan, yaiku saben wong kang jenenge wiwit nalika jagad tinalesan ora 34
WAHYU 13.9 -15 katulisan ing buku kauripan kagungane Sang Cempe kang wus kasembeleh. 9 Sapa kang duwe kuping, ngrungokna! 10 Sapa kang pinesthi ditawan, iku bakal ditawan; sapa kang pinesthi kapatenan sarana pedhang, iku bakal kapatenan sarana pedhang. Kang prelu ing kene iya iku sabar mantep lan pracayane wong-wong suci. Kewan kang metu saka ing sajroning bumi 13:11-18 11 Aku tumuli weruh kewan liyane njedhul saka sajroning bumi, sungune loro kaya Sang Cempe lan calathune kaya si naga. 12 Sarta nindakake sakehe panguwasane kewan kang kapisan ana ing ngarepe. Iku marakake bumi lan sakabehe kang ngenggoni padha sujud marang kewan kang kapisan, kang wus waras tatune kang mbebayani mau. 13 Sarta maneh nganakake mukjijat-mukjijat kang nggegirisi, malah nganti ngudhunake geni saka ing langit marang bumi ana ing ngarepe wong. 14 Kewan mau nasarake wong kang manggon ing bumi sarana kaelokan-kaelokan, kang wus diwenehake supaya ditindakake ana ing ngarepe si kewan kapisan mau. Wong-wong kang manggon ing bumi dikon dening kewan mau, supaya padha nganakake reca kanggo ngurmati si kewan kang kataton dening pedhang, nanging kang tetep isih urip iku. 15 Apamaneh si kewan dikuwasakake 35
WAHYU 13.16 -14.3 nganjingi nyawa marang reca iku mau, temah reca kewan iku uga bisa calathu, lan banjur tumandang, saben wong kang ora sujud marang reca kewan iku banjur kapatenan. 16 Karodene si kewan mau marakake wong kabeh, gedhe cilik, sugih miskin, mardika lan batur tukon, tangane tengen utawa bathuke padha dicireni, 17 sarta ora ana wong bisa tetuku utawa dodolan kajaba mung kang kanggonan ciri mau, yaiku jenenge si kewan utawa cacahe wilanganing jenenge. 18 Kang prelu ing kene yaiku kawicaksanan; sapa kang wicaksana iku ngetunga cacahing wilangane si kewan iku, awit iku wilangane sawijining manungsa, lan cacahe yaiku nem atus sawidak nenem. Sang Cempe lan para tebusane 14:1-5 14 1 Aku tumuli weruh: lah Sang Cempe jumeneng ana ing gunung Sion, kaayap dening wong satus patang puluh papat ewu, kang padha kacirenan asmane piyambak lan asmane Kang Rama ana ing bathuke. 2 Aku banjur krungu swara saka ing langit kaya gumrojoging banyu akeh lan kaya gumlegere gludhug kang nggegirisi. Lan swara kang dakrungu iku kaya swarane panylempung-panylempung kang padha ngunekake clempunge. 3 Iku padha ngidungake kidung anyar ana ing ngarepe dhampar lan ing ngareping makluk papat 36
WAHYU 14.4 -8 tuwin para pinituwa iku, lan ora ana wong kang bisa nyinau kidung iku, kajaba mung wong satus patang puluh papat ewu kang wus padha katebus saka ing bumi iku. 4 Yaiku wong kang ora padha njemberake awake karo wong wadon, amarga padha murni kaya prawan. Iku kang padha ndherekake Sang Cempe ing satindak-tindake. Yaiku kang padha katebus saka ing antarane manungsa minangka kurban wiwitan sumaos marang Gusti Allah lan marang Sang Cempe. 5 Lan ing cangkeme ora tinemu kang cidra; wong iku padha tanpa cacad. Pawarta bab pangadilan 14:6-13 6 Lan aku tumuli weruh malaekat liyane mabur ing awang-awang ngasta Injil kang langgeng diwartakake marang wong kang padha manggon ana ing bumi lan marang sadhengah bangsa lan taler tuwin basa sarta golongan, 7 pangandikane kalawan swara seru: "Padha wedi-asiha marang Gusti Allah lan caosana kaurmatan, awit wektuning pangadilane wus teka, sarta padha sujuda marang Panjenengane kang wus nitahake langit lan bumi tuwin sagara apadene sakehe tuking banyu." 8 Banjur ana malaekat liyane maneh, malaekat kapindho, nusul, ngandika: "Wus rubuh, wus rubuh Babil, kutha kang gedhe 37
WAHYU 14.9 -13 iku, kang wus ngendemi sakehe para bangsa kalawan angguring hawa-nepsu laku jina." 9 Tumuli ana malaekat liya, kang katelune nusul, pangandikane kanthi swara sora: "Manawa ana wong kang sujud marang si kewan lan marang recane iku, tuwin nampani ciri ana ing bathuke utawa ing tangane, 10 iku bakal ngombe anggur bebendune Gusti Allah, kang wus kasadhiyakake tanpa campuran ana ing tuwunging dukane; sarta bakal kasiksa kalawan geni lan walirang ana ing ngarepe para malaekat suci lan ing ngarsane Sang Cempe. 11 Anadene pegane geni pasiksan iku kumelun ing salawas-lawase, lan panyiksane tanpa leren rina-wengi, yaiku kang padha sujud marang si kewan lan marang recane iku, mangkono uga sapa kang nampani cirining jenenge." 12 Kang prelu ing kene yaiku sabar mantepe para suci, kang padha ngantepi pepakoning Allah lan pracaya marang Gusti Yesus. 13 Aku tumuli krungu swara saka ing swarga kang ngandika: "Tulisen: Rahayu para wong kang mati lan matine ana ing patunggilane Gusti, wiwit ing samengko." "Sanyata," pangandikane Sang Roh, "supaya padha aso saka ing rekasane, awit sakehing panggawene padha mbarengi lakune." 38
WAHYU 14.14 - 20 Panenan ing bumi 14:14-20 14 Aku banjur weruh: lah, ana mega putih, lan ing mega mau ana kang lenggah kaya Putrane Manungsa, mustakane ngagem makutha mas lan astane ngasta arit kang landhep. 15 Tumuli ana malaekat liyane medal saka ing Padaleman Suci; sarta munjuk kalawan swara seru marang Panjenengane kang lenggah ing mega mau: "Gusti mugi nglampahaken arit Paduka sarta mugi kaenenana, amargi sampun dumugi mangsanipun ngeneni; ujer panenan ing bumi sampun sepuh." 16 Panjenengane kang lenggah ing mega mau banjur nguncalake arite menyang ing bumi, sarta bumi tumuli kaenenan. 17 Tumuli ana malaekat liyane medal saka ing Padaleman Suci kang ana ing swarga; iku uga nyepeng arit landhep. 18 Lan ana malaekat liyane maneh medal saka ing misbyah kang nguwaosi geni; iku banjur nguwuh kalawan swara seru marang malaekat kang ngasta arit landhep mau: "Aritmu kang landhep iku lakokna, lan dhompolan wohe wit anggur ing bumi undhuhana, awit wohe wis padha mateng." 19 Malaekat mau tumuli nguncalake arite menyang ing bumi, sarta ngundhuhi wohe wit anggur ing bumi lan diuncalake ing kulah pamipitan gedhe, yaiku bebendune Allah. 20 Lan wohe wit anggur mau tumuli dipipit ana ing sajabaning kutha, lan saka 39
WAHYU 15.1 -4 ing pamipitan iku ana getih mili, kang jerone nganti tutug ing kendhalining jaran, lan dohe rong atus mil. Pamujine para kang unggul 15:1-4 15 1 Aku tumuli weruh pratandha liyane kang gedhe lan elok ana ing langit: ana malaekat pitu padha mbekta wewelak pitu kang wekasan, awit iku kang dadi pantoging bebenduning Allah. 2 Karodene aku weruh rerupan kaya sagara kaca campur geni, sarta para wong kang wus unggul anggone perang karo si kewan lan recane, sarta cacahe petungane jenenge, padha ngadeg ana ing pinggiring sagara gedhah mau. Sarta iku padha nyekel clempunge Gusti Allah. 3 Wong-wong iku padha ngidungake kidunge Nabi Musa, abdine Gusti Allah, lan kidunge Sang Cempe, unine: "Agung saha elok pakaryan Paduka, dhuh Pangeran, Allah ingkang Mahakuwaos! Adil saha leres margi Paduka punika, dhuh Ratunipun sadaya bangsa! 4 Dhuh Pangeran, sinten ingkang boten ajrih, saha boten ngluhuraken Asma Paduka? Awit namung Paduka piyambak ingkang suci; amargi sakathahipun bangsa sami badhe sowan sarta nyembah sujud dhateng Paduka, sabab sampun katingal leresing sadaya pangadilan Paduka." 40
WAHYU 15.5 -16.2 Malaekat pitu lan tuwung bebenduning Allah pitu 15:5-8 5 Sawuse mangkono aku tumuli weruh wong ngengakake Padaleman Suci -- tarub paseksen -- ing swarga. 6 Sarta malaekat pitu kang mbekta wewelak pitu mau, padha miyos saka ing padaleman Suci, ngagem lawon putih resik tuwin gumilap lan jajane apaningset mas. 7 Makluk siji ing antarane makluk papat mau tumuli ngulungake bokor mas pitu marang malaekat pitu mau, kabeh kebak isi bebenduning Allah kang gesang langgeng ing salawas-lawase. 8 Padaleman Suci mau tumuli kebak pega awit saka kaluhurane lan panguwaosing Allah, sarta ora ana wong siji-sijia kang bisa lumebu ing Padaleman Suci iku, sadurunge wewelak pitu kang kaasta dening malaekat pitu mau rampung. Wewelak pepitu 16:1-21 16 1 Aku tumuli krungu swara seru saka ing Padaleman Suci dhawuh marang malaekat pitu mau mangkene: "Padha lungaa, bokor pitu kang isi bebenduning Allah iku padha suntakana ing bumi." 2 Malaekat kang kapisan banjur tindak lan nyuntak bokore menyang ing bumi; wong kang kanggonan cirine si kewan lan kang 41
WAHYU 16.3 -9 sujud marang recane tumuli padha kena ing memala wudun kang ampuh lan mbebayani. 3 Malaekat kang kapindho nyuntak bokore menyang ing sagara; banyune tumuli dadi getih, kaya getihe wong mati, temahan isining sagara kang mawa nyawa padha mati kabeh. 4 Malaekat kang katelu nyuntak bokore menyang ing kali-kali lan tuking banyu, temahan banyune dadi getih. 5 Aku banjur krungu malaekat kang nguwaosi banyu iku munjuk: "Paduka punika adil, Paduka ingkang wonten sarta ingkang kala rumiyin sampun wonten, Paduka ingkang suci, ingkang sampun ndhawahi paukuman punika. 6 Amargi tiyang punika sampun sami ngwutahaken rahipun para suci lan para nabi, Paduka inggih sampun ngombeni rah tiyang-tiyang punika; makaten punika sampun samesthinipun tumrap tiyang-tiyang punika!" 7 Apadene aku krungu misbyah ngucap mangkene: "Dhuh Pangeran, Allah, Ingkang Mahakuwaos, leres lan adil sadaya pangadilan Paduka punika." 8 Malaekat kang kapat nyuntak bokore menyang ing srengenge, lan iku tumuli kaparingan panguwasa mbrangas wong kalawan geni. 9 Temahan wong padha kagosongake dening panasing geni kang banter, banjur padha nyenyamah marang 42
WAHYU 16.10 - 17 asmaning Allah, kang nguwaosi wewelak- wewelak mau, sarta ora mratobat ngluhurake marang Gusti Allah. 10 Malaekat kang kalima nyuntak bokore menyang ing dhampare si kewan temahan kaprabone iku dadi peteng, sarta wong-wong padha nggigiti ilate dhewe marga saka kelaran, 11 lan banjur padha nyenyamah marang asmane Allah ing swarga marga saka kelaran lan marga saka wudune, nanging padha ora mratobat mareni pratingkahe. 12 Malaekat kang kanem nyuntak bokore menyang ing bengawan Efrat, banjur tumuli asat, temah wus cumawis dalane para ratu kang rawuh saka ing bang wetan. 13 Aku banjur weruh saka ing cangkeme si naga lan ing cangkeme si kewan tuwin ing cangkeme kang ngaku-aku nabi iku ana roh reged telu padha metu kaya kodhok. 14 Yaiku roh-roh setan kang nganakake mukjijat-mukjijat, kang padha lunga nggoleki ratu-ratu saindenging jagad, padha diklumpukake diajak perang ing dina kang wingit, yaiku dinane Gusti Allah kang Mahakuwaos. 15 "Wruhanira, Ingsun rawuh kaya maling. Rahayu, wong kang jumaga lan kang ngrumat sandhangane, supaya anggone lumaku aja nganti kalawan wuda lan katon kawirangane." 16 Anadene anggone nglumpukake iku mau ana ing pangonan, kang ing basa ibrani aran Harmagedhon. 17 Malaekat kang kapitu nyuntak bokore menyang ing awang-awang. Saka ing 43
WAHYU 16.18 -17.3 padaleman Suci banjur kaprungu swara seru saka ing dhampar iku, pangandikane: "Wus kalakon." 18 Tumuli ana thathit cumleret lan gludhug gumleger, sarta ana lindhu gedhe kang salawase bumi dienggoni manungsa durung tau kalakon. Kaya mangkono hebate lindhu iku. 19 Temah kutha kang gedhe iku pecah dadi telu lan kutha-kuthane para bangsa kang padha ora wanuh marang Gusti Allah padha jugrug. Gusti Allah banjur kengetan marang Babil kang gedhe iku nuli kaparingan tuwung kang kebak isi anggur bebenduning dukane Gusti Allah. 20 Sakehe pulo banjur padha musna, lan gunung-gunung wis padha ora katemu maneh. 21 Sarta ana udan woh gedhe, bobote satus pun, tiba saka ing langit nibani wong-wong, temahan wong-wong padha nyenyamah marang Gusti Allah marga saka wewelak udan woh iku, awit wewelak iku mau nggegirisi banget. Putusan tumrap kutha Babil 17:1-18 17 1 Salah sawijining malaekat pitu kang ngasta bokor pitu mau, rawuh sarta ngandika marang aku: "Mrenea, kowe daktuduhi paukumane si sundel gedhe, kang lungguh ana ing papan kang akeh banyune. 2 Kang dadi bedhangane para raja ing bumi, lan para wong kang manggon ing bumi wus padha mendem dening angguring bedhange." 3 Sajrone aku kalimputan ing Roh aku kagawa 44
WAHYU 17.4 -10 menyang ing pasamunan. Ing kono aku weruh ana wong wadon nunggang kewan abang sulak wungu, kang awake sakojur kacirenan jeneng-jeneng panyenyamah. Endhase pitu lan sungune sapuluh. 4 Dene wong wadon mau nganggo jarit wungu lan jingga, sarta nganggo pasren mas, sesotya tuwin mutyara, tangane nyekel tuwung mas kang kebak isi sakehing barang kang saru lan jejembering laku jina. 5 Lan ing bathuke kacirenan jeneng, sawijining wewadi: "Babil gedhe baboning para tunasusila lan sakehing kanisthan ing bumi." 6 Anadene aku weruh wong wadon mau mendem getihe para suci lan para seksine Gusti Yesus. Aku gumun banget nalika ndeleng iku mau. 7 Malaekat mau tumuli ngandika marang aku: "Yagene kowe kok gumun? Kowe dakkandhani bab wadine wong wadon lan wadine kewan tunggangane kang endhase pitu lan sungune sapuluh iku. 8 Kewan kang kokdeleng iku maune ana, nanging saiki ora ana, lan bakal njedhul saka ing teleng, sarta marani ing karusakan. Anadene para kang manggon ana ing bumi, kang jenenge ora katulisan ing buku kauripan wiwit jagad tinalesan, iku bakal padha kaeraman, samangsa padha weruh si kewan, dene maune ana saiki ora ana, mangka bakal ana maneh. 9 Kang prelu ing kene yaiku budi kang wicaksana: endhas pitu iku ngibarati gunung pitu, kang dilungguhi dening wong wadon mau. 10 Karodene uga ngibarati ratu 45
WAHYU 17.11 - 17 pitu; kang lima wus padha ambruk, kang siji saiki ana, sijine durung teka, dene samangsa wus teka, iku tetep mung sawatara mangsa. 11 Anadene si kewan kang maune ana, saiki ora ana, iku dhewe dadi raja kang kawolu lan sanadyan mangkono dadi panunggalane kang pitu iku, sarta marani karusakan. 12 Dene sungu sapuluh kang kokdeleng iku ratu sapuluh kang durung wiwit mrentah, nanging bakal padha nampani panguwasaning ratu, bebarengan karo si kewan suwene sajam. 13 Iku padha sarujuk, masrahake kasekten lan panguwasane marang si kewan iku. 14 Lan iku kabeh bakal padha nempuh perang nglawan Sang Cempe. Nanging bakal dikalahake dening Sang Cempe lan para kang tinimbalan lan kang padha pinilih apadene kang setya, amarga Panjenengane iku Gustine para gusti lan Ratune para ratu." 15 Malaekat mau tumuli ngandika marang aku: "Kabeh banyu kang kokdeleng, kang dilungguhi dening wanita tunasusila iku ngibarati para bangsa lan rakyat akeh tuwin golongan apadene basa. 16 Dene sungu sapuluh kang kokdeleng lang kewan iku bakal padha sengit marang si tunasusila iku, lan bakal didadekake kapiran lan diwudani tuwin dipangan daginge, wasana diobong kalawan geni. 17 Amarga atine wus diwangsit dening Gusti Allah supaya nglakoni kang dadi karsane kanthi tunggal sedya, apadene supaya masrahake paprentahane marang si kewan, nganti tumeka pangandikane Gusti Allah wus 46
WAHYU 17.18 -18.4 padha katetepan kabeh. 18 Anadene wong wadon kang kokdeleng iku, ngibarati kutha gedhe kang ngereh para ratu ing bumi." Rusake kutha Babil 18:1-20 18 1 Sawuse mangkono, aku weruh malaekat liyane tumedhak saka ing swarga. Malaekat mau kagungan panguwasa gedhe sarta bumi dadi padhang marga saka kamulyane. 2 Malaekat mau nguwuh-uwuh kalawan swara seru: "Wus rubuh, wus rubuh Babil, kutha gedhe iku. Lan wus dadi dhangkane para roh reged lan papan pandhelikane para roh najis, tuwin sarupaning manuk kang najis lan kang sinengitan, 3 awit sakehe para bangsa wus padha ngombe anggur hawa-nepsune kang saru, sarta para raja ing bumi padha laku jina karo dheweke, tuwin para sudagar ing bumi wus padha dadi sugih marga saka hawa-nepsune." 4 Aku tumuli krungu swara liyane, saka ing swarga, kang ngandika: "He, umatingSun, padha sumingkira saka ing antarane, supaya sira aja nganti kalepetan ing dosane, lan aja nganti melu kena ing wewelake. 47
WAHYU 18.5 -10 5 Amarga dosane wus ngundhung-undhung kongsi sundhul ing langit, lan Gusti Allah wus ngengeti ing sakehe pialane. 6 Walesen kaya kang dadi pamalese marang sira, lan tikelana loro saka panggawene, tuwunge kang kanggo nyampur iku isenana tikel loro; 7 patrapana panyiksa lan kaprihatinan, kayadene anggone wus ngrasakake kaluhuran lan kamukten. Sabab osiking atine mangkene: Aku lungguh ing dhampar kaya ratu, aku dudu randha, lan aku ora bakal tau prihatin. 8 Mulane bakal katekanan sakehe wewelake bareng sadina, yaiku pageblug lan prihatin tuwin pailan; sarta bakal kaobong ing geni, awit Pangeran Allah, kang ngadili iku santosa." 9 Anadene para raja ing bumi, kang padha laku bedhang lan olah kamukten karo dheweke, iku bakal padha nangisi lan nggrantesake samangsa padha ndeleng pegane geni kang ngobong. 10 Para raja mau bakal padha ngadeg ngedohi, awit saka wedine marang panyiksane lan bakal ngucap: "Cilaka, cilaka kowe, he kutha gedhe Babil, he kutha kang santosa, dene paukumanmu wus tumindak mung ing sajrone sajam!" 48
WAHYU 18.11 - 18 11 Para sudagar ing bumi padha nangisi lan sesambat, marga wus ora ana kang tuku dagangane, 12 yaiku dagangan arupa mas lan salaka, sesotya lan mutyara, mori alus lan jarit wungu sutra lan kain jingga, barang warna-warna saka kayu wangi, dandanan saka gadhing warna-warna, lan rupa-rupa dandanan kayu kang larang, saka tembaga, wesi sarta saka marmer. 13 Manis jangan, bumbu-bumbu, lenga wangi lan menyan, anggur lan lenga, glepung alus lan gandum, sapi lan wedhus, jaran lan kreta, apadene malah abdi lan nyawane wong. 14 Lan iku kabeh bakal padha ngucap: "Wowohan-wowohan kang dadi pepenginane atimu iku wus ilang, lan samubarang kang mewah lan endah iku wus sirna, lan ora bakal katemu maneh." 15 Para kang daging barang-barang iku mau, kang wus dadi sugih saka kutha iku, bakal padha ngadeg ana ing kadohan awit saka wedine marang anggone kasiksa, sarta padha nangis lan sesambat, 16 pangucape: "Cilaka, cilaka kutha gedhe, kang manganggo mori alus tuwin jarit wungu lan jingga, sarta nganggo pasren mas lan sesotya tuwin mutyara iku, dene sajrone sajam bae kasugihan kang samono iku wus rusak." 17 Karodene sakehing jurumudhi lan para kang lelayaran, tuwin para mantrus lan sakehe wong kang panguripane ana ing sagara, padha ngedoh, 18 lan padha weruh pegane geni kang 49
WAHYU 18.19 - 22 ngobong, banjur nguwuh-uwuh, pangucape: "Endi kutha kang madhani kutha gedhe iki?" 19 Banjur padha nguwur-uwuri lebu ing sirahe, sarta nguwuh-uwuh kalawan nangis lan sesambat pangucape: "Cilaka, cilaka kutha gedhe, kang raja-penine dadi marganing kasugihane sakehe wong kang duwe prau ana ing sagara, awi wis rusak sajrone sajam bae. 20 Padha bungaha marga saka iku, he swarga, lan para suci, para rasul sarta para nabi, sabab Gusti Allah wus ndhawahi paukuman marang kutha iku marga saka kowe kabeh." Babil ora bakal madeg maneh 18:21-24 21 Tumuli ana malaekat kang prakosa, ngangkat watu kang gedhene sawatu panggilingan, banjur kajegurake ing sagara, pangandikane: "Iya kaya mangkono iku kutha gedhe Babil, bakal kauncalake mangisor sarosane, lan banjur ora bakal ketemu maneh. 22 Sarta swarane para panylempung sarta para pasindhen, tuwin para panyuling apadene panylompret, ora bakal keprungu maneh ana ing kowe, lan wus ora bakal ana wong kang olah sadhengaha 50
WAHYU 18.23 -19.3 kagunan kang tinemu ana ing kowe, sarta swarane panggilingan ora bakal keprungu maneh ana ing kowe. 23 Padhanging damar ora bakal madhangi kowe maneh, lan swarane penganten lanang wadon ora bakal keprungu maneh ana ing kowe. Awit sudagar-sudagarmu iku maune padha dadi panggedhene bumi, marga saka sakehe bangsa wus padha kasasarake srana panenunganmu." 24 Sarta ing kutha iku tinemu getihe para nabi lan para suci, apadene getihe sakehe wong kang padha kapatenan ana ing bumi. Kekidungan ing bab rusake kutha Babil 19:1-5 19 1 Sawuse mangkono aku krungu swara sora kaya swarane wong golongan gedhe ana ing swarga, pangucape: "Haleluya! Karahayon lan kamulyan sarta panguwaos punika wonten ing Allah kita, 2 awitdene leres lan patitis pangadilanipun, amargi Panjenenganipun ingkang sampun ngadili wanita tunasusila ageng, ingkang ngrisak bumi srana lampahipun jina; sarta Panjenenganipun punika ingkang sampun malesaken rahipun para abdinipun dhateng wanita punika." 3 Tumuli padha ngucap kang kaping pindhone: "Haleluya! 51
WAHYU 19.4 -8 Wondene peganipun punika kumelun langgeng salami-laminipun." 4 Para pinituwa patlikur lan makluk papat iku banjur padha sumungkem sujud marang Gusti Allah kang lenggah ing dhampar, sarta munjuk: "Amin, Haleluya!" 5 Tumuli keprungu swara saka ing dhampar: "Padha saosa puji marang Allah kita, he para abdi kabeh, sira kang padha wedi-asih marang Panjenengane, kang cilik lan kang gedhe!" Bujana pikramane Sang Cempe 19:6-10 6 Aku banjur krungu kaya swarane wong golongan gedhe, kaya gumrojoging banyu akeh lan kaya swarane gludhug kang banter, tembunge: "Haleluya! Dene Pangeran, Allah kita, Kang Mahakuwaos, wus jumeneng raja. 7 Payo kita padha sumyak-sumyak asukarena, lan ngluhurake Panjenengane! Amarga wis tekan ing dina pikramane Sang Cempe, lan panganten putri wis rumantos. 8 Sarta pangantene putri kaparingan pangageman mori alus kang putih resik gumilap!" 52
WAHYU 19.9 -15 (Anadene mungguh mori alus iku ngibarati kautamane para suci). 9 Aku tumuli dipangandikani mangkene: "Nulisa: Rahayu para kang tinimbalan marang bujana pikramane Sang Cempe." Sarta aku dipangandikani maneh: "Iki sabdane Gusti Allah kang satuhu." 10 Aku banjur nyungkemi sampeyane kang ngandika mau arep sujud, nanging tumuli dipangandikani: "Aja mangkono! Aku iki padha kaya kowe lan para sadulurmu, kang nduweni paseksene Gusti Yesus. Sujuda marang Gusti Allah! Awit mungguh paseksene Gusti Yesus iku rohing pamedhar wangsit." Sabdaning Allah 19:11-16 11 Aku banjur weruh swarga menga: lah, ana sawijining jaran putih; dene asmane kang nitihi: "Kang Setya lan Kang Sanyata." Panjenengane ngadili lan merangi kalawan adil. 12 Tingale kaya urubing geni lan mustakane ngagem makutha akeh, sarta Panjenengane ngagem ciri seratan asma kang ora kasumurupan ing wong, kajaba mung sarirane piyambak. 13 Pangagemane rasukan jubah kang wus kacelup ing getih, sarta asmane kasebut: "Sabdaning Allah." 14 Anadene wadya-bala ing swarga padha ndherekake tindake; lan padha nunggang jaran putih sarta manganggo mori alus kang putih resik. 15 Ing tutuke metu pedhange 53
WAHYU 19.16 - 20 kang landhep, kang bakal disabetake marang sakehing bangsa. Dene Panjenengane kang bakal ngengen kalawan lantaran wesi lan bakal meres anggur ana ing pamipitan anggur yaiku bebenduning dukane Gusti Allah, Kang Mahakuwaos. 16 Anadene jubahe, lan wentise tinulisan asma: "Ratune para ratu lan Gustine para gusti." Si kewan lan nabine kakalahake 19:17-21 17 Aku tumuli weruh malaekat jumeneng ana ing srengenge, sarta nguwuh kalawan swara sora marang sakehe manuk kang mabur ana ing awang-awang, dhawuhe: "Mrenea, padha nglumpuka ing bujanane Gusti Allah, bujana kang gedhe, 18 padha mangana daginge para ratu, lan daginge para tetindhihing perang sarta daginge para pahlawan, apadene daginge jaran lan kang padha nunggangi sarta daginge sarupaning wong, kang mardika lan batur tukon, wong cilik lan wong gedhe." 19 Aku tumuli weruh si kewan iku lan para ratu ing bumi sabalane padha nglumpuk nglawan perang marang Kang Nitih turangga lan sabalane mau. 20 Si kewan tumuli kacekel, dalah kang ngaku-aku nabi, kang wus nindakake mukjijat ana ing ngarepe, kagawe srana nasarake wong kang wus padha nampani cirine si kewan lan padha sujud marang recane. Sakarone padha kacemplungake ing sagara geni kang murub 54
WAHYU 19.21 -20.5 nganggo welirang urip-uripan. 21 Dene liyane padha kapatenan dening Kang Nitih turangga sarana pedhang, kang metu saka ing tutuke; sakehe manuk padha wareg anggone mangani daginge. Kraton sewu taun 20:1-6 20 1 Aku tumuli weruh ana malaekat tumedhak saka ing swarga ngasta kuncine jurang lan rante gedhe ing astane; 2 malaekat mau nyepeng si naga, si ula tuwa iku, yaiku si Iblis lan si Setan. Tumuli dirante sewu taun lawase, 3 banjur diuncalake menyang ing teleng, ditutup lan ing dhuwure disegel, supaya si Iblis lan si Setan iku aja nasarake para umat maneh sadurunge pundhat sewu taun mau; sawise mangkono bakal kauculake sawatara mangsa. 4 Aku banjur weruh dhampar-dhampar lan kang padha nglenggahi; sarta tumuli padha kaampilan pangadilan. Aku uga weruh nyawane wong-wong kang wus katigas gulune marga saka paseksene marang Gusti Yesus lan marga saka pangandikane Gusti Allah; kang ora padha sujud marang si kewan utawa marang recane, sarta ora nampani ciri ing bathuke lan ing tangane, iku kabeh padha urip maneh ing ndherek jumeneng ratu kalawan Sang Kristus lawase sewu taun. 5 Nanging wong-wong mati liyane iku ora padha urip maneh sadurunge pundhat sewu taun mau. 55
WAHYU 20.6 -10 Iya iku patangen kan kapisan. 6 Rahayu lan suci wong kang kaparingan panduman ing patangen kang kapisan iku. Wong iku padha ora kawasesa maneh dening pati kang kapindho, nanging bakal padha dadi imame Gusti Allah lan Sang Kristus, sarta bakal ndherek jumeneng ratu kalawan Panjenengane nganti sewu taun lawase. Iblis diukum 20:7-10 7 Anadene sawuse genep sewu taun iku mau, Iblis tumuli bakal kaluwaran saka ing pakunjarane, 8 sarta bakal metu nasarake para bangsa kang ana ing pojoking bumi papat, yaiku Gog lan si Magog, pada diklumpukake kaajak perang, cacahe kaya wedhi ing sagara. 9 Tumuli padha nglurug mratani saindenging jagad, sarta ngepung pakuwone para wong suci lan kutha kang kinasih iku. Nanging banjur ana geni tumurun saka ing langit, mangsa wong-wong iku mau, 10 dene Iblis, kang nasarake wong-wong mau, tumuli kacemplungake ing sagara geni lan welirang, yaiku kang wus kaenggonan si kewan lan nabi palsu, lan iku bakal padha kasiksa rina-wengi langgeng ing salawas-lawase. 56
WAHYU 20.11 -21.2 Pangadilan ing dina wekasan 20:11-15 11 Aku banjur weruh dhampar gedhe putih lan Panjenengane, kang nglenggahi. Bumi lan langit padha sirna saka ing pangayunane lan wus ora ketemu maneh papane. 12 Aku tumuli weruh wong mati, gedhe cilik, padha ana ing ngarep dhampar, banjur ana kitab-kitab kang padha kabukak. Lan ana kitab liyane maneh kang kabukak, yaiku kitabing kauripan. Wong-wong mati mau tumuli padha diadili miturut panggawene adhedhasar apa kang katulis ing kitab-kitab mau. 13 Anadene sagara masrahake wong-wong mati kang ana ing jerone, lan iku diadili miturut sapanggawene dhewe-dhewe. 14 Sarta pati lan karajaning pati padha kacegurake ing sagara geni. Yaiku pati kang kapindho: sagara geni. 15 Dene saben wong kang jenenge ora katulis ana ing kitab kauripan iku, iku kacemplungake ing sagara geni. Langit anyar lan bumi anyar 21:1-8 21 1 Aku tumuli weruh langit anyar lan bumi anyar, awit langit kang kapisan lan bumi kang kapisan wus sirna, lan sagara uga wus ora ana maneh. 2 Lan aku weruh kutha suci, Yerusalem kang anyar, tumurun saka ing swarga, saka ing Allah, kang pinaesan 57
WAHYU 21.3 -8 kaya panganten wadon kang dinandanan lumadi marang priyane. 3 Aku banjur krungu swara seru kang ngandika saka ing dhampar iku: "Wruhanamu, tarube Gusti Allah ana ing tengahing manungsa, lan Panjenengane bakal dedalem ana ing antarane. Iku bakal padha dadi umate lan Panjenengane bakal dadi Allahe. 4 Sarta Panjenengane bakal ngusapi sakehe luh saka ing mripate, lan bakal ora ana pati maneh; kasusahan lan pasambat apadene karubedan iya bakal wus ora ana; amarga samubarang kang lawas wus padha kapungkur." 5 Kang lenggah ing dhampar banjur ngandika: "Wruhanira, samubarang kabeh Sundadekake anyar!" Lan pangandikane: "Sira nulisa, awit pangandika iki patitis lan nyata." 6 Sarta aku dipangandikani maneh mangkene: "Samubarang kabeh wus kalakon. Ingsun iki Sang Alfa lan Sang Omega, Kang Murwani lan Kang Mungkasi. Wong kang ngelak bakal Sunparingi ngombe kanthi lelahanan saka tuking banyu kauripan. 7 Sing sapa unggul, bakal tampa iki kabeh, sarta Ingsun bakal dadi Allahe, lan dheweke bakal dadi PutraningSun. 8 Nanging para wong kang jirih, lan wong kang ora pracaya, kang ambek nistha, kang mateni wong, kang laku jina, kang olah panenungan, kang nyembah brahala, lan sakehe wong kang para-cidra, iku pandumane ana ing sagara geni lan walirang kang murub; yaiku pati kang kapindho." 58
WAHYU 21.9 -17 Yerusalem kang anyar 21:9--22:5 9 Sawijining malaekat panunggalane malaekat pitu kang ngasta bokor pitu kebak isi wewelak pitu kang wekasan iku rawuh lan banjur ngandika: "Mrenea, kowe daktuduhi panganten putri, garwane Sang Cempe." 10 Tumuli sajrone kalimputan ing Roh iku, aku digawa menyang ing gunung kang gedhe lan dhuwur, banjur dituduhi kutha kang suci, yaiku Yerusalem kang tumurun saka ing swarga, saka Gusti Allah. 11 Kutha iku kebak kamulyan lan cahyane Allah, kaya sesotya kang adi pinunjul, kaya sesotya yaspis, bening saemper kristal. 12 Balu-wartine gedhe lan dhuwur, gapurane rolas; lan ing sadhuwure gapura-gapura mau ana malaekate rolas, sarta ana tulisane, yaiku jenenge taler Israel rolas. 13 Ing sisih wetan ana gapurane telu, ing sisih lor telu, ing sisih kidul telu, ing sisih kulon telu. 14 Sabanjure baluwartine kutha iku ana watune tetales rolas, ing dhuwur kacirenan jenenge para rasule Sang Cempe rolas. 15 Anadene kang mangandikani aku iku ngasta lantaran ukuran mas, kagem ngukur kutha iku, dalah gapurane lan baluwartine. 16 Wangune kutha mau pesagi, dawane padha karo ambane. Dene anggone ngukur nagara iku kalawan teken ukuran mau: tinemune ana rolas ewu stadi; dawane lan ambane tuwin dhuwure iku padha. 17 Dene baluwartine 59
WAHYU 21.18 - 27 diukur tinemu satus patang puluh papat asta, manut ukurane manungsa, kang iya dadi ukurane malaekat. 18 Baluwartine iku kang kagawe sotya yaspis; lan kuthane dhewe iku mas tulen, kaya kaca murni. 19 Tetalese baluwartining kutha padha rinengga ing sesotya adi mancawarna. Tetalese kang kapisan iku yaspis, kang kapindho nilam, kang katelu mirah, kang kapat jumerud, 20 kang kalima sardonik, kang kanem sardis, kang kapitu retna cempaka, kang kawolu beril, kang kasanga krisolit, kang kasepuluh krisopas, kang kasewelas lazuardi, lan kang karolas kecubung. 21 Gapurane rolas iku arupa mutyara rolas; siji-sijining gapura wujud mutyara siji, lan dalan-dalane nagara iku mas murni, kaya kaca kang bening. 22 Lan ana ing kono iku aku ora weruh Padaleman Suci; amarga Pangeran Allah, Gusti kang Mahakuwaos iku Padaleman Suci, mangkono uga Sang Cempe. 23 Sarta maneh kutha iku ora mbutuhake padhanging srengenge lan rembulan, amarga cahya kamulyane Gusti Allah kang madhangi lan Sang Cempe kang dadi damare. 24 Para bangsa bakal padha lumaku ana ing pepadhange sarta para ratu ing bumi padha ngasta kaluhurane mrono; 25 gapurane ora bakal kainebake ing wayah awan, awit ing kono bakal ora ana bengi maneh. 26 Karodene raja-penine lan kaluhurane para bangsa bakal kagawa lumebu mrono. 27 Nanging sabarang kang najis ora bakal bisa mlebu mrono, uga wong 60
WAHYU 22.1 -6 kang nglakoni kanisthan, tuwin para cidra; nanging mung wong-wong kang jenenge padha katulisan ing kitab kauripan kagungane Sang Cempe. 22 1 Aku tumuli dituduhi bengawan banyu panguripan, kang bening kaya kristal, kang mili metu saka ing dhampare Gusti Allah lan dhampare Sang Cempe. 2 Ing satengahe dalaning kutha iku, yaiku ing sakiwa-tengene bengawan, ana wit-wit panguripan kang metokake woh ping rolas, saben sasi sapisan; anadene godhonge wit-wit mau dianggo mulyakake para bangsa. 3 Sarta bakal ora ana laknat maneh. Dene dhampare Gusti Allah lan Sang Cempe bakal ana ing tengahe, lan para abdine bakal padha ngabekti marang Panjenengane, 4 lan bakal padha nyawang pasuryane lan bathuke bakal padha kacirenan Asmane. 5 Lan ing kono ora bakal ana wayah bengi maneh, sarta ora susah nganggo padhanging damar utawa srengenge, amarga Pangeran Allah kang bakal madhangi, sarta wong-wong mau bakal padha mrentah kaya ratu langgeng ing salawas-lawase. Rawuhe Gusti Yesus 22:6-17 6 Aku tumuli dipangandikani mangkene: "Pangandika iku mau patitis lan nyata, sarta Pangeran, Allah kang paring roh marang para nabi, wus ngutus malaekate supaya nuduhake 61
WAHYU 22.7 -15 marang para abdine apa kang pinesthi enggal kalakon." 7 "Lah Ingsun bakal enggal rawuh. Rahayu wong kang netepi ing pangandika wedharing wangsite kitab iki!" 8 Anadene aku, Yokanan, kang wus ndeleng lan krungu prakara iku mau kabeh. Lan sawuse krungu lan ndeleng, aku tumuli sumungkem ing sampeyane malaekat, kang wus nedahake iku mau kabeh marang aku, arep sujud. 9 Nanging dhawuhe marang aku: "Aja mangkono! Awit aku iki dadi kancamu abdi, padha kaya kowe lan sadulur-sadulurmu, para abdi, lan para kang netepi pangandikane kitab ini. Sujuda marang Gusti Allah!" 10 Tumuli pangandikane maneh marang aku: "Pangandika wedharing wangsite kitab iki aja sira segel, awit wektune wus cedhak. 11 Sing sapa gawe duraka, terusa gawe duraka, sing sapa jember, terusa njemberake awak; lan sing sapa laku bener, terusa laku bener; sing sapa suci, cikben terus nucekake awake!" 12 "Lah Ingsun bakal enggal rawuh, sarta ngasta ganjaraningSun, kagawe males marang sawiji-wijining wong miturut sapanggawene. 13 Ingsun iki Sang Alfa lan Sang Omega, Kang Murwani lan Kang Mungkasi, Kang Wiwitan lan Kang Wekasan. 14 Rahayu wong kang padha ngumbah sandhangane. Iku kang bakal padha duwe wewenang tumrap wit-wit panguripan, lan lumebu ing kutha, liwat ing gapura-gapurane. 15 Nanging asu lan juru tenung, tuwin 62
WAHYU 22.16 - 20 wong-wong kang laku jina, wong gawe pati, lan kang nyembah brahala, sarta sok wonga kang dhemen lan nglakoni para-cidra, iku ana ing sajabaning kutha. 16 Ingsun, Yesus, wus ngutus malaekatingSun supaya aweh paseksen tumrap prakara iku mau kabeh marang sira kanggo pasamuwan-pasamuwan. Ingsun iki sogol, yaiku trahe Dawud, lintang panjer esuk kang mancorong." 17 Apadene Sang Roh lan panganten putri padha nyebut: "Paduka mugi rawuh!" Lan sapa kang krungu, iku munjuka: "Paduka mugi rawuh!" Lan sapa kang ngelak, majua lan sapa kang arep, njupuka banyu panguripan kalawan lelahanan. Panutup 22:18-21 18 Aku pratela marang saben wong kang ngrungokake ing pangandika wedharing wangsite kitab iki: "Manawa ana wong kang muwuhi apa-apa ing pangandika iki, Gusti Allah mesthi bakal muwuhi wewelak marang dheweke padha kaya kang katulisan ing kitab iki. 19 Lan manawa ana wong kang ngurangi ing pangandikane kitab wedharing wangsit iki, Gusti Allah bakal mundhut pandumane saka ing wit panguripan lan saka ing kutha suci, kaya kang katulisan ana ing kitab iki." 20 Kang nglairake paseksen bab iki mau kabeh ngandika mangkene: "Iya, Ingsun enggal 63
WAHYU 22.21 rawuh!" Amin, inggih Gusti Yesus, Paduka mugi rawuh! 21 Sih-rahmate Gusti kita Yesus Kristus nunggila ing kowe kabeh! Amin. 64
Alkitab Jawa =============== (Javanese Formal Translation) © 1981 LAI Bible texts are from =========================== |
Untuk Ahli Sahaja Percuma BERITA ÁηjŠ BNÍjI PERKIM Wadah Informasi Dakwah Edisi Kedua 2016 2 MDN Tubuh Jawatankuasa Atasi Stigma Komuniti Cina Muslim Dalam Masyarakat 15 NGO Islam Bergabung Tubuh Jawatankuasa Khas Akta 355 18 PERKIM Boleh Membantu Kerajaan Bendung Masalah Sosial - Hasidah 29
PENAFIAN Risalah BERITA PERKIM diterbitkan oleh Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM). Ia mengandungi artikel berkaitan hal ehwal Islam di Malaysia khasnya dan seluruh dunia Islam. Ia diterbitkan bertujuan untuk menggalakkan kesedaran dan pemahaman mengenai isu-isu yang melibatkan umat Islam merentasi kepelbagaian geografi dan budaya. BERITA PERKIM juga mengandungi berita yang meliputi aktiviti dalam bidang dakwah, sosial, ekonomi dan politik. BERITA PERKIM mengalu-alukan artikel berkaitan oleh pengarang yang ingin menerbitkan karya mereka. Sebarang artikel atau komen boleh dialamatkan kepada: Pengarang, BERITA PERKIM, di alamat seperti di atas. Pengarang juga berhak untuk menyunting apa-apa sumbangan tanpa notis terlebih dahulu dan tidak akan dikembalikan. Pandangan yang dinyatakan dalam BERITA PERKIM tidak semestinya mencerminkan pandangan PERKIM, Pengarang atau Risalah tersebut. KETUA PENGARANG: Hj. Mohd Zuber Zain PENGARANG: Firdaus Lokman Tah PENOLONG PENGARANG: Mohd Syahril Rosdi Ahmad Zahudi PENERBIT: Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM), Ting. 4 & 6, Bangunan PERKIM, 150, Jln. Ipoh, 51000 Kuala Lumpur. : 03-4042 6224 / 03-4041 2482 : 03-4042 7403 : [email protected] : PENCETAK: Da'imr Enterprise. : 019-333 8800 : y m . t e n m k r e p w w w . i . 1 Berita PERKIM Kandungan SCORE PERKIM: Santuni Komuniti Strok Mesyuarat Agung Tahunan PERKIM Ke-55 2 4 Anugerah PERKIM Kepada Tokoh dan Kakitangan PERKIM Sambut Korban Bersama Muhajirin Rohingya Wanita PERKIM Dekati Gelandangan MDN Tubuh Jawatankuasa Atasi Stigma Komuniti Cina Muslim Dalam Masyarakat Saudara Baru Perkukuh Ilmu Fardhu Ain 14 15 17 NGO Islam Bergabung Tubuh Jawatankuasa Khas Akta 355 Dakwah Remaja Secara Santai Mantapkan Akidah Mualaf India 18 19 20 Menziarahi Srikandi Negara 21 PERKIM Selangor & MAIS Anjur Program Syura Pendakwah Saudara Muslim Cina 22 PERKIM Selangor Terima Sumbangan RM500,000 PERKIM Boleh Membantu Kerajaan Bendung Masalah Sosial: Hasidah Kaji pendekatan Islam Bagi Perangi Ekstremis Agama - Dr Mahathir Selalu Mimpi Pintu Syurga, Pemuda Cina Nekad Masuk Islam 29 30 30 Jesse Lim Akhirnya Mengaku Sudah 18 Tahun Peluk Islam 31 Tahniah ! Hj. Abdul Rahim Lim Abdullah Raja Perlis Mahu Umat Islam Perbaiki Diri 32 33 Wakaf Selangor Muamalat Sumbang Dana Wakaf RM6.4 Juta Dalam Pendidikan, Kesihatan SCORE 35 8 12 28 34
Berita SCORE PERKIM: Santuni Komuniti Strok Oleh: MOHD SYAHRIL ROSDI AHMAD ZAHUDI Menzahirkan keprihatinan terhadap golongan pesakit merupakan tanggungjawab sosial setiap ahli masyarakat. Usaha kebajikan tersebut merupakan amalan mulia yang dianjurkan oleh Islam. Dengan itu, Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) Kebangsaan menganjurkan Majlis Perasmian Pusat Pemulihan Komuniti Strok (SCORE) PERKIM bertempat di Flat Sri Perak, Bandar Baru Sentul, Kuala Lumpur baru-baru ini. Ianya mendapat kerjasama sepenuhnya daripada Universiti Malaya (UM) Cares dan Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL). Dr. Mohd. Yusof (berbaju hijau) merasmikan Pusat Pemulihan Komuniti Strok (SCORE) PERKIM baru-baru ini. SCORE memberi perkhidmatan pemulihan khusus kepada pesakit strok serta pesakit yang baru keluar daripada hospital dan memerlukan khidmat terapi dan sosial susulan. Abd. Aziz di atas kerjasama yang diberikan bagi menjayakan majlis dengan menyediakan kemudahan dan persiapan. Selain itu SCORE menawarkan juga perkhidmatan terapi untuk semua peringkat umur, kaum dan agama melalui penjadualan yang fleksibel serta kemudahan peralatan moden. SCORE merupakan premis sumbangan ihsan daripada DBKL dan projek terbaik bagi penduduk setempat. Menurut perspektif Islam, ganjaran pahala akan tetap diperoleh walaupun bentuk sumbangan sebesar zarah. Matlamat SCORE adalah untuk membantu pesakit mempraktik semula keupayaan yang telah hilang selepas mengalami strok. Turut melibatkan pakar perubatan pemulihan, jururawat pemulihan dan fisioterapi iaitu terapi cara kerja dan terapi pertuturan. Sementara itu, Setiausaha Agung Kehormat PERKIM, Tan Sri Dr. Mohd. Yusof Noor mengucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat terutamanya pihak Universiti Malaya menerusi UM Cares di atas kesudian bersama-sama dalam satu projek PERKIM sebagai satu langkah memberi perkhidmatan di luar kampus. Ucapan penghargaan turut disampaikan kepada Timbalan Pengarah Kanan Jabatan Pengurusan Perumahan dan Pembangunan Komuniti DBKL, Mohd. Muzammer Jamaluddin mewakili Datuk Bandar DBKL, Datuk Seri Mohd. Amin Nordin Usaha membantu pesakit strok masih kurang mendapat perhatian dari agensi kebajikan. Oleh itu P E R K I M m e n ga m b i l l a n g ka h s e wa j a r nya mempergiatkan aktiviti kebajikan melalui SCORE. Tiada siapa yang terselamat sekiranya menghidapi penyakit berkaitan dengan saraf (neuro) iaitu strok. Penglibatan PERKIM secara langsung melalui SCORE bertujuan untuk memulihkan pesakit sebanyak mungkin. Jelasnya, Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra Al- Haj merupakan Perdana Menteri Malaysia pertama berusaha supaya pusat pemulihan seperti SCORE diwujudkan malah telah diperkenal pada tahun 1980 lagi dengan nama Pusat Pemulihan Kesihatan PERKIM. Sejumlah 500 pesakit telah dirawat sejak penubuhannya pada tahun 1980 walaupun ruangan yang disediakan agak sempit. Pada ketika itu pusat Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 2
tersebut berjaya dikunjungi oleh pelawat dari negara Kanada, Jepun, Australia, Brunei dan Sri Lanka. Biar pun jumlah pesakit yang mendapatkan rawatan tidak mencecah 1,000 orang, namun telah memberi kesan serta mengurangkan penderitaan yang ditanggung oleh pesakit dan keluarganya. Perkim merupakan badan kebajikan yang tidak langsung berhasrat untuk menjadikan pusat tersebut sebagai medan perniagaan. "Bukan nak cari untung tetapi untuk membantu masyarakat," kata Dr. Mohd. Yusof ketika memetik kata-kata Pengasas PERKIM, Almarhum Tunku Abdul Rahman. Melalui jalinan kerjasama yang erat bersama DBKL, PERKIM merancang untuk memiliki kompleks kesihatan sendiri yang diberi nama PERKIM Medicare dalam memberikan perkhidmatan kesihatan kepada masyarakat dan diwujudkan sekurang-kurangnya di setiap negeri. Turut hadir ialah pimpinan PERKIM, Bendahari Kehormat, Tan Sri Dato' Dr. Muhammad Rais Abdul Karim; Penolong Setiausaha Agung, Datuk Haji Hasbullah L. Isa; Setiausaha Kerja, Zulkefli Arifin; Pengarah Unit Perancangan, Penyelidikan dan Perlaksanaan (UPPP), Mamat Che Chik; Timbalan Pengarah UPPP, Datuk Abdul Hanif Harun, Penyelaras Unit Komunikasi dan Media Baru, Dato' Ahmad Mustafa; Pengarah UM Cares, Prof Dr. Norzulaani Khalid dan Pakar Perubatan Pemulihan Pusat Pakar UM (UMSC), Prof Madya Dr. Lidya Abdul Latif. y m . t e n m k r e p w w w . i . 3 Berita PERKIM Dr. Mohd. Yusof bersalaman dengan pesakit strok ketika menjalani rawatan. Dr. Muhammad Rais (kiri) beramah mesra dengan salah seorang pesakit strok. Jururawat pemulihan melatih pesakit dalam sesi terapi pertuturan. Pesakit strok menjalani sesi fisioterapi bersama jururawat pemulihan.
Berita " " Dan juga (lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menyahut dan menyambut perintah Tuhannya serta mendirikan sembahyang dengan sempurna dan urusan mereka dijalankan secara bermesyuarat sesama mereka dan mereka pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami beri kepadanya," (As-Syura: 38) Mesyuarat Agung Tahunan Mesyuarat Agung Tahunan PERKIM Ke-55 PERKIM Ke-55 Setiausaha Agung Kehormat PERKIM, Tan Sri Dr. Mohd. Yusof Noor dalam ucapan aluannya berkata, walaupun kini masyarakat dunia menghadapi pelbagai cabaran dan ujian namun PERKIM sepanjang penggal ini iaitu dari tahun 2014 sehingga 2016 telah dilaksanakan dengan baik. Oleh: MOHD. SYAHRIL ROSDI AHMAD ZAHUDI Bagi menyelaras dan membincangkan agenda- agenda dan usul-usul mengenai hal ehwal dakwah, kebajikan, pendidikan dan kewangan, Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) menganjurkan Mesyuarat Agung Tahunan PERKIM kali ke-55 bertempat di Hotel Grand Season, Kuala Lumpur pada 15 September 2016 baru-baru ini. Pertama, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan dakwah, kebajikan dan pendidikan seperti yang dinyatakan di dalam prinsip-prinsip perlembagaan berjalan mengikut kemampuan kewangan. Malahan urus tadbir sentiasa dikawal selia selari dengan prinsip-prinsip pentadbiran yang ditambah baik dari semasa ke semasa. Ianya dihadiri seramai 450 ahli mesyuarat terdiri daripada perwakilan dan pemerhati dari PERKIM Bahagian Negeri Perlis, Kedah, Pulau Pinang, Perak, Selangor, Wilayah Persekutuan, Negeri Sembilan, Melaka, Johor, Pahang, Terengganu, Kelantan, Sarawak dan Kelab PERKIM Universiti (KPU). Jelasnya, kedua, pengurusan aset secara profesional akan terus dipertingkatkan untuk mengelak kebergantungan sepenuhnya kepada kerajaan selain berusaha mencapai pengurusan organisasi yang teratur dan berdisiplin. Turut bersama, badan gabungan PERKIM seperti Persatuan Cina Muslim Malaysia (Macma), Harakah Islamiah Sarawak (HIKMAH), Persatuan Islam Seluruh Sabah (USIA) dan Persatuan Darul Fitrah Malaysia. "Ketiga, walaupun perkembangan keahlian agak perlahan, pengurusan akan mengatur langkah yang sesuai untuk memajukan PERKIM dan selanjutnya dapat mencapai sasaran keahlian PERKIM seramai satu juta ahli menjelang tahun 2020," kata Dr. Mohd. Yusof. Ujarnya, ia adalah sebagai satu cabaran yang memerlukan komitmen serta kerjasama dari semua peringkat dan kita harus yakin matlamat tersebut boleh dicapai. Menurut beliau, imej PERKIM sebagai organisasi yang bercorak perkhidmatan sosial akan terus diperkasakan menerusi kerja-kerja amal. Bacaan doa yang dipimpin oleh Ustaz Hafizuddin Abdullah daripada MAIWP. Beliau memaklumkan bahawa persidangan pada kali ini dihadiri seramai 139 orang perwakilan dari seluruh negeri. Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 4
Perwakilan PERKIM menyemak mesyuarat agung laporan tahunan di persidangan Beliau turut mengumumkan bilangan keahlian tiga tempat tertinggi mengikut cawangan iaitu PERKIM Bahagian Negeri Perlis, PERKIM Cawangan Wanita Johor dan PERKIM Cawangan Hulu Klang, Selangor. Manakala PERKIM negeri yang paling aktif ialah PERKIM Bahagian Negeri Melaka diikuti PERKIM Bahagian Negeri Terengganu dan PERKIM Bahagian Negeri Selangor. "Pengumuman itu sebagai satu rangsangan kepada cawangan yang lain untuk menambah bilangan keahlian," kata Dr. Mohd. Yusof mengakhiri ucapannya. Taklimat pemillihan Ahli Majlis Kebangsaan PERKIM 2016-2019 turut disampaikan penerangannya oleh Datuk Mohd. Nawawi Ismail selaku Pengerusi Jawatankuasa Pemilihan PERKIM. Pengundian dilaksanakan secara telus dan amanah serta di kawal selia oleh petugas Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) dan bantuan Polis DiRaja Malaysia (PDRM) sejurus taklimat pemilihan Ahli Majlis Kebangsaan 2016 - 2019 diperdengarkan. Pelbagai agenda-agenda dan usul-usul telah dibentangkan oleh para perwakilan di mesyuarat tersebut serta diperdengar oleh pemerhati. Majlis diserikan lagi dengan ucapan perasmian dan penggulungan oleh Yang DiPertua PERKIM, Tun Dr. Mahathir Mohamad. y m . t e n m k r e p w w w . i . Beliau mengucapkan ribuan terima kasih kerana sekali lagi telah dilantik tanpa bertanding sebagai Yang DiPertua PERKIM bagi penggal 2016 hingga 2019 dan mengharapkan dengan perlantikan kali ini dapat meneruskan segala agenda dan tujuan yang 5 Berita PERKIM Mohd. Nawawi menyampaikan taklimat pemilihan Ahli Majlis Kebangsaan (AMK) kepada para perwakilan. Persidangan Mesyuarat Agung Tahunan PERKIM Kebangsaan kali ke-55 diadakan di Hotel Grand Seasons, Kuala Lumpur. (Dari kiri:) Prof. Dr. Mohd. Ridhuan Tee Abdullah, Tan Sri Dato' Dr. Muhammad Rais Abdul Karim, Tan Sri Dr. Mohd. Yusof Noor, Tun Dr. Mahathir Mohamad, Dato' Seri Dr. Shahidan Kassim, Dato' Dr. Mustapha Ma, Dato' Mohd. Nakhaie Ahmad dan (belakang) Dato' Abu Bakar Shaari. telah dirangka sejajar dengan penubuhan PERKIM yang sekian lama. "Saya turut mendengar ucapan daripada setiap perwakilan dan terdapat pelbagai perkara berbangkit serta memerlukan perhatian yang sewajarnya agar dapat ditangani oleh PERKIM melalui mesyuarat ahli-ahli majlis," katanya. Menurut Dr. Mahathir, Malaysia adalah sebuah negara yang terdiri di kalangan orang Islam secara majortinya iaitu sekitar 60 peratus dan selebihnya diwakili penganut agama lain seperti Hindu, Buddha, Kristian dan sebagainya. Namun begitu, terdapat juga beberapa negara bukan Islam yang memiliki rakyat yang beragama Islam secara minoriti.
Perwakilan Perlis memeriksa senarai nama sebelum dibenarkan mengundi. Salah seorang perwakilan membuang kertas undi bagi pemilihan Naib Yang DiPertua. Jelasnya, kita tidak harus melakukan sesuatu seperti menindas kaum-kaum lain yang bukan beragama Islam di Malaysia seperti mana kita tidak suka melihat negara bukan Islam menindas minoriti rakyat Islam. "Ketika negara berjuang untuk mencapai kemerdekaan, pihak British dan sesetengah penduduk Tanah Melayu termasuklah orang-orang Melayu sendiri berpendapat bahawa kemerdekaan negara tidak akan diperoleh disebabkan berlakunya permusuhan yang ketat antara orang Islam dan bukan Islam," terangnya. Kata beliau, hal ini adalah kerana pihak British berpendapat bahawa penduduk di Tanah Melayu secara majoritinya adalah beragama Islam dan ini memungkinkan orang Islam akan menindas penganut agama lain. Keadaan ini juga disebabkan oleh faktor luaran yang melihat kebanyakan penduduk minoriti akan ditindas oleh penduduk dari kaum atau penganut agama yang majoriti di beberapa buah negara. Namun begitu setelah sekian lama negara mencapai kemerdekaan perkara tersebut langsung tidak Para perwakilan membuat pilihan bagi Pemilihan Ahli Majlis Kebangsaan PERKIM bagi sesi 2016 hingga 2019. pernah berlaku dan masih aman tanpa tercetusnya serangan dari negara-negara bukan yang memusuhi negara-negara umat Islam. Hal ini didorong oleh sikap rakyat Malaysia yang saling menghormati terutama elemen-elemen yang berkaitan dengan sensitiviti agama masing-masing. Menurut Dr. Mahathir, keadilan tidak terhad kepada orang Islam sahaja. Pengurusan pentadbiran negara yang tidak teratur akan memberi impak kepada penghijrahan jutaan rakyat ke negara lain. Natijahnya, hari ini kita melihat hampir berjuta-juta orang Islam melakukan penghijrahan ke beberapa buah negara bukan Islam. Hal ini demikian terdapat beberapa buah negara Islam yang mengamalkan pemerintahan dan sistem 'kuku besi'. Beliau berharap supaya negara-negara Islam bersatu kerana mereka yang merusuh dan berperang sesama sendiri mengakibatkan beratus ribu manusia yang tidak bersalah turut terkorban dan tercedera. Oleh itu saya tidak mahu perkara yang sama berlaku di negara kita. Jelasnya, rusuhan yang berlaku adalah tidak sejajar dengan pemahaman yang diajar dalam agama Islam. Islam tidak menganjurkan permusuhan malah menitikberatkan jalinan persaudaraan sesama manusia. Segala urusan pentadbiran negara yang dijalankan perlu mengambil kira kesan dan akibat terhadap setiap tindakan yang bakal kita laksanakan. Sekiranya terdapat perbezaan dari segi pendapat dalam aspek keagamaan, kita perlu berbincang dengan cara berhikmah dan bijaksana. Supaya hasil yang baik dapat dinikmati oleh setiap rakyat tanpa prejudis kepada agama, kaum dan bangsa Malaysia yang pelbagai. Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 6
"Saya yakin kita pasti bangga andai masyarakat luar mengagumi pencapaian negara kita sebagai negara Islam paling berjaya di dunia," harapan beliau selaku Mantan Perdana Menteri. Sebagai sebuah negara Islam, kita mengalu-alukan orang ramai yang ingin mempelajari, mendalami dan memeluk agama Islam tanpa paksaan. Malah mereka akan dibimbing oleh pegawai agama dari jabatan agama atau agensi pengislaman yang telah ditauliahkan. Kita juga akan mengambil perhatian dan bertindak dengan sewajarnya andai terdapat permasalahan di antara saudara baru dan ahli keluarga bukan Islam. Kebanyakan individu yang mudah menerima Islam terdiri di kalangan masyarakat pertengahan dan bawahan. Golongan pengemis atau gelandangan yang beragama Islam tidak mempunyai tempat tinggal hanya tidur di kaki lima dan tempat ibadat seperti masjid. Hal ini perlu ditangani dengan bijaksana supaya golongan ini diberi hak perlindungan. Pada pandangan saya, sikap yang dipamerkan oleh umat Islam kurang berjaya menarik hati golongan bukan Islam dari kelas atasan atau profesional untuk mengenali Islam dengan lebih dekat lagi. Akhlak yang terpuji merupakan teladan atau contoh terbaik yang perlu dipraktikkan oleh orang Islam dalam konteks berdakwah. Sikap toleransi juga perlu dititikberatkan terhadap masyarakat bukan Islam. Perkara ini dilakukan oleh Rasulullah s.a.w ketika berdakwah kepada orang bukan Islam. "Orang Islam perlu lebih berjaya dalam kehidupan dalam mengamalkan ajaran Islam yang sebenarnya agar dapat dipandang tinggi oleh orang bukan Islam sekali gus menggambarkan kejayaan Islam dan ke b e r ke s a n a n k i t a d a l a m m e n j a l a n k a n tanggungjawab berdakwah kepada masyarakat secara umumnya," kata Dr. Mahathir di akhir ucapan penggulungannya. y m . t e n m k r e p w w w . i . " Sikap yang dipamerkan oleh umat Islam kurang berjaya menarik hati golongan bukan Islam dari kelas atasan atau profesional untuk mengenali Islam dengan lebih dekat lagi. Tun Dr. Mahathir Mohamad 7 Berita PERKIM Berikut adalah keputusan pemilihan Ahli Majlis Kebangsaan PERKIM bagi sesi 2016 - 2019: Pengerusi Tetap: Y.Bhg. Dato' Dr. Hj. Abu Bakar Shaari Timbalan Pengerusi Tetap: Tuan Hj. Wan Abd. Halim Hj. Wan Ismail Yang DiPertua: Y.A.Bhg. Tun Dr. Mahathir Mohamad Naib Yang DiPertua: Y.Bhg. Dato' Seri Dr. Shahidan Kassim Y.Bhg. Dato' (Dr) Haji Mustapha Ma Y.Bhg. Dato' Haji Mohd Nakhaie Ahmad Y.Bhg. Prof. Dr. Haji Mohd Ridhuan Tee Abdullah Ahli Majlis Kebangsaan: 1. Y.Bhg. Datuk Haji Hasbullah L. Isa 2. Y.Bhg. Dr. Ustaz Mohd Farid Ravi Abdullah 3. Y.Bhg. Ustaz Hj. Muhammad Fitri Abdullah 4. Y.Bhg. Dr. Ann Wan Seng 5. Y.Bhg. Dato' Haji Mustafa Abdul Rahman 6. Y.Bhg. Prof. Dr. Ramle Abdullah 7. Y.Bhg. Datuk Haji Zainal Abidin Ab Kadir 8. Y.Bhg. Dato' Dr. Ismail Ibrahim 9. Y.Bhg. Datin Paduka Hajah Hapipah Endot 10. Y.Bhg. Prof. Dr. Nur'azah Dato' Abd. Manaf 11. Y.Bhg. Prof. Madya Dato' Haji Mohd Mokhtar Shafii 12. Y.Bhg. Datuk Haji Yidris Abdullah 13. Y.Bhg. Dato' Dr. M. Fadzli Dato' Hassan
Berita Anugerah PERKIM Kepada Tokoh dan Kakitangan Oleh: MOHD. SYAHRIL ROSDI AHMAD ZAHUDI Halim Yazid (berdiri) m e n g e t u a i persembahan dikir barat dari Persatuan Aktivis Seni Warisan Melayu Putrajaya ( P u t e r a S e n i Putrajaya). Bersempena Mesyuarat Agung Tahunan ke-55 Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) yang diadakan di Hotel Grand Season, Kuala Lumpur, PERKIM menganjurkan majlis makan malam pada 14 September 2016 baru-baru ini. Ia turut memperdengarkan ucapan aluan Setiausaha Agung Kehormat PERKIM, ucapan dasar Yang DiPertua PERKIM selain menyampaikan beberapa kategori anugerah untuk menghargai jasa dan bakti ahli serta kakitangan PERKIM. Majlis tersebut dihadiri lebih 300 perwakilan dan pemerhati serta tetamu khas terdiri daripada Saudara Muslim berketurunan Cina, India, Iban, Bidayuh, Murut dan lain-lain. Ia diadakan untuk meraikan seluruh delegasi, perwakilan dan pemerhati dari seluruh Malaysia dengan jamuan makan istimewa sebelum mesyuarat bersidang pada hari keesokkan harinya. Aturcara tahunan tersebut diadakan untuk menghimpunkan ahli mesyuarat PERKIM dalam satu ukhwah Islamiyyah dan merapatkan silaturahim sesama Muslim dengan menyuarakan beberapa agenda dan usul serta hal ehwal berkaitan dengan saudara baharu dan umat Islam. Setiausaha Agung Kehormat PERKIM, Tan Sri Dr. Mohd. Yusof Noor dalam ucapan aluannya berkata, malam tersebut merupakan malam yang penting kerana Yang DiPertua PERKIM akan menyampaikan amanat dan nasihat kepada para perwakilan, pemerhati dan ahli-ahli PERKIM dari seluruh pelusuk negeri melalui ucapan dasarnya. Ianya sangat berbeza jika dibandingkan pada tahun- tahun sebelumnya kerana ucapan dasar dilakukan pada Majlis Makan Malam PERKIM bagi memudahkan kelancaran proses pemilihan yang dilakukan pada esok hari dan memandangkan ini adalah tahun yang penting buat PERKIM yang meraikan Mesyuarat Agung Tahunan PERKIM kali ke-55. Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 8
Dr. Mohd. Yusof turut memberi penghargaan kepada Tun Yang DiPertua dan isteri kerana sudi meluangkan masa untuk bersama-sama menyampaikan amanat penting kepada perwakilan dan pemerhati serta jemputan khas. Beliau turut mengucapkan jutaan terima kasih kepada semua yang terlibat terutama kepada para petugas yang telah bertungkus-lumus melakukan persiapan majlis agar berjalan dengan lancar seperti yang direncanakan. Katanya, perjumpaan pada setiap tahun sebagai ahli pertubuhan merupakan titik tolak untuk meneruskan usaha yang diasaskan oleh Almarhum Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj lebih dari 50 tahun yang lalu. Semoga kepimpinan Almarhum dapat diteruskan seperti yang dicita-citakan sehingga ke akhir hayatnya. Semua tetamu menikmati juadah makanan seperti kambing masak kari, udang bersalut keju, sayur campur, ayam panggang lada hitam dan jus longan sambil dihiburkan persembahan dikir barat daripada Persatuan Aktivis Seni Warisan Melayu Putrajaya (Putera Seni Putrajaya). Dr. Mahathir (berbatik biru) bersama tetamu kehormat menyampaikan warkah penghargaan Anugerah Tokoh Pendakwah Unggul PERKIM kepada Mufti Perak, Tan Sri Harussani Zakaria. y m . t e n m k r e p w w w . i . "Usaha yang bersungguh-sungguh dan keikhlasan yang mendalam adalah perlu untuk menjadikan PERKIM terus maju dan serta muncul sebagai badan dakwah dan kebajikan yang paling berkesan dalam negara kita," tegas Dr. Mohd. Yusof yang juga Presiden Universiti Islam Malaysia (UIM). "Saya berharap agar kita semua akan terus beristiqamah mengukuhkan dan memartabatkan imej umat Islam tanpa mengira harta, pangkat, kaum dan budaya yang berbeza," ujarnya. Majlis diserikan dengan ucapan dasar dan perasmian oleh Yang DiPertua PERKIM, Tun Dr. Mahathir Mohamad. Beliau dalam ucapannya berkata, keadaan umat Islam pada ketika ini berada pada tahap yang membimbangkan dan kurang mengamalkan ajaran Islam yang sebenarnya menyebabkan kita sering ditindas. Malahan berlakunya peperangan sesama umat Islam menggambarkan bahawa Islam ini adalah agama pengganas. 9 Berita PERKIM
Katanya, beliau berpendapat bahawa setiap yang terjadi disebabkan oleh sikap umat Islam itu sendiri yang tidak mahu memajukan diri dan bersaing secara sihat berlandaskan kehidupan Islam yang sebenar. Mempraktikkan cara kehidupan Islam boleh mempengaruhi tingkah laku dan perbuatan yang baik. Namun sebaliknya yang berlaku dengan kita membenarkan nafsu kita menguasai fikiran dan tindakan. Katanya, perpecahan umat Islam di kebanyakan negara Islam merujuk kepada kelemahan pentadbiran. Malangnya kita tidak boleh mencipta atau mengeluarkan teknologi baharu jika tidak mempunyai ilmu pengetahuan. Masyarakat Islam perlu mengubah nasib dengan berusaha memperbaiki kelemahan yang ada misalnya menguasai ilmu dan kepakaran yang didominasi oleh golongan bukan Islam. Kemahiran yang bukan terhad kepada ilmu fardu ain semata-mata malahan ilmu fardu kifayah juga perlu dikuasai oleh umat Islam. "Saya berharap agar PERKIM menjadi ikutan terbaik sebagai badan kebajikan dan pentadbiran yang mempamerkan imej Islam yang sebenar seimbang dengan tuntutan dunia dan akhirat. Pegangan atau i k u t a n a j a ra n I s l a m ya n g b e r t e n t a n ga n Dr. Mahathir menyerahkan warkah penghargaan Anugerah Khidmat Bakti Dakwah PERKIM kepada mantan Setiausaha Agung Kehormat PERKIM, Hj. Yaacob Lazim (kanan). menyebabkan masyarakat mudah terjerumus kepada kebinasaan akidah dan akhlak," ujar Dr. Mahathir. "Selain itu saya yakin dengan keupayaan ahli-ahli PERKIM untuk menjadi individu cemerlang yang patut dicontohi oleh masyarakat luar khususnya di kalangan bukan Islam. Kita perlu menangani cabaran untuk memperbetulkan imej Islam yang telah dicemari dengan isu peperangan dan pembunuhan," jelasnya. Kita harus sedar bahawa Islam itu bersaudara tanpa mengenal perbezaan warna kulit, bahasa dan negara, tetapi hakikatnya kita tidak menunjukkan nilai persaudaraan maka tidak akan ramai yang berminat untuk memeluk agama Islam. Oleh sebab itu, kita menjadi masyarakat yang daif dan mudah ditindas oleh pihak tertentu. Saya dapati bahawa kita gagal mempertahankan umat Islam di saat mereka memerlukan kita. Hari ini kita dapati di seluruh dunia tiada satu pun negara Islam yang paling berjaya. Jika ada yang kaya sekali pun masih tidak mampu mengurus kebajikan orang Islam. Terdapat segelintir negara Islam yang kaya dengan hasil bumi iaitu anugerah daripada Allah SWT tetapi Berita PERKIM 10 y m . t e n m k r e p w w w . i .
masih gagal membantu negara Islam yang miskin dan mundur. Kekayaan tidak perlu disimpan sepatutnya diurus dengan cara yang baik untuk dimanfaatkan kepada seluruh umat Islam. Sepatutnya pada hari ini telah banyak negara Islam yang maju dilahirkan. Tanggungjawab untuk berdakwah bukan semata- m a t a m e n j e l a s ka n h u k u m - h a ka m t e t a p i menunjukkan akhlak yang baik untuk kebaikan dunia dan akhirat. "Saya mengharapkan agar Malaysia menjadi contoh kepada negara Islam yang lain, bukan hendak berbangga dengan kejayaan yang kita miliki tetapi merasa sedih apabila melihat negara Islam lain yang tidak mengikut ajaran Islam sebagai cara kehidupan sebaliknya memilih nafsu menguasai diri untuk mengaut harta dan kekayaan menerusi peperangan dan pembunuhan sehingga mengabaikan hak orang lain," rintihnya. Tambah Dr. Mahathir, kita sedar bahawa kita merupakan manusia biasa yang tidak lari dari melakukan kesilapan tetapi kita perlu berusaha untuk mengurangkan kelemahan yang ada pada diri kita dan mampu mentadbir negara kita dengan lebih baik. Beliau turut terima kasih kepada pengurusan PERKIM kerana berjaya meneruskan kepimpinan dan pentadbiran Islam sehingga ke hari ini. Dr. Mahathir dan Dr. Mohd. Yusof seterusnya menyampaikan hadiah sijil penghargaan, trofi dan wang tunai kepada penerima anugerah tokoh-tokoh kepimpinan dan kakitangan PERKIM di akhir majlis. Anugerah Tokoh Pendakwah Unggul PERKIM dinobatkan kepada Mufti Perak, Sahibus Samahan Tan Sri Dr. Harussani Zakaria. y m . t e n m k r e p w w w . i . Anugerah Khidmat Bakti Dakwah PERKIM pula disandang oleh Bekas Naib Yang Dipertua PERKIM, Prof. Emeritus Dato' Dr. Ariffin Suhaimi; Pendakwah Bebas Pedalaman Sabah, Ustaz Mohd. Fadli Yusof; Timbalan Pengarah Unit Perancangan, Penyelarasan dan Pelaksanaan (UPPP) PERKIM Kebangsaan, Datuk Haji Abdul Hanif Harun; Bekas Setiausaha Agung Kehormat PERKIM, Haji Yaacob Lazim; Presiden Pertubuhan Penyebaran Islam Antarabangsa (IPSI) 11 Berita PERKIM Ustaz Kamaruddin Abdullah dan Presiden Pertubuhan Al-Khadeem, Ustaz Hussain Yee. Manakala bekas Pengarah Unit Pembangunan dan Aset PERKIM Kebangsaan, Datuk Yidris Abdullah dan Penaung Koperasi Permodalan Mualaf Berhad (KPMB), Datuk Seri Muhammad Ali Rangen Abdullah dinobatkan Anugerah Khas Yang DiPertua PERKIM. Mohd Yusoff Ahmad (PERKIM Bahagian Negeri Selangor); Hashimah Hashim (PERKIM Kebangsaan), Rosmiah Daud (Institut Dakwah Islamiah PERKIM) dan Abdul Razak Yusof (SCORE PERKIM) masing- masing menerima Anugerah Perkhidmatan Cemerlang PERKIM. Anugerah Khas Setiausaha Agung Kehormat PERKIM diraih oleh Muhammad Farhan Tee Abdullah dan Jamilatun Noor Hashim@Hamid daripada PERKIM Kebangsaan. Nordin Abdullah @ Noraden Anuraksas (PERKIM Bahagian Negeri Kelantan); Rohaiza Mohamed Tan (PERKIM Kebangsaan) dan Hj. Morsidi Mustafa (PERKIM Bahagian Negeri Sarawak) menerima Anugerah Perkhidmatan Lama PERKIM. Yang turut hadir ialah kepimpinan PERKIM, Naib Yang DiPertua, Datuk Seri Dr. Shahidan Kassim, Datuk Dr. Mustapha Ma, Datuk Mohd. Nakhaie Ahmad, Prof. Dr. Mohd. Ridhuan Tee Abdullah; Bendahari Kehormat, Tan Sri Datuk Dr. Muhammad Rais Abdul Karim; Penolong Setiausaha Agung Kehormat, Datuk Hasbullah L. Isa. " Kita harus sedar bahawa Islam itu bersaudara tanpa mengenal perbezaan warna kulit, bahasa dan negara, tetapi hakikatnya kita tidak menunjukkan nilai persaudaraan maka tidak akan ramai yang berminat untuk memeluk agama Islam.
Aktiviti PERKIM Sambut Korban Bersama MUHAJIRIN ROHINGYA Oleh : MOHD. SYAHRIL ROSDI AHMAD ZAHUDI " Maka tatkala anaknya itu sampai (ke peringkat umur yang membolehkan dia) berusaha bersama-sama dengannya, Nabi Ibrahim berkata : 'Wahai anak kesayanganku! Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahawa aku akan menyembelihmu; maka fikirkanlah apa pendapatmu?'. Anaknya menjawab : 'Wahai ayah, jalankanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya-Allah, ayah akan mendapati daku dari orang-orang yang sabar." (as-Saaffaat: 102) Aidil Adha adalah perayaan istimewa bagi umat Islam dalam memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail dalam mematuhi perintah Allah. untuk menyeru seluruh manusia supaya kepada agama Allah tanpa berkorban," jelas Amran selaku Pengerusi Biro Dakwah PERKIM Bahagian Wilayah Persekutuan. Mengambil semangat itu, Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) Kebangsaan menganjurkan Majlis Ibadah Korban Perdana PERKIM 1437 H bertempat di Pusat Pendidikan Muhajirin Rohingya Perkim, Taman Lembah Maju, Pandan Indah, Selangor pada 13 September 2016 lalu. Penyelaras Program, Amran Anbarasu Abdullah berkata, korban bermaksud menyembelih binatang tertentu pada pada Hari Raya Aidil Adha atau Hari Tasriq iaitu 11 hingga 13 Zulhijjah dengan tujuan untuk beribadat atau menghampirkan diri kepada Allah SWT. Menurut Amran, ibadah suci ini menekankan perpaduan Islam yang dibina atas dasar takwa bagi mengharmoni dan memantapkan hubungan sesama Muslim. Katanya, di dalam Islam, hukum korban adalah sunat muakkad, yakni sangat dituntut ke atas umat Islam. Jelasnya, bagi yang sudah melaksanakan ibadah korban pada masa lalu, tidak perlulah menghentikan ibadah tersebut pada masa akan datang kerana menurut mazhab Imam Hanafi ibadah korban ini adalah wajib kerana berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW: "Barang siapa yang mampu membuat ibadah korban, maka jangan datang duduk di tempat sembahyang kami ini." "Mengikut mazhab kita iaitu Imam Syafie walaupun ibadah korban hanyalah sunat muakad, tetapi bagi mereka yang berkemampuan harus melaksanakan kerana ia satu ibadah yang penting dan dituntut," kata Amran selaku Pengerusi Pertubuhan Mualaf Malaysia. Peristiwa korban mencatatkan sejarahnya yang tersendiri di mana Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS melalui mimpi. Tambahnya lagi, sehinggakan Rasulullah SAW mengatakan kepada puteri baginda, Saiditina Fatimah Az-Zahra: "Apabila kamu membuat korban ketika titisan darah itu menitis ke bumi hendaklah kamu lihat kerana ketika itu Allah mengampunkan dosa-dosa kamu. Dan haiwan itu nanti menjadi Katanya, ibadah itu secara tidak langsung dapat memupuk semangat berkorban sesama Muslim dengan menjaga hubungan persaudaraan, bersatu hati, menghindari sikap mementingkan diri agar membentuk kekuatan yang perlu difahami dan dijunjung oleh setiap Muslim. " T i d a k a ka n te r te ga k a m a l I s l a m u nt u k mengembalikan semula Islam yang telah dihina kepada kedudukannya yang tinggi dan mulia tanpa berkorban dan tidak akan tertegak dakwah Islamiah Antara satu daripada empat ekor lembu yang dikorbankan untuk majlis ibadah korban perdana bagi masyarakat Rohingya. Berita PERKIM 12 y m . t e n m k r e p w w w . i .
tunggangan kita untuk menyeberangi ketika di titian Siratul Mustaqim kelak." Program tersebut menghimpunkan 200 masyarakat Rohingya yang menetap di sekitar Pandan Indah dan terdapat di antara mereka di bawah seliaan program penempatan semula Suruhanjaya Tinggi Pertubuhan Bangsa Bersatu Mengenai Pelarian (UNHCR). Pada malam sebelumnya, petugas PERKIM menyaksikan ibadah korban di mana sebanyak empat ekor lembu disembelih diketuai oleh Pegawai Unit Perancangan, Penyelidikan dan Perlaksanaan (UPPP) PERKIM, Muhammad Jais Mariappan Abdullah. Petugas seterusnya bergotong-royong melapah dan memotong daging korban serta mengasingkan setiapnya ke dalam beg plastik. Majlis dihadiri oleh Setiausaha Agung Kehormat PERKIM, Tan Sri Dr. Mohd. Yusof Noor. Program ini merapatkan persaudaraan antara komuniti minoriti Islam Rohingya dengan PERKIM. Selain memupuk persefahaman dalam kalangan masyarakat minoriti Islam, ia secara tidak langsung menonjolkan PERKIM sebagai organisasi yang bertanggungjawab dalam menyampaikan dakwah, kebajikan dan pendidikan kepada umat Islam. Dr. Mohd. Yusof turut menyampaikan daging korban dan wang raya kepada 200 keluarga Rohingya sambil beramah mesra terutamanya kanak-kanak. Pusat Pendidikan Muhajirin Rohingya PERKIM ditubuhkan pada tahun 2009 dan pengurusan sepenuhnya ditaja oleh PERKIM. Antara subjek atau mata pelajaran yang disediakan ialah Bahasa Melayu, Bahasa Inggeris, Matematik, Pendidikan Islam, Pendidikan Seni, Sains dan Bahasa Arab. y m . t e n m k r e p w w w . i . Komuniti Rohingya perlu berusaha untuk menguasai, memahami dan bertutur Bahasa Melayu dengan baik melalui penganjuran kelas yang akan dikelolakan oleh PERKIM. 13 Berita PERKIM Dr. Mohd. Yusof (tiga dari kiri) menyampaikan sumbangan kepada kanak-kanak Rohingya. Pengurusan PERKIM bergambar bersama-sama masyarakat Rohingya di akhir majlis tersebut. Dr. Mohd Yusof (tiga dari kanan) menyerahkan daging korban kepada Ghani (baju merah jambu) selaku pengetua pusat tersebut. Majlis berakhir dengan menikmati juadah makanan kari daging dan sup daging. Yang turut hadir ialah Pengurusan PERKIM Kebangsaan iaitu Penolong Setiausaha Agung Kehormat, Datuk Hasbullah L. Isa; Setiausaha Eksekutif, En Zulkefli Arifin; Pengarah UPPP, Mamat Che Chik; serta Penyelaras Unit Komunikasi dan Media Baru, Dato' Ahmad Mustafa.
KUALA LUMPUR 30 Okt. - Menjejak gelandangan untuk diagih makanan dan minuman sekitar pukul 12 tengah malam mungkin dianggap kerja buang masa apatah lagi jika melibatkan golongan wanita bergelar isteri dan ibu. Namun berbeza kepada kira-kira 30 ahli wanita dari biro pendidikan Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (Perkim) cawangan Hulu Klang yang sanggup mengharungi kedinginan malam semata- mata mahu mendekati golongan ini. Naib Pengerusinya, Datin Rebecca Nur Al-Islam Ahmad, berkata, sifat semula jadi wanita yang penuh kasih sayang dan prihatin membuatkan sebahagian ahli tertarik menyertai program yang julung kali diadakan itu. Menurutnya, sepanjang program berlangsung a h l i t i d a k h a n y a m e n g a m b i l t a n g g u n g j a w a b mengagihkan makanan d a n m i n u m a n , s e b a l i k n y a m e r e k a berpeluang menyelami kehidupan gelandangan. "Wanita cukup sinonim dengan tugasan sebagai s u k a r e l a w a n d a n p r o g r a m a m a l i n i s e b a g a i b u k t i k e p r i h a t i n a n pertubuhan terhadap m a sy a ra k a t k u ra n g bernasib baik. Aktiviti WANITA PERKIM dekati GELANDANGAN "Golongan ini kita anggap sebagai gelandangan sementara kerana mempunyai potensi untuk berjaya dalam hidup. "Sekiranya dibantu, mereka mungkin boleh keluar daripada kelompok berkenaan," katanya ketika ditemui Utusan Malaysia dalam program amal Perkim mendekati gelandangan di sini. Menurut Rebecca Nur Al-Islam pihaknya merancang memperluaskan program pada tahun depan dengan penglibatan lebih banyak pertubuhan bukan kerajaan (NGO). "Kami merancang untuk menyumbang keperluan asas lain seperti selimut dan pakaian pada program akan datang. "Terima kasih kepada sukarelawan daripada Kuala Lumpur Selangor Feed The Homeless yang turut sama menjayakan program ini," katanya. Sumber Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 14
Berita MDN tubuh jawatankuasa atasi stigma komuniti CINA MUSLIM dalam masyarakat Oleh: Dalia Ismail Majlis Dakwah Negara (MDN) akan menubuhkan satu jawatankuasa khas untuk menjadi penghubung kepada kerajaan dan agensi kerajaan dalam mengatasi stigma terhadap komuniti Cina Muslim di negara ini. Pengerusinya Prof. Emeritus Datuk Dr Mahmood Zohdi Ab Majid berkata, pelbagai isu membabitkan komuniti Cina Muslim dianggarkan kini sekitar 85,000 orang di negara ini, harus ditangani secara total untuk membangun dan membina masyarakat Malaysia yang lebih mampan di masa akan datang. Stigma di kalangan masyarakat Melayu pula terhadap Cina Muslim apabila istilah 'mualaf' itu tidak lagi dihormati di kalangan orang Melayu berbanding zaman di awal kemerdekaan dahulu. "Dulu orang Melayu menganggap seorang mualaf itu perlu dihormati dan diraikan kerana memilih Islam. "Sebaliknya kini mualaf merupakan satu momokan satu istilah yang kini seakan merendahkan kedudukan mualaf itu sendiri. "Mualaf hari ini digambarkan sebagai seorang yang terpaksa meminta-minta di pejabat agama, pusat zakat dan agensi lainnya. y m . t e n m k r e p w w w . i . "Malah jabatan agama sendiri tidak cukup sensitif dalam hal ini, apabila pegawainya lebih bersikap sebagai seorang autoriti daripada seorang pendakwah. 15 Berita PERKIM "Kemelut ini MDN perlu merungkai satu persatu kerana tali yang mengikat kemerdekaan kita bersama sudah sekian lama kusut," katanya. MDN akan berunding dengan pihak Justeru berkuasa supaya masalah pentadbiran di jabatan kerajaan dan agensi agama dapat diselesaikan membabitkan komuniti Cina Muslim. "Ini penting dilaksanakan kerana ia dianggap membantutkan pertumbuhan agama Islam dalam masyarakat Cina itu sendiri. "Jika hal ini berjaya dilaksanakan selepas itu akan wujud sebuah komuniti Cina Muslim yang lebih berkeyakinan, mempunyai jati diri untuk menjalankan dakwah terhadap bangsanya sendiri dan orang Melayu lebih memahami keperluan dan permasalahan Cina Muslim," Ujarnya. Beliau berkata demikian dalam sidang media selepas merasmikan Persidangan Meja Bulat Cina Muslim bertema 'Peranan Cina Muslim Dalam Pembinaan Negara Bangsa Malaysia' semalam. Ditanya mengapa diberikan tumpuan kepada Cina Muslim berbanding kaum lain, Mahmood Zohdi menjelaskan, majoriti kaum terbesar selepas Melayu adalah populasi kaum Cina di negara ini. Justeru katanya, masalah Cina Muslim dilihat lebih terpinggir berbanding komuniti India Muslim. "MDN akan pergi juga kepada kaum lain, cuma kita lihat masalah Cina Muslim lebih terpinggir, India Muslim pula ada kumpulannya yang mungkin tidak begitu menghadapi masalah sebagaimana Cina Muslim. "Supaya dakwah itu boleh diperluaskan kita tidak mahu wujudnya jurang antara Cina Muslim dengan bukan Islam atau Cina Muslim dengan orang Melayu atau jurang sesama orang Islam di negara ini. Ini kerana masyarakat kita telah disektorkan mengikut kaum, agama dan kedudukan mereka sekian lama," ujarnya. Stigma komuniti Cina Muslim Presiden MACMA Prof Dr Taufiq Yap Yun Hin pula berkata, tanggapan Islam itu 'agama Melayu' di kalangan orang Cina perlu diperbetulkan.
(dari kiri) Taufiq Yap, Hussein Yee dan Mohd Ridhuan Tee "Selagi salah faham ini tidak diperbetulkan, ramai orang Cina yang tidak mahu menganut agama Melayu itu. Sedangkan agama Islam itu tidak dikhususkan kepada satu bangsa sahaja sebaliknya dikhususkan untuk semua bangsa. "Dengan ada dakwah dan penjelasan dalam bahasa Cina bahawa agama Islam itu sememangnya diturunkan untuk semua bangsa ia lebih mudah untuk berdakwah di kalangan orang Cina Muslim dan bukan Muslim," ujarnya. Felo Utama, Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) merangkap Naib Yang Dipertua PERKIM, Dr Mohd Riduan Tee Abdullah pula berpandangan, konotasi Melayu dalam perlembagaan negara yang menyatakan Melayu itu seorang yang beragama Islam, mengamalkan budaya Melayu, bertutur bahasa Melayu juga menjadi stigma di kalangan Cina Muslim. "Kalau ikutkan perlembagaan 160 (2) itu orang Cina kalau masuk Islam mereka jadi Melayu. Adakah orang Cina yang masuk Islam rela dilabelkan sebagai Melayu? "Jadi walaupun undang-undang itu berkata sedemikian, orang Cina tetap Cina. Pada masa yang sama Cina Muslim kena fahami cara hidup orang Melayu, bila seseorang masuk Islam mereka suka untuk meraikannya. Ini dianggap satu kelebihan yang ditonjolkan orang Melayu. "Dilema Cina Muslim pula bila berhadapan dengan keluarga dan rakan-rakan Cina yang berlainan agama, pada Cina Muslim mereka bukannya Melayu tetapi keluarga dan rakan mereka menganggap sudah masuk Melayu," ujarnya. Presiden Al-Khadeem Sheikh Mohd Hussain Abdullah atau lebih dikenali dengan panggilan H u s s a i n Ye e berpandangan, o r a n g C i n a m e n ga n g ga p agama Islam i t u s e p e r t i agama orang M e l a y u d a n Arab. Malah katanya, Cina Muslim juga menghadapi masalah dengan orang Melayu yang seakan memandang Cina Muslim sebagai kelas kedua. "Kita hadapi masalah dengan orang Melayu sendiri, seakan mereka jadikan Cina Muslim 'second class', tidak banyak suara dan adakan perbincangan kerana tidak diterima sebagai satu jemaah Islam bersama. Kita sebolehnya mahu buktikan bahawa Islam itu untuk semua bangsa. "Kita juga mahu dedahkan kepada orang Cina jangan memandang negatif terhadap orang Islam untuk mewujudkan semangat perpaduan supaya kefahaman mereka terhadap agama Islam bertambah baik dan mengeratkan hubungan antara kaum. "Macam-macam pogram dakwah dibuat, mereka tidak berkenan dengan Islam bukan kerana Cina Muslim tetapi mereka takut anak mereka jadi Melayu," ujarnya. Persidangan sehari meja bulat itu dihadiri seramai 100 orang yang turut dianjurkan bersama Persatuan Cina Muslim Malaysia (MACMA),Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM),Jabatan Kemajian Islam Malaysia (JAKIM), Majlis Agama Islam Wilayah Persekutuan (MAIWP), Univerisiti Islam Antarabangsa (UIA) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM). MDN akan berunding dengan pihak berkuasa supaya masalah pentadbiran di jabatan kerajaan dan agensi agama dapat diselesaikan membabitkan komuniti Cina muslim. Foto Malaysia Dateline oleh : Wan Zahari Wan Salleh. Sumber: Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 16
Berita Kuala Lumpur - Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI) melalui Cawangan Kebajikan Saudara Baru, Bahagian Pengurusan Dakwah telah menganjurkan Kursus Intensif Fardhu Ain Siri 1 2016 bertempat di Dewan Hadhari, Kompleks Pusat Islam, Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan (JAWI) baru-baru ini. Program selama satu hari ini telah menarik seramai 27 orang saudara baru sekitar Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dengan pengisian- pengisian menarik berkisar tentang asas aqidah, fardhu ain dan akhlak yang disampaikan oleh penceramah-penceramah di antaranya Saudara Muhammad Amir bin Hashim daripada Global Unity Network membincangkan tajuk "Islam Agama Fitrah", saudara Muhammad Fitri bin Abdullah daripada Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) yang mengupas tajuk "Adat dan Ibadah" dan tidak ketinggalan saudara Muhammad Jais Mariappan bin Abdullah, juga daripada PERKIM yang menyampaikan ceramah bertajuk "Peribadi Muslim Cemerlang". Aturcara penutup dan penangguhan majlis disempurnakan oleh YBhg. Tuan Yusof bin Mamat, Ketua Penolong Pengarah Kanan, Bahagian Pengurusan Dakwah Secara keseluruhannya, program ini mendapat sambutan yang cukup baik dan respon yang sangat positif daripada peserta. Semoga pengisian ilmu yang diperolehi dapat dimanfaatkan sebaiknya oleh para peserta dan menjadi pemangkin kepada kehidupan berlandaskan Islam secara 'syumul'. Sumber: y m . t e n m k r e p w w w . i . 17 Berita PERKIM S A U D A R A B A R U Perkukuh Ilmu Fardhu Ain
Berita NGO ISLAM BERGABUNG TUBUH JAWATANKUASA KHAS AKTA 355 Oleh: Athirah Huda Zalhe PUTRAJAYA,- Lebih 20 badan bukan kerajaan (NGO) Islam bersepakat membentuk sekretariat khas Akta 355 bagi menyokong dan memastikan rang undang- undang persendirian yang dibentangkan oleh Presiden PAS, Datuk Seri Abdul Hadi Awang Mei lalu, diluluskan. Serentak itu, persetujuan bersama juga telah diputuskan menerusi perbincangan meja bulat, melantik Pengerusi Pertubuhan Pembela Islam (PEMBELA), Haji Aminuddin Yahaya sebagai ketua sekretariat tersebut. Malah anggota sekertariat yang diwakili oleh barisan NGO juga bersetuju bahawa pembentukan jawatankuasa khas itu berfungsi sebagai penyelaras dalam konteks mempertahankan Akta 355. "Mereka tiada hak untuk mencampuri urusan orang Islam dan agama Islam," kata Aminuddin kepada pemberita pada sidang media di sini, hari ini. Beliau berkata, pihaknya akan berbincang lanjut pada mesyuarat sekretariat yang dijadualkan minggu hadapan bagi merangka semula usaha dalam memastikan tujuan penubuhan jawatankuasa Akta 355 itu dilaksanakan. Antara NGO yang hadir ialah Ikatan Muslimin Malaysia (Isma), MUAFAKAT, Pro Muslim, Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM), Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM), Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (Yadim) dan Pertubuhan Pembela Islam (PEMBELA). Sumber : Perbincangan juga bersepakat bahawa pindaan Akta 355 tidak menyentuh orang bukan Islam di Malaysia mahupun mempunyai kaitan dengan pelaksanaan undang-undang hudud. "Jadi, orang bukan Islam tidak perlu gusar atau bimbang dengan apa yang dibentangkan di Parlimen baru-baru ini. Itu tidak melibatkan mereka, ia hanya melibatkan orang Islam. Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 18
Aktiviti Dakwah REMAJA Secara Santai Antara peserta yang mengikuti Street Da'wah Sungai Petani 2016 di Taman Jubli Perak, baru- baru ini. y m . t e n m k r e p w w w . i . SUNGAI PETANI - Program 'Street Da'wah Sungai Petani anjuran Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (Yadim) Zon Utara menggunakan konsep santai dalam mendekati golongan muda mendapat sambutan luar biasa. Eksekutifnya, Mohd Afifi Ruslan berkata, antara k e l a i n a n y a n g d i b a w a k a n t e r m a s u k l a h mencampurkan persembahan hiburan yang tidak melalaikan dalam menyampaikan dakwah melalui pengisian 'busking' meniup seksofon dan monoloq filem P Ramlee. ini ialah untuk Menurutnya, tujuan memberi kesedaran kepada masyarakat berkaitan kepentingan solat di samping peranan ibu bapa dalam memberi didikan kepada anak-anak agar terhindar daripada perbuatan zina. program "Konsep santai dipilih bagi menarik anak muda dan masyarakat yang berada di taman rekreasi berkenaan sama ada sedang beriadah bersama keluarga mahupun rakan agar tertarik kepada pengisian ilmiah berbentuk agama. "Ia dilihat berbaloi dan bermanfaat apabila pengunjung sekitar turut mengikuti pengisian program dan program ini turut mendapat kerjasama Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia, Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia dan Majlis Perbandaran Sungai Petani Kedah ," katanya ketika ditemui pada program itu. Sumber : Sinar Harian " Tujuan program ini ialah untuk memberi kesedaran kepada masyarakat berkaitan kepentingan solat di samping peranan ibu bapa dalam memberi didikan kepada anak-anak agar terhindar daripada perbuatan zina. 19 Berita PERKIM
MANTAPKAN AKIDAH MUALAF INDIA Oleh : Mohd Syahril Rosdi Dalam kesibukan menganjurkan pelbagai aktiviti dan program keagamaan, ramai sering terlepas pandang masih ada mualaf belum diterapkan dakwah susulan selepas mereka menganut Islam. Ini menyebabkan mutakhir ini mualaf termasuk masyarakat Islam mengabaikan hal berkaitan agama khususnya akidah dan solat. Paling dibimbangi ialah murtad. Berikutan itu, Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) Wilayah Persekutuan menganjurkan Kursus Pemantapan Akidah Mualaf India di Bangunan PERKIM, Jalan Sultan Azlan Shah, Kuala Lumpur, baru-baru ini. Kursus itu menghimpunkan 60 Saudara Muslim berketurunan India dari seluruh Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dengan sebahagian besar peserta memeluk Islam lebih dua tahun. Pegawai Dakwah PERKIM Bahagian Wilayah Persekutuan Mohd Jogi Maruli berkata, kursus itu menjadi medan mengumpulkan Saudara Muslim di sekitar ibu negara dengan objektif memantapkan kefahaman peserta mengenai Islam. "Selain memupuk semangat kekeluargaan dalam kalangan Saudara Muslim berbangsa India, kami juga menyediakan ruang untuk peserta mendalami Islam secara lebih mendalam melalui penggunaan bahasa ibunda (Tamil) bagi melancarkan komunikasi dan kefahaman," katanya. Ia memberi pendedahan dan latihan secara teori dan praktikal mengenai akidah dan solat serta amalan kehidupan Islam seharian. Ia juga bukan sahaja memupuk semangat ukhuwah peserta, malah berpeluang memantapkan keimanan dan keperibadian Muslim dalam semua aktiviti. Menurut Mohd Jogi, tanpa disedari kita lebih berbangga dengan program berbentuk teori sedangkan ia kurang memberi impak kepada pendidikan mualaf, menyebabkan mereka tidak mampu menguasai ilmu asas agama serta bacaan dalam solat. Program itu turut memberi kekuatan kepada mualaf menghadapi pelbagai masalah pada zaman kini dan Aktiviti Peserta mendengar ceramah yang disampaikan dalam bahasa tamil diibupejabatPERKIM, Kuala Lumpur. membuka peluang kepada mereka untuk mengenali antara satu sama lain serta berkongsi pengalaman. Program dimantapkan dengan ceramah bertajuk Akidah yang disampaikan Imam Besar Madrasah Noorul Muhammadiah Bangsar Muhamed Mubarak Abdul Lathif al-Hafiz. Sementara itu, Pengerusi Biro Dakwah PERKIM Wilayah Persekutuan Amran Anbarasu Abdullah berkata, kebelakangan ini banyak kes mualaf yang baru melafazkan ikrar dua kalimah syahadah terabai menyebabkan mereka kembali ke agama asal. Program itu antara platform memberi bimbingan kerohanian bersifat praktikal dan mudah dilaksanakan seperti Rukun Islam, Rukun Iman dan Rukun Solat. Amran yang juga Pengerusi Pertubuhan Mualaf Malaysia berkata, program itu antara inisiatif melahirkan Saudara Muslim bertakwa selain memperkukuh dan memantapkan minat peserta menuntut ilmu. Peserta juga berpeluang mengenali PERKIM Wilayah Persekutuan dan fungsinya. " P E R K I M a d a l a h o r g a n i s a s i I s l a m y a n g bertanggungjawab menjalankan misi penyebaran dakwah Islamiah dan kerja kebajikan," katanya. Amran yang juga kakitangan Unit Perancangan, Penyelarasan dan Pelaksanaan (UPPP) PERKIM Kebangsaan berkata, usaha dakwah itu penting bagi melahirkan peserta berilmu, berakhlak mulia, berketrampilan dan bertanggungjawab. Beliau turut menyarankan agar Saudara Muslim mengikuti kelas pengajian harian anjuran PERKIM secara percuma agar mereka dapat mendalami Islam yang dikendalikan guru bertauliah. "Peserta juga perlu konsisten mengikuti kursus anjuran Jabatan Agama Islam, Majlis Agama Islam, badan bukan kerajaan bagi mempertingkatkan ilmu agama," katanya selepas merasmikan kursus itu. Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 20
Aktiviti SEREMBAN, 05 OGOS - Yang DiPertua Persatuan Isteri Wakil- Wakil Rakyat dan Pegawai- Pegawai Kanan Negeri Sembilan (PEKERTI NS) juga selaku YDP Pertubuhan Wanita Negeri Sembilan (NSWO), YM Raja Datin Seri Hajah Salbiah Tengku Nujumudin beserta lain lain ahli dari NSWO telah menziarahi Dato' Hajah Siti Rahmah Haji Abu Kasim di kediaman anaknya Prof. Puan Sri Dr. Rohaty Mohd Majzub di Kelana Jaya, semalam. Menziarahi Srikandi Negara Kunjungan ziarah oleh YM Raja Datin Seri Hajah Salbiah Tengku Nujumudin isteri Menteri Besar Negeri Sembilan turut disusuli dengan majlis ringkas doa s e l a m a t b a g i k e a f i a t a n kesihatan Dato' Siti Rahmah. Pada usia genap 90 tahun ketika ini, Dato' Siti Rahmah semakin uzur dimamah usia di samping mengalami Dementia dan Alzheimer. Selain daripada PEKERTI Negeri S e m b i l a n , l a i n l a i n A h l i Persatuan Gabungan NSWO yang turut bersama di dalam kunjungan dan ziarah tersebut ialah PERKIM Bahagian Negeri S e m b i l a n , P e r t u b u h a n Perkumpulan Perempuan (WI) Negeri Sembilan dan Pergerakan Wanita UMNO Negeri Sembilan. Rombongan PEKERTI NS dan NSWO turut disambut oleh Pengerusi PERKIM Bahagian Negeri Sembilan, Tan Sri Dr. Muhamad Rais Abdul Karim. Lawatan ziarah tersebut berikutan perkhabaran kesihatan pejuang kemerdekaan yang dikenali dengan gelaran 'Srikandi Gelang Kemerdekaan' itu kian merosot. Srikandi 'Gelang Kemerdekaan', merupakan gelaran bagi tokoh wanita patriotik, veteran Wanita UMNO dan Wakil Rakyat Wanita Pertama di Negeri Sembilan yang juga merupakan sejarawan dan pejuang yang tidak di dendang dan seakan dilupakan. Ketika YM Raja Datin Seri Hajah Salbiah Tengku Nujumudin berbual dengannya, tidak lekang di bibir beliau berbicara kisah perjuangan kemerdekaan sambil menyatakan berulang kali semangat wanita tidak pernah luntur dan wanita adalah tiang Negara. PEKERTI NS dan NSWO turut menyampaikan sumbangan dan cenderahati buat Dato' Hajah Siti Rahmah Haji Abu Kasim yang disampaikan kepada Tan Sri Dr. Muhamad Rais Abdul Karim dan Prof. Puan Sri Dr. Rohaty Mohd Majzub. Selain gelaran tokoh 'Srikandi Gelang Kemerdekaan', Dato' Hajah Siti Rahmah Haji Abu Kasim merupakan bekas Wakil Rakyat Wanita Pertama Negeri Sembilan yang bekhidmat di Kawasan Terentang, Rembau (1959 - 1969), pernah bekerja sebagai Pengarah Bank (Malay National Banking Corp. Limited, Rembau, Negeri Sembilan, Pegawai Penerangan UMNO Malaya (1946 - 1957), Naib Yang Dipertua Angkasa Malaysia dan Ahli Lembaga Pengarah Bank Rakyat Malaysia. y m . t e n m k r e p w w w . i . Hakikat dari itu, generasi muda hari ini wajar mengetahui bahawa tokoh veteren UMNO ini merupakan insan pertama yang menyumbangkan gelang emas hadiah perkahwinan ibu-bapanya kepada almarhum YAM Tunku Abdul Rahman Putra Al-Haj sebelum diikuti oleh orang lain bagi usaha mendapatkan kemerdekaan bagi Tanah Melayu. Sumbangan oleh Dato' Hajah Siti Rahmah berlaku ketika YAM Tunku Abdul Rahman merupakan Presiden Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (PEKEMBAR) sedang berucap di dalam satu perjumpaan di Dewan Meng Seng, Bandar Hilir, Melaka. Sumbangan gelang emas dan sumbangan orang ramai itu adalah bagi membiayai kos perjalanan rombongan YAM Tunku Abdul Rahman yang akan ke London bagi rundingan mencapai kemerdekaan. Ketika sihatnya, beliau juga aktif sebagai Pengerusi Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) Negeri Sembilan, Ahli Majlis Tertinggi Perkim Malaysia, Pengerusi Mubarak Negeri Sembilan, Ahli Majlis Tertinggi Mubarak Malaysia, Naib Pengerusi Pertubuhan Perkumpulan Perempuan (WI) Negeri Sembilan dan juga Pengerusi Pertubuhan Kebajikan Ibu Tunggal Negeri Sembilan. Beliau juga pernah menjawat Pengerusi Lembaga Kebajikan Perempuan Islam Daerah Rembau dan Pengerusi Koperasi Kaum Ibu Rembau Utara Berhad. Anugerah dan pencapaian cemerlang yang didedikasikan kepadanya ialah Tokoh Wanita UMNO Malaysia, Tokoh Maal Hijrah Daerah Rembau (2002), Tokoh Wanita PERKIM (2005 & 2013), Anugerah Pengkisahan Sejarah 'Wira Tak Dicanang' (2010), Tokoh Jubli Emas PERKIM (2010) dan Srikandi Negara (2014) dan Tokoh Melayu Terbilang (2015). 21 Berita PERKIM Sumber :
Aktiviti PERKIM SELANGOR & MAIS Anjur Program Syura Pendakwah Saudara Muslim Cina " Jika demikian, adakah orang yang telah dilapangkan Allah dadanya untuk menerima Islam, lalu dia tetap berada dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya, (sama seperti orang yang tertutup mata hatinya dengan selaput kederhakaan)? Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya, adalah dalam kesesatan yang nyata." (az-Zumar: 22) Ka e d a h d a k wa h m e r u p a ka n s at u wa d a h penyampaian yang dilihat cukup berkesan untuk membina sahsiah mukmin dan melahirkan pendakwah-pendakwah di kalangan Saudara Muslim. Jelas Amran yang juga Pengerusi Pertubuhan Mualaf Malaysia, program tersebut merupakan cetusan idea oleh beberapa orang pendakwah dan Ahli Majlis Kebangsaan PERKIM untuk mengerakkan kerja-kerja dakwah yang tersusun di kalangan pendakwah Saudara Muslim Cina di seluruh Malaysia. Dengan itu, Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) Bahagian Negeri Selangor dan Majlis Agama Islam Selangor (MAIS) telah menganjurkan Program Syura Pendakwah Saudara Muslim Cina Peringkat Kebangsaan 2016 bertempat di Hotel Impian Morib, Banting, Selangor pada 20 hingga 22 Mei 2016 baru-baru ini. Program yang menghimpunkan 55 Saudara Muslim berketurunan Cina dari seluruh semenanjung itu mendapat kerjasama Pertubuhan Mualaf Malaysia dan sokongan Perkim Kebangsaan. Sekurang-kurangnya program tersebut dapat mengenalpasti kelemahan dan tahap perlaksanaan kerja-kerja dakwah yang telah dilakukan selama ini. "Program itu menggunakan sepenuhnya bahasa ibunda (Mandarin, Hokkien dan Kantonis) bagi melancarkan komunikasi dan kefahaman dan ia juga m e r u p a ka n s a l a h s a t u a l t e r n a t i f u n t u k Pengarah Program, Ustaz Haji Amran Abdullah berkata, program tersebut diadakan bertujuan untuk menghimpunkan pendakwah-pendakwah Saudara Muslim Cina dari seluruh Malaysia bagi membincangkan kaedah-kaedah dakwah berkesan yang akan digerakkan sendiri oleh mereka di negeri masing-masing. Ustaz Noor Lee Abdullah memimpin dan mengendalikan program yang diadakan sepanjang ianya berlangsung. Program itu merupakan medan percambahan idea dan fikiran di kalangan pendakwah-pendakwah untuk mewujudkan penyelarasan dalam urusan kerja-kerja dakwah yang yang lebih berkesan sejajar d e n g a n m i s i p r o g r a m t e r s e b u t i a i t u memperkenalkan Islam sebagai agama yang sempurna kepada masyarakat Cina di Malaysia secara berkesan dengan pencapaian 30 peratus pengislaman menjelang tahun 2030. Forum bertajuk Wacana Minda B e r s a m a Pendakwah yang disampaikan oleh ( d a r i k i r i : ) M u h a m m a d F a r h a n Te e , Mohd. Taufik Tee, Mohd. Hafiz Ng, Dr. Ann Wan Seng dan Wahab Mah. Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 22
mendedahkan ilmu dakwah yang pelbagai khusus untuk masyarakat Cina," kata Amran selaku kakitangan Unit Perancangan, Penyelarasan dan Perlaksanaan PERKIM Kebangsaan. Ia juga bertujuan untuk mengenalpasti pendakwah- pendakwah yang mampu menggerakkan dakwah serta komited dalam melakukan sebarang kerja-kerja dalam berdakwah. Selain itu, pendakwah juga turut diberi peluang untuk mencambah idea, pandangan atau pemikiran bagi memperkasakan lagi pendekatan dakwah kepada Saudara Muslim Cina dan masyarakat Cina khususnya. Menurut Amran, melalui program tersebut, ianya d a p at m e n ge n a l p a st i h a l a n ga n - h a l a n ga n pendakwah Saudara Muslim Cina dari seluruh Malaysia dan cara mengatasinya. Program itu juga diadakan untuk berkongsi pengalaman peserta dalam menyampaikan dakwah kepada masyarakat Cina dan merangka strategi terkini dalam menyampaikan dakwah. Ini adalah suatu perjuangan yang besar untuk meneruskan usaha-usaha dakwah kepada mualaf. Di Malaysia begitu banyak badan bukan kerajaan (NGO) berkaitan Saudara Muslim wujud ibarat cendawan tumbuh selepas hujan. Pengarah program, Amran Abdullah menyampaikan ucapan aluan. y m . t e n m k r e p w w w . i . Prof. Dr. Taufiq Yap Yun Hin selaku Pengerusi MACMA mengemudikan slot Bengkel Pelan Tindakan Dakwah Kebangsaan (Masyarakat Cina). 23 Berita PERKIM Para pendakwah menyaksikan forum yang disampaikan. Ustaz Sulaiman Ding Yu Zhong (kanan) menyampaikan kuliah Subuh. Kumpulan 1 menyediakan idea, pandangan dan khidmat di dalam perbincangan bengkel. Mereka yang telah bersyahadah adalah golongan yang perlu diberikan perhatian kerana mereka sangat hampir dengan ibu, bapa, adik, kakak, abang dan saudara mereka yang bukan Islam. Masyarakat bukan Islam akan melihat mualaf sebagai testimoni produk Islam. Baik atau buruknya Islam, mereka akan lihat kepada mualaf. Kita harus memastikan kebajikan mualaf terpelihara kerana terdapat juga beberapa perkara yang kita terlepas pandang. Misalnya setelah memeluk Islam kehidupan berubah menjadi miskin dan meminta sedekah sedangkan sebelumnya merupakan ahli perniagaan tersohor. Menjadi tanggungjawab kita untuk membantu mualaf memahami Islam dengan sepenuhnya, Masuk Islam tidak bermaksud masuk Melayu. Islam
Kumpulan 2 membuat latihan sebelum persembahan diadakan. meraikan kepelbagaian bangsa untuk saling kenal- mengenal. Tunjukkan akhlak yang baik kepada mereka dan kepada yang bukan Islam. Sementara itu, Eksekutif Unit Latihan dan Perkaderan MAIS, Ustaz Ahmad Fauzi Siva Abdullah berkata, matlamat program syura itu bersama Perkim Selangor ialah menyatukan pendakwah di kalangan mualaf Cina dalam usaha, teratur, kemas dan efektif. Program tersebut diadakan untuk menyahut perintah 'amar makruf nahi mungkar' selain memberi kefahaman dan penghayatan Islam khususnya kepada pendakwah untuk disampaikan kepada masyarakat Cina. Ia dilaksanakan supaya tidak ada pertindihan program dan tidak mahu dilabelkan sebagai program yang hanya melepaskan batok di tangga kerana program tersebut dilihat dapat melahirkan p e n d a k w a h p r o f e s i o n a l s e k a l i g u s mentransformasikan Saudara Muslim yang berkualiti serta berjaya di dunia dan akhirat. Cetusan idea dan cambahan fikiran di kalangan Saudara Muslim Cina menjadikan mereka bersatu dalam satu fikrah. Dengan adanya program seperti itu, kita telah melangkah dengan jayanya pada separuh langkah dalam melengkapi halangan-halangan dan kejayaan dalam berdakwah dalam satu naungan dan wadah. Program seperti ini perlu kerap diadakan kerana mengambil sunnah Rasulullah SAW, di mana Baginda sendiri yang telah menjalankan dakwah bukan sahaja di negeri Arab tetapi meliputi seluruh dunia dari timur ke barat. Mohd. Danial Au menyampaikan persembahan di bengkel Pelan Tindakan Dakwah Kebangsaan. Pelan Tindakan Dakwah Kebangsaan (Masyarakat Cina) merupakan tajuk yang disampaikan oleh Pengerusi Hidayah Centre Foundation, Hj. Nicholas Sylvester Muhammad Abdullah. Ustaz Ahmad Fauzi Siva Abdullah Haji Ahmad Shahir Makhtar Banyak input yang dapat diambil dari program kali ini melalui perkongsian para ilmuan Cina yang tersohor seperti Prof. Dr Taufiq Yap, Nicholas Sylvester, Dr. Ann Wan Seng dan Hafiz Ng. Pendekatan dakwah yang disampaikan dapat membantu para peserta menyebarkan dakwah kepada masyarakat Cina yang masih belum memeluk Islam dengan kaedah yang berbeza tetapi masih berlandaskan Al-Quran dan Sunnah. Pihak MAIS mengharapkan kesepakatan membina satu fikrah dakwah yang telah dipersetujui bersama pihak Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) serta Majlis Agama Islam Negeri-negeri dapat dilaksanakan. Walaupun berbeza pendapat dan pendekatan, tetapi dalam waktu yang sama kita perlu ada satu fikrah yang dapat menyatukan semua pendakwah-pendakwah Cina Muslim supaya hasilnya itu lebih berkesan. Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 24
Program syura tersebut akan dijadikan program berkala setelah melihat beberapa aspek melalui maklum balas daripada peserta dan resolusi. Peranan pendakwah lebih mudah dan teratur dengan adanya penganjuran khusus yang dilaksanakan oleh MAIS, PERKIM Bahagian Negeri Selangor dan Pertubuhan Mualaf Malaysia di samping sokongan daripada NGO-NGO seperti Persatuan Cina Muslim Malaysia (MACMA), Al-Hidayah, Hidayah Centre Foundation supaya para pendakwah boleh bergerak dengan lebih tersusun lagi. Mais mengharapkan umat Islam dapat bersatu padu di atas nama dakwah dan akidah dengan mengadaptasi segala risalah yang dibawa oleh Rasulullah SAW seperti yang diwar-warkan oleh ulama', para pendakwah mahupun jabatan agama. MAIS turut berhasrat menganjurkan Konvensyen Saudara Muslim pelbagai kaum dan etnik pada masa akan datang. Sesi taklimat dan taaruf (suai kenal) disampaikan oleh Ustaz Noor Lee Abdullah selaku Pegawai Dakwah MAIS. Beliau turut memimpin slot bengkel kaedah berdakwah berkesan yang diadakan sepanjang ianya berlangsung. Noor Lee turut menegaskan kepada pendakwah supaya berhijrah untuk mempertingkatkan ilmu Solat lima waktu merupakan asas utama bagi para daie dalam melaksanakan usaha dan kerja dakwah. y m . t e n m k r e p w w w . i . 25 Berita PERKIM perbandingan agama dengan membuat beberapa penyelidikan dan mengkaji mengenai latarbelakang agama lain agar mudah untuk berkomunikasi dan memberi penerangan kepada mereka yang belum Islam dengan berhikmah. Peserta dibahagikan kepada tiga kumpulan dan mengadakan persembahan kumpulan bertajuk 'Pelan Tindakan Dakwah Kebangsaan (Masyarakat Cina)'. Peserta mendengar amanat dan pesanan yang disampaikan melalui kuliah tersebut. Tekiun... peserta mengambil ilmu ketika ceramah disampaikan.
'Wacana Minda Bersama Pendakwah' pula merupakan tajuk forum yang dipengerusikan oleh Ustaz Muhammad Farhan Tee Abdullah selaku Pegawai Unit Perancangan, Penyelarasan dan Perlaksanaan PERKIM serta disampaikan oleh empat ahli panel iaitu Dr. Ann Wan Seng dari Persekutuan Seruan Islam (Jam'iyah) Selangor & Wilayah Persekutuan, Ustaz Taufik Tee Abdullah dari Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Kelantan (JHEAIK), Ustaz Mohd. Hafiz Ng dari MACMA Ipoh dan Wahab Mah Abdullah dari MACMA Kluang berkongsi dan berdiskusi bersama peserta. Forum tersebut turut menyampaikan kaedah berdakwah melalui 'Comparative Religion Sharing' (CRS) iaitu dengan cara mengkaji, mengenal pasti menganalisis dan memahami agama lain melalui teknik perbandingan agama. Program disusuli dengan pelbagai aktiviti membabitkan solat berjemaah, kuliah selepas solat, bengkel dan persembahan kumpulan. Bagi menyuntik semangat idealogi dan uslub dakwah kepada para daie, diadakan 'Bengkel Hala Tuju Dakwah Untuk Masyarakat Cina' yang disampaikan oleh Pengerusi Hidayah Centre Foundation, Nicholas Sylvester Muhammad Abdullah. Beliau turut menyampaikan kaedah analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, tentangan, peluang, ancaman) yang perlu difahami oleh pendakwah. Nabila Shila Lama Abdullah daripada Yayasan Mualaf Malaysia turut menyampaikan slot bertajuk 'Pengenalan Penubuhan Agensi-Agensi Mualaf'. Beliau turut berkongsi bersama peserta mengenai peranan dan perkhidmatan yang disediakan oleh Koperasi Permodalan Mualaf Berhad iaitu perkhidmatan perumahan untuk membantu mualaf yang memerlukan rumah dan perkhidmatan perniagaan untuk membantu mualaf dalam perniagaan. "Yayasan Mualaf Malaysia pula berperanan melaksanakan Persidangan Mualaf Malaysia yang diharapkan akan berlangsung pada tahun 2016 ini yang pendapat penajaan daripada beberapa syarikat serta program tersebut akan menghimpunkan 1,000 orang mualaf dari seluruh Malaysia di mana 100 orang daripadanya terdiri daripada ulama dan p e n d a k w a h p r o f e s i o n a l m u a l a f u n t u k membincangkan perihal kejayaan dan masalah mualaf atau lebih dikenali sebagai Saudara Muslim," jelas Shila. A ge n s i Pe r t u b u h a n M u a l af B e r h a d p u l a melaksanakan aktiviti seperti kelas asas fardu ain, kelas pemurnian akidah, bengkel motivasi, kaunseling, dakwah susulan, aktiviti kebajikan dan lain-lain. Majlis disempurnakan perasmiannya oleh Pengarah Pembangunan Sosial Sektor Pembangunan Sosial MAIS, Haji Ahmad Shahir Makhtar. Shahir dalam ucapannya berkata, program syura yang julung kali diadakan di Morib melibatkan p e n d a k w a h - p e n d a k w a h M u s l i m C i n a d i Semenanjung bersandarkan kepada objektif iaitu merangka strategi berdakwah kepada masyarakat Cina bukan Islam di samping meningkatkan kualiti perkhidmatan perkara yang berkaitan dengan mualaf. Program yang sama telah diadakan sebelumnya di Shah Alam khusus bagi pendakwah India. Beliau turut mengucapkan syabas dan tahniah kepada peserta kerana sudi meluangkan masa dan berkorban tenaga serta meninggalkan seketika orang Shahir (kanan) menyampaikan hamper kepada ibu Shila Lama yang masih belum memeluk Islam. Peserta wanita turut tidak ketinggalan mengambil gambar kenang-kenangan bersama tetamu kehormat. Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 26
yang tersayang di rumah atau di kampung semata- mata untuk turut serta bersama-sama memberi idea, pandangan dan cadangan bagi memastikan program yang telah diaturkan dapat berjalan dengan lancar. Ucapan tahniah juga diucapkan kepada Shila Lama kerana beliau sedaya upaya menghimpunkan mualaf berbangsa Cina dari beberapa agensi dalam memastikan perjuangan dakwah wanita mualaf di Malaysia terpelihara dan berjalan dengan baik. Jelasnya, peningkatan kutipan zakat Selangor melalui perbankan internet telah berjaya diinovasikan dari semasa ke semasa oleh pihak MAIS. Pemberian bantuan zakat yang telus menunjukkan sistem pengurusan MAIS terhadap kebajikan mualaf semakin mantap di samping menitikberatkan keperluan asnaf yang lain. Sejajar dengan perkembangan teknologi kini, proses pengagihan zakat kepada saudara baru boleh dilakukan dengan cukup mudah. Begitu juga yang berlaku dalam proses pendaftaran pengislaman boleh dilaksanakan secara atas talian. "Saya mengandaikan pertemuan yang berfokus kepada pendakwah Muslim Cina pada hari ini adalah bergantung kepada minat para peserta sendiri," ujar Shahir. Program yang berlangsung selama tiga hari dua malam itu telah berjaya merangka strategi dan idea- idea baru dalam penambahbaikan mutu pendakwah yang boleh dilaksanakan pada kelas pengajian Islam dalam pelbagai bahasa ibunda seperti Mandarin dan Tamil. y m . t e n m k r e p w w w . i . Pendakwah lelaki bersama-sama merakamkan gambar di akhir program. 27 Berita PERKIM Pendakwah mualaf perlu mendekati golongan yang berpotensi untuk memeluk Islam dan mempunyai minat yang mendalam terhadap Islam. Kita tidak boleh bergerak secara bersendirian dan sehala tanpa meminta sokongan daripada para sahabat Muslim yang lain. Berdakwah kepada keluarga bukan Islam pastinya berhadapan dengan pelbagai ujian. Sebagai manusia, kita perlu mempunyai kesabaran dalam menghadapi cabaran sosial sama ada ketika masih mukalaf atau mualaf. Selain itu perlu banyak menghadiri majlis ilmu dan sentiasa bersedia dengan dugaan yang mendatang. Seperti yang kita sedia maklum, kes murtad adalah yang paling mencabar serta perlu dipandang serius selain cabaran-cabaran sosial yang lain seperti penagihan dadah dan hubungan songsang di kalangan sesama umat Islam. Shahir juga berharap, melalui diskusi tersebut kita akan cuba mencari jalan penyelesaian terutama yang melibatkan program kebudayaan yang tidak berkaitan dengan upacara agama seperti Tahun Baru Cina dan Deepavali. Peningkatan saudara baru di kalangan masyarakat Cina di Selangor saban tahun semakin meningkat, maka dengan ini usaha dakwah terhadap orang-orang Cina perlu dipergiatkan lagi. Beliau turut menyampaikan sijil penghargaan dan hadiah kepada peserta. Turut hadir ialah Pegawai Dakwah PERKIM Bahagian Negeri Selangor, Ustaz Mohd. Yusoff Ahmad.
Berita PERKIM SELANGOR TERIMA SUMBANGAN RM500,000 Raja Muda Selangor, Tengku Amir Shah (tengah) meneriman cenderahati dari Mohd. Yasin (kanan) pada Majlis Santapan Diraja Golf Amal PERKIM Selangor 2016 semalam. - Foto: Bernama KUALA LUMPUR - Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) Selangor menerima sumbangan hampir RM500,000 hasil kutipan daripada rakan korporat dan ahli perseorangan persatuan tersebut ketika Majlis Santapan Diraja Golf Amal PERKIM Selangor 2016 di Shah Alam, Selangor semalam. Menurut Pengerusi PERKIM Selangor, Datuk Mohd. Yasin Taib, pembinaan kompleks tersebut dilihat mampu mengukuhkan peranan PERKIM Selangor dalam penyebaran syiar Islam dan kerja-kerja kebajikan. Sumbangan yang diterima adalah untuk mengumpul dana bagi projek pembinaan Kompleks PERKIM Selangor yang bakal dibina di Taman Sri Gombak, Batu Caves, Selangor dengan kos RM20 juta. "PERKIM Selangor telah berjaya menjalankan aktiviti dan program untuk menyebarkan syiar Islam dan kerja-kerja kebajikan ummah di atas usaha gigih dari ahli-ahlinya. Kompleks tiga tingkat yang dijangka siap pada 2019 itu bakal dijadikan rumah tumpangan sementara dan rumah anak angkat selain menjadi lokasi penganjuran program berkaitan saudara baharu dan asnaf. "Kini PERKIM Selangor mengutuhkan peranannya a g a r s e l a r i d e n g a n k e m a m p u a n b a g i mentranformasikan tatacara dakwah untuk sampai kepada khalayak yang lebih besar," katanya dalam kenyataan di sini hari ini. Sumber: Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 28
Berita SIBU: Di samping menjaga kebajikan mereka yang memerlukan, Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) memainkan peranan penting membantu kerajaan membendung masalah gejala sosial. Menteri Muda Pendidikan Awal Kanak-Kanak dan Pembangunan Keluarga Sharifah Hasidah Sayeed Aman Ghazali berkata pertubuhan bukan kerajaan (NGO) dan badan agama seperti PERKIM memain peranan penting membendung cabaran gejala sosial timbul daripada pemodenan pesat termasuk kemajuan yang menghakis nilai moral serta agama. "Pada masa kini, cabaran adalah besar, dengan kehamilan remaja dan gejala sosial yang lain kesan negatif daripada media sosial dan lain-lain perlu ditangani secara kolektif," katanya. Beliau berkata demikian pada Majlis Ramah Tamah Aldilfitri dianjurkan PERKIM cawangan Sibu di Hotel Li Hua di sini, malam Selasa lepas. Tambahnya, kerjasama PERKIM dengan NGO dan agensi kerajaan penting dalam menghadapi cabaran, terutamanya dalam menangani masalah sosial dengan menganjurkan aktiviti yang membawa manfaat kepada masyarakat. "Banyak aktiviti boleh dianjur melalui kerjasama antara PERKIM, NGO dan agensi-agensi kerajaan, dan hubungan baik dengan NGO dan agensi kerajaan perlu sentiasa diteruskan. "Justeru, kamu semua tidak boleh berputus asa dan terus berjuang dalam menghadapi cabaran dalam menangani masalah sosial, terutama dalam kalangan generasi muda,"ujarnya. Sharifah juga merupakan Ahli Dewan Undangan Negeri(ADUN) Semariang turut memuji PERKIM Sibu yang aktif dengan pelbagai aktiviti termasuk aktiviti kebajikan bagi membantu golongan yang memerlukan bantuan di Sibu. y m . t e n m k r e p w w w . i . Oleh itu, beliau berharap PERKIM Sibu terus aktif dalam menjalankan aktiviti-aktiviti mereka untuk pembangunan masyarakat dan institusi keluarga. "PERKIM Sibu menjalankan pelbagai aktiviti setakat ini, yang membawa banyak manfaat kepada 29 Berita PERKIM PERKIM Boleh Membantu Kerajaan Bendung MASALAH SOSIAL: Hasidah orang Islam dan bukan Islam di Sibu melalui aktiviti yang dianjurkan oleh mereka," katanya. Sementara itu, Pengerusi PERKIM cawangan Sibu Datin Sharifah Zaidah Syed Abdul Aziz yang turut berucap pada majlis itu menyeru semua ahli-ahli cawangan PERKIM Sibu untuk terus bekerjasama antara satu sama lain dalam melaksanakan aktiviti PERKIM untuk faedah bersama dan pembangunan masyarakat. Sumber :
Kaji Pendekatan Islam Bagi Perangi EKSTREMIS AGAMA: Dr Mahathir KUALA LUMPUR: Umat Islam perlu mengkaji semula pendekatan mereka mengenai Islam terutamanya dari segi kesederhanaan bagi memerangi ekstremis agama, kata Yang Dipertua Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) Tun Dr Mahathir Mohamad. Beliau berkata mesej Islam sebenar harus diperjelaskan bagi menangani fahaman dan ideologi ekstremisme. Selain itu, umat Islam perlu menitikberatkan ilmu pengetahuan dan bukannya menekankan kepada aspek keagamaan semata-mata kerana Islam tidak terhad kepada solat sahaja, katanya semasa merasmikan mesyuarat agung tahunan PERKIM peringkat kebangsaan kali ke-55, di sini malam semalam. "Kita (umat Islam) tidak boleh melupakan aspek pendidikan, tanpa ilmu pengetahuan ummah tidak akan dapat bersaing dengan negara-negara besar dunia. "Tetapi malangnya pada hari ini orang Islam lebih gemar berperang sesama sendiri dan menggunakan keganasan. Ini bukan Islam sebenar," katanya. Mesyuarat dua hari itu dihadiri lebih 300 perwakilan PERKIM di seluruh negara, dan pada majlis itu Mufti Perak Tan Sri Dr Harussani Zakaria dianugerahi Tokoh Pendakwah Unggul PERKIM 2016 di atas usahanya mengembangkan ajaran Islam. Turut hadir Setiausaha Agung Kehormat PERKIM Tan Sri Dr Mohd Yusof Noor dan Menteri di Jabatan Perdana Menteri Datuk Seri Dr. Shahidan Kassim. Sumber : Berita SELALU MIMPI PINTU SYURGA, PEMUDA CINA NEKAD MASUK ISLAM KOTA BARU, 24 Jul - Sering bermimpi berada di pintu syurga, seorang pemuda Cina nekad memeluk Islam walaupun ditentang keluarga. Danial Ikram Soon Abdullah, 32, berkata beliau beberapa kali mengalami mimpi sama kira-kira empat tahun lalu sebelum merujuk persatuan agama. "Saya tidak pernah belajar tentang Islam sebelum ini, bagaimanapun kerap kali bermimpi berada di pintu syurga menyebabkan saya memeluk Islam," katanya seperti dilapor Sinar Harian. Katanya, sebelum nekad memeluk Islam, beliau banyak membaca buku dan mendapat nasihat Persatuan Cina Muslim Malaysia (MACMA) serta Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM). Beliau kemudian bertemu jodoh dengan gadis Melayu dan kini menetap di Kubang Kerian dekat sini bersama keluarga mentua. Danial Ikram kini masih mendalami Islam dengan PERKIM dan Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Kelantan (JAHEAIK). "Sudah tiga bulan saya berada di Kelantan namun sehingga kini gagal mendapatkan pekerjaan, lebih membimbangkan isteri sedang sarat mengandung dan tentunya saya memerlukan perbelanjaan mencukupi sebagai persediaan menyambut kelahiran bayi kami nanti," katanya. Sumber: Keratan akhbar Sinar Harian yang menceritakan pengalaman kisah Danial Ikram Soon Abdullah masuk Islam dan cabaran hidupnya di Kelantan Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 30
Berita JESSE LIM Akhirnya Mengaku Sudah 18 Tahun Peluk Islam Oleh: EMMA HASSAN SEBELUM ini kecoh di laman sosial kononnya pelawak veteran Accapan telah memeluk agama Islam. Namun beliau menafikannya dan meminta netizen tidak menyebarkan berita tidak benar. Namun, mungkin ada yang terlepas pandang bahawa seorang lagi aktor berketurunan Cina, Jesse Lim atau Lim Kung Seng sebenarnya sudah lama bergelar mualaf. Buat pertama kali, aktor yang menggunakan nama Islam, Nor Halim Abdullah memberi keizinan ke p a d a M a n g g a M e d i a b a g i m e n y i a r k a n pengakuannya yang sudah memeluk agama Islam di Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) sejak 11 Ogos 1998. "Memang sebelum ini saya tidak pernah menguar- uarkan berita sudah peluk Islam. Hanya kawan- kawan rapat sahaja mengetahuinya. "Bukan sengaja mahu merahsiakan cuma saya tidak mahu menghebohkannya. Saya ke sana (PERKIM) seorang diri tidak ditemani sesiapa. "Waktu itu jiwa saya benar-benar sudah terbuka menjadi saudara baru Islam. Macam sekarang ini bila Emma telefon dan minta izin untuk mengeluarkan cerita ini, maka dengan ikhlas hati saya izinkan. "Sebelum ini adalah juga beberapa wartawan bertanyakan hal sama tetapi waktu itu hati saya belum b en a r - b en a r ter b u ka u nt u k berkongsi cerita. y m . t e n m k r e p w w w . i . "Keluarga pula sampai sekarang masih belum tahu saya peluk Islam. Maka rasanya, inilah waktu yang benar-benar sesuai untuk saya mengakuinya," jelas Jesse ketika dihubungi Mangga Media pada Selasa. Jesse Lim memulakan karier seni sebagai model. 31 Berita PERKIM Baru-baru ini beliau muncul dalam drama bersiri Rumi & Jawi di saluran Astro Prima. Bakal masuk lokasi drama baru berjudul Karisma untuk siaran RTM tidak lama lagi. Sudah puluhan drama lakonannya, antaranya Kemboja Di Laman Chin Peng dan Sayang Suria. Filem pertamanya ialah The Deadly Disciple pada 2001. Sudah 18 tahun memeluk Islam, pastinya ramai tidak menduga bahawa semasa menyertai teater muzikal Sirah Rasulullah Tahajud Cinta di Istana Budaya tahun lepas, beliau sudahpun beragama Islam. Dalam teater tersebut Jesse memegang watak Abhrahah. Aktor asal Kedah ini juga mengakui masih bujang. "Awie Wings dan Kazar Saisi adalah antara kawan artis yang rapat. Mereka puji saya kerana tidak peluk Islam hanya sebab nak kahwin. "Saya peluk Islam dengan hati yang tulus ikhlas. Ada sebabnya juga mengapa saya tidak memaklumkan berita peluk Islam sejak dulu lagi sebab saya tak mahu dikatakan sengaja mahu mencari publisiti. "Kalau nak popular sudah tentu sejak dulu lagi saya sudah mengaku. Saya tak mahu dikatakan 'jual' cerita ini semata-mata untuk kepentingan diri di dalam industri seni," ujar Jesse sambil memaklumkan sebenarnya sudah bersedia mengakhiri zaman bujang. Soal jodoh beliau serah pada takdir. Sumber:
Berita Wakaf Selangor Muamalat sumbang dana wakaf RM6.4 juta dalam pendidikan, kesihatan " BANTING, 18 Okt (Bernama) - Wakaf Selangor Muamalat menyumbang dana wakaf berjumlah kira- kira RM6.4 juta kepada pihak yang memerlukan dalam bidang pendidikan dan kesihatan, selain diagihkan untuk pelaburan setakat September lalu. Tanggungjawab wakaf Selangor Muamalat antaranya menyalurkan dana wakaf dalam bentuk aset tanpa mengira perbezaan agama dan bangsa. Secara tidak langsung menerusi dana ini ia akan memberi persepsi yang baik dalam kalangan golongan bukan Islam terhadap agama Islam," Pengerusinya, Tan Sri Dr Abdul Rahman Arshad berkata, penerima wakaf itu tidak terhad kepada umat Islam tetapi juga untuk golongan bukan Islam yang kurang berkemampuan. "Tanggungjawab wakaf Selangor Muamalat antaranya menyalurkan dana wakaf dalam bentuk aset tanpa mengira perbezaan agama dan bangsa. "Secara tidak langsung menerusi dana ini ia akan memberi persepsi yang baik dalam kalangan golongan bukan Islam terhadap agama Islam," katanya ketika berucap di majlis penyerahan sumbangan van dan anggota palsu di pejabat Pertubuhan Kebajikan Islam Malaysia (PERKIM) cawangan Banting di sini, hari ini. Tan Sri Dr Abdul Rahman Arshad Pengerusi Wakaf Selangor Muamalat Abdul Rahman berkata sumbangan dana wakaf kepada sektor pendidikan merangkumi bantuan bangunan sekolah, van dan projektor manakala bagi sektor kesihatan pula sumbangan berbentuk klinik bergerak, mesin dialisis, mesin ultrabunyi serta pelbagai peralatan perubatan. RM117,847.12 kepada PERKIM dan memberi sumbangan anggota palsu bernilai RM50,000 kepada MyCARE (Humanitarian Care Malaysia) untuk empat kanak-kanak Palestin yang telah tercedera akibat keganasan tentera Zionis. Sementara untuk pelaburan, katanya, ia bertujuan mengembangkan nilai dana wakaf. Menurut Abdul Rahman, dengan saiz dana yang semakin berkembang, Wakaf Selangor Muamalat terus komited untuk mencari penerima yang layak, selain terus berusaha membesarkan dana supaya lebih ramai penerima mendapat manfaat wakaf itu pada masa depan. "Diharapkan sumbangan van kepada Perkim cawangan Banting ini dapat memberi manfaat kepada pelajarnya dan anggota palsu tersebut dapat memberi sinar kepada kanak-kanak Palestin supaya dapat berdikari dan mampu bersekolah," katanya. BERNAMA "Hari ini, Wakaf Selangor Muamalat telah menyempurnakan sumbangan sebuah van bernilai Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 32
Berita PERKIM Kebangsaan mengucapkan setinggi-tinggi tahniah kepada Tuan Haji Abdul Rahim Bin Abdullah di atas pengurniaan Darjah Ahli Mahkota Perlis oleh DYMM Tuanku Syed Sirajuddin Ibni AlMarhum Tuanku Syed Putra Jamalullail, Tuanku Raja Perlis pada 6 September lalu. y m . t e n m k r e p w w w . i . Haji Abdul Rahim Bin Abdullah atau nama sebelumnya Lim Yin Lu, seorang berketurunan Cina dan pernah menganut ajaran agama Budha. Beliau yang berusia 65 tahun berasal dari Simpang Empat, Perlis. Haji Rahim juga berkebolehan untuk bertutur dalam 4 bahasa iaitu Melayu, Cina, Inggeris dan Thai. Sekarang, beliau berkhidmat sebagai Penasihat Urusan Dakwah PERKIM Perlis. 33 Berita PERKIM TAHNIAH ! HJ. ABDUL RAHIM ABDULLAH Selepas memeluk Islam kira-kira 47 tahun lalu, Haji Abdul Rahim telah banyak menyumbang jasa bakti kepada perkembangan agama Islam dikalangan saudara b a r u d a n b u k a n I s l a m terutamanya di negeri Perlis. Beliau juga telah berkhidmat dengan PERKIM Bahagian (negeri) Perlis lebih dari 40 tahun dan masih meneruskan usaha dakwah bersama PERKIM sekarang sehing ga ramai masyarakat Perlis mengenali beliau dengan panggilan 'Rahim PERKIM'. Beliau telah berjaya mengislamkan kira-kira 1500 o ra n g s a u d a ra b a r u d a n memberi bimbingan agama s e r ta m e n j a ga ke b a j i ka n mereka. Beliau juga merupakan nadi p e n ge ra k P E R K I M Pe r l i s . Ketokohan dan kewibawaan beliau dapat dinilai apabila Kerajaan Negeri Perlis telah melantik beliau sebagai Ahli Jawatankuasa Majlis Mesyuarat Kerajaan Negeri Perlis Bagi Hal Ehwal Agama Islam hingga sekarang. Sebagai menghargai khidmat bakti beliau, Tuan Haji Abdul Rahim pernah dianugerah: 1. Anugerah Pingat Mahkota Perlis (PMP) oleh DYMM Yuanku Raja Perlis pada 9-2-2001 2. Anugerah Kepimpinan Cemerlang oleh PERKIM Kebangsaan pada 20-01-2006 3. Anugerah Perkhidmatan Cemerlang & Anugerah Penghargaan Perkhidmatan Lama oleh PERKIM Kebangsaan pada 14-06-2013. 4. Anugerah Maal Hijrah
Berita RAJA PERLIS Mahu Umat Islam Perbaiki Diri hari ini. Turut berangkat Raja Perempuan Perlis Tuanku Tengku Fauziah Tengku Abdul Rashid, Raja Muda Perlis Tuanku Syed Faizuddin Putra Jamalullail dan Raja Puan Muda Perlis Tuanku Hajah L a i l a t u l S h a h r e e n Akashah Khalil. Raja Perlis Tuanku Syed Sirajuddin Putra Jamalullail berkenan menyampaikan amugerah Maal Hijrah Negeri Perlis kepada Tuan Haji Abdul Rahim Abdullah, Penasihat Urusan Dakwah/Pegawai PERKIM Perlis. R a j a Pe r l i s b e r t i ta h w a l a u p u n p e r i s t i w a hijrah baginda Rasulullah SAW sudah lama berlalu, n a m u n i a n y a t e t a p menjadi satu sejarah untuk dikenang dan dipelajari oleh umat Islam u n t u k s e n t i a s a mengingati diri dan sedia KANGAR, 2 Okt (Bernama) - Raja Perlis Tuanku Syed Sirajuddin Putra Jamalullail mahu semua umat Islam memperbaiki diri ke arah kehidupan yang lebih baik demi memenuhi tuntutan hidup sebagai manusia. Menurut baginda, sesiapa yang berusaha mencapai sesuatu yang lebih baik dalam kehidupannya sudah melakukan sebahagian daripada maksud hijrah dan mendapat pahala hijrah jika ia diniatkan untuk memperoleh keredaan Allah. "Setiap daripada kita pasti telah melihat kebenaran, tetapi atas pelbagai faktor seperti keluarga, kerjaya, dan budaya, diri merasa berat untuk meninggalkan kepercayaan, nafsu, dan amalan yang mungkar dan berdosa. "Oleh itu, rakan-rakan pendakwah, sama ada daripada golongan profesional, ulama, badan Agama Islam serta pertubuhan bukan kerajaan (NGO) Islam perlu meneruskan usaha untuk membimbing saudara baru kita," titahnya. berubah memacu kecemerlangan. Pada majlis itu, Raja Perlis berkenan menyampaikan Anugerah Tokoh Maal Hijrah Perlis 2016 kepada Ketua Pengarah Perkhidmatan Awam, Tan Sri Mohamad Zabidi Zainal, 60, yang menerima wang tunai RM10,000, plak dan sijil penghargaan.Antara sumbangan besar Mohamad Zabidi yang telah berkhidmat selama 37 tahun dalam perkhidmatan awam ialah menggerakkan kepakaran Unit Pemodenan Tadbiran dan Perancangan Pengurusan Malaysia (MAMPU) untuk melaksanakan program transformasi Majlis Agama Islam di beberapa negeri termasuk Perlis. Tuanku Syed Sirajuddin juga turut menyampaikan Anugerah Maal Hijrah 2016 kepada tiga penerima iaitu bekas Pengarah Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Perlis (JAIPs) Mohamad Sokri Husin, Pegawai Pertubuhan Kebajikan Islam (PERKIM) Perlis Abdul Rahim Abdullah dan Pengerusi Liga Muslim Perlis Datuk Dr Mohamad Sha Ahmad. Baginda bertitah di hadapan 2,000 hadirin pada majlis sambutan Maal Hijrah 1438H/2016M peringkat negeri Perlis di Dewan 2020 yang turut dihadiri Menteri Besar Datuk Seri Azlan Man di sini, Selain itu, baginda turut menyampaikan beberapa anugerah lain iaitu Anugerah Jaizah Maal Hijrah 2016, Anugerah Didik Maal Hijrah 2016, dan Anugerah Masjid Terbaik. Sumber : BERNAMA Berita PERKIM y m . t e n m k r e p w w w . i . 34 |
ALIH WAHANA FILM DAN NOVEL "SUSAH SINYAL" Ikramullah Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang, Banten ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penciutan, penambahan, dan variasi dalam film "Susah Sinyal" karya Ernest Prakasa dan Meira Anastasia dengan novel "Susah Sinyal"karya Ernest Prakasa dan Ikka Natassa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Objek yang di anasilis dalam penelitian ini adalah sebuah karya sastra Film(Ernest Prakasa dan Meira Anastasia) dan Novel (Ernest Prakasa dan Ikka Natassa). Data yang di gunakan berjumlah 21 data. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, banyaknya data yang ditemukan adalah 21 data perbedaan antara versi film dan novel "Susah Sinyal". Data-data tersebut diklasifikasikan atas 8 data berupa bagian film yang mengalami penciutan dalam versi novelnya, 8 data berupa bagian film yang mengalami penambahan dalam versi novelnya, dan 5 data lainnya berupa bagian film yang mengalami variasi (penambahan, penciutan, dan penggantian) pada versi novelnya. Kedua, penyesuaian-penyesuaian tersebut dilakukan dalam versi novel "Susah Sinyal" disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (a) menambal plot hole pada alur, (b) mempertegas penyebab konflik utama antara tokoh Ellen dan Kiara, serta Ellen dengan Andrew, (c) mempertegas penampilan tokoh yang dalam novel hanya bisa dijelaskan oleh kata-kata, bukan dengan visual; (d) mempertegas watak tokoh, (e) menekankan hubungan dan interaksi antartokoh, dan (f) menyesuaikan audiens. Kata Kunci : Alih Wahana, Penciutan, penambahan, Variasi, Susah Sinyal PENDAHULUAN Sastra adalah produk kebudayaan yang dituntut adaptif dengan kemajuan teknologi di sekitarnya. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan Hartini (dalam Syarif, 2019). Beliau berpendapat bahwa perkembangan sastra Indonesia sedang pesat. Perkembangan tersebut beriringan teknologi. Dalam dengan kesusastraan Indonesia, salah satu tanda kemajuan kemajuan adalah munculnya proses alih wahana dalam publikasi produk sastra Indonesia, yakni dari bentuk cetak ke film atau pun sebaliknya. teknologi tersebut Sesuai namanya, secara garis besar, alih wahana adalah perubahan satu jenis kesenian ke dalam jenis kesenian lain. Dalam kesusastraan Indonesia, alih wahana terjadi terhadap film yang dibuat kembali 400
menjadi novel dan sebaliknya, karya puisi yang berasal dari lukisan atau lagu dan sebaliknya, dan masih banyak lagi. Proses alih wahana yang sering terjadi dalam sastra Indonesia adalah terhadap novel yang diadaptasi menjadi film (ekranisasi) atau film yang dituliskan kembali menjadi novel (de-ekranisasi) (Damono, 2009: 128). Perubahan media penyebaran sastra telah marak dilakukan. Ada dalam bentuk filmisasi (ekranisasi) atau novelisasi (de- ekranisasi). Mengutip dari Praharwati dan yang Romadhon dialihwahanakan dengan cara diangkat menjadi film antara lain dua novel karya Asma Nadia yang berjudul Surga Yang Tak Dirindukan dan Surga Yang Tak Dirindukan 2; dua novel karya Andrea Hirata, yakni Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi; serta dua seri novel karya Habiburahman El-Shihrazy yang berjudul Ayat-Ayat Cinta 1 dan 2, dan Ketika Cinta Bertasbih yang dibuat adaptasinya ke dalam film dan sinetron. Sedangkan contoh alih wahana yang sejalan dengan penelitian ini, (de- yakni dari ekranisasi), misalnya adalah film Brownies, Bangsal 13, dan 12 A.M. (2017), sastra film menjadi novel De-ekranisasi dipilih subjek penelitian karena apresiasi terhadap plot film lebih dinovelisasikan. Banyak yang digambarkan lebih meluas. Perbedaan-perbedaan yang akan muncul di antara versi film dan novelnya menjadikan kajian de-ekranisasi sebagai sebuah wadah apresiasi sastra yang lebih menyeluruh. sebagai ketika terasa satu hal secara Objek penelitian yang dipilih adalah film "Susah Sinyal". Alasan dan novel dan "Susah novel pemilihan Sinyal"sebagai de- penelitian objek ekranisasi ini adalah proses novelisasi film film "Susah Sinyal"yang selesai pada tahun 2018 merupakan objek kajian de-ekranisasi terbaru yang dapat diteliti karena mayoritas alih wahana yang muncul justru dari novel diadaptasi menjadi film (ekranisasi). Agar tidak meluas, penelitian de-ekranisasi ini menjelaskan penciutan, penambahan, dan variasi yang muncul dalam versi film dan novel, dari mulai karakter tokoh, latar, tersebut akan hingga alur. Penjelasan diuraikan berdasarkan teori Sapardi Djoko Damono dalam bukunya yang berjudul Alih Wahana (2018), dan teori Eneste Pamusuk dalam bukunya yang berjudul Novel dan Film (1991). Kemudian, analisis akan diuraikan menggunakan teori sastra. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penciutan, penambahan, dan variasi dalam film "Susah Sinyal" karya Ernest Prakasa dan Meira Anastasia dengan novel "Susah Sinyal" karya Ernest Prakasa dan Ikka ini Natassa. Secara membahas tentang penciutan, penambahan, dan variasi dari film ke novel Susah Sinyal. rinci, penelitian METODE Metode penelitan merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterpretasikan data penelitiannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah penciutan, penambahan, serta variasi versi film ke novel "Susah Sinyal". Data tersebut berupa narasi, deskripsi, atau tuturan dalam dua wahana film dan novel dari cerita "Susah Sinyal". Sumber data terdiri atas dua jenis, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dalam 401
penelitian ini adalah film dan novel "Susah Sinyal". Film "Susah Sinyal" adalah film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa, dan rilis pada tanggal 21 Desember 2017 dengan durasi 110 menit. Sementara itu, novel "Susah Sinyal" ditulis oleh Ika Natassa dan Ernest Prakasa. Novel ini terbit tanggal 12 Februari 2018 dan memiliki tebal 272 halaman. Kemudian, sumber data sekunder adalah sumber data pendukung yang penelitian ini, seperti buku, internet, referensi jurnal untuk penelitian sejenis. skripsi, dan Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini ada dua, yaitu teknik simak dan teknik baca-catat. Teknik simak dilakukan untuk menyimak alur cerita dan penokohan dalam film "Susah Sinyal. teknik baca dan catat Sementara digunakan dalam mengumpulkan data penciutan, penambahan, dan variasi pada alur cerita dan penokohan pada novel "Susah Sinyal". itu HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Penciutan Data 02: Lanjutan adegan pembuka, saat Kiara memaksa Oma untuk bernyanyi, berduet bersamanya (1). Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:00:43 - 00:01:03) Oma nyanyi." Kiara : "Pliss, Oma, sekali-sekali aja, ya?" : "Masa Oma disuruh nyanyi? Oma Wong Oma tuh ngomong aja fals." Kiara : "Yaa, Oma ngasal aja. Yang penting kebersamaan. Senyum, senyum, senyum." (melihat Oma lagi) "Oma tau nggak? Followers aku banyak Opa-Opa." Oma : "Aduh, Ki, Oma tuh nggak bisa : "Ish!" Kiara : "Yaudah, senyum-senyum. Lihat ke kamera." Novel: (Susah Sinyal, 2019: 7 - 8) Kiara : "Oma, ayo dong." (menarik tangan Oma ke kamarnya) Oma : "Duh, Ki, males ah!" Kiara : "Sekali-sekali ini, Omaa!" Oma nyanyi, Ki." Kiara : "Iya, udah ngasal aja nggak apa- apa, Oma, yang penting kan kebersamaan!" (menyalakan kamera) Data 02 memuat kelanjutan pembuka film dan novel "Susah Sinyal". Pada bagian itu Kiara sedang menikmati kebersamaan mereka dengan merekam video duet. Bagian yang mengalami penciutan dari kutipan tersebut ada dua, yaitu : "Ih, tapi Oma tuh nggak bisa (1) saat Oma mengatakan bahwa suara bicaranya saja sudah fals, dan (2) saat Kiara berkata kalau pengikutnya di YouTube banyak yang seumuran Omanya. Pada versi novelnya, dialog pertama dihilangkan untuk menghilangkan kesan bahwa tokoh Oma tidak mensyukuri nikmat Tuhan. Dialog tersebut diganti dengan penegasan singkat saja bahwa Oma tidak mahir bernyanyi. Penegasan singkat tersebut adalah wajar karena pusat cerita memang bukan di sana. Kemudian, dialog kedua diciutkan untuk menghilangkan kesan centil pada kepribadian masa muda Oma. Data 08: Adegan saat Pak Handi pergi bersama Cassandra. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:05:59 - 00:06:06) Cassandra kan, Pi. Lupa deh pasti." : "Pi, Darren ulang tahun, 402
: "Oiya, ya. Ya ampun." Pak Handi (berpaling pada Ellen) "Ellen, sori Ellen, ya. Saya" Cassandra : "Ya udah yuk, Pi. Kita jalan dulu. Udah telah banget ini, udah telat banget." Pak Handi "Sori, ya!" : (kepada Iwan dan Ellen) Novel: (Susah Sinyal, 2019: 25) Cassandra Darren!" Pak Handi : "Ya ampun." (tertawa) "Oh iya, benar, ayo berangkat. Ellen, Iwan, duluan ya!" : "Pi, acara ulang tahun Data 08 adalah saat tokoh Cassandra mengingatkan Papinya, yaitu Pak Handi, terkait ulang tahun sang cucu yang bernama Darren. Kegiatan itu dilakukan di tengah- tengah interaksi Pak Handi dengan Iwan dan Ellen. Dalam film, terdapat pemaksaan yang berlebihan dari tokoh Cassandra terhadap Pak Handi. Demikian pula, sosok terburu-buru Pak Handi dinilai terlalu dalam pamitnya kepada Iwan dan Ellen. Adegan tidak mencerminkan etika yang baik karena (1) memunculkan watak Cassandra yang kurang menghormati ayahnya, dan (2) cara pamit tokoh Pak Handi tidak sopan. tersebut dinilai Bagian tersebut dihilangkan (diciutkan) menjadi adegan pamit yang singkat. tergesa dan Cassandra memaksa dalam mengingatkan Pak Handi tentang ulang tahun Darren, dan Pak Handi yang langsung pamit dengan baik-baik dari hadapan Iwan dan Ellen. Atas dasar itu, data tersebut merupakan bentuk penciutan dalam alih wahana. tidak terlalu Data 11: Adegan ponsel Kiara disita oleh Bu Sondang karena dimainkan pada saat jam pelajaran. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:08:23 - 00:09:02) Bu Sondang : "Endas, endos. Gak ada urusannya sama aku ya dek ya. Yang penting kau ikutin peraturan. Di dalam kelas, di dalam pelajaran, nggak boleh main handphone. Paham? PAHAM?!" Kiara : "lya, Bu Sondang." Bu Sondang sana!" Kiara : "Hape saya?" Bu Sondang ternyata salah) Kiara : "Itu bukan hape saya." Bu Sondang lagi) "Nah." Kiara : "Bukan juga." satu Bu Sondang keranjang dari bawah meja guru) "Nah, kau pilih sendiri. Makanya kalau punya hape itu ditandai!" : "Nah, bagus. Yaudah : (mengambil ponsel, tapi : (mengambil ponsel lain : (mengangkat Novel: (Susah Sinyal, 2019: 29) Bu Sondang endos-endas-endos. Pokoknya, main hape, habis perkara! Paham kau?" Kiara : (diam) Bu Sondang Kiara : "Iya, Bu Sondang." Bu Sondang Kiara : "Ehm, hape saya, Bu." Bu Sondang : (mengembalikan ponsel Kiara) "Kau tengok ya, sekali lagi main hape pada jam pelajaran, Ibu tumbuk hape kau!" Data 11 memuat adegan saat pertama kalinya Kiara dipanggil ke ruangan Bu Sondang karena ponselnya disita. Tokoh Kiara ketahuan bermain ponsel di jam pelajaran Bu Sondang. : "Tak ada urusan aku endas- jangan : "Paham nggak?!" : "Ya sudah sana." Dalam film adegan utama tersebut diselipi adegan saat tokoh Bu Sondang kesulitan mencari ponsel Kiara hingga akhirnya guru killer itu menyuruh Kiara mengambil ponselnya sendiri di sebuah kotak kayu berisi ponsel-ponsel siswa hasil sitaan. Adegan tersebut dinilai tidak masuk akal. 403
Sebagai guru yang memergoki Kiara bermain ponsel, Bu Sondang seharusnya sudah mengetahui bentuk ponsel Kiara. Kemungkinan besar, pihak pembuat film memunculkan adegan itu dalam rangka membangkitkan pada aspek interaksi Kiara dan Bu Sondang agar tidak terkesan terlalu serius. humor Adegan tersebut ditiadakan dalam versi novelnya. Adegan dilanjut dengan Bu Sondang yang langsung memberikan ponsel Kiara kepada pemiliknya. Oleh karena itu, data di atas merupakan adegan yang mengalami penciutan dari versi film terhadap versi novelnya. Data 12: Adegan perpisahan Ellen dengan Iwan yang akan membuat firma konsultan hukum baru. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:10:00 - 00:10:55) Iwan Ellen. Buat gua mana?" Martin : "Tadinya kami mau bikin, cuman belum sempat." Iwan Martin : "Nih, Wan, rencananya, Wan, di depan ada balon udara. Melayang, bawa banner yang ada tulisannya Farewell Iwan. Dari kiri sama kanan muncul kembang api. Seeeettt.... Bum!" Iwan Martin : "Pas kau masuk, disambut sexy dancer. Ya kan? Njreng jerengjengjeng." Iwan Martin : "Kan udah kubilang, belum sempat." Iwan sekali, sih?" Martin : "Ada." (menunjuk foto Iwan di papan tulis putih) "Ini." Iwan Martin : "Ya enggaklah!" (menunjuk foto Iwan di galon) "Itu!" : "Eh, kan yang resign bukan cuma : "Bikin apa?" : "Emmm...." : "Mana?" : "Ya, masa nggak ada apa-apa sama : "Ini doang?" : "Pesta seperti ini hanya Pak Aryo untuk pekerja yang masa baktinya itu lima tahun ke atas." Iwan bulan, Pak." Pak Aryo : "Lima tahun kurang tiga bulan, kan cuma empat tahun sembilan bulan." Iwan perhitungan." : "Tapi kan saya cuma kurang tiga : "Gue yang cina, dia yang Novel: (Susah Sinyal, 2019: 32) Iwan doang? Iwan Wijaya mana? Rasis!" Martin : "Bro, jadi gini ...." Iwan ada?!" Martin : "Ada kok, tuh." (menunjuk dekor setengah jadi) "Tapi belum kelar, bro. Sori ya, nggak sempet. Udah bagus ada." Iwan Pak Aryo : "Udahlah, Wan. Acara kayak gini khusus karyawan dengan masa bakti lima tahun ke atas." Iwan sini!" Pak Aryo bulan." Iwan yang perhitungan ...." Data 12 berisi adegan pesta perpisahan Ellen dan Iwan yang diadakan oleh tempat kerja mereka. Tokoh Ellen dan Iwan dikejutkan oleh sorakan dari ruangan pegawai di firma hukum miliki Pak Aryo, tempat kerja mereka. Begitu masuk, Iwan langsung mencari Martin. Pada versi film, tokoh tersebut menjawab pertanyaan Iwan yang meminta kejutan untuknya. Martin menceritakan rencana kejutan untuk Iwan: mengadakan parade balon udara yang membawa tulisan Farewell Iwan, dan sambutan penari seksi saat ruangan. Karena kenyataannya tidak ada, barulah Martin menunjukan dekorasi yang dibuat khusus untuk Iwan. : "Yang resign kan bukan Ellen : "Heh, kampret! Buat gue nggak : "Udah bagus ada pala lu." : "Pak! Saya udah lima tahun di : "Lima tahun kurang tiga : "Buset. Gue yang cina, kok dia sampingan ia memasuki 404
Sebaliknya, dalam versi novel, bagian Martin menjelaskan rincian rencana kejutan untuk itu dihilangkan. Adegan langsung dilanjutkan dengan masuknya Pak Aryo ke dalam pembicaraan. Penciutan tersebut dilakukan karena dialog Martin tentang balón udara sudah terasa tidak masuk akal, dan dialog tentang penari seksi juga kurang cocok untuk diletakan pada novel yang target audiensnya remaja. Atas dasar itu, data di atas mengalami penciutan. Iwan Data 16: Adegan usai Ellen menceritakan bahwa Kiara ingin berlibur ke Sumba. Astrid merekomendasikan hotel milik tantenya. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:34:40 - 00:35:00) Ellen Astrid : tantenya) Iwan Ellen jangan ke Macau terus." Iwan : "Yang penting menang!" (menatap Ellen yang masih ragu meninggalkan kantor) "El, serius nih, kalau mau pergi pergi aja, demi Kiara." : "That would be great." "Oke." (keluar, menelepon : "Ini bener di Indonesia, nih?" : "Makanya lo tuh kalau liburan Novel: (Susah Sinyal, 2019: 88) Iwan : "Gih, Strid, tanyain sana." Astrid : "Oke beres. Bentar ya." (keluar, menelepon tantenya) : "El?" Iwan : "He, ya?" Ellen : "Udah, pergi aja. Demi Kiara, El." Iwan : "Berat gue ninggalin kantor." Ellen Iwan : "Sial. Udah pergi sana. Sidang juga masih minggu depan ini. Kiara happy, lo juga sekalian refreshing biar habis itu seger ngadepin sidang." Data 16 memuat adegan yang diisi oleh interaksi tokoh Iwan, Astrid, dan Ellen. Persisnya, adegan yang dimaksud adalah usai Ellen menyatakan keinginan Kiara untuk liburan ke Sumba kepada teman- temannya. Astrid langsung mengusulkan hotel tantenya sebagai tempat Ellen dan Kiara menginap di sana. Dalam film, Ellen yang setuju, dalam novel persetujuan itu disampaikan oleh Iwan. langsung Pada versi filmnya, Iwan dan Ellen takjub dengan yang ditunjukan oleh Astrid. Iwan masih tidak menyangka, mengira potret-potret tersebut berasal dari luar negeri. Ellen langsung meledeknya karena tahu Iwan yang terlalu sering liburan ke Macau, Cina. Candaan pada isu ras diangkat di sana, tepatnya pada balasan Iwan atas ucapan Ellen, yang menghasilkan anggapan rasial bahwa pada umumnya orang cina suka ke Macau hanya untuk berjudi. Dalam versi novelnya, dialog ini diciutkan untuk menghilangkan kesan tersebut. Adegan oleh pemaksaan Iwan pada Ellen untuk tetap berlibur agar bisa menyegarkan pikirannya menjelang sidang gelar perkara perceraian klien perdana mereka, Cassandra. pemandangan Sumba dilanjutkan 2. Penambahan Penambahan merupakan perubahan yang menghasilkan adanya tambahan adegan dalam proses transformasi karya sastra ke bentuk film, atau pun sebaliknya. Seperti halnya dengan penciutan, proses ini juga ranah cerita, alur, bisa penokohan, latar, maupun suasana. terjadi pada Berikut dilakukan pada novel "Susah Sinyal". contoh penambahan yang Data 15: Adegan Kiara disidang oleh kepala sekolahnya, Ibu Rosa (di film) atau Ibu Roslina (di novel), karena bermain ponsel di kelas Bu Sondang. Ellen dipanggil juga ke sekolah. 405
Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:27:27 - 00:27:45) Bu Sondang : "Saya kan dari awal sudah jelas, Bu. Hanya menjalankan peraturan." Kiara : "Peraturan mana yang menyuruh guru ngancurin hape siswa?" : "Kan Ibu sudah minta hape Bu Sondang kau dengan baik-baik, gak kau kasih. Ya kurebutlah!" Kiara : "Kalau Ibu nggak ngerebut hape saya, hape saya nggak bakalan jatoh!" Bu Sondang main instajram aja." Ellen Bu Sondang instagram, instagram." Bu Rosa : "Lagian kamu sih, asik : "Instagram, Bu." : "Ibu sama anak sama aja, : "Cukup." Novel: (Susah Sinyal, 2019: 69 -70) Bu Roslina : "Duduk, Len." (kemudian menatap Kiara) "Saya rasa sudah jelas, ya?" : (menyela) "Saya sejak Bu Sondang awal pun sudah jelasnya, Bu. Hanya menjalankan peraturan." Kiara : "Peraturan mana yang nyuruh ngacurin HP siswa?" Ellen: : "Ki ...." Bu Sondang nggak kau kasih! Ya aku rebutlah!" Kiara : "Kalau Ibu nggak berusaha ngerebut, ini HP juga nggak bakalan jatuh!" Bu Sondang : "Kalau kau taat peraturan, aku nggak akan rebut! Memangnya aku gila?" Kiara : "Emang iya!" Bu Sondang main instajram!" Ellen Bu Sondang saja, dianggapnya aku bodoh." Bu Roslina : "Oke, cukup." Data 15 memuat adegan perdebatan Kiara dan Bu Sondang mengenai bermain instagram dalam kelas. Dalam fim dan novelnya, tersebut digambarkan selalu kontra satu sama lain. Bu Sondang selalu tidak suka dengan siswa yang memainkan gawainya di kelas, : "Kan aku minta baik-baik, : "Kau itu yang gila! Gila : "Instagram, maksudnya?" : "Ih, ibu dan anak sama kedua tokoh sementara Kiara berkilah kalau apa yang dilakukannya di ponselnya, khususnya di instagram, bukan bermain. Kiara bekerja, menerima endorsement, dan seringkali mengunggah video bernyanyi. Dalam adegan tersebut, terdapat beberapa penambahan dialog pada bentuk novel. Pertama, dialog kepala sekolah (Bu Roslina) yang mempersilakan Ellen duduk; kedua, dialog Bu Sondang yang semakin menonjolkan karakternya sebagai suku batak; ketiga, dialog tambahan dari perdebatan Kiara dengan Bu Sondang tentang ponselnya yang pecah, menunjukan betapa bermusuhannya Kiara dengan sang guru; dan keempat, dialog memperingatkan dari Ellen kepada Kiara yang menunjukan bahwa ia sebenarnya ibu yang peduli terhadap pengajaran tatakrama kepada guru walaupun guru tersebut tidak disukai Kiara. Atas dasar itu, data tersebut merupakan bagian film yang mengalami penambahan dalam versi novelnya. Penambahan yang dimaksud bertujuan untuk (1) mempertegas transisi antaradegan, yang terjadi pada dialog persilahan dari Bu Roslina kepda Ellen, dan (2) mempertegas karakter para tokoh. Data 03: Lanjutan adegan pembuka, saat Kiara memaksa Oma untuk bernyanyi, berduet bersamanya (2). Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:01:04 - 00:01:08) Oma & Kiara : "Mana di mana anak kambing saya." transisi* Novel: (Susah Sinyal, 2019: 8 - 9) 406
Oma yang nonton, lho ...." Kiara : "Ih, bawel banget deh. Emang syarat jadi oma-oma tuh harus bawel ya?" : "Hih! Oma tuh bawel turunan!" Oma Kiara : "Dari siapa?" Oma Kiara : "Idih, mana bisa begitu! Hahaha! Yuk ah." Oma : "Kiara Madeline Tirtoatmodjo, kamu ini ya, persis mamamu. Kalau udah maunya ya harus diikuti." Kiara : (sesaat muram) "Kalau gitu Oma Agatha Tirtoatmodjo tersayang mau juga dong nih ngikutin maunya Kiara? Duet, Oma, seru lho." *kemudian Kiara dan Oma bernyanyi, tapi tidak dijelaskan judul lagunya* : "Nanti YouTube kamu nggak ada : "Dari mamamu!" Data 03 memuat kelanjutan pembuka film dan novel "Susah Sinyal". Bagian itu versi penambahan mengalami novelnya. langsung mengarah pada adegan Kiara dan Oma bernyanyi, dalam novel penolakan Oma ditambah menjadi sedikit lebih panjang karena menyahuti tambahan Kiara atas lain Oma, yaitu pemaparan karakter cerewet. Setelah disahuti oleh Oma yang menyamakan sifat cerewetnya dengan Ellen, Kiara muram sejenak. Hal tersebut menunjukan bahwa Kiara tidak merasakan kecerewetan yang sama dari ibundanya itu. Sifat cerewet milik Oma menurut Kiara lebih bersahabat daripada milik mamanya. Ellen hanya bisa cerewet di hadapan klien, sementara di hadapannya Ellen hanya diam dan ibu yang kaku. pada Jika versi film Pada film, pemaparan karakter tokoh Oma dan Ellen tersebut dilakukan secara visual, sejalan dengan alur cerita. Pada novel, penambahan tersebut, misalnya dalam data ini, bertujuan agar pemaparan karakter tokoh bertumpuk pada saat penaikan konflik dan klimaks. Data 04: Adegan berikutnya setelah berduet dengan Oma. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:01:06) Tidak ada adegan apa pun setelah Kiara dan Oma berduet "Anak Kambing Saya" karena transisi langsung menuju Kiara menyapa Oma saat sarapan. Novel: (Susah Sinyal, 2019: 9) Oma mengembuskan napas sekali lagi, lalu tersenyum, dan pasrah mengikuti. Cucu dan nenek itu bernyanyi herdua di depan kamera, lalu tawa mereka pecah begitu lagu selesai. "Udah ah, Oma mau ke toilet dulu, ketawa melulu sama kamu bikin Oma kebelet." Kiara berdiri dan mematikan kamera, lalu tertegun waktu kalimat yang diucapkan Oma tadi kembali berputar dalam kepalanya. "Kamu ini ya, persis mamamu." Dia tidak pernah paham di mana miripnya dia dengan mamanya. Mama yang selalu sibuk dengan pekerjaannya, kadang tidak pulang karena menginap di kantor. Mama yang dirasakannya selalu serius dan membangun jarak dengan orang-orang di sekelilingnya, sementara Kiara sendiri menikmati berbagi keceriaan dengan sebanyak mungkin orang lewat channel YouTube instagram-nya, akun menyanyi meng-cover berbagai lagu hits dengan suaranya yang renyah, bakat yang membuatnya punya puluhan ribu followers dan subscribers. Mama yang membayar les vokalnya, tapi Kiara yakin mamanya sendiri tidak pernah melihat penampilannya di channel dan akunnya. dan Kiara tahu Mama hanya punya waktu buat kliennya. Dan Kiara sadar dia bukan klien 407
Ibu Ellen Rosaline Tirtoatmodjo, sang pengacara terpandang itu. Kiara hanya anak perempuannya. Data 04 berisi adegan berikutnya setelah Kiara berduet dengan Oma. Adegan tersebut terjadi pada menit pertama dalam film. Setelah Kiara berduet dengan Oma, dalam film langsung terjadi transisi menuju adegan berikutnya, yaitu keesokan harinya saat Oma menyiapkan sarapan untuk Kiara yang hendak berangkat ke sekolah. Terdapat penambahan adegan pada versi novelnya, yaitu adegan Oma pamit ke toilet karena tidak berhenti tertawa bersama Kiara sepanjang merekam video duet itu. Adegan tambahan tersebut menunjukan kedekatan tokoh Kiara dengan Oma, demikian pula menunjukan betapa jauhnya tokoh Kiara dengan Ellen yang adalah mamanya sendiri. Hal tersebut ditunjukan oleh bagian narasi ketika Kiara kembali membandingkan ketersediaan Oma dan Mamanya di rumah. Ellen dipandang selalu memperhatikan kliennya dibandingkan anak perempuannya. tersebut sekaligus menunjukan Bagian betapa skeptisnya tokoh Kiara untuk memperbaiki hubungannya dengan sang mama. Watak remaja yang egois pun terlihat pada bagian ini: jika tokoh Ellen tidak mendekatinya lebih dahulu, Kiara tidak akan melakukan hal yang sama. Hal- hal yang semacam ini ditunjukan melalui filmnya di menit-menit visual dalam berikutnya. Namun, pada versi novel, nilai rasa dalam konflik Ellen-Kiara dibangun pembaca sejak memahaminya dengan cepat. Atas dasar itu, data di atas merupakan bagian yang mengandung penambahan. awal sehingga Data 05: Adegan berikutnya setelah berduet dengan Oma. Kiara siap-siap ke sekolah, Oma menyiapkan sarapan. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:01:10 - 00:01:16) Oma Kiara : "Pagi, Oma." : "Pagi." Oma *transisi kepada Saodah yang menyiapkan blender* : (menyiapkan roti) Novel: (Susah Sinyal, 2019: 11) Kiara : (melihat Oma menonton video duet mereka di IPad) "Cieee, yang kemarin malu-malu diajak nyanyi tapi hari ini pagi- pagi udah neglihatin videonya mulu," Oma menoleh dan tertawa tersipu pada Kiara) Kiara : "Pagi, Oma. Calon YouTuber top nih kayaknya." Oma *kemudian Kiara dan Oma dikagetkan oleh suara protes Ngatno yang kaget mendengar Saodah memblender sesuatu* : (tetap sambil menyiapkan sarapan, : "Hus, kamu itu ya." Data 05 menunjukan adegan kebersamaan Kiara dengan Oma pada keesokan harinya setelah tokoh Kiara mengajak Oma berduet dengannya. Persisnya, adegan tersebut berisi tokoh Kiara yang menyapa Oma yang sedang menyiapkan sarapan, lalu rincian adegan dengan latar tempat dapur dan ruang makan rumah Ellen itu berlanjut pada adegan Saodah dan Ngatno. Dalam versi novelnya, terdapat tambahan rincian adegan berupa kejelasan anggapan Oma mengenai video duetnya dengan Kiara kemarin. Kiara menyapa Oma yang sedang menyiapkan sarapan sambil menonton video duet mereka yang diposting di channel Kiara. Penambahan tersebut menghilangkan hole YouTube tokoh 408
pada subplot. Oleh karena itu, data di atas termasuk bagian film yang mengalami penambahan pada versi novelnya. Data 06: Adegan berikutnya setelah adegan pagi di ruang makan yang diisi oleh Oma, Kiara, Ngatno, dan Saodah. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:04:01) Tidak ada adegan apa pun setelah (1) Kiara dan Oma sarapan, lalu (2) Ngatno yang sebal pada Saodah karena kaget dengan suara blender, dan (3) Saodah yang jika mengoceh dibandingan dengan panggilan Syasya yang Kiara gunakan padanya. tentang arti namanya Adegan sekolah. setelahnya langsung menuju Novel: (Susah Sinyal, 2019: 16 - 17) (Ditambahkan adegan flashback) Kiara : (melompat-lompat, bernyanyi lagu televisi, Hannah Montana menirukan menjadikan tumbler susu sebagai mic). Oma *Tumbler tiba-tiba terlepas dari tangan Kiara, tumpah ke atas laptop dan berkas : (bertepuk tangan) berkas Ellen* : "Aduh, Kiara!" (sibuk melucuti Ellen untuk membersihkan sarung bantal laptopnya yang langsung mati karena basah) "Makanya kamu itu kalau nonton TV jangan kecentilan!" Kiara : (turun dari kasur, berlari dan memeluk Oma) : "Kiara nggak sengaja, El." Oma Ellen : "Iya, aku tahu, tapi ini laptopku sampai mati gini, Ma. Sidangnya besok pagi!" Oma dulu, ya, Oma bantuin Mama dulu." : (mengecup Kiara) "Kiara bobo Kiara : "Kiara nggak sengaja, Oma." Oma Besok kan harus sekolah." Data 06 menunjukan adegan yang terjadi setelah latar dapur dan ruang makan rumah Ellen. Dalam film, setelah tokoh Saodah bertengkar dengan Ngatno di dapur rumah yang disaksikan oleh tokoh Oma dan Kiara, adegan langsung menuju ke sekolah, tempat Kiara dan Jessie, sahabatnya, berdialog. Dalam versi novelnya, terdapat adegan tambahan sebelum masuk ke adegan sekolah, yaitu sebuah adegan kilas balik yang menunjukan alasan konflik tokoh Kiara dan Ellen terjadi. Kilas balik tersebut berlangsung ketika Kiara kecil. yang Adegan menggambarkan awal konflik Kiara-Ellen, tidak ada dalam versi filmnya. : "Iya, Oma tau. Yuk, bobo yuk. semacam ini, Awalnya, hubungan tokoh Kiara dan Ellen digambarkan baik-baik saja. Namun, setelah suatu malam Kiara tidak sengaja menumpahkan tumbler berisi susu ke atas berkas-berkas dan laptop Ellen, hubungan mereka berubah. Karena bentakan Ellen yang kesal, Kiara kecil jadi beranggapan bahwa kini pekerjaan, klien, dan sidang lebih penting dari dirinya; dan Oma adalah orang yang dia anggap lebih mampu akrab dengan segala sifat kekanak-kanakannya. Dalam tersebut kilas membantu pembaca memahami seberapa parah keretakan hubungan ibu dan anak antara tokoh Ellen dan Kiara. Atas dasar itu, maka data di atas merupakan contoh penambahan dalam versi novel terhadap filmnya. novel, balik 3. Variasi Data 09: 409
Adegan setelah Pak Handi pergi bersama Cassandra. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:06:06 - 00:06:28) Pak Handi "Sori, ya!" : "Emang gue salah, ya?" Iwan : "Apaan?" Ellen : "Emang gue salah ngomong tadi?" Iwan : "Bilang langganan?" Ellen : "Iya." Iwan : "Ya menurut lo? Ellen Iwan : "Ya enggak, maksudnya kalo sampe ada apa-apa, ya dia ke kita gitu loh." Ellen : "Ya tapi jangan disumpahin ada apa-apa, dong. Itu kayak ... sama aja, you know what i mean." Iwan Pak Handi." : (kepada Iwan dan Ellen) : "Ke toilet dulu. Mules gue sama Novel: (Susah Sinyal, 2019: 25) Pak Handi : "Ya ampun." (tertawa) "Oh iya, benar, ayo berangkat. Ellen, Iwan, duluan ya!" itu : "Kalau yang perempuan Iwan anaknya Pak Handi yang artis sinetron itu, yang kecil cucunya, yang satu lagi itu entourage ya?" Ellen Asisten kali maksud lo." Iwan : "Ajaib asisten. Lebih heboh daripada artisnya." : "Mayan. Yuk, balik kantor ah." Ellen Iwan : "Bentar, gue ke toilet dulu ya. Daripada nanti macet terus gue pipis di botol di mobil lo kan nggak lucu." Ellen : "Entourage itu kalau rombongan. juga penampilan tuh : "Ew! Go! Gue tungguin di sini." Data 09 memuat adegan setelah tokoh Pak Handi pamit kepada Ellen dan Iwan usai sidang kasus perdata itu selesai. Dalam film, adegan tersebut berisi Iwan yang mempertanyakan kepatutan ucapannya pada Pak Handi tadi kepada Ellen. Dalam novelnya, adegan itu diganti oleh perhatian Iwan yang teralihkan pada dandanan asisten Cassandra yang lebih ramai daripada artisnya. Dialog dalam dua wahana tersebut menunjukan dua perbedaan watak dari Iwan. Pada versi filmnya, Iwan cenderung bersikap lugu. Pada versi novel, Iwan justru terlihat pintar dengan membahas asisten Cassandra menggunakan istilah entourage, bermaksud untuk sekadar meledek asisten Cassandra yang memiliki tubuh besar. Kemudian, adegan Iwan yang izin pamit ke toilet pun ditulis dengan kalimat yang berbeda. Dalam film, Iwan langsung pamit ke toilet karena malas dengan sikap Pak Handi. Dalam versi novelnya, Iwan pamit ke toilet karena sebab alami, yaitu ingin buang air kecil yang sudah ia tahan sepanjang persidangan Pak Handi, dan alasannya ke toilet sebelum pulang pun masuk akal. Iwan menyadari kemacetan Jakarta dan betapa resiknya tokoh Ellen dalam mobil. dapat Berdasarkan disimpulkan bahwa terjadi variasi dalam terhadap filmnya, yaitu bagian novel dan rincian penggantian penambahan dialog untuk membulatkan karakter tokoh Iwan. analisis tersebut, adegan Data 10: Adegan setelah Iwan pergi ke toilet. Aji dan temannya datang (di novel dijelaskan nama teman tersebut adalah Damar). Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:06:40 - 00:07:07) Ellen Aji udah dua jam telat. Hakimnya sibuk." Ellen Aji : "Sidang jam berapa?" : "Ah, jam satu. Ya ... tapi biasalah, : "Oh ...." : "Um, oke, aku masuk dulu, ya." 410
Ellen Aji Mar." : (melihat Aji yang menjauh) Ellen : (datang) "Ngeliatin apaan, sih?" Iwan Ellen : parkiran) : "Oke." : "Bye." (ke arah Damar) "Ayo, (diam, langsung berjalan ke Novel: (Susah Sinyal, 2019: 26) Ellen telat." Aji Hakimnya sibuk. Yuk, Len." bersama Damar) Ellen Iwan Ellen Iwan Ellen Iwan yang jualan donat?" : "Udah, urusin sidangnya, ntar : "Ini aja udah telat dua jam. (pamit : (melihat Aji yang menjauh) : (datang) : (kaget) "Ngagetin aja lo ah!" : "Ngelihatin apa, sih?" : "Tuh, ada tukang donat tadi." : "Sejak kapan di pengadilan ada Data 10 menunjukan adegan yang memuat interaksi Ellen dan Aji. Kedua tokoh tersebut diceritakan sebagai teman semasa kuliah di Fakultas Hukum. Aji dan Ellen mengurus kasus yang berbeda di hari itu. Dalam dua wahana "Susah Sinyal" tersebut menunjukan Aji yang menghampiri Ellen terlebih dahulu dan mengajak berbincang. Adegan diakhiri dengan Aji yang pergi bersama Damar, teman Ellen juga, masuk ke ruang sidang. Iwan muncul dari toilet tidak lama kemudian. Terjadi variasi dalam interaksi tersebut. Pertama, dalam versi filmnya tokoh Ellen menyambut kedatangan Aji dengan tangan terbuka karena perbincangan terjadi secara dua arah; sedangkan pada versi novelnya tidak demikian. Tokoh Ellen bersikap lebih defensif terhadap Aji dalam novel. Kemudian, saat kemunculan tokoh Iwan pun terdapat variasi yang kurang lebih sama, yaitu dalam versi filmnya Ellen tersipu karena tertangkap basah oleh Iwan sedang memandang Aji sehingga langsung pergi dari sana; sedangkan pada versi berekspresi novelnya, memberenggut karena kurang menyukai pertanyaan konyol Iwan. Tokoh Ellen yang sudah sebenarnya tahu bahwa menyadari dirinya memandang Aji, agak menyesalkan pertanyaan itu. Ellen justru Iwan Variasi di atas menunjukan bahwa tokoh Aji dalam novel tidak berubah, yaitu tetap agresif; tokoh Ellen tetap menunjung tinggi profesionalitasnya, sedangkan tokoh Iwan menonjolkan watak logis dan analitis di balik kepolosannya. Data 13: Adegan Kiara ditemani Oma menulis lagu di kafetaria tempat les musiknya. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:11:40 - 00:12:11) Kiara : "Oma nggak apa-apa?" Oma Kiara : "Udah, kita pulang aja. Kiara ngga usah les, ayo." Oma lagumu?" Kiara : "Kok jadi lagu, sih?" Oma lagumu?" Kiara : "Ternyata bikin lagu tuh nggak segampang nyanyi, ya." Oma : "Dahlah, untung suara kamu tuh bagus. Coba Oma yang ikut audisi, apa nggak lari semua para jurinya?" Kiara : "Oma ...." (tersenyum) : "Enggak. Cuman capek sedikit." : "Eh, ya ampun, Ki. Gimana : "Iya, itu yang penting. Gimana Novel: (Susah Sinyal, 2019: 35-36) Kiara : "Oma nggak apa-apa?" Oma olahraga." Kiara : "Hah?" Oma apotek." : "Iya, agak capek, tadi habis : "Nggak sih, cuma jalan sedikit ke 411
Kiara : "Apotek? Beli obat apa? Emang Oma sakit? Kita pulang ajalah. Kiara ngga usah masuk les!" Oma koyo. Tuh itu, lagu kamu gimana?" Kiara : "Kok malah ngomongin lagu, sih?" : "Iya, lagu kamu. Itu kan penting." Oma Kiara : "Masih dibikin, Oma. Ternyata nulis lagu itu nggak segampang nyanyi, ya?" : "Ya namanya juga pertama kali Oma nulis lagu. Sabarlah. Masih untung suara kamu bagus. Nah Oma, nguap aja fals. Coba Oma yang ikut audisi, pasti jurinya pada resign semua!" Kiara : (mencubit pipi Oma gemas dan tergelak) : "Haduh, Ki, Oma itu cuma beli Data 13 menunjukan adegan antara Kiara dan Oma di kafetaria tempat Kiara les musik. Dalam adegan itu, Kiara heran melihat wajah Oma Agatha yang agak kelelahan. Tokoh Kiara menunjukan watak penyayangnya pada kedua versi wahana. Perbedaan yang terdapat pada kedua versi tersebut ialah variasi dialognya. Variasi dialog yang dimaksud adalah penambahan alasan kepergian sesaat Oma Agatha, yaitu untuk membeli koyo ke apotek. Padahal, dialog tersebut diletakan di sana sebagai bangunan penaikan konflik pertama saat Oma Agatha meninggal tiba- tiba karena serangan jantung. Penambahan ini berarti, penulis menunjukan bahwa tokoh Oma Agatha sudah sakit sejak lama. Selain penambahan dialog, ada pula penggantian dialog akhir dari Oma. Dalam film, Oma menyebutkan bahwa juri akan lari mendengar suaranya yang fals. Dalam novelnya, tokoh Oma Agatha justru berkata juri akan mengundurkan diri dari kompetisi menyanyi yang akan Kiara ikuti. Dengan penggantian detail tersebut tokoh Oma bermaksud menyampaikan nasihat kepada Kiara bahwa sangat penting tetap semangat selagi memiliki dan kesempatan untuk mewujudkan impian. Resign atau mengundurkan diri yang diucapkan Oma tersebut bukan hanya bermaksud meledek suaranya yang saking jeleknya bisa membuat juri ajang pencarian bakat mengundurkan diri. kemampuan Resign dalam konteks kalimat Oma bermaksud menyemangati Kiara pula, bahwa sebagai seseorang yang bersuara bagus dan sedang dalam spotlight media sosial dengan pengikut Instagram dan YouTube-nya yang cukup tinggi, Kiara seharusnya pantang patah semangat. Siapa yang tahu ajang pencarian bakat tersebut akan dilaksanakan lagi tahun depan atau tidak kalau Kiara menyerah hanya karena tidak kunjung mendapatkan inspirasi ketika menulis lagu. Jadi, variasi pada versi novel sarana tersebut dimunculkan penonjolan watak Oma, serta memperjelas subplot. sebagai Data 18: Adegan telepon Ellen pada Iwan untuk pertama kalinya di Sumba. Film: (Susah Sinyal, 2017: 00:47:30 - 00:47:50) Iwan Ellen bisa-bisa download, Wan. Emang apaan, emailnya?" : "Ini ... pointers buat Cassandra Iwan kalau dia diwawancara infotainment. Mau lo review dulu nggak?" : "Ya mau ... cuman gimana dong? Ellen Yaudah, pokoknya gini, gue percaya aja sama lo. Kalau ada yang urgen, lo telepon atau SMS, ya." Iwan Ellen : "Oke, gimana, El?" : "Ini nggak : "Oke, oke. Thank you, ya, El." : "Thanks, Wan." gue sih, 412
Novel: (Susah Sinyal, 2019: 121) Ellen telepon sampai tiga kali baru diangkat?" Iwan Ellen Iwan nggak jelas gini." Ellen Iwan email gue belum?" : "Boro-boro cek email, WA aja dari Ellen tadi nggak ada yang masuk. Ngos-ngosan nih sinyal di sini. Gimana sih lo milih hotelnya ah!" : "Laaaah, kok jadi gue? Gue kan Iwan cuma nge-booking, rekomendasi hotelnya kan dari Astrid! Lagian mana gue tahu di sana susah sinyal, gue juga belum pernah." Ellen : "Yaudah, yaudah. Lo ngimel apa sih?" Iwan : "Pointers buat Cassandra kalau dia ditodong infotainment. Mau lo review dulu nggak?" Ellen : "Mau sih mau, tapi gimana? Kalau lo co-pas ke SMS satu-satu ke gue, bisa nggak?" : "Bisa ya bisa, tapi lumayan ya." Iwan Ellen : "Ya udah deh, gue percayakan sama lo aja. Kalau ada yang urgen, lo telepon atau SMS ya. WA segala macam nggak jalan di sini." Iwan Data 18 memuat adegan bertelepon Ellen dengan Iwan. Ellen yang baru saja menikmati hari pertamanya di Sumba, dengan Iwan bersama Astrid yang sedang sibuk menyiapkan untuk Cassandra yang sedang menghadapi kasus tersebut, perceraiannya. Dalam adegan Ellen menelepon Iwan pada malam hari. Namun, pada versi filmnya, adegan yang telepon dimaksud menunjukan bahwa tersebut bukanlah telepon pertama Ellen. Artinya, sebelumnya tokoh Ellen sudah menghubungi Iwan sehingga mengetahui Iwan mengirim surat elektronik tentang Cassandra, sidang yang akan mereka : "Eh, Wan, lo lagi ngapain sih? Gue : "Eh, sori, ini siapa?" : "Ini gue, Ellen." : "Ooo. Gue kirain tadi sales, nomor : "Sial." : "Lo baru mendarat? Udah cek : "Oke sip. Bye, El." pointers tidak hadapi seminggu diperjelas dalam itu, Ellen menghubungi Iwan menggunakan nomor lama atau nomor baru yang ternyata masih bisa menangkap sinyal. lagi. Namun, adegan Pada versi novelnya, adegan bertelepon tersebut adalah adegan pertama dalam malam itu, sehingga dibuat agak panjang. Dari mulai Iwan yang mengira Ellen adalah sales karena nomor telepon tidak dikenal, karena ia menggunakan nomor baru di Sumba, sampai dengan persetujuan Iwan terhadap usul Ellen untuk mengirimkan pointers tersebut via pesan singkat saja, disalin, disesuaikan dengan kapasitas jumlah kata pada layanan pesan singkat. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka variasi yang terjadi dimaksudkan untuk (1) memperjelas kelogisan cerita tentang nasib nomor ponsel Ellen, (2) menonjolkan watak Ellen yang terpikirkan sebenarnya masih pekerjaan ketika di Sumba, dan (3) memperjelas siapa yang memesan dan mengusulkan hotel. Akan tetapi, inti adegan pada kedua versi "Susah Sinyal" tersebut adalah sama, yaitu telepon koordinasi Iwan dengan Ellen saat di Sumba, mengenai kasus perceraian Cassandra. sangat SIMPULAN Berdasarkan uraian mengenai penelitian Alih Wahana dalam Film dan Novel Susah Sinyal, maka diperoleh kesimpulan : Pertama, banyaknya data yang ditemukan adalah 21 data perbedaan antara versi film dan novel "Susah Sinyal". Data-data tersebut diklasifikasikan atas 8 data berupa bagian film yang mengalami penciutan dalam versi novelnya, 8 data berupa bagian film yang mengalami penambahan dalam 413
versi novelnya, dan 5 data lainnya berupa film yang mengalami variasi bagian (penambahan, dan pengurangan, penggantian) pada versi novelnya. Kedua, penyesuaian-penyesuaian tersebut dilakukan dalam versi novel "Susah Sinyal" disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (a) menambal plot hole pada alur, (b) mempertegas penyebab konflik utama antara tokoh Ellen dan Kiara, serta Ellen dengan Andrew, (c) mempertegas penampilan tokoh yang dalam novel hanya bisa dijelaskan oleh kata-kata, bukan dengan visual; (d) mempertegas watak tokoh, (e) menekankan hubungan dan interaksi antartokoh, dan (f) menyesuaikan audiens. UCAPAN TERIMA KASIH Banyak pihak yang terlibat membantu dan menyisihkan sebagian waktunya untuk memnyelesaikan penelitian ini. Karena itu pada kesempatan ini dengan rasa tulus dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak, seperti Ketua Yayasan Sasmita Jaya, Rektor Universitas Pamulang, Dekan Fakultas Sastra Unpam, dan Prodi Sastra Indonesia Unpam. REFERENSI Burhan Nurgiyantoro. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Damono, Sapardi Djoko. 2018. Alih Jakarta: Gramedia Wahana. Pustaka Utama Eneste, Panusuk. 1991. Novel dan Film. Flores: Penerbit Nusa Indah H.B. Sutopo. 2002. Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press Himawan, Pratista. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka Ibrasma, R., WS, H. W. H., & Zulfadhli, Z. Perbandingan Cerita (2013). Novel dengan Film Di Bawah Lindungan Kabah. Jurnal Bahasa dan Sastra, 1(2), 1-13. Kosasih. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bandung: Yrama Bersastra. Widya Mursih, M., & Nursalim, M. P. (2019). Transformasi Novel Ke Film The Perfect Husband Karya Indah Riyana. Jurnal Sasindo UNPAM, 7(2), 87-101. Martin, M. (2017). Ekranisasi Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Ke Film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Sutradara Kuntz Agus. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Oktafiyani, A., Suseno, S., & Nuryatin, A. (2020). Analisis Transformasi Makna Simbolik Mihrab pada Novel ke Film Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Jurnal Sastra Indonesia, 9(1), 78-84. Prakasa, Ernest & Ika Natassa. 2019. Susah Sinyal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Prakasa, Ernest & Meira Anastasia. 2017. Susah Sinyal. Jakarta: Starvision Saputra, D. H., & Nursalim, M. P. (2020). Ekranisasi Novel Koala Kumal ke "Koala Kumal" Karya Film Raditya Dika. DEIKSIS, 12(03), 249-258. Sudjiman, Panuti. 1984. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sugiyono, 2009. Metode Penelitian dan Kuantitatif, Kualitatif R&D,Bandung : Alfabeta. 414
Sumardjo, Jacob & Saini K.M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 415 |
PENGARUH PENGETAHUAN INVESTASI, MODAL MINIMAL, KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN MOTIVASI DIRI TERHADAP MINAT INVESTASI MAHASISWA DI PASAR MODAL (Skripsi) Oleh Cecep Hidayat FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2022
ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN INVESTASI, MODAL MINIMAL, KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN MOTIVASI DIRI TERHADAP MINAT INVESTASI MAHASISWA DI PASAR MODAL Oleh CECEP HIDAYAT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di pasar modal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan endekatan ex post facto and survey. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 143 responden. Sampel yang diperoleh berjumlah 105 responden. Pengumpulan data menggunakan angket/ kuisioner. Pengujian hipotesis secara parsial uji T dan secara simultan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di pasar modal. Kata Kunci : minat investasi, pengetahuan investasi, modal minimal, teknologi, motivasi diri.
ABSTRACT INFLUENCE OF INVESTMENT KNOWLEDGE, MINIMAL CAPITAL, TECHNOLOGICAL PROGRESS AND SELF-MOTIVATION ON STUDENT INVESTMENT INTEREST IN THE CAPITAL MARKET By CECEP HIDAYAT This study aims to determine the effect of investment knowledge, minimal capital, technological progress, and self-motivation on student investment interest in the capital market. The method used in this research is descriptive verification with ex post facto approaches and surveys.The population in this study is 143 respondents.The sample obtained was 105 respondents. Data collection is done through questionnaries. The hypothesis testing is done by using T test partially and F test simultaneously. The results showed that there was an influence between investment knowledge, minimal capital, technological progress and self- motivation on student investment interest in the capital market. Keywords : investment interest, knowledge investment, minimal capital, technology, self-motivation.
PENGARUH PENGETAHUAN INVESTASI, MODAL MINIMAL, KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN MOTIVASI DIRI TERHADAP MINAT INVESTASI MAHASISWA DI PASAR MODAL Oleh Cecep Hidayat Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2022
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Cecep Hidayat dan biasa disapa dengan nama Cecep. Penulis lahir pada tanggal 5 April 1998, merupakan anak ketiga dari pasangan Bapak Kaslanik dan Ibu Siti Maisaroh. Penulis berasal dari Kabupaten Tangamus, Lampung. Berikut Pendidikan formal yang pernah ditempuh. 1. Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Rantau Tijang lulus pada tahun 2009. 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pugung lulus pada tahun 2012. 3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Pagelaran lulus pada tahun 2015. 4. Pada tahun 2015 penulis di terima melalui jalur SBMPTN pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Lampung. Tahun 2017 penulis mengikuti KKL kemudian melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Darul Fikri Pugung dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sumanda, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus pada tahun 2018. Penulis pernah mengikuti organisasi kampus yakni BEM FKIP Unila, FPPI FKIP Unila, dan Assets FKIP Unila.
PERSEMBAHAN Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis sampai pada tahap ini. Karya ini ku persembahkan untuk: Kedua Orang Tuaku Tersayang Terimakasih atas ridho, dukungan, serta do'a yang senantiasa dipanjatkan. Terimakasih karena selalu memotivasi dan menyemangatiku untuk terus melangkah dan pantang menyerah. Keluargaku Terimakasih untuk seluruh keluargaku yang selalu mendukung dan mendoakanku, semoga aku bisa menjadi kebanggaan untuk kalian. Sahabat-sahabatku Terimakasih untuk semua dukungan, perjuangan dan cerita yang takkan bisa ku tuliskan dalam selembar kertas. Semua guru, dosen, pendidik dan almamater tercinta Terimakasih telah membimbing dan mengajarkanku banyak hal. Aku tak sanggup membayar semua yang kudapatkan, semoga Allah selalu meridhoi dan memberkahi kehidupan kita semua.
MOTTO "Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula). Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman: 60-61)
SANWACANA Puji Syukur kehadirat Allah Subhanahuwata'ala atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Pengaruh Pengetahun Investasi, Modal Minimal, Kemajuan Teknologi dan Motivasi Diri terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal". Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu'alaihiwasallam. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, motivasi, bimbingan serta saran semua pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada: 1. Rektor, wakil rektor, segenap pimpinan dan tenaga kerja Universitas Lampung; 2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung; 3. Dr. Sunyono, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama FKIP Universitas Lampung; 4. Drs. Supriyadi, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP Universitas Lampung. 5. Dr. Riswanti Rini, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP Universitas Lampung. 6. Drs. Tedi Rusman, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS dan Pembimbing I, atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, dan motivasi dalam proses penyusunan skripsi ini; 7. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lampung, yang tak kenal lelah untuk selalu menyemangati, memotivasi, dan membimbing penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini;
8. Drs. I Komang Winatha, M.Si. selaku pembimbing II, yang bersedia memberikan bimbingan, dan memotivasi dalam proses penyusunan skripsi ini; 9. Drs. Nurdin, M.Si. selaku pembahas skripsi, yang selalu memberi arahan dan nasihat dalam proses penyusunan skripsi ini; 10. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi Drs. Yon Rizal, M.Si., Albet Maydiantoro, S.Pd., M.Pd., Suroto, S.Pd., M.Pd., Rahmah Dianti Putri, S.E., M.Pd., Dr. Erlina Rufaidah, M.Si., Fanni Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Rahmawati, S.Pd., M.Pd., dan Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd. atas ilmu yang telah diberikan; 11. Teristimewa, kedua orang tuaku yang selalu memberikan kasih sayang dan kesabaran dalam membesarkan dan mendidikku, tak henti-hentinya mendo'akan, mendukung, menyemangati, dan memotivasi, serta semua perjuangan yang telah dilakukan; 12. Keluarga besar yang selalu menjadi penyemangat, motivasi dan mendukung, Teh Maya, Esha, Aa Samsul, Aa Ari, Teh Enjuh, Bila, Umay, Bibi Iis, Mang Subur, Alifa, Uwa, Bibi, Mamang dan semuanya; 13. Keluarga Bapak Paiman dan Ibu Muji Astuti di Lampung Timur serta Bapak Dahlan (alm) dan Ibu Siti Warsini di Bandar Lampung, atas do'a, dukungan, dan banyak sekali bantuan selama penyusunan skripsi yang tak bisa dituliskan dengan kata-kata; 14. Mamang-mamang penghuni kontrakan ghaib di Gedong Meneng, atas pengalaman dan pelajaran hidup dari pagi hingga pagi sampai pagi lagi. 15. Pengurus Panti Asuhan Al-Hidayah cabang bisnis Mbah Grandpa Corp., suhu dari segala suhu Mas Pandu mimimimimimimi, rekan kerja teknik ekonomi Fadhiel genjreng ahli statistik parametrik 900 detik, Hadi akung think kreatipipel multitelen teknisi Old Trafford, pemilik saham Fly Over Tanjung Senang Ajiketum sang pemikat wanita pemburu waria penjaga narapidana, ahli peninjau pulau dari Lubuk Linggau Mas Edi Frans dua kelinci atlit renang Sungai Musi, kakak paskibraka sang pengibar saka salam pramuka Ichsan Febrian senandung nada kenyamanan kesempurnaan cinta, Kaskuser addict sang pujangga perangkai kata Rizal-chan yameteh sempai, staff ahli departemen mata-mata pakar berita tak terduga Bhakti the sing;
16. Para pendekar Last Circle, pemain adu penalti, pejuang wisuda bulan Juli, Belika, Ratih, Roro; 17. Teman-teman Pendidikan Ekonomi Unila angkatan 2015. Yai Abduh, Josua 125cc, Remond sang pencari citer, Ancoy Gaming earth city musician, dan seluruh angkatan 2015 yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu; 18. Adik-adik yang telah banyak membantu proses perskripsian. Angger, Riyan, Galuh, Miftah, dan yang lainnya; 19. Kakak dan adik tingkat khususnya Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Unila. 20. Keluarga besar Ibu Mumun yang telah membimbing selama KKN dan PPL di Desa Sumanda, Kec. Pugung, Kab. Tanggamus; 21. Teman-teman KKN dan PPL Ibu Mumun Squad. Jul, Keke, Nia, Ria, Desak, Mala, Kak Rey, Cimeng dan Wia; 22. Murid-murid selama PPL di SMK dan SMA Darul Fikri Sumanda; 23. Almamater tercinta MI Al-Falah Ciparai, SDN 2 Rantau Tijang, SMPN 1 Pugung, dan SMAN 1 Pagelaran; 24. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik langsung atau tidak langsung. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan berupa rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh kata sempurna, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Bandar Lampung, 17 Juni 2022 Penulis, Cecep Hidayat
DAFTAR ISI Halaman ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... v DAFTAR GAMBAR ... vii DAFTAR LAMPIRAN ... viii I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang Masalah ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 8 C. Batasan Masalah ... 8 D. Rumusan Masalah ... 9 E. Tujuan Penelitian ... 9 F. Manfaat Penelitian ... 10 1. Manfaat Secara Teoritis ... 10 2. Manfaat Secara Praktis ... 10 G. Ruang Lingkup Penelitian ... 10 1. Objek Penelitian ... 10 2. Subjek Penelitian ... 10 3. Tempat Penelitian ... 10 4. Waktu Penelitian ... 11 5. Ilmu Penelitian ... 11 II. TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS ... 12 A. Tinjauan Pustaka ... 12 1. Minat Investasi ... 12 2. Pengetahuan Investasi... 16 3. Modal Minimal ... 17 4. Kemajuan Teknologi ... 18 5. Motivasi Diri ... 20 B. Penelitian yang Relevan ... 21 C. Kerangka Pikir ... 23 D. Hipotesis ... 25 III. METODE PENELITIAN ... 26 A. Metode Penelitian ... 26 ii
B. Populasi dan Sampel ... 26 1. Populasi ... 26 2. Sampel ... 27 C. Teknik Pengambilan Sampel ... 28 D. Variabel Penelitian ... 29 1. Variabel terikat (dependent variable) ... 29 2. Variabel bebas (independent variable) ... 29 E. Definisi Konseptual Variabel ... 29 1. Minat Investasi (Y) ... 29 2. Pengetahuan Investasi (X1) ... 30 3. Modal Minimal (X2) ... 30 4. Kemajuan Teknologi (X3) ... 30 5. Motivasi Diri (X4) ... 31 F. Definisi Operasional Variabel ... 31 G. Teknik Pengumpulan Data ... 33 1. Observasi ... 33 3. Dokumentasi ... 34 4. Kuesioner (Angket) ... 34 H. Teknik Analisis Data ... 34 I. Uji Persyaratan Instrumen ... 34 1. Uji Validitas ... 35 2. Uji Reliabilitas ... 38 J. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 39 1. Uji Normalitas ... 39 2. Uji Homogenitas ... 40 K. Uji Asumsi Klasik ... 40 1. Uji Kelinieran Regresi ... 40 2. Uji Multikolinieritas ... 42 3. Uji Autokorelasi ... 43 4. Uji Heteroskedastisitas ... 44 L. Pengujian Hipotesis ... 45 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48 A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 48 1. Sejarah Singkat Berdirinya Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung ... 48 2. Profil Program Studi ... 49 3. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi ... 49 4. Sarana dan Prasarana Program Studi ... 51 B. Gambaran Umum Responden ... 52 C. Deskripsi Data ... 52 D. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 61 1. Uji Normalitas ... 61 2. Uji Homogenitas Sampel ... 62 E. Uji Persyaratan Regresi ... 64 1. Uji Kelinearan Regresi ... 64 2. Uji Multikolinearitas ... 66 3. Uji Autokorelasi ... 68 iii
4. Uji Heteroskedastisitas ... 68 F. Pengujian Hipotesis ... 69 1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial ... 69 2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 75 G. Pembahasan ... 78 1. Pengaruh Pengetahuan Investasi terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal ... 79 2. Pengaruh Modal Minimal terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal ... 80 3. Pengaruh Kemajuan Teknologi terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal ... 81 4. Pengaruh Motivasi Diri terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal ... 82 5. Pengaruh Pengetahuan Investasi, Modal Minimal, Kemajuan Teknologi, dan Motivasi Diri terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal ... 83 H. Keterbatasan Penelitian ... 84 V. SIMPULAN DAN SARAN ... 86 A. Simpulan ... 86 B. Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN ... 92 iv
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Hasil Wawancara Minat Investasi di Pasar Modal pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 ... 2 2. Hasil Wawancara Pengetahuan Investasi pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 ... 4 3. Hasil Wawancara Modal Minimal pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 ... 5 4. Hasil Wawancara Kemajuan Teknologi pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 ... 6 5. Hasil Wawancara Motivasi Diri pada Mahasiswa Pendidikan 7 Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 ... 6. Hasil Penelitian yang Relevan ... 21 7. Data Jumlah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung Angkatan 2019 dan 2020 ... 27 8. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Mahasiswa Angkatan 2019 dan 2020 ... 28 9. Indikator dan Sub Indikator Masing-Masing Variabel ... 31 10. Hasil Uji Validitas Pengetahuan Investasi (X1) ... 35 11. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Modal Minimal (X2) ... 36 12. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kemajuan Teknologi (X3) ... 36 13. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Motivasi Diri (X4) ... 37 14. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Minat Investasi (Y) ... 37 15. Daftar interprestasi koefisien r ... 38 16. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 39 17. Tabel Daftar ANOVA ... 41 18. Daftar Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Unila ... 48 19. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Investasi (X1) ... 53 20. Kategori Pengetahuan Investasi (X1) ... 54 21. Distribusi Frekuensi Modal Minimal (X2) ... 55 22. Kategori Modal Minimal (X2) ... 56 23. Distribusi Frekuensi Kemajuan Teknologi (X3) ... 56 24. Kategori Kemajuan Teknologi (X3) ... 57 25. Distribusi Frekuensi Motivasi Diri (X4) ... 58 26. Kategori Motivasi Diri (X4) ... 59 27. Distribusi Frekuensi Minat Investasi (Y) ... 60 28. Kategori Minat Investasi (Y) ... 61 29. Hasil Uji Normalitas ... 62 v
30. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas ... 62 31. Hasil Uji Homogenitas ... 63 32. Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas ... 63 33. Hasil Uji Kelinearan Regresi ... 64 34. Rekapitulasi Hasil Uji Kelinearan Regresi ... 65 35. Hasil Uji Multikolinearitas... 66 36. Rekapitulasi Hasil Uji Multikolinearitas ... 67 37. Hasil Uji Autokorelasi ... 68 38. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 68 39. Rekapitulasi Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 69 40. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana (X1) ... 69 41. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana (X2) ... 71 42. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana (X3) ... 72 43. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana (X4) ... 74 44. Hasil Uji Regresi Linear Multiple ... 75 vi
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Paradigma Penelitian ... 25 vii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Daftar Modal Minimal Pembukaan Rekening Investasi pada Beberapa Perusahaan Sekuritas ... 93 2. Data Jumlah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung Tahun Ajaran 2021/2022 ... 94 3. Angket Penelitian ... 95 4. Data Uji Coba Instrumen ... 101 5. Output Uji Validitas ... 106 6. Output Uji Reliabilitas ... 111 7. Data Penelitian ... 112 8. Output Uji Normalitas ... 126 9. Output Uji Homogenitas ... 127 10. Output Uji Kelinearan Regresi ... 128 11. Output Uji Multikolinearitas ... 129 12. Output Uji Autokorelasi ... 130 13. Output Uji Heteroskedastisitas ... 131 14. Output Uji Hipotesis ... 132 viii
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu sarana yang digunakan untuk mendapatkan passive income. Kegiatan investasi sangat penting bagi kehidupan seseorang karena menyangkut akan hal untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup. Investasi juga membantu menumbuhkan perekonomian karena menciptakan kegiatan ekonomi, seperti jual beli barang dan jasa serta dapat membuka lapangan kerja untuk banyak orang. Selain itu, keberhasilan kinerja investasi di dalam negeri yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi tentunya akan memberi kontribusi yang positif bagi kondisi ekonomi. Berbicara mengenai investasi dalam konteks perekonomian, sebenarnya terdapat berbagai macam bentuk investasi yang dapat dilakukan. Akan tetapi di era saat ini salah satu investasi yang sedang populer dan ramai diperbincangkan yaitu investasi di pasar modal. Secara umum pasar modal dapat dikatakan sebagai tempat atau wadah bertemunya pihak yang memiliki dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Husnan (2019: 8) mengungkapkan keberadaan pasar modal sebenarnya dapat menjadi alternatif bagi pemilik dana (masyarakat) untuk menginvestasikan dana mereka bukan hanya pada rekening deposito, tetapi juga pada berbagai instrumen pasar modal seperti obligasi, saham, dan reksadana. Akan tetapi paradigma di masyarakat terkait investasi di pasar modal sekarang ini seolah masih tidak terlalu penting, dikarenakan kurangnya pengetahuan, butuh modal yang besar, prosedurnya yang rumit, dan kurangnya motivasi sehingga masih sedikit yang memberanikan diri untuk berinvestasi.
2 Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2018: 62) bahwa pada tahun 2018 hanya sekitar 1 juta investor di pasar saham dengan rata-rata transaksi bulanan sebesar Rp 244,89 triliun. Artinya kurang dari 1% penduduk Indonesia yang berinvestasi di pasar modal, sangat jauh jumlahnya dibandingkan nasabah perbankan nasional. Ia juga mengungkapkan bahwa salah satu penghambat bagi pertumbuhan pasar saham Indonesia adalah partisipasi masyarakat yang rendah dalam berinvestasi pada instrumen saham. Rendahnya minat investasi tersebut dipicu karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam berinvestasi. Selain itu penyebab lainnya yang menjadi penghambat pertumbuhan investasi yaitu persepsi negatif yang berkembang luas dan takut mengalami kerugian atas investasi. Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung adalah salah satu program studi perguruan tinggi di Indonesia yang mempelajari mata kuliah makro ekonomi dan manajemen keuangan. Kedua mata kuliah ini sangat erat kaitannya dengan pembangunan ekonomi nasional dan investasi. Sebagai kaum terpelajar dan generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan dapat andil dalam meningkatkan perekonomian nasional salah satunya dengan melakukan investasi di pasar modal, akan tetapi minat investasi mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung masih cukup rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Wawancara Minat Investasi di Pasar Modal pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak Jumlah Ya (%) Tidak 1 2 Apakah anda suka membaca buku ataupun sering mengikuti seminar tentang investasi di pasar modal? Apakah anda sering mencari informasi yang berhubungan dengan investasi di pasar modal? 4 5 16 15 20 20 20 25 80 75
Tabel 1. Lanjutan 3 4 Apakah anda tertarik untuk berinvestasi di pasar modal? Apakah saat ini anda sudah mulai berinvestasi di pasar modal? 14 3 6 17 20 20 70 15 Sumber: Hasil Wawancara Pra Penelitian Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 1 diketahui persentase ketertarikan mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal sebesar 70% menunjukkan respon positif. Akan tetapi hal tersebut tidak diimbangi tindakan nyata yang ditandai dengan 85% mahasiswa yang belum memulai melakukan investasi di pasar modal. Selain itu hanya 25% mahasiswa yang sering mencari informasi terkait investasi dan 80% mahasiswa tidak suka membaca buku dan jarang mengikuti seminar tentang investasi di pasar modal. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam jiwa mahasiswa belum terdapat minat yang kuat untuk berinvestasi di pasar modal karena kurangnya tindakan untuk memulai dan hanya sebatas keinginan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya bahwa investasi di pasar modal saat ini sebenarnya sudah mulai populer di Indonesia, terutama di kalangan generasi milenial dan mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya content creator dan influencer yang membagikan kontennya melalui saluran Youtube atau sosial media mereka yang berkaitan dengan investasi dan trading baik berupa tutorial, promosi produk dan lain sebagainya. Meski demikian, tentu saja tidak semua orang akan tertarik untuk terjun langsung dalam dunia investasi karena semua itu membutuhkan pengetahuan dan pemahaman lebih dalam. Begitu pula pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung yang dapat dikatakan masih rendahnya minat mereka karena keterbatasan pengetahuan mengenai investasi. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2 hasil wawancara yang telah dilakukan pada saat pra penelitian. 30 85 3
4 Tabel 2. Hasil Wawancara Pengetahuan Investasi di Pasar Modal pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak Jumlah Ya (%) Tidak 1 2 3 4 Apakah anda sering meluangkan waktu untuk mencari tahu terkait investasi selain mengikuti perkuliahan di kampus? Apakah risk and return investasi menjadi hal yang membuat anda enggan untuk investasi di pasar modal? Apakah anda benar-benar memahami tujuan berinvestasi dalam jangka pendek atau panjang? Apakah anda mengetahui investasi hanya sebatas teori dan tidak memraktikannya ketika belajar di kampus? 5 17 2 19 15 3 18 1 20 20 20 20 25 85 10 95 75 15 90 5 Sumber: Hasil Wawancara Pra Penelitian Seperti diketahui bahwa tugas utama dari mahasiswa adalah belajar (kuliah) sehingga mereka hanya memiliki sedikit waktu luang untuk mempelajari dan mengawasi aktivitas di pasar modal di luar kampus. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara yang menunjukan bahwa dari 20 mahasiswa hanya 5% yang sering meluangkan waktu untuk menggali lebih dalam tentang investasi. Risk, return, tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang merupakan dasar pengetahuan investasi pada mahasiswa masih tergolong rendah. Diketahui 85% mahasiswa enggan berinvestasi karena risk and return, serta hanya 10% yang benar-benar memahami tujuan berinvestasi dalam jangka pendek ataupun jangka panjang. Kemudian 95% mahasiswa juga hanya mempelajari investasi secara umum dan kurang mendetail, terlebih tidak diiringi dengan praktik sehingga mahasiswa hanya menguasai pengetahuan tersebut tidak lebih dari teori. Padahal menurut Christanti (2011: 38) ia menyatakan bahwa dalam melakukan keputusan, investor memerlukan informasi-informasi yang merupakan faktor-faktor penting sebagai dasar untuk menentukan pilihan
5 investasi. Dari informasi yang ada, kemudian membentuk suatu model pengambilan keputusan berupa kriteria penilaian yang memungkinkan investor memilih investasi terbaik di antara alternatif yang tersedia. Disisi lain, kebanyakan dari mahasiswa belum memiliki pekerjaan dan masih bergantung pada orang tua sehingga sisa uang saku yang mereka miliki relatif sedikit. Akibatnya timbul keterbatasan pada modal yang mereka miliki untuk diinvestasikan. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara pada Tabel 3 bahwa sebanyak 85% mahasiswa tidak atau belum memiliki pekerjaan sampingan dan penghasilan. Sebesar 50% mahasiswa sulit untuk menyisihkan uang saku atau uang jajan dan juga bagi 90% mahasiswa bahwa modal minimal untuk awal berinvestasi di pasar modal masih tergolong tinggi. Tabel 3. Hasil Wawancara Modal Minimal pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak Jumlah Ya (%) Tidak 1 2 3 4 Apakah anda dapat menyisihkan uang saku atau uang jajan kuliah anda? Apakah anda memiliki pekerjaan sampingan yang menghasilkan uang di luar kampus? Apakah modal minimal awal berinvestasi di pasar modal masih tergolong tinggi? Apakah anda masih tinggal bersama atau dibiayai orang tua? 10 3 18 20 10 17 2 0 20 20 20 20 50 15 90 100 50 85 10 0 Sumber: Hasil Wawancara Pra Penelitian Namun, Wibowo (2019: 199) dalam penelitiannya ia mengungkapkan bahwa di era modern ini, investasi tidak memerlukan biaya yang tinggi, cukup dengan memenuhi modal minimal yang telah ditetapkan. Seperti diketahui juga bahwa setiap perusahaan sekuritas memiliki kebijakan yang berbeda-
6 beda terkait modal minimal yang harus disetorkan nasabah sebagai syarat awal pembukaan rekening. Beberapa perusahaan sekuritas di Indonesia bahkan menerima pembukaan rekening investasi dan langsung membeli saham hanya dengan modal awal sebesar Rp100.000,-, dapat dilihat pada Lampiran 1. Kemudian persepsi mahasiswa terhadap keterbatasan dan belum optimalnya penggunaan teknologi sebagai salah satu fasilitas berinvestasi yang menjadi faktor sulitnya prosedur dan efisiensi jual beli instrumen investasi (saham, reksadana, obligasi dan seterusnya) membuat minat investasi mereka semakin berkurang. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Hasil Wawancara Kemajuan Teknologi pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak Jumlah Ya (%) Tidak 1 2 3 Apakah kurangnya fasilitas yang menerapkan teknologi terbarukan (online) membuat anda enggan untuk berinvestasi? Apakah anda keberatan dengan persyaratan yang masih disetorkan manual saat pembukaan rekening investasi? Jika anda berinvestasi di pasar modal, apakah anda merasa kesulitan dalam memantau pergerakan harga instrumen investasi anda tanpa fasilitas mobile app dan online trading yang mendukung? 18 17 18 2 3 2 20 20 20 90 15 90 10 85 10 Sumber: Hasil Wawancara Pra Penelitian Diketahui sebanyak 90% mahasiswa memberikan respon bahwa mereka enggan berinvestasi apabila kurangnya fasilitas yang menerapkan teknologi terbarukan (online). Kemudian 85% mahasiswa merasa keberatan apabila masih menerapkan sistem manual seperti pengumpulan berkas pendaftaran
7 pembukaan rekening investasi. Begitu pula sebanyak 90% mahasiswa akan merasa kesulitan apabila mereka berinvestasi tanpa dukungan mobile app dan online trading yang memadai karena dianggap akan menyulitkan mereka untuk memantau pergerakan harga dan bertransaksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Raditya (2014: 379) bahwa tanpa adanya sarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan investasi, sikap atau pandangan serta intensi masyarakat untuk berinvestasi tidak akan berguna. Selain itu, berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa sebesar 65% anggapan mahasiswa terhadap investasi itu juga memiliki risiko yang cukup tinggi dan hanya 25% mahasiswa yang siap menerima risiko jika mereka mulai berinvestasi dan sisanya tidak ingin atau belum siap mengalami kerugian akiat berinvestasi. Kemudian terdapat 60% mahasiswa menganggap bahwa harga instrument investasi seperti saham masih terlalu mahal, sehingga keinginan mahasiswa untuk berinvestasi relatif rendah yang membuat mereka ragu dan takut untuk memulainya. Tabel 5. Hasil Wawancara Motivasi Diri pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Angkatan 2019 & 2020 No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak Jumlah Ya (%) Tidak Apakah investasi di pasar modal berisiko tinggi bagi mahasiswa seperti anda? Apakah anda siap mengalami kerugian jika berinvestasi di pasar modal? Apakah harga instrumen investasi seperti saham terlalu mahal untuk dibeli? Sumber: Hasil Wawancara Pra Penelitian 1 13 2 5 3 12 7 15 8 20 20 20 65 25 60 35 75 40 Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Pengetahuan Investasi, Modal Minimal, Kemajuan Teknologi, dan Motivasi Diri terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal".
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya minat mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung untuk berinvestasi yaitu. 1. Mahasiswa hanya mempelajari investasi secara umum dan kurang mendetail ketika perkulihan, terlebih tidak diiringi dengan praktik. 2. Keterbatasan pengetahuan atau edukasi yang diperoleh mahasiswa mengenai investasi di pasar modal. 3. Kurangnya waktu luang bagi mahasiswa untuk melakukan dan mengawasi transaksi di pasar modal. 4. Minimnya sisa uang saku yang dimiliki yang mengakibatkan adanya keterbatasan pada modal untuk berinvestasi. 5. Sebagian besar mahasiswa belum memiliki penghasilan dan masih bergantung pada orang tua sehingga sulit untuk membagi uang sebagai modal berinvestasi. 6. Persepsi mahasiswa akan kemajuan teknologi sebagai sarana berinvestasi yang belum optimal di pasar modal. 7. Persepsi mahasiswa tentang tingginya risiko dan takut mengalami kerugian jika berinvestasi di pasar modal. 8. Rendahnya tingkat optimisme mahasiswa akan keuntungan berinvestasi. 9. Kurangnya motivasi mahasiswa untuk terjun langsung di pasar modal. C. Batasan Masalah Penelitian ini mengkaji tentang pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di pasar modal. Sesuai dengan masalah yang akan dikaji maka penelitian ini hanya dibatasi pada pengetahuan investasi (X1), modal minimal (X2), kemajuan teknologi (X3), motivasi diri (X4), dan minat investasi (Y). Selain itu, responden dalam penelitian ini juga dibatasi hanya pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lampung angkatan 2019 dan 2020. 8
9 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Apakah ada pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal? 2. Apakah ada pengaruh modal minimal terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal? 3. Apakah ada pengaruh kemajuan teknologi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal? 4. Apakah ada pengaruh motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal? 5. Apakah ada pengaruh secara simultan pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dilakukannya penelitian ini sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal? 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh modal minimal terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal? 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemajuan teknologi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal? 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal? 5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh secara simultan pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal?
10 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Secara Teoritis a. Bagi peneliti, sebagai sarana pengimplementasian atas pembelajaran yang telah diperoleh selama di bangku kuliah khususnya yang berhubungan dengan investasi. b. Bagi pembaca, sebagai sarana menambah informasi, dan pertimbangan sebagai bahan kajian dalam penelitian terkait pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, motivasi diri, dan minat investasi. 2. Manfaat Secara Praktis a. Bahan pertimbangan bagi pembaca sehingga dapat menumbuhkan minat untuk berinvestasi khususnya kalangan mahasiswa. b. Bahan informasi atau referensi bagi peneliti selanjutnya yang terkait dengan penelitian ini. G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Objek Penelitian Ruang lingkup yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, dan motivasi diri serta minat investasi. 2. Subjek Penelitian Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2019 dan 2020 yang masih aktif dan telah/sedang menempuh mata kuliah manajemen keuangan. 3. Tempat Penelitian Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Lampung.
4. Waktu Penelitian Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah Tahun Ajaran 2021/2022. 5. Ilmu Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam ruang lingkup ilmu ekonomi khususnya mata kuliah ekonomi makro dan manajemen keuangan. 11
II. TINJAUAN PUSTAKA, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka Pendukung variabel dalam penelitian berupa tinjauan pustaka berdasarkan teori-teori akan dibahas pada bagian ini. Dimulai dari variabel terikat, dalam penelitian ini adalah minat investasi (Y), dan variabel bebas yang terdiri dari pengetahuan investasi (X1), modal minimal (X2), kemajuan teknologi (X3), dan motivasi diri (X4). Pembahasan hal-hal tersebut akan dipaparkan lebih rinci sebagai berikut. 1. Minat Investasi Mahasiswa pada umumnya adalah individu-individu yang baru saja menempuh kehidupan pada jenjang yang lebih dewasa. Dalam menjalaninya, disamping menuntut ilmu dan belajar di bangku kuliah tentu terdapat berbagai hal-hal baru yang mereka dapatkan salah satunya tentang berinvestasi. Respon seseorang terhadap sesuatu hal yang baru akan terlihat dengan sebuah perilaku dan sikapnya, baik itu positif atau sebaliknya. Teori pendukung vaiabel terikat dalam penelitian ini didasarkan pada Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991) yaitu teori yang menjelaskan hubungan antara sikap dengan perilaku seseorang dan merupakan pengembangan dari Theory of Reasoned Action. Teori ini menyatakan bahwasanya perilaku seseorang ditentukan oleh suatu intensi yang merupakan fungsi dari tingkah laku terhadap perilaku norma subjektif. Intensi ini mampu memprediksi perilaku seseorang dengan sangat baik dan merupakan representasi kognitif dari kesiapan seseorang
13 dalam berperilaku. Intensi ini ditentukan oleh tiga hal yakni tingkah laku, norma subjektif dan pengendalian perilaku. Dari ketiga poin tersebut, tingkah laku merupakan poin utama yang mampu memprediksi sebuah perilaku. Mengukur tingkah laku, harus disertakan dengan mengukur norma subjektif seseorang terlebih dahulu (keyakinan mengenai orang-orang yang mereka sayangi, yang akan menunjukkan bagaimana nantinya mereka akan berperilaku. Jika ingin memprediksi intensi seseorang, maka mengetahui keyakinan tersebut sama pentingnya dengan mengetahui sikap seseorang. Kemudian, pengendalian perilaku akan mempengaruhi intensi. Pengendalian perilaku mengacu pada persepsi seseorang atas kemampuan mereka untuk berperilaku. Terakhir, norma subjektif akan menunjukkan bagaimana seseorang berperilaku. Ketiga prediktor tersebut akhirnya akan menyimpulkan intensi seseorang. Semakin kuat tingkah laku, norma subjektif serta semakin besar pengendalian perilaku seseorang, semakin kuat intensi mereka untuk berperilaku terhadap kondisi tertentu. a. Minat Minat berhubungan dengan suatu yang menguntungkan dan dapat menimbulkan kepuasan dalam diri. Minat mengacu pada keterlibatan diri yang disukai dan dikehendaki pada sebuah aktivitas. Menurut Kamisa dalam Khairani (2017) minat diartikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan. Sejalan dengan Slameto (2013: 180) yang mendefinisikan minat sebagai perasaan senang, ketertarikan seseorang, perhatian, dan keterlibatan seseorang terhadap suatu hal tanpa ada yang menyuruh. Berdasarkan beberapa teori dan pernyataan para ahli di atas, minat dapat diartikan sebagai perilaku seseorang atau individu yang memiliki ketertarikan atau keinginan terhadap sesuatu dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan. Selain itu, ketertarikan atau
14 keinginan tersebut tidak hanya terbesit di dalam pikiran dan perkataan, akan tetapi diikuti dengan tindakan realisasi. b. Investasi Secara umum investasi sebenarnya tidak hanya berkaitan dengan masalah uang. Investasi juga berlaku pada segala aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, bahkan dalam hal kepercayaan terhadap sesuatu dan lain sebagainya. Namun, dalam kajian ekonomi, investasi dikenal sebagai bentuk penanaman modal yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Menurut Hartono (2015: 5) Investasi didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Ia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan investasi ke dalam aktiva yang produktif yaitu dapat berbentuk aktiva nyata seperti rumah, tanah dan emas atau berbentuk aktiva keuangan seperti surat-surat berharga yang diperjualbelikan di antara investor atau pemodal. Senada dengan Martalena & Malinda (2011: 1) yang menyatakan bahwa investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, dimana di dalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. Definisi lain menyebutkan bahwa investasi adalah upaya investor melepaskan konsumsi hari ini dalam upaya untuk mendapatkan tingkat konsumsi lebih baik (tinggi) di masa mendatang (Gumanti, 2011: 9). Hal ini searah dengan pernyataan Tandelilin (2010: 2) yang mendefinisikan investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli di atas, dapat diketahui bahwa investasi merupakan bentuk penundaan atas sejumlah
15 konsumsi di masa sekarang dengan harapan dapat mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. c. Pasar Modal Secara umum, pasar adalah tempat atau wadah bertemunya penjual dan pembeli. Namun, analogi penjual dan pembeli pada pasar modal berbeda dengan pasar komoditas di pasar tradisional. Aktivitas yang dilakukan penjual dan pembeli disini adalah penjualan dan pembelian instrumen keuangan dalam kerangka investasi (Hadi, 2013: 10). Menurut Martalena & Malinda (2011: 3) pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang, seperti obligasi, saham dan sebagainya. Sejalan dengan pernyataan Husnan (2019: 3) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, otoritas publik, maupun perusahaan swasta. Di sisi lain, pasar modal juga merupakan salah satu instrumen ekonomi utama yang dapat digunakan oleh berbagai lembaga baik domestik maupun internasional (Untung, 2011:2). d. Minat Investasi di Pasar Modal Setiap individu memiliki sesuatu impian dan tujuan yang ingin mereka dapatkan. Namun, terkadang keinginan tersebut tidak lebih dari sebuah angan-angan dan perkataan kosong tanpa adanya tindakan untuk mencapainya. Investasi merupakan salah satu yang menjadi tujuan dan keinginan karena diharapkan dapat mengubah hidup menjadi lebih baik di kemudian hari, sehingga banyak orang yang mengatakan bahwa mereka berminat untuk investasi. Akan
16 tetapi minat berinvestasi sebenarnya bukan hanya sebuah keinginan, melainkan harus diikuti dengan tindakan-tindakan yang menunjukkan bahwa seseorang itu serius akan menjalaninya. Seperti yang diungkapkan oleh Wibowo (2019: 194) minat investasi merupakan suatu keinginan untuk menempatkan sebagian dananya pada pasar modal dengan maksud mendapatkan keuntungan di masa depan. Apabila seseorang memiliki minat untuk melakukan investasi maka dia akan cenderung melakukan suatu tindakan agar keinginan untuk berinvestasi dapat tercapai (Nisa, 2017: 25). Berdasarkan beberapa teori di atas dapat diketahui bahwa minat investasi dapat diartikan sebagai perilaku seseorang atau individu yang memiliki ketertarikan atau keinginan terhadap investasi dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan. Selain itu, ketertarikan atau keinginan tersebut tidak hanya terbesit di dalam pikiran dan perkataan, akan tetapi diikuti dengan melakukan investasi untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. 2. Pengetahuan Investasi Pengetahuan seringkali diidentikkan dengan informasi dan pembelajaran. Pembelajaran dapat terjadi karena adanya motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam suatu keadaan. Pengetahuan investasi merupakan suatu informasi mengenai bagaimana cara menggunakan sebagian dana atau sumberdaya yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan di masa depan (Wibowo, 2019: 194). Searah dengan pendapat Susanti (2018) yang menyatakan bahwa seseorang yang berminat melakukan investasi tentunya akan selalu aktif dalam mencari informasi dan akan mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan investasi yang diinginkan. Martalena & Malinda (2011: 1) menyatakan bahwa terdapat lima hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan investasi, yaitu:
1. Menentukan tingkat pengembalian yang di harapkan, tingkat risiko, dan ketersediaan jumlah dana yang diinvestasikan. tujuan investasi, dengan pertimbangan 2. Melakukan analisis. pendekatan fundamental dan pendekatan teknikal. 3. Membentuk portofolio, dengan tolak ukur. (a) pengukuran, penilaian kinerja. (b) perbandingan-perbandingan portofolio dengan risiko yang sama. 4. Mengevaluasi kinerja portofolio. 5. Merevisi kinerja portofolio. Halim (2015: 13) mengungkapkan bahwa untuk melakukan investasi di pasar modal diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang tetap dimiliki. Situmorang (2014: 7) investor yang mendapat pemahaman terhadap jenis investasi akan jelas memberikan kontribusi yang besar terhadap investasi apa yang akan diambilnya. Dengan mengetahui metode yang cocok dalam berinvestasi di pasar saham, khususnya untuk investor pemula, diharapkan jumlah investor pasar modal akan lebih banyak (Hartono, 2018: 62). Berdasarkan pendapat dari berbagai ahli di atas, pengetahuan investasi merupakan informasi yang harus diketahui oleh investor sebelum berinvestasi. Dimulai dari pemahaman mengenai apa itu investasi, tujuan, jenis, dan penggunaan metode yang cocok agar dana yang diinvestasikan dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. 3. Modal Minimal Dilihat dari definisi investasi yaitu menempatkan dana di masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Apabila sesorang ingin menginvestasikan sebagian dananya pada perusahaan melalui pasar modal, berarti ia harus menentukan perusahaan sekuritas terlebih dahulu. Kemudian sebagai salah satu syarat pembukaan rekening dana investor, calon nasabah tentu saja membutuhkan modal untuk disetorkan dan mulai berinvestasi. 17
Modal minimal adalah modal untuk pembukaan rekening perdana sebelum melangsungkan aktivitas investasi di pasar modal. (Raditya, 2014: 381). Modal minimal merupakan setoran awal untuk membuka rekening saat pertama kali pada pasar modal (Anwar dalam Susilowati, 2017). Berdasarkan definisi yang dijelaskan tersebut dapat diketahui bahwa modal minimal yang dimaksud merupakan batas minimal setoran modal awal untuk membuka akun rekening efek yang telah ditetapkan oleh perusahaan sekuritas. Wibowo (2019: 199) dalam penelitiannya ia menyatakan bahwa dengan adanya modal minimal dapat membuat seseorang lebih tertarik untuk melakukan investasi. Menurutnya di era modern ini, investasi tidak memerlukan biaya yang tinggi, cukup dengan memenuhi modal minimal yang telah ditetapkan. Pernyataan tersebut sejalan dengan Nisa (2017: 33) bahwa apabila modal minimal untuk berinvestasi semakin kecil, maka mahasiswa akan cenderung melakukan investasi. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas bahwa modal minimal adalah batas minimal modal (uang) yang harus disetorkan oleh calon investor kepada perusahaan sekuritas untuk membuka rekening efek. 4. Kemajuan Teknologi Teknologi erat kaitannya dengan sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah aktivitas. Teknologi menuntut kita semua untuk terus berinovasi karena teknologi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh akan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, perekonomian dan lain sebagainya. Martono (2012: 276) berpendapat bahwa teknologi dapat dimaknai sebagai "pengetahuan mengenai bagaimana membuat sesuatu (know-how of making things) atau "bagaimana melakukan sesuatu" (know-how of doing things), dalam arti kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan nilai yang tinggi, baik nilai manfaat maupun nilai jualnya. Sedangkan menurut Maryono dan Patmi (2008: 3) kata teknologi 18
19 bermakna perkembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasa sehari-hari, kata teknologi berdekatan dengan artinya dengan istilah tata cara. Menurut Keynes (dalam Hanim, 2010: 6) faktor yang mempengaruhi besarnya investasi tergantung pada tingkat bunga, keadaan ekonomi masa kini, ramalan perkembangan di masa yang akan datang, luasnya perkembangan teknologi yang berlaku, tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya dan keuntungan yang diperoleh perusahaan perusahaan. Seperti diketahui bahwa luasnya perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor yang memicu besarnya investasi. Teori tersebut mendukung teori lainnya seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli. (2011: 108) menggolongkan beberapa komponen yang Yuliati mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dari investasi menjadi dua faktor, pertama faktor objektif dan kedua faktor subjektif. Faktor objektif meliputi teknologi, harga relatif faktor produksi, dan permintaan akan barang-barang pada masa akan datang, sedangkan faktor subjektif adalah pengalaman yang dialami investor. Pernyataan di atas memperlihatkan secara garis besar bahwa faktor objektif dan faktor subjektif dapat mempengaruhi keuntungan yang diharapkan dari investasi dimana teknologi merupakan salah satu poin yang termasuk dalam faktor objektif. Pandangan lain juga menyatakan bahwa teknologi dapat menjadi salah satu faktor penentu tingkat investasi. Menurut Sukirno (2012: 122) terdapat faktor-faktor yang dapat menjadi penentu tingkat investasi diantaranya: 1. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh 2. Suku bunga 3. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan 4. Kemajuan teknologi 5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubannya 6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan
20 Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor yang memengaruhi minat investor dalam berinvestasi karena teknologi dapat memudahkan kegiatan investasi. Kemajuan teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi responden akan ketersediaan sarana akibat dari kemajuan teknologi seperti pada onlinetrading saham, dan kemampuan mobiletrading system yang membuat proses investasi saham menjadi lebih mudah apakah mempengaruhi minat investasi mereka atau tidak. 5. Motivasi Diri Sebagai makhluk sosial, ketika manusia akan melakukan suatu kegiatan akan dipengaruhi oleh suatu kondisi psikologis yang mendorongnya. Kondisi psikologis ini dapat berasal dari dalam maupun luar dan memberikan dampak yang cukup besar terhadap keberhasilan. Kondisi psikologis dan dorongan inilah yang biasa dikenal sebagai motivasi. Situmorang (2014: 6) dalam penelitiannya menyatakan bahwa motivasi merupakan suatu perangsang atau pendorong yang terdapat pada diri seseorang untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja dan kedisipilinan sehingga mereka mau melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi adalah proses pemberian dorongan yang dapat menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran serta berpengaruh secara langsung terhadap tugas dan psikologi seseorang, Robbin (2006: 213 dalam kusmawati 2011). Sedangkan menurut Handoko (2001: 251 dalam Situmorang, 2014: 6) motivasi adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa motivasi adalah daya pendorong atau penarik menyangkut minat, konsentrasi, ketajaman perhatian, dan ketekunan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam
21 penelitian ini motivasi yang dimaksud adalah motivasi diri untuk berinvestasi yang merupakan suatu kondisi psikologis dari dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan investasi demi masa depan yang lebih baik. B. Penelitian yang Relevan Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut. Tabel 6. Hasil Penelitian yang Relevan No 1 Timothius Tandio dan A. A. G. P. Widanaputr a (2016) Nama Judul Penelitian Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi Risiko, Gender, dan Kemajuan Teknologi Pada Minat Investasi Mahasiswa 2 Rizki Chaerul Pajar (2017) Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi terhadap Minat Investasi di Pasar Modal Pada Mahasiswa FE UNY 3 Siti Latifah (2019) Pengaruh Pengetahuan, Modal Minimal dan Motivasi Investasi terhadap Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar Modal Syariah (Studi Kasus pada Galeri Investasi Syari'ah UMP) Hasil Penelitian Variabel kemajuan teknologi menunjukkan nilai koefisien parameter sebesar 0,003 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,979 (lebih besar dari α 0,05). Artinya variabel kemajuan teknologi tidak berpengaruh pada variabel minat investasi. Motivasi investasi dan pengetahuan investasi secara simultan berpengaruh terhadap minat berinvestasi di pasar modal pada mahasiswa FE UNY. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian Fhitung sebesar 227,363 dan sig. Fhitung < 5 % (0,000 < 0,05) Pengetahuan investasi, modal minimal investasi dan motivasi investasi berpengaruh secara simultan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di pasar modal syari'ah pada Galeri Investasi Syari"ah UMP. Hal ini dibuktikan berdasarkan uji F (simultan) yang menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu 11,219 > 2,74.
Tabel 6. Lanjutan Tabel 6. Lanjutan Tabel 6. Lanjutan 4 Aminatun Nisa dan Luki Zulaika (2017) 5 Sartika Susanti (2018) 6 Ni Ketut Sinta Suci Prasini (2021) 7 Lilis Dian Syaputri (2021) Pengaruh Pemahaman Investasi, Modal Minimal Investasi dan Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Berinvestasi di Galeri Investasi Universitas Negeri Makassar Pengaruh Motivasi, Modal Investasi Minimal dan Persepsi Resiko terhadap Minat Mahasiswa Universitas Negeri Bali untuk Berinvestasi di Pasar Modal Pengaruh Pengetahuan Investasi, Modal Investasi Minimal, Persepsi Return dan Risiko, Motivasi dan Kemajuan Teknologi terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal 22 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman investasi yang diperoleh mahasiswa ketika mendapat mata kuliah manajemen investasi dan pasar modal tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal. Namun, dengan adanya modal minimal yang kecil dan motivasi dari diri sendiri maupun orang lain sangat mempengaruhi mahasiswa untuk berinvestasi di pasar modal Hasil penelitian menunjukkan faktor individu, faktor psikologis dan faktor sosial secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi, sedangkan secara persial hanya faktor psikologis yang memiliki pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berinvestasi di Galeri Investasi Universitas Negeri Makassar Hasil penelitian menunjukan motivasi dan modal investasi minimal berpengaruh positif secara signifikan, untuk persepsi resiko berpengaruh negatif secara signifikan terhadap minat berinvestasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pengetahuan investasi, modal investasi minimal, persepsi return dan risiko, motivasi, dan kemajuan
23 Tabel 6. Lanjutan (Studi Pada Mahasiswa yang Terdaftar di Galeri Investasi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo) teknologi berpengaruh terhadap minat investasi mahasiswa di pasar modal. Sumber: Schoolar Google C. Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan suatu bentuk konseptual tentang hubungan berbagai variabel yang diidentifikasi. Sugiyono (2015: 93) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Minat adalah perilaku seseorang atau individu yang memiliki ketertarikan atau keinginan terhadap sesuatu dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan. Selain itu, ketertarikan atau keinginan tersebut tidak hanya terbesit di dalam pikiran dan perkataan, akan tetapi diikuti dengan tindakan realisasi. Minat dapat naik dan turun disebabkan oleh tingkat pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, dan motivasi investasi. Berikut adalah kerangka piker dalam penelitian ini. 1. Pengaruh Pengetahuan Investasi terhadap Minat Investasi Tujuan investor yaitu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan yang diharapkan guna meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup. Investor yang mendapat pemahaman terhadap jenis investasi akan jelas memberikan kontribusi yang besar terhadap investasi apa yang akan diambilnya. Dengan mengetahui metode yang cocok dalam berinvestasi di pasar saham, khususnya untuk investor pemula, diharapkan dapat meningkatkan minat investasi sehingga jumlah investor pasar modal akan lebih banyak.
2. Pengaruh Modal Minimal terhadap Minat Investasi Investasi bukan seseuatu yang orang sering lakukan, karena banyak orang yang memiliki persepsi bahwa investasi itu mahal. Di era sekarang, investasi tidak memerlukan biaya yang tinggi, cukup dengan memenuhi modal minimal yang telah ditetapkan sudah dapat membuka rekening di pasar modal. Adanya modal minimal tersebut diharapkan dapat membuat seseorang melakukan investasi. Jika modal minimal untuk berinvestasi semakin kecil, maka calon investor akan cenderung meningkat minatnya dalam melakukan investasi. 3. Pengaruh Kemajuan Teknologi terhadap Minat Investasi Teknologi cenderung mempermudah kegiatan investasi secara rutin. Penggunaan teknologi sangat dibutuhkan dalam berinvestasi untuk menopang proses investasi seseorang mulai dari analisis pasar, grafik harga, dan tren yang ada dalam kurun waktu tertentu. Kemajuan teknologi sebagai salah satu sarana diharapkan mampu membuat investor lebih tertarik untuk berinvestasi, hal tersebut dikarenakan tanpa adanya sarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan investasi, sikap atau pandangan serta intensi untuk berinvestasi tidak akan berguna. 4. Pengaruh Motivasi Diri terhadap Minat Investasi Motivasi merupakan dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu hal. Jika seseorang sudah menemukan motivasinya untuk berinvestasi, maka ia akan melakukannya. Minat investasi seseorang akan meningkat ketika motivasi dalam dirinya untuk berinvestasi timbul. Berdasarkan uaraian di atas, dugaan adanya pengaruh pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa dapat digambarkan dalam sebuah paradigma sebagai berikut. 24
25 Pengetahuan Investasi (X1) Modal Minimal (X2) Minat Investasi (Y) Kemajuan Teknologi (X3) Motivasi Diri (X4) Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan: X Y = Variabel independen = Variabel dependen = Pengaruh secara parsial = Pengaruh secara simultan D. Hipotesis Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan serta penggambaran kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. 2. Ada pengaruh modal minimal terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. 3. Ada pengaruh kemajuan teknologi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. 4. Ada pengaruh motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. 5. Ada pengaruh secara simultan pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi, dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode dalam suatu penelitian diperlukan untuk menentukan data penelitan, menguji kebenaran, menemukan, mengembangkan serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek atau subyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain). Sedangkan verifikatif menunjukkan penelitian mencari pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Nawawi, 2003: 63). Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegiatan tersebut (Sugiono, 2008:7). Sedangkan pendekatan survey bertujuan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (Sugiono, 2008: 12). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Dalam sebuah penelitian jenis kuantitatif dikenal adanya istilah populasi. Menurut Sanusi (2017) populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang
menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Definisi tersebut dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan yang menjadi bahan penelitian dengan ciri memiliki karakteristik yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung angkatan 2019 dan 2020. Tabel 7. Data Jumlah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung Angkatan 2019 dan 2020 Angkatan No. 2019 1 2020 2 Total Sumber: Tata Usaha Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Jumlah Mahasiswa 64 79 143 Lampung Tahun 2021 Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa aktif di Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung angkatan 2019 berjumlah 64 mahasiswa, dan angkatan 2020 berjumlah 79 mahasiswa, sehingga total mahasiswa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 143 mahasiswa. 2. Sampel Setelah menentukan populasi yang akan menjadi subjek penelitian, selanjutnya diambil beberapa dari banyaknya populasi tesebut yang dikenal dengan istilah sampel. Menurut Sugiyono (2015: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Banyaknya sampel dalam penelitian ini ditentukan dan dihitung berdasarkan rumus Slovin. n = N N.e2 + 1 Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e² = tingkat signifikansi 27
28 Diketahui bahwa populasi dalam penelitian ini sebanyak 143 mahasiswa dan tingkat signifikansi atau α (alpha) yang ditetapkan adalah 0,05, maka perhitungan jumlah sampelnya sebagai berikut. n = 143 (143)(0,05)2 + 1 n = 105,3 dibulatkan menjadi 105 Berdasarkan perhitungan di atas, maka banyaknya sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini berjumlah 105 mahasiswa. C. Teknik Pengambilan Sampel Apabila populasi dan sampel yang menjadi subjek penelitian telah ditentukan. Selanjutnya akan dibahas penjabaran mengenai teknik pengambilan sampel yang akan digunakan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan simple random sampling. Sugiyono (2015: 118) ia menyatakan bahwa teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih untuk menjadi sampel. Kemudian, agar sampel yang dipilih lebih proporsional, maka perlu ditentukan besaran sampel pada setiap angkatan dengan melakukan alokasi proporsional. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Jumlah sampel = Jumlah mahasiswa tiap angkatan Jumlah populasi × Jumlah sampel Perhitungan sampel dengan cara di atas disajikan pada tabel sebagai berikut. Tabel 8. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Mahasiswa Angkatan 2019 dan 2020 No Angkatan Populasi Jumlah Sampel 1 2019 64 143 ×105 = 46,9 47
Tabel 8. Lanjutan 2 2020 79 143 ×105 = 58,0 58 Total 105 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2021 D. Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat ialah variabel yang akan berubah nilainya karena pengaruh dari perubahan nilai pada variabel bebas. Menurut Sugiyono (2016: 39) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah minat investasi (Y). 2. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas dapat disebut juga sebagai variabel stimulus, predictor, atau antecedent. Menurut Sugiyono (2016: 39) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependent). Penelitian ini memiliki 4 (empat) variabel bebas yang diteliti yaitu pengetahuan investasi (X1), modal minimal (X2), kemajuan teknologi (X3), dan motivasi diri (X4). E. Definisi Konseptual Variabel 1. Minat Investasi (Y) Minat merupakan suatu ketertarikan atau kecenderungan seseorang atas suatu hal, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Sedangkan investasi adalah penanaman modal di masa sekarang untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dapat juga diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Maka dari itu dapat diketahui bahwa minat investasi 29
merupakan suatu pemusatan perhatian pada investasi karena adanya ketertarikan, rasa suka, keinginan untuk mempelajari, keinginan untuk mengetahui, dan membuktikan lebih lanjut mengenai investasi. 2. Pengetahuan Investasi (X1) Secara umum pengetahuan identik dengan sekumpulan informasi yang dimiliki oleh seseorang, kelompok, atau budaya tertentu. Pengetahuan investasi merupakan informasi yang harus diketahui oleh investor sebelum berinvestasi. Dimulai dari pemahaman mengenai apa itu investasi, tujuan, jenis, dan penggunaan metode yang cocok agar dana yang diinvestasikan dapat menghasilkan keuntungan di masa yang akan datang. Menanam aset pada waktu dan tempat yang tepat akan menghasilkan profit yang cukup baik untuk kelangsungan hidup di masa yang akan datang. 3. Modal Minimal (X2) Modal minimal adalah modal untuk pembukaan rekening perdana sebelum melangsungkan aktivitas investasi di pasar modal. Dengan kata lain, modal minimal adalah batas minimal modal (uang) yang harus disetorkan oleh calon investor kepada perusahaan sekuritas untuk membuka rekening efek. 4. Kemajuan Teknologi (X3) Teknologi adalah segala sesuatu yang dapat kita manfaatkan untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Dalam bahasa sehari-hari, kata teknologi berdekatan dengan istilah tata cara. Teknologi juga dapat dimaknai sebagai perkembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi responden akan ketersediaan sarana akibat dari kemajuan teknologi seperti pada onlinetrading saham, kemampuan 30
31 mobiletrading system yang membuat proses investasi saham menjadi lebih mudah apakah mempengaruhi minat investasi mereka atau tidak. 5. Motivasi Diri (X4) Motivasi diri adalah daya pendorong atau penarik menyangkut minat, konsentrasi, ketajaman perhatian, dan ketekunan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam penelitian ini motivasi yang dimaksud adalah motivasi diri untuk berinvestasi yang merupakan suatu kondisi psikologis dari dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan investasi demi masa depan yang lebih baik. F. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut. Tabel 9. Indikator dan Sub Indikator Masing-Masing Variabel Variabel Minat Investasi (Y) Indikator 1. Perasaan senang dengan investasi 2. Ketertarikan berinvestasi 3. Perhatian terhadap Sub Indikator 1. Suka membaca buku panduan berinvestasi 2. Menentukan jenis investasi yang akan diambil Skala investasi 3. Memanfaatkan 4. Keterlibatan untuk berinvestasi berbagai media untuk mendapakan informasi mengenai investasi 4. Mengikuti pelatihan dan seminar terkait investasi Interval 5. Membaca artikel dan menonton video tutorial cara berinvestasi Pengetahua n (X1) Investasi (Slameto, 2013) 1. Informasi terkait investasi 2. Mengetahui tujuan berinvestasi 3. Mempelajari hal- hal yang berkaitan 6. Melakukan analisis pada perusahaan sebelum berinvestasi 1. Mencari tahu dasar- dasar tentang investasi 2. Mengetahui tujuan investasi jangka pendek dan jangka Interval
Tabel 9. Lanjutan dengan investasi 4. Mengetahui metode yang cocok dalam berinvestasi Modal Minimal (X2) (Martalena & Malinda, 2017) 1. Tingkat setoran awal saat pembukaan rekening 2. Estimasi dana untuk berinvestasi 3. Kemampuan finansial serta pertimbangan harga instrumen investasi Kemajuan Teknologi (X3) (Susilowati, 2017 dan Syaputri 2021) 1. Kemudahan akan ketersediaan fasilitas yang memudahkan berinvestasi 2. Teknologi terbarukan yang menunjang investasi menjadi lebih praktis Motivasi Diri (X4) (Tandio, 2016 dan Syaputri, 2021) 1. Adanya ketertarikan teradap investasi 2. Adanya dorongan dan kebutuhan untuk berinvestasi 3. Adanya keinginan mencapai tujuan berinvestasi panjang 3. Memahami pengetahuan dasar sebelum melakukan investasi 4. Mengetahui metode yang cocok untuk melakukan investasi 5. Mengetahui tingkat risiko dan return pada instrumen investasi yang akan dipilih 1. Mempertimbangkan modal minimal antara sekuritas satu dengan sekuritas yang lainnya 2. Mempertimbangkan estimasi dana sebelum berinvestasi 3. Mempertimbangkan kemampuan finansial 4. Mempertimbangkan harga instrumen investasi 1. Kemudahan investasi dengan akses internet 2. Fasilitas Raltime Online Trading System 3. Fasilitas mobile app yang memadai 4. Ketersediaan portal informasi berupa situs web 5. Ketersediaan perangkat lunak pada perangkat desktop 1. Bersemangat mengikuti perkuliahan yang berkaitan dengan investasi 2. Antusias untuk mengikuti pelatihan atau seminar investasi 3. Menyisihkan uang 32 Interval Interval Interval
33 Tabel 9. Lanjutan 4. Ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan untuk memulai investasi 4. Mulai mengatur anggaran keuangan 5. Menyusun rencana investasi jangka pendek atau jangka panjang 6. Membeli buku panduan dan tips-tips investasi (Pajar, 2016) 7. Mengunduh video tutorial berinvestasi G. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah tahap yang sangat penting dalam metode penelitian ilmiah karena data yang dihimpun akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Data yang digunakan pada penelitian ini ialah data kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan kuesioner. 1. Observasi Sugiyono (2016: 145) menyatakan bahwa teknik ini digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dilakukan pada saat penelitian pendahuluan untuk menelaah latar belakang permasalahan yang terjadi pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung. 2. Wawancara Sugiyono (2016: 137) mengungkapkan bahwa wawancara merupakan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik wawancara bebas terhadap mahasiswa tanpa menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis.
3. Dokumentasi Menurut Sugiyono (2016: 240) Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa tulisan, gambar, buku, majalah, agenda, notulen rapat dan sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder yang berkaitan dengan data jumlah mahasiswa, dan hal lainnya yang berkaitan. 4. Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden (Sugiyono, 2016: 142). Teknik ini akan digunakan pada saat akan melakukan penelitian dengan mempertibangkan indikator-indikator variabel dan penelitian terdahulu. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik yang termasuk ke dalam statistik inferensial, tujuannya untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk sebuah populasi. Dikarenakan penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian sosial, maka dari itu taraf kebenaran yang digunakan adalah 95% atau peluang kesalahannya 5% dengan kata lain nilai taraf signifikansinya adalah 0,05. Untuk mempermudah penulis dalam mengolah dan menganalisis data, dalam penelitian ini dibantu dengan software SPSS 15.0 for Windows. I. Uji Persyaratan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam sebuah penelitian diharuskan memenuhi pengujian tertentu agar kemudian dapat disebarkan kepada responden. Pengujian instrument tersebut yaitu dengan uji validitas dan uji reliabilitas. 34
35 1. Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang diinginkan. Apabila sebuah instrumen mampu mengukur apa yang inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat maka instrumen tersebut dikatakan valid. Validitas sebuah instrumen dapat diuji menggunakan rumus korelasi product moment. 𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌) √{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2} . √{𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2} Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = jumlah sampel yang diteliti X = jumlah skor item X Y = jumlah skor total (item) Y Kriteria pengujiannya yaitu jika harga rhitung > rtabel dengan α yang ditetapkan 0,05 dan n sampel yang diteliti, maka alat tersebut valid, begitu pula sebaliknya, jika harga rhitung ≤ rtabel maka alat ukur tersebut tidak valid (Rusman, 2016 : 65). Hasil uji coba instrumen penelitian berupa angket yang dilakukan kepada 20 responden, artinya n = 20 maka rtabel = 0,444. Perhitungan ini dilakukan dengan bantuan software pengolah data SPSS. Tabel 10. Hasil Uji Validitas Pengetahuan Investasi (X1) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,798 0,464 0,700 0,467 0,720 0,643 0,664 0,547 0,728 0,524 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022
36 Berdasarkan hasil pengolahan data uji validitas angket pada variabel pengetahuan investasi yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan, diketahui dari masing-masing butir rhitung > rtabel. Dengan demikian semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan pengujian selanjutnya. Tabel 11. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Modal Minimal (X2) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,725 0,652 0,805 0,807 0,493 0,488 0,587 0,519 0,750 0,551 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022 Hasil pengolahan data uji validitas angket pada variabel modal minimal yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan dari masing-masing butir menunjukkan rhitung > rtabel. Dengan demikian semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan tahap pengujian selanjutnya. Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kemajuan Teknologi (X3) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,769 0,842 0,717 0,796 0,883 0,826 0,814 0,828 0,749 0,765 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022
37 Berdasarkan hasil pengolahan data pada variabel kemajuan teknologi yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan dari masing-masing butir menunjukkan rhitung > rtabel. Dengan demikian semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan tahap pengujian selanjutnya. Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Motivasi Diri (X4) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,792 0,787 0,912 0,784 0,835 0,757 0,699 0,912 0,620 0,783 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022 Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kondisi rhitung > rtabel dari masing-masing butir pada variabel motivasi diri yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan, dengan kata lain tidak ada butir yang di drop. Artinya semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan tahap pengujian selanjutnya. Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Minat Investasi (Y) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rhitung 0,712 0,768 0,911 0,771 0,843 0,780 0,715 0,915 0,717 0,789 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Kondisi rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel rhitung > rtabel Simpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data Hasil Uji Coba Angket 2022
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kondisi rhitung > rtabel dari masing-masing butir pada variabel minat investasi yang terdiri dari 10 butir peryataan/pertanyaan, dengan kata lain tidak ada butir yang di drop. Artinya semua butir pernyataan/pertanyaan adalah valid dan dapat dilakukan tahap pengujian selanjutnya. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha untuk menguji reliabilitas, yaitu: r11 = [ 𝑘 𝑘 − 1 ] [1 − 2 Σ𝜎𝑏 2 ] 𝜎𝑡 Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan Σ𝜎𝑏 𝜎𝑏 2 = jumlah varians butir 2 = varians total (Rusman, 2016: 71) Kriteria pengujiannya yaitu jika rhitung > rtabel, dengan α 0,05 maka alat ukur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut tidak reliabel. Kemudian untuk menginterprestasikan besarnya nilai korelasi data dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 15. Daftar interprestasi koefisien r Koefisien r 0,8000 - 1,0000 0,6000 - 0,7999 0,4000 - 0,5999 0,2000 - 0,3999 0,0000 - 0,1999 Reliabilitas Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah 38
39 Berdasarkan pengolahan data uji coba instrumen dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No Variabel 1 Pengetahuan Investasi (X1) 2 Modal Minimal (X2) 3 Kemajuan Teknologi (X3) 4 Motivasi Diri (X4) 5 Minat Investasi (Y) Cronbahc's Alpha 0,826 0,842 0,933 0,933 0,934 N of Items 10 10 10 10 10 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2022 Diketahui hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan 10 butir pertanyaan/ pernyataan pada masing-masing variabel pengetahuan investasi (0,826), modal minimal (0,842), kemajuan teknologi (0,933), motivasi diri (0,933), dan minat investasi (0,934) menunjukkan nilai korelasi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. J. Uji Persyaratan Statistik Parametrik 1. Uji Normalitas Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik parametrik yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas distribusi data populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan ststistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Rumusan hipotesis: H0 : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujian menggunakan nilai Asymp. Sig. (2-tailed). Apabila menggunakan ukuran ini maka harus dibandingkan dengan α (alpha)
40 yang ditetapkan. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), dengan begitu kriteria pengujiannya tolak H0 apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 yang berarti distribusi sampel tidak normal. Terima H0 apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 yang berarti distribusi sampel adalah normal (Sudarmanto, 2005 : 105-108). 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel yang diperoleh berasal dari populasi yang bervarians homogen atau tidak. Peneliti menggunakan model Anova dalam melakukan pengujian ini. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan rumusan hipotesis. Rumusan hipotesis: H0 : Data populasi bervarians homogen H1 : Data populasi tidak bervarians homogen Kriteria pengujian menggunakan nilai significancy. Apabila menggunakan ukuran ini harus dibandingkan dengan tingkat α yang ditentukan sebelumnya. Karena α yang ditetapkan sebesar 0,05 (5 %), maka kriterianya yaitu terima H0 apabila nilai Sig. > 0,05, tolak H0 apabila nilai Sig. < 0,05 (Sudarmanto, 2005 : 123). K. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Kelinieran Regresi Uji kelinieran regresi atau uji linearitas garis regresi dilakukan untuk mengetahui apakah pola regresi bentuknya linier dan berarti atau tidak. Pengujian kelinieran dan keberartian regresi dapat digunakan statistik F melalui tabel ANOVA (Analisis Varians) yang terlebih dahulu dicari besaran-besaran untuk ANOVA dengan rumus sebagai berikut.
JK (T) = ΣY2 (Σ(𝑌)2) JK (a) = 𝑛 (Σ(𝑋)(Σ(𝑌))) JK (b/a) = b {∑ 𝑋𝑌 − JK (S) = JK (T) - JK (a) - JK (b/a) JK (G) = ∑ {∑ 𝑌2 − } 𝑛 (Σ(𝑌))2 𝑛𝑖 } JK (TC) = JK (S) - JK (G) Keterangan: JK (T) = Jumlah kuadrat total JK (a) = Jumlah kuadrat regresi a JK (b/a) = Jumlah kuadrat regresi b/a JK (S) = Jumlah kuadrat sisa JK (G) = Jumlah kuadrat galat JK (TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok (Rusman, 2016) Besaran-besaran tersebut dimasukkan ke dalam tabel daftar ANOVA sebagai berikut. Tabel 17. Tabel Daftar ANOVA Sumber Variasi dk JK n Total 1 Regresi (a) 1 Regresi (b/a) n-2 Sisa ΣY2 JK (a) JK (b/a) JK (S) Tuna Cocok k-2 JK (TC) Galat n-k JK (G) KT ΣY2 JK (a) S2 S2 S2 S2 reg = JK(b/a) 𝐽𝐾 (𝑆) sis = 𝑛−2 𝐽𝐾 (𝑇𝐶) TC = 𝑘−2 𝐽𝐾 (𝐺) G = 𝑛−𝑘 F 2 𝑆 𝑟𝑒𝑔 2 𝑆 𝑠𝑖𝑠 2 𝑆 𝑇𝐶 2 𝑆 𝐺 Rumusan hipotesis: H0 : Model regresi berbentuk linier H1 : Model regresi berbentuk non-linier Kriteria pengujian dapat dilakukan dengan dua cara diantaranya. 1) Menggunakan koefisien signifikansi (Sig.) dengan membandingkan nilai Sig. dari Deviation from linearity pada tabel ANOVA dengan α = 0,05 dengan kriteria apabila nilai Sig. pada Deviation from linearity > α maka H0 diterima. Sebaliknya H0 tidak diterima. 41 (i) (ii) cara
2) Menggunakan harga koefisien F pada baris Deviation from linearity atau F Tuna Cocok (TC) pada tabel ANOVA dibandingkan dengan Ftabel. Kriteria pengujiannya adalah H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = k-2. Sebaliknya H0 ditolak. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi untuk membuktikan ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas satu dengan variabel bebas yang lainnya. Dalam analisis regresi linear berganda, maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas yang diduga akan mempengaruhi variabel terikatnya. Pendugaan tersebut akan dapat dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya hubungan yang linear (multikolinearitas) di antara varaibel-variabel independen. Adanya hubungan yang linear antar variabel bebasnya akan menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebasnya terhadap variabel terikatnya. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi hubungan yang linier (multikolinieritas) maka akan mengakibatkan sebagai berikut. 1) Tingkat ketelitian koefisien regresi sebagai penduga sangat rendah, dengan demikian menjadi kurang akurat. 2) Koefisien regresi serta ragamnya akan bersifat tidak stabil, sehingga adanya sedikit perubahan pada data akan mengakibatkan ragamnya berubah sangat berarti. 3) Tidak dapat memisahkan pengaruh tiap-tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen (Sudarmanto, 2013: 137). 42
43 Model uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Correlation yaitu dengan membandingkan antara nilai R Square dengan nilai koefisien korelasi parsial untuk semua independent variabel yang diteliti, dengan kriteria apabila nilai R Square > Correlation Partial dari masing-masing variabel bebas, maka pada model regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala multikolinear (Suliyanto dalam Rusman, 2015: 61). 3. Uji Autokorelasi Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians minimum (Gujarati dalam Sudarmanto, 2013: 142). Metode uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik Durbin-Waston. Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin- Waston sebagai berikut. 1) Mencari nilai-nilai residu dengan OLS (Ordinary Least Square) dari persamaan yang akan diuji dan hitung statistik d dengan 𝑡 (𝑈𝑡 − 𝑈𝑡−1)2|Σ1 𝑡𝑢𝑡 2 menggunakan persamaan 𝑑 = Σ2 2) Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian lihat tabel statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan nilai-nilai kritis d yaitu nilai Durbin-Waston Upper, du dan nilai Durbin-Waston, dl 3) Dengan menggunakan terlebih dahulu hipotesis nol bahwa tidak ada autokorelasi positif dan hipotesis alternatif. H0 : ρ < 0 (tidak ada autokorelasi positif) H1 : ρ < 0 (ada autokorelasi positif) Dalam keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda pertama, uji d dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis
sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak ada autokorelasi. H0 : ρ = 0 H0 : ρ = 0 Rumusan hipotesis: H0: tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan. H1: terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan Kriteria pengujiannya apabila nilai statistik Durbin-Waston berada diantara angka 2 atau mendekati angka 2 dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak memiliki autokorelasi. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah varians residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. Heteroskedastisitas artinya ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama (Suliyanto dalam Rusman, 2015: 63). Banyak metode yang dapat digunakan untuk menguji heteroskedastisitas, akan tetapi dalam penelitian ini metode yang akan digunakan oleh penulis adalah Spearmans Rank Correlation. Rumusan hipotesis: H0 : Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya. H1 : Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan nilai mutlak dari residualnya. Kriteria pengujian: Apabila koefisien signifikansi (Sig.) lebih besar dari α yang dipilih (0,05), maka dapat dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut, yang berarti menerima H0, dan sebaliknya 44
45 apabila koefisien signifikansi (Sig.) lebih kecil dari α yang dipilih (0,05), maka dapat dinyatakan terjadi heteroskedastisitas diantara data pengamatan tersebut, yang berarti menolak H0. L. Pengujian Hipotesis Untuk menguji pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) perlu dilakukan analasis regresi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sebuah variabel atau lebih terhadap variabel yang lain. Diketahui dalam penelitian ini terdapat empat variabel independent yang diduga mempengaruhi variabel dependent, maka digunakan analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. 1. Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana atau biasa juga disebut sebagai uji parsial bertujuan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependent secara individual. Persamaan umum regresi linier sederhana yaitu sebagai berikut. Ŷ = a + bX Keterangan: Ŷ = Nilai ramalan untuk variabel Y a = Bilangan konstan b = koefisien regresi X = Nilai variabel independen. Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus: a = b = (Σ𝑌𝑖)(ΣX𝑖 2)−(Σ𝑋𝑖)(Σ𝑋𝑖Σ𝑌𝑖) 2−(Σ𝑋𝑖)2 𝑛ΣX𝑖 𝑛ΣX𝑖𝑌𝑖− (Σ𝑋𝑖)(Σ𝑌𝑖) 2−(Σ𝑋𝑖)2 𝑛ΣX𝑖 (Sudjana dalam Rusman, 2016: 88) Selanjutnya untuk pengujian hipotesis regresi linier sederhana dapat dilakukan dengan statistik t.
𝑡𝑜 = 𝑏 𝑆𝑏 Keterangan: 𝑡𝑜 = nilai t observasi 𝑏 = koefisien arah b 𝑆𝑏 = Standar deviasi b Dimana Sb dicari dengan rumus: Sb = 𝑆𝑒 2 √Σ𝑥𝑖 Se = √𝑆𝑒 Σ𝑦𝑖 2 = Se 2 2 2−𝑏2. Σ𝑋𝑖 𝑛−2 2 = Σ𝑋2 − (ΣX)2 𝑛 (ΣY)2 𝑛 Σ𝑥𝑖 2 = Σ𝑌2 − Σ𝑦𝑖 Kriteria pengujian: Tolak H0 jika to hasil perhitungan > ttabel dengan dk=n-2 dan α 0,05 sebaliknya H0 diterima. atau jika nilai (Sig.) < 0,05 maka H0 ditolak, sebaliknya jika nilai (Sig.) > 0,05 maka H0 diterima. 2. Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda adalah model untuk menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, dimana variabel independent terdiri dari dua peubah atau lebih, dalam penelitian ini terdapat empat buah variabel independent. Untuk menguji keempat variabel tersebut digunakan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut. Ŷ = a + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑏4𝑋4 Keterangan: a b1-b4 = Koefisien arah regresi = Konstanta 46
X1-X4 = Variabel bebas = Variabel terikat Ŷ Selanjutnya untuk menguji hipotesis penelitian dalam regresi berganda menggunakan statistik Fisher (F) dengan formula sebagai berikut. 𝐹 = 𝐽𝐾(𝑅𝑒𝑔) 𝑘 𝐽𝐾(𝑆) 𝑛 − 𝑘 − 1 dimana JK(Reg) = b1(Σx1y) + b2(Σx2y) + b3(Σx3y) + b4(Σx4y) JK(S) = Σy2 - JK(Reg) Keterangan: = Jumlah sampel n = jumlah variable bebas k JK (Reg) = jumlah kuadrat regresi JK (Res) = jumlah kuadrat residu Kriteria pengujian: 1. Apabila Fhitung > Ftabel dengan dk pembilang k dan dk penyebut n-k-1 dan α 0,05 maka H0 ditolak. Sebaliknya H0 diterima. 2. Apabila nilai signifikansi (Sig.) < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti signifikan. Sebaliknya H0 diterima. 47
V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh pengetahuan investasi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika pengetahuan investasi mahasiswa baik maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu juga sebaliknya, jika pengetahuan investasi mahasiswa tidak baik maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. 2. Ada pengaruh modal minimal terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika modal minimal rendah maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu sebaliknya, jika modal minimal investasi tinggi maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. 3. Ada pengaruh kemajuan teknologi terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika kemajuan teknologi dalam menunjang aktivitas berinvestasi baik maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu juga sebaliknya, jika kemajuan teknologi dalam menunjang aktivitas berinvestasi tidak baik maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. 4. Ada pengaruh motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika motivasi dalam diri mahasiswa tinggi maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu juga sebaliknya, jika motivasi dalam diri mahasiswa rendah maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. juga
5. Ada pengaruh pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi dan motivasi diri terhadap minat investasi mahasiswa di Pasar Modal. Hal ini berarti jika pengetahuan investasi mahasiswa baik, modal minimal rendah, kemajuan teknologi dalam menunjang aktivitas berinvestasi baik, dan motivasi dalam diri mahasiswa tinggi maka dapat meningkatkan minat mahasiswa untuk berinvestasi. Begitu juga sebaliknya, jika pengetahuan investasi mahasiswa tidak baik, modal minimal tinggi, kemajuan teknologi dalam menunjang aktivitas berinvestasi tidak baik, dan motivasi dalam diri mahasiswa rendah maka minat mahasiswa dalam berinvestasi akan menurun. B. Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,tentang pengetahuan investasi, modal minimal, kemajuan teknologi dan motivasi diri terhada minat investasi mahasiswa, maka peneliti menyarankan sebagai berikut. 1. Bagi mahasiswa yang masih mempelajari investasi hanya sekedar teori di kampus, disarankan untuk mulai mencoba diiringi dengan praktik secara langsung. Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat yang lebih tinggi untuk berinvestasi, salah satunya di pasar modal. 2. Bagi mahasiswa yang masih kurang dalam hal pengetahuan investasi diharakan untuk dapat mencari tahu lebih dalam. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengikuti seminar-seminar atau pelatihan tentang investasi di pasar modal, baik itu di kampus atau di luar kampus. 3. Bagi mahasiswa yang memiliki kendala finansial dalam berinvestasi di pasar modal, disarankan untuk mulai menabung atau menyisihkan uang saku. Hal tersebut dikarenakan di era saat ini berinvestasi di pasar modal tidak memerlukan modal awal yang tinggi. Sudah banyak perusahaan sekuritas yang menerapkan modal yang cukup terjangkau. 4. Mahasiswa diharapkan mampu memilih perusahaan sekuritas yang menerapkan teknologi terbarukan untuk menunjang fasilitas berinvestasi. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah aktivitas berinvestasi, seperti 87
88 dapat melakukan transaksi secara online yang dapat di lakukan di mana saja. 5. Bagi mahasiswa yang masih merasa kurang percaya diri untuk mulai berinvestasi di pasar modal, disarankan untuk mencoba mencari tahu dan menggali lebih dalam lagi. Hal tersebut diharapkan mampu menumbuhkan motivasi dalam diri agar dapat meningkatkan minat untuk berinvestasi.
DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I. 1991. Theory of Planned Behavior. diakses 2021. [Online]. Tersedia di tanggal 3 November Baihaqi, M. 2016. Pengantar Psikologi Kognitif. Bandung: PT Refika Aditama. Christanti, N. 2011. Faktor-Faktor yang dipertimbangkan Investor dalam Melakukan Investasi. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. 4(3): 37-51. Gumanti, A. 2011. Manajemen Investasi: Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media Hadi, N. 2013. Acuan Teoretis dan Praktis Investasi dl Instrumen Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu Halim, A. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Jakarta: Mitra Wavana Media. Hartono, J. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kesepuluh). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Hartono, S. 2018. Strategi Dollar Cost Averaging untuk Menarik Minat Masyarakat Berinvestasi di Pasar Modal dalam Rangka Peningkatan Penerimaan Pajak. Jurnal Info Artha. 2 (1): 53-64. Husnan, S. 2019. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Edisi Kelima). Yogyakarta: UPP STIM YKPN Khairani, M. 2017. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. KSEI. 2018. Menuju Pasar Modal Modern di Era Ekonomi Digital. Jakarta: Kustodian Sentral Efek Indonesia. Kusmawati. 2011. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat. Jurnal Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (Jenius). 1(2).
Latifah, S. 2019. Pengaruh Pengetahuan, Modal Minimal dan Motivasi Investasi terhadap Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi di Pasar Modal Syariah (Studi Kasus pada Galeri Investasi Syari'ah UMP). (Skripsi). Purwokerto: IAIN Purwokerto. Martalena & Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: Andi. Martono, N. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial: Perspektif Klasik, Modern, Postmodern, dan Postkolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Maryono, B., Patmi, I. 2008. Teknologi Informasi dan Komunikasi 1 SMP Kelas VII. Bogor: Quadra. Nisa, A., dan Zulaika, L. 2017. Pengaruh Pemahaman Investasi, Modal Minimal Investasi dan Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Berinvestasi di Pasar Modal. Jurnal PETA. 2(2): 22-35. Pajar, R.C. 2017. Pengaruh Motivasi Investasi dan Pengetahuan Investasi terhadap Minat Investasi di Pasar Modal Pada Mahasiswa FE UNY. (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Prasini, N. 2021. Pengaruh Motivasi, Modal Investasi Minimal dan Persepsi terhadap Minat Mahasiswa Universitas Negeri Bali untuk Resiko Berinvestasi di Pasar Modal. (Skripsi). Bali: Undiksha. Quiserto, R. 2021. Minimum Deposit Modal Trading Saham (Broker Paling Kecil dan Murah). [Online]. Tersedia di diakses tanggal 5 November 2021. Raditya. 2014. Pengaruh Modal Investasi Minimal di BNI Sekuritas, Return dan Persepsi terhadap Risiko pada Minat Investasi Mahasiswa, dengan Penghasilan Sebagai Variabel Moderasi. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. 3(7): 377-390. Rusman, T. 2015. Statistika Penelitian: Aplikasinya dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. . 2016. Statistik Parametrik. (Bahan Ajar). Bandar Lampung: PSPE Universitas Lampung. Sanusi, A. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Situmorang, M. 2014. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal Dengan Pemahaman Investasi dan Usia Sebagai Variabel Moderat. JOM FEKON. 1(2): 1-18. 90
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudarmanto, R. G. 2013. Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS Statistic 19. Jakarta: PT. Mitra Wacana Media. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono . 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Sukirno, S. 2012. Makro Ekonomi Teori Pengantar (Edisi Ketiga). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Susanti, S. 2018. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Berinvestasi di Galeri Investasi Universitas Negeri Makassar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Ekonomi 2018. ISBN 978-602-60061-2-7. Susilowati, Y. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Syariah Untuk Berinvestasi Di Pasar Modal Syariah (Studi di IAIN Surakarta). (Skripsi). Surakarta: PPs Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Suteja, J., dan Gunardi, A. 2016. Manajemen Investasi dan Portofolio. Bandung: Refika Aditama. Syaputri, L. 2021. Pengaruh Pengetahuan Investasi, Modal Investasi Minimal, Persepsi Return dan Risiko, Motivasi dan Kemajuan Teknologi terhadap Minat Investasi Mahasiswa di Pasar Modal (Studi Pada Mahasiswa yang Investasi Fakultas Ekonomi Universitas Terdaftar Muhammadiyah Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo. di Galeri Ponorogo). (Skripsi). Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Konisius Tandio, T.,dan Widanaputra. 2016. Pengaruh Pelatihan Pasar Modal, Return, Persepsi Risiko, Gender dan Kemajuan Teknologi pada Minat Investasi Mahasiswa. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 16(3): 2316-2341. Wibowo, A., dan Purwohandoko. 2019. Pengaruh Pengetahuan Investasi, Kebijakan Modal Minimal Investasi, dan Pelatihan Pasar Modal Terhadap Minat Investasi (Studi Kasus Mahasiswa FE Unesa yang Terdaftar di Galeri Investasi FE Unesa). Jurnal Ilmu Manajemen. 7(1): 192-201. Yuliati, L. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Berinvestasi Sukuk. Jurnal Walisongo. 19(1): 103-126 91 |
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya ISSN:2654-2587 (Print); ISSN:2654-735X (Online) Volume 3, Nomor 1, Tahun 2020, Hal. 39-50 Available online at: ANALISIS PERBEDAAN REDUPLIKASI DIALEK RAHONG DAN DIALEK KOLANG DALAM BAHASA MANGGARAI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Fransiskus Mariano Jer1, Ramdhan Mahmoed2, Marhaendra Putra Hutama3 Universitas Dr.Soetomo Informasi Artikel Submit: 2 - 3 - 2020 Diterima: 10 - 4 - 2020 Dipublikasikan: 15- 4 - 2020 ABSTRACT Language style is the way that an author conveys his or her opinion using a language that is beautiful and harmonious and able to address meaning and atmosphere that can touch the intellectual power and emotion of the reader. The style of comparative language is this majas trying to reveal things by comparing sutu things or circumstances with a thing or other specialists comparing something to another, it is trying to find traits that show similarities between the two. Researchers determined two problems in the study, among others: 1) How the Association of Language of the corporation in a white Love Black book by Nabil Hamid Al-Ma'az?, and 2) How to style comparative personification in love books Black Love White by Nabil Hamid Al-Ma'az?. The research methodelogi used in this research is a qualitative design, this is because the data of research results is described by not prioritizing numeric figures, but prioritizing the depth of the passion for interactions Which is being examined by empirical researchers. The data analysis techniques used are: 1) data reduction, 2) data presentation, 3) data verification, and 4) data removal. From the results of this study, were found three language style comparison data personification, and five data style comparison association languages. Keywords: manggarai language circumstance. According to other reduplication, rahong dialect, kolang dialect, Penerbit Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Budi Utomo, Malang, Indonesia ABSTRAK Reduplikasi adalah perulangan suatu bentuk dasar yang menghasilkan bentuk baru, yaitu kata ulang. Dialek Rahong adalah variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Rahong manggarai bagian Tengah. Dialek Kolang adalah variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kolang Manggarai Barat bagian Timur. Dalam dialek Rahong 39
ALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 disebut juga dialek murni atau biasa disebut monodialek, akan tetapi dalam dialek Kolang mempunyai perubahahan dari segi fonologi atau biasa disebut dialek SH, CS, dan GH. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik meneliti dua hal yaitu (2) Bentuk (1) Bentuk reduplikasi dialek Rahong. reduplikasi dialek Kolang. (3) Bentuk perbedaan reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata yang tertulis atau lisan orang lain dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini memaparkan tentang Reduplikasi dilek Rahong dan Reduplikasi dialek Kolang yang dianalisis dengan menggunakan teori Reduplikas. Hasil dari penelitian ini adalah berupa reduplikasi fonologis dan reduplikasi sintaksis serta perbedaan reduplikasi antara reduplikasi dialek Rahong dan reduplikasi dialek Kolang baik fonologis maupun sintaksis dalam bahasa Manggarai Propinsi Nusa Tengara Timur. Kata Kunci: reduplikasi, dialek rahong, dialek kolang, bahasa manggarai PENDAHULUAN Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang hanya dimiliki oleh manusia. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan symbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbriter, yang dapat diperkuat dengan gerak gerik badaniah yang nyata. Bahasa juga sering disebut bersifat dinamis, artinya bahasa selalu berkembang, sejalan dengan perkembangan manusia sebagai pemakai bahasa. Bahasa bersifat produktif, artinya bahasa itu terus menghasilkan sesuatu meskipun unsur- unsurnya terbatas. Bersifat sistematis berarti bahasa tersusun menurut suatu pola dan bersifat sistemis berarti bahasa terdiri dari sub-subsistem. Selanjutnya, bahasa itu bermakna. Jadi, bahasa harus selalu dipelajari untuk menemukan makna yang tepat sesuai dengan perkembangan pemakai bahasa. Linguistik sebagai ilmu bahasa terdiri dari beberapa cabang, salah satunya yaitu morfologi. morfologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang kata dan proses embentukannya. Proses morfologis bermacam-macam. Menurut Chaer terdiri dari afiksasi, reduplikasi, komposisi, akronimisasi, dan proses konversi. (2008: 27), proses morfologi Penelitian ini terfokus pada proses reduplikasi. Reduplikasi adalah perulangan suatu bentuk dasar yang menghasilkan bentuk baru, yaitu kata ulang (Rohmadi, 2010: 95) Salah satu fungsi reduplikasi adalah mengubah bentuk tunggal menjadi bentuk jamak fungsi tersebut senada dengan bentuk fisik kata ulang. Hal inilah yang mempengaruhi pola sebagian besar pengguna bahasa dalam memaknai reduplikasi. Mereka memaknai semua kata ulang sebagai bentuk jamak dan atau sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang. Bahasa Indonesia di Indonesia yang amat luas wilayah pemakaianny dan bermacam ragam penuturnya, sehingga harus mengikuti perubahan yang dialami. Arah perubahan itu selalu tak terelakan karena siapapun tidak dapat mengubah bahasa secara berancana. Adanya faktor sosilal dan faktor-faktor situasional mempengaruhi pemakaian bahasa atau lebih tepatnya pemakaian Bahasa itu bersifat beragam (heterogen). Keanekaragaman bahasa nampak pemakaiannya baik secara individu maupun secara berkelompok. Ragam bahasa itu ditinjau dari sudut pandangan penutur dapat diperinci menurut patokan daerah, pendidikan, 40 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur
ALFABETA Vol. 3, Nomor 1, April 2020 Halaman 39-50 dan sikap penutur. Bahasa daerah merupakan salah satu unsur kebudayaan daerah yang harus dilestarikan dan dikembangkan untuk mengembangkan fungsi kedaerahannya, karena bahasa daerah sangat berperan dalam memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Bahasa Manggarai salah satu bahasa daerah di kabupaten Manggrai yang dipelihara baik oleh masyarakat Manggarai. Bahasa Manggarai layaknya bahasa-bahasa yang lain tentunya memiliki unsur-unsur bahasa yang turut mengatur bahasa itu sendiri, seperti unsure fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. P. Jilis Verheijen (1950), antropolog dan pakar linguistik adalah yang pertama kali membagi wilayah daerah bahasa Manggarai ke dalam 4 bagian: dialek barat, timur, tengah dan dialek SH. Di bagian barat ada dialek Kempo, Boleng, Matawae, Welak dan dialek Komodo di pulau Komodo. Bagian Manggarai tengah meliputi Rahong, Cibal dan Satar Mese menggunakan bahasa Manggarai "murni" dan dianggap sebagai monodialektis dengan aksen yang spesifikal sekali. Di bagian timur ditemukan dialek dan bahasa-bahasa Rongga, Mbaen, Bai'/Toe', Pae', Rembong dan Ning, masing-masing dengan spesifik yang memuat pengaruh besar dari bahasa-bahasa Flores Tengah, seperti Ngada, Nage Keo dan Lio. Dialek SH dan CH lebih mengacu kepada daerah-daerah Kolang, Pacar, Berit, Rego dan Nggalak, di mana huruf "S" dari bahasa Manggarai diucapkan sebagai "H". Misalnya: "salang" (jalan) diucapkan "halang", 'cio'' (kencing) diucapkan ''sio''. atau Semua bahasa dan dialek di atas memiliki struktur dan gramatika yang mirip dengan bahasa induk (Manggarai), meskipun banyak perbedaan dalam kosakata, lafal dan pengucapan. Pengelompokan dialek tersebut sekaligus mengisyaratkan secara umum kelompok budaya di Manggarai yang erat kaitanya dengan corak kesatuan geologis, sebab kesatuan geologis yang besar di Manggarai adalah Wa'u (klen patrilineal) dan perkawinanpun patrilikal patrilokal, disinilah Bahasa dipelihara dan berkembang sampai sekarang secara turun temurun. Pada kali ini peneliti hanya mengangkat dua dialek diantaranya dilek barat yatu Kolang dan dialek tengah yaitu Rahong. Berbagai pertimbangan-pertimbangan yang mendasar alasan dalam penelitian ini, pertama alasan peneliti karena peneliti merasa bahwa reduplikasi dialek kolang itu sesuatu yang unik dalam pengucapan atau kalu dikaji perbedannya sangat jauh misalkan dalam dialek kata makan dialek dituis "ghang" sedangkan dalam dialek Rahong kata makan ditulis ''hang'' karena dalam dialek Rahong menggunakan dialek murni sedangkan dialeh kolang menggunakan dialek gh, c, dan h. yang kedua di dalam masyarakat tidak lepas menggunakan reduplikasi dalam berkomunikasi antar masyarakat sehingga sangat penting untuk diteliti Pentingnya pengkajian ini dapat ditinjau dari berbagai segi. Dari segi bahasa Manggarai, pengkajian ini dianggap sebagai suatu upaya penyelamatan data kebudayaan dan latar belakang sosial budaya yang dikuatirkan akan mengalami kepunahan. Dari segi bahasa Indonesia pengkajian ini sangat penting karena data kebahasaan Bahasa Manggarai ini mungkin dapat membantu memperkaya kata-kata dalam bahasa indonesia yang mungkin dapat dipergunakan sebagai sumber pembentukan istilah-istilah baru. Pengkajian ini juga berfungsi sebagai pengembangan linguistik nusantara khususnya di NTT. Di samping itu, data tentang bahasa Mnnggarai tersebut dapat dipergunakan sebagai informasi bagi pemahaman kemestaan bahasa. Hal ini berarti bahwa, semakin banyak data bahasa yang dipergunakan dari pengkajian lapangan, semakin banyak pula kita peroleh sifat keharmonisan fenomena kebahasaan. Sekiranya hal-hal di ataslah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap bentuk reduplikasi bahasa Manggarai barat dialeg kolang agar unsur- unsure tersebut tidak hilang atau punah. Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 41
ALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 METODE PENELITIAN Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksud untuk memperoleh informasi mengenai bahasa tutur dialek Kolang dan dialek Rahong di Bangka Kiong dan di Bangka Ruang secara mendalam. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat diungkapkan situasi yang dialami dalam kegunaan reduplikasi. lebih mendorong pada pencapaian data yang bersifat lebih Maka pendekatan kualitatif akan mendalam terutama dengan keterlibatan peneliti sendiri di lapangan. Dalam penelitian instrumen utama dalam mengumpulkan data yang dapat kualitatif, peneliti menjadi berhubungan langsung dengan instrument atau objek penelitian. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa bentuk reduplikasi dialeg Kolang dan dialek Rahong di Manggarai Nusa Tenggara Timur. Sumber data dalam penelitian ini adalah bahasa yaang digunakan oleh masyarakat daerah Kolang yaitu reduplikasi dialek Kolang. Masyarakat nantinya akan menceritakan tentang reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang. Sumber data dalam penelitian ini berwujud tuturan berupa dialek yang didapatkan penulis melalui masyarakat. Dialek itu merupakan hasil tuturan lisan masyarakat penutur dalam bahasa Manggarai yang mengandung kemampuan atau pengetahuan tentang bahasa Manggarai. Adapun kriteria dalam pemilihan informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Berumur antara 20 s.d 50 tahun. Hal ini berdasarkan atas asumsi bahwa informan yang berumur antara 20 s.d 50 tahun memiliki kematangan dalam berbicara. b. Informasi bersifat jujur. Hal ini dimaksudkan data yang diambil betul-betul alamiah c. Tidak memiliki cacat wicara. Hal ini dapat memunculkan data yang tidak sesuai dengan keinginan peneliti HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh peneliti maka diperoleh beberapa jenis reduplikasi yaitu. 1. Reduplikasi Fonologis Berdasarkan data temuan peneliti akan memdeskripsikan reduplikasi fonologis dialek Rahong sebagai berikut: Tabel 1. Reduplikasi fonologis dialek Rahong No Reduplikasi 1 2 3 4 5 6 7 8 Dialeg Rahong hole-hales cali celong cali-caluk cabi-cebong cari-curup hang-hang curup-curup curu-curu Arti membalikan badan meminjam tertukar memandikan mengatakan makanan perkataan menjemput 42 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur
ALFABETA 9 10 saung-haung ces-ces Vol. 3, Nomor 1, April 2020 dedaunan kedinginan Halaman 39-50 Berdasarkan data temuan peneliti akan memdeskripsikan reduplikasi fonologis dialek Kolang sebagai berikut: Tabel 2 Reduplikasi fonologis dialek Kolang No Reduplikasi Dialeg Kolang Arti 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ghole-ghales sali - selong sali -saluki sabi-sebong Sari-surup ghang-ghang Surup-surup Suru-suru Haung-haung She-seh membalikan badan meminjam tertukar memandikan mengatakan makanan perkataan menjemput dedaunan kedinginan Tabel di bawah ini peneliti akan membandingkan data reduplikasi fonoligis dialek Rahong dan data dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai sebagai berikut: Tabel 3. Perbedaan reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang Reduplikasi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dialeg Rahong hole-hales cali celong cali-caluk cabi-cebong cari-curup hang-hang curup-curup curu-curu saung-haung ces-ces Dialek kolang ghole-ghales sali - selong sali -saluki sabi-sebong Sari-surup ghang-ghang Surup-surup Suru-suru Haung-haung Seh-seh Arti membalikan badan meminjam tertukar memandikan mengatakan makanan perkataan menjemput dedaunan kedinginan 2. Reduplikasi Sintaksis Pada tabel berikut peneliti akan mendeskripsikan data reduplikasi sintaksis dialek Rahong dalam Bahasa Manggarai sebagai berikut: Tabel 4. Reduplikasi Sintaksis dialek Rahong Reduplikasi No 1 2 Dialek Rahong cei-cei ata main cua-sua kat eme ata lako Arti siapa-sipa yang datang dua-dua kalua mau pergi Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 43
ALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 3 4 5 6 7 8 9 10 campe-campe tau eme kerja hia-hia taung ata tombo ne ngitu hang-hang ne nggo kat ata mangan ta kae Cari-curup hau ta naka cau-cau taung bola hitu hia cambi-cembur kat one tiwu hau ata cali caluk taung sendal daku de enu capi copel kaut hau bo g kalau berkerja saling membantu kamu selalu berbicara seperti itu bang makan begini saja kamu yang mengatakan jangan kau pegang bola itu dia menyembur saja ke kolam kamu yang selalu menukar sandal saya aduh nona mungkin ini ajalmu Pada tabel berikut peneliti akan mndeskripsikan data reduplikasi sintaksis dailek Kolang dalam Bahasa Manggarai sebagai berikut. Tabel 5. Reduplikasi Sintaksis dialek Kolang No Reduplikasi 1 Dialek Kolang sei-sei ata main Arti siapa-sipa yang datang 2 hua-hua kat ata lako dua-dua kalua mau pergi 3 sampe-sampe tau eme kerja kalau berkerja saling membantu 4 ghia-ghia taung ata tombo ne ngitu kamu selalu berbicara seperti itu 5 6 ghang-ghang ne nggo kat ata mangan ta kae sari-surup hau ta bang makan begini saja kamu yang mengatakan 7 neka sau-sau taung bola hitu jangan kau pegang bola itu 8 hia hambi-hembur kat one tiwu dia menyembur saja ke kolam 9 10 sei ata sali saluk taung sendal daku de nana sapi sopel kaut hau bo g kamu yang selalu menukar sandal saya aduh nona mungkin ini ajalmu Pada Tabel di bawah ini peneliti akan membandigkan data reduplikasi sintaksis dialek Rahong dan data dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai sebagai berikut: Tabel 6 Perbedaan reduplikasi dialek Kolang dan dialek Rahong Reduplikasi No 1 2 3 4 Dialeg Rahong cei-cei ata main cua-sua kat eme lako campe-campe tau eme kerja hia-hia taung ata tombo ne ngitu Dialek kolang sei-sei ata main hua-hua kat ata lako sampe-sampe tau eme kerja hia-ghia tombo ne ngitu taung ata Arti siapa-sipa yang datang dua-dua pergi kalau membantu dia seperti itu kalua mau berkerja saling selalu berbicara 44 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur
ALFABETA 5 6 hang-hang ne nggo kat ata mangan ta kae Cari-curup hau ta Vol. 3, Nomor 1, April 2020 ghang-ghang ne nggo kat ata mangan ta kae sari-surup hau ta Halaman 39-50 bang makan begini saja apa adanya kamu yang mengatakan 7 8 9 10 naka cau-cau taung bola hitu hia cambi-cembur kat one tiwu hau ata cali caluk taung sendal daku enu capi copel kaut hau bo g neka bola hitu hia hambi-hembur kat one tiwu sei ata sali saluk taung sendal daku de nana sapi sopel kaut hau bo g sau-sau taung jangan kau pegang terus bola itu dia menyembur saja ke kolam kamu menukar sandal saya nona ajalmu yang selalu mungkin ini Dalam penelitian ini, tidak menemukan reduplikasi morfologis dan semantis, hanya ditemukan reduplikasi fonologi dan sintaksis. Adapun perbedaan reduplikasi Dialek Rahong (DR) dan Dialek Kolang (DK) dalam bahasa Manggarai Nusa Tenggara Timur yang memiliki proses morfologi dan sintaksis antara lain sebagai berikut: 1. Analisis data fonologis bentuk reduplikasi dialek Rahong a. Reduplikasi sebagian bentuk dasar (dikopi sebagian bentuk dasar). Silabel yang dikopi dari si label kedua bentuk dasar seperti pada data berikut 1) Data 1 /DR hole-hales yang berarti membalikkan badan scara terus menerus. kata dasar holes yang berarti membalikkan badan ditambah dengan hales menjadi membalikkan badan secara terus menerus holes → membalikan badan holes + hales → membalikan bada secara terus menerus 2) Data 2 /DR cali-caluk yang berarti tukar-menukar scara terus menerus. kata dasar caluk yang berarti tukar ditambah dengan hales menjadi tukar-menukar scara terus menerus caluk→ tukar cali + caluk → tukar-menukar scara terus menerus 3) Data 3 /DR cali-celong yang berarti meinjam terus-menerus. kata dasar celong yang berarti meminjam ditambah dengan cali menjadi meinjam terus-menerus celong: meminjam cali + celong → meminjam terus-menerus 4) Data 4 /DR cabi-cebong yang berarti mandi terus menerus. kata dasar cebong yang berarti mandi ditambah dengan cabi menjadi mandi terus menerus cebong: mandi cabi-cebong→ mendi terus 5) Data 5 /DR cari-curup yang berarti mengatakan terus menerus. kata dasar curup yang b. berarti mengatakan ditambah dengan cari menjadi mengatakan terus menerus curup: mengatakan cari + curup→ mengatakan terus reduplikasi bentuk pengulangan secara utuh dan dasarnya tidak berstatus sebagai akar seperti pada data berikut 1) Data 6 /DR hang-hang yang berarti mkan-makan kata dasar makan ditambah dengan Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 45
ALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 silabe makan menjadi makan-makan hang: makan hang + hang → makan-makan 2) Data 7/DR curup-curup yang berarti mengatakan berkali-kali kata dasar curup ditambah dengan silabe cari menjadi mengatakan berkali-kali curup: mengatakan curup + curup → mengatakan berkali-kali 3) Data 8 /DR curu-curu yang berarti jemput-jemput kata dasar jemput ditambah dengan silabe curu menjadi jemput-jemput curu-curu curu: jemput curu + curu → jemput-jemput 4) Data 9 /DR saung-saung yang berarti daun-daun kata dasar daun ditambah dengan silabe daun menjadi daun-daun saung: daun saung + saung → daun-daun 5) Data 10 /DR ces-ces yang berarti dingin-dingin kata dasar ces ditambah dengan silabe ces menjadi ces-ces ces + ces ces: dingin ces + ces → dingin-dingin 2. Analisis data fonologis bentuk reduplikasi dialek Kolang a. Reduplikasi sebagian bentuk dasar (dikopi sebagian bentuk dasar). Silabel yang dikopi dari silabel kedua bentuk dasar seperti pada data berikut 1) Data 1 /DK hole-haleh yang berarti membalikkan badan scara terus menerus. kata dasar holes yang berarti membalikkan badan ditambah dengan haleh menjadi membalikkan badan secara terus menerus holeh→ membalikan badan holeh+ haleh → membalikan bada secara terus menerus 2) Data 2 /DK sali-saluk yang berarti menukar secara terus menerus. kata dasar salik yang berarti menukar ditambah dengan saluk menjadi tukar menukar secara terus menerus saluk→ menukar sali + saluk → tukar-menukar secara terus menerus 3) Data 3 /DK sali-selong yang berarti dipinjam terus-menerus. kata dasar selong yang berarti meinjam ditambah dengan cali menjadi meminjam berkali-kali selong: meminjam sali + selong → meminjam terus-menerus 4) Data 4 /DK sabi-sebong yang berarti mandi terus menerus. kata dasar sebong yang berarti mandi ditambah dengan silabe cabi menjadi mandi terus menerus sebong: mandi sabi-sebong→ mendi terus menerus 5) Data 5 /DK sari-surup yang berarti mengatakan terus menerus. kata dasar surup yang berarti mengatakan ditambah dengan cari menjadi mengatakan terus menerus surup: mengatakan 46 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur
ALFABETA Vol. 3, Nomor 1, April 2020 Halaman 39-50 sari + surup→ mengatakan terus terus b. Reduplikasi bentuk pengulangan secara utuh dan dasarnya tidak berstatus sebagai akar seperti pada data berikut 1) Data 6 /DK ghang-ghang yang berarti mkan-makan kata dasar makan ditambah dengan silabe makan menjadi makan-makan ghang: makan ghang + ghang → makan makan 2) Data 7 /DK surup-surup yang berarti mengatakan berkali-kali kata dasar surup ditambah dengan silabe sari menjadi mengatakan berkali-kali surup: mengatakan suri + surup → mengatakan berkali-kali 3) Data 8 /DK suru-suru yang berarti jemput-jemput kata dasar suru ditambah dengan silabe suru menjadi jemput-jemput Jemput suru + suru → jemput-jemput 4) Data 9 /DK haung-haung yang berarti daun-daun kata dasar haung 5) ditambah dengan silabe haung menjadi daun-daun haung: daun haung + haung → daun-daun 6) Data 10 /DK she-seh yang berarti dingin-dingin kata dasar ces ditambah dengan silabe seh menjadi she-she seh + she she: dingin she + seh→ dingin-dingin 3. Analisis perbedaan data fonologis reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolan a. Data 1 /DR dan Data 1 /DK Terdapat reduplikasi hole-haleh yang berarti membalikan badan pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata ghole-ghaleh juga berarti membalikan badan. Pada kata hole- hales dan ghole-ghaleh terdapat perbedaan fonem yaitu /h/ dan /gh/. b. Data 2 /DR dan Data 2 /DK Pada dialek Rahong reduplikasi cali-celong yang berarti meminjam dan dialek Kolang reduplikasi sali-selong juga berarti meminjam. Pada reduplikasi cali-celong dan sali- selong terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. c. Data 3 /DR dan Data 3 /DK Pada reduplikasi cali-caluk dan sali-saluk yang berarti memegang. Reduplikasi cali-caluk berasal dari dialek Rahong sedangkan, reduplikasi sali-saluk berasal dari dialek Kolang. Pada reduplikasi cali-caluk dan sali-saluk terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. d. Data 4 /DR dan Data 4 /DK Pada reduplikasi cambi-cembur dan sambi-sembur yang berarti menyembur. Reduplikasi cambi-cembur berasal dari dialek Rahong sedangkan, reduplikasi sambi-sembur berasal terdapat dari dialek Kolang. Pada reduplikasi cambi-cembur dan sambi-sembur perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 47
ALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 e. Data 6/DR dan Data 6 /DK Terdapat reduplikasi cabi-cebong berarti memandi pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata sabi-sebong juga berarti memandi. Pada reduplikasi cabi- cebong dan sabi-sebong terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. f. Data 1 /DR dan Data 1 /DK Pada reduplikasi hang-hang dan ghang-ghang yang berarti makan-makan. Reduplikasi hang-hang berasal dari dialek Rahong sedangkan, reduplikasi ghang-ghang berasal dari dialek Kolang. Pada reduplikasi hang-hang dan ghang-ghang terdapat perbedaan fonem yaitu /h/ dan /gh/. g. Data 9 /DR dan Data 9 /DK Terdapat reduplikasi curup-curup yang berarti perkataan pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata surup-surup juga berarti perkataan. Pada kata curup-curup dan surup- surup terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. h. Data 8 /DR dan Data 8/DK Terdapat reduplikasi curu-curu yang berarti menjemput pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata suru-suru juga berarti menjemput. Pada kata curu-curu dan suru-suru terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. i. Data 9/DR dan Data 9/DK Terdapat reduplikasi saung-haung yang berarti menjemput pada dialek Rahong dan pada dialek Kolang kata haung-haung juga berarti menjemput. Pada kata curu-curu dan suru- suru terdapat perbedaan fonem yaitu /s/ dan /h/. j. Data 10 /DR dan Data 10/DK Pada reduplikasi ces-ces dalam dialek rahong yang berarti kedinginan sedang kan pada reduplikasi dialek Kolang reduplijasi seh-seh yang berarti kedinganan juga. Pada kata ces-ces dan seh-seh terdapat perbedaan fonem awal dan akhir yaitu /c/ dan /s, h/. 4. Analisis perbedaan data sintaksis reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang a. Data 1 /DR dan Data 1/DK Data kalimat cei-cei ata main pada dialek Rahong yang berarti siapa-siapa yang datang dan pada kalimat sei-sei ata main mempunyai arti yang sama siapa- siapa yang datang. Pada kedua reduplikasi cei-cei dan sei-sei terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/ b. Data 2/DR dan Data 2/DK Terdapat reduplikasi pada kalimat cua-sua kat eme lako yang berarti dua-dua kalau mau pergi dialek Rahong dan pada dialek Kolang pada hua-hua kat eme lako juga berarti perkataan. Pada reduplikasi sua-sua dan hua-hua terdapat perbedaan fonem yaitu /s/ dan /h//. c. Data 3 /DR dan Data 3/DK Terdapat reduplikasi pada kalimat campe-campe tau eme kerja yang berarti kalau berkerja saling membantu pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang sampe-sampe tau eme kerja juga berarti kalau berkerja saling membantu. Pada reduplikasi campe-campe dan sampe-sampe terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s//. d. Data 4 /DR dan Data 4 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat hia-hia taung ata tombo ne ngitu yang berarti dia selalu berbicara seperti itu pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang ghia-ghia taung ata tombo ne ngitu juga berarti dia selalu berbicara seperti itu. Pada reduplikasi hia-hia dan ghia-ghia terdapat perbedaan fonem yaitu /h/ dan /gh/. e. Data 5 /DR dan Data 5 /DK 48 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur
ALFABETA Vol. 3, Nomor 1, April 2020 Halaman 39-50 Terdapat reduplikasi pada kalimat hang-hang ne nggo kat ata mangan ta kae yang berarti bang makan begini saja apa adanya pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang ghang- ghang ne nggo kat ata mangan ta kae berarti bang makan begini saja apa adanya. Pada reduplikasi hang-hang dan ghang-ghang terdapat perbedaan fonem yaitu /h/ dan /gh/. f. Data 6 /DR dan Data 6 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat cari-curup hau ta yang berarti kamu yang mengatakan pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang sari-surup hau ta berarti kamu yang mengatakan. Pada reduplikasi hang-hang dan ghang-ghang terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. g. Data 5 /DR dan Data 5 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat hia cambi-cembur kat one tiwu yang dia menyembur saja ke kolam pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang hia hambi-hembur kat one tiwu berarti jangan dia menyembur saja ke kolam. Pada reduplikasi cambi-cembur dan sambi-sembur terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. h. Data 5 /DR dan Data 5 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat hia cambi-cembur kat one tiwu yang dia menyembur saja ke kolam pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang hia hambi-hembur kat one tiwu berarti jangan dia menyembur saja ke kolam. Pada reduplikasi cambi-cembur dan sambi-sembur terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. i. Data 5 /DR dan Data 5 /DK\ Terdapat reduplikasi pada kalimat hau ata cali caluk taung sendal daku yang berarti kamu yang selalu menukar sandal saya pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang sei ata sali saluk taung sendal daku berarti kamu yang selalu menukar sandal saya. Pada reduplikasi cali caluk dan sali saluk terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. j. Data 5 /DR dan Data 5 /DK Terdapat reduplikasi pada kalimat enu capi copel kaut hau bo g yang berarti nona mungkin ini ajalmu pada dialek Rahong, dan pada dialek Kolang Nana sapi sopel kaut hau bo g berarti nona mungkin ini ajalmu. Pada reduplikasi capi copel dan capi copel terdapat perbedaan fonem yaitu /c/ dan /s/. Berdasarkan data yang sudah dianalisis di atas hasil penelitian sebagai berikut 1) berupa bentuk reduplikasi dialek Rahong dan Dialek Kolang, 2) berupa redupliksi fonologis dialek Rahong dan Dialek Kolang, 3) berupa reduplikasi sintaksis dialek Rahong dan Dialek Kolang. Reduplikasi fonologis dialek Rahong mempunyai dua bentuk yaitu bentuk dasar dan bentuk berubah bunyi, sedangkan redupikasi dialek Kolang bentuknya sama persis dengan reduplikasi dialek Rahong hanya yang membedakan adalah dari segi pelafalan atau bunyinya saja. Reduplikasi bentuk sintaksis yang di temukan tidak berbeda jauh dengan bentuk fonologis hanya yang membedakkan dari bentuk kata dan bentuk kalimat. Pada dialek Kolang sering disebut juga dialek SH, CS, dan GH dikarenakan pada dialek ini mempunyai perubahan /c/, /s/, dan /gh/. Dalam perbandingannya pada fonem c dalam dialek rahong menjadi fonem s dalam dialek Kolang, fonem s dalam dialek Rahong menjadi fonem h dalam dialek Kolang dan pada fonem g pada dialek Rahong menjadi fonem gh pada dialek Kolang. Meskipun dari segi unsur fonologis dan sintsksis kedua dialek ini berbeda, namun maknanya sama persis dikarenakan sama-sama menggunakan bahasa manggarai. Hanya saja dialek rahong menggunakan dialek murni dan dianggap sebagai monodialek sedangkan dialek Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur 49
ALFABETA Vol.3, Nomor 3, April 2020 Halaman 39-50 Kolang menggunakan dialek SH, CS, dan GH Seperti ditegaskan oleh Kridalakasana secara umum mengelompokkan reduplikasi atau pengulangan menjadi tiga kelompok besar, yaitu: reduplikasi fonologis, reduplikasi morfemis, dan reduplikasi sintaktis. KESIMPULAN Adapun simpulan yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Dalam dialek Rahong dan dialek Kolang terdapat dua jenis reduplikasi yaitu reduplikasi fonologis dan reduplikasi sintaksis 2. Dalam reduplikasi fonologis maupun sintaksis hanya memiliki dua jenis tipe yaiti tipe pengulangan utuh dan tipe berubah bunyi 3. Reduplikasi dialek Rahong dan dialek Kolang terjadi perbedaan pada segi fonem sebagai berikut: a. Reduplikasi dialek rahong terdapat fonrm yaitu Fonem /h/, /c/, dan /s/ b. Reduplikasi dialek Kolang terdapat fonrm yaitu Fonem /gh/, /s/, dan /sh/ Jadi, letak perbedaan reduplikasi antara dialek Rahong dan dialek Kolang yang ada dalam Bahasa Manggarai terletak pada fonem /h/, /c/, /s/, /gh/, dan /sh/. RUJUKAN Chaer, Abdul. 2010. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka , Abdul. 2015. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Congka sae (2010 11 Agustus) Dialek Manus/Toe' Di Manggarai Timur Djajasudarma. 1993. "Semantik I Pengantar Kearah Ilmu Makna". Jakarta. PT ERESCO Anggota IKAPI Finosa, Laminudin.2001. komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Hadari, Nawawi. (2007). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Harimurti, Kridalaksan.1989. Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. J.W.M. verhaar.1990. Pengantar linguistik jilid I. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Keraf, Gorys. 2004.Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah. Kiki (2008, 4 Juli). Mengenai dan Ragam Bahasa Indonesia h Mahsun. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Ramlan, M. 1979. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: U.P. Karyono. Rohmadi, Muhammad dkk. 2010. Morfologi: Telaah Morfem dan Kata. Surakarta: Yuma Pustaka. Rubianto, Rubianto. 2013. Penelitian Pendidikan. Surakarta: BP- FKIP UMS. Siany dkk (2009). Khazanah Antropologi 1: Untuk Kelas XI SMA dan MA, Jakarta: Depdiknas Simatupang. 1983. Reduplikasi morfemis bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan. William dll. 2003. Morphology: the analysis of word structure. New York. 50 Fransiskus Mariano Jer, dkk. Analisis Perbedaan Reduplikasi Dialek Rohing dan Dialek Kolang dalam Bahasa Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur |